Pencarian

Penguasa Teluk Neraka 2

Pendekar Mabuk 41 Penguasa Teluk Neraka Bagian 2


mendam kedongkolan. Namun sang Resi segera
berkata dengan dahi sedikit berkerut.
"Apakah kau masih punya persoalan denganku, .
suto?" 'Ya, tentang muridmu: Kertapaksi Wiradlgaglak'
"oh. mungkin kau mau minta maaf atas perta-
runganmu dengannya yang membuat ia nyaris mat!
jangan. khawatir tentang hal itu" Kurasa lebih baik lupakan
saja. Aku sudah mengobatinya dan sekarang Kerta-
paksi dalam keadaan segar bugar!"
justru karena dia dalam keadaan segar bugar
Itu. muridmu itu bikin ulah yang kelewat batas!"
"ulah apa?" 'menculik Istri Adipati Jayengrana!"
'Hanh..."!?' sang Res! kaget.
Kadal Glnting menyahut. "Lho, kemarin katanya
cuma mau menghadap sang Adipati saja, tidak bi-
lang mau menculik istri adipati kok!"
'Ini kenyataan, bukan fitnah! Dia menlnggalkan
surat atas: nama dirinya!"
"Wah, wah, wah.--" Resi Pakar Pantun geleng-
geleng kepala. lalu berpantun lagi,
"Anak sapi menelan tiga batu bata.
Batu bata tak pernah punya pikiran,
Kalau anak tak mau jatuh cinta,
Mengapa pula ibu mertua jadl sasaran?"
Kadal Ginting beranikan dlrl bicara sendlrl da-
lam renungan. "Sejak tadi kok anak sapi terus- Sebe-
narnya Kertapaksl itu anak raja atau anak sapi" Ah,
aku jadi curiga. Jangan-kangan dia itu aslinya anak
sapi?" "Hatl-hati bicara kau. Kadal"
"O, maaf, Eyang Resi. maaf...! Saya tidak tahu
kalau di slnl juga ada sapi."
"Siapa maksudmu' hardlk sang Resi.
"mmm--. saya sendiri. Eyang Resi!"
Suto sinting tersenyum sekadarnya. lalu bicara
serius pada sang Resi. "Aku minta bantuanmu,
Eyang Resi! Tugasku adalah membawa pulang Gus-
tl Ayu windurlnl! Jika kau tidak membantuku, ba-
rangkali aku akan bertarung sampai mati dengan
muridmu" "wah, ini yang repot?"
Sang Resi garuk-garuk kepala seribu kali....sampai ketombenya berjatuhan.... habis tadi lupa keramas pake shampo Sunsilk...Lho kok"!...ha ha ha (selingan admin)
5 SEBAGAI seorang guru. Resi Pakar Pantun
tentu saja merasa tak enak nrendengar ting-
kah laku muridnya itu. Apalagi sampal men-
culik lstrl Adipati, sang Resi bingung menaruh mu-
kanya dl depan Pendekar mabuk. masalahnya la su-
dah telanjur akrab dan sering dlselamatkan oleh
Pendekar mabuk. Sang Resi sendiri mengakui ke-
unggulan si Pendekar mabuk itu. Jadi mau tak mau
sang Resi pun memihak suto sinting.
"Aku heran katanya kepada suto sambil me
langkah menuju ke Bumiloka. "Aku punya beberapa
murid kok tidak ada satu pun yang beres tingkah la-
kunya- Tuanku Nanpongoh juga begitu. Kertapaksl
begitu, aku kan jadi malu sama dunia persilatan ka-
lau begini caranya. mereka sangka gurunya tidak bl-
sa mendidlk. Padahal aku ini jadi guru tanpa digaji
lho"' "Tapi kan dapat uang tunjangan Ini-itu cukup ba-
nyak. Eyang?" 'Apanya yang ditunjang" Cuma dapat hormat
dan wibawa saia dl depan keluarga wereka," ugar
sang Resi. Sebelum lanjutkan bicaranya, Kadal Gin-
ting sudah lebih dulu berseru.
"Eyang Resi, kelihatannya itu sl anak sapi, eh...
sl Kertapaksl. Eyang!" sambil Kadal Ginting menu-
ding ke suatu arah. Mereka memandang arah terse-
but. "Benar, Eyang! Itu dla s! Kertapaksi' Suto te-
yaklnkan penglihatan Kadal Ginting. Mereka pun
bergegas menghamplrl Kertapaksl yang masih
membeku. Baru jari-jarinya yang sudah bisa berge-
rak-gerak lamban- 'Apa yang kamu lakukan dl slnl. Kertapaksi mu-
ridku" Mengapa diam saia dengan gaya seperti itu"
Apakah kau sedang dilukis oleh seseorang" Mana
dia pelukisnya?" Resi Pakar Pantun sengaja me-
nylndlr Kertapaksl begitu. padahal la tahu kalau
sang murld terkena satu iurus pembeku darah. la se-
ngaja lontarkan ejekan seperti itu supaya sang mu-
rlu nantinya jera dengan tingkah lakunya sendiri.
Pendekar Mabuk bingung mencari Gusti Ayu
wlndurini di sekitar tempat tersebut. Kadal Glnting
ikut :mencari. tapl la juga tak menemukan sang per-
malsurl Adlpatl itu. 'DI semak-semak sana ndak ada sang permai-
surl, Suto. Tapl kalau binatang landak betina ada.
Apa mau dlgantl itu saja"
'Kau kawinl saja landak itu!" jawab Suto agak
Jengkel dengan pertanyaan slebornya Kadal Gin-
ting Kemudian la menunggu sang Res! membebas-
kan jurus pembeku darah pada Kertapaksi. Tetapl
berulang kali totok sana totok slnl. sang murid be-
lum juga bebas darl kekuatan pembeku darah ltu.
walaupun kepala Kertapaksl dlgetok pakal kayu pun
darah itu belum mau mencair juga.
"Jurusnya siapa Itu" Kutotok di beberapa tem-
pat kok belum bisa buyar?" gumam sang Resi sam-
bil usap-usap jenggotnya-
Pendekar mabuk segera turun tangan. Caranya
sangat sepele. Ia gunakan jurus 'Sembur Husada'.
Sekalipun ia tahu bahwa biasanya orang yang di-
sembtuhkan dengan jurus 'Sembur Husada'. maka
orang itu akan lupa ingatannya tentang Suto . Yang
tadinya kenai balk dengan Suto, bisa menjadi tidak
kenal sama sekaii- .Jurus ini hampir sama dengan ju-
rus "Sembur Bromo wiwaha yang dapat membakar
apa saja yang kena semburannya- Juga, hampir
sama dengan jurus 'Sembur Sllunnan' yang dapat
menghilangkan benda apa saja yang disembur nya.
Yang membedakan ketiga jurus sembur itu adalah
tekanan napas dan pengendalian tenaga dalamnya-
[ukuran tenaga dalan) yang dipergunakan ketiga iurus sembur itu berbeda-beda. Karena Suto selain
hati-hati dalam menggunakan ;jurus semburnya itu.
Bruusss.--! Tuak dl mulut disemburkan ke wajah
Kertapaksi. murid sang Resi Itu pun menggeragap
seketika dan terengah-engah nyaris jatuh. Darahnya
mulai bekerja kembali. Tetapi Kertapaksl Segera me-
rasa malu kepada sang Resi. Sikapnya menjadi sa-
lah tingkah, wajahnya ditundukknn ketika sang Resi
berpantun dl depannya. 'Anak sapi disangka kerupuk.
Anak kingkong minta dipeluk,
Tingkah laku yang cenderung buruk,
Akan membuat hidup menjadi busuk-"
Kertapaksl rupanya Ingin membalas dengan
pantun, ia berkala dengan sikap hormat dan takut
kepada sang Resl- Wajahnya masih tertunduk malu-
"Telur ayam tak mau bicara,
Sehari bicara bau mulutnya.
Karena cinta tumbuh membara.
Sang otak pun lupa segalanya!
Suto Slntlng ikut-ikutan pula berpantun.
" gajah bengkak menunggang perahu*
Kadal Ginting menyahut, "Apa ada gajah beng-
kak kok menunggang perahu?"
'Karena tidak ada, maka aku tak jadi teruskan
pantunku." ujar Suto sedikit gell-
Kertapaksi memandang Suro dengan perasaan
asinq, lalu katanya kepada sang Resi, "Siapa dia,
eyang ?" 'kura kura dl dalam perahu.."
kura-kura ngumpet itu!" sela Kadal Ginting.
diam kau" bentak sang Resi. "Kura-kura dl da-
lam perahu pura-pura kau tidak tahu. Apa maksudmu-
seperti kura-kura, Kertapaksi" Bukankah kau
sudah mengenalnya bahwa dia adalah Suto Sin-
tlnq " 'suto sinting" Siapa itu Suto Sintang. Eyang"
Apatah dia murid Eyang Resi yang baru?"
sang resi sempat terbengong heran sendiri
mende-ngar pertanyaan itu. Suro sinting pun segera
jeiaskan akibat lain dari kekuatan jurus 'Sembur Hu-
sadar-nya tadi- maka sang Resi pun manggut-mang-
gut dan berkata, "ini adaiah sahabatku. yang menyelamatkan
nyawaku dari serangan sang raja Tato!"
"O, jadi Eyang diserang lagi oleh raja gambar
itu"! Kurang ajar! mana dia orangnya. Eyang" Kerta-
paksi bergegas pergi. "E ehm" sang resi menahan pundak Kertapak-
si. "Tak usah berang-berang begitu- Kau sendiri ke-
marin tak mampu tumbangkan dia, sekarang giliran
orangnya sudah dibuat babak belur oleh Suto, kau
berlagak berang- Begini saja. sekarang puiangkan
perempuan yang kau culik itu!"
'Maksud Eyang bagaimana?"
