Pencarian

Live To Love 9

Live To Love Season A Karya Rakhaprilio Bagian 9


wahahahahahahah, gara gara itu toh ternyata !! tawaku kesetanan. jemput gw sekarang ya Kha . . pintanya sedikit memelas.
iya iya, dua puluh menit lagi gw ke situ jawabku mengiyakan permintaan Nonik karena kasihan.
Masih terbayang apa yang di alami Nonik saat ini sebenarnya ini memang salah saya. Tapi siapa yang sangka mie level 5 dengan cabe berisi lebih dari 50 biji itu mampu membuat Nonik hingga diare level akut. Bayangkan selama tiga hari ia harus bolak balik kamar mandi hanya karena masalah perut. Sungguh problem yang menggelikan serta hina di mata saya, namun cukup menyiksa sebenarnya.
din, din . . bunyi bel motorku di depan kosan Nonik.
Sekitar beberapa menit menunggu, akirnya Nonik keluar dengan mukanya yang benar benar pucat di buatnya. Sungguh saya merasa bersalah karena telah mengerjai gadis satu ini. Tak kudapati wajah mak lampir kala itu, yang tersirat adalah tentang penderitaannya menahan diare selama tiga hari ini. sungguh saya tak bisa membayangkan sodara.
loh Non, lo sakit beneran ?" kawatirku mendekat memeriksa kondisi Nonik. Tak sempat menjawab ia hanya bisa duduk di kursi teras sebelah saya dengan kepala di sandarkan di dinding. Ini bukti bagaimana dia kehilangan daya untuk sekedar menjawab pertanyaan saya.
wah lo sampe kringet dingin keg gini Non usapku pada kening Nonik yang berembun keringat dingin.
Rhaka jangan pegang pegang gini dong . . . jawabnya lemas sambil mengalihkan tangan saya dari keningnya.
lah gw pengen mastiin aja, lagian cuma kening doang bagaimana jika saya pegang bagian yang lain pikirku dalam hati.
iya tapi jangan pegang gw ah, . . . risih Kha. Kan kmren gw udah bilang . . . tuturnya mengingatkanku.
Ya, saya teringat akan penuturan Nonik yang menceritakan tentang dirinya yang merasa tak nyaman jika di perhatikan orang yang baru di kenalnya. Meski saya dan dia telah kenal selama tiga tahun ini, namun kedekatan saya dengan dia memang baru terjalin paska meninggalnya Jovan.
iye iye kgak gw pegang lagi, duh rempong amat lo. Ayok naek motor gw ajakku padanya untuk segera bergegas.
Ia mulai bergegas untuk bangkit sendiri tanpa bantuan saya menuju tempat motor saya berada. Dan yang benar saja ia enggan naik motor yang tengah saya bawa saat ini. Taukah sodara kenapa ia tak ingin naik motor yang saya bawa saat ini. Sebab saya pikir motor yang saya bawa ini tidak lah kampungan, namun sangat tak nyaman untuk di naiki penderita diare karena Honda CBR 150 dengan skok yang telah saya tinggikan akan membuat pantat Nonik serasa di tusuk tusuk dari dalam.
duh Rakha kok lo bawa motor gede ginian sih ?" mana skok belakangnya tinggi pula keluhnya bermuka malas.
lah mobil gw di pake ama abang ponakan gw Non kmren minggu. Gantinya gw di bawain motor ini deh. Kalo ga mau gw bisa pulang nih ?" ancamku pada Nonik yang mulai sekarat.
jangan, jangan, jangan !!!! iya udah naek ini aja, tapi pelan pelan ya Kha . . . sungguhpun kalimat ini mengingatkan saya pada suatu adegan. Halah mikir mesum lagi kan . . .
Akirnya mau tak mau ia pun naik bersama menuju rumah sakit dengan motor Honda CBR 150 yang saya bawa ini. Jujur saya katakan di sini, sebenarnya sebelum saya berangkat ke kosan Nonik membawa motor macam ini, saya sudah membayangkan apa yang akan saya rasakan selama berkendara bersama Nonik. Bagi para lelaki hidung belang pastilah sudah tau apa alasan para cowok lebih sering meninggikan skok belakang saat berkendara bersama pacar atau wanita. Tujuan dari hal itu adalah semata mata agar sang penumpang di belakang duduk menghadap condong kedepan dengan posisi dada yang menempel pada bahu pengemudi di depan. Ada yang menyangkal ?" sudah jangan munafik kau yang senyum senyum sendiri di sana. Dasar cowok di mana mana sama saja.
Terasa dada Nonik mulai menmpel pada punggung saya. Rasanya empuk kenyal seperti busa atau apalah saya bingung mengungkapkannya seperti apa. Dengan pasrahnya ia bersandar begitu saja tanpa menyadari bahwa buah dadanya kini telah berhimpitan dengan punggung saya. Bayangkan saja ketika harus meliwati jalanan yang terdapat lima lapis polisi tidur dengan ukuran kecil tentu itu sungguh akan menambah nikmat sensasi berkendara bersama Nonik. Sebab dada ranum di belakang itu terasa naik turun bergetar kesana kemari serasa di pijat sungguh enaknya. Tak menyadari hal semacam ini, lantas saya kebut saja motor itu dengan pelan hingga sampi di klinik terdekat.
Dengan sabar dan penuh perhatian saya jaga Nonik layaknya pacar sendiri meski kami hanya berteman. Sebab hawa hawa menjaga seorang gadis yang tengah sakit ini masih begitu kental di hidup saya seperti yang sebelumnya pernah saya alami. Dengan selalu mendampingi Nonik hingga ia di beri antibiotik, akirnya wajah yang tadinya pucat pasi tiada berdaya kini mulai merona meski belum sepenuhnya ia sembuh dari diare itu. Usai mendapat obat dari klinik saya tanya ia ingin kemana lagi setelah ini sebagai bentuk tanggung jawab perbuatan saya terhadapnya.
lo abis ni mau kemana lagi Non ?" ada tujuan lagi ?" tanyaku pada Nonik sambil menyalakan motor.
gw pengen cari bubur Kha, serah bubur apa aja, asal yang lembut aja teksturenya pintanya manja menghadapku.
Kini mulai lagi punggung saya di goyang bersama dada Nonik dari belakang serasa pijat refleksi sungguh pun otak ini selalu ngeres dan tetap ngeres meski melihat kondisi Nonik mulai membaik seperti ini. Dan mulai terbiasa dengan goyangan dada Nonik, akirnya saya antar dia ke sebuah warung di mana terdapat bubur sebagai menu utamanya. Usai sampai di sana, kami memesan bubur bersama sambil berdiri karena sedang antri, dan terjadilah sebuah percakapan antara kami dengan mas mas penjual yang bisa saya bilang sedikit genit menggodai Nonik. mbaknya pesesn bubur apa ?" tanya penjual bubur.
aku bubur kacang ijo sama di kasih ketan merah aja mas tutur Nonik kalem sambil memegang dompet di tangannya berdiri dekat di sebelahku.
Selang beberapa menit kemudian penjual bubur itu mulai menggodai Nonik.
lah itu masnya ga pesen sekalian ?" tanya penjual bubur kepada Nonik sambil melirik saya.
gak tau mas jawabnya singkat.
gimana toh mbaknya ini, masa pacarnya gak di tanya mau pesen apa. Kan kasian atuh mbak kalo cuma nganterin mbak kesini ucap penjual bubur sambil meracik bubur di tangannya.
loh mas, aduh . . . ini . . . bukan . . . . jawab Nonik terbata bata sambil salah tingkah.
biasa aja Non, jangan gugup gitu di katain orang lo cewe gw bisikku pelan di telinga Nonik.
aku pesen sama kaya pacarku ini mas godaku pada Nonik bertutur terhadap penjual bubur.
Muka Nonik memerah, semakin merona usai mendapat obat dari klinik. Wajahnya salah tingkah buang muka sembarangan seperti orang beol di mana mana. Matanya lirik kanan lirik kiri menahan malu teramat sangat. Entah kenapa ia tak menyangkal pernyataan saya untuk mengerjainya. Mungkin ia malu atau mungkin bisa jadi . . .
Ia memang senang dengan pernyataan saya macam itu.
itu buburnya udah jadi beb, ayok pulang di makan di rumah tuturku sok manja seolah menjadi pacar Nonik di depan penjual bubur.
Tanpa menghiraukan ucapan saya, ia lekas lari ke kasir dengan menahan malu dan tawa yang menjadi satu di hatinya dan membayar semua bubur yang telah di pesan termasuk bubur milik saya.
Usai mendapat apa yang Nonik ingin kan kami pulang ke kosan Nonik, sebab di rasa urusan saya dengannya kini memang benar benar usai. Tanggung jawab saya sebagai seseorang yang telah mengerjainya juga telah saya lakukan sepenuh hati tanpa harap imbal sedikitpun. Sesampai di depan kosan Nonik saya sempatkan untuk berbicara sebentar dengannya memastikan ia akan baik baik saja setelah saya pergi meninggalkannya. Sebab untuk kedepannya saya rasa, saya sudah tak punya urusan lagi dengan gadis satu ini.
lo udah mendingan ?" ada yang perlu gw bantu lagi sebelom gw pulang ?" tanyaku pada Nonik masih di atas motor yang menyala.
iya udah mendingan kok. Mkasih udah nganterin gw sama muter muter nyari bubur
Ucapnya kini berubah kalem nan lembut menyapa telinga. Entah telinga dan mata saya yang salah atau memang keadaannya yang sedang di rundung malaikat cinta. Saya tak tau . . .
ywdah gw pulang dulu kalo di rasa udah cukup dengan mulai memasukkan persenaling saya bersiap siap untuk jalan.
eh Kha tunggu, bentar . . .!!! ucap Nonik seketika menghentikan laju motor saya.
iya da apa ?" tengokku ke arah Nonik yang saat itu kami sudah berada dalam jarak agak berjauhan.
kalo tar gw ada butuh sama lo, gw bisa kan minta bantuan lo ?" tanya Nonik tak pasti seolah ada yang mengganjal di hatinya.
nyantai aja lagi, sms kalo lo butuhin gw, . . . daaaaaah !!! dengan mengebut motor saya tinggal Nonik tanpa menunggu aba aba darinya.
Sesampai di kontrakan saya hanya bisa senyum senyum sendiri mengingat ekspresi salah tingkah Nonik yang saya kerjai lagi di depan tukang bubur. Dan terlebih lagi sensasi berkendara bersamanya sungguh terasa nikmat seperti sedang pijat refleksi membuat punggung saya terasa nyaman untuk di sandarkan. Dengan menyiapkan mangkuk serta sendok untuk media saya bersantap bubur kacang hijau, saya nikmati bubur itu sambil dudukan menonton tivi. Dan tak lama hape di atas meja itu berbunyi kecil memecah kenikmatan saya dalam bersantap bubur.
Kha makasih ya tadi udah mau nganterin gw ke klinik sama beli bubur. Sory kalo gw ngrepotin lo hari ini. Soal kata kata lo di tukang bubur tadi jangan keg gitu lah Kha laen kali. Lo biking w malu juga salah tingkah. Bukannya gw suka ama lo atau gimana cuman gw canggung dengernya. Secara kita deket baru akir2 ini, masa lo dah ngatain gw cewe lo. Kan gw malu Kha di katain gitu depan tukang bubur sms Nonik dngan emotikon sedih
iya beb jawabku singkat acuh pada sms Nonik sebab masih asyik dengan bubur di depan saya.
kok lo jawabnya singkat gitu sih, manggilnya juga ngasal gitu, Rakha lo nyebelin ya emang "! kini dengan emotikon orang marah.
iya beb gw nyebelin balasku singkat lagi.
awas lo kalo ketemu lagi !! kini ia benar benar marah dengan sms saya barusan. emang kita bakal ketemu lagi ?" tanyaku dengan bodohnya.
iya, gw bakal buat peritungan ama lo
silahkan beb, gw tungguin deh balasku dengan emotikon gembira.
Marah dan jengkel mungkin itu hal yang pasti Nonik rasakan setelah membaca sms dari saya, namun siapa tahu jika dia memang menyimpan rasa. Hanya ia dan tuhan yang tahu. Sekali lagi diri ini ingin membuka lembarang baru bersama orang orang yang menyayangi saya apa adanya, meski di antara salah satunya adalah . . . Last edited by: rakhaprilio 2013-12-26T23:38:00+07:00
Multi Quote Quote View Single Post .. Live to Love .. #True Story #2038
rakhaprilio Kaskus Holic Join: 29-01-2013, Post: 912 01-01-2014 02:19
" " Chapter 109. Secret Memories of Nabila
Selang beberapa hari dari waktu saya mengantar Nonik untuk berobat ke klinik, kini saya melanjutkan kehidupan seperti biasanya berkutat pada skripsi akir yang akan di hadapkan oleh tiga dosen penguji. Entah kapan jadwal itu akan datang, diri ini hanya bisa mempersiapkannya sebaik mungkin agar semua dapat berjalan dengan lancar dan sesuai harapan. Maka siang itu sekedar iseng saya main ke kampus untuk berkumpul dengan Fany dan Stevy yang lebih dulu berada di sana berbincang ria mengobrol sana sini seputar skripsi. Ya, memang itu dunia saya sekarang. Tak jauh dari hal perkuliahan yang tak terasa tinggal di ujung tanduk ini. Dengan kedua sahabat saya yang berjalan bersamaan untuk menyelesaikan perkuliahan, harapa ini ingin berjalan seperti apa yang saya inginkan bahwasanya hari kelulusan itu akan saya hiasi bersama Fany dan Stevy. Jika saat masuk ke Ekalavia Brawijaya kami telah bersama, maka untuk keluar dari kampus tercinta ini pun tentu saya akan menggandeng kedua tangan sahabat saya dan berkata . .
kita adalah sarjana muda !!!
Angan angan itu begitu indah nan sempurna bukan, persahabatan yang selalu saya pegang erat hingga akir cerita ini nantinya juga akan mengantarkan pada sebuah pelaminan milik Fany dan Doni yang telah mereka rencanakan. Bangga itu pasti jika salah satu sahabat saya akan naik pada jenjang yang lebih serius. Namun dari semua hal yang telah saya bangga kan itu, tetap saja . .
