Telapak Setan 3
Telapak Setan Karya Khu Lung Bagian 3
itu Gak In Ling segera menghentikan langkahnya dan berpikir sebentar, kemudian
jawabnya^ "Aku hanya bisa hidup selama setahun saja dikolong langit
" selesai berkata dengan langkah lebar ia berjalan menuju kemulut gua.
Thian-hong pangcu merasakan hatinya tercekat dan
jantungnya berdebar keras, dengan cepat ia loncat kemuka dan menghadang jalan
pergi sianak muda itu, ujarnya dengan lirih.
"Gak In Ling, pernahkah engkau mendengar tentang kata-kata yang berbunyi
demikian-"obat mujarab menyelamatkan manusia dari kematian?" suaranya penuh
mengandung nasihat serta anjuran sementara titik air mata tak dapat dikuasai
lagi menetes keluar membasahi pipinya.
Perkenalannya dengan Gak In Ling baru berlangsung tidak sampai satu tari, bahkan
gadis ini pernah berhasrat untuk membunuh dirinya.
Akan tetapi setelah mengetahui bahwa sianak muda itu hanya mampu hidup dikolong
langit hanya setahun belaka, tak 132
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
dapat dibendung lagi air matanya jatuh berlinang membasahi pipinya.
Hati kaum wanita... selamanya memang merupakan teka teki yang tak bisa diraba
dan diselami oleh siapapun.
Dalam hati Gak In Ling menghela napas sedih, tapi diluaran ia berlagak pilon dan
seakan-akan tak pernah terjadi suatu apapun, ujarnya sambil tertawa.
"Dikolong langit sudah tiada obat mujarab lagi yang bisa menyembuhkaa penyakit
yang ku-derita, pangcu Kembalilah...
Lembah Toan hun kok adalah sarang naga dan gua
harimau...... tempat ini berbahaya sekali dan setiap saat jiwa kita akan
terancam oleh maut, sedang engkau adalah seorang pemimpin persilatan yang
mengatur semua rencana besar bagi kedamaian serta keamanan umat manusia,
tindakanmu menempuh bahaya bukanlah suatu keputusan yang cerdik, karena itu aku
harap engkau suka keluar dari lembah ini."
Tiba-tiba Thian-hong pangcu angkat kepala nya yang telah basah oleh air mata,
ujarnya. "Aku akan menyertai dirimu, agar engkau tidak berkelana seorang diri."
"Benar, dan akupun akan turut serta pula" sambung pria bertato sambilan naga
dengan cepat. Dalam pikiran orang ini, selamanya mungkin tak pernah kenal akan arti sedih atau
murung, kendatipun menghadapi masalah yang bagaimana seriusnya ia tetap tenang
dan bersikap wajar. Sementara itu Gak In Ling merasakan hatinya bergerak setelah mendengar ucapan-
ucapan tersebut, ia tarik napas panjang dan alihkan sorot matanya kearah lain,
ujarnya sambil tertawa hambar.
133 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Pangcu, jikalau engkau hendak memikirkan bagi kedamaian serta keselamatan
seluruh umat persilatan, maka tidak sepantasnya kalau engkau selidiki lembah
ini" "Mengapa aku harus memikirkan mereka?" jawab Thian-hong pangcu dengan cepat. Gak
In ling tertegun- "Lalu siapakah yang pangcu pikirkan?" ia bertanya
"Tentu saja memikirkan dirimu "
"Akupun memikirkan dirimu " gembor pria bertato sembilan saga dengan keras.
Perlahan-lahan Thian-hong pangcu tundukkan kepalanya, mungkin gadis yang
berwatak keras kepala ini benar-benar telah berubah.
Secara tiba-tiba Gak In Ling merasakan pikirannya jadi kalut dan bingung sekali,
dengan suara berat serunya.
"Kalian memikirkan seseorang yang usianya tinggal setahun belaka, kalian terlalu
goblok" Gelak tertawanya penuh mengandung nada ejekan, tetapi tak dapat menutupi rasa
sedih dan pedihnya yang tak terhingga.
"Tidak mungkin hanya setahun-.. tidak mungkin hanya setahun-" seru Thian-hong
pangcu sambil menengadah keataS
langit. Perkataan itu seakan-akan diucapkan bagi Gak In Ling, tapi seakan-akan juga
sedang memperkuat kepercayaannya pada diri sendiri.
Pada saat itulah tiba-tiba dari bukit mulut gua
berkumandang datang gelak tertawa yang sangat keras dan memekakkan telinga.
"Haa .... haa...., haa jangan dibilang setahun, mungkin hari inipun tak bisa
dilewatkan dalam keadaan hidup,"
134 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Bersamaan dengan menggemanya gelak tertawa, dari balik gua muncullah seorang
kakek tua yang gemuk. cebol berambut putih, bermata cekung dan muka seram
bagaikan setan. Begitu melihat kemunculan orang itu, dengan hati terkejut Thian-hong pangcu
-segera berteriak keras. "Aah Hiat-mo-ong
?" Pada saat yang bersamaan di belakang tubuh mereka bertiga melayang turun tujuh
orang manusia aneh yang rambutnya terurai sebahu, dengan cepatnya Gak In Ling bertiga
dikepung ditengah kalangan-Siapapun tak menduga pada saat itu pula diatas puncak
bukit sebelah depan tiba-tiba muncul pula empat orang dayang baju merah yang
masing-masing membawa sebuah tanda pengenal.
Suasana dalam kalangan seketika diliputi oleh ketegangan, setiap saat suatu
pertarungan sengit bakal meledak.
Suasana dalam lembah ketika itu benar-benar diliputi ketegangan, siapapUn di
antara mereka tak ada yang mengetahui bahwa empat orang dayang baju merah telah
muncul di puncak sebelah depan-Demikian halnya pula dengan orang-orang dari
lembah Toan-hun-kok, tak seorangpun yang mengetahui akan kehadiran dayang-dayang
tersebut sebab kemunculan Thian-hong pangcu serta Gak In Ling yang sudah cukup
merepotkan diri mereka sehingga tak sempat untuk memikirkan yang lain-Sejak
kecil Gak In Ling berdiam didalam benteng oh-liong-poo, kecuali manusia aneh
dari utara serta manusia sesat dari selatan tiada orang lain yang menemani
dirinya, sebaliknya dua orang tokoh sakti itu karena terikat oleh sesuatu
pembatasan membuat kedua orang itu kecuali melayani kebutuhannya tak dapat
membicarakan masalah tentang dunia persilatan dengan majikan mudanya, oleh sebab
itu 135 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
meskipun nama besar "Hiat-mo-ong" atau Raja- iblis-berdarah ini amat tersohor
serta ditakuti setiap orang, tetapi pemuda ini sama sekali tidak mengenali
dirinya. Begitulah, sambil mengerdipkan sepasang matanya Gak In Ling berpaling kearah
Thian-hong pangcu dan bertanya.
"Pangcu, engkau kenal dengan orang ini ?" sikapnya wajar dan sedikitpun tidak
menanjukan rasa jeri adapun takut.
Perasaan hati Thian-hong pangcu yang bergolak oleh emosi perlahan-lahan jadi
reda dan tenang kembali, mendengar pertanyaan itu dia segera mengangguk.
"Sekarang musuh tangguh sedang berada di depan mata, maafkanlah aku tak dapat
membicarakan tentang asal-usulnya dengan dirimu " habis berkata ia segera maju
kedepan dan serunya, kembali dengan nada dingin.
"Hiat-mo-ong, engkau masih ingat dengan sumpahmu dimasa lampau ?"
Dengan suatu gerakan yang cepat ringan dan cekatan Hiat-mo-ong melayang keluar
dari guanya, tak nampak kekuatan yang dipergunakan tapi tubuhnya bagaikan kapas
saja melayang di-angkasa, dari sini dapat ditarik kesimpulan bahwa tenaga dalam
yang dimiliki kakek cebol itu luar biasa dahsyatnya.
Dengan sorot mata yang tajam Hiat-mo-ong menatap
wajah Thian-hong pangcu tanpa berkedip. lama sekali ia baru menjawab.
"Aku tidak goblok, tidak bodoh tentu saja masih ingat denganjelas sekali "
"Hee... .. hee hee kalau memang begitu, mengapa kau tinggalkan Khong ciang ?"
Hiat-mo-ong menengadah dan tertawa seram.
136 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Haa.... haa. ... haa cian-jiat-ji-siu sepasang kakek CaCad sudah banyak tahun
mengundurkan diri dari dunia persilatan, mati hidupnya tidak ketahuan, sampai
sekarangpun tak tahu dimanakah batang hidung mereka, kenapa aku tak boleh
munculkan diri dalam dunia persilatan " Kedatanganku pada saat inipun sudah
merasa agak menyesal karena terlambat beberapa tahun lamanya."
"Hae hee .... hee .... sekalipun dua kakek CaCad sudah tak ada, tetapi didaratan
Tionggoan pada saat ini toh masih ada aku" sahut Thian-hong pangcu dengan sorot
mata mengandung napsu membunuh. Hiat-mo-ong tertawa
menghina. "Sebelum aku masuk ke daratan Tionggoan memang sudah kudengar kalau daratan
Tionggoan pada saat ini telah menjadi jajahan dari dua orang gadis aneh, akan
tetapi..." "Akan tetapi kenapa ?"
Hiat mo-ong menyapu sekejap sekeliling tempat itu, lalu sambil tertawa jawabnya.
"Aku berani datang kemari, seharusnya kau pun bisa memahami apa maksud dari
perkataanku yang belum habis diucapkan itu."
Napsu membunuh seketika menyelimuti seluruh wajah Thian-hong pangcu, katanya
dengan dingin. "Kalau memang begitu cobalah sendiri, apakah aku punya kemampuan untnk
melenyapkan dirimu atau tidak..."
Tubuhnya segera menerjang maju kedepan, telapak
tangannya diangkat dan siap melancarkan serangan-
Tapi sebelum ia sempat melancarkan pukulannya, Gak In Ling telah berseru dengan
lantang. "Huuh Engkau Hiat- mo-ong paling banter hanya seorang jagoan kelas dua atau tiga
didalam dunia persilatan, berani 137
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
benar adu kekuatan dengan pangcu kami, andaikata
majikanmu datang sendiri, nah mungkin saja pangcu kami baru terpaksa harus turun
tangan sendiri." Bicara sampai disitu ia loncat kehadapan Thian-hong pangcu, dan ujarnya dengan
nada serius. "Pangcu, ijinkanlah tecu untuk menghadapi manusia kurcaci ini."
Tindakan yang dilakukan Gak In Ling ini secara tiba-tiba membingungkan hati
Hiat-mo-ong, dengan mata terbelalak lebar-lebar ia memandang kearah sianak muda
itu tanpa berkedip. sedang dalam hati pikirnya dengan keheranan.
"Kalau ditinjau dari ribut-ribut yang baru saja berlangsung diantara mereka
berdua, jelas menunjukkan bahwa kedua orang itu berada pada posisi yang saling
bermusuhan, kenapa sekarang bajingan itu menyebut dirinya sebagai anak murid
perkumpulan Thian-hong-pang " Sungguh aneh sekali."
Bagaimanapun rasa curiga dan sangsi yang berkecamuk didalam benak Hiat-mo-ong,
ia tidak bisa tidak. harus mempercayai karena orang kang ouw tak ada yang sudi
menurunkan derajat sendiri dihadapan orang lain, apalagi menuruti perintah orang
lain, sudah tentu manusia seperti Gak In Ling yaag memiliki ilmu silat amat
lihay, tak akan bersedia mengaku jadi anak buah perkumpulan orang...
Pria bertato sembilan naga, adalah seorang pria kasar yang berpikiran polos,
kalau Hiat-mo-ong yang tersohor karena kelicikan serta kepintarannya itupun
untuk beberapa saat tak dapat menebak keadaan yang sebenarnya, bisa dibayangkan
darimana pria ini dapat berpikir sejauh ini "
Tanpa terasa ia segera bergumam seorang diri
"oh, rupanya bocah itu diurusi oleh perempuan tersebut.
Huh sungguh tak becus "
138 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Tanpa terasa sepasang matanya dialihkan ke Thian-hong pangcu.
Sementara itu dara cantik baju putih itu sedang berdiri dengan muka tercengang
dan tidak habis mengerti, hal itu semakin membingungkan hati pria bertato
sembilan naga, pikirnya lebih jauh.
"Aneh benar kalau dilihat tampang gadis itu, rupanya dia sendiripun tak tahu
sedari kapan dia mempunyai seorang auggauta macam pemuda itu, makinya..
sebenarnya apa yang sudah terjadi"
Sedikitpun tidak salah, Thian-hong pangcu memang dibikin kebingungan dan tak
habis mengerti oleh tindakan Gak In Ling yang secara tiba-tiba itu, sambil
menatap wajah pemuda itu tanpa terasa ia berseru. "Gak ln Ling..."
"Pangcu, engkau harus menjaga diri baik-baik demi kesejahteraanmu serta keamanan
didalam dunia persilatan-"
tukas pemuda she Gak dengan cepat. "Terhadap manusia kelas dua dan tiga macam
mereka buat apa mesti turun tangan sendiri" Andaikata dalam pertarungan nanti
tecu tak untung dan menderita kalah, barulah pangcu turun tangan sendiri."
Pada dasarnya Thian-hong pangcu adalah seorang manusia yang cerdik, dalam
menghadapi persoalan apapun biasanya ia dapat menebak secara jitu, justru pada
saat ini pikirannya sedang kalut dan tidak tenang, ia tak dapat menangkap maksud
yang sebenarnya dari pemuda itu, pikirnya didalam hati.
"oh, mungkin Gak In Ling ada permintaan yang hendak diajukan kepadaku, maka
menggunakan kesempatan ini sengaja ia cari hati dihadapanku."
Berpikir sampai disini ia termenung lagi be berapa saat lamanya, kemudian
berpikir lebih jauh. 139 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Tapi hal ini tidak mungkin, hal ini tidak mungkin dengan wataknya yang angkuh
tidak mungkin dia adalah manusia seperti itu, lalu apa sebabnya ia berbuat
begitu ?" Di pihak lain Hiat-mo-ong merasa hawa amarahnya
berkobar didalam dada setelah berulang kali dimaki Gak In Ling sebagai manusia
kelas dua atau kelas tiga didalam dunia persilatan, dengan gemas dan penuh
perasaan dendam ia menghardik.
"Bocah keparat yang masih belum hilang bau teteknya, kalau aku adalah jago kelas
dua atau kelas tiga dalam dunia kangouw, lalu kau adalah jago kelas berapa ?"
"Hee hee hee.... apakah aku telah salah berbicara ?" ejek Gak ln Ling dengan
nada seram. "Hmm, apa engkau anggap benar ?"
"Huh Didalam lembah Toaa-hun-kok ini sudah ada puluhan orang yang menemui
ajalnya ditanganku, aku rasa semua tingkah laku serta perbuatan mereka adalah
mendapat perintah darimu, sedang engkau sendiri bukankah sedang menjalankan
perintah dari majikanmu?"
Walaupun ucapan itu merupakan suatu dugaan belaka, tapi nada ucapannya begitu
pasti dan meyakinkan-Hiat-mo-ong licik dan banyak akal, namun ia tak dapat
menebak apakah Gak In Ling benar-benar mengetahui latar belakangnya atau tidak.
kendatipun begitu, ia sudah mempertingkat kewaspadaannya.
"Bajingan ini tak dapat dibiarkan hidup di kolong langit, aku harus lenyapkan
dirinya secepat mungkin " teriaknya kemudian-Dari sikap keragu-raguan yang
diperlihatkan Hiat- mo-ong serta lama sekali tidak menjawab. Gak In Ling
mengetahui bahwa apa yang diduganya semula sedikitpun tidak salah, ia segera
tertawa dingin dan serunya.
140 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Apakah engkau menginginkan penjelasan yang lebih terang lagi dari diriku?"
"Penjelasan apa ?"
"Apa yang kusaksikan didalam gedung keluarga Gak. tidak lain adalah hasil siasat
licik dari majikanmu, bukankah begitu
?" jengek sang pemuda sambil tertawa dingin. Airmuka Hiat-mo-ong berubah hebat,
bentaknya. "Keparat yang tak tahu diri, ucapanmu ngawur dan seenaknya saja. Hm Rupanya kau
sudah bosan hidup " Dengan menggunakan jurus "Mo-ciang-peng san" atau telapak iblis meratakan bukit,
ia mengirim satu pukulan dahsyat kearah dada Gak In Ling.
Desiran angin tajam yang disertai ledakan guntur
menggeletar diang kas a, begitu hebatnya serangan itu hingga mengejutkan hati
orang. Sejak permulaan tadi Gak In Ling sudah tahu kalau tenaga dalam yang dimiliki
Hiat- mo-ong jauh diatas kepandaian Go To Peng, Go To Ki serta Buddha Antik,
hawa murninya diam-diam telah dihimpun kedalam telapak dan setiap saat dapat
melancarkan serangan balasan.
Begitu menyaksikan serangan dari Hiat- mo ong telah meluncur datang, Gak In Ling
tidak berani berayal, buru-buru bentaknya keras. "Bagus sekali datangnya
serangan itu " Dengan jurus "Kua-hay-peng-mo" atau melewati samudra melenyapkan iblis, laksana
kilat tubuhnya bergeser delapan depa kesamping, sepasang telapaknya diiringi
desiran angin yang kencang menghajar iga kiri Hiat-mo-ong, kecepatannya
menghadapi perubahan amat cepat dan ancamannya ganas sekali, seakan-akan dia
Telapak Setan Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
sudah tahu disitulah letak titik kelemahan dari jurus serangan yang akau
dilancarkan musuhnya. 141 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Hiat-mo-ong mimpipun tak pernah menyangka Gak In Ling dengan usianya yang masih
begitu muda ternyata memiliki kekuatan tenaga dalam yang sama sekali diluar
dugaan, sejak dilihatnya sianak muda itu geserkan badannya ketika menyambut
datangnya serangan, ia sudah tahu bahwa gelagat tidak menguntungkan bagi
dirinya. oleh sebab itu, jurus telapak iblis meratakan bukit hanya digunakan sampai
setengah jalan lalu ditarik kembali, dari menyerang ia mengubah posisinya jadi
bertahan, dengan sepasang telapaknya ia sambut datangnya serangan dari Gak In
Ling yang mengancam iga kirinya.
Dalam anggapan Hiat-mo-ong, kendatipun Gak In Ling memiliki perubahan jurus yang
cepat dan kepandaiannya yang tinggi, namun dengan usianya yang masih muda tentu
tenaga dalam yang dimiliki tidak akan begitu sempurna, maka sepasang telapaknya
segera didorong kedepan untuk menyambut datangnya ancaman itu dengan keras lawan
keras. Siapa sangka kejadian diluar dugaan, dengan sikap yang wajar sianak muda itu
ayunkan telapak tangannya^
"Blaaam" dengan cepat sepasang telapak saling membentur satu sama lainnya hingga
menimbulkan suara ledakan keras yang menggeletar diudara, pasir dan debu
beterbangan memenuhi angkasa keadaan benar-benar mengerikan sekali.
Dengan sempoyongan Hiat- mo-ong tergetar mundur tiga langkah kebelakang, dadanya
terasa jadi sesak dan sepasang lengannya jadi linu dan kaku, hatinya terasa amat
terkesiap. Dengan pandangan kaget bercampur ngeri ia menyapu sekejap kearah Gak In Ling,
sementara tubuhnya berdiri menjublek ditempat semula, ia tak mengira kalau
musuhnya begitu kuat dan hebatnya.
142 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Mungkinkah itu ?" pikir Hiat-mo ong dengan hati tercekat^
"Mungkinkah dikolong langit benar-benar terdapat kejadian yang aneh seperti
ini ?" Dia ingin menyeka matanya dengan tangan agar apa yang terlihat bisa lebih jelas,
tapi sepasang tangannya terasa linu dan kaku, begitu sakit sampai tak kuat
diangkat lagi. Thian-hong pangcu sendiripun merasa amat terkesiap. pikirnya.
"Sebenarnya sampai dimana sih kesempurnaan tenaga dalam yang dia miliki " Air
pasang, perahupun bertambah tinggi, belum pernah aku lihat dia menderita kalah."
Sebaliknya pria bertato sembilan naga segera bertepuk tangan bersorak-sorai
karena kegirangan, teriaknya.
"Waduuuh bocah, kamu memang hebat, kamu memang hebat "
Teriakan keras dari pria bertato sembilan naga segera mengejutkan hati IHiat-mo-
ong yang pada waktu itu masih berdiri menjublek dengan mata terbelalak mulut
melongo, tampak biji matanya berputar lalu membentak keras.
"Ini hari lembah Toan-hun-kok akan menjadi tempat kubur bagi kalian semua, serbu
" Begitu perintah diturunkan, tujuh orang manusia aneh berambut panjang yang
berdiri dibelakang Thian-hong pangcu tanpa mengeluarkan sedikit suarapun segera
menerjang maju kedepan, dengan gencar dan hebatnya mereka serang dara cantik
bajuputih itu serta pria bertato sembilan naga.
jangan dilihat pria bertato sembilan magaadalah seorang kasar yang berhati
polos, yang sebenarnya dia adalah seorang jago dari kalangan lurus yang amat
benci terhadap segala macam kejahatan, ketika dilihatnya ketujuh orang manusia
aneh itu menerjang ke depan, toyabajanya segera diputar lalu sambil membentak
keras ia menyongsong datangnya ancaman tersebut.
143 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Thian-hong pangcu sudah bikin persiapan, meskipun gerakan tubuhnya sedikit lebih
lambat daripada pria bertato sembilan naga, akan tetapi serangan yang
dilancarkan olehnya telah mengenai sasarannya lebih dahulu.
Dalam waktu singkat sembilan orang jago lihay itu sudah bertarung jadi satu,
bayangan manusia berkelebat silih berganti, angin puyuh menderu- deru
mengelilingi daerah seluas beberapa tombak. pasir dan batu beterbangan diangkasa
membuat siapapun yang berada disitu merasakan napasnya jadi sesak.
Agaknya ketujuh orang manusia aneh berambut panjang itu memiliki serangkaian
ilmu silat yang sangat lihay, meskipun tenaga dalam yang dimiliki Thian-hong
pangcu serta pria bertato sembilan naga jarang ditemui tandingannya dikolong
langit, tetapi setelah bertemu dengan tujuh orang musuh tangguh, seketika itu
juga mereka rasakan agak ngotot dan tertekan hebat.
Dipihak lain rupanya sebelum melakukan penyerangan, ketujuh orang manusia aneh
itu sudah kompromi lebih dulu, begitu melancarkan serangan enam orang
diantaranya segera mengerubuti Thian-hong pangcu seorang, sedangkan hanya ada
seorang jago yang menghadapi pria bertato sembilan naga, hal ini membuat dara
cantik baju putih itu tak mampu menerjang keluar dari kepungan-Dengan pandangan
yang menyeramkan IHiat-mo-ong
memandang sekejap kearah Gak In Ling, kemudian katanya.
"Hmm.... tidak sampai berapa jurus lagi, pangcumu itu akan menemui ajalnya
ditempat ini." "Huuh Hanya mengandalkan beberapa orang setan kerbau malaikat ular semacam
itu ?" Jengek Gak In ling sambil tertawa dingin, rasa kuatirnya dengan cepat
ditekan kedalam dada. 144 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Mendengar perkataan itu Hiat-mo-ong segera angkat kepala menyapu sekejap kearah
tujuh orang anak buahnya yang sedang bertarung sengit ditengah gelanggang,
tampaklah olehnya meskipun mereka menerjang musuhnya dengan gagah perkasa dan
tidak memperdulikan keselamatan diri sendiri, akan tetapi sama sekali tidak
terlihat tanda-tanda untuk merebut kemenangan, bahkan ada kalanya malahan
terdesak hebat sehingga kacau-balau tak keruan, hal ini segera mengejutkan
hatinya. "Oooh Sungguh tak nyana Thian-hong pangcu yang tidak lebih hanya seorang gadis
muda lemah ternyata memiliki kepandaian silat yang begitu tinggi dan hebat." ia
berpikir didalam hati, "kalau dia saja begitu lihay, apalagi perempuan yang
bernama Gadis suci dari nirwana, entah bagaimana dahsyatnya." Berpikir sampai
disini, tiba-tiba ia bersuit panjang.
Gak In Ling terperanjat ketika mendengar suara suitan panjang itu, baru saja ia
hendak buka suara, tiba-tiba dari balik gua muncul kembali enam orang manusia
aneh yang punya dandanan persis seperti tujuh orang manusia aneh pertama tadi.
Berhubung gua-gua itu sebagian besar tersembunyi di balik batu cadas yang besar,
maka bila tidak ada orang yang muncul disana, siapapun tak akan menduga kalau
ditempat itu terdapat sebuah gua.
Begitu munculkan diri, tanpa berpikir panjang keenam orang manusia aneh itu
segera menerjang kearah Thian-hong pangcu, seakan-akan sebelum kejadian Hiat-mo-
ong telah memberi petunjuk kepada mereka tujuan yang mesti diserang.
Menyaksikan peristiwa itu Gak in Ling merasa amat terperanjat, ia tahu segenap
prajurit dan panglima yang ada didalam lembah Toan-hun-kok, sebagian besar
merupakan jago-jago lihay yang berkepandaian tinggi.
145 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Jikalau satu lawan enam, pemuda itu masih yakin Thian-hong pangcu mampu untuk
menghadapinya. Sekalipun tidak berhasil merebut kemenangan, sedikit banyak tidak
sampai dikalahkan- Tapi sekarang dara cantik itu sekaligus harus menghadapi
duabelas orang musuh, ia tak bisa bayangkan apa yang bakal terjadi.
Rupanya Hiat-mo-ong sudah melihat akan ketidaktenangan pemuda lawannya, sambil
tertawa dingin ia segera mengejek.
"Gak In Ling, hendak kulihat apa yang hendak kau lakukan untuk mengatasi situasi
seperti ini ?" Baru saja perkataan itu diselesaikan, tiba-tiba dari atas tebing berkumandang
datang suara bentakan nyaring.
"Hm Main kerubut dan andalkan jumlah banyak apakah kalian hendak merusak
peraturan dunia persilatan ?"
Bersamaan dengan selesainya perkataan tadi, dua kali jeritan ngeri menggema
memecahkan kesunyian, dua orang diantara enam orang manusia aneh yang hendak
menerjang kearah Thian-hong pangcu telah roboh terkapar diatas tanah, disusul
dalam lembah tersebut muncullah empat orang dayang cilik baju merah yang membawa
tanda perintah ditangannya, diantara mereka berdirilah seorang dara berbaju
merah bergaun merah dan berkerudung kain merah.
Pria bertato sembilan naga serta Thian-hong pangcu yang sedang bertarung masih
belum merasakan apa-apa, sebaliknya Gak In Ling serta Hiat-mo-ong diam-diam merasa tertegun dan kaget,
karena kedatangan orang-orang itu sangat cepat dan ganas sekali sehingga sukar
membuat orang untuk mempercayainya.
Gak ln Ling berpaling memandang sekejap kearah orang-orang itu, kemudian satu
ingatan berkelebat dalam benaknya, ia berpikir.
146 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Aaah..... kemungkinan besar gadis suci dari nirwana telah tiba, tidak aneh
kalau kelihayan nya luar biasa."
Berpikir sampai disitu, sambil tertawa dingin segera ujarnya.
"Menurut penilaianku, pada hari ini lembah Tan-hui-kok akan mengalami kehancuran
total dan mungkin sejak detik ini akan terhapus dari dunia persilatan-"
Dalampada itu gadis berkerudung merah itu sudah ikut terjun kedalam gelanggang
pertarungan, tampaklah telapak tangannya beterbangan klan kemari dengan
kecepatan bagaikan kilat, kelihayannya sama sekali tidak berada dibawah
kepandaian Thian-hong pangcu.
Dalam waktu singkat situasi dalam gelanggang pun
mengalami perubahan besar, setelah hati nya merasa lega Gak In Ling pun
melangkah maju kedepan, sambil mengawasi wajah Hiat- mo-ong, serunya.
"Hiat- mo-ong, sekarang tibalah giliranmu untuk berangkat menghadap raja
akhirat." Hiat-mo ong tidak mengucapkan sepatah katapun, sinar matanya yaag tajam dengan
cepat menyapu sekejap sekeliling tempat itu, otaknya berputar kencang untuk
mencarijalan keluar bagi kesulitan yang dihadapinya.
Tetapi sebelum ingatan apapun berhasil ia dapatkan, Gak In Ling telah mengangkat
sepasang telapaknya sambil membentak nyaring. "Hiat- mo-ong Apakah engkau kenal
dengan telapakku ini ?"
Hiat-mo-ong angkat kepala, tapi setelah sorot matanya terbentur dengan telapak
lawan, dengan ketakutan dia mundur dua langkah kebelakang, serunya
tertahan-"Aaah telapak maut "
napsu membunuh menyelimuti seluruh wajah Gak In Ling, sambil tertawa dingin
ujarnya. "Engkau meracuni umat 147
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
persilatan didaratan Tionggoan, hutang darah harus dibayar dengan darah, ini
hari aku orang she Gak adalah utusan pencabut nyawa yang khusus datang kemari
untuk membetot nyawa anjingmu. Nah, serahkanlah jiwamu " Selangkah demi
selangkah ia maju mendekati Hiat-mo-ong.
Tercekat hati iblis tua itu menyaksikan kegagahan serta kesadisan yang
diperlihatkan oleh Gak In Ling, tanpa sadar ia mundur beberapa langkah.
Dipihak lain jeritan-jeritan ngeri berkumandang saling susul menyusul, jelas ada
beberapa orang yang telah menemui ajalnya.
Mendadak Gak In Ling membentak keras, dengan jurus hujan darah angin amis ia
menerjang kearah Hiat-mo-ong, tampaklah cahaya darah tersebar memenuhi angkasa,
begitu hebatnya serangan itu sehingga menggetarkan hati semua orang.
