Istana Kebahagiaan 3
Wiro Sableng 119 Istana Kebahagiaan Bagian 3
tersembunyi di balik pakaiannya.
"Memangnya apa yang hendak kau lakukan?"
tanya Peri Sesepuh.
"Lihat saja nanti!"
"Wahai, jangan-jangan kau hendak membunuh
pemuda itu!" ujar Peri Bunda.
"Sudahlah, jangan banyak bertanya lagi. Lihat saja nanti!" kata Peri Angsa Putih
lalu palingkan kepalanya ISTANA KEBAHAGIAAN 83
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
ke jurusan lain.
Berpindah ke barisan kursi biru yang berada di
sisi kiri barisan kursi hitam, di sini duduk Latampi, beberapa orang tokoh tak
dikenal, lalu Naga Kuning
dan Betina Bercula. Terakhir sekali juga ada Luhrinjani, istri Lakasipo yang
telah meninggal dan bisa muncul
dalam ujud setengah manusia setengah roh. Latampi
beberapa kali mencoba melirik ke arah Luhcinta. Gadis itu dilihatnya duduk
memandang lurus-lurus kemuka.
Sementara itu di barisan kursi kuning duduk Luhtinti dan Luhkinki yang menutupi
kepalanya dengan
kerudung lebar. Di sini juga tampak duduk Luhsantini bekas istri Hantu Bara
Kaliatus. Lalu seorang dara cantikyang keningnya ditempeli bunga tanjung kuning
dan bukan lain adalah Luhcinta, duduk pula di barisan kursi kuning ini.
Pada deretan kursi hijau terlihat Hantu Lembah
Laekatakhijau dan Hantu Penjunjung Roh, Hantu Jati-
landak dan Tringgiling Liang Batu lalu tokoh beken Hantu Tangan Empat beserta
belasan tamu lainnya.
Hantu Penjunjung Roh menyikut lengan Hantu
Laekatakhijau lalu berbisik. "Lihat gambar singa kepala dua di dinding hitam.
Perhatikan empat hiasan singa
besar berkepala duj yang tergantung di langit-langit ruangan. Bukankah sama
dengan gagang pisau yang
menancap di dada nenek bernama Luhmundinglaya
itu?" Sepasang mata Hantu Laekatakhijau membesar lalu
nenek ini anggukkan kepala. "Berarti Hantu Muka Dua yang punya pekerjaan. Dia
yang inginkan kematian
nenek di atas tandu itu! Mengapa?"
"Dugaanku, mungkin dia tidak mau si nenek
mengungkapkan rahasia yang diketahuinya. Siapa
tahu rahasia itu ada sangkut paut dengan dirinya pula!"
"Mungkin. Tapi mana benarnya kita akan segera
tahu! Aku akan memberitahukan Luhmundinglaya
bahwa tiga orang yang dicarinya berada di tempat ini!"
kata Hantu Penjunjung Roh.
ISTANA KEBAHAGIAAN 84
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
Terakhir sekali deretan kursi putih. Diantara tamu
yang duduk di tempat ini adalah Pendekar 212 Wiro
Sableng, dan Lakasipo. Lalu di sebelah belakang tidur-tidur ayam duduk si gemuk
Hantu Raja Obat. Di
sebelahnya duduk Si Setan Ngompol yang selalu
pegangi bagian bawah perutnya menahan kencing.
Ternyata Hantu Langit Terjungkir dan istrinya Hantu
Selaksa Kentut juga duduk di deretan kursi putih,
terpisah agak jauh dari Wiro. si kakek duduk dengan
tangan di atas kursi sementara dua kaki menggantung
di udara. Ini satu pertanda bahwa kakek ini belum
mendapat kesembuhan.
"Semua tamu, lawan dan kawan dikumpulkan di
ruangan tertutup begini rupa. Kemana mata meman-
dang hanya tembok tebal yang menghadang. Wahai
istriku, apakah kau tidak merasa curiga akan terjadi sesuatu di tempat ini?"
berbisik Hantu Langit Terjungkir alias Lasedayu pada istrinya Hantu Selaksa
Angin alias Luhpingitan.
"Aku memang sedang menduga-duga," balas berbisik Hantu Selaksa Angin. "Aku ingat
akan ucapan guruku Datuk Tanpa Bentuk Tanpa Ujud. Katanya akan
terjadi satu peristiwa besar di Negeri Latanahsilam ini.
Selain itu aku harus mencari Tuhan atau Gusti Allah.
Tapi yang jadi pokok pikiranku saat ini adalah Sendok Pemasung Nasib itu.
Sebelumnya bukankah Luhtinti
diurus untuk mendapatkan benda itu melalui gadis
bernama Luhkinki di Istana Kebahagiaan. Kita me-
nunggunya sampai sore kemarin, dia tidak muncul.
Kini aku tidak melihat dia di antara para tamu. Tapi aku curiga pada dua
perempuan yang duduk berke-rudung hitam di barisan kursi kuning di samping kiri
kita. Salah satu dari mereka kurasa adalah Luhtinti."
"Kalau begitu biar aku melesat ke tempat perempuan itu," kata Hantu Langit
Terjungkir. Namun sebelum kakek ini bergerak tiba-tiba suara
genta dalam Istana Kebahagiaan berhenti. Bersamaan
dengan itu mengumandang suara tiupan terompet
ISTANA KEBAHAGIAAN 85
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
keras dan panjang. Lalu seorang berjubah hitam yang
duduk di barisan kursi hitam sebelah depan ujung
kanan bangkit berdiri. Dia melangkah ke mimbar.
Setelah menyapu seluruh hadirin dengan sepasang
matanya yang berwarna kelabu, orang ini membuka
mulut. Suaranya keras lantang.
"Atas nama Raja Diraja Istana Kebahagiaan, Hantu Muka Dua yang merupakan Hantu
Segala Hantu Negeri
Latanahsilam. kami mengucapkan selamat datang
pada semua yang hadir. Pintu merah ruangan Seribu
Kehormatan sudah ditutup, berarti semua undangan
telah berada di tempat ini. Namun kami merasa, kami
melihat dan kami menyadari bahwa ada dua tamu
penting yang belum hadir. Pertama, kerabat tokoh
terkenal bernama Lawungu...."
Baru saja orang berjubah itu menyebut nama
Lawungu tiba-tiba dari barisan kursi putih melayang sesosok tubuh berjubah ungu.
"Blukkk!"
Sosok ini jatuh dan terduduk tempat di kursi
kosong di sebelah Lamanyala yang berada di barisan
kursi warna hitam. Sosok berjubah ungu ini bukan lain adalah Lawungu, yang
terduduk dalam keadaan kaku,
mata mendelik dan mulut terbuka! Semua orang yang
ada di Ruang Seribu Kehormatan menjadi gempar dan
semua mata ditujukan pada Pendekar 212 yang
barusan melemparkan tubuh Lawungu itu.
Di tempat duduknya Wiro sendiri tenang-tenang saja.
Beberapa orang geleng-gelengkan kepala melihat
kejadian itu. Diantaranya tiga orang Peri yang duduk saling berdampingan. Lalu
banyak pula yang memperlihatkan tampang marah, antara lain Hantu Bara
Kaliatus, Lamanyala dan Hantu Sejuta Tanya sejuta
Jawab. Tapi ada juga yang tersenyum-senyum malah
tertawa mengekeh melihat apa yang dilakukan pemuda
asing itu. Mereka antaranya adalah Naga Kuning,
Hantu Langit Terjungkir, Hantu Raja Obat dan Hantu
Jatilandak. Di barisan kursi merah Si Pelawak Sinting ISTANA KEBAHAGIAAN 86
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
asli kembangkan payungnya ke udara lalu goyangkan
kerincingannya.
Di tempat duduknya Luhjelita melayangkan senyum
ke arah Pendekar 212. Dia teringat peristiwa di gua batu pualam. Ketika dia
gagal memindahkan ke telapak tangannya tiga buah tahi lalat yang ada di bawa
pusar pemuda itu. Sementara itu banyak orang yang
mengambil sikap berdiam diri tapi sebenarnya merasa
tegang. Ketika melihat Peri Angsa Putih menggeleng-
gelengkan kepalanya Wiro tersenyum malah enak saja
dia lambaikan tangannya ke arah Peri itu. Membuat
Peri Sesepuh dan Peri Bunda jadi terheran-heran dan
memandang pada Peri Angsa Putih dengan air muka
bertanya-tanya.
Orang di atas mimbar angkat tangan kirinya. Suara
berisik segera sirap. Semula banyak para tamu mengira orang yang mewakili Hantu Muka Dua ini akan marah
besar. Ternyata setelah memandang ke arah sosok
Lawungu dan melirik pada Pendekar 212, orang ini
berkata. "Ternyata kerabat Lawungu telah berada di antara kita. Hanya sayang yang datang
cuma tubuh kasar.
Rohnya mungkin singgah di tempat lain. Istana Keba-
hagiaan dengan ini menyatakan duka cita. Dan kepada
pemuda asing berpakaian putih di barisan kursi putih, atas nama Sang Junjungan
Raja Diraja Hantu Muka
Dua , Istana Kebahagiaan mengucapkan terima kasih
karena telah bersusah payah membawa jenazah La-
wungu ke tempat ini...."
"Butt prettt!"
Tiba-tiba terdengar suara kentut di barisan kursi
putih. Naga Kuning dan Betina Bercula cepat tekap
mulutnya menahan tawa. Setan Ngompol pegang bagi-
an bawah perutnya yang langsung basah. Kembali
Ruang Seribu Kehormatan menjadi berisik. Di atas
mimbar orang berjubah kelihatan merah padam wa-
ISTANA KEBAHAGIAAN 87
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
jahnya. Setelah menunggu sesaat dia kembali
membuka mulut. "Rupanya ada tamu yang masuk angin! Dan agak
kurang ajar!" Tak usah khawatir! Istana Kebahagiaan, menyediakan besi panas
untuk menyumpal pantatnya!"
Hantu Selaksa Angin tertawa panjang mendengar
kata-kata orang di atas mimbar itu. Sebaliknya Hantu Langit Terjungkir melesat
satu tombak ke udara dan
berseru lantang. "Siapa saja berani mengganggu
istriku, kepalanya akan kujadikan ganjalan pantatku seumur-umur!"
Lamanyala dan Hantu Sejuta Tanya Sejuta Jawab
serta merta bangkit dari kursi mafeing-masing, siap
hendak mendatangi Hantu Langit Terjungkir dan Hantu
Selaksa Angin. Tapi orang di atas mimbar mencegah
dengan isyarat tangan kiri. "Ingat petunjuk Sang Junjungan! Kita harus
menghormati semua tamu apapun
yang terjadi dan mereka lakukan!"
Dengan geram Hantu Sejuta Tanya Sejuta Jawab dan
Lamanyala kembali ke tempat duduknya. Orang di atas
mimbar lantas membuka mulutnya kembali.
"Tamu penting ke dua yang tidak kelihatan hadir di tempat ini adalah seorang
nenek sakti, kerabat yang
dikenal dengan panggilan Hantu Santet Laknat! Mung-
kin dia datang dengan jalan menyamar dan sebenarnya
sudah hadir di ruangan ini. Jika benar diharapkan
kesudiannya untuk bangkit memperlihatkan diri!"
Hampir semua orang kecuali Peri Angsa Putih
melayangkan padangan ke seantero ruangan. Tak ada
yang bangkit berdiri memperkenalkan diri sebagai
Hantu Santet Laknat. Namun diam-diam Peri Angsa
Putih memperhatikan bagaimana dua orang saat itu
saling berpandangan dan sama menyeruakkan se-
nyum di bibir masing-masing. Kedua orang itu adalah Pendekar 212 Wiro Sableng
dan gadis cantik berpakaian putih bernama Luhrembulan. Peri Angsa Putih
coba memeras otaknya berpikir-pikir apa arti senyum-
an sepasang suami istri itu.
ISTANA KEBAHAGIAAN 88
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
Setelah ditunggu sekian lama tidak ada yang
bangkit memperkenalkan diri sebagai Hantu Santet
Laknat, orang di atas mimbar berkata.
"Sayang sekali, kerabat Hantu Santet Laknat rupanya memang tidak ada di tempat
ini! Sekarang izinkan
Istana Kebahagiaan memperlihatkan bahwa di sini
hukum bisa berubah menjadi pengampunan. Tapi ada
kalanya hukum bisa berubah menjadi kematian. Dan
kematian di Istana Kebahagiaan semudah dan secepat
membalikkan tangan!" Orang di atas mimbar bertepuk tiga kali.
ISTANA KEBAHAGIAAN 89
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
DARI sebuah pintu di belakang mimbar pada
dinding hitam, muncul dua orang berpakaian hitam
menggotong sesosok tubuh lelaki yang hanya
mengenakan sehelai celana pendek. Punggungnya
hancur bersimbah darah. Di belakang dua peng-
gotong melangkah dua orang berpakaian hitam mem-
bawa cambuk besar. Sosok yang digotong dilemparkan
ke lantai. Orang ini tidak bergerak tidak bersuara.
Di balik kerudung wajah Luhkinki mendadak sontak
berubah. Di sebelahnya Luhtinti cepat memegang
lengan gadis ini.
"Lakembangan.... Itu Lakembangan..." bisik Luhkinki.
"Kuatkan hatimu Luhkinki. Kita sudah menduga hal ini akan terjadi...."
"Tapi aku tak menduga akan sekejam ini. Aku harus menolong Lakembangan. Aku tak
perduli sekalipun
ikut mati bersamanya!"
"Jangan tolol!" sentak Luhtinti sambil memegang lengan sahabatnya itu lebih
erat. Di atas mimbar orang berjubah hitam berucap
lantang. "Seorang manusia tolol bernama Lakembangan telah berlaku keji! Berbuat
khianat pada Sang Junjungan Raja Diraja Segala Hantu Negeri Latanahsilam. Untuk
itu hukuman cambuk sampai mati sudah
diputuskan atas dirinya! Tapi nyawanya masih bisa
diselamatkan jika kekasihnya, seorang gadis bernama
Luhkinki yang telah melarikan diri dari Ruang Obor
Tunggal mau menyerahkan diri dan berlutut di tengah
ruangan. Memohon ampun pada Sang Junjungan
Hantu Muka Dua!"
Luhkinki merasakan tubuhnya bergetar. Dia hendak
bangkit berdiri tapi lagi-lagi dicegah oleh Luhtinti.
ISTANA KEBAHAGIAAN 90
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
Setelah menunggu sesaat orang berjubah hitam kem-
bali berseru. "Tak ada yang muncul! Tak ada yang minta ampun!
Berarti kematian menjadi bagian Lakembangan! Kita
semua akan menyaksikan! Semoga ini menjadi
pelajaran berharga bagi siapa saja yang berani ber-
khianat terhadap Sang Junjungan Hantu Muka Dua!"
Habis berkata begitu orang ini jentikkan jari-jari tangannya memberi isyarat.
Dua orang yang memegang
Wiro Sableng 119 Istana Kebahagiaan di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
cambuk langsung angkat tangan masing-masing. Dua
cambuk berkelebat menghantam ke arah punggung
Lakembangan yang sudah tidak berkutik itu.
Tiba-tiba dua larik cahaya merah menderu dari
barisan kursi putih. Dua orang yang memegang cam-
buk menjerit dan terpental, terbanting di lantai, meng geliat-geliat. Tangan
masing-masing kelihatan melepuh merah seperti bekas dipanggang!
Suasana di Ruang Seribu Kehormatan serta merta
menjadi geger! Di kursinya Si Setan Ngompol langsung terpancar kencingnya!
Begitu kegegeran sirna suasana di Ruang Seribu
Kehormatan itu berubah menjadi sesunyi di pekuburan.
Di kelompok barisan kursi hitam, orang berjubah
hitam berpaling ke arah deretan kursi hijau. Di sana dilihatnya seorang nenek
yang kepalanya ada buntalan asap merah berbentuk kerucut terbalik, memandang
ke arahnya dengan sepasang mata yang memiliki bola
mata juga berbentuk kerucut merah dan bergerak
mundur maju. "Hantu Penjunjung Roh! Jadi kau orangnya yang
barusan menghalangi pelaksanaan hukuman! Sungguh
kau seorang tamu tak tahu aturan, tidak tahu menerima budi tuan rumah!
Berlututlah minta ampun!"
Hantu Penjunjung Roh menyeringai lalu keluarkan
suara tawa melengking. "Aku tak tahu siapa kau
adanya. Apa jabatanmu di Istana Kebahagiaan ini!
Dengar baik-baik! Aku dan kawan-kawan datang ke
tempat ini bukan untuk melihat sajian biadab ini! Dan ISTANA KEBAHAGIAAN 91
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
kau mahluk tikus kerdil tidak layak bicara denganku!
Siapa sudi berlutut di hadapanmu! Mana penguasa
Istana Kebahagiaan. Aku hanya mau bicara dengan
Hantu Muka Dua! Panggil dia kesini Mengapa masih
belum muncul! Apa belum selesai bersolek"!"
Suasana menjadi tambah gempar begitu semua
orang mendengar ucapan Hantu Penjunjung Roh yang
keras lantang dan berani kurang ajar itu! Di tengah kegemparan itu tiba-tiba
Hantu Selaksa Angin meman-jat naik ke atas kursi putih. Dengan suara lantang dia
berkata. "Kerabatku Hantu Penjunjung Roh, jika kau tidak sudi berlutut biar aku
yang mewakilkan!" Lalu enak saja nenek ini memutar tubuhnya, pantatnya
disonggengkan ke arah mimbar dan butt preett Hantu
Selaksa Angin pancarkan kentutnya.
Kembali kegemparan melanda Ruang Seribu Ke-
hormatan sementara Hantu Penjunjung Roh, Hantu
Selaksa Angin dan Hantu Lembah Laekatakhijau ter-
tawa cekikikan. Hantu Langit Terjungkir terkekeh-ke-
keh sedang Setan Ngompol kuyup terkencing-kencing
di kursinya! Semua orang yang duduk di barisan kursi hitam
kelihatan menggeram marah dan merah padam muka
masing-masing. Namun mereka masih bisa mengen-
dalikan diri. Tak ada yang bergerak. Mereka sudah bisa mengukur siapa adanya
tiga nenek yang ada di tempat itu. Apalagi ada pesan dari Hantu Muka Dua agar
tidak melakukan sesuatu terhadap apapun yang diperbuat
para tamu. Akan tetapi lain halnya dengan orang di
atas mimbar. Amarah yang meledak membuat dia lupa
diri dan bertindak menurut kemauannya sendiri.
"Hantu Penjunjung Roh dan Hantu Selaksa Angin!!
Sebagai tamu kekurang ajaran kalian sudah lewat
batas! Terpaksa aku mengusir roh kalian keluar dari
tempat ini. Tubuh kasar kalian untuk sementara boleh tetap di sini!" Tangan kiri
kanan orang di atas mimbar bergerak laksana kilat, dua larik sinar hitam menderu
ke arah Hantu Penjunjung Roh dan Hantu Selaksa
Angin! ISTANA KEBAHAGIAAN 92
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
Hantu Penjunjung Roh umbar tawa panjang. Dua
matanya dikedipkan. Dua larik sinar hitam menderu
dahsyat dari rongga mata si nenek. Orang di atas
mimbar menjerit keras. Tubuhnya mencelat mental,
terbanting ke dinding hitam lalu menggeletak di lantai dengan kepala hancur dan
dada bolong! Di atas kursi Hantu Selaksa Angin tertawa kecewa.
