Rahasia Iblis Cantik 4
Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long Bagian 4
mendekati Tao Chun-chun. Dia menarik nafas panjang dan
dengan langkah besar dia terus berjalan.
"Apa yang sedang kau pikirkan?"
Liu He-ting tidak menjawab.
"Apakah kau sedang memikirkan sebenarnya tadi jangan
melukai orang itu, apakah benar?"
Mata Liu He-ting membuka dengan lebar dan berhenti
berjalan, dia membalikkan kepala. Dia merasa mata Tao
Chun-chun yang indah bisa melihat isi hatinya yang paling
dalam. Begitu jalan gua itu berbelok ke kiri, keadaan di dalam gua
tiba-tiba berubah, banyak batu-batu berbentuk indah.
Pemandangan di sana begitu indah, seperti sebuah istana
bebatuan, terukir begitu indah, semakin berjalan ke dalam,
batu-batu indah itu semakin banyak. Bentuknya pun
bermacam-macam, di ujung gua ada batu yang berbentuk
seperti tirai menutupi jalan keluar.
Batu stalagnitnya mengeluarkan cahaya, karena pemandangan begitu indah, membuat hati Liu He-ting yang
kacau untuk sementara menjadi tenang. Dia terhanyut dengan
pemandangan indah itu. Tiba-tiba satu tirai menjadi empat
tirai. Di balik keempat tirai itu ada 4 buah patung Budha.
Karena cahaya dari kilauan batu tirai membuat patung Budha
itu mengeluarkan cahaya, siapapun yang melihat akan merasa
199 Dewi KZ http://kangzusi.com/
aneh sebenarnya sekarang berada di dunia nyata atau berada
di langit" Liu He-ting masih terpaku. Tiba-tiba 4 patung Budha itu
bersama-sama tertawa dan meloncat. Mereka tertawa dan
berkata, "Kalian sedang apa di luar, mengapa baru datang
sekarang?" melihat Liu He-ting sedang bengong, mereka
berkata, "Apakah kau takut masuk ke sini?"
"Kalau kalian tidak bergerak, mungkin selamanya aku akan
terus berada di sini, kalau tidak ada orang mengatakan di sini
adalah sarang Wu Yi Shen Mo, aku masih mengira di sini
adalah gua rumah dewa, mana berani aku masuk ke dalam?"
Tao Chun-chun memegang rambut sebahunya, dia
bersandar ke sebuah batu dan berkata, "Ada yang
mengatakan kalau Wu Yi Shen Mo sangat kejam, sekarang
aku sudah melihat tempat tinggal mereka, aku tidak percaya
kalau mereka adalah iblis pembunuh orang dengan mata tidak
berkedip!" Qi Si tertawa dan berkata, "Biar mereka itu iblis atau bukan.
Jujur saja hari ini aku telah bermain sangat puas. Adik Liu, kau
jangan memuji dulu pemandangan di sini. Mari kita masuk ke
dalam untuk melihat-lihat."
Dia sudah menghilang di balik batu besar, terdengar suara
gonggongan Xiao Bao. Dia berlari ke depan Tao Chun-chun
dan menjilat jari kakinya. Tiba-tiba Xiao Bao lari meninggalkan
Tao Chun-chun. Tao Chun-chun tertawa dan ingin menangkap
Xiao Bao, tapi Xiao Bao sudah lari kemudian meloncat ke
dalam pelukan Liu He-ting.
Kata Qi Da, "Xiao Bao sudah lama ikut kami yang sudah
tua ini, jadi mungkin dia tidak senang dengan perempuan." Qi
Da tertawa. Dia juga masuk ke balik sebuah batu besar. Liu
He-ting ingin tertawa tapi Tao Chun-chun terus melihat Xiao
Bao yang masih berada dalam pelukan Liu He-ting. Sorot
200 Dewi KZ http://kangzusi.com/
mata Tao Chun-chun bersinar aneh tapi hanya sebentar,
sayang Liu He-ting tidak berpengalaman, dia tidak mengerti
sorot mata aneh itu sebenarnya mengandung sesuatu....!
Dia terus mengelus kepala Xiao Bao dan ikut masuk ke
balik batu besar itu. Tao Chun-chun menghela nafas dan
berkata, "Aku tidak tahu kalau ternyata aku begitu dibenci
orang, sampai anjing kecil ini pun tidak suka kepadaku."
Liu He-ting terpaku, dia berpikir, "Anjing kecil ini mengerti
apa" Mengapa dia begitu peduli pada perasaan anjing?" Dia
berpikir lagi, "Siapa bilang dia dibenci, aku sangat senang
selalu bersamamu!" Kalimat ini berputar-putar di mulutnya,
tapi dia tidak dikatakannya. Terasa ada sebuah tangan
diletakkan di pundaknya. Wanginya tercium. Liu He-ting
membalikkan kepala untuk melihat. Di dalam cahaya batu
stalagnit, wajah cantik itu sedang melihatnya. Jarak mereka
hanya sekitar 20-30 sentimeter. Suara detak jantung seperti
bercampur menjadi satu. Liu He-ting berdiri dengan diam.
Pertarungan, pertumpahan darah, api besar, semua itu sudah
berlalu. Sampai kalah, menang, keributan dan kesalahpahaman - tidak ada lagi di dalam hati. Di dalam gua
yang begitu sepi dan sunyi ini, Tao Chun-chun terdengar
menghela nafas dan berkata, "Mengapa kau melihatku terus?"
Liu He-ting terpaku. Tangan lembut itu diturunkan dari
pundak Liu He-ting. Dia berkata, "Kau.... kau.... kau...." kepala
Tao Chun-chun menunduk dan berkata, "Apakah kau tidak
senang bersamaku?" Liu He-ting menggelengkan kepalannya, perasaan hangat
merasuk ke dalam lubuk hatinya.
Tao Chun-chun berkata lagi, "Kalau aku senang dengan
seseorang, aku berharap dia tidak membenciku, kalau ada
orang benci kepadaku, aku pun akan lebih membenci dirinya!"
Tiba-tiba dia melihat Liu He-ting dan berkata lagi, "Kalau
201 Dewi KZ http://kangzusi.com/
kau.... tidak benci kepadaku.... bukan?" Dengan lembut dia
bertanya. "Aku tidak benci kepadamu!"
Jari Tao Chun-chun bergetar dan berkata, "Kalau begitu
demi diriku, kau harus membunuh sesuatu yang kubenci!"
Hati Liu He-ting bergetar, pegangan tangannya menjadi
longgar. Xiao Bao segera meloncat turun. Liu He-ting merasa
kaget juga takut. Dengan mata membelalak dia bertanya,
"Kau.... kau mengatakan apa tadi?"
Mata Tao Chun-chun berputar. Dia segera menjawab, "Aku
mengatakan kelak kalau ada orang jahat yang menghinaku,
kau harus melindungiku dan membunuh orang jahat itu" Tiba-
tiba Tao Chun-chun mengangkat kepalanya dan berkata,
"Mengapa kau kaget" Apakah kau mengira aku berbicara
tentang anjing itu?"
Liu He-ting menyeka keringat di dahinya dan berkata, "Aku
kira.... aku kira.... benar-benar aku menjadi.... hai! Kadang-
kadang kata-katamu sering membuat orang menjadi kaget!"
Dia melihat Xiao Bao, mata Xiao Bao yang hijau tampak
berkedip, seperti menertawakan dia!
Di depan mereka ada sebuah batu besar yang
menghalangi kamar batu itu. Di dalam kamar ada sebuah
meja, kursi, dan juga tempat tidur yang terbuat dari batu,
kamar baju itu saling menyambung, kamar itu luas, indah, dan
juga bersih, sepertinya ada orang yang sering membersihkannya. Qi bersaudara sangat senang. Hei Chuan
Yun yang tadinya tampak murung, setelah datang ke tempat
ini, untuk sementara dia pun melupakan kejengkelan dan
kesedihan hatinya. Qi Da sangat senang, kadang-kadang dia tidur di tempat
tidur itu, kadang-kadang dia berdiri di atas kursi batu itu. Tiba-
tiba dia tertawa dan berkata, "Adik Liu, sepertinya kau tertarik
202 Dewi KZ http://kangzusi.com/
pada perempuan itu, kita masuk dulu ke dalam biar mereka
tidak bisa mencari kita!" Adik-adiknya segera tertawa dan
menyetujui. Tadinya Hei Chuan Yun duduk di dekat tembok.
Dia tidak ingin mendengar juga tidak ingin tahu. Tiba-tiba ada
tangan besar lewat di depan tangan dan lututnya, dengan
cepat dia sudah diangkat dan diletakkan di dalam kereta
keledai. Hei Chuan Yun yang diperlakukan seperti itu oleh orang
lain, dia merasa kesal dan sedih. Dia membalikkan badannya
dan hidungnya langsung tercium bau arak yang menyengat
dan membuat dia ingin muntah. Dia melihat seseorang
dengan wajah marah dan sudut mulutnya keluar air liur, orang
ini berbaring di sisinya. Dia menarik nafas, matanya basah.
Terlihat air matanya hampir menetes.
Kamar batu yang kedua, ada dua buah pintu.
Da Bao membawa kereta keledai itu terus berjalan, jika
berpapasan dengan jalan sempit, dia sering mengangkat
keledai berikut keretanya kemudian meletakkannya kembali
setelah jalan agak melebar. Kamar ketiga ada 3 buah pintu.
Masuk ke kamar keempat bertambah lagi satu pintu. Begitu
masuk ke kamar kelima, Qi Da melihat ada 5 pintu. Dia
berkata, "Kelihatannya gua ini penuh dengan bermacam-
macam mainan." Kata-katanya belum selesai, kakinya sudah gemetar....
Liu He-ting tersenyum dan berkata, "Xiao Bao, tuanmu
berada di mana, bawa kami mencarinya!"
Ekor Xiao Bao bergoyang-goyang, dia sudah membalikkan
badannya dan berlari. Tao Chun-chun berkata, "Anjing ini sangat lucu, tapi dia
tidak suka kepadaku!"
203 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Liu He-ting tertawa dan tersenyum, dalam hati dia berpikir,
"Pikirannya masih kekanak-kanakan."
Begitu masuk ke kamar batu, dia merasa kaget. Wu Yi
Shen Mo benar-benar hebat, mereka bisa mendapatkan
tempat seperti ini.... Tiba-tiba terdengar suara Qi bersaudara
berteriak dan suara raksasa Da Bao membentak. Kemudiari
terdengar suara seperti gempa dari dalam.
Liu He-ting kaget dan berlari ke arah sana. Hanya sebentar
dia sudah berada di kamar kedua, suara teriakan masih terus
bergenia di dalam gua, seperti datang dari arah kanan! Liu He-
ting memilih jalan ke pintu kanan, begitu masuk ke kamar
ketiga, Dia berhenti sebentar, suara gema semakin mengecil,
dia berlari lagi ke pintu sebelah.
Begitu masuk ke kamar keempat, suara gema hampir tidak
terdengar. Gua dan kamar batu kembali sepi. Liu He-ting
melihat kamar batu ini dari depan, belakang, kiri, dan kanan
serta keempat pintu. Dia tidak bisa mengambil keputusan
harus memasuki pintu yang mana!
Dia berharap bisa mendengar suara teriakan yang bisa
memberi peringatan dari Qi bersaudara, tapi sekarang dia
hanya mendengar suara detak jantung dan nafasnya sendiri.
Dia tahu kalau tidak terjadi sesuatu yang sangat mendesak, Qi
bersaudara tidak akan berteriak. Dia juga tahu kalau dia salah
masuk, dia hanya akan menghabiskan waktu, saat itu mungkin
dia tidak sempat lagi menolong mereka. Keempat pintu itu
masing-masing menuju keempat kamar yang berbeda.
Kelihatannya di dalam kamar masih ada kamar lagi. Kecuali
dia bisa seperti Zhu Ge Liang( Cukat Liang), yang sebelum
terjadi sesuatu sudah bisa memperhitungkannya. Sekarang
bagaimana caranya dia bisa mencari jalan yang benar!
Dia bengong dengan berdiri di depan sebuah meja yang
terbuat dari batu. Dia terus memikirkan teriakan Qi bersaudara
204 Dewi KZ http://kangzusi.com/
tadi dan teriakan itu mengandung rasa kaget dan cemas,
keringatnya terus menetes.
Walaupun hanya sebentar tapi bagi Liu He-ting saat seperti
ini tampaknya berlalu sangat lama. Tao Chun-chun terus
memegangi rambutnya, diam-diam dia masuk ke dalam kamar
batu itu. Dia melihat Liu He-ting yang masih bengong berdiri di
sana, tangan Tao Chun-chun sedikit gemetar, demi sahabat
dia merasa cemas, tampaknya dia lebih cemas daripada Liu
He-ting. Dia berkata, "Kau lihat, apakah ada kotoran keledai di
jalan ini?" Walaupun suaranya ringan tapi cukup untuk
membuat Liu He-ting kaget dan tersadar kembali.
Dengan pandangan sangat berterima kasih dia melihat Tao
Chun-chun, segera dia melihat ke bawah, terlihat jalan di
bawah sangat bersih, dia berharap ada bekas roda kereta
yang lewat, ternyata jalan roda kereta tidak lurus. Tapi begitu
sampai di depan meja batu tiba-tiba jejak itu terputus!
Liu He-ting menyeka keringat yang ada di dahi dan
menunjuk jejak roda kereta yang terputus, jarinya sedikit
bergetar, mulut terbuka, tapi dia tidak bisa mengatakan apa
pun. Mata Tao Chun-chun melihat ke sekeliling, segera dia
berkata, "Di sisi jalan meja batu ini sepertinya terlalu sempit
dan sulit untuk dilewati oleh kereta. Sampai di sini kereta itu
diangkat oleh raksasa Da Bao, coba kau lihat pintu ketiga itu,
apakah di sana ada bekas roda kereta keledai lagi" mereka
semua berjalan ke arah sana!"
Liu He-ting menarik nafas panjang, diam-diam dia berpikir,
"Selama ini aku selalu menganggap kalau aku adalah orang
yang sangat pintar, tidak tahunya masih ada orang yang lebih
pintar dariku bahkan beberapa kali lipat. Dia melihat dan
mengira-ngira, tampaknya dia bisa melihat keadaan."
205 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Tapi Liu He-ting tidak tahu sebenarnya dia tidak bodoh
hanya terlalu percaya. Liu He-ting sudah bergerak, dia memasuki pintu ke 1, 2, 3,
tapi di depan pintu ketiga tidak ada bekas roda kereta. Liu He-
ting pelan-pelan membalikkan badannya, dia menggelengkan
kepalanya dan tertawa kecut.
Tao Chun-chun mengangkat alisnya dan bertanya, "Apakah
Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
di 3 pintu itu tidak ada bekas telapak kaki keledai?"
Liu He-ting menggelengkan kepalanya dan tertawa kecut.
"Sangat aneh, mereka sampai di kamar yang terbuat dari
batu lalu tiba-tiba menghilang!" Dia pelan-pelan berjalan. Di
depan ke tiga pintu itu, dia melihat dengan teliti, "Kalau begitu
mereka pasti ke kamar keempat. Di sini, kecuali 3 pintu itu,
mana ada pintu keempat" Apakah raksasa itu terus
mengangkat kereta keledai dan berjalan" Tapi sepertinya ini
tidak mungkin!" Liu He-ting memang pintar, tapi setelah memasuki gua
seperti yang ada di dalam legenda, kepintarannya sama sekali
tidak bisa dikeluarkan. Dia terus menarik nafas dan
menggeleng-gelengkan kepalanya. Dia terus berkata, "Apa
yang terjadi pada mereka" Apakah...."
Tao Chun-chun menarik nafas dan berkata, "Jangan terlalu
cemas, mungkin mereka bertemu dengan musuh yang masih
bersembunyi atau melihat tombol rahasia yang ditinggalkan
atau bertemu dengan binatang buas. Sekarang kita masih
berada di sini, kapan pun kita bisa bertemu dengan bahaya.
Apa yang akan terjadi nanti, kita juga tidak tahu!"
Hati Liu He-ting bergetar. Dia melihat ke sekelilingnya.
Tiba-tiba terdengar suara anjing menggonggong, anjing kecil
Xiao Bao tiba-tiba muncul dari sebuah kamar!
206 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Tao Chun-chun berteriak, Ternyata kamar yang ada di sini
semuanya saling menyambung."
Tiba-tiba dia terdiam. Dia mencabut sebuah jepit dari
rambutnya, di dinding gua dia menggores sebuah huruf untuk
dijadikan tanda. Kemudian dia tertawa dan berkata, "Hayo ikuti
aku!" Dengan ringan dia berlari ke sebuah kamar batu.
Liu He-ting masih melongo, tapi dia tetap mengikuti Tao
Chun-chun dan berlari, terlihat badan Tao Chun-chun
bergerak dengan ringan, gerakan kakinya seperti air mengalir.
Kemudian dia memberi tanda lagi di dinding, segera dia berlari
lagi ke kamar berikutnya. Waktu itu Liu He-ting baru mengerti,
"Ternyata setiap kamar batu yang ada di sini saling
menyambung. Jika kami memeriksa semua kamar dalam satu
garis lurus, goresan di dinding menjadi tanda supaya kami
tidak keliru jalan!"
Liu He-ting sangat kagum kepada Tao Chun-chun, waktu
pertama kali bertemu dengan Tao Chun-chun, dia hanya
merasa kalau Tao Chun-chun adalah seorang gadis polos dan
suci, tapi setelah semakin lama mengenalnya, Liu He-ting
merasa gadis yang polos dan suci ini, walaupun polos tapi dia
bukan gadis yang tidak tahu apa-apa, dia tahu kapan harus
memakai siasat, dia juga tahu bagaimana cara menghadapi
masalah, dia lebih pintar dari dirinya! Sewaktu dia sedang
berpikir, Tao Chun-chun berhasil melewati sepuluh lebih
kamar batu dan meninggalkan sepuluh tanda lebih. Tapi Qi
bersaudara, Hei Chuan Yun, dan Xiang Huang belum terlihat.
Xiao Bao kadang-kadang terdengar berada di belakang
mereka, kadang-kadang muncul di kamar batu yang lain. Liu
He-ting sangat cemas, dia berteriak, "Kakak Qi) di mana
kalian?" Tapi hanya terdengar gema suaranya, tidak ada yang
menjawab. Tiba-tiba Tao Chun-chun berhenti berjalan dan bertanya,
"Apakah mereka berhasil mendapatkan jalan keluar?"
207 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Liu He-ting mengerutkan dahi dan menjawab, "Kalau
mereka berhasil mendapat jalan keluar, mereka tidak akan
kaget dan berteriak seperti tadi bukan?"
"Kalau aku menemukan jalan keluar, aku pasti akan
berteriak kesenangan."
Liu He-ting tetap mengerutkan dahinya dan berkata, "Kalau
mereka sudah mendapatkan jalan keluar, mengapa mereka
tidak menunggu kita?"
Tao Chun-chun menarik nafas dan menjawab, "Kau selalu
melihat orang dari sudut yangjujur!"
Liu He-ting terpaku, dia melihat kamar-kamar batu itu tidak
memiliki tempat yang bisa dicurigai juga tidak ada tanda
keberadaan orang atau pun binatang. Dia berpikir dan
bertanya, "Apakah aku menganggap orang lain terlalu jujur?"
Tao Chun-chun menghampirinya sambil tertawa dan berkata,
"Pejamkan matamu, aku akan membawamu untuk melihat
sesuatu!" Liu He-ting terpaku, Tao Chun-chun sudah memegang
tangannya, terpaksa dia memejamkan mata. Dia merasa Tao
Chun-chun maju beberapa langkah, kemudian membelok ke
kiri, tiba-tiba ada angin dingin berhembus ke wajahnya,
walaupun Liu He-ting ingin sekali membuka matanya tapi dia
berusaha untuk tetap menutup matanya dengan rapat. Mereka
berjalan lagi beberapa langkah, tiba-tiba langkah Tao Chun-
chun menjadi perlahan. Liu He-ting merasa aneh, baru saja
dia ingin mengintip, sudah ada sebuah tangan lembut
menutupi Kelopak matanya. Dengan lembut dan tersenyum,
fao Chun-chun berkata, "Kalau kau membuka matamu, aku
tidak mau berteman lagi denganmu."
Dia menarik kembali tangannya. Liu He-ting benar-benar
tidak berani membuka matanya sekarang. Liu He-ting merasa
aneh, mengapa kata-kata Tao Chun-chun walaupun kadang
208 Dewi KZ http://kangzusi.com/
tidak masuk akal tapi dia selalu menurutinya, dia
menertawakan dirinya sendiri!
"Untung dia polos, aku yakin dia tidak akan menyuruhku
melakukan hal yang jahat. Kalau tidak, sama dengan aku
menuruti kemauannya untuk berbuat kejahatan."
Tiba-tiba Tao Chun-chun tertawa dan berkata, "Coba kau
raba ini!" Liu He-ting menjulurkan tangannya, dia merasakan
sedang memegang benda lembut dan dingin seperti mayat
orang, dia bergetar dan dia mundur beberapa langkah, alisnya
terangkat, dengan suara keras dia bertanya, "Apa ini?"
Tao Chun-chun tertawa dan berkata, "Kau coba tebak! Jika
tertebak, berarti kau sangat pintar, kalau tidak tertebak, aku
akan memberitahukannya kepadamu."
Liu He-ting mendengar kata-kata Tao Chun-chun. Dia
sangat senang dan tidak merasa takut sama sekali. Di dalam
hati dia berpikir, "Kalau benda yang kupegang adalah mayat,
Tao Chun-chun pasti tidak akan terlihat begitu senang."
Liu He-ting berkata dengan tertawa, "Aku tidak perlu
menebaknya, aku akan menunggu sampai kau memberitahuku." Tao Chun-chun maju beberapa langkah dan tertawa, "Ini
baru perkataan pintar. Walaupun kau bisa menebaknya - "
Tiba-tiba dia berhenti bicara.
Tiba-tiba Liu He-ting merasa ada angin datang dari
sampingnya, kemudian terdengar suara gonggongan anjing.
Dia merasa aneh dan bertanya, "Kau sedang berbuat apa?"
Lama tidak ada jawaban, tiba-tiba dia merasa tangan yang
dipegangnya sedikit gemetar.
Terdengar Tao Chun-chun menarik nafas panjang dan
berkata, "Kau begitu percaya kepada orang lain, tapi kau
saraa sekali tidak percaya kepadaku?"
209 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Liu He-ting terpaku. Terdengar Tao Chun-chun berkata lagi,
"Kalau aku memejamkan mata dan mengikutimu berjalan
selama 8-10 tahun, ke mana pun kau akan membawaku, aku
tidak akan bertanya-tanya. Tapi aku hanya membawamu
berjalan kira-kira 10 langkah, kau sudah bertanya kepadaku 3
kali. Apakah kau takut aku akan membawamu ke tempat yang
tidak kau inginkan" Apakah kau takut kalau aku akan
melakukan hal yang tidak kau inginkan di saat kau sedang
memejamkan mata?" Liu He-ting terdiam mendengar kata-kata Tao Chun-chun.
Dia merasa malu. Akhirnya dia menarik nafas panjang, diam-
diam dia memegang tangan Tao Chun-chun yang lembut dan
berjalan tanpa berbicara apa pun lagi.
Sekarang Liu He-ting merasa sekalipun matanya sudah
buta, dia juga merasa sebagai orang yang paling berbahagia
di dunia ini, karena di balik kata-kata Tao Chun-chun, dia
memahami perasaan Tao Chun-chun yang sebenarnya.
Baru berjalan 2 langkah, Liu He-ting berkata, "Chun-chun,
walaupun kau membawaku ke gunung pisau atau lautan api
sekalipun, asalkan kau.... aku juga mau."
Sunyi tidak ada suara, tiba-tiba Tao Chun-chun tertawa dan
berkata, "Apakah benar" Apakah kata-katamu benar?"
Liu He-ting dengan bahagia menarik nafas dan berkata,
"Aku mungkin bisa menipu orang di dunia ini tapi aku tidak
akan bisa berbohong kepadamu!"
Liu He-ting merasa kedua tangannya digenggam semakin
erat, dua hati saling mencintai, kata-katanya merupakan
perasaan dari lubuk hatinya yang terdalam, dia merasa tangan
Tao Chun-chun yang lembut sekarang sudah mulai basah.
"Apakah itu adalah air matanya?"
210 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Liu He-ting bertanya kepada dirinya, kemudian dengan
bahagia dia menghembuskan nafas dan diam-diam berterima
kasih kepada gadis polos ini karena dia telah meneteskan air
mata untuk Liu He-ting, Tapi - kalau dia tidak membuka mata
untuk melihat jawaban ini, siapa yang bakal tahu keadaan
sebenarnya" Bagaimanapun juga dia merasa sangat bahagia, dia juga
merasa sangat berterima kasih kepada orang yang telah
memberikan kebahagiaan kepadanya. Liu He-ting tahu di
dunia ini banyak orang tidak bisa mendapatkan kebahagiaan
seperti ini. Karena itu dia tetap berjalan dengan mata terpejam dan
dalam perasaan bahagia, dia merasakan ada angin dingin
yang berhembus juga ada suara air mengalir.
Angin dingin semakin menghilang, suara air terdengar
semakin jelas. Tao Chun-chun tertawa, dia berkata, "Kita
sudah sampai, kau boleh membuka matamu - "
Waktu itu Liu He-ting seperti ingin berteriak, dia melihat
langit yang biru dan juga melihat awan putih, tempat di mana
dia berdiri ternyata adalah sebuah jurang yang sangat dalam,
bentuk batunya aneh, di antara bebatuan itu terlihat ada air
mengalir, pemandangan di sana begitu indah, benar-benar
seperti tempat yang biasa didiami oleh para dewa.
Tao Chun-chun membereskan rambutnya, matanya terus
menatap Liu He-ting. Dia juga tertawa dan berkata, "Sesuatu
yang kuperlihatkan ini apakah indah?"
Liu He-ting menahan nafas dan melihat ke sekeliling,
setelah lama dia baru berkata, "Apakah kita sudah keluar dari
gua itu?" Tao Chun-chun tertawa dan bertanya balik, "Apakah
menurutmu kita masih berada di dalam gua?"
211 Dewi KZ http://kangzusi.com/
"Mengapa kau bisa tahu ada jalan keluar dari gua itu" Aku
benar-benar - " Tao Chun-chun tertawa dan menjawab, "Aku sudah
mengatakan kalau kau terlalu percaya kepada orang lain, tapi
tidak pernah percaya kepadaku."
Tao Chun-chun berkata lagi, "Tadi sewaktu aku
menyuruhmu memejamkan mata, sebenarnya aku sudah
melihat di bawah ada jejak kereta keledai, kemudian aku
mengikuti jejak kaki keledai itu, dan ternyata benar di sini ada
jalan keluar." Tao Chun-chun menarik nafas, "Hai! Kalau orang di dunia
ini semua sepertimu, musuh dan kebencian tidak akan ada di
dalam kamus!" Kata Liu He-ting dengan senang, "Kalau begitu mereka
benar-benar sudah keluar dari gua ini."
"Kalau begitu aku tidak perlu mengkhawatirkan mereka
lagi." Dia melihat ke sekeliling, terlihat di antara bebatuan dan
tanah itu, ada bekas roda kereta yang berbelok ke sebelah
kiri, dia menghela nafas lega, dan berjalan mengikuti jejak
roda kereta. Terlihat di jalan itu bebatuan sangat banyak,
rumput-rumput pun sangat tinggi, jalan batu begitu miring dan
terjal, serta banyak kelokan. Dalam hati dia bertanya, "Jalan
seperti ini bagaimana cara kereta keledai itu bisa lewat?"
Tapi dia segera mendapatkan jawabannya, "Kalau
diperhitungkan dengan cara biasa, sepertinya tidak mungkin,
tapi raksasa Da Bao bukan orang biasa, caranya bekerja tidak
bisa diukur dengan kemampuan manusia biasa."
Dia melihat Tao Chun-chun yang sudah ada di
belakangnya, terlihat Tao Chun-chun mengerutkan alisnya, dia
terlihat jengkel, sepertinya dia sedang menyalahkan Liu He-
212 Dewi KZ http://kangzusi.com/
ting yang pergi begitu saja meninggalkannya di belakang.
Segera Liu He-ting bertanya dengan tersenyum, "Chun-chun,
apa yang sedang kau pikirkan?"
Mata Tao Chun-chun yang bersinar melihatnya, dia
menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kau mau ke mana?"
"Aku mau ke mana" Ke mana?" Dia melihat awan putih,
hutan bersih seperti sudah tercuci. Tiba-tiba Liu He-ting
bertanya, "Kau sendiri mau kemana?"
Tao Chun-chun menarik nafas dan menjawab, "Di dunia ini
kecuali kakak seperguruanku, aku tidak mempunyai keluarga
lagi. Kali ini aku keluar untuk mencari kakak seperguruan, tapi
dia - " Tao Chun-chun memejamkan matanya, dari kelopak
matanya keluar buliran air mata, di bawah cahaya langit, air
mata itu seperti mutiara, bersinar seperti giok, air matanya
pelan-pelan mengalir. Tao Chun-chun berkata, "Apakah aku
bisa.... bisa memejamkan mata sebentar...." katanya terpatah-
patah. Kata-kata Tao Chun-chun membuat hati Liu He-ting timbul
gelombang yang bergejolak.
Pelan-pelan Liu He-ting membalikkan kepalanya lalu pelan-
Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
pelan dia mendekati Tao Chun-chun kemudian memegang
tangan Tao Chun-chun, pelan-pelan berkata, "Aku harap
seumur hidupmu kau bisa memejamkan mata, biar aku yang
membawamu berjalan seperti saat kau membawaku tadi!"
Tao Chun-chun melihat Liu He-ting dan bertanya, "Apakah
betul?" Segera Liu He-ting menjawab, "Betul dan itu sudah pasti,
bukankah tadi aku sudah memberitahukannya kepadamu, aku
tidak akan menipu ataupun berbohong kepadamu?"
Tao Chun-chun menghapus air matanya dan mulai tertawa,
dia bersandar kepada Liu He-ting, angin gunung terasa seperti
213 Dewi KZ http://kangzusi.com/
mimpi, suara air yang mengalir pun seperti mimpi, langit dan
awan putih yang ada di langit pun seperti mimpi. Liu He-ting
seperti sedang berada di dalam mimpi, dia merasa benda-
benda yang ada di bumi dan langit ini bukan mimpi. Liu He-
ting tidak berani memeluk pundaknya, tapi akhirnya dia
memeluk Tao Chun-chun. Tapi dia tetap tidak berani mencium
wangi rambut Tao Chun-chun, akhirnya dia tidak tahan ingin
mencium rambutnya. Lama, lama - Tao Chun-chun pelan-pelan keluar dari pelukan Liu He-ting,
kemudian mundur selangkah dan membereskan rambutnya
tapi mata Tao Chun-chun diam-diam mencuri pandang kepada
Liu He Ting. Lama, lama - Liu He-ting seperti baru terbangun dari mimpi, pelan-pelan
dia membuka telapak tangannya, di telapaknya terlihat jepit
emas kecil dan indah, di bawah cahaya langit mengeluarkan
cahaya keemasan, jepit itu adalah jepit yang dipakai Tao
Chun-chun tadi pada saat dia menggoreskannya ke tembok,
dia menggores tanda begitu banyak di atas batu. Sekarang dia
mulai menggores lagi, kali ini dia akan menggores lebih
banyak, menggores tanda di dalam hati Liu He-ting.
Langit, awan putih, gunung batu, dan air yang mengalir
menjadi saksi, melihat dia meletakkan jepit itu ke balik
bajunya, ke dalam hatinya.
Liu He-ting tersenyum dengan senyum yang tidak bisa
dilukiskan dengan kata-kata. Dia berkata, "Aku tidak
menyangka - " Suara Liu He-ting belum habis, tiba-tiba
terdengar suara teriakan yang memilukan datang dari arah
gunung sebelah sana, teriakannya begitu tajam dan pilu, naik
ke atas awan kemudian....
Terdengar lagi teriakan yang menyedihkan.
214 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Dalam setangah hari ini entah berapa kali dia mendengar
suara seperti itu, tapi kedua teriakan tadi benar-benar
terdengar lebih menyedihkan dan membuat hati bergetar,
walaupun hati Liu He-ting masih dipenuhi dengan perasaan
manis dan lembut, tapi hanya dalam waktu sekejap perasaan
ini sudah menghilang karena dia telah mendengar teriakan itu.
Alis Tao Chun-chun berkerut, dia menarik baju Liu He-ting,
mereka lari ke arah suara teriakan tadi, tubuh Tao Chun-chun
ringan seperti burung, terbang di antara batxi-batu besar dan
jurang yang terjal sesudah meloncat beberapa kali dia sudah
bersembunyi di balik sebuah batu besar. Liu He-ting
mengikutinya dari belakang. Terlihat Tao Chun-chun
melambaikan tangan, matanya terlihat heran dan juga kaget!
