Pencarian

Mengungkit Pembunuhan 3

Mengungkit Pembunuhan Five Little Pigs Karya Agatha Christie Bagian 3


duduk di House of Lords"Majelis Tinggi Inggris",
tapi juga seorang penyair, seorang dramawan. Dua
dari puisi puitiknya yang fantastik pernah dipergelar"
kan dengan keberhasilan yang sungguh di luar dugaan.
Dahinya agak menonjol, dagunya menggambarkan
hasratnya yang menggelora, mata serta bentuk mulut"
nya menjadikannya tampan sekali.
Ia berkata, "Silakan duduk, M. Poirot."
Poirot duduk dan menerima rokok yang ditawarkan
oleh tuan rumahnya. Lord Dittisham menutup kem"
bali kotak rokoknya, menyalakan korek api, dan me"
nyulut rokok di bibir Poirot, kemudian ia sendiri
duduk dan mengamati tamunya dengan seksama.
Lalu ia berkata, "Anda bermaksud menemui istri
saya, bukan?" Poirot menjawab, "Saya sungguh bersyukur karena
Lady Dittisham telah menyatakan bersedia menjumpai
saya." "Ya." Sesaat kemudian keduanya diam. Poirot membe"
ranikan diri bertanya, "Saya harap, Lord Dittisham,
Anda tidak berkeberatan, bukan?"
Wajah kurus yang seolah bermimpi itu sekilas ter"
senyum. "Keberatan seorang suami, M. Poirot, sekarang ti"
dak dipandang dengan sebelah mata."
"Kalau begitu Anda berkeberatan?"
"Tidak. Saya tidak bisa berkata begitu. Tetapi saya
AC-Five Little Pigs.indd 156
156 harus mengakui, saya agak takut akan akibat terhadap
istri saya. Baiklah, saya akan jujur. Belasan tahun yang
lampau, ketika istri saya masih muda sekali, ia telah
mengalami cobaan yang berat sekali. Sekarang, saya
harap, ia telah sembuh dari trauma tersebut. Saya mu"
lai yakin bahwa ia telah melupakannya. Sekarang
Anda muncul dan pertanyaan-pertanyaan Anda sudah
barang tentu akan membangkitkan kembali kenangan
lama ini." "Patut disesalkan," sahut Hercule Poirot dengan so"
pan. "Saya belum tahu betul bagaimana hasilnya nanti."
"Saya hanya bisa meyakinkan Anda, Lord
Dittisham, bahwa saya akan bertindak sebijaksana
mungkin, dan dengan segala daya berusaha tidak
membuat Lady Dittisham berduka. Ia, tidak diragukan
lagi, memiliki pembawaan yang lembut dan mudah
tersinggung." Kemudian, tiba-tiba dan tak disangka-sangka, Lord
Dittisham tertawa. Ia berkata, "Elsa" Elsa kuat seperti
kuda!" "Kalau begitu?" Poirot diam sejenak, mengatur
siasat. Situasi begini menggugah semangatnya.
Lord Dittisham berkata, "Istri saya sanggup meng"
hadapi kejutan yang bagaimanapun. Tahukah Anda
mengapa ia bersedia menjumpai Anda?"
Poirot menyahut dengan tenang, "Rasa ingin tahu?"
Suatu rasa hormat tampak di mata Lord Dittisham.
"Ah, Anda menduga dengan tepat."
Poirot berkata, "Itu tak terhindarkan. Wanita selalu
AC-Five Little Pigs.indd 157
157 mau berhubungan dengan detektif swasta! Tidak
demikian dengan pria. Mereka cenderung mengusir"
nya." "Ada juga wanita yang cenderung mengusirnya."
"Sesudah bertemu"bukan sebelumnya."
"Mungkin." Lord Dittisham berhenti sejenak. "Ga"
gasan apa yang ada di balik rencana penulisan buku
ini?" Hercule Poirot mengangkat bahunya.
"Ada orang yang ingin menghidupkan kembali
nada-nada lama, dekor-dekor panggung yang lama,
kostum-kostum lama. Ada juga orang yang ingin
menghidupkan kembali peristiwa pembunuhan lama."
"Huh!" seru Lord Dittisham.
"Huh! Itu kalau Anda suka. Tetapi Anda tidak akan
mengubah sifat manusia dengan mengatakan "Huh".
Pembunuhan adalah suatu drama. Hasrat untuk me"
nyaksikan drama sangat kuat dalam diri manusia."
Lord Dittisham bergumam, "Saya tahu"saya
tahu..." "Jadi, anda tentu mengerti," ujar Poirot, "Buku itu
akan ditulis. Tugas saya adalah meyakinkan agar tidak
ada pernyataan yang terlalu bertentangan, yang me"
nyimpang dari fakta-fakta yang telah diketahui."
"Fakta-fakta itu milik umum, saya kira."
"Ya. Tetapi tidak demikian halnya dengan pe"
nafsiran terhadap fakta-fakta itu."
Dittisham berkata dengan tajam, "Apa yang Anda
maksudkan, M. Poirot?"
"Lord Dittisham yang saya hormati, banyak sekali
AC-Five Little Pigs.indd 158
158 penafsiran yang dilakukan, misalnya, terhadap suatu
fakta sejarah. Sebagai contoh, banyak buku yang telah
ditulis tentang Ratu Mary dari Scotlandia, salah se"
orang tokoh dalam sejarah negeri Anda. Ada yang
menggambarkan sebagai seorang martir, sebagai
seorang wanita nakal dan jalang, sebagai seorang suci
yang agak dungu, sebagai seorang wanita yang men"
jadi korban lingkungannya sendiri! Orang bisa me"
milih salah satu dari semua itu."
"Dan dalam kasus ini" Crale dibunuh oleh istri"
nya"itu, tentu saja, tidak perlu dipersoalkan lagi. Di
pengadilan, istri saya, menurut pendapat saya, telah
difitnah secara keji. Ia terpaksa harus diselundupkan
ketika keluar dari persidangan. Opini masyarakat ter"
lalu kejam terhadapnya."
"Orang Inggris," ujar Poirot, "sangat menjunjung
tinggi kaidah-kaidah moral."
Lord Dittisham berkata, "Susah, mereka memang
begitu!" Ia menambahkan"sambil memandang Poirot,
"Dan Anda?" "Saya," jawab Poirot. "Saya berusaha hidup sesuai
dengan kaidah moral yang berlaku. Itu tidak betulbetul sama dengan sekadar menjunjung gagasan-ga"
gasan moral." Lord Dittisham berkata, "Saya kadang-kadang ingin
tahu orang macam apa Mrs. Crale ini sesungguhnya.
Tentu bukan sekadar masalah istri yang sakit hati"
saya mempunyai firasat bahwa ada sesuatu di balik
semua itu." AC-Five Little Pigs.indd 159
159 "Istri Anda mungkin tahu," sergah Poirot.
"Istri saya," bantah Lord Dittisham, "Belum pernah
menyinggung-nyinggung kasus itu sama sekali."
Poirot memandanginya dengan penuh perhatian. Ia
berkata, "Ah, saya mulai memahami?"
Dittisham memotong dengan tajam, "Apa yang
Anda pahami?" Poirot menjawab sambil mengangguk dengan hor"
mat, "Imajinasi kreatif seorang penyair..."
Lord Dittisham bangkit dan memijit bel. Dengan
kasar ia berkata, "Istri saya pasti sedang menantikan
Anda." Pintu dibuka. "Tuan memanggil saya?"
"Antarkan M. Poirot ke tempat istriku."
Mereka menaiki dua susun tangga berlapis karpet
tebal dan empuk, yang membuat kaki terasa terbe"
nam. Lampu-lampu temaram. Uang, uang di manamana. Meskipun dalam hal selera tidak terlalu tinggi.
Bila di ruangan Lord Dittisham yang terasa adalah
ketegangan yang muram, di sini, di bagian rumah
lainnya, kemewahan semata-mata yang terlihat. Semua
yang terbaik. Meskipun bukan yang paling mengesan"
kan, atau paling menakjubkan. Di sini tampak, prin"
sip "uang bukan masalah" tidak diimbangi dengan
imajinasi yang memadai. Poirot berkata kepada dirinya sendiri, "Daging
panggang" Ya, daging panggang!"
Ruangan ke mana ia diantar tidak besar. Ruang du"
duk utama yang besar terdapat di lantai pertama. Yang
AC-Five Little Pigs.indd 160
160 ini adalah ruang duduk pribadi nyonya rumah dan
nyonya rumah itu tampak sedang berdiri sambil ber"
sandar ke dinding perapian ketika Poirot diantar ma"
suk. Sebuah ungkapan sekonyong-konyong muncul di
benaknya dan sulit dienyahkan.
Ia mati muda... Itulah yang terpikir olehnya ketika ia mengamati
Elsa Dittisham yang dahulu tidak lain adalah Elsa
Greer. Poirot tidak akan pernah mengenalinya hanya dari
lukisan yang telah diperlihatkan oleh Meredith Blake
kepadanya. Yang tergambar di situ adalah Elsa yang
muda, Elsa yang penuh vitalitas. Di sini kemudaan itu
tidak ada"bahkan seolah-olah masa muda itu tidak
pernah dialaminya. Kendatipun demikian ia menya"
dari sesuatu yang belum disadarinya ketika melihat
lukisan Crale, bahwa Elsa adalah wanita yang cantik.
Ya, wanita yang sangat cantik itulah yang menyambut"
nya. Dan wanita itu pasti belum tua. Berapakah usia"
nya sekarang" Tidak lebih dari tiga puluh enam tahun.
Kalau ia berusia dua puluh tahun ketika tragedi itu
terjadi. Rambutnya yang hitam ditata dengan sem"
purna, raut wajahnya termasuk bertipe klasik dengan
tata rias yang cermat sekali.
Ia seolah-olah merasakan suatu hentakan yang aneh
sekali. Ini, mungkin, gara-gara Mr. Jonathan yang tua
itu, yang telah bercerita tentang Juliet... Tidak ada Ju"
liet di sini"kecuali, barangkali, bila seseorang bisa
membayangkan Juliet mampu bertahan"mampu te"
AC-Five Little Pigs.indd 161
161 tap hidup, tanpa Romeo... bukankah salah satu bagian
yang penting dalam drama itu adalah bahwa Juliet
harus mati muda" Elsa Greer ternyata tetap hidup...
Ia menyambut Poirot dengan nada suara yang boleh
dikatakan datar. "Saya tertarik sekali, M. Poirot. Silakan duduk dan
berkata apa yang harus saya perbuat."
Poirot berpikir, "Tetapi ia tidak tertarik. Sama sekali
tidak tertarik." Matanya yang besar dan kelabu"seperti danau
yang mati. Poirot, seperti kebiasaannya, tidak menyembunyi"
kan kenyataan bahwa ia bukan orang Inggris.
Ia berseru perlahan, "Saya bingung, Madame, saya
benar-benar bingung."
"Oh, tidak, mengapa?"
"Karena saya menyadari bahwa ini"rekonstruksi
drama masa lalu ini pasti sangat menyakitkan bagi
Anda!" Wanita itu tampak gembira. Ya, ia betul-betul gem"
bira. Kegembiraannya tidak dibuat-buat.
Ia berkata, "Tentu suami saya yang telah menyun"
tikkan gagasan itu ke dalam kepala Anda, bukan" Ia
menemui Anda ketika Anda datang. Dengan sendiri"
nya ia tidak mengerti sedikit pun. Ia belum pernah
mengerti. Saya sama sekali bukan orang yang sensitif
sebagaimana yang dibayangkannya."
Keceriaan masih tampak dalam suaranya. Ia berkata
lagi, "Anda perlu tahu, ayah saya pada awalnya hanya
AC-Five Little Pigs.indd 162
162 seorang buruh pabrik. Ia berjuang sendiri hingga
akhirnya menjadi kaya raya. Itu tak mungkin terjadi
seandainya ia berkulit tipis. Saya sama saja."
Dalam hati Poirot berkata, "Ya, itu betul. Wanita
yang berkulit tipis tidak akan pernah tinggal di rumah
Caroline Crale." Lady Dittisham berkata, "Apa yang Anda kehendaki
dari saya?" "Yakinkah Anda, Madame, bahwa mengenang kem"
bali masa lalu tidak akan menyakitkan Anda?"
Ia tampak berpikir sejenak, dan kenyataan ini tibatiba membuat Poirot tertegun karena Lady Dittisham
agaknya seorang wanita yang sangat jujur. Dalam ke"
adaan terpaksa ia mungkin berbohong, tetapi tidak
pernah bila ia bisa memilih.
Elsa Dittisham menjawab dengan perlahan, "Tidak,
tidak menyakitkan. Meskipun, sesungguhnya saya ingin
bisa demikian." "Mengapa?" Ia berkata dengan tidak sabar, "Memang janggal
sekali karena saya tidak pernah merasakan sesuatu..."
Dan Hercule Poirot berkata dalam hati, "Ya, Elsa
Greer sudah lama mati..."
Namun yang keluar dari mulutnya adalah, "Bagai"
manapun, Lady Dittisham, itu menjadi tugas saya
jauh lebih mudah." Ia berkata dengan riang, "Apa yang ingin Anda ke"
tahui?" "Apakah Anda memiliki ingatan yang baik, Ma"
dame?"

