Pencarian

The End Of Dream 2

The End Of The Dream Karya Angelia Putri Bagian 2


Aku benar-benar berharap aku bisa mengingat lebih banyak. Entah kenapa setiap kali aku mengingat nama Rei, aku selalu merasakan perasaan sakit di dadaku.
--- 11 Februari 2109 Rei mengajakku pergi keluar hari ini. Dia juga mengajak Leia-san, Leon, dan juga Alex untuk bergabung. Kami pergi ke taman favorit Rei, dan taman itu terletak di atas atap pusat perbelanjaan! Pemandangan di sana juga sangat indah.
Dan& aku malu menulis ini, tapi aku dan Rei berciuman. Iya. Berciuman. Entah siapa yang memulai lebih dulu. Tapi aku agak malu ketika Rei mengatakan bibirku terasa manis, dan dia mengatakan kalau itu pertama kalinya dia mencium seorang gadis. Sebenarnya aku tidak mau percaya begitu saja, tapi melihat wajahnya yang serius& sepertinya dia memang baru kali ini mencium seseorang.
Dan dia juga mencuri ciuman pertamaku.
Anehnya aku tidak merasa keberatan. Aku justru merasa senang. ---
14 Februari 2109 Hari ini aku hampir bisa mengingat semua kenangan masa kecilku. Dan aku ingat siapa pemilik nama Rei yang selama ini kuingat. Dia adalah anak laki-laki yang sering bermain denganku ketika kami masih berada di panti asuhan. Rei adalah anak laki-laki yang selalu bersamaku dan kami dekat satu sama lain.
Aku menceritakan hal ini pada Rei (yang merawatku), dan dia langsung memelukku dan mengatakan kalau aku adalah orang yang dia cari selama ini, Hanae Runa. Awalnya aku ragu dia mengatakan yang sebenarnya, tapi ketika dia mengatakan memiliki anting yang sama seperti milikku. Dan ketika aku menyentuh pipinya aku merasakan perasaan yang familiar.
Aku mempercayai Rei. Aku tahu mungkin aku bodoh karena mempercayai orang asing. Tapi aku ingin percaya Rei, anak laki-laki dalam masa kecilku adalah Rei yang sekarang kukenal.
Dan juga& karena aku mulai menaruh perasaan padanya.
--- Aku membuka halaman selanjutnya dan melihat sebuah tulisan lain. Tidak& tulisan yang ini bukan tulisan mengenai keseharian Runa, tapi sesuatu yang lebih mirip seperti& Lagu" Puisi"
Aku membaca tulisan itu dan menyadari kalau itu adalah lirik lagu nina bobo yang sering dinyanyikan Runa ketika kami masih kecil.
In the middle of night, we re ready to get sleep I will sing a lullaby for us to accompanying our sleep Hey, will you sleep well tonight" If you not, let me hug you and accompany you in your dream
Hey, don t be afraid, I m here&
I will sing a lullaby for you to accompanying your sleep, so& Don t worry of nightmares anymore
Hey, if I got a nightmare, will you sang the same lullaby for me" We both are precious for each other , don t we"
Hey, let me accompany you in your sleep, Let your consciousness fallen into deep-deep sleep Don t be afraid, I ll be by your side&
Don t be afraid to nightmares that comes every night, I will protect you from them, I promise to you& Let s holding each other hands and going to sleep
A deep sleep, that will protect us from the reality of the world& My dear, please have nice dream&
Because I will accompanying you in your sleep, and your reality Forever&
Aku selalu menyenandungkan nada lagu ini ketika Rei tidak ada di apartemen, dan aku ingat ini adalah lagu yang sering kunyanyikan pada Rei. Ini adalah lagu yang sering kami nyanyikan berdua ketika kami akan tidur dan menjadi lagu nina bobo yang selalu ampuh untukku dan Rei agar bisa tidur.
Aku ingin menyanyikan lagu ini untuknya suatu hari nanti. Aku berharap hari itu akan datang. Dan ketika saat itu tiba, aku akan mengatakan padanya kalau aku sangat mencintainya. Aku benar-benar mencintainya, bahkan jauh sebelum aku menjadi Claydoll. Ingatan masa kecilku mungkin belum sepenuhnya pulih, tapi aku yakin perasaan yang kurasakan ini adalah cinta,
Aku mencintaimu, Rei. Aku sangat mencintaimu. Kuharap kita berdua memiliki Happy Ending seperti buku-buku yang kubaca selama ini.
Aku yakin aku menitikkan airmata karena aku melihat lembar buku di tanganku basah. Aku menghapus airmata di sudut mataku dan mencoba mengatur agar aku tidak tampak cengeng.
Di halaman lain terdapat kertas lain. Aku mengambil kertas itu dan mengerjap melihat gambar denah yang tampak seperti&
& ini denah markas Clematis"
Aku memperhatikan setiap garis dan tempat-tempat yang ditandai dengan spidol merah. Ada beberapa coretan di sana.
Ruangan Profesor Diva& Jalur keluar yang biasa dilewati ketika bertugas& Gudang pasokan obatobatan& Tempat penyimpanan senjata biohazard& Tempatku biasa dikurung& Ruang ventilasi& & ruangan yang tidak boleh dimasuki (kemungkinan besar berisi sesuatu yang disembunyikan Profesor Diva, berkaitan dengan eksperimen yang berhubungan dengan tubuhku)
Aku memperhatikan peta itu dengan seksama, terutama di beberapa tempat yang ditandai dengan spidol. Sepertinya Runa membuat peta ini sambil mengingat-ingat tempat-tempat yang pernah dilewatinya ketika berada di Clematis.
Ini bisa kugunakan, seandainya kami benar-benar harus menyerang markas Clematis. Aku melihat tempat yang ditandai sebagai jalur keluar dan melihat ada tulisan lain di sana. Jalur keluar yang biasa dilewati, hutan di dekat mansion besar di Distrik Enam. Ada batu besar dengan tanda biohazard.
Bunyi telepon membuyarkan konsentrasiku. Aku segera berdiri dan menghampiri telepon yang ada di atas meja di dekat pintu kamarku.
Di sini Kujo Rei. Aku mengerutkan kening karena tidak mendengar suara apa pun di seberang telepon. Aku memastikan kabel teleponku memang tersambung, dan memang tersambung, dan tidak rusak. Halo" Siapa ini"
& Rei& Kini aku terkejut mendengar suara di seberang telepon. R, Runa"
Rei& jangan pergi& jangan tinggalkan aku sendirian& Runa" Kamu di mana" Runa"
Suara Runa tidak lagi terdengar. Digantikan oleh suara mesin yang berdesing dan suara-suara aneh yang terdengar seperti suara& robot"
Runa" Kau puas, Kujo Rei" kali ini aku mendengar suara yang penuh kebencian milik Oni-hime. Kau puas mendengar suara Runa Oneesan menyebut namamu"
Kau& di mana Runa" Katakan padaku!
Kau tidak perlu tahu di mana Runa Oneesan. Untuk apa kau tahu di mana dia" Untuk membunuhnya" Menyakitinya lagi"
Aku tidak pernah berniat menyakiti Runa, apalagi membunuhnya! kataku, Dengar, apa yang dikatakan oleh Diva itu salah. Dia yang mencoba membunuh Runa, bukan aku.
Tidak terdengar suara lagi di seberang telepon, dan saat itu juga aku tahu sambungan telepon sudah diputus.
Aku menatap gagang telepon di tanganku dan menghela nafas. Masalah ini jadi semakin sulit saja. Tapi& kenapa gadis itu bisa tahu nomor telepon apartemenku"
Apa jangan-jangan& Kali ini aku mendengar suara pintu apartemenku yang diketuk. Aku meletakkan kembali gagang telepon ke tempatnya dan berjalan untuk membuka pintu. Ketika aku membuka pintu, aku terkejut melihat siapa yang berdiri di depan pintu.
Hanae Alice. Komandan" Hai, Kujo. Komandan tersenyum tipis, Boleh aku masuk ke dalam" Ada& sesuatu yang ingin kubicarakan.
CHAPTER 7 Ayano s Side Aku menatap keramaian kota di Distrik Lima dari atap gedung paling tinggi yang ada di kota ini. Angin berhembus kencang dan membuat rambutku agak berantakan. Aku menahan poni rambut yang menghalangi pandanganku dan menyelipkannya ke belakang telinga.
Masih ada waktu sekitar satu jam lagi sebelum aku benar-benar berangkat untuk bertugas. Dan selama itu, aku memanfaatkan waktu ini untuk sedikit& bersantai.
Aku bahkan tidak tahu seperti apa itu bersantai. Batinku sambil menghela nafas. Pemandangan di Distrik Lima tidak berbeda jauh dari distrik-distrik lain yang ada di Edenia. Namun, Distrik Lima termasuk yang masih asri dibandingkan distrik yang lain karena distrik ini adalah distrik penghasil obat-obatan dan tanaman. Setiap distrik memegang satu bidang yang mendukung pembangunan dan kehidupan yang ada di Edenia. Contohnya Distrik Lima yang menghasilkan obat-obatan dan tanaman berkualitas, Distrik Empat sebagai pemasok sumber tenaga listrik, atau Distrik Dua sebagai pusat budaya yang masih bisa diselamatkan sebelum perang dunia dimulai.
Biasanya aku tidak pernah pergi keluar sebelum bertugas. Aku selalu menemani Runa Oneesan. Tapi hari ini, aku sedang tidak ingin melakukannya.
Kuhembuskan nafas sekali lagi dan menyentuh pin bunga yang tersemat di rambutku. Lagilagi aku teringat telepon tadi.
Aku memang sengaja menelepon Kujo Rei karena aku ingin tahu seperti apa reaksinya saat mendengar suara Oneesan lagi. Dan ketika aku mendengarnya tampak khawatir dan cemas& Aku mulai meragu lagi.
Akhir-akhir ini aku sering meragukan perkataan Profesor Diva. Mungkin sejak kemarin malam ketika aku berhadapan dengan Kujo Rei untuk pertama kali dan mendengar kalau dia mencintai Runa Oneesan&
& aku tidak tahu itu benar atau tidak, tapi entah kenapa hatiku mengatakan dia benar.
Karena itulah sekarang aku mulai ragu lagi.
Aku tidak tahu apakah aku benar-benar harus membunuh Kujo Rei atau tidak. Aku tidak tahu apakah aku memang harus menuruti perintah Profesor Diva.
Aku bahkan tidak tahu siapa yang harus kupercayai lagi&
Oneesan& aku menghela nafas dan menatap langit yang agak mendung, Kalau aku jadi kamu& apa yang akan kamu lakukan saat ini"
Bunyi pengingat yang ada pada alat komunikasiku membuyarkan lamunanku. Aku melirik benda yang mirip seperti GPS itu dan berdiri, menatap ke bawah. Sudah waktunya aku menjalankan tugasku.
Dan dengan itu, aku melangkahkan kakiku ke sisi atap dan menjatuhkan diri ke udara. Oh, jangan khawatir. Aku tidak akan mati.
Lagipula aku adalah Claydoll, tidak mungkin aku mati hanya karena melompat dari gedung setinggi 45 lantai, kan"
*** Rei s Side Aku mengantar Komandan sampai ke depan pintu. Setelah pembicaraan singkat kami tadi, rasanya aku jadi mengerti kenapa Komandan bersikap dingin pada Runa.
Setidaknya aku sudah cukup mengerti apa yang terjadi. Kujo,
Ya" Komandan menatapku lekat-lekat, kemudian membungkukkan tubuhnya, Aku mohon padamu, tolong selamatkan putriku. Katanya.
Aku akan melakukannya. Kataku, Tanpa Anda suruh pun, aku akan melakukannya, Komandan.
Beliau mendongak dan menegakkan badannya. Kau berjanji"
Tentu. Saya akan menyelamatkan Runa dan juga membawanya pada Anda dengan selamat. Aku tersenyum, Saya berjanji.
Komandan tersenyum tipis dan mengangguk pelan. Beliau kemudian berbalik dan berjalan meninggalkan pintu apartemenku. Aku mengawasi sampai beliau menghilang di balik pintu lift. Setelah itu, aku kembali ke dalam apartemen dan bersiap-siap untuk berkumpul di markas.
Aku mengambil cincin milik Runa di atas meja dan mengalungkannya di leherku bersama dengan kalung pertunanganku dan Runa. Sesaat, aku menatap bayanganku di cermin dan menghela nafas. Kukenakan jasku dan memasang sabuk senjataku.
Aku mengambil sarung tangan dan mengenakannya. Setelah kurasa aku sudah siap, aku segera berangkat menuju markas.
--- Semua anggota timku sudah berada di markas ketika aku sudah sampai. Semua orang tampak tegang, sehingga aura yang kurasakan terasa sangat mencekam.
Yo, Rei! Aku menoleh dan melihat Leon dan Leia berjalan menghampiriku. Hei,
Baru datang" kata Leia sambil tersenyum. Maaf kalau aku datang terlambat. Kataku.
Tak apa. Kamu anggota terakhir yang datang, berarti kita bisa memulai membagi tugas sekarang. kata Leia lagi.
Benar juga, aku mengangguk, Siapa ketua tim kita"
Leia, tentu saja. kata Leon, Dia yang paling cocok mengambil posisi ketua tim. Tidak juga. Sebenarnya aku lebih memilih Rei yang menjadi ketua, mengingat dia yang posisinya lebih tinggi. Kata Leia, Tapi Rei pasti tidak mau posisi itu, kan" Kau tahu seperti apa aku. aku tersenyum, Mulailah membagi tugas, kalau begitu. Leia tersenyum tipis dan berjalan ke depan. Suasana tegang tadi seketika agak mencair ketika Leia menepuk tangannya untuk mendapatkan perhatian semua orang.
Kita akan membagi tugas patroli kita, dan karena jumlah tim ini ada 78 orang, aku akan membaginya menjadi enam tim. Masing-masing tim memiliki 13 orang anggota. Kata Leia dengan suara nyaring, Kita berpatroli secara bergiliran, setiap tim yang sudah menyisiri satu distrik segera laporkan tempat kalian terakhir berpatroli dan laporkan status daerah yang kalian lewati. Semuanya harus lengkap, tanpa terkecuali. Aku tidak mentoleransi anggota yang bermalas-malasan atau menggunakan nama organisasi untuk keuntungan diri sendiri. Jika aku sampai tahu diantara kalian ada yang menyelewengkan pekerjaan, sebaiknya kalian pergi dari timku dan bersembunyi saja di rumah jika kalian ingin bersikap pengecut.
Kalian mengerti!" SIAP!! Bagus. Sekarang, aku akan menyebutkan siapa saja anggota tim pertama, dan tim ini akan memulai patroli di Distrik Satu.
*** Ayano s Side Aku melirik menara jam besar yang ada di pusat kota. Sebentar lagi tugasku akan dimulai. Malam juga sudah mulai menjelang. Awan gelap pertanda hujan menggulung di langit, dan beberapa saat kemudian, rintik hujan mulai membasahi Edenia.
Rintik-rintik itu dengan segera berubah menjadi hujan deras. Dan saat seperti inilah, waktu yang ditetapkan.
Aku menjilat bibirku dan tersenyum ketika aku melihat seseorang berpakaian serba hitam dan membawa senjata.
Hanya anggota Raven yang diperbolehkan membawa senjata. Peraturan keamanan mereka, demi mencegah tindakan pemberontakan.
Asobi no jikan da ne& 17 aku tersenyum lebar, Saa tte, hajimemashou ka" 18
*** Rei s Side Ame" 19 Aku menatap rintik hujan yang tahu-tahu saja berubah deras dan mengerutkan kening. Ini aneh. Hujan di bulan April& ini tidak pernah terjadi sebelumnya.
