Pencarian

Pendekar Baja 16

Pendekar Baja Wu Lin Wai Shi Karya Gu Long Bagian 16


Habis itu kembali ia menikam bahu sendiri lagi.
Kaget sekali Miau-ji, ingin mencegah, tapi badan masih lemas
lunglai, terpaksa ia cuma menyaksikan nona itu berulang-ulang
menusuk bahu sendiri. KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Jit-jit, berhenti ... jangan!?a cuma dapat berteriak khawatir saja.
Sekonyong-konyong dinding di belakang mereka merekah dan
muncul sebuah pintu, sesosok bayangan orang menyelinap tiba,
secepat kilat tangan Jit-jit dipegangnya.
Tertampak orang ini berdandan rapi dengan baju satin panjang
berwarna jambon dan gemerdep di bawah sinar lampu.
"Ong Ling-hoa!? seru Miau-ji dengan air muka berubah pucat.
"Trang?, belati Jit-jit jatuh ke lantai dan berdiri termangu,
membiarkan tangannya dipegang Ong Ling-hoa, tidak meronta dan
tidak melawan. Ong Ling-hoa memandangi Him Miau-ji dengan tertawa, tanyanya,
"Apakah Anda dapat tidur dengan baik"?
"Kau bangsat, lepaskan dia, jangan sentuh dia,? teriak Miau-ji parau.
"Baik, takkan kusentuh dia, aku cuma mau memondong dia,? kata
Ong Ling-hoa dengan tertawa, segera ia angkat Cu Jit-jit malah.
Tentu saja Miau-ji tak berdaya, ia cuma memandangnya dengan
mata melotot. "Jangan kau pandang diriku cara demikian, seharusnya tidak boleh
kau benci padaku,?jar Ling-hoa dengan tertawa. Ia colek muka Jit-
jit, lalu menyambung lagi, "Kau pun mestinya tidak benci padaku ....
Yang harus kalian benci seharusnya Sim Long. Kalian sedemikian
cemas bagi keselamatannya, tapi apakah kalian tahu dia sama sekali
tidak cemas bagi kalian.?
"Dia tidak mati"? tanya Miau-ji.
"Tentu saja tidak,? jawab Ling-hoa tertawa.
"Di ... di mana dia"?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Meski dia tidak mati, tapi bila melihat keadaannya sekarang bisa
jadi akan mati keki.? "Kentut busuk,? damprat Miau-ji dengan gusar. "Jangan kau ....?
"Kutahu kalian pasti takkan percaya,?jar Ling-hoa. "Untuk itu,
terpaksa kubawa kalian melihat dia ....?
Mendadak ia menepuk tangan dua kali sambil memanggil, "Kemari,
angkat Him-tayhiap kita ini!?
Dua gadis cantik muncul dengan tersenyum manis, mereka lantas
mengangkat Him Miau-ji, seorang berkata dengan tertawa, "Wah,
berat amat!? Gadis yang lain menanggapi, "Begitulah baru seorang lelaki!?ng Ling-hoa tertawa,
"Jika kau suka padanya, boleh kau cium dia
.... Cuma, awas, jangan kau gigit putus hidungnya.?
Begitulah si Kucing lantas diusung pergi oleh dua anak perempuan
sambil digoda, ya diraba, ya dicium sehingga mukanya berlepotan
gincu. Tentu saja dia gugup dan dongkol, tapi tak berdaya. Demi bisa
melihat Sim Long, terpaksa ia menahan perasaannya.
Jit-jit lantas dipapah juga oleh Ong Ling-hoa, namun anak muda ini
cukup prihatin dan tidak berbuat sesuatu yang kurang sopan.
Setelah melalui sebuah lorong panjang lalu masuk sebuah ruangan
kecil, di sini tidak ada meja, tidak ada bangku, juga tidak ada tempat
tidur, tidak ada apa pun, hanya ada empat buah boneka kayu
tergantung di dinding. "Pindahkan boneka kayu itu, segera kalian akan melihat empat
lubang kecil, melalui lubang kecil itu nanti dapatlah kalian melihat
Sim Long, hahaha ... Sim Long!?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Tertawa Ong Ling-hoa tidak keras, tapi dirasakan Miau-ji sangat
menusuk telinga. "Nah, kalian boleh melihatnya dengan bebas dan Sim Long pasti
takkan mengetahui akan perbuatan kalian, sebab di balik keempat
lubang kecil ini terlukis badan manusia dan lubang kecil ini adalah
biji mata manusia yang terlukis itu ....? demikian Ong Ling-hoa
bertutur dengan tertawa. "Haha, tentu kalian tidak tahu betapa
indah manusia yang terlukis itu, sungguh sangat menarik dan
mengesankan, cuma sayang kalian tidak dapat melihatnya.?
"Hm, sekalipun lukisan porno juga tidak mengherankanku,? jengek
Miau-ji. "Haha, Him-heng memang orang cerdik, sekali terka lantas dapat
menerka bahwa lukisan di atas dinding adalah gambaran porno. Tapi
apa yang dilakukan Sim Long di tengah ruangan yang penuh lukisan
porno itu" Dapatkah Him-heng menerkanya"?
Tubuh Jit-jit menjadi gemetar, mendadak ia menerjang ke sana, tapi
segera dipegang oleh Ong Ling-hoa.
"Bukankah kau bilang aku boleh melihatnya dengan bebas"? teriak
Jit-jit dengan suara gemetar.
"Tentu saja boleh kau lihat dengan bebas, cuma jangan tergesa-
gesa,? kata Ling-hoa dengan tertawa.
"Memangnya menunggu apa lagi"? tanya Miau-ji.
"Saat ini Sim-heng lagi menikmati segala kesenangan di situ, bisa
jadi kalian akan mengganggu ketenangannya, demi keamanannya
terpaksa kubikin susah kalian untuk sementara,? sembari bicara Ong
Ling-hoa terus menutuk Hiat-to bisu Jit-jit dan Miau-ji.
Saking gemas sampai biji mata Him Miau-ji melotot seperti mata
ikan mas, namun Ong Ling-hoa tidak menghiraukannya, ia geser
salah sebuah boneka kayu, benar juga lantas tertampak sebuah
lubang kecil di atas dinding.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Nah, kalian yang ingin melihatnya, jika mati gemas jangan
menyalahkan aku,? kata Ling-hoa dengan tertawa, lalu ia menyingkir
dan berkata, "Sekarang boleh silakan!?
Serentak Miau-ji dan Jit-jit memburu maju dan mengintip melalui
lubang kecil itu. Benar juga Sim Long dapat dilihat mereka.
Meski di ruangan sini tidak ada sesuatu alat perabot apa pun, tapi di
ruangan sebelah ternyata tersedia perabotan yang lengkap,
semuanya teratur rapi dan serbaserasi. Dan Sim Long sekarang
justru berduduk di tempat yang paling menyenangkan.
Dia memakai jubah sutra halus dan berduduk bersandar di atas kursi
sebangsa sofa dengan kasuran yang empuk. Tangannya memegang
piala emas, seorang gadis jelita dengan baju tipis asyik menuangkan
arak dengan tersenyum manis.
Arak yang berwarna merah. Tapi bagi pandangan Miau-ji sekarang
arak itu serupa darah. Miau-ji saling pandang sekejap dengan Jit-jit, keduanya sama tidak
dapat bicara, mereka menahan perasaan dengan geregetan. Jika
mereka dapat bicara, tentu mereka akan sama mencaci maki Sim
Long, orang lain khawatir setengah mati baginya, tahu-tahu dia
asyik menikmati kesenangan orang hidup di sini.
Sim Long tampaknya memang benar lagi menikmati kesenangan
orang hidup, setiap kali gadis cantik itu menuangkan arak segera
ditenggaknya habis. Begitu si gadis mengambilkan buah segar lantas
dimakannya. Sungguh tidak kepalang gemas Jit-jit, gerutunya di dalam hati,
"Wahai Sim Long, kiranya kau pun lelaki mata keranjang dan
pemabuk, tahu begini kan lebih baik kubiarkan kau mati saja.?
Miau-ji juga mendongkol melihat Sim Long yang lupa daratan itu.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Karena keduanya sama keki, mereka sampai lupa tanya kepada Ong
Ling-hoa sebab apa Sim Long tidak dibunuhnya, sebaliknya malah
memberi segala kesenangan hidup baginya" Kan aneh bin ajaib"
Banyak sekali Sim Long menenggak arak, sampai tangan si gadis
cantik terasa pegal menuangkan arak, tapi cara minum Sim Long
terlebih cepat pula. "Sungguh hebat takaran minummu,?khirnya si gadis cantik
berkata. "Entah cara bagaimana engkau melatih kepandaian ini.?
"Soalnya sering kali ada orang ingin mencekoki aku sampai mabuk,
maka takaranku minum lantas terlatih sekuat ini,? tutur Sim Long
dengan tertawa. "Namun tampaknya tidak terlalu mudah jika ingin mencekoki kau
sampai mabuk,? kata gadis dengan lirikan yang menggiurkan.
"Apakah lebih gampang mencekokimu sampai mabuk"? tanya Sim
Long. Nona itu melirik genit pula, katanya, "Ada sementara anak
perempuan meski mabuk akan tetap seperti tidak pernah mabuk,
siapa pun jangan harap akan dapat menggodanya. Sebaliknya ada
perempuan lain biarpun tidak minum arak akan serupa orang mabuk
saja.? "Hah, tampaknya anak perempuan memang jauh lebih memahami
urusan sesama anak perempuan,?jar Sim Long dengan tertawa.
"Dan ... engkau ini tergolong jenis anak perempuan yang mana"?
Gadis itu memandang Sim Long dengan mesra, ucapnya perlahan,
"Hal ini ... harus kulihat dulu siapa lelaki pihak lawan. Terkadang
tidak mabuk pun aku bisa jadi mabuk, sering juga tanpa minum arak
aku pun mabuk, seperti halnya se ... sekarang ....?
Makin mendengar makin tak keruan perasaan Jit-jit, hampir gila dia
saking kekinya. Kalau bisa dia ingin menyerbu ke ruangan sana dan
mencukil biji mata gadis itu.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Apalagi waktu dilihatnya tubuh si gadis yang gempal itu terus
menggelendot di pangkuan Sim Long, yang lebih menggemaskan
ialah Sim Long, gadis itu lantas dirangkulnya sekalian dengan
eratnya. Sungguh Jit-jit ingin membunuh diri saja, tak disangkanya Sim Long
ternyata sedemikian berengseknya. Ia memejamkan mata dan tidak
sudi melihatnya. Untunglah pada saat itu juga muncul seorang bintang penolong, dari
suara gemerencing dan suara tertawa merdu Jit-jit yakin orang
datang ini pasti seorang perempuan mahacantik, terutama bau
harumnya yang khas juga dapat dicium oleh Jit-jit.
Kemunculan perempuan baru ini membuat si gadis tadi cepat
melompat bangun dari pangkuan Sim Long, wajahnya yang berseri
seketika juga lenyap. Jilid 25 Apa yang dipakainya, bagaimana dandanannya, siapa pula yang
mengikut di belakangnya dan bagaimana bentuk orang-orang ini,
sama sekali Cu Jit-jit tidak memerhatikannya, begitu pula Him Miau-
ji. Maklum, pandangan mereka hanya tertarik oleh perempuan cantik
ini saja, pada tubuhnya seolah-olah terpancar cahaya yang
menyilaukan dan mengaburkan pandangan orang.
Dewi kahyangan yang bercahaya gemilang ini ternyata ibu Ong Ling-
hoa, Ong-hujin atau nyonya Ong.
Terlihat Sim Long sedikit membetulkan tempat duduknya, lalu
memberi salam dan menyapa, "Ong-hujin ....?
"Sim-kongcu ....?ng-hujin balas menegur dengan tersenyum.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Kedua orang saling menyapa serupa sahabat yang sudah lama
berpisah dan sekarang baru bertemu lagi. Tapi juga serupa kenalan
baru sehingga kedua pihak sama sungkan-sungkan. Keduanya lantas
duduk berhadapan. Akhirnya Jit-jit menarik napas lega, sebab dilihatnya jarak berduduk
mereka cukup jauh. Gadis tadi mengangkat poci dan menuangkan arak pula bagi Sim
Long dengan sopan. Dengan tersenyum manis Ong-hujin lantas berkata pula, "Cara Ling-
hoa mengundang Sim-kongcu ke sini agak kasar, untuk itu kuminta
Sim-kongcu suka memaafkannya.?
"Ah, aku pun tahu kedatanganku ini pasti akan berjumpa pula
dengan wajah bidadari, betapa pun Ong-kongcu pasti tidak berani
menggangguku, masakah perlu kuberi maaf segala"?ng-hujin tertawa merdu, "Tapi
cara kerja Ling-hoa sering ceroboh, masakah Sim-kongcu yakin Ling-hoa takkan
membunuhmu.? "Kuyakin tenagaku masih cukup berguna, bilamana Hujin ingin
bekerja besar, mana bisa membunuh orang yang masih berguna"?jar Sim Long.
Maka kedua orang lantas tertawa, jika tertawa Ong-hujin sangat
menggiurkan hati setiap lelaki, tertawa Sim Long juga dapat
memabukkan setiap anak perempuan.
Melihat tertawa mereka ini, diam-diam si Kucing membatin, "Kedua
orang ini sungguh setanding benar, siapa pun tidak bisa
dikalahkan.? Sebaliknya diam-diam Jit-jit lagi geregetan, pikirnya, "Apa maksud
rase tua ini" Mengapa dia tertawa sedemikian terhadap Sim Long,
apakah dia juga penujui Sim Long"?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Akhirnya Sim Long berhenti tertawa dan menatap Ong-hujin dengan
tajam. "Jika di antara kita sudah ada saling pengertian, sebenarnya
ada keperluan apa tentu sekarang dapat Hujin katakan terus
terang.? "Ya, memang ada suatu urusan ingin kumohon bantuan Kongcu,?
kata Ong-hujin. "Apakah Hujin minta kuhadapi seorang"?
"Ah, rupanya Kongcu sudah dapat menyelami pikiranku,?jar Ong-
hujin dengan tertawa. "Memang betul, ingin kuminta bantuan
Kongcu untuk menghadapi satu orang, yaitu ....?
"Koay-lok-ong"? tukas Sim Long dengan tersenyum.
"Siapa lagi selain dia,?jar Ong-hujin. "Memangnya siapa lagi yang
perlu Sim-kongcu turun tangan kecuali dia.?
"Tapi ... tapi putra Anda pun seorang tokoh ajaib yang sukar
dibandingi, apalagi masih ada Hujin yang mengatur segala sesuatu,
apa yang dapat kulakukan pasti juga dapat dilaksanakan oleh putra
Anda,? jawab Sim Long. "Tidak, biarpun Ling-hoa juga pintar, tapi tidak dapat membandingi
sebuah jari Sim-kongcu. Apalagi urusan ini, sama sekali dia tidak
sanggup, tidak mungkin bisa.?
"Memangnya urusan apa"? tanya Sim Long.
"Kehebatan Koay-lok-ong tentu sudah diketahui oleh Kongcu.?
"Ya, tahu sekadarnya.?
"Kemampuan orang ini selain selicin rase, juga sekeji serigala dan
setangkas singa, menghadap orang semacam ini tidak boleh dilawan
dengan akal, juga tidak boleh ditandingi dengan kekerasan.?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Jika demikian, lantas cara bagaimana harus kuhadapi dia"? tanya
Sim Long. "Betapa pun setiap manusia tentu mempunyai kelemahan,?jar
Ong-hujin dengan tertawa. "Baik atau buruk Koay-lok-ong juga
manusia dan tidak terkecuali, maka kalau kita ingin mengatasi dia,
terpaksa harus bertindak mencecar titik kelemahannya.??
"Apa kelemahannya,? tanya Sim Long.
