Pencarian

Aerial 4

Aerial Karya Sitta Karina Bagian 4


p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
tele Pak Guruh, ia jadi ketiduran di meja dan bermimpi sangat aneh kalau peristiwa tadi itu bisa dibilang mimpi.
Dan sesaat sebelum Sai akan membuka kelopak matanya yang terasa berat, ia seperti dapat melihat rekaman peristiwa di otaknya, seperti video yang diputar secara fastforward, cepat namun sangat jelas; mulai dari seorang gadis bernama Sadira menyelinap ke dataran mengambang Aerial di hari ulang tahunnya& pertemuan pertama kali gadis ini dengan Hassya, makhluk Kegelapan seperti vampir (tidak bisa terkena sinar matahari) tapi bedanya mereka tidak bertaring& perang yang berlangsung turun-temurun antara negeri Kegelapan dan Cahaya& konspirasi Penasihat Keir dan antek-anteknya, sampai pada ritual Animus Accesor, yang keadaannya sangat genting.
Sai tidak sekadar melihat semua itu ia bahkan dapat merasakan tiap denyut kejadiannya! Seperti dirinya ikut mengalami apa yang dialami orang-orang ini.
Sadira dan Hassya. Benar-benar menakjubkan& , bisik Sai, masih berpikir sambil menopang dagu dengan kedua tangannya.
Brak! Sebuah penggaris kayu besar menggebrak permukaan mejanya.
Memang benar-benar heboh teriakanmu tadi, Sailendra, ujar Pak Guruh, terlihat murka.
Sai mengangkat muka dan melihat sekeliling. Temantemannya semua menahan tawa, tampak excited menunggu hukuman apa yang akan dijatuhkan kepadanya.
M-Maaf. Sai memilih menundukkan kepala saja daripada Pak Guruh semakin mengamuk.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Apa penyebab utama pecahnya Perang Saudara di Amerika"
Hah" Sai mengernyitkan kening, planga-plongo sesaat, baru setelah itu mulutnya ngoceh sendiri, Karena pas Lincoln memenangkan pemilu, sebelas negara bagian yang mendukung perbudakan memisahkan diri dari AS dan membentuk Negara Konfenderasi Amerika.
Seharusnya saat , bukannya pas . Gunakan Bahasa Indonesia yang baik dong.
Sai manggut-manggut aja. Nah, Bapak sendiri pake dong . Jawaban Sai tadi memang benar tapi tetap saja Pak Guruh nggak terima. Guru Sejarah ini masih nyap-nyap menguliahinya tentang sopan-santun siswa di kelas. Sai hanya menganggukangguk dengan pikiran melayang ke mana-mana.
Sekarang berdiri di luar. Bawa textbook dan alat tulismu juga. Suara saya kedengeran kan sampai di luar" Pak Guruh tersenyum iblis ke arah Sai.
Sai hanya melengos. Dari tadi mau konsentrasi mengurai mimpinya susah banget karena Pak Guruh masih belum puas mendampratnya.
Tapi baguslah ke luar. Di sana lebih bisa mikir, batinnya. Sebelum beranjak pergi ia melirik sedikit ke kursi pada arah serong kirinya, ke satu-satunya sosok yang tidak ikut menertawainya, yang malah asyik sendiri memandang ke jendela luar, pada beberapa burung kutilang yang bertengger di dahan pohon panjang yang menjulur ke dekat jendela kelas. Sadira. Sashika.
Sai menelaah sebentar gadis hitam manis berambut ikal sebahu dan terkenal aktif di klub pencinta alam ini. Namanya Sashika, biasa dipanggil Sashi. Walau secara keseluruhan ia
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
terkesan pendiam dan tenang, sekalinya ngobrol dan bertatap muka, akan keliatan bagaimana manik matanya bergelora. Bersemangat seperti matahari di awal pagi.
Walau sama-sama duduk di kelas 11 IPS-A SMU Surya Ilmu, Sai nggak begitu dekat dengan Sashi. Tapi ia tahu cewek ini baik dan tidak sombong walaupun Sashi adalah anak bungsu cewek satu-satunya dari maia properti tersohor, keluarga Amunggraha, pemilik beberapa apartemen, kondominium, dan resor A-class di Jakarta dan Bali.
Kembali ke topik mimpi ajaibnya, bahwa Sai sekarang nggak akan kaget atas pengalaman seperti tadi. Beberapa bulan belakangan ini ia menemukan dirinya memiliki kemampuan yang cukup aneh; ia bisa melihat dan berkomunikasi dengan roh, makhluk halus ia juga bisa menangkap sinyal-sinyal yang sifatnya gaib, inhuman, dan tak kasat mata.
Terdengar biasa" Awalnya Sai juga mengira begitu. Ngeliat roh gentayangan pas ia melintasi kuburan tua saat menempuh rute terpendek pulang ke rumah, atau mendapati makhluk halus mirip kurcaci yang sedang mengeruk-ngeruk tanah pada kaki pelangi di permukaan bumi demi mencari kendi berisi emas semua itu adalah hal yang belakangan nggak asing lagi di matanya.
Tapi mendapat sinyal SOS, apalagi mendengar jeritan suara perempuan kecil dalam bahasa yang tidak ia kenal tapi dapat ia mengerti, itu benar-benar hal baru baginya.
Dengan ogah-ogahan Sai berdiri di koridor luar kelas, mencatat tugas untuk minggu depan dan bahan untuk History trivia quiz mendatang. Sai nggak suka hal-hal detail, makanya ia nggak suka segala bentuk trivia quiz di sekolah. Apalagi kini sebagian besar waktunya di kelas kan nggak hanya diisi dengan
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
kegiatan menyimak pelajaran aja, melainkan ia sekalian harus alert kalau ada roh jahat yang muncul atau makhluk gaib yang ingin mengganggu orang.
Itu sudah bagian dari kewajiban dan kode etik yang harus ia taati walau belum secara resmi diberlakukan oleh secret society di keluarganya. Tidak seperti Andara Aslan, kakak tertuanya yang kini sudah oficial mengemban tugas penting dengan kemampuan istimewa yang dimilikinya.
Kalau dipikir-pikir, keluarga Sai memang terdiri atas orangorang yang (mungkin, di mata masyarakat) terlihat ajaib-ajaib, makanya sejak tadi terbangun dan mempelajari isu barunya, ia berharap bisa menyelesaikan sendirian aja.
Dan isu barunya ini ternyata melibatkan beberapa orang, nggak bisa dikerjakan sendiri. Orang pertama ya itu tadi, Sashika Amunggraha. Yang kedua dan ini yang bikin Sai males banget adalah ia juga harus berurusan dengan Laskar.
Satu-satunya Laskar Adhyaksa di SMU Surya Ilmu (mungkin juga di dunia!), si anak boxer, preman sekolah dengan tato swastika di telapak tangannya, pernah menghajar anak kolong sampai koma gara-gara sepupu ceweknya digangguin saat clubbing, petarung sejati, dan (ini yang bikin Sai iri berat) Laskar ini anak 11 IPA-B. Berangasan tapi pintarnya setengah mati. Otak ama tangan sama cepat bereaksinya.
Namanya Antya, Sai bergumam. Saking asyiknya melamun, ia tidak sadar, tubuhnya bergerak sendiri ke arah ruangan kelas 11 IPA-B. Gadis dari kerajaan antah-berantah itu seperti ketakutan setengah mati. Desperate banget. Apa yang sedang terjadi di sana"
& Mengapa ia menghubungiku"
Antya, si gadis yang suaranya terdengar oleh Sai, adalah
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
adik Putri Matahari di salah satu kerajaan di negeri antahberantah itu. Putri Matahari sendiri merupakan istilah orang lokal negeri itu untuk putri tertua di kerajaan yang nantinya akan menjadi ibu dari semua rakyat. Mirip Dewi Sri yang menjadi ibu perlambang kesuburan tanaman padi.
Intinya, dua kerajaan di negeri tersebut saling berperang dan di antara wilayah keduanya dibatasi oleh dataran melayang bernama Aerial. Seharusnya Aerial menjadi daerah netral, tempat terlarang yang tidak boleh dijamah. Namun si Putri Matahari alias Sadira yang berjiwa petualang penasaran untuk bisa menjejakkan kaki di situ. Hassya si Pangeran Kegelapan dari negeri seberangnya juga berpikiran sama. Jadilah mereka bertemu, saling jatuh cinta, dan menjadikan Aerial tempat bertemu mereka berdua.
Cih! Bikin repot aja, ucap Sai. Kenapa juga harus jatoh cinta segala" Kayaknya kalo pada perang sekalian malah nggak akan kayak begini jadinya. Nggak bikin gue harus nyamperin laskar!
Oiii, Sai! panggil Farri, salah satu sahabat Sai yang terkenal biangnya kimia dan matematika serta selalu menyempatkan diri menjadi aktivis lingkungan hidup, dari depan kelas IPA.
Farri sekelas dengan Laskar dan Alma, sahabat Sai juga cewek yang bisa dibilang mantan cinta pertamanya yang nggak kesampaian. Awalnya dulu Sai pernah sirik banget ama Farri karena bisa sekelas dengan Alma bisa selalu berada di dekat Alma tapi sekarang ia malah bersyukur. Bersama Alma memang lebih baik jadi sahabat gegilaan . Dengan kekuatan baru seperti ini, cinta hanya akan menjadi pendistraksi, bahkan penghalang misinya saja.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Sai menghampiri Farri, ngobrol sebentar. Rupanya kelas mereka baru selesai olahraga.
Alma melintas di situ dengan raket tenisnya. Di tangan cewek ini terdapat hand-band biru muda pemberiannya dulu. Ia melambaikan tangan ke arah Sai, tapi lalu diajak ngobrol Dhita dan Messa sehingga komunikasi hanya sampai di situ. Sai dan Alma sama-sama penggila tenis, tapi sejak Alma aktif magang di pabrik kosmetik Circa, Sai jadi kehilangan lawan yang sama kuatnya.
Farri ikutan cabut dengan anak-anak lain ke kantin untuk beli Gatorade.
Laskar" Sai menahan anak terakhir yang berjalan ke kantin.
Eh, elu, Sai. Mau apa" Laskar menatapinya acuh tak acuh, membuat Sai makin grogi dan bingung bagaimana memulainya.
Ada apa sih" Diamnya Sai membuat suara Laskar meninggi. Dikalungkannya handuk di leher, semakin mengukuhkan gaya nih anak yang kayak preman pasar tulen. Elu baekan aja deh ama Sashika.
Akhirnya Sai memutuskan untuk mengatakan langsung secara gamblang, tanpa intro, tanpa basa-basi. Ia tunggu perubahan raut muka Laskar setelah ini; perlahan-lahan keningnya mengerut, kedua matanya terpicing, sampai mulutnya melengkung ke bawah. Cemberut campur murka.
Lu udah gila ya" tanya Laskar, suaranya tidak keras tapi mematikan. Sai sempat malu dan kesal sendiri karena belumbelum ia sudah jiper duluan.
Sai tidak menggubris omongan kasar itu. Ia tetap pada
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
niatan awalnya: membujuk menyuruh Laskar mengikuti kemauannya, apa pun caranya. Nggak. Gue nggak gila. Tapi, ayolah, elo dan Sashi nggak bisa terus-terusan musuhan hanya gara-gara persaingan bisnis keluarga kalian, kan" Lagi pula, ia berhenti, menelan ludah sambil mengulum senyum, elo dan Sashi serasi banget kok kalo jadi pacar.
Hening. Lalu Laskar yang lebih dulu tersenyum.
Sai hampir melompat kegirangan, tidak menyangka semua akan menjadi semudah ini.
LU BENER-BENER MAU CARI MATI AMA GUE, YA"!!
Teriakan Laskar nggak hanya menghentikan napas Sai sesaat, tapi juga seluruh aktivitas di sekeliling mereka.
Sambil ngeloyor pergi, Laskar berkata, Berani-beraninya ikut campur! Jangan ngomong ke gue tentang beginian. Ngomong tuh ke Sashi dan antek-anteknya. Mentang-mentang keluarganya kebanyakan pejabat dan punya banyak network di mana-mana kalau bisnis yang fair dong! Cih!
Antek-antek yang dimaksud Laskar tuh tak lain adalah keluarga besar Sashi yang ikut berkecimpung di bisnis properti. Sashi sendiri terlihat tidak menaruh minat besar pada bisnis keluarganya, tapi kalau udah berurusan ama tante, oom, bahkan sepupu-sepupu gadis ini, Laskar nyaris angkat tangan. Kadang dia berharap seharusnya premanisme diizinkan aja di Jakarta untuk ngebasmi orang-orang licik kayak mereka!
Sai masih bengong di tempat, bukan lantaran takut tapi takjub. Gile& ternyata Jakarta punya Romeo & Juliet versinya sendiri; dua keluarga besar dan cukup berkuasa, Amunggraha
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
dan Adhyaksa, cekcok dari zaman kuda gigit besi sampai sekarang.
Tapi, bedanya kalau keluarga Montague dan Capulet punya anak-anak yang crazy in love satu sama lain, maka masalah utama yang dihadapi Sai adalah Sashika dan Laskar cocok diberi label crazy in hatred satu sama lain. Mereka nggak pernah akur sejak awal masuk SMA atau mungkin ini sudah berlangsung sebelum Sai kenal keduanya.
Padahal untuk menolong Antya, si gadis kecil dari dunia lain itu, untuk bisa mencegah pecahnya perang besar di antara dua klan di sana, Sai harus bisa meyakinkan Sashi dan Laskar untuk menyatukan perasaan mereka atau minimal untuk tidak saling membenci deh.
Untuk memperkuat jiwa Putri Sadira dan Pangeran Hassya yang sedang berjuang di negeri antah-berantah itu dibutuhkan persatuan cinta dari jiwa penjaganya, yaitu Sashika dan Laskar.
Dan menurut Antya, Sai hanya punya waktu yang sangat singkat. Tidak sampai seminggu. Padahal sampai kini ia benarbenar tidak tahu bagaimana cara membuat Sashi dan Laskar mau saling ngobrol dulu. Nggak usah muluk-muluk ampe cinta sehidup-semati dulu. Bisa berdiri dalam radius kurang dari lima meter saja udah bagus!
Sai geleng-geleng kepala, ngeloyor kembali ke koridor sebelum Pak Guruh menyadari anak didiknya ngilang sejak tadi.
Fiuhh! Lebih baik urusan ama hantu deh daripada ama preman kayak gitu!
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Lima jam berlalu sejak Laskar ngamuk dan Sai sama sekali belum menemukan jalan bagaimana caranya ngedeketin Laskar tanpa harus pakai jalan kekerasan. Bukannya ia sok gentleman dengan menghindari adu bogem, tapi ia takut kalah. Sudah bisa diprediksi sebelumnya kalo dirinya nggak mungkin menang lawan anak klub boxing berleher beton macam Laskar. Simpan energimu untuk ke sana, Las, celoteh Sai. Hmm, boxing" Tiba-tiba ia teringat sesuatu, atau lebih tepat lagi ia teringat seseorang yang doyan boxing juga. Teman baiknya yang udah lama nggak kedengeran gaungnya, Sirril Syadiran.
