Pencarian

Penguasa Teluk Neraka 1

Pendekar Mabuk 41 Penguasa Teluk Neraka Bagian 1


1 CAHAYA pagi muncul dari balik bukit bertebing- Dan pantai tampak sosok bayangan hitam berdiri di tebing itu membelakangi matahari. Sosok bayangan hitam itu tampak berdiri tegak. kakinya merenggang, kedua tangannya sedikit
mengembang berkesan gagah dan kekar. Garis bayanqan pedang tampak membayang pula dn pinggang kirinya. Melihat bentuk pedang yang memanjang ke bawah. agaknya senjata itu tak layak dikatakan sebagai pedang- Lebih tepat jIka dikatakan sebagai samurai bersarung hitam.
Rupanya di pantai sudah ada orang yang menunggu bayangan hitam Itu. Orang yang menunggu
di pantai itu mengenakan baju tangan panjang putlh
dirangkap rompi merah dan celananya juga merah.
Rompi dan celananya itu mempunyai hiasan benang emas bersulam. Rambutnya pendek, berikat
kepala dari Logam emas dengan batu merah bening di tengahnya. Rupanya ia seorang pemuda berusia
sekitar dua puluh lima tahun. Tangannya memegang
busur dengan anak panah siap dibidikkan, Pemuda
itu ternyata anak raja Bumiloka yang bernama Pangeran
Kertapaksi. Belum jelas apa masalahnya sehingga anak
Prabu Digdayuda berada di pantai sendirian sepagi
itu. Belum jelas pula apa alasannya sehingga tahu-
tahu ia melepaskan anak panahnya ke arah tebing,
sasaran bidik nya adalah sosok bayangan hitam
yang membelakangi matahari itu- Jarak bidik terlalu
jauh untuk sebatang anak panah. Tetapi kekuatan
tenaga dalannnya membuat anak panah itu melesat
dengan cepat dan sampai pada sasarannya.
WESSS...! Anak panah yang Melesat mendekati sosok bayangan hitam di atas tebing itu tiba-tiba patah menjadi dua bagian sebelum menyentuh sasaran. Tr-akk...!
Lho. mengapa patah" Oh. rupanya anak panah
berujung iapisan logam emas itu dltebas dengan samurai dalam kecepatan yang tak bisa dilihat. Kapan
sosok bayangan hitam itu mencabut samurainya"
itu juga tak bisa diiihat oleh mata. Tahu-tahu samurai
yang tadi kelihatan masih ada di sarungnya itu sudah tercabut, bahkan sudah berkelebat ke samping
kanan. Anak panah itu sedikit terpentai ke kanan dan
terpotong menjadi dua bagian. ini menunjukkan
bahwa sosok bayangan hitam itu mempunyai kecepatan gerak yang iuar biasa. Bukan mustahil jika ia
tergolong manusia berilmu pedang tinggi.
"Giial Secepat itu gerakannya- Hampir-hAmpir
mataku tak bisa melihat kapan ia gerakkan tangannya mencabut samurai," uJar Kertapaksi membatln.
"Pantas ia berani datang sendirian. rupanya ia punya
bekal ilmu pedang yang tinggi. Hem...! Kalau begitu
aku tak boleh melawan dengan senjata kasar- Harus
dengan senjata halus, yaitu pukulan pukulan tenaga
dalam bersinar. Samurai itu tak akan bisa memo-
tong sinar tenaga dalamku- Sebaiknya busur dan
anak panah kutaruh dulu di pelana kuda.
agar aku bisa lebih bebas lagi."
Seekor kuda ditambatkan di bawah pohon kelapa. Kertapaksl meletakkan busur dan kantong anak
panahnya di samping pelana kuda tersebut- Ketika
ia kembaii di tempat berdirinya semula . ternyata ba
yangan hitam di atas tebing itu sudah pindah tempat.
la berdiri tidak jauh dari tempat Kertapaksi membidikkan anak panAHnya tadi-
"Kapan turunnya?" pikir Kertapaksi- "Rupanya la
menggunakan ilmu peringan tubuh yang luar biasa
tingginya. Hmm.-. kalau begitu aku tak boleh meleng
sedikit. Harus tetap mengikuti dengan pandangan
mataku-" Orang bersenjata samurai itu mempunyai mata
kecil yang memandang dengan tajam tapi berkesan
dingin sekali. Siapa pun akan menyangka la menge-
nakan baju lengan panjang. Namun sebenarnya ia
adalah orang yang tidak pernah mengenakan baju
sejak usia muda. Badannya penuh dengan tato.
Gambar tatonya macam-macam: ada gambar naga.
ada gambar pedang. ada gambar kelabang, burung.
gajah. eh... gajah tidak ada- Pokoknya macam-
macam gambar tato memenuhi badannya dari batas leher sampai kaki. Sayang :sekali la mengenakan celanA hitam dan ikat pinggang kain putih. sehingga tak
bisa dilihat apakah bagian yang tertutup celana itu
juga bertaTo atau polos-polos saJa-
Pantas sekali jika ia menamakan dirinya; Raja
Tato, karena telapak tangannya pun mempunyai tato
sampai di ujung jari-jarinya. Yang tidak ditato hanya
bagian kepala saja- Seandainya bagian kepalanya
iuga ber-tato. maka orang sangka dia adalah tanaman berjalan, karena kerimbunan tato di badannya
begitu indah sehingga mirip sekelompok tanaman
hias. Raja Tato mempunyai rambut panjang tapi diku-
cir ke belakang :sehingga adatnya tampak lebar. mirlp papan tulis- Badannya berotot, kekar dan keras.
ini yang membuat lawannya kadang-kadang ngeper
lebih dulu melihat otot keras di lengan dan dadanya.
Tapi Kertapaksi adalah orang yang tidak pernah
surut nyalinya. Menghadapi lawan seperti itu. Kerta-
paksi yang berwajah lumayan tampan dengan kumis
tipisnya itu tetap tenang dan bersikap kalem. Berbe-
da dengan kalemnya sl Raja Tato. Kalemnya orang
itu adalah kalem angkuh. dingin. dan berkesan sadis.
Kala ia berhadapan dengan Kertapaksi, samu-
rainya sudah dimasukkannya ke dalam sarung hltam. Tapi tangan kanannya selalu bertengger di gagang samurai. seakan kapan saja siap cabut samural dengan kecepatan tinggi.
'Kau menepati janji. Raja Tato. Aku salut kepada
ketepatan janjimul' ujar Kertapaksi dengan senyum
tipis berkesan sinis. 'Aku Tak pernah Ingkar janji. Kertapaksi. Bahkan
janji untuk mencabut nyawamu pun akan kutepati
sekarang juga." Raja Tato berkata dengan nada datar, hampir-
hampir tak jelas mana yang perlu ditekankan dan
mana yang tidak- Kertapaksl sudah tak tahan lagi
dengan nada bicara yang datar begitu. sebab sebe-
lumnya la pernah bertemu dengan Raja Tato di sebuah kapal dar! tanah JaWa menuju negeri Sakurata,
yaitu negerinya Raja Tato. Kertapaksi kala itu ditu
gaskan ayahnya mengawal kapal pengangkut perak.
Raja Tato sebagai ketua perompak laut pernah memerintahkan anak buahnya untuk merampas kapal
pengangkut perak itu. Tapl oleh Kertapaksl anak
buah Raja Tato dibabat habis.- Saat itu Kertapaksl
bersenjata pedang. Kematian anak buah Raja Tato
ltu membuat sang Raja Tato menaruh dendam kepa-
da Kertapaksi. la bersumpah akan mencabut nyawa
Kertapaksl jika masa berkabungnya sudah selesai.
Tiga purnama lamanya masa berkabung ltu berlangsung. Dan sekarang RaJa Tato benar-benar daTang
untuk memenuhi janji serta sUmpahnya kepada Ker-
tapaksi. "Tetapi urusan klta bukan hanya sekadar persoalan dl atas kapal itu. Kertapaksi- Ada persoalan
lain yang harus kutuntaskan pula kepadamu!
"Aku bersedia." jawab Kertapaksl dengan tegas.
' Tapi kuingin tahu persoalan baru kita itu apa. Raja
tato?" 'Kudengar kau :melamar Putri Adipati .jayeng-
rana yang bernama muria wardani.
"Benar" "Kau berurusan denganku, Kertapaksl. Karena
sejak gadis itu berusia dua belas tahun aku sudah
pernah melamarnya. Adipati Jayengrana pernah ku-
tolong saat melakukan peiayaran. yaitu dengan ti-
dak mengganggu kapalnya- Perjanjiannya. kelak jlka anak gadisnya sudah berusia remaja. aku akan
mengawininya, Jayengrana setuju. dan sekarang
kedatanganku juga untuk menganwini muria wardani-"
Kertapaksi menarik napas karena hatinya mera-
sa digores ketika mendengar Muria wardani akan
dikawini Raja Tato- Slkap tenang Kertapaksi menjadi
sedikit gusar- Namun ia masih sempat kuasai diri un-
tuk tidak buru-buru melepaskan kegeraman hatinya
kepada Raja Tato. Karena saat itu si Raia Tato ber-
kata kembali dengan nada suaranya yang berkesan
dingin. 'Kudengar kabar dari kedai ke kedai. kau
disebut-sebut orang sebagai calon suami Muria
wardanl. 'itu benar' sahut Kertapaksi dengan cepat dan
tegas. "itu berarti kita punya dua persoalan. Aku haruS
menyingkirkan kau agar tidak menghalangl niatku
mengawini Muria wardani l'
"Kau yang akan kuslngkirkanl' sentak Kartapaksi. "Siapa yang Ingin mengawini Muria Wardani
akan kusingkirkan ke neraka!"
'Apakah kau sudah tahu neraka ada di mana?"
'Belum' 'Neraka ada di ujung samuraIku'
'wesss' Seiesai bicara begitu, Raja Tato segera berkelebat menyerang Kertapaksi bagaikan angin ber-
hembus. Samurainya sudah dihunus dan berkelebat
pula menyabet Kertapaksi dari kiri bawah ke atas.
Kalau saja Kertapaksi tidak siaga dari tadi, ia past!
akan terbelah menjadi dua bagian.
Gerakan Raja tato sedikit pun membuat naiuri
Kertapaksi bekerja dengan :sendirinya. "Jika ketika
Raja Tato berkelebat menyerang, Kertapaksi sudah
lebih dulu berpindah tempat dengan sentakkan kaki
yang membawa tubuhnya meiesat ke samping kanan. Tubuh itu segera berputar dengan kaki menendang balik Kaki itu tepat kena punggung Raja
Tato dengan telak. Duuhgg.--!
Tapi Raja Tato yang kekar itu tidak terguncang
oleh tendangan Kertapaksi. Padahal tendangan itu
bukan tendangan kosong. melainkan berisi. Tentu
saja isinya bukan kacang tapi tenaga daLam yang bi-
sa bikin batu pecah. Rupanya punggung Raja Tato
iebih keras dari batu, karena kekuatan tenaga dalamnya membungkus seiuruh tubuh.