Begitu menyaksikan pihak lawan mengeluarkan pukulan mautnya, semangat tempur
dari Hiat mo-ong seketika lenyap tak berbekas, dalam keadaan begini tentu saja
ia tak berani melancarkan serangan balasan-Tanpa memperdulikau tindakannya
memalukan atau tidak. dengan gerakan keledai malas bergulingan ia menggulingkan tubuhnya diatas tanah
dan menghindar sampai tiga- empat tombak jauh-nya dari tempat semula, kemudian
meloncat bangun dan ditengah suitan nyaring tanpa berpikir lagi ia kabur masuk
ke dalam gua. Begitu mendengar suara suitan tersebut, manusia manusia aneh lainnyapun jadi
gugup, mereka kabur terbirit-birit dan lari tunggang langgang dalam sekejap mata
jeritan ngeri menggema silih berganti, ada empat orang manusia aneh yang roboh
dalam keadaan binasa, sedang sisanya cepat-cepat lari masuk kedalam gua untuk
menyelamatkan diri. 148 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Terhadap kesemuanya itu, seolah-olah Gak In Ling sama sekali tidak merasakan,
dengan termangu- mangu dia memandang kearah mulut gua dimana Hiat-mo-ong
melenyapkan diri. gugamnya seorang diri. "Tenaga dalam yang kumiliki telah turun kejurang kehancuran-.. Oooh, Thian
Mengapa engkau bersikap begitu tak adil terhadap keluarga Gak kami ?"
Alis matanya yang panjang mengerdip beberapa kali, air mata tanpa terasa menetes
keluar membasahi wajahnya yang tampan-Sekalipun dihadapan orang ia tunjukkan
sikapnya yang kukuh dan keras kepala, sekali pun dihadapan orang ia memandang
hambar tentang keselamatan jiwanya, tapi bagaimana juga dia tetap adalah seorang
manusia, bahkan seorang pemuda yang lemah lembut. Setelah teringat bahwa usianya
sangat terbatas sedangkan pekerjaan besar yang harus diselesaikan belum berhasil
dipenuhi timbullah rasa sedih dalam hatinya.
---ooo0dw0ooo--- Jilid 5 Di KOLONG langit masih ada suratan apa lagi yang jauh lebih menyedihkan daripada
kematian dirinya sendiri "
Pada waktu itulah, tiba-tiba ia mendengar pria bertato sembilan naga sedang
berteriak keras. "Eeei Eeei Bukankah engkau si-perempuan berkerudung telah membantu dirinya"
Mengapa sekarang malahan bertengkar dengan dirinya ?"
Gak In Ling merasa hatinya agak bergerak setelah
mendengar perkataan itu, buru-buru ia menyeka airmata yang 149
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
membasahi wajahnya, lalu putar badan dan menghampiri Thian-hong pangcu serta
perempuan berkerudung merah itu.
Terdengar gadis baja merah itu sedang berkata dengan suara yang amat dingin.
"Anak murid perkumpulanmu sering kali melewati batas wilayah dan mencelakai jiwa
anak murid kami, sekarang malah engkau menuduh diriku...... hmm, aku benar-benar
tak bisa mengerti bagaimana caranya engkau sebagai seorang ketua mendidik serta
menguasai anak buah..."
Thian-hong pangcu segera tertawa dingin.
"Apakah engkau memaksa aku untuk mengambil beberapa contoh yang bisa dijadikan
sebagai bukti ?" serunya.
"Tentu saja aku harus mencari bukti yang nyata "
"Eei, eeh nanti dulu, jangan ribut dulu " sela Gak In Ling berusaha melerai.
"Kemungkinan besar diantara kalian memang sudah terjadi suatu kesalah pahaman."
Gadis berkerudung merah itu sama sekali tidak melirik kearah Gak In Ling barang
sekejap pun, hardiknya dingin:
"Siapa engkau " Berani benar banyak ngebacot ditempat ini
?" Pria bertato sembilan naga amat menghormati Gak In Ling, ketika didengarnya
gadis berkerudung merah itu bicara kasar dan kurang ajar terhadap pemuda itu,
sepasang matanya kontan melotot besar, sambil mencekal toya besinya dia siap
menerjang maju kedepan. Dengan cepat Gak In Ling menarik tangannya, ia menjawab
dengan nada hambar: "Aku sih cuma seorang manusia tak bernama dalam dunia persilatan, seorang
gelandangan yang tak punya tempat tinggal."
"IHmm, tapi menurut penilaianku, semestinya engkau adalah anak murid dari
perkumpulan thian- hong-pang . "
150 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Thian-hong pangcu tertawa dingin.
"Dalam perkumpulan kami tidak terdapat seorang manusia macam dia." sahutnya.
Mendengar ucapan itu gadis berkerudung merah jadi tertegun, kemudian tertawa
sinis. " Huuh Engkau sebagai anak murid perkumpulan thian-hong-pang, tapi orang lain
tidak mengakui dirimu sebagai anak buahnya, belum pernah kujumpai manusia yang
tak tahu malu seperti dirimu itu."
Ucapan ini tajam dan sinisnya bukan kepalang, siapapun tak akan tahan mendengar
Telapak Setan Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
sindiran seperti ini. Pria bertato sembilan naga tak dapat menahan diri lagi, sambil meraung keras,
gembornya. "Kau ini macam apa" Maknya. ...dianggap nya kepandaian silat yang kau milikijauh
lebih lihay dari pada dirinya ?"
"Saudara, harap tutup mulut" cegah Gak In Ling dengan cepat, sorot matanya
segera dialihkan kearah gadis baju merah itu, kemudian menambahkan lebih jauh.
"Mungkin saja aku adalah seorang manusia yang paling tak tahu malu dikolong
langit, tapi setiap patah kata yang kuucapkan adalah kata-kata yang sejujurnya.
Pangcu maupun Lengcu sama-sama merupakan dua kekuatan besar didalam dunia
penilaian, asal kalian berdua dapat bergandengan tangan dan bekerja sama,
rasanya tidak terlalu sukar untuk menyelidiki duduk perkara yang sebenarnya,
sekarang aku mempunyai seratus persen keyakinan yang bisa membuktikan-bahwa anak
buah kalian berdua bukanlah mati di pihak kalian sendiri, cuma sayang buktinya
kurang cukup hingga sukar untuk membuat kalian percaya, tapi aku tetap berharap
agar kalian berdua suka menyelidiki masalah ini secara bijaksana dan otak
dingin." Gadis berkerudung merah itu mendengus dingin.
"Hm Siapakah namamu, cepat katakan"
151 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Hawa gusar terlintas diwajah Gak In Ling, akan tetapi ia tetap bersabar diri.
"Aku bernama Gak In Ling "jawabnya.
"Oooh, jadi engkau yang bernama Gak in Ling?" seru gadis berkerudung merah itn
dengan wajah tertegun. Sorot matanya tanpa terasa menyapu wajah pemuda itu
tajam-tajam, kembali pikirnya : "Hai... tampan juga wajahnya...."
"Lengcu, bukankah engkau sedang mencari diriku?" ujar pemuda itu lagi dengan
suara hambar. "Hm, rupanya engkau sedikit tahu diri...." sambil berkata gadis itu alihkan
sorot matanya kearah lain-
"Lengcu, kalau engkau hendak membinasakan diriku, maka alangkah baiknya kalau
mengijinkan aku untuk menerjang masuk kedalam lembah Toan-hua-kok ini dan mati
didalam gua." Gadis berkerudung merah itu tertawa dingin "^ Hm, engkau tak usah banyak bicara,
dibawah panjiku manusia semacam- engkau tidak digunakan untuk melakukan
pertarungan pertama, aku lihat lebih baik engkau bunuh diri saja"
Diatas wajah Gak In Ling terlintas napsu membunuh yang amat tebal, jangan dikata
wataknya memang tinggi hati dan sombong, sekalipun terbuat dari tanah liatpun
mungkin akan terbakar juga oleh hawa amarah yang berkobar.
Gak In Ling tak pernah menyangka maksud baiknya untuk memikirkan keselamatan
dunia persilatan ditukar dengan sindiran tajam yang begitu sinis sehingga
membuat ia tak bisa menahan diri lagi.
Dengan cepat Gak In Ling putar badannya, lalu berkata dengan nada yang seram.
"Hm, tak kusangka Lengcu nirwana adalah seorang manusia yang bodoh dan tak bisa
membedakan mana yang baik dan mana yang jelek. tak sepantasnya kalau aku orang
152 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
she Gak mempercayai berita dalam dunia persilatan dengan begitu saja."
Gadis berkerudung merah mengerutkan alisnya dan maju tiga langkah kedepan,
hardiknya dengan ketus: "Kurang ajar.... engkau berani menghina Lengcu kami ?"
"ooh, jadi eagkau bukan lengcu itu sendiri?" seru Gak In Ling tertegun.
"Lengcu kami bukan seorang manusia biasa, h mm Manusia kurcaci macam engkau
tidak nanti berhak untuk menjumpainya " Gak In Ling benar-benar sudah naik pitam, sorot matanya membara dan ia membentak
dengan keras. "Mungkin aku orang she Gak sudah mengalah terlalu lama terhadap dirimu. sehingga
kau anggap diriku jeri terhadapmu." "Aku tahu selama ini engkau mengalah terus karena engkau takut mati." sela gadis
berkerudung merah itu sebelum sang pemuda sempat menyelesaikan kata-katanya.
"Haa ha... haa... meskipun aku Gak In Ling bukan seorang enghiong hohan, tapi
soal mati hidup sudah tak pernah kupikirkan lagi didalam hatiku, kalau engkau
memang berhasrat untuk membinasakan orang she Gak ditanganmu, ayo sekarang juga
silahkan turun tangan "
"Bagus, bagus sekali seorang enghiong ho-han memang tak boleh tunduk terhadap
kaum wanita." teriak pria bertato sembilan naga didalam hati kecilnya.
"IHm apakah engkau hendak melakukan pergulatan bagaikan binatang yang terjebak?"
Kembali perempuan berkerudung merah itu mengejek sambil tertawa dingin.
153 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Pada saat ini perasaan antipati sudah muncul dalam hati Gak In Ling terhadap
anak buah dari Yau Ti lengcu itu, ia merasa muak dan sebal, maka dengan ketus
katanya: "Engkau tak usah sombong dan tekebur, belum tentu engkau mampu untuk
mempertahankan diri sebanyak sepuluh jurus diujung telapakku."
"Apa ?" jerit perempuan berkerudung merah.
Perkataan ini memang tak masuk diakal dan sukar untuk bikin gadis itu untuk
mempercayainya, sekalipun thian- hong pangcu yang berada di sisinya pun diam-
diam berpikir. "Gak In Ling, engkau terlalu congkak dan omong besar."
Dengan wajah yang mengerikan dan suara yang tenang Gak in Ling berkata kembali:
"Aku bilang, tidak sampai sepuluh jurus aku orang she Gak dapat memaksa dirimu
untuk terkapar diatas tanah dan menemui ajalmu dalam lembah Toan-hun-kok ini."
Perempuan berkerudung merah adalah seorang gadis yang sombong dan tinggi hati,
dihina dan diejek oleh musuhnya dengan kata-kata yang begitu menghina apalagi
berada dihadapan thian- hong pangcu, tentu saja membuat hatinya jadi panas
sekali, dengan mata melotot dan memancarkan sinar kebengisan ia membentak:
"Bangsat, kalau hanya bicara melulu tidak ada gunanya, lihat seranganku ini "
dengan jurus "Han yo-sui" atau bebek kedingingan bermain diair, ia terjang tubuh
sianak muda itu. Walaupun perempuan ini bukan lengcu nirwana. Tetapi dari tanda perintah yang
dibawanya serta dikawal oleh empat orang dayang cantik, bisa ditarik kesimpulan
bahwa kedudukannya amat tinggi, dan dengan sendirinya ilmu silat yang
dimilikinya lihay sekali.
154 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Setelah serangan dilancarkan, angin pukulan menderu-deru dan desiran tajam
memanjang bagaikan bianglala, telapaknya berputar silih berganti sementara
badannya bagaikan burung walet melayang kesana- kemiri dengan gesitnya. Begitu
lincah dan enteng, badannya sehingga menyilaukan mata.
Melihat serangan musuh, Gak In Ling merasakan hatinya tercekat, pikirnya didalam
hati. "Dibawah panji-panji nirwana, rupanya tak ada manusia yang lemah, tidak aneh
kalau kata katanya begitu sombong dan takabur "
Ingatan tersebut berkelebat dalam benaknya hanya dalam waktu singkat, pemuda itu
tidak berani bertindak gegabah, buru-buru dengan gerakan tukar jubah ganti
posisi, dia loncat mundur sejauh beberapa tombak dari tempat semula.
Dalam anggapan perempuan berkerudung merah itu Gak In Ling pasti tak akan
berhasil lolos dari cengkeramannya, atau paling sedikit walaupun nyaris dapat
melepaskan diri dari ter jangan kilatnya, keadaan pemuda itu tentu gelagapan dan
mengenaskan sekali. Siapa tahu dugaannya meleset sama sekali, bukan saja Gak In Ling dapat
melepaskan diri dari terjangan kilatnya bahkan semua gerakan dilakukan dengan
enteng dan leluasa sekali, tanpa terasa lagi ia menjerit tertahan-Buru- buru
jurus yang pertama dibuyarkan dan berganti dengan gerakan yang lain, baru saja
sepasang kaki Gak In Ling menempel permukaan tanah, ia telah menerjang kembali
kedepan sambil secara beruntun melancarkan tujuh buah serangan berantai.
Serangannya tajam dan ganas sekali, dimana angin
pukulan dan bayangan jarinya dituju kejalan darah kematian di sekujur badan
lawannya. 155 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Dibawah serangan yang begitu gencar, Gak In Ling dengan gerakan yang enteng dan
lincah tetap menerobos lewat diantara sambaran-sambaran lawan, meskipun tubuhnya
tidak sampai terkena tapi seakan-akan ia telah kehilangan daya untuk membalas.
Empat oraag dayang baju merah yang menyaksikan
jalannya pertempuran itu dari sisi kalangan, sama-sama berdiri dengan mata
terbelalak dan mulut melongo, diatas wajahnya jelas menampilkan rasa kasihan,
simpatik, kaget dan tak tenang, rupanya tanpa sadar mereka sedang menguatirkan
keselamatan pemuda tampan itu.
Pria bertato sembilan naga paling gelisah dan cemas, diantara beberapa orang
itu, terdengar ia bergumam seorang diri.
"Ayo, bocah tambah tenaga bagus, pukul terus, hajar saja dia sampai mampus "
Keringat sebesar kacang kedelai mengucur keluar
membasahi seluruh tubuhnya, entah berapa banyak kekuatan tubuhnya yang terbuang
oleh teriakan-teriakannya itu.
Ketegangan dan mara bahaya mencekam seluruh kalangan membuat suasana jadi sesak,
dalam waktu singkat pertarungan sudah berlangsung sebanyak tujuh jurus, akan tetapi selama ini Gak
In Ling tidak pernah melancarkan serangan balasan-Gadis berkerudung merah itn
segera melancarkan serangan yang kedelapan, sambil tertawa dingin ia berseru.
"Gak In Ling, tahukah engkau ini jurus yang keberapa ?"
"jurus kedelapan-" jawab Gak In Ling sambil menghindar kesamping kanan dari
gadis itu. "Nona, kita toh tak pernah terikat oleh dendam sakit hati apapun
juga, demi kesejahteraan dunia persilatan, aku..."
156 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Tak usah banyak bicara lagi." bentak perempuan berkerudung merah. "Kalau engkau
tidak mati, aku takakan berhenti menyerang"
cahaya membunuh memancar keluar dari balik mata Gak In Ling, dalam waktu yang
amat singkat alisnya telah berkerut dan ia telah mengambil suatu keputusan yang
menakutkan, baru saja perempuan itu menyelesaikan jurus yang
kedelapan, siap melancarkan jurus yang kesembilan, tiba-tiba sia nak muda itu
membentak nyaring. "Hm, rupanya kau sudah bosan hidup, dan ingin mencari jalan kematian bagi diri
sendiri" cahaya merah memancar keseluruh angkasa muncullah bayangan telapak yang tak
terhitung jumlahnya menyelimuti seluruh tubuh perempuan berkerudung merah itu.
Begitu menyaksikan cahaya merah memancar keempat
penjuru, hati perempuan berkerudung merah itu tercekat oleh rasa ngeri, dengan
kagetnya dia menjerit. "Ah Telapak maut"
Laksana kilat tubuhnya melayang kesamping dengan
menggunakan gerakan yang paling diandalkan oleh Ya u Ti lengcu yakni gerakan
"Sian-cu Leng-in" atau bidadari jalan diatas awan, ia loncat sejauh tiga tonbak
dari tempat semula. Dalam perkiraan perempuan berkerudung merah itu,
dengan gerakan tubuhnya yang begitu cepat dia pasti akan berhasil melepaskan
diri dari lingkaran pengaruh cahaya merah yang dipancarkan dari telapak maut
sianak muda itu, siapa tahu gerakan tubuh Gak In Ling jauh lebih cepat daripada
dirinya, belum sempat sepasang kaki perempuan berkerudung merah itu menyentuh
tanah, tiba-tiba dari atas kepalanya sudah terdengar bentakan dari Gak In Ling
berkumandang datang. "Engkau akan lari ke mana ?"
cahaya merah dengan kencangnya mengikuti datang dan tetap menekan disekitar
batok kepalanya. 157 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Mendengar bentakan itu perempuan berkerudung merah tadi semakin terkesiap. dia
tahu bahwa selembar jiwanya sudah tergenggam dalam cengkeraman malaikat elmaut,
pikirannya jadi kacau dan timbullah keinginan untuk mempertahankan hidupnya,
membuat dara itu tanpa sadar melancarkan sebuah pukulan yang dahsyat kedepan-
Nampaklah sepasang, telapak Gak in Ling yang berwarna merah darah sudah makin
mendekati batok kepala perempuan berkerudung merah itu, dan rupanya sebentar
lagi dia akan menemui ajalnya.
Di saat yang amat kritis itulah tiba-tiba Thian-hong-pangcu membentak keras.
"Gak ln Ling, jangan lukai dirinya "
Segulung angin pukulan yang kencang, bagaikan angin puyuh dengan cepat menerjang
kearah dada dianak muda itu.
Sebenarnya Gak In Ling memang tiada berhasrat
mencelakai perempuan itu, maka selama delapan jurus yang pertama ia tak pernah
melancarkan serangan balasan, kini setelah mendengar bentakan keras dari Thian-
hong pangcu, dengan cepat segenap tenaga pukulannya ditarik kembali dan ia
meloncat kearah samping. "Blaaam" ditengah udara bergeletar ledakan keras, diikuti Gak In Ling mendengus
berat. Pertarungan seru yang sedang berlangsungpun segera berhenti, suasana dalam
kalangan diliputi oleh kesunyian yang menyeramkan-Sinar mata semua orang segera
ditujukan ke satu arah, yakni ditujukan kearah Gak In Ling yang terkapar diatas
tanah, darah kental mengucur keluar dari mulutnya, wajah yang tampan kini
berubah jadi pucat pias bagaikan mayat, sehingga menakutkan sekali.
Dengan sorot mata yang pudar ia menyapu sekejap seluruh orang yang hadir didalam
kalangan, dibalik biji matanya yang 158
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
hambar dan tinggi hati sama sekali tidak nampak perasaan benci, yang ada hanya
kemurungan serta kesedihan yang membuat orang jadi bingung.
Empat orang dayang baju merah dengan tangan yang
gemetar berdiri menjublek disisi kalangan, empat pasang mata dialihkan ketubuh
pemuda itu, mereka tak dapat menilai apakah Gak In Ling seorang baik atau bukan,
tetapi menurut perasaan mereka majikannya telah salah melukai seseorang yang
tidak sepantasnya dilukai.
Perempuan berkerudung merah itu sendiri mundur
kebelakang dengan sorot mata memancarkan rasa
penyesalan, tangannya yang diluruskan ke bawah tampak agak gemetar.
Pria bertato sembilan naga sendiri melototkan sepasang matanya bulat-bulat,
mulutnya terbuka lebar, perubahan yang terjadi secara tiba-tiba ini boleh
dibilang membingungkan hatinya.
Dia dengan Gak In Ling walaupun baru bergaul selama satu hari, tapi setiap patah
kata dan tingkah laku pemuda itu telah berkesan dalam hati kecilnya, bahkan
menimbalka rasa hormat dan sayang bagi dirinya.
Pada saat itulah tiba-tiba terdengar Thian-hong pangcu berteriak nyaring. "Oooh
kau terluka ?" Tubuhnya dengan cepat berkelebat kemuka dan menubruk kearah Gak In Ling yang
sedang merangkak bangun itu.
"Hey, kau mau apa?" bentak pria bertato sembilan naga dengan penuh kegusaran-
"Aku akan beradu jiwa dengan kalian."
Toya besi dalam genggamannya diiringi desiran angin tajam segera disapu ke depan
dengan jurus "Heng-sau cian-kim" atau menyapu rata selaksa prajurit, dari
desiran tajam 159 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
yang dihasilkan oleh angin pukulan itu dapat diketahui bahwa babatannya disertai
tenaga yang amat besar. Thian-hong pangcu serta perempuan berkerudung merah jadi sangat terperanjat
melihat datangnya serangan itu, buru-buru mereka loncat mundur beberapa tombak
kebalakang den-gelagapan-
"Ee ee... engkau jangan salah paham" teriak Thian-hong pangcu dengan suara
tertahan-"Aku tidak bermaksud untuk mencelakai jiwanya engkau jangan menaruh
curiga." Sepasang mata pria bertato sembilan naga telah berubah jadi merah berapi,
melihat serangannya gagal secara beruntun ia lancarkan tujuh buah serangan
berantai, sambil menyerang teriaknya marah.
"Hm kalian menyebut diri sebagai dua pemimpin besar dalam dunia persilatan,
mengembar- gemborkan tujuan untuk mewujudkan kedamaian dan kebenaran bagi umat
persilatan, tapi kalian sama sekali tak pantas dinilai dengan dirinya...
kalian sama sekali tak bisa membedakan mana yang lurus dan mana yang bengkok,
kalian hanya pandai melakukan
perbuatan menuruti emosi dan suara hati."
jangan dilihat dia hanya seorang manusia kasar, setiap patah katanya ternyata
amat menusuk perasaan orang.
Telapak Setan Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Secara beruntun Thian-hong pangcu serta perempuan berkerudung merah harus
menghindarkan diri kembali dari ancaman ketujuh buah serangan kilat itu, mereka
gagal menembusi pertahanan bayangan toya dari pria bertato sembilan naga, hal
ini bukanlah dikarenakan ilmu silat pria kasar itu amat lihay dan melebihi
mereka berdua melainkan tindakan pria itu sendiri yang nekad membuat mereka jadi
jeri. Setiap jurus dan gerakannya dalam melancarkan
serangannya, yang diutamakan adalah bagaimana caranya melukai lawan, pertahanan
terhadap dirinya sendiri boleh 160
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
dibilang sama sekali terbuka, rupa-rupanya ia sudah tidak memperdulikan
keselamatan pribadi. Pepatah-kuno mengatakan: satu orang sudah nekad, maka selaksa orang tak mampu
melawan- Kendatipun ilmu silat yang dimiliki kedua orang perempuan itu sangat
tinggi, tetapi bila mereka tidak melukai pria bertato sembilan naga lebih
dahulu, tak mungkin pertahanan bisa dijebolkan dalam waktu singkat.
Dengan pandangan sedih Gak In Ling menyaksikan
jalannya pertarungan ditengah gelanggang gumamnya seorang diri.
"Heng-tay, engkau adalah satu-satunya sahabat yang kumiliki didalam dunia
persilatan, tapi beradu jiwa bagi diriku tindakan tersebut sama sekali tak ada
harganya." Sejenak kemudian dari dalam sakunya Gak In Ling ambil keluar botol berwarna
hijau tua ketika sorot matanya yang sayu memandang botol dalam genggamannya,
tangan yang mencekal tadi nampak mulai gemetar keras.
Dengan pandangan ngeri ia memandang botol persolen ditangannya, lalu berseru
dengan penuh kepedihan- "Setengah tahun setengah tahun ooh... Terlalu pendek.
terlalu pendek sekali yaa, Thian Hukuman yang kau timpakan pada keluarga Gak
kami terlalu berat, apakah engkau hendak paksa aku orang she Gak untuk
menyaksikan manusia-manusia laknat itu hidup dengan suka ria diatas jagad tanpa
berhasil kujamah dan kulenyapkan-.."
Airmata jatuh berlinang membasahi wajahnya yang pucat, dengan penuh kepedihan ia
menggigit bibirnya sendiri.
Hidup, belum tentu merupakan suatu kejadian yang paling baik, tapi hidup jauh
lebih baik daripada mati, tapi ketika suatu kehidupan sudah dirasakan tiada
artinya dan tiada 161 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
harganya lagi, keadaan tersebut jauh lebih baik diakhiri dengan suatu kematian.
Gak In Ling, walaupun tidak menginginkan suatu kehidupan yang penuh penderitaan,
akan tetapi dia harus tetap hidup untuk menyelesaikan tugas penting yang menjadi
bebannya, oleh sebab itu ia tak dapat mati dengan begitu saja.
Perlahan-lahan Gak In Ling membuka penutup botol
persolen itu dan mengambil keluas sebutir pil berwarna hijau tua, kemudian obat
tadi dimasukkan ke dalam mulutnya.
Thian-hong pangcu walaupun selama ini selalu berusaha untuk menghindarkan diri
dari serangan-serangan maut dari pria bertato sembilan naga, namun pikirannya
sama sekali tertuju kearah pemuda itu.
Apa yang dilakukan Gak In Ling dapat dilihat olehnya dengan jelas, hampir saja
jantungnya copot karena kaget, tak tertahan lagi ia berteriak nyaring.
"Gak in Ling, engkau tak boleh menelan obat itu, tak boleh..." suaranya penuh
perasaan sedih dan memohon, sementara air mata jatuh berlinang membasahi
wajahnya. Mendengar jeritan itu, perempuan berkerudung merah tadi pun melirik sekejap
kearah Gak In Ling, setelah melihat obat yang ditelan diapun menjerit
tertahan-"Aaah Pil cui-sim-wan "
"Pil cui-sim-wan ?" Pria bertato sembilan naga pan terperanjat, tanpa sadar
jurus serangan-nyapun makin memgendor.
Menggunakan kesempatan itulah perempuan berkerudung merah melancarkan serangan
dengan jurus "Tiam-sak-seng-kim" atau menutul batu jadi emas, ia totok jalan
darah cian-keng-hiat di atas bahu pria bertato sembilan naga itu.
Sementara itu Thian-hong pangcu telah meloncat kehadapan Gak In Ling.
162 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Rupanya takdir telah menentukan lain, menanti dara cantik baju putih itu
berhasil tiba di-hadapan sang pemuda, obat cui-sim-wan tadi telah tertelan
kedalam perut sang pemuda yang keras kepala ini.
"Oooh... mengapa kau hancurkan dirimu sendiri ?" keluh Thian-hong pangcu.
Dengan pandangan dingin Gak In Ling menyapu sekejap kearahnya kemudian perlahan-
lahan memejamkan matanya, ia sama sekali tidak menggubris ucapan gadis itu.
Napas Gak In Ling yang memburu perlahan-lahan jadi tenang dan teratur kembali,
wajahnya yang pucat kinipun sudah berubah jadi semu merah, dari luaran ia nampak
sudah sembuh kembali, tapi dalam kenyataan kesegaran tersebut diperoleh seakan-
akan seorang pemadat yang baru saja menghisap candu.
Keheningan dan kesunyian mencekam seluruh kalangan, begitu sepi sehingga setiap
orang dapat mendengar detak jantungnya sendiri, dalam keedaan begini Thian-hong
pangcu serta perempuan berkerudung merah telah melupakan perselisihan mereka,
seluruh pikiran dan perhatian mereka telah ditumpahkan ketubuh Gak In Ling.
Suasana yang sesak kian mencekam seluruh jagad,
membuat lembah Toan-hun-kok berubah jadi sepi sesunyi kuburan-Tanpa terasa waktu
berlalu dengan cepatnya akhirnya Gak In Ling menghela napas panjang dan membuka
matanya kembali, sosot matanya memancarkan kemurungan dan kepedihan Thian-hoag
pangcu segera maju kedepan,
tegurnya. "Kau kau apakah kau dalam keadaan baik ?"
Gak In Ling loncat bangun dari atas tanah-wajahnya yang tampan diliputi
keketusan dan kehambaran, ia sapu sekejap wajah kedua orang dara itu kemudian
berkata dengan dingin-163
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Mungkin kalian berdua merasa kecewa bukan ?"
"Apa yang kami kecewakan?" tanya perempuan berkerudung merah tanpa berpikir
panjang. "Kecewa karena aku tidak mati"
"Apakah engkau mengira bahwa kami mengharapkan engkau lekas mati?" tanya Thian-
hong pangcu dengan sedih.
"Semoga saja kalian tidak berharap begitu."
"Asal sejak ini hari engkau takkan memusuhi umat persilatan didaratan Tionggoan
lagi, persoalan yang sudah lewat tak akan kuungkap kembali." ujar perempuan
berkerudung merah pula dengan suara yang lebih lembut.
"Setiap orang yang kucari dan setiap orang yang hendak kubunuh, tak akan
tertolong oleh siapapun."
"Seandainya ada orang yang berhasil menolong korban-korbanmu itu ?"
"Kecuali kalau dia mampu membinasakan aku orang she Gak "
"Diluar langit masih ada langit, diatas manusia masih ada manusia, apakah engkau
yakin bisa menangkan semua jago dalam dunia persilatan?" ujar Thian-hong pangcu
dengan sedih. Suaranya lembut dan halus, seakan-akan seorang isteri yang setia sedang
menasehati suaminya. Gak In Ling menengadah memandang langit nan biru, lalu menghela napas panjang.
"Mungkin ucapanmu itu tidak salah." sahutnya.
Mendengar jawaban itu, satu ingatan berkelebat dalam benak Thian-hong pangcu,
ujarnya lagi dengan lembut.
"Asal orang yang kau cari benar-benar telah melakukan kejahatan lebih dahulu dan
dosa-dosa mereka dapat 164
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
dibuktikan, kendatipun engkau tidak menjatuhi hukuman terhadnp mereka, umat
persilatan, pasti akan membantu dirimu untuk melampiaskan dendam sakit hati
ini..." Dari perkataan itu sudah jelas sekali menunjukkan bahwa gadis ini memperingatkan
bahwa ia bersedia membantu usaha pemuda itu.
"Aku tidak mengharapkan orang lain menemui ajalnya karena persoalan dari aku
orang she Gak. Perkataanmu itu tak bisa kuterima." tukas Gak In Ling dengan
cepat. "Darimana engkau bisa tahu kalau orang lain akan menemui ajalnya karena
persoalanmu itu?" tanya perempuan berkerudung merah.
"Karena orang-orang yang hendak kucari itu memiliki kepandaian silat yang sangat
tinggi, di antara mereka yang paling lemahpun memiliki ilmu silat yang seimbang
dengan kepandaianku."
