Pencarian

Circa 2

Circa Karya Sitta Karina Bagian 2


Tentu saja Jimbrong dan Genta bersyukur banget mereka cuma dikerjain kayak begini, daripada dicincang beneran ala militer! Males banget kalo nantinya ada rekor baru yang ngalahin penyiksaan IPDN!
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Taba, Alde, dan lainnya bergegas menyusul ke Bunderan HI, memarkir mobil di Plaza Indonesia dan nongkrong di warung nasi goreng di depannya. Mereka tau, tuh tentara-tentara yang umurnya nggak jauh beda ama mereka masih ada di sekitar situ, memastikan Genta dan Jimbrong benar-benar lari ngelilingin bunderan 1000 kali. Jam 9 malam teng, barulah Taba cs berani keluar dari persembunyian mereka dan memapah Genta serta Jimbrong pulang.
Menurut Genta saat itu, dengan latihan isik seberat tadi, harusnya mereka lulus jadi atlet Olimpiade. Semuanya tertawa mendengarnya, terutama Alde yang salut abis dengan keberanian, kenekatan... dan kebodohan Genta.
Hari itu adalah terakhir kalinya Genta dan Alde duduk dalam satu mobil bersama-sama.
Jadi kalo bicara soal setia kawan, Genta yakin dirinya punya quality itu. Alde-nya aja yang udah keburu terfokus sama kekurangan dirinya.
Tapi melihat si Snow White di sebelahnya, yang masih memandanginya bingung, Genta bertekad ia akan mengubah semua citra itu. Dianggap busuk ama kakak-adek sekaligus kayaknya bukan prestasi yang membanggakan deh, batinnya beralasan.
Genta lalu mengambil dompet di saku belakang jinsnya, mengeluarkan sobekan kertas yang ternyata bagian lain dari foto Alanna Raiz. Diperlihatkannya kertas foto itu pada Alma.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Air muka Alma berubah drastis, dari curiga menjadi terkejut. Ia membaca tulisan di bagian belakang foto itu. Irayna Sasmitro..."
Itu Mama, kata Genta. Ramya... Alma masih memandangi foto itu dan berusaha menyambung-nyambungkan puzzle keluarga mereka berdua, yang sepertinya benar-benar saling berhubungan, mama kita temenan, ya"
Bukan sekadar temenan. Mereka sahabat sehidup-semati sejak di SMA Tarakanita Pulo Raya. Cih! Aneh sekali kamu bisa nggak tahu ini.
Alma jadi ingat bahwa Ibu pernah bilang tentang Irayna Sasmitro ini: Irayna ngajak Ibu arisan, tapi tempatnya di Scusa dan bareng ibu-ibu pejabat. Wah, kayaknya mendingan Ibu di rumah aja deh bareng Alma daripada harus berbasa-basi.
Ibuku memang anak TarQ 1 almarhum ibuku, cepat-cepat Alma meralat dengan wajah sendu.
Almarhum... mamaku juga, Genta menambahkan. Suasana yang tadinya intens membara kini berubah jadi tenang. Hampir hening.
Almarhum" Alma terkesiap. Ia yang tadinya udah mempersiapkan diri untuk adu mulut, berargumen dengan Genta tentang:
1. Kenapa sejak awal ia nggak ngaku dirinya adalah si Genta itu"
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
2. Setelah mendengar celotehan Trudi tadi, kenapa Genta nggak ngomong terus terang kalau ia adalah anak pemilik Circa"
& menyimpan amarahnya untuk lain waktu. Ia lebih tertarik akan fakta baru ini, bahwa ternyata ibunya dan ibu Genta sama-sama sudah tiada. Bagaimana mungkin dua sahabat ini bisa sama-sama pergi di usia yang bisa dibilang belum terlalu tua"
Mengambil lisensi Circa untuk bisa dijual di Indonesia adalah cita-cita nyokap gue. Menurut Babe, itu adalah satu-satunya penghubung yang bisa membuat seakan-akan Mama masih hidup di antara kita. Passion beliau terhadap dunia kecantikan sangat luar biasa. Genta berhenti bercerita, menatapi langsung manik mata Alma yang berkilauan, seperti mengerti, seperti tengah menyerap semua perkataannya.
Hal itu membuat Genta jadi lebih rileks menghadapi si supergirl yang semangatnya kerap kali bikin dia minder.
Kalo Nyokap masih ada, dia pasti seneng dan cocok banget tuh ngobrol ama elo& .
Sebuah pengakuan yang apa adanya, tidak muluk-muluk, namun berhasil menyentil nurani Alma, dan membuat satu pertanyaan baru terformulasi di benaknya: haruskah Kak Alde dan Genta berantem"
Haruskah kamu dan kakakku berantem" Genta diam untuk rentang waktu yang cukup lama. Ia hanya mengangkat bahu sekali. Sebuah pertanyaan yang
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
simpel sekaligus sulit. Otaknya yang nggak terbiasa diajak berpikir keras belum-belum sudah kelelahan memikirkan jawabannya. Ya, ya... kenapa ya" Gue sendiri sebenarnya juga sebel banget ama Alde sih kenapa kita begini"
Melihat Genta (lagi-lagi) kelamaan menjawab, Alma berusaha mengalihkan perhatiannya pada hal lain: melihat interior apik mobil SUV macho ini, dan pandangannya tertuju pada setumpuk majalah remaja luar negeri dan poster-poster berbagai jenis kosmetik Circa. Eh, itu... Rasa excited langsung membuat mood swing-nya hilang dalam sekejap.
Kan gue janji. Genta langsung mengambil semua benda di jok belakang itu dan menaruhnya sekaligus ke atas pangkuan Alma sampai gadis ini kelabakan dan kegirangan juga. Maka itu hari ini gue nyempetin maen ke sekolah elo& .
Wah& makasih ya, Ramya. Tatapan itu lagi tatapan tulus yang membuat Genta serasa meleleh.
Kok elo& Genta memalingkan wajahnya yang bersemu kemerahan, seneng banget sih ngomong itu ke gue" Sungguh& ia yang merasa punya cap bengal di jidat merasa nggak layak mendapat ucapan itu berkalikali.
Mungkin& karena sebenarnya kamu lebih baik dari itu. Jawaban Alma tersebut menyetop segala keraguan yang melingkupi hati Genta.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
H ari ini pulang telat lagi"
Alma yang sudah hampir menghilang di balik pagar rumah langsung berhenti berlari dan mengangguk sekali ke arah kakaknya. Yup! Ada meeting untuk lomba mading antar-SMA! serunya ngos-ngosan.
Oke. Hati-hati, ya! Alde hanya melambaikan tangan, mengerti, memberi isyarat adiknya untuk pergi saja. Karena hari ini ia kuliah sore, ia nggak bisa sekalian mboncengin Alma naik motor ke sekolah.
De, nasi goreng udah jadi nih!
Terdengar sahutan dari dalam rumah. Suara ayah mereka yang juga siap-siap ke kantor.
Sembilan j Look best with less make up" Cukup gunakan bedak transparan, maskara, dan concealer.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Oke, Yah. Coming! Alde belum beranjak dari teras rumah, memandangi halaman kecil mereka yang asri dan masih terselimuti embun bercampur titik-titik air sisa hujan semalam. Belakangan tugas kuliahnya makin menggila, membuat stresnya jadi bersinergi dengan mahasiswamahasiswa lain. Padahal untuk orang yang nilainya selalu straight A s seperti dirinya, nggak perlu sampai khawatir nggak lulus. Otak Alde ibarat sponge yang secara alami menyerap intisari mata kuliah yang dipelajarinya.
Dan antidot stres bagi Alde adalah melihat yang ijo-ijo seperti ini. Nggak perlu jauh-jauh ke Grand Canyon National Park di Arizona segala, seperti yang dilakukan Taba kalau sedang ingin menyendiri backpacking. Cukup di halamannya saja.
Pandangannya beralih ke salah satu sudut di kebunnya. Daun dan bunga tumbuhan kayu manisnya sudah mulai lebat lagi. Cinnamon, Alde membatin. Cinnamon dan Anthi...
Sudah waktunya ke sana lagi, ya" Alde berkata sambil membayangkan seulas senyum manis milik seseorang yang tidak sabar ingin dilihatnya lagi setelah tiga bulan tidak bertemu. Mungkin gue mampir ke sana dulu sebelum kuliah....
Dengan berjinjit, Alde dekati pohon kayu manis tersebut dan memetik beberapa batangnya. Pohon yang menghasilkan bumbu dapur serbaguna ini penuh kenangan baginya. Ia tersenyum puas melihat telapak tangannya
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
dipenuhi batangan kayu manis. Segini cukup kayaknya, ucapnya.
ALDEBARAN! Suara Ayah kini makin nggak sabaran. Keburu dingin nanti nih! Padahal itu alasan beliau aja yang pengin sarapan sambil ngobrol, mendiskusikan segala hal yang ia temukan pertama kali pada headline surat kabar.
Begitu Alde mengambil tempat pada kursi di depan Ayah, beliau langsung bertanya, Kapan kita mau ngolong lagi" Ngolong yang dimaksud adalah masuk ke kolong Hyundai Trajet mereka dan melakukan cek rutin bersama untuk ngirit ongkos, daripada diinapkan di bengkel. Ayah sih cuma ikutan ngolong aja karena si mekanis sesungguhnya adalah Alde.
Minggu ya, Yah" Alde menuang isi termos ukuran medium. Tiap pagi setelah salat Subuh, Alma selalu menyiapkan regular coffee buat Ayah dan Alde, padahal ia sendiri bukan penggemar kopi. Alma adalah jagonya susu, apalagi susu UHT yang rasanya macam-macam, mulai dari stroberi sampai pisang dan semua itu bukan yang nonfat. Kalau Alde menggoda bahwa Alma nggak beda dari bayi, Alma selalu berdalih bahwa ia masih dalam tahap perkembangan tubuh dan butuh ekstra energi serta suplai kalsium untuk tulang kuat. Kalau nggak, serve-nya nanti loyo.
Minggu pagi, ya" Ayah menawar lagi. Sorenya ada GP. Ayah sedih juga melihat The Doctor mulai tersingkir.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Stoner bener-bener rookie of the year, ya" Yeah& hidup itu emang kayak roda.
Betul. Alde mengangguk, nggak terlalu menyimak perkataan Ayah. Dua hal yang sedang berkecamuk di otaknya: Anthi dan Alma. Yah" Saya yang berlebihan atau belakangan Alma emang jadi lebih ceria, ya"
Ayah juga melihatnya demikian. Sudah sejak lama... sejak Ibu meninggal. Alma dan Ibu dekat sekali satu sama lain jauh lebih keliatan soulmate daripada Ayah dan Ibu. Kenapa emangnya" Dia punya pacar baru, kali" Ayah berusaha bercanda, gemas melihat ekspresi putra pertamanya yang mimiknya selalu serius.
NGGAK LAH! Alde secara impulsif menjawab berapi-api.
Ayah emang asoy-geboy soal kehidupan percintaan anak-anaknya. Hal itu berlaku juga bagi Alma, padahal pada keluarga-keluarga lain umumnya, orangtua biasanya lebih protektif. Hei, Nak... Alma sudah besar. Sebentar lagi tujuh belas tahun. Ayah malah heran sampai sekarang kok nggak ada yang nyatronin ke rumah ngajak dia kencan. Jangan-jangan itu gara-gara kamu lagi"
Iya, Alde menjawab cuek sambil terus menyantap nasi gorengnya. Sebenarnya ritual pagi ini kurang cocok dibilang diskusi karena yang banyak ngomong adalah Ayah, dan pasti juga juga Alma (kalau dia ikut join di meja makan).
Saya duluan, Yah. Alde berjalan kembali ke kamarnya.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Salam untuk Anthi, ya. Alde menengok surprised ke arah Ayah yang sedang menghabiskan sisa kopinya. Kok& Ayah tahu"
Jangan sampe ini ketinggalan. Ayah mengangkat sebatang kayu manis dari meja makan sambil tersenyum knowingly.