Melihat lawannya tak mempan tendangan. Kertapaksi segera sentakkan kaki lag! ke tanah dan tubuhnya bersaito mundur satu kali. Tepat saat Kerta-
paksi bersalto mundur, samurai itu berkelebat kem-
bali menebas ke samping dengan tubuh Raja Tato
:memutar balik- wut wut. . Kalau saja Kertapaksi terlambat bergerak, jelas
perutnya akan robek dan isi perutnya beriarian de
ngan lincah ke mana-mana. Kibasan samurai itu
sendiri memancarkan angin yang membuat perih
kulit manusia. Berarti kibasan samurai itu disertai
hawa sakti yang sengaja disalurkan oleh pemegangnya melalui mata samurai yang berkilat menyilaukan.
Wukk, wukk, wuk---! Belum-belum Kertapaksi sudah berjumpaiitan
ke belakang tiga kali tanpa menggunakan hentakan
tangan. Gerakan berputar ke belakang yang lang-
sung dapat menapakkan kaki ke tanah dengan cepat
itu hanya dipandangi oieh Raia Tato. Setelah Kertapaksi berhenti bergerak. Raja Tato sentakkan tangan kirinya ke depan bagaikan melempar sesuatu.
Rupanya ia punya jurus maut sendiri- Lemparan tangan kanannya itu mengeluarkan benda kecii yang
berbentuk segi enam- zing. ziing...! Bintang segi
enam itu MeLesat menghantam tubuh Kertapaksi.
Tetapi jarak yang diperjauh oleh Kertapaksi itu
sengaja untuk melihat gerakan lawan agar tak mem-
bahayakan dirinya. Maka dengan jarak sejauh itu
Kertapaksi dapat meiihat berkelebatnya dua iogam
putih yang menuju ke arahnya.
Kertapaksi segera melepaskan pukulan dari
dua Jarinya yang memancarkan sinar hijau dua baris.
Sinar hijau itu melesat. clapp, clnp...! Lantas menghan-
tam dua benda yang membahayakan itu.
Duar, duaar--.! Mengapa TImbul ledakan" Karena dua benda itu
mempunyal kekuatan tenaga dalam. Tenaga dalam
tersebut beradu dengan tenaga dalam berwarna hijau.
dan akhirnya m?ledaklah mereka walau dalam
keadaan tidak membuat bumi berguncang. Ledakan
itu timbulkan asap putih kehitaman. mengepul hanya
sesaat lalu hilang terbawa angin pantai
zlapp...! clapp...! Raja Tato hilang dari pandangan mata Kertapak-
sl. Tahu-tahu sudah ada di belakang Kertapaksi dan
samurainya siap dlsabetkan dari atas ke bawah-
Watt...! Crass' Kertapati- terbelah jadi dua bagi-
an dari kepaia sampai perut.
Seharusnya demikian. Tapi karena tiba-tiba se
bentuk tenaga tanpa sinar menghantam Raja Tato
dari samping kanan dan mengenai pinggangnya,
maka tubuh Raja Tato terpental ke samping seb elum
menyabetkan samurainya. Tubuh itu berguling-
guling di pasir pantai bagaikan bola ditendang
Sekuat tenaga. Bahkan sebongkah batu karang dl-
lindasnya hingga batu itu gempal sebagian.
"Uuhg...!? Raia Tato mengerang dengan seringai kesakitan. Samurainya tetap tergenggam de-
ngan dua tangan. Pegangan ltulah yang membuat
'raja tato tak bisa menahan tubuhnya dengan ta-
ngan saat berguling-guling tadi-
Pukulan jarak jauh tanpa sinar yang punya ke
kuatan tinggi itu datang dari seorang lelaki tua yang
muncul dari hutan kelapa tepi pantai tersebut. Lelaki
itu segera berkeiebat dalam gerak cepatnya. tahu-
tahu sudah ada disamping Kertapaksi- Hal itu mem
buat Kartapaksl kaget dan segera menyapa penuh
hormat. 'Eyang Resi.-?" Kertapaksi segera bersikap
hormat kepada lelaki tua itu.
Sebelum si leiakl tua menyahut sapaan Kertapaksi.
' Raja Tato sudah bangkit lagi dengan samurainya
berlari cepat lalu melompat menerjang mereka.
Tetapi sebelum hal itu teriadl, lelaki tua itu me-
nyodokkan tangannya dalam keadaan jari lurus ra-
pat- Watt. Sodokan itu mempunyai kekuatan tena
ga dalam jarak jauh yang mampu membuat Raja Tato
terjungkal ke belakang lagi.
Wuttt. svuttt...! Sodokan ini pun membuat Raja Tato bagaikan
dihantam dengan kayu balok sebesar pohon kelapa.
ia memeklk dengan suara berat, akhirnya terbanting
ke pantai dalam keadaan miring. Ketika hendak
bangkit. kepalanya tersentak ke depan dan akhir-
nya, "Hoc-ck... raja tato muntah darah. Darah yang keluar dari muiutnya itu. bagaikan disentakkan kelu
ar dari ulu hatinya. wajah Raia tato membiru
bukan karena tatonya mencair. tapi karena pukulan
tenaga dalam tingkat tinggi telah menghantam jalur
darahnya beberapa kali. Terasa mampet jalur darah
itu. sehingga seakan-olah tak ada darah yang bisa
mengalir ke bagian kepala.
Raja tato berusaha bangkit dan segera melarikan diri karena menyadari bagian dalamnya terluka cukup membahayakan.


Pendekar Mabuk 41 Penguasa Teluk Neraka di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Hei, tunggu! Jangan lari kau. Setan-U!"
Kertapaksi ingin mengejar, tap! tangannya se
gera ditahan oleh lelaki tua berusia sekitar delapan
puluh tahun. Orang tersebut memakai pakaian seperti bhiksu.Kain melilit lewat pundak warna abu2.Rambutnya tipis terkesan
botak. Jenggotnya putih badannya terkesan gemuk.
` Orang itu tak lain Resi Pakar Pantun gurunya pangeran kertapaksi.
Sang resi ini bukan orang asing lagi bagi kehidupan dunia persilatan.Karena belakangan ini ia tampil dalam perkara Pisau pusaka bersama pendekar mabuk suro sinting
dalam episode: "Pisau Tanduk Hantu). Dan seperti biasa. sang Resi selalu tampil didampingi pela-
yannya yang bernama Kadal Ginting.. yang datang
terlambat karena tertinggal dl jalanan.
Resi pakar pantun yang memang gemar berpantun,langsung berbicara pada muridnya.
'Anak sapi Menelan rembulan.
diberi lada dan sambal terasi
Masih pagi sudah dibuat mainan,
Percuma saja jadi murid sang resi."
Malu juga hati Kertpaksi disindir demikian. la
segera mengatakan keadaan sebenarnya kepada sang
guru yang agaknya tak suka muridnya lamban
dalam menumbangkan lawannya Itu.
'Seandainya Eyang Resi tidak ddang, maka Ra|a Tato
Itu pasti sudah terkapar tanpa nyawa ,Sayang
sckali eyang terialu cepat datang.sehingga murid belum
lepaskan jurus-jurus sak-
ti yang eyang ajarkan itu."
"Lain kali kau tak boleh lamban. Kertapaksi. tumbangkan dengan segera
jangan beri kesempalan kepada lawan un-
tuk mempermalnkan dirimu ujar sang guru.
"Lain kali memang saya-ndak akan beri kesempatan
Raia Tato Itu untuk bernapas,
"Bagus Aku sengaja menyusulmu kemari mau.-
mengingatkan dirimu bahwa hari ini sang Prabu Digdayuda !ngin bicara denganmu, juga denganku.
Tentu saja yang dibicarakan tentang hubunganmu
dengan muria Wardani itu."
"Apakah Ayah merestui?"
"Bukan soal restu maupun resmi, tapi aku sudah
lebih duiu bicara dengan ayahandamu, bahwa niatmu mempersunting Muria wardani lebih baik dibatalkan saja!?
Kertapaksi mulai tampak murung. napasnya
terbuang melalui hidung. Wuuus... la menahan
kesal di hati mendengar saran seperti itu- Sang Resi
tahu kalau muridnya murni kecewa. maka sang Res!
pun berkata, 'Apakah kau beium dengar kabar yang di dengar si Kadai Ginting ini?"
'Kabar apa. Eyang?" 'Kadal ginting ' sang Resi celingak-celinguk. "Ka-
dal...! Kadal Ginting."
'Saya di sini, eyang Resi" suara Kadai Ginting
dari balik batu karang yang tergenang air di pantai.
Rupanya la sedang buang air kec!! disana, sehingga
saking terburu-burunya mendengar namanya di-
panggil, maka ia keluar dari balik batu dan benar
dengan celana kedodoran. Cuma kedodoran, tak
sampai keiepasan. _Untung..
kalo gak..pasti keliatan tuch panjang anunya yg seperti tugu monas di jakarta...ha ha..
Sambil membetulkan' celana, Kadal Ginting
yang bertubuh kurus. pendek tapi sudah berusia
empat puluh tahun itu menghadap sang Resi.
'Ada apa, Eyang Guru?" _
'Jeiaskan kabar yang kau dengar dari orang-
orang tentang putri sang Adipati itu."
"Hmmm..- maksudnya Putri Muria Wardani" Be-
gini." Kadal Ginting batuk-batuk kecil, berdiri te-
gak. seperti orang mau pidato. Kertapaksi memper-
hatikan dengan sikap kaiem. kedua tangan bersida-
kep di dada. "Kabar yang saya dengar adalah. dalam waktu
lekas! ini. sang Adipati Jayengrana akan punya hajat.
yaitu mengawinkan putrinya yang bernama Muria
Wardani dengan pemuda tanpa pusar: Suto sinting,
alias Pendekar Mabuk! Sekian dan terima kasih! Laporan selesai" lho kok" seperti laporan tentara...
Kadal Ginting mengangguk. lalu mundur dua langkah-
Kertapaksi tersentak dan segera tertegun de-
ngan dahi berkerut. Matanya memandang tajam ke-
pada Kadai Ginting. Karena dipandang tajam terus-
menerus. Kadai Ginting taku!. akhirnya mundur pelan-pelan dan bersembunyi di balik Resi Pakar Pantun-
Sang Resi berkata. 'itulah sebabnya kusaran-
kan agar kau mengurungkan niat untuk mengawini
Putri muria wardanl. Muridku. Sebab kalau kau ngo-
tot seperti rumah bekicot. maka kau akan berhadap-
an dengan lawan yang iimunya tak sebanding denganmu: Pendekar Mabuk- Salah satu pengalaman
yang :sudah kau rasakan adaiah nasibmu yang hampir mati terkena racun sendiri saat melawan Suto
Sinting itu. Untunglah waktu itu aku ada di rumah,
sehingga-waktu pengawalan.: membawamu ke ru-
mah aku segera sembuhkan Lukamu itu Kaiau waktu
itu aku :sedang pergi beriibur ke hawai. memancing atau berkemah di depan gedung dewan . lalu siapa yang akan selamatkan nyawarnu"
Pengalaman itu gunakan :sebagai guru kedua sete-
lah aku!" Kertapaksi diam saia, tapi terbayang peristiwa
pertarungannya dengan Pendekar Mabuk yang nyaris membuatnya mati karena racun 'Gempur Tulang'
miliknya sendiri itu memang mengerikan sekali jika
Dibayangkan saat dirinya nyaris mati karena racun sendiri. tapi jika membayangkan kecantikan dan kemolekan tubuh muria wardani .kertapaksi seakan tidak punya rasa takut sedikitpun pada siapapun.