Ucapan ini dengan cepat mengejutkan hati dua orang gadis itu, mereka pernah
menyaksikan sendiri sampai dimanakah taraf kepandaian silat yang dimiliki Gak In
Ling, seandainya apa yang dia ucapkan tidak salah maka kendatipun segenap
kekuatan inti yang ada dalam dunia persilatan di himpun menjadi satu belum tentu
bisa membantu usaha pemuda itu.
Setelah berpikir sebentar, Thian-hong pangcu bertanya kembali. "Bagaimana dengan
mereka yang berilmu silat paling tinggi?"
"Ilmu silat yang dimilikinya jauh diatas kepandaian yang kumiliki, kalau
dicarikan perbandingannya maka bagaikan sinar rembulan dan cahaya kunang-
kunang." Tiba-tiba perempuan berkerudung merah itu teringat kembali akan lengcunya yang
memiliki ilmu silat amat tinggi, dengan gelisah segera tanyanya.
165 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Siapakah mereka" Asal engkau sebutkan nama-namanya, mungkin saja ada orang yang
mampu menangkan mereka^"
Tertegun hati Gak In Ling setelah mendengar perkataan itu, ia sadar dirinya
telah terlanjur bicara, airmukanya segera berubah hebat dan katanya dengan
tawar. "Semoga saja dalam setengah tahun kemudian kita jangan sampai bertemu lagi,
sebab bila sampai terjadi pertarungan lagi maka belum tentu aku akan mengalah
seperti apa yang kulakukan pada saat ini."
Habis berkata ia segera berjalan menuju ke arah mulut gua dimana Hiat-mo-ong
melenyapkan diri. Perubahan sikap yang diperlihatkan Gak In Ling ini sangat mencengangkan hati dua
orang dara tersebut, dalam hati kecilnya perempuan berkerudung merah segera
berpikir. "Kenapa sih tabiat orang ini begitu aneh "Barusaja baik tiba-tiba jadi ketus,
sungguh membingungkan."
Dalam pada itu Thian-hong pangcu telah menghadang jalan pergi sianak muda itu,
tegurnya. "Apakah engkau hendak masuk kedalam ?"
"Apakah pangcu kembali akan menghalangi jalan pergiku ?"
Dengan pandangan sedih Thian-hong pangcu menyapu
sekejap wajah pemuda itu, kemudian menjawab.
"Lembah Toan-hun-kok bisa bertahan selama puluhan tahun dalam dunia persilatan,
tanpa seorangpun mampu membasmi mereka dari muka bumi, hal ini menunjukkan bahwa
kekuatan yang mereka miliki bukan hanya terbatas pada Hiat-mo-ong seorang,
kepergianmu seorang diri apakah tidak merasa bahwa kekuatan yang kau miliki
terlalu lemah ?" "Aku rasa persoalan ini merupakan masalah pribadiku sendiri, aku minta engkau
tak usah mencampurinya." jawab 166
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Gak In Ling ketus. Airmuka Tbian-hong pangcu berubah hebat.
"Kau..... kau benar-benar kejam.... engkau tak dapat menyelami perasaan orang
lain-..." teriaknya.
Dengan cepat Gak In Ling alihkan sorot matanya kearah lain, kemudian menjawab.
"Jika engkau berdua dapat menyelami perasaan orang, aku hanya berharap agar
kalian dapat memikirkan keselamatan serta keamanan bagi umat manusia yang ada
dikolong langit." Habis berkata ia berjalan lewat disisi tubuh Thian-hong pangcu dan buru-buru
masuk kedalam gua. Thian-hong pangcu menghela napas sedih, setelah
termenung sebentar sambil menggigit bibir tiba-tiba ia berpaling kearah
perempuan berkerudung merah itu dan berkata.
"Seorang tamu tak akan merepotkan dua orang tuan rumah, harap engkau utusan
timur suka menyampaikan kepada lengcu kalian, bahwa mulai saat ini seluruh
keamanan dunia persilatan kuserahkan pada dia seorang untuk mengendalikannya."
selesai berkata dengan langkah cepat ia menyusul kedalam gua di mana bayangan
tubuh Gak In Ling melenyapkan diri.
Dengan wajah kaget dan tertegun perempuan berkerudung merah itu berdiri
menjublek ditempai semula, pikirnya,
"Ucapan itu kenapa harus aku yang sampai kan ?"
Satu ingatan berkelebat dalam benaknya, sambil menuding kearah pria bertato
sembilan naga pesannya kepada keempat orang dayang itu.
"Setelah membebaskan jalan darah orang itu kalian segera pulang kegunung dan
lapor kepada lengcu, katakanlah andaikata didalam tiga hari aku utusan timur
belum kembali 167 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
juga, itu berarti sejak detik ini utusan timur sudah tak dapat melayani lengcu
lagi." selesai berkata ia segera lari masuk kedalam gua itu pula.
Hati perempuan memang sukar diraba. Sementara itu, setelah Gak In Ling masuk
kedalam gua, ia merasa ruang dalam gua tadi luas sekali, dindingnya terbuat dari
batu dan licin bagaikan cermin, jelas tempat itu bukan gua alam tapi dibuat oleh
tenaga manusia. Setelah berbelak-belok beberapa kali dan kurang lebih sudah mencapai tiga- empat
puluh tombak dalamnya, Gak In Ling masih belum berhasil menemukan suatu ruangan,
hal ini membuat hatinya amat terkejut.
Pada saat itulah mendadak dari dalam gua berkumandang datang suara pembicaraan
manusia, terdengar seseorang yang bersuara serak sedang berkata.
"Menurut cahaya sang surya seharusnya harusnya sekarang sudah mendekati tengah
hari, kenapa belum nampak ada yang mengirim nasi " Apakah mereka hendak siksa
kita sampai mati karena kelaparan?"
"Sekalipun mereka benar-benar akan menyiksa kita sampai mati kelaparan, apa yang
dapat kau katakan ?" sambung seorang yang lain dengan nada dingin.
"Hmm Mereka berani ?"
"Kenapa tidak berani" Meskipun dahulu engkau "Tok-seng"
Nabi bisa Kongsun To pernah menggemparkan dunia
persilatan, namun pada saat ini kau masih berada dalam genggamannya, sekalipun
bocah yang berumur tiga tahunpun takkan jeri terhadap dirimu "
Rupanya orang yang pertama tadi dibikin gusar oleh ucapan tersebut, terdengar ia
meraung dengan gusar. 168 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Leng Inpoocu, apakah engkau ingin merasakan kelihayanku ?"
"Hm, engkau kira aku jeri terhadap dirimu ?" jawab Leng In poocu sambil
mendengus dingin-Tiba-tiba suara yang lain berkumandang menengahi
percekcokan itu. "omitohud Selama banyak tahun sicu berdua bukan hanya berkelahi satu kali saja,
tapi menang kalah, selalu tak bisa ditentukan, apa sih gunanya membuang tenaga
lagi dengan percuma?"
Rupanya si Nabi racun Kongsun To adalah seorang manusia yang tidak pakai aturan,
dengan cepat dia menyambung kembali.
"Benar, benar, Buddha Antik, selama banyak tahun aku belum pernah bergebrak
melawan dirimu. Mari, mari kita adu kepandaian, coba lihat siapa yang lebih
unggul diantara kita."
"Aku menyadari bahwa kepandaianku masih belum mampu menangkan diri sicu," jawab
orang yang disebut Buddha Aantik itu
"Eei...... kamu tak usah kuatir, aku akan tetap menggunakan peraturan lama, tak
akan aku gunakan jurus racun, semuanya pakai jurus murni," seru Nabi racun lagi.
Ketika Gak In Ling mendengar bahwa didalam gua itu terdapat juga siBuddha Antik
yang paling dibenci, darah panas seketika bergelora dalam rongga dadanya, dengan
langkah yang lebih cepat lagi dia mendekati kearah berasal nya suara tadi.
Tiga buah tikungan kembali sudah dilewati akhirnya setelah berjalan beberapa
saat lamanya sampailah pemuda itu disuatu tempat yang terbuka, sebuah ruang batu
seluas dua puluh tombak lebih muncul didepan mata, pada sisi kanan ruang batu
itu terdapat sebuah lorong yang entah menghubungkan 169
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
tempat itu dengan mana, sedang suara pembicaraan ya bergema tadi berasal dari
dalam sebuah dinding batu berwarna putih yang ada disebelah kanan-Gak In ling
sama sekali tidak ragu-ragu, dengan langkah yang cepat ia berjalan menuju ke
samping kiri. Tiba-tiba...
Telapak Setan Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Gak In Ling, apakah kau sudah bosan hidup dan kepingin cari kematian buat diri
sendiri ?" suara teguran seseorang berkumandang memecahkan kesunyian-Apa yang
dipikir dan diperhatikan Gak In Ling pada saat ini adalah menemukan
persembunyiannya Buddha Antik, ketika secara tiba-tiba namanya disebut orang
hatinya jadi amat terperanjat. Dengan cepat ia putar badan sambil silangkan
telapaknya didepan dada siap menghadapi segala
kemungkinan yang tidak diinginkan.
Ketika sorot matanya dialihkan kearah mana berasalnya suara tadi, terlihatlah
Thian-hong pang cu serta perempuan berkerudung merah telah berdiri berjejer
kurang lebih lima depa dihadapannya.
Gak In Ling segera tertawa dingin dan menegur.
"Kedatangan kalian berdua apakah dikarenakan aku orang she Gak ?"
"Sedikitpun tidak salah "jawab Thian hong pangcu sambil mengangguk.
"Apakah diantara kita bertiga harus diputuskan lebih dahulu siapa yang berhak
melanjutkan hidup dan siapa yang pantas menemui ajalnya ?" seru pemuda itu lagi
sambil tertawa dingin. "Apakah maksudmu, selain percekcokan dan perkelahian, diantara kita sudah tiada
urusan lain lagi ?" bantah Thian-170
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
hong pangcu dengan wajah yang sedih. Sambil bicara dari pancaran matanya
terlintaslah rasa murung dan kesal.
Gak In Ling bukan seorang tolol ataupun bodoh, sudah tentu ia dapat menangkap
arti dari perkataan itu, tetapi berada dalam keadaan seperti ini ia tetap
berlagak pilon seolah-olah sama sekali tidak paham dengan maksud perkataan itu.
Dengan cepat pokok pembicaraan dialihkan kemasalah lain, ujarnya dengan hambar.
"Kalau memang kedatangan kalian berdua bukanlah mencari aku orang she Gak guna
bertarung, aku harap kamu berdua segera tinggalkan tempat ini, masa depan dunia
persilatan tergantung diatas bahu kalian berdua, menempuh bahaya karena urusan
yang begini sepele sama sekali tak ada harganya bagi kalian berdua..."
Selesai berkata tanpa menantikan jawaban lagi ia segera berjalan menuju
kedinding batu sebelah kiri.
"Engkau hendak menjebolkan dinding batu itu?" seru perempuan berkerudung merah
tanpa terasa. "Sedikitpun tidak salah "
"Tahukah engkau siapa saja yang terkurung didalam ruangan gua batu itu ?" Gak In
Ling menghentikan langkahnya kemudian menjawab.
"Nabi racun Kongsun To, Leng In poocu dan Buddha Antik."
Ketika mengucapkan nama Buddha Antik, suaranya sengaja diperkeras dan
diperberat. "Pernahkah engkau mendengar kata-kata yang berbunyi Nabi racun
mengejutkan kolong langit, pedang Leng In bagaikan malaikat ?" seru Thian hong
pangcu kembali. Mendengar perkataan ini Gak In Ling hatinya terjelos, pikirnya
didalam hati. "Mungkin aku akan menemui suatu kesulitan yang besar sekali."
171 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Walaupun dalam hati ia mempuyai pendapat demikian, tetapi perasaan tersebut
tidak sampai diutarakan keluar, dengan suara hambar ia hanya berkata.
"Ucapanmu itu memang sangat mengejutkan hati orang, tetapi bagaimanapun juga
ruangan ini harus dijebolkan"
Sekalipun Thian-hong pangcu belum terlalu lama
berkumpul dengan Gak In Ling, akan tetapi dia sudah memahami sifat serta
tabiatnya, ia mengerti apa yang telah diucapkan oleh si anak muda itu pasti akan
dilakukan olehnya, dengan cepat dara cantik baju putih itu meloncat kehadapan
pemuda itu sambil serunya dengan suara berat.
"Gak In ling, perkataanmu selalu menggembar-gemborkan demi kesejahteraan dan
keamanan umat persilatan didaratan Tionggoan, tapi pernahkah engkau berpikir apa
akibatnya andaikata Nabi racun Kongsun To dilepaskan dari kurungan itu
?" Gak In Ling tertegun, ia tak pernah mempertimbangkan akibat dari perbuatannya
itu. Sudah tentu hal ini disebabkan karena ia masih belum tahu bagaimanakah
watak serta tabiat dari Nabi racun Kongsun To itu sendiri.
Gak In Ling berdiri tertegun dan lama sekali tidak mengucapkan sepatah kata pun,
pada saat itu suasana ruang dalam pun sunyi senyap dan tak kedengaran suara
apapun, jelas pembicaraan diantara mereka telah tercuri dengar oleh orang-orang
itu. Gak In Ling memandang sekejap kearah dua orang gadis itu, seakan-akan sedang
berkata terhadap mereka, ia bergumam seorang diri.
"Tetapi Buddha Antik berada didalam, bagaimana juga aku harus masuk kedalam."
172 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Menyaksikan si anak muda itu sudah tergerak hatinya oleh perkataannya, Thian-
hong pangcu melanjutkan kembali kata-katanya.
"Demi masalah pribadimu serta kepuasan bagi dirimu sendiri, engkau membuat
segenap umat persilatan jadi sengsara dan mendapat celaka, coba bayangkan
tegakah liang-simmu berbuat begitu "Jawablah "
Perkataan ini mengandung maksud yang sangat dalam dan mengetuk perasaan halus
sianak muda itu, membuat Gak In Ling jadi sangsi dan tak tahu apa yang harus
dilakukan, tapi ia bersumpah akan mencabut jiwa Buddha Antik, mungkinkah ia
tinggalkan tempat tersebut dengan begitu saja "
Antara kepentingan umum dan kepentingan pribadi, antara dendam dan cinta telah
menyulitkan pemuda angkuh she Gak ini, dalam benaknya segara muncul pelbagai
ingatan serta pikiran yang saling bertentangan, ia mulai merasakan kebingungan,
kebimbangan dan kekacauan-Pada saat itulah dari balik dinding berkumandang
kembali suara terlakan dari Nabi racun Kongsun To.
"Hei, manusia yang menamakan dirinya Gak In Ling, andaikata engkau mampu
melepaskan aku dari tempat kurungan ini, maka aku akan menyanggupi tiga syarat
yang kau ajukan-" Jelas manusia racun itu hendak mencengkeram kesempatan baik
ini untuk melarikan diri.
"Sungguhkah perkataanmu itu ?" tanya Gak In Ling dengan perasaan hati agak
tergerak. "Apa itu sungguh atau palsu " maki Nabi racun Kongsun To marah-marah. "Selama
hidup aku Nabi racun belum pernah mengucapkan kata kata yang palsu ataupun
membohongi orang lain."
Gak In Ling yang dasarnya memang tidak mengenali orang itu tentu saja tidak
memahami watak serta tingkah lakunya, 173
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
sepasang matanya yang jeli tanpa terasa dialihkan kearah Thian-hong pangcu
dengan sorot penuh selidik.
"Walaupun selama hidup Nabi racun Kongsun To tak pernah berbohong dan menipu
orang lain, tetapi manusia ini licik dan sangat berbahaya." ujar Thian hong
pangcu dengan sedih. "Andai kata engkau lepaskan dirinya, maka ia akan
memperlihatkan permainan setan kepadamu."
Setelah mengetahui bahwa Nabi racun Kong sun To tak pernah berbohong, satu
ingatan dengan cepat berkelebat dalam benak Gak In Ling tegurnya kearah balik
dinding. "Syarat macam apakah yang engkau sanggupi ?"
"Asal aku mampu melakukan serta mengerjakan pasti akan kupenuhi, tapi engkau tak
boleh minta aku untuk mati "
Kongsun To manusia yang ahli dalam penggunaan racun memang lihay sekali dalam
melakukan semua pekerjaan, sebelum terlanjur ia telah mempersiapkan jalan mundur
bagi diri sendiri. "Baik, kita putuskan dengan janji ini," jawab Gak In Ling sambil mengangguk,
selesai berkata ia siap menghantam dinding ruangan tersebut.
"Gak In Ling, sebelum bertindak aku harap engkau suka mempertimbangkan lebih
dahulu tentang keamanan serta keselamatan sendiri" ajar Thian-hong pangcu lagi
dengan penuh perhatian-Gak In Ling seketika merasakan perasaan hatinya jadi
hangat sekali, tapi ketika teringat olehnya bahwa kehidupan selama setengah
tahun dengan cepatnya akan berakhir dan pada saat itu semua kehangatan akan
musnah, ia jadi murung dan kesal kembali, sambil tertawa hambar katanya.
"Sekarang dia sedang membutuhkan bantuan dariku,aku percaya perbuatannya tidak
akan sampai merugikan diriku "
174 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Tetapi andaikata mereka sudah kau lepas kan dari kurungan dan pada saat itu
mereka sudah tiada lagi yang diharapkan lagi darimu, bagaimana keadaannya ?"
sambung perempuan berkerudung merah dari samping. Gak In Ling tertawa.
"Sebelum mereka terlepas dari kurungan, akan kubicarakan syarat-syarat tersebut
lebih dahulu "jawabnya.
Dalam pada itu Nabi racun Kongsun To telah berseru kembali dari dalam
ruangan-"Ayoh, cepat Apakah engkau tak mampu untuk menjebolkan pintu batu
tersebut ?" Gak In Ling mengerutkan dahinya, dalam hati ia segera mengambil keputusan dan
serunya. "Harap kalian berdua suka mengundurkan diri kesamping."
Dengan mengguna kan jurus menyapu rata lima bukit, pemuda itu melancarkan sebuah
pukulan dahsyat keatas dinding batu itu.
Blaaaam Di tengah ledakan yang amat dahsyat, pasir dan debu beterbangan memenuhi
angkasa, sebongkah batu cadas yang keras terhajar hancur dari atas dinding
ruangan, begitu dahsyat dan kuatnya angin pukulan yang dilancarkan Gak In Ling
itu sehingga muncullah sebuah lubang sebesar tiga depa di tempat itu.
Dengan cepat Gak In Ling loncat kemuka dan menghadang didepan mulut gua tadi,
tiba-tiba tercium bau harum disisi tubuhnya, ketika ia berpaling tampaklah dua
orang nona sudah berdiri dikedua belah sisinya.
Tebaran bubuk dinding memusingkan kepala dan
mengaburkan pandangan semua orang, pada saat itulah dari dalam ruangan
berkumandang suara gelak tertawa Nabi racun Kongsun To yang amat keras.
"Haaah haah haaah aku telah bebas.... aku telah bebas basah haaah...."
175 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Ditengah gelak tawa yang keras dan memekakkan telinga itu, terbawa pula suara
gemerincingnya rantai yang saling beradu.
Thian-hong pangcu serta perempuan berkerudung merah itu segera menengok kedalam,
tiba-tiba kedua orang gadis itu menjerit tertahan dan loncat mundur ketempat
semula, keadaan mereka bagaikan terpa gut oleh ular berbisa.
Gak In Ling tertegun, dengan cepat ia menengok kedalam, setelah mengetahui apa
yang terjadi sadarlah sianak muda itu.
DidaLam ruangan terlihatlah seorang kakek tua berambut putih bermata cekung dan
berjenggot panjang terpantek diatas dinding, dua buah rantai yang amat besar dan
kuat menembusi tulang bahunya dan membelenggu kakek itu didinding batu, pakaian
yang dikenakan sudah compang-camping tak karuan sehingga bagian bawahnya boleh
dibilang sama sekali tak tertutup,
Dengan pandangan yang seksama Gak In Ling memeriksa keadaan disekeliling tempat
itu, terlihat olehnya ruang batu itu berliku-liku seperti sebuah lorong rahasia,
kalau diujung lorong tidak terdapat sebuah pintu batu mungkin tempat itu sama
sekali tak mirip seperti sebuah ruangan.
Bau busuk dan hawa lembab memancar keluar dari
ruangan tadi, begitu tak sedap baunya sampai-sampai memuakkan sekali. Ketika ia
menyaksikan bahwa ditempat itu tiada orang lain, hatinya kaget bercampur heran,
setelah sangsi sebentar akhirnya ia melangkah masuk kedalam ruangan itu.
Sejak dinding itu berlubang, dengan pandangan yang tajam kakek itu menatap terus
wajah Gak In Ling tanpa berkedip.
menanti pemuda itu melangkah masuk kedalam ruangan, ia baru berkata sambil
tertawa. "Selama banyak tahun akhirnya aku berhasil juga mendapatkan kesempatan untuk
meloloskan diri." 176 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
sikapnya begitu girang dan bangga, seakan-akan Gak In Ling memang sudah menolong
dia. Gak In Ling maju dua langkah kedepan, lalu menegur.
"Siapakah engkau " Dan siapa namamu d i- antara tiga orang yang ada disini "
Dimana pula mereka berdua ?"
"Haa haa. . .. haa aku adalah Nabi racun Kongsun To "
setelah berhenti sebentar ia melanjutkan- "Engkau takut ?"
Gak In Ling tertawa dingin.
"Hee.... hee.. hee jangan dikata badanmu masih dirantai diatas dinding,
sekalipun kau sudah bebas merdekapun aku tak nanti akan jeri terhadap dirimu."
"Sebentar lagi aku tokh akan bebas merdeka " seru Kengsun To dengan senyum
mengejek. "Hmm Engkau mengira bahwa aku pasti akan menolong dirimu"
Rupanya Nabi racun Kongsun To sudah menduga kalau Gak In Ling pasti akan
mengucapkan kata-kata tersebut, bukannya terkejut atau heran dia malah tertawa.
"Haa.... haa aku sudah menduga kalau engkau akan bersikap begitu terhadap
diriku" Gak In Ling terperanjat, suatu firasatjelek terlintas diatas wajahnya, serunya
tanpa sadar. "Kalau memang begitu engkau tak akan seyakin itu "
"Hee hee. ... bocah cilik aku Nabi racun Kongsun To kalau tak mampu mengalahkan
dirimu, buat apa aku cari nama dan berkelana dalam dunia persilatan ?" seru
Kongsun To sambil tertawa dingin. Setelah berhenti sebentar, ia tertawa
terbahak-bahak lalu melanjutkan-
"Sekarang aku akan memberitahukan dirimu secara terus-terang, d isaat dinding
batu itu kau jebolkan tadi, tanpa disadari kalian telah keracunan hebat"
177 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Gak In Ling merasa amat terkejut, tapi dengan cepat sambil tertawa lantang
sahutnya. "Hmm Siasat yang kau gunakan memang luar biasa sekali "
"Siasat apa ?" "Siasat benteng kosong" jawab Gak In Ling sambil tertawa dingin.
Mendengar perkataan itu Nabi racun Kongsun To angkat kepala dan tertawa
tergelak. "Haa..... haa.... bocah cilik, kalau engkau tak percaya silahkan mengerahkan
tenaga dan mencobanya sendiri.
Selama hidup belum pernah ku lakukan pekerjaan yang tidak meyakinkan
keberhasilannya, apalagi urusan ini penting sekali."
Dalam hati kecilnya Gak In Ling memang merasa curiga, karena sewaktu menjebolkan
dinding tembok tadi ia sama sekali tidak mencium bau yang terasa aneh olehnya,
mendengar perkataan itu ia segera menurut dan diam-diam mengerahkan tenaga
dalamnya. Tiba-tiba air mukanya berubah hebat, napsu membunuh menyelimuti wajahnya yang
tampan, selangkah demi selangkah ia maju ke depan, serunya.
"Kongsun To, engkau tak pernah menyangka dengan tindakanmu ini, bukan?"
Airmuka Nabi racun Kongsun To masih tetap tenang seperti sedia kala, sambil
tertawa seram ia menjawab.
"Bukankah sudah kukatakan, selamanya aku tak pernah melakukan tindakan yang
tidak meyakinkan diriku, tindakanmu itupun sudah berada dalam dugaanku." Gak In Ling merasakan hatinya
makin tercekat sesudah mendengar perkataan itu.
178 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Setelah engkau mati, aku bisa menggeledah isi sakumu sendiri.. .. Hm Bukankah
racun ini bisa kupunahkan kembali ?"
"Ha haa.... kalau engkau menginginkan tak usah digeledah lagi, aku akan
mempersilahkan engkau untuk memilihnya sendiri."
Sambil berkata dari balikjubahnya yang robek mencomot sana merogo kemari, dalam
waktu singkat sudah ada dua puluh botol lebih obat yang beraneka macam
dipaparkan dihadapan pemuda itu, katanya.
"Diantara lima belas buah botol ini ada tiga belas botol berisi obat racun yang
amat keji, sebuah botol berisi racun berdaya kerja lambat dan hanya satu botol
saja yang berisi obat pemunah, jikalau engkau punya keberanian untuk mengadu
nasib, aku bersedia menyerah kalah dengan begini saja."
Mimpipun Gak In Ling tak pernah menyangka kalau Nabi racun Kongsun To bakal
menggunakan tindakan semacam itu untuk menghadapi dirinya, tanpa terasa ia
berdiri tertegun- "Engkau tak usah putar otak lebih jauh." kata Kougsun To lagi sambil tertawa,
"kalau di kolong langit masih ada orang yang mampu mengenali jenis racun yang
kupergunakan, apa guna nya aku pergunakan julukan sebagai Nabi racun?"
Satu ingatan tiba-tiba berkelebat dalam benak Gak In Ling, baru saja dia akan
buka suara Kongsun To sudah berkata lagi.
"Sedikitpun tidak salah, engkau dapat menggunakan binatang untuk mencoba obatku
ini, tapi dalam satu tiga perempat jam dari mana engkau mampu untuk
Telapak Setan Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
mengumpulkan lima belas macam binatang ?"
Tindak-tanduk orang ini memang licik dan berbahaya sekali, bahkan semua yang
sedang dipikir oleh orang lain telah berhasil ditebak semua olehnya.
179 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Dalam keadaan begini boleh dibilang Gak In Ling sudah kehabisan akal, ia segera
tertawa dingin- "Hmm Engkau cukup keji dan hebat." serunya.
"Hee..... hee.. hee sekarang engkau bersedia membebaskan diriku, bukan ?"
Gak In Ling ingin cepat-cepat temukan Buddha Antik, sambil menggeleng dia
bertanya. "Dimanakah dua orang lainnya ?"
"Apakah engkau juga akan melepaskan mereka berdua ?"
tanya Kongsun To dengan nada tertegun-
Sebelum Gak In Ling sampat menjawab.
Leng In poocu yang berada didalam sudah berseru dengan suara lantang. "Ada apa "
Apakah engkau Kongsun To merasa tidak puas ?"
"Sedikitpun tidak salah." sahut Kongsun To dengan mata melotot, "aku memang
merasa tidak puas, sebab selembar nyawaku harus kutukar dengan tiga macam
syarat." Leng In poocu tertawa dingin.
"Hee....... hee....engkau anggap aku Leng ciau adalah seorang manusia yang suka
mencari keuntungan dari orang lain " Engkau bisa mengabulkan tiga macam
syaratnya, apakah aku tak bisa penuhi juga tiga buah syaratnya " Hmm, apa yang
hendak. kau katakan lagi?"
"Haa...... haa anggaplah aku memang berpandangan sempit." seru Kongsun To
kemudian tertawa terbahak-bahak.
Gak In Ling yang selama ini membungkam segera berseru sambil tertawa dingin.
"Tiada halangannya bagiku untuk melepaskan engkau lebih dahulu, tapi kita harus
bicarakan dulu pertukaran syaratnya."
"Nah, katakanlah"
180 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Gak Ia Ling berpikir sebentar, lalu berkata "Pertama, mulai hari ini engkau tak
boleh membunuh orang lagi didaratan Tionggoan."
"Tidak boleh membunuh semua orang pria atau tak boleh membunuh kaum wanita ?"
"Tentu saja baik lelaki maupun perempuan tak boleh dibunuh "
"Wah kalau begitu aku merasa keberatan," seru Nabi racun Kongsun To sambil
geleng kepalanya berulang kali. "bagiku permintaan itu termasuk dua macam
syarat." "Engkau ingin mengingkari janji ?" tegur Gak In Ling dengan alis berkerut.
Kongsun To tenang sekali, jawabnya. "Manusia tokh dibagi antara laki dan
perempuan, sedang laki dan perempuan merupakan jenis yang berbeda, tentu saja
harus dianggap sebagai dua syarat."
Nafsu membunuh memancar keluar dari balik mata Gak In Ling, rupanya dia akan
turun tangan untuk membunuh kakek tua itu
Menyaksikan tingkah laku dari lawannya, Nabi racun Kongsun To tetap tenang-
tenang saja sengaja ia berkata sambil tertawa hambar.
"Sekalipun aku dibunuh, pada akhirnya kalianpun tak akan lolos dari kematian."
"Engkau anggap aku takut menghadapi kematian ?" seru Gak In Ling sambil tertawa
dingin- "Haa haa aku tahu kalau engkau tak takut mati." jawab Kongsun To sambil tertawa
seram, "bahkan dua orang gadis itupun tidak takut mati, tapi, pernahkah engkau
membayangkan dengan kematiannya berdua maka dunia persilatan akan jadi kalut dan
kacau tidak karuan?"
181 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
orang ini benar benar licik sekali, rupanya dia hendak menggunakan pembicaraan
yang telah didengarnya tadi sebagai senjata untuk memaksa lawannya tunduk.
Sedikitpun tidak salah, napsu membunuh yang menyelimuti wajah Gak In Ling
perlahan-lahan lenyap tak berbekas, ia menghela napas di dalam hati dan
mengangguk. "Baiklah, anggap saja sebagai dua syarat "
"Haa haa..... rupanya engkau bijaksana sekali hebat, hebat... ." seru Kongsun To
sambil tertawa hambar. Gak In Ling mendengus dingin-"Hmm, mana obat pemunahnya ?"
"Engkau toh belum lepaskan diriku, kenapa aku mesti serahkan dulu obat pemunah
itu kepadamu ?" "Ingin kuperiksa dulu obat pemunah itu cukup atau tidak ?"
