Pencarian

Petualangan Manusia Harimau 1

Petualangan Manusia Harimau Seri Manusia Harimau Karya S B Chandra Bagian 1


TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Seri Manusia Harimau Karya : S.B CHANDRA Sumber : djvu syaugy_arr Trim's yee Convert, Edited & Ebook: Dewi KZ
Tiraikasih website http://kangzusi.com/ http://kang-zusi.info/
http://dewikz.byethost22.com/ http://ebook-dewikz.com/
http://tiraikasih.co.cc/ http://cerita-silat.co.cc/
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
S B Chandra Dilahirkan di Mandailing, Tapanuli Selatan dari keluarga perantau
dan petualang. S.B.CHANDRA pernah berpetualang ke pedalaman Malaysia,
Aceh, Tapanuli, Sumatra Timur, Jambi dan mengikuti ilmu mistik
pada guru-guru amat terkenal seperti Inyiek Angku, Inyiek Gadang,
Baginda Samadun dan lain-lain. Telah pernah bekerja pada
beberapa harian dan menulis sejumlah buku, antara lain yang akan
terbit adalah: * MANUSIA HARIMAU 1 - 2. * MANUSIA HARIMAU MERANTAU LAGI 1 - 2.
* MANUSIA HARIMAU MARAH 1 - 2.
* MEMBURU SI MANUSIA HARIMAU 1-2.
* MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA 1 - 4.
* PETUALANGAN SI MANUSIA HARIMAU 1 - 5.
* KUCING SURUHAN 1 - 5.
Jangan Anda lewatkan untuk memiliki buku yang ceritanya
sangat menarik ini!! Tunggulah tanggal terbitnya!!
1 DALAM kisah kisah keluarga manusia harimau yang telah lalu,
dibawah judul "Manusia Harimau Marah" telah diceritakan,
bagaimana makhluk yang dalam keadaan wajar amat baik hati ini
pergi ke Ujungpandang atas permintaan sahabat karibnya
Sabaruddin yang baru ditimpa kemalangan oleh kejahatan dukun-
dukun yang mempergunakan ilmu hitam di sana. Manusia harimau
tidak dapat menghidupkan kembali adik sahabatnya yang telah
dikuburkan, tetapi ia telah dapat membalaskan dendam keluarga itu
terhadap orang-orang yang menyebabkan kematian gadis rupawan
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
itu. Dalam perjalanan kembali ke Jakarta, di pesawat terbang, Erwin
berkenalan dengan seorang wanita, gadis ini bernama Sabrina, asal
dari Minangkabau, Sumatera. Gadis ini memenuhi segala
persyaratan untuk dikatakan cantik, tetapi belakangan ternyata
bahwa ia anak kandung Sutan Rimboga dang yang tewas di Sungai
Penuh oleh keroyokan orang kampung ketika ia mendadak jadi
harimau di tengah orang ramai. Kedua orang itu jadi sahabat dan
saling menyukai. Tetapi suatu musibah yang amat menyakitkan hati
telah menunggu kedatangan Erwin di Jakarta. Istri tersayangnya
Indahayati dan anak tunggalnya yang amat dicintainya telah mati
dibunuh oleh Ki Ampuh yang telah menjadi babi karena dimakan
oleh sumpahnya sendiri Erwin yang sedih dan kesepian jatuh cinta pada Sabrina. Tetapi
ia tidak dapat mengatakannya kepada gadis itu, sebelum empat
puluh hari sejak ia ditimpa musibah. Wanita itu ternanti-nanti
dengan harapan yang tak pernah terpenuhi. Dalam perbuatan,
Erwin selalu memperlihatkan bahwa ia menyayangi dan mencintai
Sabrina, tetapi yang penting baginya adalah pernyataan dari laki-laki itu.
Sesuai dengan suratan takdir, Sabrina berkenalan dengan
Sabaruddin yang sahabat terakrab Erwin. Pemuda Bugis itu jatuh
hati pada Sabrina dan gadis itu pun akhirnya menerima karena ia
diteror oleh kesepian dan harapan yang hampa.
Setelah empat puluh hari kematian tragis Indaha-yati dan
anaknya, Erwin pergi ke rumah Sabrina untuk menyampaikan rasa
cinta yang telah dipendamnya karena harus tunduk pada larangan.
Gadis itu mendengar dengan tidak acuh, membuat Erwin sukar
mengerti. Akhirnya ia menyangka bahwa selama ia terpaksa
mengunci mulut itu rupanya ada laki-laki lain masuk ke dalam hati
Sabrina. Oleh cintanya yang amat sangat pada gadis itu, maka
Erwin minta bantuan sahabatnya Sabaruddin untuk menyampaikan
maafnya kepada Sabrina dan sekaligus menceritakan kenapa Erwin
selama ini tidak pernah mengatakan cinta hatinya. Mengetahui
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
bahwa mereka berdua mencintai gadis yang sama, Sabaruddin jadi
amat terkejut, tetapi ia merahasiakannya. Bagaimanapun
bersahabatnya ia dengan Erwin, ia tidak akan melepaskan wanita
pilihan hatinya itu. Tetapi ia akan menyampaikan apa yang dipinta
Erwin. Sabrina juga terkejut mengetahui bahwa Sabaruddin sahabat
Erwin, tetapi ia mengatakan bahwa antara dia dengan Erwin hanya
ada persahabatan biasa, la tidak pernah mencintai Erwin dan laki itu
juga tidak pernah menyatakan cinta p."l.i dirinya.
Mendengar jawaban Sabrina, habislah harapan Erwin. la ingin
tahu siapa gerangan laki-laki yang mengisi hati Sabrina. Sabaruddin
mengatakan bahwa ia tak tahu. Bilamana ia tahu ia akan
mengatakannya kepada Erwin sesuai dengan permintaan
sahabatnya itu. Hatinya berdebar dan takut, bertanya pada dirinya
apa yang akan dilakukan Erwin setelah ia mengetahui siapa yang
merebut hati gadis yang dicintainya itu.
Erwin mengulangi pesannya, agar Sabaruddin memberitahu,
kalau ia sudah mendengar siapa gerangan yang menjadi kekasih
Sabrina. "Mau kauapa-kan orang itu, kalau kita sudah tahu?" tanya Sabaruddin.
Erwin diam. "Mau kaubunuh?" tanya Sabaruddin.
"Huu, tidak. Dia tidak bersalah, mengapa harus dibunuh. Disakiti pun tidak!"
"Lalu apa gunanya atau apa pentingnya kita mencari tahu siapa
orang itu. Itu kan soal Sabrina sendiri!"
"Ada yang mau kuceritakan kepada orang itu. Demi kebaikan
dirinya," jawab Erwin. Bagi Sabaruddin merupakan tanda tanya
apakah yang akan diceritakan itu. Apakah bukan muslihat Erwin
belaka. Karena sangat kecewa, Erwin mengambil kepu-tusan untuk
mengasingkan diri. Tetapi tanpa d kehendakinya ia mendadak
berubah pula jadi harimau. Dipandanginya dirinya di cermin besar
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
model kuno yang ada di rumah buruknya itu. Huh, mengerikan
sekali. Mengapa ia punya nasib seperti itu" Dia tunggu dirinya
berubah normal kembali agar dapat pergi menyingkir ke tempat
yang tidak diketahui oleh sahabat kenalannya. Tetapi pengha-
rimauannya sekali ini lebih lama daripada biasa. Dua jam kemudian
baru dirinya normal kembali dalam keadaan basah oleh keringat.
la meninggalkan rumahnya, pergi pindah ke sebuah pondok di
Tanjung Priok. Tanpa pamit pada tetangganya yang manapun.
Ketika Sabaruddin datang ke sana ia hanya menemukan rumah
kosong. Tak tahu mau ke mana mencari Erwin.
Untuk beberapa waktu lamanya hubungan mereka terputus.
Sehingga pada suatu hari, Erwin melihat Sabaruddin turun dari
mobilnya di depan sebuah rumah makan di Tanjung Priok, la
pandangi saja dari jauh tanpa niat untuk menemuinya. Tetapi apa
mau di kata, Sabaruddin kebetulan menoleh ke tempatnya berdiri
dan langsung mengenalnya, la panggil nama Erwin, tetapi manusia
harimau itu segera bergerak menjauhkan diri. Sabaruddin yang
heran, mengejar dan akhirnya terkejar juga olehnya sesudah Erwin
memasuki pekarangannya. "Mengapa kau menghindar Erwin" Apa salahku?" tanya
Sabaruddin. "Tak ada salahmu. Yang salah adalah aku yang bernasib buruk
ini!" "Karena soal Sabrina?"
"Tidak, karena aku bukan manusia w"j"r." . Iba hati
Sabaruddin. Sahabat karib y-tnj [iwrnah amat berjasa itu
mempunyai nasib yang b? y itu buruk. Dan diam-diam kekasihnya
telah di r-botnya pula. Pada suatu hari Sabaruddin menghadiri pesta ulang tahun
sahabatnya Safril. Sabrina turut. Di rumah itu ada bayi, anak Safril.
Semua tamu memuji kemontokan dan kecantikan bayi itu. Termasuk
Sabrina. Tetapi celakanya pada saat itu Sabrina tiba-tiba
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
berkeinginan meminum darah. Dia coba melawan nafsu jahat itu
tetapi tidak berhasil. Maka diisapnya lah darah orok tak berdosa itu
hanya dengan pandangan matanya yang mengandung kekuatan
gaib. Bayi itu meronta-ronta kemudian diam tak bernapas lagi.
Semua hadirin panik. Sabaruddin dan Sabrina pulang. Kalau Sabrina
pulang ke rumahnya, maka Sabaruddin, setelah mengantarkannya
langsung pergi ke Priok mencari Erwin untuk minta bantuannya.
Dengan izin Tuhan dan sangat mengherankan semua orang di situ,
bayi itu bernapas kembali. Sulit mencari kata-kata melukiskan
betapa girangnya hati suami-istri yang baru beranak satu itu. Semua
orang memuji Erwin dan banyak di antara mereka yang menyalami
lalu mencium tangannya bagaikan menghormati seseorang yang
dianggap keramat: Safril bertanya kepada Sabaruddin berapa ia
harus membayar. Kepadanya dijelaskan oleh pemuda Bugis itu
bahwa Erwin tidak suka mendengar kata-kata bayaran, la bukan
penjual ilmu dan ia menolong sama sekali bukan karena tujuan
materi. Bertambah heranlah orang dibuatnya, la mohon diri setelah
memberitahu kepada suami-istri Satril bagaimana caranya menolak
iblis berupa manusia kalau datang hendak mengisap darah bayi itu
lagi. Kepada Sabaruddin diceritakan oleh Erwin bahwa yang mengisap
darah bayi itu adalah Sabrina, yaitu salah seorang tamu yang duluan
pulang dari pesta tadi. Sabaruddin tak percaya dan akhirnya merasa
sahabatnya menghina wanita yang begitu dipercayainya. Oleh sakit
hati ia menyuruh Erwin turun dari mobilnya di tengah jalan. Orang
yang tahu diri itu turun dengan berkata: "Kau yang orang kaya, kau yang punya
mobil. Aku hanya menumpang. Turun katamu, aku
turun!" Sepeninggal Erwin laki-laki Bugis itu tak bisa tenang lagi. la mau
tahu benarkah tuduhan keji orang Mandailing itu. Ketika ia
berkunjung ke rumah Sabrina menanyakan hal tersebut, wanita itu
membantah dengan mengatakan bahwa Erwin memfitnah karena
cintanya ditolak. Dan Sabaruddin percaya akan keterangan itu.
Tetapi dasar dusta tak dapat disembunyikan selama-lamanya,
mendadak Sabrina merasa dirinya akan berubah rupa tanpa
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
kemampuan untuk mencegahnya. Sabaruddin melihat perubahan itu
dan menjadi takut, tetapi ia berusaha menahan diri.
"Kau takut," kata Sabrina.
Sabaruddin tidak menjawab tetapi tak dapat menyembunyikan
rasa takutnya. Pelan-pelan ia menjauhkan diri. Sabrina berkata agar
ia jangan takut, karena Sabrina tidak akan menyakitinya dan
perubahan yang begitu hanya sebentar. Nanti ia akan jadi wanita
normal kembali yang cinta sepe nuhnya kepada Sabaruddin.
Akhirnya Sabaruddin memberanikan bertanya apakah benar Sabrina
yang mengisap darah anak keluarga Safril. Wanita harimau jadi-
jadian itu hanya menjawab: "Apakah itu penting." Sabaruddin menilainya sebagai
pengakuan Sabrina, yang tadi begitu dicintainya
tetapi kini jadi makhluk yang sangat menakutkan.
Akhirnya Sabaruddin pergi juga, menyebabkan Sabrina sakit hati.
la tidak mau kehilangan Sabaruddin karena ia telah kehilangan
Erwin oleh melimpahkan cintanya kepada pemuda Bugis ini.
la akan mengejar Sabaruddin, tetapi secara mendadak keinginan
minum darah bangkit dalam dirinya, la teringat pada anak saudara
misannya yang menumpang di rumah itu karena suaminya sedang
keluar kota. la masuk kamar dan memandangi bayi yang bernama
Erni. Melalui matanya darah diisap sampai kering. Ibunya menjerit-
jerit melihat anaknya tak bergerak lagi. Seisi rumah jadi panik.
Dokter tak dapat menolong. Habislah harapan Sutan Mandiangin,
habis harapan ibu bayi yang malang itu.
Tetapi takdir juga menentukan, bahwa Erwin mengetahui
malapetaka itu oleh berita yang disampaikan Ki Ampuh yang telah
jadi babi impoten. "Sejahat jahat diriku, kadang-kadang ada juga secercah
kebaikan," katanya. "Pergilah ke sana barangkali kau masih dapat
menyelamatkannya," kata Ki Ampuh. Dan Erwin
bergegas pergi. Mujur bagi keluarga Sutan Mandiangin, Erni masih
dapat diselamatkan, walaupun tadi ia telah tidak bernapas. Mereka
pun mengetahui, bahwa kiranya Sabrina yang mengisap darah orok
yang berumur dua bulan itu.
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Lenyapnya gadis itu sementara orang lagi panik, menguatkan
keyakinan bahwa dialah yang melakukannya. Apalagi Erwin pun
mengatakan begitu. "la kadang-kadang jadi harimau dan bila dahaga darahnya
menyelap, maka ia akan mencari bayi untuk melenyapkan rasa haus
darah itu," kata Erwin.
Sutan Mandiangin tertunduk saja. Malu dan sedih. Sabrina adalah
kemenakan kandungnya. "Bagaimana Erwin mengetahui, bahwa Erni dalam bahaya?"
tanya istri Sutan Mandiangin.
"Seorang musuh besarku yang menceritakan," jawabnya.
Perempuan itu heran mendengar. Atau salah dengarkah dia"
"Musuh besar" Bagaimana mungkin!"
"Tak ada yang tak mungkin di dunia ini."
"Tetapi mengapa ia melakukannya, maksud saya mengabarkan
musibah itu kepada Nak Erwin?"
"Itulah dia keajaiban yang ada pada manusia atau makhluk. Di
dunia ini tiada yang kekal atau tetap. Gunung dengan lereng dan
kakinya yang subur, jadi sumber penghidupan orang banyak, bisa
mendadak menggelegar dan meletus, membinasakan manusia yang
hidup dari kesuburannya. Penjahat yang paling ganas mungkin saja
terjun ke laut untuk menyelamatkan seseorang yang sama sekali tak
dikenalnya karena dilihatnya manusia itu tak pandai berenang!"
"Saya tak mengerti," kata makcik Sabrina.
"Tak semua yang terjadi di dunia ini bisa kita mengerti. Sebab
kadangkala tak sesuai dengan hukum akal."
Keluarga Sutan Mandiangin mengucapkan terima kasih yang
tiada terhingga. "Itu semua dengan izin Tuhan," kata Erwin merendah.
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Erwin mengatakan bahwa Sabrina masih akan berkeliaran. Tidak
akan kembali ke rumah secara terang-terangan, karena belangnya
sudah diketahui. Dan ia akan mencari mangsa-mangsa baru, karena


