Pencarian

Petualangan Manusia Harimau 6

Petualangan Manusia Harimau Seri Manusia Harimau Karya S B Chandra Bagian 6


"Memang ada. Kita sedang berhadapan dengan orang atau
mahluk yang punya ilmu itu," kata Karnadi. Dan Margono jadi
gelisah lagi. Tetapi untuk menjaga wibawa ia berdaya upaya dan
berhasil menyembunyikannya. Kemudian ia berkata: "Saya rasa
sudah cukup jelas. Kapten dan Letnan saya minta berhasil
menangkap pelarian itu kembali." Begitu Kolonel Margono selesai
bicara ruangan itu terasa bergoncang-goncang dan kemudian
terdengar suara auman harimau. Margono jadi pucat. Dia tJak
mampu mencegah kepucatan.
Beberapa saat lamanya tidak seorang pun dari mereka buka
mulut. Masing-masing dengan pikirannya. Tetapi semuanya
meminta dalam hati agar selamat.
Agak lama kemudian barulah Siregar memberanikan diri bicara:
"Masih akan ditangkap Pak Kolonel?"
Margono tidak menjawab, la merasa letih dan ingin istirahat.
Tetapi apakah pikirannya bisa istira hat" la minta Kapten Siregar
mengantarkan Sabrina pulang, yang segera dilaksanakan. Mendadak
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Karnadi berkata: "Pak Kolonel, mahluk halus itu telah menyebabkan kelainan
perasaan pada dirinya itu adalah sang cindaku. Setelah ia
pergi bersama Siregar, hilanglah firasat buruk pada diri Karnadi.
Kolonel Margono pulang dengan berbagai pikiran dan khayalan
menghantui otaknya, la sudah menyaksikan dan mengalami sendiri,
bahwa yang gaib-gaib dan tak pernah dipercayanya dulu memang
benar-benar ada. Yang mengaum tadi. Sudah pasti harimau yang
tidak memperlihatkan dirinya. Sabrina yang begitu jelita jatuh cinta
pada seorang dukun miskin. Erwin menghilang dari kandang bertrali
besi tanpa ada yang melihat kepergiannya. Betapa gila dan ajaibnya
itu semua. Kini jantung Margono berdebar kencang dan dia semakin
takut menghadapi berbagai macam kemungkinan.
Setiba di rumah Margono bertanya kepada isterinya apakah ada
kejadian-kejadian aneh atau tamu yang tidak dikenal. Nyonya
Margono heran mendengar pertanyaan itu. Dijawabnya bahwa tidak
ada tamu dan juga tidak ada sesuatu yang aneh. Margono merasa
sedikit lega, tetapi sesaat kemudian isterinya mengatakan bahwa
kalau mau dianggap aneh hanyalah bunyi teipon yang berulang
sampai lima kali. Tiap diangkat oleh Nyonya Margono, hubungan
diputuskan. Tidak mengatakan apa-apa, bahkan menyebut "hallo"
pun tidak. Nyonya Margono menganggap itu hanya sebagai salah
sambung, yang amat banyak terjadi dalam hubungan teipon di
Jakarta. Walaupun diputar nomor yang benar, selalu nomor lain
yang menerima. Mendadak Margono ingat, bahwa ia pernah
mengatakan pada Sabrina bahwa ia boleh menelpon saja ke rumah,
karena isterinya sedang tidak ada. Tetapi kini Bu Margono sudah
kembali, baru dua jam yang lalu, ketika ia mengalami kenyataan-
kenyataan aneh di kantor tadi. Ketika isterinya ke belakang,
Margono menelpon ke hotel tempat Sabrina menginap, mengatakan
agar ia untuk sementara jangan menelpon dulu. Sabrina tidak
kecewa, karena ia memang tidak ada niat untuk menghubungi
perwira Polisi itu. SEBAGAI biasa, ketika hari mulai gelap, lampu-lampu dinyalakan,
begitu juga di rumah Kolonel Margono. Ada oleh pembantu ada oleh
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
isteri atau anak-anaknya. Tetapi jam 19.30, ketika mereka
sekeluarga sedang makan, tiba-tiba lampu padam. Semua. Biasa.
Ada gangguan. Pembantu segera ke tempat penyimpanan lilin. Eh,
tidak ada. Habiskah" Tidak mungkin, di rumah itu tidak pernah
kehabisan persediaan lilin, mengingat kemungkinan adanya
gangguan aliran listerik yang datang tiba-tiba.
"Mana lilinnya?" tanya dan perintah nyonya Margono. Pembantu mengatakan di dalam
gelap itu, lilin habis. Suaranya mengandung
rasa takut, karena ia pasti akan dimarahi, walaupun ia tidak lalai
menjaga persediaan. Dan memang Nyonya Margono mengomel.
Untung pembantu rumah tangga yang bernama Yayah mendapat
korek api, disulutnya. Nyala. Dengan gugup ia coba mendapatkan
lilin di tempat penyimpanan yang sudah terpakai sebagian. Juga
tidak ada. Korek apinya padam, karena sudah hampir memakan jari
Yayah. Dia nyalakan satu lagi lalu menuju meja makan,
menerangkan rasa herannya dengan maksud membela diri, bahwa
lilin bekas pun tidak ada. Tiba-tiba korek api yang memberi sedikit
penerangan itu padam. Bukan karena kayunya habis, tetapi seperti
ada yang meniupnya. Yayah menyalakan lagi satu, padam lagi.
Tiba-tiba ia menjerit lirih, membuat kaget seluruh keluarga Margono
yang menghadapi meja makan tanpa meneruskan makan oleh
keadaan gelap itu. "Ada apa?" tanya Nyonya Margono.
"Ada yang memegangi tangan saya," Yayah masih sempat
menjawab dengan suara gemetar, lalu menjadi lemas dan terduduk.
Kolonel Margono yang paling terkejut karena ia sudah mengalami
sendiri kejadian-kejadian aneh dan menduga, bahwa buntut
peristiwa penangkapan dan penganiayaan atas diri Erwin tidak
hanya sampai di situ. Tiba-tiba lampu nyala, dan mereka merasa agak lega. Tiba-tiba
piring di atas meja terangkat, kemudian diletakkan kembali. Tapi
tidak kelihatan tangan yang mengangkat atau meletakkan.
Sekeluarga Margono jadi pucat dan tak dapat bicara.
DALAM keadaan tegang dan tiap manusia di ruang makan itu
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
merasa amat ketakutan, tiba-tiba lampu mati lagi. Keadaan jadi
tambah mengerikan. Kini kedengaran piring-piring beradu. Hampir
semuanya menjerit. "Nyalakan lampu," perintah Margono yang tak kalah takutnya, tetapi sebagai
kepala keluarga berusaha sedapat daya
menyembunyikan. Kalau dia sendiri pun terang-terangan
memperlihatkan ketakutan, keadaan akan tambah kacau.
Tanpa ada seorang pun yang menghidupkan lampu, tiba-tiba
semua lampu menyala kembali. Nyonya Margono kelihatan
menggigil. Dia mencapai puncak dari rasa takut. Sebelum menggigil
tadi ia sudah terkencing, tak dapat ditahannya.
Mereka semua memandang meja makan dengan suatu
kenyataan yang tambah menakutkan saja.
Tidak ada sepotong ikan atau sedikit sayur pun yang tinggal.
Semua lauk pauk sudah habis tanpa kelihatan siapa yang
mengambil atau yang memakannya.
PADA waktu itu terdengar suara mobil berhenti di depan, mesin
dimatikan. Ada orang datang. Margono merasa agak lega. Siapapun
yang datang akan merupakan keringanan bagi ketegangan yang
sedang mencekam mereka. Karena hari baru sekitar pukul setengah
delapan, pintu depan belum dikunci. Tidak ada rasa khawatir. Tidak
akan ada penjahat sehebat apa pun yang akan berani masuk ke
rumah seorang kolonel Polisi. Walaupun dalam kenyataan, ada
penjahat yang sudah tidak pandang mangsa, tidak peduli perwira
setinggi apa pun pangkatnya. Ataukah penjahat jenis ini sengaja
hanya memasuki rumah-rumah yang VIP untuk memamerkan
keberanian dan keunggulan mereka sambil menantang, "Lu liat, gua bisa masuk dan
bawa harta benda lu mana yang gua suka. Lu mau
apa?" Yang datang itu kiranya adik kandung Nyonya Margono bersama
isterinya. Langsung saja ke ruang makan. "Wah, langkah kanan nih, kami memang
lapar. Tak seorang pun menyahuti kata-katanya yang
mengandung kelakar itu. http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Kami senang kau datang Djon," kata Nyonya Margono sejenak
kemudian. Tetapi suaranya jelas tidak normal, terdengar
getarannya. Dan kini adik Nyonya Margono yang dipanggil Djon itu
dan isterinya baru melihat bahwa di atas meja tidak ada hidangan
apa pun. Hanya piring-piring kosong.
"Wah, semua sudah kalian habiskan sampai licin begini,, kata
Djon, masih berkelakar walaupun ia merasa aneh dengan apa yang
dilihatnya. Kini tampak oleh Djon bahwa Yayah pembantu rumah tangga
terduduk lemas di lantai. Kini baru diperhatikannya pula wajah
keluarganya satu demi satu. Semua pucat dan membayangkan
ketakutan. Dia dan isterinya pun tiba-tiba jadi agak takut, karena
tidak mengerti apakah yang sedang terjadi.
"Duduklah Djon," kata Margono. "Kami baru mengalami kejadian aneh. Dan sangat
mengerikan Djon. Semua makanan lenyap tanpa
kelihatan siapa yang mengambil atau siapa yang memakan. Sudah
terang bukan kami. Kami baru saja mulai makan, tiba-tiba lampu
mati. Yayah merasa tangannya dipegangi, tapi yang memegang tak
kelihatan." Tiba-tiba lampu mati lagi. Tapi, kini hanya di ruang makan itu saja.
Jadi tidak terlalu gelap, cahaya dari lampu-lampu
lain masuk ke sana. Djon suka coba menekan stop kontak gntuk
penerangan ruangan itu. Lampu menyala. "Cuma stop kontaknya.
Tuh, sudah nyala." Hanya beberapa detik, lampu ruangan itu mati
lagi. Djon coba lagi menghidupkan dan lampu nyala. Kini ia merasa
heran. Apakah stop kontak itu berubah posisi sendiri. Tadi mati,
ditekannya ke bawah, nyala lagi. Lagi mati dan ketika dia mau
menghidupkannya ternyata stop kontak itu sudah berubah posisi.
Ditekannya lagi ke bawah, nyala lagi. Semua yang duduk
mengelilingi meja makan tidak tergerak untuk bangkit, walaupun
hati mereka amat gelisah. Sekali lagi lampu ruangan itu mati. Sekali
lagi pula Djon hendak menghidupkannya. Tetapi ketika tangannya
hampir menjamah stop kontak, ia merasa tangannya dipegang dan
ditahan oleh sesuatu yang tidak kelihatan manusianya, la yakin
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
tentu tangan manusia, ataukah tangan hantu.
Kalau manusia tentu kelihatan. Tangan hantu atau jin yang tidak
kelihatan. Semua memandang ke arah Djon. Tampak ia berusaha
membebaskan diri dari entah apa. "Tanganku Kak. Ada yang
menahan. Tidak bisa mencapai stop kontak," katanya tabah takut.
Nyonya Margono sudah kehabisan akal la tidak mengerti apakah
semuanya ini dan mengapa sampai terjadi begitu" Dia, seperti
suaminya sering mendengar tentang setan, jin dan hantu, tetapi
tidak pernah percaya. Kini ia bertanya pada diri sendiri, apakah
cerita-cerita yang dianggapnya tahyul itu sebenarnya sama sekali
bukan tahyul" Apakah kejadian yang mengerikan ini sengaja mereka
aiami agar ia melihat dan mengalami sendiri bahwa di dunia ini
memang banyak hal yang ajaib dan gaib.
"Benar," kata suara tanpa manusianya memperlihatkan diri,
"Yang Nyonya sangka tahyul itu sebenarnya bukan tahyul. Aku
sebenarnya tidak ingin membuat kalian takut atau terkejut. Aku
hanya mau mengatakan sekali lagi kepada suami Nyonya, Margono,
bahwa anakku yang ditahan dan kini sudah bebas atas usahaku,
sama sekali tidak berdosa. Mengapa anakku sampai disiksa begitu
rupa?" Aku tidak terima dan ayahku sudah berjanji, bahwa sejumlah orang lagi
yang turut menyebabkan penderitaan anakku, harus
membayar." Kata demi kata yang diucapkan Dja Lubuk terdengar
jelas sekali. Hanya makhluknya tidak kelihatan.
"Kami mohon ampun," kata Nyonya Margono spontan karena
menurut pendapatnya minta ampunlah satu-satunya jalan untuk
menghilangkan amarah makhluk yang empunya suara. "Janganlah
ganggu kami yang tidak berdosa. Bapak," sambung Nyonya
Margono yang menganggap sebutan Bapaklah yang paling tepat
untuk menunjukkan rasa hormat.
Mereka semua menunggu, apakah lagi yang akan terjadi. Tetapi
tidak terjadi apa pun lagi. Ada sepuluh menit mereka diam dengan
perasaan tegang tetapi juga mengandung harapan untuk
dimaafkan. Setelah senyap sekian lama, barulah Nyonya Margono
bertanya kepada suaminya apakah sebenarnya yang telah terjadi.
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Kolonel itu menceritakan seluruh peristiwa. Hanya tentang Sabrina
tidak disebutnya barang sepatah kata pun.
Margono bimbang di dalam hati mengenai perintahnya kepada
Kapten Sahata Siregar untuk menangkap Erwin kembali karena ia
melarikan diri dari tahanan. Kemudian ia mengambil keputusan. la
menelpon bawahannya itu. "Mengenai Erwin, Kapten. Saya rasa
benar apa yang Anda katakan. Dia akan kita bebaskan, ketika kita
ketahui dia telah melarikan diri. Tak usah dicari lagi. Anggap saja
dia sudah mengetahui lebih dulu lalu pergi. Sama saja, dia sudah
bebas!" Kapten Sahata Siregar merasa heran dengan perubahan sikap
atasannya, tetapi bagaimanapun dia merasa lega. Menangkap Erwin
berarti mencari-cari bahaya, la tak sempat bertanya kepada
Margono, alasan apa yang membuat dia mengubah sikap, karena
setelah member perintah, kolonel itu lantas meletakkan telpon. Jauh
di hati kecilnya ia merasa dikalahkan, la yang biasanya berpegang
pada hukum, sekali ini merasa dikalahkan, la yang biasanya
berpedang pada hukum sekali ini merasa tidak sanggup bertindak
sesuai dengan hukum yang berlaku bagi seorang pelarian, tidak
peduli siapa. Kalaulah sampai tersiar keluar bahwa ia membiarkan
seorang tahanan melarikan diri, akan merosotlah namanya sampai
ke titik nol. Dia merasa malu sekali, tetapi dia harus memilih yang
terbaik di antara berbagai jalan yang semuanya buruk. Dengan
membiarkan Erwin ia berharap akan bebas dari kejaran makhluk
yang mengatakan dirinya kakek dan ayah Erwin. la tidak menyukai
sikapnya itu, tetapi ia tidak ada pilihan lain.
Semalam malaman itu mereka tidak dapat tenang. Tetapi Dja
Lubuk atau Raja Tigor tidak lagi datang.
