Pencarian

Misteri Anak Selir 3

Dewi Ular 66 Misteri Anak Selir Bagian 3


menjadi penghuni Kahyangan juga, Kek?" "Benar
Karena sifat baiknya, maka Dewi Prasasti dipersunting
oleh Dewa Guyana, penguasa padang pasir. Mereka
hidup di Kahyangan dan memiliki enam putra dan tiga
putri .Putra sulungnya Dewi Prasasti itu adalah."
sampai di situ dewa bumi berhenti, mengelus jenggotnya yang
panjang. Tampak ragu melanjutkannya. Tapi ia masih tetap
cengar-cengir, sehingga menimbulkan rasa penasaran
bagi Kumala dan yang lainnya. 'Kenapa tidak
dilanjutkan, Kek" Siapa putra sulung Dewi Prasasti itu"
Kasih tahu dong, Kek." "Apa kamu benar-benar belum
pernah dengar ceritanya dari ayah atau ibumu, si Dewi
Nagadini itu?" t 'Belum Tolong beritahukan padaku,
Kek!" desak Kumala. "Baiklah. sesungguhnya putra
Page 32 sulungnya Dewi Prasasti itu adalah aku sendiri, Cah
Ayu." 'Hahh. 21" 'Sst. Kagetmu terlalu keras. jantungku
jadi deg-degan, Kumala," bisik Dewa Bumi sambil
cengar-cengir menggelikan. 'Jadi. Dewa Kegelapan itu
adalah kakek. "Ya aku adalah cucunya si Lokapura.
Tapi aku tidak pernah menaruh simpati dan tak mau
menghormatinya, sebab tingkah lakunya bertentangan
dengan ajaran hidup baik dari ayahibuku. Sejak ibuku
menikah dengan ayahku, keluarga kami menyatakan
perang terhadap keluarga Lokapura." "Ya, ampuun.
gumam Sandhi sambil
celingak-celinguk bengong, memandangi teman
nya satu-persatu. "Maka, kuingatkan padamu, Kumala.
a MISTER ANAK SELIR 89
R ul D .oO Oo. Page 33 hati-hatilah jika kau berhadapan dengan Venoz
Kesaktiannya cukup tinggi. Sebaiknya mintalah
petunjuk lebih dahulu kepada pihak Kahyangan
tentang bagaimana caranya mengalahkan si anak selir
kedelapannya Lokapura itu!" "Apakah Kakek sendiri
tidak tahu kelemahan Venoz?" : "Tahu. Aku, Wanandra,
dan saudara-saudaraku lainnya tahu kelemahan
Venoz. Tapi bagi keluargaku itu pantangan, Cah Ayu.
Pantangan memberikan kelemahan keturunannya
Lokapura. kecuali jika kami berhadapan sendiri secara
langsung dalam pertarungan, maka kelemahan itu
akan kami gunakan untuk menghancurkannya." "Kalau
begitu, Kakek Dewa Bumi sajalah yang
menghadapinya!" usul Rayo dengan sopan. "O, itu
bukan wewenangku, Nak. Kecuali jika dia mengacau
kehidupan para makhluk di dasar bumi, naah... itu baru
Page 34 saatnya aku turun tangan melawannya. Oleh sebab itu,
kusarankan agar Dewi Ular naik ke Kahyangan, temui
ayah-bundanya, dan tanyakan pada mereka
bagaimana caranya mengalahkan Venoz." "Lalu," bisik
Rayo kepada Kumala. "Maukah kau menerima saran
Kakek Dewa Bumi itu?" Kumala Dewi diam tanpa kata.
Menerawang tajam ke arah lain. saat itu ia sedang
berpikir menentukan sikap dan langkahnya dalam
menghadapi lawannya nanti .Venoz akan semakin
memakan korban lebih banyak lagi jika aksinya tidak
dihentikan. Untuk itulah secara diam-diam Kumala
menyatakan perang terhadap Venoz demi
menyelamatkan kehidupan kaum lelaki di muka bumi.
skeksik .oO Oo.Page 1 KEMUNCULAN si kakek oranye; Dewa Bumi, benar-
benar mempunyai arti yang besar sekali bagi Dewi
Ular. Banyak keterangan yang didapatkannya dari
Dewa Bumi mengenai Venoz. Kumala dan para
pendampingnya akhirnya mengetahui juga bahwa
Venoz mempunyai kesaktian dapat berubah wujud
menjadi lima rupa. Seperti penjelasan yang diperoleh
Sandhi dari apartemen misterius itu, bahwa Venoz
mengalami berubahan rupa setiap kali la mencapai
puncak kemesraan asmaranya. Dewa Bumi
membenarkan hal itu. Hanya saja, Dewa Bumi
menambahkan, bahwa apabila Venoz telah berubah
lima kali, maka perubahannya yang kelima itu akan
mematikan lawan kencannya manakala ia mencapai
kimaks percumbuannya. Konon, pada kimaks
percumbuan itulah ia menyebarkan lendir penjerat
Sukma, berupa racun serangga liar yang mematikan.
Page 2 Racun serangga itu akan membuat udara di
sekelilingnya mengandung benang laba-laba yang
lengket, makin lama makin membungkus mayat
korban. Tubuh si korban akan cepat mengalami
pengeroposan tulang, daging dan seluruh jaringan
dalam tubuh tersebut. Pengeroposan itu akan
membuat tubuh si korban menjadi bubuk halus dan
pada saat seperti itulah Venoz merasa mulai menuai
hasilnya. Yaitu, memakan habis bubuk tersebut
sebagai energi kehidupan. Tanpa memakan bubuk dari
jaringan tubuh manusia, ia
91 | .oO Oo. tidak tahan hidup di muka bumi "Jadi, serbuk yang
dimakannya itu ibarat batu battery yang membuatnya
Page 3 mampu bertahan hidup di muka bumi," kata Kumala
kepada pendamping-pendampingnya setelah Dewa
Bumi pergi kembali ke istananya. "Semakin banyak dia
memakan serbuk dari jaringan tubuh manusia, semakin
kuat ketahanan fisiknya menyerap cuaca dan udara di
permukaan bumi ini Mungkin dia punya konsep
mencari mangsa setiap hari, supaya bertambah kuat
dan lebih kuat lagi dalam kehidupannya di muka bumi.
Karenanya, kalian yang menjadi kaum lelaki harus
waspada .Jangan gegabah menghadapi emosi cina.
Sekarang di muka bumi ada pihak yang sedang
mengincar kehangatan lelaki untuk kemudian dijadikan
santapannya. Kalian jangan sampai terkecoh, seperti
yang pernah dialami Sandhi tempo hari' Kasus
kematian melalui proses kepompong itu menarik
perhatian kalangan pers. tak ketinggalan pula si
pembawa acara di teve, Lorong Gaib .ikut ambil bagian
mengekspos berita tersebut.Si pembawa acara Lorong
Page 4 Gaib" pemuda ganteng itu tak lain adalah Niko Madawi,
bekas pacar Kumala yang sudah putus hubungan tapi
masih tetap menjalin persahabatan .Malahan sudah
seperti saudara sendiri. Niko Madawi sengaja menemui
Kumala, lalu merekam gambar Kumala Dewi dalam
memberikan keterangan tentang bahaya yang
mengincar kaum lelaki itu. Dalam kesempatan tersebut
Kumala segera mengeluarkan statement yang intinya
menghimbau kaum lelaki agar berhati-hati terhadap
pasangan cintanya, serta menyatakan perang dengan
Venoz. jika Venoz tidak mau segera pengi dari muka
bumi, atau menemuinya untuk me rundingkan
perdamaian dalam waktu singkat.
92 .oO Oo. Page 5 | "Ini hanya siasat saja," ujar Kumala kepada mereka
saat tidak sedang diambil gambarnya oleh kamera
'Siasat ini kuharap dapat memancing
emosi Venoz, sehingga ia segera menemuiku ka
pan saja dan di mana saja. Sebab, melacak dia
ternyata bukan pekerjaan yang mudah. Sudah dua hari
ini waktu habis kugunakan untuk melacak di mana
posisinya berada. Tapi belum berhasil juga." Namun,
himbauan Dewi Ular yang ditayangkan dalam acara
'Lorong Gaib dan disaksikan oleh sekian ibu pemirsa
teve itu ternyata tidak sepenuhnya 'dipercaya oleh
masyarakat. Ada yan menganggap himbauan tersebut
hanyalah tric untuk mencari popularitas lebih tinggi lagi,
atau dianggap suatu pernyataan yang' mengada-ada.
Salah satu orang yang tidak percaya dengan
keterangan Kumala dan menganggap bullshit tentang
"himbauan itu adalah seorang eksekutif muda berusia
Page 6 33 tahun, teman Niko sendiri. Eksekutif muda yang
bertahun-tahun mengenyam pendidikan di luar negeri
itu adalah Rixon Nadae, pengusaha minuman sejenis
softdrink yang ikut menyeponsori acara 'Lorong Gaib"-
nya Niko. "Hei, Nik. apa nggak ada materi lainnya sih
buat acaramu itu" Masa pernyataan macam itu kau
jadikan materi "Lorong Gaib?" Itu kan pernyataan
himbauan tak sehat. Meresahkan masyatakat!" Tapi
kebenarannya dapat dijamin nyata, 1X.
'Bukti belum ada, kan?"
'Kematian korban yang bernama Fandy salah satunya,
apakah itu bukan bukti?"