Petualangan Manusia Harimau Seri Manusia Harimau Karya S B Chandra di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

sewaktu-waktu dahaganya akan datang.
Erwin kembali ke rumahnya. Tak lama antaranya ia mendengar
pintu gubugnya digedor orang dan Sabaruddin masuk, la jatuh
lemas dan kemudian baru menceritakan apa yang telah terjadi.
Tanpa malu-malu karena masih ingin hidup, ia mohon perlindungan
dari Erwin. Tapi Erwin kali itu betul-betul marah karena menurut
penilaiannya Sabaruddin telah mempermainkannya selama ini dan ia
akan membiarkan bekas sahabatnya main terus dengan segala
dustanya. Erwin melemparkan Sabaruddin ke luar rumahnya.
*** TAKUTNYA Sabaruddin bukan alang kepalang, la begitu yakin,
bahwa tak lama lagi bekas kekasihnya akan menemukannya, la
akan dipaksa untuk mencintainya atau dibunuh. Bagaimana pula
mencintai seorang wanita, betapapun cantiknya, kalau ia sewaktu-
waktu bisa berubah jadi harimau atau iblis pengisap darah" Kalau
ketiadaan mangsa, apakah tidak mungkin Sabrina akan menyedot
habis darah Sabaruddin" Sampai mati atau setidaknya sampai ia
lemas karena hanya ditinggalkan sedikit saja darah dalam tubuhnya
untuk mencegah dirinya dari kematian"
la gedor lagi pintu gubug Erwin, tetapi manusia harimau itu telah
mengeraskan hatinya, ia tidak perdu li
"Kasihanilah aku Erwin. Kau orang baik, bukan" Takkan tega
membiarkan aku mati dirobek-robek Sabrina!" pinta Sabaruddin.
"Kalian saling mencinta, dia tidak akan menyakiti dirimu.
Kembalilah kepadanya. Daripada ia marah dan mencarimu. Kalau
kau kembali, hatinya akan tenang dan kalian bisa hidup rukun, bisa
dapat keturunan, bisa bahagia!"
"Janganlah menyindir aku lagi, Er. Aku sudah cukup terhukum
oleh dosaku padamu. Mana mungkin aku kawin dengan dia. Aku
manusia biasa, dia wanita harimau. Kau tahu, itu tidak mungkin.
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Keturunan katamu. Aku tidak mau punya anak harimau atau yang
setengah manusia dan setengahnya harimau. Bukalah pintu.
Tolonglah aku. Aku bukan mau membayar bantuanmu, tetapi aku
bersedia berbuat apa saja setelah kauselamatkan aku. Kau tahu,
aku masih punya adik misan perempuan, Andi Fauzia yang cantik.
Aku akan kawinkan kau dengan dia. Kau menetap saja di negeri
kami. Seluruh keluargaku suka padamu. Kau tahu kan, betapa
hormatnya mereka semua kepadamu. Bukalah pintu, Er."
Erwin geli tetapi juga kasihan mendengar ocehan orang yang
kehilangan akal karena ketakutan itu.
"Aku kawin dengan adikmu Fauzia?" tanya Erwin.
Mendengar jawaban dari dalam itu timbul kembali harapan
Sabaruddin. Dia betul-betul mau merelakan adik cantiknya untuk si
manusia harimau, asalkan nyawanya diselamatkan. Suatu
penonjolan egoisme yang bukan kepalang tanggung.
"Ya, kau kawin dengan adikku. Apakah dia kurang cantik?"
"Dia terlalu cantik untukku. Dan aku ini manusia harimau. Selalu berubah jadi
harimau. Sama dengan Sabrina. Kau takut sama
Sabrina. Adikmu pun tentu takut padaku. Dia akan takut kumakan
nanti kalau aku sedang jadi harimau!"
"Ah tidak, dia tidak akan takut. Aku akan mengatakan
kepadanya, bahwa kau manusia harimau yang baik. Tidak mau
menyakiti orang!" kata laki-laki Bugis yang hanya memikirkan
keselamatan dirinya itu. "Kalau aku sedang jadi harimau, belum tahu juga, Sabaruddin.
Barangkali aku mendadak ingin darah dan daging adikmu!"
"Ah tidak, aku tahu kau tidak akan mau menyakiti siapa pun.
Apalagi adikku yang nanti akan jadi istrimu," kata Sabaruddin
seolah-olah Erwin sudah bersedia menjadi iparnya.
Di kejauhan terdengar suara raung harimau. Setidak-tidaknya
begitulah pendengaran telinga Erwin.
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Lekaslah buka pintu, Erwin. Wanita harimau yang haus darah itu
kian dekat. Aku akan mati Erwin. Kasihanilah aku!"
"Jangan Sabaruddin, nanti dikiranya aku menghalangi percintaan
kalian dan aku yang akan dimu-suhinya. Dia akan membelai-
belainya, tidak akan tega menyakiti engkau. Kawinlah kalian!"
Suara harimau dari pintu belakang. Ada suatu firasat pada
dirinya. Dia harus pergi dari sana. Ada suatu peristiwa di suatu
tempat. Sabaruddin yang semakin takut akhirnya mendobrak pintu karena
tak dapat lagi menahan diri. "Erwin," katanya, "maafkan aku merusak pintumu!"
Dia mencari-cari Erwin, tetapi ternyata rumah itu sudah kosong. Kini rasa
takutnya tambah menjadi-jadi.
APAKAH ini hari terakhir baginya' Begitu tanya Sabaruddin di
dalam hati. Uh. dia yang ningrat, yang kaya dan mempunyai uang
untuk membeli apa saja yang diingini hati, kini berada seorang diri
di dalam gubug buruk. Menanti saat kematian tanpa diketahui oleh
keluarganya yang mana pun. Uang tak berdaya menyelamatkannya.
Erwin tidak tergiur oleh duit. Persangkaannya dulu, bahwa uang
dapat menundukkan apa saja di dunia ini ternyata keliru. Manusia
harimau yang miskin itu sama sekali tak tergoyahkan dengan uang.
Bahkan tidak tertarik untuk disandingkan dengan Andi Fauzia yang
bangsawan dan yang rupawan. Rupanya wanita cantik pun tidak
selalu dapat menggoyahkan hati laki-laki.
"Erwin, kau bersembunyi ya!" kata Sabaruddin dalam
kebingungan. Padahal mestinya ia tahu, bahwa Erwin tak dapat
bersembunyi di dalam rumah yang amat kecil dan tidak mempunyai
kamar itu. Bahkan perabotan pun hampir tak ada. Hanya sebuah
bale bale tanpa kasur, bahkan tanpa tikar. Ada sebuah kursi kayu
reot dan meja dari kayu murahan yang sudah miring kakinya.
"Erwin, aku sahabatmu Sabaruddin minta ampun atas semua
dosaku. Aku mau jadi budakmu Erwin. Aku akan belikan kau rumah
lengkap dengan perabotannya. Aku yang akan memelihara
kebersihan, mencuci pakaianmu, menyemir sepatumu. Jadikan aku
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
manusia harimau seperti dirimu Erwin. Aku akan jadi hambamu
yang paling setia. Aku bersumpah Erwin!" kata Sabaruddin dalam
ketakutan dan kepanikan. Terdengar dengkur, seperti dengkur babi. Dan memanglah
dengkur babi. Sebab suara itu suara Ki Ampuh yang tiba-tiba
ntemperlihatkan dirinya di hadapan Sabaruddin. Bangsawan Bugis
itu tambah takut, walaupun babi bertaring panjang itu tidak
memperlihatkan sikap permusuhan. Apa pula ini! Tiba-tiba hadir
saja di sana. "Kau sangat ketakutan, ya pemuda kaya?" kata babi itu dengan amat menakjubkan
Sabaruddin. Tadi mendengkur, kini bicara.
Sudah gilakah dunia ini. Babi pun pandai bicara. Ataukah hari-hari
terakhir dunia sudah tiba. Konon pada saat dunia akan kiamat
semua makhluk, bahkan pohon-pohon kayu dapat bicara.
"Tidak, orang kaya. Hari belum akan kiamat. Dunia masih akan
berusia lama. Memberi kesempatan kepada insan-insan rakus dan
serakah untuk menumpuk harta dengan jalan menipu, mencuri dan
merampok melalui kekuasaan yang ada pada mereka. Agar mereka
nanti di saat akan mati, penuh ketakutan dan kegelisahan
meninggalkan dunia ini. Mereka akan membanting-banting badan
atau memandang malaikaimaut dengan mata terbelalak bagaikan
bijinya akan keluar. Akan menjerit-jerit atau tak dapat bersuara
sama sekali. Mereka akan takut sekali mati, karena di waktu itu
mereka baru menyadari bahwa neraka dan segala siksa sedang
menantikan mereka. Dan bahwa mereka tidak dapat meloloskan diri
dari azab yang tidak ada persamaannya dengan siksa yang ada di
atas dunia. Mereka akan mendengar suara Jibril berkata: "Di akhirat kau
tidak bisa minta kamar khusus dengan kasur tebal. Berbeda dengan
di dunia sobat. Walaupun kau dihukum atau ditahan, kalau kau
punya banyak uang, kau bisa memperoleh apa yang kau mau. Kau
bisa beli hukuman ringan tanpa merasa dihukum. Bahkan kau bisa
beli kebebasan!" kata Ki Ampuh.
"Siapa kau dan apa maksudmu menceritakan ini kepadaku"
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Apakah kau utusan dari akhirat. Apakah kau malaikat yang
diturunkan ke dunia" Tolonglah aku!" pinta Sabaruddin.
Babi itu tertawa terkekeh-kekeh. Tawa geli bercampur ejekan
terhadap seorang anak manusia yang biasanya begitu hebat, tetapi
kini merasa dirinya begitu kecil tak berdaya bagaikan kodok di
padang pasir. "Kau telah mengkhianati kawanmu yang begitu baik! Hanya
karena seorang perempuan. Betapa hinanya kau, orang kaya.
Perempuan saja bisa membuat kau lupa pada budi baik dan bantuan
besar yang pernah diberikan seorang sahabat kepada keluargamu.
Erwin orang baik sekali, bukankah begitu?"
"Bagaimana kau bisa mengetahui ini semua?"
"Dia juga sahabat baikku. Erwin dan keluarganya pernah berbuat
banyak sekali untukku. Tetapi aku tak tahu diri. Aku jahat, seperti
kau inilah. Lalu aku jadi babi. Kini aku menyesal, tetapi apa
gunanya?" kata Ki Ampuh.
"Apakah aku juga akan jadi babi?" Sabaruddin ketakutan.
"Barangkali, siapa tahu. Mungkin juga kau akan jadi cacing saja
atau kakeriak. Atau ulat bulu!" kata Ki Ampuh yang senang melihat orang yang
amat ketakutan itu. Lumayan, pikir Ki Ampuh, bisa
menikmati rasa takut dan putus asa seorang manusia yang biasanya
begitu disegani. "Kau takut, ya?" goda Ki Ampuh. "Aku mau minta ampun kepada
Erwin. Mana dia, tolonglah aku tuan babi," kata
Sabaruddin, kini menyebut babi itu dengan "tuan."
"Jangan panggil aku tuan. Aku tak suka. Aku di atas sedikit dari tuan. Panggil
aku Ki Ampuh. Tadinya aku keramat. Paling disegani
dan ditakuti. Pernah punya empat istri. Cantik-cantik, secantik Andi
Fauzia yang kau tawarkan kepada Erwin."
Sabaruddin jadi amat heran, bagaimana babi ini mengetahui
semuanya itu. "Jangan heran," kata Ki Ampuh yang mengetahui apa yang
dipikirkan Sabaruddin. "Aku ini bukan makhluk sembarangan!"
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Kalau begitu Ki Ampuh dapat mencarikan Erwin untukku!" kata Sabaruddin penuh
harap. "Bisa saja, tetapi sekarang aku tidak mau mengganggu dia. Dia
ada tugas suci. Kau kan cuma takut kepada wanita harimau yang
tadinya kau cintai" Betul kata Erwin. Kalau kau kembali kepadanya
dan mencintainya, maka Sabrina tidak akan menyakitimu, bahkan
dia akan selalu melindungi dirimu dari apa pun. la amat cinta
kepadamu. Perbuatanmu telah amat menyakiti hatinya. Sabrina itu,
meskipun kadang-kadang jadi harimau, tetapi cintanya benar-benar
menyala. Ibarat kebakaran besar, hujan tak akan dapat
memadamkannya. Jadi, jalan yang paling baik bagimu, adalah
kembali kepadanya dan mengatakan, bahwa kau pergi karena kau
terKejut. Kini kau sudah menyadari kekeliruanmu dan tidak takut
lagi kepadanya. Katakan, bahwa cintamu tidak berubah. Bahwa kau
sungguh-sungguh cinta kepadanya!"
"Tidak mungkin. Aku takut sekali kepadanya!"
"Takut untuk dibunuhnya, atau mencintainya untuk diimbanginya
dengan kasih sayang dan perlindungan. Terserah kau, mau yang
mana!" "Aku mau kembali saja ke Ujungpandang, Ki Ampuh/'
"Ha ha ha, kau kira di sana kau aman dari amarah dan
dendamnya" Selama kau masih di dunia, Sabrina dengan mudah
dapat mencapaimu. Kalau pesawat terbang memerlukan dua jam
untuk sampai ke Ujungpandang, ia hanya memerlukan beberapa
menit. Itulah hebatnya cindaku. Kau tahu cindaku" Orang yang
macam Sabrina itu. Ayahnya cindaku, kakeknya juga. Cuma Sutan
Mandiangin terpelihara dari itu. Sampai saat ini. Kalau pada suatu
hari datang nasib sial baginya, maka dia pun tak bisa mengelakkan-
diri daripada menjadi cindaku.
"Tapi Erwin dapat melindungi diriku!" kata Sabaruddin.
"Kau tak malu mau mengandalkan dia yang telah kau khianati"
Kau berdusta kepadanya, menipu dia dengan berbuat seolah-olah
tak tahu siapa yang dicintai dan mencintai Sabrina. Bukankah palsu
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
namanya itu. Kau dan aku hampir sama. Aku juga pernah palsu
terhadap Erwin. Sabrina itu kukenal. Hampir saja!"
"Hampir apa?" tanya Sabaruddin ingin tahu.
"Ah, sudahlah tak usah kuceritakan!"
"Rahasia?" "Bukan. Dia memang cantik!"
"Tetapi dia wanita harimau."
"Jadi kau tetap mau melarikan diri?" "Ya, entah ke mana.
Mustahil Sabrina bisa saja tahu di mana aku berada. Sampai saat ini
dia belum dapat menemukan aku!"
"Ya. kau masih bernasib baik. Tetapi dia pasti menemukan kau.
Dia sedang mencarimu sekarang. Dan arah perjalanannya sudah ke
mari. Dia akan menemukanmu, percayalah!" Sabaruddin jadi
ketakutan lagi. "Kau dapat menolong aku, Tuan" Aku mau bayar
mahal!" Lagi-lagi dia mengeluhkan.
"Kau betul-betul tak tahu diri. Hanya mengandalkan dan ber
Tuhan uang. Aku ini babi, untuk apa uang bagiku."
"Tapi kau dapat menolong aku?"
"Ya, antara dapat dan tidak!"
"Kau berteka-teki, Tuan. Aku dalam kebingungan. Aku mau
berbuat apa saja asalkan bisa menyelamatkan diri!"
Ki Ampuh teringat kepada mbah Panasaran yang selalu mau laki-
laki muda. Mendadak terdengar suara, "Ya, K i Ampuh bawalah orang kaya
ini ke sana. Nampaknya kau mau juga berbuat kebajikan. Seperti
soal menyelamatkan anak Herhna, cucu Sutan Mandiangin!"
Sabaruddin terkejut. Suara itu begitu berwibawa Menegakkan
bulu romanya, tetapi yang punya suara tidak kelihatan. Dia benar-
benar merasa seakanakan berada dalam satu dunia yang lain.
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Suara siapa dan apa itu?" tanya Sabaruddin kepada Ki Ampuh.
"Ayah Erwin. Dia sudah tidak ada, tetapi ada! Dia sudah dikubur, tetapi selalu
ada di antara orang hidup! Dia menyuruh aku
membawa kau ke sana!"
"Ke mana?" "Ke sebuah istana kepunyaan seorang wanita yang amat cantik,
mungkin tercantik di seluruh Jawa Barat ini!"
"Tuan, eh Ki Ampuh mempermainkan aku!"
"Tidak. Kalau kau mau boleh kuantarkan k*i ke sana. Namanya
Komalasari. Dikenal juga selidiki mbah Panasaran!"
"Orang sudah tua maksud Ki Ampuh" Dia sudah mbah, nenek-
nenek?" "Tidak, itu hanya sebutan penghormatan. Dia baru berumur
sekitar delapan belas tahun. Jelitanya sukar diuraikan dengan kata-