Liu He-ting melihat ke bawah, segera alisnya berkerut -
ternyata di bawah gunung ini adalah lembah tadi, tapi keadaan
lembah itu sudah berubah. Laki-laki yang memegang busur
dan siap memanah tadi sudah turun ke bawah lembah. Tao
Ru Ming dan anak buah mereka yang berbaju putih sudah
tidak terlihat, mungkin mereka sudah pergi dari sana! di mulut
gua masih banyak kayu yang bertumpuk, tapi apinya sudah
mengecil, ratusan laki-laki sedang duduk bersila di depan
mulut gua itu, mereka seperti sedang melihat sesuatu! Tempat
yang tadinya penuh dengan laki-laki yang memegang busur
dan panah, sekarang banyak yang berdiri.
Dilapisan paling luar adalah murid You Ling Bang, mereka
berbaju hijau, ada yang memegang busur tapi kebanyakan
memegang golok dan banyak yang sudah mati.
Lapisan paling tengah adalah 16 gadis yang dibawa oleh
Pangeran Dong Gong Xiang Huang dan kedua jenderalnya
yaitu Sheng Gui Ying dan Wei Chi Wen! Keenam belas gadis
itu memegang pecut sepanjang 1.5 meter. Mereka berdiri
berhadapan dengan murid-murid You Ling Bang. Rambut
gadis-gadis itu tampak berantakan, badannya pun penuh
215 Dewi KZ http://kangzusi.com/
dengan keringat sepertinya mereka baru saja selesai
bertarung dengan sengit! Ling Shi Gu Gui masih seperti mayat hidup, tapi wajahnya
semakin mirip setan. Dia sedang berdiri di sisi seorang laki-
laki berbaju hijau, laki-laki itu kurus kering dan membawa 2
bilah pisau. Di sisi mereka ada 2 mayat berbaju hijau, mereka
berbaring terlentang, tubuh mereka tidak terlihat ada luka,
hanya ada luka karena pisau dari dahi sampai ke bawah,
darah belum mengering, pisau membelah kepala dengan rapi
menjadi 2 bagian. Dari posisi lebih tinggi, Liu He-ting tidak bisa melihat
ekspresi wajah mereka tapi dari 2 kali teriakan tadi bisa
dibayangkan sebelum mati mereka merasa ketakutan sekali,
dia melihat laki-laki berbaju putih yang ada di depan Ling Shi
Gu Gui. Terlihat kedua tangan orang itu diletakkan agak miring,
lengan baju panjangnya berkibar tertiup angin, tangannya
memegang pedang panjang - pedang tampak berkilauan,
dingin seperti air - ujung pedangnya diturunkan, dia berdiri
dengan sombong - dari atas sampai ke bawah tubuhnya sama
sekali tidak bergerak - Baju putih yang panjang tampak seperti salju. Pundak kiri
dan kanannya terdapat 2 baris noda darah, baju putih dengan
darah yang menempel terlihat kontras, warna yang sangat
menakutkan! Walaupun hanya melihat sebentar bagaimana sikap orang
itu, Liu He-ting merasakan kalau orang itu mempunyai hawa
dingin yang tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata, hawa
dingin ini tidak sama dengan rasa dingin yang ada pada Ling
Shi Gu Gui, dingin yang ini terasa lebih menakutkan.
216 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Di lembah begitu banyak orang, tapi sekarang semua orang
di sana seperti patung, tidak ada suara juga tidak ada yang
berani bergerak. Tiba-tiba - Orang berbaju putih itu maju ke depan.
Kedua tangannya tetap berada di sisi tubuhnya! Ujung
pedang tetap menghadap bawah! Ling Shi Gu Gui dan orang
yang berbaju hijau melihat keadaan itu malah mundur.
Dengan tertawa dingin, si baju putih itu membalikkan
badannya, pelan-pelan berjalan ke depan, ujung pedangnya
menggores ke bawah, mengeluarkan suara CES, CES. Ling
Shi Gu Gui melipat telapak tangannya, sambungan antar
sendi tulang terdengar berbunyi terus, kedua matanya terlihat
sangat galak, dia juga maju beberapa langkah, dia seperti siap
menerkam. Tiba-tiba si baju putih itu membalikkan badannya.
Ling Shi Gu Gui dengan cepat mundur lagi!
Liu He-ting merasa hatinya bergetar, jari-jarinya pun
menjadi dingin. Dia tidak bisa berpikir jernih siapa sebenarnya
si baju putih ini" Mengapa Ling Shi Gu Gui begitu takut
kepadanya, tiba-tiba Ling Shi Gu Gui berteriak, "Lepaskan!"
Laki-laki yang berdiri di barisan terluar segera melepaskan
anak panah tapi gadis-gadis berbaju abu itu menggerakkan
pinggang mereka. Pecut yang ada di tangan mereka tampak
membangun sebuah dinding yang berkilauan.
Terdengar suara DING DANG, semua anak panah terjatuh
ke bawah, sebagian tangan laki-laki yang berbaju hijau itu
memegang pisau. Mereka ingin menerkam para gadis itu,
tampak gadis-gadis itu melambaikan pecut dan menariknya
kembali. Pecut itu seperti ular yang menari, setiap kali
bergerak segera ada pihak lawan yang mati.
Di antara suara teriakan itu, seorang laki-laki berbaju hijau
tiba-tiba berteriak. Tangannya yang membawa pisau
217 Dewi KZ http://kangzusi.com/
berbentuk Mei Hua sudah dimainkan dengan lincah dan dia
segera menerkam ke arah si baju putih!
Jurus yang dikeluarkan hanya satu jurus, tapi dia sudah
menggunakan Zhui Hun Shi Qi Duo Ming sebanyak 3 jurus,
benar-benar sangat sempurna. Kedua tangan orang berbaju
putih itu masih terjuntai di sisi tubuhnya, ujung pedangnya
tetap berada di bawah, tidak bergerak dan dengan angkuh dia
berdiri, anak panah yang terbang melayang ke arahnya dan
pisau yang menyerang ke arahnya, sama sekali tidak
digubrisnya. Sekarang pembunuh berbaju hijau itu mulai
menyerang, dia pun tidak berusaha untuk menghindar bahkan
dia tidak bergerak! Terlihat cahaya pisau hampir menggulungnya, tiba-tiba -
ada suara bentakan juga terlihat ada cahaya pedang lalu
terdengar suara teriakan kesakitan. Seorang laki-laki berbaju
hijau terlihat terus mundur, kedua tangannya terbuka,
tubuhnya sempoyongan kemudian terjatuh, tubuhnya tidak
terluka, tapi - bekas luka dari pedang itu memanjang dari dahi
hingga ke dagunya, darah keluar seperti air.
Kedua tangan si baju putih itu masih terlihat di sisi
tubuhnya, dia berdiri, tidak bergerak, cahaya pedangnya
terlihat seperti air, hanya baju putihnya bertambah lagi dengan
noda darah. Liu He-ting menghembuskan nafas, jantungnya berdetak
lebih kencang, tusukan pedangnya kepada musuh, tidak bisa
dilihat dengan jelas oleh orang lain, tapi Liu He-ting melihat
semuanya dengan sangat jelas, dia tahu tusukan itu dilakukan
dengan sangat cepat, tepat, ganas, dan mantap, benar-benar
membuat dia terpana. Jurus-jurus silat dari suatu perkumpulan pasti tidak
gampang akan terlihat kelemahannya, jurus dari Jin Gong Lian
Hua dan Ling Yi Jian Fa dari perkumpulan Wu Dang kadang-
218 Dewi KZ http://kangzusi.com/
kadang juga masih terlihat ada lowongan. Hanya saja
lowongan itu jarang bisa dilihat oleh lawannya dan juga jarang
ada yang bisa memanfaatkan untuk menyerangnya.
Cahaya datang dari si baju hijau itu, 3 jurus yang
mematikan, sebenarnya hanya terlihat sedikit lowongan,
lowongan ini sulit dilihat dan berada di posisi yang tidak
mudah diserang. Tapi si baju putih itu dengan cepat bisa
melihat dan langsung mematikan serangan lawan, penglihatannya begitu tajam, benar-benar membuat orang
kagum kepadanya. Ketiga dewa sudah mati, hanya tertinggal satu setan,
karena julukan mereka adalah San Shen Yi Gui (3 dewa, 1
setan). Gu Gui dengan melongo melihat mayat ketiga
temannya. Suara tawanya yang sadis tidak terdengar lagi,
orang-orang You Ling Bang juga sudah kehilangan semangat
juangnya, mereka hanya asal memegang senjatanya saja.
Ling Shi Gu Gui terdiam, kemudian menarik nafas panjang,
lalu berkata, "Mundur semua."
Dia berputar, Pelan-pelan dia berlalu dari sana, si baju
putih itu tetap berada di posisi seperti tadi, tidak mengejar juga
tidak mengatakan sesuatu. Murid-murid You Ling Bang ada
yang membawa temannya yang sudah terluka, ada juga yang
membawa mayat temannya. Satu persatu mereka meninggalkan lembah itu. Hanya dalam waktu singkat lembah
itu sudah kosong. Sekarang lembah menjadi sepi sunyi. Sheng Kui Ying
memasukkan goloknya ke dalam sarung, dia berjalan ke
depan laki-laki berbaju hitam dan membungkukkan kepalanya,
berkata, "Cepat padamkan api dan masuk ke dalam untuk
mencari orang-orang!"
Laki-laki berbaju hitam itu tetap duduk bersila, tidak
bergerak atau berbicara. mereka seperti tidak mendengar
219 Dewi KZ http://kangzusi.com/
suara Sheng Kui Ying. Sheng Kui Ying membentak, "Apakah
kalian tidak mendengar!"
Laki-laki berbaju hitam itu tetap tidak menjawab dan tidak
bergerak. Wei Chi Wen marah.
Tiba-tiba laki-laki berbaju hitam itu berbicara, "Ingin
membunuh kami memang mudah, yang pantas memerintah
kami hanya Ketua Bang. Kecuali ketua, kami tidak akan
mendengar perintah dari orang lain!" Kata-kata ini sederhana
dan pendek tapi setiap perkataannya terdengar seperti besi.
Liu He-ting benar-benar memuji sikap mereka, kedudukan
mereka di dunia persilatan hanya begitu saja, tapi mereka jauh
lebih jujur daripada pesilat-pesilat tangguh yang selalu penuh
dengan kebohongan dan kepura-puraan.
Begitu melihat murid-murid You Ling Pai pergi, si baju putih
itu mendekati Sheng Kui Ying dan Wei Chi Wen, berdiri
dengan sikap sangat hormat. Mereka berdiri, hormat ini
diberikan tidak kalah dengan hormat kepada Xiang Huang,
tapi terhadap kedua jenderal ini, dia hanya bersikap biasa,
dengan kata-kata singkat si baju putih bertanya, "Siapa ketua
kalian?" Ada laki-laki berbaju hitam yang menjawab, "Ketua sudah
pergi dari lembah ini, dia berpesan kepada kami untuk
menunggunya di sini. Ketua kedua juga berada di dalam gua.
Apakah beliau selamat atau...."
Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Suaranya belum habis, si baju putih sudah mengeluarkan
suara HE. Tiba-tiba dia mundur beberapa langkah, kemudian
tangan kanannya melambai, pedang panjang sudah terlepas
dari tangannya dan melayang.
Liu He-ting melihat pedang itu melayang, dia tidak mengerti
apa yang akan terjadi. Tiba-tiba ada cahaya pedang berwarna
hijau melayang melewati udara dan terbang dengan cepat ke
arah tempatnya bersembunyi!
220 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Pedang melewati batu dan terdengar suara CIANG, terlihat
percikan api, pedang kembali ke si empunya pedang.
Hati Liu He-ting bergetar, dia tahu kalau si baju putih yang
dingin seperti es dan ilmu pedangnya yang sudah tinggi dan
tidak terkatakan itu, mengetahui kalau di balik batu ada orang
yang bersembunyi. Pedang itu kembali ke tangannya, dia
menggetarkan pedang itu dan berkata, "Kawan yang
bersembunyi di balik batu, silahkan keluar!"
Tao Chun-chun menghela nafas dan berkata, "Orang itu
benar-benar sangat lihai!"
Liu He-ting berpikir, tiba-tiba dia sudah melayang ke atas
lalu turun ke atas batu gunung. Angin gunung meniup bajunya
dan tampak melambai-lambai.
Sheng Kui Ying dan Wei Chi Wen bersamaan berteriak,
"Ternyata kau!"
Ujung pedang si baju putih diturunkan lagi ke bawah, dia
tetap tidak melihatnya. Hanya dengan dingin berkata,
"Kawanmu sudah keluar, mengapa kau tidak ikut turun?"
Liu He-ting tertawa dan menjawab, "Ilmu pedang Tuan
benar-benar hebat, sejak tadi aku berniat ingin bertemu
langsung dengan Tuan, sekarang aku sudah diperintahkan
untuk bertemu, maka aku akan menuruti perintah ini!" Dia
melihat batu di mana dia berpijak, dengan tempat yang ada di
bawah jaraknya puluhan meter, dia tidak akan bisa meloncat
turun begitu saja, dia mengerutkan dahi berpikir kemudian
membalikkan kepala dan bertanya, "Chun-chun, bagiamana
kalau kita turun saja?"
Tao Chun-chun tertawa sambil menjawab, "Kau sudah
berjanji dengan orang lain, berarti kita memang harus turun."
Pinggangnya yang ramping sudah berputar dan dia pun
berdiri di atas batu itu. Ujung pedang si baju putih itu tetap
221 Dewi KZ http://kangzusi.com/
menggores ke kiri dan ke kanan, dia tidak bertanya juga tidak
memandang kepada meraka, mata Tao Chun-chun melihat ke
bawah, tiba-tiba Tao Chun-chun berkata, "Orang ini rambutnya
sudah memutih, dia sudah tidak muda lagi, ilmu silatnya
sangat tinggi, tapi sikap dan pembawaannya sedikit aneh.
Apakah orang yang berilmu silat tinggi pembawaannya selalu
aneh?" Liu He-ting ingin tertawa, dalam hati dia berpikir,
"Perempuan adalah mahluk aneh. Dalam keadaan seperti ini
pun dia masih sempat terpikir kata-kata semacam itu."
Tao Chun-chun lihat sebentar sudah tahu kalau rambut
orang itu putih. Si baju putih itu walaupun terlihat sangat tenang, tapi Wei
Chi Wen dan Sheng Kui Ying tidak sabar. Mereka membentak,
"Nona Tao" Tiba-tiba Wei Chi Wen berhenti berkata tapi
Sheng Kui Ying yang meneruskan kata-katanya, "Bukankah
Nona bersama-sama dengan tuan mudaku" Dimana sekarang
dia berada?" Tao Chun-chun melihat Liu He-ting, dia tidak menjawab
pertanyaan itu hanya dengan suara kecil dia bertanya, "Kalau
meloncat dari sini sepertinya setelah sampai di bawah, badan
kita tidak akan seimbang, orang lain bisa menyerang kita.
Apakah kau mempunyai cara lain?"
Liu He-ting tersenyum dan menjawab, "Jika ingin
melakukan sesuatu tidak perlu berpikir terlalu banyak, aku
akan turun dulu, kau menyusul, sepertinya kita harus
merangkak turun." Tao Chun-chun tertawa, dia menyetujuinya. Liu He-ting
menegakkan dadanya lalu menarik nafas panjang, segera
kedua tangan dibuka, dia lari ke bawah.
222 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Dia berlari sangat cepat seperti Zhang Jiang. Hanya
sebentar dia sudah turun 20-30 meter, kemudian dia mencari
batu keras, kakinya berputar dan turun lagi.
Terdengar si baju putih itu dengan dingin berkata, "Kau
turun saja, aku tidak akan menyerangmu kalau badanmu
belum berdiri dengan tetap!"
Kata-katanya baru habis, Liu He-ting seperti seekor walet
terbang dan turun ke bawah. Baru saja berdiri tegak, dia
sudah tertawa dan berkata, "Kalau aku takut kau
menyerangku, aku tidak akan turun."
Si baju putih hanya menyahut "He.". Apakah dia senang
atau marah, memuji atau menghina" Tiba-tiba dia membalikkan badan dan berkata dengan dingin, "Kawanmu
benar-benar adalah seorang laki-laki sejati!"
Waktu mereka berhadapan, Liu He-ting merasa sorot mata
si baju putih seperti kilat melihat dirinya, melihat orang itu, dia
sangat kaget. Badannya yang baru berdiri dengan benar,
hampir bergoyang lagi karena si baju putih ini memakai topeng
yang terbuat dari tembaga berwarna hijau, hidungnya besar,
mulut seperti singa. Wajahnya mengeluarkan cahaya hijau, cahaya ini berpadu
dengan cahaya pedang yang dipegangnya, benar-benar
terlihat sangat seram dan menusuk mata.
Topeng berwarna hijau ini menutupi alis, dahi, hidung dan
mulutnya. Hanya tersisa sepasang matanya yang tampak
berkilau. Dia melihat Liu He-ting dari atas ke bawah dan
berkata dengan dingin, "Pangeran Xiang Huang apakah kau
yang membawanya kemari?"
Suaranya keras tapi karena terhalang oleh topeng, maka
terdengar seperti guntur di musim panas, kadang-kadang
seperti titik embun di musim semi, tapi sorot mata tetap
bersinar seperti petir dan guntur. Liu He-ting merasa hatinya
223 Dewi KZ http://kangzusi.com/
bergetar. Dia bukan takut tapi terpaku agak lama, dia baru
bisa normal dan tersenyum. Dia ingin menjawab!
Tapi suaranya tidak keluar, di tengah-tengah gunung
terdengar tawa seperti lonceng, semua orang bersamaan
melihat ke atas, terlihat ada awan berwarna pelan-pelan turun.
Suara tawanya belum habis, begitu turun Liu He-ting sudah
mengulurkan tangannya memegang. Tao Chun-chun tertawa
dan berkata, "Pangeran Xiang Huang datang bersama dengan
kami, tapi...." Dia melihat wajah si baju putih. Tao Chun-chun berhenti
sejenak dan pelan-pelan berkata lagi, "Kalau dia berniat pergi,
kami pun tidak bisa melarangnya."
Si baju putih terdiam, matanya hanya melihat ujung pedang
dan dia masih terus menggores di tanah, kadang ke kiri,
kadang ke kanan. Pedang terus berbunyi. Walaupun suaranya
tidak keras, tapi terdengar seperti menusuk telinga, seperti
ada pedang yang tidak terlihat, menggores gendang telinga.
Karena wajahnya tertutup oleh topeng tembaga berwarna
hijau, maka tidak bisa terlihat bagaimana ekspresinya dan
tidak bisa mengetahui apa isi hatinya, tidak ada orang yang
tahu, sesudah mendengar kata-kata yang tajam, apa
jawabannya dan apa yang akan dilakukannya" Di dalam
lembah semua orang seperti takut kepadanya, beberapa ratus
mata terdiam melihat ke tempat lain!
Diam, tidak ada suara, ini adalah waktu yang membuat
orang merasa tidak sabar. Entah sudah berapa lama, pedang
yang dipegang oleh si baju putih itu akhirnya berhenti
menggores! Suara CES, CES pun berhenti. Suasana menjadi hening.
Orang-orang tahu si baju putih siap berbicara,. apa yang akan
dikatakannya" Tidak ada seorang pun yang tahu.
224 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Yang harus kita ketahui, orang yang tidak senang
berbicara, kata-kata yang keluar pasti lebih berharga. Ilmu
silat orang ini sangat tinggi, sikapnya membuat orang takut
kepadanya, otomatis kata-katanya pun pasti akan membuat
orang menjadi penasaran. Walaupun Liu He-ting tersenyum,
tapi dia merasa sedikit tegang, bukan karena dia takut kepada
si baju putih itu tapi karena menghadapi orang yang tidak
senang bicara, Liu He-ting selalu mempunyai perhitungan
yang berbeda! Tao Chun-chun selalu memegang-megang rambutnya. Dia
tertawa, sepasang matanya tampak berputar terus, dia
sepertinya tidak peduli dengan keadaan yang terjadi.
Terlihat mata si baju putih seperti kilat melihat Liu He-ting.
Pelan-pelan dia berkata, Tadi Tuan berlari dan turun dari
gunung itu, berarti ilmu meringankan tubuh Tuan paling sedikit
sudah terlatih selama 10 tahun lebih dan ilmu ini diturunkan
dari keluargamu sendiri, kau bisa diperhitungkan menjadi
pesilat tangguh!" Hati orang-orang di sana merasa aneh dan
kagum, aneh karena dia diam lama, dan kata-kata yang
diucapkan hanya memuji Liu He-ting. Kagum pada waktu Liu
He-ting turun tadi. dia sama sekali tidak melihat Liu He-ting,
tapi kata-katanya bisa terucap seperti tadi.
Sampai-sampai Liu He-ting ikut merasa aneh, tapi si baju
putih itu berkata lagi, "Karena itu aku berharap Tuan bisa
mengeluarkan senjata - "
Kata-katanya sudah selesai juga seperti belum selesai, dia
berdiri tegak dan tidak bergerak lagi.
Liu He-ting sangat kaget, tapi dia merasa kata-kata orang
ini selalu singkat, dan setiap perkataannya selalu mengagetkan orang, memuji orang lantas mengajaknya
bertarung! 225 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Belum lagi Liu He-ting menjawab, Tao Chun-chun sudah
tertawa dan berkata, "Kita tidak ada niat bermusuhan juga
tidak ada dendam, boleh dikatakan kita tidak saling mengenal,
mengapa harus bertarung?"
Si baju putih itu sama sekali tidak bergerak juga tidak
melihat Tao Chun-chun. Dengan dingin dia berkata, "Aku tidak
senang bicara dengan perempuan - " Kata-katanya seperti
sudah selesai tapi seperti juga belum. Semua orang tahu apa
yang dimaksud olehnya. Tao Chun-chun berkata lagi dengan tersenyum, "Apakah
maksudmu adalah supaya aku jangan ikut campur?"
Si baju putih itu terdiam, dia tidak berkata apa-apa lagi,
sorot matanya seperti kilat. Dia tetap berdiri dengan tegak
melihat Liu He-ting, dia seperti ingin melihat isi kepala Liu He-
ting. Sikap si baju putih yang sombong dan menghina itu, tidak
dianggap oleh Tao Chun-chun. Dia tertawa lagi dan berkata,
"Hal ini ada hubungannya dengan kalian berdua, dan tidak
ada hubungannya denganku, aku tidak akan berkata apa-apa
lagi!" Liu He-ting terpaku, tadinya dia mengira Tao Chun-chun
tidak akan tahan dihina oleh seorang laki-laki yang tidak
dikenalnya. Walaupun sifat Tao Chun-chun tidak sombong,
sekarang mendengar kata-katanya, Liu He-ting merasa sangat
berterima kasih. Semenjak berkenalan dengan Tao Chun-
chun, Liu He-ting semakin mengenai sifat Tao Chun-chun
yang berbeda-beda, sewaktu baru mengenai Tao Chun-chun,
dia masih mengira Tao Chun-chun adalah gadis yang tidak
tahu apa-apa dan juga seorang gadis polos, tapi Liu He-ting
sekarang merasa kalau Tao Chun-chun adalah seorang gadis
yang sifatnya selalu berubah-ubah, kadang-kadang pikirannya
seperti seorang gadis yang berasal dari keluarga kaya, begitu
226 Dewi KZ http://kangzusi.com/
manja dan feminin. Tapi kadang-kadang seperti seorang gadis
yang sangat berpengalaman terhadap hidup yang keras ini,
semua bisa dimengerti seperti seorang perempuan yang
pengertian dan pembawaannya sangat tenang.
Liu He-ting pun merasa walaupun mereka saling mencintai,
tapi dia masih tidak mengerti sifat Tao Chun-chun yang
sebenarnya, dia menarik nafas dan membalikkan kepalanya.
Si baju putih itu masih terus menatapnya, ujung pedangnya
masih terarah ke bawah, cahaya pedang itu seperti air.
Hari sudah melewati siang, matahari yang bersinar paling
terik pun sudah berlalu, musim panas sudah berlalu, angin
musim gugur mulai berhembus dingin.
Semua orang yang ada di hutan rimba itu sedang
melihatnya, dan semua menunggu jawabannya, yaitu
jawabannya mengenai pertarungan yang diajukan oleh si baju
putih! Sheng Kui Ying dan Wei Chi Wen walaupun tidak begitu
mengenai Liu He-ting, tapi mereka tahu kalau ilmu silatnya
tinggi, dan Liu He-ting bukan seorang yang penakut, sekarang
mereka melihat dia hanya diam saja, bahkan kadang
menunduk kadang seperti berpikir, mereka mengira mungkin
Liu He-ting sudah melihat kemampuan ilmu silat si baju putih
itu sehingga Liu He-ting merasa tidak sanggup untuk
melawannya, mereka merasa aneh dan sekaligus kecewa!
Pada saat pikiran seperti ini timbul di benak mereka, tiba-
tiba terdengar Liu He-ting dengan suara keras berkata,
"Maksudku dengan kata-kata Nona Tao adalah sama, kita
tidak ada alasan untuk bertarung dan juga tidak ada alasan
lain sehingga kita harus bertarung, hanya - "
Begitu kata-kata itu terucap, semua orang pun tahu kalau
Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
perkataannya itu ada kelanjutannya, saat itu beberapa pasang
mata dari hutan rimba itu seakan-akan secara bersamaan
227 Dewi KZ http://kangzusi.com/
menahan nafas dan terus melihat ke arah Liu He-ting,
kemudian terdengar dia berkata lagi, "Kalau Tuan bermaksud
ingin bertarung denganku, aku tidak berani mengajukan
permintaan yang aneh-aneh, semua terserah pada kemauan
Anda!" Sampai sekarang si baju putih kecuali hanya bajunya yang
bergerak-gerak tertiup angin, dia sendiri sama sekali tidak
bergeming, matanya Pun sepertinya tidak pernah berkedip,
ditambah lagi dengan topeng hijaunya yang jelek dan
kelihatan seram, benar-benar membuat orang takut kepadanya. Liu He-ting baru selesai bicara, sorot mata orang-orang di
situ seperti memancarkan percikan api, mereka bersamaan
melihat ke arah si baju putih, terlihat si baju putih mengangguk
dan berkata, "Baiklah!"
Liu He-ting mundur beberapa langkah dan dari belakang
tubuhnya dia mencabut seruling hijaunya. Begitu si baju putih
mengatakan 'baik', tapi dia malah membalikkan badannya dan
pergi dari sanaJ Orang-orang yang ada di sana hanya terpana, bahkan Liu
He-ting merasa lebih aneh lagi. Orang itu tanpa alasan
mengajaknya bertarung, begitu setuju dia malah pergi begitu
saja, bukankah hal ini membuat semua orang menjadi
bingung" Tapi begitu dia berjalan 2 langkah dia membalikkan badan
dan berkata, "Kemarilah!"
Dia menekan pedang panjangnya ke tanah, ujung pedang
masuk ke dalam tanah sekitar 15 sentimeter, pegangan
pedang masih tampak bergetar. Hati Liu He-ting merasa
panas, dia sudah tidak tahan lagi dan berkata, "Apakah Tuan
ingin mempermainkanku" Harap Tuan mengatakan maksud
Tuan dengan jelas, kalau tidak - " suaranya menghilang, si
228 Dewi KZ http://kangzusi.com/
baju putih sudah membalikkan badannya, matanya tampak
berkilau dan dengan dingin dia berkata, "Aku tidak berniat
mempermainkan orang, aku pun tidak senang mempermainkan orang - " tiba-tiba dia mengesampingkan
kedua tangannya, dia membuka baju panjangnya, ternyata di
dalamnya dia memakai baju ketat berwarna putih, baju
panjangnya terdapat noda darah, kemudian dia melipat
bajunya dengan rapi. Dalam hati Liu He-ting berpikir, Ternyata
dia membuka baju panjangnya supaya tidak menghalangi
gerakannya." Karena memikirkan hal ini, Liu He-ting pun agak
terpengaruh, kemudian dia pun membuka baju panjangnya.
Tao Chun-chun memgulurkan tangannya dan mengambil baju
itu, dia berkata, "Kau harus berhati-hati, ilmu silatnya sangat
tinggi." Nadanya penuh dengan keprihatinan.
Liu He-ting tersenyum, perasaannya menjadi hangat, dia
tertawa dan dengan suara kecil dia berkata, "Aku akan
berhati-hati." Tiba-tiba dari kerumunan gadis berbaju abu itu muncul
seorang gadis, dia berlari keluar dari kerumunan itu, dia
membawa sebuah bungkusan kain, begitu dia berhenti di
depan si baju putih itu, dia langsung membuka bungkusan itu.
Baju panjang yang terdapat noda darah dimasukkannya ke
dalam bungkusan itu, dan dari dalam bungkusan itu dia
mengeluarkan baju putih yang lain. Kemudian dia pun
mengenakannya. Dia mencabut pedang yang masih tertancap
di tanah, ujung pedangnya masih terarah ke bawah, dia maju
3 langkah kemudian berdiri dengan diam.
Liu He-ting terpaku, dia hanya bisa diam, gerakan si baju
putih membuatnya bingung. Selama hidupnya belum pernah
dia meihat orang seperti ini, juga belum pernah bertemu
229 Dewi KZ http://kangzusi.com/
dengan lawan seperti ini. Liu He-ting tidak mungkin memakai
kembali baju panjangnya, dia hanya bisa bengong, terdengar
Tao Chun-chun tertawa dan berkata, "Ternyata di dunia ini
masih ada orang yang tidak begitu waras, apakah benar?" Dia
bertanya kepada Liu He-ting.
Liu He-ting merasa aneh sekaligus juga ingin tertawa, di
hadapan lawan yang begitu kuat, dia hanya bisa menekan
keinginannya. Si baju putih dengan dingin berkata, "Aku biasanya tidak
banyak bicara, aku juga tidak biasa membuat masalah sejak
aku kecil sampai sekarang, lawan yang kuhargai di dunia
persilatan bisa dihitung dengan jari. Darahmu tidak bisa
disamakan dengan orang rendahan tadi. Kalau darahmu
tercampur dengan darah mereka, derajatmu akan turun!"
Dari semua ucapannya tadi sepertinya dia kagum kepada
sikap dan perilaku Liu He-ting. Bagaimana perasaan Liu He-
ting sekarang, apakah dia marah atau merasa senang" Dia
sendiri pun tidak tahu bagaimana perasaannya, dia ingin
membantah, dia maju selangkah kemudian memberi hormat.
Setelah itu dia menegakkan tubuhnya dan mulai mengumpulkan tenaga. Biasanya gerakan Liu He-ting sangat luwes, tapi sekarang
ini pada saat dia berhadapan dengan lawannya, dia hanya
diam seperti Tai Shan, tenang seperti bintang. Mata si baju
putih itu tampak berkilau lagi, sepertinya dia mengetahui
lawan di depan matanya adalah lawan yang kuat dan tidak
bisa dipandang sebelah mata.
Tao Chun-chun membawa baju itu dan berlalu dari sana dia
melihat dari tempat lain, sebentar dia melihat Liu He-ting
kemudian beralih ke si baju putih, dia tampak berpikir,
kemudian sudut mulutnya terangkat seperti sedang tersenyum, dan dia pun mundur 3 langkah.
230 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Dari gerakan dan sikapnya tidak ada yang tahu, apa
sebenarnya yang berkecamuk di dalam hatinya.
Sheng Kui Ying dan Wei Chi Wen sating pandang dan
mengerutkan dahi, mereka tampak sedikit khawatir, dan
mereka pun mundur. Apakah Kekhawatiran mereka karena
mengkhawatirkan pangeran mereka Xiang Huang yang
sampai sekarang belum tahu keberadaannya ataukah mereka
merasa khawatir dengan pertarungan yang akan terjadi"
Gadis berbaju abu itu berdiri menjauh, di bawah siraman
cahaya matahari yang hampir terbenam, terlihat rambut
mereka yang berantakan dan baju mereka yang compang
camping. Tapi mata mereka tampak bersinar, keadaan ini
terlihat tidak seimbang. Sikap mereka membuat orang menjadi
kasihan. Seruling hijau mitik Liu He-ting.
Si baju putih dengan pedang panjangnya yang masih
terarah ke bawah. Mereka sekarang sating berhadapan dan
sating pandang. Sikap mereka sama, hanya diam sambil
berdiri. Setelah lewat waktu sekian lama, tidak ada seorang
pun yang mulai menyerang terlebih dulu. Walaupun Liu He-
ting kelihatan tenang tapi di dalam hati sebenarnya dia merasa
sangat kacau, tadi sewaktu di atas dia melihat bagaimana si
baju putih membunuh dan mengusir Yi Gui San Shen (satu
setan tiga dewa), sekarang dia harus bertarung dengan orang
ini, dia tidak berani bertindak gegabah.