Demi mendapatkan muria wardani saya rela mati di tangan siapa saja eyang ! tegas kertapaksi.
Anak sapi dibacok maling Anaknya maling disangka korma
Cinta itu Memang perabot yang penting,
Tapi nyawa adalah jimat utamanya
Kertapaksi gelisah, resah, mendesah, dan
basah bagian bawah [maksudnya kakinya basah ke-
na Riak pantai. ia mondar-mandir seperti setrikaan.
Akhirnya berhenti di depan gurunya dan berkata,
"Saya akan menemui Adipati. Saya akan tantang calon menantunya dl depan Adipati!"
"itu berbahaya!"
"itu pilihan saya -'mohon doa restu,
wutt...! Dengan cepat Kertapaksi perg! tanpa
peduli lagi sikap gurunya yang terbengong sambil
geleng2 kepala dua ratus kali. Kadal Ginting
yang berada di belakang sang Resi berkata ragu-ragu.
'Berani sekali dia itu yaa, Eyang?"
'Anak sapi disangka jarum Jahit
masuk ke sarung hangus menyongnya.
bagaimapun keberanian seorang murid,
pasti Warisan dari keberanian gurunya."
"iya, ya' Memang benar murid sapi dia itu!"
"Apa.."!" Sentak sang Resi dengan melotot.
2 KABAR tentang Pendekar mabuk mau melang-
sungkan perkawinannya di Sasana Griya Ka-
dipaten, tersebar ke mana-manna. Kaiau dika-
takan berita itu tdrsebarnya dari mulut ke mulut. se-
pertinya kurang :sopan. ya" biasa' dari mulut ke mulut
, kan jorok" .Jadi berita itu tersebar dari suara ke
suara. tidak termasuk suara anjing dan suara kucing.
Setiap orang yang mendengar suara itu past!
kaget. "Hahh..."! Suro sinting mau kawln"! Apa sudah
sembuh dari sintingnya?"
Ada juga yang kagetnya sampai tersentak ke be-
Lakang. *huahh---" Pendekar Mabuk mau jadi pengantin"! Apa tamunya tidak kena sawan kalau dia
jadi pengantin'`" 'Hus, di sini bukan kantor Kelurahan! Kaiau kalian mau ngobrol tanpa makan minum. jangan di sini!"
begitulah sewotnya sang pemilik kedai.
Pokoknya kabar tentang rencana perkawinan
suto sinting sempat menghebohkan dunia persilatan '.
seorang perempuan cantik berusia sekitar dua
puluh lima tahun datang ke Jurang Llndu. Perempuan cantik berpakaian ketat warna ungu muda seba-
tas dada. dengan celana beiudru warnanya sama.
duduk bersimpuh di depan seorang lelaki tua berju-
bah kuning dengan pakaian daiamnya serba hijau.
Tokoh tua berambut putih sepundak dengan
ikat kepala hitam dan kumis serta ienggotnya warna
putih itu tak lain adakah Ki Sabawana, alias sl Gila
'Tuak. Dialah guru sang Pendekar mabuk yang na-
manya ada d! deretan teratas dari susunan nama pa-
ra tokoh sakti di rimba persliatan. Sedangkan pe-
rempuan cantik yang pedangnya dibungkus kain
ungu itu adalah Sumbaruni atau Pelangi Sutera. Dia
adaiah saiah satu dari sekian jumlah wanita yang ja-
tuh cinta kepada Suto, walaupun dia sebenarnya to-
koh sakti yang usianya sudah banyak dan mantan
istri Jin Kasmat. Sumbarunl cintanya terlalu mentok,
sehingga ketika mendengar kabar tersebut ia me-
rasa 'shock' dan mengadu kepada si Gila `tuak dengan
berderai air mata. "Berita ini bukan saja mengejutkan dirimu. tapi
juga mengejutkan diriku. Sumbaruni Karena se-
mestinya muridku itu tidak kawin dengan putri Adl-
pati Jayengrana itu- dia sudah punya calon Istri :sen
diri. yaitu Dyah Sarlningrum atau Gusti mahkota Se-
jati. penguasa Puri Gerbang Sur gawi di Pulau Serindu sana. Agaknya Suto mau menentang kodrat dan
garis sejarah hidupnya- Dia mau menyimpang dari
kodrat itu dengan mengawini muria wardani. ini be-
enar kejutan yang sukar kumengerti. Sumbaru-
ni "Berita in! bukan saja mengejutkan tapi jug me-
nyakitkan hatiku, Gila Tuakl Hatiku seperti dicacah-
cacah, iaiu direbus dalam air cuka- Periih-.. sekali!"
"Sebenarnya itu tak perlu terjadi pada dirimu.
Sumbarun!. Cintamu berlebihan. perasannmu kau
umbar tanpa kendali. akhirnya kau sakit hatii'
'Terserah apa katamu. Pokoknya aku sakit hati
kalau Suto Sinting kawin dengan muria wardani.
mulanya aku juga sakit hati kalau membayangkan
Suto sinting nantinya akan :menikah dengan Dyah
Sariningrum- Tapi setelah berulang kali mendapat
penjelasan darimu, bahwa Dyah Sariningrum adalah
calon jodohnya Suto yang sudah merupakan bagian
dari garis hidupnya, aku bisa memaklumi dan bisa
:menahan rasa pedih di hatiku. Tapi begitu kudengar
Suto mau kawin sama muria wardani, hatiku beron-
tak. jiwaku menjadi murka, aku tidak bisa menerima
kenyataan ini Penyimpangan kodrat ini membuatku
ingin rneiepaskan murka kepada Muria Wardanii Ka-
dipaten akan kuacak-acak sekarang juga, Giia Tu-
ak' 'Jangan. itu langkah yang salah. Sumbarunii"
'Aku akan melenyapkan Muria wardanii Kule-
nyapkan gadis itu supaya Suto sinting tidak me-
nyimpang dari adi kodrati', seperti yang kau katakan
. Gila Tuak' Kalau sudah begitu repot juga Gila Tuak hanya
bisa menarik napas dalam-dalam. Hatinya pun mem-
batin 'ini baru Sumbaruni, belum! kalau Ratu Kartika Wangi yang punya kerajaan di alam gaib itu meia~
brak ke kadipaten. apa jadinya kadipaten itu" Dyah
Sariningrum pasti akan mengerahkan pasukan be-
rani matinya untuk menyerang Kadipaten Madusari.
dan bisa kubayangkan akan terjadi banjir darah di
sana! Suto ini ada~ada saja!" akhirnya si Gila Tuak
:menggerutu jengkel kepada murid tunggainya itu-
Semakin mendekati hari perkawinan itu semakin ba-
nyak tokoh sakti keias tinggi yang (hilang menemui
si gila Tuak. mereka antara lain: resi Wulung Ga-
ding, Ki Argapura. Ratu Asmaradami, Datuk Mura-
gam. si Bangkok Sepuh yang dikenai dengan ju-
lukan Setan Arak, Palupi atau Putri Galuh Puspana-
gari yang dulu dikenai sebagai si Tandu Terbang itu.
dan masih banyak lagi para tokoh sakti tingkat tinggi
yang datang ke Jurang Lindu. Tak ketinggalan puia
Embun Salju yang begitu sakti hingga nama aslinya
Hiu-n disebutkan akan mendatangkan badai serta hu-
jan es- Beium lagi gadis-gadis berilmu tinggi yang
naksir Suto sinting secara diam-diam maupun ra-
mai-ramai, juga datang menemui Kl Sabawana-
Gila Tuak dimana hal ini didampingi oieh Bidadari
Jalang, yang termasuk gurunya Suto Sinting juga
yang dulu termasuk tokoh sesat. tapi sejak punya
murid Suto menjadi tokoh anti sesat. Berbagai per-
tanyaan ditujukan kepada dua orang yang menu-
runkan ilmunya kepada Pendekar Mabuk itu. Rasa
kecewa para wanita yang naksir Suto sinting itu di-
ungkapkan satu persatu dan ditanggapi dengan ke-
pala dingin oleh kedua guru Suto itu.
Angin Betina tidak datang. itu disebabkan ka-
rena Angin betina sedang mempelaiari jurus langka
dari Kitab Lorong Zaman. Seandalnya ia tidak mem
peiajari jurus: itu, mungkin dialah tokoh cantik yang
paiinq brutal dan menghabisi orang Kadipaten ma
dusari Leblh dulu ketimbang Sumbarunl. Sebab
Angin betna juga naksir mentok kepada Pendekar
mabuk, dan kecemburuannya adalah murka yang
paling berbahaya bagi jiwanya sendiri. Tokoh be-
rambut jabrlk ini terkenal nekat dan 'slebor, sehingga
kadang ia lakukan tindakan tanpa perhitungan yang
matang. mudah-mudahan saja Angin Betina tidak
mendengar' kabar ini. "Aku yakin ini hanya sebuah perkawinan." kata
si Bongkok Sepuh atau Setan Arak yang akrab sekali
dengan Suto sinting. (Baca seriai Pendekar mabuk
dalam episode: "Perawan Maha Sakti).
"Ngomong apa kau ini. Setan Arak?" tegur ba-
tuk maragam yang doyan batuk dan batuknya itu bisa
keluarkan berbagai macam tenaga dalam untuk
tuMbangkan lawan. "memang ini sebuah perkawin-
an- Dan justru karena ini perkawinan Suto maka kita
kumpul di sini membahasnya! ini bukan hal yang se-
pele. Menyangkut perasaan orang banyak. terutama
perasaan dari pihak Ratu Kartika wangl dan keluar-
ga.; Puri Gerbang Surgawi." lalu orang ini terbatuk-
batuk karena kepanjangan bicara. "Uhuk, uhuk,
r-hvk, ihik. uhuk, chek, c-twceeek...! Hoek, yaah!"


Pendekar Mabuk 41 Penguasa Teluk Neraka di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"iya Aku tahu!" kata Bongkok Sepuh. "Yang ku-
maksud sebuah perkawinan itu ialah perkawinan
yang tidak berdasarkan kodrat!"
'Lalu berdasarkan apa" Berdasarkan musiM sa-
ja" mentang-mentang sekarang musim dingin lalu
suto kawin. gitu"i" ujar Ki Argapura si jago pedanq
itu. "Perkawinan Suto In! bukan bardasarkan kare-
na jodoh .jadi :aku berani taruhan, perkawinan ini tidak
akan langqeng- Boleh dikatakan hanya sekedipan
mata saja. akhirnya toh Suto akan menikah dengan
calon jodohnya yang sebenarnya. dan itu baru per-
kawinan yang langgeng. mengapa kaiian banyak
mengecam perkawinan itu" Bukankah perkawinan
hanya sebuah aiur peristiwa manusla hidup di bu-
mi" 'Iya. sebab di neraka nanti kita tidak akan sem-
pat kawin!" celetuk Kl Madang wengi yang datang
bersama Tabib Awan Putih itu.