Jujur . . . saya masih merindukan keberadaan Nabila
Ingin rasanya tangan ini menggandeng erat tangan Nabila jika sudah lulus nanti. Berempat bagai kepompong yang akan bermetamorfosis menjadi seekor kupu kupu indah terbang ke angkasa melambung tinggi membawa angan kami sebagai sarjana muda untuk melanjutkan harapan dan cita cita. Biar saja angan angan itu harus ternoda karena Nabila adanya, biar dia pergi jauh kini saya sudah tidak peduli lagi. Sebab kedua tangan ini masih sanggup menggandeng tangan Fany dan Stevy untuk terus berada di sisi saya selamanya. Dan saya tak akan mati hanya karena kepergian Nabila yang telah menghancurkan sebagian angan yang berharap indah pada waktunya.
dah lama Fan, Step ?" maap lama . . hehehe sapaku pada Fany dan Stevy sambil duduk di rumput rektorat melepas senja di sore hari itu.
sendirian kamuh Rak ?" sapa Stevy menanyaiku terlebih dulu. emang mo ama sapa lagi coba, gw always single fighter inih . . hahahaha bangga banget jadi jomblo gitu Kha, hadeeeh . . tepok Fany di jidatnya. ya kan gw Jomblo di tinggal mati Fan, mo gimana lagi coba ?" keluhku pada Fany. dah udah jangan di bahas lagi, tar lo Gatal bisa berabe di sini
eh skripsi lo gimana Kha ?" tanya Fany kalem.
dah tinggal ujian doang kan kita, skripsi lo lancar juga kan Fan, Step ?"
akuh kmren kena bantai dari anak anak 2008 Kha, duh pusyink ngadepin mereka mereka yang doyan debat ituh, di mata dosen aku jadi kliatan gak terlalu nguasai materi Stevy berkeluh lebih dulu pada saya.
ya ganti bantai dong Step, masa lo di abisin ama ade kelas ?" tuturku tak trima melihat Stevy yang di bully adek kelasnya.
mo bantai gimana, secara gw lagi mati kata Kha . . huhuhuhu
kan bisa lo cipok mreka satu satu yang doyan debat itu, yakin deh mreka pada ngacir Step, wkwkwkwkwk godaku mengerjai Stevy mencairkan suasana.
tapi pada intinya kita bisa tetep sejalan kan, gw ama Rakha pengen lulus bareng sama lo juga Step jelas Fany membaikan keadaan.
iya iya, akuh pasti bisa lulus bareng kalian kok . . cuman aku kangen . . . . tuturnya kini terpotong oleh nama seseorang.
udah gausah sebut nama itu lagi Step, kalo gak gw pergi nih dari sini . . ?"!! ancamku pada Stevy.
lo kenapa sih Kha ?" kanya benci banget ama Nabila ?" ya gw tau dia salah tapi gak sebenci itu juga lo ama dia Fany mulai menyebut nama yang tak ingin saya dengar itu.
dah Fan gw males debat sama lo, kalo mo bahas dia mnding gw pergi nih beranjakku berdiri ingin meninggalkan mereka.
ampun dech Kha, sampe segitunyah gag mauh bahas tentang Nabilah. Dah udah, duduk lagi sinih. Iya gak bakal bahas dia lagih tutur Stevy mencoba menahan kepergianku.
lagian gw udah bilang ama kalian buat ga sebut nama dia di depan gw masih aja tetep di lakuin. Gw udah ga mau denger apapun tentang dia, dan gw juga gak mau tau pokoknya, TITIK !!!
sebenernya gw pengen bilang sesuatu sama lo Kha tentang dia, sebenernya dia udah nyoba buat . . .
GW BILANG JANGAN BAHAS DIA FAN !!! bentakku teramat kasar pada Fany.
Mata Fany kini berkaca, bersandarlah ia pada Stevy di sampingnya. Tuturku yang teramat kasar begitu melukai batin Fany yang lebut. Menyesal itu pasti muncul di belakang. Bagaiamana saya mencoba menenagkan diri dan menghadapi Fany yang tengah takut akan bentakan saya adalah sikon yang tengah di hadapi.
maaf Fan, gw ga maksud kasar sama loe . . maafin gw yah sesalku sambil mendekati Fany yang mulai berkaca matanya.
Rakha kamu ini jugak sih ngomongnyah kasar gitu sama cewek, kan dia cuma pingin jelasin ke kamuh tentang apa yang pingin di sampein Nabila. Seenggaknya dengerin bentar keg jangan asal bentak gitu, kasian Fany ga tau apa apa Kha, yaa . . . . dengan memeluk Fany. Stevy mencoba menegurku.
Fan, maaf fan . . janji gw ga keg gini lagi. Cuman plis lo jangan bahas apapun tentang Bila di depan gw. Denger namanya aja udah bikin gw nyesek, apa lagi kalo lo sampe bahas tentang dia lebih lanjut lagi. Sama aja gw makan ati berulam jantung, sakit Fan denger kabar tentang dia. Gw harap lo ngerti ya . . dah, maafin gw ya
Dengan eskpresi masih menahan tangis dan rasa takut, ia kuatkan dirinya bertutur di depanku membahas Nabila untuk yang terakir kalinya.
meskipun lo benci sama Nabila saat ini, tapi dia masih sahabat gw Kha. Serah lo mo pasang perasaan kaya gimana, tp hargain juga kalo dia masih sahabat gw sampe detik ini. kalo lo ga suka ama dia, tolong jangan larang gw untuk tetep sahabatan sama dia. Dia itu sahabat gw sejak kecil, ga mungkin gw ninggalin dia gitu aja. Dan satu hal lagi yang musti gw sampein ke lo sebelom lo bener bener tutup hati buat dia. Bahwa dia sekarang udah di Indo dan tiap hari berusaha nyari keberadaan lo di malang. Di sela kesibukannya yang udah kerja, dia selalu ngeluangin waktunya buat nemuin lo. Tapi gw ga kasih tau alamat kontrakan lo yang baru makanya dia ga pernah bisa nemuin lo sampe sekarang ini. Gw tau hal ini karena gw udah kontak sama dia, tapi gw ga ketemu secara langsung. Lo tau kenapa ?" sebab orang pertama yang pingin dia temui itu lo Kha !!!
Saya terdiam mendegar apa yang Fany ucapkan, termenung sesaat dan mencoba untuk memahaminya meski hati ini tak pernah mau untuk mengerti. Sejauh apa yang fany katakan, tetap saja, pintu hati saya sudah tertutup untuk Nabila. Bagaimana ia mengukir rasa kecewa dan rasa kehilangan itu begitu dalam nan membekas lara sebagai sahabat yang telah di tinggalkannya selama dua tahun tanpa kabar ini. Tentu rasa sakit di campakan semacam itu tak akan pernah terobati hanya dengan sebuah kata maaf dari bibir Nabila meski kini ia tengah berusaha mencari keberadaan saya.
udah lo ngomongnya ?" dah ya jangan bahas dia lagi . . gw udah selesai dengerin lo tentang dia buat yang terakir kalinya, jadi buat kedepannya jangan bahas dia lagi ya Fan, gw mohon jg sama lo
Kami hanya bisa terdiam dengan suasana macam ini, begitu canggung untuk di rasakan, begitu malu untuk di pertontonkan. Jadi saya putuskan untuk beranjak pergi meningglkan mereka meski suasana saat itu belum begitu cair sebab saya tau pasti hal ini membutuhkan waktu lebih untuk mengembalikan semuanya.
Akirnya saya pergi dengan meningglakan suasana canggung di antara kami bertiga, tentang bagimana pemikiran dan kemauan kami yang saat ini belum sejalan. Tentunya semua itu berasal dari saya yang tak mau menerima keberadaan Nabila di tengah tengah kehidupan kami bertiga.
Tengah melaju motor dengan santainya menyusuri jalanan kampus melewati gerbang tehnik, nama saya di sebut begitu keras hingga saya sadar siapa gerangan tengah memanggil nama saya begitu histerisnya.
RAKHAAAAAAAAAAAAAA . . . . !!!!! teriak Nonik kala itu berjalan keluar melewati gerbang tehnik.
Reflek saya berhenti dan berjalan putar arus untuk menghadap pada penjaga misteri gunung merapi tersebut.
eh lo Non, ngapain jalan ndrian sore sore gini di gerbang tehnik gw baru konsul nemuin dosen Kha, lo baru ngapain ?"
oh gw baru kumpul aja ama anak anak tadi depan rektorat. Lo mo kemana sekarang ?" kok tumben jalan ?"
motor gw lagi di bawa Sita, skrang dia lagi ada urusan. Yaudah gw jadi jalan kaki deh sedang sedikit ngondek Nonik bercerita tentang kerempongannya. oh gitu, ywdah met jalan kaki ya, moga sehat . . . !! sahutku sambil mengebut motor.
Eh Rakhaaaaaaaaa !!!!! teriak Nonik kembali memanggilku yang sudah setengah jalan ini.
apaan lagi sih Non ?" sapaku sedikit malas sambil menhampiri Nonik.
kok bisa bisanya sih lo bilang met jalan kaki ama gw kha ?" dengan wajah kesal ia mulai berekspresi sedih di depanku.
lah terus gw mesti bilang gimana ?" gw mesti bilang sini Non gw tebengin sampe kosan gitu ya ?"
ya minimal gitu keg, ah lo ini cowok gada peka pekanya ama cewek ato emang lo pura pura dongo depan gw !!?"
kalopun gw pura pura dongo tapi lo demen kan ?" skak kalimatku pada kerempongan Nonik.
idiiiiih lo apaan sih, pede banget gitu ?"!!! ia mulai sok di depan saya sodara. ywdah gw cabut dulu kalo gitu . .
Rakhaaaaa gw nebeng dong !!!! teriak Nonik dengan wajah sedih buatan menahan langkah saya.
sumpah lo itu rempong banget Non, bilang mo nebeng aja gengsi amat. Buru naek, ayok !! bentakku sedikit kesal pada Nonik.
Bermuka malu malu kucing garong akirnya nebenglah ia bersama saya, dengan niat mengantar hingga kosan Nonik barada, saya kebut itu CBR seperti biasa hingga nungging nungging di buatnya. Namun niat saya untuk mengantarkan Nonik untuk pulang ke kosan rasanya harus saya urungkan sesaat, sebab cuaca sore itu berkata lain.
duh Kha, kok grimis ya . . aduh aduh tutur Nonik di belakangku menahan air hujan yang tengah saya terjang.
lo ada 2 pilihan Non. Pulang ke kosan lo basah kuyup apa neduh di kontrakan gw. Secara ini kontrakan gw lebih deket dari arah kita jalan
ini baju baru gw ambil tadi di lemari, neduh di kontrakan lo aja deh Kha
Dengan ini kamipun sampai di kontrakan saya dengan sedikit lebih basah. Sebab cuaca yang begitu mendadak mendung entah mengapa berubah menjadi hujan yang teramat sangat lebat hingga jemuran saya yang ada di luar halaman tak sempat saya selamatkan.
bisa bisanya ini ujan turun dadakan gada pringatan, mana baju yang gw cuci basah lagi keluhku sambil turun dari motor.
ya gak tau Kha, . . btw lo nyuci ndiri ya ?" wahahaha . . ejek Nonik sedikit membuatku kesal.
Tanpa menghiraukannya, saya lekas masuk ke dalam rumah sekiranya mengeringkan badan. Sedangkan cucian yang kini menjadi bahan ejekan Nonik tengah saya biarkan berhujan hujan ria di depan halaman sana.
itu clana lo basah Non, baju lo yg atas juga gitu, mo ganti baju gak lo ?" tanyaku pada Nonik yang duduk di ruang tamu menahan udara dingin kala magrib itu.
dah gapapa Kha, lagian gw ga bawa baju ganti. Tar juga kering ndiri kok. Btw lo di sini ngontrak ama sapa Kha ?" tanya Nonik keheranan.
gw ndrian, knapa ?" jadi cuma ada kita berdua dong ?" kini wajah itu berubah sedikit gelisah.
gak juga sih, tuh di ruang tengah ada kucing punya mbak gw. Napa lo ?" jangan mikir aneh aneh Non. Awas sampe lo cabul ama gw. Gw bisa treak nih . . . ancamku pada Nonik lebih dulu.
dih . . mustinya gw kali Kha yg ngomong kaya gitu, bego . . .
Sesaat kami hanya terdiam di kursi sofa depan ruang tamu. Hape yang berisi game lebih asyik saya mainkan hingga tak merespon keberadaan Nonik yang saat itu ia benar benar ada di kontrakan saya. Hingga akirnya konsentrasi saya harus sesaat terpecah karena suara bersin dari Nonik yang teramat sangat keras menyita perhatian.
waaaaatchuuuuuuuu !!!!! waaaaaaaatchuuuuuuuu !!!! kurang lebih seperti itulah suara Nonik jika tengah bersin.
lo kenapa Non, nyari perhatian gw yah ?" godaku pada Nonik sambil berusap hidung menahan dingin di bajunya.
gw kayanya Flu Kha tutur Nonik merasa tak enak badan.
lo kenapa sih tiap jalan ama gw bawaannya sakit mulu. Kmren mencret, skrang flu, hadeeeewh Non, non . . keluhku pada Nonik seraya berdiri menuju kamar.
Dengan mengambilkan hairdryer serta kaos dan boxer untuk Nonik, saya suruh ia untuk segera ganti baju yang telah saya sediakan ala kadarnya tak perduli lagi itu mau baju cowok atau apa yang penting ia harus baikan terlebih dahulu.
ini pake kaos ama boxer gw, ganti baju lo yang basah itu kalo ga mau kena flu suruhku pada Nonik yang menggigil kedinginan menahan bersin.
Hanya bisa mangguk mangguk saja itu gadis yang sudah mulai terkena flu akirnya nurut saja atas perkataan saya dan lekas masuk ke dalam kamar untuk sekedar ganti baju. Dengan menunggu beberapa menit Nonik yang tengah berganti pakaian, akirnya ia keluar dengan bodynya yang kini bisa terlihat lebih jelas. Bagaimana boxer serta kaos itu kini menawarkan pemandangan yang cukup membius mata minus ini meski badan kurus tapi sexy ala Nonik itu sungguh pun cukup membuat saya sedikit berfikir yang iya iya tentang keadaan ini.
ini obat flu ama teh anget buat lo
makasih Kha, . . btw lo diem diem merhatiin gw juga yah ?" tanya Nonik yang sesekali menyeruput teh hangat di tangannya
ga juga Non, gw cuma ga mau lo sakit itu aja jawabku datar masih asyik bermain game.
lo masih keinget Jovan ya Kha ?"
Sesaat saya matikan itu game di hape saya dan lantas memandang Nonik dengan tajamnya.
gimana gw mau lupa ama Jovan dalam waktu dua minggu Non ?" sementara kenangan gw ama dia udah gw ukir dua taon lamanya. Lo ga bakal bisa bayangin berada di posisi gw, lo kan suka gonta ganti cowok
gw bukannya suka gonta ganti cowok sih Kha, gw cuman belom nemu yang pas aja. Dulu esema gw pernah jadian ama mantan gw sampe satu setengah taon. Ya baru kuliah ini gw sering ganti cwok
emang lo nyari cowoknya yang kaya gimana ?" bisa bisanya ganti cowok terus Non
ya pokok bisa merhatiin gw, suka manjain gw, tinggi, trus ga terlalu item n fashionable gitu Kha, hehehehe
alhamdulilah . . . syukurku tanpa memperhatikan perkataan Nonik. kok lo ngucap syukur Kha ?"
iya, soalnya gw ga masuk cowok kriteria idaman lo. Whahahahaha . . tawaku lepas menertawakan Nonik.
pede gila, sapa juga mau ama lo, najes . . tuturnya kini berubah kesal. Sesaat kami terdiam, saya masih asyik pasang wajah senyum depan Nonik. Cengar - cengir sana sini sambil sesekali mata ini meminta jatah vitamin A. pastilah sodara tau bagian mana yang paling sering saya intip dari tubuh kurus sexy milik Nonik. Hingga pada sebuah pembicaraan yang secara tidak sengaja kembali menyinggung tentang Nabila di telinga ini dari bibir Nonik.