Dua hari ini memang turun hujan. Kata Leia yang berjalan di sebelahku. Rasanya seperti pertanda buruk, ya"
Aku hanya mengangguk pelan.
Tim kami lalu menyusuri daerah di Distrik Dua. Leia lalu membagi tim kami menjadi tim kecil dengan dua orang anggota untuk memudahkan pekerjaan patroli kami. Aku satu tim dengan Leia, tapi tidak dengan Leon. Seniorku itu masuk tim lain dan dia sempat cemberut karena tahu tidak satu tim denganku, yang aku tahu jelas alasannya karena dia pasti hanya ingin menggodaku. Leia mengibaskan rambutnya yang terkena hujan, dan lagi-lagi dia tidak mengecat rambutnya. Hm" Ada apa, Rei"
17 Waktunya bermain& 18 Nah, bagaimana kalau kita mulai" 19 Hujan"
Tidak ada apa-apa. kataku, lalu mengalihkan perhatian kearah lain.
Sebagai anggota Raven, kami tidak akan sakit hanya karena hujan seperti ini. Karena itu kami bisa bebas berkeliling tanpa menggunakan jas hujan atau semacamnya, karena daya tahan tubuh kami yang lebih kuat dibanding manusia biasa.
Apa ada laporan dari tim lain" tanyaku.
Hmm& sebentar. Leia mengeluarkan alat komunikasinya, Belum ada laporan. Sepertinya semua orang sedang bekerja dengan serius.
Begitu& Hei, Rei, bagaimana kalau kita berpatroli di daerah sana" Boleh juga.
Kami berdua lalu berjalan ke daerah Second Wings, dan menyisiri daerah di sana. Kami juga memeriksa tim keamanan yang sudah lebih dulu berada di sana dan menanyakan laporan mereka. Tidak ada yang khusus dari semua ini, dan semuanya berjalan dengan cukup normal.
Aku menatap hujan yang semakin deras. Perasaanku mulai tidak enak seiring hujan yang terus mengguyur seluruh Edenia. Kondisi cuaca yang ekstrem seperti ini memang sudah terjadi sejak seratus tahun lalu, tapi baru kali ini aku mengalami cuaca se-ekstrem ini. Hujan di awal musim panas& ini sangat aneh.
Leia, kita berpatroli di daerah mana lagi"
Sekarang kita berpatroli di Third Wings. Katanya, Di sana kita akan bergantian dengan tim Leon.
Oke. Kenapa kamu menanyakan rute patroli kita" Tumben sekali kamu menanyakan hal itu. Aku& hanya ingin tahu. aku mengedikkan bahu, Ayo kita ke Third Wings. Aku baru akan melangkahkan kakiku ketika alat komunikasiku dan Leia berbunyi bersamaan. Aku merogoh saku jasku dan melihat pesan SOS di layar kecil alat itu.
Leia, aku menoleh kearah Leia dan melihat wanita itu mengangguk. Asalnya dari Fifth Wings. Jaraknya hanya dua blok dari sini.
*** Ayano s Side AHAHAHAHA!!! Aku menusuk seorang Raven di hadapanku tepat di jantung. Lalu, secepat kilat aku menyerang yang lain dan mengayunkan pedangku kearah mereka.
Lagi!! Beri aku hiburan lebih!!!
Aku menyaksikan anggota Raven di hadapanku meregang nyawa dan tersenyum lebar. Ah& bau darah selalu membuatku senang. Aku membutuhkan lebih banyak darah, lebih banyak nyawa&
& lebih banyak. Aku ingin lagi dan lagi. Aaarrgh!!
Aku tertawa dan terus menyerang. Seolah mereka tidak pernah habis, aku terus mengayunkan senjataku dan melihat warna merah di mana-mana. Aku yakin tawaku membahana di seluruh tempat ini. Tapi toh, aku tidak peduli.
Aku hanya ingin melampiaskan dendamku. Berhenti!!
Aku menoleh kearah suara itu dan tersenyum. Ah& akhirnya dia datang juga. Kujo Rei.
Tapi, tunggu siapa wanita berambut perak yang ada di sampingnya. Aku belum pernah& ah, tunggu dulu. Itu Hirano Leia. Aku sempat mengerutkan kening karena baru kali ini aku melihat rambutnya dicat keperakan seperti Kujo Rei. Untuk sesaat tadi aku hampir tidak mengenali wanita itu.
Akhirnya kau datang juga, kataku sambil menjilat bibirku, Sudah siap untuk menderita, Kujo Rei"
Oni-hime, dengar, kurasa kita harus bicara. katanya. Hmm& iya da yo 20 . Biarkan senjataku yang berbicara padamu!
Aku bergerak menyerang Kujo Rei. Pedangku terayun kearah lehernya, namun seranganku diblokir oleh Hirano Leia. Wanita itu menahan seranganku dengan nunchaku miliknya. Minggir, Hirano Leia. Kataku, Urusanku hanya pada Kujo Rei. Lawan aku dulu!
Wanita itu mendorongku dan aku bersalto mundur ke belakang. Kulirik katana di kedua tanganku dan mengibaskannya, mencipratkan darah merah yang masih menempel di sana ke atas tanah. Kutatap Hirano Leia dan menyadari kalau rambut keperakannya sama persis seperti milik Kujo Rei. Dari yang kubaca dari berkas mengenai Hirano Leia, dia sering menggonta-ganti warna cat rambutnya dan warna asli rambutnya tidak diketahui.
Apakah& itu warna rambut aslinya" Seingatku, cat pewarna rambut akan luntur jika terkena air, dan sekarang sedang hujan& warna perak itu tidak hilang dari rambut Hirano Leia. Rambut perak itu membuatnya tampak mirip dengan Kujo Rei
Aku hanya tertawa kecil melihat kemiripan Kujo Rei dan Hirano Leia.
Kalian berdua benar-benar mirip, ya" kataku, Hmm& apa kau sedang berusaha melindungi Kujo Rei dengan mengecat rambutmu dengan warna yang sama seperti dia"
Itu bukan urusanmu, kan" balas Hirano Leia, Kami tidak akan membiarkanmu bertindak sesukamu.
20 Tidak mau Hehehe& memangnya kalian bisa menghentikanku" Teman-teman kalian saja masih bisa kubereskan, apalagi kalian yang hanya berdua"
Kita akan lihat nanti. Kujo Rei berdiri di samping wanita itu, Kita perlu bicara. Aku tidak ingin bicara padamu. Balasku, Sudah kubilang, biarkan senjataku yang berbicara. Ah, ya& aku mengganti rencanaku. Aku akan bermain-main dulu dengan kalian sebelum aku memulai misiku yang sebenarnya.
Misi yang sebenarnya"
Itu bukan urusan kalian, kan" kataku, Saa, hajimeyou ka" 21
*** ?"" s Side Ini di mana" Kenapa di sini sangat gelap"
Apa kedua mataku ditutup" Tidak& aku yakin kedua mataku tidak ditutup karena aku bisa mengerjap. Tapi, di sini gelap, dan aku benci gelap. Aku menggerakkan tanganku, tapi tanganku tidak menyentuh apa-apa. Hanya ada kehampaan di sini&
Lagi! Lagi!! Siapa itu" Ayo, serang aku lagi! Kalian bilang ingin menghentikanku, kan!" Siapa itu" Kenapa suaranya terdengar seperti suaraku"
Kemudian aku mendengar suara benturan pedang. Lalu teriakan seseorang yang kukenal. Rei, awas!!
Leia" 21 Nah, bagaimana kalau kita mulai"
Oni-hime, kubilang kita perlu bicara! Oni-hime" Siapa itu"
Aku juga sudah bilang, biar senjataku yang berbicara!
Suara pertarungan itu terus terdengar di telingaku. Aku menutup telingaku dengan kedua tangan, berusaha meredam suara benturan pedang yang tidak ingin kudengar. Hentikan&
Aku akan membunuhmu, Kujo Rei! Aku akan membunuhmu!! Tidak& jangan bunuh Rei&
Aku akan membunuhmu, karena kaulah Runa Oneesan koma. Aku akan membuatmu merasakan rasa sakit yang sama seperti yang dirasakannya!
Tidak& aku tidak pernah disakiti oleh Rei. Tolong hentikan. Jangan bunuh Rei. Kau benar-benar picik, kejam, dan tidak berperasaan. Kau tega menjebak Runa Oneesan hanya untuk membunuhnya!
Rei tidak pernah menjebakku. Professor Diva-lah yang menjebakku. Dia yang mengubahku menjadi Claydoll&
Kali ini, aku benar-benar akan membunuhmu!! Hentikan! HENTIKAN!!!
*** Rei s Side Aku yakin Oni-hime akan menyerangku ketika gerakannya terhenti. Kesempatan itu kugunakan untuk memukulnya mundur dan aku sendiri mencoba mengatur nafasku yang tersengal-sengal. Bayangkan saja, hanya dalam waktu kurang dari lima menit, dia sudah berhasil membuatku dan Leia terluka di beberapa bagian.
Oni-hime tampak kesakitan, aku bisa melihatnya walau dia mengenakan topeng. Rei, kamu tidak apa-apa" tanya Leia yang berdiri di sebelahku. Tidak apa-apa. Tapi&
AAARRGHH!!! Oni-hime berteriak sambil memegangi kepalanya. Tubuh gadis itu agak limbung, tapi tidak sampai terjatuh.
Apa& yang terjadi padanya"
Entahlah. kataku, Tapi dia tampak kesakitan.
Hentikan& cukup& suara Oni-hime terdengar kesakitan, & hentikan& jangan bunuh& Rei&
Aku tersentak kaget ketika Oni-hime mendongak dan sekilas aku melihat warna ungu pada matanya yang terlihat di balik topeng. Itu warna mata yang sama dengan warna bola mata Runa. Dan sinar mata itu&
Apa yang sebenarnya terjadi" Rei&
Sebelah tangan Oni-hime terulur kearahku, Rei& tolong& R, Runa"
Rei, jangan, Leia mencegahku, Dia bukan Runa, kau ingat"
Aku tahu, tapi& aku menatap Oni-hime yang mengulurkan tangannya padaku, Tapi dia&
Rei& tolong& temukan aku& cepat& Oni-hime mengerjap, dan ada setitik airmata lolos dari sudut matanya, A, aku& ukh&
Dia lagi-lagi memegangi kepalanya, dan kali ini jeritannya tampak kesakitan sekaligus penuh amarah.
HENTIKAN!! CUKUP!!! Kali ini Oni-hime menatapku, dan warna matanya yang seperti darah kembali lagi. Tatapannya begitu tajam dan terluka.
Aku tidak butuh& aku tidak butuh semua ini!!
Dia mengacungkan senjatanya kearah kami, dan aku langsung bersiaga dan berdiri di depan
Leia. Aku& harus membunuh& aku harus& Oni-hime,
Aku& aku harus& membunuh&
Tatapan Oni-hime sedikit tidak focus, dan aku merasa melihat sinar mata ungu itu lagi. Ada apa dengannya" Kenapa dia&
& aku harus membunuh& perintah Profesor Diva& tidak, aku tidak ingin membunuh& aku& a, aku&
Apa Kurasa aku tahu apa yang terjadi, kata Leia. Dia memiliki kesadaran Runa-chan. Dan sekarang kesadaran itu sedang berusaha bangkit.
Ap kau tahu dari mana"
Aku pernah melihat hal seperti ini sebelumnya. kata Leia, dan ketika aku melihat wajahnya, dia tampak pucat dan& ketakutan.
Sama seperti waktu itu&
Leia" Aku menoleh kearah Oni-hime dan melihatnya masih kesakitan.
Kita tidak boleh menyia-nyiakan waktu. kata Leia lagi, Kita serang dia bersamaan dan melumpuhkannya.
Hanya melumpuhkan" Jika kita ingin tahu di mana Runa-chan berada, kita tidak boleh membunuhnya di sini begitu
saja. Oh, baiklah. Kita mulai setelah aku bilang tiga . Satu& dua& tiga!!
Kami berdua berlari kearah berlawanan dan mengayunkan senjata kami kearah Oni-hime. Dan anehnya, gadis itu terkena telak serangan kami berdua dan jatuh ke tanah. Gadis itu jatuh pingsan dan kedau katana-nya terlempar jauh darinya.
Leia mengambil kesempatan itu untuk mengikatnya dengan tali tipis yang dibawanya. Aku mengambil senjata Oni-hime dan melihat salah satu senjata itu mirip dengan senjata milik Runa. Oh, Tuhan&
Aku mendongak dan melihat Leia sedang memeriksa lengan gadis itu. Ada apa, Leia" tanyaku sambil mendekatinya.
Dia& gadis ini& proyek RE.
Proyek RE" aku mengerutkan kening mendengarnya.
Dulu Diva juga mengatakan hal yang serupa ketika dia membawa pergi Runa dari rumah
sakit. Apa itu proyek RE" tanyaku lagi, Kau tahu sesuatu tentang proyek itu, Leia" A, aku tahu& dia mengangguk, T, tapi itu& itu&
Dia menatapku lama, lalu kearah Oni-hime. Tiba-tiba dia menghela nafas dan berdiri. Rei, bisa& kamu jaga gadis ini sebentar" Aku harus menghubungi seseorang. Ah, ya& tapi, kau belum menjawab pertanyaanku. Apa itu proyek RE" tanyaku, Aku ingin tahu karena Diva dulu juga pernah mengatakan tentang proyek itu padaku. Dia bahkan bilang kalau proyek itu berhubungan denganku.
I, itu& Aneh. Ini pertama kalinya aku melihat Leia tampak gugup dan resah seperti sekarang. A, aku tidak bisa menjelaskannya sekarang. Proyek itu sudah lama ditutup, dan& Leia memejamkan matanya sejenak dan menghela nafas lagi, Maaf, Rei. Aku tidak bisa mengatakannya padamu.
Kenapa" Karena& itu berhubungan dengan kejadian delapan belas tahun yang lalu. CHAPTER 8
Rei s Side Patroli kali ini benar-benar terlihat lebih& mudah. Mungkin karena kami berhasil menangkap Oni-hime" Entahlah& aku tidak ingin membahasnya.
Sekarang aku sedang menjaga Oni-hime di dalam mobil. Leia dan yang lain sedang berpatroli untuk terakhir kali hari ini untuk memastikan tidak ada lagi Claydoll atau sejenisnya di daerah Distrik Dua.
Sambil menunggu mereka kembali, aku melirik kearah Oni-hime yang masih pingsan. Topeng yang menutupi wajahnya sudah dilepas, dan wajahnya yang sangat mirip dengan Runa bisa kulihat jelas.
Aku adalah adiknya& dan seandainya aku adalah adik kandungnya& Aku akan membunuhmu! Karena kau sudah membuatnya menderita!
Aku menghembuskan nafas dan bersandar pada sandaran kursi. Menunggu seperti ini bakal membunuhku, tapi kalau menunggu sambil menjaga gadis yang mirip dengan Runa seperti ini& ini bisa membunuhku hanya dalam waktu beberapa detik.
Ini benar-benar bisa membunuhku& kataku sambil menghembuskan nafas sekali lagi. Nnggh&
Aku menoleh kearah Oni-hime dan melihat kedua matanya terbuka. Dia mengerutkan kening, sesaat tidak tahu dia ada di mana, dan ketika matanya bertatapan denganku, dia langsung terduduk tegak.
