Kelelawar Hantu 1
Wiro Sableng 039 Kelelawar Hantu Bagian 1
TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
Episode 039 Ebook dibuat oleh Dewi Tiraikasih
http://cerita-silat.co.cc/
Email : 22111122@yahoo.com
Sumber buku: Kiageng80 dan
Dani (http://212.solgeek.org/pdf)
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
1 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
PANTAI UTARA tampak tenang di penghujung
sore. Di sebuah teluk yang lengang sekelompok
burung-burung kelelawar terbang kian ke mari.
Sebentar mereka terbang ke arah selatan,
sesekali melayang ke timur atau ke barat dalam
bentuk kelompok yang selalu berubah-ubah dan
setiap perubahan mempunyai daya tarik
tersendiri. Angin laut bertiup menebar udara lembab
mengandung garam. Seorang tua berwajah
angker tampak duduk di atas sebuah batu
hitam berlumut di tepi pantai. Rambutnya yang
putih panjang sebahu melambai-lambai diitup
angin. Kedua matanya terpejam sedang sepasang tangan dirangkap di depan
dada. Setiap saat ombak memecah di pantai
dan menghantam batu berlumut itu, air laut
muncrat membasahi tubuh dan pakaian
bahkan terkadang sampai kemukaorang tua
bertampang angker ini. Namun seperti tidak
merasakan atau tidak perdu I i dia tetap saja
duduk tidak bergerak. Sepasang matanya yang
terpejam juga tidak berkedip sedikit pun dan
rahangnya yang tertutup cabang bawuk liar
terkatup rapat.
Di udara burung-burung kelelawar masih
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
2 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
terus terbang berputar-putar. Di atas batu
hitam berlumut, orang tua yang duduk seolah-
olah tengah bersemadi itu perlahan-lahan
membuka kedua tangannya yang dirangkapkan
di depan dada. Yang sebelah kiri diletakkan di
atas paha kiri sedang yang kanan diangkat ke
atas dengan telapak terbuka menghadap ke
langit. Bibirnya yang berwarna hitam tampak
bergetar. Agaknya ada sesuatu yang dilafat-
kannya. Mungkin sekali suatir mantera.
Ketika pergelangan tangannya diputar-
putar, di udara terjadi keanehan. Burung-
burung kelelawar yang tadinya melayang-layang
di udara tanpa suara, kini terdengar mencuit-
cuit riuh sekali. Binatang-binatang itu tampak
terbang kian ke mari secara liar berserabutan.
Sesuatu telah membuat mereka berubah ganas!
Setelah beberapa lama hal itu berlangsung,
orang tua di atas batu turunkan tangan
kanannya perlahan-lahan. Namun setengah jalan
digerakkan cepat sepert orang menangkap
sesuatu. Lalu tangan kanan yang kini
tergenggam dipukulkan ke paha kanan.
Dari puluhan burung kelelawar yang
terbang hiruk pikuk di udara, salah seekor di
antaranya mendadak tampak menukik ke
bawah seperti dibetot oleh satu kekuatan yang
tak terlihat! Binatang ini jatuh tepat di
pangkuan orang tua yang duduk di atas batu.
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
3 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
Sesaat burung ini menggelepar-gelepar seperti
hendak putus nyawa lalu diam tak berkutik
seperti sudah mati! Hanya sepasang matanya
saja tampak membeliak menyorotkan sinar
menggidikkan, berwarna hitam pekat.
Sepasang mata orang tua di atas batu
perlahan-lahan tampak bergerak dan membuka.
Begitu terbuka kelihatanlah dua mata berwarna
merah, membersitkan sinar aneh. Dua pasang
mata saling bentrokan. Dua pasang mata saling
beradu pandang. Yang pertama sepasang mata
binatang, satunya lagi sepasang mata manusia
yang menyala seperti bara!
Sekelumit senyum muncul di wajah orang
tua itu. Senyuman ini justru membuat
wajahnya jadi tambah menyeramkan.
"Bagus...", terdengar si mata merah ini
keluarkan suara di antara desauan angin laut.
"Kau telah datang menghadapku, Datuk Teluk
Ular! Bersiaplah menerima perubahan wujud!
Bersiaplah menjalankan perintah!"
Selesai berucap orang tua yang menyebut
dirinya sebagai Datuk Teluk Ular itu genggam
kepala kelelawar dengan tangan kirinya.
Mulutnya berkomat-kamit membaca mantera.
Bersamaan dengan itu sekujur tubuhnya
bergetar seperti kedinginan. Tapi anehnya dari
ubun-ubun serta tangan kiri yang menggenggam kepala burung kelelawar tampak
keluar mengepul asap tipis berwarna 039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
4 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
kehitaman. Begitu mantera selesai dibaca, asap hitam
mulai menipis dan akhirnya lenyap sama sekali.
Lalu perlahan-lahan orang tua bertampang
angker itu buka genggaman tangan kirinya.
Terlihat kepala kelelawar telah berubah menjadi
satu makhluk mengerikan. Bukan saja kepala
binatang menjadi dua kali lebih besar dari
semula, tetapi telinganya pun menjadi lebih
panjang sedang sepasang matanya yang tadinya
berwarna hitam pekat, kini telah berubah
menjadi merah menyala laksana bara api! Di
ujung-ujung bibirnya mencuat keluar sepasang
taring panjang yang sangat runcing! Sayapnya
lebih lebar dan lebih panjang!
Datuk Telur Ular menyeringai puas.
"Wujudmu telah berubah. Apakah sudah
siap menjalankan perintah"!"
Seperti manusia yang mendengar dan
mengerti ucapan si orang tua, burung kelelawar
di atas pangkuan itu membuka mulutnya dan
keluarkan suara mencuit tiga kali berturut-
turut. "Bagus!"
ujar Datuk Teluk Ular. "Kesiapanmu harus kuuji! Lihat burung-burung
kelelawar yang beterbangan di udara sana. Tadi
mereka adalah kawan-kawanmu. Tapi sekarang
tidak. Mereka adalah musuh-musuhmu! Bunuh
mereka semua! Jangan biar satupun hidup!
Bunuh dengan taringmu, dengan hantaman
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
5 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
sayapmu serta dengan kuku-kukumu yang
panjang!" "Cuit...cuit... cuit!" Burung kelelawar di atas
pangkuan menyahuti. Sepasang matanya tampak lebih menyala dan keseluruhan wajah
binatang ini membersitkan hawa pembunuhan!
"Lakukan!" Datuk Telur Ular memerintah.
Kelelawar yang tadi rebah itu melompat
bangkit, buka mulutnya memperlihatkan barisan gigi dan taring yang runcing, rentangkan sayap lalu menguik keras. Dilain
kejap werrr...binatang
ini melesat ke udara seperti anak panah.
Sesaat kemudian dia sudah mencapai kelompok
kelelawar yang masih terbang berputar-putar di
atas teluk. Dan terjadilah satu hal yang hebat.
Kelelawar yang telah berubah wujud ini
menyerang puluhan kelelawar yang terbang di
udara. Dengan ganas dia menggigit, merobek
tubuh kawan-kawannya,
mencakar dan menghantam dengan sayapnya. Kelompok
burung-burung kelelawar itu menjadi kacau
balau. Satu demi satu mereka melayang mati
jatuh ke dalam laut. Ada yang mencoba
melarikan diri namun tak sempat jauh karena
kelelawar yang berubah wujud itu menyergap
dengan cepat dan membunuhnya.
Hanya sebatas hitungan sembilan puluh,
seluruh kelelawar yang ada di teluk itu akhirnya
menemui ajal. Kelelawar pembunuh sesaat
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
6 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
terbang berputar-putar dengan mulut, sayap
dan kuku berlumuran darah. Ketika di bawah
sana dilihatnya Datuk Teluk Ular mengangkat
tangan memberi tanda, binatang ini segera
menukik turun dan hinggap kembali di atas
pangkuan sang datuk.
"Kau tidak mengecewakan! Benar-benar
tidak mengecewakan! Kelelawarku, ketahuilah
bahwa kau kini bukan termasuk mahluk
binatang, bukan pula bangsa manusia! Kau
tergolong dalam kelompok mahluk halus!
Segolongan dengan para jin, iblis setan dan
hantu! Karena itu kau akan kuberi nama
Kelelawar Hantu!"
"Cuit - cuit - cuit - !" Kelelawar di atas
pangkuan menyahuti.
"Tetapi ujianmu tadi masih belum cukup!
Kau telah membunuh binatang sejenismu!
Namun perlu kusaksikan bagaimana kau
membunuh manusia!"
Kelelawar Hantu kedip-kedipkan kedua
matanya yang merah seolah-olah siap menunggu perintah. Datuk Teluk Ular memandang berkeliling. Mulutnya menyeringai.
"Kau lihat tiga orang nelayan yang baru saja
naik ke atas biduk di sebelah sana..." Bunuh
mereka!" "Cuit... cuit...cuit!"
Kelelawar Hantu melesat di atas permukaan
laut menuju ke sebuah perahu yang ditumpangi
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
7 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
tiga nelayan dan baru saja meninggalkan
pantai. Korban pertama adalah nelayan tua
yang duduk di sebelah belakang perahu.
Lehernya menyemburkan darah begitu taring
runcing Kelelawar Hantu,
Wiro Sableng 039 Kelelawar Hantu di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
mengorek tenggorokannya dan memutus urat besar!
Orang tua ini menjerit lalu roboh!
Anak nelayan tua ini yang duduk di bagian
tengah perahu berseru kaget. Siapa yang akan
menduga kalau seekor kelelawar aneh seram
tiba-tiba muncul dan menyerang dengan ganas.
"Binatang celaka!" teriak nelayan muda itu
dengan marah. Pendayung di tangan kanannya
langsung dipukulkan pada kelelawar. Sesaat
lagi pendayung kayu itu akan menghantam
pecah kepala kelelawar, binatang ini tiba-tiba
melesat ke samping lalu dengan cepat sekali
membalik menyerang nelayan muda itu dengan
hantaman sayap kirinya.
Wuut...! Sayap menderu, sama derasnya dengan
sambaran kayu pendayung. Hanya bedanya,
kalau waktu diserang tadi kelelawar itu mampu
mengelak, sebaliknya nelayan muda tidak bisa
selamatkan diri.
Pelipis kanannya tampak rengkah. Pemuda
malang ini langsung ambruk, terkulai di
pinggiran perahu. Dari mulutnya terdengar
suara erangan, lalu diam. Tak terdengar apa-
apa lagi pertanda ajalnya sudah sampai.
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
8 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
Nelayan ketiga, yang duduk di sebelah muk?
menjadi pusat pasi ketakutan. Dia jatuhkan diri
dan berlindung di balik gulungan jala ketika
kelelawar itu terbang berputar-putar dan
menyerangnya dari arah kiri.
Wuutt! Sayap kelelawar membabat laksana sambaran pedang.
Nelayan itu menjerit ketakutan. Dirasakannya telinga kanannya perih sekali.
Ketika dirabanya ternyata daun telinganya telah
putus! Ketakutan setengah mati nelayan ini
segera menyambar pendayung dan mengayuh
perahu itu kembali ke pantai. Tetapi kelelawar
Hantu datang lebih cepat, Kali ini binatang itu
datang lurus-lurus dari arah depan. Sayap
terpentang, moncong terbuka lebur dan suara
cuit-cuit keluar tak putus-putusnya dari
mulutnya yang bercelemong darah!
Ketike kelelawar mencapai jarak sepejang-
kauan, nelayan itu lemparkan kayu pendayungnya. Namun lemparannya meleset.
"Cuit... cuit..." Kelelawar Hantu tampak
ganas. Kini kaki-kakinya terulur ke depan
seperti hendak mencengkeram. Nelayan jatuhkan dirinya sama rata dengan lantai
perahu. Tangan kanannya menyambar gulungan jala. Sesaat lagi kelelawar itu sampai
di depannya, nelayan ini lempar dan tebar jala
ikannya ke atas. Kelelawar Hantu terjerat dan
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
9 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
tergulung dalam jala ikan!
"Cuit... cuit... cuit...!"
Kaki, sayap dan taring bergerak kian
kemari. Di lain kejap jala ikan yang kokoh itu
robek berputusan. Begitu keluar dari dalam
jala, binatang itu langsung menyerbu dan kali
ini tidak memberi ampun. Cakaran kaki-
kakinya merobek wajah nelayan yang malang
itu. Darah mengucur mengerikan. Terdengar
jerit sang nelayan, panjang mengenaskan.
Kedua tangannya ditekapkan ke wajahnya yang
hancur. Darah mengucur. Tak dapat menahan
sakit, nelayan ini berteriak keras dan menghambur ke dalam laut. Tubuhnya mengapung sesaat lalu lenyap tenggelam ke
dalam laut. "Cuit... cuit... cuit!" kelelawar Hantu
keluarkan suara melengking. Berputar tiga kali
di atas perahu lalu melesat ke selatan menuju
batu hitam berlumut dimana Datuk Teluk Ular
menunggu dengan menyeringai puas.
"Luar biasa! Kau menghabisi tiga nelayan
itu lebih cepat dari yang kuharapkan!" kata
Datuk Ular sambil mengusap-usap punggung
kelelawar yang hinggap di pangkuannya.
"Pekerjaan kita hari ini selesai. Kau ikut aku
pulang ke rumah! Kita siap menunggu para
tetamu yang bakal membawa harta dan uang!
Ha... ha... ha...! Rezeki besar menunggu kita
Kelelawar Hantu! Ha... ha... ha...! 039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
10 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
SIANG ITU udara terasa panas walau di teluk
turun hujan rintik-rintik dan angin bertiup
keras. Penunggang kuda berbelangkon hitam
berhias bintang perak yang disematkan di
sebelah depan belangkon memandang seputar
teluk. Laut... pantai dan pasir, ombak yang
memecah, lalu deretan pohon-pohon kelapa
diseling semak belukar liar. Sama sekali dia
tidak melihat bangunan di sekitar situ.
"Petunjuk mengatakan ini adalah Teluk
Ular. Orang yang kucari diam di sini. Tapi di
mana" Tak ada bangunan. Tak ada sepotong
manusia pun!"
Orang berkuda itu mengusap tengkuk
tunggangannya sementara seekor kuda cadangan yang dibawanya tegak diam di sebelah
kiri, hanya telinga binatang ini saja yang
tampak bergerak-gerak. "Akan kuselidiki ke
arah pedalaman sana..." Penunggang kuda itu
memutuskan. Lalu dia memacu kuda tunggangannya melewati pepohonan kelapa,
menerjang semak belukar pendek. Sekira
sepeminuman teh dia menemui sebuah kampung kecil. Pasti kampung nelayan. Namun
tak seorang pun ditemuinya di sana. Melihat
keadaan kampung itu, tampaknya sudah sejak
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
11 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
lama ditinggalkan penghuninya. Beberapa buah
perahu kecil yang lapuk dimakan usia
menggeletak di halaman rumah-rumah yang
hampir roboh. "Ke mana penghuni kampung ini... Tak ada
orang, tak ada tempat bertanya!" Baru saja
penunggang kuda ini berucap dalam hati begitu
rupa tiba-tiba terasa ada angin menyambar di
sisi kiri. Kuda cadangan meringkik keras.
Berpaling ke kiri si pemilik kuda melihat di atas
punggung kuda cadangannya telah duduk
seorang lelaki tua tak dikenal, berpakaian
rombeng penuh tambalan, menyandang sebuah
tas yang terbuat dari tikar. Sebatang rokok
kawung terselip di sela bibirnya.
Orang tua tak dikenal ini hembuskan asap
rokok kawungnya lalu menyeringai lebar pada
lelaki berbelangkon hitam.
"Anak manusia berbelangkon dan berpakaian bagus, muncul dengan membawa
dua ekor kuda tegap yang dapat berlari
kencang! Kelihatannya kau tengah mencari-cari
sesuatu atau seseorang. Apa atau siapa yang
sedang kau cari heh...?"
"Pasti inilah orang yang kucari!" pikir si
penunggang kuda. Hatinya gembira karena
jauh-jauh datang akhirnya berhasil menjumpai
orang yang dicari. "Orang tua, kau pasti Datuk
Teluk Ular..."
Si tua berbaju rombeng kembali 039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
12 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
menyeringai dan kepulkan asap rokok kawungnya. Dia tidak menjawab perkataan
orang melainkan balas bertanya: "Anak manusia, siapa dirimu dan datang dari
mana...?" "Aku Lor Ametung, Kepala Desa Babakan di
Tanjung Selatan.
Aku datang jauh-jauh
mencarimu untuk meminta pertolongan
"Hemmm... begitu?" ujar si baju rombent;
"Tapi kau keliru anak manusia!"
"Keliru bagaimana...?"
"Aku bukan Datuk Teluk Ular yang kau
cari...!" Lor Ametung jadi kaget dan menatap lama
pada si orang tua yang duduk di punggung
kuda miliknya. "Gerak-geriknya aneh, sikapnya
jelas menunjukkan dia menyimpan kepandaian
tinggi Mungkin sekali dia sengaja hendak
menutupi kalau dirinya bukan Datuk Teluk
Ular...Orang sakti selalu bersikap aneh! Akan
kucoba sekali lagi!" Maka Lor Ametung kembali
berkata. "Aku datang dari jauh. Tidak mungkin
keliru kalau ini bukanlah Teluk Ular. Juga tidak
mungkin keliru kalau kau adalah Datuk Teluk
Ular, orang yang memiliki peliharaan seekor
kelelawar sakti!"
"Kelelawar sakti! Ah...Sudah lama aku
mendengar nama binatang itu. Lebih terkenal
dengan sebutan Kelelawar Hantu. Bukan begitu
...?" 039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
13 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
"Benar. Dan kau, bukankah kau pemilik
dan pemeliharanya?"
"Sudah kubilang. Kau keliru anak manusia!
Aku bukan Datuk Teluk Ular. Aku bukan
pemelihara
Wiro Sableng 039 Kelelawar Hantu di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
segala macam burung atau kelelawar!"
"Jadi siapakah kau kalau begitu?"
"Aku adalah aku!"
Mendengar jawaban itu sekali lagi Lor
Ametung menatap wajah si orang tua lekat-
lekat. Wajahnya kemudian berubah kecewa dan
juga gusar. "Kalau kau memang bukan Datuk Teluk
Ular yang kucari, biarlah aku meneruskan
perjalanan. Harap kau suka turun dari kudaku
itu...!" "Astaga!" si baju rombeng seperti baru
sadar. "Aku duduk di atas kudamu rupanya!
Betapa lancangnya diriku..." Dengan satu
gerakan enteng orang tua berpakaian seperti
pengemis itu melompat turun dan duduk pada
batangan pohon kelapa tumbang dan tergeletak
di tanah. Sambil duduk dia mengeluarkan
bungkusan daun dari dalam tas tikarnya.
Ternyata sebungkus nasi putih tanpa ikan.