Lalu. terdengar usul tokoh berkulit hitam yang
bisa mengubah diri menjadi seekor harimau, yaitu
Kl sonokeling. 'Sebaiknya dipanggil saja anaknya,
Sabawana!" 'Iya. aku setuju! Panggil saja Suto dan ditanya
apa maunya sebenarnya" sahut K! Argapura.
"Baik akan kupanggil anak itu!"
'Aku bersedia menjadi utusanmu untuk me-
manggilnya:* ujar Sumbaruni.
'Wah, jangan dia'. Nanti malah ngamuk dl kadi-
paten, jadi geger besar' seru Ki madang Weng!.
'Aku sajalah!" - 'Jangan.. kata Tabib Awan Putih. 'Kau banyak
makan. nanti meng-habiskan makanan di kadipaten
malah timbul bencana kelaparan!"
"Uuh---i?' Ki madang wengi bersungut-sungut
sambil mengunyah makanan bawaannya-
Setelah hening sesaat, sl Giia Tuak yang tampil
dengan tetap wibawa dan berkharisma itu meman-
dang Bidadari jalang dan berkata.
"Bagaimana jika kau sendiri yang memanggil-
nya"' Bidadari .jalang tarik napas- Berpikir seienak
tentang berbagai kemungkin yang dapat timbul ji-
ka bukan dia yang memanggil Suto. Maka akhirnya
perempuan yang masih awet muda dan cantik sekali
ini menganggukkan kepaia,
"Baiklah Aku yang akan memanggil Suto! Aku
berangkat sekarang juga"
wess...! Bidadari Jalang tidak banyak omong, iangsung
berangkat ;walau sebenarnya ada beberapa orang
yang ingin titip pesan buat Suto, antara lain Sumba-
runi dan palupi, namun karena Bidadari Jalang su-
dah telanjur berkeiebat cepat menyerupai badai le-
wat, maka tak seorang pun yang berani mengejar-
nya, sebab tak akan Terkejar- ia mempunyai jurus
'Gerak Siluman' yang juga diturunkan kepada Suto
Sinting itu- Bidadari jaiang adalah saudara seperguruan
gila Tuak. Memang mereka iain guru. tapi satu
eyang guru. Bidadari Jalang muridnya Nini Galih, se-
dangkan Gila Tuak punya guru Purbapati- Nini Galih
dan Purbapati adalah suami-istri yang punya guru
eyang Wijayasura. Dan yang bernama Eyang Wija-
yasura itu sekarang sudah tiada, menjelma menjadi
bambu bumbung tuak yang sering dibawa-bawa Su-
to sinting ke mana pun sang Pendekar mabuk itu
pergi- Karenanya. bumbung tuak itu dapat meniadi
senjata ampuh bagi Suto, dapat memantulkan sinar
pukulan lawan dua kaii lipat lebih besar dari aslinya.
dapat menghancurkaru baru besar, bisa untuk mene~
bang pohon. bahkan bisa untuk menyedot asap gaib
law-an, atau sinar tenaga dalam Iawan. Namanya ju-
rus 'Bambu Perawan', (Baca serial Pendekar Mabuk
dalam episode: "Naga Pamungkas?- Karena itu tuak
yang berasal dari dalam bumbung bambu tersebut
mempunyai khasiat penyembuhan luar biasa dan sa-
ngat ajaib. Ayah muria Wardani ketika kena iimu 'Teiuh Ca-
kar Buntung' sembuhnya juga dengan meminum Tu-
ak dari bumbung tersebut- Gara-gara penyembuhan
itulah akhirnya timbul berita bahwa Pendekar Mabuk
akan melangsungkan perkawinannya dengan Muria
wardani pada maiam buian purnama nanti. Sang adi-
pati sendiri yang menyebarkan kartu undangan per-
kawinan yang dipesan dari seorang ahli penyamak
kulit. Orang orang istana Kadipaten sudah muiai si-
buk mempersiapkan maiam perkawinan yang akan
dilangsungkan satu minggu lagi itu. Berbagai ma
cam persiapan dilakukan, antara lain memasang um-
bul-umbui ane-ka warna sepanjang jalan menuju ka-
dipaten- Alun-alun pun dlkellilngl oleh umbul-umbul.
Tutisan SeIamat Datang dan Mohon Doa Restu, su-
dah dipasang d! berbagai persimpangan jalan de
ngan menggunakan kain yang direntangkan. Dulu
namanya 'sapanduk', sekarang dinamakan 'span-
duk'- Juru rias pengantin sudah dihubungi oleh pihak
yang berwajib. Maksudnya pihak yang berwajib
:menghubungi. istilah sekarang. panitia. Dalang wa-
yanq kulit pun sudah dikontrak untuk rnendalang :se-
lama tujuh harl tujuh malam.
'mulutnya bisa tipis itu dalang" Bayangkan saja,
mendalang selama tujuh hari lujuh malam, apa tidak
tipis bibir si dalang?" ujar seseorang yang termasuk
warga kadipaten. 'Perayaan perkawinan memang dilakukan sela-
ma tujuh har! tujuh malam, tapi dalang yang ditang-
gap ya ada tujuh dalang. Bukan hanya satu dalang."
'Dalang perampokan tidak Ikut dltanggap. kan?"
kala ternannya- 'Itu nanti. kaiau anakmu yang dlkawinkan. baru
memanggil dalang perampokan," jawab temannya
dengan kesal. mereka tertawa sebab mereka me~
nyambut gembira rencana perkawinan tersebut. Pa-
du umumnya masyarakat Kadipaten sendiri merasa
bangga dan girang mendengar putrl penguasanya
akan menikah dengan Pendekar Mabuk- Sebab na-
ma Pendekar mabuk sudah terkenal dalam dunia
persilatan. Setidaknya rakyat Kadipaten madusari
bisa membanggakan kadipatennya kepada pihak ka-
dipaten lain. Karena hanya Kadipaten Madusarl-iah
yang mempunyai tokoh kondang maha sakti; Pende-
kar mabuk. Tentunya mata dunia persiiatan akan ter-
tuju ke Kadipaten Madusari, bahwa di kadipaten itu~
lah sang pendekar tampan dan sakti itu bermukim
bersama Istrinya, artinya masih numpang mertua.
Tapi itu tidak masaiah. Justru sang adipati dan kelu-
arganya senang serta merasa aman jika Pendekar
Mabuk tinggal bersama mereka.
Rasa aman itu timbui akibat kekhawatiran sang
adipati akan datangnya musibah menjadi lenyap.
Dulunya, sang adipati sempat khawatir sekali akan
datangnya musibah yang berupa gangguan dari to
koh sesat berilmu tlnggi yang berjuluk Penguasa Te-
luk Neraka. Di samping itu iuga dapat puia timbul
gangguan dari para lelaki yang lamarannya ditolak
oieh Muria Wardani- Gangguan itu pernah timbui
dan merepotkan pihak kadipaten. saiah satunya
gangguan ilmu teluhnya Penguasa Teluk Neraka.
Sedangkan Penguasa Teluk Neraka itu telah kirim-
kan surat ancaman akan membantai seluruh kelu-
arga kadlpaten jika ia tetap tidak diizinkan memper-
istrl Muria wardanl. 'Saya akan tetap di sini menunggu kemunculan
Penguasa Teluk Neraka." kata Suto sinting kepada
Adipati jayengrana. Pernyataan itulah yang membu-
at sang adipati lega dan merasa aman.
Selama di kadipaten. Suto Sinting diperlakukan
selayaknya seorang pangeran. makan dilayani.
mandi dilayani, tidur dilayani. ibarat kata sampai me
nguap pun dilayani, Arti peiayanan di sini adalah pe
layanan yang wajar-wajar sa|a Tentu saja Suto Sin
ting terasa betah tinggal di dalam istana kadipaten,
sebab segalanya serba lengkap. serba mewah, dan
serba nyaman. Suto mendapat kamar tidur yang istimewa- Ka-
mar tidur itu dipersiapkan untuk bermalam para raja
atau :adipati pihak lain yang datang ke situ dan ber-
malam. 'tapi kali ini kamar tersebut diperuntukkan
seorang pemuda yang doyan keluyuran ke mana-
mana namun namanya punya kharisma sendiri di du-
nia persilatan. Bila maiam tiba, Muria wardani sering hadir di
kamar Suto dalam bentuk ketukan-ketukan pintu.
Ketukan itu kecil saja dan pelan. tidak perlu pakai
batu. Lalu, biasanya Suto membuka pintu dan mereka
pun bicara di pintu. Jika masih perlu diLanjutkan. maka
mereka perqi ke taman dan ngobrol di sana.
Seringnya mereka bertemu, seringnya muria
wardani bermain 'ketuk pintu'. seringnya mereka
ngobrol di taman. akhirnya keakraban mereka men-
jadi semakin dalam. muria wardani tak. segan-segan
membicarakan masaiah pribadinya. Suto sinting
pun tak segan-segan berbicara tentang pribadinya-
mereka saling buka-bukaan, khususnya soal rahasia-
. bukan soal pakaian. Hati mereka pun ikut ngo- brol sendiri-sendiri. Sampai akhirnya tibaiah mereka
pada pennbicaraan) yang amat pribadi-
muria wardani berkata. 'Ayah dan ibu mengha-
rapkan kau tetap tinggai di sini selamanya."
'Aku tidak suka diangkat menjadi pegawai pe-
merintahan." jawab Suto Sinting-
"Bukan menjadi peqawai, tapi menjadi bagian
dari keluarga kami."
"Aku sudah punya ayah angkat sendiri, yaitu qu-
ruku; si Gila Tuak itu."
"Bukan sebagai anak angkat' kata wuria war-
dani. "Habis sebagai apa"
"Ayah ingin kita menjalin hubungan lebih dalam
lagi. mereka mengharapkan kita menikah."
"Kawin, maksudmu?"
Muria Wardani mengangguk agak malu. Tapi ia
harus bicarakan hai itu kepada suto karena ia dide-
sak terus oleh kedua orangtuanya. Suro sinting
tersenyurn~senyum sa|a sambil garuk-garuk kepala-
"Kawinnya memang gampang-gampang saja,
tapi... tanggung jawab mempertahankan perkawin-
an itu yang sulit. Sepertinya aku belum mampu- Aku
masih muda, masih belum mengerti apa itu kawln,
apa itu rumah tangga. dan apa 'nu kasmaran."
Muria Wardani mencibir. "Kau merendahkan di-
ri. Padahal kau jauh lebih tahu soal semua itu daripa-
da diriku." "Ah, itu kan anggapanmu saja. Muria"
'Buktinya kau sudah pandai mencium bibirku
ketika kita di belakang gudang?"
