Pencarian

Circa 1

Circa Karya Sitta Karina Bagian 1


Yeah, yeah, Alma menjawab sekenanya. Seluruh perhatiannya terfokus pada potongan-potongan koran, poster, dan majalah yang berserakan di sekitarnya. Ia meraih potongan kertas dengan image cewek bermantel bulu dari iklan Circa Cosmetic.
Hei, Kak& lihat nih, untuk musim dingin di U.S. nanti Circa udah ngeluarin edisi winter yang kemasannya keren banget. Untungnya kosmetik ini sekarang sudah masuk Indonesia dan mereka menerima pelajar-pelajar yang mau magang AKU salah satunya!
Circa" Cowok itu melirik sesaat ke arah gambar yang ditunjuk Alma. Kamu centil banget sih, Al. Doyan kosmetik gitu kamu kan baru enam belas!
Ini bukan masalah centil, tukas si adik tegas. Ia mendeham sekali sebelum berkata lagi. Sebagai calon dermatologis dan ahli kecantikan di masa depan, tentunya dari sekarang aku harus mengerti A to Z tentang kosmetik.
Huh! Harusnya dulu Ibu nggak cepat-cepat masukin kamu ke SD. Akibatnya masa ABG kamu tuh jadi cepat lewat... jadi sok tua!
Biarin! Lagi pula aku sekarang udah kelas dua, bentar lagi kuliah. Mau masuk UI, UNI, atau ITB, tidak masalah yang penting aku harus kuat di bidang kimia. Karena Alma berbalik badan dengan cepat, ingin meninggalkan abangnya yang cerewet, maka map yang berisi potongan-potongan gambar itu terlepas dari tangannya. Isinya pun langsung berceceran di lantai.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Cowok berparas kutu buku ini tertegun melihat salah satu potongan gambar yang terasa begitu familiar di ingatannya. Perlahan dipungutnya ujung kertas itu, menatapinya lama dengan berbagai luapan emosi bermain di releksi matanya yang nanar.
Kak Alde " Melihat gambar yang sedang ditatapi abangnya, Alma tidak jadi meneruskan kata. Sesaat ia juga merasakan emosi yang sama. Dengan perasaan tak menentu, ia palingkan wajahnya, merenung, lalu kembali menepuk punggung abangnya dengan ceria. Di surga wanginya Chanel kali, ya" Ibu pasti suka deh di sana.
Cowok ini tersenyum getir mendengar suara tabah adiknya jauh daripada yang dimilikinya. Yeah. Eh, bikinin gue dong, Al& kliping parfum Chanel No. 5 ini. Tapi jangan dijadiin buku ya, soalnya mau gue bingkai aja.
Dengan telaten, Alma membereskan dokumen yang berserakan tersebut, takut terkena tall coffee-nya. Tentu. Mau sekalian disemprotin sample parfumnya, nggak" Suaranya terdengar jail. I didn t know you re quite into& girly stuff, big brother.
Bukan buat gue, silly. Ini buat mengenang Ibu... dan& Tiba-tiba ekspresi Alde berubah jadi menerawang. Dan apa" Alma menunggu dengan sabar. Nggak. Gue lupa. Tampaknya Alde enggan mengutarakan apa pun itu yang sempat ia pikirkan. Tipikal kakaknya banget yang tiba-tiba sering sensitif kayak begini. Ayolah, cheer up! Alma menawarkan kopi panasnya,
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
yang langsung diseruput Alde. Kalau kita sedih melulu, Ibu pasti ngerasa nggak enak hati sudah meninggalkan kita, kan"
Alde jadi malu sendiri. Lagi-lagi Almashira yang menghiburnya kalau mereka teringat Ibu yang baru meninggal tahun lalu. Seharusnya kan justru ia yang menghibur dan menguatkan adik perempuannya.
Alde mengangguk sendiri, mantap. Ia harus kuat seperti Alma! Omong-omong, sifat centilmu yang doyan make up begini emang setali tiga uang banget ama Ibu, ya" godanya.
Huh! Cewek suka make up wajar, tau! Apalagi aku kan nggak hanya tahu aku bahkan bisa meraciknya! Kakak sendiri gimana; apa enaknya, coba, pacaran ama mesin melulu" Kakak nggak doyan cewek apa, ya" Udah dua puluh tahun masih aja jomblo. Kemarin-kemarin ada cewek cantik siapa namanya& Ladya" ke mana tuh" Kok nggak kedengaran kabarnya lagi"
Udah jadian ama Bagas. Hahh"!!! Alma berseru melengking. Elo gila apa, Kak"! Kalo aku jadi Ladya sih, lebih milih cowok pinter dan bermasa depan cerah kayak Kakak daripada cuma modal BMW doang!
Setelah sekian lama Alde hampir dicap homo lantaran nggak terdengar naksir cewek mana pun. Ia menyukai Ladya, kakak salah satu murid mentoringnya, tapi seperti biasa, Alde terlalu sopan sehingga mudah disalip orang
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
lain. Kali ini yang menyalipnya tak lain adalah Bagas, anak fakultas ekonomi yang satu kampus dengannya dan terkenal tukang ganti mobil tiga bulan sekali lantaran orangtuanya berbisnis jual-beli mobil built-up dan di Jakarta sudah punya 5 showroom besar.
Bawa BMW kan nunjukin masa depan dia cerah. Meskipun agak keki diledekin adiknya begini, tapi dukungan cablak Alma spontan membuat Alde lebih terhibur.
No, tukas Alma. Bawa BMW nunjukin masa depan bokapnya yang cerah. Anaknya kan belon nunjukin apaapa. Coba aja Kakak dan Bagas saingan dari sekarang dan liat lima tahun ke depan, hmm& pastinya nanti Kakak udah jadi eksmud, sedangkan Bagas kalo beruntung masih bisa idup dari warisan ayahnya. Tuh cowok bukannya stupid banget ya, Kak" Ngebayar orang melulu kan kalo bikin tugas kuliah"
Alma pernah dengar cerita tentang Bagas-Bagas ini lantaran ayahnya Kiran, sahabatnya di sekolah, pernah makan malam di rumah keluarga Bagas dan ia cerita ke Alma bahwa anak laki-laki di keluarga itu tengil banget. Ayah Kiran dan ayah Bagas merupakan kolega bisnis, namun waktu ayahnya Kiran meminta putrinya untuk berteman akrab dengan Bagas, Kiran langsung cabut. Bad inluence tujuh turunan, katanya.
Hahaha& pedes sekali mulut ini. Ngebayar orang ngerjain tugas kuliah kita adalah hal biasa, Al. Dengan lem-
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
but Alde menyentuh bibir adiknya dengan ujung jari. Kalo Ibu masih ada, Alma pasti dimarahin ngomongnya kasar begitu. Tapi, can t help deh& dulu Ibu juga blakblakan. Like mother, like daughter. Lalu tangannya pindah untuk ngelus-elus rambut adiknya yang terasa halus di antara jemarinya. Tapi thanks ya, pada akhirnya Alma selalu bikin gue merasa tenang.
Apa aja deh Alma lakukan asal Kakak cepetan betulin tuh weker. Lusa adalah hari pertama proyek kelasku di pabrik Circa dan aku nggak boleh telat sama sekali!
Ooh, jadi gitu, ya" Cuma buat weker aja& Dengan tatapan tajam bak mata elang, cowok ini meletakkan jam weker yang sedang dibongkarnya, bangkit dari duduk, lalu mengambil ancang-ancang untuk menyerang Alma: nggelitikin pinggangnya.
Awww!!! Ampun, ampun& geli!!! Hahaha
KREKK! Terdengar suara kertas sobek dari bagian bawah kaki Alde.
ADUHH!!!! Kakak gimana sih"! Alma berseru histeris, bangkit secara releks melihat salah satu halaman majalah remajanya terbagi dua. Liat nih, di iklan Circa versi majalah FlavaGirl U.S. dibilangin If a guy give you your favorite kind of makeup without asking irst, then you ve successfully found Mr. Right.
Bah! Nonsense. Cowok berambut ikal ini mengambil
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
kembali jam weker yang terbengkalai di lantai. Itu namanya strategi periklanan. Mangsanya ya ABG-ABG kayak elo.
Jualan apa pun pasti butuh iklan lah, Kak. Alma menyingkirkan majalah itu sebelum Alde membuat kehancuran lebih lanjut. Lagi pula aku yakin kok, nantinya akan dapet satu lipstik dari... entah siapa. Someone charming and cool.
Knock it off, Al. Besok gue beliin tuh barang, oke" Harus dari cowok lain yang bukan saudara sedarah. Al& , Alde mengelus sekali kepala adiknya dengan penuh perasaan, there is no such love, bisiknya lirih sambil menghela napas panjang, berat.
Mungkin begitu bagi Kakak. Alma menatap balik dengan sorot mata tajam, namun juga lembut dan optimis. Well, gimana Kakak mau percaya ama orang lain kalo Kakak nggak pernah mau coba percaya ama diri sendiri, ama kata hati sendiri"
Alde tidak suka kalau dikuliahi adiknya melulu. Rasanya ia jadi kehilangan postur sebagai kakak. Nggak mudah untuk bisa percaya ama kata hati sendiri karena sering kali kita malah dihadapkan pada keadaan yang bikin kita sakit hati.
Alma hanya memutar mata. Kayaknya ia familiar nih ama cerita ini. Curhat colongan kakaknya. Ini pasti bukan Ladya, tebaknya. Anthi, kan"
Alde tidak menjawab, dan itu berarti iya. Ketika men-
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
jemput kakaknya zaman SMA dulu, Alma pernah dikenalin sama sosok bernama Anthi ini. Cantik, tinggi, gemulai badan seorang penari. Tingginya hampir menyamai Alde. Dari sorot mata kakaknya saat itu, Alma bisa melihat kalau kakaknya jatuh cinta head over heels dengannya. Dan dari sorot matanya juga, ia tahu kalau cinta itu nggak berbalas. Kalau Alma jadi kakaknya sih ia lebih milih segera move on daripada sampe sekarang masih majang sobekan foto Anthi di message board-nya. Kakak masih dendam sama Genta"
Tidak ada jawaban lagi. Namun kini Alma berusaha berempati walau susah. Abisnya ia belum pernah sih cinta mati sama seseorang. Tidak seperti Alde. Perasaannya ke Sailendra atau Sai belum bisa masuk kategori ini walaupun rasanya ia udah seumur hidup kenal Sai.
Dia separah itu, ya" Alma bertanya lagi. Sejujurnya ia belum pernah bertemu dengan Genta-Genta ini. Dan bisa dibilang ia memang jarang ketemu teman-teman abangnya karena dari SMP sudah disibukkan dengan ekskul. Agenda sekolah dan agenda sosialnya selalu saja penuh. Lalu masa SMA kini ia juga sibuk oleh klub tenis, mading, dan kadang-kadang jadi relawan cabutan di klub pidatonya Kiran, atau sekadar kongkow-kongkow bareng Sai dan teman-temannya yang lain. Yang Alma tahu hanyalah Genta dan abangnya adalah sepasang nemesis. Musuh bebuyutan kayak Clark Kent dan Lex Luthor. Lagi pula Alde bukan tipe kakak yang mau
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
mengizinkan teman-teman kampusnya berada pada jarak kurang dari lima meter dengan adiknya. Alde is really one old-school big brother!
Dulu Alma pernah mendengar selentingan kabar bahwa sebelum jadi nemesis, Alde dan Genta bahkan pernah temenan. Tapi ya itulah... mengingat kakaknya adalah seorang introvert dan kutu buku sejati (mungkin hanya Tuhan dan Kak Alde sendiri yang tahu apa isi hatinya), ia nggak pernah sempat memastikan kebenaran cerita ini.
Kali ini Alde mengangguk. Tidak lebih dari itu. Adiknya nggak perlu tahu kalau kadang ia kepengin banget bisa sekali lagi menghajar orang ini, tapi menahan diri dan menghindar sepertinya merupakan cara paling tepat.
Dia itu bengal, brengsek mimpi buruk semua cewek. Ditatapinya Alma agak cemas. Adiknya kini sudah semakin dewasa, bukan hanya dari segi pemikiran saja, tapi juga perawakannya. Jangan ampe deh elo ketemu orang kayak dia.
