Rahasia Iblis Cantik 1
Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long Bagian 1
Dewi KZ http://kangzusi.com/
RAHASIA IBLIS CANTIK Jai Huan Ji, 1962 Karya: Gu Long Kiriman Lavilla Ebook by : Dewi KZ http://kangzusi.com/ http://dewi-kz.info/
1 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Pendahuluan Angin hitam seperti tinta, petir terus menggelegar.
Angin topan yang terjadi sebelum hujan besar meniup
pohon-pohon dan rumput di pegunungan. Daun yang terkena
tetesan air terus bersuara. Walaupun sekarang musim panas
tapi di bawah Yi Shan, terasa dingin seperti musim gugur.
Terdengar suara petir, kemudian hujan lebat pun turun, air
hujan yang turun sebesar biji kacang, berjatuhan dan
membasahi pohon, petir mengeluarkan kilat yang terang, di
seluruh tempat ini terdengar terus suara petir.
Ada sekelompok kuda berlari di bawah guyuran hujan lebat,
walaupun hujan baru saja turun, tapi orang-orang yang
menunggang kuda itu sudah kelihatan basah kuyup.
Dari arah depan datang 2 ekor kuda, Walaupun hujan
sangat lebat, tapi orang yang berada di atas kuda itu tetap
duduk dengan tegak seperti sebuah gunung batu, kuda yang
ditungganginya adalah kuda bagus, kudanya berlari dengan
pesat seperti anak panah, terus berlari di bawah guyuran
hujan. Penunggang kuda yang berada di sebelah kiri tampak
sedang membersihkan air hujan yang mengenai wajahnya.
Dia mengomel, "Dari kota Yi Shui hingga ke sini jaraknya tidak
terlalu jauh, mengapa tempat ini begitu terpencil" Dalam
beberapa kilometer ini tidak terlihat ada bayangan seorang
pun, bahkan tempat untuk berteduh pun tidak ada."
Sambil berkata badannya yang tinggi dan besar diluruskan,
dia berdiri di atas pelana kudanya. Dengan mata yang berkilat
seperti petir, dia melihat ke sekelilingnya. Tiba-tiba dia sedikit
membungkuk, kemudian dia menepuk-nepuk kepala kudanya,
kuda kuat yang telah berjalan dalam jarak yang cukup jauh
meringkik senang dan kepalanya bergoyang ke kanan. Segera
kuda itu berlari dengan cepat menuju hutan lebat yang ada di
2 Dewi KZ http://kangzusi.com/
depannya, kaki kuda itu menginjak tanah yang tergenang air
dan membawa percikan air hujan ke atas.
Penunggang kuda yang berada sebelah kanan penunggang yang mengomel terdengar bersiul, dia pun
mengejar kuda yang telah berlari terlebih dahulu. Dua ekor
kuda lain yang ada di belakang, tadinya berjalan dengan
santai, sekarang mereka pun segera menggerakkan pecut dan
mengejar dua ekor kuda yang terlebih dahulu berlalu untuk
menghindari hujan lebat. Tapi di belakang mereka tiba-tiba terdengar suara teriakan,
seorang penunggang kuda yang tubuhnya lebih kecil
dibanding mereka berempat, dengan cepat mendekat dan
berteriak, "Kakak tertua, berhentilah! Kita jangan masuk ke
dalam hutan itu!" Tapi suara hujan terlalu keras, apalagi 2 ekor kuda yang
sudah berlari terlebih dulu, cukup jauh. Teriakan cemasnya,
tidak terdengar oleh orang yang berada di depan, dua ekor
kuda terdepan dengan cepat masuk ke dalam hutan yang
lebat itu. Laki-laki kurus yang tadi berteriak dengan cemas, tampak
terkejut, pundaknya dipukul oleh seseorang yang wajahnya
penuh dengan cambang. Dia tertawa dan berkata, "Buat apa kau berteriak" Hutan ini
bukan kandang harimau, mengapa tidak boleh masuk ke
sana?" Dia pun memecut kudanya dan dengan cepat mengejar
dua orang penunggang kuda yang berlari terlebih dulu.
Laki-laki kurus dan kecil itu mengerutkan dahinya, terlihat,
wajahnya sangat khawatir, dia melihat 2 ekor kuda terakhir
juga sudah masuk ke dalam hutan itu. Dia menarik nafas
panjang, terpaku di bawah deraian air hujan, akhirnya dengan
perlahan dia pun masuk ke dalam hutan lebat itu. Tapi tiap
3 Dewi KZ http://kangzusi.com/
langkah yang dia lakukan untuk masuk ke dalam hutan itu,
semakin membuat wajahnya tampak cemas dan juga
ketakutan, sepertinya hutan ini menyimpan hal yang
membuatnya merasa sangat takut.
Begitu memasuki hutan, air hujan tertahan oleh dedaunan
yang lebat, tentu saja orang-orang yang masuk ke dalam
hutan itu merasakan bahwa hujan menjadi lebih kecil di sana.
Empat ekor kuda pertama sudah sampai dan mereka pun
turun dari kuda, sambil memeras baju mereka yang basah,
mereka bergurau. Begitu melihat laki-laki kurus dan kecil itu datang, laki-laki
yang bercambang itu segera tertawa dan berkata, "Ternyata
Jin Lao-si baru datang setelah 3 tahun, mengapa kau jadi
penakut seperti ini" Dulu kau dan aku pernah berkelana di
dunia persilatan, kapan kita pernah merasa ketakutan?"
Kemudian dia melanjutkan lagi, "Lao-si (saudara ke empat),
kau harus tahu kali ini kita ke sini bermaksud untuk membuat
orang-orang dunia persilatan tahu bahwa di dunia persilatan
masih ada kami, Guan Wai Wu Long. (Lima Naga dari Luar
Tionggoan). Kalau semua orang seperti dirimu yang begitu
penakut, bendera Guan Wai Wu Long akan hancur di
tanganmu." Orang yang disebut-sebut sebagai Lao-si adalah laki-laki
yang kurus kecil. Dia tetap mengerutkan dahinya dan dia
masih tampak sangat khawatir. Dia menarik nafas ingin
menjawab tapi seorang laki-laki tinggi besar sudah menunjuk
ke dalam hutan sambil tertawa.
"Tidak disangka, perkiraanku tidak salah masuk ke dalam
hutan ini. Kalian lihat, di dalam sana ternyata ada rumah. Lao
Er, Lao San, kalian urus kuda-kuda itu, aku akan ke sana dulu
untuk melihat-lihat."
4 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Dengan langkah besar dia sudah melangkah masuk ke
dalam hutan. Tiga orang laki-laki yang berbadan tegap maju dan melihat-
lihat ke arah yang tadi ditunjuk oleh laki-laki itu. Di antara
rimbunnya hutan terlihat ada sebuah rumah tembok.
Tapi wajah Jin Lao-si terlihat lebih tegang lagi, tangannya
memegang tali kuda, kepalanya ditundukkan, air hujan yang
terjatuh dari dedaunan tepat mengenai lehernya, tapi dia
seperti tidak merasakan air hujan yang menetes.
Hujan masih terus turun dengan lebat, di dalam hutan itu
tiba-tiba terdengar suara teriakan. Mata Jin Lao-si bergetar,
tali yang dipegang dilepaskannya begitu saja, dengan langkah
besar dia berlari ke dalam hutan.
Pohon-pohon di dalam sana sangat lebat daunnya, celah-
celah di antara pepohonan tidak begitu besar, tapi dengan
ilmu meringankan tubuhnya, Jin Lao-si yang disebut dengan
Ru Yun-long (Naga Masuk Awan) dengan cepat bisa berputar
di antara pepohonan lebat itu, badannya bergerak dengan
tangkas dan cepat, benar-benar mengejutkan orang.
Semakin masuk ke dalam hutan, pepohonan di sana pun
semakin lebat, setelah dia meloncat beberapa kali dan turun,
tiba-tiba di depan tampak sebuah tanah kosong. Di dalam
hutan yang begitu lebat, tiba-tiba ada sebuah tanah kosong
buatan dan di atas tanah itu berdiri sebuah rumah, bangunan
itulah yang ternyata ditakuti oleh Jin Lao-si.
Empat orang anggota Guan Wai Wu Long, masih bengong,
sekarang wajah mereka berekspresi kaget. Jin Lao-si segera
lari ke depan dan berkata, "Di sini bukan tempat bagus,
sekarang hujan sudah mengecil, lebih baik kita tinggalkan
tempat ini dan melanjutkan perjalanan."
Tapi mata semua laki-laki tegap itu masih terus menatap
rumah itu. Rumah yang ada di dalam hutan itu belum terlihat
5 Dewi KZ http://kangzusi.com/
dengan jelas, ternyata semua dinding rumah itu terbuat dari
besi hitam dan tinggi dinding itu 15 meter, tembok besi hitam
ini menutupi seluruh rumah itu. Walaupun Guan Wai Wu Long
sering berkelana di dunia persilatan tapi bangunan aneh
seperti itu baru pertama kali mereka melihatnya.
Laki-laki bercambang itu memasukkan tangannya ke dalam
baju, kemudian dari balik bajunya dia mengeluarkan sebuah
kelereng, dengan jari tengahnya dia menyentil kelereng itu,
dan kelereng itu meluncur mengenai dinding itu, terdengar
suara dentingan besi yang saling beradu. Dia mengerutkan
dahi dan berkata, "Apakah ini?"
Wajah Ru Yun-long Jin Lao-si segera berubah, dia melihat
rumah itu masih tetap sepi tidak terdengar suara seorang pun,
dia merasa agak lega, kemudian dia menarik tangan laki-laki
bercambang itu dan berkata, "Kakak Kedua, mengapa kau
harus menyentil dinding rumah itu" Apakah kau tidak melihat
keadaan rumah itu, di dalamnya pasti ada sesuatu."
Laki-laki bercambang itu mengerutkan dahinya dan
membentak, "Apa pun yang terjadi, hari ini aku akan
menggoyangkan rumah itu!"
Dengan cepat dia masuk ke dalam hutan.
Ru Yun-long Jin Lao-si dengan cemas berkata, "Kakak
kedua masih mempunyai sifat seperti itu. Kakak Tertua, kau
harus menasihatinya, orang-orang dunia persilatan jika sudah
masuk ke dalam rumah ini tidak akan bisa keluar lagi. Kakak,
walaupun kau sudah lama tidak ke Zhong Yuan, tapi kau pasti
pernah mendengar nama Shi Guan-yin." (dewi Kwan In berhati
batu). Orang yang pertama-tama masuk ke dalam hutan itu
adalah seorang laki-laki tinggi besar, dia adalah ketua
perampok Wu Long Bang yang terkenal dengan sebutan Jin
Mian-long Zhao Da Qi (Naga berwajah Emas), wajahnya
6 Dewi KZ http://kangzusi.com/
berubah, dia berkata, "Zhi Guan-yin" Apakah dia adalah
pewaris dari laut selatan Wu Hen Da Shi (pendeta tanpa
kebencian) pernah bersumpah bahwa dia akan mengasingkan
diri selama 30 tahun, Dewi Nan Hai Shi Qi (Dewi Laut
Selatan)?" Suaranya baru selesai, Lie Huo-long (Naga Api yang
Keras) Lao Er sudah kembali datang menghampiri mereka
sambil tertawa. Dia berkata, "Ternyata yang tinggal di sana adalah Nan Hai
Xian Zi. Aku sering mendengar, katanya Shi Qi adalah si
cantik yang tercantik di dunia persilatan ini. Katanya jika ada
orang yang bisa membuatnya keluar dari rumah besi itu, dia
tidak akan mengasingkan diri lagi dan dia pun akan menikah
dengan orang yang berhasil membuatnya keluar. Ha! Ha!
Tidak disangka aku begitu beruntung bisa sampai di tempat
ini." Dia tertawa terbahak-bahak, terlihat air hujan yang jatuh
tepat mengenai wajahnya, kemudian mengalir masuk ke
cambangnya, lalu menetes ke dalam bajunya yang telah
basah oleh air hujan itu.
Ru Yun-long Jin Lao-si tampak mengerutkan dahinya,
matanya melihat tangan Lao Er yang sedang memegang
seutas tali kasar. Wajahnya berubah dan dengan takut dia
berkata, "Kakak Kedua, apa yang akan kau lakukan?"
Lie Huo-long mengerutkan dahinya dan membentak, "Lao-
si sejak kapan kau bisa melarangku?"
Kedua kakinya berhenti sebentar, lalu dia bergerak lagi, dia
meloncat ke sisi dinding besi itu. tangan kirinya memegang
ujung tali yang lebih besar, tangan kanannya memegang
ujung tali yang telah diikat dengan sebuah kaitan. Dia mundur
2 langkah, kemudian tangan kanannya melemparkan tali yang
7 Dewi KZ http://kangzusi.com/
ada kaitannya itu. Kaitan besi tepat mengait ke dinding besi
bagian atas. Jin Mian-long menarik nafas dan berkata, "Adik Kedua,
Kakak akan menemanimu."
Dia membalikkan kepalanya berkata, "Lao San, Lao-si,
kalau dalam waktu 3 jam kami belum keluar, pergilah ke kota
Ji Nan dan undanglah Lie-ma Jin-qiang (kuda keras tombak
emas), Pak Dong Er kemari - "
Kata-katanya belum selesai, Lie Huo-long sudah tertawa
dan berkata, "Tidak perlu membutuhkan waktu 3 jam, aku
jamin kita bisa keluar dengan selamat."
Dia berjalan ke bawah dinding itu dan menarik-narik tali,
mencoba kekuatan kait besi itu, dia tertawa dan berkata, "Kita
akan keluar dengan penuh semangat dan kami akan
membawa si cantik keluar dari sana."
Diiringi suara tawanya, badannya yang tinggi besar, hanya
dalam sekejap sudah berada di atas tembok, walaupun tubuh
Lie Huo-long tinggi besar, tapi gerakannya sangat cepat dan
lincah. Wajah Ru Yun-long pucat, begitu Jin Mian-long dan Lie
Huo-long menghilang di balik tembok, dia menarik nafas
panjang dan duduk di jalanan yang becek itu.
Hujan lebat dan angin datang dengan cepat, tapi pergi pun
dengan cepat. Sekarang angin dan hujan sudah berhenti,
sekeliling tempat itu kembali sepi, tapi suara tarikan nafas Ru
Yun-long sudah bercampur dengan suara daun yang tertiup
angin, suara itu terdengar sangat menyedihkan.
Tali besar yang tergantung di tembok itu mungkin karena
terburu-buru oleh Jin Mian-long, sampai sekarang belum
dilepaskan. Tali besar itu mengikuti arah angin bergoyang-
goyang, sorot mata Ru Yun-long terus melihat tali ini.
8 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Lao Shan Wu Long Bang adalah orang kaya di propinsi Si
Hei Long Jiang, bernama Fan Jiang Long (Naga Membalik
Sungai). Huang San Sheng, tiba-tiba meluruskan badannya
dan berkata, "Mengapa kakak tertua belum keluar juga, Lao
Wu, apakah sudah ada 3 jam?"
Duo Shou-long (Naga Bertangan Banyak) yang sejak tadi
hanya berdiam diri, menggelengkan kepalanya. Sorot matanya
yang tajam pun terus melihat tembok itu. Di balik tembok itu
tetap sepi seperti tidak pernah ada yang masuk dan juga
pernah ada yang keluar. Mata Fan Jiang Long tampak berputar melihat Ru Yun-long
yang masih duduk di bawah. Dengan cemas dia berkata, "Lao-
si, orang yang masuk ke rumah ini apakah tidak pernah ada
yang keluar?" Ru Yun-long melihat tembok besi itu. dengan perlahan dia
menjawab, "Banyak orang terkenal di dunia persilatan seperti
Zhen Tian Jian Zhan Qi, Tie Bi Jin Dao Ye Zao Xing, dan
lainnya, mereka berpikiran seperti kakak kedua tapi - tidak
pernah ada yang bisa keluar hidup-hidup dari sana."
Suaranya baru selesai, tiba-tiba Duo Shou-long berteriak
dengan kaget, sepasang mata yang tadinya seperti
mengantuk, sekarang terlihat membesar lalu melihat ke arah
tembok itu. Duo Shou-long adalah orang yang paling tenang di Wu
Long Bang. Sekarang wajahnya menjadi pucat. Fan Jiang
Long juga terkejut, dia mengikuti sorot mata Duo Shou-long
melihat ke arah itu. Tampak dari tembok besi hitam itu tiba-
tiba muncul sebuah tangan putih, jarinya yang bagus tersemat
sebuah cincin berwarna hitam.
Tangan putih itu pelan-pelan keluar dari balik tembok
kemudian mencengkeram tali besar itu. begitu ditarik tali yang
panjang 15 meter itu tiba-tiba berputar di udara, bersamaan
9 Dewi KZ http://kangzusi.com/
dengan itu dalam sekejab tangan dan tali itu menghilang di
balik tembok. Ru Yun-long meloncat, dengan suara bergetar dia berkata,
"Tiga jam sudah berlalu - "
Suaranya baru habis, di balik tembok besi yang sepi itu
terdengar suara teriakan dua kali.
Suara teriakan itu masuk ke telinga ketiga orang itu, darah
mereka seperti membeku karena mereka sangat jelas
mendengar teriakan itu, teriakan dari Jin Mian-long dan Lie
Huo-long. Fan Jiang Long dengan cepat berlari masuk ke dalam
hutan, hanya dalam waktu sekejap dia mengambil sebuah tali
besar. Matanya tampak merah, dengan suara serak dia
berkata, "Lao-si, Lao Wu, kita juga harus masuk dan bertarung
dengan siluman itu."
Dia sudah mengeluarkan tali itu, karena kurang tenang,
kaitan besi yang sudah terpasang di tembok itu terjatuh lagi.
Duo Shou-long melihat Jin Lao-si, dengan dingin dia
berkata, "Kakak Keempat, lebih baik kau jangan masuk.
Lupakanlah! Kita dulu pernah bersumpah sehidup semati."
Pelan-pelan Duo Shou-long berjalan ke bawah tembok itu,
dia mengambil tali besar itu dan langsung melempar tali itu ke
atas tembok. Kemudian dia menarik-narik supaya lebih kuat.
Dia berkata, "Kakak Ketiga, aku akan menyusul ke sana."
Dengan sekuat tenaga dia menaiki tembok itu.
Fan Jiang Long membalikkan kepalanya dan melihat wajah
Lao-si, dia ingin mengatakan sesuatu tapi tiba-tiba dia
mengurungkan niatnya, kemudian dia menarik nafas panjang,
dengan cepat diapun menaiki tali besar itu, tubuhnya yang
besar berhasil naik ke atas tembok itu kemudian mereka
masuk ke dalam halaman. 10 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Angin bertiup membuat sisa air hujan yang berada di daun-
daun terus berjatuhan membasahi tubuhnya.
Hujan dan angin sudah berlalu. Ru Yun-long masih berdiri
di jalan yang basah itu, karena sedih wajahnya tampak terus
berubah-ubah, dengan perlahan dia berjalan ke bawah
tembok itu, dia memegang tali besar itu, tapi begitu tangannya
memegang tali itu, seperti terkena sengatan listrik dan dengan
cepat dia menarik kembali tangannya, kemudian dengan
kedua telapak tangan, dia menutupi wajahnya, karena
kelemahan dirinya, membuat dia merasa sedih tapi dia tidak
bisa menguasai rasa takut akan kematian.
Malam semakin dekat, di balik tembok terdengar lagi dua
kali teriakan - Di bawah sinar matahari terbenam, di dalam hutan yang
lebat itu keluarlah seorang laki-laki kurus dan kecil, dengan
lemah dia duduk di atas kudanya, kegagahannya yang biasa
terlihat, sekarang sudah tidak tampak. Hanya dalam waktu
setengah hari dia seperti sudah sangat tua, air matanya
mengikuti bentuk wajahnya terus menetes, dengan lemas dia
memecut kudanya dan melanjutkan perjalanan ke kota Ji Nan.
Sinar matahari terbenam menyinari tembok besi itu, tembok
itu mengeluarkan sinar kelam, tapi di balik tembok begitu sepi
sepertinya di sana tidak pernah terjadi apa-apa.
Ooo)odw-kzo(ooO BAB 1 Pendekar muda berbaju sutra
Di bawah sinar matahari sore, yang menyorot ke ladang
gandum, warnanya sulit untuk dilukiskan, daun-daun yang
akan rontok belum siap untuk rontok, bumi mulai terasa dingin.
11 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Angin musim semi mulai berhembus, membuat daun yang
berwarna kuning berjatuhan di bawah pohon beringin dan
terjatuh ke tubuh orang yang sedang berkelana, jatuh di baju
tipisnya. Dia menarik nafas dan memungut daun itu, kemudian
dia berdiri, dia merasa malu dan sedih, jitua yang sedih
membuat dia yang tadinya terkenal di dunia persilatan, Ru
Yun-long yang gagah sekarang sudah hilang kegagahannya,
tapi ilmu silatnya tetap masih ada.
Dia melihat orang yang berlalu lalang di depannya, orang
yang ada di jalanan itu kebanyakan adalah pedagang atau
pelajar, dia tidak melihat ada pendekar yang berilmu tinggi
seperti yang sedang ditunggu-tunggunya, karena itu sorot
matanya terlihat lebih kaku lagi.
Dia membalikkan badannya, membuka ikatan kudanya di
pohon, dia berkata kepada kuda kurus itu, "Selama 3 tahun,
aku telah membuatmu merasa lelah...."
Dia meraba leher kudanya dan mengelus bulu-bulu yang
ada di lehernya, pendekar yang dipandang rendah itu
mengeluhkan nasibnya. Tiba-tiba -
Terdengar suara tawa keras bercampur dengan suara kuda
yang berlari, mengikuti arah tiupan angin, segera dia menjadi
bersemangat, dia membalikkan badannya untuk mencari-cari.
Terlihat di dalam kepulan debu jalanan ada 3 kuda ekor
yang sedang berlari dengan cepat menuju ke arahnya. Orang-
orang yang menunggang kuda itu tampak sedang tertawa-
tawa, hanya dalam waktu sekejap mereka sudah berada di
depannya. Segera Ru Yun-long berlari ke tengah jalan, dia membuka
tangannya lebar-lebar dan berkata, "Kawan yang ada di atas
kuda, mohon berhenti sebentar!"
Penunggang kuda itu menghentikan tawanya, dia
mengangkat tangannya, tiga ekor kuda yang sedang berlari di
12 Dewi KZ http://kangzusi.com/
belakangnya pun segera berhenti. Kuda itu masih meringkik,
tapi orang yang duduk di atas kuda tetap duduk dengan tegak
tidak bergerak, dari sini dapat diketahui bagaimana
kemampuan ilmu silat mereka yang sudah lumayan tinggi.
Wajah lesu Ru Yun-long terlihat ada ekspresi gembira. Dia
berkata, "Siapakah marga dan nama Tuan-tuan, aku
mempunyai sedikit perkataan yang ingin disampaikan."
Orang-orang yang ada di atas kuda itu pun saling pandang
seakan-akan saling meminta pendapat, mereka tidak tahu
maksud laki-laki kurus kecil ini, tapi karena mereka bertiga
berilmu silat tinggi, maka mereka tidak takut kalau orang
mempunyai maksud jahat kepada mereka, apalagi mereka
pun ingin tahu apa yang ingin dikatakan dari orang yang
menghadang, karena itu sesudah saling pandang, secara
bersamaan mereka pun turun dari kuda, orang-orang yang
berada di jalan itu juga jadi memperhatikan mereka, mereka
sedang mengira-ngira apa yang akan terjadi.
Ru Yun-long sangat senang, selama beberapa tahun ini,
orang-orang persilatan jika bertemu dengannya hampir semua
orang akan berjalan memutar ke arah lain atau pergi begitu
saja, tidak ada yang mau mendengar apa yang akan dia
sampaikan, laki-laki itu semua sudah turun dari kudanya, hal
ini sudah membuatnya merasa senang.
Ketiga orang laki-laki ini sekali lagi saling pandang, salah
satu dari mereka yaitu seorang laki-laki setengah baya tampak
maju selangkah lalu memberi hormat, "Aku Tu-liang, siapa
nama Tuan, ada urusan apa memanggil kami?"
Mata Ru Yun-long Jin Lao-si menjadi terang, segera dia
balas memberi hormat dan menjawab, "Ternyata Tuan adalah
Pecut Emas, Tuan Tu. Anda berdua ini pasti adalah Tuan Bai
Kedua dan Tuan Fei Ketiga, sudah lama aku mengetahui
nama besar Anda bertiga, Jing Chu San Bian (Tiga Pecut dari
13 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Jing Chu). Tidak disangka hari ini aku bisa bertemu kalian di
sini, benar-benar suatu keberuntunganku - "
Dia berhenti sejenak, selama beberapa tahun ini Jing Chu
San Bian sangat terkenal.
Pendekar Kedua Yun Bian (Pecut Perak) Bai-zhen tertawa
dan memotong kata-katanya. Dia berkata, "Nama kami yang
rendah tidak perlu disebut-sebut terus. Tuan begitu hapal
nama-nama kami, malah membuat kami merasa malu."
Dia segera mengganti topik pembicaraan, "Kami sebenarnya masih ada tugas lain, kalau Tuan tidak
membicarakan apa maksud Tuan mencegat, kami akan pergi
lagi." Wajah Ru Yun-long segera berubah. dengan cepat dia
berkata, "Pendekar Bai tunggulah sebentar! Memang aku ada
perlu dengan kalian dan ada sesuatu yang ingin kusampaikan." Yun Bian Bai-zhen segera berkata, "Tuan ada perlu apa,
katakan saja sekarang!"
Ru Yun-long menarik nafas panjang. Hatinya menjadi sedih
lagi, selama 3 tahun dia sudah terbiasa memohon kepada
orang, dia merasa sangat sedih, dengan suara gemetar dia
berkata, "Aku sudah lama mendengar nama Jing Chu San
Bian yang selalu menegakan keadilan dan kebenaran, juga
sering membantu yang lemah, sudah 3 tahun aku hidup di
bawah bayang-bayang rasa malu juga kesal, aku hanya ingin
orang-orang dunia persilatan, mau berbuat sesuatu untuk
saudara-saudaraku yaitu memberikan keadilan. Tuan Tu,
apakah kau tahu di Yi Shan dan di dalam hutan lebat itu - "
Kata-katanya belum selesai Jing Chu San Bian mulai
berubah wajahnya. 14 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Jin-ban Tu-liang segera berkata, "Ternyata Tuan adalah Ru
Yun-long Tuan Jin Si."
Ru Yun-long menarik nafas dan menjawab, "Betul, aku
adalah orang yang paling tidak berguna, Jin Si. Kalian sudah
tahu hal ini, apakah kalian bertiga bisa mengulurkan tangan
kalian untuk membantuku" Kelak aku akan membalas budi
kalian." Yun Bian Bai-zhen tertawa dan berkata, "Tuan Jin Si terlalu
tinggi mengukur kemampuan kami, karena kata-kata Tuan Jin
Si, dalam waktu 3 tahun ini, sudah banyak orang terkenal
yang terkubur di rumah itu. Tuan Zhang Qi yang terkenal dari
kota Ji Nan pun tidak berani mengurusi masalah ini.
Sedangkan kami ini hanya apa" Apakah Tuan mengira, kami
sudah bosan hidup dan mau pergi ke sana untuk mengantar
kematian" Kalau saja tadi aku tahu kalau kau adalah Tuan Jin
Si, aku tidak akan berani mengobrol denganmu. Tuan Jin Si,
maaf, lebih baik kami pergi sekarang!"
Diiringi suara tawanya, dia langsung naik ke atas kudanya
dan berkata lagi, "Kakak Tertua dan Adik Ketiga, mari kita
pergi, kami tidak berani berteman dengan orang yang begitu
baik." Jin Si menelan semua hinaan ini, dengan suara gemetar
dia berkata, "Tuan Bai, apakah Anda mau mendengar satu
kalimat lagi dariku - "
Terasa ada angin dari pecut di atas kepalanya, terpaksa dia
berhenti bicara untuk menghindari serangan itu. Bai-zhen
tertawa dan berkata, Tuan Jin, bukankah orang yang paling
peduli keadilan adalah kau, pergilah ke sana untuk
membalaskan dendam saudara-saudaramu, orang bodoh di
dunia persilatan sangat banyak tapi tidak akan ada yang mau
mengantarkan nyawa mereka demi Tuan Jin Si!"
15 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Pecut kuda itu jatuh di pantat kuda. Jin Si melihat debu-
debu yang berputar, tiga ekor kuda itu seperti panah meluncur
dari sisinya, kata-kata penghinaan ini masih terngiang di
telinganya, angin berhembus dengan kencang membuat debu
itu tertiup angin. Menerpa wajahnya, tapi dia tidak
membersihkannya. Selama 3 tahun, bermacam-macam
penghinaan telah membuatnya menjadi kebal dan beku.
Melihat bayangan ketiga orang yang pergi, dia hanya
terpaku, penyesalannya yang dalam seperti gelombang, terus
menerpa hatinya.
Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Mengapa hari itu aku tidak bersama-sama dengan
saudaraku masuk ke dalam rumah itu lalu mati bersama-sama
dengan mereka. Aku.... aku seorang pengecut. Orang-orang
semua menghinaku.... memang pantas."
Dia terus bicara pada dirinya sendiri dan dia pun marah
pada dirinya sendiri, masa lalu seperti pecut yang terus
mencambuknya, suara teriakan dari rumah besi itu seringkali
membangunkannya dari tidur. Tiga tahun ini baginya benar-
benar seperti mimpi buruk tapi mimpi buruk itu entah kapan
bisa hilang" Dia membalikkan badannya, tiba-tiba dia melihat tempat di
mana tadi dia berdiri, sekarang tampak ada seorang yang
sedang berdiri, seorang pemuda berbaju hijau, dia tertawa
kepada Jin Si. Angin meniup baju pemuda yang berbadan besar ini,
membuat pemuda tampan ini bertambah gagah.
Tawanya tampak bersahabat dan ramah, tapi sekarang, Jin
Si sudah tidak bisa menerima kebaikan orang lain lagi, dia
menundukkan kepalanya dan berjalan melewati pemuda
berbaju cerah ini, berjalan menuju tempat di mana tadi dia
mengikat kuda kurusnya. 16 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Tapi pemuda ini sambil tertawa menyapanya, "Angin musim
gugur sudah tiba, adalah saatnya untuk bunga chrysan
tumbuh mekar, dan saat paling bagus untuk menangkap
kepiting, sekarang adalah waktu paling tepat untuk bermain
tapi kelihatannya Kakak tidak tenang dan cemas. Jika Kakak
tidak keberatan, apakah Kakak bisa berbagi kesusahan Kakak
kepadaku?" Ru Yun-long pelan-pelan mengangkat kepalanya dan
melihat, bibir pemuda itu tampak merah, sikapnya tampak
gugup, kedua alisnya berdiri tegak, dia tampak terpelajar, dia
memandang Ru Yun-long dengan sepasang matanya yang
bersinar. Begitu sorot mata mereka bentrok, Ru Yun-long
menundukkan kepalanya dan menarik nafas.
"Adik sangat baik, aku merasa sangat berterima kasih, tapi
aku pikir, di dunia ini tidak ada seorang pun yang sanggup
menangani masalahku."
Pemuda itu tertawa dan berkata, "Dunia memang luas, tapi
tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan, silahkan
katakanlah, mungkin aku bisa membantu Kakak."
Ru Yun-long mengerutkan dahinya, dia tidak ingin
menceritakan masalah apa pun kepada pemuda ini, tapi
segera dia teringat pada waktu dia dihina oleh orang lain,
bagaimana pedih perasaannya, dia kembali melihat pemuda
itu, tampak seperti anak orang kaya yang tidak tahu apa-apa,
tapi pemuda ini mempunyai niat baik, dia tidak akan menyia-
nyiakan kesempatan ini begitu saja.
Dia berhenti melangkah dan berkata, "Adik sangat tampan
dan kau adalah seorang terpelajar, aku tidak ingin
menceritakan kekejaman yang terjadi di dunia persilatan, tapi
jika Adik ngotot ingin mendengarnya. Hai!! di depan sana ada
17 Dewi KZ http://kangzusi.com/
sebuah rumah makan, lebih baik kita pergi ke sana dan aku
akan menceritakan semuanya kepada Adik."