Sambil usap-usap tangannya dia berkata. "Kerabatku Hantu Penjunjung Roh, kau
tidak memberi kesempatan
padaku untuk menghajar tikus kerdil itu! Hik...hik...
hik!" Selagi semua orang terkesiap menyaksikan apa yang
terjadi, Luhkinki membuat lompatan kilat menyambar
tubuh kekasihnya yang tergeletak di lantai. Dua orang yang tadi menggotong
Lakembangan coba
menghalangi tapi entah dari mana datangnya dua
gelombang angin menghantam ke dua orang itu hingga
terpental dan muntahkan darah segar.
**** SEMENTARA itu di balik dinding hitam, tepat pada
salah satu mata gambar singa berkepala dua yang
ternyata adalah sebuah lobang yang tak terlihat dari depan, Hantu Muka Dua
turunkan kaca aneh yang
ditempelkannya di mata gambar kepala singa. Sejak
tadi kaca itu diarahkannya pada Peri Angsa Putih.
Hantu Muka Dua menyeringai. "Jelas sudah! Apa yang dikatakan Lamanyala tidak
dusta! Aku lihat sendiri
melalui kaca yang punya daya tembus hebat ini! Batu
Sakti Pembalik Waktu memang ada pada Peri Angsa
Putih. Disembunyikan di balik dada pakaiannya,.
Hemmm.... Rasanya aku tak perlu beriama-iama men-
jamu para tamu. Batu sakti itu harus segera aku
dapatkan. Setelah itu...." Hantu Muka Dua menyeringai.
Tangan kirinya dipakai mengusap dagu wajahnya se-
ISTANA KEBAHAGIAAN 93
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
belah depan. Saat itu pintu ruangan rahasia di belakang dinding
hitam diketuk orang dari luar. Hantu Muka Dua segera membukanya. Seorang
pengawal tingkat dua berseragam biru menjura lalu melaporkan semua apa yang
terjadi di Ruang Seribu Kehormatan.
"Kembali ke tempatmu! Semua yang terjadi tak perlu dirisaukan! Singkirkan semua
korban dari Ruangan
Seribu Kehormatan. Aku akan segera muncul! Siapkan
tanda-tanda kemunculanku di Ruang Seribu
Kehormatan!"
Sesaat setelah pengawal berjubah biru keiuar
meninggalkan ruangan, Hantu Muka Dua menekan
dinding di sebelah kirinya. Dinding itu bergerak, berputar membalik.
Kelihatanlah satu ruangan aneh di-
penuhi berbagai alat rahasia, di dalam ruangan itu ada empat orang berseragam
merah darah. Keempatnya
langsung menjura begitu melihat Hantu Muka Dua.
"Aku akan segera keluar menyambut para tetamu
di Ruang Seribu Kehormatan. Pada saatnya aku akan
menginjak alat rahasia di kaki mimbar. Begitu kalian melihat pelampung kayu di
sudut sana bergerak naik,
itu saatnya kalian harus menarik turun empat tongkat besi pengunci alat
penyembur Bubuk Penjungkir Syaraf. Bersamaan dengan itu kalian harus cepat meng-
injak empat alat rahasia di lantai di bawah empat
tongkat besi. Seluruh lantai dan dinding berwarna
hitam akan bergerak turun hingga semua yang ada di
tempat itu termasuk kalian yang ada di sini akan
selamat dari racun maut Bubuk Penjungkir Syaraf!"
"Semua perintah Sang Junjungan sudah kami ingat dan akan kami kerjakan begitu
menerima isyarat!"
Empat orang berjubah merah dalam ruangan alat
rahasia itu berucap berbarengan.
Hantu Muka Dua menyeringai. Setelah memegang
bahu salah seorang petugas itu, dia mengambil sebuah jubah merah yang bagian
dadanya ada gambar singa
berkepala dua. Sambil mengenakan jubah itu dia ma
ISTANA KEBAHAGIAAN 94
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
suk ke dalam sebuah ruangan dari mana dia meng-
ambil sebuah benda terbuat dari emas yang demikian
tipisnya hingga bisa digulung. Benda ini dimasuk-
kannya ke balik jubahnya lalu dia melangkah menuju
Ruang Seribu Kehormatan.
*** KETIKA Luhkinki melompat menyambar tubuh
Lakembangan, Luhtinti tak bisa berbuat lain dan cepat membantu. Kesempatan ini
dipergunakan pula oleh
Pendekar 212. Dia bergerak mendekati Luhtinti dan
berbisik menanyakan Sendok Pemasung Nasib.
"Jangan khawatir, ada padaku. Segera akan kuberikan padamu! Sebelumnya aku pergi
ke danau. Tapi Kakek Hantu Langit Terjungkir tak ada di sana! Rupa-
nya dia sudah duluan ke sini bersama istrinya," kata Luhtinti pula.
"Berikan sendok itu padaku sekarang juga! Kita
tidak punya waktu lama! Aku punya firasat akan terjadi apa-apa di tempat ini!"
Dari balik pakaiannya Luhtinti mengambil sebuah
sendok emas lalu dengan cepat diberikannya pada
Wiro. Wiro kembali ke deretan kursi putih tempatnya
duduk, langsung menemui Hantu Langit Terjungkir.
"Kek, Sendok Pemasung Nasib ada padaku!" kata Wiro begitu sampai di hadapan
Hantu Langit Terjungkir. Sosok Hantu Langit Terjungkir mengapung setinggi satu
tombak ke udara saking kagetnya tapi sekaligus
girang luar biasa! Hantu Selaksa Angin pancarkan
kentutnya butt preett! Begitu melayang turun Hantu
Langit Terjungkir yang sudah melihat sendok emas
sakti dalam genggaman Wiro langsung menyambar.
Tapi setelah sendok ada dalam genggamannya dia
jadi bingung sendiri.
"Celaka! Bagaimana aku harus mempergunakan
sendok sakti ini untuk menyembuhkan diri dan me-
ISTANA KEBAHAGIAAN 95
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
ngembalikan kesaktian ku"!"
"Aku juga tidak tahu!" Hantu Selaksa Angin berucap setengah menangis. Sementara
itu tiba-tibagenta menggema di Ruang Seribu Kehormatan. Seseorang
berseru memberitahu bahwa Hantu Muka Dua Pe-
nguasa Istana Kebahagiaan akan segera muncul di
Ruang Seribu Kehormatan. Jika genta bergema sampai
tiga kali di susul dengan tiupan terompet sebanyak
tiga kali pula itulah satu pertanda bahwa Sang Jun-
jungan Raja Diraja Negeri Latanahsilam Hantu Muka
Dua akan segera memasuki ruangan.
"Wiro! Tanyakan pada Gusti Aliahmu bagaimana
suamiku harus mempergunakan sendok ini untuk
mengembalikan semua kesaktiannya!"
Wiro garuk kepala. Dia jadi ikutan bingung. Sendok
itu diambilnya dari tangan si kakek. Hendak
ditusukkannya ke pusar Hantu Langit Terjungkir dia
takut kesalahan. Syukur kalau si kakek sembuh, kalau pusarnya malah jebol bisa
celaka! "Wiro, lakukan sesuatu!" seru Hantu Langit Terjungkir, dia hendak mengambil
sendok itu kembali
dari tangan Wiro.
"Kek, aku tak tahu bagaimana caranya. Tapi....
Kau, kau bisa menelan sendok ini"! Mungkin...."
"Jangankan sendok, pohonpun akan kutelan asal
aku bisa sembuh!" kata Hantu Langit Terjungkir pula.
Lalu dia sambar sendok emas dari tangan Wiro.
Saat itu genta berbunyi untuk ke dua kalinya.
Hantu Langit Terjungkir tanpa ragu-ragu langsung saja menelan sendok emas. Tapi
karena kepalanya ke
bawah kaki ke atas sulit baginya untuk menelan
sendok sakti itu. Terpaksa Wiro dan Hantu Selaksa
Angin membalikkan tubuh si kakek.
"Telan Kek, cepat!" kata Wiro.
Hantu Langit Terjungkir menelan tapi hekk! Dia
tercekik. Sendok meyangsrang di ujung tenggorokan-
nya. Pada saat yang sama dua bayangan berkelebat.
Hantu Sejuta Tanya Sejuta Jawab dan Hantu Berpipa
ISTANA KEBAHAGIAAN 96
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
Emas tahu-tahu sudah berada di tempat itu. Hantu
Sejuta Tanya Sejuta Jawab yang otaknya berada di
atas kepala rupanya telah melihat benda apa yang
barusan dimasukkan Hantu Langit Terjungkir ke dalam
mulutnya. Dia membentak.
"Keluarkan sendok, emas itu! Muntahkan cepat!
Serahkan padaku atau kalian semua di sini bakal
menemui kematian kejap ini juga!"
"Jika kau dan kawanmu si buntung ini memang mau mencari mati berbarengan dengan
kami, memang tak
ada salahnya. Hik... hik!" Satu suara berucap di belakang Hantu Sejuta Tanya
Sejuta Jawab. Ketika
kakek ini berpaling dia lihat beberapa orang bergerak cepat dan tahu-tahu dia
bersama Hantu Berpipa Emas
sudah berada dalam kurungan beberapa orang, yang
pertama adalah Hantu Penjunjung Roh, lalu Hantu Kaki Batu alias Lakasipo,
Tringgiling Liang Batu dan Latampi.
"Kalian memilih mati bersama memang tak ada
salahnya!" Hantu Sejuta Tanya Sejuta Jawab men-
jawab tantangan. Sambil menyeringai dia angkat ta-
ngannya memberi isyarat ke arah barisan kursi hitam.
Dari tempat ini beberapa orang segera berkelebat, membuat kurungan di sebelah
luar. Mereka adalah
Hantu Bara Kaliatus, Sepasang Hantu Bercinta dan
Lamanyala. Keempat orang ini sama-sama angkat
tangan, siap untuk digebukkan pada orang-orang yang
|mengurung Hantu Sejuta Tanya Sejuta Jawab dan
Hantu Berpipa Emas.
"Wahai! Tidak ada kematian senikmat mati ber-
sama! Karena itu biar aku menyertai kalian para sa-
habat!" Satu suara bergema di tempat itu. Lalu satu bayangan berkelebat dan
mengapung di udara.
Ternyata orangnya adalah Hantu Tangan Empat. Saat
itu sosoknya telah berubah menjadi mahluk berambut merah. Dari kulit kepalanya
mengepul asap merah.
ISTANA KEBAHAGIAAN 97
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
Dua matanya menjorok keluar rongga. Hidungnya
berubah panjang dan bengkok. Empat tangannya
Wiro Sableng 119 Istana Kebahagiaan di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
menggantung di udara siap menghantam ke arah para
pengurung di sebelah belakang.
Perlahan-lahan Latampi, Lakasipo, Hantu Pen-
junjung Roh dan Tringgiling Liang Batu sama-sama
angkat tangan kanan siap pula lancarkan serangan
maut! Hantu Sejuta Tanya Sejuta Jawab memandang
berkeliling, mengukur-ukur membanding kekuatan.
Saat itulah pandangannya membentur sosok dara
jelita berpakaian serba putih yang entah kapan bergerak tapi tahu-tahu telah
berada di depan Pendekar 212
Wiro Sableng. Wajah cantik satu pemandangan bagus
untuk dilihat. Tapi entah mengapa hati Hantu Sejuta
Tanya Sejuta Jawab jadi bergetar ketika beradu pan-
dang dengan gadis cantik Luhrembulan itu. Dia meng-
angkat tangan dan berseru pada kawan-kawannya.
"Semua kembali ke tempat! Ingat perintah Sang
Junjungan Hantu Muka Dua!" Hantu Sejuta Tanya Sejuta Jawab berseru lalu
mendahului kembali ke
kursinya. Hantu Langit Terjungkir masih tercekik-cekik ber-
usaha menelan sendok dalam mulutnya. Wiro jadi tak
sabaran dan juga kasihan meihat kakek itu mendelik-
delik tak karuan. Dia tusukkan dua jari tangan kanannya, menotok urat besar di
pangkal leher si kakek.
"Hekkk!"
Hantu Langit Terjungkir tercekik keras. Tapi sendok
emas lolos masuk ke dalam tenggorokannya terus
meluncur ke dalam perut! Saat itu juga dari kepala si kakek kelihatan mengepul
asap kuning. Perutnya yang
kempes menggembung. Dari pusarnya yang bolong
keluar suara letupan-letupan aneh. Lalu ada sinar
kuning menutupi pusarnya. Tubuh si kakek mendadak
melesat ke udara. Jungkir balik beberapa kali. Ketika turun ke kursi ternyata
dia kini mampu berdiri secara wajar, kaki ke bawah kepala ke atas.
ISTANA KEBAHAGIAAN 98
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
"Aku sembuh! Aku sembuh!" teriak Hantu Langit Terjungkir. "Tubuhku ringan
sekali! Aku merasa ada hawa sakti dalam diriku! Wahai betapa indahnya dunia ini
dilihat kalau tidak berbalik! Hik... hik... hik!
"Tapi sendok itu masih ada dalam perutmu!" ujar istrinya, Hantu Selaksa Angin.
"Celaka!" Wajah si kakek jadi berubah.
"Jangan pikirkan sendok dalam perut. Kalau kau
berak pasti keluar dan bisa kau ambil!" kata Wiro pula.
Lalu dia berbisik. "Kek, kau harus buktikan kau benar-benar sembuh. Kau benar-
benar sudah memiliki ke-
saktianmu seperti semula...."
"Eh, apa maksudmu?" tanya Hantu Langit Terjungkir.
"Kau lihat mimbar itu?"
"Dari tadi aku sudah melihati Memangnya aku
buta?" tukas si kakek.
"Kalau nanti aku beri tanda, apa kau sanggup
r* menghancurkan mimbar itu?" tanya Wiro.
"Jangankan satu mimbar. Sepuluh mimbar kau
susun akan aku buat ludas!" jawab Hantu Langit Terjungkir.
Wiro tertawa. "Kalau begitu duduklah kembali.
Jangan macam orang tolol berdiri terus di atas kursi.
Tunggu tanda dariku!"
Di tempatnya duduk Hantu Sejuta Tanya Sejuta
Jawab berbisik geram ke telinga Hantu Berpipa Emas.
"Kurang ajar! Lasedayu menelan sendok sakti! Dia pasti sudah mendapatkan dan
menguasai semua ilmu
kepadaiannya kembali! Aku harus memberi tahu Sang
Junjungan!"
ISTANA KEBAHAGIAAN 99
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
SAAT itu menggema suara genta untuk ke tiga
kalinya. Hantu Penjunjung Roh dekati kerabatnya
Hantu Laekatakhijau.
"Tiga orang yang dicari Luhmundinglaya ada di
sini! Kita harus segera memberi tahukan nenek itu!
Apa yang hendak dikatakannya. Aku punya firasat
keadaan tambah gawat!"
"Aku akan memanggil Luhcinta dan Latampi, kau
harap segera memberi tahu Tringgiling Liang Batu dan Hantu Jatilandak untuk
mengusung nenek itu ke sudut
dinding putih dan merah kata Hantu Laekatakhijau
pula. Semua orang bergerak cepat. Sebelum terompet
pertama berbunyi semua sudah berkumpul di sudut
yang ditentukan sementara semua orang yang ada di
tempat itu memperhatikan orang yang ada di tempat
itu memperhatikan dengan perasaan heran tapi tak
ada yang berani mengusik termasuk kelompok tuan
rumah di barisan kursi hitam.
"Luhmundinglaya!" kata Hantu Penjunjung Roh sambil letakkan tangan kanannya ke
dada Luhmundinglaya untuk mengalirkan tenaga dalamnya mem-
beri kekuatan pada si nenek yang sekarat. "Aku tak tahu kau pingsan atau
sekarat! Aku minta kau jangan
mati dulu! Orang yang kau cari semua ada di sini!
Luhcinta! Aku Hantu Penjunjung Roh dan kerabatku
Hantu Laekatakhijau! Juga Latampi alias Si Penolong
Budiman!" Entah suara ucapan Hantu Penjunjung Roh, entah
kekuatan tenaga dalam yang dialirkan ke tubuhnya,
tiba-tiba nenek muka tengkorak di atas tandu bergerak duduk! Matanya yang selama
ini terpejam terbuka
nyalang mengerikan, memandang seputar orang-
orang yang mengelilinginya.
ISTANA KEBAHAGIAAN 100
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
"Wahai, dimana aku ini. Masih di dunia atau sudah di alam roh..." si nenek buka
mulutnya, bicara seperti orang setengah mengigau. "Maha Besar Yang Kuasa...."
Suara si nenek berubah perlahan lalu mulutnya terkancing dan kepalanya manggut-
manggut. "Luhmundinglaya! Kita tak punya waktu banyak!
Lekas katakan rahasia apa yang kau ketahui tentang
diri kami semua yang ada di sini!" Hantu Laekatakhijau bicara keras-keras ke
telinga si nenek di atas tandu.
Terompet pertama tiba-tiba menggema keras di
seantero Ruang Seribu Kehormatan.
"Nek, lekas katakan apa yang mau kau sam-
paikan!" Latampi untuk pertama kalinya ikut bicara sementara Luhcinta pegang
bahu si nenek dan dengan
lembut berkata. "Nenek Luhmundinglaya, harapan
kami padamu sangat besar. Tolong kami semua yang
ada di sini. Jika kau memang tahu rahasia kehidupan
kami harap segera mengatakan. Kami telah terlalu
lama sengsara dalam ketidak pastian yang meracuni
perjalanan hidup kami. Yang Kuasa akan memberi
kekuatan dan berkah padamu...." Sepasang mata Luhcinta mulai berkaca-kaca.
Si nenek di atas tandu juga kucurkan air mata.
Suaranya terbata-bata.
"Semua... semua kesalahanku! Ibu... ibu bayi
yang tergantung di hutan itu... Dia... dia bukan Luhpiranti sebenarnya" Si nenek
di atas tandu memandang ke arah Luhniknik lalu berkata. "Sahabatku Hantu
Penjunjung Roh, perempuan malang itu bukan
anak kandungmu, bukan Luhpiranti. Tapi..."
Hantu Penjunjung Roh kerenyitkan kening. Asap
merah berbentuk kerucut di atas kepalanya mengepul
ke atas. Yang lain-lain sama menatap pada Luhmun-
dinglaya. Mereka semua seperti barusan mendengar
sambaran petir.
"Tua bangka keparat! Kau ini bicara apa"!" bentak Hantu Penjunjung Roh.
Tangannya hendak menjambak
rambut si nenek di atas tandu, tapi segera dicegah
ISTANA KEBAHAGIAAN 101
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
oleh Hantu Lembah Laekatakhijau. "Semua orang tahu Luhpiranti adalah anak
kandungku walau kemudian
aku sesali seumur-umur karena kawin dengan Latampi
kakaknya sendiri! Gi!a! Kau jangan berani bicara tak karuan!"
Luhcinta pejamkan matanya yang basah mendengar
ucapan neneknya itu. Hatinya seperti disayat-sayat,
Sebaliknya Luhmundinglaya kucurkan air mata. Lalu
gelengkan kepala.
"Nek, kalau perempuan itu bukan Luhpiranti, bukan ibuku lalu...."
Luhmundinglaya angkat tangannya memberi isyarat
memotong kata-kaia Luhcinta sambil geleng-gelengkan
kepala. Saat itu kumandang terompet yang kedua
memenuhi Ruang Seribu Kehormatan. Si nenek di atas
tandu masih saja geleng-gelengkan kepala.
"Nek, bicaralah! Waktu kita tak ada lagi!" desak Luhcinta setengah meratap.
Sementara Wiro telah
berada pula di tempat itu bergabung dengan yang
lain-lainnya. "Perempuan itu memang ibumu wahai Luhcinta.
