Pencarian

Petualangan Manusia Harimau 2

Petualangan Manusia Harimau Seri Manusia Harimau Karya S B Chandra Bagian 2


khayalan mereka sendiri. Itu namanya lemah jiwa.
Lagi seminggu akan saya beri tangkal. Tidak ada hantu dan iblis
yang bisa mengganggu."
Kini datang orang bertanyakan tentang Djojo dan Sumarta. Apa
sangkut paut orang ini" Tetapi tentu dia mengetahui sesuatu. Atau
dia terlibat di dalamnya! Dolah merasa bahwa kekeluan lidahnya
telah berakhir, la bisa berkata-kata sekarang, "Siapa engkau yang masuk tanpa
izinku?" "Aku orang desa dari Sumatera. Sebetulnya hanya pingin cari
makan di sini, tetapi nasib menentukan aku kini harus bertemu
denganmu, Tuan Dolah. Kau dukun, cukup terkenal. Mestinya
pekerjaanmu itu kau gunakan untuk menolong orang tanpa
menyusahkan orang lain. Tetapi karena kau tamak, maka banyak
orang kau aniaya melalui ilmumu. Semata-mata karena uang. Orang
yang kau aniaya tidak pernah menyusahkan hidupmu. Jahat,
bukan?" jawab dan tanya Erwin.
"Kau orang muda yang masih bau kencur, lebih baik jangan
mencampuri urusanku. Aku tak perlu nasihatmu. Aku tahu apa aku
bikin. Aku tidak pernah menyakitimu, jadi antara engkau dan aku
tak ada urusan." "Tuan Taufiq itu orang baik dan jujur. Kau mau membunuh dia!"
Kini Dolah tahu bahwa kedatangan orang ini ada kaitannya
dengan guna-guna terhadap Taufiq atas suruhan Djojo dan
Sumarta. Tetapi ia tentu saja tidak boleh mengalah begitu saja.
Pada waktu itu, atas permintaan Erwin yang amat sangat, dirinya
pelan-pelan berubah bentuk. Di saat seperti ini memang perubahan
itu perlu. Kalau ditimbangtimbang, jadi manusia harimau bukan
tidak ada faedahnya. Dolah melihat perubahan itu. Bulu-bulu yang bertumbuhan dan
kuku-kuku yang menjadi panjang dengan bentuk baru. Kuku
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
harimau. Hanya muka Erwin yang tidak berubah. Yang amat
menakjubkan, pakaian Erwin bagaikan tak pernah ada. Kini ia berdiri
di sana. Tubuh harimau tanpa jenggot dan jambang seperti
ayahnya, dengan muka asli. Erwin yang cukup tampan.
Dolah heran, terkejut dan takut.
"Tuan orang hebat, tetapi antara kita tidak ada urusan. Aku
bekerja atas suruhan orang. Aku tidak kenal kepada orang yang
bernama Taufiq itu!"
"Tapi kau hampir membunuhnya. Seorang jujur yang diperlukan
oleh bangsa dan negara. Oleh keluarganya. Orang yang tidak
pernah menyusahkan orang lain. Aku datang ke mari bukan untuk
berbincang-bincang. Tetapi untuk menghukum engkau. Kalau hanya
diadukan ke polisi atau kejaksaan oleh keluarga Taufiq, besar
kemungkinan kau bebas dari tuntutan. Karena kau punya ilmu
melemahkan hati orang. Dan kau juga punya banyak kenalan di
antara sementara pejabat. Jadi, aku mau jadi hakim sendiri!" kata Erwin, tenang.
"Jangan, aku tidak mau bertarung denganmu!"
"Mengapa tidak. Kau dukun yang hebat, banyak ilmu!"
"Ya, tetapi aku manusia biasa. Tidak bisa jadi harimau seperti
engkau. Jadi perkelahian kita tidak seimbang," kata Dolah yang
sudah hilang malu dan harga diri karena ingin menyelamatkan
nyawanya. "Kalau begitu kau akan mati tanpa melawan. Aku beri kau
kesempatan untuk mempergunakan kesaktianmu menyelamatkan
nyawamu yang cuma satu! Berdirilah. Jangan duduk saja begitu!"
kata Erwin memberi kesempatan.
"Sudah kukatakan, aku tak mau berkelahi dengan harimau!"
"Walaupun begitu aku akan membunuhmu!"
"Kita tidak punya sengketa."
"Aku mau menyelamatkan orang-orang lain yang akan jadi
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
korbanmu. Kau sendiri sudah mengatakan, atas suruhan orang saja,
asal kau dibayar cukup, kau mau mencelakakan orang lain yang
tidak kau kenal." Selesai mengatakan itu Erwin maju. Dolah
membaca segala macam doa agar langkah Erwin terhenti, tetapi
tidak berhasil. Manusia harimau itu kian dekat. Setelah Dolah dalam
jangkauan tangannya, Erwin masih berkata, "Aku tidak suka
membunuh. Tetapi lebih penting daripada itu, aku harus
menyelamatkan nyawa mereka yang besok lusa bisa kau bunuh.
Keserakahan dan kekejaman mu, itulah yang membuat engkau mau
melakukan apa saja. Dan manusia-manusia begitu sesungguhnya
tidak berhak untuk hidup." Erwin menampar Dolah dan
menggarukkan kuku-kukunya ke muka dukun itu. Setelah itu dia
tidak dapat mengendalikan diri lagi. Perut dan dada Dolah dirobek,
isinya dikeluarkan. Kemudian ia melangkah ke luar. Sebelum sampai
ke pintu, pembantu yang menerima tamu, masuk, la menjerit
karena terkejut dan takut. Lalu keluarlah beberapa orang lain yang
ada di rumah itu. Istri Dolah, dua orang anaknya dan seorang
perempuan yang sedang bertamu di belakang.
Yang mula-mula mereka lihat adalah harimau yang sedang
menuju pintu. Erwin menoleh membuat mereka lebih terkejut.
Harimau bermuka manusia. Dua anak Dolah kontan jatuh pingsan.
Setelah itu baru istri Dolah melihat apa yang telah terjadi atas diri suaminya.
Manusia harimau yang merasa terpaksa membunuh dalam
petualangannya itu, meneruskan langkahnya. Keluar dari rumah itu.
Beberapa orang yang melihat harimau bermuka manusia itu,
menjerit atau pingsan. Erwin jalan saja terus seolah-olah tidak ada
apa pun yang terjadi. Dia tidak merasa perlu menyembunyikan diri.
ORANG-ORANG yang terkejut dan panik menjadi heran dan tak
dapat mengerti ketika mendadak harimau itu hilang begitu saja. Tak
lama antaranya Erwin telah berjalan sebagai manusia lain menuju
tempat kediamannya, la merasa letih, merebahkan diri di atas bale-
balenya yang tanpa tikar lalu tertidur.
Peristiwa yang terjadi di rumah dukun Dolah telah
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
menggemparkan masyarakat dan mengingatkan mereka pada kisah
manusia harimau hampir setahun yang lalu. Kejadian pada diri
dukun yang cukup dikenal ini hampir sama dengan beberapa orang
termasuk anggota polisi yang dikoyak-koyak harimau di Slipi. Lama
tidak terdengar lagi kejadian yang ada kaitannya dengan makhluk
aneh yang amat menghebohkan dan menimbulkan rasa takut itu.
Kini baru ada korban baru. Dukun Dolah yang dirobek-robek di
rumahnya sendiri. Istri dan keluarganya yang sudah sadar dari
pingsan menceritakan, bahwa mereka melihat seekor harimau
bermuka manusia keluar dari rumah mereka. Kejadian ini segera
dilaporkan kepada polisi, yang merasa sangat dipanggil oleh tugas
untuk memelihara ketenangan dan keamanan tetapi sayang sekali
dalam hal ini tidak dapat berbuat banyak, karena yang dihadapi
bukan manusia bersenjata, tetapi makhluk yang bukan harimau
tetapi juga bukan manusia sebagaimana mestinya.
Sebagaimana pernah dilakukan Erwin dulu, maka sekali ini pun ia
menelepon beberapa harian ibukota untuk memblack out saja berita
tentang adanya manusia harimau mengambil korban, oleh karena
hal itu hanya akan menimbulkan panik dan dengan begitu
mengganggu ketenangan. Tahu, bahwa perintah dari manusia
harimau lebih baik dipatuhi untuk keselamatan diri, maka tidak satu
pun surat kabar yang mau memuat tentang kejadian atas dukun
Dolah itu. Yang tidak dapat dicegah adalah cerita dari mulut ke
mulut oleh orang-orang yang melihat manusia harimau itu keluar
dari pekarangan rumah Dolah sebelum ia mendadak hilang dan
kemudian bertukar menjadi Erwin yang meneruskan perjalanan
pulang ke rumahnya sebagai manusia lainnya.
Djojosukarto dan Sumarta menjadi gemetaran ketika mendapat
kabar bahwa Dolah yang jadi alat mereka untuk menganiaya Taufiq,
telah dibunuh oleh makhluk yang berkuku harimau. Apakah mereka
juga akan menemui ajal dengan cara yang sama" Mereka dihantui
rasa takut dan tak tahu ke mana mau cari perlindungan atau di
mana hendak bersembunyi. *** http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
SEMALAM suntuk Erwin tidur, diselang-seling oleh aneka mimpi.
Yang indah semasa masih ada istri dan anaknya dan yang
menegangkan, yaitu bagaimana Ki Ampuh hendak
membinasakannya. Pagi hari baru dia bangun. Lalu ingat pada
janjinya untuk mengunjungi pasiennya, Amalia. la langsung ke sana.
Dengan keadaannya yang kurang daripada sederhana,
sebagaimana ia datang kemarinnya.
Maskun dan istrinya menceritakan, bahwa Amalia banyak
mengigau dan kadang-kadang menjerit ketakutan. Suatu ketika ia
berdiri di atas ranjang, lurus dan kejang bagaikan kayu. Matanya
melotot memandang pintu, bagaikan hendak keluar dari rongganya.
Tidak berkedip barang sekali pun.
Ketika Erwin menghadapinya, tanpa ditanya Amalia berkata, "Aku
datang melaksanakan tugas belaka. Amalia tidak boleh dijamah oleh
laki-laki mana pun selain daripada orang yang telah melamarnya.
Kalau diberikan kepadanya ia akan selamat!"
Matanya melotot tanpa berkedip dan badannya kaku
sebagaimana ia kaku kejang ketika kemarinnya berdiri di atas
ranjangnya. Ini tentu suara orang halus yang dikirim oleh dukun
bayaran Syarif si kaya yang hendak menjangkau dan menikmati
segala-galanya dengan kekuatan uangnya. Begitu pikir Maskun dan
istrinya. Sementara itu Djamal yang sahabat Maskun juga tiba di
sana langsung ke kamar tidur Amalia, turut mempersaksikan.
"Jahaman benar si Syarif," kata Maskun tanpa kuasa mengekang lidahnya. Dia tidak
sangsi lagi, bahwa yang mengerjai anaknya
adalah Syarif yang mempergunakan kekuatan dukun itu. "Tuan
Dukun, balaskanlah sakit hati kami," katanya melanjutkan. Setelah terlepas
dengan kata-kata itu baru ia ingat, bagaimana Erwin tidak
senang dengan caranya berpikir. Tetapi Erwin juga dapat
memahami kenapa dia berkata begitu. Siapa pun mungkin akan
bersakit hati, kalau mendengar anaknya melalui iblis berkata
demikian. Seperti biasanya dalam menghadapi pasien yang kena guna-
guna, Erwin bertanya siapa gerangan majikan orang halus atau iblis
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
itu. Amalia tidak menjawab.
"Kalau kau tidak mau memberi tahu, aku terpaksa menyiksa atau
membunuhmu," kata Erwin. Amalia tertawa mendengarnya. Seperti
mengejek. "Jangan main-main," kata Erwin.
"Kaukata mau membunuh aku, Kalau aku tak sebutkan siapa
yang memerintahku" Itulah yang kuharapkan!" kata Amalia.
"Kau menantang apa mengejek?" tanya Erwin.
"Sukamulah mau yang mana. Pokoknya aku senang kalau kau
dapat membunuhku. Sudah lama aku ingin mati!" Maskun, Juariah
dan Djamal terkejut. Mereka tafsirkan Amalia yang ingin mati. Lupa
bahwa yang bicara itu iblis di dalam diri Amalia. Gadis sakit itu
sendiri tak sadarkan diri.
"Kau benar-benar menantang," kata Erwin.
"Kau yang dukun hebat seharusnya mengetahui lebih baik
daripada itu. Sekarang ini aku sedang menderita. Aku dulu punya
tugas-tugas yang mulia. Melawan iblis-iblis yang jahat. Yang disuruh
majikannya menyakiti seseorang."
"Kau mau cuci tangan atas kejahatanmu!" kata Erwin.
"Tidak, aku bukan pengecut. Aku ini diberikan oleh majikan
lamaku kepada majikanku yang sekarang. Sebagai budak, aku harus
menurut perintah majikan baru. Bunuhlah aku, supaya aku bebas
dari pekerjaan terkutuk ini. Demi segala yang gaib dan suci aku
akan berterima kasih sekali kepadamu. Kau akan kuhormati sebagai
si pembebas!" Kalimat-kalimat itu diucapkan dengan tenang sekali.
Erwin yang punya sekian banyak ilmu, antara lain dari pengakuan
orang halus seperti ini. Memang sebenarnya orang halus atau jin
piaraan, bagaimanapun hebatnya, tak lebih daripada budak si
dukun, la harus melaksanakan apa pun yang diperintahkan
majikannya. Bukan hanya manusia kasar dapat dihukum, misalnya
dibunuh atau dirotan. Orang halus pun bisa. Sebab sang majikan
lebih hebat dari si orang halus.
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Tiba-tiba Amalia berkata, "Bunuhlah si pengkhianat itu. Aku akan menggantikan
tugasnya." "Pergi sajalah engkau, aku tak berhak membunuhmu, kalau kau
hendak bebas dari tugas-tugas kotormu!" Sebenarnyalah Erwin tidak pernah belajar
membunuh iblis. Yang dapat dilakukannya ialah
menyiksa dan mengusir si orang halus.
Dengan adanya suara baru yang diucapkan Amalia agar si
pengkhianat dibunuh, Erwin mengetahui bahwa sang dukun telah
mengirim pesuruhnya yang lain untuk menggantikan budaknya yang
tidak lagi mau melaksanakan tugasnya.
"Tolonglah bunuh aku," kata Amalia lagi menyuarakan keinginan iblis pertama.
"Kalaupun aku mampu, aku tak mau melakukannya," kata Erwin.
"Tetapi terus terang, aku tak tahu bagaimana caranya membunuh
iblis. Menyesal sekali, kawan," kata manusia harimau itu lebih lanjut.
Dari marah ia menjadi kasihan mendengar nasib budak sang dukun.
"Kau mau menerima aku jadi pesuruhmu tanya orang halus yang
ingin mati itu. "Makanku tidak banyak. Cukup seminggu sekali. Aku rasa aku akan
senang jadi pesuruhmu, karena kau pasti tidak akan
menugaskan kejahatan padaku!"
"Jangan. Aku tidak biasa memperlakukan siapa pun sebagai
budak, apalagi memeliharanya. Pergilah engkau dengan damai.
