Pencarian

Telapak Setan 2

Telapak Setan Karya Khu Lung Bagian 2


tidak engkau katakan suatu batas waktu yang tertentu, apakah..."
"Aku toh sudah mengatakan, hanya satu setengah tahun belaka " tukas sang pemuda
dengan tenang, habis berkata dia lanjutkan kembali langkahnya menuju keluar
kuil. Untuk beberapa saat para jago yang ada dalam ruangan tak dapat menangkap maksud
yang sebenarnya dari sianak muda itu, dengan pandangan tak habis mengerti mereka
berpaling kearah gadis baju putih itu, seakan-akan pang cu mereka pasti
mengetahui akan hal ini. Dari balik biji mata gadis baju putih yang jeli segera memancar keluar
serentetan cahaya yang aneh, ia
membentak nyaring. "Gak In Ling Berhenti "
Mendengar bentakan ini, Gak In Ling segera berhenti dan menegur. "Pangcu, ada
urusan apa lagi ?" 66 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Gak In Ling apakah engkau masih ingin pergi dari sini?"
nada ucapannya penuh mengandung napsu membunuh.
Gak In Ling tetap bersabar diri kendatipun hawa amarah telah bergolak dengan
kencangnya didalam dada, ia berbuat demikian bukanlah disebabkan karena ia jeri
terhadap musuhnya, tapi tidak ingin menanam bibit bencana lagi dengan orang
lain-Mendengar perkataan musuh, dia segera membalikkan tubuhnya dan menjawab
dengan nada seram. "Tentu saja harus pergi, mana engkau mampu untuk menahan diriku sehingga aku tak
bisa pergi dari sini ?"
Nenek tua yang ada disisi ketuanya segera menggerakkan bibirnya seperti mau
bicara, tapi akhirnya dia batalkan niatnya itu, sorot matanya dialihkan kearah
sang dara baju putih dan seakan akan ia sedang bertanya apa yang hendak
dilakukan oleh ketuanya. Dara baju putih itu berpikir sebentar, kemudian buka
suara dengan nada dingin.
"Gak In Ling, asal engkau dapat menahan lima jurus seranganku, maka urusan yang
terjadipada malam ini akan kusudahi sampai di sini saja" habis berkata dengan
langkah yang ringan dia maju kedepan mendekati sianak muda itu.
Gak In Ling kontan mengerutkan keningnya, dengan suara dingin ia berseru.
"Andaikata pangcu mampu menahan diri sebanyak lima jurus dihadapanku tanpa kalah
aku orang she Gak pun bersedia bunuh diri didalam kuil bobrok ini "
Suaranya amat sombong dan beberapa kali lipat lebih angkuh daripada gadis baju
putih. Anak murid perkumpulan Thian-hong-pang heboh
mendengar sesumbar sianak muda itu, mereka tahu sampai dimanakah kelihayan yang
dimiliki ketua mereka, dengan 67
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
perasaan tak senang hati dengusan dingin menggema memecahkan kesunyian-Tongcu
bagian hukuman dengan cepat loncat maju
ketengah gelanggang, setelah memberi hormat kepada dara baju putih itu, ujarnya.
"Untuk menghadapi manusia takbur macam dia, apa perlunya pangcu mesti buang
tenaga sendiri " Biarlah tugas ini serahkan saja kepada hamba untuk
menyelesaikannya, pasti akan kuberi pelajaran yang setimpal kepada dirinya."
Tanpa menanti jawaban dari dara baju putih tadi, ia segera putar badan dan
berkata kepada sianak muda itu dengan nada menghina.
"Gak In Ling, asal engkau mampu bertahan sebanyak lima jurus dari serangan aku
Thiat-binpopo nenek-bermuka-besi Lau In Hong, maka persoalan yang terjadi pada
malam ini akan kusudahi sampai disini saja "
Satu ingatan dengan cepat berkelebat dalam benak Gak In Ling setelah mendengar
nama itu, tanpa sadar ia bertanya.
"Oooh jadi engkau adalah Thiat-bin-popo yang pernah menantang berduel tiga
bandit besar dunia persilatan digunung Kun-san tempo hari."
Nenek bermuka besi Lau In Hong tertawa dingin. "Hee hee hee ada apa " Kau
jeri ?" ejeknya. "Haahaa haa siapa bilang akujeri " Aku hanya merasa sayang untuk membunuh
manusia macam dirimu "
Perkataannya datar dan tenang sekali, membuat siapapun merasa bahwa pemuda itu
bukan lagi beromong besar.
Nenek-berwajah-besi Lau in Hong segera merasa gengsinya tersinggung oleh ucapan
itu, terutama sekali berada dihadapan para anggaota perkumpulan lainnya, dengan
muka 68 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
penuh kegusaran sehingga rambut putihnya pada bangkit berdiri-teriaknya.
"Bangsat Engkau harus diberi pelajaran yang setimpal, roboh kau" dengan jurus
To-Iang tau-sah atau menangkap-ombak-mendulang-pasir, ia terjang tubuh sianak
muda itu. Tampaklah tubuh Nenek-berwajah-besi Lau In Hong
dengan gerakan tubuh bagaikan sambaran petir menyusup maju kemuka, angin pukulan
yang menderu-deru bagaikan gulungan ombak samudra dengan dahsyat dan tajamnya
menerjang ketubuh musuh. Arah yang dituju adalah seluruh jalan darah kematian ditubuh pemuda itu, rupanya
nenek tua tersebut ada maksud membinasakan pemuda musuhnya hanya didalam satu
jurus saja. Tatkala menyaksikan datangnya ancaman yang begitu lihay dari musuhnya, mula-mula
Gak In Ling merasa kaget, diikuti hawa amarahnya berkobar didalam dada, ia
mendengus dingin, dengan gerakan Llok-te-heng-tan atau menjalankan-sampan-
diatas-daratan, kaki kanannya menutul permukaan tanah lalu meluncur kesamping
kiri, sementara telapak kanannya dengan disertai angin pukulan yang kuat
membacok kedepan dan menyambut datangnya ancaman dari Nenek-berwajah besi dengan
keras lawan keras. "Blaaam " benturan keras menimbulkan ledakan yang menggetarkan diangkasa, angin
pukulan yang dilancarkan Lau In Hong dengan manis berhasil dipunahkan oleh
sianak muda itu, hal tersebut mengakibatkan sang nenek jadi amat terperanjat.
Buru-buru ia berganti langkah dan putar badan seperti kilat, dalam waktu singkat
ia lancarkan kembali tiga buah serangan berantai dengan gerakan-gerakan yang
mendebarkan hati. 69 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Dara baju putih yang mengikuti jalannya pertarungan ini dari sisi kalangan,
diam-diam merasa terperajat, pikirnya.
"Sungguh tak nyana ilmu silat yang dimiliki Gak In Ling berhasil mencapai puncak
yang tak terhingga, mungkin pada malam ini Lau-tong cu akan menderita kekalahan
ditangan orang ini" Berpikir sampai disini, tanpa terasa muncul lah perasaan tak tenang dalam hati
kecilnya. Kiranya sekalipun Nenek-berwajah-besi Lau In Hong menggunakan gerakan yang
sangat cepat melancarkan tiga buah serangan balasan, akan tetapi sayang sekali
semua serangannya mencapai tempat kosong, sedangkan pemuda she Gak sama sekali
tidak melancarkan serangan balasan-Setelah ketiga jurus serangan tadi lewat,
jurus keempatpun dengan cepat dilewatkan pula oleh Nenek-berwajah- besi, bila
jurus kelima lewat pula berarti pertarungan ini akan berakhir, tetapi menang
kalah diantara kedua orang itu masih belum juga kelihatan-Dengan perasaan penuh
ketegangan semua jago dari
perkumpulan Thian-hong-pang alihkan perhatiannya ke tengah lapangan, mereka
semua merasa kuatir untuk keberhasilan Nenek-berwajah-besi itu untuk
menyelesaikan pertarungan tersebut. Pada saat itulah, tiba-tiba Gak In Ling
membentak nyaring. "Roboh kamu "
Baru saja jurus keempat yang dilancarkan Nenek-berwajah-besi Lau in Hong
mencapai pada akhirnya, tiba-tiba Gak In Ling loncat ketengah udara, sepasang
telapak diayun berbareng dan serentetan cahaya merah darah menyelubungi seluruh
tubuh nenek tua itu. "Aaah Telapak maut "jerit dara baju putih dengan hati
terkesiap. Rupanya Nenek berwajah besi Lau in Hong juga telah merasakan bahwa maut telah
mengancam didepan mata, 70
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
menyaksikan gumpalan cahaya merah yang sedang meluncur kearahnya, ia menjerit
tertahan, serunya. "Aduh Mati aku "
Sepasang matanya segera dipejamkan rapat-rapat, tapi satu keinginan untuk tetap
hidup sempat berkelebat dalam benaknya, dengan mengempos segala kekuatan yang
dimilikinya ia kirim satu pukulan yang maha dahsyat kearah depan-Reaksi yang
muncul disaat bahaya ini boleh dikata menggelikan sekali, karena nenek tua itu
sama sekali tidak melihat dimanakah musuhnya berada pada waktu itu.
Tampaknya serangan maut Gak In Ling sudah hampir
mengenai sasarannya, sedang jiwa Nenek-berwajah-besi Lau In Hong pun berada
diujung tanduk^ tiba-tiba pemuda itupun tertawa nyaring dan melayang mundur
kebelakang, dimana kebetulan sekali ia melayang turun dibawah kaki patung Ji-
lay-hud yang bersila, dari tindakannya itu bisa diketahui bahwa sianak muda itu
sama sekali tidak berniat untuk mencabut nyawa nenek tersebut.
Diam-diam dara baju putih itu menghembuskan napas lega, dengan sorot mata
berterima kasih ia alihkan pandangannya kearah Gak In Ling yang berada dibawah
kaki patung pemujaan tersebut.
Mendadak. pemuda itu mendengus berat, bayangan hitam berkelebat lewat dan Gak In
Ling roboh terjungkal dari atas patung arca, darah kental mengucur keluar dari
mulutnya.... Dara baju putih serta nenek tua yang berada disampingnya segera melompat maju
kedepan ketika menyaksikan kejadian yang tak disangka itu, perasaan tak tenang
terlintas diatas wajah mereka.
Dalam pada itu para anggaota perkumpulan Thian-hong-pang yang berada disekitar
ruangan telah bersorak-sorak dengan gegap-gempita. "Horeee Tongcu menang horeee
Tongcu menang..." 71 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Nenek-bermuka-besi Lau in Hong tertegun, ia membuka mata dan berpaling
kesekeliling tempat itu, tetapi setelah ia mengetahui apa yang telah terjadi,
saking kagetnya tak sepatah katapun yang sanggup diutarakan keluar.
Dia adalah orang yang mengalami kejadian itu, tentu saja keadaan yang sebenarnya
dialah yang paling paham, tanpa terasa nenek tua itu berpaling kearah ketuanya,
sebab hanya dara baju putih itu yang mampu menolong dirinya untuk memecahkan
teka-teki tersebut. Tapi, ketika sorot matanya terbentur dengan wajah ketuanya yang diliputi pula
oleh perasaan tercengang, ia makin melongo lagi.
Dalam pada itu dengan susah-payah Gak In Ling telah merangkak bangun dari atas
tanah, mukanya yang tampan kini telah berubah jadi pucat pias bagaikan mayat,
namun dari balik sorot matanya sama sekali tidak terpancar rasa benci atau
dendam. Dengan pandangan yang hambar ia menyapu sekejap
sekeliling ruangan itu, kemudian menyeka noda darah dari ujung bibirnya, setelah
itu kepada Nenek-berwajah-besi Lau In Hong, katanya.
"Engkau menang, silahkan kalian berlalu dari sini "
Dari kerumunan para jago tiba-tiba muncul seorang pria berusia pertengahan,
dengan suara dingin ia menegur.
"Hay, Gak In Ling Apa yang engkau katakan sebelum pertarungan ini berlangsung ?"
"Hmm, slapa suruh engkau banyak mulut ?" bentak Nenek-berwajah-besi Lau In Hong
dengan gusar, kemudian sambil berpaling kearah Gak ln Ling ujarnya kembali.
"Gak In Ling, nama baik adalah jiwa kedua dari setiap manusia, apakah engkau
tidak merasa terlalu rugi dengan 72
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
tindakanmu seperti ini?" suaranya lirih mengandung keibaan.
Gak In Ling tertawa sedih dan menggeleng.
"Bagi Tongcu mungkin apa yang engkau katakan memang benar, tetapi bagi aku orang
she-Gak " ia geleng kepala dan tutup mulut, sesaat kemudian ia baru menambahkan.
"Kalian boleh pergi dari sini."
Dara baju putih itu tiba-tiba maju kedepan dan
menghampiri sianak muda itu, entah sejak kapan dalam tangannya telah bertambah
dengan sebutir pil berwarna merah, sambil angsurkan obat itu kedepan, katanya.
"Telanlah obat. ini Maka lukamu akan sembuh dengan sendirinya "
Meskipun nada ucapannya mengandung nada memerintah, tapi terpancar pula perasaan
kuatir dan perhatiannya. Dengan pandangan hambar Gak In Ling menyapu sekejap kearahnya, ia lihat
keketusan serta keangkuhan yang semula menyelimuti wajah dara cantik itu kini
telah lenyap tak berbekas, sebagai gantinya penyesalan dan keibaan terlintas
diatas wajahnya, apa gerangan yang membuat ia jadi murung
" Dengan cepat Gak In Ling alihkan sorot matanya kearah lain, jawabnya dengan
dingin. "Gak In Ling tidak bersedia menerima budi kebaikan ini, kalau memang
pangcu masih ada urusan ditempat ini baiklah, aku orang she Gak akan berangkat
lebih dahulur Habis berkata ia lewat disisi dara cantik baju putih itu dan
berjalan keluar dari ruang kuil.
Dengan perasaan tersinggung air muka dara baju putih itu berubah hebat, ia putar
badan dan membentak. "Gak In Ling, dalam persilatan belum pernah ada orang yang berani menampik
pemberianku jika engkau tidak takut mati, silahkan berlalu dari ruangan ini "
73 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Melihat ketuanya sudah naik pitam, para anak murid perkumpulan Thian-hong-pang
pun segera menghimpun tenaga bersiap-siap dan menghadang jalan pergi sianak muda
itu. Gak In Ling menghentikan langkahnya, sambil putar badan dan berseru.
"Aku orang she Gak toh tidak pernah menghalangi dirimu untuk turun tangan-. .
kalau ingin bertarung silahkan "
Selesai berkata ia melirik sekejap kearah patung Ji lay-hud itu dengan sorot
mata memancarkan napsu membunuh, kemudian putar badan dan berlalu dari ruangan
itu dengan langkah lebar.
Para jago yang menghalangi jalan pergi pemuda itu tanpa sadar mundur kesamping
ketika Gak In Ling lewat dihadapan mereka, tak seorang pun yang berani turun
tangan menghadang jalan perginya .
