Pedang Pusaka Dewi Kahyangan 12
Pedang Pusaka Dewi Kahyangan Sian Ku Po Kiam Karya Khu Lung Bagian 12
pelajari merupakan ilmu silat partai tersebut.
Meskipun sehari-harinya mereka saling menyapa sebagai majikan dan pelayan. Tapi
sebenarnya hubungan mereka adalah guru dan murid Usia mereka sudah di atas empat
puluh tahun Mereka sudah bertekad untuk tidak menikah dan melayaniHue leng
senbu seumur hidupnya. Kedua wanita berpakaian hijau itu memang tidak mengerti bagaimana tubuh mereka
tahu-tahu sudah dilempar keluar oleh musuh, tetapi baru saja mereka mendarat ke
tanah, tanpa bersepakat terlebih dahulu keduanya langsung melesat di udara lalu
berjungkir balik dan menerjang ke arah Yok Sau Cun.
Selama mengikutiHue leng sen bu kurang lebih tiga puluh tahun, baru kali ini
mereka dilemparkan orang dalam gebrakan pertama. Dengan demikian, hati mereka menjadi
nekat Begitu melayang kembali, terdengar suara tinggi. Sebanyak dua kali.
Ternyata masing-masing orang itu sudah menghunus pedangnya dan menyerang Yok Sau Cun
dari kiri dan kanan. "Kalian kembali secepat ini, apakah sengaja ingin mengadu senjata dengan
cayhe''" tanya Yok Sau Cun sambil cengar-cengir.
Tentu saja hati kedua wanita itu semakin kesal. Wajah mereka hijau membesi.
"Kau lepaskan dulu siocia kami. Nanti kami tidak akan menyerangmu lagi " sahut
wanita yang menyerang dari sebelah kiri.
Yok Sau Cun tertawa terbahak-bahak.
"Cu kouwmo merupakan teman cayhe Bagaimana mungkin cayhe dapat
melepaskannya begitu saja?" Ketika berbicara, tangan Yok Sau Cun sudah meraba
gulungan pedangnya Tiba-tiba terdengar suara "Cringgi" Sinar putih berkilauan Pedang
lemasnya telah digetarkan sehingga menjadi tegak lurus Sekali lagi dia
mendongakkan wajahnya dan lersenyum "Liongwi mgin bergebrak dengan cayhe
silahkan kerahkan se gala kemampLian Tidak usah perdulikan Cu kouwnio Dia
berada dalam genggaman orang she Cu tidak ada bedanya dengan di samping ibunya
sendiri ". Wanita yang berada di sebelah kanannya marah sekali.
"Orang she Yok, kau ingin menggunakan siocia untuk mengancam kami?".
Sekali lagi Yok Sau Cun tertawa terbahak-bahak.
"Menggelikan. Cayhe sudah mengatakan bahwa dengan beradanya Cu kouwnio di
sampingku, keselamalannya akan terjamin penuh Tidak ada bedanya dengan berada di
samping ibunya sendiri Seandainya Liongwi tidak percaya, boleh menggerakkan
pedang untuk mencoba Apabila kalian berhasil me nyentuh ujung bajunya sedikit
saja maka bukan saja orang she Yok ini akan melepaskan Cu Kouwnio cayhe malah
bersedia menerima hukuman sesuai peraturan yang ber laku di Kong Tong pai kalian
". Kedua wamta berpakaian hijau itu hampir tidak mempercayai pendengaran mereka
sendiri Mulut anak muda ini cukup besar juga Justru karena Cu Kiau Kiau berada
datam genggamannya maka biarpun dua batang pedang menuding ke leher Yok Sau
Cun tapi mereka tidak berani sembarangan menggerakkannya.
Hue leng sen bu yang duduk di atas juga hampir lidak dapat percaya terhadap apa
yang dikatakan oleh Yok Sau Cun Kedua wanita itu mendapat didikan langsung
dannya Dengan menggunakan dua batang pedang, masa mereka bahkan tidak sanggup
menyentuh ujung pakaian Cu Kiau Kiau sedikit saja" Diamdiam dia memperhatikan
Yok Sau Cun Tapi tampaknya anak muda ilu tidak seperti orang yang berdusta Unluk
sesaat dia sama sekali tidak dapat menebak asal usul Yok Sau Cun Akhirnya dia
mendengus dingin. "Baik kalian boleh mencobanya satu jurus" katanya kemudian.
Sejak tadi kedua wanita berpakaian hijau itu memang sudah ingin membuktikan
perkataannya Justru karena takut metukai Cu Kiau Kiau maka mereka tidak berani
turun tangan Sekarang Hu leng senbu sendiri, yang memberi perintah kepada
mereka, tentu saja keduanya diamdiam merasa senang.
Tiba-tiba terdengar suara raungan keras dari mulut kedua wanita itu Tubuh mereka
berpencar Satu di kiri dan satu lagi di kanan Sebetulnya kurang tepat kalau
dikatakan berpencar Lebih tepat apabila disebut menggant] posisi Yang tadinya ada di
sebelah kanan sekarang menggeser ke se belah kiri Sedangkan yang tadinya ada dt sebelah
kiri sekarang mengganti posisi di sebelah kanan Kemudian secepat kilat mereka
bergerak tagi Sekarang satu di depan dan satunya lagi di belakang Meceka se akan
ingnimembuat anak muda itu meniadi bingung Dua batang pedang diluncurkan
Mereka menghindari diri Cu Kiau Kiau dan menyerang ke arah Yok Sau Cun.
llmu pedang Kong Tong pai memang terkenal karena perubahan geraknya yang cepat
Meskipun hanya satu jurus yang dilancarkan namun gabungan kedua wanila itu
sangat kompak Pedang mereka bagai ular berbisa yang siap mematok kapan waktu
saja Sedangkan sinar yang terpancar dari pedang mereka bagaikan titik cahaya
yang befjatuhan Dalam sekali gerakan saja bagian tubuh sebelah depan maupun belakang
sudah terancam di beberapa tempat Coba bayangkan sampai di mana kecepalan
gerakan kedua wanita itu.
Namun justru ketika bunga bunga cahaya pedang mereka mulai sirna, tiba-tiba Yojs
Sau Cun menarik langan Cu Kiau Kiau dan bergeser satu langkati Tahu-tahu dirinya
sudah luput dan serangan kedua wamta tersebut.
Geseran kakinya itu tepat di tempat kedua baiang pedang bertemu dengan cara
bersilangan Dengan demikian otomatis serangan mereka menjadi luput dan sasaran
Pa dahal terangterangan apabiia mereka menusuk kira kira selengah cun lagi maka tubuh Yok
Sau Cun akan tertembus Tapi biar bagaimanapun mereka berusaha, seakan jarak
tersebut sudah mencapai titik klimaks dan pedang mereka tidak dapat ditusukkan
lebih jauh lagi. Kedua wanita itu seakan tidak percaya dengan apa yang mereka alami Wajah
keduanya hijau membesi. Sulit diuraikan bagaimana tampang mereka saat itu.
Dibilang tertegun rasanya bukan Dibilang terkejut tapi lebih mirip terkesima'
Tetapi karenaHue teng senbun tadi hanya memenntahkan mereka mencoba satu jurus saja,
meskipun penasaran mereka tetap tidak berani melanjutkan serangan lagi Akhirnya
mereka terpaksa berhenti lalu mengundurkan diri ke samping.
Sepasang mataHue leng senbu bersinar tajam Sejak tadi dia memperhatikan
gerakgenk Yok Sau Cun Mulutnya terkatup rapat-rapat Sepatah kata pun tidak
diucapkannya Dia seolah sedang menguras otaknya memiktrkan sesuatu.
Yok Sau Cun yang berhasil menghindarkan diri dan serangan kedua wanita itu
dengan sekali gerak saja, langsung tertawa lebar.
"Sekarang kalian sudah percaya bukan''".
Meskipun dalam hati Cu Kiau Kiau sangat membenci Yok Sau Cun, tetapi ketika
kedua wanita itu baru bertindak keluar tanpa sadar dia mengeluarkan suara seruan
memper ingatkan Yok Sau Cun Hal ini membuktikan bahwa dia juga ikut
mengkhawatirkan keadaan anak muda tersebut.
Kemudian kedua wanita itu tahu-tahu terpental oleh gerakan Yok Sau Cun, hatinya
merasa lega biarpun dia tidak tahu bagaimana cara anak muda itu turun tangan
Karena dia tahu betul keempat wamta yang mendampingi ibunya itu bukan orang sem
barangan Mereka termasuk tokoh kelas satu di Kong Tong pai Bahkan ilmu silatnya
sendiri masih terpaut jauh dengan keempat wanita tersebut.
Sekarang di hadapan ibunya Yok Sau Cun berhasil melemparkan dua di antara empat
wanita itu dalam sekali gerak saja Hal ini malah membuat perasaan tertekannya
ber kurang. Tentu sekarang ibunya tidak akan menyalahkan dirinya yang begitu mudah
di ringkus oleh Yok Sau Cun Sedangkan dua wanita yang ilmunya jauh lebih tinggi
saja mengalami hal yang sama. Untuk sesaat dia merasakan bukan saja anak muda ini mempunyai mutu yang bagus,
tetapi ilmu silatnya juga tinggi sekali Diam-diam dia menggenggam telapak
tangannya sendiri Seakan ada serangkum perasaan hangat memenuhi hatinya Lambat
laun kebenciannya terhadap Yok Sau Cun semakin menipis Apalagi saat im, Yok Sau
Cun menarik tangannya sambil menghindarkan diri dan serangan kedua wanita
pelayan ibunya, hatinya terasa semakin berbunga-bunga.
"Kalian coba lagi dia beberapa jurus'" Tiba tiba terdengar suara beratHue leng
senbu memenntahkan. Mencoba lagi beberapa jurus rupanya merupakan hasil pemikirannya ketika
merenung sekian lama tadi Hal ini mernbuktikan bahwa dja masih belum bisa
menebak aliran ilmu pedang yang dipelajari oleh Yok Sau Cun.
Kedua wanita itu memang tidak puas dengan kekalahan mereka Otomatis mereka
ingin sekali mencoba beberapa jurus lagi. Kemungkinan besar mereka sanggup
mengembalikan pamor mereka yang jatuh tadi.
Mereka yang tadinya sudah mengundurkan dni, sekarang maju lagi serentak Wanita
yang sebelah kanan langsung membentak.
"Hati-hati kau sekarang!" Pedang panjang digerakkan. Satu jurus tiga perubahan
Sinar pedang berkilauan dan meluncur ke arah Yok Sau Cun.
Sedangkan wamta yang sebelah kiri malah tidak mengatakan aepatah kata pun Tu
buhnya ttbatiba berkelebat dengan kecepatan yang tidak kalah dengan rekannya
Tangan terangkat pedang meluncur Gerakannya bagai selembar daun yang dihempas
oleh angin Lima cank sinar pedang ber kelebat di depan mata Yok Sau Cun.
Tangan kiri Yok Sau Cun segera menanlCu Kiau Kiau unluk. mundur satu langkah
Tetapi ketika mundur itu, tiba-tiba langkah kakinya berubah lagi Tubuh keduanya
me lesat dan mereka menerobos lewat celah pedang yang sedang meluncur lalu mener
jang ke arah belakang punggung wanits yang sebelah kanan.
Gerakan langkah kakinya ajaib sekali. Ke dua wanita itu sama sekali tidak
menyadari sama sekali. Ketika pedang mereka sudah hampir mencapai sasaran, tahu-tahu Yok
Sau Cun tidak terlihat lagi Bahkan Cu Kiau Kiau juga tidak tertangkap oleh
pandangan mereka. Wanita yang sebelah kiri langsung mem balikkan tubuhnya dengan pedang meni kam
Sedangkan wanita yang sebelah kanan mehukkan pinggangnya bagai dahan pohon liu
yang tertiup angin kencang Dia bergerak dengan kecepatan kilat dan padangnya
langsung menuju ke arah Yok Sau Cun.
Kiam hoat kedua orang itu telah terlatih sedemikian rupa sehingga sangat kompak
satu dengan lainnya. Kecepatan mereka juga sulit diuraikan dengan kata-kata Tapi
biar bagaimana hebalnya ilmu pedang mereka ataupun dahsyatnya serangan mereka,
keanehan ilmu pedang di dunia iri] tidak ada yang menandmgi Song ka pak kiam.
Meskipun ilmu Pit kiam sin hoat yang diajarkan oleh suhu Yok Sau Cun masih di
bawah Song ka pak kiam Tetapi kalau untuk melawan ilmu pedang aliran lain,
apalagi kedua wanita tersebut masih belum berarti apa-apa.
Sembari menarik tangan Cu Kiau Kiau,.
Yok Sau Cun maju mundur berkalikali Tapi langkah kakinya hanya bergeser di
situsitu juga Dua batang pedang yang meluncur secepat kilat dan berkilauan
ternyata tidak sanggup melukainya barang sedikitpun.
Tadinya Yok Sau Cun juga tidak mempunyai kepastian Itulah sebabnya dia
mengeluarkan pedang lemasnya agar pada saat terdesak dia dapat menggunak.annya
untuk menangkis serangan kedua wanita itu Tapi tampaknya sekarang dia tidak
memer lukannya sama sekali.
Tidak Sejak memperoleh sejurus ilmu pedang dari Kim Ti jin, hatinya ssnang
sekati Dia menganggap ilmu yang dipelajarinya se lama mi bjasabiasa saia. Sekarang dia
menghadapi serangan kedua pelayan Hue leng senbu. Dan dia baru merasakan
manfaat dari ilmu yang dipelajarinya Meskipun ilmu pedang kedua wanita itu
dahsyat sekali Tapi dia dapat menemukan beberapa titik kelemahan mereka dengan mudah.
Apalagi kalau dia menggabungkan ilmu barunya dengan Pit kiam sin hoat yang
dipelajari dan suhunya. Pasti dafam beberapa geraKan saja, dia bisa mengalahkan
mereka berdua Dengan membawa pikiran seperti itu, otomatis dia ingin mencobanya
Tangan Kiri tetap mencekal pergelangan tangan Cu Kiau Kiau Kakmya mundur satu
langkah Dia meloloskan diri dan serangan kedua wanita tersebut Kemudian tertawa
terbahak bahak 'Liongwi kouwnio, cayhe sudah mengalah icebanyak tiga jurus
kepada kalian Sekarang merupakan jurus keempat, cayhe tidak sungkan lagi!".
Kedua wanita itu menyerangnya tiga jurus berturut-turut Tapi semuanya dapat
dihindarkan dengan mudah Mana mungkin mereka sudi berhenti begitu saja Wanita
yang sebelah kiri segera melesal ke udara pe jangnya berputar bagai ktnor angin,
kemudfan tiba ttba berhenti dan menusuk ke arah enggorokan Yok Sau Cun Wamta
yang sebelah kanan menggerakkan kakinya secara bersilangan Sinar pedangnya
berkilauan. Bahkan terlihat ratusan titik cahaya memijar. Dia menyerang ke arah
sebelah kanan. Ternyata kali ini Yok Sau Cun malah tidak menghindar sama sekati Dia berdiri
tegak di lempatnya aampai kedua batang pedang hampir menyentuh dirinya Dia baru
mengangkat tangan kanannya ke atas Ufung pedang digetarkan sedikit. Gerakan
pedangnya seperti orang yang sedang mengipas di udara. Sama sekali tidak
terlihat keistime waannya Tapi di dalamnya terkandung ber bagai perubahan yang
mengejutkan. Tiba-tiba tardengar suara Trangi Trangi Dua batang pedang yang sedang meiuncur
ke arahnya langsung tergetar hingga tidak dapat diteruskan Getarannya kali ini
mengandung tekanan yang kuat Bukan saja kedua batang pedang itu tertangkis
olehnya malah tubuh mereka pun ikut tergetar sehingga terdesak mundur sejauh dua
langkah. Hue leng senbu memperhatikan dengan seksama ilmu Pit kiam sin hoat yang dikerah
kan oleh Yok Sau Cun Dia merasa ilmu itu agak mirip dengan Tian i sm hoat dari
Soat san pai Dia malah mengira Yok Sau Cun adalah anak murid Soat San pai Diam
diam hatinya merasa heran.
Terang lerangan digi melihat Yok Sau Cun mendesak mundur kedua wanita
pelayannya dalam satu gebrakan saja Kali mi wajahnya yang tua menyorotkan kesan
terkejut Tangan kanannya segera dikibaskan.
"Mundur!" bentaknya keras.
Kedua orang itu baru sa|a menggerakkan pedangnya untuk menyerang kembah
Mendengar bentakan Hue leng sen bu, keduanya langsung menghentikan gerakannya
dan pedang panjang pun ditarik ke belakang Setelah membungkukkan tubuh dengan
hormat, keduanya langsung mengundurkan diri.
Sinar mata Hue leng senbu bergerakgerak Dipandangnya Yok Sau Cun sekilas.
'Orang muda apakah kau anak murid perguruan Tian san?" tanyanya serius.
Hampir saja Yok Sau Cun mengatakan lidak Tetapi setelah dia berpikir kembal]
Song loya cu pernah mengatakan bahwa perguruan Tian san Tian san ktam hoat,
tiada tandingannya di dunia Saat ini dia hanya seorang diri Demi menyelamatkan Hui Fei
Cin, dia harus menempLih bahaya Mungkin ada baiknya kalau dia menggertak Hue
leng senbu dengan berdusta sedikit. Begitu pikirannya tergerak, dia langsung
menganggukkan kepalanya. "Betul?". Wajah Hue leng sen bu agak berubah mendengar jawabannya Agak lama juga dia
merenung Kenwdian dia mengangkat kembali sinar matanya dan mendengus.
"Baiklah Kau lepaskan Cu Kiau Kiau Aku segera bebaskan Hui Fei Cin" kata wanita
tua itu selanjutnya. Yok Sau Cun menggulung pedangnya kembali dan diselipkan pada ikat pinggangnya
Setelah itu dia menjura dengan hormat.
Pedang Pusaka Dewi Kahyangan Sian Ku Po Kiam Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Tenma kasih atas kebaikan hati Sen bu " Cekalan tangan kirinya langsung
direnggangkan Ternyata dia benar benar melepaskan Cu Kiau Kiau.
Siau Cui menjadi panik sekali.
"Yok siangkong kau tidak boleh melepas kannya Bagaimana kalau mereka tetap me
nahan siocia'?" katanya dengan suara rendah.
Yok Sau Cun menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.
"Tidak mungkin Hue leng sen bu Cu cianpwe sangat memandang tinggi nama
baiknya di dunia kangouw Kata kata yang sudah dikeluarkan tidak mungkin dijilat
kembali," sahutnya dengan suara yang sengaja dikeraskan.
Kemudian Yok Sau Cun menepuk perlahan bagian punggung Cu Kiau Kiau Setelah
itu dia rnenjura kepada gadis tersebut.
"Cu kouwnio atas kelancangan yang cayhe perbuat harap kouwnio sudi memak lumi"
katanya dengan nada lembut.
WaJah Cu Kiau Kiau langsung merah padam Dia tidak mengucapkan sepatah kata
pun Bagai seekor burung yang menerobos ke dalam hutam dia berlan ke samping
ibunya. "Ibu " panggilnya dengan nada yang le bih msnyerupai bisikan.
Gerak genknya itu membuat Yu huhoat Cian Poa Teng dan Hue leng senbu Cu Leng
Sian serta keempat wamta pelayannya merasa di luar dugaan Berdasarkan sikap Cu
Kiau Kiau sehan hannya meskipun tidak ada orang yang mengganggunya, asalkan dia
merasa tidak suka, tentu tidak mudah dia mengampuni orang itu.
Kali ini dia dinngkus oleh Yok Sau Cun dan Lui Tang ke Siang Li bio Malah diajgk
nya menghmdarkan serangan kedua wanita pelayan Hue leng senbu tadi dengan cara
ditarik ke sana ke mari. Begitu tangannya dilepas, dia malah tidak menerjang Yok
Sau Cun Hal ini merupakan keajaiban yang baru pertama kali terjadi Cu Kiau Kiau
hanya menghambur ke dalam pelukan Hue leng senbu Sampai 1tue leng senbu pun merasa
heran Tapi dipeluknya juga Cu Kiau Kiau erat-erat.
"Kiau Kiau, anak baik kau tentu merasa terhina," katanya.
Cu Kiau Kiau rnenyusupkan kepalanya se makin dalam di pelukan Hue leng senbu.
"Tidak apa apa " sahutnya lirih sekali.
Kata-kata itu diucapkan dengan suara seperti dengungan nyamuk di telinga Hanya
Hue leng senbu yang dapat mendengarnya Alis wanita tua itu sampai bertaut
dibuatnya Kali ini dia mengerti Bukankah jawabannya tadi seakan membela anak
muda tersebut. Tanpa sadar dia mengangkat wajah mentperhatikan Yok Sau Cun Diam diam dia
rnenganggukkan kepalanya Kernudian dia menoleh ke arah Cian Poa Teng.
"Yu huhoat, kau bawa Hui Fei Cin kemari'" perintahnya.
Tiba-tiba terdengar suara sahutan dan bagian belakang ruangan.
"Tidak perlu lagi".
Dan nada suaranya saja sudah terdengar bahwa orang ini sedang marah sekali
Karena katakatanya diucapkan dengan dingin dan kaku Oi hadapan 1tue leng senbu,
siapa yang berani berkata demikian".
Cia Poa Teng terkejut sekali Dia langsung melongokkan kepalanya ke sana ke mari.
"Siapa?" bentaknya dengan nada berat.
Siau Cui langsung mengenali bahwa yang mengucapkan kata kata itu tadi ialah Hui
hujin Hatinya gembira sekali Oia langsung menjawil uiung lengan baju Yok Sau
Cun. "Yok siangkong, Lao hujin sudah datang".
Yok Sau Cun mengangkat kepalanya Dia melihat 1tui hujin mengenakan pakaian
berwarna biru dengan tangan rnernbawa pedang Wajahnya menyiratkan hawa arnarah
yang meluap Oia keluar dan halaman belakang Oi belakangnya mengikuti dengan
ketat seorang yang wajahnya pucat Tangan nya terkulai ke bawah Tampaknya dia
terpaksa mengikuti Hui hujin Ternyata dialah si tukang kebun yang bernarna Ong
Si Dia bagian paling akhir berjalan Hui Fei Cin Rambutnya terurai tangannya membawa se
batang pedang yang ditudingkan ke punggung Ong Si.
Tiga orang itu tiba tiba rnuncul dan halaman belakang Wajah Cian Poa Teng ber
ubah hebat Tanpa menunggu perintah dan Hue leng senbu dia langsung berteriak
lantang "Kurung seluruh jalan keluar!".
Tampak berpuluh puluh laki laki berpa kaian hijau berhamburan masuk ke dalam
ruangan dan mengelilingi mereka Keempat wanita pelayan 1tue leng senbu juga lang
sung mencabut pedang masmg masing Mereka segera menempati posisi yang ko song
dan ikut mengepung Tapi karena Hue leng sen bu belum menurunkan perintah apaapa
tidak ada seorang pun yang berani mengarnbil tindakan apa apa.
Hue leng sen bu mengendurkan pelukannya Cu Kiau Kiau segera berdiri di
sampingnya Wajah wanita tua itu rnenjadi ang ker Oia menatap Yok Sau Cun
lekatlekat. "Rupanya kalian sudah berjanji sebelum nya ".
"Cayhe memang mewakili Hui hujin datang kemari Kalian tidak juga melepaskan Hui
siocia pulang sebagai ibu tentu saja Hui hupn khawatir Jtulah sebabnya dia
cepatcepat menyusul untuk melihat apa sebetulnya yang telah terjadi Hal seperti
ini tidak perlu diherankan bukan?" sahut Yok Sau Cun.
Dalam waktu yang bersamaan Siau Cui segera rnenyongsong Hui hujin.
'Lao hujin siocia'" sapanya.
Hui Feng Cin mendorong punggung Ong si ke dekat Siau Cui.
"Siau Cui jaga dia baik baik katanya Kemudian sinar matanya yang indah ber
kilauan beralih ke wajah Yok Sau Cun Bibir nya langsung mengembangkan seulas senyuman
"Yok siangkong tenma kasih.
Nada suaranya lernbut dan merdu Benar benar membuat orang yang mendengarnya
menjadi terpesona Sayangnya mimik wajahnya terlalu datar Kulit wajahnya juga
pucat Malah Siau Cui terlihat lebih cantik dari padanya.
Wajah Hui leng sen bu semakin kelam.
"Di sini bukan tempat kalian bernostalgia Kalau kalian ingin bicara tunggu
sampai kalian keluar dan ruanganku ini ' katanya ketus.
Hui hujin langsung mendengus Matanya rnenatap Hue leng senbu tajam-tajarn.
"Kau tentunya yang disebut Hue leng senbu Cu Leng Sian dan Kong Tong pai Wi Yang
pai dan partai kalian samasama merupakan partai yang sudah larna berdiri di dunia
kangouw Selama ini di antara kita tidak pernah ada sengketa apa apa Tapi
kalian mencuhk Siau li dan malah mengajukan permintaan untuk menukarnya dengan
pedang Apakah di dunia kangouw sudah tidak ada keadilan lagi?" tanyanya sinis.
Sinar mata Hue leng senbu juga membalas pandangannya dengan dingin.
"Partai kami rnenculik putnmu demi Sit Kim kiam Selama ini kami sudah menghabis
kan banyak biaya Belum lagi korban yang berjatuhan demi menemukan pedang
tersebut Akhirnya kami tidak mendapatkan hasil apa-apa Malah putnmu yang
mendapatkan nya Kalau dibilang masih ada keadilan di durua kangouw mi,
seharusnya kafian rneng ingat jenh payah kami selama im dengan cara
ntengembalikan Sit Kim kiam secara baik baik ?".
Hue Fei Cin rnendengus dingin.
"Sit Kim kiam aku peroleh dengan cara membeli dan seorang nelayan Aku toh tidak
mencurinya dari Kong Tong pai Apa yang kalian andalkan sehingga berani beranian
meminta pedang itu dikembalikan" Dan setahuku pedang itu juga bukan milik kalian
dulunya '. Hue leng sen bu marah sekali.
"Budak cilik, selama tiga puluh tahun belakangan ini, belum pernah ada orang
yang berani mengucapkan kata-kata yang kasar di hadapan aku orang tua Tadinya aku
memandang wajah Tian San lojin dan sudah berjanji kepada orang she Yok itu untuk
melepaskanmu Ternyata sekarang ibumu sudah datang sendiri untuk melepaskanmu
Bagus sekali Aku hampir tidak mempunyai peluang datang ke Wi Yang Kebetulan
aku dapat berternu dengan orang orang Wi Yang pai di sini ".
Hui hujin tertawa datar. "TarTtu hanya mengikuti keinginan tuan rumah. Permainan apa pun yang kau
keluarkan, aku pasti tidak akan ntenolaknya Tapi sebelumnya aku ingin
menyelesaikan satu persoalan." Tiba-tiba dia menolehkan kepalanya ke arah Ong Si
"Ong Si' Cepat katakanl" Kau mendapat dukungan dari siapa sehingga berani
mengkhianati siocia?". Meskipun urat nadinya tertotok, tapi di hadapan Yu huhoat Cian Poa Teng dan Hue
leng senbu, belum lagi dikelilingi oleh puluhan murid Kong Tong pai, hati Ong Si
menjadi besar Dia tertawa terbahakbahak.
"Hui hujin, cayhe tidak mendapat dukung an dan siapasiapa Cayhe memang mund Kong
Tong pai. Maka tidak heran kalau cayhe mementingkan perguruannya sendm
bukan?". Hui hujin tertawa dingin ".
"Bagus Kau adalah mund Kong Tong pai Tetapi kau menyusup ke dalam Wi Yang
pai untuk menjadi tukang kebun. Padahal sebenarnya kau adalah mata mata yang
diselusupkan ke tempat kami'" Baru berkata sampai disitu, waiahnya berubah
serius Matanya dingin rnenusuk Nada suara pun men jadi tajam. "Baik aliran hitam maupun
putih di dunia kangouw, ada sebuah peraturan yang tidak bisa dibantah oleh siapa pun,
yaitu siapa yang menjadi mata-mata di perguruan orang lain, hukumannya adalah mati.
Tentunya kau sudah tahu bukan" Sekarang di hadapan orang-orang partai Kong Tong pai, aku
akan mernbereskanmu terlebih dahulu!".
Sebelumnya Ong Sj masih tidak takut Setelah mendengar kata kata terakhir Hui
hujin barusan, nyalinya menjadi ciut. Hatinya pa_ilik sekali.
"Yu huhoat, tolong . '" teriaknya gugup.
Belum lagi suaranya sirap, Hui hujin sudah mengangkat telapak tangannya dan
menghantam ke arah jantung Ong Si.
"Sebetulnya masih terlalu enak membiarkan kau mati dengan tubuh utuh!" katanya
dingin. Dalam partai mana pun, untuk menghukum mati seorang matamata atau pengkhianat
selalu dengan cara menghancurkan tubuhnya menjadi beberapa bagian Misalnya
dibacok sampai hancur atau ke empat anggota tubuhnya diikatkan pada masing
masing seekor kuda lalu ditarik sehingga putus Kernatian semacam itu rnemang
rnengerikan Itulah sebabnya mata mata juga disebut perbuatan yang paling hina.
Sekarang Hui hujin hanya menghantam telapak tangannya ke jantung Ong Si
sehingga tergetar putus tentu saja hal ini dapat dikatakan kernatian yang
terlatu enak bagi pengkhianat tersebut.
Cian Poa Teng bermaksud mencegah.
"Hui hujin, tunggu dulu. Tapi ternyata teriakannya terlambat.
Hui hujin rnenatapnya dengan sinis.
"Apakah caraku ini salah'" Coba aku ber tanya kepada Cian Lao huhoat Apabila ada
orang Wi Yang pai yang rnenyusup ke partai kafian sebagai matamata Tindakan apa
yang akan diambil oleh Cian lao huhoat".
Di tanya sedernikian rupa,Cian Poa Teng sampai tidak dapat ntenyahut sepatah
kata pun Hui hujin rnendengus sekah lagi Sinar matanya beralih kepada Hue leng senbu.
"Hue leng senbu, biar kau saja yang memutuskan Setelah persoaian ini selesai,
aku akan mohon diri dan tempat ini," katanya kemudian.
"Bagus sekali' 'Tiba-tiba Hue leng sen'bu bangkit dan tempat duduknya Dia
membalikkan tubuh dan menggapai kepada kedua wanita yang memegangkan
pedangnya Kedua pelayan wanita tersebut langsung membungkukkan tubuhnya
dengan hormat dan pedang yang mereka pegang segera disodorkan ke depan.
Tangan Hue leng sen bu terulur untuk merigambil pedang tersebut Setelah itu
terdengar suara. "Trangggi" Pedangnya teiah dihunus dan matanya rnenatap dingin ke arah Hui
hujin. 'Seandainya di antara kalian ada yang sanggup menenma tiga jurus seranganku,
maka kalian boleh pergi dengan bebas " katanya datar.
"Aku bersedia rnenyambut tantanganrnu!" sahut 1tui hujin Pedangnya diangkat ke
atas 'Tamu yang baik tidak akan merigecewakan tuan rumahnya Hue teng senbu,
silahkan muiai '. Yok Sau Cun cepatcepat maju dua langkah dan menjura dalam dalam.
"Hui hujin, tunggu dulu".
"Ada apa. Yok kongcu?" tanya Hui hujin.
"Harap hujin mundur. Tiga jurus serangan Hue leng senbu biar cayhe saja yang
menyarnbutnya " sahut Yok Sau Cun.
"Tidak Harap Yok siangkong ajak siau li mundur sedikit Aku ingin meminta
pelajaran langsung dari tokoh Kong Tong pai" kata Hui hujin.
Yok Sau Cun tidak mundur sedikitpun.
"Putri kesayangan Hue leng senbu cayhelah yang rneringkusnya Justru hal ini yang
membuat Senbu marah Oleh karena itu tiga jurus serangannya cayhe pula yang harus
menyambutnya Harap hujin berdiri di samping saja sebagai penonton Kalau sampai
cayhe tidak sanggup menerimanya, barulah hujin menggantikan ".