Pesilat tangguh bertarung mengeluarkan jurus, sedikit saja
terlihat kelemahan maka dia akan segera ditaklukkan oleh
musuhnya, pertarungan yang tadinya hanya menderita sedikit
kekalahan akan menjadi kekalahan total!
Liu He-ting yang sudah melihat ilmu silat si baju putih, dia
merasa kalau dia bertindak sedikit ceroboh saja maka dia
akan kalah atau mungkin dia akan terbunuh dengan
231 Dewi KZ http://kangzusi.com/
mengenaskan. Karena itu pikirannya terus berputar, dia harus
menggunakan jurus aneh untuk mengalahkan orang itu, tapi
sampai sekarang dia tidak terpikir jurus apa yang akan
digunakannya untuk mengalahkan lawannya!
Orang-orang yang berada di sana tampak menahan nafas
dan terus melihat apa yang akan terjadi. Mereka berdua sejak
awal sampai sekarang tidak bergerak sama sekali. Dan orang-
orang di sana merasa aneh dan tidak sabar menunggu
kelanjutannya. Tiba-tiba terlihat Liu He-ting mengangkat
serulingnya ke atas kepalanya, kemudian dengan langkah
kecil dia berjalan menghampiri lawannya.
Sorot mata si baju putih mengikuti langkah kaki Liu He-ting,
kakinya seperti gilingan yang sedang bergerak dan terus
berputar, terlihat ujung pedang mulai terangkat setinggi 20
sentimeter, jari dan tangannya sudah terangkat setinggi bahu,
tapi kedua lututnya tetap diam.
Liu He-ting tampak mengerutkan dahi seperti berpikir, "Dia
tidak bergerak, tadi aku menggunakan jurus Tian Shan,
walaupun dia tidak tahu ke mana arah serulingku, dan telapak
kiri mengeluarkan jurus Shao Lin, kemudian telapak kanannya
berbalik menggunakan jurus Wu Dang, jurus ini dilakukan dari
atas ke bawah, kadang-kadang malah terlihat lemah, tapi
kadang-kadang juga terlihat hanya sebagai ilusi saja. Tapi
ujung pedangnya tetap terarah ke bawah, walaupun dia bisa
mencari kelemahan jurusku, tapi aku akan menyerangnya
terlebih dahulu, sekalipun aku tidak berhasil mengalahkannya,
tapi aku tidak akan kalah hingga begitu memalukan, tapi - "
Baru saja dia berpikir seperti itu, dia melihat ujung pedang
si baju putih sudah tidak terarah ke bawah lagi, tangan kirinya
siap-siap menyerang. "Kalau aku menyerangnya dengan ilmu
silat dari utara dan menggunakan tendangan dari selatan, kaki
kiriku menendang kaki kanannya dan kaki kananku akan
menendang kaki kirinya, semua ini Iculakukan untuk
232 Dewi KZ http://kangzusi.com/
memancingnya menyerang ke bagian bawah tubuhku Dan aku
akan menggunakan serulingku untuk menyerang bagian atas
tubuhnya, dengan ilmu silat Pan Guan Bi (Pena), aku akan
menyerangnya, apakah dengan menggunakan jurus seperti itu
aku akan menang?" Pikirannya terus berputar-putar, dia memiliki ilmu silat yang
beraneka macam, apalagi serulingnya itu sebenarnya adalah
pedang berwarna hijau. Jurus pena, tombak bisa dijadikan
sebagai bermacam-macam senjata. Karena itu dia bergeser
kurang lebih 2 meter ke kanan.
Seruling hijau masih dipegangnya, yang tadinya hanya
setinggi alis sekarang berada di atas kepala.
Dia bergeser supaya menipu pandangan lawan, supaya
lawan tidak tahu kalau dia akan melakukan tendangan.
Serulingnya diangkat, supaya lawannya hanya akan memperhitungkan serulingnya!
Tapi si baju putih itu terlihat seperti sebuah gilingan besar,
dia hanya berputar dengan lambat, otomatis ujung pedangnya
pun terangkat semakin tinggi, jarinya kirinya membentuk
telapak, sedikit dibengkokkan itu untuk menjaga bagian
dadanya. Ternyata cara Liu He-ting tadi sudah berada dam
Perhitungannya. Mereka berdua bertarung secara terang-terangan, tapi
sekaligus mencari kelemahan masing-masing, membuat para
penonton yang ada di situ sebentar melihat si baju putih
sebentar melihat Liu He-ting, hati mereka bergetar dan wajah
mereka terlihat serius. Mereka sadar begity jurus keluar,
mereka akan segera tahu siapa yang bakal menang dan siapa
yang akan kalah! Terlihat si baju putih berputar-putar, tadinya dia menghadap
ke timur dan sekarang sudah menghadap ke barat. Tapi Liu
He-ting seperti air mengalir, sebentar kakinya bergeser.
233 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Pedang dan suling yang masing-masing masih dipegang
tampak terus bergerak, walaupun mereka belum mengeluarkan jurus tapi keadaan itu sudah membuat orang
menjadi tegang. Semakin lama waktu berlalu maka hati orang-orang yang
ada di sana pun semakin terasa berat, mereka seperti berada
di dalam awan hitam, terasa panas dan pengap. Mereka ingin
hujan segera turun! Mulut Tao Chun-chun yang biasanya seperti selalu tertawa,
sekarang menghilang dari wajahnya, yang ada hanya rasa
khawatir. Matahari tidak lama lagi akan terbenam, langit
dipenuhi dengan awan merah -
Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Tiba-tiba Liu He-ting berteriak, badannya meluncur seperti
roket terus naik ke atas langit!
Hati orang-orang yang ada di sana bergetar, mereka
melihat ke atas, terlihat Liu He-ting berada di langit, tingginya
kurang lebih 30 kaki, tiba-tiba badannya memutar, kedua
tangannya dibuka, dia menukik seperti seekor burung elang
yang siap menyambar mangsanya!
Jurus ini adalah jurus Tian Shan, Wisma Di, tapi sudah
bercampur dengan jurus Yin Yue Jian, jurus pedang ke-13!
Kedua jurus ini digabung menjadi satu. Matahari yang
hampir terbenam menyinari tubuhnya, dia bergerak dengan
lincah seperti seekor naga yang sedang meloncat. Wei Chi
Wen dan Sheng Kui Ying melihat orang-orang berbaju dan
berikat kepala hitam yang sedang berdiri tapi lutut mereka
tampak gemetar tapi itu hanya berlangsung sebentar.
Tampak kilauan hijau sudah menyerang, hawa pedang
terasa naik! Kilauan hijau dan hawa pedang!
Hawa pedang dan kilauan hijau!
234 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Bercampur! Sating beradu.
Terdengar suara hentakan mereka, mata orang-orang di
sana terus berpindah-pindah, mereka berdua sudah kembali
ke tempat semula, bergerak sekitar 2-3 meter kemudian
berdiri berhadapan dan sating memandang.
Mata Liu He-ting tidak berkedip melihat si baju putih, si baju
putih dengan mata tidak berkedip balas melihat Liu He-ting.
Waktu itu orang-orang yang ada di sana tidak tahu siapa
yang menang atau siapa yang kalah, siapa yang hidup dan
siapa yang akan mati. Orang-orang itu yang tadinya berdiri
sekarang duduk kembali, yang tadinya duduk malah tidak bisa
berdiri. Tao Chun-chun berteriak, dia mundur selangkah,
kemudian maju sejauh 30 kaki, dia lari ke arah Liu He-ting, dia
melihat si baju putih. Tao Chun-chun tidak bicara apa pun.
Wei Chi Wen dan Sheng Kui Ying terpaku, mereka pun maju
beberapa langkah, melihat tatapan dari empat pasang mata ini
dan melihat si baju putih.
Lama, sangat lama! Sepi, sangat sepi! Si baju putih tiba-tiba membalikkan badannya, dengan
kedua tangannya dia mendorotig Wei Chi Wen dan Sheng Kui
Ying, kemudian dia berjalan ke depan gadis-gadis berbaju abu
itu, dia membuka baju putih yang dipakainya - baju itu tidak
ada noda darahnya, kemudian dia membalikkan badannya
lagi - ujung pedangnya tampak berkilauan!
Liu He-ting berdiri dengan diam, tapi sorot matanya terus
menatap si baju putih yang masih bergerak, tiba-tiba dia
berkata, "Aku tidak akan melukai Tuan dengan pedang ini,
satu tahun lagi kita akan bertemu."
235 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Si baju putih dengan pedang panjangnya melayang dan
menghilang dari hadapan Liu He-ting, hanya terlihat cahaya
pedang yang bergerak di langit merah!
Si baju putih terbang dan mendarat di tangan gadis-gadis
berbaju abu! Pedang tampak berkilauan di udara, kemudian cahaya
pedang masuk ke balik batu, dia hanya diam sebentar,
kemudian dia berteriak dengan keras, "Kita pergi dari sini!"
Suaranya besar sepertinya batu pun bisa hancur, sebenarnya
siapa yang kalah atau menang tidak ada yang tahu. Sekarang
yang terdengar hanya suara bentakannya. Hati mereka terasa
dingin dan aneh, kaget, dan terpaku.
Liu He-ting memegang serulingnya di atas dadanya, pelan-
pelan dia menurunkannya, sarnbil tertawa dia berkata, "Siapa
yang menang atau kalah belum tahu, mengapa dia harus
pergi?" Suaranya keras, tapi nadanya diucapkan dengan
pelan, seperti merasa senang tapi juga seperti menyayangkan! Si baju putih menegakkan dadanya dan berkata, "Aku baru
saja mengenalmu, apakah kau bisa tahu apa yang sedang
kupikirkan?" Liu He-ting mengerutkan dahinya, dia melihat Tao Chun-
chun, kemudian dengan pelan dia berkata, "Kita baru saja
berkenalan, aku tidak mengetahui bagaimana sifat Tuan, aku
kira selamanya pun aku tidak akan pernah tahu!"
Si baju putih menatap langit, di balik topeng hijaunya,
terdengar tawa dingin, begitu dia menghentikan tawanya, dia
baru berkata, "Sejak aku kecil hingga sekarang, orang yang
terluka di tanganku sudah terlalu banyak, tapi menghadapi
orang yang lemah, aku tidak akan membunuhnya! Kalau ilmu
silatnya tidak terlalu tinggi, aku tidak ingin membunuh orang
yang tidak terkenal, aku juga tidak ingin membunuh orang
236 Dewi KZ http://kangzusi.com/
yang sudah terlebih dahulu mengakui kekalahannya, aku tidak
akan membunuh orang seperti itu! Perempuan dan anak-anak
pun tidak akan kubunuh, setiap pemegang pedang yang tidak
bisa mengalahkanku pun tidak akan kubunuh! Ilmu silat Tuan
sangat tinggi, menghadapi musuh, Tuan sangat tenang dan
bisa mengambil keputusan dengan tepat, hal seperti ini tidak
sembarangan orang bisa melakukannya, jurus pedangku
dalam satu jurus tidak bisa melukai Tuan, sudah tidak ada
artinya lagi kita melanjutkan pertarungan" Dia tidak melihat ke
arah Liu He-ting lagi, dengan langkah besar dia berjalan
keluar dari hutan rimba, matahari terbenam sinarnya menyorot
tubuhnya yang tinggi dan sehat, terlihat dia pelan-pelan
melewati jembatan, di bawah jembatan terdengar air sungai
mengalir, angin sore pun menghembusi Pakaian mereka.
Di bawah cahaya matahari yang harnpir terbenam terlihat
Liu He-ting sedang memegang seruling hijaunya sambil
memandang sosok si baju putih yang pergi meninggalkan
orang-orang itu. Liu He-ting merasa kagum sekaligus
menghormati orang itu. Atau benci karena dia sudah dianggap
remeh oleh si baju putih itu"
Terdengar Tao Chun-chun menarik nafas dan berkata,
"Sayang, sangat disayangkan!"
Liu He-ting sedang tidak berkonsentrasi mendengarkan
ucapan Tao Chun-chun, dengan bingung dia bertanya, "Apa
yang disayangkan?" Tao Chun-chun melangkah ke depan Liu He-ting dan
berbisik, "Sayang senjata yang kau pakai itu bukan pedang
atau golok, kalau tadi tertimpa cahaya matahari terbenam,
maka pedang atau golokmu akan tampak berkilau, dan si baju
putih tidak akan melihat lowongan di tangan kananmu ataupun
di tangan kirimu, dan dengan pedang atau golok kau bisa
menusuk ke pundak kirinya dan kau bisa mencengkram
tangan kanannya - " Tao Chun-chun berkata lagi, Tapi ilmu
237 Dewi KZ http://kangzusi.com/
silat si baju putih memang mengagumkan, jurusmu yang
disebut Fan Bu Yin He, bisa dikatakan tidak ada
kelemahannya hanya saja waktu itu senjatamu belum
diturunkan, di bagian ketiak kananmu terlihat ada sedikit
lowongan, tapi kalau tubuh lawanmu tidak bergerak dan
dengan tangan kanan menusuk ke lowongan di tangan bagian
kiri, itu hampir tidak mungkin apalagi telapak kirimu sangat
tepat bisa menutupi jurus pedangnya. Tapi anehnya, ilmu
pedangnya walaupun sering terlihat di dunia persilatan tapi
perubahan jurus itu sangat aneh, tapi tekniknya lebih tinggi
dari jurus biasa yang sering kulihat, aku terus berpikir tapi
tidak ditemukan alasannya, dan tidak terpikir dari mana asal
usul jurus yang dia keluarkan tadi."
Suara Tao Chun-chun terdengar cepat tapi ringan, tangan
Liu He-ting masih memegang serulingnya, dia terus
mendengarkan perkataan Tao Chun-chun.
Gadis-gadis berbaju abu itu menjauh dan berjalan melewati
mereka. Ternyata mereka mengikuti si baju putih tadi berjalan
keluar lembah, sekarang yang tersisa hanya ada Wei Chi Wen
dan Sheng Kui Ying, mereka masih berdiri di tempatnya,
terdengar mereka berbisik-bisik, kemudian terus melihat ke
arah Liu He-ting dan Tao Chun-chun!
Ucapan Tao Chun-chun belum selesai, Wei Chi Wen dan
Sheng Kui Ying sudah berlari secara bersama-sama dan
melewati gadis-gadis berbaju abu itu. Mereka datang ke
lembah ini pastinya ingin mencari pangeran mereka, Xiang
Huang. Tapi sampai sekarang Xiang Huang tidak tahu berada
di mana keberadaannya. Si baju putih hanya mengatakan
Tata pergi dari sini', maka mereka pun mengikutinya pergi.
Kelihatannya mereka sangat takut dan sangat menurut
kepada si baju putih. Rasa takut mereka lebih-lebih dari rasa
takut mereka kepada Xiang Huang, kalau tidak mereka tidak
238 Dewi KZ http://kangzusi.com/
akan meninggalkan Xiang Huang yang belum berhasil
ditemukan dengan begitu saja!
Sampai saat ini pun, Liu He-ting hanya tahu kalau si baju
putih memiliki ilmu silat yang aneh, begitu pun dengan
sifatnya, dan dia hanya salah satu dari anak buah Nan Huang
Tai Jun, tapi siapa sebenarnya namanya" Ilmu silatnya
berasal dari perkumpulan mana" Liu He-ting sama sekali tidak
tahu, dia hanya merasa aneh mengapa orang-orang itu begitu
patuh mendengar perintahnya"
Terlihat Wei Chi Wen tiba-tiba berhenti, dia berdiri di atas
jembatan itu dan sedang bicara dengan dua orang gadis
berbaju abu, tapi matanya terus menatap ke arahnya, pada
saat itu Liu He-ting pun sedang menatapnya, segera dia
membalikkan badan dan pergi dari sana, begitu pula dengan
kedua gadis itu, dan mereka pergi menunggalkan lembah itu.
Liu He-ting tampak mengerutkan alisnya, Tao Chun-chun
sudah berkata, "Aku tahu kau merasa aneh kepada si baju
putih itu, termasuk dengan identitasnya, tapi bagaimana
dengan ilmu silatnya, apakah kau tahu berasal dari
perkumpulan mana?" Liu He-ting menarik nafas panjang, perlahan dia melihat
seruling hijau yang masih ada di genggaman tangannya, Tao
Chun-chun pun ikut melihatnya, terlihat di atas permukaan
seruling yang licin itu terdapat goresan-goresan, seperti
pernah dilipat oleh seseorang, jumlahnya ada 7 lipatan, seperti
pernah ditebas sebanyak 7 kali oleh pedang. Tapi tadi si baju
putih hanya mengeluarkan 1 kali gerakan, tapi mengapa di
permukaan suling itu terdapat 7 bekas goresan pedang"
Tao Chun-chun tampak mengerutkan alisnya dan berkata,
"Dari bekas goresan ini aku melihat pedang yang digunakan
oleh si baju putih itu adalah sebuah pedang sakti, dan ilmu
pedangnya ini ternyata sudah lama menghilang dari dunia
239 Dewi KZ http://kangzusi.com/
persilatan, namanya adalah Luan Pi Feng. Walaupun Luan Pi
Feng ini sudah lama beredar di dunia persilatan, tapi ada juga
ilmu Luan Pi Feng yang palsu, sedangkan yang asli sudah
lama menghilang, dulu seorang jago silat terkenal bernama
Bai Wu Ming dengan ilmu pedang Luan Pi Feng berhasil
menguasai dunia persilatan tapi terakhir setelah dia meninggal
maka ilmu pedangnya pun ikut terkubur bersamanya, ada
seseorang yang bernama Mei Shan Ming bisa mendapatkan
beberapa jurus dari ilmu Luan Pi Feng, kemudian ilmu ini
diperdalam olehnya sehingga bisa menghasilkan ilmu silat
yang dasyat yang bernama Qi Miao Shen Jun, Mei Shan Ming
hanya menggerakkan pedang, maka ujung pedang langsung
bisa mengeluarkan 7 titik bayangan pedang dan menjadi 7
ilusi kuntum bunga Mei Hua!
Tapi dengan pedang yang berukuran 3 kaki, untuk sampai
bisa mengeluarkan percikan api, hal ini tidak mudah, Dulu Gu
San Hua dengan pedangnya hanya bisa menghasilkan 3
kuntum bunga, dan dengan itu saja dia bisa menguasai dunia
persilatan. Sekarang satu gerakan pedang bisa menghasilkan
7 bunga, aku yakin orang ini pasti bisa merajai dunia
persilatan, ketika Mei Shan Ming masih seorang bayi, ilmu ini
belum ditemukan sedangkan Bai Wu Ming sudah lama
meninggal, dan Luan Pi Feng sudah lama menghilang. Tapi si
baju putih itu dengan satu gerakan bisa meninggalkan 7
goresan pedang, bukankah hal ini sangat aneh?"
Tao Chun-chun terus melihat bekas goresan pedang yang
ada di permukaan suling itu, dia merasa aneh dan juga kaget.
Liu He-ting menarik nafas panjang dan dengan perlahan
berkata, "Satu jurus pedang yang sekali dikeluarkan,
meninggalkan 7 goresan pedang, walaupun mirip dengan ilmu
Luan Pi Feng, tapi dia menyerang di tempat yang tidak sama.
Ilmu orang itu sangat aneh - "
240 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Tao Chun-chun tertawa dan berkata, "Orang Jtu berilmu
silat sangat aneh, begitu pula dengan sifatnya, kemana-mana
memakai topeng tembaga lalu mengapa bajunya harus diolesi
dengan darah" Kemudian menggantinya dengan yang bersih"
Dan masih ada - " Liu He-ting nafas dan ikut bicara, "Walaupun orang itu
sangat aneh tapi dia adalah orang yang mengagumkan. Hai!
Tadi aku pun dengan cara meminjam cahaya matahari
terbenam mengacaukan penglihatannya, dan ilmu pedangnya
sedikit terganggu dengan cahaya ini...."
Liu He-ting berhenti bicara, dia melihat awan yang
berwarna merah yang ada di langit dia terlihat berpikir,
kemudian terdengar dia berkata lagi, "Tadi aku mengelilinginya, dari kiri berputar ke kanan, walaupun aku
tidak mengeluarkan serangan tapi saat itu aku sudah
Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
memikirkan kalau aku harus banyak mengeluarkan serangan,
tapi jurus-jurus yang sudah kurencanakan itu, aku merasakan
banyak lowongan. Aku yakin dia pasti bisa melihat lowongan
ini, aku berniat ingin menutup lowongan ini dengan gerakan
lain, tapi dia langsung mengetahuinya, karena itu sejak awal
tadi hingga akhir pertarungan aku tidak mengeluarkan
serangan!" Kelopak mata Tao Chun-chun tampak dipejamkan, dan
terlihat bulu matanya yang panjang, apa yang tadi dikatakan
oleh Liu He-ting dia mendengarkannya dengan sepenuh hati.
Liu He-ting berkata lagi, "Begitu aku berputar di satu
tempat, aku merasa dari pinggir ada sinar matahari yang
bersinar dan sangat berkilau. Dalam hati aku berpikir, aku
akan membuatnya menghadap ke arah matahari, maka aku
pun terbang di atasnya supaya dia mengangkat kepalanya
dan melihatku, dan penglihatannya akan terganggu oleh
silaunya sinar matahari, tapi kalau dia tidak mengangkat
kepalanya, mengapa dia bisa tahu aku menggunakan jurus
241 Dewi KZ http://kangzusi.com/
apa. Walaupun dia bisa mendengar suara angin dan arah
pada saat aku menyerangnya, tapi apa mungkin dia bisa
mendengar kelemahan jurusku dengan telinganya?"
Tao Chun-chun tertawa dan berkata, "Pada saat kau
meloncat tinggi kau menggunakan ilmu meringankan tubuh
yang biasanya pun dipakai oleh orang-orang dunia persilatan,
begitu kau berada di atas, jurus yang kau gunakan adalah
jurus pedang ke-13, sedangkan kedua tanganmu memakai
jurus Tian Shan, sebenarnya dia pun tidak akan tahu kau
menggunakan jurus apa dalam menghadapinya."
Kata Liu He-ting, "Tadinya aku memang bermaksud seperti
itu, kalau tidak, tidak mungkin sampai saat tadi aku tidak
mengeluarkan serangan."
Dia melihat suling yang tadi dipakainya dan berkata lagi,
"Aku hanya menginginkan walaupun belum tentu bisa
menang, setidaknya aku tidak kalah total!"
Dari pandangan Tao Chun-chun terlihat dia memuji
tindakan Liu He-ting, dan pada saat di depan musuh dia begitu
berhati-hati dan selalu bersikap tenang.
Liu He-ting berkata lagi, "Sewaktu aku turun tadi, aku
melihat dia semakin membesar dan semakin mendekat, tapi
dia masih tidak bergerak, hanya mengangkat kepala saja, itu
saja sudah membuatku merasa senang, dengan cepat tangan
kananku sudah mengeluarkan serulingku dan seruling itu
mengeluarkan cahaya lalu aku menyerang ke arah
pundaknya, dengan telapak tangan aku mencengkram tangan
kanannya yang memegang pedang...."
Tao Chun-chun bertanya, "Ada yang ingin kutanyakan
kepadamu dan tadi aku sempat lupa, telapak tengan kirimu
setengah terbuka dan setengah tertutup, caramu ini seperti
cakar elang, tapi mengapa telunjukmu yang masih ada di
242 Dewi KZ http://kangzusi.com/
dalam telapak bisa membengkok dan bersembunyi di tengah
telapak tangan!" Liu He-ting tampak berpikir sebentar, akhirnya dia
menjawab, "Ini adalah ilmuku yang paling dasyat, aku bersiap-
siap...." Tanya Tao Chun-chun lagi, "Kalau begitu apakah itu adalah
semacam Yi Zhi Gong (Ilmu Jari Satu)" Apakah ilmu itu
berasal dari Dan Zhi Shen Gong milik Hua Shan, atau Yi Zhi
Dan Gong milik Shao Lin" Tapi jurus-jurus tersebut tidak ada
orang yang mau berlatih. Di tangan kiri tersimpan jari telunjuk
di dalam telapaknya!"
Liu He-ting melihat ke sekeliling, orang-orang yang ada di
sana sudah bubar, hanya tersisa orang-orang berbaju hitam
dengan ikat kepala berwarna kuning, mereka masih duduk
bersila di bawah, seakan-akan sedang menunggu sesuatu.
Kata Tao Chun-chun, "Seharusnya aku tidak boleh
bertanya seperti itu kepadamu, rasanya tidak pantas, kalau
kau tidak mau memberitahukannya kepadaku, aku pun tidak
akan menyalahkannya."
Dia menundukkan kepalanya dan memegang ujung
bajunya. Tao Chun-chun tahu di dunia persilatan benda yang paling
berharga yang dimiliki oleh seorang jago silat adalah ilmu jago
silat itu sendiri dan ilmu itu adalah ilmu rahasia dan ilmu yang
paling dasyat, walaupun hubungan mereka dekat, seperti
hubungan anak-orang tua, adik-kakak, belum tentu mereka
akan mengatakan rahasia mereka, karena itu Tao Chun-chun
merasa menyesal telah menanyakan hal ini kepada Liu He-
ting. "Chun-chun, tadi aku sudah mengatakan apa pun akan
kukatakan kepadamu, apakah kau tidak percaya kepadaku?"
243 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Dia mengulurkan tangannya seperti ingin memegang tangan
Tao Chun-chun. Tapi dia mengurungkan niatnya dan berkata, "Tadi jariku
berada di dalam telapak tangan itu bukan ilmu Dan Zhi Shen
Gong juga bukan ilmu Yi Zhi Gong, tapi ilmu ini merupakan
ilmu yang dikumpulkan oleh guruku, beliau mengumpulkan
semua ilmu jari yang berasal dari semua perkumpulan yang
ada di dunia ini, kemudian guruku mengambil keistimewaan
masing-masing jurus ini, meleburnya dan menjadi sebuah ilmu
yang tadi kupakai, ilmu ini merupakan kumpulan dari jurus Wu
Dang, Chang Bai, E Mei, dan Tian Shan, tangan kiri
menggunakan jurus Shao Lin, Kun Lun ditambah dengan Dan
Zhi Shan Gong yang berasal dari Hua Shan, Yi Zhi Dan Gong
yang berasal dari Shao Lin, jadi kelihatan tenagaku semua
terkumpul dalam suling, tapi sebenarnya semua tenagaku ada
di jariku, hanya saja guruku sering berkata ilmu jari ini jangan
sering digunakan, dan itu adalah larangan beliau yang paling
besar." Tiba-tiba Tao Chun-chun melihatnya dan berkata, "Sewaktu
guruku belum meninggal, beliau pernah berkata di dunia ini
ada 3 macam ilmu silat yang paling menakutkan, salah
satunya adalah Yi Zhi Gong yang diciptakan oleh Tuan Bai
Liu, tapi orang dunia persilatan tidak tahu namanya, ilmu jari
ini disebut dengan Pan Gu Fu, ketiga huruf ini hanya
melukiskan kedasyatan ilmu ini, bukan benar-benar nama dari
ilmu itu. Lebih baik menyebut jurus ini dengan sebutan Wu Nu
Zhi, waktu itu aku ingin tertawa mengapa ilmu itu diberi nama
perempuan, karena ada kata Nu...."
Dia berhenti bicara dan berkata lagi, "Apakah yang kau
maksud adalah ilmu ini?"
"Tuan Bai Liu adalah guruku."
244 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Lalu dia berhenti bicara, dari kerumunan orang-orang itu
terdengar ribut-ribut, karena nama Bai Liu sangat terkenal di
dunia persilatan. Semua laki-laki yang ada di sana walaupun
hanya orang biasa pun mereka pasti akan tahu nama Tuan
Bai Liu. Begitu tahu kalau pemuda itu adalah murid Tuan Bai
Liu, secara otomatis mereka pun kaget.
Tapi sepertinya Liu He-ting tidak mendengar suara ribut itu,
dia hanya terus melihat serulingnya yang telah lecet yang
masih berada di dalam genggamannya, dia merasa sedih.
Ooo)odw-kzo(ooO BAB 6 Gila ilmu pedang Matahari hampir terbenam, bumi terlihat lebih gelap.
Goresan pedang yang terdapat di permukaan seruling hijau itu
tidak begitu jelas terlihat, tapi jika diraba tetap akan terasa
bekas goresan pedang itu. Liu He-ting menarik nafas lagi dan
berkata, "Waktu itu sorot matanya seperti berubah, pedang
panjangnya tiba-tiba seperti kilat terbang ke atas, karena
silaunya sinar matahari, dia tidak bisa melihat kelemahanku,
sewaktu pedang bergetar, telapak kiriku sudah mencengkram
tangan kanannya, tangan kananku yang memegang seruling
sudah menotok pundak kanannya, aku kira dia tidak bisa
menghindar lagi!" Liu He-ting dengan pelan berkata lagi, "Ilmu silat orang itu
tinggi, mengejutkan, dan membuat orang tidak bisa
membayangkannya, tangan kanan yang memegang pedang,
tiba-tiba saja dengan cepat pedang itu sudah berpindah
tangan, begitu ujung pedang bergetar, dia sudah menyerang
lowongan dari jurus serulingku, walaupun tangan kiri dan jari
kiriku bisa melukai tangan kanannya, tapi tangan kananku
pasti akan tertusuk oleh pedang yang dipegang di tangan
245 Dewi KZ http://kangzusi.com/
kirinya, aku tidak mempunyai waktu berpikir panjang lagi, aku
hanya menharap dia tidak melukaiku dan ternyata memang
aman, maka begitu tangan kiriku dan tangan kanannya
beradu, meminjam tenagnya tubuhku mundur ke belakang,
tapi aku sudah mendengar suara TING, TING sebanyak 7 kali,
suara itu terdengan halus sekali dan sampai sekarang masih
terngiang di kepalaku."
"Waktu itu aku takut kau akan terluka, aku benar-benar
cemas, begitu aku melihatmu tidak terluka, baru aku merasa
tenang, kau pasti tahu hal ini."
Liu He-ting tertawa kecut dan berkata, "Walaupun
langkahku seimbang, tapi hatinya tidak seimbang, jika bukan
karena silaunya cahaya matahari mungkin pada saat tangan
kiriku belum sampai, ketiakku sudah tertusuk pedang, jika
tangan kiriku bukan membentuk cakar tapi membentuk
telapak, aku juga tidak akan bisa menghindari pedangnya.
Dengan tangannya yang kiri dia memegang pedang, dia masih
mempunyai tenaga besar bahkan bisa meninggalkan bekas di
permukaan serulingku. Sebenarnya ilmu silatnya jauh lebih
hebat dariku. Hai! - tatnpaknya aku belum kalah, tapi
sebenarnya aku sudah kalah di bawah pedangnya dan dia
tahu dengan cara licik aku mencoba mengalahkannya, tapi dia
tidak membeberkan semua itu. Orang itu mempunyai
kebesaran jitua yang begitu luas dan dia menang dariku
sangat banyak!" Suaranya semakin mengecil, ekspresinya terlihat semakin
sedih, tiba-tiba dia melemparkan serulingnya. Seruling ini
terjatuh ke atas batu pegunungan, batu gunung itu langsung
hancur, serulingnya pun ikut hancur. Pedang yang tadi sempat
ditancapkan di atas batu itu karena bergetar terjatuh ke pinggir
batu bersama seruling yang hancur tadi. Orang yang berada di
sana merasa terkejut. 246 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Tao Chun-chun menarik nafas panjang dan berkata, "Kau
mengatakan kalau kebesaran jituanya luas, tapi aku
berpendapat kalau kebesaran jituamu lebih luas lagi darinya.
Kalau semua laki-laki di dunia seperti dirimu, menang ya
menang, kalah ya kalah, di dunia ini tidak akan terjadi
keributan - " Tao Chun-chun melihat matahari yang sudah
menghilang, wajahnya yang masih menaruh curiga segera
tersenyum dan berkata, "Aku terlalu banyak bicara kepadamu,
seharusnya kita pergi dari sini."
Dia mengangkat lengan bajunya yang sejak tadi dipegang,
pelan-pelan dia meletakkannya di atas pundak Liu He-ting dan
berkata, "Malam musim gugur sering membuat orang sakit,
lebih baik kau cepat kenakan baju lagi. Kita harus pergi dari
sini." Bahasanya lembut membuat wajah Liu He-ting yang masih
terlihat ragu sekarang tersenyum berterima kasih, tanpa bicara
apa-apa dia langsung mengenakan baju itu dan berjalan
keluar dari lembah bersama dengan Tao Chun-chun.