Dulu Sirril pernah bersekolah di Surya Ilmu juga, tapi abis itu pindah karena pertimbangan tertentu dari keluarganya. Selama melewati masa singkatnya di SI, Sirril sempat bergabung dengan klub boxing bareng Laskar.
Di mata Sai, dua anak ini nggak jauh beda. Sama-sama dingin, bedanya Laskar masih jadi jawaranya preman preman yang galak.
Jam dinding di kamarnya menunjukkan pukul empat sore. Biasanya jam segini dia lagi petakilan di lapangan tenis bareng Alma dan lainnya. Tapi setelah mendapat pesan SOS
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
dari dunia lain tadi, Sai jadi kehilangan mood. Rasa yang tadinya hanya iseng kini berubah jadi penasaran. Bahkan beberapa kali ia mulai merasa merinding. Bukan karena merasakan ada makhluk halus di dekatnya atau takut pada Laskar, tapi pikirannya terlingkupi oleh efek dampak yang akan ditimbulkannya apabila ia salah bertindak, seremeh apa pun itu.
Jangan sampai yang ia lakukan malah menimbulkan efek kupu-kupu 3 bagi segala yang eksis di jagat semesta.
Sai turun ke lantai bawah, mengambil sekotak jus jeruk di lemari es. Sirril pasti bisa membantu! batinnya yakin. Sirril memang kenal Laskar, tapi ia tidak kenal Sashi. Apa pun itu, Sai harus bisa mempertemukan keempat orang ini dalam meja yang sama.
Sai langsung menghubungi cowok itu via telepon. Ril" Sai nih.
Hah" Sai Sailendra" Suara di sana terdengar kaget. Hohoho, tumben banget. Apa kabar, my man"
Kening Sai ngejureng, bingung. Sejak kapan Sirril yang dingin dan kaku jadi sok asyik begini" Rupanya ia udah benerbener lama nggak ketemu si sobat satu ini. Untungnya Sirril nggak banyak berbasa-basi karena sedang mengikuti acara di salah satu rumah kerabatnya; dia langsung menanyakan ada apa Sai tiba-tiba menghubunginya.
Gue nggak bisa telepon lama-lama. Ini ada acara ulang
3 atau Butterly Effect merupakan istilah untuk sebuah Teori Chaos yang ditemukan Edward N. Lorenz (1961), yang berarti ketergantungan yang sangat peka terhadap kondisi awal, yang dianalogikan sebagai kepakan sayap kupu-kupu di Brasil dapat menyebabkan tornado di Texas, AS . Maksudnya, kesalahan yang sangat kecil akan menyebabkan bencana di masa mendatang.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
tahunan Sena Hanaiah& nnngg& anak sepupu gue yang hari ini umurnya tiga tahun, kata Sirril.
Sena Hanaiah" Anaknya Harsya dan Lilian" tembak Sai. Acaranya di rumah Harsya kan, Ril" Moga-moga iya, mogamoga iya!
Iya. Suara Sirril terdengar bingung. Kok elo kenal Harsya juga sih"
Tetangga sekompleks. Harsya temennya Mas Andra dan Mas Aga. Baguslah kalo begitu. Abis acara bisa ketemuan nggak" Sai sedikit memaksa.
Sirril masih berusaha mencari-cari alasan. Hmm& gue dan Nanda
Sebentar aja ketemuannya. Nanda jangan ikut. Nada tegas Sai membuat suasana di telepon hening dan dingin. Sai dapat merasakan tensi mood Sirril juga berubah. Kayaknya masalahnya penting ya, Sai.
Sangat, Sai berkata sungguh-sungguh. Maka itu please datang sendiri aja. Ke gazebo dekat lapangan basket Bintaro Lakeside, kompleks ini.
Oke, Sirril menyanggupi. Ia yang tadinya mau sparring tinju bareng Nanda, adiknya, mendadak mentahin rencana itu
begitu saja saking penasarannya. d
Gazebo, sore yang mendung.
Sirril baru pertama kali menemukan ada perumahan nonelite yang memiliki gazebo seindah di Bintaro Lakeside. Katanya gazebo ini merupakan bikinan warga setempat, terinspirasi dari gazebo Hellbrunn Palace di ilm klasik The Sound of Music.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Intinya Sirril suka kompleks asri ini dan berharap suatu saat ia bisa main basket dengan Harsya dan Diaz Hanaiah, para sepupunya, di lapangan basket depannya. Ia cukup heran; keluarga Harsya menetap di kompleks yang notabene membumi ini, padahal Hanaiah merupakan klan berada, cr"me de la cr"me-nya Jakarta atau bahkan se-Indonesia. Walau Hanaiah dan Syadiran berhubungan cukup dekat (kakeknya Harsya, Mochtar Hanaiah, merupakan kakak dari Chitra Hanaiah, neneknya Sirril. Eyang Citra menikah dengan Noto Syadiran), tapi gaya hidup dua keluarga besar ini dengan jelas terlihat ibarat langit dan bumi. Keluarga besar Hanaiah kini bahkan sudah memiliki dua puluh anak perusahaan, tiga buah pesawat jet pribadi dan menjadikan Breakfast at Tiffany s bukan sekadar ilm aja, tapi udah menjadi kebiasaan (mengingat mereka bolak-balik ke U.S. udah kayak Jakarta-Bandung aja), sedangkan keluarga Syadiran lagi bertahan di tengah badai krisis global begini (jangan sampai kena PHK), rata-rata naik mobil kelas city-car biasa atau yang second-hand polesan Mobil 88, dan paling suka menyantap Bubur Ayam Barito ketika pulang kantor daripada rata-rata keluarga Hanaiah yang menjadikan Ritz-Carlton atau Four Seasons Hotel rumah kedua mereka.
Dan anehnya, walau Sai serta keluarganya terlihat seperti orang-orang biasa saja seperti keluarga Syadiran juga, samasama rakyat jelata (Reno Hanaiah, salah satu sepupu Sirril, punya julukan untuk orang menengah ke bawah, yaitu rakyat jelata), Sirril pernah melihat mereka, para keluarga Aslan, beberapa kali berurusan dengan keluarga Hanaiah.
Sori nunggu lama. Mas Reffa, hmm, lagi bawel banget nguliahin gue soal hujan. Emang gue anak kecil! Sai muncul dengan hooded jacket-nya karena di luar hujan deras (tatkala Sai
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
muncul tiba-tiba hujan jadi sangat deras). Mereka sama-sama berteduh di bawah gazebo.
Sirril enggan bertanya lebih jauh walau ia tahu Sai mengucapkan sesuatu seperlunya saja, sesuai yang ia mau. Sesuai yang ia inginkan, Sirril tahu itu.
Dan tiba-tiba ia mendengar kelanjutan ucapan Sai walau dalam hanya gumaman halus tentang abangnya, Cih! Marah sih marah, tapi jangan bikin hujan makin deras, dong. 4 Kayak Jakarta nggak gampang banjir aja.
Sirril menggeleng-geleng. Gue pasti lagi bermimpi, kecapekan latihan boxing. Terus, ada apa, Sai"
Sai terlihat gelisah sebelum berkata-kata. Sesaat Sirril melihat sobat lamanya ini seperti enggan meneruskan topik yang tadi ingin dibahasnya dan ia tidak akan membiarkan Sai mundur begitu saja. Eh, sebaiknya lu punya alasan yang sangat bagus udah manggil gue ujan-ujan begini gue jadi nggak bisa ngeliat polah Sena yang lagi lucu-lucunya pula!
Sai mendengus males. Huh! Elo kok jadi kedengeran kayak Laskar gitu& .
Laskar" Sirril merasa familiar dengan nama itu. Apa kabarnya tuh macan"
Udah berubah jadi t-rex, Sai menjawab ketus, ngebuat Sirril ketawa ngakak. Semua orang yang berurusan dengan Laskar pasti punya opini serupa, ngejulukin Laskar gak jauhjauh dari binatang buas, mulai dari macan sampai gorila (walau
4 Kisah tentang keluarga Aslan dan kekuatan supranatural mereka dapat dibaca dalam serial ENSIS yang akan diterbitkan oleh GPU.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
gorila suka pisang, tetap aja makhluk satu ini cukup buas di kalangannya).
Tapi ada yang lebih penting, kata Sai lagi, gue butuh bantuan elo untuk ngedeketin macan satu ini, Ril. Bantuan"
Sai mengangguk. Comblangin Laskar dan Sashika Amunggraha, teman sekolahnya.
Hening. Dan terus hening& Sampai sepuluh detik berlalu&
Heh" Katanya penting"! Sirril menyalak keras. Ini memang penting!
Cuma nyomblangin orang& gue kira apaan! Ini sangat penting... dan menyangkut kepentingan orang banyak. Sai tampak pasrah, tahu dirinya pasti akan jadi objek tertawaan.
Sirril geleng-geleng, rautnya terlihat marah. Tidak peduli selentingan kecemasan mewarnai raut sobatnya. Kecemasan yang seolah-olah menyiratkan taruhan hidup dan mati. Sirril pengin ngetawain ekspresi ini, tapi anehnya ia nggak bisa.
Lagi pula Amuggraha& Bukannya tuh keluarga cekcok ya ama keluarganya Laskar" Di koran sering banget kan dimuat berita sikut-sikutan mereka" Sirril merangkul Sai dari samping, menepuk-nepuk punggungnya. Elo keseringan berjemur di bawah matahari sih. Makanya kalo tenis jangan kegilaan
Gue nggak bercanda, Sirril Syadiran. Sorot mata Sai mendadak jadi menakutkan.
Heeh" Kok gue merasa diancam, ya" Sirril bertolak pinggang.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Makanya please kerja sama, sekali lagi Sai menegaskan. Laskar dan Sashi harus bisa akur, harus jadian.
Hei, hei& tunggu. Sirril jiper juga melihat intensitas keseriusan sobatnya. Tapi ini tetap aja namanya ikut campur urusan orang lain, tau" Elo makin lama makin aneh.
Sai sempat terenyak mendengar julukan Sirril untuknya. Aneh. Ini bukan pertama kalinya ia mendapat label seperti itu. Menjadi anggota keluarga Aslan, keluarganya, harus siap dengan konsekuensi julukan begitu. Aneh hanyalah sebuah metafor yang sangat halus.
Dan karena label aneh inilah Sai memilih tidak ingin terusmenerus maksa ngedeketin Alma, cinta pertamanya. Gue masih terlalu muda juga sih& jadi ada kemungkinan nggak bisa sepenuhnya melindungi Alma, pikirnya.
Silakan deh lu mau nyebut gue apa. Yang penting elo bantuin gue komunikasikan keinginan gue ini ke Laskar. Kalo dia ngamuk, yang dijotos toh kita berdua.
Terus, apa untungnya buat orang banyak" Sirril mengutip perkataan Sai tadi. Menyangkut kepentingan orang banyak, katanya. Apa untungnya buat gue"
Lu jadi pahlawan penyelamat dunia. Sirril ketawa sinis. Elo emang aneh.
Elo masih nggak percaya" Gantian kini Sai yang tersenyum sebuah senyuman iblis. Lu inget Pak Dayat"
Inget lah. Almarhum Pak Dayat, sopir nyokap-bokap gue jaman gue masih kecil dulu, maksud elo"
Sai mengangguk. Ia menoleh ke kiri, terlihat sedang tersenyum& sama udara.
Sirril makin terheran-heran melihat polah Sai yang menurutnya kayak orang gila. Kenapa emangnya Pak Dayat"
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Katanya dulu elo pernah ngompol di jok mobil Carnival gara-gara grogi mo nembak Dilla.
A-APAA"!!! Muka Sirril langsung jadi merah padam. Berani-beraninya Pak Dayat bongkar rahasia gue Bukan Pak Dayat yang bongkar, Ril. Sai masih nyengir. Gue yang nanya apa rahasia terbesar elo& dan baru aja Pak Dayat ngejawab.
Baru gimana" Baru ya baru. Barusan aja. Sai menoleh ke samping kirinya, tidak ada siapa pun di situ.
Kata Pak Dayat lagi, maaf, tapi dia nyeritainnya cuma ke gue aja. Selama ini ia nggak pernah bilang siapa-siapa, termasuk ke babe lu. Sorot mata Sai berubah lebih teduh. Pak Dayat juga bilang kalo dia seneng bisa nganterin elo sekolah sejak TK dan sejujurnya khawatir waktu pertama kali elo naek bus dan dipalak.
Pak Dayat& Sirril benar-benar tidak percaya apa yang didengarnya. Arwah Pak Dayat ada di sini dan Sai bisa melihat, berbicara dengannya"
Dan anehnya Sirril bukannya merasa takut tapi malah jadi sedih, teringat kenangan dengan si sopir yang meninggal karena sakit kuning ini.
Jadi" Sai menunggu jawaban signiikan.
Sirril menghela napas, tersenyum lebar. Kayaknya gue nggak punya pilihan. Tapi awas lho kalo sampe rahasia gueelu-Pak Dayat itu kesebar ke mana-mana!
Thanks, Ril. Gue janji nggak ada yang denger yeah, paling yang seliweran dan nggak keliatan ini aja yang tau. Sai ngasih tanda peace dengan isyarat jarinya. Jadi bisa atur ketemuan ama Laskar, kan" Ntar gue yang bawa Sashi. Cari
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
tempat yang santai, soalnya topik pertemuan nanti aja udah berat banget... bau darah.
Beres. Sirril mengangkat jempol, airmatif. Oh ya, Sai& " Kenapa sih elo mau bantu mereka entah mereka ini siapa dan apa"
Karena itu yang benar, Sai menjawab tanpa ragu sedikit pun. Itu yang seharusnya gue lakukan.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Sai dan Sashi datang lebih dulu di Mudslide, kedai kopi ala lounge di hotel tapi harganya pinggir jalan banget. Ketika tak lama kemudian Sirril nongol di pintu kedai kopi ini, diikuti Laskar dengan gaya dingin dan aura yang terasa mematikan (belum-belum pengunjung Mudslide yang duduk dekat pintu udah melirik ngeri melihat Laskar), Sashi langsung bangkit dari duduknya, melotot marah.
Kirain kita mau ngebahas tugas Sejarah kemarin"! pekik Sashi. Kok malah ketemuan ama gorila ini sih" Go-ri-la"!!
Suara Laskar membelah alunan jazzy nan ceria lagu-lagu RAN yang sedang mengentak seiisi kedai kopi.
Heh, lu...! Dasar cewek, ia berpikir sejenak. Medusa!!! Iya, Medusa. Gak ada yang lebih cocok deh dari julukan itu. Elu sekeluarga liciknya keterlaluan abis, ngebabat bisnis kakak gue di Jimbaran dengan memalsukan sertiikat tanah!
Sertiikat itu tidak palsu! Kevas Adhyaksa justru yang main curang pada tender sebelumnya, padahal Papa dan Mas Galih sudah mengusahakan area itu untuk tidak dijadikan sekadar tempat bisnis, tapi juga untuk konservasi alam, Sashi nggak mau kalah berargumen.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Masih bisa membela diri, hah"!
Bukannya membela diri, tapi itu kan kenyata CUKUP! Darn.. elo semua bisa nggak sih ngomong baikbaik dulu"
Suara keras Sai membuat semua terdiam, bahkan Laskar sekalipun.