Tadinya dia masih menganggap Hui hujin tidak mengerti ilrnu silat Oleh karena
itu, dia menawarkan diri mewakilinya memenuhi undangan ke Lui Tang Sekarang dia
menyaksikan Hui hujin rnembawa pedang dan rnenolong Hui Fei Cin, maka dia
langsung sadar bahwa ilmu silat wanita setengah baya ini sama sekali tidak
lemah. Tetapi karena Tiong Hui Ciong berkali-kali mengingatkan kepadanya agar jangan
sampai menyinggung perasaan Hue lengsenbu, hal ini membuatnya penasaran
Lagipula dia khawatir Hui hujin bukan tandmgan Hue lengsenbu.
Satu jurus ilmu yang dipelaiannya sangat hebat Apalagi sekarang dia dapat
menggabungkannya dengan Pit kiam sm hoat ajaran suhunya Bahkan orang seperti
Song Ceng San yang mendapat julukan Bulim te it kiam alias Jago pedang nomor
satu di Bulim pun mengakui apabila dia sudah melatih ilmu ini dengan matang rnaka dia
akan sanggup menerima serangan darinya 1tal ini embuat tekadnya semakin membara
Dia erasa masih sanggup menenma tiga jurus rangan Hue leng senbu Oleh karena itu
ula, dia berkeras tidak [nemperbolehkan ui hujin yang rneriyambut ketiga jurus
terebut. Hue leng senbu tampaknya mutai tidak abar "Apakah perundingan kalian masih
belum selesai'?" Yok Sau Cun tidak memberi kesempatan bagi Hui hujin untuk
menyahut. "Cayhe memang tidak mengukur kepan daian diri sendiri biarlah cayhe sambut ke
tiga jurus dan Hue leng senbu " Terdengar suara.
"Cring Pedang lemasnya disentak menjadi lurus dan melindungi di depan dadanya.
Mendengar ucapannya hati Cu Kiau Kiau pamk sekali Oia mendelik kepada Yok Sau
Cun sambil berteriak "Kau benar benar cari rnati" Nada suaranya seperti
rnengandung kebencian sekaligus menasehati agar dia jangan sok jadi pahlawan.
"Bagus sekali Sebaiknya kau berhati hati'" sahut Hue leng sen bu dingin Pedang
panjangnya langsung diulurkan ke depan Sekali digetarkan terlihatlah beberapa
carik sinar yang berkilauan Hawa dingin langsung terasa rnenyebar di antara pedang
yang menannan itu Perasaan orang yang ada dalam ruangan itu jadi seperti berdiri di
antara dunia nyata dan dunia fantasi.
Bagaimana pun pengalaman Yok Sau! Cun dalam bertarung dengan musuh tangguh
Pedang Pusaka Dewi Kahyangan Sian Ku Po Kiam Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
masih belum cukup Melihat gerakan yang dilakukan Hue leng sen bu, untuk sesaat
dia tidak tahu apa yang harus diperbuatnya.
Dalam keadaan panik, dia tidak perduli ada manfaatnya atau tidak Diangkatnya
pedang lemasnya ke atas dan dikerahkannya satu jurus ilmu yang diajarkan oleh
Kim Ti jui Perlahan-lahan dia mengulurkan pedangnya ke depan Irn yang dinamakan asal
tubruk Dia sarna sekali tidak tahu jurus apa yang harus dimainkan agar dapat
mengimbangi serangan lawan.
Tangannya bergerak menggetarkan pedangnya ke kiri dan kanan Tiba-tiba terdengar
suara. "Trang!" Dua batang serijata telah salmg membentur Serangan pedang Hue leng
senbu ini hebat sekali Tetapi bukan saja Yok Sau Cun berhasil menghidannya, malah pedang
wanita tua itu tertangkis ke samping olehnya.
Sedangkan Hui hujin yang melihat Yok Sau Cun berkeras mewakilinya menerima
serangan tiga jurus Hue leng sen bu, tidak enak hati lagi untuk mencegah Namun
dia tahu lawan yang satu ini tidak mudah ditandingi Diamdiam dia mencemaskan
keadaan Yok Sau Cun Itulah sebabnya dia berdiri di belakang anak muda itu dan
tidak mau bergeser lebih jauh Seandainya Yok Sau Cun dalam keadaan bahaya, dia dapat
segera turun tangan memberikan pertotongan.
Saat ini dia baru menyaksikan bahwa ilrnu silat yang dikerahkan anak muda itu
sangat sederhana Tampaknya tidak ada keistimewaan apa-apa Tetapi dengan rnudah
Yok Sau Cun dapat mengelakkan diri dan serangan Hue leng senbu Hatmya terkejut
sekali Dan otomatis rada lega. Akhirnya dia rnundur dua langkah lambat-lambat.
Hue leng senbu mendengus marah pedang panjangnya langsung diangkat ke atas dan
rnenusuk ke depan. Timbullah ratusan titik yang berktlauan di udara Jurus yang
satu ini bagai hujan angin yang rnenerpa dan siap menghempas apa saja yang ada di ha
dapannya Pedang di tangannya seakan menirnbulkan ratusan cahaya bintang yang
dingin. Bayangan-bayangan pedang mengurung diri Yok Sau Cun.
Apabila Yok Sau Cun ingin rnengangkat pedangnya rnenangkis, tentu sudah terlarn
bat Tapi dia memiliki sejurus ilmu baru yang diajari oleh Kirn Ti Jui Secara
serampangan dia menjalankan Jurus tersebut Pedang lernas di tangannya di putar
berkeliling tiga kali setelah itu dia menghujamkannya ke depan Tadi dia baru
rnenjalankan gerakan pertama saja sudah bisa mengelakkan serangan Hue leng sen
bu Sekarang dia menjalankan jurus itu dengan lengkap.
Sebetulnya jurus ini tidak mengandung banyak perubahan tetapi sanggup
rnemecahkan jurus dari Song ka pak kiarn Meskipun ilmu pedang yang dikuasai oleh
Hue leng senbu sangat ajaib dan keji, namun masih terpaut di bawah sedikit dengan
Song ka pak kiam. Pedang lemas Yok Sau Cun yang telah terkutung sama sekali tidak berhenti dan
terus meluncur dengan lambat ke arah Hue leng senbu Kalau saja gerakannya lebih cepat,
tentu pedangnya telah menusuk jantung Hue leng sen bu bahkan rnenernbus sarnpai
ke punggung Sedangkan pedang panjang Hue leng sen bu sedang direntangkan ke
samping. Bagian dadanya terbuka lebar dan apabila wanita itu ingin menarik
pedangnya kembali untuk melindungi diri pasti tidak keburu lagi.
Sayangnya gerakan pedang Yok Sau Cun begitu lambat. Sedangkan jarak di antara
mereka kirakira satu cun lebih. Dia seperti orang yang hanya menuding pedangnya
dengan gerakan melambai Bagi anak muda itu, sebetulnya dia hanya mengikuti
perkem bangan jurus yang dilancarkan Hatinya sen diri tidak bermaksud demikian
Tapi bagi Hue leng senbu lain lagi Tadi Yok Sau Cun sudah berhasil mengelakkan
satu kali se rangannya Sekarang gerakannya begitu lambat, pasti Yok Sau Cun
memandang remeh kepadanya dan bermaksud menghina nya di depan umum.
Untuk sesaat,Hue leng senbu merasa dadanya hampir meledak karena hawa amarah
yang meluap. Rambutnya seakan tegak merinding sehelai demi sehelai Rona
wajahnya begitu menakutkan Mulutnya menggeram keras Tangannya terjulur lurus
bagai golok. Tiba-tiba dengan kecepatan kilat meluncur ke arah dada Yok Sau Cun.
Cu Kiau Kiau yang melihat keadaan itu menjdi terkejut sekali Tanpa sadar dia
berteriak. "Ibu'". Untung juga dia berteriak, tangan Hue leng senbu yang sedang terjulur ke depan
dengan jarak dua cun dari Yok Sau Cun berusaha ditarik kembali Kejadian im apa
bila diceritakan sepertmya lambat, tapi pro sesnya lerlalu cepat Satu jurus
ilrnu pedang yang dikerahkan oleh Yok Sau Cun dengan perlahan lahan ternyata berhasil
mengelakkan serangan Hue leng sen bu dan dia juga sudah melihat ketemahan wanita
tua itu Yok Sau Cun baru saja berpikir untuk menggunakan kesempatan tersebut
dengan menusuk kan pedangnya ke depan Namun tiba-tiba telapak tangan 1tue leng
sen bu justru ber gerak pada saat dia ragu ragu itu Oia merasakan dadanya telah
terhajar telak dan untuk sesaat bagai dihantam oleh besi yang panas rnernbara
Tanpa sadar dia rnenjerit kesakitan dan rnencelat mundur. Padahal hal di saat itulah
Cu Kiau Kiau berteriak Telapak tanganHue leng senbu masih berjarak kira-kira dua cun
dengan Yok Sau Cun Jadi belum benar benar menempel di dadanya. Kalau saja tadi
dadanya sempat ditempeli telapak tanganHue leng senbu, pasti sekarang dia sudah
mati teckapar di atas lantai.
Hui hujin dan Hui Fei Cin terkejut sekali Tanpa terasa kedua menghambur ke arah
Yok Sau Cun dan langsung memapahnya.
"Yok Siangkong, bagaimana keadaanmu?" tanya Hui hujin dengan nada rendah.
Yok Sau Cun merasa dirinya tungku api yang berkobar-kobar, tapi dia berusaha me
nahan sekuatnya Dari mulutnya terdengar suara erangan.
"Keadaan cayhe masih lumayan" sahut nya lirih.
Hueleng sen bu mengembalikan pedang panjangnya kepada para wanita yang berdiri
di belakangnya Kemudian tangannya mengibas.
Kalian sudah boleh pergi sekarang," katanya dingin.
Hui hujin menyuruh Siau Cui dan Hui Fei Cin ber|a!an terlebih dahulu dengan mem
bawa Yok Sau Cun. Dia sendiri berjalan di belakang dengan tangan menggenggam
pedang Matanya menatapHue leng senbu dengan sinar yang menyorotkan kemarahan.
"Cu Leng Sian, kejadian malam ini tidak akan dilupakan oleh Wi Yang pai,"
katanya sepatah demi sepatah. Hueleng sen bu tertawa dingin.
"Bagus sekali Di mana pun dan kapan pun, aku siap menantikan kedatangan kalian
dengan senang hati'". Hui hujin tidak banyak bicara lagi, dia membalikkan tubuhnya dan tangannya
menggapai "Mari kita pergi".
Hueleng sen bu sudah mengatakan akan membebaskan mereka Tentu sa|a tidak ada
seorang pun yang berarn menghalangi. Dalam sekejap mata saja merekasudah keluar
dari gedung besar yang terletak di samping Sian Li bio itu.
Hui Fei Cin dan Siau Cui memapah Yok Sau Cun dengan cara merangkul dan me
nyeretnya Anak muda itu sendiri sudah Jatuh tidak sadarkan diri sejak keluar
darf gedung kediaman Hue leng senbu Hui Fei Cin merasa tangannya panas membara
Cepatcepat dia menolehkan kepalanya untuk melihat Tampak wajah Yok Sau Cun
demikian merahnya seperti baru saia dilumun sepuhan yang biasa digunakan para
pemain wayang Sepasang matanya terpejam rapat.
Nafasnya memburu cepat tetapi ketika Hui Fei Cin menempelkan tangannya ke arah
dada anak muda itu, detak jantungnya sudah lambat sekali.
Tentu saja gadis itu terperanjat Seluruh tubuhnya bergetar.
"Ibu, dia.." Air matanya sudah jatuh bercucuran.
Hul hujin yang mendengar seruannya juga merasa panik Cepatcepat dia menghampiri
putrinya dengan tergesa-gesa.
"Bagaimana keadaan Yok siangkong'?" tanyanya cemas.
Kedua tangan Hui Fei Cin memeluk Yok Sau Cun erat-erat Air matanya terus
berderai. "Lukanya parah sekali Sekarang sudah tidak sadarkan diri Ibu, apa yang harus
kita lakukan'?". Melihat tampang Hui Fei C\n yang sedemikian sedih, hatinya langsung mengerti Dia
mengembangkan senyum lembut.
"Anakku, lihat bagaimana cemasnya dirimu Wi Yang pai kita dari utara sampai ke
selatan terkenal dalam pengobatannya Kita pulang secepatnya dan suruh Hui Gi
bergegas ke Kan Coan san mengundang Gi pek pek untuk mengobati Yok siangkong,
llmu pengobatan Gi pek pek tinggi sekali Malah ada yang mengatakan bahwa dia
panias disebut mund Hua To. Dia pasti dapai msngobati Yok Siangkong, Kau jangan
khawatir lagi,". Mendengar uraian ibunya, hati Hui Fei Cin memang agak lega Tapi wajahnya justru
merah padam karena jengah Dia tidak berani banyak bicara lagi Tidak berapa lama
kemudian, mereka sudah sampai di Kui Hun Ceng Hui Fei Cin dan Siau Cui
memapah Yok Sau Cun memasuki ruang dalam dan membanngkannya di kamar
tamu. Hui hujin mengeluarkan obat penyembuh luka Wi Yang pai yang termasyhur yakni
Pat pai Ci Giok tan (Pif delapan pusaka kumala ungu) Dia mengaduknya dengan air
panas di dalam sebuah mangkok kecil kemudian menyuapkannya ke mulut Yok Sau
Cun Setelah itu dia menolehkan kepalanya dan memenntahkan. "Siau Cui, Cepat kau
suruh Hui Gi ke Kan Coan san, undang Gi fi loya cu untuk datang kemari Semakin
cepat semakin baik.".
Siau Cui mengiakan kemudian melangkah ketuar dengan tergesa gesa, Hui Fei Cin
menundukkan kepalanya melihat ke arah luka di dada Yok Sau Cun Tampak sejalur
garis lingkaran berwarna merah kehitaman di dadanya. Seperti baru saja dicap
dengan stempel besi yang dibakar di atas api membara Pakaian dalamnya sampai ke Ujung
lengan telah terbakar menjadi abu Matah bagian dalam tubuhnya telah terlihat
Diamdiam dia menarik nafas panjang.
"Ibu, coba kau lihat Mungkin dia terkena senjata rahasiaHue leng senbu ".
"Biar Ibu memenksanya," sahut Hui hujin sambil melepaskan pakaian luar Yok Sau
Cun Dia juga melihat guratan merah kehitaman di dada Yok Sau Cun Bahkan da ging
bagian tengah hngkaran telah terbakar hangus Tapi Hui hujin yakin luka itu bukan
akibat senjata rahasia. Hui hujin mengulurkan jari tangannya dan menekannekankannya di sekitar luka Yok
Sau Cun. Tampaknya tidak ada tulang yang paiah. Tapi dia juga tidak dapat
menebak apa yang menyebabkan lukanya demikian parah.
"Ibu, benda apa yang membuatnya terluka?".
Hui hujin menggelengkan kepalanya perlahan-lahan.
"Ibu juga tidak dapat menebaknya. Tapi tulangnya tidak ada yang patah Mungkin
Yok siangkong mempelajari sejenis ilmu imkang yang hanya terdapat di luar
perbatasan Meskipun yang terlihat hanya luka luacnya saja, tetapi bagian
dalamnya Juga ikut terluka Itulah sebabnya dia tidak sadarkan diri Pat pao Ci Giok tan kita
merupakan obat yang mujarab untuk segala macam luka Biarpun nafasnya tinggal
sekali-sekali, asal sudah minum obat ini pasti dapat tertolong Apalagi Hui Gi
sudah menuju ke Kan Coan san mengundang Gi pek pek. Paling lama setengah kentungan
lagi, Gi pek pek pasti sudah sampai dt sini" Tiba tiba dia menarik nafas panjang
"Aih Ayahmu fuga kelewatan Pergi sudah sekian lama masih belum kembali juga Kalau
saja ayahmu ada di rumah, tentu dia bisa melihat apa yang membuat Yok siangkong
terluka sedemikian parah '.
"Ibu bagaimana ilmu pengobatan Tia kalau dibandingkan dengan Gi pek pek" tanya
Hui Fei Cin,. "Tentu saja ilmu pengobatan Gi pek pek mu lebih tinggi. Bukankah orang-orang
memberinya julukan Gi Hua To?".
"Benar-benar membuat orang panik Mengapa Gi pek pek masih belum datang Juga?"
seru Hui Fei Cin jengkel Dia memalingkan wajahnya ke arah Hui hujin "Ibu, Yok
siangkong sudah minum obat Pat Pao Ci Giok tan kita, mengapa sampai sekarang dia masih
belum sadarkan diri?". Hui Hujin tersenyum lebar.
"Obat itu baru saja diminumnya Tentu saja reaksinya belum bekerja. Kalau saja
obatnya, sudah bereaksi otomatis dia akan sadar. Hui Fei Cin, sudah beberapa hari kau
mengalami berbagai kejadian. Tentunya kau kurang istirahat Sekarang baru
kentungan ketiga. Lebih baik kau kembali ke kamarmu dan istirahat sebentar. Biar
Ibu saja yang menjaga di sini".
Hui Fei Cin mana mau meninggalkan Yok Sau Cun Dia menggelengkan kepalanya.
"Anak tidak lelah," sahutnya lirih.
Tenty saja Hui hujin dapat melihat bahwa perhatian anaknya telah tercurah pada
dirl Yok Sau Cun Tentu saja dia setuju Mutu dan ilmu sllat yang dimiliki anak muda ini,
biar sengaja dicari juga belum tentu dapat. Menurut Hui hujin, pandangan anaknya
boleh juga, Dia tersenyum. "Baiklah Masih ada setengah kentungan lagi Gi pek pek bacu datang Kalau kau
tidak merasa lelah. ya sudah Tapi setidaknya kau harus membasuh mukamu dan mengganti
pakalan yang bersih Lihat tampangmu begitu kusut. Mungkin sudah berapa hari
tidak pernah tersiram air".
Anak gadis mana yang mau dikatakan tampangnya kusut Begitu pula Hui Fei Cin Dia
langsung menganggukkan kepalanya.
"Baiklah Ibu, aku basuh muka dulu." Dengan tergesa-gesa dia keluar dari kamar
tersebut. "Sekarang kita sudah berada di rumah sendiri Kau sudah boleh melepaskan topeng
mukamu Ayahmu memang keterlatuan. anak gadis sendiri yang secantik bunga malah
setiap han disuruh mengenakan topeng yang membuat orang sebel melihatnya ".
Hui Fei Cin tertawa cekikikan.
"Sebetulnya tidak terlalu jelek. Hanya kesan yang diperlihatkan agak datar
Lagipula ada manfaatnya Kemana pun anak pergi jarang ada pemuda yang menggoda ".
Hui hujin mendelik kepada putrinya.
"Anak gadis yang cantik laksana sekuntum bunga yang harus dinikmati oleh semua
orang Kalau tidak ada orang yang menoleh kepadamu, mana mungkin ada yang jatuh
hati " gerutu ibunya Tiba-tiba dia teringat akan suatu hal 'Eh apakah Yok
siangkong tahu kalau kau mengenakan topeng?".
Hui Fei Cin memalingkan wajahnya de ngan tersipu sipu.
"Mana mungkin dia bisa tahu?".
Wajah Hui hujin langsung berseri-seri.
"Yok siangkong befum pernah melihat wajah aslimu, tapi dia sudah merasa adanya
kecocokan dengan dirimu Hal ini membuktikan bahwa hati anak muda ini sangat
bijak ". Hui Fei Cin tidak mengijinkan ibunya berkata lebih lanjut.
Pedang Pusaka Dewi Kahyangan Sian Ku Po Kiam Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Ibu Jangan diteruskan, aku tidak mau mendengarnya" Tanpa menoleh lagi, dia
langsung menghambur ketuar dari kamar tersebut.
Tidak berapa lama kemudian Hui Fei Cin sudah membasuh diri dan mengganti pa
kaiannya Dengan tergesa gesa dia masuk kembali ke kamar di mana Yok Sau Cun
dibaringkan Kalau melihat dia pergi dan kembali lagi Tentu orang yang tidak
mengerti mengira dia bukan gadis yang sama. Penampilan watahnya jauh berbeda
Apa tidak" Tadi wajahnya datar dan pipinya agak montok Tidak terlalu enak
dipandang Sekarang dia masuk kembali, yang terlihat adalah seorang gadis yang
sempurna Wajahnya cantik jelita, dipadu dengan sepasang atis yang berlekuk, mata
yang besar dan bemng, hidung yang mangir, bibir tipis merah serta bulu mata yang
lentik. Bukan hanya cantik tapi juga manis Benar-benar beda dengan Hui Fei Cin
yang sebelumnya. Ternyata Wi Yang taihiap Hui Kian siau hanya mempunyai seorang putri lunggal Dia
sangat menyayanginya Lagipula Hui Fei Cin senng pulang pergi antara Yang Ciu dan Bu
Cing Wi Yang taihiap khawanr kumbangkumbang liar mendekati bunga yang
harum itu Kemudian dengan beaya yang mahat dia menemui seorang pelajaryang ahli
membuat berbagai macam jenis topeng kulit yang perSis dengan wajah manusia la
lalu menyerahkan putrinya untuk memakai topeng tersebut agar wajah aslinya tidak
terhhat lagi. Setelah mengenakan topeng ini, wajah Hui Fei Cin berubah menjadi datar, kaku
serta pipinya montok. Memang manis juga tapi tidak enak dipandang lamalama Dengan
demikian tidak ada laki laki yang sudr mendekatmya. Hanya Song Bun Cun yang
sudah tahu wajah asti gachs itu tetap menggandrunginya. Sebetulnya Yok Sau Cun
sendiri pernah memikirkan hal tersebut. Song Bun Cun adalah seorang pria yang
sangat tampan Mengapa dia bisa begitu tergila gila kepada piaumoaynya yang
mempunyai wajah demikian datar dan hampir tidak pernah tersenyum.
Hui Fei Cin baru saja melangkah ke dalam kamar Dia melihat Yok Sau Cun terbanng
di atas tempat tidur dengan kedua pipi merah membara. Nafasnya lemah sekali
Sejak tadi masih belum menunjukkan tanda tanda akan sadarkan diri. Sepasang alisnya
langsung terangkat ke atas.
"Ibu dia sudah minum Pat pao ci giok tan selama setengah kentungan Mengapa
masih belum terlihat tanda-tanda akan sadarkan diri?" tanyanya khawatir.
Hui Fei Cin melepaskan topengnya dengan harapan apabila Yok Sau Cun tersadar
nanti akan terkeJut melihat wajah aslinya. Tetapi anak muda itu masih tetap
pingsan Bagaimana hatinya tidak meri|adi cemas dan panik".
Terdengar Hui hujin menarik nafas pantang.
"Tampaknya luka anak ini tidak ringan Sampai-sampai Pat pao ci giok tan milik
kita juga tidak bisa manunjukkan khasiatnya ".
Wajah Hui Fei Cin semakin berubah Air matanya langsung saja mengalir.
"Ibu, apakah keadaannya gawat sekali?".
Hui huJin menyadari dirinya telah kelepasan bicara Cepat cepat dihiburnya putri
kesayangan itu. "Meskipun luka Yok siangkong cukup parah, tetapi kalau Gi pek pek sudah datang,
dengan tangannya yang ajaib, masa Yok 'siangkong tidak dapat disembuhkan'" Kau
tidak perlu terlalu cemas ".
Baru saja ucapannya selesai, terhhat pintu kamar terbuka dan Siau Cui menghambur
ke dalam. "Lao hujin, siocia, Gi Ji loya cu sudah datang" teriaknya Tampak tangannya
memanggul sebuah kotak persegi berwarna merah.
Mendengar ucapannya, wajah Hui hujin langsung berseri-seri.
"Cepat undang dia masuk," sahutnya.
Dan luar berkumandang suara tawa seseorang yang terkekeh kekeh.
"Lohu sudah masuk ke dalam," Ucapannya selesai, dan luar melangkah masuk seorang
lakilaki berusia lanjut yang mengenakan pakaian longgar dan panjang Orang itu
langsLing menjura dalam-dalam "Tadi dengar Hui Gi bilang bahwa ada seorang siangkong
terluka parah Te so (ipar) meng undang hengte datang malam ini juga
Tentunya luka yang didenta anak muda itu tidak ringan.".
Orang ini tinggi kurus. Kulit tubuhnya pucat Di bawah dagunya menjuntai jenggot
panjang yang warnanya sudah memutih.
Suaranya nyanng dan lantang Langkah kakihya nngan Dia adalah saudara ke,dua dan
Wi Yang sam kiat yang terkenai, Gi Hua To atau nama aslinya Gi Ceng Lam.
Hui Hujin cepatcepat membalas penghormatannya.
"Tengah malam membangunkan Ji pek justru karena luka yang diderita Yok
siangkong ini parah sekali Harap Ji pek memeriksanya sebentar," sahutnya.
Hui Fei Cin yang melihat kedatangan orang tua itu segera menghambur ke sisinya
dan menarik lengan baju orang tua i u dengan manja.
"Ji Pek pek coba kau lihat, apakah ke adaannya sangat gawat Mengapa sejak tadi
dia masih pingsan terus?" tanyanya beruntun.
Gi Hua To menatap Hui Fei Cin sekiias Bibirnya mengembangkan senyuman.
"Siau Cin, kau jangan cemas Biar Gi pek pek memeriksanya dulu '.
"Coba lihat kau ini, cemas tidak karuan Ji pek bergegas datang dengan menempuh
perjalanan sejauh tiga puluh li Seharusnya kau membiarkan Ji pek beristirahat
sejenak," gerutu Hui hujin.
Seorang pelayan masuk membawa teko teh dengan cawannya di atas sebuah baki Gi
Hua To mengeluselus jenggotnya yang panjang Wajahnya selalu tersenyum.
"Tidak apa-apa Kalau luka yang Yok siangkong derita ini sedemikian parah, memang
sebaiknya Lohu periksa sebentar," Dia tidak membiarkan Hui huJin menukas
ucapannya "Siapa orangnya yang melukai pemuda ini?".
"Hue leng sen bu " sahut Hui hujin.
"Hue leng senbu''" Gi Hua To maiu meng hampiri Dia menolehkan kepalanya dan
bertanya "Mengapa dia bisa berbentrok dengan Cu Lang sian dan Kong Tong pai'?".
"Persoalan ini bila diceritakan cukup panJang Labih baik Ji pek memeriksanya
dulu Nanti baru kami ceritakan perlahan lahan ".
"Apakah te so pernah mencekokinya obal Pat pao ci giok tan?" tanya Gi Hua To kem
bali. "Sudah Kira-kira setengah kentungan yang lalu " tukas Hui Fei Ciong.
"Ji pek pek Pat pao ci giok tan katanya dapat meng hidupkan orang yang sudah
sekarat Mengapa Yok siangkong yang sudah diminumkan obat itu masih belum
terlihat reaksinya?".
Gi Hua To tidak menyahut Dia meng ulurkan tangannya untuk menyingkapkan
pakaian Yok Sau Cun dan memperhatikannya beberapa saat Wajahnya menyiratkan
sinar terkejut. "Luka ini terJadi akibat Hue Yan toi" serunya dengan suara parau.
Hui Fei Cin berdiri di sampingnya dan ikut memperhatikan.
"Apakah Hue Yan to itu semacam senjata rahasia" tanyanya.
"Hue Yan to adalah sejems tenaga dalam yang mengandung unsur api dan dapat
melukai orang dan jarak jauh Meskipun kehebatannya tidak dapat menandingi Tai
yang sinkang tetapi luka yang diakibatkannya lebih keii dan dapat membunuh orang
dengan cepat Apabila terserang ilmu ini bukan saja ketajamannya menyerupai pisau serta
dapat mengoyakkan pakaian luar hingga ke dalam tybuh, juga dapat melukai isi perut
lawan Dan luar yang terlihat hanya guratan luka seperti terbakar Tidak mudah terlihat oleh
mata biasa Tetapi unsur api. yang terkandung di daiamnya lebih kuat sehmgga dapat membakar hangus isi perut
lawannya Dan sudah pasti orang yang terserang dalam jarak dekat akan mati
seketika," sahut Gi HuaTo.
Tanpa terasa lagi air mata Hui Fei Cin mengalir dengan deras.
'Ji pek pek, bagaimana menurut pendapatmu tentang luka Yok siangkong ini, apakah
dia masih bisa tertolong?".
"Yang lohu katakan tadi adalah kehebatan Hue Yan to. Sedangkan Yok siangkong im
terluka di tangan Hue leng sen bu, tentu saja masih bisa tertolong ".
"Mengapa derrnkian'?" tanya Hui Fei Cin.
"Hue Yan to adalah semacam ilmu yang paling hebal di dalam perguruan Hue bun
Tapi ilmu ini mengandung unsur Yang, orang yang mempelajari ilmu ini seharusnya
me fatih dulu ilmu Sau Yang smkang (pengurangan tenaga Yang) Sam yang smkang
(Tiga unsur Yang) dan Tai yang smkang (llmu tenaga matahan) baru boleh naik ke
tahap selanjutnya Sedangkan menurut kabar yang pernah lohu dengar, Tai yang sm
kang sudah lama menghilang dari dunia Bulim Hanya mempelajari Sam yang sinkang
langsung melatih Hue Yan to akan mengurangi kedahsyatannya Apalagi orang yang
mengerahkan ilmu ini, Hue leng senbu, melancarkannya di maiam han Perempuan
yang melatih Hue Yan to sebetulnya kurang cocok Karena dalam tubuhnya lebih
banyak terkandung unsur tm Apa lagi dia me nyerang Yok siangkong ini di malam
han, di mana atmosfir bumi sedang dipengaruhi unsur im juga. Oleh karena itu
mungkin masih ada setitik harapan baginya ".
Hui Fei Cin yang mendengar Gi Hua To mengatakan bahwa Yok Sau Cun hanya
tinggal setitik harapan, tangsung merasa lemas Dia langsung menghambur ke dalam
pelukan Hui Hujin dan menangis tersedu sedu.
"Ibu '" Suaranya tersendat-sendat sehingga tidak sanggup meneruskan kata-
katanya. HUi Hujin memeluknya eraterat Dibelainya rambut gadis itu dengan penuh kasih
sayang Dia menahan rasa pilu di hatinya.
"Anakku, raut wajah Yok siangkong sangat tampan Bentuk dagu maupun hidungnya
bagus Bukan tampang orang yang pendek umur. Dia pasti sanggup melewati cobaan
ini Ji pek pekmu juga pasti akan meng obatinya sampai sembuh Kau jangan menangis
terus Perhatikan kesehatanmu sendiri ".
Gi Hua To meraba denyut nadi di pergelangan tangan Yok Sau Cun Kemudian dia
juga meneliti warna kulit tubuh anak muda itu Setelah itu diperiksanya dengan
seksama kelima panca indera Yok Sau Cun Akhirnya dia menempelkan telinganya di
dada anak muda itu untuk mendengar denyut jantungnya Selama itu dia tidak
berbicara sepatah kata pun.
Hui Hujin dan putnnya sama sekali tidak berani mengganggu Apa lagi Hui Fei Cin
Dia menatap anak muda tersebut dengan wajah berduka. Air matanya masih berderai
Betapa berharapnya dia agar Ji pek peknya mengatakan Lukanyatidak seberapa parah
Tetapi Gi Hua To mengatupkan mulutnya rapatrapat Sepasang alisnya bertaut ketat
Dia tidak mengatakan apa-apa.
Hui Hujin tidak dapat menahan perasaan hatinya yang khawatir.
"Ji pek bagaimana'' Apakah Yok siangkong masih bisa tertolong?".
Gi Hua To mengangkat sepasang pundaknya.
"Keadaaanya masih sulit diraba. Orang yang terkena serangan Hue Yan to sembiian
di antara sepuluhnya, ," Sebetulnya dla ingin mengatakan Sembilan di antara sepuluh
tidak tertolong lagi. tetapi melihat kekhawatiran ibu dan anak itu, tanpa sadar dia
tertegun Suatu ingatan melintas dibenaknya Dla menghentikan ucapannya dan
merenung sejenak Kemudian dia baru melanjutkan kembali "Sembilan di antara
sepuluhnya mengalami hal yang beda Luka mereka terlihat parah di dalam namun
ringan di luar. Tetapi Yok siangkong ini justru terbalik Tampaknya luka yang
dideritanya justru parah di luar ringan di dalam. Kemungkinan besar ketika
tenaga dalam Hue Yan to Hue leng sen bu baru mengenai dirj anak muda ini, dia sudah
menariknya kembali sehingga urat dalam tubuhnya tidak sampai terbakar.".
