Pencarian

Mengungkit Pembunuhan 2

Mengungkit Pembunuhan Five Little Pigs Karya Agatha Christie Bagian 2


macam itu bisa terjadi. Memang betul Mr. Meredith
Blake mungkin saja telah menawarkan ramuan-ramuan
obat buatannya, tetapi saya kira Mr. Crale belum per"
nah mencobanya. Dan seandainya pernah mungkin ia
telah membicarakan dan menjadikannya bahan untuk
berkelakar. Di samping itu, apa perlunya Mr. Meredith
AC-Five Little Pigs.indd 83
Blake membunuh Mr. Crale" Segala sesuatu menun"
jukkan bahwa hubungan Mr. Crale dengannya baik
sekali. Demikian pula dengan yang lainnya. Mr. Philip
Blake adalah sahabatnya yang paling akrab. Miss Greer
mencintainya. Miss Williams tidak menyukainya"sa"
ngat tidak menyukainya, saya kira"tetapi kebencian
dengan alasan moral tidak pernah mengarah ke pe"
racunan. Si kecil Miss Warren memang sering berteng"
kar dengannya, pada usia sekian gadis itu sedang
meletup-letup emosinya"baru saja meningkat remaja,
namun saya percaya, Mr. Crale betul-betul sayang
padanya, demikian pula gadis kecil itu kepadanya.
Perlu Anda ketahui, ia diperlakukan dan dicurahi ka"
sih sayang secara istimewa di rumah itu. Anak mung"
kin telah mendengar alasannya. Ia telah menjadi cacat
sejak masih bayi"akibat perbuatan kakaknya, Mrs.
Crale, yang tiba-tiba lupa diri karena rasa iri hati yang
memuncak. Bukankah itu sekaligus menunjukkan bah"
wa Mrs. Crale adalah orang yang tidak mampu me"
ngendalikan emosinya" Dianiaya anak itu"dan dijadi"
kannya cacat seumur hidup!"
"Itu mungkin menunjukkan," ujar Poirot sambil
berpikir, "bahwa Angela Warren mempunyai alasan
untuk menaruh dendam kepada Caroline Crale."
"Mungkin"tapi bukan terhadap Amyas Crale. Dan
bagaimanapun, Mrs. Crale sangat sayang kepada adik"
nya itu"memberinya tempat tinggal ketika kedua
orang tuanya telah meninggal, dan, seperti yang saya
ceritakan, memperlakukannya secara istimewa sekali"
bahkan cenderung terlalu memanjakannya. Gadis kecil
AC-Five Little Pigs.indd 84
itu dengan sendirinya sayang kepada Mrs. Crale. Ia
dilarangnya hadir di sidang pengadilan yang me"
meriksa perkaranya dan diusahakan sedapat mungkin
agar ia tidak mendengar atau membaca berita-berita
tentang dirinya"Mrs. Crale memohon dengan sangat
agar permintaannya ini dikabulkan. Tetapi gadis itu
sendiri menjadi sangat marah dan meminta agar di"
perbolehkan menjenguk kakaknya di penjara. Caroline
Crale tetap tidak mengizinkan. Menurut pendapatnya
itu semua bisa merusak mentalitas adiknya di kemu"
dian hari. Ia mengusahakan agar adiknya itu melanjut"
kan sekolah di luar negeri."
Ia menambahkan, "Miss Warren kini menjadi se"
orang wanita yang sangat terkenal. Sering bertualang
ke tempat-tempat yang aneh. Memberi kuliah di Lem"
baga Geografi Kerajaan"dan yang semacam itu."
"Dan tak seorang pun mengingatkannya pada si"
dang pengadilan itu?"
"Hm, nama mereka berbeda. Itu salah satu alasan"
nya. Nama keluarga yang mereka sandang berbeda.
Ibu mereka sama, tetapi ayah mereka berbeda. Nama
keluarga Mrs. Crale ketika masih gadis adalah
Spalding." "Dan Miss Willams ini, apakah ia pengasuh anak
Mr. dan Mrs. Crale, atau pengasuh Angela Warren?"
"Ia pengasuh, sekaligus guru bagi Angela. Untuk
anak mereka sendiri Mrs. Crale menyediakan seorang
perawat"tapi setahu saya, anak ini setiap hari meng"
ikuti beberapa pelajaran yang diberikan oleh Miss
Williams." AC-Five Little Pigs.indd 85
"Di manakah anak mereka ketika itu?"
"Ia bersama dengan perawatnya sedang berkunjung
ke nenek angkatnya. Seorang wanita yang biasa di"
panggil Lady Tressillian. Seorang janda bangsawan
yang telah kehilangan kedua anak perempuannya sen"
diri dan karenanya sangat sayang kepada anak itu."
Poirot mengangguk. Hale meneruskan penuturannya, "Saya juga dapat
menceritakan kegiatan orang-orang yang lain pada hari
pembunuhan itu. "Miss Greer duduk di teras dekat jendela ruang
perpustakaan sehabis sarapan pagi. Di sanalah, seperti
yang telah saya ceritakan, ia tanpa sengaja mendengar
pertengkaran antara Crale dan istrinya. Sesudah itu ia
menyertai Crale pergi ke Taman Benteng dan duduk
berpose untuk lukisannya sampai saat makan siang,
tentu saja diselingi beberapa kali istirahat.
"Philip Blake tetap tinggal di dalam rumah sehabis
sarapan, dan mendengar sebagian dari pertengkaran
itu. Setelah Crale dan Miss Greer pergi, ia membaca
surat kabar sampai tiba-tiba kakaknya menelepon. Se"
telah itu ia menuju ke pantai untuk menyongsong
kakaknya. Dari pantai mereka bersama-sama menuju
ke rumah, melalui jalan setapak dan melewati Taman
Benteng. Saat itu Miss Greer baru saja pulang ke ru"
mah untuk mengambil baju hangat karena ia merasa
agak kedinginan dan Mrs. Crale sedang berbincangbincang dengan suaminya tentang pengurusan pen"
daftaran serta keberangkatan Angela ke sekolah."
"Ah, perbincangan secara baik-baik, saya kira."
AC-Five Little Pigs.indd 86
"Tidak. Justru sebaliknya. Jelas sekali bahwa waktu
itu Crale memaki-makinya dengan keras. Saya dapat
memakluminya. Ia kesal karena si istri mengganggunya
dengan mengajaknya berbicara tentang tetek bengek
rumah tangga. Sedangkan si istri dengan sendirinya
mendesak agar semua masalah dibereskan terlebih da"
hulu seandainya mereka betul-betul akan berpisah."
Poirot mengangguk. Hale melanjutkan, "Kedua kakak beradik itu sem"
pat bercakap-cakap sebentar dengan Amyas Crale.
Kemudian Miss Greer muncul kembali, berpose se"
perti semula, dan Crale mengambil kuasnya, jelas se"
kali bahwa ia ingin agar mereka segera pergi. Mereka
menangkap isyarat itu dan segera berlalu menuju ke
rumah. Ketika mereka sedang di Taman Benteng itu"
lah Amyas Crale mengeluh bahwa bir yang tersedia di
situ rasanya panas dan mendengar itu istrinya me"
nyatakan akan mengantarnya bir dingin."
"Aha!" "Tepat sekali"seruan "Aha!" itu. Manis bak gula
sikapnya ketika itu. Mereka pergi ke rumah dan
duduk-duduk di teras luar. Mrs. Crale dan Angela
Warren menyuguhkan bir. "Tak lama kemudian Angela Warren pergi ke pantai
untuk berenang dan Philip Blake menyertainya.
"Meredith Blake turun ke suatu dataran terbuka
yang terletak sedikit di atas Taman Benteng dan du"
duk di sebuah bangku yang tersedia. Dari situ ia dapat
menyaksikan Miss Greer yang sedang berpose sambil
duduk di lekukan dinding benteng dan dapat men"
AC-Five Little Pigs.indd 87
dengar percakapan antara Crale dan gadis itu. Ia du"
duk di sana sambil memikirkan urusan yang me"
nyangkut coniine-nya. Ia masih cemas memikirkannya
dan belum mengetahui tindakan yang harus dilaku"
kannya. Elsa Greer yang melihatnya, melambaikan
tangan ke arahnya. Ketika lonceng tanda waktu santap
siang berbunyi ia turun ke Taman Benteng dan ber"
sama Elsa Greer berangkat menuju ke rumah. Ia ke"
mudian melihat bahwa Crale nampak, menurut
istilahnya sendiri sangat aneh, tetapi waktu itu ia tidak
menganggapnya serius. Crale termasuk tipe orang yang
tidak pernah sakit"dan tak seorang pun membayang"
kan bahwa ia akan sakit. Kendatipun demikian, pada
saat-saat tertentu dapat pula ia berubah menjadi kesal
serta murung, misalnya bila lukisannya tidak seperti
yang diharapkannya. Dalam situasi demikian siapa
pun akan meninggalkannya sendirian dan berbicara
sesedikit mungkin dengannya. Itu jugalah yang dilaku"
kan Meredith dan Elsa saat itu.
"Sedangkan yang lainnya, para pelayan misalnya,
sibuk dengan pekerjaan sehari-hari dan menyiapkan
santap siang. Miss Williams selama beberapa waktu
pagi itu tinggal di ruangan belajar, memeriksa hasil
pekerjaan anak didiknya. "Sesudah itu ia mengambil beberapa pekerjaan ja"
hitan dan mengerjakannya di teras. Angela Warren
menghabiskan hampir seluruh waktunya pagi itu un"
tuk bermain di kebun, memanjat pohon, dan mema"
kan buah apa pun yang dijumpainya"Anda tentu
maklum, usianya baru sekitar lima belas tahun! Buah
AC-Five Little Pigs.indd 88
prem, apel yang masih muda, buah pir yang masih
keras, dan sebagainya. Sesudah itu ia kembali ke ru"
mah dan, seperti yang telah saya ceritakan, dengan
Philip Blake ia pergi ke pantai dan berenang-renang
sambil menunggu saat santap siang."
Inspektur Hale Berhenti sejenak.
"Nah," ujarnya dengan nada menantang, "adakah
yang ganjil atau meragukan dalam fakta-fakta tadi?"
Poirot berkata, "Tidak ada sama sekali."
"Itulah!" Sepatah kata itu menyatakan kepuasannya.
"Bagaimanapun," sahut Hercule Poirot, "saya ingin
memuaskan diri saya sendiri. Saya akan?"
"Apa yang akan Anda kerjakan?"
"Saya akan menemui kelima orang ini"dari setiap
orang itu saya akan mendapatkan cerita menurut
pengamatan mereka masing-masing."
Inspektur Hale menghela napas dengan rasa kecewa
yang mendalam. Ia berkata, "Ya, Tuhan. Betapa sintingnya Anda! Tak
satu pun dari cerita mereka akan sama! Tidakkah
Anda menangkap kenyataan yang sederhana itu" Tak
ada dua orang yang dapat mengingat suatu rangkaian
peristiwa dengan urutan yang sama. Dan percayalah!
Yang akan Anda dengar dari mereka tidak lain adalah
lima kasus pembunuhan yang berlain-lainan!"
"Itu," ujar Poirot, "sudah saya perhitungkan. Semua
itu akan sangat instruktif."
AC-Five Little Pigs.indd 89
Bab VI BABI KECIL YANG INI PERGI
KE PASAR... PHILIP BLAKE mudah dikenali karena persis sekali de"
ngan uraian yang pernah diberikan perihal dirinya
oleh Montague Depleach. Orang yang berkecukupan,
cerdas, periang"namun agak kegemukan.
Hercule Poirot telah menetapkan bahwa saat yang
paling tepat untuk berbincang-bincang dengan orang
yang satu ini adalah pada hari Sabtu sore jam setengah
tujuh. Philip Blake baru saja menyelesaikan lubang
kedelapan belas, dan ia menikmati permainannya"
unggul lima angka dari lawannya. Ia sedang dalam
suasana hati yang enak untuk bersikap ramah dan ber"
sahabat. Hercule Poirot memperkenalkan dirinya sekaligus
menjelaskan maksud kedatangannya. Kendatipun
demikian, pada kesempatan ini ia tidak terlalu me"
AC-Five Little Pigs.indd 90
nampakkan keinginannya untuk mendapatkan kebe"
naran yang sesungguhnya. Yang dirasakan oleh Blake,
Poirot hanya bertujuan mengumpulkan data guna me"
lengkapi khasanah cerita kriminalnya yang terkenal.
Philip Blake mengernyitkan dahinya. Ia berkata,
"Astaga, mengapa menciptakan semua ini?"
Hercule Poirot mengangkat bahunya. Hari itu ia
betul-betul bersikap sebagai orang asing. Ia siap untuk
direndahkan. Ia bergumam, "Permintaan masyarakat. Mereka me"
nyukai bacaan semacam itu."
"Setan kuburan," ujar Philip Blake.
Tetapi itu diucapkannya dengan nada jenaka"bu"
kan dengan nada sinis atau dengki sebagaimana yang
lazimnya terlihat pada orang yang lebih peka.
Hercule Poirot berkata sambil mengangkat bahu"
nya, "Itulah sifat manusia. Anda dan saya, Mr. Blake,
yang mengenal dunia ini, tidak mempunyai khayalan
tentang sesama kita, manusia. Kebanyakan dari mereka
bukanlah orang yang berperangai buruk, tetapi juga
tidak berperilaku yang patut diteladani."
Dengan sungguh-sungguh Blake berkata, "Saya su"
dah lama membuang khayalan saya."
"Walaupun begitu, Anda mampu bercerita dengan
baik sekali, demikianlah yang saya dengar tentang
Anda." "Ah!" seru Blake, matanya berbinar. "Pernah men"
dengar yang satu ini?"
Poirot tertawa pada saat yang tepat. Ceritanya tidak
bermutu ataupun berkesan, tetapi lucu.
AC-Five Little Pigs.indd 91
Philip Blake menyandar di kursinya, otot-ototnya
dikendurkannya, matanya yang membentuk lipatan
menampilkan kesan jenaka.
Hercule Poirot tiba-tiba berpikir bahwa orang ini
agak menyerupai seekor babi yang kekeyangan.
Seekor babi. Babi kecil yang ini pergi ke pasar...
Tipe orang yang bagaimanakah Philip Blake ini"
Orang yang tidak pedulian, agaknya. Orang yang ber"
ada dan tercukupi kebutuhan hidupnya. Orang tanpa