'Jangan berlagak bingung. Kertapaksi!" sahut
Suto sinting. *Kalau kau tak mau pulangknn istri
sang Adipati itu. aku akan turun tangan menghajarmu
di depan gurumu" Kertapaksl dlam. memandang dongko! kepada
Pendekar Mabuk. Resi Pakar Pantun segera berka-
ta. "Demi nama baikku di depan Suto. pulangkan
saja perempuan itu! Untuk apa kau menculik ibunya
murla wardani. Dia umurnya sudah tua- Tak enak
punya istri umurnya lebih tua dari umur kita sendiri
Kau akan dianggap anak asuhnya" kata sang Resi
membujuk halus- Kertapaksl menarlk napas dalam pertimbangan
otaknya, kemudian berkata kepada gurunya,
"Eyang, perempuan itu sekarang sudah tidak
ada padaku. Dia dibawa kabur Oleh Kobra Gundu!.
karena Kobra Gundul menyangka perempuan itu
adalah Muria wardanl. "Goblok" sentak sang Resi dongkol sendiri-
"Kobra Gundul yang goblok. Eyang! dia ditu-
gaskan oleh Dewa Gadung untuk menculik Muria
Wardant. tap! dia salah cullk. Eyang!"
Resi Pakar Pantun segera menarik lengan Suto
dan menjauh sedikit. Lalu dengan suara pelan tokoh
tua itu berkata, "Kejar sl Kobra Gundul itu ke Lembah Juling,
arahnya ke timur! Aku akan membawa Kertapak-
si pulang ke Bumlloka dan membicarakan tentang
sikapnya kepada Prabu Digdayuda Aku yang
akan mengatasi keplcikannya. Yang penting sela-
matkan dulu. Gustl Ayu Wlndurlni Itu, supaya nama-
ku tidak Ikut jelek karena perbuatan muridku
Itu. ~ Mereka pun-berpisah, Pendekar mabuk bergegas ke
arah timur dengan menggunakan langkahnya yang
kecepatannya menyerupai kilat Itu.
'sesampainya dl persimpangan jalan, Pendekar Mabuk-
hentikan langkah. Disana ada tiang dengan dua
papan pemandu jalan berbentuk panah. Kedua papan-
Itu dalam satu tiang. Yang satu menunjuk
ke kanan. yang satu menunjuk ke arah kiri. di
papan pemandu jalan yang menunjuk ke arah kanan
ada tulisan Lembah Juling. sedangkan papan yang
menunjuk ke kiri bertuliskan: Letbah Hitam.
"Lembah Hitam" Oh. mungkin yang dimaksud
adalah tempat para peiacur membuka lahan di sana.
Berarti aku harus menuju ke arah kanan untuk men-
capai Lembah Juling," pikir Pendekar mabuk. Maka
ia pun segera pergi ke arah kanan.
Beberapa saat setelah Suto pergi. dua perem-
puan muncui dari gerumbuian semak dan cekikikan.
Lalu keduanya mencabut tiang pemandu jalan itu di-
pindahkan ke seberang jalan, ke tempat asiinya. ..ja-
di tiang pemandu jalan itu tadinya sengaja dipindah-
kan oleh dua perempuan genit itu untuk menyesat-
kan arah Suto Sinting- Arah yang dituju Suto itu se-
benarnya menuju ke Lembah Hitam. sedangkan
arah kiri tadi sebenarnya adalah arah menuju ke
Lembah Juling- 'Kita akan mendapat mangsa isaimewa. Luka-
muni' ujar perempuan berpinjung merah seronok
itu- 'iya. Pemuda itu pasti akan ter perangkap di ista-
na kita dan... ah. jangan-jangan dia pemuda miskin"
Tak punya uang tak punya harta apa pun" Kita bisa
rugi lho!" 'Yang penting dia ganteng, kekar. dan mena-
wan. Sekali-sekail kita rugi uang tak apa. daripada
selamanya rugi tekanan batin!"
Tak heran jika Pendekar mabuk akhirnya terke-
jut melihat banyak perempuan yang berdiri di sepan-
jang jalan menuju sebuah pesanggrahan. Mereka
berdandan menor dan mengenakan pakaian yang
menggugah gairah seorang lelaki. Di depan sebuah
gapura. Suto berhenti dan terbengong membaca tu-
lisan yang melintang dl atas gapura itu. Tulisan itu


Pendekar Mabuk 41 Penguasa Teluk Neraka di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

berbunyi: Selamat datang di Lembah Hitam.
'Sial... kalau begitu aku salah arah" gumam Su-
to sinting dengan dongkol sendltl. 'Pasti papan pe-
nunjuk jalan itu sudah dikacaukan orang iseng tadi"
seorang perempuan berpinjung tipis dan be-
rambut panjang meriap mendekati Suto Slntlng- Ia
melangkah dengan pinggul melenggak-lenggok
minta ditabok. Tapi Suto Slnting tak mau asal tabok-
Senyum perempuan itu cukup nakal, demikian puia
lirikan matanya- Belum sampai perempuan mendekat, ternya-
td dari arah belakang Suto sudah muncul juga se-
orang perempuan yang berjubah hijau tanpa pelapis
ap. pun dl dalamnya- Sedangkan jubahnya itu terbu-
at dari kain tipis sekali- Tak heran jika 'perabot-nya
terpampanq mlrlp pameran hasol kerajinan tangan
suatu daerah 'Menqapa berhenti d! sini, Satria gagah" Ma-
suklah: kutunjukkan jalan menuju pesanggrahan !" ujar wanita berplnjung merah.
Yang :mengenakan jubah hijau langsung me-
meluk Suto dari belakang dan berkata dengan :sua-
ra menornya. 'Aku punya kamar yang nyaman untuk dihuni.
tak perlu harus buang-buang ongkos sewa'
'emm. . eh,. .' Suto agak gugup menghadapl
dua perempuan cantik dengan senyum menggoda-
nya. "Aku"- aku cuma mau ketemu ketua kalian." ka-
ta Suto pada akhirnya. la bermaksud menutupi ke-
bodohannya yang telah membuatnya tersesat ke
Lembah Hitam; itu. "O, aku bisa mengantarmu menghadap ketua.
Ayolah, jalan bersamakul' ujar si jubah hijau.
"Agaknya kita perlu dampingi tamu tampan kita
ini untuk menghadap Ketua, Slswasi," kata yang ber-
pinjung merah. Suta pun akhirnya dituntun dua pe-
rempuan kanan-kirinya. dibawa ke pesanggrahan.
mendekati tempat yang disebut pesanggrahan,
yaitu bangunan besar berpagar kayu-kayu rapat itu,
ternyata semakin banyak perempuan yang meng-
iringi Suto Sintlng. mereka tersenyum-senyum pe-
nuh rasa kagum melihat ketampanan Suto. Mereka
saling menggoda dengan lirikan mata, dengan se-
ulas senyum nakal, bahkan ada yang mencolek Suto
dari belakang- Suto tersentak kaget hampir terlon-
jak. Dahinya berkeringat dingin melihat banyakn ya
perempuan cantik yang mengiringinya masuk pe-
sanggrahan. "Ak-.- aku sampai disini saja. Aku tak berani ma-
suk ke pesanggrahan ltui" kata Suto dalam kegu-
gupannya- Dahlnya berkeringat dingin. Jantung ber-
detak-detak cepat. Dalam hatinya berkata,
*mati aku! Banyak sekali perempuan cantik di
sini"! Semuanya menggodaku. Haruskah aku berta-
han terus sampai batin merasa tersiksa?"
Sang ketua dipanggil dan keluar dari pesang-
dlrl dl halangan pesanggrahan. Dan mata Pendekar
mabuk pun terbelalak kaget melihat perempuan
yang disebut sang ketua Itu.
Perempuan yang berdlrl di depan Suto dan dlse~
gani oleh perempuan lainnya itu nrengenakan pln-
jung penutup dada berwarna hijau berhlas benang
emas. Cela ketatnya pun berwarna hijau. Jubahnya
tak dikancingkan, berwarna biru muda tipis. ram-
butnya dlurai pakai mahkota emas. la mengenakan
kalung lempeng emas dua susun- Dl tangan kanan-
klri memakai gelang maslng-maslng Iima buah-
la berwajah cantik, seperti berusia sekitar dua
puluh Ilma tahun. Blblrnya mungil memlkat hati. Ba-
dannya tampak ramping tapi seksi. padat berisi.
' Kita beltemu lagi, Suto Slntlng," ujar sang ketua
yang sudah mengenal Suto dan memang sudah dl-
kenal oleh Suta juga. "Apakah kau lngln belgabung
denganku" Atau sekedal lngin jajan saja?"
suto sinting tersenyum kesal. la tak sangka ka-
lau akan bertemu perempuan Cadel yang sudah se-
kian lama tak pernah jumpa itu. Maka Suto sinting
pun berkata_ aku sampai dl slni karena tersesat, Dayang Kesuma.
banyak lelaki ! yang mengaku begitu. Tapi pada
akhilnya merasa betah juga tinggal dl slnl.
sang ketua memberi Isyarat agar yang lainnya pergi
berlalu dan la berjalan pelan menu|u serambi pesanggrahan
diikuti oleh Suto Slntlng.