"Ji pek pek, maksudmu luka yang Yok siangkong alami tidak terlalu parah?" tanya
Hui Fei Cin penasaran. "Kalau ditilik dan keadaannya, sulit dikatakan Seharusnya isi perut Yok
siangkong ini tidak terhantam tenaga yang keras Tetapi jantungnya berdetak lemah
Pernafasannya juga kurang lancar Seperti seseorang yang darahnya mengalir dan
arah yang ber lawanan". "Darahnya mengalir dan arah yang ber lawanan" Berbahayakah keadaan seperti yang
Ji pek pek katakan itu'" tanya Hui Fei Cin.
"Kalau darah mengalir dan arah yang ber lawanan, kemungkinan isi perutnya juga
ikut terluka Tapi lohu hanya mengambil kesim pulan dan keadaannya ketika terkena se
rangan tersebut," sahut Gi Hua To.
"Ji pek tadi mengatakan bahwa hantaman telapak tangan Hue leng senbu tidak se
berapa keras Bukankah hal ir? berarti bahwa luka yang dialami Yok Siangkong ini
tidak terlalu parah?" tanya Hui Hujin.
"Tidak salah," sahut Si Hua To llmu Hue Yan to tidak dapat disamakan dengan ilmu
lainnya Justru karena dia turun tangan tidak terlalu keras, maka Yok Siangkong
ini masih mempunyai setitik harapan Kalau Hue leng senbu mengerahkan segenap
tenaganya, lohu yakin saat itu juga jiwa bocah ini sudah melayang ".
"Ji pek kaiau begitu dia masih bisa tertolong'?" tanya Hui hujin kembali.
"Sulit . sulit" Gi Hua To menggelengkan kepalanya perlahan Kemudian dia
mengulurkan tiga jari tangannya ke atas "Dalam dunia ini hanya ada tiga cara untuk menolong
orang yang terluka akibat serangan Hue Yan to ".
"Apa ketiga cara itu'" tanya Hui hujin.
"Yang pertama tentu saja kembali ke asalnya Hue leng sen bu mempunyai semacam
obat yang dmamakan Hue leng tan Obat ini khusus untuk menyembuhkan luka racun
akibat Hue Yan to Tetapi kalau dia sampai hati melukai Yok siangkong, tentu dia
tidak sudi mengeluarkan obat itu untuk menyembuhkannya".
'Bagaimana dengan cara yang kedua?" lanya Hui Hujin.
"Pak hai Ping hun san atau Bubuk penyebar hawa dingin dan lautan utara Obat ini
juga merupakan salah satu obat yang khusus dibuat untuk menyembuhkan berbagai
jenis luka akibat racun api Orang yang terserang Tai yang sinkang sekalipun,
masih bisa disembuhkan dengan obat im. Namun selain jaraknya yang terlalu jauh dan
memerlukan waktu yang lama dalam perjalanan, belum tentu pihak perguruan itu
bersedia menyumbangkan obat langka ini untuk kita".
"Kedua macam obat ini sama sutitnya un tuk didapatkan Ji pek. tadi kau
mengatakan seluruhnya ada tiga cara. Bagaimana de ngan yang terakhir itu?" tanya Hui hujin.
"Kecuali kedua macam obat itu, cara ketiga untuk menolongnya hanya dengan Jarum
emas .". Hui hujin dapat merasakan bahwa kata kata yang diucapkan Ci Hua To masih ada
kelanjutannya. Tetapi dia seperti ada ganjalan hati sehingga berhenti di tengah
jalan. "Kalau memang tidak ada cara lain lagi terpaksa memohon pertolongan Ji pek untuk
mengobatmya dengan jarum emas," kata Hui hujin.
Gi Hua To menggelengkan kepalanya.
"Mengobati dengan cara menusukkan jarum emas melalui jalan darah, memang dapat
mengurangi racun api di dalam tubuhnya Otomatis jiwanya dapat dipertahankan.
Tetapi, aih Dengan cara demikian, hawa murninya akan membuyar Seluruh tenaga
Pedang Pusaka Dewi Kahyangan Sian Ku Po Kiam Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
dalamnya akan musnah dan mengalir keluar tanpa dapat dibendung Dia akan menjadi
manusia biasa serta tidak bisa belajar silat lagi seumur hidupnya ".
Mendengar ucapan Gi Hua To, tanpa sadar tubuh Hui Fei Cin tergetar Air matanya
mengalir dengan deras. "Ibu, hal ini mana boleh terjadi Ji pek pek, aku mohon kepadamu cobalah pikirkan
cara yang lain," ratapnya pilu.
Tentu saja Gi Hua To juga dapat melihat adanya hubungan antara Yok siangkong ini
dengan keponakannya. Dia menggelengkan kepata perlahan-lahan.
"Meskipun ada obat mujarab, tapi keduanya sulit didapatkan Satu-satunya jalan
hanya mengurangi racua dengan tusukan jarum emas ".
Hui hujin merenung sekian lama Akhirnya dia mengambil keputusan.
"Aku akan mencan Hue leng sen bu Yang dnnginkannya adalah Sit Kim kiam Kalau aku
membawa Sit Kim kiam untuk ditukarkan dengan Hue leng tan, tidak mungkin
dia menolaknya. Mendengar ucapan ibunya kesedihan Hui Fei Cin agak berkurang.
"Ibu, aku juga ikut!".
"Te so, kau ingin menemui Hue leng senbu" Sit Kim kiam ditukarkan dengan Hue
Leng tan" Sebetulnya apa yang terjadi"' tanya Gi Hua To penasaran.
Hui hujin langsung mencentakan bagaimana Hue leng senbu menculik Hui Fei Cin
dan memintanya menyerahkan Sit Kim kiam Kebetulan Yok Sau Cun datang dan Bu
Cing atas perintah Song loya cu untuk mengan tarkan pedang tersebut dan
bagaimana anak muda itu berkeras mewakilinya menemui Hue leng senbu sampai terjadi
pertarungan di antara mereka.
Gi Hua To mendengarkan dengan penuh perhatian Wajah.nya. agak berubah setelah
centa itu selesai. "Kong Tong pai benar benar menghina kita Di daerah Wi Yang pai dia berani
menculik orang dan dijadikan sebagai jaminan Benar-benar tidak memandang sebelah
mata terhadap Wi Yang Pai kita. Mari, lohu temani kau menemui wanita itu'" seru Gi
Hua To marah. "Ji pek harap jangan mengumbar amarah Sekarang Yok siangkong sedang terluka
parah Kita memerlukan Hue Leng tannya Yang terutama saat ini adalah menolongnya
Lebih baik kita serahkan saja Sit Kim kiam untuk ditukarkan dengan Hue Leng tan
Mengenai hutang piutang ini. pihak Kong Tong pai yang memulainya terlebih dahulu
Tunggu sampai Cuo hu pulang baru kita minta keadilan dan mereka ".
Gi Hua To menganggukkan kepalanya berulang kali.
'Untuk sementara ini memang hanya satu pilihan kita Baiklah Urusan ini jangan
ditun da lagi Kita berangkat sekarang juga" Hui hujin segera melepaskan Sit Kim kiam dari
pinggang Yok Sau Cun Kemudian dia membalikkan tubuhnya.
"Fei Cin, kau jangan ikut Luka yang di denta Yok siangkong demikian parah Lebih
baik kau di rumah menjaganya," katanya ke pada Hui Fei Cin.
Hui Fei Cin menolehkan kepalanya memandang ke arah Yok Sau Cun yang terbaring
di atas tempat tidur Sepasang matanya terpejam rapat Nafasnya semakin melemah
Air mata gadis itu mengalir semakjn deras Dia mengusapnya dengan sehelai sapu ta ngan
yang dikeluarkan dan selipan ikat ping gangnya Dia merasa ucapan ibunya memang
benar Oleh karena itu dia menganggukkan kepalanya.
"Ji pek, mari kita berangkat." ajak Hu hujin.
Tangan Gi Hua To mengelus-elus jenggot nya semban metangkah keluar bersama Hu
hujin. Hui Fei Cin menjaga Yok Sau Cur seorang diri. Kepalanya tetap ditundukkan
Air matanya masih juga mengalir Siau Cu masuk dengan teh hangat di atas baki.
"Siocia. minumlah teh hangat ini." katany dengan suara berbisik.
Hui Fei Cin sama sekali tidak mendongakkan wajahnya.
"Letakkan saja di atas meja," sahutnya lirih.
"Siocia ". Hui Fei Cin tidak memberinya kesempatan untuk berbicara lebih lanjut.
"Kau keluar saja Hatiku sedang resah ".
Siau Cui tidak berani berkata apa-apa lagi Diam-diam dia mengundurkan diri dan
kamar itu Hui Fei Cin mengangkat cawan teh dan meminumnya seteguk Tiba-tiba dan
luar jendela terdengar suara.
"Plok!" Dan segans smar meluncur masuk mengarah ke tempat tidur di mana Yok Sau
Cun terbaring. Hui Fei Cing terkejut sekali Dia segera mengawaskan penglihatannya, yang
meluncur masuk melalui jendela rupanya sebatang piau yang berkilauan Untung saja timpukan lawan
tidak tepat sehingga melesat kira kira tiga cun dari tenggorokan Yok Sau Cun dan
menancap di tiang kayu tempat tidur. Hui Fei Cin menjadi panik Dia langsung berdiri dan menyambar pedang pusakanya.
"Siapa'?" teriaknya lantang Sepasang kakinya menutul, dengan jurus Hung Yan
Cuang lian (Burung camar menembus tirai) dia menerobos keluar lewat jendela.
Di luar jendela terdapat sebuah taman kecil Disana ditanam berbaggi macam pohon
dan bunga. Dahan dan dedaunan tum buh subur Ketika Hui Fei Cin menerobos lewat
jendela, dia melihat bayangan sesosok tubuh yang melesat ke atas tembok dan
menghilang di batiknya. Mana mungkin Hui Fei Cin sudi melepaskan orang itu begitu saja Kakinya
menghentak. tubuhnya mencelat melewati tembok taman dan secepat kilat dia
mengejar Matanya segera mengedar. Tampak bayangan orang itu sudah melesat
melalui dua atap bangunan bertingkat ke arah timur.
Hui Fei Cin menghimpun hawa murninya lalu dengan mengerahkan ginkang dia
melesat ke depan Kemudian dia mengikuti gerakan orang itu yang mencelat ke atas
atap Bayangan itu sudah melayang turun kembali dan sedang berlari di tanah
kosong. Hui Fei Cin mengejar dengan ketat Dia tidak mau ketinggalan oleh bayangan
tersebut Dengan demikian terjadilah pengejaran yang seru Bayangan itu rupanya sangat
cerdik Dia selalu menyelinap di celah yang gelap kemudian muncul fagi di bagian yang lain.
Kurang lebih tiga li sudah ditempuh oleh Hui Fei Cin Tempat itu tidak jauh
dankota Hui Fei Cin sadar bahwa akan sulit baginya untuk mengeJar orang itu apabila dia
menujukota karena disana terdapat banyak rumah panduduk yang dapat dijadikan
tempat persembunyian Dipercepatnya langkah kakinya Akhirnya jarak mereka tinggal
empat tima depa. "Kau masih belum mau berhenti''" bentak Hui Fei Cin kesal.
Bayangan yang ada di depan mendengar suara bentakannya Tidak terduga orang itu
benar-benar menghentikan tangkah kakinya Kemudian dia membalikkan tubuh
menatap Hui Fei Cin. "Apakah anda memanggil aku" tanya orang itu.
Sekarang Hui Fei Cin baru melihat jelas orang tersebut Tubuhnya kurus kecil
Tetapi karena hari masih gelap, dia tidak dapat melihat jelas raut wajahnya Dia tertawa
dingin. 'Di tempat mi hanya ada kau seorang Kalau bukan kau yang dipanggil, siapa
lagi?". Bayangan kurus kecil itu agak tertegun mendengar ucapan Hui Fei Cin.
"Rasanya aku tidak pernah mengenalmu, buat apa kau memanggil aku"' tanyanya
keheranan. "Buat apa aku memanggilmu" Huh' Jangan pura pura bodoh. Hayo katakan' Dari
mana kau tadi'?" bentak Hui Fei Cin.
"Dari mana aku tadi, apa hubungannya denganmu'?" Bayangan kurus kecil itu malah
membalikkan pertanyaan Hui Fei Cin.
Pedang di tangan Hui Fei Cin langsung diangkat ke atas dan menuding bayangan
kurus kecil itu. "Tentu saja ada hubungannya denganku Siapa yang menyuruh kau mencelakai Yok
siangkong" Kalau kau mengatakannya terus terang, aku akan mengampuni jiwamu'".
Bayangan kurus kecil itu tampak terkejut sekali.
"Apa yang kau katakan?" Mencelakai Yok siangkong" Aku sama sekali tidak mengenal
orang yang bernama Yok siangkong Mengapa aku harus mencelakainya?"
sahutnya. "Masih coba mungkir" Terang terangan ladi kau menyelinap keluar dan Kui Hun Ceng
Sejak tadi aku mengejarmu, mana mungkin salah?".
Mendengar ucapan Hui Fei Cin, bayangan "kurus kecii itu semakin terkejut
Cepatcepat dia merangkapkan kepalan tangannya menura dalam dalam.
"Kui Hun Ceng. Kau. Tentunya Toasiocia dan Kui Hun Ceng Siaute masuk ke kota
karena abang di rumah sedang sakit keras dan disuruh Ibu membelikan obat Siaute
memang pernah belajar ilmu silat kasaran untuk menjaga diri Jadi lannya juga
agak cepat Mungkin hat yang membuat Toa siocia salah paham Barusan Siaute keluar
darijalan raya supaya bisa cepat cepat sampai ke rumah. Kalau Toa siocia masih
tidak percaya, lihatlah bungkusan obat di tangan Siaute ini tentu Toa siocia salah
mengejar orang," sahut bayangan kurus kecil itu panjang lebar.
Dia mengangkat bungkusan di tangannya tinggi-tinggi Ternyata memang sebuah
ungkusan berbentuk persegi Sekali lihat aja sudah ketahuan bahwa memang benar
ungkusan obat Hui Fei Cin juga tahu kalau di dekat ujung jalan Ki Siang Hong ada
se buah toko obat yang bernama Tiau Sou Tong Tampaknya ucapan bayangan kurus
kecil ini tidak seperti orang yang berdusta Hui Fei Cin menarik nafas panjang
Pedang nya ditarik kembali. "Pergilah. " katanya tersipu-sipu.
Tampaknya bayangan tubuh yang kurus kecil itu gembira sekali mendengar ijin Hui
Fei Cin Sekali lagi dia meniura dalam-dalam.
"Terima kasih, Toa siocia Abang Siaute sedang sakit parah Sekarang tentu sedang
menantikan kedatangan Siaute yang disuruh membeli obat Siaute terpaksa mohon
diri " Selesai berkata, dia membalikkan tubuh lalu meninggalkan tempat tersebut
dengan bungkusan obal di tangannya.
Hui Fei Cin melihat bayangan ilu menutulkan sepasang kakinya, tiba-tiba tubuh
nya metesat bagai terbang. Tujuannya ke arah kota. Dalam waktu sekejap mata ba
yangannya sudah menghitang dalam kegelapan malam!.
ilmu silat orang ini cukup tinggi Tidak disangka kalau dia adalah penduduk
sekitar kota ini pikir Hui Fei Cin dalam hati.
Setelah terjadinya halangan seperti ini, orang yang membokong Yok Sau Cun pasti
sudah kabur entah kemana Bagaimana Hui Fei Cin bisa mengejarnya lagi?" Tangan
gadis itu masih menggenggam pedangnya erat-erat Akhirnya dia mengambil
keputusan untuk kembali ke Kui Hun Ceng.
Saat itu kirakira kentungan keempat. Di depan gedung rumahnya masih gelap
gulita. Dengan perasaan berkecamuk, Hui Fei Cin menghambur lewat pintu gerbang Dia
melihat Hui Gi berdiri termangu mangu di depan pintu Mungkinkah dia sedang
menunggu kedatangan seseorang" Hui Fei Cin menghentikan langkah kakinya.
"Apakah Ibu sudah kembali?" tanyanya cepat.
Hui Gi tetap berdiri tanpa menyahut sepatah kata pun.
"Lao koanke, ada apa dengan dirimu'"' tanya Hui Fei Cin sekali lagi Hui Gi masih
juga berdiri termangu-mangu Dia seperti tidak mendengar perItanyaan Hui Fei Cin
Gadis itu terkejut sekali. Dia menatapnya dengan teliti.
"Rupanya dia tertotok oleh seseorang Lao koanke Hui Gi mengikuti Tia sejak kecil
ilmu silatnya bahkan jauh lebih tinggi daripada diriku sendiri. Siapa yang sanggup
menotoknya begitu saja?" Hati Hui Fei Cin bertanya-tanya.
Membawa pikiran seperti itu, Hui Fei Cin langsung mengulurkan tangannya dan
menepuk dua tempat jalan darah di tubuh Hu Gi Orang tua itu mengeluarkan suara
keluhan Kedua tangannya langsung dapat di gerakkan Sepasang matanya mengejap
kejap Kemudian dia mengedarkan pandangannya.
"Aneh'" Tiba-tiba dia berseru.
"Lao koanke, bagaimana perasaanmu?".
Mata Hui Gi segera beralih kepada Hui Fe Cin.
"Rupanya Toa siocia yang membebaskai jalan darah Budak tua Aih kalau d ceritakan
sungguh memalukan Budak tu benarbenar telah dikerJai orang Tibatib. dibokong
tetapi sama sekalf tidak sempi melihat siapa yang turun tangan," katanya
penasaran. "Kau tidak melihat orangnya?" tanya Hui Fei Cin.
Hui Gi menggelengkan kepalanya dengan tersipu-sipu.
"Betul Ketika Loa hujin dan Gi Jin loya cu pergi, mereka berpesan agar menjaga
pintu gerbang. Budak tua mengantarkan Lao hujin berangkat Setelah mereka agak
jauh, Budak tua membalikkan tubuh dengan maksud kembali ke dalam Tiba-tiba
kesadaran Budak tua hilang dan tidak ingat apa-apa lagi".
Hm Fei cin merenung sekian lama. Hui Gi melihat tangan siocianya menggenggam
pedang Dia merasa heran. "Apakah Toa siocia menemukan sesuatu?".
"Aku pergi mengejar seseorang Baru kembali aku melihat kau berdiri termangumangu
di depan pintu," sahut Hui Fei Cin.
Hui Gi terkejut sekali. "Apakah Toa siocia berhasil mengejar orang itu?".
"Aku salah mengejar orang Dia masuk ke kota untuk membeli obat abangnya yang
sedang sakit keras Terpaksa aku melepaskannya ".
Sebuah ingatan terlintas di benak Hui Gi.
"Cepat Toa slocia masuk ke dalam Budak tua akan memeriksa sekitar tempat ini
Jangan sampai terperangkap jebakan musuh ..''.
Wajah Hui Fei Cin menjadi pucat mendengar perkataan Hui Gi.
"Eh?" Gadis itu juga tersadar seketika Cepat-cepat dia menganggukkan kepalanya
"Aku masuk dulu ke dalam.".
Hui Fei Cin langsung menghambur ke dalam rumah. Di bagian belakang di mana
terletak kamar tamu masih terlihat adanya pe nerangan Suasanyatetaptenang
seperti semula. Hati Hui Fei Cin agak lega melihat keadaan itu Langkah kakinya
diperingan Dia menerobos masuk melalui jendela yang sama. Begitu sampai di dalam, hatinya
langsung ciut. Suasana dalam kamar sunyi sekali Lentera minyak masih menyala Demikian juga
lentera yang tergantung di atas. Siau Cui duduk di depan tempat tidur dengan
kepala tertunduk Dia tampaknya sedang terkantuk kantuk Hanya Yok Sau Cun yang terluka
parah dan tadinya berbaring di atas tempat tidur bahkan tidak sadarkan diri,
tidak terlihat bayangannya lagi. Bahkan sebatang pisau yang disambit oleh orang tadi
juga sudah lenyap tidak berbekas.
Pedang Pusaka Dewi Kahyangan Sian Ku Po Kiam Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Yok Sau Cun sedang terluka parah Tidak mungkin dia tiba-tiba sadarkan diri dan
meninggalkan tempat itu tanpa pesan sedikit pun Hanya satu Jawaban yang sudah
pasti Dia telah diculik oleh seseorang.
Temyata orang itu menggunakan siasat Memancing harimau meninggalkan sarang.
Hui Fei Cin cepat menghambur ke depan Siau Cui dan memanggilnya keraskeras .
"Siau Cui ! Siau Cui !".
Rupanya Siau Cui bukan sedang terkantuk-kantuk, tetapi jalan darahnya juga telah
tertotok oleh seseorang Hui Fei Cin merasa terkejut juga panik Cepatcepat dia
menepuk punggung gadis itu agar jalan darahnya lancar kembali.
"Siau Cui, kemana yok siangkong?" tanyanya panic.
Siau Cui bagai tersentak bangun dari mimpinya Dia mengucek kucek matanya.
"Siocia, apa yang kau katakan?".
"Aku sedang bertanya kepadamu Siapa yang menculik Yok siangkong'?".
"Bukankah Yok siangkong terbaring di atas tempat tidur'?" Siau Cui memalingkan
wajahnya Tanpa sadar matanya terbelalak mulutnya terbuka lebar "Dia kok bisa hilang'?".
"Apakah kau tidak tahu siapa yang me notok jalan darahmu'?" tanya Hui Fei Cin
semakin panasaran. "Budak benarbenar tidak tahu Budak tadi mendengar suara bentakan Siocia maka
cepatcepat datang untuk melihatapa yang terjadi. Tetapi siocia sudah melesat keluar melalui
jendela Sedangkan Yok siangkong ditinggal sendirian di dalam kamar ini
Oleh karena itu, Budak tidak berani menyusul Tiba-tiba, Budak tidak tahu apa apa
lagi Seperti orang yang tertidur pulas ".
"Kau telah ditotok oleh seseorang Apakah kau tidak sempat melihat tampang orang
itu'?" tanya Hui Fei Cin. Mendapat teguran seperti itu, Siau Cui ketakutan sekali.
"Budak memang bersalah Budak pantas mendapat hukuman mati." sahutnya gugup.
"Sudahlah Orang yang datang itu ilmunya tinggi sekali Dengan mengandalkan ilmu
silatmu yang demikian rendah, tentu saja kau tidak dapat melihatnya. Aih.. Mengapa Ibu
masih belum pulang juga" Benar benar membuat orang bingung ".
"Siocia, menurut pendapat Budak, orang yang menculik Yok siangkong pasti Hue
leng senbu Lao hujin belum kembali Mereka pasti masih ada di Sian Li bio Mengapa kita tidak
menyusul Lao hujin saja dan meminta kembali Yok siangkong'?" kata Siau Cui
memberikan saran. Hui Fei Cin menganggukkan kepalanya berkalikali.
"Apa yang kau katakan memang benar. Man kita berangkat" sahut gadis itu sambil
membalikkan tubuh dan keluar dan kamar.
Siau Cui meraba pedang pendeknya yang terselip di pinggang Ternyata masih ada
Cepatcepat dia menyusul Hui Fei Cin dan belakang Majikan dan budak berduaan
melangkah dengan cepat Hati mereka sedang kalut Baru sampai di pmtu kedua,
mereka bertemu dengan Hui Gi.
Hui Gi heran mehhat kedua orang itu melangkah dengan tergesa-gesa Dia segera
membungkukkan tubuhnya dengan hormat ke arah Hui Fei Cin.
"Toa siocia, apakah kau mau pergi" Budak tua sudah mencari ke mana mana Na mun
tidak menemukan apa pun ".
"Kami akan menyusul ibu ke Sian Li bio Yok siangkong telah diculik orang," sahut
Hui Fei Cin. Hui Gi terkejut sekali mendengar keterangan itu.
"Yok siangkong diculik orang" Siapa kirakira orangnya yang melakukan hal itu?".
"Tidak perlu ditanyakan lagi Sudah pasti hasil perbuatan Hue ieng senbu Dia
menggunakan kesempatan ketika ibu dan Gi Ji pek pek tidak ada dan menyuruh orang memancing
aku keluar dan rumah Kemudian secara diam diam seorang tokoh yang
berilmu tinggi menyelinap masuk lalu menotok jalan darahmu dan Siau CLH Kecuali
Kong Tong pai, siapa yang mempunyai nyali sebesar itu mengganggu Kui Hun
Ceng"' sahut Hui Fei Cing jengkel.
"Apa yang Toa siocia katakan memang benar. Tetapi Lao hujin belum pulang Kalau
menurut pendapat Budak tua, apabila Kong Tong pai berani menyelundup ke Kui Hun
Ceng menculik Yok siangkong, mereka pasti sudah mempunyai rencana yang matang.
Kalau Toa siocia datang ke sana dengan tergesa gesa, mungkin bisa menemui bahaya
Seandainya benar, bukankah urusan ini bertambah runyam" Maksud budak tua, lebih
baik tunggu sampai Loa hujin dan Gi Ji loya cu kembali Kita adakan persiapan
yang sempurna baru kemudian mengambil tindakan ".
"Tidak Menolong orang seperti mema damkan kebakaran Ibu dan Gi pek pek
sekarang masih ada di Sian Li bio Kalau kita menyusul secepatnya pasti bisa
berjumpa dengan mereka Setelah itu aku akan menceritakan apa yang telah terjadi
dan meminta kepada Ibu agar mendesak Hue leng sengbu mengembafikan Yok siangkong
". "Fei ji. apa yang terjadi di Kui Hun Ceng'?" Angin berhembus suara ucapan
selesai, orangnya pun tiba Hui hujin dan Gi Hua To melayang turun tepat di hadapan ketiga
orang itu. "Ibu " sapa Hui Fei Cin gugup "Yok siangkong telah diculik orang'".
Tentu saja Hui hujin terkejut sekali. Matanya sampai terbelalak.
"Bagaimana Yok siangkong bisa diculik orang" Siapa yang datang ke Kui Hun
Ceng?" tanyanya beruntun.
"Anak juga tidak tahu Kemungkinan Hue leng senbu yang menculiknya," sahut Hui
Fei Cin. Hui hujin heran mendengar keterangannya.
"Bukannya kau menemani Yok siangkong, mengapa kau tidak melihat siapa-siapa?".
"Mereka memancing anak dengan siasat Memancing harimau meninggalkan
gunung1". "Apakah Siau Cui juga tidak melihat siapasiapa?" tanya Hui hujin penasaran.
"Siau Cui ditotok sehingga tertidur Lao loanke juga mengalami hal yang sama " sa
hut Hui Fei Cin. Hui hutin langsung tertegun.
"Bisa ada kejadian seperti itu'" serunya aneh.
Gi Hua To mengangkat tangannya mengelus-elus jenggot di bawah dagunya yang
panjang. "Siau Cin, ceritakan perlahan-lahan Mulal dari kejadian yang kau alami, biar
lohu dan ibumu bisa mendengarkan dengan seksama," katanya.
"Lebih baik kita masuk dulu ke dalam," ajak Hui hujin.
Beramai-ramai mereka masuk ke ruangan dalam Hui Fei Cin kemudian menceritakan
seluruh peristiwa yang dialaminya dengan terperinci Setelah ceritanya selesai,
Hui hujin mendengus marah. "Tidak salah lagi Itulah sebabnya malam ini Juga mereka sudah kabur semuanya ".
"Ibu, siapa yang kabur malam malam?" tanya Hui Fei Cin.
"Siapa lagi kalau bukan Hui ieng senbu Cu leng Sian beserta komplotannya?" Nada
Hui hujin terdengar marah sekali "Ibu dan Gi pek pek bergegas ke Sian Li bio Kami
tidak menemukan apa apa Di sana tinggal sebuah bangunan yang kosong Rupanya
mereka ke Kui Hun Ceng untuk menculik Yok siangkong.
Mendengar keterangan itu, hati Hui Fei Cin panik sekaii.
"Ibu, apa yang harus kita lakukan?" Dia mencemaskan keadaan Yok Sau Cun, hampir
saja air matanya mengaiir lagi.
Hui hujin tertawa dingin.
"Hwesio lari, kuilnya pasti masih ada Masa kita takut Kong Tong pai akan memin
dahkan pusat partai mereka?".
Gi Hua To menggelengkan kepalanya perlahan-lahan.
"Hue leng senbu tidak mempunyai alasan untuk menculik Yok siangkong," katanya.
"Kecuali Hue leng senbu Cu Leng Sian Siapa lagi" Pertama tama dia menculik Fei
ji Sekarang dia malah menculik Yok siang kong Perbuatan Kong Tong pai ini sungguh
sudah kelewat batas'" gerutu Hui hujin.
"Ibu, menurut pendapat anak, mereka pasti belum lari seberapa jauh Kalau kita
menyusul dengan cepat, kemungkinan masih bisa kecandak," tukas Hui Fef Cin.
Hui hujin menarik nafas panjang.
"Kalau ditilik dan cara mereka menculik Yok siangkong yang demikian misterius
Mungkin mereka telah mempunyai persiapan sebelumnya Coba bayangkan Mereka
bahkan tidak meninggalkan jejak sedikit pun Bahkan tidak ada satu pun dari orang
mereka yang terlihat oleh kalian Sekarang Yok siangkong sudah terjatuh dalam
genggaman mereka, mungkin saja mereka sudah menyiapkan jebakan yang lain agar
kita kembali kecewa Lagi pula Yang Ciu merupakan kota yang dapat menembus ke
utara ataupun selatan Di mana pun mereka biaa bersernbunyi Biarpun orang kita
banyak, tapi tidak mungkin kita mengejar secara terang-terangan .".
Kelopak mata Hui Fei Cin mulai memerah.
"Yok siangkong telah diculik oleh mereka Apakah kita harus membiarkannya begitu
saja?"" teriak gadis itu kesal. Hui hujin melinknya sekilas Tentu saia dia mengerti bagaimana khawatirnya hati
putn kesayangannya itu Dia tertawa sumbang.
"Kapan Ibu pernah mengatakan akan membiarkan begitu saja" Tetapi saat ini han
masih belum terang Lagipula urusan mengejar mereka, Ibu harus merundingkannya
dulu dengan Gi pek pek Setelah itu kita baru bisa mengambil keputusan. Yok
siangkong diculik orang dalam Kui Hun Ceng kita, kecuali Wi Yang pai tidak
memperdulikan nama baiknya lagi di duma kangouw, kalau tidak, urusan ini harus
diselesaikan dengan tuntas".
Kedua jan tangan Gi Hua To terus mencabut-cabut jenggotnya yang panjang.
"Maksud le so, merencanakan dengan lohu apakah sebaiknya menyebarkan Cu tek
lengci (Lencana bambu penyebar berita) agar anggota Wi Yang pai dapat dikerahkan untuk
mencari kabar tentang mereka"'.
"Cuo hu pergi sudah beberapa han Sampai sekarang belum kembali juga Tentu saja
dia tidak tahu bahwa telah terjadi sesuatu dalam Kui Hun Ceng Maksudku, dengan
cara yang sama, kita dapat mengabarkan kepada cuo hu Kedua, Cu Leng Sian
meninggalkan Sian Li bio malammalam Dalam beberapa han ini, biar bagaimana
cepatnya mereka menempuh perjalanan, pasti belum keluar dan wilayah Kiang Wei
Tentu saja anggota kita juga bisa menyelidiki jejak mereka Justru karena Cuo hu
tidak ada maka urusan ini terpaksa merepotkan Ji pek ".
Wi Yang sam kiat merupakan saudara seperguruan Yang paling besar Si Ce Hu,
selama hidupnya lebih mementing'kan keaga maan Dia selalu mengenakan pakaian
tosu Rumahnya di wilayah Wi Lam Orang-orang menyebutnya Wi Lam cu Loji, alau
saudara seperguruan yang kedua, bukan lain dari Gi Hua To yang nama aslinya Gi
Lam Ceng. Sedangkan Losam lalah Wi Yang taihiap Hui Kln Siau. Dialah yang
menjadi ahli waris Wi Yang pai Sedangkan lotoa dan lo jl menjadi Huhoat.
