Dendam Sejagad 10
Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung Bagian 10
Begitu jeritan kaget itu bergema, hawa pedang Ku See hong
telah memarcar keluar ke empat penjuru, kemudian tubuh dan
pedang bersatu pula bersama-sama meluncur ketubuh Ciu heng
thian. Kecepatan gerak tubuhnya begitu cepat sehingga tak terlukiskan dengan kata-kata.
Pada hakekatnya tak bisa dibedakan lagi apakah cahaya itu
adalah cahaya pedang ataukah selapis cahaya bianglala.
537 Ternyata serangan yang dipergunakan olehnya itu adalah ilmu
pedang terbang yang merupakan ilmu pedang paling top di dunia
ini. Mimpipun si pedang ular perak Ciu Heng thian tak pernah
menyangka kalau Ku See hong telah berhasil menguasahi ilmu
pedang terbang yang merupakan kepandaian paling top dalam ilmu pedang tersebut.
Untuk menghindarkan diri jelas tak mungkin lagi, tampaknya Ciu Heng thian yang
berhati kejam dan licik ini segera akan tewas
diujung pedang Hu Thian seng kiam dari Ku See hong ....
Siapa tahu pada saat itulah mendadak terdengar suara bentakan
merdu berkuman-dang memecahkan keheningan, lalu muncul
segulung awan putih didepan tubuh Ciu Heng thian.
Tampak ujung baju berwarna putihnya itu tiba-tiba dikebaskan
kearah depan...... Seketika itu juga Ku See hong merasakan
datangnya begulung angin puyuh yang maha dahsyat menerjang ke
arah dadanya, begitu sakitnya dada yang terkena serangan itt
membuat sisa kekuatan yang dmilikinya segera membuyar.
Apalagi ketika hidungnya mengendus bau harum yang aneh,
segulung tenaga hisapan yang amat keras telah membuat seluruh
tubuhnya tanpa terasa terhisap ke samping.
Terdengar Ku See hong menjerit lengking dengan suara yang
memekikkan telinga. Seluruh tubuhnya berikut pedang Hu thian seng kiam tersebut
segera meluncur ke arah depan dan meluncur ke dalam jurang.
Berbareng itu juga terdengar Him Ji im menjerit dengan suara
yang memilukan hati. "Engkoh Hong, kau..."."
Dengusan tertahan mengakhiri seruan itu, seluruh badan Him Ji
im pelan-pelan terkulai lemas ke atas tanah.
538 Sementara itu jeritan tajam yang memilukan hati dari Ku See
hong telah bergema makin lirih sebelum akhirnya lenyap tak
berbekas ditelan oleh jurang yang dalam.
Ilmu silat yang dimiliki bayangan putih yang berhasil menghajar Ku See hong
hingga tercebur kedalam jurang itu benar-benar luar biasa sekali, dia muncul
bagaikan sambaran sukma gentayangan,
setelah berhasil menghajar Ku See hong, diapun turun tangan
menotok jalan darah Him Ji im, beberapa buah gerakan ini
dilakukan dengan kecepatan luar biasa dan sederhana sekali.
Kepandaian semacam ini, pada hakekatnya dalam dunia
persilatan dewasa ini hanya berapa orang saja yang memilikinya.
Tetapi yang paling mengejutkan lagi adalah orang itu tak lain
adalah seorang nyonya muda yang cantik jelita, usianya antara dua puluh tujuh
delapan tahunan. Perempuan muda itu mengenakan pakaian berwarna putih,
berhidung mancung dan kulit yang putih bersih.
Ketika angin gunung berhembus lewat dan mengibarkan ujung
baju serta rambutnya yang terurai dipunda, ia tak ubahnya seperti bidadari yang
baru turun dari kahyangan.
Kecantikan perempuan muda itu sungguh menggetarkan sukma
siapapun yang melihat nya, sedemikian cantiknya perempuan ini, hampir saja
melebihi kecantikan semua perempuan yang ada
didunia ini yang digabungkan menjadi satu.
Dilihat dari potongan wajahnya itu, siapapun tak akan
menyangka kalau perempuan ini sudah berusia empat puluh
tahunan, bahkan orang pun tak akan menduga kalau perempuan
secantik ini tak lain adalah iblis perempuan paling cabul dikolong langit dewasa
ini... Ban-shia kaucu Ceng Lan-hiang adanya.
Yaa, menilai seseorang memang tak bisa menilai dari paras muka serta potongan
badannya saja. Wajah yang cantik kadang kala justru mempunyai hati yang
busuk dan perbuatan yang memalukan.
539 oooo0dw0oooo BAB 25 SI PEDANG ULAR PERAK Ciu Heng thian, si penginjak salju tanpa
bekas Tham Hun khi serta si cacad langit Nia hun shia tiga orang manusia laknat
berhati keji yang berada dalam arena segera
bersikap hormat setelah menyaksikan kemunculan Ceng Lan hiang
disana, serentak mereka menyembah sambil berseru:
"Kaucu berjaya selalu, dunia persilatan berada dibawah telapak kakimu!"
Suaranya nyaring dan keras sehingga jauh membumbung ke
tengah angkasa .... Setelah suasana menjadi hening kembali, si pedang ular perak
Ciu Heng thian segera tersenyum, kemudian katanya:
"Terima kasih atas kedatangan Ceng kaucu yang tepat pada
waktunya sehingga menolong aku orang she Ciu lolos dari bahaya maut, budi
kebaikan ini tak terlukiskan besarnya, sekalipun badan harus hancur, pasti akan
kubalas budi ini" Dengan sepasang matanya yang jeli dan bening Ban shia Ceng
Lang hiang mengerling sekejap kearah Ciu Heng thian, lalu setelah tertawa
katanya dengan suara yang merdu bagaikan kicauan
burung nuri: "Ciu hu kaucu, kau jangan membuat aku malu, kelihayan ilmu silatmu telah
diketahui setiap orang, hanya waktu itu pikiranmu saja yang lagi bercabang
sehingga kena diketahui oleh bocah keparat itu."
Senyumannya ini benar-benar
menggiurkan hati, begitu mempersonakan hati sehingga siapapun yang melihat senyuman
tersebut pasti akan merasakan sukmanya terasa melayang
meninggalkan raga. 540 Apalagi, suaranya yang merdu merayu cukup membuat orang
menjadi mabuk dan terlena.
Si Penginjak salju tanpa bekas Tham Hun khi dan si Cacad langit Nia Hun shia
yang menyaksikan Ceng Lan hiang cuma tertawa
manis saja terhadap Ciu Heng thian, tanpa memperdulikan mereka, suatu perasaan
yang tak sedap segera menyelimuti perasaan
mereka. Jelas, perasaan tersebut adalah semacam perasaan cemburu...
Sekalipun mereka pernah merasakan kehangatan tubuh Ceng Lan
hiang, walaupun hanya sekali namun kenikmatan yang diterima
mereka tak terlukiskan dengan kata-kata, bahkan setiap saat setiap detik selalu
berkecamuk dalam benak mereka.