Mengungkit Pembunuhan Five Little Pigs Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

AC-Five Little Pigs.indd 163
163 "Cukup baik, saya kira."
"Dan Anda yakin tidak akan bersedih bila harus
menceritakan semua itu secara rinci?"
"Tidak sama sekali. Segala sesuatu hanya bisa me"
nyakitkan ketika sedang terjadi."
"Saya tahu, sementara orang memang demikian."
Lady Dittisham berkata, "Itulah yang tidak dapat
dimengerti oleh Edward"suami saya. Ia menyangka
bahwa pengadilan dan semua itu merupakan petaka
yang dahsyat bagi saya."
"Jadi tidak demikian?"
Elsa Dittisham menyahut, "Tidak, saya justru me"
nikmatinya." Rasa puas tercermin dalam suaranya. Ia
melanjutkan, "Ya Tuhan, kalau saja Anda tahu bagai"
mana si bajingan tua Depleach itu mendesak saya. Ia
memang setan, kalau Anda sependapat. Saya senang
bisa melawannya. Ia tidak berhasil menjatuhkan saya."
Ia memandang Poirot sambil tersenyum.
"Saya harap saya tidak merusak gambaran Anda
tentang diri saya. Sebagai gadis berusia dua puluh ta"
hun, semestinya saya tidak berdaya, saya kira"men"
derita karena malu atau yang semacamnya itu. Saya
tidak demikian. Saya tidak peduli tentang apa pun
yang mereka katakan kepada saya. Hanya satu hal
yang saya inginkan."
"Apa itu?" "Agar ia digantung, tentu saja," tegas Elsa Dittisham.
Poirot mengamati tangannya"tangan yang indah,
namun kuku-kukunya panjang dan melengkung. Ta"
ngan yang telengas. AC-Five Little Pigs.indd 164
164 Wanita itu berkata, "Anda menduga bahwa saya
menaruh dendam" Saya memang menaruh dendam"
kepada siapa pun yang telah melukai perasaan saya.
Wanita itu dalam benak saya adalah wanita yang pa"
ling hina yang pernah ada. Ia tahu Amyas mencintai
saya"bahwa Amyas akan meninggalkannya"dan ia
membunuhnya agar saya tidak mungkin memilikinya."
Ia memandang Poirot dengan tajam.
"Tidakkah Anda berpikir bahwa itu kejam sekali?"
"Anda tidak mengerti atau tidak menerima ke"
nyataan bahwa wanita bisa cemburu?"
"Tidak, saya pikir saya tidak demikian. Kalau ia
sudah kalah, ya sudahlah. Kalau ia tidak dapat mem"
pertahankan suaminya, biarkanlah ia pergi dengan
baik-baik. Keinginan untuk memiliki secara mutlak
itulah yang tidak saya mengerti."
"Anda mungkin akan mengerti seandainya Anda
pernah menjadi istri Amyas Crale."
"Saya kira tidak demikian. Kami tidak?" Ia tibatiba tersenyum kepada Poirot. Senyumnya, pikir
Poirot, agak menyeramkan. Senyum orang yang ham"
pir tidak berperasaan. "Saya ingin Anda memahami
duduk perkaranya secara tepat," sambungnya. "Jangan
berprasangka bahwa dahulu Amyas Crale merayu se"
orang gadis ingusan. Sama sekali tidak demikian! Di
antara kami berdua, saya-lah yang bertanggung jawab.
Saya berjumpa dengannya di sebuah pesta dan saya
jatuh hati kepadanya"saya tahu saya harus memiliki"
nya?" Sebuah ejekan"ejekan yang fantastik tetapi"
AC-Five Little Pigs.indd 165
165 Dan seluruh keberuntunganku di kakimu kuletakkan
Dan ke ujung dunia, Tuanku, dikau kuturutkan...
"Meskipun ia sudah berkeluarga?"
"Apakah ini tindak pelanggaran yang pelakunya
bisa dituntut" Itu tidak cukup untuk menyembunyi"
kan suatu kenyataan. Kalau ia tidak bahagia dengan
istrinya tapi bisa bahagia dengan saya, mengapa saya
tidak boleh membahagiakannya" Kita hidup hanya
sekali." "Tetapi ada yang mengatakan bahwa ia bahagia de"
ngan istrinya." Elsa menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Tidak. Mereka bertengkar seperti kucing dengan
anjing. Wanita itu sering memaki dan menyumpahi"
nya. Ia"oh, ia sungguh wanita yang mengerikan!"
Elsa bangkit dan menyulut sebatang rokok. Dengan
agak tersenyum ia berkata, "Barangkali saya tidak adil
terhadapnya. Tapi saya sungguh yakin bahwa ia agak
menyebalkan." Poirot berkata dengan perlahan, "Tragedi yang luar
biasa." "Ya, tragedi yang luar biasa." Tiba-tiba ia berpaling
kepada Poirot, dari wajahnya yang sejak tadi selalu
lesu itu muncul sesuatu yang hidup.
"Tragedi itu telah membunuh saya, Anda mengerti"
Tragedi itu telah membunuh saya. Sejak saat itu tak
ada sedikit pun yang tersisa"tak ada sedikit pun."
Suaranya menurun. "Kosong!" dengan kesal ia me"
ngibaskan tangannya. "Seperti ikan-ikanan dalam ko"
tak kaca!" AC-Five Little Pigs.indd 166
166 "Apakah Amyas Crale begitu besar artinya bagi
Anda?" Ia mengangguk. Anggukan yang aneh"karena me"
nayangkan suatu kepedihan yang mendalam. Ia ber"
kata, "Saya kira pikiran saya selalu terpusat pada satu
hal saja." Ia merenung dengan murung. "Saya kira"
sungguh"seharusnya saya bunuh diri saja"seperti
Juliet. Tapi"tapi kalau saya melakukannya, itu sama
saja dengan mengaku kalah."
"Dan Anda berbuat kebalikannya?"
"Pasti harus ada sesuatu"yang serupa"begitu yang
terdahulu berhasil diatasi. Saya sungguh telah berhasil
mengatasinya. Peristiwa itu tidak lagi berarti apa-apa
bagi saya. Setelah itu segera terpikir bahwa saya harus
mendapatkan yang lain."
"Ya, yang lain. Poirot tahu dengan pasti bahwa wa"
nita ini telah berusaha dengan segala daya memenuhi
hasratnya yang mendasar itu. Poirot dapat memba"
yangkan bahwa dengan kecantikan dan kekayaannya,
dengan tangannya yang telengas, ia telah merayu priapria tertentu guna mengisi kekosongan dalam hidup"
nya. Ia seorang pemuja pahlawan. Perkawinannya yang
pertama adalah dengan seorang penerbang terkenal"
kemudian dengan seorang ilmuwan petualang, Arnold
Stevenson, ia memang orang besar"secara fisik mung"
kin tidak terlalu berbeda dengan Amyas Crale"dan
terakhir kembali mendapatkan tokoh seni yang kreatif:
Dittisham! Elsa Dittisham berkata, "Saya belum pernah men"
jadi orang munafik! Ada pepatah Spayol yang saya
AC-Five Little Pigs.indd 167
167 akui. Ambillah yang kuinginkan dan bayarlah, demikian
sabda Tuhan. Ya, saya sudah melakukannya. Saya su"
dah mengambil yang saya kehendaki"dan saya selalu
membayar dengan harga yang pantas."
Hercule Poirot berkata, "Yang tidak Anda mengerti
adalah bahwa tidak semua hal bisa dibeli."
Wanita itu menatapnya, lalu berkata, "Yang saya
maksudkan bukan uang semata-mata."
Sergah Poirot, "Bukan, bukan, saya mengerti yang
Anda maksudkan. Tetapi tidak semua yang ada dalam
hidup ini mempunyai nilai atau harga yang tertentu.
Ada pula yang tidak untuk dijual !"
"Omong kosong!"
Poirot tersenyum, lembut sekali. Dalam suara Elsa
terbersit kecongkakan seorang buruh pabrik yang ke"
mudian menjadi kaya raya.
Hercule Poirot tiba-tiba merasa iba kepada wanita
ini. Diamatinya wajah yang awet muda, lembut, tetapi
matanya letih, kemudian ia teringat kepada gadis yang
telah dilukis oleh Amyas Crale...
Elsa Dittisham berkata, "Ceritakan kepada saya
buku yang akan Anda tulis ini. Apa maksudnya" Dan
gagasan siapa?" "Oh! Nyonya yang terhormat, apa lagi tujuannya
kalau menyajikan sensasi masa lalu dengan bumbu
masa kini?" "Tapi Anda bukan seorang penulis?"
"Bukan, saya ahli dalam kriminalitas."
"Maksud Anda, orang meminta nasihat kepada
AC-Five Little Pigs.indd 168
168 Anda dalam penulisan buku-buku tentang masalah
kriminal?" "Tidak selalu. Dalam hal ini, saya telah menerima
suatu tugas khusus."
"Dari siapa?" "Saya"apa yang harus saya katakan"melakukan
penelitian ini atas nama seseorang yang berkepen"
tingan." "Siapa?" "Miss Carla Lemarchant."
"Siapakah dia?"
"Ia putri Amyas dan Caroline Crale."
Sejenak Elsa menatapnya. Kemudian ia berkata,
"Oh, tentu saja, mereka memang mempunyai seorang
anak. Saya ingat. Ia pasti sudah dewasa sekarang?"
"Ya, usianya kini dua puluh satu tahun."
"Bagaimana rupanya?"
"Ia jangkung, kulitnya agak gelap dan, saya pikir, ia
cantik. Dan ia memiliki keberanian serta rasa percaya
diri." Sambil merenung Elsa berkata, "Saya ingin bertemu
dengannya." "Ia mungkin tidak mau bertemu dengan Anda."
Elsa tampak terkejut. "Mengapa" Oh, saya mengerti. Tapi omong kosong!
Ia tidak mungkin bisa ingat sedikit pun tentang ke"
jadian itu. Waktu itu ia pasti tidak lebih dari enam
tahun." "Ia tahu bahwa ibunya telah diadili atas tuduhan
membunuh ayahnya." AC-Five Little Pigs.indd 169
169 "Dan ia beranggapan bahwa itu kesalahan saya?"
"Itu salah satu kemungkinan."
"Elsa mengangkat bahunya. Ia berkata, "Betapa to"
lolnya! Kalau saja Caroline telah berlaku bijak?"
"Jadi Anda tidak merasa bertanggung jawab?"
"Mengapa saya harus demikian" Saya tidak mem"
punyai alasan untuk malu. Saya dahulu mencintai
laki-laki itu. Saya akan membuatnya bahagia." Ia me"
natap Poirot. Air mukanya berubah"tiba-tiba, sulit
dipercaya, Poirot seakan melihat gadis yang tergambar
di lukisan itu. Wanita itu berkata lagi, "Kalau saja saya
bisa membuat Anda mengerti. Kalau saja Anda bisa
memandang kasus ini dari pihak saya. Kalau saja Anda
dulu tahu?" Poirot membungkuk ke arah wanita itu.
"Tetapi memang itulah yang saya inginkan. Perlu
Anda ketahui, Mr. Philip Blake yang ada di sana ke"
tika itu, sekarang sedang menuliskan bagi saya sema"
cam laporan terinci tentang segala sesuatu yang pernah
terjadi. Mr. Meredith Blake pun demikian. Sekarang
kalau Anda?" Elsa Dittisham menghirup napas dalam-dalam. De"
ngan nada meremehkan ia berkata, "Kedua orang itu!
Philip selamanya tolol. Sedangkan Meredith tidak per"
nah tidak membuntuti Caroline"tapi ia betul-betul
orang yang baik. Tapi Anda tidak akan mendapatkan
gambaran yang murni dari laporan mereka."
Poirot terus mengamatinya, memperhatikan sema"
ngat yang semakin memancar dari matanya, memper"
hatikan wanita yang seolah-olah hidup kembali. Segera
AC-Five Little Pigs.indd 170
170 wanita itu berkata lagi, cukup sengit, "Apakah Anda
menginginkan kebenaran" Oh, bukan untuk publikasi.
Tapi hanya untuk Anda sendiri?"
"Saya akan berusaha untuk tidak mempublikasikan"
nya tanpa izin Anda."
"Saya bersedia menuliskan kebenaran itu..." Ia diam
untuk beberapa saat, berpikir. Poirot melihat bahwa
kekakuan yang lembut pada pipinya perlahan-lahan
sirna digantikan dengan lengkung yang lebih muda, ia
melihat kehidupan berangsur-angsur merasuk ke da"
lam dirinya, seakan-akan sang waktu berjalan mundur.
"Untuk mengenang kembali masa lalu"untuk me"
nuliskan semuanya.. Untuk menunjukkan kepada
Anda wanita macam apa dia?"
Matanya berbinar. Dadanya naik-turun.
"Ia telah membunuhnya. Ia telah membunuh
Amyas. Amyas yang masih hidup"yang menikmati
hidup. Kebencian tidak seharusnya lebih kuat daripada
cinta"tapi begitulah kebencian wanita itu. Dan saya
benci kepadanya"saya benci"benci..."
Wanita itu menghampirinya. Ia membungkuk, ber"
pegang dengan kencang pada lengan baju Poirot. Ia
mendesak, "Anda harus mengerti"Anda harus"ba"
gaimana perasaan kami satu sama lain. Amyas dan
saya, maksud saya. Ada sesuatu"yang ingin saya per"
lihatkan kepada Anda."
Ia berbalik dan bergegas melintasi ruangan. Ia me"


Mengungkit Pembunuhan Five Little Pigs Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