Dara baju putih itu mengerutkan dahinya, tiba-tiba ia maju kedepan siap menyasul
pemuda itu, namun Nenek-berwajah-besi Lau In Hong yang berada disisinya telah
berkata dengan sedih. "Pangcu, bunuhlah dahulu hamba "
---ooo0dw0ooo-- Jilid 3 MELIHAT nenek tua itu berkata dengan air mata mengembeng dalam kelepak matanya
dara cantik baju putih itu menghela napas panjang, katanya kemudian dengan
lemas: "Hal ini tak dapat disalahkan dirimu, dengan jurus "Hiat-yu-seng-hong" atau
hujan darah angin amis itu kendatipun hanya satu jurus.. Aiii Mari kita pergi
saja dari sini " Sementara itu 74
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
bayangan punggung Gak in Ling telah lenyap dari pandangan mata.
Bagi anak murid perkumpulan Thian-hong-pang, kecuali beberapa orang yang
mengetahui duduk perkara yang sebenarnya, sebagian masih bingung dan tak habis
mengerti apa yang sebenarnya telah terjadi, namun mereka tak heran bertanya,
melihat ketuanya sudah berlalu mereka pun ikut berlalu pula dari sana.
Setelah keluar dari kuil, dara cantik baju putih itu menyapu sekejap sekeliling
tempat itu, melihat suasana sepi-senyap tak nampak sesosok bayangan manusiapun
dia menghela napas panjang, setelah masuk kedalam sebuah kereta yang indah
berangkatlah rombongan itu meninggalkan kuil.
Fajar menyingsing dari ufuk sebelah timur, kicauan burung berkumandang
memecahkan kesunyian dipagi hari itu, malam telah lewat dan sinar matahari pun
memancarkan sinar keemas-emasannya ke seluruh jagad.
Lilin raksasa yang berada dalam kuil telah terbakar sampai bagian yang terakhir,
lama kelamaan padam dan sirap dari kegelapan-....... ruang kuilpun pulih kembali
dalam kesunyian-Pada saat itulah dari atas atap ruangan itu melayang turun dua
sosok bayangan manusia, mereka adalah dua orang kakek bersulamkan burung hong
warna biru pada dadanya, setelah mencapai permukaan dengan tajam mereka menyapu
sekeliling isi ruangan kuil kemudian baru berlalu dari sana.
Inilah peraturan dari perkumpulan Thian-hong-pang sebelum lilin tersulut sampai
padam orang-orang mereka tidak akan meninggalkan tempat pertemuan itu.
Tidak lama setelah kedua orang kakek itu lenyap dari pandangan dari dalam ruang
kuil tiba-tiba muncul kembali seorang manusia aneh berjubah padri dan
berkerudung merah, dengan cepat orang itupun menyapu sekejap sekeliling 75
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
tempat itu, lalu melayang keluar dari ruangan dan berangkat kearah kanan
bangunan kuil itu.

Telapak Setan Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Baru saja bayangan tubuh manusia aneh berkerudung merah itu lenyap di balik
tembok pekarangan, dari tembok sebelah kiri melayang kembali seorang gadis baju
putih bersulamkan burung hong warna merah pada dadanya yang berwajah amat
cantik. Ia memandang sekejap kearah mana manusia aneh
berkerudung merah tadi melenyapkan diri, kemudian mendengus dingin dan meloncat
masuk kedalam ruang kuil dengan gerakan amat cepat.
Setelah menyapu sekejap seluruh ruangan, sinar matanya yang jeli mendadak
ditujukan ke-arah patung arca Ji-lay-hud, gumamnya.
"Apakah dia tidak kembali lagi kesini ?" setelah berhenti sebentar, ia bergumam
kembali. "Hmm, kalau tahu dia takkan kembali lagi kesini, tidak seharusnya kulepaskan
dirinya dengan begitu saja "
Tiba-tiba sambil mendengus dingin ia lancarkan satu pukulan kearah depan-Blaaam
Dengan telak angin pukulan itu bersarang dalam perut patung Ji-lay-hud yang
gendut sehingga mengakibatkan munculnya sebuah lubang yang besar, dibalik patung
ternyata merupakan sebuah ruang yang kosong melompong.
Tiba-tiba satu ingatan berkelebat dalam benaknya, napsu membunuh melintas dalam
pandangannya, kembali dara itu bergumam:
"Jangan-jangan orang yang baru saja kabur itulah biang-keladinya aduh
celaka...." 76 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Dengan cepat dia enjotkan badan dan mengejar kearah mana bayangan tubuh manusia
aneh berkerudung merah tadi melenyapkan diri.
Dalam pada itu setelah Gak In Ling keluar dari kuil bobrok ia merasakan darah
panas dalam rongga dadanya bergolak keras, pemuda itu sadar bahwa luka dalam
yang dideritanya pada saat ini pasti merupakan hasil karya dari seseorang yang
bersembunyi didalam patung pemujaan tersebut.
Dengan hati mendongkol bercampur dendam segera
gumamnya. "Buddha Antik. Buddha Antik tidak seharusnya kulepaskan dirimu dengan
begitu saja." Dengan langkah yang gontai ia berjalan menuju kedalam hutan sebelah kanan ruang
kuil itu. Sebenarnya bisa saja bagi pemuda itu untuk membongkar rahasia yang sebenarnya
terjadi ketika ia masih berada dalam ruang kuil itu, tetapi ia tak ingin
meminjam kekuatan orang lain untuk menyelesaikan persoalan pribadinya, lagipula
dia pun tahu bahwa Nenek-bermuka-besi Lau In Hong adalah seorang jagoan dari
kalangan lurus, setelah pendekar wanita itu berusia lanjut, ia tidak ingin
merusak nama baiknya di hadapan orang banyak, maka secara sukarela ia berlalu
dari kuil tadi. Setelah masuk kedalam hutan, Gak In Ling mencari sebuah pohon besar dan duduk
bersila disana untuk mengatur pernapasan serta berusaha untuk menyembuhkan luka
yang dideritanya. Ketika burung berkicau menandakan fajar telah
menyingsing, Gak In Ling sudah berada dalam keadaan tenang serta lupa terhadap
segala-galanya, tindakan seperti ini merupakan tindakan yang sangat gegabah,
bagi Gak In Ling tentu saja dia mengetahui akan resikonya, tapi keadaan serta
waktu tidak mengijinkan dirinya untuk memikirkan persoalan itu lebih jauh.
77 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Tiba-tiba dari jarak dua puluh tombak dibelakang tubuh Gak In Ling yang sedang
bersemadhi, mendadak muncul seorang manusia aneh berkerudung merah, dengan sorut
mata yang tajam dia menyapu sekejap sekeliling tempat itu, tatkala menemukan
sang pemuda yang sedang bersemadhi dibawah pohon, napsu membunuh yang
menggidikkan hati seketika menyelimuti seluruh wajahnya.
Sambil tertawa dingin, manusia aneh berkerudung merah itu bergumam seorang diri.
"Gak In Ling... Gak In Ling siapa suruh nasibmu sejelek ini..
rupanya engkau memang ditakdirkan untuk mati ditanganku "
Sambil berkata perlahan-lahan dia melepaskan kain kerudung merah yang menutupi
wajahnya, siapakah dia "
Ternyata bukan lain adalah Buddha Antik, padri keji yang bermuka saleh.
Dengan cepat Buddha Antik menyimpan kain kerudung merahnya kedalam saku,
kemudian selangkah demi selangkah mendekati Gak In Ling sambil melangkah maju
hawa murninya dihimpun kedalam telapak dan siap melancarkan sebuah pukulan yang
mematikan-Keselamatan Gak In Ling pun sedetik demi sedetik ikut lenyap mengikuti
semakin dekatnya padri tua itu, kini Buddha Antik telah berada pada jarak satu
tombak dari hadapan tubuhnya, andaikata serangan itu dilepaskan niscaya pemuda
she Gak itu takkan lolos dari kematian-Akan tetapi ia tidak segera melancarkan
serangan mautnya, sebab dalam pemikirannya asal telapak itu diayun ke bawah maka
musuhnya ini akan menemui ajalnya, maka ia memberi waktu yang cukup bagi pemuda
itu untuk hidup beberapa menit lagi.
Senyuman yang menyeringai seram menghiasi raut
wajahnya yang saleh, penampilan yang sangat tidak sesuai dengan raut wajahnya
ini membuat siapapun yang kebetulan 78
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
melihat tentu akan meninggaikan satu tanda tanya yang besar.
Kian lama kian mendekat pada saat itu wajah Gak Ia Ling yang pucat-pias sudah
mulai bsrsemu merah, hal ini menunjukkan bahwa luka dalamnya sudah mulai sembuh
kembali. Tentu saja pemuda itu mimpipun tak pernah mengira kalau Malaikat Elmaut semakin
lama semakin mendekati pula dirinya^
Kini Buddha Antik sudah berada kurang lebih lima depa dihadapan sianak muda itu,
hawa murninya telah dihimpun semua kedalam telapak sambil menyeringai penuh
kekejian, pikirnya. "Bangsat cilik, tidak sepantasnya engkau datangkan banyak kesulitan bagi aku
Buddha Antik dan tidak seharusnya engkau memiliki tenaga dalam yang begitu
sempurna hee hee...sekarang, janganlah salahkan kalau terpaksa aku harus bertindak keji
terhadap dirimu " Sambil berpikir, sepasang telapaknya perlahan-lahan didorong kearah dada sianak
muda itu. Nampaknya jago muda itu sebentar lagi akan menemui ajalnya ditangan padri keji
yang berwajah saleh ini, pada saat yang kritis dan sangat berbahaya itulah
mendadak bayangan putih berkelebat lewat. Tiba tiba disisi tubuh Gak In Ling
melayang turun seorang gadis cantik baju putih yang punya sulaman burung hong
merah di atas dadanya, begitu enteng dan cepatnya gerakan orang itu sehingga
sama sekali tidak menimbulkan sedikit suarapun. Menyaksikan kehadiran gadis
cantik itu, Buddha Antik terkesia,^ pikirnya: "Aduh, celaka........ kembali ia
menggagalkan usahaku untuk melenyapkan bangsat ini "
Satu ingatan dengan cepat berkelebat dalam benaknya, serangan yang semula
ditujukan kearah Gak In Ling itu 79
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
dengan cepat dialihkan kearah dada gadis baju putih itu, kemudian sambil
berpura-pura kaget ia berseru:
"Omitohud Rupanya pangcu dari perkumpulan Thian-hong-pang. oh, hampir saja aku
salah membunuh orang."
Licik sekali orang ini dan pandai benar ia menguasai gelagat, sekalipun dalam
hati ia amat terkejut namun wajahnya masih tetap tenang-tenang saja seolah-olah
tidak pernah terjadi sesuatu apapun.
Dengan pandangan tajam ketua dari perkumpulan Thian-hong-pang memandang sekejap
kearah padri tua itu, kemudian sambil memberi hormat katanya:
"Oooh, rupanya taysu, apakah taysu sengaja berada disini untuk melindungi
keselamatannya ?" "Entah siapakah orang ini ?" jawab Buddha Antik dengan suara yang lirih.
"Kebetulan saja aku lewat ditempat ini, karena aku takut ia diganggu atau
dianiaya oleh binatang buas, maka sengaja aku berdiri disini untuk melindungi
keselamatannya." "Oooh, betapa saleh dan welas kasihnya padri agung ini "
puji gadis itu didalam hati.
Haruslah diketahui bahwa ketua dari perkumpulan Thian-hong-pang ini bukanlah
seorang jago yang gampang ditipu, tetapi karena Buddha Antik sudah tersohor
karena kesalehannya dikolong langit, maka dia pun tak menduga kalau padri tua itu
sebenarnya adalah seorang manusia yang licik sekali.
Kembali Thian-hong pangcu melirik sekejap kearah Gak In Ling, lalu berkata
kembali: "orang ini bukan lain adalah Gak In Ling yang bikin meluruh dunia persilatan
jadi tidak tenang." 80 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Satu ingatan berkelebat dalam benak Budha Antik, sambil berpura-pura tak paham
sengaja ia bertanya. "Watak setiap manusia sebenarnya adalah saleh, aku pikir asal engkau suka
menasehati dirinya maka ia tentu akan bersedia untuk merubah watak-watak
jeleknya itu " seraya berkata ia menatap wajah gadis itu dengan tajam.
"Aku rasa hal ini tak mungkin bisa dilakukan-" sahut sang dara sambil
menggeleng. Betapa girangnya Buddha Antik mendengar jawaban itu, tiba-tiba
ujarnya kembali. "ooh.... ya, aku masih ada sedikit urusan yang harus segera diselesaikan dikota
cin-hway, tolong li sicu suka berjaga sebentar disini, sekalian aku harap agar
li sicu suka menasehati dirinya agar suka bertobat dari dosanya serta banyak
melakukan kebajikan-"
Habis berkata ia melirik sekejap kearah Gak In Ling dan berpikir didalam hati.
"Gak In Ling, sekarang engkau harus berjumpa dengan pangcu dari perkumpulan
Thian-hong-pang yang paling benci terhadap segala kejahatan, h mm.. sekalipun
aku tidak turun tangan, engkaupun jangan harap bisa lolos dari tangannya dalam
keadaan hidup." Berpikir sampai disini buru-buru ia putar badan dan kabur dari
sana. Memandang bayangan punggung Buddha Antik yang
lenyap dari pandangan, ketua dari perkumpulan Thian-hong-pang ini bergumam
seorang diri. "Meskipun padri saleh itu mempunyai hati yang bajik bagaikan Pousat, sayang
sekali orang yang dituju olehnya bukanlah seseorang yang bisa dirubah watak-
watak jeleknya." Dengan sorot mata penuh napsu membunuh ia berjalan maju kedepan dan mendekati
sianak muda itu. Raut wajah Gak In Ling yang tampan berkerut kencang penuh penderitaan, mungkin
gumam dari Thian-hong pangcu 81
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
telah menusuk perasaan halusnya sehingga membuat dia merasa sakit hati.
Tiba-tiba Thian-hong pangcu alihkan sinar matanya kearah wajah sianak muda itu,
hatinya bergetar keras dan tanpa terasa naps u membunuh yang telah berkobar
dalam hatinya lenyap tidak berbekas, dengan suara dingin ia berkata.
"Gak In Ling, jika engkau mempunyai keberanian maka sembuhkan lebih dahulu luka
dalam yang engkau derita itu, kemudian baru langsungkan pertarungan melawan
diriku." Gak In Ling tarik napas panjang, ia paksakan diri untuk menahan emosi yang
berkobar dalam dadanya, kemudian membuyarkan hawa murni yang berkumpul dipusar
dan membuka matanya. "Aku orang she Gak mengucapkan banyak terima kasih atas budi kebaikan nona yang
tidak membinasakan diriku,"
sahutnya, "kalau ingin ber duel untuk menentukan siapa menang siapa kalah seka
rang jugakita boleh langsungkan pertarungan tersebut." sambil berkata ia loncat
bangun, namun air mukanya masih pucat-pias bagaikan mayat, jelas luka dalam yang
dideritanya sama sekali belum sembuh.
"Hm, luka dalam yang kau derita toh belum sembuh, lebih baik sembuhkan dulu baru
kita bertarung." "Haahaa haa " Gak In Ling tertawa seram. "Pangcu menyembuhkan luka dalamku atau
tidak itu toh urusan pribadiku, apakah engkau tidak merasa bahwa urusan yang kau
campuri sudah terlalu banyak ?"
Ucapannya sombong dan jumawa sekali, seakan-akan
pemuda itu hendak melampiaskan semua kekesalannya yang menumpuk dalam dadanya
selama beberapa hari belakangan ini.