Malahan mereka mempunyai pikiran aneh andaikata mereka bisa
diberi kesempatan sekali lagi untuk menikmati kehangatan
tubuhnya, walaupun jiwa harus melayang, merekapun rela.
Oleh karena itulah, setiap orang dalam perkumpulan Ban shia
kau yang sudah pernah merasakan kehangatan tubuh, Ceng Lan
hiang, otomatis akan timbul suatu perasaan cemburu bilamana
mereka saksikan perempuan itu bersikap mesrah terhadap orang
lain. Sebagaimana diketahui, Ceng Lan hiang adalah seorang
perempuan siluman yang paling cabul didunia ini, semua anggota Ban shia kau nya
sedari seorang thamcu sampai orang rendahan,
hampir semuanya telah terpikat olehnya dan rata-rata pernah
mengadakan hubungan suami istri dengannya meski hanya satu
kalipun. Tapi setiap orang yang melakukan hubungan senggama
dengannya, maka tanpa mereka sadari, tenaga hawa panas yang
mereka miliki justru kena terhisap oleh semacam ilmu Im kangnya.
Oleh sebab itu, setiap orang yang telah melakukan senggama
dengannya maka satu jam kemudian, racun dingin yang tersebar
dalam tubuh mereka akan mulai kambuh dan menyebar kedalam
541 peredaran darah mereka, rasanya waktu itu seperti digigit oleh beribu-ribu ekor
semut yang amat ganas dan sakitnya bukan
kepalang. . Jika dalam waktu yang cepat tidak segera memperoleh obat
rahasia bikinanya, maka sang korban segera akan menderita
kesakitan hebat dan tersiksa sampai mati.
Kekejamannya itu benar-benar luar biasa dan menggidikkan hati
siapa pun juga. Sebaliknya bila racun tersebut begitu kambuh maka mereka
mendapat obat penawarnya dari Ceng Lan hiang, sekalipun bahaya racun dingin
menyerang jantung bisa dihindari, tapi dia tak bisa melakukan hubungan senggama
untuk kedua kalinya dengan
perempuan itu. Sebab obat khusus itu justru merupakan pelenyap hawa panas
dari kaum lelaki, bila hawa yang khi dari kaum lelaki sudah punah dan ia nekad
melakukan persenggamaan lagi, akibatnya mereka
akan tewas secara mengerikan.
Cuma kobaran napsu birahi tersebut selalu dimulai oleh Ceng Lan hiang sendiri,
maka siapa pun tak berani mengusiknya bila
perempuan itu belum berhasrat.
Perlu diketahui, ilmu im kang yang cabul dan kejam itu berhasil dipelajari Ceng
Lan hiang dari sejilid kitab pusaka Ban shia cinkeng yang berhasil ditemukan
olehnya bahkan merupakan suatu ilmu
penghisap sari lelaki yang luar biasa hebatnya.
Itulah sebabnya, setiap kali dia selesai melakukan hubungan
dengan kaum pria, tanpa disadari ilmu silatnya menjadi bertambah lihay lagi.
Tentu saja Ceng Lan hiang tidak melepaskan racun dinginnya
yang kejam itu terhadap setiap pria yang mengadakan hubungan
dengannya, bila lelaki itu menarik baginya, dia tidak melepaskan sari racun im
kang tersebut, tapi kalau sebaliknya maka dia pun
menyerang dengan ilmu im-kang itu.
542 Demikianlah, ketika si pedang ular perak Ciu Heng thian
menyaksikan Ceng Lan hiang tertawa manis kepadanya, kontan saja dia dibikin
terbuai dalam lamunan yang tak karuan, kemudian
sambil tertawa nyaring katanya:
"Aku orang she Ciu mengucapkan banyak terima kasih atas
kebaikan kaucu, tapi ilmu silatku tak seberapa, tak mungkin bisa menandingi
seperseratuspun dari kepandaian kaucu"
Sekali lagi Ceng Lan hiang tertawa, suara tertawanya merdu,
wajahnya juga nampak bertambah cantik. terutama sepasang
lesung pipinya yang mungil, benar-benar memper-sonakan hati
orang. Tapi yang paling mengejutkan orang adalah hawa sesat yang
menyelimuti wajahnya yang cantik itu, dia memiliki suatu daya pikat yang sukar
dilawan oleh setiap lelaki, semua pria yang berhadapan dengannya otomatis tunduk
dan terpikat olehnya. Mendadak Ceng Lan hiang melirik sekejap ke arah Him Ji im yang tergeletak
semaput diatas tanah, mendadak wajahnya berubah
hebat, selapis hawa pembunuhan yang menggidikkan hati
menyelimuti seluruh wajahnya, dia segera menegur dengan dingin,
' Apa saja yang dibicarakan Ji im dengan kalian tadi?"
Mendengar pertanyaan itu, si pedang ular perak Ciu Heng thian
merasa terkejut sekali, buru-buru sahutnya:
-ooo0dw0ooo- Jilid 17 "JI IM SIOCIA mungkin kena dihasut oleh keparat she Ku itu, dia hanya bilang tak
mau pulang ke markas besar"
Walaupun Ciu Heng thian mempunyai hubungan gelap dengan
Ceng Lan hiang selama ini, tapi dalam hati kecilnya secara diam-diam ia sangat
mencintai Ji im, apalagi Ceng Lan hiang juga pernah 543
mengungkapkan kepadanya bahwa dia bermaksud untuk menjodohkan Him Ji im kepadanya.
Namun dia pun tahu akan kekejaman dari Ceng Lan hiang, oleh
karena itu dia tak berani melaporkan kata-kata dari Him Ji im yang bermaksud
memutuskan hubungan antara ibu dan anak dengannya.
Paras muka Ceng Lan hiang tetap seram dan menggidikkan hati,
katanya kemudian setelah tertawa dingin:
"Ciu Hu kaucu, sekarang juga kalian turun kedasar jurang dan ambil semua barang
milk keparat sne Ku itu dan bawa kemarkas
besar" Dengan hormat si pedang perak Ciu Heng thian bertanya:
"Kaucu. bagaimana dengan adik Ji im?"
Tiba-tiba Ceng Lan hiang tertawa terkekeh-kekeh.
"Ciu Hu kaucu apa yang kau kuatirkan, heehhh. . . heeehhh. . .
heehh. . . pun kaucu pasti akan memenuhi keinginanmu itu,
sekarang aku hanya bermaksud untuk mengurungnya dalam istana
Leng kiong" Betapa leganya hati si pedang ular perak Ciu Heng thian setelah mendengar
perkataan itu, buru-buru serunya:
"Terima kasih banyak atas kebaikan kaucu'
Sekali lagi Ceng Lan hiang tertawa cekikikan.
