Bayangan Berdarah 8
Bayangan Berdarah Karya Wo Lung Shen Bagian 8
sudah terlambat. Siauw Ling telah mengucapkan kata2
tersebut. Lelaki berbaju hitam itu kelihatannya tercengang
Sebenarnya dikolong langit ini ada berapa orang yang
bernama Siauw Ling" serunya
Yang kuketahui dikolong langit saat ini ada dua orang yang
bernama Siauw Ling Waaaah .... kalau begitu bagaimana baiknya"
Eeeeeei .... kau orang kenapa sih bersikap begitu cemas
tegur Giok Lan dingin Kalau ada urusan katakanlah secepatnya
buat apa sendat sendut tidak mau berterus terang.
Terhadap tegoran serta makian Giok Lan kepada dirinya ini
silelaki berbaju hitam itu tidak ambil gubris kepada Siauw Ling
kembali tanyanya cemas, Diantara dua orang Siauw Ling ini
apakah ada perbedaan yang satu palsu yang lain asli"
Benar yang satu palsu yang lain asli!
Lalu kau Siauw Ling yang palsu atau Siauw Ling yang asli
Aku adalah yang asli. Ketika Giok Lan melihat mereka berdua saling ber-cakap2
bagaikan terhadap dua orang sahabat karib saja hatinya lantas
berpikir! Sungguh mati: masa memeriksa tawanan macam
menghadapi sahabat karib saja kalau bicara begini kan seperti
dua orang yang kongkouw sambil minum arak"
Baklah: akhirnya terdengar si orang berbaju hitam itu
berseru Cayhe percaya perkataanmu.
Urusan apa" kembali Siauw Ling kelihatan tertegun
Cayhe mendapat titipan seseorang untuk menyerahkan
sepucuk surat buat Thayhiap.
Hey, kalau ada perkataan cepat diutarakan, bentak Giok
Lan dengan nada gusar. Kalau ada barang cepat keluarkan,
bicara lambat2 macam gadis perawan saja, sungguh membuat
hati orang tidak sabaran.
Dari dalam sakunya lelaki berbaju hitam itu mengambil
keluar sepucuk surat dan diserahkan ketangan Siauw Ling.
Harap Siauw Thayhiap suka membaca dulu surat ini,
kemudian kita baru berbicara lagi
Sembari menerima surat tersebut diam2 Siauw Ling merasa
curiga pikirnya, Entah siapakah yang menulis surat ini dan apa
pula yang ia tulis dalam surat ini" Mengapa orang itu bisa
saling berkenalan dengan aku Siauw Ling"
Ia mengerti dirinya baru saja terjunkan diri dalam dunia
persilatan orang yang dikenal masih berlum banyak jelas
delapan puluh persen surat ini adalah ditujukan kepada Lan
Giok Tong yang menyaru nama dirinya.
Walaupun dalam hati berpikir demikian tapi di hati ia sukar
menahan rasa ingin tahu yang bergolak dalam dadanya
kepada dayangnya ia segera berbisik, Giok Lan, coba
usahakan memasang sebuah lampu.
Giok Lan melirik sekejap ke arah lelaki berbaju hitam itu
kemudian ujarnya dengan suar dingin!
Kalau kau bermaksud main atur siasat agar aku memasang
lampu guna mengundang bala bantuan Hmmm! ini berarti
kalian mencari jalan mati buat diri sendiri!
Walaupun ia menaruh curiga kalau lelaki berbaju hitam ini
sedang menyusun suatu rencana iapun tidak berani
membangkang perintah dari Siauw Ling terpaksa dari dalam
sakunya ia mengambil keluar sebuah korek api dan
membuatkan sebuah obor. Setelah cahaya api menerangi seluruh ruangan Siauw Ling
pun segera menunduk untuk membaca sampul surat tersebut
terbaca olehnya beberapa patah kata
Surat ini ditujukan untuk Siauw Ling!
Sehabis membaca tulisan itu, Giok Lan segera
menggoyangkan tangannya memadamkan kembali obor
tersebut Siangkong, siapa yang menulis surat itu kepadamu"
tanyanya Entahlah aku sendiri juga tidak tahu!
Apakah tak kelihatan"
Biarlah kita baca dulu isi suratnya, Siangkong jangan
bertindak gegabah di dalam dunia persilatan permainan
macam apapu ada biarlah budak menanyakan dulu asal usul
surat ini kemudian baru ambil keputusan.
Siauw Lingpun pernah mendengar Cung lsanpek
membicarakan soal kelicikan serta bagaimana bahayanya
suasana dalam dunia persilatan karena itu iapun tidak banyak
bicara lagi. Setelah Giok Lan tidak mendengar suara penolakan dari
Siauw Ling iapun segera berpaling ke arah lelaki berbaju hitam
itu. Siapa yang menulis surat ini" tanyanya
Dengan sinat mata tajam lelaki berbaju hitam itu
memperhatikan wajah Giok Lan lalu jawabnya ragu-ragu
Titipan seorang nona Oooouw .... seorang perempuan"
Benar seorang nona. Dalam anggapannya setelah Giok Lan mendengar ucapan
ini tentu akan marah2 oleh sebab itu ucapan tadi tidak berani
diutarakan secara terus terang.
She apakah perempuan itu" tiba-tiba Siauw Ling menukas
Cayhe hanya tahu ia she Gak ....
Bagaikan kena dimartil dengan sebuah palu besar seluruh
tubuh Siauw Ling tergetar keras sehingga tak kuasa lagi
badannya mundur sempoyongan.
Agaknya Giok Lan merasakan pula getaran hati Siauw Ling
yang sangat keras dengan cepat ia cekal pergelangan kanan
Siauw Ling erat erat. Siangkong kenapa kau" tanyanya lirih
Aku sangat baik kau tak usah kuatir ....
Sinar matanya segera dialihkan ke atas wajah lelaki berbaju
hitam itu tanyanya lagi Pada saat ini nona Giok berada dimana"
Nona Gak sudah beritahu kepada kami bahwa semua
urusan sudah dijelaskan dalam surat itu asalkan kami sekalian
dapat memberikan surat ini kepada Siauw Ling urusan akan
beres. Apakah hubungan kalian dengan nona Gak" mengapa ia
suruh kalian luntang lantung kesana kemari untuk
menghantarkan suratnya saja
Cayhe sekalian pernah menerima budi pertolongan dari
nona Gak dan menyanggupi pula dihadapan nona untuk
mencari kau walau sampai diujung langitpun
Giok Lan yang melihat sikap Siauw Ling amat tegang hating
bergolak keras dalam hati segera tahu kalau antara nona itu
dengan Siauw Ling pasti mempunyai hubungan yang luar
biasa karena itu ia berdiri disamping tidak buka suara.
Perasaan hati Siauw Ling yang bergolak perlahan lahan
dapat ditenangkan kembali ujarnya lambat lambat
Siapakah nama nona Gak itu"
Lelaki berbaju hitam itu berpikir sebentar kemudian
menggeleng Walaupun nona Gak pernah menolong nyawa kami
sekalian, tapi ia selalu tidak pernah menggunakan siapakah
namanya Bagaimanakah bentuk badan serta wajah nona tersebut"
Desak Siauw Ling lebih jauh mendadak dalam hatinya timbul
perasaan curiga. Lelaki itu termenung lalu jawabnya, Seorang nona yang
masih muda berwajah kasar tidak berdandan tapi memiliki
kecantikan wajah yang luar biasa. Cayhe merasa dia adalah
seorang nona yang amat cantik sekali, hanya saja karena aku
tidak memperhatikan nya terlalu teliti maka sulit untuk
membicarakan bagian bagian mana yang berbeda.
Kapan dan dimanakah kalian berjumpa dengan nona Gak"
Diatas gunung Toa pasan, Gunung Toa pasan bersambungan
sepanjang ribuan li - pikir Siauw Ling dalam hati, siapa tahu
kalian ditolong olehnya dibagian gunung Toa pasan yang
sebelah mana. Hmmm ucapan ini sungguh mencurigakan hati
.... Walaupun dalam hati berpikir demikian, mulutnya tetap
membungkam setelah termenung beberapa saat kembali lelaki
itu menyambung kata katanya.
Waktu itu senja hari sudah tiba kami sekalian salah
memasuki daerah teralarang orang lain dan kena ditawan
kemudian dikurung diatas sebuah puncak yang tinggi
menembusi awan angin taupan bertiup bagaikan sebilah pisau
dan dinginnya bukan kepalang kalau orang biasa mungkin
tidak sampai dua tiga jam sudah akan mati kedinginan
sekalipun seseorang memiliki kepandaian silat lumayanpun
tidak akan bertahan seberapa lama pada saat kami hampir
menemui ajalnya itulah mendadak nona Gak muncul ....
Tiba tiba hati Siauw Ling agak bergerak pikirnya, Senjata
yang digunakan enci Gak ku adalah sebilah pedang lemas
yang jarang sekali ditemui dalam dunia persilatan kalau ia
pernah berjumpa dengan enci Gak tentu tahu pula akan
senjata ini Dengan cepat ia bertanya Senjata apakah yang digunakan nona Gak"
Tidak membawa senjata aku sendiripun tidak tahu ia
menggunakan senjata apa untuk melepaskan otot2 kerbau
yang digunakan untuk membelenggu badan kita dan
menolong nyawa kami dari maut setelah memberi petunjuk
jalan buat kami untuk turun gunung dan titip sepucuk surat
kepada kami ia segera melayang pergi.
Hmmmm! dengus Giok Lan dingin. Kalau nona Gak
sendiripun tak ada urusan diatas gunung Toa Pa san mengapa
ia tidak suka turun gunung sendiri untuk mencari siangkong
kami" Soal ini aku sendiripun tidak tahu ia disana punya urusan
atau tidak kenapa Siauw Thayhiap tidak mau periksa di dalam
surat tersebut" nona itu berkata bahwa semua urusan sudah
ia tulis dalam surat tersebut, dan sudah lama surat ini
dipersiapkan hanya menunggu kesempatan saja untuk
dititipkan seseorang, aku rasa apa yang ditulis dalam surat itu
tentu sangat cermat. Mendadak Giok Lan membuat api dan menyulut lentera
yang ada didepan meja sembahyangan dengan demikian
suasanapun jadi terang benderang
Baik kami tak akan takut menyulut lampu sehingga kena
dijebak oleh siasat kalian lagi
Nona harap berlega hati apa yang cayhe ucapkan adalah
kata2 sejujurnya Siangkong bukalah sampul surat itu dan kita baca isinya
jangan sampai kena ditipu oleh mereka seru Giok Lan sambi
mengangkat lampu lentera itu tinggi2
Siauw Ling menurut dan merobek sampul surat tadi untuk
membaca isi surat tersebut.
Setelah membaca surat ini cepat datanglah ke puncak Siuw
Im Ong diatas gunung Toa Pa San
Isi surat itu singkat sekali
Siauw Ling sama sekali tidak menyangka kalau isi surat itu
sedemikian sederhananya dengan sekuat tenaga ia coba
mengingat ingat kembali gaya tulisan Gak siauw Ca tapi
dikarenakan waktu berkumpul mereka tempo dulu sangat
singkat ditambah pula usianya masih kecil pemuda ini sama
sekali tak berhasil mengingat ingat bagaimanakah gaya tulisan
dari Gak Siauw Ca. Giok Lan yang melihat sang pemuda lama sekali
membungkam sambil mencekal surat itu tak tahan segera
ujarnya Siangkong apa isi surat itu"
Coba kau baca sendiri kata Siauw Ling sambil angsurkan
surat itu ketangan sang gadis
Apakah budak boleh membaca" bagaikan terperanjat buruburu
Giok Lan berseru lirih Tidak mengapa Sinar mata Giok Lan segera dialihkan ke atas surat tersebut
menanti selesai membaca ia segera berseru, Hanya sesingkat
ini" Aku sendiripun merasa agak curiga kalau enci Gak yang
menulis kepadaku tak akan sesingkat yang kita baca sekarang
ini. Apakah aku masih ingat bagaimanakah gaya tulisan nona
Gak" Tidak, takut kuingat kembali.
Mendadak Giok Lan meniup padam lampu lentera dan
sekalian melancarkan serangan totokan ke atas tubuh silelaki
berbaju hitam itu ujarnya.
Waktu sudah tidak pagi kita harus baik2 mengatur
pernapasan dan pertanyaan lain kita tanyakan lagi besok pagi.
Rasa rindu yang dialam Siauw Ling terhadap Gak Siauw Ca
adalah ber sungguh2 walaupun ia merasa curiga dengan isi
surat yang amat singkat itu tapi dihati ia berharap apa yang
ditulis ini adalah berasal dari enci Gaknya.
Raasa rindu yang menebal membuat di dalam benaknya
timbul suatu alasan menurut pikirannya sendiri guna
menjelaskan singkatnya isi surat itu pikirnya.
Mungkin sekali sewaktu enci Gak menulis surat ini ia sama
sekali tidak menduga kalau surat ini benar2 dapat terjatuh
ketanganku kemungkinan sekali ia telah menulis beratus ratus
pucuk surat pendek macam ini yang diserahkan kepada be
ratus2 orang pula untuk mencari aku. Lebih banyak menulis
sepucuk surat berarti lebih banyak satu orang yang mencari
aku dengan demikian kesempatan lebih banyak satu bagian
untuk menemukan diriku, sekalipun surat ini semisalnya
terjatuh ketangan orang lainpun tidak mengapa karena ia bisa
bersembunyi ditempat kegelapan sambil mengawasi orang
yang datang memenuhi janji asal bukan aku sudah tentu ia
tak akan munculkan diri untuk bertemu.
Makin dipikir ia merasa alasan ini semakin tepat niat untuk
memenuhi janjipun segera muncul dalam hatinya.
Malam semakin kelam. kabut tebal makin mengumpul
suasana diluar kuil kecil itu gelap gulita tak kelihatan sesuatu
apapun. Dari luar kuil tiada hentinya terdengar suara ringkikan
kuda, tentu kuda2 ketiga orang itu belum berlalu dan masih
berdiri disekitar kuil kecil tadi.
Bayangan Berdarah Karya Wo Lung Shen di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Siauw Ling yang terus merindukan enci Gak nya selama ini
tak sanggup menenangkan hatinya, banyak persoalan
memenuhi seluruh benak. Mendadak terdengar suara pembicaraan manusia
berkumandang datang dari tempat kejauhan.
suara itu masih berada sangat jauh sekali, kendati dapat
dibedakan suara itu adalah suara pembicaraan manusia tapi
susah untuk membedakan apa yang sedang mereka
bicarakan. Giok Lan segera berbisik lirih kepada diri Siauw Ling, Pada
hari2 biasa asal usul seorang jago Bulim memasuki daerah
kekuasaan seratus li disekitar perkampungan Pek Hoa San
cung dari pihak mereka segera akan muncul pengintai yang
menggunakan burung merpati memberitakan kemunculannya
orang ini ke dalam perkampungan, setiap kali sebelum
kentongan ketiga tengah malam setiap gerak gerik serta apa
yang ditakutkan jago Bulim telah diketahui orang2
perkampungan Pek Hoa San cung dengan cermat.
Aaaaakh ada kejadian semacam ini .... Seru Siauw Ling
sangat terkejut. Mendadak teringat olehnya akan perbuatan Jen Bok Hong
yang menyelundupkan mata2nya ke dalam semua partai serta
perguruan besar untuk mengawasi seluruh gerak gerik partai
besar itu urusan yang demikian sulitpun mereka bisa lakukan
dengan cermat apa lagi menyebarkan mata2 disekeliling
ratusan li dari perkampungan Pek Hoa San cung makin
gampang lagi berbuat demikian.
Karena itu semua gerak gerik dari jago Bulim yang ada
disekeliling tempai ini dapat diketahui Jen Bok Hong dengan
sangat jelas kata Giok Lan lebih lanjut. Mungkin ia punya
rencana tentu kali ini tidak ambil gubris terhadap kita.
Pada saat ini jago Bulim yang berkumpul disekitar tempat
ini berjumlah sangat banyak dan setiap orang merupakan
jago-jago berkepandaian tinggi, mata2 pihak Jen Bok Hong
berjumlah besar rasanya tak akan sanggup mengawasi gerak
gerik semua orang oleh karena itu untuk sementara kita pura
pura tidak tahu sehingga tidak sampai membuka rahasia pihak
kita! Pendapat budakmu lain dengan pendapat Siangkong kata
Giok Lan aku rasa Jen Bok Hong tentu mempunyai rencana
lain menurut peraturan pada hari2 biasa kalau dalam tiga hari
orang itu belum meninggalkan tempat sekitar sini maka Jen
Bok Hong tentu akan mengirim orang untuk membinasakan
jago tersebut. Dari luar terdengar suara manusia itu makin lama makin
dekat sehingga suara langkah kaki kedengaran semakin jelas.
Bagaimana kalau kita masuk dan beristirahat di dalam kuil"
terdengar salah seorang diantaranya berkata.
Aduuuh celaka, seru Siauw Ling di dalam hati. Kuil ini
luasnya hanya sebesar sebuah kamar kalau dimasuki orang
sebegini banyak mana cukup
Terdengar kawan itu berkata berat.
Tidak usah! Kita tak perlu masuk lagi, disebelah depan sana
ada beberapa gubuk tempat tinggal Pay cu kita, lebih baik
cayhe menyambangi Paycu terlebih dulu.
Entah siapakah orang ini dan berasal dari partai mana"
kembali Siauw Ling berpikir dalam hatinya, mengapa Paycu
nya pun datang sendiri ketempat macam ini"
Orang yang pertama bicara tadi tidak bersuara lagi mereka
percepat langkahnya kedepan.
Suara langkah kaki makin lama semakin jauh dan akhirnya
lenyap tak berbekas. ssst .... agaknya daerah disekitar tempat ini merupakan
daerah penting yang sering dilalui manusia bisik Siauw Ling
kepada Giok Lan. Kita tak boleh terlalu lama berdiam disini.
Sebelum hari terang tanah kita harus cepat-cepat berlalu
dengan membawa serta ketiga orang itu.
Baik budak akan membuka jalan enci Kiem Lan harap
menjaga ketiga orang itu. Kalau mereka sengaja mempersulit
kita dan tak mau berjalan atau mencari gara2 lebih baik kita
bunuh dulu mereka satu persatu.
Agaknya dayang ini sengaja mengucapkan kata2 tersebut
agar ketiga orang itu ikut mendengar! Karenanya nada ucapan
sangat tinggi dan keras, Perlu kita bebaskan jalan darah
mereka yang tertotok" tanya Siauw Ling, Padahal ucapan ini
tak ada artinya, karena sembari berkata tangan kanannya
sudah bergerak membebaskan jalan darah ketiga orang itu.
Siangkong totok jalan darah disepasang lengannya agar
mereka tidak bertenaga untuk melancarkan serangan
bokongan seru Giok Lan kembali.
Karena Giok Lan adalah seorang gadis yang cerdik tanpa
terasa apa yang ia ucapkan mempunyai pengaruh yang sangat
besar Siauw Ling benar2 menurut dan menotok jalan darah
dilengan ketiga oran gitu setelah membebaskan jalan darah
dibadan mereka. Lebih baik kalian bertiga jangan berniat lari sehingga
memaksa kami harus turun tangan melukai kalian ujar Kiem
Lan kepada ketiga orang itu.
Dengan Giok Lan sebaga pembuka jalan mereka
meninggalkan kuil kecil itu Siauw Ling berada dibelakang Giok
Lan sedang Kiem Lan berjalan dipaling belakang mengawasi
gerak gerik ketiga orang itu.
Malam yang gelapm mulai luntur muncullah cahaya
keperak2an diufuk sebelah Timur tapi kabut putih masih
menebal menghalangi pandangan mata.
Agaknya Giok Lan sangat mengenali daerah disekeliling
tempat ini tanpa mengucapkan sepatah katapun dengan
kepala tertunduk ia berjalan kedepan.
Kurang lebih sepertanak nasi kemudian sampailah mereka
didepan sebuah gubuk yang dikelilingi oleh tumbuhan bambu.
Waktu itu cuaca sudah terang tanah, pemandangan
disekeliling tempat itu dapat dilihat dengan nyata. tampak
bangunan gubuk itu sangat berseih diantara tumbuhan bambu
banyak terdapat bunga beraneka warna, kerbau kambing
tersebar ditanah rumput menambah semaraknya
pemandangan. Giok Lan berjalan kedepan menggoyang goyangkan pintu
pagar teriaknya menyapa, Adakah orang didalam"
Tampak sepasang pintu gubuk terbuka disusul munculnya
seorang lelaki berbaju hitam berjalan keluar dengan langkah
lebar. Siapa" tegurnya keras
Aku. cepat buka pintu. Lelaki berbaju hitam itu membuka pintu pagar begitu
menjumpai Giok Lan dengan cepat ia jatuhkan diri berlutut,
Oooouw .... kiranya nona Giok Lan, hamba tidak tahu
kehadiran nona sehingga tak dapat menyambut dari jauh ....
Sudah, sudahlah, tak usah banyak adat cepat kembali ke
dalam kamar seru gadis itu seraya ulapkan tangannya.
Lelaki itu menengok sekejap wajah Siauw Ling sekalian
kemudian buru-buru menjura.
Cu-wi silahkan masuk. Giok Lan sigadis cilik ini tak boleh dipandang enteng pikir
Siauw Ling setelah menjumpai kejadian itu Agaknya ia sudah
mempunyai persiapan yang matang dimana saja sudah diatur
jalan mundur .... sembari berpikir ia melangkah masuk ke
dalam ruangan. Buru-buru lelaki berbaju hitam itu menutup pintu pagar dan
mempersilahkan Siauw Ling sekalian masuk ke dalam ruangan
gubuk, disitulah lelaki ini kembali jatuhkan diri berlutut
kembali untuk menjalankah penghormatan besar terhadap
Giok Lan. Dengan cepat sang gadis menghindar sembari bimbing
orang itu bangun. Kau tak usah banyak adat lagi perut kami sangat lapar
adakah makanan disini"
Hamba segera siapkan santapan buat Cu-wi sekalian harap
nona tunggu sebentar. Buru-buru orang itu berlalu dnegan alis melentik tanya
Kiem Lan keheranan, Eeeeei .... bagaimana kau bisa kenal
dengan orang ini" Giok Lan segera tersenyum misterius.
Aku pernah melepaskan budi pertolongan kepadanya, tidak
kusangka pada saat ini ternyata mempunyai guna yang besar
sekali. Mendengar cara gadis itu berkata Kiem Lan tahu ia tidak
suka bicara terus terang berhubung ada orang luar disana
karenanya iapun tidak mendesak lebih jauh.
Mendadak si orang yang berusia agak lanjut mendehem
berat dan berseru Kalian membawa kami bertiga datang kemari entah ada
maksud apa" Eeeei ucapan orang ini sedikitpun tidak salah seru Siauw
Ling dihati apa gunanya membawa mereka datang kemari"
Seharusnya aku mencari satu kesempatan untuk
menyelesaikan persoalan ini.
Tapi dikarenakan ia sendiripun tidak berhasil memperoleh
cara yang tepat maka pemuda ini berpaling ke arah Giok Lan.
Apa yang harus kita lakukan terhadap ketiga orang itu"
tanyanya. Apakah Siangkong sudah dapat membedakan palsu serta
aslinya surat tersebut"
Belum aku tak berhasil membedakannya sahut Siauw Ling
menggeleng apalagi di dalam surat itu hanya berisikan
beberapa patah kata yang sangat singkat bukan saja tidak
mengungkap peristiwa tempo dulu juga tak ada nama yang
tercantum kau suruh aku secara bagaimana membedakannya"
Apa kau tidak kenal dengan gaya tulisan nona Gak"
Eehmm .... tak bisa kubedakan
Terdengar si orang tua itu berkata kembali.
Loolap berani angkat sumpah dihadapan Thian bahwa surat
ini benar2 tulisan nona Gak yang dititipkan kepada kami untuk
disampaikan kepada Siauw Thay hiap setelah kami terjun
kembali ke dunia persilatan dan mencari berita kesana kemari
barulah kami ketahui bahwa Siauw Ling sebetulnya adalah
seorang pendekar yang mempunyai nama tersohor tapi jejak
Siauw Thay hiap bagaikan naga sakti yang kelihatan kepala
tak kelihatan ekornya kita lari kesana kemari beberapa waktu
lamanya belum juga berhasil menjumpai Siauw Tahy hiap
beruntung kali ini berhasil kita jumpa siapa sangka justru
timbul kesalah pahaman diantara kita.
Ehmmmm .... kalau ditinjau dari ucapan mereka agaknya
surat ini bukan suatu surat palsu lebih baik kita lepaskan saja
orang ini kata Siauw Ling kemudian.
Pada saat ini dikota Koei ci banyak berkumpul para jagojago
Bu-lim baik dari kalangan lurus dan dari kalanagan sesat
kata Giok Lan dengan penuh keseriusan Satu kali kita salah
melangkah menyesalpun tak berguna.
Kalau lolap tinjau nada ucapan nona agaknya kau ada
maksud membinasakan kami untuk melenyapkan bencana
dikemudian hari seru kakek tua itu tiba-tiba.
Kalau pada beberapa bulan berselang tak usah kau
sadarkan jangan harap bisa hidup sampai sekarang kini aku
bikinkan suatu perhitungan yang masak bagimu bertiga.
Aiaa ....! melihat kekukuhan hati sang gadis si kakek tua itu
menghela napas panjang .... Tidak kusangka perbuatan kami
yang bermaksud baik karena mendapat titipan orang berakhir
dengan keadaan menenaskan
Mendadak Siauw Ling bangun berdiri tangan kanannya
bergerak berulang kali membebaskan jalan darah ketiga orang
itu yang tertotok ujarnya
Kalau apa yang kalian bertiga ucapkan adalah kata2
sejujurnya, aku Siauw Ling mengucapkan banyak terima kasih
dan bila kita berjumpa lagi dikemudian hari pasti akan kubalas
budi ini. Tapi kalau ucapan kalian bertiga adalah kata2 bohong
belaka .... aku harap kalian bertiga berlalu dari sini.
Silelaki berbaju hitam itu memperhatikan Siauw Ling
beberapa saat lamanya kemudian berkata, Apa yang kami
ucapkan adalah kata2 sejujurnya kalau Siauw Thay hiap tidak
percaya akupun tak bisa banyak berbuat.
Setelah putar badan dengan langkah lebar ketiga orang itu
berlalu dari dalam rumah gubuk.
Giok Lan yang melihat Siauw Ling ambil keputusan untuk
melepaskan ketiga orang itu kendati dalam hati merasa tidak
puas iapun tidak berani turun tangan mencegah segera
ujarnya dengan nada berat, Kalalu ada oran gyang
menanyakan jejak kami bertiga lebih baik kalian jangan
bocorkan rahasia ini. Agaknya ketiga orang itu merasa agak mendongkol, mulut
mereka tetap membungkam dan segera berlalu.
Sembari memandang bayangan punggung ketiga oran gitu
lenyap dari pandangan Siauw Ling menghela napas panjang.
Aaaaai .... kini dalam hatiku ada dua keinginan, katanya
lirih. Setelah menolong Loo-ya serta Hujien, kau hendak pergi
menjumpa nona Gak" sambung Giok Lan. Sedikitpun tidak
salah. JILID 12 Budak mempunyai satu persoalan yang selam ini tak pernah
berhasil kupahami! Urusan apakah itu" Sudah tentu mengenai noda Gak!
Kenapa dengan nona Gak"
Entah apa sebabnya nona Gak berdiam seorang dir diats
puncak gunung yang terpencil dan jauh dari keramaian dunia"
Soal ini .... soal ini .... akupun merasa keheranan.
Masih ada lagi, orang berbaju hitam itu berkata bahwa mereka
bertiga salah jalan memasuki daerah terlarang orang lain
sehingga tertangkap dan diikat diatas puncak dingin hingga
hampir2 saja menemui ajalnya setelah kena ditolong nona Gak
ia menyerahan sepucuk surat kepada mereka untuk mencari
Sangkong sampai diujung langitpun, setelah menemukan
Siangkong lantas serahkan surat tersebut kepadamu coba kau
pikir mungkinkah urusan trjadi segampang ini"
Benar dibalik persoalan ini tentu masih terdapat banyak hal
yang patut dicurigai. Tempat itu disebut sebagai daerah terlarang perduli apakah
alasannya sudah tentu daerah itu ditetapkan karena orang yang
berdiam disana tidak ingin diganggu orang lain tapi nona Gak
bisa muncul dan lenyap disana sesuka hati apakah perbuatan
nona Gak tidak menimbulkan kecurigaan orang2 itu" inilah
Bayangan Berdarah Karya Wo Lung Shen di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
kecurigaanku yang pertama. Apa isi suratnya itu rasanya
Siangkong sudah baca sendiri dan hanya terdiri dari beberapa
patah kata yang amat singkat jelas kelihatannya kalau surat itu
sudah lama ditulis dan selalu dibawa dalam saku inilah
kecurigaanku yang kedua. Berbagai macam kecurigaan asalkan
dipikir dengan teliti tidak sudah untuk menemukan sesuatu hal
yang diluar dugaan karena itulah budak menaruh curiga kalau
peristiwa ini merupakan sebuah rencana busuk.
Rencana busuk" Tidak salah, kecuali tiga orang yang berhasil kita tangkap
kemarin malam entah masih ada beberapa banyak orang yang
membawa surat dari nona Gak sambil berkelana di dalam dunia
persilatan sembari mencari Siauw Ling.
Mungkin menurut pikirannya lebih banyak saru orang yang
membawa suratnya berarti makin besar harapannya untuk
berjumpa dirimu. Tapi yang aneh lagi kata Giok Lan, setiap hari nona Gak bisa
menunggu kedatanganmu dipuncak dimana ia menolong orang
tempo dulu. tapi mengapa ia tidak mau turn gunung sendiri
untuk mencari dirimu"
Kau berani memastikan dia menanti kedatanganku setiap hari
ditempat yang sama" Siangkong karena kau sangat merindukan nona itu,
kecerdasanpun kena ditutupi bukankah perkataan ketiga orang
itu sangat jelas sekali" Walaupun mereka kena ditangkap dan
diletakkan ke atas puncak gunung yang dingin tapi mereka
tidak pernah berkata telah menjumpai seonggokan tulang
tulang2 putih. Budak berani memastikan ketiga orang ini bukan
orang pertama yang kena ditawan.
Ehmmm .... sangat beralasan. Siauw Ling segera mengangguk.
Oleh karena itu budak berani memastikan kalau nona Gak
mempunyai maksud2 tertentu.
Lalu mengapa ia hanya menyebutkan namaku saja yang harus
dicari" Giok Lan tertawa manis. Walaupun di dalam hati budak mendapatkan jawabannya, tapi
tak berani kuutarakan keluar.
Kenapa" Takut Siangkong marah setelah mendengar ucapan itu.
Tidak mengapa coba kau katakan.
Siauw Ling dua patah kata ini sejak beberapa saat berselang
sangat terkenal di dalam seluruh dunia persilatan ....
"Maksudmu Lan Giok Tong yang menyaru namaku?"
"Perduli dia adalah yang asli atau Lan Giok Tong maupun Pak
Giok Tong yang jelas orang2 Bulim mengetahui kalau nama
Siauw Ling dalam dunia persilatan sudah sangat tersohor.
Kepandaian silatnya tinggi sifat kependekarannya patut dipuji,
boleh dihitung dia adalah seorang pendekar yang luar biasa
sehingga budak yang waktu itu masih berada di dalam
perkampungan Pek Hoa San Cung pun sudah lama mengagumi
nama Siauw Ling ini."