nuju ke sebuah meja kerja kecil, membuka kuncinya,
menarik sebuah laci yang tersembunyi di dalamnya.
Kemudian ia kembali. Di tangannya terdapat selem"
AC-Five Little Pigs.indd 171
171 bar surat yang terlipat-lipat dan kusut, tintanya me"
mudar. Ia, dengan agak memaksa menyodorkan surat
itu kepada Poirot dan tiba-tiba saja benak Poirot ter"
lintas suatu kenangan yang memedihkan tentang se"
orang anak yang pernah dikenalnya yang juga telah
memperlihatkan dengan paksa suatu benda yang sa"
ngat disayanginya"sebentuk kulit kerang yang di"
perolehnya dari pantai, yang telah disimpannya de"
ngan hati-hati. Begitu pula, ketika itu si anak mundur
selangkah dan mengawasinya dengan seksama. Pe"
rasaan bangga, takut, serta malu bercampur aduk di
hatinya ketika menantikan tanggapannya tentang ba"
rang kesayangannya itu. Poirot membuka lipatan kertas yang kusam itu.
Elsa"kau gadis yang luar biasa! Tak pernah ada wa"
nita secantik engkau. Namun begitu aku takut"aku
terlalu tua"orang tua berwatak jelek seperti setan dan
tidak memiliki ketetapan hati. Jangan mempercayai aku,
jangan percaya kepadaku"aku bukan orang baik"ke"
cuali dalam bidang pekerjaanku. Aku memang paling
baik dalam bidang itu. Sebab itu, jangan berkilah bah"
wa engkau belum kuingatkan.
Ah, kasihku"aku pun berhasrat memilikimu. Untuk
itu setan pun kan kuminta bantuan dan engkau tahu
itu. Dan aku akan membuat lukisan dirimu yang akan
membuat dunia yang bebal ini menjadi bisu! Aku ter"
gila-gila padamu"aku tak bisa tidur"aku tak bisa
makan. Elsa"Elsa"Elsa"aku senantiasa milikmu"
milikmu sampai mati. Amyas.
Enam belas tahun berlalu. Tintanya memudar, ker"
AC-Five Little Pigs.indd 172
172 tasnya keriput. Namun kata-katanya masih hidup"
masih bergetar... Ia memandang langsung ke arah wanita itu, wanita
kepada siapa surat itu ditujukan.
Tetapi bukan lagi wanita itu yang tampak olehnya.
Yang tampak adalah seorang gadis, yang masih
muda dan tengah dimabuk cinta.
Ia teringat lagi akan Juliet...
AC-Five Little Pigs.indd 173
173 Bab IX BABI KECIL YANG INI TAK PUNYA APA-APA "BOLEHKAH saya bertanya mengapa, M. Poirot?"
Hercule Poirot menimbang dahulu sebelum men"
jawab pertanyaan itu. Ia sadar bahwa sepasang mata
kelabu yang tampak sangat cerdik tengah mengawasi"
nya. Sepasang mata yang melengkapi sepotong wajah
mungil nan keriput. Sebelumnya ia telah menapaki anak-anak tangga
sampai ke lantai paling atas Gedung Gillespie yang
gersang itu untuk kemudian mengetuk pintu nomor
584. Gedung itu telah sengaja dibangun guna me"
menuhi kebutuhan kaum wanita pekerja akan sarana
hunian berupa flat-flat kecil.
Di sinilah, di ruang berbentuk kubus yang sempit
ini, Miss Cecilia Williams tinggal. Ruangan yang se"
kaligus berfungsi sebagai ruang tidur, ruang duduk,
AC-Five Little Pigs.indd 174
174 ruang makan, dan sebagai dapur, dengan tersedianya
pipa gas yang harus digunakan dengan bijaksana"se"
lanjutnya masih ada semacam ruangan kecil yang lain
yang digunakan sebagai kamar mandi.
Di tempat yang serba tidak lengkap ini, bagaimana"
pun, Miss Williams telah berusaha menampilkan ciriciri kepribadiannya.
Di dinding yang bercat kelabu pucat tampak se"
jumlah reproduksi lukisan bergelantungan. Di antara"
nya adalah gambar Dante yang sedang menemui
Beatrice di sebuah jembatan"dan lukisan itu oleh
seorang anak kecil pernah disebut sebagai "gambar
seorang gadis buta yang sedang duduk pada sebutir
jeruk dan berseru, akau tak tahu kenapa, "Harapan"."
Selain itu terdapat pula dua reproduksi lukisan cat air
Venesia dan karya Botticelli, "Primavera". Di atas se"
buah lemari laci yang pendek terpajang sejumlah foto
yang telah memudar, yang kebanyakan, dari gaya tata
rambut orang-orangnya, berasal dari dua puluh atau
tiga puluh tahun sebelumnya.
Karpet ruangan itu sudah usang sekali, demikian
pula perabotannya yang bermutu rendah. Jelas sekali
bagi Hercule Poirot bahwa Cecilia Williams hidup se"
cara pas-pasan. Di sini tidak ada daging panggang.
Inilah babi kecil yang tak punya apa-apa itu.
Dengan suara yang jelas dan mantap, bertubi-tubi
Miss Williams mengulangi pertanyaannya.
"Anda ingin mengetahui kesan dan ingatan saya
tentang kasus Crale" Bolehkah saya bertanya menga"
pa?" AC-Five Little Pigs.indd 175
175 Beberapa sahabat dan rekan seprofesi Hercule
Poirot pernah mengatakan, pada saat-saat ia membuat
mereka kagum sekaligus bingung, bahwa ia lebih me"
nyukai dusta ketimbang kebenaran dan cenderung
mengakhiri kasus-kasusnya menggunakan pernyataanpernyataan palsu yang pelik lagi rumit, bukannya de"
ngan berpegang pada kebenaran yang telah tersedia.
Tetapi dalam kasus ini keputusannya telah dibuat"
nya dengan cepat. Hercule Poirot bukan berasal dari
golongan anak-anak Belgia atau Prancis yang pernah
memiliki pengasuh berkebangsaan Inggris, tetapi ia
bereaksi selugas dan sepasti anak-anak itu misalnya
apabila mereka didesak, "Apakah kau sudah sikat gigi
tadi pagi, Harold (atau Richard atau Anthony)?" De"
ngan cepat mereka mempertimbangkan kemungkinan
seandainya mereka berbohong, namun segera pula ga"
gasan itu ditolak, sehingga dengan memelas mereka
terpaksa menjawab, "Belum, Miss Williams."
Karena Miss Williams memiliki sesuatu yang pasti
dipunyai setiap pendidik anak-anak yang berhasil"
yakni kewibawaan!"maka apabila Miss Williams ber"
kata "Cucilah tanganmu, Joan," atau "Kuharap kau
membaca bab tentang penyair-penyair zaman Eliza"
beth sehingga kau dapat menjawab semua pertanyaan"
ku tentang itu," ia selalu dipatuhi. Tidak pernah ter"
lintas dalam kepala Miss Williams bahwa ia akan tidak
dipatuhi. Jadi dalam kesempatan ini Hercule Poirot tidak me"
ngemukakan alasan yang muluk-muluk sebagaimana
sebelumnya, yaitu tentang buku yang akan membahas
AC-Five Little Pigs.indd 176
176 peristiwa kriminal yang telah lama berlalu. Sebaliknya,
Poirot bercerita secara langsung dan apa adanya ten"
tang persoalan yang tengah dihadapi oleh Carla Le"
marchant, persoalan yang memaksanya meminta ban"
tuan Poirot. Wanita bertubuh kecil, tua, yang pakaiannya lusuh
tetapi rapi itu mendengarkan penuturannya dengan
penuh perhatian. Ia berkata, "Ingin sekali saya mendengar kabar ten"
tang anak itu"serta mengetahui bagaimana rupanya
sekarang." "Ia kini telah menjadi seorang gadis yang sangat
cantik dan menarik, berani, serta mampu mengambil
keputusan sendiri." "Bagus," sahut Miss Williams pendek.
"Dan ia, boleh saya katakan, adalah orang yang sa"
ngat keras hati. Ia bukan orang yang mudah dibujuk,
apalagi dipaksa." Bekas pengasuh dan pendidik itu mengangguk-ang"
guk sambil merenung. Ia bertanya, "Apakah ia berjiwa
seni?" "Saya kira tidak."
Miss Williams berkata dengan lega.
"Itu satu hal yang patut disyukuri!"
Nada pertanyaan itu dengan jelas menunjukkan ba"
gaimana pandangan Miss Williams tentang para seni"
man. Ia menambahkan, "Dari penuturan Anda saya
membayangkan bahwa gadis ini lebih mewarisi sifat
ibunya ketimbang ayahnya."
AC-Five Little Pigs.indd 177
177 "Mungkin sekali. Anda akan dapat memastikan hal
itu bila Anda melihatnya sendiri. Inginkah Anda men"
jumpainya?" "Tentu senang sekali kalau saya dapat menemuinya.
Melihat perkembangan seorang anak yang pernah kita
kenal senantiasa menarik."
"Ia, saya yakin, masih kecil sekali ketika itu. Anak
yang manis sekali"agak terlalu pendiam, mungkin.
Tekun. Senang bermain sendiri, tidak pernah meminta
ditemani. Wajar seperti anak-anak lainnya, tapi tidak
manja." Poirot berkata, "Untunglah waktu itu ia masih
muda sekali." "Ya, memang. Seandainya ia lebih tua sedikit saja,
kejutan yang dialaminya akibat tragedi itu pasti me"
ninggalkan bekas yang buruk sekali."
"Bagaimanapun," ujar Poirot, "yang bersangkutan
pasti merasa bahwa masa lalunya menyimpan sesuatu
yang tidak wajar"betapa pun sedikitnya yang dapat
dimengerti atau boleh diketahui oleh anak itu, suatu
suasana yang penuh misteri pasti akan berkembang
dan sewaktu-waktu bisa tak terkendali. Hal semacam
ini tidak baik bagi seorang anak."
Sambil berpikir Miss Williams menyahut, "Mung"
kin tidak seburuk yang Anda duga." Poirot berkata,
"Sebelum mengakhiri pokok pembicaraan tentang
Carla Lemarchant"yang dulu adalah si kecil Carla
Crale"ada sesuatu yang ingin saya tanyakan. Kalau
orang lain bisa menjelaskannya, saya kira Anda pun
bisa." AC-Five Little Pigs.indd 178
178 "Ya?" Suaranya mengandung pertanyaan.
Poirot mengibaskan tangannya dalam upaya men"
jelaskan maksudnya. "Ada sesuatu"suatu nuansa yang bisa saya terang"
kan"tetapi agaknya saya selalu merasakan bahwa anak
itu, setiap kali namanya saya sebut, kehadirannya tidak
pernah dianggap penting. Setiap kali namanya saya
sebut, tanggapan yang selalu muncul selalu berupa
ungkapan rasa heran yang samar, seolah-olah orang
yang saya ajak berbicara telah lupa sama sekali bahwa
waktu itu memang ada seorang anak. Nah, renungkan"
lah, Mademoiselle, bukankah itu tidak wajar" Seorang
anak, dalam kaitan peristiwa ini, patut diperhitung"
kan, bukan sebagai dirinya sendiri, namun sebagai
suatu titik tumpu. Amyas Crale mungkin mempunyai
alasan untuk meninggalkan istrinya"atau untuk tidak
meninggalkannya. Namun dalam kebanyakan kasus
perceraian, masalah anak merupakan pokok pem"
bahasan yang sangat penting. Tetapi di sini anak itu
seakan-akan hampir tidak diperhitungkan. Bagi saya"
itu aneh." Miss Williams segera menyahut, "Anda telah me"
letakkan jari Anda di titik yang vital, M. Poirot. Anda
betul sekali. Dan itulah antara lain sebabnya mengapa
saya tadi berkata, baru saja"bahwa pemindahan Carla
ke lingkungan yang berbeda dalam beberapa hal ber"
pengaruh baik baginya. Ketika usianya bertambah,
Anda tentu mengerti, ia mungkin merasakan suatu
kekurangan tertentu dalam kehidupan sehari-harinya."
AC-Five Little Pigs.indd 179
179 Wanita itu membungkuk dan berbicara lambat-lam"
bat serta cermat. "Dengan sendirinya, sepanjang pengalaman saya,
banyak sekali aspek masalah antara orang tua dan
anak yang telah saya temui. Banyak anak, kebanyakan
anak, kalau boleh saya katakan, justru menderita aki"
bat perhatian yang berlebihan dari orang tua mereka.
Terlalu banyak kasih sayang, terlalu banyak peng"
awasan yang mereka terima. Penderitaan yang dialami
di bawah sadar itu cenderung berkembang, dan men"
coba melepaskan diri. Yang seperti ini terutama ter"
dapat di keluarga beranak tunggal, dan tentu saja si
ibulah yang biasanya paling bersalah. Akibatnya ter"
hadap kehidupan perkawinan sering tidak mengun"
tungkan. Si suami yang tidak mau dinomorduakan,
cenderung mencari hiburan"atau lebih tepat, san"
jungan dan perhatian"di luar rumah, dan perceraian,
cepat atau lambat pasti terjadi. Yang terbaik bagi se"
orang anak, saya yakin, adalah bila ia mendapatkan
yang saya istilahkan sebagai penyia-nyiakan yang sehat
dari kedua orang tuanya. Ini terjadi hampir dengan
sendirinya di keluarga besar yang beranak banyak dan
berpenghasilan rendah. Di sini anak-anak itu tidak
begitu terawasi karena ibu mereka boleh dikatakan
tidak mempunyai waktu untuk memperhatikan apalagi


Mengungkit Pembunuhan Five Little Pigs Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

