Siapa Ayahku 2
Siapa Ayahku Karya Azizah Attamimi Bagian 2
Rifat pun duduk di sebelah Ruiana. "Ru..., " kata Rifat terpotong
"eh lihat.. itu ada bintang jatuh... make a wish dulu.." kata Ruiana yang
lansung memejamkan matanya
Rifat dan Ruiana bersama "sama menutup matanya dan membuat sebuah
permohonan dalam hati mereka masing "masing.
"kamu percaya sama bintang jatuh?" tannya Rifat
35 "percaya gak percaya..." jawab Ruiana singkat
"maksudnya?" tanya Rifat bingung
"percaya aja kalau gak terkabul, gak percaya kalau terkabul" jawab
Ruiana "lha.. itu kan kebalik harusnya percaya kalau terkabul gak percaya kalau
gak terkabul" kata Rifat
"yah... biarain aja kebalik.. dari pada syirik?"" Kita kan masih punya
ALLAH tuhan kita tempat untuk memanjatkan segala permohonan" sahut Ruiana
"hmmm... kamu itu ada "ada aja... ru.. sebenarnya aku ingin bilang sesuatu
sama kamu.." kata Rifat
"iya bilang aja.." sahut Ruiana
"sebenarnya... aku saaayang sekali sama kamu... jujur aku merasa
tertarik sama kamu sejakkita ketemu pertama kalinya... waktu itu kamu bikin aku
penasaran pas kamu nebak kalau aku ini seorang dokter... aku ngerasa kamu
berbeda dari semua perempuan lain yang pernah aku temui... aku seneng banget
hingga deetik ini kita masih bisa bersama "sama, jujur aku ngerasa hidup aku
benar "benar berubah sejak pertemuan itu.. aku... kamu... selalu aku berdo"a agar
kamu bisa jadi milik aku seutuhnya..." kata Rifat berbicara sendiri.
Rifat hanya tersenyum ketika ia baru menyadari ternyata percuma dia
berbiara panjang lebar karena Ruiana sudah terlelap di bahunya. Diantarkannya
Ruiana pulang kerumah oleh Rifat.
~//~ Pagi yang indah... Ruiana terbangun ketika Hpnya berbunyi, dan itu telpon dari Rifat
"selamat pagi cantikkk..." sapa Rifat
"pagi kak..." sahut Ruiana
"kakak atau abang?" sindir Rifat
"eh iya.. abang.. jadi lupa sendiri" sahut Ruiana
"heh.. coba lihat udah jam berapa sekarang" suruh Rifat
"emangnya jam berapa?" tanya Ruiana
"jam 8 pagi.. masa kam baru bangun sih.. aku aja udah ada di rumah sakit"
jawab Rifat "hah?"" Jam delapan" Waduh telat deh..." kaget Ruiana
"gimana sih kamu.... tumbenan bangunnya siang, ,biasanya aku juga yang
dibangunin" kata Rifat
"yah.. aku juga gak tau.. semalam terlalu indah buat aku jadi tidurnya
lama deh..." jelas Ruiana
"aku senang kalau kamu bisa menikmati tadi malam.... ya dah madi dulu
aja yah... aku mau lanjutin kerjaan dulu.." kata Rifat
"iya.. met kerja ya bang..." sahut Ruiana
Telpon berakhir, Ruiana segera berbenah diri dan pergi kerja. Walau
terkena marah karena terlambat, Ruiana tak mempardulikan kemarahan itu.
Baginya paling penting hari ini ia masih bisa bekerja.
36 "hey... kamu koq kelihatan seneng baget hari ini?" sapa Fikar
"aku juga gak tahu... tapi hari ini aku memang senang sekali rasanya.."
sahut Ruiana yang sedang sibuk memotong daging
"owh... semalem ngapain aja tumben telat kesiangan kan?" tanya Fikar
"iya... semalem abis jalan "jalan" jawab Ruiana
"sama pacarmu kan?" tebak Fikar
"bukan, sama temenku koq... seru banget." Sahut Ruiana penuh semangat
"wah.. mang ngapain aja koq seru banget..?" tanya Fikar
"ada deh mau tau ajjah....." sahut Ruiana yang segera meningglkan Fikar
sendiri Mereka kembali bekerja seperti biasa.
"gila emang gue kenapas sih tiap kali gue ngajakin Ruiana ngobrol malah
gue ditinggal gitu aja... apa sebaiknya gue langsung bilang aja sama dia yah?""
Hmmmm tapi gimana kalau dia nolak gue mentah -mentah?"" Huh... pusing deh
urusan yang satu ini.. tapi kalau gak bilang sekarang ntar ada yang keduluan.. atau
jangan "jangan dia udah punya cowok duluan sekarang... Oh GOD... gimana ini.."
resah Fikar dalam hatinya
"woi... yang dipotong dagingnya bukan tulangnya tau!!! Hahaha..." kata
seorang teman mengageketkan ketika melihat Fikar salah memotong
"hah... iya..." saadar Fikar
"ngelamun aja loh!" kata seorang teman yang langsung pergi
~//~ Tak terasa sudah jam pulang. Seperti biasa Ruiana menghampiri
Sepedanya di parkiran. Ketika hendak keluar dari pintu gerbang, terdengar Fikar
memanggilnya. Ruiana terhenti dan berbalik. "ada apa?" tanya Ruiana
"aku minta waktu sebentar" jawab Fikar yang ngos "ngosan
"cepetan aja.. aku harus pulang segera.." kata Ruiana sok sibuk
"pliz bentar aja tapi gak disini.." pinta Fikar
"ya udah terserah kamu" sahut Ruiana
"giamna kalau sambil jalan aja?" tawar Fikar
"ya udah langsung ngomong aja.." suruh Ruiana
"sebenernya.... " kata Fikar gugup
"ayooooooo cepetan...... lama aku pulang nih..." ancam Ruiana yang mulai
merasa bosan "iya iya tunggu.... aku cuma mau bilang aku suka sama kamu.. dan aku mau
kamu jadi cewek ku udah.." kata Fikar cecpat
"hah" Kamu itu kenapa sih Fik" Belum 2 minggu aku kerja disini dan
mengenal kamu tapi kamu udah bisa suka sama aku..?"" kamu tuh bener "bener
instan.. maaf bukannya maksud aku buat mentahin kamu tapi jujur aku kaget
banget.... " ujar Ruiana
37 "ok... aku juga gak tahu tapi aku memang suka sama kamu... siapa sih yang
gak suka sama sesosok Ruiana pasti semua jawabnya suka RU... plizz just give me
answer yes or no" Aku Cuma butuh itu" jelas Fikar
"maaf... tapi ini terlalu cepat buat aku.. jujur aku gak ada perasaan sama
kamu.. sorry aku harus pergi.." jawab Ruiana
"ok... tapi aku bersedia nunggu kamu sampai kamu mau sama aku... " sahut
Fikar Tanpa kata "kata lagi Ruiana segera menaiki sepedanya dan pulang.
"ada ada aja ah... Fikar... giliran aku gak ngarep eh malah menyatakan,
Bang Rifat aku tunggu " tunggu malah gak ada.. capek deh... plizzz deh bang.. aku
ngarep sama kauuuu... hih.... nyeebelin ah..." marah Ruiana sendirian
Tiba "tiba Hp Ruiana berbunyi, dan itu telpon dari Rifat lagi.
"halo..." sapa Ruiana sinis
"halo?"" Ru?" heran Rifat
"iya apa?" sahut Ruiana ketus
"kamu kenapa sih" Ada masalah" Koq jutek gitu ngomongnya?" heran
Rifat "hah?" Biasa aja ah.. aku cuma sebel aja" sahut Ruiana
"sebel sama siapa?" tanya Rifat pelan
"kau" jawab Ruiana singkat
"aku" Kenapa" Apa yang salah?" kaget Rifat
"abisnya abng aku tunggu tunggu malah temmen ku duluan yang bilang"
jawab Ruiana tak terkendali
"tunggu apa" Memangnya temen mu bilang apa?" tanya Rifat bingung
Ruiana baru sadar atas ucapannya yang seharusnya tak diucapkanya. "gak
bilang apa apa koq bang.." jawab Ruiana pelan
"aduh Rui... tadi katanya bilang sekarang gak bilang gimana sih.. aku jadi
bingung... lagian kamu nugguin aku apa?" tanya Rifat tambah bingung
"ah.....hehe.. gak jadi yang tadi.. maaf ya bang.. aku lagi boring aja sampai
"sampai ngomong ku ngaco" malu Ruiana
"waduhh.. ya udah .. boring kenapa kamu?" tanya Rifat
"aku boring karena aku sendirian di rumah dan Cuma tiduran aja di
kamar..." jawab Ruiana
"ya udah.. aku ajakin makan ya?"" Udah makan belum?" tanya Rifat
"telat ah aku udah makan..." jawab Ruiana
"ya udah kamu temenin abang mu ini makan aja ya..." ajak Rifat
"males sih.... tapi ya udah deh... daripada sendirian dirumah" jawab
Ruiana sok jual mahal "ya udah kamu siap "siap bentar lagi aku sampai kerumah kamu" kata
Rifat "ok aku tunggu.." sahut Ruiana kegirangan.
Telpon pun ditutup. Ruiana segera bersiap diri dan menuggu Rifat
datang. 38 Beberapa saat kemudian Rifat datang dan mereka pergi makan malam
bersama. Sesampainya di tempat makan"
"kamu kenapa sih Ru?" Beda dari biasanya"."Tanya Rifat
"aku gak papa koq bang". Lagi males ajah?" jawab ruiana
"ok kamu gak mau bilang" tapi aku minta ubah raut wajah kamu yang
bosan itu sama aku sekarang.. kalau kamu memang gak kenapa "napa" pinta Rifat
tegas "yah nih orang mulai marah" ngerti gak sih kalau aku ngarep apah?""
kata Ruiana dalam hatinya. "iya iya?" jawab Ruiana tersenyum
"nah gitu dong kan lebih cantik".." kata Rifat
"iya maaf?" sahut Ruiana
"truss, gimana kerjaan kamu hari ini?" Tanya Rifat
"baik sih". Tapi itu yang bikin aku kessel" kata Ruiana
"kesel gimana..?" pancing Rifat
"temen kerja ku" dia itu atasan aku" pas pulang dia itu tiba manggil "
maggil aku sok penting eh ternyata dia cuma mau bilang kalalu dia suka sama aku..
padahal kita tuh baru kenal 1 minggu aja.. bisa "bisanya dia suka sama aku?" oceh
Ruiana "memangnya apa salahnya kalalu dia menyatakan sama kamu" Wajar kan
aku piker gak masalah seberapa lama dia mulai suka sama kamu.. " sahut Rifat
"ya gak gitu juga ah abang". Giliran orang gak diarep aja bilang padahal
yang diarep gak bilang "bilang jadi males ah?" tambah Ruiana terpancing
Rifat mulai mengerti dengan maksud Ruiana, ia pun hanya tersenyum.
"napa senyum "senyum gak ada yang lucu ceritanya" kata Ruiana
"memangnya siapa yang kamu arep buat bilang sama kamu?" Tanya Rifat
tersenyum "waduh" salah ngomong aku?" sesal Ruiana dalam hatinya. "ada koq"
temeku juga" elak Riana
"boleh au namanya?" sindir Rifat
"gak" lagian bukan urusan abang koq?" elak Ruiana
"hmmmmmm".. udah ngaku aja.. aku kan?"?" tananya Rifat memastikan
"hah" PD ah emang temen aku Cuma abang tah?" elak Ruiana
"dasar" udah ketahuan masih aja.. ngeles..iya kan?"" kata Rifat.
"udah ah" gak penting.." sinis Ruiana yang merasa malu.
"emang kamu beneran ngarep aku?" Tanya Rifat meyakikan
"udah gak usah dibahas" gak ada topic lain apa" sahtu Ruiana
mengalihkan pembicaraan. "jawab dulu napa sih" ya au gak?" desak Rifat
"aduh" " seru Ruiana malu
"jawab aja iya atau tidak?" tambah Rifat yang memegang tangent Ruiana
yang berada di hadapannya
"iya" puas.." jawab Ruiana menunduk
39 "dari tadi napa bilangnya"kan gak usah tarik tarikan kaya barusan" kata
Rifat tersenyum "biasa aja ah" mau bilang atau gak usah gak ada bedanya ah" yang ada
aku malu.." sahut Ruiana
"ngapain malu?"?" Jusrtu aku senneg kamu mau nngarep aku", jadi
pacarku ya?"" pinta Rifat santai
"hah?" kaget Ruiana. "santai banget ngomongnya"romantic dikit
apa"ngerayu gombal kek" pantes aja cewek pada larii" dasar dokter bisanya
Cuma analisa pasien gak bisa analisa hati cewek" huh.." gumam Ruiana dalam
hatiya "Ru..?"" koq bengog. Mau gak?" Tanya Rifat ulang
Ruiana hanya terdiam ia tak tahu harus berkata apa lagi. Ruiana yang
bingung lagsung berdiri dan hendak pergi, namun Rifat segera menahannya.
"maaf bang aku harus pergi?" kata Ruiana
"tapi kenapa Ru" Ru Ru.. tunggu aku" maaf kalau aku?" sahut Rifat
terpotong "gak papa bang" aku harus pergi.." ujar Ruiana yang langsung pergi
mellepaskan tangan Rifat Rifat yang takut kehilangan Ruiana segera mengejar Ruiana hingga
keluar. "Ru" plizzz tunggu Ru" dengerin aku dulu Ru" panggil Rifat meraih tangan
Ruiana "lepasin aku bang" aku butuh waktu ini terlalu cepat bat aku bang"
plizzz ngerti aku ya.." pinta Ruiana baik
Tanpa kata "kata Rifat langsung memeluk erat Ruiana.
"abang"." Pangil Ruiana terkejut
"maafkan aku udah buat kamu terkejut" apapun itu jujur aku sungguh
sayang sama kamu Ru.. aku selalu berdoa agar kamu memang tercipta untuk aku
seorang dan aku tak mau kalau kamu hanya akan menganggap aku sebagai seorang
abang tak lebih"please Ru jangan pernah sekalipun kamu tinggalin aku ya"." Pinta
Rifat "abang" aku janji" aku gak akan pernah tinggalin abang ya" aku sayang
sama abang" aku mau jadi kekasih abang dan aku mau jadi pendamping hidup
abang?" sahut Ruiana yang meneteskan air matanya
Dilepaskanya pelukan itu, Rifatpun bertekuk luitut dihadapan Ruiana dan
mencium kedua tangan nya. "terimakasih sayang" malam ini malam yang paling
indah dan berharga dalam hidup aku?"
"udah ah.. jangan berlebihan gitu udah bangun?" suruh Ruiana
Kini mereka saling memiliki. Saling menyangi dan mencintai"
~>6666999<~ PART 4 "haii.. adikku sayang ?"?" sapa Alhen yang baru datang di rumah dari
liburan bersama ayah dan ibunya.
40 "hai juga kakak" " sahut Ruiana palsu. "hih" kalau bukan loh sendiri yang
peluk gue.. oagah gue peluk lu duluan" bisik Ruiana dalam hati
"wah gimana kabar rumah Ru..?" Tanya Bu Rahma
"hmm seprti yang mama lihat" tidak ada yang berubah" jawab Ruiana
santai "Ru" siapkan makan malam buat kita ya" udah lapar nih perjalanan
pulang gini.." perintah Bu Rahma
"ya ayah minta segera disiapkan" tambah ayah
"ih kalian piker aku ini babu apa.. siapin aja sendiri.. gue mau pergi sama
abang" oceh Ruiana dalam hatinya. "maaf tapi malam ini aku harus pergi aku sudah
punya janji sama temen aku.." tolak Ruiana
"mau kemana aja kamu" seharusnya kamu itu tetap dirumah menyambut
kedatangan keluargamu ini!" bentak ayah
"tapi ayah?" sela Ruiana mencoba menjelaskan
"udah papa" sekali "sekali dia kan juga butuh jalan "jalan kasihan dia
pa". biar nanti aku telpon fast food aja yah?" bela Alhen
"hmm" Alhen bener juga pah" biar aja ya.." setuju Bu Rahma
"ah kalian ini hanya membela anak tak tau diri ini saja.." marah ayah
"udah ah papa.. papa gak boleh gitu lah.." bela Alhen
"terimakasih kak" aku permisi dulu mau siap "siap" pamit Ruiana langsung
pergi kekamarnya. Ternyata Ayah Bu Rahmah dan Alhen merencanakan sesuatu.
"heh.. kalian ini bagaimana sih" seharusnya kita menyiksa anak itu
bukannya malah dibiarin gini.. bisa bisa ngelunjak dia.." kata ayah yang sedang
rapat di dapur bersama Alhen dan ibunya
Siapa Ayahku Karya Azizah Attamimi di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"kamu itu mas yang bagaimana" kalau kamu terus terusan nyiksa dia, dia
bisa curiga atas rencana kita?" sahut Bu Rahma
"benner tuh om" bisa bisa kita diusir dari rumah ini" sekarang kita
harus berbuat baik sama si Ru itu sampai kita nemuin file "file penting tante
Anna yang udah mati itu?" ide Alhen
"iya benner juga" tapi kalau aku harus berubah jadi baik justeru Ru akan
semakin curiga sama kita terutama aku?" bingung ayah
"udah om tenang aja " ombersikap seperti biasa aja.. nanati biar kita aja
yang sok sok belaindia tentunya seperti biasa" sahut Alhen
Sementara itu" "hmmm apa yang harus aku lakukan ya buat cari tahu sebenarnya siapa
ayahku itu" dan kenapa kakek sampai terkena serangan jantung gara "gara ayah
ya?"?" Dan hal ini juga seperti bunda yang meninggal ketika ayah tidak ada
dirumah"aneh" dan kenapa bunda harus memiliki brankas rahasia itu?"" Aku
harus segera membukanya sebelum tante Rahma atau ayah duluan yang
menemukannya" aku yakin di dalam situ pasti tersimpan berbagai macam rahasia"
hmmm sertifikat rumah ini.. sebaiknya aku titipkan aja sama abang.. kalau aku
taruh disini pasti tidak akan aman" Ya ALLAH bantulah aku menyelesaikan semua
41 permasalahanku ini.. kuatkan aku karena aku sendiri saat ini?" kata Ruiana yang
berbicara sendiri di kamarnya
~//~ "tok" tok" tok?" seorang tamu mengetuk pintu
"iya sebentar.." sahut Alhen segeralah dibukakannya pintu rumah
"permisi.." sapa Rifat
"wah ganteng banget nih cowok" gagah kerren?" lamun Alhen menatap
Rifat yang datang "maaf Ruiana ada?" Tanya Rifat
"ah " Ru" Sebentar dia masih bersiap" kamu siapa ya?" Tanya Alhen
penasaran "saya Rifat pacar Ruiana" jawab Rifat
"pacar" Wah hebat banget Ru bisa punya pacar seganteng kamu yah?"
puji Alhen "biasa saja" kalau boleh tahu kamu siapanya Ru?" Tanya Rifat
"owh.. aku kakaknya Ru.." jawab Alhen
"Alhen?" Tebak Rifat
"yups.. benner.. koq tahu?" heran Alhen
"Ru banyak cerita soal kamu.." jelas Rifat.
"wow". Ternyata selama ini aku jadi bahan pembicaraan"." Sahut Alhen
sok dekat Mereka berdua berbincang begitu akrabnya, hingga Ruiana datang.
"abng.." sapa Ruiana
"hey?"sahut Rifat
"eh Ru" ternyata dia pacar mu ya?"?" Ih koq gak cerita "cerita sih?""
Hebat banget kamu bisa dapet yang sekeren pak dokter nih.." ujar Alhen sok
akrab "biasa aja kak" aku pamit dulu ya.." sahut Ruiana kaku
Ruiana dan Rifat pun pergi.
"hmm". Jangan kira gue akan biarin kamu hidup bahagia dengan Ruiana
ya pak dokter.. aku akan membuat Ruiana kehilangan cinta kamu.. aku akan
taklukkan kamu dalam sekejab wahai dokter ganteng.." piker Alhen jahat
~//~ "ngomong apa aja sama Alhen?" Tanya Ruiana
"biasa aja.. Tanya "tanya tentang kerjaan aku" oh iya ternyata dia calon
doketer ya?"" jawab Rifat
"iya.." sahut Ruiana singkat
"memangnya kamu kenapa?"" Cemburu?"?" Tanya Rifat menggoda
"biasaa aja" aku Cuma akut dia akan berniat buruk sama hubungan kita"
jawab Ruiana serius "aduh Ru" jangan buruk sangka gitu lah" aku pkir dia itu orang baik koq..
gak mungkin lah dia sampai berniat buruk." Ujar Rifat membela Alhen
42 "hallahh gayanya aja sok akrab pas tadi nemuin abang dating" aku tahu
siapa dia bang.. ak sebiasanya dia bersikap begitu sama semua lelaki termasuk
kawannya sendiri" abang tuh gak tau siapa dia?" jelas Ruiana
"udah "udah ya Ru sayang". Abang gak mau kita bertengkar cuma gara "
gara hal gak penting" dan perlu kamu ingat" abang gak akan pernah tinggalkan
kamu sedetikpun.. abang akan selalu cinta sama kamu.. ingat itu yah"." Rayu Rifat
pada Ruiana yang mulai cemberut
"aku pegang janji abang?" sahut Ruiana tersenyum
Mereka kembali ke dalam mobil untuk segera pulang.