"Oh, ya.-. aku sekaiang punya pasukan banyak.
meleka bukan saja menjadi mulidku, tapi juga kubeli
kesibukan mencali kesenangan plibadi. baik demi
halta atau demi kesenangan batin- Kalau kau mau,
silakan piiih mana yang kau suka- Atau... kau ingin
mencobanya belsamaku?" Dayang Kesumat melirik
dengan senyum nakalnya- Pendekar Mabuk sama sekail tidak tertarik de-
ngan perempuan cadel itu. Bukan karena kecadel-
annya yang membuat Suto tak tertarik. tapi Suto tahu
bahwa perempuan itu sebenarnya sudah berusia
lebih dari delapan puluh tahun. Dulu perempuan
cantik itu bernama mawar Hitam. tokoh sesat dari
Laut Hantu- Karena mengusai ilmu 'Rias Rengganis'
yang bisa sedot kecantikan orang dan berubah men-
jadi muda, maka ia mengubah namanya menjadi Dayang
Kesumat. Dulu ia pernah bertarung dengan Suto
Sinting gara-gara rebutan guci tuak pusaka. (Baca
seria! Pendekar mabuk dalam episode: 'Pusaka Tu-
ak Setan). Dayang Kesumat memang berilmu tinggi. kare-
nanya sukar ditumbangkan oleh lawan-iawannya.
dia menguasai ilmu 'Jemari mayat' yang dapat mem~
buat lawan kelabakan atau bahkan mati dengan-
hanya meremas jemarinya sendiri. Ilmu 'Serap Ka-
wekas' pun dikuasai olehnya. yaitu sebuah ilmu
yang bisa menyedot ilmunya orang lain. Pendekar
mabuk memasang kewaspadaan tinggi, karena ia
tak ingin ilmunya tersedot oleh kekuatan ilmu 'Serap
Kawekas' itu. "Dayang Kesumat, aku sebenarnya..." kata Su-
to terhenti. karena matanya tertarik ke suatu arah.
Dua orang perempuan sedang menyeret mayat se
orang lelaki yang sudah penuh luka.
Sambil memandang mayat berkepala gundul Itu
juga Dayang Kesumat berkata. "Laki-laki bodoh Itu
akhilnya binasa juga- Padahal kalau dia mau kelja-
sama denganku, dia punya banyak keuntungan!"
"Mayat siapa itu"'
'Olang Lembah Jullng. dia belnama Kobla Gun-
dul- Dia adalah---" 'Kobra Gundul..."l" Pdndekar Mabuk tersentak
kaget tanpa malu-malu lagi.
'Mengapa kau telkejut" Apakah kau kenal de-
ngannya"? "Hmmm... ehh.-. tidak! Aku cuma pernah dengar
bahwa- dia orangnya Dewa Gadung."
'memang benal. Tapi dia telnyata lebih bodoh
dalipada anak monyet." dayang Kesumat tersenyum
bangga. Mayat Kobra Gundul dibawa keluar dari pe-
karangan itu!! Pendekar mabuk berkata sendiri.
.lalu- dimana Gusti Ayu Wlndurini" Apakah su-
dah di tangan Dewa Gadung"
dayang Kesumat mengajak suto masuk pe-
sanggrahan. Pesanggrahan itu dibangun dua tlngkat
Luas dan lebar, mempunyai beberapa kamar mirip
asrama prajurit. Kau pantas istilahat di kamalku saja..kata dayang kesumat ...tapi kalau kau mau pilih anak buah
ku. aku tak kebelatan. O. ya-.. aku punya balang ba-
lu-" "Apa yang kau maksud barang baru?"
"Pelempuan yang balu datang. Mati kutunjukkan
padamu- Siapa tahu kau suka padanya!"
Pendekar Mabuk dibawa ke kamar berkaca- Dari
luar kamar ia dapat melihat keadaan di dalam kamar
itu. Pendekar mabuk terkejut sekali. namun buru-
buru disembunylkan. la berusaha untuk tetap kell-
hatan tenang, walaupun hatinya berdebar-debar me-
lihat seorang perempuan cantik duduk dl dalam ka-
mar itu. Tirai kaca yang tidak ditutup itu membuat
Pendekar mabuk kenal persis siapa perempuan Itu.
la adalah Gusti Ayu Wlndurlnl.
'Kalau Kobla Gundul mau :selahkan pelempuan
itu balk-balk maka dia akan dapat upah besal daliku-
Tapi dia ngotot, mempeltahankan pelempuan Itu,
dan akhllnya dia mat! di tangan anak buahku."
"mau kau apakan perempuan itu. Dayang Kesu-
mat?" 'Kujadikan anak buahku- mungkln usianya me-
mang sudah banyak, toh dia masih kelihatan cantik.
tapi aku bisa blkln dia tampak lebih muda lagi dan
lebih cantik lag!. Aku bisa bikin dia menulut pada pe-
llntahku. Buktinya kau lihat sendiri. anak buahku
cantik-cantik dan muda-muda. bukan?"
Suto sinting memendam kegeraman mende-
ngar penjelasan itu- Lalu la bertanya.
'Apakah kau sering merampas perempuan di
perjalanan?" "Yah, sekal! tempo saja! Tapi tidak semua anak
buahku adakah pelempuan hasil Iampasan."
Dari kamar ujung keluar orang bertelanjang dada, hanya
memakai celana dan berbadan tinggi besar.Orang lekaki
berwajah angker dengan kumis lebat dan alis tebal itu berseru dari sudut pintu.
..dayang kesumat..aku minta arak lagi dan ganti pasangan! Yang ini terlalu cengeng!"
sambil mendorong seorang perempuan bertubuh
masih muda. 'baik' akan kukilim" lalu ia berkaia kepada ga-
dir yang baru saya keluar dari kamar itu. "Panggil
umina, suruh gantikan kamu"
'baik.. Ketua!" Tapi pandangan mata Suto masih tertuju pada
pintu tempat lelaki angker tadi keluar sebentar dan
segera masuk kembali itu. "Siapa orang dikamar sana-
. dayang Kesumat ?" 0h.. dia tamu langgananku. Penguasa Teluk
neraka' - jleeg !.. hati Suto Sinting seperti dihantam
palu besi' Penguasa Teluk Neraka adalah orang
yang di tunggu tunqqunya. Tapi mengapa dia ada dl slni.
'dayang kesumat beri penjelasan tanpa dlminta, 'dia sedang-
dalam perjalanan menuju Kadipaten madusari.
dia..singgah kemari Untuk lepaskan lelah.
-kaupun bisa lepaskan lelah di sini. Pilihlah yang
mana yang kau sukai "Hmm... eh..., aku memilih yang ini saja. yang
baru datang!" sambil Suto menunjuk perempuan di
dalam kamar berkaca Itu- Senyum tokoh sakti yang menjadi mucikari Itu
semakin lebar- 'Tak Ingin melepas'. lelah belsama-
ku?" 'Tidak- Aku pilih yang ini saja!"
'Kalau begitu, masuklah! Dia pasti akan mau
melayanimu- Kalau dia tak mau melayanlmu dengan
baik, panggil aku dan akan kuhajal dia supaya men-
gelti bagaimana menjadi pelayan lelaki yang baik'
Suto sinting sengaja memilih Gusti Ayu windu-
rinl- Bukan berarti Suto naksir Ibunya muria warda-
ni. tapi karena dia punya maksud tertentu untuk tu-
gas penyelamatannya Itu. Ketika Suto Sinting diantarkan masuk ke kamar
Itu oleh Dayang Kesumat, Gust! Ayu Wlndurini terke-
jut sekali hingga terpeklk lirih dengan m ata membe-
lalak. Untung keadaan Suto ada dibelakang Dayang
Kesumat, sehingga ia cepat-cepat memberi Isyarat
dengan menempelkan telunjuknya ke bibir- Gusti
Ayu WIndurini segera tanggap maksud Suto yang
menyuruhnya dlam. Dayang Kesumat hanya berkata
kepada Gust! Ayu windurini,
'Kau halus mau menyenangkan tamu Istimewa-
ku ini! Ingat, kau sudah kubebaskan dati totokan ja-
lan dalahmu. kau sudah kubebaskan dali cengke-
laman si Kobla Gundul, jadi kau halus. bayal dengan
melayani pemuda Ini sebaik mungkin! mengelti ?"
Pendekar mabuk ber! isya rat dengan kedipan mata. Gusti Ayu Windurlnl segera anggukkan kepala-
Dayang kesumatpun segera pergi dengan meninggalkan tepukan pada pundak suto dengan ucapan..
selamat bersenang2 dan nikmatilah sepenuhnya, Suto!"
Setelah Dayang Kesumat pergi.
Suto menutup tirai kaca. Lalu Istri Adipati itu
berkata dalam suara menegang. 'Syukurlah kau datang. Tap! bagaimana
kau tahu aku ada di slnl. Suto?"
'Saya ndak sengaja sampai d: sin!
' saya mengejar Kertpaksi, lalu mengejar Kobra
gunduL dan akhirnya sampai di slnl- Saya malah tldak menduga kalau Gusti Ayu ada dl slnll'
"Siapa yang suruh kau mengejari-aku?"
Gusti Adipati masih pingsan ??
jadi aku punya gagasan sendiri menyelamatkan
, Gusti Ayu! dan.. ah sudahlah! Sebaiknya kita lekas pergi dari sini gust! Ayu..
Bagaimana mungkin kita bisa keluar dari sini.
mereka cukup banyak' mereka pasti akan menghalangi gerak kita. "suto"
Asal gusti Ayu menurut saya. semuanya akan


Pendekar Mabuk 41 Penguasa Teluk Neraka di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Cepat beres..setelah berkata begitu, Suto mengintip-
dari balik kaca . Gust! Ayu windurlnl tampak
bingung dan ketakutan sekali,
gusti ayu harus berpura-pura .suka pada saya.
"kita akan keluar sini. Kalau ditanya Dayang Kesumat
katakan kita jalan jalan di halaman saja. Tak betah dalam kamar----
jadi..- jadi aku harus pura-pura suka sama
kau" maksudmu--- maksudmu aku harus memeluk-
mu dengan mesra?" . 'Hemnnn. hemmn-.- tak perlu sampai memeluk,
cukup menggandeng dengan mesra saja, supaya
mereka tidak curiga kalau kita akan lari dari sln!"
