Pencarian

Rahasia Iblis Cantik 2

Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long Bagian 2


dia merasa kecewa, karena dia bukan putra dari orang tua itu.
Meski masalah kecil semua mendapat perhatian orang tua
itu, dia merasa orang tua ini adalah ayahnya, walaupun di
antara mereka tidak pernah ada yang mengatakannya.
Hari mengalir seperti air di Jiu Long Tan (nama air terjun)
terus mengalir, air ini tidak pernah berhenti mengalir.
Dia tumbuh dewasa dan berhasil menguasai ilmu silat yang
tinggi, setinggi apa ilmu silat yang dikuasainya dia pun tidak
tahu. Dia masih bisa meniup seruling, melukis, main catur,
main kecapi, dia pun tidak tahu kalau orang tua itu mempunyai
66 Dewi KZ http://kangzusi.com/
ilmu begitu hebat, dia pun tidak pernah berpikir kalau dia bisa
menguasai semuanya. Sampai suatu hari - Waktu itu musim dingin, hujan salju di Huang Shan sangat
lebat, hamparan tanah hanya terlihat warna putih, batu-batu
Huang Shan, cemara di Huang Shan dalam hujan salju seperti
ini hanya berdiri diam. Setiap kali pada saat udara seperti ini adalah waktu
baginya untuk belajar ilmu silat lebih giat lagi.
Tapi hari itu, orang tua itu menyuruhnya untuk
menghentikan semua kegiatan dan menemaninya, mereka
duduk di dalam rumah dan memasang api unggun, api
membakar kayu-kayu itu, di atas api ada daging rusa yang
sedang dipanggang, dengan pelan dia memutar-mutar
dagingnya, melihat daging rusa itu berubah dari warna merah
menjadi kuning, dari kuning menjadi coklat.
Kemudian harumnya daging memenuhi rumah yang terbuat
dari kayu cemara, hatipun mereka dipenuhi dengan perasaan
hangat. Pada saat suasana begitu indah, orang tua itu berkata
kepadanya, "Kau harus turun gunung, ukir kehidupanmu
sendiri dengan jituamu sendiri."
Dia pernah bermimpi melihat luasnya dunia di luar gunung,
dia sebenarnya ingin melihat semua yang ada di tanah luas
itu. Tapi sewaktu orang tua itu mengatakan kalimat ini, dia
merasa dadanya seperti dipukul oleh seseorang, tapi dia tahu
setiap kata yang terucap oleh orangtua itu tidak akan berubah.
Walaupun dia merasa sedih dan meminta-minta pun semua
ini tidak akan mengubah keadaan yang ada karena orangtua
ini pernah berkata, "Di dunia ini tidak ada burung elang yang
67 Dewi KZ http://kangzusi.com/
selalu mengikuti ibunya, juga tidak ada pendekar yang selalu
diam di rumahnya." Kemudian pada hari-hari hujan salju dia pun meninggalkan
orang tua itu, meninggalkan Huang Shan, dan memulai
kehidupan barunya. Mengapa bumi menjadi begitu dingin dan angin utara
bertiup begitu kencang, salju begitu tebal, orang tua itu
membiarkan seorang pemuda meninggalkan tempat di mana
dia tumbuh besar dan berjalan ke dunia yang baru dan kejam"
Tuan Ban Liu mempunyai alasan tersendiri, dia berharap
pemuda itu bisa menjadi kuat dan dia harus terlatih
membiarkan pemuda itu tahu setelah lewat musim dingin,
musim semi akan datang, musim dingin walaupun dingin tapi
tidak akan berlangsung lama.
Setelah musim dingin akan datang musim semi, dia tahu
kehidupan ini pasti akan banyak tantangannya, tapi jalan yang
ditempuh pasti jalan yang lurus.
Hanya saja sewaktu Liu He-ting turun gunung, dia sama
sekali tidak tahu bagaimana keadaan dunia luar, dia berpikir
semua pasti sangat sulit, dia mencari dan terus mencari
sesuatu di dunia luas, akhirnya musim semi pun tiba, musim
panas segera akan menyusul. Pada waktu musim semi dan
musim panas menghilang, jitua mudanya sudah semakin
bertumbuh menjadi dewasa.
Hanya saja dalam menghadapi persoalan dunia persilatan,
dia sama sekali tidak berpengalaman karena selama ini dia
hanya berjalan-jalan di dunia luas, sama sekali tidak pernah
berkenalan dengan orang dunia persilatan juga tidak pernah
bertemu dengan hal yang bisa membuatnya harus
mengangkat tangan untuk membela diri.
68 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Sampai dia bertemu dengan Ru Yun-long Jin Lao-si, dia
masih seorang pemuda yang sangat tidak ternama. Orang lain
tidak mengenalnya, dia juga tidak mengenal orang lain.
Kalau harus melewati tahun-tahun seperti ini benar-benar
akan terasa sangat lama. Tapi begitu kau sudah melewati dan kembali mengenangnya, kau akan tahu hari yang sudah berlalu begitu
lama ternyata begitu pendek. Sepuluh tahun yang sudah
berlalu seperti hanya tinggal menyentilkan jari. Sekarang Liu
He-ting merasa kehidupannya sebelum sampai di tempat ini
tidak seperti setengah hari berada di dunia gelap yang begitu
panjang. Dengan diam dia mengenang masa lalu, hatinya yang
kacau mulai sedikit tenang.
Dia tidak tahu sekarang dia harus melakukan apa,
sebenarnya dia tidak bisa melakukan apa-apa di tempat
seperti ini. Tapi - Di antara sepi seperti kematian, dia mendengar ada suara
langkah orang. Suara langkah itu begitu ringan, dia langsung menahan
nafas dengan sepenuh hati mendengar semuanya, dia tahu di
rumah yang tadinya tidak ada orang, sekarang terdengar ada
orang yang sedang berjalan.
Siapakah itu" Kecuali langkah kaki, apa pun tidak terdengar, hanya dalam
waktu sekejap langkah kaki itu tidak terdengar lagi, suasana
kembali lagi seperti mati.
69 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Dia hanya menunggu dalam cemas, dia menunggu suara,
menunggu sinar, tapi apa yang ditunggunya sepertinya tidak
kunjung datang. Kalau begitu apa yang sedang ditunggunya" Menunggu
kematian" Liu He-ting menarik nafas, sejak kecil hingga
tumbuh besar, dia pernah mendengar suara burung hantu,
kucing hutan yang mengeong-ngeong karena ingin kawin....
Suara-suara ini tidak enak didengar, tapi sekarang bisa
mendengarnya sekali lagi, walaupun umurnya berkurang dia
rela mengorbankannya. Punggungnya menempel ke dinding lorong itu, entah sudah
berapa lama dia sudah berdiri, dia pun tidak tahu, dia hanya
merasa dinding yang ada di belakangnya menjadi hangat.
Karena terlalu lama berdiri badannya menjadi beku dan keras,
beku seperti hatinya. Sekarang dia tidak ingin berpikir lagi, dia sudah putus
asa.... tapi! Tiba-tiba dinding batu yang ada di belakangnya pelan-pelan
mulai bergeser! Tubuh Liu He-ting mengikuti gerakan dinding
yang bergeser dalam sedetik ada cahaya dari belakangnya.
Liu He-ting kaget dan segera membalikkan badannya.
Terdengar di belakangnya ada yang menarik nafas, sebuah
suara yang lembut berkata, "Benar-benar sudah terbuka!"
Suara dan sinar muncul pada saat dia sedang merasa putus
asa, seharusnya dia merasa gembira.
Tapi sekarang setelah melewati banyak peristiwa yang
begitu misterius, begitu mendengar suaranya, hati Liu He-ting
tetap bergetar. Dia melihat dari balik dinding yang bergeser
muncul seseorang, tangannya memegang obor, apinya sangat
besar, tapi tidak ada asap.
70 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Karena tiba-tiba melihat cahaya yang begitu kuat, Liu He-
ting memejamkan kedua matanya. Hatinya terus bertanya-
tanya siapakah dia" Dari mana dia datang" Teman atau
musuh" Dia mundur 2 langkah dan melihat dengan jelas,
ternyata yang membawa obor adalah seorang perempuan!
Perempuan ini berambut sebahu, rambutnya diikat dengan
sehelai kain putih yang tipis, dia memakai baju putih dan
bersih, kulitnya putih seperti salju, wajahnya sangat cantik, di
bawah sinar api tampak seperti seorang dewi.
Selama satu tahun Liu He-ting berkelana. Gadis-gadis yang
dia temukan sangat banyak, tadi pada saat dia bertemu
dengan gadis berbaju hijau itu, dia menganggap kalau gadis
itu adalah perempuan paling cantik yang pernah dilihatnya di
dunia, tapi setelah melihat gadis ini, walaupun gadis berbaju
hijau itu cantik tapi bila dibandingkan dengan gadis ini, Liu He-
ting merasa gadis ini jauh lebih cantik.
Mata gadis itu tampak berputar, dia melihat Liu He-ting,
tiba-tiba dia menarik nafas dan berkata, "Tidak disangka, kau
berada di sini." Dia membereskan rambutnya dan berkata, "Aku khawatir
kalau dia akan membunuhmu."
Kata-katanya pelan dan lembut seperti air, seperti air yang
mengalir di Huang Shan, dia cantik dan lembut. Liu He-ting
bengong melihat gadis itu. Dia merasa tidak ada perkataan
yang cocok untuk melukiskan kecantikannya yang hanya bisa
digambarkan dengan satu per sepuluh ribu. Semua benda
indah di dunia ini jika dibandingkan dengan gadis ini seperti
hilang kecantikannya. Walaupun Liu He-ting sangat luwes dan menyukai
perempuan, tapi dia bukan seorang buaya, maka sewaktu dia
tadi berhadapan dengan gadis berbaju hijau itu, sampai saat
terakhir pun dia tidak berani mengawasinya dengan terus
71 Dewi KZ http://kangzusi.com/
terang. Tapi sekarang setelah dia melihat perempuan ini, sorot
mata Liu He-ting sangat tertarik dan tidak terelakkan lagi.
Bulu mata panjang gadis ini bergerak seperti kipas
menutup dan membuka, dia seperti malu dan menghindari
tatapan mata Liu He-ting. Hati Liu He-ting bergetar, dia tidak
berani melihat gadis ini lagi.
"Kakak seperguruanku sejak kecil sudah sangat manja, apa
yang diinginkannya pasti dia akan melaksanakannya. Kalau
dia menginginkan...."
Dia berhenti bicara kemudian melanjutkan lagi, "Kalau dia
ingin membunuhmu, bukan karena dia mempunyai maksud
jahat, harap Tuan bisa memaafkan kelakuannya."
Liu He-ting terpaku, "Siapa perempuan yang dimaksud"
Kakak seperguruannya itu siapa" Apakah yang dimaksud
adalah Shi Guan-yin?"
Kemudian Liu He-ting berpikir lagi, "Perempuan ini terlihat
sangat naif, sedangkan kakak seperguruannya mau membunuhku, dia masih mengatakan kalau kakak seperguruannya tidak mempunyai maksud jahat."
Liu He-ting merasa curiga sekaligus ingin tertawa. Dia
berkata, "Aku dalam keadaan bahaya, terima kasih Nona
sudah datang untuk menolong...."
Gadis ini menarik nafas dan menjawab, Tuan tidak perlu
merasa berterima kasih kepadaku, aku tahu semua ini terjadi
karena perbuatan kakakku, aku membantumu bukankah ini
sangat pantas" Aku tidak mengerti mengapa dia sering
membunuh orang yang tidak mempunyai dendam dengannya!" Mata gadis itu terangkat, terlihat sorot matanya
penuh dengan kesedihan, seperti ingin menangis.
Liu He-ting merasa terharu, dia berkata, "Apakah kakak
seperguruanmu adalah Nan Hai Xian Zi Shi Qi?"
72 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Perempuan ini mengangguk dan berkata, "Semenjak guru
meninggal, aku belum pernah bertemu dengannya, aku tidak
tahu apa yang dilakukannya selama beberapa tahun ini, dia....
dia telah berubah, aku selalu berada di gunung untuk menjaga
kuburan guruku, baru-baru ini aku baru tahu kalau dia berada
di sini, karena itu.... aku datang ke sini mencarinya."
Kata-katanya sangat pelan dan lembut, dia sering berhenti
bicara, dan ucapannya bercampur dengan sedikit keluhan,
kedengarannya sangat menarik perhatian dan membuat orang
menjadi terharu. "Begitu aku sampai ke sini, aku mendengar kau sedang
meniup seruling, suara seruling itu, aku.... aku belum pernah
mendengarnya." Hati Liu He-ting bergetar.
Dia merasakan badannya yang sejak tadi sudah pegal dan
kaku sekarang seperti sudah sembuh. Dia berkata, "Kalau
Nona ingin mendengarnya, kapan pun aku siap meniupkannya
untukmu." Perempuan ini tersenyum, kepalanya ditundukkan, untuk
pertama kalinya Liu He-ting melihat gadis itu tertawa.
Tawanya terlihat seperti waktu dia masih kecil, tawa seorang
dewi yang sering berada di dalam setiap mimpinya.


Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Suara perempuan itu terdengar lebih pelan lagi. Dia
berkata, "Kemudian aku mendengar ada suara gendang yang
berbunyi, lalu ada cahaya pedang yang membelah gendang-
gendang itu, aku tahu pedang berkilau itu milik guruku untuk
menangkal roh-roh jahat. Namanya adalah Pi Mo Long Yin
Jian (Pedang Naga bernyanyi penangkal iblis). Karena itu aku
bisa tahu kalau kakak seperguruanku ada di sini."
Sambil bicara, gadis itu membereskan rambut hitamnya
dengan jari-jari kecilnya.
73 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Tapi kata-kata yang masuk ke dalam telinga Liu He-ting
seperti suara guntur, membuat hatinya bergetar. Dia berpikir,
"Apakah gadis berbaju hijau itu adalah kakak seperguruannya" Berarti gadis itu adalah Shi Guan-yin, Shi Qi
yang ditakuti oleh orang-orang persilatan?"
Sikap manja dan naifnya gadis berbaju hijau itu melintas di
dalam hati Liu He-ting, dia tidak percaya kalau semua itu
adalah benar. "Rumah ini adalah rumah teman guruku, sewaktu kecil aku
pernah datang ke sini dan aku tahu kalau rumah ini dipasang
dengan perangkap, waktu aku melihatmu masuk, aku merasa
sangat cemas, aku ingin.... segera masuk ke sini juga untuk
melihat tapi kakak seperguruan mengikutmu masuk, aku
teringat dengan bermacam-macam kabar burung tentang
kakakku, karena itu aku merasa lebih cemas lagi."
Suara gadis itu semakin rendah, kepalanya pun semakin
menunduk, sepertinya dia masih malu-malu, harus diketahui
bahwa apabila seorang gadis demi seseorang yang tidak
dikenalnya bisa merasa cemas ini adalah hal bukan biasa, bila
dia harus menerangkan semua perasaannya, tentu sangat
sulit baginya. Karena itu Liu He-ting merasa kaget dan juga
bingung, dia tidak bisa berbuat apa-apa selain merasakan
hatinya senang dan manis.
Dia masih menundukkan kepalanya, kemudian berkata lagi,
"Aku tahu kau pasti berada dalam bahaya tapi aku tidak mau
bentrok dengan kakakku, maka aku.... aku berpikir cukup
lama, dengan terpaksa aku berjalan memasuki lorong lain dan
masuk ke sini, walaupun dulu aku pernah ke sini dan juga
sudah mengetahui rahasia-rahasia dari tetua yang membangun rumah ini, tapi karena sudah lama aku tidak ke
sini, aku harus mencari dengan lama baru bisa menemukan
jalan rahasia rumah ini, setelah sekian lama aku baru bisa
sampai ke sini." 74 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Dia bercerita begitu panjang terlihat sangat lelah karena itu
dia menarik nafas dan berkata lagi, "Aku khawatir kalau kau
telah dibunuh oleh kakak seperguruanku, tidak disangka....
aku bisa menemukanmu di sini."
Liu He-ting hanya bisa bengong mendengar kata-katanya,
begitu kata-katanya selesai, Liu He-ting masih terpaku, dia
tidak bisa berkata apa-apa, banyak hal yang belum dia ketahui
sekarang baru mengerti. Mengapa di dalam rumah misterius ini tidak ada orang"
Mengapa gadis berbaju hijau itu sudah tahu kunci rahasia
itu yang ternyata berada di lampu tembaga itu"
Ternyata dia adalah tuan rumah ini, maka dia bisa tahu
semua rahasia di rumah ini.
Mengapa pintu-pintu di dalam lorong itu tiba-tiba bisa
tertutup semua" Tak lain karena dia adalah tuan rumahnya, dia tahu semua
tombol-tombol yang ada di lorong ini, pintu-pintu itu pasti
sengaja ditutup olehnya. Mengapa dia bisa menghilang di dalam kegelapan"
Ternyata dia sudah berjalan keluar.
Liu He-ting menarik nafas dan berpikir, "Dia tidak ingin
membunuhku dengan tangannya sendiri, maka dia mengurungku di sini hingga mati kelaparan dan mati karena
kekurangan udara. Hai! Tidak disangka gadis yang begitu
cantik, begitu muda tapi hatinya bagaikan ular, begitu sadis
dan kejam...." Setelah Liu He-ting berpikir sampai di sini, hatinya
bergerak, dia teringat pada gosip tentang Shi Guan-yin Shi Qi.
Gosip-gosip ini sudah lama beredar di dunia persilatan, umur
Shi Qi tidak mungkin seperti gadis berbaju hijau yang begitu
75 Dewi KZ http://kangzusi.com/
muda. Liu He-ting melihat gadis berbaju putih yang berada di
depannya, alisnya kecil dan tipis, matanya indah, bibirnya
kecil, hidungnya seperti diukir, rambutnya hitam seperti riak
awan berjatuhan di pundaknya, sekali melihat pun orang akan
merasa kalau dia cantik seperti dewi, kulitnya bersih seperti
bulan, tapi Liu He-ting tidak bisa menebak berapa umur
sebenarnya. Liu He-ting merasa curiga lagi tapi dia tidak
bicara apa pun, dia sedang memikirkan harus dengan cara
apa dia bisa menyampaikan pertanyaan-pertanyaan yang ada
di dalam pikirannya kepada gadis secantik dewi ini.
Perempuan ini menghela nafas, sorot mata melihat ke
tempat jauh dan berkata, "Sudah lama aku belum bertemu lagi
dengan kakakku, sekarang dia sudah seperti apa aku pun
tidak tahu?" Kemudian dia berkata lagi, "Aku tahu dia tidak akan
berubah, dia selalu awet muda seperti seorang gadis."
Matanya berputar dan bertanya kepada Liu He-ting,
"Apakah benar?"
"Ya, benar sekali! Kakak seperguruanmu bisa awet muda,
apakah karena dia mempunyai ilmu yang membuatnya awet
muda?" Hati Liu He-ting berpikir, "Perempuan ini bertanya
kepadaku, apakah dia sudah tahu apa yang sedang aku
pikirkan?" Perempuan ini tertawa dan dengan pelan mengangguk,
kemudian dia berkata lagi, "Nanti, aku akan memberitahukan
semuanya kepadamu. Sewaktu tawa gadis ini keluar, membuat lorong gelap
seperti dihembusi oleh angin musim semi dan angin musim
semi ini meniup bersih semua kecurigaan yang ada di dalam
hati Liu He-ting. 76 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Dia memandang gadis ini dengan lama, dia tertarik kepada
gadis ini, hatinya pun menjadi mabuk, sampai sekarang dia
tidak bergeser selangkah pun, perempuan ini menyerahkan
obornya kepada Liu He-ting karena dia merasa tangannya
mulai pegal, perempuan itu berjalan ke depan, tapi karena Liu
He-ting sedang berdiri di depan, terpaksa gadis itu pun
berhenti melangkah. Mata Liu He-ting terus bergerak, dia menertawakan dirinya
sendiri mengapa menjadi seperti itu, sejak tadi dia tidak
bergerak dan dia pun berpikir, "Sekarang aku harus mengikuti
perempuan ini keluar" Atau keluar ke jalan di mana aku
datang tadi?" Dia merasa bingung. Dia berpikir sejenak, tiba-tiba berkata, "Nona sudah tahu
rahasia-rahasia yang ada di rumah ini, mungkin Nona pun
tahu bagaimana cara membuka pintu ini?" Dia menunjuk pintu
bercat merah yang berada di belakangnya.
Mata perempuan ini mengikuti tangannya dan berkata,
"Biar aku mencobanya dulu!"
Liu He-ting memiringkan badannya dan membiarkan gadis
itu lewat di depannya, dia mencium wangi samar-samar,
melihat gadis itu berjalan ke depan pintu, dia mengangkat
obornya, kemudian terlihat dia sedang mencari rahasia yang
tersembunyi di pintu itu. Liu He-ting dengan bengong melihat
bayangan gadis ini. Di dalam hati Liu He-ting berpikir, "Tadi gadis berbaju hijau
itu mengatakan kalau pedangnya tertinggal di kamar ini
apakah semua ini benar atau bohong?"
Pikiran seperti ini baru terlintas, di depan matanya sudah
terlihat sinar terang. 77 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Perempuan itu dalam waktu singkat telah membuka pintu
yang terkunci, tadi Liu He-ting dengan sekuat tenaga mencoba
mendorongnya tapi tetap tidak terbuka sekarang semua
terbuka dengan mudah. Liu He-ting merasa malu sekaligus kagum. Gadis itu
membalikkan kepalanya dan tertawa sambil berkata, "Tidak
disangka sudah 10 tahun, rahasia pintu ini tetap tidak
dirubah." Dia menancapkan obor itu ke dalam gelang pintu kemudian
dengan langkah ringan masuk ke dalam kamar, begitu masuk
dia langsung berteriak dengan suara kecil seperti terharu
dengan keadaan di dalam. Liu He-ting dengan langkah besar
menyusul masuk, matanya berputar, dia juga berteriak dengan
suara kecil - Dia berteriak bukan karena kamar ini terlihat begitu mewah
dan indah tapi karena matanya melihat sebuah benda yang
ada di atas ranjang itu. Benda itu adalah pedang!
Segera Liu He-ting berlari ke tempat tidur itu dan
mengambil pedang itu, panjang pedang itu kira-kira 1 meter,
walaupun di bawah sinar mutiara yang tidak terlalu terang tapi
pedang ini terlihat berkilau, mengeluarkan cahaya bernuansa
dingin. Matanya melihat pedang ini, dia berpikir, "Dia tidak
berbohong kepadaku! Pedang ini benar-benar tertinggal di
sini." Tapi Liu He-ting berpikir lagi, "Membuktikan apa semua ini"
Dia sengaja menaruh pedang ini di sini atau karena dia tahu
aku tidak sanggup kembali lagi ke kamar ini, tapi dia tidak
tahu - " Terdengar perempuan itu berteriak, "Ini adalah pedangku
Long Yin Jian." 78 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Sepasang tangan putih itu dari belakang Liu He-ting
mengambil pedang itu. Liu He-ting berhenti berpikir, tercium
lagi wangi samar-samar yang datang dari tubuh perempuan
itu. Wajah dan harumnya gadis itu tercium dari kamar ini lalu
bercampur menjadi satu, menjadikan bau wangi yang
membuat orang tidak bisa menolaknya!
Liu He-ting tidak berani menoleh ke belakang karena dia
sudah merasakan hangatnya tubuh gadis itu. Gadis itu
melekat dengan erat ke tubuhnya, membuatnya tidak bisa
bergerak maju, ubin hijau yang terpasang di bawah pun
seperti berubah menjadi awan yang lembut. Liu He-ting
merasa pusing, kacau, juga tenggelam -
Batu hijau yang berada di sekeliling kamar itu memantulkan
bayangan mereka, terlihat perempuan berbaju putih itu
menerima pedang dari tangan Liu He-ting, ujung pedang
diturunkan ke bawah, satu tangannya tampak sedang
membereskan rambutnya, tapi pandangan matanya terus
melihat tubuh Liu He-ting yang sehat dan kuat.
Akhirnya - Liu He-ting membalikkan badannya.
Empat mata saling memandang. Liu He-ting lupa kalau tadi
dialah yang menarik gadis berbaju hijau itu keluar dari
ruangan ini. Dia sudah melupakan semuanya.
Dia tidak tahu mengapa dia bisa menjadi seperti itu, dia
juga tidak tahu mengapa tenaga dan kekuatan yang selama ini
dilatihnya sekarang begitu lemah" Dia hanya melihat mata
gadis ini, hidungnya hanya bisa mencium wewangian yang
terasa begitu manis, pelan-pelan dia mengulurkan tangannya - Kemudian dia memegang sebuah bantalan giok yang
hangat, licin dan lembut - ya! Di dunia ini tidak ada satu kata
yang bisa melukiskan perasaannya sewaktu memegang giok
hangat itu. 79 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Begitu memegang giok hangat itu, batu hijau yang keras
seperti berubah menjadi kapas lembut. Liu He-ting seperti
ditiup oleh angin musim semi, tampak bergoyang-goyang, dan
akhirnya menghilang. Liu He-ting mundur 2 langkah, kakinya mengenai pinggiran
tempat tidur, dia terjatuh ke atas tempat tidur itu - tapi gadis
berbaju putih itu masih memegang tangan Liu He-ting dan
menariknya, dengan cepat dia keluar dari kamar itu dan
kembali ke lorong itu. Liu He-ting baru tersadar karena
merasakan dinginnya lorong itu. Liu He-ting terdiam sejenak
mengingat kejadian tadi kemudian dia baru teringat apa saja
yang terjadi tadi! Dia melihat perempuan berbaju putih ini sedang menunduk,
matanya tidak berani diangkat. Liu He-ting tidak tahu tenaga
apa yang bisa membuat perempuan itu keluar dari jebakan
tadi, diam-diam Liu He-ting mengagumi kekuatan mental gadis
itu, mengingat bagaimana keadaannya tadi dan sekarang, Liu
He-ting merasa malu dan dia pun menundukkan kepalanya,
dia tidak berani melihat gadis itu.


Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Karena Liu He-ting merasakan kalau perempuan yang
berdiri di depannya tampak begitu anggun dan suci, dia takut
sorot matanya bisa mengotori keanggunan dan kesucian gadis
itu, mereka sama-sama menunduk. Liu He-ting merasa tangan
kanannya masih dipegang oleh tangan yang hangat, entah dia
merasa senang atau malu, dia melihat perempuan itu dengan
tersenyum dan pelan-pelan melepaskan tangannya. Senyum
ini memberi banyak pengertian dan hiburan kepadanya,
senyum itu sudah cukup untuk membuat Liu He-ting
mengenangnya. Tapi - Sewaktu senyum gadis berbaju putih itu hilang, di jalan
rahasia tadi tiba-tiba terdengar tawa yang keras.
80 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Suara tawanya tinggi dan keras ditambah lagi dengan
gema yang terus bersahut-sahutan, suaranya seperti bunyi
genderang, membuat gendang telinga menjadi bergetar.
Liu He-ting dan gadis berbaju putih ini tampak kaget, suara
tawa belum habis sudah terdengar suara seseorang yang
berkata, "Kelihatannya perhitungan Tuan Zhu Ge hanya
seperti itu, aku sudah tahu kalau rumah misterius ini pasti
masih ada lorong lainnya, tidak disangka bisa diketahui oleh
Kui Ying dengan tidak sengaja."
Wajah Liu He-ting berubah. Dia melihat kalau di dalam
lorong itu sama sekali tidak ada tempat untuk bersembunyi,
kata-kata orang itu baru habis, dari jalan itu muncul dua orang
laki-laki tinggi besar berbaju mewah. Yang satu terselip
sebuah golok panjang di pinggangnya. Sarung golok itu
terbuat dari kulit ikan hiu. Yang satu lagi, dua batang besi
terselip di belakang badannya, kecuali perawakan mereka
yang tinggi dan besar, langkah kaki mereka pun terlihat sangat
mantap. Mata mereka seperti cheetah, hidung seperti singa,
cambang mereka tampak keras seperti besi, di bawah sinar
obor yang terbuat dari pohon cemara yang mereka bawa,
mereka terlihat gagah dan galak.
Tadinya wajah mereka masih tersenyum tapi begitu melihat
Liu He-ting dan gadis berbaju putih ini, senyum di wajah
mereka segera menghilang, mereka berhenti melangkah,
sorot mata mereka seperti pisau menghujam ke badan Liu He-
ting dan gadis itu. Liu He-ting mengira mereka akan
membentak atau dengan keras bertanya, ternyata mereka
memandang, tidak mengatakan sepatah kata pun. Mereka
langsung membalikkan badan dan berdiri di mulut jalan
terowongan, mereka sama sekali tidak melihat ke arah Liu He-
ting. Liu He-ting merasa aneh, terdengar di jalan terowongan
ada yang terbatuk kemudian keluar seseorang dengan pelan,
81 Dewi KZ http://kangzusi.com/
bajunya tampak berkibar, langkahnya tenang, sikapnya sangat
luwes. Dia tertawa dan berkata, "Kui Ying, ada apa?"
Matanya berputar. Dia melihat Liu He-ting dan gadis
berbaju putih itu. Sikapnya segera berubah, tapi hanya
sebentar dia kembali normal dan tertawa terbahak-bahak,
"Aku kira siapa" Ternyata orang yang meniup seruling ini
mendahuluiku masuk ke sini. Baik - masih ada seorang
perempuan cantik. Baiklah Kui Ying, angkat agak tinggi
obornya supaya aku bisa melihat mereka dengan teliti."
Orang itu masih muda, wajahnya tampan, sikapnya sangat
luwes, tapi wajahnya pucat, kedua matanya terus melihat ke
atas, hidungnya seperti burung elang, sekali melihat membuat
orang merasa dingin. Sebenarnya Liu He-ting tidak merasa benci kepada
pemuda itu tapi sekarang setelah mendengar kata-kata
penghinaan, apalagi sorot matanya terlihat mesum, membuat
Liu He-ting mengerutkan dahi. Dia berkata, "Kami tidak
mengenal Tuan. Harap Tuan sedikit menghormati kami
supaya kita tidak saling bermusuhan!"
Pemuda itu tertawa terbahak-bahak, sebelum dia menjawab, laki-laki yang membawa golok panjang itu sudah
melotot dan berkata, "Apakah kau tahu kau sedang bicara
dengan siapa" Di depan pangeran kau masih berani berbuat
seperti itu.... Hei, apakah kau sudah bosan hidup!"
Liu He-ting terpaku. "Siapa pangeran yang Tuan maksud?"
Pemuda ini tertawa dan berkata, "Tidak apa-apa, orang
yang tidak tahu jangan disalahkan, jangan menyalahkan orang
lain." Tangannya dilipat, dia mengambil sebuah kipas lipat dari
dalam lengan bajunya dan kipas itu pun dibuka, dia mulai
82 Dewi KZ http://kangzusi.com/
mengipas. Dia melihat gadis berbaju putih itu tiba-tiba melihat
pedang yang dipegangnya. Pemuda itu kaget tapi dia tetap
berusaha tertawa dan berkata, "Tidak disangka gadis yang
begitu cantik ini adalah orang yang menyobek kedelapan
genderang tadi - " Tiba-tiba dia membalikkan kepala berkata kepada laki-laki
yang membawa golok itu, "Kui Ying, kau sering mengatakan
kalau di dunia persilatan sekarang ini tidak ada pesilat
tangguh, sekarang kau lihat sendiri bagaimana kemampuan
kedua orang ini. Yang satu membawa pedang sakti dan ilmu meringankan
tubuh sangat lihai. Sedangkan yang lainnya walaupun belum
terlihat dengan jelas ilmu silatnya tapi dia bisa mengalahkan
musuh dengan sulingnya, tenaga dalamnya pasti lebih
dahsyat. Apakah kedua orang ini bukan pesilat tangguh?"
Dia tertawa dan mengipas-ngipas kemudian dilipat kembali.
Dia berkata lagi, "Kalian berdua, tinggi sekali ilmu silatnya, apa
boleh memberitahu nama dan guru kalian" Biar aku bisa
mengetahui siapa saja pesilat-pesilat tangguh di Zhong Yuan."
Matanya berputar dan melihat gadis berbaju putih itu.
Pemuda ini terus mengipas. Walaupun wajahnya selalu
tertawa tapi dia terlihat sangat sombong, sikapnya seakan-
akan dia adalah yang paling pintar dan orang lain hanya ada
di bawahnya. Liu He-ting tertawa dingin dan berkata, "Namaku tidak perlu
disebut karena aku hanya orang kecil, kalau boleh aku ingin
mengetahui nama Tuan."
Liu He-ting tahu kalau pemuda itu adalah orang yang
bersembunyi di dalam hutan tadi, dan dengan tenaga dalam
dia memukul genderang itu. dia merasa sedikit kaget dan
terpaku, dia kaget karena pemuda itu mempunyai ilmu silat
yang tinggi, yang membuatnya bingung adalah gadis berbaju
83 Dewi KZ http://kangzusi.com/
hijau itu pernah mengatakan, "Orang yang memukul
genderang adalah orang yang wajahnya penuh dengan
cambang." Tapi pemuda ini sejumput cambang pun tidak ada.
Liu He-ting berpikir kalau gadis berbaju hijau itu adalah Shi
Guan-yin, dan dia sudah beberapa kali tertipu olehnya, kata-
katanya pasti penuh dengan kebohongan. Liu He-ting terlihat
dari luar seperti yang lemah lembut tapi sebenarnya sifatnya
keras. Dia juga seorang yang tidak mau kalah, melihat sikap
pemuda itu, dia merasa ingin marah karena itu kata-kata yang
dikeluarkan sangat tajam.
Kedua laki-laki itu mulai marah tapi pemuda ini masih
tertawa dan berkata, "Aku baru pertama kali datang ke Zhong
Zhou, pantas mereka tidak mengenaliku. Kui Ying, jangan
marah, beritahu mereka siapa namaku."
Tadinya laki-laki yang bernama Kui Ying itu mulai marah,
sesudah mendengar kata-kata pemuda itu, dia kembali tenang
dan menjawab, "Baik!" Kemudian dia berkata, "Kalian dengar,
sekarang orang yang sedang berbicara dengan kalian adalah
putra dari raja Nan Huang Da Jun pangeran Dong Gong.
Kalau kalian berbuat tidak sopan...."
Kata-katanya belum habis, perempuan berbaju putih yang
sejak tadi hanya diam, sekarang tertawa, laki-laki yang
bergolok panjang itu marah dan tangannya dengan erat terus
memegang pegangan golok. Alis Liu He-ting tampak berdiri.
Terdengar Pangeran Dong Gong itu tertawa dan berkata,
"Nona, apa yang kau tertawakan?"
"Aku merasa ada yang sangat lucu."
Pangeran Dong Gong sedikit bengong kemudian dia
tertawa terbahak-bahak dan berkata, "Betul, betul, sangat
lucu." 84 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Dia balik bertanya kepada Liu He-ting, "Hal yang begitu
lucu mengapa kau tidak tertawa?" Dia mengipas-ngipas
sambil menggelengkan kepalanya, dia menyalahkan Liu He-
ting sebagai orang yang sangat kaku.
Kedua laki-laki itu walaupun sangat marah, tapi mereka
juga tidak tahu apa yang disebut lucu, tapi begitu melihat
Pangeran Dong Gong sedang melihat ke arah mereka,
mereka pun ikut tertawa, tapi wajah mereka sama sekali tidak
ada mimik tawa, hingga suara tawanya menjadi tidak
terdengar seperti tertawa!
Pada waktu itu di terowongan penuh dengan suara tawa.
Liu He-ting dengan dingin melihat kelakuan mereka, dia
semakin benci kepada pemuda yang mengaku sebagai
Pangeran Dong Gong itu. Gadis berbaju putih itu dengan
heran bertanya, "Apa yang lucu" Apa yang Kalian
tertawakan?" Pangeran Dong Gong tertawa terbahak-bahak dan berakta,
"Aku juga tidak tahu apa yang lucu, tapi kalau Nona berkata
lucu, ya pasti itu sangat lucu."
Perempuan berbaju putih itu tertawa, dia melihat Liu He-
ting dan tawanya segera berhenti.
Dia berkata, "Kita pun tidak saling mengenal, kau juga tidak
perlu tahu namaku. Kedelapan genderangmu bukan aku yang
membelahnya sehingga menjadi sobek. Aku tanya kau adalah
pangeran, karena itu aku merasa lucu."
Sambil bicara dia berjalan ke depan Liu He-ting. Dia
berbisik di telinga Liu He-ting, "Namaku adalah Tao Chun-
chun, jangan beritahu kepada orang lain."
Tadi Liu He-ting melihat gadis itu bicara dengan Pangeran
Dong Gong, dia merasa marah, sengaja membalikkan
kepalanya ke arah lain dan tidak mau melihat mereka, begitu
tiba-tiba gadis ini berkata demikian, hati Liu He-ting menjadi
85 Dewi KZ http://kangzusi.com/
hangat lagi. Dia melihat, gadis itu pun sedang melihatnya,
mereka saling pandang, hampir lupa kalau di sana masih ada
orang lain! Mereka berdua baru saja berkelana di dunia persilatan,
mereka belum pernah mendengar nama Nan Huang Da Jun,
lebih-lebih tidak menganggap kalau orang yang bernama
Pangeran Dong Gong adalah seseorang yang harus
dihormati. Mereka tidak tahu bahwa Nan Huang Da Jun sudah
berpuluh-puluh tahun terkenal. Yang membuat dunia
persilatan menjadi geger Nan Huang Shen Long, Xiang Tian
Zun. Dan pangeran ini adalah satu-satunya putra dari Xiang
Tian Zun, yang bernama Xiang Huang.
40 tahun yang lalu, Xiang Tian Zun baru saja selesai
belajar ilmu silat. Waktu itu dia masih muda, pengalaman
belum ada, walaupun sudah berada di Zhong Yuan
(Tionggoan)dan Jiang Nan(Kang Lam) dan berkelana satu
tahun, tapi dia tidak terkenal di dunia persilatan. Kemudian
dengan tidak sengaja dia telah menolong seorang pelajar
yang nama Zhu Ge Sheng. Zhu Ge Seng lah yang
memberikan banyak ide kepada dia. Dia berkata, "Jika ingin
terkenal di dunia persilatan, harus melakukan sesuatu dengan
segala cara untuk mendapatkannya. Kedua, kau harus tahu
jika ingin memanah, kau harus memanah kudanya terlebih
dulu, mencari seseorang yang terkenal di dunia persilatan,
menentang bertarung dengannya. Walaupun kalah atau
menang kau akan tetap terkenal karenanya. Kalau tidak
sekalipun kau bisa mengalahkan ratusan orang dalam suatu
pertarungan, tetap tidak ada gunanya."
Sesudah mendengar kata-kata ini, Xiang Tian Zun baru
mengerti, waktu itu perkumpulan yang terbesar adalah Shao
Lin dan Wu Dang. Dia masuk 3 kali ke Shao Lin Sie. Dia juga
naik ke Wu Dang. Dalam setengah tahun dia berhasil
mengalahkan pesilat tangguh Shao Lin dan Wu Dang, hingga
86 Dewi KZ http://kangzusi.com/
nama Nan Huang Shen Long Xiang lian Zun menggegerkan
dunia persilatan. Waktu itu semua orang dunia persilatan tahu kalau ilmu
silat Nan Huang Shen Long sangat bagus, datang dan pergi
semaunya. Semua orang sulit mengalahkan dia, tapi ketika dia
sedang terkenal tiba-tiba dia pergi ke arah selatan, semenjak
itu dia pun menghilang dari dunia persilatan. Orang-orang
dunia persilatan tidak tahu apa alasannya, walaupun merasa
aneh tapi mereka juga senang. Mereka tidak tahu bahwa Nan
Huang Shen Long telah kalah di tangan Wu Hen Da Shi. Dan
dia pernah bersumpah tidak akan menginjak tanah Zhong
Yuan lagi walaupun selangkah.
Begitu dia terluka, dia kembali ke tempat kelahirannya
bersama Zhu Ge Sheng. Zhu Ge Sheng berkata lagi,
"Walaupun kau gagal di Zhong Yuan tapi dunia ini sangat luas,
kau masih bisa berdiri di tempat lain."
Karena itu selama puluhan tahun ini dia berdiri kokoh di
Nan Huang. Dia menepati sumpahnya, benar-benar tidak
menginjak Zhong Yuan selangkah pun.
Tapi Xiang Huang masih muda dan masih senang bermain,
dia sudah lama mendengar bagaimana indahnya

Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

pemandangan Zhong Yuan, dia selalu ingin melihat-lihat ke
Zhong Yuan, lebih-lebih dia ingin ilmu silatnya bisa terkenal di
Zhong Yuan. Dia berpikir, "Ayah telah bersumpah, tapi aku
tidak." Dengan terus meminta kepada ayahnya akhirnya ayahnya
pun menyetujuinya. Begitu sampai di Zhong Yuan, dengan ilmu silat yang dia
miliki dia ingin membalaskan dendam ayahnya, dia sengaja
mencari Wu Hen Da Shi untuk balas dendam sekalian ingin
mencari tahu mengapa ayahnya bisa kalah di tangan Wu Hen
Da Shi. Setiap kali ditanya, ayahnya selalu menarik nafas
87 Dewi KZ http://kangzusi.com/
panjang, sama sekali tidak ingin mengatakan alasannya.
Menurut Xiang Huang ayahnya pasti kalah dengan
menyedihkan, tapi bagaimana ayahnya bisa kalah, dia tidak
tahu dengan jelas. Walaupun Xiang Huang muda bertekad mengalahkan
harimau, tapi Wu Hen Da Shi sudah meninggal beberapa
tahun silam, begitu dia mendapatkan kabar itu, dia benar-
benar merasa kecewa, tapi dia pun merasa lebih bebas, dia
kecewa karena dia tidak bisa menaikkan nama baiknya. Dia
pun tidak perlu merasakan sedih karena mengalami
kegagalan. Yang pasti perasaan terakhir tadi adalah rahasia di
dalam hatinya, sampai-sampai dia tidak percaya kalau dia
mempunyai perasaan seperti itu.
Akhirnya dia mendengar cerita tentang rumah misterius dan
Shi Guan-yin, karena itu dia segera datang ke tempat itu, tapi
dia tidak menyangka kalau di Zhong Yuan pun banyak orang
uang berilmu silat tinggi. Pada saat dia tidak siap, orang lain
bisa merusak Tian Lei Shen Gu (Petir di Langit Genderang
Sakti) yang sangat dia sayangi yang dengan susah payah
dirancangnya. Sekarang dia sedang menggoyang-goyangkan kipas
lipatnya, wajahnya tersenyum, sikapnya tetap terlihat begitu
sombong dan menghina, sikapnya yang luwes tapi dingin
masih tetap terlihat seperti biasa, tapi sewaktu dia melihat laki-
laki dan perempuan yang saling berpandangan di depannya,
timbul perasaan serius dan sepertinya dia mabuk. Perasaan di
dalam hatinya tidak setenang penampilan diluarnya.
Tawa kedua laki-laki itu langsung terbungkam, mereka pun
secara bersama-sama melihat Liu He-ting dan perempuan
berbaju putih itu yang bernama Tao Chun-chun.
Sepasang telapak tangan besar dipenuhi dengan nadi
hijau, dengan kuat memegang golok anehnya. Telapak tangan
88 Dewi KZ http://kangzusi.com/
yang lain terbuka dan dia bersiap-siap untuk menyerang,
asalkan Dong Gong Tai Zi (Pangeran Dong Gong) memberi
perintah, maka mereka berdua akan segera menerkam Liu
He-ting dan Tao Chun-chun.
Suara tawa sudah tidak terdengar, lorong kembali sepi,
hanya terdengar suara angin datang dari jalan rahasia itu dan
meniup api obor yang dipegang oleh kedua laki-laki ini. Api itu
berbunyi meletup-letup kecil.
Gadis berbaju putih itu, Tao Chun-chun pelan-pelan
mengangkat kepalanya, dia menarik nafas, terlihat wajahnya
penuh dengan kebahagiaan dan kepuasan, seperti terbangun
dari mimpi indah dan manis.
Xiang Huang melipat kipasnya dan dengan dingin berkata,
"Apakah Tian Lei Shen Gu milikku yang berjumlah 8 buah itu
bukan kau yang merobeknya?"
Liu He-ting ingin marah tapi Tao Chun-chun dengan lembut
melihatnya, Tao Chun-chun dengan pelan menggelengkan
kepala, "Aku tidak pernah berbohong, apakah kau tidak
percaya kepadaku?" Kemarahan Xiang Huang terlihat dari matanya, walaupun
kata-kata lembut tadi berhasil mengurangi kemarahannya, tapi
dia masih dengan dingin berkata, "Pedang yang kau pegang
itu berasal dari mana" Hai, Kui Ying, orang-orang ini
mengatakan kalau mereka tidak berbohong tapi sebenarnya
mereka terus berbohong."
Kemarahan Liu He-ting tidak bisa ditahan lagi. Dia berkata,
"Jika kami berbohong memangnya kenapa?"
Mata Xiang Huang mengeluarkan cahaya membunuh, laki-
laki yang bernama Kui Ying itu sudah mengeluarkan goloknya
yang besar. Golok yang sangat panjang dan mengeluarkan
cahaya berwarna ungu, terlihat seperti pisau yang ungu.
89 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Hati Liu He-ting berpikir, "Apakah orang itu adalah murid
Sheng Jia Dao (nama perkumpulan)?"
Terlihat Dong Gong Tai Zi Xiang Huang tertawa dingin dan
berkata, "Hal yang telah terjadi antara aku dan Nona, aku
berharap kau jangan banyak ikut campur!"
Xiang Huag mengeluarkan kipas lipatnya dan menunjuk
kepada laki-laki itu dan berkata, "Dia adalah penjaga pintu
istana Nan Huang Shen, bernama Shen Dao Jiang Jun
(Jenderal bergolok sakti), Sheng Kui Ying. Aku pikir Sheng Jia
Dao Fa (Ilmu Golok Keluarga Sheng) yang berasal dari He
Nan, kau pasti mengetahuinya bukan?"
Kemudian dia menunjuk seorang laki-laki yang sedang
melotot, di belakang punggungnya terselip pentungan besi.
"Dia adalah Jenderal Pentungan Besi, Wei Chi Wen.
Walaupun di Zhong Yuan nama mereka tidak terlalu terkenal
tapi banyak orang berkata : di Zhong Yuan yang paling ditakuti
adalah pecut, sedangkan di luar Zhong Yuan adalah 2
pentungan besi. Ilmunya setinggi langit. Apakah kau pernah
mendengar perkataan seperti ini. Kalau aku - "
Dengan senang dia tertawa, kemudian membuka kipas lipat
dengan ibu jarinya. Dia mengipas-ngipas dengan jarinya, dan
ditutup kembali. Tadinya Liu He-ting bisa menahan kemarahannya,
sekarang setelah dia mendengar Xiang Huang yang terus
memuji laki-laki itu lalu Liu He-ting melihat kipas Xiang Hua,
setelah dibuka lalu ditutup kembali. Dia mengganti lapis
kipasnya, sekarang di atas kipas terlihat gambar naga emas.
Gambar ini sangat mirip dengan naga asli. Naga itu seperti
ingin terbang ke langit. Xiang Huang tertawa dingin dan berkata, "Kau masih muda,
kau masih banyak kesempatan bisa berkelana di dunia
90 Dewi KZ http://kangzusi.com/
persilatan. Jika bermusuhan denganku, aku akan merasa
sangat bodoh, benar-benar sangat bodoh."
Dia mengulangi kata-katanya dan mengulangi arti dari kata-
kata itu. Liu He-ting sudah tidak tahan lagi, dia membusungkan
dadanya ingin menangapi perkataan Xiang Huang, tapi gadis
berbaju putih itu, Tao Chun-chun sudah mengeluarkan tangan
dan memegang tangan Liu He-ting. Hati Liu He-ting bergetar.
Gadis itu berkata, "Pedang ini adalah pedang yang telah
merobek kedelapan genderangmu, tapi orang yang memakai
pedang ini bukan aku. Hai! Kalau kau tidak percaya, maka
aku...." Dia menarik nafas lagi dan mengakhiri kata-katanya.
Alisnya dikernyitkan seperti kesal, supaya Xiang Huang bisa
percaya apa yang dikatakannya.
Mulut Xiang Huang tertarik ke atas, dia sangat senang,
dengan sorot mata menghina dia melihat Liu He-ting dan
berkata, "Kalau Nona berkata seperti itu, aku pasti akan
percaya. Tapi aku ingin tahu, orang yang sudah memakai
pedang Nona, sekarang berada di mana" Aku yakin Nona
pasti tahu." Kata-kata Xiang Huang mulai menarik rasa dingin ke dalam
hati. Helaan nafas nona berbaju putih itu seperti angin musim
semi yang hangat. Angin ini membuat hati setiap orang
dipenuhi dengan kelembutan dan manis - angin musim semi
selalu tidak mengundang musuh.
Tangan Tao Chun-chun yang lembut memegang tangan Liu
He-ting kemudian ditariknya kembali. Seperti tidak pernah
terjadi sesuatu. Dia berkata lagi, "Dimana orang yang
memakai pedang ini sekarang, aku pun tidak tahu. mungkin
dia ada di luar lorong, mungkin juga berada di tempat lain -
91 Dewi KZ http://kangzusi.com/
mungkin juga berada di dalam lorong. Dia bisa melihat kita,
tapi kita tidak bisa melihatnya."
"Apakah dia adalah Shi Guan-yin?"
Tao Chun-chun mengangguk, matanya berputar seperti
sedang mencari-cari Shi Guan-yin.
Shen Dao Jiang Jun, Sheng Kui Ying merasa sedikit
tegang, dia membalikkan kepalanya dan melihat ke belakang,
di belakang tidak ada bayangan seorang pun tapi hatinya
mulai terasa dingin. Jenderal Pentungan Besi, Wei Chi Wen
pun ikut membalikkan kepalanya melihat Sheng Kui Ying.
Mereka saling pandang. Mereka bisa merasakan dingin di hati
masing-masing. Hati Xiang Huang pun ikut bergetar tapi dia
berusaha untuk menenangkan dirinya dan berpura-pura
tertawa terbahak-bahak sambil menggoyangkan kipas lipatnya. Dia berkata, "Nona terlalu membesar-besarkan nama
Shi Guan-yin, walaupun ilmu silat Shi Guan-yin tinggi, tapi dia
bukan dewa, apalagi - " Suara tertawanya berhenti. Dengan
cepat dia menutup kipasnya lalu dengan langkah besar dia
berjalan ke pintu merah itu, dia melihat ke dalam kamar itu,
wajahnya seperti kaget. Dia maju lagi 2 langkah, tiba-tiba dia
mengerutkan dahinya, dia kembali ke tempat semula, tiba-tiba
mengambil obor dari tangan Sheng Kui Ying dan berkata, "Aku
akan melihat seperti apa dia sebenarnya, yang menganggap
nyawa orang seperti rumput."
"Aku pun ingin mencarinya."
Dia menunjuk arah itu dan berkata, "Tampaknya jalan ini
adalah jalan untuk keluar!"
Dia membalikkan badannya dan mulai berjalan, tiba-tiba dia
tertawa kepada Liu He-ting, "Mengapa kau masih berdiri di
sana" Apakah kau tidak mau keluar dari sini?"
Liu He-ting masih terpaku, kemudian dia berkata, "Tentu
saja aku juga ingin keluar dari sini."
92 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Xiang Huang tertawa dingin, dia berkata, "Aku kira kau
tidak berani!" Kata-katanya begitu menusuk, dia mengira Liu He-ting pasti
akan mengajaknya ribut. Liu He-ting hanya tersenyum dengan diam mengikuti Xiang
Huang dari belakang. Xiang Huang merasa aneh. Dia berpikir, "Mengapa orang
ini tiba-tiba menjadi begitu penakut?"
Dia tidak tahu kalau sejak tadi Liu He-ting sudah bolak balik
berpikir, dia berpikir antara dia dan Pangeran Dong Gong
sama sekali tidak ada dendam, kali ini tujuan Xiang Huang
datang ke sini hampir sama dengan dirinya, yaitu mencari tahu
tentang rahasia rumah ini dan misteriusnya Shi Qi. jadi
mereka adalah teman sejalan, bukan musuh. Walaupun dia
terlihat sangat sombong, tapi mungkin itu memang sifatnya,
memiliki sifat seperti itu bukan dosa besar, mengapa dia harus
membencinya" "Apakah karena Tao Chun-chun lalu aku benci kepadanya?" Liu He-ting terus berpikir, "Kalau begitu aku terlalu
berpikiran sempit, apalagi aku dan Tao Chun-chun baru saja
berkenalan, kalau aku mempunyai pikiran seperti itu, ini benar-
benar keterlaluan." Sebenarnya Liu He-ting adalah pendekar muda yang
berpikiran luas, begitu teringat hal itu, dia merasa malu sendiri,
makanya sewaktu Xiang Huang menyindirnya, dia hanya
berpura-pura tidak mendengar.
Hanya dalam waktu sebentar mereka sudah berada di
ujung lorong. Alis Xiang Huang berkerut, dia berkata, "Di
depan sudah tidak ada jalan lagi, apakah - "
93 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Suaranya belum habis, perempuan berbaju putih itu
meraba-raba pintu yang seperti terbuat dari batu, tiba-tiba dia
mengangkat kakinya. Di bagian bawah pintu itu dia
menendang beberapa kali. Akhirnya pintu yang sejak tadi
susah dibuka oleh Liu He-ting dengan segala cara, sekarang
dengan tanpa suara terbuka di depan mereka.
Xiang Huang merasa aneh. Matanya berputar dan berkata,
"Ternyata kau sangat paham dengan semua rahasia tombol di
lorong ini." Perempuan berbaju putih itu seperti tidak mendengar kata-
kata yang tajam ini, dengan pelan dia menjawab, "Aku tahu
karena Shi Guan-yin adalah kakak seperguruanku, hanya saja
sudah beberapa tahun ini aku tidak sempat bertemu
dengannya." Wajah Xiang Huang berubah dan bertanya, "Apakah kau
murid Wu Hen Da Shi?"
"Tidak disangka kau pun tahu nama guruku!"
Wajah Xiang Huang menjadi pucat, dia melihat perempuan
berbaju putih yang memiliki tawa seperti bunga, manja dan
manis, dia masih terpaku, ekspresi wajahnya beberapa kali
berubah, akhirnya dia tertawa dan mengangkat obor dan
mengikuti Tao Chun-chun berjalan keluar dari lorong itu.
Liu He-ting menarik nafas, dia berpikir, "Perempuan ini
benar-benar polos dan bersih, di depan orang-orang dia tidak
mencoba untuk menutupi identitas dirinya, jika orang-orang
dunia persilatan semua seperti dia yang tidak bisa berbohong,
bukankah dunia ini akan terasa tenang dan tidak kacau?"
Liu He-ting membalikkan kepalanya melihat Jenderal


Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Pentung Besi, ternyata dia mengikuti di belakangnya. Sheng
Kui Ying dengan erat tetap memegang goloknya yang
panjang, seperti takut kalau Liu He-ting akan kabur.
94 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Liu He-ting tertawa, tiba-tiba dia membalikkan badan,
tangannya diangkat seperti ingin menepuk kepala Sheng Kui
Ying. Karena gerakannya begitu tiba-tiba hal ini membuat
Sheng Kui Ying menjadi kaget dan dia menundukkan
kepalanya untuk menghindar, tiba-tiba dia merasa tangan
kanannya mati rasa. Golok panjang itu sekarang sudah
berada di tangan Liu He-ting. Begitu mudah dan enteng dia
bergerak secara alami, seperti dia sendiri lah yang
memberikan goloknya kepada orang lain.
Sheng Kui Ying marah dan kaget, dia masih terpana. Wei
Chi Wen sudah membentak, "Mau apa kau?"
Liu He-ting memegang golok panjang itu, di bawah cahaya
api dia melihat dengan teliti kemudian tertawa dan berkata,
"Golok sisik ikan Hiu ungu ini benar-benar golok yang bagus,
pantas terkenal di mana-mana."
Dengan kedua tangannya, Liu He-ting mengembalikan
golok itu kepada Sheng Kui Ying.
Sheng Kui Ying menerima kembali goloknya, dia kaget dan
juga marah, tapi walaupun marah dia tidak berani
mengeluarkan kemarahannya.
Liu He-ting tertawa sambil terus berjalan keluar. Xiang
Huang mendengar ada suara ribut di belakangnya. Dia
bertanya, "Apa yang telah terjadi, Kui Ying?"
Shen Dao Jiang Jun terpaku, dia tidak bisa menjawab. Liu
He-ting yang menjawab dengan senyum, Tidak ada apa-apa,
aku hanya meminjam golok Sheng Kui Ying dan melihatnya
sebentar." Xiang Huang terdiam dan Sheng Kui Ying hanya
menundukkan kepalanya, walaupun dia masih marah tapi dia
tidak berkata apa-apa. 95 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Perempuan berbaju putih itu tertawa dan berkata, "Golok itu
memang tidak seperti golok biasa, jika ada kesempatan aku
pun ingin meminjam dan melihatnya."
Mata Xiang Huang tampak berputar, dia tertawa dan
berkata, "Kelak - kelak pasti akan ada kesempatan."
Sheng Kui Ying masih menunduk tapi tidak berkata apa-
apa, di dunia persilatan, dia termasuk orang yang
diperhitungkan tapi sekarang dia merasa telah dirugikan, mau
marah pun sepertinya sudah tidak bisa, hatinya benar-benar
sangat sedih. Tapi diam-diam dia pun sebenarnya kagum
kepada pemuda yang tangannya bisa bergerak begitu cepat.
Liu He-ting masih tersenyum, dia melihat ke sekeliling
lorong yang hanya ada dinding batu, mulut lorong itu tidak
ditutup, letaknya di atas kira-kira garis tengahnya 3 meter
lebih, di mulut lorong itu terdapat 6 jeruji baja, walaupun tadi
dia turun dari sini, tapi karena gelap dia tidak melihatnya.
Mata Xiang Huang tampak berputar, dia berkata lagi,
"Mungkin ini adalah jalan keluarnya. Dari sini kita bisa naik,
apakah - " Liu He-ting tertawa dan berkata, "Benar, di atas adalah
rumah rahasia itu. tadi aku turun dari sana."
Suaranya terdengar ramah, sama sekali tidak ada sikap
permusuhan. Xiang Huang merasa aneh, dia berpikir, "Mengapa pemuda
itu begitu baik kepadaku?" Dengan tersenyum Xiang Huang
berkata, "Kalau ini adalah jalan keluarnya, Nona, silahkan kau
naik dulu!" Tao Chun-chun tersenyum, sekarang dia lebih mengenal
Xiang Huang dan sikapnya pun ada sedikit perubahan.
Wajahnya tersenyum tidak seperti tadi, masih ada perasaan
malu. Xiang Huang merasakan kalau tawa gadis itu sekarang
96 Dewi KZ http://kangzusi.com/
lebih manis daripada tadi, sambil tertawa dia sudah berbalik
melihat Liu He-ting. Dengan pelan, gadis berbaju putih itu
berkata, "Kalau begitu aku akan naik dulu."
Diiringi suara tawanya, badannya yang langsing langsung
terbang kurang lebih 1 meter tingginya, kemudian tangannya
dipentangkan, dan dia naik lagi setinggi 2 meter, segeradia
sudah terbang keluar dari lorong.
Liu He-ting menghela nafas, dalam hati dia pun berpikir,
"Ilmu meringankan tubuh gadis itu begitu tinggi dan indah,
seperti seorang dewi yang terbang ke khayangan, kelihatannya orang yang mempunyai ilmu silat tinggi sangat
banyak, aku hanya menguasai sedikit, dan tidak sebagus
mereka." Xiang Huang tepuk tangan dan berkata, "Bagus, sangat
bagus!" Dalam suara tawanya, tampak dia berputar-putar kemudian
naik ke atas, kipasnya pun digoyangkan.
Liu He-ting tahu kalau Xiang Huang meminjam tenaga
untuk naik ke atas, dia tersenyum dan mundur, dia melihat
Xiang Huang sudah berada di mulut lorong, suara tawanya
masih terdengar. Xiang Huang berkata, "Kalau kau tidak bisa
naik, merangkak dan berpeganganlah pada batangan besi itu
untuk naik." "Betul, betul, kalau tidak ada batangan besi ini, aku tidak
bisa naik." Liu He-ting melihat Sheng Kui Ying dan Wei Chi Wen dan
berkata, "Apakah kata-kataku tadi benar?"
Wajah Wei Chi Wen dan Sheng Kui Ying memerah, perlu
diketahui, bisa terbang dan naik ke tempat begitu tinggi bukan
hal yang mudah, jika ilmu meringankan tubuh seseorang
belum mencapai tahap ini, jangan berharap bisa 97 Dewi KZ http://kangzusi.com/
melakukannya. Sheng Kui Ying dan Wei Chi Wen mempunyai
ilmu silat tingi tapi mereka tetap tidak sanggup untuk naik.
"Kalian silahkan dulu an, nanti aku menyusul."
Sheng Kui Ying marah, dia memasukkan goloknya ke
dalam sarung, kemudian mendekati sisi dinding dan meloncat,
tangan kanannya memegang jeruji besi yang terpasang di sisi
mulut terowongan, tangan kirinya memegang jeruji besi yang
lainnya. Sheng Kui Ying pun bisa keluar dari lorong itu.
Liu He-ting bertepuk tangan dan berkata, "Benar-benar
hebat!" Dia berkata kepada Wei Chi Wen, "Kali ini giliranmu!"
Ilmu Shen Dao Jiang Jun berasal dari He Nan, Shen Dao
Men karena suatu hal maka dia berkelana ke Nan Huang dan
diterima oleh Nan Huang Da Jun menjadi pengawalnya,
walaupun rimu meringankan tubuhnya tidak sehebat Tao
Chun-chun dan Xiang Huang tapi ilmunya cukup lurrtayan
tinggi, kecepatan naiknya pun lumayan.
Karena itu Liu He-ting sambil tersenyum berkata, "Benar-
benar hebat!" Suaranya sama sekali tidak mengandung
penghinaan, tapi didengar di telinga Wei Chi Wen terasa tidak
enak. Dengan sikap tidak suka dia membalikkan badannya, dia
juga meloncat mencari batangan besi itu kemudian mulai naik.
Karena ingin memperlihatkan ilmunya dan dia lupa kalau
sebelah tangannya masih memegang obor, walaupun dia
berhasil keluar, tapi obor itu malah terjatuh kembali ke bawah.
Dia berhasil keluar, terdengar suara tertawa dan berkata,
"Obormu masih ada di sini."
Dia kaget dan membalikkan badannya, tapi Liu He-ting
sudah berdiri sambil memegang obor yang tadi tanpa sengaja
dia jatuhkan. 98 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Sekarang dia merasakan apa yang dirasakan oleh Sheng
Kui Ying tadi, karena perasaannya yang sekarang sama
seperti perasaan Sheng Kui Ying.
Diam-diam Wei Chi Wen menerima obor itu. Sheng Kui
Ying melihatnya, mereka saling memandang, mereka tidak
berkata apa-apa lagi, dalam hati mereka sangat kagum
dengan kemampuan ilmu silat pemuda ini.
Tapi mata Liu He-ting tidak melihat mereka malah melihat
sepasang bayangan orang yang berada di luar kamar -
Tao Chun-chun sudah berjalan keluar dengan Xiang
Huang. Liu He-ting dengan bengong melihat semua itu, dia
menghela nafas kemudian ikut berjalan keluar, helaan
nafasnya begitu kecil, begitu kecilnya sampai Wei Chi Wen
yang ada di sisinya pun tidak mendengar.
Dengan diam Liu He-ting melewati sebuah kamar, keadaan
di dalam kamar sama seperti pada saat dia datang tadi. Tiba-
tiba dia mendengar suara langkah di lorong itu. "Apakah itu
adalah suara tikus-tikus yang berlari?"
Dia bertanya kepada dirinya sendiri, dari api obor yang
dipegang Xiang Huang cukup untuk membuat kamar ini
menjadi terang, mata Liu He-ting melihat-lihat keadaan di
sana. Melihat meja yang berada di tengah-tengah kamar itu,
matanya penuh dengan keterkejutan. Dengan cepat dia berlari
ke pinggir meja itu, dia memegang lilin yang ada di atas meja,
ternyata lilin itu sudah berkurang sepotong, jika bukan Liu He-
ting yang bermata jeli, hal sekecil itu tidak akan bisa diketahui.
Tao Chun-chun dan Xiang Huang sudah berjalan ke kamar
lainnya. Tao Chun-chun membalikkan kepalanya dan berkata
kepada Liu He-ting, "Hei! Kau sedang melihat apa" Di sini
tidak ada orang, kakak seperguruanku entah lari kemana."
Liu He-ting ingin menyahut tapi Xiang Huang sudah
menyela sambil tertawa, "Kalau kau belum pernah melihat lilin,
99 Dewi KZ http://kangzusi.com/
aku akan memberikan sebuah lilin kepadamu, supaya dari
pagi sampai malam kau bisa terus melihat lilin itu dengan
puas." Kata-katanya terdengar sangat sombong dan juga
mengandung penghinaan. Tapi Tao Chun-chun sudah tertawa dengan manja dan
berkata, "Dia bukan belum pernah melihat lilin."
Dia berkata lagi, "Kita berjalan saja ke depan dan cepat
pergi dari sini!" Liu He-ting bengong, hatinya menjadi kacau, suara mereka
berdua terdengar menjauh.
Kata pangeran Dong Gong itu dengan tertawa, "Chun-
chun.... pemuda itu denganmu...."
Suaranya semakin tidak jelas dan akhirnya tidak terdengar
lagi. Liu He-ting menghela nafas lagi. "Ternyata dia tetap
memberitahukan namanya kepada laki-laki itu."
Entah mengapa hati Liu He-ting merasa sedih.
Dengan terpana dia berdiri, kemudian berjalan ke depan
jendela, membuka jendela itu dan pergi dari sana.
Sheng Kui Ying dan Wei Chi Wen hanya bisa bertukar
pandang, mereka merasa aneh mengapa pemuda itu tiba-tiba
saja pergi dari sana. Mereka tidak tahu bagaimana sedihnya perasaan Liu He-
ting, orang lain tidak akan tahu.
Dia teringat sewaktu pertama kalinya dia bertemu dengan
Tao Chun-chun, mengingat pada saat dia membawa cahaya
suci, mengingat dia yang sedang memegang obor dan, berdiri
100 Dewi KZ http://kangzusi.com/
di tempat gelap dan dia teringat pada saat memegang tangan
lembutnya.... Dengan sedih dia memaksa dirinya supaya bisa terus
berpikir, dia teringat lagi pada tawa manja gadis berbaju hijau
itu. "Apakah dia benar-benar Shi Guan-yin yang berhati kejam
itu" Mengapa terjadi banyak hal aneh dan hal menyedihkan
dalam satu malam, dan semua ditemukan olehku tanpa
sengaja?" Dengan cepat dia meloncat keluar dari tembok besi itu. dia
berlari menghampiri dunia luar tembok. Langit penuh dengan
bintang, malam sudah larut, dia tidak tahu sekarang sudah
jam berapa, angin malam meniup daun daun.
Di dalam suara terpaan angin yang meniup pepohonan,
tiba-tiba terdengar suara pendek, lemas, dan sedih. Suara ini
ternyata suara jeritan manusia sebelum mati.
Liu He-ting sangat kaget, dia berusaha mendengar dengan
jelas. Suara rintihan masih terdengar tapi setelah didengar lagi
ternyata itu adalah suara orang yang merintih sedih dan sakit.
Dia tertarik, kedua tangannya sedikit membuka, tubuhnya
bergerak seperti bintang yang iatuh, dengan cepat masuk ke
dalam hutan dan melihat -
Waktu itu matanya seperti gelap dan telinga mendenging,
dia tidak bisa berdiri dengan benar. Hutan itu walaupun tanpa
perasaan tapi sesudah melihat keadaan, kau pasti akan
merasa seperti Liu He-ting.
Di dalam kegelapan. Dikelilingi pohon -
Setiap pohon terlihat dan tergantung 2 gadis berbaju abu,
mereka merintih, baju mereka sobek, wajah yang tadinya
101 Dewi KZ http://kangzusi.com/
sangat cantik, sekarang tampak pucat ketakutan dan kaget.
Liu He-ting melihat tubuh mereka yang masih gemetar.
Dan di tengah-tengah pohon masih tergantung seorang
laki-laki kurus dan kecil, badannya berlumuran darah, dia telah
dibacok oleh seseorang. Satu tangan dan satu kakinya dan
dia - dia adalah Ru Yun-long, Jin Lao-si, yang dulu pernah lari
dari hitan ini kemudian kembali lagi ke sini untuk mencari tahu
tentang keadaan saudara-saudaranya.


Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Tanah di bawah pohon penuh dengan genangan darah.
Kuda Jin Lao-si yang kurus pun jatuh dan tubuhnya penuh
dengan darah. Kuda itu tidak bergerak lagi, kepala kuda sudah
hancur, tampak kuda itu mati karena dipukul oleh orang
dengan tenaga besar. Liu He-ting menjadi bengong melihat keadaan itu, keadaan
seperti itu benar-benar tidak manusiawi, dia sama sekali tidak
melihat ada beberapa bayangan orang berbaju hitam dengan
cepat keluar dari hutan. Begitu dia merasa agak tenang dan
matanya bisa melihat dengan benar, beberapa bayangan
hitam itu hanya tertinggal bayangan yang tidak jelas dan
tertawa sadis. Semua ini terjadi begitu tiba-tiba.
Liu He-ting merasa sedih dan juga marah, dia berteriak
keras, dengan cepat dia berlari ke arah bayangan hitam yang
tadi menghilang. Dengan sekuat tenaga dia berlari, dia sendiri
merasa kaget dengan kecepatannya bahkan tidak mempercayainya, tapi di luar hutan terdengar ada suara kuda
yang berlari, begitu dia keluar dari hutan, suara derap kuda
sudah tidak terkejar lagi. Karena itu dia merasa kecewa,
marah, dan juga sedih. Dia kembali ke pinggir hutan. Di luar
hutan terikat puluhan kuda yang sehat dan kuat. Kuda-kuda ini
sepertinya milik gadis-gadis berbaju abu yang ikut dengan
Xiang Huang ke sini, kuda-kuda itu masih ada tapi gadis-gadis
102 Dewi KZ http://kangzusi.com/
itu mendapatkan musibah yang paling menyedihkan yang
terjadi di dunia ini. Tidak ada yang tahu apakah gadis-gadis itu kaget atau
dihina. Liu He-ting kembali ke dalam hutan dan langsung
berlari ke depan Jin Lao-si. Da dengan suara keras dia
memanggil, "Kakak Jin!"
Suara panggilan Liu He-ting sangat keras, tapi di telinga Ru
Yun-long Jin Lao-si seperti sangat jauh.
Dengan cemas Liu He-ting melihat keadaannya, matanya
dengan lemas mulai terbuka, mulutnya terbuka dengan pelan,
seperti ingin mengatakan sesuatu tapi tidak ada suara yang
keluar. Liu He-ting memanggil lagi dan berkata, "Kakak Jin,
bertahanlah!" Dia mendekati telinganya ke mulut Ru Yun-long.
Terdengar dengan suara sangat kecil dan lemah dia mulai
berkata, "Tidak.... .tidak kusangka.... .me - mereka.... .aku...."
Dengan cemas Liu He-ting berharap dia bisa berkata
dengan lancar, suara angin begitu keras, suara rintihan gadis-
gadis itu sekarang terdengar oleh Liu He-ting sekeras
genderang yang berbunyi. Suara-suara itu membuat suara Ru Yun-long yang lemah
tidak terdengar lagi. Liu He-ting dengan marah dan gemas
menggeretakkan giginya. Dia berharap Ru Yun-long bisa
menceritakan apa yang telah terjadi dan siapa pelaku yang
tega berbuat begitu kejam. Walaupun Liu He-ting mengorbankan nyawanya, dia akan membalas dendam orang-
orang tidak berdosa ini. Tapi suara Ru Yun-long Jin Lao-si yang lemah dan
terpatah-patah sudah berhenti, dia sudah menutup matanya
dengan lemah, dia tidak bisa melihat lagi dunia yang sedih
dan kejam ini, dia telah menutup mulutnya, dia tidak akan
103 Dewi KZ http://kangzusi.com/
mengatakan sepatah kata pun lagi, meminta-minta kepada
orang-orang supaya mau menolongnya.
Dunia persilatan kehilangan seseorang yang lemah, yang
bersalah, dan selalu memohon kepada orang lain supaya mau
menolongnya, tapi di dunia persilatan muncul satu peristiwa
yang kejam dan sadis. Liu He-ting dengan cemas mendengar semuanya, tiba-tiba
suara Jin Lao-si - nafas, rintihan, minta tolong, detak jantung
tidak terdengar lagi. "Dia sudah meninggal."
Liu He-ting berdiri tegak dan terpaku, walaupun dia baru
berkenalan dengan Ru Yun-long tapi dia tetap merasa sedih.
Sepasang mata yang indah bersimbah air mata, walaupun
tidak menetes tapi caranya menekan kesedihan terasa lebih
sakit dibandingkan bila dia bisa menangis sejadi-jadinya.
Dia terus mengingat kata-kata Jin Lao-si sebelum mati, dia
berusaha mencari tahu apa maksud Jin Lao-si.
"Tidak disangka.... mengapa tidak disangka. Apa yang
membuatnya tidak menyangka" Mereka.... siapa mereka"
Milikku.... mengapa sebelum meninggal dia masih berkata
milikku?" Liu He-ting menundukkan kepalanya dan terus
berpikir, "Apakah sebelum dia meninggal, 2 kata terakhir ini
dia bermaksud bercerita kalau cita-citanya belum selesai, dan
dia mati pun tidak bisa menutup mata dengan tenang atau
masih ada yang harus diberikan kepada orang lain" Tapi yang
dimaksud olehnya, apakah yang tidak disangka itu" Apakah
maksudnya adalah orang yang membunuhnya benar-benar
tidak disangka olehnya" Sebelum dia mati, dia berusaha untuk
mengatakan ini?" Dia berpikir lagi, kemudian dengan kaget Liu He-ting
berteriak, "Apakah orang yang membunuh Ru Yun-long, Jin
Lao-si adalah gadis berbaju hijau yang tiba-tiba menghilang
104 Dewi KZ http://kangzusi.com/
itu" Karena Ru Yun-long tidak menyangka gadis begitu polos
dan manja ternyata adalah iblis yang begitu kejam dan sadis -
kalau begitu pembunuhnya pasti Shi Guan-yin. Dia menipuku
masuk ke dalam lorong, kemudian dia keluar dan melakukan
kejahatan yang begitu kejam - tapi...."
Liu He-ting berpikir lagi, tapi Ru Yun-long tadi mengatakan,
"Mereka! Berarti pelakunya bukan satu orang saja...."
Liu He-ting terus berpikir mengenai kata-kata Ru Yun-long
sebelum meninggal tadi. Beberapa tebakan disimpulkannya
tapi apa yang terjadi sebenarnya, dia tidak bisa mengambil
kesimpulan lebih jauh. Dia menghela nafas dan melihat -
Tiba-tiba! Dia melihat ada hal aneh yang sedang terjadi lagi.
Ru Yun-long, Jin Lao-si yang sudah mati dan tangan
kanannya dibacok hingga putus oleh seseorang,. telapak
tangan kirinya yang masih tersisa tampak mengepal, matanya
pun tidak dibuka seperti seseorang yang akan tenggelam ke
dalam air, sebelum mati dia pasti akan mencengkram dengan
erat benda yang dianggapnya bisa menolong nyawanya, apa
pun benda intu, dia akan terus mencengkramnya, hingga mati
pun dia tidak akan membukanya.
Liu He-ting berpikir, "Apakah di dalam tangannya tersimpan
rahasia, karena itu sebelum meninggal dia tidak lupa untuk
mengatakannya, aku, telapak...."
Kata "telapak' belum belum selesai diucapkan, dia sudah
meninggal. Berpikir demikian, dia segera menjulurkan tangannya dan
pelan-pelan mengangkat tangan Jin Lao-si yang kurus itu.
Tapi telapak tangan dikepalnya begitu kencang sampai-
sampai kukunya menancap masuk ke dalam telapak. Liu He-
105 Dewi KZ http://kangzusi.com/
ting merasakan telapak tangannya Jin Lao-si masih hangat,
tapi nyawanya sudah tidak ada.
Liu He-ting menghela nafas dengan sedih, nyawa
sebenarnya sangat sulit tumbuh, tapi kalau hilang begitu
mudah. Sambil menghela nafas dengan hati-hati dan teliti dia
membuka telapak tangannya, dan di dalam telapak tangan itu
ada - Ada sehelai sobekan kain hitam, kedua sisi sobekan kain
itu terdapat 2 helai kumis berwarna merah kecoklatan yang
panjangnya hanya beberapa centimeter!
Liu He-ting mengambil benda itu dan meletakkannya
kembali ke dalam tangan Jin Lao-si yang semakin dingin, tapi
mata Liu He-ting sudah melihat dengan jelas sobekan kain
hitam dan kumis merah kecoklatan itu. Kain itu sangat lembut,
ternyata itu adalah kain sutra yang berkualitas tinggi dan
mahal. Kumis merah kecoklatan terasa keras seperti bulu
yang ada di tubuh babi. Kain hitam dan kumis merah kecoklatan ini pasti milik orang
yang telah membunuh Jin Lao-si dan dia berhasil menarik
kumis dan kain itu dari wajah mereka, kalau begitu pelakunya
bukan Shi Qi. Liu He-ting berpikir lagi, "Dia menarik kumis
orang itu karena orang yang mempunyai kumis merah
kecoklatan tidaklah banyak. Jin Lao-si ingin orang yang
menemukan mayatnya bisa mengetahui petunjuknya dan dari
sana orang itu bisa mencari pembunuh sebenarnya. "Hai -
sebelum mati dia tetap tidak lupa untuk memberitahukan
semua rahasia ini kepadaku, dendam di dalam hatinya benar-
benar sangat dalam!"
Dengan sedih Liu He-ting teringat kembali kepada Ru Yun-
long Jin Lao-si. Sebelum meninggal dia mengatakan,
"Milikku...." 106 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Dia mencari jawaban tepat tapi dia tidak tahu apa
sebenarnya yang terjadi, semua begitu rumit dan misterius,
walaupun dia mencoba menebak dan sepertinya sangat
masuk akal, tapi ini bukan hal sebenarnya! Dengan hati-hati
dia menarik sobekan kain dan kamis merah kecoklatan itu lalu
dimasukkannya ke balik bajunya, karena mengenai benda
dingin, dia baru teringat pada benda itu yang tak lain adalah
botol hitam dengan tulisan Xi Men Xiao Ou, 4 kata itu!
"Ini masalah yang sangat rumit."
Gadis-gadis berbaju abu itu, tangan mereka diikat ke
belakan, dan mereka di atas pohon, sampai sekarang mereka
tidak bisa bergerak, mereka hanya bisa bernafas dan
mengeluarkan rintihan lemah.
Liu He-ting melihat semua itu.
"Apakah mereka terluka parah?" Dia berlari ke sebuah
pohon yang tingginya beberapa meter, di atas pohon itu terikat
seorang gadis yang rarnbutnya tampak berantakan, wajahnya
pucat dan matanya terpejam, bajunya tampak koyak,
dibandingkan dengan saat mereka datang pertama kalinya
benar-benar jauh berbeda.
Liu He-ting menghela nafas, hanya melihat sebentar, dia
langsung mengambil sebuah kesimpulan, para gadis itu sudah
ditotok nadinya dengan totokan yang sangat kuat.
Dia maju menjulurkan tangannya untuk membuka totokan
mereka, tapi dari luar hutan terdengar tawa seseorang,
ternyata tawa itu milik Xiang Huang, dalam tawanya terdengar
juga tawa seorang perempuan yang lembut, hati Liu He-ting
bergetar, dia melihat semua itu, dan dia langsung berlari ke
luar hutan. Entah mengapa timbul perasaan tidak enak di dalam
hatinya, dia tidak ingin bertemu dengan orang-orang yang
sedang tertawa dan sedang berjalan ke arahnya, dengan
107 Dewi KZ http://kangzusi.com/
cepat dia masuk ke dalam hutan, dia tahu pasti akan ada yang
mengubur mayat Ru Yun-long, Jin Lao, dan gadis-gadis
berbaju abu itu mereka adalah para pelayan Xiang Huang,
dan dia tidak perlu mengkhawatirkan lagi mereka karena ada
Xiang Huang yang akan mengurus mereka, hanya saja dia
merasa bersalah karena dia mengenai Ru Yun-long tapi dia
tidak menguburkan mayatnya!
"Tapi aku akan mencari pembunuhnya dan aku akan
membalaskan dendamnya!"
Dia mengulangi kata-kata itu untuk dirinya sendiri, tapi
kakinya tidak berhenti melangkah, angin musim gugur terus
berhembus, di bumi terasa begitu sepi, tubuh Liu He-ting yang
panjang terus berlari dari tempat terpencil ini, dia berlari
seperti asap sampai-sampai burung yang sedang tertidur pun
tidak terbang karena kaget.
Hatinya terus bergejolak, dia ingin terus berlari dan berlari,
dia ingin terlepas dari gejolak ini, dia sudah berlari lama dan
jauh. Dia sekarang mulai merasakan kalau gejolak hatinya
mulai mereda dan tenaganya pun sudah berkurang, setelah itu
dengan perlahan dia baru berjalan, dia melihat ke sekeliling
tempat itu, kemudian dia berteriak karena sejak dia berlari dia
tidak tahu arah sebenarnya dan sekarang dia berada di dalam
Yi Shan. Dalam satu malam keadaan terus berubah, hal-hal yang dia
temui selalu tampak misterius dan sulit ditebak, bahkan
membuat orang merasa sedih, sekarang dia berada di tempat
terpencil, dia menghela nafas dan berkata pada dirinya
sendiri, "Aku ingin jauh dari orang-orang supaya bisa berpikir
dengan jernih, sekarang malah berada di tempat seperti ini!"
Dia mencari sebuah batu besar dan duduk di atasnya,
walaupun sekarang adalah malam musim gugur dan terasa
begitu sunyi, tapi hatinya tidak bisa merasa tenang. Sebentar-
108 Dewi KZ http://kangzusi.com/
sebentar dia memikirkan gadis berbaju hijau yang terlihat
polos dan manja, sebentar-sebentar dia teringat pada tawa
lembut Tao Chun-chun, sebentar-sebentar dia teringat kondisi
Ru Yun-long ketika menjelang kematiannya.
Angin berhembus, hutan yang berada di kejauhan tampak
gelap, daun-daun mengikuti arah angin dan terus bergoyang,
daun yang sudah layu dan mati berjatuhan dihembus angin
malam, dia memungut sebuah batu kecil

Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

dan melemparkannya jauh-jauh, hanya dalam sekejap sudah
menghilang dalam kegelapan. Batu yang sudah dilempar tidak
akan pernah kembali, perasaan yang sudah dikeluarkan tidak
akan pernah bisa ditarik kembali. Tiba-tiba -
Angin musim gugur yang sedih meniup jauh ada suara
helaan panjang, nada helaan itu malah terdengar seperti
desisan seekor ular yang bermata dingin, kemudian menjalar
mengenai kulit Liu He-ting, membuat ujung jari kaki dan
tangannya terasa dingin hingga bergetar. Liu He-ting yang
mempunyai segudang masalah rumit sekarang dia tidak
percaya dengan pendengarannya, dalam waktu semalam dia
telah melewati banyak hal, dan sekarang dia berada di sebuah
gunung yang sepi dan terpencil. Dia mendengar suara seperti
keluhan aneh, "Siapakah dia?" Dia bertanya kepada dirinya
sendiri, dia melihat gunung ini berubah menjadi mata Ru Yun-
long, Jin Lao-si. Akhirnya suara helaan nafas itu pun menghilang.
Tapi ada sesuatu yang mengikuti suara helaan nafas aneh-
- "Ha, mengapa hidup begitu kering, mati.... mati.... lebih baik
mati saja...." Siapa yang mengatakan bahwa dia begitu bosan terhadap
kehidupan di gunung yang begitu sepi dan terpencil ini"
109 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Tiba-tiba Liu He-ting berdiri, dia melihat di balik bayangan
pohon hitam itu ada bayangan seseorang.
Kedua kaki orang itu berada di atas, Liu He-ting bergetar
dalam benaknya hanya terlintas sebuah pikiran!
"Apakah dia adalah orang yang bunuh din dengan
menggantungkan dirinya di atas pohon?"
Ooo)odw-kzo(ooO BAB 3 Bayangan setan di gunung terpencil
Walaupun Liu He-ting kesal, tapi begitu melihat hal yang
terjadi sekarang ini, dia ingin langsung menolong, segera dia
berlari seperti asap ke arah bayangan itu.
Angin bertiup lagi! Bayangan orang mengikuti arah angin bergoyang.
"Benar! Tebakanku tidak salah!" dia segera meloncat
beberapa meter, dan berlari ke depan bayangan orang itu, di
pohon itu terikat sebuah tali berwarna hitam, seorang pak tua
berambut putih tergantung di tali itu.
Liu He-ting segera meloncat, tangannya seperti seekor
orang utan menggendong pak tua itu dan tangan kirinya
segera memotong tali hitam itu.
Dengan hati-hati dia meletakkan pak tua itu di bawah
pohon dan melihat keadaannya, dia merasa sangat kaget
karena pak tua berambut putih itu, kedua tangannya tidak ada,
lengan bajunya pun tidak ada, setelah diraba ternyata
dadanya masih hangat dan nafasnya pun masih ada walaupun
wajahnya sangat pucat, kedua matanya terpejam tapi dia
belum meninggal. 110 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Liu He-ting menghela nafas lega, hatinya pun merasa
sedikit senang karena dia sudah menolong orang yang hampir
mati, walaupun setiap orang mempunyai berbagai macam
alasan, setiap orang memang harus mati tapi tidak dengan
cara bunuh diri, karena berbagai macam alasan pula, tidak
bisa mengalahkan suatu alasan yang paling sempurna. Tuhan
sudah memberikan nyawa kepada setiap manusia, tidak ada
yang boleh mengambilnya dengan sembarangan - ini pun
termasuk diri sendiri. Segera Liu He-ting melancarkan aliran darah pak tua itu
dengan telapak tangannya, pak tua itu terbatuk dan mulai
menghela nafas dengan normal, dia membuka matanya tapi
segera dipejamkan lagi. "Nyawa setiap orang sangat berharga, semut juga ingin
tetap hidup, mengapa Pak Tua harus mati, apakah semua
pantas?" Pak tua itu membuka matanya, dengan marah dia melihat
pada Liu He-ting. Tiba-tiba dia membuka mulut dan
meludahkan dahak ke wajah Liu He-ting. Liu He-ting kaget
dan berusaha untuk menghindar, dahak ini melesat melewati
telinganya. "Aku ingin mati, apa urusanmu?"
Dia membalikkan badannya lalu meloncat dan dia kembali
marah, "Pemuda tidak tahu diri, benar-benar kurang ajar!" Dia
meludah lagi ke bawah kemudian pergi entah ke mana.
Liu He-ting masih bengong melihat bayangan punggung
pak tua itu, dia merasa marah sekaligus ingin tertawa,
menertawakan dirinya sendiri mengapa dia bisa begitu sial,
sudah menolong nyawa, yang didapatkan olehnya malah
ludah dan dahak, pak tua itu sudah pergi jauh. Liu He-ting
merasa sedikit dingin. Dalam hati dia berkata, "Pak tua itu
sudah pergi, untuk apa aku masih bengong di sini" Sepertinya
111 Dewi KZ http://kangzusi.com/
pak tua itu pergi ke tempat lain untuk bunuh diri, jika aku tidak
menolongnya kali ini, hatiku tidak akan merasa tenang."
Dia melihat bayangan pak tua yang terus berjalan dengan
terburu-buru. Seorang pak tua yang cacat, malam seperti ini
berjalan di sebuah gunung terpencil dan angin berhembus
dengan kencang, langit gelap, membuat hati Liu He-ting
merasa tidak tenang memikirkan keadaan pak tua itu.
Dia menghela nafas lagi dan mengikuti bayangan pak tua
itu. Sebentar dia sudah berada di belakang pak tua. Dia
terbatuk dan bersiap-siap menghibur pak tua itu, tapi pak tua
itu dengan malah membalikkan kepalanya, "Anak kurang ajar!
Kau mengikutiku terus untuk apa" Malam-malam begini
apakah kau ingin merampokku?"
Liu He-ting terpaku, dia berusaha menenangkan dirinya
dan tertawa dengan kecut. Di depan sana adalah sebuah jalan
gunung yang panjang dan sempit, kedua gunung yang
mengapit di sisi sangat tinggi. Dalam hati Liu He-ting berpikir,
"Jika dia berjalan terus, lebih baik aku menunggunya di depan,
di sini Cuma ada satu jalan menuju lembah - " Dia sudah
memutuskan rencananya maka begitu dia berada di depan
pak tua itu. Liu He-ting membalikkan kepala dan tertawa
kepadanya, "Kalau begitu aku jalan dulu."
Pak tua itu sama sekali tidak meladeninya. Liu He-ting
tertawa kecut dan berjalan terus ke depan, baru saja beberapa
puluh meter, Liu He-ting membalikkan kepalanya untuk
melihat pak tua itu, benar saja pak tua itu masih ada di
belakangnya, dia terus bicara pada dirinya sendiri. Rambut
putihnya tampak terus berkibar dalam hembusan angin
malam, badannya yang tidak bertangan terlihat lebih lemah
lagi. 112 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Liu He-ting menarik nafas, dia membalikkan badannya dan
berjalan sambil terus berpikir, "Bagaimanapun juga aku harus
menolong orang tua ini. Hai! Umurnya kan sudah tua."
Tiba-tiba - Keadaan di depan sangat aneh, membuat dia berhenti
berpikir. Dia menenangkan diri dan melihat di depannya sebuah
pohon, di atas pohon tergantung bayangan seseorang. Liu He-
ting sangat kaget, dia segera meloncat dan memotong tali itu,
segera dia menggendong orang itu dan diturunkan dengan.
Liu He-ting menundukkan kepalanya untuk melihat -
Terlihat orang itu penuh dengan rambut putih, kedua
tangannya putus tepat di pundak, dia memakai baju berwarna
abu yang tidak berlengan. Liu He-ting gemetar dan
membalikkan kepalanya untuk melihat dengan jelas jalan
gunung yang lurus itu, tapi sama sekali tidak terlihat ada
bayangan seseorang, hanya ada angin yang berhembus.
Semakin malam udara bertambah dingin, dengan tangan
gemetar dia meraba dada orang tua itu, dadanya masih
hangat, hidungnya masih bernafas, jika mengatakan kalau
orang tua ini adalah orang tua yang tadi, mengapa dalam
waktu begitu singkat pak tua itu sudah berada di depan Liu
He-ting" Jika orang ini bukan orang tua yang tadi, mengapa
mereka bisa begitu mirip" Dan mempunyai cacat yang sama
yaitu tidak mempunyai tangan!
Liu He-ting menarik nafas panjang kemudian melancarkan
aliran darah di dada pak tua itu. Begitu orang tua itu terbatuk
dan mengeluarkan nafas panjang, tiba-tiba tangan Liu He-ting
menotok nadi tidur yang berada di pinggang pak tua itu.
Liu He-ting tahu dengan ilmu silat miliknya, jika menotok
nadi tidur pak tua ini, kalau tidak segera ditolong oleh orang
lain, maka dia akan tertidur selama 3 jam, karena itu dia
113 Dewi KZ http://kangzusi.com/
segera meloncat dan berlari ke jalan yang tadi dia lewati
kemudian berputar-putar. Bumi begitu sepi, dia tidak tahu
apakah dia diikuti oleh orang atau tidak, segera dia kembali ke
temat tadi, terlihat pak tua berambut putih itu masih tertidur
pulas di bawah pohon dan tidak bergerak sama sekali.
Langkah kaki Liu He-ting berhenti, dia sengaja berkata,
"Karena kau bertingkah macam-macam, kau tidur saja terus di
sini, kalau ada binatang buas yang mendekatimu, aku tidak
akan peduli." Segera dengan langkah besar dia berjalan ke depan, tapi
Liu He-ting tetap memasang telinganya apakah di belakangnya ada orang yang mengikutinya. Sekarang
ketakutannya tidak seberapa tapi sebagai gantinya dia ingin
tahu apa sebenarnya yang terjadi, dia ingin tahu siapa pak tua
berambut putih itu. Liu He-ting berjalan sejauh 20-30 meter, di belakangnya
kecuali suara deru angin meniup rumput, tidak terdengar
suara lain, karena itu suara langkah kakinya pun melambat,
dia ingin kembali lagi ke tempat tadi dan melihat bagaimana
keadaan pak tua berambut putih itu apakah dia masih berada
di sana atau sudah menghilang tapi matanya tersangkut di
sebuah pohon besar yang berada di sisi gunung, di pohon itu
ada bayangan seseorang yang tergantung.
Liu He-ting menarik nafas, dengan cepat dia berlari ke arah
pohon itu, tangan kanannya langsung memutuskan tali yang
menggantung di leher orang tua itu, badannya yang
tergantung-gantung langsung diturunkan. Orang itu tetap
berambut putih, wajahnya bulat seperti bulan, dan kedua
tangannya putus, dan tetap mengenakan baju panjang
berwarna abu! 114 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Liu He-ting merasa sangat kacau, sekarang dia sendiri
tidak bisa membedakan apakah perasaan ini adalah takut,
kaget, atau bingung"
Tapi dia masih mencoba dan meraba apakah orang tua itu
masih bernafas" Segera dia menarik tangannya, kemudian
meletakkan pak tua itu di bawah pohon, tubuh Liu He-ting
berputar, hanya dalam beberapa kali langkah dia turun dan
naik, dia sudah kembali ke pohon tadi.
Tapi di bawah pohon itu sudah tidak ada orang, pak tua
berambut putih dan berbaju abu itu entah pergi ke mana!
Liu He-ting berteriak, otaknya benar-benar kacau,
badannya tetap tidak berhenti melangkah, tiba-tiba dia berlari
beberapa kali lalu turun dan naik gunung itu, dia keluar dari
jalan gunung ini tapi begitu dia melihat -
Pohon pertama yang dilihatnya tampak tergantung seorang
pak tua berambut putih, sekarang terlihat bayangan abu yang
tergantung di pohon itu, dia mendekat untuk melihat dengan
jelas - Baju abu, rambut putih, wajah bulat!
Dengan cepat Liu He-ting mengeluarkan tenaga telapak
angin dengan kencang, membuat pohon itu bergetar dan
dahan itu pun putus, kemudian dia membiarkan badan yang
sedang tergantung itu terjatuh, kemudian kakinya berputar,
dengan cepat dia langsung berlari beberapa puluh meter. Dia
kembali ke pohon yang berada di sisi lembah, pohon itu
tampak bergoyang, daun-daunnya pun ikut bergoyang, tapi di
atas pohon itu tampak tergantung bayangan seseorang, dan
dia berambut putih, baju berwarna abu, kedua tangannya tidak
ada. Liu He-ting dengan cepat melewati bayangan itu, dia
menggetarkan kain yang mengikat orang itu tapi Liu He-ting
terus berlari. 115 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Sampai 20-30 meter di bawah pohon besar itu, pak tua
yang tadi telah ditolong Liu He-ting sekarang tampak diam dan
masih tertidur di bawah pohon itu.
Karena Liu He-ting terus berputar dan bolak balik, dia mulai
berkeringat, tapi hatinya malah semakin terasa dingin, dia
tidak berani melihat pak tua yang sedang berbaring di bawah.
Dengan cepat dia berlari dari pohon besar itu, dia berharap dia
dengan cepat bisa meninggalkan tempat ini dan tidak akan
bertemu lagi dengan pak tua tanpa tangan itu.
Di sisi jalan gunung, dinding gunung semakin tinggi, di
depannya ada sebuah jalan berliku-liku, di depan gunung itu
terdapat sebuah hutan. Liu He-ting mengatur nafasnya, dia
marah kepada dirinya karena begitu ceroboh, mengapa dia
bisa memilih jalan masuk ke tempat yang lebih terpencil ini.
Pak tua berambut putih itu telah membuat pemuda yang
biasanya terlihat sangat berani dan teliti, sekarang jantungnya
berdenyut tidak karuan, dia mulai curiga kepada pak tua ini,
apakah dia adalah manusia!
Tapi - Di ujung jalan gunung itu tiba-tiba terdengar ada yang
tertawa terbahak-bahak, suaranya terdengar sangat bebas
dan keras tapi pada saat didengar oleh Liu He-ting, tawa itu
seperti tawa setan, karena itu badannya sedikit bergidik,


Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

erlihat di depan hutan sana di balik bayangan pohon, keluarlah
seseorang dengan pelan. Dia tertawa dan berkata, "Aku sudah
ditolong olehmu beberapa kali, sekarang aku jadi tidak ingin
mati. Anak muda, bagaimana kalau kita berteman saja?"
Ternyata dia adalah pak tua berambut putih tadi, yang tidak
mempunyai tangan dan berbaju abu.
Liu He-ting terus menahan perasaanya hatinya yang takut
sekaligus kaget. Sampai sekarang pun dia belum bisa
memastikan apakah pak tua yang berada di depannya
116 Dewi KZ http://kangzusi.com/
sekarang ini adalah manusia atau bukan, karena dia tidak
percaya kalau manusia bisa mempunyai ilmu meringankan
tubuh hingga tidak terbayangkan, apalagi di tempat ini adalah
jalan di gunung. Apakah pak tua itu bisa terbang dan melewati
kepalanya" Pak tua itu sudah berjalan pelan menuju tempatnya, dia
terlihat sangat senang, wajahnya penuh dengan tawa. Liu He-
ting kaget dan aneh. Dia berpikir, "Apakah Pak tua ini manusia
atau setan" Mengapa dari tadi terus mempermainkanku?"
Pak tua ini sudah mendatanginya, dia memasang wajah
serius dan berkata, "Sewaktu aku berniat mati, kau terus
menolongku. Sekarang aku tidak berniat mati lagi, tapi kau
malah tidak meladeni kata-kataku. Anak muda, aku ingin
bertanya kepadamu apa alasanmu mengacuhkanku?"
Liu He-ting masih terpaku dengan berdiri, dia tidak tahu
sekarang dia harus melakukan apa dan menjawab apa
kepada pak tua itu, wajah pak tua ini memang terlihat sangat
serius, tapi matanya seperti sedang tertawa. Dia melihat wajah
Liu He-ting ke kiri lalu ke kanan, mungkin karena gelap dia
tidak bisa melihat Liu He-ting dengan jelas, karena itu dia
harus melihat dengan teliti. Karena terus dilihat maka Liu He-
ting pun merasa sangat canggung.
"Anak muda, dalam waktu 3 hari ini kau akan mendapat
bencana besar, apakah kau tidak mengetahuinya?"
Hati Liu He-ting bergetar dan berpikir, "Benar, malam ini
aku bertemu dengan hal-hal aneh, mungkin dalam beberapa
hari ini akan ada bencana yang menimpaku. Pak tua ini
mempunyai ilmu silat begitu tinggi, dia bukan orang biasa
mungkin aku dipilih olehnya."
Tiba-tiba pak tua ini menarik nafas dan pelan-pelan berkata
lagi, "Aku sudah ditolong olehmu beberapa kali, kali ini
giliranku untuk menolongmu satu kali. Hanya - hai! Selama
117 Dewi KZ http://kangzusi.com/
sepuluh tahun ini aku tidak pernah mengurusi hal-hal yang
terjadi di dunia persilatan lagi. Sekarang pun tidak terkecuali."
Dia mengerutkan dahi, wajahnya berganti dengan ekspresi
seperti sangat pusing. Sifat Liu He-ting memang keras dan sombong, dia belum
pernah berniat meminta tolong kepada orang lain, melihat
ekspresi pak tua itu, dia sedang berpikir-pikir apakah dia akan
pergi meninggalkan tempat ini atau tetap tinggal di sini.
Terdengar pak tua itu berkata lagi, "Kalau ilmu silatmu sedikit
tinggi, maka kau akan terlepas dari bahaya ini, tapi dari mana
kau belajar ilmu silat" Hanya dengan kemampuan seperti itu
kau ingin melawan orang lain?"
Kata-kata ini kalau keluar dari mulut orang lain, Liu He-ting
pasti marah dan juga pasti akan bertengkar dengan orang itu,
tapi menghadapi pak tua itu, Liu He-ting sudah kebingungan
sejak tadi, dia malah mengeluh, "Tadinya aku mengira ilmu
silatku sudah lumayan tinggi, sekarang dibandingkan dengan
pak tua ini, aku benar-benar seperti seekor kunang-kunang
yang bertanding dengan cahaya bulan, dia berkata seperti itu,
aku hanya bisa mendengarkan tidak bisa melakukan apa-
apa." Dia berpikir, "Kalau aku bisa belajar ilmu meringankan
tubuh seperti dia, sepertinya kemampuanku akan lebih banyak
meningkat dibandingkan pada saat aku belajar dulu."
Pak tua ini terus melihatnya, dia seperti bisa membaca
pikiran Liu He-ting. Tiba-tiba pak tua itu menarik nafas panjang
dan berkata, "Aku mempunyai ilmu silat tinggi hanya saja aku
tidak mempunyai murid, puluhan tahun ini satu murid pun tidak
kudapatkan. Hai - kalau - " Suaranya baru selesai, Liu He-ting
sudah berpikir, "Apakah dia ingin menerimaku menjadi
muridnya?" 118 Dewi KZ http://kangzusi.com/
"Aku tidak tergesa-gesa ingin mencari murid, hanya saja
aku melihat ilmu silatmu sangat rendah, tapi kau mempunyai
hati baik dan benar, maka aku ingin menolongmu. Jika kau
ingin menjadi muridku, aku akan memberimu sebuah buku
rahasia, jku jamin dalam beberapa hari ini, ilmu silatmu akan
meningkat satu kali lipat."
Tiba-tiba dia memejamkan mata dan menatap langit. Dia
berkata, "Guru, aku sudah melanggar laranganmu dan aku
menerima murid karena terpaksa. Aku harap guru tidak
menyalahkanku." Sekarang Liu He-ting tidak ragu lagi, dia sudah
menganggap bahwa pak tua itu adalah seorang pesilat
tangguh yang sedang bersembunyi dan ilmu silatnya sangat
tinggi, kekhawatiran, ketakutannya sudah menghilang, tapi
sifat Liu He-ting yang sangat sombong, sulit mengeluarkan
perkataan meminta-minta dari mulutnya.
Tapi dengan susah payah akhirnya dia bisa berkata, "Murid
tidak tahu kalau pak tua adalah seorang jago silat, kalau Anda
bisa.... bisa." Dia tidak bisa melanjutkan lagi.
Pak tua ini segera menyambung dan berkata, "Yang lain
tidak perlu kau katakan lagi, apakah kau mau menjadi
muridku?" Dengan wajah memerah, Liu He-ting mengangguk.
Mata pak tua ini berputar, matanya terlihat lebih senang lagi
tapi dia tetap menarik nafas panjang dan berkata, "Sepertinya
kita memang berjodoh, rahasia ilmu silatku sudah kutulis
dalam sebuah buku, sekarang buku itu tersimpan di dalam
sepatu yang kupakai. Aku paling tidak suka dengan banyak
peraturan, jika kau ingin menjadi muridku, tidak perlu
memberikan hadiah besar, kau hanya berlutut dan memberi
119 Dewi KZ http://kangzusi.com/
hormat kepadaku, itu saja sudah cukup, setelah itu buku
rahasiaku boleh kau ambil."
Walaupun Liu He-ting sangat pintar, tapi sekarang ini dia
tidak menaruh curiga apa pun kepada pak tua itu. Dengan
senang dia memanggil pak tua itu 'guru' dan juga berlutut
sebagai tanda hormat kepada pak tua itu. Pak tua ini sudah
mengangkat kakinya dan Liu He-ting dengan hormat mencari
buku itu di dalam sepatu pak tua itu. Benar saja ada sebuah
buku bersampul kuning berada di dalam sepatunya. Buku itu
terasa hangat dan bau, tapi Liu He-ting sudah tidak peduli,
dengan hormat dia menerimanya. Pak tua ini terbatuk kering,
dengan pelan dia berkata, "Sudah sudah, bangunlah!"
Liu He-ting menurut dan bangun. Pak tua itu sedang
melihatnya dan pak tua sedang memainkan matanya. Liu He-
ting bengong dan merasa aneh. Pak tua itu dengan senang
tertawa terbahak-bahak. Liu He-ting merasa lebih aneh lagi, begitu suara tawanya
berhenti, di belakang Liu He-ting ternyata ada sesorang yang
tertawa. Begitu Liu He-ting membalikkan kepalanya untuk
melihat, di belakangnya sejauh beberapa puluh meter ada 3
orang pak txia berambut putih dan tidak bertangan dan juga
memakai baju abu, mereka sedang tertawa. Mereka berjalan
ke sisinya kemudian mereka berempat tertawa dengan
senang. Perasaan Liu He-ting yang tadinya kaget berubah
menjadi aneh, dari merasa aneh berubah menjadi marah, dia
baru mengerti mengapa hal-hal yang dirasakan aneh ternyata
ketiga pak tua itu adalah kembar dan ternyata mereka semua
adalah kembar empat, dia tidak habis berpikir, bisa
dipermainkan begitu saja oleh mereka berempat. Karena itu
dia merasa marah dan terus melihat mereka berempat, tiba-
tiba dia pun ingin tertawa. "Umur mereka lebih tua banyak, aku
berlutut dan memberi hormat tampaknya juga tidak masalah."
120 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Liu He-ting memang rada angkuh, tapi kebesaran jituanya
tidak sempit, dia tidak peduli dengan masalah sepele.
Sekarang dia melihat empat orang tua berambut putih sedang
tertawa-tawa seperti anak kecil yang nakal mengingatkan
kelakuannya tadi, dia juga merasa ingin tertawa, akhirnya dia
pun ikut tertawa terbahak-bahak.
Begitu dia tertawa, keempat orang tua itu malah berhenti
tertawa. Delapan mata terus melihat Liu He-ting, mereka
seperti sangat aneh dan bertanya-tanya mengapa pemuda itu
tertawa. Liu He-ting terus tertawa, dia seperti merasa sangat
senang. Mereka berempat saling pandang, mereka merasa
aneh dan bersama-sama bertanya, "Apa yang sedang kau
tertawakan?" Liu He-ting masih terus tertawa dan matanya tampak
berputar, kemudian dia berkata, "Apa yang sedang
kutertawakan, aku tidak akan memberitahukannya kepada
kalian." Kemudian dia tertawa sendiri lagi.
Walaupun keempat orang tua itu sudah tua tapi pikiran
mereka masih seperti anak-anak. Mereka berempat sering
mempermainkan banyak orang dengan cara seperti ini, orang
yang terkena akal jail mereka sering terkejut, ada yang sampai
berjalan pun tidak sanggup lagi. Begitu melihat pak tua yang
gantung diri untuk kedua kalinya, mereka takut dan langsung
kabur, kadang-kadang ada 1-2 orang yang berilmu silat sangat
tinggi begitu tahu dia dipermainkan, mereka akan langsung
marah-marah, kadang-kadang malah menjadi musuh.
Tapi sekarang mereka melihat bagaimana Liu He-ting
dipermainkan mereka, dia tidak marah malah tertawa
terbahak-bahak, mereka belum pernah menemui hal ini. Apa
alasan Liu He-ting tertawa, dia tidak ingin menyampaikannya
kepada mereka, karena itu mereka berempat merasa aneh.
121 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Mereka saling pandang dan ingin tahu apa alasannya, karena
itu mereka bersama-sama memberi hormat kepada Liu He-
ting dan berkata serempak, "Tadi kami bersalah kepada Tuan,
harap Tuan jangan marah."
Suara tawa Liu He-ting langsung berhenti, dia berkata,
"Tentu saja aku tidak marah kepada kalian."
Keempat orang tua itu merasa sangat senang dan berkata,
"Kalau Tuan tidak marah, apakah Tuan bisa mengatakan apa
alasan Tuan tertawa begitu senang?"
Di sebelah timur langit mulai berwarna putih, mulai terlihat
cahaya matahari yang akan terbit. Liu He-ting melihat keempat
pak tua itu walaupun rambut dan kumis sudah memutih tapi
wajah mereka berwarna merah dan bentuk alis, mata, hidung,
dan lainnya seperti sedang tawa, tapi sekarang mereka
berempat mengerutkan dahi seperti sangat sedih.
Liu He-ting melihat mereka berubah menjadi seperti itu, dia
tahu mengapa mereka menjadi seperti itu. Dalam hati dia
berpikir, "Tadi kalian mempermainkanku, sekarang sengaja
aku tidak mau mengatakan alasannya kepada kalian."
Tapi di depan mereka dia malah berkata, "Karena aku
teringat pada satu kalimat lucu maka aku merasa ingin
tertawa." Seumur hidup mereka sering pergi ke tempat lain mencari
kesenangan. Karena mereka bersaudara kembar dan juga
sangat misterius, begitu orang lain melihat mereka, orang-
orang itu pasti akan kaget dan tidak ingin bicara dengan
mereka, bahkan tidak mau bercanda dengan mereka, karena
itu mereka berempat sering mempermainkan orang untuk
mencari kesenangan. Sekarang demi mendengar sebuah
kalimat lucu yang bisa membuat Liu He-ting tertawa terbahak-
bahak seperti itu mereka menjadi penasaran tapi Liu He-ting
sengaja tidak ingin memberitahukan hal itu kepada mereka.
122 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Segera mereka berkata, "Apakah Tuan bisa mengatakan
kalimat itu, supaya kami bisa ikut merasa senang."
Mereka berempat sangat ingin tahu, karena itu begitu
bicara keempat mulut itu secara bersama-sama membuka dan
menutup, benar-benar terlihat seperti bayangan satu orang.
Liu He-ting sebenarnya ingin tertawa, tapi dia pelan-pelan
berkata lagi, "Kalimat itu adalah.... 9 dia melihat kedelapan
mata yang sedang membuka dengan lebar, mulut mereka
sedikit terbuka, mereka benar-benar ingin tahu, dia tidak tahan
lagi dan terus tertawa, kemudian berkata, "Aku ingat dengan
satu kalimat yaitu jas hujan bisa memadamkan kebakaran."
Mereka berempat terpaku dan berkata, "Bagaimana
ceritanya?" Tadinya Liu He-ting melihat mereka berempat sudah ingin
tertawa, sebenarnya dia hanya. iseng saja, sekarang melihat
mereka bisa dipermainkan begitu saja, hatinya pun merasa
sangat senang. Dia berkata lagi, "Tadinya aku ingin menolong
orang, siapa tahu malah aku yang terkena akibatnya,
bukankah ini seperti ungkapan yang berada dalam kalimat :
memakai jas hujan memadamkan api."
Keempat orang tua terpaku, dari mata terlihat kalau mereka
sangat kecewa. Mereka merasa kalimat ini tidak lucu tapi
begitu mereka saling memandang, mereka pun tertawa
terbahak-bahak. Liu He-ting berpikir, "Aku dipermainkan mereka tapi aku
bisa tertawa dengan puas, ini sebuah pertemuan aneh,
sekarang untuk apa aku harus terus bicara dengan mereka?"
Walaupun hatinya berniat ingin pergi dari sana, tapi begitu
melihat sikap mereka, dia tidak jadi pergi.
Keempat orang tua ini tertawa dan berkata, "Tuan sangat
lucu, ini pertama kalinya kami bertemu dengan orang seperti
123 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Tuan, siapakah nama Tuan" Apakah kita bisa berteman?" Liu
He-ting tertawa dan menjawab, "Aku Liu He-ting, apakah
kalian juga bisa memberitahu nama-nama kalian" Karena kita
akan menjadi teman."


Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Menghadapi kempat orang tua yang aneh ini, dia sama
sekali tidak menaruh rasa benci, dia berpikir, bisa berteman
dengan mereka bukan suatu hal yang buruk.
"Kami harus memberitahu nama kami kepada Tuan, tapi
jika kami memberitahu nama kami kepada Tuan pun, belum
tentu Tuan bisa membedakan kami."
Hari mulai terang, Liu He-ting memandang mereka
berempat. Sekarang Liu He-ting bisa melihat dengan jelas
rambut dan kumis mereka. Mereka berempat berdiri berjajar,
benar-benar seperti keluar dari satu cetakan, begitu dilihat lagi
dengan jelas memang tidak akan bisa dibedakan.
Salah satu pak tua itu berkata, "Sebenarnya kami masing-
masing mempunyai perbedaan, hanya saja orang lain tidak
bisa membedakannya."
Liu He-ting memiringkan badannya, dia membiarkan sinar
matahari menyinari wajah mereka berempat. Mata Liu He-ting
dengan teliti melihat dari kiri ke kanan, dan dari kanan ke kiri.
Beberapa kali terlihat wajah keempat orang tua yang senang
tertawa itu, sekarang terlihat sangat serius. Liu He-ting
berkata, "Benar, kalau kalian tidak tertawa, orang lain tidak
akan bisa membedakan kalian."
Keempat orang tua itu tiba-tiba tertawa terbahak-bahak dan
berkata, "Bocah ini sangat pintar, dia bisa membedakan
rahasia kita." Ternyata mereka berempat berwajah sangat mirip, tapi
begitu mereka tertawa, salah satu sudut mulut mereka naik ke
atas, sedangkan sudut mulut yang lainnya turun, satu lagi
124 Dewi KZ http://kangzusi.com/
terlihat taring giginya yang panjang, sedangkan yang lainnya
terdapat lesung pipit yang dalam.
Liu He-ting ingin tertawa, keempat orang tua itu semakin
tertawa. ciri khas mereka masing-masing bisa terlihat semakin
jelas. Liu He-ting memuji kehebatan Tuhan, semua ini rasanya
tidak terbayangkan kalau tidak melihat dengan mata kepala
sendiri. Tuhan sudah menciptakan 4 orang yang sama, tapi di
wajah mereka terlihat ciri khas masing-masing. Jika mereka
berempat bersifat judes, tidak senang tertawa, orang-orang
tidak akan bisa membedakan mereka, tapi mereka sangat
senang tertawa, sekali melihat pun bisa membedakan mereka
secara langsung. Terlihat keempat orang tua ini terus tertawa, Liu He-ting
tidak tahu apa yang harus dia lakukan tapi bisa bertemu
dengan orang-orang yang suka tertawa ini pun bukan hal yang
sangat membahagiakan - di dunia ini - bisa tertawa adalah
suatu hal yang membahagiakan dan juga merupakan suatu
keberuntungan. Sifat Liu He-ting sangat terbuka, walaupun dia sudah
dipermainkan oleh keempat orang tua itu, tapi dia tahu kalau
keempat orang tua itu tidak bermaksud jahat. Sekarang di
dalam hati Liu He-ting tidak tersimpan dendam, dia tertawa
dan berkata, "Aku sudah bisa menebak, jadi kalian harus
memberitahukan nama kalian!"
Mereka berempat memperkenalkan diri mereka masing-
masing. Begitu tertawa sudut mulut yang ke atas adalah Lao
Da Qi Qi, yang tertawa dengan sudut mulut ke bawah adalah
Lao Er Qi Qi, mulut yang tersembul gigi taring adalah Lao San
Qi Qi, yang di wajahnya ada lesung pipit adalah Lao-si Qi Qi.
Angin pagi terus berhembus, walaupun ada matahari tapi
terasa dingin seperti musim gugur, tapi di pegunungan ini
125 Dewi KZ http://kangzusi.com/
dipenuhi dengan tawa mereka. Liu He-ting tertawa dan
berpikir, "Mereka berempat sangat aneh, nama mereka pun
aneh. Bagaimana harus memanggil mereka?" Segera dia
tertawa dan berkata, "Kalau begitu aku harus memanggil
kalian dengan sebutan Da Qi, Er Qi, San Qi, dan Si Qi."
Lao Da Qi Qi tertawa dan berkata, "Betul, narna kami
memang harus dipanggil seperti itu."
Liu He-ting terpaku, sebenarnya dia hanya bicara asal-
asalan saja, ternyata itu memang nama panggilan mereka.
Terdengar Lao Da Qi Qi berkata, "Aku Lao Da Qi Qi, karena
sering terlambat maka dinamakan Da Qi (Qi=telat ternama).
Lao Er senang marah tapi tenaga dalam sangat hebat, dia
biasa menggunakan tenaga dalam Yang, dia juga bisa
menggunakan tenaga dalam Yin. Karena dia bisa tenaga Yin
Yang, maka dia disebut Er Qi (Er=dua, Qi=tenaga dalam)."
Dia baru selesai bicara, Liu He-ting tampak berpikir,
"Keempat pak tua itu tidak mempunyai tangan. Pasti ada
senjata untuk mengalahkan musuh mungkin ilmu silat dan
tenaga dalam mereka sangat hebat."
Da Qi berkata lagi, "Lao San bernama San Qi, karena dia
bisa berjalan di darat juga bisa berenang, tidur di atas air,
dalam waktu 3-5 hari pun keadaannya tidak apa-apa. Dia
seperti seekor ikan, dia juga bisa meloncat tinggi seperti
seekor burung gereja, maka dia dinamakan San Qi (San=tiga,
Qi=di langit, di air, di darat)."
Lao Da berkata lagi, "Jika Lao-si - dia paling banyak
mempnyai ide aneh, maka dia dinamakan Si Qi (Si= empat
Qi=keanehan). Kita masih mempunyai seorang adik yang
bernama Lao Wu. Dia paling tampan di antara kami juga
paling pintar. Dia sekaligus mengawini 5 orang perempuan.
Ha! Ha! Ha! Dia membantu kami mencari istri, namanya Wu Qi
(Wu=5, Qi=istri)." 126 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Dia menarik nafas dan berkata, "Tapi Lao Wu kami sudah
pergi jauh menjadi pejabat - "
Dia menarik nafas dan berhenti bicara.
Liu He-ting merasa aneh, tadinya dia ingin menanyakan
tentang Lao Wu, tapi begitu melihat dia menjadi sedih,
walaupun merasa aneh,dia tidak berani menanyakannya.
Qi bersaudara dan Liu He-ting tampak semakin akrab,
mereka ingin Liu He-ting selalu bersama-sama dengan
mereka karena selama ini mereka sangat kesepian, jika ada
orang yang melihat mereka, kalau bukan karena berniat
menghina, pasti mereka merasa takut kepada keempat orang
tua ini. Orang seperti Liu He-ting yang menganggap mereka
teman, belum pernah terjadi. Karena itu mereka berempat
secara berebut bicara, ada yang bicara, ada yang bertanya,
ada pula yang tertawa, benar-benar membuat Liu He-ting tidak
sempat untuk menjawab atau bicara. Liu He-ting yang sejak
kecil selalu sendiri, sekarang dia merasakan persahabatan
yang hangat dan mendapatkan sahabat-sahabat yang lucu.
Dia duduk bersila dan ikut tertawa serta berGurau dengan
mereka. Lao Da Qi Qi tertawa dan berkata, "Kau seperti pelajar,
tidak disangka kau pun seperti saudara-saudaraku, seperti
laki-laki kasar, dulu aku dengar kau selalu berkeluh kesah,
dan selalu menarik nafas, aku mengira kau adalah pelajar
miskin!" Liu He-ting menatap Lao Da Qi Qi yang terus melihatnya
saat bicara dengannya, ketiga mulut yang lainnya ikut
bergerak, hanya saja mereka tidak mengeluarkan suara. Dari
sini dapat diketahui kalau mereka mempunyai satu pikiran
yang sama, setelah Lao Da Qi Qi selesai berkata ketiga
kepala lainnya ikut mengangguk-angguk dan berkata "Benar,
benar, saudaraku menganggap kau adalah pelajar miskin!"
127 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Liu He-ting tertawa terbahak-bahak dan berkata, "Kalian
menganggap aku adalah pelajar miskin, aku malah
menganggap kalian adalah setan yang bergentayangan di
hutan ini atau rubah siluman yang sudah berumur ribuan
tahun. Terakhir aku menganggap semua ini karena kalian
mempunyai ilmu meringankan tubuh yang hebat dan ilmu silat
kalian begitu tinggi, kalau saja aku tahu kalian bukan setan
melainkan ada 4 orang yang sama, aku - Ha! Ha! Walaupun
kalian sudah tua, tapi aku tidak akan berlutut dan memberi
hormat kepada kalian!"
Kata-kata Liu He-ting baru selesai, Lao Da Qi Qi bergerak,
Liu He-ting tampak terkejut, terlihat Lao Da Qi Qi sedang
memberi hormat dan berlutut kepada Liu He-ting, dia berkata
sambil terrawa, "Aku megembalikan apa yang telah kau
berikan kepadaku, sekarang kita sudah tidak saling
berhutang - " Liu He-ting meloncat dan berdiri, dia ikut berlutut dan
memberi hormat, lalu dia berkata, "Semua sudah berlalu, tidak
perlu melakukan hal seperti itu lagi, umurmu lebih tua, aku
pantas berlutut dan memberi hormat, tidak apa-apa."
Lao Da Qi Qi segera berkata, "Tidak! Tidak, aku harus
mengembalikannya dengan cara berlutut dan memberi hormat
kepadamu, kalau tidak aku tidak akan bisa tidur."
Dia memberi hormat lagi. Sedangkan ketiga Qi bersaudara lainnya hanya bisa
melihat mereka yang sedang saling memberi bormat, mereka
terus tertawa, hingga air mata mereka tampak menetes keluar,
Liu He-ting masih berkata, "Tidak! Tidak! Kalau kau masih
terus memberi hormat dengan berlebihan, aku pun tidak akan
bisa tidur!" 128 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Lao Da Qi Qi pun berteriak, "Tidak! Tidak!" Mereka berdua
memang keras kepala, yang satu ingin memberi hormat
sedangkan yang lainnya melarang terus.
Liu He-ting berpikir, "Kali ini aku akan memegang
pundakmu, lalu aku akan memberi hormat dan aku akan
bersembunyi di belakang saudara-saudaramu, aku ingin tahu
apakah kau masih akan terus memberi hormat?"
Liu He-ting tidak ragu lagi, segera dia mencengkram
pundak Lao Da Qi Qi, jurus Liu He-ting ini terlihat sangat
biasa, tapi sebenarnya dia bergerak dengan cepat bagaikan
petir, dan dia berpikir, "Kau pasti tidak bisa bergerak atau
berlutut lagi!" Ternyata baru saja tangannya dijulurkan, Lao Da Qi Qi
sudah tertawa terbahak-bahak dan badannya terus bergoyang-goyang. Liu He-ting merasakan tubuh Lao Da Qi Qi bergetar,
pundaknya membelah menjadi banyak, walaupun dia
mengeluarkan jurus dengan cepat, tapi sekarang tidak ada
tempat baginya untuk pegangan.
Walaupun Liu He-ting tahu kalau keempat pak tua cacat ini
mempunyai ilmu untuk mengalahkan musuh, ilmu mereka
pasti ilmu yang aneh tapi begitu melihat cara mereka
menyerangnya, dia tetap merasa kaget dan tangannya segera
ditarik kembali. Dalam tawa terbahak-bahak itu, tiba-tiba Lao
Da Qi Qi berkata, "Hei!" ketiga pak tua lainnya segera berhenti
tertawa. Liu He-ting kaget.
"Sekarang, saat sekarang ini dan di tempat seperti ini
mengapa bisa kedatangan seseorang?"
Lao Da Qi Qi berhenti tertawa, badannya yang tadi bergetar
berdiri tanpa bergerak. Liu He-ting kaget, suara tawanya
langsung berhenti, dia pun merasa aneh!
129 Dewi KZ http://kangzusi.com/
"Tadi suara tawa mereka begitu keras dan ribut, tapi
mengapa keempat saudara ini bisa mendengar kalau dari
tempat jauh ada yang datang, sampai sekarang aku saja
masih belum - " Pikirannya belum habis, terlihat di jalan
lembah di sebelah sana, ada suara orang dan suara derap
kuda. Hati Liu He-ting benar-benar kagum kepada mereka.
Dia berkata, "Keempat saudara ini benar-benar mempunyai
pendengaran yang hebat."
Dia lahir dari keluarga silat, latihan pendengaran sudah
dilatih selama 10 tahun lebih, jika dibandingkan dengan
mereka, dia seperti orang tuli. Kecuali rasa kagum dia hanya
bisa berdiri dengan malu. Terdengar keempat saudara Qi itu
tertawa dan berkata, "Yang lain kita tidak perlu tahu, jika
masalah pendengaran, kami adalah nomor satu di dunia ini -
hai! Mengapa yang datang semuanya adalah perempuan -
yang laki-laki hanya ada 3 orang - kuda ada 20 ekor, semua
adalah kuda-kuda yang bagus. Lucu, sangat lucu."
Lao Da berkata lucu, wajahnya memancarkan kegembiraan. Liu He-ting mendengar perkataannya, dia sedikit kaget. Dia
pernah mendengar ada seseorang yang berkata, "Di luar
Zhong Yuan banyak perampok yang bisa mendengar melalui
telinga ditempelkan ke tanah. Walaupun orang dan kuda itu
masih sejauh 1 kilometer dari orang itu, hanya dengan
memasang telinga ke tanah, mereka bisa mengetahui jumlah
orang dan kuda yang datang. Tapi orang seperti Qi Si ini
dengan nada bergurau bisa mendengar jumlah kuda dan
orangnya, laki-laki dan perempuan, kuda yang datang bagus
atau jelek, semua bisa didengarnya dengan jelas. Hal ini
belum pernah dia lihat sebelumnya. Yang membuat Liu He-
ting aneh adalah jumlah orang dan kuda yang diucapkan oleh
Qi Si persis dengan orang dan kuda yang datang dari Nan
Huang. 130 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Terdengar Lao Da Qi Qi berkata, "Ilmu silat mereka
sebenarnya masih dalam tahap rendah, tapi mereka sangat
berani - " Lao-si berkata, "Kabar buruk, telinga mereka pun sangat
lihai. Mereka tahu kalau di sini ada orang. kita harus
bersembunyi dari mereka, jika mereka sudah melihat kita
berempat, kita tidak akan bisa bermain sandituara lagi."
Liu He-ting melihat mereka terus tertawa, seperti ingin
mecoba melakukan sesuatu. Mereka seperti anak kecil yang


Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

sedang menghadapi mainan yang mereka sayangi.
Liu He-ting ingin tertawa tapi merasa tidak nyaman. Dia
berpikir, "Apakah Tao Chun-chun bersama dengannya" Aku
tidak ingin bertemu dengan mereka, biar Tao Chun-chun
datang dengan siapa pun, ini tidak ada hubungannya
denganku." Segera dia berkata, "Benar, kita harus menghindari
mereka." Tapi begitu melihat Qi bersaudara itu, mereka sudah
memberi kode melalui sorot mata, tampaknya mereka telah
bertemu dengan permainan baru, mereka terus menatapnya.
"Tidak mau, aku tidak mau."
"Apa yang tidak mau?"
Liu He-ting terpaku, dia berpikir, "Betul, aku tidak mau apa,
mereka tidak menyuruhku melakukan sesuatu."
Terdengar Lao Da Qi Qi tertawa, "Apakah kau berkata tidak
ingin bersembunyi dari mereka" Itu lebih baik, kau berdiri saja
di sini membantu kami menghadang orang-orang itu,
kemudian - " Liu He-ting merasa sangat cemas, dia ingin Pergi dari sana
tapi juga ingin membela diri, tapi mereka berbicara terus. Ingin
131 Dewi KZ http://kangzusi.com/
pergi pun tidak bisa, lngin ikut bicara pun tidak bisa. Suara Liu
He-ting belum keluar, Lao-si sudah terbatuk. Segera Lao Da
berhenti bicara, Liu He-ting ingin berbicara tapi Qi bersaudara
itu malah pergi. Ilmu silat Qi bersaudara seperti apa pun dia tidak tahu, tapi
ilmu meringankan tubuh mereka memang sangat tinggi, hanya
dalam sekejap mereka sudah lari berpencar keempat arah.
Liu He-ting terpaku. Dia berpikir, "Jika sekarang tidak pergi,
mau kapan lagi?" Dia tidak ragu lagi untuk bergerak dan pergi ke pinggir
hutan, tapi di belakangnya terdengar suara manja yang
berkata, "Ya ternyata - kau ada di sini."
Terdengar suara lain dengan dingin berkata, Ternyata kau."
Hati Liu He-ting terasa berat, dia segera menghela nafas,
dia berusaha menahan kemarahan yang akan keluar dari
dalam hati, tapi dia mencoba untuk tetap tersenyum dan
membalikkan badan sambil tersenyum berkata, "Betul, ini
memang aku." Liu He-ting tidak perlu membalikkan badan karena dia
sudah tahu orang yang ada di belakangnya adalah Tao Chun-
chun dan Pangeran Dong Gong Xiang Huang. Dia melihat
mata Tao Chun-chun pun sedang melihatnya dan berkata,
"Tadi kami mendengar ada suara orang, karena itu kami ke
sini untuk melihat-lihat, ternyata kau yang ada di sini.''
Senyum di wajah Tao Chun-chun seperti patung yang diukir
oleh pedang, kaku dan tidak ada perasaan apa pun.
Liu He-ting tidak bisa berpura-pura, sekarang terdengar
Tao Chun-chun berkata, ".... kami...."
Liu He-ting merasa ingin marah, melihat Xiang Huang
berada di sisi Tao Chun-chun dia merasa kesal, kedua mata
Xiang Huang menatap langit. Tangannya tersimpan di
132 Dewi KZ http://kangzusi.com/
belakang, sikapnya terlihat sangat sombong. Liu He-ting ingin
menendang pantatnya, sekarang wajahya masih bisa
Balada Padang Pasir 4 Siluman Ular Putih 14 Sengketa Tahta Leluhur Hantu Bersayap 2
^