Pencarian

Gadis Penunggu Jenazah 1

Dewi Ular Gadis Penunggu Jenazah Bagian 1


Tara Zagita Serial Dewi Ular
GADIS PENUNGGU JENAZAH
Sinar Matahari Jakarta
1. DERASNYA hujan di malam ini membuat jalanan menjadi sepi Jakarta menjadi seperti kota tak berpenghuni .Sepi sekali Padahal jarum jam baru menunjukkan pukul sembilan lebih sedikit. Mestinya jalanan tidaksesepini. Tidak ada toko atau warung yang masih buka. Semuanya sudah tutup. Rumah-rumah, perkantoran, wartel, dan lainnya, tutup semua .Kios rokokpun tidak ada yang buka
"Aneh," gumam hati Shenny sabil mengemudikan mobilnya dan menatap kesana-sini. Terheran-heran sendiri Sewaktu ia meninggalkan rumah pamannya yang tinggal di Cibinong, hujan belum begituderas. Masih gerimis samarsamar. Suasanabelum sepi. Masih banyak kendaraan disana sini.
"Entah sejak dari mana tadi hujan menjadi deras. Kalau nggak salah, sejak keluar dari gerbang tol tadi suasanaterasa lengang dan sekarang menjadi semakin sepi begini. Himm, sepertinya adayang ganjil nih. Ada yang nggak beres. Bulu kudukku kokjadi merinding, ya?"Ia mengusap tengkuknya Menarik nafas dalam-dalam supaya tidak semakin berdebar debar.
Hujan deras kali ini disertai hembusan angin kencang. Arah angin berubah-ubah, membuat barisan curah hujan itupuk bergerak ke sana-sini, seperti nyala api yang
5 R) dipermainkan tiupan angin. Sesekali cahaya petir berkelebat seperti ingin membelahjalanan lurus itu. Mengejutkan sekali. Dentumannya terasa menghantam dada, menyesakkan pernafasan sesaat. "Rasa-rasanya lebih baik aku mampir kerumah Mirna dulu. Setelah cuaca tidak seburukini, baru aku pulang ke rumah. Jalanan terasa semakin ngeri .Manaaku bawa mobil sendirian. Kalau ada apa-apa, bagaimana" Sedan silver Soluna itu memasuki kolongjalan layang. Lampu kuning mercury menerangi tempat tersebut. Anehnya disitu tidak ada orang meneduh. Biasanya sering digunakan para pengendara motor untuk meneduh. Tapi malam ini, seorang pejalan kakipun tidak adayang meneduh dikolong tersebut "Masa nggak ada bajaj, taksi, atau biskota yang beroperasi di daerah sinisih?"pikir Shenny semakin heran Ketika keluar dari kolongjalan layang itu, ada sedikit perasaan lega memenuhi ruang dadanya. Sebab selama melintas dikolongtadi, Shenny merasakan ada sesuatu yang mencekam sebentar. Mungkin rasa takut atau kekhawatirannya sendiri yang meremas batinnya. Karena ia tahu jalanan tadi adalah salah satu tempat rawan di Jakarta. Maka, setelah melintasi lorong remang-remang tadi, ia merasalega Bersyukur dalam hati, karena tak mengalami gangguan manusia-manusia bertampang kriminil itu. . "Coba kuhubungisi Mirna dulu, ah. Jangan-jangan dia nggak ada dirumah. Ngapain malam-malam begini pergi kesana kalau Mina nggak di rumah?" Ia mengambil handphone-nya. Menekan angka-angka digit dengan menggunakan satu tangan. Namun belum
6 (') selesai nomor telepon Mirna dihubungi, tiba-tiba harus dihentikan sesaat karena Shenny membutuhkan duatangan untuk membanting stir kekiri Cit. "Sial!" umpatnya dengan kesal. Matanya mendelik marah. Gara-gara seorang pejalan kaki menyeberang begitu saja, hampir-hampir mobilnya menabrak orang itu. Untung ia cekatan dan cepat banting stirke kiri sambil menginjak pedal rem.Sedan silveritu terpaksa berhenti agak melintang jalan. Handhponejatuh dari pangkuan, terbuang bersama benda-benda lainnya. Shenny buru-buru memungut handphone itusambil menggerutu kesal takjelas. "Lho, mana tadiorang itu?" . Kaca pintu sudah diturunkan Mulut sudahsiap memaki si penyeberangjalan bermantel putih dengan topi kabut yang membuatnya tampak bagian wajah saja. Tetapi ternyata orang tersebut tidak ada disekitar jalan itu, Hilang begitu saja Yang ada hanya kesunyian bersama derasnya hujan dan gencarnya angin mirip badai .Seketika itu juga sekujur tubuh Shenny merinding tegang "Kalau begitu yang menyeberang tadi bukan manusia biasadong"Hihh.!" lalu mulutnya yang berbibir sensual itu komat-kamit membaca doa sambil tancap gas kembali. "Mestinya tadi Ria atau Budi kupaksa ikut pulang ke Jakarta, jadi dijalanan aku ada teman Nggak sendirian begini Brengsek juga anak dua itu. Diajak pulang sekalian nggak mau. Mereka nggak membayangkan kalau sebenarnya aku butuh teman dalam cuaca seburuk ini. Mereka memang nggak punya pikiran sih!" Raut wajah cantik berhidung mancung dalam kemasan usia 28 tahun itu kini berkerut karena cemberut Tampak
7 RD kesal hatinya. Bibir sensualnya sedikit meruncing. Keteganganjiwanya terlukis lewat ekspresi wajah itu. Hanya saja, air muka seperti itu tidak berlarut-larut, Belum genap empat menit sudah dikendurkan kembali. Karena didepan sebuah halte tampak seorang berambut panjang melambaikan tangan. Menyangka mobil yang akan lewat adalah taksi. Pada saat itu selain hati Shenny merasa agak geli, benaknyapun segera menemukan gagasan dan inisiatif yang dianggapnya cukup tepat. Ia harus berhenti memberi tumpangan pada orang itu. Dengan demikian, sisa perjalanannya tidak akan dilewati dengan tegang cemas dan sendirian. Dia akan punya teman ngobrol yang dapat mengalihkan pikirannya dari suasana sepi yangganjil ini. Setelah mobil menepi dan jalannya semakin pelan menandakan mau berhenti, timbulrasa kecewa dan bimbang di hatinya. Orang berambut panjang itu ternyata seorang | lelaki Bukan seorang perempuan seperti dugaannya semula. Jas hujan yang dikenakan orangitu dari kejauhan menyerupai bayangan rok terusan, sehingga jika dipadu dengan panjangnya rambut melebihi pundak membuatnya seperti seorang perempuan. Maklum, dia berdiri di depan lampu penerang halte, sehingga yang terlihat hanya bayangan siluetnya. Tapi karena mobil sudah sangat pelan dan orang itu menyongsongnya dengan berlari-hari kecil, tak sampai hati Shenny untuk membatalkan niatnya memberi tumpangan. Mau tak mau ia menurunkan kacapintu sebelah kiri. "Selamatmalam, Oom. Eh. selamat malam Nyonya." Shenny tertegun sesaat memandangi orang tersebut ternyata masih muda. Seusia dengannya. Memiliki bentuk wajah yang tergolong handsome. Tak memiliki kesan sebagai
8 t orang jahat, dan tampaknya memang bukan preman. Pemuda itu justru tampak tegang, seperti ada sesuatu yang meresahkan hatinya, membuat bicaranyapun terbata-bata. Gugup sekali "Bolehkah. hmm, maksud saya. bagaimana kalau saya mohon." "Naiklah, lekas!"potong Shenny menaruh iba sekali pada pemuda itu. Anggukkan kepalanya membuat si pemuda terburu-buru membuka pintu, lalu masuk kedalam dengan salah tingkah. Rambutnya yang basah sibuk dikeringkan dengan sehelai saputangan. "Maaf sebenarnya. hmnn, wah. jadi merepotkan sekali, ya"Hmm, eeh. habis, maksudnya." "Tujuan anda kemana?"potong Shenny lagi Tenang dan menunjukkan sikap sedikit angkuh, supaya tidak dianggap wanita murahan atau setidaknya akan membuat pemuda itu sungkan padanya. "Saya sebenarnya hmmm... aduuh, maksudnya begini." Pemuda itu semakin nervous. Bukan menggigil karena dingin. Nafasnya saja tampak tak teratur. Sepertinya ada sesuatu hal yang sangat ia cemaskan dan sempat membuatnya panik sebelum bertemu Shenny tadi. Sebentarsebentar Shenny menatapnya dengan heran .Semakin sering menatapnya semakin besar rasa kasihannya kepada pemuda berhidung mancung itu. "Anda kedinginan atau ketakutan sih"Kok gugup sekali begitu?" "Imm, eeh. saya memang ketakutan. Tapi, begini.
rh a GADIS PENUNGGUJENAZAH 9
"Ketakutan karena apa?"
"Karena. karena." ia menelan nafas supaya bisa tenang. Tapi ternyata tak seberapa tenang. Masih seperti demam panggung .Sulit bicara lancar dan salah tingkah. Shenny membantu menenangkannya dengan beberapa kata bernada lembut sertapenuh kesabaran. Ternyata kelebihan mental pemuda itu terpengaruh kata-kata Shenny, sehingga sekarang ia sudah mulai lancar berbicara meski bukan berarti senormal Shenny sendiri.