"bang.. aku ingin meminta tolong sesuatu sama abang.." kata Ruiana
"apa" Silahkan aja" aku akan bantu kamu." Sahut Rifat
"aku ingin menitipkan ini sama abang.." kata Ruiana yang mengeluarkan
sebuah map dari tasnya dan memberikan kepada Rifat
"apa ini?" Tanya Rifat
"ini sertifikat rumah ku.. aku gak mau ayah atau Bu Rahmah menemukan
ini" karena mereka mnginginkan rumah itu" tentunya aku gak mau rumah itu
hilang gitu aja. Itu rumah bunda bukan ayah atau Bu Rahmah.." jelas Ruiana
"tapi Ru" Apa ini gak berbahaya buat kamu?" Tanya Rifat
"aku gak tau" tapi aku piker ini jalan satu "satunya aku menyelamatkan
kekayaan terakhir bunda" aku akan berpura "pura tak tahu apa.. dan aku yakin
selama abang gak kasih tahu keberadaan surat ini.. itu semua akan aman.. dan
perlahan rencanaku akan terlaksanakan.." ujar Ruiana
"Rencana" Apa yang kamu rencanakan?" Tanya Rifat terkejut
"maaf bang tapi aku gak mungkin cerita semua rencanaku secara detail,
pada intinya saat ini aku akan memanfaatkan sikap mereka yang pura "pura baik
sama aku" aku mencoba mencari tahu tentang ayah ku sekarang, perlakuannya
padaku seperti seorang pembantu bukan seorang ayah kepada anaknya" dan ini
membuat aku lebih curiga ketika Alhen dan Bu Rahmah mencoba membela aku
tadi" aku piker mereka memang meninginkan sesuatu dari aku. Apapun itu aku
harusa cari tahu dan pencarianku akan aku mulai dengan brankas bunda?" cerita
Ruiana "Brankas" Kamu sudah dapatkan 6 angka?" Tanya Rifat mngurus
"aku belum menemukan pastinya.. tapi akan aku coba dengan tanggal
lahirku" 270792.. ketika aku tidur malam" aku sering bermimpi bunda dan dalam
mimpiku bunda selalu menyebutkan angka itu" aku benar "benar berharap ini
semua awal untuk aku bisa lepas dari penjahat "penjahat itu?"jawab Ruiana
"yah" amin" abang akan membantu kamu.. abang juga berharap ini semua
terbaik buat kamu.. aku salut sama kamu karena pada usiamu yang segini kamu
sudah menghadapi masalah serumit ini tanpa seorangpun keluarga yang ada
dipihakmu dan kamu tidak gentar menghadapinya" kapan pun kamu butuh abang"
abang pasti akan selalu sedia setiap saat"." Ujar Rifat
"terimakasih abang". Aku bersykur karena aku masih punya abang dalam
hidup aku yang sendiri ini?"sahut Ruiana
43 ~//~ "mau kemana Ru koq udah rapi sekali?" sapa Bu Rahmah yang lewat di
depan kamar Ruiana "aku mau" pergi sama temanku ma" mungkin sekitar 1 bulan kedepan aku
akan terlihat lebih sibuk dari biasanya?" jawab Ruiana santai
"memangnya ada apa?" Tanya Bu Rahmah urus
"mm". aku dan teman teman yang tidak melankjutkan kuliah mengadaka
keiatan.. yaaa seperti bimbingan gitu ma" seingatku aku pernah cerita sama mama
dan ayah.." jawab Ruiana
"owh" ya udah.. met sibuk aja yah?" sahut bu Rahmah tersenyum palsu
Pukul 7.00 segeralah Ruiana mengambil sepedanya dan pergi bekerja.
Ruiana terburu "buru karena terlambat bekerja seharusnya ia datang 10 menit
sebelum jam kerja. "met pagi Ru?" sapa pegawai
"selamat pagi juga semuanya" sorry aku tellat" sahut Ruiana
"tumben tellat?" Tanya Fikar
"biasalah tidurmya kemaleman?" jawab Ruiana"
"ya sudah" met kerja yah?" kata Fikar
"ya makasih kamu juga?" sahut Ruiana
Semua pegawai mulai bekrja dibidang mereka masing -masing"
Tak terasa saatnya makan siang"
"fikar" bisa aku bicara sebentar?" Tanya Ruiana menghampiri fikar yang
sedang makan. "owh tentu aja.. silahka duduk" sahut Fikar senang
"mm?" sebenarnya aku mau minta maaf soal kemarin.. aku gak maksun
bikin kamu kecewa atau apalah" aku hanya terkejut dengan pernyataan kamu.."
ujar Ruiana "udah "udah kamu gak usah mempermasalahkan itu". Aku gak papa..
lagian cinta ditolak, itu sudah biasa.. gak usah gak enak gitu" aku tahu koq kamu
itu suka sama orang lain kan?"?" tebak Fikar
"kamu tahu dari mana?" Tanya Ruiana heran
"aku cuma nebak aja" aku sering kelihatan kamu dijemput sama seorang
laki "laki yang bawa mercy hitam itu" kamu gak usah khawatir" aku gak akan
ganggu kamu sama dia.. aku sadar aku gak pantas menyaingi seorang yang gagah
seperti dia.." jawab Fikar
"kamu jangan segitunya kalau ngomong ah..gak baik terlalu merendah.."
kata Ruiana kasihan "aku bukannya merendah.. tapi sebagai manusia yang berkekurangan kita
hasur nyadar diri" itu aja." Sahut Fikar tersenyum
Ruiana merasa sangat tidak nyaman dengan kata "kata Fikar. Seakan dia
adalah seorang yang paling buruk didunia piker Ruiana. "Fik". Tapi itu semua
bukan berarti kita tidak bisa menjadi teman kan?"" Tanya Ruiana
44 "memangnya kamu mau jadi teman aku?"" Betapa senneng nya aku kalau
kamu sudi berteman sama aku.." Tanya Fikar kembali
"Fik" aku mau koq jadi teman baik kamu" aku berharap ini semua gak
menjadikan masalah sama kita unuk berteman lebih baik bukan..?" jawab Ruiana
"Alhamdulillah" aku senang jadi mulai sekarang kita adalah teman?"
Tanya Fikar meyakinkan "bukan teman tapi teman yang sangat baik" jawab Ruiana yakin
~//~ "udah seharian abang gak telon atau sms sama aku.. kayanya dia sibuk
banget hari ini" moga aja abang baik "baik aja.." khawatir Ruiana yang
merebahkan badannya di tempat tidur
"tok tok tok.." seseorang mengeuk pintu kamar Ruiana
"masuk aja.. gak dikunci" sahut Ruiana
"hallo. Adikku.." sapa Alhen yang masuk dan duduk di dekat Ruiana yang
sedang tidur di kasur. "tumben kak.. ada apa?" sahut Ruiana to the point
"ah" Rui" aku cuma ingin ngucapin selamat sama kamu.." jawab Alhen
"selamat apa?" heran Ruiana
"selamat jadian sama pak dokter ganteeeennnnggggggg.!!!!! Cariin buat
kau dong satuuuuuuu aja yang kaya pacarmu itu.." jawab Alhen yang geregetan
"hah.. memangnya assesoris apa yang bisa cari duplikatnya.. ada -ada aja"
sahut Ruiana. "abisnya?" kamu ketemu dimana sih sama dia?" Tanya Alhen pensaran
"ketemu dijalan pas dia nabrak aku?" jawab Ruiana
"aduh.. kamu jatuh" Terus kamu gak papa?" kaget Alhen
"iya.. aku gak papa.." jawab Ruiana
"wah kalau aku jadi kamu". Aku pura "pura pinsan aja deh.. biar dibawa
kerumah sakit disuntik terserah yang penting aku bisa lama "lama sama dia"
huhu" khayal Alhen "parah loh" bisa "bisanya lu bilang gitu sama gue.. bikin jeles aja.. jadi
curiga nih, hmmmmm?".." bisik Ruiana dalam hati. "sayangnya itu bukan kakak.."
sahut Ruiana santai yang mulai sakit hati
"hehe ia" hmmmmmmmmm". Eh udah ya.. aku mau ngerjain tugarku
dulu.." pamit Alhen "iya silahkan?"jawab Ruiana
Alhen pun keluar". Tak terasa jam suda pukul 12.00. Ruiana masih belum memejamkan
matanya. Khawatir keadaan Rifat saat ini, sejak pagi ia belum mendapat telpon
maupun sms... Tak disangka, Ruiana yang berdiri di balkon kamarnya berlari mengambil
hpnya yang berbunyi. Ternyata itu sebuah sms yang diterima dari Rifat.
"maaf aku terlalu sibuk dengan kerjaanku, hingga abang tak kasih kabar,
selamat tidur Ruiana ku sayang.. mimpi indah"
45 Begitu bahagianya Ruiana membaca sms dari Rifat" segeralah sms itu
dibalasnya. "gak papa abang" asalkan abang baik "baik aja disana aku sudah senang"
met tidur juga" jangan lupa besok bangunya yang pagi yah Mr kesiangan.. hehe"
isi sms Ruiana Ternyata masih terbalas sms itu.
"iya" tuan putri" tuan putri koq masih belum tidur?" sms Rifat
Dan mereka berbalas sms "gimana mau tidur seharian gak ada kabar dari abang?"
"hmm" kangen ya?"" Maaf ya bikin Ru nunggu"
"iya..aku kangen banget sama abang" hehe"
Lelah berbalas pesan.. Rifat pun menelpon Ruiana
"halo cantik?" sapa Rifat
"halo juaga pak dokter.." sahut Ruiiana
"gak nagntuk nugguin aku terus?" Tanya Rifat
"ngantuk sih" tapi mau gimana lagi" jawab Ruiana
"hmmm.. aku kangeeeeeeeeeennnnn banget sama kamu?" kata Rifat lesu
"pending aja kangennya.. besok kan masih bisa ketemu?" sahut Ruiana
"itu dia masalahnya mungkin sekitar 1 minggu kedepan kita cuma bisa
ngobrol di telpon aja.. itupun kalau kita berdua gak tidur semaleman" ujar Rifat
"memangnya ada apa?" Tanya Ruiana lesu
"aku harus nangani pasien pastinya" terus ada acara seperti seminar
gitu.. terus ada rapat.. dan masih banyak lagi.." jawab Rifat
"memangnya semua dokter gitu ya?" Tanya Ruiana sedih
"iya sayang" tapi gak bersamaan nah kebetulan ini waktunya untuk aku",
tapi kamu jangan khawatir ya.. abang akan ajak kamu jalan jalan keliling kota
kalau semuanya udah selesai.." jawab Rifat
Ruiana mulai merasa mengantuk "hm" aku peganng janji abang ya" oh
iya" rencananya minggu depan aku mau daftar kursus ku?"
"kamu nagntuk ya?" Ya udah sekalian tungu urusanku sampai selesai
nanti abang antar kamu ya" kamu sudah ada uang?" Tanya Rifat. Ternyata Ruiana
sudah terlelap dalam tidurnya. Rifat hanya tersenyum, "hmm" bela -belain gak
tidur cuma nugguin aku, aku memang beruntung punya kamu Ru" terimakasih Ya
ALLAH engkau berikan dia untukku.." kata Rifat dalam hatinya.
~//~ "Alhen sayang" mama gak mau tahu bagaimanapun caranya mama mau
kamu bisa lebih deket sama dokter itu, kalau perlu kamu rebut aja dia dari
Ruiana?" licik bu Rahmah
"tennang aja mama ku sayang". Aku udah siapkan rencana ku buat
ngerebut Rifat dari Ruiana" yaaaa aku harap ini bisa berhasil" ujar Alhen
"bagus" jangan pernah memberikan Ruiana sebuah kebahagiaan" sahut
Bu Rhamah 46 "sooooo sekarang kita ke mall aja yuk ma.. sekalian kita makan siang"
ajak Alhen "wah boleh udah lama kita gak belanja ya?"stuju Bu Rahmah
Mereka pun pergi ke mall, berbelanja sesuka hati mereka sepuasnya.
Setelah lelah berbelanja mereka singah di sebuah restoran mewah, dan ternyata
restoran itu adalah restoran dimana Ruiana bekerja.
"mama mau ke toilet dulu ya"." Permisi Bu Rahmah
"ya udah mah.. jangan lama "lama ya.." sahut Alhen
Segeralah Bu Rahmah pergi ke toilet, tanpa disengaja ia mendengar
suara mirip sekali dengan Ruiana. Ia pun berbalik dan mencari suara itu. Ternyata
benar ia melihat kearah dapur restoran dan disitu ia melihat sesosok Ruiana yang
sedang sibuk memasak. Saking liciknya, Bu Rahmah menurungkan niatnya untuk
peri ke toilet dan segera kembali pada Alhen yang duduk sendiri.
"cepet banget ma.." heran Alhen
Siapa Ayahku Karya Azizah Attamimi di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"mama gak jadi ke toiletnya.." jawab Bu Rahma
"kenapa ma?" Tanya Alhen
"mama punya berita bagus, dan ini bisa jadiin senjata kita buat ngancurin
Ruiana?" jawab Bu Rahmah penuh semangat
"apa ma?" Tanya Alhen penasaran
"ternyata selama ini Ruiana berbohong sama kita semua" jawab Bu
Rahmah "maksud mama?" bingung ALhen
"ah jangan begok "begok deh" dengerin mama dulu deh, selama ini Ruiana
selalu bialng sama kita kalau dia sibuk dengan pekerjaannya dengan teman "
temannya sebagai pengajar bimbel" dan itu bohong sebenarnya dia itu bekerja
sebagai cheff di restoran ini" cerita Bu Rhamah
"hah" Serius mama" Mama tau dari mana?" Tanya Alhen terkejut
"barusan mama lihat dia di dapur sedang sibuk masak" kalau kamu gak
percaya kita minta langsung panggilin dia aja.." jawab Bu Rhamah
"wah bagus kalau begitu" pelayan?" paggil Alhen
Seorang pelayan pun datang memenuhi panggilan. "ada yang bisa saya
bantu" Tanya pelayan itu ramah
"begini saya ingin bertemu dengan ceff restoran ini yang bernama
Ruiana.. sekarang juga" perintah Alhen
"maaf tapi?" kata pelayan terpotong
"saya gak mau tahu sekarang juga pangil dia" bentak Bu Rahmah
Tanpa kata "kata lagi segara pelayan itu menemui Ruiana di dapur dan
menyampaikan panggilan. "kamu gak Tanya siapa mereka?" Tanya Ruiana heran
"boro "boro mau Tanya dianya bentak "bentak sama aku?" jawab pelayan
"ya udah makasih ya?" sahut Ruiana dan segera menemui si tamu
bersama 47 Melihat Alhen dan Bu Rahmah yang sedang duduk Ruiana sangat
terkejut. Ia benar benar tak menyanka bahwa keadaanya akan diketahui oleh
musuhnya sendiri. Namun ia masih berusaha tegas menghadapi keduanya.
"owh jadi bimbelnya disini?"?"?"" sindir Bu Rahmah
"maaf apa yang kalian inginkan disini?" sahut Ruiana tegas
"hahaa" ya kami mau makan lah". Kami ingin di masakin sama Cheff
handal disini.." ejek Alhen
"dan beruntungnya aku bukan seorang Cheff handal disini" sahut Ruiana
tegas "yaaaa".. asaalkan kerjanya bukan buat ngumpulin duit untuk biaya
kursus masak aja?" ejek Bu Rahmah
"dan aku piker itu bukan urusan kalian berdua, sekarang aku minta kalian
pergi dari sini. Orang seperti kalian tak pantas duduk dan makan enak disini" usir
Ruiana santai "heh mulai ngelunjak nih anak ya" mana sopan santun loh sama mami gue
ha! Sembarangan gue bilangin ayah baru tau rasa loh" marah Alhen mengancam
Mendenagar ancaman itu Ruiana sangat kaget dan ia takut untuk
kehilangan impiannya untuk menjadi seorang cheff karena ayahnya akan
mengurungnya bila ia ketahuan. "bisanya cuma ngancam" sahut Ruiana mencba
berani "hallllaaaaaaahhhh" gak usah sok berani kamu" kita tahu koq kamu itu
takut sama ayah kan" gak perlu dipungkiri?" kata Bu Rahmah membentak
"apa mau kalian?" Tanya Ruiana yang mengerti tujuan mereka
"kalau aku sih gak usah muluk "muluk yah" cukup Rifat aja buat gue?"
jawab Alhen santai "hah" Gila loh" tega loh dia itu pacar aku.. semudah itu kamu mau
ngambil dia dari aku?" marah Ruiana yang sangat terkejut
"masih pacar kan". Lagian dia itu gak pantes banget sama kamu" kaya
pangeran sama babu!" ejek Alhen
"kalian berdua memang licik! Jangan harap aku bisa jadiin maianan kalian
inget itu.." sahut Ruiana memperingatkan
"uuuuhhhhh takuuuuuuttttttt?" kata Alhen bergaya takut
Tanpa kata "kata lagi Ruiana segera kembali kedapur. Sedangkan Bu
Rahmah dan Alhen pulang tanpa makan siang.
Ruiana duduk di taman belakang dapur sendirian, ia hanay bisa menangis
dengan kejadian tadi. "Ya Allah mengapa ini harus terjadi pada ku?"" Kenapa aku
harus mendapati pilihan yang sangat berat yang keduanya sangat penting buat
aku" Mana yang harus aku pilih?"" Aku ingin mencari kebenaran dari semua
masalah yang aku hadapi saat ini dan ini semua aku lalui bersama seorng lelaki
yang sangat aku cintai" aku gak mungkin memilih keduanya.. aku harus ikuti
permainan mereka agar aku bisa mempelajariin arah tujuan mereka tentunya" Ya
ALLAH berilah aku kemudahan melewati ini semua.. dan jadikanlah aku kuat
menghadapi semuanya?" ujar Ruiana mengadu kepada tuhannya dalam hati
48 Jam pulang kerja" Ruiana akhirnya memutuskan untuk meninggalkan Rifat demi impiannya.
Ia mencoba menghubungi Rifat yang sedang sibuk di rumah sakit. Sebagai
perpisahan ia hanya inging bertemu sebentar saja.
"abang..?" panggil Ruiana di telpon dengan lembut
"ada apa Ru?" heran Rifat
"maaf kalau aku harus menganggu abang bekerja" mala mini aku ingin
bertemu denagn abang " sebentar saja" " pinta Ruiana
"maaf Ru.. tapi mala mini abang gak bisa ninggalin rumah sakit". Ada aa
sebenarnya Ru" Kamu beda dari biasanya..?" heran Rifat
"aku kelewat kangen sama abang.. kau inging sekali bertemu dengan
abang" kalau aku temuin abang di taman rumah sakit apa bisa?" Tanya Ruiana
"ya sudah abang tunggu ya"." Jawab Rifat yang merasa aneh
Segeralah Ruiana mengayuh sepedanya ke rumah sakit. Dan ditemuinya
Rifat yang sudah menugu di kursi taman rumah sakit.
Ruiana yang sangat sedih langsung memeluk Rifat di hadapannya. Melihat
sikap Ruiana yang berbeda Rifat semakin yakin ada suatu hak yang disembunyikan
dari dirinya. "Rui sayang" kamu kenapa" Cerita sama abang.." desak Rifat
"aku kangen banget sama abang.. dan aku gak mau kehilangan abang.."
sahut Ruiana menangis "Ru.. kamu kenapa" Gak biasanya kamu sperti ini" apa ayahmu jahatin
kamu lagi?"?" Tanya Rifat perduli
"nggak.." sahut Ruiana melepas pelukannya
"duduk sini" aku tahu ada hal yang kamu sembunykan dari aku.. plizzz
kau cerita sama aku.. aku gak mau lihat kamu sedih seperti ini Ru?" desak Rifat
"maaf bang" aku gak bisa cerita" sahut Ruiana menagis
"okay" kamu gak usah cerita.. sekarang kamu bilang apa yang harusa aku
lakukan biar kamu gak sedih nangis gini lagi..?" Tanya Rifat yang mengusap air
mata Ruiana "aku cuma butuh satu jawaban dari satu pertanyaanku.." jawab Ruiana
"ok silahkan kamu tanyakan kalau itu memang bikin kamu senang" sahut
Rifat "apa abang cinta sama aku?" Tanya Ruiana
"Ru" denger aku ya" perlu kamu ingat, aku itu sayang sama kamu aku
cintaaaaaa sama kamu.. dan jangan pernah kamu ragu soal itu" sampai kapanpun
aku janji aku hanya akan cinta dan sayang ma kamu seorang" jawab Rifat
"sekalipun aku tinggalkan abang?" Tanya Ruiana
"kenapa kamu Tanya gitu" Kaget Rifat
"aku hanya takut jika suatu saat kita pisah apapun itu" jelas Ruiana
"aku yakin dan sangat meyakini bahwa ALLAH menciptakan kamu itu
hanya untuk aku, dan kamu gak usah khawatir soal itu ya?" ujar Rifat
menyemangati 49 Ruiana yang sangat sedih akhirnya kembali pulang, dengan disambut
kedua musuhnya Alhen dan Bu Rahmah
"hay cantik" gimana terima tawaran kita?" sapa Alhen yang berdiri di
depan pintu kamar Ruiana "ok" aku terima.. asal kalian benar "benar tutup mulut rapat "rapat!"
sahut Ruiana tegas "soooooo kita deal sekarang.." tertawa Alhen sambil memberikan
tangannya Tak memperdulikan Ruiana langsung memasuki kamarnya dan mnguncinya
rapat "rapat. "aku gak boleh menangisis hal ini aku harus tegar, dan aku harus siap ini
hanya sebentar dan aku tidak akan berlarut "larut dalam ini semua aku akan
mendapatkan apa yang memeang jadi milikku?"?"".. hmmmmm aku harus
melakukan sesuatu terutama pada ayah aku harus bisa mendapatkan is brankas
itu sebelum seorangpun tahu". Seingatku ak msih punya obat tidur di laciku.."
kata Ruiana yang berusaha bersemangat.
Tak kehabisan akal Ruiana mengambil obat tidur yang terdapat di
lacinya. Ia menyelinap masuk kedalam kamar Ayah dan Alhen. Ditambahkannya
bubuk obat tidur itu kedalam gelas air minum mereka masing "masing. Bak
seorang penjahat yang ulung Ruiana tertawa atas aksinya. Ia kembali kekamarnya
dan tinggal menunggu keadaan besok pagi.
Keesokan harinya".. Terbanghun dari tidurnya, Ruiana tampak senag sekali perlahan dia buka
pintu kamar dan melihat lihat keadaan rumahnya. Sukses tak ada sorangpun dari
mereka terlihat beraktifitas seperti biasa. Segeralah Ruiana memasuki kamar
ayahnya dan menurunkan lukisan dinding yang dibaliknya terdapat brankas
rahasia. Beruntung kode password yang dimasukkan berhasil membuka brankas
itu 270792. "Alhamdulillah?" ucap syukur Ruiana atas kemudahnannya.
Dipindahkannlah seluruh isi brankas itu kedalam dus karton. Tak
membuang waktu lagi Ruiana kembali merapikan brankas dan lukisan itu agar tidak
seorangpun curiga. Dan akhirnya ia kembali kedalam kamarnya.
Mengamankan barang barang itu dengan meletakkanya dibawah tempat
tidur. Dan Ruiana berpura "pura membangunkan mereka agar mereka tidak curiga
kalau dialah yang mencampurkan obat tidur kedalam gelas mereka.