Gadis cantik baju putih merupakan ketua perkumpulan Thian-hong-pang yang
disegani dan dihormati oleh setiap 82
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
umat persilatan yang ada di-kolong langit, belum pernah ada orang yang berani
bersikap sombong dan jumawa seperti ini.
Mendengar ucapan tersebut tentu saja ia jadi naik pitam, dengan mata melotot
penuh kegusaran bentaknya nyaring.
"Hmm, engkau anggap aku jeri terhadapmu" sambil tersenyum telapaknya disiapkan
dan segera diayun kedepan.
Pada saat itulah dari atas pohon besar dimana Gak In Ling bersandar tadi
berkumandang suara yang amat gemuruh, disusul suara seseorang yang kasar dan
keras bergema memecahkan kesunyiannya. "Hey Hey Kalian jangan bergebrak lebih
dulu " Seorang pria kekar yang berbadan setengah telanjang dengan mencekal sebuah toya
besi yang besar telah berdiri ditengah kalangan, pada tubuhnya yang setengah
telanjang itu terlihatlah sembilan buah tato yang melukiskan sembilan ekor naga
berwarna merah. Baik Gak ln Ling maupun gadis baju putih itu sama-sama merasa terperanjat, pikir
mereka hampir berbareng. "Dengan kepandaian silat yang kumiliki, kenapa tak kuketahui kehadiran orang ini
?" Berpikir sampai disini mereka segera alihkan kembali sorot matanya kearah pria
kekar itu. Tampak olehnya orang itu berusia dua puluh lima-enam tahunan, alisnya tebal
matanya besar, hidungnya besar mulutnya lebar, cambang yang kaku memenuhi
separuh bagian wajahnya, jika ditinjau dari suara langkahnya ketika melayang
turun keatas tanah, jelas menunjukkan bahwa ilmu meringankan tubuh yang
dimilikinya tidak terlalu lihay.
Setelah mencapai diatas tanah, pria kekar itu menyapu sekejap kearah Gak In
Ling, kemudian teriaknya dengan keras.
83 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Kamu benar-benar seorang manusia yang tak tahu diri, menolong anjing malah
digigit" "Hmm, andaikata nona itu tidak datang tepat pada waktunya, mungkin engkau telah
modar ditangan kepala gundul itu," setelah menelan ludah ia meneruskan.
"Huh Untung pada waktu itu aku tidak menolong dirimu, kalau tidak maka keadaanku
pasti akan seperti nona ini, bukan mendapat pujian malahan dicaci- maki."
Thian-hong pangcu segera merasakan hatinya agak
bergerak setelah mendengar perkataan itu, dengan hati curiga pikirnya.
"Jangan-jangan ketika aku tiba disini Budha Antik memang sedang bersiap-sedia
untuk membinasakan dirinya, tapi hal ini tak mungkin terjadi. Bukankah Buddha
Antik dikenal sebagai padri yang saleh dalam dunia persilatan" Masa dia..."
Berpikir sampai disini dia segera angkat kepala memandang sekejap kearah pria
kekar itu, kemudian berpikir lebih jauh.
"Potongan orang ini seperti orang kasar yang jujur, sepantasnya kalau
perkataannya dapat dipercaya, akan tetapi...."
Untuk beberapa saat lamanya, gadis yang terkenal karena kecerdasan serta
ketelitiannya inijadi bingung dan tak tahu apa yang musti dilakukan-Sementara
itu Gak In Ling telah menegur dengan suara dingin.
"Siapa yang suruh engkau menolong diriku." Pria bertato sembilan naga itu
melototkan matanya bulat-bulat, sahutnya dengan jengkel.
"Kalau engkau tidak membutuhkan bantuan ku, kenapa tidak kau katakan sedari tadi
" Pada waktu itu hampir saja aku meloncat turun dari atas pohon."
84 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Gak In Ling adalah seorang pemuda yang cerdik, setelah mendengar ucapan pria
kekar itu diapun segera mengetahui bahwa dia adalah seorang kasar yang masih
polos dan bicaranya spontan, hawa gusar yang semula menyelimuti dadanya seketika
lenyap tak berbekas. "Untung kau tidak sampai menolong diriku" ujarnya kemudian dengan suara hambar.
"Kenapa?" tanya pria bertato sembilan naga sambil mengerdipkan matanya tanda
kebingungan- "Apakah engkau bukan orang baik-baik ?"
orang ini memang rada tolol, masa dikolong langit benar-benar terdapat orang
jahat yang mengaku dirinya jahat "


Telapak Setan Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Siapa tahu aku memang jahat" sahut Gak In Ling sambil tertawa hambar.
Tiba-tiba satu ingatan berkelebat dalam benak Thian-hong pangcu, ia merasa
seolah-olah dirinya telah berhasil memahami sesuatu, ia segera menengadah dan
memperhatikan pria polos itu.
"Siapa engkau " Ada urusan apa datang kemari ?"
Rupanya pria kekar itu mempunyai kesan yang sangat baik terhadap ketua dari
perkumpulan Thian-hong-pang ini, mendengar pertanyaan tersebut tanpa berpikir
panjang lagi segera ia menjawab.
"Suhuku menyebutku sebagai Kiu-bun-liong Tato-sembilan naga, adapun maksud
kedatangan, ku pada malam ini adalah untuk mencari sebatang pohon buah ci-ci-ko
yaug berdaun tujuh, agar ilmu Kun-goan-kang yang sedang aku yakini bisa mencapai
kesempurnaan-" "Apa " Buah ci-ci ko yang berdaun tujuh?" seru Thian-hong pangcu dengan
terperanjat. Biji matanya yang jeli tanpa terasa menyapu sekejap kearah Gak In
Ling, "menurut 85 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
anggapannya diatas wajah sianak muda itu pasti akan menampilkan rasa kaget yang
tak terhingga sebab buah ciciko berdaun tujuh adalah obat paling mujarab
dikolong langit untuk menambah kesempurnaan tenaga dalam serta
mengobati luka dalam yang parah.
Tetapi gadis itu segera merasa kecewa, karena diatas wajah Gak In Ling sama
sekali tidak menunjukkan sikap apapun, seakan-akan persoalan itu sama sekali tak
ada hubungannya dengan dia.
setelah termenung dan berpikir sebentar, maka ia bertanya kembali. "Buah ciciko
berdaun tujuh itu sekarang berada dimana ?"
Pria tato sembilan naga itu menggerakkan bibirnya seperti mau menjawab, tiba-
tiba ia batalkan niatnya dan balik membentak dengan gusar. "Apakah engkau hendak
ikut mencuri buah tersebut ?"
"Benda berharga dikolong langit, siapa melihat dia ikut mendapat bagian, dari
mana engkau bisa mengatakan kalau aku mencuri ?" sahut Thian hong pangcu setelah
ia melirik sekejap kearah Gak In Ling.
Pria tato sembilan naga benar-benar seorang pria yang polos, mendengar ucapan
itu hatinya semakin gelisah, sambil siapkan toyanya membentak lagi dengan gusar.
"cepat katakan Beranikah engkau mencuri buah mustika itu ?"
Kalau dilihat dari tampangnya, andaikata Thian-hong pangcu mengatakan berani
maka dia akan segera turun tangan-Kebetulan sekali pada saat itulah angin
kencang berhembus lewat membawa suara bentakan seseorang dengan nada yang amat
gusar. 86 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Buddha Antik Kalau engkau berani maju selangkah lagi kedepan, jangan salahkan
kalau pinto akan bertindak kurang ajar "
Diatas wajah Gak In Ling yang tampan dan tenang tiba-tiba terlintas hawa napsu
membunuh yang amat tebal, setelah mendengar suara bentakan itu, dia enjotkan
badan segera meluncur kearah mana beraSalnya suara bentakan tadi.
Selama ini Thian-hong pangcu selalu memperhatikan gerak-gerik Gak In Ling,
melihat pemuda itu berlalu dari situ, dengan nyaring ia membentak.
"Gak In Ling, engkau hendak pergi kemana ?" laksana kilat dia gerakkan tubuhnya
dan menyusul dari belakang.
Pria tato naga sembilan melongo, sambil memandang kearah mana lenyapnya dua
sosok bayangan manusia itu gumamnya seorang diri.
"cepat amat lari mereka berdua... wah, sama dengan terbang saja. celaka, arah
mereka pergi justeru ketempat buah itu..."
Buru-buru dia siapkan toyanya kemudian berlarian pula mengajar dari belakang
kedua orang itu.. Setelah menembusi hutan yang lebar dihadapan Gak ln Ling muncullah sebuah bukit
terjal yang penuh dengan batu cadas yang berserakan, suara bentakan tidak lain
berasal dari balik bukit terjal tersebut.
Dalam pada itu sang surya telah muncul di angkasa, berjuta juta rentetan cahaya
tajam yang menyilaukan mata menerangi seluruh jagad.
Dengan gerakan tubuh yang cepat laksana gerakan kilat Gak In Ling berloncatan
diantara batu-batu yang berserakan dan lari naik keatas bukit, kurang lebih dua
puluh tombak dibelakangnya mengikuti seorang dara cantik baju putih.
87 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Semakin mendekati puncak bukit itu, suara bentakan serta makian semakin jelas
berkumandang masuk kedalam
pendengaran sianak muda itu, rupanya sudah ada orang yang turun tangan
bertarung. Tidak selang beberapa saat kemudian Gak In Ling telah mencapai puncak bukit
tersebut, ketika ia melongok kebawah hatinya tertegun, rupanya ia berdiri
dipinggir jurang dan dibawah jurang terbentang sebuah lembah yang amat luas,
suara bentakan tadi berasal dari dalam lembah tersebut.
Gak In Ling melongok kebawah dan menyapu sekejap
sekeliling tempat itu, dia lihat pada saat itu Buddha Antik sedang menerjang
kearah dinding bukit dimana ia berdiri sekarang, sedangkan dibelakangnya
membuntuti enam orang jagoan yang terdiri dari hwesio, tosu dan manusia biasa.
Satu ingatan berkelebat dalam benak anak muda itu, ia menyapu kembali kearah
dinding bukit tepat dibawahnya, terlihatlah kurang lebih dua puluh tombak
dibawah tebing atau tepatnya ditengah celah-celah batu yang tertutup oleh lalang
tumbuh sebatang tumbuhan yang berwarna merah darah, mengertilah pemuda itu apa
yang sedang terjadi. Pada saat ituBudha Antik sudah sangat dekat dengan dinding bukit, rupanya ia
sedang berusaha untuk merampas tumbuhan berwarna merah darah itu.
Gak In Ling teramat gusar, napsu membunuh menyelimuti wajahnya, ia membentak
keras. "Buddha Antik, serahkan jiwa anjingmu "
Dengan jurus "Hiat-yu-seng-hong" atau hujan darah angin amis ia menerjang
kebawah bagaikan seekor burung elang yang sedang menerkam mangsanya, serentetan
cahaya merah darah dengan cepat menyelimuti seluruh tubuhnya.
Dari bentakan yang keras Buddha Antik sudah tahu
siapakah yang datang, saking kagetnya sukma terasa melayang tinggalkan raganya,
ia tidak memperdulikan buah 88
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
ciciko yang sudah hampir terjatuh ke tangannya lagi, sambil berjumpalitan
diudara sepasang kakinya segera menjejak dinding bukit, laksana anak panah yang
terlepas dari busurnya ia melayang sejauh dua puluh tombak lebih dari tempat
semula dan tepat melayang turun dibelakang lima orang pengejarnya, setelah
mencapai tanah tanpa berpaling lagi ia melarikan diri terbirit-birit kearah
lembah sebelah kanan-Sebenarnya serangan telapak maut yang di-lancarkan Gak In
Ling dikala Buddha Antik sedang tidak bersiap-siaga itu mampu menghancurkan
tubuh padri licik tadi menjadi berkeping-keping, tapi sayang luka dalam yang
diderita pemuda itu belum sembuh, ketika jurus hujan darah angin amis tadi
digunakan sampai separuh jalan itu ia sudah merasakan tenaga dalamnya tak mampu
disalurkan kembali, dalam keadaan begini terpaksa sambil menggertak gigi karena
mendongkol ia saksikan Buddha Antik kabur dari tempat itu.
Dengan kaburnya Buddha Antik dari tempat kejadian, maka sekarang Gak In Ling lah
yang mencapai sisi buah mustika ciciko itu, tanpa pikir panjang lagi buah tadi
segera dicabut olehnya dan melayang keatas tanah.
Thian-hong pangcu dengan cepat menyusul datang, ia segera menghadang didepan
tubuh anak muda itu. Lima orang yang berada dalam lembah, mimpipun tak pernah menyangka kalau buah
mustika ciciko berdaun tujuh yang dijaganya setengah harian lebih bukan terjatuh
ketangan Buddha Antik sebaliknya kena dipetik oleh seorang pemuda yang sama
sekali tak dikenalnya, sambil membentak penuh kegusaran dengan cepat mereka
mengepung Gak In Ling serta Thian- hong pangcu di tengah kalangan-Gak In Ling
sama sekali tidak menggubris kelima orang yang mengepung dirinya itu, disapunya
sekejap buah ciciko yang berada dalam genggamannya, dia lihat tumbuhan tersebut
berakar panjang yang tegak dan berwarna hijau, pada tangkainya tumbuh tujuh
lembar daun merah yang 89
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
berbentuk bulat pipih, pada ujung setiap daun berwarna merah tadi tumbuh sebutir buah merah yang berbau harum serta besarnya
bagaikan sebutir mutiara, butiran kecil itulah yang mungkin dinamakan buah
ciciko. Setelah memandang sekejap buah tadi, pemuda she Gak baru memandang kearah lima
orang jago tadi, ujarnya dengan nada hambar.
"Kalau kutinjau dari usia kalian berlima, aku rasa kalian pastilah merupakan
jago jago yang punya nama besar dalam dunia persilatan " Thian-hong pangcu
berkata pula setelah menyapu kelima orang itu.
"ln Hok Liau Wan Sungguh tak nyata kalian sebagai seorang ketua dari suatu
perguruan besar ternyata masih belum dapat menghilangkan rasa tamak dalam hati
kalian, hanya disebabkan sebatang tumbuhan saja kalian bersedia melakukan
pertarungan. hmm sekarang setelah bertemu dengan aku, apa yang hendak kalian
kata kan lagi ?" Air muka In Hok Totiang dan Liau Wan Taysu berubah hebat, mereka jadi gelagapan
dan tak mampu mengucapkan sepatah katapun, sedangkan tiga orang yang lainpun
mukanya berubah hebat, keadaan mereka bagaikan tikus yang bertemu dengan kucing.
Melihat sikap beberapa orang itu, Gak In Ling keheranan-Pikirnya didalam hati.
"Gadis ini masih berusia sangat muda, tapi setiap patah kata serta tingkah
lakunya cukup menggetarkan hati setiap jago yang ada dalam dunia persilatan-
Sungguh luar biasa sekali, hal ini sangat tidak masuk diakaL"
Sementara itu Thian-hong pangcu telah mendengus
kembali. "Hmm, apa yang hendak kalian katakan lagi?"
serunya. 90 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
In Hok Totiang ragu-ragu sebentar, kemudian sambil keraskan kepala dia maju
kedepan dan menjawab. "Adapun maksud kedatangan kami semua ke tempat ini, semula adalah ingin
menyelidiki lembah Toan-hun-kok. tapi siapa sangka baru saja tiba ditempat ini
kami telah menemukan buah ciciko yang mujarab itu."