Kau! Hei, jangan menyakiti dirimu sendiri. kataku, Kau tidak bisa bergerak sekarang karena kedua tangan dan kakimu sudah kami ikat.
A cih! Dia bersandar pada sandaran kursi dan menghela nafas, Kalian mendapatkanku, apa yang akan kalian lakukan sekarang" Membunuhku"
Tidak. Kami tidak akan membunuhmu sampai kami tahu di mana Runa berada. jawabku. Untuk apa kalian mengetahui keberadaan Oneesan" Kalian juga ingin membunuhnya" tanyanya sinis, Tidak, terima kasih. Aku tidak akan memberitahu kalian di mana dia berada bahkan jika kalian menyiksaku sekalipun.
Kami tidak akan menyiksamu. Fuzakete iru baai ja nai. 22
Aku tidak berbohong. Kataku lagi, Katakan, Oni-hime, di mana Runa sekarang" Aku sudah bilang, aku tidak akan memberitahumu.
Kau& Apa" Berniat membunuhku sekarang" Silakan saja.
Aku menatap gadis itu lekat-lekat dan dia balas menatapku balik dengan tatapan menantang. Aku akhirnya menghela nafas dan menatap kearah lain. Semakin aku melihat wajah Oni-hime, aku semakin teringat dengan Runa karena wajah mereka yang mirip satu sama lain. Tidak ada yang bicara diantara kami setelahnya dan aku lebih memilih suasana hening seperti ini. Teman-temanku yang lain belum juga datang. Leia dan Leon juga tidak kelihatan akan memunculkan batang hidung mereka. Apa yang membuat patroli mereka begitu lama"
Hei, Aku menoleh kearah Oni-hime dan melihatnya menatapku.
Aku ingin menanyakan sesuatu, katanya, Apa& apa kamu benar tentang Runa Oneesan" Bahwa& kamu mencintainya"
Kenapa pula dia menanyakan hal itu"
22 Jangan main-main / Jangan bercanda.
Aku memang mencintainya, bahkan sejak kami masih kecil. Jawabku, Kami dibesarkan di panti asuhan yang sama sampai organisasi kalian menyerang kota tempat tinggal kami. Begitu& kah"
Kenapa kau menanyakan itu" Bukankah kau bilang kau tidak ingin bicara" Jangan salah paham, Kujo Rei. Aku hanya bertanya saja. balasnya sambil membuang muka kearah lain.
Aku hanya mengedikkan bahu.
Beberapa saat kemudian teman-temanku mulai berdatangan dari berbagai arah. Leia dan Leon masuk ke dalam mobil. Pakaian dan tubuh mereka benar-benar basah kuyup karena hujan yang belum juga berhenti. Aku menyodorkan handuk pada mereka.
Sankyu. 23 kata Leon, lalu mengelap rambutnya dengan handuk tadi. Sekarang kita kembali ke markas, dan& oh, kau sudah sadar"
Leia melirik kearah Oni-hime yang memalingkan wajah kearah lain. Leia tersenyum kecil dan menyalakan mobil.
Kami akan membawamu ke markas kami, dan kuharap kau mau menjawab beberapa pertanyaan kami. Kata Leia, Kuharap kau mau bekerja sama& Ayano.
Awalnya aku tidak tahu pada siapa nama itu ditujukan, tapi kemudian aku melihat wajah Oni-hime tampak terkejut, dan aku tahu sekarang pada siapa Leia menyebut Ayano tadi. Dari mana& kau tahu namaku" tanya Oni-hime kaget.
Aku tahu, kata Leia sambil menoleh ke belakang, Aku tahu segala hal yang juga diketahui Diva, dan itu termasuk namamu, Ayano.
*** 23 Bahasa slang untuk terima kasih dalam bahasa Jepang.
Ayano s Side Mereka membawaku ke markas mereka. Dan aku mengerutkan kening. Entah kenapa aku merasa pernah ke tempat terang benderang ini.
Rei, tutup matanya dengan sesuatu. Kata Hirano Leia, Kita berdua akan membawanya ke sebuah ruangan khusus, dan di sana kita akan menanyainya.
Baiklah, Kujo Rei mengeluarkan sebuah saputangan panjang berwarna hitam dan aku mengernyit. Aku juga merasa aku mengenal saputangan itu.
Kenapa kau menatapku seperti itu" tanyanya ketika menyadari aku sedang menatapnya. Tidak ada. Balasku, dan membiarkannya menutup mataku dengan saputangan itu. Ia lalu menuntunku berjalan, dan selama itu, aku mendengar suara orang-orang yang berbisik-bisik. Aku tidak tahu apa yang merek bicarakan, tapi sepertinya itu adalah tentangku. Mendengarkan suara bisik-bisik itu membuatku mengkertakkan gigi. Aku membenci orang-orang seperti ini, yang hanya bisa membicarakan seseorang dari belakang.


The End Of The Dream Karya Angelia Putri di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Entah sudah berapa lama kami berjalan, aku kemudian disuruh berhenti dan mendengar desiran halus suara pintu lift yang terbuka.
Leon, tolong sampaikan pada Komandan semua laporan yang sudah kususun ini, dan katakan pada beliau bahwa kami akan menanyai Oni-hime. Kudengar suara Hirano Leia. Baiklah,
Lalu aku mendengar suara pintu lift yang tertutup. Kemudian aku kembali dituntun berjalan. Setelah selama lebih dari lima belas menit (kira-kira selama itu), akhirnya aku mendengar bunyi pintu yang dibuka. Aku lalu didudukkan di sebuah kursi dan kedua tanganku yang diikat dilepas kemudian diikat lagi dengan borgol. Saputangan yang menutupi mataku dibuka dan kali ini aku melihat kalau kami sekarang berada di ruangan serba putih, dengan meja dan dua buah kursi sebagai satu-satunya perabotan yang ada.
Hirano Leia duduk di kursi di seberang meja di hadapanku sambil tersenyum tipis, sementara Kujo Rei berdiri di belakang wanita itu.
Nah, Ayano, sekarang kita bisa leluasa bicara. katanya, Aku ingin kamu menjawab beberapa pertanyaanku, setelah itu, kami akan memutuskan akan kami apakan dirimu, dieksekusi, atau dibiarkan hidup.
Aku mendengus mendengar ucapannya dan melirik kearah sebelah tanganku yang dipasangi borgol yang tersambung pada meja besi di antara kami.
Meja ini terbuat dari besi terbaik dan paling kuat. Walau kelihatannya tipis, meja ini bisa menahan kekuatanmu yang seperti iblis itu. kata Hirano Leia seolah bisa membaca pikiranku. Dan jangan coba-coba kabur. Tempat ini terisolasi dari markas pusat kami, dan letaknya rahasia. Senjatamu juga sudah kami amankan, termasuk pistol yang kamu sembunyikan di balik kimonomu.
Memangnya aku terlihat ingin kabur, heh" Aku malah ingin membunuh kalian di sini saja sekarang. balasku.
Tidak perlu terburu-buru, Ayano.
Aku tertegun mendengarnya menyebut namaku untuk kedua kalinya. Aku menatap lekatlekat wanita di hadapanku ini dan kemudian memalingkan wajahku kearah lain.
Nah& bagaimana kita mulai saja" Hirano Leia bersandar pada kursinya, Pertanyaan pertama: Mengapa kamu membunuhi anggota Raven"
Sudah jelas, kan" Itu tugasku, alasanku diciptakan. Balasku, kemudian menatap Kujo Rei yang berdiri di belakangnya, Dan terutama, untuk membunuh Kujo Rei. Karena dia adalah target balas dendamku.
Begitu" Kenapa"
Karena dialah Runa Oneesan terbaring koma dan tidak sadarkan diri bahkan sejak pertama kali aku bertemu dengannya. Aku membenci Kujo Rei dan aku sangat ingin membunuhnya. Runa Oneesan" Kenapa kamu menyebut Runa-chan dengan sebutan Oneesan " Untuk apa aku menjawabnya"
Karena kami ingin membantumu, Ayano, balasnya, Aku tahu kondisi apa yang sedang kamu alami saat ini, dan aku, juga Rei, berniat membantumu.
Membantuku" Dengan membiarkanku membunuh kalian, itu sudah cukup membantu. Balasku lagi.
Sayangnya kami tidak bisa melakukannya. Balas Hirano Leia, Dengar, Ayano, bagaimana kalau kita bernegosiasi"
Negosiasi" Kami akan melepaskanmu, asal kamu mau membantu kami menceritakan apa yang sebenarnya Diva kerjakan. Aku yakin, kamu tahu apa yang sedang dikerjakannya sekarang ini, kan"
Aku tidak tahu. Selama ini aku hanya focus pada pekerjaanku.
Begitukah" Bagaimana kalau begini, kamu membantu kami mencari tahu apa yang sedang dikerjakan oleh Diva, dan sebagai gantinya, kami akan menceritakan padamu tentang sesuatu yang berhubungan dengan alasan lahirnya dirimu.
Alasan& lahirnya diriku"
Kamu yakin kalau kamu diciptakan hanya untuk membunuh" Kamu yakin kalau kamu diciptakan hanya untuk membalas dendam"
I, itu& Karena itu, mari kita bernegosiasi, Ayano. Itu lebih baik daripada mencoba membunuhi kami termasuk Rei, kan"
*** Rei s Side Aku tidak tahu kalau Leia pandai bernegosiasi. Mungkin karena dia sering melatih kemampuan itu dengan menggaet para pria" Aku tidak tahu kalau hal seperti itu berguna juga di saat seperti ini. I, itu&
Oni-hime alias Ayano tampak bingung dengan ucapan Leia, dan bukan hanya dia, aku sendiri juga bingung apa yang sebenarnya direncanakan oleh Leia.
Karena itu, mari kita bernegosiasi, Ayano. Itu lebih baik daripada mencoba membunuhi kami termasuk Rei, kan" kata Leia lagi.
Aku tidak mau. Oh ya" Kenapa" tanya Leia, Bukankah kamu ingin menyelamatkan Runa-chan" Kami juga sama, Ayano. Kami juga ingin menyelamatkannya. Apa kamu tidak tahu kalau sebelum Runachan koma, dia terserang sebuah sindrom yang mengakibatkan tubuhnya tidak bisa digerakkan" Apa"
Rei yang menceritakannya padaku, Leia melirik kearahku, Runa-chan terkena sindrom yang mengakibatkan sel-sel dalam tubuhnya menghancurkan dirinya sendiri. Metabolisme tubuhnya menjadi menurun dan bagian-bagian tubuhnya akan lumpuh.
Oneesan& terkena sindrom seperti itu"
Tanyakanlah pada Rei. Dia yang paling tahu karena selama ini dialah yang merawat Runachan.
Ayano menatap kearahku dan tatapannya menyiratkan penjelasan.
Benarkah apa yang dikatakan wanita ini" Oneesan& terkena sindrom yang mengakibatkan sel-sel dalam tubuhnya&
Ya. Itu memang benar. kataku, Aku yang selama ini merawatnya, dan ketika dia terkena sindrom itu, kami sedang merayakan ulang tahunnya.
Ayano tampak terkejut dan matanya mengerjap. Dia lalu menunduk dan menatap kedua tangannya yang ada di atas meja. Dari sikapnya, aku tahu kekeras-kepalaannya mulai goyah. Aku dan Leia saling bertukar pandang dan wanita itu mengedipkan matanya.
Aku hanya bisa menatap Leia dengan tatapan kagum karena dia berhasil membuat Ayano melunak .
Tapi, tunggu. Aku masih belum mengerti, kenapa Leia mengatakan dia tahu segalanya seperti Diva"
Lalu& kau bilang kau tahu kenapa alasanku dilahirkan, diciptakan. Apa alasannya selain aku harus membunuh" tanya Ayano.
Aku bisa menjawabnya. Asalkan kamu mau bekerja sama dengan kami. Kata Leia, Bagaimana, Ayano"
Ayano menatap Leia dengan mata disipitkan, lalu kearahku, lalu kearah Leia lagi. Apa& yang harus kulakukan"
*** Rei s Side Aku tidak tahu kau pandai bernegosiasi. Kataku setelah sesi interogasi tadi. Leia meminum soft-drink di tangannya dan mengedikkan bahu.
Itu bakat alami, sayang. Jawabnya sambil terkekeh, Tapi yang jelas, kita berhasil membuat Claydoll paling ganas saat ini bertekuk lutut.
Aku mengangguk setuju, kemudian meminum minumanku sendiri. Leia,
Hm" Apa sebenarnya yang kamu ketahui soal Diva, Ayano, dan segala hal yang kamu sebutkan tadi saat menginterogasinya" tanyaku, Dan juga, apa itu Proyek RE" Sejak tadi kamu menyebutnyebut soal proyek itu, tapi tidak menjelaskan secara detail.
Leia terdiam ketika aku mengatakan hal itu. Tiba-tiba saja dia agak gelisah. Leia, katakan padaku, apa itu Proyek RE" Apa ini ada hubungannya denganku" Itu&
Tolong, Leia, aku perlu tahu. Diva juga pernah mengatakan hal yang sama ketika dia mengambil Runa tiga bulan lalu. Dia mengatakan aku adalah percobaan sukses dari proyek itu. kataku lagi, Apa itu Proyek RE"
Aku tidak bisa menjawabnya, Rei. ujar Leia, Itu& aku dilarang mengatakannya. Semua orang yang pernah terlibat proyek itu tidak diperbolehkan untuk membeberkan proyek itu. Kenapa"
Karena itu rahasia! kata Leia, Aku& maaf, Rei. Aku benar-benar tidak bisa mengatakannya. Komandan mengatakan untuk tidak membeberkan informasi mengenai proyek itu pada orang lain, pada siapapun.
Tapi, Leia, aku ingin tahu. Aku ingin tahu kenapa Diva mengatakan aku adalah percobaan sukses dari Proyek RE, dan kamu juga mengatakan kalau Ayano sama-sama berasal dari proyek yang sama.
Rei, aku tidak bisa menjawabnya Leia, tolong. Aku ingin tahu! kataku lagi.
Leia menatapku lekat-lekat, aku memasang tampang memohon sebisaku. Aku tidak pernah memohon sebelumnya, apalagi pada Leia. Tapi, aku benar-benar ingin tahu mengenai Proyek RE, terutama setelah Diva mengatakan aku adalah percobaan sukses proyek tersebut. Leia kemudian menghela nafas dan meletakkan kaleng soft-drink di tangannya di meja. Kamu& masih punya kalung yang diberikan Komandan" tanyanya.
Aku mengangguk. Leia mengeluarkan sebuah buku kecil dari saku jasnya dan merobek selembar kertas. Dia mengambil pulpen di dekatnya dan menuliskan sesuatu di sana.
Pergilah ke tempat Hanazaki bersaudara terlebih dahulu dan tanyakan alamat ini pada mereka. Kata Leia, Kuharap mereka masih ingat di mana alamat ini.
Leia menyodorkan kertas itu padaku dan aku membaca alamat yang tertera di sana. Sixth District, Eighth Street
Monolite Complex, 6544-1239 Ini&
Pergilah ke alamat ini, kamu akan menemukan jawaban mengenai proyek itu di sana. kata Leia, Dan kuharap bisa menjawab kenapa aku menyebut Ayano sebagai bagian dari Proyek RE.
*** Leia s Side Aku melangkah menuju ruangan di mana Ayano ditempatkan. Aku menaruh ID Card yang kumiliki ke kotak panel di samping pintu. Setelah pintu terbuka, aku masuk ke dalam dan melihat Ayano duduk di sisi tempat tidur.