Kha, gw tau lo Jadian ama Jovan dulu dapet dua tonan kan, cuman waktu gw ganti baju di kamar lo tadi, kok gw sempet liat foto lo berdua ama Nabila mesra banget ya ?" pokok dari foto itu gw yakin lo bukan cuma sahabatan sama dia. Masa foto Nabila lagi nyipok pipi lo bisa di pajang deket kasur gitu
Okey, dari sini saya akan mengulas tentang perasaan saya yang sebenarnya tentang Nabila. Bagaimana bisa saya sangat membencinya hingga saat ini semua itu terjadi juga karena sejujurnya saya sejak awal telah jatuh hati jauh lebih dalam kepada Nabila dari pada Jovan. ini adalah hal yang selalu saya sembunyikan dari Jovan hingga dua tahun lamanya tanpa ia tahu bahkan saat Jovan telah tiada. Dan mulai dari Nonik, ia akan mengetahui segalanya tentang perasaan saya terhadap Nabila seutuhnya tanpa ada yang terpotong sedikitpun.
lo liat foto gw yang itu ?" tanyaku datar menatap mata Nonik teramat tajam nan dalam memasuki relung hatinya.
iya Kha, duh kayanya gw salah liat foto itu deh . . . ampun Kha kini wajah Nonik berubah takut atas penuturan yang akan saya ungkap seolah ia telah mengetahui rahasia besar dalam hidup saya yang selama ini tersimpan rapi.
gada yang salah dari apa yang lo liat, mungkin juga ini saatnya lo dan smua orang tau tentang kebenaran perasaan gw buat Nabila
mungkin gw bisa denger dikit Kha, ?" crita aja ama gw . . jadi foto itu gw ambil sebelum gw jadian ama Jovanda lebih tepatnya saat . . .
saat . . . saat . . . Dan mata ini terpejam untuk mengingat saat itu . . . Multi Quote Quote
View Single Post .. Live to Love .. #True Story #2089
rakhaprilio Kaskus Holic Join: 29-01-2013, Post: 912 02-01-2014 22:05
" " Chapter 110. Flashback Rakha . . hari ini kita kemana . . . ?"
Sebuah sapaan kecil nan lembut yang membangunkan dari lelap tidurku pukul lima pagi itu. Kudengar samar suara Nabila berucap sendu membawaku bangkit dari alam tidurku. Membawa dalam alam sadar bersanding mesra dengan handfone di genggaman tanganku.
apaan Bil, ini baru jam lima pagi lo udah telfon gini ?" jawabku lemah masih berselimut dengan kantuk di seberang telfon.
katanya kmren lo pengen ngajakin gw kluar minggu pagi ini ?" ayok, gw udah siap nih, . . hhehe semangatnya menyambut minggu pagi ini.
iya gw mo ngajakin lo kluar, tapi tar jam 6an, bukan jam 5 gini monyeeeet . .
yah, gw udah terlanjur cantik Kha, ayo bawa gw kluar dari kosan. Lo udah janji bo . . kebooo
setengah jam aja deh bntar gw sambung dulu tidur gw mohonku pada Nabila di sela kantuk.
yaudah jam 6 nyampe kosan gw
tuuuuuuuut . . . . . tutup telfonku tanpa mengiyakan perkataan Nabila.
Hari itu minggu pagi, hari di mana yang telah saya janjikan pada Nabila untuk mengajaknya dalam acara Car Free Day atau biasa di singkat dengan sebutan CFD an. Sebuah acara rutin tiap minggu di daerah Ijen dimana jalanan malang bebas dari mobil serta kendaraan bermotor. Maka sejuklah hari itu untuk sekedar jalan jalan serta menikmati udara pagi tanpa asap kenalpot. Di tambah dengan pasar minggu yang menyediakan aneka jajanan klasik kota malang juga kuliner serba ada di sana. Jadilah hari itu hari paling bersejarah tentang perbincangan batin saya dengan Nabila.
Saat itu jauh sebelum saja jadian dengan Jovanda, saya memang terkenal dekat dengan gadis asal Bandung ini. Hubungan kami masih sebatas teman namun sedekat orang pacaran. Bagaimana kami berbicara tentang hubungan ini sama sekali tak pernah menyentuh dengan hal yang namanya kata sayang atau pacaran. Sebab semua mengalir begitu saja, dan sebenarnya mulai dari sini, saya dan dia pastilah tau bahwasanya kami memiliki perasaan yang sama. Dimana kami sebenarnya saling menyayangi tanpa sepatah kata cinta untuknya maupun saya. Dengan kata lain, hubungan tanpa setatus.
Bil gw udah di depan smsku pada Nabila di depan kosnya menahan udara dingin.
yeey, . . akirnya dateng juga lo. Lest go to the Cfd an Kha ajak Nabila yang mulai keluar dari balik pintu.
astaga . . Bila ganti bawahan lo itu, masa pake hot pant sepaha gitu ?" ogah ah gw . . tatapku pada paha Nabila yang mulus sambil geleng geleng kepala. terus gw pake apa coba ?" tanya Nabila dengan bodohnya.
pake trining aja, lo mau liat Cfd apa orang se Cfd ngliatin lo sih . . . buru ganti baju sana suruhku padanya untuk segera masuk kosan.
Selang beberapa menit keluarlah Nabila dengan pakaian yang lebih sopan tak mengundang mata para lelaki hidung belang termasuk saya. Ah, sudah lah . . fokus Cfd an saja sodara.
gini Kha ?" tanya Nabila sambil menenteng trining warna abu abu terang miliknya dengan kaos polos warna putih ketat.
nah gitu lo kliatan lebih cantik Bil tuturku membanggakan hati Nabila.
dari orok gw udah cantik kali bang, hehehehe dengan candaan miliknya, tangan ini mulai di gandeng mesra oleh Nabila segera bergegas ke Cfd.
Mungkin sekitar pukul 06.20 Am saya dan Nabila segera bergegas jalan ke Cfd yang berlokasi di daerah Ijen. Seperti biasa saya jalan pagi hari itu, meski sesekali tangan ini bergandeng mesra dengan Nabila, namun percayalah bahwa setatus saya saat itu tidak berpacaran dengannya. Dengan tingkah Nabila yang kekanak kanakan, terkadang saya bisa di buatnya senyum senyum sendiri. Lari ke sana, lari ke situ masuk dalam grombolam manusia yang tengah berkumpul dalam suatu orkes musik dengan alat alat klasik. Tak jarang saya kehilangan sosoknya tenggelam di telan kerumunan manusia hingga suatu ketika saya benar benar kehilangan ia dari pandangan mata ini. Mencoba masuk dalam kerumanan manusia di mana mana namun tetap saja ia hilang entah kemana. Kucoba menghubunginya lewat hape agar lebih mudah dalam bertemu namun semuanya sia sia, sebab . .
hallo . . . Bil, lo dimana sih ?" jalan cepet amat, santai aja napa ?"!! bentakku di seberang telfon dengan bertubi tubi.
hallo mas, ini hapenya mbak Bila ketinggalan di kamar
oh maaf dek maaf, ywdah kalo gitu tutupku segera dengan perasaan jengkel.
Bisa bisanya itu monyet meningglkan alat komunikasi kami satu satunya. Jika sudah begini, bagaimana saya akan mencari keberadaan Nabila. Bayangkan sodara, jalanan sepanjang 3km dengan cabang di mana mana serta kerumunan manusia super padat saya harus menemukan keberadaan Nabila. Sungguh mustahil dan tak masuk akal. Jadilah acara Cfd pagi itu berubah menjadi acara mencari kutu di hamparan bulu kucing.
Sudah sejam saya ublek itu Cfd tapi tetap saja tak saya dapati sosok Nabila awewe dari Bandung tersebut. Tak jarang saya di tuduh mbak mbak di katain cowok ganjen sok kenal sebab dari arah belakang sungguhpun kostum yang tengah di pakai sama persis seperti milik Nabila. Sudah hampir menyerah untuk lebih meningglkannya sendirian, namun batin ini berkata jangan. Sebab jika ia harus di sana sendirian hingga pulang ke kosan, ia adalah tanggung jawab saya sebagai orang yang sudah mengajaknya keluar. Saya merenung sesaat, merasakan ramainya hiruk pikuk manusia. Mata ini terpejam lambat, mencoba dengan hal yang saya rasa tak masuk akal namun ini adalah jalan satu satunya untuk menemukan Nabila. Ya, batin ini mencoba berkomunikasi dengannya yang entah di mana.
Perlahan tapi pasti langkah kaki ini berjalan lambat membelah kerumanan manusia, mata ini sekarang lebih tenang dan waspada akan apa yang saya lihat. Fokus pada satu orang yang tengah saya cari dan terus menyebut namanya dalam batin ini berharap akan bertemu. Dan cara ini tak salah, mata saya mulai mendapati Nabila tengah . . .
TENGAH MAKAN SATE TELOR DENGAN NIKMATNYA !!!!
Mati matian saya mencari ia ada di mana, ternyata dengan santainya ia dudukan di bawah pohon sambil lesehan asyik memakan sate telor di tangannya. Sungguhpun jika saat itu tangan ini tengah membawa AK-47 sudah saya tembak pala bocah itu dari jarak 100 meter.
MONYET LO GW CARIIN MALAH ASYIK MAKAN DI SINI TERNYATA ?"!!! bentakku kesal pada Nabila bermandikan keringat.
santai bang bro santai, sinih duduk dulu . . mau sete telor berapa tusuk ?" hehehehe . . guraunya tanpa memperdulikan kemarahan saya.
BODO AMAT, UDAH AYOK PULANG, MALES GW !!! dengan pitam ini masih saja saya marah di buatnya.
bisa gak marahnya di tahan dulu, kita ngomong pake pala dingin sambil makan sate telor kan enak Kha
gw susah susah nyariin tapi lo malah asyik makan ginian di sini, lo mikir gak sih gw nyariin lo dari tadi ?"" omelku tak karuan di telinga Nabila.
gw tanya balik ya Kha sblum gw jawab pertanyaan lo, . . apa lo fikir gw gak nyoba nyariin lo juga dari tadi ?" hm . . . dengan wajah tegas ia mulai berucap kata padaku.
ya mana gw tau ?"!! yang gw tau lo makan sate enak enakan di sini kok ?"!! omelku masih bersiteguh pada apa yang tengah saya lihat.
coba lo tanya sama abang yang jual sate telor ini gw duduk di sini dapet berapa menit suruh Nabila sambil menunjuk penjual sate telor.
Dengan perasaan tak percaya, saya tanyakan itu keberadaan Nabila yang berada di sana kepada penjual sate telor. Entah mereka telah bersekongkol atau apa saya tak perduli lagi, yang jelas saya masih dongkol dengan kelakuan Nabila.
pak, itu cewek yang lagi dudukan di sana udah lama ya pak ?" sapaku sedikit tak sabaran.
oh, mbak mbak pake baju putih itu mas " barusan kok . . dari tadi dia nyariin temennya mas. Mungkin mas yang lagi di carinya. Samperin aja mas suruh penjual sate telor kepada saya.
Dengan perasaan sedikit malu namun masih tetap saja dongol dan gondok, saya hampiri Nabila untuk kedua kalinya.
gimana Kha, udah tanya ?" apa kata abang itu ?" ucap Nabila santai sambil menghabiskan makanannya.
Saya diam tak mau bicara kepada Nabila, seolah saya kehabisan kata kata. Namun hati ini masih saja tetap tak berubah meski kejadian sebenarnya ia telah berusaha mencari keberadaan saya juga. Lebih tepatnya saya bingung dengan apa yang tengah saya rasakan saat itu. Antara perasaan marah dan malu menjadi satu.
gw udah coba nyari lo sedari waktu kita pisah tadi. Gw gak diem Kha, gw tetep nyariin keberadaan lo sampe akirnya gw lebih milih dudukan di sini. Sebelom lo tau gw di sini, seenggaknya lo jg harus tau kalo gw udah nyoba nyari lo dengan cara minjem hape orang buat sms lo. Tapi sia sia, gada sinyal di sini. Serah orang mau anggep gw hina ato ga modal yang jelas gw berusaha nyariin keberadaan lo. Sampe pada akirnya gw capek Kha, gw cewek mestinya lo tau fisik gw beda sama lo. Gw dudukan di sini sambil beli sate telor ini. dan cuman 1 hal yang gw yakin dari lo . . .
Sesaat perhatian saya tersita oleh perkataan Nabila barusan. Ucapnya mengundang tanya tentang apa yang ia yakini dari saya. Meski saya tak bertanya sepatah katapun padanya, namun cukuplah mata ini yang melirik ke arahnya adalah isyarat bahwa saya tengah meresponnya dengan baik.
gw yakin lo bakal nyari dan nemuin gw sampe ketemu. Sebab gw percaya lo ga bakal ninggalin gw sendirian di sini. Lo ga bakalan pulang ke kosan kalo gak sama gw. Dan sekarang apa " keyakinan gw gak salah kan. Kita ketemu, dan mustinya lo tanya, apa gw juga berusaha buat nyariin lo. Batin gw yang bilang untuk duduk di sini nunggu lo sampe dateng nyamperin duluan. Apa gw salah ?"
Kemudian saya berfikir ternyata apa yang ia lakukan jauh lebih baik dan berat di banding dengan saya yang sedari tandi hanya bisa mondar mandir mencarinya bermodal fisik yang lebih kuat darinya. Mungkin jika saya berada di posisinya, saya akan melakukan hal yang sama bahkan mungkin bisa jadi saya akan memilih diam sedari tadi tanpa mau untuk berjalan saling mencari.
nih sate telor buat lo, udah jangan marah lagi ya Kha, maaf kalo gw masih salah, yaa
Sungguhpun diri ini yang tak tau malu masih saja bersiteguh pada ego saya untuk enggan mengalah dalam persoalan ini. Bagaimana Nabila begitu mendewasakan saya seolah saat itu saya menjadi anak kecil yang tengah di asuh oleh sang ibu.
ywdah lupain masalah tadi, yang jelas kita udah ketemu sekarang dengan masih sok marahan saya sahut itu sate telor di tangan Nabila.
btw hape lo bisa bisanya ketinggalan di kosan sih Bil ?" tanyaku duluan sambil memakan sate telor.
nah kan tadi ada di hot pant gw yang sebelomnya, pas ganti nih kolor gw lupa ambil, yaudah ketinggalan ya ketinggalan aja, hahahaha
trus lo tadi bilang nyoba buat sms gw, emang lo afal ama nomer hape gw?" nomer lo 085233803xxx kan dengan hafalnya ia berucap tentang nomer hape saya.
eh Kha, sini gw pinjem hape lo bntar pinta Nabila secara tiba tiba membuat saya curiga.
mo ngapain lo ?" tanyaku curiga tak percaya.
udah sini aja, gw gak buka in box lo kok, buruan sini . . pintanya sedikit memaksa. nih, awas jangan macem macem lo
Masih asyik bersantap sate telor di tangan saya, tiba tiba Nabila memberikan aba aba tanpa perhatian saya.