memanjakan mereka. Kendatipun demikian mereka
betul-betul menyadari dengan baik bahwa sang ibu
menyayangi mereka, sehingga tidak menuntut per"
wujudan rasa sayang yang berlebihan.
"Tetapi masih ada satu aspek lain. Orang ada kala"
AC-Five Little Pigs.indd 180
180 nya sungguh menemukan pasangan suami istri yang
satu sama lain begitu saling mencinta, begitu saling
terikat, sehingga anak hasil perkawinan mereka seolaholah dianggap tidak ada. Dan dalam situasi demikian
si anak cenderung membenci kenyataan itu, cende"
rung merasa dikhianati dan ditinggalkan. Anda tentu
mengerti bahwa dalam hal ini saya tidak sedang ber"
bicara tentang penyia-nyiaan. Mrs. Crale, umpamanya,
bisa disebut seorang ibu yang baik sekali. Dengan cer"
mat ia selalu memperhatikan segala keperluan Carla,
memperhatikan kesehatannya"menemaninya bermain
pada saat-saat yang tepat dan selalu ramah serta gem"
bira. Tetapi di luar semua itu, Mrs. Crale sesungguh"
nya adalah wanita yang betul-betul lengket dengan
suaminya. Keberadaannya di dunia ini, boleh dikata"
kan, hanya di dalam dirinya dan hanya untuknya."
Miss Williams berhenti sejenak baru kemudian berkata
lirih, "Itulah, saya kira, dasar pemikiran atau pem"
benaran atas tindakan yang akhirnya dilaksanakannya."
Hercule Poirot berkata, "Anda bermaksud mengata"
kan bahwa mereka lebih mirip dua orang yang di"
mabuk cinta ketimbang sebagai suami-istri?"
Miss Williams menyahut, "Anda tentu saja bisa
menganggap mereka demikian."
"Apakah Mr. Crale sayang kepada istrinya sebagai"
mana si istri sayang kepadanya?"
"Mereka adalah pasangan yang saling menyayangi.
Tetapi Mr. Crale, tentu saja, adalah seorang laki-laki."
Dalam kata-katanya yang terakhir itu Miss Williams
AC-Five Little Pigs.indd 181
181 berusaha menunjukkan cara berpikirnya yang sepenuh"
nya bergaya zaman Victoria.
"Laki-laki?" ucap Miss Wiliams, namun itu tidak
diteruskannya. Sebagaimana seorang tuan tanah yang kaya sering
memaki "Bolshevik?"sebagaimana seorang Komunis
tulen mengumpat "Kapitalis!?"sebagaimana seorang
ibu rumah tangga yang baik mencaci "Bangsat?"begi"
tu pula mimik Miss Williams ketika mengucapkan
"Laki-laki!" Akibat pengalaman hidupnya sebagai seorang pe"
rawan tua, sebagai seorang pengasuh dan pendidik
anak, sebagai seorang wanita yang mencari nafkah sen"
diri, tidak mengherankan bila Miss Williams selalu
tampil sebagai seorang pembela harkat kaum wanita
yang fanatik. Tak seorang pun mendengarnya ber"
bicara bisa ragu bahwa bagi Miss Williams laki-laki
sama dengan musuh! Poirot berkata, "Mengapa Anda begitu sinis terha"
dap kaum pria?" Wanita itu menjawab dengan datar, "Laki-laki me"
nguasai semua yang terbaik dalam dunia ini. Namun
saya harap mereka tidak akan selamanya demikian."
Hercule Poirot menatapnya sambil merenung. Ia bisa
dengan mudah sekali menggambarkan Miss Williams
yang secara metodik dan efisien menggantungkan diri"
nya pada suatu rel tertentu, namun kemudian terpaksa
berbenturan dengan tata nilai yang berlaku umum.
Hercule Poirot mendesak, "Anda tidak menyukai
Amyas Crale?" AC-Five Little Pigs.indd 182
182 "Saya sudah barang tentu tidak menyukai Mr.
Crale. Apalagi menyetujui tindak-tanduknya. Andai"
kata saya istrinya, saya pasti telah meninggalkannya.
Ada hal-hal tertentu yang seharusnya tidak ditolerir
begitu saja oleh wanita."
"Tetapi Mrs. Crale ternyata mentolerirnya, bukan?"
"Ya." "Anda berpendapat bahwa dalam hal ini hal itu sa"
lah?" "Ya. Seorang wanita seharusnya mau menghargai
dirinya sendiri dan tidak berdiam diri apabila di"
rendahkan." "Pernahkah Anda mengutarakan pendirian semacam
itu kepada Mrs. Crale?"
"Tentu saja tidak. Saya tidak berhak berbuat demi"
kian. Tugas saya adalah mendidik Angela, bukan me"
nasihati Mrs. Crale, apalagi ia tidak memintanya. Sa"
lah-salah saya bisa dianggap tidak sopan."
"Anda menyukai Mrs. Crale?"
"Saya sayang sekali kepada Mrs. Crale." Nada suara"
nya yang semula formal menjadi lembut, mengandung
kehangatan dan perasaan. "Saya sayang sekali kepada"
nya dan sangat menyesali nasib buruk yang menimpa"
nya." "Dan anak asuh Anda"Angela Warren?"
"Ia anak yang sangat mengesankan"salah satu yang
paling mengesankan dari semua murid yang pernah
saya didik. Otaknya sungguh cemerlang. Kendatipun
dalam banyak hal ia tidak disiplin, mudah marah, dan
AC-Five Little Pigs.indd 183
183 sulit diatur, pada hakikatnya ia memiliki watak yang
baik sekali." Ia berhenti sejenak namun kemudian meneruskan,
"Dahulu saya senantiasa berharap agar ia berhasil
mendapatkan sesuatu yang berharga. Dan sekarang ia
sudah berhasil! Anda telah membaca bukunya"ten"
tang sahara" Dan sebagai seorang ahli kepurbakalaan
ia telah menggali makam-makan kuno di Fayum! Ya,
saya bangga sekali. Saya di Alderbury tidak begitu
lama"hanya dua setengah tahun"tetapi saya senang
jika mengingat bahwa saya telah membantu merang"
sang daya pikirnya dan memupuk minatnya terhadap
ilmu kepurbakalaan."
Poirot bergumam, "Saya mendengar, waktu itu te"
lah diputuskan bahwa Angela harus meneruskan pen"
didikannya di sekolah umum. Anda tentu tidak se"
nang terhadap keputusan itu."
"Sama sekali tidak demikian, M. Poirot. Saya de"
ngan sepenuh hati menyokong keputusan itu."
Ia diam sejenak, baru kemudian meneruskan,
"Baiklah, agaknya saya perlu menjelaskan masalah ini
terlebih dahulu. Angela anak yang baik"sesungguh"
nyalah ia anak yang sangat baik"ramah dan polos"
tetapi ia juga anak yang sulit.
Maksud saya, ia waktu itu sedang dalam usia yang
sulit. Selalu ada saat-saat ketika seorang anak perem"
puan merasa tidak yakin tentang dirinya, apakah ia
masih kanak-kanak atau sudah dewasa. Di satu saat
Angela mungkin tampak matang dan mampu bertin"
dak bijaksana"betul-betul dewasa"tetapi tak lama
AC-Five Little Pigs.indd 184
184 kemudian ia berubah menjadi anak yang bandel"ber"
gurau secara berlebihan, berlaku kasar, dan mudah
tersinggung. Anak perempuan, Anda tentu maklum,
merasakan masa yang sulit selama periode tersebut"
perasaan mereka peka sekali. Apa pun yang kita kata"
kan kepada mereka akan membuat mereka tersing"
gung. Mereka marah ketika diperlakukan sebagai
kanak-kanak, tetapi mereka juga merasa malu ketika
diperlakukan sebagai orang dewasa. Dalam periode
demikianlah Angela pada saat itu. Ia mudah sekali
marah, tersinggung bila diganggu, dan langsung naik
pitam"dan kemudian ia akan murung selama ber"
hari-hari, duduk menyendiri sambil melamun"tetapi
tiba-tiba ia bisa bersemangat lagi, naik turun pohon,
bermain dengan tukang-tukang kebun. Ia menolak
diperintah oleh siapa pun."
Miss Williams berhenti sejenak lalu meneruskan,
"Bagi seorang gadis kecil yang sedang dalam tahap
demikian, sekolah akan besar sekali manfaatnya. Ia
membutuhkan rangsangan untuk dapat mengatasi sen"
diri kesulitan-kesulitannya"disamping itu, disiplin
sehat sebagaimana yang dituntut dalam lingkungan
pergaulan yang lebih luas, membantu membentuknya
menjadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab.
Untuk Angela, suasana rumah itu sangat jauh dari
ideal. Mrs. Crale memanjakannya, untuk suatu alasan
tertentu. Apa pun yang diminta Angela kepadanya,
Mrs. Crale selalu memenuhi atau meluluskannya.
Akibatnya, Angela merasa bahwa dialah yang paling
berhak atas kasih sayang serta perhatian kakaknya dan
AC-Five Little Pigs.indd 185
185 perasaan inilah yang menyebabkannya sering berteng"
kar dengan Mr. Crale. Mr. Crale pun dengan sendiri"
nya beranggapan bahwa dia-lah yang harus di"
nomorsatukan"dan ia dengan sengaja menyatakan
pendiriannya itu. Sesungguhnya ia sangat sayang ke"
pada anak itu"mereka masing-masing bisa menjadi
teman bermain yang baik bagi yang lainnya dan biasa
berdebat atau bersilat lidah dalam suasana yang betulbetul bersahabat, tetapi adakalanya pula Mr. Crale
sekonyong-konyong benci melihat hubungan yang ter"
lalu erat antara Mrs. Crale dan Angela. Sebagaimana
semua pria yang lain, Mr. Crale adalah seorang anak
yang manja; ia berharap agar perhatian setiap orang
hanya tertuju kepadanya. Akibat persaingan inilah ia
dan Angela biasa bertengkar keras"dan sering sekali
dalam keadaan demikian Mrs. Crale berpihak kepada
Angela. Tidak mengherankan bila Mr. Crale semakin
berang. Di lain pihak, bila Mrs. Crale membela
suaminya, Angela-lah yang naik pitam. Dalam ke"
adaan terdesak beginilah Angela biasa memunculkan
kembali sifat kanak-kanaknya dan melakukan kena"
kalan-kenakalan yang sangat menjengkelkan. Acap
sekali dia dengan sengaja menumpahkan minuman
Mr. Crale. Pernah juga ia membubuhkan garam ke
dalam minuman kakak iparnya. Semua itu, tentu saja,
membuat Mr. Crale mendongkol sekali, namun ia ti"
dak bisa berbuat apa-apa. Tetapi yang paling membuat
kesabarannya hilang adalah ketika Angela menaruh
sejumlah lintah di tempat tidurnya. Lintah adalah
makhluk yang paling menjijikkan bagi Mr. Crale. Ia
AC-Five Little Pigs.indd 186
186 betul-betul kehilangan kontrol atas dirinya dan berkata
bahwa anak itu harus dikirim ke sekolah. Ia berkata
bahwa ia tidak tahan lagi menghadapi semua itu.
Angela juga kesal sekali"meskipun sesungguhnya se"
kali atau dua kali ia pernah mengemukakan ke"
inginannya untuk belajar di sekolah umum"tetapi ia
justru menolak dengan hebat keputusan tersebut. Mrs.
Crale tidak ingin adiknya diasramakan tetapi ia sendiri
masih bisa dibujuk"terutama, saya kira, berkat pen"
jelasan-penjelasan yang saya berikan kepadanya. Waktu
itu saya menjelaskan kepadanya bahwa keputusan itu
semata-mata demi kebaikan Angela, dan bahwa saya
pikir anak itu akan memperoleh manfaat yang sebesarbesarnya dari pergaulannya yang luas di sekolah. Maka
ditetapkan bahwa Angela akan bersekolah di
Helston"sebuah sekolah yang sangat tinggi mutunya
di kawasan pantai selatan"mulai semester musim gu"
gur. Tetapi Mrs. Crale belum dengan sepenuh hati
menerima keputusan tersebut selama masa liburan itu.
Dan Angela tetap menumpahkan rasa kesalnya kepada
Mr. Crale setiap kali ia teringat akan kejadian itu. Se"
betulnya tidak terlalu serius, M. Poirot, tetapi tak
dapat dipungkiri bahwa masalah itu menjadi seperti
api dalam sekam yang setiap saat bisa menyulut ma"
salah lain pada musim, panas itu."
Poirot menebak, "Maksud Anda"Elsa Greer?"
Miss Williams menyahut dengan tajam, "Tepat."
Dan ia langsung mengatupkan bibirnya rapat-rapat.
"Apa pendapat Anda tentang Elsa Greer?"
AC-Five Little Pigs.indd 187
187 "Tak ada sama sekali. Gadis yang betul-betul
jalang." "Ia masih muda sekali."
"Cukup tua untuk mengetahui perbedaan antara
yang baik dan yang buruk. Saya tidak bisa melihat
alasan untuk membenarkan tindakannya"tak ada
sama sekali." "Ia jatuh cinta kepada Amyas Crale, saya kira?"
Miss Williams memotongnya dengan ketus, "Me"
mang ia jatuh cinta kepadanya,. Tetapi, M. Poirot, apa
pun yang kita rasakan, kita dapat menyimpan pe"
rasaan itu dalam batas-batas kesopanan. Dan kita pasti
dapat mengendalikan tindakan kita. Gadis itu sama
sekali tidak bermoral. Kenyataan bahwa Mr. Crale
adalah pria yang sudah beristri tidak berarti apa-apa
baginya. Ia sungguh-sungguh tidak punya malu"di"
ngin dan tidak berperasaan. Mungkin ia telah dibesar"
kan di lingkungan yang buruk"tetapi itulah satusatunya alasan untuk memaklumi perilakunya."
"Kematian Mr. Crale pasti merupakan kejutan yang
dahsyat baginya." "Oh, tentu saja. Dan sepenuhnya ia sendirilah yang
harus dipersalahkan. Saya bukannya menyetujui pem"
bunuhan itu tetapi, bagaimanapun, M. Poirot, kalau
ada wanita yang pernah didesak sampai ke batas yang
tak tertahankan, maka Caroline Crale-lah orangnya.


Mengungkit Pembunuhan Five Little Pigs Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Dengan sejujurnya saya katakan kepada Anda, ada"
kalanya saya sendiri ingin membunuh mereka berdua.
Betapa bejat laki-laki yang dengan sengaja memamer"
kan kekasih barunya di depan istrinya sendiri, tega
AC-Five Little Pigs.indd 188
188 menyaksikan istrinya menderita akibat kecongkakan
gadis kekasihnya itu"dan gadis itu memang biadab,
M. Poirot. Oh, Amyas Crale pantas menerima nasib"
nya. Ia patut dihukum akibat perlakuannya terhadap
istrinya. Kematiannya sungguh suatu balasan yang se"
timpal." Hercule Poirot berkata, "Anda percaya betul..."
Wanita yang berperawakan kecil itu memandangi"
nya dengan mata kelabunya yang berapi-api. Ia ber"
kata, "Saya percaya sekali tentang peranan pranata
perkawinan dalam masyarakat. Kecuali bila pranata itu
dihormati dan dipertahankan, Negara akan bobrok.
Mrs. Crale adalah istri yang jujur dan setia. Suaminya
dengan sengaja menginjak-injak harga dirinya dengan
membawa perempuan itu ke rumahnya. Seperti yang
saya katakan, Amyas Crale pantas menerima nasibnya.
Ia telah mendesak istrinya dengan cara yang sungguh
melampaui batas dan saya, atas dasar itu, tidak me"
nyalahkan Mrs. Crale sehubungan dengan tindakan
yang telah dilakukannya."
Poirot berkata dengan perlahan, "Perilakunya buruk
sekali"itu saya akui"tetapi ingat, ia seorang seniman
besar." Miss Williams mendengus dengan geram.
"Oh ya, saya tahu. Itulah yang selalu dijadikan
alasan di zaman sekarang ini. Seniman! Alasan untuk
segala macam gaya hidup yang bebas, untuk mabukmabukan, untuk membuat onar, untuk melanggar
kesetiaan. Dan seniman macam apa Mr. Crale sesung"
guhnya, setelah semua itu berlalu" Mungkin selama
AC-Five Little Pigs.indd 189
189 beberapa tahun orang masih mengagumi lukisan-lu"
kisannya. Tetapi kekaguman mereka tidak langgeng.
Mengapa" Pada hakikatnya ia tidak bisa menggambar!
Perspektifnya kacau sekali! Bahkan anatomi pun betulbetul tidak dihayatinya. Saya sedang tidak membual,
M. Poirot. Saya pernah belajar melukis untuk be"
berapa lama, ketika masih muda, di Florence, dan bagi
siapa pun yang tahu serta mampu memahami karyakarya seniman besar, hasil corat-coret Mr. Crale ini
sungguh menggelikan. Yang telah dikerjakannya
hanyalah sekadar memulas-moleskan sejumlah warna
secara tidak keruan di atas kanvas"tanpa konstruk"
si"tanpa kecermatan. Tidak?" ia menggeleng-geleng"
kan kepalanya, "Jangan mendesak saya untuk me"
ngagumi lukisan Mr. Crale."
"Dua dari lukisan-lukisannya dipajang di Museum
Seni Tate," Poirot mengingatkan.
Miss Williams mendengus lagi.
"Mungkin. Salah satu patung Mr. Epstein juga di
sana, saya percaya."
Poirot merasa bahwa Miss Williams menghendaki
agar perbincangan tentang masalah seni itu segera di"
sudahi. Ia berkata, "Anda bersama Mrs. Crale ketika ia me"
nemukan mayat itu?" "Ya, kami keluar dari rumah bersama-sama sesudah
santap siang. Angela telah meninggalkan baju hangat"
nya di pantai sehabis berenang. Ia memang selalu ce"
roboh dengan barang-barangnya. Saya terpisah dengan
Mrs. Crale di pintu gerbang Taman Benteng, tetapi
AC-Five Little Pigs.indd 190
190 hampir segera setelah itu ia berteriak memanggil saya.
Saya yakin Mr. Crale saat itu telah lebih dari satu jam
meninggal. Ia terlentang di bangku dekat penyangga
kanvas lukisannya." "Apakah ia terkejut sekali ketika menemukan mayat
suaminya?" "Apa sesungguhnya maksud Anda, M. Poirot?"
"Saya menanyakan kesan yang Anda rasakan saat
itu." "Oh, saya mengerti. Ya, menurut pengamatan saya
ia ketika itu betul-betul terguncang. Ia segera me"
nyuruh saya menelepon dokter. Bagaimanapun, kami
belum bisa memastikan bahwa suaminya sudah me"
ninggal"mungkin saja ia hanya menderita kekejangan
atau lumpuh." "Apakah Mrs. Crale mengemukakan kemungkinan
itu?" "Saya tidak ingat."
"Dan Anda langsung pergi untuk menelepon?"
Nada suara Miss Williams kering dan agak kasar.
"Saya baru menempuh setengah perjalanan ketika
berpapasan dengan Mr. Meredith Blake. Saya mem"
percayakan tugas itu kepadanya lalu langsung kembali
ke Mrs. Crale. Saya pikir, Anda tentu mengerti, Mrs.
Crale mungkin saja pingsan"dan pria biasanya tidak
tahu cara mengatasinya."
"Lalu, apakah ia pingsan?"
Miss Williams menyahut dengan nada datar, "Mrs.
Crale betul-betul menguasai dirinya. Sungguh berbeda
AC-Five Little Pigs.indd 191
191 dengan Miss Greer, yang menjadi histeris dan melaku"
kan tindakan yang kelewatan."
"Tindakan apa?"
"Ia mencoba menyerang Mrs. Crale."
"Maksud Anda gadis itu yakin bahwa Mrs. Crale
bertanggung jawab atas kematian Mr. Crale?"
Miss Williams tidak langsung menjawab.
"Tidak, ia hampir tidak bisa memastikan hal itu.
Kecurigaan yang"yang sangat tidak menyenangkan
itu belum timbul. Mrs. Greer hanya menjerit dan me"
maki, "Ini semua ulahmu, Caroline. Kau membunuh"
nya. Semua salahmu." Ia tidak sampai berkata "Kau
telah meracuninya," tetapi saya pikir tak ada keraguan
bahwa ia menduga demikian."
"Dan Mrs. Crale?"
Miss Williams tampak kesal.
"Haruskah kita bersikap munafik, M. Poirot" Bagai"
mana mungkin saya bercerita kepada Anda tentang
apa yang sesungguhnya dirasakan atau dipikirkan oleh
Mrs. Crale pada saat itu. Apakah ia merasa takut sen"
diri akibat perbuatannya itu?"
"Apakah tampaknya begitu?"
"T-tidak, t-tidak, saya tidak bisa mengatakan bahwa
ia begitu. Linglung, ya"dan, saya kira, takut. Ya, saya
yakin, ia takut. Tetapi itu cukup wajar."
Hercule Poirot berkata dengan nada kecewa, "Ya,
mungkin itu cukup wajar... Apa dugaan yang di"
ungkapkannya kepada yang berwajib tentang penyebab
kematian suaminya?" "Bunuh diri. Sejak permulaan, dengan tegas ia me"
AC-Five Little Pigs.indd 192
192 ngatakan, bahwa penyebab kematian itu pasti bunuh
diri." "Itu jugakah yang dikemukakannya ketika ia ber"
bicara secara pribadi dengan Anda, atau apakah ia
mengajukan teori lain?"
"Tidak. Ia"ia"dengan susah payah mencoba
membuat saya percaya bahwa suaminya pasti mening"
gal karena bunuh diri."
Miss Williams tampak kikuk.
"Dan apa komentar Anda?"
"Sesungguhnya, M. Poirot, pentingkah apa yang
saya katakan waktu itu?"
"Ya, begitulah saya kira."
"Saya tidak melihat alasannya?"
Poirot tidak menyahut. Tetapi diamnya itulah yang
seolah-olah menghipnotis wanita itu, sehingga meski"
pun enggan ia berkata, "Saya kira saya berkata, "Tentu,
Mrs. Crale. Ia pasti telah bunuh diri.?"
"Apakah Anda percaya pada kata-kata Anda sendiri
itu?" Miss Williams menegakkan kepalanya. Dengan te"
gas ia berkata, "Tidak. Tetapi cobalah pahami, M.
Poirot, bahwa saya sepenuhnya berada di pihak Mrs.
Crale. Kalau Anda memang menghendaki demikian.
Saya bersimpati kepadanya, bukan kepada polisi."
"Waktu itu Anda akan merasa senang seandainya ia
dibebaskan?" Miss Williams menjawab dengan sikap menantang,
"Ya." AC-Five Little Pigs.indd 193
193 Poirot berkata, "Kalau begitu Anda bisa memahami
perasaan putrinya?" "Saya bersimpati terhadap Carla"
"Bersediakah Anda menuliskan bagi saya risalah
terinci tentang tragedi itu?"
"Maksud Anda untuk dibaca oleh Carla?"
"Ya." Miss Williams menyahut, "Ya, saya bersedia. Tekad"
nya untuk mempelajari masalah ini sudah bulat, bu"
kan?" "Ya. Namun saya berani mengatakan bahwa akan
lebih baik seandainya kebenaran itu tetap tidak ter"
ungkapkan kepadanya?"
Miss Williams memotongnya, "Tidak. Justru selalu
lebih baik bila kebenaran itu dihadapi. Tak ada guna"
nya mengelakkan kenyataan yang buruk dengan cara
menutup-nutupinya menggunakan kenyataan-kenya"
taan yang baik. Carla sudah pernah terguncang ketika
diberi tahu tentang kebenaran itu"sekarang ia bahkan
ingin tahu dengan pasti tentang bagaimana tragedi itu
terjadi. Bagi saya itu adalah sikap yang tepat yang su"
dah semestinya ditunjukkan oleh seorang gadis pem"
berani. Segera setelah mengetahui semua itu ia akan
mampu melupakannya lagi dan kembali menekuni
kehidupan nyatanya sendiri."
"Barangkali Anda benar," ujar Poirot.
"Saya betul-betul yakin bahwa saya benar."
"Tetapi dengarlah, yang dikehendakinya lebih dari"
pada itu. Ia bukan hanya ingin tahu"ia ingin mem"
buktikan bahwa ibunya tidak bersalah."
AC-Five Little Pigs.indd 194
194 "Kasihan anak itu," ucap Miss Williams.
"Itu yang Anda katakan, bukan?"
Miss Williams berkata, "Sekarang saya mengerti
mengapa tadi anda berpendapat bahwa ia lebih baik
tidak pernah tahu. Namun demikian, yang paling
baik, saya kira, justru kebalikannya. Keinginan untuk
membuktikan ketidakbersalahan ibunya merupakan
suatu pengharapan yang wajar"dan betapa pun ke"
pahitan kenyataan yang akan tersingkap, dari yang
Anda katakan tentang dia, saya yakin bahwa Carla
cukup berani menerima kenyataan itu serta tak akan
goyah karenanya." "Anda yakin bahwa memang begitulah yang se"
benarnya terjadi?" "Saya tidak mengerti maksud Anda?"
"Anda sama sekali tidak melihat kemungkinan un"
tuk percaya bahwa Mrs. Crale tidak bersalah?"
"Saya tidak berpikir bahwa kemungkinan itu per"
nah dianggap serius."
"Tetapi bukankah Caroline Crale sendiri terus
mempertahankan teori bunuh diri itu?"
Miss Williams menyahut dengan datar, "Wanita
yang malang itu mau tidak mau harus mengatakan
sesuatu." "Tahukah Anda bahwa menjelang saat ajalnya Mrs.
Crale meninggalkan sepucuk surat bagi putrinya dan
di dalamnya dengan sungguh-sungguh ia bersumpah
bahwa ia tidak bersalah?"
Miss Williams terbelalak.
AC-Five Little Pigs.indd 195
195 "Itu sama sekali bukan kebiasaannya," tukasnya de"
ngan tajam. "Anda pikir demikian?"
"Ya. Oh, saya berani mengatakan bahwa Anda sen"
timental, seperti kebanyakan pria lain?"
Poirot memotongnya dengan berang, "Saya bukan
orang yang sentimental."
"Tapi ada kesan yang salah dalam hal ini. Mengapa
ia menulis demikian, mengapa ia berdusta, pada saat
yang sesungguhnya paling suci bagi dirinya" Demi ke"
baikan anaknya" Ya, kebanyakan wanita lain pasti akan
melakukannya. Tetapi saya tidak akan menduga bahwa
Mrs. Crale pun demikian. Ia wanita yang berani dan
jujur. Saya akan jauh lebih percaya seandainya ia
memberi tahu putrinya agar dengan tabah menerima
kenyataan ini." Poirot berkata dengan agak jengkel, "Kalau begitu
Anda bahkan tidak berniat mempertimbangkan ke"
mungkinan bahwa yang ditulis oleh Caroline itu be"
nar" "Sudah tentu tidak!"
"Namun demikian Anda mengaku menyayanginya?"
"Saya sungguh menyayanginya. Betapa besar rasa
sayang saya dan betapa dalam simpati saya kepada"
nya." "Nah, kalau begitu?"