"Dia kan putriku sendiri, buat apa kau mesti mengucapkan terima kasih kepadaku"'
Tee hun Thamcu, si penginjak salju tanpa bekas Tham Hun khi
tiba-tiba berkata pula: "Lapor kaucu, Ku See hong memiliki semacam ilmu khikang yang aneh sekali, ilmu
itu sangat lihay dan bagaimanapun kita
melepaskan pukulan dahsyat ke atas tubuhnya, tak pernah
serangan tersebut berhasil membuataya terluka parah, sungguh
beruntung kaucu datang tepat pada waktunya dan menghajarnya
544 hingga terjerumus ke dalam jurang. Tapi aku orang she Tham masih tetap kuatir
kalau nasib keparat itu kelewat baik hingga berhasil lolos dari bahaya maut.
persoalan ini tak boleh terlambat lagi, kita harus segera turun ke dasar jurang
untuk memeriksa mayatnya"
Paras muka Ceng Lan hiang segera berubah menjadi amat tak
sedap dipandang, segera ujarnya dingin.
"Tee Hun thamcu, kau maksudkan dibawah serangan kaucu pun dia masih bisa hidup
lagi?" Bergidik hati si penginjak salju tanpa bektas Tham hun khi
setelah menyaksikan hawa pembunuhan yang menyelimuti raut
wajahnya itu, diam-diam ia menghembuskun napas dingin.
"Aku orang orang she Tham tidak berani" buru-buru katanya tergagap, "hamba cuma
kuatir serangan kaucu kurang ganas
sehingga dia berhasil melarikan diri lagi dari ancaman bahaya maut"
'Kaucu nio-nio" ujar si pedang ular perak Ciu Heng thian pula.
"aku tahu kalau kau telah melepaskan serangan mematikan yang berat terhadap
bocah keparat itu, cuma aku rasa ada sedikit tidak beres"
"Ciu hu kaucu, bagaimana tidak beresnya dengan siasatku ini"'
Ceng Lan hiang bertanya dengan tidak habis mengerti.
Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Sekulum senyuman licik segera tersungging diujung bibir si
pedang ular perak Ciu Heng thian katanya:
' Seharusnya kita bekuk bangsat itu hidup-hidup tolong tanya
kaucu, benarkah kau telah mclepaskan serangan yang mematikan
terhadapnya tadi" 'Moga-moga saja bukan!"
Ceng Lan hiang benar-benar dibikin tidak habis mengerti oleh
sikapnya yang berbicara sok rahasia, segera tanyanya:
"Apa maksud ucapanmu itu"'
' Bukankah keparat she Ku itu mempunyai sebuah bait lagu dan
bait lagu itu menyangkut sejilid kitab pusaka yang maha dahsyat?"
545 Mendengar pertanyaan itu Ceng Len biarg segera tertawa
cekikikan sampai seluruh badaannya bergoyang keras, katanya:
"Ciu Hu kaucu, aku mengira kau hendak membicarakan tentang soal apa, rupanya
tentang masalah tersebut'
Tiba-tiba saja si Pedang ular perak Ciu Heng thian dibikin
terpesona oleh suara tertawa dari Ceng Lan hiang, buru-buru dia bertanya:
"Apakah kaucu sudah tidak maui kitab pusaka Cang ciong pit kip itu lagi?".
Ceng Lan hiang menghela napas sedih.
"Aaaai. . kitab pusaka Cang cing pit kip mungkin saja tidak kumaui lagi, tapi
aku memang ingin membekuknya hidup-hidup."
"Aaaai, tadi aku telah melancarkan serangan dengan ilmu Hau kut jian hun im kang
(ilmu pukulan hawa dingin tulang hancur
sukma cacad), sebesar lima bagian, kendati pun dia memiliki ilmu sakti yang luar
biasa, sulit rasanya untuk meloloskan diri dari ancaman bahaya maut, apalagi
tubuhnya terjatuh kedalam jurang
yang lima ribu kaki dalamnya, mustahil tubuhnya masih bisa tetap utuh'
Tatkala Ciu Heng thian, Tham Hun khi serta Nia Hun shia
mendengar Ceng Lan hiang membicarakan tentang ilmu Hau kut
jian hun im kang, paras muka mereka segera berubah hebat, jelas ilmu pukulan
tersebut merupakan suatu kepandaian yang
mengerikan sekali sehingga mereka sendiripun tidak tahu kalau
kaucu mereka memiliki kepandaian tersebut.
Yaa. didalam kenyataan ilmu pukulan Hau kut jian hun im kang
memang merupakan suatu ilmu pukulan yang amat mengerikan
hati. Ketika Ceng Lan hiang menyaksikan semua orang memandangnya dengan wajah seram dan ketakutan sambil tertawa
terkekeh-kekeh segera serunya:
546 "Ada apa" Aku toh tak akan melancarkan serangan yang
mematikan terhadap orang sendiri, heeehh.... heeehh. . .
Sekali lagi dia perdengarkan suara tertawa cabulnya yang merdu lembut dan
menggun-cangkan sukma setiap orang itu.
Tiba-tiba si Pedang ular perak Ciu Heng thian mendongakkan
kepalanya dan ikut tertawa seram pula dengan suara yang
mengerikan bagaikan lolongan serigala. . .
Paras muka Ceng Lan hiang kontan raja berubah menjadi dingin
menyeramkan begitu mendengar suara tertawa dari Ciu Heng thian, segera tegurnya
ketus: "Apa yang kau tertawakan?"
Si Pedang ular perak Ciu Heng thian menarik kembali suara
tertawanya, lalu berkata dengan hormat:
'Aku mengucapkan selamat atas keberhasilan kaucu memiliki ilmu sinkang tersebut,
sekarang tiada jago dikolong langit yang sanggup menandingi dirimu lagi, bila
teringat kalau saat kita untuk
menguasahi seluruh kolong langit sudan semakin dekat, tentu saja aku tak dapat
membendung rasa girangku didalam hati, itulah
sebabnya aku lantas tertawa terbahak-bahak"
Mendengar itu, sekali lagi Ceng Lan hiang tertawa terkekeh-
kekeh, sedangkan Si pedang ular perak Ciu Heng thian, si penginjak salju tanpa
bekas Tham Hun khi serta si cacad langit Si Hun shia bersama-sama ikut tertawa
keras. Suara tertawa mereka penuh diliputi kejalangan dan kekejian....
Suara tertawa yang penuh keseraman, kekejian itu melengking
menembusi angkasa dan menyebar sampai dimana-mana.
Ditengah gelak tertawa itulah, Ceng Lan hiang berjongkok untuk membopong tubuh
Him Ji im yang pingsan dan segera meluncur ke
bawah bukit. Matahari senja condong kebarat, seluruh angkasa diliputi oleh
cahaya kemerah-merahan. 547 Pemandangan senja yang begitu indah menyelimuti seluruh
jagad dan mendatang kan pula selapis warna yang rawan, senja
kembali telah menjelang tiba.....
Meski matahari senja indah dipandang, tapi hanya singkat
waktunya, tak lama kemudian kesemuanya itu akan lenyap dibalik bukit sebelah
barat sana ... Kemudian kegelapan malam pun menyelimuti seluruh angkasa
.... Angin malam berhembus kencang, mendatangkan perasaan
bergidik bagi siapapun, suasana berubah menjadi menyeramkan
dan mengenaskan ... Didasar jurang yang penuh dengan bebatuan aneh tampak
bayangan manusia bergerak kian kemari, paras muka mereka rata-
rata menunjukkan rasa tercengang yang amat tebal, rupanya
mereka sedang melakukan pemeriksaan secara besar-besaran.