Kututup pintu di belakang punggungku dan menghampirinya. Gadis itu mendongak dan aku bisa melihat warna keunguan pada kedua bola matanya. Warna ungu yang sama seperti warna mata Runa-chan.
Kau siap" tanyaku. Ayano mengangguk. Aku siap. Jawabnya.
Aku duduk di sampingnya dan melihat warna keunguan di matanya tidak ada lagi. Apa kamu mulai merasakan ada sesuatu atau seseorang yang berusaha mengambil alih pikiranmu"
Dia lagi-lagi mengangguk.
Itu adalah kesadaran Runa-chan, dan sekarang, aku akan mencoba memperlihatkan apa yang terjadi tiga bulan lalu padamu melalui kesadarannya, dan kuharap kamu bisa mengambil kesimpulan apa yang sebenarnya terjadi setelah melihatnya.
*** Rei s Side Aku tidak membuang waktu setelah Leia memberikanku kertas berisi alamat asing itu padaku. Aku segera pergi ke rumah Hanazaki bersaudara, dan bersyukur karena mereka sedang ada di rumah. Ketika aku datang, Mizuki sempat mengerutkan kening, merasa heran kenapa aku datang selama dua hari berturut-turut.
Di mana Yuzuki" tanyaku ketika melihat Yuzuki tidak kelihatan batang hidungnya. Dia sedang pergi keluar, kemungkinan besar berkencan. Mizuki mengedikkan bahu, Akhir-akhir ini dia sering pergi keluar dan katanya dia sedang mencoba menggaet pria idamannya.
Oh& aku manggut-manggut dan kemudian bergidik ngeri.
Untung saja aku bukan termasuk korban Yuzuki. Kasihan sekali pria yang sedang digaet oleh Yuzuki. Aku turut bersedih mendengarnya(memangnya pemakaman").
Katakan padaku kamu tidak rindu pada Oniichan. Katanya dengan wajah serius. Wajahmu seperti mengatakan padaku kalau kamu merindukannya.
Mizuki, aku masih normal, dan lagipula, aku sudah punya tunangan, ingat" balasku.
Ah, ya& maaf. Aku lupa soal itu. dia tertawa kecil, Lalu, ada apa kamu datang kemari lagi" Seingatku jadwal pemeriksaanmu berikutnya adalah bulan depan.
Aku ingin menanyakan sesuatu, aku mengeluarkan kertas yang diberikan Leia dan memberikannya pada Mizuki, Apa kamu tahu di mana alamat ini"
Mizuki mengambil kertas itu dan mengerutkan kening ketika membacanya. Aku melihat raut wajahnya sedikit berubah.
Dari mana kamu tahu alamat ini"
Leia yang memberikannya padaku. jawabku, Kamu tahu di mana alamat itu" Hmm& aku tahu, dia mengangguk, Tapi, tunggu, masa kamu tidak ingat dengan alamat
ini" Hah" Rei, harusnya kamu juga tahu di mana alamat ini. kata Mizuki lagi, Bukankah ini alamat di mana panti asuhan tempatmu dibesarkan, berada"
CHAPTER 9 Rei s Side Aku keluar dari mobil yang dikemudikan Mizuki dan mengernyit ketika melihat puing-puing bangunan yang dulunya adalah panti asuhan tempatku dibesarkan. Tempat ini masih tidak berubah dari yang dulu kulihat setelah dihancurkan oleh Clematis. Ingatan ketika organisasi itu menghancurkan tempat ini membuat hatiku nyeri, dan lagi-lagi aku teringat Runa.
Mizuki menutup pintu mobil dan melepas kacamata hitam yang dikenakannya. Dia menoleh-noleh sambil mengetikkan sesuatu pada alat navigasi di tangannya.
Lewat sini. Aku mengikuti Mizuki menuju ke tengah puing-puing bangunan itu. Kulihat dia berjongkok di salah satu puing bangunan paling besar dan menganggukkan kepalanya.
Bantu aku menyingkirkan benda ini, Rei.
Aku segera membantunya menyingkirkan beton yang menghitam itu dan melihat di bawahnya ada sebuah garis yang membentuk kotak, dan& sebuah teralis besi di tengahnya. Mizuki mengelus permukaan teralis besi yang tampak seperti baru itu dan membukanya. Suara berderit dari besi mengingatkanku kalau tempat ini pernah terbakar dan setelahnya ditinggalkan begitu saja hingga sering terkena perubahan cuaca.
Mizuki mengambil senter kecil dari saku jaketnya dan mengisyaratkanku untuk mengikutinya ke bawah teralis besi itu. Di bawah sana terdapat tangga yang cukup untuk dilewati satu orang. Kami berdua menuruni tangga itu dan berjalan dengan hanya penerangan berupa senter yang dibawa Mizuki&
& sebenarnya aku tidak memerlukan senter atau apa pun karena aku bisa melihat dalam kegelapan, layaknya kelelawar dan burung hantu. Tapi Mizuki adalah manusia biasa dan bukannya anggota Raven yang sudah dimutasi DNA-nya.
Semakin ke dalam, kami tidak lagi menemui tangga dan langit-langitnya juga jadi lebih tinggi daripada saat kami masih menuruni tangga. Mizuki tetap berjalan di depanku. Setelah berjalan sedikit lebih jauh, kami sampai di depan sebuah pintu besi yang sudah berkarat di makan usia.
Mizuki mengelus pintu itu dan mendorongnya hingga terbuka. Dia lalu masuk ke dalam dan meraba-raba dinding, seperti sedang mencari saklar lampu.
Bukankah di sini tidak ada listrik" tanyaku ketika melihat apa yang sedang dilakukannya. Tempat ini memiliki listrik, dan ketika membuka pintu teralis besi tadi, listrik di bawah sini juga ikut menyala. Jelas Mizuki, Pintu teralis besi itu adalah sensor penanda seseorang masuk dan kemudian mengirimkan sensor itu pada pusat pembangkit listrik di tempat ini. Dari mana kamu tahu hal itu"
Karena aku dulu pernah berada di sini. katanya, lalu menatapku, Kedua orangtuaku dulu adalah staf laboratorium di sini dan termasuk orang-orang yang bertanggung jawab atas proyek yang sedang ingin kamu cari tahu itu. Aku dan Yuzuki kerap kali diajak orangtua kami kemari.
Tapi& aku tidak tahu di sini adalah laboratorium. Bukankah di atas tempat ini adalah panti asuhan tempatku dan Runa dibesarkan" tanyaku lagi.
Lihat saja sendiri, Setelah mengatakan itu, tempat ini kemudian diterangi oleh lampu-lampu yang menyala di seluruh ruangan. Aku terkejut melihat tempat ini benar-benar laboratorium. Walau tertutup oleh debu dan juga sarang laba-laba, tapi aku bisa melihat beberapa inkubator dan juga meja yang berisi berkas-berkas yang sudah menguning. Di sisi lain ruangan ada sebuah komputer lengkap dengan layar raksasa di atasnya yang tersambung pada kabel-kabel inkubator.
Ini& Selamat datang di laboratorium pusat Akabara 24 . Kata Mizuki, Pusat penelitian proyek Realm Exchange.
Realm& Exchange"
Ya. Proyek RE yang kamu cari tahu itu adalah proyek mengenai mengubah manusia menjadi mesin pembunuh yang selama ini kita kenal sebagai Claydoll, dan menjadi awal terbentuknya Clematis dan Raven.
24 Dari kata Aka no Bara yang artinya Mawar merah .
*** Rei s Side Mengubah manusia& menjadi mesin pembunuh"
Mizuki mengangguk dan berjalan kearah sebuah meja dan bersandar di sana. Proyek Realm Exchange, atau yang lebih dikenal dengan nama RE adalah proyek yang sudah dijalankan lebih dari seratus tahun yang lalu, bahkan sebelum Perang Dunia Ketiga dimulai. katanya. Proyek RE adalah proyek yang sebenarnya bertujuan baik, dan bukannya untuk membuat mesin pembunuh Claydoll. Tapi sekitar lima tahun setelah proyek ini dicetuskan, ada pihak yang ingin membuat pasukan tentara agar memenangkan perang yang sedang berlangsung di daerah Timur Tengah. Dan begitu saja, proyek ini menjadi cikal bakal Perang Dunia Ketiga.
Saat Perang Dunia berlangsung, proyek ini langsung diberhentikan dan semua orang yang berhubungan dengan proyek ini dibunuh. Namun ada seseorang yang berhasil selamat dari pembunuhan yang dilakukan pemerintah pada orang-orang yang berhubungan dengan Proyek RE. Orang itu lalu menyimpan berkas-berkas dan hasil penelitian mengenai proyek itu dan tidak pernah memperlihatkannya pada siapa pun, bersamaan dengan itu muncul organisasi yang menamakan diri mereka Clematis, organisasi criminal yang kita kenal sekarang.
Mizuki lalu menatapku, Jika kamu ingin mengetahui lebih dalam, aku tidak bisa memberitahumu, Rei. Itu adalah rahasia selama seratus tahun terakhir. Dan aku sudah berjanji pada kedua orangtuaku untuk tidak menyebut-nyebut soal proyek itu. katanya. Tapi& aku masih belum mengerti. Lalu apa hubungannya denganku" Denganmu"
Diva, ilmuwan yang disebut orang-orang sebagai jenius di Clematis itu mengatakan aku adalah percobaan sukses dari Proyek RE. kataku.
Ah& Mizuki manggut-manggut. Kalau aku tidak salah, ada sebuah file yang berhubungan dengan penelitian dua puluh tahun lalu di rak itu.
Aku menoleh ke belakang, tepat kearah sebuah rak kecil yang memuat berbagai macam berkas dan folder yang tertutup debu.
Di sana mungkin ada jawaban yang kamu cari. Kata Mizuki lagi. Dan mengenai percobaan seratus tahun lalu"
Kurasa semuanya ada di rak itu.
Aku berjalan kearah rak itu dan menepis debu tebal yang ada di sana. Kutelusuri setiap folder yang ada di sana dan menemukan folder yang berhubugan dengan penelitian seratus dan dua puluh tahun yang lalu.
Aku mengambil kedua folder itu dan menelitinya sebentar. Pandanganku tertuju pada sebuah tulisan tangan yang tampak tidak asing di folder berkas dua puluh tahun lalu. & Kujo Hitoshi, 20 Februari 2089. Proyek Realm Exchange. Itu& nama ayahku.
*** Rei s Side Sampai di rumah, aku langsung menuju kamarku dan membuka isi folder yang kubawa. Aku memulainya dari folder berkas seratus tahun lalu.
Berkas-berkas di dalam folder itu sudah menguning dan beberapa terdapat bercak berwarna kecokelatan. Tulisan-tulisannya juga sudah mulai kabur, tapi aku bisa membacanya sedikit-sedikit.
& proyek ini dilaksanakan untuk mengetahui sampai di mana manusia bisa bertahan setelah DNA mereka dimutasi. Beberapa sampel DNA direplika dan diuji coba pada cloning yang diciptakan&
& percobaan berhasil, umat manusia tidak akan lagi menderita penyakit serius dan biaya yang digunakan untuk rumah sakit bisa diminimalisir&
& kesalahan terjadi pada cloning #009& obat penangkal segera dibuat& & Rigmarole Medicine&
& proyek dibatalkan. Hasil tidak mencapai standar yang ditetapkan& Rigmarole Medicine"
Aku merasa pernah mendengar tentang Rigmarole Medicine sebelumnya. Tapi& kapan" Aku beralih pada folder berkas dua puluh tahun yang lalu. Ketika aku membukanya, selembar kertas terjatuh dan aku segera memungutnya. Aku tertegun ketika melihat kertas itu adalah kertas foto ayahku bersama seorang wanita berambut perak yang sedang tersenyum kearah kamera sambil menggendong seorang bayi mungil di tangannya.
Aku kenal wanita berambut perak itu.
Itu Leia! Aku membalik foto itu dan di sana tertera tulisan yang membuatku semakin kaget. Bersama istriku, Leia dan putra kami yang baru lahir, Rei.
Leia& Leia adalah& ibuku"
Aku menatap foto itu lekat-lekat dan menyadari bayi mungil dalam gendongan itu adalah
aku. Aku segera membaca berkas-berkas di dalam folder itu, yang tulisannya masih sepenuhnya bisa terbaca.
Kujo Hitoshi, catatan mengenai Proyek RE
Proyek ini kembali dibuka bertepatan dengan hari jadi Edenia. Tuan Alfredo memintaku untuk membuka kembali proyek yang seharusnya sudah ditutup seratus tahun yang lalu ini dengan alasan keamanan Negara. Clematis dikabarkan kembali muncul, dan kekuatan Raven harus ditingkatkan.
Untuk itu aku mengajak Hanazaki Jiiro dan Karen untuk bergabung. Kami bertiga membuat tim untuk membuka kembali proyek ini secara diam-diam, dari balik bayangan. Namun, kami sedikit kesulitan karena proyek ini dibuka tanpa status resmi, dan kesulitan kami sangat mendasar berupa dana dan peralatan. Untungnya, Jiiro tahu di mana kami bisa mendapatkan peralatan yang memadai. Dia menyarankan kami untuk memakai laboratorium Akabara, laboratorium yang pernah dipakai untuk proyek ini dan tersembunyi di bawah sebuah panti asuhan.
Pekerjaan kami sedikit lebih ringan setelah mendapatkan peralatan yang memadai dari laboratorium Akabara. Masalah dana bisa kami atasi dengan sedikit bantuan dari Tuan Alfredo. Pekerjaan kami yang sebenarnya dimulai di sini. Pertama-tama kami harus membuat Rigmarole Medicine terlebih dahulu, sebagai tindakan pencegahan kalau-kalau ada kejadian tak terduga.
--- Kujo Hitoshi, catatan mengenai Proyek RE
Kami berhasil membuat Rigmarole Medicine, dan sekarang sedang mencari sampel percobaan untuk kami jadikan uji coba pertama kami.
Jiiro menyarankan kami untuk menggunakan hewan seperti kelinci atau tikus sebagai percobaan pertama, tapi aku menginginkan sampel DNA asli dari manusia. Hal ini menjadi perdebatan kami berdua, dan kami nyaris terpecah karena masalah ini.
Kami akhirnya mengambil jalan tengah, yaitu menggunakan DNA kami masing-masing. Setelah percobaan terus-menerus dengan DNA masing-masing, kami menemui titik terang untuk program permutasian DNA anggota Raven agar bisa menang melawan Clematis. ---
Hanazaki Jiiro, catatan mengenai Proyek RE
Dua tahun sudah kami menjadi tim dalam Proyek RE, dan selama ini semuanya berjalan lancar. Kemudian kami sampai di mana kami memerlukan manusia sungguhan untuk menguji coba hasil penelitian kami.
Hal ini kembali menjadi perdebatan antara aku dan Hitoshi. Kami kembali berdebat, dan perdebatan ini seperti tidak ada ujungnya. Aku dan Karen hampir berhenti dari proyek ini ketika Hitoshi mengemukakan ide gila.
Mengorbankan putranya sendiri.
Leia, istri Hitoshi, baru melahirkan seorang putra dan Hitoshi berniat menjadikannya sebagai percobaan pertama proyek kami.
Itu adalah ide gila yang pernah dikemukakan Hitoshi padaku dan Karen, tapi kami tidak bisa berbuat banyak. Kami kekurangan dana dan kegiatan kami mulai tercium sebagai percobaan illegal hingga Hitoshi mulai cemas dengan janji Tuan Alfredo bahwa kami dilindungi oleh Raven. Dengan berat hati aku dan Karen menyetujui rencana Hitoshi.