Malam akhirnya datang juga.
Laki-laki berbaju hitam dan berikat kepala kuning yang
sejak duduk bersila di bawah, walaupun mereka sangat
berpengalaman hidup di dunia ini tapi apa yang nereka lihat
tadi tetap membuat mereka tidak bisa melupakannya begitu
saja. Mereka melihat dengan mata kepala sendiri Ling Shi Gu
Gui dipermainkan oleh Qi bersaudara juga melihat sendiri
bagaimana si raksasa Da Bao mengibarkan tenda untuk
menahan serangan panah. Mereka juga melihat salah satu
ketua mereka tertangkap, sedangkan yang lainnya dibawa
Pergi, mereka juga melihat si baju putih tiba-tiba turun dari
langit. Ilmu silatnya tinggi, membuat orang yang berada di
lembah itu merasa bergetar. Huang Po Yue pada kesempatan
itu pun segera kabur dari sana!
247 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Begitu Tao Chun-chun dan Liu He-ting keluar dari lembah,
lembah itu terasa sepi dan sunyi.
Mereka yang masih tertinggal di lembah merasa kesepian
yang tidak bisa terucapkan. Perasaan dingin muncul di dalam
hati mereka. Ini adalah perasaan yang belum pernah mereka
alami sebelumnya! Karena itu mereka pun merasa ingin pergi dari sana tapi
ketua mereka, Huang Po Yue sebelum pergi dari sana sudah
menurunkan perintah agar mereka terus menunggu di sana.
Walaupun mereka tidak berani membantah, tapi sekarang
mereka mulai saling pandang. Dalam hati mereka seperti ada
ribuan kilogram beban yang menekan mereka, membuat
mereka hampir tidak bisa bernafas.
Di dalam sepi dan dingin. Di sekelilin gunung tiba-tiba
keluar 10 lebih bayangan orang, kemudian mereka melempar
10 lebih bola besi. Begitu bola besi itu jatuh segera
mengeluarkan suara keras, bayangan orang itu berkelebat
seperti setan, muncul sebentar lalu segera menghilang!
Laki-laki berbaju hitam itu melihat bola besi yang jatuh,
mereka terpaku. Siapa yang tahu....
Begitu keluar dari lembah, Liu He-ting melihat ke sekeliling,
terlihat gunung itu sangat gelap, hatinya merasa agak tenang.
Kekhawatiran yang ada di dalam hatinya sedikit berkurang-
Tangan Tao Chun-chun berada di dalam genggaman
tangannya, mereka berdua berjalan sangat perlahan.
Walaupun tidak mengucapkan sepatah kata pun, tapi di dalam
hati, mereka bisa mengerti perasaan masing-masing.
Angin gunung berhembus, bumi begitu sepi, bintang yang
baru terbit menyinari sepasang manusia ini, burung-burung
yang ada di dalam hutan seperti berkicau mengiringi
Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
kepergian pasangan ini. Mereka berjalan lama, tapi -
248 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Dari gunung terdengar suara getaran yang joiat, suara ini
membuat telinga menjadi sakit. Tao Chun-chun dan Liu He-
ting terkejut karena mereka mendengar di antara suara keras
itu bercampur dengan teriakan orang, dan mereka melihat
jalan yang mereka tempuh tadi terlihat sinar merah.
Wajah Liu He-ting berubah, dia berkata, "Di lembah telah
terjadi sesuatu - " Kata-katanya belum habis, dia sudah berlari
kembali ke tempat tadi, mereka tadi berjalan sangat perlahan,
tapi sekarang kembali ke sana dengan cepat. Hanya beberapa
kali turun dan naik, mereka sudah sampai di lembah itu. Tadi
di luar gua pemandangan begitu indah, sekarang sudah tidak
terlihat seperti itu. Suara teriakan semakin mereda, tapi suara dengungan
masih terus terdengar. Asap menutupi langit, batu-batu berantakan, gunung-
gunung yang ada di sekeliling lembah itu banyak yang hancur.
Dengan mulut menganga Liu He-ting melihat situasi itu,
telapak tangannya sudah berkeringat dingin.
"Kalau aku terlambat keluar dan masih berada di lembah
itu, mungkin sekarang aku sudah tidak bernyawa lagi?"
Begitu berpikir seperti itu, keringatnya terus roengalir, tiba-
tiba dia teringat pada laki-laki berbaju hitam dan berikat kepala
kuning, mungkin sekarang mereka sekarang ini sudah terluka
parah. Liu He-ting merasa sangat sedih juga marah, di sisinya
terdengar ada yang menarik nafas panjang. Tao Chun-chun
pasti lebih merasa sedih dibandingkan dengan dirinya.
Dia memegang pundak Tao Chun-chun. Liu He-ting merasa
tubuh Tao Chun-chun yang berada dalam pelukannya tampak
gemetaran, dia tidak ingin Tao Chun-chun melihat keadaan
yang begitu menyedihkan ini, dia membalikkan badannya dan
membawa Tao Chun-chun meninggalkan tempat itu.
249 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Suara teriakan akhirnya tidak terdengar, tapi setiap langkah
Liu He-ting terasa menjadi sangat berat, dia tidak tega melihat
keadaan itu, hanya saja di dalam hati dia bertanya-tanya.
"Siapa yang membunuh mereka" Siapa yang membunuh
mereka?" Sekali lagi dia keluar dari lembah itu, keadaan
masih seperti tadi, gunung tetap sepi, bumi begitu sunyi. Tapi
kegelapan dan kesunyian itu, malah menambah kesedihan
yang lebih mendalam. Mereka berjalan sangat perlahan, tiba-tiba Tao Chun-chun
berkata, "Wu Yi Shen Mo! Itu pasti pekerjaan Wu Yi Shen Mo!"
Liu He-ting terus berpikir, kemudian menjawab, "Benar, itu
pasti perbuatan Wu Yi Shen Mo!"
Mereka terus berjalan, di hutan belakang tampak bayangan
2 orang, mereka menguntit Tao Chun-chun dan Liu He-ting.
Tao Chun-chun dengan lembut bersandar ke pundak Liu
He-ting yang kuat, tiba-tiba dia berkata, "Di belakang kita ada
orang menguntit!" Alis Liu He-ting berkerut, tapi dia tetap berpura-pura tidak
tahu dan tetap berjalan dengan perlahan. Di depannya
sekarang adalah jalan sewaktu pertama kalinya dia bertemu
dengan Qi bersaudara, di dalam kegelapan terlihat ada
beberapa kuda yang masih terikat di sana, langkah Liu He-ting
melambat. Dengan teliti dia mendengar suara yang ada di
belakangnya, tiba-tiba dia membentak, "Kawan harap tunggu!"
Dia sudah membalikkan badannya dan berlari ke arah
mereka. Terlihat 2 bayangan itu sudah berlari. Liu He-ting
bersiap-siap akan menyerang, tapi dari dalam hutan muncul 2
orang gadis berbaju abu dan berambut panjang, dengan
tenang mereka berjalan ke depan Liu He-ting dan berlutut
kepadanya. 250 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Keadaan ini membuat Liu He-ting kaget, dia tidak tahu
kenapa 2 gadis ini bisa berada di sini dan terus menguntitnya,
dia juga tidak tahu sekarang ini dia harus berbuat bagaimana"
Tercium wangi samar-samar mengikuti datangnya angin
yang berhembus. Tao Chun-chun sudah berada di
sampingnya dan bertanya, "Apakah yang menguntit kita tadi
adalah mereka?" Liu He-ting mengangguk, dia berkata, "Kalian dua orang
gadis yang masih belia berada di hutan ini, mana boleh kalian
berjalan sendiri, cepat pulang sana!" kata-kata Liu He-ting
sama sekali tidak mengandung niat jahat. Malah seperti
perhatian kepada keselamatan mereka.
Tao Chun-chun tertawa. Wajah Liu He-ting memerah, dan
berkata lagi, "Kalau kalian masih menguntitku, jangan
salahkan.... jangan salahkan aku!" Segera dia membalikkan
badannya. Sifat Liu He-ting memang ramah, dia jarang bisa
marah kepada orang lain, apalagi terhadap 2 orang gadis
lemah ini, sulit mengatakan dengan bahasa bahasa yang
menyakitkan, dia mengira kata-katanya tadi cukup untuk
membuat kedua gadis itu takut dan tidak berani menguntitnya
lagi. Tapi kedua gadis itu malah berteriak, "Tuan Muda, tunggu
sebentar!" Liu He-ting mengerutkan dahinya dan dia berhenti
melangkah, dia berkata, "Kalian berdua terus menguntitku,
aku tidak marah juga tidak akan menanyakan apa alasan
kalian, ini sudah membuat aku sangat sungkan kepada kalian.
Apakah masih ada yang ingin kalian sampaikan?"
Terlihat kedua gadis ini sudah berlutut lagi, mereka saling
padang, kemudian menutupi wajah mereka dengan lengan
baju dan mulai menangis, pundak mereka berguncang-
guncang sepertinya mereka sangat sedih.
251 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Di suatu musim gugur dan di dalam hutan terpencil,
menghadapi 2 orang gadis berambut berantakan dan berbaju
tidak rapih itu, mereka menangis dan meminta-minta, Liu He-
ting ingin marah pun merasa salah, mengasihani mereka juga
salah. Terpaksa dia hanya diam.
Tao Chun-chun terus melihatnya, kemudian dia berjalan ke
depan kedua gadis itu dan berkata, "Apa yang kalian tangisi"
Apakah kalian bisa menceritakannya kepadaku?" Sikapnya
yang perhatian kepada kedua gadis itu, menambah Liu He-
ting semakin menaruh hati kepada Tao Chun-chun!
Terlihat kedua gadis itu mengangkat kepala mereka, wajah
mereka bersimbah air mata, sambil menangis mereka berkata,
"Nona, tolonglah kami.... Nona tolonglah kami...."
Mereka telungkup ke bawah dan menangis lagi.
Tangisan mereka terdengar sangat menyedihkan, di bawah
cahaya bulan yang tidak begitu terang, tampak cahaya itu
menyinari tubuh mereka yang kurus dan lemah. Liu He-ting
menarik nafas panjang dan berkata, "Kalau kalian ada
kesulitan, katakanlah kepada nona ini!"
Wajah Tao Chun-chun yang manja terlihat lesung pipitnya,
dia melihat Liu He-ting dan berkata, "Betul, kalau kalian ada
kesulitan, Icatakan saja kepada tuan muda ini!"
Liu He-ting terpaku, dia belum mengerti apa maksud Tao
Chun-chun. Gadis itu sudah bertanya, "Apakah benar?"
"Kalau kalian - "
Liu He-ting tidak meneruskan perkataannya, Tao Chun-
chun melanjutkan, "Jika kalian dihina atau menemui kesulitan
katakan saja kepadaku atau tuan muda ini. Kami pasti akan
membantu kalian dan tidak akan membohongi kalian."
252 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Gadis yang ada di sebelah kiri menghapus air mata dengan
lengan bajunya, dengan keadaan telungkup dia menjawab,
"Asalkan Nona dan Tuan Muda setuju, kalian bisa menolong
nyawa Feng Er dan Ye Er, kalau tidak...."
Kata-katanya belum habis, dia sudah meneteskan air mata
lagi, angin terus berhembus, perempuan lemah itu membuat
orang ikut sedih. Tao Chun-chun melihat mereka. Liu He-ting juga menarik
nafas. Dia mengangguk. Tao Chun-chun berkata, "Tuan muda
sudah menyetujuinya...."
Gadis yang ada di sebelah kanan masih terus menangis,
"Kalau Nona tidak setuju, Ye Er dan Feng Er tetap tidak akan
bisa hidup, harap Nona pun mau mengasihani kami...."
Tao Chun-chun berkata, "Dia sudah setuju, aku pun pasti
akan setuju juga, cepatlah bangun, jangan menangis lagi!"
Mereka berhenti menangis dan berkata, "Kami takut...."
"Asal kami sanggup, kami pasti akan membantu kalian, tapi
kalau kami tidak sanggup...."
Kedua gadis itu berkata, "Asalkan Nona dan Tuan Muda
setuju, masalah ini pasti bisa dilakukan."
Gadis yang ada di sebelah kanan tetap berlutut, mereka
tidak menangis lagi, hanya dengan sorot mata meminta
mereka terus melihat Liu He-ting dan Tao Chun-chun. Mereka
berkata, "Asalkan Nona dan Tuan menerima kami menjadi
pelayan dan pembantu, maka kami akan mengikuti Anda
berdua, berarti Anda berdua pun dengan begitu sudah
menolong kami. Kalau tidak - " Mata mereka mulai memerah
lagi, seperti ingin menangis.
Liu He-ting merasa kaget dan dia juga merasa aneh, mata
Tao Chun-chun berputar-putar, tiba-tiba dia berkata, "Hal ini
253 Dewi KZ http://kangzusi.com/
sangat mudah, kami sudah menyetujuinya, pasti kami tidak
akan menyesal!" Ye Er dan Feng Er tertawa. Mereka berlutut memberi
hormat dan berkata, "Pelayan memberi hormat kepada Nona
dan Tuan Muda." Kemudian mereka pun berdiri, wajah masih berlinang air
mata tapi sekarang sudah bisa tersenyum. Tao Chun-chun
tertawa dan bertanya kepada mereka, "Tapi aku ingin
bertanya sesuatu kepada kalian, apakah kalian diperintahkan
oleh kedua jenderal itu untuk menguntit kami?"
Ye Er dan Feng Er kaget, mereka saling pandang, tidak
tahu apa yang harus mereka jawab. Terdengar Tao Chun-
chun berkata lagi, "Tapi kalian tahu kalau kalian tidak sanggup
menguntit kami, tapi kalian tidak berani membantah perintah
kedua jenderal itu. Akhirnya kalian mendapatkan ide seperti
ini. Kalian tahu kalau hati kami lemah dan kami pasti akan
menyetujui apa yang kalian minta, apakah pendapatku
benar?" Ye Er dan Feng Er berlutut. Ye Er yang berada di sebelah
kiri gemetar dan berkata, "Nona bisa melihat dengan jelas,
apa pun tidak bisa lolos dari pandangan Nona."
Feng Er berkata, "Kami harap Nona bisa mengasihani
nasib kami. Kalau kami tidak mengikuti Nona, ke mana pun
kami pergi kami pasti akan dibunuh oleh mereka...."
Kata-katanya belum habis, mereka sudah menangis lagi.
Liu He-ting mengerutkan dahi, dia merasa marah, dia
berkata, "Kalau begitu kalian ikut saja dengan kami!" Dia
berkata kepada Tao Chun-chun, "Kau tidak percaya mereka
berani melakukan apa terhadap kita!"
"Apa yang kau katakan, aku akan menurut."
254 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Hati Liu He-ting bergetar dan berkata, "Apa yang aku
katakan, apakah kau akan mendengarnya?"
Tao Chun-chun menundukkan kepalanya. Di bawah sinar
bulan terlihat wajahnya memerah. Dari jauh terdengar suara
ringkikan kuda. Tao Chun-chun berkata, "Dua ekor kuda itu
apakah milik kalian berdua?"
Ye Er dan Feng Er tertawa lalu menyahut, "Benar."
Liu He-ting masih terus mengingat kata-kata Tao Chun-
chun yang lembut, "Apa yang kau katakan, aku akan
menurut." Di bawah sinar bintang, dua ekor kuda ditumpangi oleh 4
orang, lalu berjalan menuju kota Yi Shui.
Kota Yi Shui dalam keadaan gelap.
Di sebuah penginapan di kota Xiang Yang, di sebuah
kamar masih terlihat ada sebuah lampu yang masih menyala.
Malam sudah larut, sesudah berjalan dalam jarak jauh. Liu
He-ting duduk berhadapan dengan lampu, dia duduk sendiri
sama sekali tidak terasa mengantuk, angin meniup jendela
yang terbuat kertas. Jendela itu terus berbunyi. Pikirannya
terus berputar dan dia terus berpikir.
Bermacam-macam masalah yang terjadi alatn waktu dua
malam satu hari ini bila sekarang dipikir-pikir kembali, seperti
sangat jauh, tapi juga seperti ada di depan mata. Yang paling
membuatnya sedih adalah kematian laki-laki berbaju hitam
dan berikat kepala kuning tadi.
Tiba-tiba dia berpikir lagi, "Kalau Qi bersaudara masih
berada di dalam gua dan belum bisa melarikan diri dari sana,
bukankah mereka juga akan terkena musibah?" Terpikirkan
hal ini, dia bertambah sedih lagi. Dia terus melihat api lampu
yang bergerak-gerak tertiup angin. Di dalam lampu terlihat
bayangan wajah ceria Qi bersaudara.
255 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Dia teringat, malam itu ketika mereka mempermainkan
dirinya, dia tidak merasa marah sedikit pun atau pun ingin
tertawa, dia hanya merasa sedih dan takut. Sifat Liu He-ting
memang seperti itu, semua orang yang baik kepadanya, dia
akan membalas kebaikan mereka sama besarnya, dan dia
akan selalu mengingat orang itu selamanya. Dari baju di
bagian dadanya, dia mengeluarkan buku rahasia yang
diambilnya dari dalam sepatu Qi Da, melihat buku yang
sampulnya sudah tua itu dan mengingat apa yang terjadi
waktu itu, dia tenggelam dalam kenangan itu.
Setelah lama dia baru membuka halaman pertamam, di
atas tertulis 8 kata yang tersusun tidak rapih. Boleh dikatakan
huruf-huruf itu ada yang bengkok ke sana dan ke sini.
Kedelapan kata itu adalah : Tian Di Ao Mi, Ju Zai Ci Zhong
(Rahasia langit bumi yang dalam, semua ada di tengah).
Liu He-ting tertawa sedih, dia ingat Qi bersaudara. Apakah
yang mereka tulis di dalam buku rahasia ini" Dia membalik
Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
halaman kedua. Di atas tertulis sebaris kata-kata dengan
tulisan sangat kecil sebesar lalat, walaupun hurufnya tidak rapi
tapi entah dengan cara apa keempat orang tua yang tidak
mempunyai tangan itu bisa menulis"
Di atas kertas tertulis: Kalau kata-katanya tidak bisa
mengejutkan orang lebih baik jangan bicara. Kalau ayam tidak
muda lebih baik tidak dimakan. Kalau orang hidupnya tidak
senang lebih baik mati! Cara membuat ayam muda harus dengan cara ini supaya
ayam bisa muda. Ayam betina kecil yang gemuk sebanyak satu ekor,
bawang daun beberapa batang, jahe satu potong, minyak
wijen 2 sendok makan, kecap setengah mangkuk kecil, garam
1 sendok makan.... 256 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Semua tadi adalah cara membuat ayam muda. Dengan
bantuan cahaya lilin, Liu He-ting terus melihat isi buku itu,
tidak tahu apakah dia merasa sedih atau ingin tertawa. Dia
menarik nafas dan terus membaca lembaran-lembaran
berikutnya: Si A dan si B masing-masing mempunyai seekor kuda tapi
mereka tidak bisa membedakannya, setelah berpikir lama dan
mencari akal, akhirnya mereka menemukan sebuah cara yaitu
mengambil sebuah meteran, mengukur panjang dan
pendeknya kuda itu, setelah itu mereka bisa tahu, ternyata
kuda putih lebih tinggi daripada kuda hitam, perbedaannya 7
inchi. Sesudah membaca buku rahasia Qi bersaudara, Liu He-
ting tertawa. Setelah tertawa dia menarik nafas lagi. Qi
bersaudara tidak mencari nama juga tidak ingin memperebutkan apa pun, kalau mereka mati begitu saja,
Tuhan benar-benar sangat tidak adil.
Liu He-ting melihat lagi beberapa lembar. Di sana banyak
tertulis resep-resep makanan atau lelucon. Buku itu kadang-
kadang membuat Liu He-ting tertawa tapi juga membuat Liu
He-ting menarik nafas. Tiba-tiba ada selembar halaman, di
mana tertulis : 8 jurus hidup senang.
Hati Liu He-ting bergerak, "Apakah 8 jurus hidup senang ini
adalah ilmu mereka menahan musuh dan menyerang
musuh?" Dia melihat lagi. Di sana tertulis: 8 jurus hidup
senang. Jurus kesatu : cara bergembira. Jurus kedua : tertawa.
Jurus ketiga : senang sampai tidak tertahankan. Keempat:
badan bergoyang. Kelima : kaki dan kepala ikut menari.
Keenam : ke depan dan ke belakang. Ketujuh : meloncat
setinggi 9 meter ke atas. Kedelapan : karena senang
mengeluarkan air mata. 257 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Sesudah Liu He-ting membaca kedelapan jurus senang itu,
hatinya merasa aneh dan senang, tapi sambil mengeluh.
Anehnya dia tidak bisa berpikir dengan cara ini apakah
mereka bisa melukai orang" Yang senang malah keempat
bersaudara itu, seumur hidup mereka merasa sangat senang,
sampai-sampai ilmu silat mereka pun memakai nama aneh.
Yang membuat Liu He-ting mengeluh adalah orang yang
begitu senang sampai sekarang belum tahu apakah mereka
masih hidup ataukah sudah mati"
Liu He-ting membaca kedelapan jurus itu, namanya saja
sudah membuat orang ingin tertawa, tapi pemakaiannya
sangat luas, semakin dibaca semakin mengejutkan orang
yang membacanya. Semakin dibaca semakin ingin membuat
orang ingin tertawa. Kedelapan jurus ini tidak jjjexiggunakan
telapak tangan, tapi semua jurus itu bisa melukai orang dan
juga bisa menahan gerangan musuh. Sekalipun bukan orang
berbakat, walaupun orang itu sudah memeras otak seumur
hidup pun tidak akan sanggup membuat kedelapan jurus itu.
Setelah membaca separuh buku itu, Liu He-ting merasa
aneh dan dia baru mengerti, dia berpikir, "Sewaktu aku
mengulurkan tanganku menangkap pundaknya, terasa
tubuhnya bergetar, dan dia bisa menghindar, tampaknya itu
adalah jurus ketiga, tubuhnya bergetar dan sewaktu bertarung
dengan Ling Shi Gu Gui, sepertinya itu adalah jurus keenam,
badan ke depan dan ke belakang, ternyata gerakan itu adalah
gerakan Qi bersaudara pada saat tertawa, semua itu ternyata
mengandung ilmu silat yang tinggi, dalam mimpi pun aku tidak
bisa membayangkannya."
Di ufuk timur terlihat ada cahaya, tapi Liu He-ting masih
terus membaca buku itu, kadang-kadang dia tertawa terbahak-
bahak, kadang tampak mengerutkan dahi atau kadang
menghela nafas. 258 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Dalam buku itu awalnya memang hanya tercatat hal-hal
yang lucu tapi semakin dibaca sampai halaman belakang, isi
buku itu membuat orang menjadi terpana ternyata apa yang
tercatat di dalamnya adalah rahasia ilmu silat. Anehnya lagi
semua ilmu silat itu tidak menggunakan telapak tangan, Liu
He-ting tidak pernah tahu mengenai hal ini.
Lembaran terakhir berisi rahasia tenaga dalam dan
pengaturan nafas, ternyata pengaturan nafas yang terdapat di
dalam buku itu tidak sama dengan pengaturan nafas yang
berasal dari perkumpulan lain yang ada di dunia persilatan. Liu
He-ting adalah seorang pemuda pintar, walaupun hanya
melihat satu kali, tapi hal terpenting yang tercatat di dalam
buku itu, sudah diingatnya semua.
Terdengar ayam jantan mulai berkokok, Liu He-ting
memadamkan api lilin, lalu pelan-pelan dia menyimpan buku
rahasia itu ke balik bajunya Begitu dia memasukkan
tangannya ke balik dada dia menyentuh benda dingin seperti
es. Dia baru teringat, ternyata itu adalah botol hitam yang
diberikan oleh si gadis berbaju hijau.
Sosok gadis berbaju hijau yang ramping muncul di dalam
benaknya. Ada pertanyaan yang muncul bersamaan dengan
munculnya sosok gadis itu di dalam pikirannya, dan dia tidak
bisa menemukan jawaban dari pertanyaan itu, dari semua
pertanyaan itu pertanyaan yang paling membuatnya bingung
adalah, "Apakah gadis berbaju hijau itu adalah Shi Guan-yin"
Shi Qi yang kejam dan sadis itu?"
Karena jawaban ini berhubungan dengan kejujuran Tao
Chun-chun, Liu He-ting pelan-pelan mengeluarkan botol hitam
itu, di bawah cahaya remang-remang botol itu memantulkan
cahaya hitam. Liu He-ting menarik nafas dan dengan suara
259 Dewi KZ http://kangzusi.com/
kecil dia membaca, "Jiang Shu, Hu Qiu, Xi Men Xiao Ou"
Siapakah dia" Siapa...."
Banyak rahasia yang tersimpan di dalam rumah misterius
yang ada di dalam hutan. Di dalam hati rahasia itu masih
menjadi simpul tali yang tidak bisa dibuka, pelan-pelan dia
berdiri, berjalan ke arah jendela dan mendorongnya, lalu dia
melihat matahari terbit, angin menghembusi wajahnya, dia
menghirup udara dingin itu dengan dalam. Tapi pikiran yang
ada di otaknya tetap gelap seperti pekatnya malam.
Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu, Tao Chun-chun sudah
masuk dan tertawa kepadanya, dia berkata, "Pagi!" dia melihat
tempat tidur yang masih rapi, segera alisnya berkerut,
"Apakah semalaman kau tidak beristirahat?"
Liu He-ting mengangguk. Tao Chun-chun melihat botol yang dipegang oleh Liu He-
ting, dia menekan pundak Liu He-ting dengan tangannya dan
berkata, "Cepatlah istirahat--Kau benar-benar tidak menyayangi tubuhmu."
Di bawah cahaya matahari pagi, terlihat rambut Tao Chun-
chun masih berantakan, dan matanya masih terlihat sedikit
mengantuk. Tapi wajahnya malah makin terlihat cantik. Liu
He-ting merasa hatinya bergetar, dia memegang tangan Tao
Chun-chun dan terlihat Tao Chun-chun menundukkan
kepalanya, dari pandangan matanya terlihat cintanya yang
dalam. Begitu sorot mata mereka bertemu, mereka hanya bisa
saling memandang, Liu He-ting menundukkan kepalanya
lagi.... Tiba-tiba di luar pintu terdengar ada yang tertawa, lalu
terdengar pintu diketuk dan akhirnya dibuka, Liu He-ting kaget
dan membentak, "Siapa?"
260 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Diiringi suara tawa itu muncul dua orang gadis yang sedang
tarik. menarik baju mereka, mereka adalah sepasang gadis
berbaju abu, anak buah Nan Huang Da Jun.
Liu He-ting merasa kaget dan juga aneh, karena mereka
terus tertawa dan masih tarik Menarik baju mereka. Kemudian
terlihat mereka saling memukul.... Rambut mereka menjadi
berantakan, baju mereka pun sudah tidak rapi, mereka
berkelahi dari depan pintu sampai masuk ke dalam kamar,
mereka sama sekali tidak melihat Tao Chun-chun dan Liu He-
ting, bentakan Liu He-ting tadi pun sepertinya tidak terdengar
oleh mereka. Semakin masuk ke dalam kamar kelakuan mereka semakin
menjadi, Ye Er mengambil lampu dari atas meja, dia
melemparkannya ke arah Feng Er, Feng Er mencoba
menghindar, lampu terlempar dan hampir mengenai Liu He-
ting. Dengan lengan bajunya Liu He-ting mencoba memadamkan lampu yang terlempar ke luar jendela, tapi
tetesan minyak sudah menciprati kertas jendela. Feng Er
segera membalas dengan melempar poci, poci mengenai
dinding kertas, tampak air teh berceceran ke mana-mana, dan
poci itu pun langsung hancur. Mereka terus melempar barang.
Liu He-ting kaget juga marah tapi dia tidak enak hati melarang
gadis-gadis itu. Dia terus membentak, "Ada apa" Apakah
kalian sudah gila?" Dia juga berkata kepada Tao Chun-chun,
"Chun-chun, cepat hentikan mereka dan tanyakan dengan
jelas sebenarnya apayang terjadi - "
Suara Liu He-ting belum selesai, mereka berdua sudah
keluar dari jendela. Pelayan yang sedang berjalan membawa
sepoci teh panas tiba-tiba melihat ada 2 orang gadis berbaju
abu yang terbang keluar dari jendela, terlihat mereka tertawa
dan saling memukul, karena kaget pelayan itu hanya bisa
261 Dewi KZ http://kangzusi.com/
melongo. Poci yang dipegangnya pun terjatuh, air panas yang
ada di dalam poci itu menyirami badannya.
Liu He-ting mengerutkan dahi. Dia berteriak dan berlari
dengan kecepatan tinggi keluar dan jendela, dia mengeluarkan tangan dan telapak tangannya dia juga
membentak, "Apakah kalian sudah gila, cepat hentikan...."
Ye Er terus tertawa, pundaknya terus bergoyang. Feng Er
mengeluarkan telapak tangannya dan kepalan tangannya
menyerang Liu He-ting. Liu He-ting dengan cepat mencengkram tangan mereka.
Feng Er dengan sekuat tenaga ingm melepaskan diri
cengkraman Liu He-ting tapi dia tidak sanggup, tawanya
langsung berhenti, tiba-tiba dia duduk di bawah dan berteriak,
"Tolong! Tolong! Ada perampok, pukul perampok itu!"
Liu He-ting kaget, aneh tapi juga ingin marah. Pelayan itu
pun belum pernah melihat peristiwa aneh seperti ini, dia
sampai lupa kalau kakinya sakit karena telah tersiram oleh air
panas. Terpaksa Liu He-ting menangkap mereka. Satu tangan
mencengkram satu gadis dan yang tangan yang lainnya
mencengkram gadis lainnya, dia bingung harus bagaimana
menghadapi kejadian seperti ini"
Tiba-tiba terdengar suara tua dan berat yang membentak
dari luar kamar, "Hari masih begitu pagi, kau sudah menghina
perempuan, kawan, caramu itu apakah cara seorang laki-laki
sejati"...." Terpaksa Liu He-ting melepaskan kedua gadis itu, untuk
menghindari kepalan tangan yang datang. Dia ingin
menjelaskan duduk persoalan tapi Ye Er dan Feng Er sudah
menggosok-gosok pundak dan tangan mereka, lalu mereka
segera berteriak dan lari keluar. Liu He-ting tahu kalau mereka
keluar dari sana maka akan terjadi sesuatu, dia ingin mengejaf
mereka. 262 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Tapi pak tua itu sudah marah dan berkata, "Kawan, apakah
kau masih tidak mau melepaskan mereka?" Pak tua itu
menyerang Liu He-ting lagi.
Liu He-ting terpaksa menghindar tapi tidak membalas. Ilmu
kepalan tangan pak tua itu tidak rendah. Liu He-ting tidak bisa
lepas dari hadangan orang tua itu.
Tao Chun-chun melihat dari dalam, mata. terus berputar,
sekarang dia baru keluar dari kamar dan berkata, "Aku akan
mengejar mereka." Liu He-ting masih terus menghindari serangan pak tua itu
dan dia juga terus bicara, Tetua mungkin salah paham,
Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
apakah kita bisa berhenti dulu dan mendengarkan penjelasanku?" Tapi pak tua ini sama sekali tidak mau mendengar alasan
Liu He-ting, dia malah marah dan berkata, "Orang sepertimu
yang begitu mesum, walaupun ilmu silatmu sangat tinggi tapi
kau telah mernberi contoh yang tidak baik di dunia persilatan.
Hari ini aku harus mernberi pelajaran kepadamu."
Jenggotnya yang panjang tertiup angin. Dia menyerang lagi
dengan kepalannya. Liu He-ting mulai merasa marah. Dalam hati dia berpikir,
"Pak tua ini usianya sudah tua, mengapa dia masih begitu
ceroboh?" Tapi Liu He-ting juga tahu kalau orang ini
menjunjung kebenaran di dunia persilatan. Terlihat orang tua
ini walaupun tenaganya besar tapi ilmu silatnya tidak begitu
tinggi, apalagi ilmu kepalan tangannya terlihat banyak
kelemahan. Pak tua itu boleh dikatakan sebagai seorang
pesilat yang kemampuannya lumayan tapi kalau bertarung
dengannya, masih sangat jauh tingkatnya.
Sesudah bertarung beberapa jurus, pak tua itu terlihat
semakin marah, kumisnya pun terus bergerak, mulutnya tidak
berhenti memarahinya. Dia menganggap Liu He-ting adalah
263 Dewi KZ http://kangzusi.com/
orang y&& paling tidak tahu malu, dia ingin melukai Liu He-ting
Pendekar Bloon 16 Wiro Sableng 147 Api Di Puncak Merapi Neraka Lembah Halilintar 2
mendekati Tao Chun-chun. Dia menarik nafas panjang dan
dengan langkah besar dia terus berjalan.