Dia ibu kandungmu, tetapi dia bukan Luhpiranti. Bukan anak Luhniknik nenekmu
ini. Bukan adik Latampi...."
"Gila! Aku mau gila mendengar kata-katamu!"
sentak Luhniknik alias Hantu Penjunjung Roh. "Kalau perempuan gantung diri di
hutan itu bukan anakku,
bukan Luhpiranti lalu siapa dia"!"
"Maafkan aku Luhniknik. Aku mohon padamu dan
pada semua yang ada di sini," Luhmundinglaya susut air matanya, lalu meneruskan
ucapannya.?"Waktu Luh piranti masih bayi dirinya kuculik, kutukar dengan bayi
orang lain...."
"Jahanam! Mengapa kau lakukan itu!" teriak Luhniknik marah. Luhmasigi guru
Luhcinta juga ikut-
ikutan marah. "Memang salahku, memang dosaku..." kata Luhmundinglaya dengan air mata semakin
deras. "Ku-
lakukan karena aku kasihan pada bayimu. Kau sendiri
ISTANA KEBAHAGIAAN 102
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
tahu, waktu itu hidupmu morat marit tak karuan dengan Lasegara suamimu. Niatku
tidak jahat, aku hanya ingin menyelamatkan Luhpiranti yang masih bayi. Lagi
pula, entah mengapa aku sekali melihat begitu suka
padanya. Daripada hidupnya tersia-sia lebih baik aku pelihara, Kaiau kuminta
padamu pasti kau tidak mau
menyerahkan. Lalu kucari bayi lain yang juga masih
merah, kutukar...."
'Bagaimana mungkin aku tidak tahu bayiku ditukar
orang!" kata Luhniknik lalu pukul keningnya sendiri.
Tubuhn/a iaiu terhuyung, hampir terhenyak dilantai
kalau tidak segera dipegang oleh Luhmasigi dan
Luhcinta. "Maafkan aku Luhniknik. Aku juga mohon maaf pada semua orang yang ada di
sini..." "Kemarahan Luhniknik yang sudah sampai pada puncaknya tapi tidak terlepaskan
membuat nenek satu
ini merasa lemas sekujur tubuhnya Iaiu mulai kucurkan air mata. "Luhmundinglaya
perempuan gila.... Kau tahu apa akibat perbuatanmu" Perempuan yang jadi
ibu Luhcinta itu sampai bunuh diri karena menyangka
dia benar anakku, benar-benar adik Latampi!"
"Dosaku terlalu besar. Itu sebabnya aku mencarimu, mencari Luhmasigi, Luhcinta
dan Latampi. Untuk
menceritakan semua kejadian itu, untuk minta
maaf dan minta ampun...."
"Tidak ada yarig bisa memaafkan dan mengam-
punimu nenek setan!" ujar Luhniknik. Dua bola
matanya yang berbentuk kerucut merah bergerak-gerak
seperti menyala, "Saat ini ingin sekali aku
memecahkan kepalamu.. "
"Nek, kalau semua ceritamu ini benar adanya..." kata Luhcinta . "Lalu apa yang
terjadi dengan Luhpiranti...."
"Ya! Kau kemanakan anakku itu"!"
"Aku lagi-lagi harus minta maaf dan minta ampun-mu, Luhniknik...."
"Tua bangka kurang ajar! Hanya itu saja bisamu!
minta maaf minta ampun! Lekas kau jawab pertanyaan
ISTANA KEBAHAGIAAN 103
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
Luhcinta! Jika benar anakku Luhpiranti kau tukar
dengan bayi perempuan yang kemudian jadi ibu Luh-
cinta, sekarang dimana adanya Luhpiranti! Apa yang
terjadi dengan dirinya!"
"Mohon ampunmu Luhniknik. Bayi anakmu itu aku
pelihara dengan baik. Tapi nasibnya buruk. Ketika
usianya tujuh tahun, dia meninggal dunia akibat se-
rangan demam panas. Anak itu aku makamkan di satu
tempat jauh di selatan Bukit Batu Kawin."
"Kau membunuh dua insan tidak berdosa! Anakku
dan perempuan yang gantung diri itu!" teriak Luhniknik. Lalu nenek ini menangis
sesenggukan. "Aku mohon ampun, dosaku memang setinggi
gunung sedalam lautan. Aku...." Suara Luhmundinglaya terputus. Di tenggorokannya
terdengar suara
seperti tercekik. Tubuhnya bergetar keras lalu jatuh tertelentang di atas tandu.
Luhcinta menekap mulutnya menahan ratap tangis
yang seperti hendak meledakkan dadanya. Ketika
akhirnya dia mengangkat kepalanya pandangannya
bertemu dengan pandangan Latampi. Di lubuk hatinya
saat itu muncul perasaan betapa besar dosanya se-
lama ini karena tidak pernah mengakui lelaki itu se-
bagai ayahnya. Rahasia besar yang disingkapkan Luh-
mundinglaya memberi kenyataan bahwa Latampi bu-
kanlah kakak kandung ibunya. Dan dia terlahir secara wajar dari hasil hubungan
sepasang suami istri yang
bukan merupakan kakak adik. Apa yang selama ini
menghantui jalan hidup dan pikiran serta hati Luhcinta kini hilang lenyap tak
berbekas. "Ayah..." ucapan itu meluncur dari mulut Luhcinta.
"Maafkan kesalahanku selama ini..." Luhcinta tak sanggup meneruskan kata-
katanya. Gadis ini menghambur masuk ke dalam pelukan Latampi.
"Anakku Luhcinta..." Latampi memeluk Luhcinta erat-erat dan menciumi keningnya
berulang kali. ISTANA KEBAHAGIAAN 104
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
DI ATAS kursi birunya, Naga Kuning berbisik pada
Betina Bercula yang kebetulan duduk duduk di se-
Wiro Sableng 119 Istana Kebahagiaan di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
belahnya. "Apa yang terjadi di sebelah sana. Aku lihat Luhcinta dan Latampi saling
menangis dan berpelukan.
Orang-orang itu, mereka tengah bermain sandiwara
atau apa!"
"Tak dapat kuduga. Saat ini aku tengah memikirkan sesuatu. Apa kau tidak merasa
kita ini seperti sengaja dipindahkan duduk di tempat ini. Pasti ada yang tidak
beres." "Aku sudah merasa sejak tadi," jawab Naga Kuning pula. "Coba kau lihat kesebelah
kanan. Hantu Sejuta Tanya Sejuta Jawab hanya terpisah beberapa kursi dari kita
di deretan kursi hitam. Sejak dia kalah gertak tadi sebentar-sebentar dia
melirik pada kita.
Agaknya dia hendak melampiaskan kemarahannya
pada kita. Agaknya ada suatu rencana jahat hendak
dilakukannya pada kita!"
"Kita harus waspada."
"Aku sejak tadi sudah berjaga-jaga. Kalau dia berani mencelakai kita ditempat
ini dia bakal tahu rasa...."
"Memangnya kau berani melakukan apa di sarang
harimau ini?" tanya Betina Bercula.
"Lihat saja nanti! Dia celakai kita. Dia akan menyesal seumur hidup!" kata Naga
Kuning pula. **** KETIKA tadi hampir terjadi bentrokan hebat dan
akhirnya Hantu Sejuta Tanya Sejuta Jawab dan kawan-
kawan kembali ke kursi barisan hitam, Luhrembulan
tidak kembali ke kursinya di barisan merah, melainkan melangkah ke deretan kursi
hitam dan berhenti di
hadapan Sepasang Gadis Bahagia.
ISTANA KEBAHAGIAAN 105
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
"Ada apa kau berdiri di hadapan kami"!" menghardik Luhkenanga, gadis termuda
dari sepasang gadis
kembar ini. Luhkemboja sang kakak memegang tangan adiknya
sambil tersenyum dia berkata lembut. "Gadis cantik, aku tidak pernah melihat
dirimu sebelumnya.
Kecantikanmu sungguh luar biasa, membuat kami
kagum. Sehabis pertemuan ini apakah kita bisa ber-
jumpa" Jika kau sudi kami berdua akan mengundang-
mu ke tempat kediaman kami."
"Aku tahu apa yang ada di dalam benakmu, wahai
gadis bernama Luhkemboja!"
"Hai! Kau tahu namaku!"
"Lebih dari itu aku tahu kelainan yang ada dalam dirimu dan adikmu! Kelainan
yang selama ini menebar
kekejian tiada tara...."
"Kakakku, agaknya si cantik ini hendak mengadili kita. Atau hanya sekedar
memberi wejangan! Hik..
hik... hik!" Luhkenanga tertawa cekikikan.
"Aku tidak menyalahkan diri kalian kakak dan adik.
Semua kekejian dan perbuatan mesum yang kalian
lakukan terhadap sesama jenis adalah akibat perbuatan jahat orang lain yang
telah mengguna-gunai kalian!"
Sepasang Gadis Bahagia terbelalak. Saat itu Hantu
Sejuta Tanya Sejuta Jawab telah bangkit dari kursinya dan mendatangi. "Gadis
berpakaian putih! Kau siapa!
Apa yang kau bicarakan dengan dua cucuku!"
Luhrembulan tidak perdulikan teguran Hantu Sejuta
Tanya Sejuta Jawab. Sambil terus memandang ke arah
dua gadis kembar dia berkata. "Sehabis pertemuan carilah Hantu Raja Obat. Minta
obat penyembuhan
padanya. Jika Dewa memberi kesembuhan pada kalian,
jangan lagi berani menebar fitnah bahwa pemuda asing bernama Wiro Sableng itu
telah merampas kehormatan
kalian dan gadis-gadis di Negeri ini!" Habis berkata begitu Luhrembulan memutar
tubuhnya dan kembali
ke barisan kursi warna merah.
ISTANA KEBAHAGIAAN 106
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
"Hai! Tunggu! Jika kelainan dalam diri kami memang akibat guna-guna perbuatan
jahat orang harap kau
memberi tahu siapa orang yang telah berbuat begitu keji terhadap kami?"
Dari tempatnya duduk di deretan kursi merah
Luhrembulan hanya gelengkan kepala lalu melirik
pada Hantu Sejuta Tanya Sejuta Jawab yang membuat
tokoh satu ini kembali merasa bergetar.
"Aneh, mengapa aku merasa begitu jerih pada
gadis satu ini. Padahal wajahnya cantik luar biasa..."
membatin Hantu Sejuta Tanya Sejuta Jawab. Tiba-tiba
tokoh utama Negeri Latanahsilam ini ingat. Wajahnya
langsung berubah. "Astaga Aku ingat sekarang! kejadian di tepi telaga tempo
hari! Aku seperti berada di alam mimpi. Bukankah gadis ini yang tiba-tiba muncul
memberi tahu bahwa dua cucuku Sepasang Gadis
Bahagia mempunyai kelainan, hanya bergairah ter-
hadap sesama jenis sebagai akibat diguna-gunai oleh
seseorang. Gadis ini juga mengatakan bahwa dua
cucunyalah yang telah mencuri Tongkat Bahagia Biru!
Berarti, saat itu aku tidak bermimpi! Gadis ini juga yang memberi tahu kalau
Hantu Muka Dua yang telah
memperkosa dua cucuku! Waktu itu dia sempat meng-
hantamku. Aku sanggup dirobohkannya dengan satu
gebrakan saja..." Hantu Sejuta Tanya Sejuta Jawab merasa tengkuknya mendadak
menjadi dingin.
Nyalinya seperti leleh, dia tidak berani memandang ke jurusan Luhrembulan.
Sementara itu Luhjelita yang juga berada di barisan
kursi hitam bersama-sama Sepasang Gadis Bahagia,
sudah sejak tadi mencari kesempatan untuk men-
datangi dua cucu Hantu Sejuta Tanya Sejuta Jawab
itu. Dia marah besar terhadap keduanya karena me-
rekalah yang menebar fitnah bahwa Wiro telah meram-
pas kehormatan dirinya di dalam sebuah goa!
ISTANA KEBAHAGIAAN 107
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
SUARA terompet menggema untuk ke tiga kalinya di Ruang Seribu Kehormatan. Sesaat
kemudian Hantu Muka Dua muncul dari balik sebuah pintu di dinding
hitam, langsung melangkah dan naik ke mimbar.
Semua orang yang ada di barisan kursi hitam bangkit
berdiri dan membungkuk hormat lalu mengelu-elu sang
Raja Diraja dengan tepuk tangan menggemuruh. Para
tamu lainnya ada yang ikut bertepuk tangan sekedar
memberi penghormatan.
Hantu Muka Dua angkat tangan kanannya tinggi-
tinggi. Setelah suara tepukan sirap dan para peng-
ikutnya di barisan kursi hitam duduk kembali di tempat masing-masing penguasa
Istana Kebahagiaan ini
membuka mulut. Suaranya keras menggetarkan enam
dinding ruangan pertanda dia memiliki tenaga dalam
sangat tinggi. "Terima kasih.... Terima kasih untuk segala kehadiran dan penghormatan. Wahai!
Semua penghormatan itu
aku kembalikan pada semua tamu yang ada di sini
tanpa kecuali. Aku mengucapkan selamat datang.
Sebelum aku memberi tahukan maksud undangan
pertemuan besar ini, izinkan aku terlebih dulu mem-
berikan kehormatan tertinggi berupa penghargaan se-
buah piagam emas pada seseorang yang selama ini
telah memberikan jasa begitu besar terhadap
keakraban hubungan di Negeri Latanahsilam ini. Orang yang kumaksudkan bukan lain
adalah Peri Angsa Putih
dari Negeri Atas Langit!"
Keadaan di Ruang Seribu Penghormatan hening
sesaat lalu suara tepuk tangan menggemuruh, di
tempat duduknya di barisan kursi merah Peri Angsa
Putih diam-diam merasa heran. Selama ini
hubungannya dengan Hantu Muka Dua penuh silang
ISTANA KEBAHAGIAAN 108
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
sengketa. Bahkan beberapa waktu lalu dia
memusnahkan tempat kediaman Hantu Muka Dua yang
terletak di bawah sebuah telaga. Mengapa kini mahluk itu memuji dan malah
memberi penghormatan dan
penghargaan pada dirinya"
Di atas mimbar, dari balik jubah kebesarannya
Hantu Muka Dua keluarkan sebuah benda, sebuah
piagam yang terbuat dari lembaran emas tipis. Dengan wajah berseri-seri depan
belakang Hantu Muka Dua
memandang pada Peri Angsa Putih.
"Peri Angsa Putih, dengan segala kehormatan aku selaku tuan rumah penguasa
tungga! Istana Kebahagiaan meminta kesudianmu untuk menerima pia-
gam emas ini!"
Peri Angsa Putih masih tetap duduk di tempatnya.
Kemudian agak bimbang dia bergerak bangkit, hantu
Muka Dua memberi tanda. Dua orang gadis cantik
muncul, melangkah menuju ke mimbar. Kali ini sang
Peri tak mungkin lagi menolak.
Selagi melangkah ke arah mimbar Peri Angsa
Putih tiba-tiba mendengar suara mengiang di telinga-
nya. Dia melirik ke kanan. Dilihatnya Hantu Tangan Empat bangkit berdiri dari
kursinya di barisan kursi warna hijau. Dia segera tahu yang tengah menyampaikan
ucapan jarak jauh itu adalah kakeknya itu.
"Cucuku, berhati-hatilah. Selama ini Hantu Muka Dua tidak pernah bersikap ramah
terhadapmu, aku
yakin dia mengincar sesuatu pada dirimu. Mungkin
nyawamu! Buka matamu, pasang telingamu!"
Di saat yang bersamaan Pendekar 212 Wiro
Sableng juga mendengar suara mengiang di telinga
kirinya. "Wiro, aku tahu Peri Angsa Putih mencintaimu.
Aku menaruh firasat Hantu Muka Dua tengah melaku-
kan jebakan jahat terhadap dirinya. Bersiaplah. Lin-
dungi dirinya sebelum terlambat...."
Pendekar 212 bangkit berdiri. Dia memandang
berkeliling, mencari-cari siapa gerangan yang mengi-
rimkan ucapan jarak jauh itu. ketika pandangannya
ISTANA KEBAHAGIAAN 109
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
membentur Luhrembulan dilihatnya gadis itu terse-
nyum padanya dan anggukkan kepalanya. Agaknya
perlu diingatkan, sebagai penjelmaan Hantu Santet
Laknat, Luhrembulan tetap memiliki semua ilmu ke-
saktian yang dimiliki si nenek. Satu diantaranya adalah ilmu yang disebut
"Menyadap Suara Batin". Yakni ilmu kesaktian yang dapat menyampaikan suara dari
jauh lewat angin. Sesaat murid Sinto Gendeng tatap lekat-lekat wajah
cantik jelita Luhrembulan. Hatinya terenyuh haru.
Walau dia tahu dia tak bisa balas menyampaikan
ucapan ke telinga si gadis namun dalam hati Pendekar 212 berkata.
"Luhrembulan, sungguh tulus hatimu. Selama ini kau menganggap diriku sebagai
suamimu. Dan aku ini
hanya milikmu seorang. Selama ini aku merasa seolah kau tidak akan melepaskan
diriku untuk selama-lamanya, apalagi kalau sampai ada gadis lain merasa
memiliki diri dan kasih sayangku. Namun ternyata kau masih mau membagi perhatian
untuk melindungi orang
yang katamu mencintai diriku. Tuhan akan
memberkahi dan mengasihimu, Luhrembulan...."
Diapit dua gadis cantik Peri Angsa Putih sampai
di depan mimbar. Dua gadis segera berbisik pergi.
Hantu Muka Dua memberi isyarat agar Peri Angsa
Putih lebih mendekat. Peri itu melangkah maju. Jarak mereka kini hanya terpisah
satu langkah. Hantu Muka
Dua masih tetap di atas mimbar sedang sang Peri
tegak di lantai agak lebih rendah dari sang penguasa Istana Kebahagiaan itu.
Sambil tersenyum Hantu Muka Dua membuka
gulungan piagam emas. Piagam itu kemudian diso
dorkannya pada Peri Angsa Putih sambil berucap.
"Peri Angsa Putih, terimalah piagam emas ini
dengan hati tulus karena Istana Kebahagiaan mem-
berikannya padamu juga dengan hati tulus...."
Mendengar ucapan Hantu Muka Dua itu Peri Angsa
Putih ulurkan tangan, siap menerima piagam emas
ISTANA KEBAHAGIAAN 110
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
dengan tersenyum pula. Tapi tiba-tiba lembaran pia-
gam emas melayang jatuh kelantai. Secepat kilat dua
tangan Hantu Muka Dua membuat gerakan aneh. saat
itu juga Peri Angsa Putih merasakan sekujur tubuhnya lumpuh tak bisa bergerak
lagi barang sedikitpun!
"Ilmu Membuhul Urat Mengikat Otot!" seseorang yang mengetahui apa yang terjadi
berteriak dari barisan kursi hijau. Dia bukan lain adalah Hantu
Penjunjung Roh.
"Hantu Muka Dua berbuat keji! Dia melumpuhkan
Peri Angsa Putih dengan ilmu Membuhul Urat Meng-
ikat Otot!" Hantu Selaksa Angin yang juga mengetahui kejadian itu ikut
berteriak. Dalam kegemparan yang serta merta meledak di
Ruang Seribu Penghormatan tangan kanan Hantu Muka
Dua laksana kilat berkelebat ke dada Peri Angsa Putih.
"Breeettt!"
Pakaian sang Peri robek besar. Dadanya tersingkap
lebar. Sebuah benda empat persegi panjang memiliki
tujuh warna aneh tersembul di antara celah dadanya.