DJA LUBUK yang dengan ilmu perabunnya masuk ke kantor Polisi
dan membawa anaknya dari sana telah membaringkan Erwin di
gubugnya, tanpa ada orang yang melihat ia masuk. Dibelainya
rambut anaknya sambil membiarkan air mata mengalir di pipinya, ia
kembali merasa sedih sekali atas nasib yang ditakdirkan atas diri
mereka. Ayahnya, dirinya dan kini anaknya. Karena tak dapat
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
mengelak dari menerima warisan sebagai manusia harimau, maka
macam-macam duka telah menimpanya.
"Jangan menangis Ayah," kata Erwin yang sudah sadar tetapi
merasa seluruh tubuhnya sakit. "Derita ini akan membuat aku jadi lebih tabah dan
kian mengenal manusia. Adanya orang-orang kejam
yang menyiksa diriku membuat aku melihat sendiri, bahwa kita yang
dinamakan manusia harimau masih jauh lebih baik daripada mereka.
Kita tidak akan pernah berlaku sadis terhadap siapapun yang belum
tentu bersalah. Aku bangga ayah, bahwa kita lebih baik daripada
mereka yang katanya pembela kebenaran dan penegak keadilan!"
Erwin terharu sekali melihat ayahnya menangisi dirinya yang
malang. Adakah ayah lain yang menyayangi anaknya seperti Dja
Lubuk menyayangi Erwin"
"Apakah aku masih akan dikejar-kejar lalu ditangkap lagi Ayah?"
tanya Erwin.

Petualangan Manusia Harimau Seri Manusia Harimau Karya S B Chandra di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Ayah rasa tidak, tetapi kalau ada yang berani menangkap kau
yang tak bersalah, aku tidak akan beri ampun kepada mereka. Aku
akan bunuh mereka dan kukeluarkan semua isi dada dan perut
mereka. Kulihat zaman sekarang ini orang ganas harus dibalas
dengan keganasan yang berlipat ganda. Kejahatan dibalas dengan
kebaikan sudah lewat zamannya. Orang-orang bermental dan moral
bejat itu akan menertawakan orang lemah. Kalau aku tak mampu,
akan kubawa sembilan harimau piaraanku kemari untuk
menghabiskan mereka." Dja Lubuk akan melaksanakan apa yang
dikatakannya kalau Erwin sampai dikejar-kejar dan ditangkap lagi.
Memang ia masih punya sembilan harimau piaraan yang sampai kini
pun akan tunduk pada segala perintahnya. Harimau-harimau ini raja
hutan biasa yang bisa berkembang biak dan mencari mangsa
mereka di hutan-hutan dari Mandailing, Tapanuli Selatan sampai ke
Sawahlunto, Sijunjung dan daerah Kerinci di bagian selatan
Sumatera Barat, yang lebih dikenal dengan nama daerah
Minangkabau. Harimau piaraan akan selalu patuh pada panggilan
tuannya, walau di mana pun ia berada, la akan lakukan sembarang
perintah tuannya, selama majikan ini memenuhi kewajibannya.
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Salah satu di antara kewajiban ini ialah memberi harimau-harimau
piaraan itu hidangan telur ayam, bubur merah putih dan minuman
air putih dari tiga telaga. Dan kalau harimau piaraan terpojok atau
lapar'karena ketiadaan makanan yang biasanya berupa rusa, babi
hutan dan binatang liar lainnya, maka ia akan minta makan kepada
yang menguasai dirinya. Si majikan terpaksa memberinya makan.
Entah ternak piaraannya seperti kambing, kerbau dan lembu atau
ternak yang dibelinya. Bagaimanapun ia harus memberi harimau-
harimau itu makan. Kalau tidak, maka keluarga sang majikan akan
diterkamnya, satu demi satu, akhirnya majikannya sendiri pun akan
dimakannya. Itulah pula beratnya kewajiban seseorang yang punya
ilmu mistik atau ilmu gaib memelihara binatang buas. Bukan hanya
harimau. Boleh jadi ular, kecil berbisa mematikan, atau besar
pemakan orang, juga mematikan.
Tiga hari Erwin terbaring tanpa ada orang yang tahu. Tiga hari
dan tiga malam Dja Lubuk datang mengobatinya. Para tetangga
sama sekali tidak tahu bahwa di gubug itu ada makhluk yang
sewaktu-waktu berubah menjadi harimau. Erwin mereka kenal
sampai ketika ia ditangkap. Mereka mendengar bahwa ia terlibat
pembunuhan. Sebenarnya mereka sukar percaya, karena Erwin
yang biasa mereka kenal adalah anak muda yang baik budi dan
selalu bersopan santun, walaupun ia hanya seorang miskin.
Tiga hari setelah dirawat oleh ayah tersayang, yang bangkit dari
kuburan demi keselamatan dan karena cintanya kepada sang putra,
maka sembuhlah Erwin. Dan ia keluar rumah, seolah-olah tak
pernah terjadi suatu apa pun atas dirinya, la menyapa para
tetangganya yang dikenalnya dan tak ada seorang pun yang
tergerak untuk bertanya kepadanya apakah yang telah menimpa
dirinya atau bilakah ia kembali. Erwin yang mereka lihat sekarang
sama saja dengan Erwin yang telah mereka kenal. Ramah, tetapi
tak suka banyak cerita. Ada di antara mereka yang sudah
mendengar bahwa anak muda itu sesungguhnya seorang dukun
besar yang telah menyembuhkan beberapa orang penting dari
penyakit yang tidak tertolong oleh ilmu dan kepandaian seorang
dokter. http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Tidak terkesan keluar, bahwa Erwin sedang menyimpan dendam
yang amat hebat terhadap tiga orang penyiksa dirinya yang satu
persatu dikenal dan diingat sungguh-sungguh olehnya. Tatkala ia
dipukuli dan diinjak-injak sudah putus niat dalam hatinya, bahwa
kalau ia tidak sampai mati ia akan membalas. Bahkan kalau mati
pun ia akan minta bangkit kembali dari kuburannya untuk
mendatangi manusia-manusia yang bernafsu buas melebihi harimau
lapar di Tiumang, Sumatera Barat.
Malam itu, petang Kamis malam Jumat. Hanya suatu kebetulan.
Andaikata Sabtu malam Minggu pun, Erwin akan melaksanakannya.
Acara pertama dalam sejumlah pekerjaan yang akan
dilaksanakannya. Hujan turun dengan amat derasnya. Ini pun suatu
kebetulan. Sekiranya bulan empat belas hari bersinar terang,
membuat malam laksana siang, Erwin akan mengerjakannya juga.
Dalam hujan lebat itu seekor harimau turun dari gubug Erwin.
Muka manusianya kelihatan tegang. Tiap orang yang pandai
membaca wajah mengetahui, bahwa si manusia harimau saat itu
mengandung niat bulat untuk mengerjakan sesuatu yang amat
serius dan banyak resiko. Kalau sampai dikeroyok orang ramai, dia
bisa mati. Walaupun dia manusia harimau. Hujan lebat itu
ditempuhnya. Dia tidak mempergunakan ilmu perabun mata.
Beberapa orang yang berpapasan dengannya dalam hujan lebat itu
melihat seekor harimau besar berjalan tenang. Dengan langkah-
langkah mantap. Mereka terkejut dan sangat takut tetapi anehnya,
harimau itu tidak mengganggu.
HARIMAU itu berjalan terus dengan langkah-langkah pasti.
Sedikit pun tidak menghiraukan orang-orang atau kendaraan yang
datang dari jurusan lain. Akhirnya ia masuk ke suatu jalan yang
agak kecil, tetapi dapat dilalui dua mobil yang datang dari arah
berlawanan. Kemudian, tanpa ragu-ragu ia masuk pula ke jalan lain.
Harimau itu tiba di tempat tujuannya. Sebuah pekuburan cukup luas
tempat lebih dari seribu orang telah istirahat untuk selama-lamanya.
Entah istirahat tenang entah selalu gelisah oleh banyaknya dosa
yang telah diperbuatnya semasa hidup.
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Di sana pulalah dikuburkan mayat Saiman dan Maladi yang
masing-masing dibunuh oleh Raja Tigor dan Dja Lubuk di kantor
Polisi. Harimau bermuka manusia itu tidak segera mendapat
kuburan baru yang dicarinya. Setelah ditemukannya kuburan
Saiman dengan membaca baik-baik papan nama yang ditanamkan
di bagian kepala mayat, tanpa ragu-ragu ia mulai menggali dengan
kedua kaki depannya yang kuat berkuku tajam. Namun demikian,
pekerjaan itu memakan tempo yang lumayan lama juga karena
tidak mempergunakan cangkul atau sekop. Tanah galian
ditimbunnya di pinggir lubang, tempat Saiman menemukan
rumahnya yang terakhir. Setelah lebih satu jam menggali, dan setengah badannya
bergelimang lumpur, Erwin merasakan apa yang dikehendakinya, la
bekerja kian keras dan akhirnya mayat diangkatnya ke luar lubang.
Diletakkannya di atas tanah, memanjang seperti ia tadinya berkubur
di dalam lubang itu. Dihadapinya sambil berpikir apa lagi yang akan
dilakukannya. Membuka kain kafan sehingga tubuh kaku Saiman
telanjang di sana" Tidak, itu keterlaluan, pikir akal sehat manusia harimau itu.
Begitu saja pun sudah lebih daripada cukup. Itu pun dilakukannya
bukan semata-mata sebagai membalas akan sakit hatinya tetapi
sebagai peringatan keras bagi manusia-manusia yang hidup, apalagi
yang punya kekuatan atau kekuasaan, jangan sekali-kali berbuat
sekehendak hati terhadap sesama manusia. Walaupun orang yang
sedang bernasib buruk menjadi tahanan. Karena benar-benar
bersalah, atau atas dasar prasangka semata-mata.
Oleh rasa letih, Erwin istirahat di bawah sebatang pohon rindang.
Pekerjaannya belum selesai. Dan tanpa sadar ia terlena. Ketika ia
beberapa jam kemudian terjaga, ia mendengar suara ayam jantan
bersahut-sahutan menandakan tengah malam telah berlalu.
Mungkin sudah jam dua atau tiga menjelang subuh, la bergegas
bangkit dan dengan perasaan agak gugup mencari kuburan yang
satu lagi, kuburan Maladi. Tidak terlalu susah rupanya. Letaknya tak
berapa jauh dari kuburan bekas rekannya semasa hidup. Sengaja
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
didekatkan rupanya, karena selain rekan juga senasib. Sama-sama
dibinasakan dengan cara yang tidak terpecahkan oleh Polisi. Sama
dengan tanah kuburan Saiman, masih basah merupakan lumpur,
karena baru berumur tiga hari.
Erwin mulai menggali lagi. Yang ini harus lebih cepat selesai,
jangan sampai hari terang mayat belum tercapai dan dapat diangkat
ke luar lubang. Erwin berpacu dengan waktu. Napasnya
terengahengah, ia ingin pekerjaannya jangan sampai terlihat oleh
siapapun, tapi masyarakat akan tahu bahwa penggalian itu
dilakukan oleh harimau. Erwin berhasil. Walaupun pada saat itu ufuk
timur mulai menunjukkan tanda hari akan siang, tetapi tidak ada
orang akan masuk ke kawasan kuburan pada waktu sepagi itu,
karena hari itu bukan hari Jumat. Hanya pada hari Jumat saja ada
orang-orang datang di waktu subuh ke pemakaman yang
dikhususkan bagi pemeluk agama Islam itu. Dan orang ini adalah
mereka yang amat sayang dan selalu sayang pada kerabat, anak,
isteri, suami, ibu, ayah atau kekasih yang telah pergi untuk tak
pernah kembali lagi. Karena dunia yang mereka datangi itu
merupakan tempat abadi. Akhirat. Dunia terakhir. Dunia yang kita
tempati ini hanya sementara. Ada orang menamakannya tempat kita
numpang lalu. Menjelang tiba di alam fana.
Debar jantung si manusia harimau yang bekerja memburu waktu
itu ternyata berhasil. Mayat Maladi diangkatnya ke luar lubang dan
diletakkannya dalam posisi seperti mayat Saiman tadi. Dan ketika ia
selesai dengan pekerjaannya itulah tanpa dipintanya ia menjadi
manusia kembali. Dipandangnya tubuhnya. Dari pinggang ke
bawah, begitu pula kedua tangannya penuh lumpur.
"Kau dan kawanmu itu pantas menerima perlakuan ini. Karena
kalian adalah manusia yang jadi hewan oleh jabatan kalian. Banyak
orang semacam kalian ini. Orang yang tidak pantas jadi aparatur
negara apalagi orang yang dinamakan penegak hukum. Tahu, apa
kalian sebenarnya" Hewan, hewan yang memperkosa hukum dan
membuat rakyat semacam aku ini jadi selalu dalam ketakutan!" kata Erwin. Nada
suaranya yang mendesis menunjukkan dendam yang
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
amat sangat. Tetapi satu suara memhuat Erwin tertegun. Suara
ayahnya, "Sudahlah anakku. Mereka sudah menerima balasannya.
Dan masih akan menerima hukumannya lagi di akhirat. Pulanglah.
Pakai ini!" Erwin menoleh. Ayah tercintanya berdiri di sana dalam wujud manusia.
Tua memang dengan misainya yang memutih.
Tetapi ia kelihatan be"f~" gagah.
"Ayah," kata Erwin dan ia berlutut memeluk ayahnya.
Ayah yang teramat cinta pada anaknya dan selalu
mendampinginya pada waktu-waktu amat gawat memegang kepala
Erwin yang malang. "Sudah selalu kukatakan, hidupmu akan penuh dengan derita.
Kau harus tabah menerima dan menyingkirkannya. Deritamu karena
nasib atau karena takdir. Bukan karena ulah tingkahmu. Pernah
ayah katakan kepadamu bahwa derita ada dua macam. Karena
nasib. Karena takdir. Yang lainnya adalah derita oleh perbuatan
manusia sendiri. Derita hanya akibat dari perbuatan mereka. Entah
kejahatan, kelalaian atau kemalasan. Hindarilah derita karena
perbuatan, yang sesungguhnya dapat dihindari! Ayah ulangi, masih
banyak tantangan dalam hidupmu. Berbuat baiklah sebanyak
mungkin!" kata Dja Lubuk, tenang.
Erwin tak dapat menahan isak tangisnya.
"Berpakaianlah dan pulang. Hari mulai terang!"
Erwin mencium kedua tangan ayahnya. Dja Lubuk melangkah
perlahan kemudian hilang dari pandangan.
Setelah mengenakan pakaian yang dibawakan ayahnya, Erwin
keluar dari pekuburan itu. Tiada lagi lumpur di muka, di tangan dan
di kakinya. Sudah dicucinya di suatu bencah berair. Tetapi ia
berjalan dengan kaki telanjang. Ayahnya tidak membawakannya
sandal. Ketika ia hampir tiba di gubugnya beberapa kenalan
menyapanya. Ada yang bertanya, "Dari mana sepagi ini Erwin?"
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Jalan-jalan, menghirup udara segar. Baik untuk jantung,"
jawabnya. Tetapi jam 9 pagi cerita itu menyebar luas dari mulut ke mulut.