Pemuda berbaju mewah itu tertawa dan dia pun mengikuti
Jin Si berjalan ke rumah makan. Hari mulai gelap, orang yang
berada di jalan semakin sedikit, mereka berdua berjalan
menuju rumah makan, hati Jin Si yang sedih dan sepi mulai
terasa hangat, dia melihat ke arah pemuda yang dengan
luwes sedang berjalan, tangannya tidak menuntun tali kuda.
"Siapa nama Adik" Mengapa kau berjalan sendiri dan tidak
ada teman" Dan kau pun tidak menunggang kuda datang ke
sini." Pemuda itu tertawa dan menjawab, "Bila kuda berjalan,
selalu berjalan bergoyang-goyang, sedangkan menggunakan
kereta terlalu panas, kurasa berjalan kaki lebih nyaman
bagiku." Dia tertawa dan berkata lagi, "Margaku adalah Liu,
bernama He Ting. Tadi aku mendengar kalau Kakak bermarga
Jin, siapa nama Kakak?"
Jin Si melihatnya dan menjawab, "Namaku sebenarnya
adalah Jin Zheng Nan, karena lama berkelana maka nama itu
jarang ada yang tahu, kau boleh memanggilku Jin Si."
Sepanjang jalan mereka terus mengobrol, di depan terlihat
cahaya lampu, ada papan nama yang terbuat dari kain hijau
dan terpasang tinggi-tinggi.
Sebentar kemudian mereka tiba di sebuah rumah makan,
walaupun rumah makan itu berada di pinggiran kota, tapi
terhitung lumayan bersih.
Lilin merah dipasang, dua poci arak, 3 macam sayur
disajikan. Ru Yun-long sudah minum beberapa gelas arak,
sorot matanya mulai terang, dia melihat rumah makan yang
kecil, kecuali mereka tidak ada pengunjung lainnya. Ru Yun-
18 Dewi KZ http://kangzusi.com/
long mulai bercerita, "Di dunia ini orang yang bisa ilmu silat
sangat banyak, tapi jika ingin terkenal di dunia persilatan
bukan hal yang mudah. Adik, kau adalah seorang terpelajar,
kau pasti tidak mengerti masalah yang terjadi di dunia
persilatan. Sejak kecil aku sudah berkelana di dunia
persilatan, aku sudah biasa menghadapi hal-hal yang terjadi di
dunia persilatan...."
Dia berhenti sejenak dia melihat Liu He-ting sedang
mendengarkan semua perkataannya dengan penuh perhatian,
walaupun sejak dulu sudah banyak perkumpulan seperti Wu
Dang, Kun Lun, E Mei, Kong Dong, dan lain-lain, orang-orang
terkenal pun kebanyakan dari perkumpulan-perkumpulan ini,
tapi selama puluhan tahun ini, terjadi luar dugaan, pesilat
nomor satu atau pesilat tertinggi bukan berasal dari
perkumpulan-perkumpulan besar itu.
Jin Si terus minum araknya dan berkata lagi, "Pesilat-
pesilat tangguh itu mempunyai ilmu silat yang tinggi, ada yang
sering berkelana di dunia persilatan tapi ada juga yang tinggal
secara tersembunyi, tapi orang seperti mereka ini, ternyata
nama mereka malah lebih terkenal. Salah satunya adalah
Tuan Liu, Nan Huang Shen Long dan Nan Hai Wu Hen Da
Shi." Liu He-ting tertawa dan berkata, "Kakak Jin, seperti
menghitung pusaka di rumah saja, walaupun aku sudah sering
mendengar, tapi begitu mendengar dari mulut Kakak Jin
sekarang, malah membuatku bertambah semangat."
Dia mengangkat cangkirnya dan sekaligus menghabiskan
araknya. Jin Si berkata lagi, "Wu Hen Da Shi (pendeta tanpa
kebencian )yang ada di Nan Hai (laut selatan) ilmu silatnya
sangat tinggi. Dia seorang biksuni, dalam hidupnya belum
pernah dia melukai orang. Tapi setelah Wu Hen Da Shi
19 Dewi KZ http://kangzusi.com/
meninggal, satu-satunya muridnya yang bernama Nan Hai
Xian Zi berlawanan dengan jalan hidup gurunya. Shi Qi baru
berkelana 2 tahun di dunia persilatan, orang yang mati di
tangannya mencapai puluhan orang. Walaupun orang-orang
yang mati itu adalah orang jahat, tapi cara yang dilakukan oleh
Nan Hai Xian Zi telah membuat dunia persilatan gempar."
Cahaya lilin bergoyang. Liu He-ting terus mendengarkan
perkataan Jin Si, wajahnya sama sekali tidak terlihat ekspresi
apa pun, tapi wajah Ru Yun-long terlihat sangat emosi. Dia
berkata lagi, "Untung setelah lewat 2 tahun, orang yang
disebut-sebut dengan julukan Shi Guan-yin oleh orang dunia
persilatan tiba-tiba saja menghilang. Orang-orang dunia
persilatan merasa bersyukur dengan keadaan ini. Tapi tak
lama kemudian dia mengeluarkan pernyataan aneh, bahwa
siapa pun yang bisa membuatnya keluar dari tempat
tinggalnya, maka dia akan menikah dengan orang itu dan dia
akan memberikan pusaka-pusaka dari Nan Hai kepada orang
itu. Ha! Akhirnya banyak sudah nyawa orang terbunuh di
tangannya." Liu He-ting merasa aneh dan bertanya, "Mengapa bisa
terjadi hai seperti itu?"
Jin Si meletakkan cangkirnya dengan suara keras lalu
menjawab, "Nan Hai Xian Zi sangat cantik, di dunia persilatan
banyak yang tahu tentang hai ini, ditambah lagi dengan
adanya pusaka-pusaka yang didatangkan dari Nan Hai,
membuat orang-orang dunia persilatan berbondong-bondong
pergi ke sana untuk mengadu nasib, tapi siapa pun yang
sudah masuk ke dalam rumah itu, dia tidak akan bisa keluar
lagi hidup-hidup. Orang yang masuk ke sana adalah yang
serakah tapi cara Shi Guan-yin tetap melanggar keadilan dan
kebenaran." Pelayan menambah arak lagi. Liu He-ting menuangkan
arak itu ke dalam cangkir Jin Si. Mata Liu He-ting tidak terlihat
20 Dewi KZ http://kangzusi.com/
nafsu apa pun. Jin Si menarik nafas dan berkata lagi, "Kami 5
bersaudara, 4 orang sudah mati di tangannya, di dunia
persilatan begitu banyak pesilat tangguh, mengapa tidak ada
seorang pun yang keluar untuk menegakkan keadilan"
Banyak teman yang ingin menegakkan keadilan, tapi karena
ilmu mereka tidak tinggi maka dapat dipastikan setelah
mereka memasuki rumah itu, mereka tidak akan pernah keluar
lagi. Selama 3 tahun ini, aku.... aku sudah dipermalukan
beberapa kali bahkan juga dimaki-maki, aku masih bisa
bertahan hidup karena aku ingin menunggu hari di mana
siluman itu mati. Aku ingin bertanya kepadanya, sebenarnya
dia mempunyai dendam apa dengan sahabat-sahabat dunia
persilatan?" Ru Yun-long Jin Si semakin bicara semakin keras, arak pun
semakin banyak diminum. Liu He-ting tertawa dan bertanya lagi, "Kakak Jin, apakah
kau sudah mabuk?" Tiba-tiba Jin Si tertawa terbahak-bahak dan menjawab,
"Hanya beberapa cangkir arak saja, mana mungkin aku bisa
mabuk" Adik Liu, kau bukan orang dari dunia persilatan, aku
harus memberitahumu sebuah rahasia. Sudah beberapa bulan
aku berusaha menghubungi Wu Yi Shen Mo, walaupun ilmu
silat Shi Guan-yin sangat lihai, tapi dia tahu ada seseorang
yang mempunyai ilmu silat lebih hebat darinya, adalah Wu Yi
Shen Mo." Jin Si mengambil cangkir arak yang ada di depannya dan
dia menumpahkan semua arak ke dalam perutnya, dia tertawa
sekeras-kerasnya, kemudian berkata, "Adik Liu, apakah kau
tahu tentang Wu Yi Shen Mo" - Kau pasti tidak tahu, tapi
orang dunia persilatan jika mendengar nama ini, badan
mereka akan gemetar sampai orang yang terkenal Ma Zhao
Jin pun mati di tangan iblis yang datang dan perginya tidak
tampak bayangannya. Mayatnya pun lenyap entah kemana.
21 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Adalagi yang lain, adik Liu, apa kau bisa menebaknya?" Jin Si
mengeluarkan ibu jari tangan kanan dan digoyang ke atas lalu
ke bawah Liu He-ting. Dia berkata, "Siapa yang bisa tahu
identitas Wu Yi Shen Mo" Tidak ada seorang pun yang tidak
takut kepada ilmu silatnya yang sangat tinggi. Orang-orang
seperti mereka seperti jatuh dari langit. Adik Liu, mereka biasa
membunuh orang dengan mata tidak berkedip, untuk
menghadapi Shi Guan-yin.... adalah cara yang paling cocok.
Ini yang disebut dengan istilah racun menyerang racun, tapi
sayang aku belum pernah bertemu dengan mereka."
Ru Yun-long terus meminum araknya dan juga terus
tertawa. Pelayan sudah menambah 3 kali dan terus
melihatnya, mereka mengira laki-laki yang berbaju tidak rapi
ini adalah orang gila. Liu He-ting tersenyum, tiba-tiba dia berdiri dan berkata,
"Kakak Jin, kau sudah mabuk."
Dia membereskan bajunya kemudian mengeluarkan uang
lalu diletakkannya di atas meja dan berkata, "Hari ini kita telah
bertemu, aku merasa sangat senang, aku harap kelak kita
masih ada jodoh, sehingga aku masih bisa mendengarkan
kata-kata atau cerita Kakak Jin, sekarang aku pamit dulu."
Segera dia melangkah keluar.
Ru Yun-long terpaku, kemudian tertawa sejadi-jadinya dan
berkata, "Baik! Baik! Pergilah!" Dia memukul meja dan
berteriak, "Pelayan, bawa arak kemari!"
Liu He-ting sudah berjalan di depan pintu, sebelum keluar
dari pintu dia membalikkan kepalanya dan tersenyum. Angin
musim gugur terus menerpa baju Liu He-ting, hanya dalam
waktu sekejap, pemuda tampan ini sudah menghilang di
dalam kegelapan. 22 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Ru Yun-long Jin Si dengan tergopoh-gopoh keluar dari
rumah makan itu dan mencari pemuda itu tapi ternyata
pemuda ini sudah menghilang.
Angin musim gugur terasa dingin, Ru Yun-long masih
berdiri dan terpaku di depan rumah makan. Dia berkata,
"Orang itu benar-benar aneh."
Dia tergopoh-gopoh masuk kembali ke rumah makan itu
dan kembali ke mejanya, menuangkan arak dan meminumnya
lagi, kemudian terdengar lagi suara tawanya, arak bisa
membuatnya melupakan banyak masalah. Dia merasa saat ini
sedang berada di padang rumput luas, menunggang seekor
kuda sambil bernyanyi. Di luar pintu terdengar suara kuda yang meringkik. Jin Lao-
si mengambil sepoci arak dan menumpahkan semua arak itu
ke dalam mangkuk, kemudian dia keluar dan berjalan ke
kudanya yang kurus, dia memberi arak kepada kuda itu. Kuda
itu pun meminum semangkuk arak itu hingga habis.
Jin Lao-si melempar jauh-jauh mangkuk kosong itu. Dia
tertawa, "Bila minum arak pasti bisa bertemu dengan teman,
tidak disangka temanku yang sejati ternyata hanya dirimu."
Dia segera naik ke atas kudanya.
Dulu kudanya adalah kuda yang kuat dan bagus, sekarang
kuda itu sudah tua, kurus, dan lemah. Mungkin dia pun seperti
tuannya, masih menyimpan cita-cita tinggi, kuda meringkik lalu
berlari dengan cepat. Jin Lao-si yang ada di atas kuda tertawa
Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
sekuat tenaga, dia hanya merasakan hutan yang ada di
sisinya bergerak mundur, angin dingin meniup wajahnya yang
sedang panas, perasaan seperti ini sudah lama tidak dia
rasakan. Karena itu dia membiarkan kuda itu terus berlari di jalan
yang tidak ada orang dan membiarkan dia berlari keluar dari
kota itu. 23 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Malam semakin larut. Bumi begitu dingin dan sepi, hanya
terdengar suara derap langkah kuda, tapi....
Di tempat terpencil dan sepi seperti ini, tiba-tiba terdengar
suara seruling yang begitu indah bercampur dengan suara
angin musim gugur, menyebar ke mana-mana.
Anehnya adalah suara seruling itu seperti memiliki daya
tarik yang kuat, membuat kuda yang berlari begitu cepat pun
langsung mengikuti iringan suara seruling itu.
Ru Yun-long Jin Lao-si, merasakan walaupun dunia begitu
luas tapi seakan-akan semua sudah diisi oleh suara seruling
itu. Kuda mulai berjalan dengan pelan, suara jernih seruling itu
lebih terdengar jelas. Ru Yun-long dengan pelan menarik
nafas juga pelan-pelan memegang kudanya yang berjalan, dia
melihat ke sekeliling tempat itu. Wajahnya yang merah karena
minum arak terlalu banyak, hanya dalam singkat sudah terlihat
pucat. Pohon-pohon yang ada di sana tumbuh begitu subur dan
hijau, tumbuh di sebuah jalan yang sempit, jalan masuk ke
dalam hutan begitu berliku-liku, dia sangat mengenal tempat
ini karena di tempat inilah dia telah menghadapi berbagai
perubahan kehidupan. Di dalam hutan sangat gelap, walaupun dia tidak bisa
melihat apa-apa di depannya, tapi dia tahu kalau di depan
sana ada sepetak tanah kosong dan di tanah kosong itu
terdapat sebuah rumah tembok yang terbuat dari besi dan
terlihat sangat misterius, dia takut dan ketakutannya tidak bisa
dikatakan dengan bahasa apa pun, sudah beberapa kali dia
ingin membalikkan kudanya dan pergi dari sana.
Tapi suara seruling aneh itu terdengar dari dalam hutan,
begitu seruling itu berbunyi, daun-daun yang hampir layu pun
sekarang seperti segar kembali.
24 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Hati Ru Yun-long yang kering dan sangat takut, tiba-tiba
terasa ada perasaan hangat dan manis, kegembiraannya
sewaktu kecil, teman sewaktu dia remaja, kekasih yang ada di
dalam mimpinya. Ini adalah masa lalu yang sudah terlupakan
tapi sekarang semua itu terasa begitu jelas.
Pelan-pelan dia turun dari kuda dan melemparkan tali
kekang kudanya, dia berjalan masuk ke dalam hutan, berjalan
menuju ke tanah kosong itu -
Sinar bulan dengan miring menyinari tembok besi hitam itu,
Tembok itu terlihat lebih tinggi dan galak, tapi sekarang ini
keadaan seperti itu seperti sudah dihilangkan oleh suara
seruling ini. Dengan bingung Ru Yun-long keluar dari sana, dia
duduk di sebuah batu besar, dengan santai dia meluruskan
kedua kakinya. Dia hampir lupa kepada bangunan yang berdiri
di depannya, bangunan yang sudah menelan banyak nyawa
pendekar, sampai mayatnya pun tidak ditemukan atau
dikeluarkan dari sana. Suara seruling terdengar lagi, suaranya yang lembut begitu
jelas terdengar. Musim panas yang indah sudah tiba, bunga-
bunga bermekaran dan kupu-kupu pun beterbangan, si peniup
seruling itu tiba-tiba keluar dari bayangan tembok besi itu, baju
sutranya yang berwarna hijau tua tertiup oleh angin. Dilihat di
bawah cahaya sinar bulan begitu luwes dan gagah. Dia adalah
pemuda yang berbaju mewah tadi, Liu He-ting. Ru Yun-long
kaget! Tapi dia masih terlihat malas dan duduk di atas batu itu,
dengan pelan dia mengangkat tangan dan melayangkan,
karena sekarang dia ditarik oleh suara seruling itu bagaikan
masuk ke alam mimpi. Mata Liu He-ting seperti sedang tertawa, kedua tangannya
memegang seruling hijau itu, dia terus meniup serulingnya, dia
pun melihat ke arah tembok besi itu, di balik tembok besi tetap
tidak terdengar suara apa pun, begitu sepi seperti mati.
25 Dewi KZ http://kangzusi.com/
"Aneh, apakah orang yang ada di dalam sana tidak
mempunyai telinga?" Ru Yun-long marah di dalam hatinya.
Sekarang dia sudah tahu bahwa pemuda berbaju mewah, Liu
He-ting bukan pemuda yang selalu disangkanya, dia adalah
pendekar muda yang mempunyai ilmu silat tinggi, walaupun
identitas Liu He-ting masih berupa teka teki, tapi maksud Liu
He-ting datang sangat jelas.
"Suara seruling itu pasti menarik Shi Guan-yin untuk keluar
dari rumah itu! Jika Shi Guan-yin adalah orang yang memiliki
perasaan seperti diriku dia pasti akan keluar, kecuali dia
bukan orang." Ru Yun-long mengubah posisi duduknya, dia mendengar
suara seruling itu nadanya semakin tinggi, tinggi seperti
masuk ke dalam awan, kemudian nadanya turun dan
terdengar sangat rendah. Suara suling yang tadinya laksana
bunga mekar di musim panas sekarang terdengar bagai
perempuan yang sedang berbicara dengan nada rendah,
angin musim gugur terasa menjadi dingin, bulan terlihat lebih
terang, bayangan tembok besi itu sepertinya bertambah berat.
Ru Yun-long menarik nafas panjang, di dalam hutan itu
tiba-tiba terdengar suara ringkikan kuda.
Dia melihat ke arah itu, sorot mata yang tadi bergerak-
gerak segera membeku. Dari dalam hutan yang gelap itu muncul seorang gadis
berbaju abu, rambutnya disanggul, bentuk tubuhnya bagus
seperti Pohon Liu, tangannya memegang kruk kayu berkaki
tiga, di bawah sinar bulan tampak berkilauan.
Gadis itu berjalan tanpa suara keluar dari hutan itu, sorot
matanya berhenti di tubuh Jin Si kemudian dia berputar
melihat Liu He-ting, dengan pelan dia berjalan menuju
lapangan kosong itu, tangan kirinya membereskan rambutnya
yang berantakan tertiup angin kemudian dia menundukkan
26 Dewi KZ http://kangzusi.com/
kepalanya seperti sedang mendengar suara seruling tapi juga
seperti sedang memikirkan sesuatu.
Ru Yun-long merasa aneh, di sini dan di saat ini mengapa
ada seorang gadis yang begitu cantik datang ke tempat ini"
Matanya melihat gadis itu lagi, tampak ada seorang gadis lagi
yang keluar dari hutan itu, dia pun berbaju abu, rambutnya
pun disanggul, tubuhnya seperti pohon Liu, dia membawa
gendang tembaga yang berbentuk aneh dan juga mengeluarkan cahaya hitam.
Hanya dalam waktu singkat di bawah sinar bulan purnama
terlihat ada 16 orang gadis berbaju abu-abu keluar dari dalam
hutan. Mereka masing-masing membawa sesuatu, mereka
berbaris di tanah kosong. Ru Yun-long juga melihat kepada
keenam belas gadis aneh itu.
Suara seruling Liu He-ting terdengar menjadi agak kacau.
Gadis pertama yang datang tampak berteriak kemudian lalu
meletakkan kruk berkaki tiga itu ke bawah. Kelima belas gadis
itu pun secara bersama-sama meletakkan benda yang mereka
bawa dan masuk kembali ke dalam hutan.
Di tanah kosong segera terlihat gendang yang beraneka
ragam, di bawah sinar bulan gendang-gendang itu ada yang
bercahaya hitam ada juga yang bercahaya emas, sepertinya
bahan-bahan pembuat gendang itu tidak sama.
Ru Yun-long segera berdiri dan berlari ke sisi hutan. Hutan
gelap itu sama sekali tidak terlihat ada orang, hanya ada kuda
kurusnya yang sedang berdiri di sisi pohon itu.
Angin bertiup, seruling mulai berbunyi lagi, suaranya
menyebar ke mana-mana. Ru Yun-long menarik nafas, dia duduk kembali di atas batu
dengan kebingungan. Sekarang pendekar yang sudah
berpuluh-puluh tahun berkelana di dunia persilatan dibuat
27 Dewi KZ http://kangzusi.com/
mabuk oleh suara seruling ini, walaupun kadang-kadang dia
membalikkan kepala tapi itu hanya terjadi sebentar saja.
Ru Yun-long melihat seorang perempuan cantik yang
tampak kesepian berdiri di ujung tanah kosong itu, daun-daun
berjatuhan, burung-burung terbang berkelompok ke arah
selatan. Perempuan merindukan orang yang sudah pergi jauh,
mengeluh pada dirinya yang kesepian dan menyanyikan lagu
sedih, sorot matanya terlihat seperti mimpi tapi tetap tidak bisa
mengusir rasa kesepiannya.
Walaupun Liu He-ting belum pernah merasakan seperti apa
rasa rindu itu, tapi sesudah lama dia mengumandangkan lagu
seperti itu melalui serulingnya, matanya melihat ke tembok
besi itu tapi tetap tidak ada suara atau gerakan apa pun dari
sana, orang yang ada di balik tembok itu, apakah juga
mempunyai perasaan yang begitu kesepian"
Delapan buah gendang, di bawah sinar bulan terlihat
seperti mengeluarkan cahaya yang tidak sama, tapi bayangan
tembok itu semakin memanjang, hanya dalam waktu singkat
kedelapan gendang ini sudah berada di bawah naungan
bayangan tembok itu, perasaan Ru Yun-long seperti
tenggelam di dalam bayangan gelap itu, membuatnya tidak
bisa bernafas. Tiba-tiba gendang ini berbunyi, suaranya menutupi suara
seruling yang dikumandangkan dengan nada rendah dan
menghilang masuk ke balik awan.
Ru Yun-long kaget dan melihat semuanya, kecuali Liu He-
ting yang sedang meniup seruling hijaunya, di sekelilingnya
mereka tidak terlihat ada seorang pun di sana.
Tapi kedelapan gendang itu terus berbunyi secara berurut,
hanya dalam waktu sebentar bunyi gendang itu terdengar
seperti bunyi guntur dan hujan yang jatuh ke permukaan daun
pisang, suara yang dikeluarkan pun tidak sama. Tapi pemuda
28 Dewi KZ http://kangzusi.com/
berbaju mewah itu, Liu He-ting, tetap meniup serulingnya
dengan penuh konsentrasi.
Kemudian suara seruling mulai meninggi. Suara gendang
dan suara seruling yang bercampur membuat hati Ru Yun-
long seperti terbelah menjadi dua, akhirnya dia berteriak tidak
kuat mendengar suara itu dan lari masuk ke dalam hutan, dia
meninggalkan kuda kurusnya di dalam hutan.
Suara gendang semakin cepat, suara seruling itu pun
semakin tinggi, tapi dari balik tembok itu tetap tidak ada reaksi
apa pun, tidak ada yang berubah di sana.
Liu He-ting mengerutkan dahinya, dia sadar kalau hari ini
dia telah bertemu dengan seorang musuh yang kuat, orang
yang ada di balik tembok besi itu mempunyai ilmu silat yang
sangat kuat, dan dengan diam-diam telah memukul gendang-
gendang itu dengan tenaga dalamnya, hal ini benar-benar
membuatnya merasa terkejut.
Matanya bersorot seperti listrik, terus bergerak dan melihat
keadaan di balik tembok itu, tapi dia tetap tidak bisa
menemukan bayangan orang, hanya terlihat sosok kuda kurus
itu yang tampak ketakutan dan terus menoleh ke arah hutan,
seperti ingin meringkik, tapi tidak ada suara yang keluar.
Liu He-ting merasa aneh, sebenarnya siapa yang memukul
gendang-gendang itu" Sebenarnya orang itu musuh atau
bukan" Pertanyaan itu terus mengganggunya, membuat suara
serulingnya berubah menjadi rendah.
Yang perlu diketahui bila ingin mengalahkan musuh dengan
nada harus menggunakan konsentrasi penuh, begitu ada
sedikit gangguan maka tenaga dalam pun akan berkurang,
dan nada musuh akan semakin menguat. Sekarang Liu He-
ting merasa darah di dalam aliran pembunuh darahnya seperti
bergejolak, hampir saja dia melemparkan serulingnya dan
mengikuti tabuhan gendang itu dan menari.
29 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Liu He-ting sangat terkejut, segera dia menarik kembali
pikirannya, dari balik tembok terdengar suara langkah
seseorang, suaranya aneh seperti seseorang yang berlari
dengan kecepatan tinggi, hanya saja suara yang ditimbulkan
sangat kecil, walaupun pendengaran Liu He-ting lebih tajam
dari orang biasa, tapi dia tetap tidak jelas mendengar langkah
itu, hatinya tergerak, dengan perlahan dia berjalan ke bawah
dinding besi itu. Tiba-tiba terdengar suara seperti seekor naga yang sedang
bergumam kemudian terlihat cahaya berwarna biru kehijauan
seperti petir yang terlihat di kegelapan malam belum selesai
suara itu terdengar, cahaya pedang terlihat di depan Liu He-
ting, dia merasa kaget melihat semua ini, terlihat di depannya
ada bayangan seseorang yang kurus membawa sebilah
pedang panjang, dia melayang menghampiri kedelapan
gendang itu, begitu ujung pedang ditusukkan segera suara
gendang tidak terdengar lagi.
Bayangan itu datang dengan cepat, ilmu meringankan
tubuhnya sangat indah membuat Liu He-ting yang sedang
meniup serulingnya langsung berhenti, tapi bayangan itu
seperti petir sudah terbang ke arah lain, hanya meninggalkan
cahaya biru yang tampak berkilauan di dalam kegelapan lalu
menghilang. Tiba-tiba - Dari dalam hutan terdengar suara ribut, tampak bayangan
seseorang yang tinggi seperti seekor kelelawar meloncat dari
dalam hutan, lalu dia pun menghilang di tempat di mana
cahaya pedang tadi menghilang.
Perubahan yang terjadi secara tiba-tiba membuat Liu He-
ting hanya terpaku, dia membalikkan tubuhnya dan berlari
menghampiri kedelapan gendang itu, ternyata gendang itu
semuanya telah terpotong menjadi dua bagian.
Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
30 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Dia tahu bahwa orang yang telah memukul gendang itu
masih berada di dalam hutan, dia ingin tahu siapa orang itu,
apalagi orang yang memegang pedang, ilmu meringankan
tubuhnya sudah mencapai tahap tertinggi. Pedang yang
dipegang orang itu adalah semacam senjata yang jarang
ditemui di dunia persilatan.
Ilmu silat Liu He-ting sangat tinggi, walaupun dia baru
berkelana di dunia persilatan tapi dia sangat percaya diri,
dalam waktu satu malam dia telah bertemu dengan dua orang
pesilat yang mempunyai ilmu yang begitu hebat, bagaimana
mengukur kemampuan ilmu silat mereka yang sepertinya tidak
akan bisa diukur. Dia hanya bisa melihat kepala naga tapi
tidak bisa melihat ekornya, kedua pesilat tangguh itu seperti
naga sakti di mana sekali melihat saja maka mereka langsung
menghilang. Liu He-ting terpaku cukup lama, tiba-tiba saja dia teringat
kembali pada suara langkah aneh yang sempat didengarnya
tadi, suara yang keluar dari balik dinding besi itu. Dia
mengerutkan dahinya lalu berlari ke bawah dinding itu,
mendengarkan sekali lagi dengan seksama, tapi setelah lama
dia mendengar dari bawah dinding itu, tidak terdengar suara
apa pun hanya sunyi dan sepi.
"Ada apakah di balik tembok ini" Shi Qi.... orang seperti
apa dia" Mengapa dia begitu kejam" Dia tega membunuh
orang-orang yang tidak mempunyai dendam dengannya."
Pertanyaan-pertanyaan ini membuatnya terus memikirkan
orang misterius yang ada di balik tembok itu. Dia melihat
dinding yang menjulang tinggi di depannya, di luar dinding
angin berhembus dengan kencang, bulan bersinar dengan
terangnya, pemandangan yang terjadi di musim gugur.
Bagaimana dengan keadaan di balik dinding itu"
31 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Dalam benaknya segera timbul bayangan yang menyedihkan seperti terlihat ada seorang perempuan cantik
yang berhati kejam dan tampak kesepian, duduk dengan
miring di kursi kebesarannya, dia menatap bulan yang ada di
atas langit, dan di sudut-sudut tembok penuh dengan sarang
laba-laba. Jendela penuh dengan debu tebal, ruangan besar
itu tampak seram, dan di halaman rumahnya yang kecil
berserakan tulang-tulang dari orang yang telah dibunuhnya.
Atau ada seonggok mayat yang belum berubah menjadi tulang
putih. "Apakah pemandangan di balik dinding besi ini seperti itu?"
dia bertanya-tanya kepada dirinya sendiri, kemudian dia
mengangguk pertanda dia setuju dengan pikirannya itu.
Angin sepoi-sepoi mulai berhembus, dia merasa kedinginan. Sekali lagi dia melihat dinding besi yang tinggi itu. Tiba-tiba
dia menggigit bibirnya, sepertinya dia sudah memantapkan
hatinya untuk melakukan sesuatu, kemudian dia meletakkan
suling hijaunya ke belakang tubuhnya dan menyelipkannya di
ikat pinggang bagian belakang.
Kedua tangannya tampak diturunkan dia seperti sedang
mengumpulkan tenaga, lalu menggerakkan kakinya, tubuhnya
sudah membentuk seperti seekor bangau putih yang siap
terbang. Begitu sampai di atas tembok, tangannya hanya menekan
tembok itu sebentar, lalu dengan ringannya dia turun dari
tembok tinggi itu, dia turun ke halaman rumah itu yang dalam
pikirannya selama ini sudah banyak mengubur orang-orang
dunia persilatan. Bulan tetap bersinar dengan terangnya, dan sinar itu masuk
ke dalam tembok. Apakah di balik tembok pun akan sama
terangnya dengan keadaan di luar" Pertanyaannya tidak ada
32 Dewi KZ http://kangzusi.com/
seorang pun yang bisa menjawabnya karena semua orang
yang sudah masuk ke balik tembok itu, dia akan hilang
selamanya. Tapi Liu He-ting sudah mendapatkan jawabannya, begitu
dia memasuki dinding itu, tubuhnya bergerak begitu ringan
seperti sehelai daun masuk ke balik dinding itu, matanya
dengan awas terus melihat keadaan di sekeliling tempat itu,
karena dia harus waspada terhadap orang yang datang
dengan tiba-tiba. Sekarang dia mulai merasa tegang, karena sampai saat ini
dia belum mengetahui keadaan di dalam rumah yang
misterius itu. Di balik dinding besi itu memang ada sebuah pekarangan,
di pekarangan itu tidak terlihat seorang pun, walaupun ada
sedikit debu tapi setelah dilihat lagi dengan jelas, ternyata
pekarangan itu kosong, tidak ada mayat atau pun tulang putih
yang berserakan! "Apakah perempuan itu menumpukkan mayat-mayat
pendekar itu di dalam rumah?"
Dengan heran dia bertanya-tanya kepada dirinya sendiri,
matanya mulai melihat rumah itu, Tapi rumah yang tidak
pernah diketahui orang sekarang tampak gelap gulita tidak
ada lampu, jendela dan pintunya tertutup dengan rapat.
Liu He-ting berjalan pelan-pelan melintasi pekarangan itu
menuju pintu, dia tampak ragu, karena keadaan di tempat itu
seperti mati, tidak ada tanda-tanda kehidupan, sampai
nafasnya pun terdengar dengan jelas.