"mencium bibir itu kan pekerjaan yang mudah.
Yang sulit mencium anak panah!" suto menanggapi
dengan keiakar, Muria Wardani geli. Keiakar itulah
yang sering membuat Muria wardani merasa betah
bicara dengan Pendekar Mabuk-
'Kau sendiri bagaimana menanggapi desakan
orangtua seperti itu?" tanya Suto-
"Susah kujawab. tapi mereka butuh jawaban.
Bahkan aku ditanya oieh mereka; apakah aku men-
cintaimu atau tidak?"
'Laiu apa jawabmu?" tanya suto kalem sekali,
tapi jantungnya berdetak cepat seperti kuda melihat
setan kudisan. "Aku belum beri jawaban. Sebab... hatiku masih
terpaku pada kisah cintaku dengan Rama jiwana."
'O. yang dulu pernah kau bilang sebagai pemu-
da yang pertama kali memikat hatimu itu?"
'Benar. rama jiwana adalah tempat cinta perta-
maku jatuh nyungsep di hatinya."
suto tertawa geli tanpa suara. Muria wardanl
melaniutkan kata. "Tapi sayang, dia masih harus
menjalanl masa hukuman di penjara bawah tanah."
"Siapa yang menghukumnya?"
"Ayah sendiri-"
"Lho--- kok bisa" Saiah apa dia?"
'Menghilangkan pusaka 'Rencong Setan Bo-
long'. Rama Jiwana adalah seorang pangli ma kami.
Kala itu Ayah meminjamkan pusaka tersebut karena
ia ditugasikan menyerbu Kera|aan Siluman Berhala.
Pulang dari sana, rama Jiwana terluka parah walau-
pun pihak kami unggui. Rencong tersebut hilang en-
tah ke mana dan entah siapa yang menemukannya
atau mencurlnya. Ayah kecewa, mestinya Rama Ji-
wana dihukum gantung. 'tapi karena kemenangan-
nya dalam menyerbu Kerajaan Siluman Berhaia dan
membuat pihak sana tak berani nrengganggu kami
lagi, maka Rama Jiwana hanya dihukum selama lima
puluh tahun di dalam penjara bawah tanah
"Apakah kau tak bisa rnemintakan maaf atau se-
tidaknya meringankan hukumannya?"
"Ayah dan ibu tidak setuju kalau aku menjalin


Pendekar Mabuk 41 Penguasa Teluk Neraka di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

cinta dengan Rama jiwana. Akhirnya hidupku mera-
na dan tak tentu arah. Ketika kudengar kabar ten-
tang dirimu, kulihat sendiri kesaktianmu ketika me-
lawan Mahendra dl rumah Ladang Pertarungan Itu.
aku jadi bersimpati padamu- Sebetulnya aku me-
mang berharap dapat dekat denganmu dan lebih de-
kat iagi dari sekadar dekat- Tapi kusadari kau bukan
pria yang dilahirkan untuk diriku!
"Kau yakin begitu"
"Ya, sebab kau punya kekasih: Dyah Sarining-
rum. Gusti Mahkota Sejati di Pulau Serlndu Itu."
"Kalau ternyata aku mau meninggalkan dia, ba-
gaimana" Kalau ternyata aku lebih terpikat olehmu,
bagaimana?" muria Wardani menatap dalam blnar-binar-caha-
ya hari yang berdebar. Lidahnya kelu, sehingga un-
tuk sesaat ia tak bisa menjawab atau berkata apa
pun. Tapi ia diamkan wajah tampan itu mendekat. ia
biarkan bibirnya terasa hangat. Dan ia biarkan ke-
cupan hangat itu semakin merambat.
'Aku akan bicara dengan ayahmu," kata Suto da-
iam bisikan "mesra, membuat jantung Muria Wardani
bergolak seperti kerupuk di penggorengan.
3 ADIPATI Jayengrana pingsan mendadak- Ten-
tunya setiap orang bertanya-tanya, mengapa
sang adipati pingsan mendadak. Apakah dia
punya penyakit 'Darah Pingsan' atau karena punya
kegemaran pingsan mendadak" Yang ieias, ping-
sannya sang adipati itu bikin heboh para punggawa
nya. 'Jangan-jangan kesambet setan penunggu ka-
mar mandi?" ujar seorang punggawa negeri ren-
dahan. "Ah, tidak mungkin. setannya kan baru ngo-
mong di depanku baru saja'
'Eh. aku bukan setan!" orang yang berbicara
pertama menjulekkan kepala temannya-
'Bagaimana awalnya kau menemukan Kanjeng
Adipati daiam keadaan pingsan?" tanya Suto kepa-
da punggawa itu- Sang Punggawa dengan sopan
memberi penjelasan. "Saya temukan Kanjeng Adipati terkapar di de-
pun kamar. mas Pendekar. Saya membangunkan-
nya. karena saya pikir Kanjeng lupa tempat tidurnya
ada di mana. Ternyata Kanjeng Adipati tidak tidur
melainkan pingsan. Saya- tanya kepada Kanjeng.
apa sebabnya kok pingsan. eh... KanJeng tidak mau
menjawab!" Temannya menjulekkan kepaia orang itu dari
belakang. "Yang namanya pingsan itu ya tidak bisa
bicara. Tololl" "sudah, sudah" sergah Suto sinting.
"Tapi di tangan Kanjeng memegang kertas, mas
Pendekar' 'Kertas apa?" 'Saya tidak tahu. Pokoknya ada tulisannya!" ja-
wab punggawa bertubuh kurus dan bertampang
b|o'on itu. 'Lha iya. ada tulisannya kan berarti ada bunyi-
nya' ujar temannya. ?Bunyinya..." Bunyinya ya cuma.-. kresek-kre-
sek- Kertas kok disuruh bunyi; dol. ya ndak bisa*
"Uuh.... Goblok" temannya jengkel sendiri-
'Maksudnya mas Pendekar tadi. bunyi tulisan itu
apa" Apakah Kanjeng titip pesan untuk Mas Pende-
kar sebelum Kanjeng pingsan, atau Kanjeng ping-
san duiu baru titip pesan lewat kertas itu. atau..."
"Aku tidak ngerti bunyinya apa"! Aku kan buta
huruf!" punggawa kurus itu ngotot.
"Ya, ya... aku mengerti. Sekarang kertas itu ada
di mana" Suto memotong lagi.
'sudah saya buang, mas Pendekar?"
?Ooo..., Goblok! Kertas ada Tulisannya kok dibu-
anq' kata temannya lagi yang sok tahu itu.
'Lha kalau ndak dibuang mau buat apa" Mau bu-
at belh getuk ya ndak laku"
"Dibuang di mana?" tanya Suto menyimpan ke-
jengkelan- 'Ul... di mana. ya" Wah. lupa! Habis tong sam-
pahnya banyak sekali, jadi saya lupa kertas itu dibu-
ang di mana'. prajurit yang membawa tombak dan berlari-lari sibuk sendiri
dalam rangka menyambut pingsannya sang adipati
itu. Prajurit itu segera menghadap Suto Sintlng.
"Saya dipanggil. Tuan Pendekar" Ada apa" Apa-
kah pangkat saya mau dinaikkan?"
Punggawa yang agak gemuk itu berkata bersu-
ngut-sungut. "Mau naik ke mana toh. Kang" Pangkat
itu yang dl pundak atau didada. masa bisa dinaikkan
ke jidat?" *Ssst.. Kamu Itu kalau sedang ada Mas Pende-
kar bicara. jangan Ikut menyela! ikut ngomong sendirl kan bikin brisik. itu namanya ndak sopan! Mestinya kalau...'
"Kamu juga diam!" hardik Suto.
'O, iya-.. maaf, mas!" ujar punggawa kurus sam
bil mengkeret seperti daun putr! malu tersentuh tangan monyet.
'Prajurit. aku mau minta tolong padamu, kerah-
kan pasukan untuk mencari kertas yang ada tuilsan-
nya yang dipegang Kanjeng Adipati pada saat Kan-
jeng pingsan' 'warna kertasnya apa, Tuan?"
Punggawa kurus menyahut. "warna kertasnya
merah muda* 'Ah, apa benar merah muda?"
'Iya. Aku memang buta huruf tapi tidak buta war-
na' Suto sinting berkata, "Kerahkan pasukanmu un-
tuk menqgeledah tong sampah! O, ala.-- nasib, na-
sib..." Suara gaduh terdengar di mana-mana. itulah su-
ara tong sampah tak berdosa dlgeiedah para praju-
rit. Akhirnya salah seorang prajurit menemukan ker-
tas berwarna merah muda. Kertas. ltu segera diberi-
kan kepada Suto Slnting yang sedang bicara de-
ngan Muria wardani di depan kamar Kanjeng Ad!-
pati. Keadaan sang Adipati masih pingsan-
Kertas itu segera dibaca dan ternyata isinya sa-
ngat mengejutkan Muria Wardani maupun Pendekar
mabuk sendiri. Gusti Ayu terpaksa saya cullk, karena saya ke-
cewa dengan keputusan Kanjeng Adipati. Dengan
hilangnya Gusti Ayu. maka Kanjeng akan dapat me-
rasakan bagaimana jika orang yang kita cintai ndak
ada di sisi kita dan hidup bersama lelaki lain- Sekian
terima kasih. Hormat saya. calon mantu urung:
Pangeran Kertapaksi Wiradigaglak.
Gemparlah seluruh Istana. Permaisuri sang Adl-
pati dicuilk oleh Kertapaksi. Padahal permaisuri itu
ibunya Muria wardan. memang masih cantik dan
tampak muda karena kuat jamunya, tapi biar bagai-
manapun ini sudah merupakan tindakan yang kele-
watan- Calon mantu seperti itu ada baiknya kaiau di-
pancung saja kepalanya. Tentu saja hilangnya permaisuri yang bernama
Gusti Ayu windurini membuat sang Adipati sema-
put aiias pingsan. Darah mendidih dialami oleh mu-
ria wardani. jantung gemuruh dialami oieh Pende-
kar mabuk. Maka sang pendekar tampan pun berka-
ta. "Akan kususul dia ke Kerajaan Bumiloka. Akan
kurebut. ibumu. biar ayahmu tak pingsan-pingsan te-
rus' "Aku ikut.. Aku akan bikin perhitungan sendiri
dengan si Kertapaksi itu'
"Jangan.. Kau menjaga ayahmu saja. Dia butuh
penenang. Katakan kalau aku menyusul Kertapaksi
dan akan kembaii setelah membawa serta ibumu!"