Mendadak, pada saat itulah ....
Pada dasar jurang yang diliputi kabut dan delapan ratus kaki
lebih diudara, disana terdapat sebuah tanah datar lain seluas dua tiga puluh
kaki, berdiri pula sesosok bayangan hitam.
Dia adalah seorang manusia yang sedang menghela napas sedih
tiada hentinya. Helaan napas itu sangat lemah bagaikan suara nyamuk, tapi dari suara helaan
napas tersebut kita dapat merasakan pula betapa
besarnya penderitaan yang sedang dialami nya waktu itu.
Permukaan tanah dimana ia berdiri sekarang penuh dengan noda
darah, sekarang dia hampir berubah menjadi seorang manusia
darah, rambutnya terurai kusut, pakaiannya compang camping,
seluruh badannya penuh luka-luka lecet yang merekah, itulah luka gesekan akibat
terjatuh dari atas puncak setinggi seratus kaki lebih diatas sana.
548 Masih untung saja dia terjatuh disitu, coba bergeser sekali saja ke depan,
niscaya tubuhnya sudah terjerumus ke dalam dasar
jurang yang amat dalam. Sekalipun dia berhasil meloloskan diri dari kehancuran badan,
tapi nasib masih mempermainkan dirinya, ia masih harus merasakan siksaan dan
penderitaan akibat serangan pukulan ilmu im kang yang menyusup ke dalam
tubuhnya. Paras muka Ku See hong waktu itu pucat pias seperti mayat,
wajahnya menyeringai seram, seluruh tubuhnya mengejang keras
saking menahan siksaan dan penderitaan yang luar biasa.
"Bluuk !' terdengar suara lirih bergema.
Dia tidak menggeserkan badannya barang setengah langkah pun,
tubuhnya kembali terjatuh ke tanah, lalu dengan mementang kan
mulutnya bernapas terengah-engah, sepasang matanya berubah
menjadi merah darah. sekalipun waktu itu sedang merasakan suatu penderitaan yang
luar biasa, akan tetapi dia sama sekali tidak mengeluh ataupun merintih.
Hal ini menunjukkan betapa angkuh, keras kepala dan
tangguhnya watak orang ini.
Mendadak... dari atas puncak bukit diatas tanah datar yang
menembusi angkasa itu terdengar suara teriakan seseorang:
'Kaucu cepat kemari! Cepat kemari disini terdapat sebuah tanah datar, mungkin
bangsat itu terjatuh disini"
Pendengaran Ku See hong masih tetap tajam dan cekatan,
betapa terkesiapnya dia setelah mendengar seruan itu, dalam hati kecilnya dia
segera berpekik: "Ooh Ku See hong, wahai Ku See hong, kau harus tabahkan hati, sekarang kau tak
boleh mati ditangan kaum durjana, dendam
kesumat dari ayah ibumu, gurumu, Keng Cin sin... semuanya harus kau balas lebih
dulu kau tak boleh mati dengan begitu saja"
549 Kobaran api dendam yang membara segera mempertahankan
tubuhnya dan menimbul kan kekuatan didalam badannya, sekuat
tenaga tangannya mencengkeram permukaan tanah dan menggelinding ke sisi tanah dasar itu, menggelinding lewat..
Perlu diketahui tanah datar tersebut hanya berada dipunggung
bukit yang berselisih delapan ratus kaki lebih dari dasar jurang atau seratus
kaki lebih dari puncak bukit tersebut. meskipun lebar tanah tiga empat puluh
kaki namun lantaran diliputi kabut yang tebal, ditambah pula suasana malam yang
remang-remang membuat pemandangan disekitar tempat itu bagaikan dalam neraka saja.
Betapapun tajamnya sorot mata seorang jago lihay, jangan harap bisa menyaksikan
pemandangan disekeliling tempat itu dengan
jelas. Baru saja Ku See hong menggulingkan badannya ke belakang
sebuah batu karang, telinganya telah mendengar suara langkan kaki yang lirih
menggema dari dua puluh kaki disekitar sana, lambat laun suara langkah tersebut
semakin mendekati tempat itu dan akhirnya berhenti.
Terdengar seserang berkata dengan suara merdu:
"Ciu Hu kaucu kita tak usah melakukan pemeriksaan lagi"
Dengan perasaan tak habis mengerti si pedang ular perak Ciu
Heng thian segera bertanya:
"Bukankah dengan begitu selama hidup kita tak akan berhasil mendapatkan pedang
Ang soat kiam lagi. . . Apalagi jika bangsat itu belum mampus, entah bagaimana
seramnya akibat dikemudian
hari?" Ceng Lan hiang segera tertawa terkekeh-kekeh setelah
mendengar ucapan itu. "Pedang Ang soat kiam" Kita sudah pasti dapat memperolehnya, Cuma masih ada
urusan penting lainnya yang jauh lebih serius
daripada pedang itu harus diselesaikan lebih dahulu, Mengenai Ku See hong"
Sekarang aku malah berharap dia jangan sampai mati"
550 "Kaucu, mengapa kau tidak mengharapkan dia mati?" tanya si pedang ular perak Ciu
Heng thian keheranan. Ceng Lan hiang segera tertawa.
"Ciu Hu kaucu, kau ini. . . memang benar-benar kebangetan!
Menjumpai persoalan apa saja selalu ingin bertanya sampai jelas, dan kaupun tak
pandai menebak isi hatiku, tampaknya makin lama kau semakin bodoh saja"
Waktu itu Ku See hong dengan memaksakan diri menahan rasa
sakit di seluruh badannya, untuk menghimpun sisa tenaga dalam
yang dimilikinya untuk menjalankan penutupan pernapasan dengan ilmu Ku si tay
hoat, sehingga napasnya sama sekali tak terdengar.
Dalam suasana begini, setiap perkataan mereka dapat didengar
olehnya dengan jelas. Tapi yang membuat dia merasa amat terkesiap bukan ucapan
dari Ceng Lan Hiang, melainkan dia tak menyangka kalau orang
itulah yang disebut Ban shia kaucu Ceng Lan hiang, perempuan
paling cabul dan paling kejam dikolong langit dewasa ini.
Meski dimaki bodoh, ternyata si pedang ular perak Ciu Heng
thian tidak dibikin marah, malahan sambil merendahkan diri
katanya. "Kaucu adalah seorang manusia yang luar biasa, burung hong dari umat manusia,
baik ilmu silat maupun kecerdasannya luar
biasa, setiap patah katamu seakan-akan mengan-dung maksud yang dalam, betul aku
orang she Ciu terhitung manusia pintar, tapi kalau dibandingkan dengan kaucu
maka ibaratnya sinar kunang-kunang
dengan cahaya rembulan, mana mungkin aku bisa bersaing dalam
cahaya" Oleh karena itulah ucapan dari Kaucu semuanya membuat
aku merasa tidak habis mengerti"
Ku See hong tahu kalau ucapan tersebut hanya suatu umpakan
yang rendah dan memalukan dia sama sekali tak menyangka kalau
seorang jagoan yang biasanya bersikap buas dan kejam terhadap
seorang perempuan. 551 Mendadak Ceng Lan hiang tertawa cekikikan, lalu berkata:
"Ucapan dalam hatiku kalau tak ku utarakan tentu saja kau tak bakal tahu,
maksudku Ku See hong telah terkena ilmu pukulan Hau kut jian hun im kang ku,
sekalipun tidak sampai terjatuh ke dalam jurang, tapi akhirnya dia toh tidak
berhasil juga menghindari diri dari siksaan penderitaan yang tak terkirakan
akibat dari serangan yang amat beracun itu.