Liu He-ting pelan-pelan mengeluarkan tangannya, lalu
dengan pelan mendorong pintu itu, pintu yang tadinya tertutup
rapat sekarang mulai terbuka. Liu He-ting menarik nafas
panjang, akhirnya dia pun mendorong pintu itu lebih lebar,
kakinya sudah siap memasang kuda-kuda karena dia takut
33 Dewi KZ http://kangzusi.com/
jangan-jangan ada yang tiba-tiba menyerangnya. Sejak kecil
dia sudah terlatih bisa melihat semuanya dengan jelas untuk
melihat apa saja yang ada di hadapannya, sekarang dia
melihat isi dalam rumah itu, ruangannya begitu besar, tapi di
sana hanya ada sebuah meja yang diletakkan di tengah-
tengah ruangan, di atas meja ada sebuah lilin yang tidak
dinyalakan, kecuali benda-benda ini di ruangan tidak ada
benda lainnya. Liu He-ting merasa lebih aneh lagi, dengan perlahan dia
mulai melangkah memasuki ruangan itu, tiba-tiba terdengar
suara yang membuatnya terkejut, ternyata itu adalah suara
langkah kakinya, karena terkejut dia kembali lagi ke tempat
semula, telapak tangannya basah oleh keringat dingin, dia
merasa pusing, dia kehilangan keberaniannya untuk melangkah masuk. Tapi setelah terdiam cukup lama, di tempat itu kembali
terasa sepi, dia terbatuk dan akhirnya dia pun melangkah
masuk, dia mengeluarkan sebuah korek api kemudian
dinyalakannya korek itu. Api yang berasal dari korek itu
membantunya melihat dengan jelas keadaan rumah, api itu
membantunya supaya dia tidak terlalu takut karena tidak
mengetahui dengan pasti keadaan dalam rumah itu.
Bagitu ada cahaya, rumah suram itu terlihat ada sedikit
kehidupan, sekali lagi dia melihat ke dalam, dan dia pun
menertawakan dirinya sendiri mengapa dia menjadi begitu
penakut seperti sekarang" Ternyata di dalam rumah itu
banyak terdapat bangkai tikus, tadi dia menginjak seekor tikus
hidup yang sekarat, sehingga menimbulkan suara aneh.
Tapi walaupun sudah tahu dia tetap bersikap waspada dan
perlahan-lahan masuk ke dalam rumah itu, terlihat banyak
tikus mati di sana, ada yang menghadap ke atas, ada yang
telentang, dan lainnya, tapi di tubuh mereka tidak terdapat
bekas luka sedikit pun. 34 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Liu He-ting berpikir, "Kemungkinan besar karena tikus-tikus
ini tidak kuat menahan suara gendang tadi maka mereka pun
mati." Dia berpikir lagi, "Apakah suara langkah tadi yang kudengar
adalah suara tikus-tikus ini?" Dia menyalakan lilin, tapi cahaya
lilin tidak begitu terang, tapi setidaknya cukup untuk membuat
ruangan seram ini menjadi sedikit terang.
Di kiri dan kanan ruangan itu terdapat sebuah pintu yang
tertutup rapat. Liu He-ting segera berteriak, "Apakah di sana
ada orang" Aku datang untuk berkunjung!"
Rumah sepi itu hanya terdengar suara gema, "Berkunjung.... .berkunjung...."
Tapis setelah gema itu selesai keadaan kembali sepi tidak
terdengar suara apa pun. Liu He-ting mengerutkan dahinya,
dengan cepat dia berlari ke depan pintu, dengan telapak
tangannya dia membuat pintu itu terbuka.
Cahaya dari ruangan suram itu menyinar ke dalam,
ternyata ruangan di balik pintu itu pun hanya terdapat sebuah
meja dan di atas meja terdapat sebuah lilin, kecuali benda-
benda itu di sana tidak ada benda lainnya.
Liu He-ting merasa agak kaget sekaligus aneh, dia
memutari ruangan itu dan mengelilingi rumah itu, ternyata
rumah itu mempunyai 10 kamar, setiap ruangan hanya
memiliki sebuah meja yang ada di tengah-tengah ruangan,
dan di atas meja ada sebuah lilin, bentuk meja dan warna lilin
pun sama. Tapi di dalam rumah ini tidak ada seorang pun yang tinggal,
mengapa pendekar-pendekar yang sudah masuk ke sini tidak
ada seorang pun yang bisa keluar" Kemana perginya mereka
semua" 35 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Pertanyaan hanya ada satu tapi di dalam pikiran Liu He-ting
seperti banyak dan berbelit-belit, karena pertanyaan itu tidak
ada jawabannya, Apakah rumah ini tidak pernah ditinggali oleh
seseorang" Tapi mengapa Shi Qi disebut-sebut tinggal di sini"
Kalau Shi Qi benar-benar tinggal di sini, dimana sekarang dia
berada" Apakah pendekar-pendekar yang masuk ke sini semua
mati dibunuh oleh Shi Qi" Kalau memang itu benar, dimana
sekarang mayat mereka" Paling sedikit tulang mereka pasti
ada di sini! Apakah tulang-tulang mereka sudah berubah
menjadi abu" Kalau di rumah ini tidak ada seorang pun berarti pendekar-
pendekar itu tidak mati, tapi mengapa mereka semua bisa raib
begitu saja" Liu He-ting menarik nafas dan kembali ke ruangan besar
tadi, dia berkata pada dirinya sendiri, "Apa yang telah terjadi di
sini" semua benar-benar kurang ajar!" suaranya baru saja
selesai,di dalam ruangan terdengar tawa seorang perempuan,
suaranya lembut tapi genit, dengan pelan dia berkata, "Kau
sedang marah-marah kepada siapa?"
Suaranya terdengar manja, seperti seekor burung pipit
yang sedang berkicau, tapi begitu masuk ke dalam telinga,
darah di sekujur tubuh Liu He-ting seperti membeku.
Dia berusaha menenangkan dirinya, kemudian dengan
langkah besar dia masuk ke dalam ruangan besar itu.
Terlihat meja besar yang diletakkan di tengah ruangan itu
ada seorang perempuan cantik seperti dewi, dia duduk bersila,
dia mengenakan baju pendek berwarna hijau muda,
kepalanya terikat kain yang berwarna hijau muda juga, terlihat
dia membuka bungkusan rambutnya, sepasang tangan
putihnya diletakkan di kakinya, di jarinya terpasang sebuah
36 Dewi KZ http://kangzusi.com/
cincin yang sangat besar, di bawah sinar lilin memancarkan
warna yang sangat indah. Tawa gadis itu baru selesai, dia melihat Liu He-ting dengan
sepasang matanya yang sangat bagus, kemudian dia tertawa
lagi, ada lesung pipit di wajahnya, mulutnya sedikit terbuka,
dengan manja dia berkata, "Siapa yang telah berbuat kurang
ajar?" Liu He-ting terpaku lama, kemudian dengan terus terang
dia berkata, "Apakah Nona adalah pemilik rumah ini" Maaf,
aku sudah lancang masuk ke sini."
Sebenarnya Liu He-ting bukan orang yang kaku tapi karena
semua yang dilihat di sini sangat aneh ditambah lagi dengan
keadaan rumah yang misterius, maka semua membuatnya
merasa kaku, tapi itu tidak berlangsung lama setelah itu dia
sudah kembali seperti semula.
Mata gadis itu sangat indah, dia terus menatap Liu He-ting,
kemudian gadis itu tertawa dan dengan tangannya yang putih
menutup mulutnya. Dia berkata, "Kau jangan bertanya dulu
padaku, aku ingin bertanya dulu kepadamu, malam-malam
begitu kau masuk ke dalam rumah ini, lalu melihat ke setiap
kamar, sebenarnya ada apa?"
Liu He-ting menundukkan kepalanya, dia sendiri pun tidak
tahu mengapa dia tidak berani menatap mata gadis ini,
sekarang setelah ditanya seperti itu dia tidak bisa menjawab.
Setelah lama terdiam dia baru menjawab, "Aku datang ke
sini pasti ada alasannya, tapi Nona bukan tuan rumah ini, jadi
aku tidak perlu memberitahu kepada Anda apa alasannya."
"Tidak disangka kau begitu pandai bicara, aku adalah tuan
Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
rumah di sini - " Liu He-ting melihatnya, segera dia mengangkat alisnya dan
berkata, "Jika Nona adalah tuan rumah ini, aku ingin meminta
37 Dewi KZ http://kangzusi.com/
keadilan kepada Nona dan aku ingin bertanya kepada Nona,
apalah pendekar-pendekar yang telah masuk ke sini, sudah
mati atau masih hidup" Apakah mereka dengan Nona - "
Gadis ini tertawa menyela kata-katanya, dia tertawa manja
dan berkata, "Kau jangan begitu galak, siapa sebenarnya tuan
rumah di sni! Aku juga ingin bertanya kepadamu! Bukankah
tadi kau sudah berputar-putar mengelilingi rumah ini, apakah
kau tidak bertemu dengan tuan rumah ini?"
Gadis ini terus tertawa dan matanya pun tampak
dimainkan. Liu He-ting menjadi serba susah, kemudian gadis
ini meloncat dari atas meja dan berputar setelah itu dia
membereskan bajunya, dia membalikkan badannya dan
tertawa, "Aku tidak percaya di sini tidak ada seorang pun, mari
kita coba untuk mencarinya!"
Liu He-ting mengangkat kepala dan berkata, Tadi di luar
ada yang merobek gendang dengan pedang apakah itu
adalah Nona?" Karena sewaktu dia melihat gadis ini berputar, Liu He-ting
melihat punggung gadis ini terselip sebilah pedang panjang
yang aneh, dia juga melihat pada waktu gadis ini meloncat
turun dari meja, badannya bergerak sangat ringan karena itu
Liu He-ting segera menanyakannya.
Gadis ini mengangguk, dia tertawa dan berkata, Tadi
sewaktu aku sedang mendengar kau meniup seruling, tiba-tiba
aku terganggu oleh bunyi gendang, sehingga aku tidak bisa
mendengar suara serulingmu, karena marah maka aku
menghancurkan gendang-gendang itu."
Dia berhenti sebentar lalu melanjutkan, Tapi tadi aku
hampir bertarung dengan pemain gendang itu. Ilmu silat orang
itu sangat tinggi, wajahnya penuh dengan cambang dan
terlihat sangat seram. Aku takut dia akan mengejarku."
38 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Gadis itu tertawa lagi dan berkata, "Untungnya walaupun
ilmu silat orang itu tinggi tapi otaknya kurang cerdas, aku
berputar-putar dan melarikan diri ke sini, dia tidak bisa
mengejarku lagi." Gadis ini terus bicara, Liu He-ting yang mendengar
ceritanya hanya bisa bengong. Tadi diam-diam dia merasa
kaget dengan ilmu dari orang yang memecahkan gendang itu,
dia tidak menyangka sama sekali kalau yang memecahkan
gendang-gendang itu adalah gadis yang terlihat masih polos,
sejak kecil Liu He-ting sudah belajar ilmu silat, ayah dan
ibunya adalah pesilat tangguh, ditambah lagi bakat silatnya
lumayan besar. kali ini dia berkelana di dunia persilatan,
walaupun tidak bisa mengalahkan semua orang, seorang
pesilat muda, tapi dia termasuk orang yang bisa dihitung jari
dengan kemampuan yang dimilikinya.
Gadis ini lebih muda darinya, dia belum pernah melihat ilmu
silatnya tapi ilmu meringankan tubuh gadis itu tidak berada di
bawahnya, malah sedikit berada di atasnya.
Dia terpaku dan mengingat kembali nasihat pepatah, "Di
luar manusia masih ada manusia lainnya, di luar langit masih
ada langit." Kesombongan yang sehari-hari ada pada dirinya sekarang
mulai berkurang. Gadis itu tertawa lagi dan berkata, "Mengapa kau hanya
bengong" Kita sama-sama mencari, jika kau tidak berani, biar
aku sendiri saja yang mencarinya."
Liu He-ting menenangkan dirinya, dia melihat gadis itu
seperti menertawai dirinya, matanya yang indah di bawah
cahaya lilin yang suram terlihat seperti 2 butir mutiara di dalam
kegelapan, tawa yang manis seperti air sungai di musim semi,
air sungai itu dipenuhi dengan bunga Tao. Kata-kata Liu He-
ting yang ingin disampaikan seperti berputar di riak air lalu
39 Dewi KZ http://kangzusi.com/
menghilang, lesung pipit gadis itu terlihat lagi, kedua pipinya
menjadi merah. Dia berkata kepada Liu He-ting dengan
manja, Tidak disangka laki-laki yang lebih besar dariku
ternyata lebih penakut dari seorang perempuan."
Sesudah itu dia memutar badannya, dengan ringan dia
keluar dari rumah ini. Liu He-ting merasa ada bau wangi terbawa angin melewat
sisinya, dia berbalik untuk melihat, di pintu itu hanya terlihat
baju hijau gadis itu, segera Liu He-ting berlari mengikuti gadis
itu dan keluar dari ruangan itu.
Cahaya lilin semakin gelap tapi mata Liu He-ting tetap bisa
melihat bayangan orang berbaju hijau itu dengan jelas.
Mereka hanya melewati setiap kamar tapi dalam hembusan
angin malam ini seperti membawa harum seperti bunga.
Kamar suram itu karena tercium ada bau wangi, terasa
tidak begitu seram lagi. Liu He-ting yang tadinya terkejut dan
juga aneh sekarang perasaannya berubah menjadi hangat
dan sedikit kacau, dia sendiri pun terkejut dengan perubahan
pada dirinya tapi dengan senang dia menerima perubahan ini,
hati seorang manusia benar-benar sangat aneh! Melewati
puluhan kamar, dengan kecepatan yang mereka miliki semua
itu hanya berlangsung dalam sekejap.
Liu He-ting mengikuti bayangan hijau itu tiba-tiba Liu He-
ting melihat gadis itu berhenti di kamar terakhir dan sepertinya
dia melihat dan telah menemukan sesuatu.
"Kamar ini ternyata kosong juga, apakah ada perubahan
dalam rumah ini" Apakah rumah ini ada hal aneh yang tiba-
tiba muncul?" Liu He-ting merasa aneh lagi, dengan cepat dia berlari ke
sana, kelihatannya kamar itu pun seperti kamar-kamar
lainnya, tidak ada yang aneh, tapi gadis berbaju hijau ini terus
melihat ke arah meja yang ada di tengah-tengah ruangan itu.
40 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Liu He-ting terbatuk, dengan cepat dia langsung berlari ke
depan gadis itu. Gadis itu membalikkan kepalanya untuk
melihat Liu He-ting kemudian dia balik lagi untuk melihat meja
itu dan berkata dengan sedikit kaget, "Aneh.... .mengapa
semua kamar di rumah ini hanya ada meja dan di atas meja
hanya ada lilin yang sudah pernah dipakai. Tapi hanya d
kamar ini mejanya tidak diletakkan lilin tapi sebuah lampu."
Liu He-ting bergerak, dia melihat meja itu, benar saja di
atas meja ada lampu tembaga yang terlihat sangat bagus, di
dalam kegelapan mengeluarkan cahaya kerlap-kerlip.
Liu He-ting merasa sangat malu, karena tadi dia sudah
memutari kamar-kamar di rumah itu tapi dia tidak menemukan
kalau meja di kamar itu tidak diletakkan lilin melainkan lampu.
Gadis itu tertawa dan berkata, "Tidak apa-apa, biasanya
perempuan lebih teliti dari laki-laki."
Kata-katanya terdengar sangat lembut. Liu He-ting terpaku,
diam-diam dia berpikir, "Tadi gadis ini begitu galak, mengapa
sekarang berubah menjadi begitu lembut?" Dia tidak habis
pikir apa alasan perubahan ini. Dia tidak tahu bahwa sejak
jaman dulu sampai sekarang, hati seorang gadis sulit untuk
ditebak, hal-hal seperti tadi pun belum tentu dia bisa
menebaknya. Gadis itu berjalan mendekati meja itu dan dia dengan teliti
dia melihat meja itu. Dia bertanya, "Apakah kau membawa
korek api" Nyalakanlah!"
Segera korek api dinyalakan, gadis itu berkata, "Gerakanmu sangat cepat."
Liu He-ting merasa wajahnya menjadi merah, korek api itu
diangkat tinggi-tinggi dan dia berdiri di sisi gadis itu, Dia tidak
mengomentari kata-kata gadis itu.
41 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Gadis itu sedang menundukkan kepalanya, lehernya yang
putih terlihat seperti giok, rambutnya begitu hitam, benar-
benar membuat hati seorang laki-laki bergetar.
Liu He-ting menarik nafas di dalam hati, dia berusaha
mengalihkan sorot matanya dari leher putih ini. Terdengar
gadis itu berteriak, dia mengangkat kepalanya, dengan
gembira dia melihat Liu He-ting dan berkata, "Ternyata semua
rahasia ada di lampu yang terbuat dari tembaga ini!"
Liu He-ting sedikit bengong, terdengar gadis ini berkata
lagi, "Kau lihat minyak di lampu itu sudah mengering dan di
dalamnya banyak debu, sepertinya sudah lama tidak terpakai,
tapi di luar lampu tembaga ini terlihat begitu terang, sepertinya
setiap hari ada orang yang menggosoknya. Coba kau pikir apa
alasan semua ini?" Liu He-ting berpikir sejenak. Kemudian dia baru mengerti,
"Maksud Nona adalah lampu ini hanya sebagai sebuah
tombol?" Gadis ini menepuk tangannya dan tertawa. Dia berkata,
Tidak disangka kau pintar juga!"
Wajah Liu He-ting merah, memang dia bukan orang bodoh,
sejak kecil sampai besar dia selalu mendapat banyak pujian,
dia sudah bosan mendengarnya.
Tapi sekarang setelah gadis itu berkata seperti tadi,
membuat dia merasakan kegembiraan yang tidak bisa
dilukiskan dengan kata-kata, terasa hal ini lebih penting dan
berarti daripada ketika dia mendapatkan pujian dari orang lain.
Gadis itu berkata lagi, "Di dalam rumah ini pasti banyak
tersimpan rahasia, menurut pandanganku, pasti ada orang
yang tinggal di sini, tapi dimana tuan rumah ini?"
Dia tertawa lagi dan melanjutkan, "Di bawah meja ini pasti
ada rahasia juga, rahasia rumah ini pasti tersimpan di sini,
42 Dewi KZ http://kangzusi.com/
apakah menurutnya semua tebakanku benar?" Sambil bicara,
dia memainkan lampu itu, tapi lampu tembaga ini sama sekali
tidak bergerak. Liu He-ting mengerutkan dahinya, jarinya menepuk meja
itu, meja yang berdiri di tengah-tengah kamar ini terlihat
sangat biasa, ternyata meja itu terbuat dari besi, dahi Liu He-
ting berkerut lagi, dia melihat gadis itu sedang memegang
lampu. Dia memutar lampu itu ke kiri lalu ke kanan tapi lampu
itu tetap tidak bergerak.
Gadis itu membalikkan badannya dan berkata dengan
manja, "Jangan terus berdiri di sana, hayo bantu aku!"
Liu He-ting tersenyum. Tiba-tiba dia mengeluarkan telapak
tangannya dan memukul. Gadis itu berkata, "Jangan menggunakan tenaga besar
seperti itu, benda ini...."
Kata-katanya belum habis, dia melihat lampu yang telah
dipukul oleh Liu He-ting menancap ke dalam meja besi itu,
kemudian terdengar suara tombol yang bergeser, meja itu
tiba-tiba naik ke atas dan muncullah sebuah lubang gelap.
Gadis itu terkejut, dia melihat Liu He-ting, Liu He-ting pun
balas melihatnya sambil tertawa. Di mata Liu He-ting kelihatan
kalau dia sangat puas dan menunggu pujian gadis itu.
Tapi gadis itu malah berkata dengan dingin, "Kau sangat
hebat, mengapa tidak sejak tadi kau mengeluarkan
tenagamu?" Dia membalikkan badannya dan tidak mau
melihat Liu He-ting lagi.
Liu He-ting menarik nafas dan berpikir, "Sifat gadis ini
benar-benar sulit ditebak, apa yang dipikirkannya sulit
dimengerti." Liu He-ting tidak tahu, walaupun gadis itu tidak memujinya
tapi di dalam hati dia setuju dengan perbuatan Liu He-ting. Dia
43 Dewi KZ http://kangzusi.com/
pun berpikir, Tidak disangka pemuda ini selain tampan, ilmu
silatnya pun tinggi, tapi dia tidak mengerti dengan teknik
bangunan." Kemudian dia berpikir lagi, "Orang seperti dia yang begitu
berbakat, siapa yang telah mengajarkan ilmu silat kepadanya?" Mereka masing-masing tertarik oleh kecerdasan dan
kepintaran mereka, mereka saling mengira-ngira siapa guru
mereka, hanya saja kedua-duanya tidak bisa menebak.
Meja besi itu terus naik kira-kira mencapai ketinggian 90
sentimeter lalu berhenti, gua itu sangat gelap dan tidak ada
tangga turun. Liu He-ting terpaku kemudian dia berkata, "Nona, tunggu
sebentar, biar aku turun dulu melihat-lihat."
Dia bersiap-siap turun. Gadis itu malah berkata, "Apakah
kau akan meloncat begitu saja" Aku belum pernah melihat
ada orang sebodoh dirimu, kau bisa melempar sebuah batu
terlebih dahulu baru kau akan tahu di bawah sana ada apa."
Walaupun kata-katanya manja, tapi nadanya penuh pengertian. Liu He-ting sangat senang, segera dia mencari
sebuah batu untuk mencari tahu keadaan di sana.
Gadis itu segera keluar lagi.
Liu He-ting merasa kaget, dia masih bertanya-tanya, tapi
gadis itu dengan cepat sudah kembali, tangannya terulur ke
depan Liu He-ting memberikan sesuatu, ternyata itu adalah
sebatang lilin. Liu He-ting memuji tindakan gadis itu, dia merasa kalau
gadis itu benar-benar cerdas, kepintarannya ada di atas
dirinya, tanpa berkata apa pun dia menerima lilin yang
Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
diberikan oleh gadis itu. Dengan korek api dia menyalakan lilin
44 Dewi KZ http://kangzusi.com/
itu dan batang korek itu pun dilemparkannya ke bawah gua
yang gelap itu. Sedikit cahaya terlihat jatuh ke dalam terowongan itu,
hanya sebentar langsung padam. Kemudian terdengar suara
'PUSH' dari bawah. Gadis itu segera berkata, "Di bawah sana
adalah tanah padat dan tidak begitu dalam."
Liu He-ting sedikit melihat, ternyata gadis itu sedang
mengalihkan pandangannya, dia mengeluarkan tangannya
dan berkata, "Berikan korek itu kepadaku."
Tanpa bicara apa pun, korek api itu diberikan oleh Liu He-
ting kepada gadis itu. Hati Liu He-ting benar-benar bergejolak,
dia belum pernah merasakan perasaan seperti ini, gadis ini
tiba-tiba bisa menjadi manja lalu tiba-tiba menjadi judes, tapi
kadang juga terlihat lembut, menimbulkan berbagai perasaan.
Apakah dia marah, senang, atau sebagainya, Liu He-ting tidak
tahu pasti, dia hanya merasa walaupun gadis itu bersikap
manja, marah, atau tertawa tapi dia tetap terlihat begitu
lembut, perasaan manis seperti ini belum pernah dia alami.
Gadis itu mengambil korek lagi. Ujung jarinya mengenai jari
Liu He-ting yang kuat, di dalam hati gadis judes itu timbul
perasan hangat. Diam-diam dia bertanya kepada dirinya sendiri, mengapa
menghadapi pemuda ini, kadang-kadang dia begitu galak dan
kadang-kadang bisa juga begitu lembut"
Dia tidak bisa menjawab apa sebabnya, karena itu
wajahnya menjadi merah lagi.
Dia tahu jika dia tidak mengerti, maka itu adalah....
Dia melarang dirinya terus berpikir jauh. Liu He-ting sudah
meloncat turun, ada suara ringan yang terdengar dari bawah,
suara tadi lebih ringan dari pada saat korek itu jatuh,
kemudian dia berjalan ke sisi lubang dan melihat ke bawah, di
45 Dewi KZ http://kangzusi.com/
dalam sana sangat gelap seperti dunia orang buta, dengan
sekuat tenaga melihat pun tetap tidak bisa melihat dengan
jelas bagaimana keadaan di bawah di sana.
Karena itu dia mulai merasa cemas.
"Di bawah sana seperti apa" Apakah ada orang di sana"
Aku benar-benar bersalah membiarkan dia meloncat ke
bawah, kalau-kalau dia - "
Sekali lagi dia memotong pikirannya, semenjak dia
mengerti tentang keadaan dunia luar, belum pernah dia
menyalahkan dirinya sendiri, tapi sekarang hanya karena satu
orang yang tidak begitu dikenalnya, dia sudah menyalahkan
dirinya. Ini hal aneh tapi juga menyenangkan! Hatinya semakin
kacau, dia bersiap-siap akan meloncat.
Tiba-tiba - Di bawah sana terdengar suara Liu He-ting yang keras,
"Nona, di sini tidak begitu dalam, kalau ingin meloncat,
meloncatlah dengan lurus."
Kemudian dia berkata lagi, "Tapi kau harus berhati-hati,
karena di sini sangat gelap."
Dengan lembut dia tersenyum, dari tawanya terlihat ada
cahaya terang yang membuatnya terlihat cantik seperti dewi,
tapi dia tetap berkata, "Kau tenang saja, aku tidak akan mati di
sini karena jatuh, jangan kira ilmu meringankan tubuhmu lebih
hebat dariku." Diam-diam dia tertawa dan segera meloncat ke dalam
lubang itu, sesampainya di tengah-tengah jalan terowongan
itu, api korek telah padam karena itu membuat terowongan
semakin gelap, sampai-sampai bayangan orang pun tidak bisa
dibedakan. 46 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Pinggangnya yang kecil diputar di tengah udara, hingga
begitu sampai di bawah, kakinya tidak mengeluarkan suara
keras. Tapi yang dia hadapi sekarang adalah bau laki-laki yang
sangat khas, itu membuatnya kaget dan mundur 2 langkah
setelah itu dia baru bisa berdiri dengan tegak, sepasang
tangan kuat sudah memapahnya, terdengar Liu He-ting
dengan lembut berkata, "Nona harus berhati-hati, karena di
sini sangat gelap - " Kata-kata Liu He-ting belum selesai,
dengan dingin dia berkata, "Jangan banyak mengurusiku,
apakah kau kira aku tidak bisa berdiri dengan benar" Pegang
ini pegang itu, apa ini?" Hanya beberapa kata saja sudah
membuat telinga Liu He-ting seperti disambar petir, badannya
bergetar, diam-diam dia menarik kembali tangannya. Apa
yang harus dia katakan sekarang"
Liu He-ting terpaku, dia merasa malu, marah, dan
menyesal, semakin dipikirkan dia semakin marah, di dalam
kegelapan terlihat 2 mata gadis itu mengeluarkan cahaya,
matanya berkedip-kedip. Sepasang mata itu seperti sedang
melihatnya, walaupun dia tahu gadis ini tidak bisa melihatnya
di dalam kegelapan seperti ini tapi dia tetap menundukkan
kepalanya. Gadis itu tertawa lagi dan berkata, "Mengapa kau tidak
bicara lagi" Aku tanya kepadamu, setelah begitu lama kau
turun apakah kau menemukan sesuatu?" Suaranya manja
tidak dingin seperti tadi.
Liu He-ting terpaku lagi, diam-diam dia tertawa kecut, gadis
ini tiba-tiba marah, tiba-tiba menjadi lembut, tiba-tiba judes,
membuatnya bingung, dia hanya bisa menarik nafas dan
membalikkan badannya lalu berjalan, sambil menjawab, "Di
sini sangat gelap, aku tidak bisa melihat apa-apa, di rumah ini
ada gua, pasti ini bukan hal yang sangat biasa dan tadi di
tempat yang sempat kupegang seperti ada sebuah pintu, di
47 Dewi KZ http://kangzusi.com/
pintu terdapat ukiran, kalau tidak salah di balik pintu ini pasti
ada tempat...." Baru saja dia berkata sampai di sana, tiba-tiba Liu He-ting
teringat bagaimana kalau dia salah menebak, dia malah akan
ditertawakan oleh gadis ini, karena itu dia diam dan tidak ingin
melanjutkan kata-katanya.
Terdengar gadis itu tertawa lembut dan berkata, "Di sini
sangat gelap membuat orang menjadi takut, di tempat begitu
gelap seperti ini kau bisa menemukan banyak hal aneh,
benar-benar bukan hal yang mudah."
Gadis itu tertawa lagi dan berkata, "Aku benar-benar sudah
pikun, mengapa tidak terpikir...."
Tiba-tiba di depan Liu He-ting ada cahaya sangat terang,
sinar ini membuat mata Liu He-ting hampir tidak bisa terbuka.
Gadis itu tertawa lagi dan berkata, "Seharusnya sejak tadi aku
mengeluarkan pedang ini. Pedang ini lebih baik daripada
korek api itu." Tiba-tiba dia berteriak, "Kau lihat di depan sana, benar-
benar ada sebuah pintu - Wah pintu itu benar-benar indah!
Aku belum pernah melihat pintu bagus seperti ini."
Kedua mata Liu He-ting baru saja akan dibuka, tapi gadis
itu sudah berjalan ke depannya, dia tertawa cantik seperti
bunga, lesung pipitnya begitu jelas terlihat, di depannya ada
sebilah pedang hijau yang mengeluarkan cahaya, wajah cantik
di bawah sinar pedang ini terlihat lebih cantik sekaligus gagah.
Tapi mata Liu He-ting tidak berani lama-lama berhenti di
wajah yang cantik itu, dia membalikkan kepalanya untuk
melihat ke sekeliling tempat itu, dia melihat kalau di ujung
jalan bawah itu ada sebuah pintu yang tingginya kurang lebih
3 meter, di depannya ada ukiran naga terbang dan harimau
yang sedang meloncat, disinari oleh cahaya pedang terlihat
gagah dan mewah. Entah pintu ini terbuat dari bahan apa"
48 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Di bawah tanah yang begitu gelap, tiba-tiba terlihat pintu
yang begitu mewah dan indah, membuat Liu He-ting merasa
aneh. Tapi gadis itu tetap tertawa dan berkata, "Dia benar-benar
sangat hebat, masih bisa membuat pintu yang begitu bagus,
coba tebak, di balik pintu ini ada apa?"
Baru saja habis bicara, dia langsung berlari ke depan pintu
itu dan mendorong sebuah ring yang terpasang di pintu itu.
Tapi pintu itu tidak bergerak sama sekali. Liu He-ting menarik
nafas, dia takut pada saat gadis itu mendorong pintu, dari balik
pintu akan terjadi hal yang tidak mereka inginkan, sekarang
melihat pintu itu tidak bisa dibuka, dia malah merasa tenang.
Tiba-tiba gadis ini menarik ring pintu yang ada di sebelah
kanan dan pintu itu pun terbuka dengan pelan dan mulai
terbuka separuh, dengan bantuan sinar pedang, di dalam
pintu tidak terlihat ada apa-apa, kosong, sepertinya masih ada
sebuah jalan di bawah tanah.
Walaupun Liu He-ting masih muda, tapi dia selalu berhati-
hati, begitu dia melihat keadaan itu dengan teliti, dia baru
berani untuk terus berjalan, tapi gadis ini sudah berjalan di
depannya, tampaknya dia tidak takut pada bahaya yang tiba-
tiba saja bisa datang. Baru saja melangkah masuk ke balik pintu itu, udara
lembab yang ada di bawah langsung terasa oleh Liu He-ting,
tiba-tiba dia teringat kembali pada misteriusnya rumah ini, dia
langsung gemetar, begitu masuk ke dalam pintu ini, hidup atau
matinya belum bisa diketahui dengan pasti, mungkin mulai
hari ini dia tidak akan bisa keluar dari pintu ini lagi.
Gadis itu berjalan di depan, dia tertawa dan berkata, "Kalau
kau tidak berani masuk, kau tunggu saja di luar."
Hati Liu He-ting terasa panas, segera dia melangkah
dengan langkah besar ke depan gadis itu, mereka hanya
49 Dewi KZ http://kangzusi.com/
berjalan sebentar langsung sampai di ujung jalan itu. Di sisi
kiri dan kanan jalan itu ada sebuah jalan bercabang. Liu He-
ting maju ke depan untuk melihat ke sekeliling, terlihat jalan
bercabang itu di sebelah kirinya terdapat sebuah pintu hitam
yang diukir, dan jalan bercabang di sebelah kanan terdapat
sebuah pintu berwarna merah.
Liu He-ting berhenti karena merasa ragu. Dan dia
memutuskan berjalan ke sebelah kanan. Gadis itu mengikutinya dari belakang, walaupun wajahnya tersenyum
tapi dari sorot matanya terlihat kalau dia juga merasa tegang.
Begitu sampai di depan pintu merah itu, Liu He-ting
membalikkan kepalanya untuk melihat gadis itu, kedua mata
gadis yang indah itu terus melihatnya. Liu He-ting
membusungkan dadanya dan menjulurkan tangannya untuk
memukul ring pintu itu, pintu merah itu segera terbuka tanpa
suara, cahaya menyilaukan keluar dari balik pintu, membuat
cahaya pedang menjadi gelap.