"Itu sebuah kasus. Peristiwa gaib. Tapi siapa
pelakunya dan proses kematiannya toh belum kau
dapatkan bukti gambar-gambarnya"
menurutku peryataan dan himbauan kumala dewi
C3. R Page 7 .oO Oo. wi itu terlalu berlebihan, Nik. Mestinya dia nggak perlu
menggurui masyarakat begitu dong. Cukup sebagai
nara sumber saja!" "Kurasa pendapat Rixon memang
benar, Niko," timpal gadis cantik berkacamata minus
yang duduk sebangku dengan Rixon. la adalah pacar
barunya Rixon yang tadi saat dikenalkan epada Niko
mengaku bernama Shinan. "Kalau kamu nggak selektif
dalam mencari materi, acaramu bisa hancur lho, Nik.
Orang akan muak menyaksikan acara 'Lorong Gaib"."
Dengan hati menahan rasa dongkol Niko mencoba
tersenyum kalem. "Baru sekarang kau banyak
mengkritik. Biasanya nggak pernah bercuit sedikit pun
kamu, Rix. Apakah sekadar buat menarik simpati
Shinan maka kamu menjadi orang sok kritis begitu?"
Page 8 "Eh, kamu jangan bicara sembarangan lho, Nik! Aku
bisa mencabut kontrak sponsorku ke acaramu itu!"
"Masih banyak pihak lain yang ingin me nunggu giliran
buat menggantikan spot iklanmu, Rix!" tandas Niko
menampakkan kejengkelannya, kemudian ia pergi
meninggalkan mereka berdua dan tak peduli lagi
dengan seruan Rixon Madae. "Mentang-mentang
punya cewek baru, E' sok kritis luh!" gerutu Niko sambil
masuk ke mobilnya dan pergi meninggalkan coffee
shop para eksekutif itu. Sementara itu, di pihak lain,
Rixon jadi mencak-mencak melihat sikap Niko yang
menjengkelkan itu. "Setan luh, Nik! Akan kustop iklanku
dan kalau perlu akan kuklaim acara itu, karena nggak
membawa keuntungan bagi produk mana pun yang
menyeponsorinya! Brengsek!" "Sudah, sudah. jangan
turuti emosi begitu, ahl" bujuk Shinan dengan lembut
"Kita ke atas
94 Page 9 .oO Oo. aja, yuk" Katanya kamu sudah check-in di salah satu
kamar lantai sembilan?" "Memang sudah. Yuk, kita naik
aja!" sambil Rixon bangkit lalu merangkul pacar
barunya yang sexy dan berambut pirang semiran itu.
Shinan benar-benar gadis berdada seksi yang pandai
menghibur kegusaran hati Rixon. Tentu saja ia
memberi hiburan dengan sentuhan mesra yang baru
kali ini dinikmati Rixon bersama gadis berkulit putih
dengan potongan tubuh yang menggaiRahkan .
Sentuhan mesra lewat jari-jemari berkuku merah
delima juga didapatkan oleh Sandhi Tentu saja bukan
Shinan orangnya. la tidak kenal dengan Shinan. Tapi
ia jari-jemari itu milik perempuan bermata sayu, sarat
lambang ajakan bercumbu. Perempuan tersebut tak
Page 10 lain adalah si janda karir bertubuh sintal; Zus Evona.
Jari-jari tangan itu telah berhasil melepas tiga kancing
baju Sandhi, dan kini sedang mengusap lembut dada
tanpa bulu itu. Sandhi sengaja menbiarkannya.andai
malam itu kudapatkan sebidang dada yang makin
berotot ini, Sandhi. Sayang sekali kau tak datang." "Ya,
memang sayang sekali aku baru punya waktu
sekarang, Zus evona. Tapi. waktu yang kumiliki ini pun
tak banyak." "Kalau begitu jangan sia-siakan sedetik
pun, ya?" bisiknya mendesah, lalu ia mencium telinga
Sandhi. Pemuda itu menggelinjang geli. Merinding
separuh badannya. "Apakah. apakah tidak sebaiknya
kita tunda dulu, Zus. Ada hal penting yang ingin
kubicarakan siang ini." "Nanti sajalah. Aku takut
kehabisan waktu, Sandhi," seraya ciumannya
menyusuri sekitar wajah Sandhi.
95 Page 11 .oO Oo. s "Tapi ini bukan di tempat yang layak, Zus. Bagaimana
kalau ada orangmu yang masuk kemari" Atau ada tamu
yang menemuimu?" "Pintunya sudah kukunci Jangan
khawatir. Pegawaiku tak akan pernah berani mengetuk


Dewi Ular 66 Misteri Anak Selir di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

pintu ruang kerjaku ini kalau dalam keadaan tertutup
rapat. la menyangka aku sedang istirahat Siang.
Sebenarnya siang itu Sandhi datang ke supermarket
milik Zus eVona bukan untuk membayar janjinya tempo
hari .Atas seizin Kumala, ia datang e supermarket yang
memiliki counter buahbuahan segar terlengkap se-
Jabotabek. Ia punya misi tersendiri, dan Kumala
menyetujui misi itu, Bahkan memberi semangat kepada
Sandhi untuk menjalankannya siang itu juga 'Pukul
empat kau harus sudah ada di sini lagi, ya San. Aku
Page 12 harus segera pulang untuk menyelesaikan urusan kita
itu petang nanti. Jangan ngulur waktu kau!" pesan
Dewi Ular ketika Sandhi akan meninggalkan kantor
setelah lewat waktu makan siang. * Supermarket yang
dikenal sebagai pusat penjualan barang import
terbesar itu memiliki ruang kerja khusus di bagian atas.
Ruang kerja tersebut menjadi satu dengan semacam
gudang untuk gudang stock barang-barang kering yang
bukan buah. Tetapi ruangan itu tertutup rapat dengan
ukuran tak begitu lebar, namun panjang Lebarnya
hanya sekitar enam meter, tapi panjang. mencapai
sepuluh meter lebih sedikit. Di situ ada satu set sofa
tamu eksekutif, meja kerja dan komputer, telepon dan
faximile, serta peralatan lainnya, termasuk televisi 14
inch, mini VCD bahkan di ujung dekat jendela kaca
warna hijau sejuk itu terdapat springbed ukuran kecil.
Biasanya untuk berbaring Zus Evora manakala ia bu
96 Page 13 .oO Oo. tuk istirahat siang. Namun pada saat ini Sandhi dan
janda beralis lebat itu berada di atas sofa panjang,
tempat menerima tamu-tamu eksklusif. sebagai wanita
yang su dah lama menahan dahaga kemesraannya,
tempat seperti itu sudah cukup efisien untuk dijadikan
arena memadu kasih, Biar pun terik matahari membuat
gersang kota Jakarta dengan suhu panasnya
menyengat kulit, tapi mereka tetap merasa dalam
suasana sejuk dan nyaman. Hembusan angin AC di
ruang tertutup itu mampu mengalahkan keringnya
udara diluar sana. "Jangan sekarang, Zus evona
Jangan dulu!" bujuk Sandhi setelah lumatan bibirnya
membuat Zus Evona makin mengganas, menciumi
Page 14 sekitar leher dengan remasan tangan liarnya. "Kita
bicara dulu, baru setelah itu kita terbang bersama ke
langit-langit kemesraan. Okey?" ditatapnya si janda
yang matanya semakin sayu akibat menahan gejolak
birahinya itu. "Kau harus kembali ke kantornya Kumala
secepatnya, bukan?"
"Pukul empat aku sudah harus ada di kantor. Tapi
menurutku, pukul empat aku baru berangkat dari sini
tak jadi soal .Kumala punya kebijaksanaan kok. Aku
bisa beralasan, jalanan macet." 'Sekarang sudah pukul
dua. Kita cuma punya waktu dua jam, Sandhi." "Aku
bisa sediakan bonus setengah jam lagi buat Zus evona
kalau memang butuh perpanjangan waktu." | "Ohh,
San," Zus Evona tertawa parau. 'Seperti pertandingan
sepak bola saja, ada istilah perpanjangan waktu segala
Wel. aku ikuti saja apa maumu, The Strong Man!" Ia
mencubit nakal dengan satu kaki masih diletakkan di
atas pangkuan Sandhi. Kaki itu nyaris tak berkain lagi,
Page 15 karena span yang dikenakan Zus Evona telah
MISTER ANAK SELIR 97
.oO Oo. menyingkap lebar mendekati pangkal pahanya Dan,
tangan Sandhi pun tak membiarkan sosok yang
terbuka itu, walaupun ia mulai bicara serius akan
misinya. "Aku cuma ingin bicarakan tentang Zus Nochi.
Kebetulan ada temanku yang mau buka usaha baru
dan dia butuh modal. Bukankah waktu itu Nochi bilang,
bahwa ia dapat memberikan suntikan dana kepada
seseorang yang membutuhkannya untuk kepertuan
bisnis?" "Kamu mencari Nochi untuk urusan bisnis atau
urusan pribadi?" Evona menampakkan rasa
cemburunya, walau tak serius. Sandhi berhasil
meyakinkan bahwa ia semata-mata hanya ingin bicara
Page 16 tentang bantuan modal kepada Nochi. Bukan urusan
pribadi. l "Coba saja kau telepon ke apartemennya,
atau ke HP-nya." 'Sudah kucoba tapi hasilnya
membingung kan. Pihak apartemen merasa tidak
mengenal nama Nochi Dan, menurut mereka, room-
999 lantai 13 itu selamanya belum pernah ditempati
orang. HP-nya sendiri tak nyambung. kalau dihubungi."