Walau agak bingung mendengar nada protektif kakaknya yang dirasa berlebihan, Alma mengangguk juga. Yang ia sukai saat ini adalah Sai, sahabat cowok sekaligus partner-in-crime di sekolah. Dan sepertinya Sai beda banget dengan Genta, so nggak mungkinlah ia akan kepincut sama Genta atau cowok seperti Genta!
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
K oridor sepanjang ruang dosen Fakultas Ekonomi Uni-
versitas Richmond Indonesia mendadak terasa sepi bagi Genta ketika ia menyadari namanya tertulis pada papan black list, alias papan pengumuman bagi orang-orang yang tidak lulus mata kuliah Riset Pemasaran.
Biasanya pada mata kuliah lain Genta nggak pernah sestres ini, tapi masalahnya ini kuliah Riset Pemasaran; isinya studi kasus plus itung-itungan semua! Ia nggak menyangka, ujian serta tugas-tugas yang udah susah payah dilakukan susah payah mencari orang yang mau dibayar untuk ngerjain, maksudnya ternyata sia-sia belaka.
Rugi waktu, rugi duit pula hell, ia bahkan bela-belain nggak dateng ke ultahnya Linka di Blowish demi ne-
Dua e The less make up you wear, the younger you look.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
menin si senior goblok yang mau ngerjain seluruh risetnya, tapi nggak mau ditinggal sendiri karena ia ingin sekalian ngajarin Genta agar setidaknya ia mengerti tentang studi Riset Pemasaran tersebut. Tris, nama senior itu, merasa memiliki tanggung jawab moral untuk sekaligus mendidik Genta. Katanya sih biar nggak makan uang haram.
Padahal seminggu yang lalu Genta udah kepalang beli seuntai gelang dengan liontin kecil berbentuk bunga untuk Linka. Sebuah kado yang cute dan amat feminin, sampai ia sendiri nggak yakin apakah benda seimut ini cocok untuk tipe stuck-up queen ala Linka. Tapi nasib ternyata berkata lain karena sampai kini gelang tersebut masih ada di bagian depan tas ranselnya, tercampur dengan kunci mobil, rokok, permen karet, dan juga kaus kaki bekas main futsal& minggu lalu. Kotak kadonya yang berwarna biru lembut udah penyok kanan-kiri pula.
Dia saja il-feel ngeliatnya& apalagi Linka! Damn! Udah dibayar masih nuntut macem-macem. Coba kalo ada orang lain selain si kutu buku bodoh yang lagi butuh duit ini, pasti gue hire deh, Genta mengumpat dalam hati, mengingat-ingat malam kelabunya bersama Tris. Dengerdenger sih, Tris membutuhkan sejumlah uang yang Genta tawarkan untuk membiayai kursus bahasa Inggris adiknya yang baru lulus dari akademi perhotelan.
Dirobeknya kertas pengumuman di dinding yang me-
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
muat namanya sampai potongan terkecil dengan penuh emosi. Tanpa berpikir panjang-lebar ia menghambur ke ruangan Pak Gatot, si dosen mata kuliah bersangkutan, yang telah menunggunya dengan seulas senyum iblis dan tatapan siap menganugerahinya tugas seabrek yang bakal bikin weekend Genta serasa di neraka.
Sore, Pak, Genta menyapa ogah-ogahan, seperti sudah bisa memprediksi garis nasibnya sepuluh menit ke depan.
Sore. Pak Gatot menatapi si mahasiswa agak lama. Ia duduk di singgasananya dengan gestur di atas angin. Apa yang bisa saya bantu untuk Anda& Ia melirik ke berkas nilai di tangannya dan membaca nama pada bagian sudut kanan atas kertas, & Genta Ramya Sasmitro"
Yeah, right, Sir& sekalian aja nama buyut gue disebutin, Genta membatin kecut. Tapi demi kelangsungan hidupnya Riset Pemasaran-nya ia berusaha pasang mimik semanis mungkin. Hmm, begini, Pak&
DAMN! maki Genta keras, mencari-cari remote key BMW X5 hitam-nya yang sore ini tampak berdebu. Selama sebulan terakhir, akibat (nemenin Tris) ngerjain tugas Riset Pemasaran, ia jadi nggak sempat memanjakan mobilnya di salon. Padahal udah dari kapan tau ia book tempat di Permaisuri Ban, sekalian berencana mengganti
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
velg dengan ukuran lebih gede, biar penampilan jadi lebih garang.
Whoa, whoa& santai, Bung! goda Rifka sambil memeluk sobatnya dari samping.
Elo lulus, Ka" tanya Genta gusar, berharap jawabannya nggak .
Nyerempet dikit sih, Rifka menjawab dengan ekspresi sumringah, tapi tetep& lulus. Hari gini emang ada yang nggak lulus, ya"
Gue, sial! Genta melepaskan rangkulan persahabatan itu, yang mendadak terasa bullshit di matanya. Sori jack.
Waktu itu dateng lo ke party-nya Linka" Setelah automatic lock BMW X5 Genta terbuka, Rifka langsung membuka pintu penumpang bagian depan dan meloncat ke dalam, membuka laci dashboard seraya mengeluarkan beberapa CD sekaligus. Ia mengambil yang bertitel Finding Forever, koleksi penyanyi nigger Common.
Yo i. Rame, Gen. Seru. Tapi untunglah elo gak dateng& pacarnya Linka manteng semalaman di sebelahnya kayak satpam.
Damn, bisik Genta lagi, mendadak rasa kesalnya meningkat dua kali lipat. Pacarnya ngasih kado apa" Kunci.
Kening Genta langsung mengernyit, antara penasaran dan nggak percaya atas apa yang didengar. Kunci" Kunci apa" Kunci rumah" Kunci mobil" Kunci brankas"
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Mana gue tau" Rifka geli melihat kesewotan itu. So, semester depan ngulang RP sendirian dong"
Mereka biasa menyebut mata kuliah Riset Pemasaran dengan RP.
No way. Mau gimana lagi, Gen" Pak Gatot mana bisa lu sogok& walau pakai ini sekalipun. Rifka mengelus-elus bodi mobil SUV Genta yang mulus sepanjang masa sambil nyengir.
Pak Gatot ngasih assignment. Syarat biar gue bisa lulus itu pun kalo nilai gue nantinya sesuai dengan standar yang dia kasih. Gue harus bikin studi kasus yang berlandaskan survei dari perusahaan
Bikin perusahaan iktif aja, potong Rifka. harus ada cap, tanda tangan serta contact person perusahaan yang nantinya akan dihubungin Pak Gatot, jadi... Ia melirik ke arah sobatnya sambil mengumpat dengan gondok, JIDAT LU PERUSAHAAN FIKTIF!
Sinting tuh dosen, bisik Rifka nggak percaya, ikut prihatin ama nasib orang yang sehidup-semati dengannya sejak mereka sama-sama diospek. Tapi gampang lah buat lu. Otak elo kan lebih ada isinya daripada punya gue. Belakangan ini aja elo lagi apes.
GUE NGGAK PINTER, KA! bentak Genta mendadak kesal. Masih mending lu... hokinya selalu bagus. Gue" Udah otak pas-pasan, hoki juga pas-pasan! Damn! Ia gebrak lagi pintu pengemudi mobilnya, lalu berhenti
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
ketika menyadari kebodohan apa yang telah dilakukannya: bodi bagian luarnya jadi sedikit baret terkena arloji steel-nya.
Perusahaan beneran, studi kasus, survei& Genta menyandarkan badannya di bodi mobil dengan rasa lemas yang tiba-tiba merasuki seluruh sumsum tulang belakangnya hingga ia hampir jatuh lunglai Gimana gue ngerjain begituan" Mulai dari mana" Kalo ampe nggak lulus lagi, males banget gue dicap idiot of the year.
Lu bayar orang mulu sih. Mungkin& minta tolong ama itu aja, Gen. Rifka menunjuk ke cowok yang baru memarkir motornya tepat di sebelah mobil Genta. Dia kuliah teknik mesin dan teknik informatika barengan& apa sebutannya tuh" Otaknya pasti kloningan dari Einstein.
Double degree, jawab Genta cepat. Matanya tetap memerhatikan gerak-gerik cowok yang berperawakan setinggi dirinya, namun proilnya tenang, dan& amat nerdy (baginya). Tapi di luar segala keanehan yang tampak melekat pada sosok ini, ada satu hal yang ngebuat Genta iri: otaknya.
Nggak perlu ada yang tahu sih... bahwa Genta sebenarnya takut banget suatu saat nanti otaknya gak bisa berfungsi lagi. Apalagi ia udah merasakan tanda-tandanya kini. Ia suka merasa aneh dengan segala delusi yang diciptakan dirinya. Masalahnya apakah ini hanya paranoianya saja, atau semua cowok pada umumnya berpikiran
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
sama: takut jadi bodoh" Oleh karena itu, kadang ia pengen banget bisa jadi orang yang pintar. Tapi kalo sampe ngorbanin pergaulan dan lifestyle-nya saat ini, ogah juga.
Heh, Kutu buku& udah dibilangin jangan parkir di sini! seru Genta galak ketika melihat sosok yang tampak bukan dari tim sepermainannya menggiring motornya ke sisi BMW X5 Genta.
Duh, Gen... jangan bikin malu lagi, bisik Rifka, siapsiap kabur. Tapi terlambat, karena di situ sudah berkerumun beberapa cowok mahasiswa fakultas lain yang beberapa di antaranya mereka kenal.
Cowok berambut seleher dengan sorot mata kalem ini nyengir mengejek ke arah Genta. Emang nih parkiran punya elu"
Kan fakultas kita udah bikin kesepakatan kalo di sini parkiran anak ekonomi, dan di situ& Genta menunjuknunjuk ke sederet lahan parkir yang udah penuh sambil menekankan lagi, DI SITU tuh! Itu baru parkiran buat anak mesin, De!
Ah, shut up. Berisik. Gue udah telat kuliah nih. Heh, Alde! Gue belon selesai ngomong! Awas, kalo motor butut elu niban BM gue!
Gue arep motor butut gue niban pala lu! Biar makin goblok& hahaha! balas Alde. Ekspresi kalemnya sertamerta berubah jadi lebih sumringah. Mana ada orang gak lulus pelajaran segampang itu" Jangankan anak kuliah-
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
an kayak kita& anak SMP juga ngerti kayak gituan! Atau mungkin elo butuh bantuan adek gue" Kecil-kecil begitu, otaknya masih lebih konek daripada elu, Gen! See ya!
Al-Alde SIALAN!!!!!! Heh, Rifka& dari mana dia tau gue gak lulus RP"!!!!!!
Rifka merasa serbasalah, antara pengen ngakak tapi juga kasihan melihat kesewotan si sobat. Sori, Gen. Kayaknya sih satu URI udah tau semuanya. Kertas pengumuman Pak Gatot difotokopi ama anak-anak UKM 1 vokal grup gara-gara elo pernah bikin kacau acara mereka
Damn those sissy boys! Minta diobrak-abrik lagi apa ya"!! Mending mobil gue dibaret deh daripada ketahuan kalo gue bego begini!
Tiba-tiba terdengar riuh-rendah suara tawa dari arah tongkrongan gabungan anak fakultas ekonomi dan mesin. Beberapa di antara mereka adalah Wisro, Chandra, Jimbrong, Taba, dan Abe; orang-orang yang paling seneng nyorakin duet soap opera busuk antara Genta dan Alde. Whoa... Genta my man!
Hahaha& Gen, elu jadi anak ekonomi gahar bener sih! Mending gabung ma kita... boyband-nya mesin. Preman Tanah Abang aja takut nih ngeliat tatonya si Wisro! Abe yang tadinya ikut ngakak langsung berhenti, me-
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
rasa almamaternya dicela Taba. Heh, Nyong& apa tuh maksudnya tadi"! Elu kira anak ekonomi gak bisa gahar ya" Kita, walaupun tampang-tampang pembajak cinta begini, tapi bisa juga main isik tau"!