"Batu Pembalik Waktu!" beberapa orang berteriak hampir berbarengan. Mereka
adalah Pendekar 212
Wiro Sableng, Setan Ngompol, Hantu Sejuta Tanya
Sejuta Jawab, Lamanyala, Luhrembulan dan Hantu
Tangan Empat. Di tempat duduknya Naga Kuning tersentak. "Batu Pembalik Waktu" Mana..." Mana
batunya"!" teriak anak ini sambil memukul-mukul tangan Setan Ngompol yang
saat itu duduk terkangkang terkencing-kencing.
"Bocah geblek! Apa kau sudah buta"! Lihat dada
Peri Angsa Putih! Batu itu terselip di dadanya!"
"Astaga! Aku tidak memperhatikan! Pandanganku
hanya tertuju pada dadanya yang putih bagus dan
kencang!" jawab naga Kuning lalu buka dua matanya lebih lebar, memandang ke arah
dada Peri Angsa Putih yang tersingkap lebar.
"Bocah edan!" maki Setan Ngompol.
Dengan gerakan kilat Hantu Muka Dua menyambar
Wiro Sableng 119 Istana Kebahagiaan di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
ISTANA KEBAHAGIAAN 111
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
Batu Pembalik Waktu yang tersembul di antara celah
dada Peri Angsa Putih. Bersamaan dengan itu dia
injakkan kaki kanannya ke lantai mimbar dimana terdapat sebuah alat rahasia yang
jika diinjak akan menaikkan pelambung isyarat di dalam sebuah ruangan di
balik dinding hitam yang dijaga oleh empat orang
pembantu kepercayaan Hantu Muka Dua.
Pada saat Hantu Muka Dua merampas Batu Pem-
balik Waktu dari dada Peri Angsa Putih beberapa orang serta merta berkelebat ke
arah penguasa Istana Kebahagiaan itu. Masing-masing mereka sama hantam-
kan tangan kanan, berusaha mencegah agar batu sakti
tidak sampai jatuh ke tangan Hantu Muka Dua.
Sadar kalau dirinya segera akan dilanda gempuran
serangan mematikan sambil berusaha menginjak alat
rahasia di kaki mimbar Hantu Muka Dua membentengi
dirinya dengan ilmu "Tangan Hantu Tanpa Suara" Ilmu ini adalah ilmu yang
dirampas Hantu Muka Dua dari
tangan Hantu Tangan Empat Tubuhnya berputar
seperti gasing, membentuk kerucut terbalik dan
mengepulkan asap merah. Siapa saja lawan atau
benda apa saja yang sempat tersedot gerakan
berputar, sosok tubuhnya niscaya akan terpental
bahkan bisa hancur luluh!
Orang pertama yang berkelebat dan menghantam
ke arah Hantu Muka Dua adalah Pendekar 212 Wiro
Sableng. Sinar putih panas berkiblat dari tangannya, mengeluarkan suara gelegar
dahsyat dan menyilaukan
seantero ruangan. Itulah pukulan sakti "Sinar
Matahari"!
Pukulan ke dua yang melabrak penguasa Istana
Kebahagiaan itu adalah selarik sinar kuning menebar
santarnya bau setanggi. Berbarengan dengan itu ada
udara sangat dingin menggetarkan tengkuk semua
orang yang ada di sekitar situ.
"Pukulan Salju Putih Latinggimeru!" seseorang berteriak ketika mengenali pukulan
sakti yang dilepaskan Hantu Selaksa Angin ke arah Hantu Muka Dua itu.
ISTANA KEBAHAGIAAN 112
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
Dari barisan kursi hitam Lamanyala melesat ke
depan, coba melindungi Hantu Muka Dua dengan
hantaman kobaran api dahsyat. Tapi ketika pukulan
Salju Putih Latinggimeru menyerempetnya, kakek satu
ini segera terpental. Tubuhnya yang sudah cidera dan geroak besar semakin
ringsak! Hantu Sejuta Tanya Sejuta Jawab sudah sejak
tadi melompat dari kursi. Namun nyalinya leleh untuk turun tangan membantu Hantu
Muka Dua karena saat
itu dilihatnya Hantu Tangan Empat bergerak mendekati dengan empat tangan
terpentang ke atas. Lalu dari
samping lain gadis cantik Luhrembulan sudah bangkit
pula dari kursinya dan memandang mengawasinya.
Sesaat Hantu Sejuta Tanya Sejuta Jawab hanya tegak
terdiam. Namun ketika sudut matanya melirik Naga
Kuning yang tegak di kursi kuning bersama Betina
Bercula, dendam lama kembali berkobar. Bocah ini
dipilihnya sebagai pelampiasan amarahnya. Sekali
berkelebat dia sudah ada di hadapan Naga Kuning.
Apa yang dilakukan Hantu Sejuta Tanya Sejuta Jawab
ini justru satu kesalahan besar karena sebelumnya
Naga Kuning dan Betina Bercula memang sudah ber-
siap waspada mengatur rencana kalau sampai si kakek
melakukan sesuatu terhadapnya.
Ketika Hantu Sejuta Tanya Sejuta Jawab siap
melepaskan pukulan Menara Mayat Meminta Nyawa
ke arah Naga Kuning, dengan cepat Betina Bercula
berkelebat lalu merangkul sekaligus menarik pinggang Hantu Sejuta Tanya Sejuta
Jawab dari belakang. Tak
ampun lagi kakek ini jatuh terhenyak di atas deretan kursi kuning. Jubahnya
tersibak lebar. Kesempatan
ini tidak disia-siakan oleh Naga Kuning. Tubuhnya
yang kecil dan disertai aji pelicin badan Ilmu Ikan Paus,
menyusup ke bagian bawah jubah si kakek. Tangan
kanannya mencengkeram. Hantu Sejuta Tanya Sejuta
Jawab merasakan ada hawa dingin menyambar se-
langkangannya. Ketika dia coba memeriksa kagetlah
kakek satu ini. Jeritan keras menggelegar dari mulut-ISTANA KEBAHAGIAAN 113
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
nya. Saat itu dia dapatkan anggota rahasia di bawah
perutnya tak ada lagi! Lenyap tak berbekas! Naga
Kuning telah "mengambii" aurat terlarang sang kakek dengan mempergunakan ilmu
Menahan Darah Memin-
dah Jazad yang dicurinya dari Hantu Selaksa Angin sewaktu si nenek mengajarkan
ilmu itu tempo hari
pada Pendekar 212 Wiro Sableng!
Hantu Sejuta Tanya Sejuta Jawab menjerit-jerit
kalang kabut Dia berkelebat seperti orang kalap kian kemari. Tapi dalam
kegaduhan besar itu dia tak lagi
meiihat dimana beradanya Naga Kuning dan Si Betina
Bercula! Di luar Istana Kebahagiaan, angsa putih raksasa
Peri Angsa Putih yang menangkap suara-suara aneh
dari bangunan dinding Istana berkali-kali. Namun siasia belaka. Angsa setia
tunggangan Peri Angsa Putih
ini akhirnya tergeletak dengan kepala hancur di sisi timur Istana Kebahagiaan.
Mahluk bernama Sang Junjungan yang adalah
guru Hantu Santet Laknat yang telah berusaha mem-
bantu Hantu Muka Dua tersentak kaget ketika dia
melihat bagaimana gadis cantik bernama Luhrembu-
lan ikut menyerang Hantu Muka Dua dengan pukulan
Lintah Penyedot Jantung.
"Pukulan Lintah Penyedot Jantung! Itu adalah ilmu pukulan yang dimiliki muridku
si Hantu Santet Laknat!
Siapa sebenarnya gadis cantik ini"!" Sang Junjungan berusaha mendekati tapi arus
orang yang saling menggebrak membuat dirinya terpental tak karuan.
Ketika kekacauan besar mulai pecah di Ruang
Seribu Kehormatan, Luhkinki dan Luhtinti yang me-
mangku Lakembangan keluarkan seruan tertahan. Ka-
rena tiba-tiba pemuda yang tengah sekarat ini berdiri bangkit sambil berucap.
"Kaki mimbar... alat rahasia di kaki mimbar..." Lalu seperti ada satu kekuatan
gaib yang masuk ke dalam
tubuhnya pemuda ini melompat berdiri, melangkah
cepat menuju mimbar di tempat mana tengah terjadi
ISTANA KEBAHAGIAAN 114
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
perkelahian dahsyat antara Hantu Muka Dua dan para
pembantunya melawan Pendekar 212 yang dibantu
oleh para tokoh pembenci Hantu Muka Dua.
"Lakembangan! Kau mau kemana"!" teriak Luhkinki.
"Lakembangan! Kembali ke sini!" berseru Luhtinti.
Tapi Lakembangan terus melangkah cepat ke arah
mimbar. Luhkinki dan Luhtinti segera mengejar. Begitu sampai di depan mimbar,
Lakembangan menyusup di
antara orang-orang yang bertempur lalu jatuhkan diri di kaki mimbar. Dua
tangannya berusaha menggapai
alat rahasia yang saat itu siap hendak diinjak Hantu Muka Dua.
"Jahanam! Apa yang kau lakukan!" teriak Hantu Muka Dua marah. Kaki kanannya
bergerak. "Praaakkk!"
Kepala Lakembangan pecah. Tubuhnya terpental.
Usahanya untuk mencegah Hantu Muka Dua meng-
injak alat rahasia sia-sia belaka. Nyawanya putus saat itu juga. Sementara kaki
kanan Hantu Muka Dua
berhasil menginjak alat rahasia di lantai mimbar Luhkinki dan Luhtinti sama-sama
terpekik. Dua gadis ini berusaha menghalangi. Dalam marahnya Hantu Muka
Dua lupa kalau dirinya mempunyai pantangan mem-
bunuh perempuan. Dia gerakkan tangan kiri dua kali
berturut-turut. Melepas pukulan Mengelupas Puncak
Langit Mengeruk Kerak Bumi. Dua jeritan mengenas-
kan terdengar di antara hiruk pikuk kegaduhan. Sosok Luhkinki dan Luhtinti
terkapar di lantai ruangan, hanya tinggal berupa tulang belulang mengerikan!
Pendekar 212 Wiro Sableng berteriak marah. Tangan
kanannya menyelinap ke pinggang mencabut Kapak
Maut Naga Geni 212. Luhcinta berteriak keras. Latampi keluarkan bentakan
dahsyat. Hantu Tangan Empat gerakkan empat tangannya, menyambar cucunya Peri
Angsa Putih dan membawanya ke tempat aman.
Setelah membebaskan cucunya ini dari kelumpuhan
akibat ilmu "Membuhul Urat Mengikat Otot" Hantu Tangan Empat cepat-cepat kembali
ke tengah ruangan
ISTANA KEBAHAGIAAN 115
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
ikut bergabung menghantam Hantu Muka Dua. Peri
Bunda dan Peri Sesepuh tidak tinggal diam. Hantu
Langit Terjungkir menggerung keras. Lakasipo telah
lebih dulu melesat sambil hantamkan kaki batunya.
Semua serangan yang dilancarkan para tokoh di
tempat itu diarahkan ke satu sasaran. Hantu Muka Dua!
Penguasa Istana Kebahagiaan membentak garang.
Putaran tubuhnya dalam gerak ilmu "Tangan Hantu Tanpa Suara" semakin kencang.
Tangan kirinya melepaskan pukulan "asap hijau" yang bisa membuat lawan menjadi buta. Lalu dalam
pada itu kaki kanannya yang kini bebas masih sempat menginjak alat rahasia
di kaki mimbar, bersamaan dengan itu Wiro memberi
isyarat pada Hantu Langit Terjungkir agar segera
menghantam mimbar. Tidak tunggu lebih lama kakek
ini segera lepaskan Pukulan Dewa Warna Kuning dan
Pukulan Dewa Warna Biru ke arah mimbar.
Ruang Seribu Kehormatan itu laksana kiamat
ketika sekian banyak pukulan saling bentrokan dah-
syat. Mimbar hancur berantakan. Pada saat itu juga
sosok Hantu Muka Dua kelihatan melesat ke atas.
Empat hiasan singa kepala dua yang tergantung di
langit-langit ruangan keluar suara mendesis keras.
Lalu dari lobang mata, hidung, telinga serta mulut
hiasan itu mengepul keluar asap merah.
"Bubuk Maut Penjungkir Syaraf!" seseorang berteriak.
Beberapa orang yang tak sengaja menghisap asap
merah itu langsung roboh dan terjengkang di lantai
dengan mata mencelet mulut berbusa merah!
Kegemparan tambah menggelegar di Ruang Seribu
Kehormatan. Banyak orang coba menerobos mencari
jalan keluar untuk selamatkan diri. Tapi enam dinding laksana benteng baja yang
tak mungkin ditembus.
Ditengah kegaduhan itu Hantu Langit Terjungkir
berteriak keras.
"Lakasipo! Hantu Bara Kaliatus! Hantu Raja Obat!
Kalian semua anak-anakku! Lekas mendekat kemari!"
ISTANA KEBAHAGIAAN 116
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
Hantu Muka Dua sempat tercekat mendengar te-
riakan itu. Namun saat itu dia lebih memusatkan per-
hatian pada usaha menyelamatkan diri. Apa lagi sesuai rencana dilihatnya lantai
di depan dinding hitam mulai bergerak turun. Dia cepat melayang ke bawah.
Hantu Muka Dua memang hebat luar biasa. Begitu
banyak pukulan sakti mematikan yang menghantam
dirinya namun dia masih bisa bertahan menyelamat-
kan diri dengan ilmu andalannya "Tangan Hantu Tanpa
Suara". Sinar merah berputar dahsyat melindungi dirinya yang tergoncang hebat
kian kemari ketika Latampi memghantamkanya dengan pukulan "Menebar Budi
Hari ke Lima", dan Pendekar 212 susul dengan pukulan
Tangan Dewa Menghantam Batu Karang yang dida-patnya dari Datuk Rao Basaluang
Ameh, walau dia
masih bisa bertahan namun Batu Pembalik Waktu yang
ada dalam pegangan tangan kanannya terlepas mental,
mencelat ke langit-langit ruangan di mana asap
beracun dari Bubuk Penjungkir Syaraf menggebubu
siap menebar maut ditengah pekik jerit dan kegaduhan tiada tara!
Hantu Muka Dua berseru kaget. Cepat dia lompat
ke atas untuk menggapai Batu Pembalik Waktu, di
saat yang sama Peri Angsa Putih juga telah melesat
pula guna dapatkan batu itu Beberapa orang lainnya
yang mengetahui benda apa adanya Batu Pembatik
Waktu itu tak tinggal diam. Mereka berserabutan me-
lesat ke atas berusaha mendapatkan. Orang-orang ini
diantaranya adalah Luhcinta, Hantu Berpipa Emas,
Hantu Tangan Empat, Pendekar 212 Wiro Sableng dan
Luhrembulan. Yang paling gesit dan cepat gerakannya
adalah mahluk setengah manusia setengah Roh Luh-
rinjani istri Lakasipo. Namun sesaat lagi dia hampir berhasil menggapai Batu
Pembalik Waktu dari samping Hantu Muka Dua menyikut rusuknya hingga Luh-
rinjani terpental ke kiri.
Selagi sekian banyak orang berusaha mendapatkan
Batu Pembalik waktu, beberapa lainnya berusaha
ISTANA KEBAHAGIAAN 117
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
mencegah atau menyadari tak mungkin bisa menda-
patkan batu itu malah kini lepaskan pukulan-pukulan sakti menghantam batu tujuh
warna itu. Kebanyakan
dari mereka adalah yang duduk di barisan kursi hitam yang menjadi kaki tangan
Hantu Muka Dua, kecuali
Hantu Sejuta Tanya Sejuta Jawab yang saat itu masih
kalang kabut kelabakan akibat kehilangan barang ber-
harga di bawah perutnya!
Sebelas pukulan sakti yang dilepaskan para tokoh
berkepandaian tinggi menghantam Batu Pembalik
Waktu. Ruang Seribu Kehormatan laksana digoncang
seribu gempa! Istana Kebahagiaan menggeletar dan
keluarkan suara berderak. Batu Pembalik Waktu patah dua. Dua gelombang cahaya
yang memancarkan tujuh
warna pelangi keluar dari dua potongan batu lalu
mencuat ke udara, melabrak hancur atap Istana Keba-
hagiaan. Kemudian dengan mengeluarkan suara men-
desis keras dua gelombang cahaya tujuh warna pe-
langi itu membalik dan berputar kebawah saling ber
sambungan satu dengan lainnya membentuk satu
tong raksasa. Semua orang yang ada di dalam Ruang
Saribu Kehormatan tersedot dan tenggelam ke dalam
putaran tong raksasa tujuh cahaya.
Jerit pekik terdengar dimana-mana. Ketika putaran
cahaya mulai melesat ke atas, menggulung dan
Wiro Sableng 119 Istana Kebahagiaan di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
membawa semua orang yang ada dalam istana Keba-
hagiaan, Luhrembulan berusaha mendekati Pendekar
212. Tapi keduanya terpisah cukup jauh. Gadis ini
hanya bisa berteriak.
"Wiro! Ilmu Membelah Bumi Menyedot Arwah!
Lekas hujamkan tumitmu ke lantai! Selamatkan
dirimu!" Luhrembulan berusaha melompat. Dia berhasil mendekati Wiro dan cepat
ulurkan tangannya.
"Wiro! Pegang tanganku! Cepat!" teriak Luhrembulan.
Hanya terpisah seujung kuku jari-jari Luhrembulan
dan tangan Pendekar 212 akan saling bersentuhan tiba-tiba satu ledakan maha
dahsyat menggelegar. Semua
ISTANA KEBAHAGIAAN 118
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
orang yang ada di ruang Seribu Kehormatan bermen-
talan tetapi masih tetap berada dalam gulungan
putaran cahaya tujuh pelangi yang membentuk tong
berputar itu. Jerit pekik tidak terkendalikan lagi.
ketika tubuhnya mental, terpisah dari Luhrem-
bulan, secara tak sengaja Pendekar 212 Wiro Sableng
terpelanting di hadapan Hantu Muka Dua. Semula dia
hendak teruskan niatnya mencabut Kapak Maut Naga
Geni 212, tapi maksud itu dibatalkan. Dengan satu
gerakan kilat Wiro hantamkan telapak tangan kanan-
nya ke kening musuh besarnya itu.
"Plaaakkk!"
Hantu Muka Dua terpental dua tombak. Matanya
mendelik. Mulutnya keluarkan jeritan setinggi langit.
Di keningnya yang hangus mengepulkan asap Kini
tertera tiga deretan angka: 212!
Sewaktu ledakan maha dahsyat menghancurkan
Istana Kebahagiaan hingga berkeping-keping, gelom-
bang tujuh warna berbentuk tong raksasa menderu
dahsyat, mengiblatkan sinar menyilaukan lalu melesat ke udara seolah menembus
langit. Kemudian lenyap
tak berbekas seperti ditelan jagat raya.
Perlahan-lahan debu, tanah dan kerikil hancuran
bangunan Istana Kebahagiaan luruh ke bawah. Puncak
bukit batu di mana Istana itu berdiri sebelumnya kini kelihatan hanya tinggal
berupa satu kawasan rata dan sunyi. Kemanapun mata memandang tak ada pepohonan
atau satu mahluk hiduppun yang tampak.
TAMAT ISTANA KEBAHAGIAAN 119
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
Segera Terbit SEGERA TERBIT YANG ANDA TUNGGU-TUNGGU
EPISODE PERTAMA DARI RANGKAIAN KISAH
PETUALANGAN PENDEKAR 212 WIRO SABLENG
BERIKUTNYA: K E M B AL I K E T AN AH J AW A
ISTANA KEBAHAGIAAN 120
Tangan Geledek 4 Pendekar Rajawali Sakti 136 Singa Gurun Penghuni Kuil Neraka 1
tersembunyi di balik pakaiannya.