"Ah, masa begitu sih?" Zus Evona mulai kelihatan
heran. "Zus evona pernah ke apartemennya?"
"Sekadar mengantarkan dia pulang, memang pernah.
Aku belum sempat singgah ke sana, walaupun dia
waktu itu setengah memaksaku untuk singgah di
apartemennya." . "Berapa kali hal itu terjadi?" "Baru
sekali Waktu itu kami pulang kemalaman. Dia kuantar
sampai pintu gerbang apartemen." "Menghubungi dia
lewat telepon, pernah?" "Selalu ke HP-nya. Dan
memang nyambung
98 r R Page 17 .oO Oo. kok. Coba deh kalau kamu nggak percaya!" Zus Evona
meraih handphone, lalu mencoba menghubungi Nochi.
Namun, ternyata gagal juga. 'Aneh" Kemarin-kemarin
bisa nyambung kok, San! Sungguh!" "Sudah lama
kenal Nochi?" "Memang belum. Tapi dia sering muncul
di bawah, sebagai pengunjung yang gemar membeli
buah-buahan segar. Waktu itu dia mencari salah satu
buah yang jarang dibutuhkan oleh konsumen kita. Lalu,
dia kutemui sesuai informasi pegawaiku. Dia memesan
buah itu. Dari situlah kami berkenalan. Lima hari
kemudian, kami ketemu kamu di toserba itu. Dia pun
sempat menawarkan modal besar padaku. Bilangnya
sih kepingin menaruh saham juga untuk bikin
supermarket di tempat lain." 'Jadi, sewaktu Zus eVona
Page 18 ketemu aku itu, baru lima hari kenal sama Nochi?" , 'Ya.
Tapi karena dia baik sekali padaku, familiar dan punya
otak bisnis yang mengagumkan, maka hubungan kami
seperti sudah lama kenal Saja. "Hnmn.." Sandhi
manggut-manggut 'Lalu, setelah Zus Vona bertemu
denganku tiga hari yang lalu, apakah masih ketemu dia
lagi" Atau dia ada hubungan kemari melalui telepon?"
"Ya Aku yang meneleponnya. Pada saat aku
menunggu kedatanganmu di malam itu, aku
membicarakan dirimu lewat telepon dengannya.
Malahan, waktu itu dia bilang, ada acara mendadak
yang nggak bisa ditangguhkan. Dia akan ke Hongkong
esok paginya, Nah, sejak itu, sampai sekarang dia
mgmang tidak pernah meneleponku, tidak pernah
ketemu, aku sendiri belum sempat menghubungi HP-
nya. Pikirku, kalau dia sudah pulang dari Hongkong,
pasti dia akan menghubungiku secepatnya."
99. Page 19 .oO Oo. Sandhi menggumam lagi sambil manggutmanggut,
merenungi seluruh penjelasaan, Evona yang dilakukan
dengan serius itu. Raut wajah Sandhi kelihatan
menyimpan sesuatu yang amat penting, sehingga
timbul kecurigaan semu di hati Zus Fvona. "Ada apa
sebenarnya, San" Kayaknya. kamu ingin menemui dia
bukan karena ada teman yang butuh modal deh. Pasti
ada sesuatu yang ebih penting dari itu." "Nggak."
Sandi menarik napas dalamdalam. 'Jujur aja deh, ada
apa sebenarnya" Ekspresi wajahmu kelihatan
menyembunyikan ketegangan, Sandhi .Aku nggak bisa
kau kelabuhi' Karena didesak terus, akhirnya Sandhi
berkata, "Dia seorang penipu ulung. Sekarang sedang
dalam buronan pihak kepolisian." | 'Astaga"! Benarkah
Page 20 begitu"!" Evona terperanjat, mulai diputi kebimbangan
yang mencemaskan hatinya. Ia akan kecewa sekali jika
informasi Sandhi itu benar. "Sudah banyak pengusaha
yang kena tipu olehnya. Dia sangat cerdik dan licin
seperti belut. Hati-hatilah kalau Zus Evona ketemu dia
lagi." "Oh, ya, ya.! Aku akan hati-hati. Terima kasih
atas saranmu. Tapi. rasa-rasanya sulit sekali hatiku
mempercayai keteranganmu itu, San." "Apakah uang
Zus Evona sudah ada yang 'termakan olehnya?"
"Belun. Sama sekali belum" malahan uangnya ada
yang terpakai olehku. Nggak banyak sih. cuma tiga juta
sih. bilangnya nggak usah dipikirkan kapan aku harus
mengembalikannya." "Awalnya memang begitu. Biasa,
dia umpan dulu Zus Evona, setelah itu baru dia kuras
semua uang Zus Evona sebanyak-banyaknya!"
100 . .oO Oo. Page 21 'Ooo. begitu, ya?" 'Modus operandi semacam itu toh
sudah lazim dilakukan oleh para penipu ulung, Zus
Evona. Iya, kan?" "Ya, ya, ya. benar!" Zus Evora
mengangguk tegas, memahami apa yang dimaksud
sandhi. Ia semakin terpengaruh oleh siasat Sandhi
Dan, agaknya siasat seperti itu sudah dipersiapkan
lebih dulu masak-masak oleh pemuda tersebut. Sebab
apapun bujukan Zus Evona dan bagaimanapun
keadaannya, Sandhi tetap akan merahasiakan kasus
misteri yang dialaminya dengan Nochi itu. la tak ingin
Evona mengetahui insiden mistik yang dialaminya,
karena hal itu akan membuatnya malu sekali di depan
si janda sexy itu. "Kalau nanti Zus Evona lihat dia
datang berbelanja ke sini, atau menghubungi lewat
telepon, tolong segera beritaahu saya, ya?" 'He, eh He,
eh." sambil mengangguk cepat bersemangat.
Page 22 "Maksudmu, kamu akan segera menghubungi rekan di
kepolisian untuk menangkapnya, bukan?" . "Habis mau
apalagi kalau nggak mau begitu sih"' Sandhi mulai
tersenyum. Mengendurkan keseriusannya. Zus Evona
pun menyeringai kecil dengan tatapan mata
menggoda. "Jangan-jangan kamu mau temui dia
sendiri, lalu kencan di tempat lain" Soalnya, dia pernah
mengaku padaku, bahwa dia adalah wanita yang
menyukai pria tangguh di atas ranjang Dia bilang, dia
sangat berselera terhadap lelaki yang mampu
memberikan kepuasan berlipat ganda. Super Alkaline!"
Sambil tertawa lirih janda itu mencubit pipi Sandhi.
Tangan yang mencubit ditangkap Sandhi, diturunkan
pelan-pelan sampai ke pangkuannya. Sementara itu
tatapan mata mereka beradu dalam
101 .oO Oo. Page 23 jarak kurang dari dua jengkal. "Mana mungkin aku
bergairah dengan wanita yang terlalu lembut macam
dia, Zus" Dia bukan tipe wanita seleraku." "Tipe
seleramu kayak apa?" "Kayak. kayak wanita yang
tangannya lagi nakal di pangkuanku ini," jawabnya
sambil melirik pangkuannya sendiri .Zus Evona
tersenyum lebar, tangannya semakin bandel. Tapi
pandangan matanya segera menjadi sangat redup,
karena Sandhi mendekati bibirnya. Bibir itu merekah,
menunggu kecupan hangat sang perjaka. Begitu bibir
Sandhi menyentuh, lidah Zus Evona menyambar dan
akhirnya justru Sandhi yang dilumatnya penuh gairah
.Balasan Sandhi tak tanggung-tanggung. Semua
kancing pakaian perempuan itu terlepas dari
pasangannya. Bahkan lapisan dalamnya semakin tak
tepat posisinya: Hal itu disebabkan karena kecupan
Page 24 bibir Sandhi sudah bukan menjarah bibir dan wajah
Evona saja, namun sudah mengganas ke mana-mana.
Janda montok itu bersandar Setengah merebah di sofa
panjang. Mulutnya menghamburkan desah dan
erangan parau sebagai ungkapan rasa nikmatnya pada
saat itu. Bukan hal sulit bagi Sandhi untuk melakukan
apa yang dinginkan Zus Evona saat itu. Meskipun
mereka jauh dari ranjang kecil, tapi keduanya sama-
sama memiliki fantasi cinta yang menggetarkan jiwa,
sehingga mereka sama-sama merasa bisa menikmati
keindahan asmara tanpa sebuah ranjang .Tak lupa
Sandhi membaca mantera gaibnya yang dinamakan
"Aji Brajagama', untuk melayani keinginan perempuan
itu. ia tahu persis, Zus Evona selalu menginginkan
puncak kemesraan lebih dari dua puncak, sehingga
Sandhi harus mampu bertahan mengarungi lautan
asmara 102 / Page 25 .oO Oo. yang makin mengganas itu. "Bawa aku ke ranjang
sekarang juga! Le kas.!" desak Zus Evona di sela-sela
deru napasnya. Ia menuntut kepiawaian Sandhi untuk
membawanya ke ranjang tanpa harus melepaskan
pelukan. Dan, hal itu ternyata mampu dilakukan Sandhi
Namun sayang, ketika mereka melintas di samping
meja kerja, pesawat telepon menjerit lengking,
menyerupai bunyi intercome. Itu tandanya ada salah
satu pegawai di lantai bawah yang ingin bicara dengan
Zus Evona. Mau tak mau perempuan itu turun dari


Dewi Ular 66 Misteri Anak Selir di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

pelukan Sandhi dan menyambar gagang telepon
dengan jengkel. "Ya, ada apa"!" ketusnya dengan nada
kesal. "Nyonya, ada tamu yang ingin bertemu dengan
Nyonya sekarang juga. Bagaimana?" 'Suruh tunggu
Page 26 sebentar di bawah!" "Tapi dia mendesak Nyonya." Zus
Evona menggeram lirih, Telepon ditutup | dengan
tangannya. Ia memberitahu Sandhi dengan wajah
kecewa. "Ada tamu yang ingin menemuiku sekarang
juga nih. Bagaimana?" Sandhi menghempaskan
napas. Menyabarkan emosinya. i 'Temui sajalah!"