Liu He-ting yang masih berdiri di luar pintu, merasa tegang
sekaligus aneh. Selama 10 tahun ini tidak ada seorang pun
yang mengetahui rahasia di balik pintu itu, sekarang dia hanya
tinggal masuk untuk melihat, maka semua rahasia ini bisa ada
jawabannya. Dia menarik nafas panjang, bersiap-siap
memasuki pintu itu. Siapa tahu.... Keadaan di balik pintu itu sama sekali tidak terbayangkan
oleh Liu He-ting. Begitu gadis itu melangkah masuk, dia pun
kaget dan berteriak. Karena di bawah tanah yang gelap itu, di balik pintu yang
menyimpan rahasia dan misterius itu, adalah sebuah kamar
perempuan yang indah dan mewah, sekeliling tembok itu
terbuat dari batu berwarna hijau, langit-langit dipenuhi oleh
mutiara sebesar buah lengkeng. Kamar itu sangat indah dan
50 Dewi KZ http://kangzusi.com/
bagus, meja rias terbuat dari bahan yang bagus dan sangat
cocok dilihat. Liu He-ting melihat ke sekeliling kamar itu, dia hanya
melihat sebuah bola hijau, selain itu yang ada hanya
bayangan dirinya dan gadis itu, disinari oleh cahaya dari
mutiara. Liu He-ting seperti meloncat dari neraka yang seram
menuju surga yang indah. Liu He-ting tidak dilahirkan dari keluarga kaya, dia lahir dari
keluarga pesilat Apa yang dilihatnya selama tidak lebih yang
dilihat dari putra seorang kaya, tapi sekarang dia merasa dia
belum pernah melihat tempat yang begitu indah dan bagus,
mata gadis itu pun berputar, sepertinya dia pun sama
bingungnya dengan dirinya, pedang yang masih dipegangnya
dengan pelan turun dan ujung pedangnya mengenai lantai,
terdengar suara TANG', ternyata lantai itu pun dilapisi dengan
batu hijau. Gadis itu berdiri lama, dia mulai mencium bau
wangi yang manis, tapi dia tidak tahu dari mana asal bau ini....
Bau wangi ini tercium samar-samar, membuat kamar indah
ini seperti berada di alam mimpi.
Kelihatannya mereka pun mulai tertarik dan mabuk
terhadap suasana ini, sejak tadi perasaan takut dan kaget
yang menghimpit mereka, sekarang menghilang dalam
sekejap, gadis itu menarik nafas dengan pelan dan
meletakkan kembali pedangnya, pelan-pelan dia berjalan
menghampiri tempat tidur itu, lalu duduk di atasnya, dan
menyandar ke sandaran tempat tidur itu, dia bersikap manja
dan malas-malasan, seperti seorang perempuan yang belum
menikah dan menantikan datangnya seorang kekasih, dia
tidak terlihat seperti seorang pendekar perempuan yang ilmu
silatnya sangat tinggi. Liu He-ting pun merasakan hatinya seperti melayang dan
mengapung, seperti berada di atas awan dan sulit untuk
51 Dewi KZ http://kangzusi.com/
berdiri, dia pun ingin mencari suatu tempat di mana dia bisa
bersandar. Dia melihat wajah gadis itu menjadi merah,
matanya semakin bercahaya, tawanya terlihat manis, seperti
angin di musim semi yang dengan hangat berhembus ke
wajahnya, dia tidak bisa menghindar lagi.
Liu He-ting pun berjalan menghampiri tempat tidur itu lalu
Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
duduk di atas kasur yang tebal, perasaannya seperti malu
terhalang oleh tirai tipis. Lalu dia melihat keluar, sepertinya di
balik tirai itu pun ada sebuah ranjang dan tirai, di sana ada
seorang laki-laki dan perempuan yang sedang duduk
bersama, mata laki-laki itu seperti bintang, alisnya tebal dan
matanya besar, bibirnya merah dan giginya berderet dengan
rapi, dia tampan dan gagah, sedangkan yang perempuan,
bermata indah, mulutnya kecil, manja, dan sangat cantik.
Sepasang manusia ini, mata si perempuan bercahaya
menatap laki-laki itu, seperti sedang mabuk cinta. Liu He-ting
dengan terpana melihat semua itu, dia menertawakan sikap
sepasang manusia itu. Pemuda yang berada di depannya pun
tampak sedang tertawa kepadanya. Liu He-ting segera
menenangkan dirinya, hatinya menjadi dingin seperti disiram
oleh air es, dia segera membentak seperti petir dan keluar dari
kamar itu. Udara dingin yang terasa di bawah tanah, membuat
pikirannya kembali tenang, dan dia berteriak, "Untung!" dia
menoleh melihat gadis itu yang masih menyandar ke sisi
ranjang dan bertanya, "Hei, kau mau ke mana?"
Liu He-ting menahan nafasnya dan masuk kembali ke
dalam kamar, gadis itu seperti kebingungan sampai-sampai
Liu He-ting harus membawanya keluar berjalan ke arah pintu
hitam yang ada di sebelah kiri, setelah itu Liu He-ting baru
melepaskan gadis itu. Liu He-ting berkata, "Nona, apakah
keadaanmu baik-baik saja?"
52 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Gadis itu menenangkan dirinya mengingat kembali
sikapnya yang tadi, wajahnya menjadi merah, dia menundukkan kepalanya tidak berani menatap Liu He-ting.
Karena ada cahaya yang tersorot dari kamar itu sehingga
tidak membuat jalan bawah tanah sangat gelap seperti tadi.
Liu He-ting berdiri di depan pintu dan dia mulai mengatur
nafasnya. Terdengar suara 'PRING', Liu He-ting siap
memasuki pintu itu, kali ini dia sudah menahan nafas, dan
masuk ke dalam kamar, ternyata - Di balik pintu hitam itu pun
ada sebuah kamar, ada tirai dan meja rias, di langit-langit pun
terpasang mutiara yang bersinar dengan terang. Tembok
dinding kamar itu pun terbuat dari batu hijau. Kamar tadi
dengan kamar yang sekarang keadaannya persis sama.
Tapi bila dilihat lagi dengan teliti, batu hijau yang ada di
kamar itu terlihat lebih abu kehitam-hitaman. Tirainya pun
indah dan sangat bagus. Bukan berwarna merah muda atau
hijau seperti yang ada di kamar tadi, meja rias yang ada di
balik pintu merah terbuatdari mutiara dan benda-benda yang
ada di kamar tadi merupakan benda-benda mahal, sedangkan
di kamar ini hanya tersimpan botol-botol berwarna hitam.
Setelah masuk ke dalam kamar itu, Liu He-ting langsung
merasa seram, berbeda perasaannya pada saat berada di
kamar tadi, perasaan hangat terasa sehingga membuat orang
lupa pada dirinya sendiri. Sekarang kamar itu terasa dingin
tapi berbeda dengan rasa dingin yang terasa di jalan lorong
bawah tanah. Gadis itu tetap berdiri di luar pintu, setelah lama dia baru
melangkah masuk, matanya meneliti isi kamar itu, dan
wajahnya langsung berubah, dia pun sama seperti Liu He-ting
tidak menyangka kalau kedua kamar yang bentuknya hampir
sama tapi timbul perasaan yang berbeda. Gadis itu melihat ke
atas, walaupun langit-langit itu dipenuhi dengan mutiara tapi
cahaya yang ditimbulkan adalah cahaya berwarna putih
53 Dewi KZ http://kangzusi.com/
keabuan. Sinar ini menerpa wajah Liu He-ting, membuat
wajahnya yang tampan menjadi seram dan berwarna
kehijauan. Gadis itu kaget dan berteriak, dengan erat dia memegang
tangan Liu He-ting, mereka sama-sama merasakan kalau
tangan mereka basah oleh keringat dingin.
Begitu pandangan mereka beradu, walaupun mereka
menahan nafas dan tidak mengatakan apa pun, tapi di dalam
hati mereka tahu kalau mereka sama-sama memikirkan
sesuatu, "Mengapa rumah ini begitu aneh?" Mereka ingin
segera keluar dari kamar seram itu.
Rumah yang terkenal karena kemisteriusannya ini,
sekarang hanya seperti perahu yang berada di dalam kabut,
membuat orang kehilangan arah. Walaupun mereka merasa
takut, tapi mereka bertekad ingin mengetahui apa sebenarnya
yang berada di dalam rumah ini. Karena itu mereka tidak
berniat untuk keluar! Mereka berpegangan tangan, walaupun sekarang di dalam
hati mereka tidak ada perasaan apa pun, mereka
berpegangan tangan untuk memberi semangat kepada
masing-masing. Kemudian mereka pun mulai berjalan pelan-pelan berjalan
menuju sebuah meja rias yang berada di dekat dinding, di atas
meja rias itu terdapat 2 baris botol berwarna hitam. Liu He-ting
mengambil salah satunya dan melihat dengan teliti. Botol
hitam itu sangat bagus. Bukan terbuat dari giok atau pun
emas, tapi terbuat dari bahan berwarna hitam, di atas botol
terukir kata-kata, jika tidak dilihat dengan teliti sulit mengenal
huruf-huruf itu. Di botol itu tertulis: "Chang Zhou Zhao Jia Ping (nana tempat). Wu Hu Shen
Dao (Lima macan golok sakti) Zhao Ming Qi (nama orang)."
54 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Dan ada tanggal dan waktunya, dua baris huruf itu
berjumlah 18 kata. Hurufnya diukir dengan sangat indah dan
rapi. Hati Liu He-ting bergerak, dia mengangkat alisnya dan
tampak marah, kemudian dia memberikan botol hitam ini
kepada gadis yang ada di sebelahnya. Gadis itu melihat huruf-
huruf yang terdapat pada botol itu, dia melepaskan tangannya
yang sedang memegang Liu He-ting, kemudian membuka
tutup botol itu. Di bawah cahaya mutiara, botol itu sepertinya diisi oleh
darah, walaupun gadis ini tidak bisa melihat dengan jelas isi di
dalam botol itu, tapi dia merasa ingin muntah sekarang,
badannya gemetaran dan pegangan pada botol itu menjadi
longgar sehingga botol itu terjatuh ke bawah kakinya.
Mereka berdua berteriak karena kaget dan dengan cepat
Liu He-ting mengulurkan tangan untuk menyangga botol itu,
dia menangkap botol kecil berwarna hitam yang hampir
terjatuh. Setelah berteriak, mereka tidak bisa menahan nafas lagi
karena bau busuk yang menyengat mulai tercium dan dari
dalam botol ini keluar segenggam rambut!
Sekarang Liu He-ting makin mengerti, pendekar-pendekar
yang masuk ke dalam rumah misterius ini, benar-benar sudah
mati di tangan Nan Hai Xian Zi Shi Qi. Seorang perempuan
sadis dan kejam, dia telah menghancurkan mayat mereka
menjadi darah kental dan dimasukkan ke dalam botol-botol itu.
Liu He-ting merasakan kalau kemarahannya sudah
memenuhi seluruh rongga dadanya, dia ingin segera mencari
perempuan sadis itu menanyakan secara langsung mengapa
dia tega melakukan semua ini.
Tapi masalahnya sekarang Nan Hai Xian Zi yang tinggal di
rumah ini berada di mana"
55 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Liu He-ting mengerutkan dahinya, dia menahan bau
menyengat dan membusuk ini lalu mengembalikan botol itu ke
atas meja hias. Dia memeriksa setiap botol hitam yang ada di
atas meja, setiap botol terdapat ukiran setiap nama pendekar
yang mati berikut tanggal dan waktunya.
Di antara nama-nama pendekar itu, ada yang terkenal ada
pula yang mempunyai kedudukan di dunia persilatan, ada juga
penjahat besar di dunia persilatan. Liu He-ting melihat meja
rias ketiga pada botol ketujuh. Hati Liu He-ting bergetar, diam-
diam dia berpikir, mungkin di dalam botol itu terdapat saudara-
saudara Ru Yun-long Jin Lao-si.
Ternyata di atas botol terdapat tulisan yang diukir: Jiu Mian-
long Lao Da Qi. Botol-botol berikutnya pasti terdapat ukiran
Lie Huo-long, Fan Jian Long dan Duo Shou-long!
Liu He-ting menarik nafas, dia memasukkan keempat botol
kecil itu ke balik baju bagian dadanya, kemudian dia melihat
gadis yang masih berdiri di depan meja rias kedua, dia
memegang sebuah botol hitam tapi sorot matanya seperti
menerawang ke tempat jauh. Sepasang tangannya yang putih
tampak bergetar, sepertinya dia melihat nama yang ada di
botol itu dan mempunyai hubungan dengannya.
Segera Liu He-ting mendekatinya dan bertanya, "Kau
kenapa?" Tapi gadis ini tetap berdiri dengan bengong seperti
tidak mendengar pertanyaan Liu He-ting, wajahnya yang
cantik terlihat lebih menarik lagi tapi sepasang mata indahnya
bersorot penuh dengan kebencian. Liu He-ting menarik nafas,
dia tidak tahu bagaimana cara menghibur gadis itu, diam-diam
Liu He-ting melihat ukiran yang ada di botol itu, nama yang
ada di atas botol itu adalah Jiang Su Hu Qiu (nama tempat) Xi
Men Xiao Ou (nama orang).
Liu He-ting lahir dari keluarga pesilat, tapi dia tidak terlalu
mengenal orang-orang terkenal di dunia persilatan, karena itu
56 Dewi KZ http://kangzusi.com/
dia merasa asing dengan nama Xi Men Xiao Ou ini. Dan dia
pun tidak tahu nama gadis itu karena itu dia tidak tahu apa
hubungan antara gadis itu dengan Xi Men Xiao Ou. Yang pasti
gadis itu kenal dengan nama orang ini.
Tidak disangka gadis itu malah membalikkan badannya
bertanya kepada Liu He-ting, "Apakah kau kenal dengannya?"
Liu He-ting menggelengkan kepalanya. "Apakah kau
pernah bertemu dengannya?"
Liu He-ting kembali menggelengkan kepalanya lagi. Gadis
ini menarik nafas panjang dan berkata, "Aku pun tidak pernah
bertemu dengannya." Liu He-ting bingung. Dia merasa aneh!
"Kau belum pernah bertemu dengannya, mengapa kau bisa
merasa sedih karena dia?"
Gadis ini menarik nafas dan botol itu pun disimpannya
kembali ke atas meja lalu dia membereskan rambutnya, dia
melihat kakinya, lalu dia berjalan ke arah pintu.
Liu He-ting tidak mengenal gadis itu, tapi sudah setengah
hari ini mereka selalu bersama, dia mempunyai perasaan
sayang kepada gadis itu, sekarang melihat gadis itu hanya
bengong dan dengan sedih berjalan, hati Liu He-ting pun
merasa tidak enak, tanpa bicara apa pun, Liu He-ting
mengikutinya keluar. Tapi tiba-tiba saja gadis itu membalikkan kepalanya dan
berkata, Tolong ambil botol hitam itu untukku!"
Liu He-ting menurut, dia membalikkan badannya dan
mengambil botol itu, kemudian dengan cepat dia membawa
botol itu, mata gadis itu pelan-pelan melihat botol itu lagi,
matanya begitu sedih. Liu He-ting tidak tahan lagi, dia
bertanya, "Nona, ada apa" Apakah Nona bisa menceritakannya kepadaku" Kalau aku masih sanggup aku - "
57 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Gadis itu menggelengkan kepalanya. Dia memotong kata-
kata Liu He-ting sambil menarik nafas, Tidak ada masalah apa
pun sehingga aku harus meminta tolong kepadamu. Aku
hanya memintamu agar menyimpan botol ini. Hal lain yang
harus kukerjakan, aku bisa melakukannya sendiri."
Liu He-ting bengong lagi. Dia tidak tahu mengapa gadis itu
tidak mau menyimpan botol hitam itu malah menyuruhnya
untuk menyimpan botol itu untuknya, sebenarnya ada apa ini"
Tapi matanya yang sedih dan ucapannya yang sedih,
membuat Liu He-ting tidak bisa menolak permintaannya.
Hanya saja hati Liu He-ting tadinya kacau sekarang
bertambah kacau lagi, dia tidak tahu kapan dia baru bisa
membereskan kekacauan dan pertanyaan yang begitu banyak
ini. Ooo)odw-kzo(ooO BAB 2 Di tempat berbahaya, Bertemu perempuan yang
membingungkan Sekarang mereka berjalan di lorong bawah tanah, kamar
yang ada di sebelah kiri dan kanan lorong itu terbuka. Cahaya
dari mutiara bersinar dari balik pintu, membuat terowongan
yang tadinya gelap sekarang menjadi agak terang. Liu He-ting
berdiri di sisi pintu, cahaya mutiara menyinari tubuhnya dan
membentuk bayangan panjang. Dia meneliti botol hitam yang
tertulis nama Xi Men Xiao Ou, tiba-tiba hatinya bergetar. Dia
berpikir, "Di atas botol-botol hitam itu terukir nama, tempat
lahir orang yang telah dibunuh oleh perempuan kejam itu. Shi
Guan-yin tinggal di sini hanya beberapa tahun, dia tidak akan
bisa mengenali semua orang-orang dunia persilatan yang
datang ke sini, tapi mengapa dia bisa mengukir nama-nama ini
dengan tepat, kecuali pada waktu orang-orang itu akan mati,
58 Dewi KZ http://kangzusi.com/
mereka terpaksa mengatakan nama mereka, tapi tampaknya
tidak masuk akal.'' Liu He-ting terus berpikir, dia merasa kecuali banyak teka
teki dan berita-berita aneh yang beredar, sekarang dia mulai
merasa janggal dengan semua keadaan ini. Dia melihat gadis
berbaju hijau ini pelan-pelan berjalan di depannya sampai dia
hampir sampai di persimpangan jalan terowongan tadi.
Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Hatinya berpikir lagi, segera dia memasukkan botol itu ke balik
baju bagian dadanya kemudian dengan langkah besar dia
menyusul gadis itu. "Rumah ini sepertinya tidak ada orang, jadi dimana Shi
Guan-yin berada" Sudah beberapa tahun ini pendekar-
pendekar yang masuk ke sini tidak ada yang hidup lagi, jika
disebut mereka semua dibunuh oleh Shi Guan-yin, mengapa
sampai sekarang aku belum melihat perempuan itu" Kalau Shi
Guan-yin tidak tinggal di sini, lalu pendekar-pendekar itu
dibunuh oleh siapa?"
Suara Liu He-ting semakin keras, membuat lorong itu
dipenuhi oleh gema suaranya, sekarang dia telah berhenti
berkata tapi gema suaranya belum berhenti. Terdengar lorong
ini dipenuhi oleh suaranya yang bertanya-tanya, ".... siapa
yang membunuh" Siapa yang membunuh?"
Gadis itu berhenti melangkah dan pelan-pelan membalikkan kepalanya. Di bawah cahaya mutiara, wajahnya
terlihat pucat tapi matanya terlihat lebih jernih, matanya seperti
mutiara yang berada di langit-langit kamar itu. Dia melihat Liu
He-ting, kemudian menarik nafas dan berkata, "Hatiku
sekarang sedang kacau, jika kau ingin bertanya kepadaku,
nanti saja." Dia sudah membelok ke kiri dan keluar dari jalan menuju
mulut lorong. 59 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Liu He-ting terpaku, dia menundukkan kepalanya dan
berpikir.... Sewaktu dia masuk ke rumah ini, dia bertekad akan
mencari tahu rahasia rumah ini, tapi sampai sekarang
walaupun dia sudah melihat semua bagian rumah ini, apa
yang ada dan yang terjadi di rumah ini, semua seperti masih
berada di dalam kabut. Dia menundukkan kepalanya sambil terus berpikir, dia
sangat ingin keluar dari kabut tebal ini dan akhirnya
mengetahui segalanya. Tapi - Tiba-tiba di mulut lorong terdengar teriakan gadis berbaju
hijau, teriakan kaget itu membuat hati Liu He-ting bergetar, dia
segera berlari ke arah sana. Begitu dia melihat dengan jelas,
hatinya yang sedang kacau seperti diiris oleh pisau tajam,
telinganya mendenging, "Weng, Weng."
Dia tidak bisa melihat apa pun, yang terlihat hanya pintu
hitam yang berada di depannya.
Ternyata pintu hitam yang terbuka sekarang sudah tertutup
dengan rapat. Gadis itu sedang mendorong pintu seperti
orang gila, di luar pintu itu begitu mewah dan berkilau, tapi
disini tembok-tembok yang ada di sekeliling kamar ini
berwarna hijau keabuan yang jelek dan suram, gelang atau
palang pintu pun tidak ada.
Liu He-ting kaget, dia berlari ke depan gadis itu dan
bertanya, "Nona, apa yang telah terjadi?"
Tangan Mona ini terus mendorong pintu dan gerakannya
semakin perlahan, akhirnya berhenti. Tangannya yang putih
masih memegang daun pintu tapi akhirnya diturunkan juga.
Wajah orang si empunya tangan itu terlihat pucat sama seperti
warna telapak tangannya, kadang-kadang terlihat hijau seperti
warna bajunya. 60 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Gadis itu dengan kecewa menarik nafas dan berkata pada
dirinya sendiri, "Mengapa" Siapa yang menutup pintu ini?" Dia
membalikkan badannya, melihat pada Liu He-ting dan berkata,
"Mengapa" Aku.... aku pun tidak tahu!"
Wajah gadis itu yang tadinya bercahaya sekarang karena
merasa takut terlihat menjadi tidak karuan. Kedua kaki Liu He-
ting berdiri di sana. Dia pun merasakan udara dingin keluar
dari bawah tanah kemudian masuk ke dalam kaki dan lalu
menjalar ke jantungnya, hal ini membuat Liu He-ting gemetar,
dia maju selangkah sebaliknya gadis itu mundur, sekarang Liu
He-ting telah menggantikan posisinya.
Liu He-ting melakukan gerakan, dengan sepasang
tangannya, sekuat tenaga dia mendorong pintu itu sama
seperti yang dilakukan gadis itu.
Dari luar gerakan tangan Liu He-ting tampak sangat
perlahan dan juga tidak bertenaga, tapi sebenarnya tangan ini
mengandung tenaga yang bisa membuat batu menjadi bubuk,
seperti ada beban berat Liu He-ting menggerakkan tangannya,
mendorong ke depan lalu menarik ke belakang, mendorong ke
kiri lalu ke kanan, kemudian dia mengeluarkan suara besar,
tangannya pun mendorong pintu itu ke arah luar -
Terdengar suara PENG' dan pintu itu bergetar, tembok di
lorong itu juga bergetar karena didorong oleh kekuatan Liu He-
ting. Tapi pintu tetap tertutup rapat seperti tadi, sedikit pun
tidak ada perubahan, sela-sela pintunya juga tidak lebih besar
dari posisi tadi. Dengan kecewa Liu He-ting menarik nafas,
matanya terus melihat gadis berbaju hijau itu.
Sorot mata mereka bertemu, suara getaran gema pun
semakin menghilang kemudian mereka seperti mendengar
suara detak jantung mereka masing-masing.
Tiba-tiba Liu He-ting berkata, "Mana pedangmu" Mungkin
pedangmu bisa menembus pintu ini?"
61 Dewi KZ http://kangzusi.com/
"Aduh, aku lupa dengan pedangku."
Dia membalikkan tangannya untuk mencari, tapi dia hanya
memegang sarung pedang yang kosong. Wajahnya tampak
berubah dan berkata, "Mungkin aku lupa menyarungkan....
aku menaruhnya di tempat tidur itu."
Mengingat keadaan tadi, gadis itu jadi berhenti bicara
sejenak. Wajahnya yang tadinya pucat tiba-tiba menjadi
merah. Sekarang mereka berada dalam keadaan berbahaya di
rumah yang misterius ini, dan mereka pun tahu bahwa lawan
mereka adalah seorang iblis yang berbahaya dan misterius.
Tapi jika memikirkan kembali keadaan di dalam kamar tadi
hati mereka tetap bergetar lagi. Liu He-ting dengan cepat
menghindari sorot mata gadis itu dan berkata, "Aku akan ke
sana lagi untuk mencarinya."
Liu He-ting berbalik dan langsung lari.
Tapi - Cahaya dari sela-sela kedua daun pintu itu tampak
bersinar, bersinar sampai ke tempat mereka dan membuat
mereka bisa saling melihat wajah mereka masing-masing.
Begitu Liu He-ting membalikkan badannya, tanpa bersuara dia
pun menghilang. Udara, darah, detak jantung, dan semua pikiran tiba-tiba
seperti membeku. Kemudian detak jantung pun berpacu lebih cepat dan berat.
Liu He-ting tiba-tiba membentak, pada saat suara gema
bentakannya belum menghilang, dia sudah berlari ke ujung
lorong. Jika bukan karena dia sudah bersiap mengeluarkan
tangannya untuk memegang dinding lorong, mungkin
sekarang ini dia menabrak tembok lorong itu.
62 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Liu He-ting melihat ke sekelilingnya, hanya ada kegelapan,
dinding lorong, pintu, dan lainnya tidak terlihat sama sekali.
Pertama kalinya dia bisa merasakan bagaimana sedihnya
kehidupan orang buta, kesedihan dan ketakutan ini saja sudah
cukup membuat orang merasa gila. Apalagi Liu He-ting yang
mengetahui di mana pintu keluar, tapi sudah ditutup oleh
orang lain. Musuh yang sedang bersembunyi tampaknya
selalu mengawasi mereka dan bersiap-siap menelan jitua
mereka, tapi siapakah sebenarnya orang itu" Dimana dia
berada" Liu He-ting sama sekali tidak tahu.
Kegelapan, kegelapan yang tidak ada harapan, semenjak
lahir dia tidak tahu kalau kegelapan itu akan begitu
menakutkan. Dia sangat mengharapkan adanya cahaya
terang, meskipun di dalam kegelapan ini bukan hanya ada dia
sendiri, dia tidak sendirian, harapan semakin menguat karena
itu dia berteriak, "Kau.... Nona, kau ada di mana?"
Gelap, kegelapan membuat orang merasa cepat putus asa,
suara panggilannya berhenti, gema suaranya juga berhenti,
kegelapan ditambah dengan sepi yang mencekam. Di dalam
kegelapan tidak ada seorang pun yang menjawab.
Hati Liu He-ting serasa tenggelam, "Kemana dia pergi"
Kemana....".... mengapa dia tidak mau menjawabku?"
Liu He-ting berteriak, "Dimana kau" Kau di mana?"
Gemanya terdengar lebih kencang lagi, membuat gendang
telinganya mendenging terus.
Begitu gema itu menghilang, sepi dan sunyi terasa
bertambah kental lagi, rasa kaget, takut, curiga, kekacauan
saat seperti ini bagaikan gelombang yang menerpanya,
walaupun dia sangat pintar, walaupun dia mempunyai ilmu
silat tinggi, tapi dalam keadaan seperti ini dia merasa panik!
Apalagi dia baru berkelana di dunia persilatan, masalah Shi
Guan-yin dan rumah misterius ini sebenarnya sudah lama
63 Dewi KZ http://kangzusi.com/
beredar di kalangan persilatan tapi dia baru mengetahuinya
dari Ru Yun-long, Jin Lao-si. Pertama kali dia berkelana di
dunia persilatan, dia sudah bertemu dengan hal-hal misterius
dan pergi ke tempat yang di mana terpasang begitu banyak
perangkap, dia merasa semua ini tempat yang berbahaya, dia
memiringkan sedikit badannya, membiarkan punggungnya
menempel ke dinding lorong yang lembab, dia berusaha
menekan perasaan hatinya yang masih kaget juga curiga, dia
berharap dia bisa menolong dirinya sendiri dan keluar dari
rumah itu. Dinginnya dinding batu yang membuat dadanya bergejolak,
pelan-pelan mulai normal, dan membuat pikiran yang kacau
semakin merasa tenang. Tapi kemana perginya gadis berbaju hijau itu" Mengapa dia
tidak menjawab panggilannya" Pertanyaan ini tetap berada di
benaknya, jika ada seseorang meminta mengorbankan
sesuatu untuk mendapatkan penerangan, dia tidak akan ragu
untuk menyetujuinya. Tapi di sekelilingnya tetap gelap, gelap seperti mati,
dengan tidak sengaja dia menarik nafas, dia tetap berjalan
mengikuti dinding lorong itu, hanya dalam sekejap dia sudah
sampai diujung lorong. Dia tahu di ujung lorong ini adalah
pintu berwarna merah, dia meraba pintu itu, ukiran pintu yang
mencuat, di ujung jarinya terasa seperti sisik ular, dingin dan
jelek, dia bergetar, dengan cepat dia mencari gelang pintu itu,
kemudian dia mendorong lalu menariknya, dia berharap bisa
membuka pintu ini, sinar dari balik pintu akan menyinari lorong
gelap itu. Tapi dia merasa kecewa, pintu dinding yang tadi begitu
mudah didorong dan dibuka, sekarang dinding itu begitu rapat
seperti belum pernah dibuka, didorong dengan kekuatan
penuh juga tetap tidak bergeser.
64 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Walaupun semua sudah dalam dugaannya, tapi dia tetap
menjadi lemas, sekali lagi dia bersandar ke dinding lorong itu,
dia menenangkan dirinya. Walaupun dia ingin berpikir
bagaimana mengatasi bahaya yang sedang dihadapinya ini
tapi pikirannya tidak bisa tenang, yang lewat dalam pikirannya
hanya masa lalunya yang menyenangkan, khayalannya
sewaktu remaja, cinta, dan gurunya yang disiplin, rumah di
masa kecilnya, memancing di sungai kecil dan berlatih ilmu
silat di atas batu, mandi di bawah air terjun, dan lain-lain,
semua ini seharusnya tidak perlu dipikirkan sekarang, tapi
malah masuk ke dalam pikirannya. Seringkali orang berpikir
yang tidak seharusnya dipikirkan.
Dia tidak pernah tahu orang tua yang menjadi guru atau
ayahnya mempunyai kedudukan apa di dunia persilatan" Dia
pun tidak tahu orang tua itu, apakah gurunya atau ayahnya"
Dia hanya tahu semenjak dia mulai mengerti, dia selalu
bersama dengan orang tua ini, bersama orang tua ini dia
tinggal di dekat air terjun dan mata air, juga tinggal di sebuah
pohon cemara, dia melihat semua pemandangan yang ada di
puncak Huang Shan, dia ingat orang tua itu pernah
memegang tangannya untuk berdiri di jalan yang berliku-liku
dan air terjun yang deras, melihat awan yang menari dan air
terjun berjatuhan. Orang tua itu memberitahukan kepadanya bahwa
kehidupan orang sangat indah dan dunia ini begitu luas, waktu
itu dia merasa mengapa orang tua itu dengan nada aneh
menjelaskan semuanya dan mengapa mata orang tua itu
selalu tampak bersedih" Karena dia merasa sebenarnya
orang tua itu belum begitu tua, tidak perlu terus mengenang
masa lalu. Bagi Liu He-ting hidup itu penuh dengan harapan
dan tidak perlu terus dikenang.
Dia juga mengingat suatu sore, dia dengan orang tua itu
bersama-sama duduk di depan rumah mereka, dia meniup
65 Dewi KZ http://kangzusi.com/
seruling sambil melihat pemandangan sore, kemudian
menantikan tibanya malam hari.
Orang tua itu menunjuk malam hari yang sepi dan
memberitahu kepadanya, walaupun malam sangat indah tapi
tidak akan pernah seindah pagi hari yang terasa bersemangat.
Anak muda harus menyayangi semangat yang ada dalam
dirinya, kalau tidak begitu umur sudah tua, dia akan merasa
semua itu menjadi kerugian besar.
Kemudian di hari kedua, orang tua ini dengan ketat
mengajarkan ilmu silat kepadanya, dia jadi lebih berkonsentrasi mempelajarinya.
Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Jitua dan kehidupannya dilalui pada waktu santai dan juga
saat tegang. Sampai sekarang dia tidak mengerti, mengapa orang tua itu
bernama Tuan Ban Liu (Sahabat Yang Liu).
Karena di gunung Huang Shan tidak ada pohon Yang Liu,
dan yang ada hanya pohon cemara. Orang tua itu sering
berkata, "Kebanyakan di gunung terkenal selalu ada pohon
cemara, tapi tidak ada pohon cemara yang lebih bagus seperti
yang ada di Huang Shan!"