"Siangkong," sela Kiem Lan pula secara tiba-tiba, "sewaktu
Siangkong untuk pertama kalinya mendatangi perkampungan
Pek Hoa San-cung dan setelah kami mendengar siapakah nama
Siangkong waktu itu kami berduapun pernah salah
menganggap kau sebagai Siauw Ling yang palsu itu."
Sebelum Jen Bok Hong munculkan dirinya ke dalam dunia
persilatan nama Siauw Ling sudah sangat menggemparkan
seluruh dunia kangouw kalau nona Gak ini mempunyai maksud
tertentu urusan tidak bisa dibicarakan lagi kalau tidak maka
Siauw Ling yang benar2 hendak dia cari kemungkinan besar
bukan Siangkong. Perlahan-lahan Siauw Ling mendongak ke atas dan menghela
napas panjang gumamnya, Mungkinkah urusan ini terjadi
sedemikian kebetulan"
Siauw Ling yang palsu dan yang asli sama2 susah dibedakan
yang satu lebih hebat daripada yang lain. Siangkong kalau kau
pergi memenuhi janji aku rasa juga sama saja ....
Sebenarnya gadis ini mau mengatakan bahwa sekalipun pergi
gadis Gak itupun akan melakukan pemilihan diantara mereka
berdua tapi mendadak terasa olehnya kalau ucapan ini terlau
kasar maka buru-buru ditariknya kembali.
Terdengar Siauw Ling kembali bergumam
Kenapa diapun she Gak" apakah dikolong langit benar benar
ada kejadian yang sedemikian kebetulannya"
Kenapa" apakah Saingkongpun belum pernah kenal dengan
seorang nono she Gak juga"
Justru karena itulah hatiku jadi curiga bercampur bimbing,
susah mengatasi persoalan ini.
Terdengar suara langkah manusia memecahkan kesunyian,
lelaki tadi dengan membawa santapan telha muncul kembali
diambang pintu. Kepada Giok Lan dengan penuh rasa hormat
ujarnya, Teh pahit nasi kasar mungkin tidak sesuai bagi diri
nona" Giok Lan menghela napas panjang.
Bagaimana kalau gubuk ini untuk sementara waktu kami
pinjam pakai .... Selembar jiwa cayhe kena ditolong nona, jangan dikata untuk
meminjamkan gubuk yang sudah reyot ini. Sealipun nona
suruh aku melakukan suatu perbuatan yang sangat
berbahayapun hamba tak akan menampik ....
Kami sudah mendatangkan kerepotan untukmu cepat-cepatlah
membenahi barang2mu dan pergilah dari sini!
Aoa yang sebenarnya telah terjadi" tanya lelaki itu agak
melengak. aku sudah melepaskan diri dari perkampungan Pek Hoa San
cung tapi mereka mengejar kami tiada hentinya karena terdesak
hebat kami selalu menyingkir dan akhirnya tiba disini setelah
kejadian itu kemungkinan besar mereka akan tiba disini kalau
kau tak bisa membantu kami lagi. Nah! cepatlah benahi
barangmu dan buru-buru melarikan drii dari tempat ini.
Agaknya orang ini menaruh rasa yang sangat jeri terhadap
pihak perkampungan Pek Hoa san cung ujarnya gugup, Hamba
seharusnya tetap tinggal disini untuk menghadapi musuh
tangguh. Tapi ucapan ini cepat ditukas oleh Giok Lan yang goyangkan
tangannya berulang kali. Kau tetap tinggal disinipun percuma saja malah mungkin
mendatangkan kerepotan saja cepat-cepatlah benahi barangmu
dan menyingkir dari sini.
Kalau nona berkata demikian hamba akan turut perintah.
Buru-buru orang itu masuk ke dalam kamarnya beberapa saat
kemudian ia sudah muncul kembali dengan hanya mebawa
sebuah buntalan kecil kepada Giok Lan ia menjura kemudian
buru-buru berlalu. Sepeninggalnya orang itu Kiem Lan berkata, Aku lihat orang
ini sangat takut mati"
Aaai.... hal ini tak bisa disalahkan kepada didirinya dengan
mata kepala sendiri dia melihat Je Cungcu secara beruntun
menghukum mati keenam orang rekannya dengan keadaan
sangat mengerikan mana mungkin hatinya tidak takut mati"
Selama hidupnya kali ini mungkin setiap kali ia mendengar
nama perkampungan Pek Hoa San cung hatinya akan ketakutan
setengah mati. diluar gubuk banyak terdapat kerbau dan kambing mengapa
kau suruh dia meninggalkan kekayaannya untuk
menyelamatkan jiwa tanya Siauw Ling pula.
Dengan dilepaskannya ketiga orang itu oleh Samya rahasia
jejak kita pasti akan bocor jangan dikata orang2 perkampungan
Pek Hoa San cung yang datang kemari cukup munculnya
ketiga orang itu sudah dapat membereskan jiwanya.
Beberapa saat kemudian ia sudah keluar lagi dengan dandanan
seorang pengemis cilik yang wajahnya sangat dekil.
Siangkong! serunya sambil tertawa. Coba kau lihat wajahku
mirip dengan sipengemis cilik atau tidak"
Penyaruanmu sangat mirip. hanya pakaian yang kau kenakan
terlalu bagi seorang pengemis!
Pakaian ini kupungut dari milik si orang tadi yang tidak keburu
dibawa. Tidak disangka ternyata sekarang mempunyai
kegunaan yang sangat besar enci kau baik2lah melayani
Siangkong, siauw moay akan pergi dulu.
Adik Giok lan, kau baik2 berjaga diri jangan sampai jejakmu
ketahuan pihak lawan! Kalau di dalam keadaan yang biasa walaupun aku menyaru
lebih baikpun susah untuk meloloskan diri dari
pengintaianjago-jago perkampungan Pek Hoa San cung tapi
keadaan pada saat ini jauh berbeda seluruh enghiong hoohan
dari kolong langit pada berkumpul disini masing-masing orang
berpakaian dan berdandan aneh2 kendati banyak orang orang
perkampungan Pek Hoa san cung yang hilir mudik disekitar
sini merekapun belum tentu bisa menduga siapakah aku
sebenarnya! Santapan kali ini dilakukan dengan sangat cepat bru saja Kiem
Lan menyengkirikan mangkok sumpit mendadak pintu
ditendang orang sehingga terpentanglebar2.
Diam2 Kiem lan melongok keluar, tampak olehnya empat
orang lelaki berpakaian perlente secara beruntun telah masuk
ke dalam ruangan. Terhadap keempat orang ini Siauw Ling mempunyai kenangan
yang sangat nyata di dalam hatinya. Karena sewaktu berada
digunung Butong san tempo dulupun ia pernah berjumpa
dengan mereka. Keempat orang ini buka lain Kanglam Sukongcu.
Lima tahun tak pernah ketmu, tak disangka dandanan mereka
inipun masih seperti sedia kala perlente dan mewah.
Siauw Ling memperhatikan sejenak wajah keempat orang itu
kemudian bisiknya pada diri Kiem Lan
Mari kita menyingkir kesamping.
Mereka berdua cepat-cepat meningkir kesamping.
Dengan langkah lebar dan gaya yang di-buat2 Kanglam Su
Kongcu melangkah masuk ke dalam ruangan dan langsung
menuju keruang tamu, orang yang berjalan terlebih dulu
dengan nada keras kembali berteriak, Eeeeei .... adakah orang
disini" perut kami empat bersaudara sangat lapar dapatkah
kami minta sedikit makanan dan air untuk melepaskan dahaga
Sewaktu tidak mendapat jawaban orang yang kedua dengan
gusar segera membentak, Rumah ini disapu sangat bersih tidak
mirip sebagai rumahtak berpenghuni kalau kalian bersembunyi
terus tidak berani keluar dan menimbulkan rasa gusar kami
bersaudara Hmmmm! akan kubakar rumah ini hingga musnah.
Kiem Lan yang bersembunyii di dalam ruangan kontan
mengerutkan alisnya kepada sang pemuda bisiknya lirih,
Jangan biarkan mereka bakar rumah ini sungguh2 budak harus
keluar melayani mereka. Siauw Ling termenung sejenak lalu mengangguk.
Kau harus ber hati2 Lima tahun berselang walaupun perjumpaannya dneganKang
Lam Su Kongcu hanya sebentar tetapi mempunyai perasaan
bahwa keempat orang ini bukan manusia baik2. Bagaimanakah
watak mereka iapun kurang jelas.
Budak bisa ber hati2 sahut Kiem Lan sambil mengangguk
dengan langkah lambat2 ia munculkan diri keluar.
Waktu itu Kang lam su Kongcu sedang siap melakukan
penggeledahan, mendadak melihat munculnya Kiem Lan dari
balik dinding mereka jadi melongo.
Orang yang berada di paling depan segera tertawa terbahakbahak.
Ooouw .... sungguh cantik nona ini.
Orang tengah segera menyambung lantang, Ditengah gurun
lahir kuda jempolan didesa terpencil muncul putri cantik
ternyata pepatah kuno ini sangat tepat sekali.
Tapi ucapan mereka segera ditimbrung oleh Loo toa mereka,
Jangan sembarangan bicara ....
Sembari menjura ia segera memperkenalkan diri.
Cayhe adalah So Segulung angin Thio Ping
Cayhe si Racun Lima Bunga Ong Kiam,
Cayhe si Enam Bulan salju Lie Poo
Dan orang yang terakhir segera menjura penuh hormat.
Cayhe si Rembulan ditengah telaga Cau Kuang ucapan yang
kurang sopan tadi harap nona suka memaafkan.
Kiem Lan sendiripun tidak tahu sikap sopan keempat orang ini
sengaja diperlihatkan atau memang mereka berwatak demikian
buru-buru dia memberi hormat.
Saudara berempat silahkan duduk!
Terdengar Si Racun Lima Bunga tertawa ter bahak2 ujarnya
memecahkan kesunyian, Ditempat yang sunyidan terpencil
seperti ini hanya berdiam kau seorang apakah kau tidak takut"
Aku tinggal ber sama2 engkohku.
Oooouw .... kiranya ada engkohmu yang menemani ujar Ong
Kiam. Lalu dimanakah saudaramu itu, sambung si Enam Bunga Salju
Lie Poo Engkohku sedang pergi keluar.
Kalau begitu dirumah tinggal nona seorang" ujar Rembulan
Ditengah Telaga Cau Kang sambil nyengir kuda.
Ketika Kiem Lan mendengar ucapan keempat orang itu ada
maksud merendahkan dirinya muncullah hawa gusar di dalam
hati sahutnya dingin, Siang nanti engkohku akan kembali
kerumah. Entah nona punya berapa engkoh lagi tanya si segulung angin
Thio Ping lagi. Seorang. Haaaa .... haaa .... haaa kalau kita bunuh dirinya lebih dahulu
kemudian mengikat dirimu sebagai adik angkat bukankah
engkohmu jadi empat orang"
Alis Kiem Lan melentik ia siap mengumbar hawa amarah tapi
dengan paksa ditahannya hawa amarah tersebut ujarnya ketus
Kalian berempat harap tunggu sebentar disini biarlah aku
masakkan air buat cuwi sekalian.
Habis bicara ia putar badan menuju keluar.
Mendadak si Racun Lima bunga merentangkan lengannya
menghalangi perjalanan Kiem Lan ujarnya menyengir
Kami bersaudara ingin minum sedikit arak tentu ada bukan"
Biar aku pergi mencari sahut Kiem Lan setelah termenung
sebentar Ong Kiam menarik kembali tangannya yang direntangkan
mengambil kesempatan itu tangannya meraba gadis tersebut.
Sejak kecil Kiem Lan dibesarkan dalam keadaan penuh bahaya
ia sudah dilatih menunggu sabar karenanya walaupun
dipermainkan untuk sesaat ia bisa menahan diri
Terdengar Ong Kiam tertawa ter bahak2
Bayangan Berdarah Karya Wo Lung Shen di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Loo toa nona secantik ini dengan badan sehalus kapas aku
tidak percaya kalau ia dibesarkan dalam gubuk ini.
Tidak salah jawab si Enam Bulan Salju Lie Po sambil
mengangguk tiada hentinya. Kaum petani walaupun banyak
uang merekapun tak akan mapu membuatkan celana dari bahan
sutera yang mahal. endadak sirembulan ditengah telaga Cau Kuang menggerakkan
sepasang pundaknya menerjang maju kedepan. Tangannya
menyambar pundak Kiem Lan sebelah belakang
Tanpa berpaling lagi Kiem Lan enjotkan badannya melayang
keluar dari ruangan tersebut.
Melihat gadis itu melayang keluar Cau Kuang terawa terbahak
bahak. Sungguh cepat gerakanmu inilah yang dinamakan tidak
digebuk tidak mengaku Badannya segera melayang melakukan pengejaran tangan
kanan menyambar pergelangan kanan Kiem Lan dengan jurus
Kiem Liong Than Cau atau naga emas unjuk cakar
Dalam keadaan semacam ini sekalipun Kiem Lan bermaksud
menyembunyikan ilmu silatnyapun percuma, terpaksa ia putar
badan melancarkan serangan balasan dengan jurus Lan Kiang
Cia To atau menghadang sungai jatuh terpelanting.
aaaai .... tidak kusangka kau mempunyai gerakan selincah dan
segesit ini. kata Cau Kuang sambil menghela napas panjang.
Sepasang telapaknya segera digerakkan melancarkan serangan
berantai. Kiem Lan goyangkan tangan balas menyerang, suatu
pertarungan sengitpun segera berkobar.
si rembulan ditengah telaga Cau Kuang mengeluarkan ilmu
Jien Nah Hoat atau ilmu menangkap yang hebat ber turut2
puluhan jurus merupakan serangan2 tangkisan terhadap
datangnya hajaran Kiem Lan ketika itulah ia baru menyadari
sudah berjumpa dengan musuh tangguh rasa memandang
rendah terhadap pihak musuhnya tersapu lenyap dari benak
dengan pusatkan semua perhatian ia melayani gadis itu.
Melihat saudaranya tidak bisa memenangkan pertempuran itu,
si Enam Bulan Salju Lie Poo dengan cepat meloncat keluar
dari dalam ruangan. Jangan takut aku bantu dirimu teriaknya keras
Dari sisi badan ia mengirim sebuah jotosan gencar.
Kiem Lan yang harus melayani Cau Kuang seorang masih bisa
bertahan tapi setelah ikut serta nya Lie Poo ke dalam kalangan,
situasi seketika berubah seratus delapan puluh derajat. Ia
dibikin kalang kabut dan mulai tidak kuat menahan diri.
Siauw Ling yang bersembunyi dibalik ruangan keitka melihat
Kiem Lan mulai tidak kuat menahan tekanan2 lawan ia segera
menyadari kalau saat ini dirinya tidak keluar maka kalau tidak
terluka Kiem Lan akan kena ditangkap musuh tubuh nya segera
bergerak siap meloncat keluar dari balik ruangan.
Mendadak pada saat yang bersamaan dari luar gubuk terdegnar
suara tertawa dingin seseorang berkumandang masuk, Heee
heee dua orang lelaki sejati mengerubuti seorang anak gadis
apakah kalian tidak takut ditertawakan orang"
Bersamaan dengan suara bentakan tersebut dari luar pagar
melayang datang seorang lelaki kurus kering berjubah biru dan
memakai topi yang hampir menutupi separuh wajahnya.
Gerakan tubuh orang itu sangat cepat bersamaan dengan
habisnya ia berbicara badanpun sudah tiba disisi Kiem lan
sambil menangkis datangya serangan Cau Kuang.
Lie Poo Cau Kuang smaa2 menarik kembali serangannya
sambil berpaling ke arahlelaki kurus yang barusan datang itu.
Kemudian ujarnya dingin. Aku kira siapa yang telah datang. tidak tahunya kau Tiong Cho
Siang Ku Hmm! selamanya Sang Pat dan Tu Kioe berjalan bagaikan pit
dengan tangan. setelah kau datang tentunya Sang Pat ada
disekitar sini bukan. Orang yang barusan datang bukan lain adalah Si Pit Besi
berwajah dingin Tu Kioe salah satu dari tiong Co Siangku.
Terdengarlah ia menyahut dengan nada yang dingin bagaikan
es. Untuk menghadapi kalian Kanglam Su Kongcu aku Tu Lo-jie
seorang sudah cukup untuk membereskan kalian!
Sisegulung angin Thio Ping dengan cepat meloncat keluar
sambungnya, Kami kakak beradik belum pernah mengikat tali
permusuhan dnegan kalian Tiong Cho Siangku entah apa
maksud Taheng dengan mencampuri urusan kami empat
bersaudara" Sangat gampang sekali, cayhe merasa tidak puas dengan
perbuatan kalian menganiayai gadis"
Hmmm! kagum. kagum. pikir Siauw Ling dalam hati.
Walaupun dimanapun juga Tiong Cho Siangku mengutamakan
perdagang mencari untung tapi setiap kali menumpai hal2 yang
tidak patut mereka masih mempunyai semangat semangat
seorang pendekar. Terdengar sisegulung angin Thio Ping tertawa hambar.
Kalian Tiong CHo Siangku suka harta sedang kami empat
bersaudara suka perempuan. masing-masing mempunyai
kegemaran ersendiri siapapun tidak pernah membicarakan
tentang hal2 kegagahan kependekaran maupun keadaan.
Menurut pepatah kuno seorang lelaki sejati suka harta itu sudah
lumrah tukas si Pit Besi berwajah dengan suar aketus. Selama
hidup kami bersaudara mencari untung dengan kepandaian dan
kejujuran belum pernah menipu atau merugikan orang lain
barang satu kalipun mana bisa dibandingkan dengan kalian
Kang Lam Su Kongcu yang bisanya bikin keonaran.
Ooouw kalau begitu kalian Tiong Cho Siang Ku bleh terhitung
seorang enghiong yang mengutamakan keadilan.
Kagum!kagum. Hmm! atau paling sedikit kami bersaudara bukan terhitung
bajingan keparat yang pandai memperkosa perempuan.
sepasang mata si Racun Lima Bunga celingukan kekanan
kekiri sewaktu dilihatnya Sang Pat belum muncul juga dengan
suara berat segera ujarnya kepada Thio Ping.
Loo-toa kalau kedatangannya memang bermaksud cari gara2
lebih baik kita tak usah banyak bicara lagi mari kita kurung dia
dengan barisan pedang yang kita latih selama ini!
Sebelum Thio Ping menjawab Tu Kioe sudah berebut berkata,
Bagussekali bagus sekali! cayhe bisa minta petunjuk ilmu sakti
dari Kang Lam su Kongcu benar2 patut merasa bangga mari
.... mari .... kalian berempat silahkan mulai turun tangan.
Si Segulung Angin Thio Ping adalah pemimpin dari Kanglam
su Kongcu di dalam keempat orang itu imannyapun paling
kuat, ia tahu selamanya Tiong Cho Siang Ku tidak pernah
berpisah dimana ada Tu Kioe disitu tentu ada Sang Pat, maka
dari itu walaupun saat ini hanya hadir Tu Kioe seorang hatinya
belum juga merasa lega. Karenanya ia ragu2 untuk turun
tangan. Sejenak Kanglam Su Kongcu menderita kekalahan total
digunung Butong san lima tahun berselang watak sombong dari
mereka berempat sudah jauh berkurang perasaan memandang
rendah orangpun ikutmusnah dari pikiran mereka.
Sebelum menderita kekalahan mereka hanya menghabiskan
waktu dengan berpesiar kesana kemari, cari perempuan,
minum dan makan tiada hentinya, tapi setelah mendapat kalah
keempat orang itu mulai berlatih dengan rajin.
Mereka ber sama2 menciptakan sebuah barisan pedang yang
kuat untuk menghadapi musuh setelah lima tahun berlatih keras
dan barisannya mencapai kesempurnaan mereka baru muncul
kembali kedunia persilatan.
- - - - - - - 10 Pertama kali mereka berempat muncul dalam dunia persilatan
pelbagai berita yang menggemparkan sempat mereka tangkap
Pertama adalah munculnya seorang pendekar muda yang
sangat menggemparkan seluruh dunia persilatan mereka dengar
orang itu She Siauw bernama Ling. Kedua adalah munculnya
Si Bayangan Berdarah Jen Bok Hong setelah lenyap kabar
berita selama puluhan tahun.
dan ketiga ialah menggabungnya Siauw Ling ke perkampungan
Pek Hoa San cung jadi konconya Jen Bok Hong.
Kabar berita itu sudah tersebar luas dan hampir merata
keseluruh dunia persilatan.
Munculnya Kanglam Su Kongcu tempo dulu agak terlambat
waktu itu Jen Bok Hong sudah mengundurkan diri dari apa
yang mereka ketahuipun hanyalah cerita2 yang masih tersebar
dalam Bulim. Berita inilah yang memancing rasa ingin tahu dari keempat
orang ini sehingga mereka buru-buru berangkat kekota Koei
Cho. Disepanjang jalan mereka menemukan banyak jago Bulim
yang berangkat kesatu arah yang sama mereka main yakin
kalau di dalam dunia persilatan bakal lahir sebuah pergolakan
yang maha dahsyat. Setibanya dikota Koei Cho sedikitpun tidak salah mereka
menemukan banyak jago-jago lihay berkumpul disana.
Karena menjumpai begitu banyak jago-jago lihay sepanjang
jalan Kanglam Su Kongcu tidak berani bersikap terlalu
sombong apalagi nama Tiong Cho Siangku pun sudah tersohor
sejak puluhan tahun berselang maka mereka tidak ingin
melibatkan diri dalam satu pertarungan yang tak berguna.
Terdengar si Pit besi berwajah dingin tertawa terbahak-bahak.
Bagaimana" apakah kalian berempat tidak mau turun tangan"
ataukah ingin aku orang she Tu mengundang dulu satu per
satu" Tangan kanan berkelebat meloloskan pedangnya dari sarung
kemudian mengirim sebuah tusukan mengancam dada orang
she Tu itu. Mendadak badan Tu Kioe berputar menghindarkan diri dari
datangnya serangan Ong Kiam ini dimana sepasang telapak
berkelebat kedua macam senjatanya sudah dicabut kelur.
Tangan kiri mencekal gelang perak sedang tangan kanan
mencekal sebuah pit besi.
Ketika si Enam bulan salju Lie Poo melihat situasi sudah
berubah iapun terpaksa ikut turun tangan ujarnya, Saudara2
sekalian kalau dia ada maksud minta pelajaran dari kita baiklah
kita keluarkan barisan pedang baru kita agar ia bisa melek
sepasang matanya. Melihat pertarungan sudah berlangsung Thio Ping pun tahu
ikatan dengan tak akan terlepas lagi.
Ia segera mengambil keputusan untuk melukai dulu Tu Kioe di
dalam kerubutan mereka sampai waktunya kendati Sang Pat
datangpun percuma saja bahkan mungkin sekali mereka dapat
melenyapkan kedua orang ini sekaligus.
Karena berpikir demikian sang pedangpun digerakkan
membuka barisan pedang mereka.
Empat orang berpencar dari empat penjuru yang berbeda
menyerang diri Tu Kioe rapat2.
Tu Kioe dengan tangan kiri mencekal gelang perak, tangan
kanan mencekal senjata pit besi melancarkan serangan secara
berpisah menahan datangnya serangan Kanglam Su Kongcu
dari empat arah yang berlainan.
Perputaran barisan pedang Kang lam Su Kongcu makin lama
semakin cepat dalam sekejap mata mereka berempat sudah
melancarkan dua puluh tusukan lebih.
seketika itu juga cahaya berkilauan hawa pedang
membumbung tinggi memenuhi angkasa.
Tu Kioe yang menganggap ilmu silatnya tinggi pada mulanya
tidak pandang keempat orang itu dalam hati tapi setelah
bergebrak beberapa saat ia baru merasa bahwa dirinya telah
menjumpai musuh tangguh! Kanglam Su Kongcu yang ditemuinya saat ini bukan termasuk
jago-jago kasaran seperti tempo dulu lagi, posisinya dengan
cepat diubah, dari menyerang ia pilih jadi kedudukan bertahan.
Pit besi serta gelang peraknya dengan menciptakan selapis
cahaya tajam melindungi sekeliling badan dan menangkis
datangnya babatan2 gencar pihak musuh.
Setelah melakukan pertarungan sebanyak tigapuluh jurus.
Kanglam Su Kongcu belum juga berhasil memaksa musuh
menyerah kalah mereka pun mulai terkesiap pikirnya, Nama
besar Tiong Cho Siang Ku ternyata bukan nama kosong belaka,
kalau bergebrak macam begini terus menerus kendati dua
puluh jurus lagi pun susah merebut kemenangan.
Melihat lawan sangat kuat, dan mereka takut pula Sang Pat tiba
pada saat yang bersamaan Thio Ping mendadak mengubah
permainan ilmu pedangnya.
Dengan cepat barisan pedang merekapun ikut berubah.
Segulung angin Thio Ping adalah otak dari barisan pedang
tersebut perubahan gerakan semuanya dipimpin oleh dirinya.
Tampak serangan2 dari Kanglam Su Kongcu makin gencar,
masing-masing orang mengirim tiga buah babatan dahsyat
kedepan. Kedua belas buah serangan ini dilakukan dengan kecepatan
bagakan kilat, walaupun serangan dilancarkan tidak sama
waktunya tapi mendapatkan pertahanan yang kuat, serangan
mereka bagaikan serangan gabungan yang dilancarkan dalam
waktu yang sama. Tu Kioe tidak menyangka barisan pedang lawan ternyata
sedemikian lihaynya terasa cahaya berkilat menyerang dari
empat penjuru ia mulai keteter dan merasa tidak kuat menahan
diri. Siauw Ling yang bersembunyi ditempat kegelapan melihat
Tu Kiow berada dalam keadaan bahaya dan mulai keteter
sehingga tidak tahan otaknya dengan cepat berputar pikirnya.
Kanglam Su Kongcu turun tangan secara berbareng semisalnya
kau membantu Tu Kioe secara diam2pun tidak termasuk suatu
perbuatan yang kurang cemerlang .... inilah kesempatan
bagiku untuk menjajal sampai dimanakah kesempurnaan ilmu
menyambit yand diajarkan Liauw San Cu kepadaku.
Karena berpikir demikian, sinar matanya segera menyapu
seluruh ruangan dari ujung dinding tiba tiba ditemuinya
segentong kacang ijo. Dengan cepat ia meraup segenggaman lalu kumpulkan tenaga
dan siap melancarkan serangan ke arah pihak lawan.
Ketika itu si Segulung angin Thio Ping sedang mengirim
sebuah tusukan mengancam dada Tu Kioe tapi baru saja lengan
kanannya diangkat ke atas mendadak jalan darah Nau Hwiehiatnya
terasa amat sakit gerakan pedangpun jadi lambat.
Ternyata serangan Siauw Ling yang pertama ini sebagai
percobaan kurang sempurna dilakukan sekalipun berhasil
menghajar jalan darah Nah Hwee Hiat ditubuh Thio Ping, tapi
Bayangan Berdarah Karya Wo Lung Shen di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
tenaga sambitannya kurang keras sehingga sama sekali tidak
terpengaruh di dalam permainan pedangnya.
Haruslah diketahui pertarungan para jago tidak boleh lambat
barang sedikitpun juga, karena permainan pedang ThioPing
agak terlambat mengambil kesempatan itulah Tu Kioe
menerjang keluar dari kurungan.
Senjata pit besinya digerakkan menangkis perdang Thio Ping
senjata gelang perak ditangan kiri menggulung keluar dengan
jurus Hong Kie Im Yong atau angin bertiup awan berkumpul.
Triiing.... triiing.... pedang Ong Kiam Lie Poo serta Cau
Kuang bertiga kena dihantam kesamping sehingga barisan itu
terbukalah sebuah lubang kelemahan yang besar.
Senjata Pit bergetar menotok badan Thio Ping.
Thio Ping membalikkan tangannya menciptakan selapis bunga
pedang menangkis serangan senjata dari Tu Kiow dengan jurus
Kong Tio Kay Ping atau Burung Merak Pentang Sayap.
Sedang Lie Poo serta Cau Kuang bersamaan waktunya
mendesak maju lagi dari dua arah samping.
Setelah merasakan bagaimanakah pahit getirnya dikurung
barisan empat orang itu Tu Kioe tidak membiarkan mereka
berempat bergabung diri lagi.
Senjata Pit diputar menyerang ke arah Lie Poo, sedang gelang
ditangan kiri menahan babatan Cau Kuang badannya mencelat
keangkasa dan melayang delapan depa keluar dari kalangan.
Si Segulung angin Thio Ping segera tertawa terbahak bahak.
Bagaimana" bagaimana rasanya kurungan barisan pedang kami
bersaudara" ejeknya.
Tidak terhitung suatu barisan yang terlalu lihay kalau
barisanmu benar benar hebat bukankah cayhe tak bisa pergi
datang semuanya" Thio Ping tertawa getir.
Bagus, bagaimana kalau kita coba lagi"
Dalam hatinya ada kesusahan yang tak bisa dikatakan kalau
bukan lengan kanannya secara tiba-tiba sehingga gerakan
pedangnya agak lambat mana mungkin Tu Kioe bisa
memecahkan barisan ini sedemikian gampang"
Sebaliknya di dalam hati Tu Kioe pun berpikir.
Barisan pedangn mereka walaupun tidak sampai mencabut
nyawaku tapi untuk menangkan beberapa orang ini tidak
gampang kalau aku tidak setuju orang akan menganggap aku
jeri. Untuk beberapa waktu ia merasa bingung apa yang harus
dijawab pada saat ini. Selagi ia merasa serba salah mendadak terdengar gelak tertawa
bergema datang dari tempat luaran seseorang menyambung
dengan suara lantang. Bagus sekali! kalian berempat biar kami berdua saja, jual beli
ini akan kami terima. Tanpa menoleh lagi Tu Kioe sudah tahu kalau Sang Pat telah
tiba ditempat itu. Kanglam Su Kongcu sama2 berpaling tampaklah seorang lelaki
gemuk cebol dengan memakai jubah warna hijau dan perut
kembung muncul lambat2 disana.
Melihat munculnya Sang Pat di dalam hati si Segulung angin
Thio Ping berseru tertahan, Aduuh celaka kalau Tiong Cho
siangku turun tangan ber-sama2 ungkin kami bersaudara bukan
tandingannya. Diluaran segera membentak dengan nada dingin.
Hmm sudah lama kedatanganmu"
Sudahlah buat apa kau bicarakan soal itu, kedatanganku rada
terlambat setindak kalau Cuwi suka memaapkan kata Kiem Sie
poa sambil tersenyum. Hmmm bersembunyi ditempat kegelapan sambil membokong
orang. inilah tindakan seorang lelaki sejati.
Pada mulanya Sang Pat agak tertegun kemudian segera tertawa
terbahak bahak. Menggunakan tentara tiada jerinya mencari siasat sekalipun
kedatanganku lebih pagianpun tak akan kuberitahukan kepada
kalian. Selamanya Tiong cho siangku tidak pernah berpisah satu sama
lainnya aku sudah sepatutnya menduga kalau kau bersembunyi
ditempat kegelapan. Haaa .... haaa justru kali ini kalian tak berhasil menebaknya.