Petualangan Manusia Harimau Seri Manusia Harimau Karya S B Chandra di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

kata. Seorang pujangga barangkali bisa. Kalau kau melihat dia, pasti
kau akan melupakan semua wanita yang pernah kau kenal atau kau
cintai. Dia amat cantik dan dia juara dalam bercinta!"
Sesaat terbayang di hadapan Sabaruddin seorang wanita teramat
cantik yang dapat dikhayalkannya. Dan pada saat itu ia terlupa
sejenak akan bahaya yang mengancam dirinya. Karena dalam waktu
yang begitu singkat ia telah menyaksikan keajaiban yang tak dapat
dijelaskan dengan hukum akal, maka mengapa pula adanya
Komalasari ini suatu kemustahilan, pikirnya, la telah melihat babi
yang dapat bicara dengan cerdas, mendengar suara penuh wibawa
ayah Erwin tanpa melihat yang empunya suara. K i Ampuh telah
mengatakan, bahwa di atas dunia ini segala-galanya serba mungkin.
"Baiklah, aku menyerahkan nasibku kepada Ki Ampuh," kata Sabaruddin.
"Bukan menyerahkan kepadaku. Aku hanya mengantarkan kau
pada seorang ratu kecantikan sejati yang tidak perlu ikut kontes-
kontesan. Selebihnya adalah urusanmu dengan dia. Tetapi, ingat,
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
kau harus benar-benar dapat membuktikan kepadanya bahwa kau
laki-laki yang jantan. Kau mengerti. Banyak laki-laki tidak memenuhi
syarat terpenting bagi wanita. Kejantanan. Mereka bisa kelihatan
gagah, ganteng, perlente, menarik, cerdas, pandai ngomong. Tetapi
banyak sekali di antara mereka yang tidak memiliki kejantanan. Itu
tidak bisa dilihat dari luar. itu harus diperlihatkan kepada wanita
yang kau cintai dan dialah yang akan menentukan apakah kau
jantan yang diidam-idamkannya. Kaji tinggi, anak muda!"
Sabaruddin tidak menanggapi. Tidak mengerti atau tidak perduli.
Dia merasa dirinya seorang laki-laki. Habis perkara.
"Nah, aku pergi dulu," kata Ki Ampuh. "Beberapa hari lagi aku datang
menjemputmu. Kalau kau masih ada seperti sekarang ini!"
Lalu ia menghilang tanpa menunggu jawaban Sabaruddin.
Maka bingunglah kembali manusia yang tadi bagaikan mayat
bangkit dari kuburnya, la telah begitu berharap, telah yakin bahwa
segala bahaya akan berlalu, kini babi yang mengaku Ki Ampuh itu
menghilang. Kepada siapa lagi ia akan minta tolong" Dan pada saat
itu terdengar pula olehrtya suara Sabrina memanggil-manggil
namanya, begitu dekat dari gubug itu. Entah benar, entah khayalan
seorang yang sedang dicekam ketakutan. Kemudian ia melihat
perempuan harimau itu telah berdiri di ambang pintu yang tadi
didobraknya. Muka manusia cantik dengan badan harimau.
Sabaruddin menggigil bagaikan orang diserang malaria, kemudian
pingsan, tak tahu apa yang terjadi.
*** ERWIN yang berangkat dari gubugnya melalui pintu belakang
oleh perintah nalurinya, telah sampai di pekarangan rumah gedung
yang besar dan mewah. Dia dibawa kakinya ke sana. Lampu terang
benderang dan ia melihat banyak orang berkumpul. Tidak ada suara
musik. Dari kaca-kaca ia melihat bahwa mereka itu bukan dalam
suasana pesta. Orang-orang itu resah gelisah. Bercampur bingung.
Kemudian Erwin melihat orang-orang yang berada di ruangan itu
terdiam, tunduk. Lalu disusul oleh suara tangis, kian lama kian kuat, akhirnya
berupa ratapan yang hanya dilakukan insan-insan yang
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
ditimpa musibah paling besar. Perpisahan dengan orang yang
tanda-tanda terakhir dari hidupnya. Menghadapi kematian. Kata
orang, pantang menangis di hadapan tersayang yang akan pergi
untuk selamanya. Kata orang, pantang menangis di hadapan mayat.
Benar mungkin, tetapi tidak banyak manusia sanggup memenuhi
larangan itu. Kesedihan tak tertahan, tangis akan meledak.
ERWIN masuk ke rumah. Hanya ia seorang y.um berbeda dengan
manusia-manusia ada di sana. I*" kaiannya yang kurang daripada
sederhana dengan sandal jepit yang sudah sedikit usang. Agak lama
jugu baru ada orang menegur dia.
"Siapa engkau?" tanya seorang laki-laki setengah baya, abang dari orang yang
sedang berhddapdn dengan maut di tempat tidur.
"Saya Erwin," jawab si manusia harimau. Laki-laki itu, Djamal, memperhatikannya
dari atas ke bawah. "Kau hendak meminta-minta" Kami sedang kemalangan!"
"Saya tahu. Saya bukan mau minta apa-apa!"
"Lalu apa maumu?"
"Datang melihat adik Tuan yang sakit!"
"Adikku" Bagaimana kau tahu adikku sakit?"
"Ada orang yang memberi tahu!"
Djamal merasa heran dan tertarik.
"Rasanya kami tidak mengenal engkau dan tak ada menyuruh
siapa-siapa mendatangimu untuk memberitahukan musibah yang
menimpa kami!" "Memang tidak. Firasat yang memberitahukan kepadaku. Adik
Tuan itu orang baik. Itulah makanya dia sakit!"
Djamal semakin heran. Adiknya baik, karena itu jadi sakit.
Dalam pada itu beberapa orang telah mengerumuni kedua
manusia yang sedang berdialog itu.
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Dokter-dokter yang Tuan panggil, semua orang pintar, tetapi
penyakit adik Tuan ini bukan untuk mereka!"
Orang-orang yang sedang berdukacita itu saling pandang. Dari
kamar terus terdengar tangis dan ratapan. Memang telah banyak
dokter menangani, bahkan telah dirawat di rumah sakit. Tetapi para
dokter di sana telah menyatakan tak sanggup dan membisikkan,
bahwa Taufiq hanya tinggal menunggu saat. Para keluarga
memutuskan untuk membawanya pulang. Kalau harus tutup usia
biar menghembuskan napas terakhir di rumah.
Ratap dan tangis itu tak terkendalikan lagi ketika mereka melihat
bahwa Taufiq semakin pucat, ia coba kumat-kamit dengan bibirnya,
sementara pergelangan tangannya sudah nyaris tak berdenyut.
Pertanda-pertanda biasa bahwa kematian hanya tinggal menunggu
saatnya. "Kalau diperbolehkan saya ingin melihat Tuan Tauf iq. Dia orang
baik dan negara ini sangat membutuhkan orang-orang baik
semacam dia. Sekedar mengimbangi setan-setan yang berkeliaran
di banyak kantor," kata Erwin bagaikan berada di lingkungan
sendiri. Kalimat-kalimat Erwin menambah keheranan para keluarga
Taufiq yang sedang dicekam kecemasan. Bagaimana dia tahu orang
baik di antara setan-setan yang berkeliaran!
"Boleh saya jamah dia?" tanya Erwin. Istri calon jenazah dan abangnya Djamal,
mengangguk. Bukan karena menaruh harapan,
tetapi karena tak tahu mau berbuat apa selain menganggukkan
kepala. Erwin memegang dahi Taufiq. Bibirnya bergerak-gerak.
Kemudian ia pergi ke bagian kaki, memegang ibu jari kaki Taufiq
sebelah kiri. Tubuh Taufiq bergoncang. Kelihatan cukup keras.
Matanya tetap terkatup rapat. Para keluarganya cemas, berdebar,
tetapi sekarang juga disertai secercah harapan di tengah
kekaguman. "Kalian jangan terkejut," kata Erwin. "Saya mau coba mengusir pesuruh nakal yang
menumpang di dirinya." Yang hadir kian
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
berdebar dan menanti apa lagi yang akan terjadi. Tubuh Taufiq kian
kuat bergoyang-goyang. Erwin memijit ibu jari kaki kiri si sakit. Lalu terdengar
jerit melengking bagaikan suara seseorang yang
kesakitan. "Tak mau, tak mau," jerit Taufiq.
"Kau harus mau. Aku memerintahkanmu!"
"Tidak, kau bukan majikanku!"
"Siapa majikanmu!"
Kini terdengar suara tawa keras bagaikan orang tak waras
"Kau tak tahu. Hu hu hu, kau tak tahu majikanku?" Taufiq terus tertawa kemudian
katanya, "Kau tidak akan pernah tahu!"
Erwin memijit ibu jari kaki itu lebih kuat lagi Taufiq kembali
menjerit. "Katakan," perintah Erwin.
"Tidak!" "Kau melawan aku, hah!" Erwin memijit lagi, lebih kuat.
"Bukan melawan, aku takut kepada majikanku. Dia kejam. Aku
akan disiksanya. Aku hanya pesuruh!"
Erwin meminta beberapa butir lada yang segera dibawakan dari
dapur. Setelah dimanterai, lada itu ditekankan pada kedua ibu jari
kaki Taufiq, kiri dan kanan.
"Ampun, ampun. Jangan kausiksa aku!"
Semua orang yang ada di sana melihat dengan mata kepala
mereka sendiri apa yang mereka belum pernah lihat dan bahkan
tidak pernah percaya. "Katakan nama tuanmu, jahaman!" perintah Erwin.
"Ya, akan kukatakan!"
"Siapa?" http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Jauhkan dulu lada itu," pinta Taufiq.
"Kau mau mempermainkan aku?" tanya Erwin.
"Tidak. Aku takut padamu. Kau harimau," kata Taufiq.
Kini semua orang terkejut. Harimau" Ngocehkah si sakit"
Bangsat, pikir Erwin. Setan ini membuka rahasianya. Tahukah
keluarga Taufiq" "Jangan ngomong sembarangan!" kata Erwin.
"Tidak sembarangan. Kau harimau. Apakah kau takut orang
tahu bahwa kau harimau!"
Erwin membacakan manteranya lebih keras. "Jangan tunggu
sampai aku marah. Katakan nama majikanmu!"
Taufiq yang tergoncang goncang itu sudah mandi keringat.
Matanya terbuka, wajar tetapi ke'ihatan amat letih.
"Dolah, majikanku Dolah!" katanya. "Aku pergi tetapi tak tahu akan ke mana. aku
tak berani pulang ke majikanku." Taufiq minta
minum. Istri dan keluarganya merasa lega. Mereka semua bagaikan
habis mimpi, padahal tahu bahwa mereka tidak mimpi.
Tetapi kekaguman mereka terganggu oleh suara harimau di
dalam rumah itu. Jelas bukan suara
Erwin. Mereka jadi ketakutan, pucat. Semua harapan tertumpu
kepada Erwin. "Jangan kalian takut. Aku ayah Erwin. Aku senang Erwin, kau
telah berbuat suatu kebajikan. Bangsa dan negara ini memerlukan
orang-orang semacam Taufiq untuk melawan pencuri-pencuri yang
sulit dijangkau oleh hukum."
"Siapa Tuan sebenarnya yang telah datang menyelamatkan
saudara kami?" tanya Djamal.
"Ya, siapakah Tuan?" tambah istri Taufiq.
"Kalian sudah mendengar tadi apa kata si iblis melalui Tuan Tauf iq," jawab
Erwin. http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Apakah yang sebenarnya terjadi atas diri suami saya?" tanya Kamariah yang istri
Tauf iq. "Sudah saya katakan sejak semula tadi. Tuan Taufiq orang baik.
Itulah makanya ia jadi sakit!"
"Kami tidak mengerti, apakah Bang Djamal mengerti?" tanya
Kamariah. "Saya pun tidak mengerti!"
"la orang penting di kantornya. Tapi salahnya dia tak mau turut
mencuri seperti dua orang penting lainnya.- Oleh kesalahannya itu
maka kedua orang itu ingin menyingkirkan dia. Takut pada suatu
hari Tuan Taufiq membongkar rahasia mereka."
"Tetapi bukankah ia tidak bersalah!" kata Djamal
mempertahankan. "Tuan-tuan tahu. Sekarang mencuri tetap salah. Tetapi kalau
tidak mau turut mencuri, juga bisa dianggap salah. Ah, Tuan-tuan
jauh lebih tahu daripada saya. Itu sudah menjadi rahasia umum,
tetapi Tuan-tuan yang berkedudukan dan berpangkat pasti lebih tahu daripada saya
yang tidak ada arti apa-apa dalam
masyarakat!" "Jangan berkata begitu Tuan Erwin," kata Djamal. "Kalau tidak oleh bantuan Tuan,
mungkin saudaraku sudah tiada!"
"Yang menyebabkan dia masih ada adalah Tuhan. Saya hanya
meminta kepada Tuhan!"
"Yang bersuara tadi, betulkan ayah Tuan?"
"Betul!" "Mengapa beliau tidak menampakkan diri" Tak sudi berkenalan
dengan kami?" "Bukan karena itu. Ayahku memang begitu. Pemalu!"
"Tuan dan ayah Tuan tentunya orang-orang sakti!" kata Djamal.
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Tidak, kami justru orang-orang hina," Erwin memandang dirinya sampai ke sandal
jepitnya. Djamal jadi terharu.
"Hina atau mulianya seseorang tidak bisa dilihat dari keadaan
lahiriahnya," kata Djamal.
"Itu dulu Tuan. Sekarang manusia Indonesia lebih banyak
melihat luar dan menilai juga dari luar." Semua yang hadir
menyadari bahwa Erwin bukan orang kampung yang hanya bisa
baca man tera. Selebihnya cuma tolol-tolol! Dukun ini mengetahui
keadaan. Mengenal dunia, bukan hanya mengaji akhirat.
"Bagaimana rasanya, Tuan Taufiq?" tanya Erwin kepada si sakit.
"Sudah ringan. Sudah lebih dua minggu seperti ada yang
menimpa diriku. Berat bukan kepalang. Tuan telah menyelamatkan
diriku. Apa yang dapat kuperbuat untuk Tuan?"
Erwin tertawa tanpa mengeluarkan suara. "Teruslah jadi orang
baik. Kita semua memerlukan orang-orang pandai dan jujur
semacam Tuan!" Taufiq merasa bangga, tetapi ia berkata, "Bukan itu yang
kumaksud!" "Tak ada yang perlu Tuan perbuat untukku. Aku merasa puas
dan bahagia dengan keadaanku. Mau apa lagi!"
Kata-kata Erwin sangat mengesankan semua yang mendengar.
Orang yang lahiriah semacam itu bisa merasa puas dan bahagia.
Betapa sedikit tuntutan hidupnya. Begitu mudah merasa senang.
"Tak usah heran mendengar kepuasan dan kebahagiaanku
Tuan-tuan dan nyonya-nyonya," kata Erwin yang mengetahui apa
yang dipikirkan mereka. "Sembilan puluh persen bangsa kita ini
berpikir dan hidup menurut caraku. Lekas puas dan lekas bahagia.
Kepuasan dan kebahagiaan tergantung pada selera dan iman orang.
Ada orang yang tidak puas dengan harta berjuta-juta walaupun ia
mendapatnya karena kebetulan belaka. Oleh kedudukan atau
jabatan. Bahkan tak puas dengan milyar. Bodoh, bukan" Orang
semacam itu takkan pernah merasa puas, takkan pernah merasa
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
bahagia. Belum lagi kutuk yang akan menimpa dirinya pada suatu
hari. Belum lagi pengadilan akhirat yang benar-benar adil murni!"
Erwin jadi seperti memberi kuliah. Dan karena ia baru saja membuat
suatu keajaiban dengan menyembuhkan Taufiq yang sudah