Kuharap kau mendapat tempat yang sesuai dengan keinginan
hatimu!" Kemudian tanpa diduga-duga Amalia menggeram dan
mengangkat lalu menghempaskan tubuhnya berulang kali, sehingga
orang tuanya dan Djamal jadi ketakutan. Amalia bagaikan orang
sedang berkelahi. Erwin memperhatikan tanpa berbuat apa-apa,
kecuali membaca berbagai mantera.
"Bedebah kau," kata Amalia.
"Kau yang bedebah," bentak Amalia lagi. la menyuarakan dua
orang halus yang sedang bertarung di dalam dirinya. Si baik dan si
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
jahat. Hampir dua puluh manit adegan itu berlangsung. Kemudian
Amalia terdiam dengan napas terengah-engah. Salah satu iblis itu
telah kalah. Entah yang mana. Erwin sendiri pun belum tahu.
Kira-kira sepuluh menit kemudian baru Amalia ...kata pula, "Nah, sekarang kau
berhadapan dengan aku, dukun Sumatera. Sungguh
kasihan, dari jauh kau datang hanya untuk mampus di ruangan ini.
Mestinya kau jangan campur tangan. Atau kau selidiki dulu dengan
siapa kau berhadapan. Kau akan mati konyol di sini. Jadi urusan
yang punya rumah untuk mempertanggung jawabkan kematianmu
di rumahnya!" Ini tentu orang halus yang baru datang dart telah


Petualangan Manusia Harimau Seri Manusia Harimau Karya S B Chandra di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

mengalahkan rekannya yang ingkar memenuhi kewajiban yang
dibebankan majikan kepadanya.
Tak lama kemudian Amalia diam, lemas. Sebaliknya Erwin
merasa dipukul oleh seseorang yang tidak kelihatan, la terjajar,
mengejutkan Djamal dan Maskun beserta istrinya. Mereka dapat
menerka, bahwa ada orang halus yang membuat Erwin sampai
terjengkang begitu. Erwin sendiri kaget bukan main. Tidak
menyangka akan dapat hajaran begitu rupa. Disangkanya semula, ia
hanya memerlukan lada seperti biasa. Menekankannya ke ibu jari
kaki Amalia dan kalau dukunnya kurang kuat, maka orang halus itu
akan pergi. Seperti yang dilakukannya pada diri Taufiq.
"Bangkitlah!" kata makhluk yang menjatuhkan Erwin. "Kita selesaikan dengan adu
tenaga atau kemampuan masing-masing!"
Erwin menbaca doa penerang pandangan. Kini ia melihat
makhluk itu. Mayat bertutupkan kain kafan yang menyertainya
ketika dikuburkan. Berbeda dengan Datuk nan Kuniang. Dia ini tidak
berlumuran lumpur. Kain kafan itu masih putih bersih bagaikan
belum pernah bersentuhan dengan tanah. Kepalanya saja yang
berada di luar kain putih. Bukan tengkorak. Muka biasa. Muka
jena/ah yang pucat. Tetapi matanya terbuka, walaupun tidak
memancarkan cahaya. Mata orang mati. Mulutnya setengah
terbuka, la bagaikan tidak bernyawa, tak berbeda dengari mayat.
Tetapi ia telah mampu memukul dan membuat si manusia harimau
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
terjajar. Tandanya ia mempunyai tenaga atau ilmu luar biasa.
"Ubahlah dirimu jadi harimau," kata mayat itu. Mulutnya tidak bergerak, tetapi
ia mengeluarkan kata-kata. Erwin memandang
Maskun, Juariah dan Djamal yang takjub disertai ketakutan, melihat
Erwin telah dipukul oleh makhluk yang tidak kelihatan. Suasana di
dalam kamar itu jadi tambah seram, karena mendadak Amalia
berdiri dan bernyanyi-nyanyi tanpa lagu tertentu.
"Aku gila, aku gila dan aku senang gila," kata Amalia.
Maskun dan istrinya, begitu pula Djamal kini meragukan, apakah
Erwin dapat melawan dukun yang membuat Amalia jadi gila. Erwin
sendiri, meskipun percaya penuh pada kekuatan dan ilmunya, juga
tidak dapat memastikan apakah ia sanggup melawan dukun yang
memelihara mayat itu. la memanjatkan doa agar jangan sampai jadi
harimau, karena akan membuat keadaan lebih menakutkan. Dalam
kekhawatirannya itu Erwin merasa seakan-akan ia akan berubah.
Peluh dingin mulai membasahi bajunya, la belum juga bangkit dari
tempatnya terjajar. Mayat itu memandangi dirinya. Tetapi ketiga
orang lainnya di kamar itu, tambah Amalia yang gila, tidak melihat
kehadiran mayat itu di sana. Dan untunglah mereka tidak
melihatnya. Kalau mayat suruhan dukun itu menampakkan diri,
bukan tidak mungkin Juariah akan pingsan, bahkan mati kejang di
sana. Salah satu hantu yang paling ditakuti manusia adalah mayat
yang bangkit dari kuburnya.
Erwin belum pernah bertarung dengan mayat. Kalau dia sampai
kalah, maka sudah pasti Amalia tidak akan dapat dibebaskannya
dari penyakit gilanya. Dia tidak akan merasa malu kalau sampai
dikalahkan, sebab di atas dunia selalu ada yang lebih kuat daripada
yang terkuat. Yang menjadi taruhan ialah gadis yang tidak berdosa
itu. Kalaupun mau d i kata ia punya dosa, maka hal itu karena ia tak
mau tunduk kepada Syarif yang kaya dan berpengaruh semata-
mata. Lain tidak. "Kau tak berani melawan aku, manusia harimau?" tanya mayat
itu. http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Maskun dan istri serta Djamal semakin takut dan kehilangan
harapan. Rupanya Erwin tak sanggup menundukkan makhluk
kiriman yang tidak kelihatan itu. Erwin memanggil kakeknya; Raja
Tigor, ayahnya Dja Lubuk, gurunya Hawa dan sahabat kakeknya
Datuk nan Kuniang. Kalau ia minta bantuan kepada mereka semua,
adalah karena ia ingin agar Amalia dapat sembuh.
Tiada respon. Tidak Hawa, tidak Raja Tigor, juga tidak Dja Lubuk
atau Datuk nan Kuniang menunjukkan tanda-tanda akan menolong
dirinya. "Guru, kakek dan ayahmu takkan datang, manusia harimau,"
kata mayat itu. Dia tidak menyebut yang satu lagi. Rupanya yang
satu ini akan datang. Dan betul, beberapa saat kemudian telah
datang di kamar itu. Datuk nan Kuniang, seperti biasa dengan kain
kafannya yang berlumpur, mukanya yang berkeriput karena
dimakan usia dan ketenangannya bagaikan seorang pertapa yang
telah mematikan dunia bagi dirinya.
Girang dan penuh haru Erwin melihat Datuk nan Kuniang sudah
berdiri di sana, entah dari mana dia masuk. Dan dengan penuh
keheranan dia melihat mayat yang berkafan putih bersih itu berlutut
lalu membuat sembah di hadapan mayat bernyawa yang datang dari
kuburan tua di Kebayoran Lama itu. Mengapa begitu" Erwin tidak
mengerti. Apakah ada kerajaan mayat-mayat yang bangkit kembali
dari kuburnya" ERWIN bangkit dan melangkah ke Datuk nan Kuniang, mencium
tangannya yang berlumpur. Bekas pendekar dan dukun besar
semasa hidupnya itu meletakkan tangan kirinya di atas kepala
Erwin, katanya, "Ini memang bukan lawanmu. Engkau tak akan
mampu melawan mayat yang bangkit kembali dari kuburnya. Tiada
makhluk tanpa kelemahan dan kekurangan. Itulah kelemahanmu.
Aku pun punya kelemahan Erwin, tetapi tak usahlah kukatakan,
karena tiada gunanya bagimu."
Setelah diam sejenak. Datuk nan Kuniang berkata kepada orang
halus yang sujud itu, "Mengapa kau merintangi maksud baiknya?"
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Datuk, aku mohon maaf. Kukira Datuk tahu, bahwa diriku telah
terjual kepada majikan, la mengangkat aku dari kubur, tiga hari
setelah aku mati. Datuk lebih arif, siapa pun mengangkat mayat dari
kuburnya, maka dialah jadi majikan si mayat. Majikanku itulah yang
membuat aku jadi begini. Karena dia orang berilmu, sedangkan aku
hanya orang biasa. Kalau dia pun orang biasa, tentu ia tak mampu
membuat aku jadi budaknya. Aku tidak suka pekerjaan ini, aku bisa
melarikan diri untuk jadi buronannya sepanjang masa, tetapi ia telah
mengancam bahwa ia akan menumpas anak-anak dan istri yang
kutinggalkan kalau aku tidak patuh kepada semua perintahnya!"
Datuk nan Kuniang tahu, bahwa dia berkata benar. Ketika ia melihat
Datuk nan Kuniang tiba-tiba hadir tadi, tahulah dia - yang semasa
hidupnya bernama Musa - bahwa Erwin punya hubungan dengan
raja di antara mayat-mayat yang bangun lagi dari kubur. Bangkit
sendiri atau seperti Musa, dicuri dari kuburnya untuk dijadikan
budak dalam ilmu hitam. Perlu kami terangkan, bahwa tidak semua mayat yang bangkit
dari kubur dan kadang-kadang mengunjungi keluarganya,
mempunyai niat jahat. Ada kebangkitan kembali yang disebabkan
oleh perasaan rindu semata-mata. Setelah bertemu dengan orang
atau orang-orang yang disayanginya, maka ia akan kembali ke
kuburan. Istirahat di sana seperti mayat-mayat lainnya untuk keluar
pula lagi manakala ia sudah tidak dapat menahan rindu. Sebenarnya
mayat-mayat yang begitu tidak berbahaya dan sama sekali tidak
akan menyusahkan siapa pun. Tetapi semua orang takut melihat
kedatangan seseorang yang diketahuinya telah meninggal dunia.
Sanak keluarganya pun akan takut, walaupun tidak pernah
diganggu. Melihat saja sudah merasa amat mengerikan. Si mayat
akan sangat bersedih hati, karena sanak famili yang amat disayangi
itu bukannya gembira, tetapi bahkan takut. Itulah nasib orang yang
mati dengan membawa perasaan terlalu sayang kepada
keluarganya, la sulit tenteram di dalam kubur, kecuali keluarganya
tahu cara, bagaimana membuat dia tenang di tempat istirahatnya
yang terakhir. Selain mayat-mayat yang keluar kuburannya karena
rindu, ada lagi mayat yang bangkit karena membawa dendam. Sakit
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
hati, yang semasa hidupnya belum sempat dibalaskan. la akan
mencari orang-orang yang pernah membuatnya menderita atau
malu. Tujuan hanya satu, membalas, la bisa mendatangi sasarannya
sewaktu tidur nyenyak lalu ia membangunkannya. Orang itu akan
menjerit kalau bisa atau kaku membisu. Mayat itu akan
mencekiknya sampai mati. Kalau ia punya musuh lebih dari seorang,
maka ia akan datangi semua. Pada malam yang sama atau pada
kesempatan-kesempatan yang lain. Selain itu masih ada pula mayat
yang bangkit dari kuburnya lalu mengembara tak tentu arah karena
suatu sumpah atau kutukan.
Datuk nan Kuniang menyuruh orang yang menyembahnya itu
agar berlalu. Oleh kekuatan ilmunya yang tak terlawan oleh majikan
rekannya itu, maka Musa akan kembali ke kuburannya. Selanjutnya
tubuh kasarnya akan aman di sana, karena tidak ada mayat yang
bisa dicuri sampai dua kali. Dukun terhebat pun akan terpaku lalu
menjadi kejang, kalau berani untuk kedua kalinya mencuri mayat
yang sama. Peristiwa aneh dan menakjubkan serta menimbulkan
rasa takut oleh perbuatan seorang dukun pencuri mayat pernah
terjadi di tahun 1934 di kota minyak Pangkalan Brandan, Sumatera
Utara. Lokasi peristiwa di pekuburan Cina yang terletak di kampung
Alur Dua kota itu. Seorang Cina, pedagang kaya menurut ukuran
kota tersebut, minta bantuan seorang pandai dari Securai untuk
mengambil mayat ibunya yang baru empat hari meninggal. Sebab
begini. Dua hari setelah ibunya dikuburkan, sebuah tokonya di
Tanjungpura dilalap api sampai rata dengan bumi. Pada hari yang
sama semua babi yang dipeliharanya di kampung Perlis mati oleh
serangan semacam penyakit. Padahal peternak-peternak babi
lainnya di sekitar tempatnya, tidak ada yang kematian babi.
Kejadian yang amat merugikannya itu, kata orang hanya kesialan
belaka. Pada hari ketiga ibunya berada dalam tanah, kapal
motornya tenggelam, tak jauh dari Pasar Ikan. Kedainya yang
biasanya amat ramai menjadi sepi.
Sesuai dengan anjuran kawan-kawannya, ia panggil dukun
kawakan dari Securai, hanya lima kilometer dari Brandan. Dukun itu
mempergunakan kepandaiannya.
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Baba sekarang sial," kata dukun itu.
"Kenapa" Sial bagaimana?" tanya Ong Thiam Hin.
"Karena yang punya hokki (tuah) sudah tidak ada lagi di rumah
ini." Yang tidak ada lagi di rumah itu hanyalah ibunya. Yang lain
seperti biasa. Setelah ditanya, bagaimana mengembalikan tuah
yang hilang itu, dukun Matseh mengeluarkan sejumlah batu hitam
dari sebuah kantung dan menyebarkannya di atas lantai. Ada
sebuah batu bergerak lalu berputar-putar. Ong dan istrinya kaget
penuh tanda tanya. "Yang bawa tuah hanya mak Baba. Kalau dia ada di sini Baba
akan selalu untung besar," kata Matseh.
Ong yang ingin kaya seperti biasa, meminta kepada Matseh
untuk mengambil mayat ibunya yang dibaringkan dalam peti tebal
dari kayu kelas satu. Matseh menyanggupi. Di suatu malam kelam ia
dengan beberapa tenaga kepercayaan membongkar kuburan ibu
Baba Ong. Peti yang amat berat itu tak terpikul oleh mereka. Maka
mayatnya saja yang diambil. Kuburan perempuan itu ditutup
kembali. Karena dibalsem dan diberi banyak cendana, mayat itu
tidak berbau. Ong meletakkannya di sebuah kamar khusus,
badannya ditutupi selimut berwarna merah darah, tetapi mukanya
dibuka. Benar apa yang dikatakan dukun Matseh. Tokonya ramai
kembali, la membeli beberapa puluh ekor babi baru untuk
dikembang biakkan. Tetapi celaka! Ketika pada hari ke tujuh Ong masuk untuk
sembahyang di hadapan ibunya, mayat orang tua itu sudah tidak
ada. Dukun Matseh dipanggil lagi. Kemudian disuruh mengambil
kembali mayat yang menghilang itu. Barangkali ia pulang ke
kuburannya. Keesokan paginya seorang tukang rumput melihat empat
manusia, di antaranya Matseh, berdiri di sekitar kuburan ibu Ong
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Thiam Hin. Kejang tak bergerak. Mereka semua telah menemui
ajalnya. Kisah ini tersebar luas dari mulut ke mulut di seluruh
daerah Langkat sampai ke Aceh Timur.