"Tapi kita belum selesai kan?" "Makanya, temui dia di
bawah dan bicaralah seperlunya. Setelah itu cepat naik
ke sini lagi Aku menunggu di ranjang." n 'Ck, gimana
ya?" Zus Evona berdecak, mendesah bingung sendiri
Agaknya ia tak sependapat dengan Sandhi, namun toh
harus memberi keputusan secepatnya. Akhirnya ia
bicara lagi dengan anak buahnya.
'Siapa sih tamunya" Kau kenal?"
103 .oO Oo. Page 27 "Nyonya Nochi" 'Hah."!" telepon buru-buru ditutup
dengan tangan lagi. Mata lebarnya membelalak
nemandang Sandhi. n "Nochi.!" sambil ia menunjuk ke
bawah. 'Hah, tamu itu Nochi sendiri"!" Sandhi pun
terperanjat tegang. Darahnya mengalir cepat, turun ke
kaki. Wajahnya jadi pucat kehabisan darah .Keduanya
menjadi panik. Tapi jelas Sandhi paling panik, sebab
dialah yang tahu persis bahwa sore itu Zus Evona
bukan saja kedatangan tamu seorang penipu ulung,
namun seorang perempuan gaib yang memiliki
kekuatan mistik mematikan lawan jenisnya.
"Bagaimana, San"!" desak Zus Evona. 'Himm, eehh.
hmmm." Sandhi gugup sekali Zus Evona bicara
dengan peneleponnya 'Suruh tunggu sebentar tamu
kita. Aku segera turun menjemputnya" Keputusan itu
diambil untuk menunda waktu. Setidaknya dengan
begitu mereka berdua punya kesempatan untuk
Page 28 berunding atau menghubung pihak kepolisian. Namun
yang terlintas di benak Sandhi bukan menghubungi
polisi, melainkan menghubungi Kumala Dewi. Hanya
saja, rencana itu belum sempat dilakukan oleh Sandhi,
ternyata telepon sudah berdering lagi. Mereka berdua
hanya sibuk mengenakan pakaian dengan rapi secara
tergesa-gesa, sementara telepon belum juga disambut.
| 'Sebaiknya aku turun saja dulu, ya" Kucegah dia agar
jangan pergi ke mana-mana, Kau hubungi pihak
kepolisian lewat teleponku ini.Setelah itu cepat susul
aku ke bawah, bantu aku menahan dia agar jangan ke
mana-mana sampai polisi datang Begitu kan?"
104 I .oO Oo. Page 29 Belum sempat Sandhi menjawab, Zus Evona sudah
lebih dulu keluar dari ruangan tersebut. Kini tinggalah
Sandhi sendirian bersama kepa nikannya. Sebab ia tak
tahu harus bagaimana jika Nochi mendesak Zus Evona
untuk masuk ke ru angan itu dan bertemu dengannya.
Besk: MISTERI ANAK SEIAR 105
.oO Oo.Page 1 WAJAH cantik jelita yang biasanya dihiasi senyum tipis
mengagumkan hati itu seperti kehilangan pancaran
pesonanya. Meskipun ia duduk menghadap ke arah
pesawat teve yang ada di ruang tengah, namun
pandangan mata jernihnya tampak kosong. Pikirannya
jelas tidak tertuju pada acara teve yang sedang
ditonton oleh Mak Bariah, Buron dan Sandhi .Pikiran itu
melayang layang mencari solusi yang tepat untuk
dapat menyelesaikan kasus misteri anak selir Dewa
Kegelapan itu. Sandhi dan Buron tak berani mengganggu | kebisuan
mulut si bidadari jelita yang berwajah murung dan
tampak lesu itu. Mereka berdua juga tidak sepenuhnya
menikmati acara teve, tapi bersikap menunggu
perintah berikutnya. Terutama si rambut kucai Buron, ia
yakin akan mendapat tugas lagi dari Dewi Ular setelah
gagal melacak getaran gaibnya Venoz.
Page 2 Kegagalan Buron tidak membuat Kumala jengkel,
karena sebagai anak dewa, ternyata kesaktian Kumala
pun tak berhasil mencari tahu di mana si anak selir itu
berada. Radar gaib dan teropong supranaturalnya
gagal mendeteksi posisi Venoz berada. Si anak selir
kedelapan itu pandai menyembunyikan gelombang
gaibnya, sehingga terkesan menyatu dengan
kehidupan manusia
biasa. Hal itu pasti bukan saja disebabkan oleh
tingkat kesaktiannya saja, namun juga karena su
B06 .oO Oo. dah cukup banyak ia memakan serbuk jasad manusia
dalam kurun waktu yang sangat singkat. "San, apakah
waktu dia datang menemui zus Vona, dia sempat
Page 3 menyebutkan sebuah tempat atau alamat penting
secara tak sengaja?" "Kayaknya sih, nggak," jawab
Sandhi sa ngat serius dan hati-hati. Ia takut kena
marah majikan cantiknya jika bicara sembarangan.
'Zus Vona bilang padaku, Nochi tampak terburu-buru
sekali. Ia cuma menyerahkan bingkisan yang katanya
oleh-oleh dari Hongkong. Setelah itu ia pergi pakai
taksi, menemui seseorang yang akan menjalin
hubungan bisnis dengannya. Entah siapa orangnya
dan di mana orang itu berada, Zus vona nggak sempat
menanyakan. la cuma berusaha mencegah Nochi agar
tak pergi, tapi itu pun gagal" "Titip telepon" Maksudku,
memberikan momor telepon pada Zus Evona supaya
Zus Evona bisa menghubungi?". "Nggak juga. Dia
cuma bilang, kalau urusannya udah selesai mau
menelepon Zus Evona. Tapi sampai hari ini Zus Evona
mengaku belum dihubungi Nochi lagi." "Kalau begitu,
ada baiknya kita cegat di teleponnya Zus Evona!" sahut
Page 4 Buron mengajukan gagasan. "Aku sudah bilang sama
Zus Evona, kalau dia telepon, supaya menanyakan di
mana Nochi berada, lalu menghubungku secepatnya.
Tapi sampai malam ini toh Zus Evona belum
meneleponku juga kan" Berarti dia belum dihubungi
Nochi." Dewi Ular diam, menarik napas panjang,
berusaha untuk berpikir dengan tenang Memang,
moment di supermarketnya Evona itu sangat
disayangkan sampai gagal .Nochi tak bisa ditahan
107 R .oO Oo. dengan alasan apapun. la segera pergi setelah
menyerahkan oleh-oleh dari Hongkong Sementara itu,
Kumala yang dihubungi Sandhi datang dengan
menggunakan jalur gaibnya lima menit setelah Nochi
Page 5 pergi. Ketika Kumala nengejarnya dengan jalur gaibnya
juga, ia tak berhasil menemukan taksi yang dipakai
Nochi. Malamnya, Kumala dan Buron sama-sama
melacak posisi Nochi Tapi sampai lewat tengah malam
mereka tidak menemukan apa yang diharapkan. Lalu,
seharian tadi Kumala dan Buron juga mencari jejak
Nochi menggunakan jalur gaib mereka. Hasilnya masih
nihil. Malu dan sedih hati Kumala pada malam ini. Ia
belum pernah sebodoh ini dalam menghadapi kasus,
misteri. Ia merasa dipermainkan oleh si anak selir yang
pandai bersembunyi di antara manusia bumi ini
"Pakailah saran Hyang Dewa Bumi, Kumala," saan
Buron 'Naiklah ke Kahyangan dan mintalah petunjuk
pada ibundamu. Jangan berkeras hati ingin mandiri
kalau ternyata kemampuanmu kalah tinggi dari
lawanmu, Kumala." "Sebenarnya kesaktianku belum
tentu kalah tinggi dari kesaktiannya Venoz. Kamu ingat
nggak kata-kata Kakek Dewa Bumi, bahwa yang patut
Page 6 dikagumi dari Venoz adalah kelicikan dan
kecerdikannya dalam menghindari serangan lawan.
Bagi kesaktian Venoz tidak seberapa besar kan?"
'Memang sih," kata Sandhi. "Aku juga ingat Kakek
Dewa Bumi berkata, bahwa Venoz memiliki
kemampuan lolos dari incaran lawan seperti asap
tertiup badai. Barangkali kegagalanmu melacak Venoz
ini adalah salah satu keunggulannya menghindari
incaran lawan. Di dalam air dia menjadi air, di dalam
api dia menjadi api. Tapi aku yakin, hal itu bukan berarti
kekuatan 108 " .oO Oo. Venoz lebih tinggi dari kekuatanmu. Sebab. 'Sst.!"
potong Buron tiba-tiba. "Dengar tuh, dengar. ada berita
Page 7 tentang mayat terbung kus kepompong lagi tuh!" sambil
tangan Buron menyambar remote control, lalu
membesarkan volume teve Perhatian mereka tertuju
pada berita di teve yang meliput tentang kasus
pembunuhan misterius di sebuah hotel berbintang lima.