Petualangan Manusia Harimau Seri Manusia Harimau Karya S B Chandra di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

di ambang pintu kematian, maka suaranya didengar dan bahkan
menimbulkan rasa takut. Terutama seorang serakah yang tak kenal
puas di dunia ini yang kebetulan juga masih famili jauh Taufiq.
Tidak peduli pada penderitaan orang kecil karena kerakusan dan
keserakahannya. "Heh, saya jadi ngomong terlalu banyak. Padahal saya kemari
hanya untuk berusaha menyelamatkan Tuan Taufiq. Maafkan saya
Tuan-tuan. Sudah waktunya saya berlalu!" kata Erwin.
"Kalau setan, tadi datang lagi bagaimana?" tanya Kamariah.
"Saya akan membuat perhitungan dengan majikan setan itu. Dan
dengan orang atau orang-orang yang membayar dia!"
"Nanti dulu," kata Djamal ketika melihat Erwin sudah membalik untuk berangkat.
"Kami harap Tuan suka menerima ini. Bukan upah, bukan
bayaran. Kami kecil hati kalau Tuan tak sudi menerimanya!" kata
Djamal yang abang Taufiq.
Djamal mengulurkan satu berkas uang. Satu juta terdiri tukaran
sepuluh ribu semuanya. "Baiklah saya terima supaya Tuan jangan kecil hati. Bukankah
begitu?" "Ya," kata Djamal, istri Taufiq dan beberapa orang lain yang keluarga Taufiq.
Erwin menarik satu lembar dari berkas itu dan mengembalikan
yang sembilan ratus sembilan puluh ribu. Semua mereka
tercengang. "Nah, selembar ini sudah lebih dari cukup. Tuan-tuan memberi,
saya sudah menerima. Sepuluh ribu ini banyak sekali arti dan
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
gunanya bagiku. Banyak yang bisa kucapai dengan sepuluh ribu."
Kini mereka tidak bisa ngomong lagi dan Erwin pergi dengan
mengucapkan salam. Semua keluarga Taufiq tak habis pikir. Ada manusia semacam
itu. Tetapi keheranan mereka menjadi lebih besar, ketika pada
malam harinya datang dua orang kawan sekantor Taufiq yang lalu
minta-minta ampun dan berkata, "Janganlah lagi kirim harimau itu Pak Taufiq.
Kami mohon ampun. Kami mengaku salah." Kedua
orang itu adalah Djojosukarto dan Sumarta.
Djamal dan istri Taufiq jadi terkejut heran. Harimau" Taufiq
mengirim harimau ke rumah Djojo dan Sumarta"
*** SEMULA Taufiq dan istrinya, begitu pula Djamal dan anggota
keluarga lainnya menganggap kawan-kawan sekantor itu berkelakar.
"Terima kasih atas kegembiraan kalian," kata Taufiq.
"Jangan permainkan dan siksa kami lagi Pak Taufiq," kata kedua pendatang itu.
Muka mereka serius dan tampak jelas minta
dikasihani. "Kalian jangan berkelakar dan bersandiwara," ujar Taufiq lagi.
"Kami sudah datang dan mengakui kesalahan kami. Kami telah
tersesat. Kami mohon ampun dan bersumpah tidak akan menjahili
Bapak lagi!" Taufiq jadi heran dan timbul tanda tanya. Begitu juga istrinya
dan Djamal. "Bapak mengampuni kami?" tanya kedua tamu itu.
Tauf iq tidak menjawab. "Kami takut pada suatu hari Bapak melaporkan kejahatan kami
kepada Opstib sehingga kami akan celaka. Itulah makanya kami
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
pergi ke dukun Dolah," kata Djojosukarto tanpa ditanya.
Kamariah dan Djamal ingat akan nama itu. Dolah kata Taufiq,
atau lebih tepat kata iblis melalui Taufiq ketika didesak dan dipaksa oleh
Erwin. Dolah nama majikan iblis atau setan yang masuk ke
dalam diri Taufiq sehingga ia menderita sakit berat nyaris mati.
Kini Djamal memandangi Djojosukarto dan Sumarta dengan sorot
mata tajam, membuat kedua orang itu tunduk.
"Kalian hendak membunuh adikku, bukankah begitu?" tanya
Djamal dengan suara geram. Kini hatinya marah dan panas.
Kedua orang itu tidak menjawab. "Kami bersedia menyerahkan
uang itu kepada Bapak. Masih ada tiga ratus juta lebih berupa
simpanan kami di bank. Yang selebihnya sudah kami belikan tanah,
rumah dan perhiasan. Bukankah begitu Sumarta?" kata Djojo.
Sumarta mengangguk. "Kami tidak butuh uang korupsi," jawab Djamal, sementara
Taufiq mendengarkan saja. Dia tidak tahu tentang Dolah, karena ia
bicara tanpa tahu apa yang dikatakannya, la hanya menyuarakan
kata-kata iblis di dalam dirinya tatkala ia ditanyai Erwin.
Bagi Taufiq, istrinya dan Djamal, begitu pula keluarga lain yang
kebetulan ada di sana, masih tidak jelas apa maksud kedua
pendatang itu dengan harimau yang kata mereka dikirim Tauf iq.
Tetapi Djamal yang yakin bahwa cerita Djojo dan Sumarta, bukan
dusta, berkata, bahwa harimau itu akan terus mendatangi mereka.
"Jangan, Pak, kami tobat. Kalau Bapak paksa, lebih baik kami
menyerahkan diri kepada polisi, mengakui segala kejahatan kami
daripada diteror dengan harimau ganas itu. Kami tidak tahu Bapak
Taufiq punya piaraan!"
Taufiq dan istrinya membiarkan saja Djamal bicara dalam
permainan sandiwaranya. Mereka sudah ingat bahwa ketika pergi
dari sana Erwin mengatakan akan membereskan urusan dengan
Dolah dan orang atau orang-orang yang menjahili Taufiq. Inilah dia
rupanya lanjutan pertolongan Erwin kepada mereka.
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Pulanglah kalian," kata Djamal akhirnya.
"Bapak memaafkan kami" Harimau itu tidak akan mengganggu
kami lagi?" "Kami tidak berjanji apa-apa. Pulanglah!" Tetapi Djojosukarto dan Sumarta masih
belum mau pulang. Pada saat itulah terdengar harimau mengaum di dalam rumah
itu. Tanpa menampakkan diri. Djojo-dan Sumarta terkejut bukan
alang kepalang. Akan binasakah mereka di rumah orang yang
mereka jahili" Tetapi tidak kurang pula terkejut dan takutnya Taufiq, istrinya
dan Djamal. Apakah harimau itu marah karena mereka
bersandiwara kepada kedua pendatang itu"
"Orang macam kau Djojosukarto dan Sumarta, begitu pula
orang-orang lain yang jahat seperti kalian, sebenarnya tidak berhak
hidup di negara ini. Begitu banyak masih rakyat yang miskin,
bahkan di bawah miskin dan kadang-kadang kelaparan,
sedangkan kalian mencuri dari negara dan rakyat ini melalui jabatan
yang dipercayakan kepada kalian! Orang-orang semacam kalian
yang begitu banyak jumlahnya mestinya digantung di tempat
umum. Itulah yang pantas bagi kalian. Kalian sudah disuruh pulang
oleh majikanku, pulanglah! Ataukah aku harus menampar dan
melemparkan kalian ke luar?" Suara itu sama dengan suara orang
yang menggema ketika Erwin mengobati Taufiq. Jadi suara Dja
Lubuk. Tenang, penuh wibawa.
Mendengar ini Djojosukarto dan Sumata mohon diri. Pulang
dengan hati takut. Sesak mengamuk di dalam diri mereka. Tidak menyangka, bahwa
Taufiq atau saudaranya mempunyai piaraan harimau. Terang
mereka dengar tadi, bahwa Djamal atau Taufiq adalah majikan
harimau itu. Kalau sampai harimau itu menampar mereka, maka
muka mereka akan cacat seumur hidup dengan bekas luka-luka
yang dalam. Tetapi tak kurang pula rasa takut Djamal, Tauf iq dan istrinya.
Harimau itu telah menyindir. Mengatakan bahwa Djamal
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
majikannya. Itu suatu sindiran, tidak pelak lagi.
"Ampun Datuk' kata Djamal setelah kedua tamunya pergi. "Kami bukan hendak main-
main atau mempermainkan Datuk. Ampunilah
kami!" "Aku tahu. aku tidak marah. Masa hidupku dulu, aku juga suka
berkelakar dan pernah main sandiwara kampungan. Kalian juga
pandai bersandiwara tadi. Aku sejak semula mengikuti dan
mendengarkan!" "Ampuni kami. Datuk yang ayah Tuan Erwin?" tanya Djamal.
"Ya. Dulunya aku manusia biasa macan? kalian. Penentuan
membuat aku bangkit lagi setelah mati. Untuk mendampingi Erwin
anakku yang amat kusayang. Anakku itu orang baik, tetapi nasibnya
buruk. Hidupnya penuh derita. Kalian bisa menangis kalau
mendengar kisah hidupnya. Orang yang dicintainya direbut orang.
Dan orang itu adalah sahabat akrabnya," Dja Lubuk menceritakan
penderitaan anaknya. "Bolehkah kami berkenalan dengan Datuk?"
"Aku bukan datuk. Datuk adalah di Minangkabau atau Malaysia.
Panggil saja aku Bapak. Bukan ha pak-bapakan yang jadi istilah
selama merdeka itu. Aku pantas dipanggil Bapak, karena aku benar-
benar sudah tua!" "Kami ingin berkenalan dengan Bapak," kata Taufiq.
"Ya, kami ingin sekali berkenalan," tambah istri Taufiq.
"Kalian semua orang baik hati. Itu makanya anakku datang ketika
Taufiq sakit. Dan akulah yang mendatangi si Djojo dan Sumarta
yang menjahati kau Taufiq. Mulanya Erwin mau membalas, tetapi
aku larang. Aku menggantikannya. Si Dolah yang dukun itu, yang
memelihara beberapa iblis, akan mendapat gilirannya nanti. Tetapi
perkara berkenalan dengan aku, barangkali lebih baik tidak. Kalian
akan terkejut dan takut. Aku ini bukan manusia biasa."
"Kami tidak akan takut. Kami ingin sekali berkenalan dengan
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Bapak," kata Djamal.
Tanpa memberi jawaban, secara tiba-tiba saja, hadirlah^dia di
sana. Dja Lubuk dengan muka manusia yang sangat berwibawa dan
seluruh badannya, mulai dari leher, harimau.
Ketiga orang yang ingin berkenalan itu terkejut, menjadi pucat.
Memang mereka ingin berkenalan, mengucapkan terima kasih.
Tetapi sama sekali tidak menyangka atau bahkan berkhayal akan
melihat makhluk seperti itu.
"Inilah aku, Dja Lubuk, ayah Erwin," kata Dja Lubuk.
la memandangi ketiga orang itu satu demi satu dan ketiga-
tiganya menundukkan muka. Tidak bisa menghadapi sorot mata
manusia harimau yang bangkit dari kuburannya itu.
Setiba-tiba itu pula Dja Lubuk hilang tanpa ada kemampuan bagi
ketiga orang yang ingin melihatnya mengatakan sesuatu. Juga tidak
sanggup mengucapkan terima kasih. Mereka benar-benar takut dan
terkesiap. Bibir mereka gemetar dengan jantung berdebar keras.
Bagaimana di kota metropolitan yang hebat ini bisa ada makhluk
seperti itu. Kalau diceritakan mungkin sebagian terbesar manusia
tak akan percaya, tetapi bagaimana pula mau tidak percaya, kalau
dilihat dengan mata sendiri" Disuruh bersumpah apa pun berani.
Taufiq, istrinya dan Djamal, berdialog dan melihatnya. Dulu mereka
pun menyangka bahwa semuanya itu khayalan belaka. Tetapi bagi
orang di Mandailing yang tahu kuburan manusia harimau yang
sudah mati, kenal pada manusia-manusia harimau yang masih ada,
kenal pada harimau jadi-jadian, bagaimana" Mau tidak percaya
pada kenyataan" Lama setelah kelenyapan Dja Lubuk tanpa pamit, barulah Djamal
dapat bicara. Dengan sangat hati-hati, takut salah bicara.
"Kita telah melihatnya, jangan ceritakan kepada siapa pun.
Pertanda apakah semuanya ini?" Taufiq dan istrinya tidak
menjawab, tidak menanggapi.
"Mungkinkah kita masih bisa bertemu dengan dukun yang
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
mengobatimu Taufiq?" tanya Djamal kepada adiknya.
"Entahlah. Yang k u khawatirkan, Djojo dan Sumarta akan
berbisik atau bercerita kian ke mari, bahwa kita ini punya piaraan.
Dan kita semua akan jadi buah bibir," jawab Taufiq. "Dan orang akan berdatangan
minta obat. Minta belajar ilmu "
"Atau orang akan menjauhkan diri dari kata Nyonya Tauf iq.
*** LAIN pula halnya dengan Erwin. Sehabis mengobati Taufiq
dengan mengambil hanya satu persen dari uang yang disodorkan
kepadanya, ia langsung pulang untuk melihat pintu rumahnya
ternganga lebar. Tetapi kehadiran Sabaruddin di dalam, sama sekali
di luar dugaannya. Bukankah semestinya ia pergi karena
mengetahui bahwa Erwin pun tidak ada di sana" Sabaruddin yang
sudah sadar dari pingsannya bagaikan orang bermimpi mengetahui
dirinya masih hidup dan Erwin berdiri memandanginya.
Sabaruddin teringat bahwa sebelum pingsan ia melihat Sabrina
dengan badan harimau berdiri di pintu, yang sebenarnya hanya
khayalannya belaka. "Kau telah membunuhnya, Erwin" Aku tahu, kau takkan sampai
hati membiarkan aku dirobek-robek wanita iblis itu. Kita besok ke
Ujungpandang, ya" Kukawinkan kau dengan Andi Fauzia. Buat apa
kita di kota yang penuh ancaman dan setan ini?"
"Kau mimpi. Aku tidak membunuh siapa-siapa," jawab Erwin.
"Kalau begitu dia membiarkan aku hidup. Tadi dia ke mari. Berdiri di pintu itu!
Dia masih cinta kepadaku, tetapi aku tidak lagi
menyukainya!" kata Sabaruddin.
Pada saat itulah tiba-tiba di pintu berdiri seseorang. Wanita. Yang
tak lain dari Sabrina dalam keadaannya yang normal. Cantik penuh
pesona. Menggiurkan dan menggoncangkan hati.
Matanya yang indah memandangi Erwin. Manusia harimau dari
Mandailing itu juga memandanginya. Bagaikan dua insan bicara
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
melalui mata. Sabrina sungguh jelita. Tetapi Sabaruddin yang
merasa berdosa, menjadi takut bukan kepalang. Wanita harimau itu
tentulah datang untuk membalas dendam kepadanya. Jadi, apa
yang dilihatnya sebagai Sabrina di ambang pintu tadi yang
membuatnya tak sadarkan diri, hanya khayalannya belaka.
"Erwin, aku datang mohon ampun kepadamu. Tidak untuk
mengemis kasihmu yang pernah kunantikan sekian lama sehingga
aku putus asa," kata Sabrina. Merasa salah, tetapi masih menjaga gengsi nya
sebagai wanita. Dikatakannya bahwa dia bukan mohon
kasih. Erwin tidak menanggapi. Mungkin ia dihantui kenangan lama,
yang pernah indah-indah dahulu. Mungkin hatinya tergugah melihat
Sabrina yang datang mohon maaf. Mungkin dia juga amat
menghargai harga diri yang diperlihatkan Sabrina. la yang telah
berkhianat bukanlah datang untuk minta secercah kasih.
"Kau memaafkan aku Erwin! Tanpa kukatakan, kau tentunya tahu
bahwa takdir yang membuat aku begini. Sama halnya dengan
engkau. Tetapi juga tidak sama. Kau membuat kebajikan di sana-
sini berdasarkan kasih dan kemanusiaan. Aku, aku ini hanya
menyebabkan retaknya dua sahabat karib. Aku hanya membunuh
insan-insan kecil tak berdosa. Bukan karena keganasan Erwin.
Tetap: karena tak dapat melawan godaan dahaga gila itu. Aku ini
sebenarnya penyayang anak. Apalagi bayi. Lalu bagaimana kalau