Sampai juga ke telinga Erwin. Dimulai dari beberapa puluh manusia
yang ke pekuburan pada hampir jam 9 pagi. Mengusung jenazah
yang akan dikuburkan. Seorang pedagang keliling yang meninggal
gantung diri pada jam dua kemarinnya. Tak sempat dikuburkan
pada hari itu juga, sehingga mayat terpaksa menunggu sampai
keesokan harinya. Sebaiknya dikuburkan sedini mungkin. Itulah
makanya diantarkan ke pemakaman pada pagi hari. Lubang sudah
tersedia sejak kemarin petangnya.
Melihat mayat berbungkus kain kafan terbaring di sisi kuburan,
bergelimang lumpur dan kuburan yang digali, mereka terkejut dan
menjadi takut bukan kepalang. Masih syukur mereka tidak sampai
melepaskan jenazah yang mereka usung. Berbagai macam ayat
mereka baca untuk menenangkan diri dan menabahkan hati. Rasa
takut mereka jadi memuncak ketika seorang di antara para
pengantar ada yang punya keberanian untuk memperhatikan
keadaan di sekitar mayat yang dikeluarkan itu. Telapak kaki harimau
dalam jumlah yang cukup banyak. Jelas benar membekas pada
tanah yang lembab. Juga telapak kaki manusia tanpa alas. Mereka
semua tambah panik ketika tak jauh dari sana ada lagi satu mayat
dalam keadaan serupa. Sudah tidak perlu diragukan lagi. Dua mayat
digali dari kuburannya dan diangkat lalu diletakkan di sisi lubang.
Tetapi siapa atau apakah yang melakukan pembongkaran itu" Lalu
apakah sebab dan tujuannya" Karena berita kematian misterius
kedua polisi itu tidak disiarkan, maka tak seorang pun di antara
mereka mengetahui, bahwa papan nisan yang memperlihatkan
nama Saiman dan Maladi itu kuburan petugas hukum yang mati
secara amat mengerikan. Peristiwa itu segera dilaporkan kepada Polisi yang tanpa buang
tempo langsung pergi ke sana. Di antara yang melakukan
pemeriksaan termasuk Letnan Polisi Karnadi yang mempunyai
sedikit ilmu dan Husin yang komandan di kantor Polisi tempat Erwin
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
ditahan beberapa hari yang lalu.
Melihat bahwa kedua kuburan yang dibongkar dengan mayatnya
dikeluarkan itu tak lain daripada kuburan Saiman dan Maladi, Husin
yang menyandang pistol di pinggang jadi lemas kemudian pingsan.
Sebenarnya pingsannya itu disebabkan telapak-telapak harimau
yang jelas membekas di sekitar kedua kuburan itu. Karnadi
mengetahui, bahwa yang datang ke tempat itu pastilah manusia
dengan harimaunya. Harimau piaraan. Atau manusia dengan orang
yang mengaku ayah Erwin. Jadi menurut analisa Karnadi,
pembongkaran kuburan itu pasti ada hubungannya dengan siksaan
yang dilakukan Saiman dan Maladi atas diri Erwin yang kemudian
lenyap dari tahanan tanpa ada yang melihatnya ke luar. Pada saat
itu pula Karnadi telah berpikir sampai ke diri Ismail yang juga turut menyiksa
Erwin. Sampai detik itu ia masih selamat. Karnadi


Petualangan Manusia Harimau Seri Manusia Harimau Karya S B Chandra di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

cenderung berpikir, bahwa orang itu pun pada waktunya akan
didatangi lalu diambil oleh ayah atau kakek Erwin.
Ketika Ismail mendengar bahwa kuburan Saiman dan Maladi
telah dibongkar harimau, padahal di Jakarta pasti tidak ada harimau
yang berkeliaran, maka tanpa sanggup menahan diri ia menjerit-
jerit dan seluruh tubuhnya gemetaran
"Tolong aku, tolong. Aku tidak mau perutku dirobek. Kalian harus dapat
melindungi diriku. Kalian harus dapat membunuh setan-setan
itu!" jerit Ismail. Kemudian ia menutupi muka dengan kedua belah tangannya dan
menangis bagaikan anak kecil yang kehilangan
ibunya di tengah orang ramai.
Polisi-polisi lain juga ketakutan tetapi merasa bersyukur tidak
turut ambil bagian dalam menganiaya tersangka Erwin.
Kolonel Pol Margono yang menerima laporan tentang peristiwa di
pekuburan itu tidak memberi reaksi, sekurang-kurangnya tidak
segera, la diam terduduk di kursinya dengan muka yang menjadi
amat pucat, la dan keluarganya belum merasa bebas dari
cekaman rasa takut oleh kejadian di ruang makan rumahnya. Hal itu
tidak diceritakannya kepada siapapun. Karena malu. Juga tidak
kepada Kapten Siregar. Peristiwa di pekuburan membuktikan,
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
bahwa makhluk-makhluk tak mau memperlihat kan diri yang
menamakan diri mereka ayah dan kakek Erwin belum selesai
dengan pembalasan yang mereka lancarkan. Terhadap yang sudah
dikubur pun mereka masih penasaran! Bagaimana terhadap dirinya
yang masih hidup. Apakah ia akan didatangi lagi di rumahnya"
Ataukah di kantornya" Atau ia akan dicegat di tengah jalan"
"Bagaimana Pak?" tanya Letnan Karnadi yang menyampaikan
laporan, la telah menceritakannya dengan lengkap, karena dia turut
melakukan pemeriksaan di pemakaman, la melihat jejak-jejak
harimau bercampur dengan jejak-jejak manusia.
"Bagaimana apanya?" Kolonel Margono balas bertanya. Rupanya dalam kebingungan,
ia tidak tahu harus mengatakan atau menjawab
apa. "Langkah-langkah selanjutnya Pak," kata Letnan Karnadi.
"Ya, kuburkan kembali mayat mayat itu."
"Setelah itu Pak?"
"Kita lihat saja bagaimana nanti!"
"Maksud saya tentang Erwin yang pernah disangka dan disiksa
itu! Apakah Bapak memastikan dia tidak bersalah, sehingga tidak
perlu ditangkap kembali?"
"Sudah kukatakan bahwa dia harus dibebaskan, karena pada
waktu terjadinya pembunuhan dia berada di tempat lain. Ada saksi
yang menguatkan ketidak-terlibatannya," jawab Kolonel Margono.
"Jika demikian kita harus menangkap pembunuh yang
sebenarnya," kata Karnadi.
"Ya, kita harus menangkapnya. Kau tentu akan naik pangkat
kalau kau dapat mencari dan menangkapnya! Apakah sudah ada
petunjuk-petunjuk?" "Belum ada Pak, tetapi saya akan berusaha sekuat tenaga. Boleh
saya menanyakan sesuatu Pak?"
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Tentu saja. Apa?"
"Tentang' jejak-jejak harimau di sekitar kuburan Saiman dan
Maladi. Juga bekas telapak kaki manusia. Bukan cuma itu Pak. Saya
telah menelitinya dengan seksama. Jejak harimau dimulai dari pintu
kuburan. Harimau itu meninggalkan jejak sewaktu ia masuk
pekuburan. Tidak ada jejaknya keluar."
"Bagaimana kau memastikannya?" tanya Kolonel yang gugup itu.
Dalam keadaan biasa ia tentu tahu bagaimana bawahannya itu
sampai mengambil kepastian begitu.
"Jejak-jejak itu semua menghadap ke dalam kuburan. Jadi,
harimau itu memang masuk. Tetapi dia tidak keluar. Saya sudah
periksa kemungkinan ia keluar dari tempat lain, tidak dari pintu ia
masuk. Tidak ada. Tidak ada jejak-jejak harimau meninggalkan
pekuburan, itu sudah pasti."
Kolonel Margono jadi semakin bingung. Ada masuk lalu tidak
ke.luar. Secara wajar harimau itu mestinya masih ada di pekuburan
itu. KOLONEL Margono telah banyak berhasil dalam memecahkan
berbagai macam kejahatan yang dilakukan oleh penjahat-penjahat
ahli. Baik perkara perampokan, penipuan lihay, maupun
pembubuhan. Tetapi kenyataan yang dihadapinya sekali ini berbeda
dari segala apa yang pernah dihadapi dan dialaminya. Pengrobekan
perut dan pembunuhan manusia tanpa kelihatan pelakunya di
hadapan sekian banyak mata Polisi, tentu tak pernah diajarkan
dalam ilmu penyelidikan di kepolisian. Juga tentang ada jejak-jejak
harimau masuk pekuburan, tetapi tiada jejaknya keluar lagi dari
sana. Dalam ilmu sulap juga tidak ada.
Letnan Karnadi bertanya pada diri sendiri, apakah tidak mungkin
yang meninggalkan jejak kaki manusia itu Erwin dan yang berkaki
harimau ayah atau kakeknya atau kedua-duanya lalu raib di
pekuburan itu. Kalau begitu kejadiannya, maka keluarga harimau
dan manusia ini dapat melakukan apa saja sebagai membalaskan
sakit hati mereka. Lalu, berbagai macam pikiran terlintas di dalam
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
benak Letnan Karnadi. Atasannya, Kolonel Margono dinilainya
sedang amat kebingungan dan bahkan sangat takut, hanya
berusaha menyembunyikan rasa takut tanpa mampu menutupi
kebingungannya, la menganggap kolonel itu sebagai seorang di
antara jutaan manusia yang bukan saja tidak percaya, tetapi bahkan
seringkah mencemoohkan kekuatan gaib dan ilmu mistik. Bila
berhadapan dengan kenyataan begitu barulah mereka merasa ngeri
setengah mati, tetapi demi gengsi palsu masih berdaya upaya
menutupinya. Kesombongan memang masih selalu menjadi lagak
bagi mereka yang munafik. Tetapi Letnan Karnadi juga sangat
mengetahui, bahwa di samping mereka yang syok hebat itu, ada
banyak pula yang diam-diam pergi ke dukun yang mereka percayai
punya kekuatan gaib. Bukan hanya sekali pergi minta perlindungan,
tetapi bahkan ada yang memelihara dukun sebagai penasehat dan
pengawal utamanya di dalam kehidupan. Bukan hanya untuk
menjauhkan iblis dan setan, tetapi ada pula yang ingin perlindungan
bagi segala kejahatan-kejahatan besar dan dusta yang mereka
lancarkan di belakang kedok patriotisme, pembangunan dan
keutuhan persatuan dan kesatuan. Karnadi yang hanya letnan itu
mengetahui betul, betapa banyak bangsanya sedang dilanda
penyakit kepalsuan dan kemunafikan.
Pada petang hari itu, selepas sembahyang Ashar, ketika ratusan
ribu penduduk ramai membicarakan peristiwa menakutkan dan
meresahkan itu, ribuan di antara mereka berduyun-duyun
mengunjungi pekuburan mau melihat dengan mata kepala sendiri
apakah benar cerita yang disiarkan surat-surat kabar terbitan
petang. Memang benar. Mereka bisa melihat jejak-jejak harimau itu.
Mestinya tentu sudah lenyap sama sekali oleh injakan sekian banyak
manusia, tetapi sejumlah orang yang selalu cepat dapat akal untuk
mempergunakan keanehan begitu menjadi sumber rezeki telah
memagari kawasan di sekitar kuburan Saiman dan Maladi dengan
menyediakan pedupaan yang terus ditambahi arang dan kemenyan.
Asap mengepul-ngepul menyebarkan bau yang membuat suasana
jadi serem. Tidak segansegan pula para pengawal jejak ini berkata:
"Nenek berpesan supaya manusia jangan berbuat kejahatan di
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
dalam hidup. Supaya suka bersedekah agar rezeki kian melimpah.
Supaya selalu kasihan antar sesama manusia." Para penonton yang
ingin mendapat tambahan rezeki itu lalu memasukkan uang ke
dalam dua buah kaleng minyak tanah yang sudah disediakan di
sana. Polisi pun tidak ada yang melarang. Tidak ada ketentuan yang
melarang orang memagari jejak harimau di pekuburan. Orang-orang
yang datang' itu tidak dianjurkan atau dikerahkan oleh kekuatan
politik untuk mendengarkan i pidato. Mereka cuma mau lihat jejak
harimau, padahal di Jakarta, selain harimau hidup di dalam kandang
Ragunan tidak ada harimau. Kalau ada pun cuma di sejumlah rumah
orang kaya atau orang-orang yang dinamakan Very Important
Persons (Manusia-manusia teramat penting) yang sudah dicabut
nyawanya agar dapat diopzet guna menghias gedung-gedung yang
penghuninya bisa beli dan suka berteman dengan raja hutan yang
sudah dilumpuhkan. Kasihan itu hewan yang menurut undang-
undang harus dilindungi. Lebih daripada itu, orang-orang yang jadi
polisi itu juga dalam hal-hal yang begini benar-benar jadi manusia
biasa. Punya rasa takut. Salah-salah larang atau langkah bisa mati
seperti Saiman dan Maladi dan akan dikeluarkan pula dari
kuburannya. Lebih aman, biarkan saja.
Pihak yang bertugas menjaga ketenangan, keamanan dan
stabilitas politik guna lancarnya pembangunan menyadari bahwa
pembongkaran kuburan dengan mengeluarkan mayat itu menimbul
kan keresahan dan kegoncangan hati. Mengganggu ketenangan.
Tetapi mau menindak siapa" Harimau yang meninggalkan jejak itu"
Coba saja cari. Tetapi bagaimana mencarinya, ia cuma masuk ke
pekuburan lalu tak pernah keluar lagi dan di pemakaman itu juga
tidak kelihatan. Apa dia benar-benar bisa bersembunyi di balik
lalang atau rumput sehelai" Apa pembongkaran ini punya latar
belakang atau tujuan politik" Apa ini perbuatan ekstrim kiri atau
ekstrim kanan" Kenapa pakai harimau segala" Sukar membuktikan,
bahwa ini merupakan usaha dari pihak anti Pancasila yang mau
menggagalkan pemilihan umum. Lebih baik wait and see, tetapi
kewaspadaan harus ditingkatkan.
DI perempatan jalan yang berlampu lalu lintas penjaja koran
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
berteriak, "dua kuburan dibongkar harimau." Yang tidak berpikir bahwa
teriakannya bisa menyinggung perasaan Polisi dan mau
mengatakan yang sebenarnya agar lebih seru dan korannya tambah
laku berseru: "Dua kuburan polisi digali harimau. Mayatnya
dikeluarkan!" Dan memang benar, hampir tiap orang di dalam mobil memanggil
tukang koran, sampai dia kewalahan. Ini memang berita
segar walaupun amat mengerikan.
Erwin juga. sedang membaca koran di gubugnya ketika pintu
diketuk seseorang dan ia segera membukakannya. Dia kaget juga
melihat yang datang itu Letnan Karnadi, orang yang memimpin
pasukan Polisi ketika mengepung tempat tinggalnya kemudian
menangkapnya. "Mau menangkap aku lagi Letnan?" tanya Erwin. la bicara datar dan memandang
pendatang itu dari atas ke bawah. Karnadi jadi
gelisah. "Tidak Pak," kata Karnadi. "Mohon maaf, karena kedatangan saya tentu mengganggu
Bapak!" "Hai, mengapa pula Letnan memanggil bapak padaku" Mau
berkelakar ya! Aku baru saja sembuh dari luka-lukaku. Badan masih
merasa ngilu-ngilu oleh sepak terjang rekan-rekan Letnan!"
"Saya menyesal atas kejadian itu. Saya tidak turut dalam
kebiadaban itu. Memerintahkan juga tidak!" kata Karnadi.