"Hmm oleh karena itu kalian berhasrat untuk
mendapatkannya, bukankah begitu ?" dengus Thian-hong pangcu.
Setelah berhenti sebentar, tiba-tiba ia tertawa dingin dan berkata kembali.
"Apakah kalian yakin dengan kekuatan yang kamu miliki akan berhasil menyelidiki
rahasia dari lembah tersebut ?"
"omitohud " seru Liau Wan Taysu dengan alis berkerut.
"Banyak sekali anak murid yang kuutus datang kemari lenyap tak berbekas, karena
itu meskipun kami berlima menyadari bahwa kepandaian silat yang kami miliki
masih bukan tandingan lawan, namun masa depan kami sendiri maka terpaksa kami
harus mencobanya sekalipun harus menempuh bahaya."
sementara mereka masih berbicara, Gak In Ling telah memetik ketujuh butir ciciko
itu dan diletakkan dalam genggamannya, kemudian berkata.
Tindakan Gak In Ling yang sama sekali di luar dugaan ini mencengangkan hati para
jago, mereka mengira sianak muda itu adalah anak murid dari perkumpulan Thian-
hong-pang, tanpa terasa jago-jago lihay itu merasa amat berterima kasih sekali
terhadap gadis tersebut. "Pangcu, tolong bagikan ketujuh buah ciciko ini kepada mereka semua." sambil
berkata ia angsurkan buah ciciko tadi kedepan-91
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Tapi mereka tak pernah menduga bahwa rasa kejut yang dialami Thian-hong pangcu
jauh lebih hebat daripada mereka sendiri, dengan sorot mata yang curiga
bercampur tak percaya ia menatap wajah pemuda itu, lama-lama sekali ia baru
berkata dengan nada dingin.
"Gak In Ling, kebutuhanmu mungkin jauh lebih besar daripada mereka, benarkah
engkau rela memberikan buah ciciko ini kepada mereka ?"
Hawa gusar memancar keluar dari balik mata Gak In Ling yang aneh, tetapi ia
menahan diri kembali sebab dia tak ingin menanam bibit permusuhan dengan orang-
orang itu. Dengan pandangan dingin disapunya sekejap Thian-hong pangcu, kemudian membentak
keras. "sambutlah buah ini " tangan diayun, enam biji buah ciciko segera memencar
kedepan bagaikan enam buah kilatan cahaya dan masing-masing meluncur kearah enam
orang yang berbeda. Pada saat yang bersamaan keenam orang dalam kalangan bersama-sama menerima
sebutir buah ciciko yang disambit kearah mereka, tapi tak seorangpun yang
melakukan pemeriksaan, dengan dua belas buah mata yang aneh mereka menatap wajah
sianak muda itu, karena tindakan dari lawannya ini telah membuat hati orang-
orang itu tercengang dan tidak habis mengerti.
Thian-hong pangcu sendiri dengan pandangan yang tidak tenang serta permintaan
maaf memandang kearah sianak muda itu, menanti ia berhasil melihat bahwa
ditangan Gak In Ling masih tersisa satu butir buah ciciko, rasa tidak tenang
tadi baru pulih kembali seperti sedia kala, inikah yang dinamakan cinta.
In Hok Totiang maju selangkah kedepan, setelah memberi hormat ujarnya.
92 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Siauw sicu berjiwa besar dan berdada lapang, pinto merasa amat kagum sekali,
bolehkah aku tahu siapa namamu
?" sambil berkata ia memandang ke arah pemuda itu dengan sorot mata kagum
bercampur menghormat. Keempat orang lainnyapun mempunyai pandangan yang sama, mereka ingin sekali
mengetahui siapakah gerangan pemuda yang berjiwa besar dan bersedia membagikan
buah mustika yang berhasil didapatkannya itu.
Satu ingatan berkelebat dalam benak Thian hong-pangcu, pikirnya, "oh, rupanya
inilah kesempatan yang paling baik dari Gak In Ling untuk mencari simpati dari
para jago, hampir saja aku kena dikelabui oleh tindakannya ini." Menurut
perkiraannya apa yang dipikirkan tentu tak akan salah lagi.
Siapa tahu Gak In Ling cuma tertawa hambar belaka setelah mendengar perkataan
itu. katanya. "Aku bukanlah seseorang yang patut saudara sekalian ingat terlalu, lebih baik
namaku tak usah kalian ketahui " setelah berhenti sebentar, lanjutnya. "Buah
ciciko setelah dipetik dari tangkainya tak dapat disimpan terlalu lama, aku
harap kalian segera menelan buah tersebut " habis berkata perlahan-lahan ia
berlalu dari tempat itu "omitohud.." seru Lian Wan Taysu sambil merangkap tangannya memuji keagungan
Buddha, "Aku rasa sudah sepantasnya kalau sicu menelan lebih dahulu buah ciciko
itu " "Siapa yang makan buah ciciko dia akan mendapat tambahan tenaga dalam dan
menambah usia, sebaliknya kalau aku yang menelan buah itu maka perbuatanku ini
hanya membuang dengan percuma sebuah buah langka dalam
kolong langit" jawab Gak In Ling hambar, berpalingpun tidak.
"Tapi buah tersebut dapat menyembuhkan pelbagai penyakit dan luka dalam, kenapa
sicu mengatakan hanya 93 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
membuang percuma sebuah benda langka dalam kolong langit
?" . Gak In Ling tertawa tawa.
"Keputusanku sudah bulat, terima kasih atas perhatian dari taysu dan engkaupun
tak usah memaksa diriku lagi."
Selama ini Thian-hong-pangcu hanya mendengarkan setiap patah kata dari Gak In
Ling dengan cermat dan seksama, walaupun setiap patah katanya tak dapat
ditangkap artinya oleh lima orang jago yang hadir dalam kalangan, tetapi bagi
pendengaran gadis cantik baju putih ini seakan-akan sebuah batu cadas yang
menindih diatas dadanya, membuat pikiran dan perasaannya bergolak keras.
Tak tahan lagi ia segera menyela.
"Apakah engkau tidak merasa bahwa keputusan yang telah kau ambil itu terlalu
merugikan dirimu ?" Gak In Ling, tertawa dingin-
"Hee hee hee. ... keputusan yang ku ambil mungkin saja justru merupakan apa yang
pangcu butuhkan, bukankah kehidupanku dalam kolong langit hanya akan memusingkan
kepala pangcu saja ?"
Airmuka Thian-hong pangcu berubah hebat serunya tanpa sadar.
"Darimana engkau tahu kalau itulah yang kubutuhkan?"
suaranya keras dan penuh emosi.
Tiba-tiba dari atas puncak tebing moloncat datang sesosok bayangan manusia, dia
bukan lain adalah pria tato sembilan naga, berhubung ilmu meringankan tubuhnya
agak cetek maka ketika mencapai permukaan tanah ia maju kedepan dengan
sempoyongan. Namun pria itu sama sekali tidak menggubris keadaannya itu, dengan sorot mata
yang tajam disapunya sekejap sekeliling tempat itu, setelah menjumpai tangkai
buah ciciko 94 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/


Telapak Setan Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

dengan ketujuh daunnya berada ditangan Gak In Ling, ia segera membentak.
"Bajingan cilik, semula aku tak habis mengerti apa sebabnya engkau lari dengan
begitu cepatnya oh, rupanya engkau hendak merampok buah ciciko " Bagus sekali,
aku akan mengadu jiwa dengan dirimu."
Habis berkata, toya besinya segera disapu ke depan denganjurus "ciu-hong-sau-
llok-yap" atau daun berguguran terhembus angin dingin.
Weesss Diiringi desiran angin tajam ia memutar toy anyamembabat kearah pinggang
Gak In Ling, senjata itu belum mencapai sasaran desiran dingin telah menyengat
badan, hal ini menunjukkan betapa kuatnya tenaga yang dimiliki pria itu.
Menengar datangnya desiran angin tajam, Gak In Ling putar badan, sorot matanya
dengan berkilat, setelah memandang datangnya ancaman tersebut tiba-tiba laksana
kilat cengkeram ujung toyadengan jurus "Lekshu-ki-liong" atau tenaga sakti
menundukkan naga. Gerakan yang dilakukan, secara tiba tiba ini mengejutkan setiap para jago yang
hadir dalam gelanggang, sebab serangan toya yang dilancarkan tato sembilan naga
luar biasa sekali danpria itu sudah mengerahkan segenap kekuatan yang
dimilikinya. Tanpa sadar Thian- hong-pangcu maju selangkah kedepan-tapi sayang gerakannya itu
terlambat. Blaaam Ditengah getaran yang amat keras, Gak In Ling terseret maju sampai tiga-
empat langkah kedepan dengan sempoyongan setelah terhajar oleh sapuan toya
lawan, air mukanya berubah jadi hijau keabu-abuan, tetapi ia masih mencekal
ujung toya pria tato sembilan naga itu kencang-kencang.
95 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Diam-diam Gak In Ling menghela napas panjang, pikirnya.
"oh aku lupa kalau luka dalam yang sedang kuderita belum sembuh."
Ia segera menengadah memandang sekejap kearah pria tato sembilan naga, kemudian
tanya nya dengan tenang. "Berapa buah ciciko yang engkau butuhkan ?"
Dengan sekuat tenaga pria tato sembilan naga membetot toya besinya, dalam
perkiraannya pasti toya tersebut akan berhasil dicabut lepas karena Gak In Ling
berbadan lemah dan masih muda belia.
Siapa tahu peristiwa yang kemudian terjadi jauh diluar dugaannya, dia merasa
toyanya bagaikan berdempetan dengan sebuah bukit karang yang amat berat, jangan
dikata untuk mencabut keluar sekalipun untuk menggoyangkanpun dia tak mampu. Hal
ini amat mengejutkan hatinya, dengan perasaan kaget pikirnya didalam hati.
"Mungkinkah bocah ini pandai ilmu sihir" Kalau tidak mengapa toyaku seakan-akan
tertindih dengan bukit karang yang berat ?"
Sepasang matanya memandang kearah Gak In Ling dengan sorot mata tertegun, ia tak
tahu apa yang musti dikatakan-Dengan hambar Gak In Ling memandang sekejap
kearahnya, lalu bertanya kembali.
"Eeii, sudah dengar belum pertanyaanku" Akutan^a engkau butuh berapa butir buah
ciciko ?" "Sebutirpun sudah cukup,"
Gak In Ling segera ayun telapaknya kedepan dan
melemparkan buah ciciko yang tinggal sebutir itu ketangan pria tato sembilan
naga, serunya. "Nah, buah itu boleh kau telan"
96 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Meskipun pria tato sembilan naga adalah seorang kasar dan berangasan tapi
pikirannya polos sekali, sambil menerima buah ciciko itu tanyanya. "Eli, engkau
masih punya berapa butir ?"
"Sebutirpun dia sudah tak punya" jawab In Hok Totiang dengan cepat.
Tertegun hati pria tato sembilan naga setelah mendengar ucapan tersebut, tiba-
tiba ia berseru. "Sungguhkah itu " Bocah cilik, aku kembalikan buah ciciko ini kepadamu, akupun
takkan berlatih segala macam ilmu silat lagi.... nih,terimalah kembali "
Dengan langkah lebar ia berjalan kehadapan Gak In Ling, kemudian angsurkan buah
ciciko tersebut ketangan pemuda itu.
Dari balik mata Gak In Ling memancarlah serentetan cahaya yang sangat aneh,
sambil tertawa ia menepuk bahu pria tato sembilan naga, kemudian katanya dengan
nyaring. "Kalau engkau tidak berlatih ilmu tersebut gurumu pasti akan merasa menyesal dan
kecewa sekali." "Tapi, kalau kumakan buah ini bukankah engkau jadi tak mendapat bagian ?"
"Aku toh tidak membutuhkannya." sahut Gak In Ling sambil menggeleng.
Pria tato sembilan naga adalah seorang lelaki yang berhati polos, mendengar
perkataan itu ia mengira ucapan tersebut adalah sungguh, maka sambil tertawa
ujarnya. "Hey bocah, engkau adalah manusia paling baik yang pernah kujumpai
selama hidup " . Dengan tangan kanannya ia genggam bahu sianak muda, sedang wajahnya berseri-seri
penuh kegembiraan-97 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Apa yang terjadi didepan mata memancing rasa haru dihati para jago yang hadir
disana, berpuluh buah mata yang memancarkan rasa terima kasih segera dialihkan
kearah pemuda she Gak. Than- hong pangcu paling tergetar hatinya setelah menyaksikan kejadian itu,
pikirnya. "la memang berjiwa besar, padahal diantara orang yang hadir ditempat
ini dialah yang paling membutuhkan benda tersebut, sayang sekali ditempat ini
tak ada delapan butir buah ciciko."
Sementara itu sambil memutar badan Gak In Ling telah berkata kembali.
"Harap saudara sekalian suka menelan buah tersebut, aku akan tetap berjaga
disini untuk melindungi keselamatan kalian selama kalian bersemadhi."
Dengan langkah gontai ia berjalan kearah kanan, dan disitu ia berjaga-jaga
sambil menyapu keadaan disekeliling lembah tersebut.
Semua jago mengetahui akan sifat dari buah ciciko tersebut, merekapun tak berani
membuang waktu dengan percuma lagi, dengan hati girang dan rasa berterima kasih
buah itu segera ditelan kedalam perut lalujatuhkan diri bersila untuk mengatur
pernapasan-Asal manusia masih terdiri dari darah dan daging, siapakah yang masih
dapat melepaskan diri dari ketamakan serta keserakahan mementingkan diri sendiri
" Dengan pandangan iba Thian-hong pangcu menyapu
sekejap kearah para jago yang hadir di tempat itu, kemudian sambil menghela
napas pikirnya. "Meraka semua adalah jago-jago kenamaan didalam dunia persilatan, tetapi tingkah
laku mereka jika dibandingkan dengan pemuda ini... oh masih terpaut jauh
sekali," Berpikir sampai disitu, ia segera berjalan mendekati pemuda itu.
98 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Sorot mata yang dingin, hambar dan ketus yang semula menyelimuti wajahnya, entah
sejak kapan telah lenyap tak berbekas, siapapun tidak tahu apa sebabnya bisa
demikian-Gadis cantik baju putih itu berhenti kurang lebih dua depa dibelakang
Gak In Ling, ujarnya dengan suara lirih.
"Gak In Ling, buah ciciko ini engkaulah yang mendapatkan, aku tidak
membutuhkannya, siIahkan engkau menerima kembali l"
Gak In Ling putar badan, setelah memandang sekejap wajah gadis itu sahutnya
dengan ketus. "Bilamana pangcu tidak ingin menelannya, kenapa tidak dibuang saja ke dalam
jurang sebelah sana " Bukankah dengan begitu tak usah merepotkan, dirimu lagi ?"
Thian-hong pangcu tertegun, lalu dengan dingin teriaknya.
"Kau kau... apa maksudmu?"