Petualangan Manusia Harimau Seri Manusia Harimau Karya S B Chandra di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

aku tak dapat melawan godaan yang lebih kuat, jauh lebih kuat dari
kelemahan yang ada pada diriku" Bukan aku sendiri yang membuat
aku jadi begini. Ini takdir, bukankah begitu" Katakan Erwin! Aku
begini karena takdir, bukan" Kau selalu jujur, mengatakan apa
adanya dan apa yang benar. Jawab Erwin, apakah aku jadi begini
karena keinginanku" Kau tahu aku menderita karena nasib ini.
Membunuh kemenakanku Erni yang begitu kusayangi! Kini aku tak
punya rumah lagi. Aku membunuh bayi. Kejam, keji, bukankah
begitu Erwin" Tetapi bukan kemauanku! Jawab Erwin!" pinta
Sabrina. la tidak atau belum menghiraukan Sabaruddin yang
gemetaran di sana. Kalau sebentar lagi timbul nafsunya untuk
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
membunuh, pasti Sabaruddin akan menerima giliran.
Erwin tidak menjawab. Dalam hati ia iba. Tetapi suatu kenyataan,
bahwa Sabrina punya nafsu membunuh bayi karena ia kadang kala
dihantui haus akan darah.
"Kau tak mau jujur terhadapku, Erwin" Hanya sekedar jawaban!"
pinta Sabrina. "Aku tahu, semua itu di luar kemauanmu. Tetapi bahwa kau bisa
berbahaya, itu adalah suatu kenyataan. Kau telah mengisap kering
darah dua bayi yang tak berdosa. Anak keluarga Safril dan
kemenakanmu sendiri!" kata Erwin, datar.
"Kau dapat mengobati penyakit haus darahku Erwin" Kau dukun
kawakan!" "Aku tidak bisa mengatakan bahwa haus darahmu itu penyakit.
Itu sifat yang kauwarisi dari kakek dan ayahmu. Sama halnya
dengan aku ini, tak bisa lagi jadi manusia wajar!"
*** SABRINA diam. Apa yang dikatakan Erwin memang benar.
Bagaimana pula memanusiakan sempurna kembali manusia
harimau" Belum pernah terdengar dalam kisah-kisah di Tapanuli
atau Kerinci, Minangkabau sana.
"Lalu bagaimana hidupku ini seterusnya Erwin?"
"Kau sendiri sudah mengatakan bahwa inilah sebenar-benarnya
takdir. Tak dapat dielakkan oleh manusia.
Sabrina diam sejenak. Menyadari bahwa dia akan terus
mempunyai sifat cindaku sampai nyawa meninggalkan dirinya. Dan
setelah dikubur kelak, entah akan jadi apa lagi.
"Ya, aku rasa begitu. Sudah takdir. Aku harus menerimanya. Kau
juga terpaksa menerimanya!" kata Sabrina. Takdir memang tak
dapat diingkari. Bahaya bagaimanapun besarnya mungkin dapat
dielakkan, kalau manusia hati-hati dan teliti disertai penuh
perhitungan. http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Bagus, kalau kau sudah menyadarinya. Tetapi'
Erwin tidak meneruskan. "Tetapi apa, Erwin" Sudahilah kalimatmu!"
"Berat mengatakannya, tetapi antara kau dan aku masih ada
kelainan besar. Kau punya sifat haus darah yang datang mendadak
dan harus kau puaskan dengan mengisap darah bayi. Walaupun di
luar ke-mauanmu tetapi sungguh kasihan anak-anak tak berdosa
itu!" , Sabrina tersinggung. Lalu harus bagaimana" Apakah dia harus
bunuh diri" Sedangkan dia masih ingin menikmati hidup.
Pengharimauannya tidak ada sepuluh persen dari seluruh hari atau
malam yang dilalui. Haus darah juga hanya sesekali datang. Dan itu
bukan kehendak hatinya. "Kita jangan bicarakan lagi soal takdir yang sudah kusadari itu, Er. Aku akan
lega, kalau kau memaafkan pengkhianatanku. Aku
sebenarnya tahu, kau mencintai aku. Tetapi aku tidak tahu
mengapa kau tidak pernah mengatakannya. Belakangan baru
kuketahui bahwa kau harus menunggu empat puluh hari sejak
kehilangan istri dan anakmu. Aku telah menyakiti hatimu. Apalagi
yang kupilih dan memilih aku adalah kawanmu sendiri. Kurasa ini
juga takdir Erwin. Salahku, masih meneruskan hubungan dengan
jahanam ini setelah kuketahui bahwa dia sahabatmu. Itu memang
kesalahanku. Tetapi juga kesalahan dia yang terus mendustai
dirimu. Dia ini harus kubawa Erwin. Kuharap kau tidak merintangi
maksudku. Dia hakku. Kau hampir sejenis dengan aku. Jangan
halangi aku Erwin," kata Sabrina. Dia tetap normal, cantik
menggiurkan. Tetapi Sabaruddin gemetaran. "Jangan biarkan dia
membawa aku, Erwin. Dia akan membunuhku!" pinta Sabaruddin.
"Dia cinta kepadamu. Lihatlah, Sabrina memang cantik. Pantas
kau mencintainya. Dia tidak selalu berubah rupa. Belum tentu sekali
dalam sebulan. Dan kalaupun dia sedang mengharimau, dia tidak
akan menyakitimu. Sebagaimana aku tidak pernah menyakiti istriku
yang wanita biasa. Pergilah bersamanya. Kalian akan jadi pasangan
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
yang berbaha-gia! Sabrina terharu mendengar kepolosan Erwin menganjurkan
Sabaruddin untuk tetap mencintai dirinya. Tetapi anjuran Erwin
tidak banyak menolong. Sabaruddin tetap takut. Erwin memberi
nasihat kepadanya. Bahwa Sabrina bisa marah karena merasa
dihina. "Bagaimana dengan Komalasari?" tanya Sabaruddin yang gugup
tetapi sempat mengingat apa yang dikatakan oleh Ki Ampuh.
"Komalasari?" tanya Erwin. "Apa, Komalasari?" la tidak segera ingat bahwa
Komalasari adalah nama asli mbah Panasaran di rimba
raya Cikotok, Banten. "Tadi Ki Ampuh menawarkannya kepadaku. Juga ayahmu
memperkuat!" kata Sabaruddin lagi. Barangkali saja oleh terlibatnya Dja Lubuk
dalam anjuran ke mbah Panasaran itu, bisa
menggerakkan Erwin untuk melindungi dia dari amarah Sabrina.
Wanita cindaku itu mendengarkan saja dengan penuh tanda tanya
dicampur curiga, karena belum tahu persis apa yang dibicarakan
Sabaruddin. Bahwa Komalasari nama seorang wanita, tentu saja dia
tahu. Kini Erwin tahu apa yang dimaksud Sabaruddin. Jelas
baginya bahwa Ki Ampuh tadi datang dan mau mengorbankan anak
muda itu menjadi lalapan mbah Panasaran yang selalu menjaga
kemudaannya dengan menikmati anak-anak muda. Rupanya
ayahnya pun telah membantu penawaran Ki Ampuh.
Didorong oleh keingintahuannya akhirnya Sabrina cantik
bertanya, "Apa maunya, Erwin" Sudah ada pula perempuan lain
dirayunya?" "Tidak Ina, tidak, kenal saja pun tidak!" jawab Sabaruddin takut.
Baru dia sadar, bahwa dia telah ngomong tanpa memikirkan
kemungkinan akibatnya. "Siapa Komalasari, Erwin?" tanya Sabrina. "Apa peranan Ki Ampuh dan ayahmu dalam
urusan ini?" "Ah, Komalasari adalah wanita yang sudah berusia ratusan tahun
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
dan digelari mbah Panasaran di Banten!"
"Ho, si pengkhianat ini mau berguru ke sana dan kemudian
menghadapi diriku?" tanya Sabrina ketus.
Anak Bugis itu jadi semakin ketakutan. Wah, keadaan jadi
semakin buruk baginya. Dan wanita yang dikatakan cantik itu" Yang
dikatakan berumur delapan belas tahun, kiranya hanya seorang
nenek-nenek. Dia mau ditipu Ki Ampuh. Mau diserahkan kepada
mbah Panasaran yang tentunya seorang pe-sihir yang dapat
membuat manusia jadi tikus dan dapat membuat dirinya seolah-olah
cantik melalui penipuan pemandangan.
Entah apa yang mendorong atau diperhitungkan Sabaruddin
yang terpojok itu. Dia secara tiba-tiba berkata, "Ina, kurasa aku memang
bersalah. Orang yang terkejut bisa saja membuat
kesalahan, Ina. Aku tidak akan mengkhianati janji dan cintaku. Aku
sayang kepadamu Ina, sungguh mati, aku sayang sekali. Selama
kau masih suka, aku akan mendampingimu. Dalam segala keadaan.
Aku yakin Erwin berkata benar."
Sabrina heran tetapi sekaligus juga senang. Dia merasa
mendapat kemenangan dan dia juga merasakan adanya andil Erwin
dalam hal ini. Kalau ditimbang-timbang, betapa baiknya Erwin.
Sudah disakiti, masih saja membantu dirinya. Adakah dua manusia
seperti Erwin di dunia ini"
"Satu permintaan kecil, Sab," kata Erwin. "Tobatlah, jangan bunuh bayi-bayi tak
berdosa lagi. Kemenakanmu sendiri Erni
kaubinasakan. Kauisap habis dajahnya. Untung masih sempat
diselamatkan!" "Maksudmu Erni masih hidup?" tanya Sabrina hampir tak
percaya. Tiba-tiba Sabrina menangis tersedu-sedu. Keharuan bercampur
kegirangan, karena ia dalam keadaan sedang normal, penuh rasa
kasih sayang terhadap anak saudara sepupunya itu.
"Alhamdulillah Tuhan, semua puji dan syukur bagimu juga
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
adanya," kata Sabrina yang sebenarnya wanita yang taat beribadah:
"Kau yang menolong Erwin?"
Erwin diam, hanya mengangguk sedikit. Sabrina kian merasa
betapa jahatnya dia terhadap seorang laki-laki, makhluk tak wajar,
setidak wajar dirinya sendiri, la dapat merasakan betapa sakitnya
hati Erwin, tetapi di bawah tekanan penderitaan itu ia masih saja
memperlihatkan rasa kemanusian tertinggi yang dapat dimiliki
manusia di permukaan bumi ini.
"Aku malu kepadamu Erwin!" kata Sabrina perlahan.
"Tidak ada yang mesti dimalukan. Ada kalanya dorongan hasrat
mengalahkan pertimbangan sehat. Bukan manusianya yang salah,
tetapi hasrat si manusia itulah yang terlalu besar. Di luar keinginan si
manusia. Jadi, manusianya tidak salah!"
"Betapa berbahagianya kau Erwin, keimanan dan falsafah
hidupmu membuat kau mempunyai hati yang begitu lapang. Kau
manusia satu di antara sejuta, Erwin," ujar Sabrina setulus hatinya.
Dia benar-benar menyesal. Tetapi apa lagi yang mau dilakukan"
Banyak yang telah berlalu dan banyak lagi yang akan ditempuh
sebagai lanjutan kenyataan-kenyataan yang telah berlalu itu.
"Kau keliru. Dan kau seharusnya tahu kekeliruanmu itu. Aku juga
bisa sempit hati, bisa marah, bisa ganas melebihi hewan yang paling
buas. Dan bukan di luar kemauan, melainkan dengan penuh
kesadaran. Tetapi juga berdasarkan berbagai pertimbangan!" jawab Erwin.
"Kau orang hebat, Er. Kuharap kita tetap bersahabat. Boleh
kubawa Sabaruddin?" "Tentu saja, dia milikmu dan kau miliknya. Dan kita" Boleh saja
tetap bersahabat. Satu ulangan pintaku, jangan bunuh bayi-bayi tak
berdosa. Aku benci kepada apa dan siapa pun yang menganiaya,
menyakiti atau membunuh bayi-bayi yang dilahirkan di luar-
kemauan mereka dan hadir ke dunia ini dalam keadaan sebersih-
bersihnya, tidak punya dosa sebesar zarrah sekali pun!"
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Sabrina mengerti apa yang terkandung dalam kalimat Erwin itu.
Sabaruddin minta maaf kepada Erwin lalu pergi mengikutkan
Sabrina. Berjalanlah dua insan, yang seorang ganteng yang lainnya
jelita, meninggalkan rumah reot si manusia harimau untuk terus ke
gedung mewah Sabaruddin di bilangan Kemang sana, daerah
orang-orang berduit yang dulunya merupakan kebun rambutan
bermutu tinggi. *** HATI Sabrina yang pada waktu itu penuh pera saan kewanitaan
yang bercinta, bagaikan mau meledak kegirangan, la bisa
memahami kalau Sabaruddin semula takut, karena ia jadi harimau.
Wajar. Malah aneh kalau ia tidak takut. Apa yang diperlihatkan
Sabaruddin adalah sifat-sifat asli dari hampir setiap manusia, rasa
sayang, rasa takut, rasa menyesal dan akhirnya sadar akan
kekeliruannya. Erwin sudah menceritakan bahwa istrinya seorang
wanita asli dan wajar, sementara dia selalu melakukan kekerasan
untuk membela kebenaran. Membunuh orang-orang yang menurut
penilaiannya harus dibunuh. Kata orang, main hakim sendiri. Tetapi
bagaimana dia tidak main hakim sendiri dalam hal-hal yang dia rasa
hanya menyangkut harga diri atau nyawanya, yang tidak akan dapat
dirasakan atau bahkan ditanggapi oleh hakim-hakim dunia yang
kadang kala kurang atau sama sekali tidak mempedulikan perkara-
perkara yang tidak masuk akal atau lebih buruk lagi tidak
memasukkan penghasilan" Apalagi dia hanya manusia teramat kecil
yang punya kelainan pula dari manusia lainnya.
Rumah dan isinya mewah sekali. Walaupun tidak sehebat rumah
si Cina A Tjai yang beralias Endang Widjaja. Tukar nama Indonesia
karena keyakinan bahwa dengan menukar nama, orang yang bukan
pribumi akan punya hati orang Indonesia asli dan cinta kasih dan
kesetiaannya akan tertumpah pada negara Indonesia ini saja. Ee,
dalam kenyataan pahitnya, orang-orang yang diyakini akan berjiwa
patriot Indonesia banyak yang jadi penyelundup, kreditor untuk
tidak pernah bayar atau manipulator puluhan milyar kayak yang
dilakukan oleh A Tjai yang cuma mencicipi bangku sekolah dasar,
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
mengibuli dan bekerja sama dengan orang-orang pribumi yang
kebetulan punya kedudukan empuk dan penting. Orang-orang
sekolah tinggi yang sebagian dari padanya dinamakan sarjana.
Sabrina bahagia dapat kekasih yang diharap segera akan jadi
suami, seorang bangsawan kaya raya, pengusaha swasta tanpa
korupsi-korupsian. Mungkin karena tiada jalan lain, Sabaruddin yang
tadi masih ketakutan, kini juga merasa amat beruntung
mendapatkan calon istri yang memenuhi segala persyaratan untuk
disambut baik oleh segenap ke luarganya di Sulawesi Selatan.
"Apakah kita tidak akan menyampaikan ini kepada pamanmu?"
tanya Sabaruddin pada suatu petang ketika mereka minum teh di
kebun hias yang indah. "Mestinya begitu. Tetapi tidak mungkin lagi. Kau sudah dengar
sendiri, aku telah mengisap darah kemenakanku. Di luar kesadaran
dan kemauanku." Mendengar itu bergidik juga Sabaruddin sesaat. Tetapi ia kuasai
dirinya. Berdoa dalam hati, semoga wanita yang amat dicintainya itu
tidak akan pernah lagi berubah menjadi harimau dan tidak akan
ingin lagi darah bayi. "Pelan-pelan penyakitmu itu akan hilang, sa yang," kata laki-laki itu memberi
harapan kepada Sabrina. "Ini bukan penyakit. Ini sifat buruk yang kuwd risi Aku punya
usul. kalau kau suka menerimanya. Kita ke Sungai penuh, ke
kuburan ayahku, mohon kepadanya agar aku dibebaskan dari
warisan ini!" "Apa yang kaupikir baik untuk kita, aku menurut saja. Tetapi aku merasa lebih
baik ke Sulawesi dulu, menemui ayah dan ibuku di
Pare-Pare. Sekalian ziarah ke kuburan adikku! Kau mau, sayang?"
"Tentu saja aku mau. Tetapi kalau kebetulan aku jadi harimau,
bagaimana?" "Jangan pikirkan itu. Nanti kau terus dihantui rasa takut. Mungkin juga
perubahan itu datang manakala kau mengkhayalkannya!"