Berbicara dari dendam kesumat yang terikat antara dia dengan
perkampungan kita, aku tak ingin membiarkan dia mati dengan
begitu saja, melainkan lebih dulu membiarkan dia merasakan
siksaan yang paling kejam di alam semesta sebelum akhirnya
mampus, bukankah cara ini jauh lebih baik lagi?"
Si pedang ular perak Ciu Heng thian sendiripun merupakan
seorang manusia cerdas yang licik dan banyak akal muslihatnya, tentu saja dia
dapat merasakan pula kalau ucapan dari Ceng Lan hiang itu banyak yang bukan
muncul dari hati sejujurnya.
Mendadak dia bertanya: "Kaucu, mengatakan kalau pedang Ang soat kiam sudah pasti dapat kita peroleh,
tapi kalau tidak diketahui dimanakah letak mayatnya, bagaimana mungkin senjata
mestika itu bisa kita peroleh?" ' Terus terang kukatakan kepadamu, Ku See hong telah melarikan diri, Bila kita
lakukan suatu pengejaran secara besar besaran apakah pedang Ang soat kiam
tersebut tidak bisa kita peroleh" Hayo
berangkat, lebih baik kita segera tinggalkan tempat ini, coba kau lihat kabut
yang menyelimuti tempat ini makin lama semakin
bertambah tebal" Tiba-tiba sipedang ular perak C iu Heng thian memohon:
"Kaucu nio-nio, kau pernah mengabulkan permintaanku untuk menjodohkan nona Ji im
kepadaku, mengapa sampai sekarang kau
masih belum bersedia untuk meyerahkan tubuh Ji im kepadaku?"
Ceng Lan hiang segera tertawa jalang.
552 ' Ciu hu kaucu, kau benar-benar seorang manusia yang tak
mengenal puas, kau sudah mendapatkan aku, buat apa kau
menghendaki pula putriku" Hal semacam itu berarti suatu hubungan yang kacau!"
Ku See hong yang secara kebetulan mendengarkan pembicaraan
tersebut benar-benar menyumpah seribu keturunannya, dia tak
menyangka kalau dikolong langit bisa terdapat perempuan yang
begitu tak tahu malu, diam-diam ia lantas bersumpah didalam hati, jika tak dapat
mencincang tubuh nya sehingga hancur berkeping-keping, sampai matipun dia tak
akan mati dengan mata yang
meram.
Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Nasib suhu dan adik Ji im benar-benar tak beruntung" demikian ia berpikir "aku
harus menyelamatkan adik Im dari cengkeraman setan iblis, sekarang ia sudah
menjadi istriku, aku tak boleh
membiarkan dia merasakan penghinaan maupun perbuatan terkutuk
dari siapa pun, sedetik dia masih berada dicengkeraman ibunya
yang cabul, berarti sedikit pula keselamatan jiwanya terancam, jika sampai
terjadi hal-hal yang tak diinginkan, bukankah aku akan
menyesal sepanjang masa...'
Sementara Ku See hong sedang berpikir sampai ke situ,
mendadak terdengar si pedang ular perak Ciu Heng thian telah
berkata lagi sambil tertawa seram:
"Heeehh. . . heeehhh . . . heeehh. . . hubungan kacau apakah, buat hubungan
diantara kita hal tersebut sama sekali tak ada
hubungannya sama sekali."
"Oooh Kaucu nio-nio, kumohon kepadamu berbuatlah baik, disini tiada orang lain,
berikanlah tubuh adik Ji im kepadaku. . . biarlah kami menjadi suami istri, aku
benar-benar sudah tak mampu untuk menahan diri lagi...."
Tak terlukiskan rasa kaget dan terkesiap Ku See hong setelah
mendengar perkataan itu, dia kuatir kalau peristiwa yang
mengenaskan itu benar-benar akan berlangsung didepan mata,
553 sebab bila sampai begitu niscaya dia tak akan sanggup untuk
menahan diri. Yaa, seandainya orang yang dia cintai bahkan sudah pernah
melakukan hubungan suami istri dengannya, bila sampai diperkosa orang lain
dihadapan sendiri maka pukulan batin yang demikian
beratnya itu tak akan sanggup dihadapi oleh siapapun, meski dia adalah seseorang
yang berwatak keras hati sekalipun.
Perasaan Ku See hong saat ini gelisah sekali dan benci, benci
atas diri sendiri yang lemah tak berkekuatan, lemah sehingga tak mampu untuk
melindungi kesetamatan orang yang dicintainya.
Terdengar Ceng Lan hiang tertawa terkekeh-kekeh dengan nada
yang amat jalang, "Aah, kau ini mengapa mesti terburu napsu"
Baik-baiklah menunggu sekian waktu lagi, saat itu aku pasti akan memenuhi
keinginan hatimu itu, sedang sekarang... sekarang aku tak ingin kehilangan
dirimu?" Andaikata Ku See hong tidak mendengar dengan mata kepala
sendiri, dia tidak percaya kalau dikolong langit terdapat perempuan cabul yang
begitu tak tahu malu. Hampir boleh dibilang perempuan itu tak mirip manusia,
melainkan binatang, sebab hanya binatang saja yang bisa berbuat cabul dan tak
tahu malu seperti apa yang dia lakukan sekarang.
Kedengaran si pedang ular perak Ciu Heng thian turut tertawa
terkekeh-kekeh. "Akupun tahu kalau kau tak dapat kehilangan aku, padahal setiap
saat setiap detikpun aku merasa takut kehilangan dirimu pula, heeehhhhh
.....heeehhh.... Menyusul kemudian terdengar suara tertawa cekikikan yang amat
jalang berkumandang disisi telinga Ku See hong.
Suara apakah itu" Jelas merupakau suara tertawa cabul yang
penuh rangsangan napsu. Dalam keadaan demikian, Ku See hong ingin sekali membunuh
dan mencincang sepasang lelaki perempuan yang cabul dan tak
tahu malu itu, tapi sayang dia sudah tak bertenaga lagi, disamping 554
itu perasaan sakit dan penderitaan yang amat hebat telah
menyelimuti pula seluruh tubuhnya.
Dia tahu ilmu pukulan hau kut jian hun im kang merupakan ilmu
pukulan yang terkeji dan paling beracun dikolong langit, siksaan yang kejampun
tak lama akan terasakan diseluruh tubuhnya.