"Sebenarnya juga bukan kelemahan jika kita bilang dia sayang
kepada orang berbakat, atau dengan perkataan lain, katakanlah dia
suka disanjung puji, suka dijilat orang. Setiap orang cerdik pandai
bila ingin bekerja baginya pasti takkan ditolaknya.?
"Haha, pantas, rupanya Koay-lok-ong suka kepada manusia penjilat
pantat, makanya begitu banyak pengikutnya,? kata Sim Long
dengan tertawa.

Pendekar Baja Wu Lin Wai Shi Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Ya, memang banyak anak buahnya, tapi tidak ada tokoh yang
menonjol ... serupa Sim-kongcu.?
"Wah, jangan-jangan Hujin bermaksud menyuruhku menjadi agen
rahasia di tempat Koay-lok-ong"?
"Betul, cara demikian mungkin agak bikin susah pada Kongcu, tapi
jika kita ingin mencapai maksud tujuan kan harus menggunakan
segala cara"? "Ah, kiranya Hujin hendak menyuruhku menjadi agen rahasia di
tempat Koay-lok-ong, tapi pekerjaan ini bukankah jauh lebih tepat
dilakukan oleh putra Anda sendiri"?
"Pekerjaan ini sekali-kali tidak dapat dilakukan Ling-hoa.?
"Oo"!? heran juga Sim Long.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Pekerjaan ini mestinya tidak sukar dilakukan Ling-hoa, meski
kecerdasannya tidak dapat membandingi Kongcu, tapi cukup
lumayanlah. Cuma dia mempunyai suatu kelemahan besar.?
"Kelemahan apa"? tanya Sim Long.
"Sebab Koay-lok-ong kenal dia.?capan ini membikin Sim Long agak melengak. "Kenal
dia" Cara bagaimana bisa mengenalnya"?
"Maukah engkau tidak tanya soal ini"?
Sim Long termenung sejenak, "Tapi kepandaian menyamar Ong-
kongcu kan mahatinggi dan tidak ada bandingannya di kolong langit
ini ....? "Kepandaian menyamar Ling-hoa memang lumayan, tapi coba
jawab, bila sesudah menyamar lalu kalian tinggal bersama setiap
hari, apakah Kongcu takkan mengetahui penyamarannya"?
"Ya, betul, jika begitu tentu Koay-lok-ong dapat mengetahui
penyamarannya.? "Makanya kupikir sukarlah mencari pengganti Ling-hoa untuk
melakukan tugas ini kecuali Sim-kongcu sendiri.?
"Tapi ada juga anak buah Koay-lok-ong yang mengenal diriku.?
"Siapa"? tanya Ong-hujin.
"Kim Bu-bong ....? "Dia kan sahabat karibmu, masa akan membongkar rahasiamu"?
"Wah, rupanya Hujin mengetahui segalanya, tapi ....?
"Tapi masih ada anak buahnya yang tidak bersahabat denganmu,
begitu bukan"? KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Betul, misalnya Han Ling si Duta Arak dan Suto si Duta
Kecantikan.?ng-hujin tertawa, katanya, "Tapi kedua orang ini selamanya takkan
melihat Koay-lok-ong lagi.?
"O, jadi mereka pun serupa diriku, telah terjatuh dalam
cengkeraman Hujin"? "Betul, bedanya Kongcu adalah tamuku terhormat, sebaliknya
mereka adalah tawanan dalam penjara.?
Sim Long terdiam sejenak, tiba-tiba ia berkata pula dengan tertawa,
"Tapi masih ada sesuatu yang tidak kupahami.?
"Urusan apa"? "Hujin kan tahu Koay-lok-ong juga musuhku, andaikan tidak diminta
Hujin juga akan kuhadapi dia. Lantas mengapa Hujin bersusah
payah menghendaki kutunduk kepada perintahmu untuk
menghadapi dia"? "Soalnya cara kalian menghadapi Koay-lok-ong tidak sama dengan
caraku.? "Oo"!? Sim Long jadi ingin tahu.
"Jika tidak kuundang Sim-kongcu ke sini dan mengadakan
persekutuan denganmu, bila ada kesempatan tentu Koay-lok-ong
akan kau binasakan, betul tidak"?
"Dengan sendirinya, masakah Hujin ....?
"Aku justru tidak menghendaki kematiannya,? senyum yang semula
menghiasi muka nyonya cantik itu mendadak lenyap, lirikan matanya
yang menggiurkan seketika juga berubah mendelik. Ia memandang
kejauhan sana dan berucap pula sekata demi sekata, "Aku justru
menghendaki dia hidup, supaya dia dapat menyaksikan segala
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
usahanya gagal total satu per satu, kuingin dia hidup dan merasakan
pukulan batin satu demi satu.?
"Brak?, mendadak dia menggebrak meja dan menyambung pula
dengan suara bengis, "Aku menghendaki dia hidup tidak mati pun
tidak, jika dia mati kan terlalu enak baginya.?tulah dendam, dendam kesumat yang
menakutkan. Sim Long memandangnya dengan melenggong. Ia tidak mengerti
mengapa Ong-hujin ini mempunyai permusuhan sedemikian
mendalam dengan Koay-lok-ong" Sesungguhnya permusuhan
apakah itu" Entah selang berapa lama, akhirnya Ong-hujin tertawa manis lagi,
tertawa cerah serupa bunga mekar di musim semi dan membikin
suasana berubah hangat lagi.
"Nah, sekarang tentunya Sim-kongcu mengerti segalanya"? katanya
kemudian. "Tentu saja mengerti, hanya orang tolol yang tidak mengerti,? sahut
Sim Long dengan tertawa. "Dan bila ada agenku serupa Sim-kongcu di samping Koay-lok-ong,
setiap gerak-gerik Koay-lok-ong tentu takkan terlepas dari
pengawasanku ....? "Ya, dengan demikian apa pun yang akan dilakukannya dapat Hujin
sambut dia dengan sekali kemplang, biarpun dia mempunyai
kepandaian setinggi langit juga pasti akan gagal.?
"Ya, begitulah,?cap Ong-hujin dengan tertawa. "Makanya untuk
itulah Sim-kongcu mau membantuku, bukan"?
"Memangnya boleh kutolak"?
"Mungkin tidak boleh.?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Ya, jika tidak boleh, terpaksa kuterima,? jawab Sim Long dengan
tertawa. Ong-hujin lantas mengangkat cawan arak, "Terima kasih, marilah
kusuguh Kongcu secawan dulu, semoga usaha kita mencapai
sukses.? Keduanya lantas menenggak arak, lalu saling pandang dengan
tertawa. Sebaliknya hampir meledak perut Him Miau-ji saking
mendongkolnya. Diam-diam ia menggerutu, ?"Berengsek benar Sim Long ini, masakah
terima begitu saja, memangnya takut dicaplok olehnya"??
Dengan sendirinya Jit-jit terlebih gemas daripada Him Miau-ji,
pikirnya, "Pantas Ong Ling-hoa bermuka tebal, ternyata ibunya
terlebih tidak tahu malu.?
Meski Ong-hujin bilang mau menyuguh secawan kepada Sim Long,
praktiknya dia telah minum tiga cawan, mukanya menjadi merah dan
tambah memesona. Setelah dipandang dan dipandang lagi, tiba-tiba Miau-ji tidak
mendongkol pula. Terpikir olehnya, "Apa yang dilakukan Sim Long
ini jangan-jangan cuma tipu akal belaka. Bilamana nanti Ong-hujin
mengirim dia ke Kwan-gwa, kan sama seperti telah membebaskan
dia dan selanjutnya dia dapat berbuat sesukanya.?
Berpikir demikian, hampir saja ia tertawa. Ia merasa Ong-hujin ini
sesungguhnya tidak begitu pintar sebagaimana disangkanya,
sebaliknya sangat bodoh. Terdengar Ong-hujin bicara pula, "Sebenarnya aku tidak kuat minum
arak, tapi hari ini harus kuminum sepuasnya dengan Kongcu sebagai
tanda selamat jalan.? "Selamat jalan"? Sim Long menegas.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Ya, tiga hari kemudian Kongcu kan harus berangkat ke Kwan-gwa
untuk melaksanakan tugas berat, sebab itulah di dalam tiga hari ini
harus kuladenimu dengan baik.?
Lirikan matanya sungguh lebih memabukkan daripada arak, meski
Sim Long juga memandangnya, namun seperti tidak paham arti yang
terkandung dalam lirikan orang.
Ia cuma berkata dengan tersenyum, "Dan apakah aku akan
berangkat begitu saja"?
"Dengan sendirinya tidak, sudah kurancang cara bagaimana akan
memperkuat perjalanan Kongcu.?
"Tapi sama sekali aku tidak tahu jejak Koay-lok-ong ....?
"Jangan khawatir,? sela Ong-hujin dengan tertawa. "Dengan
sendirinya akan kuatur supaya engkau dapat bertemu dengan Koay-
lok-ong. Dengan tokoh muda semacam Kongcu, wajahmu juga asing
bagi dunia Kangouw, bila Koay-lok-ong melihat dirimu pasti akan
dipandang sebagai benda mestika, dan jangan harap lagi Kongcu
akan dapat meninggalkan dia.?
"Lalu"? Sim Long berkedip-kedip.
"Lalu jadilah Kongcu sebagai orang kepercayaan Koay-lok-ong.?
"Ah, juga belum tentu. Jika dia tidak mau memercayaiku, lantas
bagaimana"? "Orang semacam Kongcu masakah tidak tahu cara bagaimana
mendapatkan kepercayaannya" Ibaratnya segenggam jarum ditaruh
di dalam kantong, mustahil jarum itu tidak akan merobek kantong"?
"Aha, kiranya Hujin menghendaki kulamar langsung kepada Koay-
lok-ong. Tapi ada lagi satu hal, masakah Hujin mau melepaskan
kepergianku begini saja tanpa menggunakan sesuatu cara untuk
menjaga kemungkinan pembelotanku setiba di tempat tujuan"?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Boleh coba kau terka cara apa yang akan kupakai"?jar Ong-hujin
dengan tertawa. "Dengan racun umpamanya, ada semacam racun yang bekerja
secara lambat atau sampai batas waktunya baru mulai bekerja. Bisa
jadi racun semacam ini sekarang sudah berada di dalam perutku.?
"Kongcu adalah tokoh pujaan Bu-lim zaman ini, jika kuperlakukan
Kongcu dengan cara rendah begini bukan saja berarti memandang
rendah diri Kongcu, bahkan juga merendahkan martabatku sendiri.?
"Atau dengan cara lain, mungkin Hujin diam-diam telah menugaskan
orang lain untuk mengawasi gerak-gerikku di sana ....?
Mendadak Ong-hujin tertawa nyaring dan memotong ucapan Sim
Long, "Ai, betapa bagusnya akal ini, siapa pula di dunia ini, yang
mampu mengawasi tindak tanduk Sim-kongcu kita" Betapa pun
bodohku masakah dapat kugunakan cara bodoh begini"?
"Atau mungkin Hujin akan minta aku bersumpah berat ....?
"Hahaha,? kembali Ong-hujin memotong dengan tertawa, "kalau di
dunia ini ada hal yang tidak boleh dipercaya, maka hal itu adalah
sumpah lelaki terhadap orang perempuan. Bila ada anak perempuan
bodoh yang mau percaya kepada sumpah lelaki, maka selama hidup
anak perempuan itu pasti akan merana.?
"Wah, tampaknya Hujin sendiri sudah berpengalaman"?jar Sim
Long dengan tertawa. "Memangnya kau lihat sekarang aku sedang merana"? sahut Ong-
hujin dengan melirik genit.
"Ya, orang yang sering membikin orang lain merana, dia sendiri
tentu takkan merana,? kata Sim Long.
Keduanya lantas saling pandang dan tertawa pula.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Mendengar suara tertawa mereka, perut Miau-ji menjadi sakit saking
dongkolnya, pikirnya, "Berengsek Sim Long ini, dalam keadaan
begini masih bisa berkelakar dengan dia. Wahai Sim Long, katanya
engkau orang pintar, mengapa engkau pun tidak tahu dengan cara
bagaimana orang akan mengendalikan dirimu.?
Perut Jit-jit sih tidak sakit, tapi hatinya yang sakit, pikirnya, "Sering
membikin orang merana, dia sendiri takkan merana .... Bagus, Sim
Long, kiranya beginilah pribadimu, baru sekarang kukenal siapa
kau!? Padahal sesungguhnya orang macam apa Sim Long itu belum lagi
diketahuinya. Terdengarlah Ong-hujin berkata pula dengan mengikik tawa,
"Kecuali cara-cara bodoh begitu apakah Kongcu mengira aku tidak
mempunyai akal lain"?
"Hujin mempunyai beribu macam akal, sungguh tidak dapat
kuterka,? sahut Sim Long.
"Kecuali dengan cara paksa dan mengawasi tindak tanduk Kongcu,
memangnya tidak dapat kubikin Kongcu melakukan tugas ini secara
sukarela. Dengan begitu aku pun tidak perlu main paksa dan repot
mengawasi gerak-gerikmu lagi"?
"Tapi Hujin pun jangan lupa, tidaklah mudah untuk membuatku
takluk lahir batin,? kata Sim Long dengan tertawa.
Ong-hujin tertawa menggiurkan, dengan tangannya yang putih halus
ia membelai rambutnya yang indah, gayanya memesona membuat
orang akan menerka berapa usianya, membuat orang melupakan
akan umurnya. "Dengan sendirinya kutahu hal ini tidak mudah, tapi sesuatu yang
semakin sulit diperoleh kan semakin berharga, terlebih bagi seorang
perempuan.? "Ya, betul.? KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Dan biasanya barang berharga juga harus ditukar dengan barang
berharga,? kata lagi Ong-hujin. "Bahwasanya di dunia Kangouw
sekarang ada tiga macam barang yang paling berharga dan sukar
diperoleh, apakah kau tahu"?
"Wah, rasanya belum pernah kudengar ....?cap Sim Long,
"Barangkali ... kitab pusaka simpanan Siau-lim-si termasuk satu di
antaranya.? "Biarpun Siau-lim-pay terkenal perguruan terbesar di dunia
persilatan, tapi selama ini belum pernah terjadi tokoh Siau-lim-pay
diakui sebagai jago nomor satu di dunia, dari sini terbukti bahwa
berbagai cerita mengenai ilmu silat Siau-lim-si hanya dongeng
belaka, apakah di biara itu benar tersimpan kitab pusaka atau tidak
sukarlah diketahui dengan pasti.?
"Wah, jika kitab pusaka Siau-lim-si saja tidak terhitung benda
berharga, apalagi kitab pusaka perguruan lain"?jar Sim Long
tertawa. "Kitab pusaka pelajaran ilmu silat adalah benda mati, coba jawab,
ada berapa orang di dunia yang memperoleh kungfu sejati dari
kitab-kitab ini" Hanya kecerdasan, keuletan, pengalaman, ditambah
lagi giat berlatih, semua itulah unsur penting untuk menguasai
semacam kungfu yang ampuh. Soalnya orang awam kurang
pengertian dan sering terkecoh oleh berbagai cerita tentang
berbagai kitab pusaka segala. Terlebih kitab silat kaum Hwesio yang
katanya tidak ada tandingannya, semua itu cuma omong kosong
belaka.? "Wah, Hujin berani bicara apa yang tidak berani dibicarakan orang
lain, sungguh pikiranku jadi terbuka. Bilamana kaum kesatria sama
paham akan dalil ini, tentu takkan terjadi korban sia-sia dalam
pertemuan di Wi-san dahulu dan dunia persilatan sekarang juga
takkan hampa begini. Nyata jalan pikiran Hujin memang lain
daripada yang lain.? KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Selama hidupku tidak suka disanjung puji orang, tapi ucapan
Kongcu ini sungguh membikin hatiku sangat gembira. Sekarang coba
kau terka lagi barang berharga lain.?