Seorang barista Mudslide yang sedang mengocok Coffee Kahlua serta-merta melototin mereka dan aksi berisik mereka itu. Matanya seolah-olah bicara Kalo lu pada nggak bisa behave, gue tendang keluar!
Sai mendeham sekali sebelum berkata, Pertama-tama sori kalo gue harus ngumpulin elo dalam satu meja yang sempit ini tanpa boleh gontok-gontokan. Lebih cepat mulainya lebih baik karena gue nggak tau seberapa mendesak keadaan di sana, tapi yang jelas bantuan kita bantuan elo berdua sangat diperlukan oleh mereka. Gue sendiri di sini cuma jadi mediator aja. Setelah gue jelasin semua, berikutnya adalah keputusan Laskar dan Sashi untuk melakukannya. Untuk ini gue sangat berharap elo berdua mau bekerja sama, gue
Cerewet. Intinya apa sih" Di sana& mereka maksud elo apa" Siapa" Laskar memotong kasar, menelan Mexican Coffee pesanannya dengan sekali tenggak. Haus, sekaligus ingin menggertak dengan gaya premannya yang natural.
Ini. Sai mengambil tisu berserat kasar dari bawah mug kopi Sashi, meminta pensil pada petugas kasir, dan mulailah ia menggambar sebisanya dengan mimik serius.
Sashi, Laskar, dan Sirril jadi ikutan serius dan setelah selesai Sai menghela napas panjang. Ngejelasinnya pasti lebih sulit lagi daripada ngegambarnya nih!
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Elo kebanyakan nonton ilm kartun, freak. Gambarnya gak bisa lebih bagus, apa"! belum-belum Laskar sudah nyela lagi.
Dan Sai tanpa sungkan melototin balik. Sorot mata menakutkan yang membuat Laskar berhenti ngedumel walau masih resisten.
Benar-benar deh& orang ini Hassya banget, pikir Sai. Sai kaget sendiri ketika ia mendengar suara di telinganya tapi seperti berasal dari dalam dirinya. Ia sempat menoleh ke kanan-kiri, memandangi Sirril, Sashi, dan Laskar secara bergantian, dan menyadari itu bukan berasal dari mereka.
Ini adalah Aerial, sebuah dataran mengambang di langit entah bagaimana gravitasi berlaku di sana yang misahin dua wilayah kerajaan berperang, negeri Cahaya dan negeri Kegelapan. Seorang putri dari negeri Cahaya& Dan mulailah Sai menceritakan semua secara singkat, padat, dan ilustratif layaknya pendongeng sejati.
Sai, kamu harus memperlihatkan sesuatu yang dapat membuat mereka percaya.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Suara itu lagi! Antya" Sai menebak.
Siapa Antya" tanya Sashi, berusaha membaca mimik wajah Sai. Sesaat pandangannya teralihkan pada dinding kaca Mudslide yang menghadap parkiran; di sana ada dua ekor kupukupu kuning terbang bersamaan, saling bertaut, padahal tidak ada tanaman apalagi bunga di sekitarnya. Aneh, pikirnya.
Dan bukan Sashi saja yang rupanya berpikir begitu. Dari jarak sangat dekat, Sashi merasa ia sedang dipandangi lekatlekat dipelototi seseorang.
Laskar. Sashi hanya tersenyum masam, Laskar tetap memandanginya dingin.
Wow! Ini pasti si gadis dari dunia lain, seru Sirril girang. Buka telapak tanganmu di depan mereka.
Sai menuruti perintah Antya, tidak tahu apa maksudnya. Dari telapaknya muncul sekuntum rosa nera dengan kelopak hitamnya yang indah tak terlukiskan. Sirril yang ingin menyentuh kelopak bunga itu sampai tertahan saking terkesimanya. Ini sama sekali bukan sulap.
Mawar hitam& baru kali ini aku melihatnya. Sashika mulai percaya, walau ia lebih terlihat takjub daripada percaya. Jadi bagaimana kita bisa membantu Sadira dan Hassya"
Cukup dengan transformasikan jiwa kalian melewati Porta Illusia untuk kemudian menyatu dengan tubuh Sadira dan Hassya. Sashi pada Sadira dan Laskar pada Hassya.
Laskar tertawa kecil menertawakan konsep itu, walau tadi ia cukup kaget melihat ada mawar bisa muncul dari tangan orang. Hal beginian sih seharusnya biasa, apalagi acara sulapnya Chris Angel masih lebih canggih dari ini.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Tapi ada sesuatu yang mengganggu Laskar saat ini& sorot mata Sai, urgensi dan keseriusan Sai ketika memaparkan semua ini tanpa malu, tanpa sungkan, walau pastinya akan dicemooh. Terutama oleh dirinya. Laskar menggeleng, berusaha tidak teperdaya rasa kasihannya. Cih! Mungkin Sai sudah gila, kali" Bukannya gue nggak mau nolong, tapi semua omong kosong ini
INI SEMUA BUKAN OMONG KOSONG, BODOH! CEPAT LAKUKAN YANG DIKATAKAN ANTYA!
Laskar, juga semua orang di Mudslide, terkejut mendengar seruan itu.
Suara ini& " Sai berbisik tidak percaya.
Ya, itu Pangeran Hassya, Antya menjawab melalui telepatinya. Tadi kami diserang oleh Penasihat Keir di Aerial, namun Pangeran dan Jenderal Arth datang menolong dan dapat berbicara dengan kalian melalui Porta Illusia.
Beberapa pengunjung di Mudslide celingukan, mencari arah suara keras nan serampangan itu.
WOIII!!! NAMAMU LASKAR, KAN" JIWA PENJAGA- KU DARI DUNIA LAIN" AKU MENUNGGUMU DI SINI. JANGAN KABUR, AKU TIDAK PUNYA DARAH PENGECUT. SEHARUSNYA KAU JUGA.
Gue..." Pengecut" Laskar memicingkan kedua matanya, hatinya mendidih dipanas-panasin begitu. Sai yang melihat ini langsung mengulum senyum. Ternyata kembaran Laskar di dunia lain nggak jauh beda temper-nya.
Laskar berpaling ke Sai, ekspresinya bersungguh-sungguh. Gimana caranya bisa ke dunia ini"
Pertama-tama kau harus pergi bersama Sashi, tentunya, Sai menjawab enteng.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Sashi menengok terkejut ke Laskar, menunggu reaksi brutal cowok ini lagi. Tapi ajaibnya Laskar tetap memandangi Sai dengan serius, menunggu petunjuk berikutnya.
Dan di sana kalian akan menghadiri Pesta Seribu Cahaya, Sai nyengir iblis, jadi pasangan kekasih yang lagi jatuh cinta banget.
Sashi sampai gigit jari mendengarnya, tapi ekspresi jijik itu tidak terlukis lagi di wajahnya.
Cih! Laskar hanya buang muka sebentar lalu kembali ke Sai. Oke!
Kalau begitu, Sai menepuk tangan sekali, bergumam dalam hati sesuai ajaran Antya: No per porta. Terbanglah melalui pintu. ...selamat jalan!
Bersamaan dengan tepukan Sai itu, tiba-tiba Laskar dan Sashi mendapati kursi yang mereka duduki menghilang, begitu juga benda-benda dan ruang kafe di sekeliling mereka. Hei AAAARGHH~!!!
Teriakan Sashi dan Laskar hilang seiring dengan wujud isik mereka yang lenyap.
Sirril yang awalnya terkejut dengan menghilangnya kedua orang ini, lalu bengong cukup lama, tiba-tiba tersenyum datar. Terus ada apa sih, tiba-tiba ngajak ketemuan di Mudslide berduaan lagi" Cowok aneh tau ngegosip di kafe kayak cewek gini!
Hmm& Sai tersenyum kecil melihat kesewotan si sobat. Dengan sekali jentikan jari, ingatan Sirril akan Aerial langsung terhapus.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Awas! Laskar menarik Sashi ke arahnya, cepat dan cenderung kasar, ketika tubuh Sashi yang terhuyung hampir mengenai batu besar yang melayang di Porta Illusia.
Mmm, terima kasih. Walau masih ngambek, Sashi berusaha mengucapkan itu. Berkat Laskar ia kini selamat. Tanpa disadarinya, kedua tangan mungil itu merapat di dada Laskar.
Begitu mereka berdua terbang melewati Porta Illusia atau Pintu Ilusi, saat itu juga memori Sadira dan Hassya menerjang otak masing-masing. Adegan demi adegan, perkataan demi perkataan, segala hal yang pernah diucapkan dan dirasakan Sadira dan Hassya sekarang mengisi pikiran Sashi dan Laskar, seolah-olah kehidupan itu milik mereka.
Menyadari kedekatan mereka itu, Sashi langsung menjauh lagi dari Laskar, buang muka. Padahal di kanan-kirinya ia melihat tulang-belulang serta tengkorak yang mengambang berserakan. Pertanda banyak juga jiwa atau roh yang ingin melintasi Porta Illusia& namun gagal.
Sashi bergidik ngeri, bersikeras untuk tetap berani dan stay cool di depan Laskar, tapi toh tubuhnya yang gemetaran tidak bisa berbohong.
Dengan ogah-ogahan Laskar menarik gadis ini ke
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
pelukannya. Tenang& semua akan baik-baik saja. Kita pasti akan kembali dengan selamat.
Sashi mengangguk. Tiba-tiba segala perseteruan keluarganya dengan keluarga Laskar menjadi sesuatu yang tidak penting dibandingkan hal ini. Matanya dapat melihat dengan lebih jernih bahwa isu-isu bisnis yang diembuskan adalah sesuatu yang tidak ada sangkut-paut dengan dirinya maupun Laskar.
Sashi dan Laskar hanyalah pelajar biasa; untuk ikut bermusuhan tanpa landasan kuat adalah sesuatu yang harus dipikirkan sekali lagi terutama kalau mereka mengaku sudah SMA, sudah lebih dewasa, intelek, dan dapat menimbang sesuatu dengan lebih bijak. Nggak modal senggol-bacok aja, seperti yang banyak diberitakan di TV.
Sashi terlihat tidak enak hati. Ngg, tentang Kevas dan tender itu, aku cuma denger rumornya aja. Kenyataannya mungkin tidak seburuk
Sudahlah. Mungkin elo bener, bahwa keluarga gue nggak selurus itu juga& .
Suara Laskar melunak. Pertama kalinya ia ngobrol dengan Sashi tanpa pakai urat dan sebenarnya ia cukup menikmatinya.
Tadinya aku berpikir Adhyaksa dan Amunggraha mungkin ditakdirkan jadi musuh selamanya... tapi mungkin juga tidak. Jadi maafkan aku... juga keluargaku, ucap Laskar, datar namun tulus.
Sashi tersenyum. Rona pipinya jadi merah muda seperti nuansa hatinya saat ini. Sama-sama, aku juga. Mungkin ini saatnya kita berubah.
Mereka boleh aja punya bisnis, tapi kalau berantemnya
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
ngajak sekampung begini, gue nggak setuju. Sejujurnya selama ini gue nggak ada masalah ama elo, Sash
Aku takut. Apa" Aku takut, tau"! Takut apa" Muka Laskar asli pongo abis, nggak ngerti. Takut di sini, takut kenapa dari tadi terowongan aneh ini nggak ada ujungnya, takut harus menjadi Putri Sadir
Ucapan kalut Sashi terhentikan oleh dekapan erat Laskar. Kalau begitu bagi takutnya ke gue, bisiknya bersungguhsungguh.
Lalu beberapa kilatan petir terlihat sambar-menyambar,
membuat lorong agak gelap ini terlihat wujud aslinya. d
Kurang ajar anak-anak itu! Keir menggebrak meja panjang di ruangannya yang berukiran makhluk-makhluk Urla. Berdasarkan informasi dari Blath, adik Putri Matahari sedang menuju jantung Aerial untuk melakukan Animus Acessor dan ketika ia akan menghabisinya, ternyata muncul bantuan dari Hassya dan Jenderal negeri Cahaya.
Setelah berkali-kali berusaha memanggang mereka dengan petirnya, Keir tetap tidak bisa mencegah prosesi pemanggilan jiwa penjaga itu.
Mereka berhasil dan dirinya gagal.
Kini dua orang jiwa penjaga sedang dalam perjalanan menuju dimensi ini. Keir sungguh tidak memercayai ini awalnya. Dunia lain benar-benar eksis" Ia kira itu hanya khayalan si nenek penyihir klan Cahaya yang dianggapnya sudah gila. Tapi siapa sangka ada tempat lain yang bisa dihuni selain wilayah Cahaya dan Kegelapan"
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Bahkan dengan menenggak darahnya saja tidak membuatku mampu menguasai seluruh ilmunya, pikir Keir kesal.
Jemari Keir berhenti pada ukiran urla di bawah tangannya dan amarah itu tergantikan oleh senyum culas yang sarat kemenangan.
Blath masuk ke ruangannya, bersimpuh. Persiapan sudah selesai. Ia mengangkat sedikit kepala, tidak biasanya tampak penasaran. Tapi, benarkah arti tulisan tersembunyi dalam prasasti itu; untuk menghancurkan klan Cahaya hanya dibutuhkan pengorbanan seribu urla.&
Dan jangan lupa, darah Putri Matahari, Keir menambahkan. Ya, hanya dua itu saja.
Awalnya Keir sempat putus asa karena tidak dapat membaca prasasti yang dibawa Kaien dari dasar Danau Aerial, namun dengan mengerahkan lebih banyak lagi kemampuan sihirnya, lapisan kasat mata pada permukaan prasasti bergetar, mengeluarkan cahaya menyilaukan hingga muncullah bentuk-bentuk aksara yang dapat dibacanya tanpa kesulitan tentang kunci utama memusnahkan peradaban suatu bangsa.
Prasasti itu ibarat pisau bermata dua, dari luar sepintas tampak sebagai cerita masa lalu yang sarat pembelajaran saja, pada tulisan yang hanya dapat dibaca dengan menggunakan sihir, terurai mantra yang mematikan.
Luar biasa. Blath tampak takjub, lalu sorot matanya berubah ragu. Biasan cahaya obor memainkan bayangan tubuhnya seperti naga yang tengah menari-nari.
Kenapa" Kau meragukanku" Atau kau meragukan eksistensimu sesudahnya" Keir tertawa terkekeh, senang dengan ketidaknyamanan anak muda di hadapannya. Ia mengisyaratkan Blath untuk bangun. Jangan khawatir, aku masih memerlukanmu.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Bukan itu. Blath memalingkan wajah; seandainya ia harus musnah juga, ia tidak apa-apa. Orang itu& Paduka Hassya& Ia terdiam, diam yang mengekspresikan kekecewaannya karena orang yang dikagumi ternyata begitu mudah terpikat oleh perempuan dari negeri seberang. Padahal mereka adalah bangsa Kegelapan; bangsa dengan harga diri tinggi, ketangguhan tiada tara dan selalu hidup dalam malam yang abadi.
Tidak bisa dipungkiri lagi, Blath, kedua pangeran kita telah haus cahaya. Seperti kunang-kunang... kunang-kunang yang akan menjemput ajalnya, karena cahaya yang akan mereka rengkuh ternyata adalah bola api yang justru akan membakar tubuh mereka sendiri.