Kha, ciiiiiiiiiiis . . . 1 . . . 2 . . . 3 . . . Kliiiiiik !!! Tersimpan foto manis Nabila yang tanpa persetujuan saya dengan mesranya mencium pipi sebelah kiri. Begitu indah dan sangat lucu untuk sekedar di kenang jika melihat foto yang telah ia abadikan saat itu. Entah apa yang tengah Nabila rasakan dan fikirkan saat mencium pipi saya, yang jelas mata kami saling bertemu. Seolah berbicara tentang keadaan saat ini bahwa aku begitu menyanyagimu. Kata cinta itu tak pernah terucap di bibir mungil Nabila, namun bagaimana cara dia memperlakukan saya bagitu sangat hangat layaknya seorang kekasih. Meski cukup bibir ini untuk diam tanpa mewakili perasaan kami, namun . . .
Mata kami berbicara segalanya tentang perasaan ini . . . Multi Quote Quote
View Single Post .. Live to Love .. #True Story #2133
rakhaprilio Kaskus Holic Join: 29-01-2013, Post: 912 05-01-2014 00:24
Chapter 111. Karma Telah Menunggu
Cerita itu telah usai berkumandang di telinga Nonik seperti apa yang telah saya ceritakan. Hanya diam membisu yang menghiasi keberadaan saya dengannya di ruang tamu kala tengah hujan itu. Begitu besar hati ini berharap akan dia tau bagaimana perasaan saya kepada Nabila sebelum di tinggal pergi. Kini Nonik memandang begitu jauh menafikkan keberadaan saya di depannya. Sesaat dahinya mengerut lantas sepatah pertanyaan melayang dari bibir Nonik untuk saya.
itu moment paling indah lo sama dia ?"
bisa di bilang gitu . . mataku masih hanyut dalam lamunan bersama Nabila.
trus kenapa lo bisa segitu bencinya ama dia sekarang ?" gw dengar dari Stevy lo udah tutup pintu buat Bila ya ?"
gw juga gak tau kenapa . .
gw gak tau kenapa rasanya bisa jadi segitu bencinya ama dia jawabku terbata bata atas hal yang saya rasakan.
mungkin lo sebenernya sayang sama dia cuman lo ga nyadar, dan saat lo tau dia pergi, yang lo fikir dia udah ninggalin lo gitu ya ?"
mungkin . . jawabku seadaanya untuk Nonik.
wah kalo jadi lo ya repot juga Kha, bilangnya sayang tapi benci, bilang benci tapi foto masih di pajang. Hahahahah, . . aneh lo !!" tawa Nonik lepas dari lamunan saya.
haa . . haa . . hahahahaha !!! iya juga ya . . aneh gw ni tawaku kini terbata bata menertawakan diri sendiri.
lah yang waktu ama Jovan trus prasaan buat dia gimana dong ?" kan secara lo dari awal udah sayang banget ama Nabila ?"
ya gw sayang karena terbiasa Non, Jovan itu udah banyak berkorban buat gw, masa gw ga bisa sayang ama dia. Kan ga mungkin. Jadi awal gw trima Jovan itu sebenernya gw sempet konflik batin ama diri gw sendiri, gw bingung mau nrima dia apa enggak. Secara waktu itu gw emang ada rasa ama Jovan, cuman setelah di gantungin paska masalah ama Deri, gw jadi mikir ini cewek kemaren bilang sayang tapi sekarang kok malah nyuekin gw gitu. Eh gak taunya pas abis uas dia bilang kronologinya kaya gimana, trus dia bilang sayang ama gw. Nah di situ gw sebenernya udah condong ke Nabila, cuman Jovannya berharap gede ama gw, dan gw ga mau nyakitin dia ato gimana gw juga bingung apa yang gw rasain, akirnya . . . yaudah, gw trima Jovan
jadi semacem kepaksa gitu ye Kha ?" tapi salut buat lo kalo jalan ama Jovan dari awal bukan lantaran sayang tapi bisa ampe 2 tahon gini. Berarti selama lo jalan ama dia, lo belajar sayang dong. Bukan berangkat dari perasaan sayang
iya Non, selama itu gw belajar buat sayang ama dia. Dan akirnya gw bisa terbiasa juga kan ama Jovan. Ya meskipun prasaan buat Bila itu masih ada, tapi bisa menepi juga seiring rasa sayang gw yang mulai muncul buat Jovan
lah trus prasaan buat Bila yang udah menepi itu sekarang kemana ?"
Mendengar pertanyaan akir dari Nonik saya mulai kehabisan kata kata, fikiranku terus mencari alasan yang sesuai dengan apa yang tengah saya rasakan. Namun tetap saja, entah kemana perginya seribu alasan itu tak dapat saya temui lagi, dengan mulut masih beradu dalam fikir, ku ucap bagaimana itu perasaan sekarang berada.
prasaan gw buat Bila . . .
prasaan gw . . . buat dia . . . iya prasaan lo buat dia !! tukas Nonik mencoba menyemangatiku.
gak tau Non . . . dengan tatapan kosong ku pandang Nonik yang masih bersemangat baja mencari tau tentang perasaan saya saat ini.
Dan hanya itu kalimat yang bisa saya ucap.
lo kaya orang pelo tau gak Kha, mulut ama ati gak ada simetrisnya. Bilang benci tapi pajang foto di kamar, bilang pernah sayang tapi gak tau diamana rasa sayang itu sekarang jengakel Nonik mulai meracau di telingaku.
tuh ujan di luar uda mulai reda Non, ayok gw anter pulang lo aja, masa lo mau lama lama di sini ampe malem ajakku pada Nonik untuk mengantarnya pulang.
ah ngeles ni orang, bentar lagi lah, masi grimis gitu kok eyel Nonik masih ingin berlama lama di kontrakanku.
lo sih nanya banyak amat, mana yang di bahas tentang Nabila lagi, duh . . . kan gw jadi makan ati Non keluhku menahan pening di hati ini.
iya deh ga bahas dia lagi, cuman gw nyimpulin satu hal dari lo Kha


Live To Love Season A Karya Rakhaprilio di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

satu hal ?" apaan ?"
lo bisa jalan ama cewe manapun, siapapun dan kapanpun itu. Cuman, hal yang gak pernah bisa lo pungkiri itu bahwasanya lo sebenernya sayang cuma ama Nabila seorang. Gak ada yang laen. Lo faham gak sama sikon lo yang satu ini ?" tanya Nonik seolah mengguruiku.
lo sotoy Non, gw bisa kok sayang sama orang laen, bahkan itu lo, gw bisa ! tegasku padanya yang sok tau tentang diri saya ini.
hahahaha, yakin lo ?" lo mau taruhan ama gw ?"
brani aja, sapa takut !! tantangku pada gadis satu ini.
gw kasih waktu tiga bulan sayangin gw sama seperti lo sayang ama Jovan atau lebih seperti Nabila pada waktu itu. Kalo lo bisa, gw kasih apapun yg lo minta. Kalo lo ga bisa, tinggalin gw dan lo mesti nurutin satu hal jg yang gw minta dari lo ! gimana ?" ajak Nonik memberikan tantangan semacam ini.
DEAL !!! Ini hanya sebuah permainan, permainan yang melibatkan perasaan. Entah bakal di bawa kemana jika salah satu perasaan itu benar benar bisa saling menyayangi. Pengorbanan waktu dan hati yang mati matian telah berusaha untuk bisa saling menerima apa adanya mungkin suatu saat harus di buang entah kemana hanya karena permainan ini di rasa telah usai. Sungguhpun taruhan yang amat berharga jika salah satu perasaan dari kami harus ada yang terluka. Hanya karena ego semata saya turuti itu kemauan Nonik hingga pada akirnya, kami merasakan bara api yang sesungguhnya.
lah, trus prasaan lo ke gw gimana Non ?" sepatah tanya muncul dari benak ini tentang perasaan saya.
gw ?" ya . . . ya nyoba Kha jawabnya dengan sedikit malu malu kucing.
nyoba gimana, tho the point aja Nik !!! keluhku kesal dengan jawaban Nonik.
ya nyoba buat sayang ama lo juga lah ! kini ia terasa sedikit kesal juga sodara.
trus sekarang kita ?" tanyaku kembali pada Nonik.
kita apa ?" sahut Nonik sama bingung denganku.
kita pacaran ato gimana ?"
oiya . . serah lo deh yah kok gw ?" yang ngajakin tantangan lo jugak ! jawabku kesal.
yaudah kita pacaran !! duh gitu aja repot lo Kha !! kesal Nonik padaku juga.
Sesaat kami terdiam usai mendengar apa yang Nonik putuskan. Kami saling memandang dan tiba tiba senyum itu muncul berbunga seiring mata kami yang saling bertemu. Dan tawa itu lepas di antara kami yang sesaat terpaku dengan keadaan ini.
hwahahahahahahahah !!!! tawaku bersamaan pada Nonik.
kocak lo non, masa kita jadian kaya gini, haahahahahaha !! tawaku memandang Nonik yang masih tertawa lepas.
lo juga sih Kha, ngajakin jadian kaya orang maksa gitu, ya gw iya in aja, hahahaha
eh udah malem nih, pulang yok. Gaenak di liatin tetangga alasanku pada Nonik kembali mengajaknya pulang.
iya deh, ayok Kha . . Senyum manis itu di lempar padaku, permainan karma ini telah kami mulai. Mungkin yang awalnya kami mersa cocok dengan segala aturan bebas pada saat itu, sungguhpun memanjakan hingga lupa di buatnya. Namun percayalah, karma itu telah berputar menunggu saya dan Nonik hingga akirnya perasaan ini harus terbakar karenanya. Sebab orang yang tak saya nantikan telah berhasil menemui saya dalam keadaan bersanding dengan hati yang lain yaitu Nabila. Multi Quote Quote
View Single Post .. Live to Love .. #True Story #2169
rakhaprilio Kaskus Holic Join: 29-01-2013, Post: 912 06-01-2014 20:51
Chapter 112. Berkeping keping
Katakanlah ini adalah seminggu paska acara jadian saya dengan Nonik. Semua di mulai dari sebuah kecanggungan kami berdua yang kini terikat menjadi sepasang kekasih karena tantangan dan permainan yang di buat oleh Nonik. Awal dari hubungan ini kami mulai dengan perubahan sapaan yang biasa kami sebut dengan sapaan Beb atau lebih tepatnya Beby dengan arti kata lain adalah Sayang . Di awal minggu semua terasa begitu canggung untuk sekedar menyapa satu sama lain. Begitu aneh terdengar, begitu geli untuk di rasakan.
Sebagai kaum proletar, Nonik adalah tipikal cewek dengan perawatan tubuh semulus Jovanda namun hal itu ia dapatkan dari salon. Berbeda dengan Jovanda yang sudah bawaan sejak orok cantik luar dalam. Maka tak jarang dalam minggu pertama ini saya adalah korban yang selalu setia mengantar Nonik keluar masuk salon untuk pedi meni dan perawatan tubuh lainnya. Namun dari semua pengorbanan yang kami lakukan merupakan kebanggaan tersendiri yang bisa di dapatkan. Kenapa saya katakan begitu, sebab dengan acara menyalon milik Nonik yang rutin tersebut jadilah badan mulus serta keindahan dari dalam tubuh Nonik dapat terpancar keluar. Dan saya sebagai kekasih sepermainannya tentu merasa bangga dengan ini. Siapa yang tak bangga memiliki pacar cantik dengan tubuh terawat. Maka tak sia sia lah pengorbanan saya mengantar Nonik kesana kemari mempercantik diri.
Hingga masuk dalam minggu kedua, kami hari ini berencana untuk sekedar jalan jalan ke Matos mengisi kesibukan sambil mengantar Nonik berbelanja. Entah apa yang ingin ia beli, untuk sementara ini saya tak melarang apapun yang tengah ia ingin lakukan dengan uangnya. Sedangkan saya yang kini di rasa naik kasta mejadi kaum Ksatria atau bisa di sebut dengan kaum yang tetap mengabdi untuk Brahmana namun saya memiliki strata yang lebih baik ketimbang kaum Sudra. Lantas acara jalan jalan ke matos dengan Nonik malam itu berlanjut hingga suatu kebetulan menimpa kami dengan sialnya.
beb, jalan jalan ke Matos yuk !" telfon Nonik di seberang telfon.
bentar ya beb, masih di kosan temen ini tuturku kalem.
jangan lama lama beb, aku udah nungguin kamu ini keluh Nonik bermanja hati.
iya, paling setengah jam lagi aku kesitu tukasku menjalaskan.
15 menit !! eyel Nonik sedikit naik pitam.
ini masih tunggu download an kurang dikit kok jelasku dengan sabarnya.
10 menit beb !! Belum usai saya menjawab telfon itu entah mengapa telah mati di tangan saya. Mungkin ia marah atau tengah ngambek tak ada yang tau. Yang jelas semua menjadi sunyi begitu saja. melihat kelakuan Nonik seperti itu, lantas saya tak ingin memperpanjang semuanya yang akan berakir pada sebuah omelan. Sebab pada minggu sebelumnya pernah suatu ketika di awal kami baru jadian, ada hal yang di rasa tak sejalan dalam pemikiran ini, dan dengan gencarnya ia mempertahankan argumennya di tambah dengan omelan pedih di telinga saya. Menanggapi hal semacam itu saya pilih untuk mundur ketimbang harus berdebat dengan bibir Nonik yang seolah satu namun sebenarnya ada seribu. Maka kalah omong lah saya di banding dengan ia yang tengah mengomel hebat.
beb, aku di depan smsku singkat pada Nonik.
Tak ada balas tak ada pesan, muncul lah ia degan raut muka sedikit bete di tambah cara jalannya yang terlihat buru buru seolah sedang di kejar anjing dan ingin segera melampiakan kebeteannya kepada saya dengan wajah tak berdosa ini.
kamu itu lama beb, aku udah nunggu dari tadi tauk ! kesal Nonik sambil naik motor di belakangku tanpa permisi.
kan tadi aku dah bilang, aku lagi tunggu donlotan. Kamunya aja ga sabaran masih dengan kalemnya saya menjelaskan.
dah, jalan aja beb, ! sedikit sentaknya seolah saya adalah pacu kudanya.