Tanpa menawarkan dan tanpa memandang ke
kanan dan ke kiri dia mulai menyantap nasi
putih itu! Lor Ametung masih memperhatikan orang
tua ini beberapa saat lalu akhirnya tinggalkan
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
14 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
tempat itu. Semakin jauh masuk ke pedalaman teluk,
semakin rapat pohon-pohon kelapa yang
tumbuh dan semakin lebat semak belukar yang
menghalang. Deburan ombak di tepi pantai
sudah tidak terdengar lagi. Desauan angin
bersatu dengan gemerisik daun-daun pohon
kelapa. Lor Ametung merasakan tenggorokan-
nya kering dan haus sekali. Dia menyesali diri
yang tidak membawa perbekalan air. Maka dia
mendongak ke atas untuk mencari-cari pohon
kelapa yang berbuah. Saat itulah tiba-tiba dia
melihat sebuah bangunan aneh terbuat dari
kayu kasar, terletak di atas empat buah pohon
kelapa yang tumbuh berdekatan.
"Hanya orang berkepandaian tinggi mampu
diam di atas pohon kelapa setinggi itu. Sama
sekali tidak ada tangga! Pasti inilah tempat
kediaman Datuk Teluk Ular! Ah, bagaimana aku
akan menemuinya. Naik ke atas sana tentu aku
tak mampu. Satu-satunya jalan adalah berteriak... Maka
Lor Ametung buka mulut lebar-lebar dan
berseru: "Da..."
Seruannya serta merta putus ketika entah
dari mana munculrya tiba-tiba melesat seekor
burung besar, menderu ke arahnya. Merasa
binatang itu sengaja menyerangnya, Lor
Ametung cepat melompat dari punggung kuda,
berguling di tanah dan berlindung di balik
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
15 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
pohon kelapa. Ketika memandang ke depan,
yang disangkanya burung tadi ternyata adalah
seekor kelelawar aneh berkepala besar bersayap
lebar. Dan ternyata kelelawar itu bukan
menyerang dirinya, melainkan menyerang kuda
yang ditungganginya!
Lor Ametung menyaksikan hal mengerikan
dan sulit dipercaya. Sayap lebar kelelawar itu
menghantam kepala kuda tunggangannya
dengan keras hingga kuda itu meringkik tinggi,
roboh tersandar ke sebatang pohon kelapa,
melosoh ke tanah dengan bagian kening remuk!
Kelelawar besar melayang berputar dan kembali
menyerbu kuda yang sedang meregang nyawa.
Kali ini sasarannya adalah leher kuda. Sekali
mencengkeram dengan mulutnya yang bertaring
panjang dan runcing, putuslah urat besar di
leher kuda dan darah bersemburan! Lor
Ametung merasakan tengkuknya dingin dan
wajahnya pucat ketakutan ketika dilihatnya
kelelawar ganas tadi hinggap di serumpun
semak belukar, menatap dengan sepasang
matanya yang merah, mengeluarkan suara
mencuit keras lalu terbang ke arahnya!
"Matilah aku!" jerit Lor Ametung dalam hati.
Di balik pohon kelapa besar dia jatuhkan diri,
berlindung mencari selamat.
Di saat itulah dia seperti mendengar ada
suara dari atas pohon.
"Kelelawarku, cukup kudanya saja! Kau
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
16 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
kembali ke tempatmu, biar aku menemui
tetamu dari jauh itu... "
"Cuit... cuit... cuit...!"
Kelelawar hitam bermata merah mencuit
tiga kali, melayang berputar lalu melesat ke
arah bangunan kayu di atas pohon kelapa. Di
saat yang sama sesosok tubuh melayang turun
dari bangunan kayu itu dan tegak tepat di
hadapan Lor Ametung.
Lor Ametung yang merunduk di akar pohon
kelapa, merasa ada orang tegak di hadapannya
pelahan-lahan angkat kepala. Dan dia jadi
terhenyak di tanah saking takutnya ketika
melihat wajah sosok tubuh yang tegak di
hadapannya. Dia tidak tahu apakah tengah
berhadapan dengan setan atau jin laut. Bahkan
setan atau jin laut sekalipun tidak memiliki
tampang seangker wajah yang disaksikannya
saat itu! "Berlutut di hadapanku! Jangan menjelepok
tolol seperti itu!"
Manusia berwajah seram di depan Lor
Ametung membentak.
Dengan tubuh gemetar Lor Ametung
bangkit dari duduknya lalu berlutut di hadapan
si muka angker.
"Aku adalah penguasa Teluk Ular! Kau
berani datang kemari apakah minta mati"!"
Meski takut setengah mati tapi diam-diam
Lor Ametung merasa gembira juga karena jika si
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
17 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
wajah angker mengatakan dirinya penguasa
Teluk Ular, tidak dapat tidak dia pastilah Datuk
Teluk Ular itu!
"Maafkan diriku..." kata Lor Ametung. "Aku
datang dari jauh bukan untuk mengganggu
ketenteramanmu,
apalagi menantang ke- kuasaanmu. Jika kau adalah Datuk Teluk Ular,
manusia sakti pemilik Kelelawar Hantu, maka
aku datang padamu untuk minta tolong!"
"Katakan siapa namamu. Datang dari mana.
Pertolongan macam apa yang kau minta dan
apakah datang membawa bekal..."!"
"Namaku Lor Ametung. Aku Kepala Desa
Babakan di selatan. Datang menemui Datuk
untuk minta tolong menghapus malu dan mem-
balaskan dendam kesumat terhadap seorang
Perwira Kerajaan yang telah menipu dan
mencemarkan nama keluargaku. Mengenai
bekal aku memang sudah mempersiapkannya,."
"Baik. Katakan apa bekal yang kau bawa"!"
"Seekor kuda jantan... "
"Anjing busuk! Siapa perlukan kuda!"
bentak si wajah angker bermata merah yang
memang bukan lain adalah Datuk Teluk Ular.
"Harap dimaafkan. Kalau Datuk tidak
berkenan akan kuda itu. aku ada membawa
bekal lain. Dua macam perhiasan dan lima
keping perak... "
"Itu boleh juga! Serahkan semuanya
padaku! Cepat!" Datuk Ular gosok-gosok kedua
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
18 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
telapak tangannya sedang sepasang matanya
yang merah melotot berputar-putar.
Dari balik pinggang celananya Lor Ametung
keluarkan sebuah kantong kain lalu menyerah-
kannya pada sang Datuk. Datuk Teluk Ular
periksa isi kantong, menyeringai sekilas lalu
masukkan kantong itu ke balik pakaiannya.
"Sekarang katakan pertolongan apa yang
kau inginkan!"
Lor Ametung lalu menuturkan.
"Satu tahun silam, seorang Perwira Keraja-
an secara paksa meminta agar puteri tunggalku
bernama Ranawarti bersedia dijadikan calon
istrinya. Aku menolak karena selain Perwira itu
sudah lanjut usianya, dia juga telah memiliki
dua istri. Namun diriku sekeluarga diancam.
Karena tak berdaya menghadapi ancaman dan
kekuasaannya, aku dan istriku terpaksa
mengabulkan permintaannya.
Begitu permintaan kukabulkan, Ranawarti
langsung diboyongnya ke Kotaraja. Padahal
sesuai perjanjian puteriku itu akan dikawin
sesuai adat dan agama. Ternyata Ranawarti
hanya dijadikan peliharaan. Sama sekali tidak
ada pesta perkawinan seperti yang dijanjikan.
Dan lebih malangnya lagi, ketika puteriku hamil
enam bulan, Ranawarti
dipulangkan dan
ditinggalkan begitu saja...
Perwira itu kemudian kawin dengan gadis
lain yang masih keponakanku. Pesta besar
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
19 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
perkawinan akan dilangsungkan minggu depan
"Lalu apa maumu sekarang ini?" bertanya
Datuk Teluk Ular,
"Aku ingin agar Perwira itu dibunuh!" jawab
Lor Ametung. "Kau mampu melakukan sendiri dengan
tanganmu!"
Lor Ametung gelengkan kepala. "Saya sudah
mencoba Datuk. Dengan cara kasar dan cara
halus Semuanya gagal. Perwira itu memiliki dua
orang pengawal berkepandaian tinggi sedang dia
sendiri kabarnya menyimpan ilmu kebal! Malah
aku mendengar berita, dia akan menyuruh
tangkapku..."
"Nasibmu memang jelek Lor Ametung. Siapa
nama Perwira yang doyan daun muda itu?"
"Namanya Haryo Tulus Neso, Datuk... "
"Bagus! Kau boleh pergi sekarang. Perwira
itu akan menemui ajal pada malam perkawinannya! Di pelaminan!"
"Terima kasih Datuk... Aku mohon diri."
"Hait! tunggu dulu!" seru Datuk Teluk Ular.
"Ada satu pertanyaan yang harus kau jawab.
Kau datang kemari seorang diri atau membawa
teman"!"
" Aku datang sendirian Datuk."
"Jangan dusta!" bentak Datuk Teluk Ular
dengan mata membeliak marah dan garang.
"Aku tidak berdusta Datuk. Aku benar-
benar datang sendirian..." berkata Lor Ametung.
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
20 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
Sang Datuk menatap lekat-lekat. Hidungnya
kembang kempis. Lalu dia bertanya: "Kau suka
merokok Lor Ametung?"
"Tidak," jawab Lor Ametung seraya meng-
geleng. "Kenapa pakaianmu berbau rokok...?"
Lor Ametung mendekatkan bahu kanannya
ke hidung. Memang pakaian itu berbau rokok.
Sesaat dia merasa heran, kemudian dia ingat.
"Aku bertemu seseorang di tengah jalan waktu
menuju kemari... "
Wiro Sableng 039 Kelelawar Hantu di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Aku sudah menduga! Di mana orang itu
sekarang"!"
"Aku tidak tahu Datuk. Waktu kutinggalkan
dia asyik menyantap nasi bungkus... "
"Bagaimana ciri-ciri orang itu"!" tanya
Datuk Teluk Ular.
"Seorang tua bermuka buruk keriput.
Pakaiannya rombeng dan penuh tambalan
"Dia membawa tas terbuat dari tikar...?"
"Betul sekali Datuk..."
"Dan dia merokok kawung...?"
"Benar Datuk..."
Sekilas Lor Ametung melihat perubahan
pada wajah Datuk yang angker itu.
"Aku boleh pergi sekarang Datuk?" bertanya
Lor Ametung. Sang Datuk hanya anggukkan kepala. Lor
Ametung naik ke punggung kuda dan tinggal-
kan tempat itu.
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
21 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
Untuk beberapa lamanya Datuk Teluk Ular
masih tegak di situ. Derap kaki kuda tung-
gangan Lor Ametung makin lama makin jauh
hingga akhirnya tak terdengar lagi. Datuk Teluk
Ular mengusap wajahnya yang seram, me-
mandang ke arah kejauhan. Dalam hatinya ada
serangkai ucapan.
"Ah, ternyata dia masih hidup. Bagaimana
hal ini bisa terjadi. Bukankah dulu jelas-jelas
dia sudah mati masuk ke dalam jurang" Atau
mungkin setannya yang muncul gentayang-
an...?" Datuk Teluk Ular memandang berkeliling.
Meneliti hampir setiap pohon dan setiap semak
belukar di sekitarnya. Tak tampak seorang
manusia atau seekor binatangpun, kecuali kuda
milik Lor Ametung yang tadi mati dibunuh
Kelelawar Hantu. Hatinya agak lega sedikit.
Setelah sekali lagi memandang berkeliling.
Datuk Teluk Ular melompat ke atas dan masuk
ke dalam rumah kayu di puncak empat pohon
kelapa. Di balik semak belukar lebat di bawah
sebatang pohon kelapa, tak tertembus oleh
pandangan mata tajam Datuk Teluk Ular,
sesosok tubuh berpakaian rombeng bertambal-
tambal duduk menjelepok di tanah seenaknya.
Sebatang rokok kawung terselip di sela bibir,
tetapi sejak tadi sengaja tidak dinyalakan.
"Jika kuturutkan hawa amarah, ingin aku
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
22 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
membunuhnya detik ini juga. Tapi aku harus
menunggu. Harus melihat sendiri bahwa dia
memang benar-benar telah menguasai mantera
jahat itu. Burung kelelawar tadi...Sulit aku
mempercayainya. Aku harus menunggu dan
bersembunyi sampai minggu depan. Sampai dia
melaksanakan perintah untuk membunuh
Haryo Tulus Reso... Mudah-mudahan saja pen-
ciumannya tidak terlalu tajam hingga tidak
dapat mencium bau busuk pakaianku rombengku ini...Hik... hik...hik " Orang tua
berbaju rombeng cekikikan sendir
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
23 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
MALAM MINGGU Legi, udara di atas teluk
nampak mendung. Meskipun rembulan memancarkan sinarnya dengan terang namun
tiada artinya karena hampir setiap saat awan
tebal bergerak menutupinya. Angin laut terasa
menembus sangat mencucuk tulang.
Di kawasan hutan kelapa dimana terletak
bangunan kayu tempat kediaman Datuk Teluk
Ular, keadaan sesunyi di pekuburan. Di luar
gelap sekati. Di dalam rumah yang terletak di
atas empat pohon kelapa itu sebuah pelita
menyala berkelap kelip. Karena bangunan kayu
itu tidak seberapa besar maka nyala pelita
cukup menerangi satu-satunya ruangan yang
ada. Di salah satu sudut ruangan, dimana
terdapat sepotong kayu melintang, tampak
Kelelawar Hantu bergantung tidak bergerak.
Sayapnya kuncup ke tubuh, kepalanya tegak
lurus memandang ke arah Datuk Teluk Ular
yang duduk di atas sehelai tikar yang terbuat
dari kulit ular. Di hadapan sang Datuk terletak
sebuah pendupaan dengan bara menyala serta
asap menebar bau kemenyan. Datuk Teluk Ular
duduk tak bergerak, mata terpejam dan tangan
di depan dada. 039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
24 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
Setelah beberapa saat berlalu dalam
kesunyian, bibir sang Datuk tampak bergerak.
"Kelelawar Hantu, apakah kau sudah siap
menjalankan perintah"!"
Binatang yang tergantung di kayu kering di
sudut ruangan kembangkan kedua sayapnya.
Matanya tampak bersinar dan dari mulutnya
terdengar suara mencuit tiga kali berturut-
turut. "Kalau kau sudah siap maka dengar baik-
baik. Malam ini kau berangkat ke Kotaraja.
Kotaraja... Kotaraja... Kotaraja...Di sana seorang
Perwira Kerajaan tengah mengadakan pesta
perkawinan. Namanya Haryo Tulus Reso. Haryo
Tulus Reso... Haryo Tulus Reso. Datangi
pendopo Kencana Wungu. Bunuh... bunuh...
bunuh Haryo Tulus Reso... Haryo
Tulus Reso...Sudah kau dengar dan sudah jelas?"
"Cuit... cuit... cuit..."
"Berangkat sekarang. Kau harus kembali
sebelum hitungan ketiga ribu!"
"Cuit... cuit... cuit..."
Kelelawar Hantu mengepakkan sayapnya
tiga kali. Tubuhnya yang tergantung kaki ke
atas kepala ke bawah melesat menembus
lubang angin di dinding ruangan. Di saat itu
pula pelita di dalam bangunan padam hingga
keadaan di situ gelap gulita. Hanya arang
menyala dalam pendupaan yang mengeluarkan
cahaya redup. 039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
25 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
Datuk Teluk Ular kembali rangkapkan
kedua tangan di depan dada, pejamkan mata,
membaca mantera pendek lalu menghitung
mulai dari satu.
Ketika dia sampai ke hitungan yang ke
empat puluh, sepasang matanya bergerak. Ada
cahaya tiba-tiba menerangi ruangan itu dan
menembus kelopak matanya. Perlahan-lahan
Datuk Teluk Ular buka kedua matanya.
Dadanya berdebar. Pandangannya terpaku pada
pelita di hadapannya. Jelas tadi pelita itu
padam sewaktu Kelelawar Hantu berkelebat
pergi. Mengapa kini tahu-tahu pelita itu kembali
menyala! Siapa yang menghidupkannya"! Di
saat yang sama hidung sang Datuk mencium
bau rokok kawung!
Datuk Teluk Ular hembuskan napas
panjang. "Kalau kau memang sudah hadir di sini,
mengapa tidak segera masuk" Di luar gelap dan
dingin..."
Baru saja sang Datuk berkata begitu, pintu
bangunan yang tadi terkunci tiba-tiba tampak
terbuka dengan mengeluarkan suara berkere-
katan. Pintu sudah terpentang lebar. Di luar
tampak kegelapan menghitam. Tapi tidak
seorang pun bertindak masuk!
"Masuklah dengan aman! Tidak ada
peralatan dan senjata rahasia di tempat ini!"
berseru Datuk Teluk Ular.
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
26 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
Sesosok tubuh muncul di ambang pintu.
Ada nyala api rokok kawung di sudut bibirnya.
Lalu tubuh ini dengan mengeluarkan suara
angin berkesiuran, berkelebat masuk ke dalam,
langsung duduk di hadapan Datuk Teluk Ular.
"Tujuh tahun tidak bertemu, kau masih
tetap seperti dulu-dulu juga Daeng Ponto
Jene..." berkata Datuk Teluk Ular sambil
menatap tak berkesip pada orang yang duduk di
hadapannya... Orang yang ditegur tertawa mengekeh dan,
usap-usap wajahnya.
"Teman-teman lama bilang aku awet muda
Gila! Padahal muka buruk ini sudah memiliki
seribu keriput! Rambut sudah lama putih,
pandangan mata sudah mulai kabur dan
pendengaran sudah muhi tumpul. Aku sudah
berubah sangat tua Datuk Teluk Ular. Sesuai
dengan bertambah tuanya bumi Tuhan ini..."
Datuk Teluk Ular angguk-anggukkan kepala
mendengar ucapan sang tamu. Tamu yang
datang kembali membuka mulut.
"Jika kau hitung tambalan di bajuku yang
rombeng ini, semua berjumlah tujuh puluh dua.
Nah sebegitu pula banyaknya usia tubuh
keropos ini. Hik... hik... hik!"
"Tujuh tahun tidak bertemu, kalau malam
ini kau datang tentu banyak cerita yang hendak
kita tuturken bersama. Tapi rasa-rasanya, aku
mendapat firasat, kau hanya ingin membicara-
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
27 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
kan satu dua hal penting saja. Bukan begitu
saudaraku Daeng Ponto Jene...?"
"Tepat sekali saudara lamaku yang kini
bergelar Datuk Teluk Ular. Tepat sekali...
Apakah kau punya waktu untuk itu?"
"Sampai pagi besok atau sampai pagi lusa
aku bersedia berbincang-bincang denganmu.
Hanya saja untuk menghormat tetamu, aku
harus memasak air, menyeduh kopi. Kopi
tubruk tanpa gula aren, bukankah itu
kesenanganmu Daeng...?"