Penjelasan Keir yang singkat namun mendalam cukup membuat tekad Blath kembali bulat. Lalu dua orang Cahaya yang bertemu denganmu itu& "
Micchal dan Jedidah. Sepertinya peran mereka sudah cukup sampai di sini saja. Keir menyentuh lokasi negeri Cahaya pada peta besar yang reliefnya bermunculan di mejanya. Yang kumaksud dengan memusnahkan peradaban Cahaya adalah semuanya, tanpa kecuali.
Sekarang, Keir menegaskan, dengan satu kibasan tangan, semua obor di ruangan menyala.
Siap, Paduka.

Aerial Karya Sitta Karina di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Ketika Keir mengangkat kedua tangannya, bersiap mengucapkan mantra yang dapat memenuhi kunci nomor satu, membunuh seribu urla sekaligus, tiba-tiba seluruh obor di ruangan mati, menyisakan kegelapan yang sangat pekat.
Blath terkejut karenanya tapi Keir tidak. Si penyihir hanya tersenyum mengerti. Jadi mereka sudah bergerak sejauh itu" Blath terlihat waspada; satu tangannya sudah mengeluarkan
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
pedang. Biar aku yang menangani, Paduka. Untuk Kegelapan yang selalu berjaya
Tunggu! Tangan Keir mencegahnya. Biarkan. Paduka, tapi "! Blath berseru tidak setuju. Keir memperlihatkan gambar ruang tak berbatas dan dua titik hitam yang melayang di dalamnya. Bagaimana kalau kita beri sambutan kecil untuk dua penjaga jiwa yang baru datang ini.
Perlahan Blath kembali menyarungkan pedang, mengerutkan
keningnya, tidak mengerti. Penjaga jiwa" d
Laskar dapat melihat wujud asli terowongan yang dilaluinya dengan adanya cahaya petir. Pada sisi kanan-kirinya terdapat batu-batu runcing tempat kerangka-kerangka manusia tertancap. Dan ia, Laskar, sebejat-bejatnya dirinya, tidak akan ia biarkan Sashi mati di tempat menyeramkan seperti ini, tempat yang seharusnya menjadi peringatan bagi manusia agar tidak sembarangan berpindah-pindah dimensi. Apalagi, ia baru saja baikan dengan gadis itu.
Ada sesuatu yang datang. Ke belakangku, Sashi. Sekarang. Laskar bersiap-siap dengan bogemnya, satu-satunya senjata andalannya, terutama kalau ia akan dipalak preman. Masalahnya yang kini ia hadapi bukan cuma preman bertato doang.
Dari depan mereka melaju kencang ikan pari hitam raksasa, melayang di ruang terowongan dimensi luas ini.
Haaaah"! A-Apa itu" Yang bener aja! Saking paniknya Sashi sampai releks mencubit keras pinggang Laskar. Adaawww! Mana gue tau"!
Ikan pari tersebut terbang dengan kecepatan tinggi dan menerjang mereka, mengenai lengan kanan Laskar dengan sengaja
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
hingga tangannya seperti lumpuh sebelah, sakit dan terasa lemas, tidak bebas digerakkan.
LASKAR! Sashi kaget sekali mendapati percikan darah Laskar ikut melayang-layang di antara mereka. Beberapa tetes bahkan mengenai pipinya.
S-Sial& Hah, hah, hah. Laskar mulai kelelahan, padahal sejak tadi mereka belum juga menemukan titik terang dari terowongan ini.
Sashi terus memegangi tubuh Laskar yang semakin lemah karena kehilangan banyak darah. Walau hanya menyambar lengan, rupanya luka yang disebabkan sayap pari itu cukup dalam dan semakin melebar seiring dengan gerak tubuhnya.
Putri Antya! seru Sashi, mendadak seluruh keberanian terkumpul tanpa batas.
Tidak ada jawaban. Antya, dengar kami! Apa yang harus kami lakukan dengan
Sudahlah. Laskar, kok kamu nyerah sih" Itu kayak bukan kamu, tau"! Sashi membentaknya, frustrasi.
Gue nggak nyerah! Laskar mengamati bebatuan runcing yang menurutnya mirip stalagtit di Goa Cerme di Imogiri, Jawa Tengah. Dari seluruh wisata Nusantara yang pernah dikunjunginya, Laskar paling suka ke Goa Cerme di saat semua saudarasaudaranya bilang Bali nggak ada duanya. Selain karena gua ini mengandung nilai historis yang pekat (Laskar adalah anak IPA, tapi ia menjadikan Sejarah sebagai guilty-pleasure-nya) yaitu, tempat penyebaran agama Islam saat masanya Walisongo, ia sendiri emang nggak pernah bosan melihat pemandangan ajaib di dalam gua yang baginya mirip setting ruang angkasa Star
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Wars. Apalagi Goa Cerme punya sungai bawah tanah yang ngebuat Laskar serasa lagi jadi Indiana Jones.
Gue lagi mikir. Laskar berkata lebih kalem, ditariknya Sashi bersama dengannya ke arah salah satu stalagtit dan mematahkannya sekuat tenaga dengan tangan kiri. Pegangan ama gue. Makhluk ini datang lagi.
Ketika ikan pari raksasa melesat ke arah mereka dengan gemuruh suara yang sangat keras hingga dinding gua terowongan berguncang, Laskar bersiap dengan pedang batunya di tangan.
Ia arahkan pedang batu itu ke kepala ikan pari. Kena!
Tapi ikan pari dengan gesit mengelak, mengakibatkan ujung runcing itu mengenai sisi tubuh pipihnya. Darah hitam melayang-layang seiring tubuh monster yang terus menggelepar kesakitan.
Mati kita! Laskar tahu yang dilakukannya hanya akan membuat ikan pari ini bertambah murka pada mereka.
Lalu Laskar dan Sashi mendengar suara yang menggema di gua:
Pada akhirnya kalian tidak akan dapat menyatu dengan tubuh Sadira dan Hassya!
Ikan pari raksasa kembali mencoba melayang ke arah mereka, kini dengan gerakan lebih brutal dan agresif. Pedang batu di tangan Laskar sudah patah karena beradu dengan tubuh keras si monster. Ia raba-raba saku celana jeans-nya dan ternyata ada pisau lipat Victorinox, sesuatu yang biasa ia bawa kalau sedang tidak berada di sekolah; bukan untuk ngejahatin orang, tapi untuk motong apel lantaran kebiasaannya yang suka ngemil buah.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Dari kejauhan, entah bermimpi atau tidak, Laskar dapat melihat ikan pari ini tersenyum menang dan bahkan bersuara, Bersiaplah untuk mati, Anak muda.
Laskar dan Sashi hanya dapat bertahan. Ketika ikan pari semakin dekat, mulut menganga lebar untuk memangsa mereka, sebuah sinar putih yang membutakan mata menerjang mereka.
Terdengar teriakan melengking yang ternyata berasal dari si ikan pari raksasa.
Sashi! Lalu genggaman tangan Laskar pada Sashi terlepas. SASHIKA!
Hal terakhir yang dilihat Laskar adalah sorot mata Sashi yang sangat ketakutan.
Dan semua menjadi gelap sama sekali.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Bagian 3 Aerial, Negeri Cahaya, Negeri Kegelapan
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Sadira. Sadira" Sashi membuka matanya perlahan, merasa dipanggil tapi ia heran kenapa bukan namanya yang ia dengar. Di depannya berdiri tiga gadis yang ia kenal sebagai Isla, Nenna, dan Antya. Mereka memandanginya dengan cemas.
Oh ya, aku telah menjadi Sadira! batinnya dengan gembira sekaligus deg-degan. Dan lebih dari itu, rupanya ia selamat dari kejaran ikan pari raksasa di Porta Illusia.
Tuan Putri, topengnya. Seorang dayang memberikan sebuah topeng dengan aksen hiasan bulu burung merak, bergagang panjang, serta hanya menutupi bagian mata Sadira saja.
Sadira masih termangu memegangi topeng itu. Ia juga baru menyadari tubuhnya kini dibalut gaun tenunan satin, sutra, dan aksen faux fur pada bagian lehernya seperti mantel bertudung, karena walau musim baru saja berganti menjadi musim panas, angin yang bertiup tetaplah dingin.
Wah, pesta yang sangat indah! Dan ketika mengangkat wajah mendengar seruan salah satu gadis yang juga akan dinobatkan pada kayleigh yang sama dengannya, Sadira melihat taman dan labirin di sekitar Istana Putih telah disulap menjadi
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
hamparan karpet putih dengan dirangkainya puluhan ribu mawar putih segar dari kebun Nenna dan Hutan Alasdair. Seluruh tamu dan pelayan yang lalu-lalang mengenakan kostum warna putih, begitu juga dengan perlengkapan pesta: tirai, taplak meja, pita semuanya dalam nuansa putih. Peralatan makan dan minum didominasi dengan perabotan kristal dan perak.
Sebagai penyeimbang warna putih, maka rosa arancia dijadikan buket-buket kecil dan dijadikan penghias tangan gadisgadis yang akan mendapatkan Kayleigh-nya hari ini.
Seluruh jenis makanan dan minuman enak: kaviar, foie gras, puding roti, sampai sederet botol wine dan champagne tersaji lengkap di meja utama.
Bahkan dari jarak sejauh ini, Sadira dapat mencium wangi salmon panggang yang baru disajikan koki.
Benar-benar pesta yang sempurna!
Ditambah kenyataan dirinya kini memakai gaun cantik serba putih ibarat peri suci yang baru pertama kali menerima tongkat ajaibnya, membuat Sadira semakin merasa spesial. Lagi pula, ini memang kayleigh-nya. Hari istimewanya. Hari ketika ia dinobatkan menjadi wanita seutuhnya.
Sadira. Suara yang mengalun dalam dari sisi kiri tubuhnya, memecah lamunannya, membuat Sadira tergugah. Suara yang terdengar menggetarkan bagi dua sukma di dalam satu tubuh ini; bagi Sadira, juga Sashi.
Suara Hassya. Jauh di dalam relung dirinya, Sashi dapat merasakan pipinya merona merah. Apa ini" Hassya dan laskar seperti satu orang satu jiwa yang sama; separo jiwaku yang hilang. Padahal dia seorang Adhyaksa...
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Sashi jadi malu sendiri. Di sebelahnya kini Hassya berdiri layaknya orang klan Cahaya, tidak takut terpapar sinar matahari, tidak gentar berdiri di tengah lautan rakyat Cahaya yang sedang mempersiapkan diri untuk acara akbar Pesta Seribu Cahaya.
Tidak ada yang mencurigakan, lapor Ginta setelah berkeliling di sekitar taman di depan Castrum Niveus.
Jenderal Arth dan anak buahnya juga sedang berjaga-jaga. Di sekitar pegunungan aman. Kaien ikut berdiri di sisi Hassya. Letak negeri Cahaya yang lebih tinggi dari wilayah Kegelapan seharusnya memberi nilai plus karena musuh akan kesulitan mencapainya.
Hassya mencoba mencium bau darah dari kerumunan orang-orang yang berseliweran di sekitar mereka. Hanya satu kata untuk mendeskripsikannya: bahagia.
Bau darah orang-orang di sini terasa manis, seperti tengah berdansa, karena mereka diliputi rasa bahagia. Hassya mencari bau yang bersifat ingin membunuh, tapi sejak tadi tidak ada yang seperti itu.
Mungkin ini pikiranku saja. Entah mengapa irasat ini tidak enak& Ini bukan seperti Raja Righ aku tahu sekali tabiat Ayah yang selalu mendengarkan Keir, pikirnya.
Hassya, Ginta, Kaien, juga Toireann telah melebur dengan orang-orang Cahaya dengan topeng sebagai penutup wajah, sedangkan kulit pucat itu terselubungi pakaian resmi klan Cahaya yang memang menutupi hampir seluruh bagian tubuh.
Khusus untuk Toireann dan Kaien, mereka dapat berdiri di bawah sinar matahari langsung seperti ini karena ramuan Isla akhirnya selesai dan berhasil diuji coba.
Sekarang klan Kegelapan tidak harus bersembunyi lagi apa-
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
bila sinar mentari membias langsung ke tubuh mereka. Tapi ramuan Isla tetap saja tidak akan bermanfaat apabila kedua klan terus berperang. Wilayah Kegelapan yang tidak disinari matahari sama sekali membuat fungsi ramuan ini seperti tidak diperlukan.
Oleh karena itulah Toireann dan Hassya bertekad akan mencegah pecahnya perang dengan cara apa pun, termasuk dengan memperkenalkan diri mereka sebagai kekasih Isla dan Sadira di depan khalayak ramai, di hadapan Raja dan Ratu saat pesta berlangsung, saat Sadira mendapatkan kayleighnya.
Ada yang aneh& Toireann bangkit dari duduknya dengan agak tertatih. Isla membantunya berdiri tegak. Ia belum sepenuhnya pulih setelah beberapa waktu lalu terpapar sinar matahari secara langsung. Ini terlalu mudah. Kita bisa di sini, seolah-olah semua ini& karena dipersilakan.
Mereka semua cukup tersentak mendengar makna pendapat itu.
Toireann kembali melanjutkan, Sadira dan Nenna memang yang akan menjadi bintang pada pesta karena ini adalah kayleigh mereka. Tapi melihat kejadian sebelumnya, bukankah sampai sekarang status Micchal masih calon suami Sadira" Walau sekarang aku, Hassya, Kaien, dan Ginta mengaku sebagai bangsawan di klan Cahaya, tetap saja kehadiran kami saat ini terlalu mencolok.
Sadira menangkap maksud Toireann dan setuju dengan pendapat itu. Rasanya janggal, Micchal yang biasanya posesif pada dirinya kini malah tidak terlihat batang hidungnya sama sekali.
Kalau aku akan menjadi pendamping hidupmu, Sadira, aku
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
tidak akan membiarkan kau berdiri bersama orang tak dikenal, Toireann mempertegas maksudnya, merujuk kondisi Sadira saat ini, yang tidak berkumpul dengan klan Cahaya lainnya. Semua mata tertuju pada Sadira, menunggu reaksinya. Lalu sebuah tangan menarik bahu gadis ini ke dalam dekapan posesif. Cih! Tentu saja Sadira tidak bersama laki-laki itu karena ia tidak akan menikah dengannya, tukas Hassya.
Tiba-tiba suasana jadi riuh-rendah. Orkestra meriah pembuka acara mulai didendangkan. Seiring dengan dilepasnya burung merpati ke angkasa, confetti pun bertebaran di manamana. Barisan peniup terompet memperdengarkan lagu singkat, pertanda Yang Mulia Raja dan Ratu memasuki singgasana di tempat terbuka.
Aku harus ke sana. Sadira melepas tangan Hassya dan pada saat bersamaan Hassya juga Laskar di dalamnya merasa kehilangan kehangatan yang sejak tadi menyelubunginya.
Berhati-hatilah. Cepat namun manis, Hassya mendaratkan kecupan di pipi Sadira.
Sadira mengangguk. Ia berlari kecil melewati pilar-pilar buatan khusus untuk pesta, dan pada saat bersamaan terdengar suara desingan halus, seperti ada sesuatu yang membelah angin& melesat menembus gumpalan awan..