"Yaah. .kenapa harus pakai siasat itu" Kau kan
calon menantuku?" "Gusti Ayu. In! siasat! Hanya sebatas siasat sa-
ja. Saya tak mungkin lakukan penyeranga n besar-
besaran karena saya harus melindungi Gusti Ayu ju-
ga* 'Siasat - gumam Gust! Ayu Wlndurlni. "siasat
mesra..." Ah, :mudah-mudahan suami dan anakku bl-
sa mengertl juga bahwa semua lnl hanya siasat!...mari
kita keiuar sekarang. Sayang..-" Gusti Ayu yang ber-
usia empat puluh tahun lewat sedikit itu menggan-
deng tangan Suto Sintlng dengan senyum dipak-
sakan mesra- Kepalanya disandarkan di ujung pun-
dak pemuda tampan itu. lalu mereka berjalan keluar
kamar dengan langkah santa! tapi hati deg-degan-
6 PADA mulanya memang Ndak ketahuan. Mere-
ka bergandeng tampak mesra dan tak menimbul-
kan curiga. Tapi ketika mereka lama-lama
mendekati pintu gerbang, penjaga pintu gerbang itu
menaruh curiga. Orang bertubuh gemuk berkepala
botak tengah itu menegur Suto sinting.
"Mau dibawa ke mana dia, Tuan?"
"Jalan jalan di luar-"
"Kami tidak izinkan tamu membawa wanita yang
.udah dipilihnya- Apalagi dia masih orang baru, dan
Tuan sendirl tamu yang baru pertama kali datang ke-
mari ` "tapi Dayang Kesumat mengenalku. Aku sudah
minta ijin padanya ' ltu tak mungkin, Tuan muda. Jika sang Ketua
sudah mengijinkan. pasti beliau akan hubungi saya
atau menyuruh saya membebaskan Tuan muda untuk keluar masuk dengan bebas.
mungkin dayang Kesumat lupa." kata Suto setengah mendesak.
o kalau begitu saya tanyakan sang Ketua dulu'
Baru saja orang tersebut bergerak membalikkan tubuh
Suto sinting segera lepaskan jurus 'Jari
Guntur-nya dengan gerakan mcnyentiL Tebb...!
Sentilan tak kentara itu :membuat punggung orang
tersebut bagai kejatuhan batu besar. Orang itu jatuh
tersungkur. Brukk ' Suara keras orang Itu mengundang perhatian
pihak lain. Suro sinting segera :membuka pintu ger-
bang. Ternyata pintu gerbang dikunci dan suto tak
tahu bagaimana cara membukanya- Karena sudah
telanjur ketahuan dan sedang dharnpirl penjaga
lain, Pendekar mabuk akhirnya lepaskan pukulan
yang dinamakan:: jurus 'Mabuk Le-bur Gunung'. yaitu
gerakan menggeloyor seperti mnu jatuh, namun ter-
nyata menyodokkan bumbung tuaknya ke arah pintu
Itu. Blarrr...! Pintu itu pun hancur dan Soto Slntlng
sege-ra membawa Gusti Ayu Wlndurirtl untuk larikan
diri. 'Berhenti kau!" teriak penjaga. la pun lepaskan
tombaknya dalam satu kal! ayunan lempa r. Zllng...
Tombak itu mengarah ke punggung Gust! Ayu Win-
durlni. Suto Slntlng segera berhenti dan menangkis
tombak itu dengan bumbung tuaknya. Tranngg..
Tombak itu pun memental balik tak beraturan-
Sekelebat sinar dilepaskan oleh Suto sinting
dari telapak tangannya. karena penjaga yang me-
ngejarnya mulai banyak- Clapp--.! Sinar hijau dar! teIapak tangan yang dinamakan jurus 'Pecah Raga"
meluncur cepat. Penjaga itu berteriak....awaaas...!!
Orang-orang menghindar. sinar hijau melesat
lurus. akhirnya menghantam bagian sudut bangunan-
Keadaan menjadi kacau-baiau. Teriakan ke-
takutan terjadi di mana-mana. suto sinting sibuk
menghadapi penjaga yang mengepungnya di pintu qerbang. Dayang Kesuma! tampak keluar dari
pesanggrahan itu. Laiu, dari lantai atas keluar se-
orang lelaki berwajah angker; Penguasa Teluk Neraka.
"Bangsat... Siapa yang berani mengganggu ke-
senanqanku ini. hah..."! Dayang Kesumat. ada apa
Ini. Mengapa menjadi gaduh seperti ini?"
Debb.-.! Suto :sinting terpaksa menotok Gusti
Ayu Windurini lagi- Hal ini dilak ukan untuk memper-
mudah gerakannya- gusti Ayu segera diangkat dan
:dipanggul kepundak Suto sinting larikan diri dengan cepat.
clappp _ tunggu..- teriak Dayang kesumat dengan berang.
iapun sentakkan kaki dan Melesat mengejar suto ...clapp.
Dayang kesumat!! Tunggu..
teriak Penguasa Teluk Neraka- dari tempatnya-
.''Kalau benar pemuda itu yang bernama
suto sinting. berarti akulah yang
'harus menghancurkan kepalanya! Bangsat betul dia
..tanpa menotok lstri Adipati. Suto Sinting tak da-
pat bergerak secepat itu. Tapl gerakan cepatnya ter-
nyata dilkuti terus oleh Dayang Kesumat. Perempu-
an itu punya jurus semacam 'Gerak Siluman', namun
tldak lebih cepat dari gerakan Pendekar Mabuk. Ha-
nya saja, karena la tahu daerah tersebut, maka ia ta-
hu arah yang lebih cepat untuk memotong jalan. Ju-
bahnys yanq berwarna blru :muda Itu berkelebat ba-
galkan sinar blru mellntasl pepohonan. la mendakl
bukit Itu dalam waktu singkat dan menurunlnya lagi.
Sampal di suatu tempat berpohon jarang. langkah-
nya terhenti dan Suto Slntlng ternyata baru tiba dl
tempat itu. mau tak mau Suto Slntlng hentikan lang-
kahnya karena la terhadang oleh sosok cantik berll-
mu tlnggl Itu. "mau lali ke mana kau. Suto"! Lupanya kau tak
bisa dlbell hati. Pulangkan pelempuan yang kau
panggul ltul' 'lnl istri seorang adlpatl. Tugasku adalah me-
nyelamatkan dia dan membawa pulangl'
"Dla sudah menjadl milikku- Dia sudah menjadi
balang daganganku! Kalau kau mengambilnya, be-
lalti kau melampas halta kekayaanku, Pendekal ma-
buk" 'Apa katamu aku tak peduli!"
"Baik kalau beqltu. nihh-.." Dayang Kesumat
menggenggam jarl tengahnya. Suto terpekik dan
membungkuk. "Huhg-..l' suto buru-buru bergeser mencari tempat untuk
meletakkan Gust! Ayu Windurini yang terkulai lemas
tanpa otot dan tenaga karena pengaruh totokan Su-
to tadi- Setelah meletakkan perempuan itu, Suto me-
ngeraskan perutnya untuk mengatas! ilmu 'Jemari mayat-nya dayang kesumat.
Dengan menelan tuak- nya. rasa sakit di perut akibat jurus 'Jemari mayat'
itu.- menjadl reda. Untuk selanjutnya Suto menyisa-
kan air tuak dl mulutnya, sehingga mulutnya tam
pak menqembung- "Kau memang keparat. Suto! Haahm'
Dayang kesumat meremas jari jempolnya sendiri. remasan itu ditujukan untuk jantung.
Tentu saja Suto merasakan sakit
pada tengah jantung yang seperti mau pecah Itu. Te
tapi tuak di mulut ditelannya sedlklt. hingga rasa saki
t itu dapat teratasi! Dayang kesumat akhirnya melepaskan pukulan
dari ujung jarinya- Sinar merah seperti telur puyuh
melesat dengan cepat. weess...! Pendekar
mabuk menangklsnya dengan bumbung tuak.
weess .. ..sinar itu membalik ke arah pemilik-
dalam keadaan sebesar telur ayam kampung. Jahanam kaul" mak! dayang Kesumat dengan
bersalto menqhlndari sinar merahnya yang
memukul balik. sinar itu akhirnya menghantam batu
sebesar kerbau gancet. Blarrr-.-! Nyala sinarnya me-
nyebar :mengenai dahan-dahan pohon- Dahan po-
hon pun saling patah berjatuhan dalam keadaan ha-
ngus.. Sedangkan batu besar itu sirna dalam seke-
jap. debunya terhempas terbawa angin.
suto Slnting maju tiga langkah dalam satu lom-
patan- Ketika kakinya mendarat ke tanah tubuhnya
limbung ke kiri seperti orang mabuk- maju lagi se-
langkah juga menggeioyor seperti orang mabuk
mau jatuh. tapi tiba-tiba tubuhnya melengkung ke kl-
rl dan menyentak bersamaan bumbung tuaknya
yang dihentakkan ke depan. wuuttt...!
Suto Slntlng bagaikan terbang terbawa bambu
yanq melesat ke arah Dayang Kesumat. menghadapl
jurus 'Bangau Mabuk' itu, Dayang Kesumat menge-
palkan satu tangannya dan menghantam ujung bam-
bu yang mengarah padanya. Duarrr-.-l Ledakan ter-
jadl cukup keras- Dayang Kesumat terpental ke be-
lakang dan terguling-guling lebih dari delapan lang-
kah- Suto sinting segera mengejar dengan berjum-
palitan. Tubuhnya yang melayang berguling-guling
itu selalu bertumpu pada bumbung tuaknya. Setiap
hentakan bumbung tuak ke tanah menghasilkan sa-
tu tekanan melambung tinggi.
Ketika di udara, bumbung tuak itu diklbaskan
dengan bagian talinya dlpeganq menggun akan satu ta-
ngan- Wuungngng..-! Arah hantaman bumbung tuak
itu adalah kepala dayang Kesuma! yang baru saja
bangkit berdiri. Tetapi kepala itu lebih dulu bergerak
merunduk, sehlngga bambu bumbung ltu hanya le-
wat atasnya. wusss Anginnya ternyata mempunyai kekuatan tenaga
dalam sendirl. dayang Kesumat tersungkur bagai-
kan punggung dan tengkuknya dltekan oleh suatu
tenaga yang cukup besar. Brusss...! Wajah cantik
dayang Kesumat mencium tanah.
la segera berguling ke samplng dan menggunakan slkutnya untuk bertumpu dl tanah. lalu menyen-
tak bangkit- Hupp...l Jleg...!