Mengungkit Pembunuhan Five Little Pigs Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

penyesalan, tanpa sisa atau bekas kedukaan dari masa
lalu, tanpa kenangan yang menghantui. Ya, ia seperti
seekor babi yang telah diberi makan dengan baik,
yang pergi ke pasar"dan dihargai paling tinggi...
Namun sebelumnya, barangkali, Philip Blake lebih
dari itu. Ketika masih muda, Ia pasti seorang pria
yang tampan. Matanya memang agak sipit, sedikit
terlalu dekat, mungkin"tetapi lain daripada itu, ia
dahulu tergolong pemuda yang gagah dan disegani.
Berapa usianya sekarang" Bila ditebak, antara lima pu"
luh atau enam puluh tahun. Hampir empat puluh
tahun, kalau begitu, pada saat kematian Crale. Belum
seberapa berhasil seperti sekarang, nampaknya. Men"
dambakan sesuatu yang lebih dari kehidupan ini,
mungkin, tetapi yang diterimanya kurang dari itu...
Poirot sekonyong-konyong bergumam, "Tampaknya
Anda mengerti peran yang saya bawakan."
"Tidak, sungguh, saya bersedia digantung kalau me"
mang saya tahu." Agen jual-beli saham itu duduk te"
gak kembali, tatapannya pun terasa licik. "Apa mak"
sud Anda" Anda bukan penulis?"
AC-Five Little Pigs.indd 92
"Persisnya bukan itu"bukan. Sebetulnya saya se"
orang detektif." Pernyataan diri yang sedemikian merendah mung"
kin belum pernah terjadi dalam percakapan Poirot
sebelumnya. "Tentu saja. Kami semua tahu. Anda Hercule Poirot
yang termasyhur!" Namun dalam nada bicaranya tersirat suatu ke"
sinisan. Pada hakikatnya, Philip Blake adalah orang
Inggris yang "terlalu tulen", yang tidak bisa berpurapura menghargai seorang asing.
Sesungguhnya yang akan dikatakannya adalah, "Da"
sar tukang obat kaki lima. Bualanmu hanya pantas
untuk babu-babu." Dan meskipun sikap meremehkan seperti itu betulbetul telah diperhitungkan Poirot sejak semula, tak
urung ia merasa tersinggung.
Orang ini, orang yang sukses dalam usahanya tidak
terkesan oleh Hercule Poirot! Sungguh mengecewakan.
Namun demikian Poirot menjawab, "Saya berterima
kasih karena saya begitu Anda kenal. Keberhasilan
saya, kalau boleh saya ceritakan, telah didasarkan pada
psikologi"sesuatu yang kekal, yang senantiasa mampu
menjawab pertanyaan mengapa" Perihal perilaku ma"
nusia. Itulah, Mr. Blake, yang menarik dalam dunia
kriminal dewasa ini. Cenderung romantik, memang.
Dahulu kasus-kasus kriminal yang terkenal hanya di"
pandang dari satu sudut"dari kisah cinta yang terkait
di dalamnya. Kini sangat berlainan. Orang dengan
penuh minat membaca bahwa Dr. Crippen membu"
AC-Five Little Pigs.indd 93
nuh istrinya karena ia wanita yang bertubuh besar lagi
kuat, sedangkan ia sendiri kecil dan seolah tidak ber"
peran, jadi si istri membuatnya merasa rendah diri.
Orang tertarik membaca berita atau cerita tentang wa"
nita yang menjadi pembunuh karena ketika baru ber"
usia tiga tahun sering dihina oleh ayahnya. Inilah,
seperti yang saya katakan, jawab atas pertanyaan
mengapa dalam tindak-tindak kejahatan yang menarik
dewasa ini." Philip Blake berkata, sambil sedikit menguap, "Ja"
wab atas pertanyaan mengapa pada kebanyakan tindak
kejahatan cukup jelas, saya kira. Biasanya menyangkut
masalah uang." Poirot berseru, "Ah, tetapi, Sobat, jawaban itu tidak
pernah jelas. Begitulah sesungguhnya!"
"Dan di situkah Anda berperan?"
"Dan di situlah, seperti Anda katakan, saya ber"
peran! Saya telah diminta menuliskan kembali cerita
tentang kasus-kasus kriminal tertentu yang telah lama
berlalu"menggunakan pendekatan psikologi. Psiko"
logi yang menyangkut tindak kejahatan adalah spe"
sialisasi saya. Saya telah menerima penugasan terse"
but." Philip Blake menyeringai, "Proyek yang sangat
menguntungkan, agaknya?"
"Mudah-mudahan demikian"saya sungguh berha"
rap demikian." "Selamat, Kalau begitu. Nah, barangkali Anda ber"
sedia memberi tahu di mana saya berperan?"
"Tentu saja. Dalam kasus Crale, Monsieur."
AC-Five Little Pigs.indd 94
Philip tidak tampak terkejut. Namun agaknya ia
tercenung. Ia berkata, "Ya, tentu saja, kasus Crale..."
Dengan cemas Hercule Poirot berkata, "Anda tidak
senang, Mr. Blake?" "Ah, entahlah." Philip Blake mengangkat bahunya.
"Tak ada gunanya menolak sesuatu bila kita tidak
mempunyai daya untuk melakukannya. Peristiwa yang
berakhir dengan diadilinya Caroline Crale adalah
milik masyarakat. Siapa pun dapat mempelajari dan
menuliskannya kembali. Tak ada gunanya bila saya
berkeberatan. Kendatipun demikian"saya tidak segansegan mengatakannya kepada Anda"sesungguhnya
saya sangat tidak suka. Amyas Crale adalah salah se"
orang sahabat saya yang terbaik. Saya menyesalkan
mengapa urusan yang sangat tidak mengenakkan itu
harus diungkit-ungkit lagi. Tapi apa boleh buat.
"Anda seorang pemikir, Mr. Blake."
"Tidak, tidak. Saya hanya tahu sekadarnya bahwa
saya harus hati-hati agar tidak menginjak duri-duri
itu. Saya percaya bahwa Anda tidak akan serampangan
seperti yang lain-lain."
"Sekurang-kurangnya, saya berharap dapat menyaji"
kan tulisan yang lezat dan enak," ujar Poirot.
Philip Blake tertawa terbahak namun tanpa ke"
riangan sedikit pun. "Anda memang jenaka."
"Anda boleh yakin, Mr. Blake, saya sungguh terta"
rik. Bukan karena uang yang akan saya terima. Saya
sungguh-sungguh ingin melukiskan kembali peristiwa
yang telah lama berlalu itu, menghayati semua yang
pernah terjadi, mencoba menyingkapkan apa pun yang
AC-Five Little Pigs.indd 95
terdapat di balik setiap fakta yang nampak dengan
jelas dan membayangkan pikiran-pikiran serta kesankesan yang pernah dialami oleh para pelaku dalam
drama tersebut." Philip Blake berkata, "Saya tidak yakin apakah me"
mang ada yang pelik dalam kasus itu. Bagi saya motif"
nya betul-betul jelas. Cemburu buta, hanya itu motif"
nya." "Betapa menariknya, Mr. Blake, seandainya saya
bisa mendengar sendiri reaksi Anda terhadap kejadian
itu." Philip Blake tiba-tiba menjadi gusar, wajahnya me"
rah padam. "Reaksi! Reaksi! Anda jangan sok ilmiah. Saya bu"
kan sekadar hadir di sana dan bereaksi! Agaknya Anda
tidak mengerti bahwa waktu itu kawan saya"sahabat
saya, perlu saya tegaskan, telah dibunuh"diracuni!
Dan bahwa seandainya saya telah bertindak lebih ce"
pat saya pasti dapat menyelamatkannya."
"Dapatkah Anda menjelaskan hal itu, Mr. Blake?"
"Begini. Anda saya anggap telah mempelajari semua
fakta mengenai kasus itu." Poirot mengangguk. "Ba"
gus. Nah, pagi itu kakak saya, Meredith, menelepon
saya. Ia sedang kebingungan sekali. Salah satu bahan
ramuan obatnya telah hilang"dan bahan itu sangat
beracun. Apa tindakan saya waktu itu" Saya menyu"
ruhnya datang untuk membicarakannya sampai tuntas.
Agar kami dapat memutuskan tindakan terbaik yang
dapat kami ambil. "Tindakan yang terbaik". Setelah
segalanya berlalu barulah saya menyadari betapa tolol"
AC-Five Little Pigs.indd 96
nya saya ketika itu! Semestinya saya tahu bahwa kami
tidak boleh menyia-nyiakan waktu. Seharusnya saya
langsung memberitahu Amyas agar ia waspada. Se"
harusnya saya memperingatkannya, "Caroline telah
mencuri salah satu racun milik Meredith yang sangat
berbahaya. Kau dan Elsa lebih baik meningkatkan ke"
waspadaan.?" Blake berdiri. Ia berjalan bolak-balik dengan pe"
rasaan sesal yang mendalam.
"Ya, Tuhan. Apakah Anda pikir itu tidak mem"
bebani pikiran saya" Saya tahu. Saya mempunyai ke"
sempatan untuk menyelamatkannya"dan saya telah
membuang-buang waktu"menunggu Meredith!
Mengapa tak segera terpikir oleh saya bahwa Caroline
sendiri tidak akan ragu-ragu. Ia telah mengambil ra"
cun itu dan sudah pasti akan menggunakannya"dan,
ya Tuhan, ia telah menggunakannya pada kesempatan
yang pertama. Ia tidak menunggu sampai Meredith
menemukan kehilangannya. Saya tahu"sudah barang
tentu saya tahu"bahwa Amyas dalam bahaya"dan
saya tidak berbuat apa-apa!"
"Saya kira Anda terlalu menyalahkan diri sendiri,
Monsieur. Anda tidak mempunyai banyak waktu?"
Philip Blake memotongnya, "Waktu" Banyak waktu
yang tersedia bagi saya. Banyak pula yang dapat saya
kerjakan, saya dapat memberi tahu Amyas, seperti
yang saya katakan"tapi ada kemungkinan, tentu saja,
bahwa ia tidak mempercayai saya. Amyas bukan tipe
orang yang mudah percaya bahwa dirinya dalam ba"
haya. Ia pasti meremehkan peringatan itu. Dan ia ti"
AC-Five Little Pigs.indd 97
dak pernah mau mengerti setan macam apa sesung"
guhnya Caroline itu. Tapi saya dapat mendatangi
Caroline. Saya bisa berkata kepadanya, "Aku tahu apa
yang akan kaulakukan. Aku tahu apa yang kauren"
canakan. Kalau Amyas atau Elsa mati akibat racun
coniine, kau akan digantung!" Ia pasti mengurungkan
niatnya. Atau saya seharusnya menelepon polisi. Oh!
Banyak semestinya yang dapat saya kerjakan"tapi se"
baliknya, saya telah membiarkan diri terpengaruh oleh
Meredith yang lamban dan terlalu berhati-hati. "Kita
harus yakin"merundingkan dahulu"memastikan
dahulu siapa yang mungkin telah mengambilnya..." Si
tua yang dungu dan tolol"belum pernah ia membuat
keputusan dengan cepat sepanjang hidupnya! Untung
saja ia anak tertua sehingga berhak meninggali tanah
warisan orang tua kami. Andaikata ia harus mencari
uang sendiri, ia akan kehilangan setiap penny yang di"
milikinya." Poirot bertanya, "Tidakkah Anda mempunyai ke"
raguan tentang orang yang telah mengambil racun
itu?" "Tentu saja tidak. Saya langsung tahu bahwa orang
itu pasti Caroline. Seperti Anda ketahui, saya sangat
mengenal Caroline." Poirot berkata, "Menarik sekali. Saya ingin tahu,
Mr. Blake, wanita macam apakah Caroline Crale itu?"
Dengan tajam Philip Blake menyahut, "Ia bukan
wanita yang menderita dan tidak berdosa sebagaimana
pendapat orang-orang ketika ia sedang diadili!"
"Wanita macam apakah dia, kalau begitu?"
AC-Five Little Pigs.indd 98
Blake duduk lagi. Dengan sungguh-sungguh ia ber"
kata, "Sungguhkah Anda ingin tahu?"
"Tentu saja, banyak sekali yang ingin saya ketahui."
"Caroline seorang wanita berhati busuk. Benarbenar berhati busuk. Tapi ingat, ia memiliki kecan"
tikan. Ia memiliki kelembutan dan keramahan yang
sedemikian rupa, yang dapat mengelabuhi orang lain.
Sepintas lalu ia tampak lemah dan patut dikasihani
sehingga mengundang rasa iba setiap orang. Kadangkadang, sehabis membaca kisah-kisah sejarah, saya
berpikir bahwa Mary, Ratu Scotlandia, pasti agak mi"
rip dia. Ia selalu tampak sebagai seorang wanita yang
lembut, susah, pasrah"namun sesungguhnya ia se"
orang wanita yang dingin dan penuh perhitungan,
seorang wanita yang dengan cermat merencanakan
pembunuhan atas diri Darnley berikut penghapusan
jejak-jejak kejahatan yang akan membahayakannya.
Caroline seperti itu"seorang perencana yang dingin
dan penuh perhitungan. Dan ia memiliki watak yang
jahat. "Saya tidak tahu apakah mereka telah menceritakan
kepada Anda"di pengadilan ini bukan sesuatu yang
menentukan, tapi cukup untuk menyingkap pribadi"
nya yang sesungguhnya"yakni cerita tentang per"
buatan yang pernah dilakukannya terhadap adiknya
yang masih bayi. Ia iri hati. Ibunya telah kawin lagi.
Akibatnya, seluruh perhatian serta kasih sayang ibunya
beralih ke si kecil Angela. Caroline tidak tahan meng"
hadapi kenyataan itu. Ia mencoba membunuh bayi itu
dengan memukul kepala menggunakan sebatang besi.
AC-Five Little Pigs.indd 99
Untunglah pukulan itu tidak fatal. Tetapi perbuatan
itu sungguh mengerikan."
"Ya, dengan sendirinya."
"Nah, itulah Caroline yang sejati. Ia harus menjadi
yang pertama. Kenyataan bahwa dia bukan yang per"
tama, tidak bisa diterimanya. Dan dalam dirinya ter"
dapat watak yang dingin, watak yang congkak, watak
yang jahat, yang senantiasa siap untuk menjadikanya
seorang pembunuh. "Ia menampilkan kesan seolah tindakannya sekadar
menuruti kata hatinya, padahal sesungguhnya ia pe"
nuh perhitungan. Ketika ia tinggal di Alderbury se"
bagai seorang gadis, ia pernah bercerita kepada kami
tentang pandangan-pandangannya secara sekilas dan
dari situ ia menyusun rencana-rencananya. Ia tidak
mempunyai uang sendiri. Saya tidak turut dalam upa"
ya merebut hatinya"Karena sebagai anak kedua saya