"Apa" Letnan menamakan kebuasan rekan-rekan Letnan itu
biadab?" "Ya. Mereka lebih ganas daripada hewan. Saya sendiri merasa
sedih atas adanya kawan-kawan semacam itu. Kalau kebuasan
mereka hanya menimbulkan akibat buruk bagi mereka saja, masih
lumayan. Tetapi keganasan mereka itu merusak nama kepolisian
dan menimbulkan antipati masyarakat kepada polisi," kata Karnadi.
"Hm, Letnan mengetahui itu ya. Baguslah! Tetapi hukuman bagi
orang-orang yang buas itu tidak pernah sesuai dengan harapan
masyarakat. Banyak yang malah tidak menerima imbalan atas
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
kekejamannya. Yang dihukum, ya tindakan ad-ministratiplah,
beberapa bulan kurunganlah. Tidak ada arti dibanding dengan
kekejaman mereka. Mereka itu kan jadi besar kepala. Kalau menurut
pendapat saya, keganasan mereka itu sama saja dengan mengejek
Kapolri." Karnadi diam. Erwin bukan orang bodoh. Sebagaimana banyak
rakyat yang tidak punya kedudukan sebenarnya tidak bodoh.
Salahnya, kalau mau dinamakan salah, mereka tidak punya
wewenang. "Saya mohon maaf Pak. Saya mau menyampaikan suatu maksud.
Kalau Bapak tidak keberatan," kata Karnadi.
"Maksud apa?" tanya Erwin, heran.
Karnadi lalu dengan amat hati-hati menerangkan, bahwa ia ingin
belajar dari Erwin. Belajar ilmu kebatinan.
Erwin tertawa. "Ha, ini betul-betul cerita. Letnan salah sangka, saya tidak
punya ilmu apa pun. Kalau saya berilmu, masakan hidup
saya begini." "Justeru karena hidup Bapak beginilah makanya saya mau
belajar. Guru-guru yang benar-benar berisi selalu merendah. Lain
dengan yang omong kosong. Pengetahuan sekuku lagaknya seperti
punya kemampuan segunung. Menipu kiri-kanan. Saya tahu. Bapak
orang berilmu yang suka merendah diri*. Terimalah saya Pak," kata Letnan
Karnadi. la bersungguh-sungguh, tetapi juga beriba-iba.
"Sekali lagi saya katakan, Letnan keliru/' kata Erwin.
Lama Karnadi terdiam. Erwin juga diam. la teruskan membaca
koran. "Bapak sudah mendengar tentang kejadian yang menghebohkan
itu?" tanya Karnadi.
"Sudah. Sudah mendengar dan sudah membacanya. Tetapi tidak
pergi ke sana melihat. Letnan melihatnya?" tanya Erwin.
"Ya, saya yang dikirim ke pemakaman itu dan saya melihat. Jelas
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
sekali. Harimau itu menunjukkan jejak-jejak kakinya ketika masuk
ke sana. Tetapi tidak ada jejaknya keluar lagi dari sana!" kata
Karnadi. "Kalau begitu tentu ia masih ada di sana. Barangkali masuk salah satu kuburan.
Sudah diperiksa. Apakah tidak ada kuburan yang
berlubang?" "Semua kuburan sudah kami periksa. Tidak ada yang berlubang."
"Aneh. Kalau di kampung saya ada kuburan yang berlubang.
Semua penduduk di sana mengetahui, bahwa mayat yang
dikuburkan di situ menjadi ular. Dia selalu keluar pada malam hari.
Pergi ke sebuah rumah, di mana tinggal beberapa anaknya. Masa
hidupnya ia dikenal sebagai ayah yang amat mencintai anak-
anaknya. Dia tidak pernah mengganggu," kata Erwin.
"Apakah di kampung Pak Erwin ada juga harimau yang seperti
ular itu?" "Di kampung saya tidak ada. Tetapi di sebuah desa daerah
Penyabungan, di pinggir hutan ada sebuah kuburan yang selalu
ditunggui harimau. Kata orang harimau itu kepunyaan wanita yang
dikuburkan di situ. Harimau itu amat sayang pada pemiliknya. Yang
dapat dilakukannya setelah wanita itu meninggal, hanyalah


Petualangan Manusia Harimau Seri Manusia Harimau Karya S B Chandra di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

menunggui kuburannya di malam hari. Suatu contoh dari kasih
sayang hewan. Tak banyak manusia yang punya rasa sayang yang
sampai sekian besarnya terhadap sesamanya."
"Hebat sekali keadaan di daerah Bapak," kata Karnadi.
"Apanya yang hebat. Daerah kami itu miskin. Hampir pula tak
terjangkau oleh pembangunan," ujar Erwin.
"Maksud saya, banyak kenyataan yang aneh. Saya dengar di
sana banyak harimau."
"Kalau itu yang Letnan maksudkan, memang benar. Kalau Letnan
mau berguru ke sana, silakan. Saya yakin akan bertemu dengan
orang yang bersedia untuk itu. Tetapi jangan sekali-kali coba
mempergunakan ilmu dari sana untuk kejahatan. Nyawa
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
tantangannya. Kalau mau belajar pencak silat dari harimau, juga
bisa di sana." "Belajar dari harl.nau?"
"Ya. Belajar dari harimau. Kalau dibaiki, harimau sebenarnya
kawan manusia. Mereka yang membunuh babi-babi hutan kebun.
Mereka pula bisa disuruh menjaga kebun."
"Harimau di sana tidak makan orang?" tanya Karnadi.
"Kalau terpaksa atau oleh sebab-sebab tertentu, mereka mau
juga menerkam manusia. Kadang-kadang diterkam hanya untuk
membunuhnya. Ada juga yang menerkam untuk memakannya.
Terutama isi kepala dan perutnya. Tetapi ini hanya dilakukan oleh
harimau lapar yang sudah tidak bisa mendapat makanan yang
wajar." "Kalau saya umpamanya ke sana apa bisa bertemu dengan
harimau?" "Bisa saja. Carilah orang yang memelihara harimau. Jangan
Letnan kira harimau itu dikandangkan. Harimau itu bebas
berkeliaran sama dengan harimau liar lainnya. Cari makan di hutan.
Tetapi mereka tunduk pada tiap kemauan atau perintah seseorang
yang menguasai mereka. Tentu saja orang itu punya ilmu tinggi.
Kalau Letnan ke Muara Sipongi, Ranjau Batu, Rao, Panti, Palupuh
dan banyak lagi kota kecil atau desa lain, Letnan bisa bertanya
kepada penduduk di mana tinggal dukun yang punya harimau. Anda
pasti akan diberitahu atau bahkan diantarkan ke dukun itu.
Menginaplah di rumahnya, la akan memanggilkan harimaunya.
Mungkin hanya seekor tetapi ada pula yang memelihara sampai
sepuluh ekor, bahkan lebih," kata Erwin. Dan ia mengatakan yang
sebenarnya. Karnadi mendengarkan dengan asyik sekali. Dalam hati ingin ke
Mandailing dan ke Rao. Dia berdiam diri. Agak lama. la
membayangkan apa yang diceritakan Erwin, yang semua
dipercayainya. http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Setelah itu baru ia berkata lagi: "Saya yakin Bapak orang berilmu.
Ajarilah saya. Saya kagum sama Bapak!"
"Kagum apanya?" tanya Erwin.
"Bapak tidak marah" Saya bukan mau menyelidiki. Demi Tuhan,
biar saya disambar petir kalau saya ada niat menyelidiki. Kunjungan
saya ke mari untuk kepentingan saya sendiri."
Erwin punya firasat, bahwa tamunya itu berkata benar, la
menjelaskan bahwa ia bukan manusia yang mudah marah. Rasanya
tidak punya alasan pula untuk marah.
Bertanya Letnan Karnadi: "Saya mengetahui Bapak punya ilmu
sejak saya ditugaskan ke mari untuk membawa Bapak. Waktu itu
saya sudah tahu. Kemudian ketika Bapak sedang sakit berat di
dalam sel tiba-tiba hilang. Ajarilah saya Pak," pinta Karnadi.
*** ERWIN mengatakan, bahwa dia tidak berbuat suatu apa pun
waktu itu. Berdiri pun dia tak sanggup. Tetapi ia merasa dirinya
diangkat dan kemudian sudah berada di gubugnya dalam keadaan
sakit cukup parah. "Siapa yang mengobati Bapak?" tanya Karnadi.
Erwin mendapat bisikan agar berkata yang sebenarnya, karena
pendatang itu bukan manusia berhati jahat.
"Yang membawa saya itu," kata Erwin. "Ayah saya."
"Di mana Beliau tinggal?" tanya Karnadi.
"Jauh, di Mandailing. Letnan tahu Mandailing" Di Tapanuli sana,
bagian selatan." Karnadi tidak bertanya dengan apa ia datang, sebab ia tahu
bahwa orang yang berilmu tinggi, bisa saja tiap waktu tiba di mana
saja dikehendakinya. "Berapa sudah umur Beliau?" tanya Karnadi. "Ada enam puluh?"
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Ayah saya sudah tiada. Sudah lama wafat," suaranya
mengandung kesedihan. Ingatannya jauh ke daerah asalnya.
Tempat kebanyakan manusia masih sangat polos, lugu, tetapi juga
penuh misteri. Mendengar itu Karnadi menjadi heran tak ter hingga. Belum
pernah ia setakjub ini. la mendengar banyak tentang berbagai
macam ilmu mistik dan sihir. Tetapi tentang kedatangan orang yang
sudah meninggal dari Sumatera ke sebuah kantor polisi di Jakarta,
barulah sekali ini didengarnya.
"Saya turut bersedih atas nasib Bapak. Semua kita yang hidup
pada suatu kali akan dipanggil Nya pulang. Ayah Bapak sangat
hebat. Sampai setelah ia wafat. Dan beliau sangat cinta pada Bapak.
Cinta ayah kepada anak. Bapak tentu sangat bahagia mendapat
kasih sayang yang tak pernah tiba di titik henti'
"Ya, betul kata Letnan. Tak tahu saya bagaimana mengimbangi
kasih sayang ayah saya itu," kata Erwin dan ia membiarkan air mata membasahi
pipinya. Karnadi turut terharu.
"Tetapi nasib saya selalu buruk Letnan. Seperti ketika saya
ditahan itu. Padahal saya tidak tahu menahu dengan pembunuhan-
pembunuhan itu. Memang saya kenal almarhum Sabaruddin. Dia
malah sahabat saya. Begitu pula almarhumah Juariah. Saya kenal
mereka sekeluarga. Tidak tahu, bala apa lagi yang akan menimpa
saya." "Mari kita sama berdoa agar dari sini ke masa depan diri Bapak
dijauhkan dari segala bencana," kata Karnadi. Dia mengatakan itu setulus hati.
Erwin pun merasakannya. Apakah orang yang anggota
kepolisian ini akan jadi sahabat baiknya yang baru"
Pada saat itulah pintu gubug yang setengah terbuka diketuk dan
tanpa menunggu jawaban tamu itu masuk. Darah Erwin tersirap
sementara si Letnan jadi heran bagaikan tak percaya pada apa yang
dilihatnya. Sabrina. Cantik menarik seperti biasa. Dia memberi
seulas senyum. Erwin kuat menahan emosi, bertanya kabar Sabrina.
"Baik-baik saja Er. Kalau saya tak salah, ini Pak Letnan. Saya tak
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
tahu namanya, tetapi pernah saya lihat di kantor Pak Margono," ujar Sabrina.
"Ya, benar. Daya ingat Nona hebat sekali. Waktu tu saya
berseragam," kata Karnadi. "Nama saya Karnadi/' katanya sambil mengulurkan
tangan. Sabrina menyambutnya.
"Tentunya ada pembicaraan penting," kata Sabrina, "Lebih baik saya pergi."
"Tidak, tidak. Saya yang sudah terlalu lama di sini. Saya harus
pergi Pak Erwin," kata perwira Polisi itu sambil memberi salam.
Sabrina heran mendengar Letnan itu - berbapak kepada Erwin yang
pernah ditahan. "Baiklah Let. Terima kasih atas kedatangan Anda," kata Erwin mengantarkan
tamunya sampai ke pintu. Tinggal berdua dengan Sabrina di gubug itu, kini bangkit
berbagai macam perasaan dalam dada Erwin. Karena cindaku itu
maka ia sampai ditangkap dan disiksa. Sabrina yang melakukan
kedua pembunuhan itu. "Apa maumu kemari," ujar Erwin tanpa nada bertanya, la juga memandang ke arah
lain. Tidak menentang muka wanita harimau
itu. "Mengapa kau buang muka Erwin?" Sabrina balas bertanya.
"Jawab, mengapa kau kemari," kata Erwin. Suaranya tegas.
"Menyerahkan diri," jawab Sabrina.
"Hmrhh. Mengapa kepadaku. Mengapa tidak kepada Polisi!"
"Aku ingin kau yang mengadili diriku. Karena padamulah aku
punya dosa terlalu banyak. Meng-khianatimu dengan berbagai
cara." "Pergilah dari gubugku ini."
"Kau hanya menyuruh aku pergi Erwin?"
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Apa lagi yang kauharapkan daripadaku7"
"Aku minta kau menghukum aku. Lakukanlah apa saja yang kau
kehendaki." "Tidak! Aku minta kau pergi dari sini."
"Itu namanya kejam, terlalu kejam!"
Kini Erwin berpaling menghadapi wanita yang kejam tetapi juga
pernah amat dicintainya itu. la pernah merana oleh cinta. Tetapi dia
juga pernah tersiksa oleh kejahatan wanita itu. Perempuan cindaku
itu pernah berkali-kali melakukan keganasan. Juga terhadap bayi-
bayi yang tidak berdosa. Memang bukan oleh kemauan yang dibuat-
buat, tetapi apa bedanya" Dua bayi hampir tewas karena Sabrina
mengisap darah mereka. Dua manusia tewas karena ia bukan
perempuan wajar. Walaupun cantik jarang bandingan, ia tetap
seorang perempuan yang sewaktu-waktu dapat membunuh. Apa
lagi bedanya, atas kehendak sendiri atau oleh dorongan nafsu
harimau yang bangkit di dalam dirinya, la berbahaya, amat
berbahaya. Palsu pula lagi. Karena kepalsuan dan kepengecutannya
maka Erwin sampai jadi tersangka dan hampir mati di dalam
tahanan. Perempuan ini harus dibunuh, demi keselamatan orang
banyak. Yang beberapa di antaranya masih akan jadi korbannya
lagi. Tetapi kemudian kenyataan itu ditentang oleh perasaan lain
dalam diri Erwin. Siapa dia maka menimpakan seluruh kesalahan
pada perempuan itu. Bukankah dia tidak berbeda dengan Sabrina.
Dia juga manusia harimau. Kalau begitu dia juga pantas dibunuh.
Demi orang lain yang mungkin masih akan dibunuhnya pula.
Tetapi toh ada perbedaan di antara dia dan wanita itu.
Perempuan itu punya selera darah tanpa terlawan olehnya. Jika
sudah begitu, bayi pun dia tidak peduli. Lain halnya dengan dia
sendiri. Dia tidak pernah menyakiti orang, kalau orang itu tidak
menyakiti dia atau merupakan ancaman maut bagi dirinya. Dia tidak
haus darah. Dia bukan cindaku. Dia manusia harimau.
"Apa lagi. Bunuhlah aku Erwin. Aku pantas kau -bunuh. Aku pun
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
rela menerimanya," ujar Sabrina.