Kak! kanannya ditarik ke belakang dengan ke-
dua tangan mengembang memainkan jurus baru.
Pendekar Mabuk berdiri dalam keadaan kaki hampir
merapat, yang kanan dl depannya yang klrl. Gerakan
tubuhnya limbunq ke samping mau jatuh tapi tak Jatuh-
-di tangannya yang klrl memegang bumbung tuak,
'yang kanan mengeras dengan dua jarinya setengah
berdiri keras. sekalang saatnya hancul kau, Sutn! Haaah'
Dayang kesumat memutar tubuh sambll menen-
dang. tendangan itu adalah tendangan jurus 'Tapak
Geni? dapat membuat tubuh lawan yang tersentuh
dapat terbakar ;atau melepuh. Tetapi naluri Suto
mengetahui-kalau tendangan ltu adalah tendangan
yang berbahaya, sehingga Suto hanya menghindari-
dengan cara melengkungkan badan ke belakang
tetapi kedua kaki masih tetap dl tempatnya. Tubuh yang
melengkung ke belakang itu dalam keadaan kepala
hamplr menyentuh tanah, sehingga tu-
buh suto seperti plastik yang mudah ditekuk ke sana-slnl-
Gerakan melengkung ke belakang dilanjutkan
satu sentakan jungkir balik ke belakang dengan cepa!. Wuiit... Kaki menapak ke tanah tapi iubuh merendah nyaris jongkok. Dan pada saat itulah Suto
sinting lepaskan jurus 'Pukulan Gegana' dalam satu
Sentakan tangan kanan ke depan- Dua jarinya memancarkan sinar kuning patah-parah. crap, crap,
crap, crap...! Sinar kuning itu sengaja ditadah dengan satu
teiapak tangan oleh dayang Kesumat. srrubbb.--!
Sepertinya sinar kuning patah-patah itu terhisap masuk ke telapak tangan dayang Kesuma!. Padahal biaasanya orang yang terkena 'Pukulan Gegana' akan
terbakar hangus walau tetap berdiri ditempat. untuk
kemudian saling berguguran menjadi setumpuk
arang- Tapi anehnya kali ini sinar tersebut bagaikan
dijinakkan oleh dayang Kesumat-
Senyum Dayanq Kesumat tersungglng sinis. Slnar kuning yang sudah terserap masuk ke telapak
tangannya segera dlgenggam, lalu genggaman itu
Dilemparkan ke arah Suto Slnting. wutlt...i Ternyata
sudah berubah menjadi segumpal asap berpijar hijau berukuran sebesar jeruk.
Dayung Kesuma! bagaikan melemparkan bola
dan Suto menghantamnya pakai burnbung tuaknya
itu. wesssm Bola hijau kembali arah dari ukuran sebesar jeruk menjadi berukuran sebesar kelapa yang
sudah dikupas. wusss..-! 'Edan' sentak dayang Kesumat terkejut melihat penggabungan ilmu yang diserap dengan ilmunya sendiri ternyata masih bisa dikembalikan oleh
bumbung tuak itu. Mau tak mau Dayang Kesumat
melepaskan satu jurus bersinar ungu dari telapak
tangan kirinya dan sinar ungu lurus itu menghantam
gumpalan asap berpijar higau itu.
Blegarrr-..! Bumi berguncang, beberapa pohon tumbang
mengerikan. Ledakan itu menyemburkan sejumlah
cahaya petir yang :menyambar ke sana-sini- Apa saja
yang ada dalan jalur geraknya disambar semua.. Ada
dahan, disambariah dahan hingga hancur. ada pohon disambarlah pohon. ada batu disambarlah batu
hingga pecah menyebar. ada tubuh manusia pun disambarnya tubuh manusia. Sayang sekali tak ada jemuran. Seandainya ada jemuran. :mungkin juga disambarnya jemuran itu-
Yang jelas Suto Sinting sendiri hampir saia tersambar kilatan petir biru itu kalau ia tak segera menjatuhkan diri ke- tanah.nah- Dayung Kesumat sendiri tersambar satu kilatan petir pada pundaknya. sehingga tersentak dan oleng ke belakang dalam pekikan
di' luar kesadarannya. -Auuh i' Ujung pundak mengeluarkan asap dan berwarna hitam hangus.- Kain jubahnya terbakar namun api segera ditangkap dengan telapak tangannya dan dibekap supaya padam seketika.
'Ooh..., panas sekali tubuhku?" Dayanq Kesumat terhuyung ke belakang dan jatuh terduduk ditanah. Kakinya terasa lemas, badannya menjadi panas. terutama bagian dalam dada sampai perut.
Suto Sinting melihat ada peluang sedikit, ia segera bangkit dan menyambar tubuh Gusti Ayu windurinl. Wuttt...! Lalu Istri adipati yang masih tertotok
itu dibawanya lari kembali- Dayang Kesumat berseru


Pendekar Mabuk 41 Penguasa Teluk Neraka di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

dengan liar, "Tunggu-.. Jangan lali kau. Jahanam!"
dayanq Kesumat segera menyatukan kedua tangannya di dada. Napasnya ditarik panjang-pan-jang. ia lakukan penyembuhan untuk menangkal kekuatan api yang membakar bagian dalam tubuhnya.
Beberapa saat kemudian. tiba-tiba tubuh yang duduk itu tersentak sendiri ke atas dengan gerakan tangan dan kaki merentang, membentuk satu jurus
pembuka- 'Hiaaaaat--.l?' tangannya :segera menghantamkan pukulan jarak jauh ke arah perginya Suto Sinting. ini menandakan amukan Dayang Kesumat cukup besar, meluap-luap dan membutuhkan pelampiasan- Akibatnya tiga pohon pecah sekalian karena
pukulan jarak jauh yang bertenaga tinggi itu-
"Ke mana pun kau lali akan kukejal kau. Bocah
sintiiing...' teriaknya dengan murka. Ziapp.-.i Kecepatan gerak digunakan lagi membuat Dayang Kesumat bagaikan menghilang dari tempatnya-
"Tunggu aku. Sutooo....pe ak lu..!!!'
Pendekar mabuk lari ke sembarang arah. Bukan
berarti ia kewalahan melawan dayang Kesumat, melainkan ia perlu tempat khusus untuk mengamankan
Gusti Ayu windurini. "Kalau aku menghadapi dayang Kesumat dalam
keadaan Gusti Ayu beiurn disembunyikan. aku takut
seranganku atau serangan Dayang Kesumat akan
salah sasaran mengenai Gusti! Ayui Hmmm-.. tapi dimana aku bisa dapatkan tempat yang aman" Apakah
kallau perlu kubebaskan dari totokan biar dapat cari tempat aman sendiri, atau bisa menghindar jika ada
serangan saiah arah?"
suto Sinting hentikan langkah. Gusti Ayu Windurini dibebaskan dari totokan. Suto sinting segera
berkata, 'Kita dalam bahaya. Gust! Ayu'
'Ya, aku tahu. Lalu apa yang harus kita lakukan.
sutr "' kata perempuan itu pucat pasi karena merasa ketakutan.
gusti Ayu harus awas. jika ada sinar atau pukulan salah arah mendekati Gusti Ayu. cepat-cepatlah menghindar. mungkin dengan bersembunyi dibalik pohonan. gusti Ayu bisa hindari pukulan yang salah arah'
jad! kau harus...,,' ucapan itu terhenti karena sekelebat sinar rnerah bagaikan bintang jatuh melesat tiba sebatas dada- Tujuannya adaiah punggung suto sinting, sehingga Gust! Ayu yang melihat sinar itu segera memekik keras dengan mata mendelik.
awas ..." Suto sinting cepat tanggap, badan berbalik dan
bumbung tuak dikelebatkan ke dada. Tepat pada saat itu sinar merah bagai bintang jatuh itu menghantam bumbung tuak yang dipegang dengan dua tangan- Debbb...l wosss-..! Sinar tu berbalik arah ketempat semula-
Dari semak-semak melesat sesosok tubuh yang
bersalto cepat ketika sinar merah yang membesar itu
menembus semak-semak itu. Guzrakkk...! Glar...!
Pohon di belakang semak-semak hancur seketika.
Dahan, ranting, daun, dan batangnya menyebar ke
atas menjadi potongan-potongan sebesar kelingking orang dewasa. Jelas sekail kekuatan tenaga
dalam pada sinar itu sanga! tinggi,
Sosok yang bersalto itu segera berdiri di depan
Suto sinting dalam keadaan tegak. Gusti Ayu windurinl tersentak kaget dan menggumam takut.
'Penguasa Teluk Neraka..."l Oh. celaka'
Gusti Ayu wlndurinl didesak mundur pelan-pelan oleh Suto, karena perempuan itu ada di belakang
Suto. Begitu sudah mendekati pohon, Suto Slnting
berbisik lirih. "bersembunyl. gustl Berlindung dibalik pohon ini! Saya akan hadapi orang itu.
'Jangan... Dia bahaya! Dia yang berjuluk Penguasa Teluk Neraka!"
'Saya tahu. Dia tadi ada di pesanggrahan juga'
Penguasa Teluk Neraka serukan kata dalam suara kerasnya yang berkesan liar itu, 'Gusti Ayu---"!
Rupanya Gusti Ayu ada hubungan gelap dengan pe-
muda itu. ya?" 'Jangan dijawab" bisik Suto sinting. "Lekaaslah
bersembunyi. Gusti Ayu!"