Mendadak terdengar suara cabul dari si pedang ular perak Ciu
Heng thian kembali berkumandang datang:
'Kaucu nio-nio, aku sudah tak kuat untuk menahan diri, mari kita bermain satu
babak dialam terbuka saja"
"Jangan-jangan..." tampik Ceng Lan hiang.
Dibalik kabut putih yang menyelimuti angkasa lamat-lamat
kelihatan ada dua sosok bayangan manusia sedang bergulingan
diatas tanah, akhirnya sepasang lelaki perempuan anjing itu telah melakukan
hubungan senggama dialam terbuka.
Suara tertawa mereka yang cabul tiada hentinya berkumandang
disisi telinga Ku See hong diiringi dengusan napas mereka yang memburu.
Tapi perasaan Ku See hong terasa makin terluka, mengikuti
dengusan napas mereka yang memburu serta gelak tertawa mereka
yang jalang, lambat laun luka itu terasa semakin merekah dan
mengucurkan darah. Disatu pihak penuh dengan kegembiraan karena nafsu birahi
yang semakin mendekati puncak kenikmatannya.
Maka dipihak lain penuh dengan penderitaan dan siksaan batin
yang luar biasa. Dua macam perasaan yang berbeda menyolok itupun segera
berlangsung dibalik kabut tebal yang menyelimuti sekitar tempat itu.
Kegembiraan akhirnya berakhir dalam waktu singkat, sepasang
lelaki perempuan itupun telah pergi, pergi dengan membawa
kepuasan napsu yang terlampiaskan..
555 Sebaliknya Ku See hong berada dalam keadaan yang makin
menderita, ia menyum-pah karena ikut menyaksikan adegan
tersebut, adegan yang tak tahu malu, tapi diapun bersyukur,
bersyukur karena orang yang dicintainya...tak sampai... tak
sampai... Tapi ingatan menyeramkan lainnya segera menyelinap kedalam
benaknya, membuat ia merasa tak tenang, dia takut, takut Him J i im. . . .
Tapi apa gunanya" Dia hanya bisa membenci kepada diri sendiri, membenci kepada
diri sendiri yang tak berhasil menolongnya disaat yang tepat ...
Rembulan yang berbentuk sabit telah menongol keluar dari balik awan, tapi
suasana di tempat itu masih terasa remang-remang.
Dibalik remangnya suasana terlintas pula sebuah pemandangan
yang mengenaskan. Angin dingin yang kencang berhembus lewat mengibarkan jubah
panjangnya yang koyak, tanpa terasa seluruh tubuhnya gemetar
keras, tapi sejak merasakan gemetar itu juga, Ku See hong merasa siksaan yang
mengerikan sudan mulai menggerogoti tubuhnya.....
Tiba-tiba..... Ku See hong merasakan datangnya segulung hawa panas yang
muncul dari pusar seakan-akan mendatangkan suatu kekuatan
baginya, tapi hawa panas yang mengalir dalam tubuhnya itu justru membuat
badannya kepanasan seperti dipanggang dibawah api
yang membara. Siksaan semacam ini benar-benar dirasakan sangat dahsyat,
karena munculnya dari dalam dan mendesak keluar.
Ku See-hong merasa darah yang mengalir didalam tubuhnya ikut
mendidih keras ...... 556 Peluh telah mengucur keluar dari beratus-ratus lubang pori-pori diatas badannya,
membuat sekujur tubuhnya basah kuyup bagaikan terguyur air.....
Sepasang matanya melotot besar, wajahnya mengejang keras
menahan siksaan dan penderitaan yang luar biasa.
Semenjak berlatih ilmu sakti Kan kun mi siu ceng khi, meskipun Ku See hong tidak
takut lagi terhadap panas yang membara serta dingin yang membekukan badan, tapi
yang diderita sekarang adalah akibat dari ilmu pukulan Hau kut jian yang amat
keji. Akibatnya, semua manfaat yang dimiliki nya seakan-akan punah
dengan begitu saja, selain tak bisa dipergunakan lagi, malahan keadaannya
bertambah mengenaskan. Sebagaimana diketahui, setiap ilmu sakti yang ada didunia ini
sudah pasti memiliki pula ilmu tandingannya.
Kebetulan sekali ilmu Hau kut jian im kang yang dilatih Ceng Lan hiang justru
merupakan ilmu tandingan bagi ilmu Kan kun mi siu ceng khi tersebut.
Semenjak pertempuran berdarah diatas bukit Soat san dua puluh
tahun berselang, di mana Ceng Lan hiang berhasil mencelakai jiwa Bun ji koan su
Him Ci seng, tiga tahun kemudian dalam dunia
persilatan telah muncul nyanyian "Dendam sejagad" yang menghebohkan.
Munculnya nyanyian tersebut segera mengejutkan Ceng Lan
hiang, dia segera mengetahui kalau Bun ji koan su belum tewas
akibat dari ulahnya tempo hari.
Secara kebetulan pula pada saat itu dia memperoleh kitab pusaka Ban shia
Cinkeng, maka serta merta dia lantas memusatkan
segenap perhatiannya untuk melatih ilmu Hau kut jian hun im kang tersebut.
Bun ji koan su sendiri pun merasa terkesiap sekali setelah
mengetahui kalau Ceng Lan hiang berhasil mendapat kitab pusaka Ban Shia cinkeng,
dia tahu sekalipun segenap ilmu sakti yang
557 tercantum dalam kitab pusaka Cang ciong pit kip berhasil dikuasahi semua, belum
tentu ia sanggup untuk membereskan perempuan itu, maka Bun ji koan su pun tak
pernah pergi mencari Ceng Lan hiang sendiri untuk melakukan pembalasan dendam.
Berbicara soal ilmu silat yang dimiliki Ceng Lan hiang kini, boleh dibilang dia
sudah tiada tandingannya lagi di kolong langit, sebab bukan saja dia telah
berhasil mencuri belajar banyak kepandaian sakti yang tercantum dalam kitab
pusaka Cang ciong pit kip, bahkan dari kitab Ban shia cinkeng pun dia berhasil
mempelajari banyak sekali ilmu silat maha sakti.
Itulah sebabnya kepandaian silat yang di milikinya sekarang
boleh dibilang seluas samudra dan sukar diukur lagi dengan kata-kata.
Sekarang, Ku See hong bukan hanya terkena pukulan Hau kut
jian hun im kang yang dilancarkan Ceng Lan hiang dengan tenaga sebesar lima
bagian saja, bahkan delapan jalan darah penting
ditubuhnya sudah ada tiga diantaranya yang kena tertotok.
Seandainya berganti orang lain, sudah sejak lama ia mampus
secara mengenaskan. Tapi Ku See hong pernah menerima inti kekuatan dari seluruh
badan Bunji koansu, selain itu diapun pernah makan nadi darah
naga bumi Tee liong hiat meh yang merupakan mestika yang langka di dunia ini,
akibatnya seluruh tubuhnya memiliki suatu kekuatan yang melebihi siapapun.