Iye, iye. Tapi mau seseru apa pun, gak ada yang bisa ngalahin soulmate kayak Genta-Alde deh! Jangan-jangan elu berdua pada ada hati lagi. Kalo Alde gak doyan cewek gue sih gak heran, tapi elu, Gen& masa pasaran lu ikut jatoh juga " timpal Chandra jijik, lalu ia mengerang kesakitan ketika sebuah sendok bekas siomay mendarat mulus di jidatnya. Heh, sial lu, Gen!
Cih! Jangan samain gue ama freakshow kayak Alde deh. Sori, tapi kelebihan dia cuma satu: otaknya, Genta menandaskan, tidak terlalu serius dengan apa yang dikatakannya.
Abe merangkul Genta dan Rifka berbarengan, lalu menengok ke Genta. Alde juga bilang yang sama. Bedanya, kata dia kelebihan elu cuma duit doang.
Genta melepas kasar tangan Abe yang masih nyangkut di lehernya. Awas si Alde! Gue gembosin juga ni motor butut-sialan!
No way, Man! Ini weekend, dan kita mau seneng-seneng. Tapi kalo butuh bantuan untuk ngerjain RP, kita available kok! Itung-itung nih macan-macan mesin kan pada belajar ekonomi juga. Hahaha& .
Wisro, Chandra, dan Taba menahan tubuh Genta dari segala arah agar orang kalap satu ini nggak bikin keonar-
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
an lagi. Apalagi kini kampus udah sepi. Mereka nggak mau kalau masalah ini jadi panjang hanya gara-gara ngikutin otak iseng Genta.
Huh! Sana gih pada pergi. Genta akhirnya dapat melepaskan diri dengan paksa. Untuk pertama kalinya ia merasa tersingkir dari acara malam mingguan bareng teman-teman. Kata-kata Pak Gatot masih fresh banget melekat di otaknya:
Cari perusahaan untuk studi kasus Riset Pemasaranmu ini. Perusahaan apa pun, asal bergerak di bidang industri. Dukung risetmu dengan data-data statistik; minta konsumen isi kuesionermu. Ingat, Genta, manfaatkan kesempatan ini baik-baik, kecuali kamu ingin ngulang Riset Pemasaran melulu sepanjang masa kuliah.
Sebelum benar-benar cabut, sekali lagi Rifka menepuk bahu Genta, nyemangatin. Lu nggak stuck banget lagi, Gen, dalam masalah ini. Kan masih ada Babe....
Genta melengos memikirkan ide ini. Nggak ada pilihan lain ya" Jadi, cuma itu jalan keluarnya..."
Belum sempat Genta berkata lagi, Rifka udah berteriak ke arah Wisro cs. Woooi! Genta mau jadi tukang kosmetik... jualan lipstik!
Heh, Nyet! Jangan sembarangan ngomong! Rifka cuma angkat bahu. Lu harus cari perusahaan yang mau nerima aplikasi kerja magang lu untuk bisa melakukan studi kasus begitu.
So" Genta tampak nggak ngerti.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Jarang ada perusahaan yang mau dapet anak titipan kayak gitu. Bagi mereka, kehadiran kita cuma menghambat kerja hari-hari mereka aja.
Emang segitu susahnya"
Dari kemaren lu nggak pernah coba magang, apa" Genta menggeleng malas. Ada Tris sih.
Ya, udah. Berarti emang nggak ada jalan lain, lu harus kerja di situ.
Ogah ah! Kosmetik kan buat cewek!
Hei, kita para cowok metroseksual kan juga butuh perawatan. Liat aja Brad Pitt, Rifka membela diri. Lu gak tau ya, Jimbrong aja selalu bawa lip balm rasa wine.
Genta melotot jijik. Dia nggak doyan ngeliat Brad Pitt. Untuk urusan idola, mending Bob Marley deh! Dan dia yakin abis Bob Marley nggak pake lip balm mandi aja mungkin jarang!
Tapi dunia memang aneh. Di matanya, sosok Jimbrong kan macho dan nyeremin banget. Siapa sangka di balik semua itu&
Lu kerja di sana kan nggak berarti harus make produknya juga, Gen.
Genta masih setengah hati akan ide ini. Dipandanginya Rifka, skeptis. Lu janji nggak cerita ke siapa-siapa tentang ini, ya"
Rifka menyilangkan tangan kanannya di dada. Cross my heart, buddy, ucapnya (keliatan) sungguh-sungguh. Genta meninggalkan kampus dengan pikiran masih
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
nyangkut di situ; pertama, ia bingung harus memulai tugas RP ini dari mana. Kedua, feeling-nya nggak enak mengingat ia kenal Rifka sejak SMA, ia nggak yakin sobatnya ini akan megang kata-katanya itu.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
S etelah mencoba memahami buku teks Riset Pemasaran
di depannya sampe keringetan (ternyata kegiatan ini jauh lebih melelahkan daripada work out rutin push up-nya tiap pagi!), Genta memutuskan akan mengambil topik brand equity research. Intinya sih riset ini untuk mengetahui seberapa jauh kesukaan konsumen dalam memandang suatu merek dan apa efeknya terhadap pemasaran produk atau merek itu. Untuk menjadikan deinisi brand equity gampang diinget, Genta teringat iklan pada billboard di jalanan protokol yang tadi dilaluinya.
CIRCA. Teen s head-to-toe beauty.
Tiga l Perawatan mendasar kulit cantik alami" Makan buah segar setiap hari.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Circa: sebuah merek kosmetik yang terdiri atas berbagai submerek kecil, mulai dari produk bedak sampai lipstik.
Merek kosmetik satu ini emang lagi super-happening di Jakarta. Setelah di Amerika jadi best-selling product, kini kosmetik tersebut merambah juga ke pasar Asia-Pasiik, salah satunya Indonesia. Baru seminggu diluncurkan, barang-barangnya harus stok ulang lagi saking larisnya diserbu para ABG. Pokoknya kosmetik satu ini fenomenal banget karena nggak cuma ngangkat isu kecantikan, tapi mereka kini sedang mencari remaja Indonesia berbakat yang akan dijadikan duta Circa untuk mengkampanyekan inner beauty.
Di mata Genta, ini adalah kapitalisme terselubung yang menjadikan ABG tidak berdosa sebagai korbannya.
Di mata babenya Genta sebagai pemegang lisensi Circa Indonesia ini terobosan pemasaran yang sangat mutakhir. Apalagi ini cita-cita mendiang Mama lho, Gen. Nah, Genta paling sebel kalo mendengar bagian itu; bawa-bawa quote Mama segala, padahal tujuan si babe nggak jauh-jauh dari mengeruk untung sebanyak-banyaknya aja.
Apa pun itu, topik risetnya ini dirasa pas karena Circa adalah pemain pemula di Indonesia, jadi Genta berencana mengukur kekuatan merek kosmetik satu ini di peta pasar kosmetik dalam negeri. Sekali ini aja deh ia coba nggak akan mangkir dalam kunjungannya ke kantor dan pabrik Circa. Apalagi usahanya untuk membujuk Tris nge-
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
bantuin tugas ini dengan bayaran dua kali lipat gagal total lantaran adiknya Tris udah lulus kursus bahasa Inggris. Intinya, sekarang Tris udah nggak butuh uang haram Genta lagi!
X5 akhirnya diparkir di pelataran yang sore ini tampak lengang. Ia telah sampai di kantor Circa. Pada bagian belakang kantor berdiri pabrik kosmetik yang masih terlihat baru cat putih plus abu-abunya. Karena kantor utama dan pabriknya terletak dalam satu lokasi, maka kedua bangunan besar ini harus dibangun di pinggiran Jakarta. Sesuai peraturan Pemda, bangunan industri memang tidak boleh didirikan di tengah kota atau dekat dengan pemukiman penduduk. Jadi, jangan harap deh di sini Genta bisa bekerja sambil ngopi Starbucks atau Portrait!
Ya udah& . Genta akhirnya tertawa sendiri. Matahari sore di atas kepalanya memendarkan sinar oranye yang sangat indah. Luas dan bergelombang. Di tengah kota, pemandangan ini sangat langka bagi Genta. Itu gunanya punya babe yang punya pabrik. Banyak anak buah di sini yang bisa gue karyakan, kan" Huahahaha!
Dan tentunya itu bukan ketawa optimis melainkan ketawa frustrasi. Aslinya, Genta lagi dalam status desperate total saking bingung mau mulai dari mana riset ini tanpa bantuan Tris.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Selamat sore, Bu. Saya Almashira Raiz dari Sekolah Surya Ilmu kelas 11. Alma menjulurkan tangan, mantap.
Selamat sore. Saya Sendy, manajer pemasaran Circa Indonesia. Wanita chic pertengahan 30-an ini tersenyum senang melihat tamu kecil yang ditunggunya ternyata cukup santun namun irm.
Alma sudah mengikat rambutnya membentuk ponytail biar keliatan lebih profesional dan nggak mengganggu sewaktu melakukan in-depth interview untuk proyek kelasnya ini. Kita akan memulai wawancara di mana, Bu"
Kita lakukan secara santai saja ya, Almashira. Bagaimana kalau sambil keliling pabrik" Hitung-hitung sekalian melakukan ekskursi pabrik 1 eksklusif hanya kamu seorang aja.
Wah, seru sekali! Alma langsung mengeluarkan buku notesnya dengan terburu-buru hingga sebatang Circa Moist Lip aroma cranberry-nya terjatuh.
Kebetulan yang akan kita kunjungi adalah pabrik pembuatan moist lip ini. Circa Indonesia sedang mengembangkan proyek baru. Ssst... jangan bilang siapa-siapa dulu, ya" Kamu nanti juga boleh coba sample-nya.
Wah, really" Alma benar-benar nggak memercayai kemujurannya sore ini. Sudah datang agak telat lantaran harus menyelesaikan latihan tenisnya untuk persiapan turnamen class meeting, disambung dengan menyelesaikan
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
deadline majalah dinding edisi minggu depan, sejujurnya Alma nggak berharap banyak atas kunjungan pertamanya ini. Ia sendiri sudah bersikap nggak profesional, jadi bagaimana ia bisa berharap orang bersikap sebaliknya, bukan" Apalagi Bu Sendy punya hak untuk marah atas ketelatannya itu. Namun kenyataannya Bu Sendy sendiri baru saja menyelesaikan meeting sore dengan timnya ketika Alma sampai di situ. Lucky for her!
Tentu. Lagi pula saya senang memiliki pelajar magang yang bersemangat seperti kamu. Kamu sepertinya tertarik sekali pada dunia kosmetik.
Ya. Tatapan Alma menerawang ke depan. Mereka kini menyusuri jalanan aspal ke bangunan besar bernuansa kontemporer dengan cat putih bersih.
Pernah dengar Yayasan Putra-Putri Indonesia" Alma mengangguk. Yayasan ini bergerak di bidang kreativitas muda-mudi putus sekolah, membekalinya dengan berbagai keterampilan untuk bekal hidup. Alma pernah menjadi salah satu mentor pembuatan kartu ucapan dari kertas daur ulang. Membuat benda-benda kreatif dari kertas emang bidangnya.
Kita sedang ada program dengan YP2I untuk memproduksi Circa Moist Lip teen limited edition rasa Berry- Honey, dengan kampanye Get School-in Again! . Seluruh hasil penjualan lip balm ini akan disumbangkan ke YP2I, memberi beasiswa bagi anak-anak Indonesia kurang mampu yang putus sekolah.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Wow, proyek keren! pekik Alma, excited abis. Duh, saya pengen banget jadi ahli kosmetika, Bu. Yeah... kalau contoh di dalam negeri adalah seperti Ibu Martha Tilaar.
Bu Sendy membuka pintu utama pabrik dan mengulurkan jas putih khusus pada Alma. Ia tersenyum mendengar jawaban penuh determinasi itu. Cita-cita kamu tinggi sekali.
Iya. Dan pastinya butuh upaya besar juga. Makanya saya akan mulai mewujudkannya dari sekarang. Kira-kira Ibu mau menjadi sponsor saya nggak kalau saya ingin masuk fakultas teknik kimia saat kuliah nanti"
Semua anak SMA, termasuk Alma, tahu bahwa sponsor dari perusahaan besar seperti ini akan menambah nilai plus resume mereka di mata calon perguruan tinggi.
Tergantung performance kamu selama proyek ini, Alma.