Kumala mendesah sedih mengetahui ada korban lagi
yang timbul akibat ulah keganasan asmara si anak selir
itu. "... mayat terbungkus kepompong itu ditemukan
petugas hotel yang bermaksud menanyakan kepada
korban tentang batas check-in yang sudah habis.
Karena panggilan melalui telepon tidak dijawab oleh
penghuni kamar tersebut, maka petugas hotel sepakat
untuk menggunakan kunci duplikat supaya pintu kamar
bisa dibuka. Setelah petugas berhasil membuka pintu |
kamar itu, mereka menemukan keadaan kamar sudah
dipenuhi benang laba-laba dan debu halus berserakan
di mana-mana. Petugas hotel juga melihat sesosok
mayat di atas ranjang yang terbungkus cairan lendir
Page 8 mengeras, seperti kulit kepompong .Kondisi mayat
tersebut sudah menjadi lapuk dan kering. namun tak
seorang pun bisa mendekatinya karena mayat korban
mengandung gelombang menyerupai elektromagnit
yang cukup membahayakan bagi manusia. Polisi
memperoleh keterangan, bahwa korban pembunuhan
misterius yang ditemukan pukul 18 lebih tadi, ternyata
memiliki identitas." Dengan nada lemah namun
mengandung wibawa besar, tiba-tiba Kumala
menyerukan pe. rintah kepada Buron. "Matikan teve!"
'Sst. Matin tuh!" Sandhi ikut ikutan
10 : .oO Oo. n mendesak Buron dengan suara berbisik tegang Buron
Page 9 cepat menekan tombol power Blaab. Teve padam
seketika walaupun berita belum selesai, walaupun
sebenarnya Buron dan Sandhi masih ingin mendengar
identitas korban yang akan disebutkan oleh penyiar.
Mereka segera menyadari bahwa berita tersebut
ternyata membuat hati-Dewi Ular menjadi perih, seperti
disayat sembilu. Wajar saja kalau perasaan seperti itu
dimiliki oleh Kumala Dewi, sebab mungkin ia merasa
sebagai anak dewa tak mampu menghentikan aksi
keganasan asmara si anak selir itu. Malam belum
terlalu larut, tapi sepi telah tercipta di antara mereka.
Hening sekali suasana di ruang tengah rumah Dewi
Ular itu. Si cantik berambut panjang dan bertubuh sintal
itu duduk termenung dalan kebisuan yang panjang.
Buron dan Sandhi tak berani bergerak dari tempatnya.
ikut-ikutan diam dengan kecamuk benak
masingmasing. Mereka menunjukkan sikap ikut prihatin
atas kegagalan Dewi Ular dalam memburu anak
Page 10 selir itu. Suasana mencekam itu buyar seketika setelah
terdengar suara telepon di meja sudut. Sandhi ambil
inisiatif untuk menerima telepon itu setelah Kumala
tampak tak bergeming dan tetap termenung dengan
pandangan mata dingin. 'Oh, kamu ini ya, Nik" Ada
apa?" Kumala mengangkat wajah menegakkan posisi
duduknya. Matanya tertuju pada Sandhi. "Wah, Kumala
sedang istirahat tuh, di kamarnya. Aku nggak berani
mengganggunya, Niko Soalnya dia tadi." Sebenarnya
sang sopir trendy itu ingin menolak desakan Niko yang
mau bicara dengan Kumala. Mengingat hati si cantik
jelita itu sedang dalam kegundahan, Sandhi punya
inisiatif untuk
I LO L .oO Oo. Page 11 menolak keinginan Niko Madawi. Tetapi belum selesai
ia bicara, Kumala sudah bangkit dari tempat duduknya
dengan tangan terulur ke depan, pertanda ia bersedia
menerima telepon Niko. Dan ternyata gadis itu mampu
bersikap tenang saat menerima telepon mantan
pacarnya itu. Kegundahan hatinya nyaris tak terlihat di
mata Sandhi dan Buron. "Ada apa kau menanyakan
Rayo" Dia nggak ada di sini "Di mana dia" Menurutmu
dia ada di mana, Dewi?" "Pukul tujuh tadi, dia
meneleponku. Dia tadi di stasiun Gambir. Mau
berangkat ke surabaya. untuk menghadiri seminar


Dewi Ular 66 Misteri Anak Selir di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

ilmiah. Besok dia menjadi pembicara dalam seminar
itu." "Kau yakin begitu?" "Dia nggak pernah bohong
padaku, Nik. Aku memang nggak ikut mengantarnya,
karena dia tahu kesibukanku seharian ini, Dan, kurasa
dia berangkat bersama kedua panitia yang
menjemputnya tadi sore Kenapa kau menyangsikan
Page 12 penjelasanku, Nik?" Kumala masih tenang dalam
bicaranya. Meskipun ia mulai curiga mendengar nada
bicara Niko yang tegang itu, namun ia justru
menunjukkan sikap lembutnya yang penuh kesabaran
dan sangat meyakinkan. Niko justru terdengar gugup
dalam bicaranya, seolah-olah salah tingkah sendiri
untuk menyampaikan maksudnya. "Dewi, hmnm.
sebenarnya aku nggak sampai hati menyampaikan hal
ini. Tapi ini sangat penting dan perlu kau ketahui."
"Bicaralah dengan tenang .Aku menghargai sekali
sikapmu, Niko.' "Begini. lima menit yang lalu aku baru
selesai merekam gambar mayat yang terbungkus
1 l .oO Oo. kepompong itu. O, ya. kau sudah dengar bahwa tadi
Page 13 petang." l "Ya, aku sudah dengar berita di teve
Barusaja. G't Himmm, kali ini korbannya adalah relasiku sendiri,
Dewi. Sampai sekarang jenazahnya belum bisa
disentuh oleh siapa pun. Kameraman-ku sedang
menunggu saat berubahnya mayat korban menjadi
debu yang akan lenyap sendiri, seperti korban
sebelumnya." "Hasil rekaman gambarmu nanti
harganya mahal itu, Nik. Tapi apa hubungannya
dengan pertanyaanmu tentang Rayo" "Aku dan Weldy
sempat pergi ke lantai dua untuk cari makanan sambil
menunggu proses PEleburan mayat relasiku itu. Dan,
tiba-tiba kami melihat Rayo berada di cafe itu juga. Dia
bersama seorang gadis, dan hanya berduaan. Tampak
akrab dan mesra sekali!" "O. ya?" suara Kumala masih
tetap kalem. Tapi pada saat itu ada suara bergemuruh
di dalam dadanya. Kecemburuan menyengat hati,
membuat darah mengalir deras. Napas pun terasa
Page 14 berat. Luapan emosi kecemburuan itu secara diam-
diam berusaha diredakan sendiri, sehingga tidak
berpengaruh dalam nada bicaranya. "Aku dan Weldy
benar-benar melihat Rayo di sana, Dewi" l "Kalau
begitu dia memang tak jadi berangkat ke Surabaya.
Mungkin keberangkatannya ditunda sampai besok
pagi. Pasti pihak panitia penjemput menghendaki Rayo
pergi pakai pesawat saja.". Niko semakin salah tingkah
mendengar ko mentar Kumala yang tetap tenang.
Tidak ada nada kaget sedikit pun. "Tapi, Dewi. aku
kenal dengan gadis itu "O, dia temanmu rupanya.
Baguslah kalau saja. 112 Lum - .oO Oo. Page 15 begitu. Artinya kau bisa memberitahu pada gadis itu
bahwa Rayo adalah kekasihku. Nasehati dia secara
baik-baik agar jangan menggoda kekasihku, Nik."
"Dewi, kau harus datang .Lekas datang sekarang juga
ke cafe itu dan singkirkan Rayo dari gadis tersebut."
"Mengapa harus sekejam itu sih" Mungkin mereka
bertemu untuk membicarakan masalah bisnis atau."
"Ya, ampun. kau ini bagaimana sih" Dia adalah Shinan.
Nama gadis itu adalah Shinan!" Niko jengkel sendiri,
Kumala tetap kalem. "Aku dengar. Tak perlu berteriak
begitu. Memangnya kenapa kalau gadis itu bernama
Shinan?" "Dia adalah gadis yang kemarin sore kulihat
bersama Rixon, dan sekarang Rixon mati dalam
keadaan begitu. Aku punya keyakinan, Shinan itulah
yang menjadi biang bencana, membuat pria terpikat
padanya, lupa diri, sangat bergairah dan setelah itu.
mati terbungkus kulit kepompong ajaib!" k Detak
Page 16 jantung Kumala semakin kuat. Dahinya sedikit
berkerut. "Shinan yang tidur dengan si korban,
maksudmu?" "Betul, Dewi Tepat sekali! Tampaknya
Rayo sudah terjerat daya pikat Shinan. Terbuki ia
memang membalas sapaan kami, tapi hanya singkat
dan tak merasa takut kuadukan padamu. Rayo sudah
terperangkap oleh daya sensualitasnya Shinan,
Dewi.Lekas bantu dia. Singkirkan dia dari gadis itu
sebelum dia mati seperti Rixon atau Fandy!" I "Aku
akan ke sana!" tegas Kumala setelah diam beberapa
saat. Telepon segera diletakkan
MISTERIANAK SElR 113
.oO Oo. dengan pelan-pelan. Ia mematung dalam posisi masih
berdiri di depan telepon. Wajahnya mulai kentara
Page 17 diliputi ketegangan .Ekspresi wajah itu membuat
Sandhi dan Buron memperhatikan dengan dahi
berkerut. Sebelum mereka bertanya, Kumala sudah
lebih dulu mengangkat telepon, - menghubungi HP-nya
Rayo. Namun, HP itu ternyata tidak diaktifkan. Makin
cemas hati Kumala. la duduk di kursi samping meja
telepon itu. "Ada apa, Kumala?" tegur Buron tampak
penasaran sekali. - "Rayo belum berangkat ke
Surabaya," jawabnya datar sekali. oh gitu.?" "Dia ada
di." Kumala tak jadi melanjutkan kata-katanya. la
segera mengangkat gagang telepon lagi. menghubungi
HP-nya Rayo yang sudah jelas non-aktif itu. Tapi pada
saat itu ia memejamkan mata dan mengerutkan
kening.Sandhi tahu, Kumala sedang mengerahkan
kekuatan batinnya untuk bisa membuka kunci HPnya
Rayo. Dengan k?kuatan itu, handphone yang non-aktif
ternyata bisa berdering juga. Dan, agaknya hal itu
cukup mengejutkan Rayo, sehingga ia lekas-lekas
Page 18 menerimanya. 'Hallo."!" 'Ray, kau ada di mana?"