"Memangnya apa yang hendak kau lakukan?"
tanya Peri Sesepuh.
"Lihat saja nanti!"
"Wahai, jangan-jangan kau hendak membunuh
pemuda itu!" ujar Peri Bunda.
"Sudahlah, jangan banyak bertanya lagi. Lihat saja nanti!" kata Peri Angsa Putih
lalu palingkan kepalanya ISTANA KEBAHAGIAAN 83
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
ke jurusan lain.
Berpindah ke barisan kursi biru yang berada di
sisi kiri barisan kursi hitam, di sini duduk Latampi, beberapa orang tokoh tak
dikenal, lalu Naga Kuning
dan Betina Bercula. Terakhir sekali juga ada Luhrinjani, istri Lakasipo yang
telah meninggal dan bisa muncul
dalam ujud setengah manusia setengah roh. Latampi
beberapa kali mencoba melirik ke arah Luhcinta. Gadis itu dilihatnya duduk
memandang lurus-lurus kemuka.
Sementara itu di barisan kursi kuning duduk Luhtinti dan Luhkinki yang menutupi
kepalanya dengan
kerudung lebar. Di sini juga tampak duduk Luhsantini bekas istri Hantu Bara
Kaliatus. Lalu seorang dara cantikyang keningnya ditempeli bunga tanjung kuning
dan bukan lain adalah Luhcinta, duduk pula di barisan kursi kuning ini.
Pada deretan kursi hijau terlihat Hantu Lembah
Laekatakhijau dan Hantu Penjunjung Roh, Hantu Jati-
landak dan Tringgiling Liang Batu lalu tokoh beken Hantu Tangan Empat beserta
belasan tamu lainnya.
Hantu Penjunjung Roh menyikut lengan Hantu
Laekatakhijau lalu berbisik. "Lihat gambar singa kepala dua di dinding hitam.
Perhatikan empat hiasan singa
besar berkepala duj yang tergantung di langit-langit ruangan. Bukankah sama
dengan gagang pisau yang
menancap di dada nenek bernama Luhmundinglaya
itu?" Sepasang mata Hantu Laekatakhijau membesar lalu
nenek ini anggukkan kepala. "Berarti Hantu Muka Dua yang punya pekerjaan. Dia
yang inginkan kematian
nenek di atas tandu itu! Mengapa?"
"Dugaanku, mungkin dia tidak mau si nenek
mengungkapkan rahasia yang diketahuinya. Siapa
tahu rahasia itu ada sangkut paut dengan dirinya pula!"
"Mungkin. Tapi mana benarnya kita akan segera
tahu! Aku akan memberitahukan Luhmundinglaya
bahwa tiga orang yang dicarinya berada di tempat ini!"
kata Hantu Penjunjung Roh.
ISTANA KEBAHAGIAAN 84
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
Terakhir sekali deretan kursi putih. Diantara tamu
yang duduk di tempat ini adalah Pendekar 212 Wiro
Sableng, dan Lakasipo. Lalu di sebelah belakang tidur-tidur ayam duduk si gemuk
Hantu Raja Obat. Di
sebelahnya duduk Si Setan Ngompol yang selalu
pegangi bagian bawah perutnya menahan kencing.
Ternyata Hantu Langit Terjungkir dan istrinya Hantu
Selaksa Kentut juga duduk di deretan kursi putih,
terpisah agak jauh dari Wiro. si kakek duduk dengan
tangan di atas kursi sementara dua kaki menggantung
di udara. Ini satu pertanda bahwa kakek ini belum
mendapat kesembuhan.
"Semua tamu, lawan dan kawan dikumpulkan di
ruangan tertutup begini rupa. Kemana mata meman-
dang hanya tembok tebal yang menghadang. Wahai
istriku, apakah kau tidak merasa curiga akan terjadi sesuatu di tempat ini?"
berbisik Hantu Langit Terjungkir alias Lasedayu pada istrinya Hantu Selaksa
Angin alias Luhpingitan.
"Aku memang sedang menduga-duga," balas berbisik Hantu Selaksa Angin. "Aku ingat
akan ucapan guruku Datuk Tanpa Bentuk Tanpa Ujud. Katanya akan
terjadi satu peristiwa besar di Negeri Latanahsilam ini.
Selain itu aku harus mencari Tuhan atau Gusti Allah.
Tapi yang jadi pokok pikiranku saat ini adalah Sendok Pemasung Nasib itu.
Sebelumnya bukankah Luhtinti
diurus untuk mendapatkan benda itu melalui gadis
bernama Luhkinki di Istana Kebahagiaan. Kita me-
nunggunya sampai sore kemarin, dia tidak muncul.
Kini aku tidak melihat dia di antara para tamu. Tapi aku curiga pada dua
perempuan yang duduk berke-rudung hitam di barisan kursi kuning di samping kiri
kita. Salah satu dari mereka kurasa adalah Luhtinti."
"Kalau begitu biar aku melesat ke tempat perempuan itu," kata Hantu Langit
Terjungkir. Namun sebelum kakek ini bergerak tiba-tiba suara
genta dalam Istana Kebahagiaan berhenti. Bersamaan
dengan itu mengumandang suara tiupan terompet
ISTANA KEBAHAGIAAN 85
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
keras dan panjang. Lalu seorang berjubah hitam yang
duduk di barisan kursi hitam sebelah depan ujung
kanan bangkit berdiri. Dia melangkah ke mimbar.
Setelah menyapu seluruh hadirin dengan sepasang
matanya yang berwarna kelabu, orang ini membuka
mulut. Suaranya keras lantang.
"Atas nama Raja Diraja Istana Kebahagiaan, Hantu Muka Dua yang merupakan Hantu
Segala Hantu Negeri
Latanahsilam. kami mengucapkan selamat datang
pada semua yang hadir. Pintu merah ruangan Seribu
Kehormatan sudah ditutup, berarti semua undangan
telah berada di tempat ini. Namun kami merasa, kami
melihat dan kami menyadari bahwa ada dua tamu
penting yang belum hadir. Pertama, kerabat tokoh
terkenal bernama Lawungu...."
Baru saja orang berjubah itu menyebut nama
Lawungu tiba-tiba dari barisan kursi putih melayang sesosok tubuh berjubah ungu.
"Blukkk!"
Sosok ini jatuh dan terduduk tempat di kursi
kosong di sebelah Lamanyala yang berada di barisan
kursi warna hitam. Sosok berjubah ungu ini bukan lain adalah Lawungu, yang
terduduk dalam keadaan kaku,
mata mendelik dan mulut terbuka! Semua orang yang
ada di Ruang Seribu Kehormatan menjadi gempar dan
semua mata ditujukan pada Pendekar 212 yang
barusan melemparkan tubuh Lawungu itu.
Di tempat duduknya Wiro sendiri tenang-tenang saja.
Beberapa orang geleng-gelengkan kepala melihat
kejadian itu. Diantaranya tiga orang Peri yang duduk saling berdampingan. Lalu
banyak pula yang memperlihatkan tampang marah, antara lain Hantu Bara
Kaliatus, Lamanyala dan Hantu Sejuta Tanya sejuta
Jawab. Tapi ada juga yang tersenyum-senyum malah
tertawa mengekeh melihat apa yang dilakukan pemuda
asing itu. Mereka antaranya adalah Naga Kuning,
Hantu Langit Terjungkir, Hantu Raja Obat dan Hantu
Jatilandak. Di barisan kursi merah Si Pelawak Sinting ISTANA KEBAHAGIAAN 86
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
asli kembangkan payungnya ke udara lalu goyangkan
kerincingannya.
Di tempat duduknya Luhjelita melayangkan senyum
ke arah Pendekar 212. Dia teringat peristiwa di gua batu pualam. Ketika dia
gagal memindahkan ke telapak tangannya tiga buah tahi lalat yang ada di bawa
pusar pemuda itu. Sementara itu banyak orang yang
mengambil sikap berdiam diri tapi sebenarnya merasa
tegang. Ketika melihat Peri Angsa Putih menggeleng-
gelengkan kepalanya Wiro tersenyum malah enak saja
dia lambaikan tangannya ke arah Peri itu. Membuat
Peri Sesepuh dan Peri Bunda jadi terheran-heran dan
memandang pada Peri Angsa Putih dengan air muka
bertanya-tanya.
Orang di atas mimbar angkat tangan kirinya. Suara
berisik segera sirap. Semula banyak para tamu mengira orang yang mewakili Hantu Muka Dua ini akan marah
besar. Ternyata setelah memandang ke arah sosok
Lawungu dan melirik pada Pendekar 212, orang ini
berkata. "Ternyata kerabat Lawungu telah berada di antara kita. Hanya sayang yang datang
cuma tubuh kasar.
Rohnya mungkin singgah di tempat lain. Istana Keba-
hagiaan dengan ini menyatakan duka cita. Dan kepada
pemuda asing berpakaian putih di barisan kursi putih, atas nama Sang Junjungan
Raja Diraja Hantu Muka
Dua , Istana Kebahagiaan mengucapkan terima kasih
karena telah bersusah payah membawa jenazah La-
wungu ke tempat ini...."
"Butt prettt!"
Tiba-tiba terdengar suara kentut di barisan kursi
putih. Naga Kuning dan Betina Bercula cepat tekap
mulutnya menahan tawa. Setan Ngompol pegang bagi-
an bawah perutnya yang langsung basah. Kembali
Ruang Seribu Kehormatan menjadi berisik. Di atas
mimbar orang berjubah kelihatan merah padam wa-
ISTANA KEBAHAGIAAN 87
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
jahnya. Setelah menunggu sesaat dia kembali
membuka mulut. "Rupanya ada tamu yang masuk angin! Dan agak
kurang ajar!" Tak usah khawatir! Istana Kebahagiaan, menyediakan besi panas
untuk menyumpal pantatnya!"
Hantu Selaksa Angin tertawa panjang mendengar
kata-kata orang di atas mimbar itu. Sebaliknya Hantu Langit Terjungkir melesat
satu tombak ke udara dan
berseru lantang. "Siapa saja berani mengganggu
istriku, kepalanya akan kujadikan ganjalan pantatku seumur-umur!"
Lamanyala dan Hantu Sejuta Tanya Sejuta Jawab
serta merta bangkit dari kursi mafeing-masing, siap
hendak mendatangi Hantu Langit Terjungkir dan Hantu
Selaksa Angin. Tapi orang di atas mimbar mencegah
dengan isyarat tangan kiri. "Ingat petunjuk Sang Junjungan! Kita harus
menghormati semua tamu apapun
yang terjadi dan mereka lakukan!"
Dengan geram Hantu Sejuta Tanya Sejuta Jawab dan
Lamanyala kembali ke tempat duduknya. Orang di atas
mimbar lantas membuka mulutnya kembali.
"Tamu penting ke dua yang tidak kelihatan hadir di tempat ini adalah seorang
nenek sakti, kerabat yang
dikenal dengan panggilan Hantu Santet Laknat! Mung-
kin dia datang dengan jalan menyamar dan sebenarnya
sudah hadir di ruangan ini. Jika benar diharapkan
kesudiannya untuk bangkit memperlihatkan diri!"
Hampir semua orang kecuali Peri Angsa Putih
melayangkan padangan ke seantero ruangan. Tak ada
yang bangkit berdiri memperkenalkan diri sebagai
Hantu Santet Laknat. Namun diam-diam Peri Angsa
Putih memperhatikan bagaimana dua orang saat itu
saling berpandangan dan sama menyeruakkan se-
nyum di bibir masing-masing. Kedua orang itu adalah Pendekar 212 Wiro Sableng
dan gadis cantik berpakaian putih bernama Luhrembulan. Peri Angsa Putih
coba memeras otaknya berpikir-pikir apa arti senyum-
an sepasang suami istri itu.
ISTANA KEBAHAGIAAN 88
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
Setelah ditunggu sekian lama tidak ada yang
bangkit memperkenalkan diri sebagai Hantu Santet
Laknat, orang di atas mimbar berkata.
"Sayang sekali, kerabat Hantu Santet Laknat rupanya memang tidak ada di tempat
ini! Sekarang izinkan
Istana Kebahagiaan memperlihatkan bahwa di sini
hukum bisa berubah menjadi pengampunan. Tapi ada
kalanya hukum bisa berubah menjadi kematian. Dan
kematian di Istana Kebahagiaan semudah dan secepat
membalikkan tangan!" Orang di atas mimbar bertepuk tiga kali.
ISTANA KEBAHAGIAAN 89
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
DARI sebuah pintu di belakang mimbar pada
dinding hitam, muncul dua orang berpakaian hitam
menggotong sesosok tubuh lelaki yang hanya
mengenakan sehelai celana pendek. Punggungnya
hancur bersimbah darah. Di belakang dua peng-
gotong melangkah dua orang berpakaian hitam mem-
bawa cambuk besar. Sosok yang digotong dilemparkan
ke lantai. Orang ini tidak bergerak tidak bersuara.
Di balik kerudung wajah Luhkinki mendadak sontak
berubah. Di sebelahnya Luhtinti cepat memegang
lengan gadis ini.
"Lakembangan.... Itu Lakembangan..." bisik Luhkinki.
"Kuatkan hatimu Luhkinki. Kita sudah menduga hal ini akan terjadi...."
"Tapi aku tak menduga akan sekejam ini. Aku harus menolong Lakembangan. Aku tak
perduli sekalipun
ikut mati bersamanya!"
"Jangan tolol!" sentak Luhtinti sambil memegang lengan sahabatnya itu lebih
erat. Di atas mimbar orang berjubah hitam berucap
lantang. "Seorang manusia tolol bernama Lakembangan telah berlaku keji! Berbuat
khianat pada Sang Junjungan Raja Diraja Segala Hantu Negeri Latanahsilam. Untuk
itu hukuman cambuk sampai mati sudah
diputuskan atas dirinya! Tapi nyawanya masih bisa
diselamatkan jika kekasihnya, seorang gadis bernama
Luhkinki yang telah melarikan diri dari Ruang Obor
Tunggal mau menyerahkan diri dan berlutut di tengah
ruangan. Memohon ampun pada Sang Junjungan
Hantu Muka Dua!"
Luhkinki merasakan tubuhnya bergetar. Dia hendak
bangkit berdiri tapi lagi-lagi dicegah oleh Luhtinti.
ISTANA KEBAHAGIAAN 90
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
Setelah menunggu sesaat orang berjubah hitam kem-
bali berseru. "Tak ada yang muncul! Tak ada yang minta ampun!
Berarti kematian menjadi bagian Lakembangan! Kita
semua akan menyaksikan! Semoga ini menjadi
pelajaran berharga bagi siapa saja yang berani ber-
khianat terhadap Sang Junjungan Hantu Muka Dua!"
Habis berkata begitu orang ini jentikkan jari-jari tangannya memberi isyarat.
Dua orang yang memegang
Wiro Sableng 119 Istana Kebahagiaan di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
cambuk langsung angkat tangan masing-masing. Dua
cambuk berkelebat menghantam ke arah punggung
Lakembangan yang sudah tidak berkutik itu.
Tiba-tiba dua larik cahaya merah menderu dari
barisan kursi putih. Dua orang yang memegang cam-
buk menjerit dan terpental, terbanting di lantai, meng geliat-geliat. Tangan
masing-masing kelihatan melepuh merah seperti bekas dipanggang!
Suasana di Ruang Seribu Kehormatan serta merta
menjadi geger! Di kursinya Si Setan Ngompol langsung terpancar kencingnya!
Begitu kegegeran sirna suasana di Ruang Seribu
Kehormatan itu berubah menjadi sesunyi di pekuburan.
Di kelompok barisan kursi hitam, orang berjubah
hitam berpaling ke arah deretan kursi hijau. Di sana dilihatnya seorang nenek
yang kepalanya ada buntalan asap merah berbentuk kerucut terbalik, memandang
ke arahnya dengan sepasang mata yang memiliki bola
mata juga berbentuk kerucut merah dan bergerak
mundur maju. "Hantu Penjunjung Roh! Jadi kau orangnya yang
barusan menghalangi pelaksanaan hukuman! Sungguh
kau seorang tamu tak tahu aturan, tidak tahu menerima budi tuan rumah!
Berlututlah minta ampun!"
Hantu Penjunjung Roh menyeringai lalu keluarkan
suara tawa melengking. "Aku tak tahu siapa kau
adanya. Apa jabatanmu di Istana Kebahagiaan ini!
Dengar baik-baik! Aku dan kawan-kawan datang ke
tempat ini bukan untuk melihat sajian biadab ini! Dan ISTANA KEBAHAGIAAN 91
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
kau mahluk tikus kerdil tidak layak bicara denganku!
Siapa sudi berlutut di hadapanmu! Mana penguasa
Istana Kebahagiaan. Aku hanya mau bicara dengan
Hantu Muka Dua! Panggil dia kesini Mengapa masih
belum muncul! Apa belum selesai bersolek"!"
Suasana menjadi tambah gempar begitu semua
orang mendengar ucapan Hantu Penjunjung Roh yang
keras lantang dan berani kurang ajar itu! Di tengah kegemparan itu tiba-tiba
Hantu Selaksa Angin meman-jat naik ke atas kursi putih. Dengan suara lantang dia
berkata. "Kerabatku Hantu Penjunjung Roh, jika kau tidak sudi berlutut biar aku
yang mewakilkan!" Lalu enak saja nenek ini memutar tubuhnya, pantatnya
disonggengkan ke arah mimbar dan butt preett Hantu
Selaksa Angin pancarkan kentutnya.
Kembali kegemparan melanda Ruang Seribu Ke-
hormatan sementara Hantu Penjunjung Roh, Hantu
Selaksa Angin dan Hantu Lembah Laekatakhijau ter-
tawa cekikikan. Hantu Langit Terjungkir terkekeh-ke-
keh sedang Setan Ngompol kuyup terkencing-kencing
di kursinya! Semua orang yang duduk di barisan kursi hitam
kelihatan menggeram marah dan merah padam muka
masing-masing. Namun mereka masih bisa mengen-
dalikan diri. Tak ada yang bergerak. Mereka sudah bisa mengukur siapa adanya
tiga nenek yang ada di tempat itu. Apalagi ada pesan dari Hantu Muka Dua agar
tidak melakukan sesuatu terhadap apapun yang diperbuat
para tamu. Akan tetapi lain halnya dengan orang di
atas mimbar. Amarah yang meledak membuat dia lupa
diri dan bertindak menurut kemauannya sendiri.
"Hantu Penjunjung Roh dan Hantu Selaksa Angin!!
Sebagai tamu kekurang ajaran kalian sudah lewat
batas! Terpaksa aku mengusir roh kalian keluar dari
tempat ini. Tubuh kasar kalian untuk sementara boleh tetap di sini!" Tangan kiri
kanan orang di atas mimbar bergerak laksana kilat, dua larik sinar hitam menderu
ke arah Hantu Penjunjung Roh dan Hantu Selaksa
Angin! ISTANA KEBAHAGIAAN 92
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
Hantu Penjunjung Roh umbar tawa panjang. Dua
matanya dikedipkan. Dua larik sinar hitam menderu
dahsyat dari rongga mata si nenek. Orang di atas
mimbar menjerit keras. Tubuhnya mencelat mental,
terbanting ke dinding hitam lalu menggeletak di lantai dengan kepala hancur dan
dada bolong! Di atas kursi Hantu Selaksa Angin tertawa kecewa.