Ketika Sadira mengangkat kepala, menantang matahari di langit, dilihatnya ratusan anak panah menghujani area pesta dengan orang-orang yang berdiri tanpa perlindungan sama sekali.
Sadira ! Hassya berteriak, releks melepas topengnya. Tatkala ia berlari ke arahnya, Sadira telah diselamatkan Micchal yang entah muncul dari mana.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Micchal melirik ke arah Hassya, tersenyum bengis. Suatu reaksi yang tidak ia antisipasi; mengapa orang ini tidak terkejut melihat dirinya ada di wilayah Cahaya juga"
Lalu Hassya melihat Blath muncul dari belakang Sadira dan Micchal. Blath si pengkhianat itu!
Hei, kau Sadira... Awas!!! Hassya berteriak memperingatkan keduanya.
Micchal menengok ke belakang dan hanya tersenyum ke arah Blath. Hassya keheranan melihat ini. Bukankah Blath adalah pihak yang jahat; lantas mengapa si penyelamat Sadira tampak tenang-tenang saja"
Pangeran Hassya, bukan" Micchal bertanya dengan raut angkuh dan meremehkan, seperti ia telah terbiasa melihat klan Kegelapan. Heran karena bau darahku tidak seperti orang ketakutan, eh"
Suasana penuh suka cita berubah jadi mencekam. Semua orang berlarian menyelamatkan diri. Para prajurit langsung mengambil tempat untuk melindungi Raja dan Ratu dan bersiap melakukan perlawanan balik.
AWAS! Kaien menarik seorang anak kecil yang terpana melihat hujan anak panah di atas. Ia berpaling ke Ginta. Ini ditembakkan dari jarak dekat, bagaimana bisa"! Bukankah kita tadi sudah menyisir sekitar pegunungan dan tidak ada siapasiapa"
Ginta terlihat sama bingungnya. Positif. Jangankan manusia, bahkan burung dan urla pun tidak terlihat di situ. Apa yang sebenarnya terjadi" Kaien benar-benar tidak
habis pikir. d Apa yang sebenarnya terjadi" Hassya bertanya marah. Di-
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
pandanginya Blath, Micchal, dan Sadira secara bergantian, kesal karena tidak tahu harus berbuat apa.
Selama ini Blath telah melakukan tugasnya dengan baik. Micchal menerima pisau yang dilempar Blath dan menekannya ke leher Sadira. Sekarang giliranku.
Blath, telah& " Sebuah senyum tersungging di wajah pucat Micchal. Senyum yang benar-benar membuat Hassya bingung; di saat negerinya sedang diserang, bagaimana mungkin Micchal dapat tersenyum"
Ya, Blath-lah yang memata-matai gerak-gerik kalian selama ini. Ia juga yang memberitahu Jedidah letak kebun rahasia rosa nera di gua perbatasan. Berkat kerja kerasnya, aku dan Keir selalu selangkah lebih maju dari kalian. Seperti saat ini. Bagaimana Hassya, ingin mati dipanah prajuritmu sendiri"
Hassya terlalu syok untuk memberi respons atas pengakuan ini. Blath yang selama ini dikiranya setia kepadanya. Jadi memang Keir di belakang semua ini. Apa tujuannya apa tujuan kalian" Kalian ingin menguasai negeri Cahaya juga, hah"!
Menguasai negeri Cahaya" Micchal mengangkat sebelah alis, lalu tertawa mengalun. Naif sekali. Kalau hanya untuk ekspansi, aku tidak perlu bersusah-payah seperti ini.
Jadi, Micchal, selama ini kau ! Sadira menoleh sedikit dan mata pisau itu terasa mengiris permukaan kulitnya.
Ya, Putriku yang cantik. Seandainya kau menjadi gadis yang baik dan tidak membangkang seperti ini, mungkin aku tidak akan membunuhmu. Tapi darah Putri Matahari sangat diperlukan Keir untuk dapat mengeliminasi seluruh bangsa Cahaya, papar Micchal, merasa diliputi rasa percaya diri yang
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
meluap-luap walau kini sedang berhadapan dengan Pangeran Kegelapan.
Kau bahkan akan mengorbankan Sadira, kekasihmu sendiri"!
Tatapan sakit hati Micchal menghentikan Hassya. Kekasih katamu" Micchal terkekeh. Sejak awal Sadira tidak pernah memiliki perasaan itu kepadaku. Ia mencemari kehormatannya sendiri dengan bersamamu, si monster Kegelapan. Sadira berpikir bahwa perubahan adalah bagian dari proses alam juga, bahwa kita semua harus berubah, saling melengkapi kekurangan yang ada. Semua itu tak lain adalah ideologi semu. Cita-cita yang indah tapi muluk.
Tidak akan pernah ada akhir membahagiakan bagi semua orang, Hassya, tegas Micchal.
Tentu saja bisa. Kalau tidak kami tidak akan berjuang sampai sejauh ini, bentak Hassya, tanpa sungkan ia keluarkan pedang dari sarungnya. Sekarang, menyingkir dari Sadira. Kalau tidak aku akan menebasmu juga.
Wah, wah... bersemangat sekali. Tapi aneh, sepertinya kau imun terhadap matahari padahal kau tidak memakai ramuannya Isla. Bagaimana bisa"
Bukan urusanmu. Kalau berani, ayo duel satu lawan satu, tantang Hassya.
Micchal menyerahkan Sadira pada Blath lalu melompat ke depan Hassya.
Hassya mengira orang ini akan mengeluarkan pedang juga, tapi ternyata Micchal hanya mengangkat jari telunjuknya ke atas dan dari situ muncul gumpalan cahaya kemerahan yang makin membesar.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Dia menguasai sihir juga"! Hassya langsung waspada melihat ini.
Dengan senang hati aku melayanimu, Pangeran.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Toireann menatapi kekacauan di depan matanya dengan ngeri walau ia tetap berpikir keras. Jadi di balik semua ini adalah Penasihat Keir! Dan parahnya, Raja Righ, ayahandanya yang ia kira bijak, kini malah mendukung cara Keir untuk mengepung bangsa Cahaya dengan menggunakan sihir, sehingga mereka dapat bergerak tak terlihat mata. Sungguh memalukan! Padahal selama ini praktik sihir dilarang di negerinya, tapi Raja justru mendukung cara kotor tersebut.
Di sisi lain taman, terlihat Hassya sedang berduel dengan orang Cahaya yang tadi menyandera Sadira. Hassya memang unggul dalam adu isik; Toireann tidak meragukan kemampuan adiknya. Tapi untuk urusan strategi dan manuver ia masih lebih unggul. Terbiasa dengan segala pembahasan politik dan pertahanan dengan Raja dan Keir yang diikutinya secara rutin membuat Toireann yakin ada sesuatu yang dapat dibacanya sehubungan dengan penyerangan ini.
Bukan untuk menguasai negeri Cahaya saja, batinnya. Raja Righ tampaknya yang memberi lampu hijau untuk invasi ini, tapi ia yakin bukan ayahnya si biang keladi.
Keir-kah" ia bertanya. Sangat mudah membaca maksud dan keinginan dari sosok setamak Keir, tapi bagaimana kalau Keir
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
juga bukan otaknya" Seandainya itu Keir, buat apa ia susahsusah melakukan ini dengan bantuan orang Cahaya pula"
Toireann kembali menoleh, mendapati Kaien berlari membantu Hassya yang cukup kewalahan melawan Micchal yang ternyata juga menguasai sihir. Blath maju di depan Micchal, tidak mengizinkan itu. Diempaskan Sadira ke tanah lalu Blath maju melawan temannya sendiri.
Pasti dia orangnya, Toireann yakin sekali.
Toireann bersiap melemparkan belati dari jarak jauh ke arah Micchal. Ia yakin sekali orang itulah yang memanipulasi segalanya hingga mereka sampai pada titik sekacau ini, segila ini. Tidak ada gunanya mencabuti daun-daun di permukaan atasnya saja, Toireann akan membasmi langsung ke akarnya! Sretttt!
Toireann melihat kilatan itu; mata pisau yang tipis dan melayang ke arahnya ke belakangnya.
Ke Isla. Dan secepat itulah tubuhnya bergerak memeluk Isla, pusat dari seluruh prioritas dan kekagumannya. Partner dan kekasih yang menemaninya merajut usaha perdamaian ini. Dan pisau itu pun menghunjam ke tubuhnya&
Takkan kubiarkan ! Toireann merasa telah melakukan tugasnya dengan benar tapi mengapa Isla menangis"
Ia berusaha membaca gerak bibir Isla yang berbicara entah dengan siapa dengan mimik wajah marah.
Je-di-dah& Jadi yang melempar pisau itu ke arah Isla adalah kakaknya sendiri.
Sadira, Toireann berkata terbata. Panggil Sadira, Isla.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Secepat kilat Sadira sudah bersimpuh di sisi Toireann. Ia meringis mendapati luka dalam di rusuk bawah kakak Hassya itu.
Aku& harus menyampaikan ini, Toireann berbisik, sebisa mungkin ia menyimpan energi agar semua yang ingin ia sampaikan dapat terlisankan sebelum ajalnya tiba. Dulu waktu aku masih kecil, aku pernah tersesat di Hutan Alasdair dan ditolong oleh nenek yang baik hati. Ia menyembuhkan lukaku dengan sihir. Sungguh sihir yang indah dan mulia& Namun rupanya Keir menyaksikan peristiwa ajaib itu. Ia tahu wanita itu adalah bangsa Cahaya, dan untuk memiliki sihir itu ia harus meminum darahnya. Maafkan aku, Sadira. Aku tidak berdaya mencegah semua itu. Wanita tua itu adalah Nenek Rhona& beliau meninggal bukan karena sakit atau kecelakaan&
Sadira memejamkan mata lama, tak kuasa membayangkan kejadian itu lebih mendetail lagi.
Nenek Rhona pernah mengatakan& Toireann terbatuk, warna mukanya semakin memucat. Sadira melihat denyut nadi pangeran itu semakin lemah. & bahwa Aerial dapat mematikan seluruh sihir yang ada. Kukira... itu hanya mantra untuk diceritakan sebagai dongeng pengantar tidur. Ia menarik tubuh Sadira, membisikkan sesuatu, Ego to order ut patefacio Aerial pectus pectoris. Tolong& jaga Isla& .
Toireann menutup mata sambil tersenyum, merasa lega karena beban terberat yang selama ini dipikulnya telah terangkat.
Isla memeluk tubuh Toireann, menangis tersedu-sedu. Mimpi yang telah mereka jalin bersama usai sudah.
Dari kejauhan Hassya dan Kaien terpana melihat pe-
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
mandangan ini; tubuh kakaknya kini terbujur kaku dengan telapak tangan terbuka.
Yang Mulia& Kaien yang terperangah kontan mendapat luka sabetan dari pedang Blath.
TOIREANN! Hassya berlari ke arah kakaknya, namun kilatan petir menyambar ke tanah, mencegahnya melangkah lebih jauh.
Bersamaan dengan itu, muncul Linc si kuda terbang bersama Antya di atasnya. Pangeran Hassya, pencipta petir ini adalah Keir. Linc telah berhasil menemukannya. Ia berada di puncak pegunungan utara, dekat Aerial!
Kita harus ke sana kalau begitu!
Tidak semudah itu, Pangeran. Dengan menggunakan sihir, Micchal kembali menyerang Hassya dengan sinar berpijar yang keluar dari jari telunjuknya.
Antya kembali berseru. Gunakan kekuatan dari jiwa penjaga yang ada di tubuhmu dan Sadira!
Tidak mengerti apa yang dimaksud gadis kecil ini, Hassya malah jadi kesal sendiri. Bagaimana caranya"!
Tiba-tiba Hassya merasakan sesuatu berdenyut keras, bahkan bumi ikut berguncang seperti ketika pertama kali ia menapakkan kaki di Aerial dulu.
Ego to order ut patefacio Aerial pectus pectoris. Aku perintahkan untuk membuka jantung Aerial.
Sadira" Hassya dapat mendengar Sadira mengucapkan mantra aneh itu di dalam hatinya. Ia seperti dapat kembali bertelepati dengan Sadira. Kalau mereka membutuhkan darah Sadira, langkahi mayatku dulu!
Suasana di sekitar mereka sudah porak-poranda. Walau hujan
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
panah telah mereda namun kehancuran yang diakibatkan sangat parah. Jejak-jejak keceriaan pesta di taman dan labirin di sekitar Castrum Niveus kini tidak tersisa sama sekali. Cake yang tadi menjulang tinggi, deretan gelas kristal yang siap dituangi wine, serta tirai-tirai sutra yang menjuntai indah, seluruhnya hancur, padahal pasukan penyerang negeri Kegelapan belum juga menembus gerbang utama Castrum Niveus.
Hassya menoleh ke Sadira, teringat perkataan gadis ini: Suatu saat aku ingin menaruh bunga Iris di makam ibumu juga, Hassya, dan ia menjadi sangat geram. Sadira belum juga melihat kampung halamannya yang lain, wilayah Kegelapan yang eksotis, dan kini orang-orangnya malah akan menghancurkan negeri indah yang ia harapkan menjadi bagian kampung halamannya juga"
Takkan Hassya biarkan itu terjadi takkan ia biarkan perang sampai pecah dan menghancurkan negeri Cahaya!
Pedang di tangan Hassya kembali tertuju pada Micchal. Ayo, kita lanjutkan.
Tapi ia tidak mengantisipasi kondisi unggul karena lawannya menggunakan sihir. Saat ia maju ke arah Micchal, tibatiba Keir atau ilusi yang menyerupai sosok Keir muncul di sisinya, membuat Hassya langsung mengayunkan pedangnya ke arah penyihir ini.
Tidak jauh di depannya, ia melihat Sadira sedang berdoa. Mulutnya bergerak cepat, tampak menggumamkan sesuatu yang sama berulang kali.
Ego to order ut patefacio Aerial pectus pectoris& 5 Ego& to.. order& ut patefacio&
Aku perintahkan untuk membuka jantung Aerial
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Hassya terus mendengar Sadira menggumamkan mantra yang tidak ia pahami artinya.
Kena! Dan secara tiba-tiba muncullah Micchal di depannya, kali ini tidak menggunakan sihir apa pun, hanya pedang yang sama seperti dirinya. Gerakan Micchal yang sangat cepat dan konsentrasi Hassya yang sempat terbagi saat melihat Sadira, membuatnya tidak mengantisipasi serangan itu.
Selamat menyusul Toireann, Hassya, ucap Micchal dengan senyum kemenangan.
Pedang itu menusuk perut Hassya, tembus sampai ke punggungnya.
Aerial& pectus pectoris!
Dan tiba-tiba langit berubah jadi gelap. Gumpalan awan berkumpul membentuk pusaran tornado. Kilat yang lebih dahsyat lagi menyambar berkali-kali.
Pusaran tornado tersebut dengan cepat menghunjam ke tanah, menelan semua yang ada, termasuk tubuh lunglai Hassya, yang melepaskan diri dari pedang Micchal saja sudah tak sanggup.