Di jalan saya kadang berfikir, saya ini laki laki tapi kenapa di perlakukan seperti ini. seolah diri ini budak di mata Nonik, budak yang mengabdi sepenuhnya pada majikannya. Bukannya saya takut atau tak ingin membela diri ketika Nonik marah, saya hanya tak ingin permasalahan kecil akan menjadi makin runyam jika saya angkat bicara dalam menanggapinya. Maka, diam itu adalah Emas di mata Nonik.
beb, kamu dah makan ta tadi ?" kini sapaan itu berangsur lembut menyapa telinga saya.
belom beb jawabku dengan santainya.
yaudah kita shoping dulu bentar ke butik ama Matahari tar baru ke food court
Kambing, ini cewek sebenarnya udelnya kemana. Jelas di awal ia tanya kepada saya apakah telah lapar atau belum, namun jawaban dari saya rupanya tak mebelokkan niat Nonik untuk shoping terlebih dahulu. Lantas kelaparan itu adalah hal hina yang melanda saya saat itu. Dengan perasaan gerundel pastilah saya tetap ikut kemanapun Nonik jalan dengan membawa barang belanjaan dia ini itu begitu menggelikan jika di lihat. Mulai dari sepatu high heels dengan tinggi 8 cm yang ingin ia beli, semua terasa membuat saya semakin kesal dengan kelakuannya kali ini. Dan ini adalah rasa di mana saya benar benar bad mod dalam menghadapi Nonik, sungguh saya masih ingat jelas kejadian saat itu.
beb, mau sepatu yang ini ama yang ini bagusan mana ?" tanya Nonik manja sambil menenteng dua sepatu di tangannya.
yang biru bagus beb jawabku simple seadanya.
tapi kalo yang biru gada motifnya beb, polos gitu ?" dengan raut muka bingung ia beralasan padaku.
yaudah yang merah aja kalo gitu kini saya memberi alternatif kedua.
yang merah udah punya di rumah, tapi aku pengen ?" kini mata itu berkaca kaca melihat saya.
"BABI LO MAU BELANJA AJA SUSAH AMAT, MINTA SARAN INI ITU EMANG GADA BENERNYE DI OTAK LO. DASAR PANTAT BELANJA AJA AMPE BIKIN GW MATI BETE DI SINI !!!!!"
Namun percayalah semua kata kata kasar di atas hanya bisa terucap dalam batin saya dengan menahan segala rasa jengkel.
yaudah beli dua duanya aja beb kini jawabku santai sambil lalu menenangkan diri.
kalo dua uangnya kurang beb . . . kini wajahnya berubah sok berwelas asih kepada saya.
mau minjem dulu ?" tawarku pada Nonik.
duh, masa ama pacar minjem sih beb ?" keluh Nonik sambil jengkel meningkalkan saya ke rak sepatu di sebelahnya.
Acara belanja sepatu kala itu tak pernah saya lupakan, sebab dari kejadian itu jujur saya nominalkan kekalahan saya adalah sebesar 250 ribu rupiah. Sebenarnya bukan masalah nominal yang saya keluhkan di sini. Namun siksaan batin saya selama menemaninya berbelanja itu lah yang membuat saya semakin merasa jengkel dengan kelakuan Nonik.
beb kamu mau makan apa sekarang ?" tanya Nonik yang ingin memesankan makanan untukku sebagai obat bete selama berbelanja tadi. Sebab atas kejadian itu ia menyadari saya kini tengah berubah bad mod untuk jalan bersamanya.
serah kamu aja penting kamu seneng ! jawabku ketus sambil duduk di meja kosong.
duh beby kalo marah tambah lucu, hahaha . . aku pesenin makanan kesukaan kamu aja ya beb. Tungguin bentar dengan wajah sok bermanja ria ia pergi meninggalkan saya duduk sendiri.
Masih menunggu Nonik yang memesan makanan, saya coba sms Fany untuk melampiaskan rasa kesal saya yang tak kunjung padam ini meski telah di tinggal Nonik.
Me : Fan gw BETE !!! Fan : Napa lo . . Me : Bete aja pkoknya . .
Fan : dimana lo sekrang "
Me : di Matos Fan : lah gw lagi di Matos juga ini, sebelah mana lo "
Menyadari Fany berada di tempat yang sama dengan saya saat ini, pikiran saya mendadak gelap dan takut jika sampai bertemu dengan Fany. Kenapa saya katakan takut, sebab sejauh saya pacaran dengan Nonik dalam dua minggu ini, tak ada satupun sahabat saya yang tau. Baik itu Fany juga Stevy. Maka hukum berpacaran saya dengan Nonik kala itu adalah haram jika sampai di ketahui oleh para sahabat saya. Kenapa lagi saya katakan haram, sebab jelas hubungan ini pasti akan di cemooh dan di anggap salah di mata Fany. Saya tau persis Fany tipikal cewek seperti apa. Dan jika Fany sampai melihat saya saat ini, habislah saya di ujung tanduk kerbau.
beb, ini aku pesenin cui mie tutur Nonik tiba tiba memecah rasa gelisahku.
oh iya beb, iya jawabku terseok seok di depan Nonik.
kamu kenapa beb, kok kaya orang gelisah gitu ?" tanya Nonik keheranan.
gapapa beb, cepetan makan trus pulang yuk ajakku segera.
kok kaya orang penakutan gitu sih ?" crita lah beb . . desak Nonik padaku.
udah ayok bruan makan trus kita cabut beb gelisah itu masih milik saya.
Dengan keheranan makan lah itu pacar saya dengan wajah tak henti hentinya memandang. Mungkin rasa aneh adalah hal yang ia rasakan ketika saya bertingkah seperti itu. Dirasa makanan telah habis, segera saya gandeng itu tangan Nonik untuk segera bergegas dari lantai food court. Namun yang namanya orang apes mau usaha seperti apa pun ujung ujungnya juga tetap apes tuju turunan. Termasuk saya saat itu yang tengah menggandeng Nonik dengan buru buru berwajah gelisah tengah tertangkap basah oleh Fany hendak turun dari tangga escalator.
Rakha ?" Woy !?" teriak Fany melambaikan tangan.
Karena mata ini sebelumnya sudah bersilahturaqmi dengan mata Fany, maka lazimnya saya pun menoleh dengan wajah penuh rasa gelisah nan takut. Maka menghadaplah saya bersama Nonik yang ada di belakang kepada sahabat saya satu ini.
Lo gw sms ga bales, trus malah mau turun tangga lagi. Eh itu sapa ?" selidik Fany menunjuk Nonik di belakangku.
oh, ini Nonik Fan. Tadi gw lagi nemenin dia belanja sambil jalan jalan gitu. Eh, lo ama siapa ?" ama Stevy ?" mana dia ?" tuturku mengalihkan perhatian.
kok lo bisa jalan ama Nonik berdua di sini ?" tatap Fany tajam padaku.
ya wajar lah Fan kalo gw ngajak Rakha kluar, secara . . . celetuk Nonik membuat hati Fany mendidih.
Dengan mimik salah tingkah, mulailah sidang saya untuk yang pertama kalinya di tempat umum seperti ini.
Kha, gw mau lo cerita tentang smua ini !! cepet !! bentak Fany di depanku.
biasa aja Fan gausa bentak gitu "!! teriak kecil Nonik membelaku.
eh, lo diem !!" gw ga nanya ama lo !! tunjuk Fany di hidung Nonik.
Fan, ini umum Fan, ini tempat umum. Gw jelasin di kontrakan aja ayok keluhku menahan malu serta rasa bingung dan takut menjadi satu.
lo jadian ama ni cewek !!!?"" pitam itu kini naik setinggi leher Fany dengan uratnya yang merebah keluar.
kalo gw jadian ama Rakha kenapa emang ?" lo ga suka ?" naik darah sudah dara saya satu ini.
Tangan saya pun di tarik Fany pergi menjauhi Nonik mencari tempat yang di rasa pantas untuk mengeluarkan beberapa embun air matanya yang sedari tadi tertahan oleh amarah.
Kha lo bisa bisanya jalan ama Nonik "!! dia itu orang yang selalu benci hubungan lo sama Jovan sedari dulu. Buat lo hancur jadi tambah hancur waktu di tinggal Jovan, lo ga inget ?" bukannya gw jelous ato gimana ama lo, yang bikin gw hampir nangis kaya gini itu seenggaknya lo lebih baik sendiri ketimbang jalan ama Nonik. Lo terlalu baek buat dia. Dan terlebih lagi, gw pengen simpen perasaan lo buat seseorang suatu saat nanti. Jangan lo abisin aja buat cewe kaya gitu Kha !! sadarin saat ini sahabat gw lagi usaha mati matian buat nyariin keberadaan lo, pulang jauh jauh dari Austria cuma buat ketemu ama orang yang dia sayangin. Dia rela nglepas kuliah biar lo bisa hidup bahagia ama Jovan saat itu, dan sekarang lo jalan ama cewe macem gitu. Bayangin gimana prasaan sahabat gw kalo tau kalakuan orang yang dia sayang kaya gini. Gw ga bisa bayangin Kha !! lo itu alesan buat kita bisa kumpul kagi jadi berempat, dan ternyata hal yang gw sadarin juga adalah lo alasan kita jadi pecah kaya gini !!! dengan amarah bercampur rasa kecewanya Fany berucap dalam kepada saya.
Fan gw ga serius ama dia, gw cuma jadiin dia . .
jadiin apa ?" jadi cewe lo iya !!! gw ga seneng Kha ama kelakuan lo setelah Jovan gada. Mulai dari benci ama sahabat gw sampe bisa jadian ama Nonik gw rasa lo udah cukup buat gw kecewa terlalu jauh !! tunjuk Nonik di batang hidungku.
gw ga serius ama dia Fan !! dengerin gw dulu ! eyelku pada Fany yang masih berlumuran amarah.
ga serius apanya, lo mau aja gitu di ajak dia jalan ke Matos gini, makan ama dia, belanja trus apa lagi ?" udah deh lo ga usah ngeles, sebelom lo bisa tinggalin itu cewek, jangan pernah sebut gw sebagai SAHABAT lo lagi !!!!!
Itu . . kata terakir milik Fany. Belum sempat saya berucap kata lebih lanjut ia pergi dengan segala rasa kecewanya sebagai sahabat. Pitam setinggi ubun kepala telah berulam amarah di dadanya. Memaksa segala kata hina itu untuk mencerca saya. Setelah saya sadari, saya merasa kehilangan dia, dan kini puggung milik Fany tak lagi kudapati, tenggelam dalam hiruk pikuk ramainya manusia pada saat itu.
beb, dia ngomongin apa sih tadi ?" tanya Nonik heran berbalut geram menyusulku usai Fany pergi.
Saya hanya bisa diam, diam, diam dan terus diam.
beb, kok dia segitunya sih sama aku. Sok sok an banget dia itu nyampurin hubungan kita ?"!!
KAMU BISA DIEM GAK SIH !!!! bentakku kasar pada Nonik seraya mendahuluinya pergi.
Suasana malam itu, jadi lah kacau sekacau kacaunya. Hal yang selama dua minggu ini saya takutkan terjadi juga. Persahabatan yang telah saya genggam erat selama tiga tahun ini harus retak seketika karena tangan saya sendiri yang mungkin menggenggam persahabatan itu begitu erat. Saya telah melukai hati sahabat saya satu persatu, mereka perlahan pergi meninggalkan saya hingga pada akirnya hal yang saya sadari, kini saya tak memiliki sahabat lagi kecuali Nonik dara yang tengah bersanding denganku secara tidak sah.
Multi Quote Quote View Single Post .. Live to Love .. #True Story #2206
rakhaprilio Kaskus Holic Join: 29-01-2013, Post: 912 08-01-2014 14:04
Chapter 113. Mulai Mencarinya
Fany telah jauh pergi meningglakan saya. Meninggalkan relung hati ini yang terus berfikir tentang sebuah kebenaran perasaan Nabila yang masih di simpannya untuk saya sampai saat ini. Namun tetap saja rasa benci itu lagi lagi mencoba menutupi secerca cahaya terang yang menembus lirih dasar hatiku. Semua terasa sia sia sebelum hati ini bertemu dengan Nabila secara langsung. Apakah baiknya saya harus mencarinya terlebih dulu atau bagaimana saya masih terus berfikir dan mencoba menafikan diri ini meski terkadang logika meminta saya untuk melupakannya.
Namun sebenarnya . . hati ini tidak . . Hubungan saya dengan Nonik masih berlanjut hingga menginjak pada satu bulan penuh. Tetap berjalan seperti apa adanya penuh dengan kerempongannya serta aturan yang akir akir ini membuat saya semakin muak untuk memilih jarang bertemu langsung dengannya. Namun beda cerita jika hari ini adalah empat puluh hari Jovanda meninggalkan saya. Sebab diri ini ingin sowan atau berkunjung ke rumah Jovan yang baru dengan di temani mantan sahabatnya yang mungkin sekali lagi bisa mengucap kata maaf untuknya. Maka langsung saja sore itu saya ajak Nonik untuk sekedar menemani saya ke makam Jovan serta membacakan doa.
hallo beb, kamu di kosan ada acara sekarang ?" telfonku lebih dulu.
ga ada sih beb, ada apaan emang ?" tanya Nonik di seberang telfon.
itu, . . aku mau ngajak kamu ke makam jovan tukasku menjelaskan.
ha . . ke makam Jovan lagi ?" kan kemaren udah beb bantahnya dengan kalimat tanya.
kan yang kemaren tuju harinya, sekarang ya empat puluh harinya. Makanya aku pengen ke sana lagi buat antar bunga sama bacain Jovan Yasin
duh, aku lagi agak ga enak badan beb kalo ke sana, aku titip doa aja deh buat jovan. gapapa kan ?" tanya Nonik manja seolah menghindar dari amarahku.
yaudah kalo gak ikut, aku duluan aja
Yang pasti saya jengkel gondok juga iya. Sebab di saat sakral seperti ini Nonik justru tengah tak ingin ikut dengan saya untuk sekedar berkenjung ke makam Jovan mantan sahabatnya. Bukannya saya tak mau sendiri, namun berkunjung berdua dengan Nonik secara tidak langsung saya mempunyai tujuan untuk meminta izin pada jovan bahwa saat ini saya tengah berpacaran dengan mantan sahabatnya meski itu secara tidak sah. Namun apa daya Nonik memang bukan tipikal wanita dengan segala keiklasan yang setiap saat terpancar dari aura tubuhnya. Dangan ini saya tau Nonik lebih jauh dan lebih dalam.
Sore itu kubelah jalanan makam menuju rumah Jovan yang baru dengan bunga dan buku Yasin yang telah kupersiapkan. Rupanya kesendirian ini tak menyurutkan niat untuk sekedar menengok bidadari saya yang kini sudah berada nun jauh tenang di surga sana. Dengan perasaan yang masih berkabung ketika melihat gundukan tanah di depan saya ini yang tak lain dan tidak bukan adalah makam milik Jovan, mata saya tersita oleh beberapa potong bunga mawar merah putih serta kenanga yang masih segar pertanda bunga itu belum lama di letakkan di atasnya. Setau saya, keluarga Jovan tengah berada di luar kota semua dan masih kembali esok hari untuk acara berkunjung ke makam anak sulungnya. Maka siapa gerangan yang masih ingat dengan hari besar Jovan sampai sejauh ini. Apakah saudara atau kerabat dari jauh saya masih belum yakin.