~//~ "heh mau kemana loh!?" sapa Alhen yang lewat di depan kamar Ruiana
"ya mau tidur lah capek gue seharian kerja mau apa loh?" sahut Ruiana
yang hendak membuka ppintu kamarnya
"gak usah basa "basi deh loh" sebenernya loe kan yang kasih orang
rumah obat tidur iya kan?" tuduh Alhen marah "marah
"aw" sembarangan loh kalau nuduh yaaa?" sahut Ruiana mengelak
50 "hallahhhhhhhh gak usah bohong deh loh". Gue tau koq lu benci kan gara
"gara gue ngancem lo soal Rifat iya kan?" tambah Alhen
"heh lu mikir pake otak" gue akuin gue memang benci soal yang satu itu"
tapi gue gak setega yang lo kira sampai segitunya" kalau memang gue tega
sekalian aja gue kasih racun biar mati tuh semua lo n mami loh yang suka ganngu
hidup gue kalau perlu ayah sekalian!" bentak Ruiana
"eh sembarangan lu ngomong" nyaris menggampar Ruiana
Ruiana menangkis angan Alhen yang hendak mendarat di wajahnya. "gak
perlu lu begini sama gue" katanya calon dokter tapi begok, mikir dong siapa yang
taruh tuh obat tidur sampai "sampai bikin kalian semua tidur semalem gue makan
diluar gak makan bareng kalian semua di meja makan inget gak sih?"" Mikir dong
jangan asal tuduh aja" anpa mendengar ocehan Alhen Ruiana langsung masuk
kekamarnya dan mengnci puntu rapat "rapat
"hahahaha". Akhirnya sukses juga" yes yes ys". Sekarang tinggal aku
lihat isi brankas yang udah ditanganku..hehe" bisik Ruiana bahagia
Tak sabar Ruiana segera mengambil kardus yang ia letakkan dibawah
tempat tidurnya. Dilihatnya satu per satu, cukup kaget ketika Ruiana menemukan
sebuah buku harian ibunda tercintanya. Halaman demi halaman dia baca hingga
akhirnya ia mendapati sebuah kepastian bahwa dia bukanlah anak dari ayahnya
Amir yang sekarang tinggal bersamanya. Selain itu ternyata Amir pernah
mencoba melakukan pembunuhan terhadap ibundanya dan mencoba melakukan
pembunuhan berencana terhadap ayah kandung Ruiana Tn. Raihan. Berkali "kali
disebutkan bahwa Amir adalah seorang criminal. Ini semua sangatlah membuat
Ruiana semakin shock. Lebih lagi ketika ia menemukan sebuah foto ibundanya
bersama seorang lelaki gagah mengenakan kebaya dan jas seeprti sepasang
pengantin tempo dulu. "apa yang diinginkan seorang Amir mencelakai ayah dan bunda" Dan
dimana ayah kandungku apakah dia masih hidup?" Ruiana bertanya "tanya dalam
benak hatinya Selain itu Ruiana juga menemukan sejumlah uang tunai dan beberapa
berkas "berkas penting. Entah apa yang difkirkannya, keesokan hari Ruiana
menemui seorang intel kepolisian meminta untuk mencari tahu seorang yang
bernama Raihan seperti pada foto.
"kalau boleh tahu mengapa anda ingin mencari orang ini?" urus sang intel
"menurut petunjuk yang saya temukan di rumah orang ini adalah ayah
kandung saya dan saya ngin menemukannya sebagai seorang anak yang ingin
bertemu keluarganya." Jelas Ruiana
"baik saya akan membantu kamu" dan jangan beri saya sepeserpun bila
saya belum menemukan dia" kata sang intel meyakinkan
"baik terimakasih pak" saya sangat menghargai kerjasama dan kebaikan
anda" ujar Ruiana yang bersalaman
Seusai menemui intel itu Ruiana kembali bekerja melakukan aktifitasnya
seperti biasa. 51 "Ru kalau boleh aku tahu siapa waktu itu yang marah "marah sama
kamu?" Tanya Fikar yang sedang duduk santai setelah makan siang bersama
Ruiana dan pegawai lain. "marah gimana maksud mu?" Tanya Ruiana bingung
"itu" pas hari apa kata temen "temen ada tamu cariin kamu terus
mereka marah "marah sama kamu katanya..?" jelas Fikar
"owh yang itu". Itu" aku piker aku gak sebaiknya cerita sama kamu"
sahut Ruiana bingung cari alasan
"aku piker gak masalah ah" kalau kamu anggap aku temmen kamu cerita
dong mungkin aja aku bisa bantu kamu biar maeka gak marah "marah lagi sama
kamu kan?" desak Fikar
"ye bukan gitu masalahnya" gak mungkin aku cerita siapa mereka karena
kamu pasti Tanya mengapa dan selanjutnya Fikar..gak mungkin aku cerita
semuanya ini kan kartu ku cuma abang yang tahu" gumam Ruiana dalam hati.
"Ru?" panggil Fikar
"hah iya.. tapi maaf aku gak bisa cerita sama siapapun soal ini.. aku harap
kamu bisa mengerti keadaanku dan posisiku saat ini." sahut Ruiana
"okay maaf.." sesal Fikar
"well well well". Pak kepala cheff itu paman kamu ya?"?" Tanya Ruiana
mengalihkan pembicaraan "iya" tau dari mana?" Tanya Fikar kembali
"ada deh".. waktu itu dia cerita sama aku?" jawab Ruiana
"wah memangnya di udah cerita apa aja sama kamu soal aku?"?" Tanya
Fikar "buanyak deh" dia juga bilang kalau dia itu sayang banget sama kamu"
jawab Ruiana "kalau gak sayang sih itu keterlaluan namanya" dari dulu aku udah
sendirian sama paman aja" ortuku meninggal pas kecelakaan 20 tahun yang lalu
saat itu umurku masih 4 tahun" cerita Fikar.
"sorry.." kata Ruiana tak enak
"gak papa koq" gak maslah.." sahut Fikar
~//~ "heh loh?" lagi "lagi Alhen menyapa Ruiana yang hendak masuk
kekamarnya. "apa lagi sih loh" Gak bosen apa tiap hari nyamperin gue ha?" Tanya
Ruiana sinis "sekaraang gue cuma mau mastiin apa loe emng udah bener "bener lepas
dari Rifat" sahut ALhen
"lu tenag aja" gua pasti tepatin janji gue buat lepasin Rifat" kata Ruiana.
Tiba "tiba hp Ruiana berbunyi dan ternyata itu telpon dari Rifat.
"telpon dari siapa?" Tanya Alhen curiga
"pasti dari Rifat kan?"" curiga Alhen. Segera ia merampas Hp Ruiana,
"sini biar gue yang angkat!...... hallo" sapa Alhen genit
52 "hallo" Ru?" Tanya Rifat memastikan
"ini siapa ya?"?" Tanya Alhen pura "pura tak tahu
Siapa Ayahku Karya Azizah Attamimi di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Ruiana mana?" Tanya Rifat khawatir
"aduhh" segitunya ah pak dokter" Ruiananya lagi pergi sama temennya,
trus Hpnya ketinggalan deh?" jawab Alhen sok genit
"tumben" kalau boleh tahu siapa temannya?" Tanya Rifat
"aku gak tahu pastinya cuma aja tadi kayanya" cowok deh?" jawab Alhen
berbohong "Ru pergi sama cowok lain?"" Masa sih..?"" gak mungkin" cemburunya
dalam hati. "hallo pak dokter" panggil Alhen
"ah iya kamu tahu gak kemana kira "kira mereka pergi?"?"" Tanya Rifat
yang mulai tensi "aku kurang tahu soal itu?" jawab Alhen
"ya udah makasih?" sahut Rifat yang langsung menutup telponya
"uhhh" nih hp mu" " kata Alhen memberikan Hp Ruiana sambil tertawa
keras "puas loh!" bentak Ruiana
"bellum!" bentak Alhen balik
"eh ada apa ini koq barusan ada yang ketawa..?" Tanya Bu Rahmayang
baru datang "iya nih ma" barusan si rifat telpon terus aku yang angkat aku bilangin
deh kalau Ruiana pergi sama cowok"." Cerita Alhen
"uhhh" terus terus?" penasaran Bu Rahma
"trus itu jalas banget kalau si Rifat cemburuuuuuuuuuuu banget
hahahahaaa?" lanjut Alhen tertawa keraas
Tak kuat menahan perasaannya Ruiana langsung kembali kekamarnya.
Jam menunjukkan pukul 11 malam. Kembali Hp Ruiana berbunyi atas
panggilan dari Rifat. Bingung apa yang harus dia lakukan terima atau matikan
telpon itu. Dengan berat hati akhirnya Ruiana menjawab telpon itu.
"halo" sapa Ruiana
"dari mana kamu?" Tanya Rifat sinis
"aku"." Jawab Ruiana berat
"pergi kemana sama dia?" tuduh Rifat emosi
"dia siapa maksud abang?" Tanya Ruiana menahan tengisnya
"tadi aku telpon kamu, alhen yang angkat di bilang kamu pergi sama
seorang laki "laki" jawab Rifat
"abang percaya sama omongan dia?" Tanya Ruiana pelan
"iya aku percaya, karena jelas "jelas bukan kamu yang angkat telpon iya
kan" tegas Rifat "ok terserah abang" percuma aku jelasin kalau abang sudah percaya
sama dia." Sahut Ruiana marah
53 "aku butuh penjelasan kamu, kenapa kamu gak bilang sama aku?" pinta
Rifat "buat apa aku jelasin sama abang kalau abang udah percaya sama
penjelasan Alhen. Abang gak akan percaya sama penjelasan aku." Sahut Ruiana
yang lengsung mematikan Hpnya.
"hallo Ru ". Ru" Hallo!!!!" teriak Rifat marah. "sial!" umpat Rifat yang
membanting Hpnya ke tempat tidur.
Keesoakan harinya Rifat yang masih emosi segera menemui Ruiana di
tempat kerjanya. "ada yang bisa saya bantu pak?" Tanya seorang pelayan
"sebenarnya saya hanya ingin bertemu dengan seorang pekerja disini
Ruiana" jawab Rifat "baik akan saya panggil, sebelumnya anda siapa?" Tanya Pelayan
"maaf tapi panggilkan saja dia" suruh Rifat yang mukai naik darah
"baik pak" sahut Pelayan dan segera menemui Ruiana di dapur
Ternyata Ruiana baru saja sampai di restoran dan ia sangat terkejut
ketika melihat Rifat yang sudah stay menunggunya disana. "Mau apa abng kesini?"
keget Ruiana yang muncul di belakang Rifat
"aku mau bicara sama kamu sekarang juga" jawab Rifat
"gak ada yang harus kita omongkan, sebaiknya abang pergi dan mulai
kerja" usir Ruiana yang hendak pergi
"tunggu, kamu harus ikut aku sekarang" pinta Rifat yang menahan Ruiana
"aku harus kerja sekarang". Jangan buang "buang waktu abang untuk
berurusan dengan aku" sahut Ruiana yang berusaha melepaskan tangan Rifat
"percuma kamu berusaha lepasin tangan aku" uajr ruiana yang langsung
menyeret Ruiana kedalam mobilnya. Dan membawanya pergi
"kita mau kemana?" Tanya Ruiana takut. Tapi Rifat yang sedang emosi itu
tidak menjawab apapun Mobil terus berjalan hingga terhenti disebuah jalan panjang yang sepi.
Rifat turun dan menyeret Ruiana dengan kasar keluar dari mobil.
"sekarang apa alasan kamu gini sama aku!?" bentak Rifat
Melihat sikap Rifat yang sangat berbeda dari biasanya, Ruiana sangatlah
takut. "abang.." kaget Ruiana ketakutan
"jawab aku sekarang!" bentak Rifat lagi
"aku bosan sama abang puas!" sahut Ruiana mebohongi perasaannya
"hah" Apa" Gampang banget kamu bilang bosan sama aku! Selama ini
kamu cuma mempermainkan aku" bagus! Hebat.. ketika aku udah sepenuhnya
mencintai kamu sekarang". Kamu membuang aku gitu aja" terakhir kamu masih
bilang kalau kamu cinta sama aku" ternyata" " ujar Rifat sakit hati
Tak kuat menahan emosi Ruiana menangis.
"napain kamu nangis" Bukannya ini yang kamu inginkan selama ini iya kan!"
marah Rifat 54 Tiba "tiba Ruiana memeluk Rifat dari arah belakang. "maaf abang". Aku
harus bohong sama abang, aku gak mau lakukan ini kalau saja Alhen dan mamanya
gak mengancam aku" jelas Ruiana menangis
"apa" Apa kamu bilang?" kaget Rifat berbalik
"aku akan jelasin sama abang" please dengarkan aku abang". Aku akan
jelasin semuanya" pinta Ruiana menggengam tangan Rifat
"tapi kenapa?" marah Rifat
"maaf kan aku abnag" aku gak tahu harus gimana.. aku begitu bodohnya
ketika aku harus takut atas ancaman Alhen dan Bu Rahma yang menemukan aku
sedang bekerja" jelas Ruiana
"apa mau mereka?" Tanya Rifat yang terkejut
"mereka akan melapor pada ayahku dan ayah akan mengurungku di rumah,
dan hal ini akan menghambat aku untuk mencari ayah kendungku. Maafkan aku
yang telah menukar ini semua dengan kepentingan aku bang". Aku menyesal?"
lanjut Ruiana "ayah kandung?" kaget Rifat
"iya" aku udah buka brankas bunda dan aku menemukan banyak hal..
termasuk ayahku yang saat ini bersama aku adalah seorang pembunuh. Dia telah
membunuh kakek ku dan termasuk pembunuhan berencana atas ayah kandungku"
aku ingin semua berakhir.. aku ingin mendapatkan semua kejelasan hingga
akhirnya, hubungan kita harus jadi korban" Alhen sangat menginginkan abang".
Dan dia typical perempuan yang rela melakukan segala cara untuk mendapatkan
apa yang dia inginkan." Jelas Ruiana panjang lebar sambil menangis
"sabar sayang" maafkan abang juga yang sangat emosi hingga kamu
takut.. harus kamu tahu" sampai kapanpun aku gak akan pernah rela kehilangan
kamu apapun itu" abang sayang sama kamu.. gak akan pernah abang tinggalkan
kamu, abang janji abang akan selalu ada buat kamu" " ujar Rifat yang memeluk
Ruiana "terimakasih abang" sampai kapanpun aku akan sayang dan cinta ama
abang.." sahut Ruiana
"harus". Kamu harus selalu sayang sama aku.." kata Rifat yang merasa
lega "okay" aku bersyukur semua sudah jelas kembali" sekarang tinggal
abang kembali ke rumah sakit dan aku kembali ke restoran" sahut Ruiana
tersenyum "gak " aku gak mau ke rumah sakit?" tolak Rifat
"kenapa?" heran Ruiana
"hari ini aku mau mengabiskan waktu kau sama kamu" udah hempir
seminggu aku gak berduaan sama kamu.." rayu Rifat
"tapi aku?"?"" sahut Ruiana
"gak ada tapi "tapian" hari ini gak ada yang boleh kerja.. kita berdua
BOLOS".." kata Rifat tak perduli
"bolos "bolos sendiri aja jangan ajak "ajak aku?" sahut Ruiana
55 "kenapa kamu gak mau sama aku". Sini Hp mu" pinta Rifat
"mau ngapain?" heran Ruiana
"udah kasih aja.." paksa Rifat
"ini" Ruiana memberikan Hpnya.
"nih lihat" aku matiin Hp ku dan Hp mu" sementara kita taruh di bangku
belakang.. aku gak mau hari ini ada gangguan dari siapapun" okay.." Ujar Rifat
senang "ada "ada aja abangku ini.." sahut Ruiana tersenyum
Mereka berdua mengabisaka hari itu bersama "sama penuh canda tawa
dan cinta menyertai. ~>6666999<~ PART 5 Larut malam, Ruiana baru pulang dari jalan "jalannya bersama Rifat. Ia
pun memasuki rumahnya, dan tiga orang penugu rumah sudah menantinya.
"dari mana kamu malam "malam gini baru pulang?" Tanya ayah marah
"masih ingat pulang kamu" tambah Bu Rahmah
"mau pulang atau tidak bukan urusan kalian" ini rumahku istanaku" sahut
Ruiana yang mulai berontak
"heh" kamu itu gak punya sopan santun gak sih sama orang tua kurang
ajar banget!" bentak Alhen
"aku punya sopan santun" dan itu hanya untuk orang orang yang juga
santun kepadaku" perlu kalian ketahui bersama mulai sekarang jangan pernah
berharap Ruiana hanya akan diam saja bila berhadapan dengan kalian" aku gak
sebodoh yang kalian kira!" ujar Ruiana santai
"kurang ajar kamu!" marah ayah hendak menampar Ruiana
"dan anda" jangan pernah sekali "sekali menyentuh badan saya?" tangkis
Ruiana "berani "beraninya kamu berbicara seprti itu sama ayah kamu sendiri
Ruiana!" bentak Bu Rahmah
"siapa" Ayah" Aku tidak yakin dia itu adalah ayahku" seorang ayah tidak
akan pernah menjerumuskan anaknya sendiri ke dalam jurang kegelapan" lagi pula
kalau saja dia ini memang ayahku mengapa tidak ada kemiripan sama sekali
diantara kita berdua tuan?"?"?" sindir Ruiana santai
"aku memang bukan ayah mu, ayah kandung mu sudah pergi keneraka
sana" dan aku tak akan segan segan mengirimmu juga kesana!" akui ayah yang
sedang emosi itu "owh" sukurlah anda mengaku tuan" kalau begitu semakin yakin lah diri
saya untuk mengusir anda semua dari sini"." Ancam Ruiana
"usir aja kami gak takut" paling juga kamu yang akan keluar dari rumah
ini" tantang Alhen yang tak tahu apa
"owh". Sepertinya kamu belum tahu ya". Bahwa rumah ini mutlak milik
aku sepenuhnya" kalian bisa aku tendang kapanpun aku inginkan" alhen alhen"
56 coba lihat wajah ayah dan mami mu itu" mereka mulai ketakutan denagn kata "
kataku" hebat cuma kamu yang tidak?" jelas Ruiana
"mama?"" Om?"" panggil Alhen memandangi
"Ruiana benar Alhen" ini rumah milik mutlak dirinya" kita gak punya apa
"apa lagi sekarang" kata Bu Rahmah meenjelaskan
"tuh mama mu tahu" sudahlah aku gak mau lama "lama lagi berdebat
sama kalian semua" aku mau tidur dan kalian juga harus tidur.. selamat malam?"
ujar Ruiana dan langsung masuk kekamarnya dan mengunci pintu rapat "rapat.
Amir (ayah), Bu Rahmah, dan Alhen berkumpul bersama di kamar untuk
rapat, agar tidak diketahui Ruiana.
"bodoh" mangapa kamu harus ngaku sih mas"." Marah Bu Rahma
"kamu piker aku mau apa". Aku piker dia sudah tahu semua rahasia kita"
terutama tentang ayahnya yang sudah mati itu.." curiga Ayah (amir)
"ah" itu sema gak penting.. yang penting sekarang adalah gimana agar
Ruiana tidak mengusir kita". Mau tinggal dimana kita?" cemas Alhen
"satu "satunya jalan adalah kita harus mencari sertifikat Anna" ujar
Amir (ayah) "iya tapi dimana?"?"" kalut Bu Rahma
"ya dimanapun di seluruh bagian rumah ini pastinya. Tapi" aku curiga
sertifikat itu sudah berada di tangan Ruiana" pikir Amir
"lalu gimana sekarang?" tanya Alhen
"kita harus bertanya pada Ruiana" jawab Amir
"begok kamu.. mana mungkin dia akan bilang semuanya sama kita" sahut
Bu Rahma "kamu itu yang begok kamu pikir kita akan hanya bertanya begitu saja"
"ruiana dimana kamu menyimpan serifikat rumah kita?" bodoh.. orang gila pun tau
kalau itu gak mungkin" ujar Amir
"sudah stop sekarang kita pikirkan gimana carenya agar Ruiana mau kasih
tau kita" teriak Alhen
"aku punya idea.." tegas Amir
"Gimana caranya?" tanya Alhen
Mereka menyusun rencananya untuk mencelakai Ruiana agar bisa
menapatkan sertifikat rumahnya.
Dikamarnya" Ruiana mendapatkan telpon dari intel yang disewanya.
Besok intel itu ingin bertemu dengannya.
Keesokan harinya.. "tok tok tok?" seseorang mengetuk pintu rumah
"buka pintunya segera!" suruh Ruiana pada Alhen yang sedang sarapan
dihadapannya "buka aja sendiri" biasanya lo juga yang buka?" bantah Alhen
"ow". Kayanya ada yang mau pergi dari rumah mewah ini ya?" sindir
Ruiana 57 "huh" iya iya?" sahut Alhen terpaksa. Ia segera membukakan pintu
rumah. Dan ternyata itu Rifat. Seperti biasa Alhen menyapa dengan gayanya yang
kegenitan itu. "eh pak dokter" apa kabar?"?"" sapa Alhen
"alhamduliillah baik.. kamu sendiri gimana?"?" sahut Rifat
"ah aku juga baik?" jawab Alhen
"Ruiana ada?" tanya Rifat
"Ruiana". Ada sih.. tapi dia agak"." Jawab Alhen bingung
"kenapa?" tanya Ruiana yang muncul dari belakang
"Ru?" sahut Alhen kaget
"iya" hallo abang?" sapa Ruiana
"hey" gimana udah siap..?" tanya Rifat
"pasti", oh iya Alhen.. nanti malam aku akan makan malam diluar sama
pacarku tersayang abang Rifat" okay.. sooo gak usah tunggu aku.." ujar Ruiana
memanasi Alhen "Ru?" heran Rifat yang melihat perubahan Ruiana
"ya udah cepet sana pergi?" usir Alhen
"bubye" my sister.." pamit Ruiana
Ruiana dan Rifat segera berangkat.
"kamu kesambet apa?" tanya Rifat tersenyum heran
"aku kesambet setan pemberontak" jawab Ruiana tertawa
"ah kamu ini". Koq bisa berubah gitu..?" tanya Rifat
"semalem aku dikeroyokin sama orang dirumah" gak bettah aku berontak deh..
heboh banget deh.. sekarang aku udah gak takut lagi sama mereka, sekarang gak
ada kisahnya Ruiana di tindas musuh gak ada kisahnya abang Rifat bakalan diculik
sama Alhen" .." jawab Ruiana santai
"wow" wonder woman dong?" ledek Rifat
"yaaa kalau gak dilawan terus "terusan aku di tindas bang" lagian kan
aku gak punya siapa "siapa . so gampang di celakai kalau gak jaga "jaga diri" jelas
Ruiana "iya sih" tapi jujur aku takut banget ngeliat perubahan sikap kamu
tadi.." ujar Rifat "aku memberanikan diriku, yaa aku ngerasa aku harus melakukan itu, ini
semua adalah sebuah pilihan buat aku" bertahan atau gak sama sekali" jelas
Ruiana "ya ya" apapun itu" aku lebih suka kamu yang kemarin, cara penyelesaian
masalah yang dewasa bijak sana yaaa tapi aku gak tahu lagi sih.. " tegas Rifat
Siapa Ayahku Karya Azizah Attamimi di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"aku pikir abang mulai ill sama aku ya?"?" sangka Ruiana
"ill?"" Ah gakk lah" tapi " iyasih dikit" hehe" akui Rifat
"yaaa". Aku bisa terima itu, resikoku yang harus aku tanggung" kata
Ruiana lesu "gak gak gak" jangan gitu aku gak maksud bikin kamu?" sahut Rifat tak
enak 58 "udah abang tenang aja" oh iya" aku turun di perempatan depan aja
ya?" pinta Ruiana "mau kemana kamu?" tanya Rifat heran
"ada urusan sebentar ya.." jawab Ruiana
Tanpa kata "kata lagi Rifat menghentikan mobilnya dan Ruiana segera
turun. Beberapa saat setelah Rifat meninggalkan Ruiana, Ruiana langsung
menghentikan taksi dan kembali melakukan perjalanan ke sebuah caf?.