"Ah, kau terlalu repot. Tapi kalau memang
ada minuman tentu saja mulut ini tidak
menolak. Apalagi kopi hangat buatanmu. Hik...
hik... hik... "
Datuk Teluk Ular mengambil sebatang
ranting kayu panjang yang terletak di
sampingnya. Dengan kayu ini dikaitnya
pegangan dua buah
cangkir tanah lalu
diletakkannya di atas pendupa-an besar.
Dengan ujung kayu pula dia mengait sebuah
ceret terbuat dari tanah. Dari dalam ceret
dituangkannya air putih ke dalam dua cangkir
tanah. Lalu sebuah kantong berisi bubuk kopi
dikeluarkannya, dimasukkan ke dalam dua
buah cangkir. Tak selang berapa lama air di
dalam dua buah cangkir tampak mendidih.
Harumnya bau kopi menebar dalam ruangan
itu. "Apakah kau masih suka makan sirih
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
28 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
Daeng...?" bertanya Datuk Teluk Ular.
"Ah, sudah sejak beberapa tahun silam aku
tidak lagi menyirih. Kini aku lebih suka
merokok kawung. Menyirih kukira adalah
pekerjaan orang-orang perempuan ..." sahut
Daeng Ponto Jene pula.
Datuk Teluk Ular tertawa hambar. "Aku tak
pernah dapat melupakan sirih, tembakau
campur pinang dan kapur. Kalau kau tak mau
Wiro Sableng 039 Kelelawar Hantu di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
mengawani, biarlah aku makan sirih sendirian."
Lalu Datuk itu mengambil sebuah kotak kayu
berisi daun sirih lengkap dengan kapur,
tembakau dan pinang. Dengan tenang dia mulai
meracik sirih sementara Daeng Ponto Jene,
orang tua berpakaian rombeng itu memperhati-
kannya dengan sabar.
Setelah beberapa kali mengunyah sirihnya.
Datuk Teluk Ular mempersilahkan tetamunya
meneguk kopi hangat yang telah tersedia.
"Manusia cerdik, licik dan jahat!" membatin
Daeng Ponto Jene. "Dikiranya aku tidak tahu
kalau kopi itu berisi racun mematikan! Dia
sendiri telah memagar diri dengan sirih yang
dimakannya! Dasar manusia jahanam...!"
"Daeng, jangan ditunggu sampai kopinya
menjadi dingin," Datuk Teluk Ular berkata.
Karena cangkir tanah itu masih terjerang di
atas pendupaan berbara merah, dengan sendiri-
nya berada dalam keadaan panas sekali. Tetapi
begitu dipersilahkan tanpa ragu-ragu Daeng
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
29 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
Ponto Jene ulurkan tangan mengambilnya lalu
mendekatkan bibir cangkir ke bibirnya. Tapi
baru setengah jalan tiba-tiba cangkir tanah itu
pecah dengan mengeluarkan suara keras. Kopi
dan hancuran cangkir jatuh berantakan di
lantai! Berubah paras Datuk Teluk Ular tapi
sebaliknya orang tua berpakaian rombeng
tersenyum senyum lalu berkata: "Sungguh sial
nasibku malam ini. Kalau bukan rejeki, sudah
di depan mulut tak dapat kuminum!"
"Kau boleh mengambil kopi dalam cangkir
satu lagi," berkata Datuk Teluk Ular.
"Terima kasih Datuk. Aku tak mau jadi
tamu yang dianggap rakus. Kau silahkan
meneguk kopi bagianmu..." jawab Daeng Ponto
Jene. Dalam hatinya Datuk Teluk Ular membatin:
"Manusia satu ini rupanya tahu kalau kopi itu
beracun. Karena itu dia sengaja memecah
cangkir dengan tenaga dalamnya..."
"Aku tuan rumah yang tak tahu diri. Minum
kopi sendirian..." ujar Datuk Teiuk Ular lalu
dengan tangan kirinya dia menjangkau cangkir
tanah di atas pendupaan dan cegluk... cegluk...
dia meneguk kopi panas itu sampai habis.
Sambil menyeringai dia letakkan cangkir kosong
di lantai, lalu gosok-gosokkan kedua telapak
tangannya satu sama iain.
"Sekarang Daeng, ceritakan apa maksud
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
30 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
penting kunjunganmu kemari."
"Maksud pertama hanya mengingatkan
peristiwa tujuh tahun lalu di tanah Bugis.
Waktu kau membokongku dari belakang lalu
melemparkanku ke dalam jurang Patompo. Itu
kau lakukan semata-mata karena kau inginkan
Badik Bintang Bulan milik guru yang
dipercayakan padaku. Apakah kau masih ingat
peristiwa itu Datuk?"
Datuk Teluk Ular tidak segera mcnjawsb.
Daeng Ponto Jene tak hendak mendesak. Dia
menunggu sampai akhirnya sang Datuk
membuka mulut. "Aku masih ingat Daeng. Dan benar-benar
aku menyesal. Entah mengapa aku sampai
tergoda oleh bujuk rayu setan saat itu dan tega
mencelakaimu. Setelah kau kujerumuskan ke
dalam jurang aku menyesal. Aku berusaha
melakukan sesuatu untuk menolongmu dan
menuruni jurang. Tapi sulit sekali mencapai
dasar jurang. Aku menunggu sampai keesokan
pagi kalau-kalau kau muncul. Tapi itu tak
terjadi. Aku bersyukur kalau nyatanya kau
selamat. Aku mohon maafmu atas kekhilafanku
itu Daeng..."
Daeng Ponto Jene mengangguk. "Aku
datang kemari bukan untuk meminta maafmu
Datuk karena peristiwa itu sudah kulupakan
Hanya perlu kau jawab pertanyaanku. Apakah
Badik Bintang Bulan masih berada di
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
31 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
tanganmu?"
"Senjata itu masih padaku Daeng. Kurawat
baik-baik." Menjawab Datuk Teluk Ular.
"Sebelum guru meninggal, beliau berpesan
agar aku mencarimu untuk mengambil badik
keramat itu, membawanya kembali ke tanah
Bugis dan menguburkannya di samping
makamnya. Tak satu orang pun boleh
memilikinya. Tidak kau, tidak juga aku atau
orang lain atau murid-muridnya yang lain..."
Datuk Telur Ular termenung.
"Kalau memang begitu pesan guru, aku
tidak berani menolak," katanya. Lalu dia
bangkit berdiri dan melompat ke atas atap.
Tangannya menjang kau sesuatu yang terselip
di balik kayu kaso. Ketika kemudian dia turun
dan meletakkan benda itu di hadapan Daeng
Ponto Jene, ternyata benda itu adalah sebilah
badik lengkap dengan sarungnya.
Pada hulu dan sarung senjata ini terdapat
ukiran bulan bersanding dengan bintang.
Daeng Ponto Jene melirik ke arah badik.
Sekali lihat saja, dia sudah mengetahui kalau
senjata itu adalah badik Bulan Bintang palsu!
Tapi berpura-pura tidak tahu orang tua
berpakaian rombeng ini ambil senjata itu dan
selipkan di pinggangnya. Ketika di pegang badik
itu terasa ringan padahal yang asli berat.
"Terima kasih kau telah memelihara badik
ini dengan baik dan mengembalikannya tanpa
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
32 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
kurang suatu apa," kata Daeng Ponto Jene.
"Sekarang aku beralih pada maksud kedatanganku yang kedua. Yang juga merupakan maksud terakhir. Sepanjang kuketahui, ternyata kau telah menguasai
mantera untuk merubah wujud suatu benda
hidup menurut kemauanmu, lalu menjalankan
perintah menurut kehendakmu... Bukankah
begitu Datuk?"
"Soal yang kedua ini aku tak bersedia
menjawab. Soal mantera yang bisa dimiliki
adalah rejeki masing-masing orang, masing-
masing murid. Aku mendapatkannya dari guru
dan kau tidak mendapatkannya. Apakah ada
perasaan iri dalam sanubarimu?"
Orang tua bermuka buruk berpakaian
tambalan tersenyum lebar.
"Iri adalah kawannya syirik. Sifat itu tidak
melekat dalam tubuhku baik lahir maupun
batin. Aku tidak akan membawa persoalan ini
kalau memang mantera itu kau dapatkan dari
guru atau memang diberikan guru. Tetapi
sebelum meninggal, justru guru menceritakan
padaku bahwa mantera itu kau curi dari
sekumpulan tulisan rahasia milik guru..."
"Sayang guru telah tiada hingga dia tidak
bisa membuktikan bahwa aku telah mencuri
mantera itu..."
"Guru memang telah tiada Datuk. Tapi apa
yang dikatakan guru semasa hidup sangat
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
33 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
kupercayai. Tak mungkin guru berdusta..."
"Maaf bicara Daeng, mungkin kau yang ber
dusta!" memotong Datuk Teluk Ular.
Daeng Ponto Jene tertawa gelak-gelak.
"Ada-ada saja kau ini Datuk! Sejak aku
mengenal mana yang baik dan mana yang
buruk, sampai tua bangka keropos begini, tak
pernah aku ber dusta. Tidak kepadamu, tidak
kepada siapapun!"
"Lalu apa maksudmu yang sebenarnya?"
"Mulai detik ini kau tidak boleh menggunakan mantera itu untuk maksud
apapun! Jika Kelelawar Hantu itu kembali kau
harus membunuhnya!"
"Tak mungkin aku mengikuti perintahmu
Daeng!" "Mengapa tak mungkin"!"
"Kau bukan guru yang wajib kupatuhi!"
"Justru aku memerintah sesuai dengan
pesan guru!"
"Tak dapat aku mempercayai ucapanmu itu
Daeng!" "Kita saudara seperguruan. Apa katamu
harus kupercaya. Sebaliknya apa yang kusampaikan harus pula kau percaya..."
Datuk Teluk Ular gelengkan kepala.
"Maafkan aku Daeng. Pembicaraan kita
cukup sampai.di sini. Aku ingin istirahat. Pintu
itu masih terbuka. Selamat jalan Daeng..."
Daeng Ponto Jene tertawa mengekeh.
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
34 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
"Hakmu menyuruh aku pergi karena ini
rumahmu! Tapi hakku menjalankan pesan
mendiang guru! Aku akan keluar dari rumah
ini. Tapi akan menunggu di luar sana sampai
kau bersumpah untuk tidak lagi mengamalkan
mantera terlarang itu dengan alasan dan
maksud apapun! Aku memberi waktu padamu
sampai besok pagi, saat sang surya terbit!"
Orang tua berbaju rombeng bangkit dari
duduknya. "Sebelum aku pergi, aku juga ingin
mengembalikan badik tak berguna ini padamu!"
Dari balik pakaian bututnya Daeng Ponto
Jene keluarkan Badik Bulan Bintang palsu lalu
mencampakkannya ke pangkuan Datuk Teluk
Ular. "Besok pagi kutunggu sumpahmu bersama
Badik Bulan Bintang yang asli! Mataku
mungkin sudah lamur, tapi aku tak bisa ditipu
Datuk! Aku masih dapat membedakan mana
senjata yang asli dan mana yang palsu...!"
Daeng Ponto Jene tutup ucapannya dengan
tawa mengekeh. Lalu tubuhnya berkelebat
mundur ke arah pintu rumah kayu, lenyap di
telan gelapnya malam di luar sana!
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
35 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
DATUK TELUK ULAR bantingkan badik palsu
ke lantai hingga patah berantakan. Penasaran
dia melompat ke pintu. Di luar gelap
menghitam. Tapi dengan kepandaiannya yang
tinggi orang ini langsung saja menghambur
turun dari ketinggian lebih dari enam tombak
itu. Begitu menjejakkan kaki di tanah, sepasang
matanya yang merah serta merta memandang
cepat berkeliling. Dekat serumpun semak
belukar dia melihat nyala api kecil. Itulah nyala
api rokok kawung Daeng Ponto Jene!
"Daeng!" berseru Datuk Telur Ulat, "Aku
tidak suka kau berada di tempat ini! Kuharap
kau segera pergi! Persetan dengan segala
Wiro Sableng 039 Kelelawar Hantu di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
urusan besok pagi!"
"Suka atau tidak suka itu bukan urusanmu
Datuk! Kau bisa mengusirku dari rumahmu di
atas pohon sana! Tapi kalau aku nongkrong di
sini, setan kepala tujuhpun tidak dapat
mengusirku!" Daeng Ponto Jene mengekeh
dalam gelap lalu hisap rokoknya dalam-dalam.
Datuk Teluk Ular mendengus.
"Kau lupa Daeng! Kawasan Teluk sampai
seribu tombak ke pedalaman adalah daerah
kekuasaanku!"
"Itu katamu! Tapi tidak kataku! Kau
pergilah naik ke atas rumahmu kembali dan
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
36 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
tidur lelap. Waktumu masih cukup banyak
sampai esok pagi!"
"Kalau kau tetap membangkang, berarti kau
sengaja mencari silang sengketa!"
"Terserah kau mau mengatakan apa!" sahut
Daeng Ponto Jene. "Aku kemari mencari kata
bulat dan mupakat. Tapi kau inginkan lantai
terjungkat! Aku tak mau bicara lagi denganmu!
Aku mau tidur bersama nyamuk-nyamuk sialan
di tempat ini!"
Lalu Daeng Ponto Jene rebahkan tubuhnya
di atas semak belukar, seperti seorang orok dan
mulai mendengkur! Tubuhnya yang berat itu
seperti tergolek di atas kasur empuk, padahal
hanya ditopang semak belukar belaka! Ini
sudah cukup menjadi pertanda betapa tingginya
tingkat keringanan tubuh orang tua berwajah
buruk itu. Jengkel dan marah Datuk Teluk Ular
melangkah menghampiri semak belukar. Sekali
tendang saja rambaslah semak belukar itu.
Tubuh orang tua yang tidur di atas semak
belukar, begitu semak belukar rambas tentunya
akan jatuh ke tanah. Tapi anehnya, tubuh itu
sesaat masih mengapung di udara lalu
melayang ke arah semak belukar lainnya yang
terdapat tidak jauh dari tempat itu. Dan
kembali terdengar suara dengkurnya!
Merasa dipermainkan, dengan langkah-
langkah besar Datuk Teluk Ular mendatangi
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
37 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
semak belukar itu. Kali ini bukan semak
belukar yang ditendangnya tapi langsung tubuh
Daeng Ponto Jene. Tendangannya mengarah
perut saudara seperguruannya itu. Suara
tendangan terdengar keras menderu dalam
gelapnya malam.
"Kalau tidak kuhabisi manusia keparat ini,
aku bisa susah dibuatnya!" begitu Datuk Teluk
Ular membatin dan dalam geramnya dia merasa
pasti tendangannya akan mengenai sasaran.
Tetapi alangkah terkejutnya sang datuk
ketika mendadak dia merasakan ada yang
mencengkeram pergelangan kaki kanannya.
Sebelum dia bisa berbuat sesuatu dirasakannya
tubuhnya dilemparkan ke atas. Ketika melayang
turun dia hampir tak bisa mengimbangi diri
karena sebuah benda kecil berapi melesat ke
arah matanya. Rokok kawung Daeng Ponto
Jene! Datuk Teluk Ular jatuh punggung, terhempas ke tanah! Satu hal yang sebenarnya
tidak mungkin terjadi atas diri seorang kawakan
seperti dia! Di dalam gelap terdengar suara tawa
mengekeh. "Datuk Teluk Ular! Kalau tidak mengingat
kita masih saudara seperguruan, sudah
kutanggalkan kaki kananmu tadi!"
"Manusia sombong!" maki Datuk Teluk Ular
marah besar mendengar kata-kata Daeng Ponto
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
38 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
Jene. "Aku mau lihat sampai dimana kepandaianmu!"
"Ha... ha! Soal kepandaian, kepandaian
manusia adalah kecil dibanding dengan
kepandaian dan kekuasaan Tuhan! Apa kau
masih belum mau sadar
Ucapan Daeng Ponto Jene terputus karena
saat itu datang sambaran angin ganas ke arah
tenggorokannya.
"Cengkeraman jari angin!" seru orang tua
berpakaian rombeng ketika mengenali pukulan
tangan kosong yang mengandung tenaga dalam
hebat itu! Tubuhnya melesat dari atas semak
belukar. Sedetik kemudian semak belukar itu
musnah hampir tidak berbekas dan si baju
rombeng tampak berdiri di samping sebatang
pohon kelapa leletkan lidah dan goleng-
golengkan kepala. "Rupanya kau tidak main
main Datuk...?" menegur orang tua ini.
"Aku memberi pengampunan padamu jika
kau mau pergi dari sini!"
Tertawa Daeng Ponto Jene mendengar
ucapan itu. "Seharusnya aku yang akan memberi
pengampunan padamu karena telah melanggar
pesan guru dan mencuri Badik Bulan Bintang!"
"Kalau itu cakapmu, berarti nyawamu harus
lepas malam ini juga!" kertak Datuk Teluk Ular.
Lalu kedua tangannya diangkat ke atas,
mulutnya berkomat-komat. Dua tangannya
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
39 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
tampak seperti dijalari sinar biru.
Kagetlah Daeng Ponto Jene ketika melihat
hal itu. "Astaga! Darimana dia dapatkan pukulan
sepasang kelabang biru itu!" Orang tua berbaju
rombeng ini cepat kerahkan tenaga dalamnya ke
tangan kanan. Ketika Datuk Teluk Ular
menghantam dengan kedua tangannya, diapun
membalas dengan pukulan tangan kanan.
Dua larik sinar biru yang tampak seperti
hitam dalam gelapnya malam menyambar ke
arah Daeng Ponto Jene. Sebaliknya dari tangan
kanan orang tua dari tanah Bugis ini
menghambur angin kencang laksana topan,
tanpa sinar tanpa cahaya tetapi mengandung
hawa dingin luar biasa!
Des...des...! Daeng Ponto Jene terdengar mengeluh
tinggi. Tubuhnya terdorong empat langkah lalu
jatuh duduk. Karena tak sanggup bertahan
akhirnya rebah. Tangan kanannya nampak
membiru sampai sebatas lengan.
Di lain tempat Datuk Telur Ular menggeletak di bawah kolong rumah kayunya,
di antara empat batang pohon kelapa dengan
nafas megap-megap dan tubuh menggigil seperti
diselimuti es! Menyadari dirinya terkena racun jahat,
Daeng Ponto Jene segera totok urat besar di
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
40 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
pertengahan lengan kanan. Setelah atur jalan
darah dan pernafasan, orang tua ini bangkit
berdiri dan melangkah menghampiri Datuk
Teluk Ular. Justru saat itulah sang Datuk
tampak menggerakkan tangan kanannya. Sebuah pisau terbang melesat ke arah Daeng
Ponto Jene. Yang diserang angkat tangan
kirinya. Cras! Pisau terbang menancap pada tas daun
tikar yang dijadikan tameng oleh Daeng Ponto
Jene. "Kau masih tak mau bertobat dan sadar
Datuk"!"