Walau menanggapi jawaban itu dengan senyuman, tetap saja Alma menarik napas, tegang. Jawaban yang cukup fair dan tentu saja ini membuat dia bertekad untuk tidak akan membiarkan apa pun menghalangi obsesinya: keberhasilan proyeknya ini.
Dari kejauhan, Genta memandangi dua sosok yang sedang berjalan mengitari jajaran tabung kontener besar yang
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
masih beroperasi walau hari sudah semakin sore. Satu adalah si orang kepercayaan Babe, satunya lagi anak SMA dengan seragam putih-abu-abunya.
Kepala Genta langsung mumet melihat peralatan-peralatan berat di sini. Apalagi sambil memikirkan bagaimana caranya ia menyusun laporan studi kasus kelas kakap -nya tersebut.
Ini sia-sia aja& . Genta geleng-geleng kepala. Ia bergegas balik badan sambil mengeluarkan ponselnya, bersiap menghubungi Tris untuk kembali jadi joki -nya. Sebodo deh ini perusahaan babenya atau bukan ia tetap merasa nggak mampu (atau lebih tepat, males) ngerjainnya. So... bye-bye for now
KREEKKKK! Genta seperti mendengar nada mesin error yang bersahutan lalu disusul suara retak cukup keras, berasal dari benda stainless steel. Ia pun menoleh dan melotot horor.
Bu Sendy, Bu Sendy! MINGGIIIR! terdengar salah satu operator pabrik berseru.
Oh, damn! Impulsif, Genta berlari dan mendorong kedua perempuan itu sekuat tenaga, sebelum kontener raksasa berisi cairan hot wax yang tumpah itu mengenai mereka.
Ketiganya jatuh hampir saling tumpuk, menubruk mesin konveyer di belakang mereka. Kepala Bu Sendy terantuk badan mesin tapi ia tidak terluka, sedangkan Alma
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
mendarat di sesuatu yang baginya tidak sekeras lantai ubin seperti bayangannya....
Uugh... ber& rat... Alma mendengar suara dari bawahnya. Kontan ia langsung bangkit, dan menemukan sosok cowok yang tampaknya bukan pegawai pabrik, bukan juga pelajar SMA seperti dirinya.
Ow& Mengingat posisi jatuh mereka tadi dirinya di atas dan cowok ini di bawah wajah Alma langsung blushing, ...sori ya.
Genta memerhatikan wajah gadis ini; anak SMA tapi tampang dan gayanya tidak tipikal anak SMA zaman sekarang. Nggak sok imut, sok berponi (di mata Genta nggak semua cewek cocok berponi), atau sok manis. Raut cewek ini tegas. Kulitnya sehalus porselen walau tidak berwarna putih. Dugaan Genta, kulit gelap khas Indonesia ini juga bukan warna alaminya, melainkan seperti kulit terbakar. Tipe tennis-tan.
Hey... Alma mengulangi ucapannya mendapati cowok ini bengong terus. Jangan-jangan dirinya nggak apa-apa, tapi nih orang kepentok sesuatu kepalanya! Thank you. Terima kasih banyak ya udah nyelametin saya.
Lamunan Genta terpecah. Ia berkedip-kedip seperti orang linglung. Matanya lalu beralih ke tumpahan hot wax yang dengan segera dibersihkan oleh petugas. Di depannya, Bu Sendy juga sudah cuap-cuap ngomel atas insiden ini. Ia minta agar on-duty manager hari ini ber-
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
tanggung jawab atas penyebab kesalahan kerja tersebut. Dari kejauhan seorang lelaki berperut tambun, yang dipanggil Bu Sendy sebagai Pak Galih, manajer produksi, berlari panik mendatangi lokasi kejadian.
Kericuhan singkat itu membuat perhatian para karyawan pabrik terfokus pada kedua tamu mereka. Pak Galih dan Bu Sendy berulang kali memohon maaf pada Genta dan Alma secara bergantian. Dan terutama kepada Genta.
Tampang kedua manajer ini panik setengah mati, membuat Alma agak bingung. Ada apa dengan cowok ini" Walau nggak keliatan banget, gesturnya kayak raja aja di sini.
Tolong telusuri penyebabnya, ya, pinta Genta sok cool, lalu melirik dengan tatapan boyish ke arah Alma. Kalau sampai ada korban anak SMA di sini, bisa-bisa pabrik ini ditutup dan kalian juga kan yang kehilangan pekerjaan.
Kamu nggak apa-apa, kan" Genta bertanya lagi, memastikan Alma nggak mengalami lecet sedikit pun dan jangan sampai ia menuntut keteledoran pabrik Circa.
Nope. Makasih ya, jawab Alma. Aku benar-benar berutang budi ke kamu.
Itu bukan apa-apa. Genta berusaha tersenyum wajar (walau dalam hati ia GR dan bangga setengah mati!).
Kita lanjutkan di kantor saya saja, ya" kata Bu Sendy, masih dengan ekspresi gusar.
Genta dan Alma mengangguk bersamaan.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Sampai di mana kita tadi" Bu Sendy mencoba mengingat-ingat, lalu tiba-tiba ia menoleh ke Genta. Oh ya, sudah kenal dengan pelajar Sekolah Surya Ilmu ini" Almashira Raiz. Alma, ini...
Ramya! Genta cepat-cepat menjawab. Baik Bu Sendy dan Alma terkejut dengan jawaban bernafsu itu.
Dan untungnya Bu Sendy dengan cepat menangkap isyarat mata Genta. Oh... ya... ini Ramya, Alma. Mahasiswa yang juga akan magang di sini untuk tugas studi kasusnya.
Hai. Alma menyambut tangan Genta dan ia tersentak. Sesuatu menyetrum telapak tangannya. Pertama kali berkenalan dengan Sailendra pas awal masuk SMA pun ia nggak pernah merasakan sensasi seheboh ini.
Untuk sesaat Alma berdiri clueless, sampai Genta memberi isyarat untuk mengikutinya.
Di kantor Bu Sendy yang hawanya bertolak belakang dengan pabrik yang panas, Genta dan Alma disuguhi Thai Iced Tea yang segar, langsung dari laci Bu Sendy sendiri. Ini buat penyemangat kerja, katanya, merujuk pada diri sendiri.
Saya sudah baca proposal kamu, Ramya. Topik brand equity memang cocok untuk kondisi Circa di Indonesia saat ini. Senang sekali riset kamu bisa jadi bahan masukan untuk pekerjaan tim saya. Bu Sendy berhenti sejenak, mereguk minumannya. Namun, saya juga ingin minta tolong kepada kalian& .
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Oh, no! Genta hampir melengos males. Kayak kerjaan dia masih sedikit aja selama ini!
Tentu! Alma menjawab duluan.
Terima kasih, Alma. Saya harap permintaan ini tidak terlalu memberatkan kalian ya. Saya ingin kalian ikut serta juga dalam tim kerja saya untuk merealisisasikan kampanye Circa Lip Moist teen limited edition ini. Kalian tidak akan bekerja gratisan kok. Semua yang mengucurkan keringat dalam proyek ini pasti akan dibayar... professionally. Akan ada paket gajinya, dan tentu saja kalau kalian bekerja dengan baik, kalian dapat mencantumkan nama saya dan proyek ini sebagai referensi dalam resume kalian nantinya.
Dia juga ikut" Genta menunjuk anak SMA di sebelahnya, masih nggak percaya. Busyet... masih SMA aja udah seserius ini kerjanya! Ia jadi inget waktu SMA dulu... have fun, go mad-lah& . Siapa tau dia mati besok dan nggak sempat nyicipin segala kegilaan yang afdol di zaman SMA.
Kalau Alma tertarik. Bu Sendy tersenyum penuh dukungan ke arah Alma.
Seulas senyum usil pun perlahan mengembang di wajah Genta tatkala memikirkan segelintir ide.
Menarik, Genta berkata pelan, tapi tidak cukup pelan untuk tidak terdengar oleh Alma.
Sori" Oh, nggak. Genta berlagak pilon.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Mereka bergegas pulang ketika hari sudah benar-benar gelap dan pelataran kantor seratus persen sepi tak berpenghuni.
Sama-sama menunggu di lobi, Genta kembali melirik sosok berambut ikal-hitam legam di sampingnya. Pulang sendiri" Mau gue anterin"
Nggak. Thanks. Alma! Sebuah mobil city-car warna biru metalik mendekati lobi dengan kaca bagian depan terbuka.
Ya, ya. Udah selesai nih, Sai! Alma pun melambaikan tangannya ke arah Genta. Sekali lagi thanks ya tadi!
Genta merasa kecele. Ternyata si SMA ini udah ada yang jemput toh. Keusilannya pun tergelitik. Hey... temen lu baru punya SIM, ya" ia menyindir gaya nyetir cowok yang menjemput Alma.
Nggaklah! Sai udah bisa nyetir dari SD! seru Alma, tertawa ceria. Daaag!
Genta melambai balik, tidak menyadari bahwa senyum usilnya sudah berubah menjadi senyum penuh kedamaian.
Bu Sendy muncul di sebelahnya, melipat tangan di dada. Tatapannya mengikuti arah pandang Genta, yaitu ke mobil biru yang sudah menghilang di balik palang Secure Parking.
Lihat buku tamunya, Mbak. Di luar momen formal, Genta lebih nyaman memanggil si manajer pemasaran dengan sebutan Mbak Sendy . Ayah Sendy, Dirja
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Notosuryo, merupakan rekan bisnis Babe, dan Sendy walau terpaut beberapa tahun dari usianya memang igur berjiwa muda banget!
Genta ingin memastikan nama yang tadi ia dengar ketika berkenalan adalah benar, bukan imajinasinya semata. Almashira Dinia Raiz. Raiz..., diulangnya perlahan, memaknai tiap huruf yang ia lafalkan.
Seseorang yang kamu kenal, Genta" Bu Sendy menggodanya dengan senyum iblis.
Sepertinya begitu. Genta mengulum senyum penuh arti. Ditatapinya pelataran parkir kantor yang kini diguyur hujan dan sangat lengang. Kayaknya magang kali ini benar-benar bakalan seru abis nih....
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
G enta bengong untuk beberapa saat sambil berdiri di
tengah lautan putih-abu-abu.
Woohoooo~what a wonderful life! batinnya girang. Untuk memulai risetnya, pertama-tama ia harus melakukan survei dengan minta konsumen potensialnya, yaitu para anak SMA, mengisi kuesioner yang telah disusunnya. Pilihannya jatuh pada Sekolah Surya Ilmu tingkat SMA. Sekolah satu ini murid-muridnya terkenal advanced karena mereka superkreatif kalau menggagas pensi dan acara-acara unik lainnya.
Senin yang lalu ia sudah membuat proposal (sendiri,
Empat M Natural hair is always hot! Jangan mewarnai rambutmu secara drastis. Cukup beri sedikit highlight.


Circa Karya Sitta Karina di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
tanpa bantuan Tris. Sekarang Tris udah nggak bisa diharapkan lagi. Statusnya telak-telak jadi M.I.A 2 ) untuk SMA ini, dan ia kini akan meminta izin untuk melakukan riset kecil-kecilan.
Dengan dada terbusung PD, Genta melangkah lurus menuju kantor pegawai sekolah yang dirujuk satpam gerbang depan.
Baru saja ia bersiul ringan dan riang, yakin kalau semua pasti berjalan lancar, seorang wanita berambut putih berkacamata yang ia kira sun-glasses, namun ternyata lensanya memang agak gelap menghentikan langkah kakinya dengan sebuah tongkat.
Benar! Tongkat kayu, sedikit lebih panjang dari toya. Seakan-akan Genta adalah murid bandel yang mau cobacoba bolos.
Bajunya tolong dimasukkan dulu, Bu Rosna, guru BP yang sedang patroli keliling sekolah, menegurnya dingin. Kemeja lengan pendek Genta yang bagian bawahnya melewati batas ikat pinggang, rupanya big deal buat si ibu guru.
Genta makin bengong. Diliriknya kemeja penampilan keseluruhannya hari ini yang dirasanya sudah cukup rapi untuk melakukan tugas kuliah. Emang setelannya begini, Bu.
Tentunya kau tahu, sebagai murid, haruslah berpakaian rapi ketika ke sekolah.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Tapi saya bukan murid sekolah sini!