Sim Long berpikir sejenak, katanya kemudian, "Aha, betul Hun-bong-
siancu terkenal memegang sepotong Hun-bong-leng (tanda
perintah), barang siapa melihat Hun-bong-leng semuanya akan
tunduk kepada perintahnya. Tentunya benda ini termasuk salah satu
paling berharga.?

Pendekar Baja Wu Lin Wai Shi Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Ah, rupanya Kongcu sengaja menyanjung diriku lagi,?jar Ong-
hujin dengan tertawa. "Umpama betul aku ini Hun-bong-siancu masa
lampau, rasanya juga takkan gembira setelah mendengar ucapanmu
ini. Hun-bong-leng itu paling-paling juga cuma barang untuk
menakut-nakuti orang saja, terhitung benda pusaka apa"?
"Wah, lantas apa lagi" .... Ah, barangkali pedang inti baja milik Thi-
kiam-siansing, pedang itu tentunya benda mestika"?
"Pedang juga benda mati, biarpun senjata paling tajam di dunia, bila
berada di tangan orang awam, tetap akan menjadi besi karatan yang
tak berguna,?a tuding si gadis cantik yang melayani Sim Long tadi
dan menambahkan, "Boleh coba kau tanya Ci-hiang, pedang pusaka
yang dipegangnya itu apakah mampu mengalahkanmu"?
"Betul juga,?jar Sim Long.
"Tapi ketiga benda mestika yang kumaksudkan itu biarpun jatuh di
tangan orang awam tetap berguna juga, sebab itulah baru dapat
dianggap sebagai benda mestika benar-benar.?
"Benda mestika yang Hujin maksudkan jangan-jangan benda
hidup"? tanya Sim Long tiba-tiba.
Bola mata Ong-hujin mengerling, sahutnya dengan tertawa, "Yang
satu barang mati, yang dua benda hidup.?
"Wah, rasanya kuperlu minum arak lagi untuk mencari ilham,? kata
Sim Long tertawa. KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Cepat si gadis bernama Ci-hiang tadi menuangkan arak lagi dan
Ong-hujin pun menyilakan orang minum dengan tertawa manis.
Sehabis minum secawan, segera Sim Long berkeplok dan berseru,
"Aha, betul. Keluarga Ko turun menurun mewariskan harta kekayaan
beribu juta tahil perak dan emas, kekayaannya melebihi kas negara,
apakah ini termasuk satu di antara yang Hujin maksudkan"?
"Akhirnya tertebak juga satu di antaranya oleh Kongcu,? jawab Ong-
hujin dengan tertawa. "Kekayaan keluarga Ko memang sukar
dihitung dan menjadi idam-idaman setiap orang Kangouw. Lalu
kedua benda hidup lainnya"?
"Benda hidup ... hidup .... Ah, jangan-jangan kuda mestika Tiang-
pek-san-ong dan anjing ajaib milik Opas Sakti Ku Lam"?
"Bukan, semuanya bukan.?
"Atau harimau dari Pek-siu-san-ceng, atau elang sakti milik keluarga
Tik ....? "Bukan, seluruhnya bukan.?
"Wah, segala macam binatang ajaib dan hewan aneh telah kusebut
dan tetap bukan yang dimaksudkan Hujin, aku jadi tidak tahu lagi
apa yang harus kukatakan.?
"Memangnya di dunia ini cuma binatang atau hewan saja terhitung
makhluk hidup"? "Memangnya ada ... ada lagi"?
"Manusia, masakah manusia bukan makhluk hidup"?jar Ong-hujin
sambil mengikik. Sim Long melengak, segera ia pun tertawa, "Ah, betul, memang
manusia juga makhluk hidup.?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Nah, sekarang tentunya dapat kau tebak.?
"Tidak, malahan aku tambah bingung, di dunia ini tidak sedikit orang
kosen dan manusia ajaib ....?
"Baiklah, biar kukatakan padamu, kecuali harta kekayaan keluarga
Ko, benda mestika yang kedua itu adalah tangan mendiang Sim
Thian-kun.? "Hah, tangan ... tangan Sim Thian-kun"?
"Betul, tangan Sim Thian-kun mahasakti, dalam sekejap ia sanggup
menghabiskan berlaksa tahil emas, tapi pada saat lain ia pun mampu
mengumpulkan jumlah yang lebih banyak .... Tangan Sim Thian-kun
dapat menentukan mati-hidup seorang, dapat meruntuhkan rumah
dan menggugurkan gunung, dapat menghancurkan segala tapi juga
mampu membuat macam-macam hal yang sukar dibayangkan,
asalkan tangan Sim Thian-kun bergerak, segala urusan di dunia
Kangouw bisa segera berubah.?
Sampai terkesima Sim Long mendengarkan, gumamnya, "Tangan
Sim Thian-kun ... sungguh tangan yang hebat.?a angkat cawan dan menenggak arak.
"Dan yang ketiga itu jauh lebih berharga,? kata Ong-hujin, ia pun
angkat cawan dan menenggak habis isinya sambil melirik Sim Long
dengan kerlingan yang menggiurkan, tanyanya dengan tersenyum
genit, "Masakah sekarang belum lagi dapat kau terka"?
Sim Long juga menatapnya, tiba-tiba ia tertawa dan berkata, "Ah,
jangan-jangan ialah Hujin sendiri.?ng-hujin tertawa nyaring, "Kembali tepat
tebakanmu.? Lirikan Ci-hiang sudah cukup menggiurkan dan memikat, bisa
membikin sukma orang melayang ke awang-awang, tapi kalau
dibandingkan kerlingan Ong-hujin, mata Ci-hiang akan lebih mirip
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
mata ikan mati yang buram. Kerlingan mata Ci-hiang sudah cukup
membuat Jit-jit ingin geregetan saja tidak bisa.
Meski Jit-jit juga orang perempuan, tapi demi melihat kerlingan mata
orang, entah mengapa, perasaan sendiri juga terombang-ambing
dan hampir tidak sanggup berdiri.
Dengan kerlingan mata begitulah Ong-hujin memandang Sim Long,
katanya pula, "Kongcu tahu, berapa banyak lelaki di dunia Kangouw
ini telah mati hanya karena ingin bermesraan denganku. Tapi
biarpun mati mereka pun mati secara sukarela.?
Dia bicara dengan sangat lambat, sangat memikat, dengan senyum
yang memabukkan, katanya pula, "Sebabnya adalah karena aku
bukan wanita biasa, betapa tinggi kungfuku dalam hal ilmu silat
boleh dikatakan sudah mencapai puncaknya, tapi kungfuku dalam
hal lain bahkan sepuluh kali lebih hebat daripada ilmu silatku.?
Sim Long tampak melenggong.
Maka Ong-hujin menyambung pula, "Asal aku mau, dapat kubikin
setiap lelaki tergila-gila dan dapat kubuat dia menikmati kesenangan
yang tak terpikir olehnya biarpun dalam mimpi.?
Muka Ci-hiang tampak merah dan menunduk sambil tertawa
cekikikan. "Kau tertawa apa"? tanya Ong-hujin. "Ini pun semacam seni,
kesenian yang paling tinggi. Asalnya aku hidup sebatang kara, tapi
lantaran inilah dapat kuyakinkan kungfuku yang sempurna dan
tercapai seperti apa yang sekarang ini. Siapa pun, asalkan sudah
menyentuh tubuhku, selama hidupnya pasti takkan terlupakan.?
Sim Long menarik napas panjang, seperti mau bicara, tapi urung.
Tampaknya dia tidak sanggup bicara lagi.
"Entah sudah berapa banyak orang lelaki, berapa banyak tokoh
ternama yang ingin naik surga lagi bersamaku, mereka tak sayang
mempersembahkan segalanya kepadaku, rela berlutut dan
merangkak di depanku dan memohon, tapi sekarang ....?ng-hujin
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
tersenyum dan meneruskan, "Sekarang akan kugunakan tubuhku
yang paling berharga ini untuk menukar hatiku. Kupikir ini adalah
bisnis yang paling adil.?
Sim Long terkesima dan tidak dapat bergerak lagi. Sudah banyak
perempuan jalang dan janda gasang yang pernah dilihatnya, tapi
tiada seorang pun serupa Ong-hujin ini.
Meski pada mulutnya bicara hal-hal yang cabul, tapi sikapnya masih
tetap suci bersih, meski yang dikemukakannya adalah bisnis yang
paling janggal, namun caranya bicara serupa orang yang lagi
berunding jual-beli biasa.
Dia adalah perawan sucinya perempuan jalang, juga perempuan
jalangnya perawan suci. "He, kenapa engkau diam saja, apakah engkau tidak percaya"?
tanya Ong-hujin. Habis bicara demikian, mendadak tangannya mulai bekerja,
sepotong demi sepotong ia menanggalkan bajunya. Meski sedang
menanggalkan pakaian, gayanya tetap indah dan cantik.
Di dunia ini memang tidak banyak orang perempuan yang mampu
mempertahankan gayanya yang tetap indah pada waktu
menanggalkan pakaian, jarang pula yang tahu bahwa gaya pada
waktu membuka pakaianlah paling menarik hati lelaki.
Maka tubuh Ong-hujin pun seluruhnya terpampang di depan mata
Sim Long, terpampang dalam keadaan telanjang bulat.
Pundaknya yang halus licin, buah dadanya yang padat dan menegak,
pinggangnya yang ramping, kakinya yang panjang dengan garis
yang serasi, terutama betisnya yang indah ....
Semua itu pada hakikatnya bukan lagi tubuh manusia, itulah
perpaduan antara bidadari dan perempuan jalang.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Meski tubuhnya dalam keadaan bugil, namun sikapnya tiada
ubahnya dalam keadaan berpakaian mentereng. Di dunia ini
memang jarang ada perempuan yang tetap dapat mempertahankan
gayanya yang indah dalam keadaan bugil.
"Aku ... aku ... kau ....? Sim Long jadi gelagapan.
Ong-hujin tersenyum manis, "Bukan cuma kuserahkan tubuhku
kepadamu, bahkan kuserahkan untuk selamanya, dan aku pun minta
kau serahkan hatimu kepadaku untuk selamanya. Kujamin
selanjutnya engkau pasti akan menikmati segala macam
kebahagiaan yang tidak mungkin bisa dinikmati oleh setiap lelaki di
dunia ini.?a merandek sejenak, lalu menyambung pula sekata demi sekata,
"Kujadi istrimu!? Sampai di sini semua orang yang mengintip di ruang sebelah sama
melenggong. Diam-diam Him Miau-ji menjerit di dalam hati, "Jangan,
tidak, tidak boleh jadi!?
Tubuh Cu Jit-jit juga bergetar keras dan hampir jatuh kelengar.
Bahwa mama Ong Ling-hoa ingin menjadi istri Sim Long, sungguh
mimpi pun tak pernah terpikir oleh siapa pun. Bukan cuma Him
Miau-ji dan Cu Jit-jit, air muka Ong Ling-hoa juga sama berubah.
"Bagaimana Sim-kongcu, kau setuju"? terdengar Ong-hujin lagi
bertanya pula. Semua orang sama terbelalak dan ingin tahu bagaimana jawaban
Sim Long. Anak muda itu sedang menatap Ong-hujin, kembali ujung mulutnya
menampilkan senyuman yang khas, senyuman yang juga
mengandung ejekan, tanyanya, "Benar kau ingin menjadi istriku"?
"Dengan sendirinya benar, kau ....?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Baik!? tukas Sim Long.
Jawaban "baik?ni serupa bunyi guntur di siang bolong yang
membikin Him Miau-ji, Cu Jit-jit dan Ong Ling-hoa sama melongo.
Tampaknya Ong-hujin juga tercengang oleh jawaban orang, ia
menegas, "Engkau benar-benar mau"?
"Sudah tentu benar,? jawab Sim Long. "Urusan kawin yang
mahapenting mana boleh dibuat mainan"?ng-hujin lantas menatap lekat-lekat kepada
Sim Long, tersembul pula senyumnya yang menggiurkan, "Aku ingin tanya sesuatu
lagi padamu.? "Sekarang engkau boleh berbuat apa pun padaku, apalagi cuma
tanya sesuatu,? kata Sim Long dengan tertawa.
"Meski kutahu engkau akan setuju, tapi tidak kusangka engkau akan
menjawab secepat itu, sebenarnya apa ... apa sebabnya" Dapatkah
kau katakan padaku"?
Sim Long mengangkat sumpit, dicapitnya sepotong udang dan
berkata, "Karena aku ingin Ong Ling-hoa menjadi anakku, maka
kuterima tawaranmu. Apalagi ....?a pandang Ong-hujin dengan
tertawa, sebaliknya sumpit yang mencapit udang mendadak
menjentik ke sana. Kontan sepotong udang masak saus manis itu
melayang ke lubang kecil tempat Ong Ling-hoa mengintip terus
menerobos lubang itu. Ong Ling-hoa memang lagi melenggong, juga tidak mengira akan
tindakan Sim Long ini, meski dia sempat menarik kepala, tidak urung
mukanya tertimpuk oleh udang saus yang menerobos tiba itu.
"Ong Ling-hoa,? terdengar Sim Long berseru di ruang sebelah,
"tentu sudah cukup kau tonton apa yang terjadi ini, sekarang aku
sudah menjadi ayahmu, masakah engkau masih sembunyi di situ"?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Ai, memang sudah kuduga pasti tidak dapat mengelabuimu,?jar
Ong-hujin dengan tertawa.
"Pada hakikatnya engkau memang sengaja membuatku tahu mereka
sedang mengintip, karena itu caraku bicara dengan sendirinya
menjadi lebih prihatin, apa yang kusanggupi padamu juga takkan
berubah.? "Mungkin engkau tidak tahu, justru sengaja kubikin kau bicara
seperti ini di depan nona Cu itu, dengan begitu seterusnya ia pun
akan putus cintanya padamu,? dengan tersenyum Ong-hujin
memakai lagi bajunya, lalu menambahkan, "Cuma keenakan mata si
Kucing itu.? "Jika engkau mau membalik tubuh ke sana, tentu dia akan tambah
senang,?jar Sim Long tertawa.
"Ah, toh sudah kupandang dia sebagai anakku, apa alangannya dia
melihat punggung ibunya, apalagi aku cuma berduduk di sini.?
"Dan sekarang bolehkah mereka disuruh keluar"? tanya Sim Long.??
"Apa yang kau minta, siapa yang berani menolak"?jar Ong-hujin
dengan suara lembut. Ketika kakinya menginjak perlahan di samping
kursinya, seketika dinding belakang terbuka bagian tengah dan
menyurut ke kanan-kiri tanpa mengeluarkan suara sedikit pun.
Maka dapatlah Sim Long melihat Him Miau-ji dan Cu Jit-jit. Wajah
Miau-ji yang penuh rasa gusar dan wajah Cu Jit-jit yang penuh air
mata. Dengan sendirinya ada lagi Ong Ling-hoa. Dia lagi sibuk
membersihkan mukanya dengan sapu tangan.
Dengan langkah limbung Jit-jit mendekati Sim Long, meski mulutnya
tidak dapat bicara, tapi sorot matanya yang menunjukkan rasa duka
dan benci itu jauh melebihi perkataan apa pun.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Him Miau-ji juga melangkah maju dengan langkah sempoyongan, dia
menyeringai, kalau bisa Sim Long hendak dicaploknya.
Perlahan tangan Ong-hujin bergerak sambil berkata, "Silakan duduk
kalian!? Seketika pinggang Jit-jit dan Miau-ji seperti kesemutan, tanpa kuasa
terus berduduk dan tidak sanggup berbangkit lagi, hanya tetap
melototi Sim Long. "Bagaimana kalau saudara Ling-hoa juga disilakan duduk"? kata Sim
Long dengan tertawa. "Wah, masa ... masa masih kau panggil dia saudara"?jar Ong-
hujin. "Harus kupanggil apa padanya"?
Bola mata Ong-hujin berputar, katanya kemudian sambil tertawa,
"Anak Hoa, coba kemarilah memberi hormat kepada paman.?