Mengapa orang tua itu dipanggil Tuan Ban Liu" Waktu itu
Prahara Pulau Naga Jelita 2 Pendekar Mabuk 021 Titisan Ilmu Setan Pusaka Pulau Es 9
Dewi KZ http://kangzusi.com/
RAHASIA IBLIS CANTIK Jai Huan Ji, 1962 Karya: Gu Long Kiriman Lavilla Ebook by : Dewi KZ http://kangzusi.com/ http://dewi-kz.info/
1 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Pendahuluan Angin hitam seperti tinta, petir terus menggelegar.
Angin topan yang terjadi sebelum hujan besar meniup
pohon-pohon dan rumput di pegunungan. Daun yang terkena
tetesan air terus bersuara. Walaupun sekarang musim panas
tapi di bawah Yi Shan, terasa dingin seperti musim gugur.
Terdengar suara petir, kemudian hujan lebat pun turun, air
hujan yang turun sebesar biji kacang, berjatuhan dan
membasahi pohon, petir mengeluarkan kilat yang terang, di
seluruh tempat ini terdengar terus suara petir.
Ada sekelompok kuda berlari di bawah guyuran hujan lebat,
walaupun hujan baru saja turun, tapi orang-orang yang
menunggang kuda itu sudah kelihatan basah kuyup.
Dari arah depan datang 2 ekor kuda, Walaupun hujan
sangat lebat, tapi orang yang berada di atas kuda itu tetap
duduk dengan tegak seperti sebuah gunung batu, kuda yang
ditungganginya adalah kuda bagus, kudanya berlari dengan
pesat seperti anak panah, terus berlari di bawah guyuran
hujan. Penunggang kuda yang berada di sebelah kiri tampak
sedang membersihkan air hujan yang mengenai wajahnya.
Dia mengomel, "Dari kota Yi Shui hingga ke sini jaraknya tidak
terlalu jauh, mengapa tempat ini begitu terpencil" Dalam
beberapa kilometer ini tidak terlihat ada bayangan seorang
pun, bahkan tempat untuk berteduh pun tidak ada."
Sambil berkata badannya yang tinggi dan besar diluruskan,
dia berdiri di atas pelana kudanya. Dengan mata yang berkilat
seperti petir, dia melihat ke sekelilingnya. Tiba-tiba dia sedikit
membungkuk, kemudian dia menepuk-nepuk kepala kudanya,
kuda kuat yang telah berjalan dalam jarak yang cukup jauh
meringkik senang dan kepalanya bergoyang ke kanan. Segera
kuda itu berlari dengan cepat menuju hutan lebat yang ada di
2 Dewi KZ http://kangzusi.com/
depannya, kaki kuda itu menginjak tanah yang tergenang air
dan membawa percikan air hujan ke atas.
Penunggang kuda yang berada sebelah kanan penunggang yang mengomel terdengar bersiul, dia pun
mengejar kuda yang telah berlari terlebih dahulu. Dua ekor
kuda lain yang ada di belakang, tadinya berjalan dengan
santai, sekarang mereka pun segera menggerakkan pecut dan
mengejar dua ekor kuda yang terlebih dahulu berlalu untuk
menghindari hujan lebat. Tapi di belakang mereka tiba-tiba terdengar suara teriakan,
seorang penunggang kuda yang tubuhnya lebih kecil
dibanding mereka berempat, dengan cepat mendekat dan
berteriak, "Kakak tertua, berhentilah! Kita jangan masuk ke
dalam hutan itu!" Tapi suara hujan terlalu keras, apalagi 2 ekor kuda yang
sudah berlari terlebih dulu, cukup jauh. Teriakan cemasnya,
tidak terdengar oleh orang yang berada di depan, dua ekor
kuda terdepan dengan cepat masuk ke dalam hutan yang
lebat itu. Laki-laki kurus yang tadi berteriak dengan cemas, tampak
terkejut, pundaknya dipukul oleh seseorang yang wajahnya
penuh dengan cambang. Dia tertawa dan berkata, "Buat apa kau berteriak" Hutan ini
bukan kandang harimau, mengapa tidak boleh masuk ke
sana?" Dia pun memecut kudanya dan dengan cepat mengejar
dua orang penunggang kuda yang berlari terlebih dulu.
Laki-laki kurus dan kecil itu mengerutkan dahinya, terlihat,
wajahnya sangat khawatir, dia melihat 2 ekor kuda terakhir
juga sudah masuk ke dalam hutan itu. Dia menarik nafas
panjang, terpaku di bawah deraian air hujan, akhirnya dengan
perlahan dia pun masuk ke dalam hutan lebat itu. Tapi tiap
3 Dewi KZ http://kangzusi.com/
langkah yang dia lakukan untuk masuk ke dalam hutan itu,
semakin membuat wajahnya tampak cemas dan juga
ketakutan, sepertinya hutan ini menyimpan hal yang
membuatnya merasa sangat takut.
Begitu memasuki hutan, air hujan tertahan oleh dedaunan
yang lebat, tentu saja orang-orang yang masuk ke dalam
hutan itu merasakan bahwa hujan menjadi lebih kecil di sana.
Empat ekor kuda pertama sudah sampai dan mereka pun
turun dari kuda, sambil memeras baju mereka yang basah,
mereka bergurau. Begitu melihat laki-laki kurus dan kecil itu datang, laki-laki
yang bercambang itu segera tertawa dan berkata, "Ternyata
Jin Lao-si baru datang setelah 3 tahun, mengapa kau jadi
penakut seperti ini" Dulu kau dan aku pernah berkelana di
dunia persilatan, kapan kita pernah merasa ketakutan?"
Kemudian dia melanjutkan lagi, "Lao-si (saudara ke empat),
kau harus tahu kali ini kita ke sini bermaksud untuk membuat
orang-orang dunia persilatan tahu bahwa di dunia persilatan
masih ada kami, Guan Wai Wu Long. (Lima Naga dari Luar
Tionggoan). Kalau semua orang seperti dirimu yang begitu
penakut, bendera Guan Wai Wu Long akan hancur di
tanganmu." Orang yang disebut-sebut sebagai Lao-si adalah laki-laki
yang kurus kecil. Dia tetap mengerutkan dahinya dan dia
masih tampak sangat khawatir. Dia menarik nafas ingin
menjawab tapi seorang laki-laki tinggi besar sudah menunjuk
ke dalam hutan sambil tertawa.
"Tidak disangka, perkiraanku tidak salah masuk ke dalam
hutan ini. Kalian lihat, di dalam sana ternyata ada rumah. Lao
Er, Lao San, kalian urus kuda-kuda itu, aku akan ke sana dulu
untuk melihat-lihat."
4 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Dengan langkah besar dia sudah melangkah masuk ke
dalam hutan. Tiga orang laki-laki yang berbadan tegap maju dan melihat-
lihat ke arah yang tadi ditunjuk oleh laki-laki itu. Di antara
rimbunnya hutan terlihat ada sebuah rumah tembok.
Tapi wajah Jin Lao-si terlihat lebih tegang lagi, tangannya
memegang tali kuda, kepalanya ditundukkan, air hujan yang
terjatuh dari dedaunan tepat mengenai lehernya, tapi dia
seperti tidak merasakan air hujan yang menetes.
Hujan masih terus turun dengan lebat, di dalam hutan itu
tiba-tiba terdengar suara teriakan. Mata Jin Lao-si bergetar,
tali yang dipegang dilepaskannya begitu saja, dengan langkah
besar dia berlari ke dalam hutan.
Pohon-pohon di dalam sana sangat lebat daunnya, celah-
celah di antara pepohonan tidak begitu besar, tapi dengan
ilmu meringankan tubuhnya, Jin Lao-si yang disebut dengan
Ru Yun-long (Naga Masuk Awan) dengan cepat bisa berputar
di antara pepohonan lebat itu, badannya bergerak dengan
tangkas dan cepat, benar-benar mengejutkan orang.
Semakin masuk ke dalam hutan, pepohonan di sana pun
semakin lebat, setelah dia meloncat beberapa kali dan turun,
tiba-tiba di depan tampak sebuah tanah kosong. Di dalam
hutan yang begitu lebat, tiba-tiba ada sebuah tanah kosong
buatan dan di atas tanah itu berdiri sebuah rumah, bangunan
itulah yang ternyata ditakuti oleh Jin Lao-si.
Empat orang anggota Guan Wai Wu Long, masih bengong,
sekarang wajah mereka berekspresi kaget. Jin Lao-si segera
lari ke depan dan berkata, "Di sini bukan tempat bagus,
sekarang hujan sudah mengecil, lebih baik kita tinggalkan
tempat ini dan melanjutkan perjalanan."
Tapi mata semua laki-laki tegap itu masih terus menatap
rumah itu. Rumah yang ada di dalam hutan itu belum terlihat
5 Dewi KZ http://kangzusi.com/
dengan jelas, ternyata semua dinding rumah itu terbuat dari
besi hitam dan tinggi dinding itu 15 meter, tembok besi hitam
ini menutupi seluruh rumah itu. Walaupun Guan Wai Wu Long
sering berkelana di dunia persilatan tapi bangunan aneh
seperti itu baru pertama kali mereka melihatnya.
Laki-laki bercambang itu memasukkan tangannya ke dalam
baju, kemudian dari balik bajunya dia mengeluarkan sebuah
kelereng, dengan jari tengahnya dia menyentil kelereng itu,
dan kelereng itu meluncur mengenai dinding itu, terdengar
suara dentingan besi yang saling beradu. Dia mengerutkan
dahi dan berkata, "Apakah ini?"
Wajah Ru Yun-long Jin Lao-si segera berubah, dia melihat
rumah itu masih tetap sepi tidak terdengar suara seorang pun,
dia merasa agak lega, kemudian dia menarik tangan laki-laki
bercambang itu dan berkata, "Kakak Kedua, mengapa kau
harus menyentil dinding rumah itu" Apakah kau tidak melihat
keadaan rumah itu, di dalamnya pasti ada sesuatu."
Laki-laki bercambang itu mengerutkan dahinya dan
membentak, "Apa pun yang terjadi, hari ini aku akan
menggoyangkan rumah itu!"
Dengan cepat dia masuk ke dalam hutan.
Ru Yun-long Jin Lao-si dengan cemas berkata, "Kakak
kedua masih mempunyai sifat seperti itu. Kakak Tertua, kau
harus menasihatinya, orang-orang dunia persilatan jika sudah
masuk ke dalam rumah ini tidak akan bisa keluar lagi. Kakak,
walaupun kau sudah lama tidak ke Zhong Yuan, tapi kau pasti
pernah mendengar nama Shi Guan-yin." (dewi Kwan In berhati
batu). Orang yang pertama-tama masuk ke dalam hutan itu
adalah seorang laki-laki tinggi besar, dia adalah ketua
perampok Wu Long Bang yang terkenal dengan sebutan Jin
Mian-long Zhao Da Qi (Naga berwajah Emas), wajahnya
6 Dewi KZ http://kangzusi.com/
berubah, dia berkata, "Zhi Guan-yin" Apakah dia adalah
pewaris dari laut selatan Wu Hen Da Shi (pendeta tanpa
kebencian) pernah bersumpah bahwa dia akan mengasingkan
diri selama 30 tahun, Dewi Nan Hai Shi Qi (Dewi Laut
Selatan)?" Suaranya baru selesai, Lie Huo-long (Naga Api yang
Keras) Lao Er sudah kembali datang menghampiri mereka
sambil tertawa. Dia berkata, "Ternyata yang tinggal di sana adalah Nan Hai
Xian Zi. Aku sering mendengar, katanya Shi Qi adalah si
cantik yang tercantik di dunia persilatan ini. Katanya jika ada
orang yang bisa membuatnya keluar dari rumah besi itu, dia
tidak akan mengasingkan diri lagi dan dia pun akan menikah
dengan orang yang berhasil membuatnya keluar. Ha! Ha!
Tidak disangka aku begitu beruntung bisa sampai di tempat
ini." Dia tertawa terbahak-bahak, terlihat air hujan yang jatuh
tepat mengenai wajahnya, kemudian mengalir masuk ke
cambangnya, lalu menetes ke dalam bajunya yang telah
basah oleh air hujan itu.
Ru Yun-long Jin Lao-si tampak mengerutkan dahinya,
matanya melihat tangan Lao Er yang sedang memegang
seutas tali kasar. Wajahnya berubah dan dengan takut dia
berkata, "Kakak Kedua, apa yang akan kau lakukan?"
Lie Huo-long mengerutkan dahinya dan membentak, "Lao-
si sejak kapan kau bisa melarangku?"
Kedua kakinya berhenti sebentar, lalu dia bergerak lagi, dia
meloncat ke sisi dinding besi itu. tangan kirinya memegang
ujung tali yang lebih besar, tangan kanannya memegang
ujung tali yang telah diikat dengan sebuah kaitan. Dia mundur
2 langkah, kemudian tangan kanannya melemparkan tali yang
7 Dewi KZ http://kangzusi.com/
ada kaitannya itu. Kaitan besi tepat mengait ke dinding besi
bagian atas. Jin Mian-long menarik nafas dan berkata, "Adik Kedua,
Kakak akan menemanimu."
Dia membalikkan kepalanya berkata, "Lao San, Lao-si,
kalau dalam waktu 3 jam kami belum keluar, pergilah ke kota
Ji Nan dan undanglah Lie-ma Jin-qiang (kuda keras tombak
emas), Pak Dong Er kemari - "
Kata-katanya belum selesai, Lie Huo-long sudah tertawa
dan berkata, "Tidak perlu membutuhkan waktu 3 jam, aku
jamin kita bisa keluar dengan selamat."
Dia berjalan ke bawah dinding itu dan menarik-narik tali,
mencoba kekuatan kait besi itu, dia tertawa dan berkata, "Kita
akan keluar dengan penuh semangat dan kami akan
membawa si cantik keluar dari sana."
Diiringi suara tawanya, badannya yang tinggi besar, hanya
dalam sekejap sudah berada di atas tembok, walaupun tubuh
Lie Huo-long tinggi besar, tapi gerakannya sangat cepat dan
lincah. Wajah Ru Yun-long pucat, begitu Jin Mian-long dan Lie
Huo-long menghilang di balik tembok, dia menarik nafas
panjang dan duduk di jalanan yang becek itu.
Hujan lebat dan angin datang dengan cepat, tapi pergi pun
dengan cepat. Sekarang angin dan hujan sudah berhenti,
sekeliling tempat itu kembali sepi, tapi suara tarikan nafas Ru
Yun-long sudah bercampur dengan suara daun yang tertiup
angin, suara itu terdengar sangat menyedihkan.
Tali besar yang tergantung di tembok itu mungkin karena
terburu-buru oleh Jin Mian-long, sampai sekarang belum
dilepaskan. Tali besar itu mengikuti arah angin bergoyang-
goyang, sorot mata Ru Yun-long terus melihat tali ini.
8 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Lao Shan Wu Long Bang adalah orang kaya di propinsi Si
Hei Long Jiang, bernama Fan Jiang Long (Naga Membalik
Sungai). Huang San Sheng, tiba-tiba meluruskan badannya
dan berkata, "Mengapa kakak tertua belum keluar juga, Lao
Wu, apakah sudah ada 3 jam?"
Duo Shou-long (Naga Bertangan Banyak) yang sejak tadi
hanya berdiam diri, menggelengkan kepalanya. Sorot matanya
yang tajam pun terus melihat tembok itu. Di balik tembok itu
tetap sepi seperti tidak pernah ada yang masuk dan juga
pernah ada yang keluar. Mata Fan Jiang Long tampak berputar melihat Ru Yun-long
yang masih duduk di bawah. Dengan cemas dia berkata, "Lao-
si, orang yang masuk ke rumah ini apakah tidak pernah ada
yang keluar?" Ru Yun-long melihat tembok besi itu. dengan perlahan dia
menjawab, "Banyak orang terkenal di dunia persilatan seperti
Zhen Tian Jian Zhan Qi, Tie Bi Jin Dao Ye Zao Xing, dan
lainnya, mereka berpikiran seperti kakak kedua tapi - tidak
pernah ada yang bisa keluar hidup-hidup dari sana."
Suaranya baru selesai, tiba-tiba Duo Shou-long berteriak
dengan kaget, sepasang mata yang tadinya seperti
mengantuk, sekarang terlihat membesar lalu melihat ke arah
tembok itu. Duo Shou-long adalah orang yang paling tenang di Wu
Long Bang. Sekarang wajahnya menjadi pucat. Fan Jiang
Long juga terkejut, dia mengikuti sorot mata Duo Shou-long
melihat ke arah itu. Tampak dari tembok besi hitam itu tiba-
tiba muncul sebuah tangan putih, jarinya yang bagus tersemat
sebuah cincin berwarna hitam.
Tangan putih itu pelan-pelan keluar dari balik tembok
kemudian mencengkeram tali besar itu. begitu ditarik tali yang
panjang 15 meter itu tiba-tiba berputar di udara, bersamaan
9 Dewi KZ http://kangzusi.com/
dengan itu dalam sekejab tangan dan tali itu menghilang di
balik tembok. Ru Yun-long meloncat, dengan suara bergetar dia berkata,
"Tiga jam sudah berlalu - "
Suaranya baru habis, di balik tembok besi yang sepi itu
terdengar suara teriakan dua kali.
Suara teriakan itu masuk ke telinga ketiga orang itu, darah
mereka seperti membeku karena mereka sangat jelas
mendengar teriakan itu, teriakan dari Jin Mian-long dan Lie
Huo-long. Fan Jiang Long dengan cepat berlari masuk ke dalam
hutan, hanya dalam waktu sekejap dia mengambil sebuah tali
besar. Matanya tampak merah, dengan suara serak dia
berkata, "Lao-si, Lao Wu, kita juga harus masuk dan bertarung
dengan siluman itu."
Dia sudah mengeluarkan tali itu, karena kurang tenang,
kaitan besi yang sudah terpasang di tembok itu terjatuh lagi.
Duo Shou-long melihat Jin Lao-si, dengan dingin dia
berkata, "Kakak Keempat, lebih baik kau jangan masuk.
Lupakanlah! Kita dulu pernah bersumpah sehidup semati."
Pelan-pelan Duo Shou-long berjalan ke bawah tembok itu,
dia mengambil tali besar itu dan langsung melempar tali itu ke
atas tembok. Kemudian dia menarik-narik supaya lebih kuat.
Dia berkata, "Kakak Ketiga, aku akan menyusul ke sana."
Dengan sekuat tenaga dia menaiki tembok itu.
Fan Jiang Long membalikkan kepalanya dan melihat wajah
Lao-si, dia ingin mengatakan sesuatu tapi tiba-tiba dia
mengurungkan niatnya, kemudian dia menarik nafas panjang,
dengan cepat diapun menaiki tali besar itu, tubuhnya yang
besar berhasil naik ke atas tembok itu kemudian mereka
masuk ke dalam halaman. 10 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Angin bertiup membuat sisa air hujan yang berada di daun-
daun terus berjatuhan membasahi tubuhnya.
Hujan dan angin sudah berlalu. Ru Yun-long masih berdiri
di jalan yang basah itu, karena sedih wajahnya tampak terus
berubah-ubah, dengan perlahan dia berjalan ke bawah
tembok itu, dia memegang tali besar itu, tapi begitu tangannya
memegang tali itu, seperti terkena sengatan listrik dan dengan
cepat dia menarik kembali tangannya, kemudian dengan
kedua telapak tangan, dia menutupi wajahnya, karena
kelemahan dirinya, membuat dia merasa sedih tapi dia tidak
bisa menguasai rasa takut akan kematian.
Malam semakin dekat, di balik tembok terdengar lagi dua
kali teriakan - Di bawah sinar matahari terbenam, di dalam hutan yang
lebat itu keluarlah seorang laki-laki kurus dan kecil, dengan
lemah dia duduk di atas kudanya, kegagahannya yang biasa
terlihat, sekarang sudah tidak tampak. Hanya dalam waktu
setengah hari dia seperti sudah sangat tua, air matanya
mengikuti bentuk wajahnya terus menetes, dengan lemas dia
memecut kudanya dan melanjutkan perjalanan ke kota Ji Nan.
Sinar matahari terbenam menyinari tembok besi itu, tembok
itu mengeluarkan sinar kelam, tapi di balik tembok begitu sepi
sepertinya di sana tidak pernah terjadi apa-apa.
Ooo)odw-kzo(ooO BAB 1 Pendekar muda berbaju sutra
Di bawah sinar matahari sore, yang menyorot ke ladang
gandum, warnanya sulit untuk dilukiskan, daun-daun yang
akan rontok belum siap untuk rontok, bumi mulai terasa dingin.
11 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Angin musim semi mulai berhembus, membuat daun yang
berwarna kuning berjatuhan di bawah pohon beringin dan
terjatuh ke tubuh orang yang sedang berkelana, jatuh di baju
tipisnya. Dia menarik nafas dan memungut daun itu, kemudian
dia berdiri, dia merasa malu dan sedih, jitua yang sedih
membuat dia yang tadinya terkenal di dunia persilatan, Ru
Yun-long yang gagah sekarang sudah hilang kegagahannya,
tapi ilmu silatnya tetap masih ada.
Dia melihat orang yang berlalu lalang di depannya, orang
yang ada di jalanan itu kebanyakan adalah pedagang atau
pelajar, dia tidak melihat ada pendekar yang berilmu tinggi
seperti yang sedang ditunggu-tunggunya, karena itu sorot
matanya terlihat lebih kaku lagi.
Dia membalikkan badannya, membuka ikatan kudanya di
pohon, dia berkata kepada kuda kurus itu, "Selama 3 tahun,
aku telah membuatmu merasa lelah...."
Dia meraba leher kudanya dan mengelus bulu-bulu yang
ada di lehernya, pendekar yang dipandang rendah itu
mengeluhkan nasibnya. Tiba-tiba -
Terdengar suara tawa keras bercampur dengan suara kuda
yang berlari, mengikuti arah tiupan angin, segera dia menjadi
bersemangat, dia membalikkan badannya untuk mencari-cari.
Terlihat di dalam kepulan debu jalanan ada 3 kuda ekor
yang sedang berlari dengan cepat menuju ke arahnya. Orang-
orang yang menunggang kuda itu tampak sedang tertawa-
tawa, hanya dalam waktu sekejap mereka sudah berada di
depannya. Segera Ru Yun-long berlari ke tengah jalan, dia membuka
tangannya lebar-lebar dan berkata, "Kawan yang ada di atas
kuda, mohon berhenti sebentar!"
Penunggang kuda itu menghentikan tawanya, dia
mengangkat tangannya, tiga ekor kuda yang sedang berlari di
12 Dewi KZ http://kangzusi.com/
belakangnya pun segera berhenti. Kuda itu masih meringkik,
tapi orang yang duduk di atas kuda tetap duduk dengan tegak
tidak bergerak, dari sini dapat diketahui bagaimana
kemampuan ilmu silat mereka yang sudah lumayan tinggi.
Wajah lesu Ru Yun-long terlihat ada ekspresi gembira. Dia
berkata, "Siapakah marga dan nama Tuan-tuan, aku
mempunyai sedikit perkataan yang ingin disampaikan."
Orang-orang yang ada di atas kuda itu pun saling pandang
seakan-akan saling meminta pendapat, mereka tidak tahu
maksud laki-laki kurus kecil ini, tapi karena mereka bertiga
berilmu silat tinggi, maka mereka tidak takut kalau orang
mempunyai maksud jahat kepada mereka, apalagi mereka
pun ingin tahu apa yang ingin dikatakan dari orang yang
menghadang, karena itu sesudah saling pandang, secara
bersamaan mereka pun turun dari kuda, orang-orang yang
berada di jalan itu juga jadi memperhatikan mereka, mereka
sedang mengira-ngira apa yang akan terjadi.
Ru Yun-long sangat senang, selama beberapa tahun ini,
orang-orang persilatan jika bertemu dengannya hampir semua
orang akan berjalan memutar ke arah lain atau pergi begitu
saja, tidak ada yang mau mendengar apa yang akan dia
sampaikan, laki-laki itu semua sudah turun dari kudanya, hal
ini sudah membuatnya merasa senang.
Ketiga orang laki-laki ini sekali lagi saling pandang, salah
satu dari mereka yaitu seorang laki-laki setengah baya tampak
maju selangkah lalu memberi hormat, "Aku Tu-liang, siapa
nama Tuan, ada urusan apa memanggil kami?"
Mata Ru Yun-long Jin Lao-si menjadi terang, segera dia
balas memberi hormat dan menjawab, "Ternyata Tuan adalah
Pecut Emas, Tuan Tu. Anda berdua ini pasti adalah Tuan Bai
Kedua dan Tuan Fei Ketiga, sudah lama aku mengetahui
nama besar Anda bertiga, Jing Chu San Bian (Tiga Pecut dari
13 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Jing Chu). Tidak disangka hari ini aku bisa bertemu kalian di
sini, benar-benar suatu keberuntunganku - "
Dia berhenti sejenak, selama beberapa tahun ini Jing Chu
San Bian sangat terkenal.
Pendekar Kedua Yun Bian (Pecut Perak) Bai-zhen tertawa
dan memotong kata-katanya. Dia berkata, "Nama kami yang
rendah tidak perlu disebut-sebut terus. Tuan begitu hapal
nama-nama kami, malah membuat kami merasa malu."
Dia segera mengganti topik pembicaraan, "Kami sebenarnya masih ada tugas lain, kalau Tuan tidak
membicarakan apa maksud Tuan mencegat, kami akan pergi
lagi." Wajah Ru Yun-long segera berubah. dengan cepat dia
berkata, "Pendekar Bai tunggulah sebentar! Memang aku ada
perlu dengan kalian dan ada sesuatu yang ingin kusampaikan." Yun Bian Bai-zhen segera berkata, "Tuan ada perlu apa,
katakan saja sekarang!"
Ru Yun-long menarik nafas panjang. Hatinya menjadi sedih
lagi, selama 3 tahun dia sudah terbiasa memohon kepada
orang, dia merasa sangat sedih, dengan suara gemetar dia
berkata, "Aku sudah lama mendengar nama Jing Chu San
Bian yang selalu menegakan keadilan dan kebenaran, juga
sering membantu yang lemah, sudah 3 tahun aku hidup di
bawah bayang-bayang rasa malu juga kesal, aku hanya ingin
orang-orang dunia persilatan, mau berbuat sesuatu untuk
saudara-saudaraku yaitu memberikan keadilan. Tuan Tu,
apakah kau tahu di Yi Shan dan di dalam hutan lebat itu - "
Kata-katanya belum selesai Jing Chu San Bian mulai
berubah wajahnya. 14 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Jin-ban Tu-liang segera berkata, "Ternyata Tuan adalah Ru
Yun-long Tuan Jin Si."
Ru Yun-long menarik nafas dan menjawab, "Betul, aku
adalah orang yang paling tidak berguna, Jin Si. Kalian sudah
tahu hal ini, apakah kalian bertiga bisa mengulurkan tangan
kalian untuk membantuku" Kelak aku akan membalas budi
kalian." Yun Bian Bai-zhen tertawa dan berkata, "Tuan Jin Si terlalu
tinggi mengukur kemampuan kami, karena kata-kata Tuan Jin
Si, dalam waktu 3 tahun ini, sudah banyak orang terkenal
yang terkubur di rumah itu. Tuan Zhang Qi yang terkenal dari
kota Ji Nan pun tidak berani mengurusi masalah ini.
Sedangkan kami ini hanya apa" Apakah Tuan mengira, kami
sudah bosan hidup dan mau pergi ke sana untuk mengantar
kematian" Kalau saja tadi aku tahu kalau kau adalah Tuan Jin
Si, aku tidak akan berani mengobrol denganmu. Tuan Jin Si,
maaf, lebih baik kami pergi sekarang!"
Diiringi suara tawanya, dia langsung naik ke atas kudanya
dan berkata lagi, "Kakak Tertua dan Adik Ketiga, mari kita
pergi, kami tidak berani berteman dengan orang yang begitu
baik." Jin Si menelan semua hinaan ini, dengan suara gemetar
dia berkata, "Tuan Bai, apakah Anda mau mendengar satu
kalimat lagi dariku - "
Terasa ada angin dari pecut di atas kepalanya, terpaksa dia
berhenti bicara untuk menghindari serangan itu. Bai-zhen
tertawa dan berkata, Tuan Jin, bukankah orang yang paling
peduli keadilan adalah kau, pergilah ke sana untuk
membalaskan dendam saudara-saudaramu, orang bodoh di
dunia persilatan sangat banyak tapi tidak akan ada yang mau
mengantarkan nyawa mereka demi Tuan Jin Si!"
15 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Pecut kuda itu jatuh di pantat kuda. Jin Si melihat debu-
debu yang berputar, tiga ekor kuda itu seperti panah meluncur
dari sisinya, kata-kata penghinaan ini masih terngiang di
telinganya, angin berhembus dengan kencang membuat debu
itu tertiup angin. Menerpa wajahnya, tapi dia tidak
membersihkannya. Selama 3 tahun, bermacam-macam
penghinaan telah membuatnya menjadi kebal dan beku.
Melihat bayangan ketiga orang yang pergi, dia hanya
terpaku, penyesalannya yang dalam seperti gelombang, terus
menerpa hatinya.
Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Mengapa hari itu aku tidak bersama-sama dengan
saudaraku masuk ke dalam rumah itu lalu mati bersama-sama
dengan mereka. Aku.... aku seorang pengecut. Orang-orang
semua menghinaku.... memang pantas."
Dia terus bicara pada dirinya sendiri dan dia pun marah
pada dirinya sendiri, masa lalu seperti pecut yang terus
mencambuknya, suara teriakan dari rumah besi itu seringkali
membangunkannya dari tidur. Tiga tahun ini baginya benar-
benar seperti mimpi buruk tapi mimpi buruk itu entah kapan
bisa hilang" Dia membalikkan badannya, tiba-tiba dia melihat tempat di
mana tadi dia berdiri, sekarang tampak ada seorang yang
sedang berdiri, seorang pemuda berbaju hijau, dia tertawa
kepada Jin Si. Angin meniup baju pemuda yang berbadan besar ini,
membuat pemuda tampan ini bertambah gagah.
Tawanya tampak bersahabat dan ramah, tapi sekarang, Jin
Si sudah tidak bisa menerima kebaikan orang lain lagi, dia
menundukkan kepalanya dan berjalan melewati pemuda
berbaju cerah ini, berjalan menuju tempat di mana tadi dia
mengikat kuda kurusnya. 16 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Tapi pemuda ini sambil tertawa menyapanya, "Angin musim
gugur sudah tiba, adalah saatnya untuk bunga chrysan
tumbuh mekar, dan saat paling bagus untuk menangkap
kepiting, sekarang adalah waktu paling tepat untuk bermain
tapi kelihatannya Kakak tidak tenang dan cemas. Jika Kakak
tidak keberatan, apakah Kakak bisa berbagi kesusahan Kakak
kepadaku?" Ru Yun-long pelan-pelan mengangkat kepalanya dan
melihat, bibir pemuda itu tampak merah, sikapnya tampak
gugup, kedua alisnya berdiri tegak, dia tampak terpelajar, dia
memandang Ru Yun-long dengan sepasang matanya yang
bersinar. Begitu sorot mata mereka bentrok, Ru Yun-long
menundukkan kepalanya dan menarik nafas.
"Adik sangat baik, aku merasa sangat berterima kasih, tapi
aku pikir, di dunia ini tidak ada seorang pun yang sanggup
menangani masalahku."
Pemuda itu tertawa dan berkata, "Dunia memang luas, tapi
tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan, silahkan
katakanlah, mungkin aku bisa membantu Kakak."
Ru Yun-long mengerutkan dahinya, dia tidak ingin
menceritakan masalah apa pun kepada pemuda ini, tapi
segera dia teringat pada waktu dia dihina oleh orang lain,
bagaimana pedih perasaannya, dia kembali melihat pemuda
itu, tampak seperti anak orang kaya yang tidak tahu apa-apa,
tapi pemuda ini mempunyai niat baik, dia tidak akan menyia-
nyiakan kesempatan ini begitu saja.
Dia berhenti melangkah dan berkata, "Adik sangat tampan
dan kau adalah seorang terpelajar, aku tidak ingin
menceritakan kekejaman yang terjadi di dunia persilatan, tapi
jika Adik ngotot ingin mendengarnya. Hai!! di depan sana ada
17 Dewi KZ http://kangzusi.com/
sebuah rumah makan, lebih baik kita pergi ke sana dan aku
akan menceritakan semuanya kepada Adik."
Pemuda berbaju mewah itu tertawa dan dia pun mengikuti
Jin Si berjalan ke rumah makan. Hari mulai gelap, orang yang
berada di jalan semakin sedikit, mereka berdua berjalan
menuju rumah makan, hati Jin Si yang sedih dan sepi mulai
terasa hangat, dia melihat ke arah pemuda yang dengan
luwes sedang berjalan, tangannya tidak menuntun tali kuda.