Kumala bersuara lembut Berusaha memendam darah
yang bergolak bercampur emosi kecemburuannya itu.
"Aku ada di Rodeo Hotel," jawabnya dingin sekali.
Kumala hanya menggumam dalam hati, karena
keterangan Niko tadi ternyata benar. Rayo ada di salah
satu cafe yang ada di Rodeo Hotel. "Ray, : tinggalkan
tempat itu, ya Sayang" bujuk Kumala pelan-pelan
sekali. Nyaris tanpa emosi. "Aku sedang ada urusan
penting di sini.
114 RI .oO Oo. Lala!" Bersama seorang gadis bernama Shinan,
begitu?" "Kalau kau sudah tahu, sebaiknya jangan
Page 19 hubungi aku dulu!" ketus Rayo. Padahal malam ini
Rayo tak pernah bernada bicara seketus itu. "Ray, dia
bukan gadis biasa. Dia bukan anak manusia, Ray.
Tinggalkan dia secepatnya, ya. "Hentikan omong
kosongmu, Kumala" Rayo mulai menyentak. "Aku
punya urusan sendiri dengan Shinan! Tak seorang pun
bisa melarangku, tahu"!" 'Ray, kau terjebak cinta maut.
Sadarlah, Ray. Tinggalkan dia!" "Cukup, Lala! Aku
punya hak untuk tetap bersamanya. Kau dan aku
belum punya tali ikatan apapun. Titik!" Praak.
Terdengar suara handphone dibanting. Kumala Dewi
memejamkan mata sambil menarik napas panjang-
panjang. Menahan kepedihan yang menyayat hatinya.
Menahan api kecemburuan yang semakin membakar
jiwa, membuat darah mendidih bagaikan lahar.
"Bagaimana?" bisik Buron, hati-hati sekali. 'Ray sudah
terjerat asmara iblisnya Venoz. Sebegitu dalam ia
terperosok dalam jebakan itu, sampai tega bersikap
Page 20 kasar padaku." "Keparat!" geram Buron beremosi
sekali. 'Seperti kata Kakek Dewa Bumi, seorang pria
tak mungkin bisa lolos dari jeratan asmara hitamnya
Venoz sebelum menikmati kehangatan tubuhnya, satu
atau dua kali permainan," ucap Sandhi seperti bicara
pada dirinya sendiri. "Meskipun Ray kau singkirkan
dari gadis itu, tapi racun asmara hitamnya tetap akan
membuat Ray lari mencari gadis itu. Jahat sekali daya
pikat si anak selir Dewa Kegelapan itu"!"
115 R .oO Oo. "Aku tak ingin Ray ternoda!" tegas Kumala Dewi, ia
bangkit berdiri, namun Buron segera menahan
gerakannya. "Biar aku yang bertarung melawannya!"
Page 21 "Jangan.!" Bluubs. Buron lebih dulu lenyap, berubah
sinar kuning yang segera melesat menembus atap
rumah. Kumala Dewi khawatir keselamatan Buron.
Menurutnya, jika Jin Layon bertarung Melawan Venoz,
maka ia harus bertapa seribu tahun lagi untuk dapat
mengalahkan anak selir Dewa Kegelapan itu 'Jaga
rumah, San .Claap. Selesai berpesan begitu, Kumala
berubah menjadi seberkas sinar hijau berbentuk
seperti naga kecil yang melesat menembus apa saja.
Kecepatan sinar itu melebihi kecepatan cahaya
.Sandhi tak heran, sebab sudah terbiasa melihat
keanehan seperti itu. Ia hanya kaget, karena kepalanya
hampir tersambar sinar hijaunya si Dewi Ular tadi "Aku
nggak mau jaga rumah. Aku harus menyusulnya ke
sana!" geram hati Sandhi, ikut beremosi juga
mendengar Rayo berhasil diperdaya cintanya oleh
anak selir itu. Dengan mobil BMw hijau giok, ia melesat
menembus malam, mengejar moment penting yang tak
Page 22 boleh dilewatkan gitu saja. Ia ingin melihat bagaimana
Kumala Dewi bertarung adu kesaktian dengan Venoz.
la ingin tahu, siapa yang unggul dalam pertarungan
tersebut. Dalam kecepatan gerak gaib, bagaimanapun
juga Kumala Dewi lebih unggul dibanding Buron.
jelmaan Jin Layon itu tiba di Rodeo Hotel lima belas
detik setelah Kumala muncul lebih dulu di sana.
Kemunculan mereka berdua tak sempat dilihat orang
sehingga tak terjadi kehebohan
| I6 n | I | R) .oO Oo. Niko dan Weddy, produsernya, yang ingin menyambut
kedatangan kumala ternyata kecele. mereka
Page 23 menunggu di lobby depan, tapi Kumala. tahu-tahu
sudah berada di lantai dua. Dapat ter. lihat dari lantai
bawahnya. Mereka segera menyusul ke lantai dua
sewaktu Buron berlari menyusul Kumala yang sudah
mendekati cafe tersebut. "Dewi.!" seruan itu datang
dari lobby. Kumala dan Buron sama-sama berhenti
meman dang Niko dan Weldy berlari menghampirinya
menggunakan tangga lantai. Keduanya terengah-
engah sewaktu tiba di depan Kumala. "Mereka baru
saja keluar dari sini!" 'Di mana sekarang"!" sergah
Buron, bernafsu sekali kelihatannya. Weldy yang
pernah ditolong Kumala itu kini ikut bersuara. "Mereka
menuju ke samping!" "Kurasa sedang menuju
mobilnya Rayo!" sahut Niko. "Kurang ajar!" geram
Buron. Pundaknya langsung dicekal Kumala,
membuatnya tak jadi bergerak pergi. "Culik Rayo, biar
kuhadapi sendiri anak selir itu!" tegas Kumala dengan
nada sedingin salju. Mau tak mau Buron mematuhi
Page 24 perintah itu, walau sebenarnya dia ingin melabrak
habis jelmaan Venoz yang memakai nama Shinan.
Perkiraan Niko dan Weldy benar. Ketika Kumala tiba di
tempat parkir yang lega, karena se bagian besar mobil
tamu hotel diparkirkan di ruang bawah, ternyata Rayo
sedang merangkul Shinan sambil melangkah ke
mobilnya Pajero merah, Sementara tangan Shinan
melingkar mesra di pinggang Rayo, rapat dan hangat
kesannya. Mereka tinggal lima langkah lagi mencapai
mobil Pajero merah itu.
'Venoz.!" seru Dewi Ular dalam jarak 7
| 17g .oO Oo. meter di belakang Rayo dan Shinan. Secara ref- . leks,
tanpa mempertimbangkan penyamarannya sebagai
Page 25 Shinan, gadis itu berpaling cepat ke belakang.
Bertepatan dengan itu, seberkas sinar kuning
menerjang cepat. Zlaap. Membentur dada Rayo yang
sedang berbalik ke belakang. Sinar itu segera
membungkus sekujur tubuh nya yang melambung ke
belakang. Tubuh itu menjadi seperti kapas. Ringan
sekali Melayang di udara, lalu berputar tegak lurus, dan
melesat pergi memembus gelapnya malam di angkasa.
"Raaayooo.!!" seru Shinan yang tercengang melihat
Rayo dibawa pergi sinar kuning. la menjerit-jerit
sebagaimana gadis lugu yang kehilangan kekasihnya.
"Rayooo. Oooh, jangan ambil kekasihku Kembalikan.
Kembalikan kekasihkuuu...! tolooong !" Dewi Ular
langsung membungkamnya dengan hawa saktinya
yang keluar dari kedua ujung jari berbentuk seperti
gumpalan salju hijau. Deeb. Mulut itu tersumbat
bertepatan dengan munculnya beberapa orang yang


Dewi Ular 66 Misteri Anak Selir di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

tadi sedang sibuk dengan mayat Rixon di lantai atas.
Page 26 Petugas keamanan hotel juga muncul tergesa-gesa,
tapi Sandhi dan Weldy mengoba menahan mereka.