Di sekolah, Alma disambut dengan senyuman superceria (yang pastinya fake!) dari Trudi dan dayang-dayangnya. Bahkan Iggi sudah membelikan Alma es permen warna pink segala, dan sebelum pelajaran dimulai mereka harus melakukan ritual mengoleskan Circa Lip Moist (yang juga harus) rasa stroberi. Pokoknya semua serba pink dan stroberi.
Doria membuka majalah Teen Vogue dan FlavaGirl sekaligus lalu terpekik (sok) heboh. Liat nih, liat nih! Artikel ini bilang, kalo cowok ngasih seperangkat kosmetik kesayangan kita tanpa nanya lebih dulu, berarti dialah orang yang paling mengerti diri kita. Soulmate, gitu deh.
Kemarin kakak gue ngasih sunblock tanpa nanya gue lebih dulu padahal memang itu kosmetik yang lagi gue butuhin berarti dia dong yang paling pengertian ama gue, bukannya Farri& . Iggi tampak sedih.
Trudi menyibakkan rambut emasnya seraya tersenyum penuh arti. Hari kedua Genta ke sini, dia ngasih gue
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Circa Loose Powder lho. Hmm, mungkin nggak ya dia soulmate gue" Kirain selama ini Sai.
Bukannya kata Genta, loose powder itu elo yang minta ya, Di" Hanum mengkonirmasi takut-takut.
Hanya Alma yang sejak tadi diam walaupun menyimak tiap detail percakapan. Dan belum-belum ia sudah merasa gerah dengan semua ini. Hari ini nggak ada pelajaran isika, diganti esok hari setelah break makan siang. Berarti jam kosong ini bisa digunakan untuk main tenis sebentar atau mampir ke bengkel mading untuk mempersiapkan rapat bareng Kiran Tunggu Kiran! Alma hampir lupa. Sudah hampir seminggu ia dan Kiran nggak ngobrol. Kalau dilihat dari kesibukan masing-masing sih wajar saja mereka hampir nggak punya waktu untuk itu. Tapi, masa sih hanya karena alasan itu...
Hei, elo mau ke mana" tanya Trudi dengan gaya bossy-nya. Kita belum menentukan malam Minggu nanti mau clubbing di mana, tau"! Elo kan punya tugas ngajak Sai atau Aldebaran.
Bengkel mading, jawabnya sambil ngeloyor pergi. Alma hampir tertawa mendengar kata-kata itu. Ngajak Kak Alde clubbing" Yang bener aja! Kalo ada mesin soundsystem yang rusak, mungkin dia baru mau dateng!
Di bengkel mading, Kiran sedang sendirian, membereskan beberapa tumpukan kertas karton fancy dan pernakpernik daur ulang, yang biasa mereka pakai untuk menghias artikel-artikel mading.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Ran" panggil Alma. Rapatnya masih ntar! sembur Kiran ketus. Ia langsung bergerak dari spot berdirinya, sebisa mungkin menghindari Alma.
Alma sempat bengong lalu ekspresinya berubah jadi nggak suka mendapati hal ini. Elo beneran marah ama gue, ya" Tanpa alasan yang jelas gitu"
Tanpa alasan jelas " Gantian Kiran yang malah melotot ke arahnya, seakan-akan apa yang diucapkan Alma bullshit. Nah, elo masih maen ke sini, alasannya apa"
Elo ini aneh banget sih. Alma masih geleng-geleng kepala, nggak mengerti.
Elo yang aneh dan sana deh pergi... gabung ama timnya Trudi! Huh!
Belum sempat Alma melemparkan penjelasan (pembelaan diri"), Kiran sudah pergi meninggalkannya dengan dagu terangkat.
Kiran... Alma nggak mengejarnya kayak di sinetronsinetron. Rupanya ia masih cukup syok didamprat begitu oleh sahabatnya sendiri yang walaupun Kiran notabene jutek, lugas, dan tegas biasanya hanya mengaplikasikan kegalakannya itu kepada orang lain, bukan ke Alma. Sai adalah salah satu contoh konkret yang paling sering jadi sasaran.
Ya udah! Alma pun bergegas meninggalkan bengkel mereka yang sepi dengan hati sama dongkolnya. Tunggu mood kembali normal deh daripada nanti ada pertumpahan darah.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Perang dingin ama Kiran hanya membuat hari yang terasa membosankan jadi lebih lama bergulirnya.
Dan kini, Alma asli mati gaya mendengar Pak Dongga ngoceh tentang sifat-sifat asam-basa....
Alde melempar-lempar ringan bungkusan berisi kayu manis di tangan kirinya. Tangan kanannya terjulur kalem di sisi tubuh, memegangi sebuket mawar putih.
Ia menunggu di depan pintu yang belum terbuka. Diketuknya lagi dua kali dengan tidak sabar.
Dilihatnya lagi buket bunga di tangannya, dan mendadak ia merasa dirinya overrated bawa-bawa bunga segala. Ketika ia berancang-ancang membuang buket itu, pintu pun terbuka.
Aldebaran! pekik si gadis. Nada suaranya senang sekali. Saking senangnya, ia sampai harus berpegangan lebih erat pada tongkat penyangganya agar tidak terhuyung.
Anthi... Alde menghela napas dengan suara mendesah. Entah kenapa tiap kali ia menuju ke sini, perasaannya deg-degan abis, dan tiap kali Anthi menyambutnya seperti ini, ia langsung tenang kembali.
Bisa dibilang ini adalah rutinitas yang waktunya tidak tentu, yang ia lakukan tiap kali kayu manis di rumahnya banyak yang masak. Anthi suka kayu manis. Katanya
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
kayu manis dari halaman rumah Alde jauh lebih fresh dan yummy daripada harus beli di Kem Chicks.
What a surprise! Anthi berkata lagi. Ia tahu Alde selalu datang pada waktu yang nggak pernah diduga dengan segenggam cinnamon di tangan dan itu tetap merupakan kejutan yang manis baginya.
Tatapan Alde jatuh pada kaki kanan Anthi yang posisi berdirinya janggal. Ada nyeri di dadanya tiap kali mengingat peristiwa yang mengkontribusikan cacat itu. Anthi pula korbannya.
Sampai kini pun Alde belum bisa melupakan itu.. & terutama si bodoh yang seharusnya dapat melindungi Anthi
Alde" Alde terenyak. Ketika mengangkat wajah, ekspresinya kontan pongo, membuat Anthi tertawa amused.
Mau minum apa" Kopi" tanya Anthi. Dari tadi ditanyain diam saja. Or perhaps, cinnamon-lavoured coffee"
Cinnamon-lavoured coffee would be ine, Alde menjawab sopan, malu tadi kegeb ngelamun.
Oke deh. Kopi kayu manis untuk si smarty-pants. Lucu ya, sampai kapan pun kita berdua emang truly coffee junkies. Kalo Genta sih cuma buat gegayaan aja, ya" Senengnya tipe-tipe frapuccino atau ice blended, bukannya kopi hitam pekat, less sugar. Generasi Starbucks banget!
Alde hanya tersenyum simpul. Tapi Anthi tahu, luapan emosi sesungguhnya hanya akan terpatri di dalam hati
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
cowok ini. Nggak ada deh yang menyaingi sifat introvert Alde!
Anthi memerhatikan raut cowok ini lalu tersenyum mengerti. Masih nggak akur ya sama Genta& " p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
R ahang Alde langsung mengeras mendengar pertanyaan
sensitif itu. Haruskah Anthi menanyakan itu kepadanya tidakkah Anthi melihat sendiri kehancuran apa yang diakibatkan Genta"
Kakinya masih sakit" Alde berusaha mengalihkan kegundahan hatinya, sekalian cari topik pembicaraan. Ia sama sekali bukan ahlinya untuk hal satu ini.
Anthi tergelak lagi. Alde jadi merasa kayak anak kecil ini salah, itu salah.
Tiap ke sini kamu nanyain itu terus, ucapnya di sela tawa. Ia berjalan ke pantry membawa batangan kayu manis tersebut. Kan udah lebih dari setahun yang lalu, De.
Sepuluh e Foundation adalah make up untuk wanita di atas 40 tahun. Bagi remaja, itu hanya akan menutupi natural beauty kamu.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Alde manggut-manggut. Sudah lebih dari setahun" Cepat sekali waktu berlalu; waktu di mana ia terus-menerus menimbun kebencian pada Genta, dan ia yakin Genta pun punya alasan untuk melakukan yang sama.
Iya sih& . Alde bangkit. Ia suka mencium aroma kopi dari dekat. Apalagi kopi buatan Anthi enak banget. Kopi asli, bukan kopi banci yang ada whipped cream-nya lah... cokelatnya lah. Makin enak lagi bagi Alde karena ia dapat menikmati sesuatu bikinan Anthi yang nggak bisa dinikmati Genta.
Tapi kamu jadi nggak bisa menari.... dan aku nggak bisa melihat kamu menari lagi, Anthi.
Alde masih kesal dengan kenyataan itu. Ia teringat bagaimana indah dan kerennya ketika Anthi mementaskan Tari Gabor, sebuah tari Bali modern gubahan I Gusti Raka, seorang dosen ASTI Denpasar. Dulu Anthi ingin juga mengajar di ASTI. Selain menekuni bidang teknik mesin seperti Alde, ia ingin punya sanggar tari yang tidak hanya mengajar tari Bali saja, tapi kalau bisa tarian dari seluruh Nusantara.
Tapi dengan cacat seperti itu, jangankan menari dengan gerakan-gerakan sulit, mengoperasikan mesin bubut yang simpel di bengkel saja sudah tidak memungkinkan. Mencoba untuk realistis, akhirnya sekarang Anthi kuliah di FSRD. Fakultas Seni Rupa dan Desain, ambil ine art. Masih tetap seni. Hanya saja yang sekarang diberdayakan adalah imajinasi dan tangannya.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Anthi memang banting setir jadi pelukis, tapi jiwanya tetaplah seorang penari. Objek lukisannya adalah penari tradisional Indonesia dan ciri khas brush stroke-nya cenderung mengarah ke ekspresionisme.
So, what are we doing now" Anthi memberikan cangkir kopinya pada Alde.
Ditanya begitu, Alde hanya angkat bahu. Ngeliatin kamu melukis" ia mengusulkan. Duh, De... basi banget sih lu! batinnya kemudian.
Kalau Alde dan Anthi berduaan dalam satu ruangan begini, so pasti yang lebih banyak ngobrol adalah Anthi. Dan Alde sendiri berusaha untuk bersikap sopan dengan tidak terus-menerus memandangi kaki kanan Anthi.
Dan Anthi menyadari ke mana mata itu tertancap. Ia menggesernya pelan.
Isn t it kind of boring thing to do for a guy.... Gadis ini memiringkan wajahnya sedikit, tersenyum lucu.
Iya sih. Alde tertawa lebih rileks, ikut tertular atmosfer positif yang sejak tadi terpancar dari Anthi.
Akhirnya Anthi memberi isyarat agar Alde mengikutinya ke halaman belakang rumah. Yuk, kita ngerjain ini aja. Ia mengangkat benda dengan tabung transparan, yang sepertinya sebuah coffeemaker. Daripada beli baru& .
Anthi... Alde kehabisan kata untuk dilisankan. Rasanya ia ingin berada di sini selamanya!
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Hei..., Genta menyapa Alma. Ia sudah bersandar di depan gerbang Surya Ilmu sejak sepuluh menit lalu.
Pertemuan terakhir mereka menguak fakta bahwa Alanna Raiz dan Irayna Sasmitro ibu mereka masingmasing ternyata adalah sepasang sahabat.
Kamu benar-benar datang.... Alma memandanginya, setengah tidak percaya.
Ketakjubannya tak dinyana bikin Genta sedikit tersinggung.
Tentu saja gue dateng. Kali ini Riset Pemasaran-nya harus lulus! Gue nggak mau jadi underdog di ekonomi, kayak Jimbrong di mesin.
Underdog" Iya. Di jurusan teknik mesin, abang elo tuh yang paling pinter. Jimbrong juga paling pinter& dari belakang. Menurut Alde, jumlah kerutan pada otak gue sama kayak Jimbrong alias kita berdua sama bodohnya!
Bukannya diam sebagai tanda empati ketika mendengar misah-misuh ini, Alma malah cekikikan dan berusaha menahan agar tawa kecilnya tidak meledak. H-Hei! Kok malah ngetawain
Jimbrong tuh nama orang, ya" Alma masih berusaha mengendalikan diri. Susah sekali menghentikan tawa ini dan senangnya& . Sudah lama ia tidak merasa selepas ini!