"Apa yang sedang kau pikirkan?"
Liu He-ting tidak menjawab.
"Apakah kau sedang memikirkan sebenarnya tadi jangan
melukai orang itu, apakah benar?"
Mata Liu He-ting membuka dengan lebar dan berhenti
berjalan, dia membalikkan kepala. Dia merasa mata Tao
Chun-chun yang indah bisa melihat isi hatinya yang paling
dalam. Begitu jalan gua itu berbelok ke kiri, keadaan di dalam gua
tiba-tiba berubah, banyak batu-batu berbentuk indah.
Pemandangan di sana begitu indah, seperti sebuah istana
bebatuan, terukir begitu indah, semakin berjalan ke dalam,
batu-batu indah itu semakin banyak. Bentuknya pun
bermacam-macam, di ujung gua ada batu yang berbentuk
seperti tirai menutupi jalan keluar.
Batu stalagnitnya mengeluarkan cahaya, karena pemandangan begitu indah, membuat hati Liu He-ting yang
kacau untuk sementara menjadi tenang. Dia terhanyut dengan
pemandangan indah itu. Tiba-tiba satu tirai menjadi empat
tirai. Di balik keempat tirai itu ada 4 buah patung Budha.
Karena cahaya dari kilauan batu tirai membuat patung Budha
itu mengeluarkan cahaya, siapapun yang melihat akan merasa
199 Dewi KZ http://kangzusi.com/
aneh sebenarnya sekarang berada di dunia nyata atau berada
di langit" Liu He-ting masih terpaku. Tiba-tiba 4 patung Budha itu
bersama-sama tertawa dan meloncat. Mereka tertawa dan
berkata, "Kalian sedang apa di luar, mengapa baru datang
sekarang?" melihat Liu He-ting sedang bengong, mereka
berkata, "Apakah kau takut masuk ke sini?"
"Kalau kalian tidak bergerak, mungkin selamanya aku akan
terus berada di sini, kalau tidak ada orang mengatakan di sini
adalah sarang Wu Yi Shen Mo, aku masih mengira di sini
adalah gua rumah dewa, mana berani aku masuk ke dalam?"
Tao Chun-chun memegang rambut sebahunya, dia
bersandar ke sebuah batu dan berkata, "Ada yang
mengatakan kalau Wu Yi Shen Mo sangat kejam, sekarang
aku sudah melihat tempat tinggal mereka, aku tidak percaya
kalau mereka adalah iblis pembunuh orang dengan mata tidak
berkedip!" Qi Si tertawa dan berkata, "Biar mereka itu iblis atau bukan.
Jujur saja hari ini aku telah bermain sangat puas. Adik Liu, kau
jangan memuji dulu pemandangan di sini. Mari kita masuk ke
dalam untuk melihat-lihat."
Dia sudah menghilang di balik batu besar, terdengar suara
gonggongan Xiao Bao. Dia berlari ke depan Tao Chun-chun
dan menjilat jari kakinya. Tiba-tiba Xiao Bao lari meninggalkan
Tao Chun-chun. Tao Chun-chun tertawa dan ingin menangkap
Xiao Bao, tapi Xiao Bao sudah lari kemudian meloncat ke
dalam pelukan Liu He-ting.
Kata Qi Da, "Xiao Bao sudah lama ikut kami yang sudah
tua ini, jadi mungkin dia tidak senang dengan perempuan." Qi
Da tertawa. Dia juga masuk ke balik sebuah batu besar. Liu
He-ting ingin tertawa tapi Tao Chun-chun terus melihat Xiao
Bao yang masih berada dalam pelukan Liu He-ting. Sorot
200 Dewi KZ http://kangzusi.com/
mata Tao Chun-chun bersinar aneh tapi hanya sebentar,
sayang Liu He-ting tidak berpengalaman, dia tidak mengerti
sorot mata aneh itu sebenarnya mengandung sesuatu....!
Dia terus mengelus kepala Xiao Bao dan ikut masuk ke
balik batu besar itu. Tao Chun-chun menghela nafas dan
berkata, "Aku tidak tahu kalau ternyata aku begitu dibenci
orang, sampai anjing kecil ini pun tidak suka kepadaku."
Liu He-ting terpaku, dia berpikir, "Anjing kecil ini mengerti
apa" Mengapa dia begitu peduli pada perasaan anjing?" Dia
berpikir lagi, "Siapa bilang dia dibenci, aku sangat senang
selalu bersamamu!" Kalimat ini berputar-putar di mulutnya,
tapi dia tidak dikatakannya. Terasa ada sebuah tangan
diletakkan di pundaknya. Wanginya tercium. Liu He-ting
membalikkan kepala untuk melihat. Di dalam cahaya batu
stalagnit, wajah cantik itu sedang melihatnya. Jarak mereka
hanya sekitar 20-30 sentimeter. Suara detak jantung seperti
bercampur menjadi satu. Liu He-ting berdiri dengan diam.
Pertarungan, pertumpahan darah, api besar, semua itu sudah
berlalu. Sampai kalah, menang, keributan dan kesalahpahaman - tidak ada lagi di dalam hati. Di dalam gua
yang begitu sepi dan sunyi ini, Tao Chun-chun terdengar
menghela nafas dan berkata, "Mengapa kau melihatku terus?"
Liu He-ting terpaku. Tangan lembut itu diturunkan dari
pundak Liu He-ting. Dia berkata, "Kau.... kau.... kau...." kepala
Tao Chun-chun menunduk dan berkata, "Apakah kau tidak
senang bersamaku?" Liu He-ting menggelengkan kepalannya, perasaan hangat
merasuk ke dalam lubuk hatinya.
Tao Chun-chun berkata lagi, "Kalau aku senang dengan
seseorang, aku berharap dia tidak membenciku, kalau ada
orang benci kepadaku, aku pun akan lebih membenci dirinya!"
Tiba-tiba dia melihat Liu He-ting dan berkata lagi, "Kalau
201 Dewi KZ http://kangzusi.com/
kau.... tidak benci kepadaku.... bukan?" Dengan lembut dia
bertanya. "Aku tidak benci kepadamu!"
Jari Tao Chun-chun bergetar dan berkata, "Kalau begitu
demi diriku, kau harus membunuh sesuatu yang kubenci!"
Hati Liu He-ting bergetar, pegangan tangannya menjadi
longgar. Xiao Bao segera meloncat turun. Liu He-ting merasa
kaget juga takut. Dengan mata membelalak dia bertanya,
"Kau.... kau mengatakan apa tadi?"
Mata Tao Chun-chun berputar. Dia segera menjawab, "Aku
mengatakan kelak kalau ada orang jahat yang menghinaku,
kau harus melindungiku dan membunuh orang jahat itu" Tiba-
tiba Tao Chun-chun mengangkat kepalanya dan berkata,
"Mengapa kau kaget" Apakah kau mengira aku berbicara
tentang anjing itu?"
Liu He-ting menyeka keringat di dahinya dan berkata, "Aku
kira.... aku kira.... benar-benar aku menjadi.... hai! Kadang-
kadang kata-katamu sering membuat orang menjadi kaget!"
Dia melihat Xiao Bao, mata Xiao Bao yang hijau tampak
berkedip, seperti menertawakan dia!
Di depan mereka ada sebuah batu besar yang
menghalangi kamar batu itu. Di dalam kamar ada sebuah
meja, kursi, dan juga tempat tidur yang terbuat dari batu,
kamar baju itu saling menyambung, kamar itu luas, indah, dan
juga bersih, sepertinya ada orang yang sering membersihkannya. Qi bersaudara sangat senang. Hei Chuan
Yun yang tadinya tampak murung, setelah datang ke tempat
ini, untuk sementara dia pun melupakan kejengkelan dan
kesedihan hatinya. Qi Da sangat senang, kadang-kadang dia tidur di tempat
tidur itu, kadang-kadang dia berdiri di atas kursi batu itu. Tiba-
tiba dia tertawa dan berkata, "Adik Liu, sepertinya kau tertarik
202 Dewi KZ http://kangzusi.com/
pada perempuan itu, kita masuk dulu ke dalam biar mereka
tidak bisa mencari kita!" Adik-adiknya segera tertawa dan
menyetujui. Tadinya Hei Chuan Yun duduk di dekat tembok.
Dia tidak ingin mendengar juga tidak ingin tahu. Tiba-tiba ada
tangan besar lewat di depan tangan dan lututnya, dengan
cepat dia sudah diangkat dan diletakkan di dalam kereta
keledai. Hei Chuan Yun yang diperlakukan seperti itu oleh orang
lain, dia merasa kesal dan sedih. Dia membalikkan badannya
dan hidungnya langsung tercium bau arak yang menyengat
dan membuat dia ingin muntah. Dia melihat seseorang
dengan wajah marah dan sudut mulutnya keluar air liur, orang
ini berbaring di sisinya. Dia menarik nafas, matanya basah.
Terlihat air matanya hampir menetes.
Kamar batu yang kedua, ada dua buah pintu.
Da Bao membawa kereta keledai itu terus berjalan, jika
berpapasan dengan jalan sempit, dia sering mengangkat
keledai berikut keretanya kemudian meletakkannya kembali
setelah jalan agak melebar. Kamar ketiga ada 3 buah pintu.
Masuk ke kamar keempat bertambah lagi satu pintu. Begitu
masuk ke kamar kelima, Qi Da melihat ada 5 pintu. Dia
berkata, "Kelihatannya gua ini penuh dengan bermacam-
macam mainan." Kata-katanya belum selesai, kakinya sudah gemetar....
Liu He-ting tersenyum dan berkata, "Xiao Bao, tuanmu
berada di mana, bawa kami mencarinya!"
Ekor Xiao Bao bergoyang-goyang, dia sudah membalikkan
badannya dan berlari. Tao Chun-chun berkata, "Anjing ini sangat lucu, tapi dia
tidak suka kepadaku!"
203 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Liu He-ting tertawa dan tersenyum, dalam hati dia berpikir,
"Pikirannya masih kekanak-kanakan."
Begitu masuk ke kamar batu, dia merasa kaget. Wu Yi
Shen Mo benar-benar hebat, mereka bisa mendapatkan
tempat seperti ini.... Tiba-tiba terdengar suara Qi bersaudara
berteriak dan suara raksasa Da Bao membentak. Kemudiari
terdengar suara seperti gempa dari dalam.
Liu He-ting kaget dan berlari ke arah sana. Hanya sebentar
dia sudah berada di kamar kedua, suara teriakan masih terus
bergenia di dalam gua, seperti datang dari arah kanan! Liu He-
ting memilih jalan ke pintu kanan, begitu masuk ke kamar
ketiga, Dia berhenti sebentar, suara gema semakin mengecil,
dia berlari lagi ke pintu sebelah.
Begitu masuk ke kamar keempat, suara gema hampir tidak
terdengar. Gua dan kamar batu kembali sepi. Liu He-ting
melihat kamar batu ini dari depan, belakang, kiri, dan kanan
serta keempat pintu. Dia tidak bisa mengambil keputusan
harus memasuki pintu yang mana!
Dia berharap bisa mendengar suara teriakan yang bisa
memberi peringatan dari Qi bersaudara, tapi sekarang dia
hanya mendengar suara detak jantung dan nafasnya sendiri.
Dia tahu kalau tidak terjadi sesuatu yang sangat mendesak, Qi
bersaudara tidak akan berteriak. Dia juga tahu kalau dia salah
masuk, dia hanya akan menghabiskan waktu, saat itu mungkin
dia tidak sempat lagi menolong mereka. Keempat pintu itu
masing-masing menuju keempat kamar yang berbeda.
Kelihatannya di dalam kamar masih ada kamar lagi. Kecuali
dia bisa seperti Zhu Ge Liang( Cukat Liang), yang sebelum
terjadi sesuatu sudah bisa memperhitungkannya. Sekarang
bagaimana caranya dia bisa mencari jalan yang benar!
Dia bengong dengan berdiri di depan sebuah meja yang
terbuat dari batu. Dia terus memikirkan teriakan Qi bersaudara
204 Dewi KZ http://kangzusi.com/
tadi dan teriakan itu mengandung rasa kaget dan cemas,
keringatnya terus menetes.
Walaupun hanya sebentar tapi bagi Liu He-ting saat seperti
ini tampaknya berlalu sangat lama. Tao Chun-chun terus
memegangi rambutnya, diam-diam dia masuk ke dalam kamar
batu itu. Dia melihat Liu He-ting yang masih bengong berdiri di
sana, tangan Tao Chun-chun sedikit gemetar, demi sahabat
dia merasa cemas, tampaknya dia lebih cemas daripada Liu
He-ting. Dia berkata, "Kau lihat, apakah ada kotoran keledai di
jalan ini?" Walaupun suaranya ringan tapi cukup untuk
membuat Liu He-ting kaget dan tersadar kembali.
Dengan pandangan sangat berterima kasih dia melihat Tao
Chun-chun, segera dia melihat ke bawah, terlihat jalan di
bawah sangat bersih, dia berharap ada bekas roda kereta
yang lewat, ternyata jalan roda kereta tidak lurus. Tapi begitu
sampai di depan meja batu tiba-tiba jejak itu terputus!
Liu He-ting menyeka keringat yang ada di dahi dan
menunjuk jejak roda kereta yang terputus, jarinya sedikit
bergetar, mulut terbuka, tapi dia tidak bisa mengatakan apa
pun. Mata Tao Chun-chun melihat ke sekeliling, segera dia
berkata, "Di sisi jalan meja batu ini sepertinya terlalu sempit
dan sulit untuk dilewati oleh kereta. Sampai di sini kereta itu
diangkat oleh raksasa Da Bao, coba kau lihat pintu ketiga itu,
apakah di sana ada bekas roda kereta keledai lagi" mereka
semua berjalan ke arah sana!"
Liu He-ting menarik nafas panjang, diam-diam dia berpikir,
"Selama ini aku selalu menganggap kalau aku adalah orang
yang sangat pintar, tidak tahunya masih ada orang yang lebih
pintar dariku bahkan beberapa kali lipat. Dia melihat dan
mengira-ngira, tampaknya dia bisa melihat keadaan."
205 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Tapi Liu He-ting tidak tahu sebenarnya dia tidak bodoh
hanya terlalu percaya. Liu He-ting sudah bergerak, dia memasuki pintu ke 1, 2, 3,
tapi di depan pintu ketiga tidak ada bekas roda kereta. Liu He-
ting pelan-pelan membalikkan badannya, dia menggelengkan
kepalanya dan tertawa kecut.
Tao Chun-chun mengangkat alisnya dan bertanya, "Apakah
Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
di 3 pintu itu tidak ada bekas telapak kaki keledai?"
Liu He-ting menggelengkan kepalanya dan tertawa kecut.
"Sangat aneh, mereka sampai di kamar yang terbuat dari
batu lalu tiba-tiba menghilang!" Dia pelan-pelan berjalan. Di
depan ke tiga pintu itu, dia melihat dengan teliti, "Kalau begitu
mereka pasti ke kamar keempat. Di sini, kecuali 3 pintu itu,
mana ada pintu keempat" Apakah raksasa itu terus
mengangkat kereta keledai dan berjalan" Tapi sepertinya ini
tidak mungkin!" Liu He-ting memang pintar, tapi setelah memasuki gua
seperti yang ada di dalam legenda, kepintarannya sama sekali
tidak bisa dikeluarkan. Dia terus menarik nafas dan
menggeleng-gelengkan kepalanya. Dia terus berkata, "Apa
yang terjadi pada mereka" Apakah...."
Tao Chun-chun menarik nafas dan berkata, "Jangan terlalu
cemas, mungkin mereka bertemu dengan musuh yang masih
bersembunyi atau melihat tombol rahasia yang ditinggalkan
atau bertemu dengan binatang buas. Sekarang kita masih
berada di sini, kapan pun kita bisa bertemu dengan bahaya.
Apa yang akan terjadi nanti, kita juga tidak tahu!"
Hati Liu He-ting bergetar. Dia melihat ke sekelilingnya.
Tiba-tiba terdengar suara anjing menggonggong, anjing kecil
Xiao Bao tiba-tiba muncul dari sebuah kamar!
206 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Tao Chun-chun berteriak, Ternyata kamar yang ada di sini
semuanya saling menyambung."
Tiba-tiba dia terdiam. Dia mencabut sebuah jepit dari
rambutnya, di dinding gua dia menggores sebuah huruf untuk
dijadikan tanda. Kemudian dia tertawa dan berkata, "Hayo ikuti
aku!" Dengan ringan dia berlari ke sebuah kamar batu.
Liu He-ting masih melongo, tapi dia tetap mengikuti Tao
Chun-chun dan berlari, terlihat badan Tao Chun-chun
bergerak dengan ringan, gerakan kakinya seperti air mengalir.
Kemudian dia memberi tanda lagi di dinding, segera dia berlari
lagi ke kamar berikutnya. Waktu itu Liu He-ting baru mengerti,
"Ternyata setiap kamar batu yang ada di sini saling
menyambung. Jika kami memeriksa semua kamar dalam satu
garis lurus, goresan di dinding menjadi tanda supaya kami
tidak keliru jalan!"
Liu He-ting sangat kagum kepada Tao Chun-chun, waktu
pertama kali bertemu dengan Tao Chun-chun, dia hanya
merasa kalau Tao Chun-chun adalah seorang gadis polos dan
suci, tapi setelah semakin lama mengenalnya, Liu He-ting
merasa gadis yang polos dan suci ini, walaupun polos tapi dia
bukan gadis yang tidak tahu apa-apa, dia tahu kapan harus
memakai siasat, dia juga tahu bagaimana cara menghadapi
masalah, dia lebih pintar dari dirinya! Sewaktu dia sedang
berpikir, Tao Chun-chun berhasil melewati sepuluh lebih
kamar batu dan meninggalkan sepuluh tanda lebih. Tapi Qi
bersaudara, Hei Chuan Yun, dan Xiang Huang belum terlihat.
Xiao Bao kadang-kadang terdengar berada di belakang
mereka, kadang-kadang muncul di kamar batu yang lain. Liu
He-ting sangat cemas, dia berteriak, "Kakak Qi) di mana
kalian?" Tapi hanya terdengar gema suaranya, tidak ada yang
menjawab. Tiba-tiba Tao Chun-chun berhenti berjalan dan bertanya,
"Apakah mereka berhasil mendapatkan jalan keluar?"
207 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Liu He-ting mengerutkan dahi dan menjawab, "Kalau
mereka berhasil mendapat jalan keluar, mereka tidak akan
kaget dan berteriak seperti tadi bukan?"
"Kalau aku menemukan jalan keluar, aku pasti akan
berteriak kesenangan."
Liu He-ting tetap mengerutkan dahinya dan berkata, "Kalau
mereka sudah mendapatkan jalan keluar, mengapa mereka
tidak menunggu kita?"
Tao Chun-chun menarik nafas dan menjawab, "Kau selalu
melihat orang dari sudut yangjujur!"
Liu He-ting terpaku, dia melihat kamar-kamar batu itu tidak
memiliki tempat yang bisa dicurigai juga tidak ada tanda
keberadaan orang atau pun binatang. Dia berpikir dan
bertanya, "Apakah aku menganggap orang lain terlalu jujur?"
Tao Chun-chun menghampirinya sambil tertawa dan berkata,
"Pejamkan matamu, aku akan membawamu untuk melihat
sesuatu!" Liu He-ting terpaku, Tao Chun-chun sudah memegang
tangannya, terpaksa dia memejamkan mata. Dia merasa Tao
Chun-chun maju beberapa langkah, kemudian membelok ke
kiri, tiba-tiba ada angin dingin berhembus ke wajahnya,
walaupun Liu He-ting ingin sekali membuka matanya tapi dia
berusaha untuk tetap menutup matanya dengan rapat. Mereka
berjalan lagi beberapa langkah, tiba-tiba langkah Tao Chun-
chun menjadi perlahan. Liu He-ting merasa aneh, baru saja
dia ingin mengintip, sudah ada sebuah tangan lembut
menutupi Kelopak matanya. Dengan lembut dan tersenyum,
fao Chun-chun berkata, "Kalau kau membuka matamu, aku
tidak mau berteman lagi denganmu."
Dia menarik kembali tangannya. Liu He-ting benar-benar
tidak berani membuka matanya sekarang. Liu He-ting merasa
aneh, mengapa kata-kata Tao Chun-chun walaupun kadang
208 Dewi KZ http://kangzusi.com/
tidak masuk akal tapi dia selalu menurutinya, dia
menertawakan dirinya sendiri!
"Untung dia polos, aku yakin dia tidak akan menyuruhku
melakukan hal yang jahat. Kalau tidak, sama dengan aku
menuruti kemauannya untuk berbuat kejahatan."
Tiba-tiba Tao Chun-chun tertawa dan berkata, "Coba kau
raba ini!" Liu He-ting menjulurkan tangannya, dia merasakan
sedang memegang benda lembut dan dingin seperti mayat
orang, dia bergetar dan dia mundur beberapa langkah, alisnya
terangkat, dengan suara keras dia bertanya, "Apa ini?"
Tao Chun-chun tertawa dan berkata, "Kau coba tebak! Jika
tertebak, berarti kau sangat pintar, kalau tidak tertebak, aku
akan memberitahukannya kepadamu."
Liu He-ting mendengar kata-kata Tao Chun-chun. Dia
sangat senang dan tidak merasa takut sama sekali. Di dalam
hati dia berpikir, "Kalau benda yang kupegang adalah mayat,
Tao Chun-chun pasti tidak akan terlihat begitu senang."
Liu He-ting berkata dengan tertawa, "Aku tidak perlu
menebaknya, aku akan menunggu sampai kau memberitahuku." Tao Chun-chun maju beberapa langkah dan tertawa, "Ini
baru perkataan pintar. Walaupun kau bisa menebaknya - "
Tiba-tiba dia berhenti bicara.
Tiba-tiba Liu He-ting merasa ada angin datang dari
sampingnya, kemudian terdengar suara gonggongan anjing.
Dia merasa aneh dan bertanya, "Kau sedang berbuat apa?"
Lama tidak ada jawaban, tiba-tiba dia merasa tangan yang
dipegangnya sedikit gemetar.
Terdengar Tao Chun-chun menarik nafas panjang dan
berkata, "Kau begitu percaya kepada orang lain, tapi kau
saraa sekali tidak percaya kepadaku?"
209 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Liu He-ting terpaku. Terdengar Tao Chun-chun berkata lagi,
"Kalau aku memejamkan mata dan mengikutimu berjalan
selama 8-10 tahun, ke mana pun kau akan membawaku, aku
tidak akan bertanya-tanya. Tapi aku hanya membawamu
berjalan kira-kira 10 langkah, kau sudah bertanya kepadaku 3
kali. Apakah kau takut aku akan membawamu ke tempat yang
tidak kau inginkan" Apakah kau takut kalau aku akan
melakukan hal yang tidak kau inginkan di saat kau sedang
memejamkan mata?" Liu He-ting terdiam mendengar kata-kata Tao Chun-chun.
Dia merasa malu. Akhirnya dia menarik nafas panjang, diam-
diam dia memegang tangan Tao Chun-chun yang lembut dan
berjalan tanpa berbicara apa pun lagi.
Sekarang Liu He-ting merasa sekalipun matanya sudah
buta, dia juga merasa sebagai orang yang paling berbahagia
di dunia ini, karena di balik kata-kata Tao Chun-chun, dia
memahami perasaan Tao Chun-chun yang sebenarnya.
Baru berjalan 2 langkah, Liu He-ting berkata, "Chun-chun,
walaupun kau membawaku ke gunung pisau atau lautan api
sekalipun, asalkan kau.... aku juga mau."
Sunyi tidak ada suara, tiba-tiba Tao Chun-chun tertawa dan
berkata, "Apakah benar" Apakah kata-katamu benar?"
Liu He-ting dengan bahagia menarik nafas dan berkata,
"Aku mungkin bisa menipu orang di dunia ini tapi aku tidak
akan bisa berbohong kepadamu!"
Liu He-ting merasa kedua tangannya digenggam semakin
erat, dua hati saling mencintai, kata-katanya merupakan
perasaan dari lubuk hatinya yang terdalam, dia merasa tangan
Tao Chun-chun yang lembut sekarang sudah mulai basah.
"Apakah itu adalah air matanya?"
210 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Liu He-ting bertanya kepada dirinya, kemudian dengan
bahagia dia menghembuskan nafas dan diam-diam berterima
kasih kepada gadis polos ini karena dia telah meneteskan air
mata untuk Liu He-ting, Tapi - kalau dia tidak membuka mata
untuk melihat jawaban ini, siapa yang bakal tahu keadaan
sebenarnya" Bagaimanapun juga dia merasa sangat bahagia, dia juga
merasa sangat berterima kasih kepada orang yang telah
memberikan kebahagiaan kepadanya. Liu He-ting tahu di
dunia ini banyak orang tidak bisa mendapatkan kebahagiaan
seperti ini. Karena itu dia tetap berjalan dengan mata terpejam dan
dalam perasaan bahagia, dia merasakan ada angin dingin
yang berhembus juga ada suara air mengalir.
Angin dingin semakin menghilang, suara air terdengar
semakin jelas. Tao Chun-chun tertawa, dia berkata, "Kita
sudah sampai, kau boleh membuka matamu - "
Waktu itu Liu He-ting seperti ingin berteriak, dia melihat
langit yang biru dan juga melihat awan putih, tempat di mana
dia berdiri ternyata adalah sebuah jurang yang sangat dalam,
bentuk batunya aneh, di antara bebatuan itu terlihat ada air
mengalir, pemandangan di sana begitu indah, benar-benar
seperti tempat yang biasa didiami oleh para dewa.
Tao Chun-chun membereskan rambutnya, matanya terus
menatap Liu He-ting. Dia juga tertawa dan berkata, "Sesuatu
yang kuperlihatkan ini apakah indah?"
Liu He-ting menahan nafas dan melihat ke sekeliling,
setelah lama dia baru berkata, "Apakah kita sudah keluar dari
gua itu?" Tao Chun-chun tertawa dan bertanya balik, "Apakah
menurutmu kita masih berada di dalam gua?"
211 Dewi KZ http://kangzusi.com/
"Mengapa kau bisa tahu ada jalan keluar dari gua itu" Aku
benar-benar - " Tao Chun-chun tertawa dan menjawab, "Aku sudah
mengatakan kalau kau terlalu percaya kepada orang lain, tapi
tidak pernah percaya kepadaku."
Tao Chun-chun berkata lagi, "Tadi sewaktu aku
menyuruhmu memejamkan mata, sebenarnya aku sudah
melihat di bawah ada jejak kereta keledai, kemudian aku
mengikuti jejak kaki keledai itu, dan ternyata benar di sini ada
jalan keluar." Tao Chun-chun menarik nafas, "Hai! Kalau orang di dunia
ini semua sepertimu, musuh dan kebencian tidak akan ada di
dalam kamus!" Kata Liu He-ting dengan senang, "Kalau begitu mereka
benar-benar sudah keluar dari gua ini."
"Kalau begitu aku tidak perlu mengkhawatirkan mereka
lagi." Dia melihat ke sekeliling, terlihat di antara bebatuan dan
tanah itu, ada bekas roda kereta yang berbelok ke sebelah
kiri, dia menghela nafas lega, dan berjalan mengikuti jejak
roda kereta. Terlihat di jalan itu bebatuan sangat banyak,
rumput-rumput pun sangat tinggi, jalan batu begitu miring dan
terjal, serta banyak kelokan. Dalam hati dia bertanya, "Jalan
seperti ini bagaimana cara kereta keledai itu bisa lewat?"
Tapi dia segera mendapatkan jawabannya, "Kalau
diperhitungkan dengan cara biasa, sepertinya tidak mungkin,
tapi raksasa Da Bao bukan orang biasa, caranya bekerja tidak
bisa diukur dengan kemampuan manusia biasa."
Dia melihat Tao Chun-chun yang sudah ada di
belakangnya, terlihat Tao Chun-chun mengerutkan alisnya, dia
terlihat jengkel, sepertinya dia sedang menyalahkan Liu He-
212 Dewi KZ http://kangzusi.com/
ting yang pergi begitu saja meninggalkannya di belakang.
Segera Liu He-ting bertanya dengan tersenyum, "Chun-chun,
apa yang sedang kau pikirkan?"
Mata Tao Chun-chun yang bersinar melihatnya, dia
menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kau mau ke mana?"
"Aku mau ke mana" Ke mana?" Dia melihat awan putih,
hutan bersih seperti sudah tercuci. Tiba-tiba Liu He-ting
bertanya, "Kau sendiri mau kemana?"
Tao Chun-chun menarik nafas dan menjawab, "Di dunia ini
kecuali kakak seperguruanku, aku tidak mempunyai keluarga
lagi. Kali ini aku keluar untuk mencari kakak seperguruan, tapi
dia - " Tao Chun-chun memejamkan matanya, dari kelopak
matanya keluar buliran air mata, di bawah cahaya langit, air
mata itu seperti mutiara, bersinar seperti giok, air matanya
pelan-pelan mengalir. Tao Chun-chun berkata, "Apakah aku
bisa.... bisa memejamkan mata sebentar...." katanya terpatah-
patah. Kata-kata Tao Chun-chun membuat hati Liu He-ting timbul
gelombang yang bergejolak.
Pelan-pelan Liu He-ting membalikkan kepalanya lalu pelan-
Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
pelan dia mendekati Tao Chun-chun kemudian memegang
tangan Tao Chun-chun, pelan-pelan berkata, "Aku harap
seumur hidupmu kau bisa memejamkan mata, biar aku yang
membawamu berjalan seperti saat kau membawaku tadi!"
Tao Chun-chun melihat Liu He-ting dan bertanya, "Apakah
betul?" Segera Liu He-ting menjawab, "Betul dan itu sudah pasti,
bukankah tadi aku sudah memberitahukannya kepadamu, aku
tidak akan menipu ataupun berbohong kepadamu?"
Tao Chun-chun menghapus air matanya dan mulai tertawa,
dia bersandar kepada Liu He-ting, angin gunung terasa seperti
213 Dewi KZ http://kangzusi.com/
mimpi, suara air yang mengalir pun seperti mimpi, langit dan
awan putih yang ada di langit pun seperti mimpi. Liu He-ting
seperti sedang berada di dalam mimpi, dia merasa benda-
benda yang ada di bumi dan langit ini bukan mimpi. Liu He-
ting tidak berani memeluk pundaknya, tapi akhirnya dia
memeluk Tao Chun-chun. Tapi dia tetap tidak berani mencium
wangi rambut Tao Chun-chun, akhirnya dia tidak tahan ingin
mencium rambutnya. Lama, lama - Tao Chun-chun pelan-pelan keluar dari pelukan Liu He-ting,
kemudian mundur selangkah dan membereskan rambutnya
tapi mata Tao Chun-chun diam-diam mencuri pandang kepada
Liu He Ting. Lama, lama - Liu He-ting seperti baru terbangun dari mimpi, pelan-pelan
dia membuka telapak tangannya, di telapaknya terlihat jepit
emas kecil dan indah, di bawah cahaya langit mengeluarkan
cahaya keemasan, jepit itu adalah jepit yang dipakai Tao
Chun-chun tadi pada saat dia menggoreskannya ke tembok,
dia menggores tanda begitu banyak di atas batu. Sekarang dia
mulai menggores lagi, kali ini dia akan menggores lebih
banyak, menggores tanda di dalam hati Liu He-ting.
Langit, awan putih, gunung batu, dan air yang mengalir
menjadi saksi, melihat dia meletakkan jepit itu ke balik
bajunya, ke dalam hatinya.
Liu He-ting tersenyum dengan senyum yang tidak bisa
dilukiskan dengan kata-kata. Dia berkata, "Aku tidak
menyangka - " Suara Liu He-ting belum habis, tiba-tiba
terdengar suara teriakan yang memilukan datang dari arah
gunung sebelah sana, teriakannya begitu tajam dan pilu, naik
ke atas awan kemudian....
Terdengar lagi teriakan yang menyedihkan.
214 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Dalam setangah hari ini entah berapa kali dia mendengar
suara seperti itu, tapi kedua teriakan tadi benar-benar
terdengar lebih menyedihkan dan membuat hati bergetar,
walaupun hati Liu He-ting masih dipenuhi dengan perasaan
manis dan lembut, tapi hanya dalam waktu sekejap perasaan
ini sudah menghilang karena dia telah mendengar teriakan itu.
Alis Tao Chun-chun berkerut, dia menarik baju Liu He-ting,
mereka lari ke arah suara teriakan tadi, tubuh Tao Chun-chun
ringan seperti burung, terbang di antara batxi-batu besar dan
jurang yang terjal sesudah meloncat beberapa kali dia sudah
bersembunyi di balik sebuah batu besar. Liu He-ting
mengikutinya dari belakang. Terlihat Tao Chun-chun
melambaikan tangan, matanya terlihat heran dan juga kaget!