Tak lama berfikir, tiba tiba diri ini di sadarkan oleh sosok Rois dan Wiwit yang bermain di sekitar area makam. Terlihat mereka tengah asyik bergurau kesana kemari tanpa memperhatikan keberadaan saya. Maka dengan semangatnya saya panggil mereka untuk sekedar merapat serta bertanya kabar.
Rois , !!!! Wiwiiiiit !!!! sini . . . teriakku memanggil mereka berdua.
kalian kemana aja, kok baru nongol di sini sapaku gembira pada mereka.
lah, masnya ini yang kemana, udah jarang ke makamnya mbak Jojo kayaknya keluh Wiwit berkerut dahi.
lah, yang pas tujuh harinya aku kesini buat nyekar lagi dek, tapi aku cari kalian gada tuturku menjelaskan pada mereka.
owh yang pas tujuh harinya mbak Jojo, aku lagi pulang ke rumah nenek mas. Jadi ya ndak ada di sini, hehehehe cengar cengir mereka berdua padaku.
owh pantesan, makanya aku cariin kalian kok pada ga da ya. Padahal aku udah siapin pesangon buat kalian loh. Hahahaha tawaku mengiming imingi mereka.
aku tiap hari mesti bersihin makam mbak Jojo kok mas, tuh liat gada rumput di atasnya tunjuk Rois di atas makam Jovan.
jadi critanya kalian minta bayaran lebih nih gara gara kemaren ga sempet ketemu, hayoo . . . pojokku pada mereka.
ya pokok seiklasnya aja lah mas, hehehehe cengengesan sudah kedua bocah itu jika sudah berurusan dengan uang.
Tak lama berselang, saya teringat akan bunga yang masih segar bertaburan di atas makam Jovan. lantas siapa orang telah yang mendahului saya di hari keempatpuluh jovan ini.
oiya Wit, itu makam Mbak Jojo kok udah ada bunganya. Emang ada yang nyekar ya sebelum mas dateng ?" tanyaku pada Wiwit keheranan.
iya ada mas, kirain tadi yang nyekar itu mas. Ternyata bukan, makanya aku maenan aja di sekitar sini sambil nungguin mas dateng, heheheh . . dasar ini bocah kalo sudah ingat saya pasti ingat uang.
lah trus kamu tau siapa yang nyekar wit ?" tanyaku makin dalam.
ya gak tau mas, pokok orangnya cewek gitu, cantik loh !! tukas Rois bersemangat.
Sejenak saya berfikir, apa ini bunga dari Nonik hingga ia tak mau di ajak untuk ke makam bersama saya. Namun jika benar itu Nonik rasanya sangat mustahil untuk di dengar. Dan teringat akan kejadian yang sama, orang yang dulu pernah saya sangka adalah Nonik kini kembali saya urungkan sesaat. Dengan membuka hape, saya tunjukkan foto Nonik di depan Rois serta Wiwit berharap mereka mengenali sosok yang saya maksud.
ceweknya apa kayak yang di foto ini ?" dengan menunjukkan foto Nonik, sesaat mereka berdua mengamati.
kayanya bukan mas, mbak yang tadi itu badannya agak gemukan dikit ketimbang di foto itu. Kalo yang di foto kan orangnya kurus ya mas
Dengan berkesimpulan, saya yakin ini bukan Nonik pelakunya. Terpujilah Nonik jika sampai ia melakukan kegiatan macam ini tanpa saya suruh ataupun saya ajak. Maka mustahil itu adalah kata yang tepat untuk Nonik melakukan kegiatan macam ini.
Lantas inisiatif kedua muncul kepada nama seseorang yang sebenarnya saya rasa sama mustahilnya dengan Nonik. Yakni Nabila, namun rasa penasaran teramat besar itu memaksa saya untuk terus mencari tau siapa wanita yang selama ini selalu datang di makam Jovan tepat tujuh dan empat puluh harinya. Dengan bermodal internet saya browse itu foto Nabila yang berada di internet. Sebab maaf untuk saat itu saya tengah tak menyimpan foto Nabila satu pun di dalam gallery picture.
kira kira yang ini bukan ?" dengan menunjukkan foto Nabila yang saya rasa kurang jelas sebab gambar pecah saat di zoom kepada Rois dan Wiwit.
kayaknya iya deh mas, ini mas orangnya tegas Rois meyakinkan.
yang jelas kamu Is, mentang mentang cewek cakep asal iya aja kamunya ?"!! sentakku pada Rois untuk berfikir ulang.
iya mas, ini orangnya. Orang tadi pake bando merah sama kaya di foto ini. rambutnya juga sepinggang panjang banget persis kaya di foto ini. cuman bajunya beda. Suer mas !! kini dua jari Rois menjadi acuan saya untuk mempercayainya.
Dan kini semua telah terjawab, bahwasanya gadis yang selama ini berkunjung ke makam jovan tepat pada waktunya adalah Nabila. Masih belum habis saya berfikir tentang semua itu, kenapa bisa sampai Nabila harus meluangkan waktunya untuk sekedar menjenguk makam Jovan serta mebawakannya bunga. Bahkan jauh lebih dulu ketimbang saya. Menyadari hal semacam ini, lambat laun hati saya luluh. Bagaimana ketulusan hati Nabila untuk selalu memberikan yang terbaik kepada orang yang bahkan dulu sempat menyakitinya, kini selalu ia balas dengan aklak mulia berbalas doa. Sungguhpun hati saya terenyuh melihat kenyataan ini. Dan tanpa saya sadari, mata ini mulai mecari keberadaan Nabila dimana ia berada. Masihkah ada di sekitar area pemakaman, namun nyatanya tidak. Sebab tak saya temukan gadis dengan rambut panjang hingga sepinggang berbando merah berparas manis gula jawa. Entah kemana ia pergi, yang jelas hati ini . . .
Mulai mecarinya . . Multi Quote Quote View Single Post
.. Live to Love .. #True Story #2248
rakhaprilio Kaskus Holic Join: 29-01-2013, Post: 912 10-01-2014 17:04
Chapter 114. Menyentuh Hatinya
Hal yang bisa saya gambarkan saat ini dalam kehidupan saya adalah, saya tak lagi memiliki sahabat yang setiap saat akan mendengarkan keluh kesah seperti Fany maupun Stevy orang yang sering saya ajak keluar untuk sekedar melepas rasa stres. Kini sosok mereka begitu saya rindukan, saya rindu akan banyolan Stevy yang di setiap saatnya bisa memperbaiki keceriaan hati saya. Membuat hidup ini jauh lebih berwarna dengan segala kebencongannya. Sedangkan Fany yang sudah seperti kakak sendiri kini ia tengah jauh dari saya, sosoknya tak dapat lagi saya rindukan jika tengah ada masalah dengan Nonik. Maka gambaran hati yang bisa saya lukiskan adalah . . .
Kesepian . . . Meksi raga ini telah bersanding dengan Nonik satu bulan lamanya, nyatanya ia sama sekali tak dapat menggantikan posisi kedua sahabat saya tersebut. Tak jarang saya justru di buatnya jengkel dengan segala tingkahnya yang kian hari semakin menjadi. Mulai dari hal kecil yang biasa ia jadikan alasan untuk ngambeg pada saya sampai hal besar yang saya rasa ia mulai masuk dalam kehidupan pribadi alias suka mengatur ini itu.
Selama berpacaran dengan Nonik, seperti yang telah di jelaskan sebelum permainan di sepakati, saya akan berusaha menyayangi Nonik seperti saya menyayangi Jovanda baik itu seperti Nabila juga. Namun sejauh ini yang saya rasa dari Nonik, perasaan ini sama sekali tak bergerak maju untuk terus berubah menyayanginya. Entah hal yang saya rasakan kini rasanya sungguh berbanding terbalik dengan masa saya pacaran dengan Jovanda. Namun dari sekian waktu yang telah Nonik sisihkan untuk saya, pastilah ada rasa terbiasa akan keberadaan Nonik yang sesekali saya rindukan jika ia tengah tak ada di samping saya.
Hal yang berbanding terbalik di sini adalah mengenai perasaan Nonik kepada saya. Bagaimana ia memperlakukan saya sebagai pacarnya ternyata peran itu amat ia nikmati dan ia jalani sepenuh hati. Mulai dari awal game yang ia bilang untuk berusaha menyayangi saya juga, ternyata ia juah lebih cepat dari perkiraan saya. Kenapa saya katakan lebih cepat, sebab di suatu malam yang bisa di bilang cukup romantis. Kami menghabiskan malam minggu hanya berada di kontrakan saya seharian penuh mulai dari pagi hingga malam. Di situ saya mengetahui bagaimana perasaan Nonik untuk saya sebenarnya. Meski hubungan ini berawal dari sebuah permaian, namun siapa yang menyangka jika semua akan berujung seperti ini.
beb, aku di kosan bete. Aku boleh maen ke kontrakan kamu lagi gak ?" telfon Nonik pada malam minggu usai saya mengantarnya pulang.
lah kan dari pagi ampe sore kamu udah si sini beb ?" balasku balik pada Nonik.
iya, tapi aku bosen di kosan. Anak anak pada ga ada. Mreka malmingan ama pacarnya keluh Nonik dalam telfon.
yaudah sini aja beb, ini aku baru buat mie, hahaha . .
lima belas menit aku nyampe situ beb, gerbangnya ndak usah di kunci ya pesan Nonik sebelum berangkat.
Sesuai dengan pesan Nonik, saya buka itu gerbang depan kontrakan saya agar ia lebih mudah masuk tanpa saya harus membukakan gerbang untuknya. Maka dalam lima belas menit itu pula Nonik pun datang kembali ke kontrakan untuk sekedar menghabiskan waktu malam minggu berdua dengan saya.
cie yang baru di tinggal temen temennya malmingan, hahahahaha . . . ejek pada dara manisku yang baru datang.
beby jangan godain gitu ah, ini aku kesini juga buat malmingan ama pacarku kok ! kesal Nonik karenaku.
emang aku pacar kamu ?" hahahaha . . godaku pada perkataan Nonik.
oh, . . jadi aku ndak di akuin nih selama ini ?" dengan gaya bicara menantang ia menghadap di depanku yang sambil makan mie ini.
hahahaha, gak gak beb, kamu emang pacarku yang paling nyebelin kok tarikku pada tangan Nonik untuk duduk di sampingku.
aku segitu nyebelinnya ya beb di mata kamu ?" kini kalimat tanya itu berubah menjadi nada sendu beralun kalbu.
ya, gak jarang sih beb kamu buat aku jengkel, bete, serta males ama kelakuan kamu yang kadang kekanak kanakan itu tuturku kalem memandang Nonik masih menghabiskan mie.
hal yang paling buat kamu jengkel emang apa beb ?" tanya Nonik kembali memandangku dalam.
apa ya . . . kaya pas lagi shoping gitu, trus dikit dikit ngambeg, kalo gak gitu suka ngatur ini itu. Aku jengkel beb ama hal kaya gitu jelasku sambil menutup makananku.
Sesaat Nonik terdiam mengingat segala tingkah lakunya untuk saya selama satu bulan ini, semua hanya dalam hitungan empat puluh hari, begitu singkat baru seumur jagung. Namun selama satu bulan itu terasa sangat penuh dengan lika liku pergolakan batin saya yang mencoba untuk menyayangi Nonik sama seperti Jovanda. Ia sadar selama itu pula banyak kesalahan yang telah ia perbuat untuk saya. Maka dalam malam minggu ini, di ungkaplah mengenai perasaan Nonik yang mulai mekar mewangi untuk saya.
kenapa kamu gak bilang hal kaya gitu sedari kita awal jadian dulu ?" kenapa kamu diem aja selama ini. tau gini aku bakal berubah buat kamu beb tutur Nonik sendu berucap sesal.
apa hak ku buat ngeluh ke kamu di awal kita jadian dulu " jelas semua itu masih terasa canggung untuk di ucap. Beda dengan sekarang yang aku udah terbiasa akan keberadaan kamu kini saya duduk di samping Nonik memandangnya tajam.
jadi selama itu kamu nahan segala rasa kesal di hati kamu buat aku ?"
ya bisa di bilang gitu beb jawabku sambil melempar senyum untuk Nonik.
maafin aku yang masih kekanak kanakan ini, aku ngelakuin hal kaya gitu semata mata juga buat minta perhatian kamu. Aku sering ngatur kamu ini itu, semua juga demi kebaikan kamu agar bisa jadi seperti cowok yang aku ingin. Aku sadar semua hal itu justru nyiksa kamu di sampingku. Tapi ada satu hal yang gak aku sadarin di awal kita jadian dulu . . . mata itu entah pergi kemana hanyut dalam konflik perasaannya.
emang apa yang gak kamu sadarin beb ?" hm . . tanya ku lembut menarik sebuah jawaban.
kalo sebenernya sejak awal kita jadian dulu, aku udah mulai sayang sama kamu. Aku juga gak nyadar kenapa aku bisa berkelakuan kaya gitu, cuman akir akir ini aku beneran ngrasa aku jadi tambah sayang sama kamu kini mata itu mencoba meyakinkan saya dengan degala tatapan lembutnya.
jadi kamu udah bisa sayang sama aku sampe sejauh ini ?" tanyaku sedikit heran.
iya, aku udah bisa sayang ama kamu. Aku mulai terbiasa dengan keberadaan kamu, dari cara kamu memperlakukan aku layaknya seorang wanita seperti ratu, aku sungguh seneng dengan hal semacam itu. Pengorbanan kamu buat nemenin aku kemana pun aku pergi, ngebuat aku nyaman di samping kamu. Aku gak nyangka bakal bisa sayang sama kamu secepet ini. apa aku salah kalo saat ini aku bisa sayang sama kamu ?"
gak beb, gak ada yang salah dari perasaan kita. Semua ngalir begitu aja. Jujur aku emang sering jengkel dengan segala tingkah laku kamu selama ini, tapi dari segala rasa terpaksa itu, aku nglakuin semuanya atas dasar perasaan iklas dan cuma pingin buat kamu seneng itu aja
ya itu yang buat aku jadi sayang sama kamu. Rasa iklasmu udah berbunga manis di hatiku
Tak sepatah kata bisa saya ucap untuk Nonik, bahwasanya pengakuan dia yang mulai menyayangi saya saat ini sungguhpun begitu membuat hati semakin bingung dengan arah permainan ini. lantas bagaimana dengan perasaan Nonik jika suatu saat permainan ini harus saya akiri, pastilah akan banyak air mata yang tertumpah sia sia.