Mengungkit Pembunuhan Five Little Pigs Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

harus mencari uang sendiri. (Lucu, karena sekarang
saya mungkin mampu mengalahkan baik Meredith
maupun Crale, seandainya ia masih hidup!) Mulamula ia agak tertarik pada Meredith, tapi akhirnya
menentukan Amyas sebagai pilihannya. Amyas akan
menjadi pemilik Alderbury, dan meskipun uang yang
akan diwarisinya tidak banyak, ia menyadari bahwa
bakat Amyas sebagai seorang pelukis adalah sesuatu
yang betul-betul patut dibanggakan. Ia memperkirakan
kejeniusan calon suaminya ini juga akan membuatnya
berhasil dalam keuangan. "Dan ternyata ia benar. Kemasyhuran datang lebih
cepat dari yan diharapkan. Sesungguhnya Amyas tidak
AC-Five Little Pigs.indd 100
100 tergolong pelukis yang modern untuk zamannya"na"
mun kejeniusannya segera diakui dan lukisan-lukisan"
nya laku keras. Pernahkah Anda melihat lukisannya"
Di sini ada sebuah. Mari kita lihat."
Ia mengajaknya masuk ke ruang makan kemudian
menunjuk ke dinding yang di sebelah kiri.
"Yang di sana itu. Itulah lukisan Amyas."
Tanpa komentar Poirot memandanginya. Yang di"
rasakannya adalah suatu kekaguman yang menyegar"
kan"kagum karena ada orang yang dengan bakat
magis yang dimilikinya mampu menyajikan subyek
yang begitu lumrah secara mempesona. Sebuah jam"
bangan berisi bunga mawar yang tergeletak di atas
sebuah meja mahoni mengkilap. Benda-benda tua
yang sama sekali tidak luar biasa. Kalau begitu bagai"
mana Amyas Crale bisa membuat bunga-bunga ma"
warnya menyala dan sarat dengan kobaran api kehi"
dupan yang erotis. Kayu meja yang mengkilap
nampak bergetar sehingga kehidupan di dalamnya se"
olah bisa dirasakan. Betapa sulit menjelaskan ke"
gairahan yang terbangkitkan oleh gambar itu. Gambar
itu sungguh mempesona. Proporsi mejanya sendiri
pasti akan membuat Inspektur Hale sedih, ia pasti
mengeluh bahwa tak ada mawar yang pernah dikenal"
nya memiliki bentuk dan warna persis seperti itu. Dan
selanjutnya diam-diam ia akan bertanya-tanya
mengapa mawar yang telah dilihatnya mengecewakan,
dan meja mahoni yang bundar itu entah mengapa
akan menjengkelkannya. Poirot menghela napas. AC-Five Little Pigs.indd 101
101 Ia bergumam, "Ya"kejeniusannya tampak di situ."
Blake mengajak kembali ke tempat semula. Ia ber"
gumam, "Saya sendiri belum pernah memahami ma"
salah seni. Tapi entah mengapa saya senang sekali
memandangi lukisan itu. Lukisan itu"huh, memang
bagus." Tanpa ragu-ragu Poirot mengangguk.
Blake menawarkan rokok kepada tamunya kemu"
dian disulutnya sebuah untuk dirinya sendiri. Ia ber"
kata, "Dan Amyas-lah orangnya"orang yang melukis
mawar-mawar itu"orang yang melukis "Wanita de"
ngan Pengocok Koktil?"orang yang melukis "Kela"
hiran Kristus" yang menakjubkan dan mengesankan,
dialah orang yang diakhiri hidupnya dalam masa jaya"
nya, orang yang direnggut dari hidupnya yang begitu
bergairah oleh seorang wanita yang sudah pada dasar"
nya pendendam!" Ia berhenti sejenak, "Anda akan berpendapat bahwa
saya sengit sekali"bahwa saya terlalu berprasangka
terhadap Caroline. Ia memiliki pesona"saya telah me"
rasakannya. Tapi saya tahu"dari dulu saya tahu"wa"
nita macam apa ia sesungguhnya. Dan wanita itu, M.
Poirot, jahat sekali!"
"Walaupun begitu saya telah mendengar bahwa
Mrs. Crale sangat menderita dalam kehidupan perka"
winannya. Betulkah itu?"
"Ya, dan bukankah itu yang selalu digembar-gem"
borkannya" Selalu menganggap dirinya martir" Ka"
sihan Amyas. Dialah seharusnya yang telah merasakan
kehidupan perkawinannya sebagai suatu neraka yang
AC-Five Little Pigs.indd 102
102 panjang"atau lebih dari itu, kalau saja ia bukan pri"
badi yang luar biasa. Seni"untunglah ia berjiwa seni.
Itulah tempat pelariannya. Apabila sedang melukis ia
tidak mempedulikan yang lainnya, ia melupakan
Caroline dan sumpah-serapahnya serta semua perban"
tahan dan percekcokan yang tiada hentinya. Perteng"
karan mereka tak ada habisnya. Tak ada minggu yang
berlalu tanpa caci-maki yang mengguntur tentang satu
atau hal lain. Caroline tampaknya menikmati semua
itu. Saya yakin bahwa baginya perbantahan merang"
sang sesuatu dari dalam dirinya. Dengan perbantahan
pula sesuatu itu dilampiaskan. Ia mengatakan secara
sengit dan menyakitkan telinga segala sesuatu yang
ingin dikatakannya. Ia pasti mendengkur seperti ku"
cing seusai setiap perbantahan"menjadi selembut dan
sejinak kucing yang kekeyangan. Tetapi tidak demi"
kian halnya dengan suaminya. Ia menginginkan kehi"
dupan yang damai"tenang. Tentu saja laki-laki seperti
dia seharusnya tidak menikah"ia bukan tipe laki-laki
yang bisa membina rumah tangga. Laki-laki seperti
Crale seharusnya bercinta tanpa ikatan. Perkawinan
hanya akan membelenggu dan membuatnya kesal."
"Ia percaya sekali kepada Anda?"
"Yah"ia tahu bahwa saya seorang sahabat yang
setia. Ia selalu berterus terang kepada saya. Tapi bukan
mengeluh. Ia bukan laki-laki yang demikian. Terka"
dang, "Persetan dengan semua wanita itu." Atau ia
akan berkata, "Aku tak akan pernah kawin, Sobat. Ke"
cuali nanti di neraka.?"
AC-Five Little Pigs.indd 103
103 "Anda tahu tentang hubungannya dengan Miss
Greer?" "Oh, ya"sekurang-kurangnya saya mengetahui per"
mulaannya. Ia pernah bercerita kepada saya bahwa ia
telah bertemu dengan seorang gadis yang mengagum"
kan. Ia berbeda, katanya, dari wanita mana pun yang
pernah dijumpainya sebelumnya. Tapi ini bukan ka"
rena saya menaruh perhatian yang begitu besar ter"
hadap semua itu. Amyas memang selalu bertemu de"
ngan seorang wanita atau apa pun lainnya yang
"berbeda". Biasanya sebulan kemudian ia akan menatap
Anda bila Anda menyebutkan nama-nama mereka,
dan bertanya tentang siapa yang sedang Anda bicara"
kan! Tapi Elsa Greer ini sungguh lain dari yang lain.
Saya menyadari hal itu sejak saya berkunjung dan
tinggal agak lama di Alderbury. Ia telah berhasil men"
dapatkan dan mempengaruhi Amyas. Amyas yang
malang itu menjadi penurut benar kepadanya."
"Anda juga tidak menyukai Elsa Greer?"
"Tidak, saya tidak menyukainya. Ia buas seperti he"
wan pemangsa. Ia pun ingin memiliki seluruh jiwa
serta raga Crale. Tapi saya pikir, bagaimanapun, ia
masih lebih baik ketimbang Caroline. Ia mungkin
membiarkan Amyas sendirian begitu ia yakin bahwa
ia telah memilikinya. Atau mungkin ia akan segera
bosan dan beralih ke pelukan laki-laki lain. Yang pa"
ling baik bagi Amyas sesungguhnya ialah bila ia betulbetul bebas dari ikatan dengan wanita mana pun."
"Tetapi itu, rasanya, berlawanan dengan seleranya?"
Philip Blake berkata setelah menghela napas, "Si
AC-Five Little Pigs.indd 104
104 konyol yang malang itu selalu melibatkan dirinya de"
ngan wanita. Kendatipun demikian, wanita-wanita itu
sesungguhnya hampir tidak mendapat tempat di hati"
nya. Hanya dua di antara wanita itu yang sungguh
berkesan dalam hidupnya, yakni Caroline dan Elsa."
Poirot berkata, "Apakah ia sayang kepada anak itu?"
"Angela" Oh! Kami semua menyukai Angela. Ia
anak yang manis. Ia selalu membuat kami gembira.
Tapi entah cara hidup yang bagaimana yang dipaksa"
kan oleh pengasuh sialan itu. Ya, Amyas sungguh me"
nyukai Angela"tapi kadang-kadang gadis kecil ini
bertindak kelewatan sehingga Amyas betul-betul ma"
rah kepadanya"dan kalau sudah begitu Caroline akan
turut campur"Caro selalu di pihak Angela dan tentu
saja Amyas kalah. Ia paling benci kalau Caro mendu"
kung Angela apabila ia sedang memarahinya. Dalam
hal ini perasaan iri atau dengki turut berperan. Amyas
tidak senang melihat bagaimana Caro selalu meno"
morsatukan Angela dan mau berbuat apa pun untuk"
nya. Sedangkan Angela tidak senang serta berontak
bila Amyas terlalu memaksakan kehendaknya. Amyaslah yang telah memutuskan bahwa Angela harus ber"
sekolah di sekolah umum sejak musim gugur tahun
itu dan Angela langsung uring-uringan ketika diberi
tahu. Saya pikir, bukan karena ia tidak ingin ber"
sekolah, ia pada dasarnya memang ingin bersekolah di
sekolah umum, saya yakin akan hal itu"tapi cara
Amyas memberitahukan keputusannya, yang seolaholah tidak bisa dibantah sungguh membuatnya marah.
Dengan segala macam cara gadis kecil ini berupaya
AC-Five Little Pigs.indd 105
105 membalasnya. Pernah suatu kali ia menaruh sepuluh
ekor lintah di tempat tidur Amyas. Secara keselu"
ruhan, saya pikir Amyas benar. Anak itu sudah waktu"
nya diajari disiplin. Sebagai pendidik Miss Williams
sangat efisien dan cukup tegas, tapi bahkan ia pun
mengaku kewalahan menghadapi Angela."
Ia berhenti sejenak. Poirot langsung menyela,
"Waktu saya bertanya apakah Amyas sayang kepada
anak itu"yang saya maksudkan adalah anaknya sen"
diri, putrinya." "Oh, maksud Anda si kecil Carla" Ya, ia anak yang
lucu. Amyas senang bermain dengannya kalau suasana
hatinya sedang enak. Tapi kasih sayangnya kepada
anak itu tidak akan menghalangi niatnya untuk me"
ngawini Elsa, jika itu yang Anda maksudkan. Tidak
sampai sejauh itu rasa sayangnya kepadanya."
"Apakah Caroline Crale sayang sekali kepada anak"
nya?" Suatu kedutan yang aneh sesaat tampak di wajah
Philip. Ia berkata, "Saya tidak bisa mengatakan bahwa
ia bukan seorang ibu yang baik. Tidak, saya tidak bisa
berkata begitu. Itulah satu hal?"
"Ya, Mr. Blake?"
Philip berkata dengan perlahan dan dengan nada
yang getir, "Itulah satu hal yang sungguh saya"sesal"
kan"dalam kejadian ini. Kasihan, anak itu. Kejadian
itu merupakan awal yang tragis dalam kehidupan masa
kecilnya. Mereka mengirimnya ke luar negeri untuk
diurus oleh saudara sepupu Amyas dan suaminya. Saya
AC-Five Little Pigs.indd 106
106 berharap"saya sungguh berharap"mereka berusaha
menyembunyikan kenyataan itu darinya."
Poirot menggeleng. Ia berkata, "Kebenaran, Mr.
Blake, cenderung muncul dengan sendirinya. Bahkan
setelah sekian tahun berlalu."
Agen jual-beli saham itu bergumam, "Saya tidak
begitu yakin." Poirot melanjutkan, "Demi kebenaran, Mr. Blake,
saya bermaksud memohon kesediaan Anda untuk me"
lakukan sesuatu." "Apakah itu?" "Saya mohon Anda bersedia menuliskan bagi saya
cerita yang sebenarnya tentang segala sesuatu yang ter"
jadi pada hari-hari itu di Algerbury. Dengan kata lain,
saya memohon Anda menuliskan secara lengkap cerita
tentang pembunuhan itu dan peristiwa-peristiwa lain
yang berkaitan erat dengan itu."
"Tapi, Kawan, setelah sekian lama berlalu" Penu"
turan saya pasti sangat tidak teliti."
"Belum tentu." "Pasti." "Tidak, karena yang jelas, dengan berlalunya waktu,
otak cenderung hanya menyimpan hal-hal yang pen"
ting dan membuang semua yang sepele."
"Oh! Maksud Anda cukup garis besarnya saja?"
"Sama sekali bukan. Saya berharap Anda dapat
menceritakan secara terinci setiap peristiwa seperti apa
adanya, termasuk setiap percakapan yang masih Anda
ingat." AC-Five Little Pigs.indd 107
107 "Dan bagaimana seandainya saya salah mengingat"
nya?" "Anda dapat menggunakan kata-kata Anda sendiri
untuk percakapan-percakapan, sekurang-kurangnya
yang paling sesuai dengan daya tangkap dan daya
ingat Anda. Pasti ada beberapa hal yang terlupakan,
tetapi itu jangan terlalu dirisaukan."
Dengan heran Blake memandangnya.
"Tapi apa sesungguhnya tujuan Anda" Berkas-berkas
kepolisian akan dapat menyajikan informasi yang jauh
lebih teliti tentang semua ini."
"Tidak, Mr. Blake. Kita sekarang berbicara dari su"
dut pandang psikologi. Bukan fakta-fakta polos seperti
itu yang saya kehendaki. Saya menghendaki fakta-fakta
yang Anda pilih sendiri. Waktu dan daya ingat Anda
sangat menentukan dalam pemilihan tersebut. Mung"
kin ada beberapa tindakan yang pernah dilakukan,
atau kata-kata yang pernah diucapkan, yang akan siasia bila saya cari di dalam berkas-berkas kepolisian.