"Andatinggal dimana?"
"Di. di daerah Kelapa Gading Tapi."
"Oh, sama dong!" sambar Shenny tampak sedikit senang. "Aku tinggal di Kelapa Gading juga."
"Ta.tapi saya mau pulang. tidak ada kendaraan dan.
dan." "Kalau begitu aku langsung pulang aja deh. Nggak usah mampir kerumah teman dulu"Shenny bicara spontanitas, yang semestinya hal itu cukup diungkapkan dalam hati saja. Berhubung merasa mendapat teman di perjalanan yang sama-sama satu arah, maka seketika itu juga Shenny merubah rencana dengan senang hati.
Pemuda itu tampak gembira mendengar Shenny menuju kearah yang sama dengannya. Rasa gembiranya itu tampak melegakan hati. Tapi keresahannya masih sering kelihatan menonjol, mengundang kecurigaan dalam hati Shenny, Hanya saja, menurutnya hal itu tidakperlu dipermasalahkan, setidaknya untuk beberapa saat .Shenny lebih tertarik untuk menanyakan beberapa hal yang berkaitan dengan suasana kota yang menjadi seperti kuburan itu.
"Itulah yang. yang membuatku menjadi semakin
10 ketakutan," ujar sipemuda. Matanya memandangi suasana dikanan-kiri jalan. "Padahal sebelum hujan turun,jalanan tampak ramai, bahkan di tempat tadi sempat ada kemacetan," tambah pemuda itu .Percakapan merekapun berkembang Akhirnya masing-masing memperkenalkan nama. Shenny sempat mengulang dengan gumam lemah setelah pemuda itu menyebutkan namanya. Seolah-olah nama itu sedang dimasukkan dalam memory otaknya dan segera diprotek supaya tidak mudah hilang atau dimakan virus. "Morzak."!. Hmm, unik juga namamu. Orang mana Sih?" "Orang. orang sini" "Maksudku, apakah ada keturunan dari Belanda atau dari." "Ya, ya. dari Belanda,"jawabnya terburu-buru dengan senyum salah tingkah "Papaku orang Belanda tapi mamaku keturunan Cina-Betawi. Dan. dan aku." "Kau lahir di Jakarta juga begitu?" "Ehhh, hmm. iya, begitu!"jawabnya kikuk, terkesan bingung "Sudah berkeluarga?" "Be. belum." Morzak menjawab dengan suara berat. Sepertinya sambil menahan nafaskuat-kuat diperut. "Pacar" Pasti udah punya dong?" "Be bel. lum." Shenny mengernyitkan keningnya melihat Morzak mengeliat malu-malu sambil memegangi dadanya. Ia tampak sedang menahan rasa sakit yang tidak ingin dilihat siapapun, termasuk Shenny
11 "Morzak" Kau baik-baik saja?" "Iy.. ya. Baik. baik." "Hey, kau sakit, ya?" Sheny mulai tegang, karena Morzak tampaknya dalam masalah cukup serius. Tapi pemuda itu masih tetap menahannya dengan tubuh mengejang "Mau kubawa ke rumah sakit?" "Ti. tidak. Uhhk!" Ia semakin membungkuk kejang. Mencemaskan hati Shenny. Padahal sebentar lagi mereka akan memasuki kawasan pemukiman elite Kelapa Gading, jika harus kerumah sakit yang tadi mereka lewati jaraknya terlalu jauh. Untunglah pemuda itu segera terengah-engah dengan keringat dingin bercucuran .la masih sedikit menbungkuk, memegangi perut atau ulu hati .Tapi sudah tampak | mengendurkan urat-uratnya. Beban yang ditahannya tampak berkurang. "Kau pasti sakit, Morzak. Apa yang kau rasakan?" "Kram,"jawabnya sambil terengah-engah seperti habis berlari jauh. "Kejang-kejang di.. di otot perut dan."badannya ditegakkan kembali Nafasnya dihembuskan panjang "Sebentar lagi kita sampai .Kauakan kuantar kerumahmu dulu, nanti aku balik arah lagi untuk pulang ke rumahku. Sendirian pun takjadi soal kalau sudah didaerah sinisih." "Terima kasih atas bantuanmu ini, Shen Tapi. tapi sebenarnya ada yang ingin kutitipkan padamu." "Ada yang ingin kau titipkan" Apa itu" Jas hujanmu itu?"sambil mataShenny melirik pada jas hujan yang sejak tadi sudah dilepaskan Morzak, tapi ditaruh di karpet depannya asal-asalan.
12 "Aku hanya. hanya mau menitipkan." belum habis bicaranya, Morzak tersentak membungkuk dan dalam keadaan seperti tadi lagi "Uhhhk. " . "Morzak."!" . Pemuda itu tak menjawab. Badannya tak bergerak Tetap membungkuk kedepan dengan memegangi perutnya. Nafas tertahan agak lama .Shenny sangat mencemaskan pemuda itu, namun juga menaruh rasaiba melihat kondisi yang tampaknya amat menyiksa sekali itu. "Kitaakan melewati rumahku dulu. Apakah kau mau singgah sebentar sambil menunggu kesehatanmu pulih lagi" Jawablah, Morzak!" | Morzak berusaha mengangguk sambil mengerang dengan suara berat. Shenny membelokkan mobilnya kekiri, lalu tiba di depan rumahnya. Saat itu hujan sudah tidak | sederas tadi, angin pun mulai tenang .Klakson tiga kali membuat pelayan dirumah Shenny keluar dari pintu garasi, membukakan pintu gerbang. Mobil segera masuk kegarasi yang dapat menampung dua mobil bersebelahan.Tapi saat itu hanya ada satu mobil saja .Soluna silver itu. Hempasan nafas Morzak cukup kuat, sehingga badannya terayun-ayun ke depan secepat irama nafas itu tadi. Sekujur tubuhnya basah oleh keringat dingin bercampur air hujan tadi. Tampaknya ia mulai tenang kembali. Beban sakitnya sudah berkurang banyak. Tapi tampak masih lemas dan terlalu lelah .Mulutnya masih menganga supaya bisa mengambil nafas dan mengeluarkan banyak-banyak. Tangannya pun masih memegangi perut walau pintu untuknya sudah dibukakan Shenny
13 "Mari kubantu turun. pelan-pelan .shenny memang kesal dan agak menyesal nembawa Morzak sebagai penumpang mobilnya. Pemuda itu membuatnya jadi punya beban merepotkan sekali. Tapi perasaan itu segera hilang setelah membayangkan, alangkah kasihannya pemuda tampan itu seandainya mengalami penderitaan sepertini di halte yang sepi tanpa manusia tadi. Karenanya, sedikitpun Shenny tak mengeluh sewaktu ia harus membimbing langkah Morzak pelan-pelan untuk keluar dari mobil dan masuk ke ruang tengah melalui pintu tembus garasi itu.
"Bi Encum, ambil air hangat pakai baskom kecil aja, dan buatkan teh panas jangan manis-manis ya"perintahnya kepada pelayan yang tadi membukakan pintu gerbangitu, Shemy punya sedikit pengetahuan dalam hal kesehatan, terutama mengatasi kram perut. Maka ia pesan air hangat pada pelayannya. dengan membasuh perut Morzak yang sebenar-sebentar mengalami kejang otot itu, maka masalah tersebut pelan-pelan akan teratasi. Otot akan lunak dan mengendur dalam suhu panas. Dalam kondisi sedingin malam itu, wajar jika terjadi pengejangan pada otot perut yang memiliki kerawanan seperti yang diderita Morzak itu.