"Siapa nama Adik" Mengapa kau berjalan sendiri dan tidak
ada teman" Dan kau pun tidak menunggang kuda datang ke
sini." Pemuda itu tertawa dan menjawab, "Bila kuda berjalan,
selalu berjalan bergoyang-goyang, sedangkan menggunakan
kereta terlalu panas, kurasa berjalan kaki lebih nyaman
bagiku." Dia tertawa dan berkata lagi, "Margaku adalah Liu,
bernama He Ting. Tadi aku mendengar kalau Kakak bermarga
Jin, siapa nama Kakak?"
Jin Si melihatnya dan menjawab, "Namaku sebenarnya
adalah Jin Zheng Nan, karena lama berkelana maka nama itu
jarang ada yang tahu, kau boleh memanggilku Jin Si."
Sepanjang jalan mereka terus mengobrol, di depan terlihat
cahaya lampu, ada papan nama yang terbuat dari kain hijau
dan terpasang tinggi-tinggi.
Sebentar kemudian mereka tiba di sebuah rumah makan,
walaupun rumah makan itu berada di pinggiran kota, tapi
terhitung lumayan bersih.
Lilin merah dipasang, dua poci arak, 3 macam sayur
disajikan. Ru Yun-long sudah minum beberapa gelas arak,
sorot matanya mulai terang, dia melihat rumah makan yang
kecil, kecuali mereka tidak ada pengunjung lainnya. Ru Yun-
18 Dewi KZ http://kangzusi.com/
long mulai bercerita, "Di dunia ini orang yang bisa ilmu silat
sangat banyak, tapi jika ingin terkenal di dunia persilatan
bukan hal yang mudah. Adik, kau adalah seorang terpelajar,
kau pasti tidak mengerti masalah yang terjadi di dunia
persilatan. Sejak kecil aku sudah berkelana di dunia
persilatan, aku sudah biasa menghadapi hal-hal yang terjadi di
dunia persilatan...."
Dia berhenti sejenak dia melihat Liu He-ting sedang
mendengarkan semua perkataannya dengan penuh perhatian,
walaupun sejak dulu sudah banyak perkumpulan seperti Wu
Dang, Kun Lun, E Mei, Kong Dong, dan lain-lain, orang-orang
terkenal pun kebanyakan dari perkumpulan-perkumpulan ini,
tapi selama puluhan tahun ini, terjadi luar dugaan, pesilat
nomor satu atau pesilat tertinggi bukan berasal dari
perkumpulan-perkumpulan besar itu.
Jin Si terus minum araknya dan berkata lagi, "Pesilat-
pesilat tangguh itu mempunyai ilmu silat yang tinggi, ada yang
sering berkelana di dunia persilatan tapi ada juga yang tinggal
secara tersembunyi, tapi orang seperti mereka ini, ternyata
nama mereka malah lebih terkenal. Salah satunya adalah
Tuan Liu, Nan Huang Shen Long dan Nan Hai Wu Hen Da
Shi." Liu He-ting tertawa dan berkata, "Kakak Jin, seperti
menghitung pusaka di rumah saja, walaupun aku sudah sering
mendengar, tapi begitu mendengar dari mulut Kakak Jin
sekarang, malah membuatku bertambah semangat."
Dia mengangkat cangkirnya dan sekaligus menghabiskan
araknya. Jin Si berkata lagi, "Wu Hen Da Shi (pendeta tanpa
kebencian )yang ada di Nan Hai (laut selatan) ilmu silatnya
sangat tinggi. Dia seorang biksuni, dalam hidupnya belum
pernah dia melukai orang. Tapi setelah Wu Hen Da Shi
19 Dewi KZ http://kangzusi.com/
meninggal, satu-satunya muridnya yang bernama Nan Hai
Xian Zi berlawanan dengan jalan hidup gurunya. Shi Qi baru
berkelana 2 tahun di dunia persilatan, orang yang mati di
tangannya mencapai puluhan orang. Walaupun orang-orang
yang mati itu adalah orang jahat, tapi cara yang dilakukan oleh
Nan Hai Xian Zi telah membuat dunia persilatan gempar."
Cahaya lilin bergoyang. Liu He-ting terus mendengarkan
perkataan Jin Si, wajahnya sama sekali tidak terlihat ekspresi
apa pun, tapi wajah Ru Yun-long terlihat sangat emosi. Dia
berkata lagi, "Untung setelah lewat 2 tahun, orang yang
disebut-sebut dengan julukan Shi Guan-yin oleh orang dunia
persilatan tiba-tiba saja menghilang. Orang-orang dunia
persilatan merasa bersyukur dengan keadaan ini. Tapi tak
lama kemudian dia mengeluarkan pernyataan aneh, bahwa
siapa pun yang bisa membuatnya keluar dari tempat
tinggalnya, maka dia akan menikah dengan orang itu dan dia
akan memberikan pusaka-pusaka dari Nan Hai kepada orang
itu. Ha! Akhirnya banyak sudah nyawa orang terbunuh di
tangannya." Liu He-ting merasa aneh dan bertanya, "Mengapa bisa
terjadi hai seperti itu?"
Jin Si meletakkan cangkirnya dengan suara keras lalu
menjawab, "Nan Hai Xian Zi sangat cantik, di dunia persilatan
banyak yang tahu tentang hai ini, ditambah lagi dengan
adanya pusaka-pusaka yang didatangkan dari Nan Hai,
membuat orang-orang dunia persilatan berbondong-bondong
pergi ke sana untuk mengadu nasib, tapi siapa pun yang
sudah masuk ke dalam rumah itu, dia tidak akan bisa keluar
lagi hidup-hidup. Orang yang masuk ke sana adalah yang
serakah tapi cara Shi Guan-yin tetap melanggar keadilan dan
kebenaran." Pelayan menambah arak lagi. Liu He-ting menuangkan
arak itu ke dalam cangkir Jin Si. Mata Liu He-ting tidak terlihat
20 Dewi KZ http://kangzusi.com/
nafsu apa pun. Jin Si menarik nafas dan berkata lagi, "Kami 5
bersaudara, 4 orang sudah mati di tangannya, di dunia
persilatan begitu banyak pesilat tangguh, mengapa tidak ada
seorang pun yang keluar untuk menegakkan keadilan"
Banyak teman yang ingin menegakkan keadilan, tapi karena
ilmu mereka tidak tinggi maka dapat dipastikan setelah
mereka memasuki rumah itu, mereka tidak akan pernah keluar
lagi. Selama 3 tahun ini, aku.... aku sudah dipermalukan
beberapa kali bahkan juga dimaki-maki, aku masih bisa
bertahan hidup karena aku ingin menunggu hari di mana
siluman itu mati. Aku ingin bertanya kepadanya, sebenarnya
dia mempunyai dendam apa dengan sahabat-sahabat dunia
persilatan?" Ru Yun-long Jin Si semakin bicara semakin keras, arak pun
semakin banyak diminum. Liu He-ting tertawa dan bertanya lagi, "Kakak Jin, apakah
kau sudah mabuk?" Tiba-tiba Jin Si tertawa terbahak-bahak dan menjawab,
"Hanya beberapa cangkir arak saja, mana mungkin aku bisa
mabuk" Adik Liu, kau bukan orang dari dunia persilatan, aku
harus memberitahumu sebuah rahasia. Sudah beberapa bulan
aku berusaha menghubungi Wu Yi Shen Mo, walaupun ilmu
silat Shi Guan-yin sangat lihai, tapi dia tahu ada seseorang
yang mempunyai ilmu silat lebih hebat darinya, adalah Wu Yi
Shen Mo." Jin Si mengambil cangkir arak yang ada di depannya dan
dia menumpahkan semua arak ke dalam perutnya, dia tertawa
sekeras-kerasnya, kemudian berkata, "Adik Liu, apakah kau
tahu tentang Wu Yi Shen Mo" - Kau pasti tidak tahu, tapi
orang dunia persilatan jika mendengar nama ini, badan
mereka akan gemetar sampai orang yang terkenal Ma Zhao
Jin pun mati di tangan iblis yang datang dan perginya tidak
tampak bayangannya. Mayatnya pun lenyap entah kemana.
21 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Adalagi yang lain, adik Liu, apa kau bisa menebaknya?" Jin Si
mengeluarkan ibu jari tangan kanan dan digoyang ke atas lalu
ke bawah Liu He-ting. Dia berkata, "Siapa yang bisa tahu
identitas Wu Yi Shen Mo" Tidak ada seorang pun yang tidak
takut kepada ilmu silatnya yang sangat tinggi. Orang-orang
seperti mereka seperti jatuh dari langit. Adik Liu, mereka biasa
membunuh orang dengan mata tidak berkedip, untuk
menghadapi Shi Guan-yin.... adalah cara yang paling cocok.
Ini yang disebut dengan istilah racun menyerang racun, tapi
sayang aku belum pernah bertemu dengan mereka."
Ru Yun-long terus meminum araknya dan juga terus
tertawa. Pelayan sudah menambah 3 kali dan terus
melihatnya, mereka mengira laki-laki yang berbaju tidak rapi
ini adalah orang gila. Liu He-ting tersenyum, tiba-tiba dia berdiri dan berkata,
"Kakak Jin, kau sudah mabuk."
Dia membereskan bajunya kemudian mengeluarkan uang
lalu diletakkannya di atas meja dan berkata, "Hari ini kita telah
bertemu, aku merasa sangat senang, aku harap kelak kita
masih ada jodoh, sehingga aku masih bisa mendengarkan
kata-kata atau cerita Kakak Jin, sekarang aku pamit dulu."
Segera dia melangkah keluar.
Ru Yun-long terpaku, kemudian tertawa sejadi-jadinya dan
berkata, "Baik! Baik! Pergilah!" Dia memukul meja dan
berteriak, "Pelayan, bawa arak kemari!"
Liu He-ting sudah berjalan di depan pintu, sebelum keluar
dari pintu dia membalikkan kepalanya dan tersenyum. Angin
musim gugur terus menerpa baju Liu He-ting, hanya dalam
waktu sekejap, pemuda tampan ini sudah menghilang di
dalam kegelapan. 22 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Ru Yun-long Jin Si dengan tergopoh-gopoh keluar dari
rumah makan itu dan mencari pemuda itu tapi ternyata
pemuda ini sudah menghilang.
Angin musim gugur terasa dingin, Ru Yun-long masih
berdiri dan terpaku di depan rumah makan. Dia berkata,
"Orang itu benar-benar aneh."
Dia tergopoh-gopoh masuk kembali ke rumah makan itu
dan kembali ke mejanya, menuangkan arak dan meminumnya
lagi, kemudian terdengar lagi suara tawanya, arak bisa
membuatnya melupakan banyak masalah. Dia merasa saat ini
sedang berada di padang rumput luas, menunggang seekor
kuda sambil bernyanyi. Di luar pintu terdengar suara kuda yang meringkik. Jin Lao-
si mengambil sepoci arak dan menumpahkan semua arak itu
ke dalam mangkuk, kemudian dia keluar dan berjalan ke
kudanya yang kurus, dia memberi arak kepada kuda itu. Kuda
itu pun meminum semangkuk arak itu hingga habis.
Jin Lao-si melempar jauh-jauh mangkuk kosong itu. Dia
tertawa, "Bila minum arak pasti bisa bertemu dengan teman,
tidak disangka temanku yang sejati ternyata hanya dirimu."
Dia segera naik ke atas kudanya.
Dulu kudanya adalah kuda yang kuat dan bagus, sekarang
kuda itu sudah tua, kurus, dan lemah. Mungkin dia pun seperti
tuannya, masih menyimpan cita-cita tinggi, kuda meringkik lalu
berlari dengan cepat. Jin Lao-si yang ada di atas kuda tertawa
Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
sekuat tenaga, dia hanya merasakan hutan yang ada di
sisinya bergerak mundur, angin dingin meniup wajahnya yang
sedang panas, perasaan seperti ini sudah lama tidak dia
rasakan. Karena itu dia membiarkan kuda itu terus berlari di jalan
yang tidak ada orang dan membiarkan dia berlari keluar dari
kota itu. 23 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Malam semakin larut. Bumi begitu dingin dan sepi, hanya
terdengar suara derap langkah kuda, tapi....
Di tempat terpencil dan sepi seperti ini, tiba-tiba terdengar
suara seruling yang begitu indah bercampur dengan suara
angin musim gugur, menyebar ke mana-mana.
Anehnya adalah suara seruling itu seperti memiliki daya
tarik yang kuat, membuat kuda yang berlari begitu cepat pun
langsung mengikuti iringan suara seruling itu.
Ru Yun-long Jin Lao-si, merasakan walaupun dunia begitu
luas tapi seakan-akan semua sudah diisi oleh suara seruling
itu. Kuda mulai berjalan dengan pelan, suara jernih seruling itu
lebih terdengar jelas. Ru Yun-long dengan pelan menarik
nafas juga pelan-pelan memegang kudanya yang berjalan, dia
melihat ke sekeliling tempat itu. Wajahnya yang merah karena
minum arak terlalu banyak, hanya dalam singkat sudah terlihat
pucat. Pohon-pohon yang ada di sana tumbuh begitu subur dan
hijau, tumbuh di sebuah jalan yang sempit, jalan masuk ke
dalam hutan begitu berliku-liku, dia sangat mengenal tempat
ini karena di tempat inilah dia telah menghadapi berbagai
perubahan kehidupan. Di dalam hutan sangat gelap, walaupun dia tidak bisa
melihat apa-apa di depannya, tapi dia tahu kalau di depan
sana ada sepetak tanah kosong dan di tanah kosong itu
terdapat sebuah rumah tembok yang terbuat dari besi dan
terlihat sangat misterius, dia takut dan ketakutannya tidak bisa
dikatakan dengan bahasa apa pun, sudah beberapa kali dia
ingin membalikkan kudanya dan pergi dari sana.
Tapi suara seruling aneh itu terdengar dari dalam hutan,
begitu seruling itu berbunyi, daun-daun yang hampir layu pun
sekarang seperti segar kembali.
24 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Hati Ru Yun-long yang kering dan sangat takut, tiba-tiba
terasa ada perasaan hangat dan manis, kegembiraannya
sewaktu kecil, teman sewaktu dia remaja, kekasih yang ada di
dalam mimpinya. Ini adalah masa lalu yang sudah terlupakan
tapi sekarang semua itu terasa begitu jelas.
Pelan-pelan dia turun dari kuda dan melemparkan tali
kekang kudanya, dia berjalan masuk ke dalam hutan, berjalan
menuju ke tanah kosong itu -
Sinar bulan dengan miring menyinari tembok besi hitam itu,
Tembok itu terlihat lebih tinggi dan galak, tapi sekarang ini
keadaan seperti itu seperti sudah dihilangkan oleh suara
seruling ini. Dengan bingung Ru Yun-long keluar dari sana, dia
duduk di sebuah batu besar, dengan santai dia meluruskan
kedua kakinya. Dia hampir lupa kepada bangunan yang berdiri
di depannya, bangunan yang sudah menelan banyak nyawa
pendekar, sampai mayatnya pun tidak ditemukan atau
dikeluarkan dari sana. Suara seruling terdengar lagi, suaranya yang lembut begitu
jelas terdengar. Musim panas yang indah sudah tiba, bunga-
bunga bermekaran dan kupu-kupu pun beterbangan, si peniup
seruling itu tiba-tiba keluar dari bayangan tembok besi itu, baju
sutranya yang berwarna hijau tua tertiup oleh angin. Dilihat di
bawah cahaya sinar bulan begitu luwes dan gagah. Dia adalah
pemuda yang berbaju mewah tadi, Liu He-ting. Ru Yun-long
kaget! Tapi dia masih terlihat malas dan duduk di atas batu itu,
dengan pelan dia mengangkat tangan dan melayangkan,
karena sekarang dia ditarik oleh suara seruling itu bagaikan
masuk ke alam mimpi. Mata Liu He-ting seperti sedang tertawa, kedua tangannya
memegang seruling hijau itu, dia terus meniup serulingnya, dia
pun melihat ke arah tembok besi itu, di balik tembok besi tetap
tidak terdengar suara apa pun, begitu sepi seperti mati.
25 Dewi KZ http://kangzusi.com/
"Aneh, apakah orang yang ada di dalam sana tidak
mempunyai telinga?" Ru Yun-long marah di dalam hatinya.
Sekarang dia sudah tahu bahwa pemuda berbaju mewah, Liu
He-ting bukan pemuda yang selalu disangkanya, dia adalah
pendekar muda yang mempunyai ilmu silat tinggi, walaupun
identitas Liu He-ting masih berupa teka teki, tapi maksud Liu
He-ting datang sangat jelas.
"Suara seruling itu pasti menarik Shi Guan-yin untuk keluar
dari rumah itu! Jika Shi Guan-yin adalah orang yang memiliki
perasaan seperti diriku dia pasti akan keluar, kecuali dia
bukan orang." Ru Yun-long mengubah posisi duduknya, dia mendengar
suara seruling itu nadanya semakin tinggi, tinggi seperti
masuk ke dalam awan, kemudian nadanya turun dan
terdengar sangat rendah. Suara suling yang tadinya laksana
bunga mekar di musim panas sekarang terdengar bagai
perempuan yang sedang berbicara dengan nada rendah,
angin musim gugur terasa menjadi dingin, bulan terlihat lebih
terang, bayangan tembok besi itu sepertinya bertambah berat.
Ru Yun-long menarik nafas panjang, di dalam hutan itu
tiba-tiba terdengar suara ringkikan kuda.
Dia melihat ke arah itu, sorot mata yang tadi bergerak-
gerak segera membeku. Dari dalam hutan yang gelap itu muncul seorang gadis
berbaju abu, rambutnya disanggul, bentuk tubuhnya bagus
seperti Pohon Liu, tangannya memegang kruk kayu berkaki
tiga, di bawah sinar bulan tampak berkilauan.
Gadis itu berjalan tanpa suara keluar dari hutan itu, sorot
matanya berhenti di tubuh Jin Si kemudian dia berputar
melihat Liu He-ting, dengan pelan dia berjalan menuju
lapangan kosong itu, tangan kirinya membereskan rambutnya
yang berantakan tertiup angin kemudian dia menundukkan
26 Dewi KZ http://kangzusi.com/
kepalanya seperti sedang mendengar suara seruling tapi juga
seperti sedang memikirkan sesuatu.
Ru Yun-long merasa aneh, di sini dan di saat ini mengapa
ada seorang gadis yang begitu cantik datang ke tempat ini"
Matanya melihat gadis itu lagi, tampak ada seorang gadis lagi
yang keluar dari hutan itu, dia pun berbaju abu, rambutnya
pun disanggul, tubuhnya seperti pohon Liu, dia membawa
gendang tembaga yang berbentuk aneh dan juga mengeluarkan cahaya hitam.
Hanya dalam waktu singkat di bawah sinar bulan purnama
terlihat ada 16 orang gadis berbaju abu-abu keluar dari dalam
hutan. Mereka masing-masing membawa sesuatu, mereka
berbaris di tanah kosong. Ru Yun-long juga melihat kepada
keenam belas gadis aneh itu.
Suara seruling Liu He-ting terdengar menjadi agak kacau.
Gadis pertama yang datang tampak berteriak kemudian lalu
meletakkan kruk berkaki tiga itu ke bawah. Kelima belas gadis
itu pun secara bersama-sama meletakkan benda yang mereka
bawa dan masuk kembali ke dalam hutan.
Di tanah kosong segera terlihat gendang yang beraneka
ragam, di bawah sinar bulan gendang-gendang itu ada yang
bercahaya hitam ada juga yang bercahaya emas, sepertinya
bahan-bahan pembuat gendang itu tidak sama.
Ru Yun-long segera berdiri dan berlari ke sisi hutan. Hutan
gelap itu sama sekali tidak terlihat ada orang, hanya ada kuda
kurusnya yang sedang berdiri di sisi pohon itu.
Angin bertiup, seruling mulai berbunyi lagi, suaranya
menyebar ke mana-mana. Ru Yun-long menarik nafas, dia duduk kembali di atas batu
dengan kebingungan. Sekarang pendekar yang sudah
berpuluh-puluh tahun berkelana di dunia persilatan dibuat
27 Dewi KZ http://kangzusi.com/
mabuk oleh suara seruling ini, walaupun kadang-kadang dia
membalikkan kepala tapi itu hanya terjadi sebentar saja.
Ru Yun-long melihat seorang perempuan cantik yang
tampak kesepian berdiri di ujung tanah kosong itu, daun-daun
berjatuhan, burung-burung terbang berkelompok ke arah
selatan. Perempuan merindukan orang yang sudah pergi jauh,
mengeluh pada dirinya yang kesepian dan menyanyikan lagu
sedih, sorot matanya terlihat seperti mimpi tapi tetap tidak bisa
mengusir rasa kesepiannya.
Walaupun Liu He-ting belum pernah merasakan seperti apa
rasa rindu itu, tapi sesudah lama dia mengumandangkan lagu
seperti itu melalui serulingnya, matanya melihat ke tembok
besi itu tapi tetap tidak ada suara atau gerakan apa pun dari
sana, orang yang ada di balik tembok itu, apakah juga
mempunyai perasaan yang begitu kesepian"
Delapan buah gendang, di bawah sinar bulan terlihat
seperti mengeluarkan cahaya yang tidak sama, tapi bayangan
tembok itu semakin memanjang, hanya dalam waktu singkat
kedelapan gendang ini sudah berada di bawah naungan
bayangan tembok itu, perasaan Ru Yun-long seperti
tenggelam di dalam bayangan gelap itu, membuatnya tidak
bisa bernafas. Tiba-tiba gendang ini berbunyi, suaranya menutupi suara
seruling yang dikumandangkan dengan nada rendah dan
menghilang masuk ke balik awan.
Ru Yun-long kaget dan melihat semuanya, kecuali Liu He-
ting yang sedang meniup seruling hijaunya, di sekelilingnya
mereka tidak terlihat ada seorang pun di sana.
Tapi kedelapan gendang itu terus berbunyi secara berurut,
hanya dalam waktu sebentar bunyi gendang itu terdengar
seperti bunyi guntur dan hujan yang jatuh ke permukaan daun
pisang, suara yang dikeluarkan pun tidak sama. Tapi pemuda
28 Dewi KZ http://kangzusi.com/
berbaju mewah itu, Liu He-ting, tetap meniup serulingnya
dengan penuh konsentrasi.
Kemudian suara seruling mulai meninggi. Suara gendang
dan suara seruling yang bercampur membuat hati Ru Yun-
long seperti terbelah menjadi dua, akhirnya dia berteriak tidak
kuat mendengar suara itu dan lari masuk ke dalam hutan, dia
meninggalkan kuda kurusnya di dalam hutan.
Suara gendang semakin cepat, suara seruling itu pun
semakin tinggi, tapi dari balik tembok itu tetap tidak ada reaksi
apa pun, tidak ada yang berubah di sana.
Liu He-ting mengerutkan dahinya, dia sadar kalau hari ini
dia telah bertemu dengan seorang musuh yang kuat, orang
yang ada di balik tembok besi itu mempunyai ilmu silat yang
sangat kuat, dan dengan diam-diam telah memukul gendang-
gendang itu dengan tenaga dalamnya, hal ini benar-benar
membuatnya merasa terkejut.
Matanya bersorot seperti listrik, terus bergerak dan melihat
keadaan di balik tembok itu, tapi dia tetap tidak bisa
menemukan bayangan orang, hanya terlihat sosok kuda kurus
itu yang tampak ketakutan dan terus menoleh ke arah hutan,
seperti ingin meringkik, tapi tidak ada suara yang keluar.
Liu He-ting merasa aneh, sebenarnya siapa yang memukul
gendang-gendang itu" Sebenarnya orang itu musuh atau
bukan" Pertanyaan itu terus mengganggunya, membuat suara
serulingnya berubah menjadi rendah.
Yang perlu diketahui bila ingin mengalahkan musuh dengan
nada harus menggunakan konsentrasi penuh, begitu ada
sedikit gangguan maka tenaga dalam pun akan berkurang,
dan nada musuh akan semakin menguat. Sekarang Liu He-
ting merasa darah di dalam aliran pembunuh darahnya seperti
bergejolak, hampir saja dia melemparkan serulingnya dan
mengikuti tabuhan gendang itu dan menari.
29 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Liu He-ting sangat terkejut, segera dia menarik kembali
pikirannya, dari balik tembok terdengar suara langkah
seseorang, suaranya aneh seperti seseorang yang berlari
dengan kecepatan tinggi, hanya saja suara yang ditimbulkan
sangat kecil, walaupun pendengaran Liu He-ting lebih tajam
dari orang biasa, tapi dia tetap tidak jelas mendengar langkah
itu, hatinya tergerak, dengan perlahan dia berjalan ke bawah
dinding besi itu. Tiba-tiba terdengar suara seperti seekor naga yang sedang
bergumam kemudian terlihat cahaya berwarna biru kehijauan
seperti petir yang terlihat di kegelapan malam belum selesai
suara itu terdengar, cahaya pedang terlihat di depan Liu He-
ting, dia merasa kaget melihat semua ini, terlihat di depannya
ada bayangan seseorang yang kurus membawa sebilah
pedang panjang, dia melayang menghampiri kedelapan
gendang itu, begitu ujung pedang ditusukkan segera suara
gendang tidak terdengar lagi.
Bayangan itu datang dengan cepat, ilmu meringankan
tubuhnya sangat indah membuat Liu He-ting yang sedang
meniup serulingnya langsung berhenti, tapi bayangan itu
seperti petir sudah terbang ke arah lain, hanya meninggalkan
cahaya biru yang tampak berkilauan di dalam kegelapan lalu
menghilang. Tiba-tiba - Dari dalam hutan terdengar suara ribut, tampak bayangan
seseorang yang tinggi seperti seekor kelelawar meloncat dari
dalam hutan, lalu dia pun menghilang di tempat di mana
cahaya pedang tadi menghilang.
Perubahan yang terjadi secara tiba-tiba membuat Liu He-
ting hanya terpaku, dia membalikkan tubuhnya dan berlari
menghampiri kedelapan gendang itu, ternyata gendang itu
semuanya telah terpotong menjadi dua bagian.
Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
30 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Dia tahu bahwa orang yang telah memukul gendang itu
masih berada di dalam hutan, dia ingin tahu siapa orang itu,
apalagi orang yang memegang pedang, ilmu meringankan
tubuhnya sudah mencapai tahap tertinggi. Pedang yang
dipegang orang itu adalah semacam senjata yang jarang
ditemui di dunia persilatan.
Ilmu silat Liu He-ting sangat tinggi, walaupun dia baru
berkelana di dunia persilatan tapi dia sangat percaya diri,
dalam waktu satu malam dia telah bertemu dengan dua orang
pesilat yang mempunyai ilmu yang begitu hebat, bagaimana
mengukur kemampuan ilmu silat mereka yang sepertinya tidak
akan bisa diukur. Dia hanya bisa melihat kepala naga tapi
tidak bisa melihat ekornya, kedua pesilat tangguh itu seperti
naga sakti di mana sekali melihat saja maka mereka langsung
menghilang. Liu He-ting terpaku cukup lama, tiba-tiba saja dia teringat
kembali pada suara langkah aneh yang sempat didengarnya
tadi, suara yang keluar dari balik dinding besi itu. Dia
mengerutkan dahinya lalu berlari ke bawah dinding itu,
mendengarkan sekali lagi dengan seksama, tapi setelah lama
dia mendengar dari bawah dinding itu, tidak terdengar suara
apa pun hanya sunyi dan sepi.
"Ada apakah di balik tembok ini" Shi Qi.... orang seperti
apa dia" Mengapa dia begitu kejam" Dia tega membunuh
orang-orang yang tidak mempunyai dendam dengannya."
Pertanyaan-pertanyaan ini membuatnya terus memikirkan
orang misterius yang ada di balik tembok itu. Dia melihat
dinding yang menjulang tinggi di depannya, di luar dinding
angin berhembus dengan kencang, bulan bersinar dengan
terangnya, pemandangan yang terjadi di musim gugur.
Bagaimana dengan keadaan di balik dinding itu"
31 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Dalam benaknya segera timbul bayangan yang menyedihkan seperti terlihat ada seorang perempuan cantik
yang berhati kejam dan tampak kesepian, duduk dengan
miring di kursi kebesarannya, dia menatap bulan yang ada di
atas langit, dan di sudut-sudut tembok penuh dengan sarang
laba-laba. Jendela penuh dengan debu tebal, ruangan besar
itu tampak seram, dan di halaman rumahnya yang kecil
berserakan tulang-tulang dari orang yang telah dibunuhnya.
Atau ada seonggok mayat yang belum berubah menjadi tulang
putih. "Apakah pemandangan di balik dinding besi ini seperti itu?"
dia bertanya-tanya kepada dirinya sendiri, kemudian dia
mengangguk pertanda dia setuju dengan pikirannya itu.
Angin sepoi-sepoi mulai berhembus, dia merasa kedinginan. Sekali lagi dia melihat dinding besi yang tinggi itu. Tiba-tiba
dia menggigit bibirnya, sepertinya dia sudah memantapkan
hatinya untuk melakukan sesuatu, kemudian dia meletakkan
suling hijaunya ke belakang tubuhnya dan menyelipkannya di
ikat pinggang bagian belakang.
Kedua tangannya tampak diturunkan dia seperti sedang
mengumpulkan tenaga, lalu menggerakkan kakinya, tubuhnya
sudah membentuk seperti seekor bangau putih yang siap
terbang. Begitu sampai di atas tembok, tangannya hanya menekan
tembok itu sebentar, lalu dengan ringannya dia turun dari
tembok tinggi itu, dia turun ke halaman rumah itu yang dalam
pikirannya selama ini sudah banyak mengubur orang-orang
dunia persilatan. Bulan tetap bersinar dengan terangnya, dan sinar itu masuk
ke dalam tembok. Apakah di balik tembok pun akan sama
terangnya dengan keadaan di luar" Pertanyaannya tidak ada
32 Dewi KZ http://kangzusi.com/
seorang pun yang bisa menjawabnya karena semua orang
yang sudah masuk ke balik tembok itu, dia akan hilang
selamanya. Tapi Liu He-ting sudah mendapatkan jawabannya, begitu
dia memasuki dinding itu, tubuhnya bergerak begitu ringan
seperti sehelai daun masuk ke balik dinding itu, matanya
dengan awas terus melihat keadaan di sekeliling tempat itu,
karena dia harus waspada terhadap orang yang datang
dengan tiba-tiba. Sekarang dia mulai merasa tegang, karena sampai saat ini
dia belum mengetahui keadaan di dalam rumah yang
misterius itu. Di balik dinding besi itu memang ada sebuah pekarangan,
di pekarangan itu tidak terlihat seorang pun, walaupun ada
sedikit debu tapi setelah dilihat lagi dengan jelas, ternyata
pekarangan itu kosong, tidak ada mayat atau pun tulang putih
yang berserakan! "Apakah perempuan itu menumpukkan mayat-mayat
pendekar itu di dalam rumah?"
Dengan heran dia bertanya-tanya kepada dirinya sendiri,
matanya mulai melihat rumah itu, Tapi rumah yang tidak
pernah diketahui orang sekarang tampak gelap gulita tidak
ada lampu, jendela dan pintunya tertutup dengan rapat.
Liu He-ting berjalan pelan-pelan melintasi pekarangan itu
menuju pintu, dia tampak ragu, karena keadaan di tempat itu
seperti mati, tidak ada tanda-tanda kehidupan, sampai
nafasnya pun terdengar dengan jelas.