Sim Long bergumam dengan tertawa, "Paman .... Haha, sementara
menjadi paman juga boleh ....?
Muka Ong Ling-hoa tampak masam, kalau ada lubang sungguh dia
ingin menerobos masuk ke situ. Jika Miau-ji tidak mendongkol, bisa
jadi dia sudah bergelak tertawa.
Melihat sikap Ong Ling-hoa yang kikuk itu, Sim Long sengaja berkata
dengan tertawa, "Saat ini Hiantit (keponakan) pasti menyesal
mengapa dulu tidak membunuhku saja, bukan"?
"Aku ... aku ....? muka Ong Ling-hoa tampak merah padam.
"Ah, untuk apa kau pikirkan perbuatan anak kecil, ampuni dia saja,?
kata Ong-hujin dengan tertawa.


Pendekar Baja Wu Lin Wai Shi Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Mendadak Ong Ling-hoa juga tertawa dan berkata, "Paman Sim,
apakah engkau sengaja hendak membikin marah padaku agar
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
menyabot perkawinan kalian ini" .... Haha, engkau salah, paman
Sim, bahwa sekarang kupanggil paman padamu sesungguhnya
timbul dari sukarelaku, umpama kelak kupanggil ayah padamu juga
tetap riang gembira .... Bahwasanya ibu dapat bersuamikan tokoh
muda berbakat semacam paman Sim, sungguh aku pun ikut
bahagia.? "Hihi, anak baik, sungguh anak baik,? kata Ong-hujin dengan
tertawa senang. "Memang anak baik,? Sim Long juga tertawa. Diam-diam ia
membatin ada ibu dan anak demikian, pantaslah kalau dunia
Kangouw teraduk hingga kacau-balau.
Ketika Ong-hujin memberi isyarat, segera ada orang menggusur
pergi Cu Jit-jit dan Him Miau-ji sehingga di dalam kamar cuma
tertinggal Sim Long. Ong-hujin dan Ong Ling-hoa bertiga.
Sim Long cuma diam saja menyaksikan kedua orang itu digusur
pergi, sama sekali ia tidak memperlihatkan sesuatu reaksi.
Dengan tertawa merdu Ong-hujin menuangkan arak bagi Sim Long,
lalu berkata pula, "Sekarang mereka sudah pergi semua. Apakah kau
tahu sebab apa kuenyahkan mereka"?
"Mungkin engkau ingin berunding urusan penting denganku"? jawab
Sim Long dengan tertawa. Ong-hujin mengerling genit, "Apakah kau tahu urusan apa yang
paling penting sekarang"?
"Tidak tahu,? Sim Long menggeleng.
"Ah, jangan berlagak bodoh.?
Sim Long berkedip-kedip, ucapnya kemudian, "Masa ... masa
urusanmu dengan diriku ....?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Eh, memang Siautit juga ingin lekas memanggilmu sebagai ayah,
makin cepat makin baik,? sela Ong Ling-hoa sebelum ibunya bicara.
Dia dapat bicara demikian, bahkan air muka tidak berubah sedikit
pun, entah betapa tebal kulit mukanya.
Tapi Sim Long juga menyambutnya dengan tertawa, "Betul juga,
makin cepat makin baik. Menurut pikiranmu, dimulai kapan"?
"Daripada pilih hari lebih baik mumpung saja, bagaimana kalau
malam ini"? jawab Ling-hoa.
"Malam ini" .... Wah, masa begitu cepat"? kata Sim Long dengan
tertawa. "Jika malam ini terlalu cepat, boleh besok saja,? kata Ling-hoa.
"Aku dan ibumu sendiri tidak tergesa, mengapa engkau jadi terburu-
buru malah"?jar Sim Long.
Semula Ong-hujin menunduk kikuk dan berlagak tidak mendengar,
sekarang ia tidak tahan dan ikut bicara dengan lembut, "Tapi tiga
hari kemudian engkau harus berangkat, biarpun tidak tergesa-gesa
juga urusan kita ini perlu diselesaikan di dalam tiga hari ini.?
"Kukira di dalam tiga hari ini juga tidak bisa,? kata Sim Long.
Air muka Ong-hujin rada berubah, tapi tetap bicara dengan tertawa,
"Habis mesti menunggu sampai kapan"?
"Menunggu sampai suamimu mati,? jawab Sim Long sekata demi
sekata dengan tersenyum. Sekali ini air muka Ong-hujin baru berubah benar-benar, "Suamiku"?a menegas.
"Ya suamimu ....?cap Sim Long dengan tertawa. "Meski aku belum
pernah menjadi "gundik" tapi dapat kubayangkan rasanya pasti tidak
enak, maka aku pun tidak ingin dijadikan "gundik lelaki" orang.?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Mendadak Ong-hujin tertawa malah, tertawa terkial-kial sehingga
mirip tangkai bunga kehujanan.
Tertawa terkadang adalah cara yang paling baik untuk menutupi
perasaan yang tidak tenteram.
"Gundik lelaki" Ai, bisa juga engkau menciptakan istilah,? katanya
dengan terkikik. "Sebenarnya, kalau seorang lelaki boleh punya dua
istri, seorang perempuan kan juga boleh punya dua suami, itu baru
adil. Cuma sayang ... dari mana datangnya suamiku"?
"Masakah engkau tidak mempunyai suami"?
"Tidak punya.? Sim Long melirik Ong Ling-hoa sekejap, lalu berucap pula, "Lantas
dia ....? "Sekalipun punya suami juga sudah lama mati, sudah terlalu lama
sehingga kulupakan dia.?a tersenyum genit, lalu menyambung, "Ai, orang pintar
seperti dirimu seharusnya tahu bahwa janda bukan saja jauh lebih lembut
daripada gadis, juga jauh lebih pandai meladeni, jauh lebih
berpengalaman, jauh lebih menyenangkan. Sebab itulah lelaki yang
cerdik lebih suka memperistrikan janda daripada perawan, masakah
engkau tidak suka"? "Tentu saja aku suka, cuma sayang ... engkau belum lagi janda.?
"Maksudmu suamiku belum mati" .... Ai, tak tersangka terhadap
urusan suamiku engkau terlebih jelas daripada diriku. Memangnya
pernah kau lihat dia"?
"Meski belum pernah kulihat Locianpwe ini, tapi kutahu dia.?
"O, memangnya siapa dia" Coba katakan!?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Dia dahulu bernama Ca Giok-koan, namanya sekarang Koay-lok-
ong!?capan Sim Long membuat Ong-hujin dan Ong Ling-hoa merasa
seperti kepala dikemplang sekali, untuk sekian lamanya suasana di
dalam ruangan sunyi senyap.
Kemudian Ong-hujin tertawa nyaring lagi, katanya, "Jadi kau bilang
Ca Giok-koan adalah suamiku" Ai, sungguh sangat menggelikan.
Coba katakan lagi, dari mana timbulnya kesimpulanmu ini"?
Perlahan Sim Long berkata, "Seorang kalau ingin pura-pura mati
dengan sendirinya dia perlu mencari seorang pengganti. Untuk itu
harus dirusak wajahnya sehingga tidak dikenal orang lagi.?
"Ya, jika aku ingin pura-pura mati tentu juga memakai cara ini,? kata
Ong-hujin. "Yang dilakukan Ca Giok-koan juga cara ini. Dia juga menggunakan
seorang pengganti, bukan cuma wajah orang itu dirusaknya sama
sekali, bahkan tubuh orang itu pun dirusak.?
"Tapi ... tapi apa sangkut pautnya denganku"? tanya Ong-hujin.
"Mestinya memang tidak ada sangkut pautnya, namun pada waktu
dia merusak penggantinya itu yang digunakannya adalah Thian-hun-
ngo-bian. Padahal sampai saat ini kebanyakan orang Kangouw
menganggap Ca Giok-koan sudah lama mati, bahkan juga mati oleh
Thian-hun-ngo-bian. Nah, masakah semua ini tidak ada sangkut
pautnya denganmu"? "Sangkut paut apa"? tanya Ong-hujin sambil berkedip-kedip.
"Thian-hun-ngo-bian adalah senjata rahasia khas andalan Hun-bong-
siancu, dan kau, tak-lain-tak-bukan ialah Hun-bong-siancu yang
namanya termasyhur di seluruh jagat itu,? sama sekali Sim Long
tidak memberi kesempatan bagi Ong-hujin untuk menyangkal,
segera ia menyambung pula, "Dan di kolong langit ini, kecuali dirimu
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
tiada orang lain yang paham cara menggunakan Thian-hun-ngo-bian
dan cara membuatnya, malahan melihatnya juga tidak pernah.?
"Oo ....?ng-hujin bersuara heran.
"Sebab orang yang pernah melihat Thian-hun-ngo-bian, kecuali
dirimu dan Ca Giok-koan, yang lain sudah mati seluruhnya.?
"Apakah kau ingin melihat senjata rahasia khas itu"? tanya Ong-
hujin. "Jika ingin, segera dapat kuperlihatkan padamu.?
Dia lantas mengakui dirinya sebagai pemilik Thian-hun-ngo-bian,
yaitu Hun-bong-siancu. Ia maklum, di depan Sim Long tiada
gunanya menyangkal. Maka tertawalah Sim Long, jawabnya, "Mana kusanggup terima.?
"Baik, anggap ucapanmu memang benar, aku ini pemilik Thian-hun-
ngo-bian, aku ini Hun-bong-siancu, tapi Hun-bong-siancu bukanlah
istri Ca Giok-koan, hal ini juga sama diketahui oleh orang Kangouw.?
"Dengan sendirinya ini pun suatu rahasia,? kata Sim Long. "Jika Ca
Giok-koan telah mendapatkan nama pujian sebagai Ban-keh-seng-
hud (Buddha hidup khalayak ramai), dengan sendirinya ia tak mau
mengaku telah memperistrikan Hun-bong-siancu, yang terkenal
sebagai iblis perempuan nomor satu di dunia Kangouw. Sebagai
seorang anak perempuan, sudah jelas engkau telah menikah dengan
dia, tapi masih harus main sembunyi-sembunyi dan tidak dapat
tampil di muka umum, hal ini dengan sendirinya membuat
penasaran padamu, juga sesuatu yang tidak bisa ditahan oleh setiap
anak perempuan.? "Wah, pantas kebanyakan anak perempuan suka padamu, rupanya
engkau memang sangat pintar menyelami perasaan anak
perempuan ....? kata Ong-hujin dengan tertawa. ?Tapi jika benar aku
tidak suka diperlakukan begitu, masa aku mau menikah dengan
dia"? KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Meski tidak mau juga tak berdaya,? kata Sim Long. "Sebab waktu
itu engkau benar-benar menurut dan tunduk kepada segala
kemauan Ca Giok-koan.? "Apakah kau lihat aku ini seorang penurut"?
"Betapa kerasnya hati seorang anak perempuan pada suatu ketika
juga akan menurut kepada seorang lelaki. Biarpun dia memandang
sebelah mata terhadap lelaki lain, tapi dia akan tunduk lahir batin
kepada seorang itu.? "Hah, tampaknya kau anggap setiap anak perempuan di dunia
serupa Cu Jit-jit saja.? "Kau tahu, bila ingin Ca Giok-koan mengakui dirimu sebagai istrinya
secara resmi, untuk itu harus membuat dia menjadi jago nomor satu
di dunia. Tatkala mana tiada seorang pun berani membangkang lagi
kepada perintahnya dan segala urusan pun tidak menjadi soal.?
"Kemudian"? "Kalian suami-istri lantas mengatur rencana rahasia, lebih dulu
segenap tokoh persilatan dipancing ke Wi-san dan dijaring sekaligus,
habis itu Ca Giok-koan berusaha menipu dan mendapatkan segenap
kitab pusaka kungfu perguruan tokoh-tokoh itu.?
"Hal, bagus sekali jalan pikiranmu,?jar Ong-hujin.
"Tapi untuk menguasai berbagai kungfu khas itu jelas sukar tercapai
dalam waktu singkat, maka terpaksa Ca Giok-koan pura-pura mati
lalu kalian berdua mencari suatu tempat rahasia untuk berlatih
selama sepuluh tahun, semua inti ilmu silat dari berbagai perguruan
itu terhimpun menjadi satu pada diri kalian, dengan begitu siapa
pula di dunia ini yang mampu menandingi kalian"?
"Jika begitu, mengapa sekarang ingin kubunuh dia"? tanya Ong-
hujin. KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Sim Long menghela napas, tuturnya pula, "Soalnya Ca Giok-koan itu
sungguh manusia berhati binatang. Dia tidak ingin ada orang lain
membagi hasil dengan dia, maka sesudah kejadian di Wi-san,
engkau juga akan dibunuhnya, sebab pada waktu itu kungfumu
sendiri sudah di atasnya, jika giat berlatih sepuluh tahun lagi, yang
akan menjadi jago nomor satu di dunia bukan dia melainkan kau.?
"Oo"!?ng-hujin bersuara tak acuh.
"Untunglah pada waktu itu ilmu silatnya bukan tandinganmu, maka
meski engkau tesergap hingga terluka parah tetap tak dapat
membinasakanmu. Selama belasan tahun ini nama Hun-bong-siancu
telah lenyap dari dunia Kangouw juga lantaran inilah sebabnya.?
Senyuman Ong-hujin tidak tertampak lagi pada wajahnya, ia diam
sejenak, lalu bertanya, "Kemudian"?
"Karena gagal membunuhmu, terpaksa dia kabur dan bersembunyi
selama belasan tahun lamanya, selama ini dengan sendirinya engkau
sangat benci padanya, benci siang dan malam .... Sebab itulah
setelah Koay-lok-ong muncul, orang pertama yang berpikir
kemungkinan Koay-lok-ong ialah Ca Giok-koan dengan sendirinya
juga dirimu. Dendam kesumat yang terpendam selama ini jika dia
cuma kau bunuh begitu saja tentu tak terlampiaskan rasa bencimu,
sebab itulah hendak kau siksa dia secara perlahan, supaya dia mati
menderita dengan perlahan.?ng-hujin tidak bicara, namun kedua tangannya yang
terletak di atas lutut kelihatan bergemetar. Mulutnya tidak bicara, tapi
tangannya sudah bicara. Sim Long menyambung pula sambil memandang jari tangan orang
yang gemetar itu, "Namun Koay-lok-ong sekarang, tidak dapat
dibandingkan lagi Ca Giok-koan dahulu, untuk membunuhnya saja
tidak gampang, apalagi hendak kau bikin dia mati perlahan, maka
sejak munculnya Koay-lok-ong diam-diam engkau lantas mengatur
segala apa yang perlu, tidak cuma tenaga manusia, engkau juga
memerlukan biaya yang besar, karena itulah makam kuno itu ....?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Sudah cukup, tidak perlu omong lagi,? bentak Ong-hujin mendadak.
"Masih ada satu hal ....? pandangan Sim Long beralih ke arah Ong
Ling-hoa dan sambungnya pula, "Urusan ini semula aku pun tidak
berani memastikannya, baru ketika engkau tidak mau mengirimkan
dia dengan alasan Koay-lok-ong kenal dia, aku jadi sangsi. Padahal
sudah belasan tahun Koay-lok-ong mengasingkan diri, masa dia
kenal anak muda yang baru berumur likuran, kecuali anak muda ini
ialah anaknya.?ng Ling-hoa melotot, matanya merah membara.
Sim Long tersenyum, "Kecuali ayah semacam Koay-lok-ong, siapa
pula yang dapat melahirkan anak seperti ini. Ayahnya gembong iblis,
anak juga selisih tidak jauh, antara ayah dan anak ....?
"Siapa anaknya"? mendadak Ong Ling-hoa berteriak.
"Engkau tidak suka mengaku ayah padanya"?
"Aku tidak punya ayah semacam itu,? jengek Ong Ling-hoa.