Petualangan Manusia Harimau Seri Manusia Harimau Karya S B Chandra di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Aku tidak pernah mengkhayalkannya. Bahkan tiap kali mau
berubah, aku melawan sekuat daya, tetapi tidak pernah berhasil. Ini
warisan dari ayah. Kurasa ayahlah yang bisa mengambilnya
kembali!" *** SABRINA tinggal di sana bersama Sabaruddin tanpa melakukan
perbuatan yang dilarang bagi dua manusia berlainan jenis yang
belum diikat oleh pernikahan. Keduanya merasa bahagia. Walaupun
kadangkala mereka membicarakan nasib Erwin yang menyedihkan.
Hidup miskin. Tidak mengharapkan uang dari ilmunya, walaupun dia
menyelamatkan nyawa manusia. Mereka sama-sama tahu akan
larangan agama. Tetapi apa hendak dikata, mereka pun manusia
biasa yang punya kelemahan. Lima hari Sabrina dan Sabaruddin
bertahan. Kemudian pada hari keenam, pada siang hari terjadi juga
hubungan yang terkutuk itu. Perzinahan. Kedua duanya dimasuki
iblis. Mereka turutkan perintah dan keinginan setan. Hanya
sebentar, karena Sabaruddin belum punya pengalaman. Begitu ia
terbaring letih, terdengar suara yang menyadarkan dan menakutkan
KEDUA insan di ranjang mahal itu saling pandang. Kenikmatan
sejenak telah dibuyarkan oleh suara tanpa makhluk yang
menggema di dalam kamar tidur itu. Agak parau. Bernada sedih.
"Mengapa kalian melakukannya. Mengapa tidak menanti sampai
tiba saatnya!" kata suara itu. Kemudian suara batuk-batuk.
Tingkahan ini membuat suasana gembira jadi seram.
Muka Sabrina dan Sabaruddin berubah warna. Dari kemerah-
merahan jadi pucat. Tidak bisa mengeluarkan kata barang sepatah
pun. Suara misterius itu mengulangi, "Mestinya kalian menunggu.
Sebenarnya jalan kebahagiaan tadi sudah terbuka bagi kalian.
Mengapa kalian melakukan itu!" Kini suara itu bernada kesal.
Menyesali perbuatan yang baru berlangsung.
Kemudian senyap. Barulah mereka merasa, bahwa mereka dalam
keadaan bugil. Kini pada keduanya timbul rasa malu. Bercampur
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
dengan rasa takut yang belum hilang. Tentunya makhluk yang
kelihatan itu mempersaksikan mereka dalam kea daan telanjang.
Tapi mereka tidak mengenakan pa kaian kembali.
"Kita sudah membuat kesalahan Ina," kata Sabaruddin pelan.
Sabrina tidak menanggapi, la hanyut dengan pikirannya, jauh ke
kota asalnya Sungai Penuh di daerah Kerinci, la teringat akan
ayahnya yang mati dikeroyok masyarakat ketika dia berubah rupa
jadi harimau, la masih ingat bagaimana mengerikan tubuh ayahnya.
Apakah ia akan mengalami nasib yang sama. Mendadak berubah
jadi harimau di sebuah toko besar, bioskop atau pesta" Lalu orang-
orang jadi panik dan dia dibunuh di sana untuk kemudian entah
berubah kembali jadi manusia seperti keadaan aslinya atau
membujur sebagai harimau yang telah tidak bernyawa.
"Aku takut," kata Sabrina hampir tak terdengar.
"Aku juga. Minta ampunlah kepada Tuhan. Kita telah membuat
kesalahan besar," jawab Sabaruddin.
Di waktu itulah terdengar kembali dengkur babi yang sudah
pernah didengar Sabaruddin dan telah dikenal pula oleh Sabrina,
tatkala ia datang dulu untuk memperkosanya lalu diselamatkan oleh
Datuk nan Kuniang. Kemudian ia tertawa terbahak-bahak. Setelah
itu sepi sejenak. Lalu berkatalah makhluk yang tak lain dari Ki Ampuh itu dengan
suara datar. "Aku senang mempersaksikan kalian tadi melakukan
perbuatan iahat itu. Aku pun dulu begitu. Aku sedang menerima
hukumannya. Kalau kalian pun nanti mendapat hukuman, maka aku
punya kawan. Dan kalian pantas dihukum, karena kalian tidak tahu
diri. Mengkhianati Erwin yang begitu baik terhadap kalian berdua.
Sebagaimana aku pun telah pernah i.-.eng-knianati diri manusia
harimau muda itu! Dia tetap baik hati kepada kalian. Atas
anjurannya maka kalian bisa berkumpul. Dia orang yang sangat
tahan menderita. Sedangkan kalian adalah makhluk-makhluk
jahaman yang tidak kuat menanti sampai kalian jadi suami istri yang
sah. Aku melihat semuanya tadi dan kini aku telah mengatakan apa
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
yang aku ingin katakan!"
Setelah suara itu hilang, Sabaruddin dan Sabrina semakin kuat.
Hebatnya keajaiban dan kegaiban di dunia ini. Ki Ampuh bisa
melihat semua perbuatan mereka tanpa ketahuan bahwa dia ada di
sana. Ayah Sabrina telah datang pula menyatakan kese dihan dan
sesalnya atas terjadinya peristiwa tersebut.
Beberapa waktu lamanya kedua insan itu tak sanggup berkata-
kata, masing-masing dengan pi kiran mengenai kejadian-kejadian
buruk yang akan datang. Kesadaran pertama adalah mengenakan
pa kaian tanpa bicara. Kemudian kedua muda remaja itu bagaikan di atur, dengan
berbantalkan kedua tangan masing-masing, memandang langit
langit, seolah olah di sana akan tampak suratan nasib mereka di
masa mendatang. "Aku takut sekali Sab," kata Sabrina memecah kesunyian.
Sabaruddin tidak menjawab. Takutnya tak kurang daripada
Sabrina sendiri. "Mengapa kita melakukannya tadi! Sekarang kita dihantui
ketakutan dan kebingungan. Entah bala apa yang akan menimpa
kita," kata Sabrina lagi.
"Bagaimana kalau kita laksanakan usulmu duluan. Kita ke
kampungmu di Kerinci, ziarah ke kuburan ayah, mohon ampun dan
coba meminta agar warisannya kepadamu ditariknya kembali!" ujar
Sabaruddin. Menurut pendapatnya itulah jalan yang terbaik.
Sabrina menyatakan persetujuannya. Kemudian ia teringat
kepada Erwin yang telah disakitinya.
Apakah kejadian yang kini menyebabkan rasa takut itu
disebabkan ia mengkhianati Erwin yang amat baik hati7 Pikiran
semacam itu pulalah yang menyelinap ke dalam benak Sabaruddin.
"Ina, apakah kaupikir Erwin tahu apa yang baru saja kita
lakukan" Tidak mungkinkah ia juga melihat tadi" Dia punya segala
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
macam kemampuan yang tak dapat dilakukan oleh kebanyakan
orang lain," kata Sabaruddin. la merasa malu sekali.
Mendengar itu, Sabrina pun jadi amat malu. Memang, mungkin
Erwin pun melihat tadi, dia tidak bersuara, tetapi pergi dengan hati
yang amat luka. "Jangan kita ulangi lagi Ina," kata Sabaruddin.
"Tadi kau yang membujukku dan karena khawatir kehilangan kau
p^bla setelah kehilangan Erwin, maka aku menyerah!"
"Ya, memang salahku. Tetapi seharusnya kau menolak!"
"Memang aku juga bersalah."
"Kini kita menantikan hukumannya. Aku khawatir akan terjadi
hal-hal yang amat buruk atas diri kita!"
"Barangkali malam ini kita didatangi Inyiek Datuk nan Kuniang
dan menyeret kita ke kuburannya. Aku takut sekali Sab."
"Siapa pula itu?" tanya Sabaruddin.
"Kurasa kau telah pernah mendengar. Beliau adalah sahabat
kakek Erwin yang dikuburkan di Kebayoran Lama. Tetapi sewaktu-
waktu ia keluar dari kuburannya. Dialah yang mendatangi dan
menyelamatkan diriku ketika hendak diperkosa oleh Ki Ampuh!"
"Apa" Ki Ampuh yang berupa babi itu hendak memperkosamu?"
"Ya, tetapi dihalangi oleh Datuk nan Kuniang dan setelah itu ia
jadi impoten!" Pucat dan ngeri Sabaruddin mendengar cerita itu. Apakah dia
juga akan impoten, sehingga tak berdaya lagi terhadap wanita
untuk sisa umurnya. Huuu. betapa malu dan sakitnya.
Pembicaraan mereka itu ditingkah oleh suara gauman harimau
yang mendadak. Hanya sekali. Secara refleks kedua manusia itu
berpelukan, seolah-olah dengan begitu rasa takut akan hilang atau
diri dapat diselamatkan. Atau, kalau akan mati, biarlah mati berdua.
Karena ulah mereka berdua juga maka terjadi segalanya ini Tetapi
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
apa yang mereka duga akan terjadi, penampilan harimeu atau
manusia harimau, tidak terjadi. Akhirnya mereka tertidur. Barangkali
oleh keletihan yang disebabkan rasa takut itu. Anehnya, mereka
tidak memimpikan suatu apa pun. Sampai terbangun keesokan
paginya. "Kau tidak mimpi apa-apa?" tanya Sabaruddin.
Sabrina menjawab "tidak" sehingga Sabaruddin merasa agak
lega, karena ia juga tidak dikejar-kejar setan yang menjelma dalam
mimpi. Wanita cindaku itu tetap tinggal di sana, tetapi perbuatan
terlarang tidak lagi mereka lakukan. Dan tidak terjadi suatu apa pun
yang tidak mereka ingini. Semua berjalan baik, sehingga rencana ke
Kerinci itu pun tertunda-tunda. Mereka mulai berharap kemudian
percaya, bahwa perbuatan yang tidak baik itu telah dimaafkan Erwin
atau patuk nan Kuniang. Ki Ampuh pun tidak lagi datang memperdengarkan
suara atau menampakkan diri.
Seminggu telah berlalu. Sabaruddin pergi mengurus
dagangannya. Sabrina seperti biasa di rumah. Dia memang jarang
keluar, kalau tidak ada keperluan yang benar-benar harus
dikerjakannya sendiri. Tanpa sebab ia mendadak merasa gelisah. Bukan karena teringat
pada apa yang pernah dilakukannya sekali dengan Sabaruddin. Kini
terbayang peris tiwa di rumahnya, tatkala ia mengharimau di
hadapan laki-laki yang dicintainya. Tampak olehnya bagaimana
Sabaruddin jadi ketakutan dan kemudian meninggalkan dia.
Bersamaan dengan ingat tikan kejadian itu ia lihat tangannya
menjadi dingin dan kian dingin, lalu satu per satu bulu yang amat
ditakutinya tumbuh, la pandangi dengan perasaan takut, tetapi tak
berdaya mencegannya. Proses sekali ini memakan waktu yang lebih
lama dari biasa. Akhirnya kedua tangannya berbulu harimau. Pada
mukar.ya tidak terasa terjadi perubahan. Tetapi kakinya, oh kedua-
duanya berbulu. Kini tentu badannya akan menyusul. Tetapi heran,
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
sekali ini tidak. la pergi ke hadapan cermin lemari, diperhatikannya keadaan
dirinya. Diangkatnya kedua belah tangannya yang sudah jadi tangan
harimau betina. Dalam keadaan seperti itu ia masih sempat merasakan betapa
cantik wajahnya. Pantaslah banyak orang jatuh hati padanya. Tetapi
kalau mereka mengetahui keadaannya seperti sekarang, semua
pemabuk-pemabuk cinta yang bersedia berlutut dan mencium
kakinya untuk mendapat imbalan kasih, akan lari lintang pukang.
Kalau tak berdaya untuk lari, tentu akan pingsan di sana. Untuk
beberapa waktu kemudian baru sadar kembali atau tak akan pernah
siuman lagi. Mati ketakutan atau terkejut. Di waktu itu terasa benar
oleh Sabrina betapa kecil dan minder dirinya dibanding dengan
wanita-wanita lain yang bisa berkasih mesra dengan laki-laki pujaan
mereka tanpa merasa takut akan terjadi hal-hal sebagaimana
yang ditakutkannya. "Ya Tuhan, janganlah dia kembali dulu!" pintanya kepada Yang Maha Kuasa.
Kalau Sabaruddin kembali, apa pula yang akan terjadi" Seperti di
rumah pamannya dulu"
Tetapi celaka benar, ada suara mobil masuk pekarangan.
Kemudian klakson. Tentu Sabaruddin. Dia saban pulang selalu
membunyikan klakson sebagai pemberitahuan kepada wanita
kesayangannya bahwa ia telah datang. Suara klakson itu sama.
Pasti dia. Apa yang harus dilakukan kini" Mengunci pintu"
Membiarkan saja laki-laki itu masuk agar dia mengetahui bagaimana
reaksi atas pengharimauan sebagian dirinya itu" Tidak, terlalu besar
resikonya. Maka dikuncinyalah pintu. Dan ia menanti dengan rasa cemas
dan takut. Sabaruddin tentu mau masuk kamar. Tidak akan
dibukanya, sedangkan Sabaruddin, tahu bahwa ia ada di dalam"
Tanpa melihat pun laki-laki itu tentu akan menduga bahwa dia
sedang mengharimau. Lalu apa yang akan kejadian"
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Tetapi apa yang tidak diduganya yang terjadi. Mesin mobil
menderu lagi dan kedengaran meninggalkan pekarangan. Heran,
mobil itu pasti milik laki laki Sulawesi Selatan itu Membuka pintu
untuk bertanya, kenapa ia pergi lagi, Sabrina tak berani. Pembantu
pembantu rumah Sabaruddin akan terkejut dan entah apa pula lagi
yang akan terjadi. Mereka barangkali akan berteriak minta tolong
kepada tetangga dan keadaan akan jadi heboh bahkan panik.
Wanita cindaku itu merebahkan diri di ranjang. Menanti tanpa
tahu, apa yang akan datang lagi.
Tetapi yang terjadi adalah sesuatu yang di luar perkiraannya
sama sekali. Tubuh tidak mengharimau. Mukanya juga tidak. Haus
akan darah juga tidak. tak jauh dari ranjang itu menjelma
seseorang. Seperti keluar dari lantai yang dilapisi karpet kelas satu.
Ayahnya, Sutan Rimbo Gadang dalam keadaan manusia utuh. la
tidak berkata apa-apa. Memandang saja ke anaknya.
Sabrina ingin berdiri dan memeluk ayahnya yang kelihatan begitu
sedih tanpa mengucapkan sesuatu. Tetapi badannya tak terangkat
olehnya. Lemah sekali, la ingin mengatakan sesuatu, tetapi
mulutnya tak bisa terbuka. Dalam pada itu pikirannya berjalan
wajar, la tahu siapa yang ada di sana, ia tahu apa yang ia ingin
ucapkan, la meraba-raba apa yang akan dilakukan ayahnya. Akan
membunuhnya karena ia telah melakukan perzinahan" Akan
mengobrak-abrik segala barang mewah yang ada di dalam gedung
besar itu, karena anaknya bisa hanyut oleh keadaan lahiriah ini"
Ataukah akan membawanya pergi ke Kerinci, karena di sanalah
tempat asalnya. Sabrina mengharapkan ayahnya mengatakan sesuatu, memarahi
atau menasihatinya. Rupanya sang ayah tahu jalan pikiran dan harapan anaknya.
Akhirnya ia berkata juga, "Aku datang menampakkan diri, bahwa
aku ini ayahmu. Aku mati tetapi tak mati. Aku manusia, tetapi bukan
manusia seperti manusia lainnya. Engkau juga begitu, karena
engkau keturunanku, darah dagingku. Bukan aku menghendaki
engkau jadi cindaku, tetapi nasib yang menentukan begitu. Dan ada
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
kalanya manusia tidak bisa melarikan diri dari nasib, kalau nasib itu bukan
dibuat oleh keinginan sendiri. Mestinya engkau dulu terus
bersama Erwin dan nikah dengannya. Semula aku sudah begitu
bergembira, karena engkau dengan dia masih punya banyak
persamaan. Dan ia benar-benar sayang padamu. Sayang, sungguh
sayang, kenyataan menghendaki lain. Jaga dirimu baik-baik. Kalau
pandai meniti buih, kau dan Sabaruddin akan sampai juga ke
seberang!" Sabrina tidak bisa menjawab, walaupun ia ingin berkata-kata.