Gak In Ling menyapu sekejap wajah gadis cantik berbaju putih itu dengan
pandangan dingin tiba-tiba ia menghela napas dan putar badan kemudian berjalan
menuju kearah mana bayangan Buddha Antik melenyapkan diri tadi, sambil berjalan
katanya. "Kalau memang pangcu menaruh curiga bahwa pembagian yang kulakukan ini bukan
muncul dan hati-sanubariku, tentu saja engkau berhak untuk jangan menelan buah
ciciko itu, aku orang she Gak tidak akan memaksa dirimu untuk menuruti
perkataanku." Habis berkata tubuhnya sudah berada lima tombak jauhnya dari
tempat semula. Melihat Gak in Ling telah salah mengartikan maksud ucapannya, Thian-hong pangcu
merasa hatinya jadi kecut dan hampir saja mengucurkan airmata, bibirnya yang
kecil- mungil dicibirkan beberapa kali namun tak sepatah kata yang meluncur
keluar, akhirnya dengan nada gegetun ia membatin didalam hati. "Ooh .... engkau
memang kejam " 99 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Tiba tiba ia temukan bahwa pemuda she Gak itu sudah berada sepuluh tombak dari
mulut lembah, hatinya jadi terperanjat dan segera teriaknya dengan suara
gemetar. "Gak In Ling, engkau akan pergi kemana ?"
Gak In Ling sama sekali tidak menghentikan langkahnya, hanya dengan dingin ia
menjawab. "Aku hendak pergi kemana yang harus aku pergi "
"Bagaimana dengan orang-orang ini ?" tanya Thian-hong pangcu dengan gelisah. Gak
In Ling menghentikan langkahnya dan putar badan.
"Aku percaya pangcu takkan tinggalkan mereka selagi orang orang itu bersemadhi."
Thian-hong pangcu memandang sekejap ke-arah pemuda itu dengan pandangan sedih,
akhirnya dia telan buah ciciko tersebut kedalam perut dan duduk bersila diatas
tanah, pikirnya. "Kalau aku berbuat begitu, engkau pasti tak akan pergi dari sini."
Tindakan dara cantik tersebut sama sekali diluar dugaan Gak In Ling, ia tak
habis pikir apa sebabnya gadis itu menelan buah ciciko secara suka rela setelah
sebelumnya menampik untuk makan buah itu.
Dengan perasaan apa boleh buat Gak In Ling gelengkan kepalanya dan berjalan
kembali, terpaksa ia harus memikul tanggung jawab untuk melakukan perlindungan
terhadap orang-orang itu.
---ooo0dw0ooo--- Waktu berlalu dengan cepatnya ditengah keheningan yang mencekam seluruh jagad,
dan waktu yang berlalu detik demi detik, menit demi menit itu mendatangkan
manfaat yang amat besar bagi setiap jago yang sedang duduk bersemedhi di 100
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
tempat itu, sebab dalam waktu yang amat singkat tenaga dalam yang mereka miliki
telah mendapat kemajuan yang amat pesat.
Dengan wajah termangu- mangu Gak In Ling menengadah memandang awan yang bergerak
di- angkasa dibawah sorot cahaya matahari yang berwarna keemas-emasan, wajahnya
yang tampan tiba-tiba terlintas kemurungan serta kekesalan yang tebal, siapa pun
tak tahu apa yang sedang dipikirkan olehnya.
Pada saat itulah perlahan-lahan Thian-hong pangcu membuka kembali matanya yang
jeli, diantara para jago yang hadir disana tenaga dalam yang dia miliki paling
sempurna, karena itu diapun yang sadar paling dahulu.
Diatas raut wajah yang merah dadupada saat itu terlintas cahaya tajam yang
bergemerlapan, hal itu menambah kecantikan diatas wajahnya.
Setelah memandang sekejap kearah Gak In Ling dengan pandangan dalam, ia loncat
bangun dari atas tanah dan berjalan menghampiri dirinya.
Gak In Ling sama sekali tidak merasakan akan kehadiran dari gadis itu, mungkin
ketika ia sedang memikirkan satu masalah penting yang maha besar.
Akhirnya Thian-hong pangcu berhenti padajarak tiga depa dibelakang tubuh Gak In
Ling, tegurnya dengan suara lirih.
"Apa sih yang sedang kau pikirkan?" suaranya lembut dan halus, penuh mengandung
perasaan kuatir dan memperhatikan- "Pangcu telah sadar dari semedhi. itu berarti urusanku ditempat ini telah
selesai " sahut Gak In Ling tanpa berpaling.
Habis berkata ia merogoh kedalam saku dan ambil keluar sebotol porselin berwarna
hijau tua kemudian dengan langkah lebar berjalan menuju kelembah bukit sebelah
kanan-101 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Air muka Thian-hong pangcu berobah hebat, tiba-tiba ia meloncat kedepan dan
menghadang jalan pergi sianak muda itu, serunya. "Engkau hendak pergi kemana?"
"Pangcu, apakah engkau tidak merasa bahwa urusanku yang kau urusi sudah terlalu
banyak ?" kata pemuda she Gak dengan alis berkerut dan suara ketus.
"Kemanapun engkau akan pergi aku takkan turut campur, hanya lembah itu saja tak
boleh kau masuki." "Mengapa ?" tanya Gak In Ling sambil tertawa dingin.
Dengan muka merah jengah Thian-hong pangcu alihkan sorot matanya kearah lain,
lalu menjawab. "Karena engkau akan menemui ajal ditempat itu."
"Hmm Bukankah pangcu mengharapkan aku mati ?"
"Kapan sih, aku pernah mengatakan bahwa aku berharap agar engkau mati" coba
katakan " seru Thian-hong pangcu dengan penuh emosi.
Suaranya agak gemetar, di balik kelopak matanya yang jeli secara lapat-lapat
tampak mengembang air mata, tapi wataknya yang keras kepala telah mencegah air
mata itu tidak sampai meleleh keluar.
Gak In Ling jadi tidak tega juga melihat keadaan gadis itu, pikirnya.
"Perempuan ini berhati bajik dan berbudi luhur, demi menjaga ketenangan serta
ketenteraman dunia persilatan dia akan membinasakan diri ku, tindakan ini
bukanlah suatu tindakan yang keliru, justru kesalahan terletak pada diriku yang
tak dapat menunjukkan dosa serta kesalahan dari orang-orang yang kubunuh, aii...
.." Gak In Ling sebenarnya adalah seorang pemuda berhati panas dan berwajah dingin,
ia mempunyai perasaan untuk berbakti bagi masyarakat dan bekerja untuk
kebenaran, tetapi 102 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
sayang sekali ia tak dapat memberi penjelasan kepada orang lain terhadap apa
yang hendak dilakukan olehnya.
Perlahan-lahan ia menengadah memandang langit dan biru, lalu menghela napas
panjang, ujarnya. "Mungkin pangcu memang tak mempunyai perasaan seperti itu, tapi sayang sekali
keputusan dan tekadku sudah bulat, biarlah maksud baik pangcu kuterima didalam
hati." Selesai berkata dengan langkah lebar dia lanjutkan kembali perjalanannya menuju
kesebelah kanan lembah tersebut, Thian-hong pangcu terkesiap. Sekali lagi ia
loncat kedepan dan menghadang dihadapan sianak muda itu sambil serunya.
"Asal engkau mampu menangkan diriku, maka dengan bebas engkau boleh lanjutkan
perjalananmu menuju kedalam lembah ini "
Tertegun hati Gak In Ling mendengar perkataan tersebut, tiba-tiba ia tertawa
dingin dan berkata. "Pangcu menganggap bahwa aku orang she Gak jeri terhadap dirimu ?"
"Tentu saja lebih baik kau tidak takut"
Gak In Ling mencabut keluar penutup dari botol porselen berwarna hijau-tua itu
kemudian ambil keluar sebutir pil berwarna hijau dan siap ditelan kedalam perut.
Semua gerak-gerik sianak muda itu tidak lolos dari pengawasan Thian-hong pangcu,
begitu ia menjumpai bentuk serta warna dari botol porselen itu, hatinya langsung
saja merasa terkejut, sebab bentuk dari botol tersebut mengingatkan ia akan
botol racun yang pernah didengarnya dari berita persilatan-Menanti Gak In Ling
telah ambil keluar obat tadi, wajahnya berubah semakin hebat, jeritnya.
103 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Gak In Ling, jangan kau telan obat itu"
Sambil menjerit tubuhnya berkelebat maju kedepan dan menerjang kearah sianak
muda itu, tangan kanan mengeluarkan jurus "clong-hay-lau ciang" atau mencari jarum didasar lautan,
bagaikan sambaran burung elang dia mencengkeram obat ditangan pemuda itu.
Serangan yang dilancarkan Thian-hong pangcu ini jauh diluar dugaan Gak in Ling,
ia mengira dara tersebut melancarkan serangan menggunakan kesempatan ketika ia
sedang mengambil obat, kejadian ini membuat hatinya tertegun.
Buru-buru obat hijau itu disingkirkan ketangan kanan, lalu dengan gerakan "To-
pau-hoan-wi" atau copot jubah ganti posisi laksana kilat ia mengundurkan diri
sejauh empat tombak lebih dari tempat semula, dengan suatu gerakan yang manis
sekali ia berhasil menghindari sambaran kilat lawan-Tapi ia cepat, Thian-hong
pangcu lebih cepat lagi, baru saja sepasang kaki Gak In Ling menginjak tanah,
jurus serangan "Kim-liong-tam-jiu" atau naga emas unjuk cakar dari Thian-hong pangcu kembali
telah menyusul datang. Kali ini Gak In Ling telah bikin persiapan yang matang, dengan alis berkerut
sindirnya. "Pangcu, pandai sekali engkau gunakan waktu yang paling tepat. Hmm, kau anggap
serangan mu itu akan berhasil ?"
Sementara berbicara ia telah mengubah gerakannya jadi jurus "cian-li lay-hong"


Telapak Setan Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

atau pelangi muncul seribu li, sambil putar badan ia balik menerjang kedepan-
Pikiran Thian-hong pangcu pada saat ini kacau dan bingung sekali, ia tak tahu
bagaimana mesti menjelaskan duduk perkara yang sebenarnya dalam keadaan begini
dia merasa hanya menguasai sianak muda itu secepatnya baru bisa menghalangi dia
untuk menelan obat berwarna hijau tersebut.
104 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Karena itu, kendatipun mendengar sindiran dari Gak In Ling namun gadis itu sama
sekali tak ambil perduli, dengan sepenuh tenaga ia lancarkan kembali serangan-
serangan dahsyatnya. Thian-hong pangcu adalah salah seorang diantara dua gadis aneh yang menguasai
seluruh dunia persilatan, dengan usianya yang masih begitu muda ternyata dia
mampu menaklukkan segenap jago lihay yang ada didalam dunia persilatan, hal ini
menunjukkan bahwa kepandaian silat yang dimilikinya benar-benar luar biasa
sekali. Terlihatlah tubuhnya yang langsing bergerak dan menari kian- kemari bagaikan
kupu-kupu yang bermain diantara wanginya bunga, tapi ditengah keindahan
terseliplah perubahan-perubahan yang amat banyak dan sama sekali tak terduga,
ayunan telapak menimbulkan deruan angin pukulan yang mendesir, begitu dahsyatnya
hawa serangan tersebut sehingga seakan-akan gulungan ombak ditengah samudra
luas. Gak In Ling sendiri walaupun memiliki ilmu telapak maut yang amat lihay, tetapi
kepandaian tersebut tak dapat digunakan olehnya, karena pertama luka dalam yang
dideritanya belum sembuh, dalam keadaan begini tenaga murninya tak dapat
digunakan seperti apa yang sebenarnya.
Kedua, ia tak tega membinasakan gadis cantik yang berhati baik ini diujung
telapaknya, maka setelah lewat lima puluh jurus air muka Gak In Ling berubah
semakin pucat, keringat sebesar kacang kedelai mengucur keluar tiada hentinya.
Ia menengadah memandang kearah gadis cantik baju putih itu, kemudian serunya.
"Pangcu, tidak sampai sepuluh jurus lagi, engkau akan berhasil membinasakan aku
orang she Gak " Thian-hong pangcu sama sekali tidak menghentikan
serangannya, sambil mempergencar tekanannya ia menyahut.
105 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Gak In Ling, asal kau bersedia tak akan menelan obat itu, aku pasti takkan
menyerang dirimu lagi"
Ditengah kelembutan suaranya terkandung beberapa
bagian nada memohon, siapapun tak bisa menduga apa yang sedang dipikirkan gadis
cantik yang berhati dingin itu pada saat tersebut.
Gak In Ling segera tergerak hatinya sesudah mendengar ucapan itu, mendadak ia
membentak keras. "Tahan "
Suaranya keras bagaikan guntur yang membelah bumi disiang hari bolong, membuat
semua orang merasakan pendengarannya jadi sakit, sambil membentak dengan gesit
ia mundur tiga tombak kebelakang, menggunakan kesempatan itulah pil berwarna
hijau tadi segera dimasukkan kedalam mulut dan ditelannya.
Thian hong pangcu merasa amat terperanjat ketika secara tiba-tiba Gak In Ling
membentak keras, tanpa terasa ia menghentikan serangannya dan berdiri tertegun,
tapi otaknya yang cerdik segera memahami akan peristiwa yang akan terjadi
didepan mata, tapi sayang hal itu sudah terlambat.
Dengan wajah yang sedih dan menampilkan rasa hati yang tersiksa, dara ayu itu
berkata. "Mengapa kau telan obat tersebut ?"
"Agar aku memiliki kemampuan untuk berduel melawan diri pangcu. "jawab Gak In
Ling sambil tertawa hambar.
"Aku toh mempunyai obat mujarab untuk menyembuhkan luka dalam yang kau derita
itu" "Tapi sayang aku tidak bersedia menerima budi kebaikan dari pangcu, karena kita
berdua berada dalam keadaan yang berbeda serta posisi yang berbeda pula."
106 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Mendengar ucapan itu Thian hong pangcu menundukkan kepalanya, dua titik air mata
jatuh berlinang membasahi pipinya yang pucat.
"Begitu bencikah engkau terhadap diriku ?" bisiknya lirih, suaranya kedengaran
agak gemetar. Gak In Ling tercekat hatinya, seakan-akan ia telah memahami akan sesuatu, tapi
ia tak berani memastikan dan iapun tidak berharap apa yang terpikir olehnya itu
merupakan suatu kenyataan, sebab ia tahu bahwa kehidupannya dialam ini sudah
tidak terlalu lama lagi. Gak ln Ling angkat bahu dan menekan perasaan hatinya, kemudian sambil tertawa
tawa jawabnya. "Aku sama sekali tidak membenci dirimu, aku hanya merasa bahwa perbuatan yang
akan ku lakukan sejak kini adalah perbuatan-perbuatan yang melanggar peraturan
pangcu serta menyiakan harapan para jago dunia persilatan, jikalau pangcu tidak
melenyapkan diriku dari permukaan bumi, maka dalam waktu setengah tahun yang
akan datang, dunia persilatan tak akan mengalami ketenangan-"
Selesai berkata-kata perlahan-lahan ia duduk bersila diatas tanah.
Bibir Thian-hong pangcu yang kecil bergetar keras, dengan menggunakan suara yang
amat lirih sehingga hampir saja dia sendiripun tidak mendengar, gumamnya seorang
diri. "Aku tahu bahwa engkau bukanlah seorang manusia yang gemar membunuh manusia, kau
lakukan perbuatan itu karena mempunyai sebab-sebab tertentu, tapi mengapa engkau
selalu tak mau mengatakannya kepadaku" Apakah sebelum kita saling berjumpa muka,
engkau telah membenci diriku ?"