"Aku bukan algojo. Aku tak mau tanganku dilumuri darah
wanita." "Kalau aku laki-laki, kau mau membunuhku?" tanya Sabrina.
"Tanpa kau suruh. Aku akan merobek-robek perutmu dan
mengeluarkan isinya. Aku pasti akan melakukannya!"
"Aku percaya. Kau sebenarnya pendendam dan kau tak akan
puas sebelum dendammu terbalas. Sampai mati pun kau tidak akan
melupakan orang yang menyakiti dirimu."
Tertegun sejenak, Erwin bertanya, "Mengapa kau berkata sejauh
itu?" "Kuburan kedua orang polisi yang menyiksa dirimu itu, kau yang
membongkar dan mengeluarkan mayatnya. Bukankah begitu!" kata
Sabrina. "Memang aku. Lalu mau apa kau. Adukan pada Margono-mu."
"Mengapa kau menyebut-nyebut dia?"
"Mengapa" Mengapa tanyamu" Dia mencintaimu. kau pun tahu.
Dia tidak bisa percaya bahwa kau seorang pembunuh bernafsu
darah. Karena apa" Karena kau cantik. Dan karena ia terpesona
oleh kecantikanmu. Adukanlah aku kepadanya. Biar aku ditangkap
lagi. Biar aku disiksa lagi. Biar kau puas!"
"Jangan berkata begitu lagi Erwin. Jangan kira aku senang
melihat kau masuk tahanan, padahal aku yang membunuh.
Andaikata kau pun yang membunuh, aku tidak rela kau disiksa!"
"Hmmh, kau memang pemain watak nomor satu!"
"Tidak Erwin. Tidak selalu. Aku datang ke mari bukan untuk
bersandiwara. Aku datang minta kau hukum. Kau hanya mengenal
diriku sebagai wanita kejam. Cindaku busuk, pengisap darah bayi,
pembunuh pacar dan pembunuh ibu perempuan yang cinta
setengah mati padamu. Nah, bunuhlah aku Erwin. Supaya si pemain
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
sandiwara ini lenyap dari dunia ini. Supaya ia jangan mengisap
darah bayi lagi. Supaya dia jangan membunuh pacarnya dan
perempuan tak berdosa lagi," kata Sabrina.
Sabrina tidak menceritakan, apa yang dilakukannya untuk
membebaskan Erwin dari tahanan. Bahwa Erwin ada bersamanya
pada waktu pembunuhan Sabaruddin dan Juariah. Oleh
keterangannya yang amat menyakiti hati Margono itu sebenarnya
Erwin akan dibebaskan dari tahanan, tetapi ia telah lebih dulu
dibawa pergi oleh ayahnya tanpa dilihat oleh siapapun di kantor
polisi itu. la tidak merasa perlu menceritakan itu. Keterangannya itu hanya
sesuatu yang wajar, karena dialah yang melakukan kedua
pembunuhan itu. Kasihan Erwin. Dia tidak tahu apa yang harus dilakukannya, la
tidak sanggup memenuhi permintaan Sabrina agar nyawanya
dicabut. Karena ia tidak mau dinamakan algojo atau main hakim
sendiri. Ataukah ada unsur-unsur lain yang jadi penyebab. Kini dia
yang jadi pusing. Wanita yang disuruhnya pergi itu tidak mau
beranjak dari sana. "Pergilah kau Sabrina. Jangan perlihatkan lagi dirimu padaku.
Aku minta kau pergi. Ini gubugku. Aku tidak menghendaki kau di
sini. Aku usir kau! Kau tidak malu" Aku usir kau!" kata Erwin dengan napas yang
mulai mendengus. "Aku tidak mau pergi. Aku datang minta kau hukum. Mengapa
kau tidak melaksanakannya. Kau takut" Padahal kau pasti berniat
mencari aku untuk membunuhku bukan" Kini aku datang. Aku
bukan menyindir Erwin. Aku benar-benar akan puas mati di
tanganmu!" kata Sabrina. "Aku mohon Erwin. Hidupku lebih lama di dunia ini hanya
akan membawa bencana bagi orang lain."
Erwin jadi kian bingung. "Kalau begitu aku yang pergi," katanya dan ia bergegas
ke luar, tidak memberi kesempatan lagi kepada
Sabrina untuk ngomong. Akan ke mana" Entah! Tiada tujuan karena
tak tahu apa yang akan dilakukan. Sabrina telah mengatakannya
tadi. Bahwa ia punya maksud untuk mencari Sabrina dan membuat
perhitungan dengannya. Setelah wanita itu datang, mengapa ia
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
tidak sanggup melakukannya" Kasihan, karena kemanusiaan atau
ada sebab lain" Tak terjawab olehnya. Sabrina tahu, bahwa dia
yang membongkar kuburan Saiman dan Maladi. Perempuan cindaku
itu memang hebat. Siapa lagi yang tahu selain Sabrina"


Petualangan Manusia Harimau Seri Manusia Harimau Karya S B Chandra di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Erwin dibawa kakinya ke kantor polisi tempat ia ditahan beberapa
hari yang lalu. Padahal bukan tempat itu yang jadi tujuannya.
Setelah tiba di sana baru disadarinya dan ia langsung masuk.
Komandan jaga masih Husin. la terkejut, sekaligus takut bukan
kepalang ketika melihat bekas tahanan itu tiba-tiba ada di sana.
Mukanya berubah, begitu pula beberapa orang polisi yang sudah
mengenal Erwin. Yang tampak oleh mereka bukan hanya Erwin,
tetapi juga muka Saiman dan Maladi yang dibunuh makhluk tak
pernah kelihatan itu. Mayat kedua rekan mereka itu digali harimau
kembali. Kini Erwin mendadak saja ada di sana. Mau apa dia"
Oleh karena takutnya tak ada seorang pun yang menyapa
manusia harimau itu. Sehingga Erwin yang bertanya, "mana Kolonel Margono?"
"Tidak datang hari ini. Bapak agak demam Pak," jawab Husin
gugup. Dia pun kini memper-bapak Erwin. Begitulah kenyataan yang
menggelikan di dunia ini. Hari ini memaki monyet, babi, anjing
kepada seseorang. Besok orang yang sama disebut "bapak". Tanpa malu-malu. Kalau
dinilai, maka orang semacam itu benar-benar
kelas murahan. "Jadi Kolonel Margono ada di rumahnya!" kata Erwin.
Husin mengiyakan. Erwin berkata "permisi" lalu pergi. Kepergian itu melegakan
hati Husin dan kawan-kawannya, la menelpon
Kolonel Margono tentang kedatangan Erwin yang mungkin sedang
menuju rumah perwira itu. Kepada Kapten Sahata Siregar yang
datang tak lama setelah itu pun, Husin menceritakan kedatangan
Erwin. Orang dari Sipirok itu lalu teringat pada mayat-mayat yang
dibongkar kembali dari kuburan mereka. Adakah kaitan Erwin
dengan peristiwa itu" Jejak harimau itu! Dja Lubuk atau Raja Tigor.
Siregar merasa pasti bahwa jejak kaki manusia tentulah Erwin:
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Tetapi apa yang dipikirnya disimpan saja di dalam hati. Lebih baik
untuknya. Kolonel Margono memang sedang merasa kurang enak badan.
Meriang. Bukan tak mungkin oleh rasa takut dan gugup yang masih
saja membayangi dirinya, la tahu Erwin tentu akan mendatanginya.
Semula ia hendak minta beberapa anak buahnya datang
menghadapi segala kemungkinan. Tetapi kemudian diurungkannya.
Dia sudah mengalaminya. Orang-orang bersenjata tidak akan ada
gunanya. Ketika pembantu mengatakan ada tamu, Kolonel Margono sendiri
menerimanya di ruang tamu. la mempersilakan Erwin duduk. Ditolak
dengan mengatakan, seorang yang disangka membunuh dan telah
disiksa tidak pantas duduk di kursi empuk seorang berpangkat
seperti Margono. Sindiran. Margono tahu, tetapi mau berbuat apa"
"Salah tangkap bisa saja terjadi. Pak Erwin," kata Margono. Dia pun latah
berbapak kepada bekas tahanan yang hampir mati itu.
"Tetapi penganiayaan itu memang perbuatan jahat. Saya minta
maaf." "Saya datang mau bertanya, apakah saya mau ditangkap pula.
Saya dengar ada dua kuburan polisi dibongkar," kata Erwin
memandang perwira itu. KOLONEL Margono merasa terpukul. Orang muda di hadapannya
itu betul-betul luar biasa. Rupanya ia marah sekali atas apa yang
pernah dilakukan anak buahnya. Walaupun dia bertanya begitu,
jelas di dalamnya terkandung tantangan. Dan dia menantang bukan
karena kurang waras, tetapi karena yakin akan ketangguhannya
atau kemampuan ayah dan kakeknya. Yang mematikan lampu dan
memegangi tangan pembantu dan adik isterinya pasti ayah atau
kakek Erwin. Bukankah ia pernah merasakannya. Ketika Dja Lubuk
yang tidak kelihatan meletakkan kedua tangannya di atas bahunya
dan dia merasa berat tekanannya bukan alang kepalang.
"Yang menggali kuburan itu harimau Pak Erwin. Maafkanlah
mereka yang sudah mati. Tidak ada tuduhan apa-apa atas diri Pak
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Erwin." Kolonel itu bicara setenang mungkin. Kemarahan Erwin
dapat dimengerti. Tetapi bahwa ia orang berisi juga tidak
diragukannya lagi. Dalam hal kekuatan ilmu seseorang Margono kini
sudah punya penilaian lain. Sudah percaya, karena tidak dapat lain
daripada percaya. "Saya bukan dibebaskan, tetapi hilang begitu saja dari tahanan.
Tentunya saya harus ditangkap kembali bukan?"
"Tidak perlu lagi. Sebab Pak Erwin hari itu memang akan
dibebaskan karena ternyata tidak bersalah. Kami yang salah duga
dan salah tangkap dengan segala akibatnya yang amat
menyedihkan itu." "Bagaimana pula Polisi yakin saya tidak bersalah?" tanya Erwin.
"Ada saksi yang datang mengatakan, bahwa pada waktu kedua
pembunuhan itu terjadi Pak Erwin ada bersamanya! Dan kami
percaya pada keterangannya," kata Kolonel Margono.
"Siapa yang mengatakan begitu?"
"Seorang wanita. Katanya sahabat baik Pak Erwin. Namanya
Sabrina." Mendengar jawaban ini Erwin kaget, la tidak menyangka
akan mendapat keterangan begitu, la baru saja bertemu dengan
Sabrina. la tidak mengemukakan itu.
"Baik juga dia," kata Erwin. Sekedar menutupi keheranan atau kegugupan. "Dia
memang sahabat akrab saya." Setelah itu ia
permisi untuk pergi. Kini timbul pikiran-pikiran lain di dalam
benaknya. Sabrina memang banyak menyakiti dirinya, tetapi dia
juga bukan wanita yang ingin mengemukakan apa yang
dilakukannya dalam usaha membebaskan dirinya yang teraniaya.
Jadi, tidak selalu jahat.
Kini Erwin bergegas ke rumahnya. Kini ia ingin bertemu dengan
Sabrina. la naik sebuah Bajaj yang dirasakannya lari begitu lambat.
Sebenarnya ia ingin naik taksi, tetapi dihitung-hitung uangnya tidak
akan cukup. Turun dari Bajaj ia bergegas masuk gubugnya. Sudah
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
kosong. Sabrina telah pergi. Tentu dengan perasaan amat kecewa.
Dan Erwin yang pernah sangat sakit hati pada cindaku itu dan
pernah ingin membunuhnya, kini mendadak jadi rindu padanya.
Perubahan dalam hati manusia memang bisa begitu cepat. Kadang-
kadang. Dari kebencian dan dendam berbalik jadi rindu dan sayang.
Ke mana akan dicari"
Bersamaan dengan sesal dan kesal itu, ia mendengar suara yang
sudah lama tidak datang dalam kehidupan Erwin. Tetapi ia masih
kenal betul suara itu. Dan dia tidak akan pernah dapat
melupakannya. Oleh banyak sebab. Suara Ki Ampuh.
"Dia sudah pergi Erwin. Aku telah coba menahannya. Tak
berhasil. Dia sangat kecewa. Tetapi sebenarnya kau tidak bersalah
dalam cara menghadapinya tadi. Bahkan kau telah terlalu baik hati.
Kalau ditimbang-timbang dengan kejahatannya terhadap dirimu
memang dia pantas kau bunuh. Apalagi mungkin dia masih akan
mengambil korban-korban lain. Tetapi kau jadi mundur, karena dia
sendiri datang menyerahkan diri. Kadang-kadang hatimu terlalu
lembut Erwin. Sungguh mati, kau jauh lebih baik dari aku," kata Ki Ampuh yang
telah jadi babi oleh kutukan sumpahnya sendiri.
"Kau juga kadang-kadang baik Ki Ampuh," kata Erwin.
"Ini lagi suatu tanda kebesaran jiwamu. Aku telah menimbulkan
banyak kesengsaraan dan penderitaan di dalam hidupmu, masih
saja kau katakan, aku kadang-kadang baik Kau memang aneh
Erwin. Di samping kebaikanmu, aku belum pernah melihat orang
seganas engkau dalam membalas dendam. Aku menyaksikan
engkau membongkar kuburan dua polisi yang menyiksa kau. Kulihat
kau berlomba dengan waktu. Kulihat kau tertidur di bawah pohon
rindang itu. Tapi aku tidak masuk pekuburan itu. Makanya tidak
meninggalkan jejak. Dan kau masih berniat untuk membunuh yang
satu lagi, bukan?" "Jangan bicarakan itu Ki Ampuh. Aku lagi bingung. Aku ingin
bertemu dengannya," kata Erwin.
"Tadi kau usir dia. Berulang kali, kau katakan dia tak punya
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
malu!" kata Ki Ampuh. "Kurasa kau jatuh cinta kembali kepadanya Erwin. Memang
susah berhadapan dengan wanita-wanita cantik.
Laki-laki mudah memaafkan dosa perempuan jelita. Walaupun dia
tahu bahwa perempuan itu mungkin akan mencelakakannya
kembali. Sebelanga kepahitan dari seorang wanita cantik dapat
dilupakan dengan setetes kesenangan yang diberikannya atau
seulas senyum." "Kata-katamu itu benar Ki Ampuh. Kau telah mengalaminya.
Banyak laki-laki pernah merasakannya dalam hidup."
"Sekarang Polisi harus mencari siapa pembunuh yang semula
dituduhkan atas dirimu. Kasihan Kolonel Polisi itu. Dia telah
berhadap-hadapan dengan pembunuhnya, tetapi oleh kecantikan, ia
mudah sekali dikelabui oleh cindaku itu. Kau marah kusebut dia
cindaku?" tanya Ki Ampuh.
"Tidak Ki Ampuh, dia memang cindaku. Kejahatannya telah
banyak sekali." "Dan dia masih akan melakukan kekejaman kekejaman. Kau
percaya atau tidak?" tanya' Ki Ampuh lagi.
"Lungkin saja. Karena dia sewaktu-waktu dihantui keinginan
minum darah," jawab Erwin.
"Toh kau masih tidak sanggup menyingkirkannya. Kau katakan
bahwa kau bukan algojo. Bahwa kau tidak mau dikatakan main
hakim sendiri sebagaimana banyak dilakukan oleh manusia-
manusia sadis di masa ini. Yang sebenarnya kau tidak sampai hati
melakukan, karena kau masih sayang padanya. Padahal kau
sebenarnya sudah berkali-kali membunuh musuhmu. Dalam hai
yang begitu kau menamakannya membalas dendam. Kejahatan
dibalas dengan kejahatan. Kau tidak menamakannya "main hakim
sendiri". Kau tidak menamakannya tindak algojo," kata Ki Ampuh.