Katakala Hu hoat Ini di dalam setiap partai mempunyai kedudukan yang berbeda. Ada lagi
yang hanya menggunakannya sebagai sebutan untuh tohoh yang lebih tua. Atau tokoh
yang leblh penting. Seumpamanya murid para Huhoat, biasanya dipilih oleh Ciang
bunjin dari muridmurid yang berbakat, tetapi kedutlukan Hu hoat dalam Wi Yang
pai tidak sama. Kedudukan ini sangat tinggi bahkan lebih tinggi dari pada tianglo dalam
partai laln Dalam Wi Yang pai sama sekali tidak ada tiangto Huhoat dalam partai ini
dapat mengambil keputusan apa pun tatkata Ciang bunjin sedang ada di tempat.
Anggota Wi Yang pai tersebar di seluruh Kiang Wei. Untuk menurunkan perintah
Ciang bunjln, disebarkan Cu tek leng ci. Sekarang Wi Yang taihiap Hui Kln Siau
tidak ada di tempat. Apabila terjadi sesuatu dalam partai dan harus menyebarkan
Cu tek leng ci, tentu saja Gi Hua To yang harus ber tanggung jawab.
"Apa yang teso katakan memang kenyata an, tampaknya kita terpaksa menyebarkan Cu
tek leng ci," kata Gi Hua To dengan nada berat.
Hui Fei Cin merasa khawatir terus.
"Ibu, apabila kita sudah menyebarkan Cu tek leng ci, apak h kita pasti dapat
menemukan mereka?". Hui hujin tertawa sumbang.
"Anak, kau jangan khawatir Di antara su ngai telaga, dari utara sampai selatan,
ter sebar anggota Wi Yang pai kita Kekuatan dan ilmu silat kita tidak kafah dengan
pihah Kong Tong pai Boleh jadi Hu leng sen bL memiliki ilmu silat yang tinggi sekali
Tapi kalau hanya ingin menemukan mereka, tentu bukan hal yang sulit Coba kau pikirkan
baik baik, rombongan orang seperti Cu Leng sian tentu akan menarik perhatian orang
banyak Bagaimana mereka dapat meloloskan diri dan penglihatan dan pendengaran
anggota Wi Yang pai" Yang aku khawatirkan justru " Tiba-tiba dia menarik nafas
panjang dan menghentikan kata-katanya.
Tentu saja Hui Fei Cin menjadi penasaran. Dia langsung mendesak Ibunya.
"Ibu, justru apa?" Mengapa kau tidak rnengatakannya terus terang'?".
Hui hujin mendongakkan wajahnya. Matanya menerawang di kejauhan.
"Yang Ibu khawatirkan justru [uka yang Yok siangkong derita. Sekarang dia malah
dlculik oleh Cung Leng sian Entah bagatmana keadaannya?".
Sebagai seorang ibu yang penuh penger tian Hui hujin tahu perasaan anaknya
terhadap Yok Sau Cun Otomatis dirinya juga ikut ikutan khawatir keadaan calon
mantu nya Sepasang matanya menyorotkan sinar kepedihan.
Mendengar ucapan ibunya, hati Hui Fei Cin bertambah cemas Waiahnya tampak
sedih sekali "Lalu apa yang harus kita lakukan?" Belum apa-apa dia sudah panik
memikirkan Yok Sau Cun. Gi Hua To mafah tertawa terkekehkekeh melihat kecemasan mereka.
"Lihat kalian ibu dan anak Begitu paniknya sampai otak jadi beku Bukankah
kesedihan kalian ini terlalu berlebihan Yok siangkong dilukai oleh serangan Hue
Yan tonya Hue leng senbu. Sekarang dia justru djculik oleh orang yang sama. Kalau
dia berani menculik anak muda itu. masa dia tida, memperdulikan mati hidupnya?".
Bibir Hui hujin tampak bergerak. Dia seperti ingin menyahut ucapan Gi Hua To.
Tapi orang tua itu tidak memberinya kesempatan untuk menukas.
"Kita baru saja kembalj dari Sian Li bio Di sana kita tidak bertemu dengan Cu
Leng Sian. Untuk menolong Yok siangkong, kita tarpaksa menggunakan cara menusuk de
ngan jarum emas. Dengan demikian racun datam apinya dapat berkurang. Tetapi Yok
siangkong juga tidak berlatih ilmu silat lagi seumur hidupnya Sekarang dia
diculik oleh
Pedang Pusaka Dewi Kahyangan Sian Ku Po Kiam Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Cu Leng Sian, kemungkinan dari bencana dia malah mendapat keberuntungan,"
kata Gi Hua To selanjutnya.
Kata-katanya itu hanya semacam ucapan pelipur lara Tetapi katau direnungkan
baikbaik, bukan tidak ada kemungkinannya Mendengar kata-kata itu, Hui hujin meng
anggukkan kepalanya berkali-Kali.
Hui Fei Cin justru mencibirkan bibirnya dengan gaya mengejek.
"Hue leng senbu sengaja menculik Yok siangkong. Mana mungkin dia mengandung
maksud baik?" gerutunya. Tepat pada saat itu, dua orang pelayan masuk ke dalam ruangan dengan membawa
nasi dan empat macam hidangan. Semuanya disusun rapi di atas meja. Siau Cui
membungkukkan tubuhnya dengan hormat.
"Gi Ji loya cu, Lao hujin, siocia. silahkan makan," katanya sopan.
Hui hujin tersenyum simpul.
"Malah Siau Cut yang dapat berpikir panjang Kita sudah berkutat sepanjang malam
Tentu semua sudah merasa lapar. Ji pek, silakan duduk '.
"Baik. baik. Setelah sarapan, han juga sudah terang Nanti kita suruh Hui Gi utus
beberapa orang murid kita yang ada disini funtuk menyebarkan Cu tek leng ci,"
sahut orang tua itu sambil kemudian melangkah lebar menuju meja makan.
Hui hu|in dan Hui Fal Cin duduk berdampingan. Sedangkan Gi Hua To mengambil
tempat di seberang mereka agar dapat berbincang bincang secara berhadapan Siau.
Cui dan kedua pelayan tadi segera menyendokkan nasi ke dalam mangkuk mereka
masing-masing. Tepat pada saat itu, tampak seorang pelayan yang lain masuk ke dalam ruangan
dengan langkah tergopohgopoh Dia langsung menjura di hadapan Hui hujin.
"Lapor Lao Hujin, Lao loanke menyuruh hamba masuk memberi laporan bahwa di
depan pintu datang seorang pemuda dengan dandanan pelajar yang katanya ingin
menyampaikan surat untuk Yok siangkong Sebetufnya dia sudah mau pergi, tetapi
Lao koanke sedang mencarj jafan untuk menahannya Harap Lao hujin cepat keluar
dan melihat. ". Tampaknya orang itu berlari sekencangkencangnya ke dalam rumah. Nalasnya masih
tersengafsengal Cara bicaranya pun tersendat-sendat.
"Mengantarkan surat untuk Yok siangkong?" Hui hujin langsung curiga "Siapa orang
ini'?". "Hamba juga tidak tahu. Lebih baik Lao hujin keluar dan lihat sendiri.
Gi Hua To langsung berdiri dan tempat duduknya.
"Kedatangan orang ini sungguh mencurigakan Mengapa dia tidak datang lebih awal
atau lebih lambat apabila ingin mengantarkan surat untuk Yok siangkong Mengapa
justru tengah malam begini. Bahkan matahari saja betum terbit. Lebih baik kita
lihat sendiri ". Di bagian timur baru terlihat segurat garis merah. Suasana di sekitar KU! Hun
Ceng masih gelap gulita Tibattba di depan gedung kediaman Wi Yang tayhiap terdengar
suara ringkikkan kuda. Justru karena nngkikkan kuda itu terdengar sampai di dalam gedung maka Lao
koanke Hui Gi langsung tahu orang yang menunggang kuda tersebut menuju ke Kui
Hun Ceng. Oleh karena itu juga, dia tidak menunggu sampai tamu itu mengetuk
pintu, dia telah menantikan kedatangannya di pintu gerbang.
Ternyata suara nngkikkan kuda berhenti di depan Kui Hun Ceng. Kemudian
lerdengar suara ketukan pintu sebanyak dua kali.
"Apakah ada orang di dalam?" Disusul suara teriakan pendatang itu.
Mendengar nada suaranya yang bening dan nyaring. Hui Gi segera dapat menduga
bahwa usia orang ini masih muda sekali Malah kemungkinan besar seorang bocah
cilik. Dia segera membuka pintu dan melangkah keluar.
Apa yang diduganya hampir tepat Di atas undakan batu depan pintu gerbang berdiri
seorang pemuda berdandanan su seng Dia mengenakan pakaian berwarna hijau
Wajahnya putih bersih Sepasang alis dan matanya sangat indah. Tampahnya seorang
pemuda yang berasal dari keluarga berada Gayanya lemah lembut seperti orang yang
akan terbang terhempas angin kencang Tubuhnya sudah kurus kecil lagi. Usianya
paling banter antara enam belas atau tujuh belas tahun.
Hui Gi langsung menyambutnya dengar bibir tersenyum.
"Siangkong ingin mBncari siapa''" tanyanya ramah.
Pelajar itu merangkapkan sepasang kepalannya dan menjura dalam-dalam.
"Numpang tanya kepada lao koanke, apa kah di sini gedung keluarga Hui?".
'Siangkong im sungguh aneh Apakah dia tidak melihat tulisan Kui Hun Ceng yang
begitu besar di depan pintu"' pikir Hui Gi dalam hatinya Tetapi dia tidak
menunjukkan keheranannya dari luar Hui Gi tetap tersenyum ramah.
"Betul," sahutnya.
"Kalau begitu, ini merupakan kediaman Wi Yang taihiap"' tanya pelajar itu
kembali. 'Mengapa dia menanyakan sampai demikian terpennci" Apakah dia takut kalau
sampai salah alamat".
"Betul Numpang tanya, siangkong ini ada urusan apa mengunjungi rumah loya kami
ini". Pelaiar itu seakan merasa lega mendengar ucapan Hui Gt Dia segera menjura sekali
lagi. "Cayhe ingin mohon kepada Lao koanke. Apakah di sini ada seorang tamu yang
bernama Yok siangkong?".
Mendengar pertanyaan tamu ini tentang Yok siangkong, hati Hu Gi semakin curiga.
"Entah siapa nama lengkap Yok siangkong yang siangkong maksudkan'?" D'ra memang
sengaja mengajukan pertanyaan seperti itu.
Wajah pelajar itu merah padam seketika.
"Namanya Yok Sau Cun ".
Wajah Hui Gi sengaja dibuat berseri-seri.
"Oh . . Ada, ada Rupanya siangkong ini teman Yok siangkong Mari masuk ke
dalam," ajaknya ramah.
Tampak pelajar itu agak gugup mendapat undangan dari Hui Gi. Cepat-cepat dia
menggoyangkan tangannya. "Tidak usah Cayhe ada urusan penting harus cepat-cepat keluarkota Di sini ada
sepucuksurat yang sangat penting Harap Lao koanke serahkan kepada Yok
siangkong.". Setelah itu, dia mengeluarkan sepucuk surat yang direkatkan rapatrapat dari
balik pakaiannya Dia menyodorkannya kepada Hui Gi.
Meskipun Hui Gi adalah seorang kepala pelayan di Kui Hun Ceng, tetapi
pengalamannya dalam dunia kangouw sudah luas sekali Barusan dia mengundang
tamu ini masuk ke dalam rumah tetapi ditolak langsung dan tampang tamu ini
seperti panik Mimik wajahnya ini langsung membangkitkan rasa curiga Hui Gi Hal seperti
ini mana dapat mengelabui mala tuanya".
Oleh karena itu, dia tidak mengulurkan tangannya menyambut surat yang disodorkan
pelajar tersebut Hui Gi malah mundur satu langkah dan secara diam diam sebelah
tangannya yang ada di belakang mernberi isyarat kepada salah seorang pelayan
Sementara itu, dia membungkukkan tubuhnya dengan hormat.
"Siangkong dan Yok siangkong merupakansahabat Kalau begituseharusnyasiangkong
bertemu langsung dengannya," kata orang tua itu selanjutnya.
Pelajar jtu masih juga mengibaskan tangannya.
"Tidak perlu Apa yang ingin cayhe katakan, semuanya sudah tertuang di dalam su
rat tersebut". "Terus terang saja, biarpun hamba ber sedia mengantarkansurat ini ke dalam belum
tentu Yok siangkong dapat membaca nya saat mi," kata Hui Gi.
"Oh?" Tampaknya pelajar itu sama sekali tidak merasa aneh alas ucapan yang
dikatakan oleh Hui Gi "Katau dia tidak bisa membacanya, orang lain yang
membacakan juga sama saja ".
Hui Gi tertawa dingin di dalam hati Mendengar nada suaranya, tampaknya pelaja
ini sudah tahu kalau Yok siangkong sedang terluka parah dan ttdak sadarkan diri Oleh
karena itu, dia bisa mengatakan bahwa apabila Yok Sau Cun tidak bisa membaca
surat itu, orang lain yang membacakan juga sama saja Hati Hui Gi jadi bertanya
tanya Entah dan mana datangnya pelajar ini".
Dia tetap tidak mengulurkan tangan me nyambulsurat tersebut Malah matanya
menatap pelajar itu berkalikali Bibirnya sengaja mengembangkan seulas senyuman.
"Boiehkah hambatahu apashesiangkong ini?" tanyanya sopan.
Pela|ar itu melthat Hui Gi belum juga bersedia menenmasurat itu Diam diam dia
mulai panic. "Cayhe masih ada urusan penting. Harap Lao koanke cepat antarkansurat ini ke
dalam Nama serta she cayhe sudah tertulis di dalamsurat ".
Hu Gi seperti sengaja menahan tarnu itu Kembali dia mengembangkan seulas
senyuman. "Memang siangkong sudah menutis nama di dalamsurat Tetapi apabila hamba
mengantarkannya ke dalam dan dttanyakan oleh Lao hujin, coba pikirkan jawaban
apa yang harus hamba benkan kepada majikan hamba itu?".
Tampaknya pela[ar itu kewalahan menghadapi pertanyaan Hui Gi Dia
memandangnya dengan tatapan kurang sabar.
"Baiklah Cayhe she Tio." sahutnya apa boleh buat.
Hui Gi cepat cepat menjura kepadanya.
"Rupanya Tio siangkong " Dia memang sengaja mengulur waktu.
"Sekarang Lao koanke sudah bisa mengantarkansurat ini ke dalam bukan"' kata
pelajar itu. Pada saat itu, Hui Gi sudah mendengar langkah kaki yang mendatangi dari belakang
tubuhnya Maka dari itu, dia baru mengulurkan tangan menyambutsurat yang
disodorkan pelajar tersebut.
"Terima kasih, Lao koanke. Cayhe mohon diri," kata pelajar itu Baru saja dia
membalikkan tubuhnya, Hui Gi kembali mengajukan pertanyaan kepadanya.
"Siangkong, mohon tanya sebentar Apakahsurat ini harus hamba serahkan langsung
kepada Yok siangkong atau hamba serahkan saja kepada Lao hujin'?".
"Terserah Kalau tidak. Lao koanke serahkan kepada Lao hujin juga sama saja,"
sahut pelajar itu. Hui Gi langsung tersenyum simpul.
"Harap siangkong tunggu sebentar Lao hujm kami sudah keluar sendiri," katanya.
Pelajar itu mendongakkan wajahnya Dia melihat Hui hujin melangkah keluar dan
pintu gerbang. Di belakangnya mengikuti se orang laki-laki berusia lanjut yang
tubuhnya kurus sekati Dia juga melihat Hui Fei Cin Diamdiam hatinya mengeluh.
Celaka! Aku terkena jebakan orang tua itu'.
Tapi semuanya sudah terlanjur. Terpaksa dia mengeraskan hatinya dan membalikkan
tubuhnya kembali Hui Gi yang memegangsurat di tangan segera membungkuk dengan
hormat. "Lapor kepada Lao hujin Tio siangkong ini mempunyai sepucuksurat untuk Yok
siangkong, tapi hamba disuruh menyerahkannya kepada Lao hujin," katanya
melaporkan. Hui hujin segera mengulurkan tangannya untuk menyambutsurat tersebut Tetapi Gi
Hua To sudah mencegahnya.
"Te so harap tunggu dulu Hui Gi, berikansurat itu kepada lohu," katanya.
Hui Gi mengiakan Dengan dua belah tangan dia menyodorkansurat itu kepada Gi
Hua To Sejak keluar dari dalam, Hui hujin terus memandangi pelajar tersebut. Dia
merasa entah di mana pecnah melihat orang ini.
Tampaknya tidak asing tetapi untuk sesaat dia tidak bisa mengingatnya.
"Tecnyata Tio siangkong ini sahabat Yok siangkong Mengapa tidak diundang ke
dalam agar bisa berbincang bincang dengan leluasa'".
Pelajar itu merangkapkan sepasang tangannya dan menjura.
"Hu|in tidak perlu sungkan Cayhe masih ada urusan penting Dan sekarang juga
harus bergegas ke luarkota Maka dan itu, cayhe ingin mohon diri " Dia menjura sekali
lagi Kemudian membalikkan tubuhnya.
"Siau hengte, harap berhenti sebentar".
Sementara mereka bercakap cakap, Gi Hua To membuka sampul surat dengan
hatihati Ternyata di dalam sampul tidak ada suratnya sama sekali Gi Hua To
membalik kan sampul sural dan menuangkan isinya ke telapak tangan Dari sampul
surat tersebut keluar tiga butir pil berwarna merah dan besarnya hanya seperti
butir beras. Pelajar itu mendengar suara bentakan Gi Hua To, tanpa sadar sepasang alisnya
langsung bertaut erat Otomatis langkahnya juga berhenti Gi Hua To mengulurkan
tangannya yang mengenggam tiga butir obat berwarna merah itu.
"Siau hengte, obat apa yang ada di dalam sampu! ini'?" tanyanya dengan mata
menyelidik. Hui hujin terkejut mendengar pertanyaan Gi Hua To.
"Apakah siangkong ini sengaja mengantarkan obat untuk Yok siangkong?".
Wajah pelajar itu berubah merah padam seketika.
"Obat penyembuh luka," sahutnya lirih.
"Bagaimana siangkong bisa tahu kalau Yok siangkong sedang terluka"' tanya Hui
hujin curiga. "Cayhe dengar kabar dari orang lain ".
Yok Sau Cun terluka pada kentungan pertama malam tadi Sekarang fajar baru mulai
menyingsing 'Dengar kabar dari orang lain' yang dikatakannya sudah pasti dusta
Mata Hui hu|in menatapnya lekat lekat.
"Siangkong ini dengan Yok siangkong baru saling kenal atau merupakan sahabat
lama?" tanya Hui hujin kembali. "Cayhe sengaja datang untuk mengantakan obat bagi Yok siangkong Semua ini
adalah maksud cayhe yang baik Tetapi tampaknya hujin menafuh kecurigaan yang
besar Cayhe tidak dapat berkata apa apa lagi Sekarang juga cayhe mohop diri "
Dia men jura kepada Hui hujin kemudian membalikkan tubuhnya dengan maksud
meninggalkan tempat itu. Tetapak tangan Gi Hua To masih menggenggam ketiga butir pil obat tersebut Dia
mendekatkannya ke hidung dan mengendusnya berkalikali Wajahnya menyiratkan
sinar terkejut. "Siau hengte, dan mana kau mendapatkan obat ini?" tanyanya heran.
Ketika itu si pelajar sudah membalikkan tubuh dan mulai melangkah.
"Tiga butir obat itu dapat menolong jiwa Yok siangkong Bukan racun Mengapa
ditanyakan dari mana asalnya" Apakah kau kira aku dapat dengan cara mencun?"
Nada suaranya seperti kurang senang.
Tepat pada saat itu, Siau Cui juga sudah keluar dan dalam rumah Dia berdiri di
samping Hui Fei Cin Ketika dia melihat pelajar itu, mulutnya mengeluarkan seruan
terkejut. "Lao hujin, jangan biarkan dia pergi.
Orang itu adalah putriHue leng senbu, Cu Kiau Kiau1" teriaknya panik.
Mendengar perkalaan Siau Cui, Hui hujin langsung tertegun".
"Dia . Cu Kiau Kiau'" Kau tidak salah lihai".
"Hamba tidak mungkm salah lihat Tadi malam Yok siangkong berhasil
meringkusnya Kami berjalan dan Lui Tang sampai ke Siang Li bio Selama itu hamba
terus mengikuti dan belakang Bayangan punggungnya itu, sekali lihat sa|a hamba
sudah bisa mengenali," sahut Siau Cui yakin.
Hui hujin langsung tertawa dingin.
"Siangkong, tunggu dulu Rupanya kau merupakan samaran Cu Kiau Kiau kouwnio!".
Mimik wajah pelajar itu menunjukkan rasa terkejut Tanpa terasa langkah kakinya
Pedang Pusaka Dewi Kahyangan Sian Ku Po Kiam Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
menjadi terhenti. "Apa maksud ucapan hujin ini" Untuk apa cayhe harus menyamar'?".
"Masih mencoba mengelak Memangnya kau bukan Cu Kiau Kiau'" Sudah terang kau
bermaksud jahat Mungkin kau kira dengan cara begini kau bisa meracuni Yok
siangkong agar lebih cepat mati'" tuding Siau Cui kesal.
"Tutup mulut!" bentak pelajar itu Saking marahnya orang ini sarripai wajahnya
merah padam seperti kepiting rebus "Budak busuk, apa yang kau ocehkan" Yok Sau Cun
terluka parah Hanya obat ini yang dapat menolong jiwanya Bagaimana kau bisa
irengatakan bahwa obat itu racun adanya?".
"Mungkinkah kau mengandung maksud baik?" sindir Siau Cui sambil mendengus
dingin. Hui Fei Cin tangsung menghambur ke sampmg pelajar tersebut.
"Kalau begitu, mengapa kau bisa mengan tarkan obat ke sini" Apa hubunganmu de
ngan Yok siangkong?" bentaknya keras.
"Hal ini bukan urusanmui" sahut pelajar tersebut.
"Aku justru ingin menanyakan " kata Hui Fei Cin.
Hui hujin menatap pelajar itu lekat-lekat.
"Kau memang Cu Kiau Kiau Tidak usah berpurapura lagi'" katanya sinis.
Gi Hua To tertawa terkekeh-kekeh.
"Tidak salah lagi Tiga butir Hue Leng tan ini, kalau bukan putri kesayangan Cu
Leng Sian, rasanya di dunia Bulim tidak ada orang kedua yang sanggup mengambilnya.".
Mendengar ucapan Gi Hua To, sekali lagi Hui hujin tertegun.
"Obat yang kau masukkan dalam sampul ltu benar-benar Hue Leng tan'?" tanyanya
heran. Yang membuatnya bingung justru mengapa putnHue leng senbu bisa mengantarkan
obat mujarab itu ke Kui Hun Ceng" Tentu sa]a semua ini bukan atas prakarsa.
e leng senbu Kalau begitu dia.
'Tidak salah," sahut Gi Hua To "Begitu mengendus baunya saja, lohu sudah tahu
kalau obat ini memang Hue Leng tan Segala macam obatobatan di kolong langit im
masih belum sanggup mengelabui hidung lohu ".
Pela|ar itu langsung membusungkan dadanya sambil tertawa dingin.
'Tidak salah Obat yang aku antarkan memang Hue Leng tan' Yok siangkong
terserang oleh ilmu Hue Yan to Hanya obat ini yang dapat mengobatinya!".
Rupanya dia memang mengandung niat baik'.
'Ternyata kau memang Cu Kiau Kiau!" seru Hui Fei Cin.
"Kalau benar, kenapa'?" tanya pelajar tersebut.
"Bagus sekali'" bentak Hui Fei Cin sambil menggerakkan pergelangan tangannya
Pedang panjangnya dihunus sehmgga terdengar suara berdenting nyanng "Cu Kiau Kiau!
Dengar orang bilang biasanya kau sangat sombong dan menganggap dirimu
paling hebat Mari! Nonamu justru ingin sekali mengenal kedahsyatan ilmu Kong
Tong pai!". Umumnya sifat perempuan lebih sabar Tapi kalau' sudah menyangkut orang yang
dikasihinya sedikit pun mereka tidak sudi mengalah Cu Kiau Kiau menatap wajah
Hui Fei Cin yang datar Ketika keluar Hui Fei Cin memang sudah mengenakan kembali
topeng kulit wajahnya, diamdiam dia merasa gadis itu sungguh tidak tahu diri
Mana mungkin Yok Sau Cun menyukai seorang gadis yang wajahnya selalu kaku dan
hampir tidak pernah tersenyum.
"Apakah kau kira kau pantas?" tanyanya angkuh.
Dua orang gadis berdiri berhadapan dengan tangan masing masing menggenggam
pedang Tampaknya mereka sudah siap untuk memulai pertarungan Hui hujin segera
mengibaskan tangannya. "Fei ji, jangan sembarangan Ibu masih ada pertanyaan yang ingin diajukan ke
padanya." matanya beralih kepada Cu Kiau Kiau "Cu kouwnio sengaja mengantarkan tiga butir
obat Hue leng tan ini, rasanya pasti bukan gagasan ibumu bukan?".
Kalau bukan ideHue leng san bu, sama artmya bahwa Cu Kiau Kiau mendapatkan
obat itu dengan cara mencuri.
Cu Kiau Kiau mecupakan seorang gadis yang tidak pernah takut kepada siapa pun
Tetapi bagaimana pun dia teriahir sebagai seorang gadis yang mempunyai
batasbatas tertentu Bagaimana dia harus menjawab pertanyaan Hui hujin".
Wajah Cu Kiau Kiau menjadi merah padam mendengar pertanyaan tersebut.
"Hujin tidak perlu banyak tanya Luka yang Yok Sau Cun denta tidak ringan Hanya
obat im yang dapat menolongnya Cu Kiau Kiau tidak ada maksud mencelakainya
Hujin bisa percaya syukur Tidak percaya juga tidak apa-apa. Kata-kata yang ingin
kuucapkan semuanya sudah dicetuskan Aku masih harus melanjutkan perjalanan yang
jauh. Tidak ada waktu untuk menemani lagi, maaf." Dia bergegas ingin
meninggalkan tempat tersebut Mimik wajahnya pun menunjukkan bahwa dia sedang mencemaskan
sesuatu. "Tentu saja aku percaya sepenuhnya maksud baikmu Tetapi ketiga butir obat ini,
rasanya tidak diperlukan lagi," sahut Hui hujin tiba-tiba.
Sebetulnya Cu Kiau Kiau sudah melangkah meninggalkan tempat tersebut.
Mendengar keterangan Hui hujin, tubuhnya langsung bergetar Wa|ahnya berubah
hebat. "A . apa yang terjadi dengannya?" Pertanyaan ini diajukan dengan nada
suara yang tidakterkira gugupnya Juga mengandung perhatian yang besar sekali Pada waktu
yang sama, dirinya seperli terjatuh ke dalam jurang yang terjal. Sepasang kakinya langsung
[nenJadi lemas. Hampir saja dia tidak kuat berdiri Tanpa sadar dia tergeletak
mundur satu langkah. Hui hujin memandangnya dengan dingin. "Apakah Cu kouwnio tidak tahu kalau Yok
siangkong telah diculik oleh seseorang?" sindirnya tajam.
Pertamatama Cu Kiau Kiau menderigar Hui hujin mengatakan bahwa ketiga butir
obat Hue leng tan yang dibawanya tidak ada gunanya lagi, pikirannya langsung
tersirat sesuatu yang buruk Dia mengira luka Yok Sau Cun sedemikian parah
sehingga tidak tertolong lag< Sekarang dia mendengar bahwa Yok Sau Cun diculik
oleh seseorang. Beban hatinya menjadi agak berkurang. Dia mengangkat wajahnya
menatap Hui hujin. "Entah siapa yang menculik Yok siangkong?".
Hui hujin tertawa dingin.
"Cu Kiau Kiau, kau tidak perlu berpurapura lagi. Ibumu menyuruh orang menculik
Yok Sau Cun, mungkinkah kau tidak tahu sama sekali?".
Cu Kiau Kiau langsung tertegun.
"Ibu yang menculiknya rasanya tidak mungkin.".
Hui Fei Cin mendengus marah.
"Menculik orang adalah keahlian orang Kong Tong pai kalian. Apanya yang tidak
mungkin?" sindirnya tajam. Sepasang alis Cu Kiau Kiau segera terangkat ke atas.
"Hui Fei Cin, mengapa kau berkata demikian?" teriaknya marah.
"Apakah kata-kataku salah?" lanya Hui Fei Cin dengan nada suara yang tidak kalah
keras. Cu Kiau Kiau menatap pipinya yang montok dan wajahnya yang kaku Diamdiam
tertawa dingin dalam hati.
"Aku malas berdebat dengan orang sepertimu. Aku akan pergi sekarang'" Tentu saja
dia tidak percaya ibunya yang menculik Yok Sau Cun Tetapi setelah mengetahui anak
muda itu diculik orang, dia mgin segera pulang dan menanyakan hal ini kep da
ibunya. Hui Fei Cin tertawa dingin.
"Kau ingin kabur?" bentak gadis itu garang.
Cu Kiau Kiau melink Hu hujin sekilas.
"Kalau begitu tampaknya kalian bermak sud menahan diriku?" tanyanya dingin.
Gi Hua To menyimpan ketiga butirHue leng tan tadi baik baik. Dia tertawa
terkekeh kekeh. "Untuk sementara terpaksa menyusahkan nona Dengan cara ini ibumu baru bersedia
mengembalikan Yok siangkong," katanya.
Tiba-tiba terdengar sebuah suara yang lantang dan berat berkumandang memenuhi
sekitar tempat tersebut. "Gi Ceng Lam nyalimu sungguh besar!" Suara itu berkumandang dan kejauhan Tetapi
ucapan itu selesai diucapkan, tampak setitik bayangan hitam yang ternyata sebuah tandu
dengan kecepatan tinggi meluncur ke tempat tersebut Dalam waktu
sekejap mata, tahu tahu sudah sampai di depan Kui Hun Ceng.
Tandu berwarna hitam im digotong oleh empat orang wanita berusia setengah baya
Di belakangnya menginngi Yu huhoat Cian Poa Teng dan Kong Tong pai beserta
delapan orang laki-laki berpakaian hijau.
Baru saia tandu itu berhenti, Cu Kiau Kiau sudah melesat ke depannya.
"Ibu " teriaknya menyapa.
Dua orang wanita menyingkapkan tirai tandu tersebut Terlihat wajahHue leng senbu
yang diselimuti hawa amarah. "Kiau Kiau, nyalimu juga tampaknya semakin lama semakin membesar!" bentaknya
garang. Cu Kiau Kiau tidak berani bersuara Gi Hua To segera merangkapkan sepasang
kepalan tangannya menjura dalam-dalam Mulutnya tetap tertawa terkekeh-kekeh.
"Lao siu dan te so berkunjung ke Sian LI bio kira kira pada kentungan keempat
tadi Ternyata rombongan Sen bu sudah tidalada disana Sekarang tibe tiba kalian malat"
yang berkunjung ke tempat ini. Kami mohor maaf karena tidak menyambut dan Jauh,
katanya. "Aku datang kemari untuk mencarl putn ku Kalian tidak bermaksud menahannya
bukan ?" tanyaHue leng senbu datar.
"Sebetulnya memang ada niat seperti itu Kong Tong pai menculik orang sekali lagi
Kami terpaksa menahan putrimu hanya de ngan maksud mengadakan pertukaran yan^
seimbang," kata Hui hujin.
"Menculik orang"' Mengadakan pertukaran" Apa maksudmu?" tanyaHue leng senbii
dengan suara melengking. "Apakah Yok siangkong bukan dicuhh oleh orang-orang Senbu?" sindir Hui hujin.
"Yok siangkong?" tampaknyaHue leng senbu agak tertegun mendengar ucapan itu
"Apakah Yok Sau Cun yang kalian maksudkan?".
"Memang Yok Sau Cun," tukas Gi Hua To.