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Iya. Jimbrong nama orang. Singkatan dari Jimmy- Biang-Gondrong. Gak ada yang bisa nyaingi rambut gondrong-metal Jimmy se-URI! papar Genta, bangga menceritakan bagian dari kehidupan kampusnya sehari-hari. Ia mengisyaratkan agar mereka meneruskan obrolan di dalam mobil saja.
Singkatannya kedengeran gahar juga. Siapa yang bikin"
Alde, Genta menjawab pelan.
Oh... Alma jadi semakin penasaran. Sulit membayangkan bahwa sebelumnya Kak Alde dan Genta adalah teman mungkin malah teman baik seperti mama-mama mereka.
So, are you ready to hit the factory" Genta langsung membelokkan topik.
More than ready. Alma tahu itu, tapi pada kesempatan di saat ia dan Genta bisa ngobrol dengan nyaman begini, ia tidak akan usil mengulik lebih jauh lagi.
Di Circa, Genta disambut dengan dampratan Bu Sendy, dan itu bukan basa-basi sama sekali! Walaupun Genta anak pemilik Circa, tampaknya si manajer pemasaran nggak pandang bulu membabatnya . Bu Sendy sangat kecewa dengan mangkirnya Genta beberapa hari belakangan ini sehingga pengerjaan assignment khusus yang ia berikan pada Alma dan Genta tertunda.
Alma, hari ini kamu bisa pulang jam berapa" tanya Genta ragu. Ia baru saja keluar dari ruangan Bu Sendy.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Tadi wanita ini benar-benar marah kepadanya. Baginya nggak ada pilihan lain selain stay lebih lama di pabrik.
Alma berpikir sejenak. Tadi pagi ia sudah mengatakan pada Kak Alde ia akan pulang telat lagi. Dan seperti hari-hari sebelumnya, ia harus berbohong pada abangnya demi menghabiskan waktu bersama Genta.
Dan sejujurnya hari-hari bersamanya itu sangat menyenangkan. Selama datang ke sekolah, Genta tidak mencari Trudi, melainkan dirinya. Yeah, sesekali cowok ini menyapa Trudi. Tapi tidak secara spesiik ngobrol lama dengannya.
Sedangkan Alma sendiri memilih menghindar dari Sai. Ia yang tadinya kepingin selalu berada di sisi Sai, kini malah menjauhinya. Kontan Sai sangat tidak suka dengan perlakuan itu. Bukankah selama ini mereka berteman sangat baik" Dan seharusnya sebagai teman kan bicara apa adanya satu sama lain!
Karena Alma nggak bisa didekati, Sai pun berpaling ke Kiran. Entah Kiran menjelaskan apa, setelah itu bukan hanya Sai yang berbalik menjauhinya, tapi juga Awang dan Farri.
The price of my choice, pikir Alma. Sebenarnya ia tidak ingin kehilangan sahabat-sahabatnya. Tapi proyek Circa ini penting sekali baginya. Apalagi ternyata setelah menilik lebih jauh, membaca jurnal yang pernah dibuat Ibu dan Tante Irayna, Circa adalah cita-cita mereka berdua. Minat kedua wanita itu yang sangat besar terhadap dunia
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
kecantikan ditorehkan dengan sangat detail dalam sebuah buku diari berwarna pink yang disimpan Genta.
Babe mengusahakan bisnis Circa atas dasar ini. Genta menyerahkan buku pink itu pada Alma setelah mereka sampai di parkiran pabrik. Melihat urgensi ini, tekad Alma pun semakin bulat; ia akan meneruskan cita-cita itu. Ia harus punya andil juga memajukan Circa.
Setelah berpikir cukup lama, Alma pun menjawab pertanyaan Genta, Aku boleh pulang jam berapa aja kok. Ia akan mengabari Ayah lebih dulu lewat ponselnya. Biasanya jam segini Ayah sedang meeting sore di kantornya.
Lagi pula harus sekalian ngerjain class project ini juga.... Alma memperlihatkan print-out lembar tugasnya pada Genta.
Ketika membacanya, Genta langsung pusing tujuh keliling. Hah" Ini tugas anak SMA jaman sekarang, ya"! Gilee... pantesan mereka pinter-pinter banget! Ini sih alamat kapasitas otak gue bukan hanya di bawah Alde, tapi juga di bawah Alma!
Yep. Jadi, kalau agak larut malam& tidak apa-apa" Genta memastikan lagi. Nggak lucu aja kalau nanti waktu mengantar Alma pulang, bokapnya sudah menunggu di depan pagar bawa senapan.
Airmatif, jawab Alma lagi. Nanti aku bisa minta tolong Sai
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
JANGAN! Alma, juga beberapa pegawai yang sedang memfotokopi di situ, kontan terkejut mendengar teriakan Genta.
Jangan, Genta mengulangi lebih halus walau napasnya masih sama ngos-ngosannya. Nggak usah telepon dia. Gue aja yang anter pulang. Yuk, sekarang kita langsung ke ruangan R&D, ketemu Pak Tubagus. Tidak menunggu jawaban Alma, langsung saja ditariknya tangan gadis itu menyusuri selasar kecil di sayap kiri pabrik.
Badan Alma seperti bergerak sendiri mengikutinya. Rasa terkejut itu masih belum hilang, apalagi kini tangan Genta yang hangat malah menggenggamnya erat sekali.
Dan dengan kedekatan ini, Alma jadi menyadari: Genta wangi sekali! Wangi sabun aroma buah-buahan, juga musk, bercampur jadi satu, membuat Alma tergoda untuk mengendus sisi kanan tubuhnya dekat ketiak... Huh! Kok ia sendiri malah bau prengus begini" Mungkin karena seharian ia kena matahari di sekolah, sedangkan Genta sepertinya menjemputnya langsung dari rumah. (Berarti Genta masih fresh habis mandi!)
Di bagian R&D, atau Research & Development, Pak Tubagus memperlihatkan beberapa alternatif ramuan rasa lip moist, yang nantinya akan mereka pakai. Rasa ini dibuat langsung dari ekstrak buah-buahan dan biasanya berbentuk cair, berupa minyak esensial. Kehadiran Alma dan Genta membuat Pak Tubagus dan stafnya bahagia banget mengingat mereka sudah mulai pusing me-
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
nentukan aroma seperti apa yang lagi hip di kalangan remaja; atau untuk membuat honey-berry, komposisi dasar rasa yang dipilih berasal dari stroberi atau blueberry"
Blueberry, blueberry! pekik Alma, yang tampak tenggelam dalam jas lab yang semuanya berukuran besar.
Kenapa nggak stroberi aja" Galih, salah seorang staf Pak Tubagus, anak magang dari universitas yang sama kayak Genta, geli mendengar seruan kekanak-kanakan itu. Dikiranya Alma cuma asal teriak blueberry aja....
Iya, stroberi memang bagus, kaya vitamin C pula. Tapi blueberry lebih banyak lagi mengandung vitamin C, dan bahkan gudangnya antioksidan. Bagus banget kan kalau dipakai tiap hari oleh remaja, karena itu sama saja mengoles vitamin ke bibir mereka, Alma mendeskripsikan panjang-lebar.
Pak Tubagus, Galih, dan lainnya beralih pandang ke Genta. Bukannya minta persetujuan, tapi lebih kepada mengetes kepintarannya; apakah Genta memiliki alasan yang lebih advanced dari si anak SMA"
Kontan saja Genta gondok melihat semua tatapan itu. Ia balik memelototi mereka sambil berpikir keras. Easy, man& ini kan cuma pengetahuan umum. Masa sih lu gak tau apa-apa" semprotnya pada diri sendiri.
Blueberry, Genta akhirnya berkata, teringat salah satu stoples selai di meja makan rumahnya. Selain bergizi, juga rasanya emang enak sih. Ya sudahlah, pake blueberry aja. Jadinya blueberry campur madu, kan"
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Pak Tubagus dan lainnya manggut-manggut dengan ekspresi pilon. Mau tertawa kok rasanya nggak etis karena ini anak bos besar. Alma sendiri hanya mampu menahan tawa. Setidaknya Genta sudah punya itikad baik mau benar-benar bekerja. Jadinya Alma pun memilih untuk behave. Kalau ia bertemu Genta yang kemarin-kemarin ini, yang malasnya nggak ketolongan, mungkin pada situasi seperti ini ia sudah ngakak berat.
Acara seru-seruan meracik rasa lip moist di kandang R&D berlangsung sampai jam setengah sembilan malam. Akhirnya mereka dapatkan juga formulasi rasa honey-berry yang paling yummy; tidak terlalu tajam, nyaman di bibir, dan enak seperti buah aslinya.
Gue traktir, Al, ucap Genta sambil membuka powerkey mobil.
Traktir apa" Makan malam lah. Liat nih udah jam segini. Sixty s, oke"
Karena hari ini Alma nggak ada PR sama sekali (Ini fenomena langka di Sekolah Surya Ilmu!), ia pun menyanggupi menyantap makanan cepat saji campuran Amerika-Meksiko di restoran ini. Sudah lama ia nggak makan burrito atau taco de harina favoritnya. (Yang ini juga termasuk makanan langka di rumah karena ia belum menemukan burrito murah meriah di Jakarta.) Melihat Alma menguap terus di Sixty s, Genta tidak
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
mau berlama-lama di situ (walau ia masih ingin ngobrol dengannya) dan langsung mengantarnya pulang. Entah kenapa, semakin lama Genta semakin menikmati kehadiran Alma di sebelahnya. Ia jadi lebih bersemangat, lebih bisa mengerjakan segala hal.
Alma seperti membuatnya jadi lebih pintar , dan rasa percaya dirinya otomatis ikut terpompa.
Mereka sampai di depan rumah kecil yang pintu pagarnya setengah terbuka. Alma masih tertidur di jok sebelahnya. Genta lupa, tadi Alma ngomong sesuatu tentang nge-drop dirinya... di mana" Di depan rumah" Depan kompleks" Atau depan perempatan yang baru mereka lalui"
Sama sekali nggak ingat instruksi Alma tadi, akhirnya Genta benar-benar mematikan mesin mobil dan bergegas turun. Ia beralih ke sisi Alma, pelan-pelan membukakan pintu dari luar. Ia tahan badan Alma yang bersandar pada pintu mobil agar tidak jatuh.
Cantik juga, Genta memandangi raut tertidur di depannya. Mungkin ia benar-benar si Snow White& . Ia tersenyum sendiri.
Merasa lebih rileks dan berani , Genta mencondongkan wajahnya, mendekati wajah Alma yang ekspresinya sangat damai. Sayup-sayup lagu You Can t Count On Me melatari syahdunya suasana yang melingkupi mereka. Dan tiba-tiba ia merasa silau....
Sebuah cahaya diarahkan langsung ke matanya. Dengan sengaja.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Seseorang memakai kaos dan celana bermuda berdiri memegang senter di depan pagar yang terbuka.
Genta melengos. Harusnya tadi ia benar-benar mendengarkan apa yang di katakan Alma& tentang di mana gadis ini prefer untuk diturunkan. Kini ia tahu alasannya. Alma pasti tidak ingin ini terjadi....
Cih! Cepat atau lambat kita pasti akan ketahuan, Al, bisik Genta pada igur Alma yang masih tertidur.
Sinar senter itu masih tetap diarahkan ke Genta dengan sangat tidak sopan. Sebuah undangan untuk berkelahi. Nyolot, bahasa yang biasa ia pakai bareng Rifka, Jimbrong, dan lainnya.
Minggir dari adik gue, Gen.
Sebuah suara rendah terdengar beberapa detik kemudian, yang tidak hanya membuat Genta aware, tapi juga Alma terbangun.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
K ejadiannya sudah lebih dari satu tahun tapi Alde masih
dapat mengingatnya dengan jelas. Kala itu cuacanya panas, kering, namun angin bertiup sangat kencang. Alde baru saja pulang dari tempat kos Chandra dan Wisro, me-review ulang tugas hitung-hitungan mekanika teknik serta CAD & basis data teknik. Ia yang sudah hampir melintasi gapura pintu masuk kompleks, memutar motornya kembali ke arah jalan raya.