"Haha, bagus, bagus sekali,? Sim Long bergelak tertawa. "Ayah tidak
mengakui anaknya, anak juga tidak mau mengakui ayahnya, hanya
ayah yang berhati kejam baru mempunyai anak yang berhati dingin
begini.?ng-hujin menatapnya hingga lama, mendadak ia tertawa nyaring,
"Bagus, rupanya semuanya telah kau ketahui. Urusan ini mestinya
juga akan kuberi tahukan padamu.?
"Oo" ....? Sim Long tertawa.
"Engkau tidak percaya"?ng-hujin menegas.
"Masa aku tidak percaya"?
"Bagus, jika begitu, jadi kau mau pergi bukan"?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Tentu saja mau, jika tidak kubantu menumpas dia, mana bisa
kukawinimu, ke mana lagi akan kucari perempuan semacam dirimu
ini"?ng-hujin menatapnya tajam, entah senang entah gusar, akhirnya ia
menghela napas dan berucap hampa, "Ai, bicara kian kemari,
tampaknya maksudmu baru akan menikah denganku setelah urusan
sudah selesai, begitu bukan"?
"Tampaknya harus begitu,? kata Sim Long.
"Jika demikian, cara bagaimana pula dapat kupercayaimu"?
"Engkau jangan lupa, aku pun seorang lelaki .... Di dunia ini mana
ada lelaki yang tidak tergiur olehmu" Jika aku sudah terpikat,
engkau tidak perlu khawatir lagi.?ng-hujin menatapnya lagi, sorot matanya
terkadang sayu, terkadang tajam menusuk seakan-akan menembus hati Sim Long.
Akhirnya dia tertawa manis dan berucap, "Baik, akan kutunggu
kepulanganmu.? "Aku pasti akan pulang secepatnya, kau kira aku tidak ... tidak
gelisah"?jar Sim Long dengan tertawa.
"Kupercaya engkau akan pulang selekasnya, di sini bukan cuma aku
saja yang menunggumu, juga ada sahabatmu, pada hari
kepulanganmu nanti kami pasti akan mengadakan pesta bagimu.?
Bola mata Sim Long berputar. "Apakah sahabatku ... juga harus
menunggu di sini?"

Pendekar Baja Wu Lin Wai Shi Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Ya, engkau jangan khawatir, pasti akan kuladeni mereka dengan
baik,? kata Ong-hujin. "Dan jika engkau tidak pulang, mereka terpaksa ikut mati,? jengek
Ong Ling-hoa. KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Haha, bagus!? seru Sim Long mendadak. "Coba katakan, di mana
Koay-lok-ong berada, cara bagaimana dapat kutemui dia"?
"Untuk apa terburu-buru, nanti, tiga hari lagi,? kata Ong-hujin.
"Jika sudah ada keputusan begini, kenapa mesti menunggu lagi tiga
hari"? "Masa kau mau pergi begini saja"?
"Kan lebih cepat pergi juga lebih cepat pulang"?jar Sim Long
tersenyum. Ong-hujin berpikir sejenak, katanya kemudian dengan tertawa,
"Baik, besok engkau boleh berangkat. Nah, Ling-hoa, lekas kau
siapkan perbekalan seperlunya bagi paman Sim.?
"Jangan khawatir, cukup satu jam bagiku sudah dapat kusiapkan
perbekalan paman Sim yang lebih mentereng daripada pangeran,?
kata Ling-hoa dengan tertawa, serentak ia berbangkit dan tinggal
pergi. "Perbekalan yang tidak kalah daripada pangeran"? gumam Sim
Long. "Yang akan kau temui ialah Koay-lok-ong, dengan sendirinya engkau
tidak boleh kelihatan rudin, terhadap orang miskin biasanya dia tidak
sudi menggubris.? "Tapi dalam perjalanan jauh ke luar perbatasan yang penuh gurun
pasir, perbekalan yang terlalu banyak apakah tidak akan menjadi
beban malah"? "Mungkin engkau tidak perlu ke luar perbatasan,? kata Ong-hujin.
"Oo ... memangnya dia tidak berada di luar perbatasan sana"?ng-hujin termenung
sejenak, "Apakah kau tahu di luar kota Lanciu ada sebuah Hin-liong-san"?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Ya, pernah kudengar.?
"Pegunungan di sekitar Lanciu umumnya tandus, tidak ada
tetumbuhan apa pun serupa sebuah bakpao belaka. Hanya Hin-
liong-san ini saja rimbun dengan pepohonan dan dikelilingi sungai,
boleh dikatakan sebuah gunung ternama di daerah barat-laut sana.?
"Apa sangkut pautnya antara Hin-liong-san dengan Koay-lok-ong"?
"Apakah kau tahu di puncak Hin-liong-san ada sumber air yang
bernama Sam-goan-coan"?
"Mana aku bisa tahu"?
"Baik, akan kuberi tahukan padamu supaya kau tambah
pengalaman. Air sumber Sam-goan-coan ini merembes keluar dari
celah-celah batu padas, yang satu kanan yang lain kiri.?
"Jika cuma dua lubang sumber air, kan seharusnya bernama Ji-goan
(dua unsur), mengapa disebut Sam-goan (tiga unsur)"? tanya Sim
Long. "Ai, ceritaku kan belum habis, dengarkan dulu,?mel Ong-hujin
dengan lirikan genit. "Mula-mula kedua sumber air ini mengalir
masuk ke sebuah kotak air, kotak ini ada tiga lubang kecil, air
sumber mengalir keluar dari kotak batu ini ke dalam sebuah kolam
kecil berbentuk setengah bulan, kemudian mengalir lagi dari ujung
sepotong batu yang berbentuk serupa naga ke dalam kotak batu
yang lain, dari lubang kotak batu ini akhirnya air mancur ke dalam
kolam lagi ....? "Ah, ruwet benar,? gerutu Sim Long.
"Meski ruwet, tapi setelah mengalami beberapa kali saringan,
akhirnya air kolam menjadi jernih sebagai kaca, bahkan harum dan
manis, boleh dikatakan merupakan sumber air nomor satu di daerah
barat laut sana.? KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Ada sangkut paut apa pula antara sumber air dengan Koay-lok-
ong"? "Tentu ada sangkut pautnya, kalau tidak untuk apa kuceritakan,?
kata Ong-hujin. "Orang Kangouw cuma tahu dia gemar minum arak
dan tidak tahu dia mempunyai kegemaran lain.?
"Gemar minum teh"? tukas Sim Long.
"Betul,? jawab Ong-hujin. "Dahulu waktu dia masih tinggal
bersamaku, setiap tahun dia pasti pergi ke Kim-san untuk
mengambil air sumber yang terkenal di sana guna menyeduh teh.
Malam hari dia minum arak, pagi hari dia minum teh. Sering kali dia
tinggal sampai setengah bulan lebih di sana, selama tinggal di sana
dia tidak mau pusing terhadap urusan apa pun.?
"Dengan sendirinya sekarang dia tidak mampu minum teh lagi ke
Kim-san.? "Ya, makanya dia terpaksa mencari jalan lain walaupun tidak sebaik
Kim-san,? tutur Ong-hujin. "Telah kudapatkan berita yang
meyakinkan bahwa setiap tahun antara musim semi dan panas dia
pasti masuk ke dalam Kwan (gerbang tembok besar yang zaman
dulu dianggap sebagai perbatasan) dan mengunjungi Hin-liong-san,
di sana dia mengambil air sumber untuk menyeduh teh, sebab ada
peralihan antara musim panas dan semi itulah air sumber terlebih
manis, pula air sumber tidak boleh terlalu jauh meninggalkan
gunung, kalau tidak, rasa airnya akan berubah kadarnya.?
"Hah, tak tersangka dia seorang yang suka kenikmatan juga,?jar
Sim Long. Ong-hujin seperti tidak mendengar ucapannya itu, sambungnya
pula, "Setelah kudapatkan berita itu segera kucari dua orang
kepercayaan dan kukirim ke Hin-liong-san. Apakah dapat kau terka
siapa kedua orangku itu"?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Tidak dapat kuterka siapa mereka, tapi dapat kupastikan satu di
antaranya pasti ahli menyeduh teh dan yang lain mungkin ahli
mengilang arak.? "Engkau sungguh pintar, sekali diberi tahu lantas tahu semuanya,?
kata Ong-hujin dengan tertawa, lalu sambungnya, "Satu di antara
kedua orang itu bernama Li Teng-liong, asalnya dia keturunan
keluarga hartawan, tapi sekarang sudah jatuh miskin.?
"Ya, pada umumnya anak keluarga hartawan sama ahli minum teh,?jar Sim Long.
"Tapi dia cuma ahli merasakan kualitas sesuatu jenis teh dan tidak
mahir menyeduh teh.? "O, lantas ....? "Tapi dia mempunyai seorang istri muda kesayangan,? sambung
Ong-hujin, "namanya Jun-kiau, perempuan inilah ahli menyeduh teh.
Kau tahu, untuk menyeduh selain diperlukan air sumber yang bagus,
lamanya teh dimasak juga memegang peranan. Bahkan teko, kayu,
segala peralatannya pun perlu dipelajari.?
"Wah, tampaknya Hujin sendiri juga ahli dalam hal ini,? kata Sim
Long dengan tertawa. "Nanti kalau engkau pulang, tentu kubawa ke Kim-san untuk
menikmati kehidupan surga di sana, tatkala mana baru kau tahu
apakah aku mahir menyeduh teh atau tidak.?
"Tapi aku tidak pergi ke sana, sebab engkau sudah pernah
menemani orang lain di sana.?
"Ai, jadi engkau juga suka minum cuka"?
"Sebelum minum teh boleh juga minum cuka dulu,? Sim Long
tertawa. KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Karena di dalam ruangan sudah tidak ada orang lain, entah sejak
kapan Ong-hujin telah berada dalam pangkuan Sim Long, anak
muda itu seperti sudah rada mabuk ....
Jika tadi Ong-hujin serupa paduan antara perawan suci dan
perempuan jalang, maka sekarang sebagian yang perawan suci itu
entah sudah hilang ke mana. Dengan jari-jemarinya yang halus
lentik ia membelai perlahan rambut di pelipis Sim Long, tuturnya
pula dengan lembut, "Seorang lagi bernama Coh Bin-kim, dia mahir
mengilang arak, juga mahir mencampur arak. Dia sanggup
mencampur berbagai jenis arak menjadi semacam arak yang sangat
sedap.? "Wah, agaknya orang ini pun seorang penikmat!?jar Sim Long
tertawa. "Dengan honorarium besar kusewa kedua orang ini dan kutugaskan
mereka ke lereng pegunungan Hin-liong-san dan membuka sebuah
taman hiburan Koay-hoat-lim di sana, di dalam Koay-hoat-lim ini
selain ada macam-macam objek wisata yang menarik juga tersedia
arak paling terkenal, selain itu dengan sendirinya ada pula puluhan
gadis cantik dari daerah Kanglam yang mempertunjukkan nyanyi dan
tari untuk menghibur tetamu. Dengan sendirinya, bilamana perlu
mereka pun sanggup melakukan tugas tambahan yang lain.?
"Haha, bagus melulu taman hiburan Koay-hoat-lim ini saja sudah
cukup memancing kedatangan Koay-lok-ong, apalagi araknya dan
gadisnya, tentu saja terlebih cocok dengan seleranya,? seru Sim
Long dengan tertawa. "Ya, maka pada musim rontok tahun yang lalu ia sudah pernah
masuk ke dalam Kwan satu kali dan tinggal selama setengah bulan
di Koay-hoat-lim, tampaknya merasa berat untuk tinggal pergi lagi.?
"Wah, jika aku pun pergi ke sana, bisa jadi aku juga akan lengket di
sana,?jar Sim Long. "Engkau takkan lengket di sana, sebab di sana tidak terdapat
diriku,? kata Ong-hujin dengan senyuman memikat.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Lalu untuk sejenak di dalam rumah tidak terdengar sesuatu suara
apa pun. Kemudian Ong-hujin berkata lagi dengan perlahan, "Sepuluh hari
lagi dapatlah kau lihat dia.?
"Sepuluh hari"? Sim Long menegas. "Wah, selama sepuluh hari pasti
akan terasa panjang sekali bagiku.?
"Dan engkau mesti ingat, sebutan Koay-hi-ong (raja gembira), Koay-
lok-ong (raja girang), Koay-hoat-ong (raja senang) dan sebagainya
adalah nama pemberian orang kepadanya, pada waktu engkau
berjumpa dengan dia jangan sekali-kali kau sebut dia dengan
julukan demikian,? pesan Ong-hujin.
"Lantas harus kusebut apa kepadanya" Apakah kusebut dia
Locianpwe .... Aduh ....?
Mendadak Sim Long menjerit, jeritan serupa orang digelitik, setiap
orang yang berpengalaman tentu tahu apa yang terjadi ....
***** Sepanjang jalan seratusan li dari kota Lanciu menuju ke Hin-liong-
san, sejauh mata memandang hanya tanah tandus belaka, meski lagi
musim semi juga tidak kelihatan pemandangan indah sedikit pun.
Tapi ketika dekat dengan kaki gunung Hin-liong itu, mendadak
pemandangan alam berubah sama sekali, di mana-mana kelihatan
pepohonan menghijau permai, segenap keindahan musim semi
seolah-olah terkumpul seluruhnya di sini.
Di sebelah barat Hin-liong-san ada lagi sebuah gunung dengan nama
Ji-in-san, di tengah kedua gunung itu ada sebuah sungai, secara
alamiah terbentuk menjadi sungai yang memisahkan kedua gunung,
untuk pelintasan sungai terdapat sebuah jembatan gantung dengan
nama In-liong-kio atau jembatan naga di tengah awan.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Dan Koay-hoat-lim atau hutan gembira, yang dijadikan taman
hiburan itu terletak di lereng kedua gunung itu. Sebuah kebun luas
dengan pemandangan alam yang permai. Sungai kecil tersebut
menebus tengah taman diapit pepohonan Yangliu di tepi kanan kiri.
Kecuali pepohonan yang rimbun hampir tidak terlihat sesuatu lagi di
taman luas ini, tapi bilamana berjalan menyusuri pepohonan Yangliu
di tepi sungai, dapatlah terlihat ada jembatan gantung serta
beberapa ujung rumah yang menongol di balik pepohonan sana.
Waktu itu menjelang senja. Dua gadis cilik dengan berseri-seri
sambil bernyanyi kecil lagi turun dari jalan setapak dari lereng sana.
Tangan mereka membawa cerek keramik kecil berbentuk antik,
cerek itu berisi air sumber yang baru diambilnya dari mata air sana.
Mereka memakai baju merah, wajah mereka yang berseri juga
bersemu merah, sorot mata mereka bersinar, tampaknya sangat
bergairah oleh karena ada sesuatu urusan yang istimewa. Kerlingan
mata gadis yang sebelah kiri serupa Jun-sui (air musim semi), dan
mata gadis sebelah kanan serupa Beng-cu (mutiara).
Si Jun-sui mendadak berhenti bernyanyi, lalu menggigit bibir dan
tersenyum seperti lagi memandang cahaya senja yang indah di
kejauhan, tapi sebenarnya apa pun tidak terlihat olehnya.
Beng-cu meliriknya sekejap, katanya dengan tertawa, "Setan cilik,
kutahu apa yang sedang kau pikirkan.?
"Oo, memangnya engkau ini cacing pita di dalam perutku"? sahut
Jun-sui. Mendadak Beng-cu mengilik-ngilik pinggang Jun-sui sehingga Jun-sui
tertawa geli sampai menungging, serunya dengan napas terengah,
"Ampun Cici yang baik.?
"Boleh juga kuampuni, tapi harus kau bicara terus terang, kau
memikirkan dia, bukan"?
"Dia ... dia siapa"? sahut Jun-sui sambil berkedip-kedip.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Setan cilik, berani berlagak tidak tahu" ....? tangan Beng-cu lantas
menggelitik lagi sehingga Jun-sui kembali menggeliat-geliat pula.