Ziappp...! Pendekar mabuk menggunakan jurus 'Gerak Si-
luman'. Larinya sangat cepat dan cepat sekat!. mele-
bihi kecepatan anak panah. Kalau saja ada orang di
depannya. dan terkena terjangan lari Pendekar Ma-
buk, orang itu dijamin sesak napas selama sehari-
semaiam. salah-saiah malah bisa bikin orang itu ke-
hiiangan nyawa karena merasa seperti disambar pe-
tir. Kertapaksi sendiri tahu bahwa Suto sinting
yang tadi dilihatnya sedang mojok di taman bersama
Muria wardani pasti akan mengejarnya. Kertapaksi
bisa menduga arah kejaran suto Sinting pasti .menu-
ju ke negerinya: Bumiloka. Karenanya, Kertapaksi
tidak pulang ke Bumiloka. la mengambil arah yang
berlawanan- Sasarannya adalah pesanggrahan tem-
pat gurunya tinggal. la akan minta bantuan Resi Pa-
kar Pantun daiam masaiah penculikan Gusti Ayu
Windurinl itu. Arah yang dituju Kertapaksi adalah arah utara,
. sedangkan negeri Bumiloka itu ada di selatan- Teta-
pi karena Pendekar mabuk tidak tahu arah negeri
Bumlloka yang sebenarnya. maka ia berlari menuju
ke utara juga- 'Untung-untungan sajalah" pikir Pendekar Ma-
buk. 'salahku sendiri, kenapa tadi tidak tanya dulu
arah mana yang harus kutuju untuk sampai ke Bumi-
Ioka dan bertemu dengan Kertapaksi."
Zlapp--- Zlappp-- ZIaPP--
Kecepatan suto luar biasa, tak bisa dilihat mata
lagi. Dua orang pencari kayu merasa terkejut ketika
dilintasi Suto di bagian atas ke-palanya. Yang satu
berkata kepada temannya, 'Sepertinya ada angin nakal lewat atas kepala
kita ya, mo?" Temannya menjawab. "Jangan-jangan setan lewat?"
'Jangan ngomong soal setan, ah! Ini di hutan
lho!" ujar orang itu dianm-diam merasa takut 'Kita pu-
lang saja, yuk?" 'Kayunya belum kita dapatkan kok sudah pu-
lang" 'Daripada nantl ada setan lewat lagl, ieblh baik
pulang saja. Soal kayu. gampang! Nantl pintu ru-
mahku dipotong-potong buat kayu bakar!"
Kasihan. Dua orang pencari kayu sampal pu-
lang tanpa hasil karena takut dengan hembusan
angin tlpis dari gerakan Pendekar mabuk itu. Sang
pendekar tanpa pusar itu tentu saja tidak mende-
ngar percakapan mereka. Perhatiannya tertuju pada
ciri-ciri Kertapaksl yang gemar mengenakan rompi
dan celana merah bersulam benang emas itu.
Pendekar mabuk tak sadar kalau gerakannya itu
terlalu cepat, melebihi kecepatan geraknya Kerta-
paksl. Sayang pada waktu Suto melintasi lembah. la langsung
ke puncak bukit dan meneruskan pengejarannya-
Padahal kalau la menyusuri kaki bukit, ia akan jumpa
dengan Kertapaksi yang terhenll larinya karena sua-
tu hal. Seorang berkepala gundul menghadang Kerta-
paksi- Orang itu klra-klra berusia Ilma puluh tahun.
Badannya besar. be-rotot. kekar- Wajahnya :sangar.
hidungnya besar. Kepalanya yang gundul memakai
tato gambar ular kobra melingkar sekeliling kepala.
Gambar kepala ularnya ada dl tengah kening.
Kertapaksa kalah kekar dengan orang gundul
yang tingginya pun melebihi Kertapaksi- ia memakai
sepasang anting lingkar warna perak. pak aiannya
rompl hitam tak dlkancingkan. celana merah ketat
bawah. dan sabuk kulit warna hitam Badannya
membusung bergelembung penuh otot.
Orang itu bersenjata bola besi berduri sebesar
kepala bayi. mempunyai rantai sepanjang tiga jeng-
kal dengan gagang hitamnya seukuran satu jengkal
lebih. punya cantolan khusus untuk digantungkan
di ikat pinggang. Pada saat tidak digunakan, rantai
itu bisa ditarik masuk ke dalam gagangnya. iaiu ga-
gangnya digantungkan di ikat pinggang sehingga
bola berdurinya mengarah ke bawah.
Kertapaksi agak kaget ketika orang gundui itu
tahu-tahu melompat dari atas pohon. Tapi segera te-
nang setelah ia mengenali siapa orang tersebut.
Guati Ayu windurini yang ditotok tak berdaya itu ma-
sih disampirkan di pundak. melihat gelagat orang
yang menghadangnya itu akan tidak beres. Kerta-
paksi melirik sana-sini mencari tempat untuk mele-
takkan sang istri :adipati itu. tapi sebeiumnya ia me-
nyapa dulu kepada si orang gundul itu dengan suara
lantang. 'Apa maksudmu menghentikan langkahku. Ko-
bra Gundul?" Tokoh kekar yang ternyata bernama Kobra Gun-
dul itu Menjawab dengan seringai sinis. "Kau masih
ingat aku. Kertapaksi "'
"Ya, aku tak :akan lupa dengan pengawal go-
bloknya Dewa Gadung! Kauiah orangnya. Kobra
gundul. Lantas: mau apa kau, hah?"
kertapaksi sengaja bersikap galak untuk men-
jatuhkan nyali si Kobra Gundui. ia tahu, orang kekar
itu hanya punya modal tenaga dan kekuatan. tapi
otaknya lebih dungu daripada udang-
Kertapaksl juga Ingat saat bertarung melawan
Dewa Gadung, penguasa Lembah Juling saat mem-


Pendekar Mabuk 41 Penguasa Teluk Neraka di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

perebutkan kitab pusaka yang ternyata hanya berisi
nasehat-nasehat saja itu. waktu itu. Kertapaks! ung-
gul melawan Dewa Gadung, wa-laupun Dewa Ga-
dung sudah mengandalkan kekuatan pengawalnya
yang goblok itu- Tetapi pada akhirnya. Kertapaksl
kecewa sebab kitab itu hanya berisi nasih at dan sa-
ran-saran biasa saia, antara lain: "Hormatilah orang-
tuamu, hormatilah gurumu, bersatu kita teguh ber-
cerai kita ke penghulu, berdiri sama tinggi duduk sa-
ma rendah tidur sama siapa, letakkan otakmu di ke-
pala jangan di dengkul, kalau mau baca cersil baca di cerita-silat.mywapblog.com...lho kok"! dan sebagainya... dan sebagainya.--"
Klnl mereka berhadapan lagi. Agaknya Kobra
Gundul tidak pernah merasa jera walau dulu pernah
dibuat muntah darah oleh Kertapaksl. melihat ge
lagatnya, sepertinya Kobra Gundul juga sudah pu-
nya jurus baru yang akan diandalkan melawan Ker-
tapaksl nanti. Yang jelas. dari pandangan Kertapaksl
dapat melihat gelagat tak beres pada diri Kobra Gun-
du!. 'Ketuaku. si Dewa Gadung itu, mendengar ka-
bar dari salah seorang prajurit dl negerimu, bahwa
kau telah melamar Muria "wardani, putri Adipati Ja-
yengrana itu." ,
__
"memang benar! Aku telah melamarnya Lantas
mau apa sl Dewa Gadung Itu"
"Perlu kau ketahui, Muria Wardani Itu dulu per-
nah diincar oleh Dewa Gadung sewaktu bertemu dl
perguruan-nya. Waktu Itu muria Wardani masih sa~
ngat muda, sehingga dibiarkan masak dulu baru
akan dipetik oleh Dewa Gadung. Tapi rupanya kau
Ingin mendului Dewa Gadung! maka aku pun ditu-
gaskan oleh Ketua Lembah juling untuk menangani
masalah ini!" "Jangan harap kau akan dapat menyentuh Muria
Wardani Karena yang akan kau hadapi bukan hanya
aku saja. tap! kau juga akan berhadapan dengan
Pendekar Mabuk, murid sl Gila Tuak itu!"
"O, Itu mudah." kata Kobra Gundul sambil terse-
nyum meremehkan. Sementara itu. Kertapaksi segera meletakkan
tubuh Gusti Ayu Windurini ke bawah pohon yang te-
duh dan berumput tebal. Ia bersiap siap mengha-
dapi s! gundui bermuka lebar itu. Melihat Kertapaksl
meletakkan perempuan yang Iagi dlpanggulnya, Ko-
bra Gundul berkata dalam hatl,
'Kulumpuhkan dia dan kusambar perempuan
itu. Sl cantik itu pasti yang bernapa muria Wardani.
memang tampak sedikit tua, tapi barangkali memang
yang begitu itu yang disuka! ketuaku"
Kobra Gundul belum pernah melihat seperti apa
kecantikan Muria wardanl- Tugasnya sebenarnya
adalah menculik Muria wardani. Tapi menurutnya
kala Itu`ia menemukan suatu hal yang amat kebetul-
an sekali. Kertapaksl memanggul perempuan cantlk
berbadan masih langsing- Perempuan ltulah yang
disangkanya sebagai Muria Wardani-
Kertapaksi berhadapan dengan Kobra Gundui.
Tujuannya bukan untuk mempertahankan calon Ibu
mertuanya itu. tapi untuk menyingkirkan pengha-
lang dari pihak lain- Sama halnya ketika ia berusaha
menyingkirkan Raja Tato- Karena dengan menying-
kirkan pihak lain, maka satu-satunya orang yang
perlu disingkirkan paling akhir nanti adalah Pende-
kar Mabuk. Dengan suara lantang Kertapaksl berkata. 'Ayo.
sek-arang kau mau apa te-rhadapku. hah"l Mau diper-
cepat kematianmu" Atau mau dibolong kepalamu"'
Kobra Gundul hanya tersenyum meremehkan.
"Kau belum tahu jurus-jurus baruku. Kertapaksi-
mungkin kau belum tahu, Kobra Gundul yang dulu,
berbeda dengan Kobra Gundul yang sekarang'
*Yang dulu atau yang sekarang sama saja bagi-
ku. Yang namanya Kobra Gundul itu ya orang goblok
yang berlagak jadi jagoanl'
'Eh. hati-hati bicaramu, ya"l? Kobra Gundul
menghardik, tapi Kertapaksi :malah maju selangkah
hingga jarak mereka menjadi sekitar lima langkah.
"Keluarkan jurus barumu. biar kau tahu Kerta-
paksl yang sekarang pun bukan Kertapaksl yang du-
lu! Daiam sekejap aku bisa membuatmu kembali ke
perut ibumu. tahu?" 'Eh, kurang ajar"! Ibuku sudah meninggal diba-
wa-bawa! Ceiakaiah kau. Kertapaksi! Hoaaah..."
Kobra Gundul berkelebat menerjang Kertapaksi
dengan lompatan kaki mengarah ke depan-
Wuusss.-.! Kertapaksl menghindar dengan bersalto
ke beiakang dua kali. Tab, tab...! Sekarang ia berdiri
tepat dl depan Kobra Gundul 'lagi- Jiegg!
Kedua tangan Kertapaksl langsung menghan-
tam secara beruntun. Bug, bag. beg..-!