Kanglam Su Kongcu sambung Tu Kioe ketus Anjing tidak
pernah menjilat kencing sendiri kini kalian setiap kali berjumpa
dengan perempuan seperti lalat mencium bau busuk saja Loo
toa ayoh keluarkan senjatamu kita bereskan Kang Lam Su
Kongcu disamping menyelamatkan nona2 baik yang ada
dikolong langit. sang Pat teriak Thio Ping selamanya kalian berdua hanya
gemar dengan harta kalau dibandingkan dengan aku tak begitu
terpaut seberapa. Pada saat itu Kiem Lan sedah mengundurkan diri kesisi Siauw
Ling bisiknya segera. Siangkong bukankah mereka berdua adalah Tiong Cho Siang
ku yang setiap saat hari siangkong pikirkan kini mereka sudah
ada didepan mata mengapa kau tidak menyapa dirinya"
Tidak usah cemas tidak usah gugup aku mau lihat dulu
bagaimana watak mereka berdua.
Sungguh besar ambisi Siangkong ini diam2 pikir Kiem Lan di
dalam hati kecilnya Bagaimana Tiang Cho Siangku kau betul2
sangat mendengarkan ucapanmu.
Terdengar Sang Pat kembali berkata
Walaupun kami dua bersaudara suka dengan harta, tapi belum
pernah melukai pihak lawan apalagi berbuat sesuatu hal yang
main rampas semakin tidak pernah lagi.
Lama kelamaan si Pit besi berwajah dingin Tu Kioe tidak dapat
menahan sabar lagi sembari melancarkan sebuah serangan
menusuk Thio Ping teriaknya
Loo toa, tak usah banyak bicara lagi dengan dirinya!
Dengan sebat Thio Ping berkelit kesamping pedang diayun ke
atas dan Kanglam Su Kongcu pun segera bergabung kembali.
Dalam pertarungan yang terjadi barusan walaupun mereka
berempat berhasil mengurung Tu Kioe rapat2 tapi mereka
gagal melukainya kini bertambah pula dengan seorang Sang
Pat mereka makin menyadari kalau pihak musuh susah
dihadapi. Merekapun menyadari kalau mereka tidak menghadapi kedua
orang ini dengan andalkan barisan pedang seratus juruspun
susah dilewatkan dengan selamat.
Kembali Sang Pat tertawa tergela.
Selama lima tahun ini aku rasa kalian berempat tentu banyak
berlatih ilmu silat lihay bukan!
Ditengah suara bentakan tangan kanannya merogoh ke dalam
saku mengambil keluar sie poa emasnya ditengah getaran
tangan yang menimbulkan suara ramai terpeciklah butiran2
cahaya tajam. Thio Ping menggerakkan pedangnya sebagai komando, empat
orang ber sama2 menyebarkan diri membentuk sebuah barisan
pedang untuk membendung serangan lawan.
Tu Kioe berebut posisi sebelah kanan teriaknya.
Keempat cucu kura2 ini berhasil melatih sebuah barisan
pedang mari kita menyerang dari kedua belah sisi sehingga
membuat mereka kalang kabut tidak karuan.
endengar teriakan itu Thio Ping jadi terperanjat pikirnya,
sungguh hebat Tiong Cho Siang ku ini, bukan saja kepandaian
silat sangat lihay pengalaman dalam menghadapi musuhpun
sangat luas kalau mereka berdua benar2 menyerang dari kedua
belah sisi maka kekuatan barisan ini akan banyak berkurang.
sang pat terenyum iapun segera bergeser kesebelah kiri sembari
menggoyangkan sie poa ditangan ujarnya, Pada saat ini kita
masih bisa membicarakan soal harga, kalau kita sudah mulai
bergebrak berarti dagangan ini sudah diputuskan untung atau
rugi kalian harus bayar ....
si Segulung angin Thio Ping ragu2 sejenak akhirnya ia
menggoyangkan pedangnya memberi tanda posisi keempat
orang itupun dengan cepat berubah jadi sebuah barisan segi
empat. Harga apa yang kau maksudkan cepat katakan.
Murah kalau kalian berempat mau menerima sebuah syaratku
.... Belum habis ia berkata mendadak terdengar suara gonggongan
anjing berkumandang datang dari tempat kejauhan.
Tu Kioe sebagai oarng yang paling dekat dengan Sang Pat
mengerti jelas bagaimanakah cerdiknya orang ini kadang2
ditengah gurauannya sering diselipi dengan suatu rencana
bagus karena itu setelah mendengar dia berbicara seranganpun
ditarik kembali. Apa syaratmu itu" terdengar Thio Ping bertanya denga alis
berkerut. Pada saat itu banyak jago-jago lihay yang berkumpul disekitar
kata Kioe Cho aku rasa kalian suah tahu bukan"
Kami bersaudara bukan orang buta, suah tentu dapat kami lihat
dengan jelas, teriak Ong Kiam kasar.
Terdengar suara gonggongan anjing makin lama terdengar
semakin santar jelas ada orang yang sedang bergerak
mendekati gubuk mereka. sinar mata Sang Pat menyapu sekejab wajah Kiem Lan yang
berdiri dekat jendela lalu sambi tertawa tanyanya,
Kalian berempat pernah mendengar nama Sin Hong Pay
Sudah tentu pernah kami dengar
Tahukah kalian paycu perkumpulan Sin Hong Pay ini seorang
lelaki atau perempuan"
Kami hanya pernah mendengar nama partai Sin Hong Pay
berlum pernah menjumpai paycu mereka.
Soal ini aku bisa beritahu kepada kalian. paycu dari
perkumpulan Sin Hong Pang adalah seorang gadis muda yang
sangat cantik. Apa sangkut pautnya urusan ini dengan kami berempat" tanya
Thio Ping setelah termenung sebentar.
Sudah tentu ada hubungan yang sangat erat, kalian berempat
rakus dengan perempuan, sedang kami dua bersauara gemar
harta sebaliknya perkumpulan Sing Hong Pang adalah pusat
harta dan perempuan kalau kau suka bekerja sama dengan kami
bukankah masing-masing pihak mendapat bagiannya seiri2....
Aaakh benar kau tentunya minta bekerja sama dengan kalian
untuk menghadapi Sin Hong Pang
si sie poa emas Sang Pat tidak bicara sebaliknya sambil
membaca rumus dagangnya ia pukul biji2 sie poa pulang pergi.
Melihat cara Sang Pat memukul pulang pergi sie poanya
dengan gaya seorang Tauke diam2 Kanglam Su Kongcu
merasa geli. Sebaliknya si Pit besi berwajah dingin mengetahui pada saat ini
saudara angkatnya ini sedang menemui hal2 yang
menyusahkan hatinya. Setiap kali ia menjumpai hal2 yang susah diputuskan maka biji
sie poanya yang dipukul pulang pergi disamping otaknya untuk
mengambi keputusan diamping itu Sang Pat pun menghitung
nasib mereka dan perhitungannya sie poanya ini.
Selama pergaulannya dengan sang Pat selama beberapa tahun
di dalam ingatannya bukan saja satu dua kali ia berbuat
demikian. Setelah menghitung beberapa saat lamanya mendadak terlintas
suatu perasaan heran diwajahnya ia berpaling sekejab ke arah
Kiem Lan kemudian sambil menggoyangkan biji sie poanya ia
beruit panjang. Suara gonggongan anjing makin keras dua anjing hitam yang
besar meloncat melewati pagar dan berlari kesisi Sang Pat.
Tinggi kedua ekor anjing ini kalau berdiri melebihi tinggi
seorang waluapun berbentuk anjing tetapi secara lapat2
mempunyai wajah yang menyeramkan sembari berdiri
dibelakang Sang Pat empat buah mata menyapa tajam empat
penjuru. Selama ini Si segulung angin Thio Ping sedang menantikan
jawaban dari Sang Pat siapa sangka orang itu bagaikan lupa
dengan ucapannya saja mulutnya bungkam seribu bahasa, ia
berdiri penuh keseriusan disana bagaikan sedang menunggu
sesuatu. Timbullah rasa curiga di dalam benak Kanglam Su Kongcu
mereka tidak mengerti permainan apa yang sedang disusun
orang itu. Mendadak pintu pagar didepak orang sehingga terpental dan
membentang lebar2. Segerombolan manusia berdandan aneh lambat2 munculkan
diri didepan mata. Dua orang lelaki pertama mempunyai perawakan yang kurus
tinggi sepasang matanya menyapu Tiong cho Siang Ku tiada
hentinya. Hmm! ternyata benar2 kalian musuh bebuyutan selalu saja
berjumpa di mana2 tegur orang itu dingin.
Sang Pat memandang sekejap wajah kedua orang itu setelah
mengenali siapakah mereka ia tertawa ter bahak2
Oooouw .... kiranya Cuo heng serta Poei heng dua setan
pembuka jalan dari Sin Hong Pang .... aku rasa Paycu
kalianpun sudah datang bukan!
Kedua orang ini bukan lain adalah dua Setan pembuka jalan
dari Sin Hong Paycug, si panglima Baja Cuo Hwee serta
sisukma sial Poei Heng. Dibelakang kedua orang itu mengikuti seorang manusia aneh
berjubah pendeta warna hitam, berdandankan seorang toosu
dan baju bagian dadanya bersulamkan seekor ular kecil warna
emas. Walaupun manusia aneh itu kecil dan kurus tapi sepasang
matanya memancarkan cahaya yang menggidikkan.
Dibelakang toosu bersulamkan seekor ular emas pada bajunya
mengikuti empat orang lelaki kekar yang menyoren sebilah
golok pada punggungnya. Terdengar sipanglima Baja Cau Hwie tertawa dingin tiada
hentinya. Kau anggap paycu kami manusia macam apa, begitu gampang
bisa dijumpai" Sitoosu bersulamkan ular emas kecil itupun menyambung
dengan nada dingin. Aku adalah Kiem Coa Leng cu dibawah pimpinan Sin Hong
Pay cu ada urusan sampaikan saja kepadaku, aku akan ambil
keputusan atau menyampaikan kepada pay cu kami.
Oooouw .... kalau kudengar dari nada ucapanmu agaknya
kedudukanmu dalam perkumpulan sin Hong Pang tidak
rendah! seru Sang Pat sambil tertawa.
Aku adalah salah satu Sam Toa Leng cu kekuasaanku meliputi
segala bidang.
Bayangan Berdarah Karya Wo Lung Shen di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Oooouw .... kiranya begitu cayhe harus memberi hormat
kepadamu Kiem Coa Lengcu tertawa dingin.
Lima tahun berselang kau pernah mencari keonaran dengan
partai kami Waktu itu karena lengcu kami ada urusan maka tidak sampai
menarik panjang urusan itu aku rasa kau masih ingat bukan
dengan peristiwa tempo dulu"
Haaaaaa.... haaaa.... haaa .... kami adalah orang dagang.
selamanya yang dipentingkan adalah keuntungan dendam sakit
hati tak pernah kami pikirkan jangan dikata lima tahun
berselang sekalipun tiga bulan yang lalu juga sudah kami
lupakan cayhe tak ingat lagi urusan itu!
Sekali lagi Coa Lengcu tertawa dingin.
Kau tidak ingat lagi Pengcu kami masih teringat dengan jelas
maka dari itu sengaja ini hari mengirim aku untuk menangkap
kalian berdua! Hmm! apa yang dapat kalian lakukan" dengus Tu Kioe ketus
Aku minta kalian berdua suka ikut kami menghadapi Pay cu
kami! Coba kau sebutkan harganya, selama ini cayhe tidak suka
melakukan perdagangan yang rugi - kata Sang Pat sambil
tertawa. Sinar mata Kiem Coa Lengcu berkilat kepada keempat orang
lelaki berbaju hitam yang berdiri dibelakangnya ia berseru
Tangkap mereka berdua! Keempat orang berbaju hitam itu mengiakan golok segera
dicabut keluar dengan berpisah melakukan pengepungan.
Sepasang pundak si Pit besi berwajah dingin bergoyang dengan
kecepatan bagaikan kilat dia merebut posisi yang berjarak
sembilan depa dengan Sang Pat senjata Pit besi melindungi
dada gelang dipersiapkan melancarkan serangan ujarnya dingin
Senjata tak bermata kalau sampai bergebrak tentu ada yang
terluka atau mati. kalau kalian berempat tidak takut mati
silahkan maju kedepan. Jarak yang diambil kedua orang ini sangat sempurna sekali
dengan demikian keempat orang lelaki beraju hitam itu tak
dapat melakukan kerja sama tapi bagi Tiong Cho Siangku
dapat saling bantu membantu.
Mendadak keempat orang lelaki berbaju hitam itupun
memecahkan diri jadi dua bagian, dua orang jadi satu
rombongan secara terpisah menyerang Tiong Cho Siangku.
Melihat pertarungan sudah berlangsung si segulung angin Thio
Ping menggoyangkan pedangnya menarik barisan dan
bermaksud mengundurkan diri dari kalangan.
Siapa nyana tindakannya ini justru memancing rasa curiga bagi
Kiem Coa Lengcu terdengar ia tertawa dingin dan membentak
keras, Jangan biarkan mereka berempat menggabungkan diri
Pengetahuan Kiem Coa Lengcu ini amat luar biasa dalam
sekali pandang saja ia telah dapat mengetahui kalau Kanglam
Su Kongcu telah mempelajari ilmu pedang bergabung asalkan
ilmu itu bersatu padu maka kekuatannya sangat luar biasa.
Dalam pandangan Kiem Coa Lengcu gerakan pedang Thio
Ping dianggap sebagai komando untuk menggerakkan
barisannya maka ia mendahului perintah orang untuk
menyerang. Kedua setan pembuka jalan Si Panglima baja Cuo Hwie serta
Si sukma sial Poei Heng pernah menderita kekalahan total
ditangan Tiang Cho Siang Ku mereka tahu kepandaian silat
kedua orang ini sangat lihay sehinga tanpa terasa mereka sudah
menaruh rasa jeri kepada mereka.
Beruntung Kiem Coa Lengcu tidak memerintahkan mereka
berdua untuk menghadapi Tiong Cho Siangku tapi orang ini
tidak memandang sebelah matapun terhadap Kanglam Su
Kongcu. Begitu mendapat perintah mereka menyahut dan segera
menyerang keempat orang itu.
Pada mulanya sisegulung angin Thio Ping bermaksud hendak
membawa ketika saudara menyingkir kesamping dan berpeluk
tangan menonton jalannya pertarungan tersebut menanti Tiong
Cho Siang Ku sudah sama2 lelah dalam pertarungan ini mereka
tinggal pungut hasil dari tengah.
Siapa sangka Kiem Coa Lengcu turun tangan terlebih dahulu
untuk menangkap mereka bercampa.
Kejadian ini mendatangkan rasa gusar dalam hati Kanglam Su
Kongcu, Thio Ping segera menggerakkan pedangnya
meluncurkan sebuah tusukan menangkis datangnya serangan
Cuo Hwie sedang Ong Kiam Lie Poo serta Cau Kuang dengan
cepat menyebarkan diri membentuk barisan dan mengurung
kedua orang itu rapat2 Seketika itu juga cahaya berkilauan memenuhi angkasa angin
desiran menggidikkan hati.
Serangan2 pedang Kanglam Su Kongcu bagaikan hembusan
angin taupan memaksa kedua orang setan pembuka jalan itu
tidak sempat menggerakan senjatanya.
Melihat kejadian itu Kiem Coa Lengcu mengerutkan
keningnya ia tidak menyangka baru saja turun tangan kedua
setan pembuka jalan sudah kena dikurung dalam barisan
pedang lawan dan terdesak hebat sehingga berada dalam posisi
yang sangat menguatirkan.
Keempat orang lelaki bersenjata golokpun telah
melangsungkan pertarungan sengit melawan Tiong Cho
Siangku cahaya pedang bayang pit berkelebat dengan
ramainya. Setelah memandang sekejap suasana dikalangan Kiem Coa
Lengcu segera mengetahui bahwa pertarungan ini hari sangat
tidak menguntungkan pihaknya.
Walaupun Tiong Cho Siangku harus menghadapi empat orang
musuh sekaligus tapi mereka lebih banyak menyerang dari
pada bertaha. jelas posisi mereka ada diatas angin.
Keadaan kedua setan pembuka jalan semakin parah lagi, mati
hidup mereka sudah berada diujung tanduk. kalau demikian
terus keduanya sebentar lagi mereka bakal menemui ajalnya.
Menjumpai situasi seperti ini mau Kiem Coa Lengcu harus
mengatasi dahulu keadaan mereka berdua, dari pinggang ia
lepaskan senjata cambuk ular emasnya. kemudian sambil
membentak keras senjatanya diayun menyerbu ke dalam
barisan Su Kongcu itu. Si Segulung angin Thio Ping menggoyangkan pedangnya
menangkis cambuk itu badannya dengan cepat menyingkir dua
langkah kesamping. Barisan pedang ini sudah membuang banyak pikiran maupun
tenaga Kanglam Su Kongcu selama banyak tahun, entah sudah
berapa puluh bahkan beberapa ribu kali barisan itu dilatih.
Sejak Pertarungan melawan Tu Kioe tadi perubahan barisan ini
semakin lincah lagi dengan mundurnya Thio Ping ke belakang
Ong Kiem Lie Po serta Cau Kuang segera memahami maksud
hatinya mereka sama2 mundur ke belakang secara serempak.
Dengan demikian kalangan kepunganpun semakin luas hal ini
membuat Kiem Coa Lengcupun tak kuasa kena terseret
sekalian ke dalam barisan pedang tersebut.
Mengambil kesempatan yang amat sedikit inilah Tjou Hwie
serta Poei Heng meloloskan senjata tajamnya.
Senjata Cuo Hwie adalah dua pasang gada Lang Ya pang
sendan senjata Poei Heng adalah sebuah tekeh San Bun Cang.
Kiem Coa Lengcu segera tertawa dingin
Hmm ingin sekali kujajal barisan pedang gabung ini sebetulnya
mempunyai keistimewaan apa saja.
Sembari bicara cambuk Kiem Tjoa Piannya berturut turut
melancarkan empat buah serangan secara terpisah mengancam
Kanglam Su Kongcu seorang sejurus.
Cambuk Kiem Coa Pian ini dibuat amat bagus bila dipandang
sepintas lalu bagaikan seekor ular hidup.
Tangannya mencekal pada ekor ular sedang kepalanya ular
menyerang musuh lidah yang warna merah berkelebat tiada
hentinya mendatangkan rasa bergidik bagi semua orang.
Kanglam Su Kongcu yang melihat bagaimana sempurnanya
senjata cambuk itu diam2 merasa jeri kalau2 dari mulut ular
tadi menyembur senjata rahasia mereka tidak berani menangkis
buru-buru keempat orang itu meloncat mundur ke belakang.
Dengan demikian tanpa terasa lagi kekuatan barisan pedang
itupun punah sama sekali!
Kiem Coa Lengcu segera tertawa ter-bahak2
Haaaaaa .... haaa tidak kusangka barisan pedang kalian
berempat hanya begini saja.
Thio Ping tertawa dingin, mendadak serangan pedangnya
terpental. Dia adalah komando dari barisan pedang ini sudah tentu tiga
orang lainnya harus mengimbangi setiap gerakan yang
dilakukan begitu Thio Ping menyerang ketiga orang lainnya
pun sama2 berputar keras.
Barisan pedang seketika makin menyempit.
Melihat sekelilingnya penuh dengan kelebatan cahaya pedang
yang menekan makin dekat Kiem Coa Lengcu terkesiap,
cambuknya dengan cepat diputar bagaikan roda menahan
serangan pedang keempat orang itu.
Cuo Hwie dan Poei Heng sama2 menggerakkan senjatanya
menyerang maju sembari mengimbangi serangan2 dari cambuk
Kiem Coa Pian dengan berbuat demikian semakin mengecilnya
lingkungan kepungan barisan Kanglam Su Kongcu bisa ditahan
Diluaran posisi Kanglam Su Kongcu lebih menguntungkan
padahal hati mereka sangat terkejut. terasa oleh keempat orang
itu bahwa jurus serangan cambuk dari Kiem Coa Leng cu amat
aneh dan susah diduga sering2 ia menggunakan waktu yang
singkat untuk melancarkan sebuah serangan ketengah kalangan
sehingga membuat barisan mengalami perubahan besar.
Dalam pertarungan ini masing-masing pihak sama2 menderita,
sama2 payah siapapun tidak berani memperlihatkan sikap
gegabah. Ditengah berlangsungnya pertarungan sengit mendadak suara
jeritan ngeri berkumandang memenuhi angkasa seorang
diantara pengepung Si Pit besi berwajah dingin kena ditusuk
pundak kanannya sehingga darah segar bercucuran, senjata
terlepas dari genggaman. Sisanya yang tinggal seorang kini melangsungkan pertarungan
yang sengit melawan Tu Kioe ia kena dibungkus oleh
serangan2 keji lawan sehingga kalang kabut dan keteter hebat.
Kiem Coa Lengcu tidak menyangka kepandaian mush rata2
hebat. melihat seorang anak buahnya terluka ia hanya merasa
cemas saja tanpa berhasil turun tangan menolong.
Terdengar Sang Pat pun tertawa ter bahak2
ayoh! berbaring! Dua orang lelaki berbaju hitam yang mengerubuti dirinya
sangat penurut sekali, mereka lepaskan senjatanya dan roboh
terjengkang ke atas tanah.
Kiranya Sang Pat yang melihat pertarungan tidak juga selesai
serangannya makin diperketat, ditengah gelak tertawanya yang
keras berturut ia menotok jalan darah kedua orang itu.
Kaupun berbaringlah! seru Tu Kioe pula ketus.
Gelang peraknya menguji golok lawan, sedang kakinya
mengirim sebuah tendangan menghajar lutut kiri orang itu.
Braaak .... badannya kena disepak sampat mencelat sejauh
delapan depa dan menggeletak tak berkutik lagi diatas tanah.
Sang Pat segera goyangkan sie poa emasnya memancarkan
cahaya keemas emasan, sambil tertawa teriaknya
Saudara berempat perlu Siauw te bantu kalian"
Tidak perlu! dengus Thio Ping dingin
Pedang diputar ia menyerang semakin gencar lagi.
Setlah dilihatnya Tiong Cho Siang Ku berhasil merobohkan
empat orang musuhnya dengn mudah sedang mereka berempat
tidak dapat menangkan musuh yang cuma tiga, hatinya jadi
malu bercampur gusar karena itu serangannya makin
diperhebat. Dengan menempuh bahaya ia babat tubuh Kiem Coa Lengcu
tajam2 melihat serangan itu Kiem Coa Lengcu terkesiap ia
tidak sempat melancarkan serangan untuk menangkis lagi
datangnya serangan yang penuh menanggung resiko ini.
Dalam keadaan gugup dengan cepat badannya berkelit
kesamping. Dengan tidak mudah Thio Ping mencari kesempatan ini sudah
tentu ia tak mau melepaskanbegitu saja pergelangan kanan
ditekan ujung pedang menyambar lewat bagaikan kilat
merobek lengan kanan Kiem Coa Lengcu.
Sreeeeeet muncullah sebuah luka panjang ditangan orang itu
darah segar muncrat berceceran.
Kiem Coa Lengcu mendengus dingin pergelangan kanan
ditekuk cambuknya ditarik kembali ke belakang lalu
melancarkan sebuah serangan balasan ke arah Thio Ping.
Melihat serangannya mencapai sasaran saking bangganya ia
tertawa ter-bahak2 Pepatah berkata mau menumpas kawanan perampok harus
menangkap pemimpinnya dahulu kalau sejak tadi kita bereskan
Kiem Coa Lengcu maka kalian berduapun tak perlu terlalu
lama bergebrak melawan keempat orang lelaki tersebut.
Maksud dari ucapannya sangat jelas tidak usah diragukan ia
berkata bahwa Tiong Cho Siang Ku walaupun brhasil melukai
empat orang merupakan prajurit2 tak bernama semua kalau
bisa mengalahkan Kiem Coa Lengcu inilah yang dinamakan
jago, Tak usah kau kuatir, pedang disilang menangkis datangnya
serangan cambuk lawan. Traaang .... ujung pedang bentrok dengan cambuk tersebut
menimbulkan suara yang nyaring tiba cambuk tadi mematah
jadi dua bagian mentok batok kepala Thio Ping.
Kejadian ini ada diluar dugaan semua orang dalam keadaan
terperanjat Thio Ping segera berkelit kesamping kiri
Cambuk Kiem Coa Pian melanjutkan gerakannya menotok
lengan kanan Thio Ping Ong Kiem, Lie Poo yang melihat saudaranya terancam sama2
bergerak maju, sepasang pedang menyerang dari sisi kiri dan
kanan mengancam iga Kiem Coa Lengcu
Cuo Hwie, Poei Heng pun tak mau ambil diam mereka gerakan
senjata menahan datangnya serangan pedang kedua orang itu.
Kanglam Su Kongcu yang melihat Thio Ping terluka hati
mereka sangat cemas karena berniat turun tangan menolong
saudaranya barisan pedang pun kacau balau tak karuan.
Mendadak Kiem Coa Lengcu menjatuhkan badannya kedepan
meloloskan diri atas datangnya serangan babatan Cau Kuang
dari arah belakang cambuk Kiem Coa Pian diputar balik
mengancam lambung orang she Cau itu.
Bayangan Berdarah Karya Wo Lung Shen di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Melihat datangnua ancam Cau Kuang menekan pedangnya
kebawah mengunci serangan cambuk di tengah udara
Siapa nyana sewaktu cambuk tersebut membentuk pedang Cau
Kuang serangannya berputar arah dan mengancam dari arah
samping menemui kejadian seperti itu ia jadi terperanjat.
Tak kuasa lagi lutut kirinya termakan oleh sambaran ujung
cambuk tersebut. Ong Kiem Lie Poo buru-buru menggerakkan pedangnya
menyerang dari dua belah sisi kiri dan kanan.
Kakak berdua harap ber-hati2 teriak si Rembulan ditengah
telaga keras2 senjatanya bisa berputar putar.
Kiem Coa Lengcu tertawa dingin mendadak dia mundur tiga
langkah ke belakang menghindarkan diri dari datangnya
serangan gabungan pihak lawan.
Merasa serangannya mencapai sasaran yang kosong Ong Kiem
serta Lie Poo menarik kembali serangannya mereka tidak
mengejar lagi sebaliknya bersiap siap menanti serangan musuh
selanjutnya Kiranya dimana Kiem Coa Lengcu mundur tepat berada
dihadapan si Segulung angin Thio Ping sedang orang she Thio
ini mempunyai kepandaian silat paling tinggi diantara keempat
orang itu asalkan dia melancarkan seraangan dengan cepat
maka Kiem Coa Lengcu terpaksa harus putar badan
menghadapi serangan lawan. Ketika itulah mereka berdua
melancarkan serangan kembali mengancam punggungnya agar
ia menjadi kelabakan setengah mati.
Per-lahan-lahan Thio Ping angkat pedangnya ke atas tapi
belum sempat dibabat keluar mendadak tangannya mengendor
dan senjata yang ada ditanganpun tergeletak jatuh ke atas tanah
Kiem Coa Lengcu tertawa dingin tangan kirinya berputar
mencengkeram pergelangan kiri Thio Ping
Hati2 diantara cambuk Kiem Coa Piannya mengandung
racun.... teriak sang Pat tiba-tiba.
Terlihatlah oleh semua orang sabaran Kiem Coa Lengcu tidak
mendatangkan perlawanan sama sekali.
Mendadak cahaya berkilauan menyambar lewat disertai desiran
tajam mengancam tubuh Kiem coa Lengcu bersamaan itu pula
Sang Pat telah menerjang kedepan sembari menggerakkan
senjata Sie Poa nya. CAyhe akan menerima beberapa urus seranganmu! serunya.
Kiem Coa Lengcu goyangkan lengan kanan menarik kembali
cambuknya ke belakang lalu dengan cepat menotok keluar.
Tu Kioe pun menggerakkan senjata Pit serta gelang emasnya
melancarkan tubrukan menghadang kedua setan pembuka
jalan. Toako apakah lukamu sangat parah" terdengar Ong Kiam
m\berseru sambil menghampiri Toakonya Thio Ping.
Walaupun lukaku tidak begitu parah tapi daya kerja racun yang
mengeram dalam badanku sangat dahsyat, seluruh lengan
kananku tak bisa digunakan lagi seluruhnya kaku dan linu
Sute! cepat tutup seluruh jalan darahmu jangan membiarkan
racun keji menyerang ke dalam isi perutmu seru Lie Poo pula
sambil membimbing diri Cau Kuang.
Sembari bergebrak melawan Kiem Coa Lengcu si sie poa Sang
Pat terus menerus memperhatikan keadaan luka dari Thio Ping.
Tampak lengan kanan orang itu semakin lama semakin lemas
dan akhirnya tergantung kebawah jelas sudah keracunan hebat
hatinya kontan terkesiap pikirnya, Diatas ujung cambuk Kiem
Coa Piannya mengandung racun yang amat keji kalau kuajak
bertempur begini terus akhirnya akulah yang akan menderita
rugi orang2 Sin Hong Pay kebanyakan bukan manusia baik2
lebih baik aku turun tangandahulu untuk menguasahi mereka
Setelah berpikir begitu tanpa sungkan2 tangannya mendadak
bergetar keras seketika itu juga cahaya tajam berkelebat
menyilaukan mata butiran2 sinar berkembang memenuhi
angkasa mengurung seluruh tubuh Kiem Coa Lengcu.
Kiranya butiran2 biji sie poa Sang Pat kecuali dapat digunakan
sebagai senjata dapat pula digunakan sebagai senjata rahasia.
Dalam keadaan seperti ini sekalipun kepandaian silat Kiem
Coa Lengcu sangat lihay tak urung terhajar oleh sie poa Sang
Pat dalam jarak sedemikian dekatnya
Cahaya berkelebat menyilaukan mata beberapa buah jalan
darah ditubuhnya tahu2 sudah kena dihantam biji2 sie poa tadi
dan tak kuasa lagi badannya roboh terjungkang ke atas tanah.
Kedua setan pembuka jalan yang melihat anak2 buahnya bila
bukan matitentu terluka, nyalinya jadi pecah karena pikirannya
permainan senjata menjadi lampat
Mengambil kesempatan itulah Tu Kioe mengirim sebuah
bacokan menghantam pundak kiri Cuo Hwie
Merasa datangnya bacokan orang she Cuo kaget buruw
pundaknya ditarik untuk berkelit Siapa nyana mengambil
kesepatan itulah Tu Kioe melancarkan sebuah tendangan
menghajar lutut orang itu
Sipanglima baja mendengus berat badannya terpental sejauh
enam tujuh depa dan menggeletak tak berkutik
Sepasang pundak Pat bergerak cepat bagaikan kilat ia
menerjang kemuka memrseni sebuah hantaman ke atas
punggung si sukma sial Badan Poei Heng ter hoyong2 dan akhirnya roboh tak berkuti
Setelah membereskan mush2nya Sang Pat memungut kembali
biji2 sie poanya dari atas tanah karena biji sie poa itu
memancarkan sinar berkilauan tidak sulit baginya untuk
mengumpulkan kembali benda benda itu tanpa kekurangan
sebijipun Ketika itu racun yang mengeram dalam tubuh Thio Ping serta
Cau Kuang sudah mulai bekerja disekitar mulut luka penuh
dipolesi dengan darah warna hitam pekat bagaikan tinta bak
Sambil gerakan pedangnya Ong Kiem meloncat kehadapan
Kiem Coa Lengcu ujung pedang ditempelkan ke atas leher
orang itu sambil mengancam, dimana kau simpan obat
pemunah itu" ayoh cepat jawab
Walaupun beberapa buah jalan darahnya kena terhajar oleh
biji2 sie-poa Sang Pat tapi pikiran Kiem Coa Lengcu masih
sadar dia segera tertawa dingin
Racun keji yang ada diujung cambuk Kiem Coa Pian milik
cayhe itu merupakan campuran berbagai macam racun yang
keji siapa saja yang termakan hajaran cambukku itu seluruh
kulit badannya akan berkerut dan akhirnya mati
Hmm sebelum racun mereka mulai bekerja akan kubunuh kau
dalam tusukan pedangku sesudah diriku kena ditawan soal mati hidup buat aku bukan
suatu persoalan lagi sungguh enak sekali ucapanmu kau anggao aku sudi menusuk
dirimu dalam sekali tusukan saja" aku hendak mengiris setiap
lembar badanmu agar kau mati dengan per lahan-lahan
Pedang panjang berkelebat lewat ia babat kulit diatas leher
Kiem Coa Lengcu sehingga robek dan darah segar mengucur
keluar membasahi seluruh tubuhnya.