SELURUH kejadian di kamar Amalia tampak oleh dukun yang
mengirim dua budaknya itu dari telapak tangannya, la dukun besar
memang. Kalau dukun lain umumnya harus mempergunakan air
putih dalam mangkok putih pula untuk dapat melihat sesuatu yang
ingin diketahuinya, maka dukun yang seorang ini cukup dengan
melihat telapak tangannya saja. Semua akan jelas seperti kita
melihat film. Ketika akan meninggalkan Erwin, mayat dari Kebayoran Lama itu
berpesan agar manusia harimau itu berhati-hati. "Dukun ini jauh
lebih hebat daripada Dolah," kata Datuk nan Kuniang. "Kau tak akan dapat
menundukkannya di kala ia sadar diri. Harus di waktu ia tidur.
Kalau ia mengetahui kedatanganmu, pasti kau akan roboh. Kecuali
kalau kau tahu di mana letak kelemahannya. Aku sendiri pun tidak
tahu," lalu Datuk itu pergi.
Maskun dan istri serta Djamal mendengar semua pembicaraan,
tetapi hanya melihat Erwin dan Amalia saja. Dua makhluk lainnya
tak pernah mereka lihat dan tak dapat melihat terka. Tetapi kata-
kata "mayat" yang berulang kali diucapkan sungguh menegakkan bulu roma mereka.
Amalia sudah tertidur pulas. Cantik. Hanya pucat. Kedua orang
halus yang mendudukinya telah tidak ada lagi.
Dari keterangan Datuk nan Kuniang, Erwin tahu bahwa dukun
handalan itu harus dibinasakan, kalau ia hendak membebaskan
Amalia dan penyakit gilanya. Dukun itu tidak akan dapat
dikalahkannya. Lalu bagaimana"
Erwin mengeluarkan pisau lipat tua yang selalu dibawanya. Pada
pisau ini ditanyanya sebelah mana letak rumah dukun kawakan itu.
Kalau biasanya pisau berputar dan menunjukkan arah yang harus
didatangi, maka sekali ini pisau itu tidak mau disuruh atau ditanyai, la diam
saja, sebagaimana pisau-pisau lain yang hanya benda mati
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
biasa, tidak akan dapat disuruh. Di sinilah Erwin agak malu. Apa
pikir orang tua Amalia"
"Dukun yang mengguna-gunai putri Tuan hebat sekali. Dia
melumpuhkan pisau saya yang belum pernah menolak jawaban.
Tapi janganlah Tuan dan Nyonya putus asa. Tiada yang lebih kuasa
dari Yang Maka Kuasa!" Erwin mohon diri.
Di luar pekarangan Maskun, manusia harimau itu mendengar
suatu bisikan. Ayahnya, tidak bisa lain. Jelas benar terdengar
perintah dan petunjuk ayahnya. Untuk kesekian kalinya Erwin
menangis karena sangat terharu oleh kasih sayang ayahnya itu.
Tanpa bantuan ayahnya ia benar-benar tidak tahu akan berbuat
apa. "Itu, kaulihat gadis berbaju hijau itu?" tanya suara itu berbisik.


Petualangan Manusia Harimau Seri Manusia Harimau Karya S B Chandra di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Erwin melihat ke sekitar. Dan memang ada wanita berbaju hijau,
kira-kira seratus meter dari tem patnya. Sedang berbincang-
bincang dengan dua orang temannya.
"Datangi dia, perkenalkan dirimu. Lalu ajak dia ke rumahnya!"
kata ayahnya. "Tapi aku belum pernah mengenalnya. Bagaimana pula
mengajaknya. Dia akan menganggap aku gila atau sedikit-dikitnya
tidak sopan. Jangan jangan aku dimaki."
"Halaah, kau rupanya bingung oleh kekalahanmu tadi. Gadis itu
akan memenuhi ajakan tanpa curiga dan walaupun merasa aneh,
dia akan menurut saja tanpa bantahan. Kau sendiri kan punya
mantera penunduk dari nenekmu Hawa. Pergilah, tak usah ragu-
ragu. Kau tidak punya maksud buruk. Gadis itu anak dukun yang
punya banyak piaraan, antara lain mayat si Musa yang tadi
membuat kau jatuh terjengkang. Sekali-sekali dapat pelajaran, kan
baik juga. Walaupun yang mengalahkan itu mayat yang
dikendalikan dukun."
Pengalaman terakhir ini menambah pengetahuan Erwin, bahwa
dukun-dukun berilmu hitam bisa mempunyai kekuatan dan
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
kekuasaan yang tidak dimilikinya dan tidak pernah didengarnya dari
nenek Hawa. Mungkin perempuan tua itu mengetahui dan dapat
mematahkannya, tetapi ia tidak pernah mengajarkannya kepada
Erwin dan Erwin pun tidak pernah menanyakannya karena belum
sejauh itu pengalamannya.
Setiba di' dekat wanita berbaju hijau itu ia membaca mantera
penunduk atau penakluk wanita yang selama hidupnya belum
pernah digunakannya karena ia hanya pernah mempelajari, tidak
punya niat untuk merebut hati wanita melalui mantera. Kata orang
tidak akan panjang kasih sayang yang dihasilkannya.
Ditegurnya wanita berbaju hijau itu, "Selamat siang nona."
Si baju hijau yang ternyata punya paras yang tidak boleh
diremehkan, membalas dengan cara sama. Dalam hati ia heran
siapa gerangan laki-laki tak dikenal ini yang menyapa dirinya di tepi jalan.
Tapi ia tak bertanya siapa orang ini.
"Saya Erwin. Mari kita ke rumah nona!" kata Erwin penuh
keyakinan pada perintah ayahnya dan dirinya sendiri.
"Saya Sagita, mari," jawab si baju hijau yang kiranya bernama Sagita karena
dilahirkan di bawah bintang Sagitarius. "Kita mampir ke rumah pamanku sebentar,
itu, dekat saja!" Erwin menurut.
Tidak sedikit pun terlintas dalam benak Erwin bahwa Sagita ke
pamannya untuk mengambil mobilnya yang ditumpangkan parkir
sebentar karena ia ingin naik beca. Memang ada-ada saja. Yang
punya mobil ingin menikmati beca, yang hanya mampu naik beca
kadang-kadang terlalu ingin naik sedan. Yang mengherankan Erwin
bagaimana anak seorang dukun sampai punya mobil sendiri dan
dikemudikan sendiri pula. Itulah yang dipikirkannya selama
perjalanan menuju rumah Sagita. Sungguh timpang sekali. Seorang
nona cantik berpakaian sederhana tetapi dari bahan mahal, tidak
banyak make-up sehingga menambah kejelitaannya, pegang setir di
samping seorang pemuda dengan pakaian kurang dari sederhana.
Bersandal jepit setengah usang. Manusia harimau pula lagi. Untung
sedikit ketolongan dengan wajahnya yang lumayan menarik. Sagita
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
mengetahui dan merasakan semuanya itu, tetapi ia tidak bertanya
mau apa laki-laki itu mengajaknya ke rumah.
Belum habis keheranan Erwin bagaimana Sagita yang anak
dukun bisa bergaya begitu, maka ratambah tidak mengerti ketika
Sagita membunyikan klakson di depan sebuah pagar yang tingginya
sekitar dua meter. Seseorang membukakan pagar memberi hormat
kepada Sagita tetapi tidak sempat menyembunyikan keheranannya
melihat orang yang dibawa gadis cantik dan kaya itu.
Huu, ini mah boleh dibilang istana kecil. Pekarangan indah
karena perawatan yang baik oleh tangan yang ahli melingkari
gedung potongan mutakhir. Menteri saja tidak semuanya punya
rumah seindah ini. Inikah rumah seorang dukun" Begitu tanya Erwin
di dalam hati. Tidak masuk akal, belum pernah terdengar dari mulut
siapa pun. Pun belum tersua di dalam buku atau cerita khayalan.
Yang dihadapinya ini suatu kenyataan.
Mobil diparkir persis di depan pintu. Pada detik itu juga datang
seorang pelayan membukakan pintu kendaraan sebelah kanan;
Sagita turun. Erwin juga sudah turun dari mobil. Atas ajakan Sagita,
ia masuk. Wah wah, seluruhnya beralaskan karpet. Indah, tebal.
Seperti jalan di atas kasur. Dan ini rumah seorang dukun.-Begitu
kata ayahnya tadi. *** SAGITA mempersilahkan tamunya duduk. Erwin menurut.
Meskipun ayahnya tadi membisikkan, bahwa nona berbaju hijau
yang ternyata bernama Sagita itu anak dukun yang dicarinya, Erwin
masih bertanya kepada dirinya sendiri, apakah benar-benar istana
ukuran mini ini kepunyaan orang berilmu hitam itu. Rasanya tak
masuk akal. Erwin memandang iri, kemudian sandalnya. Seperti dongeng
saja. la, si miskin yang manusia harimau tadi duduk berdampingan
dengan Sagita yang cantik, kini tenggelam di kursi mahal yang
empuk menanti dengan hati tenang, apa lagi yang akan terjadi
sebagai kelanjutan dari segala keanehan ini.
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Tak lama kemudian Sagita keluar mendapatkannya, sudah
dengan baju lain, bertanya minuman apa yang disukainya.
"Apa saja," kata Erwin tanpa pikir.
"Jangan apa saja/' kata Sagita. "Katakanlah, suka orange juice, leman sauas,
sari appel, sari jambu atau ice cream" Ataukah
minuman panas" Coklat, teh ataukah kopi extrat barangkali!"
Si cantik bertanya begitu lincah membuat si manusia harimau jadi
tersipu-sipu. Hei, apakah sekali ini ayahnya mempermainkan
dirinya" Di-masa hidupnya ia memang suka berkelakar.
"Kalau harus memilih, teh es sajalah," kata Erwin.
"Okay, Anda akan saya hidangi ice tea," ujar Sagita yang rupanya sudah terbiasa
dengan bahasa Inggris. Erwin tidak menunggu lama. Sagita sudah keluar lagi dengan
menatmg bak berisi dua gelas teh es. Satu untuk si tamu dan yang
satu lagi untuk dia sendiri, la menemani Erwin duduk.
"Bagus sekali rumah Nona ini," kata Erwin, tak tahu mau
mengatakan apa selain itu. la memandang ke atas. Mana dia itu
dukun yang ayah Sagita"
"Ya, sedang-sedanglah," kata Sagita. "Tidak terlalu bagus."
Seorang laki-laki keluar. Dengan pantolan ga-bardine coklat
muda, kemeja putih lengkap dengan dasinya, la mendapatkan
Erwin. dan mengulurkan tangan. Dengan rasa gugup Erwin
menerima salamnya. "Maafkan, saya agak lambat keluar Saudara Erwin! Kata orang
itu, memperkenalkan dirinya dengan nama Afandi. Siapa pula orang
ini" Waktu bersalaman tadi dia tidak menyebutkan namanya.
Apakah Sagita telah mengatakan nama dirinya kepada orang ini"
"Kau sudah kenal lama dengan pemuda ganteng ini Ita?" tanya Afandi kepada
Sagita. "Baru tadi Ayah!" jawab Sagita. Nah nisain lu! Orang ini ayahnya http://cerita-
silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Sagita kalau begitu dialah mng dukun! Tetapi, mustahil. Masa iya.
Mana ada dukun yang begini. Meskipun manusia harimau dengan
banyak kebolehan dan pengalaman Erwin tidak dapat mencegah
mukanya memerah padam. Itu kursi yang empuk jadi terasa panas.
Paling sedikit orang ini pejabat tinggi, pikir Erwin. Dia mau bertemu dengan
sang dukun yang membuat Amalia jadi gila, bukan dengan
orang gila ini. Sebelum terjadi hal-hal yang tidak diingini, lebih baik ia mohon
diri mundur sebelum terlalu terlambat masih lebih baik
daripada mengambil resiko yang terlalu besar tanpa ada faedahnya.
Tetapi sebelum Erwin menyampaikan maksud hatinya, Afandi
sudah berkata, "Kau baru tadi kenal dengan sahabatmu ini, tetapi ketika
diajaknya kemari kau menurut saja, ya," sehingga kini Sagita pula yang bermuka
merah. Pandangan dan penilaian si manusia
harimau terhadap tuan rumah juga mendadak jadi lain. Wah, orang
yang diyakininya tentu seorang pejabat tinggi ini bisa tahu apa yang
telah terjadi tadi. Apakah mungkin dia ini yang dukun" Tapi, kok
rasanya tidak bisa diterima akal.
"Bagaimana keadaan Amalia dan orang tuanya" Saudara Erwin
tadi dari sana, bukan" Lalu mengajak anak saya kemari karena ingin
bertemu dengan saya. Kita sudah bertemu. Ada yang mau dikatakan
atau dirundingkan?" tanya Afandi tenang.
Ini kali Erwin benar-benar bertemu lawan yang sama sekali di
luar dugaannya. la masih belum habis pikir, bagaimana kok ada dukun yang
pakaiannya dan lagaknya begini. Apakah ini yang dinamakan dukun
modern" Malunya si manusia harimau bukan main. Orang berdasi
yang di hadapannya ini dapat membaca seluruh jalan pikirannya.
Dia benar-benar merasa terpukul.
"Anda orang hebat," kata Afano+ melanjutkan. Menukar kata-
kata Saudara dengan "anda." Erwin toh jauh lebih muda dari dia.
Diibaratkan anak juga pantas, kalau dilihat dari umur. "Kalau tidak hebat, tidak
mungkin membuat Sagita jadi begitu patuh, seperti
kerbau yang diberi tali hidungnya!"
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Kini Sagita sadar apa yang telah terjadi. Umiar dia tadi menurut
saja. Dan betullah seponi kata ayahnya, anak muda ini punya ilmu
cukup kuat. Dalam pada itu si manusia harimau sudah tenang, la
berhadapan dengan dukun yang membuat Amalia jadi gila, yang
mesti disingkirkannya kalau ia hendak menyembuhkan gadis yang
malang itu. "Tuan orang jahat, padahal Tuan orang terpelajar. Mengapa
begitu?" tanya Erwin. Tiada jalan lain. la mencari sang dukun, kini bertemu, la
harus menghadapinya. Biar apa pun yang akan terjadi.
Yang terpenting di atas dunia adalah harga diri. Memang sudah
banyak sekali manusia-manusia bangsanya yang tidak
menghiraukan harga diri. Tetapi persetan sama mereka!
"Ya, betul kata Anda. Saya orang jahat. Satu di antara sekian
banyak orang jahat!" kata Afandi. Ketika itu Sagita berdiri, mau masuk, tetapi
Afandi memintanya agar hadir saja.
"Orang muda ini orang hebat Ita. Kau boleh mendengar. Banyak
yang bisa kaupelajan dari dia. Aku menghargai dirinya, walaupun
berlainan kepentingan." Mendengar ucapan ini Erwin jadi heran.
Lain pula manusia yang seorang ini. Memaini banyak sekali kelainan
pada dirinya. Erwin merasa bahwa nenek Hawa nya datang Memberi instruksi
kepadanya ipa yang h.?ru Jika takan dan dilakukannya.
"Keluarkanlah gambar Amalia," kata Erwin
"Hah, gambar apa?" tanya Afandi.
"Gambarnya yang Tuan tanam di bawah pohon isam Jawa di
belakang rumah ini," kutu Erwin
Afandi kagum. Orang muda ini benar-benar bukan lawan yang
bisa diremehkan, la tahu tentang foto Amalia yang ditanamnya.
Selama foto ini masih terkubur, Amalia tidak mungkin sembuh.
Hanya menunggu saat kematiannya. Tetapi Afandi tidak berniat
untuk membunuh Amalia. Yang membayar dirinya juga tidak
mengajukan tuntutan demikian.