Awalnya Leia menolak menjadikan putranya sebagai percobaan suaminya, namun setelah dibujuk, akhirnya ia mau menyerahkan putranya untuk dijadikan sampel percobaan pertama. Pekerjaan kami lalu dimulai dari sini. Dan selama beberapa tahun ke depan kami akan memantau perkembangan fisik dan mental putra Hitoshi dan mencatat segala hal yang mungkin menjadi kecacatan dalam proyek ini.
Aku tertegun membaca berkas-berkas itu. Jadi benar aku adalah percobaan sukses dari Proyek RE" Dan ayahku sendirilah yang mengorbankanku, putranya sendiri, untuk dijadikan percobaan.
Samar-samar aku ingat dulu sering diajak pergi ke ruangan asing serba putih dan di sana aku diberi tes-tes yang menurutku cukup aneh.
Ya& aku ingat sekarang. Wanita yang dulu merawatku adalah Hanazaki Karen, ibu Yuzuki dan Mizuki. Aku menganggapnya ibu karena dialah yang paling dekat denganku saat itu. Tapi, kenapa ibuku sendiri, Leia, tidak merawatku saat itu"
Aku kembali melanjutkan membaca berkas di tanganku dan berharap menemukan jawaban yang kucari. Aku membaca laporan tepat setelah tujuh tahun aku lahir dan ditulis oleh Hanazaki Jiiro.
Hanazaki Jiiro, catatan mengenai Proyek RE
Hari ini Rei dibawa kembali ke laboratorium untuk diperiksa kembali. Setiap sebulan sekali kami memberinya Rigmarole Medicine untuk mencegah sesuatu yang tidak diinginkan, terjadi. Dan sampai hari ini tidak ada kejadian aneh yang terjadi pada Rei selain tubuhnya yang terbilang cukup tinggi untuk anak-anak seusianya. Leia juga datang bersamanya dan dia sempat mengerutkan kening ketika melihat putranya diberi macam-macam tes di hadapannya.
Aku bisa maklum dengan sikapnya, mengingat dia sebenarnya tidak ingin putranya menjadi kelinci percobaan.
Rei tumbuh menjadi anak yang ceria, tidak kelihatan kalau dia berbeda dari anak-anak kebanyakan. Kami mencatat setiap perubahan yang terjadi padanya selama tujuh tahun terakhir ini dan hasilnya benar-benar luar biasa. Sel-sel di dalam tubuhnya berkembang dengan sangat baik sehingga dia tidak gampang sakit dan mempunyai kemampuan yang tidak pernah kami bayangkan sebelumnya.
Kami tetap menjaga bahwa Rei adalah percobaan pertama kami dari pihak luar selain Leia dan Alfredo Sandreas, pemimpin organisasi Raven. Sejauh ini tidak ada yang tahu Rei menjadi percobaan pertama Proyek RE setelah seratus tahun terakhir tidak pernah terdengar kabar dari proyek tersebut. Aku dan Hitoshi selalu berhati-hati ketika membawa Rei ke laboratorium Akabara.
--- Hanazaki Jiiro, catatan mengenai Proyek RE
Kali ini kami menemukan sesuatu yang mengejutkan. Rei memiliki kemampuan yang tidak pernah dimiliki umat manusia sebelumnya, dia bisa melihat dalam gelap, bahkan tanpa kacamata infrared. Aku dan Karen sempat meneliti kemungkinan kami salah memberikan obat pada Rei, kami juga sudah membicarakan hal ini pada Hitoshi namun tidak mendapat dugaan mengapa hal tersebut bisa terjadi.
Tapi, ini benar-benar sesuatu yang mengejutkan. Kemampuan melihat dalam gelap seperti yang dimiliki Rei dapat kami terapkan pada mutasi DNA anggota Raven. Kami memberitahu hal ini pada Leia, karena dia adalah anggota senior dalam organisasi Raven, dan dia segera menyampaikannya pada Tuan Alfredo.
Ini benar-benar mengejutkan! Kami benar-benar harus berterima kasih pada Rei yang menjadi percobaan pertama kami. Aku akan memastikan namanya dikenang sebagai percobaan proyek pertama yang berhasil.
--- Kujo Hitoshi, catatan mengenai Proyek RE
Ini adalah catatan terakhir. Warga setempat mulai mencurigai kegiatan proyek ini dan melaporkan kami pada polisi. Saat aku mengetahui hal ini, aku meminta bantuan Tuan Alfredo untuk perlindungan, tapi permintaan ini tidak digubris.
Dan kemudian aku mendapat berita dari Leia bahwa Tuan Alfredo didesak oleh pemerintah Edenia untuk menghancurkan Proyek RE. Entah siapa yang menyebut kalau proyek ini adalah milik Clematis, dan akhirnya memicu warga di Edenia resah hingga menyuruh pemerintah untuk memburu kami sebagai ilmuwan yang bertanggung jawab atas semua ini.
Walau sebenarnya aku sudah menduga hal seperti ini akan terjadi, aku tidak menyangka ada yang sengaja menghasut kepala pemerintah Edenia dan memutar-balikkan fakta bahwa penelitian yang kulakukan adalah untuk organisasi Clematis.
Aku menyuruh Karen dan Jiiro membawa Rei pergi sementara Leia mencoba memberikan waktu pada kami agar bisa menghancurkan seluruh data yang ada pada komputer dan juga berkas-berkas penting di Laboratorium Akabara. Aku dan Jiiro bekerja secepat mungkin memusnahkan semua data yang ada&
Catatan itu berhenti sampai di situ, dan di bawahnya seperti ada bekas sobekan. Aku mencoba mencari sobekan kertas itu tapi tidak menemukannya. Aneh. Apa ada seseorang yang sengaja menyobeknya"
Tapi& ternyata aku benar-benar percobaan sukses dari Proyek RE yang dibangkitkan ayahku lagi setelah seratus tahun. Aku satu-satunya percobaan proyek itu dan masih hidup sampai sekarang. Aku memiliki kesempurnaan DNA yang lebih dibandingkan anggota Raven yang lain, dan mungkin juga memiliki kemampuan lain yang sebenarnya tidak kusadari sebelumnya.
Tidak heran Leon mengatakan luka-lukaku lebih cepat pulih dibandingkan anggota Raven yang lain. Tidak heran kalau Diva mengatakan aku adalah percobaan sukses proyek terlarang itu.
Tapi, tunggu. Lantas, kenapa Ayano disebut sebagai bagian dari Proyek RE" Apa& apa dia juga&
Bunyi ponsel membuatku tersentak kaget dan aku segera menyambar benda mungil itu dari atas meja.
Di sini Rei. Rei, bisa kamu ke markas sebentar" Kita akan mengadakan rapat.
Suara Leia terdengar di seberang telepon, dan aku harus menahan diri untuk tidak bertanya tentang kebenaran yang baru saja kudapatkan dari folder yang kubawa dari Laboratorium Akabara. Dan& ada yang ingin kubicarakan.
Baiklah. Aku segera ke sana.
Aku menutup telepon dan membereskan berkas-berkas yang berserakan di meja. Kuambil kunci mobil di atas meja di dekat tempat tidurku dan segera pergi ke markas.
*** Ayano s Side Aku membuka mataku dan mengerutkan kening. Kepalaku terasa sakit seperti dihantam palu besi dengan sangat keras. Aku memegang kepalaku dan merasakan ada perban yang melekat di sana. Ini&
Kamu sudah sadar" Aku menoleh dan melihat Hirano Leia berdiri di samping tempat tidur sambil memegang sebuah benda kecil seperti microchip.
Apa& yang terjadi"
Aku sudah mengeluarkan alat penyadap yang ada di dalam kepalamu. Katanya sambil memperlihatkan benda yang ternyata memang microchip di tangannya, Aku yakin ketika Diva membuatmu, dia memasukkan benda ini ke dalam kepalamu sehingga dia tahu apa saja yang terjadi pada dirimu.
Jangan mencoba bangun dulu. Kamu harus beristirahat selama kurang lebih dua jam. Itu waktu yang cukup singkat untukmu menyembuhkan diri, apalagi kamu adalah percobaan Proyek RE kedua yang sukses.
Proyek RE" Ah, ya& benar juga. Aku mengangguk-angguk, Kali ini aku percaya padamu. Terima kasih, dia tersenyum dan meletakkan microchip itu di atas meja. Aku menatap langit-langit dan menghembuskan nafas perlahan.
Sekarang Diva tidak akan mengetahui apa yang terjadi padamu, dan hanya aku yang tahu apa yang terjadi di seluruh Edenia ini. katanya lagi.
Bagaimana bisa" Hm" Katakanlah, aku punya akses khusus di sini, dia menunjuk kepalanya, Di dalam otakku tertanam microchip yang sama, namun milikku disebut Pengendali atau Tracker. Tracker"
Cara kerjanya mirip sinyal radio. Ketika aku memusatkan pikiranku pada suatu objek tertentu yang juga ditanami microchip yang sama, aku bisa tahu apa yang terjadi pada objek tersebut dan apa yang sedang dilakukannya. Jawabnya, Tapi, aku sudah lama tidak menggunakan Tracker-ku, jadi agak sedikit sulit ketika aku mencobanya lagi padamu saat kamu pingsan. Karena itukah Profesor Diva tahu apa yang terjadi padaku" Seperti saat aku mendengar suara Runa Oneesan di dalam kepalaku" Dia memiliki microchip yang sama seperti milikmu" Kira-kira begitulah.
Aku mengangguk-angguk lagi dan mengerutkan kening, Tapi kalau begitu, bukankah kau jadi lebih mirip& robot" Seperti senjata biohazard yang diciptakan Clematis"
Memang. Namun, aku tetap manusia. Dan walaupun DNA-ku sudah dimutasi, ditingkatkan, dan disempurnakan, aku tetap manusia. Kemampuan Tracker milikku tidak bisa digunakan sesering mungkin, apalagi aku sudah tua, itu akan memakan banyak energiku.
Dan bisakah kamu menjaga rahasia dari semua orang kalau aku mengetahui segala hal seperti Diva" Itu akan merepotkan jika ada orang lain yang mengetahuinya. Mungkin mereka akan memburuku dan mungkin melakukan percobaan padaku.
Aku tidak bisa menjamin aku akan tutup mulut. Balasku, yang disambut tawa kecil darinya. Aku akan meninggalkan roti dan jus ini di sini. Ketika kamu sudah merasa lebih baik, segeralah mengisi perutmu dan temui aku di ruangan sebelah. Aku dan yang lain akan mengadakan rapat, dan kuharap kamu mau bergabung.
Memangnya aku boleh ikut bergabung dalam rapat itu" Bukankah aku musuh kalian" Aku tidak menyangkal hal itu, dia mengangguk, Tapi jika benar kesadaran Runa-chan ada padamu& kamu tentu masih ingat apa yang kukatakan sebelum aku mengoperasi kepalamu, kan" Aku mengangguk pelan.
Runa Oneesan akan mati jika dalam waktu kurang dari 24 jam tidak memiliki kesadarannya sepenuhnya. Kataku.
CHAPTER 10 Rei s Side Ketika aku datang ke markas dan menuju ruangan yang diberitahukan oleh Leia, aku tidak melihat ada orang lain selain dirinya di dalam ruangan itu. Leia tampak duduk termenung di kursi sambil menatap sebuah buku di tangannya.
Tapi aku tahu pikirannya tidak tertuju pada buku itu.
Aku berjalan menghampirinya dan dia tiba-tiba menoleh padaku. Senyum di wajahnya tidak seperti biasa. Senyumannya terlihat seperti senyum kelelahan.
Hei, katanya, Akhirnya kau datang.
Di mana yang lain" Bukankah katamu kita akan mengadakan rapat" tanyaku. Memang. Tapi mereka belum datang. jawabnya, Rei, duduklah dulu. Aku duduk di kursi di sampingnya dan dia meletakkan buku yang dibacanya di atas meja. Kau sudah mendatangi alamat yang kuberikan padamu"
Sudah. Dan di sana adalah panti asuhan tempatku dulu dibesarkan. Kataku. Dia mengangguk, Dan& apa kau sudah mengerti kenapa aku merahasiakan Proyek RE darimu"
Ya. aku menatapnya, Juga fakta bahwa kamu adalah ibu kandungku. Reaksi Leia yang pertama kulihat adalah kedua matanya sedikit membelalak. Tapi kemudian dia tersenyum lemah dan menghembuskan nafas. Sempat kulihat kedua matanya agak berkacakaca, walau dia berusaha menutupinya.
Kau akhirnya tahu. katanya, Lalu, apa kamu akan menyalahkanku karena tidak pernah merawatmu dengan baik"
Jujur saja, aku tidak tahu harus bersikap seperti apa padamu setelah mengetahui segalanya. Kataku, Semuanya& masih terasa aneh. Kenapa aku tidak pernah mengingatmu sebagai ibuku" Pernah dengar ilmu hipnotis" Ilmu hipnotis"
Itu adalah ilmu yang membuat seseorang bisa melupakan sesuatu, biasanya sering digunakan oleh para pesulap di zaman dulu. Kata Leia, Aku bisa menggunakan ilmu hipnotis, dan aku menggunakannya padamu untuk menghilangkan ingatanmu tentangku. Kenapa"
Kenapa" Ya& kenapa" dia tertawa hambar, Karena aku tidak ingin& kau tahu aku bukan, tapi aku dan ayahmu, mengorbankanmu sebagai percobaan Proyek RE. Aku membenci diriku sendiri karena sudah membuatmu& seperti sekarang.
Aku berharap kau menjadi anak yang normal ketika kau lahir. Namun, keadaan memaksanya untuk mengambilmu sebagai percobaan pertama, dan aku sebagai istrinya harus mendukungnya, walau dengan berat hati.
Tapi kenapa ingatanku harus dihilangkan" Kenapa kau lari dan tidak pernah mengunjungiku sekalipun di panti asuhan" tanyaku, Kau tahu apa yang kupikirkan ketika wanita yang kusebut sebagai ibu terbunuh di hadapanku" Kau tahu bagaimana perasaanku ketika saat itu menyadari aku menjadi yatim-piatu"
Aku tahu, Rei& aku sangat mengetahuinya. balasnya, Tapi, bagaimana aku bisa mengunjungi atau bahkan memelukmu ketika aku diawasi ketat oleh Raven" Mereka membatasi ruang gerakku karena aku adalah istri Kujo Hitoshi. Mereka mencurigaiku karena anak yang dulu pernah kukandung hilang tanpa jejak dan berasumsi bahwa aku menyerahkanmu pada Hitoshi& yang memang kulakukan, walau dengan terpaksa.
Aku menatap Leia yang kali ini meneteskan airmata tanpa suara. Matanya menatap lurus kepadaku dan aku bisa melihat tatapan mata yang sama sepertiku di matanya.
Saat panti asuhan tempatmu dititipkan diserang, aku tidak memikirkan yang lain selain keselamatanmu. Aku kabur dari Raven dan pergi sendirian ke Distrik Enam dan melihat semua sudah terlambat. Aku melihat kota yang hancur, terbakar. Dan ketika aku menuju ke panti asuhan, aku nyaris kehilangan harapan melihat tempat itu juga luluh lantak, menyatu dengan tanah merah.
Tapi, aku lalu melihatmu, terbaring pingsan di tanah. Saat itu, aku merasa Tuhan memberiku kesempatan kedua untuk merawatmu. Aku berjanji pada diriku sendiri untuk merawatmu bahkan walau kau tidak ingat bahwa aku adalah ibumu. Aku mencoba menjadi ibu yang baik untukmu, namun setiap kali aku melihatmu, aku selalu teringat pada kesalahanku di masa lalu. Dan aku& aku tahu aku tidak pantas dimaafkan.