Hari ini hari Jumat, hari di saat Anthi senang menghabiskan waktu semalaman di studio, menari mulai dari Legong sampai salsa. Dulu Alde dan Genta senang ikut nongkrong di studio. Sambil jajan sate ayam yang mang-
Sebelas l Ingin suasana kamar yang tenang untuk belajar" Jangan lupa nyalakan lilin aroma terapi aroma lavender.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
kal di depan, mereka bawa piring ke dalam dan menonton Anthi yang terus menari seperti besok ia tidak bisa menari lagi.
Lalu Genta dan Anthi jadian dan Alde kontan merasa tersingkir. Merasa kalah.
Mereka bertiga sama-sama lulusan sekolah SMA Surya Ilmu dan telah bersahabat sejak kelas 10. Mereka bertekad untuk tidak melibatkan cinta-cintaan.
Tapi Anthi berusaha bersikap ksatria dengan mengaku pada Alde bahwa ia menyukai Genta, bahwa Anthi siap mundur dari persahabatan mereka karena ia merasa telah melanggar janji itu.
Genta, yang saat itu antara happy juga kaget, tentu saja dengan senang hati menjadi pacarnya. Cewek se-charming Anthi... siapa yang mampu menolak"
Ritual menonton-Anthi-menari-di-studio akhirnya hanya milik Genta seorang. Alde mundur dengan jantan walau tentu saja ia patah hati kronis.
Namun malam ini adalah pengecualian. Di kampus, Jimbrong bilang kalau malam itu anak-anak mesin dan ekonomi (termasuk Alde) mau nonton Ghost Rider lalu dilanjutkan clubbing ke Karl". Intinya, Anthi akan menari seorang diri di studio dan&
Hai... Alde pun memberanikan diri menyapa dari mulut pintu utama studio.
ALDE! Anthi, yang kali ini sedang melakukan gerakan putaran fouett" en tournant, langsung berhenti men-
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
dadak hingga tubuhnya sempat oleng. Hai! Wah& apa kabarnya kamu"
Alde suka melihat Anthi memeragakan balet, tapi lebih suka lagi melihat gadis ini menarikan tarian Jawa atau Bali. Rasanya lebih akrab dinikmati mata serasa lagi pulang kampung dan berada di antara kerabat-kerabat di sana.
Sungguh sambutan yang sebanding sangat sebanding dengan segala kenekatan yang ia pertaruhkan. (Alde nggak tahu apa jadinya kalau Genta tahu dirinya diamdiam nyatronin pacarnya dan berduaan begini.) Mereka pun ngobrol banyak hal; Alde duduk bersandar pada dinding yang keseluruhannya dilapisi cermin, Anthi terus menari tanpa terganggu ritme napasnya walau disambi mengobrol. Sesekali keduanya melirik ke atas, ke plafon yang berderik tiap kali angin kencang menerjang.
Aku bawa kopi kopi termosan. Tadi abis reill di koskosannya Chandra. Mau" Alde menawarkan.
Setelah menari terus ngopi" Hmm, I really am a freaky dancer, am I" Anthi mengangkat kedua tangannya ke atas kepala dalam gerakan yang gemulai namun solid, merasakan otot-ototnya berkontraksi secara sinergis satu sama lain. Jadi kangen ke Tornado deh.
Tornado Coffee adalah sebuah kedai kopi di daerah Kemang Utara yang atmosfernya nyaman banget untuk ngobrol-ngobrol. Alde, Anthi, dan Genta sering mampir ke situ, walau Genta cuma modal pecicilan, cerewet ka-
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
nan-kiri aja. Anthi suka banget Caramel Macchiato di situ, yang rasanya memang nendang banget.
Nggak apa-apa nih..." suara Alde luruh, begitu juga nyalinya.
Nggak apa-apa, apa" Anthi bertanya balik, seperti menantangnya. Padahal ia tahu banget maksud Alde. Ia hanya heran kenapa Alde harus selalu merasa risi dengan pacarnya mereka semua kan berteman baik!
Lalu kejadian berikutnya berlangsung dalam satu kedipan mata: terdengar gemuruh keras dari belasan genteng yang ambrol, menghantam langit-langit bangunan di bawahnya, dan terus jatuh menimpa Anthi yang baru mengangkat kaki kanannya ke belakang dengan sudut 45" untuk gerakan arabesque " demi hauteur.
T-Tolong, Alde! Sakit! SAKIT! Anthi berteriak sangat keras. Alde releks loncat dari duduknya, berlari menembus kepulan debu yang membuatnya terbatuk beberapa kali. Hal pertama yang ia lihat adalah genangan darah. Beruntung yang kena hanya kaki kanannya anggota tubuh Anthi yang lain tidak lecet sedikit pun.
Dengan panik dan gemetar, diangkatnya tubuh Anthi ke tepi ruangan. Alde teringat cerita Anthi tadi bahwa sebagian atap studio sedang direnovasi. Rupanya angin kencang membuat atap setengah jadi itu goyah. Ia menyesal tidak mengikuti instingnya yang terus-menerus menyerukan agar Anthi jangan menari di studio dulu karena tidak aman.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Anthi, bertahanlah! Kamu pasti bisa kamu kuat! Alde terus mengulangi kata-kata itu seraya merogoh-rogoh sakunya, mencari ponsel, dan...
Shoot! Ia baru ingat, sejak tadi ia memang nggak bawa ponsel. Dengan tetap mendekap tubuh Anthi yang berguncang keras menahan sakit, ia raih ponsel Anthi dari tote bag gadis ini.
Pinjem ini, Thi! Alde yang biasanya superkalem kini jadi supercerewet dan superpanik. Begitu ponsel di tangan, hal pertama yang ia lakukan adalah menghubungi UGD Rumah Sakit Surya Internasional, minta ambulans dikirim segera. Kedua... Genta.
Alde memejamkan mata, seperti menahan perih. Nggak terbayang bagaimana hancurnya Genta kalau mengetahui ini. Didamprat Genta pun (karena ketahuan lagi berdua dengan Anthi di studio), ia ikhlas, malah bisa dibilang nggak peduli! Yang penting Anthi selamat.
Tut... tut... tut... Sial, sial, sial! Alde memaki marah pada ponsel di tangannya. Kenapa Genta tidak juga menerima teleponnya" Ia melirik cepat ke arlojinya. Masih pukul sembilan kurang seperempat. Nggak mungkin anak-anak udah pada clubbing!
Ketika Alde mencoba menghubungi lagi, terdengar suara bahwa incoming call darinya ini malah ditolak. Percobaan ketiga, ponsel Genta mati sama sekali. Akhirnya malam itu hanya Alde yang menemani
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Anthi ke rumah sakit. Genta baru datang empat hari kemudian dengan tampang linglung atau malah berlagak linglung" Alde sendiri sudah sangat murka.
Dari situ baru terkuak bahwa pada malam kecelakaan terjadi, rupanya Genta dan Anthi sedang berantem. Lovers quarrel. Dan karena Alde menelepon Genta dari ponsel Anthi, Genta yang masih kesal jadi tidak mau mengangkatnya. Genta sama sekali tidak tahu kalau peneleponnya adalah Alde, ingin mengabarkan berita urgent yang sampai kini membuat Genta tak henti-hentinya mengutuki kebodohannya.
Hari kelima, Genta minta putus dari Anthi. Bukan karena ia nggak cinta lagi. Ia merasa nggak layak.
Dan melihat Alde yang 24 jam 7 hari tidak beranjak dari rumah sakit, Genta tahu siapa yang seharusnya menemani Anthi....
Ramya..., Alma berbisik pelan, turun juga perlahan dari mobil, seperti takut menodai intensnya momen.
Menjijikkan cara kamu manggil dia, Alma. Orang ini sama sekali nggak sebaik yang kamu kira, kata Alde. Tidak peduli caranya berbicara sangat kasar; sangat bukan Kak Alde .


Circa Karya Sitta Karina di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Jadi& elo pun akan ngejauhin Alma dari gue" Genta, tidak biasanya, kini malah merespons dengan kalem.
w p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Alma terkesiap mendengar bagian ini.
Tentu saja! Setelah apa yang elo lakukan pada Anthi, elo kira gue rela ngelepas Alma untuk bajingan kayak elo"! Sekelebat bayangan tentang malam itu di studio tari kembali merasuki kepala Alde, membuatnya semakin gelap mata. Malam itu... malam itu
Malam itu gue dan dia bertengkar, De! Hal kayak gitu wajar kan buat orang yang jadian"! potong Genta sama emosionalnya.
Jadi wajar juga kalo elo nggak angkat teleponnya" Begitu" Elo kira alasan macam itu bisa diterima"!
Alma masih berdiri di tempat semula, tidak tahu harus berbuat apa. Menengahi" Ia tidak tahu duduk persoalannya secara mendetail. Memisahkan" Rasanya itu bukan ide yang baik, mengingat kedua cowok di kanan-kirinya ini sedang panas-panasnya.
Anthi punya cita-cita! Gue juga punya cita-cita! Genta paling malas kalau pembicaraan mengarah pada dirinya yang memberi kesan si pemalas, orang yang cuma bisa clubbing, nggak punya etos kerja, dan sejenisnya.
Tapi lucunya ketika Genta mencetuskan ini, yang muncul di kepala adalah betapa malasnya ia mengerjakan proyek Circa dan betapa rajinnya Alma, yang masih duduk di bangku SMA, berkecimpung dalam assignment yang sama. Lantas, apa haknya membela diri" Keh! Alde mendengus tajam. Tatapannya pada Genta
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
kini adalah klimaks dari pelecehan yang ia lakukan pada si mantan sahabat. Lu punya cita-cita" Kekurangan elo adalah elo nggak punya kelebihan sama sekali, Gen& . BUKK!
Cukup sudah. Genta tidak akan menerima penghinaan ini lebih jauh lagi. Diterjangnya Alde sampai jatuh. Soal isik, ia tahu dirinya lebih unggul. Sejak dulu badan Alde ringkih, ditambah cowok ini juga mengidap asma. Mudah sekali bagi Genta kalau ingin menghabisinya.... Sudah kurus, pesakitan pula!
Kakak! Ramya! Kok kalian malah begini sih"! Alma langsung menghambur, berusaha keras memisahkan dua badan yang bergumul di tanah.
Suara gaduh di luar akhirnya membuat tetangga keluar dari rumah satu per satu.
Minggir! Jangan ke sini, Al! Genta mendorong Alma menjauh, takut gadis ini cedera mengingat ini adalah permainan cowok .
Don t call her too casually you bastard!
Cih! Memangnya kenapa, kutu buku" Kali ini Genta tidak sungkan-sungkan lagi, dicengkeramnya kerah baju Alde dan tinju keras itu pun telak mendarat di wajahnya, mengenai pelipis kanannya.
Alma mendengar suara pecah yang sangat halus. Genta terkejut bukan main mendapati sisi kanan kacamata Alde retak. Ingatannya langsung kembali pada peristiwa mobil Jimbrong yang diserempet truk tronton ten-
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
tara. Saat itu Alde juga mengalami luka yang sama dan Genta murka banget melihatnya. Tanpa disadarinya, ia bersumpah tidak akan membiarkan kejadian seperti itu menimpa Alde lagi. Ia paling benci melihat yang lemah ditindas. Namun, kini...
RAMYA!! KAK ALDE!!! BERHENTI!
Alma terdiam sesudahnya. Tidak menyangka ia bakal berteriak selantang itu, membuat Ayah jadi ikut keluar rumah, yang berarti masalah baru telah tercipta.
Masih terkejut oleh kelakuannya yang lepas kontrol tadi, Genta mundur beberapa langkah perlahan ketika Alma mendorongnya keras.
Hentikan, Ramya! Kamu menang!
Genta menoleh ke Alma, memandanginya sendu. Bukan... bukan kemenangan yang gue cari di sini.
Kalau kalian berdua masih mau jadi jagoan, ayo kita lanjutkan di lapangan kompleks! terdengar suara menggelegar Ayah, membuat baik Genta maupun Alde yang masih sama-sama berada di tengah arena pertarungan, mendapat satu tempelengan keras darinya.