S-Sial! Hassya memaki dirinya lagi. Ketidakberdayaan ini yang membuatnya terbunuh cepat lebih daripada akibat pedang yang tertancap di tubuhnya.
Toireann& Sadira& apakah ini akhir dari semuanya"
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Di mana aku" Hassya merasa tubuhnya melayang dan ketika membuka mata ia terkejut mendapati sosok tak dikenal dengan jubah kuno pakaian kebangsaan Atlantis melayang di depannya.
Lalu kaki Hassya akhirnya berpijak pada sesuatu yang datar, tidak terlihat mata, dan membuatnya seolah-olah sedang berdiri di udara.
Kau Hassya dari Kegelapan" Sosok ini tersenyum. Di mana aku"! Hassya bertanya lebih tegas. Di mana Micchal di mana Sadira"!
Sosok dengan garis wajah lembut dan senyuman yang lebih lembut ini hanya geleng-geleng. Pertanyaan tidak akan selesai kalau dijawab dengan pertanyaan lagi.
Jangan berbelit-belit! Apakah ini surga atau neraka" Di mana aku sebenarnya" Apakah Micchal berhasil membunuhku dan siapa dirimu sebenarnya"!
Tidak sabaran, seperti biasa.
Merasa tidak dianggap serius, Hassya langsung mengeluarkan pedangnya.
Jawabannya tidak, Hassya, orang itu berkata lagi.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Hassya tampak semakin bingung. Pedang yang tadi akan diayunkan dengan gagah kini malah diam di udara.
Aku Gastha, orang ini memperkenalkan diri, salah satu kesatria Atlantis di masa lalu. Ini adalah& hmm, kita namakan saja ini tempat transisi dari Castrum Niveus menuju Aerial saat Putri Matahari mengucapkan mantra membangkitkan untuk Aerial.
Untuk membangkitkan Aerial" Gastha mengangguk.
Hassya menyempatkan menyisir pandangan ke sekelilingnya. Saat ini mereka seperti berada di dalam kristal. Semua serba putih. Bahkan ruang yang melingkupi mereka penuh sisi-sisi yang membentuk sudut satu sama lain.
Menghidupkan kembali kejadian serupa yang dulu pernah menimpaku, itu yang disebut legenda, bukan" Sesuatu yang kauyakini antara ada dan tidak ada, Gastha bertutur dalam suara rileks, seakan-akan mereka tidak berada di tengah pertempuran, Aku adalah klan Atlantis yang jatuh cinta pada gadis Viking. Namanya Kanti, ia adiknya Aro. Karena Kantilah, kedua negeri kami berperang. Seorang Cahaya seharusnya bersama Cahaya dan seorang Kegelapan mencari pasangannya di Kegelapan saja, begitulah kata ramalan kuno. Barangsiapa yang melanggarnya, exitium akan terjadi.
Tapi aku dan Kanti tidak setuju. Kenapa kami eksis" Kenapa ada Cahaya dan Kegelapan" Menurutku semua itu tak lain karena kita diminta untuk melihat perbedaan bukan sebagai keburukan dan penghalang, melainkan sebagai anugerah. Sayangnya, Aro tidak berpendapat demikian. Ia mengerahkan orang-orangnya untuk melawanku. Bangsa Atlantis dan Viking berperang mati-matian sampai hanya aku dan Aro yang tersisa.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Dan ketika kami akan melancarkan serangan terakhir, tiba-tiba semuanya menjadi putih. Kurasa inilah hukuman bagi kami semua, Hassya, Gastha mengakhiri ceritanya dengan senyum prihatin.
Keh. Hassya tertunduk, bingung harus berbuat apa. Tapi warna di wajahnya mendadak berubah ia terlihat marah, juga bersemangat.
Penyihir bukan Tuhan; mereka bisa mati juga. Karena terikat dengan kekuatan gaib, jantung mereka lebih rapuh dari orang kebanyakan.
Hassya mengangguk paham. Aku dan Sadira pasti bisa! Jawabannya tidak, Hassya.
Apa"! Hassya bingung dengan ucapan halus itu. Dunia di sekitarnya berangsur hilang seperti cat yang luntur. Hassya merasa seperti kehilangan penyangga transparan yang tadi menjadi tempat berpijak kedua kakinya.
Gastha mengangguk, kini senyumnya berubah jadi penuh pengertian. Oleh karena itu jawaban dari pertanyaanmu adalah tidak. Apakah ini akhir dari semuanya" Tidak. Kau tidak mati. Micchal dan antek-anteknya menunggumu di jantung Aerial.
Puff! Dan seperti debu-debu halus berwarna putih, dimensi aneh yang tadi ditempati Hassya bersama Gastha menghilang.
Hassya merasa tubuhnya terus jatuh, menjauhi kepulan debu putih tersebut.
Lalu ia mendengar suara. Suara Laskar.
Ayo, kita lawan bajingan tengik itu. Itulah gunanya aku datang ke sini, bodoh!
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Hassya tersenyum dalam tidurnya. Jiwa penjaganya ini
benar-benar memiliki karakter yang sama dengan dirinya. d
Ah& ini di Aerial& " Sadira terkejut mendapati dirinya tiba-tiba berada di tepi danau yang sangat familiar baginya. Aku berhasil memindahkan semuanya!
Hutan tropis Aerial yang tadinya tenang kini menjadi ramai karena bukan dirinya saja yang berpindah ke situ, tapi juga Kaien, Nenna, Ginta, Antya, Linc, Micchal, Blath, bahkan Isla yang sedang memeluk jasad Toireann. Seakan-akan semua yang tersedot ke sini adalah para pemain utama yang memegang peranan penting dalam lembaran legenda ini.
Seakan-akan Aerial sendiri yang menginginkan dan menunggu kehadiran mereka.
K-Kau "! Micchal sempat terkejut melihat Hassya di depannya tampak tidak terluka sedikit pun. Huh! Jadi itu yang dilakukan Aerial" Aku pernah mendengar bahwa Aerial akan memilih siapa yang menjadi sekutunya. Tampaknya aku justru menjadi musuh.
Penasihat Keir, Jedidah, dan Blath muncul di sisi Micchal, akhirnya secara terang-terangan menunjukkan wujud mereka sesungguhnya sebagai musuh.
Sihir mereka seharusnya sudah tidak berfungsi lagi. Sadira berdiri di samping Hassya.
Mundur, Sadira. Hassya melirik dari balik pedangnya. Sadira mengeluarkan pedangnya juga. Hassya, aku akan bertarung juga.
Kumohon& Putri. Berkat pertolongan Gastha, pedang Micchal memang tidak melukai perut Hassya sama sekali, tapi darah segar akibat duel
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
tadi mengaliri wajahnya, membuat pandangan matanya buram.
Memang kau hebat, Pangeran. Keir bertepuk tangan. Dengan segala daya dan upaya selama ini, tetap saja tidak kudapatkan setetes pun darah Putri Matahari.
Walau perih terasa menguasai kepalanya, Hassya tetap memperlihatkan senyum sinisnya. Keh! Kok aku mencium keputusasaan di balik sikap sok perkasamu ini, Keir" Seharusnya sebagai klan Kegelapan kau lihai menyembunyikan itu Blast!
Sebelum Hassya selesai berbicara, Keir sudah melontarkan sihirnya berupa ribuan cahaya kecil berbentuk pedang. Sebelum Hassya sempat bereaksi, sesuatu yang panjang berhasil menangkisnya.
Maafkan, aku baru datang sekarang. Di depan Hassya berdiri Raoul dengan tongkat halberd-nya.
Kukira kau kabur. Seperti biasa Hassya membalasnya sarkastis, tapi Raoul tahu itu bertentangan dengan apa yang ada di hatinya. Hassya terlihat senang bantuan hadir bersama kedatangan mereka.
Serangan itu datang berkali-kali ke arah Sadira, Nenna, Raoul, Kaien, Antya dan Linc di udara, bahkan tertuju juga pada Isla dan Toireann. Dan tidak satu pun dibiarkan Hassya menembus mengenai mereka.
Hassya berusaha mati-matian. Pedangnya mulai keropos. Nenna menengok ke Sadira, cemas. Bagaimana ini" Bukankah seharusnya sihir mereka bisa disegel di Aerial"
Sadira menggeleng. Entahlah. Mungkin mereka memang terlalu kuat. Aku tidak menyangka Micchal juga menguasai sihir.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Akuilah, kami lebih kuat. Semua ini tidak akan terjadi kalau kau menyerahkan diri secara baik-baik, Putri Matahari. Tanpa sungkan, Keir pun melancarkan serangan petirnya secara membabi-buta. Kalau kau menjadi gadis yang baik, Sadira, maka kekasihmu juga seluruh rakyat Cahaya dan Kegelapan tidak akan menjadi korban dari semua ini.
Kenapa"! Kenapa mereka masih bisa menggunakan sihir padahal Sadira sudah melakukan perintah Toireann" Hassya berpikir keras. Sesaat ia berharap Toireann ada di sini. Otak kakaknya selalu lebih jalan apabila dihadapkan dengan situasi pelik begini. Ini bukan saatnya jadi manja!
Bagaimana ia bisa menghunjam jantung mereka apabila mendekatinya saja rasanya tidak mungkin"
Hassya" Sadira dapat merasakan keputusasaan pangeran ini. Mungkin& memang tidak ada jalan lain. Kalau hanya darahku yang dibutuhkan, sungguh sia-sia kalau harus mengorbankan sebanyak ini. Aku akan ke sana sekarang.
JANGAN! Hassya berusaha mencegah tapi Micchal dan Keir secara bersamaan menyerangnya.
Hassya melihat kilatan energi itu melesat dengan cepat ke arahnya, belum-belum melukai keberaniannya. Masalahnya ia sudah mulai kehabisan tenaga. Walau semangatnya masih membara, sanggupkah tubuhnya menerima hantaman dahsyat sekali lagi"
Aerial yang cantik pun porak-poranda seperti Castrum Niveus. Dinding-dinding hutan rubuh ke dalam danau. Burung surga dan urla berlarian mencari perlindungan.
Micchal dan Keir semakin gelap mata. Ternyata Aerial yang menolak mereka dapat luluh-lantak juga. Semakin menggilalah mereka mengeksploitasi sihir yang ada.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Untuk mengimbangi kekuatan itu, Kaien dan Raoul tidak tinggal diam. Mereka maju sebagai umpan, pengalih Hassya.
Pedang mereka benar-benar hancur telak dengan sekali sambaran. Bahkan ujung pisau itu terpental menancap ke bahu kiri Raoul.
Sadira memandangi pertempuran sengit di depannya dengan mata dipaksakan tetap terbuka. Setelah lama termangu, ia pun bangkit, tersenyum.


Aerial Karya Sitta Karina di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Kau akan melakukannya, bukan" ia mendengar Sashi berkata dari dalam dirinya.
Sadira tahu keputusannya sangat egois. Mengorbankan dirinya berarti ia mengorbankan jiwa eriphia juga.
Ini seperti aku tengah melindungi laskar juga, Sadira mendengar Sashi tertawa kecil, bingung dengan nada tidak gentar itu. laskar hebat sekali ya berjuangnya" Aku salut& dan menyesal selama ini memilih menjadi musuhnya.
Sashi& Sadira tidak sanggup mengomentari pendapat personal itu, tapi di hatinya ia tahu bahwa Sashi menyimpan perasaan yang sama seperti dirinya pada Hassya. Maafkan aku, Sashi.
Micchal! Aku akan ke sana, jadi hentikan semua ini! Sadira berseru lantang. Aku akan memberikan darahku sekarang.
Setelah itu, Sadira menyayat pergelangan tangannya dengan pedang.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Senyum Keir langsung mengembang ketika tetesan darah Sadira pertama kalinya menyentuh tanah.
Sayang sekali, Penyihir& tanpa berbalik badan, Micchal menancapkan pedang di tangannya ke belakang, tepatnya ke jantung Keir, aku berubah pikiran. Aku yang akan memakan darah Putri Matahari. Sendiri.
Semua terkesiap melihat ini, kecuali Jedidah yang rupanya memang pengikut Micchal.
Nah, sekarang ke sini, Putri, perintah Micchal. Pengorbananmu ini tidak akan sia-sia.
Sadira, jangan ke sana! seru Hassya, berusaha berdiri bertopang pedangnya.
Darah terus mengucur dari tangannya seiring langkah Sadira, dan tidak ia indahkan perkataan Hassya sama sekali.
SADIRA! Kembali ke sini, bodoh! Hassya berseru lagi. Ada urgensi dan pilu dalam suaranya, membuat Sadira menoleh.
Dan entah karena Sadira mulai kehabisan banyak darah hingga ia berhalusinasi, rasanya ia melihat air mata membasahi wajah marah Hassya.
Lalu jejak-jejak darah pada permukaan rumput yang dilalui
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Sadira tiba-tiba bersinar merah. Bumi seperti terbelah dan tak lama berselang gempa menyusul.
Gempa yang persis seperti dirasakan Sadira saat pertama kali ia datang ke Aerial. Jad saat itu pun memang ada praktik sihir di situ!
A-Apa ini" Isla mempererat pelukannya pada tubuh Toireann.
Micchal, cepat bunuh dia! Kita harus segera keluar dari sini. Tempat terkutuk ini akan runtuh! Jedidah terlihat panik.
Micchal melihat sekelilingnya dengan decakan kesal karena apa yang dikatakan Jedidah tampaknya benar; dinding hutan mulai rubuh satu per satu, isi danau bergolak keluar, binatangbinatang hutan berlarian panik.
SADIRAAA! seru Hassya lagi. Gemas sekali ia, kenapa Sadira tidak menurut kepadanya" Ia kan ingin melindunginya lantas mengapa Sadira bersikeras tidak mendengarnya& bersikeras memalingkan wajah darinya"
Lalu waktu terasa berhenti dan ruang yang menyelimuti mereka terasa semakin kecil, semakin mengimpit, sampai yang tersisa hanya dua orang di dalamnya: Hassya dan Sadira. Tap, tap, tap... tap... tap.
Apa ini" Mengapa langkahku terasa berat" Sadira dapat melihat dengan jelas Micchal dan Jedidah di depannya, tapi ia merasa seperti jalan di tempat.
Itu karena kamu memang jalan di tempat. Suara dingin dan sinis itu& Sadira kenal! Ia langsung berhenti dan berbalik badan.
Hassya. Di situ ada Hassya yang tampak sangat kelelahan dan setengah mati berdiri tegak.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Kita... di mana" tanya Sadira memperhatikan ruang aneh, seperti tengah berada di dalam kristal, di dalam prisma berlian.
Entahlah. Tapi sepertinya Aerial akan segera kolaps, jawab Hassya.
Mata pemuda ini melirik ke arah pergelangan tangan Sadira. Lalu itu bagaimana"
Itu& " Sadira tidak mengerti. Makanya kembali ke sini, Sadira.
Walau gesturnya ragu, Sadira dengan keras kepala tetap menggeleng. Sudah cukup. Sudah cukup nyawa terbuang AKU TIDAK INGIN MENGORBANKAN RAKYATKU!