Plokk...! Kaki Kertapaksi berkelebat meluncur
dan menjejak dada kokoh s! Kobra gundui itu-
'Oaahg' Kobra Gundul terpeklk sambil tu-
buhnya terjungkal ke belakang. Tendangan dan pu-
kulan Kertapaksi beratnya seperti sebongkah batu
berukuran sebesar kerbau. Tentu saja perut itu men-
jadi mual dan dada menjadi sesak. Bahkan Kobra
Gundul menduga ada tulang dadanya yang retak aki-
bat tendangan bertenaga daiam tinggi. Dulu ia per-
nah menerima tendangan Kertapaksl tapi tidak se-
berat sekarang. 'Bangsat' geram Kobra gundu! dengan mata
memandang tajam. angker. dan menyeramkan. Anak
kecil lihat pandangan matanya bisa langsung step.
Srakh...! Senjata diambil dan disentakhan ke ba-
wah, rantai bola berduri itu terulur sendiri dar! ga-
gangnya. Sementara itu, Kertapaksl tidak meme-
gang senjataa apa-apa, karena busur dan anak pa-
nahnya sudah ditaruh di rumah sebeium ia berang-
kat ke kadlpaten untuk menculik istri adipati. Tanpa
panah, Kertapaksi tetap :saja punya keberanian tinggi-
; la masih punya jurus-jurus andalan yang dipero
leh dari Resi Pakar Pantun.
Kobra Gundul memutar-mutarkan bola berduri
itu. Lalu dengan satu lompatan maju la mengibas-
kan senjatanya dari atas ke bawah. Wuukkk...l
Bruss-..! Bola berduri itu menghantam tanah ka-
rena ayunannya amat keras sedangkan sasarannya
pergl dengan melompat dan berguling dl tanah.
Kertapaksi segera melepaskan pukulan sinar
hiiau dari telapak tangannya. Clapp...! Tubuh besar
Itu pun segera berlutut satu kaki dan memutar bola
beslnya di udara dengan sangat cepat.
Wuungngng.-.! Bukan hanya suara menggaung
yang keluar dari putaran bola berduri Itu. melalnkan
juga seberkas sinar melingkar warna biru cerah. Si-
nar blru itulah yang terhantam oieh sinar hijaunya
Kertapaksl. Duarrr...! Benturan dua sinar bukan saja menghasilkan
daya ledak yang tinggl, namun juga memerclkkan
seberkas sinar ungu yang menerpa tubuh Kertapak-
si. Clappp--.! "Uuhg..-!" Kertapaksl mengejang dalam keada~
an berlutut satu kaki, kepalanya mendongak. tubuh-
nya basah oleh air. Ternyata tubuh itu sudah beru-
bah menjadi kaku karena terbungkus busa salju-
Kertapaksl tak bisa bergerak sedikit pun walau la
masih bisa berpikir dan tetap sadar akan keadaan-
nya. "Ha, ha, ha. ha..-! Sekarang kau tahu, Kertapak-
:si. KObra Gundul yang dulu bukan Kobra Gundul
yang sekarang. Jurus 'Sinar Salju' akan lebih berba-
haya jika bercampur dengan sinar tenaga dalammu.
Kalau tanpa sinar hljaumu tadl. mungkin kau hanya
akan menggigil. Tapi karena bercampur sinar hijau-
mu, maka darahmu dibuat membe-ku dan semua
uratmu menjadi kaku! Hua. ha, ha. ha. ha..."
Kobra Gundui terbahak-bahak dengan bangga.
Sebenarnya Ia bisa saja menghancurkan kepala
Kertapaksi dengan bola besi berduri itu. Tapi la tak
mau, sebab dulu ketika la kalah meiawan Kertapak-
si. Kertapaksi hanya memblarkar dirinya terkapar
tak membunuhnya. Klnl Kobra Gundul pun bermak-
sud membiarkan Kertapaksi menderita kejang sam-
pai matahari melelehkan hawa salju yang membung-
kus tubuhnya itu. 'Sekarang giliranku yang membawa lari Muria
wardanl itu! Kasihan perempuan cantik Itu kau biar-
kan tertotok. sampai sekian lama! Akulah yang men
bebaskan totokanmu nanti setelah tiba di depan Dewa Gadung Huah. ha. ha. ha, ha "
Kobra Gundul segera memanggul Gusti Ayu
Windurini. sama seperti Kertapaksi tadi. perempuan
itu disamplrkan di pundaknya. Dan ia sempatkan diri
menemui Kertapaksi sambil tertawa melecehkan. la
lu berteriak dengan lantang-
'Kalau kau Ingin mengambil calon istrimu ini,
kalahkan dulu Kobra Gundul baru kau bisa memba-
wanya ke mana saja! Huah. ha. ha, ha. ha...!
Muria wardani berhasil kuboyong ke Lembah Juling
dengan mudahnya! Hanya Kobra Gundul yang bisa
lakukan hal sehebat ini, he, he, he, he.. l'
Wesss...! Kobra Gundul segera membawa lari
Gusti Ayu wlndurini dengan bangga sekali. Terba-
yang sejumlah hadiah yang akan diberikan oleh De
wa Gadung, setelah ia menyerahkan perempuan
yang dianggapnya Muria Wardani itu.
.jika memang Dewa Gadung nanti memberinya
hadiah karena menganggap Kobra Gundul berhasil
menculik Muria wardanl; maka sulit dibedakan ma-
na yang bodoh dan mana yang tolol: sang ketua atau
pengawalnya" 4 PENDEKAR mabuk terpaksa hentikan langkah
karena mulai ragu, 'Jangan-jangan dia tidak
lewat arah sini" Hmm... mungkin aku memang
salah arah! Ada baiknya Kalau aku melintas ke arah
timur saja," pikirnya setelah menenggak tuak be-
berapa teguk Suto sinting bergegas pergi,
namun tertahan oleh suara ledakan kecil terdengar dari' arah balik
bukit. Rasa ingin tahunya mulai bekerja mengusik
hati, dan tanpa menunggu lama lagi, Pendekar ma-
buk melesat ke arah balik bukit. Ziappp.--! Dalam
waktu singkat sl tampan berambut panjang lurus
tanpa Ikat kepala itu Segera tiba dl tempat datangnya
ledakan tadi. 'Oh, siapa itu yang bertarung di sana "? mata-
nya segera memandang ke arah lembah, sedikit dl-
picingkan supaya bisa menangkap gerakan dua
orang yang sedang bertarung dilembah
sana. Rasa penasaran kian menggoda. sehingga Suto kian dekati
tempat pertarungan tersebut.
dua orang yang sedang bertarung itu tak lain
adalah resi Pakar Pantun dengan lelaki penuh tato.
yang tak lain .adalah raja Tato. Rupanya kekalahan
Raja tato di pantai membuat sang Raja Tato perlu
melakukan pembalasan. ia merasa dibokong pada
saat itu. ia mdrasa diserang tidak secara jantan,
:sehingga membutnya terdesak dan perlu melari-
kan diri dulu untuk pulihkan tenaga dan sembuhkan
luka- Sehari kemudian, secara kebetulan Raja Tato
melihat sekeiebat bayangan melintas tak jauh dari
tempatnya beristirahat- Sepintas ia melihat bayang-
an itu adalah Resi Pakar Pantun yang diikuti oleh pe-
layannya; Kadal Ginting. langsung saja Raja Tato
mengejar dan ganti melakukan serangan secara
sembunyi-sembunyi. ia menyerang dengan sinar merah yang keluar
dari tangan kirinya. Sayang sekali sinar merah itu
dapat dirasakan kehadirannya oleh tokoh tua beril-
mu tinggi itu, sehingga resi Pakar Pantun cepat ba-
likkan badan dan iepaskan pukulan bersinar hijau.
Clapp.-.! Duarrr...! Ledakan itulah yang didengar Suto tadi-
'O. rupanya kau yang menyerangku. Anak ma-
nis' kata Resi Pakar Pantun saat berhadapan de-
ngan Raja Tato. ia melanjutkan dengan syair pantun-
'nya. "Anak sapi bercinta dengan kera.
Seiesai bercinta bayar uang sewa.
Kalau memang belum puas cedera,
boleh jadi kau akan kehilangan nyawa."
Raja Tato hanya dlam dengan :mata tajamnya.
Tangan kanannya selalu siap memegangi gagang sa-
murai yang masih ada di sarungnya. ia melangkah
semakin dekat namun sedikit menyamplng. Rupa-
nya la mencari peluang untuk lakukan sabetan pe-
dang samurainya. Tetapi tiba-riba Kadal Ginting la-
kukan pukulan secara Iseng-Iseng ke pinggang Raja
Tato. wuttt-..! Pukulan gelombang panas menghan-
tam pinggang kanan Raja Tato. Tangan orang tanpa
baju itu hanya berkelebat ke samping. jari-jarinya
memercikkan bunga api yang segera ;menyebar dan
menghantam pukulan gelombang panas itu.
Blauur--.! Ledakannya tak seberapa kuat, tapi membuat


Pendekar Mabuk 41 Penguasa Teluk Neraka di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Kadal Ginting terjungkai karena ledakan itu bagai-
kan melepaskan gumpalan gas padat yang besarnya
seukuran genggaman manusia dewasa. Ulu hati Ka-
dal Ginting terkena gas padat itu hingga la sulit ber-
napas dalam keadaan jatuh meringkuk.
'Sekarang saatnya kita adu muka, Pak Tua.. Apa
yang Ingin kau iakukan, aku siap menerimanya. Tapi
belum tentu kau slap menerima seranganku'
"Beeh... menghina' kata Resi Pakar Pantun de-
ngan nyengir sinis. 'Kau mau serang aku pakai apa,
Bocah panuan "l' 'Pembalasan' katanya tegas sekali. dan tiba-ti-
ba tubuh penuh tato itu berkelebat menerjang de.
ngan cepat Sekali. Weeas...!
'heaah--. ' Res! Pakar Pantun membentak keras
sambil jejakkan kaki ketanah. Raja Tato yang ber-
gerak cepat itu terpental hanya dengan satu hentak-
nn suara saja. Brrukk...! Kepalanya sempat memben-
tur pohon. la pun jatuh terpuruk di bawah pohon itu.
"Edan... Suaranya saja bisa nrembuatku terpentai
seperti ditabrak kuda. Aku harus gunakan jurus 'Sa-
murai Surya?" pikir Raja Tato.
Maka dengan cepat kakinya disentakkan ke ta-
nah dan tubuhnya melenting ke atas. Samurainya di
cabut dengan cepat sekaii, laiu samurai itu dikibas-
kan beberapa kali. Samurai itu memancarkan sinar
memanjang warna merah sehingga ketika samurai
itu bergerak sinarnya seperti tali-tali menyala. Sam-
pai kaki Raja Tato menapak di tanah kembali, sinar-
sinar itu tetap membentuk tali bernyaia. Tapi ti
ba-tlba tali-tali itu mengumpul menjadi satu dan me-
lesat dengan cepat membentuk garis lurus dua ju-
rusan. Crabbb...! Jrass.--!
Sinar itu datangnya sangat mengejutkan Resi
Pakar Pantun. Sesuatu yang tak disangka-sangka
:sekali. sehingga kedua sinar Itu menghantam bagi-
an bawah pundak kanan-kiri-
'Uuhg...' sang Resi tersentak mundur dan jatuh
terjungkal, namun segera bangkit berdiri- Brukk-.-!