Sesampainya di kafe Ruiana menemui seorang intel yang telah menunggunya.
"maaf saya telat" sapa Ruiana
"ah tidak apa "apa" sahut Intel
"bagaimana" Apa yang telah anda temukan?" tanya Ruiana penasaran
"begini saya menemukan sebuah alamat di daerah jawa tengah dan di
sana saya menemukan seorang wanita sepuh yang umurnya sekitar 60- 65 tahun
namanya ibu siddha .. kisah yang saya dapati nenek itu mempunyai seorang anak
perempuan bernama Anna namun telah hilang sejak 17 tahun yang lalu ketika itu
ia sedang mengandung sekitar 2-3 bulan dari pernikahannya dengan seorang pria
bernama Reihan. Menurut cerita, terjadi sebuah pertengkaran hebat ketika anak
angkat dari adik bu siddha kalau tidak salah namanya Amirr menginginkan Anna
anggaplah sepupunya sendiri. Sesosok Amir ini sangat tergila "gila pada Anna dan
Amir ini akan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan Anna. Hal ini
merupakan alasan ketika pernikahan Anna dan Reihan diadakan di jombang jawa
timur. Padahal domisili keduanya adalah di jawa tengah." Cerita Intel
"lalu dimana ayah saya Reihan?" tanya Ruiana lagi
"begini". Setelah pernikahan itu kira "kira 1 tahun kemudian Amir
datang dan kekacauan terjadi" Anna di bawa kabur dalam keadaan hamil dan
Reihan meninggal dalam kecelakan ketika berusaha mengejar mobil Amir, tidak
ada kepastian apakah kecelakaan itu sabotase atau memang murni kecelakaan"
lanjut intel "gak mungkin aku ingin alamat nenek ku sekarang pak" " pinta Ruiana
yang panic "saya sarankan anda tenag dulu.. ini saya punya alamat lengkapnya dan ini
foto rumah. Letaknya tidak terlalu jauh dari alun "alun kota" jelas intel yang
memberikan alamat lengkap
"terimakasih pak" tapi saya minta anda terus memberikan informasi
tentang ayah saya" kepastian apakah dia memang meninggal atau masih hidup,
karena saya masih sangat yakin bahwa ayah saya tidak meninggal. Yaaa tapi kalau
saja dia memang meninggal saya ingin mencari tahu dimana ayah saya di
makamkan?" pinta Ruiana
"baik" tentu saja?" sahut Intel
~//~ Setelah menemui Intel, Ruiana kembali bekerja.
"siang lagi?" sapa Fikar
"iya.. aku masih harus ngurusin sesuatu" jawab Ruiana
59 "owh" ya udah met kerja ya" oh iya" besok akan ada pemeriksaan
langsung dari pemilik hotel dan restoran ini" kata Fikar
"pemeriksaan bagaimana?" tanya Ruiana heran
"ya" mereka yang pekerja baru akan diajak untuk berbincang sebentar
untuk diurus segala identitasnya karena mereka tidak ingin pegawainya ada yang
terkait kasus atau mencuriogakan atau apalah?" jelas Fikar
"Ohw" memangnya sipa pemilik tempat ini?" tanya Ruiana
"namanya Ibu Reina vrilean" jawab Fikar
"Vrilean" Sepertinya nama itu tidak asing buat aku.." kata Ruiana heran
"pernah dengar sebelumnya?" tanya Fikar
"belum tapi". Aku tidak merasa asing aja"kamu bisa ceritain tentang dia
gak?" pinta Ruiana "wah aku baru 4 tahun disini.. dan aku masih gak tahu apa "apa". Tapi
mungkin paman bisa cerita semua sama kamu dia udah 20 tahun kerja disini"
jawab Fikar "plizzz aku mohon kamu pinta dia untuk cerita semuanya ya.. nanti makan
siang aku tunggu di luar" mohon Ruiana
"okay" bentar lagi aku temuin dia.. tenang aja" jawab Fikar mau
"makasih.. aku kerja dulu ya.." sahut Ruiana dan langsung kembali bekerja
Jam makan siang pun tiba, terlihat Kepala Cheff dan Fikar sedang
menunggu Ruiana. Tak lama Ruiana menghampiri mereka.
"maaf bikin kalian nuggu" sapa Ruiana
"gak.. gak papa" sahut Kepala Cheff dan Fikar
"paman.. aku iongin tahu sejarah Vrieleand.. aku yakin paman tahu?"
pinta Ruiana penuh harapan
"apa yang membuat kamu ingin tahu?" tanya kepala cheff heran
"aku ingat sepertinya ibuku perhan menyebutkan kata Vrilean ketika ia
hendak menghembuskan nafas terakhirnya.. aku hanya ingin tahu ada apa deengan
Vrilean.. aku mohon paman cerita semuanya.. apapun yang paman ketahui" jawab
Ruiana "hmm". Aku mulai bekerja ketika berada dibawah pimpinannya.. Tn
Reihan Vrilean,.." cerita kepala Cheff
"Reihan?"" kaget Ruiana
"iya" dia sesosok pria yang baik, idak pernah membedakan pegawai
dengan dirinya, bertanggung jawab, waktu itu beliau pernah menolong paman
ketika sepeda paman tertabrak sepeda motor dan harus ke bengkel selain itu"
beliau juga seorang yang sangat setia pada pasangannya?" cerita kepala Chef
"dari mana paman tahu soal itu" Dia sudah menikah" Atau?" tanya Ruiana
bertubi "tubi "tanyanya satu- satu Ru?" sambung Fikar
"haha" iya" saat itu di belum menikah, dia menikah setelah dua tahun
aku bekerja disini." Lanjut kepala Cheff
"dengan siapa dia menikah?" tanya Ruiana penasaran
60 "hmmm" aku tidak tahuh pastinya karena mereka menikah secara
sederhana dan tidak disini.. aku pikir dia menikah dengan kekasihnya" oh yaa"
aku ingat dia menikah dengan kekasihnya itu. Tapi aku hanya melihatnya beberapa
bulan saja sebelum kecelakaan tragis menimpa pak Reihan 17 tahun yang lalu..
sejak itu lah ia digantikan dengan adiknya Ibu Reina vrilean" jawab kepala Cheff
"apa pak Reihan itu meninggal dalam kecelakaan itu?" tanya Ruiana
"aku tidak tahu pasti, saat itu kami semua memang berduka tapi tidak
ada seorang pun membahas tentang pemakaman siapapun.. aku rasa tidak aada
yang meninggal" jawab kepala cheff meyakinkan
"jadi ayahku masih hidup?"?"" kata Ruiana dalam hainya yang mulai
bahagia "Ru.. memangnya ada apa kenapa kamu begitu interrest sekali dengan
sejarah vrileand?" tanya Fikar penasaran
"iya.. paman juga heran apa kamu kenal dedngan mereka semua?" tambah
kepala cheff "ah.. aku harap aku bisa menjadi bagian dari keluarga vrilean"
terimakasih paman udah bantu aku" jawab Ruiana tersenyum bahagia
"bantu apa?"" Maaf kalau kami berdua terlalu mau tau urusanmu.. tapi
kenapa kamu berharap seperti itu?" tanya kepala Cheff
"maaf paman.. Fikar" aku gak akan cerita semuanya pada kalian
sekarang.. tapi aku janji suatu saat nanti aku kalian akan tahu apa yang terjadi
sebenarnya.. kalian bisa mengertiaku kan?"" Posisiku kini tidak ada yang tahu.."
jawab Ruiana "baiklah " apapun itu, aku dan paman berharap yang terbaik buat mu"
sahut Fikar "makasih Fikar.." tambah Ruiana
~//~ Penuh harapan Ruiana sangat senang deengan semua petunjuk yang mulai
ia temukan. "selangkah lagi aku akan menemui adik ayah besok" dan aku akan
menemukan ayah". Bunda.. aku akan bawa ayah kerumah ini.. berkumpul
bersamaku dan semua kenangan kita berdua bunda?" kata Ruiana dalam hati.
Keesoakan harinya ia pun bertemu dengan Ibu Reina vrilean. Semua
pegawai memasak berbaris dengan repi dihadapannya. Dengan penuh wibawa Ibu
Reina vrilean menyapa seluruh pegawainya.
"selamat pagi semuanya.." sapa Ibu Reina vrilean
"selamat pagi ibu pimpinan" sahuut seluruh pegawai
"senang saya bisa bertemu langung dengan kalian semua disini.. seperti
biasa saya ingin bertemu lebih dekat dengan kalian semua terutama dengan
pegawai baru disini.. jangan khawatir saya tidak akan memarahi kalian.. sekedar
ingin mengenal lebih jauh bagaimana kondisi pegawai saya" sebelumnya maaf
karena saya tidak punya waktu banyak jadi saya langsung saja dengan pegawai
baru.." ujar Ibu Reina vrilean yang ramah
61 "baik ibu pimpinan.. kepada pegawai baru mari ikut dengan Ibu Reina
vrilean keruangannya.." suruh salah seorang asisstant Ibu Reina vrilean.
5 orang pegawai langsung mengikuti Ibu Reina vrilean keruangannya
termasuk Ruiana. Mereka duduk bersama seperti orang yang duduk bersama tamu
"tamunya di sofa. "baik.. biar gak tegang.. kalian bisa pakai bahasa kalian sehari hari" kata
Ibu Reina vrilean santai "maaf ibu pimpinan" saya ingin mengatakan sesuatu..bolehkah saya?"
tanya Ruiana meminta izin
"owh.. tentu saja" siapa nama mu?" tanya Ibu Reina vrilean ramah
"nama saya Ruiana" jawab Ruiana santun
"ya.. ruiana silahkan.. sebelumnya.. tolong jangan terlalu formal begitu
sekarang kita ber 6 sedang dalam situasi privat.. anggap saja saya ini adalah
teman kalian ya?" jelas Ibu Reina vrilean
"terimakasih bu.. sejujurnya anda mengingatkan saya kepada ibu saya
yang telah meninggal" kata Ruiana menunduk
"owh.. ibumu sudah meninggal?" Maaf.. lalu dengan siapa kamu tinggal
sekarang?" tanya Ibu Reina vrilean perduli
"sekarang saya tinggal dengan ayah saya "Amir Brieson?". Jawab Ruiana
memancing "amir?" kaget Ibu Reina vrilean
"ya.. apa ibu kenal dia?" tanya Ruiana curiga
"ah tidak.. hanya saja saya ingat pada kawan lama saya.. tapi tidak
mungkin saya yakin kamu bukan anak dari kawan saya itu.." elak Ibu Reina vrilean
"wah kenapa tidak bu?"" Apapun bisa terjadi" tambah salah seorang
pegawai yang duduk di sebelah Ruiana dengan santai
"iya juga sih" tapi sudah lah.. oh iya.. kita lanjut saja.. saya ingin
mengetahui secara detail tentang tempat tinggal kalian dan keluarga kalian
tentunya.. saya mulai dari kamu saja ya" perkenalkan nama kamu?" suruh Ibu
Reina vrilean pada seorang pegawai yang duduk di sebelahnya.
Wawancara dimulai dan terakhir saatnya Ruiana.
"silahkan kamu Ruiana" kata Ibu Reina vrilean
"terimakasih, saya adalah seorang anak dari pasangan Amir Brieson dan
Anna Flint, umur saya 18 tahun. Dan ibu saya meninggal 2 tahun yang lalu akibat
serangan jantung. Kemudian ayah saya menikah dengan seorang janda
bernama Bu Rahma dan tinggal bersama dia punya anak 1 namanya Alhen umurnya 21 tahun.
Rumah saya di dekat taman kota kearah selatan menghadap jalan raya tepatnya
menghadap ke barat. Ayah saya tidak mengetahui saya bekerja disini, alas an
saya hanya mengajar anak "anak sekolah." Jelas Ruiana
"apa yang membuat kamu memaksakan diri bekerja disini?" Tanya Ibu
Reina vrilean 62 "sejujurnya saya hanya butuh biaya untuk mengikuti sekolah boga karena
ayah saya tidak mengizinkan dan ya". Saya harus bermodalkan kemampuan saya
yang pas pasan hingga akhirnya saya diterima disini.." jawab Ruiana
Ibu Reina vrilean, sangat terkejut dengan semua penjelasan Ruiana yang
mengingatkan dirinya pada masalalu. Wawancara selesai semua pegawai keluar
dari ruangan. Tak tahan menahan rasa gelisahnya Ibu Reina vrilean menahan
Ruiana untuk tetap berada di ruangannya
"bisa saya berbincang sebentar dengan kamu?" Tanya Ibu Reina vrilean
"tentu saja" jawab Ruiana
"silahkan duduk kembali" kata Ibu Reina vrilean mempersilahkan
"terimakasih Bu, ada apa?" Tanya Ruiana
"sebenarnya saya tertarik dengan cerita kamu" jawab Ibu Reina vrilean
"cerita" Maksud ibu cerita yang mana?" Tanya Ruiana pura "pura begok
"begini" maaf kalau saya harus ikut campur urusan keluarga kamu, tapi
saya ingin tahu secara detail keluarga kamu" pinta Ibu Reina vrilean
"maaf bu" saya piker tidak mungkin saya harus menceritakan semuanya"
ini cukup dengan menujukkan foto ini saya harap bisa menjelaskan semuanya" kata
Ruiana yang mengeluarkan sebuah foto ibunda dan ayah kandungnya
Melihat foto itu Ibu Reina vrilean terkejut. "kamu Ruiana
keponakanku?"?"" terkejut bahagia Ibu Reina vrilean langsung memeluk Ruiana
"ternyata benar" aku bukan anak ayah amir" aku anak".." kata Ruiana
pelan "kamu anak Reihan abang ku.. kamu murni keponakanku yang selama ini
kami cari" jelas Ibu Reina vrilean menangis bahagia
"kami?"" Apa ayahku masih hidup?" Tanya Ruiana cemas
"ayahmu masih hidup, dia sakit?"jawab Ibu Reina vrilean sedih
"kenapa bu.. kenapa?"?" Dia sakit apa?" Tanya Ruiana panic
"lebih baik kamu ikut tante aja" kita temui dia bersama" ajak Ibu Reina
vrilean Ruiana dan bibinya Ibu Reina vrilean, segera menuju mobil pribadi dan
berangkat ke suatu tempat yang tidak diketahui Ruiana. Shock ketika Ruiana
harus turun dan memasuki sebuah rumah sakit jiwa.
"ayah" ayah kenapa bisa tante?" Tanya Ruiana yang menagis terhenti
tiba -tiba "tenang sayang" kita masuk ya" kita temui ayah mu bersama "sama"
kata Ibu Reina vrilean menenagkan
Bersama mereka masuk dan menemui ayah Ruiana, Tn Reihan yang sedang
duduk sendiri di bawah pohon besar di halaman RSJ.
"itu ayahmu nak.." kata Ibu Reina vrilean
Tanpa kata "kata lagi Ruiana langsung mendekati ayahnya dan
memeluknya erat "erat. Ibu Reina vrilean akhirnya menceritakan semua yang
terjadi pada Tn Reihan sebenarnya. Ruiana memutuskan untuk membawa ayahnya
ikut bersamanya karena ia ingin mereawatnya sendiri.
63 "tante sarankan jangan sekarang sayang" kita harus menyelesaikan
urusan dengan Ammir dan istrinya itu, tante akan Bantu kamu sepenuhnya besok
kita buat laporan ke polisi agar semuanya cepat selesai, nanti setelah semua
beres kamu bisa bawa ayah pulang" jelas Ibu Reina vrilean
"baik tante" hari ini aku sangat senang aku bahagia sekali karena aku
telah menemukan keluarga yang selama ini aku cari "cari, dan akhirnya ini adalah
akhir dari siksaan ayah amir sama aku selama ini?" ujar Ruiana yang menangis
~//~ Keesokan harinya.. "batalkan semua meeting saya hari ini sama semua klien," suruh Ibu
Reina vrilean kepasa asisstan nya
"baik bu.. maaf tapi ada apa kenapa begitu mendadak?" tannya asisstan
"saya harus mengurus keponakan saya" Ruiana yang kemarin dia adalah
pembantu Cheff di dapur restoran" ternyata dia adalah keponakan saya?" jawab
Ibu Reina vrilean dengan bangga
"Ruinaa?"?" kaget Assisatan
"ya" sebentar lagi saya akan pergi dengannya" jelas Ibu Reina vrilean
Pukul 8.30 pagi segera Ibu Reina vrilean menemui Ruiana di rumahnya.
"tok"tok..tokkk"
Segera dibuka pintu itu oleh Bu Rahma.
"selamat pagi.." sapa Ibu Reina vrilean
"pagi.. anda siapa ya?"?" Tanya Bu Rahmah heran
"kenalkan saya Ibu Reina vrilean lebih tepatnya saudara ayah kandung
Ruiana vrilean" jawab Ibu Reina vrilean
"apa?" kaget Bu Rahmah
Siapa Ayahku Karya Azizah Attamimi di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"ya.. saya ingin bertemu dengan Ruiana sekarang juga.." pinta Ibu Reina
vrilean ramah Dihentakkan pintu, Bu Rahmah yang panic langsung menemui Ruiana di
kamarnya. "heh anak sialan!!!" bentak Bu Rahma
"ada apa?"" kaget Ruiana
"kamu piker kamu bisa pergi gitu aja dengan tante mu itu iya?" bentak Bu
Rahma "Ohw ternyata tante Reina udah datang" " sahut Ruiana santai
"jangan kira kamu bisa pergi dari sini anak kecil..!" kata Bu Rahma yang
menyergap ruiana dan berusaha menyeretnya ke gudang
"gila ni aku masih muda masa energinya kalah sama yang udah tua" aku
harus kabur" piker Ruiana yang langsung melepaskan diri dan berlari keluar
Kejar mengejar terjadi. Ruiana berlari sambil menghalangi Bu Rahma
yang mengejarnya dengan menjatuhkan perabot rumah. Hingga akhirnya dia
berhasil keluar dari rumah.
"ada apa Ru?" kaget Ibu Reina vrilean
"ayo tante kita haru cepat.. berangkat Bu Rahma mau tangkap aku.." jelas
Ruiana ngos "ngosan 64 Lekaslah mereka masuk ke mobil dan menuju kantor polisi.
Sementara itu, Bu Rahma yang panic segera menghubungi Alhen dan
Amir suaminya untuk segera pulang.
"bodoh kamu kenapa kamu biarkan dia kabur" bentak amir
"enak saja kamu bilang aku bodoh" kamu piker gampang nahan anak itu"
lawan Bu Rahma "mereka pasti melaporkan kita kan?" sela Alhen panic
"kita harus gimana sekarang?"tambah Bu Rahma
"bereskan barang "barang kalian kita akan pergi dari sini sekarang juga"
kata Amir Mereka bertiga lekas membereskan barang dan memasukkannya kedalam
bagasi mobil. Sial ketika mereka hendak pergi terdengar suara sirene polisi
semakin nyaring. Mereka yang ketakutan langsung memasuki mobil dan
menginjakkan gas kabur. Untung saja polisi segera datang dan mengepung puntu
keluar gerbang rumah. Mobil mereka terhenti, segeralah polisi menyergap dan
membawa mereka bertiga ke kantor polisi.
~//~ "abang" aku ingin mengenalkan seseorang yang baru aku temui kemarin"
kata Ruiana yang sedang makan malam bersama Rifat di sebuah restoran
"oh ya siapa?"" tanya Rifat penasaran
"haiii semua.. maaf aku telat" sapa tante Reina
"gak papa koq tante" oh iya abang ini kenalkan dia tante Reina adik dari
ayah kandungku" sekaligus dia yang punya restoran tempat aku kerja.." jelas
Ruiana "oh ya" halli tante" saya Rifat.." kenal Riifat
"hallo juga" btw gak papa kan tante ikut kalian makan malam?"" Sindir
Tante Reina "ya gak masalah lah tante" hitung "hitung aku kan ingin kenal sama
keluarganya Ruiana?" jawab Rifat santai
"wah "wah" sepertinya kalian berdua sudah serius ya?"?"?" tanya tante
Reina "iyaaaaa aku sih terserah dia.. kalau dia mau serius ya silahkan atau kalau
nggak ya udah harus di tammatkan seegera deh" gurau Ruiana
"yah Rui?" sahut Rifat
Canda tawa menghiasi makan malam mereka.
2 bulan kemudian?""
Ruiana kini tidak tinggal sendiri lagi dirumahnya.. ayahnya Tn Reihan
telah diizinkan untuk tinggal bersamanya. Tak lupa juga Bu Sidha nenek Ruiana
juga tinggal bersama. Ruiana tidak lagi bekerja sebagai asisstan cheff, tantenya
Reina akan menyekolahkan dia ke prancis bulan depan.
"kamu pergi berapa lama?" tanya Rifat sedih yang duduk di tepian sungai
bersama Ruiana 65 "seperti abang sekolah dulu.. aku akan tinggal disana selama 4 tahun
sampai sekolahku selesai pastinya" jawab Ruiana
"sama siapa?" tanya Rifat lagi
"ayah dan nenek akan ikut sama aku" aku ingin"." Jawab Ruiana terhenti
"apa?" tanya Rifat
"aku ingin abang bersedia menunggu aku?" jawab Ruiana
"meunggu untuk apa?" tanya Rifat tersenyum
"ahhh gak usah sok gak ngerti ah" " sahuut Ruiana sensi
"haha" iya iya" abang ngerti, tapi" biasanya lelaki itu kalau ditinggal
lama "lama bisa berubah pikiran loh" " gurau Rifat
"iya juga sih" ya udah" aku pasrah aja dah" kalau abang mau cari lain
okay aku bisa terima" mau gimana lagi.." pasrah Ruiana
"begok banget sih" masa gak ada usahanya sama sekali.. marah kek,
ngambek kek" apa lah.. jangan "jangan kamu selama ini?" sangka Rifat
"emang.." sahut Ruiana santai
"heh.. ...awas ya kamu?"