Mengungkit Pembunuhan Five Little Pigs Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Tindakan-tindakan serta kata-kata yang belum pernah
Anda kemukakan, karena, barangkali, dahulu Anda
menganggap semua itu tidak ada kaitannya, atau ka"
rena Anda dengan sengaja telah tidak mengungkap"
kannya." Blake berkata dengan tajam, "Apakah laporan saya
ini untuk disebarluaskan?"
"Tentu tidak. Tulisan itu hanya untuk mata saya
sendiri. Guna membantu saya menarik kesimpulan
sendiri." AC-Five Little Pigs.indd 108
108 "Dan Anda tidak akan membuat kutipan dari la"
poran itu tanpa izin saya?"
"Tentu tidak." "Hm," ucap Philip Blake. "Saya sibuk sekali, M.
Poirot." "Saya menyadari sepenuhnya bahwa pekerjaan ini
akan sulit dan memakan waktu. Karena itu dengan
senang hati saya akan memberikan"imbalan yang
wajar." Untuk beberapa saat keduanya diam. Lalu tiba-tiba
Philip Blake berkata, "Tidak, kalau saya mengerjakan"
nya"saya akan mengerjakannya tanpa bayaran."
"Jadi Anda bersedia?"
Dengan wanti-wanti Philip berkata, "Tapi ingat,
saya tidak bisa menjamin ketepatan dan ketelitian
ingatan saya." "Itu sepenuhnya saya pahami."
"Kalau begitu saya pikir," ujar Philip Blake, "sudah
seharusnya saya bersedia. Saya merasa berutang"ke"
pada Amyas Crale"kalau tidak mengerjakannya."
AC-Five Little Pigs.indd 109
109 Bab VII BABI KECIL YANG INI TINGGAL DI RUMAH HERCULE POIROT bukanlah orang yang mengabaikan
hal-hal rinci. Pendekatan yang dilakukannya terhadap Meredith
Blake merupakan hasil pemikiran yang seksama. Mere"
dith Blake, sebagaimana yang telah diyakininya, sangat
berbeda dari Philip Blake. Taktik penyerangan secara
langsung tidak akan berhasil di sini. Penyerangan ha"
rus dilakukan dengan santai.
Hercule Poirot tahu bahwa hanya ada satu cara un"
tuk menembus pertahanannya yang kuat. Ia harus
mendekati Meredith Blake dengan membawa surat
pengantar atau rekomendasi dari orang yang disegani.
Surat rekomendasi itu harus bersifat sosial, bukan
profesional. Untunglah, dalam perjalanan karirnya,
Hercule Poirot telah menjalin persahabatan dengan
AC-Five Little Pigs.indd 110
110 orang-orang yang disegani di berbagai daerah. Devon"
shire tak terkecuali. Ia duduk merenung untuk meng"
ingat-ingat beberapa kenalannya di Devonshire yang
mungkin dapat membantunya. Selanjutnya ia berhasil
menemukan dua orang yang kenal atau berkawan de"
ngan Mr. Meredith Blake. Dengan demikian, datang"
lah ia kepadanya berbekal senjata berupa dua pucuk
surat, yang sebuah dari Lady Mary Lytton-Gore, se"
orang janda bangsawan yang pergaulannya terbatas,
yang paling suka menyendiri; dan yang lainnya berasal
dari seorang pensiunan laksamana, yang keluarganya
telah menetap di daerah itu sejak empat generasi.
Meredith Blake menyambut kedatangan Poirot de"
ngan hati yang penuh diliputi tanda tanya.
Sebagaimana yang telah sering dirasakannya akhirakhir ini, segala sesuatu tampaknya tidak seperti dulu
lagi. Dulu, detektif swasta biar bagaimanapun tetap
detektif swasta"orang yang biasa disewa untuk men"
jaga kado-kado pada resepsi perkawinan, orang yang
Anda datangi"dengan perasaan enggan"bila Anda
terlibat ke dalam suatu permainan kotor dan Anda
perlu menyelamatkan kehormatan Anda.
Namun dalam suratnya Lady Mary Lytton-Gore
menulis, "Hercule Poirot adalah sahabat lamaku yang
sangat kuhargai. Bantulah dia dengan sepenuh hatimu.
Kau bersedia, bukan?" dan Mary Lytton-Gore bu"
kan"sudah jelas bukan"tipe wanita yang bisa dihu"
bungkan dengan detektif-detektif swasta berikut semua
kegiatan mereka. Dan Laksamana Cronshaw menulis,
"Orang yang sangat baik"betul-betul dapat dipercaya.
AC-Five Little Pigs.indd 111
111 Aku sungguh bersyukur seandainya engkau mau mem"
bantunya dengan sepenuh hati. Ia kawan yang menye"
nangkan, bisa menyajikan cerita-cerita yang memikat."
Dan kini orang itu ada dihadapannya. Sungguh
berbeda dengan gambaran yang diharapkannya"pa"
kaiannya tampak aneh"apalagi dengan sepatu botnya
yang berkancing!"dan kumisnya yang luar biasa! Bu"
kan, ia sama sekali bukan tipe orang yang diinginkan
oleh Meredith Blake untuk dijadikan teman. Tidak
tampak apakah orang ini pernah berburu atau me"
nembak"atau permainan lain yang khusus untuk
orang-orang terhormat. Ia orang asing.
Dengan agak geli, Hercule Poirot membaca dengan
tepat pikiran-pikiran yang melintas di benak orang
yang ditamuinya. Ia sendiri telah merasakan betapa besar minatnya
untuk datang ke tempat ini, sejak duduk di kereta api
yang membawanya ke West Country. Ia akan melihat,
dengan matanya sendiri, tempat berlangsungnya pe"
ristiwa yang telah lama berlalu ini.
Di sinilah, di Handcross Manor, kedua bersaudara
itu telah tinggal dan dari sini mereka berkunjung ke
Alderbury untuk bergembira, bersenda-gurau, bermain
tenis, dan menjalin tali persaudaraan dengan pemuda
Amyas Crale serta seorang gadis bernama Caroline.
Dari sinilah Meredith telah bergegas ke Alderbury
pada hari yang fatal itu. Itu enam belas tahun berlalu.
Dengan penuh minat Hercule Poirot memperhatikan
orang yang saat itu menghadapinya dengan agak cang"
gung. AC-Five Little Pigs.indd 112
112 Sesuai sekali dengan yang telah diharapkannya.
Meredith Blake sepintas lalu serupa dengan setiap
orang Inggris lainnya yang tinggal jauh dari keramaian
kota dan senang menikmati kehidupan di luar rumah.
Saat itu ia mengenakan mantel wol tua yang sudah
usang serta kusam. Wajahnya, wajah orang yang ber"
usia pertengahan dan matang akibat tempaan cuaca,
tampak ramah dengan sepasang mata yang agak ke"
biruan, dengan bibir tipis yang setengah tersembunyi
oleh kumis yang agak acak-acakan. Meredith Blake ini
sangat berlawanan dengan adiknya. Sikapnya selalu
ragu-ragu. Proses berpikirnya jelas lambat sekali. Se"
olah-olah dengan berjalannya waktu irama hidupnya
makin menurun, sementara pada diri adiknya justru
makin meningkat. Sebagaimana yang telah diduga oleh Poirot, ia bu"
kan orang yang bisa diburu-buru. Gaya hidup santai
orang Inggris pedalaman begitu merasuk ke dalam
sumsumnya. Ia tampak, sangat jauh lebih tua ketimbang adik"
nya, pikir Poirot, meskipun, seperti kata Mr. Jonathan,
usia mereka hanya terpaut beberapa tahun.
Hercule Poirot memuji dirinya sendiri karena tahu
cara menangani "pelajar tua" seperti ini. Saat itu bukan
waktunya untuk mencoba berlagak sebagai orang
Inggris. Tidak, orang asing harus tetap bersikap se"
bagai orang asing"dan karena keasingannya itu maka
segala sesuatunya akan dimaklumi. "Tentu saja, orang
asing seperti ini tidak mengenal tata krama. Tapi
orang ini cukup sopan..."
AC-Five Little Pigs.indd 113
113 Poirot berusaha bersikap sedemikian rupa sehingga
kesan seperti inilah yang tampil dari dirinya. Masih
dengan berhati-hati keduanya berbicara tentang Lady
Mary Lytton-Gore dan Laksamana Cronshaw. Namanama lain juga disebutkan. Untunglah berkat per"
gaulan yang luas Poirot mengenal istri, ipar, saudara,
atau teman dekat orang-orang yang mereka percakap"
kan. Ia dapat melihat semacam kehangatan yang me"
mancar dari pandangan laki-laki itu.
Kemudian dengan lembut, hampir tak kentara,
Poirot mulai menyatakan maksud kedatangannya. Ia
dengan tangkas mengatasi reaksi yang memang tak
terhindarkan. Buku ini, mau tak mau, harus ditulis.
Miss Crale"Miss Lemarchant, sesuai dengan pang"
gilannya yang sekarang"sangat berhasrat agar ia,
Poirot, bisa menyuntingnya dengan bijaksana. Faktafakta yang berkaitan dengan peristiwa itu, untungnya,
merupakan milik masyarakat. Tetapi banyak yang ha"
rus dikerjakan agar penyajiannya tidak sampai mengo"
yak kembali luka-luka lama yang telah menyembuh.
Poirot bergumam bahwa sebelumnya ia telah berhasil
menggunakan pengaruhnya secara bijaksana agar
bagian-bagian yang peka tidak dimuat dalam suatu
biografi. Meredith tiba-tiba gusar. Tangannya tampak agak
bergetar ketika sedang mengisi pipanya. Ia berkata,
dengan suara yang agak gagap, "Sung"sungguh keji
orang yang mengungkit kembali masalah ini. En"
enam belas tahun telah berlalu. Meng"mengapa tidak
dilupakan saja?" AC-Five Little Pigs.indd 114
114 Poirot mengangkat bahunya. Ia berkata, "Saya se"
pendapat dengan Anda. Tapi apa boleh buat" Ternyata
ada orang yang menghendakinya. Dan siapa pun
mempunyai hak untuk merekonstruksi suatu peristiwa
kriminal dan menyatakan pendapatnya tentang pe"
ristiwa itu." "Bagi saya itu terasa sangat memalukan."
Poirot bergumam, "Yah"sekarang kita tidak hidup
di dunia yang ramah... Anda akan tidak percaya, Mr.
Blake, seandainya Anda tahu bahwa saya pernah ber"
hasil"katakanlah"melembutkan penyajian laporan
tentang suatu perkara yang sungguh tidak menyenang"
kan. Dalam hal ini pun saya akan berusaha dengan
segala daya yang saya miliki untuk menjaga perasaan
Miss Crale." Meredith Blake bergumam, "Si kecil Carla! Anak
itu! Sudah menjadi wanita dewasa. Hampir tak bisa
dipercaya." "Saya tahu. Waktu berlalu begitu cepat, bukan?"
Meredith Blake menghela napas. Ia berkata, "Ter"
lalu cepat." Poirot berkata, "Sebagaimana yang akan Anda baca
dalam surat yang telah saya serahkan dari Miss Crale,
ia sangat berhasrat mengetahui segala sesuatu, kalau
mungkin, tentang peristiwa menyedihkan yang telah
lama berlalu itu." Meredith Blake berkata dengan perasaan yang ter"
sayat, "Mengapa" Mengapa diungkit-ungkit lagi" Be"
tapa lebih baik seandainya semua itu dilupakan."
"Anda berkata begitu, Mr. Blake, karena Anda tahu
AC-Five Little Pigs.indd 115
115 betul segala sesuatu yang telah terjadi. Tetapi ingat,
tidak demikian halnya dengan Miss Crale. Ia tidak
tahu apa-apa. Atau lebih tepat, ia hanya tahu melalui
cerita-cerita yang dipelajarinya dari laporan-laporan
resmi." Meredith Blake mengernyit. Ia menyahut, "Ya, saya
lupa. Sungguh malang anak itu. Menyedihkan sekali
nasibnya. Betapa dahsyat kejutan yang dirasakannya
ketika mengetahui kenyataan yang sebenarnya. Dan
kemudian"ia harus mempelajari dari berita acara
pengadilan yang tidak bernyawa dan tidak berpe"
rasaan." "Kebenaran," ujar Hercule Poirot, "tidak pernah
bisa terungkap secara adil bila melulu melalui sarana
hukum. Hal-hal yang terlupakanlah yang biasanya jus"
tru menjadi masalah. Yakni, emosi, perasaan, watak,
yang dimiliki oleh para pelaku drama yang bersang"
kutan. Keadaan-keadaan yang meringankan?"
Ia berhenti sejenak dan lawan bicaranya dengan
spontan menyambung, seperti seorang aktor yang baru
saja menerima petunjuk. "Keadaan-keadaan yang meringankan! Ya, itu. Kalau
hal-hal yang meringankan itu pernah ada"hal-hal itu
memang ada dalam kasus ini. Amyas Crale adalah se"
orang sahabat lama"keluarganya dan keluarga saya
telah menjalin hubungan yang erat sejak beberapa
generasi, tapi harus diakui bahwa tindak-tanduknya,
dengan sejujurnya saya ungkapkan, melampaui batas.
Ia seorang artis, tentu saja, dan barangkali itu bisa di"
jadikan alasan. Tapi inilah"ia membuka sendiri ke"
AC-Five Little Pigs.indd 116
116 sempatan untuk terjadinya skandal-skandal yang
menghebohkan itu. Situasi yang sesaat pun tidak per"
nah terpikirkan oleh orang dari kalangan terhormat."
Hercule Poirot berkata, "Saya tertarik mendengar
yang baru saja Anda katakan. Situasi yang melatar"
belakangi, itulah yang telah membingungkan saya.
Tidak demikian cara yang lazim ditempuh oleh orang


Mengungkit Pembunuhan Five Little Pigs Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