'ternyata la tak mampu berdiri- Tubuhnya menjadi le-
mas, lukanya mengepulkan asap dan berlubang ba-
kar sebesar jari tengahnya. Resi Pakar Pantun me-
ngerang dengan suara tuanya. berlutut dan men-
coba bangkit dengan berpegangan pada batang po-
hon. ' Sekarang saat pembalasan dan penentuan' .sia-
pa yang unggul !" kata Raja Tato. "Kabarkan kepada
muridmu iewat rohmu yang akan kucabut dengan
samurai-ku Ini! Heaaaattul'
Wuttt. . J Zlappp... l! brak. blarrr...! Samurai yang mau ditebaskan itu mengenai
benda keras yang datang dari arah samping. Benda
keras yang terhantam samurai menimbulkan ledak-
an dengan daya ledak yang cukup tinggi. Raja Tato
berjungklr balik jatuh terbanting ke belakang akibat
sentakan daya ledak itu. ia menggeram penuh mur-
ka dan segera bangkit. Ternyata di depannya suda h
berdlri seorang pemuda berbaju tak berlengan war-
na cokiat dan celana putih. tangannya menggeng-
gam bambu bumbung tuak. Siapa lagi kalau bukan
Suto Sintlng. si Pendekar Mabuk itu.
Jahanam kau!" geram Raja Tato. ia berdir! de
ngan mengerahkan tenaga hingga ototnya menge-
ras semua dibagian lengan. pundak, punggung, dan
dada termasuk otot di bagian perutnya. Samurainya
mulai digenggam dengan dua tangan kembali, ter-
angkat ke samping kanan. Kedua kakinya mereng-
gang. dan merendah- orang tua itu sudah tak berday. Kau sudah
unggul .mengapa masih kau teruskan menyerang-
nya '? kata pendekar mabuk dengan kalem.
bukan! urusanmu ... Siapa kau?" suara Raja Tato me-
nyeramkan, giginya menggeletuk membuat rahang-
nya 'tampak bergerak-gerak
"Aku sahabat Pak Tua itu." Suta menuding sang
Resi yang masih berusaha memperhatikan kehadir-
an Suto Sinting dengan menahan rasa sakit.
Kata Suto lagi, "Namaku Suto sinting...!
"Pendekar mabuk' sentak Raja Tato dengan li-
ar. 'Batull.. Aku yang bergelar Pendekar Mabuk," ka-
ta Suto dengan kalem. "Kalau begitu kaulah orangnya yang tadi pagi
kudengar dari orang-orang kedai akan menikah de-
ngan Muria wardani. Kaulah yang selayaknya ku-
penggal dengan samurai ini!"
'Hei, tunggu. tunggu..- jangan galak dulu!" ujar
Suto menenangkan. Tap! Raja Tato sudah terlanjur
dibuat murka oleh Ikut campurnya Suto dalam per-
karanya bersama resl Pakar Pantun itu, maka Raia
Tato pun langsung menyerang dengan teriakan ke-
ras dan kasar, "Heaaat... Wu!. wut. wut, wut...! Trangng...!
Slapp...! Raja Tato bagaikan menghilang. tap!
sebenarnya ia bergerak cepat untuk berpindah tem-
pat- Tahu-tahu Ia sudah berada daiam jarak agak ja-
uh, sepertinya ingin lakukan suatu serangan jurus
yang memerlukan jarak jauh.
Zlapp...! Pendekar mabuk pun bagaikan lenyap
ditelan bumi. ia sebenarnya bergerak pindah tempat
dengan pergunakan jurus 'Gerak Siluman-nya itu.
Tahu-tahu ia :sudah berada di belakang Raja Tato.
Sedangkan si Raja Tato sendiri sedang kebingung-
an mencari Suto sinting. Oh. dia juga mampu bergerak secepat aku ta-
di!" 'Aku dl sini. Sobat" kata Suto.
Raja Tato tidak langsung berpaling. ia diam du-
lu, samurainya tetap tegak didepan dada dengan di-
genggam dua tangan- Kira-kira tiga helaan napas.
raja Tato baru bergerak secara tiba-tiba dengan me-
mutar secepat mungkin dan samurainya ditebaskan
merobek perut lawan. ia tak tahu kalau Suro Sinting saat itu sudah ber-
pindah tempat dl balik pohon tempat ia berdiri tadi.
Ziapp-..! Maka wajar saja jika samurai itu tidak me-
ngenai apa-apa kecuali menebas.: angin. Raja Tato
bingung lagi.
tapi suara Suto sinting segera terde-
ngar di beiakang Raja Tato lag!.
'Di sini, Sobat..-" clapp...! Suto sudah pindah tempal dengan per-
gunakan 'Gerak Siluman'. Pada saat itu. Raja Tato
diam sesaat, tahu-tahu tubuhnya berputar sambil ta-
ngan kirinya sentakkan sinar hijau menyebar ke ba-
.gian depan. Ciaasss-..! Hlarn...! Pohon yang jadi sasaran. Pohon Itu
tumbanq; terpotong dua bagian. Jumiah pohon yang
tumbang terkena sinar hijau yang seperti mempu-
nyai ketajaman melebihl samurai itu sekitar empat
batang pohon. tak heran jika suara gemuruh pun
terdengar memanjang, karena pohon-pohon itu ber-
jatuhan dengan beruntun. Raja Tato cepat putarkan badan mencari Suro
Sinting. ia clingak-clinguk karena tak melihat di ma-
na Suto sinting. Ternyata Suto sudah berada dl seberang sana.
di tempat Resi Pakar Pantun terkuiai hampir hangus
karena iukanya. Suro sinting memberikan tuaknya
untuk diminum resi Pakar Pantun, juga: memberikan
tuak itu kepada Kadal Ginting yang tadi terkena se-
rangan Raja Tato- Seiesai memberi minum kedua orang tersebut,
Suto sinting melesat kembali ke arah Raja Tato.
Zlap-! Raja Tato dibuat semakin murka karena seakan
sedang dipermainkan oleh gerakan Pendekar ma-
buk. Maka ketika Suto berada dalam jarak tiga lang-
kah darinya. ia iangsung meiepaskan jurus 'Samurai
Surya'-nya. Samurai itu berkeiebat dengan cepat
memancarkan sinar meliuk-liuk bagai tali tali berpi-
jar merah. Namun sebelum sinar-sinar itu menyatu
seperti saat menyerang Resi Pakar Pantun, dua jari
tangan Suto dikeraskan, ditempeikan ke dahi. kemu-
dian disentakkan ke depan dan, cispp--.! Sinar ungu
keluar dari jari tersebut, menembus gerakan samu-
rai yang memancarkan sinar merah itu.
Blarr...! Jurus 'Turangga Laga' milik suto sinting itu
mampu menembus sinar-sinar tersebut walau
menghasilkan satu ledakan lumayan kuatnya. Sinar
ungu itu menembus dada Raja Tato. Seketika itu pu-
la raja Tato hentikan gerakan. menjadi seperti pa-
tung yang tak mampu kedipkan mata. Saat itu sebe-
narnya jantung Raia Tato berhenti sampai beberapa
waktu akibat terkena sinar ungunya Suto. Kemudian
Suro mendekatinya, menenggak tuak sambil jalan-
Samurai yang masih tergenggam dl tangan Raja Ta-
to segera dlsembur dengan tuah dari mulutnya.
Bruusss...! Labb.--! Samurai itu lenyap tak berbekas sedikit
pun akibat jurus "Sembur Siluman'. Jurus itu sering
digunakan oleh Suto untuk melenyapkan senjata
yang membahayakan orang banyak-
Kejap berikut Raja Tato sadar, jantungnya be-
kerja kembaii. Tapi ia terkejut :melihat samuralnya le-
nyap tak berbekas. Tangannya dipandangi sendiri.
samping kanan-kirinya diperiksa. sarung samurai
juga dapandrangi. akhirnya ia menatap Suto sinting
yang sedang tersenyum tipis itu-
'Kaparat kau! Pulangkan samuraiku'
"Akan kupulangkan kalau kau mau berdamai de-
anganku!" 'Bangsat... Tak ada kata berdamai! Aku masih bi-
sa membunuhmu walau tanpa samurai. Hiaat..."
tampak Sinar merah kembali keluar dar! tela-
pak tangannya. Sinar itu melesat dan dihadang oleh
bumbung tuak Suto. Tarr...! wuuttt.. Sinar merah
membalik arah setelah membentur bumbung tuak-
keadaan sinar itu lebih cepat dan lebih besar dari
saat datangnya tadi- Raja Tato kaget dan terhenyak
ditempat. Akibatnya sinar merah yang sudah menja-
di dua kali ieblh besar dari aslinya itu menghantam
perutnya- Duarr.-.! 'U uhgml" wajah dingin itu memberang dan men-
jadi merah matang seketika- Sinar merah yang me-
ngenai perutnya membuat perut itu menjadi hangus-
Akhirnya Raja Tato tak mampu bertahan untuk tetap
diam di tempat. la segera melesat pergi meiarikan
diri walaupun dengan langkah terhuyung huyung-
Suro Sinting sengaja membiarkan lawannya pergi
karena ia tahu iawannya terluka amat parah. Mung-
kin akan mati di suatu tempat. atau tertolong oleh
pengobatan seseorang. Kini yang dipentingkan Pendekar Mabuk adalah
resi Pakar Pantun. Karena ia tahu sang Resi adaiah
gurunya Kertapaksl, maka ia perlu bicara dengan
sang guru tentang pencuiikan istri Adipati Jayeng-
rana. Setidaknya Suto dapat minta bantuan kepada
sang Resi agar bisa bertemu dengan Kertapaksi dan
meminta sang istri Adipati dikembaLikan, tanpa ha-
rus; melalui pertarungan dengan Suto.
"Anak sapi buat jimat toiak bala.
Sekali tolak setiap orang akan suka,
Menolong orang tua adalah mulia.
mencelakai orang tua akan masuk neraka."
Sang Resi yang sudah sehat bagai tak pernah
terluka itu menepuk-nepuk punggung Suto sambil
berpantun. Suto sinting pun mencoba membalas
dengan pantun, 'Anak sapi memang anak sapi,
Jika dicium tetap anak sapi.
Jangan dulu lekas: memuji,
Masih ada urusan tentang-.. tentang anak sapi!
Kadal Ginting yang juga sudah sehat bagai tak
pernah mengalami sakit apa pun Itu tertawa sambil
berkata, "Kau mau berpantun apa atau mengatakan
Eyang Rest adaiah anak sapi" Tapi boleh juga pan-
tunmu itu, Suto. memang ltulah pantun yang cocok
untuk anak sapi. Eh. salah.--" Kadal Ginting menu-
tup mulut melirik sang Resi. Yang dilirik tampak me-
Pendekar Sakti Suling Pualam 19 Pendekar Rajawali Sakti 204 Titah Sang Ratu Bourne Supremacy 9
^