Rumah Shenny sedang-sedang saja. Dulu ditempati bersama suaminya, seorang kontraktor asing yang sekarang sudah kembali kenegaranya Jepang. Perkawinan mereka memang bukan perkawinan resmi Sekedar hidup serumah tanpa surat nikah, alias kumpul kebo. Tapi dari situlah Shenny bisa memiliki rumah tersebut, lengkap dengan isinya. Kepergian suaminya yang terjadi enambulan yang lalu itu samasekali tak disesali oleh Shenny, sebab pria itu usianya sudah cukup umur dan tak diharapkan untuk menjadi
l 14 pendamping Shenny selamanya. Maka kini Shenny merasa bebas dan tak perlu riskan membawa seorang pemuda pulangkerumahnya dalam kondisi perlu pertolongan .Hal itu dijelaskan kepada Morzak ketika Shenny membantu mengompreskan perut Morzak dengan handuk dan air hangat. Pemuda itu dibaringkan dikamar tidur yang memang dipersiapkan untuk tamu, Kamar tersebut memiliki
pintu tembus kekamar tidurnya Shenny. Pintu yang jarang
dibukaitu, sekarang dibuka lebar-lebar, supaya Shenny bisa bebas keluar-masuk di kedua kamar tersebut. Morzak berbaring tanpa mengenakan baju lagi. sudah tak semenderita tadi, Hanya masih merasa lemas sekujur badannya. la sempat malu dan cemas mendapat pertolongan Shenny itu, sehingga Shenny terpaksa menjelaskan status dirinya dirumah itu, Jadi kamu nggak perlu sungkah-sungkan lagi di sini. Kalau sekiranya belum kuat berdiri, tetaplah beristirahat dulu tenang saja, nggak akan ada yang mengusirmu dari rumahku ini "sambil Shenny tersenyum lembut memberikan kesan indah untuk tamunya yang tampan dan tanpak inoCent sekali itu. Ketampanan berkulit putih itu sebenarnya sudah sejak tadi membuat hati Shenny berdebar kagum. Tapi baru sekarang perasaan itu dinyatakan dalam bentuk senyuman indah. Apalagi sekarang Morzak bertelanjang dada, kulit tubuhnya yang bersih dan berdada bidang itu lebih sering dinikmati Shenny dalam bentuk debar-debar nakal di hatinya. Tatapan mata Morzak mulai bisa diresapi keteduhannya yang menggelitik hati dan membangkitkan gairah. Mata agak sayu itu juga sengaja diarahkan terus
15 pada Shenny, sampai-sampai Shenny menjadi gelisah dan sempat salah tingkah "Gawat nih orang,"pikirnya sambil menyembunyikan senyum geli. "tatapan matanya makin lama makin menantang gairahku Sulit sekali aku mencoba meredakan api gairahku ini sejak tadi" Sekarang malah menjadi berkobar-kobar Ooh. ingin sekali aku menikmati kehangatan dalam pelukannya Aduh, bagaimana ya?" Dari kamar tidurnya Shenny kembali masuk kekamar Morzak. Ia membawakan sebuah kimono untuk tidur mantan suami kontrakannya itu .Kimono itu memang ukurannya kurang panjang untuk dikenakan Morzak, tapi menurutnya takjadi soal selama hanya dikenakan untuk di ranjang saja. Bukan untuk jalan-jalan dihalaman depan "Bajumu basah, celanamujuga lembab tuh. Kalau masih nekat kamu pakai terus, kamu bisa mengalami kram lagi karena hawa dinginnya. Sebaiknya ganti saja Lepas pakaianmu. Pakailah kimono ini Agak pendek sih, tapi lumayanlah kalau sekedar untuk tidur saja Maukan?" "Ya, boleh "jawabnya lugu. ."Bisa ganti pakaian sendiri, nggak" Atau kubantu?" "Bisa Bisa kukerjakan sendiri asal pelan-pelan" Shenny segera meninggalkan pemuda itu sambil menahan tawagelinya .Pintu masuk kamaritu sudah ditutup sejak tadi,tapi pintu tembus kekamar tidur Shenny belum ditutup. Dari pantulan cermin rias, Shenny dapat mengintip keadaan Morzak ketika melepaskan celananya untuk diganti dengan kimono. Morzak agaknya tak menyadari kenakalan mata Shenny, sehingga dengan hati-hati dan pelan-pelan sekali apa yang melekat di tubuhnya dilepaskan semua
16 kemudian kimonopun dikenakannya "Wow."! Mendebarkan sekali apa yang dimilikinya itu?"bisik hati Shenny "Masih tidur saja sudah segitu,apalagi kalau dia nanti bangun,ya"Uuhh, gawat deh"Lalu, iapun cekikikan sendiri sambil mencuri pandang kearah cermin riasnya. Pada saat itu tiba-tiba dilihatnya Morzak tersentak lagi dengan tubuh membungkuk, tangan memegangi perut. Shenny yang sedang mengenakan daster tidurnya itu menjadi terperanjat tegang. "Wah, kambuh lagi dia?" Tak peduli Morzak belumrapi mengenakan kimononya, belum naik ke ranjang kakinya, Shenny bergegas masuk ke kamar itu dan buru-buru membantunya. Memang seringai di wajah tampan itu tidak seberapa tajam, sehingga dapat diduga | rasa sakitnya juga tidak separah tadi. Namun cukup mengkhawatirkan bagi Shenny, karenajika tidak segera diberi pertolongan seperti tadi maka dapat menjadi parah kembali. "Berbaringlah. Ayo, berbaring.!" sambil Shenny sedikit menekan pundak Morzak, dan membantu mengangkat kaki kanan Morzak supaya naik keranjang. Tapi pemuda itu tersentak kembali. A "Ohhk."Tangannya secara reflek merangkul Shenny .tangan Shenny yang mengangkat kaki Morzak menjadi terlepas. Tubuh pemuda itu merosot kesamping, hampirjatuh, namun berhasil ditahan Shenny dengan cara merapatkan badannya ke tubuh Morzak. Sedikit menekan ke arah dada. Tangan yang gagal mengangkat kaki Morzakjustru secara tak sengaja mencekal bagian sekitar paha. Apa yang ada di sana tergenggam oleh Shenny, dan begitu menyadari
I ADIS PENUNGGUJENAZAH 17
RD hal itu Shenny pun makin berdebar-debar. "Oouhk. Pinggangku."sentak suara berat Morzak. Ja semakin memeluk Shenny kuat-kuat. "Baringkan badanmu"Shenny mendorong, tapi justru ia ikut tertelungkup di atas tubuh Morzak yang kini terhempas dalam posisi berbaring "Ambil nafas panjang! Tarik nafasmu...!" "Ouhk, sakit...!" Morzak mengerang, memperkuat pelukannya. Wajahnya terbenam diantara pundak dan leher Shenny. Hembusan nafas hangat itu semakin membakar gairah Shenny. "Jangan pergi. Jangan pergi dulu!" pinta Morzak sambil terengah-engah, lalu menahan nafas lagi, terengah engah kembali "Jangan lepaskan aku. Oouh." - "Okey, okey. tenanglah, kau tak kulepaskan!" kata Shenny dengan nada panik yang berusaha ditenangkan sedapat mungkin. Ia biarkan tubuhnya dipeluk dan masih berada diatas Morzak. Ia sengaja tak bergerak membiarkan Morzak mengejang beberapa saat .Lama-lama kejangnya Morzak pun mengendur kembali. Nafasnya masih tampak terengah-engah, kedua tangan masih merangkul lewat leher. Shenny Debar-debar dalam dada Shenny sudah berubah menjadi gemuruh yang menderu-deru. Dengan menggerakkan kepala sedikit, ia sudah sama saja mencium pipi Morzak "Oooobhh. sudah lewat lagi sakitnya," kata Morzak sambil melepaskan nafas panjang, mengendurkan pelukan kedua tangannya. Tapi tangan itu tidak turun dari pundak Shenny. Bahkan wajah Shenny belum pergi dari depan Morzak. Mereka beradu pandang.
18 "Sorry."bisik Morzak. "Nggak apa-apa,"balasnya dalam bisikan pula. "Aku tidak bermaksud kurangajar padamu, tapi." "Aku tidak keberatan, tapi suka."sahut Shenny dalam senyum tipis yang menantang .Pancaran sinar matanya menunjukkan hasrat cinta yang berapi-api. "Kamu suka"Benar, kamusuka dalam keadaan begini?" Shenny mengangguk "Aku bergairah," ucapnya pelan sekali. Tapi tiba-tiba Morzak menyentak lagi. "Oouhk. Oohhhhkk." "Morzak." Tarik nafasnu. Lekas." "Ahkk." Morzak ternganga dengan kepala mendongak. Tapi tangannya meremasi daster Shenny di beberapa tempat. Bahkan sempat meremas bokong Shenny, membuat Shenny merasa seperti dibangkitkan lagi hasrat | asmaranya. Iapun total naik ke ranjang .Morzak terengah-engah, deras sekali nafasnya, menggelinjang kesana-sini. Liar gerakannya Tubuh Shenny dijadikan sasaran remasan menahan rasa sakitnya. Bahkan Morzak menggigit pundak Shenny, tapi tak sakit justru nikmat. Shenny membalas dengan mendusalkan hidung dan mulutnya disekitar telinga Morzak, lalu meronta sedikit dan ke pipi, ke leher Morzak, sementara pemuda itu Mengamuk dalam gerakannya. "Ooh, Shenny. Shenny. aku terbakar, Shenny uh." "Kau terbakar" Hahh."!" "Gairahku terbakar Oouh., uhf." "Astaga. Benar katamu, kau sangat bergairah ya" hem?"
19 Shenny melumat bibir Morzak. Pemuda itu bergerak makin liar. Mengamuk di sekujur tubuh Shenny dengan kecupan bibir, serta remasan tangannya. Shenny terengah engah dan ikut menjadi brutal. Pergulatan itu makinhebat, semakin ganas. i
Erangan serak terlontar darg mulut Morzak ketika Shenny pun memekik sambil memeluknya kuat-kuat. Wajah mereka berada di puncak masing-masing, tapi tubuh mereka merapat kuat dan tepat pada posisi yang simetris sekali. Jiwa dan seluruh rasa Shenny seperti melayang cepattinggi sekali, karena Morzak membiarkan bendungan cintanya jebol di puncak kemesraan itu .Shenny tersapu oleh derasnya ombak kenikmatan Morzak, sehingga sekujur tubuhnya bergelar, hatinya menjerit bahagia, membuat iapun akhirnya menangis terisak-isak mencucurkan air mata dari berjutajuta kebahagiaan yang dirasakan saat itu. Tapi tiba-tiba tangisnya terhenti setelah merasakan ada kejanggalan dalam pelukannya itu .Kedua tangan Shenny makin terasa seperti memeluk kapas lembut. Bahkan semakin ditekan erat semakin merasa memeluk udara kosong. Matanya pun dibuka lebar-lebar, dan ternyata saat itu ia tidak memeluk siapa-siapa. la seperti memeluk tubuhnya. sendiri .Tak ada Morzak, tak ada wajah tampan dan tubuh gempal seperti tadi. Yang ada hanyalah sisa getaran nikmat disekujur tubuh tadi. Tentu saja Shenny sangat terkejut, menjadi tegang dan langsung merinding ketakutan.