"Untuk bagian satu orang, aku rasa jauh lebih dari cukup "
"Untuk tiga orang " seru Gak In Ling sambil tertawa dingin-
"Wah, keberatan. Permintaaan sudah melebihi tiga syarat yang kita janjikan-"
napsu membunuh yang menyelimuti wajah Gak ln Ling muncul kembali dibalik sorot
mata nya, dengan nada yang seram ia berseru. "Manusia she Kongsun, rupanya
engkau cari mati" Sepasang telapak segera diulangkan didepan dada, dan rupanya serangan yang maha
dahsyat segera akan dilancarkan- Sebagai manusia yang licik dan banyak akal setelah meninjau sejenak situasi yang
dihadapinya pada saat itu, Nabi racun Kongsun To menyadari apabila ia tidak
menolong kedua orang gadis itu, maka pemuda itu akan mengadu jiwa. Buru-buru
serunya dengan nada gelisah.
182 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Baik, baiklah.... biar kutolong kalian bertiga, anggap saja untuk kali ini aku
telah berbuat murah hati."
Gak In Ling tertawa dingin, perlahan-lahan ia turunkan kembali sepasang
telapaknya dan berkata. "Aku ingin memeriksa lebih dahulu obat pemunahnya itu "
"Engkau tidak percaya dengan diriku ?" seru sikakek dengan sorot mata berkilat.
"Tentu saja tidak percaya "
Mendengar perkataan itu Nabi racun Kong sun To naik pitam, ia mendengus dan
berkata. "Kalau tidak percaya lebih baik mati, sekalipun aku harus mati didalam gua ini
juga tidak akan kuberikan obat pemunah tersebut padamu." habis berkata ia segera
pejamkan mata rapat-rapat
Melihat kakek itu sudah unjukkan keras kepalanya, dia tahu kalau tidak mengalah
maka suasana tak akan beres, maka diapun berkata. "Baiklah, aku orang she Gak
bersedia mempercayai dirimu." Sambil berkata ia segera berjalan menghampiri Nabi
racun Kongsun To itu. Ketika mengetahui bahwa Gak In Ling bersedia
mempercayai dirinya, dari balik mata Kong sua To segera memancar wajah
kegirangan, sinar kegirangan tersebut muncul dari hati sanubarinya dan sudah
puluhan tahun lamanya tak pernah muncul, cuma sayang tidak lama kemudian cahaya
tersebut telah sirap kembali. Kakek tua itu segera memegang rantai yang
membelenggu tubuh nya dan berkata.
"Rantai besi ini diikatkan pada dinding bata, dibalik dinding tersembunyi alat
rahasia yang amat lihay, oleh sebab itulah meskipun sudah banyak tahun aku
dikurung di tempat ini tapi selamanya tak berani menarik. Mari, mari siap kau
tarik ujung 183 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
yang sana dan aku akan menarik dari ujung sebelah sini, dengan begitu rantai ini
akan patah. Gak In Ling menurut dan segera memegang ujung rantai tersebut, serunya. "Ayo
tarik " "cukupkah tenaga dalammu ?" Gak In Ling tertawa dingin.
"cukup atau tidak. setelah engkau terlepas dari kurungan boleh dicoba sendiri"
Kongsun To agak tertegun, tiba-tiba ia tertawa dan menjawab.
"Haa..... haa benar, ucapanmu memang benar. Sekalipun tidak engkau ucapkan, aku
pun tak akan lepaskan dirimu dengan begitu saja."
Tidak menunggu Gak In Ling buka suara lagi, ia segera membentak keras.
"Tariiik " sambil menggentak rantai baja itu segera dibetot kebelakang dan
"Blaaaam" Rantai baja sebesar ibujari itu tertarik patah jadi dua bagian- Gak In Ling
maupun Nabi racun Kongsun To sama-sama mundur selangkah ke belakang, pikir
pemuda itu dalam hati dengan perasaan tercekat.
"Luar biasa sekali tenaga dalam yang dimiliki orang ini."
Rasa terkejut yang dialami Kongsun To be berapa kali lipat lebih hebat daripada
Gak In Ling, diatas wajahnya sama sekali tidak terlintas rasa gembira atau
senang karena lolos dari kurungan, sebaliknya pikiran dan perasaannya terasa
bertambah hebat. Lama... lama sekali, kakek itu baru menatap wajah Gak In Ling
sambil berkata. "Tenaga dalam yang engkau miliki sepuluh kali lipat lebih dahsyat daripada apa
yang kuduga semula, engkau memang luar biasa sekali"
184 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Hmm, aku merasa bangga sekali mendengar pujianmu itu." jawab Gak In Ling sambil
tertawa dingin. Habis berkata ia segera berjalan maju beberapa langkah kedalam, tidak berapa
jauh ia temukan sebuah ruang batu lagi yang luasnya sepuluh tombak persegi,
disana nampak dua orang kakek tua dalam keadaan mengenaskan dirantai pula diatas
dinding batu. Memandang bayangan punggung Gak In Ling yang lenyap dibalik ruangan, tiba tiba
Kongsun To membentak nyaring.
"Gak In Ling, benarkah engkau hendak menyelamatkan mereka ?"
Gak In Ling segera berhenti dan putar badan, dengan wajah berubah memberat ia
tertawa dingin. "Apakah engkau hendak menghalangi diriku" jengeknya.
"Sedikitpun tidak salah, aku memang bermaksud begitu."
jawab Kongsun To sambil tertawa dingin pula.
Leng In poocu yang menyaksikan kejadian itu jadi amat gelisah, ia segera
berseru. "Waah, kalau engkau berhasil bereskan dia badanmu tentu akan bertambah gemuk
karena tak usah menepati janji lagi."
"Leng-heng," ujar Kong sun To sambil tertawa dingin,
"sebelum engkau berhasil meloloskan diri, lebih baik kurangilah penggunaan akal
licik dihadapanku " Melihat Kongsun To tak mau masuk perangkap. Leng In poocu sadar bahwa satu
pertarungan sengit tak dapat dihindari lagi, dalam hati segera pikirnya.
"Meskipun Gak In Ling belum tentu mampu menangkan Kongsun To, tetapi harapan
bagiku untuk lolos masih tetap ada." Maka sambil tertawa dingin serunya.
185 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Asal engkau pergunakan obat-obat racun yang pernah mengangkat namamu dalam
dunia persilatan, bukankah pertarungan sengit dapat kau hindari dengan begitu
saja ?" "Hee... . hee.... Leng-heng, apakah engkau tidak menilai orang lain terlalu
tinggi " Terhadap dirimupun aku tidak gunakan racun, apalagi untuk menghadapi
dirinya ?" Bicara sampai disini ia berpaling dan ujarnya kembali kepada Gak In
Ling. "Bocah, engkau boleh berlega hati Paling banter aku cuma melukai dirimu dan
tidak sampai mencabut selembar jiwamu, karena aku masih menepati janjiku " Gak
In Ling tertawa dingin "orang tua, kau boleh legakan hatimu. Sebelum engkau punahkan racun yang
mengeram dalam tubuh kedua orang gadis itu, akupun takkan mencabut jiwamu "
Bicara sampai disini dia melirik sekejap ke arah Kongsun To dengan sikap yang
congkak dan tinggi hati. Leng In poocu yang berada disamping kalangan diam-diam merasa terperanjat,
pikirnya. "Tekebur amat bocah ini."
Kongsun To sebagai Nabi racun yang sangat dihormati orang tentu saja tak kuat
menahan penghinaan yang terasa tajam baginya itu, api kegusaran membakar dadanya
membuat napsu membunuh tak bisa dikendalikan lagi, dengan mata berkilat
hardiknya. "Kurang ajar, rupanya engkau benar-benar ingin modar ?"
Gak In Ling ingin buru-buru membuat perhitungan dengan Buddha Antik, ia tak
ingin banyak membuang waktu lagi, sambil ayun sepasang telapaknya kedepan
bentaknya. "Sambutlah seranganku ini"
Dengan jurus "Gan-liok-peng-sah" atau Belibis hinggap di pasir datar, laksana
kilat ia menotok dada Kongsun To dengan kecepatan yang sukar dilukiskan dengan
kata-kata. 186 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Pada saat Gak In Ling membetot putus rantai besi tadi, Kengsun To sudah
mengetahui bahwa tenaga dalam yang dimiliki pemuda itu luar biasa sekali, oleh
sebab itulah meskipun dalam pembicaraan ia berlagak seolah-olah sama sekali tak
memandang sebelah matapun terhadap pemuda she Gak. tapi dalam kenyataannya ia
sudah mempunyai perasaan was- was yang tinggi terhadap diri musuhnya itu.
Maka ketika dilihatnya Gak In Ling melancarkan serangan, ia tak berani bertindak
gegabah buru-buru dengan gunakan jurus Jian-liong-ki-hong" atas menunggang naga
naik burung hong ia loncat mundur sejauh tiga depa dari tempat semula, tidak
menunggu Gak In Ling berganti jurus, dengan menggunakan gerakan "Liong-hui-hong
wu" atau naga terbang burung hong menari dia balik menghantam iga kiri pemuda
itu. ---ooo0dw0ooo--- Jilid 6 MENGHINDARKAN diri, balas menyerang semua
dilakukan pada saat yang bersamaan dan menggunakan kecepatan yang luar biasa
sekali, bukan saja angin pukulan terasa menderu- deru bahkan amat menyilaukan
mata, hal ini membuktikan bahwa tenaga dalam yang dimiliki orang ini sama sekali
tidak berada dibawah Gak In Ling.
Si anak muda itu sendiri juga tak menyangka kalau tenaga dalam serta gerakan
jurus yang dimiliki orang itu telah mencapai puncak kesempurnaan, karena
bertindak gegabah dengan cepat ia terjerumus dalam posisi yang terdesak hebat.
Setelah berhasil merebut kedudukan diatas angin,
semangat tempur Kongsun To berlipat ganda, jurus demi jurus dilancarkan tiada
hentinya membuat orang lain tak mampu melancarkan serangan balasan-187
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Diatas kening Leng In poocu mulai dibasahi eleh keringat dingin, ia bukan
menguatirkan keselamatan dari Gak In Ling, sebaliknya menguatirkan kekalahan
sianak muda ini bisa mengakibatkan dirinya akan terkurung untuk selamanya
ditempat itu atau bahkan menemui ajalnya ditangan Kongsun To.
Dalam waktu singkat, kedua orang itu sudah bertempur sebanyak puluhan jurus,
dengan dilangsungkannya pertarungan ini maka peredaran darah dalam tubuh pemuda itu beredar semakin
kencang, itu berarti kadar racun yang mengeram dalam tubuhnya ikut menyebar
semakin cepat, ketika secara tiba-tiba pemuda itu merasakan perubahan didalam
tubuhnya, ia merasa amat terperanjat, pikirnya.
"Kalau pertarungan ini dilangsungkan lebih jauh, mungkin aku benar- benar akan
menderita kekalahan-"
Berpikir sampai disitu, ia segera membentak keras.
"Tunggu sebentar "
Sambil berseru dia loncat keluar dari gelanggang.
Kongsun To mengira Gak In Ling sudah menyadari bahwa dia bukan tandingannya dan
minta berhenti, sebagai orang yang berakal licik dan pada dasarnya memang tiada
bermaksud menghabisi nyawa Gak In Ling, dengan cepat ia tarik kembali
serangannya dan loncat mundur sejauh tiga depa dari tempat semula, serunya
dengan wajah mengejek. "Engkau jeri ?" Gak In Ling tertawa dingin-
"Karena aku merasa tak mampu membinasakan dirimu, maka aku suruh engkau berhenti
bertempur " Kong sun To berdiri tertegun setelah mendengar perkataan itu, ujarnya dengan
bimbang. "Perkataanmu itu kau ucapkan untuk siapa?" Jelas ia merasa tak mengerti dengan
ucapan lawannya, sebab ditinjau 188
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
dari situasi pertarungan yang dihadapinya, Gak In Ling terdesak dibawah angin-
"Tentu saja kuucapkan bagimu " sahut sang pemuda.
"Haahaa sekarang aku sudah paham, engkau tentu merasa takut menderita kekalahan
ditanganku sehingga malu bertemu dengan orang- lain ?"
"Hmm, pikiran seperti itu masih terlalu pagi untuk diungkapkan-" sambil berkata
sianak muda itu segera ayunkan telapak tangannya yang berwarna merah dan berseru
sambil tertawa dingin. "coba engkau lihatlah ini"
Telapak Setan Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Kongsun To menengadah ke atas, setelah mengetahui apa yang terlihat dengan
ketakutan ia mundur selangkah ke belakang, airmukanya berubah hebat, lama sekali
baru pulih kembali dalam ketenangan-
"Gak In Ling" katanya kemudian dengan suara menyeramkan- "Bila kita sampai
berjumpa lagi dikemudian hari, mungkin akan kugunakan segenap kemampuan yang
kumiliki untuk merebut kemenangan dari tanganmu "
"Hmm " Gak In Ling mendengus dingin. "Bila kita berjumpa lagi dikemudian hari,
mungkin engkau tak akan punya waktu untuk menggunakan benda-benda racunmu itu."
habis berkata ia segera berjalan menghampiri Leng In poocu, sementara Kongsun To
sendiri tercekam dalam kebimbangan dan kebingungan-Dua kali dentingan nyaring
menggema diang kasadan dua batang rantai bajapun putus jadi dua bagian, Leng In
poocu serta seorang kakek berjubah padri berambut panjang dan bermuka penuh tato
segera bebas dari belenggu, diantara ketiga orang itu hanya kakek bercodet saja
yang belum menyanggupi untuk menerima syarat apapun dari Gak in Ling.
Rambut yang panjang hampir menutupi wajah mereka, kecuali perbedaan pakaian yang
dikenakan, hampir boleh 189
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
dibilang tiada perbedaan lain yang terdapat diantara orang-orang itu.
Dengan pandangan yang tajam Leng In poocu menatap tajam wajah Gak In Liig
kemudian berkata. "Gak-heng, sekarang engkau boleh ajukan syarat yang kau kehendaki."
Gak In Ling memandang sekejap kearahnya dengan
pandangan hambar, lalu menggeleng. "Aku tidak mempunyai permintaan apa-apa
terhadap dirimu " sahutnya dengan tenang. "Apakah engkau tidak merasa terlalu rugi?"
Sekali lagi Gak In Ling menggeleng setelah menyapu sekejap sekeliling ruangan
itu. "Aku sama sekali tidak mempunyai jalan pikiran seperti itu." setelah
berhenti sebentar, tiba-tiba tegurnya dengan suara dingin. "Buddha Antik berada
dimana ?" "Akulah Buddha Antik "jawab kakek berjubah padri dan wajah penuh codet itu
sambil maju selangkah kedepan.
Mendengar jawaban itu Gak In Ling melengak, ditinjau dari sudut manapun juga ia
tidak berhasil menemukan suatu persamaan apapun antara Buddha Antik yang berada
dihadapannya saat ini dengan Budha Antik yang pernah dijumpainya belum lama
berselang. Ia jadi sangsi dan tanyanya dengan ragu.
"Sebenarnya dalam dunia persilatan semua terdapat berapa orang Buddha Antik ?"
"Buddha Antik hanya aku seorang "jawab padri bermuka codet sambil menghela
napas. "Tidak. aku pernah berjumpa dengan Buddha Antik kedua,"
sahut Gak In Ling sambil gelengkan kepalanya, "bersediakah taysu memperlihatkan
telapak tanganmu kepada aku ?"
190 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Tiba-tiba satu ingatan berkelebat dalam benakpadri bercodot itu, pikirnya
didalam hati. "oraag yang dia temui mungkinkah dirinya." Ingatan tersebut hanya sebentar saja
berkelebat dalam benaknya, ia segera maju kedepan dan secara sukarela
memperlihatkan lengan kanannya kepada sia nak muda itu.
"Mungkin siau-sicu pernah menyaksikan raut wajahku pada masa yang lampau..."
tanyanya dengan suara berat.
Gak In Ling menyapu sekejap lengan kanan Buddha Antik, kemudian dengan hati
kecewa menggeleng "Terima kasih taysu." katanya.
Buddha Antik tarik kembali lengan kanannya dan berkata lagi dengan suara berat.
"Raut wajahku sudah hampir lima belas tahun lamanya dirusak orang, mungkin
selama lima belas tahun belakangan ini raut wajahku yang lampau telah melakukan
banyak kejahatan dan perbuatan terkutuk... aaaaiii..."
Gak In Ling tidak menggubris padri bermuka codet lagi, dengan hati. kecewa ia
berjalan kehadapan Kongsun To dan berkata. "Berikan obat pemunah bagianku itu "
Dengan gerakan yang cepat dan cekatan Nabi racun
Kongsun To mengambil keluar sebutir pil berwarna hitam diantara botol-botol
obatnya, siapapun tak sempat dari botol manakah dia mengambil obat tersebut,
dari sini dapat dinilai betapa licik dan berhati- hatinya orang ini.
Tanpa ragu-ragu ataupun berpikir panjang Gak In Ling menelan obat itu kedalam
perut. Melihat sikap sang pemuda yang begitu gegabah, Kongsun To dengan wajah
tercengang segera menegur.
"Apakah engkau tak takut aku main gila dengan dirimu ?"
191 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"sekalipun aku takut juga tak ada gunanya."
"Haa..... haa...., perkataanmu memang benar, dan engkau memang pemuda yang amat
cerdik." seru Kongsun To sambil tertawa.
Pada saat itulah tiba tiba dari sisi kanan berkumandang datang suara langkah
manusia yang lirih, baru saja Gak In Ling hendak berpaling, tiba-tiba Kongsun To
berteriak keras. "Roboh kalian semua, bangsat"
Tidak terlihat bagaimanakah ia menggerakkan tubuhnya, dari balik ruangan
berkumandang dua kali dengusan berat.
Menanti Gak In Ling putar badan, maka terlihatlah dalam ruangan itu sudah
bertambah dengan dua sosok mayat, disisinya tampak nasi dan sayur berserakan
diatas tanah, rupanya kedua orang itu adalah petugas pengantar makanan dari
lembah itu. Leng In poocu tertawa dingin.
"Kongsun-heng, cepat amat gerakan tubuhmu." ejeknya.
"IHee hee... terima kasih, terima kasih, sayang aku telah menumpahkan santapan
enak kalian berdua." seru Kongsun To pula sambil tertawa dingin.
Gak In Ling segan mendengarkan cekcok dan ribut diantara manusia-manusia aneh
itu, setelah menyapu sekejap kearah dua sosok mayat yang terkapar dilantai
tanah, satu ingatan berkelebat dalam benaknya, kepada Nabi racun itu segera
serunya. "Bagaimana dengan syarat-syarat yang lain-"
"Hm jangan terburu napsu, aku tokh belum lolos dari kurungan," sambung kakek
licik itu dengan cepat. "Hm Engkau jangan lupa, bahwa pada saat ini engkau masih berada didaratan
Tionggoan." setelah berhenti sejenak.
dengan nada memerintah serunya kembali.
"Sekarang engkau harus memunahkan lebih dahulu racun yang mengeram dalam tubuh
kedua orang gadis itu."
192 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Gak-heng" seru Leng In poocu sambil tertawa. "aku lihat engkau sangat
menguatirkan sekali keselamatan mereka, hubungan persahabatan semacam ini
sungguh jarang kutemui dikolong langit."
Walaupun Gak In Ling dapat menangkap maksud dari
ucapan Leng In poocu namun ia tidak membantah ataupun mengakui, hanya ujarnya
sambil tertawa hambar. "Setiap umat persilatan di kolong langit wajib menguatirkan keselamatan mereka,
demikian pula dengan diriku."
Dari salah seorang korbannya yang terkapar mati diatas tanah, Kongsun To
melepaskan jubah panjang yang dikenakan dan segera dipakai di badan, setelah itu
ujarnya. "Baiklah, mari sekarang juga kita berlalu dari sini " tanpa menanti yang lain
lagi ia berjalan lebih dahulu menuju keluar.
Leng In poocu segera menyusul dibelakangnya, sedangkan Buddha Antik berada
dipaling belakang. Setelah berjalan beberapa langkah dan tidak melihat Gak In Ling mengikuti di
belakang mereka, Buddha Antik segera menghentikan langkahnya dan berpaling.
"Sicu, engkau tidak ikut keluar ?" tegurnya
"Tidak- aku ingin berhenti sebentar lagi di sini." sahut sang pemuda setelah
melirik sekejap kearah gua bagian dalam.
Buddha Antik gelengkan kepalanya dan menarik napas panjang.
"Lembah Toan-hun-kok adalah sarang naga gua harimau, dengan tenaga gabungan
Kongsun To, Leng In poocu serta aku, akhirnya kami masih tertawan juga oleh
mereka, apalagi sicu hanya seorang diri. Siau-sicu, aku harap engkau suka
bertindak hati-hati dan jangan menempuh bahaya dengan percuma."
193 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Dengan penuh rasa terima kasih Gak In Ling tertawa jawabnya.
"Terima kasih atas perhatian dari taysu, harap taysu suka menasehati kedua orang
nona itu cepat-cepat tinggalkan tempat ini, ingatkan mereka bahwa kepentingan
umat persilatan jauh lebih penting dari urusan ditempat ini "
"Kalau engkau tidak pergi, masa mereka bersedia pergi dari sini?"
Gak In Ling tartawa tawa "Mungkin mereka berharap. agar aku bisa cepat-cepat
mati." "Aaaah Masa begitu ?" Gak In Ling tidak mengomentari ucapan itu lagi, ia putar
badan dan menambahkan- "Setelah bertemu dengan mereka, taysu akam mengerti dengan sendirinya, sekarang
pikiranku sedang kalut dan kacau tak karuan, harap taysu segera tinggalkan
tempat ini" Buddha Antik mengiakan dengan nada berat, ia dapat ikut merasakan bahwa pemuda
pemurung ini seolah-olah mempunyai rahasia hati yang tak dapat diberitahukan kepada orang lain akhirnya
ia hanya bisa berpesan dengan nada berat.
"Siau-sicu, sebelum melakukan sesuatu tindakan terlebih dahulu pikirlah tiga
kali." kemudian tanpa banyak bicara lagi diapun keluar dari ruangan itu.
Baru saja Buddha Antik menarik napas kebebasan, tiba-tiba bayangan manusia
berkelebat di hadapan matanya dan serentetan suara yang merdu telah menyusup
masuk kedalam telinganya. "Dimanakah Gak In Ling ?"
Suaranya begitu cemas, gelisah dan tidak tenang, dia bukan lain adalah Thian-
hong pangcu. Melihat dara cantik yang berada di hadapannya, Buddha Antik segera membathin
dalam hatinya. 194 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"omitohud Gadis ini benar-benar mempunyai kecantikan yang luar biasa sekali "
Ia segera balik bertanya. "Kalian sudah menelan obat pemunah?"
thian- hong pangcu mengangguk. "Sudah, dimana Gak In Ling ?" tanyanya gelisah.
"Masih berada dalam ruangan "
"Kenapa tidak keluar " Apa yang sedang dilakukan didalam sana ?" tanya perempuan
berkerudung merah dengan cepat.
Melihat sikap serta tingkah laku dua orang gadis itu, Buddha Antik kembali
berpikir didalam hati. "Jika kutinjau dari sikap mereka yang gelisah dan tidak tenang, sedikitpun tidak
nampak kalau mereka mengharapkan pemuda itu cepat mati, tapi apa sebabnya pemuda
itu berkata demikian?" berpikir sampai disitu segera ujarnya.
"Tempat ini tidak dapat didiami terlalu lama dia suruh aku menyampaikan kepada
kalian berdua, katanya demi masa depan dan kesejahteraan umat persilatan lebih
baik kalian berdua segera tinggalkan tempat ini"
Ucapan tersebut dengan cepat menimbulkan firasat jelek dalam hati kedua orang
gadis itu, dengan perasaan tidak senang thian- hong pangcu segera bertanya.
"Tapi ia tidak akan menerjang masuk kelambung lembah Toan-hun-kok seorang diri,
bukan?" "Aaaiii semoga saja ia dapat merubah rencananya semula."
sahut Buddha Antik sambil menghela napas panjang.
Mendengar jawaban tersebut, kedua orang gadis tersebut berseru tertahan, tiba-
tiba Thian-hong pangcu berseru sambil menahan isak tangis.
195 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"oh, Gak In Ling, Gak In Ling kau... kau tidak seharusnya pergi menempuh bahaya,
kami.... belum pernah kami membenci dirimu...." sambil berseru ia segera
menerjang masuk kedalam ruangan, diikuti gadis berkerudung merah itu pun
menyusul dari belakangnya.
Jeritan yang melengking dan menyayatkan hati itu segera menyayatkan hati Buddha
Antik. Nabi racun Kongsun To serta Leng In poocu, dengan cepat mereka memburu
kembali kedalam ruangan-Ketika ketiga orang itu masuk kembali kedalam ruang batu
yang mengurung mereka selama hampir lima belas tahun lamanya itu, yang ditemui
hanyalah dua orang gadis yang berdiri menjublek dalam ruangan, mata mereka
terbelalak dan sukma serasa telah melayang tinggalkan raganya.
Kedua orang itu bukan lain adalah gadis berkerudung merah serta Thian-hong
pangcu, dari sikap mereka jelas terlihat bahwa kedua orang itu merasa sedih
sekali. Dengan pandangan yang tajam Leng Inpoo cu menyapu sekejap sekeliling tempat itu,
ketika sorot matanya membentur pada pintu batu disebelah dalam ia segera
berseru. "Gak In Ling seorang diri telah menerobos masuk lembah Toan-hun-kok dan kini
sudah berada dilambung bukit, tak ada gunanya kita berdiam terlalu lama ditempat
ini " "Benar "jawab Kongsun To sambil mendengus. "Terlalu lama berada disini,
kemungkinan besar kita akan terkurung selama lima belas tahun lagi di dalam gua
yang gelap ini." Selamanya dia tidak akur dengan Leng In poocu, maka dalam pembicaraannya kata-
katanya selalu mengandung nada sindiran yang tajam.
196 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Leng In poocu bukan manusia sembarangan tentu saja ia tak sudi menerima kata-
kata tersebut dengan begitu saja, serunya.
"Kong-heng, apakah engkau tidak merasa bahwa nyalimupun kecil sekali Tetapi tiap
orang mempunyai pandangan yaag berbeda, aku tak berani menahan dirimu terlalu
lama, jika Kongsun- heng ingin berlalu dari sini, nah silahkan"
Nabi racun Kongsun To jadi naik pitam, sorot matanya berubah jadi merah berapi,
katanya kembali dengan dingin.
"Leng heng, engkau jangan melulu menuduh orang lain saja yang bernyali kecil,
kalau mulut sudah terlanjur busuk.
macam dirimu itulah keadaannya."
Buddha Antik yang berada disamping lapangan segera menyadari bahwa percekcokan
itu bila dilanjutkan maka suatu pertarungan sengit tidak bisa dihindarkan lagi,
mengingat diri mereka masih berada dalam sarang naga gua harimau, bila
pertarungan benar-benar telah terjadi, itu berarti sama halnya dengan menggali
liang kabur buat diri sendiri. oleh sebab itu buru-buru ia menasehati.
"Kalaupun kalian berdua mempunyai pendapat yang saling berbeda, aku percaya
bahwa pendapat itu tak akan lebih memalukan daripada peristiwa terkurungnya kita
ditempat ini sejak lima belas tahun berselang, entah bagaimanakah pendapat
kalian atas ucapanku itu ?"
Baik Kongsun To maupun Leng In poocu sama-sama
merasakan hatinya terperanjat setelah mendengar perkataan itu, mereka saling
bertukar pandangan sekejap lalu menjawab.
"Perkataan taysu tepat sekali "
Buddha Antik tersenyum, sambil berpaling kearah Thian-hong pangcu ujarnya dengan
suara berat. 197 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Pangcu, menurut pendapatku lebih baik kita tinggalkan saja tempat ini "
"Dari jalan yang manakah Gak In Ling masuk kedalam lambung lembah Toan-hun-
kok ?" bukannya menjawab Thian-hong pangcu malah balik bertanya, suaranya penuh
kepedihan dan entah sedari kapan airmata telah membasahi pipinya.
Satu ingatan berkelebat dalam benak Budha Antik, dengan wajah serius segera
ujarnya. "Gak sicu berulang kali menyatakan kepadaku, bahwa pangcu adalah seorang
pemimpin umat persilatan didaratan Tionggoan, ia menganjurkan agar pangcu sagera
tinggalkan tempat ini, perhatian yang dia berikan terhadap diri pangcu tidak
berada dibawah perhatian pangcu atas dirinya, jikalau pangcu bersikeras untuk
memasuki lambung lembah, bukankah itu berarti bahwa engkau menyia-nykkan maksud baik Gak sicu ?"
Senyum getir terlintas diatas wajah Thian-hong pangcu, sambil gelengkan, kepala
ia menjawab. "Ia bukan menguatirkan diriku, bukan menaruh perhatian kepadaku, tapi umat
persilatan yang ada dikolong langit..."
"Hm tak kusangka bocah keparat itu masih mempunyai parasaan suci seperti itu "
pikir Kongsun To didalam hati.
Sebaliknya Leng In poocu berpikir lain-
"Hm, rupanya bocah she Gak itu adalah seorang pendekar yang berjiwa besar.."
Telapak Setan Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
cuma pikiran semacam itu hanya sebentar saja berkelebat dalam benak mereka untuk
kemudian lenyap tak berbekas, sebab mereka masing-masing mempunyai cara berpikir
sendiri-sendiri. "Apakah pangcu bersikeras akan memasuki lembah ini ?"
tanya Buddha Antik kembali.
198 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"sedikitpun tidak salah, dimanakah pintunya ?"
"Aku sendiripun tak tahu ia lewat pintu yang mana" jawab padri bermuka codet itu
sambil menggeleng, sambil menuding kearah dua sosok mayat yang menggeletak
diatas tanah, dia melanjutkan-
"Mungkin sewaktu kedua orang ini masuk kedalam ruangan tadi, pintu masuknya
telah terlihat olehnya."
"Kalau ada pintu, kita pasti akan berhasil untuk menemukannya." sela perempuan
berkerudung merah secara tiba-tiba. "Silahkan kalian bertiga segera tinggalkan
tempat ini " Selesai berkata ia segera maju kedepan dan rupanya sedang mencari letak pintu
masuk rahasia itu. "Li sicu berdua, bagaimanakah pendapat kalian tentang tenaga dalam yang kumiliki
Harimau Mendekam Naga Sembunyi 20 Kemelut Kerajaan Mancu Seri Huang Ho Sianli 2 Karya Kho Ping Hoo Sumpah Palapa 9
itu Gak In Ling segera menghentikan langkahnya dan berpikir sebentar, kemudian
jawabnya^ "Aku hanya bisa hidup selama setahun saja dikolong langit
" selesai berkata dengan langkah lebar ia berjalan menuju kemulut gua.