Suara itu penuh mengandung keluhan, kesedihan dan rintihan yang menggetarkan
hati orang, dari sini pula bisa 107
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
ditarik kesimpulan bahwa gadis itu memang mempunyai sesuatu terhadap pemuda she
Gak ini. Pada saat itulah tiba-tiba terdengar suara seseorang yang kasar berkumandang
memecah kesunyian- "Waduh.... waduh enaknya Benar-benar segar sekali "
Dari nada suara itu Thian hong pangcu segera mengetahui siapakah dia, hatinya
kontan terkejut, pikirnya.
"Sungguh tak kusangka kalau tenaga dalam yang dimiliki pria tato sembilan naga
jauh diatas In Hok dan Liau Wan sekalian lima orang, tapi siapakah orang ini "
Kenapa belum pernah kudengar namanya disebut orang didalam dunia persilatan ?"
Sementara gadis cantik itu masih berpikir, pria bertato sembilan naga itu sudah
berjalan mendekati Gak In Ling, dengan sorot mata yang tajam ia memandang
sekejap kearah pemuda itu, kemudian ia angkat kepala memandang kearah Thian-hong
pangcu sambil serunya penuh kegusaran-
"Hey, nona " Barusan ia telah berkelahi dengan bajingan yang mana ?"
Hawa-amarah berkobar dalam dada Thian hong pangcu, rupanya dia hendak mengumbar
napsu, tapi setelah berpikir sebentar, bathinnya,
"Buat apa aku mesti bertengkar dengan orang kasar seperti dia " Lebih baik tak
usah dilayani saja "
Berpikir demikian, iapun balik bertanya sambil tertawa.
"Apa yang hendak kau lakukan setelah mengetahui siapakah orang itu?"
"Akan kuhajar orang itu "
Thian-hong pangcu segera tertawa dingin.
108 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Kenapa sih engkau hendak membantu dirinya ?" ia berseru sambil menuding kearah
Gak In Ling. Pria bertato sembilan naga tertegun, kemudian dengan sepasang mata melotot bulat
serunya. "Apakah engkau tidak bersedia membantu dirinya ?"
"Aku harus membantu orang yang berhati baik saja, kalau orang jahat tak sudi
kubantu" "Dia toh orang baik" jawab pria tato sembilan naga sambil tertawa. Ucapannya
begitu meyakinkan dan sama sekali tidak bersipat paksaan, seakan-akan dia telah
mengetahui baik buruknya tabiat sianak muda itu.
"Darimana engkau bisa tahu kalau dia adalah orang baik dan bukan orang jahat ?"
tanya Thian-hong pangcu lagi.
"Aku merasa bahwa dia adalah orang baik maka dia pasti orang baik, apa yang
mesti dibicarakan lagi ?"
Thian-hong pangcu tahu bahwa pembicaraan ini bila diteruskan lebih jauh maka
sampai di manapun pembicaraan tersebut tidak akan menjadi jelas, terpaksa ia
menggeleng dan berkata. "Tapi aku merasa ...."
"Kenapa " Apakah engkau beranggapan bahwa dia bukan orang baik ?" tukas pria
bertato sembilan naga dengan mata melotot dan nada penuh kegusaran-Rupanya asal
Thian-hong pangcu anggukkan kepalanya, maka ia segera akan turun tangan-Sekilas
perasaan yang sangat aneh berkelebat diatas wajah Thian-hong pangcu, sambil
memandang awan yang melayang diang kasagumamnya. "Mungkin saja dia orang baik "
Nadanya aneh dan membuat orang tak dapat menebak
perasaan hatinya pada saat itu sebenarnya sedih atau gembira, murung atau gusar.
109 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Mungkin jago perempuan yang aneh dan menggetarkan dunia persilatan ini telah
menjumpai persoalan paling sulit yang belum pernah dihadapinya dan tak dapat
dipecahkan oleh kekuatan ilmu serta kecerdasan otaknya.
Jalan pikiran pria bertato sembilan naga sederhana sekali, tentu saja ia tak
dapat berpikir sejauh itu, yang diharapkan olehnya hanya mendengar orang lain
mengatakan bahwa Gak In Ling adalah orang baik, sebab hal itu sudah cukup
memuaskan hatinya. Sambil tertawa ia segera memuji.
"Wah wah wah aduh, nona, kau memang pintar dan hebat sekali, bukan saja pandai
melihat orang rupanya engkaupun mempunyai kepandaian yang sangat lihay didalam
mengenal watak orang seperti halnya dengan diriku "
Pada waktu itu pikiran Thian- hong pangcu sedang amat kacau, apa yang diucapkan
pria bertato sembilan naga tak sepatah katapun yang terdengar olehnya, ia cuma
tertawa tawa saja sebagai pengganti jawaban-suasana dalam kalanganpun berubah
jadi hening dan sunyi sekali ketika itulah tiba-tiba Gak In Ling membuka matanya
kembali, wajahnya yang semula pucat pias kini telah pulih kembali jadi kemerah-
merahan, rupanya luka dalam yang sedang diderita olehnya telah sembuh kembali
seperti sedia kala. Setelah meloncat bangun dari atas tanah, Gak In Ling menyapu sekejap kearah
kedua orang itu dengan pandangan hambar, lalu berkata.
"Aku rasa sudah lebih dari cukup bila ada kalian berdua yang melakukan
perlindungan terhadap orang-orang gila, aku..."
"Gak In Ling," sela Thian-hong pangcu dengan gelisah,
"obat yang engkau telan barusan, apakah... apakah..." dia ulangi perkataan itu
sampai beberapa kali namun tiada keberanian untuk mengutarakan lebih lanjut,
dari balik 110 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
matanya yang jeli terpancar keluar perasaan yang sedih, murung dan tidak tenang.
Gak In Ling menghela napas panjang, sambungnya^ "obat itu bukan lain adalah cui-
sim-wan, obat penghancur hati "
"cui-sim-wan ?" jerit Thian-hong pangcu dengan badan gemetar keras. "Gak In
Ling, bukankah engkau telah menghancurkan dirimu sendiri ?" suaranya tajam dan
penuh mengandung nada teguran-Sementara itu pria bertato sembilan naga cuma bisa
mengawasi kedua orang itu dengan mata melotot, sebentar ia menoleh kearah Gak In
Ling sebentar lagi berpaling kearah dara baju putih itu, rupanya dia tidak tahu
apakah yang disebut obat penghancur hati itu. Gak In Ling tertawa hambar.
"Di dalam kolong langit hanya benda itulah yang bisa memulihkan kembali tenaga
dalamku untuk sementara waktu."
Bicara sampai disitu ia putar badan dan berangkat kedalam lembah sebelah kanan-
Dengan cekatan pria bertato sembilan naga meloncat kesisi sianak muda itu
serunya. "Hey, engkau hendak pergi kemana ?"
"Tuh, pergi kesitu." sahut Gak In Ling sambil menuding kearah lembah, sementara
kakinya sama sekali tidak berhenti.
"Bagus, akupun hendak mengikuti dirimu " tanpa banyak bicara pria tadi mengikuti
disamping pemuda tersebut.
Melihat pria kasar itu mengikuti dirinya, dengan serentak Gak In Ling berhenti
berjalan, sambil menggeleng, katanya.
"Lembah ini disebut lembah pemutus nyawa, dan tersohor sebagai tempat yang
paling berbahaya dikolong langit, kalau toh tiada seseorang yang hendak kau cari
disana, lebih baik jangan ikut masuk"
111 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"omong kosong... omong kosong" teriakpria bertato sembilan naga sambil menepuk
dada sendiri. "Aku simanusia bertato sembilan naga sejak kecil sampai dewasa
selalu berdiam dalam kuburan, setanpun tidak kutakuti apa yang mesti kujerikan
lagi apalagi menghadapi....... menghadapi bahaya."
---ooo0dw0ooo--- Jilid 4 TAPI Gak ln Ling tetap gelengkan kepalanya.
"Jangan, kau jangan ikut. Sebab orang yang berada dalam lembah itujauh lebih
menakutkan dari pada setan, kalau tidak tanyakanlah sendiri kepada..." bicara
sampai disini ia segera berpaling ke belakang, tapi dengan cepat pemuda itu
berdiri tertegun, sebab pada saat itu Thian-hong pangcu sedang mengikuti di
belakang tubuhnya persis pada jarak lima depa.
Dengan muka tercengang segera tegurnya: "Pangcu, apakah engkau juga akan ikut
menempuh bahaya ?" Merah jengah selembar wajah Thian-hong pangcu, tiba-tiba ia tertawa dingin, dan
menjawab: "Penghuni yang berdiam dalam lembah ini sangat membahayakan jiwa dan keselamatan
dari umat persilatan didaratan Tionggoan, sejak dahulu aku memang ada maksud
untuk menyelidiki lembah ini. Hmm, kau tak usah berpikir yang bukan-bukan,
janganlah kau anggap kedatanganku kemari adalah disebabkan karena dirimu."
"Oooh, kalau memang begitu aku orang she Gak-lah yang terlalu berlagak pintar."
ujar pemuda itu kemudian dengan hambar.
"Ei, benarkah orang yang berada dalam lembah ini jauh lebih menakutkan daripada
setan?" terdengar pria bertato 112
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
sembilan naga telah berseru pula dengan nada cemas. "Kalau memang begitu aku si
manusia bertato sembilan naga harus mengobrak-abrik orang itu, dan ingat urusan
ini sama sekali tak ada urusannya dengan dirimu." dalam gugupnya ternyata pria
kasar inipun meniru lagak Thian-hong pangcu.
Gak In Ling ingin cepat-cepat menemukan Buddha Antik dan tak ingin membuang
waktu dengan percuma, setelah memandang sekejap kearah dua orang itu ujarnya
dengan hambar: "Kalau memang begitu, mari kita kerjakan urusan masing-masing." dengan langkah
lebar ia berjalan lebih dahulu memasuki lembah tersebut.
"Hm, kau tak boleh aku ikut, justru aku akan sengaja ikuti terus dirimu, akan
kulihat apa yang bisa kau lakukan-" pikir pria bertato sembilan naga didalam
hati. Berpikir sampai disitu diapun dengan cepat membuntuti dibelakangnya.
Thian-hong pangcu berpaling dan memandang sekejap kearah lima orang yang masih
bersemadhi, melihat In Hong Totiang dan Liau Wan Taysu telah mendusin, hatinya
jadi lega dan dengan cepat gadis itu memburu dibelakang Gak ln Ling.
Pada dasarnya tenaga dalam yang dimiliki ketiga orang itu memang sangat tinggi,
sepanjang perjalanan walaupun tidak menggunakan ilmu meringankan tubuh, akan
tetapi kalau dibandingkan dengan orang biasa, langkah mereka lima enam kali
lipat jauh lebih cepat. Tidak selang beberapa saat kemudian ketiga orang itu sudah memasuki mulut selat
Toan-hun kok yang sempit, didepan mereka muncullah cabang jalan yang satu menuju
ketenggara sedang yang lain-menuju kearah timur laut, jalan manakah yang harus
ditempuh tak seorangpun yang tahu. .
Pada jalan masuk kedua buah jalan simpangan tadi
tersebar tengkorak-tengkorak manusia yang berserakan dimana-mana,jumlah mereka
sampai ratusan dan sepintas 113
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
memandang suasana ditempat itu terasa seram dan
mengerikan sekali. Tanpa sadar Thian-hong pangcu menggeserkan tubuhnya dua langkah kesamping Gak In
Ling, mungkin dalam perasaan seorang gadis hanya mendekati kaum pria yang
dicintainyalah dirinya baru terasa aman-Sementara itu manusia bertato sembilan
naga telah bergumam dengan suara yang kasar: "Maknya, neneknya kenapa begitu
banyak barang-barang yang menjijikkan berserakan disini " Benarkah mereka jauh
lebih menakutkan daripada setan ?"
Dengan cepatnya mereka bertiga telah tiba dijalan persimpangan tersebut, Gak in


Telapak Setan Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Ling segera berhenti dan bertanya:
"Kalian berdua akan memilih jalan yang mana ?"
"Kau sendiri ?" pria bertato sembilan naga balik bertanya.
"Aku memilih jalan yang ini " sahut Gak In Ling sambil menuding ke arah jalan
yang bercabang kearah Timur- laut.
"Oooh, hah hah hah kebetulan sekali, akupun hendak melewati jalan yang ini "
sambil tertawa terbahak-bahak pria bertato sembilan naga segera berjalan lebih
dahulu memasuki jalan cabang tadi.
Gak In Liag tertegun, ketika ia berpaling kearah Thian-hong pangcu maka
tampaklah gadis baju putih itu sudah melewati disisi tubuhnya dan berangkat
menyusul dibelakang pria bertato sembilan naga.
Jalan lembah itu berliku liku bagaikan usus kambing, tidak selang beberapa saat
kemudian bayangan punggung kedua orang itu sudah lenyap dibalik tikungan yang
pertama, mereka berdua tak seorangpun yang berpaling kearah Gak In Ling, mungkin
dalam perkiraan mereka sianak muda itu pasti akan menyusul dibelakangnya.
114 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Gak In Ling tidak langsung berangkat kearah Timur- laut, sambil menoleh jalan
yang ada disebelah kiri, pikirnya.
Jikalau tiga orang mengambil jalan yang sama, bukankah itu berarti telah
meninggalkan sebuah jalan kehidupan bagi Buddha Antik" Biarlah aku mengambil
jalan yang kearah tenggara saja."
Sementara itu hendak berjalan menuju kekiri, tiba-tiba satu ingatan berkelebat
kembali dalam benaknya. "Buddha Antik adalah seorang jago bu-lim yang amat tersohor, sekalipun ia
berjumpa dengan Thian-hong pangcu, belum tentu gadis itu akan menyusahkan
dirinya, aku rasa kalau aku orang she Gak harus berjalan seorang diri malah
kekuatanku terasa jauh lebih lemah."
Senyuman dingin tersungging diujung bibirnya, untuk beberapa saat ia tak tahu
jalan manakah yang harus ditempuh olehnya.
Pada saat itulah dari dalam lembah tiba-tiba berkumandang datang suara bentakan
keras dari pria bertato sembilan naga.
"Maknya bangsat Kalian anggap setelah kamu semua menyaru sebagai setan dan
malaikat maka yayamu lantas ketakutan dan lari terbirit-birit?"
Suaranya keras bagaikan guntur yang membelah bumi disiang hari bolong.
Gak In Ling terkejut, dengan cepat ia putar badan dan lari menuju kearah mana
berasal-nya suara tadi. Baru saja bayangan tubuh Gak In Ling lenyap dibalik tikungan yang pertama, dari
balik jalan persimpangan yang menuju kearah tenggara tiba-tiba muncul dua orang
manusia aneh yang berwajah menyeramkan, sambil memandang
bayangan punggung sang pemuda yang lenyap ditikungan mereka tertawa dingin,
kemudian bagaikan hembusan puyuh kedua orang itu menyusul dari belakangnya.