Kiem Coa Lengcu yang menjumpai keadaan seperti ini hati
kecilnya sadar bila kesempatan baginya untuk hidup sudah
habis, sepasang mata segera dipejamkan dan tidak ambil gubris
lagi terhadap mereka, Tiba-tiba Lie Poo meloncat bangun ia
sambar senjata cambuk Kiem Coa Pian itu dan serunya
Kalau benar cambuk ini beracun mari kitapun gunakan cambuk
ini untuk melukai dirinya
Mendengar ancaman itu Kiem Coa Lengcu jadi sangat
terperanjat serunya gugup
Tahan!! Waktu itu Lie Poo sudah angkat cambuk Kiem Coa Pian ke
atas siap dihantamkan kebadan iem Coa Lengcu mendengar
teriak itu ia segera tertawa dingin
Kami Kanglam Su Kongcu selamanya akan berbuat seperti apa
yang diucapkan, kalau kau tidak mau menyerahkan obat
pemunahnya kami akan cabut jiwamu sedang kalau kau suka
memberikan obat pemunah tersebut kami bersaudara tanggung
akan lepaskan dirimu dalam keadaan hidup2.
Haaaa .... haaaa .... haaa .... saudara apakah kalian tidak
merasa perkataanmu itu sedikit keterlaluan" seru Sang Pat tibatiba
sambil tertawa tergelak Maksud Sang heng" tanya Ong Kiam sambil berpaling
Orang itu berhasil cayhe tawan aku rasa kalian bisa meilhat
peristiwa ini dengan mata kepala sendiri bukan" sekalipun saat
ini kamu semua ada maksud hendak melepaskan dirinya
seharusnya kamu minta ijin dulu dari mulutku!
Dan sekarang Sang heng sudah tahu entah dapatkah
mengijinkan permintaan kami ini"
Kami berdua adalah kaum pedagang dimanapun juga yang
dipentingkan adalah keuntungan kalau suruh siauwte
menyanggupi permintaanmu itu tanpa peroleh hasil sebetulnya
hati kami tidak rela. Sang Heng kalau mau bicara katakan terus terang berapa yang
kalian inginkan" Mendadak Sang Pat menggerakkan badan menerjang
dihadapan Kiem Coa Lengcu sekali sambar ia membawa oran
gitu mundur lima depa ke belakang
Ong Kiem serta Lii Poo tidak menyangka ia bisa berbuat
demikian ketika menyadari akan hal tersebut waktu sudah
terlambat Tu Kioe dengan sebat menghadang jalan pergi Ong Kiem serta
Lii Poo serunya, Lebih baik kalian berdua jangan sembarangan
bergebrak sehingga tidak semua orang merasa tidak enak
Karena didahului oleh Tiang Cho ku dan mengingat kekuatan
mereka tidak memadahi maka baik Ong Kiam maupun Lii Poo
sama2 membungkam Waktu itu Sang Pat telah meletakkan Kiem Coa Leng cu ke
atas tanah Dimana kau simpan obat pemunah tersebut"
Obet pemunah tersebut berada ditangan Pay cu kalau saudara
ingin mendapatkan obat tersebut terpaksa kita harus
menghadap sendiri dengan paycu kami
Haaaaa .... haaaaaa .... haaa aku tak akan percaya terhadap
omonganmu Jalan darah cayhe tertotok dalam keadaan seperti ini aku tak
berkekuatan untuk mengadakan perlawanan kalau kau tak
percaya silahkan memeriksa seluruh tubuhku
Hmmm! kalau ia tak mau bicara lebih baik kita menggunakan
cara yang sama melukai dirinya seru Tu Kioe menyela dari
samping, Sang Pat mengalihkan sinar matanya ke arah Kiem
Coa Lengcu lalu sambil tertawa ujarnya, Kalau kau menolak
arak kehormatan dan lebih suka arak hukuman jangan salahkan
aku akan turun tangan keji terhadap dirimu
Dengan cepat ia sambar cambuk Kiem Coa Pian dan menotok
ke arah pergelangan kiri orang itu
Kiem Coa Lengcu jadi amat cemas buru buru teriaknya
Kalau dalam dua jam kalian tak berhasil mendapatkan obat
pemunah kedua orang kawanmu tak tertolong lai
Hmm atau paling sedikit ada orang yang mengiringi kematian
mereka sambung Tu Kioe Bibir Kiem Coa Lengcu bergerak tapi dia batalkan kembali
waktunya untuk berbicara sepasang mata lambat2 dipejamkan
Ong Kiem, Lie Poo sama2 menengok dilihatnya ssaudara
mereka Thio Ping serta Cau Kuang sedang kerahkan tenaga
lweekang mereka untuk daya kerjanya racun yang mengeram
dalam tubuh mereka dari air mukanya dapat dilihat bagaimana
menderitanya kedua orang itu pada saat ini jelas makin lama
daya kerja racun itu makin ganas sehingga mereka mulai
kelihatan tidak tahan Mendadak Ong Kiem miring kesamping dengan gerakan
secepat kilat meloncat melewati Tu Kioe langsung menusuk
dada Kiem coa Lengcu yang menggeletak diatas tanah
Sang Pat ternyata sangat waspada kakinyapun
melancarkansebuah tendangan mengancam lengan orang itu
sedang sie poa emasnya didorong kedepan menangkis
datangnya tusukan pedang Serangan memaksa Ong Kiem terdesak mundur lima depa ke
belakang ia segera tertawa dingin
Justru dia memang bermaksud ingin mati kalau kau tusuk
dadanya bukankah apa yang ia harapkan kau penuhi"
Obat pemunah itu tak ada disakunya apa gunanya kita
tinggalkan ia tetap hidu" aku mau menjagal dirinya kemudian
menghancurkan badan bangsat keparat ini sehingga rasa
dendam dalam hatiku bisa dilenyapkan
Oooouw .... kaupun percaya seseorang yang membawa senjata
berbisa tiak sekalian menggembol obat pemunah dalam saku"
Ong Kiam tertegun mendengar teguran tersebut
Jiwanya sudah berada diujung tanduk mungkin ia masih
berbohong kepada kita Kalau ia diganti dengan kau Ong heng sukakah kau orang
berterus terang" Ong Kiam mendehem ia telah kembali ucapan yang semula
hendak diutarakan keluar Kalau racun yang mengeram ditubuh saudara kalian sesuai
dengan apa yang diucapkan Kiem Coa Lengcu ia tak akan
membiarkan dirinya keracunan terlebih dahulu kau tunggu saja
hasilnya kata Sang Pat Dua orang saudara cayhe terluka lebih dahulu ditangannya
bukankah racun yang mengeram dalam tubuhnya akan kambuh
terlebih dulu Aku menggunakan lidah ular cambuk itu untuk melukai urat
nadi tangan kirinya. kalau racun itu meyebar mengikuti aliran
darah maka daya kerja racun itu akan mulai menunjukkan
kehebatannya jauh lebih pagi dari kedua orang saudaramu
Mendengar ucapan itu mendadak Kiem Coa Lengcu membuka
sepasang matanya dan melototi wajah Sang Pat tajam2
Kalau aku beritahukan dimana obat pemunah itu aku simpan,
kau hendak bereskan diriku secara bagaimana"
Sembari memukul biji sie poanya pulang pergi ujar Sang Pat
tenang Dipihak kami ada dua orang yang terluka sedang dipihakmu
seorang mati enam orang terluka tidak terhitung yang mati
akan kami lepaskan dua orang diantara kalian
Siapa kedua orang itu"
Kecuali kau masih ada lima orang kau boleh pilih dua orang
diantara mereka Mengapa tidak termasuk juga diri cayhe"
Harga saudara terlalu tinggi permintaan kitapun harus tinggi
untuk membicarakan persoalan ini aku harus berunding sendiri
dengan pihak Sin Hong Pay kalian
Jadi kau berlum tahu watak2 partai kami ....
Serahkan dulu obat pemunahmu kita baru bicara lagi sela Ong
Bayangan Berdarah Karya Wo Lung Shen di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Kiam berteriak keras Hmmm apa yang perlu kau kuatirkan"
Melihat keketusan orang ini Ong Kiam jadi murka sambil
gerakkan pedangnya ia membentak keras
Kujagal dirim terlebih dahulu
Aku kira kau tak bakal punya nyali untuk membinasakan diriku
tu Kioe segera goyangkan senjata pit besinya ia berkata Jangan
karena urusan kecil menjadi besar lebih baik Ong heng jangan
mengubris dirinya Ong Kiam mendengus ketus Pada suatu hari akah kucabut jiwamu teriaknya penuh rasa
dongkol Haa .... haa kau berani berbuat demikian" jengek Kiem coa
Lengcu sambil tertawa panjang
Aku menasehati kau lebih baik bungkam saja seru Sang Pat
dingin Kanglam Su Kongcu adalah jago-jago yang sudah lama
berkelana dalam Bulim mereka tak akan tertipu oleh siasatmu.
kalau kau ingin membuat mereka marah sehingga
menginginkan agar mereka sekali bacok mencabut nyawamu.
Heee .... heee .... jangan bermimpi di siang hari bolong
Setelah ucapan ini diutarakan keluar sekalipun Ong Kiam ada
maksud mencabut jiwanyapun tak beran iberkutik lagi
Agaknya Kiem Coa Lengcu pun tahu bahwa ia tak akan
berhasil membuat pihak lawan marah lagi sehingga mereka
turun tangan mencabut jiwanya terpaksa sikapnya berubah
seratus delapan puluh derajat
Aku akan beritahu kepada kalian dimana obat pemunah itu aku
simpan kalian harus menerima dahulu sebuah syaratku
Apa syaratmU" cepat katakan
Obat pemunah itu hanya cukup digunakan untuk lima orang
kecuali dua orang yang terluka itu kalian harus memberi
sebutir buat cayhe Orang ini sungguh aneh pikir Sang Pat di dalam hati. Untuk
matipun dia tidak takut ternyata begitu jeri atas kedahsyatan
racun keji dari senjata cambuk Kiem Coa Piannya racun itu
tentu sangat lihay .... Hal ini sudah tentu kamipun masih membutuhkan nyawamu
untuk membuat perundingan dengan pihak Sin Hong Paycu
sekalipun kau tidak berkata kamipun tak akan membiarkan kau
mati keracunan didepan mata kami!
Kiem Coa Lengcu segera menghela napas panjang
Obat pemunah itu berada diatas rambutku! ujarnya lirih
dengan sebat Ong Kiam meloncat mendekat pedangnya
berkelebat membabat rambut orang itu
Tapi dengan cepat Sang Pat suah mendorong senjata sie
poanya untuk mengangkis datangnya babatan pedang tadi,
katanya dingin, Kalau Ong heng berani berbuat gegabah lagi jangan salahkan
aku dengan membawa obat pemunah tersebut meninggalkan
tempat ini. Bersambung ke jilid 13 JILID 12 Budak mempunyai satu persoalan yang selam ini tak
pernah berhasil kupahami!
Urusan apakah itu" Sudah tentu mengenai noda Gak!
Kenapa dengan nona Gak"
Entah apa sebabnya nona Gak berdiam seorang dir diats
puncak gunung yang terpencil dan jauh dari keramaian dunia"
Soal ini .... soal ini .... akupun merasa keheranan.
Masih ada lagi, orang berbaju hitam itu berkata bahwa
mereka bertiga salah jalan memasuki daerah terlarang orang
lain sehingga tertangkap dan diikat diatas puncak dingin
hingga hampir2 saja menemui ajalnya setelah kena ditolong
nona Gak ia menyerahan sepucuk surat kepada mereka untuk
mencari Sangkong sampai diujung langitpun, setelah
menemukan Siangkong lantas serahkan surat tersebut
kepadamu coba kau pikir mungkinkah urusan trjadi
segampang ini" Benar dibalik persoalan ini tentu masih terdapat banyak hal
yang patut dicurigai. Tempat itu disebut sebagai daerah terlarang perduli apakah
alasannya sudah tentu daerah itu ditetapkan karena orang
yang berdiam disana tidak ingin diganggu orang lain tapi nona
Gak bisa muncul dan lenyap disana sesuka hati apakah
perbuatan nona Gak tidak menimbulkan kecurigaan orang2
itu" inilah kecurigaanku yang pertama. Apa isi suratnya itu
rasanya Siangkong sudah baca sendiri dan hanya terdiri dari
beberapa patah kata yang amat singkat jelas kelihatannya
kalau surat itu sudah lama ditulis dan selalu dibawa dalam
saku inilah kecurigaanku yang kedua. Berbagai macam
kecurigaan asalkan dipikir dengan teliti tidak sudah untuk
menemukan sesuatu hal yang diluar dugaan karena itulah
budak menaruh curiga kalau peristiwa ini merupakan sebuah
rencana busuk. Rencana busuk" Tidak salah, kecuali tiga orang yang berhasil kita tangkap
kemarin malam entah masih ada beberapa banyak orang yang
membawa surat dari nona Gak sambil berkelana di dalam
dunia persilatan sembari mencari Siauw Ling.
Mungkin menurut pikirannya lebih banyak saru orang yang
membawa suratnya berarti makin besar harapannya untuk
berjumpa dirimu. Tapi yang aneh lagi kata Giok Lan, setiap hari nona Gak
bisa menunggu kedatanganmu dipuncak dimana ia menolong
orang tempo dulu. tapi mengapa ia tidak mau turn gunung
sendiri untuk mencari dirimu"
Kau berani memastikan dia menanti kedatanganku setiap
hari ditempat yang sama"
Siangkong karena kau sangat merindukan nona itu,
kecerdasanpun kena ditutupi bukankah perkataan ketiga
orang itu sangat jelas sekali" Walaupun mereka kena
ditangkap dan diletakkan ke atas puncak gunung yang dingin
tapi mereka tidak pernah berkata telah menjumpai
seonggokan tulang tulang2 putih. Budak berani memastikan
ketiga orang ini bukan orang pertama yang kena ditawan.
Ehmmm .... sangat beralasan. Siauw Ling segera
mengangguk. Oleh karena itu budak berani memastikan kalau nona Gak
mempunyai maksud2 tertentu.
Lalu mengapa ia hanya menyebutkan namaku saja yang
harus dicari" Giok Lan tertawa manis. Walaupun di dalam hati budak mendapatkan jawabannya,
tapi tak berani kuutarakan keluar.
Kenapa" Takut Siangkong marah setelah mendengar ucapan itu.
Tidak mengapa coba kau katakan.
Siauw Ling dua patah kata ini sejak beberapa saat
berselang sangat terkenal di dalam seluruh dunia persilatan ....
"Maksudmu Lan Giok Tong yang menyaru namaku?"
"Perduli dia adalah yang asli atau Lan Giok Tong maupun
Pak Giok Tong yang jelas orang2 Bulim mengetahui kalau
nama Siauw Ling dalam dunia persilatan sudah sangat
tersohor. Kepandaian silatnya tinggi sifat kependekarannya
patut dipuji, boleh dihitung dia adalah seorang pendekar yang
luar biasa sehingga budak yang waktu itu masih berada di
dalam perkampungan Pek Hoa San Cung pun sudah lama
mengagumi nama Siauw Ling ini."
"Siangkong," sela Kiem Lan pula secara tiba-tiba, "sewaktu
Siangkong untuk pertama kalinya mendatangi perkampungan
Pek Hoa San-cung dan setelah kami mendengar siapakah
nama Siangkong waktu itu kami berduapun pernah salah
menganggap kau sebagai Siauw Ling yang palsu itu."
Sebelum Jen Bok Hong munculkan dirinya ke dalam dunia
persilatan nama Siauw Ling sudah sangat menggemparkan
seluruh dunia kangouw kalau nona Gak ini mempunyai
maksud tertentu urusan tidak bisa dibicarakan lagi kalau tidak
maka Siauw Ling yang benar2 hendak dia cari kemungkinan
besar bukan Siangkong. Perlahan-lahan Siauw Ling mendongak ke atas dan
menghela napas panjang gumamnya, Mungkinkah urusan ini
terjadi sedemikian kebetulan"
Siauw Ling yang palsu dan yang asli sama2 susah
dibedakan yang satu lebih hebat daripada yang lain.
Siangkong kalau kau pergi memenuhi janji aku rasa juga sama
saja .... Sebenarnya gadis ini mau mengatakan bahwa sekalipun
pergi gadis Gak itupun akan melakukan pemilihan diantara
mereka berdua tapi mendadak terasa olehnya kalau ucapan ini
terlau kasar maka buru-buru ditariknya kembali.
Terdengar Siauw Ling kembali bergumam
Kenapa diapun she Gak" apakah dikolong langit benar
benar ada kejadian yang sedemikian kebetulannya"
Kenapa" apakah Saingkongpun belum pernah kenal dengan
seorang nono she Gak juga"
Justru karena itulah hatiku jadi curiga bercampur bimbing,
susah mengatasi persoalan ini.
Terdengar suara langkah manusia memecahkan kesunyian,
lelaki tadi dengan membawa santapan telha muncul kembali
diambang pintu. Kepada Giok Lan dengan penuh rasa hormat
ujarnya, Teh pahit nasi kasar mungkin tidak sesuai bagi diri
nona" Giok Lan menghela napas panjang.
Bagaimana kalau gubuk ini untuk sementara waktu kami
pinjam pakai .... Selembar jiwa cayhe kena ditolong nona, jangan dikata
untuk meminjamkan gubuk yang sudah reyot ini. Sealipun
nona suruh aku melakukan suatu perbuatan yang sangat
berbahayapun hamba tak akan menampik ....
Kami sudah mendatangkan kerepotan untukmu cepatcepatlah
membenahi barang2mu dan pergilah dari sini!
Aoa yang sebenarnya telah terjadi" tanya lelaki itu agak
melengak. aku sudah melepaskan diri dari perkampungan Pek Hoa
San cung tapi mereka mengejar kami tiada hentinya karena
terdesak hebat kami selalu menyingkir dan akhirnya tiba disini
setelah kejadian itu kemungkinan besar mereka akan tiba
disini kalau kau tak bisa membantu kami lagi. Nah! cepatlah
benahi barangmu dan buru-buru melarikan drii dari tempat ini.
Agaknya orang ini menaruh rasa yang sangat jeri terhadap
pihak perkampungan Pek Hoa san cung ujarnya gugup,
Hamba seharusnya tetap tinggal disini untuk menghadapi
musuh tangguh. Tapi ucapan ini cepat ditukas oleh Giok Lan yang
goyangkan tangannya berulang kali.
Kau tetap tinggal disinipun percuma saja malah mungkin
mendatangkan kerepotan saja cepat-cepatlah benahi
barangmu dan menyingkir dari sini.
Kalau nona berkata demikian hamba akan turut perintah.
Buru-buru orang itu masuk ke dalam kamarnya beberapa
saat kemudian ia sudah muncul kembali dengan hanya
mebawa sebuah buntalan kecil kepada Giok Lan ia menjura
kemudian buru-buru berlalu.
Sepeninggalnya orang itu Kiem Lan berkata, Aku lihat
orang ini sangat takut mati"
Aaai.... hal ini tak bisa disalahkan kepada didirinya dengan
mata kepala sendiri dia melihat Je Cungcu secara beruntun
menghukum mati keenam orang rekannya dengan keadaan
sangat mengerikan mana mungkin hatinya tidak takut mati"
Selama hidupnya kali ini mungkin setiap kali ia mendengar
nama perkampungan Pek Hoa San cung hatinya akan
ketakutan setengah mati. diluar gubuk banyak terdapat kerbau dan kambing
mengapa kau suruh dia meninggalkan kekayaannya untuk
menyelamatkan jiwa tanya Siauw Ling pula.
Dengan dilepaskannya ketiga orang itu oleh Samya rahasia
jejak kita pasti akan bocor jangan dikata orang2
perkampungan Pek Hoa San cung yang datang kemari cukup
munculnya ketiga orang itu sudah dapat membereskan
jiwanya. Beberapa saat kemudian ia sudah keluar lagi dengan
dandanan seorang pengemis cilik yang wajahnya sangat dekil.
Siangkong! serunya sambil tertawa. Coba kau lihat wajahku
mirip dengan sipengemis cilik atau tidak"
Penyaruanmu sangat mirip. hanya pakaian yang kau
kenakan terlalu bagi seorang pengemis!
Pakaian ini kupungut dari milik si orang tadi yang tidak
keburu dibawa. Tidak disangka ternyata sekarang mempunyai
kegunaan yang sangat besar enci kau baik2lah melayani
Siangkong, siauw moay akan pergi dulu.
Adik Giok lan, kau baik2 berjaga diri jangan sampai jejakmu
ketahuan pihak lawan! Kalau di dalam keadaan yang biasa walaupun aku menyaru
lebih baikpun susah untuk meloloskan diri dari
pengintaianjago-jago perkampungan Pek Hoa San cung tapi
keadaan pada saat ini jauh berbeda seluruh enghiong hoohan
dari kolong langit pada berkumpul disini masing-masing orang
berpakaian dan berdandan aneh2 kendati banyak orang orang
perkampungan Pek Hoa san cung yang hilir mudik disekitar
sini merekapun belum tentu bisa menduga siapakah aku
sebenarnya! Santapan kali ini dilakukan dengan sangat cepat bru saja
Kiem Lan menyengkirikan mangkok sumpit mendadak pintu
ditendang orang sehingga terpentanglebar2.
Diam2 Kiem lan melongok keluar, tampak olehnya empat
orang lelaki berpakaian perlente secara beruntun telah masuk
ke dalam ruangan. Terhadap keempat orang ini Siauw Ling mempunyai
kenangan yang sangat nyata di dalam hatinya. Karena
sewaktu berada digunung Butong san tempo dulupun ia
pernah berjumpa dengan mereka.
Keempat orang ini buka lain Kanglam Sukongcu.
Lima tahun tak pernah ketmu, tak disangka dandanan
mereka inipun masih seperti sedia kala perlente dan mewah.
Siauw Ling memperhatikan sejenak wajah keempat orang
itu kemudian bisiknya pada diri Kiem Lan
Mari kita menyingkir kesamping.
Mereka berdua cepat-cepat meningkir kesamping.
Dengan langkah lebar dan gaya yang di-buat2 Kanglam Su
Bayangan Berdarah Karya Wo Lung Shen di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Kongcu melangkah masuk ke dalam ruangan dan langsung
menuju keruang tamu, orang yang berjalan terlebih dulu
dengan nada keras kembali berteriak, Eeeeei .... adakah orang
disini" perut kami empat bersaudara sangat lapar dapatkah
kami minta sedikit makanan dan air untuk melepaskan dahaga
Sewaktu tidak mendapat jawaban orang yang kedua
dengan gusar segera membentak, Rumah ini disapu sangat
bersih tidak mirip sebagai rumahtak berpenghuni kalau kalian
bersembunyi terus tidak berani keluar dan menimbulkan rasa
gusar kami bersaudara Hmmmm! akan kubakar rumah ini
hingga musnah. Kiem Lan yang bersembunyii di dalam ruangan kontan
mengerutkan alisnya kepada sang pemuda bisiknya lirih,
Jangan biarkan mereka bakar rumah ini sungguh2 budak
harus keluar melayani mereka.
Siauw Ling termenung sejenak lalu mengangguk.
Kau harus ber hati2 Lima tahun berselang walaupun perjumpaannya
dneganKang Lam Su Kongcu hanya sebentar tetapi
mempunyai perasaan bahwa keempat orang ini bukan
manusia baik2. Bagaimanakah watak mereka iapun kurang
jelas. Budak bisa ber hati2 sahut Kiem Lan sambil mengangguk
dengan langkah lambat2 ia munculkan diri keluar.
Waktu itu Kang lam su Kongcu sedang siap melakukan
penggeledahan, mendadak melihat munculnya Kiem Lan dari
balik dinding mereka jadi melongo.
Orang yang berada di paling depan segera tertawa
terbahak-bahak. Ooouw .... sungguh cantik nona ini.
Orang tengah segera menyambung lantang, Ditengah
gurun lahir kuda jempolan didesa terpencil muncul putri cantik
ternyata pepatah kuno ini sangat tepat sekali.
Tapi ucapan mereka segera ditimbrung oleh Loo toa
mereka, Jangan sembarangan bicara ....
Sembari menjura ia segera memperkenalkan diri.
Cayhe adalah So Segulung angin Thio Ping
Cayhe si Racun Lima Bunga Ong Kiam,
Cayhe si Enam Bulan salju Lie Poo
Dan orang yang terakhir segera menjura penuh hormat.
Cayhe si Rembulan ditengah telaga Cau Kuang ucapan
yang kurang sopan tadi harap nona suka memaafkan.
Kiem Lan sendiripun tidak tahu sikap sopan keempat orang
ini sengaja diperlihatkan atau memang mereka berwatak
demikian buru-buru dia memberi hormat.
Saudara berempat silahkan duduk!
Terdengar Si Racun Lima Bunga tertawa ter bahak2 ujarnya
memecahkan kesunyian, Ditempat yang sunyidan terpencil
seperti ini hanya berdiam kau seorang apakah kau tidak takut"
Aku tinggal ber sama2 engkohku.
Oooouw .... kiranya ada engkohmu yang menemani ujar
Ong Kiam. Lalu dimanakah saudaramu itu, sambung si Enam Bunga
Salju Lie Poo Engkohku sedang pergi keluar.
Kalau begitu dirumah tinggal nona seorang" ujar Rembulan
Ditengah Telaga Cau Kang sambil nyengir kuda.
Ketika Kiem Lan mendengar ucapan keempat orang itu ada
maksud merendahkan dirinya muncullah hawa gusar di dalam
hati sahutnya dingin, Siang nanti engkohku akan kembali
kerumah. Entah nona punya berapa engkoh lagi tanya si segulung
angin Thio Ping lagi. Seorang. Haaaa .... haaa .... haaa kalau kita bunuh dirinya lebih
dahulu kemudian mengikat dirimu sebagai adik angkat
bukankah engkohmu jadi empat orang"
Alis Kiem Lan melentik ia siap mengumbar hawa amarah
tapi dengan paksa ditahannya hawa amarah tersebut ujarnya
ketus Kalian berempat harap tunggu sebentar disini biarlah aku
masakkan air buat cuwi sekalian.
Habis bicara ia putar badan menuju keluar.
Mendadak si Racun Lima bunga merentangkan lengannya
menghalangi perjalanan Kiem Lan ujarnya menyengir
Kami bersaudara ingin minum sedikit arak tentu ada
bukan" Biar aku pergi mencari sahut Kiem Lan setelah termenung
sebentar Ong Kiam menarik kembali tangannya yang direntangkan
mengambil kesempatan itu tangannya meraba gadis tersebut.
Sejak kecil Kiem Lan dibesarkan dalam keadaan penuh
bahaya ia sudah dilatih menunggu sabar karenanya walaupun
dipermainkan untuk sesaat ia bisa menahan diri
Terdengar Ong Kiam tertawa ter bahak2
Loo toa nona secantik ini dengan badan sehalus kapas aku
tidak percaya kalau ia dibesarkan dalam gubuk ini.
Tidak salah jawab si Enam Bulan Salju Lie Po sambil
mengangguk tiada hentinya. Kaum petani walaupun banyak
uang merekapun tak akan mapu membuatkan celana dari
bahan sutera yang mahal. endadak sirembulan ditengah telaga Cau Kuang
menggerakkan sepasang pundaknya menerjang maju
kedepan. Tangannya menyambar pundak Kiem Lan sebelah
belakang Tanpa berpaling lagi Kiem Lan enjotkan badannya
melayang keluar dari ruangan tersebut.
Melihat gadis itu melayang keluar Cau Kuang terawa
terbahak bahak. Sungguh cepat gerakanmu inilah yang dinamakan tidak
digebuk tidak mengaku Badannya segera melayang melakukan pengejaran tangan
kanan menyambar pergelangan kanan Kiem Lan dengan jurus
Kiem Liong Than Cau atau naga emas unjuk cakar
Dalam keadaan semacam ini sekalipun Kiem Lan
bermaksud menyembunyikan ilmu silatnyapun percuma,
terpaksa ia putar badan melancarkan serangan balasan
dengan jurus Lan Kiang Cia To atau menghadang sungai jatuh
terpelanting. aaaai .... tidak kusangka kau mempunyai gerakan selincah
dan segesit ini. kata Cau Kuang sambil menghela napas
panjang. Sepasang telapaknya segera digerakkan melancarkan
serangan berantai. Kiem Lan goyangkan tangan balas menyerang, suatu
pertarungan sengitpun segera berkobar.
si rembulan ditengah telaga Cau Kuang mengeluarkan ilmu
Jien Nah Hoat atau ilmu menangkap yang hebat ber turut2
puluhan jurus merupakan serangan2 tangkisan terhadap
datangnya hajaran Kiem Lan ketika itulah ia baru menyadari
sudah berjumpa dengan musuh tangguh rasa memandang
rendah terhadap pihak musuhnya tersapu lenyap dari benak
dengan pusatkan semua perhatian ia melayani gadis itu.
Melihat saudaranya tidak bisa memenangkan pertempuran
itu, si Enam Bulan Salju Lie Poo dengan cepat meloncat keluar
dari dalam ruangan. Jangan takut aku bantu dirimu teriaknya keras
Dari sisi badan ia mengirim sebuah jotosan gencar.
Kiem Lan yang harus melayani Cau Kuang seorang masih
bisa bertahan tapi setelah ikut serta nya Lie Poo ke dalam
kalangan, situasi seketika berubah seratus delapan puluh
derajat. Ia dibikin kalang kabut dan mulai tidak kuat menahan
diri. Siauw Ling yang bersembunyi dibalik ruangan keitka
melihat Kiem Lan mulai tidak kuat menahan tekanan2 lawan ia
segera menyadari kalau saat ini dirinya tidak keluar maka
kalau tidak terluka Kiem Lan akan kena ditangkap musuh
tubuh nya segera bergerak siap meloncat keluar dari balik
ruangan. Mendadak pada saat yang bersamaan dari luar gubuk
terdegnar suara tertawa dingin seseorang berkumandang
masuk, Heee heee dua orang lelaki sejati mengerubuti
seorang anak gadis apakah kalian tidak takut ditertawakan
orang" Bersamaan dengan suara bentakan tersebut dari luar pagar
melayang datang seorang lelaki kurus kering berjubah biru
dan memakai topi yang hampir menutupi separuh wajahnya.
Gerakan tubuh orang itu sangat cepat bersamaan dengan
habisnya ia berbicara badanpun sudah tiba disisi Kiem lan
sambil menangkis datangya serangan Cau Kuang.
Lie Poo Cau Kuang smaa2 menarik kembali serangannya
sambil berpaling ke arahlelaki kurus yang barusan datang itu.