Liu He-ting pelan-pelan mengeluarkan tangannya, lalu
dengan pelan mendorong pintu itu, pintu yang tadinya tertutup
rapat sekarang mulai terbuka. Liu He-ting menarik nafas
panjang, akhirnya dia pun mendorong pintu itu lebih lebar,
kakinya sudah siap memasang kuda-kuda karena dia takut
33 Dewi KZ http://kangzusi.com/
jangan-jangan ada yang tiba-tiba menyerangnya. Sejak kecil
dia sudah terlatih bisa melihat semuanya dengan jelas untuk
melihat apa saja yang ada di hadapannya, sekarang dia
melihat isi dalam rumah itu, ruangannya begitu besar, tapi di
sana hanya ada sebuah meja yang diletakkan di tengah-
tengah ruangan, di atas meja ada sebuah lilin yang tidak
dinyalakan, kecuali benda-benda ini di ruangan tidak ada
benda lainnya. Liu He-ting merasa lebih aneh lagi, dengan perlahan dia
mulai melangkah memasuki ruangan itu, tiba-tiba terdengar
suara yang membuatnya terkejut, ternyata itu adalah suara
langkah kakinya, karena terkejut dia kembali lagi ke tempat
semula, telapak tangannya basah oleh keringat dingin, dia
merasa pusing, dia kehilangan keberaniannya untuk melangkah masuk. Tapi setelah terdiam cukup lama, di tempat itu kembali
terasa sepi, dia terbatuk dan akhirnya dia pun melangkah
masuk, dia mengeluarkan sebuah korek api kemudian
dinyalakannya korek itu. Api yang berasal dari korek itu
membantunya melihat dengan jelas keadaan rumah, api itu
membantunya supaya dia tidak terlalu takut karena tidak
mengetahui dengan pasti keadaan dalam rumah itu.
Bagitu ada cahaya, rumah suram itu terlihat ada sedikit
kehidupan, sekali lagi dia melihat ke dalam, dan dia pun
menertawakan dirinya sendiri mengapa dia menjadi begitu
penakut seperti sekarang" Ternyata di dalam rumah itu
banyak terdapat bangkai tikus, tadi dia menginjak seekor tikus
hidup yang sekarat, sehingga menimbulkan suara aneh.
Tapi walaupun sudah tahu dia tetap bersikap waspada dan
perlahan-lahan masuk ke dalam rumah itu, terlihat banyak
tikus mati di sana, ada yang menghadap ke atas, ada yang
telentang, dan lainnya, tapi di tubuh mereka tidak terdapat
bekas luka sedikit pun. 34 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Liu He-ting berpikir, "Kemungkinan besar karena tikus-tikus
ini tidak kuat menahan suara gendang tadi maka mereka pun
mati." Dia berpikir lagi, "Apakah suara langkah tadi yang kudengar
adalah suara tikus-tikus ini?" Dia menyalakan lilin, tapi cahaya
lilin tidak begitu terang, tapi setidaknya cukup untuk membuat
ruangan seram ini menjadi sedikit terang.
Di kiri dan kanan ruangan itu terdapat sebuah pintu yang
tertutup rapat. Liu He-ting segera berteriak, "Apakah di sana
ada orang" Aku datang untuk berkunjung!"
Rumah sepi itu hanya terdengar suara gema, "Berkunjung.... .berkunjung...."
Tapis setelah gema itu selesai keadaan kembali sepi tidak
terdengar suara apa pun. Liu He-ting mengerutkan dahinya,
dengan cepat dia berlari ke depan pintu, dengan telapak
tangannya dia membuat pintu itu terbuka.
Cahaya dari ruangan suram itu menyinar ke dalam,
ternyata ruangan di balik pintu itu pun hanya terdapat sebuah
meja dan di atas meja terdapat sebuah lilin, kecuali benda-
benda itu di sana tidak ada benda lainnya.
Liu He-ting merasa agak kaget sekaligus aneh, dia
memutari ruangan itu dan mengelilingi rumah itu, ternyata
rumah itu mempunyai 10 kamar, setiap ruangan hanya
memiliki sebuah meja yang ada di tengah-tengah ruangan,
dan di atas meja ada sebuah lilin, bentuk meja dan warna lilin
pun sama. Tapi di dalam rumah ini tidak ada seorang pun yang tinggal,
mengapa pendekar-pendekar yang sudah masuk ke sini tidak
ada seorang pun yang bisa keluar" Kemana perginya mereka
semua" 35 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Pertanyaan hanya ada satu tapi di dalam pikiran Liu He-ting
seperti banyak dan berbelit-belit, karena pertanyaan itu tidak
ada jawabannya, Apakah rumah ini tidak pernah ditinggali oleh
seseorang" Tapi mengapa Shi Qi disebut-sebut tinggal di sini"
Kalau Shi Qi benar-benar tinggal di sini, dimana sekarang dia
berada" Apakah pendekar-pendekar yang masuk ke sini semua
mati dibunuh oleh Shi Qi" Kalau memang itu benar, dimana
sekarang mayat mereka" Paling sedikit tulang mereka pasti
ada di sini! Apakah tulang-tulang mereka sudah berubah
menjadi abu" Kalau di rumah ini tidak ada seorang pun berarti pendekar-
pendekar itu tidak mati, tapi mengapa mereka semua bisa raib
begitu saja" Liu He-ting menarik nafas dan kembali ke ruangan besar
tadi, dia berkata pada dirinya sendiri, "Apa yang telah terjadi di
sini" semua benar-benar kurang ajar!" suaranya baru saja
selesai,di dalam ruangan terdengar tawa seorang perempuan,
suaranya lembut tapi genit, dengan pelan dia berkata, "Kau
sedang marah-marah kepada siapa?"
Suaranya terdengar manja, seperti seekor burung pipit
yang sedang berkicau, tapi begitu masuk ke dalam telinga,
darah di sekujur tubuh Liu He-ting seperti membeku.
Dia berusaha menenangkan dirinya, kemudian dengan
langkah besar dia masuk ke dalam ruangan besar itu.
Terlihat meja besar yang diletakkan di tengah ruangan itu
ada seorang perempuan cantik seperti dewi, dia duduk bersila,
dia mengenakan baju pendek berwarna hijau muda,
kepalanya terikat kain yang berwarna hijau muda juga, terlihat
dia membuka bungkusan rambutnya, sepasang tangan
putihnya diletakkan di kakinya, di jarinya terpasang sebuah
36 Dewi KZ http://kangzusi.com/
cincin yang sangat besar, di bawah sinar lilin memancarkan
warna yang sangat indah. Tawa gadis itu baru selesai, dia melihat Liu He-ting dengan
sepasang matanya yang sangat bagus, kemudian dia tertawa
lagi, ada lesung pipit di wajahnya, mulutnya sedikit terbuka,
dengan manja dia berkata, "Siapa yang telah berbuat kurang
ajar?" Liu He-ting terpaku lama, kemudian dengan terus terang
dia berkata, "Apakah Nona adalah pemilik rumah ini" Maaf,
aku sudah lancang masuk ke sini."
Sebenarnya Liu He-ting bukan orang yang kaku tapi karena
semua yang dilihat di sini sangat aneh ditambah lagi dengan
keadaan rumah yang misterius, maka semua membuatnya
merasa kaku, tapi itu tidak berlangsung lama setelah itu dia
sudah kembali seperti semula.
Mata gadis itu sangat indah, dia terus menatap Liu He-ting,
kemudian gadis itu tertawa dan dengan tangannya yang putih
menutup mulutnya. Dia berkata, "Kau jangan bertanya dulu
padaku, aku ingin bertanya dulu kepadamu, malam-malam
begitu kau masuk ke dalam rumah ini, lalu melihat ke setiap
kamar, sebenarnya ada apa?"
Liu He-ting menundukkan kepalanya, dia sendiri pun tidak
tahu mengapa dia tidak berani menatap mata gadis ini,
sekarang setelah ditanya seperti itu dia tidak bisa menjawab.
Setelah lama terdiam dia baru menjawab, "Aku datang ke
sini pasti ada alasannya, tapi Nona bukan tuan rumah ini, jadi
aku tidak perlu memberitahu kepada Anda apa alasannya."
"Tidak disangka kau begitu pandai bicara, aku adalah tuan
Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
rumah di sini - " Liu He-ting melihatnya, segera dia mengangkat alisnya dan
berkata, "Jika Nona adalah tuan rumah ini, aku ingin meminta
37 Dewi KZ http://kangzusi.com/
keadilan kepada Nona dan aku ingin bertanya kepada Nona,
apalah pendekar-pendekar yang telah masuk ke sini, sudah
mati atau masih hidup" Apakah mereka dengan Nona - "
Gadis ini tertawa menyela kata-katanya, dia tertawa manja
dan berkata, "Kau jangan begitu galak, siapa sebenarnya tuan
rumah di sni! Aku juga ingin bertanya kepadamu! Bukankah
tadi kau sudah berputar-putar mengelilingi rumah ini, apakah
kau tidak bertemu dengan tuan rumah ini?"
Gadis ini terus tertawa dan matanya pun tampak
dimainkan. Liu He-ting menjadi serba susah, kemudian gadis
ini meloncat dari atas meja dan berputar setelah itu dia
membereskan bajunya, dia membalikkan badannya dan
tertawa, "Aku tidak percaya di sini tidak ada seorang pun, mari
kita coba untuk mencarinya!"
Liu He-ting mengangkat kepala dan berkata, Tadi di luar
ada yang merobek gendang dengan pedang apakah itu
adalah Nona?" Karena sewaktu dia melihat gadis ini berputar, Liu He-ting
melihat punggung gadis ini terselip sebilah pedang panjang
yang aneh, dia juga melihat pada waktu gadis ini meloncat
turun dari meja, badannya bergerak sangat ringan karena itu
Liu He-ting segera menanyakannya.
Gadis ini mengangguk, dia tertawa dan berkata, Tadi
sewaktu aku sedang mendengar kau meniup seruling, tiba-tiba
aku terganggu oleh bunyi gendang, sehingga aku tidak bisa
mendengar suara serulingmu, karena marah maka aku
menghancurkan gendang-gendang itu."
Dia berhenti sebentar lalu melanjutkan, Tapi tadi aku
hampir bertarung dengan pemain gendang itu. Ilmu silat orang
itu sangat tinggi, wajahnya penuh dengan cambang dan
terlihat sangat seram. Aku takut dia akan mengejarku."
38 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Gadis itu tertawa lagi dan berkata, "Untungnya walaupun
ilmu silat orang itu tinggi tapi otaknya kurang cerdas, aku
berputar-putar dan melarikan diri ke sini, dia tidak bisa
mengejarku lagi." Gadis ini terus bicara, Liu He-ting yang mendengar
ceritanya hanya bisa bengong. Tadi diam-diam dia merasa
kaget dengan ilmu dari orang yang memecahkan gendang itu,
dia tidak menyangka sama sekali kalau yang memecahkan
gendang-gendang itu adalah gadis yang terlihat masih polos,
sejak kecil Liu He-ting sudah belajar ilmu silat, ayah dan
ibunya adalah pesilat tangguh, ditambah lagi bakat silatnya
lumayan besar. kali ini dia berkelana di dunia persilatan,
walaupun tidak bisa mengalahkan semua orang, seorang
pesilat muda, tapi dia termasuk orang yang bisa dihitung jari
dengan kemampuan yang dimilikinya.
Gadis ini lebih muda darinya, dia belum pernah melihat ilmu
silatnya tapi ilmu meringankan tubuh gadis itu tidak berada di
bawahnya, malah sedikit berada di atasnya.
Dia terpaku dan mengingat kembali nasihat pepatah, "Di
luar manusia masih ada manusia lainnya, di luar langit masih
ada langit." Kesombongan yang sehari-hari ada pada dirinya sekarang
mulai berkurang. Gadis itu tertawa lagi dan berkata, "Mengapa kau hanya
bengong" Kita sama-sama mencari, jika kau tidak berani, biar
aku sendiri saja yang mencarinya."
Liu He-ting menenangkan dirinya, dia melihat gadis itu
seperti menertawai dirinya, matanya yang indah di bawah
cahaya lilin yang suram terlihat seperti 2 butir mutiara di dalam
kegelapan, tawa yang manis seperti air sungai di musim semi,
air sungai itu dipenuhi dengan bunga Tao. Kata-kata Liu He-
ting yang ingin disampaikan seperti berputar di riak air lalu
39 Dewi KZ http://kangzusi.com/
menghilang, lesung pipit gadis itu terlihat lagi, kedua pipinya
menjadi merah. Dia berkata kepada Liu He-ting dengan
manja, Tidak disangka laki-laki yang lebih besar dariku
ternyata lebih penakut dari seorang perempuan."
Sesudah itu dia memutar badannya, dengan ringan dia
keluar dari rumah ini. Liu He-ting merasa ada bau wangi terbawa angin melewat
sisinya, dia berbalik untuk melihat, di pintu itu hanya terlihat
baju hijau gadis itu, segera Liu He-ting berlari mengikuti gadis
itu dan keluar dari ruangan itu.
Cahaya lilin semakin gelap tapi mata Liu He-ting tetap bisa
melihat bayangan orang berbaju hijau itu dengan jelas.
Mereka hanya melewati setiap kamar tapi dalam hembusan
angin malam ini seperti membawa harum seperti bunga.
Kamar suram itu karena tercium ada bau wangi, terasa
tidak begitu seram lagi. Liu He-ting yang tadinya terkejut dan
juga aneh sekarang perasaannya berubah menjadi hangat
dan sedikit kacau, dia sendiri pun terkejut dengan perubahan
pada dirinya tapi dengan senang dia menerima perubahan ini,
hati seorang manusia benar-benar sangat aneh! Melewati
puluhan kamar, dengan kecepatan yang mereka miliki semua
itu hanya berlangsung dalam sekejap.
Liu He-ting mengikuti bayangan hijau itu tiba-tiba Liu He-
ting melihat gadis itu berhenti di kamar terakhir dan sepertinya
dia melihat dan telah menemukan sesuatu.
"Kamar ini ternyata kosong juga, apakah ada perubahan
dalam rumah ini" Apakah rumah ini ada hal aneh yang tiba-
tiba muncul?" Liu He-ting merasa aneh lagi, dengan cepat dia berlari ke
sana, kelihatannya kamar itu pun seperti kamar-kamar
lainnya, tidak ada yang aneh, tapi gadis berbaju hijau ini terus
melihat ke arah meja yang ada di tengah-tengah ruangan itu.
40 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Liu He-ting terbatuk, dengan cepat dia langsung berlari ke
depan gadis itu. Gadis itu membalikkan kepalanya untuk
melihat Liu He-ting kemudian dia balik lagi untuk melihat meja
itu dan berkata dengan sedikit kaget, "Aneh.... .mengapa
semua kamar di rumah ini hanya ada meja dan di atas meja
hanya ada lilin yang sudah pernah dipakai. Tapi hanya d
kamar ini mejanya tidak diletakkan lilin tapi sebuah lampu."
Liu He-ting bergerak, dia melihat meja itu, benar saja di
atas meja ada lampu tembaga yang terlihat sangat bagus, di
dalam kegelapan mengeluarkan cahaya kerlap-kerlip.
Liu He-ting merasa sangat malu, karena tadi dia sudah
memutari kamar-kamar di rumah itu tapi dia tidak menemukan
kalau meja di kamar itu tidak diletakkan lilin melainkan lampu.
Gadis itu tertawa dan berkata, "Tidak apa-apa, biasanya
perempuan lebih teliti dari laki-laki."
Kata-katanya terdengar sangat lembut. Liu He-ting terpaku,
diam-diam dia berpikir, "Tadi gadis ini begitu galak, mengapa
sekarang berubah menjadi begitu lembut?" Dia tidak habis
pikir apa alasan perubahan ini. Dia tidak tahu bahwa sejak
jaman dulu sampai sekarang, hati seorang gadis sulit untuk
ditebak, hal-hal seperti tadi pun belum tentu dia bisa
menebaknya. Gadis itu berjalan mendekati meja itu dan dia dengan teliti
dia melihat meja itu. Dia bertanya, "Apakah kau membawa
korek api" Nyalakanlah!"
Segera korek api dinyalakan, gadis itu berkata, "Gerakanmu sangat cepat."
Liu He-ting merasa wajahnya menjadi merah, korek api itu
diangkat tinggi-tinggi dan dia berdiri di sisi gadis itu, Dia tidak
mengomentari kata-kata gadis itu.
41 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Gadis itu sedang menundukkan kepalanya, lehernya yang
putih terlihat seperti giok, rambutnya begitu hitam, benar-
benar membuat hati seorang laki-laki bergetar.
Liu He-ting menarik nafas di dalam hati, dia berusaha
mengalihkan sorot matanya dari leher putih ini. Terdengar
gadis itu berteriak, dia mengangkat kepalanya, dengan
gembira dia melihat Liu He-ting dan berkata, "Ternyata semua
rahasia ada di lampu yang terbuat dari tembaga ini!"
Liu He-ting sedikit bengong, terdengar gadis ini berkata
lagi, "Kau lihat minyak di lampu itu sudah mengering dan di
dalamnya banyak debu, sepertinya sudah lama tidak terpakai,
tapi di luar lampu tembaga ini terlihat begitu terang, sepertinya
setiap hari ada orang yang menggosoknya. Coba kau pikir apa
alasan semua ini?" Liu He-ting berpikir sejenak. Kemudian dia baru mengerti,
"Maksud Nona adalah lampu ini hanya sebagai sebuah
tombol?" Gadis ini menepuk tangannya dan tertawa. Dia berkata,
Tidak disangka kau pintar juga!"
Wajah Liu He-ting merah, memang dia bukan orang bodoh,
sejak kecil sampai besar dia selalu mendapat banyak pujian,
dia sudah bosan mendengarnya.
Tapi sekarang setelah gadis itu berkata seperti tadi,
membuat dia merasakan kegembiraan yang tidak bisa
dilukiskan dengan kata-kata, terasa hal ini lebih penting dan
berarti daripada ketika dia mendapatkan pujian dari orang lain.
Gadis itu berkata lagi, "Di dalam rumah ini pasti banyak
tersimpan rahasia, menurut pandanganku, pasti ada orang
yang tinggal di sini, tapi dimana tuan rumah ini?"
Dia tertawa lagi dan melanjutkan, "Di bawah meja ini pasti
ada rahasia juga, rahasia rumah ini pasti tersimpan di sini,
42 Dewi KZ http://kangzusi.com/
apakah menurutnya semua tebakanku benar?" Sambil bicara,
dia memainkan lampu itu, tapi lampu tembaga ini sama sekali
tidak bergerak. Liu He-ting mengerutkan dahinya, jarinya menepuk meja
itu, meja yang berdiri di tengah-tengah kamar ini terlihat
sangat biasa, ternyata meja itu terbuat dari besi, dahi Liu He-
ting berkerut lagi, dia melihat gadis itu sedang memegang
lampu. Dia memutar lampu itu ke kiri lalu ke kanan tapi lampu
itu tetap tidak bergerak.
Gadis itu membalikkan badannya dan berkata dengan
manja, "Jangan terus berdiri di sana, hayo bantu aku!"
Liu He-ting tersenyum. Tiba-tiba dia mengeluarkan telapak
tangannya dan memukul. Gadis itu berkata, "Jangan menggunakan tenaga besar
seperti itu, benda ini...."
Kata-katanya belum habis, dia melihat lampu yang telah
dipukul oleh Liu He-ting menancap ke dalam meja besi itu,
kemudian terdengar suara tombol yang bergeser, meja itu
tiba-tiba naik ke atas dan muncullah sebuah lubang gelap.
Gadis itu terkejut, dia melihat Liu He-ting, Liu He-ting pun
balas melihatnya sambil tertawa. Di mata Liu He-ting kelihatan
kalau dia sangat puas dan menunggu pujian gadis itu.
Tapi gadis itu malah berkata dengan dingin, "Kau sangat
hebat, mengapa tidak sejak tadi kau mengeluarkan
tenagamu?" Dia membalikkan badannya dan tidak mau
melihat Liu He-ting lagi.
Liu He-ting menarik nafas dan berpikir, "Sifat gadis ini
benar-benar sulit ditebak, apa yang dipikirkannya sulit
dimengerti." Liu He-ting tidak tahu, walaupun gadis itu tidak memujinya
tapi di dalam hati dia setuju dengan perbuatan Liu He-ting. Dia
43 Dewi KZ http://kangzusi.com/
pun berpikir, Tidak disangka pemuda ini selain tampan, ilmu
silatnya pun tinggi, tapi dia tidak mengerti dengan teknik
bangunan." Kemudian dia berpikir lagi, "Orang seperti dia yang begitu
berbakat, siapa yang telah mengajarkan ilmu silat kepadanya?" Mereka masing-masing tertarik oleh kecerdasan dan
kepintaran mereka, mereka saling mengira-ngira siapa guru
mereka, hanya saja kedua-duanya tidak bisa menebak.
Meja besi itu terus naik kira-kira mencapai ketinggian 90
sentimeter lalu berhenti, gua itu sangat gelap dan tidak ada
tangga turun. Liu He-ting terpaku kemudian dia berkata, "Nona, tunggu
sebentar, biar aku turun dulu melihat-lihat."
Dia bersiap-siap turun. Gadis itu malah berkata, "Apakah
kau akan meloncat begitu saja" Aku belum pernah melihat
ada orang sebodoh dirimu, kau bisa melempar sebuah batu
terlebih dahulu baru kau akan tahu di bawah sana ada apa."
Walaupun kata-katanya manja, tapi nadanya penuh pengertian. Liu He-ting sangat senang, segera dia mencari
sebuah batu untuk mencari tahu keadaan di sana.
Gadis itu segera keluar lagi.
Liu He-ting merasa kaget, dia masih bertanya-tanya, tapi
gadis itu dengan cepat sudah kembali, tangannya terulur ke
depan Liu He-ting memberikan sesuatu, ternyata itu adalah
sebatang lilin. Liu He-ting memuji tindakan gadis itu, dia merasa kalau
gadis itu benar-benar cerdas, kepintarannya ada di atas
dirinya, tanpa berkata apa pun dia menerima lilin yang
Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
diberikan oleh gadis itu. Dengan korek api dia menyalakan lilin
44 Dewi KZ http://kangzusi.com/
itu dan batang korek itu pun dilemparkannya ke bawah gua
yang gelap itu. Sedikit cahaya terlihat jatuh ke dalam terowongan itu,
hanya sebentar langsung padam. Kemudian terdengar suara
'PUSH' dari bawah. Gadis itu segera berkata, "Di bawah sana
adalah tanah padat dan tidak begitu dalam."
Liu He-ting sedikit melihat, ternyata gadis itu sedang
mengalihkan pandangannya, dia mengeluarkan tangannya
dan berkata, "Berikan korek itu kepadaku."
Tanpa bicara apa pun, korek api itu diberikan oleh Liu He-
ting kepada gadis itu. Hati Liu He-ting benar-benar bergejolak,
dia belum pernah merasakan perasaan seperti ini, gadis ini
tiba-tiba bisa menjadi manja lalu tiba-tiba menjadi judes, tapi
kadang juga terlihat lembut, menimbulkan berbagai perasaan.
Apakah dia marah, senang, atau sebagainya, Liu He-ting tidak
tahu pasti, dia hanya merasa walaupun gadis itu bersikap
manja, marah, atau tertawa tapi dia tetap terlihat begitu
lembut, perasaan manis seperti ini belum pernah dia alami.
Gadis itu mengambil korek lagi. Ujung jarinya mengenai jari
Liu He-ting yang kuat, di dalam hati gadis judes itu timbul
perasan hangat. Diam-diam dia bertanya kepada dirinya sendiri, mengapa
menghadapi pemuda ini, kadang-kadang dia begitu galak dan
kadang-kadang bisa juga begitu lembut"
Dia tidak bisa menjawab apa sebabnya, karena itu
wajahnya menjadi merah lagi.
Dia tahu jika dia tidak mengerti, maka itu adalah....
Dia melarang dirinya terus berpikir jauh. Liu He-ting sudah
meloncat turun, ada suara ringan yang terdengar dari bawah,
suara tadi lebih ringan dari pada saat korek itu jatuh,
kemudian dia berjalan ke sisi lubang dan melihat ke bawah, di
45 Dewi KZ http://kangzusi.com/
dalam sana sangat gelap seperti dunia orang buta, dengan
sekuat tenaga melihat pun tetap tidak bisa melihat dengan
jelas bagaimana keadaan di bawah di sana.
Karena itu dia mulai merasa cemas.
"Di bawah sana seperti apa" Apakah ada orang di sana"
Aku benar-benar bersalah membiarkan dia meloncat ke
bawah, kalau-kalau dia - "
Sekali lagi dia memotong pikirannya, semenjak dia
mengerti tentang keadaan dunia luar, belum pernah dia
menyalahkan dirinya sendiri, tapi sekarang hanya karena satu
orang yang tidak begitu dikenalnya, dia sudah menyalahkan
dirinya. Ini hal aneh tapi juga menyenangkan! Hatinya semakin
kacau, dia bersiap-siap akan meloncat.
Tiba-tiba - Di bawah sana terdengar suara Liu He-ting yang keras,
"Nona, di sini tidak begitu dalam, kalau ingin meloncat,
meloncatlah dengan lurus."
Kemudian dia berkata lagi, "Tapi kau harus berhati-hati,
karena di sini sangat gelap."
Dengan lembut dia tersenyum, dari tawanya terlihat ada
cahaya terang yang membuatnya terlihat cantik seperti dewi,
tapi dia tetap berkata, "Kau tenang saja, aku tidak akan mati di
sini karena jatuh, jangan kira ilmu meringankan tubuhmu lebih
hebat dariku." Diam-diam dia tertawa dan segera meloncat ke dalam
lubang itu, sesampainya di tengah-tengah jalan terowongan
itu, api korek telah padam karena itu membuat terowongan
semakin gelap, sampai-sampai bayangan orang pun tidak bisa
dibedakan. 46 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Pinggangnya yang kecil diputar di tengah udara, hingga
begitu sampai di bawah, kakinya tidak mengeluarkan suara
keras. Tapi yang dia hadapi sekarang adalah bau laki-laki yang
sangat khas, itu membuatnya kaget dan mundur 2 langkah
setelah itu dia baru bisa berdiri dengan tegak, sepasang
tangan kuat sudah memapahnya, terdengar Liu He-ting
dengan lembut berkata, "Nona harus berhati-hati, karena di
sini sangat gelap - " Kata-kata Liu He-ting belum selesai,
dengan dingin dia berkata, "Jangan banyak mengurusiku,
apakah kau kira aku tidak bisa berdiri dengan benar" Pegang
ini pegang itu, apa ini?" Hanya beberapa kata saja sudah
membuat telinga Liu He-ting seperti disambar petir, badannya
bergetar, diam-diam dia menarik kembali tangannya. Apa
yang harus dia katakan sekarang"
Liu He-ting terpaku, dia merasa malu, marah, dan
menyesal, semakin dipikirkan dia semakin marah, di dalam
kegelapan terlihat 2 mata gadis itu mengeluarkan cahaya,
matanya berkedip-kedip. Sepasang mata itu seperti sedang
melihatnya, walaupun dia tahu gadis ini tidak bisa melihatnya
di dalam kegelapan seperti ini tapi dia tetap menundukkan
kepalanya. Gadis itu tertawa lagi dan berkata, "Mengapa kau tidak
bicara lagi" Aku tanya kepadamu, setelah begitu lama kau
turun apakah kau menemukan sesuatu?" Suaranya manja
tidak dingin seperti tadi.
Liu He-ting terpaku lagi, diam-diam dia tertawa kecut, gadis
ini tiba-tiba marah, tiba-tiba menjadi lembut, tiba-tiba judes,
membuatnya bingung, dia hanya bisa menarik nafas dan
membalikkan badannya lalu berjalan, sambil menjawab, "Di
sini sangat gelap, aku tidak bisa melihat apa-apa, di rumah ini
ada gua, pasti ini bukan hal yang sangat biasa dan tadi di
tempat yang sempat kupegang seperti ada sebuah pintu, di
47 Dewi KZ http://kangzusi.com/
pintu terdapat ukiran, kalau tidak salah di balik pintu ini pasti
ada tempat...." Baru saja dia berkata sampai di sana, tiba-tiba Liu He-ting
teringat bagaimana kalau dia salah menebak, dia malah akan
ditertawakan oleh gadis ini, karena itu dia diam dan tidak ingin
melanjutkan kata-katanya.
Terdengar gadis itu tertawa lembut dan berkata, "Di sini
sangat gelap membuat orang menjadi takut, di tempat begitu
gelap seperti ini kau bisa menemukan banyak hal aneh,
benar-benar bukan hal yang mudah."
Gadis itu tertawa lagi dan berkata, "Aku benar-benar sudah
pikun, mengapa tidak terpikir...."
Tiba-tiba di depan Liu He-ting ada cahaya sangat terang,
sinar ini membuat mata Liu He-ting hampir tidak bisa terbuka.
Gadis itu tertawa lagi dan berkata, "Seharusnya sejak tadi aku
mengeluarkan pedang ini. Pedang ini lebih baik daripada
korek api itu." Tiba-tiba dia berteriak, "Kau lihat di depan sana, benar-
benar ada sebuah pintu - Wah pintu itu benar-benar indah!
Aku belum pernah melihat pintu bagus seperti ini."
Kedua mata Liu He-ting baru saja akan dibuka, tapi gadis
itu sudah berjalan ke depannya, dia tertawa cantik seperti
bunga, lesung pipitnya begitu jelas terlihat, di depannya ada
sebilah pedang hijau yang mengeluarkan cahaya, wajah cantik
di bawah sinar pedang ini terlihat lebih cantik sekaligus gagah.
Tapi mata Liu He-ting tidak berani lama-lama berhenti di
wajah yang cantik itu, dia membalikkan kepalanya untuk
melihat ke sekeliling tempat itu, dia melihat kalau di ujung
jalan bawah itu ada sebuah pintu yang tingginya kurang lebih
3 meter, di depannya ada ukiran naga terbang dan harimau
yang sedang meloncat, disinari oleh cahaya pedang terlihat
gagah dan mewah. Entah pintu ini terbuat dari bahan apa"
48 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Di bawah tanah yang begitu gelap, tiba-tiba terlihat pintu
yang begitu mewah dan indah, membuat Liu He-ting merasa
aneh. Tapi gadis itu tetap tertawa dan berkata, "Dia benar-benar
sangat hebat, masih bisa membuat pintu yang begitu bagus,
coba tebak, di balik pintu ini ada apa?"
Baru saja habis bicara, dia langsung berlari ke depan pintu
itu dan mendorong sebuah ring yang terpasang di pintu itu.
Tapi pintu itu tidak bergerak sama sekali. Liu He-ting menarik
nafas, dia takut pada saat gadis itu mendorong pintu, dari balik
pintu akan terjadi hal yang tidak mereka inginkan, sekarang
melihat pintu itu tidak bisa dibuka, dia malah merasa tenang.
Tiba-tiba gadis ini menarik ring pintu yang ada di sebelah
kanan dan pintu itu pun terbuka dengan pelan dan mulai
terbuka separuh, dengan bantuan sinar pedang, di dalam
pintu tidak terlihat ada apa-apa, kosong, sepertinya masih ada
sebuah jalan di bawah tanah.
Walaupun Liu He-ting masih muda, tapi dia selalu berhati-
hati, begitu dia melihat keadaan itu dengan teliti, dia baru
berani untuk terus berjalan, tapi gadis ini sudah berjalan di
depannya, tampaknya dia tidak takut pada bahaya yang tiba-
tiba saja bisa datang. Baru saja melangkah masuk ke balik pintu itu, udara
lembab yang ada di bawah langsung terasa oleh Liu He-ting,
tiba-tiba dia teringat kembali pada misteriusnya rumah ini, dia
langsung gemetar, begitu masuk ke dalam pintu ini, hidup atau
matinya belum bisa diketahui dengan pasti, mungkin mulai
hari ini dia tidak akan bisa keluar dari pintu ini lagi.
Gadis itu berjalan di depan, dia tertawa dan berkata, "Kalau
kau tidak berani masuk, kau tunggu saja di luar."
Hati Liu He-ting terasa panas, segera dia melangkah
dengan langkah besar ke depan gadis itu, mereka hanya
49 Dewi KZ http://kangzusi.com/
berjalan sebentar langsung sampai di ujung jalan itu. Di sisi
kiri dan kanan jalan itu ada sebuah jalan bercabang. Liu He-
ting maju ke depan untuk melihat ke sekeliling, terlihat jalan
bercabang itu di sebelah kirinya terdapat sebuah pintu hitam
yang diukir, dan jalan bercabang di sebelah kanan terdapat
sebuah pintu berwarna merah.
Liu He-ting berhenti karena merasa ragu. Dan dia
memutuskan berjalan ke sebelah kanan. Gadis itu mengikutinya dari belakang, walaupun wajahnya tersenyum
tapi dari sorot matanya terlihat kalau dia juga merasa tegang.
Begitu sampai di depan pintu merah itu, Liu He-ting
membalikkan kepalanya untuk melihat gadis itu, kedua mata
gadis yang indah itu terus melihatnya. Liu He-ting
membusungkan dadanya dan menjulurkan tangannya untuk
memukul ring pintu itu, pintu merah itu segera terbuka tanpa
suara, cahaya menyilaukan keluar dari balik pintu, membuat
cahaya pedang menjadi gelap.