Masih dalam bisu ini, mata kami saling memandang dalam. Perasaan itu bergejolak seperti sama
saat saya akan bercumbu dengan Nabila. Moment ini sungguh saya sangat hafal sebab tak lama lagi pasti bibir kami akan bertemu dalam sebuah peraduan. Dan yang benar saja, kini mata Nonik mulai terpejam lirih. Mendekatkan parasnya yang elok tepat di depan muka saya. Kini sungguh ia berharap besar akan sebuah kecupan akan mendarat di bibirnya yang tipis merah merona itu. Saya sadar sesadar sadarnya akan apa yang tengah Nonik inginkan. Namun entah mengapa, tiba tiba saja bayangan tetang Jovan terbesit di benakku. Diri ini teringat akan apa yang pernah saya lakukan sama seperti sebelumnya. Meyakini ini bukan saat yang tepat, ku ubah haluanku untuk mendaratkan sebuah ciuman telak di kening Nonik sedalam dalamnya. Ini bukti bagaimana nafsu saya tengah tak bermain dalam situasi ini. Sebab akal sehat saya masih setia menaungi fikiran ini.
Mata itu terbuka lebar, terbelalak atas kecupan yang saya berikan di keningnya. Dengan rasa tak percaya ia raba itu kening mulus berimbun poni. Di tatapnya saya dengan ragu seolah ada hal yang salah atas apa yang barusan saya lukan. Lantas bibir itu mulai bertanya akan perbuatan barusan yang mungkin semestinya tak terjadi seperti itu.
beb kamu cium keningku . . . tanya Nonik masih meraba keningnya.
iya, kenapa . . ada yang salah " tuturku kalem menjawab.
gak sih, . . cuman . . . gumamnya masih tak percaya.
cuman kenapa ?" kamu gak suka di cium di kening ?" maaf deh kalo aku udah lancang jelasku berbalut sesal.
bukan, . . bukan itu maksudku . . . aku baru kali ini di cium di kening sama cowok sipunya menahan malu teramat sangat.
lah emang biasanya kamu di cium di bagian mana ?" tanyaku pura pura bodoh kepada Nonik.
jujur ya, . . biasanya kalo udah dalam kondisi kaya tadi, keseringan cowok yang pacaran sama aku selalu cium di bibir beb jawabnya masih berselimut malu.
oh gitu, jadi kamu minta di cium di bibir sekarang ?" tawarku ingin mengulang kejadian tadi.
"eh . . enggak, enggak !! ini aja udah lebih dari cukup. Kamu cowok pertama yg cium aku di kening dalam kondisi kaya tadi tatapnya mencoba meyakinkan saya.
masa iya ?" emang cowok cowok kamu sebelumnya ga pernah nyium kening kamu ?"
ga ada yang pernah beb. Ya cuma kamu yang pertama. Lha trus kenapa kamu cium di kening kok gak di bibir ?" penasaran itu kini milik Nonik.
aku ga mau ngejamah bibir kamu karena nafsu semata. Lantas kening itu lebih layak mendapatkan hal yang sepantasnya sebagai bukti kesetiaan jelasku sok berfilosofis.
maksudnya ?" aku agak bingung beb, maaf . .
jadi, ciuman itu ada tiga jenis dalam hubungan orang berpacaran. Ciuman di kening itu adalah wujud kesetiaan. Ciuman di pipi itu tanda kerinduan. Sedangkan ciuman di bibir itu adalah jelmaan dari hawa nafsu. Aku ga pengen nyium kamu cuma lantaran nafsu semata, sebab masih banyak hal yang bisa aku tunjukin ke kamu selain hawa nafsu itu sendiri. Lagian cinta gak sepenuhnya tentang nafsu, tapi kalo kita mau lihat lebih dalam, cinta itu sebenernya berbicara tentang perasaan dan kasih sayang
aku gak pernah denger hal ini sebelumnya dari pacar pacarku yang dulu, kamu bisa ngomong kaya gini belajar dari mana ?" tanya Nonik mati keharanan.
belajar dari pengalaman . . . jawabku simple dengan senyum untuk Nonik.
Tanpa aba aba, loncatlah ia memeluk saya berusap rasa kasih bertumpah cinta. Bagitu haru nan dalam Nonik melampiaskan hasrat tentang perasaanya yang kini tengah berbicara dengan hati saya. Pelukan itu bukan mengenai nafsu atau hasrat untuk menjamah tubuh ini, melainkan berbicara tentang perasaannya kepada diri ini betapa ia menyayangi saya sepenuh hatinya. Entah apa yang telah saya lakukan sejauh ini untuk Nonik, namun sepertinya saya telah . . .
Menyentuh Hatinya . . . Last edited by: rakhaprilio 2014-01-10T17:04:50+07:00 Multi Quote Quote
View Single Post .. Live to Love .. #True Story
#2286 rakhaprilio Kaskus Holic Join: 29-01-2013, Post: 912 13-01-2014 00:32
Chapter 115. Jangan Tanyakan Dia
Bagaiaman perasaan Nonik begitu tertumpah untuk saya sangat terasa mesra nan haru bak bunga cinta mekar tepat di musim semi. Kasih sayangnya dapat saya rasakan lewat pelukan hangat yang menyatu dengan aliran darah ini. Begitu deras melaju tanpa ada yang bisa untuk menghentikannya kecuali tuhan. Namun tidak untuk perasaan ini, saya merasakan hal yang berbeda dengan Nonik. Dimana bunga cinta milik Nonik telah mekar bersemi dalam satu bulan cepatnya, bunga cinta saya masih menguncup malu tak mau merekah karenanya. Padahal seperti biasa saya jalani hubungan ini apa adanya, ku trima semua kekurangan Nonik baik buruknya. Selalu bersabar dalam menghadapi tingkah lakunya. Namun semua itu belum membuahkan hasil di bulan pertama, semua terasa sia sia. Perasaanku untuknya masih tetap seperti yang dulu. Saya belum bisa . .
Mencintainya . . Memang semua ini belum Nonik dengar hingga di telinganya, sebab rumitnya permasalahan hati ini pasalnya saya pendam sendiri tiada yang tau menau. Tak ingin membuat hati Nonik gelisah, kututup rasa ini begitu dalam di relung hati saya yang paling gelap. Berharap suatu saat rasa itu akan berubah dan menuai cinta untuk Nonik di saat yang tepat. Mungkin belum saat ini Nonik harus merasakan kasih sayang tulus dari saya, namun semua harap itu tentu masih ada seiring waktu yang terus bergulir selama enampuluh hari ini. dimana sisa waktu yang akan saya habiskan dalam berusaha mencintai Nonik sama seperti Jovanda.
Semoga saya bisa . . . Meski hati ini terus tertatih dalam berusaha menyayangi dara manis yang kini tengah bersanding dengan saya, lantas semua itu tak menyurutkan niat saya untuk terus melanjutkan hubungan kami hingga sampai saatnya kami akan berpisah. Suatu kejadian dimana hari itu telah masuk dalam bulan ke dua, saya yang masih asyik tidur di kamar secara tiba tiba di bangunkan oleh keberadaan Nonik yang ternyata pagi itu ia datang tanpa sepengetahuan saya. Sebab untuk mempermudah ia dalam menemui saya, kugandakan kuci menjadi dua alias menduplikatkannya. Sehingga gampanglah Nonik kluar masuk kontrakan saya layaknya rumah ia sendiri.
beby, . . . bangun . . . . seru Nonik mesra menyapa alam bawah sadarku.
Dengan mata masih setengah terbuka, kucoba kumpulkan segala rasa kantukku menjadi satu dan merubahnya menjadi sebuah kesadaran dengan amat susahnya.
ng . . . apaan beb, kok pagi pagi udah kesini keluhku masih di hantui rasa kantuk teramat sangat.
ada seseorang yang pengen ketemu kamu di luar beb tuturnya lembut seolah akan mempertemukan saya dengan Pevita Pearce artis idola saya.
si . . . siapa beb, gila ini baru jam berapa " tanyaku dengan perasaan masih malas.
itu papah mamahku lagi maen ke malang, kebetulan aku tadi udah di depan kontrakan kamu, yaudah aku suruh masuk sini aja. Soalnya kalo di kosku kan gada ruang tamunya beb jelas Nonik padaku.
PAPAH MAMAHMU ?"" NGAPAIN ?"?" kini saya berubah bak orang kebakaran jenggot.
Saya masih tak mengerti dengan niat Nonik menggiring orang tuanya untuk sekedar main ke Malang hingga harus masuk kandang singa alias kontrakan saya. Tentu saja hal semacam ini mengejutkan saya dan membuat panic secara tiba tiba. Jika saja saat itu saya punya penyakit jantung, pastilah saya mati jantungan mendengar orang tua Nonik telah berada di kontrakan saya. Dengan segala rasa jengkel yang lagi lagi di timbulkan dari ulah Nonik, dalam hati saya hanya bisa berucap dengan logat jawa.
ASU KOE NIK . . . Dalam kamar mandi kini tak ada kompromi, shower yang biasanya saya gunakan untuk karaokean atau pura pura menjadikannya sebagai mic, kini saya acuhkan dengan lebih memilih mandi menggunakan cebok. Sebab hanya dengan cara itulah saya bisa mandi dalam sepuluh menit cepatnya.
ini kenalin papah sama mamahku Kha sahut Nonik padaku yang baru datang ke ruang tamu.
pagi om, tante . . . .saya Rakha sapaku ramah usai berbenah diri.
Dengan keadaan yang MAHA canggung, saya masih saja diam tak berkutik menunggu umpan dari orang tua Nonik untuk sekedar membuka sebuah percakapan.
dek Rakha ngontrak sama siapa di rumah ini ?" tanya papah Nonik yang terlebih dulu membuka sebuah pembicaraan.
saya sendiri om, tapi biasanya tiap minggu atau dua minggu sekali ada sodara yang nginep di sini dari Surabaya atau luar kota gitu om jawabku lugu sok kecakepan.
berati kalo pas ga ada sodara dek Rakha sendirian ya . . hm . . gitu ya sambung papah Nonik sambil mangguk mangguk kecil.
lha om sendiri ada acara apa, kok pagi pagi udah nyampe Malang om ?" tanyaku penasaran.
nanti siang ada apel bersama di Polres Malang sini. Om kan perwakilan dari Sidoarjo tuturnya tegas yang ternyata . . .
BAPAKNYA NONIK SEORANG POLISI CUK !!!!!
Masih belum percaya dengan apa yang tengah papah Nonik katakan, saya berfikir ini merupakan kesalahan besar jika menghadirkan seorang polisi ke dalam kontrakan saya. Pasalnya, saya yang lebih mirip dengan maling ini masa harus bermertua dengan polisi. Namun jangan salah, saya maling bukan sembarang maling. Tapi saya maling yang telah mencuri hati dari anak polisi tersebut.
oh gitu ya om, silahkan santai santai dulu om di sini sambil nunggu kegiatan apelnya tawarku basa basi padahal sebenarnya menginginkan orang tua Nonik untuk segera pulang.
ngomong ngomong Rakha satu kelas juga sama Nika ?" tutur mamah Nonik menyebut nama anaknya dengan sebutan yang asing di telingaku.
Nika ?" Nonik ya maksud tante, . . kalo sama Nonik saya memeng sekelas waktu semester awal dulu. Tapi kalo udah semester tua gini udah jarang kok tante jawabku sambil melempar senyum.
trus dek Rakha udah ngerjain skripsinya ?" tanya mamah Nonik lebih lanjut.
udah tante, ini tinggal nunggu jadwal ujian aja
tuh Ka, kaya dek Rakha dong udah mau ujian skripsinya. Masa kamu udah semester tuju akir gini belom ngambil skripsi keluh seorang ibu kepada anaknya.
ah mama jangan bahas skripsi gitu dong depan Rakha, malu tauk mah jengkel Nonik kepada mamahnya.
yaudah gapapa kalo kamu harus molor satu semester Ka, nanti tinggal minta di ajarin dek Rakha aja kalo udah kelar skripsinya sahut sang papah menyambung pembicaraan.
ya pengennya gitu sih pah, asal boleh sering sering main ke sini aja, hehehe . . tutur Nonik manja merayu sang papah.


Live To Love Season A Karya Rakhaprilio di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

papah sih boleh boleh aja Ka, asal buat belajar loh ya tutur papah Nonik santai.
iya pah, siap kok !! jawab Nonik tegas bagai anak buah.
Tak lama, akirnya hal yang saya nanti sedari tadi kunjung tiba. Yakni kepulangan orang tua Nonik. Terasa siksaan batin di ruang tamu itu tak tergantikan oleh siksaan batin manapun yang terasa begitu menekan jiwa meremukkan mental. Namun ada satu hal yang sunggupun pagi itu begitu membebani hati saya kian berat dalam memiliki Nonik sebagai pacar saya. Pasalnya, ayah Nonik berpesan pada saya sebelum beliau mesuk ke dalam mobil dengan mandat sebagai berikut dalam bisikannya di telinga saya.
om titip Nika ya dek Rakha. Kalo nakal, jewer aja telinganya. Om biasa gitu di rumah. Trus om
minta tolong buat ajarin Nika nyusun skripsi semester depan nanti. Dan satu lagi, sebenernya om udah tau kok kalo kamu pacaran sama Nika
Medengar pesan seperti itu, saya ibarat maling ingin lari dari penjara malah menjadi seperti katak dalam tempurung. Ingin lepas dari Nonik tapi saya justru terikat olehnya secara tidak langsung. Bayangkan saja jika suatu saat saya harus meninggalkan Nonik karena waktu kami yang mulai habis atau karena saya memang tida bisa menyayanginya, pastilah saya bakal di jebloskan ke penjara karena telah menyakiti hati dari anak polisi ini. Sungguh yang namanya penyesalan itu datangnya memang belakangan, jika penyasalan itu berada di depan, itu namanya kesempatan.
beb, kok kamu gak bilang sih kalo papahmu itu polisi ?" tanyaku sedikit berkeluh kesah sambil masuk ke dalam rumah.
kenapa emang beb, lagian kamu juga ndak tanya gitu lho tukas Nonik bertutur santai.
ya gapapa sih, cuman rada gimana gitu beb aku kalo ama polisi, . . jawabku dalam sambil meninggalkan Nonik tanpa hasrat.
Sesaat saya merenungi nasib ini yang sekali lagi terasa sial. Saya sebut sial di sini sebab saya seolah mengulang kesalahan yang sama semasa esema dulu. Pasalnya, saat esema saya pernah memiliki pacar yang anak dari dari seorang polisi juga. Dimana kisah saya sungguh pun berakir begitu tragis dan rumit untuk di critakan. Maka jika harus mempunyai pacar yang anak seorang polisi, itu hukumnya haram dalam kehidupan saya. Sebab diri ini tak ingin mengulang cerita yang sama meski dengan orang yang berbeda.
beb, aku mau tanya, . . kamu kenapa ?" kok kayaknya ga suka gitu denger papahku seorang polisi ?" tanya Nonik penasaran.