115 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Dengan kecepatan yang tinggi Gak In Ling melayang masuk kedalam lembah,
sepanjang jalan ia lihat tulang putih yang memantulkan api fosfor berserakan
dimana-mana pemandangan sekitar tempat itu mengerikan sekali bagaikan masuk ke
kerajaan setan saja. Setelah melalui tujuh- delapan tikungan, pemuda itu mulai bingung dan tak dapat
membedakan arah lagi. Pada tikungan kesepuluh akhirnya Gak In Ling menemukan cahaya terang memancar
masuk dari arah depan, apa yang kemudian terlihat olehnya membuat sianak muda
itu tertegun. Ditengah gelanggang tampaklah pria bertato sembilan naga sedang memutar senjata
toyanyadan melangsungkan pertarungan sengit melawan tiga orang manusia aneh berbaju hitam yang mukanya
corang- coreng oleh lima- enam warna, pertarungan itu berjalan seru dan ramai
sekali. Thian-hong pangcu sendiri berada lima tombak diluar gelanggang, sorot matanya
yang jeli menyapu sekejap kearah Gak In Ling, seakan-akan ia sudah lama sekali
menantikan kedatangannya .
Dengan pandangan yang tajam Gak In Ling menyapu
sekejap seluruh pemandangan dalam lembah itu, ia lihat luas lembah tersebut
kurang- lebih duapuluh tombak persegi, batu cadas berserakan disana-sini,
tanaman gundul dan gersang sekali, diatas dinding tebing batu disebelah depan
terdapat sebuah mulut gua yang tidak terlalu besar, dan tempat itulah merupakan
pusat dari lembah tersebut.
Setelah menyapu sekejap suasana dalam gelanggang
pertarungan, ia segera mengetahui bahwa pria bertato sembilan naga berhasil
menguasai keadaan dan merebut diatas angin, hal ini melegakan hatinya, tanpa
banyak berpikir-pemuda ini segera melangkah kearah mulut gua.
116 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Mendadak dari belakang tubuh sianak muda itu
berkumandang datang suara teguran yang amat
menyeramkan- "Bangsat!! Engkau tak usah menuju kes ana lagi, ditempat inilah mayatmu akan
bersemayam antuk selama-lamanya "
Mendengar suara teguran tersebut, Gak In Ling merasa terperanjat, dengan cepat
ia menghentikan langkahnya dan berpaling kebelakang.
Tampaklah dua orang manusia aneh bermuka hijau bergigi taring dan berwajah
mengerikan sedang berdiri kurang lebih satu tombak dihadapan mukanya, kehadiran
orang itu sangat mengejutkan hatinya, pemuda itu segera berpikir.
"Sejak kapan kedua orang makhluk aneh itu tiba disini "
Kenapa aku sama sekali tidak merasakannya ?"
Berpikir sampai disitu, ia segera buka suara dan menjawab dengan dingin. "Hmm,
dengan andalkan apakah kalian berdua berani omong besar ?"
---ooo0dw0ooo--- "Haaah....... haaah haaah " manusia aneh yang ada disebelah kanan tertawa seram.
"Kami berdua disebut Siu-kok-siang-hun sepasang sukma penjaga lembah, bangsat,
pernah kau dengar lembah itu"
IHemm hemm..." Thian-hong pangcu yang ikut mendengar pembicaraan itu dari sisi kalangan,
wajahnya segera berubah hebat, pikirnya.
"Kedua orang ini menyebut dirinya sebagai Siu-kok-siang-hun sepasang sukma
penjaga lembah, kalau begitu semua orang yang hendak memasuki lembah ini
sepanjang jalan telah mati dibunuh oleh mereka berdua, dus berarti kepandaian
silat yang dimiliki kedua orang ini pasti luar biasa sekali."
117 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Berpikir demikian tanpa sadar ia maju ke-muka dan mendekati pemuda she Gak itu.
Dalampada itu Gak In Ling telah berkata kembali sambil tertawa dingin.
"Heh heh.... heh jadi kalau begitu tulang putih yang berserakan dalam lembah ini
adalah hasil karya dari kalian berdua ?"
"Tentu saja "jawab manusia aneh yang berada disebelah kiri sambil tertawa
lengking. "oleh karena tulang putih yang berserakan dijalan masuk lembah itu
sudah terlalu banyak, maka dari itu engkau sibangsat cilik baru dapat hidup
sampai ditempat ini " Gak In Ling tertawa dingin.
"Apakah itu pengecualian yang kalian berdua berikan khusus buat aku orang she
Gak?" sambil berkata diam-diam hawa murninya telah dihimpun kedalam telapak.
"Haaahh..... haahh haahh sedikitpun tidak salah, dan sudah sepantasnya kalau
engkau mengucapkan banyak terima kasih kepada toa-ya mu berdua."
Habis berkata manusia aneh yang berada disebelah kanan segera menerjang maju
kedepan. Pada waksu itu Thian-hong pangcu telah berada kurang lebih dua depa disamping
sianak muda itu, melihat datangnya tubrukan hatinya tercekat, ia berpaling ke
arah Gak In Ling dan serunya dengan ilmu menyampaikan suara.
"Gak In Ling, kedua orang ini mampu membinasakan segenapjago yang datang kedalam
lembah ini, hal tersebut membuktikan bahwa ia memiliki ilmu silat yang sangat
tangguh, sewaktu bertarung nanti aku harap engkau suka berhati-hati."
"Engkau tak usah kuatir, itu urusan pribadiku "jawab sang pemuda ketus.
118 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Pada saat itulah dari arah gelanggang pertarungan berkimandang datang suara
teriakan pria bertato sembilan naga. "Enyah kau bangsat dari tempat ini"
Plookk Dan jeritan ngeri yang menyayatkan hati segera menggema memenuhi angkasa, jelas
ada seseorang yang menemui ajalnya dj ujung toya besinya.
Setelah berhasil membunuh seorang musuhnya, napsu membunuh berkobar dalam dada
pria bertato sembilan naga, ia tertawa terbahak-bahak dan berseru keras. "Huh
Tiga orang tak mampu, apa gunanya kalian berdua " Roboh kamu "
Mengikuti bentakan yang amat keras itu, kembali terdengar dua kali jeritan ngeri
memecahkan kesunyian, tak usah dilihat lagi jelas kedua orang musuhnya yang
tertinggal mati konyol pula diujung toya bajanya.
Melihat rekannya pada binasa, sepasang sukma penjaga lembah jadi amat gusar,
orang yang ada disebelah kanan segera membentak keras.
"Bangsat Lembah pencabut nyawa takkan- mengijinkan orang lain untuk berlagak
-sok, terimalah seranganku "
Dengan dahsyatnya ia menerjang kearah pria bertato sembilan naga dengan jurus
"Tui san-tiam hay" atau mendorong gunung membendung samudra, diiringi desiran
angin tajam ia hajar musuhnya habis-habisan-
"Kembali" bentak Gak In Ling pula dengan sorot mata berkilat.
Tubuhnya loncat maju kedepan, dengan jurus "Lek-peng-ngo-gi" atau lima bukit
hancur merata ia sambut datangnya serangan orang itu dengan keras lawan keras.
119 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Gerakan tubuh kedua belah pihak sama-sama cepatnya, dalam waktu singkat empat
buah telapak telah saling beradu satu sama lainnya.
"Blaaam " Ledakan dahsyat yang menggetarkan seluruh jagad
menggeletar diangkasa, pasir dan debu seketika beterbangan diangkasa bagaikan
ketimpa angin puyuh, sebuah liang sedalam tiga depa muncul diatas permukaan
tanah. Ditengah gulungan angin kencang, tubuh Gak In Ling terdorong mundur dua langkah
ke- belakang, darah panas dalam dadanya bergolak kencang, hal ini membuat
hatinya amat terkesiap. sebab dari bentrokan tersebut ia dapat menilai bahwa
tenaga dalam yang dimiliki orang ini rupanya masih jauh diatas Buddha Antik.
Sebaliknya manusia aneh itu sendiri harus mundur sejauh empat- lima langkah
sebelum berhasil berdiri tegak. lengan kanannya terasa kaku dan linu sekali,
sedangkan dadanya jadi sesak dan hampir saja muntah darah segar.
Dengan sorot mata yang tajam dan penuh memancarkan
^asa ketakutan ia menatap wajah Gak In Ling, kemudian tegurnya. "Siapa engkau ?"
"Gak In Ling " "Apa " Gak In Ling?" teriak sepasang sukma penjaga lembah hampir berbareng, dari
balik mata kedua orang itu segera memancarkan napsu membunuh yang amat tebal,
selangkah demi selangkah mereka mendekati sianak muda itu.
Thian-hong pangcu tertawa dingin.
"Hmm Kenapa kalian berdua tak berani menjumpai orang dengan wajah aslimu ?"
Sambil berkata hawa murninya dihimpun ke dalam telapak.
Manusia aneh yang berada disebelah kanan menyapu
sekejap kearah Thian-hong pangcu serta pria bertato sembilan 120
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
naga, kemudian sambil tertawa dingin jengeknya. "Jadi kalian berdua pun akan
menceburkan diri didalam air keruh ini ?"
"Haah.... haah..... haah... apa itu air keruh dan air jernih, kalau mau
bergebrak, ayoh sekarang juga kita bergebrak "
sahut pria bertato sembilan naga sambil tertawa bergelak.
Gak In Ling tidak ingin ribut terlalu lama dengan orang-orang itu, ia
membutuhkan Buddha Antik yang ingin ditemuinya secepat mungkin, sambil tertawa
dingin segera serunya. "Apakah Buddha Antik berada didalami lembah ini ?"
Manusia aneh yang berada disebelah kanan tertawa seram.
"Hmm, asal engkau mampu menangkan kami berdua, dengan sendirinya Buddha Antik
akan munculkan diri untuk menemui dirimu."
Napsu membunuh melintas dalam wajah Gak ln Ling, tiba-tiba dengan menggunakan
jurus "Wong-hong-hui-si" atau angin puyuh terbangkan serat, ia hantam kedua
orang musuhnya sambil membentak.
"Sambutlah seranganku ini " angin pukulan yang tajam dengan cepat menerjang dada
kedua orang itu. Sejak permulaan sepasang sukma penjaga- lembah sudah bermaksud untuk
membinasakan Gak ln ling, melihat datangnya ancaman tersebut mereka membentak
keras, satu dari kiri yang lain dari kanan dengan cepat mengerubuti sianak muda
itu, jurus serangan yang digunakan ganas dan keji, sedang arah yang dituju
semuanya merupakan jalan darah kematian ditubuh musuhnya.
Kiranya Gak in Ling menyerang musuhnya dengan jurus angin puyuh terbangkan serat
itu bukan lain adalah hendak memancing lawannya masuk jebakan, setelah sepasang
sukma penjaga lembah melancarkan serangan balasan, tiba-tiba badannya berputar
melepaskan diri dari kepungan kedua orang itu, permainan telapaknya dengan cepat
berubah, 121 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
laksana kilat ia lancarkan tujuh kali serangan berantai kearah manusia aneh yang
berada disebelah kanan. Pada dasarnya ilmu silat yang dimiliki Gak In Ling memang tinggi sekali sehingga
sukar dilukiskan dengan kata-kata, setelah serangannya dipusatkan pada satu
orang maka daya tekanan yang terpancar keluar tentu saja luar biasa hebatnya.
Terlihatlah bayangan telapaknya meluncur kes ana- kemari, seluruh angkasa penuh
dengan cahaya tajam yang berkilauan, untuk beberapa saat sulit bagi orang untuk
membedakan mana yang serangan asli dan mana yang palsu, yang terasa hanya
tekanan yang mendesak ketubuhnya kian lama kian bertambah berat membuat dada
sesak. Ilmu silat yang dimiliki sepasang sukma penjaga lembah sendiri tidak lemah. Tapi
mereka tak pernah menyangka kalau gerakan tubuh dari Gak In Ling bisa sedemikian
cepatnya, menanti mereka menyadari akan bahaya yang mengancam, manusia aneh yang
ada disebelah kiri sudah tak sempat untuk memberikan pertolongan lagi.
Dengan cepat manusia aneh disebelah kanan memutar badan, baru saja ia bermaksud
ayun telapaknya melancarkan serangan balasan, siapa sangka angin pukulan yang
dipancarkan Gak In Ling telah mencapai depan dadanya tidak sampai setengah depa.
Mati hidup hanya terpaut pada satu detik, manusia aneh itu segera mengerahkan
segenap kemampuan yang dimilikinya untuk menyelamatkan dirinya, sepasang kakinya
menjejak tanah keras-keras, tubuhnya laksana kilat membubung ke angkasa dan
secara nyaris ia loloskan diri dari ancaman angin pukulan lawan-Thian-hong
pangcu yang menyaksikan kejadian itu jadi amat terperanjat, tanpa terasa ia
berteriak keras. "Ei, bukankah engkau adalah In-tiong-hok bangau ditengah mega Go To Peng ?"
122 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Bersamaan dengan jeritan sang dara, tiba-tiba Gak In Ling tertawa dingin,
bayangan hitam nampak berkelebat lewat dan tahu-tahujejak tubuhnya sudah lenyap
tak berbekas. Sekonyong- konyong . . . .
Dari tengah udara berkumandang datang jeritan kaget dari manusia aneh itu,
disusul... Blaaam Sebuah benda berat terbating keatas tanah dengan keras, dan Gak in Ling pun
sambil mencekal sebuah topeng kulit manusia berdiri dihadapan musuhnya.
Menanti pria bertato sembilan naga angkat kepala, tampaklah olehnya manusia aneh
yang di kenal sebagai manusia berwajah seram tadi kini sudah berubah jadi
seorang kakek berusia lima puluh tahunan yang berwajah putih bersih, ia tak tahu
deagan gerakan tubuh apakah si anak muda itu mencopot topeng lawan, teriaknya
dengan hati terkejut. "Waduuuh...... waduh., ,. eeei kakek bangkotan, apakah engkau siluman monyet
yang muncul kembali dikolong langit, kok- aneh benar mukamu bisa herubah-ubah."
Sambil berkata ia menatap wajah orang itu dengan
pandangan tercengang bercampur kaget.
Sedangkan Thian-hong pangcu sendiri dengan pikiran bimbang memandang kearah Gak
In Ling, sedang hatinya berpikir terus.
"Sebenarnya sampai dimanakah taraf kepandaian silat yang-dimiliki orang ini ?"
Dengan sorot mata yang menggidikkan hati Gak In Ling menatap kearah kakek tua
itu, lalu ujarnya dengan suara yang menyeramkan-123
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Bangau ditengah mega, bagaimanakah kau tahu caranya Tiang- kang sam-kiat serta


Telapak Setan Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

chin- hway ngo-gi menemui ajalnya ?"
Tanpa sadar Bangau-ditengah-mega Go To Peng mundur tiga langkah kebelakang,
dalam waktu singkat diatas wajahnya secara berturut-turuf menampilkan perasaan
kaget, gusar, murung dan takut.
Gak In Ling membanting topeng kulit manusia itu keras-keras keatas tanah, lalu
sambil berpaling kearah manusia aneh yang lain serunya pula dengan nada seram.
"Belibis ditengah mega, apakah engkau akan memaksa aku orang she Gak untuk
mencopot pula topeng kulit manusia yang kau kenakan ?"