"Manusia keparat! Hari ini putus hubungan
kita sebagai saudara seperguruan! Aku bersumpah membunuhmu malam ini! Kalau
tidak biar aku yang bunuh diri!"
"Sumpah manusia tolol!" tukas Daeng Ponto
Jene. Dia angkat kaki kanannya. Dengan kaki
ini dia mendorong dada Datuk Teluk Ular yang
saat itu mencoba berdiri masih dalam keadaan
menggigil. Akibat dorongan kaki ini sang Datuk
kembali tergeletak di tanah. Dia mencoba
bangkit kembali tapi dadanya diinjak oleh
Daeng Ponto Jene.
Di malam yang gelap itu tiba-tiba terdengar
suara cuit... cuit...cuit...
Sepasang mata merah Datuk Telur Ular
membeliak bersinar. Mulutnya menyunggingkan
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
41 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
seringai. "Kau akan mampus Daeng... Akan mampus
saat ini juga...!"
"Cuit...cuit... cuit..."
"Kelelawar Hantu! Bunuh orang ini. Bunuh
orang ini... Orang ini... Orang ini..." Datuk Telur
Ular berteriak ketika melihat binatang yang
dikenalinya melayang di udara di antara batang-
batang pohon kelapa.
"Cuit... Cuit... cuit...!"
Kelelawar Hantu menyambar laksana kilat.
Daeng Ponto Jene tersentak kaget. Tak
menyangka akan terjadi begitu cepat. Ketika dia
berusaha menyelamatkan diri dengan melompat
ke belakang, tak urung daun telinganya sebelah
kanan kena disambar cakaran kuku Kelelawar
Hantu. Orang tua ini terpekik! Daun telinganya
putus dan darah mengucur!
"Binatang iblis!" teriak Daeng Ponto Jene.
Dia hantamkan tangan kirinya ke arah
Kelelawar Hantu yang melayang di udara.
Pukulan tangan kosong ini adalah pukulan yang
tadi dihantamkannya pada Datuk Teluk Ular.
Tetapi seperti tahu bahaya. Kelelawar Hantu
menukik ke bawah. Angin pukulan lewat jauh di
atasnya. Di lain kejap, moncongnya yang
memiliki gigi serta taring-taring panjang itu siap
menerkam perut Daeng Ponto Jene. Orang tua
ini gerakkan tangan kirinya, kini menghantam
dengan tas tikarnya. Sambil menghantam
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
42 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
sambil mengelak ke samping.
Breet...!"
Tas yang terbuat dari tikar itu robek besar.
Daeng Ponto Jene merasakan salah satu jari
tangannya perih. Ketika diperhatikan ternyata
tangan itu terluka.
"Bunuh... bunuh orang ini! Orang ini...!"
"Cuit...Cuit...Cuit...!"
"Ya Tuhan, aku tidak mungkin menghadapi
binatang celaka ini..." mengeluh Daeng Ponto
Jene. Maka sebelum burung kelelawar bermata
merah itu kembali menyerangnya, orang tua ini
cepat berkelebat tinggalkan tempat itu.
"Kejar... Kejar orang itu! Kejar... kejar. i.
kejar...!"
Wiro Sableng 039 Kelelawar Hantu di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Cuit...Cuit...Cuit!"
Kelelawar Hantu kerjakan apa yang
diperintah sang Datuk. Binatang ini melesat ke
jurusan lenyap.
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
43 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
PENDOPO Kencono Wungu yang terletak di
pusat Kotaraja malam itu penuh kemeriahan. Di
situ dilangsungkan pesta perkawinan Raden
Haryo Tulus Resto, seorang Perwira Kerajaan
yang sebenarnya telah punya istri. Yang
"beruntung" menjadi pengantin perempuan
adalah seorang dara berusia delapan belas
tahun, bernama Rinusari yang masih merupakan keponakan Lor Ametung, Kepala
Desa Babakan. Tamu melimpah ruah dan
kebanyakan adalah tokoh-tokoh istana atau
petinggi-petinggi Kerajaan. Sri Baginda memberi
izin untuk dipergunakannya Pendopo Kencono
Wungu sebagai tempat pesta perkawinan tapi
beliau sendiri tidak hadir karena kabarnya Sri
Baginda tidak begitu suka dengan perkawinan
Perwiranya itu. Rupanya kabar telah sampai
kepada Sri Baginda bahwa selain telah memiliki
dua istri, sebelumnya Haryo Tulus Reso pernah
memelihara seorang gadis bernama Ranawarti
yang kemudian ditinggal begitu saja dalam
keadaan hamil. Berbagai hidangan dan minuman mahal
disuguhkan. Serombongan pemain gamelan
menghibur para tetamu dengan gending-
gending yang asyik didengar. Sepasang pengantin duduk di pelaminan. Haryo Tulus
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
44 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
Resto tiada henti-hentinya menyunggingkan
senyum. Pada saat pesta perkawinan itu
berjalan di puncak kemeriahannya mendadak
dari luar melayang masuk seekor burung
kelelawar besar, berkepala aneh. Sepasang
telinganya lebih panjang dan lebih besar dari
kelelawar biasa. Hampir menyerupai telinga
kuda. Mulutnya yang senantiasa mengeluarkan
suara cuit-cuit memperlihatkan gigi-gigi serta
taring-taring mencuat Yang mengerikan adalah
kedua matanya yang besar dan berwarna
merah. Binatang ini melayang seputar pendopo.
Beberapa orang segera bertindak mengusirnya.
Tetapi seperti tidak takut sama sekali kelelawar
itu terus berkelebat kian kemari. Ketika seorang
petugas yang membawa galah datang mengusir,
kelelawar itu keluarkan suara keras mencuit
lalu menukik menyerang!
Petugas yang membawa galah bambu
terdengar menjerit. Galah lepas dari tangannya.
Kedua tangannya kini dipakai untuk menutupi
mukanya. Dari sela-sela jari tangannya tampak
darah mengucur. Ketika orang ini akhirnya
jatuh tersungkur dan ketika semua orang
menyaksikan keadaan wajahnya, suasana pesta
serta merta menjadi gempar! Muka orang itu
tidak seperti muka manusia lagi. Hidungnya
tanggal meninggalkan lobang besar berdarah.
Pipi kanannya copot dan mata kirinya ikut
terbongkar! Dan kelelawar itu masih saja
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
45 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
melayang berputar-putar dalam ruangan besar
pendopo! Para tetamu yang ketakutan mulai berlarian
meninggalkan tempat pesta. Mereka yang
merasa memiliki kepandaian tetap dalam
pendopo sambil bersiap-siap. Sepasang pengantin tampak gelisah. Seseorang kemudian
membawa pengantin perempuan meninggalkan
pelaminan sementara Haryo Tulus Reso tertegak
bingung, lalu memberi isyarat pada dua orang
lelaki tinggi besar yang berdiri tak berapa jauh
dari tempat itu. Keduanya adalah pengawal
pribadi yang telah mengabdi pada Perwira itu
selama lebih dari sepuluh tahun. Dalam ilmu
silat luar mereka memiliki kepandaian mengagumkan. Dalam ilmu dalam atau
kesaktian. keduanya memang tidak mempunyai
simpanan apa-apa.
Melihat isyarat Haryo Tulus Resp tadi,
kedua pengawal itu cepat bergerak ke tengah
ruangan. Salah seorang di antaranya menyambar pemukul gong yang telah ditinggalkan para pemain gamelan karena
ketakutan. Dengan pukulan gong ini dia
melempar kelelawar yang terbang berputar-
putar. Sebagai seorang ahli silat lemparannya
pastilah tidak akan luput. Tetapi dia tidak
mengetahui kalau binatang yang dilemparnya
itu bukanlah kelelawar biasa!
Begitu pemukul gong melesat, kelelawar
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
46 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
melesat ke kiri, berputar dan menyambar kayu
pemukul gong itu dengan sayapnya dari sebelah
kiri. Praak! Kayu pemukul gong patah berentakan.
Membuat pengawal yang melempar, Haryo
Tulus Reso dan semua orang yang ada di situ
menjadi kaget. Kekagetan ini disusul pula
dengan satu kengerian ketika kelelawar besar
keluarkan suara mencuit menusuk telinga, lalu
menyambar ke leher orang yang tadi melempar.
Jeritan keras memecah pendopo. Si pengawal
terhuyung-huyung lalu roboh ke lantai yang
bertutupkan permadani, menggelepar-gelepar
sesaat, akhirnya tewas dengan mata melotot,
leher luka besar!
"Ini bukan binatang biasa!" berucap Haryo
Tulus Reso dalam hati. Dia segera baca aji ilmu
kebal yang dimilikinya, lalu menyambar
sebatang tombak yang terletak di samping
pelaminan. Pengawalnya yang satu berseru agar
dia tetap di tempat. Pengawal ini kemudian
hunus sebilah golok bergerak
ke tengah ruangan. Senjata di tangan kanannya di putar
putar hingga keluarkan suara berdesing.
Selangkah demi selangkah dia mulai mendekati
kelelawar besar yang terbang merendah seperti
siap pula untuk menghadapinya.
Merasa ditantang oleh seekor binatang,
pengawal membuat lompatan setengah tombak
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
47 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
lalu bacokkan goloknya ke arah kelelawar.
Breet... Sayap kelelawar itu mengambang lebih
panjang dan lebih lebar. Golok pengawal lewat
di atas tubuhnya. Dengan mengertakkan
geraham si pengawal membuat gerakan
membacok dari atas ke bawah. Sekali ini bukan
saja serangannya juga luput, tetapi kelelawar
tiba-tiba membalik. Sayap kirinya kembali
merentang, melesat laksana sebilah pedang.
Breet...! Craaasss! Pergelangan tangan kanan yang memegang
golok putus laksana dibabat golok tajam. Darah
menyembur. Si pengawal menjerit keras dan
tinggalkan pendopo sambil terus melolong.
Paras Haryo Tulus Reso jadi berubah. Tapi
dia tetap juga berdiri di tempatnya. Mulutnya
berkomat-kamit, sepasang matanya memancar-
kan hawa amarah. Tangan kanannya meng-
genggam tombak erat-erat.
"Raden Haryo! Lekas tinggalkan pendopo!"
seseorang berseru memberi ingat.
"Betul! Lekas tinggalkan pendopo! Itu bukan
kelelawar biasa! Pasti kelelawar jejadian...!"
Seorang lain berteriak.
"Kelelawar hantu!" teriak lainnya.
Namun Raden Haryo Tulus Reso tidak
perdulikan teriakan orang. Dia memiliki
kepandaian tinggi dan ilmu kebal. Mengapa
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
48 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
harus takut pada seekor burung kelelawar yang
baginya adalah seekor burung layang-layang.
Justru saat itulah dia harus memperlihatkan
kehebatan dirinya sebagai Perwira Kerajaan!
Kelelawar Hantu kiriman Datuk Teluk Ular
tampak menjadi garang ketika melihat Haryo
Tulus Reso merupakan satu-satunya orang yang
tegak di tengah pendopo luas itu. Setelah
membuat dua kali putaran pendek, binatang ini
lalu melesat menyerang. Yang diarahnya adalah
dada di bagian jantung calon korbannya.
Mulutnya terkuak lebar, taring dan gigi-giginya
yang berlumur darah mencuat mengerikan.
Haryo Tulus Reso menunggu sekejap lalu
lemparkan tombaknya ke arah kelelawar yang
menyerang. Lemparan itu ternyata meleset,
hanya menepis sedikit sayap kanan kelelawar.
Binatang ini mencuit keras, mengepakkan sayap
dua kali lalu menukik. Kembali kelelawar
mengarahkan serangan dibagian dada Raden
Haryo. Dengan mengerahkan tenaga dalamnya.
Raden Haryo lepaskan satu pukulan tangan
kosong yang mengeluarkan angin keras. Sesaat
kelelawar itu seperti tergontai. Namun di lain
kejap binatang ini berhasil menembus aliran
tenaga dalam. Tubuhnya terus melesat dan
moncongnya bersarang di dada Raden Haryo.
Breet...! Pakaian pengantin yang dikenakan Raden
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
49 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
Haryo robek besar. Tapi tubuhnya tidak terluka
sedikitpun. Inilah kehebatan' ilmu kebal yang
dimilikinya. Melihat hal ini orang banyak disudut-sudut
pendopo jadi agak lega. Mereka berteriak-teriak
memberi semangat.
"Bunuh kelelawar itu Raden Haryo! Bunuh!"
Seseorang melemparkan sebilah pedang,
tapi tidak disambuti oleh Raden Haryo. Setelah
mengetahui bahwa kelelawar itu tidak sanggup
melukai tubuhnya. Perwira Kerajaan ini dengan
penuh percaya diri kembali bersiap sedia
menantikan serangan kelelawar berikutnya
dengan hanya mengandalkan tangan kosong!
Kelelawar Hantu menyerbu kembali. Kali ini
dengan sayap terkembang lebar dan kepala
perampok lurus ke depan.
Bukk! Duukkk! Plaaak! Ketika mulut kelelawar menghunjam di
perutnya tanpa menimbulkan cidera. Raden
Haryo hantamkan tinjunya. Tepat mengenai
punggung kelelawar. Binatang ini terbanting ke
Wiro Sableng 039 Kelelawar Hantu di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
bawah tapi dengan sayapnya dia menyambar
kaki kanan Raden Haryo. Meskipun tidak terasa
sakit atau ada yang luka namun hantaman saya
sempat membuat kaki Raden Haryo terpelanting
dan tubuhnya hampir roboh.
"Kelelawar iblis!" rutuk Raden Haryo. Kedua
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
50 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
tangannya dipukulkan sekaligus ke depan.
Plaaak...plaaak!
Kelelawar melesat ke atas. Angin pukulan
lewat di bawahnya. Raden Haryo menghantam
lagi. Tapi dia kehilangan lawan. Saat itu
kelelawar terbang berputar ke belakang. Raden
Haryo membalikkan badan. Justru inilah
kesalahannya. Sebelum dia sempat mengetahui
di mana binatang itu berada, si kelelawar telah
lebih dulu menyambar ke arah wajahnya. Raden
Haryo merunduk. Tapi terlambat. Cakar kanan
Kelelawar Hantu melabrak mata kirinya. Perwira
Kerajaan ini menjerit keras. Seluruh isi matanya
terbongkar tanggal. Dan ilmu kebalnya memang
ternyata tidak melindungi matanya!
Dalam keadaan menjerit-jerit kesakitan
begitu rupa, kelelawar kembali menukik dengan
ganas. Perwira itu tidak kuasa mengelak atau
melindungi dirinya lagi. Mata kanannya kini
menjadi sasaran! Raden Haryo Tulus Reso
menyeradak-nyeruduk kian ke mari. Darah
berceceran di atas permadani. Tak ada seorang
pun yang berani menolongnya, juga tak ada
yang tahu mau berbuat apa menyaksikan
keadaan Perwira Pengantin itu. Lolongan Raden
Haryo makin parau, makin perlahan. Akhirnya
hanya terdengar suara erangannya. Tubuhnya
tergelimpang roboh menelentang. Nyawanya
lepas. Kedua matanya hanya merupakan rongga
mengerikan bergelimang darah!
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
51 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
Di dalam ruangan, burung kelelawar masih
terbang berputar-putar sambil keluarkan suara
men-cuit-cuit. Lalu terdengar satu cuitan sangat
keras dan binatang ini kemudian melesat
meninggalkan pendopo, lenyap dalam kegelapan
malam ke arah timur Kotaraja.
Orang banyak walaupun masih dalam
keadaan ketakutan dan penuh ngeri, perlahan-
lahan melangkah mendekati mayat Raden
Haryo. Mereka merinding ketika melihat
bagaimana keadaan wajah Perwira Kerajaan itu.
Salah seorang yang ikut berkerumun di
tempat itu adalah Lor Ametung, Kepala Desa
Babakan, ayah Ranawarti yang ditinggal begitu
saja oleh Raden Haryo dalam keadaan hamil
enam bulan. Lor Ametung sunggingkan seringai men-
gejek. Hatinya penuh kepuasan.
"Akhirnya mampus juga manusia keparat
ini!" kata Lor Ametung dalam hati. Lalu
perlahan-lahan dia melangkah tinggalkan pendopo. 039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
52 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
ORANG TUA berbaju rombeng itu lari
sekencang yang bisa dilakukannya dalam
kegelapan malam di antara kerapatan pohon-
pohon kelapa. Bagaimanapun dia berusaha lari
sekencangnya namun tetap saja tidak dapat
memperjauh jarak-dengan mahluk pengejarnya
yakni Kelelawar Hantu! Binatang ini detik demi
detik bertambah dekat. Suara sayapnya
menderu di antara hembusan angin malam
yang datang dari teluk. Suaranya mencuit-cuit
terdengar seperti tambah keras tanda tambah
dekat. Pohon-pohon kelapa semakin jarang tanda
sesaat lagi dia akan mencapai pantai. Sekilas
memandang ke belakang Kelelawar Hantu
ternyata hanya tinggal terpisah sekitar enam
sampai tujuh tombak saja!
"Celaka! Kemana aku harus pergi! Kaki ini
sudah berat dibawa lari...!"
"Cuit... cuit... cuit...'!"
Di hadapan Daeng Ponto Jene kini
menghampar Teluk Ular. Sunyi dan hitam
dalam kepekatan malam. Dia berlari sepanjang
tepi pantai. Tak ada tempat untuk berlindung,
tak ada tempat untuk sembunyi sementara
Kelelawar Hantu tambah dekat... tambah dekat.
Satu-satunya jalan adalah menghambur masuk
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
53 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
laut. Tapi berapa lama dia bisa menyelam untuk
bersembunyi dalam air sebelum napasnya
menyengat dan paru-parunya bisa pecah oleh
tekanan air. Sesekali kepalanya muncul di
permukaan laut untuk menghirup hawa segar,
binatang celaka itu pasti akan menyambarnya.
Dari pada mati menyerah seperti itu lebih baik
melawan sebisa mungkin.
Si orang tua mengambil keputusan. Di
hadapannya kelihatan sebuah perahu tua lapuk
yang sudah hancur "ebagian dindingnya.
Secepat kilat Daeng Ponto Jene menghampiri perahu itu
dan menendangnya hingga hancur berkeping-
keping. Dia melakukan hal itu untuk mendapatkan beberapa potong kayu perahu
yang bisa dipergunakannya untuk menghajar
Kelelawar Hantu. Tapi alangkah terkejutnya
ketika dalam...perahu yang hancur itu melompat keluar sesosok tubuh disertai caci
maki menggeledek.
"Setan alas! Siapa yang berani mengganggu
orang enak-enak tidur dalam perahu!"