Sambil usap-usap tangannya dia berkata. "Kerabatku Hantu Penjunjung Roh, kau
tidak memberi kesempatan
padaku untuk menghajar tikus kerdil itu! Hik...hik...
hik!" Selagi semua orang terkesiap menyaksikan apa yang
terjadi, Luhkinki membuat lompatan kilat menyambar
tubuh kekasihnya yang tergeletak di lantai. Dua orang yang tadi menggotong
Lakembangan coba
menghalangi tapi entah dari mana datangnya dua
gelombang angin menghantam ke dua orang itu hingga
terpental dan muntahkan darah segar.
**** SEMENTARA itu di balik dinding hitam, tepat pada
salah satu mata gambar singa berkepala dua yang
ternyata adalah sebuah lobang yang tak terlihat dari depan, Hantu Muka Dua
turunkan kaca aneh yang
ditempelkannya di mata gambar kepala singa. Sejak
tadi kaca itu diarahkannya pada Peri Angsa Putih.
Hantu Muka Dua menyeringai. "Jelas sudah! Apa yang dikatakan Lamanyala tidak
dusta! Aku lihat sendiri
melalui kaca yang punya daya tembus hebat ini! Batu
Sakti Pembalik Waktu memang ada pada Peri Angsa
Putih. Disembunyikan di balik dada pakaiannya,.
Hemmm.... Rasanya aku tak perlu beriama-iama men-
jamu para tamu. Batu sakti itu harus segera aku
dapatkan. Setelah itu...." Hantu Muka Dua menyeringai.
Tangan kirinya dipakai mengusap dagu wajahnya se-
ISTANA KEBAHAGIAAN 93
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
belah depan. Saat itu pintu ruangan rahasia di belakang dinding
hitam diketuk orang dari luar. Hantu Muka Dua segera membukanya. Seorang
pengawal tingkat dua berseragam biru menjura lalu melaporkan semua apa yang
terjadi di Ruang Seribu Kehormatan.
"Kembali ke tempatmu! Semua yang terjadi tak perlu dirisaukan! Singkirkan semua
korban dari Ruangan
Seribu Kehormatan. Aku akan segera muncul! Siapkan
tanda-tanda kemunculanku di Ruang Seribu
Kehormatan!"
Sesaat setelah pengawal berjubah biru keiuar
meninggalkan ruangan, Hantu Muka Dua menekan
dinding di sebelah kirinya. Dinding itu bergerak, berputar membalik.
Kelihatanlah satu ruangan aneh di-
penuhi berbagai alat rahasia, di dalam ruangan itu ada empat orang berseragam
merah darah. Keempatnya
langsung menjura begitu melihat Hantu Muka Dua.
"Aku akan segera keluar menyambut para tetamu
di Ruang Seribu Kehormatan. Pada saatnya aku akan
menginjak alat rahasia di kaki mimbar. Begitu kalian melihat pelampung kayu di
sudut sana bergerak naik,
itu saatnya kalian harus menarik turun empat tongkat besi pengunci alat
penyembur Bubuk Penjungkir Syaraf. Bersamaan dengan itu kalian harus cepat meng-
injak empat alat rahasia di lantai di bawah empat
tongkat besi. Seluruh lantai dan dinding berwarna
hitam akan bergerak turun hingga semua yang ada di
tempat itu termasuk kalian yang ada di sini akan
selamat dari racun maut Bubuk Penjungkir Syaraf!"
"Semua perintah Sang Junjungan sudah kami ingat dan akan kami kerjakan begitu
menerima isyarat!"
Empat orang berjubah merah dalam ruangan alat
rahasia itu berucap berbarengan.
Hantu Muka Dua menyeringai. Setelah memegang
bahu salah seorang petugas itu, dia mengambil sebuah jubah merah yang bagian
dadanya ada gambar singa
berkepala dua. Sambil mengenakan jubah itu dia ma
ISTANA KEBAHAGIAAN 94
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
suk ke dalam sebuah ruangan dari mana dia meng-
ambil sebuah benda terbuat dari emas yang demikian
tipisnya hingga bisa digulung. Benda ini dimasuk-
kannya ke balik jubahnya lalu dia melangkah menuju
Ruang Seribu Kehormatan.
*** KETIKA Luhkinki melompat menyambar tubuh
Lakembangan, Luhtinti tak bisa berbuat lain dan cepat membantu. Kesempatan ini
dipergunakan pula oleh
Pendekar 212. Dia bergerak mendekati Luhtinti dan
berbisik menanyakan Sendok Pemasung Nasib.
"Jangan khawatir, ada padaku. Segera akan kuberikan padamu! Sebelumnya aku pergi
ke danau. Tapi Kakek Hantu Langit Terjungkir tak ada di sana! Rupa-
nya dia sudah duluan ke sini bersama istrinya," kata Luhtinti pula.
"Berikan sendok itu padaku sekarang juga! Kita
tidak punya waktu lama! Aku punya firasat akan terjadi apa-apa di tempat ini!"
Dari balik pakaiannya Luhtinti mengambil sebuah
sendok emas lalu dengan cepat diberikannya pada
Wiro. Wiro kembali ke deretan kursi putih tempatnya
duduk, langsung menemui Hantu Langit Terjungkir.
"Kek, Sendok Pemasung Nasib ada padaku!" kata Wiro begitu sampai di hadapan
Hantu Langit Terjungkir. Sosok Hantu Langit Terjungkir mengapung setinggi satu
tombak ke udara saking kagetnya tapi sekaligus
girang luar biasa! Hantu Selaksa Angin pancarkan
kentutnya butt preett! Begitu melayang turun Hantu
Langit Terjungkir yang sudah melihat sendok emas
sakti dalam genggaman Wiro langsung menyambar.
Tapi setelah sendok ada dalam genggamannya dia
jadi bingung sendiri.
"Celaka! Bagaimana aku harus mempergunakan
sendok sakti ini untuk menyembuhkan diri dan me-
ISTANA KEBAHAGIAAN 95
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
ngembalikan kesaktian ku"!"
"Aku juga tidak tahu!" Hantu Selaksa Angin berucap setengah menangis. Sementara
itu tiba-tibagenta menggema di Ruang Seribu Kehormatan. Seseorang
berseru memberitahu bahwa Hantu Muka Dua Pe-
nguasa Istana Kebahagiaan akan segera muncul di
Ruang Seribu Kehormatan. Jika genta bergema sampai
tiga kali di susul dengan tiupan terompet sebanyak
tiga kali pula itulah satu pertanda bahwa Sang Jun-
jungan Raja Diraja Negeri Latanahsilam Hantu Muka
Dua akan segera memasuki ruangan.
"Wiro! Tanyakan pada Gusti Aliahmu bagaimana
suamiku harus mempergunakan sendok ini untuk
mengembalikan semua kesaktiannya!"
Wiro garuk kepala. Dia jadi ikutan bingung. Sendok
itu diambilnya dari tangan si kakek. Hendak
ditusukkannya ke pusar Hantu Langit Terjungkir dia
takut kesalahan. Syukur kalau si kakek sembuh, kalau pusarnya malah jebol bisa
celaka! "Wiro, lakukan sesuatu!" seru Hantu Langit Terjungkir, dia hendak mengambil
sendok itu kembali
dari tangan Wiro.
"Kek, aku tak tahu bagaimana caranya. Tapi....
Kau, kau bisa menelan sendok ini"! Mungkin...."
"Jangankan sendok, pohonpun akan kutelan asal
aku bisa sembuh!" kata Hantu Langit Terjungkir pula.
Lalu dia sambar sendok emas dari tangan Wiro.
Saat itu genta berbunyi untuk ke dua kalinya.
Hantu Langit Terjungkir tanpa ragu-ragu langsung saja menelan sendok emas. Tapi
karena kepalanya ke
bawah kaki ke atas sulit baginya untuk menelan
sendok sakti itu. Terpaksa Wiro dan Hantu Selaksa
Angin membalikkan tubuh si kakek.
"Telan Kek, cepat!" kata Wiro.
Hantu Langit Terjungkir menelan tapi hekk! Dia
tercekik. Sendok meyangsrang di ujung tenggorokan-
nya. Pada saat yang sama dua bayangan berkelebat.
Hantu Sejuta Tanya Sejuta Jawab dan Hantu Berpipa
ISTANA KEBAHAGIAAN 96
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
Emas tahu-tahu sudah berada di tempat itu. Hantu
Sejuta Tanya Sejuta Jawab yang otaknya berada di
atas kepala rupanya telah melihat benda apa yang
barusan dimasukkan Hantu Langit Terjungkir ke dalam
mulutnya. Dia membentak.
"Keluarkan sendok, emas itu! Muntahkan cepat!
Serahkan padaku atau kalian semua di sini bakal
menemui kematian kejap ini juga!"
"Jika kau dan kawanmu si buntung ini memang mau mencari mati berbarengan dengan
kami, memang tak
ada salahnya. Hik... hik!" Satu suara berucap di belakang Hantu Sejuta Tanya
Sejuta Jawab. Ketika
kakek ini berpaling dia lihat beberapa orang bergerak cepat dan tahu-tahu dia
bersama Hantu Berpipa Emas
sudah berada dalam kurungan beberapa orang, yang
pertama adalah Hantu Penjunjung Roh, lalu Hantu Kaki Batu alias Lakasipo,
Tringgiling Liang Batu dan Latampi.
"Kalian memilih mati bersama memang tak ada
salahnya!" Hantu Sejuta Tanya Sejuta Jawab men-
jawab tantangan. Sambil menyeringai dia angkat ta-
ngannya memberi isyarat ke arah barisan kursi hitam.
Dari tempat ini beberapa orang segera berkelebat, membuat kurungan di sebelah
luar. Mereka adalah
Hantu Bara Kaliatus, Sepasang Hantu Bercinta dan
Lamanyala. Keempat orang ini sama-sama angkat
tangan, siap untuk digebukkan pada orang-orang yang
|mengurung Hantu Sejuta Tanya Sejuta Jawab dan
Hantu Berpipa Emas.
"Wahai! Tidak ada kematian senikmat mati ber-
sama! Karena itu biar aku menyertai kalian para sa-
habat!" Satu suara bergema di tempat itu. Lalu satu bayangan berkelebat dan
mengapung di udara.
Ternyata orangnya adalah Hantu Tangan Empat. Saat
itu sosoknya telah berubah menjadi mahluk berambut merah. Dari kulit kepalanya
mengepul asap merah.
ISTANA KEBAHAGIAAN 97
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
Dua matanya menjorok keluar rongga. Hidungnya
berubah panjang dan bengkok. Empat tangannya
Wiro Sableng 119 Istana Kebahagiaan di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
menggantung di udara siap menghantam ke arah para
pengurung di sebelah belakang.
Perlahan-lahan Latampi, Lakasipo, Hantu Pen-
junjung Roh dan Tringgiling Liang Batu sama-sama
angkat tangan kanan siap pula lancarkan serangan
maut! Hantu Sejuta Tanya Sejuta Jawab memandang
berkeliling, mengukur-ukur membanding kekuatan.
Saat itulah pandangannya membentur sosok dara
jelita berpakaian serba putih yang entah kapan bergerak tapi tahu-tahu telah
berada di depan Pendekar 212
Wiro Sableng. Wajah cantik satu pemandangan bagus
untuk dilihat. Tapi entah mengapa hati Hantu Sejuta
Tanya Sejuta Jawab jadi bergetar ketika beradu pan-
dang dengan gadis cantik Luhrembulan itu. Dia meng-
angkat tangan dan berseru pada kawan-kawannya.
"Semua kembali ke tempat! Ingat perintah Sang
Junjungan Hantu Muka Dua!" Hantu Sejuta Tanya Sejuta Jawab berseru lalu
mendahului kembali ke
kursinya. Hantu Langit Terjungkir masih tercekik-cekik ber-
usaha menelan sendok dalam mulutnya. Wiro jadi tak
sabaran dan juga kasihan meihat kakek itu mendelik-
delik tak karuan. Dia tusukkan dua jari tangan kanannya, menotok urat besar di
pangkal leher si kakek.
"Hekkk!"
Hantu Langit Terjungkir tercekik keras. Tapi sendok
emas lolos masuk ke dalam tenggorokannya terus
meluncur ke dalam perut! Saat itu juga dari kepala si kakek kelihatan mengepul
asap kuning. Perutnya yang
kempes menggembung. Dari pusarnya yang bolong
keluar suara letupan-letupan aneh. Lalu ada sinar
kuning menutupi pusarnya. Tubuh si kakek mendadak
melesat ke udara. Jungkir balik beberapa kali. Ketika turun ke kursi ternyata
dia kini mampu berdiri secara wajar, kaki ke bawah kepala ke atas.
ISTANA KEBAHAGIAAN 98
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
"Aku sembuh! Aku sembuh!" teriak Hantu Langit Terjungkir. "Tubuhku ringan
sekali! Aku merasa ada hawa sakti dalam diriku! Wahai betapa indahnya dunia ini
dilihat kalau tidak berbalik! Hik... hik... hik!
"Tapi sendok itu masih ada dalam perutmu!" ujar istrinya, Hantu Selaksa Angin.
"Celaka!" Wajah si kakek jadi berubah.
"Jangan pikirkan sendok dalam perut. Kalau kau
berak pasti keluar dan bisa kau ambil!" kata Wiro pula.
Lalu dia berbisik. "Kek, kau harus buktikan kau benar-benar sembuh. Kau benar-
benar sudah memiliki ke-
saktianmu seperti semula...."
"Eh, apa maksudmu?" tanya Hantu Langit Terjungkir.
"Kau lihat mimbar itu?"
"Dari tadi aku sudah melihati Memangnya aku
buta?" tukas si kakek.
"Kalau nanti aku beri tanda, apa kau sanggup
r* menghancurkan mimbar itu?" tanya Wiro.
"Jangankan satu mimbar. Sepuluh mimbar kau
susun akan aku buat ludas!" jawab Hantu Langit Terjungkir.
Wiro tertawa. "Kalau begitu duduklah kembali.
Jangan macam orang tolol berdiri terus di atas kursi.
Tunggu tanda dariku!"
Di tempatnya duduk Hantu Sejuta Tanya Sejuta
Jawab berbisik geram ke telinga Hantu Berpipa Emas.
"Kurang ajar! Lasedayu menelan sendok sakti! Dia pasti sudah mendapatkan dan
menguasai semua ilmu
kepadaiannya kembali! Aku harus memberi tahu Sang
Junjungan!"
ISTANA KEBAHAGIAAN 99
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
SAAT itu menggema suara genta untuk ke tiga
kalinya. Hantu Penjunjung Roh dekati kerabatnya
Hantu Laekatakhijau.
"Tiga orang yang dicari Luhmundinglaya ada di
sini! Kita harus segera memberi tahukan nenek itu!
Apa yang hendak dikatakannya. Aku punya firasat
keadaan tambah gawat!"
"Aku akan memanggil Luhcinta dan Latampi, kau
harap segera memberi tahu Tringgiling Liang Batu dan Hantu Jatilandak untuk
mengusung nenek itu ke sudut
dinding putih dan merah kata Hantu Laekatakhijau
pula. Semua orang bergerak cepat. Sebelum terompet
pertama berbunyi semua sudah berkumpul di sudut
yang ditentukan sementara semua orang yang ada di
tempat itu memperhatikan orang yang ada di tempat
itu memperhatikan dengan perasaan heran tapi tak
ada yang berani mengusik termasuk kelompok tuan
rumah di barisan kursi hitam.
"Luhmundinglaya!" kata Hantu Penjunjung Roh sambil letakkan tangan kanannya ke
dada Luhmundinglaya untuk mengalirkan tenaga dalamnya mem-
beri kekuatan pada si nenek yang sekarat. "Aku tak tahu kau pingsan atau
sekarat! Aku minta kau jangan
mati dulu! Orang yang kau cari semua ada di sini!
Luhcinta! Aku Hantu Penjunjung Roh dan kerabatku
Hantu Laekatakhijau! Juga Latampi alias Si Penolong
Budiman!" Entah suara ucapan Hantu Penjunjung Roh, entah
kekuatan tenaga dalam yang dialirkan ke tubuhnya,
tiba-tiba nenek muka tengkorak di atas tandu bergerak duduk! Matanya yang selama
ini terpejam terbuka
nyalang mengerikan, memandang seputar orang-
orang yang mengelilinginya.
ISTANA KEBAHAGIAAN 100
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
"Wahai, dimana aku ini. Masih di dunia atau sudah di alam roh..." si nenek buka
mulutnya, bicara seperti orang setengah mengigau. "Maha Besar Yang Kuasa...."
Suara si nenek berubah perlahan lalu mulutnya terkancing dan kepalanya manggut-
manggut. "Luhmundinglaya! Kita tak punya waktu banyak!
Lekas katakan rahasia apa yang kau ketahui tentang
diri kami semua yang ada di sini!" Hantu Laekatakhijau bicara keras-keras ke
telinga si nenek di atas tandu.
Terompet pertama tiba-tiba menggema keras di
seantero Ruang Seribu Kehormatan.
"Nek, lekas katakan apa yang mau kau sam-
paikan!" Latampi untuk pertama kalinya ikut bicara sementara Luhcinta pegang
bahu si nenek dan dengan
lembut berkata. "Nenek Luhmundinglaya, harapan
kami padamu sangat besar. Tolong kami semua yang
ada di sini. Jika kau memang tahu rahasia kehidupan
kami harap segera mengatakan. Kami telah terlalu
lama sengsara dalam ketidak pastian yang meracuni
perjalanan hidup kami. Yang Kuasa akan memberi
kekuatan dan berkah padamu...." Sepasang mata Luhcinta mulai berkaca-kaca.
Si nenek di atas tandu juga kucurkan air mata.
Suaranya terbata-bata.
"Semua... semua kesalahanku! Ibu... ibu bayi
yang tergantung di hutan itu... Dia... dia bukan Luhpiranti sebenarnya" Si nenek
di atas tandu memandang ke arah Luhniknik lalu berkata. "Sahabatku Hantu
Penjunjung Roh, perempuan malang itu bukan
anak kandungmu, bukan Luhpiranti. Tapi..."
Hantu Penjunjung Roh kerenyitkan kening. Asap
merah berbentuk kerucut di atas kepalanya mengepul
ke atas. Yang lain-lain sama menatap pada Luhmun-
dinglaya. Mereka semua seperti barusan mendengar
sambaran petir.
"Tua bangka keparat! Kau ini bicara apa"!" bentak Hantu Penjunjung Roh.
Tangannya hendak menjambak
rambut si nenek di atas tandu, tapi segera dicegah
ISTANA KEBAHAGIAAN 101
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
oleh Hantu Lembah Laekatakhijau. "Semua orang tahu Luhpiranti adalah anak
kandungku walau kemudian
aku sesali seumur-umur karena kawin dengan Latampi
kakaknya sendiri! Gi!a! Kau jangan berani bicara tak karuan!"
Luhcinta pejamkan matanya yang basah mendengar
ucapan neneknya itu. Hatinya seperti disayat-sayat,
Sebaliknya Luhmundinglaya kucurkan air mata. Lalu
gelengkan kepala.
"Nek, kalau perempuan itu bukan Luhpiranti, bukan ibuku lalu...."
Luhmundinglaya angkat tangannya memberi isyarat
memotong kata-kaia Luhcinta sambil geleng-gelengkan
kepala. Saat itu kumandang terompet yang kedua
memenuhi Ruang Seribu Kehormatan. Si nenek di atas
tandu masih saja geleng-gelengkan kepala.
"Nek, bicaralah! Waktu kita tak ada lagi!" desak Luhcinta setengah meratap.
Sementara Wiro telah
berada pula di tempat itu bergabung dengan yang
lain-lainnya. "Perempuan itu memang ibumu wahai Luhcinta.
Dia ibu kandungmu, tetapi dia bukan Luhpiranti. Bukan anak Luhniknik nenekmu
ini. Bukan adik Latampi...."