Mata Bu Rosna yang tadi tampak sipit, tidak ekspresif, kini membelalak gede. Jadi kamu siapa" Oom-oom yang mau maen dengan anak SMA, ya"
Enak aja! Saya mahasiswa asli. Kuliah di URI Universitas Richmond Indonesia, fakultas ekonomi. Saya datang ke sini untuk melakukan riset.
Kalau begitu, tunjukkan kartu pengenalmu. Genta tersenyum lebar sambil mengeluarkan dompetnya. Biar nyengir garing nih nenek-nenek ngeliatnya! Okay, Boss. Dan nggak lebih dari sepuluh detik senyum itu langsung sirna. Tangannya membalik-balikkan lembar leather pada dompetnya dengan gusar. Shoot! Dia baru inget.. KTM 3 -nya ketinggalan di meja kecil kamarnya, tercecer barengan kado untuk Linka.
Begini, Bu... Genta berlagak masih nyari-nyari benda yang dimaksud. KTM saya masih diperpanjang di kampus. Baru jadi besok...
Oh, kalau begitu, Nak, kamu balik saja lagi ke sini besok.
Mulut Genta langsung menganga. Besok dia ada kuis Pengantar Ekonomi Mikro, jadi nggak mungkin bisa ke sini. Urat di kepalanya langsung mengeras karena situasi udah makin bikin dia nggak sabaran ngadepin si nenek satu ini (Di matanya, Bu Rosna lebih cocok jadi nenek-
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
nenek yang duduk menyulam di atas kursi goyang daripada masih jadi guru killer begini!).
Sori, Bu. Nggak bisa besok. Harus sekarang. Nih tugas penting banget buat masa depan saya, Genta keukeuh.
Menjaga murid-murid sekolah ini terutama murid perempuan dari orang seperti kamu juga tugas yang sangat penting bagi saya! Bu Rosna memberi pelototan maut yang membuat matanya jadi nggak sipit-sipit banget dan rautnya jadi keliatan lebih mendingan... kayak nenek-nenek di serial kartun Courage the Cowardly Dog.
Genta memutar kedua bola matanya. Bu, yang bener aja... saya sama sekali bukan penjahat kelamin atau sejenisnya! Ia jadi lumayan sakit hati. Gile aja... tampang ganteng begini, masa dikira kayak penjahat-penjahat di Buser sih"!
Karena duet Genta dan Bu Rosna semakin seru, otomatis beberapa siswa pun ikutan ngerubung di situ. Dari yang tadinya cuma 3 anak berkembang jadi 12 anak. Gosip yang beredar di antara mereka: Bu Rosna sukses nangkep oom girang yang mau beroperasi di sekolah!
S-Sial! Gimana mau cuci mata ama anak SMA kalo gue malah jadi tontonan konyol begini"! Genta membatin kesal. Dilihatnya tampang cewek-cowok berseragam putih-abuabu di depannya yang pasang ekspresi nyukurin semuanya. Kecuali satu orang, yang malah memandanginya penasaran.
Satu orang dengan rambut brunette yang indah dan bola mata berwarna kehijauan.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Belum sempat Genta memandangi balik cewek ini lekat-lekat, salah seorang dari kerumunan siswa maju ke arahnya... memeluk lengannya dengan manja.
Kontan Genta panik mendapati ini, takut dikira penjahat kelamin betulan, sampai ia mendengar suara familiar dari si pemeluknya.
Bu, ini kan sepupuku! Genta menoleh ke bawah, meneliti wajah gadis penyelamatnya ini. Alma& shira"
Jelaskan sepupu seperti apa" Bu Rosna belum mau sepenuhnya percaya, tapi raut wajahnya kini lebih mengendur.
Ngg... Alma berpikir sejenak. Dipandanginya Genta, minta back up dalam usaha ngibulnya ini. Bapaknya Ramya adalah kakak ibuku. Nah, itu sepupu, kan"
Hmm... Bu Rosna dapet feeling ia lagi dikerjain tapi nggak bisa ngebuktiin sejauh itu.
Ramya dateng ke sini mau ngebawain uang jajanku yang ketinggalan kami tinggal bersebelahan. Tetanggaan! tambah Alma.
Katanya kamu ke sini untuk melakukan riset tugas kuliah, tembak Bu Rosna membuat baik Genta dan Alma mati kutu sesaat. Kedua anak ini kontan langsung liat-liatan lagi.
Nah, itu juga, Bu. Alma cekikikan grogi. Kalau Ibu nggak percaya, bisa telepon Ayah saya kok sekarang. Gantian Genta yang melotot mendengar ide itu. Anak
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
SMA satu ini gila apa" Kalo begitu pasti ketahuanlah mereka nggak ada hubungan apa-apa!
Sudah, sudah. Saya percaya. Lain kali kamu harus membawa kartu identitas yang seharusnya, ya. Kali ini kamu boleh pergi. Bu Rosna beranjak pergi dengan tongkat kembali bersarang ke sisi tubuhnya.
Setelah kerumunan anak-anak bubar dan tinggal Genta berdua Alma saja, Genta nggak bisa menyembunyikan ketakjubannya. Wow... gue...
Sama-sama, Alma sudah menjawab lebih dulu, seakan-akan sebelumnya Genta sudah ngomong Thanks . Waktu itu kamu malah nyelamatin nyawaku. Wah, Alma sama oom girang!
Seseorang nyeletuk dari belakang mereka berdua. Alma balik badan duluan. Di situ berdiri Sai sambil memegang bola tenis.
Sai! sapa Alma, nyengir tanpa dosa.
Hei, dari tadi gue tungguin mau maen tenis bareng... jadi nggak sih" tanya Sai, melempar-lempar bola tersebut, sengaja memperlihatkan pada Genta bagaimana terbiasanya ia memegang itu.
Genta mengerti gestur itu. Posesif. Sai-Sai ini pasti merasa Almashira adalah miliknya. Dan anak SMA satu ini jelas-jelas menganggap Genta sebagai saingannya.
Jadi dong, Alma menjawab ceria. Tadi mampir bentar di sini. Nolongin orang tersesat nih... hehehe!
Biasanya Bu Rosna nggak pernah salah tangkep lho, Sai menyindir Genta lagi.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Genta nggak mau kemakan omongan itu. Gengsi ah berantem ama anak SMA! Yang tadi cuma salah paham kecil kok ama si nenek galak, ia berkilah sok cool.
Nenek sih nenek, Kak, tapi gue denger-denger dulu waktu zaman mudanya Bu Rosna megang black-belt karate lho, Awang, si kribo yang sering kongkow bareng Alma dan Sailendra, ikutan nimbrung.
Bahkan katanya sih dulu Bu Rosna pernah pengen ikut pelatihan tentara PETA pas zaman penjajahan Jepang, padahal waktu itu dia masih kecil. Garang banget kan tuh guru! Farri menimpali juga.
Terus, jadi akhirnya" Genta lumayan penasaran. Nggak. Dia nggak mau jadi pengkhianat bangsa, muncul Kiran, sahabat cewek Alma, yang kini menjawab.
Makanya Bu Rosna memilih jadi guru. Dia sudah jadi pengajar di Yayasan Surya Ilmu sejak tiga puluh tahun yang lalu, Almashira menambahkan dengan ekspresi nerawang. Sejujurnya aku salut banget ama beliau.
Genta memandangi keempat anak bau kencur ini bergantian. Cih! Kalo dia sih nggak ada salut-salutnya ama orang killer kayak begitu. Ngingetin dirinya sama Pak Gatot aja. Baginya, jadi guru tuh pilihan kalau bukan alasan ekonomi kejepit. Yang namanya profesi keren ya jadi entrepreneur kayak Babe. Dan mengingat Babe udah tajir, dia kan tinggal nunggu lungsuran perusahaan aja. Eh, lu& , Sai berkata lagi.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Feeling Genta mengatakan panggilan slengean itu ditujukan kepadanya. Gue"
Bisa olahraga" Genta ketawa nyinyir. Anak ini... rasanya pengen dia jitak sekaliiii aja tapi superkeras!
Kenapa emangnya" Sai menoleh ke sebelah kanannya. Genta mengikuti arah pandang cowok berperawakan keras ini dan tertegun mendapati si rambut brunette sedang melintas tidak jauh dari mereka dan tersenyum pula ke arahnya!
Kenapa" Sai mengulangi dengan wajah amused yang cenderung mengejek si lawan bicara. Kalo lu doyan olahraga, ayo sparring tenis ama Alma atau gue Alma tuh kapten tim tenis cewek di sekolah, tau" Kalo lu nggak doyan... Pandangan Sai kini beralih ke celana jins Genta yang baginya kelewat metroseksual, nah, berarti lu cocok main ama tim centil, ama cewek kayak Trudi Gregshaw.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
J adi nama si bule cantik itu Trudi Gregshaw"
Ciieh...! Sai, Sai! Awang bersiul keras. Kalo udah soal Alma, gak ada yang nandingin elu dah jadi bodyguard-nya.
Elu nggak mau jadi bodyguard dia aja" Genta nunjuk ke arah Trudi.
Huh! Udah kebanyakan cowok yang maunya ngintilin Trudi dan gerombolannya dan mereka adalah cowokcowok banci, Sai melanjutkan, masih dalam semangat 45 yang sama.
Damn! Berarti gue dianggap banci juga dong ama preman SMA satu ini"! Genta langsung bete ngebayanginnya.
Lima R Selalu bersihkan wajah dengan lembut untuk menghapus sisa kotoran dan make up.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Terus, Kak, ada kerjaan apa sih datang ke SMA kita ini" tanya Kiran sebelum Sai beraksi nyecer mangsanya ini. Bukan seperti tuduhan Bu Rosna, kan" Hehehe... jangan dimasukin ke hati kata-kata Bu Rosna. Soalnya bulan lalu pernah ada oom-oom dateng ke sini dan ngajak cewek-cewek ikut casting ilm remaja garapan Rudi Soedjarwo, tapi ternyata itu sindikat untuk bikin ilm porno, gitu. Dan di dalamnya nggak ada Rudi Soedjarwo-nya sama sekali. Sekarang pelakunya udah ganti profesi.
Melihat senyum penuh arti Kiran ini, Genta tergoda untuk nanya lagi, Jadi apa"
Ngitungin berapa banyak jeruji penjara. Dia kalah di persidangan, cepat-cepat Awang menjawab, excited.
Genta makin pusing dengan kerumunan ini. Tatapannya ke Alma seperti minta tolong, dan untungnya Alma mengerti sinyal ini. Guys, si oom satu ini bener-bener harus kerja deh.
H-HEI ! Genta hampir protes. Enak aja dia dipanggil oom, lagi!
Jadi nggak ada tennis match sama sekali neh"!!! Sai protes.
Kiran menarik kerah kemeja cowok ini dari belakang. Kali ini elo harus ngalah, Sai. Biarin Kak Ramya seharian ama Alma dulu, oke"
Terus gue tenis ama siapa" Sai masih ngambek. Dia lagi on ire banget pengen olahraga setelah tadi selesai ulangan geometri.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Gue" Awang yang tadi pas istirahat menyikat habis dua mangkok mi ayam merasa perlu gerak sedikit. Nggak, ah! Bolanya sering nyangkut di rambut elo. Awang cemberut dan langsung ngeloyor pergi. Ya udah, ama Farri aja tuh!
Sai benar-benar bete melihat punggung Alma dan Genta yang semakin menjauh darinya, berjalan ke ruang Perwakilan Komunikasi Sekolah untuk melegalisasi izin kegiatan Genta di SMA Surya Ilmu.
Cih... Sai mendengus lagi. Awang dan Farri yang masih di situ mendengarnya. Mereka hanya tersenyum kecil, tahu banget Sai paling bete kalau kalah dominasi sama orang lain cowok lain.
Tuh orang enak aja dateng, kata Sai lagi, tampak urung meneruskan kalimatnya.
Alma yang bossy juga nggak biasanya gampang akrab gitu, Farri berkomentar.