Sekarang terserah padamu. Kau ingin marah, mencaci-maki aku, atau tidak ingin bertemu denganku lagi, aku akan menerimanya.
Aku hanya diam menatap Leia yang kali ini kuketahui sebagai ibu kandungku. Apa yang harus kulakukan" Seperti katanya, aku berhak marah, mencaci-maki, atau menyumpahinya karena membuatku melupakan segala hal tentang ibu kandungku. Tapi&
Kenapa kau menghilangkan ingatanku" Apa hanya karena kau tidak ingin teringat dengan masa lalumu"
Memang awalnya aku tidak ingin teringat oleh masa laluku, tapi lalu aku menyesali hal itu. katanya, Mungkin alasan sebenarnya aku menghilangkan ingatanmu karena& aku takut dengan reaksimu ketika tahu kau tahu bahwa sejak kecil kau dijadikan percobaan dan kenyataan bahwa aku tidak merawatmu seperti yang harusnya dilakukan oleh seorang ibu.
Begitu& Sekarang, apa yang akan kau lakukan, Rei" Pilihan ada padamu, kau bebas memperlakukanku sesuka hatimu.
Aku menatap wajah Leia bukan, wajah ibuku lekat-lekat, dan menghela nafas. Awalnya, aku sedikit syok karena mengetahui aku masih punya ibu, kataku, pada awalnya aku juga ingin sekali memakimu, aku ingin membencimu, tapi lalu aku teringat apa yang dikatakan Komandan padaku.
Komandan" Dia bertamu ke apartemenku pagi ini dan menceritakan alasannya tidak bisa menemui Runa. Dan kurasa& alasanmu hampir sama dengannya. Aku tersenyum kecil, Kalian berdua sama-sama takut dengan reaksi kami. Kalian takut kami akan membenci kalian dan berharap tidak pernah dilahirkan kalau tahu kami tidak pernah diinginkan. Intinya, kalian merasa bersalah pada apa yang kalian lakukan pada kami di masa lalu.
Leia hanya diam mendengarnya.
Tapi, aku menghela nafas, setelah kupikir-pikir lagi, aku tidak punya kebencian apa pun terhadapmu. Kau memperlakukanku seperti yang seharusnya sejak aku datang ke Raven. Kau memperlakukanku layaknya seorang ibu pada anaknya. Dan&
Aku mengambil sebelah tangannya dan menyentuhkannya di pipiku. Aku benar-benar sangat merindukanmu& Ibu.
Aku lalu menariknya ke dalam pelukanku dan membiarkannya balas memelukku sambil menangis. Aku membiarkannya memelukku erat-erat, seperti yang sedang kulakukan padanya. Rei, oh Tuhan& dia terisak, Putraku& maafkan aku, Nak& maafkan aku& Ya. aku membiarkan airmata membasahi pipiku ketika ia menangis tersedu-sedu dan terus menyebut namaku.
Aku memaafkanmu, Bu. Aku tidak pernah menyalahkanmu atas segala hal yang terjadi padaku.
Kami berdua terus berpelukan, melepaskan kerinduan yang kami rasakan. Ketika akhirnya kami melepas pelukan masing-masing, aku menundukkan wajahku dan membiarkannya mencium keningku.
Aku benar-benar minta maaf, Rei. Atas segala hal yang sudah kuperbuat padamu& dan menghilangkan ingatanmu. Katanya.
Aku baik-baik saja. balasku, Dan kau tidak melakukan kesalahan apa pun, jadi kau tidak perlu meminta maaf.
Leia tersenyum dan menggenggam tanganku erat-erat.
Jadi& aku harus memanggilmu apa sekarang" Ibu, atau Leia saja" kataku sambil tertawa
kecil. Hmm& mungkin sebaiknya kau memanggilku Leia saja ketika kita sedang di markas atau di tempat di mana orang-orang mengenal kita sebagai rekan kerja. Katanya, Selain itu, kalau orangorang tahu aku memiliki anak, para pria tidak akan mendekatiku lagi, dong! Ap dasar&
Tapi, kau boleh memanggilku ibu ketika aku berada di apartemenmu atau aku yang menyuruhmu demikian. Dia tersenyum tipis, Dan ketika aku siap, aku akan mengumumkan pada semua orang bahwa kau adalah putraku yang paling hebat dan tampan.
Baiklah, akan kutunggu sampai saat itu tiba. Aku tersenyum, Tapi& aku boleh memanggilmu ibu ketika tidak ada orang seperti sekarang, kan"
Tentu. Aku sangat ingin mendengarmu memanggilku demikian. Balasnya. Aku tersenyum dan kemudian memanggilnya dengan sebutan yang sedari dulu ingin kukatakan pada wanita yang melahirkanku ini.
Ibu. *** Leia s Side Orang-orang mulai berdatangan dan aku segera menempati posisi di mana aku bisa melihat semua anggota yang hadir dalam rapat ini. Sesekali aku melirik kearah Rei yang tersenyum padaku.
Harus kuakui, aku lega Rei sudah mengetahui bahwa aku adalah ibu kandungnya. Aku mengira dia akan marah dan mencaci-makiku karena menyembunyikan fakta ini bersamaan dengan identitasnya yang sebenarnya&
& tapi ternyata dia bisa menerimanya dengan baik, dan aku tidak menyangsikan hal itu karena ayahnya, Kujo Hitoshi, juga demikian. Sifat mereka berdua benar-benar mirip.
Semua sudah menempati kursi masing-masing" Bagus. Ah& tolong biarkan dua kursi itu. Masih ada dua orang yang belum datang.
Aku melirik jam tangan yang melingkari pergelangan tangan kiriku dengan tidak sabar. Di mana mereka"
Leia, memangnya kita harus menunggu siapa lagi" Bukankah anggota tim kita sudah berkumpul semuanya" tanya Leon yang duduk di sebelahku.
Belum& ada dua orang lagi yang akan mengikuti rapat kita. jawabku, Dan jangan bertanya lagi, tolong.
Leon mengedikkan bahu dan kemudian mengajak Rei mengobrol.
Ketika aku bertanya-tanya di mana dua orang yang sedang kutunggu, pintu terbuka dan aku segera menenangkan anggota timku ketika melihat siapa yang datang.


The End Of The Dream Karya Angelia Putri di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Tahan!! Dia tidak berbahaya!! seruku. Letakkan semua senjata kalian, ini perintah!! Ayano masih tetap menggunakan kimono hitam dan juga geta-nya. Dia menatap kami satupersatu dan berjalan kearahku. Dia lalu duduk di salah satu kursi yang masih kosong dan menatap ke depan.
Hirano-san, apa Anda gila membiarkan Claydoll itu mengikuti rapat ini" tanya salah seorang anggotaku.
Ya. Bukankah dia membunuhi hampir seluruh anggota tim yang dulu ditugaskan untuk menangkapnya"
Dia memang melakukannya, kataku mengangguk, Tapi saat ini, dia ada di pihak kita. Di pihak kita" Jangan-jangan dia hanya ingin memanfaatkan kita.
Ya. Itu benar! Kenapa dia tidak langsung dibunuh saja saat ditangkap" Tenang, semuanya!!
Aku memukul meja di hadapanku beberapa kali agar mereka tenang. Setelah mereka cukup tenang, aku mulai menjawab pertanyaan mereka.
Memang benar dia adalah Claydoll, dan membunuhi hampir semua anggota kita. Tapi dia memiliki alasan, kataku, Ingat gadis yang pernah dibawa Rei kemari beberapa bulan lalu" Beberapa dari kalian tentu pernah melihatnya.
Aku menatap reaksi mereka satu-persatu, lalu melanjutkan.
Gadis yang dibawa Rei waktu itu diculik oleh Clematis karena& katakanlah, dia memiliki sesuatu yang diinginkan oleh mereka. Dan gadis ini adalah cloning dari gadis itu. Kloning"
Ya. Ilmuwan yang kita kenal dengan sebutan Putri Iblis, Diva, mengubah gadis yang dibawa Rei waktu itu menjadi Claydoll namun ia memiliki kelemahan, hingga akhirnya ia mengambil kembali gadis itu dan menciptakan Claydoll yang sekarang ada di hadapan kalian. kataku, Tapi, dia sekarang berada di pihak kita. Alasan dia membunuhi teman-teman kita karena ia diperintahkan demikian, untuk membalaskan dendam kosong yang diberitahukan oleh si Putri Iblis. Dan setelah kujelaskan, dia akhirnya mau bekerja sama dengan kita untuk menyerang markas Clematis.
Kita akan memberantas habis mereka dan menghentikan keresahan di Edenia. Untuk itulah aku mengajaknya mengikuti rapat ini, agar dia bisa memberitahukan apa-apa saja letak kelemahan Clematis dan bagaimana kita menyerang mereka. Kita akan menyerang markas mereka setelah kita mendapatkan izin dari Komandan Hanae Alice,
Pintu sekali lagi terbuka, dan aku tersenyum melihat orang yang sedang kubicarakan masuk ke dalam ruangan.
Komandan lalu duduk di sebelah Ayano, setelah sebelumnya mengerjap dan menoleh kearahku meminta penjelasan.
Dia bukan Runa. Ayano adalah cloning dari Runa. kataku, Saat ini hanya dia satu-satunya orang yang tahu di mana Runa berada.
Aku mengerti. Dan sekarang, kita bisa secara resmi memulai rapat kita!
*** Rei s Side Aku menatap Ayano yang duduk tenang di kursinya. Sekarang kami sedang berada di ruangan yang sama dang sedang menunggu Leia selesai berbicara dengan Komandan. Aku disuruh oleh Leia untuk menjaga Ayano karena gadis itu baru selesai dioperasi. Dan aku tidak tahu operasi apa yang tadi dijalaninya walau aku melihat jelas perban di kepalanya.
Sudah puas menatapku"
Aku terkejut dan melihatnya menatapku.
Siapa bilang aku sedang menatapmu" balasku sambil melihat kearah lain. Kau mudah ditebak, persis seperti yang dikatakan Hirano Leia padaku. katanya. Dan aku baru tahu kamu punya anting yang sama seperti yang dikenakan Oneesan.
Aku secara refleks menyentuh anting di telinga kiriku.
Anting itu& aku tahu itu benda penting bagimu dan Runa Oneesan. Kata Ayano lagi, Aku& aku sudah melihatnya beberapa kali, aku juga melihatnya dari dalam kesadaran Oneesan yang diperlihatkan Hirano Leia padaku.
Apa" Oh, kau tidak tahu kalau Hirano Leia punya& dia menutup mulutnya, Maaf, aku tidak bisa menceritakannya. Wanita itu menyuruhku merahasiakannya dari semua orang. Aku sendiri juga tidak tertarik karena itu berarti melanggar privasi ibuku. Kami berdua lalu kembali diam. Sepertinya Leia masih lama berbicara dengan Komandan, dan aku tidak tahu pembicaraan apa yang sedang mereka bicarakan.
& Rei, Aku menoleh kearah Ayano dan melihatnya masih menatapku. Ada apa"
Bukan aku yang berbicara. Katanya sambil mengerutkan kening, Tapi, Runa Oneesan. Hah"
Bukan apa-apa. Aku menatapnya lekat-lekat, tapi kemudian menyerah untuk mencari tahu. Lagipula dia tidak akan mau memberitahuku apa maksud ucapannya.
Leia akhirnya kembali, Komandan berjalan di belakangnya. Jadi" tanyaku sambil menatapnya.
Delapan jam dari sekarang kita akan mempersiapkan segala hal yang kita perlukan untuk menyerang Clematis. Kata Leia, Komandan sudah memberi izin, dan kali ini, ktia akan menumpas habis organisasi itu selamanya. Kita akan menyerang laboratorium mereka, yang menjadi pusat kerja mereka.
Rei, tugasmu adalah mendampingi Ayano menyelamatkan Runa. Prioritas utama kita adalah menyelamatkannys dan menghancurkan organisasi tersebut. Kekuatan kalian berdua sangat diperlukan dalam misi ini. Kau mengerti"
Aku mengerti. kataku, Lalu, sekarang apa yang harus kulakukan"
Pergilah ke tempat Leon untuk mempersiapkan senjata kalian. Aku ingin berbicara dengan Ayano sebentar, setelahnya kalian berdua bergerak lebih dulu menuju pintu masuk markas Clematis. Ayano akan menunjukkan jalannya.
Aku mengangguk mengerti dan berjalan keluar ruangan.
Aku menuju ruangan tempat di mana Leon biasa mempertajam senjatanya, dan melihat pria itu sedang berbicara dengan Alex.
Hei, Rei, bagaimana hasil rapat tadi" tanya Alex.
Bukankah Leon sudah menceritakannya padamu" tanyaku balik.
Leon memang menceritakannya, terutama tentang gadis Claydoll itu. Dia benar-benar mirip Runa, ya"
Bukan hanya mirip, tapi dia memang cloning Runa. kataku sambil duduk di sebelah Leon dan menyerahkan katana-ku pada Alex., Lex, tolong asah katana-ku.
Alex mengambil katana-ku dan kemudian menuju mesin pengasah besi di dekatnya. Jadi& apa yang sebenarnya dibicarakan Leia dengan Komandan" tanya Leon. Hanya beberapa hal seperti persiapan untuk menyerang markas Clematis, kurasa. Aku mengedikkan bahu, Ah& Alex, jangan sampai katana-ku rusak karena kamu sedang mendengarkan cerita kami dan bukannya konsentrasi pada pekerjaanmu.
Alex hanya tertawa mendengar gurauanku dan melemparkan sebuah baut kearahku, yang berhasil kuhindari dengan mudah.
Jadi, kita akan menyerang Clematis, pada akhirnya" kata Alex.
Kurasa begitu. aku mengangguk, Dan kami juga sudah membagi tugas untuk menyusup dan menghancurkan laboratorium Clematis, karena kata Leia pusat kegiatan mereka berada pada laboratorium mereka.
Aku sependapat. Sahut Leon. Kita harus menumpas habis Clematis sampai ke akarnya. Dan setelah itu, kedamaian akan terjadi di Edenia.
Aku mengangguk setuju. Tapi, kemudian aku merenungi sesuatu. Mengenai Proyek RE. Aku masih tidak mengerti kenapa Clematis dan Raven terbentuk setelah proyek itu dibatalkan. Apa ada sesuatu yang mengakibatkan proyek itu dibatalkan dan akhirnya semua orang yang berhubungan dengan proyek itu dibunuh" Dan juga& siapa seseorang yang selamat dari pembunuhan itu, yang sempat disinggung oleh Mizuki"
ei! Oi, Rei!! Hah" Apa" Aku mendongak dan melihat Alex menyodorkan katana-ku.
Katana-mu sudah kupertajam, dan kujamin hasilnya tidak akan mengecewakan. Katanya, Apa pistolmu juga memerlukan amunisi baru"
Aku masih punya banyak persedian amunisi. Kataku sambil mengambil katana itu. Kau memang hebat dalam mengasah senjata, Lex, di samping sebagai ahli obat-obatan dan dokter terhebat di Raven. Tapi kenapa ketika aku terluka parah tiga bulan lalu bukan kau yang merawatku"
Aku punya banyak tugas, ingat" Aku tidak hanya mengurusi Raven kecil ini saja. katanya sambil tertawa terbahak-bahak.
Hei, aku sudah besar, dan bisa tidak berhenti memanggilku Raven kecil" Aku terdengar seperti burung mungil kalau seperti itu.