dari kalangan terhormat dalam menangani masalah
hubungan gelapnya." Wajah Blake yang kurus dan bertampang peragu itu
mulai bersemangat. Ia berkata, "Ya, tapi pada dasarnya
Amyas memang selalu lain dari yang lain! Ia seorang
pelukis dan baginya melukis adalah yang utama"ini
kadang-kadang dinyatakannya dengan cara yang sung"
guh luar biasa! Saya sendiri tidak bisa memahami
orang-orang yang dijuluki seniman ini"tidak pernah.
Saya agak memahami Crale karena, tentu saja, saya
telah mengenalnya sejak kecil. Keluarganya segolongan
dengan keluarga saya. Dan dalam banyak hal Crale
berperilaku sesuai dengan kelasnya"kecuali bila telah
menyangkut masalah seni ia tidak mematuhi kaidahkaidah moral yang lazim. Kendatipun demikian, ia
bukan seorang amatir. Ia pelukis kelas satu. Sementara
orang mengatakan bahwa ia jenius. Mereka mungkin
benar. Tapi akibatnya, ia selalu tampak seperti orang
yang tidak waras. Bila ia sedang melukis"ia tidak
mempedulikan yang lainnya, dan ia tidak mau di"
ganggu dengan persoalan lain. Ia mirip orang yang
sedang bermimpi. Seluruh perhatiannya hanya ter"
curah pada yang dikerjakannya. Sebelum lukisannya
AC-Five Little Pigs.indd 117
117 selesai tidak akan ia keluar dari keasyikannya dan mu"
lai hidup secara biasa lagi."
Ia memandangi Poirot, menunggu tanggapannya,
dan yang belakangan ini mengangguk.
"Anda pasti mengerti. Ya, saya kira, semua itu men"
jelaskan mengapa situasi sedemikian bisa timbul. Ia
jatuh cinta kepada gadis ini. Ia ingin mengawininya.
Ia telah siap untuk meninggalkan istri dan anaknya
demi wanita ini. Tapi ia telah terlanjur mulai melukis"
nya, dan ia menyelesaikan lukisannya terlebih dahulu.
Tak ada masalah lain dalam benaknya. Ia tidak mem"
pedulikan yang lain. Dan kenyataan bahwa situasi itu
sama sekali tidak diperhitungkan oleh kedua wanita
yang berkepentingan, agaknya tidak terpikir olehnya."
"Tidakkah satu pun dari mereka memahami cara
berpikirnya?" "Oh, ya. Saya kira, Elsa cukup mengerti. Ia antusias
sekali terhadap lukisan Amyas. Tapi kedudukannya
memang sulit"dengan sendirinya. Sedangkan Caro"
line?" Ia terdiam. Poirot berkata, "Ya"bagaimana halnya
dengan Caroline?" Meredith Blake melanjutkan, bicaranya agak tersen"
dat, "Caroline"saya dulu selalu"ah, dari dulu saya
sayang sekali kepada Caroline. Saya pernah berharap
dapat mengawininya. Tapi harapan itu segera lenyap.
Namun demikian, saya tetap, kalau boleh saya kata"
kan, saya masih tetap setia"kepadanya."
Poirot mengangguk sambil merenung. Ungkapan
yang agak basi itu menunjukkan tipe yang bagaimana
AC-Five Little Pigs.indd 118
118 orang yang dihadapinya ini. Meredith Blake termasuk
tipe orang yang akan dengan mudah menghambakan
diri dengan alasan cinta atau hormat. Ia akan meng"
hamba kepada wanita junjungannya dengan setia dan
tanpa pamrih. Ya, jelas sekali wataknya demikian.
Ia berkata, dengan berhati-hati sekali, "Anda tentu
marah ketika mengetahui"wanita yang Anda cintai"
diperlakukan demikian?"
"Saya marah. Oh, saya sungguh marah. Saya"saya
memang pernah menegur Crale sehubungan dengan
masalah itu." "Kapan?" "Sehari sebelum"sebelum semua itu terjadi. Seperti
Anda ketahui, mereka datang untuk minum teh ke
sini. Pada kesempatan itu saya mengajak Crale me"
ninggalkan yang lainnya dan saya"saya menegurnya.
Saya bahkan mengatakan, saya masih ingat, bahwa
tindakannya itu tidak adil bagi yang mana pun di an"
tara mereka." "Ah, jadi Anda berkata demikian?"
"Ya. Saat itu saya beranggapan"seperti Anda mak"
lumi, bahwa ia tidak menyadarinya."
"Mungkin tidak."
"Saya berkata kepadanya bahwa tindakannya me"
nempatkan Caroline dalam posisi yang sungguh-sung"
guh tidak tertahankan. Seandainya ia bermaksud me"
ngawini Elsa, ia semestinya tidak membawanya tinggal
di rumah mereka dan"ah"kurang atau lebih mema"
merkannya dihadapan Caroline. Itu, kata saya waktu
itu, suatu penghinaan yang kelewat batas."
AC-Five Little Pigs.indd 119
119 Dengan rasa ingin tahu Poirot bertanya, "Apakah
jawabnya?" Meredith menjawab dengan air muka tidak senang,
"Ia berkata, "Caroline harus sabar.?"
Alis Hercule Poirot terangkat.
"Bukan jawaban yang simpatik," ujarnya.
"Saya pikir jawaban itu mengecewakan sekali. Saya
kehilangan kesabaran. Saya berkata, kalaupun ia tidak
memikirkan istrinya, sehingga tidak peduli betapa be"
rat penderitaan yang dialaminya akibat perbuatannya,
tapi bagaimana dengan gadis itu" Tidakkah ia menya"
dari betapa memalukan kedudukan si gadis dalam
kemelut ini" Jawabannya adalah bahwa Elsa juga harus
bersabar!" "Kemudian ia meneruskan, "Agaknya engkau tidak
mengerti, Meredith, bahwa lukisan yang tengah ku"
kerjakan ini adalah yang terbaik dari yang pernah
kubuat. Lukisan ini pasti bagus, percayalah. Dan ja"
ngan sampai percekcokan antara dua wanita yang sa"
ling cemburu itu menjadikannya gagal"tidak, demi
setan, jangan sampai itu terjadi.?"
"Tidak ada gunanya membicarakan hal tersebut de"
ngan dia. Saya mengatakan bahwa agaknya ia telah
melupakan semua kaidah moral yang berlaku. Me"
lukis, ujar saya, bukanlah segala-galanya. Di situ ia
memotong. Katanya, "Ah, buatku melukis adalah se"
gala-galanya." "Saya masih marah sekali. Saya katakan kepadanya
betapa memalukan perlakuan yang selalu diberikan
kepada Caroline. Betapa menderita hidup Caroline
AC-Five Little Pigs.indd 120
120 bersamanya. Ia menjawab bahwa ia mengetahui hal itu
dan menyayangkannya. Menyayangkannya! Ia berkata,
"Aku tahu, Merry, kau mungkin tidak percaya"tapi
ini benar. Hanya penderitaan yang telah kuberikan
kepada Caroline dan ia telah menerimanya dengan
tabah. Tapi kupikir ia tahu betul mengapa ia mau me"
nerima keadaan sedemikian. Aku pernah mengatakan
dengan terus terang kepadanya bahwa aku adalah
orang yang sangat egois dan selalu ingin hidup bebas."
"Kemudian dengan keras saya tegaskan kepadanya
bahwa ia tidak semestinya menghancurkan perka"
winannya. Ada anak yang harus dipertimbangkan na"
sibnya dan sebagainya. Saya berkata bahwa saya bisa
mengerti mengapa gadis seperti Elsa dapat membuat
seorang pria lupa daratan, tapi bahkan untuk kepen"
tingan gadis itu sendiri Amyas harus menghentikan
petualangannya. Gadis itu masih muda sekali. Ia me"
libatkan diri ke dalam semua ini tanpa pikir panjang,
tapi ia mungkin akan sangat menyesalinya sesudah itu.
Saya bertanya apakah tidak bisa ia menarik diri, me"
mutuskan hubungan dengan baik-baik dan kembali ke
istrinya." "Dan apa yang dikatakannya?"
Blake berkata, "Ia tampak"agak malu. Ia mene"
puk-nepuk pundak saya dan berkata, "Engkau seorang
sahabat yang baik, Merry. Tapi engkau terlalu senti"
mental. Tunggulah sampai lukisan ini selesai dan eng"
kau akan mengakui bahwa aku benar."
"Saya berkata, "Persetan dengan lukisanmu". Mende"
ngar itu ia menyeringai dan menandaskan bahwa tidak
AC-Five Little Pigs.indd 121
121 ada wanita neurotik lain di Inggris yang bisa seperti
itu. Kemudian saya jawab bahwa akan lebih sopan
seandainya seluruh masalah itu tidak diungkapkan
kepada Caroline sampai lukisannya selesai. Ia berkata
bahwa itu bukan kesalahannya. Elsa-lah yang telah
bersikeras untuk membocorkannya. Saya bertanya.
Untuk apa" Dan ia menjawab bahwa menurut pen"
dapat Elsa tindakan mereka merahasiakan rencana itu
tidak bijaksana. Ia ingin agar segala sesuatunya men"
jadi jelas dan gamblang. Yah, tentu saja, bagaimana"
pun, orang bisa memahami hal itu dan menghargai
gadis itu karena tindakannya. Betapapun buruk ke"
lakuannya, ia sekurang-kurangnya telah ingin berbuat
jujur." "Banyak penderitaan dan tekanan batin yang justru
makin parah akibat kejujuran," ucap Hercule Poirot.
Meredith Blake memandanginya dengan ragu. Ia
tidak senang bila pendapatnya disanggah. Sehabis
menghela napas ia berkata, "Sejak itu"kami semua
menghadapi suasana yang paling tidak menyenang"
kan." "Satu-satunya orang yang agaknya tidak terpenga"
ruh oleh suasana yang dingin itu tentu Amyas Crale,"
ujar Poirot. "Dan mengapa" Karena ia orang yang luar biasa
egois. Saya ingat mimik mukanya sekarang. Ketika itu
sambil menyeringai kepada saya ia meneruskan bicara"
nya, "Jangan khawatir, Merry. Segala sesuatunya pasti
akan berjalan baik!?"
"Optimis sekali ia," gumam Poirot.
AC-Five Little Pigs.indd 122
122 Meredith Blake berkata, "Ia termasuk tipe orang
yang tidak pernah memperlakukan wanita secara se"
rius. Saya seharusnya bisa mengatakan kepadanya bah"
wa Caroline merasa putus asa."
"Apakah Caroline menyatakan demikian kepada
Anda?" "Bukan dengan kata-kata. Tetapi wajahnya petang
itu akan selalu terbayang dalam ingatan saya. Pucat
dan tegang dengan keriangan yang hambar. Ia banyak
berbicara dan banyak tertawa. Tapi matanya"di da"
lamnya nampak suatu kesedihan yang sangat men"
dalam." Hercule Poirot untuk beberapa saat memandangi"
nya tanpa berbicara. Jelas sekali bahwa orang yang
dihadapannya ini tidak merasakan suatu keganjilan
berkata begitu tentang wanita yang sehari sesudahnya
telah dengan sengaja membunuh suaminya.
Meredith Blake melanjutkan penuturannya. Kini ia
telah berhasil mengatasi rasa curiga serta rasa tidak
suka kepada tamunya. Hercule Poirot ternyata seorang
pendengar yang baik. Bagi orang seperti Meredith
Blake, pencurahan isi hati tentang kejadian di masa
lalu menimbulkan kepuasan tersendiri. Sekarang ia
seolah-olah lebih banyak berbicara kepada dirinya
daripada kepada tamunya. "Saya kira, seharusnya saya telah curiga. Carolinelah yang telah mengalihkan pembicaraan ke"ke ma"
salah kegemaran saya. Saya harus mengakui bahwa
waktu itu saya menjadi bersemangat. Pengobatan Ing"
gris kuno yang memanfaatkan tumbuh-tumbuhan,
AC-Five Little Pigs.indd 123
123 perlu Anda ketahui, adalah bidang yang menarik sekali
untuk dikaji. Begitu banyak tumbuh-tumbuhan yang
dahulu digunakan dalam pengobatan tapi sekarang
telah menghilang dari daftar Farmakopi yang resmi.
Dan mengherankan, sungguh, betapa ramuan-ramuan
sederhana dari bahan-bahan tradisional itu ternyata
sangat mengagumkan khasiatnya. Kita hampir tidak
memerlukan dokter lagi. Orang Prancis juga mem"
pelajari metode pengobatan seperti ini"beberapa
ramuan mereka tergolong kelas satu." Dengan demi"
kian yang diceritakannya kini adalah kegemarannya
itu. "Teh Dandelion, misalnya, adalah bahan yang me"
ngagumkan. Dan air rebusan buah mawar liar"saya
pernah membaca entah di mana bahwa bahan tersebut
kini mulai digunakan lagi. Oh ya, perlu saya akui
bahwa kegemaran membuat obat-obatan ini mampu
memberikan kepuasan yang luar biasa. Saya mengum"
pulkan sendiri bahan-bahan dari tumbuhan itu pada
waktu yang tepat, mengeringkannya, menguraikan"
nya"dan sebagainya. Saya bahkan kadang-kadang
mempercayai takhyul misalnya dengan mengumpulkan
akar-akaran hanya pada malam bulan purnama, atau
yang lainnya, sebagaimana yang diajarkan oleh nenek
moyang kita. Pada hari itu, saya ingat, saya mem"
berikan penjelasan khusus kepada tamu-tamu saya
tentang obat dari pohon cemara berbintik. Pohon ini
berbunga sekali setiap dua tahun. Buahnya dipetik
begitu mulai matang, yakni sesaat sebelum mengu"
ning. Coniine, Anda perlu tahu, adalah salah satu obat
AC-Five Little Pigs.indd 124
124 yang tidak digunakan lagi"saya yakin bahwa dalam
Farmakopi resmi yang terakhir sediaan ini tidak ter"
cantum"tapi saya telah membuktikan kegunaannya


Mengungkit Pembunuhan Five Little Pigs Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