4 tahun berlalu" Alhirnya Ruiana dan Rifat menikah. Ayah Ruiana Reihan kini telah pulih
dari sakitnya dan kembali ke Vrilean Hotel n Restoran"
~>TAMAT<~ 66 Wanita Iblis 10 Pendekar Naga Putih 39 Putera Harimau Pedang Pusaka Buntung 5
Rifat pun duduk di sebelah Ruiana. "Ru..., " kata Rifat terpotong
"eh lihat.. itu ada bintang jatuh... make a wish dulu.." kata Ruiana yang
lansung memejamkan matanya
Rifat dan Ruiana bersama "sama menutup matanya dan membuat sebuah
permohonan dalam hati mereka masing "masing.
"kamu percaya sama bintang jatuh?" tannya Rifat
35 "percaya gak percaya..." jawab Ruiana singkat
"maksudnya?" tanya Rifat bingung
"percaya aja kalau gak terkabul, gak percaya kalau terkabul" jawab
Ruiana "lha.. itu kan kebalik harusnya percaya kalau terkabul gak percaya kalau
gak terkabul" kata Rifat
"yah... biarain aja kebalik.. dari pada syirik?"" Kita kan masih punya
ALLAH tuhan kita tempat untuk memanjatkan segala permohonan" sahut Ruiana
"hmmm... kamu itu ada "ada aja... ru.. sebenarnya aku ingin bilang sesuatu
sama kamu.." kata Rifat
"iya bilang aja.." sahut Ruiana
"sebenarnya... aku saaayang sekali sama kamu... jujur aku merasa
tertarik sama kamu sejakkita ketemu pertama kalinya... waktu itu kamu bikin aku
penasaran pas kamu nebak kalau aku ini seorang dokter... aku ngerasa kamu
berbeda dari semua perempuan lain yang pernah aku temui... aku seneng banget
hingga deetik ini kita masih bisa bersama "sama, jujur aku ngerasa hidup aku
benar "benar berubah sejak pertemuan itu.. aku... kamu... selalu aku berdo"a agar
kamu bisa jadi milik aku seutuhnya..." kata Rifat berbicara sendiri.
Rifat hanya tersenyum ketika ia baru menyadari ternyata percuma dia
berbiara panjang lebar karena Ruiana sudah terlelap di bahunya. Diantarkannya
Ruiana pulang kerumah oleh Rifat.
~//~ Pagi yang indah... Ruiana terbangun ketika Hpnya berbunyi, dan itu telpon dari Rifat
"selamat pagi cantikkk..." sapa Rifat
"pagi kak..." sahut Ruiana
"kakak atau abang?" sindir Rifat
"eh iya.. abang.. jadi lupa sendiri" sahut Ruiana
"heh.. coba lihat udah jam berapa sekarang" suruh Rifat
"emangnya jam berapa?" tanya Ruiana
"jam 8 pagi.. masa kam baru bangun sih.. aku aja udah ada di rumah sakit"
jawab Rifat "hah?"" Jam delapan" Waduh telat deh..." kaget Ruiana
"gimana sih kamu.... tumbenan bangunnya siang, ,biasanya aku juga yang
dibangunin" kata Rifat
"yah.. aku juga gak tau.. semalam terlalu indah buat aku jadi tidurnya
lama deh..." jelas Ruiana
"aku senang kalau kamu bisa menikmati tadi malam.... ya dah madi dulu
aja yah... aku mau lanjutin kerjaan dulu.." kata Rifat
"iya.. met kerja ya bang..." sahut Ruiana
Telpon berakhir, Ruiana segera berbenah diri dan pergi kerja. Walau
terkena marah karena terlambat, Ruiana tak mempardulikan kemarahan itu.
Baginya paling penting hari ini ia masih bisa bekerja.
36 "hey... kamu koq kelihatan seneng baget hari ini?" sapa Fikar
"aku juga gak tahu... tapi hari ini aku memang senang sekali rasanya.."
sahut Ruiana yang sedang sibuk memotong daging
"owh... semalem ngapain aja tumben telat kesiangan kan?" tanya Fikar
"iya... semalem abis jalan "jalan" jawab Ruiana
"sama pacarmu kan?" tebak Fikar
"bukan, sama temenku koq... seru banget." Sahut Ruiana penuh semangat
"wah.. mang ngapain aja koq seru banget..?" tanya Fikar
"ada deh mau tau ajjah....." sahut Ruiana yang segera meningglkan Fikar
sendiri Mereka kembali bekerja seperti biasa.
"gila emang gue kenapas sih tiap kali gue ngajakin Ruiana ngobrol malah
gue ditinggal gitu aja... apa sebaiknya gue langsung bilang aja sama dia yah?""
Hmmmm tapi gimana kalau dia nolak gue mentah -mentah?"" Huh... pusing deh
urusan yang satu ini.. tapi kalau gak bilang sekarang ntar ada yang keduluan.. atau
jangan "jangan dia udah punya cowok duluan sekarang... Oh GOD... gimana ini.."
resah Fikar dalam hatinya
"woi... yang dipotong dagingnya bukan tulangnya tau!!! Hahaha..." kata
seorang teman mengageketkan ketika melihat Fikar salah memotong
"hah... iya..." saadar Fikar
"ngelamun aja loh!" kata seorang teman yang langsung pergi
~//~ Tak terasa sudah jam pulang. Seperti biasa Ruiana menghampiri
Sepedanya di parkiran. Ketika hendak keluar dari pintu gerbang, terdengar Fikar
memanggilnya. Ruiana terhenti dan berbalik. "ada apa?" tanya Ruiana
"aku minta waktu sebentar" jawab Fikar yang ngos "ngosan
"cepetan aja.. aku harus pulang segera.." kata Ruiana sok sibuk
"pliz bentar aja tapi gak disini.." pinta Fikar
"ya udah terserah kamu" sahut Ruiana
"giamna kalau sambil jalan aja?" tawar Fikar
"ya udah langsung ngomong aja.." suruh Ruiana
"sebenernya.... " kata Fikar gugup
"ayooooooo cepetan...... lama aku pulang nih..." ancam Ruiana yang mulai
merasa bosan "iya iya tunggu.... aku cuma mau bilang aku suka sama kamu.. dan aku mau
kamu jadi cewek ku udah.." kata Fikar cecpat
"hah" Kamu itu kenapa sih Fik" Belum 2 minggu aku kerja disini dan
mengenal kamu tapi kamu udah bisa suka sama aku..?"" kamu tuh bener "bener
instan.. maaf bukannya maksud aku buat mentahin kamu tapi jujur aku kaget
banget.... " ujar Ruiana
37 "ok... aku juga gak tahu tapi aku memang suka sama kamu... siapa sih yang
gak suka sama sesosok Ruiana pasti semua jawabnya suka RU... plizz just give me
answer yes or no" Aku Cuma butuh itu" jelas Fikar
"maaf... tapi ini terlalu cepat buat aku.. jujur aku gak ada perasaan sama
kamu.. sorry aku harus pergi.." jawab Ruiana
"ok... tapi aku bersedia nunggu kamu sampai kamu mau sama aku... " sahut
Fikar Tanpa kata "kata lagi Ruiana segera menaiki sepedanya dan pulang.
"ada ada aja ah... Fikar... giliran aku gak ngarep eh malah menyatakan,
Bang Rifat aku tunggu " tunggu malah gak ada.. capek deh... plizzz deh bang.. aku
ngarep sama kauuuu... hih.... nyeebelin ah..." marah Ruiana sendirian
Tiba "tiba Hp Ruiana berbunyi, dan itu telpon dari Rifat lagi.
"halo..." sapa Ruiana sinis
"halo?"" Ru?" heran Rifat
"iya apa?" sahut Ruiana ketus
"kamu kenapa sih" Ada masalah" Koq jutek gitu ngomongnya?" heran
Rifat "hah?" Biasa aja ah.. aku cuma sebel aja" sahut Ruiana
"sebel sama siapa?" tanya Rifat pelan
"kau" jawab Ruiana singkat
"aku" Kenapa" Apa yang salah?" kaget Rifat
"abisnya abng aku tunggu tunggu malah temmen ku duluan yang bilang"
jawab Ruiana tak terkendali
"tunggu apa" Memangnya temen mu bilang apa?" tanya Rifat bingung
Ruiana baru sadar atas ucapannya yang seharusnya tak diucapkanya. "gak
bilang apa apa koq bang.." jawab Ruiana pelan
"aduh Rui... tadi katanya bilang sekarang gak bilang gimana sih.. aku jadi
bingung... lagian kamu nugguin aku apa?" tanya Rifat tambah bingung
"ah.....hehe.. gak jadi yang tadi.. maaf ya bang.. aku lagi boring aja sampai
"sampai ngomong ku ngaco" malu Ruiana
"waduhh.. ya udah .. boring kenapa kamu?" tanya Rifat
"aku boring karena aku sendirian di rumah dan Cuma tiduran aja di
kamar..." jawab Ruiana
"ya udah.. aku ajakin makan ya?"" Udah makan belum?" tanya Rifat
"telat ah aku udah makan..." jawab Ruiana
"ya udah kamu temenin abang mu ini makan aja ya..." ajak Rifat
"males sih.... tapi ya udah deh... daripada sendirian dirumah" jawab
Ruiana sok jual mahal "ya udah kamu siap "siap bentar lagi aku sampai kerumah kamu" kata
Rifat "ok aku tunggu.." sahut Ruiana kegirangan.
Telpon pun ditutup. Ruiana segera bersiap diri dan menuggu Rifat
datang. 38 Beberapa saat kemudian Rifat datang dan mereka pergi makan malam
bersama. Sesampainya di tempat makan"
"kamu kenapa sih Ru?" Beda dari biasanya"."Tanya Rifat
"aku gak papa koq bang". Lagi males ajah?" jawab ruiana
"ok kamu gak mau bilang" tapi aku minta ubah raut wajah kamu yang
bosan itu sama aku sekarang.. kalau kamu memang gak kenapa "napa" pinta Rifat
tegas "yah nih orang mulai marah" ngerti gak sih kalau aku ngarep apah?""
kata Ruiana dalam hatinya. "iya iya?" jawab Ruiana tersenyum
"nah gitu dong kan lebih cantik".." kata Rifat
"iya maaf?" sahut Ruiana
"truss, gimana kerjaan kamu hari ini?" Tanya Rifat
"baik sih". Tapi itu yang bikin aku kessel" kata Ruiana
"kesel gimana..?" pancing Rifat
"temen kerja ku" dia itu atasan aku" pas pulang dia itu tiba manggil "
maggil aku sok penting eh ternyata dia cuma mau bilang kalalu dia suka sama aku..
padahal kita tuh baru kenal 1 minggu aja.. bisa "bisanya dia suka sama aku?" oceh
Ruiana "memangnya apa salahnya kalalu dia menyatakan sama kamu" Wajar kan
aku piker gak masalah seberapa lama dia mulai suka sama kamu.. " sahut Rifat
"ya gak gitu juga ah abang". Giliran orang gak diarep aja bilang padahal
yang diarep gak bilang "bilang jadi males ah?" tambah Ruiana terpancing
Rifat mulai mengerti dengan maksud Ruiana, ia pun hanya tersenyum.
"napa senyum "senyum gak ada yang lucu ceritanya" kata Ruiana
"memangnya siapa yang kamu arep buat bilang sama kamu?" Tanya Rifat
tersenyum "waduh" salah ngomong aku?" sesal Ruiana dalam hatinya. "ada koq"
temeku juga" elak Riana
"boleh au namanya?" sindir Rifat
"gak" lagian bukan urusan abang koq?" elak Ruiana
"hmmmmmm".. udah ngaku aja.. aku kan?"?" tananya Rifat memastikan
"hah" PD ah emang temen aku Cuma abang tah?" elak Ruiana
"dasar" udah ketahuan masih aja.. ngeles..iya kan?"" kata Rifat.
"udah ah" gak penting.." sinis Ruiana yang merasa malu.
"emang kamu beneran ngarep aku?" Tanya Rifat meyakikan
"udah gak usah dibahas" gak ada topic lain apa" sahtu Ruiana
mengalihkan pembicaraan. "jawab dulu napa sih" ya au gak?" desak Rifat
"aduh" " seru Ruiana malu
"jawab aja iya atau tidak?" tambah Rifat yang memegang tangent Ruiana
yang berada di hadapannya
"iya" puas.." jawab Ruiana menunduk
39 "dari tadi napa bilangnya"kan gak usah tarik tarikan kaya barusan" kata
Rifat tersenyum "biasa aja ah" mau bilang atau gak usah gak ada bedanya ah" yang ada
aku malu.." sahut Ruiana
"ngapain malu?"?" Jusrtu aku senneg kamu mau nngarep aku", jadi
pacarku ya?"" pinta Rifat santai
"hah?" kaget Ruiana. "santai banget ngomongnya"romantic dikit
apa"ngerayu gombal kek" pantes aja cewek pada larii" dasar dokter bisanya
Cuma analisa pasien gak bisa analisa hati cewek" huh.." gumam Ruiana dalam
hatiya "Ru..?"" koq bengog. Mau gak?" Tanya Rifat ulang
Ruiana hanya terdiam ia tak tahu harus berkata apa lagi. Ruiana yang
bingung lagsung berdiri dan hendak pergi, namun Rifat segera menahannya.
"maaf bang aku harus pergi?" kata Ruiana
"tapi kenapa Ru" Ru Ru.. tunggu aku" maaf kalau aku?" sahut Rifat
terpotong "gak papa bang" aku harus pergi.." ujar Ruiana yang langsung pergi
mellepaskan tangan Rifat Rifat yang takut kehilangan Ruiana segera mengejar Ruiana hingga
keluar. "Ru" plizzz tunggu Ru" dengerin aku dulu Ru" panggil Rifat meraih tangan
Ruiana "lepasin aku bang" aku butuh waktu ini terlalu cepat bat aku bang"
plizzz ngerti aku ya.." pinta Ruiana baik
Tanpa kata "kata Rifat langsung memeluk erat Ruiana.
"abang"." Pangil Ruiana terkejut
"maafkan aku udah buat kamu terkejut" apapun itu jujur aku sungguh
sayang sama kamu Ru.. aku selalu berdoa agar kamu memang tercipta untuk aku
seorang dan aku tak mau kalau kamu hanya akan menganggap aku sebagai seorang
abang tak lebih"please Ru jangan pernah sekalipun kamu tinggalin aku ya"." Pinta
Rifat "abang" aku janji" aku gak akan pernah tinggalin abang ya" aku sayang
sama abang" aku mau jadi kekasih abang dan aku mau jadi pendamping hidup
abang?" sahut Ruiana yang meneteskan air matanya
Dilepaskanya pelukan itu, Rifatpun bertekuk luitut dihadapan Ruiana dan
mencium kedua tangan nya. "terimakasih sayang" malam ini malam yang paling
indah dan berharga dalam hidup aku?"
"udah ah.. jangan berlebihan gitu udah bangun?" suruh Ruiana
Kini mereka saling memiliki. Saling menyangi dan mencintai"
~>6666999<~ PART 4 "haii.. adikku sayang ?"?" sapa Alhen yang baru datang di rumah dari
liburan bersama ayah dan ibunya.
40 "hai juga kakak" " sahut Ruiana palsu. "hih" kalau bukan loh sendiri yang
peluk gue.. oagah gue peluk lu duluan" bisik Ruiana dalam hati
"wah gimana kabar rumah Ru..?" Tanya Bu Rahma
"hmm seprti yang mama lihat" tidak ada yang berubah" jawab Ruiana
santai "Ru" siapkan makan malam buat kita ya" udah lapar nih perjalanan
pulang gini.." perintah Bu Rahma
"ya ayah minta segera disiapkan" tambah ayah
"ih kalian piker aku ini babu apa.. siapin aja sendiri.. gue mau pergi sama
abang" oceh Ruiana dalam hatinya. "maaf tapi malam ini aku harus pergi aku sudah
punya janji sama temen aku.." tolak Ruiana
"mau kemana aja kamu" seharusnya kamu itu tetap dirumah menyambut
kedatangan keluargamu ini!" bentak ayah
"tapi ayah?" sela Ruiana mencoba menjelaskan
"udah papa" sekali "sekali dia kan juga butuh jalan "jalan kasihan dia
pa". biar nanti aku telpon fast food aja yah?" bela Alhen
"hmm" Alhen bener juga pah" biar aja ya.." setuju Bu Rahma
"ah kalian ini hanya membela anak tak tau diri ini saja.." marah ayah
"udah ah papa.. papa gak boleh gitu lah.." bela Alhen
"terimakasih kak" aku permisi dulu mau siap "siap" pamit Ruiana langsung
pergi kekamarnya. Ternyata Ayah Bu Rahmah dan Alhen merencanakan sesuatu.
"heh.. kalian ini bagaimana sih" seharusnya kita menyiksa anak itu
bukannya malah dibiarin gini.. bisa bisa ngelunjak dia.." kata ayah yang sedang
rapat di dapur bersama Alhen dan ibunya
Siapa Ayahku Karya Azizah Attamimi di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"kamu itu mas yang bagaimana" kalau kamu terus terusan nyiksa dia, dia
bisa curiga atas rencana kita?" sahut Bu Rahma
"benner tuh om" bisa bisa kita diusir dari rumah ini" sekarang kita
harus berbuat baik sama si Ru itu sampai kita nemuin file "file penting tante
Anna yang udah mati itu?" ide Alhen
"iya benner juga" tapi kalau aku harus berubah jadi baik justeru Ru akan
semakin curiga sama kita terutama aku?" bingung ayah
"udah om tenang aja " ombersikap seperti biasa aja.. nanati biar kita aja
yang sok sok belaindia tentunya seperti biasa" sahut Alhen
Sementara itu" "hmmm apa yang harus aku lakukan ya buat cari tahu sebenarnya siapa
ayahku itu" dan kenapa kakek sampai terkena serangan jantung gara "gara ayah
ya?"?" Dan hal ini juga seperti bunda yang meninggal ketika ayah tidak ada
dirumah"aneh" dan kenapa bunda harus memiliki brankas rahasia itu?"" Aku
harus segera membukanya sebelum tante Rahma atau ayah duluan yang
menemukannya" aku yakin di dalam situ pasti tersimpan berbagai macam rahasia"
hmmm sertifikat rumah ini.. sebaiknya aku titipkan aja sama abang.. kalau aku
taruh disini pasti tidak akan aman" Ya ALLAH bantulah aku menyelesaikan semua
41 permasalahanku ini.. kuatkan aku karena aku sendiri saat ini?" kata Ruiana yang
berbicara sendiri di kamarnya
~//~ "tok" tok" tok?" seorang tamu mengetuk pintu
"iya sebentar.." sahut Alhen segeralah dibukakannya pintu rumah
"permisi.." sapa Rifat
"wah ganteng banget nih cowok" gagah kerren?" lamun Alhen menatap
Rifat yang datang "maaf Ruiana ada?" Tanya Rifat
"ah " Ru" Sebentar dia masih bersiap" kamu siapa ya?" Tanya Alhen
penasaran "saya Rifat pacar Ruiana" jawab Rifat
"pacar" Wah hebat banget Ru bisa punya pacar seganteng kamu yah?"
puji Alhen "biasa saja" kalau boleh tahu kamu siapanya Ru?" Tanya Rifat
"owh.. aku kakaknya Ru.." jawab Alhen
"Alhen?" Tebak Rifat
"yups.. benner.. koq tahu?" heran Alhen
"Ru banyak cerita soal kamu.." jelas Rifat.
"wow". Ternyata selama ini aku jadi bahan pembicaraan"." Sahut Alhen
sok dekat Mereka berdua berbincang begitu akrabnya, hingga Ruiana datang.
"abng.." sapa Ruiana
"hey?"sahut Rifat
"eh Ru" ternyata dia pacar mu ya?"?" Ih koq gak cerita "cerita sih?""
Hebat banget kamu bisa dapet yang sekeren pak dokter nih.." ujar Alhen sok
akrab "biasa aja kak" aku pamit dulu ya.." sahut Ruiana kaku
Ruiana dan Rifat pun pergi.
"hmm". Jangan kira gue akan biarin kamu hidup bahagia dengan Ruiana
ya pak dokter.. aku akan membuat Ruiana kehilangan cinta kamu.. aku akan
taklukkan kamu dalam sekejab wahai dokter ganteng.." piker Alhen jahat
~//~ "ngomong apa aja sama Alhen?" Tanya Ruiana
"biasa aja.. Tanya "tanya tentang kerjaan aku" oh iya ternyata dia calon
doketer ya?"" jawab Rifat
"iya.." sahut Ruiana singkat
"memangnya kamu kenapa?"" Cemburu?"?" Tanya Rifat menggoda
"biasaa aja" aku Cuma akut dia akan berniat buruk sama hubungan kita"
jawab Ruiana serius "aduh Ru" jangan buruk sangka gitu lah" aku pkir dia itu orang baik koq..
gak mungkin lah dia sampai berniat buruk." Ujar Rifat membela Alhen
42 "hallahh gayanya aja sok akrab pas tadi nemuin abang dating" aku tahu
siapa dia bang.. ak sebiasanya dia bersikap begitu sama semua lelaki termasuk
kawannya sendiri" abang tuh gak tau siapa dia?" jelas Ruiana
"udah "udah ya Ru sayang". Abang gak mau kita bertengkar cuma gara "
gara hal gak penting" dan perlu kamu ingat" abang gak akan pernah tinggalkan
kamu sedetikpun.. abang akan selalu cinta sama kamu.. ingat itu yah"." Rayu Rifat
pada Ruiana yang mulai cemberut
"aku pegang janji abang?" sahut Ruiana tersenyum
Mereka kembali ke dalam mobil untuk segera pulang.