Mengungkit Pembunuhan Five Little Pigs Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Miss Williams menatapnya dengan pandangan yang
aneh sekali. "Anda belum tahu, M. Poirot. Baiklah saya ungkap"
kan sekarang"toh kejadian itu sudah lama sekali
AC-Five Little Pigs.indd 196
196 berlalu. Dengarlah, saya secara kebetulan tahu bahwa
Caroline Crale bersalah!"
"Apa?" "Sungguh. Apakah tindakan saya merahasiakan
yang saya ketahui itu dapat dibenarkan, saya tidak
yakin"tetapi saya memang merahasiakannya. Tetapi
Anda harus percaya, dengan pasti, bahwa saya tahu
Caroline Crale bersalah..."
AC-Five Little Pigs.indd 197
197 Bab X BABI KECIL YANG INI MENANGIS "HIK! HIK! HIK!"
ANGELA WARREN tinggal di sebuah flat yang meng"
hadap ke Regent"s Park. Di sini, di hari-hari selama
musim semi begini, angin lembut yang berhembus
masuk melalui jendela-jendelanya yang terbuka bisa
menimbulkan kesan seolah-olah kita sedang berada di
luar kota, terutama seandainya hiruk-pikuk lalu lintas
yang tiada henti di bawah bisa dihilangkan.
Poirot segera berpaling dari jendela ketika pintu
dibuka dan Angela Warren masuk ke dalam ruangan
itu. Saat itu bukan untuk pertama kalinya Poirot me"
lihatnya. Sebelumnya ia telah dengan sengaja me"
luangkan waktu menghadiri salah satu kuliah yang
diberikannya di Lembaga Geografi Kerajaan. Kuliah
itu, menurut pendapatnya, sungguh luar biasa. Datar,
AC-Five Little Pigs.indd 198
198 mungkin, bila menurut pandangan orang awam. Miss
Williams memang memiliki bakat yang luar biasa, ia
tidak pernah berhenti di tengah pembicaraan atau
ragu barang sekata pun. Ia juga tidak pernah meng"
ulangi pembicaraannya, karena salah ucap, misalnya.
Nada suaranya jelas namun bukannya tanpa lagu. Tak
ada segi-segi romantik yang diungkapkan sekitar pe"
tualangannya. Sedikit sekali segi-segi kemanusiaan
yang mewarnai kuliahnya. Kuliah itu sungguh me"
rupakan suatu penyajian fakta-fakta yang ringkas, na"
mun lengkap dan mengagumkan dengan penggam"
baran secukupnya menggunakan slide-slide yang bagus
sekali, serta dengan penjelasan-penjelasan dan kesim"
pulan-kesimpulan yang mudah dipahami tentang
fakta-fakta yang disajikan itu. Kuliah yang datar, tak
berbunga-bunga, namun jelas, lugas, dan berkadar
ilmiah tinggi. Di dalam lubuk hatinya Hercule Poirot memuji.
Wanita yang dihadapinya adalah wanita dengan cara
berpikir yang cermat dan teratur.
Kini, ketika melihatnya dari dekat ia menyadari
bahwa Angela Warren pada dasarnya adalah wanita
yang menarik. Roman mukanya biasa, meskipun agak
keras. Ia memiliki alis berwarna gelap yang tegas, mata
cokelat yang bening dan mencerminkan kecerdasan,
serta kulit yang lembut namun berwarna pucat. Bahu"
nya sangat persegi dan gaya berjalannya agak kelakilakian.
Tentu saja tak ada sesuatu dalam sikapnya yang da"
pat menunjukkan kesesuaiannya dengan babi kecil
AC-Five Little Pigs.indd 199
199 yang sedang menangis "Hik! Hik!" Tetapi di pipi se"
belah kanannya, tampaklah bekas cedera yang mem"
buat kulitnya keriput dan buruk. Mata kanannya agak
berubah bentuk, ujungnya tertarik ke bawah, namun
tak seorang pun akan menyangka bahwa daya peng"
lihatan mata itu rusak sama sekali. Hercule Poirot
merasa hampir pasti bahwa agaknya wanita ini telah
sedemikian lama hidup dengan cacatnya sehingga kini
kelainan tersebut sama sekali tidak dihiraukannya lagi.
Dan terpikir pula oleh Hercule Poirot bahwa dari ke"
lima orang yang telah menarik perhatiannya akibat
penyelidikannya, mereka yang boleh dikatakan mulai
hidup dengan modal keberuntungan yang paling besar
bukanlah mereka yang telah betul-betul merebut suk"
ses serta kebahagiaan yang paling tinggi dari hidup
ini. Elsa, yang boleh dikatakan telah memulai hidup
ini dengan segala kelebihan yang dimilikinya"ke"
mudaan, kecantikan, kelimpahan harta"justru men"
jadi orang yang paling gagal. Ia bagaikan sekuntum
bunga yang terlanda badai salju ketika masih terlalu
muda"masih tetap kuncup"namun tak bernyawa.
Dari segi harta, Cecilia Williams tidak mempunyai
sesuatu yang bisa dibanggakan. Namun demikian, di
mata Poirot, tak ada kemurungan atau kegagalan da"
lam diri wanita itu. Kehidupan Miss Williams telah
menarik perhatiannya"wanita itu masih menyukai
berbagai masalah di seputar kehidupan manusia. Ia
memiliki keunggulan yang luar biasa dalam hal mental
dan moral berkat sistem pendidikan zaman Victoria
yang ketat, yang akhir-akhir ini kurang dihargai"ia
AC-Five Little Pigs.indd 200
200 merasa telah melaksanakan tugasnya dengan baik, se"
suai dengan panggilan hidup yang di sediakan bagi"
nya. Itulah sebabnya ia begitu tenang dan yakin, sama
sekali tak terpengaruh oleh rasa iri hati, kecewa, atau
sesal. Ia memiliki kenangannya sendiri, kenang-ke"
nangan kecil yang menyenangkan. Ia juga dikaruniai
kesehatan yang cukup serta daya hidup yang tinggi,
sehingga dalam kesahajaannya di tengah situasi eko"
nomi yang keras ia tetap tertarik pada hidup ini.
Sekarang, dalam diri Angela Waren"wanita muda
yang cacat, yang karena cacatnya pantas merasa rendah
diri"Poirot percaya bahwa ia melihat semangat yang
justru makin kuat setelah melalui perjuangan yang
diperlukan guna mendapatkan rasa percaya diri serta
pengakuan. Dari seorang gadis cilik yang tak ber"
disiplin ia telah berubah menjadi wanita yang penuh
semangat dan daya hidup, wanita dengan kekuatan
mental yang patut diperhitungkan, dan wanita yang
dikaruniai energi berkelimpahan untuk memenuhi se"
gala ambisinya. Dan tak perlu disangkal bahwa hidup"
nya penuh dan bersemangat itu sungguh dapat di"
nikmatinya. Ia, kebetulan sekali, bukan tipe wanita yang disukai
Poirot. Kendatipun ketepatan dan kelugasan cara ber"
pikir wanita ini pantas dikagumi, ada beberapa ciri
wanita perkasa yang dimilikinya yang cukup membuat
Poirot khawatir. Ia senantiasa lebih menyukai wanita
yang selain semarak juga mewah.
Dengan Angela Warren mudah sekali Poirot meng"
utarakan secara langsung maksud kunjungannya. Kali
AC-Five Little Pigs.indd 201
201 ini basa-basi sama sekali tak dibutuhkan. Kepadanya
Poirot cukup menceritakan perbincangannya dengan
Carla Lemarchant. Roman muka Angela Warren yang keras tiba-tiba
bercahaya. "Si kecil Carla" Ia kemari" Betapa ingin saya ber"
jumpa dengannya." "Anda jarang berhubungan dengan dia?"
"Kurang dari yang semestinya saya lakukan. Saya
masih kecil dan masih bersekolah ketika ia dibawa ke
Kanada, dan waktu itu saya menyadari, tentu saja,
bahwa dalam setahun atau dua tahun ia akan melupa"
kan kami. Belakangan, hanya tukar menukar hadiah
Natal, itu pun hanya kadang-kadang, yang menjadi
penghubung di antara kami berdua. Saya membayang"
kan bahwa, sekarang, ia pasti telah betul-betul me"
nyatu dengan suasana dan gaya hidup orang Kanada
dan bahwa masa depannya pun di sana pula. Baginya,
begitu lebih baik." Poirot berkata, "Orang cenderung berpendapat
demikian, tentu saja. Perubahan nama"perubahan
suasana. Hidup baru. Tetapi kenyataannya tidaklah
semudah itu." Dan ia lalu bercerita tentang pertunangan Carla,
tentang fakta yang dibukakan kepadanya setelah usia"
nya dianggap cukup dewasa dan tentang maksud ke"
datangannya ke Inggris. Angela Warren mendengarkan tanpa berbicara, pipi"
nya yang cacat ditopangkannya pada salah satu ta"
ngannya. Ia tidak memperlihatkan emosi sedikit pun
AC-Five Little Pigs.indd 202
202 selama mendengarkan penuturan Poirot, namun begitu
Poirot selesai, ia berkata lirih, "Itu besar artinya bagi
Carla." Poirot terperangah. Baru pertama kali itu ia me"
nemui reaksi demikian. Ia berkata, "Anda setuju, Miss
Warren?" "Tentu. Saya berharap semoga ia berhasil. Apa pun
yang dapat saya perbuat untuk membantunya akan
saya kerjakan. Saya jadi merasa bersalah karena saya
sendiri selama ini tidak melakukan apa-apa."
"Jadi Anda berpendapat bahwa keyakinannya
mungkin benar?" Angela Warren menyahut dengan tajam, "Tentu saja
ia benar. Caroline tidak melakukannya. Dari dulu saya
sudah tahu." Hercule Poirot bergumam, "Anda sungguh mem"
buat saya terkejut, Mademoiselle. Semua orang lain
yang telah saya wawancarai?"
Wanita itu memotong dengan tajam, "Anda se"
mestinya tidak terpengaruh. Memang bukti tidak
langsung yang ada kuat sekali. Keyakinan saya ini di"
dasarkan pada pengetahuan-pengetahuan tentang ka"
kak saya. Secara sederhana dan pasti saya tahu bahwa
Caro tidak mungkin membunuh orang, siapa pun
orang itu." "Dapatkah seseorang mengatakan dengan pasti sifat
makhluk yang disebut manusia ini?"
"Umumnya mungkin tidak. Saya sependapat bahwa
hewan yang disebut manusia ini sarat dengan hal-hal
yang tidak disangka-sangka. Tetapi dalam kaitan de"
AC-Five Little Pigs.indd 203
203 ngan Caroline ada alasan-alasan tertentu"alasanalasan yang lebih besar kemungkinannya untuk di"
pahami oleh saya ketimbang oleh orang lain."
Ia menunjuk pipinya yang cacat.
"Anda melihat ini" Mungkin Anda pernah mende"
ngar cerita tentang ini." Poirot mengangguk. "Caroline
yang melakukannya. Itulah sebabnya saya yakin"saya
tahu bahwa ia tidak melakukan pembunuhan itu."
"Itu bukan argumentasi yang meyakinkan bagi ke"
banyakan orang." "Tidak, justru sebaliknya. Bukankah kenyataan itu
pula yang telah digunakan untuk menjatuhkannya"
Sebagai bukti bahwa Caroline memiliki watak yang
ganas dan tak terkendali! Karena ia telah mencederai
saya ketika saya masih bayi, maka orang-orang ter"
pelajar itu menyimpulkan bahwa ia pun pasti sama
mampunya untuk meracuni suami yang tidak setia."
Poirot berkata, "Saya, sedikitnya, memahami per"
bedaannya. Kemarahan yang tiba-tiba dan tak terken"
dali tidak menyebabkan seseorang menyiapkan racun
dan kemudian menggunakannya dengan sadar ke"
esokan harinya." Angela Warren mengibaskan tangannya dengan ke"
sal. "Sama sekali bukan itu yang saya maksudkan.
Agaknya saya harus mencoba menjelaskan kepada
Anda. Andaikan Anda adalah orang yang penyayang
dan berwatak ramah"tetapi Anda juga bisa meng"
alami rasa iri yang mendalam. Dan andaikan pula
bahwa selama perjalanan hidup Anda ketika pengen"
AC-Five Little Pigs.indd 204
204 dalian diri paling sulit dilakukan, ketika kemarahan
dan kekesalan paling memuncak, mungkin terlintas
dalam benak Anda keinginan untuk membunuh. Ke"
mudian bayangkan betapa dahsyat ketakutan, ke"
ngerian serta penyesalan yang akan Anda alami se"
andainya keinginan tadi dilaksanakan. Bagi yang
berperasaan peka, seperti Caroline, kengerian dan pe"
nyesalan itu tidak pernah betul-betul lenyap dari diri"
nya, tidak pernah meninggalkannya. Saya tidak me"
ngatakan bahwa saat itu saya sudah bisa merasakan hal
ini, tetapi sekarang, setelah semua itu berlalu, dengan
menengok ke belakang saya bisa membayangkan de"
ngan sangat jelas. Caro dihantui, terus menerus di"
hantui, oleh kenyataan bahwa ia telah mencederai
saya. Ingatan tentang itu membuatnya tidak pernah
mengalami kedamaian. Ingatan tentang itu mewarnai
segala tindakannya. Ini semua menjelaskan sikapnya
terhadap saya. Ia merasa bahwa nasib saya selalu bu"
ruk. Dalam pandangannya, saya harus dinomorsatu"
kan. Separuh dari pertengkaran-pertengkarannya de"
ngan Amyas ada kaitannya dengan saya. Saya
cenderung merasa iri terhadap Amyas sehingga saya
sering menjailinya. Saya pernah mengambil makanan
kucing untuk dimasukkan ke dalam minumannya dan