Justru dengan darahmulah nantinya si brengsek ini akan mengorbankan seluruh klan kita! Kegusaran Hassya berubah jadi amarah. Aku tidak tahu apa di balik rencana Keir atau Micchal sesungguhnya tapi darahmu adalah kuncinya, Sadira. Kalau kau menyayangi mereka... rakyatmu itu... kau tidak akan dengan bodohnya menyerahkan diri seperti ini.
Ketus sekali. Bahkan di saat hidupnya sudah di ujung tanduk pun, mulut Hassya masih setajam pedangnya.
Kita cari jalan sama-sama, sahut Hassya lagi, lebih lembut, untuk melindungimu, juga rakyatmu. Rakyatku.
Sadira terperangah mendengar itu, lebih-lebih tatkala melihat kesungguhan dan keyakinan di mata Hassya. Plok, plok, plok!
Aku tidak menyangka keturunanku adalah perayu ulung. Sadira menengok ke belakangnya, bingung dengan kehadiran sosok baru dalam kostum dan jubah serba hitam.
Sosok ini langsung menarik Sadira ke dalam pelukannya. Baik Sadira apalagi Hassya terkejut dengan gerakan impuls yang tidak terbaca mata itu.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Jangan takut, Putri. Aku Aro, kata sosok yang sekilas memiliki garis wajah yang sama tegasnya dengan Hassya. Ia lalu berpaling ke Hassya, Hei, pemuda, katanya kau ingin melindungi gadis ini& . Ia tersenyum penuh arti lalu menjentikkan jarinya.
Tiba-tiba dinding kristal itu berongga dan seperti mesin pengisap, Micchal tersedot ke dalamnya.
& maka dengan senang hati kubantu. Kau dan si penyihir dapat bertarung habis-habisan di sini sampai Aerial tak bersisa. Dan, oh ya, kekuatan kalian kini sama, senjatanya juga sama. Tidak ada sihir sama sekali. Aro tersenyum lebar, namun sama sekali tidak terkesan simpatik. Rautnya tetap saja garang, khas klan Kegelapan.
Sadira terlempar ke luar. Dan sebelum ia jatuh menghantam tanah, Kaien dengan sigap berlari menangkapnya.
Aku melihat orang Cahaya itu masuk ke dalam kristal, apakah Hassya juga ada di sana" tanya Kaien khawatir.
Sadira menengok ke belakang, ke bola kristal yang mengambang di atas danau dan makin lama makin membesar. Ya. Seseorang bernama Aro menahannya. Sekarang mereka bertarung hanya dengan pedang. Kumohon, Hassya.. jangan
mati. d Mengapa kau menginginkan darah Sadira kau& bukannya yang dijodohkan menjadi pasangan hidupnya" Hassya bertanya, sangat ingin tahu.
Karena itu satu-satunya cara untuk menjadi yang terkuat. Bertarung hanya dengan pedang bukan keahlian Micchal, makanya ia cukup kewalahan menghadapi lawannya ini. Dengan kepintaran klanmu serta anugerah matahari yang
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
terus bersinar, apa lagi yang kaucari, hah" Untuk apa menjadi yang terkuat dengan mengorbankan bangsa sendiri"!
Diam kau, monster! Micchal mendorong Hassya mundur dengan pedangnya. Dengan menjadi terkuat aku tidak hanya bisa menguasai bangsaku tapi juga bangsamu yang barbar! Dengan menjadi terkuat, kau akan menjadi Tuhan dan untuk itu aku rela mengucurkan darah Sadira-Sadira lainnya!
Gila! Kini Hassya punya alasan kuat untuk tidak menahan serangannya yang setengah-setengah.
Pedang mereka saling beradu keras sampai-sampai intensitas duel itu mengakibatkan bola kristal ruang mereka bertarung akhirnya pecah berkeping-keping.
Hassya terpental cukup jauh, terpisah dari pedangnya. Senyum cerah Micchal kembali di wajahnya. Kini aku dapat kembali menggunakan sihir.
Sebuah kilatan cahaya melesat ke arah Hassya yang tidak bersenjata sama sekali. Dan sebelum cahaya itu menyentuh kulitnya, sesuatu telah menghalanginya.
Si penolong tersebut berteriak kesakitan sebelum akhirnya terjatuh menimpa Hassya.
Kaien! Bodoh. Mengapa malah
Sshh, Hassya& Franconia begitu... karena aku. Nyawa dibayar dengan nyawa, Kaien berkata terbata. Sebutir air mata menggenang di sudut mata kirinya. Ia tersenyum untuk terakhir kalinya. Aeternum vale. Selamat tinggal selamanya. KAIEN!
Gempa terasa semakin keras. Guncangannya mengakibatkan pepohonan dan kanopi-kanopinya bertumpang-tindih, menutup satu-satunya jalan setapak untuk keluar dari Aerial. Ketika serangan Micchal melayang lagi ke arahnya, Ginta
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
dengan sigap menangkis. Paduka, menyingkir! Tapi pedang itu tak lama patah dan kilatnya justru melukai lengan anak laki-laki ini.
Dari ekor matanya, Ginta melihat seseorang bergerak dari arah lain, akan menyerang Hassya juga. Segera saja ia tiupkan sumpit beracunnya ke arahnya. Maafkan aku, Blath.
Hassya, kita harus segera pergi dari sini! seru Raoul, membungkukkan sedikit tubuhnya, memberi penghormatan terakhir pada salah satu sobatnya yang telah mati.
Hassya menengok ke belakang. Tolong jaga Sadira! Perkataan Gastha melintas di kepalanya:
& karena terikat dengan kekuatan gaib, jantung mereka lebih rapuh dari orang kebanyakan.
Hassya sudah mengambil keputusan hidup dan matinya. Diarahkannya pedang itu lurus ke dada Micchal. Sebelum ini mengenainya, kumohon aku jangan mati dulu!
Inilah ajalmu, tutur Micchal, tersenyum.
Tatkala Hassya berlari dengan pedangnya ke arah Micchal, pemuda ini melepaskan serangan kilat berkali-kali, salah satunya melesat ke tempat Sadira berdiri.
Sadira hanya berdiri terpaku melihat lengkungan cahaya yang datang ke arahnya.
Lari, Sadira! Hassya memperingatkan.
Seluruh pohon-pohon di Aerial akhirnya runtuh sama sekali, memperlihatkan pemandangan gempa yang lebih dahsyat, lebih menakutkan dari sebelumnya.
Hassya yang berkali-kali menerima kilatan cahaya itu akhirnya berada hanya sejengkal dari posisi Micchal. Posisi yang sangat dekat; saking dekatnya kini Hassya dapat
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
mencium bau darah Micchal yang pertama kalinya tampak ketakutan.
Kau bukan Tuhan& Dan setelah berkata itu, Hassya menancapkan pedang itu ke dadanya.
Setelah menghembuskan napas terakhir, tubuh Micchal perlahan mengeras lalu pecah jadi butiran debu.
Hassya mengangkat kepalanya, terkejut melihat di depannya terbentang wilayah Kegelapan yang kini jadi menyatu dengan Aerial, sedangkan di belakangnya ujung tebing wilayah Cahaya juga telah rata dengan pangkal hutan Aerial.
Gempa tadi rupanya menyatukan kedua negeri tersebut dengan Aerial berada di tengahnya, tapi getarannya yang cukup keras, membuat separo hutan runtuh ke dalam jurang. Separo hutan tempat Sadira dan Ginta berdiri di atasnya. Ginta! Releks, melihat Ginta jatuh terguling, Sadira langsung melompat ke arahnya.
GINTA! SADIRA! Nenna yang berdiri jauh dari mereka hanya dapat melihat dengan mata melotot horor.
Bahkan Linc yang melesat secepat kilat setengah mati berusaha mencapai mereka di antara reruntuhan bebatuan.
Lepaskan aku, Tuan Putri. Lepaskan atau kau akan terbawa juga. Ginta berusaha melepaskan genggaman erat Sadira pada pergelangan tangannya.
Sadira tersenyum lembut, sedih. Kau adiknya Nenna, kan" Itu berarti kau adikku juga. Aku tidak ingin melihat ada yang mati lagi& .
Akar pohon ek tua tempat mereka bergelantung akhirnya benar-benar patah.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Sadira memilih memejamkan mata. Jadi ini rasanya mati&
Kuatkan diri kalian, Nak! Aku akan menarik kalian berdua sekaligus.
Di antara reruntuhan batu pada tebing terjal itu, Sadira menyadari dirinya belum mati. Ia tidak sedang berada di dasar jurang. Ia masih mengambang tangannya digenggam begitu erat sampai hampir mati rasa.
Jenderal Arth! Sadira melihat siapa gerangan si penolong dengan tangan besar itu.
Pegangan yang erat, Jenderal raksasa!
Di belakang Jenderal Arth, Sadira melihat sekumpulan orang prajurit dengan seragam yang sama sekali bukan dari negerinya. Salah satu dari mereka, tampak sebagai panglima tertinggi dan dipanggil Jenderal Larus, sosok besar itu sibuk memerintahkan anak buahnya untuk mengecek keadaan di sekitar Aerial setelah gempa mereda.
Mereka ternyata sekumpulan prajurit Kegelapan yang tadinya menyerang Castrum Niveus. Dan para prajurit itu kini dikomando langsung oleh Hassya, yang pada wajahnya bersemburat kebahagiaan.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Sadira& Hassya memanggilnya, lega. Lalu hidungnya tampak tengah membaui sesuatu. Darah, lebih tepat lagi. Kau memang wanita luar biasa. Bau darahmu bahkan bisa setenang ini.
Sadira tersenyum lebar, wajah kecokelatannya sangat cerah di bawah permainan sinar mentari. Aku bukannya tenang, tapi pasrah! Dan tentu saja aku takut tapi tidak setakut yang kaukira dan
Hassya sudah merangkulnya erat sekali begitu Sadira berpijak di atas lagi.
Diam, yang penting kau selamat sekarang, ucap pemuda ini.
Beberapa detik kemudian terjadi peristiwa yang sangat luar biasa, kilauan cahaya kuning menyelimuti tubuh Sadira dan Hassya. Lalu cahaya itu berpindah ke sisi mereka masing-masing dan menjelma menjadi sosok manusia.
Laskar dan Sashika. Begitu sosok Laskar dapat utuh terlihat, laki-laki ini jatuh bersimpuh di atas lututnya, kelelahan dan menahan sakit yang teramat-sangat.
Laskar! Sashi menahannya, ikut duduk di tanah. Darah segar mengalir dari lengan kanan Laskar. Jenderal Arth membantu si penolong dari dunia lain ini bangkit. Kau terluka, Nak.
Ini bukan gara-gara Micchal. Tapi ada interupsi kecil sewaktu melewati terowongan Pintu Ilusi. Laskar buang muka, rikuh karena perhatian semua orang kini justru terpusat kepadanya.
Hassya maju ke depan, menjabat erat tangan Laskar. Apa pun itu, kau dapat beristirahat dulu. Perang seharusnya tidak
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
akan terjadi. Rupanya sejak tadi Jenderal Arth berhasil mencegah itu dan Ayah menyadari selama ini sebenarnya ia telah diperalat Keir. Jadi, tidak ada yang perlu dikhawatirkan lagi.
Tapi, Sashi tampak cemas akan satu hal, bagaimana dengan kami" Apakah kami dapat kembali ke dunia kami, tanpa... tanpa& Ia teringat kejadian menegangkan di dalam Porta Illusia dan tidak ingin mengalami hal itu lagi, & tanpa melewati terowongan itu.
Jangan khawatir. Antya tersenyum penuh dukungan. Kali ini Linc yang akan mengirim kalian langsung. Tidak perlu lewat tempat itu lagi.
Prosesi mengirim jiwa penjaga lebih mudah daripada mendatangkannya ke sini, apalagi kini hanya aku kuda terbang yang tersisa. Di dalam benak Sashi dan Laskar, mereka dapat mendengar jelas suara Linc.
Setengah mati Laskar mencoba berdiri tegak, namun ia pun menyerah. Dari luar lengannya memang hanya terlihat luka dan berdarah, tapi rupanya di dalamnya ia merasakan ada yang retak atau bahkan patah.
Lalu Laskar menoleh ke sesuatu yang mengganggunya sejak tadi, atau bisa dibilang yang membikin dia nggak henti-hentinya merasa malu dan menghangat pipinya: sebuah tangan yang lendotan di sisi kiri tubuhnya.
Sashi. Ini& " Laskar bingung mau memulai bagaimana. Bukannya kita musuh, ya"
Kalian pasti sepasang kekasih yang juga lagi kasmaran seperti kakakku dan Hassya! Antya berseru tanpa basa-basi melihat kedekatan Laskar dan Sashi.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
A-Apa"! Muka Laskar langsung merona kemerahan. Sashi hanya cekikikan geli.
Maaf ya mengganggu waktu pacaran kalian di dunia lain hingga harus ke sini segala, dengan cuek Hassya malah meneruskan.
Kita sama sekali bukan Laskar bersiap berteriak sekuat tenaga.
Iya, iya, kami mengerti, tapi Sadira sudah memotongnya. Setelah luka Laskar diobati, kalian dapat meneruskan kisah cinta kalian di negeri kalian. Terima kasih banyak, ya!
WOOOIIII! Mengapa tidak ada yang mendengarkan sama sekali sih"! Laskar semakin sewot dan berteriak seperti ibu-ibu cerewet.
Sudah, sudah. Sashi setengah mati mengendalikan tawanya. Kalau kamu banyak gerak begini nanti lukanya makin lebar, tau"
Laskar menatap Sashi seperti anak kecil yang baru direbut permennya; terlihat keras kepala karena ngambek.
Setelah lingkungan di sekitar mereka lebih sepi, Laskar menahan jemari tangan Sashi. Oi, lu kok tenang banget sih" Kita masih terdampar di negeri antah-berantah, tau"!
Sashi tersenyum kekanak-kanakan, tampak manis sekali di mata pemuda panasan ini. Soalnya aku di sini kan sama Laskar, jadi nggak perlu khawatir. Lagi pula Aerial ini aslinya memang indah sekali. Ingin tinggal di sini lebih lama lagi.&
Cih! Lagi-lagi Laskar hanya buang muka. Lu yakin banget sih.
Dan Laskar pun menyerah mendebat Sashi. Mungkin& ia
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
memang lumayan bisa diandalkan. Buktinya selama di Porta Illusia ia dapat menjaga Sashi tidak terluka sedikit pun, walau itu berarti dirinyalah yang berakhir babak-belur.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Taman Chitrakala, Jakarta, malam hari.
S ASHI membeli chilli dog favoritnya di kios Hotdog Valley yang sudah mau tutup. Waktu sudah menunjukkan pukul setengah sebelas malam. Dan ia baru saja tiba di taman kota ini, di-drop temannya seklub pencinta alam setelah kemarin mendaki Gunung Pangrango.
Tiga minggu berlalu sejak pengalaman ajaib nan menakjubkan di Aerial, dan kini setelah kembali ke kehidupannya yang normal, hubungannya dengan Laskar kembali jadi normal juga, alias nggak saling kenal lagi. Kecewa dengan kenyataan itu, Sashi pun langsung mengiyakan ketika temannya mengajaknya naik gunung, berharap dapat melarikan diri ke alam, ke tempat yang paling disukainya.