Liu He-ting melihat ke bawah, segera alisnya berkerut -
ternyata di bawah gunung ini adalah lembah tadi, tapi keadaan
lembah itu sudah berubah. Laki-laki yang memegang busur
dan siap memanah tadi sudah turun ke bawah lembah. Tao
Ru Ming dan anak buah mereka yang berbaju putih sudah
tidak terlihat, mungkin mereka sudah pergi dari sana! di mulut
gua masih banyak kayu yang bertumpuk, tapi apinya sudah
mengecil, ratusan laki-laki sedang duduk bersila di depan
mulut gua itu, mereka seperti sedang melihat sesuatu! Tempat
yang tadinya penuh dengan laki-laki yang memegang busur
dan panah, sekarang banyak yang berdiri.
Dilapisan paling luar adalah murid You Ling Bang, mereka
berbaju hijau, ada yang memegang busur tapi kebanyakan
memegang golok dan banyak yang sudah mati.
Lapisan paling tengah adalah 16 gadis yang dibawa oleh
Pangeran Dong Gong Xiang Huang dan kedua jenderalnya
yaitu Sheng Gui Ying dan Wei Chi Wen! Keenam belas gadis
itu memegang pecut sepanjang 1.5 meter. Mereka berdiri
berhadapan dengan murid-murid You Ling Bang. Rambut
gadis-gadis itu tampak berantakan, badannya pun penuh
215 Dewi KZ http://kangzusi.com/
dengan keringat sepertinya mereka baru saja selesai
bertarung dengan sengit! Ling Shi Gu Gui masih seperti mayat hidup, tapi wajahnya
semakin mirip setan. Dia sedang berdiri di sisi seorang laki-
laki berbaju hijau, laki-laki itu kurus kering dan membawa 2
bilah pisau. Di sisi mereka ada 2 mayat berbaju hijau, mereka
berbaring terlentang, tubuh mereka tidak terlihat ada luka,
hanya ada luka karena pisau dari dahi sampai ke bawah,
darah belum mengering, pisau membelah kepala dengan rapi
menjadi 2 bagian. Dari posisi lebih tinggi, Liu He-ting tidak bisa melihat
ekspresi wajah mereka tapi dari 2 kali teriakan tadi bisa
dibayangkan sebelum mati mereka merasa ketakutan sekali,
dia melihat laki-laki berbaju putih yang ada di depan Ling Shi
Gu Gui. Terlihat kedua tangan orang itu diletakkan agak miring,
lengan baju panjangnya berkibar tertiup angin, tangannya
memegang pedang panjang - pedang tampak berkilauan,
dingin seperti air - ujung pedangnya diturunkan, dia berdiri
dengan sombong - dari atas sampai ke bawah tubuhnya sama
sekali tidak bergerak - Baju putih yang panjang tampak seperti salju. Pundak kiri
dan kanannya terdapat 2 baris noda darah, baju putih dengan
darah yang menempel terlihat kontras, warna yang sangat
menakutkan! Walaupun hanya melihat sebentar bagaimana sikap orang
itu, Liu He-ting merasakan kalau orang itu mempunyai hawa
dingin yang tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata, hawa
dingin ini tidak sama dengan rasa dingin yang ada pada Ling
Shi Gu Gui, dingin yang ini terasa lebih menakutkan.
216 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Di lembah begitu banyak orang, tapi sekarang semua orang
di sana seperti patung, tidak ada suara juga tidak ada yang
berani bergerak. Tiba-tiba - Orang berbaju putih itu maju ke depan.
Kedua tangannya tetap berada di sisi tubuhnya! Ujung
pedang tetap menghadap bawah! Ling Shi Gu Gui dan orang
yang berbaju hijau melihat keadaan itu malah mundur.
Dengan tertawa dingin, si baju putih itu membalikkan
badannya, pelan-pelan berjalan ke depan, ujung pedangnya
menggores ke bawah, mengeluarkan suara CES, CES. Ling
Shi Gu Gui melipat telapak tangannya, sambungan antar
sendi tulang terdengar berbunyi terus, kedua matanya terlihat
sangat galak, dia juga maju beberapa langkah, dia seperti siap
menerkam. Tiba-tiba si baju putih itu membalikkan badannya.
Ling Shi Gu Gui dengan cepat mundur lagi!
Liu He-ting merasa hatinya bergetar, jari-jarinya pun
menjadi dingin. Dia tidak bisa berpikir jernih siapa sebenarnya
si baju putih ini" Mengapa Ling Shi Gu Gui begitu takut
kepadanya, tiba-tiba Ling Shi Gu Gui berteriak, "Lepaskan!"
Laki-laki yang berdiri di barisan terluar segera melepaskan
anak panah tapi gadis-gadis berbaju abu itu menggerakkan
pinggang mereka. Pecut yang ada di tangan mereka tampak
membangun sebuah dinding yang berkilauan.
Terdengar suara DING DANG, semua anak panah terjatuh
ke bawah, sebagian tangan laki-laki yang berbaju hijau itu
memegang pisau. Mereka ingin menerkam para gadis itu,
tampak gadis-gadis itu melambaikan pecut dan menariknya
kembali. Pecut itu seperti ular yang menari, setiap kali
bergerak segera ada pihak lawan yang mati.
Di antara suara teriakan itu, seorang laki-laki berbaju hijau
tiba-tiba berteriak. Tangannya yang membawa pisau
217 Dewi KZ http://kangzusi.com/
berbentuk Mei Hua sudah dimainkan dengan lincah dan dia
segera menerkam ke arah si baju putih!
Jurus yang dikeluarkan hanya satu jurus, tapi dia sudah
menggunakan Zhui Hun Shi Qi Duo Ming sebanyak 3 jurus,
benar-benar sangat sempurna. Kedua tangan orang berbaju
putih itu masih terjuntai di sisi tubuhnya, ujung pedangnya
tetap berada di bawah, tidak bergerak dan dengan angkuh dia
berdiri, anak panah yang terbang melayang ke arahnya dan
pisau yang menyerang ke arahnya, sama sekali tidak
digubrisnya. Sekarang pembunuh berbaju hijau itu mulai
menyerang, dia pun tidak berusaha untuk menghindar bahkan
dia tidak bergerak! Terlihat cahaya pisau hampir menggulungnya, tiba-tiba -
ada suara bentakan juga terlihat ada cahaya pedang lalu
terdengar suara teriakan kesakitan. Seorang laki-laki berbaju
hijau terlihat terus mundur, kedua tangannya terbuka,
tubuhnya sempoyongan kemudian terjatuh, tubuhnya tidak
terluka, tapi - bekas luka dari pedang itu memanjang dari dahi
hingga ke dagunya, darah keluar seperti air.
Kedua tangan si baju putih itu masih terlihat di sisi
tubuhnya, dia berdiri, tidak bergerak, cahaya pedangnya
terlihat seperti air, hanya baju putihnya bertambah lagi dengan
noda darah. Liu He-ting menghembuskan nafas, jantungnya berdetak
lebih kencang, tusukan pedangnya kepada musuh, tidak bisa
dilihat dengan jelas oleh orang lain, tapi Liu He-ting melihat
semuanya dengan sangat jelas, dia tahu tusukan itu dilakukan
dengan sangat cepat, tepat, ganas, dan mantap, benar-benar
membuat dia terpana. Jurus-jurus silat dari suatu perkumpulan pasti tidak
gampang akan terlihat kelemahannya, jurus dari Jin Gong Lian
Hua dan Ling Yi Jian Fa dari perkumpulan Wu Dang kadang-
218 Dewi KZ http://kangzusi.com/
kadang juga masih terlihat ada lowongan. Hanya saja
lowongan itu jarang bisa dilihat oleh lawannya dan juga jarang
ada yang bisa memanfaatkan untuk menyerangnya.
Cahaya datang dari si baju hijau itu, 3 jurus yang
mematikan, sebenarnya hanya terlihat sedikit lowongan,
lowongan ini sulit dilihat dan berada di posisi yang tidak
mudah diserang. Tapi si baju putih itu dengan cepat bisa
melihat dan langsung mematikan serangan lawan, penglihatannya begitu tajam, benar-benar membuat orang
kagum kepadanya. Ketiga dewa sudah mati, hanya tertinggal satu setan,
karena julukan mereka adalah San Shen Yi Gui (3 dewa, 1
setan). Gu Gui dengan melongo melihat mayat ketiga
temannya. Suara tawanya yang sadis tidak terdengar lagi,
orang-orang You Ling Bang juga sudah kehilangan semangat
juangnya, mereka hanya asal memegang senjatanya saja.
Ling Shi Gu Gui terdiam, kemudian menarik nafas panjang,
lalu berkata, "Mundur semua."
Dia berputar, Pelan-pelan dia berlalu dari sana, si baju
putih itu tetap berada di posisi seperti tadi, tidak mengejar juga
tidak mengatakan sesuatu. Murid-murid You Ling Bang ada
yang membawa temannya yang sudah terluka, ada juga yang
membawa mayat temannya. Satu persatu mereka meninggalkan lembah itu. Hanya dalam waktu singkat lembah
itu sudah kosong. Sekarang lembah menjadi sepi sunyi. Sheng Kui Ying
memasukkan goloknya ke dalam sarung, dia berjalan ke
depan laki-laki berbaju hitam dan membungkukkan kepalanya,
berkata, "Cepat padamkan api dan masuk ke dalam untuk
mencari orang-orang!"
Laki-laki berbaju hitam itu tetap duduk bersila, tidak
bergerak atau berbicara. mereka seperti tidak mendengar
219 Dewi KZ http://kangzusi.com/
suara Sheng Kui Ying. Sheng Kui Ying membentak, "Apakah
kalian tidak mendengar!"
Laki-laki berbaju hitam itu tetap tidak menjawab dan tidak
bergerak. Wei Chi Wen marah.
Tiba-tiba laki-laki berbaju hitam itu berbicara, "Ingin
membunuh kami memang mudah, yang pantas memerintah
kami hanya Ketua Bang. Kecuali ketua, kami tidak akan
mendengar perintah dari orang lain!" Kata-kata ini sederhana
dan pendek tapi setiap perkataannya terdengar seperti besi.
Liu He-ting benar-benar memuji sikap mereka, kedudukan
mereka di dunia persilatan hanya begitu saja, tapi mereka jauh
lebih jujur daripada pesilat-pesilat tangguh yang selalu penuh
dengan kebohongan dan kepura-puraan.
Begitu melihat murid-murid You Ling Pai pergi, si baju putih
itu mendekati Sheng Kui Ying dan Wei Chi Wen, berdiri
dengan sikap sangat hormat. Mereka berdiri, hormat ini
diberikan tidak kalah dengan hormat kepada Xiang Huang,
tapi terhadap kedua jenderal ini, dia hanya bersikap biasa,
dengan kata-kata singkat si baju putih bertanya, "Siapa ketua
kalian?" Ada laki-laki berbaju hitam yang menjawab, "Ketua sudah
pergi dari lembah ini, dia berpesan kepada kami untuk
menunggunya di sini. Ketua kedua juga berada di dalam gua.
Apakah beliau selamat atau...."
Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Suaranya belum habis, si baju putih sudah mengeluarkan
suara HE. Tiba-tiba dia mundur beberapa langkah, kemudian
tangan kanannya melambai, pedang panjang sudah terlepas
dari tangannya dan melayang.
Liu He-ting melihat pedang itu melayang, dia tidak mengerti
apa yang akan terjadi. Tiba-tiba ada cahaya pedang berwarna
hijau melayang melewati udara dan terbang dengan cepat ke
arah tempatnya bersembunyi!
220 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Pedang melewati batu dan terdengar suara CIANG, terlihat
percikan api, pedang kembali ke si empunya pedang.
Hati Liu He-ting bergetar, dia tahu kalau si baju putih yang
dingin seperti es dan ilmu pedangnya yang sudah tinggi dan
tidak terkatakan itu, mengetahui kalau di balik batu ada orang
yang bersembunyi. Pedang itu kembali ke tangannya, dia
menggetarkan pedang itu dan berkata, "Kawan yang
bersembunyi di balik batu, silahkan keluar!"
Tao Chun-chun menghela nafas dan berkata, "Orang itu
benar-benar sangat lihai!"
Liu He-ting berpikir, tiba-tiba dia sudah melayang ke atas
lalu turun ke atas batu gunung. Angin gunung meniup bajunya
dan tampak melambai-lambai.
Sheng Kui Ying dan Wei Chi Wen bersamaan berteriak,
"Ternyata kau!"
Ujung pedang si baju putih diturunkan lagi ke bawah, dia
tetap tidak melihatnya. Hanya dengan dingin berkata,
"Kawanmu sudah keluar, mengapa kau tidak ikut turun?"
Liu He-ting tertawa dan menjawab, "Ilmu pedang Tuan
benar-benar hebat, sejak tadi aku berniat ingin bertemu
langsung dengan Tuan, sekarang aku sudah diperintahkan
untuk bertemu, maka aku akan menuruti perintah ini!" Dia
melihat batu di mana dia berpijak, dengan tempat yang ada di
bawah jaraknya puluhan meter, dia tidak akan bisa meloncat
turun begitu saja, dia mengerutkan dahi berpikir kemudian
membalikkan kepala dan bertanya, "Chun-chun, bagiamana
kalau kita turun saja?"
Tao Chun-chun tertawa sambil menjawab, "Kau sudah
berjanji dengan orang lain, berarti kita memang harus turun."
Pinggangnya yang ramping sudah berputar dan dia pun
berdiri di atas batu itu. Ujung pedang si baju putih itu tetap
221 Dewi KZ http://kangzusi.com/
menggores ke kiri dan ke kanan, dia tidak bertanya juga tidak
memandang kepada meraka, mata Tao Chun-chun melihat ke
bawah, tiba-tiba Tao Chun-chun berkata, "Orang ini rambutnya
sudah memutih, dia sudah tidak muda lagi, ilmu silatnya
sangat tinggi, tapi sikap dan pembawaannya sedikit aneh.
Apakah orang yang berilmu silat tinggi pembawaannya selalu
aneh?" Liu He-ting ingin tertawa, dalam hati dia berpikir,
"Perempuan adalah mahluk aneh. Dalam keadaan seperti ini
pun dia masih sempat terpikir kata-kata semacam itu."
Tao Chun-chun lihat sebentar sudah tahu kalau rambut
orang itu putih. Si baju putih itu walaupun terlihat sangat tenang, tapi Wei
Chi Wen dan Sheng Kui Ying tidak sabar. Mereka membentak,
"Nona Tao" Tiba-tiba Wei Chi Wen berhenti berkata tapi
Sheng Kui Ying yang meneruskan kata-katanya, "Bukankah
Nona bersama-sama dengan tuan mudaku" Dimana sekarang
dia berada?" Tao Chun-chun melihat Liu He-ting, dia tidak menjawab
pertanyaan itu hanya dengan suara kecil dia bertanya, "Kalau
meloncat dari sini sepertinya setelah sampai di bawah, badan
kita tidak akan seimbang, orang lain bisa menyerang kita.
Apakah kau mempunyai cara lain?"
Liu He-ting tersenyum dan menjawab, "Jika ingin
melakukan sesuatu tidak perlu berpikir terlalu banyak, aku
akan turun dulu, kau menyusul, sepertinya kita harus
merangkak turun." Tao Chun-chun tertawa, dia menyetujuinya. Liu He-ting
menegakkan dadanya lalu menarik nafas panjang, segera
kedua tangan dibuka, dia lari ke bawah.
222 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Dia berlari sangat cepat seperti Zhang Jiang. Hanya
sebentar dia sudah turun 20-30 meter, kemudian dia mencari
batu keras, kakinya berputar dan turun lagi.
Terdengar si baju putih itu dengan dingin berkata, "Kau
turun saja, aku tidak akan menyerangmu kalau badanmu
belum berdiri dengan tetap!"
Kata-katanya baru habis, Liu He-ting seperti seekor walet
terbang dan turun ke bawah. Baru saja berdiri tegak, dia
sudah tertawa dan berkata, "Kalau aku takut kau
menyerangku, aku tidak akan turun."
Si baju putih hanya menyahut "He.". Apakah dia senang
atau marah, memuji atau menghina" Tiba-tiba dia membalikkan badan dan berkata dengan dingin, "Kawanmu
benar-benar adalah seorang laki-laki sejati!"
Waktu mereka berhadapan, Liu He-ting merasa sorot mata
si baju putih seperti kilat melihat dirinya, melihat orang itu, dia
sangat kaget. Badannya yang baru berdiri dengan benar,
hampir bergoyang lagi karena si baju putih ini memakai topeng
yang terbuat dari tembaga berwarna hijau, hidungnya besar,
mulut seperti singa. Wajahnya mengeluarkan cahaya hijau, cahaya ini berpadu
dengan cahaya pedang yang dipegangnya, benar-benar
terlihat sangat seram dan menusuk mata.
Topeng berwarna hijau ini menutupi alis, dahi, hidung dan
mulutnya. Hanya tersisa sepasang matanya yang tampak
berkilau. Dia melihat Liu He-ting dari atas ke bawah dan
berkata dengan dingin, "Pangeran Xiang Huang apakah kau
yang membawanya kemari?"
Suaranya keras tapi karena terhalang oleh topeng, maka
terdengar seperti guntur di musim panas, kadang-kadang
seperti titik embun di musim semi, tapi sorot mata tetap
bersinar seperti petir dan guntur. Liu He-ting merasa hatinya
223 Dewi KZ http://kangzusi.com/
bergetar. Dia bukan takut tapi terpaku agak lama, dia baru
bisa normal dan tersenyum. Dia ingin menjawab!
Tapi suaranya tidak keluar, di tengah-tengah gunung
terdengar tawa seperti lonceng, semua orang bersamaan
melihat ke atas, terlihat ada awan berwarna pelan-pelan turun.
Suara tawanya belum habis, begitu turun Liu He-ting sudah
mengulurkan tangannya memegang. Tao Chun-chun tertawa
dan berkata, "Pangeran Xiang Huang datang bersama dengan
kami, tapi...." Dia melihat wajah si baju putih. Tao Chun-chun berhenti
sejenak dan pelan-pelan berkata lagi, "Kalau dia berniat pergi,
kami pun tidak bisa melarangnya."
Si baju putih terdiam, matanya hanya melihat ujung pedang
dan dia masih terus menggores di tanah, kadang ke kiri,
kadang ke kanan. Pedang terus berbunyi. Walaupun suaranya
tidak keras, tapi terdengar seperti menusuk telinga, seperti
ada pedang yang tidak terlihat, menggores gendang telinga.
Karena wajahnya tertutup oleh topeng tembaga berwarna
hijau, maka tidak bisa terlihat bagaimana ekspresinya dan
tidak bisa mengetahui apa isi hatinya, tidak ada orang yang
tahu, sesudah mendengar kata-kata yang tajam, apa
jawabannya dan apa yang akan dilakukannya" Di dalam
lembah semua orang seperti takut kepadanya, beberapa ratus
mata terdiam melihat ke tempat lain!
Diam, tidak ada suara, ini adalah waktu yang membuat
orang merasa tidak sabar. Entah sudah berapa lama, pedang
yang dipegang oleh si baju putih itu akhirnya berhenti
menggores! Suara CES, CES pun berhenti. Suasana menjadi hening.
Orang-orang tahu si baju putih siap berbicara,. apa yang akan
dikatakannya" Tidak ada seorang pun yang tahu.
224 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Yang harus kita ketahui, orang yang tidak senang
berbicara, kata-kata yang keluar pasti lebih berharga. Ilmu
silat orang ini sangat tinggi, sikapnya membuat orang takut
kepadanya, otomatis kata-katanya pun pasti akan membuat
orang menjadi penasaran. Walaupun Liu He-ting tersenyum,
tapi dia merasa sedikit tegang, bukan karena dia takut kepada
si baju putih itu tapi karena menghadapi orang yang tidak
senang bicara, Liu He-ting selalu mempunyai perhitungan
yang berbeda! Tao Chun-chun selalu memegang-megang rambutnya. Dia
tertawa, sepasang matanya tampak berputar terus, dia
sepertinya tidak peduli dengan keadaan yang terjadi.
Terlihat mata si baju putih seperti kilat melihat Liu He-ting.
Pelan-pelan dia berkata, Tadi Tuan berlari dan turun dari
gunung itu, berarti ilmu meringankan tubuh Tuan paling sedikit
sudah terlatih selama 10 tahun lebih dan ilmu ini diturunkan
dari keluargamu sendiri, kau bisa diperhitungkan menjadi
pesilat tangguh!" Hati orang-orang di sana merasa aneh dan
kagum, aneh karena dia diam lama, dan kata-kata yang
diucapkan hanya memuji Liu He-ting. Kagum pada waktu Liu
He-ting turun tadi. dia sama sekali tidak melihat Liu He-ting,
tapi kata-katanya bisa terucap seperti tadi.
Sampai-sampai Liu He-ting ikut merasa aneh, tapi si baju
putih itu berkata lagi, "Karena itu aku berharap Tuan bisa
mengeluarkan senjata - "
Kata-katanya sudah selesai juga seperti belum selesai, dia
berdiri tegak dan tidak bergerak lagi.
Liu He-ting sangat kaget, tapi dia merasa kata-kata orang
ini selalu singkat, dan setiap perkataannya selalu mengagetkan orang, memuji orang lantas mengajaknya
bertarung! 225 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Belum lagi Liu He-ting menjawab, Tao Chun-chun sudah
tertawa dan berkata, "Kita tidak ada niat bermusuhan juga
tidak ada dendam, boleh dikatakan kita tidak saling mengenal,
mengapa harus bertarung?"
Si baju putih itu sama sekali tidak bergerak juga tidak
melihat Tao Chun-chun. Dengan dingin dia berkata, "Aku tidak
senang bicara dengan perempuan - " Kata-katanya seperti
sudah selesai tapi seperti juga belum. Semua orang tahu apa
yang dimaksud olehnya. Tao Chun-chun berkata lagi dengan tersenyum, "Apakah
maksudmu adalah supaya aku jangan ikut campur?"
Si baju putih itu terdiam, dia tidak berkata apa-apa lagi,
sorot matanya seperti kilat. Dia tetap berdiri dengan tegak
melihat Liu He-ting, dia seperti ingin melihat isi kepala Liu He-
ting. Sikap si baju putih yang sombong dan menghina itu, tidak
dianggap oleh Tao Chun-chun. Dia tertawa lagi dan berkata,
"Hal ini ada hubungannya dengan kalian berdua, dan tidak
ada hubungannya denganku, aku tidak akan berkata apa-apa
lagi!" Liu He-ting terpaku, tadinya dia mengira Tao Chun-chun
tidak akan tahan dihina oleh seorang laki-laki yang tidak
dikenalnya. Walaupun sifat Tao Chun-chun tidak sombong,
sekarang mendengar kata-katanya, Liu He-ting merasa sangat
berterima kasih. Semenjak berkenalan dengan Tao Chun-
chun, Liu He-ting semakin mengenai sifat Tao Chun-chun
yang berbeda-beda, sewaktu baru mengenai Tao Chun-chun,
dia masih mengira Tao Chun-chun adalah gadis yang tidak
tahu apa-apa dan juga seorang gadis polos, tapi Liu He-ting
sekarang merasa kalau Tao Chun-chun adalah seorang gadis
yang sifatnya selalu berubah-ubah, kadang-kadang pikirannya
seperti seorang gadis yang berasal dari keluarga kaya, begitu
226 Dewi KZ http://kangzusi.com/
manja dan feminin. Tapi kadang-kadang seperti seorang gadis
yang sangat berpengalaman terhadap hidup yang keras ini,
semua bisa dimengerti seperti seorang perempuan yang
pengertian dan pembawaannya sangat tenang.
Liu He-ting pun merasa walaupun mereka saling mencintai,
tapi dia masih tidak mengerti sifat Tao Chun-chun yang
sebenarnya, dia menarik nafas dan membalikkan kepalanya.
Si baju putih itu masih terus menatapnya, ujung pedangnya
masih terarah ke bawah, cahaya pedang itu seperti air.
Hari sudah melewati siang, matahari yang bersinar paling
terik pun sudah berlalu, musim panas sudah berlalu, angin
musim gugur mulai berhembus dingin.
Semua orang yang ada di hutan rimba itu sedang
melihatnya, dan semua menunggu jawabannya, yaitu
jawabannya mengenai pertarungan yang diajukan oleh si baju
putih! Sheng Kui Ying dan Wei Chi Wen walaupun tidak begitu
mengenai Liu He-ting, tapi mereka tahu kalau ilmu silatnya
tinggi, dan Liu He-ting bukan seorang yang penakut, sekarang
mereka melihat dia hanya diam saja, bahkan kadang
menunduk kadang seperti berpikir, mereka mengira mungkin
Liu He-ting sudah melihat kemampuan ilmu silat si baju putih
itu sehingga Liu He-ting merasa tidak sanggup untuk
melawannya, mereka merasa aneh dan sekaligus kecewa!
Pada saat pikiran seperti ini timbul di benak mereka, tiba-
tiba terdengar Liu He-ting dengan suara keras berkata,
"Maksudku dengan kata-kata Nona Tao adalah sama, kita
tidak ada alasan untuk bertarung dan juga tidak ada alasan
lain sehingga kita harus bertarung, hanya - "
Begitu kata-kata itu terucap, semua orang pun tahu kalau
Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
perkataannya itu ada kelanjutannya, saat itu beberapa pasang
mata dari hutan rimba itu seakan-akan secara bersamaan
227 Dewi KZ http://kangzusi.com/
menahan nafas dan terus melihat ke arah Liu He-ting,
kemudian terdengar dia berkata lagi, "Kalau Tuan bermaksud
ingin bertarung denganku, aku tidak berani mengajukan
permintaan yang aneh-aneh, semua terserah pada kemauan
Anda!" Sampai sekarang si baju putih kecuali hanya bajunya yang
bergerak-gerak tertiup angin, dia sendiri sama sekali tidak
bergeming, matanya Pun sepertinya tidak pernah berkedip,
ditambah lagi dengan topeng hijaunya yang jelek dan
kelihatan seram, benar-benar membuat orang takut kepadanya. Liu He-ting baru selesai bicara, sorot mata orang-orang di
situ seperti memancarkan percikan api, mereka bersamaan
melihat ke arah si baju putih, terlihat si baju putih mengangguk
dan berkata, "Baiklah!"
Liu He-ting mundur beberapa langkah dan dari belakang
tubuhnya dia mencabut seruling hijaunya. Begitu si baju putih
mengatakan 'baik', tapi dia malah membalikkan badannya dan
pergi dari sanaJ Orang-orang yang ada di sana hanya terpana, bahkan Liu
He-ting merasa lebih aneh lagi. Orang itu tanpa alasan
mengajaknya bertarung, begitu setuju dia malah pergi begitu
saja, bukankah hal ini membuat semua orang menjadi
bingung" Tapi begitu dia berjalan 2 langkah dia membalikkan badan
dan berkata, "Kemarilah!"
Dia menekan pedang panjangnya ke tanah, ujung pedang
masuk ke dalam tanah sekitar 15 sentimeter, pegangan
pedang masih tampak bergetar. Hati Liu He-ting merasa
panas, dia sudah tidak tahan lagi dan berkata, "Apakah Tuan
ingin mempermainkanku" Harap Tuan mengatakan maksud
Tuan dengan jelas, kalau tidak - " suaranya menghilang, si
228 Dewi KZ http://kangzusi.com/
baju putih sudah membalikkan badannya, matanya tampak
berkilau dan dengan dingin dia berkata, "Aku tidak berniat
mempermainkan orang, aku pun tidak senang mempermainkan orang - " tiba-tiba dia mengesampingkan
kedua tangannya, dia membuka baju panjangnya, ternyata di
dalamnya dia memakai baju ketat berwarna putih, baju
panjangnya terdapat noda darah, kemudian dia melipat
bajunya dengan rapi. Dalam hati Liu He-ting berpikir, Ternyata
dia membuka baju panjangnya supaya tidak menghalangi
gerakannya." Karena memikirkan hal ini, Liu He-ting pun agak
terpengaruh, kemudian dia pun membuka baju panjangnya.
Tao Chun-chun memgulurkan tangannya dan mengambil baju
itu, dia berkata, "Kau harus berhati-hati, ilmu silatnya sangat
tinggi." Nadanya penuh dengan keprihatinan.
Liu He-ting tersenyum, perasaannya menjadi hangat, dia
tertawa dan dengan suara kecil dia berkata, "Aku akan
berhati-hati." Tiba-tiba dari kerumunan gadis berbaju abu itu muncul
seorang gadis, dia berlari keluar dari kerumunan itu, dia
membawa sebuah bungkusan kain, begitu dia berhenti di
depan si baju putih itu, dia langsung membuka bungkusan itu.
Baju panjang yang terdapat noda darah dimasukkannya ke
dalam bungkusan itu, dan dari dalam bungkusan itu dia
mengeluarkan baju putih yang lain. Kemudian dia pun
mengenakannya. Dia mencabut pedang yang masih tertancap
di tanah, ujung pedangnya masih terarah ke bawah, dia maju
3 langkah kemudian berdiri dengan diam.
Liu He-ting terpaku, dia hanya bisa diam, gerakan si baju
putih membuatnya bingung. Selama hidupnya belum pernah
dia meihat orang seperti ini, juga belum pernah bertemu
229 Dewi KZ http://kangzusi.com/
dengan lawan seperti ini. Liu He-ting tidak mungkin memakai
kembali baju panjangnya, dia hanya bisa bengong, terdengar
Tao Chun-chun tertawa dan berkata, "Ternyata di dunia ini
masih ada orang yang tidak begitu waras, apakah benar?" Dia
bertanya kepada Liu He-ting.
Liu He-ting merasa aneh sekaligus juga ingin tertawa, di
hadapan lawan yang begitu kuat, dia hanya bisa menekan
keinginannya. Si baju putih dengan dingin berkata, "Aku biasanya tidak
banyak bicara, aku juga tidak biasa membuat masalah sejak
aku kecil sampai sekarang, lawan yang kuhargai di dunia
persilatan bisa dihitung dengan jari. Darahmu tidak bisa
disamakan dengan orang rendahan tadi. Kalau darahmu
tercampur dengan darah mereka, derajatmu akan turun!"
Dari semua ucapannya tadi sepertinya dia kagum kepada
sikap dan perilaku Liu He-ting. Bagaimana perasaan Liu He-
ting sekarang, apakah dia marah atau merasa senang" Dia
sendiri pun tidak tahu bagaimana perasaannya, dia ingin
membantah, dia maju selangkah kemudian memberi hormat.
Setelah itu dia menegakkan tubuhnya dan mulai mengumpulkan tenaga. Biasanya gerakan Liu He-ting sangat luwes, tapi sekarang
ini pada saat dia berhadapan dengan lawannya, dia hanya
diam seperti Tai Shan, tenang seperti bintang. Mata si baju
putih itu tampak berkilau lagi, sepertinya dia mengetahui
lawan di depan matanya adalah lawan yang kuat dan tidak
bisa dipandang sebelah mata.
Tao Chun-chun membawa baju itu dan berlalu dari sana dia
melihat dari tempat lain, sebentar dia melihat Liu He-ting
kemudian beralih ke si baju putih, dia tampak berpikir,
kemudian sudut mulutnya terangkat seperti sedang tersenyum, dan dia pun mundur 3 langkah.
230 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Dari gerakan dan sikapnya tidak ada yang tahu, apa
sebenarnya yang berkecamuk di dalam hatinya.
Sheng Kui Ying dan Wei Chi Wen sating pandang dan
mengerutkan dahi, mereka tampak sedikit khawatir, dan
mereka pun mundur. Apakah Kekhawatiran mereka karena
mengkhawatirkan pangeran mereka Xiang Huang yang
sampai sekarang belum tahu keberadaannya ataukah mereka
merasa khawatir dengan pertarungan yang akan terjadi"
Gadis berbaju abu itu berdiri menjauh, di bawah siraman
cahaya matahari yang hampir terbenam, terlihat rambut
mereka yang berantakan dan baju mereka yang compang
camping. Tapi mata mereka tampak bersinar, keadaan ini
terlihat tidak seimbang. Sikap mereka membuat orang menjadi
kasihan. Seruling hijau mitik Liu He-ting.
Si baju putih dengan pedang panjangnya yang masih
terarah ke bawah. Mereka sekarang sating berhadapan dan
sating pandang. Sikap mereka sama, hanya diam sambil
berdiri. Setelah lewat waktu sekian lama, tidak ada seorang
pun yang mulai menyerang terlebih dulu. Walaupun Liu He-
ting kelihatan tenang tapi di dalam hati sebenarnya dia merasa
sangat kacau, tadi sewaktu di atas dia melihat bagaimana si
baju putih membunuh dan mengusir Yi Gui San Shen (satu
setan tiga dewa), sekarang dia harus bertarung dengan orang
ini, dia tidak berani bertindak gegabah.