Alma nggak akrab ama dia, Sai menegaskan. Kiran balik lagi sambil membawa empat batang es permen warna-warni salah satu jajanan paling terkenal di kantin sekolah mereka dan memberikan yang berwarna pink ke Sai. Ini terutama untuk ngedinginin kepala elo, ujarnya jail. Ia menatapi Sai lekat-lekat. Elo nggak benarbenar lagi pengen main tenis kan sebenarnya" Sai diam saja. Kiran sudah menduga jawabannya. Gue nggak suka kalo ada orang yang masuk seenaknya selain kita berlima ini, papar Sai, tahu dirinya kekanak-
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Hei, elo kok jadi kayak Bang Alde, Sai, ejek Farri. Kayak sekarang Alma nggak sibuk aja, Sai mengemukakan titik utama permasalahannya. Dia udah ikut mading, tenis, sekarang ngejar proyek Circa pula Nah, elo sendiri kan ikut tenis juga, timpal Awang. Elo lagi kenapa sih, Sai" Kiran udah mulai gerah dengan polah si sobat.
Masih menatap ke arah yang sama di mana kini bayangan Alma dan Genta sudah tidak terlihat lagi, Sai pun menjawab, Gak tau& feeling gue nggak enak aja ama si oom girang....
Kuliah enak nggak" Alma bertanya sambil menggiring Genta ke ruangan di mulut koridor.
Pak Dongga, guru isikanya yang funky, berseru jail melihat Alma jalan ama cowok yang lebih dewasa. Siapa tuh, Almashira" Pacar barumu, ya" Si Sailendra udah ke laut"
Genta bener-bener bengong melihat ini. Sekolah Surya Ilmu& sekolah yang katanya unggulan se-DKI Jakarta, tapi isinya orang-orang sableng semua!
Bukan pacar kok, Pak, Alma menjawab cool. Untung Sai nggak ada di sini, jadinya nggak perlu denger celotehan nggak jelas Pak Dongga tadi.
Setelah menemani Genta mengurus ini-itu menyangkut
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
izin survei tugas brand equity-nya di SI, Alma berlalu pergi, merasa udah kelamaan menemani cowok ini dan ia nggak mau lebih banyak orang lagi gangguin bahwa dirinya pacar Genta.
Tiba-tiba Alma mendapat ide cemerlang yang anehnya baru kepikiran sekarang. Kamu mau kenalan ama Trudi"
Si bule tadi" Genta nggak bisa nyembunyiin ekspresi girangnya.
Almashira mengangguk cepat. Ia yang mengusulkan ini, tapi anehnya ia merasa ada sedikit rasa kecewa. Lagi-lagi cowok begitu mudahnya kepincut sama tipe brainless kayak Trudi. Yep.
Elo temen maennya, ya" Genta menahan diri untuk nggak nyerocos, menginterogasi Alma tentang Trudi sedetail mungkin.
Nggak, Alma menjawab lugas. Yang tadi itu, ia merujuk pada Kiran, Sai, Awang, dan Farri dengan mimik bangga, baru sahabat-sahabat gue.
Kayak tim badung, Genta berpendapat.
Tim multi-talent, ralat Alma. Sai dan gue suka tenis, Kiran dan gue suka bikin kliping, mading, dan scrapbook, terus Awang jago banget masak, makanya perut dia tambun karena sering nyoba masakannya sendiri, dan Farri adalah aktivis lingkungan hidup The Cure for Tomorrow, yang juga jago banget kimia dan matematika. Kalau gue lagi nggak ngerti kimia which is totally prohibited for future
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
dermatologist like me Farri bisa ngajarin kapan aja, bahkan lewat YM 1 sekalipun! Kalau kita lagi ngumpul rame-rame, Awang pasti nyediain kita masakan yang enak-enak apalagi pas lagi bikin assignment atau class project.
Genta masih tidak berkomentar apa-apa. Ia sibuk merenungi, jenis persahabatan seperti itu zaman gini masih ada ya" Sesaat perhatiannya yang ngebet ke Trudi teralihkan.
Yang ada saat ini hanya dirinya dan Alma. Hmm, sudah lama rasanya nggak ngobrol maksudnya bener-bener ngobrol atau diskusi begini sama cewek. Selama ini kalau ia berduaan sama cewek pasti bawaannya bukan untuk ngobrol apalagi diskusi. Kalau bukan dia yang tengil duluan, pasti tuh cewek yang lirting halus kepadanya.
Sai Sailendra tadi& , Genta antara penasaran dan gengsi mengangkat subjek ini, ia pemimpin geng kalian"
Bukan. Alma nyengir. Aku.
Hah" Genta sumpah bengong untuk waktu yang cukup lama. Elo... mendeklarasikan diri gitu jadi ketua" Nggak. Voting. Terutama Sai sih yang ngusulin.... Bener-bener beda banget ama abangnya, batin Genta. Bayangan Alma dan Alde muncul bersamaan di kepalanya. Dia juga smart dan pastinya banyak ngerti dunia ABG....
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Elo suka bikin scrapbook, ya" tanya Genta. Jarang-jarang ia bisa inget kesukaan orang lain. Di matanya minat cewek tuh semua sama: perhiasan. Tepatnya, berlian.
Almashira mengangguk penuh semangat dan ini membuat Genta berani untuk terjun lebih dalam ke permainan mereka ini. Sambil gue survei di sini, gue bisa bawain elo bermacam-macam bahan untuk bikin scrapbook dan mading. Semua iklan Circa atau bahkan portfolio model mana pun dari seluruh dunia, gue punya.
Mata bulat Alma langsung membelalak manis. Beneran"!
Yeah. Genta terkesiap, merasa terjebak dalam waktu yang statis. Senyum Alma menyihirnya dan ia tidak siap mengantisipasi itu. Dengan memakai bando merah darah dan cardigan hitam bernuansa gothic, Alma justru lebih terlihat cute seperti Snow White ketimbang dark angel.
Snow White, batin Genta, tersenyum seorang diri. Memangnya ada ya Snow White yang kulitnya terbakar begini"
Makasih, Alma berujar tulus, merasa dirinya mendadak sentimentil dengan orang asing ini. Lagi-lagi kamu nolongin aku....
Sai. Sailendra. Alma cepat-cepat mengingat nama itu dalam hatinya. Ia kan menyukai Sai ngapain juga sekarang jadi mikirin si oom playboy satu ini"! TRUDI!!!
Seruan keras Alma memecah mantra manis yang melingkupi mereka berdua. Seperti orang kegeb sedang me-
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
lamun jatuh cinta, Genta cepat-cepat memperbaiki air mukanya. Cewek pujaannya kini berjalan mendekat ke arah mereka, sesuai keinginan Genta.
Tapi& keinginan yang terlalu cepat terkabul kok jadinya nggak seru ya" Apalagi ketika keinginan itu malah menimpa momen manis yang sedang dinikmatinya.
Genta menghela napas sekali, melirik sesaat ke arah Alma yang sudah sibuk mempromosikan dirinya di hadapan Trudi, lalu geleng-geleng kepala. Ia geli sendiri; mentang-mentang dirinya lagi berdiri di bangunan SMA, nggak berarti ia harus bertingkah kayak anak SMA, kan"
Mendeham sekali, Genta pun mengulurkan tangannya ke arah Trudi. Hai, gue Genta....
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
G enta melihat itu; ekspresi kaget Alma kemarin ketika
ia menyebut namanya saat berkenalan dengan Trudi. Ia berharap Alma akan langsung menembaknya: Elo musuh abang gue, ya" , tapi ternyata gadis ini hanya membiarkan dirinya terkejut tidak lebih dari lima detik, sesudah itu mereka Alma, Trudi, dan Genta kembali terlibat percakapan basa-basi yang menurut Genta basi beneran. Rasanya lebih enak ketika ia ngobrol berdua Alma sebelumnya...
Tapi dia rajin abis, Gen, sisi kiri hatinya berseru, mem-
Enam T Vaseline Petroleum Jelly is girl s best friend. Pakai Vaseline ini sebagai lip balm, penghapus make up mata, bahkan dapat menghaluskan kulit kaki jika dioleskan secara teratur tiap malam sebelum tidur. Simpel, murah, dan sehat.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
peringatkannya. Elu tuh nggak cocok ama cewek kayak begituan. Tipe cewek smarty-pants gitu suatu saat akan ngelindes elu, bikin pamor elu jatuh. Mending rebut aja tuh Linka dari pacarnya. Gampang, kan" Nggak usah capekcapek PDKT lagi dan pastinya Linka doyan ama gelang dengan liontin berlian berbentuk bunga yang ampe sekarang belon elu kasih.
Genta manggut-manggut sendiri. Tapi dia lalu mendengar suara lain, kali ini dari bagian kanannya: Baguslah elu mau coba deket ama cewek yang punya otak kayak Alma, biar sekalian ketularan pinter! Tapi inget ya, jangan sekali-sekali maenin perasaan dia. Buat kebaikan elu juga, Gen, daripada disate ama abangnya!
Setelah masing-masing sisi batinnya mempresentasikan tindakan terbaik yang seharusnya ia lakukan, Genta memutuskan bahwa ia akan tetap dekat dengan Alma... ngg, Trudi juga.
Yeah, dengan sangat menyesal ia karena nggak bisa memilih salah satu akan mendekati dua-duanya. Alma dan Trudi. Karena untuk ngedeketin Linka butuh usaha lebih (yaitu nyingkirin pacarnya dulu dan itu nggak gampang!), maka Trudi bisa dianalogikan sebagai Linka.
Emang deh urusan cewek nggak pernah seribet Riset Pemasaran. Sambil bersiul riang, Genta menutup buku teks kuliahnya, belum-belum udah ngerasa bosen belajar. Tangannya merogoh-rogoh bagian dalam tas ransel, mencari notes lusuh hadiah dari pembelian susu kaleng Reshna,
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
adik satu-satunya, yang ia jadikan agenda. Mana ya tuh barang"
Genta baru ingat, setelah mendapat izin survei di Sekolah Surya Ilmu, ia diharuskan menandatangani suatu formulir dan sementara itu agenda lusuhnya dipegangin Alma, dan setelah itu... sejujurnya ia nggak tau lagi nasib tuh agenda.
Ah... paling kebawa ama Alma. Ia menguap, kelihatan nggak peduli misalkan tuh benda ilang. Daripada bermalas-malasan, ia pun bergegas mengambil raket tenis yang sudah hampir setengah tahun nggak pernah disentuhnya. Ia lalu menelepon Rifka. Ka, ganti suasana yuk... jangan nge-gym melulu! Nggak sehat tau kalo lu terusterusan olahraga di ruangan tertutup.
HOSH.. HOSH& Heh"! Apaan, Gen" Rifka yang menjawab telepon sambil lari ngos-ngosan di treadmill, heran setengah mati mendapat telepon dari sobatnya tanpa basa-basi halo sama sekali.
Ikut gue tenis yuk" Sekarang" Kenapa" Belon-belon udah capek"
Dan nada belagu plus nyinyir sobatnya itu selalu berhasil membuat Rifka panas dalam sekejap.
Huh! Elu ngajak gue keliling Senayan sepuluh kali juga gue masih kuat, tau"!
Genta terkekeh bahagia karena pancingannya berhasil. Kok mendadak tenis lagi& " Rifka belum menutup
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
lip ponselnya karena penasaran. Sejak tiga bulan lalu Genta ngajak eksodus ke gym daripada main tenis outdoor lantaran di lapangan tenis nggak ada yang bisa dikecengin. Mendingan nge-gym, sebab sejak berbagai jenis olahraga ada di gym pilates, yoga, tae-bo... siapa tau nanti juga ada dangdut-bo cewek-cewek yang pengin badannya tetep skinny akan numplek di situ dan bikin suasana gym lebih ramai plus ceria!
Bayangan seseorang muncul di benak Genta, membuatnya tersenyum hangat. Lagi pengen aja, ia menjawab santai, bersyukur Rifka tidak bisa melihat ekspresi wajahnya saat ini.
Ran, nama Genta tuh pasaran nggak sih" Alma membalik-balikkan kemasan tube Circa Moist Lip milik Kiran yang udah mau abis. Menurutnya, kemasan bentuk baru ini lucu tapi kurang ergonomis kalau dipegang tangan. Seandainya ia kembali ke pabrik Circa nanti, ia pengin menyampaikan opininya ini ke Bu Sendy. Sepertinya Bu Sendy orang yang open-minded, jadi siapa tau usulnya didengar walau ia cuma anak SMA.