Thian-hong pangcu merasakan hatinya tercekat dan
jantungnya berdebar keras, dengan cepat ia loncat kemuka dan menghadang jalan
pergi sianak muda itu, ujarnya dengan lirih.
"Gak In Ling, pernahkah engkau mendengar tentang kata-kata yang berbunyi
demikian-"obat mujarab menyelamatkan manusia dari kematian?" suaranya penuh
mengandung nasihat serta anjuran sementara titik air mata tak dapat dikuasai
lagi menetes keluar membasahi pipinya.
Perkenalannya dengan Gak In Ling baru berlangsung tidak sampai satu tari, bahkan
gadis ini pernah berhasrat untuk membunuh dirinya.
Akan tetapi setelah mengetahui bahwa sianak muda itu hanya mampu hidup dikolong
langit hanya setahun belaka, tak 132
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
dapat dibendung lagi air matanya jatuh berlinang membasahi pipinya.
Hati kaum wanita... selamanya memang merupakan teka teki yang tak bisa diraba
dan diselami oleh siapapun.
Dalam hati Gak In Ling menghela napas sedih, tapi diluaran ia berlagak pilon dan
seakan-akan tak pernah terjadi suatu apapun, ujarnya sambil tertawa.
"Dikolong langit sudah tiada obat mujarab lagi yang bisa menyembuhkaa penyakit
yang ku-derita, pangcu Kembalilah...
Lembah Toan hun kok adalah sarang naga dan gua
harimau...... tempat ini berbahaya sekali dan setiap saat jiwa kita akan
terancam oleh maut, sedang engkau adalah seorang pemimpin persilatan yang
mengatur semua rencana besar bagi kedamaian serta keamanan umat manusia,
tindakanmu menempuh bahaya bukanlah suatu keputusan yang cerdik, karena itu aku
harap engkau suka keluar dari lembah ini."
Tiba-tiba Thian-hong pangcu angkat kepala nya yang telah basah oleh air mata,
ujarnya. "Aku akan menyertai dirimu, agar engkau tidak berkelana seorang diri."
"Benar, dan akupun akan turut serta pula" sambung pria bertato sambilan naga
dengan cepat. Dalam pikiran orang ini, selamanya mungkin tak pernah kenal akan arti sedih atau
murung, kendatipun menghadapi masalah yang bagaimana seriusnya ia tetap tenang
dan bersikap wajar. Sementara itu Gak In Ling merasakan hatinya bergerak setelah mendengar ucapan-
ucapan tersebut, ia tarik napas panjang dan alihkan sorot matanya kearah lain,
ujarnya sambil tertawa hambar.
133 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Pangcu, jikalau engkau hendak memikirkan bagi kedamaian serta keselamatan
seluruh umat persilatan, maka tidak sepantasnya kalau engkau selidiki lembah
ini" "Mengapa aku harus memikirkan mereka?" jawab Thian-hong pangcu dengan cepat. Gak
In ling tertegun- "Lalu siapakah yang pangcu pikirkan?" ia bertanya
"Tentu saja memikirkan dirimu "
"Akupun memikirkan dirimu " gembor pria bertato sembilan saga dengan keras.
Perlahan-lahan Thian-hong pangcu tundukkan kepalanya, mungkin gadis yang
berwatak keras kepala ini benar-benar telah berubah.
Secara tiba-tiba Gak In Ling merasakan pikirannya jadi kalut dan bingung sekali,
dengan suara berat serunya.
"Kalian memikirkan seseorang yang usianya tinggal setahun belaka, kalian terlalu
goblok" Gelak tertawanya penuh mengandung nada ejekan, tetapi tak dapat menutupi rasa
sedih dan pedihnya yang tak terhingga.
"Tidak mungkin hanya setahun-.. tidak mungkin hanya setahun-" seru Thian-hong
pangcu sambil menengadah keataS
langit. Perkataan itu seakan-akan diucapkan bagi Gak In Ling, tapi seakan-akan juga
sedang memperkuat kepercayaannya pada diri sendiri.
Pada saat itulah tiba-tiba dari bukit mulut gua
berkumandang datang gelak tertawa yang sangat keras dan memekakkan telinga.
"Haa .... haa...., haa jangan dibilang setahun, mungkin hari inipun tak bisa
dilewatkan dalam keadaan hidup,"
134 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Bersamaan dengan menggemanya gelak tertawa, dari balik gua muncullah seorang
kakek tua yang gemuk. cebol berambut putih, bermata cekung dan muka seram
bagaikan setan. Begitu melihat kemunculan orang itu, dengan hati terkejut Thian-hong pangcu
-segera berteriak keras. "Aah Hiat-mo-ong
?" Pada saat yang bersamaan di belakang tubuh mereka bertiga melayang turun tujuh
orang manusia aneh yang rambutnya terurai sebahu, dengan cepatnya Gak In Ling bertiga
dikepung ditengah kalangan-Siapapun tak menduga pada saat itu pula diatas puncak
bukit sebelah depan tiba-tiba muncul pula empat orang dayang baju merah yang
masing-masing membawa sebuah tanda pengenal.
Suasana dalam kalangan seketika diliputi oleh ketegangan, setiap saat suatu
pertarungan sengit bakal meledak.
Suasana dalam lembah ketika itu benar-benar diliputi ketegangan, siapapUn di
antara mereka tak ada yang mengetahui bahwa empat orang dayang baju merah telah
muncul di puncak sebelah depan-Demikian halnya pula dengan orang-orang dari
lembah Toan-hun-kok, tak seorangpun yang mengetahui akan kehadiran dayang-dayang
tersebut sebab kemunculan Thian-hong pangcu serta Gak In Ling yang sudah cukup
merepotkan diri mereka sehingga tak sempat untuk memikirkan yang lain-Sejak
kecil Gak In Ling berdiam didalam benteng oh-liong-poo, kecuali manusia aneh
dari utara serta manusia sesat dari selatan tiada orang lain yang menemani
dirinya, sebaliknya dua orang tokoh sakti itu karena terikat oleh sesuatu
pembatasan membuat kedua orang itu kecuali melayani kebutuhannya tak dapat
membicarakan masalah tentang dunia persilatan dengan majikan mudanya, oleh sebab
itu 135 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
meskipun nama besar "Hiat-mo-ong" atau Raja- iblis-berdarah ini amat tersohor
serta ditakuti setiap orang, tetapi pemuda ini sama sekali tidak mengenali
dirinya. Begitulah, sambil mengerdipkan sepasang matanya Gak In Ling berpaling kearah
Thian-hong pangcu dan bertanya.
"Pangcu, engkau kenal dengan orang ini ?" sikapnya wajar dan sedikitpun tidak
menanjukan rasa jeri adapun takut.
Perasaan hati Thian-hong pangcu yang bergolak oleh emosi perlahan-lahan jadi
reda dan tenang kembali, mendengar pertanyaan itu dia segera mengangguk.
"Sekarang musuh tangguh sedang berada di depan mata, maafkanlah aku tak dapat
membicarakan tentang asal-usulnya dengan dirimu " habis berkata ia segera maju
kedepan dan serunya, kembali dengan nada dingin.
"Hiat-mo-ong, engkau masih ingat dengan sumpahmu dimasa lampau ?"
Dengan suatu gerakan yang cepat ringan dan cekatan Hiat-mo-ong melayang keluar
dari guanya, tak nampak kekuatan yang dipergunakan tapi tubuhnya bagaikan kapas
saja melayang di-angkasa, dari sini dapat ditarik kesimpulan bahwa tenaga dalam
yang dimiliki kakek cebol itu luar biasa dahsyatnya.
Dengan sorot mata yang tajam Hiat-mo-ong menatap
wajah Thian-hong pangcu tanpa berkedip. lama sekali ia baru menjawab.
"Aku tidak goblok, tidak bodoh tentu saja masih ingat denganjelas sekali "
"Hee... .. hee hee kalau memang begitu, mengapa kau tinggalkan Khong ciang ?"
Hiat-mo-ong menengadah dan tertawa seram.
136 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Haa.... haa. ... haa cian-jiat-ji-siu sepasang kakek CaCad sudah banyak tahun
mengundurkan diri dari dunia persilatan, mati hidupnya tidak ketahuan, sampai
sekarangpun tak tahu dimanakah batang hidung mereka, kenapa aku tak boleh
munculkan diri dalam dunia persilatan " Kedatanganku pada saat inipun sudah
merasa agak menyesal karena terlambat beberapa tahun lamanya."
"Hae hee .... hee .... sekalipun dua kakek CaCad sudah tak ada, tetapi didaratan
Tionggoan pada saat ini toh masih ada aku" sahut Thian-hong pangcu dengan sorot
mata mengandung napsu membunuh. Hiat-mo-ong tertawa
menghina. "Sebelum aku masuk ke daratan Tionggoan memang sudah kudengar kalau daratan
Tionggoan pada saat ini telah menjadi jajahan dari dua orang gadis aneh, akan
tetapi..." "Akan tetapi kenapa ?"
Hiat mo-ong menyapu sekejap sekeliling tempat itu, lalu sambil tertawa jawabnya.
"Aku berani datang kemari, seharusnya kau pun bisa memahami apa maksud dari
perkataanku yang belum habis diucapkan itu."
Napsu membunuh seketika menyelimuti seluruh wajah Thian-hong pangcu, katanya
dengan dingin. "Kalau memang begitu cobalah sendiri, apakah aku punya kemampuan untnk
melenyapkan dirimu atau tidak..."
Tubuhnya segera menerjang maju kedepan, telapak
tangannya diangkat dan siap melancarkan serangan-
Tapi sebelum ia sempat melancarkan pukulannya, Gak In Ling telah berseru dengan
lantang. "Huuh Engkau Hiat- mo-ong paling banter hanya seorang jagoan kelas dua atau tiga
didalam dunia persilatan, berani 137
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
benar adu kekuatan dengan pangcu kami, andaikata
majikanmu datang sendiri, nah mungkin saja pangcu kami baru terpaksa harus turun
tangan sendiri." Bicara sampai disitu ia loncat kehadapan Thian-hong pangcu, dan ujarnya dengan
nada serius. "Pangcu, ijinkanlah tecu untuk menghadapi manusia kurcaci ini."
Tindakan yang dilakukan Gak In Ling ini secara tiba-tiba membingungkan hati
Hiat-mo-ong, dengan mata terbelalak lebar-lebar ia memandang kearah sianak muda
itu tanpa berkedip. sedang dalam hati pikirnya dengan keheranan.
"Kalau ditinjau dari ribut-ribut yang baru saja berlangsung diantara mereka
berdua, jelas menunjukkan bahwa kedua orang itu berada pada posisi yang saling
bermusuhan, kenapa sekarang bajingan itu menyebut dirinya sebagai anak murid
perkumpulan Thian-hong-pang " Sungguh aneh sekali."
Bagaimanapun rasa curiga dan sangsi yang berkecamuk didalam benak Hiat-mo-ong,
ia tidak bisa tidak. harus mempercayai karena orang kang ouw tak ada yang sudi
menurunkan derajat sendiri dihadapan orang lain, apalagi menuruti perintah orang
lain, sudah tentu manusia seperti Gak In Ling yaag memiliki ilmu silat amat
lihay, tak akan bersedia mengaku jadi anak buah perkumpulan orang...
Pria bertato sembilan naga, adalah seorang pria kasar yang berpikiran polos,
kalau Hiat-mo-ong yang tersohor karena kelicikan serta kepintarannya itupun
untuk beberapa saat tak dapat menebak keadaan yang sebenarnya, bisa dibayangkan
darimana pria ini dapat berpikir sejauh ini "
Tanpa terasa ia segera bergumam seorang diri
"oh, rupanya bocah itu diurusi oleh perempuan tersebut.
Huh sungguh tak becus "
138 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Tanpa terasa sepasang matanya dialihkan ke Thian-hong pangcu.
Sementara itu dara cantik baju putih itu sedang berdiri dengan muka tercengang
dan tidak habis mengerti, hal itu semakin membingungkan hati pria bertato
sembilan naga, pikirnya lebih jauh.
"Aneh benar kalau dilihat tampang gadis itu, rupanya dia sendiripun tak tahu
sedari kapan dia mempunyai seorang auggauta macam pemuda itu, makinya..
sebenarnya apa yang sudah terjadi"
Sedikitpun tidak salah, Thian-hong pangcu memang dibikin kebingungan dan tak
habis mengerti oleh tindakan Gak In Ling yang secara tiba-tiba itu, sambil
menatap wajah pemuda itu tanpa terasa ia berseru. "Gak ln Ling..."
"Pangcu, engkau harus menjaga diri baik-baik demi kesejahteraanmu serta keamanan
didalam dunia persilatan-"
tukas pemuda she Gak dengan cepat. "Terhadap manusia kelas dua dan tiga macam
mereka buat apa mesti turun tangan sendiri" Andaikata dalam pertarungan nanti
tecu tak untung dan menderita kalah, barulah pangcu turun tangan sendiri."
Pada dasarnya Thian-hong pangcu adalah seorang manusia yang cerdik, dalam
menghadapi persoalan apapun biasanya ia dapat menebak secara jitu, justru pada
saat ini pikirannya sedang kalut dan tidak tenang, ia tak dapat menangkap maksud
yang sebenarnya dari pemuda itu, pikirnya didalam hati.
"oh, mungkin Gak In Ling ada permintaan yang hendak diajukan kepadaku, maka
menggunakan kesempatan ini sengaja ia cari hati dihadapanku."
Berpikir sampai disini ia termenung lagi be berapa saat lamanya, kemudian
berpikir lebih jauh. 139 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Tapi hal ini tidak mungkin, hal ini tidak mungkin dengan wataknya yang angkuh
tidak mungkin dia adalah manusia seperti itu, lalu apa sebabnya ia berbuat
begitu ?" Di pihak lain Hiat-mo-ong merasa hawa amarahnya
berkobar didalam dada setelah berulang kali dimaki Gak In Ling sebagai manusia
kelas dua atau kelas tiga didalam dunia persilatan, dengan gemas dan penuh
perasaan dendam ia menghardik.
"Bocah keparat yang masih belum hilang bau teteknya, kalau aku adalah jago kelas
dua atau kelas tiga dalam dunia kangouw, lalu kau adalah jago kelas berapa ?"
"Hee hee hee.... apakah aku telah salah berbicara ?" ejek Gak ln Ling dengan
nada seram. "Hmm, apa engkau anggap benar ?"
"Huh Didalam lembah Toaa-hun-kok ini sudah ada puluhan orang yang menemui
ajalnya ditanganku, aku rasa semua tingkah laku serta perbuatan mereka adalah
mendapat perintah darimu, sedang engkau sendiri bukankah sedang menjalankan
perintah dari majikanmu?"
Walaupun ucapan itu merupakan suatu dugaan belaka, tapi nada ucapannya begitu
pasti dan meyakinkan-Hiat-mo-ong licik dan banyak akal, namun ia tak dapat
menebak apakah Gak In Ling benar-benar mengetahui latar belakangnya atau tidak.
kendatipun begitu, ia sudah mempertingkat kewaspadaannya.
"Bajingan ini tak dapat dibiarkan hidup di kolong langit, aku harus lenyapkan
dirinya secepat mungkin " teriaknya kemudian-Dari sikap keragu-raguan yang
diperlihatkan Hiat- mo-ong serta lama sekali tidak menjawab. Gak In Ling
mengetahui bahwa apa yang diduganya semula sedikitpun tidak salah, ia segera
tertawa dingin dan serunya.
140 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Apakah engkau menginginkan penjelasan yang lebih terang lagi dari diriku?"
"Penjelasan apa ?"
"Apa yang kusaksikan didalam gedung keluarga Gak. tidak lain adalah hasil siasat
licik dari majikanmu, bukankah begitu
?" jengek sang pemuda sambil tertawa dingin. Airmuka Hiat-mo-ong berubah hebat,
bentaknya. "Keparat yang tak tahu diri, ucapanmu ngawur dan seenaknya saja. Hm Rupanya kau
sudah bosan hidup " Dengan menggunakan jurus "Mo-ciang-peng san" atau telapak iblis meratakan bukit,
ia mengirim satu pukulan dahsyat kearah dada Gak In Ling.
Desiran angin tajam yang disertai ledakan guntur
menggeletar diang kas a, begitu hebatnya serangan itu hingga mengejutkan hati
orang. Sejak permulaan tadi Gak In Ling sudah tahu kalau tenaga dalam yang dimiliki
Hiat- mo-ong jauh diatas kepandaian Go To Peng, Go To Ki serta Buddha Antik,
hawa murninya diam-diam telah dihimpun kedalam telapak dan setiap saat dapat
melancarkan serangan balasan.
Begitu menyaksikan serangan dari Hiat- mo ong telah meluncur datang, Gak In Ling
tidak berani berayal, buru-buru bentaknya keras. "Bagus sekali datangnya
serangan itu " Dengan jurus "Kua-hay-peng-mo" atau melewati samudra melenyapkan iblis, laksana
kilat tubuhnya bergeser delapan depa kesamping, sepasang telapaknya diiringi
desiran angin yang kencang menghajar iga kiri Hiat-mo-ong, kecepatannya
menghadapi perubahan amat cepat dan ancamannya ganas sekali, seakan-akan dia
Telapak Setan Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
sudah tahu disitulah letak titik kelemahan dari jurus serangan yang akau
dilancarkan musuhnya. 141 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Hiat-mo-ong mimpipun tak pernah menyangka Gak In Ling dengan usianya yang masih
begitu muda ternyata memiliki kekuatan tenaga dalam yang sama sekali diluar
dugaan, sejak dilihatnya sianak muda itu geserkan badannya ketika menyambut
datangnya serangan, ia sudah tahu bahwa gelagat tidak menguntungkan bagi
dirinya. oleh sebab itu, jurus telapak iblis meratakan bukit hanya digunakan sampai
setengah jalan lalu ditarik kembali, dari menyerang ia mengubah posisinya jadi
bertahan, dengan sepasang telapaknya ia sambut datangnya serangan dari Gak In
Ling yang mengancam iga kirinya.
Dalam anggapan Hiat-mo-ong, kendatipun Gak In Ling memiliki perubahan jurus yang
cepat dan kepandaiannya yang tinggi, namun dengan usianya yang masih muda tentu
tenaga dalam yang dimiliki tidak akan begitu sempurna, maka sepasang telapaknya
segera didorong kedepan untuk menyambut datangnya ancaman itu dengan keras lawan
keras. Siapa sangka kejadian diluar dugaan, dengan sikap yang wajar sianak muda itu
ayunkan telapak tangannya^
"Blaaam" dengan cepat sepasang telapak saling membentur satu sama lainnya hingga
menimbulkan suara ledakan keras yang menggeletar diudara, pasir dan debu
beterbangan memenuhi angkasa keadaan benar-benar mengerikan sekali.
Dengan sempoyongan Hiat- mo-ong tergetar mundur tiga langkah kebelakang, dadanya
terasa jadi sesak dan sepasang lengannya jadi linu dan kaku, hatinya terasa amat
terkesiap. Dengan pandangan kaget bercampur ngeri ia menyapu sekejap kearah Gak In Ling,
sementara tubuhnya berdiri menjublek ditempat semula, ia tak mengira kalau
musuhnya begitu kuat dan hebatnya.
142 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Mungkinkah itu ?" pikir Hiat-mo ong dengan hati tercekat^
"Mungkinkah dikolong langit benar-benar terdapat kejadian yang aneh seperti
ini ?" Dia ingin menyeka matanya dengan tangan agar apa yang terlihat bisa lebih jelas,
tapi sepasang tangannya terasa linu dan kaku, begitu sakit sampai tak kuat
diangkat lagi. Thian-hong pangcu sendiripun merasa amat terkesiap. pikirnya.
"Sebenarnya sampai dimana sih kesempurnaan tenaga dalam yang dia miliki " Air
pasang, perahupun bertambah tinggi, belum pernah aku lihat dia menderita kalah."
Sebaliknya pria bertato sembilan naga segera bertepuk tangan bersorak-sorai
karena kegirangan, teriaknya.
"Waduuuh bocah, kamu memang hebat, kamu memang hebat "
Teriakan keras dari pria bertato sembilan naga segera mengejutkan hati IHiat-mo-
ong yang pada waktu itu masih berdiri menjublek dengan mata terbelalak mulut
melongo, tampak biji matanya berputar lalu membentak keras.
"Ini hari lembah Toan-hun-kok akan menjadi tempat kubur bagi kalian semua, serbu
" Begitu perintah diturunkan, tujuh orang manusia aneh berambut panjang yang
berdiri dibelakang Thian-hong pangcu tanpa mengeluarkan sedikit suarapun segera
menerjang maju kedepan, dengan gencar dan hebatnya mereka serang dara cantik
bajuputih itu serta pria bertato sembilan naga.
jangan dilihat pria bertato sembilan magaadalah seorang kasar yang berhati
polos, yang sebenarnya dia adalah seorang jago dari kalangan lurus yang amat
benci terhadap segala macam kejahatan, ketika dilihatnya ketujuh orang manusia
aneh itu menerjang ke depan, toyabajanya segera diputar lalu sambil membentak
keras ia menyongsong datangnya ancaman tersebut.
143 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Thian-hong pangcu sudah bikin persiapan, meskipun gerakan tubuhnya sedikit lebih
lambat daripada pria bertato sembilan naga, akan tetapi serangan yang
dilancarkan olehnya telah mengenai sasarannya lebih dahulu.
Dalam waktu singkat sembilan orang jago lihay itu sudah bertarung jadi satu,
bayangan manusia berkelebat silih berganti, angin puyuh menderu- deru
mengelilingi daerah seluas beberapa tombak. pasir dan batu beterbangan diangkasa
membuat siapapun yang berada disitu merasakan napasnya jadi sesak.
Agaknya ketujuh orang manusia aneh berambut panjang itu memiliki serangkaian
ilmu silat yang sangat lihay, meskipun tenaga dalam yang dimiliki Thian-hong
pangcu serta pria bertato sembilan naga jarang ditemui tandingannya dikolong
langit, tetapi setelah bertemu dengan tujuh orang musuh tangguh, seketika itu
juga mereka rasakan agak ngotot dan tertekan hebat.
Dipihak lain rupanya sebelum melakukan penyerangan, ketujuh orang manusia aneh
itu sudah kompromi lebih dulu, begitu melancarkan serangan enam orang
diantaranya segera mengerubuti Thian-hong pangcu seorang, sedangkan hanya ada
seorang jago yang menghadapi pria bertato sembilan naga, hal ini membuat dara
cantik baju putih itu tak mampu menerjang keluar dari kepungan-Dengan pandangan
yang menyeramkan IHiat-mo-ong
memandang sekejap kearah Gak In Ling, kemudian katanya.
"Hmm.... tidak sampai berapa jurus lagi, pangcumu itu akan menemui ajalnya
ditempat ini." "Huuh Hanya mengandalkan beberapa orang setan kerbau malaikat ular semacam
itu ?" Jengek Gak In ling sambil tertawa dingin, rasa kuatirnya dengan cepat
ditekan kedalam dada. 144 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Mendengar perkataan itu Hiat-mo-ong segera angkat kepala menyapu sekejap kearah
tujuh orang anak buahnya yang sedang bertarung sengit ditengah gelanggang,
tampaklah olehnya meskipun mereka menerjang musuhnya dengan gagah perkasa dan
tidak memperdulikan keselamatan diri sendiri, akan tetapi sama sekali tidak
terlihat tanda-tanda untuk merebut kemenangan, bahkan ada kalanya malahan
terdesak hebat sehingga kacau-balau tak keruan, hal ini segera mengejutkan
hatinya. "Oooh Sungguh tak nyana Thian-hong pangcu yang tidak lebih hanya seorang gadis
muda lemah ternyata memiliki kepandaian silat yang begitu tinggi dan hebat." ia
berpikir didalam hati, "kalau dia saja begitu lihay, apalagi perempuan yang
bernama Gadis suci dari nirwana, entah bagaimana dahsyatnya." Berpikir sampai
disini, tiba-tiba ia bersuit panjang.
Gak In Ling terperanjat ketika mendengar suara suitan panjang itu, baru saja ia
hendak buka suara, tiba-tiba dari balik gua muncul kembali enam orang manusia
aneh yang punya dandanan persis seperti tujuh orang manusia aneh pertama tadi.
Berhubung gua-gua itu sebagian besar tersembunyi di balik batu cadas yang besar,
maka bila tidak ada orang yang muncul disana, siapapun tak akan menduga kalau
ditempat itu terdapat sebuah gua.
Begitu munculkan diri, tanpa berpikir panjang keenam orang manusia aneh itu
segera menerjang kearah Thian-hong pangcu, seakan-akan sebelum kejadian Hiat-mo-
ong telah memberi petunjuk kepada mereka tujuan yang mesti diserang.
Menyaksikan peristiwa itu Gak in Ling merasa amat terperanjat, ia tahu segenap
prajurit dan panglima yang ada didalam lembah Toan-hun-kok, sebagian besar
merupakan jago-jago lihay yang berkepandaian tinggi.
145 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Jikalau satu lawan enam, pemuda itu masih yakin Thian-hong pangcu mampu untuk
menghadapinya. Sekalipun tidak berhasil merebut kemenangan, sedikit banyak tidak
sampai dikalahkan- Tapi sekarang dara cantik itu sekaligus harus menghadapi
duabelas orang musuh, ia tak bisa bayangkan apa yang bakal terjadi.
Rupanya Hiat-mo-ong sudah melihat akan ketidaktenangan pemuda lawannya, sambil
tertawa dingin ia segera mengejek.
"Gak In Ling, hendak kulihat apa yang hendak kau lakukan untuk mengatasi situasi
seperti ini ?" Baru saja perkataan itu diselesaikan, tiba-tiba dari atas tebing berkumandang
datang suara bentakan nyaring.
"Hm Main kerubut dan andalkan jumlah banyak apakah kalian hendak merusak
peraturan dunia persilatan ?"
Bersamaan dengan selesainya perkataan tadi, dua kali jeritan ngeri menggema
memecahkan kesunyian, dua orang diantara enam orang manusia aneh yang hendak
menerjang kearah Thian-hong pangcu telah roboh terkapar diatas tanah, disusul
dalam lembah tersebut muncullah empat orang dayang cilik baju merah yang membawa
tanda perintah ditangannya, diantara mereka berdirilah seorang dara berbaju
merah bergaun merah dan berkerudung kain merah.
Pria bertato sembilan naga serta Thian-hong pangcu yang sedang bertarung masih
belum merasakan apa-apa, sebaliknya Gak In Ling serta Hiat-mo-ong diam-diam merasa tertegun dan kaget,
karena kedatangan orang-orang itu sangat cepat dan ganas sekali sehingga sukar
membuat orang untuk mempercayainya.
Gak ln Ling berpaling memandang sekejap kearah orang-orang itu, kemudian satu
ingatan berkelebat dalam benaknya, ia berpikir.
146 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Aaah..... kemungkinan besar gadis suci dari nirwana telah tiba, tidak aneh
kalau kelihayan nya luar biasa."
Berpikir sampai disitu, sambil tertawa dingin segera ujarnya.
"Menurut penilaianku, pada hari ini lembah Tan-hui-kok akan mengalami kehancuran
total dan mungkin sejak detik ini akan terhapus dari dunia persilatan-"
Dalampada itu gadis berkerudung merah itu sudah ikut terjun kedalam gelanggang
pertarungan, tampaklah telapak tangannya beterbangan klan kemari dengan
kecepatan bagaikan kilat, kelihayannya sama sekali tidak berada dibawah
kepandaian Thian-hong pangcu.
Dalam waktu singkat situasi dalam gelanggang pun
mengalami perubahan besar, setelah hati nya merasa lega Gak In Ling pun
melangkah maju kedepan, sambil mengawasi wajah Hiat- mo-ong, serunya.
"Hiat- mo-ong, sekarang tibalah giliranmu untuk berangkat menghadap raja
akhirat." Hiat-mo ong tidak mengucapkan sepatah katapun, sinar matanya yaag tajam dengan
cepat menyapu sekejap sekeliling tempat itu, otaknya berputar kencang untuk
mencarijalan keluar bagi kesulitan yang dihadapinya.
Tetapi sebelum ingatan apapun berhasil ia dapatkan, Gak In Ling telah mengangkat
sepasang telapaknya sambil membentak nyaring. "Hiat- mo-ong Apakah engkau kenal
dengan telapakku ini ?"
Hiat-mo-ong angkat kepala, tapi setelah sorot matanya terbentur dengan telapak
lawan, dengan ketakutan dia mundur dua langkah kebelakang, serunya
tertahan-"Aaah telapak maut "
napsu membunuh menyelimuti seluruh wajah Gak In Ling, sambil tertawa dingin
ujarnya. "Engkau meracuni umat 147
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
persilatan didaratan Tionggoan, hutang darah harus dibayar dengan darah, ini
hari aku orang she Gak adalah utusan pencabut nyawa yang khusus datang kemari
untuk membetot nyawa anjingmu. Nah, serahkanlah jiwamu " Selangkah demi
selangkah ia maju mendekati Hiat-mo-ong.
Tercekat hati iblis tua itu menyaksikan kegagahan serta kesadisan yang
diperlihatkan oleh Gak In Ling, tanpa sadar ia mundur beberapa langkah.
Dipihak lain jeritan-jeritan ngeri berkumandang saling susul menyusul, jelas ada
beberapa orang yang telah menemui ajalnya.
Mendadak Gak In Ling membentak keras, dengan jurus hujan darah angin amis ia
menerjang kearah Hiat-mo-ong, tampaklah cahaya darah tersebar memenuhi angkasa,
begitu hebatnya serangan itu sehingga menggetarkan hati semua orang.