Kemudian ujarnya dingin. Aku kira siapa yang telah datang. tidak tahunya kau Tiong
Cho Siang Ku Hmm! selamanya Sang Pat dan Tu Kioe berjalan bagaikan
Beruang Salju 4 Panji Sakti Karya Khu Lung Pendekar Kembar 4
sudah terlambat. Siauw Ling telah mengucapkan kata2
tersebut. Lelaki berbaju hitam itu kelihatannya tercengang
Sebenarnya dikolong langit ini ada berapa orang yang
bernama Siauw Ling" serunya
Yang kuketahui dikolong langit saat ini ada dua orang yang
bernama Siauw Ling Waaaah .... kalau begitu bagaimana baiknya"
Eeeeeei .... kau orang kenapa sih bersikap begitu cemas
tegur Giok Lan dingin Kalau ada urusan katakanlah secepatnya
buat apa sendat sendut tidak mau berterus terang.
Terhadap tegoran serta makian Giok Lan kepada dirinya ini
silelaki berbaju hitam itu tidak ambil gubris kepada Siauw Ling
kembali tanyanya cemas, Diantara dua orang Siauw Ling ini
apakah ada perbedaan yang satu palsu yang lain asli"
Benar yang satu palsu yang lain asli!
Lalu kau Siauw Ling yang palsu atau Siauw Ling yang asli
Aku adalah yang asli. Ketika Giok Lan melihat mereka berdua saling ber-cakap2
bagaikan terhadap dua orang sahabat karib saja hatinya lantas
berpikir! Sungguh mati: masa memeriksa tawanan macam
menghadapi sahabat karib saja kalau bicara begini kan seperti
dua orang yang kongkouw sambil minum arak"
Baklah: akhirnya terdengar si orang berbaju hitam itu
berseru Cayhe percaya perkataanmu.
Urusan apa" kembali Siauw Ling kelihatan tertegun
Cayhe mendapat titipan seseorang untuk menyerahkan
sepucuk surat buat Thayhiap.
Hey, kalau ada perkataan cepat diutarakan, bentak Giok
Lan dengan nada gusar. Kalau ada barang cepat keluarkan,
bicara lambat2 macam gadis perawan saja, sungguh membuat
hati orang tidak sabaran.
Dari dalam sakunya lelaki berbaju hitam itu mengambil
keluar sepucuk surat dan diserahkan ketangan Siauw Ling.
Harap Siauw Thayhiap suka membaca dulu surat ini,
kemudian kita baru berbicara lagi
Sembari menerima surat tersebut diam2 Siauw Ling merasa
curiga pikirnya, Entah siapakah yang menulis surat ini dan apa
pula yang ia tulis dalam surat ini" Mengapa orang itu bisa
saling berkenalan dengan aku Siauw Ling"
Ia mengerti dirinya baru saja terjunkan diri dalam dunia
persilatan orang yang dikenal masih berlum banyak jelas
delapan puluh persen surat ini adalah ditujukan kepada Lan
Giok Tong yang menyaru nama dirinya.
Walaupun dalam hati berpikir demikian tapi di hati ia sukar
menahan rasa ingin tahu yang bergolak dalam dadanya
kepada dayangnya ia segera berbisik, Giok Lan, coba
usahakan memasang sebuah lampu.
Giok Lan melirik sekejap ke arah lelaki berbaju hitam itu
kemudian ujarnya dengan suar dingin!
Kalau kau bermaksud main atur siasat agar aku memasang
lampu guna mengundang bala bantuan Hmmm! ini berarti
kalian mencari jalan mati buat diri sendiri!
Walaupun ia menaruh curiga kalau lelaki berbaju hitam ini
sedang menyusun suatu rencana iapun tidak berani
membangkang perintah dari Siauw Ling terpaksa dari dalam
sakunya ia mengambil keluar sebuah korek api dan
membuatkan sebuah obor. Setelah cahaya api menerangi seluruh ruangan Siauw Ling
pun segera menunduk untuk membaca sampul surat tersebut
terbaca olehnya beberapa patah kata
Surat ini ditujukan untuk Siauw Ling!
Sehabis membaca tulisan itu, Giok Lan segera
menggoyangkan tangannya memadamkan kembali obor
tersebut Siangkong, siapa yang menulis surat itu kepadamu"
tanyanya Entahlah aku sendiri juga tidak tahu!
Apakah tak kelihatan"
Biarlah kita baca dulu isi suratnya, Siangkong jangan
bertindak gegabah di dalam dunia persilatan permainan
macam apapu ada biarlah budak menanyakan dulu asal usul
surat ini kemudian baru ambil keputusan.
Siauw Lingpun pernah mendengar Cung lsanpek
membicarakan soal kelicikan serta bagaimana bahayanya
suasana dalam dunia persilatan karena itu iapun tidak banyak
bicara lagi. Setelah Giok Lan tidak mendengar suara penolakan dari
Siauw Ling iapun segera berpaling ke arah lelaki berbaju hitam
itu. Siapa yang menulis surat ini" tanyanya
Dengan sinat mata tajam lelaki berbaju hitam itu
memperhatikan wajah Giok Lan lalu jawabnya ragu-ragu
Titipan seorang nona Oooouw .... seorang perempuan"
Benar seorang nona. Dalam anggapannya setelah Giok Lan mendengar ucapan
ini tentu akan marah2 oleh sebab itu ucapan tadi tidak berani
diutarakan secara terus terang.
She apakah perempuan itu" tiba-tiba Siauw Ling menukas
Cayhe hanya tahu ia she Gak ....
Bagaikan kena dimartil dengan sebuah palu besar seluruh
tubuh Siauw Ling tergetar keras sehingga tak kuasa lagi
badannya mundur sempoyongan.
Agaknya Giok Lan merasakan pula getaran hati Siauw Ling
yang sangat keras dengan cepat ia cekal pergelangan kanan
Siauw Ling erat erat. Siangkong kenapa kau" tanyanya lirih
Aku sangat baik kau tak usah kuatir ....
Sinar matanya segera dialihkan ke atas wajah lelaki berbaju
hitam itu tanyanya lagi Pada saat ini nona Giok berada dimana"
Nona Gak sudah beritahu kepada kami bahwa semua
urusan sudah dijelaskan dalam surat itu asalkan kami sekalian
dapat memberikan surat ini kepada Siauw Ling urusan akan
beres. Apakah hubungan kalian dengan nona Gak" mengapa ia
suruh kalian luntang lantung kesana kemari untuk
menghantarkan suratnya saja
Cayhe sekalian pernah menerima budi pertolongan dari
nona Gak dan menyanggupi pula dihadapan nona untuk
mencari kau walau sampai diujung langitpun
Giok Lan yang melihat sikap Siauw Ling amat tegang hating
bergolak keras dalam hati segera tahu kalau antara nona itu
dengan Siauw Ling pasti mempunyai hubungan yang luar
biasa karena itu ia berdiri disamping tidak buka suara.
Perasaan hati Siauw Ling yang bergolak perlahan lahan
dapat ditenangkan kembali ujarnya lambat lambat
Siapakah nama nona Gak itu"
Lelaki berbaju hitam itu berpikir sebentar kemudian
menggeleng Walaupun nona Gak pernah menolong nyawa kami
sekalian, tapi ia selalu tidak pernah menggunakan siapakah
namanya Bagaimanakah bentuk badan serta wajah nona tersebut"
Desak Siauw Ling lebih jauh mendadak dalam hatinya timbul
perasaan curiga. Lelaki itu termenung lalu jawabnya, Seorang nona yang
masih muda berwajah kasar tidak berdandan tapi memiliki
kecantikan wajah yang luar biasa. Cayhe merasa dia adalah
seorang nona yang amat cantik sekali, hanya saja karena aku
tidak memperhatikan nya terlalu teliti maka sulit untuk
membicarakan bagian bagian mana yang berbeda.
Kapan dan dimanakah kalian berjumpa dengan nona Gak"
Diatas gunung Toa pasan, Gunung Toa pasan bersambungan
sepanjang ribuan li - pikir Siauw Ling dalam hati, siapa tahu
kalian ditolong olehnya dibagian gunung Toa pasan yang
sebelah mana. Hmmm ucapan ini sungguh mencurigakan hati
.... Walaupun dalam hati berpikir demikian, mulutnya tetap
membungkam setelah termenung beberapa saat kembali lelaki
itu menyambung kata katanya.
Waktu itu senja hari sudah tiba kami sekalian salah
memasuki daerah teralarang orang lain dan kena ditawan
kemudian dikurung diatas sebuah puncak yang tinggi
menembusi awan angin taupan bertiup bagaikan sebilah pisau
dan dinginnya bukan kepalang kalau orang biasa mungkin
tidak sampai dua tiga jam sudah akan mati kedinginan
sekalipun seseorang memiliki kepandaian silat lumayanpun
tidak akan bertahan seberapa lama pada saat kami hampir
menemui ajalnya itulah mendadak nona Gak muncul ....
Tiba tiba hati Siauw Ling agak bergerak pikirnya, Senjata
yang digunakan enci Gak ku adalah sebilah pedang lemas
yang jarang sekali ditemui dalam dunia persilatan kalau ia
pernah berjumpa dengan enci Gak tentu tahu pula akan
senjata ini Dengan cepat ia bertanya Senjata apakah yang digunakan nona Gak"
Tidak membawa senjata aku sendiripun tidak tahu ia
menggunakan senjata apa untuk melepaskan otot2 kerbau
yang digunakan untuk membelenggu badan kita dan
menolong nyawa kami dari maut setelah memberi petunjuk
jalan buat kami untuk turun gunung dan titip sepucuk surat
kepada kami ia segera melayang pergi.
Hmmmm! dengus Giok Lan dingin. Kalau nona Gak
sendiripun tak ada urusan diatas gunung Toa Pa san mengapa
ia tidak suka turun gunung sendiri untuk mencari siangkong
kami" Soal ini aku sendiripun tidak tahu ia disana punya urusan
atau tidak kenapa Siauw Thayhiap tidak mau periksa di dalam
surat tersebut" nona itu berkata bahwa semua urusan sudah
ia tulis dalam surat tersebut, dan sudah lama surat ini
dipersiapkan hanya menunggu kesempatan saja untuk
dititipkan seseorang, aku rasa apa yang ditulis dalam surat itu
tentu sangat cermat. Mendadak Giok Lan membuat api dan menyulut lentera
yang ada didepan meja sembahyangan dengan demikian
suasanapun jadi terang benderang
Baik kami tak akan takut menyulut lampu sehingga kena
dijebak oleh siasat kalian lagi
Nona harap berlega hati apa yang cayhe ucapkan adalah
kata2 sejujurnya Siangkong bukalah sampul surat itu dan kita baca isinya
jangan sampai kena ditipu oleh mereka seru Giok Lan sambi
mengangkat lampu lentera itu tinggi2
Siauw Ling menurut dan merobek sampul surat tadi untuk
membaca isi surat tersebut.
Setelah membaca surat ini cepat datanglah ke puncak Siuw
Im Ong diatas gunung Toa Pa San
Isi surat itu singkat sekali
Siauw Ling sama sekali tidak menyangka kalau isi surat itu
sedemikian sederhananya dengan sekuat tenaga ia coba
mengingat ingat kembali gaya tulisan Gak siauw Ca tapi
dikarenakan waktu berkumpul mereka tempo dulu sangat
singkat ditambah pula usianya masih kecil pemuda ini sama
sekali tak berhasil mengingat ingat bagaimanakah gaya tulisan
dari Gak Siauw Ca. Giok Lan yang melihat sang pemuda lama sekali
membungkam sambil mencekal surat itu tak tahan segera
ujarnya Siangkong apa isi surat itu"
Coba kau baca sendiri kata Siauw Ling sambil angsurkan
surat itu ketangan sang gadis
Apakah budak boleh membaca" bagaikan terperanjat buruburu
Giok Lan berseru lirih Tidak mengapa Sinar mata Giok Lan segera dialihkan ke atas surat tersebut
menanti selesai membaca ia segera berseru, Hanya sesingkat
ini" Aku sendiripun merasa agak curiga kalau enci Gak yang
menulis kepadaku tak akan sesingkat yang kita baca sekarang
ini. Apakah aku masih ingat bagaimanakah gaya tulisan nona
Gak" Tidak, takut kuingat kembali.
Mendadak Giok Lan meniup padam lampu lentera dan
sekalian melancarkan serangan totokan ke atas tubuh silelaki
berbaju hitam itu ujarnya.
Waktu sudah tidak pagi kita harus baik2 mengatur
pernapasan dan pertanyaan lain kita tanyakan lagi besok pagi.
Rasa rindu yang dialam Siauw Ling terhadap Gak Siauw Ca
adalah ber sungguh2 walaupun ia merasa curiga dengan isi
surat yang amat singkat itu tapi dihati ia berharap apa yang
ditulis ini adalah berasal dari enci Gaknya.
Raasa rindu yang menebal membuat di dalam benaknya
timbul suatu alasan menurut pikirannya sendiri guna
menjelaskan singkatnya isi surat itu pikirnya.
Mungkin sekali sewaktu enci Gak menulis surat ini ia sama
sekali tidak menduga kalau surat ini benar2 dapat terjatuh
ketanganku kemungkinan sekali ia telah menulis beratus ratus
pucuk surat pendek macam ini yang diserahkan kepada be
ratus2 orang pula untuk mencari aku. Lebih banyak menulis
sepucuk surat berarti lebih banyak satu orang yang mencari
aku dengan demikian kesempatan lebih banyak satu bagian
untuk menemukan diriku, sekalipun surat ini semisalnya
terjatuh ketangan orang lainpun tidak mengapa karena ia bisa
bersembunyi ditempat kegelapan sambil mengawasi orang
yang datang memenuhi janji asal bukan aku sudah tentu ia
tak akan munculkan diri untuk bertemu.
Makin dipikir ia merasa alasan ini semakin tepat niat untuk
memenuhi janjipun segera muncul dalam hatinya.
Malam semakin kelam. kabut tebal makin mengumpul
suasana diluar kuil kecil itu gelap gulita tak kelihatan sesuatu
apapun. Dari luar kuil tiada hentinya terdengar suara ringkikan
kuda, tentu kuda2 ketiga orang itu belum berlalu dan masih
berdiri disekitar kuil kecil tadi.
Bayangan Berdarah Karya Wo Lung Shen di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Siauw Ling yang terus merindukan enci Gak nya selama ini
tak sanggup menenangkan hatinya, banyak persoalan
memenuhi seluruh benak. Mendadak terdengar suara pembicaraan manusia
berkumandang datang dari tempat kejauhan.
suara itu masih berada sangat jauh sekali, kendati dapat
dibedakan suara itu adalah suara pembicaraan manusia tapi
susah untuk membedakan apa yang sedang mereka
bicarakan. Giok Lan segera berbisik lirih kepada diri Siauw Ling, Pada
hari2 biasa asal usul seorang jago Bulim memasuki daerah
kekuasaan seratus li disekitar perkampungan Pek Hoa San
cung dari pihak mereka segera akan muncul pengintai yang
menggunakan burung merpati memberitakan kemunculannya
orang ini ke dalam perkampungan, setiap kali sebelum
kentongan ketiga tengah malam setiap gerak gerik serta apa
yang ditakutkan jago Bulim telah diketahui orang2
perkampungan Pek Hoa San cung dengan cermat.
Aaaaakh ada kejadian semacam ini .... Seru Siauw Ling
sangat terkejut. Mendadak teringat olehnya akan perbuatan Jen Bok Hong
yang menyelundupkan mata2nya ke dalam semua partai serta
perguruan besar untuk mengawasi seluruh gerak gerik partai
besar itu urusan yang demikian sulitpun mereka bisa lakukan
dengan cermat apa lagi menyebarkan mata2 disekeliling
ratusan li dari perkampungan Pek Hoa San cung makin
gampang lagi berbuat demikian.
Karena itu semua gerak gerik dari jago Bulim yang ada
disekeliling tempai ini dapat diketahui Jen Bok Hong dengan
sangat jelas kata Giok Lan lebih lanjut. Mungkin ia punya
rencana tentu kali ini tidak ambil gubris terhadap kita.
Pada saat ini jago Bulim yang berkumpul disekitar tempat
ini berjumlah sangat banyak dan setiap orang merupakan
jago-jago berkepandaian tinggi, mata2 pihak Jen Bok Hong
berjumlah besar rasanya tak akan sanggup mengawasi gerak
gerik semua orang oleh karena itu untuk sementara kita pura
pura tidak tahu sehingga tidak sampai membuka rahasia pihak
kita! Pendapat budakmu lain dengan pendapat Siangkong kata
Giok Lan aku rasa Jen Bok Hong tentu mempunyai rencana
lain menurut peraturan pada hari2 biasa kalau dalam tiga hari
orang itu belum meninggalkan tempat sekitar sini maka Jen
Bok Hong tentu akan mengirim orang untuk membinasakan
jago tersebut. Dari luar terdengar suara manusia itu makin lama makin
dekat sehingga suara langkah kaki kedengaran semakin jelas.
Bagaimana kalau kita masuk dan beristirahat di dalam kuil"
terdengar salah seorang diantaranya berkata.
Aduuuh celaka, seru Siauw Ling di dalam hati. Kuil ini
luasnya hanya sebesar sebuah kamar kalau dimasuki orang
sebegini banyak mana cukup
Terdengar kawan itu berkata berat.
Tidak usah! Kita tak perlu masuk lagi, disebelah depan sana
ada beberapa gubuk tempat tinggal Pay cu kita, lebih baik
cayhe menyambangi Paycu terlebih dulu.
Entah siapakah orang ini dan berasal dari partai mana"
kembali Siauw Ling berpikir dalam hatinya, mengapa Paycu
nya pun datang sendiri ketempat macam ini"
Orang yang pertama bicara tadi tidak bersuara lagi mereka
percepat langkahnya kedepan.
Suara langkah kaki makin lama semakin jauh dan akhirnya
lenyap tak berbekas. ssst .... agaknya daerah disekitar tempat ini merupakan
daerah penting yang sering dilalui manusia bisik Siauw Ling
kepada Giok Lan. Kita tak boleh terlalu lama berdiam disini.
Sebelum hari terang tanah kita harus cepat-cepat berlalu
dengan membawa serta ketiga orang itu.
Baik budak akan membuka jalan enci Kiem Lan harap
menjaga ketiga orang itu. Kalau mereka sengaja mempersulit
kita dan tak mau berjalan atau mencari gara2 lebih baik kita
bunuh dulu mereka satu persatu.
Agaknya dayang ini sengaja mengucapkan kata2 tersebut
agar ketiga orang itu ikut mendengar! Karenanya nada ucapan
sangat tinggi dan keras, Perlu kita bebaskan jalan darah
mereka yang tertotok" tanya Siauw Ling, Padahal ucapan ini
tak ada artinya, karena sembari berkata tangan kanannya
sudah bergerak membebaskan jalan darah ketiga orang itu.
Siangkong totok jalan darah disepasang lengannya agar
mereka tidak bertenaga untuk melancarkan serangan
bokongan seru Giok Lan kembali.
Karena Giok Lan adalah seorang gadis yang cerdik tanpa
terasa apa yang ia ucapkan mempunyai pengaruh yang sangat
besar Siauw Ling benar2 menurut dan menotok jalan darah
dilengan ketiga oran gitu setelah membebaskan jalan darah
dibadan mereka. Lebih baik kalian bertiga jangan berniat lari sehingga
memaksa kami harus turun tangan melukai kalian ujar Kiem
Lan kepada ketiga orang itu.
Dengan Giok Lan sebaga pembuka jalan mereka
meninggalkan kuil kecil itu Siauw Ling berada dibelakang Giok
Lan sedang Kiem Lan berjalan dipaling belakang mengawasi
gerak gerik ketiga orang itu.
Malam yang gelapm mulai luntur muncullah cahaya
keperak2an diufuk sebelah Timur tapi kabut putih masih
menebal menghalangi pandangan mata.
Agaknya Giok Lan sangat mengenali daerah disekeliling
tempat ini tanpa mengucapkan sepatah katapun dengan
kepala tertunduk ia berjalan kedepan.
Kurang lebih sepertanak nasi kemudian sampailah mereka
didepan sebuah gubuk yang dikelilingi oleh tumbuhan bambu.
Waktu itu cuaca sudah terang tanah, pemandangan
disekeliling tempat itu dapat dilihat dengan nyata. tampak
bangunan gubuk itu sangat berseih diantara tumbuhan bambu
banyak terdapat bunga beraneka warna, kerbau kambing
tersebar ditanah rumput menambah semaraknya
pemandangan. Giok Lan berjalan kedepan menggoyang goyangkan pintu
pagar teriaknya menyapa, Adakah orang didalam"
Tampak sepasang pintu gubuk terbuka disusul munculnya
seorang lelaki berbaju hitam berjalan keluar dengan langkah
lebar. Siapa" tegurnya keras
Aku. cepat buka pintu. Lelaki berbaju hitam itu membuka pintu pagar begitu
menjumpai Giok Lan dengan cepat ia jatuhkan diri berlutut,
Oooouw .... kiranya nona Giok Lan, hamba tidak tahu
kehadiran nona sehingga tak dapat menyambut dari jauh ....
Sudah, sudahlah, tak usah banyak adat cepat kembali ke
dalam kamar seru gadis itu seraya ulapkan tangannya.
Lelaki itu menengok sekejap wajah Siauw Ling sekalian
kemudian buru-buru menjura.
Cu-wi silahkan masuk. Giok Lan sigadis cilik ini tak boleh dipandang enteng pikir
Siauw Ling setelah menjumpai kejadian itu Agaknya ia sudah
mempunyai persiapan yang matang dimana saja sudah diatur
jalan mundur .... sembari berpikir ia melangkah masuk ke
dalam ruangan. Buru-buru lelaki berbaju hitam itu menutup pintu pagar dan
mempersilahkan Siauw Ling sekalian masuk ke dalam ruangan
gubuk, disitulah lelaki ini kembali jatuhkan diri berlutut
kembali untuk menjalankah penghormatan besar terhadap
Giok Lan. Dengan cepat sang gadis menghindar sembari bimbing
orang itu bangun. Kau tak usah banyak adat lagi perut kami sangat lapar
adakah makanan disini"
Hamba segera siapkan santapan buat Cu-wi sekalian harap
nona tunggu sebentar. Buru-buru orang itu berlalu dnegan alis melentik tanya
Kiem Lan keheranan, Eeeeei .... bagaimana kau bisa kenal
dengan orang ini" Giok Lan segera tersenyum misterius.
Aku pernah melepaskan budi pertolongan kepadanya, tidak
kusangka pada saat ini ternyata mempunyai guna yang besar
sekali. Mendengar cara gadis itu berkata Kiem Lan tahu ia tidak
suka bicara terus terang berhubung ada orang luar disana
karenanya iapun tidak mendesak lebih jauh.
Mendadak si orang yang berusia agak lanjut mendehem
berat dan berseru Kalian membawa kami bertiga datang kemari entah ada
maksud apa" Eeeei ucapan orang ini sedikitpun tidak salah seru Siauw
Ling dihati apa gunanya membawa mereka datang kemari"
Seharusnya aku mencari satu kesempatan untuk
menyelesaikan persoalan ini.
Tapi dikarenakan ia sendiripun tidak berhasil memperoleh
cara yang tepat maka pemuda ini berpaling ke arah Giok Lan.
Apa yang harus kita lakukan terhadap ketiga orang itu"
tanyanya. Apakah Siangkong sudah dapat membedakan palsu serta
aslinya surat tersebut"
Belum aku tak berhasil membedakannya sahut Siauw Ling
menggeleng apalagi di dalam surat itu hanya berisikan
beberapa patah kata yang sangat singkat bukan saja tidak
mengungkap peristiwa tempo dulu juga tak ada nama yang
tercantum kau suruh aku secara bagaimana membedakannya"
Apa kau tidak kenal dengan gaya tulisan nona Gak"
Eehmm .... tak bisa kubedakan
Terdengar si orang tua itu berkata kembali.
Loolap berani angkat sumpah dihadapan Thian bahwa surat
ini benar2 tulisan nona Gak yang dititipkan kepada kami untuk
disampaikan kepada Siauw Thay hiap setelah kami terjun
kembali ke dunia persilatan dan mencari berita kesana kemari
barulah kami ketahui bahwa Siauw Ling sebetulnya adalah
seorang pendekar yang mempunyai nama tersohor tapi jejak
Siauw Thay hiap bagaikan naga sakti yang kelihatan kepala
tak kelihatan ekornya kita lari kesana kemari beberapa waktu
lamanya belum juga berhasil menjumpai Siauw Tahy hiap
beruntung kali ini berhasil kita jumpa siapa sangka justru
timbul kesalah pahaman diantara kita.
Ehmmmm .... kalau ditinjau dari ucapan mereka agaknya
surat ini bukan suatu surat palsu lebih baik kita lepaskan saja
orang ini kata Siauw Ling kemudian.
Pada saat ini dikota Koei ci banyak berkumpul para jagojago
Bu-lim baik dari kalangan lurus dan dari kalanagan sesat
kata Giok Lan dengan penuh keseriusan Satu kali kita salah
melangkah menyesalpun tak berguna.
Kalau lolap tinjau nada ucapan nona agaknya kau ada
maksud membinasakan kami untuk melenyapkan bencana
dikemudian hari seru kakek tua itu tiba-tiba.
Kalau pada beberapa bulan berselang tak usah kau
sadarkan jangan harap bisa hidup sampai sekarang kini aku
bikinkan suatu perhitungan yang masak bagimu bertiga.
Aiaa ....! melihat kekukuhan hati sang gadis si kakek tua itu
menghela napas panjang .... Tidak kusangka perbuatan kami
yang bermaksud baik karena mendapat titipan orang berakhir
dengan keadaan menenaskan
Mendadak Siauw Ling bangun berdiri tangan kanannya
bergerak berulang kali membebaskan jalan darah ketiga orang
itu yang tertotok ujarnya
Kalau apa yang kalian bertiga ucapkan adalah kata2
sejujurnya, aku Siauw Ling mengucapkan banyak terima kasih
dan bila kita berjumpa lagi dikemudian hari pasti akan kubalas
budi ini. Tapi kalau ucapan kalian bertiga adalah kata2 bohong
belaka .... aku harap kalian bertiga berlalu dari sini.
Silelaki berbaju hitam itu memperhatikan Siauw Ling
beberapa saat lamanya kemudian berkata, Apa yang kami
ucapkan adalah kata2 sejujurnya kalau Siauw Thay hiap tidak
percaya akupun tak bisa banyak berbuat.
Setelah putar badan dengan langkah lebar ketiga orang itu
berlalu dari dalam rumah gubuk.
Giok Lan yang melihat Siauw Ling ambil keputusan untuk
melepaskan ketiga orang itu kendati dalam hati merasa tidak
puas iapun tidak berani turun tangan mencegah segera
ujarnya dengan nada berat, Kalalu ada oran gyang
menanyakan jejak kami bertiga lebih baik kalian jangan
bocorkan rahasia ini. Agaknya ketiga orang itu merasa agak mendongkol, mulut
mereka tetap membungkam dan segera berlalu.
Sembari memandang bayangan punggung ketiga oran gitu
lenyap dari pandangan Siauw Ling menghela napas panjang.
Aaaaai .... kini dalam hatiku ada dua keinginan, katanya
lirih. Setelah menolong Loo-ya serta Hujien, kau hendak pergi
menjumpa nona Gak" sambung Giok Lan. Sedikitpun tidak
salah. JILID 12 Budak mempunyai satu persoalan yang selam ini tak pernah
berhasil kupahami! Urusan apakah itu" Sudah tentu mengenai noda Gak!
Kenapa dengan nona Gak"
Entah apa sebabnya nona Gak berdiam seorang dir diats
puncak gunung yang terpencil dan jauh dari keramaian dunia"
Soal ini .... soal ini .... akupun merasa keheranan.
Masih ada lagi, orang berbaju hitam itu berkata bahwa mereka
bertiga salah jalan memasuki daerah terlarang orang lain
sehingga tertangkap dan diikat diatas puncak dingin hingga
hampir2 saja menemui ajalnya setelah kena ditolong nona Gak
ia menyerahan sepucuk surat kepada mereka untuk mencari
Sangkong sampai diujung langitpun, setelah menemukan
Siangkong lantas serahkan surat tersebut kepadamu coba kau
pikir mungkinkah urusan trjadi segampang ini"
Benar dibalik persoalan ini tentu masih terdapat banyak hal
yang patut dicurigai. Tempat itu disebut sebagai daerah terlarang perduli apakah
alasannya sudah tentu daerah itu ditetapkan karena orang yang
berdiam disana tidak ingin diganggu orang lain tapi nona Gak
bisa muncul dan lenyap disana sesuka hati apakah perbuatan
nona Gak tidak menimbulkan kecurigaan orang2 itu" inilah
Bayangan Berdarah Karya Wo Lung Shen di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
kecurigaanku yang pertama. Apa isi suratnya itu rasanya
Siangkong sudah baca sendiri dan hanya terdiri dari beberapa
patah kata yang amat singkat jelas kelihatannya kalau surat itu
sudah lama ditulis dan selalu dibawa dalam saku inilah
kecurigaanku yang kedua. Berbagai macam kecurigaan asalkan
dipikir dengan teliti tidak sudah untuk menemukan sesuatu hal
yang diluar dugaan karena itulah budak menaruh curiga kalau
peristiwa ini merupakan sebuah rencana busuk.
Rencana busuk" Tidak salah, kecuali tiga orang yang berhasil kita tangkap
kemarin malam entah masih ada beberapa banyak orang yang
membawa surat dari nona Gak sambil berkelana di dalam dunia
persilatan sembari mencari Siauw Ling.
Mungkin menurut pikirannya lebih banyak saru orang yang
membawa suratnya berarti makin besar harapannya untuk
berjumpa dirimu. Tapi yang aneh lagi kata Giok Lan, setiap hari nona Gak bisa
menunggu kedatanganmu dipuncak dimana ia menolong orang
tempo dulu. tapi mengapa ia tidak mau turn gunung sendiri
untuk mencari dirimu"
Kau berani memastikan dia menanti kedatanganku setiap hari
ditempat yang sama" Siangkong karena kau sangat merindukan nona itu,
kecerdasanpun kena ditutupi bukankah perkataan ketiga orang
itu sangat jelas sekali" Walaupun mereka kena ditangkap dan
diletakkan ke atas puncak gunung yang dingin tapi mereka
tidak pernah berkata telah menjumpai seonggokan tulang
tulang2 putih. Budak berani memastikan ketiga orang ini bukan
orang pertama yang kena ditawan.
Ehmmm .... sangat beralasan. Siauw Ling segera mengangguk.
Oleh karena itu budak berani memastikan kalau nona Gak
mempunyai maksud2 tertentu.
Lalu mengapa ia hanya menyebutkan namaku saja yang harus
dicari" Giok Lan tertawa manis. Walaupun di dalam hati budak mendapatkan jawabannya, tapi
tak berani kuutarakan keluar.
Kenapa" Takut Siangkong marah setelah mendengar ucapan itu.
Tidak mengapa coba kau katakan.
Siauw Ling dua patah kata ini sejak beberapa saat berselang
sangat terkenal di dalam seluruh dunia persilatan ....
"Maksudmu Lan Giok Tong yang menyaru namaku?"
"Perduli dia adalah yang asli atau Lan Giok Tong maupun Pak
Giok Tong yang jelas orang2 Bulim mengetahui kalau nama
Siauw Ling dalam dunia persilatan sudah sangat tersohor.
Kepandaian silatnya tinggi sifat kependekarannya patut dipuji,
boleh dihitung dia adalah seorang pendekar yang luar biasa
sehingga budak yang waktu itu masih berada di dalam
perkampungan Pek Hoa San Cung pun sudah lama mengagumi
nama Siauw Ling ini."