Mengungkit Pembunuhan Five Little Pigs Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

pernah juga menaruh seekor landak di tempat tidur"
nya. Tetapi Caroline selalu di pihak saya."
Miss Warren berhenti sejenak, kemudian ia me"
neruskan, "Akibatnya bagi saya buruk sekali, tentu saja.
Saya menjadi luar biasa manja. Tetapi itu tidak penting.
Yang sedang kita perbincangkan adalah pengaruh
AC-Five Little Pigs.indd 205
205 kejadian di masa kecil itu terhadap Caroline. Akibat
tindak kekerasan yang dilakukannya tanpa sadar itu
adalah kebencian seumur hidup terhadap tindakan
yang serupa. Caro selalu menjaga diri, selalu takut ka"
lau peristiwa semacam itu terjadi lagi. Dan ia menerap"
kan cara-caranya sendiri dalam pengendalian diri itu.
Satu diantaranya adalah penggunaan kata-kata yang
luar biasa kasar. Ia merasa (dan saya pikir, secara psi"
kologi memang benar) bahwa kalau ia mengeluarkan
cacian dan umpatan yang cukup kasar ia tidak akan
tergoda untuk bertindak kasar. Melalui pengalaman ia
menemukan bahwa metode itu berhasil. Itulah sebab"
nya dahulu saya sering mendengar Caro berkata "Akan
kucincang kau." Atau "Ia akan kurebus perlahan-lahan
dalam minyak." Dan tidak aneh kalau ia berkata kepada
saya atau kepada Amyas, "Kalau kau terus menjengkel"
kan aku, akan kubunuh kau." Itu pula sebabnya ia
mudah bertengkar dan pertengkaran dengan dia selalu
seru. Ia menyadari, saya kira, adanya dorongan untuk
bertindak sadis dalam dirinya, sehingga jalan keluar
itulah yang ditempuhnya guna melampiaskannya. Per"
tengkaran dan perbantahan yang dilakukannya dengan
Amyas biasanya dahsyat dan mengerikan."
Hercule Poirot mengangguk.
"Ya, kesaksian tentang itu memang ada. Mereka
bertengkar bagaikan kucing dan anjing, menurut ke"
saksian itu." Angela Warren berkata, "Tepat. Tapi sayang, ke"
nyataan itulah yang telah ditafsirkan secara salah. Ten"
tu saja Caro dan Amyas sering cekcok! Tentu saja
AC-Five Little Pigs.indd 206
206 mereka saling memaki dan saling mengumpat dengan
sengit! Yang tak dipahami oleh siapa pun adalah bah"
wa mereka saling menikmati pertengkaran mereka.
Mereka sungguh menikmatinya! Amyas pun menik"
matinya. Mereka memang pasangan yang unik. Me"
reka sama-sama menyukai drama dan suasana yang
emosional. Padahal kebanyakan pria lain tidak demi"
kian. Mereka menyukai kedamaian. Tetapi Amyas se"
orang seniman. Ia senang berteriak, senang mengan"
cam, dan tindak-tanduknya seringkali melampaui
batas. Ia seperti ketel yang uapnya harus sering di"
lepaskan. Ia tergolong orang yang bila kehilangan
kancing bajunya cenderung mengobrak-abrik seluruh
rumah. Kedengarannya memang ganjal sekali, saya
tahu, tetapi hidup dengan pertengkaran dan perban"
tahan yang terus-menerus sungguh merupakan ke"
bahagiaan tersendiri bagi Amyas dan Caroline!"
Sekali lagi Angela mengibaskan tangannya dengan
kesal. "Kalau saja mereka dahulu tidak mendesak saya
untuk pergi dan memperbolehkan saya memberi ke"
saksian, saya pasti telah menceritakan semua itu ke"
pada mereka." Kemudian ia mengangkat bahunya.
"Tetapi kini saya tidak yakin apakah dahulu mereka
akan mempercayai saya. Lagi pula, pemahaman saya
tentang itu belumlah sejelas sekarang. Waktu itu saya
tahu dan dapat merasakannya, namun tentu saja be"
lum pernah bermimpi bahwa saya harus mengungkap"
kannya dalam kata-kata."
Ia menatap Poirot. AC-Five Little Pigs.indd 207
207 "Sungguhkah Anda mengerti yang saya maksud"
kan?" Poirot mengangguk dengan bersemangat.
"Saya mengerti dengan jelas sekali"dan saya me"
nyadari bahwa yang telah Anda katakan sepenuhnya
benar. Ada orang yang beranggapan bahwa kerukunan
sama dengan monotonitas. Mereka membutuhkan
rangsangan dalam bentuk perselisihan untuk men"
ciptakan drama dalam hidup mereka."
"Tepat." "Bolehkah saya bertanya, Miss Warren, bagaimana
perasaan Anda sendiri pada waktu itu?"
Angela Warren menghela napas panjang.
"Bingung dan tak berdaya, saya kira. Rasanya se"
perti mimpi yang sangat buruk. Caroline segera di"
tahan"cepat sekali"selang tiga hari setelah kejadian
itu, saya kira. Saya masih dapat mengingat betapa ma"
rah dan geram saya ketika itu"dan, tentu saja, dalam
keputusasaan, dengan keyakinan yang kekanakkanakan, saya menghibur diri dengan anggapan bahwa
penangkapan Caro hanyalah suatu kesalahpahaman,
bahwa masalah itu akan beres dengan sendirinya. Be"
tapa dalam kekhawatiran Caro terhadap saya"ia
menghendaki agar saya tidak dilibatkan dan dibawa
pergi sejauh mungkin. Ia menyuruh Miss Williams
segera membawa saya ke salah satu kerabat dekat. Po"
lisi tidak keberatan. Dan kemudian, setelah diputus"
kan bahwa kesaksian saya tidak akan diperlukan, me"
reka segera mempersiapkan pengiriman saya ke sekolah
di luar negeri. AC-Five Little Pigs.indd 208
208 "Tentu saja saya tidak mau pergi. Tetapi kepada
saya dijelaskan bahwa Caro sungguh mengkhawatirkan
saya dan bahwa satu-satunya cara untuk menghibur"
nya adalah dengan memenuhi keinginannya."
Ia diam sejenak. Kemudian ia berkata, "Maka
berangkatlah saya ke Munich. Saya berada di sana ke"
tika"ketika vonis itu dijatuhkan. Mereka tidak per"
nah mengizinkan saya menengok Caro. Caro yang
keberatan. Saya kira, hanya sekali itulah ia tidak bisa
memahami saya." "Anda tidak bisa berkesimpulan demikian, Miss
Warren. Kunjungan ke seseorang yang sangat dicintai,
yang sedang meringkuk di penjara, mungkin bisa ber"
akibat buruk pada seorang gadis yang peka perasaan"
nya." "Mungkin." Angela Warren berdiri. Ia berkata, "Sesudah vonis
dijatuhkan, sesudah mulai menjalani hukuman, kakak
saya mengirimi saya sepucuk surat. Saya belum pernah
memperlihatkan surat itu kepada siapa pun. Saya kira
sekarang saya perlu memperlihatkannya kepada Anda.
Mungkin surat itu dapat membantu Anda memahami
orang macam apa Caroline sesungguhnya. Kalau Anda
mau Anda pun boleh memperlihatkannya kepada
Carla." Wanita itu berjalan menuju ke pintu, tiba-tiba ia
berbalik dan berkata, "Sebaiknya Anda ikut. Ada
potret Caroline di kamar saya."
Untuk beberapa saat, Poirot berdiri mengamati
potret itu. AC-Five Little Pigs.indd 209
209 Sebagai sebuah lukisan, potret Caroline Crale se"
dang-sedang saja. Tetapi Poirot memandanginya de"
ngan penuh perhatian"baginya, bukan nilai artistik"
nya yang menarik. Di situ ia melihat seraut wajah bulat telur yang me"
manjang, dengan garis rahang yang menampilkan
kesan ramah dan dengan ekspresi yang manis serta
agak malu-malu. Wajah yang mencerminkan kebim"
bangan, watak emosional, dengan keindahan yang
tersembunyi. Wajah itu tidak mengesankan kekuatan
serta daya hidup seperti wajah putrinya"sehingga da"
pat dipastikan bahwa watak tegar dan ceria dalam
menghadapi hidup diwarisi Carla Lemarchant dari
ayahnya. Wajah yang tidak terlalu istimewa, memang.
Namun, sambil memandangi lukisan itu, Hercule
Poirot mengerti mengapa orang yang penuh daya kha"
yal seperti Quentin Fogg tidak mampu melupakannya.
Angela Warren telah berada di sisinya lagi"dengan
sepucuk surat di tangannya.
Ia berkata lirih, "Nah, setelah Anda melihat seperti
apa rupa kakak saya, kini bacalah suratnya."
Poirot membuka surat yang masih terlipat itu lalu
membaca apa yang telah ditulis oleh Caroline Crale
enam belas tahun sebelumnya.
Angela adikku yang terkasih,
Engkau akan mendengar kabar buruk dan engkau
akan bersedih karenanya, namun yang ingin kutegaskan
kepadamu ialah bahwa semua itu sudah beres dan tak
perlu kau risaukan. Aku belum pernah berdusta ke"
AC-Five Little Pigs.indd 210
210 padamu dan sekarang pun aku tidak berdusta bila ber"
kata bila aku sunggguh-sungguh berbahagia"bahwa
aku merasakan suatu kebenaran yang mendasar serta
kedamaian yang belum pernah kurasakan sebelumnya.
Semuanya sudah beres, Sayang, masalahnya sudah ber"
lalu. Jangan menengok ke belakang, menyesali nasibku
dan bersedih karena aku"hadapilah masa depanmu
dan raihlah keberhasilan. Kau pasti bisa, aku tahu. Se"
muanya sudah beres, Sayang, dan aku akan berjumpa
dengan Amyas. Tak ada keraguan sedikit pun bahwa
kami akan berkumpul lagi. Aku tidak mungkin hidup
tanpa dia... Usahakanlah yang satu ini demi aku"ber"
bahagialah. Telah kunyatakan kepadamu"aku kini
bahagia. Siapapun wajib melunasi utang-utangnya. Be"
tapa indah hidup ini karena dapat merasakan kembali
kedamaian. Kakak yang menyayangimu, Caro. Hercule Poirot membaca surat itu dua kali dengan
saksama. Kemudian ia mengembalikannya. Ia berkata,
"Surat yang indah sekali, Mademoiselle"dan sangat
mengagumkan. Surat yang sangat mengagumkan."
"Caroline," sahut Angela Warren, "memang pribadi
yang sangat mengagumkan."
"Ya, cara berpikirnya luar biasa... Anda percaya bah"
wa surat ini menunjukkan ketidakbersalahannya?"
"Tentu saja!" "Tetapi itu tidak diungkapkan secara eksplisit."
AC-Five Little Pigs.indd 211
211 "Sebab Caro tahu saya tidak akan pernah memba"
yangkan bahwa ia bersalah!"
"Mungkin"mungkin... Tetapi surat ini bisa juga
ditafsirkan lain. Misalnya, dengan anggapan bahwa ia
bersalah, sehingga kepasrahannya menerima hukuman
memberinya kedamaian."
Itu cocok, pikir Poirot, dengan gambaran tentang
wanita itu di pengadilan. Dan pada saat ini ia dilanda
keraguan yang paling kuat yang pernah dirasakannya
tentang teori yang telah dipilihnya sendiri. Segala se"
suatunya sejauh ini telah menunjukkan dengan tegas
bahwa Caroline Crale bersalah. Sekarang, bahkan katakata wanita itu sendiri pun memberikan kesaksian
yang memberatkannya. Di pihak lain yang ada hanya Angela Warren de"
ngan keyakinannya yang tak tergoyahkan. Angela telah
mengenalnya dengan baik, ini tidak perlu diragukan,
tetapi tidak mungkinkah keyakinannya hanya bersum"
ber dari kesetiaan fanatik seorang gadis remaja terha"
dap kakaknya yang tersayang"
Angela Warren, yang seolah-olah telah membaca
pikiran Poirot menyangkal, "Tidak, M. Poirot"saya
tahu Caroline tidak bersalah."
Poirot segera menyahut, "Tuhan yang Mahabaik
tahu bahwa saya tidak bermaksud menggoyahkan ke"
yakinan Anda tentang itu. Tetapi marilah kita berpikir
secara praktis. Anda berkata bahwa kakak Anda tidak
bersalah. Baiklah, kalau begitu, apa sesungguhnya yang
telah terjadi?" Angela mengangguk-angguk sambil merenung. Ia
AC-Five Little Pigs.indd 212
212 berkata, "Itu memang sulit, saya akui. Saya menduga
bahwa, seperti yang pernah dikatakan oleh Caroline,
Amyas telah bunuh diri."
"Apakah itu sesuai dengan wataknya, yang tentu
Anda ketahui?" "Sangat tidak sesuai."
"Tetapi Anda tidak berkata, seperti dalam hal
Caroline, bahwa Anda tahu itu tidak mungkin?"
"Tidak, karena, seperti yang saya katakan sekarang
ini, kebanyakan orang sungguh bisa melakukan hal-hal
yang diperkirakan tidak mungkin"atau dengan kata
lain, hal-hal yang tidak sesuai dengan wataknya. Tetapi
menurut dugaan saya, seandainya Anda mengenal me"
reka dengan akrab, tentu perbuatan mereka tidak me"
nyimpang dari watak mereka masing-masing."
"Apakah Anda mengenal kakak ipar Anda dengan
baik?" "Ya, tetapi tidak seperti saya mengenal Caro. Saya
sendiri pun sulit untuk percaya bahwa Amyas bunuh
diri"tetapi saya kira ia mungkin berbuat demikian.
Pada kenyataannya, ia pasti telah bunuh diri."
"Anda tidak melihat adanya kemungkinan lain?"
Angela menanggapi pertanyaan itu dengan tenang,