Alde hanya buang muka, malu pada tetangga-tetangga yang asyik nongkrong kayak lagi nonton konser musik gratis. Dan Genta... untuk beberapa detik yang cukup lama, hanya bisa bengong.
Aldeee! seru Ayah lagi, lebih gahar dari biasanya. Kamu di-grounded dua minggu !
What"! Alde nggak terima. Tapi, Yah...
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Alma! Ayah tidak menerima tawar-menawar sama sekali.
Hah" Kok aku juga" Aku kan korban! Hampir saja Alma berteriak begitu, tapi langsung mengurungkan niatnya, takut Ayah makin naik pitam.
...kamu seminggu! lanjut Ayah hebatnya beliau bisa berpikir dengan cepat dan tampak cuek ditatapi puluhan mata begitu.
Tapi, Yah, Alma punya proyek penting di Circa, ia setengah merengek, berharap Ayah sedikit iba. Ya sudah. Lima hari dan tidak ada tawar-menawar! Alma memang nggak berniat menawar apa-apa lagi. Apalagi ia dan Kiran bisa dibilang lagi berantem. Kalau nggak, lima hari rasanya waktu yang sangat lama untuk nggak bertemu Three-Devils alias Puti, Rai, dan Nala yang lucu-lucu. Alma memang berniat segera meluruskan masalahnya dengan Kiran, dan salah satu alasannya karena ingin berjumpa adik-adik Kiran itu.
Dan kamu..., Ayah kini melotot selebar-lebarnya ke Genta, anaknya Irayna kalau mama kamu masih ada, dia pasti punya hukuman yang lebih kreatif untukmu. Alanna dan Irayna memang kompak kalau menghadapi masalah beginian. Sekarang, pulang kamu. Kalian berdua, Ia berpaling ke Alde dan Genta secara bergantian, seharusnya bisa lebih dewasa menangani masalah ini!
Cih! Ayah tidak mengerti& , Alde berujar pelan. Kadang menyebalkan juga punya ayah yang tahu segalanya.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Ia juga sih yang dulu lumayan sering cerita ke ayah perihal kisah cintanya yang tragis saat masih SMA.
Tentu Ayah mengerti, bodoh! Ayah juga pernah muda dan pernah ketemu perempuan seperti Anthi, potong Ayah. Nada suaranya telah melunak, berbeda dengan kata-katanya yang terkesan menghardik.
Oom& Perlahan-lahan Genta mulai mengerti jalan pikiran bapak funky satu ini. Oom Garin memang beda dengan Babe yang supersibuk. Dan walaupun Genta tidak pernah berkesempatan untuk duduk satu meja dan bertukar pikiran dengan Oom Garin, ia sungguh menaruh respek tinggi kepadanya.
Kamu juga pulang sana. Dinginin kepala dulu, perintah Ayah pada Genta.
Alma hampir menghampiri Genta, mencegahnya pergi. Rasanya ia ingin mengatakan sesuatu& entah apa. Sedikit-banyak ia merasa tidak enak karena merasa memiliki andil atas kejadian ini.
Jangan, Al, cegah Genta. Banyak yang harus gue tunjukin, ucapnya sambil melirik ke Alde, agar kita bisa ngobrol seperti itu lagi.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
S udah empat hari berlalu sejak adu jotos Genta dan
kakaknya. Dan sejak malam itu Genta jadi nggak pernah pecicilan lagi di SMA Surya Ilmu. Alma menunggu satu hari& dua hari... sampai akhirnya sepuluh hari, dan tidak ada orang berbaju bebas yang berkeliaran lagi di pelataran sekolahnya.
Dan siang ini, nggak biasanya Pak Nur, satpam yang biasa menjaga gerbang utama sekolah, menghampirinya.
Dik, bisa minta tolong titip ini ke ruang Perwakilan Komunikasi. Sepertinya surat penting nih, Dik. Saya
Dua Belas M Bentuk alis matamu pertama kalinya di salon. Mereka paling tahu bentuk seperti apa yang paling cocok untuk wajahmu. Setelah itu kamu bisa menirunya sendiri di rumah.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
nggak bisa ninggalin pos karena sebentar lagi bubaran sekolah.
Boleh, Pak. Alma menerima amplop cokelat besar itu, terenyak pelan ketika membaca nama pengirimnya. Genta Ramya Sasmitro. Tertera juga pada sisi lain amplop bahwa itu sebuah Surat Tanda Usai Penelitian.
Ramya... sudah selesai di sini, ya" Alma memandangi amplop, mencoba mengingat kilasan kejadian yang terasa begitu singkat dan cepat. Rasanya kangen juga melihat polah ngocol-tapi-cueknya Genta. Nggak heran ia dapat label oom girang dari Bu Rosna.
Yang ngasih amplop ini tadi pagi pacarnya Adik, ya" tanya Pak Nur, iseng-iseng menyelidik.
Hah" Bukan, cepat-cepat Alma menukas. Dan ia pun terpikir akan konsep yang luar biasa ajaib itu: ia dan Genta pacaran.
Aneh, aneh, aneh... karena seharusnya kan yang kepikiran di otaknya adalah ia dan Sai yang pacaran. Bukan si musuh bebuyutan kakaknya.
Alma berjalan ke kelasnya dengan perasaan kehilangan. Perasaan yang sama kalau ia sedang ingin main tenis lalu tiba-tiba awan mendung berkumpul di atas gedung sekolahnya. Atau ketika ia sedang menyusun scrapbook dan mendadak salah satu potongan gambar dari majalah vintage-nya tiba-tiba hilang, terselip di antara buku pelajaran.
Alma baru saja meletakkan raket tenis Wilson-nya di
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
sebelah bangku ketika sebuah bola tenis terlempar ke arahnya. Sai muncul dari belakangnya.
Ke mana aja, Al" tanya Sai yang terlihat berkeringat, tampaknya baru saja main tenis, entah sama siapa.
Sai, Alma hanya memanggilnya dalam hati. Ia pandangi lagi Sai dari ujung kaki sampai ujung rambut. Sai memang a school hottie. Beda dengan anak-anak basket yang (menurut Alma dan Kiran) ngerasa banget diri mereka superkeren, Sai termasuk cuek untuk urusan penampilan. Modalnya cuma T-shirt polos (biasanya warna merah, biru, atau hitam) dan jins belel. Kecuali kalau sedang tenis, Sai lebih suka suka pakai setelan olahraga warna putih semua atau abu-abu semua.
Si oom girang nggak pernah nongol lagi, Sai memberi pernyataan yang tumben terdengar kalem, nggak meledakledak.
Alma mengangguk. Ia ambil raketnya lalu dilap dengan telaten. Pelajaran pertama setelah break makan siang adalah kimia. Pak Dongga akan melanjutkan pembahasan tentang titrasi asam-basa. Setidaknya pelajaran ini membuat Alma jadi lebih hidup walau ia tahu pelajaran satu itu makin lama bikin dia makin ubanan!
Kini Sai berdiri tepat di depannya. Mereka berdua hanya terpaut jarak beberapa inci. Entah ada angin apa, tiba-tiba tangan kanan Sai menggenggam jemarinya.
Berarti kita bisa main tenis tanpa ada gangguan lagi dong" goda cowok ini dengan nada playful.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Alma memandanginya keheranan. Memangnya selama ini ada"
Well, well... kenapa tiba-tiba moody, Non" Sai tidak terbiasa dengan sikap Alma tersebut. Pada hari-hari yang lalu, ketika berada di dekatnya, Alma selalu tampak ceria dan kalau ia tidak salah lihat juga berbunga-bunga. Ke mana Alma yang seperti itu"
Gue nggak moody. Kalau nggak moody, berarti defensif. Dan itu dua sikap yang nunjukin kalo elo sebenarnya lagi bete. Perlahanperlahan nada mengejek Sai berubah jadi suportif. Hei... bukannya kita biasa ngelewatin ini sama-sama, ya" Gue nggak akan pergi, Al. Saat gue lagi seperti ini, elo selalu ada di sebelah gue. Elo& lebih dari sekadar teman buat gue.
Alma menoleh terkejut ke arahnya. Apakah ia bermimpi" Sai mengucapkan semua hal tadi seperti sedang... menembaknya" Ngajak dia pacaran secara implisit-kah"
Thanks. Dan bodohnya, hanya itu respons yang terlontar balik oleh Alma.
Sai masih menatapi si sahabat. Manik mata Alma yang teduh ia baru menyadari, belakangan ia kehilangan hal itu. Seseorang telah seenak jidat merampasnya..
Ketika Alma baru akan meresapi suasana lebih dalam lagi, jemarinya terasa longgar karena Sai telah melepasnya.
Alma! p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Alma mengangkat wajah. Itu toh penyebabnya. Trudi muncul di depannya. Tumben hari ini ia seorang diri saja. Dia juga sudah tidak bawa Circa Loose Powder pemberian Genta walaupun Alma tahu Trudi keliatan bete banget karena Genta udah nggak pernah datang ke sekolah mereka lagi.
Melihat kedatangan si bule, Sai beranjak pergi. Dengan usil, Alma menahan lengan bajunya. Hei, ucapnya dengan suara silky, menggodanya, katanya elo nggak akan pergi, Sai"
Sai menoleh sebel (yang membuat wajah usil-gantengnya jadi makin ganteng!) ke Alma, berusaha melepaskan diri. Kalo untuk yang ini pengecualian.
Justru untuk yang ini... Setelah benar-benar lepas dari Alma dan Trudi belum cukup dekat untuk mendengar suaranya, Sai berkata lagi, Kiran sakit hati tuh. Alma yang gue kenal baik sejak kapan sih main ama tim cheerleaders-penindas-adik-kelas" Jangan ganti ekskul ya, Al. Elo lebih cantik dalam baju tenis daripada kostum cheers pom-pom bikin gue gatel!
Sai ngomong apa sih" Trudi bertanya superpenasaran. Dari jarak tidak begitu dekat saja, Alma sudah dapat mencium wangi parfum Circa PLUM eau du toilette yang dipakai si pirang. Uugh! Baunya terlalu menyengat, atau Trudi memakainya kebanyakan" Ia membuat reminder dalam otaknya untuk menyampaikan hal ini pada Bu Sendy ketika mereka bertemu lagi.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Ngajak main tenis, Alma berbohong. Sejujurnya, sama halnya seperti Sai, ia jadi makin tidak suka bermain dengan Trudi cs. Ia kangen Kiran dan ketololan plus kelucuan yang mereka alami dalam persahabatan mereka. Persahabatan yang nggak perlu jaim sama sekali. Seriously" Kenapa sih Sai tenis melulu" Kira-kira dia mau nggak ya gue ajak main squash" Gue punya free membership dari Champrey Hotel nih. Trudi kembali menyibakkan rambutnya yang kini dibuat jadi curly dan sepertinya terlihat makin panjang. Beberapa hari lalu, kalau Alma tidak salah dengar, Hanum mengajaknya ke salon, ingin pakai hair-extention seperti Paris Hilton atau Vanessa Hudgens.
Alma mengangkat bahu, lalu memandangi cewek di sebelahnya. Coba aja tanya sendiri.
Trudi, yang nggak terlalu ngeh pada nada ketus Alma, meneruskan maksud kedatangannya. Oh ya, kita pengen elo gabung juga dengan tim cheers. Dan yang terpenting, ada tiga klub yang harus dihindari biar kita nggak ketularan cupunya mereka: klub mading, klub pidato, dan klub kimia.
Hei, tapi Alma tersentak kaget. Ingin marah tapi lidahnya malah kelu dan ia hanya berdiri gemetaran.
Jadi kalau elo masih mau terus main ama kita, elo harus segera memilih, Al. Trudi tersenyum manis, yang kini jadi terlihat sangat tidak manis. Genta sendiri kok yang bilang... bahwa anak mading tuh katro. Alma sumpah tercengang. Tapi ia tidak akan membuat
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Trudi makin senang dengan memperlihatkan keterkejutannya itu. Ramya...
Trudi pergi sambil bernyanyi-nyanyi riang. Tadi ia datang tidak seriang ini, malah cenderung terlihat gusar. Dan kini ia pergi meninggalkan Alma seperti telah berhasil melakukan misinya: mengintimidasi Alma.