"Ampun, Cici, aku tidak berani lagi ....? teriak Jun-sui. "Kutahu si dia
yang dimaksudkan Enci Beng-cu adalah ... adalah Kongcu yang baru
datang pagi tadi itu.? "Nah, coba katakan lagi, kau pikirkan dia bukan"? tanya Beng-cu
pula. "Ya ... ya, tang ... tanganmu ....? keluh Jun-sui.
"Karena sudah mengaku, baiklah kuampunimu,? kata Beng-cu
sambil menarik tangannya.
Jun-sui masih terengah, mukanya merah serupa cahaya senja. Ia
menaruh teko di tanah dan berduduk di tepi jalan dengan tubuh
lemas. Sambil meliriknya Beng-cu berkata pula, "Setan cilik, melihat tingkah
lakumu ini, tentu hatimu tergelitik dan lagi berahi bukan"?
"Gara-garamu,?mel Jun-sui dengan menggigit bibir. "Tanganmu
....? "Tanganku kenapa, jika tangannya kan ....? mendadak muka Beng-
cu sendiri menjadi merah juga.
"Kongcu itu .... Ai, anak perempuan mana yang tidak kepincuk
padanya, asal pernah melihat dia sekejap, anak perempuan mana
yang dapat melupakan dia ....? Jun-sui bicara seperti mengeluh, tapi
mata terbelalak seperti lagi mimpi.
Lalu ucapnya pula seperti lagi mengigau, "Terlebih senyumnya itu ....
Ai, Enci Beng-cu, apakah kau perhatikan senyumnya, aku menjadi
tidak ... tidak bernafsu makan.?
"Tapi ... tapi aku tidak memerhatikan senyumnya,? kata Beng-cu.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Ah, dusta ....?jar Jun-sui. "Pada waktu kau tuangkan teh baginya,
dia memandangimu dengan tersenyum, hampir saja cangkir teh
terlepas dari tanganmu, memangnya kau kira aku tidak tahu"?
Muka Beng-cu tambah merah, "Setan kau ....?
"Ah, kenapa mesti malu" Lelaki semacam dia, jangankan kita,
sampai bibi Jun-kiau kita yang sudah berpengalaman juga terpikat
melihat dia.?khirnya Beng-cu tertawa juga, "Ya, tampaknya dia ingin ... ingin
mencaploknya bulat-bulat, kulihat Li-toasiok (paman Li) kita
menahan gusar dengan muka masam.?
"Sebelum kulihat dia,? demikian Jun-sui bergumam, "sungguh aku
tidak percaya di dunia ini ada lelaki menyenangkan begini.


Pendekar Baja Wu Lin Wai Shi Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Senyumnya, matanya, sikapnya yang kemalas-malasan seakan-akan
segala urusan tidak menjadi soal baginya ... semua itu, asooi!?
Beng-cu menghela napas, "Cuma sayang orang sudah ada yang
punya.? "O, maksudmu nona yang bernama Hiang apa itu"? tanya Jun-sui.
"Ya, namanya Ci-hiang,? kata Beng-cu.
"Huh,? Jun-sui mencibir, "mana dia setimpal baginya. Coba kau lihat
mulutnya itu, sepanjang hari terus moncong melulu seperti dia
paling cantik sendiri. Padahal, melihatnya saja aku mual.?
"Tapi dia memang ... memang ayu ....?
"Ayu apa, paling banyak juga cuma siluman rase ....? mendadak ia
berdiri dengan pinggang meliuk. "Padahal dalam hal apa kita lebih
asor daripada dia" Terutama ... terutama pahamu, kutanggung
sekali pandang saja dia pasti akan semaput.?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Setan alas, kapan pernah kau lihat pahaku"?mel Beng-cu dengan
muka merah. "Pernah, waktu kau mandi,? tutur Jun-sui dengan terkikik, "diam-
diam aku mengintip dari luar, kulihat engkau sedang ... sedang ....
Wah, bentukmu itu sungguh sangat menarik.?
Beng-cu mengomel sambil menubruk maju, cepat Jun-sui angkat
teko tadi dan lari. Maka terjadilah kejar-mengejar dengan cepat,
namun air dalam teko tidak tercecer setetes pun.
***** Pada saat itu juga di bawah pepohonan yang rimbun di kaki bukit
sana juga ada seorang perempuan dan seorang lelaki sedang kasak-
kusuk, suara bicara mereka sangat lirih, seperti khawatir didengar
orang lain. Lelaki itu berusia 40-an, namun dandanannya serupa anak muda
berumur likuran, pakai baju panjang warna biru safir dengan ikat
kepala warna yang sama, malahan ikat kepala biru dihiasi sepotong
batu zamrud, pakai ikat pinggang tali sutra hijau dan pada ikat
pinggang tergantung sebuah pot tembakau dengan pipanya,
perawakannya jangkung dengan raut muka yang lonjong, matanya
setengah tertutup dan berulang-ulang menguap serupa orang yang
selalu mengantuk. Yang perempuan juga sudah setengah baya namun tetap kelihatan
cantik menarik, mata alisnya selalu memperlihatkan kerlingan yang
memabukkan lelaki. Di bawah cahaya senja dia kelihatan sangat cantik, kecantikannya
inilah senjata yang selalu dipupuknya untuk melayani lelaki. Matanya
yang jalang kelihatan sedang melirik kian kemari, ingin tahu apakah
di sekitarnya ada orang mengintip atau tidak.
Lelaki itu masih terus menguap, katanya kemalas-malasan, "Orang
lagi kantuk dan ingin tidur sebentar, sengaja kau seret ke sini, kita
kan suami-istri resmi, memangnya perlu semokel dan main di sini"?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Meski muka si perempuan tidak merah, tapi sengaja bersikap malu-
malu genit, omelnya, "Cis, siang dan malam yang kau pikirkan selalu
urusan begituan melulu.? "Eh, apa jeleknya urusan ini"?jar si lelaki sambil memicingkan
mata dengan tertawa. "Bukankah kau pun selalu minta, semalam
juga ....? "Sudahlah, Tuanku, orang lain kelabakan setengah mati, kau sengaja
bergurau malah"? gerutu si perempuan.
"Apa yang membuatmu kelabakan"? tanya si lelaki.
"Hendaknya kau ingat, sekarang engkau bukan lagi tuan muda yang
dapat berbuat sesukamu, tapi apa yang kita makan, minum dan
pakai, semuanya berkah orang lain.?
Jilid 26 "Tapi hidup kita kan juga tidak jelek,?jar si lelaki dengan tertawa.
"Justru tidak jelek, maka aku merasa khawatir,?jar si perempuan.
"Coba kau pikir, untuk apa bocah she Sim itu datang kemari" Jauh-
jauh dia datang ke sini apakah cuma untuk pesiar saja"?
Lelaki itu menguap lagi dan berkata, "Masa tidak boleh datang main-
main saja"? "Ai, engkau ini sungguh tuan muda yang linglung,?mel si
perempuan. "Jika aku tidak linglung masakan bisa kecantol padamu"? kata si
lelaki dengan tertawa. "Huh, kalau engkau tidak linglung, mana bisa harta kekayaan
keluargamu sebanyak itu kau ludeskan begitu"? kata si perempuan.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Masa engkau belum lagi tahu bahwa kedatangan bocah she Sim ini
adalah atas suruhan Ong-hujin agar mengambil alih pengelolaan
Koay-hoat-lim ini" Sebab itulah ketika kita tanya dia untuk keperluan
apa dia datang kemari, bukankah dia menjawab dengan tidak jelas
dan pakai alasan yang sukar dimengerti.?gaknya si lelaki jadi melengak, lalu
berkata pula, "Ah, kukira tidak segawat itu ....?
"Memangnya sudah kau lupakan kehidupan kita yang menderita
selama beberapa tahun itu, mungkin kau lupa, tapi aku tidak, aku
pun tidak ingin mengulangi hidup susah lagi,? kata si perempuan
dengan gemas. "Jika dia datang untuk membikin periuk nasi kita
pecah berantakan, betapa pun harus kita kerjai dia.?
"Ah, tidak, mana bisa jadi begitu, tampaknya orang she Sim itu
bukanlah manusia demikian,?jar si lelaki.
"Huh, jika kau pintar menilai orang, tentu dahulu engkau tidak
tertipu,? kata si perempuan. "Pokoknya kalau tidak kau cari akal
untuk menghadapi dia, terpaksa aku harus berdaya.?
Kembali si lelaki menguap sehingga ingus dan air mata sama
merembes keluar, cepat ia mengeluarkan pipa tembakaunya untuk
udut, lalu berkata, "Baiklah, sayang! Jika kau mau cari akal untuk
menghadapi dia, silakan cari saja. Apa pun yang akan kau lakukan
aku tentu setuju, asal saja jangan kau bikin kupakai topi hijau (lelaki
yang bininya menyeleweng disebut memakai topi hijau).?
"Ai, dasar!?mel si perempuan sambil mencolek dahi si lelaki.
Setelah udut, agaknya semangat si lelaki lantas pulih kembali,
mendadak ia merangkul pinggang si perempuan dan diciumnya, lalu
direbahkan di tanah terus hendak melaksanakan tugas.
Perempuan itu meronta dan berteriak, "Oo, tidak, jang ... jangan di
sini.? Di mulut bilang jangan tapi belum disuruh sudah lantas ambil posisi.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Pada saat itulah mendadak terdengar suara ngikik tawa orang.
Cepat perempuan itu mendorong si lelaki dan berkata, "Beng-cu dan
Jun-sui datang, lekas bangun!?
Dengan terengah lelaki itu berkata, "Memangnya kenapa jika kedua
genduk itu datang kemari" Mereka kan sudah pernah melihat juga
adegan begini. Ayolah ... lekas ....?
Tapi dengan gesit seperti ular, perempuan itu memberosot keluar
dari rangkulan si lelaki.
Rupanya Jun-sui dan Beng-cu juga sudah melihat mereka, keduanya
tidak kejar-mengejar lagi.
Sambil membetulkan gelung rambutnya si perempuan tadi lantas
muncul dari dalam hutan, bentaknya, "Budak gila, suruh kalian
mengambil air, kalian keluyuran ke mana saja, baru pulang
sekarang"? "Bibi Jun-kiau, soalnya Enci Beng-cu mengusik saja sepanjang
jalan,? segera Jun-sui mengadu.
"Wah, setan cilik, malah aku yang dituduh mengusiknya,? seru
Beng-cu. "Dia sendiri sepanjang jalan terus omong yang tidak-tidak,
katanya ....? "Katanya apa"? tiba-tiba tuan muda Li-siauya muncul dari dalam
hutan dengan muka masam. "O, tidak ....? cepat Beng-cu menunduk sambil melelet lidah.
"Lekas menyeduh teh,? kata Li-siauya pula.
Jun-sui mengedipi Beng-cu, "Kutahu sebab apa Li-siauya marah,
soalnya kita telah mengacaukan ....?
Belum lanjut ucapannya ia terus berlari pergi sambil tertawa ngikik.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Setelah melintasi hutan dan menyeberangi sebuah jembatan kecil,
tertampak tiga buah rumah dengan dinding papan hijau dan kerai
bambu yang menutupi jendela, di balik kerai lamat-lamat sudah ada
cahaya lampu. Pintu tertutup, tiada sesuatu suara di dalam.
Setiba di sini langkah Jun-sui dan Beng-cu lantas dibikin perlahan.
Sambil menggigit bibir Jun-sui mendesis sambil menatap daun pintu,
"Coba lihat, santap malam saja tidak makan lantas menutup pintu,
apa saja yang mereka lakukan di dalam"?
"Ya, sungguh berengsek,?mel Beng-cu dengan muka merah.
"Jangan kau maki dia, jika engkau yang menemani Sim-kongcu,
mungkin pintu akan kau tutup terlebih dini,?jar Jun-sui dengan
tertawa. "Dan kalau aku, bisa jadi tiga-hari-tiga-malam tanpa
membuka pintu juga tidak menjadi soal.?
"Setan cilik, masakah nasi pun tidak kau makan"?mel Beng-cu
sambil terkikik. "Makan nasi" Apa artinya makan nasi"? jawab Jun-sui sembari
mendekati pintu dengan langkah perlahan.
"He, setan cilik, kau ... kau mau apa" Ingin mengintip"?
"Ssst,? Jun-sui memberi tanda jangan bersuara. "Jangan keras-
keras, coba kau pun melihatnya.?
Muka Beng-cu tambah merah, "Tidak, aku tidak mau!?
Di mulut dia bilang tidak mau, tapi kakinya lantas melangkah ke
dekat jendela. Sekonyong-konyong pintu terbuka.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Seorang pemuda tampan berbaju ringan dan berkasut tipis muncul
sambil menyapa, "Ah, kukira kucing, rupanya kedua nona.?
Seketika Jun-sui dan Beng-cu melongo, tubuh kaku, mata juga kaku,
mereka berdiri seperti patung dan memandang lurus padanya.
"Tentu kalian lelah menimba air, apakah perlu kubantu,? tanya pula
si Kongcu muda dengan tertawa.
"O, ti ... tidak perlu, banyak terima kasih Sim-kongcu.? jawab Beng-
cu dengan tergagap. "Bila makan malam sudah siap, harap nona suka memberi tahu,?
kata Sim-kongcu itu. Beng-cu mengiakan, mendadak ia membalik tubuh terus lari secepat
terbang. Dengan sendirinya Jun-sui ikut lari, sesudah sekian jauhnya baru
Jun-sui bertanya, "Kenapa kau lari"?
"Aku tidak ... tidak tahan,? jawab Beng-cu. "Ia pandang diriku begitu
rupa, bila terpandang sekejap lagi, tentu aku akan semaput.?
"Mendingan engkau masih dapat bicara dengan dia, aku justru tidak
sanggup bersuara sama sekali,?jar Jun-sui. "Kau baru akan
semaput, aku ... aku boleh dikatakan sejak tadi sudah semaput.?
Sim-kongcu yang disebut mereka itu dengan sendirinya ialah Sim
Long. Dengan tersenyum Sim Long memandangi kepergian kedua genduk
kenes itu. Ia merapatkan pintu lagi, maka di dalam rumah hanya
tinggal dia dan Ci-hiang yang berbaring di tempat tidur sana.
Ci-hiang sudah bersolek dengan lebih cantik. Dandanannya sangat
serasi, bajunya lunak dan enak dipakai, sikapnya yang kemalasan
serupa seorang Siocia, seorang putri atau nyonya muda keluarga
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
hartawan, siapa pun pasti tidak menyangka dia hanya seorang
genduk, sampai dia sendiri seolah-olah juga melupakan hal ini.
Saat itu, jari kakinya yang dicat warna merah dari getah bunga
mawar itu sedang menggoda seekor kucing kecil berbulu putih tebal,
kucing Persi yang meringkuk di ujung tempat tidur.
Mata Ci-hiang juga serupa mata si kucing lagi menatap Sim Long,
tiba-tiba ia berkata dengan menghela napas, "Ai, apakah kau tahu
aku hampir gila lantaran dirimu.?
"Oo, sebab apa"? jawab Sim Long.
"Sebab ... sebab engkau sungguh seorang lelaki yang maha aneh.?
"Aku sendiri merasa diriku sangat normal, di mana letak
keanehanku"? "Jika engkau tidak aneh, di dunia ini tentu tidak ada orang aneh
lagi.? "Di mana keanehanku" Hidungku tumbuh kurang benar" Atau
mataku juling" Atau alisku tumbuh di bawah mata" Atau ....?
"Hidungmu tidak aneh, matamu juga tidak aneh, cuma hatimu ....?
"Di mana letak keanehan hatiku"?
"Jika hati manusia semuanya terjadi dari daging, hanya hatimu
terbuat dari baja.? "Dari mana datangnya baja" Ah, barangkali ada bandul timbangan
yang kutelan"? "Jika hatimu bukan terbuat dari baja, mengapa pada waktu
berangkat sama sekali engkau tidak memberi tegur-sapa kepada
nona Cu, sungguh aku berduka baginya.?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Jika toh harus berpisah untuk apa menyapanya" Biarlah tegur-sapa
ini kusimpan saja sampai pulang nanti, bukankah akan lebih baik"?