Orang yang memaki langsung menghampiri
Daeng Ponto Jene. Semula orang tua ini
Pendekar Pemanah Rajawali 10 Pendekar Bloon 19 Nagari Batas Ajal Utusan Iblis 2
TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
Episode 039 Ebook dibuat oleh Dewi Tiraikasih
http://cerita-silat.co.cc/
Email : 22111122@yahoo.com
Sumber buku: Kiageng80 dan
Dani (http://212.solgeek.org/pdf)
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
1 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
PANTAI UTARA tampak tenang di penghujung
sore. Di sebuah teluk yang lengang sekelompok
burung-burung kelelawar terbang kian ke mari.
Sebentar mereka terbang ke arah selatan,
sesekali melayang ke timur atau ke barat dalam
bentuk kelompok yang selalu berubah-ubah dan
setiap perubahan mempunyai daya tarik
tersendiri. Angin laut bertiup menebar udara lembab
mengandung garam. Seorang tua berwajah
angker tampak duduk di atas sebuah batu
hitam berlumut di tepi pantai. Rambutnya yang
putih panjang sebahu melambai-lambai diitup
angin. Kedua matanya terpejam sedang sepasang tangan dirangkap di depan
dada. Setiap saat ombak memecah di pantai
dan menghantam batu berlumut itu, air laut
muncrat membasahi tubuh dan pakaian
bahkan terkadang sampai kemukaorang tua
bertampang angker ini. Namun seperti tidak
merasakan atau tidak perdu I i dia tetap saja
duduk tidak bergerak. Sepasang matanya yang
terpejam juga tidak berkedip sedikit pun dan
rahangnya yang tertutup cabang bawuk liar
terkatup rapat.
Di udara burung-burung kelelawar masih
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
2 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
terus terbang berputar-putar. Di atas batu
hitam berlumut, orang tua yang duduk seolah-
olah tengah bersemadi itu perlahan-lahan
membuka kedua tangannya yang dirangkapkan
di depan dada. Yang sebelah kiri diletakkan di
atas paha kiri sedang yang kanan diangkat ke
atas dengan telapak terbuka menghadap ke
langit. Bibirnya yang berwarna hitam tampak
bergetar. Agaknya ada sesuatu yang dilafat-
kannya. Mungkin sekali suatir mantera.
Ketika pergelangan tangannya diputar-
putar, di udara terjadi keanehan. Burung-
burung kelelawar yang tadinya melayang-layang
di udara tanpa suara, kini terdengar mencuit-
cuit riuh sekali. Binatang-binatang itu tampak
terbang kian ke mari secara liar berserabutan.
Sesuatu telah membuat mereka berubah ganas!
Setelah beberapa lama hal itu berlangsung,
orang tua di atas batu turunkan tangan
kanannya perlahan-lahan. Namun setengah jalan
digerakkan cepat sepert orang menangkap
sesuatu. Lalu tangan kanan yang kini
tergenggam dipukulkan ke paha kanan.
Dari puluhan burung kelelawar yang
terbang hiruk pikuk di udara, salah seekor di
antaranya mendadak tampak menukik ke
bawah seperti dibetot oleh satu kekuatan yang
tak terlihat! Binatang ini jatuh tepat di
pangkuan orang tua yang duduk di atas batu.
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
3 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
Sesaat burung ini menggelepar-gelepar seperti
hendak putus nyawa lalu diam tak berkutik
seperti sudah mati! Hanya sepasang matanya
saja tampak membeliak menyorotkan sinar
menggidikkan, berwarna hitam pekat.
Sepasang mata orang tua di atas batu
perlahan-lahan tampak bergerak dan membuka.
Begitu terbuka kelihatanlah dua mata berwarna
merah, membersitkan sinar aneh. Dua pasang
mata saling bentrokan. Dua pasang mata saling
beradu pandang. Yang pertama sepasang mata
binatang, satunya lagi sepasang mata manusia
yang menyala seperti bara!
Sekelumit senyum muncul di wajah orang
tua itu. Senyuman ini justru membuat
wajahnya jadi tambah menyeramkan.
"Bagus...", terdengar si mata merah ini
keluarkan suara di antara desauan angin laut.
"Kau telah datang menghadapku, Datuk Teluk
Ular! Bersiaplah menerima perubahan wujud!
Bersiaplah menjalankan perintah!"
Selesai berucap orang tua yang menyebut
dirinya sebagai Datuk Teluk Ular itu genggam
kepala kelelawar dengan tangan kirinya.
Mulutnya berkomat-kamit membaca mantera.
Bersamaan dengan itu sekujur tubuhnya
bergetar seperti kedinginan. Tapi anehnya dari
ubun-ubun serta tangan kiri yang menggenggam kepala burung kelelawar tampak
keluar mengepul asap tipis berwarna 039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
4 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
kehitaman. Begitu mantera selesai dibaca, asap hitam
mulai menipis dan akhirnya lenyap sama sekali.
Lalu perlahan-lahan orang tua bertampang
angker itu buka genggaman tangan kirinya.
Terlihat kepala kelelawar telah berubah menjadi
satu makhluk mengerikan. Bukan saja kepala
binatang menjadi dua kali lebih besar dari
semula, tetapi telinganya pun menjadi lebih
panjang sedang sepasang matanya yang tadinya
berwarna hitam pekat, kini telah berubah
menjadi merah menyala laksana bara api! Di
ujung-ujung bibirnya mencuat keluar sepasang
taring panjang yang sangat runcing! Sayapnya
lebih lebar dan lebih panjang!
Datuk Telur Ular menyeringai puas.
"Wujudmu telah berubah. Apakah sudah
siap menjalankan perintah"!"
Seperti manusia yang mendengar dan
mengerti ucapan si orang tua, burung kelelawar
di atas pangkuan itu membuka mulutnya dan
keluarkan suara mencuit tiga kali berturut-
turut. "Bagus!"
ujar Datuk Teluk Ular. "Kesiapanmu harus kuuji! Lihat burung-burung
kelelawar yang beterbangan di udara sana. Tadi
mereka adalah kawan-kawanmu. Tapi sekarang
tidak. Mereka adalah musuh-musuhmu! Bunuh
mereka semua! Jangan biar satupun hidup!
Bunuh dengan taringmu, dengan hantaman
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
5 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
sayapmu serta dengan kuku-kukumu yang
panjang!" "Cuit...cuit... cuit!" Burung kelelawar di atas
pangkuan menyahuti. Sepasang matanya tampak lebih menyala dan keseluruhan wajah
binatang ini membersitkan hawa pembunuhan!
"Lakukan!" Datuk Telur Ular memerintah.
Kelelawar yang tadi rebah itu melompat
bangkit, buka mulutnya memperlihatkan barisan gigi dan taring yang runcing, rentangkan sayap lalu menguik keras. Dilain
kejap werrr...binatang
ini melesat ke udara seperti anak panah.
Sesaat kemudian dia sudah mencapai kelompok
kelelawar yang masih terbang berputar-putar di
atas teluk. Dan terjadilah satu hal yang hebat.
Kelelawar yang telah berubah wujud ini
menyerang puluhan kelelawar yang terbang di
udara. Dengan ganas dia menggigit, merobek
tubuh kawan-kawannya,
mencakar dan menghantam dengan sayapnya. Kelompok
burung-burung kelelawar itu menjadi kacau
balau. Satu demi satu mereka melayang mati
jatuh ke dalam laut. Ada yang mencoba
melarikan diri namun tak sempat jauh karena
kelelawar yang berubah wujud itu menyergap
dengan cepat dan membunuhnya.
Hanya sebatas hitungan sembilan puluh,
seluruh kelelawar yang ada di teluk itu akhirnya
menemui ajal. Kelelawar pembunuh sesaat
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
6 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
terbang berputar-putar dengan mulut, sayap
dan kuku berlumuran darah. Ketika di bawah
sana dilihatnya Datuk Teluk Ular mengangkat
tangan memberi tanda, binatang ini segera
menukik turun dan hinggap kembali di atas
pangkuan sang datuk.
"Kau tidak mengecewakan! Benar-benar
tidak mengecewakan! Kelelawarku, ketahuilah
bahwa kau kini bukan termasuk mahluk
binatang, bukan pula bangsa manusia! Kau
tergolong dalam kelompok mahluk halus!
Segolongan dengan para jin, iblis setan dan
hantu! Karena itu kau akan kuberi nama
Kelelawar Hantu!"
"Cuit - cuit - cuit - !" Kelelawar di atas
pangkuan menyahuti.
"Tetapi ujianmu tadi masih belum cukup!
Kau telah membunuh binatang sejenismu!
Namun perlu kusaksikan bagaimana kau
membunuh manusia!"
Kelelawar Hantu kedip-kedipkan kedua
matanya yang merah seolah-olah siap menunggu perintah. Datuk Teluk Ular memandang berkeliling. Mulutnya menyeringai.
"Kau lihat tiga orang nelayan yang baru saja
naik ke atas biduk di sebelah sana..." Bunuh
mereka!" "Cuit... cuit...cuit!"
Kelelawar Hantu melesat di atas permukaan
laut menuju ke sebuah perahu yang ditumpangi
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
7 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
tiga nelayan dan baru saja meninggalkan
pantai. Korban pertama adalah nelayan tua
yang duduk di sebelah belakang perahu.
Lehernya menyemburkan darah begitu taring
runcing Kelelawar Hantu,
Wiro Sableng 039 Kelelawar Hantu di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
mengorek tenggorokannya dan memutus urat besar!
Orang tua ini menjerit lalu roboh!
Anak nelayan tua ini yang duduk di bagian
tengah perahu berseru kaget. Siapa yang akan
menduga kalau seekor kelelawar aneh seram
tiba-tiba muncul dan menyerang dengan ganas.
"Binatang celaka!" teriak nelayan muda itu
dengan marah. Pendayung di tangan kanannya
langsung dipukulkan pada kelelawar. Sesaat
lagi pendayung kayu itu akan menghantam
pecah kepala kelelawar, binatang ini tiba-tiba
melesat ke samping lalu dengan cepat sekali
membalik menyerang nelayan muda itu dengan
hantaman sayap kirinya.
Wuut...! Sayap menderu, sama derasnya dengan
sambaran kayu pendayung. Hanya bedanya,
kalau waktu diserang tadi kelelawar itu mampu
mengelak, sebaliknya nelayan muda tidak bisa
selamatkan diri.
Pelipis kanannya tampak rengkah. Pemuda
malang ini langsung ambruk, terkulai di
pinggiran perahu. Dari mulutnya terdengar
suara erangan, lalu diam. Tak terdengar apa-
apa lagi pertanda ajalnya sudah sampai.
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
8 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
Nelayan ketiga, yang duduk di sebelah muk?
menjadi pusat pasi ketakutan. Dia jatuhkan diri
dan berlindung di balik gulungan jala ketika
kelelawar itu terbang berputar-putar dan
menyerangnya dari arah kiri.
Wuutt! Sayap kelelawar membabat laksana sambaran pedang.
Nelayan itu menjerit ketakutan. Dirasakannya telinga kanannya perih sekali.
Ketika dirabanya ternyata daun telinganya telah
putus! Ketakutan setengah mati nelayan ini
segera menyambar pendayung dan mengayuh
perahu itu kembali ke pantai. Tetapi kelelawar
Hantu datang lebih cepat, Kali ini binatang itu
datang lurus-lurus dari arah depan. Sayap
terpentang, moncong terbuka lebur dan suara
cuit-cuit keluar tak putus-putusnya dari
mulutnya yang bercelemong darah!
Ketike kelelawar mencapai jarak sepejang-
kauan, nelayan itu lemparkan kayu pendayungnya. Namun lemparannya meleset.
"Cuit... cuit..." Kelelawar Hantu tampak
ganas. Kini kaki-kakinya terulur ke depan
seperti hendak mencengkeram. Nelayan jatuhkan dirinya sama rata dengan lantai
perahu. Tangan kanannya menyambar gulungan jala. Sesaat lagi kelelawar itu sampai
di depannya, nelayan ini lempar dan tebar jala
ikannya ke atas. Kelelawar Hantu terjerat dan
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
9 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
tergulung dalam jala ikan!
"Cuit... cuit... cuit...!"
Kaki, sayap dan taring bergerak kian
kemari. Di lain kejap jala ikan yang kokoh itu
robek berputusan. Begitu keluar dari dalam
jala, binatang itu langsung menyerbu dan kali
ini tidak memberi ampun. Cakaran kaki-
kakinya merobek wajah nelayan yang malang
itu. Darah mengucur mengerikan. Terdengar
jerit sang nelayan, panjang mengenaskan.
Kedua tangannya ditekapkan ke wajahnya yang
hancur. Darah mengucur. Tak dapat menahan
sakit, nelayan ini berteriak keras dan menghambur ke dalam laut. Tubuhnya mengapung sesaat lalu lenyap tenggelam ke
dalam laut. "Cuit... cuit... cuit!" kelelawar Hantu
keluarkan suara melengking. Berputar tiga kali
di atas perahu lalu melesat ke selatan menuju
batu hitam berlumut dimana Datuk Teluk Ular
menunggu dengan menyeringai puas.
"Luar biasa! Kau menghabisi tiga nelayan
itu lebih cepat dari yang kuharapkan!" kata
Datuk Ular sambil mengusap-usap punggung
kelelawar yang hinggap di pangkuannya.
"Pekerjaan kita hari ini selesai. Kau ikut aku
pulang ke rumah! Kita siap menunggu para
tetamu yang bakal membawa harta dan uang!
Ha... ha... ha...! Rezeki besar menunggu kita
Kelelawar Hantu! Ha... ha... ha...! 039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
10 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
SIANG ITU udara terasa panas walau di teluk
turun hujan rintik-rintik dan angin bertiup
keras. Penunggang kuda berbelangkon hitam
berhias bintang perak yang disematkan di
sebelah depan belangkon memandang seputar
teluk. Laut... pantai dan pasir, ombak yang
memecah, lalu deretan pohon-pohon kelapa
diseling semak belukar liar. Sama sekali dia
tidak melihat bangunan di sekitar situ.
"Petunjuk mengatakan ini adalah Teluk
Ular. Orang yang kucari diam di sini. Tapi di
mana" Tak ada bangunan. Tak ada sepotong
manusia pun!"
Orang berkuda itu mengusap tengkuk
tunggangannya sementara seekor kuda cadangan yang dibawanya tegak diam di sebelah
kiri, hanya telinga binatang ini saja yang
tampak bergerak-gerak. "Akan kuselidiki ke
arah pedalaman sana..." Penunggang kuda itu
memutuskan. Lalu dia memacu kuda tunggangannya melewati pepohonan kelapa,
menerjang semak belukar pendek. Sekira
sepeminuman teh dia menemui sebuah kampung kecil. Pasti kampung nelayan. Namun
tak seorang pun ditemuinya di sana. Melihat
keadaan kampung itu, tampaknya sudah sejak
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
11 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
lama ditinggalkan penghuninya. Beberapa buah
perahu kecil yang lapuk dimakan usia
menggeletak di halaman rumah-rumah yang
hampir roboh. "Ke mana penghuni kampung ini... Tak ada
orang, tak ada tempat bertanya!" Baru saja
penunggang kuda ini berucap dalam hati begitu
rupa tiba-tiba terasa ada angin menyambar di
sisi kiri. Kuda cadangan meringkik keras.
Berpaling ke kiri si pemilik kuda melihat di atas
punggung kuda cadangannya telah duduk
seorang lelaki tua tak dikenal, berpakaian
rombeng penuh tambalan, menyandang sebuah
tas yang terbuat dari tikar. Sebatang rokok
kawung terselip di sela bibirnya.
Orang tua tak dikenal ini hembuskan asap
rokok kawungnya lalu menyeringai lebar pada
lelaki berbelangkon hitam.
"Anak manusia berbelangkon dan berpakaian bagus, muncul dengan membawa
dua ekor kuda tegap yang dapat berlari
kencang! Kelihatannya kau tengah mencari-cari
sesuatu atau seseorang. Apa atau siapa yang
sedang kau cari heh...?"
"Pasti inilah orang yang kucari!" pikir si
penunggang kuda. Hatinya gembira karena
jauh-jauh datang akhirnya berhasil menjumpai
orang yang dicari. "Orang tua, kau pasti Datuk
Teluk Ular..."
Si tua berbaju rombeng kembali 039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
12 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
menyeringai dan kepulkan asap rokok kawungnya. Dia tidak menjawab perkataan
orang melainkan balas bertanya: "Anak manusia, siapa dirimu dan datang dari
mana...?" "Aku Lor Ametung, Kepala Desa Babakan di
Tanjung Selatan.
Aku datang jauh-jauh
mencarimu untuk meminta pertolongan
"Hemmm... begitu?" ujar si baju rombent;
"Tapi kau keliru anak manusia!"
"Keliru bagaimana...?"
"Aku bukan Datuk Teluk Ular yang kau
cari...!" Lor Ametung jadi kaget dan menatap lama
pada si orang tua yang duduk di punggung
kuda miliknya. "Gerak-geriknya aneh, sikapnya
jelas menunjukkan dia menyimpan kepandaian
tinggi Mungkin sekali dia sengaja hendak
menutupi kalau dirinya bukan Datuk Teluk
Ular...Orang sakti selalu bersikap aneh! Akan
kucoba sekali lagi!" Maka Lor Ametung kembali
berkata. "Aku datang dari jauh. Tidak mungkin
keliru kalau ini bukanlah Teluk Ular. Juga tidak
mungkin keliru kalau kau adalah Datuk Teluk
Ular, orang yang memiliki peliharaan seekor
kelelawar sakti!"
"Kelelawar sakti! Ah...Sudah lama aku
mendengar nama binatang itu. Lebih terkenal
dengan sebutan Kelelawar Hantu. Bukan begitu
...?" 039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
13 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
"Benar. Dan kau, bukankah kau pemilik
dan pemeliharanya?"
"Sudah kubilang. Kau keliru anak manusia!
Aku bukan Datuk Teluk Ular. Aku bukan
pemelihara
Wiro Sableng 039 Kelelawar Hantu di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
segala macam burung atau kelelawar!"
"Jadi siapakah kau kalau begitu?"
"Aku adalah aku!"
Mendengar jawaban itu sekali lagi Lor
Ametung menatap wajah si orang tua lekat-
lekat. Wajahnya kemudian berubah kecewa dan
juga gusar. "Kalau kau memang bukan Datuk Teluk
Ular yang kucari, biarlah aku meneruskan
perjalanan. Harap kau suka turun dari kudaku
itu...!" "Astaga!" si baju rombeng seperti baru
sadar. "Aku duduk di atas kudamu rupanya!
Betapa lancangnya diriku..." Dengan satu
gerakan enteng orang tua berpakaian seperti
pengemis itu melompat turun dan duduk pada
batangan pohon kelapa tumbang dan tergeletak
di tanah. Sambil duduk dia mengeluarkan
bungkusan daun dari dalam tas tikarnya.
Ternyata sebungkus nasi putih tanpa ikan.