Amarah Pedang Bunga Iblis 4 Tongkat Rantai Kumala Seruling Kumala Kim Lan Pay Karya Oh Chung Sin Kelana Buana 15
pelajari merupakan ilmu silat partai tersebut.
Meskipun sehari-harinya mereka saling menyapa sebagai majikan dan pelayan. Tapi
sebenarnya hubungan mereka adalah guru dan murid Usia mereka sudah di atas empat
puluh tahun Mereka sudah bertekad untuk tidak menikah dan melayaniHue leng
senbu seumur hidupnya. Kedua wanita berpakaian hijau itu memang tidak mengerti bagaimana tubuh mereka
tahu-tahu sudah dilempar keluar oleh musuh, tetapi baru saja mereka mendarat ke
tanah, tanpa bersepakat terlebih dahulu keduanya langsung melesat di udara lalu
berjungkir balik dan menerjang ke arah Yok Sau Cun.
Selama mengikutiHue leng sen bu kurang lebih tiga puluh tahun, baru kali ini
mereka dilemparkan orang dalam gebrakan pertama. Dengan demikian, hati mereka menjadi
nekat Begitu melayang kembali, terdengar suara tinggi. Sebanyak dua kali.
Ternyata masing-masing orang itu sudah menghunus pedangnya dan menyerang Yok Sau Cun
dari kiri dan kanan. "Kalian kembali secepat ini, apakah sengaja ingin mengadu senjata dengan
cayhe''" tanya Yok Sau Cun sambil cengar-cengir.
Tentu saja hati kedua wanita itu semakin kesal. Wajah mereka hijau membesi.
"Kau lepaskan dulu siocia kami. Nanti kami tidak akan menyerangmu lagi " sahut
wanita yang menyerang dari sebelah kiri.
Yok Sau Cun tertawa terbahak-bahak.
"Cu kouwmo merupakan teman cayhe Bagaimana mungkin cayhe dapat
melepaskannya begitu saja?" Ketika berbicara, tangan Yok Sau Cun sudah meraba
gulungan pedangnya Tiba-tiba terdengar suara "Cringgi" Sinar putih berkilauan Pedang
lemasnya telah digetarkan sehingga menjadi tegak lurus Sekali lagi dia
mendongakkan wajahnya dan lersenyum "Liongwi mgin bergebrak dengan cayhe
silahkan kerahkan se gala kemampLian Tidak usah perdulikan Cu kouwnio Dia
berada dalam genggaman orang she Cu tidak ada bedanya dengan di samping ibunya
sendiri ". Wanita yang berada di sebelah kanannya marah sekali.
"Orang she Yok, kau ingin menggunakan siocia untuk mengancam kami?".
Sekali lagi Yok Sau Cun tertawa terbahak-bahak.
"Menggelikan. Cayhe sudah mengatakan bahwa dengan beradanya Cu kouwnio di
sampingku, keselamalannya akan terjamin penuh Tidak ada bedanya dengan berada di
samping ibunya sendiri Seandainya Liongwi tidak percaya, boleh menggerakkan
pedang untuk mencoba Apabila kalian berhasil me nyentuh ujung bajunya sedikit
saja maka bukan saja orang she Yok ini akan melepaskan Cu Kouwnio cayhe malah
bersedia menerima hukuman sesuai peraturan yang ber laku di Kong Tong pai kalian
". Kedua wamta berpakaian hijau itu hampir tidak mempercayai pendengaran mereka
sendiri Mulut anak muda ini cukup besar juga Justru karena Cu Kiau Kiau berada
datam genggamannya maka biarpun dua batang pedang menuding ke leher Yok Sau
Cun tapi mereka tidak berani sembarangan menggerakkannya.
Hue leng sen bu yang duduk di atas juga hampir lidak dapat percaya terhadap apa
yang dikatakan oleh Yok Sau Cun Kedua wanita itu mendapat didikan langsung
dannya Dengan menggunakan dua batang pedang, masa mereka bahkan tidak sanggup
menyentuh ujung pakaian Cu Kiau Kiau sedikit saja" Diamdiam dia memperhatikan
Yok Sau Cun Tapi tampaknya anak muda ilu tidak seperti orang yang berdusta Unluk
sesaat dia sama sekali tidak dapat menebak asal usul Yok Sau Cun Akhirnya dia
mendengus dingin. "Baik kalian boleh mencobanya satu jurus" katanya kemudian.
Sejak tadi kedua wanita berpakaian hijau itu memang sudah ingin membuktikan
perkataannya Justru karena takut metukai Cu Kiau Kiau maka mereka tidak berani
turun tangan Sekarang Hu leng senbu sendiri, yang memberi perintah kepada
mereka, tentu saja keduanya diamdiam merasa senang.
Tiba-tiba terdengar suara raungan keras dari mulut kedua wanita itu Tubuh mereka
berpencar Satu di kiri dan satu lagi di kanan Sebetulnya kurang tepat kalau
dikatakan berpencar Lebih tepat apabila disebut menggant] posisi Yang tadinya ada di
sebelah kanan sekarang menggeser ke se belah kiri Sedangkan yang tadinya ada dt sebelah
kiri sekarang mengganti posisi di sebelah kanan Kemudian secepat kilat mereka
bergerak tagi Sekarang satu di depan dan satunya lagi di belakang Meceka se akan
ingnimembuat anak muda itu meniadi bingung Dua batang pedang diluncurkan
Mereka menghindari diri Cu Kiau Kiau dan menyerang ke arah Yok Sau Cun.
llmu pedang Kong Tong pai memang terkenal karena perubahan geraknya yang cepat
Meskipun hanya satu jurus yang dilancarkan namun gabungan kedua wanila itu
sangat kompak Pedang mereka bagai ular berbisa yang siap mematok kapan waktu
saja Sedangkan sinar yang terpancar dari pedang mereka bagaikan titik cahaya
yang befjatuhan Dalam sekali gerakan saja bagian tubuh sebelah depan maupun belakang
sudah terancam di beberapa tempat Coba bayangkan sampai di mana kecepalan
gerakan kedua wanita itu.
Namun justru ketika bunga bunga cahaya pedang mereka mulai sirna, tiba-tiba Yojs
Sau Cun menarik langan Cu Kiau Kiau dan bergeser satu langkati Tahu-tahu dirinya
sudah luput dan serangan kedua wamta tersebut.
Geseran kakinya itu tepat di tempat kedua baiang pedang bertemu dengan cara
bersilangan Dengan demikian otomatis serangan mereka menjadi luput dan sasaran
Pa dahal terangterangan apabiia mereka menusuk kira kira selengah cun lagi maka tubuh Yok
Sau Cun akan tertembus Tapi biar bagaimanapun mereka berusaha, seakan jarak
tersebut sudah mencapai titik klimaks dan pedang mereka tidak dapat ditusukkan
lebih jauh lagi. Kedua wanita itu seakan tidak percaya dengan apa yang mereka alami Wajah
keduanya hijau membesi. Sulit diuraikan bagaimana tampang mereka saat itu.
Dibilang tertegun rasanya bukan Dibilang terkejut tapi lebih mirip terkesima'
Tetapi karenaHue teng senbun tadi hanya memenntahkan mereka mencoba satu jurus saja,
meskipun penasaran mereka tetap tidak berani melanjutkan serangan lagi Akhirnya
mereka terpaksa berhenti lalu mengundurkan diri ke samping.
Sepasang mataHue leng senbu bersinar tajam Sejak tadi dia memperhatikan
gerakgenk Yok Sau Cun Mulutnya terkatup rapat-rapat Sepatah kata pun tidak
diucapkannya Dia seolah sedang menguras otaknya memiktrkan sesuatu.
Yok Sau Cun yang berhasil menghindarkan diri dan serangan kedua wanita itu
dengan sekali gerak saja, langsung tertawa lebar.
"Sekarang kalian sudah percaya bukan''".
Meskipun dalam hati Cu Kiau Kiau sangat membenci Yok Sau Cun, tetapi ketika
kedua wanita itu baru bertindak keluar tanpa sadar dia mengeluarkan suara seruan
memper ingatkan Yok Sau Cun Hal ini membuktikan bahwa dia juga ikut
mengkhawatirkan keadaan anak muda tersebut.
Kemudian kedua wanita itu tahu-tahu terpental oleh gerakan Yok Sau Cun, hatinya
merasa lega biarpun dia tidak tahu bagaimana cara anak muda itu turun tangan
Karena dia tahu betul keempat wamta yang mendampingi ibunya itu bukan orang sem
barangan Mereka termasuk tokoh kelas satu di Kong Tong pai Bahkan ilmu silatnya
sendiri masih terpaut jauh dengan keempat wanita tersebut.
Sekarang di hadapan ibunya Yok Sau Cun berhasil melemparkan dua di antara empat
wanita itu dalam sekali gerak saja Hal ini malah membuat perasaan tertekannya
ber kurang. Tentu sekarang ibunya tidak akan menyalahkan dirinya yang begitu mudah
di ringkus oleh Yok Sau Cun Sedangkan dua wanita yang ilmunya jauh lebih tinggi
saja mengalami hal yang sama. Untuk sesaat dia merasakan bukan saja anak muda ini mempunyai mutu yang bagus,
tetapi ilmu silatnya juga tinggi sekali Diam-diam dia menggenggam telapak
tangannya sendiri Seakan ada serangkum perasaan hangat memenuhi hatinya Lambat
laun kebenciannya terhadap Yok Sau Cun semakin menipis Apalagi saat im, Yok Sau
Cun menarik tangannya sambil menghindarkan diri dan serangan kedua wanita
pelayan ibunya, hatinya terasa semakin berbunga-bunga.
"Kalian coba lagi dia beberapa jurus'" Tiba tiba terdengar suara beratHue leng
senbu memenntahkan. Mencoba lagi beberapa jurus rupanya merupakan hasil pemikirannya ketika
merenung sekian lama tadi Hal ini mernbuktikan bahwa dja masih belum bisa
menebak aliran ilmu pedang yang dipelajari oleh Yok Sau Cun.
Kedua wanita itu memang tidak puas dengan kekalahan mereka Otomatis mereka
ingin sekali mencoba beberapa jurus lagi. Kemungkinan besar mereka sanggup
mengembalikan pamor mereka yang jatuh tadi.
Mereka yang tadinya sudah mengundurkan dni, sekarang maju lagi serentak Wanita
yang sebelah kanan langsung membentak.
"Hati-hati kau sekarang!" Pedang panjang digerakkan. Satu jurus tiga perubahan
Sinar pedang berkilauan dan meluncur ke arah Yok Sau Cun.
Sedangkan wamta yang sebelah kiri malah tidak mengatakan aepatah kata pun Tu
buhnya ttbatiba berkelebat dengan kecepatan yang tidak kalah dengan rekannya
Tangan terangkat pedang meluncur Gerakannya bagai selembar daun yang dihempas
oleh angin Lima cank sinar pedang ber kelebat di depan mata Yok Sau Cun.
Tangan kiri Yok Sau Cun segera menanlCu Kiau Kiau unluk. mundur satu langkah
Tetapi ketika mundur itu, tiba-tiba langkah kakinya berubah lagi Tubuh keduanya
me lesat dan mereka menerobos lewat celah pedang yang sedang meluncur lalu mener
jang ke arah belakang punggung wanits yang sebelah kanan.
Gerakan langkah kakinya ajaib sekali. Ke dua wanita itu sama sekali tidak
menyadari sama sekali. Ketika pedang mereka sudah hampir mencapai sasaran, tahu-tahu Yok
Sau Cun tidak terlihat lagi Bahkan Cu Kiau Kiau juga tidak tertangkap oleh
pandangan mereka. Wanita yang sebelah kiri langsung mem balikkan tubuhnya dengan pedang meni kam
Sedangkan wanita yang sebelah kanan mehukkan pinggangnya bagai dahan pohon liu
yang tertiup angin kencang Dia bergerak dengan kecepatan kilat dan padangnya
langsung menuju ke arah Yok Sau Cun.
Kiam hoat kedua orang itu telah terlatih sedemikian rupa sehingga sangat kompak
satu dengan lainnya. Kecepatan mereka juga sulit diuraikan dengan kata-kata Tapi
biar bagaimana hebalnya ilmu pedang mereka ataupun dahsyatnya serangan mereka,
keanehan ilmu pedang di dunia iri] tidak ada yang menandmgi Song ka pak kiam.
Meskipun ilmu Pit kiam sin hoat yang diajarkan oleh suhu Yok Sau Cun masih di
bawah Song ka pak kiam Tetapi kalau untuk melawan ilmu pedang aliran lain,
apalagi kedua wanita tersebut masih belum berarti apa-apa.
Sembari menarik tangan Cu Kiau Kiau,.
Yok Sau Cun maju mundur berkalikali Tapi langkah kakinya hanya bergeser di
situsitu juga Dua batang pedang yang meluncur secepat kilat dan berkilauan
ternyata tidak sanggup melukainya barang sedikitpun.
Tadinya Yok Sau Cun juga tidak mempunyai kepastian Itulah sebabnya dia
mengeluarkan pedang lemasnya agar pada saat terdesak dia dapat menggunak.annya
untuk menangkis serangan kedua wanita itu Tapi tampaknya sekarang dia tidak
memer lukannya sama sekali.
Tidak Sejak memperoleh sejurus ilmu pedang dari Kim Ti jin, hatinya ssnang
sekati Dia menganggap ilmu yang dipelajarinya se lama mi bjasabiasa saia. Sekarang dia
menghadapi serangan kedua pelayan Hue leng senbu. Dan dia baru merasakan
manfaat dari ilmu yang dipelajarinya Meskipun ilmu pedang kedua wanita itu
dahsyat sekali Tapi dia dapat menemukan beberapa titik kelemahan mereka dengan mudah.
Apalagi kalau dia menggabungkan ilmu barunya dengan Pit kiam sin hoat yang
dipelajari dan suhunya. Pasti dafam beberapa geraKan saja, dia bisa mengalahkan
mereka berdua Dengan membawa pikiran seperti itu, otomatis dia ingin mencobanya
Tangan Kiri tetap mencekal pergelangan tangan Cu Kiau Kiau Kakmya mundur satu
langkah Dia meloloskan diri dan serangan kedua wanita tersebut Kemudian tertawa
terbahak bahak 'Liongwi kouwnio, cayhe sudah mengalah icebanyak tiga jurus
kepada kalian Sekarang merupakan jurus keempat, cayhe tidak sungkan lagi!".
Kedua wanita itu menyerangnya tiga jurus berturut-turut Tapi semuanya dapat
dihindarkan dengan mudah Mana mungkin mereka sudi berhenti begitu saja Wanita
yang sebelah kiri segera melesal ke udara pe jangnya berputar bagai ktnor angin,
kemudfan tiba ttba berhenti dan menusuk ke arah enggorokan Yok Sau Cun Wamta
yang sebelah kanan menggerakkan kakinya secara bersilangan Sinar pedangnya
berkilauan. Bahkan terlihat ratusan titik cahaya memijar. Dia menyerang ke arah
sebelah kanan. Ternyata kali ini Yok Sau Cun malah tidak menghindar sama sekati Dia berdiri
tegak di lempatnya aampai kedua batang pedang hampir menyentuh dirinya Dia baru
mengangkat tangan kanannya ke atas Ufung pedang digetarkan sedikit. Gerakan
pedangnya seperti orang yang sedang mengipas di udara. Sama sekali tidak
terlihat keistime waannya Tapi di dalamnya terkandung ber bagai perubahan yang
mengejutkan. Tiba-tiba tardengar suara Trangi Trangi Dua batang pedang yang sedang meiuncur
ke arahnya langsung tergetar hingga tidak dapat diteruskan Getarannya kali ini
mengandung tekanan yang kuat Bukan saja kedua batang pedang itu tertangkis
olehnya malah tubuh mereka pun ikut tergetar sehingga terdesak mundur sejauh dua
langkah. Hue leng senbu memperhatikan dengan seksama ilmu Pit kiam sin hoat yang dikerah
kan oleh Yok Sau Cun Dia merasa ilmu itu agak mirip dengan Tian i sm hoat dari
Soat san pai Dia malah mengira Yok Sau Cun adalah anak murid Soat San pai Diam
diam hatinya merasa heran.
Terang lerangan digi melihat Yok Sau Cun mendesak mundur kedua wanita
pelayannya dalam satu gebrakan saja Kali mi wajahnya yang tua menyorotkan kesan
terkejut Tangan kanannya segera dikibaskan.
"Mundur!" bentaknya keras.
Kedua orang itu baru sa|a menggerakkan pedangnya untuk menyerang kembah
Mendengar bentakan Hue leng sen bu, keduanya langsung menghentikan gerakannya
dan pedang panjang pun ditarik ke belakang Setelah membungkukkan tubuh dengan
hormat, keduanya langsung mengundurkan diri.
Sinar mata Hue leng senbu bergerakgerak Dipandangnya Yok Sau Cun sekilas.
'Orang muda apakah kau anak murid perguruan Tian san?" tanyanya serius.
Hampir saja Yok Sau Cun mengatakan lidak Tetapi setelah dia berpikir kembal]
Song loya cu pernah mengatakan bahwa perguruan Tian san Tian san ktam hoat,
tiada tandingannya di dunia Saat ini dia hanya seorang diri Demi menyelamatkan Hui Fei
Cin, dia harus menempLih bahaya Mungkin ada baiknya kalau dia menggertak Hue
leng senbu dengan berdusta sedikit. Begitu pikirannya tergerak, dia langsung
menganggukkan kepalanya. "Betul?". Wajah Hue leng sen bu agak berubah mendengar jawabannya Agak lama juga dia
merenung Kenwdian dia mengangkat kembali sinar matanya dan mendengus.
"Baiklah Kau lepaskan Cu Kiau Kiau Aku segera bebaskan Hui Fei Cin" kata wanita
tua itu selanjutnya. Yok Sau Cun menggulung pedangnya kembali dan diselipkan pada ikat pinggangnya
Setelah itu dia menjura dengan hormat.
Pedang Pusaka Dewi Kahyangan Sian Ku Po Kiam Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Tenma kasih atas kebaikan hati Sen bu " Cekalan tangan kirinya langsung
direnggangkan Ternyata dia benar benar melepaskan Cu Kiau Kiau.
Siau Cui menjadi panik sekali.
"Yok siangkong kau tidak boleh melepas kannya Bagaimana kalau mereka tetap me
nahan siocia'?" katanya dengan suara rendah.
Yok Sau Cun menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.
"Tidak mungkin Hue leng sen bu Cu cianpwe sangat memandang tinggi nama
baiknya di dunia kangouw Kata kata yang sudah dikeluarkan tidak mungkin dijilat
kembali," sahutnya dengan suara yang sengaja dikeraskan.
Kemudian Yok Sau Cun menepuk perlahan bagian punggung Cu Kiau Kiau Setelah
itu dia rnenjura kepada gadis tersebut.
"Cu kouwnio atas kelancangan yang cayhe perbuat harap kouwnio sudi memak lumi"
katanya dengan nada lembut.
WaJah Cu Kiau Kiau langsung merah padam Dia tidak mengucapkan sepatah kata
pun Bagai seekor burung yang menerobos ke dalam hutam dia berlan ke samping
ibunya. "Ibu " panggilnya dengan nada yang le bih msnyerupai bisikan.
Gerak genknya itu membuat Yu huhoat Cian Poa Teng dan Hue leng senbu Cu Leng
Sian serta keempat wamta pelayannya merasa di luar dugaan Berdasarkan sikap Cu
Kiau Kiau sehan hannya meskipun tidak ada orang yang mengganggunya, asalkan dia
merasa tidak suka, tentu tidak mudah dia mengampuni orang itu.
Kali ini dia dinngkus oleh Yok Sau Cun dan Lui Tang ke Siang Li bio Malah diajgk
nya menghmdarkan serangan kedua wanita pelayan Hue leng senbu tadi dengan cara
ditarik ke sana ke mari. Begitu tangannya dilepas, dia malah tidak menerjang Yok
Sau Cun Hal ini merupakan keajaiban yang baru pertama kali terjadi Cu Kiau Kiau
hanya menghambur ke dalam pelukan Hue leng senbu Sampai 1tue leng senbu pun merasa
heran Tapi dipeluknya juga Cu Kiau Kiau erat-erat.
"Kiau Kiau, anak baik kau tentu merasa terhina," katanya.
Cu Kiau Kiau rnenyusupkan kepalanya se makin dalam di pelukan Hue leng senbu.
"Tidak apa apa " sahutnya lirih sekali.
Kata-kata itu diucapkan dengan suara seperti dengungan nyamuk di telinga Hanya
Hue leng senbu yang dapat mendengarnya Alis wanita tua itu sampai bertaut
dibuatnya Kali ini dia mengerti Bukankah jawabannya tadi seakan membela anak
muda tersebut. Tanpa sadar dia mengangkat wajah mentperhatikan Yok Sau Cun Diam diam dia
rnenganggukkan kepalanya Kernudian dia menoleh ke arah Cian Poa Teng.
"Yu huhoat, kau bawa Hui Fei Cin kemari'" perintahnya.
Tiba-tiba terdengar suara sahutan dan bagian belakang ruangan.
"Tidak perlu lagi".
Dan nada suaranya saja sudah terdengar bahwa orang ini sedang marah sekali
Karena katakatanya diucapkan dengan dingin dan kaku Oi hadapan 1tue leng senbu,
siapa yang berani berkata demikian".
Cia Poa Teng terkejut sekali Dia langsung melongokkan kepalanya ke sana ke mari.
"Siapa?" bentaknya dengan nada berat.
Siau Cui langsung mengenali bahwa yang mengucapkan kata kata itu tadi ialah Hui
hujin Hatinya gembira sekali Oia langsung menjawil uiung lengan baju Yok Sau
Cun. "Yok siangkong, Lao hujin sudah datang".
Yok Sau Cun mengangkat kepalanya Dia melihat 1tui hujin mengenakan pakaian
berwarna biru dengan tangan rnernbawa pedang Wajahnya menyiratkan hawa arnarah
yang meluap Oia keluar dan halaman belakang Oi belakangnya mengikuti dengan
ketat seorang yang wajahnya pucat Tangan nya terkulai ke bawah Tampaknya dia
terpaksa mengikuti Hui hujin Ternyata dialah si tukang kebun yang bernarna Ong
Si Dia bagian paling akhir berjalan Hui Fei Cin Rambutnya terurai tangannya membawa se
batang pedang yang ditudingkan ke punggung Ong Si.
Tiga orang itu tiba tiba rnuncul dan halaman belakang Wajah Cian Poa Teng ber
ubah hebat Tanpa menunggu perintah dan Hue leng senbu dia langsung berteriak
lantang "Kurung seluruh jalan keluar!".
Tampak berpuluh puluh laki laki berpa kaian hijau berhamburan masuk ke dalam
ruangan dan mengelilingi mereka Keempat wanita pelayan 1tue leng senbu juga lang
sung mencabut pedang masmg masing Mereka segera menempati posisi yang ko song
dan ikut mengepung Tapi karena Hue leng sen bu belum menurunkan perintah apaapa
tidak ada seorang pun yang berani mengarnbil tindakan apa apa.
Hue leng sen bu mengendurkan pelukannya Cu Kiau Kiau segera berdiri di
sampingnya Wajah wanita tua itu rnenjadi ang ker Oia menatap Yok Sau Cun
lekatlekat. "Rupanya kalian sudah berjanji sebelum nya ".
"Cayhe memang mewakili Hui hujin datang kemari Kalian tidak juga melepaskan Hui
siocia pulang sebagai ibu tentu saja Hui hupn khawatir Jtulah sebabnya dia
cepatcepat menyusul untuk melihat apa sebetulnya yang telah terjadi Hal seperti
ini tidak perlu diherankan bukan?" sahut Yok Sau Cun.
Dalam waktu yang bersamaan Siau Cui segera rnenyongsong Hui hujin.
'Lao hujin siocia'" sapanya.
Hui Feng Cin mendorong punggung Ong si ke dekat Siau Cui.
"Siau Cui jaga dia baik baik katanya Kemudian sinar matanya yang indah ber
kilauan beralih ke wajah Yok Sau Cun Bibir nya langsung mengembangkan seulas senyuman
"Yok siangkong tenma kasih.
Nada suaranya lernbut dan merdu Benar benar membuat orang yang mendengarnya
menjadi terpesona Sayangnya mimik wajahnya terlalu datar Kulit wajahnya juga
pucat Malah Siau Cui terlihat lebih cantik dari padanya.
Wajah Hui leng sen bu semakin kelam.
"Di sini bukan tempat kalian bernostalgia Kalau kalian ingin bicara tunggu
sampai kalian keluar dan ruanganku ini ' katanya ketus.
Hui hujin langsung mendengus Matanya rnenatap Hue leng senbu tajam-tajarn.
"Kau tentunya yang disebut Hue leng senbu Cu Leng Sian dan Kong Tong pai Wi Yang
pai dan partai kalian samasama merupakan partai yang sudah larna berdiri di dunia
kangouw Selama ini di antara kita tidak pernah ada sengketa apa apa Tapi
kalian mencuhk Siau li dan malah mengajukan permintaan untuk menukarnya dengan
pedang Apakah di dunia kangouw sudah tidak ada keadilan lagi?" tanyanya sinis.
Sinar mata Hue leng senbu juga membalas pandangannya dengan dingin.
"Partai kami rnenculik putnmu demi Sit Kim kiam Selama ini kami sudah menghabis
kan banyak biaya Belum lagi korban yang berjatuhan demi menemukan pedang
tersebut Akhirnya kami tidak mendapatkan hasil apa-apa Malah putnmu yang
mendapatkan nya Kalau dibilang masih ada keadilan di durua kangouw mi,
seharusnya kafian rneng ingat jenh payah kami selama im dengan cara
ntengembalikan Sit Kim kiam secara baik baik ?".
Hue Fei Cin rnendengus dingin.
"Sit Kim kiam aku peroleh dengan cara membeli dan seorang nelayan Aku toh tidak
mencurinya dari Kong Tong pai Apa yang kalian andalkan sehingga berani beranian
meminta pedang itu dikembalikan" Dan setahuku pedang itu juga bukan milik kalian
dulunya '. Hue leng sen bu marah sekali.
"Budak cilik, selama tiga puluh tahun belakangan ini, belum pernah ada orang
yang berani mengucapkan kata-kata yang kasar di hadapan aku orang tua Tadinya aku
memandang wajah Tian San lojin dan sudah berjanji kepada orang she Yok itu untuk
melepaskanmu Ternyata sekarang ibumu sudah datang sendiri untuk melepaskanmu
Bagus sekali Aku hampir tidak mempunyai peluang datang ke Wi Yang Kebetulan
aku dapat berternu dengan orang orang Wi Yang pai di sini ".
Hui hujin tertawa datar. "TarTtu hanya mengikuti keinginan tuan rumah. Permainan apa pun yang kau
keluarkan, aku pasti tidak akan ntenolaknya Tapi sebelumnya aku ingin
menyelesaikan satu persoalan." Tiba-tiba dia menolehkan kepalanya ke arah Ong Si
"Ong Si' Cepat katakanl" Kau mendapat dukungan dari siapa sehingga berani
mengkhianati siocia?". Meskipun urat nadinya tertotok, tapi di hadapan Yu huhoat Cian Poa Teng dan Hue
leng senbu, belum lagi dikelilingi oleh puluhan murid Kong Tong pai, hati Ong Si
menjadi besar Dia tertawa terbahakbahak.
"Hui hujin, cayhe tidak mendapat dukung an dan siapasiapa Cayhe memang mund Kong
Tong pai. Maka tidak heran kalau cayhe mementingkan perguruannya sendm
bukan?". Hui hujin tertawa dingin ".
"Bagus Kau adalah mund Kong Tong pai Tetapi kau menyusup ke dalam Wi Yang
pai untuk menjadi tukang kebun. Padahal sebenarnya kau adalah mata mata yang
diselusupkan ke tempat kami'" Baru berkata sampai disitu, waiahnya berubah
serius Matanya dingin rnenusuk Nada suara pun men jadi tajam. "Baik aliran hitam maupun
putih di dunia kangouw, ada sebuah peraturan yang tidak bisa dibantah oleh siapa pun,
yaitu siapa yang menjadi mata-mata di perguruan orang lain, hukumannya adalah mati.
Tentunya kau sudah tahu bukan" Sekarang di hadapan orang-orang partai Kong Tong pai, aku
akan mernbereskanmu terlebih dahulu!".
Sebelumnya Ong Sj masih tidak takut Setelah mendengar kata kata terakhir Hui
hujin barusan, nyalinya menjadi ciut. Hatinya pa_ilik sekali.
"Yu huhoat, tolong . '" teriaknya gugup.
Belum lagi suaranya sirap, Hui hujin sudah mengangkat telapak tangannya dan
menghantam ke arah jantung Ong Si.
"Sebetulnya masih terlalu enak membiarkan kau mati dengan tubuh utuh!" katanya
dingin. Dalam partai mana pun, untuk menghukum mati seorang matamata atau pengkhianat
selalu dengan cara menghancurkan tubuhnya menjadi beberapa bagian Misalnya
dibacok sampai hancur atau ke empat anggota tubuhnya diikatkan pada masing
masing seekor kuda lalu ditarik sehingga putus Kernatian semacam itu rnemang
rnengerikan Itulah sebabnya mata mata juga disebut perbuatan yang paling hina.
Sekarang Hui hujin hanya menghantam telapak tangannya ke jantung Ong Si
sehingga tergetar putus tentu saja hal ini dapat dikatakan kernatian yang
terlatu enak bagi pengkhianat tersebut.
Cian Poa Teng bermaksud mencegah.
"Hui hujin, tunggu dulu. Tapi ternyata teriakannya terlambat.
Hui hujin rnenatapnya dengan sinis.
"Apakah caraku ini salah'" Coba aku ber tanya kepada Cian Lao huhoat Apabila ada
orang Wi Yang pai yang rnenyusup ke partai kafian sebagai matamata Tindakan apa
yang akan diambil oleh Cian lao huhoat".
Di tanya sedernikian rupa,Cian Poa Teng sampai tidak dapat ntenyahut sepatah
kata pun Hui hujin rnendengus sekah lagi Sinar matanya beralih kepada Hue leng senbu.
"Hue leng senbu, biar kau saja yang memutuskan Setelah persoaian ini selesai,
aku akan mohon diri dan tempat ini," katanya kemudian.
"Bagus sekali' 'Tiba-tiba Hue leng sen'bu bangkit dan tempat duduknya Dia
membalikkan tubuh dan menggapai kepada kedua wanita yang memegangkan
pedangnya Kedua pelayan wanita tersebut langsung membungkukkan tubuhnya
dengan hormat dan pedang yang mereka pegang segera disodorkan ke depan.
Tangan Hue leng sen bu terulur untuk merigambil pedang tersebut Setelah itu
terdengar suara. "Trangggi" Pedangnya teiah dihunus dan matanya rnenatap dingin ke arah Hui
hujin. 'Seandainya di antara kalian ada yang sanggup menenma tiga jurus seranganku,
maka kalian boleh pergi dengan bebas " katanya datar.
"Aku bersedia rnenyambut tantanganrnu!" sahut 1tui hujin Pedangnya diangkat ke
atas 'Tamu yang baik tidak akan merigecewakan tuan rumahnya Hue teng senbu,
silahkan muiai '. Yok Sau Cun cepatcepat maju dua langkah dan menjura dalam dalam.
"Hui hujin, tunggu dulu".
"Ada apa. Yok kongcu?" tanya Hui hujin.
"Harap hujin mundur. Tiga jurus serangan Hue leng senbu biar cayhe saja yang
menyarnbutnya " sahut Yok Sau Cun.
"Tidak Harap Yok siangkong ajak siau li mundur sedikit Aku ingin meminta
pelajaran langsung dari tokoh Kong Tong pai" kata Hui hujin.
Yok Sau Cun tidak mundur sedikitpun.
"Putri kesayangan Hue leng senbu cayhelah yang rneringkusnya Justru hal ini yang
membuat Senbu marah Oleh karena itu tiga jurus serangannya cayhe pula yang harus
menyambutnya Harap hujin berdiri di samping saja sebagai penonton Kalau sampai
cayhe tidak sanggup menerimanya, barulah hujin menggantikan ".