Ci-hiang berkedip-kedip, katanya dengan tertawa, "Baiklah, anggap
cukup baik alasanmu. Tapi ... tapi sepanjang jalan ini engkau selalu
berduduk saja di dalam kereta, melongok sekejap keluar saja tidak.
Jika hatimu bukan terbuat dari baja, masa kau tahan"?
"Jika kulongok keluar jendela, bila kebetulan melihat orang yang ada
sangkut pautnya denganku, mungkin aku takkan jadi datang ke sini,
maka terpaksa aku tidak melongok keluar.?
"Baik, anggap kau benar, tapi ... tapi sepanjang jalan aku tidur di
sampingmu, dan engkau sama sekali tidak tergerak, apa lagi hatimu
kalau bukan terbuat dari baja" Atau mungkin terbuat dari batu"?
"Jika aku tidak bergerak, engkau saja yang bergerak kan sama
saja,?jar Sim Long dengan tertawa.
Maka Ci-hiang menjadi merah, "Apa gunanya aku bergerak, sialan
.... Engkau serupa orang mampus saja, bahkan ... bahkan tidak bisa
membandingi kucing ini.? Waktu jari kakinya menyungkit perlahan, benar juga kucing itu
bersuara "meong? terus melompat ke dalam pangkuannya.
"Nah, coba lihat, mengapa engkau tidak meniru kucing ini"? kata Ci-
hiang. "Wah, mana boleh kutiru dia" Kucing ini kan betina"?jar Sim Long
dengan tertawa. Serentak Ci-hiang melompat bangun dan menatap Sim Long dengan
mendongkol. Sampai sekian lama ia melotot, akhirnya ia menghela napas panjang
dan menggerutu, ?Wahai Sim Long, orang macam apakah dirimu ini,
sungguh aku tidak mengerti.?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Sampai aku sendiri pun tidak mengerti, tentu saja engkau terlebih
tidak mengerti,?jar Sim Long dengan tertawa.
"Ai, orang seperti dirimu ini, sungguh aku tidak tahu mengapa Hujin
dapat memercayaimu.? "Yang tidak dipercayai dia seharusnya dirimu,? kata Sim Long.
"Huh, jangan kau bicara demikian, memangnya engkau benar
menyukai dia" Hm, aku tidak percaya. Engkau lagi berdusta
padanya. Pada suatu hari tentu akan kubongkar kepalsuanmu.?
"Jika dia yang menipuku, apakah kau mau membongkar
kepalsuannya"? "Dia menipumu dalam hal apa"?


Pendekar Baja Wu Lin Wai Shi Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Coba jelaskan. Duta Koay-lok-ong yang banci itu kan sudah jelas
kabur dengan menggondol Pek Fifi, mengapa dia tetap bilang si
banci masih dipenjarakan olehnya" Memangnya dia sengaja
menghendaki si banci membongkar rahasiaku di depan Koay-lok-
ong, bukankah maksud tujuannya hanya ingin supaya aku
bertempur mati-matian dengan Koay-lok-ong"?ir muka Ci-hiang ternyata tidak
berubah, tuturnya dengan tenang,
"Caramu berpikir ternyata sangat lucu, namun engkau telah salah
duga.? "Di mana letak salah dugaku"? tanya Sim Long.
"Bukanlah engkau orang yang pintar" ?
"Orang pintar terkadang juga bisa keblinger.?
"Kau tahu meski benar si banci itu sudah kabur, tapi Hujin tidak
berdusta padamu, ia bilang si banci pasti takkan bertemu dengan
Koay-lok-ong untuk selamanya, hal ini memang benar.?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Jika dia berhasil kabur, masakah tidak dapat bertemu dengan Koay-
lok-ong"? "Orang yang kabur kan juga bisa mati"?
"O, maksudmu si banci sudah keracunan dan sebelum bertemu
dengan Koay-lok-ong dia akan mati lebih dulu serupa orang-orang
yang baru tiba di Jin-gi-ceng dan segera mati itu"?
"Jadi engkau sudah paham sekarang"?
"Aku tetap tidak paham,?jar Sim Long. "Mengapa ia membiarkan
Pek Fifi ikut dibawanya ke tempat Koay-lok-ong, memangnya dia
sengaja menggunakan ??Bi-jin-keh?? (akal wanita cantik) untuk
meruntuhkan Koay-lok-ong"?
"Bisa jadi begitu,?jar Ci-hiang.
Kembali Sim Long menghela napas, "Cuma kasihan pada Pek Fifi, dia
sebenarnya seorang anak perempuan suci bersih.?
Mendadak mata Ci-hiang terbelalak. "Kau suka padanya"?
"Tidak boleh kusuka padanya"?
"Boleh ... boleh ....? mendadak Ci-hiang tertawa nyaring hingga
terpingkal-pingkal. Sim Long tersenyum, katanya, "Kutahu kalian tidak percaya kepada
siapa pun, sampai Coh Bin-kim dan Li Ting-liong suami-istri yang
bekerja bagimu juga tetap kalian kelabui, mereka sama sekali tidak
tahu untuk apa kudatang kemari, bahkan mereka sendiri tidak tahu
untuk apa mereka datang ke sini.?
"Jika mereka tahu, siapa yang berani menjamin mereka takkan
membocorkan rahasia Koay-hoat-lim kepada Koay-lok-ong"? kata Ci-
hiang. "Lebih-lebih si Jun-kiau itu .... Hm, perempuan semacam itu,
siapa yang percaya padanya pasti celaka.?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Dirimu bagaimana"? tanya Sim Long.
"Boleh coba kau terka,? jawab Ci-hiang dengan tersenyum manis.
"Kurasa ....? belum lanjut ucapan Sim Long, mendadak ia melompat
ke pintu sambil menarik daun pintu.
Benar juga, Jun-kiau yang setengah baya itu ternyata berdiri di luar
pintu .... ***** Rupanya makan malam sudah siap.
Santapan malam yang padat, araknya juga pilihan.
Coh Bin-kim memang ahli pencampur arak. Pada waktu mencampur
arak, sikapnya secermat tabib sakti yang sedang memegang nadi
pasiennya, seluruh perhatiannya tercurah ke dalam cawan arak.
Dandanannya sangat sederhana, rambutnya juga tidak teratur. Bila
ia berdiri di samping Li Ting-liong, tentu orang akan mengira dia
adalah pesuruh tuan muda Li kita.
Namun wajahnya tetap dingin, wajah yang tidak ada senyuman itu
kelihatan angkuh, jika melulu melihat wajahnya, orang tentu
mengira Li Ting-liong adalah budaknya.
Sim Long memandangnya tertawa, katanya, "Sebelum bertemu,
sungguh tak kusangka Anda adalah orang semacam ini. Aku pun
mempunyai seorang teman tukang minum, dia sama sekali berbeda
daripada Anda.? "Aku bukan tukang minum,? kata Coh Bin-kim dengan ketus.
"Oo"!? melengak juga Sim Long.
Li Ting-liong lantas menukas, "Meski Coh-heng ini ahli mencampur
arak, tapi selain mencicipi pada waktu mencampur, biasanya sama
sekali dia tidak suka minum.?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Jika Coh-heng tidak suka minum arak, mengapa suka mencampur
arak"? tanya Sim Long dengan geli.
"Minum arak dan mencampur arak adalah dua hal tersendiri,? jawab
Coh Bin-kim dingin. "Minum arak hanya main-main saja, mencampur
arak adalah seni. Bila dapat mencampur beberapa macam arak jelek
menjadi minuman enak, itulah pekerjaan yang menyenangkan. Hal
ini sama halnya seorang pelukis mengatur warna lukisannya. Bilakah
Anda pernah melihat seorang pelukis makan lukisan buah karya
sendiri"? Sim Long tercengang juga oleh komentar orang, ia berkeplok
tertawa dan berkata, "Haha, ucapan bagus, perumpamaan yang
tepat!? "Dia memang seorang ajaib,? tukas Jun-kiau mendadak sambil
tertawa nyekikik. Pada waktu minum arak Li Ting-liong tampak sangat bersemangat,
ia angkat cawan ke kanan dan ke kiri tanpa berhenti, sama sekali
tidak dilihatnya bahwa kaki Jun-kiau telah menyelonong ke atas kaki
orang "ajaib?ni. Namun Sim Long dapat melihatnya.
Selain minumnya cepat, cara menuang Li Ting-liong juga tidak
kurang cepatnya, dengan sendirinya ia terlebih tidak tahu bahwa
sebelah tangan Jun-kiau telah menggerayangi tangan Sim Long di
bawah meja. Hal ini telah dilihat oleh Ci-hiang, mendadak ia mendengus, "Hm,
sungguh sayang.? "Sayang apa"? Jun-kiau berlagak ingin tahu.
"Sayang seorang hanya dilahirkan dengan dua tangan dan dua kaki,
sungguh terlalu sedikit,? kata Ci-hiang,?"Umpama dirimu, nona Jun-
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
kiau. Jika ... jika engkau dilahirkan dengan empat tangan dan empat
kaki, wah, alangkah senangnya.?
Betapa tebalnya kulit muka Jun-kiau tidak urung merah juga.
Ci-hiang mendengus pula, "Nona Jun-kiau, mengapa mukamu
menjadi merah" Ah, jangan-jangan mabuk" .... Ya, pasti sudah
waktunya kita angkat kaki!?
Segera ia menarik Sim Long dan diajak keluar.
Sim Long menggeleng kepala dengan tertawa sesudah di luar,
"Meng ... mengapa ....?
"Jangan lupa, saat ini aku menyamar sebagai binimu,? kata Ci-hiang.
"Apakah bini tua atau bini muda aku harus bertindak demikian, kalau
tidak kan tidak cocok lagi"?
"Untung aku tidak menikahimu benar-benar,?jar Sim Long sambil
menyengir. Dan begitu Sim Long dan Ci-hiang angkat kaki seketika Jun-sui
lantas mengomel, "Huh, rase garang, tentu dia tidak sabar
menunggu lagi!? Wajah Jun-kiau yang merah berubah menjadi masam, dampratnya,
"Siapa suruh kau banyak mulut" Ayo lekas membawa Li-siauya
pulang ke kamar.? Jun-sui memicingkan sebelah mata dan berucap, "Malam ini Siauya
tentu takkan mendusin lagi, bibi jangan khawatir.?
Lalu ia tarik Beng-cu, keduanya pergi dengan memapah Li Ting-
liong. "Setan ... setan alas??mel Jun-kiau. Makiannya ternyata bernada
genit dan menggiurkan, rupanya makiannya itu selain ditujukan
kepada Jun-sui juga dialamatkan kepada Coh Bin-kim.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Sembari memaki ia pun menjatuhkan diri dalam pangkuan orang she
Coh itu. Tapi Coh Bin-kim hanya memandangnya dengan dingin serupa orang
yang tidak dikenalnya. "Apa yang kau pandang" Memangnya tidak pernah kau lihat"? tanya
Jun-kiau dengan senyum memikat.
"Memang belum pernah kulihat,? kata Coh Bin-kim.
"Ai, dasar lelaki tidak punya perasaan,?mel Jun-kiau. "Memangnya
bagian mana di tubuhku yang tidak pernah kau lihat sampai ratusan
kali"? "Huh, baru sekarang kukenalmu dengan jelas,? jengek Coh Bin-kim.
"Eh, ada apa ini"?jar Jun-kiau. "Barangkali hari ini kau makan obat
sehingga caramu bicara selalu berbau kecut"?
"Coba jawab, apakah setiap lelaki tentu kau taruh minat padanya"?
tanya Coh Bin-kim. Jun-kiau tertawa, "Ah, kiranya engkau bukan minum obat melainkan
minum cuka. Ai, dasar tolol, masakah tidak dapat kau rasakan bila
mana aku ada main dengan bocah itu, kan juga demi
kepentinganmu.? "Hm, demi kepentinganku"!?
"Coba pikir, kita bertiga hidup aman tenteram di sini, sekarang
bocah she Sim itu datang, jika kita lantas dienyahkan, kan ... kan
bisa berabe.? "Huh, bila engkau sudah menaksir dia, tentu saja banyak alasanmu.?
"Jangan khawatir,?jar Jun-kiau dengan tertawa. "Bocah she Sim
itu sudah tergoda oleh budak gasang Ci-hiang itu, andaikan aku mau
juga sukar turun tangan ....?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Maka engkau sangat kecewa bukan"? jengek Coh Bin-kim.
"Untung masih ada akal lain meski akal ini gagal.?
"Memangnya dapat kau perkosa dia"?
"Bukan perkosa, tapi dapat kubunuh dia.?
"Bunuh dia" kau berani"? tertarik juga Coh Bin-kim. "Tapi bila
diketahui Ong-hujin ....?
"Dengan sendirinya aku tidak perlu turun tangan sendiri,?jar Jun-
kiau dengan tertawa. "Habis siapa yang hendak kau suruh membunuhnya"?
"Masa kau lupa siapa yang akan datang ke sini besok"?
"O, maksudmu ... Koay-lok-ong"?
"Betul, selain Koay-lok-ong, siapa pula yang dapat membunuh orang
dengan sesukanya. Jika bocah she Sim itu dibunuh Koay-lok-ong,
siapa pula yang berani membelanya"?
"Mana bisa Koay-lok-ong membunuh dia"?
"Dengan sendirinya aku mempunyai akal, jangan khawatir,? kata
Jun-kiau lembut. "Sekarang engkau tidak perlu memikirkan urusan
lain, tapi peluklah aku seeratnya ... ya, begitu ... lebih erat lagi ....?
Sementara itu Ci-hiang telah menyeret Sim Long kembali ke tempat
tinggalnya, setiba di depan pintu baru dilepaskan. Tapi sehabis dia
membuka pintu dan menoleh, Sim Long sudah menghilang lagi.
Tentu saja Ci-hiang mendongkol, terpaksa ia menunggu dengan
geregetan. KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Ketika cahaya bulan mulai memancar dengan gemilangnya,
mendadak Sim Long melompat masuk menerobos jendela.
Dengan gemas Ci-hiang menggerutu, "Baru sekarang kutahu betapa
pahitnya seorang istri menunggu kepulangan suami di rumah.?
"Menjadi suami juga tidak enak, meleng sedikit tentu akan pakai topi
hijau, maka lebih baik tidak kawin, bahkan lebih baik jangan
mendekati orang perempuan,? kata Sim Long.
"Kenapa, memangnya perempuan sama dengan ular berbisa"?
"Meski bukan ular berbisa, tapi kebanyakan juga makhluk aneh.?
"Makhluk aneh" Di mana letak keanehan orang perempuan"? tanya
Ci-hiang. "Seorang perempuan biasanya mungkin kelihatan lemah lembut, tapi
bilamana dianggap kepentingannya dilanggar orang lain, seketika dia
bisa berubah menjadi lebih keji daripada ular.?
"Eh, barangkali engkau habis ketemu setan, maka begitu pulang
lantas bicara kata-kata setan begitu"?
"Meski tidak ketemu setan, tapi telah kudengar pembicaraan setan
yang menarik,? tutur Sim Long dengan tersenyum.
Serentak Ci-hiang melompat bangun dengan muka merah, tanyanya,
"Ah, kiranya kau pergi mengintip dan mencuri dengar begituan!?
"Ai, dasar perempuan, mengapa perempuan selalu menaruh minat
besar terhadap urusan begituan"? keluh Sim Long. "Cuma sayang,
yang kudengar bukanlah apa yang kau sangka ....?a berhenti sejenak, lalu
menyambung, "Yang kudengar adalah ada rencana orang hendak membunuhku.?