Tanpa menawarkan dan tanpa memandang ke
kanan dan ke kiri dia mulai menyantap nasi
putih itu! Lor Ametung masih memperhatikan orang
tua ini beberapa saat lalu akhirnya tinggalkan
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
14 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
tempat itu. Semakin jauh masuk ke pedalaman teluk,
semakin rapat pohon-pohon kelapa yang
tumbuh dan semakin lebat semak belukar yang
menghalang. Deburan ombak di tepi pantai
sudah tidak terdengar lagi. Desauan angin
bersatu dengan gemerisik daun-daun pohon
kelapa. Lor Ametung merasakan tenggorokan-
nya kering dan haus sekali. Dia menyesali diri
yang tidak membawa perbekalan air. Maka dia
mendongak ke atas untuk mencari-cari pohon
kelapa yang berbuah. Saat itulah tiba-tiba dia
melihat sebuah bangunan aneh terbuat dari
kayu kasar, terletak di atas empat buah pohon
kelapa yang tumbuh berdekatan.
"Hanya orang berkepandaian tinggi mampu
diam di atas pohon kelapa setinggi itu. Sama
sekali tidak ada tangga! Pasti inilah tempat
kediaman Datuk Teluk Ular! Ah, bagaimana aku
akan menemuinya. Naik ke atas sana tentu aku
tak mampu. Satu-satunya jalan adalah berteriak... Maka
Lor Ametung buka mulut lebar-lebar dan
berseru: "Da..."
Seruannya serta merta putus ketika entah
dari mana munculrya tiba-tiba melesat seekor
burung besar, menderu ke arahnya. Merasa
binatang itu sengaja menyerangnya, Lor
Ametung cepat melompat dari punggung kuda,
berguling di tanah dan berlindung di balik
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
15 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
pohon kelapa. Ketika memandang ke depan,
yang disangkanya burung tadi ternyata adalah
seekor kelelawar aneh berkepala besar bersayap
lebar. Dan ternyata kelelawar itu bukan
menyerang dirinya, melainkan menyerang kuda
yang ditungganginya!
Lor Ametung menyaksikan hal mengerikan
dan sulit dipercaya. Sayap lebar kelelawar itu
menghantam kepala kuda tunggangannya
dengan keras hingga kuda itu meringkik tinggi,
roboh tersandar ke sebatang pohon kelapa,
melosoh ke tanah dengan bagian kening remuk!
Kelelawar besar melayang berputar dan kembali
menyerbu kuda yang sedang meregang nyawa.
Kali ini sasarannya adalah leher kuda. Sekali
mencengkeram dengan mulutnya yang bertaring
panjang dan runcing, putuslah urat besar di
leher kuda dan darah bersemburan! Lor
Ametung merasakan tengkuknya dingin dan
wajahnya pucat ketakutan ketika dilihatnya
kelelawar ganas tadi hinggap di serumpun
semak belukar, menatap dengan sepasang
matanya yang merah, mengeluarkan suara
mencuit keras lalu terbang ke arahnya!
"Matilah aku!" jerit Lor Ametung dalam hati.
Di balik pohon kelapa besar dia jatuhkan diri,
berlindung mencari selamat.
Di saat itulah dia seperti mendengar ada
suara dari atas pohon.
"Kelelawarku, cukup kudanya saja! Kau
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
16 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
kembali ke tempatmu, biar aku menemui
tetamu dari jauh itu... "
"Cuit... cuit... cuit...!"
Kelelawar hitam bermata merah mencuit
tiga kali, melayang berputar lalu melesat ke
arah bangunan kayu di atas pohon kelapa. Di
saat yang sama sesosok tubuh melayang turun
dari bangunan kayu itu dan tegak tepat di
hadapan Lor Ametung.
Lor Ametung yang merunduk di akar pohon
kelapa, merasa ada orang tegak di hadapannya
pelahan-lahan angkat kepala. Dan dia jadi
terhenyak di tanah saking takutnya ketika
melihat wajah sosok tubuh yang tegak di
hadapannya. Dia tidak tahu apakah tengah
berhadapan dengan setan atau jin laut. Bahkan
setan atau jin laut sekalipun tidak memiliki
tampang seangker wajah yang disaksikannya
saat itu! "Berlutut di hadapanku! Jangan menjelepok
tolol seperti itu!"
Manusia berwajah seram di depan Lor
Ametung membentak.
Dengan tubuh gemetar Lor Ametung
bangkit dari duduknya lalu berlutut di hadapan
si muka angker.
"Aku adalah penguasa Teluk Ular! Kau
berani datang kemari apakah minta mati"!"
Meski takut setengah mati tapi diam-diam
Lor Ametung merasa gembira juga karena jika si
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
17 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
wajah angker mengatakan dirinya penguasa
Teluk Ular, tidak dapat tidak dia pastilah Datuk
Teluk Ular itu!
"Maafkan diriku..." kata Lor Ametung. "Aku
datang dari jauh bukan untuk mengganggu
ketenteramanmu,
apalagi menantang ke- kuasaanmu. Jika kau adalah Datuk Teluk Ular,
manusia sakti pemilik Kelelawar Hantu, maka
aku datang padamu untuk minta tolong!"
"Katakan siapa namamu. Datang dari mana.
Pertolongan macam apa yang kau minta dan
apakah datang membawa bekal..."!"
"Namaku Lor Ametung. Aku Kepala Desa
Babakan di selatan. Datang menemui Datuk
untuk minta tolong menghapus malu dan mem-
balaskan dendam kesumat terhadap seorang
Perwira Kerajaan yang telah menipu dan
mencemarkan nama keluargaku. Mengenai
bekal aku memang sudah mempersiapkannya,."
"Baik. Katakan apa bekal yang kau bawa"!"
"Seekor kuda jantan... "
"Anjing busuk! Siapa perlukan kuda!"
bentak si wajah angker bermata merah yang
memang bukan lain adalah Datuk Teluk Ular.
"Harap dimaafkan. Kalau Datuk tidak
berkenan akan kuda itu. aku ada membawa
bekal lain. Dua macam perhiasan dan lima
keping perak... "
"Itu boleh juga! Serahkan semuanya
padaku! Cepat!" Datuk Ular gosok-gosok kedua
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
18 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
telapak tangannya sedang sepasang matanya
yang merah melotot berputar-putar.
Dari balik pinggang celananya Lor Ametung
keluarkan sebuah kantong kain lalu menyerah-
kannya pada sang Datuk. Datuk Teluk Ular
periksa isi kantong, menyeringai sekilas lalu
masukkan kantong itu ke balik pakaiannya.
"Sekarang katakan pertolongan apa yang
kau inginkan!"
Lor Ametung lalu menuturkan.
"Satu tahun silam, seorang Perwira Keraja-
an secara paksa meminta agar puteri tunggalku
bernama Ranawarti bersedia dijadikan calon
istrinya. Aku menolak karena selain Perwira itu
sudah lanjut usianya, dia juga telah memiliki
dua istri. Namun diriku sekeluarga diancam.
Karena tak berdaya menghadapi ancaman dan
kekuasaannya, aku dan istriku terpaksa
mengabulkan permintaannya.
Begitu permintaan kukabulkan, Ranawarti
langsung diboyongnya ke Kotaraja. Padahal
sesuai perjanjian puteriku itu akan dikawin
sesuai adat dan agama. Ternyata Ranawarti
hanya dijadikan peliharaan. Sama sekali tidak
ada pesta perkawinan seperti yang dijanjikan.
Dan lebih malangnya lagi, ketika puteriku hamil
enam bulan, Ranawarti
dipulangkan dan
ditinggalkan begitu saja...
Perwira itu kemudian kawin dengan gadis
lain yang masih keponakanku. Pesta besar
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
19 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
perkawinan akan dilangsungkan minggu depan
"Lalu apa maumu sekarang ini?" bertanya
Datuk Teluk Ular,
"Aku ingin agar Perwira itu dibunuh!" jawab
Lor Ametung. "Kau mampu melakukan sendiri dengan
tanganmu!"
Lor Ametung gelengkan kepala. "Saya sudah
mencoba Datuk. Dengan cara kasar dan cara
halus Semuanya gagal. Perwira itu memiliki dua
orang pengawal berkepandaian tinggi sedang dia
sendiri kabarnya menyimpan ilmu kebal! Malah
aku mendengar berita, dia akan menyuruh
tangkapku..."
"Nasibmu memang jelek Lor Ametung. Siapa
nama Perwira yang doyan daun muda itu?"
"Namanya Haryo Tulus Neso, Datuk... "
"Bagus! Kau boleh pergi sekarang. Perwira
itu akan menemui ajal pada malam perkawinannya! Di pelaminan!"
"Terima kasih Datuk... Aku mohon diri."
"Hait! tunggu dulu!" seru Datuk Teluk Ular.
"Ada satu pertanyaan yang harus kau jawab.
Kau datang kemari seorang diri atau membawa
teman"!"
" Aku datang sendirian Datuk."
"Jangan dusta!" bentak Datuk Teluk Ular
dengan mata membeliak marah dan garang.
"Aku tidak berdusta Datuk. Aku benar-
benar datang sendirian..." berkata Lor Ametung.
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
20 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
Sang Datuk menatap lekat-lekat. Hidungnya
kembang kempis. Lalu dia bertanya: "Kau suka
merokok Lor Ametung?"
"Tidak," jawab Lor Ametung seraya meng-
geleng. "Kenapa pakaianmu berbau rokok...?"
Lor Ametung mendekatkan bahu kanannya
ke hidung. Memang pakaian itu berbau rokok.
Sesaat dia merasa heran, kemudian dia ingat.
"Aku bertemu seseorang di tengah jalan waktu
menuju kemari... "
Wiro Sableng 039 Kelelawar Hantu di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Aku sudah menduga! Di mana orang itu
sekarang"!"
"Aku tidak tahu Datuk. Waktu kutinggalkan
dia asyik menyantap nasi bungkus... "
"Bagaimana ciri-ciri orang itu"!" tanya
Datuk Teluk Ular.
"Seorang tua bermuka buruk keriput.
Pakaiannya rombeng dan penuh tambalan
"Dia membawa tas terbuat dari tikar...?"
"Betul sekali Datuk..."
"Dan dia merokok kawung...?"
"Benar Datuk..."
Sekilas Lor Ametung melihat perubahan
pada wajah Datuk yang angker itu.
"Aku boleh pergi sekarang Datuk?" bertanya
Lor Ametung. Sang Datuk hanya anggukkan kepala. Lor
Ametung naik ke punggung kuda dan tinggal-
kan tempat itu.
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
21 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
Untuk beberapa lamanya Datuk Teluk Ular
masih tegak di situ. Derap kaki kuda tung-
gangan Lor Ametung makin lama makin jauh
hingga akhirnya tak terdengar lagi. Datuk Teluk
Ular mengusap wajahnya yang seram, me-
mandang ke arah kejauhan. Dalam hatinya ada
serangkai ucapan.
"Ah, ternyata dia masih hidup. Bagaimana
hal ini bisa terjadi. Bukankah dulu jelas-jelas
dia sudah mati masuk ke dalam jurang" Atau
mungkin setannya yang muncul gentayang-
an...?" Datuk Teluk Ular memandang berkeliling.
Meneliti hampir setiap pohon dan setiap semak
belukar di sekitarnya. Tak tampak seorang
manusia atau seekor binatangpun, kecuali kuda
milik Lor Ametung yang tadi mati dibunuh
Kelelawar Hantu. Hatinya agak lega sedikit.
Setelah sekali lagi memandang berkeliling.
Datuk Teluk Ular melompat ke atas dan masuk
ke dalam rumah kayu di puncak empat pohon
kelapa. Di balik semak belukar lebat di bawah
sebatang pohon kelapa, tak tertembus oleh
pandangan mata tajam Datuk Teluk Ular,
sesosok tubuh berpakaian rombeng bertambal-
tambal duduk menjelepok di tanah seenaknya.
Sebatang rokok kawung terselip di sela bibir,
tetapi sejak tadi sengaja tidak dinyalakan.
"Jika kuturutkan hawa amarah, ingin aku
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
22 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
membunuhnya detik ini juga. Tapi aku harus
menunggu. Harus melihat sendiri bahwa dia
memang benar-benar telah menguasai mantera
jahat itu. Burung kelelawar tadi...Sulit aku
mempercayainya. Aku harus menunggu dan
bersembunyi sampai minggu depan. Sampai dia
melaksanakan perintah untuk membunuh
Haryo Tulus Reso... Mudah-mudahan saja pen-
ciumannya tidak terlalu tajam hingga tidak
dapat mencium bau busuk pakaianku rombengku ini...Hik... hik...hik " Orang tua
berbaju rombeng cekikikan sendir
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
23 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
MALAM MINGGU Legi, udara di atas teluk
nampak mendung. Meskipun rembulan memancarkan sinarnya dengan terang namun
tiada artinya karena hampir setiap saat awan
tebal bergerak menutupinya. Angin laut terasa
menembus sangat mencucuk tulang.
Di kawasan hutan kelapa dimana terletak
bangunan kayu tempat kediaman Datuk Teluk
Ular, keadaan sesunyi di pekuburan. Di luar
gelap sekati. Di dalam rumah yang terletak di
atas empat pohon kelapa itu sebuah pelita
menyala berkelap kelip. Karena bangunan kayu
itu tidak seberapa besar maka nyala pelita
cukup menerangi satu-satunya ruangan yang
ada. Di salah satu sudut ruangan, dimana
terdapat sepotong kayu melintang, tampak
Kelelawar Hantu bergantung tidak bergerak.
Sayapnya kuncup ke tubuh, kepalanya tegak
lurus memandang ke arah Datuk Teluk Ular
yang duduk di atas sehelai tikar yang terbuat
dari kulit ular. Di hadapan sang Datuk terletak
sebuah pendupaan dengan bara menyala serta
asap menebar bau kemenyan. Datuk Teluk Ular
duduk tak bergerak, mata terpejam dan tangan
di depan dada. 039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
24 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
Setelah beberapa saat berlalu dalam
kesunyian, bibir sang Datuk tampak bergerak.
"Kelelawar Hantu, apakah kau sudah siap
menjalankan perintah"!"
Binatang yang tergantung di kayu kering di
sudut ruangan kembangkan kedua sayapnya.
Matanya tampak bersinar dan dari mulutnya
terdengar suara mencuit tiga kali berturut-
turut. "Kalau kau sudah siap maka dengar baik-
baik. Malam ini kau berangkat ke Kotaraja.
Kotaraja... Kotaraja... Kotaraja...Di sana seorang
Perwira Kerajaan tengah mengadakan pesta
perkawinan. Namanya Haryo Tulus Reso. Haryo
Tulus Reso... Haryo Tulus Reso. Datangi
pendopo Kencana Wungu. Bunuh... bunuh...
bunuh Haryo Tulus Reso... Haryo
Tulus Reso...Sudah kau dengar dan sudah jelas?"
"Cuit... cuit... cuit..."
"Berangkat sekarang. Kau harus kembali
sebelum hitungan ketiga ribu!"
"Cuit... cuit... cuit..."
Kelelawar Hantu mengepakkan sayapnya
tiga kali. Tubuhnya yang tergantung kaki ke
atas kepala ke bawah melesat menembus
lubang angin di dinding ruangan. Di saat itu
pula pelita di dalam bangunan padam hingga
keadaan di situ gelap gulita. Hanya arang
menyala dalam pendupaan yang mengeluarkan
cahaya redup. 039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
25 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
Datuk Teluk Ular kembali rangkapkan
kedua tangan di depan dada, pejamkan mata,
membaca mantera pendek lalu menghitung
mulai dari satu.
Ketika dia sampai ke hitungan yang ke
empat puluh, sepasang matanya bergerak. Ada
cahaya tiba-tiba menerangi ruangan itu dan
menembus kelopak matanya. Perlahan-lahan
Datuk Teluk Ular buka kedua matanya.
Dadanya berdebar. Pandangannya terpaku pada
pelita di hadapannya. Jelas tadi pelita itu
padam sewaktu Kelelawar Hantu berkelebat
pergi. Mengapa kini tahu-tahu pelita itu kembali
menyala! Siapa yang menghidupkannya"! Di
saat yang sama hidung sang Datuk mencium
bau rokok kawung!
Datuk Teluk Ular hembuskan napas
panjang. "Kalau kau memang sudah hadir di sini,
mengapa tidak segera masuk" Di luar gelap dan
dingin..."
Baru saja sang Datuk berkata begitu, pintu
bangunan yang tadi terkunci tiba-tiba tampak
terbuka dengan mengeluarkan suara berkere-
katan. Pintu sudah terpentang lebar. Di luar
tampak kegelapan menghitam. Tapi tidak
seorang pun bertindak masuk!
"Masuklah dengan aman! Tidak ada
peralatan dan senjata rahasia di tempat ini!"
berseru Datuk Teluk Ular.
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
26 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
Sesosok tubuh muncul di ambang pintu.
Ada nyala api rokok kawung di sudut bibirnya.
Lalu tubuh ini dengan mengeluarkan suara
angin berkesiuran, berkelebat masuk ke dalam,
langsung duduk di hadapan Datuk Teluk Ular.
"Tujuh tahun tidak bertemu, kau masih
tetap seperti dulu-dulu juga Daeng Ponto
Jene..." berkata Datuk Teluk Ular sambil
menatap tak berkesip pada orang yang duduk di
hadapannya... Orang yang ditegur tertawa mengekeh dan,
usap-usap wajahnya.
"Teman-teman lama bilang aku awet muda
Gila! Padahal muka buruk ini sudah memiliki
seribu keriput! Rambut sudah lama putih,
pandangan mata sudah mulai kabur dan
pendengaran sudah muhi tumpul. Aku sudah
berubah sangat tua Datuk Teluk Ular. Sesuai
dengan bertambah tuanya bumi Tuhan ini..."
Datuk Teluk Ular angguk-anggukkan kepala
mendengar ucapan sang tamu. Tamu yang
datang kembali membuka mulut.
"Jika kau hitung tambalan di bajuku yang
rombeng ini, semua berjumlah tujuh puluh dua.
Nah sebegitu pula banyaknya usia tubuh
keropos ini. Hik... hik... hik!"
"Tujuh tahun tidak bertemu, kalau malam
ini kau datang tentu banyak cerita yang hendak
kita tuturken bersama. Tapi rasa-rasanya, aku
mendapat firasat, kau hanya ingin membicara-
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
27 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
kan satu dua hal penting saja. Bukan begitu
saudaraku Daeng Ponto Jene...?"
"Tepat sekali saudara lamaku yang kini
bergelar Datuk Teluk Ular. Tepat sekali...
Apakah kau punya waktu untuk itu?"
"Sampai pagi besok atau sampai pagi lusa
aku bersedia berbincang-bincang denganmu.
Hanya saja untuk menghormat tetamu, aku
harus memasak air, menyeduh kopi. Kopi
tubruk tanpa gula aren, bukankah itu
kesenanganmu Daeng...?"