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Kalau aku tidak sudi mengeluarkannya, bagaimana?" pancing
Afandi. "Kita terpaksa mengadu kekuatan. Kalau aku menang, maka aku
akan mengeluarkan foto gadis yang Tuan bikin gila itu. Aku heran,
mengapa Tuan sampai hati. Tidak punya rasa kemanusiaan."
"Jangan bicara soal kemanusiaan. Ada banyak orang sekarang
suka bicara tentang kemanusiaan, sedang dia sendiri bersifat
kehewanan!" kata Afandi.
Erwin kaget karena amat tersinggung. Apa maksud Afandi"
Dirinya disindir" Apakah Afandi bermaksud mengatakan, bahwa dia
hanya bicara tentang kemanusiaan, sedang dia sendiri sebenarnya
selalu jadi hewan dengan sifat-sifat hewan karena kadang-kadang ia
menjelma jadi harimau" la memandang tuan rumah dengan sorot
mata tajam. Afandi yang sudah ada umur, mengerti. Katanya,
"Bukan diri Anda yang kumaksucL^Dimasa ini ada banyak orang
munafik. Mengajak masyarakat berdisiplin dan jujur, padahal dia
sendiri tidak kenal disiplin dan mempergunakan jabatan untuk
memperkaya diri. Mencuri!" Erwin tambah kagum atas kemampuan
Afandi membaca pikirannya, tetapi sekaligus juga heran mengapa
manusia sepintar itu mau menyakiti orang lain yang sama sekali
tidak punya sangkut paut dengan dirinya.
"Kita selesaikan sekarang/' kata Erwin. "Bersiaplah Tuan dukun."
Sagita memandang si manusia harimau. Belum pernah dia
mendengar ada orang berani menghadapi ayahnya.
"Kalau Anda kalah, bagaimana?" tanya Afandi.
"Ya apa boleh buat! Nasib gadis itu tak akan sembuh!" jawab Erwin.
"Anda mau mati untuk dia?"
"Tidak! Aku bersedia mati untuk tugasku. Dan tugasku itu adalah
berusaha menyembuhkan Amalia. Kalah menang atau mati dalam
membela pendirian adalah sesuatu yang biasa saja."
"Anda betul-betul hebat. Aku amat menghargai keberanian mu.
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Aku tidak mau bertarung dengan Anda. Kalau aku boleh tahu. Anda
dibayar berapa?" "Anda tentu tahu berapa aku dibayar karena Anda dapat
membaca pikiranku dan mengetahui apa yang telah terjadi antara
anak Tuan dan aku, ketika aku mengajaknya ke mari."
"Aku ini sama dengan Anda. Banyak yang aku bisa tahu, tetapi
ada juga yang aku tidak tahu. Misalnya tentang upahmu itu.
Berapa?" "Aku bukan pengambil upah. Bukan aku tidak butuh uang. Tetapi
aku tidak akan mengumpulkan uang melalui jalan pengobatan.
Kalau si sakit bisa sembuh aku sudah akan sangat bahagia!"
"Anda orang aneh, anak muda. Cara kita berpikir dan berbuat
berbeda seperti antara siang dan malam. Kita tak usah berkelahi.
Kalau kau mau anggap aku kalah, silakan," Afandi menghela napas
panjang. "Aku akan keluarkan foto itu dari tempat nya kukuburkan.
Kau mau ikut?" Erwin tak mengerti mengapa Afandi jadi begitu. "Jangan tanya
mengapa aku mendadak berubah," kata dukun berdasi itu. Tetapi
kemudian dia sendiri berkata, "Aku malu mendengar cara kau
berpikir. Mengapa aku tidak seperti kau. Aku rakus dan kejam.
Benar katamu, aku ini terlalu jahat. Kau dengar Sagita, ayahmu ini
orang jahat. Memperkaya diri melalui penderitaan orang lain."
Afandi berdiri, mengajak Erwin. Sagita duduk terpaku, la seperti
tidak percaya. Sepanjang tahunya ayahnya sangat dihormati orang
karena pintar sekali mengobati segala penyakit. Dengan mantera-


Petualangan Manusia Harimau Seri Manusia Harimau Karya S B Chandra di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

man-tera yang punya kekuatan gaib. Menurut tahunya, pasien-
pasien ayahnya yang kebanyakan sangat kaya memberi imbalan
amat besar karena sembuh dari penyakit mereka. Lain tidak!
Erwin merasa heran sekali, mengapa dukun besar ini secara
sukarela hendak membongkar sendiri foto Amalia. Orang pandai lain
yang jauh di bawah dia pun pasti akan memberi perlawanan.
Mengapa dia ini lain"
Tiba di bawah sebatang pohon asam Jawa yang amat rindang
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
daunnya, Afandi berhenti. Kemudian jongkok menghadapi sebuah
batu berwarna hitam. Tak lebih besar dari sekepalan tinju. Rupanya
baginya sekedar tanda. Sebab, bila perlu, barang yang ditanam itu
dikeluarkannya, dibawa masuk ke kamar khususnya. Foto itu akan
dilecutnya dengan lidi aren atau ditusuk tusuknya dengan jarum. Si
sakit akan menjerit-jerit, membuat panik keluarga. Ilmu lecut atau
tusuk gambar begini ada di sekitar Cirebon, Sulawesi Selatan,
Sumatera Utara dan Minangkabau. Menurut cerita, juga ada di
antara orang Kubu di Jambi.
Erwin turut Jongkok, Afandi mulai menggali dengan sebilah
parang yang dibawanya dari rumah tadi. Menandakan bahwa
barang itu tidak ditanam dalam-dalam. Dukun itu bekerja tanpa
berkata-kata, Erwin juga memperhatikan tanpa bertanya.
Afandi mengeluarkan sebuah kotak kecil, terbuat dari kayu. Kira-
kira sepuluh kali sepuluh kali sepuluh sentimeter. Lubang ditutupnya
kembali lalu ia berdiri dan berjalan ke rumah, diikutkan oleh Erwin.
Mengherankan memang. Seorang terpelajar, berpakaian rapi dan
berdasi dengan sepatu Morelli buatan Italia yang mahal harganya,
menanam dan kini menggali peti kayu dalam pelaksanaan
profesinya sebagai dukun.
Afandi membuka sebuah kamar, mengajak Erwin masuk lalu
mengunci pintu itu kembali. Kamar ini pun berlapiskan karpet tebal.
Afandi menyalakan lampu. Kini tampak oleh Erwin bahwa seluruh
dinding dihias atau dilengkapi dengan aneka gambar binatang. Juga
lukisan kuburan, gambar mayat terbungkus kafan. Ada juga mayat
dalam keadaan telanjang. Afandi. memandang ke sekitar. Lalu duduk. Mungkin semacam
upacara rutin tiap kali ia masuk kamar itu.
Erwin juga turut duduk. Berhadap hadapan dengan Afandi.
Setelah membaca baca, antara dengar dengan tidak, Afandi
membuka pintu Erwin terkejut, hampir melompat. Orang berpakaian rapi yang
tuan rumah itu telah menjadi mayat berkain kafan. Kepalanya bukan
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
tengkorak, melainkan kepala biasa. Laki-laki berwajah amat pucat,
mata terbuka tanpa cahaya, rambut lurus-lurus, seperti orang baru
habis mandi. Apakah Afandi berubah jadi mayat" Ataukah hanya
pandangan Erwin belaka"
Mayat itu memandang Erwin. Menakutkan dan menjijikkan, la
mengeluarkan satu bungkusan kecil berbalut kain kuning. Seekor
lipan keluar dari peti itu. Besar, berwarna merah tua mendekati
hitam, la menjalar, mayat membiarkan.
"Nah, terima ini," kata mayat itu membuka pembicaraan. "Ini yang kaukehendaki,
ini yang kuberikan. Amaliamu sudah bebas."
"Dia bukan Amaliaku," kata Erwin.
"Dia akan jatuh cinta kepadamu. Kau selalu dikejar cinta. Hati-
hati, bisa bawa malapetaka! He anak muda. Kau telah melihat aku.
Aku ingin melihatmu dalam wujud yang lain. Sebagai manusia
harimau. Tunjukkan kepadaku. Kita sekarang bersahabat, bukan?"
Orang atau mayat ini mempunyai sifat-sifat yang aneh sekali,
pikir Erwin. la ingin memenuhi permintaannya. Maka disebutnyalah
nama ayah dan ompungnya, meminta agar ia dijadikan harimau.
Serta merta terdengar suara mengaum di dalam kamar itu.
SEBAGAIMANA Erwin tadi amat terkejut melihat Afandi mendadak
berubah menjadi mayat, begitulah pula kini terperanjatnya dukun
besar itu mendengar suara harimau amat mengerikan tanpa
kelihatan harimaunya. Dia merasa dirinya hebat tetapi ada makhluk-
makhluk lain punya kemampuan lain lagi.
"Itu ayahku," kata Erwin bangga, la lihat Afandi terangkat dari duduknya tadi.
Mayat juga bisa kaget, la merasa, bahwa punya ayah
seperti - ayahnya, dapat dibanggakan. Dalam keadaan seperti itu,
enak juga menjadi manusia harimau.
"Ayahmu tak mau menampakkan diri?" tanya Afandi.
"Kenapa tidak! Aku ingin sekali berkenalan denganmu, karena
kau berubah dari iblis menjadi manusia kembali," kata suara Dja
Lubuk. Dia bilang Afandi iblis yang memanusia kembali. Ngomong
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
seenaknya saja, pikir Afandi. Tetapi apa yang dikatakan orang atau
harimau itu toh benar. Secara mendadak satu makhluk berbadan
harimau dengan kepala manusia telah duduk di hadapannya. Mayat
itu tergeser sedikit dari tempatnya duduk.
"Namaku Dja Lubuk," kata manusia harimau itu memandang si
mayat. "Anda luar biasa, sahabat," kata Afandi, lalu bertanya, "Bolehkah aku menyebutmu
cleiujon sahabat?" "Tentu, aku senang dipandang sebagai kawanl Karena kau
sudah menjadi orang baik kawan Aku kagum padamu Afandi. Kau
dukun tapi gayamu seperti menteri. Sepanjang tahuku, hanya
kaulah dukun modern," kata Dja Lubuk.
"Ah, itu hanya soal selera. Pengetahuanku yang sedikit bukan
modern. Sama saja dengan dukun-dukun lainnya. Perbedaannya di
pakaian saja. Mereka suka pakai sarung, kadang-kadang dengan
kopiah putih. Barangkali untuk menimbulkan kesan tertentu. Aku
pakai celana, sepatu, kemeja dan dasi hanya karena suka begitu.
Pakaian kan tidak mengubah isi perut atau dada seseorang!" kata
Afandi menerangkan. Dalam pada itu Erwin sendiri mulai berubah. Tak lama kemudian
anak^dan ayah telah berdampingan sebagai dua makhluk berbadan
harimau bermuka manusia. "Apakah kau mayat yang bangkit kembali?" tanya Dja Lubuk.
"Tidak. Aku belum pernah mati, jadi belum pernah dikuburkan.
Cuma akan jadi seperti mayat, bilamana aku menghendaki. Tetapi
kalian lebih hebat, bisa jadi harimau. Aku tidak bisa!" Mendengar ini Dja Lubuk
tertawa. Dja Lubuk minta diri. Tak lama kemudian Erwin memanusia
kembali. Dengan jampi-jampi, Afandi juga berubah menjadi Afandi
yang gagah berpakaian rapi.
"Sebetulnya mengapa Tuan melakukan semuanya ini dengan
sukarela?" tanya Erwin.
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Entahlah, aku mau begitu. Barangkali ini yang dinamakan
menyadari kesalahan dan ingin memperbaiki diri. Mari kita keluar,"
kata Afandi. "Terima kasih atas semua keikhlasan Tuan," kata Erwin
mengulurkan salam. Ini suatu pengalaman baru lagi di dalam hidup
dan petualangannya Afandi terkejut melihat anaknya Sagit " masih duduk di tempat
yang tadi juga dengan wuj.ih murung, la menatap lantai. Tidak
mengangkut muka ketika mengetahui ayah dan tamunya teluh hadir
kembali di ruangan itu. Berbagai pikiran menggoda benaknya. Ayah
ternyata jahat. Dan Erwin yang begitu sederhana, miskin tetapi bisa
banggd pada dirinya. Tak lama kemudian Erwin mohon diri, menyalam Afandi sekali
lagi. Sagita juga menerima salamnya tetapi tanpa mengangkat
muka untuk memandangnya. Mungkin malu oleh sifat-sifat ayahnya.
Setelah Erwin keluar, Sagita masuk ke kamarnya. Begitu pula
Afandi. la merebahkan diri, memejamkan mata dan membiarkan
pikirannya menerawang. Ke masa-masa lampau sampai
pertemuannya dengan Erwin yang sedikit pun tak terbantah oleh
anaknya yang biasanya suka menentang dan berkeras kepala, la,
yang belum pernah kompromi dengan dukun mana pun juga, tanpa
melalui kekerasan telah memenuhi keinginan si harimau manusia, la
sebenarnya tak mengerti mengapa ia jadi begitu pengalah dan suka
kepada anak muda itu. la mau menamakannya sebagai suatu
kesadaran dari seseorang yang telah lama menempuh jalan sesat.
Tetapi apakah benar ia telah sadar" la lihat anak tunggalnya yang
biasa sangat manja telah berubah menjadi gadis pemenung tanpa
mengajukan sekalimat pertanyaan pun kepadanya, la tanyai dirinya
telah berapa banyak orang yang teraniaya dan mati oleh ilmu hitam
yang dipelajarinya bukan hanya di dunia Timur, tetapi juga di
beberapa negara Barat. Gabungan ilmu mistik dari dua belahan
bumi inilah yang membuat ia lain daripada penguasa ilmu hitam
lainnya, la selalu yakin, bahwa ilmunyalah yang paling ampuh. Dia
mempunyai banyak pesuruh yang dapat diperintah apa saja. Di
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
antara para budaknya termasuk mayat Musa yang dicurinya dari
kuburan ketika jenazah orang malang itu baru tiga hari tidur di
dalam perut bumi. Ternyata Musa masih anak buah dari raja atau
hulubalang kerajaan mayat-mayat yang bangkit kembali atau dicuri.
Dia sempat pula melihat Dja Lubuk, manusia harimau yang bangkit
kembali dari kuburannya demi cinta yang tak pernah padam
terhadap diri anak tersayangnya, yang juga sesama manusia
harimau seperti dirinya. Uh, begitu banyak misteri yang tak
terpecahkan di dunia ini. Begitu banyak yang tidak masuk akal
manusia biasa, tetapi merupakan kenyataan bagi orang-orang yang
mengalaminya. Kini Afandi merasa dirinya jadi kecil. Sekecil unta di
tengah padang pasir yang luas tanpa tepian. Dunia dengan seluruh
isinya selalu mengalami perubahan yang tak dapat dilawan atau
ditahan dengan cara atau kekuatan apa pun. Di antara isi dunia itu
termasuk dirinya, Afandi yang sangat populer di kalangan
sementara orang besar dan kaya. Kini dirinya bukan apa-apa,
bagaikan seorang pejabat tinggi yang baru jatuh dari kedudukannya
dan bersamaan dengan itu kehilangan seluruh wewenang yang
tadinya dapat digunakannya untuk apa saja. Menghitamkan yang
putih atau memutihkan yang hitam.