Mengungkit Pembunuhan Five Little Pigs Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

namun bukannya tanpa minta.
"Oh, saya mengerti maksud Anda... Saya sungguh
belum pernah memperhitungkan kemungkinan itu,
maksud Anda salah satu dari beberapa orang lainnya
yang telah membunuhnya" Bahwa itu suatu pembu"
nuhan terencana oleh seorang pembunuh berdarah
dingin..." AC-Five Little Pigs.indd 213
213 "Mungkin demikian, bukan?"
"Ya, mungkin demikian... Tetapi agaknya itu sangat
sulit dipercaya." "Lebih sulit dipercaya dibanding bunuh diri?"
"Itu sulit dikatakan... Dulu, tidak ada alasan untuk
mencurigai orang lain. Sekarang pun rasanya tidak
ada..." "Bagaimanapun, marilah kita selidiki kemungkinan
itu. Siapakah dari mereka yang terlibat langsung itu
yang dapat Anda anggap"yang akan kita anggap"
orang yang paling mungkin?"
"Coba saya pikir dulu. Yah, saya tidak membunuh"
nya. Dan makhluk yang bernama Elsa itu pasti tidak.
Ia mengamuk seperti orang kesurupan ketika Amyas
ditemukan meninggal. Siapa lagi yang ada di sana"
Meredith Blake" Ia selalu setia dan sayang kepada Ca"
roline, betul-betul mirip kucing pemeliharaan yang
jinak. Saya kira, di satu pihak mungkin itulah motif"
nya bila ia membunuh. Menurut teori ia mungkin saja
ingin menyingkirkan Amyas agar ia sendiri dapat me"
ngawini Caroline. Tetapi tujuan itu juga bisa dicapai"
nya dengan cara membiarkan Amyas mengawini Elsa.
Di samping itu saya sungguh tidak bisa membayang"
kan Meredith sebagai seorang pembunuh. Terlalu lam"
bat dan terlalu berhati-hati. Siapa lagi yang lain?"
Poirot membantu, "Miss Williams" Philip Blake?"
Sesaat sebuah senyuman tersungging di wajah
Angela yang murung. "Miss Williams" Mana bisa kita percaya bahwa
pengasuh kita mampu melakukan pembunuhan! Miss
AC-Five Little Pigs.indd 214
214 Williams senantiasa sangat berpegang teguh pada
kaidah-kaidah moral."
Ia diam selama beberapa saat, kemudian menerus"
kan, "Ia setia kepada Caroline, tentu saja. Ia bersedia
berbuat apa saja untuknya. Dan ia membenci Amyas.
Ia seorang pembela harkat kaum wanita yang fanatik
dan tidak menyukai laki-laki. Cukupkah itu untuk
melakukan pembunuhan" Pasti tidak."
"Rasanya hampir tidak mungkin demikian," Poirot
mengiyakan. Angela melanjutkan, "Philip Blake?" Ia diam selama
beberapa saat. Kemudian ia berkata lirih, "Saya pikir,
kalau yang kita perbincangkan hanyalah kemungkinankemungkinan, dialah orang yang paling mungkin."
Poirot berkata, "Anda membuat saya sangat tertarik,
Miss Warren. Bolehkah saya bertanya mengapa Anda
berkata begitu?" "Sama sekali tidak ada yang dapat dipastikan. Te"
tapi dari yang saya ingat tentang dia, saya harus me"
ngatakan bahwa ia orang yang daya khayalnya agak
terbatas." "Dan daya khayal yang terbatas memberikan kecen"
derungan untuk membunuh?"
"Itu cenderung menyebabkan orang mengambil ja"
lan pintas yang kasar untuk melepaskan diri dari ke"
sulitannya. Orang macam itu mendapatkan kepuasan
tertentu dari tindakan kasarnya. Bukankah pembu"
nuhan adalah perbuatan yang sangat kasar?"
"Ya"saya kira Anda benar... Jalan pikiran Anda
sungguh patut diperhitungkan. Namun demikian,
AC-Five Little Pigs.indd 215
215 Miss Warren, itu tentu saja belum cukup. Motif apa
yang kira-kira dimiliki oleh Philip Blake?"
Angela Warren tidak segera menjawab. Ia berdiri
dalam keraguan sambil memandangi lantai. Hercule
Poirot berkata, "Ia sahabat baik Amyas, bukan?"
Wanita itu mengangguk. "Tetapi ada sesuatu dalam pikiran Anda, Miss
Warren. Sesuatu yang belum Anda ceritakan kepada
saya. Apakah barangkali. Kedua orang itu bersaing,
memperebutkan gadis itu"memperebutkan Elsa?"
Angela Warren menggeleng.
"Oh, tidak. Philip tidak demikian."
"Apa yang Anda pikirkan, kalau begitu?"
Angela Warren berkata, perlahan, "Pernahkah Anda
tiba-tiba teringat lagi akan sesuatu"yang telah ber"
tahun-tahun berlalu, barangkali" Saya akan menjelas"
kan yang saya maksudkan. Pernah ada seseorang ber"
cerita kepada saya, ketika saya baru berusia sebelas
tahun. Saat itu, tak ada kesan sedikit pun yang saya
peroleh dari cerita itu. Cerita itu tidak menjadikan
saya resah"cerita itu melintas begitu saja di benak
saya. Saya bahkan tidak percaya, seperti kata semen"
tara orang, bahwa saya pernah memikirkannya lagi.
Tetapi kira-kira dua tahun yang lalu, ketika saya se"
dang duduk menikmati pertunjukan sandiwara, cerita
itu terlintas lagi di kepala saya dan saya begitu terkejut
sehingga tanpa sadar berseru cukup keras, "Oh, seka"
rang akan mengerti maksud cerita lucu tentang puding
tepung beras itu." Kendatipun demikian, kaitannya
dengan peristiwa lain waktu itu belum ada."
AC-Five Little Pigs.indd 216
216 Poirot berkata, "Saya mengerti yang Anda maksud"
kan, Mademoiselle." "Kalau begitu Anda akan mengerti yang saya cerita"
kan berikut ini. Sekali waktu saya menginap di hotel.
Ketika saya sedang berjalan di sebuah lorongnya, salah
satu pintu kamar di situ terbuka dan seorang wanita
yang saya kenal keluar dari kamar itu. Kamar itu bu"
kan kamarnya"dan dari roman mukanya ketika me"
mandang saya tampak jelas kenyataan itu.
"Dan saat itulah saya mulai memahami arti yang
terungkap dari ekspresi yang pernah saya lihat pada wa"
jah Caroline ketika pada suatu malam di Alderbury ia
keluar dari kamar Philip Blake."
Ia membungkukkan badannya agar Poirot tidak
menyela. "Saya tidak memikirkan yang bukan-bukan pada
waktu itu, Anda tentu maklum. Saya tahu tentang hal
yang satu itu"gadis-gadis remaja seumur saya waktu
itu biasanya tahu"tetapi saya belum menghubung"
kannya dengan kenyataan. Bagi saya pada saat itu,
Caroline keluar dari kamar tidur Philip Blake ya ha"
nya berarti Caroline keluar dari kamar tidur Philip
Blake. Kenyataan yang mungkin tidak berbeda dengan
bila ia keluar dari kamar Miss Williams atau kamar
saya. Tetapi yang tetap membekas dalam ingatan saya
adalah ekspresi wajahnya itu"ekspresi aneh yang be"
lum pernah saya temui dan belum bisa saya pahami.
Saya belum memahaminya sampai, sebagaimana yang
telah saya ceritakan, pada malam di Paris ketika saya
AC-Five Little Pigs.indd 217
217 melihat ekspresi yang sama pada wajah seorang wanita
lain." Dengan perlahan Poirot berkata, "Tetapi yang Anda
ceritakan itu, Miss Warren, cukup mencengangkan.
Dari Philip Blake sendiri saya memperoleh kesan bah"
wa ia tidak menyukai kakak Anda dan selamanya
demikian." Angela berkata, "Saya tahu. Saya tidak dapat men"
jelaskan tetapi memang begitulah."
Poirot mengangguk-angguk, perlahan. Dengan wa"
wancaranya dengan Philip Blake, secara samar ia telah
merasakan sesuatu yang tidak semestinya. Kebencian
yang berlebihan terhadap Caroline"entah bagaimana,
bagi Poirot terasa tidak wajar.
Dan beberapa kalimat dari percakapannya dengan
Meredith Blake muncul kembali di benaknya. "Ia ma"
rah sekali ketika Amyas kawin"lebih dari setahun ia
tidak mau menemui mereka..."
Apakah Philip Blake pernah jatuh cinta kepada
Caroline" Dan apakah cintanya, ketika Caroline ter"
nyata memilih Amyas, berubah menjadi kebencian
dan kedengkian" Ya, ketika berbincang-bincang dengannya, Philip
kelihatan bernafsu sekali"terlalu berprasangka buruk
terhadap Caroline. Sambil merenung Poirot memba"
yangkan tokoh yang satu ini"tokoh yang sekarang
hidup senang, periang, menikmati hidup permainan
golfnya, dan memiliki rumah yang nyaman ditinggali.
Apakah yang sesungguhnya dirasakan oleh Philip
Blake enam belas tahun yang lalu"
AC-Five Little Pigs.indd 218
218 Angela Warren berkata, "Saya tidak bisa memahami
hal ini. Perlu Anda ketahui, saya tidak berpengalaman
dalam hal cinta. Semua ini saya ceritakan kepada
Anda, barangkali saja artinya cukup penting dalam
upaya menyingkapkan apa sesungguhnya yang telah
terjadi." AC-Five Little Pigs.indd 219
219 AC-Five Little Pigs.indd 220
AC-Five Little Pigs.indd 221
Bagian II AC-Five Little Pigs.indd 222
PENUTURAN PHILIP BLAKE (Surat pengantar yang menyertai risalah)
M. Poirot yang terhormat,
Saya memenuhi janji yang telah saya buat dan
dengan ini saya menyertakan risalah mengenai
kejadian-kejadian yang berkaitan dengan ke"
matian Amyas Crale. Sesudah selang waktu se"
kian lama perlu saya sampaikan bahwa ingatan
saya mungkin tidak begitu teliti, namun demi"
kian saya telah berusaha menuliskan segala yang
pernah terjadi itu sesuai dengan ingatan saya.
Hormat saya, Philip Blake. CATATAN TENTANG UNTAIAN PERISTIWA
MENJELANG PEMBUNUHAN AMYAS CRALE
PADA BULAN SEPTEMBER 19...
AC-Five Little Pigs.indd 223
223 Persahabatan saya dengan almarhum telah dimulai
sejak masa kanak-kanak. Rumahnya dan rumah saya
terletak di tanah yang berbatasan, dan keluarga kami
bersahabat baik. Amyas Crale lebih tua dua tahun le"
bih sedikit daripada saya. Kami bermain bersama ke"
tika masih kanak-kanak, pada setiap masa liburan,
meskipun kami tidak belajar di sekolah yang sama.
Karena pergaulan saya yang cukup lama dengan
almarhum, maka dengan sendirinya saya merasa me"
menuhi syarat untuk memberikan kesaksian tentang
watak serta pandangan hidupnya. Dan saya akan me"
ngatakan dengan tegas"kepada siapa pun yang per"
nah mengenal Amyas Crale dengan baik"dugaan
bahwa ia telah bunuh diri betul-betul tidak masuk
akal. Crale tidak akan pernah mencabut nyawanya sen"
diri. Ia sangat mencintai kehidupan! Teori yang di"
ajukan pada pembelaan di pengadilan yang menyata"
kan bahwa karena penyesalan yang begitu mendalam
Crale menjadi lupa diri dan meminum racun, sung"
guh mustahil bagi siapa pun yang pernah mengenal"
nya. Perlu saya kemukakan bahwa Crale hampir tidak
memiliki hati nurani, namun ia juga bukan orang
yang tidak waras. Lebih daripada itu, hubungannya
dengan istrinya tidak serasi, dan menurut saya ia tidak
akan merasa berkeberatan untuk mengakhiri hidup
perkawinan, yang baginya sungguh mengecewakan. Ia
memiliki kemampuan dan kesiapan untuk memenuhi
kebutuhan keuangan Caroline, apabila mereka jadi
bercerai, dan untuk kesejahteraan anak hasil per"
kawinan mereka. Saya yakin bahwa ia pasti bijaksana
AC-Five Little Pigs.indd 224
224 dalam hal itu. Ia orang yang sangat murah hati"se"
lain ramah dan pantas dicintai. Ia bukan hanya se"
orang pelukis besar, melainkan juga orang yang senan"
tiasa disetiai oleh kawan-kawannya. Sejauh yang saya
ketahui ia tidak mempunyai musuh.
Saya pun telah mengenal Caroline lama sekali. Saya
telah mengenalnya jauh sebelum perkawinannya, ke"
tika ia sering berkunjung dan tinggal di Alderbury.
Saat itu pun dia gadis yang agak neurotik, emosinya
mudah meledak tak terkendali. Ia bukan gadis yang
tidak menarik, namun tak perlu dipertanyakan lagi
bahwa ia orang yang sulit untuk hidup serasi dengan
orang lain. Langsung kelihatan bahwa ia cinta kepada Amyas.
Saya sendiri tidak yakin bahwa Amyas sungguh men"
cintainya. Tetapi mereka sering bersama-sama"Caro"
line, seperti yang telah saya katakan, memang gadis
yang menarik, sehingga mereka akhirnya bertunangan
dan menikah. Sahabat-sahabat dekat Amyas Crale agak
memprihatinkan perkawinan itu, karena mereka me"
rasa bahwa Caroline sama sekali tidak cocok bagi