Baiklah& ngomong-ngomong, kenapa tadi kamu melamun"
Tidak ada apa-apa. aku menggeleng, Terima kasih sudah mempertajam senjataku, Lex. Ayo, Leon, kita masih harus mempersiapkan hal lain sebelum berangkat.
Eh, tunggu dulu!! Aku menarik lengan Leon yang sedang asyik memperhatikan pedang katana-nya dan pergi dari sana sebelum Alex bertanya lebih lanjut.
CHAPTER 11 Ayano s Side Aku menyarungkan katana-ku dan menyampirkannya pada tali yang melingkari pinggangku. Setelah sebelumnya mengikat rambutku menjadi buntut kuda, aku berjalan keluar dari ruangan tempatku tadi bersiap-siap dan berhadapan dengan Hanae Alice, ibu kandung Runa Oneesan. Anda&
Bisa bicara sebentar" dia tersenyum.
Jika tidak memakan banyak waktuku. Balasku, Apa yang ingin Anda bicarakan" Hanya ingin menanyakan apakah kamu memerlukan sesuatu. Katanya, Ah, dan Leia menyuruhku memberikan ini padamu.
Beliau memberiku sebuah kotak kecil berwarna hitam. Aku menerima kotak itu dan membukanya. Isinya adalah sebuah botol kaca kecil berisi cairan berwarna hijau muda. Dan aku mengerutkan kening ketika merasa mengenal cairan itu.
Ini& Katanya kalau ada kejadian tidak terduga, kamu harus memberikan itu pada Runa, ketika kalian sampai di ruangan di mana dia tertidur. Katanya, Ayano, kemarilah. Aku berjalan mendekatinya dan tiba-tiba saja beliau memelukku. A, apa
Aku hanya ingin memelukmu. Apakah tidak boleh" A b, bukan begitu. Tapi
Kamu memiliki DNA Runa, sudah tentu kamu memiliki darah yang sama dengannya, kan" Itu artinya kamu juga memiliki darahku di dalam tubuhmu.
Aku& aku tidak mengerti.
Itu artinya kamu adalah anakku juga. Beliau tersenyum, Dan apakah salah jika aku memeluk anakku sendiri"
Aku tidak menjawab dan hanya membiarkannya memelukku. Beginikah rasanya dipeluk seorang ibu"
Beliau lalu melepaskan pelukannya dan berbalik pergi. Aku sendiri masih terdiam beberapa saat sebelum akhirnya sadar kalau aku harus menemui Kujo Rei.
Aku lalu berjalan kearah ruangan di mana pemuda itu menungguku. Ketika aku sampai di sana, dia sedang duduk sambil memandangi sesuatu seperti cincin di tangannya. Dan ketika aku menutup pintu di belakang punggungku, dia menoleh dan menyimpan benda itu di dalam saku jasnya.
Kau sudah siap" tanyanya. Aku hanya mengangguk.
Kita berangkat lebih dulu, kan" Untuk memastikan rute yang akan dilewati tim lain benar dan juga tidak ada ranjau atau jebakan di sana. kataku.
Ya. Dengan menggunakan apa" Perjalanan ke pintu masuk yang biasa kulewati cukup jauh. Ujarku, Letaknya juga dekat dengan reactor nuklir. Di perbatasan antara Distrik Enam dan juga dunia luar.
Tentu saja kita ke sana dengan menggunakan mobil. dia memperlihatkan sebuah kunci mobil padaku, Dan jangan khawatir, aku yang akan menyetir. Kau pasti tidak bisa menyetir, kan" Siapa bilang aku tidak bisa menyetir" tanyaku sinis, Aku bisa menyetir. Oh ya" dia mengangkat sebelah alisnya, Kamu berbeda sekali dengan Runa, ya" Aku mungkin memiliki DNA-nya, tapi aku tidak harus selalu sama dengan Oneesan. Balasku, Ya sudah, kamu saja yang menyetir. Aku yang akan menunjukkan jalan. Aku berbalik dan membuka pintu, sempat kudengar dia menggumamkan sesuatu yang, walaupun lirih, masih bisa kudengar.
Katanya bisa menyetir, tapi kenapa malah nggak mau menyetir"
*** Rei s Side Pada akhirnya aku juga yang menyetir. Cuaca sepertinya sedang tidak bersahabat, hampir menjelang pagi dan tidak ada tanda-tanda hujan akan berhenti, malah kelihatannya hujan semakin bertambah deras.
Entah ini pertanda buruk atau baik, aku tidak tahu. Belok kiri,
Aku mengerjap dan kembali focus pada jalan di depanku. Kubelokkan mobil ke kiri sesuai instruksi Ayano.
Setelah ini kita akan melihat batu besar berwarna kehitaman& ah, tunggu, apa kamu bisa melihat dalam gelap seperti ini"
Aku terlahir dengan kemampuan super. Balasku, lalu melihatnya mengerutkan kening, Jangan dipikirkan ucapanku barusan. Aku bisa saja melihat tanpa kacamata infrared.
Baiklah& saat batu besar itu kelihatan, sembunyikan mobil ini di tempat yang& tak terlihat. Kita akan berjalan kaki melihat batu itu. Aku harus memastikan dibalik batu besar itu adalah gua yang biasa kulewati.
Memangnya gua itu menuju ke mana"
Gua itu langsung menuju ke markas utama Clematis, lebih tepatnya laboratorium tempatku diciptakan. Kata Ayano, Dan di sana juga ada ruangan khusus di mana Runa Oneesan tertidur. Hanya aku dan Profesor Diva yang memiliki akses menuju ruangan tersebut, jadi& bisa dibilang, ide Hirano Leia mengirimku bersamamu itu tepat. Kalau hanya aku sendirian yang ke sana, mungkin akan terjadi sesuatu yang tidak mungkin bisa dibayangkan.
Aku ingin bertanya apa maksudnya, tapi melihat wajahnya yang kelihatan lebih& diam, aku mengurungkan niatku itu.
Ketika aku melihat sekilas batu hitam di depan kami, aku segera memberhentikan mobilku dan menyembunyikannya di dekat pohon-pohon hutan yang berjejer merapat. Ayano langsung keluar dan berjongkok di tanah. Keningnya berkerut samar dan dia berdiri. Ada apa" tanyaku sambil menutup pintu mobil.
Ada yang aneh, gumamnya, Aku merasakan pergerakan Claydoll dalam jumlah besar di bawah sini.
Maksudmu" Dari sini, dia menunjuk ke tanah di bawah kakinya, Sampai ke batu hitam besar itu adalah gudang di mana senjata dan robot biohazard Clematis disimpan. Terkadang, gudang itu juga digunakan untuk membuat Claydoll baru.
Dan tadi aku merasakan pergerakan pasukan Claydoll dalam jumlah besar. Kalau perasaanku tadi benar, ini benar-benar tidak bagus.
Dia menatap ke depan dan pandangannya tampak menerawang. Putri Iblis yang sesungguhnya sudah tahu kedatangan kita. ---
Kami berdua berhasil masuk melalui gua yang memang tersembunyi di balik batu besar itu. Dan aku cukup terkejut melihat tanda biohazard yang walau tidak terlihat jelas dalam kegelapan malam dan tidak kentara karena terkena air hujan. Aku teringat pada peta yang kutemukan dalam buku harian Runa dan menyadari bahwa batu hitam itulah pintu masuk menuju markas Clematis. Ayano berjalan di depan dan melihat-lihat sekeliling.
Terlalu sepi. Katanya, Ini tidak biasa. Aku juga tahu itu, sahutku, Suasana sepi, berarti ada yang tidak beres. Ayano mengangguk. Dia menyentuh dinding dan lantai di bawah kakinya, seperti yang dilakukannya tadi saat turun dari mobil.
Apa kamu punya indera yang sensitive" tanyaku.
Kelima indera-ku lebih baik dari manusia biasa. katanya, Kemampuan yang kudapatkan semenjak aku dilahirkan diciptakan, maksudku.
Begitu& Ayano lalu berdiri dan menunjuk kearah koridor kanan. Kami berdua menelusuri koridor itu, tidak lupa aku mengingat jalur-jalur yang kami lewati dan mencatatnya pada alat komunikasiku agar bisa langsung kukirimkan pada Leia.
Di sini adalah koridor yang langsung menuju ruangan pribadi Profesor Diva. Kata Ayano, Di sana juga ada Runa Oneesan, dan kuharap ia baik-baik saja, mengingat suasana di sini sepi dan tidak biasanya seperti ini.
Lewat sini. Dia berbelok ke kiri dan sekali lagi berjongkok menyentuh lantai, setelah mendapat konfirmasi anggukan darinya bahwa tidak ada penjaga atau Claydoll yang sedang berjaga-jaga, kami berjalan lebih cepat agar bisa sampai di tempat Runa terbaring koma.
Cukup lama kami melewati koridor itu. Dan ketika terdapat pintu besi beberapa meter di depan kami, Ayano berhenti dan menyentuh pintu itu perlahan. Namun, dia baru menyentuh pintu itu dengan ujung jarinya, dia berjengit dan langsung menarik tangannya kembali. Ada apa"
Pintu ini dilengkapi alat kejut listrik. Katanya, Aku tidak bisa menyentuh pintu ini seperti biasanya. Padahal di balik pintu ini adalah ruangan pribadi Profesor Diva.
Ruangan pribadi& berarti di balik pintu ini ada Runa"
Kurasa aku tahu jalan tersembunyi yang terhubung ke ruangan ini, tapi& Apa"
Waktu kita kurang dari dua jam, ujarnya, Kita harus bisa masuk ke dalam ruangan ini sebelum semuanya terlambat. Kujo Rei, pinjamkan aku alat komunikasimu. Aku akan menghubungi Hirano Leia dan memintanya membawa timnya kemari. Kau sudah mencatat jalur masuk menuju kemari, kan"
Aku menyerahkan alat komunikasiku padanya dan dia mengetik pesan dengan cukup cepat, tidak sampai satu menit dia mengembalikan benda itu kembali padaku.
Kita harus mencari jalan lain. Kuharap ingatanku tidak salah tentang jalan tersembunyi yang terhubung ke ruangan ini. katanya lagi.
Dan di mana kira-kira jalan tersembunyi itu" tanyaku.
Dia tidak menjawab, tapi matanya menatap keatas, tepat kearah langit-langit. Dan aku tahu apa yang dipikirkannya.
Maksudmu& lewat langit-langit"
*** Ayano s Side Aku berlari menuju pintu teralis besi yang ada di ruangan pengendali listrik. Syukurlah tidak ada petugas keamanan yang berjaga di sini dan kami bisa leluasa masuk ke dalam. Kuperiksa pintu itu dan lega karena pintu itu tidak dikunci sama sekali.
Kita benar-benar akan lewat langit-langit" tanya Kujo Rei di belakangku. Kita memang akan lewat sana, kataku sambil membuka pintu itu perlahan, Tapi bukan seperti menyusup lewat langit-langit.
Aku menunjuk ke balik pintu teralis besi dan dia melongok sedikit ke sana. Itu&
Kau pikir kita akan menyusup ala pencuri, begitu" tanyaku. Hal itu sudah sangat kuno. Dan kita tidak akan menggunakan metode itu untuk saat ini.
Yang ada di balik pintu teralis besi itu adalah lift yang biasa digunakan untuk mengirimkan barang-barang ke gedung yang ada di permukaan tanah. Lift itu juga sering digunakan untuk mengirimkan obat-obatan dan keperluan yang diperlukan oleh Profesor Diva di ruangan pribadinya.
Dan untungnya aku ingat lift ini bisa memuat satu-dua orang di dalamnya. Tapi, aku tidak mau mengambil resiko kami berdua masuk bersamaan dan membuat curiga Profesor Diva, kalau-kalau dia berada di ruangannya.
Kau saja dulu yang masuk, kataku, Aku akan mengatur agar lift ini menuju ruang pribadi Profesor Diva. Setelahnya aku akan menyusul.
Apa tidak apa-apa" Tidak akan terjadi apa-apa. Yang kau perlukan ketika sampai di sana adalah mengamati apa ada Profesor Diva di sana atau tidak, dan juga, kau harus membuka dinding kaca yang membatasi ruangan itu dengan tempat di mana Runa Oneesan tertidur.
Dinding kaca" Ya. Ada sebuah dinding kaca yang membatasi di ruangan itu, kataku, Buka dinding kaca itu dengan memasukkan kata sandi yang kuberikan padamu&
Aku lalu menyebutkan kata sandi itu dan menyuruhnya masuk ke dalam lift. Aku menghampiri panel yang mengatur ke mana tujuan lift itu dan mengetikkan beberapa kata kunci. Pastikan kau melakukan apa yang kukatakan tadi, ujarku.
Aku tahu. dia menatap lift itu dan mengerutkan kening, Di sini sempit sekali. Lift itu bisa dimasuki oleh dua orang sekaligus, tanpa barang-barang tentu saja. kataku, Karena itu aku menyuruhmu naik lebih dulu. Kalau kita berdua masuk ke dalam situ bersamaan, itu akan membuat lift tersebut menjadi berat dan bergerak lamban, dan kita tidak punya waktu untuk bergerak secara lamban sekarang ini.
Aku menekan tombol dan melihat pintu lift itu menutup kemudian bergerak ke samping. Nah, sekarang, ada yang harus kulakukan. Kataku ketika lift itu sudah tidak terlihat lagi di mataku.
Aku mengambil kotak yang tadi diberikan Hanae Alice dan mengeluarkan botol di dalamnya. Aku mengambil kertas yang sebelumnya juga diberikan oleh Hirano Leia dan membaca apa yang tertulis di sana.
Gunakan obat yang diberikan Alice padamu untuk dirimu sendiri .
*** Rei s Side Aku turun dari lift barang yang membawaku dan memperhatikan sekeliling. Sepertinya tidak ada orang di sini, dan Diva juga tidak ada di sini.
Syukurlah, pekerjaanku akan menjadi lebih mudah.
Aku menoleh tepat kearah dinding kaca yang ada membatasi ruangan ini dengan sebuah tempat tidur yang ada di baliknya, dan aku yakin kalau dinding kaca inilah yang dimaksud Ayano. Aku mendekati panel di dekat dinding kaca dan memasukkan kata kunci yang tadi diberikan Ayano padaku.
Dinding kaca itu masuk ke dalam lantai dengan suara yang hampir tidak terdengar. Aku segera menghampiri tempat tidur yang ada di tengah ruangan dan menyibak tirainya. Runa&
Di atas tempat tidur Runa terbaring dan kedua matanya terpejam. Berbagai kabel menancap di tubuhnya dan tersambung pada alat pemantau di sekitar tempat tidur.
Aku mendekati tempat tidur itu dan menatapnya lekat-lekat. Runa& ini Runa& Tanganku gemetar ketika menyentuh wajahnya, dan aku sedikit tersentak merasakan kulitnya yang begitu dingin. Aku memeriksa nafasnya, dan kali ini benar-benar kaget karena dia tidak bernafas. Aku juga tidak melihat dia menarik dan menghembuskan nafas. Kemudian mataku tertuju pada alat pemantau kondisi tubuh di sekitar tempat tidur dan menyadari kalau alat itu& Perekam"
Apa& apa yang terjadi" Apa Ayano membohongiku" Akhirnya kau datang juga, Kujo Rei.
Aku menoleh dan melihat Diva berdiri di kegelapan, pakaiannya yang juga berwarna gelap benar-benar menyamarkannya di kegelapan.
Kau& Mencari Fuyuki, kan" katanya, Sayang sekali, yang kau lihat di tempat tidur itu bukanlah dia melainkan boneka yang sengaja kupersiapkan untuk menyambutmu.