"Sisa kenikmatan inikah yang ia titipkan padaku?"pikir Shenny dengan tubuh menggigil. karena ngeri mengalami kencan misterius itu.
a 20 2 REMBULAN separoh wajah mengintai bumi dari balik awan. Cahayanya membuat alam kehidupan manusia ini menjadi pucat, namun menaburkan keremangan romantis. Merangsang manusia untuk berpikir, bicara atau berbuat tentang kemesraan lawan jenisnya. Bisajadi pengaruh magis dari sinar bulan itulah yang membuat Fiora sejak tadi bersemangat sekali membicarakan cowoknya, Rome, di depan Kumala Dewi.
Mereka berdua duduk dibangku taman belakang rumah Kumala. Sejak mereka habis makan malam bersama, mereka sengaja tak ingin didekati Sandhi atau Buron. Biasanya kedua asisten Kumala itu tak segan-segan bergabung ikut nimbrung dalam percakapan santai. Namun malamini keberadaan Kumala dengan Fiora ditaman sudah bisa dipahami sebagai isyarat, bahwa obrolan mereka tertutup bagisiapa saja .Maka, sang sopir pribadi dan sang asisten untuk urusan gaib itu takberani mendekati mereka. Sandhi dan Buron ngobrol sendiri di ruangtengah sambil menikmati acara teve yang sebenarnya kurang menarik itu.
"Bukan cuma kegantengannya saja yang bikin aku tertarik sama dia, tapi juga karena ketekunan bekerjanya, keuletannya dalam berkarir, merupakan salah satu potensi yng dimiliki Rome untuk membuatku terpikat padanya Aku
i 1 suka pria sibuk berkarir sih. Cuma, belakangan ini akujadi khawatir dia disambar perempuan lain deh. Soalnya teman teman sekantornya banyak yang cantik dan lebih sexy dariku, Kumala" "Kalau dia punya ketulusan hati padamu, tentunya dia nggak akan tergoda sedikitpun pada teman kantornya atau wanita manapun. Tapi kalau dianggak punya ketulusan hati, yaah. biar kamu sekap dalam perjara, tetap saja dia bisa pindah ke penjara hati wanita lain. Nggak usah terlalu mengkhawatirkan hal itudeh .Ntar kamu pusing sendiri lho." "Nggak khawatir"Uui, bagaimana aku nggak khawatir kalau kudengar rumor disekitar teman sekerjanya, banyak cewek-cewek di kantornya yang suka'maindukun, Kumala Aku takutnya si Rome kena pelet atau diguna-guna supaya tergila-gila sama cewek lain!" "Kumala Dewi alias si Dewi Ular putri tunggal Dewa Permana asli dari Kahyangan itu sempat tertawa kecil. Geli sendiri melihat kecemasan di wajah Fiora dengan alasan seperti itu. - "Kamu nggak usah takut deh, Fi. Pria yang jarang melamun dan sibukbekerja, pada umumnya sulit dijinakkan dengan ilmu pelet atau guna-gua sejenis itu!" "Ah, tapi nyatanya tetanggaku yang duda tapi masih keren itu, kok akhirnya bertekuk lutut juga di kaki gadis kemarin sore"Padahal dia juga termasuk orang super sibuk lho. Dia ketahuan banget kalau terkena guna-guna ilmu peletnya gadis itu!" "Berarti gadis itu sedang beruntung Mungkin dia kirimkan pengaruh gaib itu pas pria itu sedang mandi Sebab, saat yang paling rawan bagi seorang lelaki dari gangguan
22 gaib adalah ketika ia berada di kamar mandi. Pada saat ia tanpa pakaian didalam kamar mandi itu kiriman gaib pemikat dapat mengenainya secara mudah sekali." "Wah, kalau begitu, suruh aja si Rome agar nggak usah mandi-mandi Biar nggak kena santet dari mana pun. Begitukah?" Keduanya saling tertawa cekikikan. Semakin asyik saja
obrolan tentang cowok itu menjadi thema utama dimalam .
keremangan rembulan. Agaknya saat itu Fiora memperoleh keberuntungan dari sisi lain, yaitu berhasil mengorek banyak pengetahuan mistik dari Kumala, terutama yang berkaitan dengan pelet untuk kaum lelaki. "Kalau cowokmu kepingin luput dari kiriman gaib pemikat, sarankan agar tidurnyajangan memakai ranjang." "Maksudmu, dia harus tidur dilantai?" | Dewi Ular mengangguk kalem "Siapapun yang sering tidur di lantai akan lolos dari guna-guna yang ditujukan untuknya. Sebab kekuatan gaib dari manapun tidak akan bisa menyentuh orang yang sedang dalam keadaan menyatu dengan bumi, alias secara kebetulan sedang berbaring atau sedang tidur dilantai." "Ooo." Fiora manggut-manggut sesaat "Wah, buat yang ketahanan fisiknya lemah, kasihan dong. Pasti akan masuk angin terus kalau tiap haritidurnya dilantai?" "tidur memakai ranjang boleh-boleh saja,asalkan kaki ranjang jangan lebih dari 60 cm. Lewat dari 60 cm, maka orang yang tidur di ranjang itu jika ada kiriman gaib menyerangnya, ia akan kena" "Ooo."Fiora semakin antusias mendengar keterangan yang termasuk ilmu langka itu. "Kenapa harus pakai jarak
23 R) 60 cm sih?" "Secara metafisik, kepadatan udara di bawah 60 cm dengan bumi sulit ditembus oleh kekuatan giab. Kelembaban udara diatas permukaan tanah lebih dari 60cm, akan mudah ditembus energi gaib" "Kalau begitu." Fiora tak jadi melanjutkan kata-katanya karena mendengar seruan Sandhi dari ruang makan. "Fi. handphonemu bunyi nih" "Sini, sini. bawa sini, San!" Fiora buru-buru berdiri. "Pasti Rome yang meneleponku dari tempat lemburnya" ujar Fiora kepada Kumala dengan tersenyum bangga. Kumala tersenyum anggun, namun segera bangkit berdiri untuk membuang kejenuhan duduk dengan menggeliatkan anggota tubuhnya. Setelah menyerahkan handphone kepada Fiora, Sandhi sempat mendekati majikan cantiknya yang selalu menyebarkan aroma wangi lembut yang sulit dicarikan padanannya diseluruh permukaan bumi ini. "Rayo nggak jadi datang, ya"Udah pukul sembilan nih." Kumala buka tangan dengan kedua pundak menyentak naik. "Mungkin ia nggak jadi pulang hari ini .Masih di Bandung
'kali. "Tapi kok nggak kasih kabar?" "Belum,"ralatnya dengan kalem, walau sebenarnya hati Kumala sangat menanti-nanti datangnya sang kekasih yang juga termasuk orang sibuk itu. Sebagai sopir pribadi yang sudah dianggap sebagai saudara angkat Kumala, mestinya Sandhi memang tidak perlu menanyakan masalah datang dan tidaknya Rayo. Sebab itu adalah urusan pribadi Kumala
Tapi rasa kekeluargaannya yang begitu dalam dengan bidadari asli Kahyangan itu telah membuat Sandhi sering kesal sendiri jika melihat Kumala dikecewakan pacarnya. Ia dan Buron sama-sama tidak menghendaki Dewi Ular dikecewakan oleh siapapun. Namun perasaan seperti itu lebih seringia sembunyikan dalam hati, supayatak sematamata dianggap cari muka didepan gadis cantik jelita itu. "Besok aja deh, besok." kata Fiora kepada si penelpon. Malam ini aku lagi ada urusan penting, Sheni Aku nggak dirumah sendiri nih. Ditempat temanku!" Sandhi pergi dari tamani Fiora melangkah pelan-pelan mendekati tempat duduknya yang tadi. Tapi iatak langsung duduk kembali. Nada bicaranya terdengar agak ngotot. "ya, ya. aku tahu. Pokoknya besok aku pagi-pagi udah ada dirumahmu, Shen Sumpah deh!" Dewi Ular sempat berkerut dahi walau tak memandang kearah Fiora yang segera menutup pembicaraan tersebut. Kini ia duduk dengan hempasan nafas panjang. "Brengsek nih temanku yang satu ini; Shenny!" "Kenapa?" "Dia maksain supaya aku datang kerumahnya sekarang juga Uuh. kalau ada maunya aja orang lain harus buruburu datang, tapi kalau dia lagi dibutuhkan, datangnya ntar ntaran" "Sebaiknya datanglah sekarang juga!"tegas Kumala. Serius. "Malas, ah. Paling-paling dia mau ngomongin soal cowok barunya yang punya kehangatan bercumbu paling dahsyat diseluruh dunia, menurut penilaiannya sendiri!" "Apapun kenyataannya nanti, yang penting kau harus
GADIS PENUNGGUJENAZAH 25
R) datang menemuinya malam ini juga, Fi" "Aku bosan mendengar cerita kemesraannya dengan cowok itu. Katanya sih. baru satu kali mereka bertemu lalu bercumbu dan setelah itu sampai sekarang belum pemah saling bertemu lagi.Tapi kenikmatan yang dirasakan Shenny sampai sekarang masih membekas indah, membuatnya selalu rindu untuk mengulangnya kembah. Uuhh.! Ngibul itusih" Fiora bersungut-sungut sambil menahan tawa geli "Masa katanya, kenikmatan bercinta yang terjadi sembilan hari yang lalu, sampai sekarang masih terasa membekas disekujur tubuhnya" Bullshit banget itu kan?". Dewi Ular lebih mendekat dan sengaja membungkuk di depan Fiora. Matanya menatap lenbut namun penuh keseriusan yang tak bisa dibantah lagi oleh Fiora. "Fi, datanglah kesana. Dia sangat butuh bantuanmu." Fiora masih diam, namun tanpa komentar. Ia dalam kebimbangan "Temanmu itu kayaknya lagi ada masalah cukup serius Fi. Dia butuh teman buat mengatasi masalah seriusnya. Percayalah. Kau akan menyesal kalau nggak mau datang malam ini juga" Lunak juga keputusan hati Fiora saat itu. Otaknya bagaikan dibuat malas berpikir mencari alasan penolakannya. Hatinya seperti digerakkan oleh nada suara Kumala Dewi sehingga punya keinginan untuk memenuhi undangan Shenny. Setelah permohonan izin meminjam mobil plus sopirnya disetujui Kumala, akhirnya ia dan Sandhi pergi rumah Shenny yang memakan waktu 30 menit kurang sedikit dari rumah Kumala
26 Fiora mengenal Shenny dari bisnis entertainment yang mereka kelola bertiga bersama Dinna. Semula bisnis itu hanya dikerjakan berdua, Dinna dan Fiora. Tapi belakangan mereka memerlukan penambahan dana, sehingga Shenny dilibatkan dalam bisnis itu. Tapi hubungan Fiora yang paling dekat justru dengan Shenny, karena almarhum mamanya Shenny ternyata bekas teman lama mamanya Fiora.