Jangan ganti ekskul ya, Al. Elo lebih cantik dalam baju tenis daripada kostum cheers.
Alma teringat pujian manis Sai, yang membuatnya kepikiran sampai detik ini.
Tapi tanpa pujian itu pun, Alma tahu harus memilih yang mana.
Malamnya, Alma hanya memandangi kertas di depannya. Sesulit apa pun soal kimia Pak Dongga, ia selalu mengerjakannya dengan rasa optimis. Ia ingin jadi ahli dermatologi dan ahli kecantikan, tapi bisa dibilang ia tidak jago dalam pelajaran kimia. Maka itu ia selalu butuh temanteman tim multi-talent-nya.
Dan kini ia telah mencampakkan mereka, terutama Kiran.
Merasa stuck banget dengan keadaannya saat ini, Alma menyalakan PC-nya dan langsung online. Ia mampir ke situs www.thecurefortomorrow.org, melihat apa saja yang sudah dikerjakan Farri dan teman-temannya untuk mem-
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
buat dunia lebih hijau. Ternyata Farri sedang menyusun program on air dengan stasiun radio favoritnya, Trax FM, bertajuk Youth Green Campaign.
Melihat kiprah sahabatnya yang kadang punya dunia sendiri ini, Alma jadi merasa kangen kangen banget malahan. Kalau bangga sih sudah pasti; Farri mengupayakan sesuatu bukan karena ikut tren, tapi karena ia benarbenar ingin melakukan perubahan ke arah positif.
Cepat-cepat Alma membuka Yahoo Messenger, mencari nama myCHEMICALromance pada online list-nya.
MoiCirca: Far" myCHEMICALromance: Yep! MoiCirca: Lagi ngerjain kimia, ya" myCHEMICALromance: Dah selese dr kmrn.
MoiCirca: Program TCFT-nya keren banget! Kalo on air di Trax bilang-bilang ya& .
myCHEMICALromance: J"
MoiCirca: Far, minta ajarin no. 5 dong. Yang stoikiometri larutan udah selesai. Tapi titrasi asam-basa masih bingung& .
Farri tidak langsung menjawabnya. Mungkin dia lagi cari notes kimia-nya yang tercecer entah di mana. Menunggu Farri, Alma pun memainkan salah satu lagu Counting Crows yang ia dengar berulang kali di mobil Genta... sengaja ingin menyiksa diri saat ini....
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
myCHEMICALromance: buat persamaan reaksinya dulu jadi begini: NaCl(aq) + H 2 O(l), cari mol HCL, lalu berdasarkan koeisien reaksinya, cari mol NaOH, di mana mol NaOH = mol HCL..
MoiCirca: Abis itu tinggal hitung kemolaran NaOH pake rumus M = n / V"
myCHEMICALromance: Smart girl
MoiCirca: Hehehe... thx! Kan mo jadi future Indonesian dermatologist
myCHEMICALromance: Kita bisa kolaborasi ya nantinya. MoiCirca: Far& akhir-akhir ini Sai ngomongnya aneh deh... tapi lebih aneh lagi kejadian yang menimpa Kak Alde, Genta, dan sahabat mereka dulu, Anthi....
Alma menceritakan kejadian adu jotos kakaknya dengan Genta, apa yang melatarbelakangi semua itu, serta yang paling rumit dari semuanya: kakaknya jadi melarang Genta untuk dekat dengannya.
Tapi dari seluruh rentetan kejadian, ada yang paling membuat Alma penasaran...
MoiCirca: Sepertinya Genta nggak menyukai Anthi seperti Kak Alde menyukainya.
myCHEMICALromance: Kalo menurut gue, kedekatan mereka bertiga sebagai sahabat justru ngebuat mereka jadi nggak enakan satu sama lain, dan akhirnya ini malah bikin semua sakit hati....
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
MoiCirca: Maksudnya"
Asli& kalau soal cinta-cintaan, Alma benar-benar zeroknowledged!
myCHEMICALromance: Mungkin elo bisa bantu mereka dengan bicarakan ini langsung ke Anthi.
MoiCirca: Huh... kayaknya harus begitu nih. Kalo udah nyerempet kisah cinta Kak Alde, rasanya gue harus turun tangan juga deh.
myCHEMICALromance: Hahaha! Hmm, gue jadi penasaran... siapa yang akan ngebantu kisah cintanya Almashira, ya"
MoiCirca: HEI, FARRI! Udah deh... nggak usah ngomongin topik beginian
myCHEMICALromance: J"
Setelah itu Farri langsung cabut, go ofline lagi karena mau ngerjain proyek The Cure For Tomorrow lainnya.
Alma juga hampir saja menekan tombol ofline, ketika sebuah pengguna YM lain muncul.
Genta_is_cool is online. Alma sempat mendengus keki melihat username-nya. Keki... tapi kok sedikiiit kangen juga"
Genta_is_cool: Alma"
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Alma terenyak. Ramya tau aku online, ia membatin ragu.
Genta sendiri kok yang bilang... bahwa anak mading tuh katro.
Lalu perkataan Trudi tadi siang melayang kembali di kepalanya, membuat determinasi awalnya kembali kokoh.
Genta_is_cool: Alma... inget ya, gue punya janji ke elo. Alde akan lihat bahwa gue bukan bajingan seperti yang ia gambarkan.
CIH! BIARIN KATRO, SETIDAKNYA AKU NGGAK PEMALAS KAYAK KAMU!
Setelah mencibir berapi-api, Alma pun menekan tombol invisible, berniat chatting dengan Awang karena berikutnya muncul nama CheesePizza di monitornya.
ID-nya Awang. p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
A lma turun dari bus kota sambil tercenung, memikirkan
apa rencana selanjutnya setelah seharian tadi ia meeting dengan Yayasan Putra-Putri Indonesia mengenai peluncuran Circa Moist Lip teen limited edition rasa berryhoney, dan disambung internal meeting dengan pihak Circa. Selama meeting kedua, Alma juga menyampaikan pesan Farri, yang selain didengar Bu Sendy, juga didengar beberapa manajer divisi penting, bahwa alangkah baiknya apabila kosmetik Circa dibuat berpedoman pada slogan Against Animal Testing dan Save Our Planet , karena
Tiga Belas R Play up your lips or your eyes. Never both. Kalau memakai make up mata yang berat , ulaskan lipgloss nuansa nude pada bibir. Atau, kalau ingin memulas warna merah dramatis pada bibir, maka biarkan nuansa wajah secara keseluruhan terkesan light.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
industri yang baik seharusnya juga menganut prinsip ramah lingkungan. Kedua meeting berjalan lancar dan sisa waktu yang ada digunakan Alma untuk bertandang ke Perumahan Bintaro Lakeside.
Nah, yang ini atas saran Farri juga.
Alma melihat kertas di tangannya. Hmm, Blok L1 nomor 7. Dia ada di rumah nggak, ya" Kayaknya nggak sopan sekali aku datang tiba-tiba begini, batinnya.
Jauh juga. Harusnya tadi naik ojek aja ke dalamnya, gerutunya, nggak menyangka kompleks ini ternyata sangat luas.
Nih, ojeknya. Tiba-tiba muncul deru motor dari belakang Alma. Sai! Alma sempat keheranan melihat Sai bercelana pendek dan kaos, mengendarai motor. Lalu ia melihat kembali plang kompleks ini. Ow, pantas saja... Bintaro Lakeside. Ini kan kompleksnya Sai!
Gue nggak nyangka. Sai mengikuti langkah Alma dengan motornya. Jangan-jangan elo dateng ke sini... mau ke rumah gue, ya"! ia berseru dengan sangat sumringah.
Iih... nggak lah! GR-an banget. Alma tetap jalan. L1 nomor 7, L1 nomor 7... di mana sih"
Terus, mau ke mana" Nih. Alma menunjukkan kertas lusuh yang dikantonginya.
Ini rumahnya Pak Kandjati.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Sai tahu" Tahu lah. Dulu Andra kan naksir berat ama putri tunggalnya. Kasihan ya sekarang jadi cacat Sai langsung berhenti ngomong, menyadari kata-katanya kurang pantas. Andra adalah kakak laki-laki Sai yang paling tua. Eh, Al... elo siapanya Anthi Kandjati"
Teman. Melihat Alma terdiam, Sai merasa semakin salah tingkah. Dipandanginya Alma lekat-lekat, sampai akhirnya ia melepas napas panjang.
Oh ya, Sai... by the way, elo sekarang mau ke mana" Alma bertanya, mengusir pikirannya tentang cinta segitiga abangnya, Genta, dan Anthi.
Ke rumah elo. Alma hampir pingsan mendengarnya, bukan lantaran heat-stroke yang memang sejak tadi bikin dia kepanasan abis. Ke rumah gue"
Sai terkekeh sendiri, menertawakan rencananya yang tidak semulus perkiraannya. Yup. Ia lalu mengeluarkan kotak kecil warna pink dengan pita suede bernuansa gold. Buka sekarang. Sori kalo jelek... gue nggak jago ngebungkus kado.
Alma menerimanya dengan segala rasa berkecamuk di hati. Setelah dibuka, ternyata isinya Circa Smooch Lipstick.
Warnanya soft. Kayaknya cocok dengan kulit elo..., kata Sai lagi, agak malu-malu.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
If a guy give you your favorite kind of make up without asking irst, then you ve successfully found Mr. Right.
Alma langsung panik. Permintaannya terkabul! Akhirnya ia telah menemukan Mr. Right-nya.
Masalahnya, apakah setelah menemukan Mr. Right rasanya sehambar ini" No butterly in her stomach at all"
Dipandanginya benda kecil berwarna maroon itu lama. Alma nggak bisa berkutik. Ini adalah rasa yang tidak diantisipasi sebelumnya, bahwa ternyata ia nggak deg-degan setelah ditembak seperti ini!
Al, gue suka elo. Dan Alma semakin bingung jadinya; Sai baru saja menyatakan cinta dan ia malah pengin cepat-cepat ke rumah Anthi" Kok ia jadi ngaco begini sih" Jangan-jangan akibat ketatnya jadwal proyeknya dengan Circa, otak dan feeling-nya juga mulai mengalami kemunduran.... Oh, oke. Terima kasih, Sai. Bye!
Setelah itu Alma langsung pergi. Kali ini ia seperti sedang mengikuti lomba jalan cepat saking terburu-burunya ia melangkah.
Dan betapa indahnya hidup, di saat ia ingin ngumpet dari semua kejadian heboh ini, di depannya terdapat rumah dengan nomor L1/7!
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Anthi masih memandangi anak SMA di depannya dengan kebingungan; kenapa anak perempuan ini terusterusan menengok ke arah pintu depan"
Apa ada... sesuatu di luar, Alma" Anthi akhirnya bertanya penasaran. Ia melirik ke gelas di meja depannya yang masih penuh. Ia pernah mendengar dari Alde bahwa adiknya sangat menyukai susu, jadilah ia suguhkan itu untuk Alma.
Oh, nggak, nggak! cepat-cepat Alma menyahut. Anthi tersenyum lagi. Senyuman yang membuat Alma sempat minder saking manis dan tulusnya. Pantesan Kak Alde cinta mati, batinnya.
Bagaimana Genta dan Alde"
Baru Alma akan memulainya, Anthi tampak sudah tahu adik Alde ini datang untuk membicarakan apa.
Kondisi Ramya Genta nggak tau. Alma tersipu ketika kepergok menyebut nama Genta dengan panggilan yang beda sendiri. Kalau kakakku... Kak Alde& memar di wajahnya. Kacamatanya sedikit retak. Sebenarnya kita berdua di-grounded Ayah, tapi aku hanya sebentar dan sudah selesai. Kak Alde masih belum, tinggal beberapa hari lagi.
Oh ya" Oom Garin pasti marah banget, ya" Anthi murni tampak khawatir.
Kak Anthi kenal ayahku"
Anthi mengangguk. Ayahmu hebat. Setelah Tante Alanna meninggal, beliau tidak mencari pengganti. Kata-
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
nya, belahan jiwa hanya satu jadi tidak ada subtitusinya.
Belahan jiwa... soulmate. Alma teringat iklan Circa yang dibacanya. Mungkin Sai memang bukan soulmatenya. Alma bahkan nggak yakin ia ingin mencari soulmate di umur segini.