"Jun-kiau maksudmu" Apakah dia sudah gila"? seru Ci-hiang.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Sebenarnya hal ini juga tidak dapat menyalahkan dia,?jar Sim
Long. "Maksud kedatangan kita tidak jelas, pantas juga mereka
berprasangka.? "Baik, akan kulihat dengan cara bagaimana dia akan
membunuhmu.? "Dengan sendirinya dia takkan turun tangan sendiri. Besok juga
Koay-lok-ong akan datang kemari,? tutur Sim Long.
"Wah, lantas bagaimana baiknya" Kusadari memang tidak
seharusnya kuberi tahukan namamu padanya, segala urusan bisa
runyam.? Serentak Ci-hiang melompat turun dari tempat tidur, memakai baju
terus hendak pergi. "Kau mau pergi ke mana"? tanya Sim Long.
"Ke mana" Dengan sendirinya hendak kusembelih dia lebih dulu.?
"Nah, betul tidak perkataanku tadi. Asalkan tahu kepentingannya
dilanggar orang, seketika perempuan bisa berubah menjadi sangat
keji dan berbisa. Jun-kiau begitu, kau pun sama.?
"Tidak kau bunuh dia, memangnya harus menunggu dia merusak
urusan kita"? "Dia takkan merusak urusan apa pun.?
"Sebab apa"? "Dia punya akal, aku kan juga ada akal,? kata Sim Long. "Aku lagi
bingung cara bagaimana supaya dapat mendekati Koay-lok-ong,
sekarang jadi kebetulan, dapat kuperalat akalnya ....?
Sampai di sini mendadak ia berhenti terus menjatuhkan diri ke
tempat tidur, selimut ditarik dan hendak tidur.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Ayolah katakan, sambung terus!? pinta Ci-hiang.
"Tidak boleh kukatakan sekarang, rahasia alam tidak boleh
kubeberkan.? Waktu Ci-hiang bertanya pula, Sim Long ternyata sudah tidur, meski
didorong dan digoyang tetap tidak mau mendusin, serupa batu
belaka. Akhirnya Ci-hiang letih sendiri, sambil mengomel terpaksa ia harus
tidur juga. Tapi ketika mendusin, Sim Long sudah menghilang.
Pagi itu hawa sejuk, dedaunan masih basah oleh air embun, suara
burung berkicau merdu. Sim Long bersedekap dan berjalan-jalan di tengah hutan, tampaknya
sangat iseng dan juga gembira. Sekalipun dalam hatinya
menanggung beribu persoalan yang sukar tertampak dari luar.
Mendadak terdengar suara derap kaki kuda yang cepat menerobos
hutan. Sim Long tersenyum dan bergumam, "Pagi amat datangnya.?


Pendekar Baja Wu Lin Wai Shi Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Sekali melejit, ia melompat ke atas dahan pohon yang cukup tinggi,
ketika ia memandang ke bawah, tertampaklah muncul dua ekor kuda
yang dilarikan secepat terbang.
Kedua penunggangnya memakai mantel hijau bersulam bunga emas
dan berkibar tertiup angin. Tangkai pedang tampak menongol di
atas pundak, pita merah hiasan tangkai pedang juga beterbangan
tertiup angin, dipandang dari atas sungguh sebuah lukisan yang
indah. Kedua orang ini selain mahir menunggang kuda, tampaknya juga
sudah hafal jalannya, mereka menyusuri hutan ini dan langsung
menuju ke tempat tinggal Li Ting-liong.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Jun-kiau sudah pulang di rumah, dia berada di loteng dan sedang
melambaikan sehelai selendang sutra terhadap kedua pendatang.
Dari jauh terlihat oleh Sim Long kedua penunggang kuda itu turun di
depan rumah dan disambut Jun-kiau dengan akrabnya, ketiganya
bicara dan tertawa, entah apa yang dipercakapkan mereka,
mendadak sikap kedua penunggang kuda itu berubah.
Seorang di antaranya seperti berteriak dengan beringas, "Apa
betul"? Jun-kiau tampak mengangguk. Serentak kedua penunggang kuda
lantas membalik, arah yang dituju adalah tempat tinggal Sim Long
dan kebetulan Sim Long memang sedang menunggunya di tengah
jalan. Saat ini ia yakin benar kedua penunggang kuda ini pasti anak buah
Koay-lok-ong, anggota ke-36 penunggang kuda Angin Ribut. Mereka
masih muda dan tangkas, dari langkah mereka yang gesit, jelas
kungfu mereka tidak lemah. Tapi Sim Long tidak tahu sesungguhnya
Jun-kiau berkata apa kepada mereka.
Dilihatnya kedua orang itu makin mendekat. Ketika kedua orang
sampai di bawah pohon barulah Sim Long berseru mendadak
dengan tertawa, ?"Haha, apakah kalian mencari orang"??
Kedua orang itu terkejut dan serentak berhenti sambil meraba
pedang, mereka mendongak, gerak-gerik kedua orang sama, bahkan
suara bentakan kedua orang dicetuskan berbareng.
"Siapa"? demikian bentak mereka, dan baru bersuara segera mereka
melihat Sim Long yang menongkrong di dahan pohon itu.
Dahan pohon bergoyang-goyang tertiup angin, tubuh Sim Long juga
ikut terbuai kian kemari seperti setiap saat dapat jatuh ke bawah.
Dengan sendirinya anak buah Koay-lok-ong dapat membedakan
kualitas lawan mereka, tapi tidak menjadi gugup.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Diam-diam Sim Long memuji, "Nyata di bawah panglima yang lihai
tidak ada prajurit yang lemah.?
Dilihatnya usia kedua orang itu baru likuran, semuanya berhidung
tinggi, bermata besar, dandanan kedua orang juga serupa, mantel
hijau bersulam emas, berbaju satin ringkas, bagian dada baju
masing-masing sama terhias sebuah cermin pelindung hulu hati,
hanya huruf yang terukir pada cermin masing-masing tidak sama,
orang sebelah kiri pakai huruf "tujuh? dan yang kanan tertulis
"delapan.? Rupanya inilah nomor pengenal barisan ke-36 jago Angin
Ribut. "Jago Angin Ribut, sungguh gagah perkasa!?cap Sim Long dengan
tertawa. "Siapa kau"? bentak jago nomor tujuh tersebut.
"Jika kalian hendak mencari orang, tentu diriku ini yang hendak
kalian cari,? jawab Sim Long.
Kedua orang saling pandang sekejap, tangan yang meraba pedang
sudah siap memegang tangkai pedang.
"Engkau inikah orang yang hendak mencari Ongya kami"? bentak si
jago kedelapan. Diam-diam Sim Long merasa geli, semula tidak diketahuinya apa
yang dikatakan Jun-kiau kepada mereka, kiranya perempuan itu
mengadu bahwa dirinya hendak mencari perkara kepada Koay-lok-
ong. Meski cara mengadu domba ini sangat sederhana, tapi juga
paling efektif untuk membunuh orang dengan meminjam tangan
orang lain. Sim Long tertawa, jawabnya kemudian, "Jika kubilang bukan, tentu
kalian takkan percaya, bila kujawab ya, kalian juga belum tentu mau
percaya. Maka ya atau bukan boleh terserah kepada keputusan
kalian sendiri.? Kembali kedua orang itu saling mengedip mata dan berucap
berbareng, "Bagus, bagus sekali!?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Lalu mereka terus membalik tubuh dan melangkah pergi.
Hal ini berbalik di luar dugaan Sim Long malah. Selagi ia tercengang,
sekonyong-konyong terdengar suara "crit-crit? dua kali. Dua batang
panah kecil menyambar dari balik mantel kedua orang itu langsung
mengarah tenggorokan Sim Long.
Sambaran kedua anak panah ini cukup kuat, tapi sekali tangan Sim
Long meraih kedua panah itu sudah terpegang olehnya. Ia
tersenyum dan berkata, "Haha, terima kasih atas hadiah kalian ini.?
Ketika tangannya bergerak lagi, kontan kedua anak panah itu
menyambar balik ke sana, menyambar terlebih cepat dan lebih
keras. Cepat kedua penunggang kuda itu menggeser mundur, "creng?,
pedang lantas dilolos. Tapi kedua anak panah itu seperti sudah tahu tempat pedang
mereka, baru terlolos, "tring-tring?, ujung pedang mereka tepat
terkena panah, pedang tergetar dan menerbitkan suara
mendenging. Di tengah suara mendenging itu sinar pedang lantas berkelebat juga,
pedang yang satu menebas dahan dan pedang lain menebas kaki.
"Haha, 13 jurus Angin Ribut memang boleh juga,? seru Sim Long
tertawa. Baru habis ucapannya, dahan pohon pun putus, namun kakinya tidak
putus, dengan enteng dan anteng ia sudah duduk lagi di dahan
pohon yang lain dan tersenyum terhadap kedua lawan.
Kedua jago Angin Ribut itu tidak mampu tertawa lagi, muka
keduanya berubah kelam, mereka sadar kungfu orang jauh di atas
mereka. KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Akan tetapi ke-36 jago Angin Ribut anak buah Koay-lok-ong
biasanya cuma kenal maju dan tidak boleh mundur, apalagi ke-13
jurus Angin Ribut andalan mereka itu baru dikeluarkan satu jurus
saja. Baru saja kaki mereka menyentuh tanah, serentak mereka melompat
lagi ke atas, sinar pedang bertaburan, secepat kilat mereka menebas
dari kanan dan kiri, mengarah dada dan punggung Sim Long.
Mendadak tubuh Sim Long anjlok ke bawah, tepat menerobos di
tengah sambaran sinar pedang, malahan kedua tangan Sim Long
tidak menganggur, berbareng ia tolak bawah kaki kedua orang itu.
Ketika Sim Long hinggap di tanah, kedua jago Angin Ribut itu
berbalik ditolak ke atas dahan pohon, terdengar suara gemeresak,
sebagian ranting pohon sama patah diterjang mereka.
Meski agak kelabakan, kedua orang itu tidak menjadi bingung, sinar
pedang lantas menusuk ke bawah dengan lebih cepat, keji dan jitu.
Tapi Sim Long lantas melayang lagi ke atas di tengah sambaran
pedang, ketika kedua orang tadi berada di bawah, Sim Long sendiri
sudah berduduk kembali di atas dahan pohon, katanya dengan
tersenyum, "Lain kali bila melompat ke atas lagi hendaknya hati-hati
atas mantel kalian, kan sayang bila terobek.?
Kedua jago Angin ribut itu meraung murka, sekali lagi ia menerjang
ke atas. Dan begitulah seterusnya sampai tujuh atau delapan kali naik-turun,
ujung baju Sim Long tidak tersentuh, sebaliknya mantel kedua jago
Angin Ribut telah robek tak keruan karena kecantol oleh ranting
pohon. Tentu saja kedua orang itu mandi keringat, mata merah beringas,
ikat kepala juga penuh ranting kecil, bahkan sepatu mereka sempat
dicopot oleh Sim Long. Tapi dengan nekat kedua orang itu masih ingin mengadu jiwa.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Sim Long mengangguk dan memuji, "Ehm, boleh juga kalian!?
Sekali ini dia tidak menunggu orang menerjang ke atas, tapi terus
melompat turun. Kedua orang itu berbalik terkejut, namun pedang mereka tetap
berputar dengan teratur dan menyerang tanpa kendur sedikit pun.
Serangan sekarang baru benar-benar kungfu andalan mereka,
betapa cepat gerak serangan mereka sehingga sukar diketahui ke
arah mana pedang mereka menusuk.
Namun Sim Long tidak perlu mengetahui arah serangan mereka.
Mendadak kedua telapak tangan mencakup, tahu-tahu pedang
mereka terjepit, "krek-krek?, pedang mereka sama patah.
Waktu tangan Sim Long membalik, kedua potong pedang patah
yang dipegangnya terus menyambar ke sana, "cret-cret?, dengan
tepat ujung pedang patah itu menancap di ikat kepala kedua jago
Angin Ribut. Betapa nekat kedua orang itu, sekarang mereka pun tidak berani
melawan lagi, mereka memandang Sim Long dengan melongo
sambil memegang pedang kutung. Sungguh mereka tidak habis
mengerti dari mana pemuda yang berusia sebaya mereka memiliki
kungfu sakti begini"
Sim Long juga memandang mereka dengan tersenyum, "Bagaimana,
mau berkelahi lagi"?
"Tidak,? jawab kedua orang itu berbareng setelah saling pandang
sekejap. "Jika tidak, boleh pulang saja,? kata Sim Long.
"Baik, kami pulang,?cap kedua orang itu, mendadak mereka
memutar balik ujung pedang patah terus menikam dada sendiri.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Agaknya Sim Long sudah menduga akan tindakan mereka ini,
serentak ia pun turun tangan, "trang?, kedua pedang patah orang
itu tergetar jatuh ke tanah.
"Ken ... kenapa kau ....? seru kedua orang itu dengan suara parau.
"Tidak menang biar mati, anak buah Koay-lok-ong sungguh keras
hati,? kata Sim Long. "Pedang ada orang ada, pedang patah orang gugur, inilah peraturan
perguruan kami,? teriak salah seorang jago Angin Ribut itu dengan
beringas. Sim Long tersenyum, "Tapi apa alangannya kalian pulang dan lapor
kepada Ongya kalian bahwa orang yang mengalahkan kalian ini
bernama Sim Long, kuyakin Ongya kalian pasti takkan marah kepada
kalian.? "Sim Long"!? kedua orang itu mengulang nama itu sambil saling
pandang sekejap. Habis itu mendadak ia membalik tubuh terus
berlari pergi. ***** Cahaya sang surya memancar ke dalam kamar, menyinari tubuh Ci-
hiang yang masak dan padat itu, tubuh yang penuh gairah.
Hampir telanjang bulat tubuhnya, ia memeluk selimut erat-erat dan
meringkuk di tempat tidur dengan penuh harap.
Waktu Sim Long masuk ke kamar, ia pandang tubuh orang yang
mulus dengan sinar matanya yang kehausan itu, tapi bagi
pandangan Sim Long tubuh yang menggiurkan ini serupa sepotong
kayu saja, ia cuma tersenyum dan menyapa, "He, engkau belum
bangun"? Dengan pandangan mesra Ci-hiang berkata, "Aku sedang menunggu
dirimu, masa engkau tidak tahu, bilamana kau tolak undangan
demikian, pasti engkau seorang mati.?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Selama ini masa belum lagi kau kenal orang mati seperti diriku"?
jawab Sim Long. Serentak Ci-hiang melompat bangun, selimut dilemparkan dan
diinjak-injak, teriaknya, "Orang mampus, orang mampus!?
Sim Long lantas berduduk dan memandangnya dengan tersenyum,
"Jangan kau benci padaku, tapi lebih baik berdandanlah yang betul.
Segera Koay-lok-ong akan datang, kabarnya dia tidak pernah
menolak undangan setiap wanita cantik.?
"Benar dia akan datang"? seru Ci-hiang.
"Ya, kedatangannya mungkin terlebih cepat daripada perkiraan.?
"Dari mana kau tahu"?
"Sudah kulihat dua orang jago Angin Ribut anak buahnya.?
"Dan tentu si genit Jun-kiau itu sudah mengembuskan kebusukanmu
kepada mereka dan anak buah Koay-lok-ong itu mana dapat
melepaskanmu.? "Ya, mereka memang tidak tinggal diam, cuma sayang, akulah yang
telah mengenyahkan mereka dan suruh mereka melapor kepada
Koay-lok-ong ....? "Hah, mana boleh begitu,? seru Ci-hiang. "Jika Koay-lok-ong
mengetahui engkau inilah Sim Long, mana dia bisa mengampunimu,
mungkin begitu dia datang segera engkau akan dibunuhnya.?
"Mengapa dia membunuhku"?
"Tolol,?mel Ci-hiang. "Betapa tenar namamu, begitu banyak mata-
telinga Koay-lok-ong yang tersebar di daerah Tionggoan, masakah
Kasih Diantara Remaja 7 Pendekar Hina Kelana 15 Badai Selat Malaka Iblis Buta 2
^