Perempuan itu sengaja didesak Suto hingga
merapat kepohon, lalu dengan sendirinya Gusti Ayu
windurini-bergerak menyelinap di balik pohon dengan gemetar. Setelah Gusti Ayu Windurlni ada di
sana. Suto Sinting merasa :sedikit lega dan berani
maju sampai mencapai jarak tuguh langkah dari Penguasa Teluk Neraka.
Orang yang borguluk Penguasa Teluk Neraka itu
memang berwajah angker dan menyeramkan Perempuon hamil jika melihat dia bisa langsung miskram karena ngerinya- Selain badannya tinggi. besar, pori-porinya lebar. juga matanya besar, dan bibirnya tebal. Rambutnya pendek diikat pakai mahkota kecil pakaiannya jubah hitam bersulam benang
emas. Pakaian daiamnya warna kuning. Jubahnya
itu mempunyai krah tinggi penutup tengkuk. Di
pinggangnya terselip cambuk warna hitam dalam
keadaan terqulunq. lelaki berusia sekitar empat puluh tahun itu menegur dengan suara kasarnya, 'Benarkah kau bernama
suto- sinting yang bergelar Pendekar mabuk itu" ~
-Iya.benar ! "mau apa kau?" tantang Suta sinting sambil melangkah ke kiri pelan-pelan membuat posisinya tidak membelakangi pohon yang dipakai berlindung gusti Ayu Windurini. Sebab kalau sewaktu
tu-waktu lawannya menyerang dengan pukulan jarak jauh dan harus dihindari, maka pukulan itu akan
lolos mengenai pohon di belakangnya. Jadi Suto harus bisa menempatkan diri ke daerah yang kira-kira
tidak membahayakan pohon pelindung Gusti Ayu
Windurini itu. "Sebenarnya aku akan melabrakmu sendiri kekadipaten, karena pihak kadlpaten berani-beraninya
menyebar undangan bahwa Muria Wardani akan
menikah denganmu! Adipati ..jayengrana benar-benar lancanq, dan ingin kubantai seluruh keluarganya, termasuk kau yang paling utama.. Tapi rupanya
kita memang sudah ditakdirkan harus bertemu dl sini, Pendekar Mabuk! Maka jangan menyesal kalau
kematianmu jauh dari muria Wardani!"
"Apakah kau sanggup menyentuhku"!" ejek Suto untuk mengamukkan amarah dalam hati lawannya. Dengan amarah yang mengamuk maka sang lawan akan lakukan gerakan tanpa perhitungan lagi.
Hai itu ternyata terbukti, karena Penguasa Teluk Neraka menjadi lebih ganas lagi setelah mendengar
tantangan seperti itu. 'Keparat laknat Kau.. Kau pikir siapa aku. sehingga kau anggap tak bisa menyentuhmu, hah"i
Heeaat" Wurt2t...i Penguasa Teluk Neraka melompat menerjang Suto sinting dengan kedua tangannya mengembang ke samping membentuk cakar kokoh.
Suto sinting tidak menghindar, melainkan justru me-
nyambut gerakan menerjang itu dengan satu lompatan menggunakan jurus 'Gerak Siluman-nya.
Zlaappp--.! bumbung tuak disodokkan ke depan slap menyambut dada lawan.
Prokk! Kera!: sekali suara yang ditimbulkan dari benturan ujung bumbung tuak dengan wajah Penguasa
Teluk Neraka. Keras pula jeritan! Penguasa Teluk
Neraka saat terkena sodokan bumbung tuak itu.
"huaaeahlnnlf" Tubuhnya terpental mundur dan melayang bagai kapas: tertiup angin kencang, lalu membentur pohon dan jatuh meluruk di bawah pohon itu. Durrt...!
bruak..-! Pohon tersebut hampir saja tumbang karena ditabrak tubuh Penguasa Teluk Neraka- Bukan
lantaran tubuh yang membuat pohon hampir tumbang. tap! pengaruh tenaga dalam yang mendorong
tubuh ltulah yang mengakibatkan daun-daun berguguran dan pohon itu miring dengan akar sedikit
mencuat menjebol tanah. ?Bangsaaat._." teriak Penguasa Teluk Neraka
sambil memegangi ;wajahnya yang berlumur darah.
Mata kirinya pecah dan tulang pipl kiri pun remuk.
sebahagian giginya rompal dan blblr pun pecah berdarah.
Tapi ia masih garang. Gerak bangkitnya cukup
cepat, cambuknya dicabut, dan dengan tanpa lakukan
lompatan cambuk Itu dilecutkan ke arah Suto
sinting yang menurut perhitungan tidak akan sam
pai pada sasaran. wut...! Duar---!
Suara Iecutan cambuk itu sangat keras, mirip
suara ledakan dua tenaga dalamn yang beradu- Ternyata ujung cannbuk Itu memang tidak sampai ke tubuh Suro- Namun sinar yang keluar dan ujung cambuk bersama ledakan keras tadi melesat menghantam Suto sinting- Wesss.--!
suto Sinting menangkis dengan bumbung tuak.
karena tak menyangka akan keluar sinar biru lurus
blegar..-! Tubuh Suto Sinting terbuang jauh ke belakang
dan jatuh terkapar dengan hentakan tenaga banting
cukup kuat. Brrakkk...! 'Aaaow' Suto mengerang kesakitan.
Heaaahh..." Penguasa Teluk Neraka kali Ini
berlari sambil menggenggaan cambuknya untuk disabetkan dari atas ke bawah. Sasarannya adalah tubuh Suto yang lerkapar. Hal yang mengejutkan adalah tubuh Penguasa Teluk Neraka ;menembus pepohonan besar yang semestinya tak bisa ditembus manusia. Rupanya Penguasa Teluk Neraka tel ah menggunakan jurus 'Bayangan Sutera', yaitu sebuah ulmu
yang bisa membuatnya menembus benda keras. seperti apa yang pernah diceritakan muria Wardani pada Suto sinting dulu.
Bles. bles, bles....! Beberapa pohon ditembus
bagaikan bayangan- Lalu cambuk pun dlsabetkan
dan atas ke bawah pada waktu suto sinting menggeliat untuk bangkit. Tapi begitu melihat gerakan
cambuk akan menyabet, suto Sula pun segera menyilangkan bumbung tuaknya dl atas kepala.
Srett .! Cambuk itu tak berbunyl tapi melilit dl
bumbung tuak- suto Slntlng segera menghentakkan
ke belakang dengan tenaga dalamnya- Hentakan itu
membuat gagang cambuk lepas dari tangan Penguasa Teluk Neraka. brutt...!
"Kurang ajar.. Helaaah..."
Bell, duggh...! Wajah Suto Slntlng berhasil dltendang seenaknya oleh Penguasa Teluk Neraka.
tendanqan Itu mengenai dagu Suto dan membuat
tubuh Pendekar Mabuk terjungkal mental ke belakanq. Brug-as...! Ia jatuh di semak-semak dalam keadaan maslh memegangl bumbung tuak_yang dililit
a cambuk ltu. ,
uuh . wajahku seperti dibakar panasnya!"
kata suto dalam hati. la berdiri satu kak!. menghantam lilitan cambuk pada bumbung tuaknya. Dess
_ Bless l Cambuk itu hancur dalam satu hantaman,
sisanya luruh dl tanah. Lalu, sulo Slntlng buru-buru
menenggak tuaknya. Glek, glek..-! Hanya dua tegukan suto-sinting sudah cukup untuk menghilangkan rasa sakit aklbat cambukan tadi.
Bocah sinting.. cambukku dihancurkan. biadab
kamu'- Penguasa Teluk Neraka bertambah murka.kedua tangannya dlsentakkan ke depan dan ke luarkan sinar blru dua larik- Clappp...! S!nar blru itu
ditangkls dengan tangan klri Suro yang sudah memegangi bumbung tuak, sedangkan tangan kanannya mengeluarkan cahaya sinar hijau sebagal sinar
jurus 'Pecah Raga' yang tadl digunakan di pesanggrahan-
Debb...! Wuttt-..l Sinar yang menghantam bumbung bambu memantul balik, sedangkan slnar yang
diadu dengan jurus 'Pecah Raga' itu meledak membahana.
Glegarrr---! Suto Sinting terpental kembali akibat gelombang ledakan itu. Penguasa Teluk Neraka memekik
tertahan akibat sinar birunya memantul balik dan
menyerempet lengannya saat dihindari- Jrass--.! Lengan itu pun koyak lebar dan berasap.
"Bajingan kauu.-." geram Penguasa Teluk Neraka yang sepanjang pertarungan banyak makiannya ketlmbang serangannya-
Pendekar mabuk baru saja mau meneguk tuaknya lagi. tap! tiba-tiba sebuah tendangan meluncur.
dengan cepat dari arah samping- Des:: .. Tubuh Suto terpental ke samping dan iapun tergullng guling
tak beraturan. Bumbung tuaknya mental ke arah lain. terplsah jauh darinya.
Suto Slnting segera bangkit dengan menahan
rasa sakit yang membuat tulang-tulangnya terasa linu sekali aklbat tendangan tadl Suta lngan mengambil bumbung tuaknya. ternyata bumbung tuak sudah
"Kekuatanmu sudah ada di tanganku. Suto!
mampus..lah kau kali lnl'
tiba2 sekelebat angin melintas dl depan Dayang Kesumat- Wutn.--! Wesss...! Bumbung tuak telah hilang dari tangan Dayang Kesumat. Tentu raja
peranmpuan itu terkejut- Dan Ia segera sadar seteiah
mellhat sesosok tubuh berjubah ungu muda
berdiri tak jauh dari Suto Slnting.
Suto pun terkejut, sama dengan dayang Kesumat dan Penguasa Teluk Neraka. mulut Suto tak sadar mungucu p kata bernada heran.