Aku mencabut katana-ku dan berusaha mewaspadai sekitarku. Tidak ada siapapun di sini selain dia dan aku.
Tidak perlu tegang begitu. Aku hanya ingin berbicara denganumu, dan& mungkin aku juga akan membawamu ke tempat Fuyuki kupindahkan.
Di mana Runa"! Kau pikir aku akan memberitahumu di mana dia sekarang" Diva tertawa kecil, Aku tidak akan memberitahumu, bahkan bila kau ingin membunuhku sekalipun.
Kau Sudah kubilang, ada yang ingin kubicarakan denganmu, sebelum kamu mulai membunuhku. Katanya, Aku yakin kau sudah melihat file Proyek RE di Laboratorium Akabara. Oh, jangan pasang wajah kaget begitu, aku sudah bilang kalau aku tahu segala hal yang terjadi di Edenia, kan"
Dia berjalan mendekatiku dan mengulurkan tangannya. Sebuah kalung dengan bandul yang sama seperti milik Komandan berada di tangannya.
Wanita itu pasti memberikan kalung yang sama seperti ini padamu, kan" tanyanya, Berarti kau punya akses untuk mengetahui segala hal yang menjadi asal mula Perang Dunia Ketiga, terbentuknya Clematis dan Raven, juga mengapa aku bisa mengetahui segala hal yang ada di Edenia.
Ikut aku, Kujo Rei, setelah aku berbicara denganmu, aku akan memberitahumu di mana aku menyembunyikan Fuyuki.
Kau pikir aku percaya padamu" kataku, Katakan saja di mana Runa, dan menyerah. Tempat ini akan segera dikepung oleh Raven.
Mau seberapa banyak pun Raven yang mengepung tempat ini tidak akan berpengaruh bagiku. Balasnya, Aku bisa kabur dengan mudah, dan aku akan membawa Fuyuki bersamaku, kemudian membunuhnya. Aku tidak akan membiarkannya hidup begitu saja dan membuat Hanae Alice mendapatkan putrinya kembali.
Kau& Karena itulah, ikut denganku, dan aku ingin kau membantuku. Aku tidak mau.
Kau harus, Kujo Rei. Nyawa gadis kesayanganmu hanya tinggal satu setengah jam. Katanya, membuatku kaget, Dan kalau kau menolak, aku tidak akan menjamin dia masih hidup.
*** Ayano s Side Aku berlari menelusuri koridor yang kuingat menuju kearah gudang senjata. Aku menghabisi setiap penjaga yang kutemui dan juga menghancurkan robot biohazard yang menghalangiku. Suara alarm terdengar di sepanjang koridor, karena aku memang menarik perhatian para penjaga dan robot biohazard yang berjaga menuju koridor tempatku sekarang berada dengan sengaja menyentuh sinar laser yang terpasang di koridor sebelumnya.
Obat itu ternyata lebih hebat dari yang kuduga. Kataku dalam hati sambil menebas seorang penjaga yang ada di hadapanku.
Aku melompat menghindari serangan peluru yang diarahkan padaku dan menghabisi dua penjaga lagi. Aku menyentuh dinding di dekatku dan mengerutkan kening. Aneh. Ada yang tidak beres di sini.
Tolong& Eh" Aku mengerutkan kening lebih dalam ketika mendengar suara Runa Oneesan di kepalaku. Tolong& di sini gelap&
Oneesan" Aku merasakan keberadaannya yang sangat dekat denganku. Apa dia tidak berada di ruangan pribadi Profesor Diva" Berarti& Kujo Rei&
Shit! Aku segera pergi menuju kearah di mana aku merasakan keberadaan Runa Oneesan dan menghancurkan pintu besi di mana aku merasakan keberadaannya sangat kuat.
Aku masuk ke dalam dan tertegun melihat ruangan ini lebih luas dan lebih terang daripada ruangan pribadi Profesor Diva. Di sini tidak ada apa-apa selain sebuah kursi yang di sekelilingnya terpasang kabel-kabel yang berasal dari langit-langit.
Dan di kursi itulah Runa Oneesan berada. Runa Oneesan!
Aku berlari menghampirinya dan melihat kepalanya menunduk. Kusibak rambutnya dan melihat matanya masih terpejam.
Kenapa dia bisa berada di sini" Apa Profesor Diva memindahkannya kemari"
Kalau begitu, Kujo Rei yang sekarang berada dalam bahaya. Jika Profesor Diva berada di ruangan itu bersama Kujo Rei& apa yang ditakutakan Hirano Leia akan menjadi kenyataan. Nnggh&
Aku menoleh dan melihat kedua kelopak mata Runa Oneesan bergetar. Bersamaan dengan itu, aku merasakan sekujur tubuhku diselimuti hawa dingin yang luar biasa.
Kedua matanya terbuka perlahan dan aku menahan nafas melihat bola matanya yang berwarna ungu. Apa-apaan ini" Kenapa Runa Oneesan bisa sadar" Bukankah Hirano Leia bilang kalau kesadaran Runa Oneesan ada padaku, dan selama aku memiliki kesadarannya, Runa Oneesan tidak akan bisa terbangun.
Jangan-jangan& obat yang tadi!
Kau& Runa Oneesan mengerutkan kening menatapku, & siapa" CHAPTER 12
Leia s Side Aku menatap Alice yang duduk di hadapanku. Hanya kami berdua yang ada di ruangan ini sementara seluruh tim yang kusuruh menyambangi markas Clematis sudah berangkat lebih dulu. Kami berdua sebenarnya juga harus pergi ke sana, tapi aku lalu memutuskan aku dan Alice tidak perlu ke sana untuk saat ini. Ada banyak hal yang harus kami bicarakan, terutama mengenai masa lalu kami.
Bagaimana" tanya Alice sambil menatapku.
Sesuai perkiraanku. Aku menyentuh dahiku dan mengerutkan kening, Tracker-ku masih berfungsi dengan baik, dan Rei& dia dibawa Diva menuju Kamar Terlarang yang pernah kamu sebut itu.
Dia membawanya ke sana"
Aku mengangguk, Alice, apa sebenarnya yang ada di Kamar Terlarang itu" tanyaku, Kamu pernah mengatakannya padaku kalau ruangan itu adalah ruangan yang bahkan tidak bisa dimasuki sembarangan oleh orang-orang Clematis.
Aku juga tidak mengetahuinya. jawab Alice, Selama aku berada di Clematis, ruangan itu tertutup rapat dan hanya Ragnarok saja yang bisa masuk ke dalam ruangan itu.
Hanya Ragnarok" aku mengangkat sebelah alis, Bukankah kau adalah salah satu keturunan dari sepuluh sampel cloning itu"
Menjadi salah satu keturunan mereka bukan berarti aku punya akses memasuki ruangan itu. ujar Alice, Malahan, aku tidak bisa mengakses hampir semua ruangan yang ada di sana. Hanya Ragnarok yang memiliki akses penuh semua ruangan di markas mereka. Tapi terkadang Diva dan juga ibunya masuk ke ruangan itu.
Mereka memiliki akses khusus" Tidak& kurasa karena dia memiliki password atau kunci untuk masuk ke ruangan itu& ujar Alice, Aku tidak pernah masuk ke sana karena& aku tidak tahu apa aku memiliki kuncinya atau tidak&
Kamu pernah memiliki kuncinya" tanyaku lagi. Aku tidak yakin&
Aku manggut-manggut dan menyentuh dahiku lagi. Aku mencoba mencari keberadaan Rei dari microchip yang tertanam di otaknya.
Sebagai informasi, hampir semua manusia yang hidup di Edenia memiliki microchip yang terhubung langsung dengan Tracker yang tertanam di kepalaku (dan juga Diva). Entah dari mana mereka semua mendapatkan microchip itu, namun dugaanku setiap kali manusia di Edenia dioperasi, para dokter yang menangani di setiap rumah sakit akan menanamkan microchip itu di kepala atau bagian tubuh mereka yang lain. Akan tetapi, aku masih belum tahu mengapa mereka menanamkan microchip tersebut. Alice sendiri juga tidak tahu kenapa hal itu bisa terjadi.
Aku melirik Alice yang tampak tenang duduk di kursinya. Namun, aku tahu dia sedang cemas, lebih tepatnya khawatir dengan keselamatan Runa-chan. Mungkin juga dengan Ayano, yang memiliki fisik dan wajah seperti Runa-chan.
Tiba-tiba alat komunikasi yang kuletakkan di atas meja berbunyi. Aku mengambil benda itu dan melihat pesan dari Ayano. Bersamaan dengan itu, aku merasakan keberadaan Rei mulai tidak bisa kudeteksi lagi melalui Tracker.
Alice, kita berangkat sekarang. kataku, Keadaan akan makin parah jika kita tidak berangkat sekarang. Selain itu, aku merasakan keberadaan Rei mulai tidak terlacak lagi.
*** Ayano s Side Pakailah ini, Aku menyerahkan pakaian yang bisa kutemukan di tempat ini pada Oneesan dan memeriksa keadaan sekitar. Sepertinya tidak ada orang di dekat sini, dan itu artinya tidak masalah jika aku membawa Runa Oneesan pergi sekarang.
Tapi& bagaimana dengan Kujo Rei" Aku yakin tidak ada apa pun di sana karena Runa Oneesan ada di sini. Dan juga
Hei, Aku berbalik dan melihat Oneesan sudah berganti pakaian dan aku cukup terkejut karena pakaian yang tadi kuambil ternyata cukup mirip dengan pakaianku, hanya saja miliknya berwarna putih.
Syukurlah ukuran pakaian itu cocok. Kataku, Sekarang
Tunggu, kamu belum menjawab siapa kamu. selanya, Kenapa& kenapa wajahmu mirip denganku"
Aku Ayano. Jawabku, Dan aku kemari untuk menyelamatkanmu, bersama Kujo Rei. Rei" Dia ada di sini"
Aku mengangguk dan mengambil sepucuk pistol yang tersimpan di balik kimono-ku. Sebaiknya kamu memegang senjata. Keadaan di sini sedang kacau.
Dia menatap pistol di tanganku dan meraihnya. Keningnya sedikit berkerut menimangnimang pistol tersebut.
Lalu, kenapa wajahmu mirip denganku" tanyanya lagi. Dan& aku merasa pernah mendengar suaramu, tapi aku tidak ingat kapan&
Itu tidak penting sekarang ini, kataku lagi, Saat ini kita harus pergi dari sini, atau kalau bisa, menyelamatkan Kujo Rei terlebih dahulu. Kurasa dia terjebak di ruangan pribadi Profesor Diva dan mungkin sedang bertarung melawannya.
Profesor& Diva" Dia menjebak Rei"
Kemungkinan begitu. Seharusnya kamu berada di ruangan itu karena& kamu koma. Koma"
Aku adalah cloning-mu, dan aku memiliki kesadaranmu. Seharusnya kamu tidak terbangun karena aku masih& sadar.
Oneesan mengerjapkan matanya dan kedua alisnya terangkat. Aku ingat&
Apa" Kamu yang waktu itu, katanya, Aku ingat suaramu. Waktu itu kamu ingin membunuh Rei. Iya, kan"
Aku hanya diam mendengarnya dan tidak ingin menjawab. Aku lebih memilih membuang muka dan menggenggam tangannya.
Kita harus pergi dari sini. kataku.
Kamu yang berniat membunuh Rei, kan" Jawab aku! Kalau iya, memangnya kenapa"
Runa Oneesan menyentakkan tangannya dan sebelum aku sempat melakukan sesuatu, dia mengacungkan moncong pistol di tangannya kearahku.
Sepertinya kamu salah besar memberikan senjata padaku. Aku bisa membunuhmu di sini sekarang juga. Ujarnya.
Aku tidak berniat untuk dibunuh saat ini, selain karena aku memiliki kesadaranmu, hanya aku yang lebih tahu seluk-beluk tempat ini dibandingkan dirimu. Balasku, Aku tahu kamu selalu dikurung dan tidak pernah diperbolehkan keluar dari penjara -mu.
Darimana kamu tahu" Aku menghela nafas dan menjauhkan moncong pistol itu dari depan hidungku. Nanti akan kujelaskan, kalau kita punya waktu. Tapi jika kamu ingin bertemu Kujo Rei lagi, kita harus menyelamatkannya dari Profesor Diva.
Dia tampak ragu dan menurunkan pistolnya. Diam-diam aku lega karena Oneesan tidak jadi menembakku. Sesaat ketika melihat sinar matanya, aku langsung didera rasa takut karena mata ungunya memancarkan bara api yang tidak pernah kulihat sebelumnya.
Aku akan percaya padamu untuk saat ini. dia menyimpan pistol itu.
Bagus, aku mengangguk, Sekarang ayo kita menolong Kujo Rei. Kuharap dia masih bernafas sampai saat kita tiba.
*** Rei s Side Aku mengikuti Diva menuju ke permukaan. Hujan masih turun dan bukannya berhenti, hujan ini malah semakin deras.
Diva menyentuh dinding di dekatnya dan menekan sesuatu di sana. Dinding itu terdorong mundur ke belakang dan memperlihatkan jalan rahasia yang gelap.
Masuklah lebih dulu. Dia menepi, Aku akan menunjukkan sesuatu yang mungkin akan membuatmu terkejut.
Aku memicingkan mata menatapnya, tapi tetap masuk ke dalam. Kudengar langkah kaki Diva di belakangku, dan aku merasa berada di sebuah ruangan luas yang lebih mirip seperti laboratorium, seperti Laboratorium Akabara.
Diva menyalakan lampu dan tebakanku tadi benar. Tempat ini benar-benar sebuah laboratorium. Namun, peralatan di sini lebih kuno dan& tunggu dulu.
Aku berjalan ke salah satu sudut ruangan dan menatap artikel-artikel yang tertempel di sana. Kertasnya memang sudah menguning, namun tulisannya masih bisa terbaca. Mataku terbelalak lebar ketika melihat sebuah foto yang menampakkan dua gadis kecil berambut mahoni pendek dan memiliki mata merah seperti darah bersama delapan orang laki-laki dan perempuan yang memiliki mata yang sama.
Itu aku. Aku menoleh kearah Diva dan melihatnya berjalan mendekat.
Kalau kau membaca file Proyek RE seratus tahun lalu, tentu kau megetahui kalau ada sepuluh cloning yang dijadikan sampel pertama percobaan tersebut. katanya, Aku adalah salah satu percobaan itu.
Apa" Aku adalah percobaan paling pertama dari proyek itu seratus tahun lalu. katanya lagi, Tentu saja, seharusnya aku sudah mati. Namun, aku kembali hidup untuk membalas dendam pada Edenia, terutama Hanae Alice, keturunan dari cloning ke-sembilan yang tidak memihak Raven atau Clematis.
Komandan& keturunan dari cloning ke-sembilan"
Aku adalah cloning dengan kode nama #005. Aku juga adalah salah satu dari cloning yang memihak pada Clematis. Nada suaranya sarat akan kemarahan, Perang terakhir yang membuat kami kalah seratus tahun lalu& membuatku terpaksa tidur di dalam inkubator sementara keempat temanku terbunuh oleh teman-teman kami yang bergabung dengan Raven. Dan aku membenci si nomor Sembilan karena dia tidak berpihak pada kami. Jika saja dia memihak Clematis, tentu kami akan menang dan umat manusia akan terseleksi dengan sendirinya.
Pisau Terbang Li 14 Lembah Patah Hati Lembah Beracun Karya Khu Lung Dendam Dan Asmara 3
^