Begitu menyaksikan pihak lawan mengeluarkan pukulan mautnya, semangat tempur
dari Hiat mo-ong seketika lenyap tak berbekas, dalam keadaan begini tentu saja
ia tak berani melancarkan serangan balasan-Tanpa memperdulikau tindakannya
memalukan atau tidak. dengan gerakan keledai malas bergulingan ia menggulingkan tubuhnya diatas tanah
dan menghindar sampai tiga- empat tombak jauh-nya dari tempat semula, kemudian
meloncat bangun dan ditengah suitan nyaring tanpa berpikir lagi ia kabur masuk
ke dalam gua. Begitu mendengar suara suitan tersebut, manusia manusia aneh lainnyapun jadi
gugup, mereka kabur terbirit-birit dan lari tunggang langgang dalam sekejap mata
jeritan ngeri menggema silih berganti, ada empat orang manusia aneh yang roboh
dalam keadaan binasa, sedang sisanya cepat-cepat lari masuk kedalam gua untuk
menyelamatkan diri. 148 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Terhadap kesemuanya itu, seolah-olah Gak In Ling sama sekali tidak merasakan,
dengan termangu- mangu dia memandang kearah mulut gua dimana Hiat-mo-ong
melenyapkan diri. gugamnya seorang diri. "Tenaga dalam yang kumiliki telah turun kejurang kehancuran-.. Oooh, Thian
Mengapa engkau bersikap begitu tak adil terhadap keluarga Gak kami ?"
Alis matanya yang panjang mengerdip beberapa kali, air mata tanpa terasa menetes
keluar membasahi wajahnya yang tampan-Sekalipun dihadapan orang ia tunjukkan
sikapnya yang kukuh dan keras kepala, sekali pun dihadapan orang ia memandang
hambar tentang keselamatan jiwanya, tapi bagaimana juga dia tetap adalah seorang
manusia, bahkan seorang pemuda yang lemah lembut. Setelah teringat bahwa usianya
sangat terbatas sedangkan pekerjaan besar yang harus diselesaikan belum berhasil
dipenuhi timbullah rasa sedih dalam hatinya.
---ooo0dw0ooo--- Jilid 5 Di KOLONG langit masih ada suratan apa lagi yang jauh lebih menyedihkan daripada
kematian dirinya sendiri "
Pada waktu itulah, tiba-tiba ia mendengar pria bertato sembilan naga sedang
berteriak keras. "Eeei Eeei Bukankah engkau si-perempuan berkerudung telah membantu dirinya"
Mengapa sekarang malahan bertengkar dengan dirinya ?"
Gak In Ling merasa hatinya agak bergerak setelah
mendengar perkataan itu, buru-buru ia menyeka airmata yang 149
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
membasahi wajahnya, lalu putar badan dan menghampiri Thian-hong pangcu serta
perempuan berkerudung merah itu.
Terdengar gadis baja merah itu sedang berkata dengan suara yang amat dingin.
"Anak murid perkumpulanmu sering kali melewati batas wilayah dan mencelakai jiwa
anak murid kami, sekarang malah engkau menuduh diriku...... hmm, aku benar-benar
tak bisa mengerti bagaimana caranya engkau sebagai seorang ketua mendidik serta
menguasai anak buah..."
Thian-hong pangcu segera tertawa dingin.
"Apakah engkau memaksa aku untuk mengambil beberapa contoh yang bisa dijadikan
sebagai bukti ?" serunya.
"Tentu saja aku harus mencari bukti yang nyata "
"Eei, eeh nanti dulu, jangan ribut dulu " sela Gak In Ling berusaha melerai.
"Kemungkinan besar diantara kalian memang sudah terjadi suatu kesalah pahaman."
Gadis berkerudung merah itu sama sekali tidak melirik kearah Gak In Ling barang
sekejap pun, hardiknya dingin:
"Siapa engkau " Berani benar banyak ngebacot ditempat ini
?" Pria bertato sembilan naga amat menghormati Gak In Ling, ketika didengarnya
gadis berkerudung merah itu bicara kasar dan kurang ajar terhadap pemuda itu,
sepasang matanya kontan melotot besar, sambil mencekal toya besinya dia siap
menerjang maju kedepan. Dengan cepat Gak In Ling menarik tangannya, ia menjawab
dengan nada hambar: "Aku sih cuma seorang manusia tak bernama dalam dunia persilatan, seorang
gelandangan yang tak punya tempat tinggal."
"IHmm, tapi menurut penilaianku, semestinya engkau adalah anak murid dari
perkumpulan thian- hong-pang . "
150 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Thian-hong pangcu tertawa dingin.
"Dalam perkumpulan kami tidak terdapat seorang manusia macam dia." sahutnya.
Mendengar ucapan itu gadis berkerudung merah jadi tertegun, kemudian tertawa
sinis. " Huuh Engkau sebagai anak murid perkumpulan thian-hong-pang, tapi orang lain
tidak mengakui dirimu sebagai anak buahnya, belum pernah kujumpai manusia yang
tak tahu malu seperti dirimu itu."
Ucapan ini tajam dan sinisnya bukan kepalang, siapapun tak akan tahan mendengar
Telapak Setan Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
sindiran seperti ini. Pria bertato sembilan naga tak dapat menahan diri lagi, sambil meraung keras,
gembornya. "Kau ini macam apa" Maknya. ...dianggap nya kepandaian silat yang kau milikijauh
lebih lihay dari pada dirinya ?"
"Saudara, harap tutup mulut" cegah Gak In Ling dengan cepat, sorot matanya
segera dialihkan kearah gadis baju merah itu, kemudian menambahkan lebih jauh.
"Mungkin saja aku adalah seorang manusia yang paling tak tahu malu dikolong
langit, tapi setiap patah kata yang kuucapkan adalah kata-kata yang sejujurnya.
Pangcu maupun Lengcu sama-sama merupakan dua kekuatan besar didalam dunia
penilaian, asal kalian berdua dapat bergandengan tangan dan bekerja sama,
rasanya tidak terlalu sukar untuk menyelidiki duduk perkara yang sebenarnya,
sekarang aku mempunyai seratus persen keyakinan yang bisa membuktikan-bahwa anak
buah kalian berdua bukanlah mati di pihak kalian sendiri, cuma sayang buktinya
kurang cukup hingga sukar untuk membuat kalian percaya, tapi aku tetap berharap
agar kalian berdua suka menyelidiki masalah ini secara bijaksana dan otak
dingin." Gadis berkerudung merah itu mendengus dingin.
"Hm Siapakah namamu, cepat katakan"
151 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Hawa gusar terlintas diwajah Gak In Ling, akan tetapi ia tetap bersabar diri.
"Aku bernama Gak In Ling "jawabnya.
"Oooh, jadi engkau yang bernama Gak in Ling?" seru gadis berkerudung merah itn
dengan wajah tertegun. Sorot matanya tanpa terasa menyapu wajah pemuda itu
tajam-tajam, kembali pikirnya : "Hai... tampan juga wajahnya...."
"Lengcu, bukankah engkau sedang mencari diriku?" ujar pemuda itu lagi dengan
suara hambar. "Hm, rupanya engkau sedikit tahu diri...." sambil berkata gadis itu alihkan
sorot matanya kearah lain-
"Lengcu, kalau engkau hendak membinasakan diriku, maka alangkah baiknya kalau
mengijinkan aku untuk menerjang masuk kedalam lembah Toan-hua-kok ini dan mati
didalam gua." Gadis berkerudung merah itu tertawa dingin "^ Hm, engkau tak usah banyak bicara,
dibawah panjiku manusia semacam- engkau tidak digunakan untuk melakukan
pertarungan pertama, aku lihat lebih baik engkau bunuh diri saja"
Diatas wajah Gak In Ling terlintas napsu membunuh yang amat tebal, jangan dikata
wataknya memang tinggi hati dan sombong, sekalipun terbuat dari tanah liatpun
mungkin akan terbakar juga oleh hawa amarah yang berkobar.
Gak In Ling tak pernah menyangka maksud baiknya untuk memikirkan keselamatan
dunia persilatan ditukar dengan sindiran tajam yang begitu sinis sehingga
membuat ia tak bisa menahan diri lagi.
Dengan cepat Gak In Ling putar badannya, lalu berkata dengan nada yang seram.
"Hm, tak kusangka Lengcu nirwana adalah seorang manusia yang bodoh dan tak bisa
membedakan mana yang baik dan mana yang jelek. tak sepantasnya kalau aku orang
152 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
she Gak mempercayai berita dalam dunia persilatan dengan begitu saja."
Gadis berkerudung merah mengerutkan alisnya dan maju tiga langkah kedepan,
hardiknya dengan ketus: "Kurang ajar.... engkau berani menghina Lengcu kami ?"
"ooh, jadi eagkau bukan lengcu itu sendiri?" seru Gak In Ling tertegun.
"Lengcu kami bukan seorang manusia biasa, h mm Manusia kurcaci macam engkau
tidak nanti berhak untuk menjumpainya " Gak In Ling benar-benar sudah naik pitam, sorot matanya membara dan ia membentak
dengan keras. "Mungkin aku orang she Gak sudah mengalah terlalu lama terhadap dirimu. sehingga
kau anggap diriku jeri terhadapmu." "Aku tahu selama ini engkau mengalah terus karena engkau takut mati." sela gadis
berkerudung merah itu sebelum sang pemuda sempat menyelesaikan kata-katanya.
"Haa ha... haa... meskipun aku Gak In Ling bukan seorang enghiong hohan, tapi
soal mati hidup sudah tak pernah kupikirkan lagi didalam hatiku, kalau engkau
memang berhasrat untuk membinasakan orang she Gak ditanganmu, ayo sekarang juga
silahkan turun tangan "
"Bagus, bagus sekali seorang enghiong ho-han memang tak boleh tunduk terhadap
kaum wanita." teriak pria bertato sembilan naga didalam hati kecilnya.
"IHm apakah engkau hendak melakukan pergulatan bagaikan binatang yang terjebak?"
Kembali perempuan berkerudung merah itu mengejek sambil tertawa dingin.
153 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Pada saat ini perasaan antipati sudah muncul dalam hati Gak In Ling terhadap
anak buah dari Yau Ti lengcu itu, ia merasa muak dan sebal, maka dengan ketus
katanya: "Engkau tak usah sombong dan tekebur, belum tentu engkau mampu untuk
mempertahankan diri sebanyak sepuluh jurus diujung telapakku."
"Apa ?" jerit perempuan berkerudung merah.
Perkataan ini memang tak masuk diakal dan sukar untuk bikin gadis itu untuk
mempercayainya, sekalipun thian- hong pangcu yang berada di sisinya pun diam-
diam berpikir. "Gak In Ling, engkau terlalu congkak dan omong besar."
Dengan wajah yang mengerikan dan suara yang tenang Gak in Ling berkata kembali:
"Aku bilang, tidak sampai sepuluh jurus aku orang she Gak dapat memaksa dirimu
untuk terkapar diatas tanah dan menemui ajalmu dalam lembah Toan-hun-kok ini."
Perempuan berkerudung merah adalah seorang gadis yang sombong dan tinggi hati,
dihina dan diejek oleh musuhnya dengan kata-kata yang begitu menghina apalagi
berada dihadapan thian- hong pangcu, tentu saja membuat hatinya jadi panas
sekali, dengan mata melotot dan memancarkan sinar kebengisan ia membentak:
"Bangsat, kalau hanya bicara melulu tidak ada gunanya, lihat seranganku ini "
dengan jurus "Han yo-sui" atau bebek kedingingan bermain diair, ia terjang tubuh
sianak muda itu. Walaupun perempuan ini bukan lengcu nirwana. Tetapi dari tanda perintah yang
dibawanya serta dikawal oleh empat orang dayang cantik, bisa ditarik kesimpulan
bahwa kedudukannya amat tinggi, dan dengan sendirinya ilmu silat yang
dimilikinya lihay sekali.
154 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Setelah serangan dilancarkan, angin pukulan menderu-deru dan desiran tajam
memanjang bagaikan bianglala, telapaknya berputar silih berganti sementara
badannya bagaikan burung walet melayang kesana- kemiri dengan gesitnya. Begitu
lincah dan enteng, badannya sehingga menyilaukan mata.
Melihat serangan musuh, Gak In Ling merasakan hatinya tercekat, pikirnya didalam
hati. "Dibawah panji-panji nirwana, rupanya tak ada manusia yang lemah, tidak aneh
kalau kata katanya begitu sombong dan takabur "
Ingatan tersebut berkelebat dalam benaknya hanya dalam waktu singkat, pemuda itu
tidak berani bertindak gegabah, buru-buru dengan gerakan tukar jubah ganti
posisi, dia loncat mundur sejauh beberapa tombak dari tempat semula.
Dalam anggapan perempuan berkerudung merah itu Gak In Ling pasti tak akan
berhasil lolos dari cengkeramannya, atau paling sedikit walaupun nyaris dapat
melepaskan diri dari ter jangan kilatnya, keadaan pemuda itu tentu gelagapan dan
mengenaskan sekali. Siapa tahu dugaannya meleset sama sekali, bukan saja Gak In Ling dapat
melepaskan diri dari terjangan kilatnya bahkan semua gerakan dilakukan dengan
enteng dan leluasa sekali, tanpa terasa lagi ia menjerit tertahan-Buru- buru
jurus yang pertama dibuyarkan dan berganti dengan gerakan yang lain, baru saja
sepasang kaki Gak In Ling menempel permukaan tanah, ia telah menerjang kembali
kedepan sambil secara beruntun melancarkan tujuh buah serangan berantai.
Serangannya tajam dan ganas sekali, dimana angin
pukulan dan bayangan jarinya dituju kejalan darah kematian di sekujur badan
lawannya. 155 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Dibawah serangan yang begitu gencar, Gak In Ling dengan gerakan yang enteng dan
lincah tetap menerobos lewat diantara sambaran-sambaran lawan, meskipun tubuhnya
tidak sampai terkena tapi seakan-akan ia telah kehilangan daya untuk membalas.
Empat oraag dayang baju merah yang menyaksikan
jalannya pertempuran itu dari sisi kalangan, sama-sama berdiri dengan mata
terbelalak dan mulut melongo, diatas wajahnya jelas menampilkan rasa kasihan,
simpatik, kaget dan tak tenang, rupanya tanpa sadar mereka sedang menguatirkan
keselamatan pemuda tampan itu.
Pria bertato sembilan naga paling gelisah dan cemas, diantara beberapa orang
itu, terdengar ia bergumam seorang diri.
"Ayo, bocah tambah tenaga bagus, pukul terus, hajar saja dia sampai mampus "
Keringat sebesar kacang kedelai mengucur keluar
membasahi seluruh tubuhnya, entah berapa banyak kekuatan tubuhnya yang terbuang
oleh teriakan-teriakannya itu.
Ketegangan dan mara bahaya mencekam seluruh kalangan membuat suasana jadi sesak,
dalam waktu singkat pertarungan sudah berlangsung sebanyak tujuh jurus, akan tetapi selama ini Gak
In Ling tidak pernah melancarkan serangan balasan-Gadis berkerudung merah itn
segera melancarkan serangan yang kedelapan, sambil tertawa dingin ia berseru.
"Gak In Ling, tahukah engkau ini jurus yang keberapa ?"
"jurus kedelapan-" jawab Gak In Ling sambil menghindar kesamping kanan dari
gadis itu. "Nona, kita toh tak pernah terikat oleh dendam sakit hati apapun
juga, demi kesejahteraan dunia persilatan, aku..."
156 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Tak usah banyak bicara lagi." bentak perempuan berkerudung merah. "Kalau engkau
tidak mati, aku takakan berhenti menyerang"
cahaya membunuh memancar keluar dari balik mata Gak In Ling, dalam waktu yang
amat singkat alisnya telah berkerut dan ia telah mengambil suatu keputusan yang
menakutkan, baru saja perempuan itu menyelesaikan jurus yang
kedelapan, siap melancarkan jurus yang kesembilan, tiba-tiba sia nak muda itu
membentak nyaring. "Hm, rupanya kau sudah bosan hidup, dan ingin mencari jalan kematian bagi diri
sendiri" cahaya merah memancar keseluruh angkasa muncullah bayangan telapak yang tak
terhitung jumlahnya menyelimuti seluruh tubuh perempuan berkerudung merah itu.
Begitu menyaksikan cahaya merah memancar keempat
penjuru, hati perempuan berkerudung merah itu tercekat oleh rasa ngeri, dengan
kagetnya dia menjerit. "Ah Telapak maut"
Laksana kilat tubuhnya melayang kesamping dengan
menggunakan gerakan yang paling diandalkan oleh Ya u Ti lengcu yakni gerakan
"Sian-cu Leng-in" atau bidadari jalan diatas awan, ia loncat sejauh tiga tonbak
dari tempat semula. Dalam perkiraan perempuan berkerudung merah itu,
dengan gerakan tubuhnya yang begitu cepat dia pasti akan berhasil melepaskan
diri dari lingkaran pengaruh cahaya merah yang dipancarkan dari telapak maut
sianak muda itu, siapa tahu gerakan tubuh Gak In Ling jauh lebih cepat daripada
dirinya, belum sempat sepasang kaki perempuan berkerudung merah itu menyentuh
tanah, tiba-tiba dari atas kepalanya sudah terdengar bentakan dari Gak In Ling
berkumandang datang. "Engkau akan lari ke mana ?"
cahaya merah dengan kencangnya mengikuti datang dan tetap menekan disekitar
batok kepalanya. 157 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Mendengar bentakan itu perempuan berkerudung merah tadi semakin terkesiap. dia
tahu bahwa selembar jiwanya sudah tergenggam dalam cengkeraman malaikat elmaut,
pikirannya jadi kacau dan timbullah keinginan untuk mempertahankan hidupnya,
membuat dara itu tanpa sadar melancarkan sebuah pukulan yang dahsyat kedepan-
Nampaklah sepasang, telapak Gak in Ling yang berwarna merah darah sudah makin
mendekati batok kepala perempuan berkerudung merah itu, dan rupanya sebentar
lagi dia akan menemui ajalnya.
Di saat yang amat kritis itulah tiba-tiba Thian-hong-pangcu membentak keras.
"Gak ln Ling, jangan lukai dirinya "
Segulung angin pukulan yang kencang, bagaikan angin puyuh dengan cepat menerjang
kearah dada dianak muda itu.
Sebenarnya Gak In Ling memang tiada berhasrat
mencelakai perempuan itu, maka selama delapan jurus yang pertama ia tak pernah
melancarkan serangan balasan, kini setelah mendengar bentakan keras dari Thian-
hong pangcu, dengan cepat segenap tenaga pukulannya ditarik kembali dan ia
meloncat kearah samping. "Blaaam" ditengah udara bergeletar ledakan keras, diikuti Gak In Ling mendengus
berat. Pertarungan seru yang sedang berlangsungpun segera berhenti, suasana dalam
kalangan diliputi oleh kesunyian yang menyeramkan-Sinar mata semua orang segera
ditujukan ke satu arah, yakni ditujukan kearah Gak In Ling yang terkapar diatas
tanah, darah kental mengucur keluar dari mulutnya, wajah yang tampan kini
berubah jadi pucat pias bagaikan mayat, sehingga menakutkan sekali.
Dengan sorot mata yang pudar ia menyapu sekejap seluruh orang yang hadir didalam
kalangan, dibalik biji matanya yang 158
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
hambar dan tinggi hati sama sekali tidak nampak perasaan benci, yang ada hanya
kemurungan serta kesedihan yang membuat orang jadi bingung.
Empat orang dayang baju merah dengan tangan yang
gemetar berdiri menjublek disisi kalangan, empat pasang mata dialihkan ketubuh
pemuda itu, mereka tak dapat menilai apakah Gak In Ling seorang baik atau bukan,
tetapi menurut perasaan mereka majikannya telah salah melukai seseorang yang
tidak sepantasnya dilukai.
Perempuan berkerudung merah itu sendiri mundur
kebelakang dengan sorot mata memancarkan rasa
penyesalan, tangannya yang diluruskan ke bawah tampak agak gemetar.
Pria bertato sembilan naga sendiri melototkan sepasang matanya bulat-bulat,
mulutnya terbuka lebar, perubahan yang terjadi secara tiba-tiba ini boleh
dibilang membingungkan hatinya.
Dia dengan Gak In Ling walaupun baru bergaul selama satu hari, tapi setiap patah
kata dan tingkah laku pemuda itu telah berkesan dalam hati kecilnya, bahkan
menimbalka rasa hormat dan sayang bagi dirinya.
Pada saat itulah tiba-tiba terdengar Thian-hong pangcu berteriak nyaring. "Oooh
kau terluka ?" Tubuhnya dengan cepat berkelebat kemuka dan menubruk kearah Gak In Ling yang
sedang merangkak bangun itu.
"Hey, kau mau apa?" bentak pria bertato sembilan naga dengan penuh kegusaran-
"Aku akan beradu jiwa dengan kalian."
Toya besi dalam genggamannya diiringi desiran angin tajam segera disapu ke depan
dengan jurus "Heng-sau cian-kim" atau menyapu rata selaksa prajurit, dari
desiran tajam 159 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
yang dihasilkan oleh angin pukulan itu dapat diketahui bahwa babatannya disertai
tenaga yang amat besar. Thian-hong pangcu serta perempuan berkerudung merah jadi sangat terperanjat
melihat datangnya serangan itu, buru-buru mereka loncat mundur beberapa tombak
kebalakang den-gelagapan-
"Ee ee... engkau jangan salah paham" teriak Thian-hong pangcu dengan suara
tertahan-"Aku tidak bermaksud untuk mencelakai jiwanya engkau jangan menaruh
curiga." Sepasang mata pria bertato sembilan naga telah berubah jadi merah berapi,
melihat serangannya gagal secara beruntun ia lancarkan tujuh buah serangan
berantai, sambil menyerang teriaknya marah.
"Hm kalian menyebut diri sebagai dua pemimpin besar dalam dunia persilatan,
mengembar- gemborkan tujuan untuk mewujudkan kedamaian dan kebenaran bagi umat
persilatan, tapi kalian sama sekali tak pantas dinilai dengan dirinya...
kalian sama sekali tak bisa membedakan mana yang lurus dan mana yang bengkok,
kalian hanya pandai melakukan
perbuatan menuruti emosi dan suara hati."
jangan dilihat dia hanya seorang manusia kasar, setiap patah katanya ternyata
amat menusuk perasaan orang.
Telapak Setan Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Secara beruntun Thian-hong pangcu serta perempuan berkerudung merah harus
menghindarkan diri kembali dari ancaman ketujuh buah serangan kilat itu, mereka
gagal menembusi pertahanan bayangan toya dari pria bertato sembilan naga, hal
ini bukanlah dikarenakan ilmu silat pria kasar itu amat lihay dan melebihi
mereka berdua melainkan tindakan pria itu sendiri yang nekad membuat mereka jadi
jeri. Setiap jurus dan gerakannya dalam melancarkan
serangannya, yang diutamakan adalah bagaimana caranya melukai lawan, pertahanan
terhadap dirinya sendiri boleh 160
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
dibilang sama sekali terbuka, rupa-rupanya ia sudah tidak memperdulikan
keselamatan pribadi. Pepatah-kuno mengatakan: satu orang sudah nekad, maka selaksa orang tak mampu
melawan- Kendatipun ilmu silat yang dimiliki kedua orang perempuan itu sangat
tinggi, tetapi bila mereka tidak melukai pria bertato sembilan naga lebih
dahulu, tak mungkin pertahanan bisa dijebolkan dalam waktu singkat.
Dengan pandangan sedih Gak In Ling menyaksikan
jalannya pertarungan ditengah gelanggang gumamnya seorang diri.
"Heng-tay, engkau adalah satu-satunya sahabat yang kumiliki didalam dunia
persilatan, tapi beradu jiwa bagi diriku tindakan tersebut sama sekali tak ada
harganya." Sejenak kemudian dari dalam sakunya Gak In Ling ambil keluar botol berwarna
hijau tua ketika sorot matanya yang sayu memandang botol dalam genggamannya,
tangan yang mencekal tadi nampak mulai gemetar keras.
Dengan pandangan ngeri ia memandang botol persolen ditangannya, lalu berseru
dengan penuh kepedihan- "Setengah tahun setengah tahun ooh... Terlalu pendek.
terlalu pendek sekali yaa, Thian Hukuman yang kau timpakan pada keluarga Gak
kami terlalu berat, apakah engkau hendak paksa aku orang she Gak untuk
menyaksikan manusia-manusia laknat itu hidup dengan suka ria diatas jagad tanpa
berhasil kujamah dan kulenyapkan-.."
Airmata jatuh berlinang membasahi wajahnya yang pucat, dengan penuh kepedihan ia
menggigit bibirnya sendiri.
Hidup, belum tentu merupakan suatu kejadian yang paling baik, tapi hidup jauh
lebih baik daripada mati, tapi ketika suatu kehidupan sudah dirasakan tiada
artinya dan tiada 161 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
harganya lagi, keadaan tersebut jauh lebih baik diakhiri dengan suatu kematian.
Gak In Ling, walaupun tidak menginginkan suatu kehidupan yang penuh penderitaan,
akan tetapi dia harus tetap hidup untuk menyelesaikan tugas penting yang menjadi
bebannya, oleh sebab itu ia tak dapat mati dengan begitu saja.
Perlahan-lahan Gak In Ling membuka penutup botol
persolen itu dan mengambil keluas sebutir pil berwarna hijau tua, kemudian obat
tadi dimasukkan ke dalam mulutnya.
Thian-hong pangcu walaupun selama ini selalu berusaha untuk menghindarkan diri
dari serangan-serangan maut dari pria bertato sembilan naga, namun pikirannya
sama sekali tertuju kearah pemuda itu.
Apa yang dilakukan Gak In Ling dapat dilihat olehnya dengan jelas, hampir saja
jantungnya copot karena kaget, tak tertahan lagi ia berteriak nyaring.
"Gak in Ling, engkau tak boleh menelan obat itu, tak boleh..." suaranya penuh
perasaan sedih dan memohon, sementara air mata jatuh berlinang membasahi
wajahnya. Mendengar jeritan itu, perempuan berkerudung merah tadi pun melirik sekejap
kearah Gak In Ling, setelah melihat obat yang ditelan diapun menjerit
tertahan-"Aaah Pil cui-sim-wan "
"Pil cui-sim-wan ?" Pria bertato sembilan naga pan terperanjat, tanpa sadar
jurus serangan-nyapun makin memgendor.
Menggunakan kesempatan itulah perempuan berkerudung merah melancarkan serangan
dengan jurus "Tiam-sak-seng-kim" atau menutul batu jadi emas, ia totok jalan
darah cian-keng-hiat di atas bahu pria bertato sembilan naga itu.
Sementara itu Thian-hong pangcu telah meloncat kehadapan Gak In Ling.
162 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Rupanya takdir telah menentukan lain, menanti dara cantik baju putih itu
berhasil tiba di-hadapan sang pemuda, obat cui-sim-wan tadi telah tertelan
kedalam perut sang pemuda yang keras kepala ini.
"Oooh... mengapa kau hancurkan dirimu sendiri ?" keluh Thian-hong pangcu.
Dengan pandangan dingin Gak In Ling menyapu sekejap kearahnya kemudian perlahan-
lahan memejamkan matanya, ia sama sekali tidak menggubris ucapan gadis itu.
Napas Gak In Ling yang memburu perlahan-lahan jadi tenang dan teratur kembali,
wajahnya yang pucat kinipun sudah berubah jadi semu merah, dari luaran ia nampak
sudah sembuh kembali, tapi dalam kenyataan kesegaran tersebut diperoleh seakan-
akan seorang pemadat yang baru saja menghisap candu.
Keheningan dan kesunyian mencekam seluruh kalangan, begitu sepi sehingga setiap
orang dapat mendengar detak jantungnya sendiri, dalam keedaan begini Thian-hong
pangcu serta perempuan berkerudung merah telah melupakan perselisihan mereka,
seluruh pikiran dan perhatian mereka telah ditumpahkan ketubuh Gak In Ling.
Suasana yang sesak kian mencekam seluruh jagad,
membuat lembah Toan-hun-kok berubah jadi sepi sesunyi kuburan-Tanpa terasa waktu
berlalu dengan cepatnya akhirnya Gak In Ling menghela napas panjang dan membuka
matanya kembali, sosot matanya memancarkan kemurungan dan kepedihan Thian-hoag
pangcu segera maju kedepan,
tegurnya. "Kau kau apakah kau dalam keadaan baik ?"
Gak In Ling loncat bangun dari atas tanah-wajahnya yang tampan diliputi
keketusan dan kehambaran, ia sapu sekejap wajah kedua orang dara itu kemudian
berkata dengan dingin-163
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Mungkin kalian berdua merasa kecewa bukan ?"
"Apa yang kami kecewakan?" tanya perempuan berkerudung merah tanpa berpikir
panjang. "Kecewa karena aku tidak mati"
"Apakah engkau mengira bahwa kami mengharapkan engkau lekas mati?" tanya Thian-
hong pangcu dengan sedih.
"Semoga saja kalian tidak berharap begitu."
"Asal sejak ini hari engkau takkan memusuhi umat persilatan didaratan Tionggoan
lagi, persoalan yang sudah lewat tak akan kuungkap kembali." ujar perempuan
berkerudung merah pula dengan suara yang lebih lembut.
"Setiap orang yang kucari dan setiap orang yang hendak kubunuh, tak akan
tertolong oleh siapapun."
"Seandainya ada orang yang berhasil menolong korban-korbanmu itu ?"
"Kecuali kalau dia mampu membinasakan aku orang she Gak "
"Diluar langit masih ada langit, diatas manusia masih ada manusia, apakah engkau
yakin bisa menangkan semua jago dalam dunia persilatan?" ujar Thian-hong pangcu
dengan sedih. Suaranya lembut dan halus, seakan-akan seorang isteri yang setia sedang
menasehati suaminya. Gak In Ling menengadah memandang langit nan biru, lalu menghela napas panjang.
"Mungkin ucapanmu itu tidak salah." sahutnya.
Mendengar jawaban itu, satu ingatan berkelebat dalam benak Thian-hong pangcu,
ujarnya lagi dengan lembut.
"Asal orang yang kau cari benar-benar telah melakukan kejahatan lebih dahulu dan
dosa-dosa mereka dapat 164
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
dibuktikan, kendatipun engkau tidak menjatuhi hukuman terhadnp mereka, umat
persilatan, pasti akan membantu dirimu untuk melampiaskan dendam sakit hati
ini..." Dari perkataan itu sudah jelas sekali menunjukkan bahwa gadis ini memperingatkan
bahwa ia bersedia membantu usaha pemuda itu.
"Aku tidak mengharapkan orang lain menemui ajalnya karena persoalan dari aku
orang she Gak. Perkataanmu itu tak bisa kuterima." tukas Gak In Ling dengan
cepat. "Darimana engkau bisa tahu kalau orang lain akan menemui ajalnya karena
persoalanmu itu?" tanya perempuan berkerudung merah.
"Karena orang-orang yang hendak kucari itu memiliki kepandaian silat yang sangat
tinggi, di antara mereka yang paling lemahpun memiliki ilmu silat yang seimbang
dengan kepandaianku."