Petualangan Manusia Harimau Seri Manusia Harimau Karya S B Chandra di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Kemudian ayahnya yang manusia itu mendadak, bukan secara
sebagian-sebagian, berubah jadi harimau. Besar, sudah berjambang
menandakan usianya sudah banyak, 'a duduk dan memandangi
Sabrina, anaknya. Mau memperlihatkan, bahwa Sabrina juga
sewaktu-waktu bisa berubah begitu. Seperti dirinya dulu, sehingga
dikeroyok sampai mati oleh orang-orang sekampungnya sendiri, la
memandang sedih, kemudian hilang. Dan mendadak Sabrina dapat
bicara. "Ayah, Ayah," katanya kian kuat. Tak disadarinya lagi bahwa tangan dan
kakinya telah kembali seperti biasa. Dan lama baru
didengarnya pintu diketuk dan suara Sdbaruddin memanggil
manggil, "Ina, Ina sayang!"
*** SABRINA terkejut, buru-buru melihat dirinya di kaca besar lemari.
Ya Tuhan, betapa pemurah dan penyayangnya Engkau, pikir Sabrina
yang melihat dirinya telah normal kembali. Tanpa sengaja dan tanpa
dapat mencegah, air mata membasahi pipinya. Tuhan telah
menyelamatkannya, la membukakan pintu untuk Sabaruddin.
Laki-laki itu heran melihat wanita yang kembali disayanginya itu
menangis. Dan ia tadi jelas mendengar Sabrina memanggil-manggil
"ayah". Sabaruddin memeluk Sabrina merapatkan kepalanya ke dada.
Wanita itu kemudian terisak-isak.
"Mengapa, apa yang telah terjadi. Kudengar kau tadi memanggil
ayah!" ujar Sabaruddin.
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Ya, ayah tadi datang!"
"Apa kata beliau?"
"Bahwa kau sesungguhnya sayang kepadaku dan aku harus
pandai-pandai menjaga diri!" "Beliau tidak marah?"
"Tidak. Tidak menyebut-nyebut peristiwa itu."
"Kalau begitu kita segerakan ke makam beliau. Kita yang harus
ke sana, bukan beliau yang kemari," kata Sabaruddin.
Ditentukanlah hari keberangkatan. Tiga hari lagi, persis hari
Jum'at. SETELAH mengobati Taufiq, pejabat jujur yang dianiaya oleh dua
orang rekannya Djojosukarto dan Sumarta, Erwin didatangi ayahnya
yang mengambil alih tugasnya dengan jalan saban malam
mendatangi kedua petugas negara yang curang itu. Dja Lubuk
dalam bentuknya sebagai harimau penuh. Dia tidak menyakiti
mereka, hanya tiba-tiba muncul dan mundar-mandir di kamar
mereka. Kedua orang itu saling menceritakan pengalaman mereka
yang sama. Sehingga yakinlah mereka bahwa yang mengirim
harimau itu tentu tak lain daripada Taufiq atau abangnya, Djamal.
Pada keesokan harinya setelah kunjungan Djojo dan Sumarta ke
rumah Taufiq Erwin memerlukan datang ke rumah orang itu,
bertanya apakah masih ada kegelisahan dan ancaman atas diri
Taufiq. Mereka menceritakan tentang kedatangan kedua orang yang
minta ampun itu dan tentang ayah Erwin yang rupanya telah
mengganggu mereka. Manusia harimau muda itu amat terharu,
untuk ke sekian kali mengetahui betapa besar cinta ayahnya
terhadap dirinya.. Dilihat dari kenyataan ini, mestinya Erwin merasa
sangat beruntung dan bahagia mempunyai orang tua yang begitu.
Tetapi adalah suatu kenyataan pula, bahwa kelainannya dari
manusia lain telah menimbulkan banyak kesukaran.
Pada kunjungan Erwin ini, Djamal yang sudah duda
menceritakan, bahwa istrinya mati karena buatan orang. Dan kini
ada sahabatnya yang sedang dirundung malang karena anak
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
gadisnya dibikin gila oleh orang jahil. Mendengar cerita ini Erwin
ta'hu apa maksud Djamal dan hatinya menjadi kecut. karena
berurusan dengan pasien wanita bisa menim bulkan kesukaran lagi
kelak bagi dirinya. "Maukah Tuan menolong?" tanya Djamal. Lama Erwin tidak
memberi jawaban. Kemudian ia mengusulkan agar mencari dukun
yang baik, ka lau dokter-dokter tidak dapat menyembuhkan si sakit
Djamal menceritakan bahwa sebagaimana dalam hal adiknya Taufiq,
telah banyak dokter mencobakan segala kebolehan mereka, tetapi
tidak berhasil. Tidak ada dokter yang tidak dihina oleh Amalia, gadis yang
dihinggapi penyakit gila itu. Kepada semuanya ia berkata, "Tak usahlah coba coba
mengobati saya. Saya tahu apa yang ada di
dalam hatimu. Dok. Engkau sebenarnya hanya ingin meraba-raba
tubuhku yang menggiurkan ini. Bukankah begitu, mengaku sajalah.
Banyak di antara kalian yang mempunyai sifat-sifat cabul. Hati
kalian bergoncang bila berhadapan dengan perempuan can tik yang
sakit." Ada beberapa dokter yang tidak menghiraukan ocehan si gila itu
Namanya saja sudah orang gila. Mereka coba juga memeriksa
dirinya. Dalam hal begitu Amalia akan membentak, "Pergi kataku
atau kah kau mau kuhajar!" Ada tiga dokter yang ditamparnya
dengan tenaga luar biasa, sehingga mereka benar-benar merasa
sakit. Bahkan seorang di antara mereka sampai terjatuh lalu
ditendang oleh Amalia. Orang tuanya, Maskun dan istri, malu bukan
buatan. Lalu dicobalah dukun. Yang ada di Jakarta sampai-sampai yang
didatangkan dari Banten dan Cirebon. Semua akhirnya angkat
tangan. Tidak sanggup. Kemudian Djamal menceritakan apa yang dili hat dan dialami
sendiri oleh adiknya, Taufiq dan -dipersaksikan oleh mereka
sekeluarga. Tentang dukun ajaib yang masih muda. Tidak
diceritakannya tentang Dja Lubuk. Tetapi ia tidak menyembunyikan
mengenai kedatangan Djojosukarto dan Sumarta ke rumah mereka,
minta ampun karena mereka selalu diganggu harimau.
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Jadi dukun itu membalas kepada orang yang menjahili Taufiq?"
tanya Maskun yang sahabat baik Djamal dan kemudian jadi lebih
dekat oleh karena ia menikah dengan Juariah yang masih famili
Djamal. "Ya, begitulah nampaknya!" jawab Djamal. "Yang mengirim harimau piaraan itu
tentu dukun itu." "Itulah yang aku mau," kata Maskun yang benar-benar haus
pembalasan atas siapa pun yang melakukan kejahilan itu terhadap
anaknya. "Kurasa yang mengirim penyakit ini si jahaman Syarif yang bajingan itu.
Karena dia kaya raya dan pejabat tinggi dia merasa
harus mendapatkan segala apa pun di dunia ini. Dia beberapa kali
mengirim orang kepada kami melamar Amalia, yang sudah banyak
kali digodanya dengan berbagai jalan. Syukur tidak berhasil. Dajal
itu pernah mempergunakan tiga wanita, seorang di antaranya
kawan Amalia, mengajak anak kita makan malam di suatu hotel di
pinggir pantai yang terkenal jadi tempat pertemuan orang-orang
berduit dengan wanita-wanita yang mau menjual dirinya. Ataupun
dijebak oleh kaki tangan cukong-cukong dan bapak-bapak yang mau
cari ple-siran. Dengan berbagai jalan akhirnya Amalia mau. Tahu-
tahunya di sana bertemu dengan si Syarif.
Rupanya semua sudah diatur. Sampai-sampai ke kamar hotel,
kata kawannya sekedar istirahat dan menikmati pemandangan
dengan angin lautnya.. Hampir terjadi Mal, hampir terjadi.
Untunglah anakku belum cukup fly dibuat kawan-kawan perempuan
si Syarif. Dia menjerit dan maksud terkutuk itu jadi gagal! Dia harus dibalas
Mal, harus. Minta dukun itu mengirim harimaunya ke saya
supaya dikoyak-koyaknya si dajal itu. Atau minta dukun itu agar
jahanam itu ditarik ke jalan raya, lalu dirobek-ro-beknya di sana.
Kalau itu bisa dilakukannya, hatiku akan puas!" Maskun yang amat marah jadi
lebin mengutamakan pembalasan daripada memikirkan
kesembuhan anaknya. "Kau bisa bicara dengan dukun itu nanti. Dukun itu agak aneh.
Diberi sejuta cuma diambil sepuluh ribu," kata Djamal.
"Tambah bagus kalau begjtu. Itulah dukun sejati. Tidak
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
mengutamakan uang. Takkan dia mau mengirim harimaunya ke
musuh-musuh Taufiq," ujar Maskun. Dia merasa senang karena
rencana pembalasan pasti akan berhasil.
*** ITULAH makanya Djamal menceritakan tentang kemalangan
Maskun oleh kegilaan yang menimpa anak gadisnya.
Tetapi Erwin, betapa pun suka menolong sesama manusia,
teringat akan pengalaman-pengalaman pahitnya di masa silam,
antara lain di Surabaya, sehingga ia terpaksa menghindar dari sana.
Memang, cinta, jika dipertimbangkan dari berbagai segi ka dangkala
lebih banyak membawa celaka daripada bahagia. Jadi, cinta tidak
selalu membawa ketenteraman hati dan kebahagiaan perasaan.
"Akan kupertimbangkan dulu, Tuan Djamal," jawab Erwin.
"Kasihan gadis itu. Dia sangat membutuhkan pertolongan. Kalau
Tuan dengar dia menjerit dan melolong, Tuan akan kasihan
kepadanya. Bagaimana kalau kita pergi melihatnya" Mungkin
keadaannya yang amat berat itu akan meringankan hati Tuan untuk
memberikan bantuan," kata Djamal yang tidak mengerti kenapa
Erwin menjawab akan mempertimbangkan dulu. Aneh dukun ini,
mau mengobati orang saja harus pakai pertimbangan. Apa yang
harus dipertimbangkan" Apakah dia pilih-pilih orang" Ataukah dia
mau mengetahui dulu, terlawan atau tidakkah olehnya dukun yang
mengirim guna-guna penyebab gila itu!
"Bukan soal terlawan atau tidak dukun yang menjahilinya," kata Erwin.
Muka Djamal jadi merah. Malu bukan buatan. Pikirannya dibaca
oleh anak muda itu. Dia juga menjadi takut. Bukan tidak mungkin
Erwin merasa dihina dan dia berbalik marah dan memberi ajaran
kepadanya. "Maafkan saya Tuan Dukun," katanya. Hanya itu.
"Baiklah kita akan melihat gadis yang sakit itu!" kata Erwin.
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Kalau Tuan berkenan, kalau tidak pun tentu tidak mengapa,"
ujar Djamal yang kini merasa khawatir kalau kalau keluar lagi kata-
kata yang tidak disukai dukun itu. la pun harus menjaga jangan
berpikir yang buruk mengenai Erwin, karena Erwin dapat membaca
segala apa yang terlintas atau terpikir oleh otaknya.
"Aku senang Tuan menceritakan tentang kemalangan yang
menimpa gadis itu. Tetapi Tuan tentu mengetahui bahwa aku pun
hanya manusia biasa dengan segala kelemahan dan kekurangan
yang ada pada tiap manusia!"
Djamal kagum di dalam hati. Dukun muda ini begitu polos. Dalam
pandangan Djamal dan segenap keluarganya, dia begitu hebat,
tetapi toh dia tetap saja berhati rendah. Tidak sombong dan tidak
mata duitan. Setengah jam kemudian mereka telah tiba di rumah Maskun.
Yang kebetulan ada di rumah. Begitu juga istrinya Juariah.
Ketika Djamal masuk dengan membawa Erwin, Maskun
memandangi orang muda yang berpakaian teramat sederhana itu
dari atas ke bawah. Erwin tahu tetapi dia diam saja.
"Dia ini yang akan mengobati Amalia?" tanya Maskun kepada
Djamal. Djamal kaget mendengar pertanyaan itu. Agak bernada
sombong. Karenanya dia tidak menjawab. Dia takut Erwin jadi
marah "Kalau memang sanggup, saya minta Tuan membalas sakit
hatiku kepada orang yang mengirim guna-guna kepada anakku itu.
Tuan bikin dia jadi gila atau makan dia!" kata Maskun penuh emosi.
Erwin agak memerah padam. Tentu Djamal sudah berkata banyak
kepadanya. Orang ini lancang mulut, tetapi tidak punya maksud
buruk. Erwin tahu oahwa Djamal bercerita karena ia merasa apa
yang dialaminya itu luar biasa dan terlalu hebat. Dan untuk memberi
harapan kepada saudaranya Maskun bahwa Amalia masih bisa
diobati. Lain tidak. Tetapi Maskun ini agak sok, pikir Erwin.
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Berkata Erwin dengan suara datar, "Tuan orang yang suka lepas
mulut dan pendendam, ya! Orang macam Tuan bisa punya banyak
musuh! Tuan tidak berteguran dengan orang yang tinggal di sebelah
rumah Tuan ini, bukan! Karena anak Tuan yang berusia tujuh tahun
berkelahi dengan anaknya yang juga seumur itu," kata Erwin.
Kini Maskun pucat. Dan takut. Bagaimana dukun ini bisa tahu"
"Anak-anak berkelahi kan hal biasa. Sesudah berkelahi mereka
akan berbaik kembali. Lagi pula tetangga Tuan ini orang baik hati.
Dermawan, bukankah begitu?" ujar Erwin. Membuat Maskun
semakin takut. Dia tidak menanggapi. Apa yang dikatakan Erwin
semua benar. "Sebagai pendendam. Tuan lebih mengutamakan pembalasan
kepada orang yang membuat anak Tuan sakit, kalau benar begitu
halnya. Tuan bukan membicarakan penyakit anak Tuan, tetapi sakit
hati Tuan!" kata Erwin. Malunya Maskun dan istrinya yang sejak tadi
mendengarkan, jadi bukan kepalang.
"Maafkanlah suami saya ini Tuan Dukun," kata Juariah. "Dia memang suka emosi.
Kami mohon bantuan Tuan Dukun untuk
mengobati anak kami. Mau Tuan melihatnya" Barangkali Tuan akan
kasihan. Umurnya baru sembilan belas tahun!"
"Ya, Pak Dukun," kata Maskun mau memperbaiki kesalahannya.
"Umurnya baru sembilan belas. Kasihan dia!"
Menyahut Erwin, "Umurku baru dua puluh lima. Tak pantas aku
jadi bapak Tuan. Aku tidak turut mengamalkan penyakit bapak-
isme." Kalimat ini membuat Maskun menyadari, bahwa orang muda ini
bukan orang kampung biasa yang kebolehannya hanya jampi-jampi
lalu menyembur muka si sakit dengan air dari mulutnya yang
barangkali juga sedang bau pete atau jengkol.
"Maafkan saya Tuan Dukun," kata Maskun yang menyadari salah perhitungannya
terhadap anak muda itu. "Sudah terbiasa bilang
bapak." http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Kebiasaan buruk lebih baik dibuang. Penggunaan kepintaran
ataupun perkataan seharusnya disesuaikan dengan tempatnya!"
Maskun tidak menjawab. Djamal kian merasa bahwa walaupun
Erwin baik hati, dia tidak mau dibikin sembarangan. Atau dihina di
dalam hati. Dan tidak heran, dia sendiri sudah mengatakan, bahwa
dia hanya manusia biasa yang punya banyak kekurangan dan
kelemahan. Mereka masuk ke kamar si sakit. Juariah duluan. Gadis itu
berambut kusut masai seperti baru habis diacak acak. Mukanya
pucat, agak kurus. Tetapi kecantikan masih tampak membekas pada
wajahnya. Keempat orang itu, termasuk Djamal berdiri di hadapan
ranjangnya. Semula Amalia memandang saja. Tanpa ekspresi apa
pun. Seperti masa bodo. Peduli amat!
Tetapi dengan amat mengejutkan mereka, termasuk Erwin, gadis
itu tiba-tiba berteriak, "Hai, kau dukun palsu. Kau menipu orang tuaku, ya. Kau
bukan mau datang mengobati, kau mau membuat
aku supaya tergila-gila kepadamu. Sudah berapa banyak gadis sakit
yang kau perkosa dengan menyuruh semua orang keluar. Hanya