"bibi Guru..?" bidadari Jalang yang berhasil merampas bumbung tuak itu segera melemparkan bambu tersebut
ke arah 'suto.- dan Suto menangkapnya- Wuut '
tiba2 terdengar suara Bidadari Jalang berkata-kepada dayang Kesumat,
'kaulah lawanku !. Dayang Kesumat'
kebetulan sekali kau muncul, Bldadari Jalang!
sekian..lama aku menunggu kemunculanmu. balu
sekalang kita beltemu kembali!"
dayang Kesumat sungglngkan senyum. Bidadari jalang adalah musuh bebuyutannya Dayang
kesumat karena antara mereka pernah ada perso-
alan pribadi yang menyangkut mantan suami dayang Kesumat yang bergelar Pendekar Tanduk Dewa- Sekarang tokoh itu mengaslngkan dlrl dl Gunung Tujuh Batu karena patah hatl, dipermainkan
oleh Bidadari Jalang semasa Bidadari Jalang termasuk tokoh aliran hitam-
"KIta selesalkan urusan prlbadl kita" ujar Bidadari Jalang penuh wibawa.
Penguasa Teluk Neraka berseru. 'Dayang Kesumat. kita hancurkan mereka bersama-sama! Satukan kekuatanmu dengan kekuataraku. Dayang Kesumat!"
Tapl Suto berkata kepada bibi gurunya. "Bibi, blarkan saya tangani mereka berdua'
Bidadari Jalang menJawab. "Urus saia sl muka
setan Itu. aku akan mengurus si muka perl lnl'
"Modar kau. Sutooo...I" teriak Penguasa Teluk
Neraka sambil tubuhnya melesat dan mengeluarkan
cahaya sinar merah dari kedua tangannya secara
beruntun. Namun cahaya sinar merah itu diadu oleh
Suto dengan jurus 'Manggala' yang mampu keluarkan beberapa pisau kecll bertenaga dalam sangat
tlnggl ltu. Satu sentakan tangan kanan dengan poslsl telapak tangan miring itu mampu keluarkan lebih dari sepuluh pisau yang masing-masing pisau
menghantam maslng-maslng sinar merah Penguasa
Teluk Neraka- Blarr, biar, blarr, duarr. bla... blangng... blarr...!
Dari berbagai macam ledakan yang ditimbulkan
akibat perlawanan Suto itu. akhirya lenyap dan sunyi
tanpa suara apa pun setelah terdengar suara: jreb.
jreb, jre-bb...! Penguasa Teluk Neraka diam dalam keadaan
berdiri dengan badan membungkuk ke depan dan
tangan mengembang ke samping membentuk cakar-
Matanya menatap dengan buas sekali- ia telah terkena tiga pisau dari jurus 'Manggala' pemberian Ratu
Kartika Wangi dari Puri Gerbang Surgawi di alam gaib itu. Keadaan Penguasa Teluk Neraka tak bergerak
sedikit pun- Namun begitu angin berhembus agak
kencang sedikit. tubuh tersebut tiba-tiba berhamburan, makin lama semakin tak berbentuk lagi.
Rupanya saat pisau 'Manggala' menqenai tubuhnya. seketika itu juga Penguasa Teluk Neraka
menjadi debu- Tapi karena lembutnya sang debu.
sehingga masih membentuk wujud manusia apa
adanya. Setelah ada angin baru ketahuan debu-debu itu luruh berhamburan ke mana-mana. Akhirnya
debu menutupi di tempat bekas telapak kakinya
'edan.. ' dayanq Kesumat terperanjat melihat
keadaan Penguasa Teluk Neraka. suto sinting mengamati gusti Ayu windurini yang mengintip dl balik pohon.
. ,Setelah tahu keadaan Istri adipati itu tidak apa2.
suto menatap dayang Kesumat dengan segera.
mana yang akan kau pilih. dayang Kesumat"
melawanku atau melawan bibi guruku?"
Dayang Kesumat menggeram dalam murkanya.
' majulah kalian berdua! Hiaaal-.."
Dayang Kesumat baru akan mengeluarkan pukulannnya ke arah Bldadari Jalang. dari kedua mata
cantik Bidadari Jalang itu :mengeluarkan sinar merah-
Clap, clap ! sepasang sinar merah melesat cepat nyaris tak
terlihat gerakannya. Seakan sinar merah lurus llu tahu-tahu sudah terpancar dan menancap di leher Dayang Kesumat. ltu pun hanya sekejap. Setelah mengenai leher Dayang Kesuma!. kedua sinar merah
lurus itu lenyap tanpa asap apa pun- Suto Slnting
memandang dengan terkesima.
Dayang Kesumat hanya tersenyum, tapi tangannya tak jadi lepaskan pukulan. la berdiri dalam diam.
dalam senyum manis. Hanya saia, kejap berikutnya
kepala itu jatuh sendiri menggelinding dl tanah.
Plukk...! Lalu menggelindlng ke samping dan berhenti dalam keadaan wajah di atas. Suto sinting terbengong memandangi kehebatan jurus bibi gurunya
itu. Hal yang membuat jurus itu dikagumi Suto ialah
kepala itupun masih tersenyum walaupun sudah
memejamkan mata dan dalam keadaan pisah dari raganya .raga itu Senndiri dalam satu langkah. lalu runtuh ke belakang- ' Tap! sang wajah tetap tersenyum dan terpejam Tak ada darah yang keluar
sedikitpun dari penggalan leher tersebut. kecuali ha
nya warna merah basah yang boleh dikata sangat
sedikit itu. 'Luar biasa!" gumam Suto Slnting sambgl memandangi kepala Dayung Kesumat. Lalu ia menatap
bidadari
j Jalang dan bertanya,
"Apakah itu yang dinamakan junus 'Candera Geni` bibi guru?"
'Bukan ! itu yang dinamakan jurus 'cumbuan maut'!"
"Saya belum punya, Bibi*
"Kelak akan kuturunkan padamu. Tapi kau harus pulang dulu. Kakekmu memanggilmu dan aku dlsuruh meenje mputmu !"
sulo sinting tertegun. Kakeknya nxemanggll. Itu
berarti sl Gila Tuak., gurunya, yang memanggil. Karena 'sejak kecil Suto memanggil Gila Tuah. dengan sebutan 'Kakek guru'. Kadang-kadang memang hanya guru saja, tapi secara kekeluargaan. suto sering
menambahkan kata 'Kakek' pada sebutan 'Guru' pada si gila Tuak
'ada apa Kakek memanggil saya. Bibi Guru."
'Sehubungan dengan berita perkawinanmu dengan muria wardana Kau telah melak ukan penyimpangan hidup. karena jodohmu sebenarny a
adalah dyah Sariningrum !"
Oo...itu" '. suto sinting tertawa sendiri. dia membayangkan
bagaimana kakek gurunya kebingungan
mendengar berita tersebut.
bidadari Jalang segera ditemukan dengan Gus-
ti Ayu Windurini. lstri sang adlpatl itu juga memberi
penjelasan yang sama, 'semua itu hanya berita bohong untuk memanclng kemunculan Penguasa Teluk Neraka," ujarnya.
'Memang, pada mulanya aku dan suamiku berharap
Suto meniadi suaminya muria wardani- Tapl ketika
kami memanggil mereka berdua dan menanyakan
hubungan mereka selama ini, ternyata mereka sepakat untuk saling bersaudara saja. Suto pun mengatakan bahwa dla punya calon istri sendirl di Pulau Serlndu. Tapl demi memancing kemunculan Penguasa Teluk Neraka dan menahan niat jahat orang-orang yang kecewa dengan penolakan lamarannya,
kaml menyebarkan undangan palsu itu."
Bidadari ..jalang manggut-manggut. "Tapl undangan Itu sudah dianggap bersungguh-sungguh
oleh beherapa tokoh dl kalangan persilatan. Bahkan
kudengar beberapa bangsawan. para raja, dan para adlpati :menganggap perkawinan ltu memang ada.
mereka siap datang pada bulan purnama nanti Jelas hal itu tak :mungkin kau batalkan, Nyai Adlpati.
Jika kau batalkan maka akan hllanglah kepercayaan
mereka kepada pihak keluarganyai.


Pendekar Mabuk 41 Penguasa Teluk Neraka di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Benar juga, ya"? gumam Gusti Ayu windurinl
dalam renungannya. "Lalu bagaimana mengatasl hal ini. Suto"?
Bidadari Jalang diajak datang ke istana kadlpaten guna membicarakan undangan palsu itu. muria
wardani sudah telanjur dlkabarkan akan menikah
dengan Suto Slnting, Pendekar mabuk- Pembatalan
Itu hanya akan mengundang ketidakpercayaan bagi
pihak luar terhadap keluarga sang adipati. muria
Wardani baru menyadari akibat undangan palsunya
itu. Ketika mereka sedang berembuk tentang kesulitan Itu, tlba~tiba seorang prajurit penjaga pintu gerbang menghadap sang adipati dengan terengah-engah, ;wajahnya tegang. cuplng hidungnya kembang-kempis.
'Kanjeng. dl luar benteng terjadi keributan.
'Apa yang diributkan?"
"Soal rencana perkawinan Gusti Ayu muria Wardani, Kanjeng"
'semua yang hadir dl ruang paseban Itu :menjadi
saling pandang dengan wadah tegang juga. Hanya
bidadari Jalang yang tampak kalem, melirik muridnya yang berdiri dengan mulut sedikit ternganga.
Adlpati sendiri menatap Suto Slntlng. seakan
ikut menyuruh agar Pendekar bdabuk segera bertindak. muria Wardani bergegas keluar. namun dicegah dengan seruan ayahnya
mau kemana kau, muria?"
mengatasi keributan itu, Ayah!"
Janqan ! Kau Sebentar lagi mau jadi pengantin
tak baik. kamu calon pengantin kurang tujuh har!
malah keluyuran' Kau seharusnya dipinglt "
Tapi aku yakin ada pengacau yang Ingin merusak nama keluarga kita, Ayah. Aku akan memberes
kannya supaya tidak berlarut-larut."