Tadinya dia masih menganggap Hui hujin tidak mengerti ilrnu silat Oleh karena
itu, dia menawarkan diri mewakilinya memenuhi undangan ke Lui Tang Sekarang dia
menyaksikan Hui hujin rnembawa pedang dan rnenolong Hui Fei Cin, maka dia
langsung sadar bahwa ilmu silat wanita setengah baya ini sama sekali tidak
lemah. Tetapi karena Tiong Hui Ciong berkali-kali mengingatkan kepadanya agar jangan
sampai menyinggung perasaan Hue lengsenbu, hal ini membuatnya penasaran
Lagipula dia khawatir Hui hujin bukan tandmgan Hue lengsenbu.
Satu jurus ilmu yang dipelaiannya sangat hebat Apalagi sekarang dia dapat
menggabungkannya dengan Pit kiam sm hoat ajaran suhunya Bahkan orang seperti
Song Ceng San yang mendapat julukan Bulim te it kiam alias Jago pedang nomor
satu di Bulim pun mengakui apabila dia sudah melatih ilmu ini dengan matang rnaka dia
akan sanggup menerima serangan darinya 1tal ini embuat tekadnya semakin membara
Dia erasa masih sanggup menenma tiga jurus rangan Hue leng senbu Oleh karena itu
ula, dia berkeras tidak [nemperbolehkan ui hujin yang rneriyambut ketiga jurus
terebut. Hue leng senbu tampaknya mutai tidak abar "Apakah perundingan kalian masih
belum selesai'?" Yok Sau Cun tidak memberi kesempatan bagi Hui hujin untuk
menyahut. "Cayhe memang tidak mengukur kepan daian diri sendiri biarlah cayhe sambut ke
tiga jurus dan Hue leng senbu " Terdengar suara.
"Cring Pedang lemasnya disentak menjadi lurus dan melindungi di depan dadanya.
Mendengar ucapannya hati Cu Kiau Kiau pamk sekali Oia mendelik kepada Yok Sau
Cun sambil berteriak "Kau benar benar cari rnati" Nada suaranya seperti
rnengandung kebencian sekaligus menasehati agar dia jangan sok jadi pahlawan.
"Bagus sekali Sebaiknya kau berhati hati'" sahut Hue leng sen bu dingin Pedang
panjangnya langsung diulurkan ke depan Sekali digetarkan terlihatlah beberapa
carik sinar yang berkilauan Hawa dingin langsung terasa rnenyebar di antara pedang
yang menannan itu Perasaan orang yang ada dalam ruangan itu jadi seperti berdiri di
antara dunia nyata dan dunia fantasi.
Bagaimana pun pengalaman Yok Sau! Cun dalam bertarung dengan musuh tangguh
Pedang Pusaka Dewi Kahyangan Sian Ku Po Kiam Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
masih belum cukup Melihat gerakan yang dilakukan Hue leng sen bu, untuk sesaat
dia tidak tahu apa yang harus diperbuatnya.
Dalam keadaan panik, dia tidak perduli ada manfaatnya atau tidak Diangkatnya
pedang lemasnya ke atas dan dikerahkannya satu jurus ilmu yang diajarkan oleh
Kim Ti jui Perlahan-lahan dia mengulurkan pedangnya ke depan Irn yang dinamakan asal
tubruk Dia sarna sekali tidak tahu jurus apa yang harus dimainkan agar dapat
mengimbangi serangan lawan.
Tangannya bergerak menggetarkan pedangnya ke kiri dan kanan Tiba-tiba terdengar
suara. "Trang!" Dua batang serijata telah salmg membentur Serangan pedang Hue leng
senbu ini hebat sekali Tetapi bukan saja Yok Sau Cun berhasil menghidannya, malah pedang
wanita tua itu tertangkis ke samping olehnya.
Sedangkan Hui hujin yang melihat Yok Sau Cun berkeras mewakilinya menerima
serangan tiga jurus Hue leng sen bu, tidak enak hati lagi untuk mencegah Namun
dia tahu lawan yang satu ini tidak mudah ditandingi Diamdiam dia mencemaskan
keadaan Yok Sau Cun Itulah sebabnya dia berdiri di belakang anak muda itu dan
tidak mau bergeser lebih jauh Seandainya Yok Sau Cun dalam keadaan bahaya, dia dapat
segera turun tangan memberikan pertotongan.
Saat ini dia baru menyaksikan bahwa ilrnu silat yang dikerahkan anak muda itu
sangat sederhana Tampaknya tidak ada keistimewaan apa-apa Tetapi dengan rnudah
Yok Sau Cun dapat mengelakkan diri dan serangan Hue leng senbu Hatmya terkejut
sekali Dan otomatis rada lega. Akhirnya dia rnundur dua langkah lambat-lambat.
Hue leng senbu mendengus marah pedang panjangnya langsung diangkat ke atas dan
rnenusuk ke depan. Timbullah ratusan titik yang berktlauan di udara Jurus yang
satu ini bagai hujan angin yang rnenerpa dan siap menghempas apa saja yang ada di ha
dapannya Pedang di tangannya seakan menirnbulkan ratusan cahaya bintang yang
dingin. Bayangan-bayangan pedang mengurung diri Yok Sau Cun.
Apabila Yok Sau Cun ingin rnengangkat pedangnya rnenangkis, tentu sudah terlarn
bat Tapi dia memiliki sejurus ilmu baru yang diajari oleh Kirn Ti Jui Secara
serampangan dia menjalankan Jurus tersebut Pedang lernas di tangannya di putar
berkeliling tiga kali setelah itu dia menghujamkannya ke depan Tadi dia baru
rnenjalankan gerakan pertama saja sudah bisa mengelakkan serangan Hue leng sen
bu Sekarang dia menjalankan jurus itu dengan lengkap.
Sebetulnya jurus ini tidak mengandung banyak perubahan tetapi sanggup
rnemecahkan jurus dari Song ka pak kiarn Meskipun ilmu pedang yang dikuasai oleh
Hue leng senbu sangat ajaib dan keji, namun masih terpaut di bawah sedikit dengan
Song ka pak kiam. Pedang lemas Yok Sau Cun yang telah terkutung sama sekali tidak berhenti dan
terus meluncur dengan lambat ke arah Hue leng senbu Kalau saja gerakannya lebih cepat,
tentu pedangnya telah menusuk jantung Hue leng sen bu bahkan rnenernbus sarnpai
ke punggung Sedangkan pedang panjang Hue leng sen bu sedang direntangkan ke
samping. Bagian dadanya terbuka lebar dan apabila wanita itu ingin menarik
pedangnya kembali untuk melindungi diri pasti tidak keburu lagi.
Sayangnya gerakan pedang Yok Sau Cun begitu lambat. Sedangkan jarak di antara
mereka kirakira satu cun lebih. Dia seperti orang yang hanya menuding pedangnya
dengan gerakan melambai Bagi anak muda itu, sebetulnya dia hanya mengikuti
perkem bangan jurus yang dilancarkan Hatinya sen diri tidak bermaksud demikian
Tapi bagi Hue leng senbu lain lagi Tadi Yok Sau Cun sudah berhasil mengelakkan
satu kali se rangannya Sekarang gerakannya begitu lambat, pasti Yok Sau Cun
memandang remeh kepadanya dan bermaksud menghina nya di depan umum.
Untuk sesaat,Hue leng senbu merasa dadanya hampir meledak karena hawa amarah
yang meluap. Rambutnya seakan tegak merinding sehelai demi sehelai Rona
wajahnya begitu menakutkan Mulutnya menggeram keras Tangannya terjulur lurus
bagai golok. Tiba-tiba dengan kecepatan kilat meluncur ke arah dada Yok Sau Cun.
Cu Kiau Kiau yang melihat keadaan itu menjdi terkejut sekali Tanpa sadar dia
berteriak. "Ibu'". Untung juga dia berteriak, tangan Hue leng senbu yang sedang terjulur ke depan
dengan jarak dua cun dari Yok Sau Cun berusaha ditarik kembali Kejadian im apa
bila diceritakan sepertmya lambat, tapi pro sesnya lerlalu cepat Satu jurus
ilrnu pedang yang dikerahkan oleh Yok Sau Cun dengan perlahan lahan ternyata berhasil
mengelakkan serangan Hue leng sen bu dan dia juga sudah melihat ketemahan wanita
tua itu Yok Sau Cun baru saja berpikir untuk menggunakan kesempatan tersebut
dengan menusuk kan pedangnya ke depan Namun tiba-tiba telapak tangan 1tue leng
sen bu justru ber gerak pada saat dia ragu ragu itu Oia merasakan dadanya telah
terhajar telak dan untuk sesaat bagai dihantam oleh besi yang panas rnernbara
Tanpa sadar dia rnenjerit kesakitan dan rnencelat mundur. Padahal hal di saat itulah
Cu Kiau Kiau berteriak Telapak tanganHue leng senbu masih berjarak kira-kira dua cun
dengan Yok Sau Cun Jadi belum benar benar menempel di dadanya. Kalau saja tadi
dadanya sempat ditempeli telapak tanganHue leng senbu, pasti sekarang dia sudah
mati teckapar di atas lantai.
Hui hujin dan Hui Fei Cin terkejut sekali Tanpa terasa kedua menghambur ke arah
Yok Sau Cun dan langsung memapahnya.
"Yok Siangkong, bagaimana keadaanmu?" tanya Hui hujin dengan nada rendah.
Yok Sau Cun merasa dirinya tungku api yang berkobar-kobar, tapi dia berusaha me
nahan sekuatnya Dari mulutnya terdengar suara erangan.
"Keadaan cayhe masih lumayan" sahut nya lirih.
Hueleng sen bu mengembalikan pedang panjangnya kepada para wanita yang berdiri
di belakangnya Kemudian tangannya mengibas.
Kalian sudah boleh pergi sekarang," katanya dingin.
Hui hujin menyuruh Siau Cui dan Hui Fei Cin ber|a!an terlebih dahulu dengan mem
bawa Yok Sau Cun. Dia sendiri berjalan di belakang dengan tangan menggenggam
pedang Matanya menatapHue leng senbu dengan sinar yang menyorotkan kemarahan.
"Cu Leng Sian, kejadian malam ini tidak akan dilupakan oleh Wi Yang pai,"
katanya sepatah demi sepatah. Hueleng sen bu tertawa dingin.
"Bagus sekali Di mana pun dan kapan pun, aku siap menantikan kedatangan kalian
dengan senang hati'". Hui hujin tidak banyak bicara lagi, dia membalikkan tubuhnya dan tangannya
menggapai "Mari kita pergi".
Hueleng sen bu sudah mengatakan akan membebaskan mereka Tentu sa|a tidak ada
seorang pun yang berarn menghalangi. Dalam sekejap mata saja merekasudah keluar
dari gedung besar yang terletak di samping Sian Li bio itu.
Hui Fei Cin dan Siau Cui memapah Yok Sau Cun dengan cara merangkul dan me
nyeretnya Anak muda itu sendiri sudah Jatuh tidak sadarkan diri sejak keluar
darf gedung kediaman Hue leng senbu Hui Fei Cin merasa tangannya panas membara
Cepatcepat dia menolehkan kepalanya untuk melihat Tampak wajah Yok Sau Cun
demikian merahnya seperti baru saia dilumun sepuhan yang biasa digunakan para
pemain wayang Sepasang matanya terpejam rapat.
Nafasnya memburu cepat tetapi ketika Hui Fei Cin menempelkan tangannya ke arah
dada anak muda itu, detak jantungnya sudah lambat sekali.
Tentu saja gadis itu terperanjat Seluruh tubuhnya bergetar.
"Ibu, dia.." Air matanya sudah jatuh bercucuran.
Hul hujin yang mendengar seruannya juga merasa panik Cepatcepat dia menghampiri
putrinya dengan tergesa-gesa.
"Bagaimana keadaan Yok siangkong'?" tanyanya cemas.
Kedua tangan Hui Fei Cin memeluk Yok Sau Cun erat-erat Air matanya terus
berderai. "Lukanya parah sekali Sekarang sudah tidak sadarkan diri Ibu, apa yang harus
kita lakukan'?". Melihat tampang Hui Fei C\n yang sedemikian sedih, hatinya langsung mengerti Dia
mengembangkan senyum lembut.
"Anakku, lihat bagaimana cemasnya dirimu Wi Yang pai kita dari utara sampai ke
selatan terkenal dalam pengobatannya Kita pulang secepatnya dan suruh Hui Gi
bergegas ke Kan Coan san mengundang Gi pek pek untuk mengobati Yok siangkong,
llmu pengobatan Gi pek pek tinggi sekali Malah ada yang mengatakan bahwa dia
panias disebut mund Hua To. Dia pasti dapai msngobati Yok Siangkong, Kau jangan
khawatir lagi,". Mendengar uraian ibunya, hati Hui Fei Cin memang agak lega Tapi wajahnya justru
merah padam karena jengah Dia tidak berani banyak bicara lagi Tidak berapa lama
kemudian, mereka sudah sampai di Kui Hun Ceng Hui Fei Cin dan Siau Cui
memapah Yok Sau Cun memasuki ruang dalam dan membanngkannya di kamar
tamu. Hui hujin mengeluarkan obat penyembuh luka Wi Yang pai yang termasyhur yakni
Pat pai Ci Giok tan (Pif delapan pusaka kumala ungu) Dia mengaduknya dengan air
panas di dalam sebuah mangkok kecil kemudian menyuapkannya ke mulut Yok Sau
Cun Setelah itu dia menolehkan kepalanya dan memenntahkan. "Siau Cui, Cepat kau
suruh Hui Gi ke Kan Coan san, undang Gi fi loya cu untuk datang kemari Semakin
cepat semakin baik.".
Siau Cui mengiakan kemudian melangkah ketuar dengan tergesa gesa, Hui Fei Cin
menundukkan kepalanya melihat ke arah luka di dada Yok Sau Cun Tampak sejalur
garis lingkaran berwarna merah kehitaman di dadanya. Seperti baru saja dicap
dengan stempel besi yang dibakar di atas api membara Pakaian dalamnya sampai ke Ujung
lengan telah terbakar menjadi abu Matah bagian dalam tubuhnya telah terlihat
Diamdiam dia menarik nafas panjang.
"Ibu, coba kau lihat Mungkin dia terkena senjata rahasiaHue leng senbu ".
"Biar Ibu memenksanya," sahut Hui hujin sambil melepaskan pakaian luar Yok Sau
Cun Dia juga melihat guratan merah kehitaman di dada Yok Sau Cun Bahkan da ging
bagian tengah hngkaran telah terbakar hangus Tapi Hui hujin yakin luka itu bukan
akibat senjata rahasia. Hui hujin mengulurkan jari tangannya dan menekannekankannya di sekitar luka Yok
Sau Cun. Tampaknya tidak ada tulang yang paiah. Tapi dia juga tidak dapat
menebak apa yang menyebabkan lukanya demikian parah.
"Ibu, benda apa yang membuatnya terluka?".
Hui hujin menggelengkan kepalanya perlahan-lahan.
"Ibu juga tidak dapat menebaknya. Tapi tulangnya tidak ada yang patah Mungkin
Yok siangkong mempelajari sejenis ilmu imkang yang hanya terdapat di luar
perbatasan Meskipun yang terlihat hanya luka luacnya saja, tetapi bagian
dalamnya Juga ikut terluka Itulah sebabnya dia tidak sadarkan diri Pat pao Ci Giok tan kita
merupakan obat yang mujarab untuk segala macam luka Biarpun nafasnya tinggal
sekali-sekali, asal sudah minum obat ini pasti dapat tertolong Apalagi Hui Gi
sudah menuju ke Kan Coan san mengundang Gi pek pek. Paling lama setengah kentungan
lagi, Gi pek pek pasti sudah sampai dt sini" Tiba tiba dia menarik nafas panjang
"Aih Ayahmu fuga kelewatan Pergi sudah sekian lama masih belum kembali juga Kalau
saja ayahmu ada di rumah, tentu dia bisa melihat apa yang membuat Yok siangkong
terluka sedemikian parah '.
"Ibu bagaimana ilmu pengobatan Tia kalau dibandingkan dengan Gi pek pek" tanya
Hui Fei Cin,. "Tentu saja ilmu pengobatan Gi pek pek mu lebih tinggi. Bukankah orang-orang
memberinya julukan Gi Hua To?".
"Benar-benar membuat orang panik Mengapa Gi pek pek masih belum datang Juga?"
seru Hui Fei Cin jengkel Dia memalingkan wajahnya ke arah Hui hujin "Ibu, Yok
siangkong sudah minum obat Pat Pao Ci Giok tan kita, mengapa sampai sekarang dia masih
belum sadarkan diri?". Hui Hujin tersenyum lebar.
"Obat itu baru saja diminumnya Tentu saja reaksinya belum bekerja. Kalau saja
obatnya, sudah bereaksi otomatis dia akan sadar. Hui Fei Cin, sudah beberapa hari kau
mengalami berbagai kejadian. Tentunya kau kurang istirahat Sekarang baru
kentungan ketiga. Lebih baik kau kembali ke kamarmu dan istirahat sebentar. Biar
Ibu saja yang menjaga di sini".
Hui Fei Cin mana mau meninggalkan Yok Sau Cun Dia menggelengkan kepalanya.
"Anak tidak lelah," sahutnya lirih.
Tenty saja Hui hujin dapat melihat bahwa perhatian anaknya telah tercurah pada
dirl Yok Sau Cun Tentu saja dia setuju Mutu dan ilmu sllat yang dimiliki anak muda ini,
biar sengaja dicari juga belum tentu dapat. Menurut Hui hujin, pandangan anaknya
boleh juga, Dia tersenyum. "Baiklah Masih ada setengah kentungan lagi Gi pek pek bacu datang Kalau kau
tidak merasa lelah. ya sudah Tapi setidaknya kau harus membasuh mukamu dan mengganti
pakalan yang bersih Lihat tampangmu begitu kusut. Mungkin sudah berapa hari
tidak pernah tersiram air".
Anak gadis mana yang mau dikatakan tampangnya kusut Begitu pula Hui Fei Cin Dia
langsung menganggukkan kepalanya.
"Baiklah Ibu, aku basuh muka dulu." Dengan tergesa-gesa dia keluar dari kamar
tersebut. "Sekarang kita sudah berada di rumah sendiri Kau sudah boleh melepaskan topeng
mukamu Ayahmu memang keterlatuan. anak gadis sendiri yang secantik bunga malah
setiap han disuruh mengenakan topeng yang membuat orang sebel melihatnya ".
Hui Fei Cin tertawa cekikikan.
"Sebetulnya tidak terlalu jelek. Hanya kesan yang diperlihatkan agak datar
Lagipula ada manfaatnya Kemana pun anak pergi jarang ada pemuda yang menggoda ".
Hui hujin mendelik kepada putrinya.
"Anak gadis yang cantik laksana sekuntum bunga yang harus dinikmati oleh semua
orang Kalau tidak ada orang yang menoleh kepadamu, mana mungkin ada yang jatuh
hati " gerutu ibunya Tiba-tiba dia teringat akan suatu hal 'Eh apakah Yok
siangkong tahu kalau kau mengenakan topeng?".
Hui Fei Cin memalingkan wajahnya de ngan tersipu sipu.
"Mana mungkin dia bisa tahu?".
Wajah Hui hujin langsung berseri-seri.
"Yok siangkong befum pernah melihat wajah aslimu, tapi dia sudah merasa adanya
kecocokan dengan dirimu Hal ini membuktikan bahwa hati anak muda ini sangat
bijak ". Hui Fei Cin tidak mengijinkan ibunya berkata lebih lanjut.
Pedang Pusaka Dewi Kahyangan Sian Ku Po Kiam Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Ibu Jangan diteruskan, aku tidak mau mendengarnya" Tanpa menoleh lagi, dia
langsung menghambur ketuar dari kamar tersebut.
Tidak berapa lama kemudian Hui Fei Cin sudah membasuh diri dan mengganti pa
kaiannya Dengan tergesa gesa dia masuk kembali ke kamar di mana Yok Sau Cun
dibaringkan Kalau melihat dia pergi dan kembali lagi Tentu orang yang tidak
mengerti mengira dia bukan gadis yang sama. Penampilan watahnya jauh berbeda
Apa tidak" Tadi wajahnya datar dan pipinya agak montok Tidak terlalu enak
dipandang Sekarang dia masuk kembali, yang terlihat adalah seorang gadis yang
sempurna Wajahnya cantik jelita, dipadu dengan sepasang atis yang berlekuk, mata
yang besar dan bemng, hidung yang mangir, bibir tipis merah serta bulu mata yang
lentik. Bukan hanya cantik tapi juga manis Benar-benar beda dengan Hui Fei Cin
yang sebelumnya. Ternyata Wi Yang taihiap Hui Kian siau hanya mempunyai seorang putri lunggal Dia
sangat menyayanginya Lagipula Hui Fei Cin senng pulang pergi antara Yang Ciu dan Bu
Cing Wi Yang taihiap khawanr kumbangkumbang liar mendekati bunga yang
harum itu Kemudian dengan beaya yang mahat dia menemui seorang pelajaryang ahli
membuat berbagai macam jenis topeng kulit yang perSis dengan wajah manusia la
lalu menyerahkan putrinya untuk memakai topeng tersebut agar wajah aslinya tidak
terhhat lagi. Setelah mengenakan topeng ini, wajah Hui Fei Cin berubah menjadi datar, kaku
serta pipinya montok. Memang manis juga tapi tidak enak dipandang lamalama Dengan
demikian tidak ada laki laki yang sudr mendekatmya. Hanya Song Bun Cun yang
sudah tahu wajah asti gachs itu tetap menggandrunginya. Sebetulnya Yok Sau Cun
sendiri pernah memikirkan hal tersebut. Song Bun Cun adalah seorang pria yang
sangat tampan Mengapa dia bisa begitu tergila gila kepada piaumoaynya yang
mempunyai wajah demikian datar dan hampir tidak pernah tersenyum.
Hui Fei Cin baru saja melangkah ke dalam kamar Dia melihat Yok Sau Cun terbanng
di atas tempat tidur dengan kedua pipi merah membara. Nafasnya lemah sekali
Sejak tadi masih belum menunjukkan tanda tanda akan sadarkan diri. Sepasang alisnya
langsung terangkat ke atas.
"Ibu dia sudah minum Pat pao ci giok tan selama setengah kentungan Mengapa
masih belum terlihat tanda-tanda akan sadarkan diri?" tanyanya khawatir.
Hui Fei Cin melepaskan topengnya dengan harapan apabila Yok Sau Cun tersadar
nanti akan terkeJut melihat wajah aslinya. Tetapi anak muda itu masih tetap
pingsan Bagaimana hatinya tidak meri|adi cemas dan panik".
Terdengar Hui hujin menarik nafas pantang.
"Tampaknya luka anak ini tidak ringan Sampai-sampai Pat pao ci giok tan milik
kita juga tidak bisa manunjukkan khasiatnya ".
Wajah Hui Fei Cin semakin berubah Air matanya langsung saja mengalir.
"Ibu, apakah keadaannya gawat sekali?".
Hui huJin menyadari dirinya telah kelepasan bicara Cepat cepat dihiburnya putri
kesayangan itu. "Meskipun luka Yok siangkong cukup parah, tetapi kalau Gi pek pek sudah datang,
dengan tangannya yang ajaib, masa Yok 'siangkong tidak dapat disembuhkan'" Kau
tidak perlu terlalu cemas ".
Baru saja ucapannya selesai, terhhat pintu kamar terbuka dan Siau Cui menghambur
ke dalam. "Lao hujin, siocia, Gi Ji loya cu sudah datang" teriaknya Tampak tangannya
memanggul sebuah kotak persegi berwarna merah.
Mendengar ucapannya, wajah Hui hujin langsung berseri-seri.
"Cepat undang dia masuk," sahutnya.
Dan luar berkumandang suara tawa seseorang yang terkekeh kekeh.
"Lohu sudah masuk ke dalam," Ucapannya selesai, dan luar melangkah masuk seorang
lakilaki berusia lanjut yang mengenakan pakaian longgar dan panjang Orang itu
langsLing menjura dalam-dalam "Tadi dengar Hui Gi bilang bahwa ada seorang siangkong
terluka parah Te so (ipar) meng undang hengte datang malam ini juga
Tentunya luka yang didenta anak muda itu tidak ringan.".
Orang ini tinggi kurus. Kulit tubuhnya pucat Di bawah dagunya menjuntai jenggot
panjang yang warnanya sudah memutih.
Suaranya nyanng dan lantang Langkah kakihya nngan Dia adalah saudara ke,dua dan
Wi Yang sam kiat yang terkenai, Gi Hua To atau nama aslinya Gi Ceng Lam.
Hui Hujin cepatcepat membalas penghormatannya.
"Tengah malam membangunkan Ji pek justru karena luka yang diderita Yok
siangkong ini parah sekali Harap Ji pek memeriksanya sebentar," sahutnya.
Hui Fei Cin yang melihat kedatangan orang tua itu segera menghambur ke sisinya
dan menarik lengan baju orang tua i u dengan manja.
"Ji Pek pek coba kau lihat, apakah ke adaannya sangat gawat Mengapa sejak tadi
dia masih pingsan terus?" tanyanya beruntun.
Gi Hua To menatap Hui Fei Cin sekiias Bibirnya mengembangkan senyuman.
"Siau Cin, kau jangan cemas Biar Gi pek pek memeriksanya dulu '.
"Coba lihat kau ini, cemas tidak karuan Ji pek bergegas datang dengan menempuh
perjalanan sejauh tiga puluh li Seharusnya kau membiarkan Ji pek beristirahat
sejenak," gerutu Hui hujin.
Seorang pelayan masuk membawa teko teh dengan cawannya di atas sebuah baki Gi
Hua To mengeluselus jenggotnya yang panjang Wajahnya selalu tersenyum.
"Tidak apa-apa Kalau luka yang Yok siangkong derita ini sedemikian parah, memang
sebaiknya Lohu periksa sebentar," Dia tidak membiarkan Hui huJin menukas
ucapannya "Siapa orangnya yang melukai pemuda ini?".
"Hue leng sen bu " sahut Hui hujin.
"Hue leng senbu''" Gi Hua To maiu meng hampiri Dia menolehkan kepalanya dan
bertanya "Mengapa dia bisa berbentrok dengan Cu Lang sian dan Kong Tong pai'?".
"Persoalan ini bila diceritakan cukup panJang Labih baik Ji pek memeriksanya
dulu Nanti baru kami ceritakan perlahan lahan ".
"Apakah te so pernah mencekokinya obal Pat pao ci giok tan?" tanya Gi Hua To kem
bali. "Sudah Kira-kira setengah kentungan yang lalu " tukas Hui Fei Ciong.
"Ji pek pek Pat pao ci giok tan katanya dapat meng hidupkan orang yang sudah
sekarat Mengapa Yok siangkong yang sudah diminumkan obat itu masih belum
terlihat reaksinya?".
Gi Hua To tidak menyahut Dia meng ulurkan tangannya untuk menyingkapkan
pakaian Yok Sau Cun dan memperhatikannya beberapa saat Wajahnya menyiratkan
sinar terkejut. "Luka ini terJadi akibat Hue Yan toi" serunya dengan suara parau.
Hui Fei Cin berdiri di sampingnya dan ikut memperhatikan.
"Apakah Hue Yan to itu semacam senjata rahasia" tanyanya.
"Hue Yan to adalah sejems tenaga dalam yang mengandung unsur api dan dapat
melukai orang dan jarak jauh Meskipun kehebatannya tidak dapat menandingi Tai
yang sinkang tetapi luka yang diakibatkannya lebih keii dan dapat membunuh orang
dengan cepat Apabila terserang ilmu ini bukan saja ketajamannya menyerupai pisau serta
dapat mengoyakkan pakaian luar hingga ke dalam tybuh, juga dapat melukai isi perut
lawan Dan luar yang terlihat hanya guratan luka seperti terbakar Tidak mudah terlihat oleh
mata biasa Tetapi unsur api. yang terkandung di daiamnya lebih kuat sehmgga dapat membakar hangus isi perut
lawannya Dan sudah pasti orang yang terserang dalam jarak dekat akan mati
seketika," sahut Gi HuaTo.
Tanpa terasa lagi air mata Hui Fei Cin mengalir dengan deras.
'Ji pek pek, bagaimana menurut pendapatmu tentang luka Yok siangkong ini, apakah
dia masih bisa tertolong?".
"Yang lohu katakan tadi adalah kehebatan Hue Yan to. Sedangkan Yok siangkong im
terluka di tangan Hue leng sen bu, tentu saja masih bisa tertolong ".
"Mengapa derrnkian'?" tanya Hui Fei Cin.
"Hue Yan to adalah semacam ilmu yang paling hebal di dalam perguruan Hue bun
Tapi ilmu ini mengandung unsur Yang, orang yang mempelajari ilmu ini seharusnya
me fatih dulu ilmu Sau Yang smkang (pengurangan tenaga Yang) Sam yang smkang
(Tiga unsur Yang) dan Tai yang smkang (llmu tenaga matahan) baru boleh naik ke
tahap selanjutnya Sedangkan menurut kabar yang pernah lohu dengar, Tai yang sm
kang sudah lama menghilang dari dunia Bulim Hanya mempelajari Sam yang sinkang
langsung melatih Hue Yan to akan mengurangi kedahsyatannya Apalagi orang yang
mengerahkan ilmu ini, Hue leng senbu, melancarkannya di maiam han Perempuan
yang melatih Hue Yan to sebetulnya kurang cocok Karena dalam tubuhnya lebih
banyak terkandung unsur tm Apa lagi dia me nyerang Yok siangkong ini di malam
han, di mana atmosfir bumi sedang dipengaruhi unsur im juga. Oleh karena itu
mungkin masih ada setitik harapan baginya ".
Hui Fei Cin yang mendengar Gi Hua To mengatakan bahwa Yok Sau Cun hanya
tinggal setitik harapan, tangsung merasa lemas Dia langsung menghambur ke dalam
pelukan Hui Hujin dan menangis tersedu sedu.
"Ibu '" Suaranya tersendat-sendat sehingga tidak sanggup meneruskan kata-
katanya. HUi Hujin memeluknya eraterat Dibelainya rambut gadis itu dengan penuh kasih
sayang Dia menahan rasa pilu di hatinya.
"Anakku, raut wajah Yok siangkong sangat tampan Bentuk dagu maupun hidungnya
bagus Bukan tampang orang yang pendek umur. Dia pasti sanggup melewati cobaan
ini Ji pek pekmu juga pasti akan meng obatinya sampai sembuh Kau jangan menangis
terus Perhatikan kesehatanmu sendiri ".
Gi Hua To meraba denyut nadi di pergelangan tangan Yok Sau Cun Kemudian dia
juga meneliti warna kulit tubuh anak muda itu Setelah itu diperiksanya dengan
seksama kelima panca indera Yok Sau Cun Akhirnya dia menempelkan telinganya di
dada anak muda itu untuk mendengar denyut jantungnya Selama itu dia tidak
berbicara sepatah kata pun.
Hui Hujin dan putnnya sama sekali tidak berani mengganggu Apa lagi Hui Fei Cin
Dia menatap anak muda tersebut dengan wajah berduka. Air matanya masih berderai
Betapa berharapnya dia agar Ji pek peknya mengatakan Lukanyatidak seberapa parah
Tetapi Gi Hua To mengatupkan mulutnya rapatrapat Sepasang alisnya bertaut ketat
Dia tidak mengatakan apa-apa.
Hui Hujin tidak dapat menahan perasaan hatinya yang khawatir.
"Ji pek bagaimana'' Apakah Yok siangkong masih bisa tertolong?".
Gi Hua To mengangkat sepasang pundaknya.
"Keadaaanya masih sulit diraba. Orang yang terkena serangan Hue Yan to sembiian
di antara sepuluhnya, ," Sebetulnya dla ingin mengatakan Sembilan di antara sepuluh
tidak tertolong lagi. tetapi melihat kekhawatiran ibu dan anak itu, tanpa sadar dia
tertegun Suatu ingatan melintas dibenaknya Dla menghentikan ucapannya dan
merenung sejenak Kemudian dia baru melanjutkan kembali "Sembilan di antara
sepuluhnya mengalami hal yang beda Luka mereka terlihat parah di dalam namun
ringan di luar. Tetapi Yok siangkong ini justru terbalik Tampaknya luka yang
dideritanya justru parah di luar ringan di dalam. Kemungkinan besar ketika
tenaga dalam Hue Yan to Hue leng sen bu baru mengenai dirj anak muda ini, dia sudah
menariknya kembali sehingga urat dalam tubuhnya tidak sampai terbakar.".