ERWIN langsung ke rumah Amalia. Maskun mempersilakannya
masuk. Dengan sikap hormat yang lebih daripada biasa. Dengan
wajah secerah malam berbulan empat belas hari. Beberapa keluarga
Maskun yang ada di sana memandanginya bagaikan melihat orang
yang punya kelainan dari manusia lainnya. Membuat si manusia
harimau malah jadi kemalu-maluan.
Di kamar Amalia ia dibikin heran oleh si sakit yang sedang diberi
makan oleh ibunya, la mengobrol sambil tertawa-tawa. Tadinya
tidak pernah begitu. "Silakan duduk Tuan dukun," kata Juariah. la berdiri dari
tempatnya duduk, menandakan hormat penuh. Taraf Erwin sudah
seperti menteri saja. "Hallo Er," kata Amalia membuat ibu dan ayahnya yang turut
masuk jadi bingung dan malu. Lalu sambungnya, "Ambil kursi, mari http://cerita-
silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
duduk di dekatku!" Maskun memandang istrinya yang kebetulan
juga sedang memandang suaminya. Penuh tanda tanya. Tadinya
mereka pikir anaknya sudah sembuh. Ngo-mong biasa, tertawa dan
minta makan, tetapi harus disuapi oleh' ibunya. Karena manja
belaka. Kini ia membuat si dukun sakti seperti kawan atau pacar nya
saja. Bagaimana ini! Sembuh atau tambah gila"
Erwin juga memandang orang tua Amalia, tetapi ia penuhi
permintaan gadis itu. Mengambil kursi lalu duduk di dekatnya.
"Apakah dia masih diduduki orang halua, tuan dukun?" tanya
Maskun. "Tidak, dia sudah bebas dan sembuh," jawab Erwin.
"Papa ini bagaimana," kata Amalia. "Aku sudah sembuh. Kan Papa dan Mama bisa
melihatnya. Dan yang menyembuhkan adalah
Erwin. Hebat dia, ya Mam!"
"Tapi mengapa kau ngomong begitu Lia!" kata ibunya.
"Lalu harus ngomong bagaimana" Kurasa kata-kataku tak ada
yang salah. Ooo, apakah karena aku hanya menyebut namanya.
Tanpa pakai "tuan" atau "bapak". Kuno, dia kan masih muda. Yang punya diri saja
tidak keberatan kusebut dengan nama. Tanda
persahabatan dan keakraban. Bukankah begitu, Er?"
"Mana yang nona rasa enak sajalah. Buat saya tidak apa-apa,"
jawab Erwin. "Mama dan Papa dengar itu?" tanya Amalia dengan suara
mengesankan kemenangan. "Terima kasih Er, ya. Kau memang
betul-betul hebat. Di mana kau pelajari ilmu perdukunan" Biar aku
juga jadi dukun seperti kau. Huh betapa akan hebatnya. Nona
Amalia jadi dukun. Aku akan pasang papan nama besar-besar
dengan namaku. Di bawahnya profesiku. Sanggup menyembuhkan
segala macam penyakit. Gratis bagi yang tak mampu. Aku ingin lihat
bagaimana muka dokter-dokter yang kebanyakan sudah tidak
mengindahkan sumpah jabatannya!"
Amalia bicara dengan tenang, serius, kadang-kadang diselingi
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
dengan tawa. "Aku belum pernah melihat atau mendengar gadis remaja jadi
dukun. Nona pantasnya jadi dokter. Bisa berbuat banyak untuk
kemanusiaan!" kata Erwin.
"Kau telah membuktikan, bahwa dukun lebih mampu dari dokter.
Kalau belum ada gadis yang dukun,, biarlah aku jadi yang pertama!"
Maskun dan istrinya mendengarkan dengan perasaan tak
menentu. Kurang ajar sekali anak ini. Terhadap seorang dukun
kawakan berani mengatakan "kau." Kayak terhadap kawan
sepermainannya saja. "Maafkan anak kami yang lancang. Barangkali penyakitnya belum
seluruhnya sembuh," kata Maskun.
"Papa ini ada-ada saja. Yang sakit kan lebih tahu. Aku sudah
sembuh. Badan dan pikiran semua sehat. Waktu mengobati, dia
dukun. Namanya juga sedang melaksanakan profesi. Tetapi kami
kan boleh bersahabat. Sebagai dua manusia yang sama hak dan
derajatnya. Bukan sebagai si sakit dan si dukun. Betul nggak, Er?"
"Ya betul," kata Erwin mengiyakan.
Sebenarnya Erwin merasa geli di dalam hati, tetapi tidak
diperlihatkannya. Anak perempuan ini memang rada brutal, tetapi
tidak punya maksud buruk. Mungkin karena senangnya semata-
mata, karena sudah sembuh dari sakitnya.
"Apa Tuan dukun yakin, anak kami sudah sembuh?" tanya ibu
Amalia. "Ya, sudah sapenuhnya sembuh," jawab Erwin.
"Lalu bagaimana" Apa kewajiban kami terhadap Tuan?" tanya
Maskun. "Tidak ada. Terhadap saya tidak ada," kata Erwin menegaskan,
"Tetapi Tuan dan Nyonya harus bersyukur kepada Tuhan. Dengan
izinNya-lah maka Amalia sembuh. Saya hanya berikhtiar." Erwin lalu mohon diri.
http://cerita-silat.co.cc/


Petualangan Manusia Harimau Seri Manusia Harimau Karya S B Chandra di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Tetapi Amalia meningkah, "Jangan buru-buru pulang. Kawani aku
dulu. Aku kan baru sembuh. Perlu kau dampingi, supaya
penyakitnya jangan datang kembali," kata Amalia manja. Erwin
menurut. Dia teruskan ngomong-ngomong, tetapi setengah jam
kemudian ia pulang. Dengan pesan dari Amalia supaya segera
datang lagi. Diam-diam Maskun dan istrinya Juariah mulai curiga. Apakah
anak mereka jatuh hati kepada si dukun muda" Kalau benar, maka
pergi satu penyakit, datang penyakit lain. Yang tidak kalah
parahnya, walaupun berlainan jenis.
Malam itu Amalia tidak bisa tidur tenang, la teringat-ingat kepada
Erwin. Dia sendiri merasa heran, mengapa dia jadi senang kepada
dukun muda itu. Diusahakan melupakan, tidak berdaya. Ingatan
kepada Erwin terus mengganggu benaknya. Apakah ia jatuh cinta"
Hih, amit-amit jabang bayi. Masa jatuh hati sama dukun" Bikin malu
saja. Ada banyak pemuda, duda dan suami-suami kaya yang tertarik
kepadanya. Dia tahu betul. Tinggal tunjuk. Mau yang manaJ Tetapi
celakanya si dukun itu juga yang diingat.
Malam itu juga Amalia dan Erwin jadi pembicaraan Maskun dan
istrinya. Maskun yang memulai, la bertanya, "Ju, apakah kau pikir anak
kita jatuh cinta kepada dukun itu?"
"Entah, aku cuma ragu-ragu. Caranya bicara dengan dukun
sangat aneh. Seperti orang sudah bersahabat rapat lama. Apakah
dia bukan hanya bergurau?" Juariah balas bertanya.
"Kalau bergurau, syukurlah, tetapi itu pun sudah keterlaluan.
Tidak ada hormatnya kepada dukun muda itu. Apakah," tetapi
Maskun tidak meneruskan. "Apakah apa?" tanya Juariah.
"Tidak apa-apa. Aku hanya teringat kepada kata-kata Amalia
ketika dia diobati tempo hari. Katanya dukun itu akan membuat dia
jatuh cinta!" http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Ah, itu kan suara iblis yang menduduki dan menguasai dirinya."
"Ya, walaupun begitu, siapa tahu. la masih muda dan anak kita
cantik. Dengan ilmunya dia bisa menundukkan hati Amalia!"
"Jangan berprasangka!"
"Perasaanku mengatakan, bahwa dukun itu telah menguasai dia,"
kata Maskun. Pada waktu dia mengatakan begitu terdengar suara geledek.
Keras sekali. "Ini harus dicegah, Ju. Sebelum kuku kekuasaannya terlalu dalam
mencekam anak kita."
"Kita lihat dulu perkembangannya. Jangan terburu nafsu.
Mungkin dia sama sekali tidak punya selera terhadap Amalia!"
"Dia kan laki-laki. Punya ilmu penunduk lagi. Kata-kata iblis
tempo hari barangkali memberi ingat kepada kita. Supaya waspada
terhadap dukun itu." Sekali lagi geledek menggelegar seperti
hendak memporak porandakan segala apa yang ada di permukaan
bumi dan laut. "Mari kita ke kamar Amalia," Maskun mengajak istrinya.
Ternyata pintu kamar gadis itu agak renggang. Maskun
meletakkan telunjuk kanan pada bibirnya, memberi isyarat supaya
istrinya jangan bersuara. Maskun menolak pintu itu pelan-pelan.
Amalia di atas ranjang indahnya. Matanya memandang langit langit.
Belum tidur, tetapi tidak menyadari keda tangan orang tuanya.
Juariah menarik tangan suaminya, mengajaknya keluar. Lebih
suka membiarkan anaknya yang pasti sedang mengelamun atau
memikirkan sesuatu. Keluarnya ibu dan ayah itu pun tidak diketahui
oleh Amalia. Akhirnya ia tertidur, diselingi senyum-senyum karena
memimpikan Erwin, sang dukun yang sudah masuk ke dalam
hatinya. Maskun yakin, bahwa anaknya telah diguna-gunai oleh Erwin.
Dan ia yakin bahwa anaknya kini selalu memikirkan dukun itu.
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Menjijikkan, betul-betul menjijikkan, Mam. Disembuhkannya untuk ditundukkan,"
kata Maskun emosional kepada istrinya. Dan ia
memikirkan, bagaimana membuat Erwin kapok mencintai gadis kaya
dan cantik seperti anaknya. Setelah memutar otak, Maskun
tersenyum sendiri. Senyum yang mengandung sadisme.
*** LAKI-LAKI yang berpraduga dan merencanakan pembalasan itu
tidak mengajak istrinya mufakat, karena besar kemungkinan
perempuan itu tidak akan menyetujui. Dia tahu betul, bahwa tidak
dalam semua hal istri boleh diajak berunding. Dalam pelaksanaan
maksud tertentu, lebih baik tidak ada orang lain yang tahu. Tidak
sahabat terdekat, tidak saudara kandung, tidak anak, tidak istri.
Bahkan tidak ayah atau ibu kandung. Pekerjaan jahat tanpa saksi
jauh lebih selamat. Namun begitu, dia mau membersihkan jalan dulu. Bersama
istrinya ia menemui Amalia. Maskun berkata terus terang, bahwa
Amalia banyak sekali menyebut dukun yang menyembuhkannya, la
bertanya, apakah penyebutan itu sekedar mengingat jasanya atau
ada sebab-sebab yang lain.
"Ayah kira bagaimana," tanya Amalia yang tidak mau rahasia-
rahasiaan. "Kau sangat berterima kasih padanya!" jawab Maskun.
"Tepat," kata Amalia. "Itu salah satu sebab Tetapi masih ada sebab lain."
"Apa sebab yang lain itu?"
"Coba ayah tebak!"
"Aku tak berani menebaknya."
"Kenapa mesti takut. Mestinya ayah tahu. Atau aku saja yang
mengatakannya?" "Katakanlah, supaya kami tahu. Bukankah begitu Mam?" Maskun memandang istrinya.
Juariah mengiyakan. http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Aku suka sama dia ayah!"
"Suka bagaimana" Ada macam-macam suka!"
"Ya suka. Senang. Ataukah aku perlu mengatakan, bahwa aku
jatuh hati padanya?" Amalia menggoda ayahnya. Ibunya tidak turut menanyainya.
"Kau pernah mengatakan, bahwa dia akan mengguna gunaimu.
Akan membuat kau jatuh cinta padanya!"
"Huh, aku tidak pernah mengatakan begitu. Setelah aku sembuh
dan dapat berpikir wajar, aku merasa bahwa dialah laki-laki yang
tepat untukku. Sederhana dan rendah hati. Rupanya tidak jelek.
Bukankah begitu Mam," kata Amalia mencari dukungan. Ibunya
tidak menanggapi. Kelihatan dia gugup dan cemas.
"Kau tidak merasa diguna-gunai?"
"Guna-guna apa" Aku tak merasakan ada sesuatu kelainan! Hah,
bukan macam dia orangnya mau mengguna-gunai!"
"Kalau begitu baguslah. Kau sudah dewasa. Berhak menentukan
sendiri laki-laki yang kau sukai!" kata Maskun membuat istrinya
terkejut dan heran. Dia menyangka suaminya akan marah habis-
habisan. Ee, tahu-tahunya setuju tanpa reserve.
"Ayah setuju?" tanya Amalia. Dengan perasaan amat girang ia memeluk ayahnya.
*** PADA malam itu terjadi dua peristiwa besar yang jadi headlines
koran-koran penerbitan pagi keesokan harinya. Dua pejabat tinggi,
Djojosukarto dan Sumarta yang bekerja pada kantor yang sama
telah mati malam itu dengan cara yang amat mengherankan, tetapi
bukan cara yang pertama kali terjadi di Jakarta. Tubuh kedua orang
yang tinggal berjauhan itu telah dikoyak-koyak. Binatang yang
membunuhnya pasti harimau. Muka kedua korban tidak dijamah
oleh binatang itu. Beberapa hari yang lalu dukun Dolah mati dengan
cara yang sama. Kemudian tersiarlah dari mulut ke mulut bahwa
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
kedua pejabat ini ada hubungan dengan dukun yang mati itu.
Hubungan dan cara mati yang sama membuat orang mengambil
kesimpulan, bahwa ketiga orang ingin bersekongkol melakukan
kejahatan dan dibunuh oleh binatang atau makhluk yang sama.
Teringatlah mereka semua pada manusia harimau yang pernah
mengganas di beberapa bagian Jakarta. Makhluk aneh, harimau
bermuka manusia yang tidak mau sembarang bunuh, la bunuh, la
pilih mangsanya dengan tepat. Yang tidak punya dosa atau niat
jahat terhadap dirinya tidak pernah diganggu.
Rasa takut menjalari pikiran orang-orang yang punya kesalahan.
Yang tidak diketahui orang ramai, tetapi mungkin diketahui oleh
sang manusia harimau yang mengetahui segala-galanya dan bisa
membunuh di mana saja dan kapan saja dia mau. Orang ingat
kembali, bagaimana ia masuk kantor Polisi, melalui petugas-petugas
yang sedang jaga, tetapi tidak melihat dirinya. Makhluk ini tidak
takut pada siapa pun dan belum terlawan oleh orang hebat yang
mana pun. Banyak dukun terkenal jadi cemas. Apakah mereka akan
mengalami nasib seperti dukun Dolah"
*** BERITA lain yang tak kalah besarnya adalah kematian Afandi.
Bukan dikoyak harimau, tetapi menghabisi nyawanya dengan
sepucuk pistol yang ditembakkan ke pelipisnya. Dari pelipis kanan
tembus melalui pelipis kiri. la orang terkenal di antara para
pedagang, karena ia pengusaha yang ulet, rajin dan banyak
berhasil. Terkenal pula sebagai duda yang sejak kematian istrinya
enam tahun yang lalu tidak pernah kawin lagi. Pun tidak pernah
kedengaran ada main diluar. Atau punya simpanan seperti
sementara orang kaya zaman kini. Kaya melalui usaha halal atau
kedudukan yang empuk, la tinggal berdua saja dengan anaknya
Sagita yang cantik. Yang amat manja dan dimanjakan. Seluruh kasih
sayang ayah ini tumpah kepada anak tunggalnya.