Sayangnya kendatipun demikian, tapi jika dalam tujuh hari racun dinginnya tak
sempat dipunahkan, toh ia bakal tewas juga dalam keadaan yang mengernaskan.
Bukan begitu saja, bahkan dalam tujuh hari tujuh malam ini
setiap hari dia pasti akan merasakan siksaan yang paling keji di kolong langit,
setiap kali selesai merasakan siksaan, berarti
nyawanya selangkah mendekati akhir.
558 Waktu itu, Ku See hong merasakan hawa panas yang berkobar
dalam dadanya makin lama semakin meninggi, penderitaan
semacam itu sungguh tak terlukiskan dengan kata, bahkan makin
lama semakin bertambah dahsyat.
Dalam keadaan seperti ini dia hanya bisa membenci, membenci
ketidak adilan Thian, membenci kekejaman akan terhadap umat
manusia, mengapa ia diberi siksaan dan penderitaan yang begitu hebatnya.
Kematian, memang dialami setiap manusia dan tak mungkin bisa
dihindari, tapi setiap kali Ku See hong teringat akan "kematian", segera timbul
perasaan ngeri, seram dan bergidik dari dalam
hatinya. Apakah dia takut mati"
Tidak, tidak, dia bukan seorang pengecut yang takut mati, sebab itulah jalan
yang harus dilewati oleh setiap orang, hanya
masalahnya cepat atau lambat.
Lantas, apa yang membuatnya merasa takut"
Ia takut karena dendam kesumatnya belum terbalas, suatu cita-
cita seorang pendekar yang belum bisa terwujud.
Oleh karena itu, dia berusaha keras untuk bertarung melawan
malaikat elmaut dan tak ingin membiarkan cengkeraman maut dari malaikat elmaut
berhasil meraih kepala nya.
Apalagi mati atau hidup dari Ku See hong sekarang akan
mempengaruhi pula segala perubahan nasib bagi dunia persilatan dimasa
mendatang... Atau dengan perkataan lain, hawa sesat atau hawa kebenaran
yang bakal menguasahi jagad, semuanya itu tergantung pada mati hidup Kuu See
hong sekarang. Mendadak.. satu ingatan melintai dalam benak Ku See hong,
sedang dia berpikir. 559 ' Ku See hong, wahai Ku See hong, kau tak boleh mati, karena
setelah kau mati bukan saja dendam kesumat tak terbalas, bahkan akan mencelakai
pula adik Ji im, kau tak boleh mati tapi kaupun tak boleh tinggal terus disini,
kau harus menggunakan sisa tenaga yang kau miliki untuk merangkak keluar dari
tempat yang terpencil ini dan beradu nasib, makin jauh semakin baik"
Berpikir sampai disitu, Ku See hong segera bekerja keras untuk merangkak,
menggelinding dan menggunakan apa saja untuk
bergerak meninggalkan tempat itu.
Diapun tak tahu harus merangkak kemana, baginya sekarang
hanyalah meninggalkan tempat itu sejauh jauhnya, makin jauh
semakin baik.. Karena dia telah membayangkan bilamana tinggal disitu kelewat
lama, maka tujuh hari tujuh malam kemudian, dia akan tewas
secara mengerikan disitu, padahal disana kecuali orang-orang Ban shia kau, siapa
pula yang kemudian datang ke tempat itu"
Maka ia ingin merangkak keluar dari sana, bila dapat dijumpai
dengan seseorang, sekalipun dia tahu orang yang dijumpainya
belum tentu bisa menolongnya, paling tidak masih terpampang
harapan baginya untuk emperoleh pertolongan dan pengobatan atas luka yang
dideritanya daripada pasrah pada nasib disitu.
Tindakan semacam ini sesungguhnya tidak ditunjang oleh
sesuatu harapan yang besar, tapi itu lebih baik daripada duduk termenung sambil
menantikan datangnya ajal.
Tapi yang lebih penting lagi adalah dia tak ingin pedang mestika Ang soat kiam
miliknya itu sampai terjatuh ke tangan kaum durjana.
Diam-diam dia telah berkata dalam hati kecilnya, bila di a
berjumpa dengan seseorang dan orang itu adalah seorang dari
golongan pendesar, dia akan menghadiahkan pedang Ang soat kiam tersebut
kepadanya, selain diapun akan menitipkan beberapa
persoalan yang belum dapat diselesaikannya itu untuk dilanjutkan pelaksanaannya.
560 Begitulah, dia menggelinding, merangkak dan bergerak tiada
hentinya kedepan. . . Dalam lelahnya ia merasakan hawa panas yang menyiksa dalam
tubuhnya makin lama semakin pudar sehingga akhirnya lenyap
sama sekali. Kini ia terbaring diatas tanah dengan napas tersengkal-sengkal, peluh telah
membasahi selurun tubuhnya, juga membasahi seluruh permukaan tanah.
oooo0dw0oooo BAB 26 AKAN tetapi, disaat ia sedang beristirahat dengan napas
tersengal itulah, nendadak terasa munculnya segulung hawa dingin yang luar biasa
muncul dari punggung dan pelan-pelan menembusi sekujur tubuhnya, dalam waktu
singkat dia merasakan seluruh
tubuhnya gemetar keras kemudian mengejang kencang.
Seluruh darah yang mengalir didalam tubuhnya seakan-akan
berubah menjadi dingin dan membeku.
Badannya menjadi kaku, sekujur tubuhnya dingin bagaikan salju
dan hanya bisa berbaring dengan kaku seperti sesosok mayat,
sementara napasnya makin lama semakin bertambah sesak.
Walaupun demikian, kesadaran otak Ku See hong masih tetap
utuh seperti sedia kala, dengan memaksakan diri dia berusaha keras untuk menahan
penderitaan akibat menyusutnya badan, tapi dia
Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
tetap nekad, tubuhnya masih saja dicoba untuk merangkak dan
menggulung untuk bergerak ke depan.
Tentu saja gerakannya sekarang tidak secepat tadi, malahan
semakin tak sanggup untuk melanjutkan kembali gerakannya.
Sekarang, Ku See hong sudah merangkak keluar dari balik
tempat yang diliputi kabut, rembulan yang terang menyinari seluruh jagad, tapi
sepasang matanya membelalak besar, biji matanya yang 561
hitam nampak berkerut kecil hingga lebih banyak warna putihnya, lubang hidungnya
mengembang besar pula.......
Wajah yang menyeramkan dan tak terlukiskan dengan kata-kata
ini, ditambah lagi dengan tubuhnya yang penuh noda darah serta rambut yang awut-
awutan kusut membuat tampang pemuda itu
mengerikan sekali. Mungkin bulu roma orang akan berdiri semua bila secara tak
sengaja berjumpa dengannya.
Merangkak, menggelinding .. . .. . dia telah mengerahkan tenaga yang paling
besar untuk berjuang terus, dan ia berhasil merangkak sampai tempat yang amat
jauh. Mendadak.... segulung hawa panas yang aneh sekali lagi muncul
dari dalam pusarnya. Setelah itu hawa dingin yang membekukan menyelimuti setiap
bagian badannya. Panas dingin datang silih berganti .....