"Siangkong," sela Kiem Lan pula secara tiba-tiba, "sewaktu
Siangkong untuk pertama kalinya mendatangi perkampungan
Pek Hoa San-cung dan setelah kami mendengar siapakah nama
Siangkong waktu itu kami berduapun pernah salah
menganggap kau sebagai Siauw Ling yang palsu itu."
Sebelum Jen Bok Hong munculkan dirinya ke dalam dunia
persilatan nama Siauw Ling sudah sangat menggemparkan
seluruh dunia kangouw kalau nona Gak ini mempunyai maksud
tertentu urusan tidak bisa dibicarakan lagi kalau tidak maka
Siauw Ling yang benar2 hendak dia cari kemungkinan besar
bukan Siangkong. Perlahan-lahan Siauw Ling mendongak ke atas dan menghela
napas panjang gumamnya, Mungkinkah urusan ini terjadi
sedemikian kebetulan"
Siauw Ling yang palsu dan yang asli sama2 susah dibedakan
yang satu lebih hebat daripada yang lain. Siangkong kalau kau
pergi memenuhi janji aku rasa juga sama saja ....
Sebenarnya gadis ini mau mengatakan bahwa sekalipun pergi
gadis Gak itupun akan melakukan pemilihan diantara mereka
berdua tapi mendadak terasa olehnya kalau ucapan ini terlau
kasar maka buru-buru ditariknya kembali.
Terdengar Siauw Ling kembali bergumam
Kenapa diapun she Gak" apakah dikolong langit benar benar
ada kejadian yang sedemikian kebetulannya"
Kenapa" apakah Saingkongpun belum pernah kenal dengan
seorang nono she Gak juga"
Justru karena itulah hatiku jadi curiga bercampur bimbing,
susah mengatasi persoalan ini.
Terdengar suara langkah manusia memecahkan kesunyian,
lelaki tadi dengan membawa santapan telha muncul kembali
diambang pintu. Kepada Giok Lan dengan penuh rasa hormat
ujarnya, Teh pahit nasi kasar mungkin tidak sesuai bagi diri
nona" Giok Lan menghela napas panjang.
Bagaimana kalau gubuk ini untuk sementara waktu kami
pinjam pakai .... Selembar jiwa cayhe kena ditolong nona, jangan dikata untuk
meminjamkan gubuk yang sudah reyot ini. Sealipun nona
suruh aku melakukan suatu perbuatan yang sangat
berbahayapun hamba tak akan menampik ....
Kami sudah mendatangkan kerepotan untukmu cepat-cepatlah
membenahi barang2mu dan pergilah dari sini!
Aoa yang sebenarnya telah terjadi" tanya lelaki itu agak
melengak. aku sudah melepaskan diri dari perkampungan Pek Hoa San
cung tapi mereka mengejar kami tiada hentinya karena terdesak
hebat kami selalu menyingkir dan akhirnya tiba disini setelah
kejadian itu kemungkinan besar mereka akan tiba disini kalau
kau tak bisa membantu kami lagi. Nah! cepatlah benahi
barangmu dan buru-buru melarikan drii dari tempat ini.
Agaknya orang ini menaruh rasa yang sangat jeri terhadap
pihak perkampungan Pek Hoa san cung ujarnya gugup, Hamba
seharusnya tetap tinggal disini untuk menghadapi musuh
tangguh. Tapi ucapan ini cepat ditukas oleh Giok Lan yang goyangkan
tangannya berulang kali. Kau tetap tinggal disinipun percuma saja malah mungkin
mendatangkan kerepotan saja cepat-cepatlah benahi barangmu
dan menyingkir dari sini.
Kalau nona berkata demikian hamba akan turut perintah.
Buru-buru orang itu masuk ke dalam kamarnya beberapa saat
kemudian ia sudah muncul kembali dengan hanya mebawa
sebuah buntalan kecil kepada Giok Lan ia menjura kemudian
buru-buru berlalu. Sepeninggalnya orang itu Kiem Lan berkata, Aku lihat orang
ini sangat takut mati"
Aaai.... hal ini tak bisa disalahkan kepada didirinya dengan
mata kepala sendiri dia melihat Je Cungcu secara beruntun
menghukum mati keenam orang rekannya dengan keadaan
sangat mengerikan mana mungkin hatinya tidak takut mati"
Selama hidupnya kali ini mungkin setiap kali ia mendengar
nama perkampungan Pek Hoa San cung hatinya akan ketakutan
setengah mati. diluar gubuk banyak terdapat kerbau dan kambing mengapa
kau suruh dia meninggalkan kekayaannya untuk
menyelamatkan jiwa tanya Siauw Ling pula.
Dengan dilepaskannya ketiga orang itu oleh Samya rahasia
jejak kita pasti akan bocor jangan dikata orang2 perkampungan
Pek Hoa San cung yang datang kemari cukup munculnya
ketiga orang itu sudah dapat membereskan jiwanya.
Beberapa saat kemudian ia sudah keluar lagi dengan dandanan
seorang pengemis cilik yang wajahnya sangat dekil.
Siangkong! serunya sambil tertawa. Coba kau lihat wajahku
mirip dengan sipengemis cilik atau tidak"
Penyaruanmu sangat mirip. hanya pakaian yang kau kenakan
terlalu bagi seorang pengemis!
Pakaian ini kupungut dari milik si orang tadi yang tidak keburu
dibawa. Tidak disangka ternyata sekarang mempunyai
kegunaan yang sangat besar enci kau baik2lah melayani
Siangkong, siauw moay akan pergi dulu.
Adik Giok lan, kau baik2 berjaga diri jangan sampai jejakmu
ketahuan pihak lawan! Kalau di dalam keadaan yang biasa walaupun aku menyaru
lebih baikpun susah untuk meloloskan diri dari
pengintaianjago-jago perkampungan Pek Hoa San cung tapi
keadaan pada saat ini jauh berbeda seluruh enghiong hoohan
dari kolong langit pada berkumpul disini masing-masing orang
berpakaian dan berdandan aneh2 kendati banyak orang orang
perkampungan Pek Hoa san cung yang hilir mudik disekitar
sini merekapun belum tentu bisa menduga siapakah aku
sebenarnya! Santapan kali ini dilakukan dengan sangat cepat bru saja Kiem
Lan menyengkirikan mangkok sumpit mendadak pintu
ditendang orang sehingga terpentanglebar2.
Diam2 Kiem lan melongok keluar, tampak olehnya empat
orang lelaki berpakaian perlente secara beruntun telah masuk
ke dalam ruangan. Terhadap keempat orang ini Siauw Ling mempunyai kenangan
yang sangat nyata di dalam hatinya. Karena sewaktu berada
digunung Butong san tempo dulupun ia pernah berjumpa
dengan mereka. Keempat orang ini buka lain Kanglam Sukongcu.
Lima tahun tak pernah ketmu, tak disangka dandanan mereka
inipun masih seperti sedia kala perlente dan mewah.
Siauw Ling memperhatikan sejenak wajah keempat orang itu
kemudian bisiknya pada diri Kiem Lan
Mari kita menyingkir kesamping.
Mereka berdua cepat-cepat meningkir kesamping.
Dengan langkah lebar dan gaya yang di-buat2 Kanglam Su
Kongcu melangkah masuk ke dalam ruangan dan langsung
menuju keruang tamu, orang yang berjalan terlebih dulu
dengan nada keras kembali berteriak, Eeeeei .... adakah orang
disini" perut kami empat bersaudara sangat lapar dapatkah
kami minta sedikit makanan dan air untuk melepaskan dahaga
Sewaktu tidak mendapat jawaban orang yang kedua dengan
gusar segera membentak, Rumah ini disapu sangat bersih tidak
mirip sebagai rumahtak berpenghuni kalau kalian bersembunyi
terus tidak berani keluar dan menimbulkan rasa gusar kami
bersaudara Hmmmm! akan kubakar rumah ini hingga musnah.
Kiem Lan yang bersembunyii di dalam ruangan kontan
mengerutkan alisnya kepada sang pemuda bisiknya lirih,
Jangan biarkan mereka bakar rumah ini sungguh2 budak harus
keluar melayani mereka. Siauw Ling termenung sejenak lalu mengangguk.
Kau harus ber hati2 Lima tahun berselang walaupun perjumpaannya dneganKang
Lam Su Kongcu hanya sebentar tetapi mempunyai perasaan
bahwa keempat orang ini bukan manusia baik2. Bagaimanakah
watak mereka iapun kurang jelas.
Budak bisa ber hati2 sahut Kiem Lan sambil mengangguk
dengan langkah lambat2 ia munculkan diri keluar.
Waktu itu Kang lam su Kongcu sedang siap melakukan
penggeledahan, mendadak melihat munculnya Kiem Lan dari
balik dinding mereka jadi melongo.
Orang yang berada di paling depan segera tertawa terbahakbahak.
Ooouw .... sungguh cantik nona ini.
Orang tengah segera menyambung lantang, Ditengah gurun
lahir kuda jempolan didesa terpencil muncul putri cantik
ternyata pepatah kuno ini sangat tepat sekali.
Tapi ucapan mereka segera ditimbrung oleh Loo toa mereka,
Jangan sembarangan bicara ....
Sembari menjura ia segera memperkenalkan diri.
Cayhe adalah So Segulung angin Thio Ping
Cayhe si Racun Lima Bunga Ong Kiam,
Cayhe si Enam Bulan salju Lie Poo
Dan orang yang terakhir segera menjura penuh hormat.
Cayhe si Rembulan ditengah telaga Cau Kuang ucapan yang
kurang sopan tadi harap nona suka memaafkan.
Kiem Lan sendiripun tidak tahu sikap sopan keempat orang ini
sengaja diperlihatkan atau memang mereka berwatak demikian
buru-buru dia memberi hormat.
Saudara berempat silahkan duduk!
Terdengar Si Racun Lima Bunga tertawa ter bahak2 ujarnya
memecahkan kesunyian, Ditempat yang sunyidan terpencil
seperti ini hanya berdiam kau seorang apakah kau tidak takut"
Aku tinggal ber sama2 engkohku.
Oooouw .... kiranya ada engkohmu yang menemani ujar Ong
Kiam. Lalu dimanakah saudaramu itu, sambung si Enam Bunga Salju
Lie Poo Engkohku sedang pergi keluar.
Kalau begitu dirumah tinggal nona seorang" ujar Rembulan
Ditengah Telaga Cau Kang sambil nyengir kuda.
Ketika Kiem Lan mendengar ucapan keempat orang itu ada
maksud merendahkan dirinya muncullah hawa gusar di dalam
hati sahutnya dingin, Siang nanti engkohku akan kembali
kerumah. Entah nona punya berapa engkoh lagi tanya si segulung angin
Thio Ping lagi. Seorang. Haaaa .... haaa .... haaa kalau kita bunuh dirinya lebih dahulu
kemudian mengikat dirimu sebagai adik angkat bukankah
engkohmu jadi empat orang"
Alis Kiem Lan melentik ia siap mengumbar hawa amarah tapi
dengan paksa ditahannya hawa amarah tersebut ujarnya ketus
Kalian berempat harap tunggu sebentar disini biarlah aku
masakkan air buat cuwi sekalian.
Habis bicara ia putar badan menuju keluar.
Mendadak si Racun Lima bunga merentangkan lengannya
menghalangi perjalanan Kiem Lan ujarnya menyengir
Kami bersaudara ingin minum sedikit arak tentu ada bukan"
Biar aku pergi mencari sahut Kiem Lan setelah termenung
sebentar Ong Kiam menarik kembali tangannya yang direntangkan
mengambil kesempatan itu tangannya meraba gadis tersebut.
Sejak kecil Kiem Lan dibesarkan dalam keadaan penuh bahaya
ia sudah dilatih menunggu sabar karenanya walaupun
dipermainkan untuk sesaat ia bisa menahan diri
Terdengar Ong Kiam tertawa ter bahak2
Bayangan Berdarah Karya Wo Lung Shen di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Loo toa nona secantik ini dengan badan sehalus kapas aku
tidak percaya kalau ia dibesarkan dalam gubuk ini.
Tidak salah jawab si Enam Bulan Salju Lie Po sambil
mengangguk tiada hentinya. Kaum petani walaupun banyak
uang merekapun tak akan mapu membuatkan celana dari bahan
sutera yang mahal. endadak sirembulan ditengah telaga Cau Kuang menggerakkan
sepasang pundaknya menerjang maju kedepan. Tangannya
menyambar pundak Kiem Lan sebelah belakang
Tanpa berpaling lagi Kiem Lan enjotkan badannya melayang
keluar dari ruangan tersebut.
Melihat gadis itu melayang keluar Cau Kuang terawa terbahak
bahak. Sungguh cepat gerakanmu inilah yang dinamakan tidak
digebuk tidak mengaku Badannya segera melayang melakukan pengejaran tangan
kanan menyambar pergelangan kanan Kiem Lan dengan jurus
Kiem Liong Than Cau atau naga emas unjuk cakar
Dalam keadaan semacam ini sekalipun Kiem Lan bermaksud
menyembunyikan ilmu silatnyapun percuma, terpaksa ia putar
badan melancarkan serangan balasan dengan jurus Lan Kiang
Cia To atau menghadang sungai jatuh terpelanting.
aaaai .... tidak kusangka kau mempunyai gerakan selincah dan
segesit ini. kata Cau Kuang sambil menghela napas panjang.
Sepasang telapaknya segera digerakkan melancarkan serangan
berantai. Kiem Lan goyangkan tangan balas menyerang, suatu
pertarungan sengitpun segera berkobar.
si rembulan ditengah telaga Cau Kuang mengeluarkan ilmu
Jien Nah Hoat atau ilmu menangkap yang hebat ber turut2
puluhan jurus merupakan serangan2 tangkisan terhadap
datangnya hajaran Kiem Lan ketika itulah ia baru menyadari
sudah berjumpa dengan musuh tangguh rasa memandang
rendah terhadap pihak musuhnya tersapu lenyap dari benak
dengan pusatkan semua perhatian ia melayani gadis itu.
Melihat saudaranya tidak bisa memenangkan pertempuran itu,
si Enam Bulan Salju Lie Poo dengan cepat meloncat keluar
dari dalam ruangan. Jangan takut aku bantu dirimu teriaknya keras
Dari sisi badan ia mengirim sebuah jotosan gencar.
Kiem Lan yang harus melayani Cau Kuang seorang masih bisa
bertahan tapi setelah ikut serta nya Lie Poo ke dalam kalangan,
situasi seketika berubah seratus delapan puluh derajat. Ia
dibikin kalang kabut dan mulai tidak kuat menahan diri.
Siauw Ling yang bersembunyi dibalik ruangan keitka melihat
Kiem Lan mulai tidak kuat menahan tekanan2 lawan ia segera
menyadari kalau saat ini dirinya tidak keluar maka kalau tidak
terluka Kiem Lan akan kena ditangkap musuh tubuh nya segera
bergerak siap meloncat keluar dari balik ruangan.
Mendadak pada saat yang bersamaan dari luar gubuk terdegnar
suara tertawa dingin seseorang berkumandang masuk, Heee
heee dua orang lelaki sejati mengerubuti seorang anak gadis
apakah kalian tidak takut ditertawakan orang"
Bersamaan dengan suara bentakan tersebut dari luar pagar
melayang datang seorang lelaki kurus kering berjubah biru dan
memakai topi yang hampir menutupi separuh wajahnya.
Gerakan tubuh orang itu sangat cepat bersamaan dengan
habisnya ia berbicara badanpun sudah tiba disisi Kiem lan
sambil menangkis datangya serangan Cau Kuang.
Lie Poo Cau Kuang smaa2 menarik kembali serangannya
sambil berpaling ke arahlelaki kurus yang barusan datang itu.
Kemudian ujarnya dingin. Aku kira siapa yang telah datang. tidak tahunya kau Tiong Cho
Siang Ku Hmm! selamanya Sang Pat dan Tu Kioe berjalan bagaikan pit
dengan tangan. setelah kau datang tentunya Sang Pat ada
disekitar sini bukan. Orang yang barusan datang bukan lain adalah Si Pit Besi
berwajah dingin Tu Kioe salah satu dari tiong Co Siangku.
Terdengarlah ia menyahut dengan nada yang dingin bagaikan
es. Untuk menghadapi kalian Kanglam Su Kongcu aku Tu Lo-jie
seorang sudah cukup untuk membereskan kalian!
Sisegulung angin Thio Ping dengan cepat meloncat keluar
sambungnya, Kami kakak beradik belum pernah mengikat tali
permusuhan dnegan kalian Tiong Cho Siangku entah apa
maksud Taheng dengan mencampuri urusan kami empat
bersaudara" Sangat gampang sekali, cayhe merasa tidak puas dengan
perbuatan kalian menganiayai gadis"
Hmmm! kagum. kagum. pikir Siauw Ling dalam hati.
Walaupun dimanapun juga Tiong Cho Siangku mengutamakan
perdagang mencari untung tapi setiap kali menumpai hal2 yang
tidak patut mereka masih mempunyai semangat semangat
seorang pendekar. Terdengar sisegulung angin Thio Ping tertawa hambar.
Kalian Tiong CHo Siangku suka harta sedang kami empat
bersaudara suka perempuan. masing-masing mempunyai
kegemaran ersendiri siapapun tidak pernah membicarakan
tentang hal2 kegagahan kependekaran maupun keadaan.
Menurut pepatah kuno seorang lelaki sejati suka harta itu sudah
lumrah tukas si Pit Besi berwajah dengan suar aketus. Selama
hidup kami bersaudara mencari untung dengan kepandaian dan
kejujuran belum pernah menipu atau merugikan orang lain
barang satu kalipun mana bisa dibandingkan dengan kalian
Kang Lam Su Kongcu yang bisanya bikin keonaran.
Ooouw kalau begitu kalian Tiong Cho Siang Ku bleh terhitung
seorang enghiong yang mengutamakan keadilan.
Kagum!kagum. Hmm! atau paling sedikit kami bersaudara bukan terhitung
bajingan keparat yang pandai memperkosa perempuan.
sepasang mata si Racun Lima Bunga celingukan kekanan
kekiri sewaktu dilihatnya Sang Pat belum muncul juga dengan
suara berat segera ujarnya kepada Thio Ping.
Loo-toa kalau kedatangannya memang bermaksud cari gara2
lebih baik kita tak usah banyak bicara lagi mari kita kurung dia
dengan barisan pedang yang kita latih selama ini!
Sebelum Thio Ping menjawab Tu Kioe sudah berebut berkata,
Bagussekali bagus sekali! cayhe bisa minta petunjuk ilmu sakti
dari Kang Lam su Kongcu benar2 patut merasa bangga mari
.... mari .... kalian berempat silahkan mulai turun tangan.
Si Segulung Angin Thio Ping adalah pemimpin dari Kanglam
su Kongcu di dalam keempat orang itu imannyapun paling
kuat, ia tahu selamanya Tiong Cho Siang Ku tidak pernah
berpisah dimana ada Tu Kioe disitu tentu ada Sang Pat, maka
dari itu walaupun saat ini hanya hadir Tu Kioe seorang hatinya
belum juga merasa lega. Karenanya ia ragu2 untuk turun
tangan. Sejenak Kanglam Su Kongcu menderita kekalahan total
digunung Butong san lima tahun berselang watak sombong dari
mereka berempat sudah jauh berkurang perasaan memandang
rendah orangpun ikutmusnah dari pikiran mereka.
Sebelum menderita kekalahan mereka hanya menghabiskan
waktu dengan berpesiar kesana kemari, cari perempuan,
minum dan makan tiada hentinya, tapi setelah mendapat kalah
keempat orang itu mulai berlatih dengan rajin.
Mereka ber sama2 menciptakan sebuah barisan pedang yang
kuat untuk menghadapi musuh setelah lima tahun berlatih keras
dan barisannya mencapai kesempurnaan mereka baru muncul
kembali kedunia persilatan.
- - - - - - - 10 Pertama kali mereka berempat muncul dalam dunia persilatan
pelbagai berita yang menggemparkan sempat mereka tangkap
Pertama adalah munculnya seorang pendekar muda yang
sangat menggemparkan seluruh dunia persilatan mereka dengar
orang itu She Siauw bernama Ling. Kedua adalah munculnya
Si Bayangan Berdarah Jen Bok Hong setelah lenyap kabar
berita selama puluhan tahun.
dan ketiga ialah menggabungnya Siauw Ling ke perkampungan
Pek Hoa San cung jadi konconya Jen Bok Hong.
Kabar berita itu sudah tersebar luas dan hampir merata
keseluruh dunia persilatan.
Munculnya Kanglam Su Kongcu tempo dulu agak terlambat
waktu itu Jen Bok Hong sudah mengundurkan diri dari apa
yang mereka ketahuipun hanyalah cerita2 yang masih tersebar
dalam Bulim. Berita inilah yang memancing rasa ingin tahu dari keempat
orang ini sehingga mereka buru-buru berangkat kekota Koei
Cho. Disepanjang jalan mereka menemukan banyak jago Bulim
yang berangkat kesatu arah yang sama mereka main yakin
kalau di dalam dunia persilatan bakal lahir sebuah pergolakan
yang maha dahsyat. Setibanya dikota Koei Cho sedikitpun tidak salah mereka
menemukan banyak jago-jago lihay berkumpul disana.
Karena menjumpai begitu banyak jago-jago lihay sepanjang
jalan Kanglam Su Kongcu tidak berani bersikap terlalu
sombong apalagi nama Tiong Cho Siangku pun sudah tersohor
sejak puluhan tahun berselang maka mereka tidak ingin
melibatkan diri dalam satu pertarungan yang tak berguna.
Terdengar si Pit besi berwajah dingin tertawa terbahak-bahak.
Bagaimana" apakah kalian berempat tidak mau turun tangan"
ataukah ingin aku orang she Tu mengundang dulu satu per
satu" Tangan kanan berkelebat meloloskan pedangnya dari sarung
kemudian mengirim sebuah tusukan mengancam dada orang
she Tu itu. Mendadak badan Tu Kioe berputar menghindarkan diri dari
datangnya serangan Ong Kiam ini dimana sepasang telapak
berkelebat kedua macam senjatanya sudah dicabut kelur.
Tangan kiri mencekal gelang perak sedang tangan kanan
mencekal sebuah pit besi.
Ketika si Enam bulan salju Lie Poo melihat situasi sudah
berubah iapun terpaksa ikut turun tangan ujarnya, Saudara2
sekalian kalau dia ada maksud minta pelajaran dari kita baiklah
kita keluarkan barisan pedang baru kita agar ia bisa melek
sepasang matanya. Melihat pertarungan sudah berlangsung Thio Ping pun tahu
ikatan dengan tak akan terlepas lagi.
Ia segera mengambil keputusan untuk melukai dulu Tu Kioe di
dalam kerubutan mereka sampai waktunya kendati Sang Pat
datangpun percuma saja bahkan mungkin sekali mereka dapat
melenyapkan kedua orang ini sekaligus.
Karena berpikir demikian sang pedangpun digerakkan
membuka barisan pedang mereka.
Empat orang berpencar dari empat penjuru yang berbeda
menyerang diri Tu Kioe rapat2.
Tu Kioe dengan tangan kiri mencekal gelang perak, tangan
kanan mencekal senjata pit besi melancarkan serangan secara
berpisah menahan datangnya serangan Kanglam Su Kongcu
dari empat arah yang berlainan.
Perputaran barisan pedang Kang lam Su Kongcu makin lama
semakin cepat dalam sekejap mata mereka berempat sudah
melancarkan dua puluh tusukan lebih.
seketika itu juga cahaya berkilauan hawa pedang
membumbung tinggi memenuhi angkasa.
Tu Kioe yang menganggap ilmu silatnya tinggi pada mulanya
tidak pandang keempat orang itu dalam hati tapi setelah
bergebrak beberapa saat ia baru merasa bahwa dirinya telah
menjumpai musuh tangguh! Kanglam Su Kongcu yang ditemuinya saat ini bukan termasuk
jago-jago kasaran seperti tempo dulu lagi, posisinya dengan
cepat diubah, dari menyerang ia pilih jadi kedudukan bertahan.
Pit besi serta gelang peraknya dengan menciptakan selapis
cahaya tajam melindungi sekeliling badan dan menangkis
datangnya babatan2 gencar pihak musuh.
Setelah melakukan pertarungan sebanyak tigapuluh jurus.
Kanglam Su Kongcu belum juga berhasil memaksa musuh
menyerah kalah mereka pun mulai terkesiap pikirnya, Nama
besar Tiong Cho Siang Ku ternyata bukan nama kosong belaka,
kalau bergebrak macam begini terus menerus kendati dua
puluh jurus lagi pun susah merebut kemenangan.
Melihat lawan sangat kuat, dan mereka takut pula Sang Pat tiba
pada saat yang bersamaan Thio Ping mendadak mengubah
permainan ilmu pedangnya.
Dengan cepat barisan pedang merekapun ikut berubah.
Segulung angin Thio Ping adalah otak dari barisan pedang
tersebut perubahan gerakan semuanya dipimpin oleh dirinya.
Tampak serangan2 dari Kanglam Su Kongcu makin gencar,
masing-masing orang mengirim tiga buah babatan dahsyat
kedepan. Kedua belas buah serangan ini dilakukan dengan kecepatan
bagakan kilat, walaupun serangan dilancarkan tidak sama
waktunya tapi mendapatkan pertahanan yang kuat, serangan
mereka bagaikan serangan gabungan yang dilancarkan dalam
waktu yang sama. Tu Kioe tidak menyangka barisan pedang lawan ternyata
sedemikian lihaynya terasa cahaya berkilat menyerang dari
empat penjuru ia mulai keteter dan merasa tidak kuat menahan
diri. Siauw Ling yang bersembunyi ditempat kegelapan melihat
Tu Kiow berada dalam keadaan bahaya dan mulai keteter
sehingga tidak tahan otaknya dengan cepat berputar pikirnya.
Kanglam Su Kongcu turun tangan secara berbareng semisalnya
kau membantu Tu Kioe secara diam2pun tidak termasuk suatu
perbuatan yang kurang cemerlang .... inilah kesempatan
bagiku untuk menjajal sampai dimanakah kesempurnaan ilmu
menyambit yand diajarkan Liauw San Cu kepadaku.
Karena berpikir demikian, sinar matanya segera menyapu
seluruh ruangan dari ujung dinding tiba tiba ditemuinya
segentong kacang ijo. Dengan cepat ia meraup segenggaman lalu kumpulkan tenaga
dan siap melancarkan serangan ke arah pihak lawan.
Ketika itu si Segulung angin Thio Ping sedang mengirim
sebuah tusukan mengancam dada Tu Kioe tapi baru saja lengan
kanannya diangkat ke atas mendadak jalan darah Nau Hwiehiatnya
terasa amat sakit gerakan pedangpun jadi lambat.
Ternyata serangan Siauw Ling yang pertama ini sebagai
percobaan kurang sempurna dilakukan sekalipun berhasil
menghajar jalan darah Nah Hwee Hiat ditubuh Thio Ping, tapi
Bayangan Berdarah Karya Wo Lung Shen di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
tenaga sambitannya kurang keras sehingga sama sekali tidak
terpengaruh di dalam permainan pedangnya.
Haruslah diketahui pertarungan para jago tidak boleh lambat
barang sedikitpun juga, karena permainan pedang ThioPing
agak terlambat mengambil kesempatan itulah Tu Kioe
menerjang keluar dari kurungan.
Senjata pit besinya digerakkan menangkis perdang Thio Ping
senjata gelang perak ditangan kiri menggulung keluar dengan
jurus Hong Kie Im Yong atau angin bertiup awan berkumpul.
Triiing.... triiing.... pedang Ong Kiam Lie Poo serta Cau
Kuang bertiga kena dihantam kesamping sehingga barisan itu
terbukalah sebuah lubang kelemahan yang besar.
Senjata Pit bergetar menotok badan Thio Ping.
Thio Ping membalikkan tangannya menciptakan selapis bunga
pedang menangkis serangan senjata dari Tu Kiow dengan jurus
Kong Tio Kay Ping atau Burung Merak Pentang Sayap.
Sedang Lie Poo serta Cau Kuang bersamaan waktunya
mendesak maju lagi dari dua arah samping.
Setelah merasakan bagaimanakah pahit getirnya dikurung
barisan empat orang itu Tu Kioe tidak membiarkan mereka
berempat bergabung diri lagi.
Senjata Pit diputar menyerang ke arah Lie Poo, sedang gelang
ditangan kiri menahan babatan Cau Kuang badannya mencelat
keangkasa dan melayang delapan depa keluar dari kalangan.
Si Segulung angin Thio Ping segera tertawa terbahak bahak.
Bagaimana" bagaimana rasanya kurungan barisan pedang kami
bersaudara" ejeknya.
Tidak terhitung suatu barisan yang terlalu lihay kalau
barisanmu benar benar hebat bukankah cayhe tak bisa pergi
datang semuanya" Thio Ping tertawa getir.
Bagus, bagaimana kalau kita coba lagi"
Dalam hatinya ada kesusahan yang tak bisa dikatakan kalau
bukan lengan kanannya secara tiba-tiba sehingga gerakan
pedangnya agak lambat mana mungkin Tu Kioe bisa
memecahkan barisan ini sedemikian gampang"
Sebaliknya di dalam hati Tu Kioe pun berpikir.
Barisan pedangn mereka walaupun tidak sampai mencabut
nyawaku tapi untuk menangkan beberapa orang ini tidak
gampang kalau aku tidak setuju orang akan menganggap aku
jeri. Untuk beberapa waktu ia merasa bingung apa yang harus
dijawab pada saat ini. Selagi ia merasa serba salah mendadak terdengar gelak tertawa
bergema datang dari tempat luaran seseorang menyambung
dengan suara lantang. Bagus sekali! kalian berempat biar kami berdua saja, jual beli
ini akan kami terima. Tanpa menoleh lagi Tu Kioe sudah tahu kalau Sang Pat telah
tiba ditempat itu. Kanglam Su Kongcu sama2 berpaling tampaklah seorang lelaki
gemuk cebol dengan memakai jubah warna hijau dan perut
kembung muncul lambat2 disana.
Melihat munculnya Sang Pat di dalam hati si Segulung angin
Thio Ping berseru tertahan, Aduuh celaka kalau Tiong Cho
siangku turun tangan ber-sama2 ungkin kami bersaudara bukan
tandingannya. Diluaran segera membentak dengan nada dingin.
Hmm sudah lama kedatanganmu"
Sudahlah buat apa kau bicarakan soal itu, kedatanganku rada
terlambat setindak kalau Cuwi suka memaapkan kata Kiem Sie
poa sambil tersenyum. Hmmm bersembunyi ditempat kegelapan sambil membokong
orang. inilah tindakan seorang lelaki sejati.
Pada mulanya Sang Pat agak tertegun kemudian segera tertawa
terbahak bahak. Menggunakan tentara tiada jerinya mencari siasat sekalipun
kedatanganku lebih pagianpun tak akan kuberitahukan kepada
kalian. Selamanya Tiong cho siangku tidak pernah berpisah satu sama
lainnya aku sudah sepatutnya menduga kalau kau bersembunyi
ditempat kegelapan. Haaa .... haaa justru kali ini kalian tak berhasil menebaknya.