untuk pengobatan penyakit batuk rejan"dan asma
juga, untuk itu?" "Anda membicarakan semua ini di laboratorium
Anda?" "Ya, saya memperlihatkan semuanya kepada me"
reka"menjelaskan segala macam obat yang ada ke"
pada mereka"seperti valerian, yang bisa merangsang
kedatangan kucing"satu sedotan saja sudah cukup!
Kemudian mereka bertanya tentang tumbuhan night"
shade yang sangat beracun dan saya bercerita mengenai
belladonna dan atropine. Mereka menunjukkan minat
yang besar sekali." "Mereka" Siapa saja yang Anda maksudkan dengan
mereka?" Meredith Blake tampak agak terperangah karena
rupanya ia telah lupa bahwa pendengarnya belum per"
nah menerima penjelasan dari tangan pertama tentang
situasi pada sore itu. "Oh, semua yang turut dalam jamuan minum teh.
Coba saya ingat-ingat, yang ada di sana adalah Philip,
Amyas, dan Caroline, tentu saja. Angela. Dan Elsa
Greer." "Hanya itu?" "Ya"saya kira demikian. Ya, saya yakin tentang
itu." Blake menatapnya dengan heran. "Siapa lagi yang
Anda kira hadir ketika itu?"
"Saya kira, barangkali wanita pengasuh?"
AC-Five Little Pigs.indd 125
125 "Oh, saya mengerti. Tidak, ia tidak ikut pada sore
itu. Namanya pun saya sudah lupa. Tapi ia wanita
yang ramah. Ia melaksanakan tugas-tugasnya dengan
tekun dan bersungguh-sungguh. Saya pikir, Angela
cukup membuatnya susah."
"Mengapa demikian!"
"Ah, Angela anak yang baik, tapi ia mempunyai
kecenderungan untuk menjadi nakal. Selalu ada saja
yang diperbuatnya. Pernah ia memasukkan seekor
lintah ke dalam punggung Amyas, padahal waktu itu
Amyas sedang mencurahkan segenap perhatiannya
pada lukisannya. Tentu saja ia seperti orang yang ke"
bakaran jenggot. Dikutuk dan disumpahinya anak itu.
Sejak itulah ia selalu bersikeras agar Angela dimasuk"
kan ke sekolah umum."
"Dimasukkan ke sekolah umum?"
"Ya. Saya tidak bermaksud mengatakan bahwa ia
tidak sayang kepada Angela, tapi ia melihat bahwa
kenakalannya kadang-kadang agak mengganggu. Dan
saya pikir"saya selalu berpikir?"
"Ya?" "Bahwa ia agak cemburu. Caroline, perlu Anda ke"
tahui, bersikap seperti budak terhadap Angela. Barang"
kali karena Caroline selalu mendahulukan kepentingan
Angela"dan Amyas tidak menyukai hal itu. Caroline
mempunyai alasan untuk itu, tentu saja. Saya tidak
ingin menyinggung masalah itu, tapi?"
Poirot menyela, "Alasannya karena Caroline Crale
merasa sangat bersalah akibat tindakannya di masa lalu
yang telah menyebabkan anak itu menjadi cacat?"
AC-Five Little Pigs.indd 126
126 Blake berseru kaget, "Ah, Anda sudah tahu" Tadi
saya tidak ingin mengungkapkannya. Apa boleh buat,
semua itu sudah berlalu. Tapi ya, saya pikir memang
itulah sebabnya mengapa ia bersikap demikian. Ia
agaknya selalu merasa bahwa tidak ada lagi yang dapat
diperbuatnya guna menebus kesalahannya."
Poirot mengangguk sambil berpikir. Ia bertanya,
"Dan Angela" Apakah ia mendendam kepada kakak
tirinya?" "Oh tidak, Anda jangan berpikir terlalu jauh.
Angela sayang dan setia kepada Caroline. Ia tidak per"
nah mempedulikan kejadian lama itu, saya yakin.
Hanya Caroline-lah yang tidak bisa memaafkan diri"
nya." "Apakah Angela dengan rela menerima gagasan un"
tuk bersekolah di sekolah umum?"
"Tidak, ia menolaknya. Ia marah sekali kepada
Amyas. Caroline berpihak kepadanya, tapi Amyas ma"
lahan semakin membulatkan keputusannya. Kendati"
pun berwatak pemarah, sesungguhnya Amyas orang
yang gampangan, tapi kalau ia sedang marah, siapa
pun harus menuruti kemauannya. Dalam keadaan
demikian baik Caroline maupun Angela terpaksa ber"
tekuk lutut." "Jadi, Angela harus bersekolah"mulai kapan?"
"Mulai semester musim gugur"saya ingat, mereka
sibuk mengemasi barang-barangnya. Saya kira, se"
andainya tragedi itu tidak ada, ia mungkin baru baru
berangkat beberapa hari kemudian. Saya telah mende"
AC-Five Little Pigs.indd 127
127 ngar beberapa pembicaraan mengenai acara berkemas
itu pada pagi hari di hari kejadian itu."
Poirot berkata, "Dan wanita pengasuh itu?"
"Apa maksud Anda?"
"Bagaimana tanggapannya mengenai gagasan itu"
Itu menyebabkan ia kehilangan pekerjaan, bukan?"
"Ya"hm, saya pun menduga demikian. Si kecil
Carla memang biasa mengikuti beberapa pelajarannya,
tapi tentu saja ia waktu itu baru"berapa" Sekitar
enam tahun. Ia mempunyai seorang perawat. Mereka
tidak akan tetap mempekerjakan Miss Williams untuk
anak kecil itu. Ya, itulah namanya"Williams. Lucu
sekali, karena sesuatu yang telah kita lupakan sering
bisa teringat kembali bila kita membicarakannya."
"Ya, memang demikian. Anda kini telah kembali ke
masa lalu, bukankah begitu" Anda seolah-olah me"
rasakan kembali suasana di saat itu"mendengar kem"
bali kata-kata yang mereka ucapkan, tingkah laku
mereka"air muka mereka, betul?"
Meredith Blake berkata dengan perlahan, "Agak"
nya"ya... Tapi masih ada bagian-bagian yang terlupa"
kan... Masih banyak. Saya ingat, misalnya, kejutan
yang saya rasakan ketika untuk pertama kalinya men"
dengar bahwa Amyas akan meninggalkan Caroline"
tapi saya tidak ingat apakah Amyas atau Elsa yang
mengatakan hal itu kepada saya. Saya sungguh ingat
pernah berbantahan dengan Elsa mengenai masalah
tersebut"saya mencoba menasihatinya, maksud saya,
bahwa perbuatannya betul-betul memalukan. Dan ia
hanya menertawakan saya, dan dengan dingin berkata
AC-Five Little Pigs.indd 128
128 bahwa sekarang saya kuno, tapi saya masih berpen"
dapat bahwa waktu itu saya benar. Amyas mempunyai
istri dan anak"ia semestinya tidak meninggalkan me"
reka." "Tetapi Miss Greer berpendapat bahwa pandangan
itu ketinggalan zaman?"
"Ya. Perlu Anda camkan, enam belas tahun yang
lalu, kasus perceraian tidak sebanyak dan sesering se"
karang. Tapi Elsa tergolong gadis yang siap untuk
kehidupan modern. Inti pandangannya adalah bahwa
bila dua orang tidak lagi saling membahagiakan, lebih
baik mereka berpisah. Ia berkata bahwa Amyas dan
Caroline tidak pernah berhenti bertengkar dan bahwa
jauh lebih baik seandainya anak mereka tidak dibesar"
kan dalam suasana yang serba tidak serasi."
"Dan bantahan itu tidak berkesan bagi Anda?"
Meredith Blake dengan perlahan berkata, "Saya me"
rasa, sampai saat ini, bahwa sesungguhnya ia tidak
memahami yang dikatakannya. Ia hanya mengoceh"
mengocehkan sesuatu yang pernah dibacanya dari
buku atau didengarnya dari teman-temannya"ia se"
perti seekor burung beo. Ia"memang ganjil kede"
ngarannya"bagaimanapun patut dikasihani. Tapi ia
begitu muda dan begitu yakin pada diri sendiri."
Meredith berhenti sejenak. "Ada sesuatu yang me"
nyangkut masa muda ini, M. Poirot, yang"yang
bisa"mengharukan."
Hercule Poirot berkata, sambil menatapnya cukup
dalam, "Saya mengerti maksud Anda..."
Blake melanjutkan, seolah berbicara kepada diri
AC-Five Little Pigs.indd 129
129 sendiri, "Itulah antara lain, saya kira, mengapa saya
menghalangi niat Crale. Ia hampir dua puluh tahun
lebih tua dari gadis itu. Rasanya tidak wajar."
Poirot bergumam, "Huh"betapa jarang orang ber"
buat sesuatu dengan penuh pertimbangan. Bila sese"
orang telah menentukan kehendaknya"terlebih bila
menyangkut hubungan dengan wanita"mengurung"
kan niatnya bukanlah pekerjaan yang mudah."
Meredith Blake berkata, "Itu boleh dikatakan
betul." Nada suaranya terdengar agak sengit. "Campur
tangan saya ternyata tak ada hasilnya. Tapi saya me"
mang bukan orang yang mudah meyakinkan orang
lain." Poirot memandangnya sekilas. Dari nada suara yang
agak getir itu ia bisa merasakan ungkapan ketidak"
puasan seseorang yang peka perasaannya atas keku"
rangan sendiri. Dan kepada dirinya sendiri ia meng"
akui bahwa yang baru dikeluhkan oleh Blake itu
benar. Meredith Blake sungguh bukan orang yang
mampu membujuk orang lain untuk berbuat atau
tidak berbuat sesuatu. Maksud baik yang dicoba di"
tawarkannya akan selalu dikesampingkan"tidak de"
ngan kasar, biasanya, tetapi jelas tidak dipatuhi. Saransarannya cenderung dianggap tidak berbobot. Ia pada
dasarnya bukan orang yang efektif.
Poirot berkata, dalam upaya mengalihkan pokok
pembicaraan dari yang menyakitkan itu, "Anda masih
memiliki laboratorium obat-obatan itu, bukan?"
"Tidak." Jawaban itu terdengar pahit sekali"kemudian,
AC-Five Little Pigs.indd 130
130 cepat-cepat, dengan nada kesedihan yang mendalam,
Meredith Blake berkata, air mukanya merah padam,
"Saya telah membongkarnya"saya melepaskan kege"
maran yang satu itu. Bagaimana mungkin saya me"
neruskannya?"Saya tidak sanggup"sesudah kejadian
itu. Semuanya itu; bisa dikatakan, akibat kesalahan
saya." "Tidak, tidak, Mr. Blake. Anda terlalu peka."
"Tapi tidakkah Anda melihat" Seandainya saya wak"
tu itu tidak menyimpan obat-obat celaka itu... Se"
andainya saya dahulu tidak berceloteh"menyombong"
kan diri"tentang obat-obat itu... Tapi akibat seburuk
itu belum pernah terpikirkan oleh saya"belum per"
nah termimpikan"bagaimana mungkin saya?"
"Ya?" "Tapi saya terus membual. Memamerkan penge"
tahuan yang sesungguhnya masih cetek. Buta dan
dungu karena sombong. Kemudian saya memperlihat"
kan coniine celaka itu. Saya bahkan, betapa tolol saya
waktu itu, mengajak mereka ke perpustakaan dan
membacakan kutipan dari buku karya Phaedo perihal
kematian Socrates. Sebuah karya tulis yang indah"
saya senantiasa mengaguminya. Tapi berubah meng"
hantui saya sejak peristiwa itu."
Poirot bertanya, "Apakah polisi menemukan sidik
jari pada botol coniine itu?"
"Sidik jarinya."
"Sidik jari Caroline Crale?"
"Ya." "Bukan milik Anda?"
AC-Five Little Pigs.indd 131
131 "Bukan. Saya tidak memegang botol itu. Hanya
menunjukkannya." "Tetapi sebelumnya, pasti, Anda pernah memegang"
nya, bukan?" "Oh, tentu saja, tapi saya secara berkala membersih"
kan debu yang melekat pada botol-botol itu"saya
tidak pernah mengizinkan pelayan masuk ke situ, ten"
tu saja"dan terakhir kali saya mengerjakan itu adalah
sekitar empat atau lima hari sebelum kejadian."
"Anda selalu mengunci ruangan itu?"
"Tidak tentu." "Kapan Caroline mengambil coniine dari botol
Anda?" Dengan enggan Meredith Blake menjawab, "Ia yang
terakhir meninggalkan ruangan itu. Saya memanggil"
nya, saya ingat, dan ia keluar dengan tergesa-gesa.
Pipinya agak merah jambu"dan matanya terbuka le"
bar serta bercahaya. Ya, Tuhan, saya dapat melihatnya
sekarang." Poirot berkata, "Apakah Anda bercakap-cakap de"
ngan dia pada sore itu" Maksud saya, apakah Anda
berbincang-bincang tentang hubungannya dengan
suaminya?" Blake menyahut dengan lirih dan perlahan, "Tidak
secara langsung. Ia tampak seperti yang telah saya
ceritakan kepada Anda"sangat kesal. Saya berkata
kepadanya ketika pada suatu kesempatan kami berdua
cukup terpisah dari yang lain, "Adakah sesuatu yang
memprihatinkan, Sayang?" Ia menjawab, "Semuanya
memprihatinkan..." Seandainya saja Anda bisa mende"
AC-Five Little Pigs.indd 132


Mengungkit Pembunuhan Five Little Pigs Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

132 ngar sendiri nada putus asa dalam bicaranya"katakata itu mencerminkan kebenaran yang mutlak. Bagi"
nya tak ada jalan keluar dari kemelut itu"bagi
Caroline, Amyas Crale adalah dunia tempat ia bisa
hidup. Ia berkata, "Segalanya sudah berakhir"habis.
Aku kehabisan daya, Meredith." Dan sekonyong-ko"
nyong ia tertawa sendiri, berlalu untuk bergabung
dengan yang lain-lain dan bertingkah laku sedemikian
rupa sehingga tampaknya ia tidak sedang dilanda ke"
sedihan, tapi keriangan itu sangat tidak wajar."
Hercule Poirot mengangguk-anggukkan kepalanya,
perlahan-lahan. Ia mirip sekali seorang Cina Man"
darin. Ia berkata, "Ya"saya bisa mengerti"keadaan"
nya memang demikian..."
Meredith Blake mengepalkan tinjunya. Suaranya
meninggi. Ia hampir berteriak, "Dan saya tegaskan
kepada Anda, M. Poirot"ketika Caroline Crale ber"
kata di pengadilan bahwa ia mengambil racun itu
untuk dirinya sendiri, saya berani bersumpah bahwa
ia mengatakan yang sebenarnya! Tak ada niat untuk
membunuh dalam benaknya pada saat itu. Saya berani
bersumpah tentang itu. Niat itu muncul belakangan."
Hercule Poirot bertanya, "Yakinkah Anda bahwa
niat itu sungguh muncul belakangan?"
Blake menatap dengan tajam. Ia berkata, "Maaf"
Saya tidak begitu mengerti?"
Poirot berkata, "Saya bertanya kepada Anda apakah
Anda yakin bahwa niat membunuh itu sungguh per"
nah ada" Apakah Anda sendiri betul-betul yakin bah"
AC-Five Little Pigs.indd 133
133 wa Caroline Crale sungguh dengan sengaja melakukan
pembunuhan?" Napas Meredith Blake tersengal-sengal. Ia berkata,
"Tapi kalau tidak"kalau tidak"apakah Anda men"
duga bahwa"bahwa itu kecelakaan?"
"Tidak harus demikian."
"Aneh sekali yang Anda katakan itu."
"Betul" Anda telah menyebut Caroline Crale makh"
luk yang lemah lembut. Apakah makhluk yang lemah
lembut bisa membunuh?"
"Ia memang makhluk lemah lembut"tapi bagai"
manapun"ah, ketika itu, Anda tahu, pertengkaran
mereka begitu hebat."
"Ia tidak selembut yang Anda kira, kalau begitu?"
"Tapi ia memang"Oh, betapa sulit menjelaskan hal
ini." "Saya mencoba memahami."
"Caroline memiliki lidah yang tajam"bicaranya
berapi-api. Ia mungkin memaki "Benci aku kepadamu.
Aku ingin kau mati." Tapi itu tidak berarti"itu tidak
akan diteruskan"dengan perbuatan."
"Jadi menurut pandangan Anda, pembawaan atau
watak Mrs. Crale sangat tidak memungkinkannya un"
tuk melakukan pembunuhan?"
"Cara Anda mengkaji masalah ini sungguh luar
biasa, M. Poirot. Saya hanya bisa mengatakan bah"
wa"ya"menurut saya rasanya perbuatan itu tidak
sesuai dengan pembawaannya. Saya hanya bisa men"
jelaskan dengan menyadari bahwa situasi mendesaknya
begitu ekstrem. Ia sangat memuja suaminya. Dalam
AC-Five Little Pigs.indd 134
134 keadaan demikian wanita mana pun mungkin"mam"
pu"membunuh." Poirot mengangguk. "Ya, saya setuju..."
"Saya begitu tercengang pada mulanya. Saya rasa
itu tidak mungkin benar. Dan itu memang tidak be"
nar"kalau Anda tahu yang saya maksudkan"bukan
Caroline yang sejati yang melakukannya."
"Tapi Anda betul-betul yakin bahwa"secara hu"
kum"Caroline Crale sungguh melakukannya?"
Sekali lagi Meredith menatapnya.
"Sobat"kalau ia tidak?"
"Nah, kalau ia tidak melakukannya?"
"Saya tidak bisa membayangkan kemungkinan yang
lain. Kecelakaan" Pasti tidak mungkin."
"Betul-betul tidak mungkin. Saya pun harus
mengatakan demikian."
"Dan saya tidak bisa mempercayai teori bunuh diri.
Teori itu terpaksa harus dikemukakan, tapi siapa yang
bisa percaya" Apalagi kalau ia mengenal Crale."
"Betul." "Jadi apa lagi yang masih tinggal?" tanya Meredith
Blake. Poirot berkata dengan tenang, "Yang tinggal adalah
kemungkinan bahwa Amyas Crale telah dibunuh oleh
orang lain." "Tapi itu mustahil!"
"Anda pikir begitu?"
"Saya yakin tentang itu. Siapa lagi yang ingin mem"
bunuhnya" Siapa yang mungkin telah membunuhnya?"
"Anda dengan sendirinya lebih tahu daripada saya."
AC-Five Little Pigs.indd 135
135 "Tapi Anda tidak bersungguh-sungguh mempercayai
saya?" "Barangkali memang tidak. Tujuan saya adalah
mempelajari setiap kemungkinan. Pikirkanlah bakbaik. Lalu ceritakan yang dapat Anda kemukakan
tentang kemungkinan-kemungkinan yang lain."
Meredith untuk beberapa saat menatapnya. Kemu"
dian ia memandang ke bawah. Dan beberapa saat se"
telah itu ia menggeleng, lalu berkata, "Saya tidak da"
pat membayangkan kemungkinan lain yang mana pun.
Saya akan senang sekali kalau bisa. Kalau saja ada
alasan untuk mencurigai orang lain saya akan langsung
percaya bahwa Caroline tidak bersalah. Saya tidak de"
ngan iklas menerima kenyataan bahwa ia bersalah.
Pada mulanya saya tidak bisa percaya. Tapi siapa lagi"
Siapa lagi yang ada di sana ketika itu" Philip" Ia ka"
wan baik Crale. Elsa" Tidak masuk akal. Saya sendiri"
Apakah saya bertampang pembunuh" Pengasuh" Salah
seorang dari beberapa pelayan tua yang setia" Barang"
kali Anda menduga bahwa Angela yang melakukan"
nya" Tidak, M. Poirot, kemungkinan lain tidak ada.
Tak seorang pun mempunyai alasan untuk membunuh
Amyas Crale kecuali istrinya. Tapi Amyas memaksanya
berbuat demikian. Jadi, agaknya, bagaimanapun kasus
ini, saya kira, bisa dianggap sebagai kasus bunuh diri."
"Berarti ia tewas akibat perbuatannya sendiri, wa"
laupun bukan oleh tangannya sendiri?"
"Ya, terlalu mengada-ada, barangkali. Tapi"ah"itu
sesuai dengan hukum sebab-akibat."
Hercule Poirot berkata, "Pernahkah Anda mere"
AC-Five Little Pigs.indd 136
136 nungkan, Mr. Blake, bahwa alasan untuk membunuh
hampir selalu ditemukan melalui penelitian terhadap
atau tentang orang yang dibunuh?"
"Saya yakin belum pernah"ya, saya kira saya me"
ngerti maksud Anda."
Poirot berkata, "Sampai Anda tahu dengan pasti
tipe orang yang bagaimana si korban itu, Anda belum
bisa melihat dengan jelas kasus kejahatan itu secara
utuh." Ia menambahkan, "Itulah yang saya cari"dan yang
telah saya peroleh dari Anda serta adik Anda"re"
konstruksi tentang siapa sesungguhnya Amyas Crale."
Meredith Blake tidak menyimak bagian kalimat
yang terakhir. Perhatiannya tertambat pada salah satu
kata dalam kalimat sebelumnya. Dengan cepat ia ber"
kata, "Philip?"
"Ya." "Anda sudah berbicara dengan dia juga?"
"Tentu." Meredith Blake berkata dengan tajam, "Seharusnya
Anda menemui saya terlebih dulu."
Sambil tersenyum sedikit Poirot meminta maaf.
"Menurut hukum yang mengatur hak anak sulung,
itu memang demikian," ujarnya. "Saya bukannya tidak
tahu bahwa Anda anak yang tertua. Tetapi hendaknya
Anda mau memaklumi bahwa karena adik Anda ting"
gal dekat London, maka lebih praktis kalau saya me"
ngunjunginya terlebih dulu."
Meredith Blake masih mengernyitkan dahinya.
AC-Five Little Pigs.indd 137
137 Tampaknya ia kecewa. Ia kembali menandaskan, "Se"
harusnya Anda menemui saya terlebih dulu."
Kali ini Poirot tidak menjawab. Ia menunggu. Dan
pada akhirnya Meredith Blake meneruskan, "Philip,"
katanya, "mudah berprasangka."
"Ya?" "Pendeknya ia orang yang banyak berprasangka"
selalu berprasangka." Dengan canggung ia melempar"
kan pandangannya ke Poirot sekilas. "Ia pasti telah
mencoba mempengaruhi Anda agar membenci Caro"
line." "Apakah itu menjadi masalah, setelah sekian lama?"
Meredith Blake menghela napas panjang.
"Saya tahu. Saya lupa bahwa peristiwa itu telah se"
kian lama berlalu"semua sudah lewat. Caroline sudah
bebas dari penderitaan. Tapi bagaimanapun saya tidak
ingin Anda mendapatkan kesan yang salah."
"Dan Anda pikir adik Anda memberikan kesan
yang salah tentang Caroline?"
"Dengan sejujurnya, saya harus menjawab "ya".
Antara dia dan Caroline selalu ada"entah bagaimana
mengatakannya"suatu antagonisme"kebencian."
"Mengapa?" Pertanyaan itu agaknya mengiris perasaan Blake. Ia
berkata, "Mengapa" Bagaimana mungkin saya tahu
mengapa" Yang jelas memang demikian. Philip senan"
tiasa mengumpatinya sebisanya. Ia kesal saya kira,
ketika Amyas mengawininya. Lebih dari setahun ia
tidak mau bergaul dengan mereka. Meskipun demi"
kian Amyas tetap sahabatnya yang terbaik. Itulah
AC-Five Little Pigs.indd 138
138 alasan sesungguhnya, saya kira. Ia tidak yakin wanita
mana pun cukup baik untuk menjadi sahabat Amyas.
Dan ia mungkin merasa bahwa dengan pengaruhnya
Caroline akan merusak tali persahabatan mereka."
"Apakah memang demikian?"
"Tidak, tentu saja tidak. Amyas selalu menyukai
Philip"sampai akhir hidupnya. Ia sering mengejeknya
mata duitan, Karena usahanya di bidang keuangan.
Philip tidak menghiraukan gurauan itu. Biasanya ia
hanya menyeringai dan berkata bahwa Amyas ber"
untung karena mempunyai seorang sahabat yang ter"
pandang." "Bagaimana reaksi adik Anda terhadap hubungan
gelap Amyas dengan Elsa Greer?"
"Tahukah Anda bahwa itu agak sulit dikatakan"
Pendiriannya tentang itu sungguh tidak mudah di"
tebak. Ia kesal, saya kira, karena Amyas berbuat tolol
dengan menjalin hubungan dengan gadis itu. Lebih
dari sekali ia merutuk bahwa itu tidak wajar dan bah"
wa Amyas akan segera menyesalinya. Di lain pihak
saya mempunyai perasaan"ya, jelas sekali saya mem"
punyai perasaan bahwa ia senang melihat Caroline
menderita karena itu."
Alis Poirot terangkat naik. Ia berkata, "Sungguhkah
ia merasa begitu?" "Oh, Anda jangan salah mengerti. Saya tidak akan
lebih jauh dari sekadar mengatakan bahwa saya yakin
perasaan itu hanya terdapat di dalam hati kecilnya.
Saya tidak tahu apakah ia betul-betul pernah menya"
dari bahwa itu yang dirasakannya. Philip dan saya
AC-Five Little Pigs.indd 139
139 memang hampir tidak memiliki kesamaan, tapi Anda
tahu bahwa di antara orang-orang sedarah terdapat
suatu hubungan batin. Seorang kakak sering menge"
tahui yang sedang dipikirkan oleh adiknya."
"Dan sesudah tragedi itu?"
Meredith Blake menggeleng-gelengkan kepalanya.
Hentakan-hentakan kepedihan terbayang di wajahnya.
Ia berkata, "Kasihan, Phil. Ia betul-betul terguncang.
Hancur berantakan. Ia selalu memuja Amyas. Ia me"
mujanya sebagai seorang pahlawan. Amyas Crale dan
saya kira-kira seumur. Philip lebih muda dua tahun.
Dan ia selalu berpaling kepada Amyas, menjadikannya
panutan. Ya"kejadian itu dirasakannya sebagai suatu
pukulan yang dahsyat. Dan ia"ia semakin benci ke"
pada Caroline." "Kalau begitu, paling tidak dialah yang tidak ragu
bahwa Caroline bersalah?"
Meredith Blake menukas, "Tak seorang pun dari
kami ragu tentang itu..."
Untuk beberapa saat tidak ada yang berbicara. Ke"
mudian Blake berkata lirih dengan nada yang meng"
ungkapkan kesedihan dan kegetirannya, "Semua sudah
berlalu"terlupakan"dan sekarang Anda datang"
mengungkit-ungkitnya kembali..."
"Bukan saya. Caroline Crale."
Meredith memandangnya dengan tajam, "Caroline"
Apa maksud Anda?" Poirot berkata, sambil membalas tatapannya, "Caro"
line Crale kedua."