Karenanya, masalah kencan mengasyikkannya dengan Morzak sempat dibangga-banggakan oleh Shenny didepan Fiora, terutama pada saat mereka bercanda tetapi Shenny tidak menceritakan misteri dari kencan tersebut. Ia takut dikecam, atau tidak dipercaya samasekali sehingga dianggap pembual. Bahkan sejak dua hari setelah misteri kemesraan itu dialami. Shenny tak pernah mau menemui atau ditemui Fiora maupun Dinna Komunikasi mereka hanya melalui telepon. Shenny juga tak berani keluar rumah selama seminggu.
Kalau toh ia harus keluar rumah, ia akan keluar pada malam hari, dan yang ditemui bukan orang-orang yang sudah lama mengenalnya. ia sering keluar rumah selewat petang malam ditemani oleh Bi Encum, pelayannya aBeberapa tempat yang didatanginya adalah tempat praktek dokter, bidan, atau dukun bayi. Keperluannya cuma satu; mengugurkan kandungannya .Shenny dan BiEncum sama sama menyimpan rahasia dan ketegangan mereka, sebab mereka yakin kehamilan Shenny adalah kehamilan yang tidak wajar .Semakin hari semakin besar perutnya .lima hari terhitung sejak kencannya dengan pria misterius. Ia mengalami pembengkakan perut. Shenny seperti hamil limabulan. enam hari seperti hamil enam bulan. Begitu seterusnya,
sampai akhirnyamalam ini adalah malam yang kesembilan, dan bayi itu takbisa digugurkan dengan cara apapun. Sebenarnya Shenny ingin agar Fiora segera datang ke rumahnya ia ingin membeberkan rahasia dari misteri kehamilannya yang pada malam ini sangat mencemaskan hatinya. la sengaja tidak membicarakan di telepon karena terlalu buang-buang waktu dan boros pulsa. Padahal seandainya tadi ditelepon Shenny menceritakan keadaan dirinya yang mengkhawatirkan itu, mungkin Fiora akan datang bersama Kumala Dewi. Gadis putri Dewi Nagadini itu pasti akan membantu Shenny menyelesaikan misteri 'kehamilannya. Tapi karena Shenny salah perhitungan, akhirnya apa yang dikhawatirkan benar-benar terjadi sebelum Fiora tiba di rumahnya. Namun pada malam itu Bi Encum sudah meyusul Mak Roji, dukun bayi yang tinggalnyat ak jauh dari rumah Sheny. Ketika Shenny sedang menelepon Fiora tadi, MakRoji sudah datang ia bukan hanya terheran-heran namun juga terkejut melihat perut Sheny sudah begitu besar, seperti hamil sembilan bulan. Tanda-tanda mau melahirkan mulai tampak. begitu Shenny selesai menelpon Fiora. Mak Reji segera membawanya kekamar sambil takhabis pikir melihat kandungan Shenny ternyata tak mempan digempur memakai jamu pelunturjanin ramuannya sendiri. Padahal biasanya ia selalu berhasil melakukan aborsi pada pasien pasien lainnya. "Aduuuh, Maaak. sakit sekali perutku, Maak." Shenny merintih dengan erangan menyedihkan. Wajahnya pucat dan bermandikan keringat dingin. Mak Roji tampak panik, karena belum mempersiapkan beberapa keperluan
28 untuk membantu persalinan itu. BiEncum segera membantu mempersiapkan dengan gugup dan tegang sekali.Sementara itu, Fiora dan Sandhi diperjalanan malahan mampir dulu ke sebuah minimarket yang buka 24 jam untuk membeli beberapa makanan kecil, serta memesan martabak telur yang adadi depan mini market tersebut. Mereka tak tahu di rumahnya Shenny sedang dalam keadaan sangat menyedihkan. "Aaaauuuw. Maaak, tolong. "Rintihan itu semakin keras. Perut Shenny bertambah besar lagi .Wajahnya bukan hanya bermandi keringat dinginsaja, tapi juga menjadi buruk, karena urat-uratnya bertonjolan. Membentuk garis-garis seperti puluhan cacing berwarna biru. Nafasnya ditahan kuat-kuat sampai merasa tak mampu lagi, baru dilepaskan dan menjadi terengah-engah dalam rintihannya "Mak, bagaimana ini." Perut juragan saya kok jadi sangat besar begini"!" Bi. Encum menangis sambil gemetaran. Mak Roji berkomat-kamitmembaca mantera yang biasanya digunakan untuk mempercepat keluarnya jabang bayi. Tapi kali ini perempuan lebih tua dari Bi Ericum itu hanya bisa berdiri ditempatnya dengan gemetaran dan tegang sekali. i "Dorong pakai nafas, Nyonya. Terus, dorong yang kuat pakai nafas.! Yaaah, yaaah. terus." Mak Roji memberi semangat. Shenny semakin ngotot dengan suara yang menjadi serak. "Ilaaagggihhhr. Haagghhhr.!" t. Bukan bayi yang keluar, tapi perut menjadi bertambah besar lagi. Mengerikan sekali. Seperti mau meletus. Kulit ini menjadi merah kebiru-biruan. Pakaian hamil yang
29 dikenakan robek menjadi dua bagian, padahal keadaannya sudah disingkapkan tinggi-tinggi.Sementara itu, kedua tangan Shenny menggenggam sangat kuat sekali ketika harus mengerahkan seluruh tenaga dan menahan rasa sakit luar biasa. Begitu kuatnya genggaman tangan Shenny, kuku kuku dijarinya sempat menembus masuk kedaging telapak tangannya .Cuaca di luar masih remang-remang purnama. Tapi angin berhembus kencang dan beberapa kali terdengar dentuman keras bersama kilatan cahaya petir. Suara yang menggelegar di angkasa berkali-kali itu membangkitkan ketenangan hewan piaraan disekitar tempatitu, sehingga hewan-hewan menjadi beringas dan ketakutana Anjing anjing melolong tiada hentinya, saling bersahutan melengking tinggi. "Haaaeggghhhri.!" "Ya, ampuan. besar sekali perutnya, Maak."!"ratap Bi Encun dengan merasa ngeri dan semakin panik. Ia tak pernah melihat orang hamil yang perutnya sebegitu besar, dan sangat besar sekali. Sampai-sampai urat-urat biru pun bertonjolan dari balik kulit perut Shenny. "Maaahhggrr.!" erangan Shenny panjang dan menggetarkan jiwa setiap orang yang mendengarnya. Erangan itu berulang-ulang sambil mengerahkan seluruh tenaga yang ada .Sampai akhirnya Shenny pun berteriak histeris dengan mata mendelik dan sekujur badannya terguncang hebat. l "Aaaaahhkkkr. 1" Itulah saatnya Sandhi dan Fiora tiba di depan rumah tersebut. Mereka sempat mendengar jeritan histeris yang
30 dikenali Fiora sebagai jeritan Shenny. Tanpa banyak berpikir lagi mereka berdua berlari meninggalkan mobil dan buruburu masuk rumah lewat pintu ruang tamu yang tidak tertutup itu. Namun mereka agak tertinggal, karena sebelum mereka masuk ke kamar Shenny, keadaan Shenny sudah sangat mengerikan. Mak Roji dan Bi Encum berlari panik kearah pintu keluar dengan ikut menjerit ketakutan. Matamereka seolah-olah sulit dipejamkan, sulit untuk tidakmemandang kearah Shenny .Karena, pada saat itu mereka melihat perut Shenny yang membengkak besar sekali itu bergerak-gerak. Seperti ada sepasang tangan yang mencakar-cakar dari dalam perut. Beberapa saat kemudian, dinding perut pun robek. Craat. Darah menyembur keluar dari perut. Perlahan lahan tapi jelas dilihat robekan perut itu semakin lebar, membentuk seperti garis dari pusar melebar kearah dada dan kearah bawah, Breet. Shenny menggelepar-gelepar
Seperti ayam disembelih. Ia sudah tidak bisa bersuara lagi.