"bang.. aku ingin meminta tolong sesuatu sama abang.." kata Ruiana
"apa" Silahkan aja" aku akan bantu kamu." Sahut Rifat
"aku ingin menitipkan ini sama abang.." kata Ruiana yang mengeluarkan
sebuah map dari tasnya dan memberikan kepada Rifat
"apa ini?" Tanya Rifat
"ini sertifikat rumah ku.. aku gak mau ayah atau Bu Rahmah menemukan
ini" karena mereka mnginginkan rumah itu" tentunya aku gak mau rumah itu
hilang gitu aja. Itu rumah bunda bukan ayah atau Bu Rahmah.." jelas Ruiana
"tapi Ru" Apa ini gak berbahaya buat kamu?" Tanya Rifat
"aku gak tau" tapi aku piker ini jalan satu "satunya aku menyelamatkan
kekayaan terakhir bunda" aku akan berpura "pura tak tahu apa.. dan aku yakin
selama abang gak kasih tahu keberadaan surat ini.. itu semua akan aman.. dan
perlahan rencanaku akan terlaksanakan.." ujar Ruiana
"Rencana" Apa yang kamu rencanakan?" Tanya Rifat terkejut
"maaf bang tapi aku gak mungkin cerita semua rencanaku secara detail,
pada intinya saat ini aku akan memanfaatkan sikap mereka yang pura "pura baik
sama aku" aku mencoba mencari tahu tentang ayah ku sekarang, perlakuannya
padaku seperti seorang pembantu bukan seorang ayah kepada anaknya" dan ini
membuat aku lebih curiga ketika Alhen dan Bu Rahmah mencoba membela aku
tadi" aku piker mereka memang meninginkan sesuatu dari aku. Apapun itu aku
harusa cari tahu dan pencarianku akan aku mulai dengan brankas bunda?" cerita
Ruiana "Brankas" Kamu sudah dapatkan 6 angka?" Tanya Rifat mngurus
"aku belum menemukan pastinya.. tapi akan aku coba dengan tanggal
lahirku" 270792.. ketika aku tidur malam" aku sering bermimpi bunda dan dalam
mimpiku bunda selalu menyebutkan angka itu" aku benar "benar berharap ini
semua awal untuk aku bisa lepas dari penjahat "penjahat itu?"jawab Ruiana
"yah" amin" abang akan membantu kamu.. abang juga berharap ini semua
terbaik buat kamu.. aku salut sama kamu karena pada usiamu yang segini kamu
sudah menghadapi masalah serumit ini tanpa seorangpun keluarga yang ada
dipihakmu dan kamu tidak gentar menghadapinya" kapan pun kamu butuh abang"
abang pasti akan selalu sedia setiap saat"." Ujar Rifat
"terimakasih abang". Aku bersykur karena aku masih punya abang dalam
hidup aku yang sendiri ini?"sahut Ruiana
43 ~//~ "mau kemana Ru koq udah rapi sekali?" sapa Bu Rahmah yang lewat di
depan kamar Ruiana "aku mau" pergi sama temanku ma" mungkin sekitar 1 bulan kedepan aku
akan terlihat lebih sibuk dari biasanya?" jawab Ruiana santai
"memangnya ada apa?" Tanya Bu Rahmah urus
"mm". aku dan teman teman yang tidak melankjutkan kuliah mengadaka
keiatan.. yaaa seperti bimbingan gitu ma" seingatku aku pernah cerita sama mama
dan ayah.." jawab Ruiana
"owh" ya udah.. met sibuk aja yah?" sahut bu Rahmah tersenyum palsu
Pukul 7.00 segeralah Ruiana mengambil sepedanya dan pergi bekerja.
Ruiana terburu "buru karena terlambat bekerja seharusnya ia datang 10 menit
sebelum jam kerja. "met pagi Ru?" sapa pegawai
"selamat pagi juga semuanya" sorry aku tellat" sahut Ruiana
"tumben tellat?" Tanya Fikar
"biasalah tidurmya kemaleman?" jawab Ruiana"
"ya sudah" met kerja yah?" kata Fikar
"ya makasih kamu juga?" sahut Ruiana
Semua pegawai mulai bekrja dibidang mereka masing -masing"
Tak terasa saatnya makan siang"
"fikar" bisa aku bicara sebentar?" Tanya Ruiana menghampiri fikar yang
sedang makan. "owh tentu aja.. silahka duduk" sahut Fikar senang
"mm?" sebenarnya aku mau minta maaf soal kemarin.. aku gak maksun
bikin kamu kecewa atau apalah" aku hanya terkejut dengan pernyataan kamu.."
ujar Ruiana "udah "udah kamu gak usah mempermasalahkan itu". Aku gak papa..
lagian cinta ditolak, itu sudah biasa.. gak usah gak enak gitu" aku tahu koq kamu
itu suka sama orang lain kan?"?" tebak Fikar
"kamu tahu dari mana?" Tanya Ruiana heran
"aku cuma nebak aja" aku sering kelihatan kamu dijemput sama seorang
laki "laki yang bawa mercy hitam itu" kamu gak usah khawatir" aku gak akan
ganggu kamu sama dia.. aku sadar aku gak pantas menyaingi seorang yang gagah
seperti dia.." jawab Fikar
"kamu jangan segitunya kalau ngomong ah..gak baik terlalu merendah.."
kata Ruiana kasihan "aku bukannya merendah.. tapi sebagai manusia yang berkekurangan kita
hasur nyadar diri" itu aja." Sahut Fikar tersenyum
Ruiana merasa sangat tidak nyaman dengan kata "kata Fikar. Seakan dia
adalah seorang yang paling buruk didunia piker Ruiana. "Fik". Tapi itu semua
bukan berarti kita tidak bisa menjadi teman kan?"" Tanya Ruiana
44 "memangnya kamu mau jadi teman aku?"" Betapa senneng nya aku kalau
kamu sudi berteman sama aku.." Tanya Fikar kembali
"Fik" aku mau koq jadi teman baik kamu" aku berharap ini semua gak
menjadikan masalah sama kita unuk berteman lebih baik bukan..?" jawab Ruiana
"Alhamdulillah" aku senang jadi mulai sekarang kita adalah teman?"
Tanya Fikar meyakinkan "bukan teman tapi teman yang sangat baik" jawab Ruiana yakin
~//~ "udah seharian abang gak telon atau sms sama aku.. kayanya dia sibuk
banget hari ini" moga aja abang baik "baik aja.." khawatir Ruiana yang
merebahkan badannya di tempat tidur
"tok tok tok.." seseorang mengeuk pintu kamar Ruiana
"masuk aja.. gak dikunci" sahut Ruiana
"hallo. Adikku.." sapa Alhen yang masuk dan duduk di dekat Ruiana yang
sedang tidur di kasur. "tumben kak.. ada apa?" sahut Ruiana to the point
"ah" Rui" aku cuma ingin ngucapin selamat sama kamu.." jawab Alhen
"selamat apa?" heran Ruiana
"selamat jadian sama pak dokter ganteeeennnnggggggg.!!!!! Cariin buat
kau dong satuuuuuuu aja yang kaya pacarmu itu.." jawab Alhen yang geregetan
"hah.. memangnya assesoris apa yang bisa cari duplikatnya.. ada -ada aja"
sahut Ruiana. "abisnya?" kamu ketemu dimana sih sama dia?" Tanya Alhen pensaran
"ketemu dijalan pas dia nabrak aku?" jawab Ruiana
"aduh.. kamu jatuh" Terus kamu gak papa?" kaget Alhen
"iya.. aku gak papa.." jawab Ruiana
"wah kalau aku jadi kamu". Aku pura "pura pinsan aja deh.. biar dibawa
kerumah sakit disuntik terserah yang penting aku bisa lama "lama sama dia"
huhu" khayal Alhen "parah loh" bisa "bisanya lu bilang gitu sama gue.. bikin jeles aja.. jadi
curiga nih, hmmmmm?".." bisik Ruiana dalam hati. "sayangnya itu bukan kakak.."
sahut Ruiana santai yang mulai sakit hati
"hehe ia" hmmmmmmmmm". Eh udah ya.. aku mau ngerjain tugarku
dulu.." pamit Alhen "iya silahkan?"jawab Ruiana
Alhen pun keluar". Tak terasa jam suda pukul 12.00. Ruiana masih belum memejamkan
matanya. Khawatir keadaan Rifat saat ini, sejak pagi ia belum mendapat telpon
maupun sms... Tak disangka, Ruiana yang berdiri di balkon kamarnya berlari mengambil
hpnya yang berbunyi. Ternyata itu sebuah sms yang diterima dari Rifat.
"maaf aku terlalu sibuk dengan kerjaanku, hingga abang tak kasih kabar,
selamat tidur Ruiana ku sayang.. mimpi indah"
45 Begitu bahagianya Ruiana membaca sms dari Rifat" segeralah sms itu
dibalasnya. "gak papa abang" asalkan abang baik "baik aja disana aku sudah senang"
met tidur juga" jangan lupa besok bangunya yang pagi yah Mr kesiangan.. hehe"
isi sms Ruiana Ternyata masih terbalas sms itu.
"iya" tuan putri" tuan putri koq masih belum tidur?" sms Rifat
Dan mereka berbalas sms "gimana mau tidur seharian gak ada kabar dari abang?"
"hmm" kangen ya?"" Maaf ya bikin Ru nunggu"
"iya..aku kangen banget sama abang" hehe"
Lelah berbalas pesan.. Rifat pun menelpon Ruiana
"halo cantik?" sapa Rifat
"halo juaga pak dokter.." sahut Ruiiana
"gak nagntuk nugguin aku terus?" Tanya Rifat
"ngantuk sih" tapi mau gimana lagi" jawab Ruiana
"hmmm.. aku kangeeeeeeeeeennnnn banget sama kamu?" kata Rifat lesu
"pending aja kangennya.. besok kan masih bisa ketemu?" sahut Ruiana
"itu dia masalahnya mungkin sekitar 1 minggu kedepan kita cuma bisa
ngobrol di telpon aja.. itupun kalau kita berdua gak tidur semaleman" ujar Rifat
"memangnya ada apa?" Tanya Ruiana lesu
"aku harus nangani pasien pastinya" terus ada acara seperti seminar
gitu.. terus ada rapat.. dan masih banyak lagi.." jawab Rifat
"memangnya semua dokter gitu ya?" Tanya Ruiana sedih
"iya sayang" tapi gak bersamaan nah kebetulan ini waktunya untuk aku",
tapi kamu jangan khawatir ya.. abang akan ajak kamu jalan jalan keliling kota
kalau semuanya udah selesai.." jawab Rifat
Ruiana mulai merasa mengantuk "hm" aku peganng janji abang ya" oh
iya" rencananya minggu depan aku mau daftar kursus ku?"
"kamu nagntuk ya?" Ya udah sekalian tungu urusanku sampai selesai
nanti abang antar kamu ya" kamu sudah ada uang?" Tanya Rifat. Ternyata Ruiana
sudah terlelap dalam tidurnya. Rifat hanya tersenyum, "hmm" bela -belain gak
tidur cuma nugguin aku, aku memang beruntung punya kamu Ru" terimakasih Ya
ALLAH engkau berikan dia untukku.." kata Rifat dalam hatinya.
~//~ "Alhen sayang" mama gak mau tahu bagaimanapun caranya mama mau
kamu bisa lebih deket sama dokter itu, kalau perlu kamu rebut aja dia dari
Ruiana?" licik bu Rahmah
"tennang aja mama ku sayang". Aku udah siapkan rencana ku buat
ngerebut Rifat dari Ruiana" yaaaa aku harap ini bisa berhasil" ujar Alhen
"bagus" jangan pernah memberikan Ruiana sebuah kebahagiaan" sahut
Bu Rhamah 46 "sooooo sekarang kita ke mall aja yuk ma.. sekalian kita makan siang"
ajak Alhen "wah boleh udah lama kita gak belanja ya?"stuju Bu Rahmah
Mereka pun pergi ke mall, berbelanja sesuka hati mereka sepuasnya.
Setelah lelah berbelanja mereka singah di sebuah restoran mewah, dan ternyata
restoran itu adalah restoran dimana Ruiana bekerja.
"mama mau ke toilet dulu ya"." Permisi Bu Rahmah
"ya udah mah.. jangan lama "lama ya.." sahut Alhen
Segeralah Bu Rahmah pergi ke toilet, tanpa disengaja ia mendengar
suara mirip sekali dengan Ruiana. Ia pun berbalik dan mencari suara itu. Ternyata
benar ia melihat kearah dapur restoran dan disitu ia melihat sesosok Ruiana yang
sedang sibuk memasak. Saking liciknya, Bu Rahmah menurungkan niatnya untuk
peri ke toilet dan segera kembali pada Alhen yang duduk sendiri.
"cepet banget ma.." heran Alhen
Siapa Ayahku Karya Azizah Attamimi di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"mama gak jadi ke toiletnya.." jawab Bu Rahma
"kenapa ma?" Tanya Alhen
"mama punya berita bagus, dan ini bisa jadiin senjata kita buat ngancurin
Ruiana?" jawab Bu Rahmah penuh semangat
"apa ma?" Tanya Alhen penasaran
"ternyata selama ini Ruiana berbohong sama kita semua" jawab Bu
Rahmah "maksud mama?" bingung ALhen
"ah jangan begok "begok deh" dengerin mama dulu deh, selama ini Ruiana
selalu bialng sama kita kalau dia sibuk dengan pekerjaannya dengan teman "
temannya sebagai pengajar bimbel" dan itu bohong sebenarnya dia itu bekerja
sebagai cheff di restoran ini" cerita Bu Rhamah
"hah" Serius mama" Mama tau dari mana?" Tanya Alhen terkejut
"barusan mama lihat dia di dapur sedang sibuk masak" kalau kamu gak
percaya kita minta langsung panggilin dia aja.." jawab Bu Rhamah
"wah bagus kalau begitu" pelayan?" paggil Alhen
Seorang pelayan pun datang memenuhi panggilan. "ada yang bisa saya
bantu" Tanya pelayan itu ramah
"begini saya ingin bertemu dengan ceff restoran ini yang bernama
Ruiana.. sekarang juga" perintah Alhen
"maaf tapi?" kata pelayan terpotong
"saya gak mau tahu sekarang juga pangil dia" bentak Bu Rahmah
Tanpa kata "kata lagi segara pelayan itu menemui Ruiana di dapur dan
menyampaikan panggilan. "kamu gak Tanya siapa mereka?" Tanya Ruiana heran
"boro "boro mau Tanya dianya bentak "bentak sama aku?" jawab pelayan
"ya udah makasih ya?" sahut Ruiana dan segera menemui si tamu
bersama 47 Melihat Alhen dan Bu Rahmah yang sedang duduk Ruiana sangat
terkejut. Ia benar benar tak menyanka bahwa keadaanya akan diketahui oleh
musuhnya sendiri. Namun ia masih berusaha tegas menghadapi keduanya.
"owh jadi bimbelnya disini?"?"?"" sindir Bu Rahmah
"maaf apa yang kalian inginkan disini?" sahut Ruiana tegas
"hahaa" ya kami mau makan lah". Kami ingin di masakin sama Cheff
handal disini.." ejek Alhen
"dan beruntungnya aku bukan seorang Cheff handal disini" sahut Ruiana
tegas "yaaaa".. asaalkan kerjanya bukan buat ngumpulin duit untuk biaya
kursus masak aja?" ejek Bu Rahmah
"dan aku piker itu bukan urusan kalian berdua, sekarang aku minta kalian
pergi dari sini. Orang seperti kalian tak pantas duduk dan makan enak disini" usir
Ruiana santai "heh mulai ngelunjak nih anak ya" mana sopan santun loh sama mami gue
ha! Sembarangan gue bilangin ayah baru tau rasa loh" marah Alhen mengancam
Mendenagar ancaman itu Ruiana sangat kaget dan ia takut untuk
kehilangan impiannya untuk menjadi seorang cheff karena ayahnya akan
mengurungnya bila ia ketahuan. "bisanya cuma ngancam" sahut Ruiana mencba
berani "hallllaaaaaaahhhh" gak usah sok berani kamu" kita tahu koq kamu itu
takut sama ayah kan" gak perlu dipungkiri?" kata Bu Rahmah membentak
"apa mau kalian?" Tanya Ruiana yang mengerti tujuan mereka
"kalau aku sih gak usah muluk "muluk yah" cukup Rifat aja buat gue?"
jawab Alhen santai "hah" Gila loh" tega loh dia itu pacar aku.. semudah itu kamu mau
ngambil dia dari aku?" marah Ruiana yang sangat terkejut
"masih pacar kan". Lagian dia itu gak pantes banget sama kamu" kaya
pangeran sama babu!" ejek Alhen
"kalian berdua memang licik! Jangan harap aku bisa jadiin maianan kalian
inget itu.." sahut Ruiana memperingatkan
"uuuuhhhhh takuuuuuuttttttt?" kata Alhen bergaya takut
Tanpa kata "kata lagi Ruiana segera kembali kedapur. Sedangkan Bu
Rahmah dan Alhen pulang tanpa makan siang.
Ruiana duduk di taman belakang dapur sendirian, ia hanay bisa menangis
dengan kejadian tadi. "Ya Allah mengapa ini harus terjadi pada ku?"" Kenapa aku
harus mendapati pilihan yang sangat berat yang keduanya sangat penting buat
aku" Mana yang harus aku pilih?"" Aku ingin mencari kebenaran dari semua
masalah yang aku hadapi saat ini dan ini semua aku lalui bersama seorng lelaki
yang sangat aku cintai" aku gak mungkin memilih keduanya.. aku harus ikuti
permainan mereka agar aku bisa mempelajariin arah tujuan mereka tentunya" Ya
ALLAH berilah aku kemudahan melewati ini semua.. dan jadikanlah aku kuat
menghadapi semuanya?" ujar Ruiana mengadu kepada tuhannya dalam hati
48 Jam pulang kerja" Ruiana akhirnya memutuskan untuk meninggalkan Rifat demi impiannya.
Ia mencoba menghubungi Rifat yang sedang sibuk di rumah sakit. Sebagai
perpisahan ia hanya inging bertemu sebentar saja.
"abang..?" panggil Ruiana di telpon dengan lembut
"ada apa Ru?" heran Rifat
"maaf kalau aku harus menganggu abang bekerja" mala mini aku ingin
bertemu denagn abang " sebentar saja" " pinta Ruiana
"maaf Ru.. tapi mala mini abang gak bisa ninggalin rumah sakit". Ada aa
sebenarnya Ru" Kamu beda dari biasanya..?" heran Rifat
"aku kelewat kangen sama abang.. kau inging sekali bertemu dengan
abang" kalau aku temuin abang di taman rumah sakit apa bisa?" Tanya Ruiana
"ya sudah abang tunggu ya"." Jawab Rifat yang merasa aneh
Segeralah Ruiana mengayuh sepedanya ke rumah sakit. Dan ditemuinya
Rifat yang sudah menugu di kursi taman rumah sakit.
Ruiana yang sangat sedih langsung memeluk Rifat di hadapannya. Melihat
sikap Ruiana yang berbeda Rifat semakin yakin ada suatu hak yang disembunyikan
dari dirinya. "Rui sayang" kamu kenapa" Cerita sama abang.." desak Rifat
"aku kangen banget sama abang.. dan aku gak mau kehilangan abang.."
sahut Ruiana menangis "Ru.. kamu kenapa" Gak biasanya kamu sperti ini" apa ayahmu jahatin
kamu lagi?"?" Tanya Rifat perduli
"nggak.." sahut Ruiana melepas pelukannya
"duduk sini" aku tahu ada hal yang kamu sembunykan dari aku.. plizzz
kau cerita sama aku.. aku gak mau lihat kamu sedih seperti ini Ru?" desak Rifat
"maaf bang" aku gak bisa cerita" sahut Ruiana menagis
"okay" kamu gak usah cerita.. sekarang kamu bilang apa yang harusa aku
lakukan biar kamu gak sedih nangis gini lagi..?" Tanya Rifat yang mengusap air
mata Ruiana "aku cuma butuh satu jawaban dari satu pertanyaanku.." jawab Ruiana
"ok silahkan kamu tanyakan kalau itu memang bikin kamu senang" sahut
Rifat "apa abang cinta sama aku?" Tanya Ruiana
"Ru" denger aku ya" perlu kamu ingat, aku itu sayang sama kamu aku
cintaaaaaa sama kamu.. dan jangan pernah kamu ragu soal itu" sampai kapanpun
aku janji aku hanya akan cinta dan sayang ma kamu seorang" jawab Rifat
"sekalipun aku tinggalkan abang?" Tanya Ruiana
"kenapa kamu Tanya gitu" Kaget Rifat
"aku hanya takut jika suatu saat kita pisah apapun itu" jelas Ruiana
"aku yakin dan sangat meyakini bahwa ALLAH menciptakan kamu itu
hanya untuk aku, dan kamu gak usah khawatir soal itu ya?" ujar Rifat
menyemangati 49 Ruiana yang sangat sedih akhirnya kembali pulang, dengan disambut
kedua musuhnya Alhen dan Bu Rahmah
"hay cantik" gimana terima tawaran kita?" sapa Alhen yang berdiri di
depan pintu kamar Ruiana "ok" aku terima.. asal kalian benar "benar tutup mulut rapat "rapat!"
sahut Ruiana tegas "soooooo kita deal sekarang.." tertawa Alhen sambil memberikan
tangannya Tak memperdulikan Ruiana langsung memasuki kamarnya dan mnguncinya
rapat "rapat. "aku gak boleh menangisis hal ini aku harus tegar, dan aku harus siap ini
hanya sebentar dan aku tidak akan berlarut "larut dalam ini semua aku akan
mendapatkan apa yang memeang jadi milikku?"?"".. hmmmmm aku harus
melakukan sesuatu terutama pada ayah aku harus bisa mendapatkan is brankas
itu sebelum seorangpun tahu". Seingatku ak msih punya obat tidur di laciku.."
kata Ruiana yang berusaha bersemangat.
Tak kehabisan akal Ruiana mengambil obat tidur yang terdapat di
lacinya. Ia menyelinap masuk kedalam kamar Ayah dan Alhen. Ditambahkannya
bubuk obat tidur itu kedalam gelas air minum mereka masing "masing. Bak
seorang penjahat yang ulung Ruiana tertawa atas aksinya. Ia kembali kekamarnya
dan tinggal menunggu keadaan besok pagi.
Keesokan harinya".. Terbanghun dari tidurnya, Ruiana tampak senag sekali perlahan dia buka
pintu kamar dan melihat lihat keadaan rumahnya. Sukses tak ada sorangpun dari
mereka terlihat beraktifitas seperti biasa. Segeralah Ruiana memasuki kamar
ayahnya dan menurunkan lukisan dinding yang dibaliknya terdapat brankas
rahasia. Beruntung kode password yang dimasukkan berhasil membuka brankas
itu 270792. "Alhamdulillah?" ucap syukur Ruiana atas kemudahnannya.
Dipindahkannlah seluruh isi brankas itu kedalam dus karton. Tak
membuang waktu lagi Ruiana kembali merapikan brankas dan lukisan itu agar tidak
seorangpun curiga. Dan akhirnya ia kembali kedalam kamarnya.
Mengamankan barang barang itu dengan meletakkanya dibawah tempat
tidur. Dan Ruiana berpura "pura membangunkan mereka agar mereka tidak curiga
kalau dialah yang mencampurkan obat tidur kedalam gelas mereka.