Dari belakang mereka, tepatnya di ruang bermain (Rumah Kiran memang sangat besar dan tiap ruangan di dalamnya punya nama masing-masing!), terdengar suara gaduh barang dilempar berkali-kali diselingi tawa riang
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
dan destruktif! dari ketiga adik perempuan Kiran yang masih kecil-kecil: Puti yang berusia 5 tahun, Rai 3 tahun, dan Nala 2 tahun. Kiran nyebutnya Three-Devils karena di balik tampang mereka yang imut kayak malaikat kecil, kelakuannya badung abis. Apalagi saat ini si babysitter lagi cuti, jadilah sepulang sekolah Kiran memohonmohon Alma untuk jadi babysitter cabutan, padahal kemarin sahabatnya ini baru saja main ke rumahnya.
Nggak. Emang kenapa" Kiran menjawab, nggak konsen. Sesekali ia menengok ke ruang bermain, menunggu kehancuran lebih lanjut yang dilakukan Three-Devils. Ia heran Alma doyan banget nenangga ke rumahnya hanya untuk melihat ketiga adik badungnya bikin ulah. Apalagi Alma beralasan bahwa ngeliatin mereka tuh kegiatan yang mendatangkan inspirasi, bagi Kiran itu adalah sangat tidak masuk akal!
Gak apa-apa, Alma berbohong. Mungkin kebetulan aja kali, ya" Ia teringat satu nama yang sangat dibenci abangnya, lalu cepat-cepat membatin lagi, Duh, kok gue jadi parno kayak Kak Alde begini sih"
Kiran melongok kertas-kertas yang bertebaran di sekeliling Alma, yang sejak tadi asyik selonjoran-tengkurap sambil mencorat-coret sebuah bagan. Class project elo kayaknya lancar banget nih.
Alma menggeleng sekali. Matanya masih terfokus pada bentuk segi empat dan elips yang dibuatnya. Pendekatan kimia... ekonomi... lalu social studies hmm" Ia kini
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
benar-benar berpaling ke Kiran. Nggak juga sih& abisan ngajak ketemuan Ramya di pabrik susah banget, padahal kita juga dapet assignment dari manajer di sana, yang harus dikerjain berdua.
Sudah tiga hari berlalu sejak kunjungan Genta ke Sekolah Surya Ilmu, waktu nih cowok dikira oom girang dan Alma lalu bertindak jadi pahlawan . Tapi pada hari berikutnya Genta mendadak nggak nongol di pabrik Circa, padahal mereka sudah janjian untuk mulai melakukan riset tugas tambahan dari Bu Sendy. Jadilah hari itu Alma memilih mendahulukan riset untuk tugas sekolahnya, dan ia gondok berat oleh sikap mangkir Genta tersebut.
Huh! Apa-apaan sih Ramya ini"! Dasar cowok aneh& . Kayaknya dia moody banget ngerjain tugas kita ini! Dengan wajah cemberut karena gemas, Alma kembali menorehkan pensil, kembali merumuskan apa saja yang akan ia kerjakan dalam proyek ini. Dan karena ia dan Kiran ikut kelas internasional di sekolahnya, sebagian besar mata pelajaran (termasuk proyek ini) harus ditulis dalam bahasa Inggris. Class project for pre-university programme
Name: Almashira Dinia Raiz Class: 11-A
Choices of approach: Chemistry, Economy, Social Studies Product/brand/company name: Circa Cosmetics
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
KAK ALMAAA !!! Three-Devils berseru berbarengan, kayaknya udah mulai bosan main rumah-rumahan.
Udah, ah& Alma melempar pensilnya dan mengeluarkan es permen dari kulkas. Makan yuk, guys!
Makan sambil ngewarnain gambar juga ya, Kak" Rai baru gambar bintang laut nih! Puti sudah siap dengan segenggam pensil warna.
Bintang, bintang..., Rai mengulangi, excited. Di belakangnya, Nala menyeret-nyeret kertas bergambar bintang laut.
Kiran yang tadinya udah mau kabur, males join dengan mereka dan memilih mendengarkan iPod saja, akhirnya
CIRCA Economy Chemistry Social Studies
Company Proile Product SWOT Analysis Marketing Strategy Raw Materials & Ingredients
Production Process Human Resources Community Services
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
gabung juga karena iri melihat suasana hangat itu. Pemandangan seperti ini termasuk langka di rumahnya mengingat mama-papanya sangat sibuk dengan pekerjaan masing-masing, menjadikan rumah besar ini sering kali terasa dingin.
Kakak ikut, aaahh ! Kiran akhirnya meloncat ke tengah kerumunan, menarik si kecil Nala ke pangkuannya dan ikut mewarnai dengan cekatan. Ia dan Alma saling bertukar senyum, tahu kalau ini bidang yang sangat mereka senangi dan kuasai!
Lalu ponsel Alma berbunyi. Kiran yang mengoperkan karena tuh benda tadi tercecer di dekat tumpukan berkas proyek kelas Alma, dan ia sempat melirik siapa peneleponnya. Sebuah nama muncul di monitor dan Kiran hampir nggak percaya melihatnya. Sejak kapan nih orang jadi telepon-teleponan ama Alma sih" batinnya heran.
Alma pun menerima incoming call itu, ekspresinya sama kagetnya seperti ekspresi Kiran. Hai& Trudi"
Alma ditelepon Trudi" Trudi yang beda dunia dengan mereka dan bisa dibilang nggak pernah tau Alma hidup well sampai hari ini" Trudi yang hanya mau menyapa Kiran dan Alma saat ia butuh bantuan untuk ngerjain tugas bahasa Indonesia (dari Kiran), dan ia pengin deket sama cowok-cowok tim tenis serta pengin deketin Kak Alde (dari Alma). Terus, kok Alma nggak pernah cerita sih kalau ternyata ia dan Trudi melakukan suatu komunikasi begini"
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Satu per satu pertanyaan pop-up di kepala Kiran. Ia langsung berhenti mewarnai dan setengah melempar pensil warna cokelat yang sedang dipegangnya. Dan sebenarnya, kini Kiran benar-benar jadi muak ngerjain apa pun!
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
A lma melakukan overhead smash dan Sai kelabakan me-
ngejar bola tersebut. Deuce! seru Alma, akhirnya keluar dari lamunannya juga.
Cih! Elo sambil ngelamun bisa melakukan itu... hebat juga. Walaupun nadanya sarkastis, Sai tulus memujinya. Ia paling seneng ngeliat Alma on ire begini kalo lagi olahraga.
Gue nggak ngelamun, Alma menukas tegas. Lebih tepatnya, ia lagi berpikir: kenapa tiba-tiba Trudi nelepon dia kemarin sore dan ngajak mereka hang out bareng" Dan kenapa sepertinya sejak tadi pagi Kiran sibuk sendiri
Tujuh X Minum air putih dan makan makanan bergizi secara teratur membantu memelihara penglihatan mata jernihmu.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
sama klub pidatonya, sama Pia dan Eja" Dan bisa dibilang kehadiran Alma kayak nggak penting di hadapannya.
Tapi yang lebih menyebalkan lagi, Alma makin nggak tahan dengan polah seenak jidat Genta yang makin keterlaluan. Sepulang dari sekolah hari ini ia akan ke Circa lagi karena Bu Sendy menanyakan progress tugas mereka, dan mereka berdua juga harus mulai memformulasikan seperti apa rasa Berry-Honey yang akan digunakan untuk Circa Moist Lip teen limited edition tersebut. Agenda lainnya adalah YP2I juga ingin bertemu dengan Genta dan Alma untuk menghaturkan terima kasih atas upaya mereka dalam membantu teman-teman yang kurang beruntung.
Huh, Ramya maunya apa sih" Kerja nggak beres& . Kalo dia nggak punya cita-cita penting, gue kan punya! Alma ngedumel sendiri seraya menyandang raket tenisnya. Setelah menyelesaikan satu set permainan, ia pun mengambil botol minuman Nike-nya yang berwarna pink transparan, terkejut menemukan benda lain yang tidak dikenalnya di dalam tasnya.
Buku notes Susu Sun-Dairy" Rasanya ia nggak pernah punya deh. Apalagi nih buku kecil kok dekil banget semakin menunjukkan nggak mungkin ini punyanya!
Alma membuka halaman pertama dan mendapati nama Genta Sasmitro tertera di situ. Nama itu lagi, ia membatin. Tiap kali mendengar, membaca nama itu, ada rasa aneh yang menjalari dadanya. Ia penasaran tapi juga me-
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
nahan diri. Takut kalau mengkonirmasi apa di balik nama itu sebenarnya, ia akan kehilangan sesuatu....
Lalu Alma membalik-balik halaman notes secara acak, membaca tulisan tangan yang ditemuinya pertama kali:
Riset Pemasaran ?" Brand Equity ?" Circa
(minta Babe telpon Mbak Sendy, atur jadwal baru gue!)
Mbak Sendy" Awalnya Alma agak heran dengan cara Genta menyebut Bu Sendy yang dirasanya terlalu kasual, sampai akhirnya ia ngeh akan sesuatu. Huh! Pantesan dia kerjanya asal-asalan....
Lalu ada sehelai kertas yang ikutan jatuh dari buku notes itu.
Foto wanita yang seperti dirobek setengah bagiannya. Dan wanita itu adalah sosok yang ia kenal banget! Alanna Raiz" Ini kan foto Ibu! Dengan tergesa-gesa sebelum Sai mendekat, Alma kantongi foto itu. Ngapain Ramya nyimpen foto Ibu sih" Pertanyaan simpel itu terus melingkar di otak Alma. Dan semakin ia pikirkan, semakin jauh jawaban yang dapat terformulasikan.
Another match, Al" Sai mendekat, penasaran sejak tadi sobatnya ngapain aja. Belakangan Alma seperti punya dunia sendiri dan jujur saja, Sai ngerasa tersisih. Padahal biasanya ia selalu jadi tumpuan perhatian cewek itu.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Ntar lagi deh, Alma menjawab sekenanya, merasa harus segera menelepon cowok kuliahan ini.
Ntar nggak bisa. Abis ini gue ada kelas intensif social studies. Nilai gue kemarin sempet anjlok, Sai mengelak, berusaha membujuk Alma tetap stay bersamanya.
Kalo gitu kapan-kapan, Sai. Sori& , Alma berseru tanpa menengok. Alma ingin sekali menengok dan mengatakan lebih dari itu ingin menghabiskan waktu lebih lama dengan Sai, tapi toh akhirnya ia hanya melambaikan tangan sekali sambil menyandang tasnya.
Baru saja Alma keluar dari toilet, sudah ganti baju dengan seragam sekolah, dan kini akan membeli es permen yang pastinya fresh banget buat pelepas dahaga, ia kaget mendengar dua orang sedang ngobrol. Suaranya makin lama makin dekat.
Almashira& , cowok itu menyapanya, terkejut. Hei, Alma! cewek di sebelahnya yang rambutnya bikin Alma silau ikut menyapa.
Mendadak Alma merasa jadi pusat perhatian sejagat. Semua orang jadi menyapanya, jadi baik ama dia, bukan lantaran ia punya abang kutu buku tapi cute macam Alde saja, atau ia punya sahabat cowok sekeren Sai.
Ramya, Alma berkata tanpa senyum, datar saja. Genta ganteng banget hari ini seperti biasa. Tapi Alma sudah dibutakan sama rasa kesalnya. Ia nggak berminat sama orang yang nggak punya rasa tanggung jawab! Elo ke mana aja sih selama ini"
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Di depannya berdiri Genta dan Trudi, bersebelahan dan keliatan kayak sudah kenal lama banget. Tampaknya kini Genta bisa bebas keliaran di area sekolah karena sudah pakai kartu hall-pass yang tersemat di bagian dada kemejanya.
Heh" Genta bengong disemprot dingin begitu. Dan ritual bengongnya itu berlangsung lebih lama dari biasanya karena ia cukup terpesona melihat penampilan fresh Alma dengan pipinya yang kemerahan kayak habis asyik berolahraga.
Trudi memamerkan Circa Glittery Loose Powder nuansa pinkish yang masih disegel pada Alma sambil tersenyum. Liat dong, Al, dapet dari Genta nih! Do you know that his dad is the major stakeholder of Circa Indonesia" Melihat ekspresi Alma yang planga-plongo nggak ngerti, Trudi merasa menang banget!