Tapi matanyamasih mendelik lebar. Mata pelayannya dan Mak Roji juga masih membelalak lebar ketika dari robekan perut itu tampak sepasang tangan kecil terjulur keluar, dan semakin membuat jalur robekan kian melebar. Breet. Saat itulah Fiora dan Sandhi tiba didepan pintu kamar itu berusaha masuk secepatnya. Namun langkah mereka tertahan seketika begitu melihat kengerian yang dialami shenny. "Sheen."! Shennyyyy.!"jerit Fiora dengan histeris sekali, karena waktu itu ia melihat kepala anak kecil berlumur darah keluar dari perut Shenny yang robek. Bukan
31 R) melalui jalan bayi yang sebenarnya. Semua yang ada di pintu bergegas mundur. Fiora sendiri langsung dipeluk Sandhi, meskipun Sandhi menjadi sangat panik dan terengah engah dengan mata takberkedip. Bruus. Akhirnya sesosok bocah cilik benar-benar keluar seutuhnya dari perut Shenny .Bocah itu seperti bayi berusia enam bulan. Berbadan agak gemuk dan sudah bisa membuka matanya. Ia bergerak kesamping dan menarik narik tali pusarnya dari luar perut Shenny. Sementara itu Shenny sudah terkulai tak bernyawa lagi dengan bermandikan darah segar yang mengotori tempat sekitar. Bocah itu memekik pendek ketika berhasil menyentakkan talipusarnya hingga putus. "Mundur. Lekas mundur."suara Sandhi bercampur nafas ketakutannya. Ia menarik Fiora yang sejak tadis tak mau memandang dan membenamkan wajah di dada Sandhi, tapi sekarang dengan penasaran ingin melihat lebih jelas. Bahkan berusaha masuk kekamar Jleg. Bayi aneh itu melompat turun dari ranjang dalam keadaan masih berlumur darah kental sekujur tubuhnya. Ketika kakinya melangkah menjauhi ranjang tapi juga 1menjauhi pintu, terdengar suara langkahnya seperti orang berjalan ditempat becek Cplaak, cplaak, ccck, ccck, ccdk. Lalu dengan ringannya ia melompat keatas bufet setinggi perut orang dewasa itu. Disana bayi mengerikan tersebut menatap kearah pintu keluar. Matanya normal seperti orang dewasa, hanya terkesan tajam dan mengerikan. Bayi itujuga sudah mempunyai rambut lebat dan bentuk wajah sangat jelas. Seperti sudah dewasa tapi berukuran mini. Ketika ia menyeringai kepada orang-orang yang
32 | didepan pintu keluar, maka tampaklah seluruh giginya yang ternyata sudah tumbuh seperti gigi orang dewasa .Fiora terkulai kemas tanpa bisa berteriak dan bergerak lagi.Tapi tubuhnyamasih disangga kedua tangan Sandhi .Mak Roji sendiri mengalami shock berat yang membuatnya menggigil tetap berdiri dengan bersandar telian kusen pintu .BiEncum jatuh terpuruk tak sadarkan diri. Sedangkan Sandhijuga terpaku ditempat tanpa bisa bergerak dan bersuara. Namun matanya memandang kearah bayi menyeramkan itu tanpa bisa berkedip lagi. Otaknya secara otomatis merekam seluruh keganjilan fisik pada bayi tersebut. Salah satu hal yang sangat diingat oleh Sandhixsaat berada sekitar 6 meter dari bayi tersebut adalah bagian bawah perut si bayi. Ternyata bayi itu juga dalam keadaan sudah disunat. Sepertinya sudah lama disunat, dan memiliki ciri-ciri vital orang dewasa "Ggrrhhh.!" Ia menyeringai mengerikan sambil bersuara aneh. Sulit ditirukan oleh Sandhi. Namun ia bukan bermaksud menyerang Sandhi, melainkan seperti pamit untuk segera pergi .Dan dengan sangat jelas sekali Sandhi, Fiora dan Mak Roji melihat bayi itu berlari dipermukaan bufet panjang lalu membenturkan diri kepermukaan dinding kaca Blees.! Tanpa suara dan tanpa getaran, bayi itu amblas tembus kaca, dan lenyap di keremangan malam. Kaca itu sendiri tidak retak sedikitpun sepertinya tidak pernah ditembus oleh sosok bayi setinggi sekitar 50 meter kurang sedikit. Tetapi pada permukaan dinding kaca dan gordyn tipisnya itu membekas warna merah darah yang masih basah. Lenyapnya bayi mengerikan itu dibarengi suara ledakan
ADIS PENUNGGUJENAZAH 33
RD petir secara membabi buta dan beruntun, sehingga seandainya Sandhi berteriak pun tidak akan terdengar dari, mana-mana. Lenyapnya bayi aneh itu juga membuat Mak Roji terpuruk dilantai, lemas dan terengah-engah Hilang kesadaran beberapa saat .Fiora sendiri justru tahu-tahu sudah pingsan sambil memeluk kaki Sandhi. Ledakan keras diangkasa yang terjadi beruntun selama hampir setengah menit itu menimbulkan kecurigaan sendiri bagi para ahli kebatinan, para pakar metafisika, dan paranormal mana pun yang memiliki kemampuan supranatural cukup peka. Karenanya, belum sempat Sandhi memperoleh kesadarannya kembali, handphonenya segera berdering .Dering itu membuat Sandhi menggeragap dan seolah-olah baru saja bebas dari cekaman rasa takut yang memakukan kedua kaki dilantai yang dipijaknya tadi. Sandhi buru-buru menyambut telepon yang masuk keHPnya. Telepon itu tak lain berasal dari majikan cantiknya sendiri, KumalaDewi, yang sangat mencemaskan Sandhi serta Fiora di rumah Shenny. "San, ada apa disana" Alam kokjadi seperti beringas sekali tadi"! Katakan, ada apa di tempatmu berada" disini aku melihat genangan darah seperti air bah datang untuk menyapu seluruh permukaan bumi. Pasti ada sesuatu yang sangat ganjil ditempatmu dan Fiora berada .Bukakah kau sudah tiba dirumah Shenny, kan?" "Kumala. di... dia. seperti sudah dewasa ta. tapi berukuran kecil, seperti. seperti." "Dia siapa maksudmu?" desak Dewi Ular semakin curiga dan penasaran sekali. Tapi agaknya Sandhi belum bisa berkonsentrasi penuh dalam penggunaan dan
34 penyusunan kata serta kalimatnya. Maka penjelasan Sandih itu sama sekali membingungkan Dewi Ular Satu-satunya kalimat yang dilontarkan Sandhi dengan jelas adalah spontanitas dari keinginan hatinya "Lekas. Lekas kemarilah, Kumala! Kemari. lekaass." suara Sandhi semakin pelan, karena sekujur tubuhnya terasa semakin lemas dan tak memiliki kekuatan lagi untuk tetap berdiri di depan sofa yang digunakan membaringkan tubuh Fiora itu. Nada suara Sandhi sudah cukup membuat gadis anak dewa itu memahami betul maksudnya .Maka, tanpa banyak pertimbangan lagi Dewi Ular segera berseru kepada pemuda berambut kucai yang menjadi asisten gaibnya itu, Buron, untuk menyusul Sandhi kerumah Sheny. Saat itu Buron sedang berada dikamarnya t. "Lekas kita susul mereka, Ron" Belum sempat Buron menjawab, gadis sexy berbibir ranum menggemaskan itu sudah berubah bentuk wujudnya menjadi seberkas sinar hijau. Sinar tersebut menyerupai naga kecil yang terbang dengan cepat .Melesat menembus dimensi mana saja. Sementara itu, Buron pun berubah menjadi sinar kuning mirip meteor, sebab dia adalahjelmaan dari Jin Layon, yaitu jin yang memiliki kesaktian cukup lumayan dibandingkan jin-jin seliftingnya .Sekali pun belum pernah mengetahui alamat rumah shenny, tapi dengan menggunakan naluri gabnya Dewi Ular dapat mengetahui di mana posisi Sandhi berada, Maka, dalam waktu kurang dari tigamenit-Buron dan Kumala sudah tiba di ruang tengah rumah Sheny. Mereka segera memeriksa keadaan kamar tempat Shenny masih tergeletak
35 tanpa nyawa, dengan perut robek mengerikan dan darah membanjiri sekitarnya : "Dia lari kesana!"Sandhi menunjukkan dinding kaca yang masih ada bekas darahnya. Buron hanya memandang dari samping mayat Shenny tapi Dewi ular mendekati dinding kaca itu. Tangannya seperti ingin menyentuh dinding berdarah itu. Namun, sebenarnya ia sedang merasakan sisa getaran gaib yang ada disana "Rasanya makhluk yang keluar lewat dinding ini bukan bayi lagi," ujar Kumala entah ditujukan pada siapa "Ilmunya cukup tinggi Sepertinya ia memiliki Aji Ragabara, semacam itulah kira-kira" "Apa itu Aji Ragabara?"tanya Sandi "Pertumbuhan fisik yang cepat menjadi dewasa apabila terkena udara selama. lebih kurang satujam" "Maksudmu. dia bisa menjadi seperti orang dewasa sebaya kitajika sudah berada ditempat bebas begini selama satu jam, begitu?" "Ya. Dan. agaknya kesaktian yang dimilikinya cukup berbahaya apabila ia gunakan untuk menyerang manusia awam. Jadi sebaiknya.?" Kumala memandang Buron. "Kejar dia dan bawa kemari, Buron!" Buron tidak menjawab, tapi mengangguk tegas. Dalam sekejap ia berubah kembali sebagai sinar kuning sebesar telur burung .Sinar itu lenyap menembus dinding kaca tanpa suara tanpa getaran. Ia mengikuti arah sisa getaran gaibnya sibayi aneh tadi.