Mengungkit Pembunuhan Five Little Pigs Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Wajah Meredith kembali santai.
AC-Five Little Pigs.indd 140
140 "Ah ya, anak itu. Si kecil Carla. Maaf, saya"saya
tadi salah sangka." "Apakah Anda menduga bahwa yang saya maksud"
kan adalah Caroline Crale yang sudah meninggal"
Apakah Anda berpikir bahwa ia"ah, bagaimana saya
harus mengatakannya"tidak bisa beristirahat dengan
tenang di kuburnya?"
Meredith Blake bergidik. "Jangan"jangan diteruskan."
"Tahukah Anda bahwa ia meninggalkan sepucuk
surat untuk putrinya"surat terakhir yang pernah di"
tulisnya"yang menyatakan bahwa ia tidak bersalah?"
Meredith menatapnya. Ia berkata"dan suaranya
menunjukkan bahwa ia sama sekali tidak percaya,
"Caroline menulis begitu?"
"Ya." Poirot diam sejenak lalu bertanya, "Anda terkejut?"
"Itu akan mengejutkan Anda seandainya Anda wak"
tu itu hadir di pengadilan. Makhluk yang malang,
tersiksa dan tidak berdaya. Ia bahkan tidak berusaha
membela diri." "Bersikap pengalah?"
"Tidak, tidak. Itu bukan sifatnya. Saya kira"saya
kira itu akibat kesadarannya bahwa ia telah membu"
nuh orang yang dicintainya. Dulu saya menduga
demikian." "Sekarang Anda tidak seyakin dulu?"
Meredith bergumam, sambil merenung, "Menulis
pernyataan semacam itu"dengan kesadaran penuh"
ketika ajal hampir menjemputnya."
AC-Five Little Pigs.indd 141
141 Poirot memancing, "Kebohongan demi kebaikan,
mungkin." "Mungkin." Tetapi sesaat kemudian Meredith raguragu. "Tidak"itu bukan kebiasaan Caroline..."
Hercule Poirot mengangguk. Carla Lemarchant te"
lah mengeluarkan pernyataan serupa. Kesan Carla
tentang ibunya semata-mata didasarkan atas kenangan
masa kecilnya yang samar-samar. Tetapi Meredith
Blake mengenal Caroline dengan baik sekali. Itulah
informasi pertama yang telah didapatkan oleh Poirot,
yang menunjang keyakinan Carla.
Meredith Blake memandanginya. Dengan perlahan
ia berkata, "Kalau"kalau Caroline tidak bersalah"
untuk apa, semua kegilaan itu! Saya tidak melihat"
kemungkinan pemecahan yang lain..."
Dengan tajam ia bertanya kepada Poirot, "Dan
Anda" Bagaimana pendapat Anda?"
Suasana hening sejenak. "Sampai sekarang," akhirnya Poirot berkata, "Saya
belum memikirkannya. Saya hanya mengumpulkan
kesan-kesan yang ada. Tentang Caroline Crale. Ten"
tang Amyas Crale. Tentang orang-orang lain yang ada
kaitannya dengan peristiwa itu. Tentang apa yang
tepatnya terjadi dalam dua hari itu. Itulah yang saya
butuhkan. Meneliti kembali semua fakta dengan tekun
satu demi satu. Untuk itu adik Anda telah menyata"
kan kesediaannya membantu saya. Ia akan mengirimi
saya risalah tentang segala sesuatu yang telah terjadi,
sejauh yang mampu diingatnya."
Meredith Blake berkata dengan tajam, "Tidak ba"
AC-Five Little Pigs.indd 142
142 nyak yang akan Anda peroleh dari dia. Philip orang
sibuk. Ia cenderung melupakan kejadian apa pun mes"
ki baru saja dilihat, didengar, atau dialaminya. Ba"
rangkali yang akan diingatnya justru salah."
"Kekurangan-kekurangan pasti ada, tentu saja. Saya
menyadarinya." "Perlu saya beritahukan?" Tiba-tiba Meredith ter"
diam, kemudian meneruskan, wajahnya agak memerah
ketika berbicara, "Bila Anda suka, saya"saya dapat
mengerjakan hal yang sama. Maksud saya, risalah saya
akan menjadi semacam koreksi. Bagaimana pendapat
Anda?" Hercule Poirot menyambut dengan hangat, "Itu
akan merupakan bantuan yang sangat berharga. Sung"
guh gagasan yang bagus sekali!"
"Baiklah. Saya bersedia. Saya masih menyimpan
beberapa buku harian saya yang lama, entah di mana,
tapi nanti akan saya cari. Mudah-mudahan Anda tidak
kecewa?" Ia tertawa dengan canggung, "Karena saya
tidak begitu mahir menggunakan bahasa sastra. Bah"
kan ejaan saya pun tidak seberapa bagus. Anda"Anda
tidak berkeberatan, bukan?"
"Ah, bukan gaya bahasanya yang saya butuhkan.
Asal Anda dapat menceritakan kembali segala sesuatu
yang Anda ingat. Semua yang pernah dikatakan, se"
mua yang pernah dialami"semua yang pernah terjadi.
Tidak usah risau seandainya ada bagian-bagian yang
kelihatannya tidak saling berkaitan. Pendek kata, se"
mua itu nanti akan saling melengkapi."
"Ya, saya bisa mengerti. Pasti sulit sekali mem"
AC-Five Little Pigs.indd 143
143 bayangkan orang-orang dan tempat-tempat yang be"
lum pernah Anda lihat."
Poirot mengangguk. "Ada satu hal lain yang saya harapkan dari Anda.
Alderbury berbatasan dengan tanah milik Anda ini,
bukan" Mungkinkah saya pergi ke sana"untuk me"
lihat sendiri tempat tragedi itu terjadi?"
Meredith Blake menjawab, "Saya bisa mengantar
Anda ke sana sekarang juga. Tapi, tentu saja, cukup
banyak perubahan yang sudah terjadi."
"Apakah bangunannya sudah dirombak?"
"Tidak, untunglah"tidak sampai seburuk itu. Tapi
sekarang rumah itu digunakan sebagai semacam
hostel"Alderbury telah dibeli oleh suatu yayasan. Se"
tiap musim panas rombongan muda-mudi selalu da"
tang ke sana, dan dengan sendirinya ruangan-ruangan
di rumah itu telah disekat-sekat menjadi kamar-kamar
yang berukuran kecil, dan penataan pekarangannya
pun telah banyak berubah."
"Nah, Anda harus membuatkan rekonstruksinya
bagi saya dengan penjelasan Anda."
"Saya akan berusaha sebaik mungkin. Ah, seandai"
nya saja dulu Anda pernah melihatnya. Tanah dan
rumah itu merupakan salah satu yang paling indah
dari yang saya ketahui."
Ia mengajak Poirot keluar melalui sebuah jendela
rendah dan mulai berjalan menuruni lereng yang di"
tumbuhi rerumputan. "Siapa yang diserahi wewenang untuk menjualnya?"
"Tim eksekusi yang bertugas atas nama Crale. Selu"
AC-Five Little Pigs.indd 144
144 ruh kekayaan Crale diwariskan kepada anak itu.
Amyas Crale tidak meninggalkan wasiat, karena itu
saya membayangkan bahwa harta peninggalannya se"
cara otomatis dibagikan kepada istri dan anaknya.
Caroline pun dengan sendirinya kemudian menyerah"
kan harta bagiannya kepada putrinya."
"Tak ada yang diwariskan kepada adik tirinya?"
"Angela sudah mempunyai sejumlah uang yang di"
warisinya dari ayahnya."
Poirot mengangguk. "Oh, begitu."
Tak lama kemudian ia berseru, "Tapi, ke mana
Anda mengantar saya" Yang di depan itu kan pantai!"
"Ah, saya memang harus menjelaskan geografi
daerah ini kepada Anda. Anda akan melihat sendiri
sebentar lagi. Di sana ada sebuah teluk, coba perhati"
kan, Camel Creek, orang menyebutnya"yang tampak
hampir seperti sebuah muara sungai kecil"padahal
sesungguhnya bagian dari laut yang menjorok ke da"
ratan. Untuk mencapai Alderbury melalui jalan darat
Anda harus mengitari teluk sempit itu, tapi jalan yang
akan kita tempuh adalah jalan yang terpendek. Kita
akan berperahu menyeberangi teluk yang sempit ini.
Alderbury terletak tepat di seberang kita"di sana,
Anda dapat melihat rumah itu"di balik pepohonan
itu." Akhirnya mereka tiba di pantai. Di seberang me"
reka tampak daratan yang banyak pepohonannya dan
sebuah rumah berwarna putih bisa terlihat dengan je"
las, mencuat di ketinggian, di balik pepohonan itu.
Dua buah perahu tampak tertambat di pasir pantai
AC-Five Little Pigs.indd 145
145 itu. Meredith Blake, dengan bantuan Poirot yang agak
canggung, menyeret salah satu perahu itu ke air dan
segera setelah itu mereka berkayuh menuju ke tepi
yang lain. "Dulu kami selalu mengunakan cara ini," Meredith
menerangkan. "Kecuali, tentu saja, kalau ada badai
atau sedang hujan, kami terpaksa memakai mobil.
Tapi dengan cara itu hampir tiga mil jarak memutar
yang harus kita tempuh."
Dengan rapi ia merapatkan perahu itu ke sebuah
dermaga batu di tepi yang lain. Ia menyapukan pan"
dangannya yang sinis ke arah sekumpulan gubuk dari
kayu dan beberapa teras beton.
"Yang ini, semua baru. Biasa digunakan untuk me"
nyimpan perahu"semua menjadi tidak keruan"tak
ada yang lama yang tersisa. Dan di sana, di bagian
yang tidak berkarang, adalah tempat orang biasa bere"
nang. Orang bisa menyusuri pantai untuk sampai ke
sana." Ia membantu tamunya naik ke darat, dan setelah
menambatkan perahu ia menunjukkan jalan melalui
sebuah jalan setapak yang mendaki.
"Jangan berharap akan bertemu dengan seseorang,"
ujarnya sambil menoleh ke belakang. "Tak ada seorang
pun di sini selama bulan April"kecuali pada liburan
Paskah. Tapi tidak apa-apa. Hubungan saya baik de"
ngan semua tetangga saya. Matahari cerah sekali hari
ini. Barangkali sudah menjelang musim panas. Indah
sekali hari ini kalau begitu. Mataharinya cemerlang"
tapi angin sepoi-sepoi ini agak terlalu dingin."
AC-Five Little Pigs.indd 146
146 Beberapa saat kemudian mereka tiba di tempat
yang terbuka. Jalan setapak yang mereka ikuti kini
menyusuri suatu dinding cadas. Meredith menunjuk
ke atas. "Itulah yang mereka sebut Taman Benteng. Kurang
lebih kita sekarang sedang di bawahnya"mengitari"
nya." Mereka masuk lagi ke rerimbunan pepohonan dan
kemudian jalan setapak berbelok lagi dengan tajam
serta muncul di sebuah pintu gerbang yang meleng"
kapi dinding taman yang tinggi. Jalan setapak itu
sendiri terus berliku-liku menuju ke atas, namun
Meredith membuka pintu tadi dan bersama Poirot
masuk ke dalam taman. Untuk beberapa saat Poirot terpaksa memicingkan
kedua belah matanya kesilauan karena tiba-tiba me"
reka masuk lagi ke suatu medan yang terbuka. Taman
Benteng ini pada dasarnya adalah suatu daratan yang
sengaja dibuka, dengan pagar tembok di sekelilingnya
yang bercorak benteng, lengkap dengan beberapa
pucuk meriam kuno di lekuk-lekuknya. Siapa pun
yang berada di sini pasti mendapatkan kesan seolaholah taman ini menjorok ke arah laut dan bergantung
di atasnya. Di bagian belakang hingga ke atas yang
tampak adalah pepohonan, tetapi bila pandangan di"
arahkan ke laut tak ada apa pun yang nampak selain
birunya air laut yang menyilaukan.
"Tempat yang menarik," ujar Meredith. Dengan
mimik meremehkan, menggunakan dagunya, ia me"
nunjuk ke arah semacam pavilyun dekat dinding ta"
AC-Five Little Pigs.indd 147
147 man bagian belakang. "Itu dulu belum ada, tentu
saja"yang ada hanya sebuah gudang tua tak terurus
tempat Amyas menyimpan peralatan melukisnya, be"
berapa botol air, serta beberapa buah kursi lipat. Pela"
tarannya pun dulu belum dibeton. Biasanya dulu di
situ ada sebuah bangku dan sebuah meja"dari besi
yang dicat. Hanya itu. Di mata saya"rasanya semua
itu tidak banyak berubah."
Suaranya agak tertahan-tahan.
Poirot berkata, "Dan di sinilah peristiwa itu ter"
jadi?" Meredith mengangguk. "Bangku itu di situ"dekat gudang. Amyas terlen"
tang di atas bangku itu. Ia biasa berbaring di situ bila
sedang berhenti melukis"hanya berbaring, menatap
dan terus menatap"tapi sekonyong-konyong ia akan
melompat dan menyapu-nyapukan kuasnya pada kan"
vas seperti orang gila."
Meredith diam sejenak. "Itulah sebabnya waktu itu ia tampak"hampir se"
perti biasanya. Seakan-akan ia hanya tidur"sekedar
melepas lelah. Tapi matanya terbuka"dan ia"sudah
kaku. Agaknya"sebelum ajalnya ia telah mengalami
suatu kekejangan. Tak ada rasa nyeri tampaknya...
Saya"saya senang karena ia tidak tersiksa..."