~//~ "heh mau kemana loh!?" sapa Alhen yang lewat di depan kamar Ruiana
"ya mau tidur lah capek gue seharian kerja mau apa loh?" sahut Ruiana
yang hendak membuka ppintu kamarnya
"gak usah basa "basi deh loh" sebenernya loe kan yang kasih orang
rumah obat tidur iya kan?" tuduh Alhen marah "marah
"aw" sembarangan loh kalau nuduh yaaa?" sahut Ruiana mengelak
50 "hallahhhhhhhh gak usah bohong deh loh". Gue tau koq lu benci kan gara
"gara gue ngancem lo soal Rifat iya kan?" tambah Alhen
"heh lu mikir pake otak" gue akuin gue memang benci soal yang satu itu"
tapi gue gak setega yang lo kira sampai segitunya" kalau memang gue tega
sekalian aja gue kasih racun biar mati tuh semua lo n mami loh yang suka ganngu
hidup gue kalau perlu ayah sekalian!" bentak Ruiana
"eh sembarangan lu ngomong" nyaris menggampar Ruiana
Ruiana menangkis angan Alhen yang hendak mendarat di wajahnya. "gak
perlu lu begini sama gue" katanya calon dokter tapi begok, mikir dong siapa yang
taruh tuh obat tidur sampai "sampai bikin kalian semua tidur semalem gue makan
diluar gak makan bareng kalian semua di meja makan inget gak sih?"" Mikir dong
jangan asal tuduh aja" anpa mendengar ocehan Alhen Ruiana langsung masuk
kekamarnya dan mengnci puntu rapat "rapat
"hahahaha". Akhirnya sukses juga" yes yes ys". Sekarang tinggal aku
lihat isi brankas yang udah ditanganku..hehe" bisik Ruiana bahagia
Tak sabar Ruiana segera mengambil kardus yang ia letakkan dibawah
tempat tidurnya. Dilihatnya satu per satu, cukup kaget ketika Ruiana menemukan
sebuah buku harian ibunda tercintanya. Halaman demi halaman dia baca hingga
akhirnya ia mendapati sebuah kepastian bahwa dia bukanlah anak dari ayahnya
Amir yang sekarang tinggal bersamanya. Selain itu ternyata Amir pernah
mencoba melakukan pembunuhan terhadap ibundanya dan mencoba melakukan
pembunuhan berencana terhadap ayah kandung Ruiana Tn. Raihan. Berkali "kali
disebutkan bahwa Amir adalah seorang criminal. Ini semua sangatlah membuat
Ruiana semakin shock. Lebih lagi ketika ia menemukan sebuah foto ibundanya
bersama seorang lelaki gagah mengenakan kebaya dan jas seeprti sepasang
pengantin tempo dulu. "apa yang diinginkan seorang Amir mencelakai ayah dan bunda" Dan
dimana ayah kandungku apakah dia masih hidup?" Ruiana bertanya "tanya dalam
benak hatinya Selain itu Ruiana juga menemukan sejumlah uang tunai dan beberapa
berkas "berkas penting. Entah apa yang difkirkannya, keesokan hari Ruiana
menemui seorang intel kepolisian meminta untuk mencari tahu seorang yang
bernama Raihan seperti pada foto.
"kalau boleh tahu mengapa anda ingin mencari orang ini?" urus sang intel
"menurut petunjuk yang saya temukan di rumah orang ini adalah ayah
kandung saya dan saya ngin menemukannya sebagai seorang anak yang ingin
bertemu keluarganya." Jelas Ruiana
"baik saya akan membantu kamu" dan jangan beri saya sepeserpun bila
saya belum menemukan dia" kata sang intel meyakinkan
"baik terimakasih pak" saya sangat menghargai kerjasama dan kebaikan
anda" ujar Ruiana yang bersalaman
Seusai menemui intel itu Ruiana kembali bekerja melakukan aktifitasnya
seperti biasa. 51 "Ru kalau boleh aku tahu siapa waktu itu yang marah "marah sama
kamu?" Tanya Fikar yang sedang duduk santai setelah makan siang bersama
Ruiana dan pegawai lain. "marah gimana maksud mu?" Tanya Ruiana bingung
"itu" pas hari apa kata temen "temen ada tamu cariin kamu terus
mereka marah "marah sama kamu katanya..?" jelas Fikar
"owh yang itu". Itu" aku piker aku gak sebaiknya cerita sama kamu"
sahut Ruiana bingung cari alasan
"aku piker gak masalah ah" kalau kamu anggap aku temmen kamu cerita
dong mungkin aja aku bisa bantu kamu biar maeka gak marah "marah lagi sama
kamu kan?" desak Fikar
"ye bukan gitu masalahnya" gak mungkin aku cerita siapa mereka karena
kamu pasti Tanya mengapa dan selanjutnya Fikar..gak mungkin aku cerita
semuanya ini kan kartu ku cuma abang yang tahu" gumam Ruiana dalam hati.
"Ru?" panggil Fikar
"hah iya.. tapi maaf aku gak bisa cerita sama siapapun soal ini.. aku harap
kamu bisa mengerti keadaanku dan posisiku saat ini." sahut Ruiana
"okay maaf.." sesal Fikar
"well well well". Pak kepala cheff itu paman kamu ya?"?" Tanya Ruiana
mengalihkan pembicaraan "iya" tau dari mana?" Tanya Fikar kembali
"ada deh".. waktu itu dia cerita sama aku?" jawab Ruiana
"wah memangnya di udah cerita apa aja sama kamu soal aku?"?" Tanya
Fikar "buanyak deh" dia juga bilang kalau dia itu sayang banget sama kamu"
jawab Ruiana "kalau gak sayang sih itu keterlaluan namanya" dari dulu aku udah
sendirian sama paman aja" ortuku meninggal pas kecelakaan 20 tahun yang lalu
saat itu umurku masih 4 tahun" cerita Fikar.
"sorry.." kata Ruiana tak enak
"gak papa koq" gak maslah.." sahut Fikar
~//~ "heh loh?" lagi "lagi Alhen menyapa Ruiana yang hendak masuk
kekamarnya. "apa lagi sih loh" Gak bosen apa tiap hari nyamperin gue ha?" Tanya
Ruiana sinis "sekaraang gue cuma mau mastiin apa loe emng udah bener "bener lepas
dari Rifat" sahut ALhen
"lu tenag aja" gua pasti tepatin janji gue buat lepasin Rifat" kata Ruiana.
Tiba "tiba hp Ruiana berbunyi dan ternyata itu telpon dari Rifat.
"telpon dari siapa?" Tanya Alhen curiga
"pasti dari Rifat kan?"" curiga Alhen. Segera ia merampas Hp Ruiana,
"sini biar gue yang angkat!...... hallo" sapa Alhen genit
52 "hallo" Ru?" Tanya Rifat memastikan
"ini siapa ya?"?" Tanya Alhen pura "pura tak tahu
Siapa Ayahku Karya Azizah Attamimi di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Ruiana mana?" Tanya Rifat khawatir
"aduhh" segitunya ah pak dokter" Ruiananya lagi pergi sama temennya,
trus Hpnya ketinggalan deh?" jawab Alhen sok genit
"tumben" kalau boleh tahu siapa temannya?" Tanya Rifat
"aku gak tahu pastinya cuma aja tadi kayanya" cowok deh?" jawab Alhen
berbohong "Ru pergi sama cowok lain?"" Masa sih..?"" gak mungkin" cemburunya
dalam hati. "hallo pak dokter" panggil Alhen
"ah iya kamu tahu gak kemana kira "kira mereka pergi?"?"" Tanya Rifat
yang mulai tensi "aku kurang tahu soal itu?" jawab Alhen
"ya udah makasih?" sahut Rifat yang langsung menutup telponya
"uhhh" nih hp mu" " kata Alhen memberikan Hp Ruiana sambil tertawa
keras "puas loh!" bentak Ruiana
"bellum!" bentak Alhen balik
"eh ada apa ini koq barusan ada yang ketawa..?" Tanya Bu Rahmayang
baru datang "iya nih ma" barusan si rifat telpon terus aku yang angkat aku bilangin
deh kalau Ruiana pergi sama cowok"." Cerita Alhen
"uhhh" terus terus?" penasaran Bu Rahma
"trus itu jalas banget kalau si Rifat cemburuuuuuuuuuuu banget
hahahahaaa?" lanjut Alhen tertawa keraas
Tak kuat menahan perasaannya Ruiana langsung kembali kekamarnya.
Jam menunjukkan pukul 11 malam. Kembali Hp Ruiana berbunyi atas
panggilan dari Rifat. Bingung apa yang harus dia lakukan terima atau matikan
telpon itu. Dengan berat hati akhirnya Ruiana menjawab telpon itu.
"halo" sapa Ruiana
"dari mana kamu?" Tanya Rifat sinis
"aku"." Jawab Ruiana berat
"pergi kemana sama dia?" tuduh Rifat emosi
"dia siapa maksud abang?" Tanya Ruiana menahan tengisnya
"tadi aku telpon kamu, alhen yang angkat di bilang kamu pergi sama
seorang laki "laki" jawab Rifat
"abang percaya sama omongan dia?" Tanya Ruiana pelan
"iya aku percaya, karena jelas "jelas bukan kamu yang angkat telpon iya
kan" tegas Rifat "ok terserah abang" percuma aku jelasin kalau abang sudah percaya
sama dia." Sahut Ruiana marah
53 "aku butuh penjelasan kamu, kenapa kamu gak bilang sama aku?" pinta
Rifat "buat apa aku jelasin sama abang kalau abang udah percaya sama
penjelasan Alhen. Abang gak akan percaya sama penjelasan aku." Sahut Ruiana
yang lengsung mematikan Hpnya.
"hallo Ru ". Ru" Hallo!!!!" teriak Rifat marah. "sial!" umpat Rifat yang
membanting Hpnya ke tempat tidur.
Keesoakan harinya Rifat yang masih emosi segera menemui Ruiana di
tempat kerjanya. "ada yang bisa saya bantu pak?" Tanya seorang pelayan
"sebenarnya saya hanya ingin bertemu dengan seorang pekerja disini
Ruiana" jawab Rifat "baik akan saya panggil, sebelumnya anda siapa?" Tanya Pelayan
"maaf tapi panggilkan saja dia" suruh Rifat yang mukai naik darah
"baik pak" sahut Pelayan dan segera menemui Ruiana di dapur
Ternyata Ruiana baru saja sampai di restoran dan ia sangat terkejut
ketika melihat Rifat yang sudah stay menunggunya disana. "Mau apa abng kesini?"
keget Ruiana yang muncul di belakang Rifat
"aku mau bicara sama kamu sekarang juga" jawab Rifat
"gak ada yang harus kita omongkan, sebaiknya abang pergi dan mulai
kerja" usir Ruiana yang hendak pergi
"tunggu, kamu harus ikut aku sekarang" pinta Rifat yang menahan Ruiana
"aku harus kerja sekarang". Jangan buang "buang waktu abang untuk
berurusan dengan aku" sahut Ruiana yang berusaha melepaskan tangan Rifat
"percuma kamu berusaha lepasin tangan aku" uajr ruiana yang langsung
menyeret Ruiana kedalam mobilnya. Dan membawanya pergi
"kita mau kemana?" Tanya Ruiana takut. Tapi Rifat yang sedang emosi itu
tidak menjawab apapun Mobil terus berjalan hingga terhenti disebuah jalan panjang yang sepi.
Rifat turun dan menyeret Ruiana dengan kasar keluar dari mobil.
"sekarang apa alasan kamu gini sama aku!?" bentak Rifat
Melihat sikap Rifat yang sangat berbeda dari biasanya, Ruiana sangatlah
takut. "abang.." kaget Ruiana ketakutan
"jawab aku sekarang!" bentak Rifat lagi
"aku bosan sama abang puas!" sahut Ruiana mebohongi perasaannya
"hah" Apa" Gampang banget kamu bilang bosan sama aku! Selama ini
kamu cuma mempermainkan aku" bagus! Hebat.. ketika aku udah sepenuhnya
mencintai kamu sekarang". Kamu membuang aku gitu aja" terakhir kamu masih
bilang kalau kamu cinta sama aku" ternyata" " ujar Rifat sakit hati
Tak kuat menahan emosi Ruiana menangis.
"napain kamu nangis" Bukannya ini yang kamu inginkan selama ini iya kan!"
marah Rifat 54 Tiba "tiba Ruiana memeluk Rifat dari arah belakang. "maaf abang". Aku
harus bohong sama abang, aku gak mau lakukan ini kalau saja Alhen dan mamanya
gak mengancam aku" jelas Ruiana menangis
"apa" Apa kamu bilang?" kaget Rifat berbalik
"aku akan jelasin sama abang" please dengarkan aku abang". Aku akan
jelasin semuanya" pinta Ruiana menggengam tangan Rifat
"tapi kenapa?" marah Rifat
"maaf kan aku abnag" aku gak tahu harus gimana.. aku begitu bodohnya
ketika aku harus takut atas ancaman Alhen dan Bu Rahma yang menemukan aku
sedang bekerja" jelas Ruiana
"apa mau mereka?" Tanya Rifat yang terkejut
"mereka akan melapor pada ayahku dan ayah akan mengurungku di rumah,
dan hal ini akan menghambat aku untuk mencari ayah kendungku. Maafkan aku
yang telah menukar ini semua dengan kepentingan aku bang". Aku menyesal?"
lanjut Ruiana "ayah kandung?" kaget Rifat
"iya" aku udah buka brankas bunda dan aku menemukan banyak hal..
termasuk ayahku yang saat ini bersama aku adalah seorang pembunuh. Dia telah
membunuh kakek ku dan termasuk pembunuhan berencana atas ayah kandungku"
aku ingin semua berakhir.. aku ingin mendapatkan semua kejelasan hingga
akhirnya, hubungan kita harus jadi korban" Alhen sangat menginginkan abang".
Dan dia typical perempuan yang rela melakukan segala cara untuk mendapatkan
apa yang dia inginkan." Jelas Ruiana panjang lebar sambil menangis
"sabar sayang" maafkan abang juga yang sangat emosi hingga kamu
takut.. harus kamu tahu" sampai kapanpun aku gak akan pernah rela kehilangan
kamu apapun itu" abang sayang sama kamu.. gak akan pernah abang tinggalkan
kamu, abang janji abang akan selalu ada buat kamu" " ujar Rifat yang memeluk
Ruiana "terimakasih abang" sampai kapanpun aku akan sayang dan cinta ama
abang.." sahut Ruiana
"harus". Kamu harus selalu sayang sama aku.." kata Rifat yang merasa
lega "okay" aku bersyukur semua sudah jelas kembali" sekarang tinggal
abang kembali ke rumah sakit dan aku kembali ke restoran" sahut Ruiana
tersenyum "gak " aku gak mau ke rumah sakit?" tolak Rifat
"kenapa?" heran Ruiana
"hari ini aku mau mengabiskan waktu kau sama kamu" udah hempir
seminggu aku gak berduaan sama kamu.." rayu Rifat
"tapi aku?"?"" sahut Ruiana
"gak ada tapi "tapian" hari ini gak ada yang boleh kerja.. kita berdua
BOLOS".." kata Rifat tak perduli
"bolos "bolos sendiri aja jangan ajak "ajak aku?" sahut Ruiana
55 "kenapa kamu gak mau sama aku". Sini Hp mu" pinta Rifat
"mau ngapain?" heran Ruiana
"udah kasih aja.." paksa Rifat
"ini" Ruiana memberikan Hpnya.
"nih lihat" aku matiin Hp ku dan Hp mu" sementara kita taruh di bangku
belakang.. aku gak mau hari ini ada gangguan dari siapapun" okay.." Ujar Rifat
senang "ada "ada aja abangku ini.." sahut Ruiana tersenyum
Mereka berdua mengabisaka hari itu bersama "sama penuh canda tawa
dan cinta menyertai. ~>6666999<~ PART 5 Larut malam, Ruiana baru pulang dari jalan "jalannya bersama Rifat. Ia
pun memasuki rumahnya, dan tiga orang penugu rumah sudah menantinya.
"dari mana kamu malam "malam gini baru pulang?" Tanya ayah marah
"masih ingat pulang kamu" tambah Bu Rahmah
"mau pulang atau tidak bukan urusan kalian" ini rumahku istanaku" sahut
Ruiana yang mulai berontak
"heh" kamu itu gak punya sopan santun gak sih sama orang tua kurang
ajar banget!" bentak Alhen
"aku punya sopan santun" dan itu hanya untuk orang orang yang juga
santun kepadaku" perlu kalian ketahui bersama mulai sekarang jangan pernah
berharap Ruiana hanya akan diam saja bila berhadapan dengan kalian" aku gak
sebodoh yang kalian kira!" ujar Ruiana santai
"kurang ajar kamu!" marah ayah hendak menampar Ruiana
"dan anda" jangan pernah sekali "sekali menyentuh badan saya?" tangkis
Ruiana "berani "beraninya kamu berbicara seprti itu sama ayah kamu sendiri
Ruiana!" bentak Bu Rahmah
"siapa" Ayah" Aku tidak yakin dia itu adalah ayahku" seorang ayah tidak
akan pernah menjerumuskan anaknya sendiri ke dalam jurang kegelapan" lagi pula
kalau saja dia ini memang ayahku mengapa tidak ada kemiripan sama sekali
diantara kita berdua tuan?"?"?" sindir Ruiana santai
"aku memang bukan ayah mu, ayah kandung mu sudah pergi keneraka
sana" dan aku tak akan segan segan mengirimmu juga kesana!" akui ayah yang
sedang emosi itu "owh" sukurlah anda mengaku tuan" kalau begitu semakin yakin lah diri
saya untuk mengusir anda semua dari sini"." Ancam Ruiana
"usir aja kami gak takut" paling juga kamu yang akan keluar dari rumah
ini" tantang Alhen yang tak tahu apa
"owh". Sepertinya kamu belum tahu ya". Bahwa rumah ini mutlak milik
aku sepenuhnya" kalian bisa aku tendang kapanpun aku inginkan" alhen alhen"
56 coba lihat wajah ayah dan mami mu itu" mereka mulai ketakutan denagn kata "
kataku" hebat cuma kamu yang tidak?" jelas Ruiana
"mama?"" Om?"" panggil Alhen memandangi
"Ruiana benar Alhen" ini rumah milik mutlak dirinya" kita gak punya apa
"apa lagi sekarang" kata Bu Rahmah meenjelaskan
"tuh mama mu tahu" sudahlah aku gak mau lama "lama lagi berdebat
sama kalian semua" aku mau tidur dan kalian juga harus tidur.. selamat malam?"
ujar Ruiana dan langsung masuk kekamarnya dan mengunci pintu rapat "rapat.
Amir (ayah), Bu Rahmah, dan Alhen berkumpul bersama di kamar untuk
rapat, agar tidak diketahui Ruiana.
"bodoh" mangapa kamu harus ngaku sih mas"." Marah Bu Rahma
"kamu piker aku mau apa". Aku piker dia sudah tahu semua rahasia kita"
terutama tentang ayahnya yang sudah mati itu.." curiga Ayah (amir)
"ah" itu sema gak penting.. yang penting sekarang adalah gimana agar
Ruiana tidak mengusir kita". Mau tinggal dimana kita?" cemas Alhen
"satu "satunya jalan adalah kita harus mencari sertifikat Anna" ujar
Amir (ayah) "iya tapi dimana?"?"" kalut Bu Rahma
"ya dimanapun di seluruh bagian rumah ini pastinya. Tapi" aku curiga
sertifikat itu sudah berada di tangan Ruiana" pikir Amir
"lalu gimana sekarang?" tanya Alhen
"kita harus bertanya pada Ruiana" jawab Amir
"begok kamu.. mana mungkin dia akan bilang semuanya sama kita" sahut
Bu Rahma "kamu itu yang begok kamu pikir kita akan hanya bertanya begitu saja"
"ruiana dimana kamu menyimpan serifikat rumah kita?" bodoh.. orang gila pun tau
kalau itu gak mungkin" ujar Amir
"sudah stop sekarang kita pikirkan gimana carenya agar Ruiana mau kasih
tau kita" teriak Alhen
"aku punya idea.." tegas Amir
"Gimana caranya?" tanya Alhen
Mereka menyusun rencananya untuk mencelakai Ruiana agar bisa
menapatkan sertifikat rumahnya.
Dikamarnya" Ruiana mendapatkan telpon dari intel yang disewanya.
Besok intel itu ingin bertemu dengannya.
Keesokan harinya.. "tok tok tok?" seseorang mengetuk pintu rumah
"buka pintunya segera!" suruh Ruiana pada Alhen yang sedang sarapan
dihadapannya "buka aja sendiri" biasanya lo juga yang buka?" bantah Alhen
"ow". Kayanya ada yang mau pergi dari rumah mewah ini ya?" sindir
Ruiana 57 "huh" iya iya?" sahut Alhen terpaksa. Ia segera membukakan pintu
rumah. Dan ternyata itu Rifat. Seperti biasa Alhen menyapa dengan gayanya yang
kegenitan itu. "eh pak dokter" apa kabar?"?"" sapa Alhen
"alhamduliillah baik.. kamu sendiri gimana?"?" sahut Rifat
"ah aku juga baik?" jawab Alhen
"Ruiana ada?" tanya Rifat
"Ruiana". Ada sih.. tapi dia agak"." Jawab Alhen bingung
"kenapa?" tanya Ruiana yang muncul dari belakang
"Ru?" sahut Alhen kaget
"iya" hallo abang?" sapa Ruiana
"hey" gimana udah siap..?" tanya Rifat
"pasti", oh iya Alhen.. nanti malam aku akan makan malam diluar sama
pacarku tersayang abang Rifat" okay.. sooo gak usah tunggu aku.." ujar Ruiana
memanasi Alhen "Ru?" heran Rifat yang melihat perubahan Ruiana
"ya udah cepet sana pergi?" usir Alhen
"bubye" my sister.." pamit Ruiana
Ruiana dan Rifat segera berangkat.
"kamu kesambet apa?" tanya Rifat tersenyum heran
"aku kesambet setan pemberontak" jawab Ruiana tertawa
"ah kamu ini". Koq bisa berubah gitu..?" tanya Rifat
"semalem aku dikeroyokin sama orang dirumah" gak bettah aku berontak deh..
heboh banget deh.. sekarang aku udah gak takut lagi sama mereka, sekarang gak
ada kisahnya Ruiana di tindas musuh gak ada kisahnya abang Rifat bakalan diculik
sama Alhen" .." jawab Ruiana santai
"wow" wonder woman dong?" ledek Rifat
"yaaa kalau gak dilawan terus "terusan aku di tindas bang" lagian kan
aku gak punya siapa "siapa . so gampang di celakai kalau gak jaga "jaga diri" jelas
Ruiana "iya sih" tapi jujur aku takut banget ngeliat perubahan sikap kamu
tadi.." ujar Rifat "aku memberanikan diriku, yaa aku ngerasa aku harus melakukan itu, ini
semua adalah sebuah pilihan buat aku" bertahan atau gak sama sekali" jelas
Ruiana "ya ya" apapun itu" aku lebih suka kamu yang kemarin, cara penyelesaian
masalah yang dewasa bijak sana yaaa tapi aku gak tahu lagi sih.. " tegas Rifat
Siapa Ayahku Karya Azizah Attamimi di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"aku pikir abang mulai ill sama aku ya?"?" sangka Ruiana
"ill?"" Ah gakk lah" tapi " iyasih dikit" hehe" akui Rifat
"yaaa". Aku bisa terima itu, resikoku yang harus aku tanggung" kata
Ruiana lesu "gak gak gak" jangan gitu aku gak maksud bikin kamu?" sahut Rifat tak
enak 58 "udah abang tenang aja" oh iya" aku turun di perempatan depan aja
ya?" pinta Ruiana "mau kemana kamu?" tanya Rifat heran
"ada urusan sebentar ya.." jawab Ruiana
Tanpa kata "kata lagi Rifat menghentikan mobilnya dan Ruiana segera
turun. Beberapa saat setelah Rifat meninggalkan Ruiana, Ruiana langsung
menghentikan taksi dan kembali melakukan perjalanan ke sebuah caf?.