Kak Anthi, maaf kalau aku lancang, tapi sebenarnya bagaimana sih hubungan Kakak dengan Kak Alde dan Ramya"
Ramya..., Anthi ikut melisankan panggilan itu, terlihat sedikit takjub. Genta kok mengizinkan kamu memanggilnya dengan nama itu sih"
Eh" Setahuku, itu panggilan yang paling dibencinya. Genta tidak memperbolehkan siapa pun memanggilnya begitu. Tapi kamu boleh....
Alma menatapi Anthi balik. Ia pun tidak tahu mengapa, dan harus menanggapi apa. Mereka berdiam-diaman dalam waktu cukup lama. Sesaat Alma tahu bahwa perempuan di hadapannya terkesan seperti rivalnya. Hal itu memang tidak terucap oleh Anthi, tapi sorot mata Anthi memastikan demikian.
Tapi Kak Anthi hebat... sempurna.... semua orang menyukaimu..., kata-kata itu lepas begitu saja dari mulut Alma. Bodoh! Ngapain juga aku ngomong begini"!
Anthi hanya tersenyum simpul, tidak tampak bangga, apalagi berbunga-bunga, mendengar pujian itu. Alma
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
membayangkan reaksi Trudi pada posisi yang sama... wah, pasti Trudi merasa dirinya layak mendapat komentar selangit begitu.
Aku jauh dari itu, Alma, Anthi menukas halus. Nah, ini nih yang bikin Anthi makin sempurna, batin Alma.
Aku telah salah sangka terhadap perasaanku sendiri. Pandangan Alma yang sempat jatuh pada kedua sepatu Converse belelnya, kini terangkat lagi. Pernyataan Anthi itu cukup menarik perhatiannya walau ia nggak terlalu mengerti.
Aku tidak menyukai Genta tidak sebesar aku menyukai Alde.
Dan pertanyaan ini sukses ngebuat Alma terbengongbengong.
Sambil menyeruput kopi, Anthi lalu meneruskan, Kenapa aku jadian dengan Genta, karena sejujurnya aku ingin ngebuat Alde jealous. Kalau bisa sekalian patah hati. Aku benar-benar udah mati gaya ingin menarik perhatian Alde, tapi dia tetap cuek. Alde hanya menyukai tarianku, bukan diriku& .
Itu tidak benar, Anthi! Sayangnya sanggahan itu hanya bersarang di hati Alma.
...aku sangat kesal karena Alde terlalu cool. Sampai kini pun Alde selalu begitu; terlalu diam, terlalu sopan terlalu baik!
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Fokus Alma yang sempat melayang, kembali terseret pada intensitas pembicaraan mereka.
Jadi sekarang hubungan Kak Anthi sama mereka gimana" Alma mengulangi lagi pertanyaan yang sama, to-the-point dengan maksud dan tujuannya ke sini. Kalau begini terus, semua jadi sakit hati.
Kamu menyukai Genta"
Alma terdiam tapi tidak lama. Nggak tahu. Kamu tahu, kamu dikelilingi dua laki-laki hebat. Anthi merujuk pada Alde dan Genta.
Kakak juga. Alma menelaah lagi perkataan itu. Alde hebat" Kak Alde memang pintar, tapi belum cukup hebat untuk bisa terbuka terhadap wanita yang dicintainya. Sedangkan Genta" Kalau ganteng sih so-pasti, tapi etos kerja dan semangat Genta masih jauh untuk bisa dibilang hebat.
Setidaknya aku ingin menyampaikan ucapan Kak Anthi ini pada Kak Alde. I want my brother to move on with his life, tandas Alma, tegas.
Jangan ! Impulsif, Anthi setengah berdiri kala mengatakannya, dan hampir saja ia terjatuh lagi menyadari salah satu kakinya tidak mampu menyangga tubuhnya. Biar aku katakan sendiri pada Alde.
Kalau begitu, makasih ya, Kak.
Alma yang tadinya mau jadi cupid akhirnya hanya sanggup duduk melengos, makin pusing. Ia menyadari, ternyata perasaan seseorang adalah sesuatu yang sangat
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
kompleks jauh lebih kompleks daripada rumus senyawa kimia mana pun!
Jadi mereka bertiga justru hidup dalam kebohongan....
Pulang dari rumah Anthi kemarin, Alma langsung mengunci diri di kamar. Ia bingung sebingung-bingungnya; bingung dengan perasaan Anthi, dan semakin bingung dengan perasaannya sendiri. Dan karena ia tipe cewek yang paling anti dengan segala ketidakpastian, ia pun memutuskan ingin terlahir kembali jadi Alma yang baru, yang bisa lebih berprinsip dan melupakan masa lalu.
Pokoknya ia akan lebih memfokuskan diri ke proyek Circa dan melupakan segala bentuk cinta-cintaan yang semakin tidak jelas juntrungannya.
Dan Alma punya resep jitu untuk merealisasikan be the new Alma ini, yaitu dengan potong rambut. Ia baru saja melihat iklan salon baru di dekat sekolahnya yang menawarkan soft-launching discount bagi pelajar.
Sesekali ah manjain diri& biar makin semangat ngerjain proyek Circa!
Alma masuk ke salon dengan rasa sudah setengah jadi orang baru. Begitu pintu salon ditutup dan hawa dingin AC serta wangi artiisial lavender merasuki kulitnya, ia langsung yakin salon chic ini adalah pilihan yang tepat untuk make over dirinya, walaupun ia belum sempat ta-
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
nya ke Trudi bagaimana kredibilitas salon tersebut. Biasanya Trudi tahu mana salon yang bagus, mana yang cuma namanya aja bagus tapi skill motong rambutnya jelek.
Setelah duduk dengan nyaman, Alma memperlihatkan gambar Katie Holmes dari scrapbook-nya kepada si hairstylist.
Si hairstylist (cowok, tapi gayanya kecewek-cewekan) yang minta dipanggil dengan nickname Babay mengangguk-angguk mengerti sambil mencubit pipi Alma dengan ganjennya. Mau gayanya Mbak Katie atau Dik Suri nih" Kayaknya Adik cocok juga nih jadi Suri, soalnya masih imut-imut banget....
Suri yang dimaksud adalah Suri Cruise, si mungil putrinya Tom Cruise dan Katie Holmes.
Alma ngotot menunjuk ke gambar Katie Holmes dengan gaya rambut bob pendeknya yang berponi tidak beraturan. Tapi jangan sependek ini, ya. Sebahu aja.
Selama rambutnya dipotong, Alma sibuk mengerjakan proyek kelasnya. Sebagian besar subjek Ekonomi sudah selesai, hanya proil perusahaan saja yang belum dan ia dapat menanyakan ini langsung ke Bu Sendy. Pada lingkup Studi Sosial, ia harus menunggu sampai program Circa Lip Moist teen limited edtion dan YP2I terealisasi untuk dapat menyusun laporannya. Khusus Kimia, ia memutuskan akan mendeskripsikan proses produksi pembuatannya sekarang, daripada ngantuk nungguin Babay selesai memangkas rambutnya.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Tapi, kedua matanya sulit sekali diajak berkompromi....
Belakangan cukup melelahkan juga... tapi.... tugas sekolahku jadi lebih mudah karena banyak materi yang dikumpulin Ramya....Aku jadi nggak perlu tiap hari bolak-balik ke pabrik& .
Tulisan-tulisan di notebook-nya perlahan jadi berbayang.
Sebenarnya Ramya tuh baek ju...ga... yaa..." HOW LIPSTICK IS MADE
Raw Materials: Wax (beeswax, candelilla wax), Oils (caster, lanolin, or vegetable oil), Pigment and Fragrance
Manufacturing Process: ?" MELTING & MIXING
?" MOLDING ?" LABELING & PACKAGING
MELTING & MIXING ?" The raw ingredients for the lipstick
are melted and mixed separately. One mixture contains the solvents, a second contains the oils, and a third contains the fats and waxy materials. Secondly, mix the solvent solution, liquid oils with color pigments...
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
SUDAH JADI NIH, NON CANTIK! WOW, FA- BULOUS!
Seruan Babay itu langsung membuat Alma terlonjak di kursi salon, terbangun dari mimpinya yang sangat aneh: ia sedang berada di pabrik Circa dan ikut diputar-putar dalam mesin mixing pembuat lipstik yang di dalamnya penuh cairan pigmen warna merah kayak darah.
Ketika Alma melihat releksi dirinya di cermin, ia kontan berteriak histeris. Belah mana dirinya kayak Katie Holmes"!
Diambilnya ponsel di tas dan hampir saja Alma menghubungi Trudi... Doria, Hanum, atau Iggi untuk minta bantuan, dan ia pun tertawa sendiri memikirkan ide itu. Minta tolong mereka" Yang ada Trudi cs malah ngetawain dan ngasih saran menyesatkan bisa-bisa gaya rambutnya malah makin hancur!
Panik, Alma pun langsung menghubungi Kiran tanpa pikir panjang lagi, tanpa ingat situasi terakhir mereka yang lagi perang dingin (kalau nggak bisa dibilang berantem). Apa pun yang akan meledak nantinya atau segalak-galaknya Kiran merespons, ia yakin Kiran bukanlah seperti tim populer yang fake itu.


Circa Karya Sitta Karina di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Ran, tolongin gue dong nih..."! Gue di CyberTress Salon... potong rambut. Tapi jadinya malah kacau-balau banget! Elo ke sini dong& . Pleeeease! Alma memohon, masih memelototi Babay yang tetap bersikeras bahwa gaya ini adalah the real Katie Holmes dengan sedikit Babay-style .
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Kita kan lagi musuhan! Kiran menjawab keras kepala.
Kita bisa terusin lagi musuhannya... kapan-kapan! Pokoknya elo dateng ke sini yaaa"!
Kiran berniat meneriaki balik, tapi akhirnya ia hanya berbisik. Bisikan yang benar-benar mewakili perasaannya selama ini.
Kenapa gue sih" Kan elo udah punya Trudi dan lainnya. Mereka lebih ngerti masalah beginian daripada gue.
Tapi elo yang lebih ngertiin gue dalam masalah begini. Alma terdiam sesaat, teringat bagaimana selama ini ia selalu menilai Genta adalah jerk of the universe, padahal, dirinya ternyata memiliki label yang sama. A jerk for her own best friend.
Dan gue berharap, gue juga bisa ngertiin elo sama baiknya, Kiran. Gue minta maaf atas semuanya, ya" I ve been a jerk. Big time.
Apology accepted. Lagi pula elo nggak cocok ngomong sentimentil begini, Al, ejek Kiran. Walau begitu di dalamnya terselip nada tawa halus.
Gue memang bukan sahabat yang baik... makanya dihukum Tuhan dapet rambut ajaib kayak begini. Tapi nggak mungkin gue ke sekolah apalagi kalau nanti presentasi di Circa dengan rambut kayak rocker nggak jelas begini.
Setelah menghela napas panjang, Kiran akhirnya berkata lagi, lebih tegas dari sebelumnya. Tapi janji ya,
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
kalau elo begitu lagi... kita harus fair untuk membubarkan klub mading
WHAT" Kayaknya itu ekstrem banget deh& . Al, Kiran menekankan, setengah berteriak di ponselnya, klub itu dibangun sebagai fondasi persahabatan kita kita yang mendirikannya waktu kelas sepuluh. Sebelumnya klub mading kan nggak pernah ada di Sekolah Surya Ilmu. Terus apa gunanya klub ini tetap eksis kalau kitanya terpecah-belah, kan"
Kiran benar dan Alma akhirnya setuju. Ketika Kiran datang ke CyberTress, mereka pun bersalaman lalu berpelukan.
Berbaikan sekaligus sepakat dengan ketentuan baru. Babay langsung dipandu (Baca: dimarahi sambil dikasih tahu berkali-kali agar jangan sok tahu!) Kiran untuk membenahi rambut Alma tetap dalam gaya bob, namun bagian belakangnya dibuat asimetris; semakin ke belakang, semakin pendek.
Kali ini Kiran merujuk ke gaya rambutnya Posh a.k.a. Victoria Beckham. Lagi pula dengan kegiatan yang seabrek banyaknya, Alma memang lebih cocok berambut pendek.