Mengungkit Pembunuhan Five Little Pigs Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Poirot bertanya tentang sesuatu yang telah di"
ketahuinya. "Siapa yang menemukan dia?"
"Caroline. Seusai santap siang. Saya dan Elsa, saya
kira, adalah orang terakhir yang telah melihatnya ke"
AC-Five Little Pigs.indd 148
148 tika masih hidup. Seharusnya saya sudah bisa mem"
perkirakannya. Ia tampak aneh. Tapi lebih baik saya
tidak membicarakannya sekarang. Saya akan menulis"
kannya bagi Anda. Agaknya akan lebih mudah."
Ia mendadak berbalik dan berjalan keluar dari Ta"
man Benteng. Tanpa berbicara Poirot mengikutinya.
Kedua orang itu menyusuri jalan setapak yang me"
nanjak dan berliku-liku. Mereka melewati sebuah da"
taran kecil lainnya yang terletak lebih tinggi daripada
Taman Benteng. Dataran ini terlindung dari terik
matahari oleh pepohonan dan di situ pun ada sebuah
bangku serta sebuah meja.
Meredith berkata, "Mereka belum banyak meng"
ubahnya. Tapi bangkunya dulu tidak sebagus itu.
Bangku besi biasa. Agak keras kalau diduduki, tapi
pemandangan yang tampak dari situ indah sekali."
Poirot mengiyakan. Dari antara pepohonan orang
bisa memandang ke bawah, ke arah Taman Benteng
dan ke mulut teluk. "Pagi itu saya duduk di sini," Meredith menjelas"
kan. "Pepohonan belum sebesar dan serimbun seka"
rang. Orang bisa melihat tembok benteng taman itu
dengan jelas sekali. Di sanalah Elsa waktu itu berpose.
Duduk di salah satu lekukannya dengan kepala agak
menoleh ke samping."
Ia mengangkat bahunya sedikit.
"Pohon-pohon ini tumbuh lebih cepat dari yang
saya perkirakan," gumamnya. "Oh, rasanya saya sudah
mulai tua. Ayo kita ke rumah itu."
Mereka terus mengikuti jalan setapak tadi yang ter"
AC-Five Little Pigs.indd 149
149 nyata muncul di dekat rumah itu. Rumah tua yang
bergaya Georgian ini dahulu pasti bagus sekali. Kini di
beberapa bagian, rumah itu sudah ditambahi dan di
lapangan rumput dekat rumah itu terdapat sekitar
lima puluh pondok kecil dari kayu untuk mandi.
"Para pemuda tidur di situ, di udara terbuka, se"
dangkan para pemudinya di dalam rumah," Meredith
menerangkan. "Saya kira tak ada yang ingin Anda
lihat di sini. Semua ruangannya telah dipenggal. Me"
reka telah membangun sebuah panggung terbuka yang
menyatu dengan bangunan utama untuk pertunjukkan
kecil-kecilan. Ah"saya kira mereka selalu menikmati
liburan mereka. Namun sayang sekali"mereka tidak
melestarikannya." Mendadak ia berbalik. "Kita ke pantai lewat jalan lain. Rasanya"rasanya
kejadian itu terulang lagi semuanya. Hantu. Di manamana ada hantu."
Mereka kembali ke dermaga melalui jalan setapak
lain yang agak lebih panjang. Tak ada yang berbicara.
Poirot memaklumi kedukaan teman seperjalanannya
itu. Ketika mereka sudah sampai di Handcross Manor
lagi, tiba-tiba Meredith berkata, "Perlu Anda ketahui,
saya telah membeli lukisan itu. Lukisan yang dibuat
Amyas menjelang ajalnya. Saya tidak rela seandainya
lukisan itu dijual untuk"hmm"kepentingan publi"
sitas semata-mata. Banyak orang berpikiran kotor yang
menginginkannya. Sungguh hasil karya yang luar
biasa. Amyas mengatakan bahwa itu lukisan paling
AC-Five Little Pigs.indd 150
150 baik yang pernah dihasilkan olehnya. Saya tidak heran
seandainya ia benar. Lukisan itu pada hakikatnya su"
dah selesai. Hanya sehari atau dua hari yang diperlu"
kan untuk merapikannya. Mau"maukah Anda me"
lihatnya?" Hercule Poirot langsung menyahut, "Tentu saja."
Blake mengajaknya melintasi ruang depan, lalu me"
ngeluarkan sebuah anak kunci dari sakunya. Ia mem"
buka sebuah pintu dan mereka masuk ke dalam se"
buah kamar berukuran sedang, berbau debu. Kamar
itu tertutup rapat. Blake melintasi ruangan itu menuju
ke jendela dan membuka kerai kayunya. Kemudian,
dengan agak susah payah, ia mengangkat jendela kaca"
nya ke atas dan segera angin musim semi yang segar
berhembus masuk ke dalam kamar itu.
Meredith berkata, "Begini lebih baik."
Ia berdiri dekat jendela untuk menghirup udara se"
gar dan Poirot segera menemaninya. Tidak perlu ia
bertanya untuk apa ruangan itu sebelumnya. Rak-rak
itu kosong namun masih ada tanda-tanda bahwa di
situ botol-botol pernah berdiri. Pada salah satu din"
ding terdapat sejumlah perlengkapan laboratorium
kimia yang ditelantarkan dan sebuah bak tempat men"
cuci. Debu tebal terdapat di mana-mana di ruangan
itu. Meredith Blake sedang memandang ke luar melalui
jendela. Ia berkata, "Betapa mudah semua kenangan
itu kembali. Waktu saya berdiri di sini, mencium ha"
rum bunga melati"dan kemudian berbicara"hanya
AC-Five Little Pigs.indd 151
151 berbicara"seperti orang dungu"tentang obat-obatan
saya yang sangat berharga dan tentang penyulingan!"
Tanpa maksud apa pun, Poirot mengulurkan ta"
ngannya ke luar jendela. Ia membawa masuk seranting
daun melati yang baru saja direnggutnya dari batang"
nya. Tanpa ragu-ragu Meredith Blake berjalan menuju
ke dinding di seberangnya. Di situ tergantung sebuah
gambar yang telah tertutup selapis debu. Disekanya
debu itu. Napas Poirot tertahan. Sejauh itu ia telah melihat
empat lukisan karya Amyas Crale: dua buah di Mu"
seum Seni Tate, sebuah di toko barang-barang seni di
London, dan yang sebuah lagi adalah sebuah mawar
abadi di rumah Philip Blake. Tetapi yang kini dilihat"
nya adalah lukisan yang menurut artisnya sendiri me"
rupakan lukisannya yang terbaik, dan Poirot langsung
menyadari betapa besar pelukis yang satu ini.
Lukisan ini memiliki kehalusan yang dangkal dan
bergaya lama. Sepintas lalu lukisan ini bisa dikira pos"
ter, akibat kontrasnya yang kelihatannya mentah se"
kali. Yang tergambar di dalamnya adalah seorang ga"
dis, seorang gadis berkemeja kuning jernih dan
bercelana panjang ketat warna biru gelap, yang sedang
duduk di tembok berwarna abu-abu di bawah cahaya
matahari yang terik dengan latar belakang laut biru
yang bergolak. Persis subyek yang biasa digunakan un"
tuk poster. Tetapi penampakan yang sepintas itu memperdaya;
di dalamnya tersembunyi suatu tarikan yang halus"
AC-Five Little Pigs.indd 152
152 kecemerlangan yang mengagumkan serta pencahayaan
yang tanpa ragu. Dan gadis itu"
Ya, di sinilah kehidupan. Semua ada di sini, semua
yang berkaitan dengan kehidupan, dengan kemudaan,
dengan semangat yang menggebu-gebu. Wajahnya
tampak hidup dan matanya...
Semangat hidup yang menggebu-gebu! Kemudaan
yang begitu bergairah! Itulah, kiranya, yang tampak
oleh Amyas Crale dalam diri Elsa Greer, yang telah
menjadikannya buta serta tuli terhadap makhluk yang
lemah lembut itu, istrinya. Elsa berarti kehidupan.
Elsa berarti kemudaan. Gadis yang super, ramping, angkuh, kepalanya me"
noleh, matanya bersinar kurang ajar, memancarkan
kemenangan. Memandangi Anda, mengawasi Anda"
menunggu... Hercule Poirot mengembangkan tangannya. Ia ber"
kata, "Karya yang besar"ya, karya yang besar?"
Meredith Blake berkata, dengan suara yang tersen"
dat, "Ia begitu muda?"
Poirot mengangguk. Dalam hatinya ia berpikir.
"Apa yang biasanya dimaksudkan bila seseorang
berkata demikian" Begitu muda. Apakah dalam kaitan
dengan ketidakbersalahan, daya tarik, ketidakber"
dayaan" Namun muda tidak berarti demikian! Muda
itu mentah, muda itu kuat, muda itu bertenaga"ya,
dan kejam! Dan ada satu lagi"muda juga berarti ra"
wan." Ia mengikuti tuan rumahnya menuju ke pintu. Se"
makin besar rasa tertariknya kepada Elsa Greer yang
AC-Five Little Pigs.indd 153
153 tak lama lagi akan dikunjunginya. Sesudah sekian ta"
hun berlalu, perubahan apa sajakah yang telah dialami
oleh gadis yang menggairahkan, selalu ingin menang,
dan urakan itu" Ia menoleh ke belakang, ke lukisan itu.
Mata itu. Mengawasinya... mengamatinya... Me"
ngatakan sesuatu kepadanya...
Kalau saja ia bisa mengerti apa yang diceritakan
oleh kedua mata itu kepadanya. Akankah wanita se"
sungguhnya yang akan ditemuinya bisa menceritakan
kepadanya" Atau kedua mata itu menceritakan sesuatu
yang tidak diketahui oleh wanita sejatinya"
Tatapan mata yang begitu angkuh, memancarkan
cahaya kemenangan. Dan kemudian Sang Maut datang dan merampas
semuanya daripadanya... Dan cahaya itu hilang dari tatapan matanya yang
menggairahkan. Bagaimanakah tatapan mata Elsa
Greer yang sekarang"
Ia keluar dari ruangan itu setelah sekali lagi me"
layangkan pandangannya ke arah lukisan itu.
Dalam hati ia berkata, "Ia begitu hidup."
Ia merasa"sedikit"merinding...
AC-Five Little Pigs.indd 154
154 Bab VIII BABI KECIL YANG INI MENIKMATI DAGING PANGGANG RUMAH di Brook Street itu jendelanya berhiaskan bu"
nga tulip sejenis Darwin. Di dalam ruang depan se"
buah pot besar berisi bunga lilac putih yang menge"
luarkan keharumannya sampai ke pintu depan yang
terbuka. Seorang kepala pelayan berusia setengah baya me"
nyambut Poirot dan menerima topi serta tongkatnya.
Seorang pelayan lain muncul dan mengambil topi
serta tongkat itu, kemudian kepala pelayan berkata
dengan hormat, "Silakan mengikuti saya, Tuan."
Poirot mengikutinya sepanjang lorong depan. Pe"
layan itu membuka pintu itu dan menutup lagi dan
seorang pria tinggi kurus bangkit dari sebuah kursi di
dekat perapian lalu menghampirinya.
AC-Five Little Pigs.indd 155
155 Lord Dittisham kira-kira berusia kurang dari empat
puluh tahun. Ia bukan hanya bangsawan yang berhak
Bende Mataram 7 Sherlock Holmes - Pria Merangkak Pedang Langit Dan Golok Naga 4
^