"Gila! Aku mau gila mendengar kata-katamu!"
sentak Luhniknik alias Hantu Penjunjung Roh. "Kalau perempuan gantung diri di
hutan itu bukan anakku,
bukan Luhpiranti lalu siapa dia"!"
"Maafkan aku Luhniknik. Aku mohon padamu dan
pada semua yang ada di sini," Luhmundinglaya susut air matanya, lalu meneruskan
ucapannya.?"Waktu Luh piranti masih bayi dirinya kuculik, kutukar dengan bayi
orang lain...."
"Jahanam! Mengapa kau lakukan itu!" teriak Luhniknik marah. Luhmasigi guru
Luhcinta juga ikut-
ikutan marah. "Memang salahku, memang dosaku..." kata Luhmundinglaya dengan air mata semakin
deras. "Ku-
lakukan karena aku kasihan pada bayimu. Kau sendiri
ISTANA KEBAHAGIAAN 102
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
tahu, waktu itu hidupmu morat marit tak karuan dengan Lasegara suamimu. Niatku
tidak jahat, aku hanya ingin menyelamatkan Luhpiranti yang masih bayi. Lagi
pula, entah mengapa aku sekali melihat begitu suka
padanya. Daripada hidupnya tersia-sia lebih baik aku pelihara, Kaiau kuminta
padamu pasti kau tidak mau
menyerahkan. Lalu kucari bayi lain yang juga masih
merah, kutukar...."
'Bagaimana mungkin aku tidak tahu bayiku ditukar
orang!" kata Luhniknik lalu pukul keningnya sendiri.
Tubuhn/a iaiu terhuyung, hampir terhenyak dilantai
kalau tidak segera dipegang oleh Luhmasigi dan
Luhcinta. "Maafkan aku Luhniknik. Aku juga mohon maaf pada semua orang yang ada di
sini..." "Kemarahan Luhniknik yang sudah sampai pada puncaknya tapi tidak terlepaskan
membuat nenek satu
ini merasa lemas sekujur tubuhnya Iaiu mulai kucurkan air mata. "Luhmundinglaya
perempuan gila.... Kau tahu apa akibat perbuatanmu" Perempuan yang jadi
ibu Luhcinta itu sampai bunuh diri karena menyangka
dia benar anakku, benar-benar adik Latampi!"
"Dosaku terlalu besar. Itu sebabnya aku mencarimu, mencari Luhmasigi, Luhcinta
dan Latampi. Untuk
menceritakan semua kejadian itu, untuk minta
maaf dan minta ampun...."
"Tidak ada yarig bisa memaafkan dan mengam-
punimu nenek setan!" ujar Luhniknik. Dua bola
matanya yang berbentuk kerucut merah bergerak-gerak
seperti menyala, "Saat ini ingin sekali aku
memecahkan kepalamu.. "
"Nek, kalau semua ceritamu ini benar adanya..." kata Luhcinta . "Lalu apa yang
terjadi dengan Luhpiranti...."
"Ya! Kau kemanakan anakku itu"!"
"Aku lagi-lagi harus minta maaf dan minta ampun-mu, Luhniknik...."
"Tua bangka kurang ajar! Hanya itu saja bisamu!
minta maaf minta ampun! Lekas kau jawab pertanyaan
ISTANA KEBAHAGIAAN 103
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
Luhcinta! Jika benar anakku Luhpiranti kau tukar
dengan bayi perempuan yang kemudian jadi ibu Luh-
cinta, sekarang dimana adanya Luhpiranti! Apa yang
terjadi dengan dirinya!"
"Mohon ampunmu Luhniknik. Bayi anakmu itu aku
pelihara dengan baik. Tapi nasibnya buruk. Ketika
usianya tujuh tahun, dia meninggal dunia akibat se-
rangan demam panas. Anak itu aku makamkan di satu
tempat jauh di selatan Bukit Batu Kawin."
"Kau membunuh dua insan tidak berdosa! Anakku
dan perempuan yang gantung diri itu!" teriak Luhniknik. Lalu nenek ini menangis
sesenggukan. "Aku mohon ampun, dosaku memang setinggi
gunung sedalam lautan. Aku...." Suara Luhmundinglaya terputus. Di tenggorokannya
terdengar suara
seperti tercekik. Tubuhnya bergetar keras lalu jatuh tertelentang di atas tandu.
Luhcinta menekap mulutnya menahan ratap tangis
yang seperti hendak meledakkan dadanya. Ketika
akhirnya dia mengangkat kepalanya pandangannya
bertemu dengan pandangan Latampi. Di lubuk hatinya
saat itu muncul perasaan betapa besar dosanya se-
lama ini karena tidak pernah mengakui lelaki itu se-
bagai ayahnya. Rahasia besar yang disingkapkan Luh-
mundinglaya memberi kenyataan bahwa Latampi bu-
kanlah kakak kandung ibunya. Dan dia terlahir secara wajar dari hasil hubungan
sepasang suami istri yang
bukan merupakan kakak adik. Apa yang selama ini
menghantui jalan hidup dan pikiran serta hati Luhcinta kini hilang lenyap tak
berbekas. "Ayah..." ucapan itu meluncur dari mulut Luhcinta.
"Maafkan kesalahanku selama ini..." Luhcinta tak sanggup meneruskan kata-
katanya. Gadis ini menghambur masuk ke dalam pelukan Latampi.
"Anakku Luhcinta..." Latampi memeluk Luhcinta erat-erat dan menciumi keningnya
berulang kali. ISTANA KEBAHAGIAAN 104
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
DI ATAS kursi birunya, Naga Kuning berbisik pada
Betina Bercula yang kebetulan duduk duduk di se-
Wiro Sableng 119 Istana Kebahagiaan di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
belahnya. "Apa yang terjadi di sebelah sana. Aku lihat Luhcinta dan Latampi saling
menangis dan berpelukan.
Orang-orang itu, mereka tengah bermain sandiwara
atau apa!"
"Tak dapat kuduga. Saat ini aku tengah memikirkan sesuatu. Apa kau tidak merasa
kita ini seperti sengaja dipindahkan duduk di tempat ini. Pasti ada yang tidak
beres." "Aku sudah merasa sejak tadi," jawab Naga Kuning pula. "Coba kau lihat kesebelah
kanan. Hantu Sejuta Tanya Sejuta Jawab hanya terpisah beberapa kursi dari kita
di deretan kursi hitam. Sejak dia kalah gertak tadi sebentar-sebentar dia
melirik pada kita.
Agaknya dia hendak melampiaskan kemarahannya
pada kita. Agaknya ada suatu rencana jahat hendak
dilakukannya pada kita!"
"Kita harus waspada."
"Aku sejak tadi sudah berjaga-jaga. Kalau dia berani mencelakai kita ditempat
ini dia bakal tahu rasa...."
"Memangnya kau berani melakukan apa di sarang
harimau ini?" tanya Betina Bercula.
"Lihat saja nanti! Dia celakai kita. Dia akan menyesal seumur hidup!" kata Naga
Kuning pula. **** KETIKA tadi hampir terjadi bentrokan hebat dan
akhirnya Hantu Sejuta Tanya Sejuta Jawab dan kawan-
kawan kembali ke kursi barisan hitam, Luhrembulan
tidak kembali ke kursinya di barisan merah, melainkan melangkah ke deretan kursi
hitam dan berhenti di
hadapan Sepasang Gadis Bahagia.
ISTANA KEBAHAGIAAN 105
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
"Ada apa kau berdiri di hadapan kami"!" menghardik Luhkenanga, gadis termuda
dari sepasang gadis
kembar ini. Luhkemboja sang kakak memegang tangan adiknya
sambil tersenyum dia berkata lembut. "Gadis cantik, aku tidak pernah melihat
dirimu sebelumnya.
Kecantikanmu sungguh luar biasa, membuat kami
kagum. Sehabis pertemuan ini apakah kita bisa ber-
jumpa" Jika kau sudi kami berdua akan mengundang-
mu ke tempat kediaman kami."
"Aku tahu apa yang ada di dalam benakmu, wahai
gadis bernama Luhkemboja!"
"Hai! Kau tahu namaku!"
"Lebih dari itu aku tahu kelainan yang ada dalam dirimu dan adikmu! Kelainan
yang selama ini menebar
kekejian tiada tara...."
"Kakakku, agaknya si cantik ini hendak mengadili kita. Atau hanya sekedar
memberi wejangan! Hik..
hik... hik!" Luhkenanga tertawa cekikikan.
"Aku tidak menyalahkan diri kalian kakak dan adik.
Semua kekejian dan perbuatan mesum yang kalian
lakukan terhadap sesama jenis adalah akibat perbuatan jahat orang lain yang
telah mengguna-gunai kalian!"
Sepasang Gadis Bahagia terbelalak. Saat itu Hantu
Sejuta Tanya Sejuta Jawab telah bangkit dari kursinya dan mendatangi. "Gadis
berpakaian putih! Kau siapa!
Apa yang kau bicarakan dengan dua cucuku!"
Luhrembulan tidak perdulikan teguran Hantu Sejuta
Tanya Sejuta Jawab. Sambil terus memandang ke arah
dua gadis kembar dia berkata. "Sehabis pertemuan carilah Hantu Raja Obat. Minta
obat penyembuhan
padanya. Jika Dewa memberi kesembuhan pada kalian,
jangan lagi berani menebar fitnah bahwa pemuda asing bernama Wiro Sableng itu
telah merampas kehormatan
kalian dan gadis-gadis di Negeri ini!" Habis berkata begitu Luhrembulan memutar
tubuhnya dan kembali
ke barisan kursi warna merah.
ISTANA KEBAHAGIAAN 106
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
"Hai! Tunggu! Jika kelainan dalam diri kami memang akibat guna-guna perbuatan
jahat orang harap kau
memberi tahu siapa orang yang telah berbuat begitu keji terhadap kami?"
Dari tempatnya duduk di deretan kursi merah
Luhrembulan hanya gelengkan kepala lalu melirik
pada Hantu Sejuta Tanya Sejuta Jawab yang membuat
tokoh satu ini kembali merasa bergetar.
"Aneh, mengapa aku merasa begitu jerih pada
gadis satu ini. Padahal wajahnya cantik luar biasa..."
membatin Hantu Sejuta Tanya Sejuta Jawab. Tiba-tiba
tokoh utama Negeri Latanahsilam ini ingat. Wajahnya
langsung berubah. "Astaga Aku ingat sekarang! kejadian di tepi telaga tempo
hari! Aku seperti berada di alam mimpi. Bukankah gadis ini yang tiba-tiba muncul
memberi tahu bahwa dua cucuku Sepasang Gadis
Bahagia mempunyai kelainan, hanya bergairah ter-
hadap sesama jenis sebagai akibat diguna-gunai oleh
seseorang. Gadis ini juga mengatakan bahwa dua
cucunyalah yang telah mencuri Tongkat Bahagia Biru!
Berarti, saat itu aku tidak bermimpi! Gadis ini juga yang memberi tahu kalau
Hantu Muka Dua yang telah
memperkosa dua cucuku! Waktu itu dia sempat meng-
hantamku. Aku sanggup dirobohkannya dengan satu
gebrakan saja..." Hantu Sejuta Tanya Sejuta Jawab merasa tengkuknya mendadak
menjadi dingin.
Nyalinya seperti leleh, dia tidak berani memandang ke jurusan Luhrembulan.
Sementara itu Luhjelita yang juga berada di barisan
kursi hitam bersama-sama Sepasang Gadis Bahagia,
sudah sejak tadi mencari kesempatan untuk men-
datangi dua cucu Hantu Sejuta Tanya Sejuta Jawab
itu. Dia marah besar terhadap keduanya karena me-
rekalah yang menebar fitnah bahwa Wiro telah meram-
pas kehormatan dirinya di dalam sebuah goa!
ISTANA KEBAHAGIAAN 107
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
SUARA terompet menggema untuk ke tiga kalinya di Ruang Seribu Kehormatan. Sesaat
kemudian Hantu Muka Dua muncul dari balik sebuah pintu di dinding
hitam, langsung melangkah dan naik ke mimbar.
Semua orang yang ada di barisan kursi hitam bangkit
berdiri dan membungkuk hormat lalu mengelu-elu sang
Raja Diraja dengan tepuk tangan menggemuruh. Para
tamu lainnya ada yang ikut bertepuk tangan sekedar
memberi penghormatan.
Hantu Muka Dua angkat tangan kanannya tinggi-
tinggi. Setelah suara tepukan sirap dan para peng-
ikutnya di barisan kursi hitam duduk kembali di tempat masing-masing penguasa
Istana Kebahagiaan ini
membuka mulut. Suaranya keras menggetarkan enam
dinding ruangan pertanda dia memiliki tenaga dalam
sangat tinggi. "Terima kasih.... Terima kasih untuk segala kehadiran dan penghormatan. Wahai!
Semua penghormatan itu
aku kembalikan pada semua tamu yang ada di sini
tanpa kecuali. Aku mengucapkan selamat datang.
Sebelum aku memberi tahukan maksud undangan
pertemuan besar ini, izinkan aku terlebih dulu mem-
berikan kehormatan tertinggi berupa penghargaan se-
buah piagam emas pada seseorang yang selama ini
telah memberikan jasa begitu besar terhadap
keakraban hubungan di Negeri Latanahsilam ini. Orang yang kumaksudkan bukan lain
adalah Peri Angsa Putih
dari Negeri Atas Langit!"
Keadaan di Ruang Seribu Penghormatan hening
sesaat lalu suara tepuk tangan menggemuruh, di
tempat duduknya di barisan kursi merah Peri Angsa
Putih diam-diam merasa heran. Selama ini
hubungannya dengan Hantu Muka Dua penuh silang
ISTANA KEBAHAGIAAN 108
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
sengketa. Bahkan beberapa waktu lalu dia
memusnahkan tempat kediaman Hantu Muka Dua yang
terletak di bawah sebuah telaga. Mengapa kini mahluk itu memuji dan malah
memberi penghormatan dan
penghargaan pada dirinya"
Di atas mimbar, dari balik jubah kebesarannya
Hantu Muka Dua keluarkan sebuah benda, sebuah
piagam yang terbuat dari lembaran emas tipis. Dengan wajah berseri-seri depan
belakang Hantu Muka Dua
memandang pada Peri Angsa Putih.
"Peri Angsa Putih, dengan segala kehormatan aku selaku tuan rumah penguasa
tungga! Istana Kebahagiaan meminta kesudianmu untuk menerima pia-
gam emas ini!"
Peri Angsa Putih masih tetap duduk di tempatnya.
Kemudian agak bimbang dia bergerak bangkit, hantu
Muka Dua memberi tanda. Dua orang gadis cantik
muncul, melangkah menuju ke mimbar. Kali ini sang
Peri tak mungkin lagi menolak.
Selagi melangkah ke arah mimbar Peri Angsa
Putih tiba-tiba mendengar suara mengiang di telinga-
nya. Dia melirik ke kanan. Dilihatnya Hantu Tangan Empat bangkit berdiri dari
kursinya di barisan kursi warna hijau. Dia segera tahu yang tengah menyampaikan
ucapan jarak jauh itu adalah kakeknya itu.
"Cucuku, berhati-hatilah. Selama ini Hantu Muka Dua tidak pernah bersikap ramah
terhadapmu, aku
yakin dia mengincar sesuatu pada dirimu. Mungkin
nyawamu! Buka matamu, pasang telingamu!"
Di saat yang bersamaan Pendekar 212 Wiro
Sableng juga mendengar suara mengiang di telinga
kirinya. "Wiro, aku tahu Peri Angsa Putih mencintaimu.
Aku menaruh firasat Hantu Muka Dua tengah melaku-
kan jebakan jahat terhadap dirinya. Bersiaplah. Lin-
dungi dirinya sebelum terlambat...."
Pendekar 212 bangkit berdiri. Dia memandang
berkeliling, mencari-cari siapa gerangan yang mengi-
rimkan ucapan jarak jauh itu. ketika pandangannya
ISTANA KEBAHAGIAAN 109
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
membentur Luhrembulan dilihatnya gadis itu terse-
nyum padanya dan anggukkan kepalanya. Agaknya
perlu diingatkan, sebagai penjelmaan Hantu Santet
Laknat, Luhrembulan tetap memiliki semua ilmu ke-
saktian yang dimiliki si nenek. Satu diantaranya adalah ilmu yang disebut
"Menyadap Suara Batin". Yakni ilmu kesaktian yang dapat menyampaikan suara dari
jauh lewat angin. Sesaat murid Sinto Gendeng tatap lekat-lekat wajah
cantik jelita Luhrembulan. Hatinya terenyuh haru.
Walau dia tahu dia tak bisa balas menyampaikan
ucapan ke telinga si gadis namun dalam hati Pendekar 212 berkata.
"Luhrembulan, sungguh tulus hatimu. Selama ini kau menganggap diriku sebagai
suamimu. Dan aku ini
hanya milikmu seorang. Selama ini aku merasa seolah kau tidak akan melepaskan
diriku untuk selama-lamanya, apalagi kalau sampai ada gadis lain merasa
memiliki diri dan kasih sayangku. Namun ternyata kau masih mau membagi perhatian
untuk melindungi orang
yang katamu mencintai diriku. Tuhan akan
memberkahi dan mengasihimu, Luhrembulan...."
Diapit dua gadis cantik Peri Angsa Putih sampai
di depan mimbar. Dua gadis segera berbisik pergi.
Hantu Muka Dua memberi isyarat agar Peri Angsa
Putih lebih mendekat. Peri itu melangkah maju. Jarak mereka kini hanya terpisah
satu langkah. Hantu Muka
Dua masih tetap di atas mimbar sedang sang Peri
tegak di lantai agak lebih rendah dari sang penguasa Istana Kebahagiaan itu.
Sambil tersenyum Hantu Muka Dua membuka
gulungan piagam emas. Piagam itu kemudian diso
dorkannya pada Peri Angsa Putih sambil berucap.
"Peri Angsa Putih, terimalah piagam emas ini
dengan hati tulus karena Istana Kebahagiaan mem-
berikannya padamu juga dengan hati tulus...."
Mendengar ucapan Hantu Muka Dua itu Peri Angsa
Putih ulurkan tangan, siap menerima piagam emas
ISTANA KEBAHAGIAAN 110
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
dengan tersenyum pula. Tapi tiba-tiba lembaran pia-
gam emas melayang jatuh kelantai. Secepat kilat dua
tangan Hantu Muka Dua membuat gerakan aneh. saat
itu juga Peri Angsa Putih merasakan sekujur tubuhnya lumpuh tak bisa bergerak
lagi barang sedikitpun!
"Ilmu Membuhul Urat Mengikat Otot!" seseorang yang mengetahui apa yang terjadi
berteriak dari barisan kursi hijau. Dia bukan lain adalah Hantu
Penjunjung Roh.
"Hantu Muka Dua berbuat keji! Dia melumpuhkan
Peri Angsa Putih dengan ilmu Membuhul Urat Meng-
ikat Otot!" Hantu Selaksa Angin yang juga mengetahui kejadian itu ikut
berteriak. Dalam kegemparan yang serta merta meledak di
Ruang Seribu Penghormatan tangan kanan Hantu Muka
Dua laksana kilat berkelebat ke dada Peri Angsa Putih.
"Breeettt!"
Pakaian sang Peri robek besar. Dadanya tersingkap
lebar. Sebuah benda empat persegi panjang memiliki
tujuh warna aneh tersembul di antara celah dadanya.