Mendengar ucapan tersebut manusia aneh tadi mundur selangkah kebelakang dengan
ketakutan, walaupun hatinya merasa ngeri tapi ia tidak sudi menurut perkataan
orang dengan begitu saja, sebab bagaimanapun juga mereka berdua adalah jago-jago
kenamaan didalam dunia persilatan-Dengan sorot mata penuh kebencian Belibis
ditengah-mega menatap wajah pemuda itu, kemudian jengeknya sinis.
"Huhh Asal engkau memiliki kemampuan tersebut, silahkan melakukan sendiri,"
sembari berkata hawa murninya segera dihimpun kedalam telapak.
"Hm Kalau engkau hendak paksa aku orang she Gak untuk turun tangan sendiri. Maka
kemungkinan besar sebelum saat ajalmu tiba siksaan yang paling hebat akan kau
rasakan lebih dulu." seru Gak In Ling dengan napsu membunuh berkobar-kobar^
Selangkah demi selangkah ia berjalan mendekati manusia aneh itu, keseraman dan
kengerian yang dipancarkan dari tubuh sianak muda itu seketika memaksa lawannya
tanpa sadar mundur tiga langkah kebelakang.
124 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Tiba-tiba Gak In Ling membentak keras, semua orang hanya merasakan pandangan
matanya jadi kabur dan tahu-tahu Gak In Ling sudah balik kembali ketempat
semula. Sedang manusia aneh yang berada dihadapannya kedengaran menjerit kaget.
Menanti semua orang berpaling lagi kearah-nya, maka topeng bengis yang semula
menutupi wajahnya kini sudah lenyap tak berbekas dan sebagai gantinya dihadapan
mereka berdirilah seorang kakek berusia lima puluh tahunan yang bermuka merah
padam dan memelihara jenggot panjang .
Semua perubahan yang berlangsung dalam kalangan
terjadi dalam waktu yang amat singkat, dalam kalangan itu kecuali Thian-hong
pangcu siapapun tak sempat menyaksikan gerakan tubuh macam apakah yang telah
dipergunakan Gak In Ling.
Pria bertato sembilan naga sambil mengerdipkan matanya segera tertawa dengan
wajah melongo. "Waduuuh gerakan apakah yang telah digunakan " Ehmm, memang luar biasa "
Dalam pada itu Gak In Ling sudah membanting topeng kulit manusia itu keatas
tanah, lalu sambil menyapu wajah kedua orang musuhnya ia mengejek sinis.
"Belibis ditengah mega, apa yang hendak kau katakan lagi ?"
air muka Bangau-ditengah-mega Go To Peng serta Belibis-di tengah-mega Go To Ki
berubah jadi pucat pias bagaikan mayat, sejak mereka mengetahui bahwa pemuda
yang munculkan diri di tempat itu bukan lain adalah Gak ln Ling, kedua orang itu
telah sadar kehadirannya di sana adalah untuk mencabut nyawa mereka berdua. Pada
saat itulah mereka telah ambil keputusan untuk berusaha menyingkirkan musuh
bebuyutan ini. Siapa tahu apa yang kemudian terjadi sama sekali diluar dugaan siapapun, dan
yang paling penting ternyata ilmu silat 125
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
yang dimiliki pihak lawan telah mencapai kesempurnaan yang begitu hebat.
Wajah Bangau-ditengah-mega Go TO Peng yang pucat pias bagaikan mayat nampak
berkerut kencang, tiba-tiba ia berkata.
"Gak In Ling, aku dengan dirimu toh tak pernah kenal, apa yang hendak kau
lakukan terhadap diriku ?"
Ketika mengucapkan kata kata "kita tidak pernah saling kenal"-sengaja kalimat
tersebut di utarakan dengan suara yaag keras, sedang sinar matanya tanpa sadar
melirik kearah Thian-hong pangcu, rupanya ia sedang mohon bantuan dari gadis
muda itu. Manusia, siapa yang tak takut mati " Meski pun Bangau-ditengah- megago To Peng
serta Belibis- ditengah- megago To Ki adalah jago-jago kenamaan dalam dunia
persilatan, namun setelah keselamatan mereka terancam, merekapun melupakan apa
artinya malu. Gak In Ling segera tertawa dingin,jengeknya. "Hee hee hee dua bersaudara dari
keluarga Go, masa tempo dulu kalian berani melakukan, sekarang sudah tak punya
keberanian untuk mengakuinya ?"
Nada suara pemuda ini terasa dingin mengerikan dan penuh mengandung hawa
pembunuhan. selangkah demi
selangkah ia maju mendekati kedua orang musuhnya.
Dengan penuh ketakutan Belibis- ditengah- megagoTo Ki mundur dua langkah
kebelakang jeritnya. "Gak In Ling, apa yang harus kuakui... apa yang harus kuakui " coba katakanlah
lebih dulu." Suaranya agak gemetar dan kegagahan yang diperlihatkan semula kini sudah lenyap
tak berbekas, mungkin mereka telah sadar bahwa ilmu silat yang dimilikinya masih
dibawah 126 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
kepandaian musuhnya, maka kedua orang itu jadi putus asa dan ketakutan-Gak In
Ling menengadah lalu tertawa seram
"Haa haa haa. urusan apakah itu" Kalau tidak jelas tanyakan sendiri setelah
bertemu dengan Tiang- kang Sam-kiat serta cin-hway ngo-gi..."
Gelak tertawanya keras hingga menembusi angkasa dan penuh mengandung napsu
membunuh serta kesadisan-Thian-hong pangcu mengerutkan dahinya, dengan suara
ketus segera bentaknya. "Gak In Ling Kau tak boleh membinasakan mereka berdua "
Mendengar perkataan itu sepasang alis Gak In Ling kontan berkerut, tiba-tiba ia
putar badan dan tertawa dingin.
"Hee hee hee bukankah sedari tadi aku sudah berkata pangcu, diantara kita berdua
selamanya tidak bisa hidup saling berdampingan, keputusanku untuk membunuh kedua
orang ini sudah bulat, bilamana pangcu merasa tidak puas, tak ada halangannya
maju bersama mereka, aku sama sekali tak gentar untuk menghadapi kalian secara
berbareng." Dari perkataan pihak musuhnya, Bangau- di tengah- mega go To Peng serta Belibis-
ditengah mega Go To Ki telah mengetahui bahwa jiwa mereka berdua tak dapat
tertolong lagi, binatang yang terkurung akan menunjukkan
kenekadannya demikian pula halnya dengan kedua orang bersaudara ini, setelah
harapan hidupnya musnah mereka berdua segera saling bertukar pandangan sekejap
kemudian tanpa mengeluarkan sedikit suarapun melancarkan tubrukan kearah Gak in
Ling. Bangau-ditengah-mega Go To Peng meloncat ketengah udara dan menyerang kearah
bawah dengan jurus "Hui-po-nu-thiau" atau gelombang dahsyat diair terjun,
sebaliknya Belibis ditengah mega Go To Ki menerjang dari samping dengan jurus
"Peng-hun-ciu-si" atau bagi rata adil makmur, arah yang dituju bukan lain adalah
jalan kematian diatas lambung musuhnya.
127 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Setelah timbul kenekadan serta niat untuk mengadu jiwa, serangan-serangan yang
dilancarkan kedua orang ini bukan saja amat dahsyat laksana ambruknya gunung
Thay-san, bahkan tempat-tempat yang diserangpun merupakan bagian yang vital dan
berbahaya ditubuh manusia, seakan-akan dengan jurus serangan tersebut mereka
hendak membinasakan musuhnya. Baru saja Gak In Ling menyelesaikan kata-katanya, angin pukulan yang dilancarkan
kedua orang itu sudah mendekati tubuhnya, kecepatan gerak yang dilancarkan
benar-benar mengerikan sekali.
Diatas wajah Gak In Ling sama sekali tidak terlintas rasa kaget ataupun
tercengang, hanya napsu membunuh yang terpancar keluar dari balik matanya kini
bertambah tebal. Pada saat empat buah telapak dari dua bersaudara she Go hampir mengenai diatas
dada Gak In Ling itulah, tiba-tiba... Sianak muda itu membentak nyaring, sepasang telapaknya diayun ke depan secepat
kilat, cahaya merah menyelimuti daerah sekitar beberapa tombak ditempat itu.
"Blaaaam. " dua ledakan dahsyat yang memekakkan telinga menggelegar diudara, dua
jeritan ngeri yang mendirikan bulu roma bergema memecahkan kesunyian-.. disusul
plak Plak Dua sosok tubuh yang tinggi besar terbanting diatas tanah pada jarak
kurang lebih satu tombak dari tempat semula, darah kental mengucur keluar dari
tujuh lubang indera, pada detik itu juga nyawa mereka berdua telah lenyap
tinggalkan raga. Dua orang jago persilatan yang seringkali melakukan kejahatan dan sudah terlalu
banyak membunuh jago kangouw itu akhirnya menemui ajalnya ditangan seorang
pemuda yang masih muda belia, mereka tak pernah menyangka kalau pada 128
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
akhirnya jiwa mereka bakal lenyap karena suatu hutang lama yang pernah mereka
lakukan pada belasan tahun berselang.
napsu membunuh yang menyelimuti diwajari Gak In Ling perlahan-lahan lenyap
kembali dengan termangu- mangu ia memandang dua sosok mayat yang terkapar diatas
tanah, bibirnya sementara berkemak-kemik tiada hentinya namun tiada seorangpun
yang tahu apa yang sedang dia ucapkan-Dalam pada itu pria bertato sembilan naga
telah dibikin terkejut hingga berdiri termangu- mangu, dia merasa kepandaian
silat yang dimilikinya sudah cukup ampuh, tapi tak pernah menyangka kalau pihak
lawan dengan usia yang jauh lebih muda daripada dirinya ternyata memiliki
kepandaian silat yang jauh lebih tinggi daripada dirinya.
Sekilas napsu membunuh berkelebat dalam mata Thian-hong pangcu, perlahan-lahan
ia berjalan mendekati punggung Gak In Ling, pada saat itu gadis tersebut telah
merasa bahwa sehari pemuda itu tidak mati maka sehari pula dunia persilatan tak
akan mendapat ketenangan, karena perbuatan yang dilakukan orang ini memang benar
mengerikan sekali. Akhirnya dara cantik baju putih itu berhenti pada jarak tiga depa- dibelakang
Gak in Ling, telapaknya beberapa kali diangkat keatas tapi setiap kali niat
tersebut dibatalkan-Entah berapa lama sudah lewat, akhirnya Gak in Ling menyeka
keringat yang membasahi keningnya, kemudian berkata dengan suara hambar.
"Pangcu, saat ini merupakan kesempatan yang paling baik bagimu untuk turun
tangan" Ucapan halus, tenang dan wajar sekali, seakan akan orang yang hendak dibunuh
oleh Thian hong pangcu bukanlah dirinya melainkan orang lain-Thian-hong pangcu
mengertak gigi, tiba-tiba ia tarik kembali telapak tangannya dan berseru sambil
tertawa dingin. 129 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Engkau tak usah kuatir, tak nanti kuhantam dirimu secara membokong. Aku pasti
akan memberi suatu kesempatan kepadamu untuk melakukan pertarungan secara adil "
Perlahan-lahan Gak ln Ling putar badannya dan
memandang sekejap kearah dara cantik baju putih itu dengan pandangan tenang,
kemudian katanya. "Apakah pangcu sudah mengambil keputusan untuk tidak melepaskan diriku lagi ?"
"Kepandaian silat yang kau miliki toh tidak berada dibawah kepandaian silatku,
siapa menang siapa kalah masih sukar untuk ditentukan, mulai dari sekarang,
apakah engkau tidak merasa terlalu pagi untuk membicarakan soal mati hidup ?"
Dalampada itu pria bertato sembilan naga telah mendusin akan apa yang sudah
terjadi, menyaksikan keanehan itu buru-buru teriaknya.
"Eei, eei bukankah tadi masih baik-baik saja, kenapa sekarang sudah cekcok
kembali ?" Gak In Ling tertawa tawar.
"Aku tahu pangcu berhati bajik dan penuh welas-asih, aku orang she Gak merasa
tak tega untuk mencelakai dirimu, tetapi ini hari juga akan kuberitahukan
kepadamu bahwa semua orang yang kubunuh adalah manusia-manusia yang dosanya
telah bertumpuk-tumpuk."
Setelah berhenti sebentar dia melanjutkan- "DidaLam lembah pemutus nyawa tulang
putih berserakan di mana-mana, itulah hasil karya yang mereka lakukan, apakah
manusia keji semacam ini tidak pantas untuk dibunuh ?"
"Memang mereka patut dibunuh, tetapi kau bukan membunuh mereka karena ingin
melenyapkan kaum jahat dari maka bumi, kau melakukan pembunuhan tersebut karena
demi kepentingan pribadimu sendiri, bukankah begitu?" Gak In Ling menghela napas
panjang. 130 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Apapun alasanku sehingga membunuh mereka berdua, sekalipun kuucapkan belum
tentu kau akan percaya, lagi pula akupUn tidak bersedia mencari simpati atau
belas kasihan orang lain terhadap diriku, oleh sebab itu lebih baik tak usah
kukatakan apakah alasanku sehingga melakukan kesemuanya ini." Thian-hong pangcu
tertawa dingin. "Persoalannya bukan pada belas kasihan atau tidak, simpati atau tidak, yang
menjadi masalah pada saat ini adalah bagaimana caramu untuk tancap kaki didalam
dunia persilatan sejak kini ?"
"Batas waktu setahun akan berlalu dengan cepatnya." kata Gak In Ling sambil
tertawa sedih. "paling banter para jago didaratan Tionggoan akan menggali
jenasahku dari liang kubur, kenapa hal itu mesti dipikirkan lagi ?"
Selesai berkata dia lanjutkan langkahnya menuju kedalam lembah.
Air muka Thian-hong pangcu berubah hebat setelah
mendengar perkataan itu. tanpa terasa ia berseru.
"Aku tidak mengerti maksud perkataanmu itu, apakah engkau dapat menerangkan
lebih jauh" kali ini suaranya telah berubah jadi lembut dan halus sekali.
"Lebih baik pangcu tak usah tahu." kata Gak In ling sambil tertawa tawa.
"Tapi aku ingin memahaminya."
"Hey, akupun tidak mengerti" teriak pria bertato sembilan naga pula dengan suara
keras. Gak In Ling menyapu wajah kedua oraig itu sekejap. lalu berkata.
"Tempat ini tak bisa ditinggali terlalu lama, kalau memang pangcu serta saudara
ini merasa bahwa semua manusia yang tinggal dalam lembah ini patut dibunuh,
lebih baik biarkanlah 131
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
aku orang she Gak lanjutkan kembali perjalanan ku seorang diri."
"Eei. hal ini mana boleh jadi, masa ada keramaian yang begitu menarik hati
engkau tidak perkenankan diriku untuk nonton, itu namanya tidak adil." gembor
pria bertato sembilan naga tanpa berpikir.
sebaliknya Thian-hong pangcu menatap wajah sianak muda itu dan berkata.
"Engkau toh tak pernah memberi penjelasan kepadaku, maka sampai sekarangpun aku
masih belum mengerti."
suaranya lembut dan sangat halus, bahkan mendekati permohonan-Mendengar ucapan
Perawan Lembah Wilis 18 Sepasang Golok Mustika Karya Chin Yung Eng Djiauw Ong 4
^