Mengungkit Pembunuhan Five Little Pigs Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Amyas. Ini sedikit-banyak menyebabkan suatu ketegangan
di antara istri Crale dan sahabat-sahabat Crale selama
tahun-tahun pertama perkawinan mereka, tetapi
Amyas memang seorang sahabat yang setia, yang tidak
mau dipengaruhi istrinya agar mencampakkan kawankawan lamanya. Beberapa tahun kemudian barulah ia
dan saya berhubungan baik seperti sediakala sehingga
saya sering kali berkunjung ke Alderbury. Boleh saya
AC-Five Little Pigs.indd 225
225 tambahkan bahwa saya waktu itu menjadi bapak per"
mandian bagi si kecil Carla. Ini membuktikan, saya
kira, bahwa Amyas memandang saya sebagai sahabat
yang paling baik, dan sekaligus memberi saya we"
wenang untuk berbicara atas nama orang yang kini
tidak mungkin berbicara sendiri lagi itu.
Untuk sampai pada bagian yang akan mengulas pe"
ristiwa-peristiwa yang pernah terjadi, sesuai permin"
taan agar saya menuliskannya, baiklah saya mulai de"
ngan cerita tentang kedatangan saya di Alderbury.
Saya tiba di sana (sesuai dengan catatan dalam buku
harian tua saya) lima hari sebelum pembunuhan itu,
yakni pada tanggal 13 September. Waktu itu saya se"
gera merasakan suasana tegang yang mencekam. Di
rumah itu menginap pula Miss Elsa Greer, yang waktu
itu sedang dilukis oleh Amyas.
Itulah untuk pertama kalinya saya bertemu muka
dengan Miss Greer, meskipun saya telah mengetahui
kehadirannya sejak beberapa waktu sebelumnya.
Amyas telah berceloteh tentang gadis itu sebulan se"
belumnya. Ia, katanya waktu itu, telah menemukan
seorang gadis yang sangat mempesona. Dengan ber"
semangat sekali ia bercerita tentangnya sehingga secara
berkelakar saya berkata kepadanya, "Hati-hatilah,
Sobat, jangan sampai lupa daratan lagi." Ia meminta
agar saya tidak usah cemas. Ia berkilah bahwa ia hanya
melukisnya; bahwa secara pribadi ia tidak berminat
terhadapnya. Saya membalas, "Omong kosong! Kau
sudah sering berkata begitu." Ia berkilah lagi, "Kali ini
masalahnya berbeda," yang segera saya jawab dengan
AC-Five Little Pigs.indd 226
226 sinis, "Setiap kali memang selalu berbeda!" Amyas
kemudian tampak betul-betul bingung dan khawatir.
Ia berkata, "Kau tidak mengerti. Ia kan gadis ingusan.
Hampir tidak berbeda dengan kanak-kanak." Ia me"
nambahkan bahwa gadis itu memiliki pandangan-pan"
dangan yang sangat modern dan sama sekali bebas
dari prasangka-prasangka kuno. Ia berkata, "Ia jujur,
polos, dan sama sekali tidak mempunyai rasa takut!"
Saya berkata kepada diri sendiri, yang waktu itu
tidak saya ungkapkan, bahwa kali ini Amyas bernasib
buruk. Beberapa minggu setelah itu saya mendengar
komentar dari orang lain. Ada yang berkata bahwa
"gadis bernama Greer itu sama sekali tidak punya
malu." Yang lain berkata bahwa Amyas-lah yang se"
mestinya menyadari bahwa gadis itu terlalu muda
baginya, sehingga yang lain lagi sambil tertawa ceki"
kikan menyahut bahwa Elsa Greer mengetahui risiko
yang mungkin timbul akibat perilakunya. Lebih jauh
lagi tanggapan yang lainnya adalah bahwa gadis itu
hidup bergelimang uang sehingga selalu mendapatkan
apa pun yang diinginkannya, dan juga bahwa "dialah
yang mengatur segala-galanya". Ada pula pertanyaan,
misalnya tentang reaksi istri Crale terhadap masalah
itu"dan jawaban yang diberikan adalah bahwa wanita
itu pasti telah terbiasa, yang segera dibantah dengan
pernyataan bahwa, sesuai dengan yang mereka dengar,
wanita itu cemburu setengah mati dan menyebabkan
Crale terpaksa menjalani hidup yang tidak mungkin
tertahankan oleh laki-laki mana pun, hidup yang dari
waktu ke waktu diisi dengan pertengkaran.
AC-Five Little Pigs.indd 227
227 Saya mengungkapkan semua ini karena saya merasa
bahwa gambaran tentang keadaan sampai menjelang
kedatangan saya ke situ perlu dihayati sepenuhnya
dulu. Waktu itu saya berminat sekali melihatnya"dan
ternyata gadis itu memang sungguh rupawan dan pe"
nampilannya sangat menarik"selain itu, saya harus
mengakui, bahwa saya merasa puas sekali melihat Ca"
roline begitu tersiksa karena kekalahannya.
Amyas Crale sendiri menjadi tidak seramah biasa"
nya. Walaupun bagi yang tidak begitu mengenalnya,
sikapnya boleh dikatakan tampak seperti biasa, saya
yang mengenalnya dengan begitu akrab langsung bisa
melihat bahwa ia sedang tegang, bingung, susah, dan
kesal. Kendatipun ia selalu cenderung berwajah murung
ketika sedang melukis, gambar yang tengah digarapnya
sama sekali tidak mencerminkan ketegangan yang
tampak di wajahnya. Ia senang melihat saya dan begi"
tu kami hanya berdua ia berkata, "Syukurlah kau da"
tang, Phil. Tinggal serumah dengan empat perempuan
cukup membuat laki-laki mana pun menjadi dungu.
Bila tetap bersama mereka, bukan tidak mungkin aku
segera dikirim ke rumah sakit jiwa."
Suasana ketika itu memang sungguh tidak menye"
nangkan. Caroline, sebagaimana telah saya katakan,
kesal sekali karena tersisihkan. Dengan caranya yang
sopan, sesuai dengan martabat priyayinya, perlakuan"
nya terhadap Elsa sesungguhnya lebih menyakitkan
dari yang diperkirakan"walau tanpa kata-kata yang
AC-Five Little Pigs.indd 228
228 kasar sedikit pun. Elsa sendiri secara mencolok dan
terang-terangan menunjukkan sikapnya yang kasar
terhadap Caroline. Segala macam kelebihan dimiliki"
nya dan ia menyadari hal itu"dan agaknya ia tidak
mengenal batasan apa pun yang dapat menghalanginya
berbuat tidak senonoh. Akibatnya Crale lebih banyak
menghabiskan waktunya untuk bermain dengan
Angela. Ada saat-saat tertentu mereka tampak saling
menggoda dan berbantahan. Tetapi pada kesempatan
berkunjung kali ini saya menyaksikan bahwa apa pun
yang diucapkan atau diperbuat oleh Amyas agaknya
dirasakan terlalu tajam oleh Angela sehingga keduanya
sama-sama naik pitam. Sementara itu, wanita keempat
selain Caroline, Elsa, dan Angela adalah wanita yang
mengasuh dan mendidik Angela. "Perempuan tua bu"
ruk rupa," begitulah Amyas menyebutnya. "Ia benci
benar padaku. Bibirnya selalu cemberut dan apa pun
yang kuperbuat selalu dicelanya."
Pada waktu itulah ia berkata, "Persetan semua pe"
rempuan! Siapa pun yang menginginkan kedamaian,
ia harus menjauhkan diri dari perempuan!"
"Semestinya kau tidak kawin," sahut saya. "Kau
tergolong orang yang semestinya bebas dari kung"
kungan hidup berkeluarga."
Ia menjawab bahwa itu sudah tidak ada gunanya
dibicarakan. Ia menambahkan bahwa Caroline sudah
barang tentu akan merasa senang seandainya bisa me"
nyingkirkannya. Itulah petunjuk pertama yang bisa
saya rasakan bahwa sesuatu yang tidak biasa diamdiam tengah berlangsung.
AC-Five Little Pigs.indd 229
229 Saya bertanya, "Ada apa sesungguhnya" Apakah
urusan dengan si cantik Elsa itu menjadi serius?" Ia
dengan geram mengeluh, "Ia sungguh cantik bukan"
Kadang-kadang aku menyesal karena telah bertemu
dengan dia." Saya berkata, "Hati-hati, Sobat, kau harus bisa me"
nahan diri. Kau tidak ingin terikat dengan wanita lain
lagi, bukan?" Ia menatap saya langsung tertawa. Ia
berkata, "Kau memang pintar berbicara. Aku tidak
bisa membiarkan perempuan sendirian"sungguh aku
tidak bisa"dan seandainya aku bisa, mereka yang ti"
dak akan membiarkan aku sendirian!" Kemudian ia
mengangkat bahunya yang bidang, menyeringai pada
saya dan berkata, "Ah, sudahlah, akhirnya toh semua
itu akan berlalu, mudah-mudahan. Dan kau harus
mengakui gambar ini bagus, bukan?"
Yang dimaksudkannya adalah potret Elsa yang ke"
tika itu sedang dilukisnya, dan meskipun pengetahuan
yang saya miliki tentang teknik melukis sedikit sekali,
saya sungguh dapat melihat bahwa lukisan itu bakal
menjadi karya yang luar biasa.
Selama sedang melukis, Amyas menjadi orang yang
berbeda. Meskipun ia akan menggerung, menggeram,
mengernyitkan dahi, mengumpat dengan sengit, dan
kadang-kadang membanting kuasnya, ia sesungguhnya
betul-betul bahagia. Hanya setiap kali ia pulang ke rumah untuk ma"
kan, suasana permusuhan yang tengah berlangsung di
antara wanita-wanita itu membuatnya murung. Per"
musuhan itu mencapai puncaknya pada tanggal 17
AC-Five Little Pigs.indd 230
230 September. Suasana makan siang hari itu sangat mem"
prihatinkan. Elsa betul-betul keterlaluan"biadab, saya
kira itu hanya istilah yang tepat baginya! Dengan cara
yang sangat menusuk perasaan ia mengabaikan ke"
hadiran Caroline. Ia bercakap-cakap hanya dengan
Amyas, seolah-olah cuma mereka berdualah yang ada
di ruangan itu. Sementara itu Caroline, dengan santai
dan ceria, bercakap-cakap dengan yang lainnya. De"
ngan cerdik ia berusaha agar beberapa ucapannya,
yang sepintas lalu polos, bisa cukup menyengat. Ia
tidak memiliki keterusterangan seperti yang dipunyai
pada Elsa Greer"Caroline lebih menyukai hal-hal
yang tidak langsung dan tersembunyi.
Semua itu mencapai klimaksnya seusai acara santap
siang, di ruang duduk, pada saat kami menikmati
kopi. Waktu itu saya mengeluarkan komentar tentang
sebuah patung kepala dari kayu beech dengan pelituran
yang sangat mengilap"sebuah karya seni yang sangat
lain dari yang lain, dan Caroline menanggapinya de"
ngan, "Itu karya seorang pemahat muda Norwegia.
Amyas dan saya sangat mengagumi hasil karyanya.
Kami bermaksud mengunjunginya dan menemuinya
pada musim panas tahun depan." Pernyataan tentang
pemilikan yang diungkapkan dengan tenang itu tepat
mengena di hati Elsa yang paling rawan. Belum per"
nah ia membiarkan orang lain melampauinya. Belum
pernah tantangan dibiarkannya berlalu begitu saja. Ia
menanti beberapa saat, kemudian berbicara dengan
suaranya yang jelas dan agak terlalu ditekan. Ia ber"
kata, "Betapa indah ruangan ini seandainya ditata se"
AC-Five Little Pigs.indd 231
231 cara tepat. Perabotan di sini terlalu banyak. Kalau aku
sudah tinggal di sini, akan kubuang semua sampah ini
dan hanya satu atau dua buah yang baik saja yang
akan kusisakan. Dan aku akan memasang tirai ber"
warna tembaga, kupikir sebaiknya begitu"sehingga
cahaya matahari yang baru terbit hanya akan me"
masuki ruangan ini melalui jendela besar di sebelah
sana." Ia menoleh ke arah saya sambil berkata, "Tidak"
kah kau sependapat bahwa dengan begitu ruangan ini
tidak terlalu buruk lagi?"
Saya tidak sempat menjawab. Caroline telah angkat
bicara, namun saya segera merasakan bahwa suaranya
yang selembut sutra itu mengandung suatu bahaya. Ia
berkata, "Apakah engkau bermaksud membeli rumah
ini, Elsa?" Elsa menjawab, "Tak perlu aku membeli rumah
ini!" Caroline bertanya, "Apa maksudmu?" Tak ada lagi
kelembutan dalam suaranya. Suaranya keras dan ta"
jam. Elsa tertawa. Ia menyahut, "Haruskah kita ber"
pura-pura" Ayolah Caroline, kau pasti tahu yang ku"
maksudkan!" Caroline berkilah, "Aku tak mengerti."
Dengan sinis Elsa langsung berkata, "Jangan seperti
burung unta. Tak baik berpura-pura tidak tahu atau
tidak mengerti tentang semua ini. Amyas dan aku sa"
ling menyayangi. Ini bukan rumahmu. Ini rumahnya.
Dan sesudah kami kawin aku akan tinggal di sini ber"
samanya!" Caroline berkata, "Aku yakin kau memang gila."
AC-Five Little Pigs.indd 232
232 Elsa menyahut, "Oh tidak, aku tidak gila, Sayang,
dan kau tahu tentang itu. Persoalan ini akan jauh le"
bih sederhana seandainya kita saling bersikap jujur
terhadap yang lain. Amyas dan aku saling mencinta"
kau sudah melihat kenyataan itu dengan cukup jelas.
Hanya satu hal yang sepatutnya kaulakukan. Kau
harus memberinya kebebasan."
Caroline berkata, "Aku tak percaya sedikit pun."
Namun suaranya tidak meyakinkan. Elsa telah ber"
hasil mendobrak pertahanan lawannya.
Dan pada detik itulah Amyas masuk ke dalam
ruangan dan Elsa segera berkata sambil tertawa, "Ka"
lau kau tak percaya kepadaku, tanyailah dia."
Dan Caroline berkata, "Akan kulakukan."
Ia tidak menanti barang sejenak. Ia berkata,
"Amyas, menurut Elsa kau bermaksud mengawininya.


Mengungkit Pembunuhan Five Little Pigs Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Cassie Mengundurkan Diri 1 Dewa Arak 38 Neraka Untuk Sang Pendekar Kembalinya Sang Pendekar Rajawali 1
^