Liu He-ting yang masih berdiri di luar pintu, merasa tegang
sekaligus aneh. Selama 10 tahun ini tidak ada seorang pun
yang mengetahui rahasia di balik pintu itu, sekarang dia hanya
tinggal masuk untuk melihat, maka semua rahasia ini bisa ada
jawabannya. Dia menarik nafas panjang, bersiap-siap
memasuki pintu itu. Siapa tahu.... Keadaan di balik pintu itu sama sekali tidak terbayangkan
oleh Liu He-ting. Begitu gadis itu melangkah masuk, dia pun
kaget dan berteriak. Karena di bawah tanah yang gelap itu, di balik pintu yang
menyimpan rahasia dan misterius itu, adalah sebuah kamar
perempuan yang indah dan mewah, sekeliling tembok itu
terbuat dari batu berwarna hijau, langit-langit dipenuhi oleh
mutiara sebesar buah lengkeng. Kamar itu sangat indah dan
50 Dewi KZ http://kangzusi.com/
bagus, meja rias terbuat dari bahan yang bagus dan sangat
cocok dilihat. Liu He-ting melihat ke sekeliling kamar itu, dia hanya
melihat sebuah bola hijau, selain itu yang ada hanya
bayangan dirinya dan gadis itu, disinari oleh cahaya dari
mutiara. Liu He-ting seperti meloncat dari neraka yang seram
menuju surga yang indah. Liu He-ting tidak dilahirkan dari keluarga kaya, dia lahir dari
keluarga pesilat Apa yang dilihatnya selama tidak lebih yang
dilihat dari putra seorang kaya, tapi sekarang dia merasa dia
belum pernah melihat tempat yang begitu indah dan bagus,
mata gadis itu pun berputar, sepertinya dia pun sama
bingungnya dengan dirinya, pedang yang masih dipegangnya
dengan pelan turun dan ujung pedangnya mengenai lantai,
terdengar suara TANG', ternyata lantai itu pun dilapisi dengan
batu hijau. Gadis itu berdiri lama, dia mulai mencium bau
wangi yang manis, tapi dia tidak tahu dari mana asal bau ini....
Bau wangi ini tercium samar-samar, membuat kamar indah
ini seperti berada di alam mimpi.
Kelihatannya mereka pun mulai tertarik dan mabuk
terhadap suasana ini, sejak tadi perasaan takut dan kaget
yang menghimpit mereka, sekarang menghilang dalam
sekejap, gadis itu menarik nafas dengan pelan dan
meletakkan kembali pedangnya, pelan-pelan dia berjalan
menghampiri tempat tidur itu, lalu duduk di atasnya, dan
menyandar ke sandaran tempat tidur itu, dia bersikap manja
dan malas-malasan, seperti seorang perempuan yang belum
menikah dan menantikan datangnya seorang kekasih, dia
tidak terlihat seperti seorang pendekar perempuan yang ilmu
silatnya sangat tinggi. Liu He-ting pun merasakan hatinya seperti melayang dan
mengapung, seperti berada di atas awan dan sulit untuk
51 Dewi KZ http://kangzusi.com/
berdiri, dia pun ingin mencari suatu tempat di mana dia bisa
bersandar. Dia melihat wajah gadis itu menjadi merah,
matanya semakin bercahaya, tawanya terlihat manis, seperti
angin di musim semi yang dengan hangat berhembus ke
wajahnya, dia tidak bisa menghindar lagi.
Liu He-ting pun berjalan menghampiri tempat tidur itu lalu
Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
duduk di atas kasur yang tebal, perasaannya seperti malu
terhalang oleh tirai tipis. Lalu dia melihat keluar, sepertinya di
balik tirai itu pun ada sebuah ranjang dan tirai, di sana ada
seorang laki-laki dan perempuan yang sedang duduk
bersama, mata laki-laki itu seperti bintang, alisnya tebal dan
matanya besar, bibirnya merah dan giginya berderet dengan
rapi, dia tampan dan gagah, sedangkan yang perempuan,
bermata indah, mulutnya kecil, manja, dan sangat cantik.
Sepasang manusia ini, mata si perempuan bercahaya
menatap laki-laki itu, seperti sedang mabuk cinta. Liu He-ting
dengan terpana melihat semua itu, dia menertawakan sikap
sepasang manusia itu. Pemuda yang berada di depannya pun
tampak sedang tertawa kepadanya. Liu He-ting segera
menenangkan dirinya, hatinya menjadi dingin seperti disiram
oleh air es, dia segera membentak seperti petir dan keluar dari
kamar itu. Udara dingin yang terasa di bawah tanah, membuat
pikirannya kembali tenang, dan dia berteriak, "Untung!" dia
menoleh melihat gadis itu yang masih menyandar ke sisi
ranjang dan bertanya, "Hei, kau mau ke mana?"
Liu He-ting menahan nafasnya dan masuk kembali ke
dalam kamar, gadis itu seperti kebingungan sampai-sampai
Liu He-ting harus membawanya keluar berjalan ke arah pintu
hitam yang ada di sebelah kiri, setelah itu Liu He-ting baru
melepaskan gadis itu. Liu He-ting berkata, "Nona, apakah
keadaanmu baik-baik saja?"
52 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Gadis itu menenangkan dirinya mengingat kembali
sikapnya yang tadi, wajahnya menjadi merah, dia menundukkan kepalanya tidak berani menatap Liu He-ting.
Karena ada cahaya yang tersorot dari kamar itu sehingga
tidak membuat jalan bawah tanah sangat gelap seperti tadi.
Liu He-ting berdiri di depan pintu dan dia mulai mengatur
nafasnya. Terdengar suara 'PRING', Liu He-ting siap
memasuki pintu itu, kali ini dia sudah menahan nafas, dan
masuk ke dalam kamar, ternyata - Di balik pintu hitam itu pun
ada sebuah kamar, ada tirai dan meja rias, di langit-langit pun
terpasang mutiara yang bersinar dengan terang. Tembok
dinding kamar itu pun terbuat dari batu hijau. Kamar tadi
dengan kamar yang sekarang keadaannya persis sama.
Tapi bila dilihat lagi dengan teliti, batu hijau yang ada di
kamar itu terlihat lebih abu kehitam-hitaman. Tirainya pun
indah dan sangat bagus. Bukan berwarna merah muda atau
hijau seperti yang ada di kamar tadi, meja rias yang ada di
balik pintu merah terbuatdari mutiara dan benda-benda yang
ada di kamar tadi merupakan benda-benda mahal, sedangkan
di kamar ini hanya tersimpan botol-botol berwarna hitam.
Setelah masuk ke dalam kamar itu, Liu He-ting langsung
merasa seram, berbeda perasaannya pada saat berada di
kamar tadi, perasaan hangat terasa sehingga membuat orang
lupa pada dirinya sendiri. Sekarang kamar itu terasa dingin
tapi berbeda dengan rasa dingin yang terasa di jalan lorong
bawah tanah. Gadis itu tetap berdiri di luar pintu, setelah lama dia baru
melangkah masuk, matanya meneliti isi kamar itu, dan
wajahnya langsung berubah, dia pun sama seperti Liu He-ting
tidak menyangka kalau kedua kamar yang bentuknya hampir
sama tapi timbul perasaan yang berbeda. Gadis itu melihat ke
atas, walaupun langit-langit itu dipenuhi dengan mutiara tapi
cahaya yang ditimbulkan adalah cahaya berwarna putih
53 Dewi KZ http://kangzusi.com/
keabuan. Sinar ini menerpa wajah Liu He-ting, membuat
wajahnya yang tampan menjadi seram dan berwarna
kehijauan. Gadis itu kaget dan berteriak, dengan erat dia memegang
tangan Liu He-ting, mereka sama-sama merasakan kalau
tangan mereka basah oleh keringat dingin.
Begitu pandangan mereka beradu, walaupun mereka
menahan nafas dan tidak mengatakan apa pun, tapi di dalam
hati mereka tahu kalau mereka sama-sama memikirkan
sesuatu, "Mengapa rumah ini begitu aneh?" Mereka ingin
segera keluar dari kamar seram itu.
Rumah yang terkenal karena kemisteriusannya ini,
sekarang hanya seperti perahu yang berada di dalam kabut,
membuat orang kehilangan arah. Walaupun mereka merasa
takut, tapi mereka bertekad ingin mengetahui apa sebenarnya
yang berada di dalam rumah ini. Karena itu mereka tidak
berniat untuk keluar! Mereka berpegangan tangan, walaupun sekarang di dalam
hati mereka tidak ada perasaan apa pun, mereka
berpegangan tangan untuk memberi semangat kepada
masing-masing. Kemudian mereka pun mulai berjalan pelan-pelan berjalan
menuju sebuah meja rias yang berada di dekat dinding, di atas
meja rias itu terdapat 2 baris botol berwarna hitam. Liu He-ting
mengambil salah satunya dan melihat dengan teliti. Botol
hitam itu sangat bagus. Bukan terbuat dari giok atau pun
emas, tapi terbuat dari bahan berwarna hitam, di atas botol
terukir kata-kata, jika tidak dilihat dengan teliti sulit mengenal
huruf-huruf itu. Di botol itu tertulis: "Chang Zhou Zhao Jia Ping (nana tempat). Wu Hu Shen
Dao (Lima macan golok sakti) Zhao Ming Qi (nama orang)."
54 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Dan ada tanggal dan waktunya, dua baris huruf itu
berjumlah 18 kata. Hurufnya diukir dengan sangat indah dan
rapi. Hati Liu He-ting bergerak, dia mengangkat alisnya dan
tampak marah, kemudian dia memberikan botol hitam ini
kepada gadis yang ada di sebelahnya. Gadis itu melihat huruf-
huruf yang terdapat pada botol itu, dia melepaskan tangannya
yang sedang memegang Liu He-ting, kemudian membuka
tutup botol itu. Di bawah cahaya mutiara, botol itu sepertinya diisi oleh
darah, walaupun gadis ini tidak bisa melihat dengan jelas isi di
dalam botol itu, tapi dia merasa ingin muntah sekarang,
badannya gemetaran dan pegangan pada botol itu menjadi
longgar sehingga botol itu terjatuh ke bawah kakinya.
Mereka berdua berteriak karena kaget dan dengan cepat
Liu He-ting mengulurkan tangan untuk menyangga botol itu,
dia menangkap botol kecil berwarna hitam yang hampir
terjatuh. Setelah berteriak, mereka tidak bisa menahan nafas lagi
karena bau busuk yang menyengat mulai tercium dan dari
dalam botol ini keluar segenggam rambut!
Sekarang Liu He-ting makin mengerti, pendekar-pendekar
yang masuk ke dalam rumah misterius ini, benar-benar sudah
mati di tangan Nan Hai Xian Zi Shi Qi. Seorang perempuan
sadis dan kejam, dia telah menghancurkan mayat mereka
menjadi darah kental dan dimasukkan ke dalam botol-botol itu.
Liu He-ting merasakan kalau kemarahannya sudah
memenuhi seluruh rongga dadanya, dia ingin segera mencari
perempuan sadis itu menanyakan secara langsung mengapa
dia tega melakukan semua ini.
Tapi masalahnya sekarang Nan Hai Xian Zi yang tinggal di
rumah ini berada di mana"
55 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Liu He-ting mengerutkan dahinya, dia menahan bau
menyengat dan membusuk ini lalu mengembalikan botol itu ke
atas meja hias. Dia memeriksa setiap botol hitam yang ada di
atas meja, setiap botol terdapat ukiran setiap nama pendekar
yang mati berikut tanggal dan waktunya.
Di antara nama-nama pendekar itu, ada yang terkenal ada
pula yang mempunyai kedudukan di dunia persilatan, ada juga
penjahat besar di dunia persilatan. Liu He-ting melihat meja
rias ketiga pada botol ketujuh. Hati Liu He-ting bergetar, diam-
diam dia berpikir, mungkin di dalam botol itu terdapat saudara-
saudara Ru Yun-long Jin Lao-si.
Ternyata di atas botol terdapat tulisan yang diukir: Jiu Mian-
long Lao Da Qi. Botol-botol berikutnya pasti terdapat ukiran
Lie Huo-long, Fan Jian Long dan Duo Shou-long!
Liu He-ting menarik nafas, dia memasukkan keempat botol
kecil itu ke balik baju bagian dadanya, kemudian dia melihat
gadis yang masih berdiri di depan meja rias kedua, dia
memegang sebuah botol hitam tapi sorot matanya seperti
menerawang ke tempat jauh. Sepasang tangannya yang putih
tampak bergetar, sepertinya dia melihat nama yang ada di
botol itu dan mempunyai hubungan dengannya.
Segera Liu He-ting mendekatinya dan bertanya, "Kau
kenapa?" Tapi gadis ini tetap berdiri dengan bengong seperti
tidak mendengar pertanyaan Liu He-ting, wajahnya yang
cantik terlihat lebih menarik lagi tapi sepasang mata indahnya
bersorot penuh dengan kebencian. Liu He-ting menarik nafas,
dia tidak tahu bagaimana cara menghibur gadis itu, diam-diam
Liu He-ting melihat ukiran yang ada di botol itu, nama yang
ada di atas botol itu adalah Jiang Su Hu Qiu (nama tempat) Xi
Men Xiao Ou (nama orang).
Liu He-ting lahir dari keluarga pesilat, tapi dia tidak terlalu
mengenal orang-orang terkenal di dunia persilatan, karena itu
56 Dewi KZ http://kangzusi.com/
dia merasa asing dengan nama Xi Men Xiao Ou ini. Dan dia
pun tidak tahu nama gadis itu karena itu dia tidak tahu apa
hubungan antara gadis itu dengan Xi Men Xiao Ou. Yang pasti
gadis itu kenal dengan nama orang ini.
Tidak disangka gadis itu malah membalikkan badannya
bertanya kepada Liu He-ting, "Apakah kau kenal dengannya?"
Liu He-ting menggelengkan kepalanya. "Apakah kau
pernah bertemu dengannya?"
Liu He-ting kembali menggelengkan kepalanya lagi. Gadis
ini menarik nafas panjang dan berkata, "Aku pun tidak pernah
bertemu dengannya." Liu He-ting bingung. Dia merasa aneh!
"Kau belum pernah bertemu dengannya, mengapa kau bisa
merasa sedih karena dia?"
Gadis ini menarik nafas dan botol itu pun disimpannya
kembali ke atas meja lalu dia membereskan rambutnya, dia
melihat kakinya, lalu dia berjalan ke arah pintu.
Liu He-ting tidak mengenal gadis itu, tapi sudah setengah
hari ini mereka selalu bersama, dia mempunyai perasaan
sayang kepada gadis itu, sekarang melihat gadis itu hanya
bengong dan dengan sedih berjalan, hati Liu He-ting pun
merasa tidak enak, tanpa bicara apa pun, Liu He-ting
mengikutinya keluar. Tapi tiba-tiba saja gadis itu membalikkan kepalanya dan
berkata, Tolong ambil botol hitam itu untukku!"
Liu He-ting menurut, dia membalikkan badannya dan
mengambil botol itu, kemudian dengan cepat dia membawa
botol itu, mata gadis itu pelan-pelan melihat botol itu lagi,
matanya begitu sedih. Liu He-ting tidak tahan lagi, dia
bertanya, "Nona, ada apa" Apakah Nona bisa menceritakannya kepadaku" Kalau aku masih sanggup aku - "
57 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Gadis itu menggelengkan kepalanya. Dia memotong kata-
kata Liu He-ting sambil menarik nafas, Tidak ada masalah apa
pun sehingga aku harus meminta tolong kepadamu. Aku
hanya memintamu agar menyimpan botol ini. Hal lain yang
harus kukerjakan, aku bisa melakukannya sendiri."
Liu He-ting bengong lagi. Dia tidak tahu mengapa gadis itu
tidak mau menyimpan botol hitam itu malah menyuruhnya
untuk menyimpan botol itu untuknya, sebenarnya ada apa ini"
Tapi matanya yang sedih dan ucapannya yang sedih,
membuat Liu He-ting tidak bisa menolak permintaannya.
Hanya saja hati Liu He-ting tadinya kacau sekarang
bertambah kacau lagi, dia tidak tahu kapan dia baru bisa
membereskan kekacauan dan pertanyaan yang begitu banyak
ini. Ooo)odw-kzo(ooO BAB 2 Di tempat berbahaya, Bertemu perempuan yang
membingungkan Sekarang mereka berjalan di lorong bawah tanah, kamar
yang ada di sebelah kiri dan kanan lorong itu terbuka. Cahaya
dari mutiara bersinar dari balik pintu, membuat terowongan
yang tadinya gelap sekarang menjadi agak terang. Liu He-ting
berdiri di sisi pintu, cahaya mutiara menyinari tubuhnya dan
membentuk bayangan panjang. Dia meneliti botol hitam yang
tertulis nama Xi Men Xiao Ou, tiba-tiba hatinya bergetar. Dia
berpikir, "Di atas botol-botol hitam itu terukir nama, tempat
lahir orang yang telah dibunuh oleh perempuan kejam itu. Shi
Guan-yin tinggal di sini hanya beberapa tahun, dia tidak akan
bisa mengenali semua orang-orang dunia persilatan yang
datang ke sini, tapi mengapa dia bisa mengukir nama-nama ini
dengan tepat, kecuali pada waktu orang-orang itu akan mati,
58 Dewi KZ http://kangzusi.com/
mereka terpaksa mengatakan nama mereka, tapi tampaknya
tidak masuk akal.'' Liu He-ting terus berpikir, dia merasa kecuali banyak teka
teki dan berita-berita aneh yang beredar, sekarang dia mulai
merasa janggal dengan semua keadaan ini. Dia melihat gadis
berbaju hijau ini pelan-pelan berjalan di depannya sampai dia
hampir sampai di persimpangan jalan terowongan tadi.
Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Hatinya berpikir lagi, segera dia memasukkan botol itu ke balik
baju bagian dadanya kemudian dengan langkah besar dia
menyusul gadis itu. "Rumah ini sepertinya tidak ada orang, jadi dimana Shi
Guan-yin berada" Sudah beberapa tahun ini pendekar-
pendekar yang masuk ke sini tidak ada yang hidup lagi, jika
disebut mereka semua dibunuh oleh Shi Guan-yin, mengapa
sampai sekarang aku belum melihat perempuan itu" Kalau Shi
Guan-yin tidak tinggal di sini, lalu pendekar-pendekar itu
dibunuh oleh siapa?"
Suara Liu He-ting semakin keras, membuat lorong itu
dipenuhi oleh gema suaranya, sekarang dia telah berhenti
berkata tapi gema suaranya belum berhenti. Terdengar lorong
ini dipenuhi oleh suaranya yang bertanya-tanya, ".... siapa
yang membunuh" Siapa yang membunuh?"
Gadis itu berhenti melangkah dan pelan-pelan membalikkan kepalanya. Di bawah cahaya mutiara, wajahnya
terlihat pucat tapi matanya terlihat lebih jernih, matanya seperti
mutiara yang berada di langit-langit kamar itu. Dia melihat Liu
He-ting, kemudian menarik nafas dan berkata, "Hatiku
sekarang sedang kacau, jika kau ingin bertanya kepadaku,
nanti saja." Dia sudah membelok ke kiri dan keluar dari jalan menuju
mulut lorong. 59 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Liu He-ting terpaku, dia menundukkan kepalanya dan
berpikir.... Sewaktu dia masuk ke rumah ini, dia bertekad akan
mencari tahu rahasia rumah ini, tapi sampai sekarang
walaupun dia sudah melihat semua bagian rumah ini, apa
yang ada dan yang terjadi di rumah ini, semua seperti masih
berada di dalam kabut. Dia menundukkan kepalanya sambil terus berpikir, dia
sangat ingin keluar dari kabut tebal ini dan akhirnya
mengetahui segalanya. Tapi - Tiba-tiba di mulut lorong terdengar teriakan gadis berbaju
hijau, teriakan kaget itu membuat hati Liu He-ting bergetar, dia
segera berlari ke arah sana. Begitu dia melihat dengan jelas,
hatinya yang sedang kacau seperti diiris oleh pisau tajam,
telinganya mendenging, "Weng, Weng."
Dia tidak bisa melihat apa pun, yang terlihat hanya pintu
hitam yang berada di depannya.
Ternyata pintu hitam yang terbuka sekarang sudah tertutup
dengan rapat. Gadis itu sedang mendorong pintu seperti
orang gila, di luar pintu itu begitu mewah dan berkilau, tapi
disini tembok-tembok yang ada di sekeliling kamar ini
berwarna hijau keabuan yang jelek dan suram, gelang atau
palang pintu pun tidak ada.
Liu He-ting kaget, dia berlari ke depan gadis itu dan
bertanya, "Nona, apa yang telah terjadi?"
Tangan Mona ini terus mendorong pintu dan gerakannya
semakin perlahan, akhirnya berhenti. Tangannya yang putih
masih memegang daun pintu tapi akhirnya diturunkan juga.
Wajah orang si empunya tangan itu terlihat pucat sama seperti
warna telapak tangannya, kadang-kadang terlihat hijau seperti
warna bajunya. 60 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Gadis itu dengan kecewa menarik nafas dan berkata pada
dirinya sendiri, "Mengapa" Siapa yang menutup pintu ini?" Dia
membalikkan badannya, melihat pada Liu He-ting dan berkata,
"Mengapa" Aku.... aku pun tidak tahu!"
Wajah gadis itu yang tadinya bercahaya sekarang karena
merasa takut terlihat menjadi tidak karuan. Kedua kaki Liu He-
ting berdiri di sana. Dia pun merasakan udara dingin keluar
dari bawah tanah kemudian masuk ke dalam kaki dan lalu
menjalar ke jantungnya, hal ini membuat Liu He-ting gemetar,
dia maju selangkah sebaliknya gadis itu mundur, sekarang Liu
He-ting telah menggantikan posisinya.
Liu He-ting melakukan gerakan, dengan sepasang
tangannya, sekuat tenaga dia mendorong pintu itu sama
seperti yang dilakukan gadis itu.
Dari luar gerakan tangan Liu He-ting tampak sangat
perlahan dan juga tidak bertenaga, tapi sebenarnya tangan ini
mengandung tenaga yang bisa membuat batu menjadi bubuk,
seperti ada beban berat Liu He-ting menggerakkan tangannya,
mendorong ke depan lalu menarik ke belakang, mendorong ke
kiri lalu ke kanan, kemudian dia mengeluarkan suara besar,
tangannya pun mendorong pintu itu ke arah luar -
Terdengar suara PENG' dan pintu itu bergetar, tembok di
lorong itu juga bergetar karena didorong oleh kekuatan Liu He-
ting. Tapi pintu tetap tertutup rapat seperti tadi, sedikit pun
tidak ada perubahan, sela-sela pintunya juga tidak lebih besar
dari posisi tadi. Dengan kecewa Liu He-ting menarik nafas,
matanya terus melihat gadis berbaju hijau itu.
Sorot mata mereka bertemu, suara getaran gema pun
semakin menghilang kemudian mereka seperti mendengar
suara detak jantung mereka masing-masing.
Tiba-tiba Liu He-ting berkata, "Mana pedangmu" Mungkin
pedangmu bisa menembus pintu ini?"
61 Dewi KZ http://kangzusi.com/
"Aduh, aku lupa dengan pedangku."
Dia membalikkan tangannya untuk mencari, tapi dia hanya
memegang sarung pedang yang kosong. Wajahnya tampak
berubah dan berkata, "Mungkin aku lupa menyarungkan....
aku menaruhnya di tempat tidur itu."
Mengingat keadaan tadi, gadis itu jadi berhenti bicara
sejenak. Wajahnya yang tadinya pucat tiba-tiba menjadi
merah. Sekarang mereka berada dalam keadaan berbahaya di
rumah yang misterius ini, dan mereka pun tahu bahwa lawan
mereka adalah seorang iblis yang berbahaya dan misterius.
Tapi jika memikirkan kembali keadaan di dalam kamar tadi
hati mereka tetap bergetar lagi. Liu He-ting dengan cepat
menghindari sorot mata gadis itu dan berkata, "Aku akan ke
sana lagi untuk mencarinya."
Liu He-ting berbalik dan langsung lari.
Tapi - Cahaya dari sela-sela kedua daun pintu itu tampak
bersinar, bersinar sampai ke tempat mereka dan membuat
mereka bisa saling melihat wajah mereka masing-masing.
Begitu Liu He-ting membalikkan badannya, tanpa bersuara dia
pun menghilang. Udara, darah, detak jantung, dan semua pikiran tiba-tiba
seperti membeku. Kemudian detak jantung pun berpacu lebih cepat dan berat.
Liu He-ting tiba-tiba membentak, pada saat suara gema
bentakannya belum menghilang, dia sudah berlari ke ujung
lorong. Jika bukan karena dia sudah bersiap mengeluarkan
tangannya untuk memegang dinding lorong, mungkin
sekarang ini dia menabrak tembok lorong itu.
62 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Liu He-ting melihat ke sekelilingnya, hanya ada kegelapan,
dinding lorong, pintu, dan lainnya tidak terlihat sama sekali.
Pertama kalinya dia bisa merasakan bagaimana sedihnya
kehidupan orang buta, kesedihan dan ketakutan ini saja sudah
cukup membuat orang merasa gila. Apalagi Liu He-ting yang
mengetahui di mana pintu keluar, tapi sudah ditutup oleh
orang lain. Musuh yang sedang bersembunyi tampaknya
selalu mengawasi mereka dan bersiap-siap menelan jitua
mereka, tapi siapakah sebenarnya orang itu" Dimana dia
berada" Liu He-ting sama sekali tidak tahu.
Kegelapan, kegelapan yang tidak ada harapan, semenjak
lahir dia tidak tahu kalau kegelapan itu akan begitu
menakutkan. Dia sangat mengharapkan adanya cahaya
terang, meskipun di dalam kegelapan ini bukan hanya ada dia
sendiri, dia tidak sendirian, harapan semakin menguat karena
itu dia berteriak, "Kau.... Nona, kau ada di mana?"
Gelap, kegelapan membuat orang merasa cepat putus asa,
suara panggilannya berhenti, gema suaranya juga berhenti,
kegelapan ditambah dengan sepi yang mencekam. Di dalam
kegelapan tidak ada seorang pun yang menjawab.
Hati Liu He-ting serasa tenggelam, "Kemana dia pergi"
Kemana....".... mengapa dia tidak mau menjawabku?"
Liu He-ting berteriak, "Dimana kau" Kau di mana?"
Gemanya terdengar lebih kencang lagi, membuat gendang
telinganya mendenging terus.
Begitu gema itu menghilang, sepi dan sunyi terasa
bertambah kental lagi, rasa kaget, takut, curiga, kekacauan
saat seperti ini bagaikan gelombang yang menerpanya,
walaupun dia sangat pintar, walaupun dia mempunyai ilmu
silat tinggi, tapi dalam keadaan seperti ini dia merasa panik!
Apalagi dia baru berkelana di dunia persilatan, masalah Shi
Guan-yin dan rumah misterius ini sebenarnya sudah lama
63 Dewi KZ http://kangzusi.com/
beredar di kalangan persilatan tapi dia baru mengetahuinya
dari Ru Yun-long, Jin Lao-si. Pertama kali dia berkelana di
dunia persilatan, dia sudah bertemu dengan hal-hal misterius
dan pergi ke tempat yang di mana terpasang begitu banyak
perangkap, dia merasa semua ini tempat yang berbahaya, dia
memiringkan sedikit badannya, membiarkan punggungnya
menempel ke dinding lorong yang lembab, dia berusaha
menekan perasaan hatinya yang masih kaget juga curiga, dia
berharap dia bisa menolong dirinya sendiri dan keluar dari
rumah itu. Dinginnya dinding batu yang membuat dadanya bergejolak,
pelan-pelan mulai normal, dan membuat pikiran yang kacau
semakin merasa tenang. Tapi kemana perginya gadis berbaju hijau itu" Mengapa dia
tidak menjawab panggilannya" Pertanyaan ini tetap berada di
benaknya, jika ada seseorang meminta mengorbankan
sesuatu untuk mendapatkan penerangan, dia tidak akan ragu
untuk menyetujuinya. Tapi di sekelilingnya tetap gelap, gelap seperti mati,
dengan tidak sengaja dia menarik nafas, dia tetap berjalan
mengikuti dinding lorong itu, hanya dalam sekejap dia sudah
sampai diujung lorong. Dia tahu di ujung lorong ini adalah
pintu berwarna merah, dia meraba pintu itu, ukiran pintu yang
mencuat, di ujung jarinya terasa seperti sisik ular, dingin dan
jelek, dia bergetar, dengan cepat dia mencari gelang pintu itu,
kemudian dia mendorong lalu menariknya, dia berharap bisa
membuka pintu ini, sinar dari balik pintu akan menyinari lorong
gelap itu. Tapi dia merasa kecewa, pintu dinding yang tadi begitu
mudah didorong dan dibuka, sekarang dinding itu begitu rapat
seperti belum pernah dibuka, didorong dengan kekuatan
penuh juga tetap tidak bergeser.
64 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Walaupun semua sudah dalam dugaannya, tapi dia tetap
menjadi lemas, sekali lagi dia bersandar ke dinding lorong itu,
dia menenangkan dirinya. Walaupun dia ingin berpikir
bagaimana mengatasi bahaya yang sedang dihadapinya ini
tapi pikirannya tidak bisa tenang, yang lewat dalam pikirannya
hanya masa lalunya yang menyenangkan, khayalannya
sewaktu remaja, cinta, dan gurunya yang disiplin, rumah di
masa kecilnya, memancing di sungai kecil dan berlatih ilmu
silat di atas batu, mandi di bawah air terjun, dan lain-lain,
semua ini seharusnya tidak perlu dipikirkan sekarang, tapi
malah masuk ke dalam pikirannya. Seringkali orang berpikir
yang tidak seharusnya dipikirkan.
Dia tidak pernah tahu orang tua yang menjadi guru atau
ayahnya mempunyai kedudukan apa di dunia persilatan" Dia
pun tidak tahu orang tua itu, apakah gurunya atau ayahnya"
Dia hanya tahu semenjak dia mulai mengerti, dia selalu
bersama dengan orang tua ini, bersama orang tua ini dia
tinggal di dekat air terjun dan mata air, juga tinggal di sebuah
pohon cemara, dia melihat semua pemandangan yang ada di
puncak Huang Shan, dia ingat orang tua itu pernah
memegang tangannya untuk berdiri di jalan yang berliku-liku
dan air terjun yang deras, melihat awan yang menari dan air
terjun berjatuhan. Orang tua itu memberitahukan kepadanya bahwa
kehidupan orang sangat indah dan dunia ini begitu luas, waktu
itu dia merasa mengapa orang tua itu dengan nada aneh
menjelaskan semuanya dan mengapa mata orang tua itu
selalu tampak bersedih" Karena dia merasa sebenarnya
orang tua itu belum begitu tua, tidak perlu terus mengenang
masa lalu. Bagi Liu He-ting hidup itu penuh dengan harapan
dan tidak perlu terus dikenang.
Dia juga mengingat suatu sore, dia dengan orang tua itu
bersama-sama duduk di depan rumah mereka, dia meniup
65 Dewi KZ http://kangzusi.com/
seruling sambil melihat pemandangan sore, kemudian
menantikan tibanya malam hari.
Orang tua itu menunjuk malam hari yang sepi dan
memberitahu kepadanya, walaupun malam sangat indah tapi
tidak akan pernah seindah pagi hari yang terasa bersemangat.
Anak muda harus menyayangi semangat yang ada dalam
dirinya, kalau tidak begitu umur sudah tua, dia akan merasa
semua itu menjadi kerugian besar.
Kemudian di hari kedua, orang tua ini dengan ketat
mengajarkan ilmu silat kepadanya, dia jadi lebih berkonsentrasi mempelajarinya.
Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Jitua dan kehidupannya dilalui pada waktu santai dan juga
saat tegang. Sampai sekarang dia tidak mengerti, mengapa orang tua itu
bernama Tuan Ban Liu (Sahabat Yang Liu).
Karena di gunung Huang Shan tidak ada pohon Yang Liu,
dan yang ada hanya pohon cemara. Orang tua itu sering
berkata, "Kebanyakan di gunung terkenal selalu ada pohon
cemara, tapi tidak ada pohon cemara yang lebih bagus seperti
yang ada di Huang Shan!"
Mengapa orang tua itu dipanggil Tuan Ban Liu" Waktu itu
Prahara Pulau Naga Jelita 2 Pendekar Mabuk 021 Titisan Ilmu Setan Pusaka Pulau Es 9