"Ah, kau terlalu repot. Tapi kalau memang
ada minuman tentu saja mulut ini tidak
menolak. Apalagi kopi hangat buatanmu. Hik...
hik... hik... "
Datuk Teluk Ular mengambil sebatang
ranting kayu panjang yang terletak di
sampingnya. Dengan kayu ini dikaitnya
pegangan dua buah
cangkir tanah lalu
diletakkannya di atas pendupa-an besar.
Dengan ujung kayu pula dia mengait sebuah
ceret terbuat dari tanah. Dari dalam ceret
dituangkannya air putih ke dalam dua cangkir
tanah. Lalu sebuah kantong berisi bubuk kopi
dikeluarkannya, dimasukkan ke dalam dua
buah cangkir. Tak selang berapa lama air di
dalam dua buah cangkir tampak mendidih.
Harumnya bau kopi menebar dalam ruangan
itu. "Apakah kau masih suka makan sirih
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
28 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
Daeng...?" bertanya Datuk Teluk Ular.
"Ah, sudah sejak beberapa tahun silam aku
tidak lagi menyirih. Kini aku lebih suka
merokok kawung. Menyirih kukira adalah
pekerjaan orang-orang perempuan ..." sahut
Daeng Ponto Jene pula.
Datuk Teluk Ular tertawa hambar. "Aku tak
pernah dapat melupakan sirih, tembakau
campur pinang dan kapur. Kalau kau tak mau
Wiro Sableng 039 Kelelawar Hantu di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
mengawani, biarlah aku makan sirih sendirian."
Lalu Datuk itu mengambil sebuah kotak kayu
berisi daun sirih lengkap dengan kapur,
tembakau dan pinang. Dengan tenang dia mulai
meracik sirih sementara Daeng Ponto Jene,
orang tua berpakaian rombeng itu memperhati-
kannya dengan sabar.
Setelah beberapa kali mengunyah sirihnya.
Datuk Teluk Ular mempersilahkan tetamunya
meneguk kopi hangat yang telah tersedia.
"Manusia cerdik, licik dan jahat!" membatin
Daeng Ponto Jene. "Dikiranya aku tidak tahu
kalau kopi itu berisi racun mematikan! Dia
sendiri telah memagar diri dengan sirih yang
dimakannya! Dasar manusia jahanam...!"
"Daeng, jangan ditunggu sampai kopinya
menjadi dingin," Datuk Teluk Ular berkata.
Karena cangkir tanah itu masih terjerang di
atas pendupaan berbara merah, dengan sendiri-
nya berada dalam keadaan panas sekali. Tetapi
begitu dipersilahkan tanpa ragu-ragu Daeng
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
29 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
Ponto Jene ulurkan tangan mengambilnya lalu
mendekatkan bibir cangkir ke bibirnya. Tapi
baru setengah jalan tiba-tiba cangkir tanah itu
pecah dengan mengeluarkan suara keras. Kopi
dan hancuran cangkir jatuh berantakan di
lantai! Berubah paras Datuk Teluk Ular tapi
sebaliknya orang tua berpakaian rombeng
tersenyum senyum lalu berkata: "Sungguh sial
nasibku malam ini. Kalau bukan rejeki, sudah
di depan mulut tak dapat kuminum!"
"Kau boleh mengambil kopi dalam cangkir
satu lagi," berkata Datuk Teluk Ular.
"Terima kasih Datuk. Aku tak mau jadi
tamu yang dianggap rakus. Kau silahkan
meneguk kopi bagianmu..." jawab Daeng Ponto
Jene. Dalam hatinya Datuk Teluk Ular membatin:
"Manusia satu ini rupanya tahu kalau kopi itu
beracun. Karena itu dia sengaja memecah
cangkir dengan tenaga dalamnya..."
"Aku tuan rumah yang tak tahu diri. Minum
kopi sendirian..." ujar Datuk Teiuk Ular lalu
dengan tangan kirinya dia menjangkau cangkir
tanah di atas pendupaan dan cegluk... cegluk...
dia meneguk kopi panas itu sampai habis.
Sambil menyeringai dia letakkan cangkir kosong
di lantai, lalu gosok-gosokkan kedua telapak
tangannya satu sama iain.
"Sekarang Daeng, ceritakan apa maksud
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
30 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
penting kunjunganmu kemari."
"Maksud pertama hanya mengingatkan
peristiwa tujuh tahun lalu di tanah Bugis.
Waktu kau membokongku dari belakang lalu
melemparkanku ke dalam jurang Patompo. Itu
kau lakukan semata-mata karena kau inginkan
Badik Bintang Bulan milik guru yang
dipercayakan padaku. Apakah kau masih ingat
peristiwa itu Datuk?"
Datuk Teluk Ular tidak segera mcnjawsb.
Daeng Ponto Jene tak hendak mendesak. Dia
menunggu sampai akhirnya sang Datuk
membuka mulut. "Aku masih ingat Daeng. Dan benar-benar
aku menyesal. Entah mengapa aku sampai
tergoda oleh bujuk rayu setan saat itu dan tega
mencelakaimu. Setelah kau kujerumuskan ke
dalam jurang aku menyesal. Aku berusaha
melakukan sesuatu untuk menolongmu dan
menuruni jurang. Tapi sulit sekali mencapai
dasar jurang. Aku menunggu sampai keesokan
pagi kalau-kalau kau muncul. Tapi itu tak
terjadi. Aku bersyukur kalau nyatanya kau
selamat. Aku mohon maafmu atas kekhilafanku
itu Daeng..."
Daeng Ponto Jene mengangguk. "Aku
datang kemari bukan untuk meminta maafmu
Datuk karena peristiwa itu sudah kulupakan
Hanya perlu kau jawab pertanyaanku. Apakah
Badik Bintang Bulan masih berada di
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
31 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
tanganmu?"
"Senjata itu masih padaku Daeng. Kurawat
baik-baik." Menjawab Datuk Teluk Ular.
"Sebelum guru meninggal, beliau berpesan
agar aku mencarimu untuk mengambil badik
keramat itu, membawanya kembali ke tanah
Bugis dan menguburkannya di samping
makamnya. Tak satu orang pun boleh
memilikinya. Tidak kau, tidak juga aku atau
orang lain atau murid-muridnya yang lain..."
Datuk Telur Ular termenung.
"Kalau memang begitu pesan guru, aku
tidak berani menolak," katanya. Lalu dia
bangkit berdiri dan melompat ke atas atap.
Tangannya menjang kau sesuatu yang terselip
di balik kayu kaso. Ketika kemudian dia turun
dan meletakkan benda itu di hadapan Daeng
Ponto Jene, ternyata benda itu adalah sebilah
badik lengkap dengan sarungnya.
Pada hulu dan sarung senjata ini terdapat
ukiran bulan bersanding dengan bintang.
Daeng Ponto Jene melirik ke arah badik.
Sekali lihat saja, dia sudah mengetahui kalau
senjata itu adalah badik Bulan Bintang palsu!
Tapi berpura-pura tidak tahu orang tua
berpakaian rombeng ini ambil senjata itu dan
selipkan di pinggangnya. Ketika di pegang badik
itu terasa ringan padahal yang asli berat.
"Terima kasih kau telah memelihara badik
ini dengan baik dan mengembalikannya tanpa
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
32 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
kurang suatu apa," kata Daeng Ponto Jene.
"Sekarang aku beralih pada maksud kedatanganku yang kedua. Yang juga merupakan maksud terakhir. Sepanjang kuketahui, ternyata kau telah menguasai
mantera untuk merubah wujud suatu benda
hidup menurut kemauanmu, lalu menjalankan
perintah menurut kehendakmu... Bukankah
begitu Datuk?"
"Soal yang kedua ini aku tak bersedia
menjawab. Soal mantera yang bisa dimiliki
adalah rejeki masing-masing orang, masing-
masing murid. Aku mendapatkannya dari guru
dan kau tidak mendapatkannya. Apakah ada
perasaan iri dalam sanubarimu?"
Orang tua bermuka buruk berpakaian
tambalan tersenyum lebar.
"Iri adalah kawannya syirik. Sifat itu tidak
melekat dalam tubuhku baik lahir maupun
batin. Aku tidak akan membawa persoalan ini
kalau memang mantera itu kau dapatkan dari
guru atau memang diberikan guru. Tetapi
sebelum meninggal, justru guru menceritakan
padaku bahwa mantera itu kau curi dari
sekumpulan tulisan rahasia milik guru..."
"Sayang guru telah tiada hingga dia tidak
bisa membuktikan bahwa aku telah mencuri
mantera itu..."
"Guru memang telah tiada Datuk. Tapi apa
yang dikatakan guru semasa hidup sangat
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
33 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
kupercayai. Tak mungkin guru berdusta..."
"Maaf bicara Daeng, mungkin kau yang ber
dusta!" memotong Datuk Teluk Ular.
Daeng Ponto Jene tertawa gelak-gelak.
"Ada-ada saja kau ini Datuk! Sejak aku
mengenal mana yang baik dan mana yang
buruk, sampai tua bangka keropos begini, tak
pernah aku ber dusta. Tidak kepadamu, tidak
kepada siapapun!"
"Lalu apa maksudmu yang sebenarnya?"
"Mulai detik ini kau tidak boleh menggunakan mantera itu untuk maksud
apapun! Jika Kelelawar Hantu itu kembali kau
harus membunuhnya!"
"Tak mungkin aku mengikuti perintahmu
Daeng!" "Mengapa tak mungkin"!"
"Kau bukan guru yang wajib kupatuhi!"
"Justru aku memerintah sesuai dengan
pesan guru!"
"Tak dapat aku mempercayai ucapanmu itu
Daeng!" "Kita saudara seperguruan. Apa katamu
harus kupercaya. Sebaliknya apa yang kusampaikan harus pula kau percaya..."
Datuk Teluk Ular gelengkan kepala.
"Maafkan aku Daeng. Pembicaraan kita
cukup sampai.di sini. Aku ingin istirahat. Pintu
itu masih terbuka. Selamat jalan Daeng..."
Daeng Ponto Jene tertawa mengekeh.
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
34 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
"Hakmu menyuruh aku pergi karena ini
rumahmu! Tapi hakku menjalankan pesan
mendiang guru! Aku akan keluar dari rumah
ini. Tapi akan menunggu di luar sana sampai
kau bersumpah untuk tidak lagi mengamalkan
mantera terlarang itu dengan alasan dan
maksud apapun! Aku memberi waktu padamu
sampai besok pagi, saat sang surya terbit!"
Orang tua berbaju rombeng bangkit dari
duduknya. "Sebelum aku pergi, aku juga ingin
mengembalikan badik tak berguna ini padamu!"
Dari balik pakaian bututnya Daeng Ponto
Jene keluarkan Badik Bulan Bintang palsu lalu
mencampakkannya ke pangkuan Datuk Teluk
Ular. "Besok pagi kutunggu sumpahmu bersama
Badik Bulan Bintang yang asli! Mataku
mungkin sudah lamur, tapi aku tak bisa ditipu
Datuk! Aku masih dapat membedakan mana
senjata yang asli dan mana yang palsu...!"
Daeng Ponto Jene tutup ucapannya dengan
tawa mengekeh. Lalu tubuhnya berkelebat
mundur ke arah pintu rumah kayu, lenyap di
telan gelapnya malam di luar sana!
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
35 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
DATUK TELUK ULAR bantingkan badik palsu
ke lantai hingga patah berantakan. Penasaran
dia melompat ke pintu. Di luar gelap
menghitam. Tapi dengan kepandaiannya yang
tinggi orang ini langsung saja menghambur
turun dari ketinggian lebih dari enam tombak
itu. Begitu menjejakkan kaki di tanah, sepasang
matanya yang merah serta merta memandang
cepat berkeliling. Dekat serumpun semak
belukar dia melihat nyala api kecil. Itulah nyala
api rokok kawung Daeng Ponto Jene!
"Daeng!" berseru Datuk Telur Ulat, "Aku
tidak suka kau berada di tempat ini! Kuharap
kau segera pergi! Persetan dengan segala
Wiro Sableng 039 Kelelawar Hantu di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
urusan besok pagi!"
"Suka atau tidak suka itu bukan urusanmu
Datuk! Kau bisa mengusirku dari rumahmu di
atas pohon sana! Tapi kalau aku nongkrong di
sini, setan kepala tujuhpun tidak dapat
mengusirku!" Daeng Ponto Jene mengekeh
dalam gelap lalu hisap rokoknya dalam-dalam.
Datuk Teluk Ular mendengus.
"Kau lupa Daeng! Kawasan Teluk sampai
seribu tombak ke pedalaman adalah daerah
kekuasaanku!"
"Itu katamu! Tapi tidak kataku! Kau
pergilah naik ke atas rumahmu kembali dan
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
36 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
tidur lelap. Waktumu masih cukup banyak
sampai esok pagi!"
"Kalau kau tetap membangkang, berarti kau
sengaja mencari silang sengketa!"
"Terserah kau mau mengatakan apa!" sahut
Daeng Ponto Jene. "Aku kemari mencari kata
bulat dan mupakat. Tapi kau inginkan lantai
terjungkat! Aku tak mau bicara lagi denganmu!
Aku mau tidur bersama nyamuk-nyamuk sialan
di tempat ini!"
Lalu Daeng Ponto Jene rebahkan tubuhnya
di atas semak belukar, seperti seorang orok dan
mulai mendengkur! Tubuhnya yang berat itu
seperti tergolek di atas kasur empuk, padahal
hanya ditopang semak belukar belaka! Ini
sudah cukup menjadi pertanda betapa tingginya
tingkat keringanan tubuh orang tua berwajah
buruk itu. Jengkel dan marah Datuk Teluk Ular
melangkah menghampiri semak belukar. Sekali
tendang saja rambaslah semak belukar itu.
Tubuh orang tua yang tidur di atas semak
belukar, begitu semak belukar rambas tentunya
akan jatuh ke tanah. Tapi anehnya, tubuh itu
sesaat masih mengapung di udara lalu
melayang ke arah semak belukar lainnya yang
terdapat tidak jauh dari tempat itu. Dan
kembali terdengar suara dengkurnya!
Merasa dipermainkan, dengan langkah-
langkah besar Datuk Teluk Ular mendatangi
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
37 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
semak belukar itu. Kali ini bukan semak
belukar yang ditendangnya tapi langsung tubuh
Daeng Ponto Jene. Tendangannya mengarah
perut saudara seperguruannya itu. Suara
tendangan terdengar keras menderu dalam
gelapnya malam.
"Kalau tidak kuhabisi manusia keparat ini,
aku bisa susah dibuatnya!" begitu Datuk Teluk
Ular membatin dan dalam geramnya dia merasa
pasti tendangannya akan mengenai sasaran.
Tetapi alangkah terkejutnya sang datuk
ketika mendadak dia merasakan ada yang
mencengkeram pergelangan kaki kanannya.
Sebelum dia bisa berbuat sesuatu dirasakannya
tubuhnya dilemparkan ke atas. Ketika melayang
turun dia hampir tak bisa mengimbangi diri
karena sebuah benda kecil berapi melesat ke
arah matanya. Rokok kawung Daeng Ponto
Jene! Datuk Teluk Ular jatuh punggung, terhempas ke tanah! Satu hal yang sebenarnya
tidak mungkin terjadi atas diri seorang kawakan
seperti dia! Di dalam gelap terdengar suara tawa
mengekeh. "Datuk Teluk Ular! Kalau tidak mengingat
kita masih saudara seperguruan, sudah
kutanggalkan kaki kananmu tadi!"
"Manusia sombong!" maki Datuk Teluk Ular
marah besar mendengar kata-kata Daeng Ponto
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
38 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
Jene. "Aku mau lihat sampai dimana kepandaianmu!"
"Ha... ha! Soal kepandaian, kepandaian
manusia adalah kecil dibanding dengan
kepandaian dan kekuasaan Tuhan! Apa kau
masih belum mau sadar
Ucapan Daeng Ponto Jene terputus karena
saat itu datang sambaran angin ganas ke arah
tenggorokannya.
"Cengkeraman jari angin!" seru orang tua
berpakaian rombeng ketika mengenali pukulan
tangan kosong yang mengandung tenaga dalam
hebat itu! Tubuhnya melesat dari atas semak
belukar. Sedetik kemudian semak belukar itu
musnah hampir tidak berbekas dan si baju
rombeng tampak berdiri di samping sebatang
pohon kelapa leletkan lidah dan goleng-
golengkan kepala. "Rupanya kau tidak main
main Datuk...?" menegur orang tua ini.
"Aku memberi pengampunan padamu jika
kau mau pergi dari sini!"
Tertawa Daeng Ponto Jene mendengar
ucapan itu. "Seharusnya aku yang akan memberi
pengampunan padamu karena telah melanggar
pesan guru dan mencuri Badik Bulan Bintang!"
"Kalau itu cakapmu, berarti nyawamu harus
lepas malam ini juga!" kertak Datuk Teluk Ular.
Lalu kedua tangannya diangkat ke atas,
mulutnya berkomat-komat. Dua tangannya
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
39 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
tampak seperti dijalari sinar biru.
Kagetlah Daeng Ponto Jene ketika melihat
hal itu. "Astaga! Darimana dia dapatkan pukulan
sepasang kelabang biru itu!" Orang tua berbaju
rombeng ini cepat kerahkan tenaga dalamnya ke
tangan kanan. Ketika Datuk Teluk Ular
menghantam dengan kedua tangannya, diapun
membalas dengan pukulan tangan kanan.
Dua larik sinar biru yang tampak seperti
hitam dalam gelapnya malam menyambar ke
arah Daeng Ponto Jene. Sebaliknya dari tangan
kanan orang tua dari tanah Bugis ini
menghambur angin kencang laksana topan,
tanpa sinar tanpa cahaya tetapi mengandung
hawa dingin luar biasa!
Des...des...! Daeng Ponto Jene terdengar mengeluh
tinggi. Tubuhnya terdorong empat langkah lalu
jatuh duduk. Karena tak sanggup bertahan
akhirnya rebah. Tangan kanannya nampak
membiru sampai sebatas lengan.
Di lain tempat Datuk Telur Ular menggeletak di bawah kolong rumah kayunya,
di antara empat batang pohon kelapa dengan
nafas megap-megap dan tubuh menggigil seperti
diselimuti es! Menyadari dirinya terkena racun jahat,
Daeng Ponto Jene segera totok urat besar di
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
40 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
pertengahan lengan kanan. Setelah atur jalan
darah dan pernafasan, orang tua ini bangkit
berdiri dan melangkah menghampiri Datuk
Teluk Ular. Justru saat itulah sang Datuk
tampak menggerakkan tangan kanannya. Sebuah pisau terbang melesat ke arah Daeng
Ponto Jene. Yang diserang angkat tangan
kirinya. Cras! Pisau terbang menancap pada tas daun
tikar yang dijadikan tameng oleh Daeng Ponto
Jene. "Kau masih tak mau bertobat dan sadar
Datuk"!"