"Itu penilaianku. Dan aku pun seperti kau."
Erwin diam. Apa yang dikatakan Ki Ampuh memang benar dan ia
mengakuinya. Tetapi apakah benar ia masih cinta atau jatuh cinta
kembali kepada wanita yang selalu haus darah itu" Wanita yang
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
pernah meninggalkannya dan menerima Sabaruddin sebagai
penggantinya. Mungkinkah" Begitu lemahkah ia" la takut
menjawabnya. "Terima kasih atas kedatanganmu Ki Ampuh!" kata Erwin.
"Aku rasa hanya suatu kewajiban biasa bila seorang kawan
mengunjungi kawannya yang ditimpa musibah," ujar Ki Ampuh.
"Pikirkanlah apa yang kukatakan tadi kalau patut dipikirkan."
Erwin jadi terharu, seolah-olah tidak pernah terjadi permusuhan
amat besar di antara mereka. Seolah-olah melupakan segala macam
kejahatan dan pengkhianatan yang sudah berkali-kali dilakukan Ki
Ampuh atas dirinya. "Sekali-sekali aku akan datang melihatmu. Kau tidak
keberatan'"tanya Ki Ampuh, la sendiri amat terharu pula atas sifat Erwin yang
begitu pemaaf. Erwin menjawab bahwa ia akan senang sekali kalau Ki Ampuh
datang lagi manakala ada waktu senggang baginya. Ki Ampuh pergi.
*** SEMULA Erwin hendak keluar mencari Sabrina, tetapi kemudian
diurungkannya. Biarlah dulu. Lebih baik dipikirkannya kembali,
sebagaimana dianjurkan oleh Ki Ampuh. Jangan cuma mengikutkan
kata hati. Jangan selalu lekas tunduk pada kelemahan diri.
Kelemahan selalu membawa bencana atau ulangan bencana.
Sudah banyak kali terjadi dalam sejarah. Sudah jutaan manusia
mengalami kepahit getirannya. Pada saat itu ia teringat pada Sagita
anak dukun intelek yang sudah tidak berayah karena' bunuh diri.
Ibunya sudah lama tiada, sehingga Sagita yang punya paras
termasuk cantik telah menjadi yatim piatu, ia ingat, pernah menegur
Sagita di pinggir jalan tanpa memperlihatkan diri. la ingat pula pada Amalia
yang sudah kehilangan ibunya karena dicekik lalu dihisap
darahnya oleh Sabrina. Wanita yang pernah jatuh cinta padanya
tetapi tak pernah mendapat balasan. Sehingga ia menuduh Erwin
sebagai pembunuh ibunya, karena Sabrina menceritakan
kepadanya bahwa Erwin sebenarnya manusia harimau yang pada
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
suatu saat akan memakan ibu dan dirinya. Perjalanan hidupnya
yang diwarnai beberapa wanita terbayang kembali. Termasuk
pengalamannya di Surabaya, tatkala isteri majikannya jatuh cinta
padanya. Huh, wanita wanita itu! Hati bisa sebesar gunung
memandang senyumnya yang cerah, tetapi mereka juga orangnya
yang bisa membuat diri tenggelam di darat dengan hati hancur,
lebih daripada jadi berkeping-keping!
SABRINA telah kembali ke hotel tempatnya menginap,
mengemasi pakaiannya dan pindah, la tidak segera tahu apa yang
baik dilakukan, la pun tidak marah kepada Erwin yang bersikap
begitu menyakitkan hati pada dirinya, karena ia sadar betapa sudah
seringnya ia menyebabkan penderitaan atas orang yang pernah
digilainya itu. Tetapi di dalam pikirannya yang bergejolak tak
menentu ia masih bertanya pada dirinya mengapa Erwin tidak mau
membunuhnya, padahal ia benar benar ke sana untuk minta
dimatikan sebagai imbalan atas dosa-dosanya. Kepergian Erwin dari
gubug itu pun menimbulkan tanda tanya. Karena terlalu bencikah"
Ataukah karena sebab lain" Tetapi mustahil ada sebab lain. Pada diri
lelaki itu mestinya hanya kebencian yang tak akan pernah bisa
padam yang tersisa. Erwin pendendam, mungkin juara dalam hal
itu. Kalau tidak karena dendamnya yang teramat sangat, tentu dia
tidak bersusah payah menggali kembali kuburan dua polisi yang
telah menyiksanya. Kematian musuh saja kadangkala tidak cukup
baginya, la ingin membalas lebih dari itu. Dan ia telah
membuktikannya. Setelah hotel dibayar ia mengambil sebuah taksi.
Supir bertanya akan ke mana, Sabrina menjawab supaya jalan
saja dulu, nanti diberitahu. Dari kaca spion supir itu melihat bahwa
wanita cantik yang jadi penumpangnya sedang kusut pikiran. Siapa
dia" Dia bertanya dan menjawab sendiri dalam hatinya. Isteri
seseorang lalu bertengkar dan pergi. Ataukah menginap di hotel
dengan pacar penambat hati, lalu terjadi percekcokan dan ia
meninggalkan si laki-laki. Ataukah seorang perempuan panggilan
yang ditipu oleh lelaki yang diharapnya akan membayar paling
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
sedikit sesuai dengan tarif. Jangan-jangan lelaki hidung belang
merangkap penipu itu bukan saja telah menidurinya dan pergi ketika
ia sedang terlelap, tetapi juga membawa serta perhiasannya. Lelaki
yang begitu cukup banyak di Jakarta ini. Kadangkala kegantengan
jadi modalnya. Dan wanita-wanita dungu cukup banyak pula yang
menyediakan diri untuk jadi makanan buaya darat semacam itu. Ah,
tetapi kalau ia perempuan panggilan, masa iya bawa koper segala.
"Ke mana nona?" tanya supir dengan sopan setelah agak lama
berjalan tanpa tujuan. "Jalan sajalah dulu, kamu akan saya bayar dua kali angka
meteranmu. Saya mau keliling-keliling dulu," jawab Sabrina datar.


Petualangan Manusia Harimau Seri Manusia Harimau Karya S B Chandra di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Si supir jadi malu. Dalam hatinya masih timbul tanya jawab.
Entah apa gunanya. Tetapi begitulah banyak manusia di permukaan
bumi ini. Selalu mau tahu urusan orang lain. Akhirnya supir usil,
tetapi barangkali berhati baik itu tak dapat menahan tanya:
"Maafkan saya, menurut penglihatan saya nona sedang kusut
pikiran. Apakah saya dapat menolong" Saya sadari bahwa saya
hanya seorang supir saja. Tetapi andaikata diperlukan dan saya
dapat, saya suka menolong. Maafkan, kalau kata-kata saya ini
menyinggung perasaan atau nona merasa urusan nona saya
campuri!" Wanita yang sedang bingung itu jadi terhibur. Walaupun hanya
amat sedikit. Supir itu barangkali orang baik. Kan mereka manusia
juga. Ada pengemudi nakal atau bahkan kurang ajar, tetapi tentu
ada yang sopan dan baik. Sama saja dengan manusia-manusia
berprofessi lain. Polisi, tentara, pegawai sipil, pejabat tinggi. Dari golongan
mana saja sama. Ada yang baik dan ada pula yang jahat
atau sedikitnya berkelakuan tengik.
"Memang, pikiran saya kusut," kata Sabrina spontan. "Terima kasih atas perhatian
Anda. Tetapi Anda tak dapat menolong saya.
Sudah lama membawa taksi?" tanya Sabrina sekedar basa basi.
"Sudah hampir setahun nona. Sudah letih cari pekerjaan, tak pernah berhasil. Apa
boleh buat," kata supir itu.
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Dulu sekolah di mana?"
"Hanya SD, itu pun tidak tamat!" Padahal ia sebenarnya putus kuliah setelah
menduduki tingkat empat jurusan hukum.
"Antarkan saya ke Hotel Borobudur," kata Sabrina. Setiba di sana ia membayar
supir itu sepuluh ribu. Dua setengah kali mestinya.
Supir itu tentu saja senang dan keinginan tahunya siapa nona itu
kian besar. Tetapi taksinya dijalankan terus. Dan kini ia tidak tahu
mau ke mana. ia tidak tahu sama sekali, bahwa selama di taksi tadi
Sabrina telah mengambil suatu keputusan. la mau mendatangi
Ismail, polisi menyiksa Erwin yang masih hidup. Setelah
menentukan acara, ia tersenyum getir. Matanya yang indah menjadi
liar. TIDAK sulit bagi Sabrina mengetahui alamat rumah Ismail. Telah
ditanyakannya melalui telpon kepada kantor polisi tempat ia
bertugas. Dikatakannya bahwa ia saudara misan Ismail. Baru datang
dari Palembang. Sekitar jam delapan malam ia tiba di alamat yang dituju.
Ternyata rumah itu bukan rumah kecil atau petak sebagaimana
yang diduganya semula, la telah mengetahui, bahwa Ismail masih
bujangan, dan ia telah punya rencana yang dipikirkannya matang-
matang. Tidak akan sulit, karena anggo% Polisi yang masih
berpangkat rendah itu tentunya tinggal di rumah kecil, seorang diri.
Kenyataan yang dihadapinya kini" membuat rencananya tidak akan
mudah dilaksanakan, la mau kembali, tetapi pada saat itu datang
sebuah mobil yang hendak masuk pekarangan rumah Ismail.
Pengemudinya, seorang laki-laki sekitar empat puluhan dengan
seorang wanita di sampingnya bertanya, apakah ia mencari
seseorang. Tak sempat memikirkan jawaban yang lebih baik,
Sabrina katakan saja bahwa ia mencari rumah Ismail yang polisi.
"Mari masuk," kata laki laki yang kemudian ternyata bernama Halim. "Ismail
tinggal di sini, kami paman dan tantenya." Lalu masuklah Sabrina. Dalam keadaan
mendadak orang toh akan dapat
akal, apa yang akan dikatakan atau dilakukan, la dipersilakan duduk
oleh suami isteri Halim yang punya sifat ramah. Kepada anak
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
perempuannya yang keluar menyambut dan diperkenalkan kepada
Sabrina, Nyonya Halim menyuruh pangilkan Ismail kaiena ada
tamu untuknya. Ternyata yang dicari sedang tak di rumah. Dan
gadis pemilik rumah menambahkan, bahwa kakak misannya itu di
waktu-waktu yang belakangan ini memang selalu menginap di
rumah kawannya. Gadis itu, Yenny tidak mengatakan, bahwa Ismail
selalu kelihatan gelisah. Sebenarnya mereka semua di rumah itu
heran melihat perubahan sikap Ismail sudah beberapa hari. Atau
termenung atau mendadak terkejut. Dia tidak mau menceritakan
apa penyebab sebenarnya, la merasa tidak tenteram. Selalu diburu
rasa waswas dan takut. Pernah tiga hari yang lalu ia tertidur siang,
la bermimpi kemudian menjerit-jerit, "Jangan, jangan, ampun."
Yenny dan ibunya kebetulan mendengar dan membangunkannya
pelan-pelan supaya ia jangan terus disiksa oleh mimpinya itu. Atas
pertanyaan Nyonya Halim yang tantenya ia mengatakan, bahwa ia
merasa dirinya akan digantung di sebatang pohon tanpa daun oleh
seekor ular amat besar. Sebuah mimpi yang sangat aneh. Masa iya
ada ular mau menggantung manusia. Tetapi apa yang tidak
mungkin tersua dalam kenyataan, bisa saja terjadi dalam mimpi.
Ismail pucat dan basah oleh keringat, la bukan lagi takut pada
ular yang mau menggantungnya itu, tetapi pada Saiman dan Maladi,
kawan-kawannya yang mati oleh makhluk tak kelihatan dengan isi
perut terburai. Ismail merasa nasib serupa akan menimpa dirinya, la
coba menghalau rasa takut dengan meyakinkan dirinya bahwa itu
hanya khayalan. Kalau iblis-iblis itu mau membunuh dia kan dapat
dilakukan bersama-sama dengan kedua kawannya. Tetapi usaha itu
selalu gagal. Saiman dan Maladi dalam keadaan yang amat
mengerikan selalu saja terbayang di depan matanya.
Yenny memandangi Sabrina bukan saja amat simpatik tetapi
punya kecantikan paras yang kian dipandang jadi kian
menyenangkan. Ada apa wanita ini mencari saudara misannya"
Untung Yenny tidak menaruh hati pada Ismail. Jadi tidak perlu
cemburu. "Sudah lama kenal dengan Kak Ismail?" tanya Yenny. Tamunya
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
menjawab baru sebulan. Ditambahkannya bahwa ia senang
berkawan dengan Ismail.- Dan ia lalu mohon diri dengan
meninggalkan alamat Hotel Borobudur. Yenny heran, kenapa wanita
itu tinggal di hotel, tetapi ia tak sempat menanyakannya. Sabrina
harus segera pergi. Kalau kebetulan Ismail datang akan terbuka
bohongnya, la sama sekali belum pernah kenal dengan orang yang
dicarinya. Dan dia bernasib baik. Kira-kira lima menit saja setelah ia pergi,
Ismail kebetulan datang dengan dua orang temannya sesama
polisi. Sejak peristiwa misterius yang merenggut nyawa dua
rekannya, memang Ismail tidak pernah lagi berani jalan sendiri."
"Kau rugi besar," kata Yenny. la lalu menceritakan tentang
kedatangan seorang wanita kawan baik Ismail yang bernama
Ermina. Baru saja lima menit pergi. Secara polos Yenny
mengatakan, bahwa ia sangat mengagumi kecantikan Ermina,
"Mana orangnya simpatik lagi," tambah Yenny. "Pandai kau memilih."
Ismail yang biasanya doyan sekali ngomong dengan cewek-
cewek, apalagi yang cantik, tidak begitu tertarik karena
pikirannya dihantui rasa takut. Tetapi dicobanya mengingat-ingat
siapa gerangan wanita ini. Kemudian timbul rasa heran. Sepanjang
ingatannya, ia tidak punya kenalan yang bernama Ermina.
"Kau salah dengar barangkali Yen. Aku memang punya kenalan
yang namanya Ervina. Orang yang hitam manis. Orangnya simpatik
memang," kata Ismail.
"Yang ini kuning langsat, cantik. Manis dan cantik kan lain. Dan aku tidak salah
dengar. Namanya Ermina. Sudah kuberi dia nomor
teipon kita," kata Yenny.
Rupanya cerita Yenny tentang Sabrina cantik yang mengaku
bernama Ermina mampu membuat Ismail jadi ingin tahu, siapakah
orang yang mengaku kenalannya sejak sebulan yang lalu. Lagi pula
wanita itu tinggal di Hotel Borobudur yang mewah dan selalu ramai
itu. Tidak ada yang perlu disangsikan. Kawannya yang dua orang
bisa menanti di lobby nanti.
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
SABRINA baru hendak berganti pakaian, ketika telpon berdering
dan orang yang memperkenalkan dirinya dengan Ismail mengatakan
bahwa ia telah ada di lobby. la bertanya apakah Ermina hendak
menemuinya di bawah ataukah ia yang mendapatkan gadis rupawan
itu. "O, Tuan Ismail. Adduh, susah-susah kemari, padahal saya yang
amat berkepentingan," kata Sabrina dengan suara mengandung
rasa terima kasih. "Saya akan .senang sekali, kalau Tuan sudi ke kamar. Kita
bisa ngomong lebih leluasa."