Sesampainya di kafe Ruiana menemui seorang intel yang telah menunggunya.
"maaf saya telat" sapa Ruiana
"ah tidak apa "apa" sahut Intel
"bagaimana" Apa yang telah anda temukan?" tanya Ruiana penasaran
"begini saya menemukan sebuah alamat di daerah jawa tengah dan di
sana saya menemukan seorang wanita sepuh yang umurnya sekitar 60- 65 tahun
namanya ibu siddha .. kisah yang saya dapati nenek itu mempunyai seorang anak
perempuan bernama Anna namun telah hilang sejak 17 tahun yang lalu ketika itu
ia sedang mengandung sekitar 2-3 bulan dari pernikahannya dengan seorang pria
bernama Reihan. Menurut cerita, terjadi sebuah pertengkaran hebat ketika anak
angkat dari adik bu siddha kalau tidak salah namanya Amirr menginginkan Anna
anggaplah sepupunya sendiri. Sesosok Amir ini sangat tergila "gila pada Anna dan
Amir ini akan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan Anna. Hal ini
merupakan alasan ketika pernikahan Anna dan Reihan diadakan di jombang jawa
timur. Padahal domisili keduanya adalah di jawa tengah." Cerita Intel
"lalu dimana ayah saya Reihan?" tanya Ruiana lagi
"begini". Setelah pernikahan itu kira "kira 1 tahun kemudian Amir
datang dan kekacauan terjadi" Anna di bawa kabur dalam keadaan hamil dan
Reihan meninggal dalam kecelakan ketika berusaha mengejar mobil Amir, tidak
ada kepastian apakah kecelakaan itu sabotase atau memang murni kecelakaan"
lanjut intel "gak mungkin aku ingin alamat nenek ku sekarang pak" " pinta Ruiana
yang panic "saya sarankan anda tenag dulu.. ini saya punya alamat lengkapnya dan ini
foto rumah. Letaknya tidak terlalu jauh dari alun "alun kota" jelas intel yang
memberikan alamat lengkap
"terimakasih pak" tapi saya minta anda terus memberikan informasi
tentang ayah saya" kepastian apakah dia memang meninggal atau masih hidup,
karena saya masih sangat yakin bahwa ayah saya tidak meninggal. Yaaa tapi kalau
saja dia memang meninggal saya ingin mencari tahu dimana ayah saya di
makamkan?" pinta Ruiana
"baik" tentu saja?" sahut Intel
~//~ Setelah menemui Intel, Ruiana kembali bekerja.
"siang lagi?" sapa Fikar
"iya.. aku masih harus ngurusin sesuatu" jawab Ruiana
59 "owh" ya udah met kerja ya" oh iya" besok akan ada pemeriksaan
langsung dari pemilik hotel dan restoran ini" kata Fikar
"pemeriksaan bagaimana?" tanya Ruiana heran
"ya" mereka yang pekerja baru akan diajak untuk berbincang sebentar
untuk diurus segala identitasnya karena mereka tidak ingin pegawainya ada yang
terkait kasus atau mencuriogakan atau apalah?" jelas Fikar
"Ohw" memangnya sipa pemilik tempat ini?" tanya Ruiana
"namanya Ibu Reina vrilean" jawab Fikar
"Vrilean" Sepertinya nama itu tidak asing buat aku.." kata Ruiana heran
"pernah dengar sebelumnya?" tanya Fikar
"belum tapi". Aku tidak merasa asing aja"kamu bisa ceritain tentang dia
gak?" pinta Ruiana "wah aku baru 4 tahun disini.. dan aku masih gak tahu apa "apa". Tapi
mungkin paman bisa cerita semua sama kamu dia udah 20 tahun kerja disini"
jawab Fikar "plizzz aku mohon kamu pinta dia untuk cerita semuanya ya.. nanti makan
siang aku tunggu di luar" mohon Ruiana
"okay" bentar lagi aku temuin dia.. tenang aja" jawab Fikar mau
"makasih.. aku kerja dulu ya.." sahut Ruiana dan langsung kembali bekerja
Jam makan siang pun tiba, terlihat Kepala Cheff dan Fikar sedang
menunggu Ruiana. Tak lama Ruiana menghampiri mereka.
"maaf bikin kalian nuggu" sapa Ruiana
"gak.. gak papa" sahut Kepala Cheff dan Fikar
"paman.. aku iongin tahu sejarah Vrieleand.. aku yakin paman tahu?"
pinta Ruiana penuh harapan
"apa yang membuat kamu ingin tahu?" tanya kepala cheff heran
"aku ingat sepertinya ibuku perhan menyebutkan kata Vrilean ketika ia
hendak menghembuskan nafas terakhirnya.. aku hanya ingin tahu ada apa deengan
Vrilean.. aku mohon paman cerita semuanya.. apapun yang paman ketahui" jawab
Ruiana "hmm". Aku mulai bekerja ketika berada dibawah pimpinannya.. Tn
Reihan Vrilean,.." cerita kepala Cheff
"Reihan?"" kaget Ruiana
"iya" dia sesosok pria yang baik, idak pernah membedakan pegawai
dengan dirinya, bertanggung jawab, waktu itu beliau pernah menolong paman
ketika sepeda paman tertabrak sepeda motor dan harus ke bengkel selain itu"
beliau juga seorang yang sangat setia pada pasangannya?" cerita kepala Chef
"dari mana paman tahu soal itu" Dia sudah menikah" Atau?" tanya Ruiana
bertubi "tubi "tanyanya satu- satu Ru?" sambung Fikar
"haha" iya" saat itu di belum menikah, dia menikah setelah dua tahun
aku bekerja disini." Lanjut kepala Cheff
"dengan siapa dia menikah?" tanya Ruiana penasaran
60 "hmmm" aku tidak tahuh pastinya karena mereka menikah secara
sederhana dan tidak disini.. aku pikir dia menikah dengan kekasihnya" oh yaa"
aku ingat dia menikah dengan kekasihnya itu. Tapi aku hanya melihatnya beberapa
bulan saja sebelum kecelakaan tragis menimpa pak Reihan 17 tahun yang lalu..
sejak itu lah ia digantikan dengan adiknya Ibu Reina vrilean" jawab kepala Cheff
"apa pak Reihan itu meninggal dalam kecelakaan itu?" tanya Ruiana
"aku tidak tahu pasti, saat itu kami semua memang berduka tapi tidak
ada seorang pun membahas tentang pemakaman siapapun.. aku rasa tidak aada
yang meninggal" jawab kepala cheff meyakinkan
"jadi ayahku masih hidup?"?"" kata Ruiana dalam hainya yang mulai
bahagia "Ru.. memangnya ada apa kenapa kamu begitu interrest sekali dengan
sejarah vrileand?" tanya Fikar penasaran
"iya.. paman juga heran apa kamu kenal dedngan mereka semua?" tambah
kepala cheff "ah.. aku harap aku bisa menjadi bagian dari keluarga vrilean"
terimakasih paman udah bantu aku" jawab Ruiana tersenyum bahagia
"bantu apa?"" Maaf kalau kami berdua terlalu mau tau urusanmu.. tapi
kenapa kamu berharap seperti itu?" tanya kepala Cheff
"maaf paman.. Fikar" aku gak akan cerita semuanya pada kalian
sekarang.. tapi aku janji suatu saat nanti aku kalian akan tahu apa yang terjadi
sebenarnya.. kalian bisa mengertiaku kan?"" Posisiku kini tidak ada yang tahu.."
jawab Ruiana "baiklah " apapun itu, aku dan paman berharap yang terbaik buat mu"
sahut Fikar "makasih Fikar.." tambah Ruiana
~//~ Penuh harapan Ruiana sangat senang deengan semua petunjuk yang mulai
ia temukan. "selangkah lagi aku akan menemui adik ayah besok" dan aku akan
menemukan ayah". Bunda.. aku akan bawa ayah kerumah ini.. berkumpul
bersamaku dan semua kenangan kita berdua bunda?" kata Ruiana dalam hati.
Keesoakan harinya ia pun bertemu dengan Ibu Reina vrilean. Semua
pegawai memasak berbaris dengan repi dihadapannya. Dengan penuh wibawa Ibu
Reina vrilean menyapa seluruh pegawainya.
"selamat pagi semuanya.." sapa Ibu Reina vrilean
"selamat pagi ibu pimpinan" sahuut seluruh pegawai
"senang saya bisa bertemu langung dengan kalian semua disini.. seperti
biasa saya ingin bertemu lebih dekat dengan kalian semua terutama dengan
pegawai baru disini.. jangan khawatir saya tidak akan memarahi kalian.. sekedar
ingin mengenal lebih jauh bagaimana kondisi pegawai saya" sebelumnya maaf
karena saya tidak punya waktu banyak jadi saya langsung saja dengan pegawai
baru.." ujar Ibu Reina vrilean yang ramah
61 "baik ibu pimpinan.. kepada pegawai baru mari ikut dengan Ibu Reina
vrilean keruangannya.." suruh salah seorang asisstant Ibu Reina vrilean.
5 orang pegawai langsung mengikuti Ibu Reina vrilean keruangannya
termasuk Ruiana. Mereka duduk bersama seperti orang yang duduk bersama tamu
"tamunya di sofa. "baik.. biar gak tegang.. kalian bisa pakai bahasa kalian sehari hari" kata
Ibu Reina vrilean santai "maaf ibu pimpinan" saya ingin mengatakan sesuatu..bolehkah saya?"
tanya Ruiana meminta izin
"owh.. tentu saja" siapa nama mu?" tanya Ibu Reina vrilean ramah
"nama saya Ruiana" jawab Ruiana santun
"ya.. ruiana silahkan.. sebelumnya.. tolong jangan terlalu formal begitu
sekarang kita ber 6 sedang dalam situasi privat.. anggap saja saya ini adalah
teman kalian ya?" jelas Ibu Reina vrilean
"terimakasih bu.. sejujurnya anda mengingatkan saya kepada ibu saya
yang telah meninggal" kata Ruiana menunduk
"owh.. ibumu sudah meninggal?" Maaf.. lalu dengan siapa kamu tinggal
sekarang?" tanya Ibu Reina vrilean perduli
"sekarang saya tinggal dengan ayah saya "Amir Brieson?". Jawab Ruiana
memancing "amir?" kaget Ibu Reina vrilean
"ya.. apa ibu kenal dia?" tanya Ruiana curiga
"ah tidak.. hanya saja saya ingat pada kawan lama saya.. tapi tidak
mungkin saya yakin kamu bukan anak dari kawan saya itu.." elak Ibu Reina vrilean
"wah kenapa tidak bu?"" Apapun bisa terjadi" tambah salah seorang
pegawai yang duduk di sebelah Ruiana dengan santai
"iya juga sih" tapi sudah lah.. oh iya.. kita lanjut saja.. saya ingin
mengetahui secara detail tentang tempat tinggal kalian dan keluarga kalian
tentunya.. saya mulai dari kamu saja ya" perkenalkan nama kamu?" suruh Ibu
Reina vrilean pada seorang pegawai yang duduk di sebelahnya.
Wawancara dimulai dan terakhir saatnya Ruiana.
"silahkan kamu Ruiana" kata Ibu Reina vrilean
"terimakasih, saya adalah seorang anak dari pasangan Amir Brieson dan
Anna Flint, umur saya 18 tahun. Dan ibu saya meninggal 2 tahun yang lalu akibat
serangan jantung. Kemudian ayah saya menikah dengan seorang janda
bernama Bu Rahma dan tinggal bersama dia punya anak 1 namanya Alhen umurnya 21 tahun.
Rumah saya di dekat taman kota kearah selatan menghadap jalan raya tepatnya
menghadap ke barat. Ayah saya tidak mengetahui saya bekerja disini, alas an
saya hanya mengajar anak "anak sekolah." Jelas Ruiana
"apa yang membuat kamu memaksakan diri bekerja disini?" Tanya Ibu
Reina vrilean 62 "sejujurnya saya hanya butuh biaya untuk mengikuti sekolah boga karena
ayah saya tidak mengizinkan dan ya". Saya harus bermodalkan kemampuan saya
yang pas pasan hingga akhirnya saya diterima disini.." jawab Ruiana
Ibu Reina vrilean, sangat terkejut dengan semua penjelasan Ruiana yang
mengingatkan dirinya pada masalalu. Wawancara selesai semua pegawai keluar
dari ruangan. Tak tahan menahan rasa gelisahnya Ibu Reina vrilean menahan
Ruiana untuk tetap berada di ruangannya
"bisa saya berbincang sebentar dengan kamu?" Tanya Ibu Reina vrilean
"tentu saja" jawab Ruiana
"silahkan duduk kembali" kata Ibu Reina vrilean mempersilahkan
"terimakasih Bu, ada apa?" Tanya Ruiana
"sebenarnya saya tertarik dengan cerita kamu" jawab Ibu Reina vrilean
"cerita" Maksud ibu cerita yang mana?" Tanya Ruiana pura "pura begok
"begini" maaf kalau saya harus ikut campur urusan keluarga kamu, tapi
saya ingin tahu secara detail keluarga kamu" pinta Ibu Reina vrilean
"maaf bu" saya piker tidak mungkin saya harus menceritakan semuanya"
ini cukup dengan menujukkan foto ini saya harap bisa menjelaskan semuanya" kata
Ruiana yang mengeluarkan sebuah foto ibunda dan ayah kandungnya
Melihat foto itu Ibu Reina vrilean terkejut. "kamu Ruiana
keponakanku?"?"" terkejut bahagia Ibu Reina vrilean langsung memeluk Ruiana
"ternyata benar" aku bukan anak ayah amir" aku anak".." kata Ruiana
pelan "kamu anak Reihan abang ku.. kamu murni keponakanku yang selama ini
kami cari" jelas Ibu Reina vrilean menangis bahagia
"kami?"" Apa ayahku masih hidup?" Tanya Ruiana cemas
"ayahmu masih hidup, dia sakit?"jawab Ibu Reina vrilean sedih
"kenapa bu.. kenapa?"?" Dia sakit apa?" Tanya Ruiana panic
"lebih baik kamu ikut tante aja" kita temui dia bersama" ajak Ibu Reina
vrilean Ruiana dan bibinya Ibu Reina vrilean, segera menuju mobil pribadi dan
berangkat ke suatu tempat yang tidak diketahui Ruiana. Shock ketika Ruiana
harus turun dan memasuki sebuah rumah sakit jiwa.
"ayah" ayah kenapa bisa tante?" Tanya Ruiana yang menagis terhenti
tiba -tiba "tenang sayang" kita masuk ya" kita temui ayah mu bersama "sama"
kata Ibu Reina vrilean menenagkan
Bersama mereka masuk dan menemui ayah Ruiana, Tn Reihan yang sedang
duduk sendiri di bawah pohon besar di halaman RSJ.
"itu ayahmu nak.." kata Ibu Reina vrilean
Tanpa kata "kata lagi Ruiana langsung mendekati ayahnya dan
memeluknya erat "erat. Ibu Reina vrilean akhirnya menceritakan semua yang
terjadi pada Tn Reihan sebenarnya. Ruiana memutuskan untuk membawa ayahnya
ikut bersamanya karena ia ingin mereawatnya sendiri.
63 "tante sarankan jangan sekarang sayang" kita harus menyelesaikan
urusan dengan Ammir dan istrinya itu, tante akan Bantu kamu sepenuhnya besok
kita buat laporan ke polisi agar semuanya cepat selesai, nanti setelah semua
beres kamu bisa bawa ayah pulang" jelas Ibu Reina vrilean
"baik tante" hari ini aku sangat senang aku bahagia sekali karena aku
telah menemukan keluarga yang selama ini aku cari "cari, dan akhirnya ini adalah
akhir dari siksaan ayah amir sama aku selama ini?" ujar Ruiana yang menangis
~//~ Keesokan harinya.. "batalkan semua meeting saya hari ini sama semua klien," suruh Ibu
Reina vrilean kepasa asisstan nya
"baik bu.. maaf tapi ada apa kenapa begitu mendadak?" tannya asisstan
"saya harus mengurus keponakan saya" Ruiana yang kemarin dia adalah
pembantu Cheff di dapur restoran" ternyata dia adalah keponakan saya?" jawab
Ibu Reina vrilean dengan bangga
"Ruinaa?"?" kaget Assisatan
"ya" sebentar lagi saya akan pergi dengannya" jelas Ibu Reina vrilean
Pukul 8.30 pagi segera Ibu Reina vrilean menemui Ruiana di rumahnya.
"tok"tok..tokkk"
Segera dibuka pintu itu oleh Bu Rahma.
"selamat pagi.." sapa Ibu Reina vrilean
"pagi.. anda siapa ya?"?" Tanya Bu Rahmah heran
"kenalkan saya Ibu Reina vrilean lebih tepatnya saudara ayah kandung
Ruiana vrilean" jawab Ibu Reina vrilean
"apa?" kaget Bu Rahmah
Siapa Ayahku Karya Azizah Attamimi di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"ya.. saya ingin bertemu dengan Ruiana sekarang juga.." pinta Ibu Reina
vrilean ramah Dihentakkan pintu, Bu Rahmah yang panic langsung menemui Ruiana di
kamarnya. "heh anak sialan!!!" bentak Bu Rahma
"ada apa?"" kaget Ruiana
"kamu piker kamu bisa pergi gitu aja dengan tante mu itu iya?" bentak Bu
Rahma "Ohw ternyata tante Reina udah datang" " sahut Ruiana santai
"jangan kira kamu bisa pergi dari sini anak kecil..!" kata Bu Rahma yang
menyergap ruiana dan berusaha menyeretnya ke gudang
"gila ni aku masih muda masa energinya kalah sama yang udah tua" aku
harus kabur" piker Ruiana yang langsung melepaskan diri dan berlari keluar
Kejar mengejar terjadi. Ruiana berlari sambil menghalangi Bu Rahma
yang mengejarnya dengan menjatuhkan perabot rumah. Hingga akhirnya dia
berhasil keluar dari rumah.
"ada apa Ru?" kaget Ibu Reina vrilean
"ayo tante kita haru cepat.. berangkat Bu Rahma mau tangkap aku.." jelas
Ruiana ngos "ngosan 64 Lekaslah mereka masuk ke mobil dan menuju kantor polisi.
Sementara itu, Bu Rahma yang panic segera menghubungi Alhen dan
Amir suaminya untuk segera pulang.
"bodoh kamu kenapa kamu biarkan dia kabur" bentak amir
"enak saja kamu bilang aku bodoh" kamu piker gampang nahan anak itu"
lawan Bu Rahma "mereka pasti melaporkan kita kan?" sela Alhen panic
"kita harus gimana sekarang?"tambah Bu Rahma
"bereskan barang "barang kalian kita akan pergi dari sini sekarang juga"
kata Amir Mereka bertiga lekas membereskan barang dan memasukkannya kedalam
bagasi mobil. Sial ketika mereka hendak pergi terdengar suara sirene polisi
semakin nyaring. Mereka yang ketakutan langsung memasuki mobil dan
menginjakkan gas kabur. Untung saja polisi segera datang dan mengepung puntu
keluar gerbang rumah. Mobil mereka terhenti, segeralah polisi menyergap dan
membawa mereka bertiga ke kantor polisi.
~//~ "abang" aku ingin mengenalkan seseorang yang baru aku temui kemarin"
kata Ruiana yang sedang makan malam bersama Rifat di sebuah restoran
"oh ya siapa?"" tanya Rifat penasaran
"haiii semua.. maaf aku telat" sapa tante Reina
"gak papa koq tante" oh iya abang ini kenalkan dia tante Reina adik dari
ayah kandungku" sekaligus dia yang punya restoran tempat aku kerja.." jelas
Ruiana "oh ya" halli tante" saya Rifat.." kenal Riifat
"hallo juga" btw gak papa kan tante ikut kalian makan malam?"" Sindir
Tante Reina "ya gak masalah lah tante" hitung "hitung aku kan ingin kenal sama
keluarganya Ruiana?" jawab Rifat santai
"wah "wah" sepertinya kalian berdua sudah serius ya?"?"?" tanya tante
Reina "iyaaaaa aku sih terserah dia.. kalau dia mau serius ya silahkan atau kalau
nggak ya udah harus di tammatkan seegera deh" gurau Ruiana
"yah Rui?" sahut Rifat
Canda tawa menghiasi makan malam mereka.
2 bulan kemudian?""
Ruiana kini tidak tinggal sendiri lagi dirumahnya.. ayahnya Tn Reihan
telah diizinkan untuk tinggal bersamanya. Tak lupa juga Bu Sidha nenek Ruiana
juga tinggal bersama. Ruiana tidak lagi bekerja sebagai asisstan cheff, tantenya
Reina akan menyekolahkan dia ke prancis bulan depan.
"kamu pergi berapa lama?" tanya Rifat sedih yang duduk di tepian sungai
bersama Ruiana 65 "seperti abang sekolah dulu.. aku akan tinggal disana selama 4 tahun
sampai sekolahku selesai pastinya" jawab Ruiana
"sama siapa?" tanya Rifat lagi
"ayah dan nenek akan ikut sama aku" aku ingin"." Jawab Ruiana terhenti
"apa?" tanya Rifat
"aku ingin abang bersedia menunggu aku?" jawab Ruiana
"meunggu untuk apa?" tanya Rifat tersenyum
"ahhh gak usah sok gak ngerti ah" " sahuut Ruiana sensi
"haha" iya iya" abang ngerti, tapi" biasanya lelaki itu kalau ditinggal
lama "lama bisa berubah pikiran loh" " gurau Rifat
"iya juga sih" ya udah" aku pasrah aja dah" kalau abang mau cari lain
okay aku bisa terima" mau gimana lagi.." pasrah Ruiana
"begok banget sih" masa gak ada usahanya sama sekali.. marah kek,
ngambek kek" apa lah.. jangan "jangan kamu selama ini?" sangka Rifat
"emang.." sahut Ruiana santai
"heh.. ...awas ya kamu?"
4 tahun berlalu" Alhirnya Ruiana dan Rifat menikah. Ayah Ruiana Reihan kini telah pulih
dari sakitnya dan kembali ke Vrilean Hotel n Restoran"
~>TAMAT<~ 66 Wanita Iblis 10 Pendekar Naga Putih 39 Putera Harimau Pedang Pusaka Buntung 5