Tidak terlalu banyak orang yang tahu, bahwa Afandi mempunyai
ilmu yang luar biasa. Ilmu hitam paduan barat dan timur, la hanya
mau menolong orang-orang yang benar-benar berduit atau sahabat
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
akrabnya. Sebelum ditolong harus bersumpah untuk merahasiakan
bantuannya. Harus tutup mulut, kalau berani, buka rahasia kepada
orang lain, sehingga dirinya jadi buah bibir, maka ia akan mengirim
mayat untuk mencabut nyawa si pelanggar sumpah. Ada dua orang
yang telah dipindahkannya ke neraka melalui mayat piaraannya
yang tunduk pada semua perintahnya. Seperti Musa yang hanya
dapat ditun dukkan Datuk nan Kuniang, raja di antara semua*
mayat yang bangkit atau dicuri dari kuburnya.
Mengapa Afandi yang terkenal baik hati dan hidup bahagia itu
sampai bunuh diri" Para petugas kepolisian tidak bisa mendapat
motifnya, la tidak punya hubungan. Rekeningnya di dua buah bank
menunjukkan saldo lebih yan9 cukup besar. Sagita yang dimintai
keterangan oleh Polisi juga tidak bisa memberi petunjuk ke arah
pembongkaran bunuh diri yang misterius itu. Polisi tidak mendesak
dirinya karena mereka dan semua sahabat Afandi tahu, bahwa anak
ini sayang sekali kepada ayahnya. Baginya Afandi adalah ayah
sekaligus ibu. Dalam memberikan keterangan, Sagita bicara terputus-putus
penuh kesedihan, la tidak melihat kelainan apa pun pada diri
ayahnya pada hari-hari menjelang peristiwa yang amat menimpa
hatinya. Polisi dapat mengerti, begitu juga sahabat-sahabat
ayahnya. Kini ia sebatang kara, kehilangan orang yang paling
dicintainya di permukaan bumi ini. Hanya satu yang tidak
diceritakannya. Yaitu tentang Erwin. Menceritakan itu berarti
membuka rahasia ayahnya, yaitu bahwa ia menjalankan praktek
ilmu hitam. Lebih daripada itu lagi. Bahwa ayahnya telah membuat
gila seorang gadis bernama Amalia. Yang akan terus gila menjelang
kematiannya kalau fotonya tidak dikeluarkan dari tempatnya
ditanam. Kedatangan Erwin yang juga dukun telah menyebabkan
rahasia kejahatan ayahnya terbuka. Kejahatan yang tadinya tidak
pernah diketahuinya. Kenyataan yang begitu pahit, membuat ia
merasa malu dan sedih. Afandi dapat memahami pukulan batin yang diderita anaknya, la
juga merasakan, bahwa ia kehilangan satu-satunya kasih sayang
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
yang amat dibutuhkannya di atas dunia ini. Bahwa hidup jadi tiada
punya arti lagi. Jika hidup sudah tidak ada artinya, maka jalan
terbaik adalah meninggalkan dunia ini. Mati! Kalau hanya melarikan
diri, maka rasa dosa akan selalu mengejar. Ketenteraman jiwa dan
perasaan tidak akan pernah ada lagi.
Sagita juga tidak pernah mengungkapkan sepu' cuk surat yang
ditinggalkan ayahnya. Di dalam surat singkat itu Afandi mohon maaf
kepada anaknya. Mengatakan bahwa jalan yang diambilnya bukan
yang terbaik bagi Sagita, tetapi terbaik bagi dirinya, la akui bahwa
perbuatannya sangat pengecut dan egois, la ingin lekas menghadapi
pengadilan di akhirat. Kalimat terakhirnya berbunyi: "Relakan ayah pergi, anakku
tersayang. Maafkan ayah yang telah membuat dosa, tetapi anakku
harus turut memikul deritanya."
*** ERWIN sendiri amat terkejut membaca berita tentang Afandi. la
sama sekali tidak menduga, bahwa orang terpelajar dan ahli ilmu
hitam itu akan menghukum dirinya dengan cara yang begitu
mengerikan. Perbuatan pengecut memang, tetapi juga
membuktikan, bahwa ia bersedia memikul resiko atas kejahatannya.
Manusia harimau itu pergi ke rumah Afandi untuk menyatakan
belangsungkawa kepada Sagita. la terlibat langsung dalam peristiwa
ini. "Aku menyesal sekali Sagita," katanya, la dapat merasakan,
betapa sedih hati gadis yang tinggal seorang diri saja sekarang.
"Terima kasih. Kau datang. Tetapi jangan sesali dirimu. Kau tidak bersalah,"
kata Sagita. la memberikan satu amplop kecil yang
berada di dalam amplop surat untuk dirinya sendiri.
Erwin turut ke pemakaman. Banyak orang besar hadir. Begitu
pula orang kaya. Iringan mobil tak kurang dari setengah kilo
panjangnya. Tiba di gubugnya ia baca surat dari orang yang telah tiada itu. la
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
hanya mengatakan, bahwa yang membayar dirinya seorang
bernama Jufri, masih famili Maskun. la merasa dirinya terlalu kejam
dan hina. Oleh karenanya harus berhenti hidup.
Jufri. Jadi Amalia dianiaya oleh familinya sendiri. Maskun dulu
mati-matian mengatakan, bahwa yang menyuruh bikin gila anaknya
pasti Syarif. Inilah buruk dan jahatnya praduga.
Keesokan harinya Erwin pergi ke rumah Maskun. Mengatakan
kepadanya bahwa yang menjahili adalah Jufri yang masih keluarga
Maskun sendiri. Ayah Amalia mendengarkan, tetapi dia tidak merasa penting lagi
siapa yang pegang peranan dalam membuat gila anaknya. Yang
amat menyakitkan hatinya sekarang adalah Erwin, dukun sialan
yang membuat anaknya kini tergila-gila padanya. Orang yang dapat


Petualangan Manusia Harimau Seri Manusia Harimau Karya S B Chandra di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

bersandiwara itu meminta dengan sangat supaya Erwin suka makan
bersama sebagai tanda kekeluargaan di antara mereka. Si dukun
dan manusia harimau menerima ajakan. Amalia tidak mau
ketinggalan. Mau turut makan bersama, la terus melemparkan kata-
kata penuh makna kepada Erwin. Membuat tambah panas hati
Maskun. Erwin sendiri merasa tidak senang dan tenang, karena bisa
jadi orang tua Amalia menduga, bahwa ia mengguna gunai gadis itu
supaya terpikat. "Aku mau mengajak bang Erwin nonton malam ini. Boleh ya
ayah," katanya kepada ayahnya. Hati Maskun bertambah panas.
Tetapi ia masih dapat menyembunyikannya dibalik sebuah
senyuman pemain watak. Kurang ajar, anak yang baru sembuh dari
penyakit gila itu sekarang menjadi lebih gila dengan memanggil
"abang" kepada sang dukun.
Makanan sudah dihidangkan di atas meja. Hati Maskun berdebar-
debar, Erwin sendiri tidak tenteram. Amalia terus bicara. Juariah
lebih banyak diam, tidak menanggapi.
Hati Maskun cemas, jantungnya berbunyi keras rasanya, ketika
Erwin mengangkat gelas untuk minum. Ketika hampir sampai di
bibir mendadak gelas itu pecah, membasahi baju dan celananya.
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Pakaian yang kena minuman itu mengepulkan asap, padahal
minuman itu sendiri tidak panas. Erwin cepat berdiri, memandang
pada Maskun kemudian istrinya. Dia lihat Juariah jadi gugup
sementara Maskun sendiri gugup.
"Mengapa kalian hendak membunuh aku?" tanya Erwin berterus
terang. Amalia memandang ayahnya. Kemudian ibunya. Salah seorang
atau kedua-duanya pegang peranan dalam usaji? peracunan ini"
Maskun juga seorang yang tidak bisa menahan diri. Dengan
lantang ia berkata: "Dukun tak tahu diri yang mengguna gunai
anakku memang patut mati. Sayang sekali gelas itu pecah. Kau
punya penjaga diri rupanya, dukun cabul!"
Ya Tuhan. Baru lagi dia mengobati dan menyembuhkan Amalia,
hari ini dia sudah dikatakan dukun cabul tak tahu diri. Dia tidak
pernah berbuat suatu apa pun yang buruk terhadap Amalia.
Walaupun Amalia cantik, dia benar-benar tidak pernah tertarik
padanya. "He orang kaya yang sombong. Aku orang miskin dan hina
barangkali di matamu. Tetapi terus terang, anakmu tidak ada
artinya bagiku." Erwin merasa bahwa dia sudah salah ngomong.
Mestinya dia tidak usah bicara begitu. Karena amat menyakiti hati
Amalia. Padahal gadis itu tidak berdosa. Tetapi Erwin pada saat itu
tidak lagi sanggup menguasai dirinya. Apa boleh buat, dia juga
manusia biasa, yang kadang-kadang jadi harimau. Tidak luput dari
kekurangan dan kelemahan.
Amalia menangis. Sedih dan malu. Semua gara-gara ayahnya. Si
sinting yang sombong, pikir Amalia dalam hatinya. Ayahnya seorang
yang sangat palsu. Rupanya dia kemarin bersandiwara di hadapan Amalia ketika
gadis itu mengatakan suka pada Erwin. Ayahnya mengatakan setuju
dengan siapa pun yang jadi pilihan anaknya.
"Maafkan aku Amalia. Tiada maksud melukai hatimu. Tetapi
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
ayahmu betul-betul keterlaluan!" kata Erwin lalu meninggalkan
rumah itu. "Dia dukun tak tahu diri. Kapan pun dia tidak akan
mendapatkanmu," kata Maskun kepada anaknya. Amalia menjerit
histeris lalu menangis sejadi-jadinya.
"Dia pasti diguna gunai dukun keparat itu," Kata Maskun lagi.
"Tetapi dia akan mendapat bagiannya. Dia belum tahu siapa
Maskun!" Pada saat itu terdengar suara petir, keras sekali.
MENGETAHUI bahwa Erwin bukanlah manusia sembarangan
yang boleh diremehkan, sehingga takut akan akibat-akibatnya,
maka Juariah berusaha membujuk suaminya agar jangan terlalu
emosi dan berpikir berdasarkan nafsu atau kekuatan uang.
Perempuan itu mengatakan kepada suaminya, bahwa bukan tidak
boleh jadi Amalia memang jatuh hati semaunya sendiri. Suatu hal
yang wajar, katanya. "Wajar moyangmu," kata Maskun sengit, la sudah tidak bisa
mengendalikan diri sehingga melontarkan makian yang begitu kasar
terhadap istrinya. "Maskun, kau sudah keterlaluan. Moyangku kau bawa-bawa. Kau
barangkali tidak punya nenek moyang. Dukun itu sudah
mengatakan, bahwa anak kita dibikin gila oleh saudaramu si Jufri.
Aku memang sudah lama sekali curiga sama dia."
"Keparat kau. Kini kau pun sudah berpihak sama si dukun.
Sebentar lagi kau juga ikut jatuh cinta. Kau menuduh kemenakanku
Jufri. Mana mungkin. Dia begitu sayang sama Amalia. Dukun
bajingan itu yang bikin Amalia tergila-gila sama dia. Anak kita kan
cantik. Dia kan merasa bangga kalau bisa mendapat Amalia. Bodoh,
kau bodoh!" kata Maskun.
"Si Jufri itu ingin Amalia gila atau mati supaya dia yang mewarisi harta nanti.
Kau tidak sadar ya," kata Juariah kini tidak kalah
sengitnya. http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Betul-betul kau sudah gila. Jangan sembarang tuduh. Kau
menghina Jufri. Itu artinya menghina aku! Dan aku tidak mau
menerima penghinaan."
"Yah kau memang keluarga hebat. Kemenakanmu itu berhati
emas!" Akhirnya Amalia yang dari tadi menahan diri dengan sakit hati
berkata lantang: "Aku juga yakin, si Jufri yang mengguna-gunai
diriku. Bukan Erwin. Aku senang padanya dari perasaanku
sendiri!" Tiga beranak itu sama-sama panas dan melemparkan kata-kata
pedas. Amalia terang-terangan berpihak pada ibunya.
Pada waktu itulah datang seorang tamu yang tak lain daripada
Jufri yang jadi bahan tuduhan dan pembelaan.
Maskun segera merobah sikap, ramah dan manis sekali pada
kemenakannya. Sebaliknya Juariah yang benci melihatnya membentak: "Mau apa
kau!" Maskun jadi marah, membentak istrinya. "Apa pun maunya
bukan jadi urusanmu."
Berbeda dari biasa Jufri kelihatan gugup dan sambil
menundukkan kepala ia berkata bahwa ia mau mohon maaf dan
ampun atas segala dosanya. Sekarang Maskun yang jadi heran. Apa
pula salah kemenakan yang amat disayangnya ini.
"Oom dan tante," kata Jufri. "Saya telah membuat kesalahan besar. Dan tadi saya
didatangi harimau di kamar saya."
"Harimau?" tanya Maskun.
"Ya harimau. Katanya kalau aku tidak mengakui dosaku, malam
ini aku akan dibinasakannya. Karena aku memang merasa salah,
maka aku datang." "Apa salahmu?" tanya Maskun.
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Aku yang menyuruh Pak Afandi membuat Amalia jadi gila!" kata Jufri.
Maskun terkejut. "Afandi" Yang bunuh diri kemarin malam?"
Jufri membenarkan. Maskun jadi takut. Sebaliknya Juariah dan
Amalia merasa menang. Dan tambah kagum pada kehebatan dukun
Erwin. Betapa besar kekeliruan dan dosa mereka menyangka,
bahwa guna-guna itu perbuatan Syarif. Maskun telah meminta
supaya Erwin melakukan pembalasan atas orang yang tidak
bersalah itu. Pada diri Juariah dan Amalia timbul rasa benci dan jijik yang
amat sangat terhadap Jufri. Bangsat, sungguh bangsat yang tak
berperikemanusiaan. Dan macam inilah kemenakan yang
dibanggakan Maskun. Tetapi dasar Maskun orang keras kepala dan tidak mau berpikir
berdasar kenyataan, maka ia tetap bertekad untuk membinasakan
Erwin. Kini pembinasaan Erwin semakin penting, karena orang itu
dapat melakukan berbagai macam pembalasan kalau ia masih
hidup, la tetap yakin, bahwa dukun itulah yang membuat Amalia
tergila-gila padanya, la ajak kemenakannya ke kamar kerjanya
untuk membicarakan rencana berdua-dua saja.
Setelah bertukar pikiran, oom dan kemenakan semufakat untuk
membunuh Erwin. Yang melakukan pembunuh-pembunuh bayaran
yang jumlahnya sekarang pasti ribuan kalau tidak puluhan ribu. Asal
tahu saja di mana dan bagaimana mencarinya. Paling mudah kalau
tahu di mana agennya. Meskipun kedengaran aneh, tetapi kini di
Jakarta ada agen tenaga kerja, mulai dari babu sampai pada
insinyur. Ada agen penyalur wanita bayaran, mulai dari belasan
tahun sampai maksimal empat puluh.
Jangan pula merasa aneh mendengar umur empat puluh. Ada
banyak laki-laki berpengalaman yang lebih menyenangi wanita tiga
puluh lima sampai empat puluhan daripada belasan tahun yang
dalam segala hal mesti diajari dulu. Kan nggak lucu! Ada agen
tukang pukul. Bicara sama agen, maka tukang pukul yang anda
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
butuhkan akan tersedia. Anda tidak perlu tanggungjawab apa-apa.