Pada saat itu Ismail lupa pada peristiwa atas dua rekannya. Yang
ada hanya kemungkinan kesempatan yang begitu bagus. Seorang
wanita cantik mencarinya dan kini mengundangnya ke kamar. Huh,
durian runtuh begini pantang ditampik.
Ismail diterima Ermina dengan uluran tangan. "Maafkan,"
katanya. "Saya mengatakan pada Nona Yenny tadi, bahwa saya
sudah mengenal Tuan atau bahkan lebih daripada itu, saya katakan
tadi kita sudah bersahabat sejak sebulan yang lalu. Tapi saya tidak
punya niat jelek." "Tentu, saya tahu. Adakah sesuatu yang dapat saya lakukan
untuk Nona Ermina?" tanya Ismail. Mata dan hati ditambah
seleranya kagum melihat wanita cantik yang amat ramah itu. Buat
perempuan seperti ini, ia mau lakukan apa saja. Nyerempet-
nyerempet bahaya sedikit juga dia berani.
"Saya malu menyampaikan, karena berkenalan pun baru
sekarang. Tetapi harap Tuan tidak keberatan mendengarkan
kesulitan kami," kata Ermina.
Ismail menyatakan bahwa bukan saja sebagai petugas penegak
hukum, tetapi sebagai manusia biasa saja pun ia selalu merasa
terpanggil untuk memberikan bantuan apa saja yang mungkin
kepada sesama manusia. Itulah yang menjadi tujuan hidupnya dan
untuk itulah dia hidup. "Apa artinya hidup ini kalau kita memikirkan orang-orang
lain yang hidup di dalam masyarakat. Yang kaya
menolong si miskin dan yang kuat harus menolong yang lemah,"
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
kata Ismail. Sabrina memperlihatkan sikap kagum atas prinsip dan
cara berpikir Ismail kemudian menambahkan, "Sayang, tidak banyak lagi orang
sekarang yang berpikir seperti Tuan. Kalau saja
jumlahnya banyak, tentu hidup manusia akan tenteram tidak
perlu takut pada tindak sewenang-wenang. Tuan kan tahu, banyak
orang mengatakan, sekarang susah sekali mencari keadilan.
Harus dengari duit. Mau cari perlindungan harus dengan duit pula.
Orang benar, kalau tidak punya uang bisa dinyatakan salah
sementara orang jahat bisa dikatakan baik, kalau ia bisa beli etiket
"baik" itu. Inilah makanya saya berhubungan dengan Tuan pribadi saja. Ada
beberapa kawan memberi advis begitu kepada
saya." "Ah, cerita tentang susah cari keadilan itu hanya dibesar-
besarkan. Kita kan punya Polisi, punya jaksa, punya hakim. Yang
perlu pembelaan bisa pakai pengacara. Negara kita ini kan negara
hukum. Memang ada satu dua yang suka menyeleweng. Itu orang-
orang munafik. Pinter ngomong padahal dia sendiri bandit yang
sudah tidak ketolongan," kata Ismail.
"Kata orang lagi, kalau sampai mengadu kepada Polisi, biasanya
yang mengadu harus keluar duit supaya pengaduannya diurus. Dan
yang dituduh bisa mati dalam tahanan! Apa itu betul?" Sabrina
bertanya dengan cara orang yang benar-benar hanya ingin tahu dan
begitu tertarik dengan berbagai cerita yang didengarnya itu.
"Ah, itu semuanya bohong. Orang-orang yang mau merusak citra
Polisi saja yang menyiarkan berita bohong begitu. Masa orang
kesusahan dimintai duit. Dan orang yang ditahan sama sekali tidak
boleh disakiti. Orang tahanan semua dianggap tidak bersalah,
sebelum Pengadilan membuktikan dan memvonis dirinya sebagai
orang yang pasti bersalah. Kan Kapolri selalu mengingatkan, jangan
sekali-kali menyakiti para tahanan. Kalau tersangka dipukuli kan bisa orang
tidak bersalah juga mengaku saja seperti yang dikehendaki
tukang pukulnya. Kalau saya terus terang saja menamakan polisi
yang begitu tukang pukul, walaupun saya sendiri juga polisi," kata
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Ismail. "Orang tahanan semua manusia seperti kita ini. Harus
diperlakukan secara manusiawi. Tidak bolah ada diskriminasi. Yang
dituduh menjambret sama yang mencuri harta negara milyar-milyar
harus diperlakukan sama."
Sabrina mengangguk menunjukkan kepuasan hatinya. Lalu
katanya, "Yang dalam kesulitan ini sebenarnya paman saya, paman
kontan. Dia diperas. Tapi tidak mau dihebohkan. Makanya minta
bantuan secara pribadi."
"Diperas. Bajingan. Memang pemerasan jadi mode sekarang.
Siapa orangnya yang kurang ajar itu!" Ismail kelihatan marah. Kalau pemeras itu
ada di sana pasti akan dia hajar sampai tidak bisa
bilang "mak". Orang-orang begitu harus berhadapan dengan Ismail.
"Besok kita ke rumah paman saja. Malam ini saya kepingin
nonton pertunjukan terakhir. Di President. Filmnya tentu bagus.
Pemeran Franco Nero. Saya suka film-film keras! Penuh kejantanan,
walaupun tak masuk akal. Cerita-cerita begitu kan ngibuli kita.
Tetapi enak!" kata Sabrina.
"Ya, memang ada pengibulan yang dirasa enak oleh yang
dikibuli," kata Ismail menguatkan. "Apakah saya boleh menemani"
Itu pun kalau Nona Ermina tidak keberatan. Kalau ada yang akan
marah, lebih baik jangan!"
"Siapa pula yang akan marah! Saya ini ibarat barang tidak
bertuan. Sekiranya tidak menawarkan diri, saya yang akan minta
dikawani. Ngeri jalan sendirian sekarang. Terlalu banyak penodong
dan penjambret Tidak dapat pula dibedakan mana orang jahat dan
mana yang baik!" ujar Sabrina.
Girang hati Ismail bukan main. Betul-betul rezeki. Dia yakin
seratus persen, wanita ini pasti akan dia dapat. Dia permisi pada
teman barunya untuk turun sebentar guna menyuruh pulang kedua
sahabatnya. Dalam hal begini, seorang teman akan merupakan
hambatan saja. Tak kalah girang hati Sabrina. Orang dari kepolisian itu
berperawakan tegap dan ganteng lagi. Jauh lebih ganteng daripada
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
yang diduga atau dikhayalkannya. Pandai ngomong lagi.
Atau lebih tepat dikatakan pemain watak. Tetapi apalah herannya
kalau seorang kecil Ismail yang ganteng pandai munafik. Sedang
orang-orang penting dan gedean ada banyak yang pantas mendapat
gelar "character actor" kelas satu. Pemain watak kelas atas. Layak mendapat
academy award. Sayang para figuran terdiri dari orang-orang kecil yang fungsinya
boleh dikata semata-mata sebagai
pendukung. Tak lama antaranya Ismail sudah kembali di kamar wanita yang
dikenalnya sebagai Ermina. Mereka turun. Dari lantai ke sepuluh
ke lobby. Orang ramai. Seperti biasa. Yang sudah jadi tamu atau
yang baru mau check in. Semua orang berduit, berkedudukan
tinggi, pedagang sukses atau penipu kawakan. Tentu saja juga
banyak wanita. Isteri pembesar, isteri orang kaya, wanita yang


Petualangan Manusia Harimau Seri Manusia Harimau Karya S B Chandra di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

belum punya atau sudah tidak punya ikatan. Ada juga paras-paras
cantik yang cari rezeki di sana. Apa" Anda pandang rendah pada
mereka" Jangan! Mereka tidak mencuri uang negara dan kalau
pedagang pasti hanya mau jual barang miliknya sendiri. Anda
tidak dirugikan, jadi tidak perlu benci padanya.
Ismail merasa bangga jalan berdampingan dengan nona secantik
Ermina. Banyak mata memandang, ada yang kelihatannya kagum,
tetapi juga ada yang kelihatannya ngiler. Biarlah! Tidak ada undang-
undang atau ketetapan siapapun yang melarang orang kagum atau
ngiler. Antara Ismail dan Ermina ada pemerataan kesenangan. Sebab-
sebabnya berlainan tetapi yang penting kan pemerataannya. Ismail
menikmati kehadiran Ermina di sisinya Ermina juga menikmati turut sertanya Ismail
bersama dia. Ismail yang beli karcis. Tahu etiket dia. Walaupun kedudukannya
hanya anggota polisi pangkat rendah. Tapi soal menguasai cara
bergaul bukan ditentukan oleh kedudukan. Yang pintar dan
berkedudukan tinggi juga banyak yang kelihatan konyol.
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Ismail lihat di peta kursi yang semuanya bernomor. Dia pilih dua
tempat yang strategis. Di sekitarnya belum ada orang. Pintar si
Ismail ini. Begitu mereka duduk iklan-iklan selesai dan film dimulai.
Kira-kira seperempat jam kemudian tangan Ismail sudah meraba
lengan Sabrina. Waduh, halus dan empuk. Dan gadis rupawan
bertubuh indah itu membiarkan. Rupanya dia juga menaksir Ismail
dan rabaan itu rasanya enak!
-ooo0dw0ooo- 4 ISMAIL mengatur rencana. Apa yang akan di lakukan setelah
bioskop bubar. Dia yakin tidak akan meleset. Dia belum pernah
gagal dalam soal-soal begitu. Kegantengannya selalu membuktikan
keampuhan. Ini bukan kenyataan yang aneh. Ada banyak wanita,
baik gadis maupun janda, bahkan ada yang sudah berstatus isteri,
mudah tertarik dan takluk pada wajah-wajah ganteng menawan.
Ada pula yang punya cara lain dalam menilai. Bukan rupa tetapi
kemampuan materil. Selain itu ada juga yang mengutamakan
kedudukan dalam jabatan atau di tengah masyarakat. Yang
berpangkat tinggi atau yang punya nama terkenal. Kelompok orang
terkenal ini belum tentu punya duit. Ada yang hidup pas-pasan. Tapi
nama selangit, dikenal di mana-mana. Entah karena suara, karena
kehebatan dalam olahraga, entah karena lukisan atau tulisannya.
Ini'boleh juga dinamakan pemerataan pembagian kasih sayang.
Kalau mau diromantisir boleh dibilang pembagian cinta. Orang kaya
yang mau mengandalkan serta memamerkan uangnya untuk
memikat hati wanita mungkin jadi ejekan dan tertawaan kalau ia
berhadapan dengan perempuan yang tidak pandang duit. Yang
maunya lelaki punya nama. Sebaliknya lelaki punya nama yang
menyangka dirinya tentu dicintai oleh semua insan yang jenisnya
perempuan bisa jadi malu setengah mampus kalau mencoba-coba
wanita yang mata duitan. Memangnya bisa hidup dari nama
terkenal. Mengagumi prestasinya sih boleh saja, tetapi mencintai
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
manusianya, nanti dulu! "Nona Ermina asal mana?" tanya Ismail tanpa menghentikan
kegiatan tangannya. "Mau Tuan asal mana?" balas Sabrina.
"Nona suka berkelakar," kata Ismail. Kini tangannya berpindah ke bahu sahabat
barunya. "Apakah Tuan lebih menyukai orang yang serius?"
"Tidak, tidak. Keseriusan memakan energi. Rileks, itulah yang
nyaman!" "Sama kita kalau begitu. Dengan menyebut nona segala orang
tidak bisa santai. Bagaimana kalau menyebut namaku saja!"
"O, saya senang sekali. Kusebut kau Ina dan kau cukup
mempergunakan Is padaku," kata Ismail dan tangan yang sudah
berbentuk setengah lingkaran merapatkan tubuh Sabrina ke dirinya.
Kepala Ismail pun didekatkan ke kepala Sabi ina sampai
bersentuhan. Sabrina menarik kepalanya perlahan. Biasa, pikir
Ismail. Perempuan kan begitu. Biarpun hati mau, tetapi jangan
perlihatkan terlalu mudah dong. Gengsi bisa merosot. Ada wanita
yang lebih suka celananya melorot daripada gengsinya merosot.
"Minyak harum apa yang Ina pakai. Aku belum pernah
mengenalnya!" "Ah biasa-biasa saja. Kau terlalu banyak mencium berbagai
macam parfum yang dipakai wanita, sehingga tak dapat mengingat
baunya satu demi satu. Iya kan?" kata Sabrina seolah-olah
cemburu. Ismail jadi senang. Seperti kebanyakan lelaki merasa
senang kalau seorang wanita mengatakan dirinya laris. Sama saja
dengan wanita yang juga mengembang lubang hidungnya kalau
dikatakan banyak sekali pria yang mengagumi diri dan ingin
merebut hatinya. "Tidak, aku tidak seburuk itu!" kata Ismail.
Sabrina lantas menyela, "Siapa bilang buruk" Lelaki toh tak akan http://cerita-
silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
jadi buruk kalau banyak wanita kepingin memilikinya!" Hati Ismail tambah senang.
"Aku pernah kenal satu dua wanita. Tapi itu dulu."
"Maksudmu, sekarang tidak lagi" Sedang menduda dong, kalau
begitu," kata Sabrina.
"Ah, kau ini bisa saja. Aku belum pernah dengar istilah begitu.
Kau cerdas sekali. Tapi aku masih kepingin tahu, kau asal mana dan
apa nama parfum yang kau pakai. Kau belum mengatakannya."
"Baiklah kalau itu begitu penting bagimu. Aku asal Kalimantan.
Parfum yang kupakai namanya Shocking You. Ada lagi pertanyaan
lain?" "Kau betul-betul humoris Ina. Kawan-kawanmu tentu senang
sekali padamu. Shocking You itu apa sih artinya lna?"tanya Ismail.
Berkata Sabrina, "Kalau kau bilang aku humoris, maka kau benar-
benar orang yang sangat pandai belagak bodoh."
"Tidak, terus terang aku lemah sekali dalam bahasa Inggris. You-
nya aku tahu, tetapi shocking itu apa?"
"Baiklah, aku p -pura percaya bahwa kau bodoh," kata Sabrina,
"Shocking itu artinya mengejutkan."
"Hebat sekali namanya. Tapi parfummu itu memang benar-
benar mengejutkan," kata Ismail yang memang tidak tahu apa
artinya shocking. "Kau besok mau menolong pamanku, bukan?" tanya Sabrina.
"Tentu, itu sudah menjadi kewajibanku. Ina, bolehkah kita jadi
teman baik?" Pertanyaan sopan.
"Kenapa tidak. Asal teman-temanmu yang banyak itu tidak
marah." "Sudah kukatakan, aku kini tidak punya teman lagi. Tapi aku ini
hanya seorang polisi pangkat rendahan!" Ismail berkata seadanya.
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Kau menghina aku Ismail. Kau kira aku ini bangsa yang mau cari
tingkat atas atau yang banyak duit. Kau menghina Ismail. Jangan
kau kira semua perempuan punya sifat sama. Aku tidak kaya, tetapi
tidak mata duitan." "Kau baik sekali Ina."
"Jangan buru-buru memuji. Apa yang kajj ketahui tentang diriku.