"Jangan, Anakku. Jangan' Nanti kamu kena sawan pengantin, bisa mengalami sial selama empat
puluh hari." sergah gusti Ayu windurini. Ia segera
menarlk anaknya dan didudukkan di Samping sang
ayah. "Biar Suto saja yang membereskan keributan
itu." "tiba-tiba Bidadari jalang angkat bicara dengan
suaranya yang tenang dan berwibawa.
Suto Sintlng menatap bibi gurunya- Ada perasaan :segan karena in masih letih bertarung dengan Dayang Kesumat dan Penguasa Teluk neraka. Hanya
saia, Ia tak beran! untuk melontarkan kata tolakan dl
depan blbl gurunya. Bidadau Jalang hanya berkata kepada sang murid. 'Kerjakan...'
"Baik, Bibi guru" mau tak mau Suto menjawab
demikian. Seorang perajurlt bersenjata tombak tiba-tiba terpental sebelum mendekati lawannya. Tubuhnya melayang dl udara dan tombaknya terlepas darl tangan.
Ketika la jatuh berdebam ke tanah dalam keadaan
terkapar. tombak Itu menyusul jatuh dan nyaris menancap lehernya.
Jrubb.. "Aaaa...!" terlak orang Itu menyangka lehernya
dlhujam tombak- Ternyata tombak Itu hanya menancap d! samplng lehernya, kurang dar! setengah jengkal- Tentu saya prajurit naas Itu memejamkan mata
kuat-kuat dengan menyeringai ngeri.
Beberapa prajurit lainnya mengepung lawan
mereka- Lawan yang membuat gaduh itu adalah
seorang lelaki dengan rambut abu-abu diikat memakai ikat kepaia hitam, pakaiannya serba merah
dengan badan agak gemuk- Para prajurit saling
menjaga jarak mencari kesempatan. Namun setiap
ada yang menyerang, belum sampai mencapai dua
langkah sudah jatuh terpentai atau terguling-guling.
'Bodoh amat ! masa' memukul orang yang sedang tidur saja tidak becus !' bentak ketua prajurit
regol 'Lihat, begini caranya menyerang"
Ketua prajurit regol melemparkan tombak kearah orang yang berdiri dengan kepala terkulai dan
mata terpejam, tidur. Wuut.. ! Tombak melesat cepat menghujam orang yang sedang tidur itu. Tetapi
tiba-tiba tangan orang tersebut berkelebat menangkap tombak dengan badan miring ke kanan. Tapi matanya masih tetap tertidur. Bahkan suara dengkurannyo terdengar samar-samar. Hai itu membuat
semua orang menjadi terbengong-bengong.
Orang yang tidur dengan berjalan, yang bisa
bertarung sambil mendengkur, tak ada lain kecuali
si Gendeng Sekarat utusan dari Pulau Serindu
yang mempunyai ratu Dyah Sarinlngrum alias Gusti
Mahkota sejati. maka ketika Suta Sinting tampil di
depan para prajurit kadlpaten, '
Maka ia beri isyarat kepada mereka dan mereka pun segera mundur.
suto sinting maju mendekati orang yang diku
rung itu dan berkata dengan cengar-cenglr menahan gel! sendiri.
"Selamat datang dl kadlpaten Ini, Kl Gendeng
Sekarat" "mana adipatlnya, suruh berhadapan denganku !' kata Ki Gendeng Sekarat dalam keadaan masih
tldur. "Cukup aku saja yang rnenyambutmu. KI Gendeng. Ada masalah apa sehingga kau mengamuk di'
slni"?' *Masalahnya..." Oh. ya... apa tadi masalahnya.
ya" Sebentar kupikir-pikir dulu---!
'Kabar aku jadi pengantin, mungkln?"
"Nah, benar!" sergah Kl Gendeng sekarat- 'Kau
sengaja mau melukai hati Gust! Mahkota Sejati"! Jika memang benar maksudmu ingin melukai hati
Gusti mahkota Sejati. berarti kau harus melakukan
pertarungan denganku. Kalau kau bisa membunuhku, kau boleh teruskan kawin dengan putri Adipati
itu. Tapi kalau aku yang berhasil membunuhmu. maka aku yang kawin dengan... en, maksudku. aku
yang akan menghadapi murka apa pun dari sang
Adlpati-" Suto sinting semakin geli, Ia mendekati dan menepuk-nepuk punggung Kl Gendeng Sekarat. 'Sebaiknya kita bicarakan dl dalam saja. Ki-"
'Tidak mau !' orang yang tidur itu 'menghentakkan punggungnya. "Aku tidak mau bicara apa-apa
dengan yang lain. Aku hanya ditugaskan membawa
mu ke Pulau Serindu- Siapa pun yang menghalangiku.. tak segan segan aku mencabut nyawanya!
melihat nada bicara Ki Gendeng sekarat marah.
Suto sinting tak berani terlalu banyak bercanda. maka dengan tenang ia pun membeberkan persoalan
, yang sebenarnya. Seluruhnya diceritakan kepada Ki
Gendeng Sekarat dengan jeias dan diulang-ulang.
"jadi semua itu hanya sandiwara saja untuk
' menyeiamatkan keluarga sang Adipati dari ancaman
maut Penguasa Teluk Neraka'
"Ooo .. jadi kamu tidak benar-benar mau jadi pengantin?"
' tidak. Ki. Aku tetap setia kepada Dyah Sariningrum."
Kl Gendong Sekarat menguap, ialu matanya melek seperti baru bangun tidur. Bahkan ia pun
menggeliat dan garuk-garuk kepaia. Lalu matanya
memandang heran ke sekelilingnya. ia juga menggumam lirih
loh Ini- apa ini" Kenapa para prajurit mengurung kita suto"'
- Ah sudahlah mari kita ke dalam saja. Bibi
Guru bidadari jalang juga ada di dalam sana."
'lo bibi gurumu juga ada" Kok tidak bilang dari
tadi. Kemudian suto sinting membawa K! Gendeng sekarat dibawa masuk dalam kadipaten. Kl Gendeng Sekarat diterima oleh sang Adipati dan keluarga dengan hormat dan penuh kesopanan, sebab Suto
menjelaskan siapa Ki Gendeng sebenarnya. maka
mereka pun mulai berembuk untuk membicarakan jalan
keluar persoalan tadi. "Bagaimana jika Suto menikah sehari saja dengan putriku" Sehari saja, setelah itu bercerai tak
jadi soal!" kata sang Adipati kepada Bidadari jalang.
"Dyah Sariningrum tidak akan bisa menerima siasat Ini!" ujar Bidadari Jalang- "Dan itu tetap saja penyimpangan sejarah hidup Suto sinting yang sudah
digariskan oleh sang Dewata."
'Habis bagalma?a lagi?" sang Adipati kebingungan. Istrinya juga kebingungan. Muria wardanl
menunduk dalam kemurungan. Tapi Suto sinting
tersenyum-senyum tenang sekali Bidadari Jalang
memandang heran pada muridnya. lalu menegur dengan wibawa,
"Jangan cengar-cengir begitu! lkutlah berpikir,
karena ini juga ulahmu sendiri. Suto !'
"Saya sudah berpikir, dan saya sudah menemukan jalan keluar. Bibi Guru!"
semua wajah terangkat tegak, semua mata terbelalak memandang Suto Sinting. Lalu Suto Sinting
membeberkan gagasannya. Sang adlpati diminta membebaskam Rama jiwana, kekasih muria wardani yang dipenjarakan dalam
penjara bawah tanah itu. Sang Adipati mulanya merasa berat, tapi demi menyelamatkan nama baiknya,
demi memberikan hadiah kepada Suto karena telah
menyelamatkan Gusti Ayu Wlndurini. maka sang
adipati pun setuju. rama jiwana dibebaskan dari
semua tuntutan hukuman. Dengan menggunakan ilmunya ' sebarang Raga' milik Suto Slntlng. kekasih muria wardani Itu dlcipta hingga berubah menjadi sulo
sinting. Lalu perkawinan itu pun dilakukan sebagaimana adanya. orang-orang itu menyangka Muria
wardani benar-benar menikah dengan suto Sunting.
Padahal pengantin leIakinya itu adalah rama Jiwana.
'selama tujuh hari Suto terpaksa tinggal dl istana
kadipaten untuk membayang-bayangi Raaa Jiwana.
yang menjadi kembarannya itu. Bila keadaan aman.
rama jiwana dibiarkan menjadi sosok wujud aslinya. tapi bila dalam keadaan ada tamu. rama jiwana
akan diubah menjadi sosok wujud Suto Slnting.
keberadaan Suto selama dl Istana berperan sebaga!
pelayan berkumls dan berjenggot palsu dengan pakaian diubah pula-
'wah. kalau begin! yang repot malah aku sendiri. Sebentar sebentar mengawasl kemana perglny.
sang pengantin pria itu. bisik Suto kepada K! Gendeng sekarat. yang menjadi wakil dari Puri Gerbang Surgawi untuk menyaksikan kebenaran perkawinan itu-
KI gendeng sekarat berkata sambil tertidur dalam
keadaan berjalan peln. 'Yah. anggap saja Ini akibat dari sawan pengantin. habis kau bertlndak kurang perhitungan. Lain kali kau-perhitungkan masak-masak apa yang Ingin kau
lakukan !' Suto tertawa sendiri. Tujuh hari kemudian, Rama Jiwana menjadi dirinya sendiri, setelah memboyong Istrinya ke Bukit Delima. Hidup d sana sebagai
penguasa wilayah kekuasaan Kadipaten Madusarh.
Suto pun bebas tugas. dan siap berburu tokoh sesat
yang akan menjadi maskawin untuk melamar Dyah
Sariningrum. Tokoh sesat itu tak lain adalah Siluman Tujuh Nyawa.
SELESAI PENDEKAR MABUK Segera Terbit: KERANDA HITAM Memburu Iblis 12 Wiro Sableng 126 Badik Sumpah Darah Pendekar Pendekar Negeri Tayli 6
^