Kalau bayaran cukup tinggi, nama anda pun tidak akan pernah
dibawa-bawa. Dan sudah ada agen tukang bunuh. Agen-tschap ini
menyediakan orang-orang yang selalu bersedia melakukan
pembunuhan untuk siapa saja asal bayaran cocok. Organisasi ini
mempunyai pimpinan khusus. Kalau si tukang bunuh bayaran
sampai berani buka rahasia untuk siapa dia bekerja, maka dia pun
akan di "selamatkan."
Maskun menyuruh kemenakannya mengurus tiga pembunuh
bayaran yang boleh minta upah berapa saja, asalkan sanggup
membunuh si dukun keparat yang katanya membuat gila anak
tersayangnya. Melalui agen, tiga perenggut nyawa lantas tersedia. Dua dr
antaranya bekas hukuman Nusakam bangan, tahan peluru dan
senjata tajam. Sudah berkali-kali terbukti kekebalannya. Nama
mereka Masto dan David. Yang lainnya kurus kerempeng, tetapi
punya pukulan yang mematikan. Kata orang dia yang bernama
Mudakir punya tenaga dalam. Upah dijanjikan satu juta untuk tugas
itu. Sang agen potong empat puluh persen. Jadi tinggal enam ratus
ribu untuk tiga pelaksana. Masing-masing akan terima dua ratus
ribu, tetapi porsekot yang diterima masing-masing dari agen hanya
lima puluh ribu Di mana letak rumah atau sebenarnya gubug Erwin segera
diberitahukan kepada mereka. Pelaksanaan peniadaan nyawa
mangsa akan dilakukan pada malam harinya.
"Ini tidak akan bisa meleset," kata Maskun kepada
kemenakannya. Dan Jufri juga yakin bahwa semuanya akan berjalan
sebagaimana yang mereka harapkan.
Mereka berdua bertenang-tenang di rumah Maskun. Si
pembunuh nanti akan memberi laporan setelah tugasnya selesai.
Amalia dan Juariah sama sekali tidak tahu apa yang sedang
diperintahkan Maskun, tetapi kehadiran Jufri di rumah itu benar-
benar amat menimbulkan kebencian.
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Pukul sebelas malam, pintu diketuk. "Laporan Tuan," kata orang di luar.
Maskun bergegas membuka pintu. Tentu salah seorang dari
pembunuh itu datang memberitahukan kematian sang dukun.
Setelah pintu dibuka, tidak kelihatan siapa pun. Tetapi ketika pintu
ditutup kembali, mereka jadi sangat terkejut dan takut tak
terkatakan melihat di ruangan itu telah ada sesuatu makhluk yang
hidup, bukan manusia dan bukan pula hewan. Gabungan antara
keduanya, yaitu makhluk yang sedang jadi bisik-bisik ramai dan
hati-hati antara mereka yang telah mendengar ceritanya. Mukanya
jelas muka manusia. Tubuhnya, tak pelak lagi harimau belang. Muka
itu sudah berkeriput, tetapi kegagahan jelas tampak, la
memandangi kedua tuan rumah yang ketakutan dan tak dapat
bersuara itu. "Kalian tak suka melihat kedatangan atau kehadiranku?" tanya makhluk yang tak
lain dari Dja Lubuk itu. "Ssssuka!" jawab Maskun memaksakan dirinya. Manusia yang
biasanya galak dan selalu haus dendam, ditambah lagi dengan
menilai persangkaan sebagai suatu kenyataan.
"Hmm, bagus. Tetapi kenapa kalian seperti ketakutan" Karena
tampangku yang buruk dan aneh ini?"
"Ttttiddak Pak!"
"Jangan kurang ajar. Aku bukan bapakmu. Kau tidak seperti aku.
Kau manusia yang sempurna. Mana mungkin aku ini bapakmu.
Jangan kau kira aku seperti bapak-bapak zaman kini, merasa hebat
kalau dipanggil bapak. Tidak sadar bahwa yang memanggil bapak
itu sebenarnya memaki-maki dia dalam hati. Kau ingin aku panggil
bapak" Karena kau merasa dirimu berkuasa dan punya banyak uang
melalu pencurian dari bangsa dan negaramu?"
Maskun yang kaya dan sombong merasa tambah takut.
"Kau menunggu tamu, bukan" Pembunuh bayaran yang kau
sewa untuk membunuh seorang manusia yang telah
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
menyembuhkan penyakit gila anakmu?"
Maskun dan Jufri yang tadi berdiri gemetaran, kini lunglai. Lutut
mereka tak kuat lagi memikul badan.
"Jangan berlutut, berdirilah. Aku bukan atasanmu. Bukan orang
berpangkat. Bukan raja yang patut disembah!" kata Dja Lubuk
menggoda, karena dia tahu kedua manusia banyak lagak itu
sudah tak kuat berdiri. Keduanya tak juga kuat berdiri.
"Berdiri! Kalian harus' berdiri!" bentak Dja Lubuk sekarang.
"Tidak kuat Pak," kata Maskun dan Jufri mengulangi istilah
"bapak" nya. "Hm, kurang sumsum ya. Makan telor sama madu Arab yang
banyak!" kata Dja Lubuk mengkelakari orang-orang yang sudah
serasa tak punya kekuatan apa pun'lagi.
"Orang menyembuhkan anakmu. Kau tuduh dia mengguna-gunai
anakmu itu. Kau coba meracuni dia. Gagal. Sekarang kau suruh tiga
pembunuh bayaran menghabisi nyawanya. Ee, kau setan apa iblis?"
Maskun dan Jufri tidak bersuara.
'Kau tidak ingin tahu, aku ini siapa" Tapi tak usahlah! Namun
maksud kedatanganku kalian boleh tahu. Kau Maskun, karena jahat
dan mau membunuh orang yang berbuat baik padamu dan tak
pernah membuat anakmu tergila-gila padanya akan kuberi tanda
mata untuk seumur hidup. Begitu juga kau Jufri yang karena tamak
harta mau membuat gila saudara misanmu sendiri."
"Ampun Pak," kata kedua insan berhati busuk itu serempak.
"Kau tak layak mendapat ampunan," kata Dja Lubuk. Bersamaan dengan itu


Petualangan Manusia Harimau Seri Manusia Harimau Karya S B Chandra di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

dicakarnya muka Maskun. Cukup dalam, tetapi tidak
mematikan, la menjerit. Jufri menerima nasib yang sama. Jerit
mereka terdengar oleh Amalia dan ibunya yang berada di kamar
lain. Mereka bergegas pergi ke ruang tamu. Mempersaksikan
Maskun dan Jufri merintih rintih dengan muka berlumuran darah.
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Kedua wanita itu pun turut menjerit-jerit. Mempersaksikan
pemandangan yang mengerikan dan takut, kalau kalau bahaya
masih mengintai. Apa ini. Penganiayaan atau usaha membunuh
yang dilakukan hanya dengan melukai muka. Yang lebih mengerikan
adalah goncangan kedua tubuh korban. Lebih daripada getar badan
orang yang sedang dihinggapi malaria tropica.
Mendengar jerit melengking itu beberapa tetangga berdatangan.
Mereka menyangka Amalia kambuh lagi dan menemui ajalnya.
Mereka semua tahu bahwa anak orang kaya itu dihinggapi penyakit
gila buatan orang. Semua mereka yang mempersaksikan kenyataan itu jadi turut
merasa takut. Apa gerangan yang sebenarnya telah terjadi. Juariah
dan Amalia tidak bisa memberi jawaban. Dua tiga orang dari
tetangga itu teringat pada manusia harimau yang diketahui sedang
melakukan pengganasan di sana sini. Tetapi pengganasan 'yang
kesemuanya beralasan, dan satu dan lain ada kaitannya. Perbuatan
si manusia harimaukah ini, tanya mereka di dalam hati. Lantas
seorang yang teringat akan manusia harimau dan mengetahui
kesombongan Maskun, coba merangkaikan asal, sebab dan akibat.
Tetapi ia mengunci dugaan itu dalam dirinya sendiri.
Mendadak, di tengah orang merasa takut dengan berbagai
macam tanda tanya itu terdengarlah suara yang sudah banyak kali
terdengar dalam beberapa peristiwa di ibukota. Suara mengaum,
yang mereka semua ketahui suara harimau, lalu suara manusia
biasa. Tenang penuh wibawa.
"Tak usah kalian pikirkan dengan membuang-buang energi
kalian, siapa yang melakukan kejahatan ini dan apa pula yang
menjadi sebabnya. Si Maskun ini menuduh anakku yang telah
menyembuhkan anaknya dengan cara yang amat kotor. Katanya
anakku membuat Amalia tergila-gila pada anak tersayangku itu. Itu
bohong. Dia ini memang sombong dan merasa tahu segala-
galanya. Hatinya busuk. Terlalu jahat lagi. la telah coba meracuni
anakku yang tidak bersalah itu. Gagal. Kemudian dia mengupah tiga
orang pembunuh bayaran untuk membunuh anakku. Walaupun
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
aku sebenarnya telah tiada, tetapi anakku itu adalah satu-satunya
insan permata hatiku. Cintaku padanya abadi, kubawa mati. Tetapi
karena ia berkali-kali mau dianiaya manusia-manusia pintar dan
kaya yang jahil, maka aku bangkit lagi dari kuburanku di Sumatera
sana dan datang kemari!" Itulah penjelasan Dja Lubuk. Yang
mendengarkan jadi takut setengah mati. Rupanya ini pembalasan
dari seorang ayah yang bangkit lagi dari kuburnya demi cintanya
yang amat sangat pada anaknya. Mereka mendengar bahwa dukun
muda yang mengobati dan kemudian dengan izin Tuhan
menyembuhkan Amalia bernama Erwin. Mereka pun sudah
mengetahui mengapa ayah dukun itu datang membalas sakit hati
pada Maskun. "Masih ada yang harus kalian ketahui untuk mencegah salah
faham dan pergunjingan yang memburukkan anakku. Yang
membuat gila Amalia dulu adalah si Jufri bangsat ini. Bukan
Syarif seperti yang dituduh si Maskun. itulah ceritanya," kata Dja Lubuk lagi.
Mendengar ini para tetangga itu hampir semuanya pulang. Takut
terlibat. Dengan orang yang bangun lagi dari kuburannya tentu saja
manusia biasa tidak boleh main main. Bisa celaka!
Sebagai biasa, Polisi pun datang. Kali ini dipimpin oleh Sahata
Siregar yang berpangkat Kapten. Kelahiran Sipirok, Tapanuli. Jadi
masih tetangga Erwin, Dja Lubuk dan Raja Tigor yang berasal dari
Mandailing, Tapanuli Selatan.
Waktu masuk rumah Maskun, bulu roma Siregar sudah
meremang! BAGI Kapten Sahata, melihat orang mati dibunuh atau dilukai
dengan sadis bukan suatu pemandangan baru. Kedua orang ini
hanya mukanya yang dilukai. Dan kedua-duanya dengan cara yang
sama. Bukan hanya sama-sam" di muka, tetapi seperti diatur
ukuran dan tempatnya. Dimulai dari kelopak mata bagian bawah
hingga kebawah dagu, sehingga bagian bawah bola mata seperti
hendak keluar dari rongganya. Tetapi merasa bulu kuduk berdiri,
ini yang pertama kali. Karena ada bekal dari kampung maka ia
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
membaca-baca dalam bahasa daerah untuk mengatakan kepada
orang halus yang ada di rumah itu agar maksudnya dimaklumi, la
datang hanya melaksanakan tugas, tidak lebih daripada itu.
Walaupun polisi, tetapi karena toh manusia biasa, ada di antara
tiga anak buah Sahata yang jadi gemetaran, ketika mendengar
atasannya mengatakan, bahwa luka itu bukan disebabkan tangan
manusia. "Kalian sempat melihat makhluk yang melakukannya?" tanya
Sahata kepada Nyonya Maskun dan anaknya Amalia.
"Tidak," jawab keduanya, "Tetapi turut mendengar suara harimau mengaum."
"Suara harimau tanpa harimau," ulang Sahata. Dalam hatinya
Siregar sudah tahu, bahwa perbuatan ini tentulah hasil kerja si
manusia harimau yang belakangan ini mengadakan kegiatannya
lagi, setelah selama setahun tidak memperdengarkan atau
membuktikan kehadirannya. Baginya di Tapanuli, manusia harimau
bukan sesuatu yang baru, walaupun jumlahnya tidak banyak. Dia
teringat tentang seorang tetangganya beberapa tahun yang iaiu di
kota dingin Sipirok. Mati, lalu seminggu kemudian hampir saban
malam terdengar suara harimau mengaum tak jauh dari tempat
tetangganya yang baru tutup usia itu. la kembali dari kuburannya
sebagai harimau karena semasa hidupnya ia juga manusia harimau.
Maksudnya mengaum semata-mata untuk mengatakan kepada istri
dan anak-anaknya yang ditinggalkan, bahwa ia sangat sayang pada
mereka dan anak selalu melindungi mereka dari ancaman bahaya.
Sahata Siregar lalu ingat pada seorang laki-laki muda setahun
yang lalu yang telah menyebabkan kepanikan, juga di kalangan
kepolisian karena ia telah mengambil nyawa dua anggota penegak
keamanan yang dengan sadis telah melakukan penganiayaan atas
dirinya ketika ia ditangkap dalam keadaan sebagai manusia, la
masih dapat mengingat kembali bahwa laki-laki itu bernama Erwin.
Dialah yang telah merusak muka kedua korban ini" Lebih baik
dugaan ini disimpan dalam hati sendiri, sebab terlalu besar
resikonya untuk coba-coba mengambil tindakan terhadapnya. Sudah
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
cukup dikenal bahwa manusia harimau tidak akan bertindak, kalau
bukan manusia wajar yang terlebih dahulu menyakitinya. Di masa
yang belakangan ini telah terjadi beberapa kasus aneh yang tak
terpecahkan atau tak berani diselesaikan oleh polisi. Pihak Polisi
lebih baik menghadapi komplotan penjahat yang bersenjata pistol
atau Cari Gustav yang dapat memuntahkan rentetan peluru
daripada manusia tidak, harimau pun bukan.
*** MASKUN dan Jufri tidak punya pilihan lain daripada menceritakan
apa sebenarnya yang telah terjadi. Kini ia benar-benar mengalami,
bahwa dukun muda Erwin punya ayah harimau dan bahwa dia tidak
pernah membuat Amalia untuk jatuh cinta pada dirinya. Tetapi
kesadaran ini sudah terlambat. Cacad mukanya tidak akan bisa
terpupus seumur hidup. Huh betapa akan mengerikan rupanya
nanti. Kedua korban itu diangkut ke rumah sakit untuk mendapat
perawatan semaksimal mungkin. Bedah plastik barangkali masih
dapat menyelamatkan muka mereka dari pemandangan yang amat
menakutkan dan bahkan menjijikkan. Urusan biaya tidak akan
menjadi soal karena uang mereka lebih daripada cukup. Tetapi
ketika dokter dan perawat hendak memberikan pertolongan,
mendadak terdengar di ruang rumah sakit itu suara harimau. Kuat
dan menakutkan sekali. Bukan hanya perawat, dokter-dokter pun
jadi pucat dan saling pandang. Mana mungkin ada harimau di
rumah sakit, tetapi suara itu pasti suara harimau. Yang punya
kepintaran untuk membaca-baca doa segera membaca untuk
mohon perlindungan. Karena tiap kali dokter hendak merawat luka-
luka itu terdengar suara harimau, akhirnya tak ada seorang pun
yang berani menolong, sehingga kedua orang pasien itu terpaksa
dipindahkan ke rumah sakit lain. Tetapi di hospital lain pun para
dokter dan perawat mengalami hal yang sama. untunglah akhirnya
ada seorang manteri berasal dari Banten yang tahu apa yang harus
dilakukannya. Dalam bahasa daerahnya ia mohon izin kepada
makhluk sakti yang melukai Maskun dan Jufri agar
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
TIGA pembunuh bayaran yang belum mengetahui apa yang telah
terjadi telah siap dengan rencana mereka untuk melaksanakan
tugas demi memperoleh dua ratus ribu tiap orang. Tak ada seorang
pun di antara mereka yang memikirkan kemungkinan kegagalan.