Ucapan ini dengan cepat mengejutkan hati dua orang gadis itu, mereka pernah
menyaksikan sendiri sampai dimanakah taraf kepandaian silat yang dimiliki Gak In
Ling, seandainya apa yang dia ucapkan tidak salah maka kendatipun segenap
kekuatan inti yang ada dalam dunia persilatan di himpun menjadi satu belum tentu
bisa membantu usaha pemuda itu.
Setelah berpikir sebentar, Thian-hong pangcu bertanya kembali. "Bagaimana dengan
mereka yang berilmu silat paling tinggi?"
"Ilmu silat yang dimilikinya jauh diatas kepandaian yang kumiliki, kalau
dicarikan perbandingannya maka bagaikan sinar rembulan dan cahaya kunang-
kunang." Tiba-tiba perempuan berkerudung merah itu teringat kembali akan lengcunya yang
memiliki ilmu silat amat tinggi, dengan gelisah segera tanyanya.
165 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Siapakah mereka" Asal engkau sebutkan nama-namanya, mungkin saja ada orang yang
mampu menangkan mereka^"
Tertegun hati Gak In Ling setelah mendengar perkataan itu, ia sadar dirinya
telah terlanjur bicara, airmukanya segera berubah hebat dan katanya dengan
tawar. "Semoga saja dalam setengah tahun kemudian kita jangan sampai bertemu lagi,
sebab bila sampai terjadi pertarungan lagi maka belum tentu aku akan mengalah
seperti apa yang kulakukan pada saat ini."
Habis berkata ia segera berjalan menuju ke arah mulut gua dimana Hiat-mo-ong
melenyapkan diri. Perubahan sikap yang diperlihatkan Gak In Ling ini sangat mencengangkan hati dua
orang dara tersebut, dalam hati kecilnya perempuan berkerudung merah segera
berpikir. "Kenapa sih tabiat orang ini begitu aneh "Barusaja baik tiba-tiba jadi ketus,
sungguh membingungkan."
Dalam pada itu Thian-hong pangcu telah menghadang jalan pergi sianak muda itu,
tegurnya. "Apakah engkau hendak masuk kedalam ?"
"Apakah pangcu kembali akan menghalangi jalan pergiku ?"
Dengan pandangan sedih Thian-hong pangcu menyapu
sekejap wajah pemuda itu, kemudian menjawab.
"Lembah Toan-hun-kok bisa bertahan selama puluhan tahun dalam dunia persilatan,
tanpa seorangpun mampu membasmi mereka dari muka bumi, hal ini menunjukkan bahwa
kekuatan yang mereka miliki bukan hanya terbatas pada Hiat-mo-ong seorang,
kepergianmu seorang diri apakah tidak merasa bahwa kekuatan yang kau miliki
terlalu lemah ?" "Aku rasa persoalan ini merupakan masalah pribadiku sendiri, aku minta engkau
tak usah mencampurinya." jawab 166
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Gak In Ling ketus. Airmuka Tbian-hong pangcu berubah hebat.
"Kau..... kau benar-benar kejam.... engkau tak dapat menyelami perasaan orang
lain-..." teriaknya.
Dengan cepat Gak In Ling alihkan sorot matanya kearah lain, kemudian menjawab.
"Jika engkau berdua dapat menyelami perasaan orang, aku hanya berharap agar
kalian dapat memikirkan keselamatan serta keamanan bagi umat manusia yang ada
dikolong langit." Habis berkata ia berjalan lewat disisi tubuh Thian-hong pangcu dan buru-buru
masuk kedalam gua. Thian-hong pangcu menghela napas sedih, setelah
termenung sebentar sambil menggigit bibir tiba-tiba ia berpaling kearah
perempuan berkerudung merah itu dan berkata.
"Seorang tamu tak akan merepotkan dua orang tuan rumah, harap engkau utusan
timur suka menyampaikan kepada lengcu kalian, bahwa mulai saat ini seluruh
keamanan dunia persilatan kuserahkan pada dia seorang untuk mengendalikannya."
selesai berkata dengan langkah cepat ia menyusul kedalam gua di mana bayangan
tubuh Gak In Ling melenyapkan diri.
Dengan wajah kaget dan tertegun perempuan berkerudung merah itu berdiri
menjublek ditempai semula, pikirnya,
"Ucapan itu kenapa harus aku yang sampai kan ?"
Satu ingatan berkelebat dalam benaknya, sambil menuding kearah pria bertato
sembilan naga pesannya kepada keempat orang dayang itu.
"Setelah membebaskan jalan darah orang itu kalian segera pulang kegunung dan
lapor kepada lengcu, katakanlah andaikata didalam tiga hari aku utusan timur
belum kembali 167 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
juga, itu berarti sejak detik ini utusan timur sudah tak dapat melayani lengcu
lagi." selesai berkata ia segera lari masuk kedalam gua itu pula.
Hati perempuan memang sukar diraba. Sementara itu, setelah Gak In Ling masuk
kedalam gua, ia merasa ruang dalam gua tadi luas sekali, dindingnya terbuat dari
batu dan licin bagaikan cermin, jelas tempat itu bukan gua alam tapi dibuat oleh
tenaga manusia. Setelah berbelak-belok beberapa kali dan kurang lebih sudah mencapai tiga- empat
puluh tombak dalamnya, Gak In Ling masih belum berhasil menemukan suatu ruangan,
hal ini membuat hatinya amat terkejut.
Pada saat itulah mendadak dari dalam gua berkumandang datang suara pembicaraan
manusia, terdengar seseorang yang bersuara serak sedang berkata.
"Menurut cahaya sang surya seharusnya harusnya sekarang sudah mendekati tengah
hari, kenapa belum nampak ada yang mengirim nasi " Apakah mereka hendak siksa
kita sampai mati karena kelaparan?"
"Sekalipun mereka benar-benar akan menyiksa kita sampai mati kelaparan, apa yang
dapat kau katakan ?" sambung seorang yang lain dengan nada dingin.
"Hmm Mereka berani ?"
"Kenapa tidak berani" Meskipun dahulu engkau "Tok-seng"
Nabi bisa Kongsun To pernah menggemparkan dunia
persilatan, namun pada saat ini kau masih berada dalam genggamannya, sekalipun
bocah yang berumur tiga tahunpun takkan jeri terhadap dirimu "
Rupanya orang yang pertama tadi dibikin gusar oleh ucapan tersebut, terdengar ia
meraung dengan gusar. 168 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Leng Inpoocu, apakah engkau ingin merasakan kelihayanku ?"
"Hm, engkau kira aku jeri terhadap dirimu ?" jawab Leng In poocu sambil
mendengus dingin-Tiba-tiba suara yang lain berkumandang menengahi
percekcokan itu. "omitohud Selama banyak tahun sicu berdua bukan hanya berkelahi satu kali saja,
tapi menang kalah, selalu tak bisa ditentukan, apa sih gunanya membuang tenaga
lagi dengan percuma?"
Rupanya si Nabi racun Kongsun To adalah seorang manusia yang tidak pakai aturan,
dengan cepat dia menyambung kembali.
"Benar, benar, Buddha Antik, selama banyak tahun aku belum pernah bergebrak
melawan dirimu. Mari, mari kita adu kepandaian, coba lihat siapa yang lebih
unggul diantara kita."
"Aku menyadari bahwa kepandaianku masih belum mampu menangkan diri sicu," jawab
orang yang disebut Buddha Aantik itu
"Eei...... kamu tak usah kuatir, aku akan tetap menggunakan peraturan lama, tak
akan aku gunakan jurus racun, semuanya pakai jurus murni," seru Nabi racun lagi.
Ketika Gak In Ling mendengar bahwa didalam gua itu terdapat juga siBuddha Antik
yang paling dibenci, darah panas seketika bergelora dalam rongga dadanya, dengan
langkah yang lebih cepat lagi dia mendekati kearah berasal nya suara tadi.
Tiga buah tikungan kembali sudah dilewati akhirnya setelah berjalan beberapa
saat lamanya sampailah pemuda itu disuatu tempat yang terbuka, sebuah ruang batu
seluas dua puluh tombak lebih muncul didepan mata, pada sisi kanan ruang batu
itu terdapat sebuah lorong yang entah menghubungkan 169
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
tempat itu dengan mana, sedang suara pembicaraan ya bergema tadi berasal dari
dalam sebuah dinding batu berwarna putih yang ada disebelah kanan-Gak In ling
sama sekali tidak ragu-ragu, dengan langkah yang cepat ia berjalan menuju ke
samping kiri. Tiba-tiba...
Telapak Setan Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Gak In Ling, apakah kau sudah bosan hidup dan kepingin cari kematian buat diri
sendiri ?" suara teguran seseorang berkumandang memecahkan kesunyian-Apa yang
dipikir dan diperhatikan Gak In Ling pada saat ini adalah menemukan
persembunyiannya Buddha Antik, ketika secara tiba-tiba namanya disebut orang
hatinya jadi amat terperanjat. Dengan cepat ia putar badan sambil silangkan
telapaknya didepan dada siap menghadapi segala
kemungkinan yang tidak diinginkan.
Ketika sorot matanya dialihkan kearah mana berasalnya suara tadi, terlihatlah
Thian-hong pang cu serta perempuan berkerudung merah telah berdiri berjejer
kurang lebih lima depa dihadapannya.
Gak In Ling segera tertawa dingin dan menegur.
"Kedatangan kalian berdua apakah dikarenakan aku orang she Gak ?"
"Sedikitpun tidak salah "jawab Thian hong pangcu sambil mengangguk.
"Apakah diantara kita bertiga harus diputuskan lebih dahulu siapa yang berhak
melanjutkan hidup dan siapa yang pantas menemui ajalnya ?" seru pemuda itu lagi
sambil tertawa dingin. "Apakah maksudmu, selain percekcokan dan perkelahian, diantara kita sudah tiada
urusan lain lagi ?" bantah Thian-170
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
hong pangcu dengan wajah yang sedih. Sambil bicara dari pancaran matanya
terlintaslah rasa murung dan kesal.
Gak In Ling bukan seorang tolol ataupun bodoh, sudah tentu ia dapat menangkap
arti dari perkataan itu, tetapi berada dalam keadaan seperti ini ia tetap
berlagak pilon seolah-olah sama sekali tidak paham dengan maksud perkataan itu.
Dengan cepat pokok pembicaraan dialihkan kemasalah lain, ujarnya dengan hambar.
"Kalau memang kedatangan kalian berdua bukanlah mencari aku orang she Gak guna
bertarung, aku harap kamu berdua segera tinggalkan tempat ini, masa depan dunia
persilatan tergantung diatas bahu kalian berdua, menempuh bahaya karena urusan
yang begini sepele sama sekali tak ada harganya bagi kalian berdua..."
Selesai berkata tanpa menantikan jawaban lagi ia segera berjalan menuju
kedinding batu sebelah kiri.
"Engkau hendak menjebolkan dinding batu itu?" seru perempuan berkerudung merah
tanpa terasa. "Sedikitpun tidak salah "
"Tahukah engkau siapa saja yang terkurung didalam ruangan gua batu itu ?" Gak In
Ling menghentikan langkahnya kemudian menjawab.
"Nabi racun Kongsun To, Leng In poocu dan Buddha Antik."
Ketika mengucapkan nama Buddha Antik, suaranya sengaja diperkeras dan
diperberat. "Pernahkah engkau mendengar kata-kata yang berbunyi Nabi racun
mengejutkan kolong langit, pedang Leng In bagaikan malaikat ?" seru Thian hong
pangcu kembali. Mendengar perkataan ini Gak In Ling hatinya terjelos, pikirnya
didalam hati. "Mungkin aku akan menemui suatu kesulitan yang besar sekali."
171 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Walaupun dalam hati ia mempuyai pendapat demikian, tetapi perasaan tersebut
tidak sampai diutarakan keluar, dengan suara hambar ia hanya berkata.
"Ucapanmu itu memang sangat mengejutkan hati orang, tetapi bagaimanapun juga
ruangan ini harus dijebolkan"
Sekalipun Thian-hong pangcu belum terlalu lama
berkumpul dengan Gak In Ling, akan tetapi dia sudah memahami sifat serta
tabiatnya, ia mengerti apa yang telah diucapkan oleh si anak muda itu pasti akan
dilakukan olehnya, dengan cepat dara cantik baju putih itu meloncat kehadapan
pemuda itu sambil serunya dengan suara berat.
"Gak In ling, perkataanmu selalu menggembar-gemborkan demi kesejahteraan dan
keamanan umat persilatan didaratan Tionggoan, tapi pernahkah engkau berpikir apa
akibatnya andaikata Nabi racun Kongsun To dilepaskan dari kurungan itu
?" Gak In Ling tertegun, ia tak pernah mempertimbangkan akibat dari perbuatannya
itu. Sudah tentu hal ini disebabkan karena ia masih belum tahu bagaimanakah
watak serta tabiat dari Nabi racun Kongsun To itu sendiri.
Gak In Ling berdiri tertegun dan lama sekali tidak mengucapkan sepatah kata pun,
pada saat itu suasana ruang dalam pun sunyi senyap dan tak kedengaran suara
apapun, jelas pembicaraan diantara mereka telah tercuri dengar oleh orang-orang
itu. Gak In Ling memandang sekejap kearah dua orang gadis itu, seakan-akan sedang
berkata terhadap mereka, ia bergumam seorang diri.
"Tetapi Buddha Antik berada didalam, bagaimana juga aku harus masuk kedalam."
172 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Menyaksikan si anak muda itu sudah tergerak hatinya oleh perkataannya, Thian-
hong pangcu melanjutkan kembali kata-katanya.
"Demi masalah pribadimu serta kepuasan bagi dirimu sendiri, engkau membuat
segenap umat persilatan jadi sengsara dan mendapat celaka, coba bayangkan
tegakah liang-simmu berbuat begitu "Jawablah "
Perkataan ini mengandung maksud yang sangat dalam dan mengetuk perasaan halus
sianak muda itu, membuat Gak In Ling jadi sangsi dan tak tahu apa yang harus
dilakukan, tapi ia bersumpah akan mencabut jiwa Buddha Antik, mungkinkah ia
tinggalkan tempat tersebut dengan begitu saja "
Antara kepentingan umum dan kepentingan pribadi, antara dendam dan cinta telah
menyulitkan pemuda angkuh she Gak ini, dalam benaknya segara muncul pelbagai
ingatan serta pikiran yang saling bertentangan, ia mulai merasakan kebingungan,
kebimbangan dan kekacauan-Pada saat itulah dari balik dinding berkumandang
kembali suara terlakan dari Nabi racun Kongsun To.
"Hei, manusia yang menamakan dirinya Gak In Ling, andaikata engkau mampu
melepaskan aku dari tempat kurungan ini, maka aku akan menyanggupi tiga syarat
yang kau ajukan-" Jelas manusia racun itu hendak mencengkeram kesempatan baik
ini untuk melarikan diri.
"Sungguhkah perkataanmu itu ?" tanya Gak In Ling dengan perasaan hati agak
tergerak. "Apa itu sungguh atau palsu " maki Nabi racun Kongsun To marah-marah. "Selama
hidup aku Nabi racun belum pernah mengucapkan kata kata yang palsu ataupun
membohongi orang lain."
Gak In Ling yang dasarnya memang tidak mengenali orang itu tentu saja tidak
memahami watak serta tingkah lakunya, 173
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
sepasang matanya yang jeli tanpa terasa dialihkan kearah Thian-hong pangcu
dengan sorot penuh selidik.
"Walaupun selama hidup Nabi racun Kongsun To tak pernah berbohong dan menipu
orang lain, tetapi manusia ini licik dan sangat berbahaya." ujar Thian hong
pangcu dengan sedih. "Andai kata engkau lepaskan dirinya, maka ia akan
memperlihatkan permainan setan kepadamu."
Setelah mengetahui bahwa Nabi racun Kong sun To tak pernah berbohong, satu
ingatan dengan cepat berkelebat dalam benak Gak In Ling tegurnya kearah balik
dinding. "Syarat macam apakah yang engkau sanggupi ?"
"Asal aku mampu melakukan serta mengerjakan pasti akan kupenuhi, tapi engkau tak
boleh minta aku untuk mati "
Kongsun To manusia yang ahli dalam penggunaan racun memang lihay sekali dalam
melakukan semua pekerjaan, sebelum terlanjur ia telah mempersiapkan jalan mundur
bagi diri sendiri. "Baik, kita putuskan dengan janji ini," jawab Gak In Ling sambil mengangguk,
selesai berkata ia siap menghantam dinding ruangan tersebut.
"Gak In Ling, sebelum bertindak aku harap engkau suka mempertimbangkan lebih
dahulu tentang keamanan serta keselamatan sendiri" ajar Thian-hong pangcu lagi
dengan penuh perhatian-Gak In Ling seketika merasakan perasaan hatinya jadi
hangat sekali, tapi ketika teringat olehnya bahwa kehidupan selama setengah
tahun dengan cepatnya akan berakhir dan pada saat itu semua kehangatan akan
musnah, ia jadi murung dan kesal kembali, sambil tertawa hambar katanya.
"Sekarang dia sedang membutuhkan bantuan dariku,aku percaya perbuatannya tidak
akan sampai merugikan diriku "
174 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Tetapi andaikata mereka sudah kau lepas kan dari kurungan dan pada saat itu
mereka sudah tiada lagi yang diharapkan lagi darimu, bagaimana keadaannya ?"
sambung perempuan berkerudung merah dari samping. Gak In Ling tertawa.
"Sebelum mereka terlepas dari kurungan, akan kubicarakan syarat-syarat tersebut
lebih dahulu "jawabnya.
Dalam pada itu Nabi racun Kongsun To telah berseru kembali dari dalam
ruangan-"Ayoh, cepat Apakah engkau tak mampu untuk menjebolkan pintu batu
tersebut ?" Gak In Ling mengerutkan dahinya, dalam hati ia segera mengambil keputusan dan
serunya. "Harap kalian berdua suka mengundurkan diri kesamping."
Dengan mengguna kan jurus menyapu rata lima bukit, pemuda itu melancarkan sebuah
pukulan dahsyat keatas dinding batu itu.
Blaaaam Di tengah ledakan yang amat dahsyat, pasir dan debu beterbangan memenuhi
angkasa, sebongkah batu cadas yang keras terhajar hancur dari atas dinding
ruangan, begitu dahsyat dan kuatnya angin pukulan yang dilancarkan Gak In Ling
itu sehingga muncullah sebuah lubang sebesar tiga depa di tempat itu.
Dengan cepat Gak In Ling loncat kemuka dan menghadang didepan mulut gua tadi,
tiba-tiba tercium bau harum disisi tubuhnya, ketika ia berpaling tampaklah dua
orang nona sudah berdiri dikedua belah sisinya.
Tebaran bubuk dinding memusingkan kepala dan
mengaburkan pandangan semua orang, pada saat itulah dari dalam ruangan
berkumandang suara gelak tertawa Nabi racun Kongsun To yang amat keras.
"Haaah haah haaah aku telah bebas.... aku telah bebas basah haaah...."
175 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Ditengah gelak tawa yang keras dan memekakkan telinga itu, terbawa pula suara
gemerincingnya rantai yang saling beradu.
Thian-hong pangcu serta perempuan berkerudung merah itu segera menengok kedalam,
tiba-tiba kedua orang gadis itu menjerit tertahan dan loncat mundur ketempat
semula, keadaan mereka bagaikan terpa gut oleh ular berbisa.
Gak In Ling tertegun, dengan cepat ia menengok kedalam, setelah mengetahui apa
yang terjadi sadarlah sianak muda itu.
DidaLam ruangan terlihatlah seorang kakek tua berambut putih bermata cekung dan
berjenggot panjang terpantek diatas dinding, dua buah rantai yang amat besar dan
kuat menembusi tulang bahunya dan membelenggu kakek itu didinding batu, pakaian
yang dikenakan sudah compang-camping tak karuan sehingga bagian bawahnya boleh
dibilang sama sekali tak tertutup,
Dengan pandangan yang seksama Gak In Ling memeriksa keadaan disekeliling tempat
itu, terlihat olehnya ruang batu itu berliku-liku seperti sebuah lorong rahasia,
kalau diujung lorong tidak terdapat sebuah pintu batu mungkin tempat itu sama
sekali tak mirip seperti sebuah ruangan.
Bau busuk dan hawa lembab memancar keluar dari
ruangan tadi, begitu tak sedap baunya sampai-sampai memuakkan sekali. Ketika ia
menyaksikan bahwa ditempat itu tiada orang lain, hatinya kaget bercampur heran,
setelah sangsi sebentar akhirnya ia melangkah masuk kedalam ruangan itu.
Sejak dinding itu berlubang, dengan pandangan yang tajam kakek itu menatap terus
wajah Gak In Ling tanpa berkedip.
menanti pemuda itu melangkah masuk kedalam ruangan, ia baru berkata sambil
tertawa. "Selama banyak tahun akhirnya aku berhasil juga mendapatkan kesempatan untuk
meloloskan diri." 176 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
sikapnya begitu girang dan bangga, seakan-akan Gak In Ling memang sudah menolong
dia. Gak In Ling maju dua langkah kedepan, lalu menegur.
"Siapakah engkau " Dan siapa namamu d i- antara tiga orang yang ada disini "
Dimana pula mereka berdua ?"
"Haa haa. . .. haa aku adalah Nabi racun Kongsun To "
setelah berhenti sebentar ia melanjutkan- "Engkau takut ?"
Gak In Ling tertawa dingin.
"Hee.... hee.. hee jangan dikata badanmu masih dirantai diatas dinding,
sekalipun kau sudah bebas merdekapun aku tak nanti akan jeri terhadap dirimu."
"Sebentar lagi aku tokh akan bebas merdeka " seru Kengsun To dengan senyum
mengejek. "Hmm Engkau mengira bahwa aku pasti akan menolong dirimu"
Rupanya Nabi racun Kongsun To sudah menduga kalau Gak In Ling pasti akan
mengucapkan kata-kata tersebut, bukannya terkejut atau heran dia malah tertawa.
"Haa.... haa aku sudah menduga kalau engkau akan bersikap begitu terhadap
diriku" Gak In Ling terperanjat, suatu firasatjelek terlintas diatas wajahnya, serunya
tanpa sadar. "Kalau memang begitu engkau tak akan seyakin itu "
"Hee hee. ... bocah cilik aku Nabi racun Kongsun To kalau tak mampu mengalahkan
dirimu, buat apa aku cari nama dan berkelana dalam dunia persilatan ?" seru
Kongsun To sambil tertawa dingin. Setelah berhenti sebentar, ia tertawa
terbahak-bahak lalu melanjutkan-
"Sekarang aku akan memberitahukan dirimu secara terus-terang, d isaat dinding
batu itu kau jebolkan tadi, tanpa disadari kalian telah keracunan hebat"
177 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Gak In Ling merasa amat terkejut, tapi dengan cepat sambil tertawa lantang
sahutnya. "Hmm Siasat yang kau gunakan memang luar biasa sekali "
"Siasat apa ?" "Siasat benteng kosong" jawab Gak In Ling sambil tertawa dingin.
Mendengar perkataan itu Nabi racun Kongsun To angkat kepala dan tertawa
tergelak. "Haa..... haa.... bocah cilik, kalau engkau tak percaya silahkan mengerahkan
tenaga dan mencobanya sendiri.
Selama hidup belum pernah ku lakukan pekerjaan yang tidak meyakinkan
keberhasilannya, apalagi urusan ini penting sekali."
Dalam hati kecilnya Gak In Ling memang merasa curiga, karena sewaktu menjebolkan
dinding tembok tadi ia sama sekali tidak mencium bau yang terasa aneh olehnya,
mendengar perkataan itu ia segera menurut dan diam-diam mengerahkan tenaga
dalamnya. Tiba-tiba air mukanya berubah hebat, napsu membunuh menyelimuti wajahnya yang
tampan, selangkah demi selangkah ia maju ke depan, serunya.
"Kongsun To, engkau tak pernah menyangka dengan tindakanmu ini, bukan?"
Airmuka Nabi racun Kongsun To masih tetap tenang seperti sedia kala, sambil
tertawa seram ia menjawab.
"Bukankah sudah kukatakan, selamanya aku tak pernah melakukan tindakan yang
tidak meyakinkan diriku, tindakanmu itupun sudah berada dalam dugaanku." Gak In Ling merasakan hatinya
makin tercekat sesudah mendengar perkataan itu.
178 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Setelah engkau mati, aku bisa menggeledah isi sakumu sendiri.. .. Hm Bukankah
racun ini bisa kupunahkan kembali ?"
"Ha haa.... kalau engkau menginginkan tak usah digeledah lagi, aku akan
mempersilahkan engkau untuk memilihnya sendiri."
Sambil berkata dari balikjubahnya yang robek mencomot sana merogo kemari, dalam
waktu singkat sudah ada dua puluh botol lebih obat yang beraneka macam
dipaparkan dihadapan pemuda itu, katanya.
"Diantara lima belas buah botol ini ada tiga belas botol berisi obat racun yang
amat keji, sebuah botol berisi racun berdaya kerja lambat dan hanya satu botol
saja yang berisi obat pemunah, jikalau engkau punya keberanian untuk mengadu
nasib, aku bersedia menyerah kalah dengan begini saja."
Mimpipun Gak In Ling tak pernah menyangka kalau Nabi racun Kongsun To bakal
menggunakan tindakan semacam itu untuk menghadapi dirinya, tanpa terasa ia
berdiri tertegun- "Engkau tak usah putar otak lebih jauh." kata Kougsun To lagi sambil tertawa,
"kalau di kolong langit masih ada orang yang mampu mengenali jenis racun yang
kupergunakan, apa guna nya aku pergunakan julukan sebagai Nabi racun?"
Satu ingatan tiba-tiba berkelebat dalam benak Gak In Ling, baru saja dia akan
buka suara Kongsun To sudah berkata lagi.
"Sedikitpun tidak salah, engkau dapat menggunakan binatang untuk mencoba obatku
ini, tapi dalam satu tiga perempat jam dari mana engkau mampu untuk
Telapak Setan Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
mengumpulkan lima belas macam binatang ?"
Tindak-tanduk orang ini memang licik dan berbahaya sekali, bahkan semua yang
sedang dipikir oleh orang lain telah berhasil ditebak semua olehnya.
179 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Dalam keadaan begini boleh dibilang Gak In Ling sudah kehabisan akal, ia segera
tertawa dingin- "Hmm Engkau cukup keji dan hebat." serunya.
"Hee..... hee.. hee sekarang engkau bersedia membebaskan diriku, bukan ?"
Gak In Ling ingin cepat-cepat temukan Buddha Antik, sambil menggeleng dia
bertanya. "Dimanakah dua orang lainnya ?"
"Apakah engkau juga akan melepaskan mereka berdua ?"
tanya Kongsun To dengan nada tertegun-
Sebelum Gak In Ling sampat menjawab.
Leng In poocu yang berada didalam sudah berseru dengan suara lantang. "Ada apa "
Apakah engkau Kongsun To merasa tidak puas ?"
"Sedikitpun tidak salah." sahut Kongsun To dengan mata melotot, "aku memang
merasa tidak puas, sebab selembar nyawaku harus kutukar dengan tiga macam
syarat." Leng In poocu tertawa dingin.
"Hee....... hee....engkau anggap aku Leng ciau adalah seorang manusia yang suka
mencari keuntungan dari orang lain " Engkau bisa mengabulkan tiga macam
syaratnya, apakah aku tak bisa penuhi juga tiga buah syaratnya " Hmm, apa yang
hendak. kau katakan lagi?"
"Haa...... haa anggaplah aku memang berpandangan sempit." seru Kongsun To
kemudian tertawa terbahak-bahak.
Gak In Ling yang selama ini membungkam segera berseru sambil tertawa dingin.
"Tiada halangannya bagiku untuk melepaskan engkau lebih dahulu, tapi kita harus
bicarakan dulu pertukaran syaratnya."
"Nah, katakanlah"
180 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Gak Ia Ling berpikir sebentar, lalu berkata "Pertama, mulai hari ini engkau tak
boleh membunuh orang lagi didaratan Tionggoan."
"Tidak boleh membunuh semua orang pria atau tak boleh membunuh kaum wanita ?"
"Tentu saja baik lelaki maupun perempuan tak boleh dibunuh "
"Wah kalau begitu aku merasa keberatan," seru Nabi racun Kongsun To sambil
geleng kepalanya berulang kali. "bagiku permintaan itu termasuk dua macam
syarat." "Engkau ingin mengingkari janji ?" tegur Gak In Ling dengan alis berkerut.
Kongsun To tenang sekali, jawabnya. "Manusia tokh dibagi antara laki dan
perempuan, sedang laki dan perempuan merupakan jenis yang berbeda, tentu saja
harus dianggap sebagai dua syarat."
Nafsu membunuh memancar keluar dari balik mata Gak In Ling, rupanya dia akan
turun tangan untuk membunuh kakek tua itu
Menyaksikan tingkah laku dari lawannya, Nabi racun Kongsun To tetap tenang-
tenang saja sengaja ia berkata sambil tertawa hambar.
"Sekalipun aku dibunuh, pada akhirnya kalianpun tak akan lolos dari kematian."
"Engkau anggap aku takut menghadapi kematian ?" seru Gak In Ling sambil tertawa
dingin- "Haa haa aku tahu kalau engkau tak takut mati." jawab Kongsun To sambil tertawa
seram, "bahkan dua orang gadis itupun tidak takut mati, tapi, pernahkah engkau
membayangkan dengan kematiannya berdua maka dunia persilatan akan jadi kalut dan
kacau tidak karuan?"
181 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
orang ini benar benar licik sekali, rupanya dia hendak menggunakan pembicaraan
yang telah didengarnya tadi sebagai senjata untuk memaksa lawannya tunduk.
Sedikitpun tidak salah, napsu membunuh yang menyelimuti wajah Gak In Ling
perlahan-lahan lenyap tak berbekas, ia menghela napas di dalam hati dan
mengangguk. "Baiklah, anggap saja sebagai dua syarat "
"Haa haa..... rupanya engkau bijaksana sekali hebat, hebat... ." seru Kongsun To
sambil tertawa hambar. Gak In Ling mendengus dingin-"Hmm, mana obat pemunahnya ?"
"Engkau toh belum lepaskan diriku, kenapa aku mesti serahkan dulu obat pemunah
itu kepadamu ?" "Ingin kuperiksa dulu obat pemunah itu cukup atau tidak ?"