"Ji pek pek, maksudmu luka yang Yok siangkong alami tidak terlalu parah?" tanya
Hui Fei Cin penasaran. "Kalau ditilik dan keadaannya, sulit dikatakan Seharusnya isi perut Yok
siangkong ini tidak terhantam tenaga yang keras Tetapi jantungnya berdetak lemah
Pernafasannya juga kurang lancar Seperti seseorang yang darahnya mengalir dan
arah yang ber lawanan". "Darahnya mengalir dan arah yang ber lawanan" Berbahayakah keadaan seperti yang
Ji pek pek katakan itu'" tanya Hui Fei Cin.
"Kalau darah mengalir dan arah yang ber lawanan, kemungkinan isi perutnya juga
ikut terluka Tapi lohu hanya mengambil kesim pulan dan keadaannya ketika terkena se
rangan tersebut," sahut Gi Hua To.
"Ji pek tadi mengatakan bahwa hantaman telapak tangan Hue leng senbu tidak se
berapa keras Bukankah hal ir? berarti bahwa luka yang dialami Yok Siangkong ini
tidak terlalu parah?" tanya Hui Hujin.
"Tidak salah," sahut Si Hua To llmu Hue Yan to tidak dapat disamakan dengan ilmu
lainnya Justru karena dia turun tangan tidak terlalu keras, maka Yok Siangkong
ini masih mempunyai setitik harapan Kalau Hue leng senbu mengerahkan segenap
tenaganya, lohu yakin saat itu juga jiwa bocah ini sudah melayang ".
"Ji pek kaiau begitu dia masih bisa tertolong'?" tanya Hui hujin kembali.
"Sulit . sulit" Gi Hua To menggelengkan kepalanya perlahan Kemudian dia
mengulurkan tiga jari tangannya ke atas "Dalam dunia ini hanya ada tiga cara untuk menolong
orang yang terluka akibat serangan Hue Yan to ".
"Apa ketiga cara itu'" tanya Hui hujin.
"Yang pertama tentu saja kembali ke asalnya Hue leng sen bu mempunyai semacam
obat yang dmamakan Hue leng tan Obat ini khusus untuk menyembuhkan luka racun
akibat Hue Yan to Tetapi kalau dia sampai hati melukai Yok siangkong, tentu dia
tidak sudi mengeluarkan obat itu untuk menyembuhkannya".
'Bagaimana dengan cara yang kedua?" lanya Hui Hujin.
"Pak hai Ping hun san atau Bubuk penyebar hawa dingin dan lautan utara Obat ini
juga merupakan salah satu obat yang khusus dibuat untuk menyembuhkan berbagai
jenis luka akibat racun api Orang yang terserang Tai yang sinkang sekalipun,
masih bisa disembuhkan dengan obat im. Namun selain jaraknya yang terlalu jauh dan
memerlukan waktu yang lama dalam perjalanan, belum tentu pihak perguruan itu
bersedia menyumbangkan obat langka ini untuk kita".
"Kedua macam obat ini sama sutitnya un tuk didapatkan Ji pek. tadi kau
mengatakan seluruhnya ada tiga cara. Bagaimana de ngan yang terakhir itu?" tanya Hui hujin.
"Kecuali kedua macam obat itu, cara ketiga untuk menolongnya hanya dengan Jarum
emas .". Hui hujin dapat merasakan bahwa kata kata yang diucapkan Ci Hua To masih ada
kelanjutannya. Tetapi dia seperti ada ganjalan hati sehingga berhenti di tengah
jalan. "Kalau memang tidak ada cara lain lagi terpaksa memohon pertolongan Ji pek untuk
mengobatmya dengan jarum emas," kata Hui hujin.
Gi Hua To menggelengkan kepalanya.
"Mengobati dengan cara menusukkan jarum emas melalui jalan darah, memang dapat
mengurangi racun api di dalam tubuhnya Otomatis jiwanya dapat dipertahankan.
Tetapi, aih Dengan cara demikian, hawa murninya akan membuyar Seluruh tenaga
Pedang Pusaka Dewi Kahyangan Sian Ku Po Kiam Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
dalamnya akan musnah dan mengalir keluar tanpa dapat dibendung Dia akan menjadi
manusia biasa serta tidak bisa belajar silat lagi seumur hidupnya ".
Mendengar ucapan Gi Hua To, tanpa sadar tubuh Hui Fei Cin tergetar Air matanya
mengalir dengan deras. "Ibu, hal ini mana boleh terjadi Ji pek pek, aku mohon kepadamu cobalah pikirkan
cara yang lain," ratapnya pilu.
Tentu saja Gi Hua To juga dapat melihat adanya hubungan antara Yok siangkong ini
dengan keponakannya. Dia menggelengkan kepata perlahan-lahan.
"Meskipun ada obat mujarab, tapi keduanya sulit didapatkan Satu-satunya jalan
hanya mengurangi racua dengan tusukan jarum emas ".
Hui hujin merenung sekian lama Akhirnya dia mengambil keputusan.
"Aku akan mencan Hue leng sen bu Yang dnnginkannya adalah Sit Kim kiam Kalau aku
membawa Sit Kim kiam untuk ditukarkan dengan Hue leng tan, tidak mungkin
dia menolaknya. Mendengar ucapan ibunya kesedihan Hui Fei Cin agak berkurang.
"Ibu, aku juga ikut!".
"Te so, kau ingin menemui Hue leng senbu" Sit Kim kiam ditukarkan dengan Hue
Leng tan" Sebetulnya apa yang terjadi"' tanya Gi Hua To penasaran.
Hui hujin langsung mencentakan bagaimana Hue leng senbu menculik Hui Fei Cin
dan memintanya menyerahkan Sit Kim kiam Kebetulan Yok Sau Cun datang dan Bu
Cing atas perintah Song loya cu untuk mengan tarkan pedang tersebut dan
bagaimana anak muda itu berkeras mewakilinya menemui Hue leng senbu sampai terjadi
pertarungan di antara mereka.
Gi Hua To mendengarkan dengan penuh perhatian Wajah.nya. agak berubah setelah
centa itu selesai. "Kong Tong pai benar benar menghina kita Di daerah Wi Yang pai dia berani
menculik orang dan dijadikan sebagai jaminan Benar-benar tidak memandang sebelah
mata terhadap Wi Yang Pai kita. Mari, lohu temani kau menemui wanita itu'" seru Gi
Hua To marah. "Ji pek harap jangan mengumbar amarah Sekarang Yok siangkong sedang terluka
parah Kita memerlukan Hue Leng tannya Yang terutama saat ini adalah menolongnya
Lebih baik kita serahkan saja Sit Kim kiam untuk ditukarkan dengan Hue Leng tan
Mengenai hutang piutang ini. pihak Kong Tong pai yang memulainya terlebih dahulu
Tunggu sampai Cuo hu pulang baru kita minta keadilan dan mereka ".
Gi Hua To menganggukkan kepalanya berulang kali.
'Untuk sementara ini memang hanya satu pilihan kita Baiklah Urusan ini jangan
ditun da lagi Kita berangkat sekarang juga" Hui hujin segera melepaskan Sit Kim kiam dari
pinggang Yok Sau Cun Kemudian dia membalikkan tubuhnya.
"Fei Cin, kau jangan ikut Luka yang di denta Yok siangkong demikian parah Lebih
baik kau di rumah menjaganya," katanya ke pada Hui Fei Cin.
Hui Fei Cin menolehkan kepalanya memandang ke arah Yok Sau Cun yang terbaring
di atas tempat tidur Sepasang matanya terpejam rapat Nafasnya semakin melemah
Air mata gadis itu mengalir semakjn deras Dia mengusapnya dengan sehelai sapu ta ngan
yang dikeluarkan dan selipan ikat ping gangnya Dia merasa ucapan ibunya memang
benar Oleh karena itu dia menganggukkan kepalanya.
"Ji pek, mari kita berangkat." ajak Hu hujin.
Tangan Gi Hua To mengelus-elus jenggot nya semban metangkah keluar bersama Hu
hujin. Hui Fei Cin menjaga Yok Sau Cur seorang diri. Kepalanya tetap ditundukkan
Air matanya masih juga mengalir Siau Cu masuk dengan teh hangat di atas baki.
"Siocia. minumlah teh hangat ini." katany dengan suara berbisik.
Hui Fei Cin sama sekali tidak mendongakkan wajahnya.
"Letakkan saja di atas meja," sahutnya lirih.
"Siocia ". Hui Fei Cin tidak memberinya kesempatan untuk berbicara lebih lanjut.
"Kau keluar saja Hatiku sedang resah ".
Siau Cui tidak berani berkata apa-apa lagi Diam-diam dia mengundurkan diri dan
kamar itu Hui Fei Cin mengangkat cawan teh dan meminumnya seteguk Tiba-tiba dan
luar jendela terdengar suara.
"Plok!" Dan segans smar meluncur masuk mengarah ke tempat tidur di mana Yok Sau
Cun terbaring. Hui Fei Cing terkejut sekali Dia segera mengawaskan penglihatannya, yang
meluncur masuk melalui jendela rupanya sebatang piau yang berkilauan Untung saja timpukan lawan
tidak tepat sehingga melesat kira kira tiga cun dari tenggorokan Yok Sau Cun dan
menancap di tiang kayu tempat tidur. Hui Fei Cin menjadi panik Dia langsung berdiri dan menyambar pedang pusakanya.
"Siapa'?" teriaknya lantang Sepasang kakinya menutul, dengan jurus Hung Yan
Cuang lian (Burung camar menembus tirai) dia menerobos keluar lewat jendela.
Di luar jendela terdapat sebuah taman kecil Disana ditanam berbaggi macam pohon
dan bunga. Dahan dan dedaunan tum buh subur Ketika Hui Fei Cin menerobos lewat
jendela, dia melihat bayangan sesosok tubuh yang melesat ke atas tembok dan
menghilang di batiknya. Mana mungkin Hui Fei Cin sudi melepaskan orang itu begitu saja Kakinya
menghentak. tubuhnya mencelat melewati tembok taman dan secepat kilat dia
mengejar Matanya segera mengedar. Tampak bayangan orang itu sudah melesat
melalui dua atap bangunan bertingkat ke arah timur.
Hui Fei Cin menghimpun hawa murninya lalu dengan mengerahkan ginkang dia
melesat ke depan Kemudian dia mengikuti gerakan orang itu yang mencelat ke atas
atap Bayangan itu sudah melayang turun kembali dan sedang berlari di tanah
kosong. Hui Fei Cin mengejar dengan ketat Dia tidak mau ketinggalan oleh bayangan
tersebut Dengan demikian terjadilah pengejaran yang seru Bayangan itu rupanya sangat
cerdik Dia selalu menyelinap di celah yang gelap kemudian muncul fagi di bagian yang lain.
Kurang lebih tiga li sudah ditempuh oleh Hui Fei Cin Tempat itu tidak jauh
dankota Hui Fei Cin sadar bahwa akan sulit baginya untuk mengeJar orang itu apabila dia
menujukota karena disana terdapat banyak rumah panduduk yang dapat dijadikan
tempat persembunyian Dipercepatnya langkah kakinya Akhirnya jarak mereka tinggal
empat tima depa. "Kau masih belum mau berhenti''" bentak Hui Fei Cin kesal.
Bayangan yang ada di depan mendengar suara bentakannya Tidak terduga orang itu
benar-benar menghentikan tangkah kakinya Kemudian dia membalikkan tubuh
menatap Hui Fei Cin. "Apakah anda memanggil aku" tanya orang itu.
Sekarang Hui Fei Cin baru melihat jelas orang tersebut Tubuhnya kurus kecil
Tetapi karena hari masih gelap, dia tidak dapat melihat jelas raut wajahnya Dia tertawa
dingin. 'Di tempat mi hanya ada kau seorang Kalau bukan kau yang dipanggil, siapa
lagi?". Bayangan kurus kecil itu agak tertegun mendengar ucapan Hui Fei Cin.
"Rasanya aku tidak pernah mengenalmu, buat apa kau memanggil aku"' tanyanya
keheranan. "Buat apa aku memanggilmu" Huh' Jangan pura pura bodoh. Hayo katakan' Dari
mana kau tadi'?" bentak Hui Fei Cin.
"Dari mana aku tadi, apa hubungannya denganmu'?" Bayangan kurus kecil itu malah
membalikkan pertanyaan Hui Fei Cin.
Pedang di tangan Hui Fei Cin langsung diangkat ke atas dan menuding bayangan
kurus kecil itu. "Tentu saja ada hubungannya denganku Siapa yang menyuruh kau mencelakai Yok
siangkong" Kalau kau mengatakannya terus terang, aku akan mengampuni jiwamu'".
Bayangan kurus kecil itu tampak terkejut sekali.
"Apa yang kau katakan?" Mencelakai Yok siangkong" Aku sama sekali tidak mengenal
orang yang bernama Yok siangkong Mengapa aku harus mencelakainya?"
sahutnya. "Masih coba mungkir" Terang terangan ladi kau menyelinap keluar dan Kui Hun Ceng
Sejak tadi aku mengejarmu, mana mungkin salah?".
Mendengar ucapan Hui Fei Cin, bayangan "kurus kecii itu semakin terkejut
Cepatcepat dia merangkapkan kepalan tangannya menura dalam dalam.
"Kui Hun Ceng. Kau. Tentunya Toasiocia dan Kui Hun Ceng Siaute masuk ke kota
karena abang di rumah sedang sakit keras dan disuruh Ibu membelikan obat Siaute
memang pernah belajar ilmu silat kasaran untuk menjaga diri Jadi lannya juga
agak cepat Mungkin hat yang membuat Toa siocia salah paham Barusan Siaute keluar
darijalan raya supaya bisa cepat cepat sampai ke rumah. Kalau Toa siocia masih
tidak percaya, lihatlah bungkusan obat di tangan Siaute ini tentu Toa siocia salah
mengejar orang," sahut bayangan kurus kecil itu panjang lebar.
Dia mengangkat bungkusan di tangannya tinggi-tinggi Ternyata memang sebuah
ungkusan berbentuk persegi Sekali lihat aja sudah ketahuan bahwa memang benar
ungkusan obat Hui Fei Cin juga tahu kalau di dekat ujung jalan Ki Siang Hong ada
se buah toko obat yang bernama Tiau Sou Tong Tampaknya ucapan bayangan kurus
kecil ini tidak seperti orang yang berdusta Hui Fei Cin menarik nafas panjang
Pedang nya ditarik kembali. "Pergilah. " katanya tersipu-sipu.
Tampaknya bayangan tubuh yang kurus kecil itu gembira sekali mendengar ijin Hui
Fei Cin Sekali lagi dia meniura dalam-dalam.
"Terima kasih, Toa siocia Abang Siaute sedang sakit parah Sekarang tentu sedang
menantikan kedatangan Siaute yang disuruh membeli obat Siaute terpaksa mohon
diri " Selesai berkata, dia membalikkan tubuh lalu meninggalkan tempat tersebut
dengan bungkusan obal di tangannya.
Hui Fei Cin melihat bayangan ilu menutulkan sepasang kakinya, tiba-tiba tubuh
nya metesat bagai terbang. Tujuannya ke arah kota. Dalam waktu sekejap mata ba
yangannya sudah menghitang dalam kegelapan malam!.
ilmu silat orang ini cukup tinggi Tidak disangka kalau dia adalah penduduk
sekitar kota ini pikir Hui Fei Cin dalam hati.
Setelah terjadinya halangan seperti ini, orang yang membokong Yok Sau Cun pasti
sudah kabur entah kemana Bagaimana Hui Fei Cin bisa mengejarnya lagi?" Tangan
gadis itu masih menggenggam pedangnya erat-erat Akhirnya dia mengambil
keputusan untuk kembali ke Kui Hun Ceng.
Saat itu kirakira kentungan keempat. Di depan gedung rumahnya masih gelap
gulita. Dengan perasaan berkecamuk, Hui Fei Cin menghambur lewat pintu gerbang Dia
melihat Hui Gi berdiri termangu mangu di depan pintu Mungkinkah dia sedang
menunggu kedatangan seseorang" Hui Fei Cin menghentikan langkah kakinya.
"Apakah Ibu sudah kembali?" tanyanya cepat.
Hui Gi tetap berdiri tanpa menyahut sepatah kata pun.
"Lao koanke, ada apa dengan dirimu'"' tanya Hui Fei Cin sekali lagi Hui Gi masih
juga berdiri termangu-mangu Dia seperti tidak mendengar perItanyaan Hui Fei Cin
Gadis itu terkejut sekali. Dia menatapnya dengan teliti.
"Rupanya dia tertotok oleh seseorang Lao koanke Hui Gi mengikuti Tia sejak kecil
ilmu silatnya bahkan jauh lebih tinggi daripada diriku sendiri. Siapa yang sanggup
menotoknya begitu saja?" Hati Hui Fei Cin bertanya-tanya.
Membawa pikiran seperti itu, Hui Fei Cin langsung mengulurkan tangannya dan
menepuk dua tempat jalan darah di tubuh Hu Gi Orang tua itu mengeluarkan suara
keluhan Kedua tangannya langsung dapat di gerakkan Sepasang matanya mengejap
kejap Kemudian dia mengedarkan pandangannya.
"Aneh'" Tiba-tiba dia berseru.
"Lao koanke, bagaimana perasaanmu?".
Mata Hui Gi segera beralih kepada Hui Fe Cin.
"Rupanya Toa siocia yang membebaskai jalan darah Budak tua Aih kalau d ceritakan
sungguh memalukan Budak tu benarbenar telah dikerJai orang Tibatib. dibokong
tetapi sama sekalf tidak sempi melihat siapa yang turun tangan," katanya
penasaran. "Kau tidak melihat orangnya?" tanya Hui Fei Cin.
Hui Gi menggelengkan kepalanya dengan tersipu-sipu.
"Betul Ketika Loa hujin dan Gi Jin loya cu pergi, mereka berpesan agar menjaga
pintu gerbang. Budak tua mengantarkan Lao hujin berangkat Setelah mereka agak
jauh, Budak tua membalikkan tubuh dengan maksud kembali ke dalam Tiba-tiba
kesadaran Budak tua hilang dan tidak ingat apa-apa lagi".
Hm Fei cin merenung sekian lama. Hui Gi melihat tangan siocianya menggenggam
pedang Dia merasa heran. "Apakah Toa siocia menemukan sesuatu?".
"Aku pergi mengejar seseorang Baru kembali aku melihat kau berdiri termangumangu
di depan pintu," sahut Hui Fei Cin.
Hui Gi terkejut sekali. "Apakah Toa siocia berhasil mengejar orang itu?".
"Aku salah mengejar orang Dia masuk ke kota untuk membeli obat abangnya yang
sedang sakit keras Terpaksa aku melepaskannya ".
Sebuah ingatan terlintas di benak Hui Gi.
"Cepat Toa slocia masuk ke dalam Budak tua akan memeriksa sekitar tempat ini
Jangan sampai terperangkap jebakan musuh ..''.
Wajah Hui Fei Cin menjadi pucat mendengar perkataan Hui Gi.
"Eh?" Gadis itu juga tersadar seketika Cepat-cepat dia menganggukkan kepalanya
"Aku masuk dulu ke dalam.".
Hui Fei Cin langsung menghambur ke dalam rumah. Di bagian belakang di mana
terletak kamar tamu masih terlihat adanya pe nerangan Suasanyatetaptenang
seperti semula. Hati Hui Fei Cin agak lega melihat keadaan itu Langkah kakinya
diperingan Dia menerobos masuk melalui jendela yang sama. Begitu sampai di dalam, hatinya
langsung ciut. Suasana dalam kamar sunyi sekali Lentera minyak masih menyala Demikian juga
lentera yang tergantung di atas. Siau Cui duduk di depan tempat tidur dengan
kepala tertunduk Dia tampaknya sedang terkantuk kantuk Hanya Yok Sau Cun yang terluka
parah dan tadinya berbaring di atas tempat tidur bahkan tidak sadarkan diri,
tidak terlihat bayangannya lagi. Bahkan sebatang pisau yang disambit oleh orang tadi
juga sudah lenyap tidak berbekas.
Pedang Pusaka Dewi Kahyangan Sian Ku Po Kiam Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Yok Sau Cun sedang terluka parah Tidak mungkin dia tiba-tiba sadarkan diri dan
meninggalkan tempat itu tanpa pesan sedikit pun Hanya satu Jawaban yang sudah
pasti Dia telah diculik oleh seseorang.
Temyata orang itu menggunakan siasat Memancing harimau meninggalkan sarang.
Hui Fei Cin cepat menghambur ke depan Siau Cui dan memanggilnya keraskeras .
"Siau Cui ! Siau Cui !".
Rupanya Siau Cui bukan sedang terkantuk-kantuk, tetapi jalan darahnya juga telah
tertotok oleh seseorang Hui Fei Cin merasa terkejut juga panik Cepatcepat dia
menepuk punggung gadis itu agar jalan darahnya lancar kembali.
"Siau Cui, kemana yok siangkong?" tanyanya panic.
Siau Cui bagai tersentak bangun dari mimpinya Dia mengucek kucek matanya.
"Siocia, apa yang kau katakan?".
"Aku sedang bertanya kepadamu Siapa yang menculik Yok siangkong'?".
"Bukankah Yok siangkong terbaring di atas tempat tidur'?" Siau Cui memalingkan
wajahnya Tanpa sadar matanya terbelalak mulutnya terbuka lebar "Dia kok bisa hilang'?".
"Apakah kau tidak tahu siapa yang me notok jalan darahmu'?" tanya Hui Fei Cin
semakin panasaran. "Budak benarbenar tidak tahu Budak tadi mendengar suara bentakan Siocia maka
cepatcepat datang untuk melihatapa yang terjadi. Tetapi siocia sudah melesat keluar melalui
jendela Sedangkan Yok siangkong ditinggal sendirian di dalam kamar ini
Oleh karena itu, Budak tidak berani menyusul Tiba-tiba, Budak tidak tahu apa apa
lagi Seperti orang yang tertidur pulas ".
"Kau telah ditotok oleh seseorang Apakah kau tidak sempat melihat tampang orang
itu'?" tanya Hui Fei Cin. Mendapat teguran seperti itu, Siau Cui ketakutan sekali.
"Budak memang bersalah Budak pantas mendapat hukuman mati." sahutnya gugup.
"Sudahlah Orang yang datang itu ilmunya tinggi sekali Dengan mengandalkan ilmu
silatmu yang demikian rendah, tentu saja kau tidak dapat melihatnya. Aih.. Mengapa Ibu
masih belum pulang juga" Benar benar membuat orang bingung ".
"Siocia, menurut pendapat Budak, orang yang menculik Yok siangkong pasti Hue
leng senbu Lao hujin belum kembali Mereka pasti masih ada di Sian Li bio Mengapa kita tidak
menyusul Lao hujin saja dan meminta kembali Yok siangkong'?" kata Siau Cui
memberikan saran. Hui Fei Cin menganggukkan kepalanya berkalikali.
"Apa yang kau katakan memang benar. Man kita berangkat" sahut gadis itu sambil
membalikkan tubuh dan keluar dan kamar.
Siau Cui meraba pedang pendeknya yang terselip di pinggang Ternyata masih ada
Cepatcepat dia menyusul Hui Fei Cin dan belakang Majikan dan budak berduaan
melangkah dengan cepat Hati mereka sedang kalut Baru sampai di pmtu kedua,
mereka bertemu dengan Hui Gi.
Hui Gi heran mehhat kedua orang itu melangkah dengan tergesa-gesa Dia segera
membungkukkan tubuhnya dengan hormat ke arah Hui Fei Cin.
"Toa siocia, apakah kau mau pergi" Budak tua sudah mencari ke mana mana Na mun
tidak menemukan apa pun ".
"Kami akan menyusul ibu ke Sian Li bio Yok siangkong telah diculik orang," sahut
Hui Fei Cin. Hui Gi terkejut sekali mendengar keterangan itu.
"Yok siangkong diculik orang" Siapa kirakira orangnya yang melakukan hal itu?".
"Tidak perlu ditanyakan lagi Sudah pasti hasil perbuatan Hue ieng senbu Dia
menggunakan kesempatan ketika ibu dan Gi Ji pek pek tidak ada dan menyuruh orang memancing
aku keluar dan rumah Kemudian secara diam diam seorang tokoh yang
berilmu tinggi menyelinap masuk lalu menotok jalan darahmu dan Siau CLH Kecuali
Kong Tong pai, siapa yang mempunyai nyali sebesar itu mengganggu Kui Hun
Ceng"' sahut Hui Fei Cing jengkel.
"Apa yang Toa siocia katakan memang benar. Tetapi Lao hujin belum pulang Kalau
menurut pendapat Budak tua, apabila Kong Tong pai berani menyelundup ke Kui Hun
Ceng menculik Yok siangkong, mereka pasti sudah mempunyai rencana yang matang.
Kalau Toa siocia datang ke sana dengan tergesa gesa, mungkin bisa menemui bahaya
Seandainya benar, bukankah urusan ini bertambah runyam" Maksud budak tua, lebih
baik tunggu sampai Loa hujin dan Gi Ji loya cu kembali Kita adakan persiapan
yang sempurna baru kemudian mengambil tindakan ".
"Tidak Menolong orang seperti mema damkan kebakaran Ibu dan Gi pek pek
sekarang masih ada di Sian Li bio Kalau kita menyusul secepatnya pasti bisa
berjumpa dengan mereka Setelah itu aku akan menceritakan apa yang telah terjadi
dan meminta kepada Ibu agar mendesak Hue leng sengbu mengembafikan Yok siangkong
". "Fei ji. apa yang terjadi di Kui Hun Ceng'?" Angin berhembus suara ucapan
selesai, orangnya pun tiba Hui hujin dan Gi Hua To melayang turun tepat di hadapan ketiga
orang itu. "Ibu " sapa Hui Fei Cin gugup "Yok siangkong telah diculik orang'".
Tentu saja Hui hujin terkejut sekali. Matanya sampai terbelalak.
"Bagaimana Yok siangkong bisa diculik orang" Siapa yang datang ke Kui Hun
Ceng?" tanyanya beruntun.
"Anak juga tidak tahu Kemungkinan Hue leng senbu yang menculiknya," sahut Hui
Fei Cin. Hui hujin heran mendengar keterangannya.
"Bukannya kau menemani Yok siangkong, mengapa kau tidak melihat siapa-siapa?".
"Mereka memancing anak dengan siasat Memancing harimau meninggalkan
gunung1". "Apakah Siau Cui juga tidak melihat siapasiapa?" tanya Hui hujin penasaran.
"Siau Cui ditotok sehingga tertidur Lao loanke juga mengalami hal yang sama " sa
hut Hui Fei Cin. Hui hutin langsung tertegun.
"Bisa ada kejadian seperti itu'" serunya aneh.
Gi Hua To mengangkat tangannya mengelus-elus jenggot di bawah dagunya yang
panjang. "Siau Cin, ceritakan perlahan-lahan Mulal dari kejadian yang kau alami, biar
lohu dan ibumu bisa mendengarkan dengan seksama," katanya.
"Lebih baik kita masuk dulu ke dalam," ajak Hui hujin.
Beramai-ramai mereka masuk ke ruangan dalam Hui Fei Cin kemudian menceritakan
seluruh peristiwa yang dialaminya dengan terperinci Setelah ceritanya selesai,
Hui hujin mendengus marah. "Tidak salah lagi Itulah sebabnya malam ini Juga mereka sudah kabur semuanya ".
"Ibu, siapa yang kabur malam malam?" tanya Hui Fei Cin.
"Siapa lagi kalau bukan Hui ieng senbu Cu leng Sian beserta komplotannya?" Nada
Hui hujin terdengar marah sekali "Ibu dan Gi pek pek bergegas ke Sian Li bio Kami
tidak menemukan apa apa Di sana tinggal sebuah bangunan yang kosong Rupanya
mereka ke Kui Hun Ceng untuk menculik Yok siangkong.
Mendengar keterangan itu, hati Hui Fei Cin panik sekaii.
"Ibu, apa yang harus kita lakukan?" Dia mencemaskan keadaan Yok Sau Cun, hampir
saja air matanya mengaiir lagi.
Hui hujin tertawa dingin.
"Hwesio lari, kuilnya pasti masih ada Masa kita takut Kong Tong pai akan memin
dahkan pusat partai mereka?".
Gi Hua To menggelengkan kepalanya perlahan-lahan.
"Hue leng senbu tidak mempunyai alasan untuk menculik Yok siangkong," katanya.
"Kecuali Hue leng senbu Cu Leng Sian Siapa lagi" Pertama tama dia menculik Fei
ji Sekarang dia malah menculik Yok siang kong Perbuatan Kong Tong pai ini sungguh
sudah kelewat batas'" gerutu Hui hujin.
"Ibu, menurut pendapat anak, mereka pasti belum lari seberapa jauh Kalau kita
menyusul dengan cepat, kemungkinan masih bisa kecandak," tukas Hui Fef Cin.
Hui hujin menarik nafas panjang.
"Kalau ditilik dan cara mereka menculik Yok siangkong yang demikian misterius
Mungkin mereka telah mempunyai persiapan sebelumnya Coba bayangkan Mereka
bahkan tidak meninggalkan jejak sedikit pun Bahkan tidak ada satu pun dari orang
mereka yang terlihat oleh kalian Sekarang Yok siangkong sudah terjatuh dalam
genggaman mereka, mungkin saja mereka sudah menyiapkan jebakan yang lain agar
kita kembali kecewa Lagi pula Yang Ciu merupakan kota yang dapat menembus ke
utara ataupun selatan Di mana pun mereka biaa bersernbunyi Biarpun orang kita
banyak, tapi tidak mungkin kita mengejar secara terang-terangan .".
Kelopak mata Hui Fei Cin mulai memerah.
"Yok siangkong telah diculik oleh mereka Apakah kita harus membiarkannya begitu
saja?"" teriak gadis itu kesal. Hui hujin melinknya sekilas Tentu saia dia mengerti bagaimana khawatirnya hati
putn kesayangannya itu Dia tertawa sumbang.
"Kapan Ibu pernah mengatakan akan membiarkan begitu saja" Tetapi saat ini han
masih belum terang Lagipula urusan mengejar mereka, Ibu harus merundingkannya
dulu dengan Gi pek pek Setelah itu kita baru bisa mengambil keputusan. Yok
siangkong diculik orang dalam Kui Hun Ceng kita, kecuali Wi Yang pai tidak
memperdulikan nama baiknya lagi di duma kangouw, kalau tidak, urusan ini harus
diselesaikan dengan tuntas".
Kedua jan tangan Gi Hua To terus mencabut-cabut jenggotnya yang panjang.
"Maksud le so, merencanakan dengan lohu apakah sebaiknya menyebarkan Cu tek
lengci (Lencana bambu penyebar berita) agar anggota Wi Yang pai dapat dikerahkan untuk
mencari kabar tentang mereka"'.
"Cuo hu pergi sudah beberapa han Sampai sekarang belum kembali juga Tentu saja
dia tidak tahu bahwa telah terjadi sesuatu dalam Kui Hun Ceng Maksudku, dengan
cara yang sama, kita dapat mengabarkan kepada cuo hu Kedua, Cu Leng Sian
meninggalkan Sian Li bio malammalam Dalam beberapa han ini, biar bagaimana
cepatnya mereka menempuh perjalanan, pasti belum keluar dan wilayah Kiang Wei
Tentu saja anggota kita juga bisa menyelidiki jejak mereka Justru karena Cuo hu
tidak ada maka urusan ini terpaksa merepotkan Ji pek ".
Wi Yang sam kiat merupakan saudara seperguruan Yang paling besar Si Ce Hu,
selama hidupnya lebih mementing'kan keaga maan Dia selalu mengenakan pakaian
tosu Rumahnya di wilayah Wi Lam Orang-orang menyebutnya Wi Lam cu Loji, alau
saudara seperguruan yang kedua, bukan lain dari Gi Hua To yang nama aslinya Gi
Lam Ceng. Sedangkan Losam lalah Wi Yang taihiap Hui Kln Siau. Dialah yang
menjadi ahli waris Wi Yang pai Sedangkan lotoa dan lo jl menjadi Huhoat.