a 3 BURON kehilangan jejak ketika ia tiba di sebuah pemukiman eksklusif yang memiliki jalanan serta petamanan indah sekali. Tempatitu sepi, takseorang penghuni pun yang tampak keluar dari rumahnya .Yang ada hanya para petugas security mondar-mandir berpatroli mengamankan lokasi pemukiman tersebut. Keberadaan Buron ditempat tersebut menimbulkan kecurigaan salah seorang petugas security yang sedang berpatroli dengan mengendarai motor bebeknya
"Mau ke mana, Bung?" tegur petugas dengan penuh curiga.
"Hmm, hhhmmm." Buron sulit menjelaskannya. keadaan itu semakin membuat petugas bertambah curiga. "Anda darimana?" "Dari. dari sana, eeh. maksud saya." , Petugas itu segera menghubungi rekannya menggunakan HT yang ada padanya. Buron menjadi tak enak hati karena ia dicurigai sebagai tamu bermasalah yang akan ditangkap dan dibawa kepos keamanan setempat. Maka, sebelum hal itu terjadijelmaan Jin Layon itu segera berubah ia menjadi sinar kuning lagi, kemudian melesat dengan cepat seperti mau menyambarjidat petugas keamanan yang la bicara dengan temannya melalui HT itu Wuss! petugas itu kaget bukan kepalang lalu terpuruk ditempat,
37 tertimpa motornya karena ketakutan. Ia pingsan seketika setelah sadar bahwa dinya teRnyata berhadapan dengan tamu yang bukan manusia biasa. Cahaya kuning itu masih mengitari seluruh areal komplek pemukiman ekslusif itu, tapi ternyata getaan gaib yang dilacaknya tidak ditemukan kembali. Gerutuan Buron dalan. wujud cahaya kuning tidak berkesudahan. Jengkel sekali hatinya karena kehilangan sasaran lacaknya. Akhirnya ia 'nekat setiap rumah dimasuki dengan kondisi tetap bercahaya kuing itu. Biaas, blus, blas, blus. Seenaknya sekali buron keluar-masuk rumah orang tanpa permisi, dan tanpa dilihat oleh penghuninya yang rata-rata sudah tidur semua itu. Namun pelacakannya tetaptidak menemukan hasil yang diharapkan. Ia terpaksa harus pulang menghadap Kumala dan melaporkan hasil kerjanya itu . Padawaktu ia ingin meninggalkan komplek pemukiman eksklusif itu, tiba-tiba rumah terakhir yang ia masuki dalam bentuk sinar kuning tersebut memiliki dayatarik tersendiri yang takdapat ditinggalkan begitu saja. Didalam rumah itu Buron melihat seorang gadis sedang mengikatkan tambang pada langit-langit kamarya. Kamar tersebut berlangit-langit tinggi, tapi memiliki kayu-kayu penopang yang sengaja dibiarkan melintang kesana-sini sebagai seni arsitekturnya .Pada kayu itulah tambang tersebut diikatnya, lalu gadis tersebut berdiri diatas mejatulis yang diganjal bangku kecil. Dengan berdiri di atas bangku kecil, si gadis berhasil me masukkan kepalanya kedalam lingkaran tambang penjerat "Oh, dia mau bunuh diri?"sentak Buron masih dalam bentuk cahayakuning Dugaannya tak salah, gadis berusia sekitar 27 tahun itu ternyata memang mau gantung diri
38 | secara diam-diam di dalam kamar tidurnya. Dengan menendang bangku yang dinjaknya maka tubuhnya akan tergantung dan lehernya tercekik tambang penjeratnya.Wajah putusasa yang melelehkan air mataitu akhirnya benar-benar tercekik tambang gantungannya dengan lidah terjulur keluar dan mata mendelik kebar. Namun sebelum lebih dari tiga detik tahu-tahu tambang itu tenyata tubuh yang tergantung itupun jatuh terhempas diatas meja,bahkan terguling kelantai. Berdebam disana dengan menimbulkan suara gaduh serta erangan kesakitan samar-samar. Suara ketukan pintu pun terdengar bersama seruan seorang wanita dari luarkamar tersebut. , "Jessi."! Jessi. Ada apa kau di dalam" Kenapa, | Jess."!" "Nggak apa-apa. aku jatuh!"jawab gadis itu sambil | menahan sakit menyeringai. | "Bisa buka pintumu sebentar, Jessica"!" | "Ngapan sih! Aku sudah mau tidur nih!" Jessica menghardik dengan kesal. Suara dari luar kamarpun hilang. Tak ingin mengganggunya lagi. Kini gadis cantik berambut panjang disemir warna pirang sehingga penampilannya | benar-benar mirip Jessica Simpson itu buru-buru neenata kembali barang-barangnya dengan gugup. Tapi ia segera tertegun setelah memandang keatas, ternyata tambang yang mestinya mengakhiri hidupnya itu sama sekali tak tersisa seujung rambut pun. "Kemana tambangku tadi" Kenapa bisa hilang tanpa | bekas sih?"gumamnya penuh keheranan dan wajahnya menjadi tegang. Wajah cantik itu takterlihat dukanya lagi karena tertutupi oleh rasa heran yang tiada habis-habisnya
39 RD itu. Ia mencari dikolong meja dan ditempat-tempat lain, tapi tambang tersebut tetap tak ditemukan. Rasa penasaran membuatnya duduk termangu-mangu ditepi ranjangnya. "Persetan dengan hilangnya tambang itu! Aku harus tetap mengakhiri hidupku demi membuktikan cintaku kepadanya benar-benar tulus, tak sekedar main-main! Aku tak mau menderita luka begini sakitnya hingga berlarut larut!" 'ucapnya seperti bicara pada diri sendiri Lalu, ia mengambil kaleng obat racun serangga yang disimpannya "dibawah kolong meja "terpaksa aku mengakhiri hidupku dengan racun ini Kalau kutelan semuanya, tak mungkin nyawaku bisa tertolong lagi!"geramnya dengan wajah mulai tampak duka sekali dan kebencianpun mewarnai sorot matanya. Padahal mata itu kini sudah kembali berkaca-kaca penuh genangan air mata. Dan, ia menuang obat racun serangga dari merek terkenal itu ke dalam gelas besar bertangkai .Tangannya gemetar sekali sewaktu menuang racun tersebut hingg berceceran disekitar meja. Dengan isak tangis mengguncangkan dadanya, Jessi memejamkan mata lalu memegangi gelas itu menggunakan kedua tangannya. Gelas segera diangkat untuk diteguk isinya. Namun, tanpa diketahui oleh Jessica ternyata disudut ruangan tersebut Buron sudah menampakkan diri sebagi pemuda berambut kucai dengan dandanan sederhana namun cukup terkesan funky .Buron tersenyum geli memandan gelas yang dipegang duatangan oleh Jessica itu kini benar benar didekatkan kebibir sensualnya. Seluruh isi gelas diteguk dengan cepat oleh Jessica dengan mata tetap terpejam makin kuat.