"Manusia keparat! Hari ini putus hubungan
kita sebagai saudara seperguruan! Aku bersumpah membunuhmu malam ini! Kalau
tidak biar aku yang bunuh diri!"
"Sumpah manusia tolol!" tukas Daeng Ponto
Jene. Dia angkat kaki kanannya. Dengan kaki
ini dia mendorong dada Datuk Teluk Ular yang
saat itu mencoba berdiri masih dalam keadaan
menggigil. Akibat dorongan kaki ini sang Datuk
kembali tergeletak di tanah. Dia mencoba
bangkit kembali tapi dadanya diinjak oleh
Daeng Ponto Jene.
Di malam yang gelap itu tiba-tiba terdengar
suara cuit... cuit...cuit...
Sepasang mata merah Datuk Telur Ular
membeliak bersinar. Mulutnya menyunggingkan
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
41 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
seringai. "Kau akan mampus Daeng... Akan mampus
saat ini juga...!"
"Cuit...cuit... cuit..."
"Kelelawar Hantu! Bunuh orang ini. Bunuh
orang ini... Orang ini... Orang ini..." Datuk Telur
Ular berteriak ketika melihat binatang yang
dikenalinya melayang di udara di antara batang-
batang pohon kelapa.
"Cuit... Cuit... cuit...!"
Kelelawar Hantu menyambar laksana kilat.
Daeng Ponto Jene tersentak kaget. Tak
menyangka akan terjadi begitu cepat. Ketika dia
berusaha menyelamatkan diri dengan melompat
ke belakang, tak urung daun telinganya sebelah
kanan kena disambar cakaran kuku Kelelawar
Hantu. Orang tua ini terpekik! Daun telinganya
putus dan darah mengucur!
"Binatang iblis!" teriak Daeng Ponto Jene.
Dia hantamkan tangan kirinya ke arah
Kelelawar Hantu yang melayang di udara.
Pukulan tangan kosong ini adalah pukulan yang
tadi dihantamkannya pada Datuk Teluk Ular.
Tetapi seperti tahu bahaya. Kelelawar Hantu
menukik ke bawah. Angin pukulan lewat jauh di
atasnya. Di lain kejap, moncongnya yang
memiliki gigi serta taring-taring panjang itu siap
menerkam perut Daeng Ponto Jene. Orang tua
ini gerakkan tangan kirinya, kini menghantam
dengan tas tikarnya. Sambil menghantam
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
42 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
sambil mengelak ke samping.
Breet...!"
Tas yang terbuat dari tikar itu robek besar.
Daeng Ponto Jene merasakan salah satu jari
tangannya perih. Ketika diperhatikan ternyata
tangan itu terluka.
"Bunuh... bunuh orang ini! Orang ini...!"
"Cuit...Cuit...Cuit...!"
"Ya Tuhan, aku tidak mungkin menghadapi
binatang celaka ini..." mengeluh Daeng Ponto
Jene. Maka sebelum burung kelelawar bermata
merah itu kembali menyerangnya, orang tua ini
cepat berkelebat tinggalkan tempat itu.
"Kejar... Kejar orang itu! Kejar... kejar. i.
kejar...!"
Wiro Sableng 039 Kelelawar Hantu di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Cuit...Cuit...Cuit!"
Kelelawar Hantu kerjakan apa yang
diperintah sang Datuk. Binatang ini melesat ke
jurusan lenyap.
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
43 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
PENDOPO Kencono Wungu yang terletak di
pusat Kotaraja malam itu penuh kemeriahan. Di
situ dilangsungkan pesta perkawinan Raden
Haryo Tulus Resto, seorang Perwira Kerajaan
yang sebenarnya telah punya istri. Yang
"beruntung" menjadi pengantin perempuan
adalah seorang dara berusia delapan belas
tahun, bernama Rinusari yang masih merupakan keponakan Lor Ametung, Kepala
Desa Babakan. Tamu melimpah ruah dan
kebanyakan adalah tokoh-tokoh istana atau
petinggi-petinggi Kerajaan. Sri Baginda memberi
izin untuk dipergunakannya Pendopo Kencono
Wungu sebagai tempat pesta perkawinan tapi
beliau sendiri tidak hadir karena kabarnya Sri
Baginda tidak begitu suka dengan perkawinan
Perwiranya itu. Rupanya kabar telah sampai
kepada Sri Baginda bahwa selain telah memiliki
dua istri, sebelumnya Haryo Tulus Reso pernah
memelihara seorang gadis bernama Ranawarti
yang kemudian ditinggal begitu saja dalam
keadaan hamil. Berbagai hidangan dan minuman mahal
disuguhkan. Serombongan pemain gamelan
menghibur para tetamu dengan gending-
gending yang asyik didengar. Sepasang pengantin duduk di pelaminan. Haryo Tulus
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
44 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
Resto tiada henti-hentinya menyunggingkan
senyum. Pada saat pesta perkawinan itu
berjalan di puncak kemeriahannya mendadak
dari luar melayang masuk seekor burung
kelelawar besar, berkepala aneh. Sepasang
telinganya lebih panjang dan lebih besar dari
kelelawar biasa. Hampir menyerupai telinga
kuda. Mulutnya yang senantiasa mengeluarkan
suara cuit-cuit memperlihatkan gigi-gigi serta
taring-taring mencuat Yang mengerikan adalah
kedua matanya yang besar dan berwarna
merah. Binatang ini melayang seputar pendopo.
Beberapa orang segera bertindak mengusirnya.
Tetapi seperti tidak takut sama sekali kelelawar
itu terus berkelebat kian kemari. Ketika seorang
petugas yang membawa galah datang mengusir,
kelelawar itu keluarkan suara keras mencuit
lalu menukik menyerang!
Petugas yang membawa galah bambu
terdengar menjerit. Galah lepas dari tangannya.
Kedua tangannya kini dipakai untuk menutupi
mukanya. Dari sela-sela jari tangannya tampak
darah mengucur. Ketika orang ini akhirnya
jatuh tersungkur dan ketika semua orang
menyaksikan keadaan wajahnya, suasana pesta
serta merta menjadi gempar! Muka orang itu
tidak seperti muka manusia lagi. Hidungnya
tanggal meninggalkan lobang besar berdarah.
Pipi kanannya copot dan mata kirinya ikut
terbongkar! Dan kelelawar itu masih saja
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
45 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
melayang berputar-putar dalam ruangan besar
pendopo! Para tetamu yang ketakutan mulai berlarian
meninggalkan tempat pesta. Mereka yang
merasa memiliki kepandaian tetap dalam
pendopo sambil bersiap-siap. Sepasang pengantin tampak gelisah. Seseorang kemudian
membawa pengantin perempuan meninggalkan
pelaminan sementara Haryo Tulus Reso tertegak
bingung, lalu memberi isyarat pada dua orang
lelaki tinggi besar yang berdiri tak berapa jauh
dari tempat itu. Keduanya adalah pengawal
pribadi yang telah mengabdi pada Perwira itu
selama lebih dari sepuluh tahun. Dalam ilmu
silat luar mereka memiliki kepandaian mengagumkan. Dalam ilmu dalam atau
kesaktian. keduanya memang tidak mempunyai
simpanan apa-apa.
Melihat isyarat Haryo Tulus Resp tadi,
kedua pengawal itu cepat bergerak ke tengah
ruangan. Salah seorang di antaranya menyambar pemukul gong yang telah ditinggalkan para pemain gamelan karena
ketakutan. Dengan pukulan gong ini dia
melempar kelelawar yang terbang berputar-
putar. Sebagai seorang ahli silat lemparannya
pastilah tidak akan luput. Tetapi dia tidak
mengetahui kalau binatang yang dilemparnya
itu bukanlah kelelawar biasa!
Begitu pemukul gong melesat, kelelawar
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
46 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
melesat ke kiri, berputar dan menyambar kayu
pemukul gong itu dengan sayapnya dari sebelah
kiri. Praak! Kayu pemukul gong patah berentakan.
Membuat pengawal yang melempar, Haryo
Tulus Reso dan semua orang yang ada di situ
menjadi kaget. Kekagetan ini disusul pula
dengan satu kengerian ketika kelelawar besar
keluarkan suara mencuit menusuk telinga, lalu
menyambar ke leher orang yang tadi melempar.
Jeritan keras memecah pendopo. Si pengawal
terhuyung-huyung lalu roboh ke lantai yang
bertutupkan permadani, menggelepar-gelepar
sesaat, akhirnya tewas dengan mata melotot,
leher luka besar!
"Ini bukan binatang biasa!" berucap Haryo
Tulus Reso dalam hati. Dia segera baca aji ilmu
kebal yang dimilikinya, lalu menyambar
sebatang tombak yang terletak di samping
pelaminan. Pengawalnya yang satu berseru agar
dia tetap di tempat. Pengawal ini kemudian
hunus sebilah golok bergerak
ke tengah ruangan. Senjata di tangan kanannya di putar
putar hingga keluarkan suara berdesing.
Selangkah demi selangkah dia mulai mendekati
kelelawar besar yang terbang merendah seperti
siap pula untuk menghadapinya.
Merasa ditantang oleh seekor binatang,
pengawal membuat lompatan setengah tombak
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
47 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
lalu bacokkan goloknya ke arah kelelawar.
Breet... Sayap kelelawar itu mengambang lebih
panjang dan lebih lebar. Golok pengawal lewat
di atas tubuhnya. Dengan mengertakkan
geraham si pengawal membuat gerakan
membacok dari atas ke bawah. Sekali ini bukan
saja serangannya juga luput, tetapi kelelawar
tiba-tiba membalik. Sayap kirinya kembali
merentang, melesat laksana sebilah pedang.
Breet...! Craaasss! Pergelangan tangan kanan yang memegang
golok putus laksana dibabat golok tajam. Darah
menyembur. Si pengawal menjerit keras dan
tinggalkan pendopo sambil terus melolong.
Paras Haryo Tulus Reso jadi berubah. Tapi
dia tetap juga berdiri di tempatnya. Mulutnya
berkomat-kamit, sepasang matanya memancar-
kan hawa amarah. Tangan kanannya meng-
genggam tombak erat-erat.
"Raden Haryo! Lekas tinggalkan pendopo!"
seseorang berseru memberi ingat.
"Betul! Lekas tinggalkan pendopo! Itu bukan
kelelawar biasa! Pasti kelelawar jejadian...!"
Seorang lain berteriak.
"Kelelawar hantu!" teriak lainnya.
Namun Raden Haryo Tulus Reso tidak
perdulikan teriakan orang. Dia memiliki
kepandaian tinggi dan ilmu kebal. Mengapa
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
48 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
harus takut pada seekor burung kelelawar yang
baginya adalah seekor burung layang-layang.
Justru saat itulah dia harus memperlihatkan
kehebatan dirinya sebagai Perwira Kerajaan!
Kelelawar Hantu kiriman Datuk Teluk Ular
tampak menjadi garang ketika melihat Haryo
Tulus Reso merupakan satu-satunya orang yang
tegak di tengah pendopo luas itu. Setelah
membuat dua kali putaran pendek, binatang ini
lalu melesat menyerang. Yang diarahnya adalah
dada di bagian jantung calon korbannya.
Mulutnya terkuak lebar, taring dan gigi-giginya
yang berlumur darah mencuat mengerikan.
Haryo Tulus Reso menunggu sekejap lalu
lemparkan tombaknya ke arah kelelawar yang
menyerang. Lemparan itu ternyata meleset,
hanya menepis sedikit sayap kanan kelelawar.
Binatang ini mencuit keras, mengepakkan sayap
dua kali lalu menukik. Kembali kelelawar
mengarahkan serangan dibagian dada Raden
Haryo. Dengan mengerahkan tenaga dalamnya.
Raden Haryo lepaskan satu pukulan tangan
kosong yang mengeluarkan angin keras. Sesaat
kelelawar itu seperti tergontai. Namun di lain
kejap binatang ini berhasil menembus aliran
tenaga dalam. Tubuhnya terus melesat dan
moncongnya bersarang di dada Raden Haryo.
Breet...! Pakaian pengantin yang dikenakan Raden
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
49 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
Haryo robek besar. Tapi tubuhnya tidak terluka
sedikitpun. Inilah kehebatan' ilmu kebal yang
dimilikinya. Melihat hal ini orang banyak disudut-sudut
pendopo jadi agak lega. Mereka berteriak-teriak
memberi semangat.
"Bunuh kelelawar itu Raden Haryo! Bunuh!"
Seseorang melemparkan sebilah pedang,
tapi tidak disambuti oleh Raden Haryo. Setelah
mengetahui bahwa kelelawar itu tidak sanggup
melukai tubuhnya. Perwira Kerajaan ini dengan
penuh percaya diri kembali bersiap sedia
menantikan serangan kelelawar berikutnya
dengan hanya mengandalkan tangan kosong!
Kelelawar Hantu menyerbu kembali. Kali ini
dengan sayap terkembang lebar dan kepala
perampok lurus ke depan.
Bukk! Duukkk! Plaaak! Ketika mulut kelelawar menghunjam di
perutnya tanpa menimbulkan cidera. Raden
Haryo hantamkan tinjunya. Tepat mengenai
punggung kelelawar. Binatang ini terbanting ke
Wiro Sableng 039 Kelelawar Hantu di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
bawah tapi dengan sayapnya dia menyambar
kaki kanan Raden Haryo. Meskipun tidak terasa
sakit atau ada yang luka namun hantaman saya
sempat membuat kaki Raden Haryo terpelanting
dan tubuhnya hampir roboh.
"Kelelawar iblis!" rutuk Raden Haryo. Kedua
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
50 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
tangannya dipukulkan sekaligus ke depan.
Plaaak...plaaak!
Kelelawar melesat ke atas. Angin pukulan
lewat di bawahnya. Raden Haryo menghantam
lagi. Tapi dia kehilangan lawan. Saat itu
kelelawar terbang berputar ke belakang. Raden
Haryo membalikkan badan. Justru inilah
kesalahannya. Sebelum dia sempat mengetahui
di mana binatang itu berada, si kelelawar telah
lebih dulu menyambar ke arah wajahnya. Raden
Haryo merunduk. Tapi terlambat. Cakar kanan
Kelelawar Hantu melabrak mata kirinya. Perwira
Kerajaan ini menjerit keras. Seluruh isi matanya
terbongkar tanggal. Dan ilmu kebalnya memang
ternyata tidak melindungi matanya!
Dalam keadaan menjerit-jerit kesakitan
begitu rupa, kelelawar kembali menukik dengan
ganas. Perwira itu tidak kuasa mengelak atau
melindungi dirinya lagi. Mata kanannya kini
menjadi sasaran! Raden Haryo Tulus Reso
menyeradak-nyeruduk kian ke mari. Darah
berceceran di atas permadani. Tak ada seorang
pun yang berani menolongnya, juga tak ada
yang tahu mau berbuat apa menyaksikan
keadaan Perwira Pengantin itu. Lolongan Raden
Haryo makin parau, makin perlahan. Akhirnya
hanya terdengar suara erangannya. Tubuhnya
tergelimpang roboh menelentang. Nyawanya
lepas. Kedua matanya hanya merupakan rongga
mengerikan bergelimang darah!
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
51 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
Di dalam ruangan, burung kelelawar masih
terbang berputar-putar sambil keluarkan suara
men-cuit-cuit. Lalu terdengar satu cuitan sangat
keras dan binatang ini kemudian melesat
meninggalkan pendopo, lenyap dalam kegelapan
malam ke arah timur Kotaraja.
Orang banyak walaupun masih dalam
keadaan ketakutan dan penuh ngeri, perlahan-
lahan melangkah mendekati mayat Raden
Haryo. Mereka merinding ketika melihat
bagaimana keadaan wajah Perwira Kerajaan itu.
Salah seorang yang ikut berkerumun di
tempat itu adalah Lor Ametung, Kepala Desa
Babakan, ayah Ranawarti yang ditinggal begitu
saja oleh Raden Haryo dalam keadaan hamil
enam bulan. Lor Ametung sunggingkan seringai men-
gejek. Hatinya penuh kepuasan.
"Akhirnya mampus juga manusia keparat
ini!" kata Lor Ametung dalam hati. Lalu
perlahan-lahan dia melangkah tinggalkan pendopo. 039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
52 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
ORANG TUA berbaju rombeng itu lari
sekencang yang bisa dilakukannya dalam
kegelapan malam di antara kerapatan pohon-
pohon kelapa. Bagaimanapun dia berusaha lari
sekencangnya namun tetap saja tidak dapat
memperjauh jarak-dengan mahluk pengejarnya
yakni Kelelawar Hantu! Binatang ini detik demi
detik bertambah dekat. Suara sayapnya
menderu di antara hembusan angin malam
yang datang dari teluk. Suaranya mencuit-cuit
terdengar seperti tambah keras tanda tambah
dekat. Pohon-pohon kelapa semakin jarang tanda
sesaat lagi dia akan mencapai pantai. Sekilas
memandang ke belakang Kelelawar Hantu
ternyata hanya tinggal terpisah sekitar enam
sampai tujuh tombak saja!
"Celaka! Kemana aku harus pergi! Kaki ini
sudah berat dibawa lari...!"
"Cuit... cuit... cuit...'!"
Di hadapan Daeng Ponto Jene kini
menghampar Teluk Ular. Sunyi dan hitam
dalam kepekatan malam. Dia berlari sepanjang
tepi pantai. Tak ada tempat untuk berlindung,
tak ada tempat untuk sembunyi sementara
Kelelawar Hantu tambah dekat... tambah dekat.
Satu-satunya jalan adalah menghambur masuk
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
53 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
laut. Tapi berapa lama dia bisa menyelam untuk
bersembunyi dalam air sebelum napasnya
menyengat dan paru-parunya bisa pecah oleh
tekanan air. Sesekali kepalanya muncul di
permukaan laut untuk menghirup hawa segar,
binatang celaka itu pasti akan menyambarnya.
Dari pada mati menyerah seperti itu lebih baik
melawan sebisa mungkin.
Si orang tua mengambil keputusan. Di
hadapannya kelihatan sebuah perahu tua lapuk
yang sudah hancur "ebagian dindingnya.
Secepat kilat Daeng Ponto Jene menghampiri perahu itu
dan menendangnya hingga hancur berkeping-
keping. Dia melakukan hal itu untuk mendapatkan beberapa potong kayu perahu
yang bisa dipergunakannya untuk menghajar
Kelelawar Hantu. Tapi alangkah terkejutnya
ketika dalam...perahu yang hancur itu melompat keluar sesosok tubuh disertai caci
maki menggeledek.
"Setan alas! Siapa yang berani mengganggu
orang enak-enak tidur dalam perahu!"
Orang yang memaki langsung menghampiri
Daeng Ponto Jene. Semula orang tua ini
Pendekar Pemanah Rajawali 10 Pendekar Bloon 19 Nagari Batas Ajal Utusan Iblis 2