Kanglam Su Kongcu sambung Tu Kioe ketus Anjing tidak
pernah menjilat kencing sendiri kini kalian setiap kali berjumpa
dengan perempuan seperti lalat mencium bau busuk saja Loo
toa ayoh keluarkan senjatamu kita bereskan Kang Lam Su
Kongcu disamping menyelamatkan nona2 baik yang ada
dikolong langit. sang Pat teriak Thio Ping selamanya kalian berdua hanya
gemar dengan harta kalau dibandingkan dengan aku tak begitu
terpaut seberapa. Pada saat itu Kiem Lan sedah mengundurkan diri kesisi Siauw
Ling bisiknya segera. Siangkong bukankah mereka berdua adalah Tiong Cho Siang
ku yang setiap saat hari siangkong pikirkan kini mereka sudah
ada didepan mata mengapa kau tidak menyapa dirinya"
Tidak usah cemas tidak usah gugup aku mau lihat dulu
bagaimana watak mereka berdua.
Sungguh besar ambisi Siangkong ini diam2 pikir Kiem Lan di
dalam hati kecilnya Bagaimana Tiang Cho Siangku kau betul2
sangat mendengarkan ucapanmu.
Terdengar Sang Pat kembali berkata
Walaupun kami dua bersaudara suka dengan harta, tapi belum
pernah melukai pihak lawan apalagi berbuat sesuatu hal yang
main rampas semakin tidak pernah lagi.
Lama kelamaan si Pit besi berwajah dingin Tu Kioe tidak dapat
menahan sabar lagi sembari melancarkan sebuah serangan
menusuk Thio Ping teriaknya
Loo toa, tak usah banyak bicara lagi dengan dirinya!
Dengan sebat Thio Ping berkelit kesamping pedang diayun ke
atas dan Kanglam Su Kongcu pun segera bergabung kembali.
Dalam pertarungan yang terjadi barusan walaupun mereka
berempat berhasil mengurung Tu Kioe rapat2 tapi mereka
gagal melukainya kini bertambah pula dengan seorang Sang
Pat mereka makin menyadari kalau pihak musuh susah
dihadapi. Merekapun menyadari kalau mereka tidak menghadapi kedua
orang ini dengan andalkan barisan pedang seratus juruspun
susah dilewatkan dengan selamat.
Kembali Sang Pat tertawa tergela.
Selama lima tahun ini aku rasa kalian berempat tentu banyak
berlatih ilmu silat lihay bukan!
Ditengah suara bentakan tangan kanannya merogoh ke dalam
saku mengambil keluar sie poa emasnya ditengah getaran
tangan yang menimbulkan suara ramai terpeciklah butiran2
cahaya tajam. Thio Ping menggerakkan pedangnya sebagai komando, empat
orang ber sama2 menyebarkan diri membentuk sebuah barisan
pedang untuk membendung serangan lawan.
Tu Kioe berebut posisi sebelah kanan teriaknya.
Keempat cucu kura2 ini berhasil melatih sebuah barisan
pedang mari kita menyerang dari kedua belah sisi sehingga
membuat mereka kalang kabut tidak karuan.
endengar teriakan itu Thio Ping jadi terperanjat pikirnya,
sungguh hebat Tiong Cho Siang ku ini, bukan saja kepandaian
silat sangat lihay pengalaman dalam menghadapi musuhpun
sangat luas kalau mereka berdua benar2 menyerang dari kedua
belah sisi maka kekuatan barisan ini akan banyak berkurang.
sang pat terenyum iapun segera bergeser kesebelah kiri sembari
menggoyangkan sie poa ditangan ujarnya, Pada saat ini kita
masih bisa membicarakan soal harga, kalau kita sudah mulai
bergebrak berarti dagangan ini sudah diputuskan untung atau
rugi kalian harus bayar ....
si Segulung angin Thio Ping ragu2 sejenak akhirnya ia
menggoyangkan pedangnya memberi tanda posisi keempat
orang itupun dengan cepat berubah jadi sebuah barisan segi
empat. Harga apa yang kau maksudkan cepat katakan.
Murah kalau kalian berempat mau menerima sebuah syaratku
.... Belum habis ia berkata mendadak terdengar suara gonggongan
anjing berkumandang datang dari tempat kejauhan.
Tu Kioe sebagai oarng yang paling dekat dengan Sang Pat
mengerti jelas bagaimanakah cerdiknya orang ini kadang2
ditengah gurauannya sering diselipi dengan suatu rencana
bagus karena itu setelah mendengar dia berbicara seranganpun
ditarik kembali. Apa syaratmu itu" terdengar Thio Ping bertanya denga alis
berkerut. Pada saat itu banyak jago-jago lihay yang berkumpul disekitar
kata Kioe Cho aku rasa kalian suah tahu bukan"
Kami bersaudara bukan orang buta, suah tentu dapat kami lihat
dengan jelas, teriak Ong Kiam kasar.
Terdengar suara gonggongan anjing makin lama terdengar
semakin santar jelas ada orang yang sedang bergerak
mendekati gubuk mereka. sinar mata Sang Pat menyapu sekejab wajah Kiem Lan yang
berdiri dekat jendela lalu sambi tertawa tanyanya,
Kalian berempat pernah mendengar nama Sin Hong Pay
Sudah tentu pernah kami dengar
Tahukah kalian paycu perkumpulan Sin Hong Pay ini seorang
lelaki atau perempuan"
Kami hanya pernah mendengar nama partai Sin Hong Pay
berlum pernah menjumpai paycu mereka.
Soal ini aku bisa beritahu kepada kalian. paycu dari
perkumpulan Sin Hong Pang adalah seorang gadis muda yang
sangat cantik. Apa sangkut pautnya urusan ini dengan kami berempat" tanya
Thio Ping setelah termenung sebentar.
Sudah tentu ada hubungan yang sangat erat, kalian berempat
rakus dengan perempuan, sedang kami dua bersauara gemar
harta sebaliknya perkumpulan Sing Hong Pang adalah pusat
harta dan perempuan kalau kau suka bekerja sama dengan kami
bukankah masing-masing pihak mendapat bagiannya seiri2....
Aaakh benar kau tentunya minta bekerja sama dengan kalian
untuk menghadapi Sin Hong Pang
si sie poa emas Sang Pat tidak bicara sebaliknya sambil
membaca rumus dagangnya ia pukul biji2 sie poa pulang pergi.
Melihat cara Sang Pat memukul pulang pergi sie poanya
dengan gaya seorang Tauke diam2 Kanglam Su Kongcu
merasa geli. Sebaliknya si Pit besi berwajah dingin mengetahui pada saat ini
saudara angkatnya ini sedang menemui hal2 yang
menyusahkan hatinya. Setiap kali ia menjumpai hal2 yang susah diputuskan maka biji
sie poanya yang dipukul pulang pergi disamping otaknya untuk
mengambi keputusan diamping itu Sang Pat pun menghitung
nasib mereka dan perhitungannya sie poanya ini.
Selama pergaulannya dengan sang Pat selama beberapa tahun
di dalam ingatannya bukan saja satu dua kali ia berbuat
demikian. Setelah menghitung beberapa saat lamanya mendadak terlintas
suatu perasaan heran diwajahnya ia berpaling sekejab ke arah
Kiem Lan kemudian sambil menggoyangkan biji sie poanya ia
beruit panjang. Suara gonggongan anjing makin keras dua anjing hitam yang
besar meloncat melewati pagar dan berlari kesisi Sang Pat.
Tinggi kedua ekor anjing ini kalau berdiri melebihi tinggi
seorang waluapun berbentuk anjing tetapi secara lapat2
mempunyai wajah yang menyeramkan sembari berdiri
dibelakang Sang Pat empat buah mata menyapa tajam empat
penjuru. Selama ini Si segulung angin Thio Ping sedang menantikan
jawaban dari Sang Pat siapa sangka orang itu bagaikan lupa
dengan ucapannya saja mulutnya bungkam seribu bahasa, ia
berdiri penuh keseriusan disana bagaikan sedang menunggu
sesuatu. Timbullah rasa curiga di dalam benak Kanglam Su Kongcu
mereka tidak mengerti permainan apa yang sedang disusun
orang itu. Mendadak pintu pagar didepak orang sehingga terpental dan
membentang lebar2. Segerombolan manusia berdandan aneh lambat2 munculkan
diri didepan mata. Dua orang lelaki pertama mempunyai perawakan yang kurus
tinggi sepasang matanya menyapu Tiong cho Siang Ku tiada
hentinya. Hmm! ternyata benar2 kalian musuh bebuyutan selalu saja
berjumpa di mana2 tegur orang itu dingin.
Sang Pat memandang sekejap wajah kedua orang itu setelah
mengenali siapakah mereka ia tertawa ter bahak2
Oooouw .... kiranya Cuo heng serta Poei heng dua setan
pembuka jalan dari Sin Hong Pang .... aku rasa Paycu
kalianpun sudah datang bukan!
Kedua orang ini bukan lain adalah dua Setan pembuka jalan
dari Sin Hong Paycug, si panglima Baja Cuo Hwee serta
sisukma sial Poei Heng. Dibelakang kedua orang itu mengikuti seorang manusia aneh
berjubah pendeta warna hitam, berdandankan seorang toosu
dan baju bagian dadanya bersulamkan seekor ular kecil warna
emas. Walaupun manusia aneh itu kecil dan kurus tapi sepasang
matanya memancarkan cahaya yang menggidikkan.
Dibelakang toosu bersulamkan seekor ular emas pada bajunya
mengikuti empat orang lelaki kekar yang menyoren sebilah
golok pada punggungnya. Terdengar sipanglima Baja Cau Hwie tertawa dingin tiada
hentinya. Kau anggap paycu kami manusia macam apa, begitu gampang
bisa dijumpai" Sitoosu bersulamkan ular emas kecil itupun menyambung
dengan nada dingin. Aku adalah Kiem Coa Leng cu dibawah pimpinan Sin Hong
Pay cu ada urusan sampaikan saja kepadaku, aku akan ambil
keputusan atau menyampaikan kepada pay cu kami.
Oooouw .... kalau kudengar dari nada ucapanmu agaknya
kedudukanmu dalam perkumpulan sin Hong Pang tidak
rendah! seru Sang Pat sambil tertawa.
Aku adalah salah satu Sam Toa Leng cu kekuasaanku meliputi
segala bidang.
Bayangan Berdarah Karya Wo Lung Shen di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Oooouw .... kiranya begitu cayhe harus memberi hormat
kepadamu Kiem Coa Lengcu tertawa dingin.
Lima tahun berselang kau pernah mencari keonaran dengan
partai kami Waktu itu karena lengcu kami ada urusan maka tidak sampai
menarik panjang urusan itu aku rasa kau masih ingat bukan
dengan peristiwa tempo dulu"
Haaaaaa.... haaaa.... haaa .... kami adalah orang dagang.
selamanya yang dipentingkan adalah keuntungan dendam sakit
hati tak pernah kami pikirkan jangan dikata lima tahun
berselang sekalipun tiga bulan yang lalu juga sudah kami
lupakan cayhe tak ingat lagi urusan itu!
Sekali lagi Coa Lengcu tertawa dingin.
Kau tidak ingat lagi Pengcu kami masih teringat dengan jelas
maka dari itu sengaja ini hari mengirim aku untuk menangkap
kalian berdua! Hmm! apa yang dapat kalian lakukan" dengus Tu Kioe ketus
Aku minta kalian berdua suka ikut kami menghadapi Pay cu
kami! Coba kau sebutkan harganya, selama ini cayhe tidak suka
melakukan perdagangan yang rugi - kata Sang Pat sambil
tertawa. Sinar mata Kiem Coa Lengcu berkilat kepada keempat orang
lelaki berbaju hitam yang berdiri dibelakangnya ia berseru
Tangkap mereka berdua! Keempat orang berbaju hitam itu mengiakan golok segera
dicabut keluar dengan berpisah melakukan pengepungan.
Sepasang pundak si Pit besi berwajah dingin bergoyang dengan
kecepatan bagaikan kilat dia merebut posisi yang berjarak
sembilan depa dengan Sang Pat senjata Pit besi melindungi
dada gelang dipersiapkan melancarkan serangan ujarnya dingin
Senjata tak bermata kalau sampai bergebrak tentu ada yang
terluka atau mati. kalau kalian berempat tidak takut mati
silahkan maju kedepan. Jarak yang diambil kedua orang ini sangat sempurna sekali
dengan demikian keempat orang lelaki beraju hitam itu tak
dapat melakukan kerja sama tapi bagi Tiong Cho Siangku
dapat saling bantu membantu.
Mendadak keempat orang lelaki berbaju hitam itupun
memecahkan diri jadi dua bagian, dua orang jadi satu
rombongan secara terpisah menyerang Tiong Cho Siangku.
Melihat pertarungan sudah berlangsung si segulung angin Thio
Ping menggoyangkan pedangnya menarik barisan dan
bermaksud mengundurkan diri dari kalangan.
Siapa nyana tindakannya ini justru memancing rasa curiga bagi
Kiem Coa Lengcu terdengar ia tertawa dingin dan membentak
keras, Jangan biarkan mereka berempat menggabungkan diri
Pengetahuan Kiem Coa Lengcu ini amat luar biasa dalam
sekali pandang saja ia telah dapat mengetahui kalau Kanglam
Su Kongcu telah mempelajari ilmu pedang bergabung asalkan
ilmu itu bersatu padu maka kekuatannya sangat luar biasa.
Dalam pandangan Kiem Coa Lengcu gerakan pedang Thio
Ping dianggap sebagai komando untuk menggerakkan
barisannya maka ia mendahului perintah orang untuk
menyerang. Kedua setan pembuka jalan Si Panglima baja Cuo Hwie serta
Si sukma sial Poei Heng pernah menderita kekalahan total
ditangan Tiang Cho Siang Ku mereka tahu kepandaian silat
kedua orang ini sangat lihay sehinga tanpa terasa mereka sudah
menaruh rasa jeri kepada mereka.
Beruntung Kiem Coa Lengcu tidak memerintahkan mereka
berdua untuk menghadapi Tiong Cho Siangku tapi orang ini
tidak memandang sebelah matapun terhadap Kanglam Su
Kongcu. Begitu mendapat perintah mereka menyahut dan segera
menyerang keempat orang itu.
Pada mulanya sisegulung angin Thio Ping bermaksud hendak
membawa ketika saudara menyingkir kesamping dan berpeluk
tangan menonton jalannya pertarungan tersebut menanti Tiong
Cho Siang Ku sudah sama2 lelah dalam pertarungan ini mereka
tinggal pungut hasil dari tengah.
Siapa sangka Kiem Coa Lengcu turun tangan terlebih dahulu
untuk menangkap mereka bercampa.
Kejadian ini mendatangkan rasa gusar dalam hati Kanglam Su
Kongcu, Thio Ping segera menggerakkan pedangnya
meluncurkan sebuah tusukan menangkis datangnya serangan
Cuo Hwie sedang Ong Kiam Lie Poo serta Cau Kuang dengan
cepat menyebarkan diri membentuk barisan dan mengurung
kedua orang itu rapat2 Seketika itu juga cahaya berkilauan memenuhi angkasa angin
desiran menggidikkan hati.
Serangan2 pedang Kanglam Su Kongcu bagaikan hembusan
angin taupan memaksa kedua orang setan pembuka jalan itu
tidak sempat menggerakan senjatanya.
Melihat kejadian itu Kiem Coa Lengcu mengerutkan
keningnya ia tidak menyangka baru saja turun tangan kedua
setan pembuka jalan sudah kena dikurung dalam barisan
pedang lawan dan terdesak hebat sehingga berada dalam posisi
yang sangat menguatirkan.
Keempat orang lelaki bersenjata golokpun telah
melangsungkan pertarungan sengit melawan Tiong Cho
Siangku cahaya pedang bayang pit berkelebat dengan
ramainya. Setelah memandang sekejap suasana dikalangan Kiem Coa
Lengcu segera mengetahui bahwa pertarungan ini hari sangat
tidak menguntungkan pihaknya.
Walaupun Tiong Cho Siangku harus menghadapi empat orang
musuh sekaligus tapi mereka lebih banyak menyerang dari
pada bertaha. jelas posisi mereka ada diatas angin.
Keadaan kedua setan pembuka jalan semakin parah lagi, mati
hidup mereka sudah berada diujung tanduk. kalau demikian
terus keduanya sebentar lagi mereka bakal menemui ajalnya.
Menjumpai situasi seperti ini mau Kiem Coa Lengcu harus
mengatasi dahulu keadaan mereka berdua, dari pinggang ia
lepaskan senjata cambuk ular emasnya. kemudian sambil
membentak keras senjatanya diayun menyerbu ke dalam
barisan Su Kongcu itu. Si Segulung angin Thio Ping menggoyangkan pedangnya
menangkis cambuk itu badannya dengan cepat menyingkir dua
langkah kesamping. Barisan pedang ini sudah membuang banyak pikiran maupun
tenaga Kanglam Su Kongcu selama banyak tahun, entah sudah
berapa puluh bahkan beberapa ribu kali barisan itu dilatih.
Sejak Pertarungan melawan Tu Kioe tadi perubahan barisan ini
semakin lincah lagi dengan mundurnya Thio Ping ke belakang
Ong Kiem Lie Po serta Cau Kuang segera memahami maksud
hatinya mereka sama2 mundur ke belakang secara serempak.
Dengan demikian kalangan kepunganpun semakin luas hal ini
membuat Kiem Coa Lengcupun tak kuasa kena terseret
sekalian ke dalam barisan pedang tersebut.
Mengambil kesempatan yang amat sedikit inilah Tjou Hwie
serta Poei Heng meloloskan senjata tajamnya.
Senjata Cuo Hwie adalah dua pasang gada Lang Ya pang
sendan senjata Poei Heng adalah sebuah tekeh San Bun Cang.
Kiem Coa Lengcu segera tertawa dingin
Hmm ingin sekali kujajal barisan pedang gabung ini sebetulnya
mempunyai keistimewaan apa saja.
Sembari bicara cambuk Kiem Tjoa Piannya berturut turut
melancarkan empat buah serangan secara terpisah mengancam
Kanglam Su Kongcu seorang sejurus.
Cambuk Kiem Coa Pian ini dibuat amat bagus bila dipandang
sepintas lalu bagaikan seekor ular hidup.
Tangannya mencekal pada ekor ular sedang kepalanya ular
menyerang musuh lidah yang warna merah berkelebat tiada
hentinya mendatangkan rasa bergidik bagi semua orang.
Kanglam Su Kongcu yang melihat bagaimana sempurnanya
senjata cambuk itu diam2 merasa jeri kalau2 dari mulut ular
tadi menyembur senjata rahasia mereka tidak berani menangkis
buru-buru keempat orang itu meloncat mundur ke belakang.
Dengan demikian tanpa terasa lagi kekuatan barisan pedang
itupun punah sama sekali!
Kiem Coa Lengcu segera tertawa ter-bahak2
Haaaaaa .... haaa tidak kusangka barisan pedang kalian
berempat hanya begini saja.
Thio Ping tertawa dingin, mendadak serangan pedangnya
terpental. Dia adalah komando dari barisan pedang ini sudah tentu tiga
orang lainnya harus mengimbangi setiap gerakan yang
dilakukan begitu Thio Ping menyerang ketiga orang lainnya
pun sama2 berputar keras.
Barisan pedang seketika makin menyempit.
Melihat sekelilingnya penuh dengan kelebatan cahaya pedang
yang menekan makin dekat Kiem Coa Lengcu terkesiap,
cambuknya dengan cepat diputar bagaikan roda menahan
serangan pedang keempat orang itu.
Cuo Hwie dan Poei Heng sama2 menggerakkan senjatanya
menyerang maju sembari mengimbangi serangan2 dari cambuk
Kiem Coa Pian dengan berbuat demikian semakin mengecilnya
lingkungan kepungan barisan Kanglam Su Kongcu bisa ditahan
Diluaran posisi Kanglam Su Kongcu lebih menguntungkan
padahal hati mereka sangat terkejut. terasa oleh keempat orang
itu bahwa jurus serangan cambuk dari Kiem Coa Leng cu amat
aneh dan susah diduga sering2 ia menggunakan waktu yang
singkat untuk melancarkan sebuah serangan ketengah kalangan
sehingga membuat barisan mengalami perubahan besar.
Dalam pertarungan ini masing-masing pihak sama2 menderita,
sama2 payah siapapun tidak berani memperlihatkan sikap
gegabah. Ditengah berlangsungnya pertarungan sengit mendadak suara
jeritan ngeri berkumandang memenuhi angkasa seorang
diantara pengepung Si Pit besi berwajah dingin kena ditusuk
pundak kanannya sehingga darah segar bercucuran, senjata
terlepas dari genggaman. Sisanya yang tinggal seorang kini melangsungkan pertarungan
yang sengit melawan Tu Kioe ia kena dibungkus oleh
serangan2 keji lawan sehingga kalang kabut dan keteter hebat.
Kiem Coa Lengcu tidak menyangka kepandaian mush rata2
hebat. melihat seorang anak buahnya terluka ia hanya merasa
cemas saja tanpa berhasil turun tangan menolong.
Terdengar Sang Pat pun tertawa ter bahak2
ayoh! berbaring! Dua orang lelaki berbaju hitam yang mengerubuti dirinya
sangat penurut sekali, mereka lepaskan senjatanya dan roboh
terjengkang ke atas tanah.
Kiranya Sang Pat yang melihat pertarungan tidak juga selesai
serangannya makin diperketat, ditengah gelak tertawanya yang
keras berturut ia menotok jalan darah kedua orang itu.
Kaupun berbaringlah! seru Tu Kioe pula ketus.
Gelang peraknya menguji golok lawan, sedang kakinya
mengirim sebuah tendangan menghajar lutut kiri orang itu.
Braaak .... badannya kena disepak sampat mencelat sejauh
delapan depa dan menggeletak tak berkutik lagi diatas tanah.
Sang Pat segera goyangkan sie poa emasnya memancarkan
cahaya keemas emasan, sambil tertawa teriaknya
Saudara berempat perlu Siauw te bantu kalian"
Tidak perlu! dengus Thio Ping dingin
Pedang diputar ia menyerang semakin gencar lagi.
Setlah dilihatnya Tiong Cho Siang Ku berhasil merobohkan
empat orang musuhnya dengn mudah sedang mereka berempat
tidak dapat menangkan musuh yang cuma tiga, hatinya jadi
malu bercampur gusar karena itu serangannya makin
diperhebat. Dengan menempuh bahaya ia babat tubuh Kiem Coa Lengcu
tajam2 melihat serangan itu Kiem Coa Lengcu terkesiap ia
tidak sempat melancarkan serangan untuk menangkis lagi
datangnya serangan yang penuh menanggung resiko ini.
Dalam keadaan gugup dengan cepat badannya berkelit
kesamping. Dengan tidak mudah Thio Ping mencari kesempatan ini sudah
tentu ia tak mau melepaskanbegitu saja pergelangan kanan
ditekan ujung pedang menyambar lewat bagaikan kilat
merobek lengan kanan Kiem Coa Lengcu.
Sreeeeeet muncullah sebuah luka panjang ditangan orang itu
darah segar muncrat berceceran.
Kiem Coa Lengcu mendengus dingin pergelangan kanan
ditekuk cambuknya ditarik kembali ke belakang lalu
melancarkan sebuah serangan balasan ke arah Thio Ping.
Melihat serangannya mencapai sasaran saking bangganya ia
tertawa ter-bahak2 Pepatah berkata mau menumpas kawanan perampok harus
menangkap pemimpinnya dahulu kalau sejak tadi kita bereskan
Kiem Coa Lengcu maka kalian berduapun tak perlu terlalu
lama bergebrak melawan keempat orang lelaki tersebut.
Maksud dari ucapannya sangat jelas tidak usah diragukan ia
berkata bahwa Tiong Cho Siang Ku walaupun brhasil melukai
empat orang merupakan prajurit2 tak bernama semua kalau
bisa mengalahkan Kiem Coa Lengcu inilah yang dinamakan
jago, Tak usah kau kuatir, pedang disilang menangkis datangnya
serangan cambuk lawan. Traaang .... ujung pedang bentrok dengan cambuk tersebut
menimbulkan suara yang nyaring tiba cambuk tadi mematah
jadi dua bagian mentok batok kepala Thio Ping.
Kejadian ini ada diluar dugaan semua orang dalam keadaan
terperanjat Thio Ping segera berkelit kesamping kiri
Cambuk Kiem Coa Pian melanjutkan gerakannya menotok
lengan kanan Thio Ping Ong Kiem, Lie Poo yang melihat saudaranya terancam sama2
bergerak maju, sepasang pedang menyerang dari sisi kiri dan
kanan mengancam iga Kiem Coa Lengcu
Cuo Hwie, Poei Heng pun tak mau ambil diam mereka gerakan
senjata menahan datangnya serangan pedang kedua orang itu.
Kanglam Su Kongcu yang melihat Thio Ping terluka hati
mereka sangat cemas karena berniat turun tangan menolong
saudaranya barisan pedang pun kacau balau tak karuan.
Mendadak Kiem Coa Lengcu menjatuhkan badannya kedepan
meloloskan diri atas datangnya serangan babatan Cau Kuang
dari arah belakang cambuk Kiem Coa Pian diputar balik
mengancam lambung orang she Cau itu.
Bayangan Berdarah Karya Wo Lung Shen di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Melihat datangnua ancam Cau Kuang menekan pedangnya
kebawah mengunci serangan cambuk di tengah udara
Siapa nyana sewaktu cambuk tersebut membentuk pedang Cau
Kuang serangannya berputar arah dan mengancam dari arah
samping menemui kejadian seperti itu ia jadi terperanjat.
Tak kuasa lagi lutut kirinya termakan oleh sambaran ujung
cambuk tersebut. Ong Kiem Lie Poo buru-buru menggerakkan pedangnya
menyerang dari dua belah sisi kiri dan kanan.
Kakak berdua harap ber-hati2 teriak si Rembulan ditengah
telaga keras2 senjatanya bisa berputar putar.
Kiem Coa Lengcu tertawa dingin mendadak dia mundur tiga
langkah ke belakang menghindarkan diri dari datangnya
serangan gabungan pihak lawan.
Merasa serangannya mencapai sasaran yang kosong Ong Kiem
serta Lie Poo menarik kembali serangannya mereka tidak
mengejar lagi sebaliknya bersiap siap menanti serangan musuh
selanjutnya Kiranya dimana Kiem Coa Lengcu mundur tepat berada
dihadapan si Segulung angin Thio Ping sedang orang she Thio
ini mempunyai kepandaian silat paling tinggi diantara keempat
orang itu asalkan dia melancarkan seraangan dengan cepat
maka Kiem Coa Lengcu terpaksa harus putar badan
menghadapi serangan lawan. Ketika itulah mereka berdua
melancarkan serangan kembali mengancam punggungnya agar
ia menjadi kelabakan setengah mati.
Per-lahan-lahan Thio Ping angkat pedangnya ke atas tapi
belum sempat dibabat keluar mendadak tangannya mengendor
dan senjata yang ada ditanganpun tergeletak jatuh ke atas tanah
Kiem Coa Lengcu tertawa dingin tangan kirinya berputar
mencengkeram pergelangan kiri Thio Ping
Hati2 diantara cambuk Kiem Coa Piannya mengandung
racun.... teriak sang Pat tiba-tiba.
Terlihatlah oleh semua orang sabaran Kiem Coa Lengcu tidak
mendatangkan perlawanan sama sekali.
Mendadak cahaya berkilauan menyambar lewat disertai desiran
tajam mengancam tubuh Kiem coa Lengcu bersamaan itu pula
Sang Pat telah menerjang kedepan sembari menggerakkan
senjata Sie Poa nya. CAyhe akan menerima beberapa urus seranganmu! serunya.
Kiem Coa Lengcu goyangkan lengan kanan menarik kembali
cambuknya ke belakang lalu dengan cepat menotok keluar.
Tu Kioe pun menggerakkan senjata Pit serta gelang emasnya
melancarkan tubrukan menghadang kedua setan pembuka
jalan. Toako apakah lukamu sangat parah" terdengar Ong Kiam
m\berseru sambil menghampiri Toakonya Thio Ping.
Walaupun lukaku tidak begitu parah tapi daya kerja racun yang
mengeram dalam badanku sangat dahsyat, seluruh lengan
kananku tak bisa digunakan lagi seluruhnya kaku dan linu
Sute! cepat tutup seluruh jalan darahmu jangan membiarkan
racun keji menyerang ke dalam isi perutmu seru Lie Poo pula
sambil membimbing diri Cau Kuang.
Sembari bergebrak melawan Kiem Coa Lengcu si sie poa Sang
Pat terus menerus memperhatikan keadaan luka dari Thio Ping.
Tampak lengan kanan orang itu semakin lama semakin lemas
dan akhirnya tergantung kebawah jelas sudah keracunan hebat
hatinya kontan terkesiap pikirnya, Diatas ujung cambuk Kiem
Coa Piannya mengandung racun yang amat keji kalau kuajak
bertempur begini terus akhirnya akulah yang akan menderita
rugi orang2 Sin Hong Pay kebanyakan bukan manusia baik2
lebih baik aku turun tangandahulu untuk menguasahi mereka
Setelah berpikir begitu tanpa sungkan2 tangannya mendadak
bergetar keras seketika itu juga cahaya tajam berkelebat
menyilaukan mata butiran2 sinar berkembang memenuhi
angkasa mengurung seluruh tubuh Kiem Coa Lengcu.
Kiranya butiran2 biji sie poa Sang Pat kecuali dapat digunakan
sebagai senjata dapat pula digunakan sebagai senjata rahasia.
Dalam keadaan seperti ini sekalipun kepandaian silat Kiem
Coa Lengcu sangat lihay tak urung terhajar oleh sie poa Sang
Pat dalam jarak sedemikian dekatnya
Cahaya berkelebat menyilaukan mata beberapa buah jalan
darah ditubuhnya tahu2 sudah kena dihantam biji2 sie poa tadi
dan tak kuasa lagi badannya roboh terjungkang ke atas tanah.
Kedua setan pembuka jalan yang melihat anak2 buahnya bila
bukan matitentu terluka, nyalinya jadi pecah karena pikirannya
permainan senjata menjadi lampat
Mengambil kesempatan itulah Tu Kioe mengirim sebuah
bacokan menghantam pundak kiri Cuo Hwie
Merasa datangnya bacokan orang she Cuo kaget buruw
pundaknya ditarik untuk berkelit Siapa nyana mengambil
kesepatan itulah Tu Kioe melancarkan sebuah tendangan
menghajar lutut orang itu
Sipanglima baja mendengus berat badannya terpental sejauh
enam tujuh depa dan menggeletak tak berkutik
Sepasang pundak Pat bergerak cepat bagaikan kilat ia
menerjang kemuka memrseni sebuah hantaman ke atas
punggung si sukma sial Badan Poei Heng ter hoyong2 dan akhirnya roboh tak berkuti
Setelah membereskan mush2nya Sang Pat memungut kembali
biji2 sie poanya dari atas tanah karena biji sie poa itu
memancarkan sinar berkilauan tidak sulit baginya untuk
mengumpulkan kembali benda benda itu tanpa kekurangan
sebijipun Ketika itu racun yang mengeram dalam tubuh Thio Ping serta
Cau Kuang sudah mulai bekerja disekitar mulut luka penuh
dipolesi dengan darah warna hitam pekat bagaikan tinta bak
Sambil gerakan pedangnya Ong Kiem meloncat kehadapan
Kiem Coa Lengcu ujung pedang ditempelkan ke atas leher
orang itu sambil mengancam, dimana kau simpan obat
pemunah itu" ayoh cepat jawab
Walaupun beberapa buah jalan darahnya kena terhajar oleh
biji2 sie-poa Sang Pat tapi pikiran Kiem Coa Lengcu masih
sadar dia segera tertawa dingin
Racun keji yang ada diujung cambuk Kiem Coa Pian milik
cayhe itu merupakan campuran berbagai macam racun yang
keji siapa saja yang termakan hajaran cambukku itu seluruh
kulit badannya akan berkerut dan akhirnya mati
Hmm sebelum racun mereka mulai bekerja akan kubunuh kau
dalam tusukan pedangku sesudah diriku kena ditawan soal mati hidup buat aku bukan
suatu persoalan lagi sungguh enak sekali ucapanmu kau anggao aku sudi menusuk
dirimu dalam sekali tusukan saja" aku hendak mengiris setiap
lembar badanmu agar kau mati dengan per lahan-lahan
Pedang panjang berkelebat lewat ia babat kulit diatas leher
Kiem Coa Lengcu sehingga robek dan darah segar mengucur
keluar membasahi seluruh tubuhnya.