Katakala Hu hoat Ini di dalam setiap partai mempunyai kedudukan yang berbeda. Ada lagi
yang hanya menggunakannya sebagai sebutan untuh tohoh yang lebih tua. Atau tokoh
yang leblh penting. Seumpamanya murid para Huhoat, biasanya dipilih oleh Ciang
bunjin dari muridmurid yang berbakat, tetapi kedutlukan Hu hoat dalam Wi Yang
pai tidak sama. Kedudukan ini sangat tinggi bahkan lebih tinggi dari pada tianglo dalam
partai laln Dalam Wi Yang pai sama sekali tidak ada tiangto Huhoat dalam partai ini
dapat mengambil keputusan apa pun tatkata Ciang bunjin sedang ada di tempat.
Anggota Wi Yang pai tersebar di seluruh Kiang Wei. Untuk menurunkan perintah
Ciang bunjln, disebarkan Cu tek leng ci. Sekarang Wi Yang taihiap Hui Kln Siau
tidak ada di tempat. Apabila terjadi sesuatu dalam partai dan harus menyebarkan
Cu tek leng ci, tentu saja Gi Hua To yang harus ber tanggung jawab.
"Apa yang teso katakan memang kenyata an, tampaknya kita terpaksa menyebarkan Cu
tek leng ci," kata Gi Hua To dengan nada berat.
Hui Fei Cin merasa khawatir terus.
"Ibu, apabila kita sudah menyebarkan Cu tek leng ci, apak h kita pasti dapat
menemukan mereka?". Hui hujin tertawa sumbang.
"Anak, kau jangan khawatir Di antara su ngai telaga, dari utara sampai selatan,
ter sebar anggota Wi Yang pai kita Kekuatan dan ilmu silat kita tidak kafah dengan
pihah Kong Tong pai Boleh jadi Hu leng sen bL memiliki ilmu silat yang tinggi sekali
Tapi kalau hanya ingin menemukan mereka, tentu bukan hal yang sulit Coba kau pikirkan
baik baik, rombongan orang seperti Cu Leng sian tentu akan menarik perhatian orang
banyak Bagaimana mereka dapat meloloskan diri dan penglihatan dan pendengaran
anggota Wi Yang pai" Yang aku khawatirkan justru " Tiba-tiba dia menarik nafas
panjang dan menghentikan kata-katanya.
Tentu saja Hui Fei Cin menjadi penasaran. Dia langsung mendesak Ibunya.
"Ibu, justru apa?" Mengapa kau tidak rnengatakannya terus terang'?".
Hui hujin mendongakkan wajahnya. Matanya menerawang di kejauhan.
"Yang Ibu khawatirkan justru [uka yang Yok siangkong derita. Sekarang dia malah
dlculik oleh Cung Leng sian Entah bagatmana keadaannya?".
Sebagai seorang ibu yang penuh penger tian Hui hujin tahu perasaan anaknya
terhadap Yok Sau Cun Otomatis dirinya juga ikut ikutan khawatir keadaan calon
mantu nya Sepasang matanya menyorotkan sinar kepedihan.
Mendengar ucapan ibunya, hati Hui Fei Cin bertambah cemas Waiahnya tampak
sedih sekali "Lalu apa yang harus kita lakukan?" Belum apa-apa dia sudah panik
memikirkan Yok Sau Cun. Gi Hua To mafah tertawa terkekehkekeh melihat kecemasan mereka.
"Lihat kalian ibu dan anak Begitu paniknya sampai otak jadi beku Bukankah
kesedihan kalian ini terlalu berlebihan Yok siangkong dilukai oleh serangan Hue
Yan tonya Hue leng senbu. Sekarang dia justru djculik oleh orang yang sama. Kalau
dia berani menculik anak muda itu. masa dia tida, memperdulikan mati hidupnya?".
Bibir Hui hujin tampak bergerak. Dia seperti ingin menyahut ucapan Gi Hua To.
Tapi orang tua itu tidak memberinya kesempatan untuk menukas.
"Kita baru saja kembalj dari Sian Li bio Di sana kita tidak bertemu dengan Cu
Leng Sian. Untuk menolong Yok siangkong, kita tarpaksa menggunakan cara menusuk de
ngan jarum emas. Dengan demikian racun datam apinya dapat berkurang. Tetapi Yok
siangkong juga tidak berlatih ilmu silat lagi seumur hidupnya Sekarang dia
diculik oleh
Pedang Pusaka Dewi Kahyangan Sian Ku Po Kiam Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Cu Leng Sian, kemungkinan dari bencana dia malah mendapat keberuntungan,"
kata Gi Hua To selanjutnya.
Kata-katanya itu hanya semacam ucapan pelipur lara Tetapi katau direnungkan
baikbaik, bukan tidak ada kemungkinannya Mendengar kata-kata itu, Hui hujin meng
anggukkan kepalanya berkali-Kali.
Hui Fei Cin justru mencibirkan bibirnya dengan gaya mengejek.
"Hue leng senbu sengaja menculik Yok siangkong. Mana mungkin dia mengandung
maksud baik?" gerutunya. Tepat pada saat itu, dua orang pelayan masuk ke dalam ruangan dengan membawa
nasi dan empat macam hidangan. Semuanya disusun rapi di atas meja. Siau Cui
membungkukkan tubuhnya dengan hormat.
"Gi Ji loya cu, Lao hujin, siocia. silahkan makan," katanya sopan.
Hui hujin tersenyum simpul.
"Malah Siau Cut yang dapat berpikir panjang Kita sudah berkutat sepanjang malam
Tentu semua sudah merasa lapar. Ji pek, silakan duduk '.
"Baik. baik. Setelah sarapan, han juga sudah terang Nanti kita suruh Hui Gi utus
beberapa orang murid kita yang ada disini funtuk menyebarkan Cu tek leng ci,"
sahut orang tua itu sambil kemudian melangkah lebar menuju meja makan.
Hui hu|in dan Hui Fal Cin duduk berdampingan. Sedangkan Gi Hua To mengambil
tempat di seberang mereka agar dapat berbincang bincang secara berhadapan Siau.
Cui dan kedua pelayan tadi segera menyendokkan nasi ke dalam mangkuk mereka
masing-masing. Tepat pada saat itu, tampak seorang pelayan yang lain masuk ke dalam ruangan
dengan langkah tergopohgopoh Dia langsung menjura di hadapan Hui hujin.
"Lapor Lao Hujin, Lao loanke menyuruh hamba masuk memberi laporan bahwa di
depan pintu datang seorang pemuda dengan dandanan pelajar yang katanya ingin
menyampaikan surat untuk Yok siangkong Sebetufnya dia sudah mau pergi, tetapi
Lao koanke sedang mencarj jafan untuk menahannya Harap Lao hujin cepat keluar
dan melihat. ". Tampaknya orang itu berlari sekencangkencangnya ke dalam rumah. Nalasnya masih
tersengafsengal Cara bicaranya pun tersendat-sendat.
"Mengantarkan surat untuk Yok siangkong?" Hui hujin langsung curiga "Siapa orang
ini'?". "Hamba juga tidak tahu. Lebih baik Lao hujin keluar dan lihat sendiri.
Gi Hua To langsung berdiri dan tempat duduknya.
"Kedatangan orang ini sungguh mencurigakan Mengapa dia tidak datang lebih awal
atau lebih lambat apabila ingin mengantarkan surat untuk Yok siangkong Mengapa
justru tengah malam begini. Bahkan matahari saja betum terbit. Lebih baik kita
lihat sendiri ". Di bagian timur baru terlihat segurat garis merah. Suasana di sekitar KU! Hun
Ceng masih gelap gulita Tibattba di depan gedung kediaman Wi Yang tayhiap terdengar
suara ringkikkan kuda. Justru karena nngkikkan kuda itu terdengar sampai di dalam gedung maka Lao
koanke Hui Gi langsung tahu orang yang menunggang kuda tersebut menuju ke Kui
Hun Ceng. Oleh karena itu juga, dia tidak menunggu sampai tamu itu mengetuk
pintu, dia telah menantikan kedatangannya di pintu gerbang.
Ternyata suara nngkikkan kuda berhenti di depan Kui Hun Ceng. Kemudian
lerdengar suara ketukan pintu sebanyak dua kali.
"Apakah ada orang di dalam?" Disusul suara teriakan pendatang itu.
Mendengar nada suaranya yang bening dan nyaring. Hui Gi segera dapat menduga
bahwa usia orang ini masih muda sekali Malah kemungkinan besar seorang bocah
cilik. Dia segera membuka pintu dan melangkah keluar.
Apa yang diduganya hampir tepat Di atas undakan batu depan pintu gerbang berdiri
seorang pemuda berdandanan su seng Dia mengenakan pakaian berwarna hijau
Wajahnya putih bersih Sepasang alis dan matanya sangat indah. Tampahnya seorang
pemuda yang berasal dari keluarga berada Gayanya lemah lembut seperti orang yang
akan terbang terhempas angin kencang Tubuhnya sudah kurus kecil lagi. Usianya
paling banter antara enam belas atau tujuh belas tahun.
Hui Gi langsung menyambutnya dengar bibir tersenyum.
"Siangkong ingin mBncari siapa''" tanyanya ramah.
Pelajar itu merangkapkan sepasang kepalannya dan menjura dalam-dalam.
"Numpang tanya kepada lao koanke, apa kah di sini gedung keluarga Hui?".
'Siangkong im sungguh aneh Apakah dia tidak melihat tulisan Kui Hun Ceng yang
begitu besar di depan pintu"' pikir Hui Gi dalam hatinya Tetapi dia tidak
menunjukkan keheranannya dari luar Hui Gi tetap tersenyum ramah.
"Betul," sahutnya.
"Kalau begitu, ini merupakan kediaman Wi Yang taihiap"' tanya pelajar itu
kembali. 'Mengapa dia menanyakan sampai demikian terpennci" Apakah dia takut kalau
sampai salah alamat".
"Betul Numpang tanya, siangkong ini ada urusan apa mengunjungi rumah loya kami
ini". Pelaiar itu seakan merasa lega mendengar ucapan Hui Gt Dia segera menjura sekali
lagi. "Cayhe ingin mohon kepada Lao koanke. Apakah di sini ada seorang tamu yang
bernama Yok siangkong?".
Mendengar pertanyaan tamu ini tentang Yok siangkong, hati Hu Gi semakin curiga.
"Entah siapa nama lengkap Yok siangkong yang siangkong maksudkan'?" D'ra memang
sengaja mengajukan pertanyaan seperti itu.
Wajah pelajar itu merah padam seketika.
"Namanya Yok Sau Cun ".
Wajah Hui Gi sengaja dibuat berseri-seri.
"Oh . . Ada, ada Rupanya siangkong ini teman Yok siangkong Mari masuk ke
dalam," ajaknya ramah.
Tampak pelajar itu agak gugup mendapat undangan dari Hui Gi. Cepat-cepat dia
menggoyangkan tangannya. "Tidak usah Cayhe ada urusan penting harus cepat-cepat keluarkota Di sini ada
sepucuksurat yang sangat penting Harap Lao koanke serahkan kepada Yok
siangkong.". Setelah itu, dia mengeluarkan sepucuk surat yang direkatkan rapatrapat dari
balik pakaiannya Dia menyodorkannya kepada Hui Gi.
Meskipun Hui Gi adalah seorang kepala pelayan di Kui Hun Ceng, tetapi
pengalamannya dalam dunia kangouw sudah luas sekali Barusan dia mengundang
tamu ini masuk ke dalam rumah tetapi ditolak langsung dan tampang tamu ini
seperti panik Mimik wajahnya ini langsung membangkitkan rasa curiga Hui Gi Hal seperti
ini mana dapat mengelabui mala tuanya".
Oleh karena itu, dia tidak mengulurkan tangannya menyambut surat yang disodorkan
pelajar tersebut Hui Gi malah mundur satu langkah dan secara diam diam sebelah
tangannya yang ada di belakang mernberi isyarat kepada salah seorang pelayan
Sementara itu, dia membungkukkan tubuhnya dengan hormat.
"Siangkong dan Yok siangkong merupakansahabat Kalau begituseharusnyasiangkong
bertemu langsung dengannya," kata orang tua itu selanjutnya.
Pelajar jtu masih juga mengibaskan tangannya.
"Tidak perlu Apa yang ingin cayhe katakan, semuanya sudah tertuang di dalam su
rat tersebut". "Terus terang saja, biarpun hamba ber sedia mengantarkansurat ini ke dalam belum
tentu Yok siangkong dapat membaca nya saat mi," kata Hui Gi.
"Oh?" Tampaknya pelajar itu sama sekali tidak merasa aneh alas ucapan yang
dikatakan oleh Hui Gi "Katau dia tidak bisa membacanya, orang lain yang
membacakan juga sama saja ".
Hui Gi tertawa dingin di dalam hati Mendengar nada suaranya, tampaknya pelaja
ini sudah tahu kalau Yok siangkong sedang terluka parah dan ttdak sadarkan diri Oleh
karena itu, dia bisa mengatakan bahwa apabila Yok Sau Cun tidak bisa membaca
surat itu, orang lain yang membacakan juga sama saja Hati Hui Gi jadi bertanya
tanya Entah dan mana datangnya pelajar ini".
Dia tetap tidak mengulurkan tangan me nyambulsurat tersebut Malah matanya
menatap pelajar itu berkalikali Bibirnya sengaja mengembangkan seulas senyuman.
"Boiehkah hambatahu apashesiangkong ini?" tanyanya sopan.
Pela|ar itu melthat Hui Gi belum juga bersedia menenmasurat itu Diam diam dia
mulai panic. "Cayhe masih ada urusan penting. Harap Lao koanke cepat antarkansurat ini ke
dalam Nama serta she cayhe sudah tertulis di dalamsurat ".
Hu Gi seperti sengaja menahan tarnu itu Kembali dia mengembangkan seulas
senyuman. "Memang siangkong sudah menutis nama di dalamsurat Tetapi apabila hamba
mengantarkannya ke dalam dan dttanyakan oleh Lao hujin, coba pikirkan jawaban
apa yang harus hamba benkan kepada majikan hamba itu?".
Tampaknya pela[ar itu kewalahan menghadapi pertanyaan Hui Gi Dia
memandangnya dengan tatapan kurang sabar.
"Baiklah Cayhe she Tio." sahutnya apa boleh buat.
Hui Gi cepat cepat menjura kepadanya.
"Rupanya Tio siangkong " Dia memang sengaja mengulur waktu.
"Sekarang Lao koanke sudah bisa mengantarkansurat ini ke dalam bukan"' kata
pelajar itu. Pada saat itu, Hui Gi sudah mendengar langkah kaki yang mendatangi dari belakang
tubuhnya Maka dari itu, dia baru mengulurkan tangan menyambutsurat yang
disodorkan pelajar tersebut.
"Terima kasih, Lao koanke. Cayhe mohon diri," kata pelajar itu Baru saja dia
membalikkan tubuhnya, Hui Gi kembali mengajukan pertanyaan kepadanya.
"Siangkong, mohon tanya sebentar Apakahsurat ini harus hamba serahkan langsung
kepada Yok siangkong atau hamba serahkan saja kepada Lao hujin'?".
"Terserah Kalau tidak. Lao koanke serahkan kepada Lao hujin juga sama saja,"
sahut pelajar itu. Hui Gi langsung tersenyum simpul.
"Harap siangkong tunggu sebentar Lao hujm kami sudah keluar sendiri," katanya.
Pelajar itu mendongakkan wajahnya Dia melihat Hui hujin melangkah keluar dan
pintu gerbang. Di belakangnya mengikuti se orang laki-laki berusia lanjut yang
tubuhnya kurus sekati Dia juga melihat Hui Fei Cin Diamdiam hatinya mengeluh.
Celaka! Aku terkena jebakan orang tua itu'.
Tapi semuanya sudah terlanjur. Terpaksa dia mengeraskan hatinya dan membalikkan
tubuhnya kembali Hui Gi yang memegangsurat di tangan segera membungkuk dengan
hormat. "Lapor kepada Lao hujin Tio siangkong ini mempunyai sepucuksurat untuk Yok
siangkong, tapi hamba disuruh menyerahkannya kepada Lao hujin," katanya
melaporkan. Hui hujin segera mengulurkan tangannya untuk menyambutsurat tersebut Tetapi Gi
Hua To sudah mencegahnya.
"Te so harap tunggu dulu Hui Gi, berikansurat itu kepada lohu," katanya.
Hui Gi mengiakan Dengan dua belah tangan dia menyodorkansurat itu kepada Gi
Hua To Sejak keluar dari dalam, Hui hujin terus memandangi pelajar tersebut. Dia
merasa entah di mana pecnah melihat orang ini.
Tampaknya tidak asing tetapi untuk sesaat dia tidak bisa mengingatnya.
"Tecnyata Tio siangkong ini sahabat Yok siangkong Mengapa tidak diundang ke
dalam agar bisa berbincang bincang dengan leluasa'".
Pelajar itu merangkapkan sepasang tangannya dan menjura.
"Hu|in tidak perlu sungkan Cayhe masih ada urusan penting Dan sekarang juga
harus bergegas ke luarkota Maka dan itu, cayhe ingin mohon diri " Dia menjura sekali
lagi Kemudian membalikkan tubuhnya.
"Siau hengte, harap berhenti sebentar".
Sementara mereka bercakap cakap, Gi Hua To membuka sampul surat dengan
hatihati Ternyata di dalam sampul tidak ada suratnya sama sekali Gi Hua To
membalik kan sampul sural dan menuangkan isinya ke telapak tangan Dari sampul
surat tersebut keluar tiga butir pil berwarna merah dan besarnya hanya seperti
butir beras. Pelajar itu mendengar suara bentakan Gi Hua To, tanpa sadar sepasang alisnya
langsung bertaut erat Otomatis langkahnya juga berhenti Gi Hua To mengulurkan
tangannya yang mengenggam tiga butir obat berwarna merah itu.
"Siau hengte, obat apa yang ada di dalam sampu! ini'?" tanyanya dengan mata
menyelidik. Hui hujin terkejut mendengar pertanyaan Gi Hua To.
"Apakah siangkong ini sengaja mengantarkan obat untuk Yok siangkong?".
Wajah pelajar itu berubah merah padam seketika.
"Obat penyembuh luka," sahutnya lirih.
"Bagaimana siangkong bisa tahu kalau Yok siangkong sedang terluka"' tanya Hui
hujin curiga. "Cayhe dengar kabar dari orang lain ".
Yok Sau Cun terluka pada kentungan pertama malam tadi Sekarang fajar baru mulai
menyingsing 'Dengar kabar dari orang lain' yang dikatakannya sudah pasti dusta
Mata Hui hu|in menatapnya lekat lekat.
"Siangkong ini dengan Yok siangkong baru saling kenal atau merupakan sahabat
lama?" tanya Hui hujin kembali. "Cayhe sengaja datang untuk mengantakan obat bagi Yok siangkong Semua ini
adalah maksud cayhe yang baik Tetapi tampaknya hujin menafuh kecurigaan yang
besar Cayhe tidak dapat berkata apa apa lagi Sekarang juga cayhe mohop diri "
Dia men jura kepada Hui hujin kemudian membalikkan tubuhnya dengan maksud
meninggalkan tempat itu. Tetapak tangan Gi Hua To masih menggenggam ketiga butir pil obat tersebut Dia
mendekatkannya ke hidung dan mengendusnya berkalikali Wajahnya menyiratkan
sinar terkejut. "Siau hengte, dan mana kau mendapatkan obat ini?" tanyanya heran.
Ketika itu si pelajar sudah membalikkan tubuh dan mulai melangkah.
"Tiga butir obat itu dapat menolong jiwa Yok siangkong Bukan racun Mengapa
ditanyakan dari mana asalnya" Apakah kau kira aku dapat dengan cara mencun?"
Nada suaranya seperti kurang senang.
Tepat pada saat itu, Siau Cui juga sudah keluar dan dalam rumah Dia berdiri di
samping Hui Fei Cin Ketika dia melihat pelajar itu, mulutnya mengeluarkan seruan
terkejut. "Lao hujin, jangan biarkan dia pergi.
Orang itu adalah putriHue leng senbu, Cu Kiau Kiau1" teriaknya panik.
Mendengar perkalaan Siau Cui, Hui hujin langsung tertegun".
"Dia . Cu Kiau Kiau'" Kau tidak salah lihai".
"Hamba tidak mungkm salah lihat Tadi malam Yok siangkong berhasil
meringkusnya Kami berjalan dan Lui Tang sampai ke Siang Li bio Selama itu hamba
terus mengikuti dan belakang Bayangan punggungnya itu, sekali lihat sa|a hamba
sudah bisa mengenali," sahut Siau Cui yakin.
Hui hujin langsung tertawa dingin.
"Siangkong, tunggu dulu Rupanya kau merupakan samaran Cu Kiau Kiau kouwnio!".
Mimik wajah pelajar itu menunjukkan rasa terkejut Tanpa terasa langkah kakinya
Pedang Pusaka Dewi Kahyangan Sian Ku Po Kiam Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
menjadi terhenti. "Apa maksud ucapan hujin ini" Untuk apa cayhe harus menyamar'?".
"Masih mencoba mengelak Memangnya kau bukan Cu Kiau Kiau'" Sudah terang kau
bermaksud jahat Mungkin kau kira dengan cara begini kau bisa meracuni Yok
siangkong agar lebih cepat mati'" tuding Siau Cui kesal.
"Tutup mulut!" bentak pelajar itu Saking marahnya orang ini sarripai wajahnya
merah padam seperti kepiting rebus "Budak busuk, apa yang kau ocehkan" Yok Sau Cun
terluka parah Hanya obat ini yang dapat menolong jiwanya Bagaimana kau bisa
irengatakan bahwa obat itu racun adanya?".
"Mungkinkah kau mengandung maksud baik?" sindir Siau Cui sambil mendengus
dingin. Hui Fei Cin tangsung menghambur ke sampmg pelajar tersebut.
"Kalau begitu, mengapa kau bisa mengan tarkan obat ke sini" Apa hubunganmu de
ngan Yok siangkong?" bentaknya keras.
"Hal ini bukan urusanmui" sahut pelajar tersebut.
"Aku justru ingin menanyakan " kata Hui Fei Cin.
Hui hujin menatap pelajar itu lekat-lekat.
"Kau memang Cu Kiau Kiau Tidak usah berpurapura lagi'" katanya sinis.
Gi Hua To tertawa terkekeh-kekeh.
"Tidak salah lagi Tiga butir Hue Leng tan ini, kalau bukan putri kesayangan Cu
Leng Sian, rasanya di dunia Bulim tidak ada orang kedua yang sanggup mengambilnya.".
Mendengar ucapan Gi Hua To, sekali lagi Hui hujin tertegun.
"Obat yang kau masukkan dalam sampul ltu benar-benar Hue Leng tan'?" tanyanya
heran. Yang membuatnya bingung justru mengapa putnHue leng senbu bisa mengantarkan
obat mujarab itu ke Kui Hun Ceng" Tentu sa]a semua ini bukan atas prakarsa.
e leng senbu Kalau begitu dia.
'Tidak salah," sahut Gi Hua To "Begitu mengendus baunya saja, lohu sudah tahu
kalau obat ini memang Hue Leng tan Segala macam obatobatan di kolong langit im
masih belum sanggup mengelabui hidung lohu ".
Pela|ar itu langsung membusungkan dadanya sambil tertawa dingin.
'Tidak salah Obat yang aku antarkan memang Hue Leng tan' Yok siangkong
terserang oleh ilmu Hue Yan to Hanya obat ini yang dapat mengobatinya!".
Rupanya dia memang mengandung niat baik'.
'Ternyata kau memang Cu Kiau Kiau!" seru Hui Fei Cin.
"Kalau benar, kenapa'?" tanya pelajar tersebut.
"Bagus sekali'" bentak Hui Fei Cin sambil menggerakkan pergelangan tangannya
Pedang panjangnya dihunus sehmgga terdengar suara berdenting nyanng "Cu Kiau Kiau!
Dengar orang bilang biasanya kau sangat sombong dan menganggap dirimu
paling hebat Mari! Nonamu justru ingin sekali mengenal kedahsyatan ilmu Kong
Tong pai!". Umumnya sifat perempuan lebih sabar Tapi kalau' sudah menyangkut orang yang
dikasihinya sedikit pun mereka tidak sudi mengalah Cu Kiau Kiau menatap wajah
Hui Fei Cin yang datar Ketika keluar Hui Fei Cin memang sudah mengenakan kembali
topeng kulit wajahnya, diamdiam dia merasa gadis itu sungguh tidak tahu diri
Mana mungkin Yok Sau Cun menyukai seorang gadis yang wajahnya selalu kaku dan
hampir tidak pernah tersenyum.
"Apakah kau kira kau pantas?" tanyanya angkuh.
Dua orang gadis berdiri berhadapan dengan tangan masing masing menggenggam
pedang Tampaknya mereka sudah siap untuk memulai pertarungan Hui hujin segera
mengibaskan tangannya. "Fei ji, jangan sembarangan Ibu masih ada pertanyaan yang ingin diajukan ke
padanya." matanya beralih kepada Cu Kiau Kiau "Cu kouwnio sengaja mengantarkan tiga butir
obat Hue leng tan ini, rasanya pasti bukan gagasan ibumu bukan?".
Kalau bukan ideHue leng san bu, sama artmya bahwa Cu Kiau Kiau mendapatkan
obat itu dengan cara mencuri.
Cu Kiau Kiau mecupakan seorang gadis yang tidak pernah takut kepada siapa pun
Tetapi bagaimana pun dia teriahir sebagai seorang gadis yang mempunyai
batasbatas tertentu Bagaimana dia harus menjawab pertanyaan Hui hujin".
Wajah Cu Kiau Kiau menjadi merah padam mendengar pertanyaan tersebut.
"Hujin tidak perlu banyak tanya Luka yang Yok Sau Cun denta tidak ringan Hanya
obat im yang dapat menolongnya Cu Kiau Kiau tidak ada maksud mencelakainya
Hujin bisa percaya syukur Tidak percaya juga tidak apa-apa. Kata-kata yang ingin
kuucapkan semuanya sudah dicetuskan Aku masih harus melanjutkan perjalanan yang
jauh. Tidak ada waktu untuk menemani lagi, maaf." Dia bergegas ingin
meninggalkan tempat tersebut Mimik wajahnya pun menunjukkan bahwa dia sedang mencemaskan
sesuatu. "Tentu saja aku percaya sepenuhnya maksud baikmu Tetapi ketiga butir obat ini,
rasanya tidak diperlukan lagi," sahut Hui hujin tiba-tiba.
Sebetulnya Cu Kiau Kiau sudah melangkah meninggalkan tempat tersebut.
Mendengar keterangan Hui hujin, tubuhnya langsung bergetar Wa|ahnya berubah
hebat. "A . apa yang terjadi dengannya?" Pertanyaan ini diajukan dengan nada
suara yang tidakterkira gugupnya Juga mengandung perhatian yang besar sekali Pada waktu
yang sama, dirinya seperli terjatuh ke dalam jurang yang terjal. Sepasang kakinya langsung
[nenJadi lemas. Hampir saja dia tidak kuat berdiri Tanpa sadar dia tergeletak
mundur satu langkah. Hui hujin memandangnya dengan dingin. "Apakah Cu kouwnio tidak tahu kalau Yok
siangkong telah diculik oleh seseorang?" sindirnya tajam.
Pertamatama Cu Kiau Kiau menderigar Hui hujin mengatakan bahwa ketiga butir
obat Hue leng tan yang dibawanya tidak ada gunanya lagi, pikirannya langsung
tersirat sesuatu yang buruk Dia mengira luka Yok Sau Cun sedemikian parah
sehingga tidak tertolong lag< Sekarang dia mendengar bahwa Yok Sau Cun diculik
oleh seseorang. Beban hatinya menjadi agak berkurang. Dia mengangkat wajahnya
menatap Hui hujin. "Entah siapa yang menculik Yok siangkong?".
Hui hujin tertawa dingin.
"Cu Kiau Kiau, kau tidak perlu berpurapura lagi. Ibumu menyuruh orang menculik
Yok Sau Cun, mungkinkah kau tidak tahu sama sekali?".
Cu Kiau Kiau langsung tertegun.
"Ibu yang menculiknya rasanya tidak mungkin.".
Hui Fei Cin mendengus marah.
"Menculik orang adalah keahlian orang Kong Tong pai kalian. Apanya yang tidak
mungkin?" sindirnya tajam. Sepasang alis Cu Kiau Kiau segera terangkat ke atas.
"Hui Fei Cin, mengapa kau berkata demikian?" teriaknya marah.
"Apakah kata-kataku salah?" lanya Hui Fei Cin dengan nada suara yang tidak kalah
keras. Cu Kiau Kiau menatap pipinya yang montok dan wajahnya yang kaku Diamdiam
tertawa dingin dalam hati.
"Aku malas berdebat dengan orang sepertimu. Aku akan pergi sekarang'" Tentu saja
dia tidak percaya ibunya yang menculik Yok Sau Cun Tetapi setelah mengetahui anak
muda itu diculik orang, dia mgin segera pulang dan menanyakan hal ini kep da
ibunya. Hui Fei Cin tertawa dingin.
"Kau ingin kabur?" bentak gadis itu garang.
Cu Kiau Kiau melink Hu hujin sekilas.
"Kalau begitu tampaknya kalian bermak sud menahan diriku?" tanyanya dingin.
Gi Hua To menyimpan ketiga butirHue leng tan tadi baik baik. Dia tertawa
terkekeh kekeh. "Untuk sementara terpaksa menyusahkan nona Dengan cara ini ibumu baru bersedia
mengembalikan Yok siangkong," katanya.
Tiba-tiba terdengar sebuah suara yang lantang dan berat berkumandang memenuhi
sekitar tempat tersebut. "Gi Ceng Lam nyalimu sungguh besar!" Suara itu berkumandang dan kejauhan Tetapi
ucapan itu selesai diucapkan, tampak setitik bayangan hitam yang ternyata sebuah tandu
dengan kecepatan tinggi meluncur ke tempat tersebut Dalam waktu
sekejap mata, tahu tahu sudah sampai di depan Kui Hun Ceng.
Tandu berwarna hitam im digotong oleh empat orang wanita berusia setengah baya
Di belakangnya menginngi Yu huhoat Cian Poa Teng dan Kong Tong pai beserta
delapan orang laki-laki berpakaian hijau.
Baru saia tandu itu berhenti, Cu Kiau Kiau sudah melesat ke depannya.
"Ibu " teriaknya menyapa.
Dua orang wanita menyingkapkan tirai tandu tersebut Terlihat wajahHue leng senbu
yang diselimuti hawa amarah. "Kiau Kiau, nyalimu juga tampaknya semakin lama semakin membesar!" bentaknya
garang. Cu Kiau Kiau tidak berani bersuara Gi Hua To segera merangkapkan sepasang
kepalan tangannya menjura dalam-dalam Mulutnya tetap tertawa terkekeh-kekeh.
"Lao siu dan te so berkunjung ke Sian LI bio kira kira pada kentungan keempat
tadi Ternyata rombongan Sen bu sudah tidalada disana Sekarang tibe tiba kalian malat"
yang berkunjung ke tempat ini. Kami mohor maaf karena tidak menyambut dan Jauh,
katanya. "Aku datang kemari untuk mencarl putn ku Kalian tidak bermaksud menahannya
bukan ?" tanyaHue leng senbu datar.
"Sebetulnya memang ada niat seperti itu Kong Tong pai menculik orang sekali lagi
Kami terpaksa menahan putrimu hanya de ngan maksud mengadakan pertukaran yan^
seimbang," kata Hui hujin.
"Menculik orang"' Mengadakan pertukaran" Apa maksudmu?" tanyaHue leng senbii
dengan suara melengking. "Apakah Yok siangkong bukan dicuhh oleh orang-orang Senbu?" sindir Hui hujin.
"Yok siangkong?" tampaknyaHue leng senbu agak tertegun mendengar ucapan itu
"Apakah Yok Sau Cun yang kalian maksudkan?".
"Memang Yok Sau Cun," tukas Gi Hua To.
Amarah Pedang Bunga Iblis 4 Tongkat Rantai Kumala Seruling Kumala Kim Lan Pay Karya Oh Chung Sin Kelana Buana 15