40 Namun ketika isi gelas sudah diteguk hampir habis, tinggal tersisa sedikit sekali,Jessica membuka matanya dan menghentikan tindakannya itu. Ia berkerut dahi terheran heran sambil mulutnya mengecap-ngecap merasakan sesuatu yang aneh dalam mulutnya "Kok manis." Rasanya kayak sirup, eeh. bukan sirup" Rasanya kok seperti minuman Adem Sari, buat menghilangkan panas dalam"Kok begini sih racun ini"!" Jessica menandangi sisa minuman tersebut, dan ia semakin heran melihat warna racun serangga itu bukan lagi kuning bening, tapi putih berbusa sedikit, seperti mengandung unsur soda .Waktu dicicipi lagi, ternyata rasanya memang benar benar seperti minuman penangkal panas dalam; Adem Sari. "Lho, benar tuh"! Racun serangga ini kok berubah menjadi minuman Adem Sari sih" Gila"ia menggerutu dengan kesal tapi juga diliputi rasa terheran-heran tiada habisnya. la belum melihat munculnya seorang pemuda dikamaritu. Ia justru mengambil kaleng obat racun serangga itu, lalu menenggak sisa racun yang masih adadi dalam kaleng tersebut Glek, glek, glek, glek. "Haaaaggrk. "Jessica justru bersendawa. "Sialan. rasanya krenyes-krenyes seperti Adem Sari beneran lho"! bukannya bikin mati, malah bikin kembung nih?"ucapnya" seperti bicara pada kaleng. Karena tak kuat menahan geli, Buron pun akhirnya
cekikikan dari pojok kamar. Suara Buron membuat Jessica
tampak kaget dan cepat berbalik memandang ke arah buron
"hahh."!" Ia mendelik ketakutan. "Si. siapa kamu, A PI"
DI PENUNGGUJENAZAH 41
'') "Sssttt.!" Buron berjalan dengan tenang mendekati gadis yang lari ke ranjang karena ingin menuju kepintu keluar. Tetapi di ranjang ia terhenti oleh kata-kata Buron yang terdengar kalem, bersahabat dan membuatnya sangat penasaran. I "Sorry, aku memang mengganggu keasyikanmu dalam bunuh diritadi, karena. menurutku gadis secantik kamu nggak pantas mati bunuh diri. Apalagi demi cinta kepada seorang lelaki pendusta, atau demi cowok yang sebenarnya tak menghargai ketulusan cintamu, sungguh sangat bodoh jika kamu harus mati bunuh diri. Sementara kamu mati bunuh diri, dia melupakan cintamu dan mungkin akan mencari cewek lain lalu bercinta sepuas hatinya tanpa ikut berkabung atau sedih sedikitpun atas kematianmu. Jikahal itu terjadi, maka kau akan menderita dua kali. Di sini kau menderita, dialam kubur kau juga akan menderita melihat cowok itu bercinta dengan wanita lain." | Kata-kata itu membuat Jessica terpana memandangi Buron yang kini berdiri dalam jarak lima meter didepannya. Tanpa sungkan-sungkan lagi Buron menarik kursi tulis dan duduk disitu sambil memandangi Jessica dengan senyum sederhana, namun memiliki getaran pesona gaib bagi wanita manapun. Senyum itu meluluhkan hati Jessica yang semula ingin mengusir Buron. Senyum itupula yang membuat Jessica justru mendekati walau masih dengan sikap protes, namun tidak menunjukkan permusuhan dalam ucapannya "Jadi. kaukah yang melenyapkan tambang dan merubah racun itu menjadi minuman lain?" "Ya, aku yang melakukannya. Alasannya. tadi sudah kujelaskan. Sekali lagi aku mohon maaf sebesar-besarnya
42 atas kelancanganku tadi." "Apa maksudmu peduli dengan rencana sesatku tadi?" "Aku ingin bersahabat denganmu, Jessica" "Kau. kau sebenarnya siapa?"tanya Jessica dengan penuh curiga "Kau bisa memanggilku. Buron. Kau." "Kau hantu" Setan" Atau apa?" "Aku. paranormal," jawab Buron sengaja menyembunyikan jatidirinya sebagai jin. "Paranormal" Siapa yang menyewamu dan menyuruhmu masuk kamarku" Apakah kakakku, Luiza, atau.?" "Benar. Luiza yang menyewaku, karena kakakmu tahu jiwamu sedang guncang sekali. Dia ingin agar aku menentramkan hatimu dan menenangkan jiwamu, Jessica" "Tapi bagaimana kau bisa masuk ke kamarku ini, semetara pintu kamarku tertutup dan terkunci?" "Kekuatan supranatural yang kumiliki membuatku mudah masuk keruang manapun dengan menembus dinding atau pintu setebal apapun." "O, ya."!" Jessica terpesona kagum. Meski hati kecilnya sangsi terhadap pengakuan itu, namun kenyataan yang ada di depan matanya membuatnya melupakan kesangsian hatinya. Cenderung lebih mempercayai pengakuan Buron. "Apakah. apakah kau juga bisa membuat Tommy bertekuk lutut padaku, seperti halnya dia bertekuk lutut kepada cewek liar itu?" Buron tersenyum. Ia sengaja berdiri di depan cermin rias dan merapikan rambutnya yang tipis namun agak panjang, selewat bahu. Jessica tampak mendesak dan
43 berharap sekali pada Buron dan ikut berdiri dibelakang Buron sambil memandang bayangan Buron dalam cermini Sedikit kelegaan terjadi dalam hati Jessica, karena Buron memiliki bayangan dalam cermin. Setahunyajika Buron hantu atau setan, maka ia tidak akan memiliki bayangan dalam cermin Kini, Jessica yakin bahwa Buron manusia biasa yang memiliki keistimewaan dalan segi supranatural. "Bisakah kau melakukan hal itu, Buron?" "Mengapa tidak" Itu sangat mudah kok,"jawab Buron menatap Jessica lewat pantulan cermin didepannya .Gadis itu mulai berseri-seri kegirangan mendengar kesanggupan Buron. i "Kalau kau ingin jiwaku tidak guncang dan hati tentram, buatlah si Tommy bertekuk lutut padaku, Buron Buatlah sekarangjuga dia merindukan diriku setengah mati. Jessica berapi-api. "Kaupunya fotonya?" "Oh,ya,ya. aku punya foto Tommy saat kami berlibur ke Melbourn setahun kemarin!"Lalu, dengan tergesa-ges gadis cantik bertubuh sexy itu mencari foto tersebut dari laci meja, kemudian menyerahkan album yang berisi foto foto masa berliburnya denganTommy di Australia limabulan yang lalu itu. "Hmm, ganteng juga cowokmu ini, Jess,"sanjung Buron membuat wajah Jessica semakin berbinar-bmar ceria .Ia senang mendengar cowoknya disanjung begitu. Padahal sebenarnya menurut penilaian Buron pemuda berkumis tipis itu tak seberapa ganteng. Memang terkesan penuh kejantanan .wajah berhidung mancung dan berkulit coklat itu .Namun dari bentuk matanya tercermin sifatnya yang licik
44 danegois, kurang bisa menghargai pribadi lawan jenisnya. Rambutnya yang ikal dan rapi menunjukkan perwatakannya yang bergengsi tinggi dan enggan dianggap sederhana oleh lawan jenisnya. Tommy memang pria dengan pesona kejantanan yang elegant, wajarjika Jessica tergila-gila padanya. Lebih pantas lagi jika memang Jessica berhasrat sekali untuk mendapatkan pasangan hidup seperti Tommy, sebab ternyata Tommy adalah putra seorang bankir ternama, dan memegang beberapa perusahaan berskala internasional. Mungkin bukan hanya Jessica saja yang tergila-gila pada Tommy, melainkan banyak gadis lain yang berhasrat ingin menjadi istri tercintanya Tommy. "Menurutku. kau akan kecewa sekali jika menjadi istrinya. Dia bukan tipe seorang pria yang jujur, dan cenderung menjadi suami bercita-cita mempunyai istri lebih dari satu." "Oh, benarkah begitu?"tanya Jessica dengan keceriaan memudar mulai berganti kesedihan samar-samar. "Aku serius,Jessica" kata Buron sangat meyakinkan, sehingga Jessica menerimanya dengan hati makin sedih. "Padahal selama delapan bulan kami berpacaran, segala yang kumiliki telah kuserahkan padanya Kami sudah seperti suami-istri dan banyak yang menanyakan kapan kami menikah." "Jessica." Buron menepuk pundak gadisitu. Ia memang kalah tinggi dengan Jessica, namun tak seberapa jauh per bedaannya. Kini ia memegangi pundak Jessica dengan dua tangan, menyuruh gadisitu menatapnya dekat-dekat "indera keenamku menemukan keburukan watak tomny, Jessica. Dia cuma ingin menjadi penguasa diatas para wanita. Dia pria tipe kumbang. Menghisap madu
45 sepuasnya lalu pergi meninggalkan bungaitu Dan. karakter itu akan terjadi selamanya, meskipun dia punya istri lebih dari satu, dia masih akan bersikap demikian." "Termasuk kepadaku, dia tega berbuat begitu?" Jessica menitikkan air matanya. Buron mengangguk pelan "Dia tak punya belas kasihan yang tulus kepada wanita mana pun, Jessica. Beruntunglah dirimu karena belum sempat hancur lebur dirusak racun cintanya. Kamu masih punya harapan untuk bisa mendapatkan pria yang bisa mencintaimu dengan tulus." Jessica diam, tertunduk dalam tangis. Duduk ditepian ranjang Buron memandangi foto Tommy lagi sambil duduk disamping Jessica. Sesaat kemudian, Buron menampakkan gerakan tekejut, lalu wajahnya menjadi tegang dengan pandangan diarahkan pada cermin rias di depan mereka. Hal itu menarik perhatian Jessica untuk menunda isak tangisnya dan menatap Buron dalam bayangan cermin riasnya "Aku menemukan sesuatu yang sangat berbahaya baginya, Jessica" "Berbahaya. bagaimana, maksudmu?" Buron menggerakkan kepalanya pelan-pelan, memandang kesamping, dan beradu pandangan dengan Jessica .Gadis itu mulai tegang Buron bicara dengan suara pelan tegang pula "Dia. akan mati dalam waktu dekat ini." "Apa.."!"Jessica berbisik pula .Seakan sangsi dengan pendengarannya. "Apakah.apakah dia sekarang sedang tergila-gila pada seorang gadis berwajah mungil sensual" Berambut lurus selewat pundak dengan bagian depannya di poni bagus
Anak Berandalan 7 Si Rajawali Sakti Karya Kho Ping Hoo Pendekar Guntur 23
^