Pesilat tangguh bertarung mengeluarkan jurus, sedikit saja
terlihat kelemahan maka dia akan segera ditaklukkan oleh
musuhnya, pertarungan yang tadinya hanya menderita sedikit
kekalahan akan menjadi kekalahan total!
Liu He-ting yang sudah melihat ilmu silat si baju putih, dia
merasa kalau dia bertindak sedikit ceroboh saja maka dia
akan kalah atau mungkin dia akan terbunuh dengan
231 Dewi KZ http://kangzusi.com/
mengenaskan. Karena itu pikirannya terus berputar, dia harus
menggunakan jurus aneh untuk mengalahkan orang itu, tapi
sampai sekarang dia tidak terpikir jurus apa yang akan
digunakannya untuk mengalahkan lawannya!
Orang-orang yang berada di sana tampak menahan nafas
dan terus melihat apa yang akan terjadi. Mereka berdua sejak
awal sampai sekarang tidak bergerak sama sekali. Dan orang-
orang di sana merasa aneh dan tidak sabar menunggu
kelanjutannya. Tiba-tiba terlihat Liu He-ting mengangkat
serulingnya ke atas kepalanya, kemudian dengan langkah
kecil dia berjalan menghampiri lawannya.
Sorot mata si baju putih mengikuti langkah kaki Liu He-ting,
kakinya seperti gilingan yang sedang bergerak dan terus
berputar, terlihat ujung pedang mulai terangkat setinggi 20
sentimeter, jari dan tangannya sudah terangkat setinggi bahu,
tapi kedua lututnya tetap diam.
Liu He-ting tampak mengerutkan dahi seperti berpikir, "Dia
tidak bergerak, tadi aku menggunakan jurus Tian Shan,
walaupun dia tidak tahu ke mana arah serulingku, dan telapak
kiri mengeluarkan jurus Shao Lin, kemudian telapak kanannya
berbalik menggunakan jurus Wu Dang, jurus ini dilakukan dari
atas ke bawah, kadang-kadang malah terlihat lemah, tapi
kadang-kadang juga terlihat hanya sebagai ilusi saja. Tapi
ujung pedangnya tetap terarah ke bawah, walaupun dia bisa
mencari kelemahan jurusku, tapi aku akan menyerangnya
terlebih dahulu, sekalipun aku tidak berhasil mengalahkannya,
tapi aku tidak akan kalah hingga begitu memalukan, tapi - "
Baru saja dia berpikir seperti itu, dia melihat ujung pedang
si baju putih sudah tidak terarah ke bawah lagi, tangan kirinya
siap-siap menyerang. "Kalau aku menyerangnya dengan ilmu
silat dari utara dan menggunakan tendangan dari selatan, kaki
kiriku menendang kaki kanannya dan kaki kananku akan
menendang kaki kirinya, semua ini Iculakukan untuk
232 Dewi KZ http://kangzusi.com/
memancingnya menyerang ke bagian bawah tubuhku Dan aku
akan menggunakan serulingku untuk menyerang bagian atas
tubuhnya, dengan ilmu silat Pan Guan Bi (Pena), aku akan
menyerangnya, apakah dengan menggunakan jurus seperti itu
aku akan menang?" Pikirannya terus berputar-putar, dia memiliki ilmu silat yang
beraneka macam, apalagi serulingnya itu sebenarnya adalah
pedang berwarna hijau. Jurus pena, tombak bisa dijadikan
sebagai bermacam-macam senjata. Karena itu dia bergeser
kurang lebih 2 meter ke kanan.
Seruling hijau masih dipegangnya, yang tadinya hanya
setinggi alis sekarang berada di atas kepala.
Dia bergeser supaya menipu pandangan lawan, supaya
lawan tidak tahu kalau dia akan melakukan tendangan.
Serulingnya diangkat, supaya lawannya hanya akan memperhitungkan serulingnya!
Tapi si baju putih itu terlihat seperti sebuah gilingan besar,
dia hanya berputar dengan lambat, otomatis ujung pedangnya
pun terangkat semakin tinggi, jarinya kirinya membentuk
telapak, sedikit dibengkokkan itu untuk menjaga bagian
dadanya. Ternyata cara Liu He-ting tadi sudah berada dam
Perhitungannya. Mereka berdua bertarung secara terang-terangan, tapi
sekaligus mencari kelemahan masing-masing, membuat para
penonton yang ada di situ sebentar melihat si baju putih
sebentar melihat Liu He-ting, hati mereka bergetar dan wajah
mereka terlihat serius. Mereka sadar begity jurus keluar,
mereka akan segera tahu siapa yang bakal menang dan siapa
yang akan kalah! Terlihat si baju putih berputar-putar, tadinya dia menghadap
ke timur dan sekarang sudah menghadap ke barat. Tapi Liu
He-ting seperti air mengalir, sebentar kakinya bergeser.
233 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Pedang dan suling yang masing-masing masih dipegang
tampak terus bergerak, walaupun mereka belum mengeluarkan jurus tapi keadaan itu sudah membuat orang
menjadi tegang. Semakin lama waktu berlalu maka hati orang-orang yang
ada di sana pun semakin terasa berat, mereka seperti berada
di dalam awan hitam, terasa panas dan pengap. Mereka ingin
hujan segera turun! Mulut Tao Chun-chun yang biasanya seperti selalu tertawa,
sekarang menghilang dari wajahnya, yang ada hanya rasa
khawatir. Matahari tidak lama lagi akan terbenam, langit
dipenuhi dengan awan merah -
Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Tiba-tiba Liu He-ting berteriak, badannya meluncur seperti
roket terus naik ke atas langit!
Hati orang-orang yang ada di sana bergetar, mereka
melihat ke atas, terlihat Liu He-ting berada di langit, tingginya
kurang lebih 30 kaki, tiba-tiba badannya memutar, kedua
tangannya dibuka, dia menukik seperti seekor burung elang
yang siap menyambar mangsanya!
Jurus ini adalah jurus Tian Shan, Wisma Di, tapi sudah
bercampur dengan jurus Yin Yue Jian, jurus pedang ke-13!
Kedua jurus ini digabung menjadi satu. Matahari yang
hampir terbenam menyinari tubuhnya, dia bergerak dengan
lincah seperti seekor naga yang sedang meloncat. Wei Chi
Wen dan Sheng Kui Ying melihat orang-orang berbaju dan
berikat kepala hitam yang sedang berdiri tapi lutut mereka
tampak gemetar tapi itu hanya berlangsung sebentar.
Tampak kilauan hijau sudah menyerang, hawa pedang
terasa naik! Kilauan hijau dan hawa pedang!
Hawa pedang dan kilauan hijau!
234 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Bercampur! Sating beradu.
Terdengar suara hentakan mereka, mata orang-orang di
sana terus berpindah-pindah, mereka berdua sudah kembali
ke tempat semula, bergerak sekitar 2-3 meter kemudian
berdiri berhadapan dan sating memandang.
Mata Liu He-ting tidak berkedip melihat si baju putih, si baju
putih dengan mata tidak berkedip balas melihat Liu He-ting.
Waktu itu orang-orang yang ada di sana tidak tahu siapa
yang menang atau siapa yang kalah, siapa yang hidup dan
siapa yang akan mati. Orang-orang itu yang tadinya berdiri
sekarang duduk kembali, yang tadinya duduk malah tidak bisa
berdiri. Tao Chun-chun berteriak, dia mundur selangkah,
kemudian maju sejauh 30 kaki, dia lari ke arah Liu He-ting, dia
melihat si baju putih. Tao Chun-chun tidak bicara apa pun.
Wei Chi Wen dan Sheng Kui Ying terpaku, mereka pun maju
beberapa langkah, melihat tatapan dari empat pasang mata ini
dan melihat si baju putih.
Lama, sangat lama! Sepi, sangat sepi! Si baju putih tiba-tiba membalikkan badannya, dengan
kedua tangannya dia mendorotig Wei Chi Wen dan Sheng Kui
Ying, kemudian dia berjalan ke depan gadis-gadis berbaju abu
itu, dia membuka baju putih yang dipakainya - baju itu tidak
ada noda darahnya, kemudian dia membalikkan badannya
lagi - ujung pedangnya tampak berkilauan!
Liu He-ting berdiri dengan diam, tapi sorot matanya terus
menatap si baju putih yang masih bergerak, tiba-tiba dia
berkata, "Aku tidak akan melukai Tuan dengan pedang ini,
satu tahun lagi kita akan bertemu."
235 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Si baju putih dengan pedang panjangnya melayang dan
menghilang dari hadapan Liu He-ting, hanya terlihat cahaya
pedang yang bergerak di langit merah!
Si baju putih terbang dan mendarat di tangan gadis-gadis
berbaju abu! Pedang tampak berkilauan di udara, kemudian cahaya
pedang masuk ke balik batu, dia hanya diam sebentar,
kemudian dia berteriak dengan keras, "Kita pergi dari sini!"
Suaranya besar sepertinya batu pun bisa hancur, sebenarnya
siapa yang kalah atau menang tidak ada yang tahu. Sekarang
yang terdengar hanya suara bentakannya. Hati mereka terasa
dingin dan aneh, kaget, dan terpaku.
Liu He-ting memegang serulingnya di atas dadanya, pelan-
pelan dia menurunkannya, sarnbil tertawa dia berkata, "Siapa
yang menang atau kalah belum tahu, mengapa dia harus
pergi?" Suaranya keras, tapi nadanya diucapkan dengan
pelan, seperti merasa senang tapi juga seperti menyayangkan! Si baju putih menegakkan dadanya dan berkata, "Aku baru
saja mengenalmu, apakah kau bisa tahu apa yang sedang
kupikirkan?" Liu He-ting mengerutkan dahinya, dia melihat Tao Chun-
chun, kemudian dengan pelan dia berkata, "Kita baru saja
berkenalan, aku tidak mengetahui bagaimana sifat Tuan, aku
kira selamanya pun aku tidak akan pernah tahu!"
Si baju putih menatap langit, di balik topeng hijaunya,
terdengar tawa dingin, begitu dia menghentikan tawanya, dia
baru berkata, "Sejak aku kecil hingga sekarang, orang yang
terluka di tanganku sudah terlalu banyak, tapi menghadapi
orang yang lemah, aku tidak akan membunuhnya! Kalau ilmu
silatnya tidak terlalu tinggi, aku tidak ingin membunuh orang
yang tidak terkenal, aku juga tidak ingin membunuh orang
236 Dewi KZ http://kangzusi.com/
yang sudah terlebih dahulu mengakui kekalahannya, aku tidak
akan membunuh orang seperti itu! Perempuan dan anak-anak
pun tidak akan kubunuh, setiap pemegang pedang yang tidak
bisa mengalahkanku pun tidak akan kubunuh! Ilmu silat Tuan
sangat tinggi, menghadapi musuh, Tuan sangat tenang dan
bisa mengambil keputusan dengan tepat, hal seperti ini tidak
sembarangan orang bisa melakukannya, jurus pedangku
dalam satu jurus tidak bisa melukai Tuan, sudah tidak ada
artinya lagi kita melanjutkan pertarungan" Dia tidak melihat ke
arah Liu He-ting lagi, dengan langkah besar dia berjalan
keluar dari hutan rimba, matahari terbenam sinarnya menyorot
tubuhnya yang tinggi dan sehat, terlihat dia pelan-pelan
melewati jembatan, di bawah jembatan terdengar air sungai
mengalir, angin sore pun menghembusi Pakaian mereka.
Di bawah cahaya matahari yang harnpir terbenam terlihat
Liu He-ting sedang memegang seruling hijaunya sambil
memandang sosok si baju putih yang pergi meninggalkan
orang-orang itu. Liu He-ting merasa kagum sekaligus
menghormati orang itu. Atau benci karena dia sudah dianggap
remeh oleh si baju putih itu"
Terdengar Tao Chun-chun menarik nafas dan berkata,
"Sayang, sangat disayangkan!"
Liu He-ting sedang tidak berkonsentrasi mendengarkan
ucapan Tao Chun-chun, dengan bingung dia bertanya, "Apa
yang disayangkan?" Tao Chun-chun melangkah ke depan Liu He-ting dan
berbisik, "Sayang senjata yang kau pakai itu bukan pedang
atau golok, kalau tadi tertimpa cahaya matahari terbenam,
maka pedang atau golokmu akan tampak berkilau, dan si baju
putih tidak akan melihat lowongan di tangan kananmu ataupun
di tangan kirimu, dan dengan pedang atau golok kau bisa
menusuk ke pundak kirinya dan kau bisa mencengkram
tangan kanannya - " Tao Chun-chun berkata lagi, Tapi ilmu
237 Dewi KZ http://kangzusi.com/
silat si baju putih memang mengagumkan, jurusmu yang
disebut Fan Bu Yin He, bisa dikatakan tidak ada
kelemahannya hanya saja waktu itu senjatamu belum
diturunkan, di bagian ketiak kananmu terlihat ada sedikit
lowongan, tapi kalau tubuh lawanmu tidak bergerak dan
dengan tangan kanan menusuk ke lowongan di tangan bagian
kiri, itu hampir tidak mungkin apalagi telapak kirimu sangat
tepat bisa menutupi jurus pedangnya. Tapi anehnya, ilmu
pedangnya walaupun sering terlihat di dunia persilatan tapi
perubahan jurus itu sangat aneh, tapi tekniknya lebih tinggi
dari jurus biasa yang sering kulihat, aku terus berpikir tapi
tidak ditemukan alasannya, dan tidak terpikir dari mana asal
usul jurus yang dia keluarkan tadi."
Suara Tao Chun-chun terdengar cepat tapi ringan, tangan
Liu He-ting masih memegang serulingnya, dia terus
mendengarkan perkataan Tao Chun-chun.
Gadis-gadis berbaju abu itu menjauh dan berjalan melewati
mereka. Ternyata mereka mengikuti si baju putih tadi berjalan
keluar lembah, sekarang yang tersisa hanya ada Wei Chi Wen
dan Sheng Kui Ying, mereka masih berdiri di tempatnya,
terdengar mereka berbisik-bisik, kemudian terus melihat ke
arah Liu He-ting dan Tao Chun-chun!
Ucapan Tao Chun-chun belum selesai, Wei Chi Wen dan
Sheng Kui Ying sudah berlari secara bersama-sama dan
melewati gadis-gadis berbaju abu itu. Mereka datang ke
lembah ini pastinya ingin mencari pangeran mereka, Xiang
Huang. Tapi sampai sekarang Xiang Huang tidak tahu berada
di mana keberadaannya. Si baju putih hanya mengatakan
Tata pergi dari sini', maka mereka pun mengikutinya pergi.
Kelihatannya mereka sangat takut dan sangat menurut
kepada si baju putih. Rasa takut mereka lebih-lebih dari rasa
takut mereka kepada Xiang Huang, kalau tidak mereka tidak
238 Dewi KZ http://kangzusi.com/
akan meninggalkan Xiang Huang yang belum berhasil
ditemukan dengan begitu saja!
Sampai saat ini pun, Liu He-ting hanya tahu kalau si baju
putih memiliki ilmu silat yang aneh, begitu pun dengan
sifatnya, dan dia hanya salah satu dari anak buah Nan Huang
Tai Jun, tapi siapa sebenarnya namanya" Ilmu silatnya
berasal dari perkumpulan mana" Liu He-ting sama sekali tidak
tahu, dia hanya merasa aneh mengapa orang-orang itu begitu
patuh mendengar perintahnya"
Terlihat Wei Chi Wen tiba-tiba berhenti, dia berdiri di atas
jembatan itu dan sedang bicara dengan dua orang gadis
berbaju abu, tapi matanya terus menatap ke arahnya, pada
saat itu Liu He-ting pun sedang menatapnya, segera dia
membalikkan badan dan pergi dari sana, begitu pula dengan
kedua gadis itu, dan mereka pergi menunggalkan lembah itu.
Liu He-ting tampak mengerutkan alisnya, Tao Chun-chun
sudah berkata, "Aku tahu kau merasa aneh kepada si baju
putih itu, termasuk dengan identitasnya, tapi bagaimana
dengan ilmu silatnya, apakah kau tahu berasal dari
perkumpulan mana?" Liu He-ting menarik nafas panjang, perlahan dia melihat
seruling hijau yang masih ada di genggaman tangannya, Tao
Chun-chun pun ikut melihatnya, terlihat di atas permukaan
seruling yang licin itu terdapat goresan-goresan, seperti
pernah dilipat oleh seseorang, jumlahnya ada 7 lipatan, seperti
pernah ditebas sebanyak 7 kali oleh pedang. Tapi tadi si baju
putih hanya mengeluarkan 1 kali gerakan, tapi mengapa di
permukaan suling itu terdapat 7 bekas goresan pedang"
Tao Chun-chun tampak mengerutkan alisnya dan berkata,
"Dari bekas goresan ini aku melihat pedang yang digunakan
oleh si baju putih itu adalah sebuah pedang sakti, dan ilmu
pedangnya ini ternyata sudah lama menghilang dari dunia
239 Dewi KZ http://kangzusi.com/
persilatan, namanya adalah Luan Pi Feng. Walaupun Luan Pi
Feng ini sudah lama beredar di dunia persilatan, tapi ada juga
ilmu Luan Pi Feng yang palsu, sedangkan yang asli sudah
lama menghilang, dulu seorang jago silat terkenal bernama
Bai Wu Ming dengan ilmu pedang Luan Pi Feng berhasil
menguasai dunia persilatan tapi terakhir setelah dia meninggal
maka ilmu pedangnya pun ikut terkubur bersamanya, ada
seseorang yang bernama Mei Shan Ming bisa mendapatkan
beberapa jurus dari ilmu Luan Pi Feng, kemudian ilmu ini
diperdalam olehnya sehingga bisa menghasilkan ilmu silat
yang dasyat yang bernama Qi Miao Shen Jun, Mei Shan Ming
hanya menggerakkan pedang, maka ujung pedang langsung
bisa mengeluarkan 7 titik bayangan pedang dan menjadi 7
ilusi kuntum bunga Mei Hua!
Tapi dengan pedang yang berukuran 3 kaki, untuk sampai
bisa mengeluarkan percikan api, hal ini tidak mudah, Dulu Gu
San Hua dengan pedangnya hanya bisa menghasilkan 3
kuntum bunga, dan dengan itu saja dia bisa menguasai dunia
persilatan. Sekarang satu gerakan pedang bisa menghasilkan
7 bunga, aku yakin orang ini pasti bisa merajai dunia
persilatan, ketika Mei Shan Ming masih seorang bayi, ilmu ini
belum ditemukan sedangkan Bai Wu Ming sudah lama
meninggal, dan Luan Pi Feng sudah lama menghilang. Tapi si
baju putih itu dengan satu gerakan bisa meninggalkan 7
goresan pedang, bukankah hal ini sangat aneh?"
Tao Chun-chun terus melihat bekas goresan pedang yang
ada di permukaan suling itu, dia merasa aneh dan juga kaget.
Liu He-ting menarik nafas panjang dan dengan perlahan
berkata, "Satu jurus pedang yang sekali dikeluarkan,
meninggalkan 7 goresan pedang, walaupun mirip dengan ilmu
Luan Pi Feng, tapi dia menyerang di tempat yang tidak sama.
Ilmu orang itu sangat aneh - "
240 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Tao Chun-chun tertawa dan berkata, "Orang Jtu berilmu
silat sangat aneh, begitu pula dengan sifatnya, kemana-mana
memakai topeng tembaga lalu mengapa bajunya harus diolesi
dengan darah" Kemudian menggantinya dengan yang bersih"
Dan masih ada - " Liu He-ting nafas dan ikut bicara, "Walaupun orang itu
sangat aneh tapi dia adalah orang yang mengagumkan. Hai!
Tadi aku pun dengan cara meminjam cahaya matahari
terbenam mengacaukan penglihatannya, dan ilmu pedangnya
sedikit terganggu dengan cahaya ini...."
Liu He-ting berhenti bicara, dia melihat awan yang
berwarna merah yang ada di langit dia terlihat berpikir,
kemudian terdengar dia berkata lagi, "Tadi aku mengelilinginya, dari kiri berputar ke kanan, walaupun aku
tidak mengeluarkan serangan tapi saat itu aku sudah
Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
memikirkan kalau aku harus banyak mengeluarkan serangan,
tapi jurus-jurus yang sudah kurencanakan itu, aku merasakan
banyak lowongan. Aku yakin dia pasti bisa melihat lowongan
ini, aku berniat ingin menutup lowongan ini dengan gerakan
lain, tapi dia langsung mengetahuinya, karena itu sejak awal
tadi hingga akhir pertarungan aku tidak mengeluarkan
serangan!" Kelopak mata Tao Chun-chun tampak dipejamkan, dan
terlihat bulu matanya yang panjang, apa yang tadi dikatakan
oleh Liu He-ting dia mendengarkannya dengan sepenuh hati.
Liu He-ting berkata lagi, "Begitu aku berputar di satu
tempat, aku merasa dari pinggir ada sinar matahari yang
bersinar dan sangat berkilau. Dalam hati aku berpikir, aku
akan membuatnya menghadap ke arah matahari, maka aku
pun terbang di atasnya supaya dia mengangkat kepalanya
dan melihatku, dan penglihatannya akan terganggu oleh
silaunya sinar matahari, tapi kalau dia tidak mengangkat
kepalanya, mengapa dia bisa tahu aku menggunakan jurus
241 Dewi KZ http://kangzusi.com/
apa. Walaupun dia bisa mendengar suara angin dan arah
pada saat aku menyerangnya, tapi apa mungkin dia bisa
mendengar kelemahan jurusku dengan telinganya?"
Tao Chun-chun tertawa dan berkata, "Pada saat kau
meloncat tinggi kau menggunakan ilmu meringankan tubuh
yang biasanya pun dipakai oleh orang-orang dunia persilatan,
begitu kau berada di atas, jurus yang kau gunakan adalah
jurus pedang ke-13, sedangkan kedua tanganmu memakai
jurus Tian Shan, sebenarnya dia pun tidak akan tahu kau
menggunakan jurus apa dalam menghadapinya."
Kata Liu He-ting, "Tadinya aku memang bermaksud seperti
itu, kalau tidak, tidak mungkin sampai saat tadi aku tidak
mengeluarkan serangan."
Dia melihat suling yang tadi dipakainya dan berkata lagi,
"Aku hanya menginginkan walaupun belum tentu bisa
menang, setidaknya aku tidak kalah total!"
Dari pandangan Tao Chun-chun terlihat dia memuji
tindakan Liu He-ting, dan pada saat di depan musuh dia begitu
berhati-hati dan selalu bersikap tenang.
Liu He-ting berkata lagi, "Sewaktu aku turun tadi, aku
melihat dia semakin membesar dan semakin mendekat, tapi
dia masih tidak bergerak, hanya mengangkat kepala saja, itu
saja sudah membuatku merasa senang, dengan cepat tangan
kananku sudah mengeluarkan serulingku dan seruling itu
mengeluarkan cahaya lalu aku menyerang ke arah
pundaknya, dengan telapak tangan aku mencengkram tangan
kanannya yang memegang pedang...."
Tao Chun-chun bertanya, "Ada yang ingin kutanyakan
kepadamu dan tadi aku sempat lupa, telapak tengan kirimu
setengah terbuka dan setengah tertutup, caramu ini seperti
cakar elang, tapi mengapa telunjukmu yang masih ada di
242 Dewi KZ http://kangzusi.com/
dalam telapak bisa membengkok dan bersembunyi di tengah
telapak tangan!" Liu He-ting tampak berpikir sebentar, akhirnya dia
menjawab, "Ini adalah ilmuku yang paling dasyat, aku bersiap-
siap...." Tanya Tao Chun-chun lagi, "Kalau begitu apakah itu adalah
semacam Yi Zhi Gong (Ilmu Jari Satu)" Apakah ilmu itu
berasal dari Dan Zhi Shen Gong milik Hua Shan, atau Yi Zhi
Dan Gong milik Shao Lin" Tapi jurus-jurus tersebut tidak ada
orang yang mau berlatih. Di tangan kiri tersimpan jari telunjuk
di dalam telapaknya!"
Liu He-ting melihat ke sekeliling, orang-orang yang ada di
sana sudah bubar, hanya tersisa orang-orang berbaju hitam
dengan ikat kepala berwarna kuning, mereka masih duduk
bersila di bawah, seakan-akan sedang menunggu sesuatu.
Kata Tao Chun-chun, "Seharusnya aku tidak boleh
bertanya seperti itu kepadamu, rasanya tidak pantas, kalau
kau tidak mau memberitahukannya kepadaku, aku pun tidak
akan menyalahkannya."
Dia menundukkan kepalanya dan memegang ujung
bajunya. Tao Chun-chun tahu di dunia persilatan benda yang paling
berharga yang dimiliki oleh seorang jago silat adalah ilmu jago
silat itu sendiri dan ilmu itu adalah ilmu rahasia dan ilmu yang
paling dasyat, walaupun hubungan mereka dekat, seperti
hubungan anak-orang tua, adik-kakak, belum tentu mereka
akan mengatakan rahasia mereka, karena itu Tao Chun-chun
merasa menyesal telah menanyakan hal ini kepada Liu He-
ting. "Chun-chun, tadi aku sudah mengatakan apa pun akan
kukatakan kepadamu, apakah kau tidak percaya kepadaku?"
243 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Dia mengulurkan tangannya seperti ingin memegang tangan
Tao Chun-chun. Tapi dia mengurungkan niatnya dan berkata, "Tadi jariku
berada di dalam telapak tangan itu bukan ilmu Dan Zhi Shen
Gong juga bukan ilmu Yi Zhi Gong, tapi ilmu ini merupakan
ilmu yang dikumpulkan oleh guruku, beliau mengumpulkan
semua ilmu jari yang berasal dari semua perkumpulan yang
ada di dunia ini, kemudian guruku mengambil keistimewaan
masing-masing jurus ini, meleburnya dan menjadi sebuah ilmu
yang tadi kupakai, ilmu ini merupakan kumpulan dari jurus Wu
Dang, Chang Bai, E Mei, dan Tian Shan, tangan kiri
menggunakan jurus Shao Lin, Kun Lun ditambah dengan Dan
Zhi Shan Gong yang berasal dari Hua Shan, Yi Zhi Dan Gong
yang berasal dari Shao Lin, jadi kelihatan tenagaku semua
terkumpul dalam suling, tapi sebenarnya semua tenagaku ada
di jariku, hanya saja guruku sering berkata ilmu jari ini jangan
sering digunakan, dan itu adalah larangan beliau yang paling
besar." Tiba-tiba Tao Chun-chun melihatnya dan berkata, "Sewaktu
guruku belum meninggal, beliau pernah berkata di dunia ini
ada 3 macam ilmu silat yang paling menakutkan, salah
satunya adalah Yi Zhi Gong yang diciptakan oleh Tuan Bai
Liu, tapi orang dunia persilatan tidak tahu namanya, ilmu jari
ini disebut dengan Pan Gu Fu, ketiga huruf ini hanya
melukiskan kedasyatan ilmu ini, bukan benar-benar nama dari
ilmu itu. Lebih baik menyebut jurus ini dengan sebutan Wu Nu
Zhi, waktu itu aku ingin tertawa mengapa ilmu itu diberi nama
perempuan, karena ada kata Nu...."
Dia berhenti bicara dan berkata lagi, "Apakah yang kau
maksud adalah ilmu ini?"
"Tuan Bai Liu adalah guruku."
244 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Lalu dia berhenti bicara, dari kerumunan orang-orang itu
terdengar ribut-ribut, karena nama Bai Liu sangat terkenal di
dunia persilatan. Semua laki-laki yang ada di sana walaupun
hanya orang biasa pun mereka pasti akan tahu nama Tuan
Bai Liu. Begitu tahu kalau pemuda itu adalah murid Tuan Bai
Liu, secara otomatis mereka pun kaget.
Tapi sepertinya Liu He-ting tidak mendengar suara ribut itu,
dia hanya terus melihat serulingnya yang telah lecet yang
masih berada di dalam genggamannya, dia merasa sedih.
Ooo)odw-kzo(ooO BAB 6 Gila ilmu pedang Matahari hampir terbenam, bumi terlihat lebih gelap.
Goresan pedang yang terdapat di permukaan seruling hijau itu
tidak begitu jelas terlihat, tapi jika diraba tetap akan terasa
bekas goresan pedang itu. Liu He-ting menarik nafas lagi dan
berkata, "Waktu itu sorot matanya seperti berubah, pedang
panjangnya tiba-tiba seperti kilat terbang ke atas, karena
silaunya sinar matahari, dia tidak bisa melihat kelemahanku,
sewaktu pedang bergetar, telapak kiriku sudah mencengkram
tangan kanannya, tangan kananku yang memegang seruling
sudah menotok pundak kanannya, aku kira dia tidak bisa
menghindar lagi!" Liu He-ting dengan pelan berkata lagi, "Ilmu silat orang itu
tinggi, mengejutkan, dan membuat orang tidak bisa
membayangkannya, tangan kanan yang memegang pedang,
tiba-tiba saja dengan cepat pedang itu sudah berpindah
tangan, begitu ujung pedang bergetar, dia sudah menyerang
lowongan dari jurus serulingku, walaupun tangan kiri dan jari
kiriku bisa melukai tangan kanannya, tapi tangan kananku
pasti akan tertusuk oleh pedang yang dipegang di tangan
245 Dewi KZ http://kangzusi.com/
kirinya, aku tidak mempunyai waktu berpikir panjang lagi, aku
hanya menharap dia tidak melukaiku dan ternyata memang
aman, maka begitu tangan kiriku dan tangan kanannya
beradu, meminjam tenagnya tubuhku mundur ke belakang,
tapi aku sudah mendengar suara TING, TING sebanyak 7 kali,
suara itu terdengan halus sekali dan sampai sekarang masih
terngiang di kepalaku."
"Waktu itu aku takut kau akan terluka, aku benar-benar
cemas, begitu aku melihatmu tidak terluka, baru aku merasa
tenang, kau pasti tahu hal ini."
Liu He-ting tertawa kecut dan berkata, "Walaupun
langkahku seimbang, tapi hatinya tidak seimbang, jika bukan
karena silaunya cahaya matahari mungkin pada saat tangan
kiriku belum sampai, ketiakku sudah tertusuk pedang, jika
tangan kiriku bukan membentuk cakar tapi membentuk
telapak, aku juga tidak akan bisa menghindari pedangnya.
Dengan tangannya yang kiri dia memegang pedang, dia masih
mempunyai tenaga besar bahkan bisa meninggalkan bekas di
permukaan serulingku. Sebenarnya ilmu silatnya jauh lebih
hebat dariku. Hai! - tatnpaknya aku belum kalah, tapi
sebenarnya aku sudah kalah di bawah pedangnya dan dia
tahu dengan cara licik aku mencoba mengalahkannya, tapi dia
tidak membeberkan semua itu. Orang itu mempunyai
kebesaran jitua yang begitu luas dan dia menang dariku
sangat banyak!" Suaranya semakin mengecil, ekspresinya terlihat semakin
sedih, tiba-tiba dia melemparkan serulingnya. Seruling ini
terjatuh ke atas batu pegunungan, batu gunung itu langsung
hancur, serulingnya pun ikut hancur. Pedang yang tadi sempat
ditancapkan di atas batu itu karena bergetar terjatuh ke pinggir
batu bersama seruling yang hancur tadi. Orang yang berada di
sana merasa terkejut. 246 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Tao Chun-chun menarik nafas panjang dan berkata, "Kau
mengatakan kalau kebesaran jituanya luas, tapi aku
berpendapat kalau kebesaran jituamu lebih luas lagi darinya.
Kalau semua laki-laki di dunia seperti dirimu, menang ya
menang, kalah ya kalah, di dunia ini tidak akan terjadi
keributan - " Tao Chun-chun melihat matahari yang sudah
menghilang, wajahnya yang masih menaruh curiga segera
tersenyum dan berkata, "Aku terlalu banyak bicara kepadamu,
seharusnya kita pergi dari sini."
Dia mengangkat lengan bajunya yang sejak tadi dipegang,
pelan-pelan dia meletakkannya di atas pundak Liu He-ting dan
berkata, "Malam musim gugur sering membuat orang sakit,
lebih baik kau cepat kenakan baju lagi. Kita harus pergi dari
sini." Bahasanya lembut membuat wajah Liu He-ting yang masih
terlihat ragu sekarang tersenyum berterima kasih, tanpa bicara
apa-apa dia langsung mengenakan baju itu dan berjalan
keluar dari lembah bersama dengan Tao Chun-chun.