Mana bisa gagal! Mudakir, walaupun kurus kering tapi punya daya
pukul yang mematikan. Pukulan akan dirasakan oleh lawannya
sebagai hantaman dengan palu besi. Suatu ilmu yang sudah
hampir langka, la mendapatkannya dari kakeknya Solihin yang
dimasa hidupnya terkenal sebagai jagoan yang tak pernah
terkalahkan. Kedua orang temannya Masto dan David punya ilmu
kebal terhadap peluru dan senjata tajam. Mereka percaya bahwa
Erwin yang akan dibunuh itu tentu juga seorang hebat. Kalau
tidak, mustahil sampai tiga orang disewa untuk menamatkan
riwayatnya. Tetapi apalah arti kehebatan seorang Erwin menghadapi
tiga jagoan berilmu tinggi. Mereka sudah mengkhayalkan apa yang
akan mereka lakukan dengan uang upah yang akan diterima nanti.
Memuaskan diri. Minum sepuas hati dan main perempuan sesuka
selera. Sudah belasan kali mereka bersenang-senang atas bangkai
orang-orang yang mereka bunuh atas perintah orang-orang yang
berduit melalui agen. Mereka memasuki gubug Erwin dengan terlebih dahulu memberi
salam. Pintu memang terbuka. Betapa miskinnya dukun ini, pikir
mereka. Hidupnya tentu tidak pernah merasakan kebahagiaan
seperti yang mereka seringkah rasakan. Kalau ditimbang dari sedikit
saja segi kemanusiaan, maka tidaklah patut orang ini dibinasakan, la
mesti dikasihani. Tetapi rasa kasihan agak secuil itulah yang tidak ada pada
mereka. "Erwin, keluarlah," kata Mudakir si kerempeng yang telah
meminta kepada kedua rekannya agar sasaran ini diserahkan saja
padanya sendiri. Tidak perlu tenaga tiga orang menghadapinya.
Calon mangsa yang dipanggil tidak memperlihatkan diri.
"Kau tidak akan dapat melarikan diri. Lebih baik kita jangan
membuang waktu. Nasibmu sudah kami tentukan," kata Mudakir
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
lagi. "Penundaan beberapa saat tidak akan ada artinya, bukan"
Hanya membuat pikiranmu lebih tersiksa!" Ketiga pembunuh
bayaran itu sedikit pun tidak meragukan keberhasilan yang akan
mereka capai. "Apakah kalian benar-benar menghendaki nyawaku!" tanya satu suara tiba-tiba.
Erwin menjawab, tetapi belum memperlihatkan diri.
"Sungguh mati, kami harus mengambil nyawamu!" kata Masto.
"Dengan harga berapa?" tanya Erwin.
Ketiga orang itu merasa heran sambil terhina karena suara yang
tidak memperlihatkan diri itu mengetahui bahwa mereka pembunuh
bayaran. Tentu ia orang hebat. Dapat membutakan mata, dapat
pula membaca isi hati. "Hah kau tahu rupanya," kata Masto. "Memang kami dibayar, karena itulah profesi
kami. Dan itulah sebabnya kami harus
membunuhmu, walaupun kita belum pernah berkenalan dan oleh
karenanya tidak bermusuhan."
"Kalian jujur, mau berterus terang!" kata Erwin. "Aku pun ingin berterus terang.
Aku bukan orang yang mau menyerah begitu saja.,
walaupun kalian tiga jin dari neraka. Aku tidak takbur, tetapi kalau
kalian mau memutar langkah aku masih akan memberi ampun pada
kalian!" Ketiga jagoan itu merasa amat tersinggung. Mereka diberi
ampun" Biar dunia kiamat tujuh kali, mereka tidak akan kenal apa
artinya itu minta ampun. "Sombong juga kau orang muda! Tetapi biarlah. Sebentar lagi
kau tidak akan bisa lagi membuka moncongmu!"
"Yang menyuruh kalian si bajingan Maskun hah! Kalian tidak tahu
bahwa dia sudah dalam keadaan sekarat. Sisa upah kalian tidak
akan pernah kalian terima lagi!"
"Jangan menggertak kami. Belum ada satu manusia pun berani
mungkir janji pada kami."
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Boss kalian itu sudah dalam keadaan payah, kataku!"
Ketiga pembunuh upahan itu saling pandang, tetapi punya
keyakinan bahwa apa yang dikatakan Erwin hanyalah suatu muslihat
untuk menyuruh mereka pergi. Karena ia tidak berani menghadapi
tantangan mereka. "Kami menghendaki nyawamu. Perlihatkan dirimu, kalau kau
jantan!" kata David membentak.
"Kalian tak suka nasehatku! Baiklah kalau be gitu. Inilah aku!"
kata Erwin. Dia keluar dari balik dinding yang dibuat dari pada bambu. Hanya
itulah satu-satunya penyekat dalam ruangan buruk hampir tanpa
perabotan itu. Dan yang keluar itu sungguh-sungguh bukan Erwin
yang dinantikan ketiga pembunuh bayaran. Ini bukan manusia,
bukan pula harimau sebagaimana yang biasa atau pernah mereka
lihat di kebun binatang. Badannya memang badan harimau loreng
yang dikenal sebagai raja rimba. Tetapi kepalanya itu! Ke pala
manusia. Tentu inilah manusia harimau yang mereka dengar
ceritanya di waktu-waktu yang akhir ini. Tetapi mereka tidak pernah
menduga akan berhadapan dengan makhluk ini. Mereka tukang
bunuh memang! Membunuh manusia. Siapa saja, asal upahnya
cocok. Erwin memandang ketiga orang yang menantangnya dengan
mata tanpa berkedip. "Kalian menghendaki nyawaku bukan" Ambillah. Tetapi aku ini
hanya punya satu nyawa, maka aku akan mempertahankannya.
Jangan marah kalau dalam membela nyawa yang hanya sebiji itu
aku terpaksa membunuh kalian. Supaya kalian tahu bagaimana
rasanya mati sebagaimana telah dirasakan oleh sekian banyak orang
yang kalian bunuh, semata-mata karena mengharapkan uang yang
kalian gunakan pula Untuk membeli dosa ke Kramat Tunggak!"
Semangat Masto, David dan Mudakir merosot sampai ke lutut,
yang tak dapat lagi dicegah jadi gemetaran, sehingga jelas tampak


Petualangan Manusia Harimau Seri Manusia Harimau Karya S B Chandra di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
oleh si manusia harimau. "Kalian perlu makan banyak sumsum kaki lembu dan kambing
karena lutut kalian nampaknya goyah," kata manusia harimau itu
berkelakar. Kini ia bicara santai santai saja sambil menikmati
keadaan tiga insan yang hendak membunuhnya tadi.
"Tadi kalian katakan supaya kita jangan membuang waktu. Apa
lagi! Laksanakanlah tugas ka lian!" kata Erwin.
Ketiga pembunuh penerima upah itu bukan hanya tidak berbuat
suatu apa pun, tetapi buka mulut saja tak sanggup. Orang-orang
yang tak pernah takut mati dan pernah berpikir bahwa pada suatu
saat semua manusia dan makhluk di dunia ini akan sampai pada titik
akhirnya, kini merasakan bahwa maut sudah ada di hadapan
mereka. Betapa mengerikan. Makhluk yang manusia harimau itu
akan mengoyak-ngoyak tubuh mereka satu demi satu, kemudian
mengeluarkan seluruh isi perut mereka. Dilonggokkan di samping
tubuh yang sudah tidak bernyawa. Membayangkan ini ketiga orang
yang tak pernah takut dan tak punya rasa kasihan itu dihantui
kegugupan dan ketakutan yang amat sangat.
"Kalian orang-orang kebal, bukan?" tanya si manusia harimau, la benar-benar
sedang berhasrat untuk mempermainkan mereka.
"Datang kemari hendak membunuh aku yang buruk ini!"
Tidak ada tanggapan. Lidah pun terasa kelu. "Baru sekali ini
kalian merasakan takut. Begitulah yang dirasakan oleh korban-
korban kalian. Jadi, sudah sepantasnya kalian mati. Aku dapat
merobek dada kalian lalu memakan jantung dan hati kalian. Sebab
aku harimau yang amat menyukai isi perut manusia!"
David, Masto dan Mudakir jadi tambah lemas. Dan sebentar lagi
akan mati. Tetapi si manusia harimau kemudian berkata dengan tenang:
"Karena kalian terlalu takut dan aku tidak sejahat kalian, maka
nyawa kalian akan kuselamatkan!"
Ketiga pembunuh bayaran itu sukar percaya akan mendapat
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
harapan baru. Tidak akan dibunuh" Benarkah itu" Ataukah makhluk
mengerikan itu hanya mempermainkan mereka bagaikan kucing
mempermainkan tikus"
"Kalian harus menurut perintahku, kalau masih mau hidup!" kata Erwin.
"Kami menurut apa saja yang tuan perintahkan," kata mereka
hampir serentak. "Baiklah. Pergilah ke rumah sakit, di mana orang yang membayar
kalian sedang dirawat. Cari Maskun dan Jufri. Bawa pergi dari sana!"
perintah Erwin. Aneh sekali pemandangan yang merupakan
kenyataan itu. Harimau yang berkepala manusia memberi perintah
kepada manusia-manusia normal, persis majikan kepada anak buah
saja. "Apakah tidak lebih baik dibunuh saja di sana Tuan?" tanya
Masto. Dasar tukang bunuh, pikir Erwin. Yang mereka sukai hanya
membunuh saja. Baru beberapa menit dibebaskan dari rasa takut
yang belum pernah mereka rasakan seumur hidup.
"Kalian hanya melakukan apa yang kukehendaki! Sanggup atau
tidak" Kalau tidak sanggup, katakan terus terang. Supaya kuketahui
bahwa kalian tidak berguna bagiku dan tak perlu kubiarkan hidup
lagi!" "Oh sanggup tuan, sanggup. Aku juga sanggup," jawab ketiga
pembunuh upahan itu. Mereka sadar bahwa si manusia harimau
tidak boleh sampai jadi marah lagi. Nyawa mereka imbalannya.
"Kalian culik kedua orang itu pada tengah malam! Tidak boleh
gagal. Kalian tentu tahu bagaimana caranya!"
Ketiga orang itu menyanggupi. Cepat-cepat mereka
meninggalkan gubug Erwin yang hampir jadi tempat kematian
mereka. Mereka bergegas, kuatir si manusia harimau merobah
pendiriannya. Mereka akan mengatur bagaimana melaksanakan
tugas yang dibebankan pada mereka. Tugas yang tidak boleh gagal!
-ooo0dw0ooo- http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
2 PEMBUNUHAN memang profesi mereka. Mereka mengetahui
berbagai macam cara untuk itu. Dari enam belas kali perintah
dibayar yang mereka sanggupi, belum ada satu kali pun gagal.
Seringkah mereka malah tidak tahu siapa sebenarnya yang
membayar, sebab mereka mendapat order melalui boss mereka di
organisasi yang mereka beri nama Orpemba. Tidak banyak orang
mengenal serikat gelap ini. Kelengkapan namanya Organisasi
Pembunuh Bayaran. Markasnya di pusat daerah Senen. Tapi jangan
dikira markas itu merupakan suatu markas serikat terlarang. Mereka
tidak terlalu bodoh untuk berbuat begitu. Boss berkedok sebagai
pedagang. Dan memang menjalankan praktek dagang yang legal.
Dilindungi oleh izin dan memenuhi segala kewajiban. Dia pun selalu
kelihatan ramah dan baik hati. Anda tidak akan percaya bahwa ia
sebenarnya iblis. Kedoknya perfect. Sandiwaranya sebagai pemain
watak yang bila di-festival-kan wajib dapat piala super citra. Di atas dari
piala citra yang sudah terkenal itu. Kalau mau dicari
perbandingan, kira-kira seperti seorang berkedudukan resmi yang
selalu menganjurkan ktoederhanaan, kerja keras, berjuang tanpa
pamrih, memberi contoh yang baik, jangan sampai ke luar rel
Pancasila dan UUD '45, tetapi di samping anjuran yang indah-indah
itu juga mempraktekkan pencurian tak kenal batas dan tak kenal
kasihan melalui kedudukannya .
Mudakir, Masto dan David memperundingkan bagaimana
melakukan penculikan ini, suatu tugas yang berlainan dari tugas
biasa. Apalagi dari rumah sakit pula. Yang punya begitu banyak
ruangan, sekian banyak penjaga dan perawat yang selalu
bergantian melaksanakan kewajiban. Non stop dua puluh
empat jam. Tetapi bagaimanapun sulitnya harus dapat mereka
laksanakan kalau masih kepingin hidup lebih lama di atas bumi
Tuhan ini. Kalau mereka gagal, pasti sang manusia harimau yang
tahu dan dapat berbuat segala-galanya akan mencari dan
membunuh mereka. Mayat mereka bukan lagi akan terkapar di
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
gubug, tetapi mungkin di pinggir jalan. Dada koyak, isinya terburai.
Semua yang lalu lalang di sana akan melihat. Dan mereka akhirnya
pasti tahu siapa mereka. Lalu berkatalah tiap penglihatan: "Inilah hukuman bagi
pembunuh yang mau membunuh siapa saja asal
dibayar!" Kata sepakat telah didapat. Resiko masih cukup besar walaupun
dilaksanakan secermat mungkin, tetapi masih besar kemungkinan
akan berhasil daripada mati konyol oleh amarah sang manusia
harimau, lagi pula dengan begitu mereka masih akan menerima sisa
upah. Mungkin bisa diminta lebih banyak karena ini bukan tugas
seperti yang biasa mereka laksanakan.
Walaupun semua pembunuh bayaran dilarang keras mengunjungi
boss di tokonya, tetapi ketiga orang ini tidak perduli. Kalau perlu itu boss
mereka bunuh. Persetan sama segala konsekwensi. Resiko
dirobek sang manusia harimau jauh lebih menakutkan dari resiko
apa pun. Ketika mereka di siang bolong sampai ke toko TNH yang
multifungsi itu, kebetulan sang majikan ada. Dia heran dan terkejut.
Mau apa ini bangsat-bangsat datang ke situ. Kurang ajar. Berani
melanggar ketentuan. Mungkin mereka sudah masuk dafuu hitam
Polisi, tetapi belum ada bukti kuat untuk diringkus Kalau kunjungan
ini dilihat oleh para intel atau agen rahasia Polisi, mereka pasti akan bertanya
Warisan Berdarah 1 Tamu Dari Gurun Pasir To Liong Keng Hong Karya Opa Harpa Iblis Jari Sakti 31
^