"Untuk bagian satu orang, aku rasa jauh lebih dari cukup "
"Untuk tiga orang " seru Gak In Ling sambil tertawa dingin-
"Wah, keberatan. Permintaaan sudah melebihi tiga syarat yang kita janjikan-"
napsu membunuh yang menyelimuti wajah Gak ln Ling muncul kembali dibalik sorot
mata nya, dengan nada yang seram ia berseru. "Manusia she Kongsun, rupanya
engkau cari mati" Sepasang telapak segera diulangkan didepan dada, dan rupanya serangan yang maha
dahsyat segera akan dilancarkan- Sebagai manusia yang licik dan banyak akal setelah meninjau sejenak situasi yang
dihadapinya pada saat itu, Nabi racun Kongsun To menyadari apabila ia tidak
menolong kedua orang gadis itu, maka pemuda itu akan mengadu jiwa. Buru-buru
serunya dengan nada gelisah.
182 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Baik, baiklah.... biar kutolong kalian bertiga, anggap saja untuk kali ini aku
telah berbuat murah hati."
Gak In Ling tertawa dingin, perlahan-lahan ia turunkan kembali sepasang
telapaknya dan berkata. "Aku ingin memeriksa lebih dahulu obat pemunahnya itu "
"Engkau tidak percaya dengan diriku ?" seru sikakek dengan sorot mata berkilat.
"Tentu saja tidak percaya "
Mendengar perkataan itu Nabi racun Kong sun To naik pitam, ia mendengus dan
berkata. "Kalau tidak percaya lebih baik mati, sekalipun aku harus mati didalam gua ini
juga tidak akan kuberikan obat pemunah tersebut padamu." habis berkata ia segera
pejamkan mata rapat-rapat
Melihat kakek itu sudah unjukkan keras kepalanya, dia tahu kalau tidak mengalah
maka suasana tak akan beres, maka diapun berkata. "Baiklah, aku orang she Gak
bersedia mempercayai dirimu." Sambil berkata ia segera berjalan menghampiri Nabi
racun Kongsun To itu. Ketika mengetahui bahwa Gak In Ling bersedia
mempercayai dirinya, dari balik mata Kong sua To segera memancar wajah
kegirangan, sinar kegirangan tersebut muncul dari hati sanubarinya dan sudah
puluhan tahun lamanya tak pernah muncul, cuma sayang tidak lama kemudian cahaya
tersebut telah sirap kembali. Kakek tua itu segera memegang rantai yang
membelenggu tubuh nya dan berkata.
"Rantai besi ini diikatkan pada dinding bata, dibalik dinding tersembunyi alat
rahasia yang amat lihay, oleh sebab itulah meskipun sudah banyak tahun aku
dikurung di tempat ini tapi selamanya tak berani menarik. Mari, mari siap kau
tarik ujung 183 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
yang sana dan aku akan menarik dari ujung sebelah sini, dengan begitu rantai ini
akan patah. Gak In Ling menurut dan segera memegang ujung rantai tersebut, serunya. "Ayo
tarik " "cukupkah tenaga dalammu ?" Gak In Ling tertawa dingin.
"cukup atau tidak. setelah engkau terlepas dari kurungan boleh dicoba sendiri"
Kongsun To agak tertegun, tiba-tiba ia tertawa dan menjawab.
"Haa..... haa benar, ucapanmu memang benar. Sekalipun tidak engkau ucapkan, aku
pun tak akan lepaskan dirimu dengan begitu saja."
Tidak menunggu Gak In Ling buka suara lagi, ia segera membentak keras.
"Tariiik " sambil menggentak rantai baja itu segera dibetot kebelakang dan
"Blaaaam" Rantai baja sebesar ibujari itu tertarik patah jadi dua bagian- Gak In Ling
maupun Nabi racun Kongsun To sama-sama mundur selangkah ke belakang, pikir
pemuda itu dalam hati dengan perasaan tercekat.
"Luar biasa sekali tenaga dalam yang dimiliki orang ini."
Rasa terkejut yang dialami Kongsun To be berapa kali lipat lebih hebat daripada
Gak In Ling, diatas wajahnya sama sekali tidak terlintas rasa gembira atau
senang karena lolos dari kurungan, sebaliknya pikiran dan perasaannya terasa
bertambah hebat. Lama... lama sekali, kakek itu baru menatap wajah Gak In Ling
sambil berkata. "Tenaga dalam yang engkau miliki sepuluh kali lipat lebih dahsyat daripada apa
yang kuduga semula, engkau memang luar biasa sekali"
184 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Hmm, aku merasa bangga sekali mendengar pujianmu itu." jawab Gak In Ling sambil
tertawa dingin. Habis berkata ia segera berjalan maju beberapa langkah kedalam, tidak berapa
jauh ia temukan sebuah ruang batu lagi yang luasnya sepuluh tombak persegi,
disana nampak dua orang kakek tua dalam keadaan mengenaskan dirantai pula diatas
dinding batu. Memandang bayangan punggung Gak In Ling yang lenyap dibalik ruangan, tiba tiba
Kongsun To membentak nyaring.
"Gak In Ling, benarkah engkau hendak menyelamatkan mereka ?"
Gak In Ling segera berhenti dan putar badan, dengan wajah berubah memberat ia
tertawa dingin. "Apakah engkau hendak menghalangi diriku" jengeknya.
"Sedikitpun tidak salah, aku memang bermaksud begitu."
jawab Kongsun To sambil tertawa dingin pula.
Leng In poocu yang menyaksikan kejadian itu jadi amat gelisah, ia segera
berseru. "Waah, kalau engkau berhasil bereskan dia badanmu tentu akan bertambah gemuk
karena tak usah menepati janji lagi."
"Leng-heng," ujar Kong sun To sambil tertawa dingin,
"sebelum engkau berhasil meloloskan diri, lebih baik kurangilah penggunaan akal
licik dihadapanku " Melihat Kongsun To tak mau masuk perangkap. Leng In poocu sadar bahwa satu
pertarungan sengit tak dapat dihindari lagi, dalam hati segera pikirnya.
"Meskipun Gak In Ling belum tentu mampu menangkan Kongsun To, tetapi harapan
bagiku untuk lolos masih tetap ada." Maka sambil tertawa dingin serunya.
185 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Asal engkau pergunakan obat-obat racun yang pernah mengangkat namamu dalam
dunia persilatan, bukankah pertarungan sengit dapat kau hindari dengan begitu
saja ?" "Hee... . hee.... Leng-heng, apakah engkau tidak menilai orang lain terlalu
tinggi " Terhadap dirimupun aku tidak gunakan racun, apalagi untuk menghadapi
dirinya ?" Bicara sampai disini ia berpaling dan ujarnya kembali kepada Gak In
Ling. "Bocah, engkau boleh berlega hati Paling banter aku cuma melukai dirimu dan
tidak sampai mencabut selembar jiwamu, karena aku masih menepati janjiku " Gak
In Ling tertawa dingin "orang tua, kau boleh legakan hatimu. Sebelum engkau punahkan racun yang
mengeram dalam tubuh kedua orang gadis itu, akupun takkan mencabut jiwamu "
Bicara sampai disini dia melirik sekejap ke arah Kongsun To dengan sikap yang
congkak dan tinggi hati. Leng In poocu yang berada disamping kalangan diam-diam merasa terperanjat,
pikirnya. "Tekebur amat bocah ini."
Kongsun To sebagai Nabi racun yang sangat dihormati orang tentu saja tak kuat
menahan penghinaan yang terasa tajam baginya itu, api kegusaran membakar dadanya
membuat napsu membunuh tak bisa dikendalikan lagi, dengan mata berkilat
hardiknya. "Kurang ajar, rupanya engkau benar-benar ingin modar ?"
Gak In Ling ingin buru-buru membuat perhitungan dengan Buddha Antik, ia tak
ingin banyak membuang waktu lagi, sambil ayun sepasang telapaknya kedepan
bentaknya. "Sambutlah seranganku ini"
Dengan jurus "Gan-liok-peng-sah" atau Belibis hinggap di pasir datar, laksana
kilat ia menotok dada Kongsun To dengan kecepatan yang sukar dilukiskan dengan
kata-kata. 186 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Pada saat Gak In Ling membetot putus rantai besi tadi, Kengsun To sudah
mengetahui bahwa tenaga dalam yang dimiliki pemuda itu luar biasa sekali, oleh
sebab itulah meskipun dalam pembicaraan ia berlagak seolah-olah sama sekali tak
memandang sebelah matapun terhadap pemuda she Gak. tapi dalam kenyataannya ia
sudah mempunyai perasaan was- was yang tinggi terhadap diri musuhnya itu.
Maka ketika dilihatnya Gak In Ling melancarkan serangan, ia tak berani bertindak
gegabah buru-buru dengan gunakan jurus Jian-liong-ki-hong" atas menunggang naga
naik burung hong ia loncat mundur sejauh tiga depa dari tempat semula, tidak
menunggu Gak In Ling berganti jurus, dengan menggunakan gerakan "Liong-hui-hong
wu" atau naga terbang burung hong menari dia balik menghantam iga kiri pemuda
itu. ---ooo0dw0ooo--- Jilid 6 MENGHINDARKAN diri, balas menyerang semua
dilakukan pada saat yang bersamaan dan menggunakan kecepatan yang luar biasa
sekali, bukan saja angin pukulan terasa menderu- deru bahkan amat menyilaukan
mata, hal ini membuktikan bahwa tenaga dalam yang dimiliki orang ini sama sekali
tidak berada dibawah Gak In Ling.
Si anak muda itu sendiri juga tak menyangka kalau tenaga dalam serta gerakan
jurus yang dimiliki orang itu telah mencapai puncak kesempurnaan, karena
bertindak gegabah dengan cepat ia terjerumus dalam posisi yang terdesak hebat.
Setelah berhasil merebut kedudukan diatas angin,
semangat tempur Kongsun To berlipat ganda, jurus demi jurus dilancarkan tiada
hentinya membuat orang lain tak mampu melancarkan serangan balasan-187
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Diatas kening Leng In poocu mulai dibasahi eleh keringat dingin, ia bukan
menguatirkan keselamatan dari Gak In Ling, sebaliknya menguatirkan kekalahan
sianak muda ini bisa mengakibatkan dirinya akan terkurung untuk selamanya
ditempat itu atau bahkan menemui ajalnya ditangan Kongsun To.
Dalam waktu singkat, kedua orang itu sudah bertempur sebanyak puluhan jurus,
dengan dilangsungkannya pertarungan ini maka peredaran darah dalam tubuh pemuda itu beredar semakin
kencang, itu berarti kadar racun yang mengeram dalam tubuhnya ikut menyebar
semakin cepat, ketika secara tiba-tiba pemuda itu merasakan perubahan didalam
tubuhnya, ia merasa amat terperanjat, pikirnya.
"Kalau pertarungan ini dilangsungkan lebih jauh, mungkin aku benar- benar akan
menderita kekalahan-"
Berpikir sampai disitu, ia segera membentak keras.
"Tunggu sebentar "
Sambil berseru dia loncat keluar dari gelanggang.
Kongsun To mengira Gak In Ling sudah menyadari bahwa dia bukan tandingannya dan
minta berhenti, sebagai orang yang berakal licik dan pada dasarnya memang tiada
bermaksud menghabisi nyawa Gak In Ling, dengan cepat ia tarik kembali
serangannya dan loncat mundur sejauh tiga depa dari tempat semula, serunya
dengan wajah mengejek. "Engkau jeri ?" Gak In Ling tertawa dingin-
"Karena aku merasa tak mampu membinasakan dirimu, maka aku suruh engkau berhenti
bertempur " Kong sun To berdiri tertegun setelah mendengar perkataan itu, ujarnya dengan
bimbang. "Perkataanmu itu kau ucapkan untuk siapa?" Jelas ia merasa tak mengerti dengan
ucapan lawannya, sebab ditinjau 188
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
dari situasi pertarungan yang dihadapinya, Gak In Ling terdesak dibawah angin-
"Tentu saja kuucapkan bagimu " sahut sang pemuda.
"Haahaa sekarang aku sudah paham, engkau tentu merasa takut menderita kekalahan
ditanganku sehingga malu bertemu dengan orang- lain ?"
"Hmm, pikiran seperti itu masih terlalu pagi untuk diungkapkan-" sambil berkata
sianak muda itu segera ayunkan telapak tangannya yang berwarna merah dan berseru
sambil tertawa dingin. "coba engkau lihatlah ini"
Telapak Setan Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Kongsun To menengadah ke atas, setelah mengetahui apa yang terlihat dengan
ketakutan ia mundur selangkah ke belakang, airmukanya berubah hebat, lama sekali
baru pulih kembali dalam ketenangan-
"Gak In Ling" katanya kemudian dengan suara menyeramkan- "Bila kita sampai
berjumpa lagi dikemudian hari, mungkin akan kugunakan segenap kemampuan yang
kumiliki untuk merebut kemenangan dari tanganmu "
"Hmm " Gak In Ling mendengus dingin. "Bila kita berjumpa lagi dikemudian hari,
mungkin engkau tak akan punya waktu untuk menggunakan benda-benda racunmu itu."
habis berkata ia segera berjalan menghampiri Leng In poocu, sementara Kongsun To
sendiri tercekam dalam kebimbangan dan kebingungan-Dua kali dentingan nyaring
menggema diang kasadan dua batang rantai bajapun putus jadi dua bagian, Leng In
poocu serta seorang kakek berjubah padri berambut panjang dan bermuka penuh tato
segera bebas dari belenggu, diantara ketiga orang itu hanya kakek bercodet saja
yang belum menyanggupi untuk menerima syarat apapun dari Gak in Ling.
Rambut yang panjang hampir menutupi wajah mereka, kecuali perbedaan pakaian yang
dikenakan, hampir boleh 189
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
dibilang tiada perbedaan lain yang terdapat diantara orang-orang itu.
Dengan pandangan yang tajam Leng In poocu menatap tajam wajah Gak In Liig
kemudian berkata. "Gak-heng, sekarang engkau boleh ajukan syarat yang kau kehendaki."
Gak In Ling memandang sekejap kearahnya dengan
pandangan hambar, lalu menggeleng. "Aku tidak mempunyai permintaan apa-apa
terhadap dirimu " sahutnya dengan tenang. "Apakah engkau tidak merasa terlalu rugi?"
Sekali lagi Gak In Ling menggeleng setelah menyapu sekejap sekeliling ruangan
itu. "Aku sama sekali tidak mempunyai jalan pikiran seperti itu." setelah
berhenti sebentar, tiba-tiba tegurnya dengan suara dingin. "Buddha Antik berada
dimana ?" "Akulah Buddha Antik "jawab kakek berjubah padri dan wajah penuh codet itu
sambil maju selangkah kedepan.
Mendengar jawaban itu Gak In Ling melengak, ditinjau dari sudut manapun juga ia
tidak berhasil menemukan suatu persamaan apapun antara Buddha Antik yang berada
dihadapannya saat ini dengan Budha Antik yang pernah dijumpainya belum lama
berselang. Ia jadi sangsi dan tanyanya dengan ragu.
"Sebenarnya dalam dunia persilatan semua terdapat berapa orang Buddha Antik ?"
"Buddha Antik hanya aku seorang "jawab padri bermuka codet sambil menghela
napas. "Tidak. aku pernah berjumpa dengan Buddha Antik kedua,"
sahut Gak In Ling sambil gelengkan kepalanya, "bersediakah taysu memperlihatkan
telapak tanganmu kepada aku ?"
190 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Tiba-tiba satu ingatan berkelebat dalam benakpadri bercodot itu, pikirnya
didalam hati. "oraag yang dia temui mungkinkah dirinya." Ingatan tersebut hanya sebentar saja
berkelebat dalam benaknya, ia segera maju kedepan dan secara sukarela
memperlihatkan lengan kanannya kepada sia nak muda itu.
"Mungkin siau-sicu pernah menyaksikan raut wajahku pada masa yang lampau..."
tanyanya dengan suara berat.
Gak In Ling menyapu sekejap lengan kanan Buddha Antik, kemudian dengan hati
kecewa menggeleng "Terima kasih taysu." katanya.
Buddha Antik tarik kembali lengan kanannya dan berkata lagi dengan suara berat.
"Raut wajahku sudah hampir lima belas tahun lamanya dirusak orang, mungkin
selama lima belas tahun belakangan ini raut wajahku yang lampau telah melakukan
banyak kejahatan dan perbuatan terkutuk... aaaaiii..."
Gak In Ling tidak menggubris padri bermuka codet lagi, dengan hati. kecewa ia
berjalan kehadapan Kongsun To dan berkata. "Berikan obat pemunah bagianku itu "
Dengan gerakan yang cepat dan cekatan Nabi racun
Kongsun To mengambil keluar sebutir pil berwarna hitam diantara botol-botol
obatnya, siapapun tak sempat dari botol manakah dia mengambil obat tersebut,
dari sini dapat dinilai betapa licik dan berhati- hatinya orang ini.
Tanpa ragu-ragu ataupun berpikir panjang Gak In Ling menelan obat itu kedalam
perut. Melihat sikap sang pemuda yang begitu gegabah, Kongsun To dengan wajah
tercengang segera menegur.
"Apakah engkau tak takut aku main gila dengan dirimu ?"
191 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"sekalipun aku takut juga tak ada gunanya."
"Haa..... haa...., perkataanmu memang benar, dan engkau memang pemuda yang amat
cerdik." seru Kongsun To sambil tertawa.
Pada saat itulah tiba tiba dari sisi kanan berkumandang datang suara langkah
manusia yang lirih, baru saja Gak In Ling hendak berpaling, tiba-tiba Kongsun To
berteriak keras. "Roboh kalian semua, bangsat"
Tidak terlihat bagaimanakah ia menggerakkan tubuhnya, dari balik ruangan
berkumandang dua kali dengusan berat.
Menanti Gak In Ling putar badan, maka terlihatlah dalam ruangan itu sudah
bertambah dengan dua sosok mayat, disisinya tampak nasi dan sayur berserakan
diatas tanah, rupanya kedua orang itu adalah petugas pengantar makanan dari
lembah itu. Leng In poocu tertawa dingin.
"Kongsun-heng, cepat amat gerakan tubuhmu." ejeknya.
"IHee hee... terima kasih, terima kasih, sayang aku telah menumpahkan santapan
enak kalian berdua." seru Kongsun To pula sambil tertawa dingin.
Gak In Ling segan mendengarkan cekcok dan ribut diantara manusia-manusia aneh
itu, setelah menyapu sekejap kearah dua sosok mayat yang terkapar dilantai
tanah, satu ingatan berkelebat dalam benaknya, kepada Nabi racun itu segera
serunya. "Bagaimana dengan syarat-syarat yang lain-"
"Hm jangan terburu napsu, aku tokh belum lolos dari kurungan," sambung kakek
licik itu dengan cepat. "Hm Engkau jangan lupa, bahwa pada saat ini engkau masih berada didaratan
Tionggoan." setelah berhenti sejenak.
dengan nada memerintah serunya kembali.
"Sekarang engkau harus memunahkan lebih dahulu racun yang mengeram dalam tubuh
kedua orang gadis itu."
192 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Gak-heng" seru Leng In poocu sambil tertawa. "aku lihat engkau sangat
menguatirkan sekali keselamatan mereka, hubungan persahabatan semacam ini
sungguh jarang kutemui dikolong langit."
Walaupun Gak In Ling dapat menangkap maksud dari
ucapan Leng In poocu namun ia tidak membantah ataupun mengakui, hanya ujarnya
sambil tertawa hambar. "Setiap umat persilatan di kolong langit wajib menguatirkan keselamatan mereka,
demikian pula dengan diriku."
Dari salah seorang korbannya yang terkapar mati diatas tanah, Kongsun To
melepaskan jubah panjang yang dikenakan dan segera dipakai di badan, setelah itu
ujarnya. "Baiklah, mari sekarang juga kita berlalu dari sini " tanpa menanti yang lain
lagi ia berjalan lebih dahulu menuju keluar.
Leng In poocu segera menyusul dibelakangnya, sedangkan Buddha Antik berada
dipaling belakang. Setelah berjalan beberapa langkah dan tidak melihat Gak In Ling mengikuti di
belakang mereka, Buddha Antik segera menghentikan langkahnya dan berpaling.
"Sicu, engkau tidak ikut keluar ?" tegurnya
"Tidak- aku ingin berhenti sebentar lagi di sini." sahut sang pemuda setelah
melirik sekejap kearah gua bagian dalam.
Buddha Antik gelengkan kepalanya dan menarik napas panjang.
"Lembah Toan-hun-kok adalah sarang naga gua harimau, dengan tenaga gabungan
Kongsun To, Leng In poocu serta aku, akhirnya kami masih tertawan juga oleh
mereka, apalagi sicu hanya seorang diri. Siau-sicu, aku harap engkau suka
bertindak hati-hati dan jangan menempuh bahaya dengan percuma."
193 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Dengan penuh rasa terima kasih Gak In Ling tertawa jawabnya.
"Terima kasih atas perhatian dari taysu, harap taysu suka menasehati kedua orang
nona itu cepat-cepat tinggalkan tempat ini, ingatkan mereka bahwa kepentingan
umat persilatan jauh lebih penting dari urusan ditempat ini "
"Kalau engkau tidak pergi, masa mereka bersedia pergi dari sini?"
Gak In Ling tartawa tawa "Mungkin mereka berharap. agar aku bisa cepat-cepat
mati." "Aaaah Masa begitu ?" Gak In Ling tidak mengomentari ucapan itu lagi, ia putar
badan dan menambahkan- "Setelah bertemu dengan mereka, taysu akam mengerti dengan sendirinya, sekarang
pikiranku sedang kalut dan kacau tak karuan, harap taysu segera tinggalkan
tempat ini" Buddha Antik mengiakan dengan nada berat, ia dapat ikut merasakan bahwa pemuda
pemurung ini seolah-olah mempunyai rahasia hati yang tak dapat diberitahukan kepada orang lain akhirnya
ia hanya bisa berpesan dengan nada berat.
"Siau-sicu, sebelum melakukan sesuatu tindakan terlebih dahulu pikirlah tiga
kali." kemudian tanpa banyak bicara lagi diapun keluar dari ruangan itu.
Baru saja Buddha Antik menarik napas kebebasan, tiba-tiba bayangan manusia
berkelebat di hadapan matanya dan serentetan suara yang merdu telah menyusup
masuk kedalam telinganya. "Dimanakah Gak In Ling ?"
Suaranya begitu cemas, gelisah dan tidak tenang, dia bukan lain adalah Thian-
hong pangcu. Melihat dara cantik yang berada di hadapannya, Buddha Antik segera membathin
dalam hatinya. 194 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"omitohud Gadis ini benar-benar mempunyai kecantikan yang luar biasa sekali "
Ia segera balik bertanya. "Kalian sudah menelan obat pemunah?"
thian- hong pangcu mengangguk. "Sudah, dimana Gak In Ling ?" tanyanya gelisah.
"Masih berada dalam ruangan "
"Kenapa tidak keluar " Apa yang sedang dilakukan didalam sana ?" tanya perempuan
berkerudung merah dengan cepat.
Melihat sikap serta tingkah laku dua orang gadis itu, Buddha Antik kembali
berpikir didalam hati. "Jika kutinjau dari sikap mereka yang gelisah dan tidak tenang, sedikitpun tidak
nampak kalau mereka mengharapkan pemuda itu cepat mati, tapi apa sebabnya pemuda
itu berkata demikian?" berpikir sampai disitu segera ujarnya.
"Tempat ini tidak dapat didiami terlalu lama dia suruh aku menyampaikan kepada
kalian berdua, katanya demi masa depan dan kesejahteraan umat persilatan lebih
baik kalian berdua segera tinggalkan tempat ini"
Ucapan tersebut dengan cepat menimbulkan firasat jelek dalam hati kedua orang
gadis itu, dengan perasaan tidak senang thian- hong pangcu segera bertanya.
"Tapi ia tidak akan menerjang masuk kelambung lembah Toan-hun-kok seorang diri,
bukan?" "Aaaiii semoga saja ia dapat merubah rencananya semula."
sahut Buddha Antik sambil menghela napas panjang.
Mendengar jawaban tersebut, kedua orang gadis tersebut berseru tertahan, tiba-
tiba Thian-hong pangcu berseru sambil menahan isak tangis.
195 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"oh, Gak In Ling, Gak In Ling kau... kau tidak seharusnya pergi menempuh bahaya,
kami.... belum pernah kami membenci dirimu...." sambil berseru ia segera
menerjang masuk kedalam ruangan, diikuti gadis berkerudung merah itu pun
menyusul dari belakangnya.
Jeritan yang melengking dan menyayatkan hati itu segera menyayatkan hati Buddha
Antik. Nabi racun Kongsun To serta Leng In poocu, dengan cepat mereka memburu
kembali kedalam ruangan-Ketika ketiga orang itu masuk kembali kedalam ruang batu
yang mengurung mereka selama hampir lima belas tahun lamanya itu, yang ditemui
hanyalah dua orang gadis yang berdiri menjublek dalam ruangan, mata mereka
terbelalak dan sukma serasa telah melayang tinggalkan raganya.
Kedua orang itu bukan lain adalah gadis berkerudung merah serta Thian-hong
pangcu, dari sikap mereka jelas terlihat bahwa kedua orang itu merasa sedih
sekali. Dengan pandangan yang tajam Leng Inpoo cu menyapu sekejap sekeliling tempat itu,
ketika sorot matanya membentur pada pintu batu disebelah dalam ia segera
berseru. "Gak In Ling seorang diri telah menerobos masuk lembah Toan-hun-kok dan kini
sudah berada dilambung bukit, tak ada gunanya kita berdiam terlalu lama ditempat
ini " "Benar "jawab Kongsun To sambil mendengus. "Terlalu lama berada disini,
kemungkinan besar kita akan terkurung selama lima belas tahun lagi di dalam gua
yang gelap ini." Selamanya dia tidak akur dengan Leng In poocu, maka dalam pembicaraannya kata-
katanya selalu mengandung nada sindiran yang tajam.
196 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Leng In poocu bukan manusia sembarangan tentu saja ia tak sudi menerima kata-
kata tersebut dengan begitu saja, serunya.
"Kong-heng, apakah engkau tidak merasa bahwa nyalimupun kecil sekali Tetapi tiap
orang mempunyai pandangan yaag berbeda, aku tak berani menahan dirimu terlalu
lama, jika Kongsun- heng ingin berlalu dari sini, nah silahkan"
Nabi racun Kongsun To jadi naik pitam, sorot matanya berubah jadi merah berapi,
katanya kembali dengan dingin.
"Leng heng, engkau jangan melulu menuduh orang lain saja yang bernyali kecil,
kalau mulut sudah terlanjur busuk.
macam dirimu itulah keadaannya."
Buddha Antik yang berada disamping lapangan segera menyadari bahwa percekcokan
itu bila dilanjutkan maka suatu pertarungan sengit tidak bisa dihindarkan lagi,
mengingat diri mereka masih berada dalam sarang naga gua harimau, bila
pertarungan benar-benar telah terjadi, itu berarti sama halnya dengan menggali
liang kabur buat diri sendiri. oleh sebab itu buru-buru ia menasehati.
"Kalaupun kalian berdua mempunyai pendapat yang saling berbeda, aku percaya
bahwa pendapat itu tak akan lebih memalukan daripada peristiwa terkurungnya kita
ditempat ini sejak lima belas tahun berselang, entah bagaimanakah pendapat
kalian atas ucapanku itu ?"
Baik Kongsun To maupun Leng In poocu sama-sama
merasakan hatinya terperanjat setelah mendengar perkataan itu, mereka saling
bertukar pandangan sekejap lalu menjawab.
"Perkataan taysu tepat sekali "
Buddha Antik tersenyum, sambil berpaling kearah Thian-hong pangcu ujarnya dengan
suara berat. 197 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Pangcu, menurut pendapatku lebih baik kita tinggalkan saja tempat ini "
"Dari jalan yang manakah Gak In Ling masuk kedalam lambung lembah Toan-hun-
kok ?" bukannya menjawab Thian-hong pangcu malah balik bertanya, suaranya penuh
kepedihan dan entah sedari kapan airmata telah membasahi pipinya.
Satu ingatan berkelebat dalam benak Budha Antik, dengan wajah serius segera
ujarnya. "Gak sicu berulang kali menyatakan kepadaku, bahwa pangcu adalah seorang
pemimpin umat persilatan didaratan Tionggoan, ia menganjurkan agar pangcu sagera
tinggalkan tempat ini, perhatian yang dia berikan terhadap diri pangcu tidak
berada dibawah perhatian pangcu atas dirinya, jikalau pangcu bersikeras untuk
memasuki lambung lembah, bukankah itu berarti bahwa engkau menyia-nykkan maksud baik Gak sicu ?"
Senyum getir terlintas diatas wajah Thian-hong pangcu, sambil gelengkan, kepala
ia menjawab. "Ia bukan menguatirkan diriku, bukan menaruh perhatian kepadaku, tapi umat
persilatan yang ada dikolong langit..."
"Hm tak kusangka bocah keparat itu masih mempunyai parasaan suci seperti itu "
pikir Kongsun To didalam hati.
Sebaliknya Leng In poocu berpikir lain-
"Hm, rupanya bocah she Gak itu adalah seorang pendekar yang berjiwa besar.."
Telapak Setan Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
cuma pikiran semacam itu hanya sebentar saja berkelebat dalam benak mereka untuk
kemudian lenyap tak berbekas, sebab mereka masing-masing mempunyai cara berpikir
sendiri-sendiri. "Apakah pangcu bersikeras akan memasuki lembah ini ?"
tanya Buddha Antik kembali.
198 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"sedikitpun tidak salah, dimanakah pintunya ?"
"Aku sendiripun tak tahu ia lewat pintu yang mana" jawab padri bermuka codet itu
sambil menggeleng, sambil menuding kearah dua sosok mayat yang menggeletak
diatas tanah, dia melanjutkan-
"Mungkin sewaktu kedua orang ini masuk kedalam ruangan tadi, pintu masuknya
telah terlihat olehnya."
"Kalau ada pintu, kita pasti akan berhasil untuk menemukannya." sela perempuan
berkerudung merah secara tiba-tiba. "Silahkan kalian bertiga segera tinggalkan
tempat ini " Selesai berkata ia segera maju kedepan dan rupanya sedang mencari letak pintu
masuk rahasia itu. "Li sicu berdua, bagaimanakah pendapat kalian tentang tenaga dalam yang kumiliki
Harimau Mendekam Naga Sembunyi 20 Kemelut Kerajaan Mancu Seri Huang Ho Sianli 2 Karya Kho Ping Hoo Sumpah Palapa 9