Malam akhirnya datang juga.
Laki-laki berbaju hitam dan berikat kepala kuning yang
sejak duduk bersila di bawah, walaupun mereka sangat
berpengalaman hidup di dunia ini tapi apa yang nereka lihat
tadi tetap membuat mereka tidak bisa melupakannya begitu
saja. Mereka melihat dengan mata kepala sendiri Ling Shi Gu
Gui dipermainkan oleh Qi bersaudara juga melihat sendiri
bagaimana si raksasa Da Bao mengibarkan tenda untuk
menahan serangan panah. Mereka juga melihat salah satu
ketua mereka tertangkap, sedangkan yang lainnya dibawa
Pergi, mereka juga melihat si baju putih tiba-tiba turun dari
langit. Ilmu silatnya tinggi, membuat orang yang berada di
lembah itu merasa bergetar. Huang Po Yue pada kesempatan
itu pun segera kabur dari sana!
247 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Begitu Tao Chun-chun dan Liu He-ting keluar dari lembah,
lembah itu terasa sepi dan sunyi.
Mereka yang masih tertinggal di lembah merasa kesepian
yang tidak bisa terucapkan. Perasaan dingin muncul di dalam
hati mereka. Ini adalah perasaan yang belum pernah mereka
alami sebelumnya! Karena itu mereka pun merasa ingin pergi dari sana tapi
ketua mereka, Huang Po Yue sebelum pergi dari sana sudah
menurunkan perintah agar mereka terus menunggu di sana.
Walaupun mereka tidak berani membantah, tapi sekarang
mereka mulai saling pandang. Dalam hati mereka seperti ada
ribuan kilogram beban yang menekan mereka, membuat
mereka hampir tidak bisa bernafas.
Di dalam sepi dan dingin. Di sekelilin gunung tiba-tiba
keluar 10 lebih bayangan orang, kemudian mereka melempar
10 lebih bola besi. Begitu bola besi itu jatuh segera
mengeluarkan suara keras, bayangan orang itu berkelebat
seperti setan, muncul sebentar lalu segera menghilang!
Laki-laki berbaju hitam itu melihat bola besi yang jatuh,
mereka terpaku. Siapa yang tahu....
Begitu keluar dari lembah, Liu He-ting melihat ke sekeliling,
terlihat gunung itu sangat gelap, hatinya merasa agak tenang.
Kekhawatiran yang ada di dalam hatinya sedikit berkurang-
Tangan Tao Chun-chun berada di dalam genggaman
tangannya, mereka berdua berjalan sangat perlahan.
Walaupun tidak mengucapkan sepatah kata pun, tapi di dalam
hati, mereka bisa mengerti perasaan masing-masing.
Angin gunung berhembus, bumi begitu sepi, bintang yang
baru terbit menyinari sepasang manusia ini, burung-burung
yang ada di dalam hutan seperti berkicau mengiringi
Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
kepergian pasangan ini. Mereka berjalan lama, tapi -
248 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Dari gunung terdengar suara getaran yang joiat, suara ini
membuat telinga menjadi sakit. Tao Chun-chun dan Liu He-
ting terkejut karena mereka mendengar di antara suara keras
itu bercampur dengan teriakan orang, dan mereka melihat
jalan yang mereka tempuh tadi terlihat sinar merah.
Wajah Liu He-ting berubah, dia berkata, "Di lembah telah
terjadi sesuatu - " Kata-katanya belum habis, dia sudah berlari
kembali ke tempat tadi, mereka tadi berjalan sangat perlahan,
tapi sekarang kembali ke sana dengan cepat. Hanya beberapa
kali turun dan naik, mereka sudah sampai di lembah itu. Tadi
di luar gua pemandangan begitu indah, sekarang sudah tidak
terlihat seperti itu. Suara teriakan semakin mereda, tapi suara dengungan
masih terus terdengar. Asap menutupi langit, batu-batu berantakan, gunung-
gunung yang ada di sekeliling lembah itu banyak yang hancur.
Dengan mulut menganga Liu He-ting melihat situasi itu,
telapak tangannya sudah berkeringat dingin.
"Kalau aku terlambat keluar dan masih berada di lembah
itu, mungkin sekarang aku sudah tidak bernyawa lagi?"
Begitu berpikir seperti itu, keringatnya terus roengalir, tiba-
tiba dia teringat pada laki-laki berbaju hitam dan berikat kepala
kuning, mungkin sekarang mereka sekarang ini sudah terluka
parah. Liu He-ting merasa sangat sedih juga marah, di sisinya
terdengar ada yang menarik nafas panjang. Tao Chun-chun
pasti lebih merasa sedih dibandingkan dengan dirinya.
Dia memegang pundak Tao Chun-chun. Liu He-ting merasa
tubuh Tao Chun-chun yang berada dalam pelukannya tampak
gemetaran, dia tidak ingin Tao Chun-chun melihat keadaan
yang begitu menyedihkan ini, dia membalikkan badannya dan
membawa Tao Chun-chun meninggalkan tempat itu.
249 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Suara teriakan akhirnya tidak terdengar, tapi setiap langkah
Liu He-ting terasa menjadi sangat berat, dia tidak tega melihat
keadaan itu, hanya saja di dalam hati dia bertanya-tanya.
"Siapa yang membunuh mereka" Siapa yang membunuh
mereka?" Sekali lagi dia keluar dari lembah itu, keadaan
masih seperti tadi, gunung tetap sepi, bumi begitu sunyi. Tapi
kegelapan dan kesunyian itu, malah menambah kesedihan
yang lebih mendalam. Mereka berjalan sangat perlahan, tiba-tiba Tao Chun-chun
berkata, "Wu Yi Shen Mo! Itu pasti pekerjaan Wu Yi Shen Mo!"
Liu He-ting terus berpikir, kemudian menjawab, "Benar, itu
pasti perbuatan Wu Yi Shen Mo!"
Mereka terus berjalan, di hutan belakang tampak bayangan
2 orang, mereka menguntit Tao Chun-chun dan Liu He-ting.
Tao Chun-chun dengan lembut bersandar ke pundak Liu
He-ting yang kuat, tiba-tiba dia berkata, "Di belakang kita ada
orang menguntit!" Alis Liu He-ting berkerut, tapi dia tetap berpura-pura tidak
tahu dan tetap berjalan dengan perlahan. Di depannya
sekarang adalah jalan sewaktu pertama kalinya dia bertemu
dengan Qi bersaudara, di dalam kegelapan terlihat ada
beberapa kuda yang masih terikat di sana, langkah Liu He-ting
melambat. Dengan teliti dia mendengar suara yang ada di
belakangnya, tiba-tiba dia membentak, "Kawan harap tunggu!"
Dia sudah membalikkan badannya dan berlari ke arah
mereka. Terlihat 2 bayangan itu sudah berlari. Liu He-ting
bersiap-siap akan menyerang, tapi dari dalam hutan muncul 2
orang gadis berbaju abu dan berambut panjang, dengan
tenang mereka berjalan ke depan Liu He-ting dan berlutut
kepadanya. 250 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Keadaan ini membuat Liu He-ting kaget, dia tidak tahu
kenapa 2 gadis ini bisa berada di sini dan terus menguntitnya,
dia juga tidak tahu sekarang ini dia harus berbuat bagaimana"
Tercium wangi samar-samar mengikuti datangnya angin
yang berhembus. Tao Chun-chun sudah berada di
sampingnya dan bertanya, "Apakah yang menguntit kita tadi
adalah mereka?" Liu He-ting mengangguk, dia berkata, "Kalian dua orang
gadis yang masih belia berada di hutan ini, mana boleh kalian
berjalan sendiri, cepat pulang sana!" kata-kata Liu He-ting
sama sekali tidak mengandung niat jahat. Malah seperti
perhatian kepada keselamatan mereka.
Tao Chun-chun tertawa. Wajah Liu He-ting memerah, dan
berkata lagi, "Kalau kalian masih menguntitku, jangan
salahkan.... jangan salahkan aku!" Segera dia membalikkan
badannya. Sifat Liu He-ting memang ramah, dia jarang bisa
marah kepada orang lain, apalagi terhadap 2 orang gadis
lemah ini, sulit mengatakan dengan bahasa bahasa yang
menyakitkan, dia mengira kata-katanya tadi cukup untuk
membuat kedua gadis itu takut dan tidak berani menguntitnya
lagi. Tapi kedua gadis itu malah berteriak, "Tuan Muda, tunggu
sebentar!" Liu He-ting mengerutkan dahinya dan dia berhenti
melangkah, dia berkata, "Kalian berdua terus menguntitku,
aku tidak marah juga tidak akan menanyakan apa alasan
kalian, ini sudah membuat aku sangat sungkan kepada kalian.
Apakah masih ada yang ingin kalian sampaikan?"
Terlihat kedua gadis ini sudah berlutut lagi, mereka saling
padang, kemudian menutupi wajah mereka dengan lengan
baju dan mulai menangis, pundak mereka berguncang-
guncang sepertinya mereka sangat sedih.
251 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Di suatu musim gugur dan di dalam hutan terpencil,
menghadapi 2 orang gadis berambut berantakan dan berbaju
tidak rapih itu, mereka menangis dan meminta-minta, Liu He-
ting ingin marah pun merasa salah, mengasihani mereka juga
salah. Terpaksa dia hanya diam.
Tao Chun-chun terus melihatnya, kemudian dia berjalan ke
depan kedua gadis itu dan berkata, "Apa yang kalian tangisi"
Apakah kalian bisa menceritakannya kepadaku?" Sikapnya
yang perhatian kepada kedua gadis itu, menambah Liu He-
ting semakin menaruh hati kepada Tao Chun-chun!
Terlihat kedua gadis itu mengangkat kepala mereka, wajah
mereka bersimbah air mata, sambil menangis mereka berkata,
"Nona, tolonglah kami.... Nona tolonglah kami...."
Mereka telungkup ke bawah dan menangis lagi.
Tangisan mereka terdengar sangat menyedihkan, di bawah
cahaya bulan yang tidak begitu terang, tampak cahaya itu
menyinari tubuh mereka yang kurus dan lemah. Liu He-ting
menarik nafas panjang dan berkata, "Kalau kalian ada
kesulitan, katakanlah kepada nona ini!"
Wajah Tao Chun-chun yang manja terlihat lesung pipitnya,
dia melihat Liu He-ting dan berkata, "Betul, kalau kalian ada
kesulitan, Icatakan saja kepada tuan muda ini!"
Liu He-ting terpaku, dia belum mengerti apa maksud Tao
Chun-chun. Gadis itu sudah bertanya, "Apakah benar?"
"Kalau kalian - "
Liu He-ting tidak meneruskan perkataannya, Tao Chun-
chun melanjutkan, "Jika kalian dihina atau menemui kesulitan
katakan saja kepadaku atau tuan muda ini. Kami pasti akan
membantu kalian dan tidak akan membohongi kalian."
252 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Gadis yang ada di sebelah kiri menghapus air mata dengan
lengan bajunya, dengan keadaan telungkup dia menjawab,
"Asalkan Nona dan Tuan Muda setuju, kalian bisa menolong
nyawa Feng Er dan Ye Er, kalau tidak...."
Kata-katanya belum habis, dia sudah meneteskan air mata
lagi, angin terus berhembus, perempuan lemah itu membuat
orang ikut sedih. Tao Chun-chun melihat mereka. Liu He-ting juga menarik
nafas. Dia mengangguk. Tao Chun-chun berkata, "Tuan muda
sudah menyetujuinya...."
Gadis yang ada di sebelah kanan masih terus menangis,
"Kalau Nona tidak setuju, Ye Er dan Feng Er tetap tidak akan
bisa hidup, harap Nona pun mau mengasihani kami...."
Tao Chun-chun berkata, "Dia sudah setuju, aku pun pasti
akan setuju juga, cepatlah bangun, jangan menangis lagi!"
Mereka berhenti menangis dan berkata, "Kami takut...."
"Asal kami sanggup, kami pasti akan membantu kalian, tapi
kalau kami tidak sanggup...."
Kedua gadis itu berkata, "Asalkan Nona dan Tuan Muda
setuju, masalah ini pasti bisa dilakukan."
Gadis yang ada di sebelah kanan tetap berlutut, mereka
tidak menangis lagi, hanya dengan sorot mata meminta
mereka terus melihat Liu He-ting dan Tao Chun-chun. Mereka
berkata, "Asalkan Nona dan Tuan menerima kami menjadi
pelayan dan pembantu, maka kami akan mengikuti Anda
berdua, berarti Anda berdua pun dengan begitu sudah
menolong kami. Kalau tidak - " Mata mereka mulai memerah
lagi, seperti ingin menangis.
Liu He-ting merasa kaget dan dia juga merasa aneh, mata
Tao Chun-chun berputar-putar, tiba-tiba dia berkata, "Hal ini
253 Dewi KZ http://kangzusi.com/
sangat mudah, kami sudah menyetujuinya, pasti kami tidak
akan menyesal!" Ye Er dan Feng Er tertawa. Mereka berlutut memberi
hormat dan berkata, "Pelayan memberi hormat kepada Nona
dan Tuan Muda." Kemudian mereka pun berdiri, wajah masih berlinang air
mata tapi sekarang sudah bisa tersenyum. Tao Chun-chun
tertawa dan bertanya kepada mereka, "Tapi aku ingin
bertanya sesuatu kepada kalian, apakah kalian diperintahkan
oleh kedua jenderal itu untuk menguntit kami?"
Ye Er dan Feng Er kaget, mereka saling pandang, tidak
tahu apa yang harus mereka jawab. Terdengar Tao Chun-
chun berkata lagi, "Tapi kalian tahu kalau kalian tidak sanggup
menguntit kami, tapi kalian tidak berani membantah perintah
kedua jenderal itu. Akhirnya kalian mendapatkan ide seperti
ini. Kalian tahu kalau hati kami lemah dan kami pasti akan
menyetujui apa yang kalian minta, apakah pendapatku
benar?" Ye Er dan Feng Er berlutut. Ye Er yang berada di sebelah
kiri gemetar dan berkata, "Nona bisa melihat dengan jelas,
apa pun tidak bisa lolos dari pandangan Nona."
Feng Er berkata, "Kami harap Nona bisa mengasihani
nasib kami. Kalau kami tidak mengikuti Nona, ke mana pun
kami pergi kami pasti akan dibunuh oleh mereka...."
Kata-katanya belum habis, mereka sudah menangis lagi.
Liu He-ting mengerutkan dahi, dia merasa marah, dia
berkata, "Kalau begitu kalian ikut saja dengan kami!" Dia
berkata kepada Tao Chun-chun, "Kau tidak percaya mereka
berani melakukan apa terhadap kita!"
"Apa yang kau katakan, aku akan menurut."
254 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Hati Liu He-ting bergetar dan berkata, "Apa yang aku
katakan, apakah kau akan mendengarnya?"
Tao Chun-chun menundukkan kepalanya. Di bawah sinar
bulan terlihat wajahnya memerah. Dari jauh terdengar suara
ringkikan kuda. Tao Chun-chun berkata, "Dua ekor kuda itu
apakah milik kalian berdua?"
Ye Er dan Feng Er tertawa lalu menyahut, "Benar."
Liu He-ting masih terus mengingat kata-kata Tao Chun-
chun yang lembut, "Apa yang kau katakan, aku akan
menurut." Di bawah sinar bintang, dua ekor kuda ditumpangi oleh 4
orang, lalu berjalan menuju kota Yi Shui.
Kota Yi Shui dalam keadaan gelap.
Di sebuah penginapan di kota Xiang Yang, di sebuah
kamar masih terlihat ada sebuah lampu yang masih menyala.
Malam sudah larut, sesudah berjalan dalam jarak jauh. Liu
He-ting duduk berhadapan dengan lampu, dia duduk sendiri
sama sekali tidak terasa mengantuk, angin meniup jendela
yang terbuat kertas. Jendela itu terus berbunyi. Pikirannya
terus berputar dan dia terus berpikir.
Bermacam-macam masalah yang terjadi alatn waktu dua
malam satu hari ini bila sekarang dipikir-pikir kembali, seperti
sangat jauh, tapi juga seperti ada di depan mata. Yang paling
membuatnya sedih adalah kematian laki-laki berbaju hitam
dan berikat kepala kuning tadi.
Tiba-tiba dia berpikir lagi, "Kalau Qi bersaudara masih
berada di dalam gua dan belum bisa melarikan diri dari sana,
bukankah mereka juga akan terkena musibah?" Terpikirkan
hal ini, dia bertambah sedih lagi. Dia terus melihat api lampu
yang bergerak-gerak tertiup angin. Di dalam lampu terlihat
bayangan wajah ceria Qi bersaudara.
255 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Dia teringat, malam itu ketika mereka mempermainkan
dirinya, dia tidak merasa marah sedikit pun atau pun ingin
tertawa, dia hanya merasa sedih dan takut. Sifat Liu He-ting
memang seperti itu, semua orang yang baik kepadanya, dia
akan membalas kebaikan mereka sama besarnya, dan dia
akan selalu mengingat orang itu selamanya. Dari baju di
bagian dadanya, dia mengeluarkan buku rahasia yang
diambilnya dari dalam sepatu Qi Da, melihat buku yang
sampulnya sudah tua itu dan mengingat apa yang terjadi
waktu itu, dia tenggelam dalam kenangan itu.
Setelah lama dia baru membuka halaman pertamam, di
atas tertulis 8 kata yang tersusun tidak rapih. Boleh dikatakan
huruf-huruf itu ada yang bengkok ke sana dan ke sini.
Kedelapan kata itu adalah : Tian Di Ao Mi, Ju Zai Ci Zhong
(Rahasia langit bumi yang dalam, semua ada di tengah).
Liu He-ting tertawa sedih, dia ingat Qi bersaudara. Apakah
yang mereka tulis di dalam buku rahasia ini" Dia membalik
Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
halaman kedua. Di atas tertulis sebaris kata-kata dengan
tulisan sangat kecil sebesar lalat, walaupun hurufnya tidak rapi
tapi entah dengan cara apa keempat orang tua yang tidak
mempunyai tangan itu bisa menulis"
Di atas kertas tertulis: Kalau kata-katanya tidak bisa
mengejutkan orang lebih baik jangan bicara. Kalau ayam tidak
muda lebih baik tidak dimakan. Kalau orang hidupnya tidak
senang lebih baik mati! Cara membuat ayam muda harus dengan cara ini supaya
ayam bisa muda. Ayam betina kecil yang gemuk sebanyak satu ekor,
bawang daun beberapa batang, jahe satu potong, minyak
wijen 2 sendok makan, kecap setengah mangkuk kecil, garam
1 sendok makan.... 256 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Semua tadi adalah cara membuat ayam muda. Dengan
bantuan cahaya lilin, Liu He-ting terus melihat isi buku itu,
tidak tahu apakah dia merasa sedih atau ingin tertawa. Dia
menarik nafas dan terus membaca lembaran-lembaran
berikutnya: Si A dan si B masing-masing mempunyai seekor kuda tapi
mereka tidak bisa membedakannya, setelah berpikir lama dan
mencari akal, akhirnya mereka menemukan sebuah cara yaitu
mengambil sebuah meteran, mengukur panjang dan
pendeknya kuda itu, setelah itu mereka bisa tahu, ternyata
kuda putih lebih tinggi daripada kuda hitam, perbedaannya 7
inchi. Sesudah membaca buku rahasia Qi bersaudara, Liu He-
ting tertawa. Setelah tertawa dia menarik nafas lagi. Qi
bersaudara tidak mencari nama juga tidak ingin memperebutkan apa pun, kalau mereka mati begitu saja,
Tuhan benar-benar sangat tidak adil.
Liu He-ting melihat lagi beberapa lembar. Di sana banyak
tertulis resep-resep makanan atau lelucon. Buku itu kadang-
kadang membuat Liu He-ting tertawa tapi juga membuat Liu
He-ting menarik nafas. Tiba-tiba ada selembar halaman, di
mana tertulis : 8 jurus hidup senang.
Hati Liu He-ting bergerak, "Apakah 8 jurus hidup senang ini
adalah ilmu mereka menahan musuh dan menyerang
musuh?" Dia melihat lagi. Di sana tertulis: 8 jurus hidup
senang. Jurus kesatu : cara bergembira. Jurus kedua : tertawa.
Jurus ketiga : senang sampai tidak tertahankan. Keempat:
badan bergoyang. Kelima : kaki dan kepala ikut menari.
Keenam : ke depan dan ke belakang. Ketujuh : meloncat
setinggi 9 meter ke atas. Kedelapan : karena senang
mengeluarkan air mata. 257 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Sesudah Liu He-ting membaca kedelapan jurus senang itu,
hatinya merasa aneh dan senang, tapi sambil mengeluh.
Anehnya dia tidak bisa berpikir dengan cara ini apakah
mereka bisa melukai orang" Yang senang malah keempat
bersaudara itu, seumur hidup mereka merasa sangat senang,
sampai-sampai ilmu silat mereka pun memakai nama aneh.
Yang membuat Liu He-ting mengeluh adalah orang yang
begitu senang sampai sekarang belum tahu apakah mereka
masih hidup ataukah sudah mati"
Liu He-ting membaca kedelapan jurus itu, namanya saja
sudah membuat orang ingin tertawa, tapi pemakaiannya
sangat luas, semakin dibaca semakin mengejutkan orang
yang membacanya. Semakin dibaca semakin ingin membuat
orang ingin tertawa. Kedelapan jurus ini tidak jjjexiggunakan
telapak tangan, tapi semua jurus itu bisa melukai orang dan
juga bisa menahan gerangan musuh. Sekalipun bukan orang
berbakat, walaupun orang itu sudah memeras otak seumur
hidup pun tidak akan sanggup membuat kedelapan jurus itu.
Setelah membaca separuh buku itu, Liu He-ting merasa
aneh dan dia baru mengerti, dia berpikir, "Sewaktu aku
mengulurkan tanganku menangkap pundaknya, terasa
tubuhnya bergetar, dan dia bisa menghindar, tampaknya itu
adalah jurus ketiga, tubuhnya bergetar dan sewaktu bertarung
dengan Ling Shi Gu Gui, sepertinya itu adalah jurus keenam,
badan ke depan dan ke belakang, ternyata gerakan itu adalah
gerakan Qi bersaudara pada saat tertawa, semua itu ternyata
mengandung ilmu silat yang tinggi, dalam mimpi pun aku tidak
bisa membayangkannya."
Di ufuk timur terlihat ada cahaya, tapi Liu He-ting masih
terus membaca buku itu, kadang-kadang dia tertawa terbahak-
bahak, kadang tampak mengerutkan dahi atau kadang
menghela nafas. 258 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Dalam buku itu awalnya memang hanya tercatat hal-hal
yang lucu tapi semakin dibaca sampai halaman belakang, isi
buku itu membuat orang menjadi terpana ternyata apa yang
tercatat di dalamnya adalah rahasia ilmu silat. Anehnya lagi
semua ilmu silat itu tidak menggunakan telapak tangan, Liu
He-ting tidak pernah tahu mengenai hal ini.
Lembaran terakhir berisi rahasia tenaga dalam dan
pengaturan nafas, ternyata pengaturan nafas yang terdapat di
dalam buku itu tidak sama dengan pengaturan nafas yang
berasal dari perkumpulan lain yang ada di dunia persilatan. Liu
He-ting adalah seorang pemuda pintar, walaupun hanya
melihat satu kali, tapi hal terpenting yang tercatat di dalam
buku itu, sudah diingatnya semua.
Terdengar ayam jantan mulai berkokok, Liu He-ting
memadamkan api lilin, lalu pelan-pelan dia menyimpan buku
rahasia itu ke balik bajunya Begitu dia memasukkan
tangannya ke balik dada dia menyentuh benda dingin seperti
es. Dia baru teringat, ternyata itu adalah botol hitam yang
diberikan oleh si gadis berbaju hijau.
Sosok gadis berbaju hijau yang ramping muncul di dalam
benaknya. Ada pertanyaan yang muncul bersamaan dengan
munculnya sosok gadis itu di dalam pikirannya, dan dia tidak
bisa menemukan jawaban dari pertanyaan itu, dari semua
pertanyaan itu pertanyaan yang paling membuatnya bingung
adalah, "Apakah gadis berbaju hijau itu adalah Shi Guan-yin"
Shi Qi yang kejam dan sadis itu?"
Karena jawaban ini berhubungan dengan kejujuran Tao
Chun-chun, Liu He-ting pelan-pelan mengeluarkan botol hitam
itu, di bawah cahaya remang-remang botol itu memantulkan
cahaya hitam. Liu He-ting menarik nafas dan dengan suara
259 Dewi KZ http://kangzusi.com/
kecil dia membaca, "Jiang Shu, Hu Qiu, Xi Men Xiao Ou"
Siapakah dia" Siapa...."
Banyak rahasia yang tersimpan di dalam rumah misterius
yang ada di dalam hutan. Di dalam hati rahasia itu masih
menjadi simpul tali yang tidak bisa dibuka, pelan-pelan dia
berdiri, berjalan ke arah jendela dan mendorongnya, lalu dia
melihat matahari terbit, angin menghembusi wajahnya, dia
menghirup udara dingin itu dengan dalam. Tapi pikiran yang
ada di otaknya tetap gelap seperti pekatnya malam.
Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu, Tao Chun-chun sudah
masuk dan tertawa kepadanya, dia berkata, "Pagi!" dia melihat
tempat tidur yang masih rapi, segera alisnya berkerut,
"Apakah semalaman kau tidak beristirahat?"
Liu He-ting mengangguk. Tao Chun-chun melihat botol yang dipegang oleh Liu He-
ting, dia menekan pundak Liu He-ting dengan tangannya dan
berkata, "Cepatlah istirahat--Kau benar-benar tidak menyayangi tubuhmu."
Di bawah cahaya matahari pagi, terlihat rambut Tao Chun-
chun masih berantakan, dan matanya masih terlihat sedikit
mengantuk. Tapi wajahnya malah makin terlihat cantik. Liu
He-ting merasa hatinya bergetar, dia memegang tangan Tao
Chun-chun dan terlihat Tao Chun-chun menundukkan
kepalanya, dari pandangan matanya terlihat cintanya yang
dalam. Begitu sorot mata mereka bertemu, mereka hanya bisa
saling memandang, Liu He-ting menundukkan kepalanya
lagi.... Tiba-tiba di luar pintu terdengar ada yang tertawa, lalu
terdengar pintu diketuk dan akhirnya dibuka, Liu He-ting kaget
dan membentak, "Siapa?"
260 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Diiringi suara tawa itu muncul dua orang gadis yang sedang
tarik. menarik baju mereka, mereka adalah sepasang gadis
berbaju abu, anak buah Nan Huang Da Jun.
Liu He-ting merasa kaget dan juga aneh, karena mereka
terus tertawa dan masih tarik Menarik baju mereka. Kemudian
terlihat mereka saling memukul.... Rambut mereka menjadi
berantakan, baju mereka pun sudah tidak rapi, mereka
berkelahi dari depan pintu sampai masuk ke dalam kamar,
mereka sama sekali tidak melihat Tao Chun-chun dan Liu He-
ting, bentakan Liu He-ting tadi pun sepertinya tidak terdengar
oleh mereka. Semakin masuk ke dalam kamar kelakuan mereka semakin
menjadi, Ye Er mengambil lampu dari atas meja, dia
melemparkannya ke arah Feng Er, Feng Er mencoba
menghindar, lampu terlempar dan hampir mengenai Liu He-
ting. Dengan lengan bajunya Liu He-ting mencoba memadamkan lampu yang terlempar ke luar jendela, tapi
tetesan minyak sudah menciprati kertas jendela. Feng Er
segera membalas dengan melempar poci, poci mengenai
dinding kertas, tampak air teh berceceran ke mana-mana, dan
poci itu pun langsung hancur. Mereka terus melempar barang.
Liu He-ting kaget juga marah tapi dia tidak enak hati melarang
gadis-gadis itu. Dia terus membentak, "Ada apa" Apakah
kalian sudah gila?" Dia juga berkata kepada Tao Chun-chun,
"Chun-chun, cepat hentikan mereka dan tanyakan dengan
jelas sebenarnya apayang terjadi - "
Suara Liu He-ting belum selesai, mereka berdua sudah
keluar dari jendela. Pelayan yang sedang berjalan membawa
sepoci teh panas tiba-tiba melihat ada 2 orang gadis berbaju
abu yang terbang keluar dari jendela, terlihat mereka tertawa
dan saling memukul, karena kaget pelayan itu hanya bisa
261 Dewi KZ http://kangzusi.com/
melongo. Poci yang dipegangnya pun terjatuh, air panas yang
ada di dalam poci itu menyirami badannya.
Liu He-ting mengerutkan dahi. Dia berteriak dan berlari
dengan kecepatan tinggi keluar dan jendela, dia mengeluarkan tangan dan telapak tangannya dia juga
membentak, "Apakah kalian sudah gila, cepat hentikan...."
Ye Er terus tertawa, pundaknya terus bergoyang. Feng Er
mengeluarkan telapak tangannya dan kepalan tangannya
menyerang Liu He-ting. Liu He-ting dengan cepat mencengkram tangan mereka.
Feng Er dengan sekuat tenaga ingm melepaskan diri
cengkraman Liu He-ting tapi dia tidak sanggup, tawanya
langsung berhenti, tiba-tiba dia duduk di bawah dan berteriak,
"Tolong! Tolong! Ada perampok, pukul perampok itu!"
Liu He-ting kaget, aneh tapi juga ingin marah. Pelayan itu
pun belum pernah melihat peristiwa aneh seperti ini, dia
sampai lupa kalau kakinya sakit karena telah tersiram oleh air
panas. Terpaksa Liu He-ting menangkap mereka. Satu tangan
mencengkram satu gadis dan yang tangan yang lainnya
mencengkram gadis lainnya, dia bingung harus bagaimana
menghadapi kejadian seperti ini"
Tiba-tiba terdengar suara tua dan berat yang membentak
dari luar kamar, "Hari masih begitu pagi, kau sudah menghina
perempuan, kawan, caramu itu apakah cara seorang laki-laki
sejati"...." Terpaksa Liu He-ting melepaskan kedua gadis itu, untuk
menghindari kepalan tangan yang datang. Dia ingin
menjelaskan duduk persoalan tapi Ye Er dan Feng Er sudah
menggosok-gosok pundak dan tangan mereka, lalu mereka
segera berteriak dan lari keluar. Liu He-ting tahu kalau mereka
keluar dari sana maka akan terjadi sesuatu, dia ingin mengejaf
mereka. 262 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Tapi pak tua itu sudah marah dan berkata, "Kawan, apakah
kau masih tidak mau melepaskan mereka?" Pak tua itu
menyerang Liu He-ting lagi.
Liu He-ting terpaksa menghindar tapi tidak membalas. Ilmu
kepalan tangan pak tua itu tidak rendah. Liu He-ting tidak bisa
lepas dari hadangan orang tua itu.
Tao Chun-chun melihat dari dalam, mata. terus berputar,
sekarang dia baru keluar dari kamar dan berkata, "Aku akan
mengejar mereka." Liu He-ting masih terus menghindari serangan pak tua itu
dan dia juga terus bicara, Tetua mungkin salah paham,
Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
apakah kita bisa berhenti dulu dan mendengarkan penjelasanku?" Tapi pak tua ini sama sekali tidak mau mendengar alasan
Liu He-ting, dia malah marah dan berkata, "Orang sepertimu
yang begitu mesum, walaupun ilmu silatmu sangat tinggi tapi
kau telah mernberi contoh yang tidak baik di dunia persilatan.
Hari ini aku harus mernberi pelajaran kepadamu."
Jenggotnya yang panjang tertiup angin. Dia menyerang lagi
dengan kepalannya. Liu He-ting mulai merasa marah. Dalam hati dia berpikir,
"Pak tua ini usianya sudah tua, mengapa dia masih begitu
ceroboh?" Tapi Liu He-ting juga tahu kalau orang ini
menjunjung kebenaran di dunia persilatan. Terlihat orang tua
ini walaupun tenaganya besar tapi ilmu silatnya tidak begitu
tinggi, apalagi ilmu kepalan tangannya terlihat banyak
kelemahan. Pak tua itu boleh dikatakan sebagai seorang
pesilat yang kemampuannya lumayan tapi kalau bertarung
dengannya, masih sangat jauh tingkatnya.
Sesudah bertarung beberapa jurus, pak tua itu terlihat
semakin marah, kumisnya pun terus bergerak, mulutnya tidak
berhenti memarahinya. Dia menganggap Liu He-ting adalah
263 Dewi KZ http://kangzusi.com/
orang y&& paling tidak tahu malu, dia ingin melukai Liu He-ting
Pendekar Bloon 16 Wiro Sableng 147 Api Di Puncak Merapi Neraka Lembah Halilintar 2