Kiem Coa Lengcu yang menjumpai keadaan seperti ini hati
kecilnya sadar bila kesempatan baginya untuk hidup sudah
habis, sepasang mata segera dipejamkan dan tidak ambil gubris
lagi terhadap mereka, Tiba-tiba Lie Poo meloncat bangun ia
sambar senjata cambuk Kiem Coa Pian itu dan serunya
Kalau benar cambuk ini beracun mari kitapun gunakan cambuk
ini untuk melukai dirinya
Mendengar ancaman itu Kiem Coa Lengcu jadi sangat
terperanjat serunya gugup
Tahan!! Waktu itu Lie Poo sudah angkat cambuk Kiem Coa Pian ke
atas siap dihantamkan kebadan iem Coa Lengcu mendengar
teriak itu ia segera tertawa dingin
Kami Kanglam Su Kongcu selamanya akan berbuat seperti apa
yang diucapkan, kalau kau tidak mau menyerahkan obat
pemunahnya kami akan cabut jiwamu sedang kalau kau suka
memberikan obat pemunah tersebut kami bersaudara tanggung
akan lepaskan dirimu dalam keadaan hidup2.
Haaaa .... haaaa .... haaa .... saudara apakah kalian tidak
merasa perkataanmu itu sedikit keterlaluan" seru Sang Pat tibatiba
sambil tertawa tergelak Maksud Sang heng" tanya Ong Kiam sambil berpaling
Orang itu berhasil cayhe tawan aku rasa kalian bisa meilhat
peristiwa ini dengan mata kepala sendiri bukan" sekalipun saat
ini kamu semua ada maksud hendak melepaskan dirinya
seharusnya kamu minta ijin dulu dari mulutku!
Dan sekarang Sang heng sudah tahu entah dapatkah
mengijinkan permintaan kami ini"
Kami berdua adalah kaum pedagang dimanapun juga yang
dipentingkan adalah keuntungan kalau suruh siauwte
menyanggupi permintaanmu itu tanpa peroleh hasil sebetulnya
hati kami tidak rela. Sang Heng kalau mau bicara katakan terus terang berapa yang
kalian inginkan" Mendadak Sang Pat menggerakkan badan menerjang
dihadapan Kiem Coa Lengcu sekali sambar ia membawa oran
gitu mundur lima depa ke belakang
Ong Kiem serta Lii Poo tidak menyangka ia bisa berbuat
demikian ketika menyadari akan hal tersebut waktu sudah
terlambat Tu Kioe dengan sebat menghadang jalan pergi Ong Kiem serta
Lii Poo serunya, Lebih baik kalian berdua jangan sembarangan
bergebrak sehingga tidak semua orang merasa tidak enak
Karena didahului oleh Tiang Cho ku dan mengingat kekuatan
mereka tidak memadahi maka baik Ong Kiam maupun Lii Poo
sama2 membungkam Waktu itu Sang Pat telah meletakkan Kiem Coa Leng cu ke
atas tanah Dimana kau simpan obat pemunah tersebut"
Obet pemunah tersebut berada ditangan Pay cu kalau saudara
ingin mendapatkan obat tersebut terpaksa kita harus
menghadap sendiri dengan paycu kami
Haaaaa .... haaaaaa .... haaa aku tak akan percaya terhadap
omonganmu Jalan darah cayhe tertotok dalam keadaan seperti ini aku tak
berkekuatan untuk mengadakan perlawanan kalau kau tak
percaya silahkan memeriksa seluruh tubuhku
Hmmm! kalau ia tak mau bicara lebih baik kita menggunakan
cara yang sama melukai dirinya seru Tu Kioe menyela dari
samping, Sang Pat mengalihkan sinar matanya ke arah Kiem
Coa Lengcu lalu sambil tertawa ujarnya, Kalau kau menolak
arak kehormatan dan lebih suka arak hukuman jangan salahkan
aku akan turun tangan keji terhadap dirimu
Dengan cepat ia sambar cambuk Kiem Coa Pian dan menotok
ke arah pergelangan kiri orang itu
Kiem Coa Lengcu jadi amat cemas buru buru teriaknya
Kalau dalam dua jam kalian tak berhasil mendapatkan obat
pemunah kedua orang kawanmu tak tertolong lai
Hmm atau paling sedikit ada orang yang mengiringi kematian
mereka sambung Tu Kioe Bibir Kiem Coa Lengcu bergerak tapi dia batalkan kembali
waktunya untuk berbicara sepasang mata lambat2 dipejamkan
Ong Kiem, Lie Poo sama2 menengok dilihatnya ssaudara
mereka Thio Ping serta Cau Kuang sedang kerahkan tenaga
lweekang mereka untuk daya kerjanya racun yang mengeram
dalam tubuh mereka dari air mukanya dapat dilihat bagaimana
menderitanya kedua orang itu pada saat ini jelas makin lama
daya kerja racun itu makin ganas sehingga mereka mulai
kelihatan tidak tahan Mendadak Ong Kiem miring kesamping dengan gerakan
secepat kilat meloncat melewati Tu Kioe langsung menusuk
dada Kiem coa Lengcu yang menggeletak diatas tanah
Sang Pat ternyata sangat waspada kakinyapun
melancarkansebuah tendangan mengancam lengan orang itu
sedang sie poa emasnya didorong kedepan menangkis
datangnya tusukan pedang Serangan memaksa Ong Kiem terdesak mundur lima depa ke
belakang ia segera tertawa dingin
Justru dia memang bermaksud ingin mati kalau kau tusuk
dadanya bukankah apa yang ia harapkan kau penuhi"
Obat pemunah itu tak ada disakunya apa gunanya kita
tinggalkan ia tetap hidu" aku mau menjagal dirinya kemudian
menghancurkan badan bangsat keparat ini sehingga rasa
dendam dalam hatiku bisa dilenyapkan
Oooouw .... kaupun percaya seseorang yang membawa senjata
berbisa tiak sekalian menggembol obat pemunah dalam saku"
Ong Kiam tertegun mendengar teguran tersebut
Jiwanya sudah berada diujung tanduk mungkin ia masih
berbohong kepada kita Kalau ia diganti dengan kau Ong heng sukakah kau orang
berterus terang" Ong Kiam mendehem ia telah kembali ucapan yang semula
hendak diutarakan keluar Kalau racun yang mengeram ditubuh saudara kalian sesuai
dengan apa yang diucapkan Kiem Coa Lengcu ia tak akan
membiarkan dirinya keracunan terlebih dahulu kau tunggu saja
hasilnya kata Sang Pat Dua orang saudara cayhe terluka lebih dahulu ditangannya
bukankah racun yang mengeram dalam tubuhnya akan kambuh
terlebih dulu Aku menggunakan lidah ular cambuk itu untuk melukai urat
nadi tangan kirinya. kalau racun itu meyebar mengikuti aliran
darah maka daya kerja racun itu akan mulai menunjukkan
kehebatannya jauh lebih pagi dari kedua orang saudaramu
Mendengar ucapan itu mendadak Kiem Coa Lengcu membuka
sepasang matanya dan melototi wajah Sang Pat tajam2
Kalau aku beritahukan dimana obat pemunah itu aku simpan,
kau hendak bereskan diriku secara bagaimana"
Sembari memukul biji sie poanya pulang pergi ujar Sang Pat
tenang Dipihak kami ada dua orang yang terluka sedang dipihakmu
seorang mati enam orang terluka tidak terhitung yang mati
akan kami lepaskan dua orang diantara kalian
Siapa kedua orang itu"
Kecuali kau masih ada lima orang kau boleh pilih dua orang
diantara mereka Mengapa tidak termasuk juga diri cayhe"
Harga saudara terlalu tinggi permintaan kitapun harus tinggi
untuk membicarakan persoalan ini aku harus berunding sendiri
dengan pihak Sin Hong Pay kalian
Jadi kau berlum tahu watak2 partai kami ....
Serahkan dulu obat pemunahmu kita baru bicara lagi sela Ong
Bayangan Berdarah Karya Wo Lung Shen di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Kiam berteriak keras Hmmm apa yang perlu kau kuatirkan"
Melihat keketusan orang ini Ong Kiam jadi murka sambil
gerakkan pedangnya ia membentak keras
Kujagal dirim terlebih dahulu
Aku kira kau tak bakal punya nyali untuk membinasakan diriku
tu Kioe segera goyangkan senjata pit besinya ia berkata Jangan
karena urusan kecil menjadi besar lebih baik Ong heng jangan
mengubris dirinya Ong Kiam mendengus ketus Pada suatu hari akah kucabut jiwamu teriaknya penuh rasa
dongkol Haa .... haa kau berani berbuat demikian" jengek Kiem coa
Lengcu sambil tertawa panjang
Aku menasehati kau lebih baik bungkam saja seru Sang Pat
dingin Kanglam Su Kongcu adalah jago-jago yang sudah lama
berkelana dalam Bulim mereka tak akan tertipu oleh siasatmu.
kalau kau ingin membuat mereka marah sehingga
menginginkan agar mereka sekali bacok mencabut nyawamu.
Heee .... heee .... jangan bermimpi di siang hari bolong
Setelah ucapan ini diutarakan keluar sekalipun Ong Kiam ada
maksud mencabut jiwanyapun tak beran iberkutik lagi
Agaknya Kiem Coa Lengcu pun tahu bahwa ia tak akan
berhasil membuat pihak lawan marah lagi sehingga mereka
turun tangan mencabut jiwanya terpaksa sikapnya berubah
seratus delapan puluh derajat
Aku akan beritahu kepada kalian dimana obat pemunah itu aku
simpan kalian harus menerima dahulu sebuah syaratku
Apa syaratmU" cepat katakan
Obat pemunah itu hanya cukup digunakan untuk lima orang
kecuali dua orang yang terluka itu kalian harus memberi
sebutir buat cayhe Orang ini sungguh aneh pikir Sang Pat di dalam hati. Untuk
matipun dia tidak takut ternyata begitu jeri atas kedahsyatan
racun keji dari senjata cambuk Kiem Coa Piannya racun itu
tentu sangat lihay .... Hal ini sudah tentu kamipun masih membutuhkan nyawamu
untuk membuat perundingan dengan pihak Sin Hong Paycu
sekalipun kau tidak berkata kamipun tak akan membiarkan kau
mati keracunan didepan mata kami!
Kiem Coa Lengcu segera menghela napas panjang
Obat pemunah itu berada diatas rambutku! ujarnya lirih
dengan sebat Ong Kiam meloncat mendekat pedangnya
berkelebat membabat rambut orang itu
Tapi dengan cepat Sang Pat suah mendorong senjata sie
poanya untuk mengangkis datangnya babatan pedang tadi,
katanya dingin, Kalau Ong heng berani berbuat gegabah lagi jangan salahkan
aku dengan membawa obat pemunah tersebut meninggalkan
tempat ini. Bersambung ke jilid 13 JILID 12 Budak mempunyai satu persoalan yang selam ini tak
pernah berhasil kupahami!
Urusan apakah itu" Sudah tentu mengenai noda Gak!
Kenapa dengan nona Gak"
Entah apa sebabnya nona Gak berdiam seorang dir diats
puncak gunung yang terpencil dan jauh dari keramaian dunia"
Soal ini .... soal ini .... akupun merasa keheranan.
Masih ada lagi, orang berbaju hitam itu berkata bahwa
mereka bertiga salah jalan memasuki daerah terlarang orang
lain sehingga tertangkap dan diikat diatas puncak dingin
hingga hampir2 saja menemui ajalnya setelah kena ditolong
nona Gak ia menyerahan sepucuk surat kepada mereka untuk
mencari Sangkong sampai diujung langitpun, setelah
menemukan Siangkong lantas serahkan surat tersebut
kepadamu coba kau pikir mungkinkah urusan trjadi
segampang ini" Benar dibalik persoalan ini tentu masih terdapat banyak hal
yang patut dicurigai. Tempat itu disebut sebagai daerah terlarang perduli apakah
alasannya sudah tentu daerah itu ditetapkan karena orang
yang berdiam disana tidak ingin diganggu orang lain tapi nona
Gak bisa muncul dan lenyap disana sesuka hati apakah
perbuatan nona Gak tidak menimbulkan kecurigaan orang2
itu" inilah kecurigaanku yang pertama. Apa isi suratnya itu
rasanya Siangkong sudah baca sendiri dan hanya terdiri dari
beberapa patah kata yang amat singkat jelas kelihatannya
kalau surat itu sudah lama ditulis dan selalu dibawa dalam
saku inilah kecurigaanku yang kedua. Berbagai macam
kecurigaan asalkan dipikir dengan teliti tidak sudah untuk
menemukan sesuatu hal yang diluar dugaan karena itulah
budak menaruh curiga kalau peristiwa ini merupakan sebuah
rencana busuk. Rencana busuk" Tidak salah, kecuali tiga orang yang berhasil kita tangkap
kemarin malam entah masih ada beberapa banyak orang yang
membawa surat dari nona Gak sambil berkelana di dalam
dunia persilatan sembari mencari Siauw Ling.
Mungkin menurut pikirannya lebih banyak saru orang yang
membawa suratnya berarti makin besar harapannya untuk
berjumpa dirimu. Tapi yang aneh lagi kata Giok Lan, setiap hari nona Gak
bisa menunggu kedatanganmu dipuncak dimana ia menolong
orang tempo dulu. tapi mengapa ia tidak mau turn gunung
sendiri untuk mencari dirimu"
Kau berani memastikan dia menanti kedatanganku setiap
hari ditempat yang sama"
Siangkong karena kau sangat merindukan nona itu,
kecerdasanpun kena ditutupi bukankah perkataan ketiga
orang itu sangat jelas sekali" Walaupun mereka kena
ditangkap dan diletakkan ke atas puncak gunung yang dingin
tapi mereka tidak pernah berkata telah menjumpai
seonggokan tulang tulang2 putih. Budak berani memastikan
ketiga orang ini bukan orang pertama yang kena ditawan.
Ehmmm .... sangat beralasan. Siauw Ling segera
mengangguk. Oleh karena itu budak berani memastikan kalau nona Gak
mempunyai maksud2 tertentu.
Lalu mengapa ia hanya menyebutkan namaku saja yang
harus dicari" Giok Lan tertawa manis. Walaupun di dalam hati budak mendapatkan jawabannya,
tapi tak berani kuutarakan keluar.
Kenapa" Takut Siangkong marah setelah mendengar ucapan itu.
Tidak mengapa coba kau katakan.
Siauw Ling dua patah kata ini sejak beberapa saat
berselang sangat terkenal di dalam seluruh dunia persilatan ....
"Maksudmu Lan Giok Tong yang menyaru namaku?"
"Perduli dia adalah yang asli atau Lan Giok Tong maupun
Pak Giok Tong yang jelas orang2 Bulim mengetahui kalau
nama Siauw Ling dalam dunia persilatan sudah sangat
tersohor. Kepandaian silatnya tinggi sifat kependekarannya
patut dipuji, boleh dihitung dia adalah seorang pendekar yang
luar biasa sehingga budak yang waktu itu masih berada di
dalam perkampungan Pek Hoa San Cung pun sudah lama
mengagumi nama Siauw Ling ini."
"Siangkong," sela Kiem Lan pula secara tiba-tiba, "sewaktu
Siangkong untuk pertama kalinya mendatangi perkampungan
Pek Hoa San-cung dan setelah kami mendengar siapakah
nama Siangkong waktu itu kami berduapun pernah salah
menganggap kau sebagai Siauw Ling yang palsu itu."
Sebelum Jen Bok Hong munculkan dirinya ke dalam dunia
persilatan nama Siauw Ling sudah sangat menggemparkan
seluruh dunia kangouw kalau nona Gak ini mempunyai
maksud tertentu urusan tidak bisa dibicarakan lagi kalau tidak
maka Siauw Ling yang benar2 hendak dia cari kemungkinan
besar bukan Siangkong. Perlahan-lahan Siauw Ling mendongak ke atas dan
menghela napas panjang gumamnya, Mungkinkah urusan ini
terjadi sedemikian kebetulan"
Siauw Ling yang palsu dan yang asli sama2 susah
dibedakan yang satu lebih hebat daripada yang lain.
Siangkong kalau kau pergi memenuhi janji aku rasa juga sama
saja .... Sebenarnya gadis ini mau mengatakan bahwa sekalipun
pergi gadis Gak itupun akan melakukan pemilihan diantara
mereka berdua tapi mendadak terasa olehnya kalau ucapan ini
terlau kasar maka buru-buru ditariknya kembali.
Terdengar Siauw Ling kembali bergumam
Kenapa diapun she Gak" apakah dikolong langit benar
benar ada kejadian yang sedemikian kebetulannya"
Kenapa" apakah Saingkongpun belum pernah kenal dengan
seorang nono she Gak juga"
Justru karena itulah hatiku jadi curiga bercampur bimbing,
susah mengatasi persoalan ini.
Terdengar suara langkah manusia memecahkan kesunyian,
lelaki tadi dengan membawa santapan telha muncul kembali
diambang pintu. Kepada Giok Lan dengan penuh rasa hormat
ujarnya, Teh pahit nasi kasar mungkin tidak sesuai bagi diri
nona" Giok Lan menghela napas panjang.
Bagaimana kalau gubuk ini untuk sementara waktu kami
pinjam pakai .... Selembar jiwa cayhe kena ditolong nona, jangan dikata
untuk meminjamkan gubuk yang sudah reyot ini. Sealipun
nona suruh aku melakukan suatu perbuatan yang sangat
berbahayapun hamba tak akan menampik ....
Kami sudah mendatangkan kerepotan untukmu cepatcepatlah
membenahi barang2mu dan pergilah dari sini!
Aoa yang sebenarnya telah terjadi" tanya lelaki itu agak
melengak. aku sudah melepaskan diri dari perkampungan Pek Hoa
San cung tapi mereka mengejar kami tiada hentinya karena
terdesak hebat kami selalu menyingkir dan akhirnya tiba disini
setelah kejadian itu kemungkinan besar mereka akan tiba
disini kalau kau tak bisa membantu kami lagi. Nah! cepatlah
benahi barangmu dan buru-buru melarikan drii dari tempat ini.
Agaknya orang ini menaruh rasa yang sangat jeri terhadap
pihak perkampungan Pek Hoa san cung ujarnya gugup,
Hamba seharusnya tetap tinggal disini untuk menghadapi
musuh tangguh. Tapi ucapan ini cepat ditukas oleh Giok Lan yang
goyangkan tangannya berulang kali.
Kau tetap tinggal disinipun percuma saja malah mungkin
mendatangkan kerepotan saja cepat-cepatlah benahi
barangmu dan menyingkir dari sini.
Kalau nona berkata demikian hamba akan turut perintah.
Buru-buru orang itu masuk ke dalam kamarnya beberapa
saat kemudian ia sudah muncul kembali dengan hanya
mebawa sebuah buntalan kecil kepada Giok Lan ia menjura
kemudian buru-buru berlalu.
Sepeninggalnya orang itu Kiem Lan berkata, Aku lihat
orang ini sangat takut mati"
Aaai.... hal ini tak bisa disalahkan kepada didirinya dengan
mata kepala sendiri dia melihat Je Cungcu secara beruntun
menghukum mati keenam orang rekannya dengan keadaan
sangat mengerikan mana mungkin hatinya tidak takut mati"
Selama hidupnya kali ini mungkin setiap kali ia mendengar
nama perkampungan Pek Hoa San cung hatinya akan
ketakutan setengah mati. diluar gubuk banyak terdapat kerbau dan kambing
mengapa kau suruh dia meninggalkan kekayaannya untuk
menyelamatkan jiwa tanya Siauw Ling pula.
Dengan dilepaskannya ketiga orang itu oleh Samya rahasia
jejak kita pasti akan bocor jangan dikata orang2
perkampungan Pek Hoa San cung yang datang kemari cukup
munculnya ketiga orang itu sudah dapat membereskan
jiwanya. Beberapa saat kemudian ia sudah keluar lagi dengan
dandanan seorang pengemis cilik yang wajahnya sangat dekil.
Siangkong! serunya sambil tertawa. Coba kau lihat wajahku
mirip dengan sipengemis cilik atau tidak"
Penyaruanmu sangat mirip. hanya pakaian yang kau
kenakan terlalu bagi seorang pengemis!
Pakaian ini kupungut dari milik si orang tadi yang tidak
keburu dibawa. Tidak disangka ternyata sekarang mempunyai
kegunaan yang sangat besar enci kau baik2lah melayani
Siangkong, siauw moay akan pergi dulu.
Adik Giok lan, kau baik2 berjaga diri jangan sampai jejakmu
ketahuan pihak lawan! Kalau di dalam keadaan yang biasa walaupun aku menyaru
lebih baikpun susah untuk meloloskan diri dari
pengintaianjago-jago perkampungan Pek Hoa San cung tapi
keadaan pada saat ini jauh berbeda seluruh enghiong hoohan
dari kolong langit pada berkumpul disini masing-masing orang
berpakaian dan berdandan aneh2 kendati banyak orang orang
perkampungan Pek Hoa san cung yang hilir mudik disekitar
sini merekapun belum tentu bisa menduga siapakah aku
sebenarnya! Santapan kali ini dilakukan dengan sangat cepat bru saja
Kiem Lan menyengkirikan mangkok sumpit mendadak pintu
ditendang orang sehingga terpentanglebar2.
Diam2 Kiem lan melongok keluar, tampak olehnya empat
orang lelaki berpakaian perlente secara beruntun telah masuk
ke dalam ruangan. Terhadap keempat orang ini Siauw Ling mempunyai
kenangan yang sangat nyata di dalam hatinya. Karena
sewaktu berada digunung Butong san tempo dulupun ia
pernah berjumpa dengan mereka.
Keempat orang ini buka lain Kanglam Sukongcu.
Lima tahun tak pernah ketmu, tak disangka dandanan
mereka inipun masih seperti sedia kala perlente dan mewah.
Siauw Ling memperhatikan sejenak wajah keempat orang
itu kemudian bisiknya pada diri Kiem Lan
Mari kita menyingkir kesamping.
Mereka berdua cepat-cepat meningkir kesamping.
Dengan langkah lebar dan gaya yang di-buat2 Kanglam Su
Bayangan Berdarah Karya Wo Lung Shen di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Kongcu melangkah masuk ke dalam ruangan dan langsung
menuju keruang tamu, orang yang berjalan terlebih dulu
dengan nada keras kembali berteriak, Eeeeei .... adakah orang
disini" perut kami empat bersaudara sangat lapar dapatkah
kami minta sedikit makanan dan air untuk melepaskan dahaga
Sewaktu tidak mendapat jawaban orang yang kedua
dengan gusar segera membentak, Rumah ini disapu sangat
bersih tidak mirip sebagai rumahtak berpenghuni kalau kalian
bersembunyi terus tidak berani keluar dan menimbulkan rasa
gusar kami bersaudara Hmmmm! akan kubakar rumah ini
hingga musnah. Kiem Lan yang bersembunyii di dalam ruangan kontan
mengerutkan alisnya kepada sang pemuda bisiknya lirih,
Jangan biarkan mereka bakar rumah ini sungguh2 budak
harus keluar melayani mereka.
Siauw Ling termenung sejenak lalu mengangguk.
Kau harus ber hati2 Lima tahun berselang walaupun perjumpaannya
dneganKang Lam Su Kongcu hanya sebentar tetapi
mempunyai perasaan bahwa keempat orang ini bukan
manusia baik2. Bagaimanakah watak mereka iapun kurang
jelas. Budak bisa ber hati2 sahut Kiem Lan sambil mengangguk
dengan langkah lambat2 ia munculkan diri keluar.
Waktu itu Kang lam su Kongcu sedang siap melakukan
penggeledahan, mendadak melihat munculnya Kiem Lan dari
balik dinding mereka jadi melongo.
Orang yang berada di paling depan segera tertawa
terbahak-bahak. Ooouw .... sungguh cantik nona ini.
Orang tengah segera menyambung lantang, Ditengah
gurun lahir kuda jempolan didesa terpencil muncul putri cantik
ternyata pepatah kuno ini sangat tepat sekali.
Tapi ucapan mereka segera ditimbrung oleh Loo toa
mereka, Jangan sembarangan bicara ....
Sembari menjura ia segera memperkenalkan diri.
Cayhe adalah So Segulung angin Thio Ping
Cayhe si Racun Lima Bunga Ong Kiam,
Cayhe si Enam Bulan salju Lie Poo
Dan orang yang terakhir segera menjura penuh hormat.
Cayhe si Rembulan ditengah telaga Cau Kuang ucapan
yang kurang sopan tadi harap nona suka memaafkan.
Kiem Lan sendiripun tidak tahu sikap sopan keempat orang
ini sengaja diperlihatkan atau memang mereka berwatak
demikian buru-buru dia memberi hormat.
Saudara berempat silahkan duduk!
Terdengar Si Racun Lima Bunga tertawa ter bahak2 ujarnya
memecahkan kesunyian, Ditempat yang sunyidan terpencil
seperti ini hanya berdiam kau seorang apakah kau tidak takut"
Aku tinggal ber sama2 engkohku.
Oooouw .... kiranya ada engkohmu yang menemani ujar
Ong Kiam. Lalu dimanakah saudaramu itu, sambung si Enam Bunga
Salju Lie Poo Engkohku sedang pergi keluar.
Kalau begitu dirumah tinggal nona seorang" ujar Rembulan
Ditengah Telaga Cau Kang sambil nyengir kuda.
Ketika Kiem Lan mendengar ucapan keempat orang itu ada
maksud merendahkan dirinya muncullah hawa gusar di dalam
hati sahutnya dingin, Siang nanti engkohku akan kembali
kerumah. Entah nona punya berapa engkoh lagi tanya si segulung
angin Thio Ping lagi. Seorang. Haaaa .... haaa .... haaa kalau kita bunuh dirinya lebih
dahulu kemudian mengikat dirimu sebagai adik angkat
bukankah engkohmu jadi empat orang"
Alis Kiem Lan melentik ia siap mengumbar hawa amarah
tapi dengan paksa ditahannya hawa amarah tersebut ujarnya
ketus Kalian berempat harap tunggu sebentar disini biarlah aku
masakkan air buat cuwi sekalian.
Habis bicara ia putar badan menuju keluar.
Mendadak si Racun Lima bunga merentangkan lengannya
menghalangi perjalanan Kiem Lan ujarnya menyengir
Kami bersaudara ingin minum sedikit arak tentu ada
bukan" Biar aku pergi mencari sahut Kiem Lan setelah termenung
sebentar Ong Kiam menarik kembali tangannya yang direntangkan
mengambil kesempatan itu tangannya meraba gadis tersebut.
Sejak kecil Kiem Lan dibesarkan dalam keadaan penuh
bahaya ia sudah dilatih menunggu sabar karenanya walaupun
dipermainkan untuk sesaat ia bisa menahan diri
Terdengar Ong Kiam tertawa ter bahak2
Loo toa nona secantik ini dengan badan sehalus kapas aku
tidak percaya kalau ia dibesarkan dalam gubuk ini.
Tidak salah jawab si Enam Bulan Salju Lie Po sambil
mengangguk tiada hentinya. Kaum petani walaupun banyak
uang merekapun tak akan mapu membuatkan celana dari
bahan sutera yang mahal. endadak sirembulan ditengah telaga Cau Kuang
menggerakkan sepasang pundaknya menerjang maju
kedepan. Tangannya menyambar pundak Kiem Lan sebelah
belakang Tanpa berpaling lagi Kiem Lan enjotkan badannya
melayang keluar dari ruangan tersebut.
Melihat gadis itu melayang keluar Cau Kuang terawa
terbahak bahak. Sungguh cepat gerakanmu inilah yang dinamakan tidak
digebuk tidak mengaku Badannya segera melayang melakukan pengejaran tangan
kanan menyambar pergelangan kanan Kiem Lan dengan jurus
Kiem Liong Than Cau atau naga emas unjuk cakar
Dalam keadaan semacam ini sekalipun Kiem Lan
bermaksud menyembunyikan ilmu silatnyapun percuma,
terpaksa ia putar badan melancarkan serangan balasan
dengan jurus Lan Kiang Cia To atau menghadang sungai jatuh
terpelanting. aaaai .... tidak kusangka kau mempunyai gerakan selincah
dan segesit ini. kata Cau Kuang sambil menghela napas
panjang. Sepasang telapaknya segera digerakkan melancarkan
serangan berantai. Kiem Lan goyangkan tangan balas menyerang, suatu
pertarungan sengitpun segera berkobar.
si rembulan ditengah telaga Cau Kuang mengeluarkan ilmu
Jien Nah Hoat atau ilmu menangkap yang hebat ber turut2
puluhan jurus merupakan serangan2 tangkisan terhadap
datangnya hajaran Kiem Lan ketika itulah ia baru menyadari
sudah berjumpa dengan musuh tangguh rasa memandang
rendah terhadap pihak musuhnya tersapu lenyap dari benak
dengan pusatkan semua perhatian ia melayani gadis itu.
Melihat saudaranya tidak bisa memenangkan pertempuran
itu, si Enam Bulan Salju Lie Poo dengan cepat meloncat keluar
dari dalam ruangan. Jangan takut aku bantu dirimu teriaknya keras
Dari sisi badan ia mengirim sebuah jotosan gencar.
Kiem Lan yang harus melayani Cau Kuang seorang masih
bisa bertahan tapi setelah ikut serta nya Lie Poo ke dalam
kalangan, situasi seketika berubah seratus delapan puluh
derajat. Ia dibikin kalang kabut dan mulai tidak kuat menahan
diri. Siauw Ling yang bersembunyi dibalik ruangan keitka
melihat Kiem Lan mulai tidak kuat menahan tekanan2 lawan ia
segera menyadari kalau saat ini dirinya tidak keluar maka
kalau tidak terluka Kiem Lan akan kena ditangkap musuh
tubuh nya segera bergerak siap meloncat keluar dari balik
ruangan. Mendadak pada saat yang bersamaan dari luar gubuk
terdegnar suara tertawa dingin seseorang berkumandang
masuk, Heee heee dua orang lelaki sejati mengerubuti
seorang anak gadis apakah kalian tidak takut ditertawakan
orang" Bersamaan dengan suara bentakan tersebut dari luar pagar
melayang datang seorang lelaki kurus kering berjubah biru
dan memakai topi yang hampir menutupi separuh wajahnya.
Gerakan tubuh orang itu sangat cepat bersamaan dengan
habisnya ia berbicara badanpun sudah tiba disisi Kiem lan
sambil menangkis datangya serangan Cau Kuang.
Lie Poo Cau Kuang smaa2 menarik kembali serangannya
sambil berpaling ke arahlelaki kurus yang barusan datang itu.
Kemudian ujarnya dingin. Aku kira siapa yang telah datang. tidak tahunya kau Tiong
Cho Siang Ku Hmm! selamanya Sang Pat dan Tu Kioe berjalan bagaikan
Beruang Salju 4 Panji Sakti Karya Khu Lung Pendekar Kembar 4