Setelah menghabiskan makanannya dan mencari tempat sampah terdekat, Sashi baru menyadari ada tiga bayangan yang mengikuti gerak-geriknya.
Siapa"! Sashi berbalik badan cepat.
Malam-malam begini sendirian aja, Neng.... Orang pertama muncul sambil memainkan pisaunya di tangan. Kita temenin deh. Sosok kedua nggak mau kalah aksi. Atau Neng aja yang ikut ama kita ADDAWW! Belum
Epilog p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
selesai sosok ketiga ngomong, orang ini mengaduh kesakitan. Sashi dapat melihat siluet tangan sosok ini dipelintir dari belakang ada sosok lain, sosok keempat yang kini muncul! Jangan beraninya ama cewek, Bung!
Sashi kaget dan seneng abis mendengar suara itu. Suara yang sangat dikenalnya.
Laskar! Tanpa sadar sahutan Sashi terdengar sangat bahagia, memanjakan telinga Laskar yang masih menikmati peran jadi pahlawan sepulang dari Aerial.
Langsung aja nih cewek berlari ke belakang tubuh Laskar. Oom-oom yang baik, pacarku ini baru aja keluar dari penjara, ketahuan ngegebukin orang kayak oom-oom sampe jadi setengah mati. Dari luarnya aja dia keliatan tenang, padahal dalemnya sakit jiwa, Sashi berkata sambil senyam-senyum. Tangannya dengan kasual menggamit bagian pinggir lipatan tangan baju Laskar.
Jangan main-main sama kita ya! Si preman pertama mengacungkan pisaunya& dengan tangan gemetaran.
Heeeh" Jadi nggak boleh main-main. Laskar maju selangkah, membuat ketiganya mundur serentak. Atau lu pada takut main-main ama gue" Ayo maju satu-satu atau sekalian aja tiga-tiganya& CEPETAN!
Suara menggelegar Laskar membuat ketiga preman itu lari kocar-kacir.
Sashi memperhatikan itu seraya bertolak pinggang. Awas, jangan balik lagi!
Melihat lagaknya, Laskar mengulum senyum geli. Sekilas ia memperhatikan apa yang menarik perhatian mereka hingga ingin mengganggu Sashi. Ternyata jam tangannya. Sashi memakai arloji emas gaya androgini dengan aksen patent-leather
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
cokelat tembaga yang sangat menarik perhatian. Dan di tengah kegelapan, butir-butir berlian yang menghiasi jam tangan itu terlihat berkilauan.
Laskar tahu soalnya Lyra, kakak perempuannya, juga memiliki jam tangan serupa.
Arloji lu tuh nggak cuma ngundang copet, tapi juga perampok, tau"! komentar Laskar, ketus dan asal-asalan. Sashi sempat cemberut. Dibentak lagi, dibentak lagi. Lalu pandangan matanya tertumbuk pada lengan kanan Laskar yang sejak tadi tampak frigid, tidak bebas bergerak. Sashi jadi teringat peristiwa di Porta Illusia, saat mereka dihadang ikan pari raksasa.
Lengannya masih sakit, ya" Sashi menyentuh perlahan. Laskar berusaha tidak terbawa suasana sentimentil walau susah. Ia mengangguk sok cool. Sikap yang sebenarnya ia tampilkan untuk menyembunyikan wajah blushing-nya.
Waktu itu aku belum sempat bilang makasih& kamu benar-benar ngejagain aku, selamat sampai di sini lagi
Udah deh. Berisik! Laskar berbalik badan, berhadapan muka dengan muka dengan gadis ini.
Ekspresi wajah Sashi tampak kesal sekali. Kedua tangannya terkepal keras di depan dada. Aku kan belum selesai bicara hmmph!
Laskar menghentikannya dengan sebuah ciuman. Kalau begitu nggak perlu bicara& .
Aargh! Sudah. Cukup, cukup. Aku nggak mau lihat lebih jauh. Matikan itu, Linc! Sadira memalingkan wajahnya melihat pemandangan yang disajikan si kuda terbang dengan kekuatan bintang emasnya.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Hassya, Antya, Ginta, dan Jenderal Arth tertawa melihat polah Sadira.
Setelah bersantap malam bersama-sama di bawah terang bulan, mereka pun memohon diri, meninggalkan Sadira dan Hassya yang malam itu memakai mantel dan selimut tebal.
Kedua jiwa penjaga itu terlihat bahagia... yeah, di dunia mereka tentunya. Hassya menambah kayu bakar ke dalam api unggun.
Ya, seperti kita. Sadira merangkul kekasihnya erat. Matanya tidak bisa lepas dari pesona indah, mistisnya rembulan yang begitu besar dan bulat.
Suara lolongan serigala terdengar menggema keras lalu berubah jadi sayup-sayup, seperti banshee yang melebur dengan angin.
Sadira tahu bahwa serigala merupakan binatang yang akrab dengan orang-orang klan Kegelapan.
Mereka merindukan Toireann dan Kaien, Hassya menerjemahkan arti lolongan itu. Sorot matanya sempat terlihat sedih. Seperti diriku juga. Dua sosok yang akan selalu kukenang, tak lekang oleh waktu.&
Mereka akan hidup di hati kita. Toireann juga kakakku, Sadira bersungguh-sungguh. Oh ya, kudengar Isla kini menetap di Kegelapan"
Hassya mengangguk. Ia memutuskan untuk meneruskan penelitian ramuan antimatahari bersama para ilmuwan dari Kegelapan. Sepertinya itu janji terakhirnya pada Toireann. Isla sangat mencintai kakakku. Toireann beruntung memilikinya.
Sadira merasa wajahnya panas, ingin menangis. Jadi semua sudah berakhir"
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Tidak . Hassya berbalik badan, menarik wajah Sadira mendekat. Semua baru saja dimulai. Aerial kita.
Yeah. Mata Sadira langsung berubah jadi berbinar-binar. Aerial kita. Terdengar baru dan& penuh harapan.
Ya. Semua terasa dan terdengar baru karena kita telah melakukan perubahan, Hassya, tidak biasanya, berilosoi. Sadira mengangguk setuju.
Dan perubahan ini untuk masa mendatang yang lebih baik lagi.
Berkat perjuangan Sadira, Hassya, dan teman-teman mereka, termasuk bantuan Laskar serta Sashi, exitium atau kehancuran yang sesungguhnya dapat dicegah.
Kini Aerial secara ajaib bersatu dengan Dataran Kegelapan dan Cahaya.
Perlahan-lahan setelahnya, upaya gencatan senjata pun mulai dijalankan.
Sebagai pengganti putra mahkota yang telah tiada, tiga tahun kemudian Hassya naik tahta, menarik Sadira sebagai istrinya. Dengan tegas dan tanpa pengecualian, ia mengharuskan perdamaian di seluruh wilayah Kegelapan-Cahaya, yang kini telah berubah menjadi satu nama: Negeri Aerial.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Keterangan istilah (berdasarkan urutan abjad)
Animus Accesor: ritual pemanggilan jiwa dari dunia lain atau bersifat lintas dimensi, yang tertulis dalam buku harian Nenek Rhona
Atlantis: merupakan bangsa penguasa sebagian besar lautan, menurut legenda terletak di depan Pilar Herkules serta memiliki ciri khas sebagai orang-orang pintar yang menguasai teknologi tinggi
Aquilo: sebuah roh baik hati yang berwujud embusan angin utara; angin yang membantu Antya mendatangkan Linc si kuda terbang
Castrum Niveus: Istana Putih; istana utama negeri Cahaya Ceallach: perang
Eripia: penolong Exitium: kehancuran
Kayleigh: ajang penobatan gadis remaja untuk dipresentasikan secara umum ke masyarakat negeri Cahaya
Konjac: tanaman herbal, banyak hidup di daerah subtropis dan tropis, berguna untuk mengatasi penyakit kulit
Viking: bangsa Skandinavia yang terkenal sebagai kesatria, pedagang, bahkan bajak laut, yang mengutamakan kekuatan isik mereka dan senang bertarung
Urla: makhluk penghuni hutan rimbun seperti Hutan Alasdair, sejenis peri, hidup berkoloni, dan sering mengamati dan mengikuti gerak-gerik manusia
Porta Illusia: pintu ilusi
Rosa nera: mawar hitam Rosa arancia: mawar oranye
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Jangan lewatkan sinopsis serial supranatural baru, ENSIS&
Ikuti petualangan kakak-beradik keluarga Aslan: Andra, Aga, Reffa, dan Sai, yang masing-masing memiliki kemampuan abnormal dan tergabung dalam Ensis, secret-society keluarga mereka:
Altor atau kesatria pelindung dari secret-society Ensis akan bangkit ketika kejahatan sudah semakin jauh menelan kebaikan. Andra adalah tertua di keluarga Aslan, dan sebagai cowok yang menaruh minat tinggi terhadap sinematograi, ia tidak pernah menyangka salah satu visual effect dalam ilm justru terjadi pada dirinya: dapat berjalan di atas air dan menghilang seperti seorang ninja.
Saat menghadiri Jiffest, ia bertemu Ayuna Arkasid, gadis yang membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama. Tidak Andra sangka, Yuna justru memegang kunci kelemahan altor dan menggunakan itu untuk melumpuhkannya. Ketika Andra akan membalas dendam, Yuna justru menghilang secara misterius. Sampai ketika ia membaca berita mengejutkan
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
tentang model asal Brasil, Cassia-Mirelli Ant"nio, yang tak lain adalah Ayuna!
Kini dalam perjalanannya ke Sao Paulo, Brasil, Andra dihadapkan pada dua pilihan: menghancurkan Cassia atau justru menyelamatkannya"
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Suka membaca sesuatu yang berbau mistis dan fantasi" Ingin melihat bagaimana peri-peri yang lucu ternyata bisa berulah dan mendatangkan petaka dari dunia kegelapan"
Tunggu tanggal terbit kisah-kisah dark berikut ini, yang tergabung dalam kumpulan novelet:
PROM dan Kisah-kisah Cantik di Kegelapan merupakan novelet yang terdiri atas empat cerita misteri dan fantasi. Pada kisah Antique , Gendis harus berhadapan dengan sekelompok peri jahat yang ingin menjadikannya ratu di negeri dalam lukisan antik warisan mendiang kakeknya, yang dulu bekerja sebagai kurator seni. Prom mengisahkan Ilona yang melindungi Asha, sahabatnya, dari iblis yang ingin berulah pada malam Prom dan ia mendapat bantuan dari cowok yang wajahnya sama dengan cinta pertamanya, namun yang sekujur tubuhnya dikelilingi api! Postcard menceritakan kartu pos yang secara mistis datang satu per satu, terus-menerus ke kamar Chanti, mengisyaratkan suatu kejadian yang tidak baik setelah Kalingga, sahabat sekaligus cowok yang ditaksirnya, menghilang saat riset studi ke Hawaii. Sementara Blizzard berkisah ten-
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
tang seekor anjing german shepherd berkaki tiga yang melindungi tuannya, Rumman, dari gangguan peri yang terbawa koper ayah Rumman ketika pulang dari Inggris.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
2004 Novel keluarga Hanaiah lukisan Hujan (Terrant Books)
2005 Novel lepas Kencana (Terrant Books)
Novel keluarga Hanaiah Imaji Terindah (Terrant Books) Novel fantasi Magical Seira #1: Seira & The legend of Madriva (Terrant Books)
2006 Novel keluarga Hanaiah Pesan dari Bintang (Terrant Books) Novel keluarga Hanaiah lukisan Hujan 2: Putri Hujan & Ksatria Malam (Terrant Books)
2007 Novel fantasi Magical Seira #2: Seira & Abel s Secret (Terrant
Books) Novel Stila-Aria.1: Sahabat laut (Terrant Books)
Karya-karya Sitta Karina p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
2008 Novel keluarga Hanaiah Seluas langit Biru (Terrant Books) Kumpulan cerpen Satu Hari Berani dan Cerita-cerita lain (Gramedia Pustaka Utama)
Novel lepas Circa (Gramedia Pustaka Utama) Novel fantasi Magical Seira #3: Seira & The Destined Farewell (Terrant Books)
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Sitta Karina Rachmidiharja merupakan penulis kelahiran Jakarta, 30 Desember 1980 yang karya-karyanya diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama dan Terrant Books. Ia pernah bekerja di Citibank dan menjadi konsultan di Accenture serta Freeport- McMoran Mining Industry menjadikannya kaya akan referensi dalam menulis cerita. Selain novel, ia aktif menjadi kontributor cerpen di majalah Cosmo GIRl! Indonesia. Sitta juga dipercaya menjadi salah satu juri dalam ajang penganugerahan sastra Khatulistiwa Literary tahun 2008 untuk menilai kategori Penulis Muda Berbakat. Karena meracik kopi adalah salah satu hobinya, ia selalu ditemani segelas latt" ketika sedang menulis, melukis, maupun membaca novel, buku puisi, dan majalah favoritnya, National Geographic.
Teenlit Sitta yang diterbitkan Gramedia Pustaka Utama menitikberatkan pada kisah remaja yang fun dan lebih simpel dari karya-karya lainnya.
www.sittakarina.com www.friendster.com/sittakarinaoficial www.facebook.com/pages/Sitta-Karina/30230175543
Sitta Karina p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Karya-karya Sitta Karina Sebelumnya:
GRAMEDIA penerbit buku utama
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Kamu familiar. Bau darahmu familiar. Aku sama sekali tidak mengenalmu. Kamu tahu siapa aku, Putri.
Sadira si Putri Matahari dan Hassya sang Pangeran Kegelapan merupakan musuh bebuyutan dari dua negeri yang saling bertolak belakang; yang satu menjadikan matahari sebagai sumber hidupnya, satu lagi akan terbakar apabila terpapar langsung oleh sinarnya. Awalnya Sadira berpikir klan Kegelapan adalah sekumpulan monster sampai tanpa sengaja ia diselamatkan oleh Hassya yang berkulit pucat, tampan, dingin, seenaknya sendiri, namun memiliki sorot mata yang jujur.
Menurut ramalan kuno, apabila mereka bersatu maka kedua bangsa tersebut akan menghadapi kehancuran. Namun Hassya bertekad akan melawan apa pun yang menghalangi mereka dan menjadi pelindung bagi Sadira.
Untuk mencegah kehancuran tersebut, Antya, adik Sadira, dan Linc, si kuda terbang putih, berusaha memanggil penolong dari dunia lain Laskar dan Sashika, pelajar SMU Surya Ilmu dunia yang hutannya tidak seindah di negeri mereka serta dipenuhi bangunan pencakar langit.
Dunia yang akan mendukung cinta Sadira dan Hassya sepenuhnya.
Aerial Reading this novel, I keep on trying to visualize every detail from Sitta s great imagination... Anita Moran, Editor-in-Chief & Creative Director of Gogirl! magazine
Sitta Karina adalah penulis novel remaja yang berjiwa sastra...
Kristy M. Baskoro, penikmat novel Sitta Karina jarak jauh, pelajar di Uniworld High School, Sydney
Lebih lanjut tentang Sitta Karina dan buku-bukunya, kunjungi www.sittakarina.com
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Pedang Sakti Tongkat Mustika 16 The Chronos Sapphire Karya Angelia Putri Pedang Langit Dan Golok Naga 22
^