Petualangan Manusia Harimau Seri Manusia Harimau Karya S B Chandra di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

kau dan gadis-gadis itu yang boleh tinggal berdua di kamar. Itu
caramu menipu dengan kata-kata mengobati! Pergi kau, setan!"
*** ERWIN harus tabah menahan diri. Dan dia dapat menahannya.
Tetapi meskipun begitu, dia merasa malu bukan main! Dikatakan
dukun tukang tipu dan perkosa. Dukun cabul. Dia belum'pernah
menodai siapa pun. Tetapi apa pikir kedua orang tua Amalia dan
Djamal" Erwin memandangi si sakit sambil membaca-baca mantera untuk
menenangkannya. "Simpanlah manteramu itu dukun palsu! Kau mau melembutkan
hatiku, hah! Kalau kau tidak memperkosa aku, karena orang tuaku
sudah tahu belangmu, maka kau akan membuat supaya aku jadi
tergila-gila kepadamu. Kau mau bikin aku jatuh cinta dan jadi
istrimu. Karena kau baru kematian istri dan kehilangan kekasih!"
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
kata si sakit dengan suara keras. Dia tahu, Amalia bisa berkata
begitu mengikutkan ajaran hantu yang sudah bersarang di dalam
dadanya. Hantu kiriman seorang dukun yang tentu sangat kawakan.
Yang mengetahui begitu banyak tentang dirinya.
"Nona Amalia, aku datang untuk mencoba menolongmu! Atas
permintaan Tuan Djamal dan ibumu. Tidak ada maksud lain.
Kaudengar?" kata Erwin tenang.
"Aku dengar, tetapi aku tahu bahwa kau bohong!"
"Di dalam dirimu ada hantu kiriman orang, kau tahu" Tanya
Erwin. "Kau yang hantu!" kata Amalia lalu ia tertawa terbahak-bahak.
Erwin menyebut nama gurunya dalam ilmu pengobatan, Siti
Hawa yang di Mandailing, la minta tolong. Terasa oleh Erwin, bahwa
panggilannya tidak sia-sia. Hawa ada di dalam kamar itu.
Erwin membentak, "Diam kau hantu keparat tak tahu diri. Kau
hamba busuk dari majikanmu yang lebih busuk pula dari engkau.
Aku tidak usah bertanya siapa majikanmu, tetapi aku akan
mengetahuinya nanti. Akan kuhajar dia!"
"Ha, ha, kau mau menghajar bossku?" kata Amalia. Aneh, hantu itu bisa menyebut
boss kepada majikannya. Seperti anggota Mafia
kepada pimpinan saja. "Bossku itu tak bisa dilawan. Tak mempan
peluru dan tak mempan senjata tajam. Ilmunya segudang. Engkau,
kalaupun punya, paling banyak sekeranjang. Tak usah kaucoba
melawan dia. Itulah nasihatku. Kau masih muda. Banyak yang
belum kaulihat di atas dunia ini. Pergilah dengan damai, sebelum
aku marah dan menerjang engkau dari sini."
"Kau sombong sekali bedebah!" kata Erwin.
"Bukan sombong, aku mengatakan yang sebenarnya. Kau terlalu
muda untuk mati. Kalau baru harimau saja, kecil buat aku. Aku bisa
bikin gigi dan kukumu menjadi lunak seperti ongol-ongol. Aku bisa
bikin otot-ototmu tak berdaya seperti orang dilanda rheumatik,"
Amalia berkata dengan tenang.
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Tanpa diketahui siapa pun, nenek Hawa yang ada di sana
mendampingi muridnya. Sebagai diperintah oleh kekuatan gaib, Erwin minta segelas air
putih. Air segera dibawakan. Maskun dan istrinya menduga, bahwa
air ini akan diminum Erwin lalu disemburkan ke muka anaknya.
Seperti yang telah dilakukan oleh beberapa dukun. Tetapi ternyata
tidak. Dia hanya mencelupkan tangannya ke dalam mangkok berisi
air itu, lalu membasahi muka Amalia. Yang aneh sekali gadis sakit
itu membiarkan. Tidak melawan.
"Kau masih mau mengatakan aku jahat?" tanya Erwin.
"Kau ditinggalkan kekasih, ya" Dan nanti kau mau bikin supaya
aku jatuh cinta kepadamu. Mengakulah," lalu Amalia mengatupkan
matanya, tidur. "Hantu kiriman itu yang bicara," kata Erwin. "Kini dia sudah tenang. Dukun yang
mengerjai pasti seorang dukun yang ulung.
Biarlah dia tidur dahulu, aku mau pulang. Nanti kembali. Memintalah
kepada Tuhan, aku hanya berusaha. Tak akan berdaya aku tanpa
izin Tuhan," kata Erwin lagi. Djamal mau mengantarkan, tetapi
Erwin dengan halus menolak. Masih ada tugas yang belum selesai,
katanya. Dalam pekerjaan ia tidak boleh ditemani oleh orang lain
daripada kerabatnya, yaitu ayah atau kakeknya.
Sekali lagi untuk kesekian kalinya Erwin menurutkan bawaan
kakinya. Sampai di depan rumah setengah mewah, kakinya
membawa dia masuk ke pekarangan. Setelah memberi salam ia
masuk. Oleh seorang petugas penerima tamu rupanya ia
dipersilakan duduk bersama belasan orang lain yang sudah
menunggu di sana. Ada Cina ada Indonesia. Laki-laki dan
perempuan. Bahwasanya di antara mereka ada tiga pejabat, Erwin
tidak tahu. Dari rumah Maskun tadi ia hendak ke rumah Dolah,
dukun yang membantu Djojosukarto dan Sumarta menganiaya
Taufiq dengan jalan guna-guna. Kalau begitu, tentu inilah rumah
dukun Dolah itu. Benar, dia termasuk dukun besar yang punya
banyak langganan. Erwin disuruh mengisi daftar tamu, kemudian
menerima sehelai kertas bernomor. Kayak di tempat dokter saja. la
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
melakukannya dengan patuh.
Dan rumah itu memanglah rumah Dolah. (a sedang bicara
dengan seorang wanita muda, istri seorang cukup penting yang
kaya raya. Punya uang bukan hanya di Jakarta tetapi juga di
beberapa kota besar lain di dunia ini. Antara lain di Zurich, Swiss,
Los Angeles, Amerika Serikat dan Bangkok. Kalau ada ancaman bagi
dirinya di Indonesia, gampang hidup di luar negeri. Di dunia yang
dicarinya toh kesenangan. Di mana juga bisa senang, kalau ada
fulus, begitulah pendirian suami nyonya muda itu. Nyonya Radi
minta dukun agar suaminya yang terkenal, menceraikan istri tuanya
dan patuh kepada segala kehendak hatinya.
"Itu urusan kecil," kata Dolah. "Mau bikin mati istri tuanya juga bisa!"
"Jangan. Dosanya terlalu besar. Biar dia hidup, hanya jangan lagi dengan
suamiku. Aku mau menguasainya sendirian saja!" kata
Nyonya Radi. Lumayan, dia masih belum terlalu jahat.
"Dia pasti menceraikan madu Ibu," kata Dolah. Biasa memanggil istri orang gedean
dengan "Ibu," walaupun umurnya setingkat anaknya.
Tetapi pada saat itulah Dolah merasa tubuhnya dimasuki
perasaan dingin, dingin sekali. Apa ini! Tidak pernah ia mengalami
kemendadakan begitu. "Pulanglah Ibu dulu. Besok kembali. Nanti
ma lam saya siapkan," masih sempat dukun Dolah berkata kepada
Nyonya Radi. Perempuan itu membuka dompet uang yang berada
dalam tasnya, mengeluarkan seratus ribu. Uang panjar, la berlalu
dengan lebih dulu mencium tangan Dolah, yang memanggil "Ibu"
kepadanya. Saling menghormati namanya itu. Nyonya Radi
merasakan betapa dinginnya tangan dukun itu. Sedingin es. Begitu
rupanya tangan orang-orang yang banyak ilmu gaib, pikirnya. Dan
kepada kawan-kawannya yang butuh pertolongan seperti dia, akan
dikatakannya bahwa tangan Dolah dingin sekali. Sama dinginnya
dengan es. Itulah tandanya dia keramat! Propaganda.
Menguntungkan sekali buat dukun Dolah. Tak perlu pasang iklan
yang harganya di koran-koran besar sekarang dua langit!
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Sesudah Nyonya Radi masuk mobil terjadi lanjutan keanehan
yang dialami dukun Dolah. Rumahnya serasa digoncang-goncang.
Semua tamu juga merasakannya. Mereka semula menyangka bahwa
ada gempa, tetapi rumah-rumah orang lain tidak apa-apa dan di
jalan, orang lalu lalang seperti biasa.
Tanpa pamit lagi, semua tamu Dolah yang mengutamakan
keselamatan diri, pergi. Akan kembali lain kali saja. Goncangan itu
barangkali pertanda bahwa itu bukan hari baik bagi mereka untuk
meminta pertolongan Dolah. Harus pilih hari dan mengatur langkah
dengan tepat. Kata orang, itu termasuk syarat-syarat untuk berhasil
dalam maksud dan tujuan. Yang tinggal duduk di sana menunggu izin masuk menghadap
Dolah, hanya Erwin. "Boleh aku masuk" Mereka semua sudah pergi," tanya Erwin
kepada pembantu yang menerima para tamu.
"Nanti saya tanyakan," jawabnya. Dia pun kaget oleh goncangan tadi, tetapi
karena sudah lama dinas pada dukun itu ia pikir bahwa
keanehan itu hanya pertanda kedatangan salah satu piaraan Dolah.
"Katakan aku tidak menerima tamu hari ini. Aku sedang sibuk
membuat obat," kata Dolah kepada pembantunya.
Sang pembantu menyampaikan kepada Erwin. Manusia harimau
itu menjawab," "Kalau dia sibuk, aku akan masuk tanpa izin," kata Erwin sambil
membaca sesuatu. Pembantu itu tak berdaya untuk
mengatakan "jangan," bahkan dia mempersilakan.
Maka masuklah Erwin. Kurang ajar, pikir Dolah yang sedang
bingung itu. Belum pernah ada orang berani masuk tanpa izin.
Orang ini cari penyakit. Tetapi ia hanya menyumpah di dalam hati.
Lidahnya terasa kelu untuk mengatakan sesuatu.
"Langgananmu Djojo dan Sumarta sudah kemari melapor?" tanya Erwin. Memang kedua
orang itu sudah menyampaikan kejadian
yang menimpa diri mereka kepada Dolah dan dia telah menjanjikan
akan mengusir harimau yang datang mengganggu ketenangan
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
mereka. Dia berkata, "Itu hanya khayalan bapak saja. Tidak ada
harimau. Saya akan usir khayalan yang menyebabkan bapak
bingung," kata Dolah. "Orang hidup kadang-kadang jadi ketakutan atau sakit oleh
Lima Jalan Darah 2 Pendekar Naga Putih 07 Raja Iblis Dari Utara Musuh Dalam Selimut 2
^