Mendengar pertanyaan Nonik yang sesaat mencuat dari bibirnya, saya hanya bisa terdiam sejenak merenungi kejadian yang dulu sempat menimpa dengan rumitnya. Mencoba mengumpulkan segala keberanian untuk menceritakannya kembali, saya ungkapkan mengapa saya begitu membenci polisi di mata saya.
aku bukannya ga suka ama papahmu beb, aku cuma ga suka aja ama polisi jawabku singkat tanpa ekspresi.
gak suka apa benci ?" kok bisa gitu kenapa ?" tanya Nonik masih berlanjut.
aku pilih opsi kedua aja. Jujur aku sebenernya benci sama polisi. Ceritanya panjang beb, pokok ya aku anti kalo ama polisi. Berhubung kita udah terlanjur jadian, yaudah kita jalanin aja hubungan kita. Mo gimana lagi, orang udah terlanjur gini kok
enggak beb, aku harus tau kenapa kamu bisa segitu bencinya ama polisi, aku pengen tau. Ayolah crita sama aku, . . aku mohon . . . dengan sedikit memaksa serta memohon, Nonik terus mencoba mencari tau tentang sebuah kebencian itu.
aku punya mantan yang dulu ayahnya juga seorang polisi jawabku singkat sambil mengacuhkan Nonik yang masih menatapku tajam.
udah . . gitu aja ?" apa apaan kamu ini beb, jangan gini lah. Crita ow biar aku tau harus gimana buat ngadepin kamu. Gak cuma kamu yang jengkel dengan segala kelakuanku yang kadang kekanak kanakan, tapi aku juga kalo kamu tetep gam au crita kaya gini keluh Nonik dalam paksaannya padaku.
Dan dengan perlahan, akirnya saya ceritakan semua masalalu itu kepada Nonik.
dulu . . aku punya mantan namanya Lintang. Aku jalan sama dia sejak esema kelas satu sampe kelas tiga akir. Aku jalan sama dia selama tiga tahun itu dengan cara backstreet dari orang tuanya. Kususnya dari ayahnya yang seorang polisi. Dan mulai dari sini kebencian kepada sosok polisi itu mucul di hidupku sampai saat ini tuturku sepatah kata.
trus masalahnya sama polisi apa beb ?"
pernah dulu ada sahabatku yang satu esempe tapi gak satu esema denganku mengalami kecelakaan. Dia Frendi, sahabat baikku sejak bangku esempe kelas satu sampai kelas tiga. Saat itu dia kena musibah kecelakaan yang di tangani polisi lalu lintas kota Tulungagung. Posisi dia saat itu gak salah apa apa. Dia di tabrak dari arah depan secara terang terangan sama mobil polisi. Kejadiannya waktu itu malem, dimana gak banyak orang yang bisa di tanya sebagai saksi mata. Dari kejadian itu, Frendi cacat permanen di kaki pincang sampe saat ini. lantas polisi yang menabrak frendi itu di dalamnya ada ayah dari Lintang juga. Meski aku backstreet dari ayah Lintang tentang hubungan ini, tapi aku ga bisa tinggal diem ngliat sahabatku kena musibah kaya gini. Aku coba buat ngomong ke ayah Lintang buat terus terang dan jujur dalam masalah ini. tapi pihak kepolisian malah menutup nutupi masalah ini dan ngebiarin gitu aja cuma di kasih santunan sepuluh juta. Bayangin aja itu biaya sepuluh juta gak sebanding dengan impian Frendi yang harus hilang karena dia malu buat kuliah jika sudah lulus esema nanti. Mulai dari sini aku bener bener benci dengan yang namanya polisi. Meski gak semua polisi kaya gitu, tapi jika tau kerjaan polisi yang di jalan tiap hari kerjaannya main tilang sana sini tanpa mau mengingatkan terlebih dahulu atau melakukan sosialisai, makin buat aku geram dan makin benci sampe ke ubun ubun. Jadi sejak saat itu, aku anti sama orang yang namanya polisi
Sesaat Nonik diam tak menyambung ceritaku sama sekali, masih ku tunggu dengan setia itu pernyataan dari Nonik tapi dia nyatanya malah tetap diam dan terus terdiam.
kenapa kamu diem ?" tanyaku cuek pada Nonik.
meski semua polisi gak kayak gitu, tapi aku ga bisa bela apa apa tentang papahku kalo cerita kamu kaya gitu. Emang sih di dunia kepolisian banyak hal curang untuk bermain kotor di dalemnya. Mulai dari situ juga bibit bibit polisi yang di didik bangsa ini selalu di biasakan dengan uang. Makanya pas jadi polisi dengan pangkat yang tinggi mreka terbiasa dengan dunia yang kotor penuh permainan tentang uang. Maaf beb aku ga bisa banyak bicara kalo udah kaya gini pinta maaf Nonik menyesal di depanku.
bukan kamu yang salah jika harus lahir dari rahim istri seorang polisi. Aku tetep nganggep kamu sebagai Nonika Dewi gadis yang aku pacarin saat ini tanpa mandang kamu anak dari satuan polisi sidoarjo. Dimataku, kamu tetep cewek paling jengkelin yang pernah aku pacarin setelah Jovanda lempar senyumku untuk menangkan hati Nonik.
beb, itu tadi kan cerita tentang Polisi, aku pengen denger cerita kamu tentang Lintang. Kayanya dia mantan yang paling kamu sayang ya ?" celetuk Nonik membuatku terkejut bukan kepalang.
kok kamu jadi nanyain Lintang ?" tanyaku heran masih enggan untuk bercerita.
abis pas kamu nyebut nama dia, aku ngrasa mata kamu terlalu dalem buat ngingat semua tentang dia. Sama dalemnya kaya waktu kamu kehilangan Jovan. bener gak yang aku bilang ?"
buat yang ini maaf, aku belum bisa cerita sama kamu beb. Aku belum siap . . tapi suatu saat nanti cerita yah sama aku
pasti . . . Lintang Buanasari, Gadis yang pernah mengisi separuh hidupku saat masih esema dulu selama tiga tahun lebih lama dari saat saya bersanding dengan Jovanda. Bersanding dengan segala rasa sakit yang sama seperti ketika saya berada di samping Jovan. berpisah secara tak diinginkan dari pihak yang tak sama. Semua rasa sakit tentang Lintang belum hilang selama tiga tahun ini, secara tiba tiba semuanya membekas lara bagai bara api yang telah redup panasnya, kembali membakar hati ini saat tertiup angin.
Multi Quote Quote View Single Post .. Live to Love .. #True Story #2334
rakhaprilio Kaskus Holic Join: 29-01-2013, Post: 912 16-01-2014 02:12
Chapter 116. Kembali Kudengar
Semua hubungan ini terasa sudah jelas kedepannya dengan Nonik. Mulai dari sebuah permainan yang kami sepakati hingga pada akirnya kami sendiri yang terjebak di dalamnya dan harus mengakiri semua itu. Entah kemana hubungan itu harus saya bawa, nyatanya dalam dua bulan lebih ini saya belum juga bisa untuk menyayangi Nonik sama seperti Jovanda. bahkan bara api yang kemarin sempat ia sulut, mulai menghangat di hati saya. Diri ini mulai teringat kembali akan sosok Lintang yang entah sekarang berada di mana. Batin ini terasa pilu dengan segala hal yang saya rasakan pada pertengahan hubungan ini. Di satu sisi saya terikat dengan Nonik, namun di sisi yang lain saya mulai mencari sosok Nabila dan Lintang adalah orang yang tengah saya rindukan. Bisakah anda menjabarkan hal rumit semacam ini. lantas, siapa orang yang tengah saya butuhkan di hidup ini untuk bersanding bersamaku kelak.
Entah lah . . Siang itu terik sekali, seperti biasa Nonik selalu berada di kontrakan saya untuk sekedar menghabiskan waktu bersama. Entah itu pagi siang atau sore, bahkan malam pun juga sering kami habiskan bersama untuk menambah intensitas masa waktu bertemu kami. Namun menurut saya sia sia jua hal semacam itu. Sebab, tetap saja hati ini tak berubah untuk Nonik sedikitpun. Hanya rasa terbiasa saja yang tengah saya rasakan saat itu.
Tidak lebih tidak kurang . .
Di siang yang panas ini, saya kedatangan tamu spesial dari kota Gudeg yakni Jogja. Sahabat lama yang telah tiga tahun jarang bertemu dan berkontak ria. Maklumlah kota angkringan itu terlalu banyak menyita waktu sahabat saya dalam berinteraksi dengan sahabat lamanya ini. namanya Danang Sri Suryawikunanda, nama yang saya rasa sangat bagus penuh dengan jiwa seni. Namun maaf, lagi lagi saya sebagai orang yang kental dengan darah Tulunggagung lebih akrab memanggilnya dengan sapaan Sri ketimbang Danang . Jadilah dia cowok tulen dengan sapaan super feminim mirip seperti Stevy. Dengan rambut kribo yang sengaja ia panjangkan selama di Jogja, Sri datang ke kontrakan tanpa mau di jemput dan hanya memberi kabar bahwa ia akan main ke Malang dan langsung menuju kontrakan saya.
Sebelumnya bolehlah saya ceritakan latar belakang kedatangan Sri ke Malang untuk apa, pasalnya ia ingin mengajak saya untuk datang ke pameran seni musik dan seni rupa di daerah jalan pahlawan masih di kawasan kota Malang. Sebagai mahasiswa kesenian dari kampus ISI, tentu Sri tertarik dengan hal semacam ini. Darahnya kental bak gamelan yang bila di pukul akan menggetarkan jiwanya serta kepala yang mulai bergoyang tiap musik dengan alunan klasik mulai berkumandang di telinganya. Ayahnya yang seorang dalang kondang di kota Tulungagung cukuplah di segani banyak orang serta telah memiliki banyak jadwal show di luar kota. Berbeda dengan dalang kentir seperti Parto OVJ yang sering membuat acara OVJ makin tambah kocak. Maka jangan bayangkan sosok Ayah dari Sri sama seperti Parto, cukuplah saya katakan jangan.
misi, mo bakar ini rumah bisa ?" sapa Sri langsung masuk dalam kontrakan tanpa permisi dan aba aba.
woeh, lo Sri !!!! Cieeeeh makin brimob aje rambut lo !!!! sapaku penuh rindu akan sahabat lamaku ini.
mayan kontrakan lo Kha ?" celingak celinguk Sri memperhatikan kontrakan saya dengan seksama.
mayan gimana Sri, hhehehe ?" tanyaku sambil cengengesan.
mayan buat parti sex Madafak itu kampret sialan, kontrakan begini di bilang lumayan untuk parti sex. Dasar otak tak jauh beda dengan saya dia itu. Sambil lalu ia meninggalkan saya sambil menyusuri ruangan dalam. Tak lama lewatlah Nonik yang saat itu berada di kontrakan saya sambil menyeduh kopi buatannya sendiri dengan memasuki kamar tempat biasa ia tidur.
wah anjing lo Kha, udah berani bawa cewe ke kesini ternyata keluh Sri kesal sesaat melihat Nonik masuk ke dalam kamar.
dia ga nginep sini kok, biasanya jam 10 malem baru balik ke kosannya ndiri. Tapi pagi2 gitu juga udah nongol di sini jelasku pada sahabat lamaku ini.
ah ngeles lo, mana ada kontrakan gini lo tidurin sndri. Tar malem threesome an aje Kha ama cewe lo itu. Gimane ?" usul Sri dengan otak penuh kemesuman.
dasar muke kambing lo, dia cewe gw beneran Sri, masa lo embat juga ?" kalo pecun dua rebuan kaya pasar kembang mah gw kasih kasih ke lo. Mo di tidurin ampe peli lo putus juga ga papa
cari penyakit aje Kha tidur ama pecun, mending ama pacar ndiri. Ya gak ?" kaya yang lo lakuin sekarang ini nih, hahahaha tawa Sri masih meledekku.
jadi acara lo hari ni apaan, katanya lo mau ngajak gw ke pameran seni ye ?" tanyaku pada Sri yang mulai duduk di ruang tengah sambil menyalakan TV.
acaranya masih tar malem Kha, di daerah jalan pahlawan gitu katanya. Ga tau tuh bokap gw yang sms ga jelas, gw suruh dateng ngisi musik gamelan gitu. Tar bantuin nyari ye alamatnya
itu mah gampang sob, keg gada GPS aje. Hahaha
Masih asyik mengobrol ringan dengan Sri, Nonik muncul dari kamarnya sambil membawa cangkir kopinya yang telah habis di tangannya. Maka, menyapalah dia dengan penuh rasa heran karena sedari tadi ia tak sadar bahwa kontrakan sang pacar tengah di datangi tamu istimewa.
loh, ada tamu ?" kok gak panggil aku sih beb tutur Nonik tak enak hati sambil meletakkan cangkir kosongnya di meja.
kamunya asik baca novel di kamar sambil minum kopi, mana bisa di ganggu ?" ga inget kejadian terakir aku manggil kamu pas lagi baca Novel ?"
hehehehe, iya2 maap. Kamu kena gampar aku dua kali ya waktu awal jadian itu. Gara gara ga sengaja kamu narik tali dalemannku ucap Nonik menyesal dengan muka puas.
wahahahahaha, lo kena gampar Kha, wah jackpot dong ?" gw Danang temennya Rakha dari esema salam Sri begitu hangat sambil menyalami Nonik.
gw Nonik, mo di bikini teh apa kopi mas ?" tanya Nonik sopan.
kopi ijo aja deh, Rakha mah gausah, hahahaha kurang lebih seperti itulah para sahabat memperlakukan saya.
Dengan membawa cangkir kosong yang sempat ia letakkan di meja, Nonik membawanya kembali ke dalam dapur sambil membuatkan kopi ijo pesanan Sri.
cewe lo lumayan Kha celetuk Sri sambil membuka hape di tangannya.
APAAN LAGI ?" JANGAN BILANG CEWE GW LUMAYAN BUAT DI ENTOT !!! KAMBING LU YE EMANG OTAK GA JAOH _ JAOH DARI SLAKANGAN ?"" jawabku geram sambil memplototi Sri.
wkwkwkwkwk, bukan bro, bukan itu maksud gw !!! wkwkwkwkwkw !!!! masih bercampur dengan tawa ia berucap sepatah kata untuk saya.
TRUS APAAN COBA MAKSUD LUMAYAN LO TADI MBING !!?" tanyaku masih dengan geramnya.
maksud gw, cewe lo lumayan perhatian ama tamu, lumayan cakep, lumayan kurus bodinya ketimbang mantan lo yang dulu, ya pokok lumayan lah !! wakakakaka !!! jawabnya masih penuh dengan tawa.
yang jelas lo kalo ngomong, bikin emosi aja ni kambing omongannya tuturku masih dengan nada kesal.
Tak lama datanglah Nonik dengan secangkir teh untuk saya dan secangkir kopi hijau untuk Sri. Dengan duduk di sebelah saya, kami bertiga berkumpul di ruang yang sama depan TV sambil asyik mengobrol tentang acara nanti malam.
Siapa Ayahku 2 Pendekar Naga Putih 30 Dendam Pendekar Cacat Pusaka Jala Kawalerang 11
^