Trudi yang minta, bukan gue yang ngasih duluan, Genta, kaget ditembak begitu, langsung cepat-cepat meralat tanpa diminta. Ia juga menjaga jarak akrab yang tadi terjalin dengan Trudi.
Genta dapat melihat, di bawah sinar matahari langsung begini, Almashira dan Trudi benar-benar dua sosok yang sangap berbeda. Kulit Trudi putih sekali. Untuk jadi model iklan Circa di Amerika atau Inggris, Trudi memang cocok.
Tapi, Alma well, Alma berbeda. Julukan Genta untuknya masih sama: si Snow White. Walau sekarang kulit
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Alma lebih gelap dari biasanya. Ia menebak, pastinya tadi nih cewek nyempetin main tenis dulu. Suatu selingan di antara pelajaran sekolah yang sangat sehat dan sangat langka saat ini. Sekolahnya juga sih yang hebat; mana ada sekolah yang mengizinkan siswanya untuk berolahraga apabila break di antara pelajaran cukup lama. Dan hebatnya lagi, Sekolah Surya Ilmu ini nggak hanya punya lapangan tenis, tapi juga lapangan sepak bola.
Trudi menyadari sikap kikuk di antara Genta dan Alma, dan ia dengan GR-nya mengira semua ini semata gara-gara dirinya. Di belakangnya terlihat dayangdayang Trudi: Doria, Hanum, dan Iggi, yang setia menjilat kaki si Tuan Putri Trudi. Mereka udah siap membela Trudi, dan menelan Alma dan pemandangan ini membuat Alma semakin muak. Padahal Alma ingin bicara dengan Genta bukan perihal persaingan murahan ini, melainkan hal lain yang jauh lebih penting! Kemarin-kemarin ini kamu ke mana" Alma bertanya lebih halus, berusaha mengendalikan emosinya walau susah setengah mati. Lepas dari Genta ganteng atau nggak, di matanya cowok ini tetap salah dan bisa merugikan pekerjaannya di kemudian hari. Kalau Genta mau cari urusan sama Bu Sendy, silakan. Tapi jangan bawa-bawa Alma, karena ia menggantungkan tugas dan karier masa depannya di situ!
Genta maju selangkah, tampak nggak aware sama perang dingin antar para cewek ini. Alma, sori.... Ia men-
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
coba mengingat-ingat, ke mana ya dia" Kok bisa-bisanya mangkir dari janjinya dengan cewek se-cute Alma" OH! Ia baru ingat& ia ngilang karena pengin mengasah lagi kemampuan serve tenisnya bareng Rifka! Dan karena ia merasa enteng-enteng saja kalau berurusan dengan Bu Sendy yang notabene anak buah Babe, ia tinggal telepon dan bilang nggak bisa datang ke pabrik... tanpa memikirkan konsekuensi lainnya, seperti bagaimana tugas yang harus dikerjakannya dengan Alma saat itu.
Intinya, (walau susah) Genta menyadari dirinya adalah total jerky-ass.
Masalahnya, ia nggak siap mengakui dirinya begitu di depan orang se-committed Alma, karena hanya akan membuatnya jadi pecundang abis.
Gue& , susah sekali Genta buka mulutnya di saat kejepit begini, ada perlu ama orangtua gue, Alma. Well, bagus banget, Genta! Terusin aja ngebohongnya& .
Alma masih menatapinya curiga, menanti penjelasan lebih mendetail, karena yang ia lihat Genta kayak masih mau ngomong.
Mobil Bokap tiba-tiba mogok. Siapa lagi yang ngebantuin cek mesin kan kalo bukan anaknya"
Nggak tau itu benar atau nggak, akhirnya Alma memilih percaya saja. Tapi lain kali kan bisa kabarin dulu kalau berhalangan& , tuturnya, berusaha menghindari kontak mata dengan Genta, karena sejak tadi cowok ini intens sekali memandanginya.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Maaf, ya& , kali ini Genta berucap lebih lembut, dan anehnya kalimat itu tulus datang dari hati. Sesuatu yang sangat jarang dilakukannya dulu, karena ia tahu segala sesuatu bisa dibeli.
Trudi mulai rikuh berada di antara Genta dan Alma yang seperti hanyut dalam atmosfer milik mereka berdua saja. Ia mendadak jadi outsider , padahal harapannya adalah jadi sang ratu.
Namun, Alma tidak mengizinkan dirinya melebur begitu saja. Sorot matanya berubah jadi tegas lagi. Dikeluarkannya sobekan foto ibunya dari tas. Dan seperti yang sudah diduganya, Genta sangat terkejut melihat itu. Terkejut yang kemudian berubah jadi kemarahan. Elo nggak punya hak menggeledah privacy orang , ucap Genta murka.
Ini foto ibuku! potong Alma. Kok bisa-bisanya sih ada di notes elo"! Ada hubungan apa elo ama Ibu"
Teringat tuduhan Bu Rosna bahwa ia adalah oom girang, nada suara Alma saat ini seakan menudingnya begitu juga. Dan itu sukses menyulut amarah Genta jadi semakin liar. Cih! Telusuri dulu sebelum asal tuduh, Alma.
Lalu Genta tersenyum senyum yang aneh, seperti menyimpan beribu rahasia. Ia lafalkan kalimat berikutnya tanpa terburu-buru, sengaja biar Alma mendengar tiap katanya& .
Gue emang ada hubungan ama Tante Alanna Raiz.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
S ekujur tubuh Alma langsung kaku mendengar itu.
Trudi kini menyingkir perlahan dari kancah itu, merasa bersyukur ia nggak terlibat apa pun. Sejujurnya ia segan takut melihat igur Genta kalau sedang marah begini. Keliatan menyeramkan sekali. Hilang sosok Genta yang charming, kocak, dan playboy seperti ketika tadi ngobrol dengannya.
Menyadari situasi akan semakin memanas, dan yakin banget kalau orang-orang pasti merasa dapet hiburan gratis kalau mereka meneruskan di sini, Genta pun menarik tangan Alma untuk ikut dengannya.
Mau ke mana"! tanya Alma, setengah berteriak.
Delapan u Scrubs adalah keharusan bagi kulit kering.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Genta tidak menjawab. Ia juga lagi mikir. Apalagi ia sendiri nggak hafal denah sekolah ini.
Jangan-jangan kamu beneran oom girang"! hardik Alma lagi.
Kali ini Genta yang berjalan di depannya menengok ke gadis ini dengan raut kesal. Kita ke mobil gue. Di sana elo boleh puas-puasin nyela gue, Almashira! Cih& bener-bener kalian kakak-adik sama-sama suka ngeremehin gue!


Circa Karya Sitta Karina di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

...kalian kakak-adik sama-sama suka ngeremehin gue" Alma tertegun mendengarnya. Dipandanginya Genta lekat-lekat dengan degup jantung yang tiba-tiba berdetak lebih keras. Aneh sekali, ketika dekat Sai, detaknya tidak pernah seekstrem ini, padahal Alma yakin banget ia menyukai Sai!
Alma memalingkan wajahnya. Itu bentuk penyangkalannya terhadap apa yang ia rasakan. Berulang kali ia tandaskan dalam hati: Ngapain deg-degan" Orang ini bukan Sai!
Genta membukakan pintu dan menunggu dengan nggak sabar Alma melompat masuk.
Alma kembali meliriknya sinis, nggak suka dengan gestur dominan Genta. Awas ya, jangan dibawa kabur.
Genta tertawa dalam suara berat, hangat. Tampaknya amarah cowok ini telah reda. Kalo mau bawa kabur, gue pasti akan cari cewek dewasa dan yang lebih seksi& , balasnya dengan nada suara yang bertolak belakang dengan esensi ucapan itu: lembut.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Di dalam, Genta langsung menyalakan mesin, AC, dan CD player. Digantinya playlist di situ dari Common menjadi Counting Crows, tembang You Can t Count On Me.
Karena bengong dan bingung mau ngomong apa, akhirnya Alma memilih ikut bernyanyi pelan mengikuti lagu yang dikenalnya. ...if you think you need to go, if you wanted to be free, there s one thing you need to know, and that s that you can t count on me... Dan itu membuat Genta jadi semakin tersindir.
Dengan gerak-gerik kesal, digantinya track menjadi koleksi Common lagi. Alma nggak kenal lagu-lagunya, jadi ia nggak bisa bernyanyi. Setidaknya ini lebih baik bagi mood Genta.
Jadi bener ya elo Genta itu..., Alma-lah yang pertama kali buka mulut.
Genta melengos malas. Ia menopang tangannya pada kemudi mobil. Walau tahu maksud Alma ke mana, dan seharusnya ia duduk sebagai pejantan sejati yang menatap langsung ke mata perempuan yang diajaknya berbicara, matanya malah berkelana ke pemandangan di luar kaca depan mobilnya.
Memangnya abang elo ngomong apa aja tentang gue" Genta berasumsi mereka sudah sama-sama mengerti ke mana topik ini mengarah. Malas rasanya kalau harus nyebut nama musuhnya itu.
1. Penggalan lirik You Can t Count On Me dari album Saturday Nights & Sunday
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Alma berusaha mengingat-ingat remark kakaknya tentang Genta di suatu siang saat hujan turun deras sekali. Bengal, brengsek... mimpi buruk semua cewek, paparnya inosen, apa adanya, dan ini membuat kedua mata Genta membelalak nggak percaya.
What" bisik cowok ini, takjub berat. Busyet... nggak ada bagus-bagusnya sama sekali, gitu! Diselipin dikit kek: bengal, brengsek, mimpi buruk semua cewek, tapi setia kawan abis!
Genta jadi ingat, dulu ia pernah menyelamatkan Jimbrong, Taba, dan bahkan Alde sendiri, ketika mobil Jimbrong diserempet truk tronton berisi tentara. Bukannya dapat ganti rugi, Jimbrong hampir diculik. Saat itu di dalam mobil ada dirinya, Alde, Wisro, dan Taba. Alde karena tampangnya paling manis udah kena tampol duluan sampai sisi luar kacamatanya retak. Taba yang panasan langsung nekat mempraktikkan jurus tendangan tae kwon do-nya, yang berakibat tulang keringnya malah patah saat ditangkis dengan brutal. Untuk menghindari destruksi lebih jauh, akhirnya Genta menawarkan jalan damai .
Jalan damai versi apa, nah, itu hanya para tentara muda itu yang tahu aturan mainnya: Jimbrong dan Genta harus mau ikut mereka. Ke mana" Nah, ini dia bagian serunya...
Sorenya Taba, Alde, Wisro (mereka bertiga akhirnya dibebaskan dan masih nangis bombay menunggu nasib
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
kedua teman yang lain), Rifka, dan Abe melihat fenomena aneh di liputan berita. Ada dua makhluk berbulu putih yang lari-lari mengelilingi bunderan HI tanpa tujuan jelas. Ketika reporter menanyakan apakah ini salah satu bentuk ospek mahasiswa, mereka nggak menjawab. Atau apakah ini salah satu bentuk iklan produk, mereka tetap bungkam. Kedua makhluk itu hanya berseru: MINGGIR, MINGGIR! Masih harus ngelilingin 976 kali lagi neh!!!
Ketika si reporter persisten kembali nanya, Hah" 976 kali" Memangnya disuruh siapa sih lari-lari begini, Mas"!
Salah satu makhluk berbulu (di dalamnya adalah Jimbrong) akhirnya nendang bokong reporter cowok ini. Sana lu ah, cerewet! Kita nggak boleh jawab, tau"! semprot si preman satu ini.
Rupanya demi membebaskan Taba, Alde, dan Wisro, dua sobat mereka ini harus membayar cukup mahal, yaitu jadi makhluk berbulu kalo diliat-liat mirip badut ayam raksasa di mana tubuh mereka dilumuri lem sagu dulu, setelah itu disuruh guling-gulingan di atas tumpukan bulu ayam dan kapuk, dan akhirnya (ini bagian serunya) diturunin di pusat keramaian yang strategis pas jam pulang kantor.
Padang Bulan 2 Mamamo Karya Sara Tee Hong Lui Bun 15
^