Melarang mereka mendekat. Langkah mereka
memang berhenti, tapi mata mereka terbelalak tegang
melihat gumpalan yang mirip salju hijau menyumbat
mulut itu disemburkan oleh Shinan. Bweers. Dewi Ular
tersentak mundur satu lompatan, karena yang keluar
dari semburan mulut Shiran adalah percikan bara api
dalam jumlah cukup banyak sekali, bara api itu ada
yang menyambar lengan Dewi Ular. Lengan putih
mulus dan lembut itu pun menjadi merah matang i Ku
118 .oO Oo. dan melepuh. Namun sebagian lagi dari bara api itu
jatuh ke tanah beraspal. Zuubs.! Tanah beraspal itu
Page 27 menjadi berlubang cukup besar. Aspalnya meleleh,
rusak. Asap pembakaran menge pul dari lubang yang
dalamnya setengah meter lebih itu. Kumala melompati
lubang tersebut "Venoz. kau telah mengusik
kebahagiaanku, dan ingin menodai kesucian cinta
Rayo Pascal .Dia adalah kekasihku, Venoz!" n 'O, jadi
kau benar-benar telah mengetahui siapa diriku
sebenarnya?" Shinan melepas kacamata minusnya,
dibuang begitu saja. Senyumnya sinis menantang.
"Kuperingatkan satu kali saja; kembalilah ke tempatmu
dari jangan bikin kacau kehidupan di muka bumi lagi,
Venoz!" "Hak, hak, hak hak..!" Shinan tertawa parau.
Suara tawanya menggema ke mara-mana. dinding
kaca hotel itu mengalami keretakan. - Bahkan ada
bagian yang pecah seperti mengalami getaran hebat.
Orang-orang yang menyaksikan adegan itu dari
kejauhan saling menutup telinganya dengan
menyeringai kesakitan. Dewi Ular sendiri juga sempat
Page 28 menutup telinganya dengan kedua tangan, karena
gelombang suara yang dikeluarkan Shinan seperti
ribuan jarum menusuk gendang telinga. Namun,
dengan mengerahkan kekuatan batinnya, Dewi Ular
berhasil mengatasi rasa sakit itu dengan cepat "Aku
tahu kau adalah anak Nagadini yang menggunakan
nama Kumala Dewi di muka bumi ini" seru Shinan
lantang 'Tapi jangan kau sangka aku takut menghadapi
gertakanmu yang mirip anak ingusan ini, Kumala .Kau
tak punya hak apapun atas kehidupan di muka bumi.
Jadi, kuharap kau tidak mencampuri urusanku, gadis
I9 A .oO Oo. ingusan!" "Aku punya wewenang di sini, yaitu menjaga
Page 29 kedamaian, menentramkan kehidupan, dan
menyelamatkan bumi dari tangan-tangan jahat
sepertimu, Venoz!" "Omong kosong! Akulah yang akan
menjadi penguasa bumi, Kumala!" "Kau penghancur
bumi, Venoz. Belum lama kau turun ke bumi, sudah
berapa lelaki yang menjadi korban keganasanmu,
termasuk korban yang sekarang masih berada di
kamarnya, di hotel ini!" "Oh, mungkin kau belum tahu,
itulah kenikmatan bercinta. Itulah kepuasan bercumbul
.Pria itu mencapai klimaks gairahnya yang paling
indah, hingga merasa tak perlu lagi mendapatkan
dari wanita mana pun! Mereka bukan korban ke
ganasanku, tapi korban kepuasan hasratnya sendiri,
Kumala Dewi!" "Mereka adalah santapanmu.Kau
memakannya setelah mereka menjadi debu, bukan?"
"Oh, itu kan upahku. Upah memuaskan dia. Apakah
kau iri?" "Aku tidak pernah iri dengan kekejian
semacam itu, Venoz. Sekarang sebaiknya segera
Page 30 tinggalkan kehidupan kami ini!" "Kalau aku tidak mau
pergi, kau mau apa"!" "Aku terpaksa memusnahkan
dirinu, Venoz!" suara Kumala bernada menggeram,
menahan luapan emosinya. Tapi hal itu justru
ditertawakan venoz yang membuat kaca-kaca mobil
pecah, begitu pula dinding kaca hotel yang tadinya
hanya retak, kini hancur oleh gelombang suara Shinan.
"Hentikan tawamu, Venoz!" sergah Kumala setelah
melihat orang-orang mengerang kesakitan sambil
menjauhi areal parkir itu.
120 | A .oO Oo. "Hentikan sendiri kalau kau bisa Sumbatlah lagi
mulutku dengan hawa salju Kahyanganmu itu Ayo,
sumbatlah.' Shinan maju dengan dada membusung
Page 31 Claap. Dewi Ular melepaskan sinar hijau lurus seperti
laser dari telapak tangannya. Sinar itu mengenai dada
Shinan Buss. Dada itu berlubang sebesar bola tenis.
Lubang itu meman carkan sinar biru yang berputar-
putar mirip aliran listrik. Shinan tertawa lagi. Tak
merasa sakit walau dadanya berlubang tembus ke
belakang. Bahkan dalam sekejap kemudian lubang itu
mengatup rapat, sinar itu menyatu dan melesat
menyerang perut Dewi Ular. Weess...! Blaaar. Kumala
terlempar dari tempatnya. Ledakan sinar biru itu
seharusnya menghancurkan tubuh lawan. Tapi karena
hawa sakti membungkus seluruh tubuh Kumala, maka
Kumala hanya terlempar dari tempatnya berdiri
Terhempas keras di tanah yang masih beraspal.
Beberapa tulangnya terasa remuk, sehingga ia segera
bangkit sambil menyeringai dan sempoyongan. "Kau
tak akan mampu menandingiku, Kumala! Hiaaahh. !"
Kedua tangan Shinan menyentak ke depan. Dari
Page 32 sepuluh jarinya keluar sepuluh larik sinar petir yang
segera menyerang Kumala Bidgaaar. Dentunan keras
sekali terjadi, karena Dewi Ular mengibaskan
tangannya seperti membuka gordyn, lalu serpihan
sinar hijau berbintik-bintik membentang di depannya,
menjadi perisai bagi kedatangan sepuluh sinar petir itu.
Dentuman tadi ternyata membuat sepuluh sinar petir
memantul balik. dan menghancurkan tangan Shinan
sendiri Glaaar. 'Aoow.' Shinan memekik. Terdorong
mundur hingga membentur bagian depan mobil Rayo.
la terengah-engah beringas melihat kedua ta
MISTERI ANAK SELIR . 12B
.oO Oo. ngannya hancur, tinggal sebatas siku. "Keparat kau,
Kumala Dewl!" geramnya dengan menyeringai sadis.
Page 33 Tapi dia tidak menyerang, melainkan melambung ke
atas dengan pekikan melengking. Tubuhnya
memancarkan caha ya biru menyilaukan sekali Baru
saja mau disusul Dewi Ular cahaya biru menyilaukan
sudah bergerak turun. Begitu menyentuh tanah,
cahaya itu padam. Muncul sesosok tubuh seksi dan
berdada montok, rambut cepak dan kulit coklat liat.
Kumala ingat cerita Sandhi, ciri ciri seperti itu adalah
ciri-ciri jenata. la memang tampak lebih ganas dari
sosok Shinan tadi. Terbukti begitu kedua tangannya
yang utuh itu terangkat ke atas dengan bentuk seperti
cakar ayam ia langsung melompat menyerang Dewi
ular. "Heaaaahkk.!!" sambil kedua tangannya
mencabik-cabik lawan, ia tak pernah berhasil
mengenai sasaran, karena Dewi ular melayang tegak
lurus dalam gerakan mundur. Setiap ayunan tangan
Jerata berhasil ditangkis dengan tangan atau kaki.
Setiap benturan tangkisan itu menimbulkan percikan
Page 34 bunga api dan letupan beruntun mirip petasan. Daaar,
daar, ddaar, dar Sampai akhirnya Kumala bergerak
memutar kakinya berkelebat menyambar pelipis
Jenatha Jegaaar. Sambaran kaki Dewi Ular seperti
ledakan sebuah dinamit yang mengenai pelipis
lawannya. Jenatha langsung terhempas jauh dengan
kepala sonplak mengerikan, separuh tubuhnya hangus.
'Grhh.!!" ia masih mampu bangkit dalam kondisi
separah itu Dewi Ular melepaskan pukulan bersinar
hijau, namun Jenatha menghindarinya dengan melesat
ke atas. Wuss. Me
122 | . : RI .oO Oo. memancarkan cahaya biru menyilaukan. Byaaak.
Page 35 'Kumala buru-buru berpaling karena matanya nyaris
buta jika terlalu lama memadangi silaunya cahaya biru
itu Ketika ia kembali memandang lawannya, ternyata
yang berdiri di depannya sudah bukan lagi jenatha.
Rambut panjang hidung mancung, mirip dengan
penampilan bule dari Kanada, 'Himm. Dewi Ular
terseym kecil "Apa lagi yang akan kau pamerkan di
depanku sebagai Conza hmn' 'Hancur lau. Biadab'
Tubuhnya memutar cepat, dan ribuan jarum merah
membara terbang menyerang Dewi ular tanpa diduga-
duga. Saab. Dewi Ular menghindar dengan berguling di
tanah. Sepotong bambu bekas karangan bunga
sempat disambarnya. Dalam posisi berlutut satu laki
bambu itu ditegakkan. Crab. Semua jarum tertarik ke
arah bambu yang menjadi berpendar pendar karena
kesaktian yang disalurkan pada bambu itu. Kini bambu
itu dikibaskan memutar, langsung dilepaskan dengan
daya luncur melebihi kecepatan sebuah rudal Zaar. !