Baru dua jam berkenalan, kau bilang aku baik. Penilaian begini bisa
menyesatkan. Bahkan bisa membahayakan."
"Betul. Sekali lagi kau menunjukkan kecerdasan. Tapi aku bisa
merasakan, bahwa wanita seperti kau ini pasti orang baik dan
berbahagialah lelaki yang bisa mempersunting kau nanti."
"Semoga saja apa yang kau katakan itu benar semua. Aku ingin
mengatakan, bahwa kaulah yang pasti baik sekali. Akulah yang
mujur kalau kau mau jadi sahabatku." Ismail merapatkan kepala Ina lagi. Dan kali
ini Sabrina membiarkan. Ismail merasa ada kemajuan
dalam usahanya. Perempuan ini pasti akan dapat dinikmatinya
nanti. Dia belum pernah gagal. Kali ini pun ia tidak akan gagal, la
merasa menang, sama dengan Sabrina yang juga merasa menang.
Dengan cara halus, tetapi tangan terus meraba-raba, Ismail
berdaya upaya mengambil hati Sabrina. Semuanya ini perlu
dilaksanakannya demi untuk mempermudah jalan ke ranjang. Itulah
keinginan Ismail, la sudah tahu bahwa Sabrina sangat menyadari
kemauannya itu dan gadis itu juga sedang berharap agar
petualangan cinta kilat ini sampai ke sana.
Ismail boleh dikata tidak mengetahui jalan cerita, sementara
Sabrina masih dapat mengikutinya sambil merencanakan apa yang
akan dilakukannya nanti. Bagi orang Polisi itu film sudah tidak
penting, bagaimanapun indah atau tegang ceritanya. Lain kali masih
dapat dilihat. Tetapi kesempatan emas yang seperti ini belum tentu
akan berulang pada hari atau malam lain. Maka tak baik dibiarkan
berlalu tanpa kesan. Sehabis pertunjukan, pasangan baru yang kelihatan cukup ideal
itu masih sempat ke sebuah restoran. Ismail menawarkan minuman
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
yang enak tetapi lumayan keras yang tidak ditampik oleh Sabrina. la
yakin bahwa minuman semacam itu yang katanya untuk pembangkit
selera makan akan mempengaruhi keseimbangan Ermina-nya yang
nanti tanpa banyak protes akan menyerah saja pada kemauannya.
Dari restoran mereka pergi ke sebuah hotel terkenal pilihan
Ismail. Setelah omong-omong sebentar, laki-laki itu menarik Sabrina
ke ranjang. Gadis itu memberi reaksi lemah seperti tidak menyetujui, tetapi
tak lama kemudian ia membiarkan. Biasa, pikir Ismail lagi. Hampir
semua wanita begitu. Pura-pura menolak, sekedar memperlihatkan
kewanitaannya. Di situlah seninya. Kalau langsung saja menyerah,
keindahannya akan hilang.
Ismail menggeluti dan menciumi seluruh muka, leher dan kuduk
Sabrina yang setelah membiarkan lalu membalas dengan
kehangatan yang sama. Ismail merasa bahwa tujuan utama sudah
boleh dilakukan. Sabrina memohon dan memanggil-manggil
ayahnya di dalam hati agar ia dijadikan harimau. Kalau tidak
terkabul akan berantakanlah rencananya. Malah, dialah yang akan
jadi mangsa Ismail. Dalam keadaannya sebagai wanita biasa yang
cantik menarik tak mungkin ia dapat melawan keinginan Ismail.
"Kau takut?" tanya Ismail yang pakaiannya sudah tidak selengkap tadi.
Ermina diam, dipandangnya laki-laki itu. Pada saat itulah ia
merasakan, bahwa apa yang diharapkannya akan jadi kenyataan.
Kini Ismail mulai membuka pakaian Sabrina tanpa mendapat
penolakan sedikit pun. Mendadak laki-laki itu jadi terkejut dan hendak melompat, tetapi
terlambat. Tangan Sabrina yang sudah berbulu dan bertenaga
harimau telah memegang batang lehernya dan menekan daging
empuk itu dengan kuku-kuku tajamnya.
"Jangan bersuara," kata suara Sabrina yang menjadi parau.
Wajah yang tadi begitu ayu telah berubah jadi tegang, walaupun
masih tetap wajah manusia. Lehernya berbulu, begitu pula sekujur
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
tubuhnya yang telah dilucuti Ismail dari pakaiannya tadi.
"Mengapa kau Ermina, mengapa kau?" Ismail setengah berkata
dan setengah bertanya dengan suara gemetar.
Sabrina tertawa perlahan.
"Geluti dan ciumilah aku. Bukankah kau tadi sudah siap untuk
meniduri aku. Ayolah!" kata Sabrina.
"Ampunilah aku, Ermina," pinta Ismail.
"Mengapa minta ampun" Bukankah kau menyukai aku dan aku
juga membalas cintamu" Sekarang aku yang minta. Tidurilah aku.
Aku ingin merasakan kenikmatannya. Kau juga bukan?" Seluruh
tubuh Sabrina telah mengharimau.
"Aku mengaku salah Ermina."
"Husy, jangan bilang Ermina lagi. Namaku Sabrina, si wanita
harimau. Aku yang membunuh Sabaruddin dan aku juga yang
membunuh Juariah. Kalian menuduh Erwin yang tidak bersalah itu,"
kata Sabrina. Hati orang Polisi yang biasanya tak kenal perikemanusiaan
terhadap tahanan itu kini menjadi amat kecut, la tidak menanggapi.
Tak kuasa untuk menanggapi. Semua telah berjalan dengan terlalu
cepat. Sejak mulai di Hotel Borobudur, pada saat pertama kali ia
bertemu dengan orang yang memperkenalkan diri dengan nama
Ermina, sampai melalui lobby dengan mengundang semua mata
memandang penuh kekaguman. Sehingga ia dan gadis tercantik
dalam riwayat hidupnya duduk berdampingan dan tangannya
merabai wanita itu. Tangannya yang diberi kebebasan oleh Ermina
akhirnya membuat kepala indah dengan rambut harum merangsang
bersandar ke bahunya. Kemudian sampai ke kamar ini, meningkat
sampai pada saling peluk dan cium mencurahkan rasa kasih dan ia
mempersiapkan diri untuk melaksanakan adegan berikutnya.
"Kau dengan dua orang kawanmu kemudian menyiksa Erwin
semau hati dan sepuas sadisme yang bersarang dalam hati
kotormu," desis Sabrina. "Kau ingat, laki-laki buas yang oleh orang
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
luar disangka penegak hukum dan keadilan?"
Ismail hanya bisa berdiam diri dengan perasaan yang lebih
daripada takut. "Kini kau akan menerima giliran. Sama dengan Maladi dan
Saiman yang telah dibinasakan oleh kakek dan ayah Erwin. Kau
bagianku. Kau akan mati di tangan wanita yang beberapa jam telah
menjadi orang yang hendak kau jadikan pemuas seleramu."
"Jangan, aku mohon ampun," kata Ismail terengah-engah karena ia merasa dikejar
maut. "Perkara mohon ampun sih boleh saja, orang sadis! Kau puluhan
atau ratusan kali mendengar korban-korbanmu meminta ampun.
Tetapi tidak pernah kau hiraukan. Kau senang mendengar mereka
menjerit-jerit dan minta dikasihani. Kini kau yang minta ampun.
Hampir tiada jarak antara keganasan dan rasa takut hah! Sekarang
kau mengalami apa yang biasa dialami korban-korbanmu. Banyak di
antaranya tidak bersalah. Kau paksa mengakui saja apa yang kau
dan kawan-kawanmu ingini. Aku lebih baik daripada kau, bukan.
Aku tidak paksa kau mengakui apa yang tidak benar! Aku lebih baik,
bukankah begitu" Katakan iya?"
"Iya Ermina," kata Ismail patuh pada bekas sang kekasih.
"Bagus! Kau benar-benar menganggap aku lebih baik daripada
dirimu?" "Iya Ermina, kau lebih baik!"
"Kenapa aku lebih baik?"
"Karena kau memang baik Ermina!"
"Cantik lagi. Katakan!"
"Cantik lagi Ermina!"
"Dan aku bukan penegak hukum!"
"Dan kau bukan penegak hukum Ermina!"


Petualangan Manusia Harimau Seri Manusia Harimau Karya S B Chandra di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Lalu, apa aku ini?"
"Kau orang baik Ermina! Cantik lagi."
"Tadi aku cantik. Sekarang menakutkan. Mengapa begitu?"
Ismail diam. Mau bilang apa"
"Karena aku wanita harimau. Sama dengan Erwin. la laki-laki
harimau. Dan aku akan menyelesaikan pekerjaan kawanku itu.
Bersiaplah untuk mati Ismail."
Ismail coba minta ampun lagi, tetapi Sabrina menekankan kuku-
kuku tajamnya lebih kuat, sehingga darah mengucur dari leher
Ismail. Darah segar. Saat itu bangkit haus Sabrina. Darah minuman
segar. Sesegar darah itu sendiri.
*** SABRINA melonggarkan cekikannya. Ismail dapat bernapas
kembali, la sadar apa yang telah dan sedang terjadi. Lehernya luka
oleh kuku si wanita harimau dan makhluk itu sedang menyedot
darahnya, la pun masih sempat mengetahui apa lagi yang akan
terjadi, la akan mati menyusul kedua orang rekannya. Namun begitu
ia masih berkata perlahan, supaya dirinya diampuni. Jangan
dibunuh. Pada waktu itu pula ia menyesali perbuatannya terhadap
Erwin yang rupanya mempunyai begitu banyak keluarga yang
mempunyai kesanggupan dan kekuatan tak terimbangi oleh tenaga
manusia. Sabrina berhenti mengisap darah korbannya sejenak dan
memandangi muka orang itu. Dengan perasaan puas. Pandangan
Ismail yang sudah loyo itu jelas-jelas mohon iba kasihan. Dan
Sabrina sama sekali tidak menaruh iba, sama halnya dengan Ismail
yang tak pernah menaruh kasihan pada korban-korbannya yang
tidak berdaya. "Sebetulnya kita tadi bermain judi, laki taki ganteng yang ganas,"
kata wanita cindaku itu. "Salah seorang di antara kita akan kalah.
Tatkala engkau membuka pakaianku tadi untuk selanjutnya kau
nikmati tubuhku sepuas hatimu, aku sudah hampir putus asa.
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Jikalau aku tidak mengharimau, maka kau akan keluar sebagai
pemenang. Aku akan kau perkosa sebagaimana banyak wanita
barangkali sudah jadi korban kekejamanmu. Tapi tentu banyak pula
wanita yang menyerah begitu saja padamu, bahkan merasa senang
kau cumbui. Karena kau benar-benar laki-laki ganteng. Aku hanya
berkata bahwa kau ganteng. Bagaimana kemampuanmu di
bidang yang lain masih tanda tanya. Mungkin kau tergolong lelaki
yang hanya bisa memuaskan diri sendiri tanpa kemampuan
menyenangkan partnermu. Orang yang sadis semacam kau ini
biasanya egois. Menyangka kau hebat dalam segala hal, padahal
sebenarnya dalam hal-hal tertentu kau bukan apa-apa!" Tiba-
tiba pintu kamar diketuk orang. Sabrina terkejut. Siapa! Pelayan"
Ismail tidak pesan apa-apa. Sebaliknya Ismail memperoleh kembali
sedikit dari seluruh semangat yang tadinya telah hilang. Ketukan itu
berulang lagi. Sabrina berpikir cepat. Pura-pura tidak dengar.
Tidak membukakan pintu dan membiarkan pendatang itu masuk.
Pada saat itu Ismail menjerit minta tolong. Wanita harimau itu
menampar korbannya dengan keras lalu membuka pintu, la
bersembunyi di belakangnya. Pelayan masuk. Membawa baki
dengan sebotol minuman dan dua gelas seloki. Sabrina secepat kilat
menutup dan mengunci pintu. Pelayan terkejut melihat lelaki
terkapar di ranjang dengan leher mengeluarkan banyak darah.
Bawaannya terlepas, jatuh berantakan. la berpaling mau keluar
tetapi dihadang dan lehernya disergap oleh dua tangan tanpa
menekankan kuku. Karena terlalu terkejut dan takut, pelayan itu tak
dapat melawan, bersuara pun tidak, la jatuh terkulai ke lantai. Tak
sadar lagi sehingga tidak tahu apa yang seterusnya terjadi di kamar
itu. Sabrina kesal, mengapa pelayan itu harus pingsan. Dia toh tidak
akan disakiti. Dia hanya orang kecil. Tidak pula punya dosa. Kalau
dia tidak pingsan, Sabrina hanya akan menyumbat mulutnya dan
menyuruh dia menyaksikan apa yang dilakukannya atas diri Ismail.
Bukankah laki-laki itu menganiaya Erwin di hadapan kawan-
kawannya. Jadi, ada yang menyaksikan. Namun begitu Sabrina
masih teringat untuk memberi sesuatu kepada pelayan yang sial itu.
Dibukanya tas Oroton pemberian Sabaruddin, dikeluarkannya lima
lembar sepuluh ribuan, dimasukkannya ke dalam saku si pelayan.
http://cerita-silat.co.cc/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Buat sementara orang itu akan tidur dan ia dapat meneruskan
rencana dengan tenang. Sabrina mengambil segelas air putih dari kamar mandi,
mengguyurkan ke muka Ismail. Orang itu sadar kembali. Masih
hidup dia kiranya. Tadi ia mimpi mati. Mengapa tidak mati saja
sekalian, supaya tidak usah mengalami derita lagi. Mula pertama
yang tampak olehnya, Sabrina. Dia tidak membunuh korbannya
sewaktu masih pingsan tadi, karena yang demikian dianggapnya
terlalu erfak bagi orang yang pernah amat sadis terhadap Erwin.
"Kini aku akan meneruskan pekerjaan yang belum selesai, Ismail.
Tak baik membunuh orang sewaktu ia tidak sadarkan diri. Dalam hal
ini kita sama. Kau juga selalu menyiram korbanmu yang pingsan.
Setelah sadar baru kau siksa lagi. Jerit dan permohonan ampunnya
yang amat menyenangkan telinga dan matamu. Kau suka melihat
darah, akan kutambah darah di lehermu," kata Sabrina. Wanita
harimau itu kembali menanamkan gigi-gigi tajamnya dan kini darah
menyembur dari lubang-lubang baru. Tetapi sebelum ia selesai
dengan missionnya, ia merasa bahwa dirinya akan berubah jadi
manusia lagi. Dan ia menjadi wanita cantik sebagaimana Ismail tadi
mula pertama melihatnya di kamarnya di Borobudur. Lebih daripada
itu, ia kini dalam keadaan bugil seluruhnya. Sebatang tubuh yang
teramat indah bebas daripada noda apa pun.
"Hei, buka matamu," kata Sabrina kepada Ismail. Saat itu dia luar biasa memang.
Dalam keadaan begitu ia masih sanggup menggoda
korbannya dengan ketenangan yang tak akan ada imbangnya. Dan
laki-laki yang menghadapi akhir hidupnya itu membuka mata.
"Pandangilah aku. Indah, bukan Sayang kau tak sempat
menikmatinya. Padahal aku pun amat terangsang oleh
kegantenganmu. Lihatlah sepuas hati. Dan bawalah nanti sebagai
Kemelut Di Cakrabuana 4 Dewa Arak 29 Ilmu Halimun Kemelut Hutan Dandaka 1
^