"Batu Pembalik Waktu!" beberapa orang berteriak hampir berbarengan. Mereka
adalah Pendekar 212
Wiro Sableng, Setan Ngompol, Hantu Sejuta Tanya
Sejuta Jawab, Lamanyala, Luhrembulan dan Hantu
Tangan Empat. Di tempat duduknya Naga Kuning tersentak. "Batu Pembalik Waktu" Mana..." Mana
batunya"!" teriak anak ini sambil memukul-mukul tangan Setan Ngompol yang
saat itu duduk terkangkang terkencing-kencing.
"Bocah geblek! Apa kau sudah buta"! Lihat dada
Peri Angsa Putih! Batu itu terselip di dadanya!"
"Astaga! Aku tidak memperhatikan! Pandanganku
hanya tertuju pada dadanya yang putih bagus dan
kencang!" jawab naga Kuning lalu buka dua matanya lebih lebar, memandang ke arah
dada Peri Angsa Putih yang tersingkap lebar.
"Bocah edan!" maki Setan Ngompol.
Dengan gerakan kilat Hantu Muka Dua menyambar
Wiro Sableng 119 Istana Kebahagiaan di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
ISTANA KEBAHAGIAAN 111
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
Batu Pembalik Waktu yang tersembul di antara celah
dada Peri Angsa Putih. Bersamaan dengan itu dia
injakkan kaki kanannya ke lantai mimbar dimana terdapat sebuah alat rahasia yang
jika diinjak akan menaikkan pelambung isyarat di dalam sebuah ruangan di
balik dinding hitam yang dijaga oleh empat orang
pembantu kepercayaan Hantu Muka Dua.
Pada saat Hantu Muka Dua merampas Batu Pem-
balik Waktu dari dada Peri Angsa Putih beberapa orang serta merta berkelebat ke
arah penguasa Istana Kebahagiaan itu. Masing-masing mereka sama hantam-
kan tangan kanan, berusaha mencegah agar batu sakti
tidak sampai jatuh ke tangan Hantu Muka Dua.
Sadar kalau dirinya segera akan dilanda gempuran
serangan mematikan sambil berusaha menginjak alat
rahasia di kaki mimbar Hantu Muka Dua membentengi
dirinya dengan ilmu "Tangan Hantu Tanpa Suara" Ilmu ini adalah ilmu yang
dirampas Hantu Muka Dua dari
tangan Hantu Tangan Empat Tubuhnya berputar
seperti gasing, membentuk kerucut terbalik dan
mengepulkan asap merah. Siapa saja lawan atau
benda apa saja yang sempat tersedot gerakan
berputar, sosok tubuhnya niscaya akan terpental
bahkan bisa hancur luluh!
Orang pertama yang berkelebat dan menghantam
ke arah Hantu Muka Dua adalah Pendekar 212 Wiro
Sableng. Sinar putih panas berkiblat dari tangannya, mengeluarkan suara gelegar
dahsyat dan menyilaukan
seantero ruangan. Itulah pukulan sakti "Sinar
Matahari"!
Pukulan ke dua yang melabrak penguasa Istana
Kebahagiaan itu adalah selarik sinar kuning menebar
santarnya bau setanggi. Berbarengan dengan itu ada
udara sangat dingin menggetarkan tengkuk semua
orang yang ada di sekitar situ.
"Pukulan Salju Putih Latinggimeru!" seseorang berteriak ketika mengenali pukulan
sakti yang dilepaskan Hantu Selaksa Angin ke arah Hantu Muka Dua itu.
ISTANA KEBAHAGIAAN 112
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
Dari barisan kursi hitam Lamanyala melesat ke
depan, coba melindungi Hantu Muka Dua dengan
hantaman kobaran api dahsyat. Tapi ketika pukulan
Salju Putih Latinggimeru menyerempetnya, kakek satu
ini segera terpental. Tubuhnya yang sudah cidera dan geroak besar semakin
ringsak! Hantu Sejuta Tanya Sejuta Jawab sudah sejak
tadi melompat dari kursi. Namun nyalinya leleh untuk turun tangan membantu Hantu
Muka Dua karena saat
itu dilihatnya Hantu Tangan Empat bergerak mendekati dengan empat tangan
terpentang ke atas. Lalu dari
samping lain gadis cantik Luhrembulan sudah bangkit
pula dari kursinya dan memandang mengawasinya.
Sesaat Hantu Sejuta Tanya Sejuta Jawab hanya tegak
terdiam. Namun ketika sudut matanya melirik Naga
Kuning yang tegak di kursi kuning bersama Betina
Bercula, dendam lama kembali berkobar. Bocah ini
dipilihnya sebagai pelampiasan amarahnya. Sekali
berkelebat dia sudah ada di hadapan Naga Kuning.
Apa yang dilakukan Hantu Sejuta Tanya Sejuta Jawab
ini justru satu kesalahan besar karena sebelumnya
Naga Kuning dan Betina Bercula memang sudah ber-
siap waspada mengatur rencana kalau sampai si kakek
melakukan sesuatu terhadapnya.
Ketika Hantu Sejuta Tanya Sejuta Jawab siap
melepaskan pukulan Menara Mayat Meminta Nyawa
ke arah Naga Kuning, dengan cepat Betina Bercula
berkelebat lalu merangkul sekaligus menarik pinggang Hantu Sejuta Tanya Sejuta
Jawab dari belakang. Tak
ampun lagi kakek ini jatuh terhenyak di atas deretan kursi kuning. Jubahnya
tersibak lebar. Kesempatan
ini tidak disia-siakan oleh Naga Kuning. Tubuhnya
yang kecil dan disertai aji pelicin badan Ilmu Ikan Paus,
menyusup ke bagian bawah jubah si kakek. Tangan
kanannya mencengkeram. Hantu Sejuta Tanya Sejuta
Jawab merasakan ada hawa dingin menyambar se-
langkangannya. Ketika dia coba memeriksa kagetlah
kakek satu ini. Jeritan keras menggelegar dari mulut-ISTANA KEBAHAGIAAN 113
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
nya. Saat itu dia dapatkan anggota rahasia di bawah
perutnya tak ada lagi! Lenyap tak berbekas! Naga
Kuning telah "mengambii" aurat terlarang sang kakek dengan mempergunakan ilmu
Menahan Darah Memin-
dah Jazad yang dicurinya dari Hantu Selaksa Angin sewaktu si nenek mengajarkan
ilmu itu tempo hari
pada Pendekar 212 Wiro Sableng!
Hantu Sejuta Tanya Sejuta Jawab menjerit-jerit
kalang kabut Dia berkelebat seperti orang kalap kian kemari. Tapi dalam
kegaduhan besar itu dia tak lagi
meiihat dimana beradanya Naga Kuning dan Si Betina
Bercula! Di luar Istana Kebahagiaan, angsa putih raksasa
Peri Angsa Putih yang menangkap suara-suara aneh
dari bangunan dinding Istana berkali-kali. Namun siasia belaka. Angsa setia
tunggangan Peri Angsa Putih
ini akhirnya tergeletak dengan kepala hancur di sisi timur Istana Kebahagiaan.
Mahluk bernama Sang Junjungan yang adalah
guru Hantu Santet Laknat yang telah berusaha mem-
bantu Hantu Muka Dua tersentak kaget ketika dia
melihat bagaimana gadis cantik bernama Luhrembu-
lan ikut menyerang Hantu Muka Dua dengan pukulan
Lintah Penyedot Jantung.
"Pukulan Lintah Penyedot Jantung! Itu adalah ilmu pukulan yang dimiliki muridku
si Hantu Santet Laknat!
Siapa sebenarnya gadis cantik ini"!" Sang Junjungan berusaha mendekati tapi arus
orang yang saling menggebrak membuat dirinya terpental tak karuan.
Ketika kekacauan besar mulai pecah di Ruang
Seribu Kehormatan, Luhkinki dan Luhtinti yang me-
mangku Lakembangan keluarkan seruan tertahan. Ka-
rena tiba-tiba pemuda yang tengah sekarat ini berdiri bangkit sambil berucap.
"Kaki mimbar... alat rahasia di kaki mimbar..." Lalu seperti ada satu kekuatan
gaib yang masuk ke dalam
tubuhnya pemuda ini melompat berdiri, melangkah
cepat menuju mimbar di tempat mana tengah terjadi
ISTANA KEBAHAGIAAN 114
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
perkelahian dahsyat antara Hantu Muka Dua dan para
pembantunya melawan Pendekar 212 yang dibantu
oleh para tokoh pembenci Hantu Muka Dua.
"Lakembangan! Kau mau kemana"!" teriak Luhkinki.
"Lakembangan! Kembali ke sini!" berseru Luhtinti.
Tapi Lakembangan terus melangkah cepat ke arah
mimbar. Luhkinki dan Luhtinti segera mengejar. Begitu sampai di depan mimbar,
Lakembangan menyusup di
antara orang-orang yang bertempur lalu jatuhkan diri di kaki mimbar. Dua
tangannya berusaha menggapai
alat rahasia yang saat itu siap hendak diinjak Hantu Muka Dua.
"Jahanam! Apa yang kau lakukan!" teriak Hantu Muka Dua marah. Kaki kanannya
bergerak. "Praaakkk!"
Kepala Lakembangan pecah. Tubuhnya terpental.
Usahanya untuk mencegah Hantu Muka Dua meng-
injak alat rahasia sia-sia belaka. Nyawanya putus saat itu juga. Sementara kaki
kanan Hantu Muka Dua
berhasil menginjak alat rahasia di lantai mimbar Luhkinki dan Luhtinti sama-sama
terpekik. Dua gadis ini berusaha menghalangi. Dalam marahnya Hantu Muka
Dua lupa kalau dirinya mempunyai pantangan mem-
bunuh perempuan. Dia gerakkan tangan kiri dua kali
berturut-turut. Melepas pukulan Mengelupas Puncak
Langit Mengeruk Kerak Bumi. Dua jeritan mengenas-
kan terdengar di antara hiruk pikuk kegaduhan. Sosok Luhkinki dan Luhtinti
terkapar di lantai ruangan, hanya tinggal berupa tulang belulang mengerikan!
Pendekar 212 Wiro Sableng berteriak marah. Tangan
kanannya menyelinap ke pinggang mencabut Kapak
Maut Naga Geni 212. Luhcinta berteriak keras. Latampi keluarkan bentakan
dahsyat. Hantu Tangan Empat gerakkan empat tangannya, menyambar cucunya Peri
Angsa Putih dan membawanya ke tempat aman.
Setelah membebaskan cucunya ini dari kelumpuhan
akibat ilmu "Membuhul Urat Mengikat Otot" Hantu Tangan Empat cepat-cepat kembali
ke tengah ruangan
ISTANA KEBAHAGIAAN 115
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
ikut bergabung menghantam Hantu Muka Dua. Peri
Bunda dan Peri Sesepuh tidak tinggal diam. Hantu
Langit Terjungkir menggerung keras. Lakasipo telah
lebih dulu melesat sambil hantamkan kaki batunya.
Semua serangan yang dilancarkan para tokoh di
tempat itu diarahkan ke satu sasaran. Hantu Muka Dua!
Penguasa Istana Kebahagiaan membentak garang.
Putaran tubuhnya dalam gerak ilmu "Tangan Hantu Tanpa Suara" semakin kencang.
Tangan kirinya melepaskan pukulan "asap hijau" yang bisa membuat lawan menjadi buta. Lalu dalam
pada itu kaki kanannya yang kini bebas masih sempat menginjak alat rahasia
di kaki mimbar, bersamaan dengan itu Wiro memberi
isyarat pada Hantu Langit Terjungkir agar segera
menghantam mimbar. Tidak tunggu lebih lama kakek
ini segera lepaskan Pukulan Dewa Warna Kuning dan
Pukulan Dewa Warna Biru ke arah mimbar.
Ruang Seribu Kehormatan itu laksana kiamat
ketika sekian banyak pukulan saling bentrokan dah-
syat. Mimbar hancur berantakan. Pada saat itu juga
sosok Hantu Muka Dua kelihatan melesat ke atas.
Empat hiasan singa kepala dua yang tergantung di
langit-langit ruangan keluar suara mendesis keras.
Lalu dari lobang mata, hidung, telinga serta mulut
hiasan itu mengepul keluar asap merah.
"Bubuk Maut Penjungkir Syaraf!" seseorang berteriak.
Beberapa orang yang tak sengaja menghisap asap
merah itu langsung roboh dan terjengkang di lantai
dengan mata mencelet mulut berbusa merah!
Kegemparan tambah menggelegar di Ruang Seribu
Kehormatan. Banyak orang coba menerobos mencari
jalan keluar untuk selamatkan diri. Tapi enam dinding laksana benteng baja yang
tak mungkin ditembus.
Ditengah kegaduhan itu Hantu Langit Terjungkir
berteriak keras.
"Lakasipo! Hantu Bara Kaliatus! Hantu Raja Obat!
Kalian semua anak-anakku! Lekas mendekat kemari!"
ISTANA KEBAHAGIAAN 116
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
Hantu Muka Dua sempat tercekat mendengar te-
riakan itu. Namun saat itu dia lebih memusatkan per-
hatian pada usaha menyelamatkan diri. Apa lagi sesuai rencana dilihatnya lantai
di depan dinding hitam mulai bergerak turun. Dia cepat melayang ke bawah.
Hantu Muka Dua memang hebat luar biasa. Begitu
banyak pukulan sakti mematikan yang menghantam
dirinya namun dia masih bisa bertahan menyelamat-
kan diri dengan ilmu andalannya "Tangan Hantu Tanpa
Suara". Sinar merah berputar dahsyat melindungi dirinya yang tergoncang hebat
kian kemari ketika Latampi memghantamkanya dengan pukulan "Menebar Budi
Hari ke Lima", dan Pendekar 212 susul dengan pukulan
Tangan Dewa Menghantam Batu Karang yang dida-patnya dari Datuk Rao Basaluang
Ameh, walau dia
masih bisa bertahan namun Batu Pembalik Waktu yang
ada dalam pegangan tangan kanannya terlepas mental,
mencelat ke langit-langit ruangan di mana asap
beracun dari Bubuk Penjungkir Syaraf menggebubu
siap menebar maut ditengah pekik jerit dan kegaduhan tiada tara!
Hantu Muka Dua berseru kaget. Cepat dia lompat
ke atas untuk menggapai Batu Pembalik Waktu, di
saat yang sama Peri Angsa Putih juga telah melesat
pula guna dapatkan batu itu Beberapa orang lainnya
yang mengetahui benda apa adanya Batu Pembatik
Waktu itu tak tinggal diam. Mereka berserabutan me-
lesat ke atas berusaha mendapatkan. Orang-orang ini
diantaranya adalah Luhcinta, Hantu Berpipa Emas,
Hantu Tangan Empat, Pendekar 212 Wiro Sableng dan
Luhrembulan. Yang paling gesit dan cepat gerakannya
adalah mahluk setengah manusia setengah Roh Luh-
rinjani istri Lakasipo. Namun sesaat lagi dia hampir berhasil menggapai Batu
Pembalik Waktu dari samping Hantu Muka Dua menyikut rusuknya hingga Luh-
rinjani terpental ke kiri.
Selagi sekian banyak orang berusaha mendapatkan
Batu Pembalik waktu, beberapa lainnya berusaha
ISTANA KEBAHAGIAAN 117
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
mencegah atau menyadari tak mungkin bisa menda-
patkan batu itu malah kini lepaskan pukulan-pukulan sakti menghantam batu tujuh
warna itu. Kebanyakan
dari mereka adalah yang duduk di barisan kursi hitam yang menjadi kaki tangan
Hantu Muka Dua, kecuali
Hantu Sejuta Tanya Sejuta Jawab yang saat itu masih
kalang kabut kelabakan akibat kehilangan barang ber-
harga di bawah perutnya!
Sebelas pukulan sakti yang dilepaskan para tokoh
berkepandaian tinggi menghantam Batu Pembalik
Waktu. Ruang Seribu Kehormatan laksana digoncang
seribu gempa! Istana Kebahagiaan menggeletar dan
keluarkan suara berderak. Batu Pembalik Waktu patah dua. Dua gelombang cahaya
yang memancarkan tujuh
warna pelangi keluar dari dua potongan batu lalu
mencuat ke udara, melabrak hancur atap Istana Keba-
hagiaan. Kemudian dengan mengeluarkan suara men-
desis keras dua gelombang cahaya tujuh warna pe-
langi itu membalik dan berputar kebawah saling ber
sambungan satu dengan lainnya membentuk satu
tong raksasa. Semua orang yang ada di dalam Ruang
Saribu Kehormatan tersedot dan tenggelam ke dalam
putaran tong raksasa tujuh cahaya.
Jerit pekik terdengar dimana-mana. Ketika putaran
cahaya mulai melesat ke atas, menggulung dan
Wiro Sableng 119 Istana Kebahagiaan di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
membawa semua orang yang ada dalam istana Keba-
hagiaan, Luhrembulan berusaha mendekati Pendekar
212. Tapi keduanya terpisah cukup jauh. Gadis ini
hanya bisa berteriak.
"Wiro! Ilmu Membelah Bumi Menyedot Arwah!
Lekas hujamkan tumitmu ke lantai! Selamatkan
dirimu!" Luhrembulan berusaha melompat. Dia berhasil mendekati Wiro dan cepat
ulurkan tangannya.
"Wiro! Pegang tanganku! Cepat!" teriak Luhrembulan.
Hanya terpisah seujung kuku jari-jari Luhrembulan
dan tangan Pendekar 212 akan saling bersentuhan tiba-tiba satu ledakan maha
dahsyat menggelegar. Semua
ISTANA KEBAHAGIAAN 118
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
orang yang ada di ruang Seribu Kehormatan bermen-
talan tetapi masih tetap berada dalam gulungan
putaran cahaya tujuh pelangi yang membentuk tong
berputar itu. Jerit pekik tidak terkendalikan lagi.
ketika tubuhnya mental, terpisah dari Luhrem-
bulan, secara tak sengaja Pendekar 212 Wiro Sableng
terpelanting di hadapan Hantu Muka Dua. Semula dia
hendak teruskan niatnya mencabut Kapak Maut Naga
Geni 212, tapi maksud itu dibatalkan. Dengan satu
gerakan kilat Wiro hantamkan telapak tangan kanan-
nya ke kening musuh besarnya itu.
"Plaaakkk!"
Hantu Muka Dua terpental dua tombak. Matanya
mendelik. Mulutnya keluarkan jeritan setinggi langit.
Di keningnya yang hangus mengepulkan asap Kini
tertera tiga deretan angka: 212!
Sewaktu ledakan maha dahsyat menghancurkan
Istana Kebahagiaan hingga berkeping-keping, gelom-
bang tujuh warna berbentuk tong raksasa menderu
dahsyat, mengiblatkan sinar menyilaukan lalu melesat ke udara seolah menembus
langit. Kemudian lenyap
tak berbekas seperti ditelan jagat raya.
Perlahan-lahan debu, tanah dan kerikil hancuran
bangunan Istana Kebahagiaan luruh ke bawah. Puncak
bukit batu di mana Istana itu berdiri sebelumnya kini kelihatan hanya tinggal
berupa satu kawasan rata dan sunyi. Kemanapun mata memandang tak ada pepohonan
atau satu mahluk hiduppun yang tampak.
TAMAT ISTANA KEBAHAGIAAN 119
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
Segera Terbit SEGERA TERBIT YANG ANDA TUNGGU-TUNGGU
EPISODE PERTAMA DARI RANGKAIAN KISAH
PETUALANGAN PENDEKAR 212 WIRO SABLENG
BERIKUTNYA: K E M B AL I K E T AN AH J AW A
ISTANA KEBAHAGIAAN 120
Tangan Geledek 4 Pendekar Rajawali Sakti 136 Singa Gurun Penghuni Kuil Neraka 1