Page 36 Jreb. Merancap di dada kanan Conza. "Ahhak..! gadis
itu mendelik. Jarum-jarum yang menancap pada
bambu tersebut bergerak menyebar ke berbagai
penjuru, merusak tubuh Conza dari dalam Berlompatan
keluar dari dalam keadaan sudah berwarna hitam .dan
berkarat. Conza melesat ke atas Cahaya biru membias
menyilaukan. Tapi kali ini Dewi Ular juga melompat ke
atas dan berubah menjadi seekor naga kecil berwarna
hijau terang jlegaar. Benturan sinar hijau berbentuk
naga kecil itu memecahkan cahaya biru Sesuatu jatuh
ke tanah dengan berdebam. Ternyata sosok seorang
wanita 123 R) .oO Oo. Page 37 .berambut poni dan bermata lembut. "Nochi." seru
sebuah suara di kejauhan sana. Rupanya Sandhi
sudah tiba di tempat ketika Venoz dalam wujud Conza
tadi. Naga hijau kecil bergerak cepat, zig-zag
membingungkan Nochi. Tahu-tahu menghantam tepat
di tengah kepalanya. Duaaar. Kepala itu langsung
terbelah menyemburkan darah ke mana-mana. Kumala
Dewi mendarat ke bumi sudah dalam bentuk gadis
cantik seperti semula. Tapi Nochi tak mampu
melambung lagi ke atas. la tak sempat
mempertahankan sosok anggunnya sebagai wanita
sexy bergaya trendy. Tubuhnya yang terbelah itu
segera mengeluarkan asap bergumpal-gumpal. Tebal
sekali. "Pergi kau!' sentak Dewi Ular sambil
mengibaskan tangannya yang mengeluarkan angin
kencang Wuuus. Asap itu buyar ke manamana.
Ternyata di dalam asap itu sudah terbentuk genetik
baru yang menyeramkan bagi manusia awam .Dewi
Page 38 ular sendiri segera mundur beberapa langkah untuk
mengatur jarak. Sosok baru yang muncul di hadapan
Dewi Ular itu adalah sosok seorang wanita setinggi
hampir 2 meter, rambutnya panjang hingga menyentuh
tanah, berwarna abu-abu. Matanya besar berwarna
merah. Hidungnya besar dan lebar. Kulit tubuhnya
hitam kemerah-merahan. Keras dan alot. la hanya
mengenakan kutang dari lempengan tembaga dan
celana dalam dari bahan yang sama. Jari-jari
tangannya seperti kaki laba laba. Keras, kaku, dan
berbulu tajam. Ketika menyeringai giginya tampak
hitam dan runcing-runcing mengerikan. "Venoz.
Sekarang kau tampil dalam wujud aslimu, ya" Pantas
setiap pria yang bercumbu denganmu mati terbungkus
kepompong, rupanya
124 | R) Page 39 .oO Oo. .kau memiliki kemiripan dengan bentuk la
ba-laba?" 'Tutup mulutnu, Gadis busuk Biar wajahku seperti ini,
tapi pasangan kencanku selalu merasa menemukan
kepuasan tertinggi dan kehangatanku amat digemari
mereka. Oleh karena itu mereka rela menjadi
santapanku, supaya bisa menikmati kepuasan tertinggi
selama menyatu dengan darahku, tahu"!'
Sandhi terbangong gemetar "Busyet! Rupanya seperti
tulah wujud aslinya jika sudah empat kali menemukan
puncak kemesraan. Wu jud seperti itu masih dikatakan
bisa memberi ke puasan" Ooh.. celaka Seandainya
waktu itu aku melayani terus gairahnya, maka dalam
keadaan rupa seperti itu, yang kudapatkan bukan
kepuasan, melainkan kematian! Hinhh.' Sandhi
Page 40 menjadi ngeri Tubuhnya mengigil Merinding. Lemah
tulang-tulangnya membayangkan maut yang hampir
saja merenggutnya di apartemen room-999 itu.


Dewi Ular 66 Misteri Anak Selir di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Dewi Ular tetap tak gentar menghadapi lawanya. la
berjalan-pelan-pelan mengelilingi sang lawan yang
menunggu peluang untuk melancarkan serangannya.
Pada setiap kesempatan bagus, Venoz melepaskan
cahaya dari matanya, tangannya, dan ujung kakinya.
Namun cahaya itu selalu berhasil ditahan oleh
gelombang energi gaibnya Dewi Ular sehingga
berdentum-dentum mengetarkan alam sekitarnya.
Dewi Ular selalu terlempar jatuh jika menahan
serangan, pertanda kekuatan lawan lebih besar. la
sendiri sedang mengincar titik kelemahan lawan,
karena beberapa kali pukulan bersinarnya tak berhasil
merobohkan Venoz.
"Heakn." Venoz mengayunkan tubuhnya seperti ingin
memutar, namun yang ber. 125
Page 41 . .oO Oo. gerak membahayakan ternyata bagian rambutnya.
Rambut abu-abu itu bisa menjadi panjang mencapai
lawan, melilitnya dengan mengeluarkan lendir perekat
mirip benang laba-laba. Kumala dewi berguling-guling
digulung rambut itu. Tubuhnya mulai penuh dengan
benang laba-laba. Sebentar lagi ia akan terbungkus
dan menjadi seperti kePOmpong. 'Fiaak. Dewi Ular
menyentak ketika kakinya berhasil menjejak roda mobil
yang kacanya sudah, hancur lebur sajak tadi itu. Tiba-
tiba ia meluncur lolos dari gulungan rambut Venoz,
berubah menjadi seekor ular pithon besar. Ular itu
langsung ganti melilit tubuh Venoz dengan gerakan
cepat. Makin lama makin kuat, hingga ter. dengar suara
Page 42 berderak dari tubuh Venoz. Krak. Ahhkkk !" Venoz
mengerang kesakian. la tak dapat bergerak. Lilitan ular
pithon besar makin kuat. Kreaak. Seperti suara logam
remuk. Erangan Vanoz semakin keras la tak berhasil
melepaskan lilitan ular tersebut, meski tangannya
mencakar-cakar badan ular dengan mengeluarkan
semacam getah putih yang merupakan unsur kulit
kepompong itu. n Akhirnya kedua tangan Venoz yang
tidak ikut . terlilit badan ular itu menyatu di atas
kepalanya. Plaak. Byaaak. Ia memancarkan sinar biru
menyilaukan Slaaap. Sinar itu melesat terbang ke
langit dan tak bisaa dililit badan ular lagi. Wuus. Ular
pithon itu berubah wujud menjadi Kumala Dewi yang
segera mendongak ke langit, mengikuti suara jeritan
Venoz yang melarikan diri itu. "Dewi terkutuk kau,
Kumalaaaa. Awas, tunggu pembalasanku Kali ini kau
unggul melawanku, tapi belum tentu kau mampu
mengalah kan kesaktian saudaraku: Amapola.!!'
Page 43 "26 I .oO Oo. Seruan mengancam itu bergama ke mana 'mana.
Cahaya biru itu akhirnya tinggal sebesar kelereng, lalu
lenyap di ketinggian sana. Lenyapnya cahaya itu,
lenyap bula gema suara ancaman Venoz yang ingin
mengadukan kekalahannya kepada saudara lain selir.
Amapola. 'Siapa pun saudaramu yang turun ke bumi untuk
mengacaukan ketentraman di sini, dia tetap akan
berhadapan denganku, venoz!" geram suara Kumala
sangat pelan. i
Amapola adalah anak Dewa Kegelapan dari selir
ketujuh. Konon, ibunya bekas Pendita Agung di Puri
iblis Kesaktiannya lebih tinggi dari Venoz. Benarkah
Page 44 Amapola mau membela saudara kedelapannya yang
dibuat babak belur oleh Dewi Ular itu" Jika benar dia
lebih tinggi kesaktiannya dari Venoz, mampukah
Kumala Dewi menandinginya"
Pertanyaan itu seharusnya muncul dalan benak Dewi
Ular. Tapi agaknya benak si cantik jelita yang
mengalami luka luka juga itu tidak menggubris
ancaman bahaya yang akan datang. Pikiran dan hati
Dewi Ular terpusat pada keselamatan Rayo, yang
diculik Buron dan disembunyikan di suatu tempat yang
aman. Kumala memiliki kecemasan kecil dalam
batinnya; benarkah Rayo masih bersih, belum terjamah
oleh kemesraan Shinan tadi" Atau, jangan-jangan
pemuda tampan itu sudah tercemar kemesraan si anak
selir, walau hanya sekejap"
Jika ternyata Rayo sudah tercemar oleh kemesraan si
anak selir tadi, alangkah hancur hati Kumala. Karena
dengan begitu berarti Rayo tidak bisa menjadi
Page 45 jodohnya, dan tidak diizinkan masuk Kahyangan
sebagai suami bidadari secantik Kumala. Nasibnya
akan sama seperti Alvan, yang sudah dianggap
ternoda dan batal. menjadi suami Dewi Angora.
127 N : .oO Oo. "Apa yang harus kulakukan jika Rayo sampai seperti
Alvan" Padahal hatiku sudah semakin merapat di
dermaga hatinya. Oh, Ray. semoga kau masih suci dari
noda asmara si anak selir itu, Sayang," keluh hati Dewi
Ular ketika menunggu kedatangan Buron yang
membawa pulang kekasihnya: Rayo Pasca itu.
ikutilah kisah selanjutnya dalam episode 'MISTERI
CUMBUAN LIAR' Page 46 SELESAI 128 ebook by novo edit teks by saiful b (admin http://cerita-
silat.iwapblog.com)
situbondo, 11 april 2017
Badai Awan Angin 36 Raja Pedang Karya Kho Ping Hoo Pendekar Pemabuk 5
^