Babay pun memangkas rambut Alma tanpa sepatah kata terlontar, takut didamprat Kiran lagi. Bahkan ia sempat menyangka Kiran adalah bodyguard Alma.
Bosan menunggu di salon, Kiran pun mengaduk-aduk rak majalah; menyingkirkan beberapa majalah mode yang
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
menurutnya nggak bikin dia nambah ilmu, dan mengambil koran hari ini. Sejak pagi ia sibuk mempersiapkan timnya untuk lomba pidato di sekolah Nasional High hingga belum sempat menyentuh koran untuk sekadar meng-update berita.
Dan apa yang dibacanya cukup membuat Kiran terkejut. Al"
Hmm" Alma sedang mengagumi the new Alma dengan hati puas di depan cermin.
Liat deh& , Kiran berkata pelan, berhati-hati. Diopernya koran pada Alma sambil menunjuk ke tulisan di bagian headline.
Awalnya Alma hanya melirik kecil, berniat membaca sambil lalu. Tapi sebuah nama di situ membuatnya tidak bisa begitu. Ia membacanya dengan volume cukup keras,
Pengusaha Azman Sasmitro meninggal dunia karena
serangan jantung. p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
A lma tahu rasanya kiamat. Salah satunya ketika ia ke-
hilangan orang yang dicintainya. Kehilangan ibu. Sampai kini ia bersyukur baru sekali merasakan kejadian menyesakkan itu. Ia nggak bisa membayangkan kalau harus mengalaminya lagi kehilangan ayah dan ibu dalam dua tahun berturut-turut pula.
Dan kini, hal yang ditakutinya justru menimpa Genta. Berkali-kali Alma mencoba menghubungi Genta melalui ponsel tapi tidak ada yang mengangkat. Apakah Genta marah kepadanya karena selama ini justru ia yang menghindar, sedikit-banyak tidak terima karena cowok ini asal menghajar abangnya"
Empat Belas T Jangan pernah menggigiti kuku. Selain karena itu sumber kuman, kuku indah-alamimu akan terlihat rusak.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Kak Alde udah denger..." tanya Alma sambil menyiapkan sarapan club sandwich dengan telur dan tomat untuk bertiga. Kini giliran Alde yang bertugas menyeduh kopi dan mencuci piring sesudahnya.
Alde hanya mengangguk, kalem. Masa grounded-nya berakhir dan hal pertama yang ia garis bawahi di otak adalah stay out of trouble .
Itu berarti jauh-jauh dari orang bernama Genta, di kampus, di mana pun apa pun alasannya.
Apa nggak sebaiknya kita datang melayat" Alma bertanya lagi.
Alde tidak memberi jawaban verbal. Ia menuliskan sesuatu pada kertas Post-It kuning dan memberikannya pada si adik.
Alamat rumah Genta. Yuk, ah. Pergi dulu ya, Yah. Setelah menyelesaikan semua piket pagi -nya, Alde bergegas mengambil ransel dan helmnya. Ia berhenti sejenak di depan Alma. Hatihati ya, Al, ia memperingatkan penuh arti.
Alma mengangguk, sama fridig-nya. Sudah bisa ditebak bahwa kakaknya ini masih belum rela ia berhubungan apa pun bentuknya dengan Genta.
Tugas Social Studies hari ini melibatkan Alma, Kiran, dan Awang dalam satu kelompok. Alma langsung me-
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
mutuskan untuk mengerjakannya di rumah Kiran karena beberapa nilai plus berikut:
1. Ia sudah kangen berat sama Puti, Rai, dan Nala!
2. Awang punya resep baru, Smoked Pastrami Sandwich with Green Onions, yang ingin dipraktikkan di dapur rumah Kiran yang superbesar (Awang punya obsesi ngalahin Bara Pattiradjawane dan punya cooking show sendiri dengan nama Funky Gourmet .), dan Alma udah nggak sabar mau nyoba masakannya
3. Saking lama nggak ngobrol bareng Kiran, begitu banyak ide baru seputar mading yang ingin ia sampaikan dalam meeting dadakan mereka nanti (sambil ditemani Smoked Pastrami Sandwich with Green Onions, tentunya!).
Tapi, boleh mampir sebentar ke tempat Ramya nggak, Ran" Alma bertanya tidak yakin. Tugas Social Studies yang diberikan cukup banyak. Ada esai dan riset kecilnya juga. Ia bisa mengerti kalau Kiran dan Awang tidak berkenan mengantar dan menunggunya sebentar.
Tenang aja. Bisa diatur. Kiran menyuruh sopirnya untuk belok kiri dulu, ke daerah Cipete.
Kita boleh di mobil aja ya, Al, tutur Awang yang paling deg-degan, takut dengan suasana berkabung di rumah orang yang meninggal.
Tak lama kemudian, mereka disambut pemandangan ramai deretan mobil diparkir dan orang-orang yang berjalan di sisi jalan dengan kerudung maupun berjas leng-
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
kap. Alma bergegas turun, minta agar mobil Kiran parkir di mulut jalan saja, agar keluarnya nanti tidak susah akibat mobil yang terlalu crowded.
Sambil terus menembus lautan orang, Alma menjumpai beberapa bapak dan ibu yang wajahnya sering ia lihat di koran. Entah itu pejabat, pengusaha, atau public igure lainnya. Dan ketika ia berdiri tepat di depan rumah Genta, barulah Alma mendapatkan jawabannya; ia belum pernah melihat rumah sebesar ini punya basement pula! Pastinya orangtua Genta adalah sosok yang sangat penting.
Mungkin inilah alasan dulu Ibu agak sungkan untuk terlalu dekat dengan keluarga Ramya. Tante Irayna Sasmitro mamanya Genta pasti berasal dari orang yang sangat berada. Dan aku tahu banget, Ibu lebih nyaman dengan kesederhanaan, jadi orang biasa aja. Gimanapun juga gap itu akan selalu ada...
Dan di dalam rumah sebesar ini, sekarang sudah tidak ada orangtua yang ikut meramaikan, menghangatkan lagi hari-hari Genta. Bagaimana Genta dan kakak atau adiknya (kalau punya) menghadapi semua ini" Menjadi yatim-piatu dalam waktu kurang dari dua tahun pastilah bukan hal yang mudah untuk dijalani.
Ketika Alma melihat sosok Genta kini tampak kurusan dan rambutnya sudah botak total di antara lalu lalang orang, ia hampir saja berlari ke sana, ingin cepat-cepat berada di sisinya.
Tapi Genta sedang sibuk. Sosoknya yang berdiri frigid
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
tampak sedang dipeluk seorang perempuan yang kalau dilihat dari gesturnya bukan saudara atau keluarga Genta.
Dan sejujurnya serta bodohnya selama ini Alma bahkan tidak tahu apakah Genta sudah punya pacar atau belum.
Gadis yang sedang memeluk Genta akhirnya menoleh sedikit ke arah Alma, merasa sejak tadi ada yang memerhatikan dari jauh. Ia lalu kembali fokus terhadap cowok di depannya, merasa anak kecil berseragam SMA yang sedang memandanginya yang nggak dikenalnya bukanlah hal penting untuk digubris.
Alma menghela napas keras, dengan cuek ia melangkahkan kaki mendekati Genta.
Ramya..., ucap Alma, yang diusahakannya semaksimal mungkin agar terdengar wajar, aku turut berdukacita, ya.
Al" Genta terenyak melihat kehadiran Alma yang nggak disangkanya.
Mereka berdua bertatapan cukup lama, membuat Linka gadis yang tadi memeluk Genta merasa tidak nyaman dan mendeham beberapa kali.
Alma yang pertama kali menengok ke arahnya, lalu tersenyum tipis. Ia lalu menjulurkan tangan, menggenggam tangan Genta, hangat. Benar-benar turut berdukacita, Ramya, ucapnya lagi dengan nada suara mendesak. Terima kasih banyak, Alma& shira. Sebuah senyum
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
manis nan sendu pecah di wajah cowok ini. Ia setengah berharap Alma tidak sekadar menjabat tangannya saja untuk memberi dukungan.
Genta berharap Alma mungkin bisa lebih dewasa sedikit, dan bersikap seberani Linka saat ini.
Berikutnya Genta memperkenalkan Linka kepada Alma. Alma tidak banyak bicara selama Linka basa-basi menyebutkan bahwa ia adalah teman baik Genta dan Rifka, padahal Alma sama sekali nggak tahu Rifka itu siapa.
Oh ya, siapa nama kamu tadi" Alfa" Alma" Oh ya, Alma. Kamu nggak usah khawatir, Alma. Aku pasti akan menemani Genta, apalagi di saat-saat sulit seperti ini, Linka menutup percakapan mereka bertiga. Tangannya dengan posesif memeluk pinggang Genta, memastikan Alma melihat itu.
Ketika Alma kembali ke mobil Kiran, ia sempat tidak menyadari dirinya tenggelam dalam keheningannya sendiri. Lama dan benar-benar seperti menarik diri dari dunia.
Suatu kondisi yang menyebabkan Kiran dan Awang menebak-nebak dalam hati bahwa yang terjadi di dalam pasti bukan sekadar bertemu Genta saja.
Ketika Kiran, dengan gestur berhati-hati dan volume suara sangat kecil, mulai buka mulut, ingin bertanya, Alma memotongnya cepat, Let s not talk about it.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Maaf ya, Alma, jadi mendadak manggil kamu begini. Bu Sendy membuka venetian blind di ruang kerjanya sehingga cahaya matahari yang sangat menyilaukan membias masuk.
Tidak apa-apa. Alma menggeleng sekali. Suasana pabrik Circa yang biasanya begitu ramai, begitu hidup , kini seperti kota mati. Tidak ada suara samar mesin-mesin produksi dari kejauhan. Tidak ada pegawai kantor maupun buruh pabrik yang lalu lalang menunjukkan dinamika industri terus menggeliat. Sejak meninggalnya salah satu pemegang saham terbesar perusahaan ini, banyak isu bermunculan soal kepemilikan Circa di Indonesia.
Intinya, karena ayahnya Genta, Pak Azman Sasmitro yang tegas dan biasanya cukup dominan telah tiada, semua orang sekarang merasa dirinya yang memiliki Circa. Padahal sesuai yang tertera dalam surat wasiat, tampuk kepemimpinan utama kini digantikan oleh si putra pertama yang tak lain adalah Genta.
Isu perebutan kekuasaan ini nggak hanya mengganggu stabilitas jalannya low produksi, tapi juga membuat beberapa pegawai mid-level management terutama bagian manufaktur mengundurkan diri. Alasannya simpel saja, ada mosi tidak percaya pada kemampuan Genta dalam
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
memimpin perusahaan. Sebagian besar pegawai perusahaan si Babe menganggap Genta nggak lain hanyalah stereotipe golden boy yang berotak udang dan cuma bisa livin la vida loca pake uang orangtuanya!
Namun, rupanya tidak semua pegawai berpikiran skeptis seperti itu. Contohnya Sendy Notosuryo lepas dari keluarganya dan keluarga Genta adalah kerabat baik.
Saya kira kantor dan pabrik Circa masih tutup sampai waktu yang belum dapat ditentukan, kata Alma lagi, menyeruput Thai Iced Tea yang disediakan Bu Sendy.
Oficially memang tutup, tapi saya masuk sejak Pak Azman meninggal. Maka itu saya nggak bisa berlamalama di pemakaman, papar Bu Sendy, menyalakan kembali laptop-nya dari posisi standby. Banyak sekali yang harus dikerjakan agar perusahaan ini tetap berjalan.
Bu Sendy& tetap stay di sini ngebantuin Ramya, ya" Alma melontarkan pernyataan personal itu dengan malumalu.
Bu Sendy menatapi anak perempuan ini lama, lalu tersenyum hangat. Sejak kecil saya sudah main dengan keluarga ini, Alma. Jauh sebelum Genta lahir. Saya dulu kenal baik dengan Agasthya Sasmitro. Almarhum Aga. Jadi kini pun saya tidak akan meninggalkan adiknya Aga dalam keadaan sesulit apa pun.
Pagi Siang Dan Malam 3 Misteri Listerdale The Listerdale Mystery Karya Agatha Christie Seruling Kematian 2
^