Tapi dalam tubuhnya masih terdapat semacam perasaan lain
yang jauh lebih menyiksa, lagi suatu gerakan yang mengalir dan menggeletar
didalam daging dan balik kulit badannya...
Perasaan itu seperti panas dingin, seperti panas, gatal. seperti kaku dan
seperti pula linu. . Tapi kalau dirasakan sungguh-sungguh maka seakan-akan bukan
perasaan panas yang sungguh-sungguh, bukan pula dingin, linu
ataupun sakit. . Pokoknya segala sesuatu perasaan linu, sakit, kaku, pegal serta aneka perasaan
lainnya hampir semuanya dapat dirasakan dalam
tubuhnya. Ada kalanya dia merasa seperti ditusuk-tusuk dengan jarum yang tajam, ada
kalanya juga dia merasa ada beribu-ribu ekor ulat
berbulu yang sedang bergerak-gerak dalam badannya.
562 Penderitaan yang ditimbulkan akibat dari pepaduan antara panas dan dingin yang
datang silih berganti ini kontan saja membuat Ku See hong yang angkuh dan keras
kepala ini tak sanggup menahan
diri lagi, dia merasa kepalanya berat dan kesadarannya berangsur-angsur
menghilang. ' Uaaakk ,..!" akhirnya dia muntah darah segar.
Kebetulan pada waktu itu dia sedang merangkak disisi sebuah
tebing, karena sisa hawa murninya tiba-tiba punah, sekujur
tubuhnya segera berguling kebawah tebing yang tingginya belasan kaki itu
membentur diatas sebatang pohon siong.
Pakaian yang pada dasarnya telah compang-camping tak karuan
kini semakin robek dan hancur tak karuan lagi bentuknya..
Maka diapun menjadi tenang, tidak gemetar lagi, tidak menderita lagi, ia
terkapar dengan tenang. Ditengah keheningan malam yang mencekam, hanya terdengar
suara angin dingin yang berhembus lewat dan menggo-yangkan
ranting pohon, suaranya bagaikan isak tangis yang pedih, dedaunan yang
bergoyang, bagaikan setan iblis yang mementangkau sayap,
segala sesuatunya tampak menyeramkan, mengerikan dan menggidikkan hati... Rembulan yang berbentuk sabit tergantung ditengah awang-
awang, waktu itu menunjukkan kentongan kelima...
Tak lama kemudian, malam pun berakhir dan fajar mulai
menyingsing diufuk sebelah timur.
Sebuah sungai yang tidak begitu lebar membujur dari sebelah
timur dan membentang kebarat, sisi sungai penuh dengan
tumbuhan pohon siong yang besar diselingi aneka bunga dan semak yang permai dan
subur. Tatkala angin berhembus lewat, terendus bau harum yang semerbak.
Dibawah sebuah batang pohon siong raksasa di tepi sungai, saat itu membujur
sesosok bayangan tubuh pemuda yang penuh
berleporan darah, menyoren pedang kuno, berpakaian compang-
563 camping, kulit penuh luka-luka seperti setan dan menyeringai
menyeramkan. Sedemikian seramnya keadaan pemuda itu membuat siapa saja
yang memandangnya akan merasa bergidik menggigil dan bulu
romanya pada bangun berdiri.
Sekalipun dia terbaring tenang di bawah pohon siong, walaupun
dadanya naik turun dengan lemah dan membuktikan kalau dia
belum putus nyawa, tapi jaraknya dengan kematian sudah tak jauh lagi.
Cahaya matahari yang berwarna keemas-emasan telah menembusi awan putih dan memancar keseluruh penjuru dunia.
Ketika sinar matahari yang berwarna ke emas-emasan memancar
diatas air, tampak beberapa ekor ikan berlompatan kian kemari, sungguh suatu
pemandangan alam yang indah permai.
Tiba-tiba... dari arah sebelah timur terdengar suara bentakan
merdu serta suara caci maki yang kotor dan cabul menyusul
kemudian tampak dua sosok bayangan manusia berwarna abu-abu
sedang mengejar sesosok bayangan manusia yang kecil mungil
berbaju biru. Ilmu meringankan tubuh yang dimiliki bayangan manusia
berwarna biru itu nampak sempurna sekali, bagaikan seekor burung yang menembusi
ombak bergerak kian kemari, dengan lincahnya.
Sedangkan dua sosok bayangan manusia yang berada
dibelakangnya, meski ilmu merngankan tubuh mereka amat
sempurna, namun toh mereka gagal untuk menyusul bayangan biru
tersebut. Bayangan ramping berbaju biru itu sungguh lincah gesit dan
cekatan, ia seperti ada maksud untuk mempermainkan kedua orang itu sehingga ilmu
meringankan tubuh nya sama sekali tidak
dikerahkan sepenuhnya. Selama ini dia selalu mempertahankan jaraknya antara beberapa
kaki dari dua orang yang membuntuti di belakangnya, malah ada
564 kalanya dia berpaling sambil bertepuk tangan, ada kalanya pula dia melepaskan
serangkaian pukulan dan tendangan.
Hanya dalam waktu singkat saja, dia telah melepaskan tujuh
delapan buah pukulan ditambah dengan tiga empat buah
tendangban. Dua orang yang membuntuti di belakangnya meski terhitung juga
seorang jago lihay dalam dunia persilatan, sayang orang berbaju biru itu
memiliki gerakan yang cekatan dengan serangan-serangan yang maha dahsyat.
Itulah sebabnya asal kedua orang itu kena diserang olehnya,
niscaya akan dibikin kalang kabut dan terdesak tak karuan, mereka harus bersusah
payah lebih dulu sebelum berhasil memunahkan
ancaman lawan. Menanti mereka menyiapkan serangan balasan yang dahsyat,
manusia berbaju biru itu secara licik segera mengerahkan ilmu
meringankan tubuhnya dan secepat kilat meluncur sejauh beberapa puluh kaki dari
tempat semula ...... Oleh karena itu tak heran kalau dua orang yang berada
dibelakang itu dibuat gusarnya setengah mati dan segera mencaci maki kalang
kabut. Sambil berkejaran sambil bertarung, tak lama kemudian ketiga
orang itu sadah berada lima kaki disamping tubuh Ku See hong.
Tiba-tiba terdengar dua orang yang berada dibelakang itu
mencaci maki dengan parau bagaikan gembrengan bobrok:
'Lonte busuk, bila kau. . .`
Belum selesai ucapan itu, tampak gadis berbaju biru yang berada didepan telah
membentak nyaring. "Anjing busuk, kau pantas dihajar!"
Pinggangnya yang ramping itu mendadak ditekuk lalu meluncur
ke depan secepat kilat, setelah itu secara tiba-tiba berputar satu 565
lingkaran dan berbalik menerjang dua orang yang berada
dibelakangnya. Agaknya dua orang yang berada dibelakang itu tak pernah
menyangka kalau ilmu meringankan tubuh yang dimiliki gadis itu demikian lihaynya
diantara berkelebatnya bayangan biru, tampaklah dua buah ujung bajunya yang
lincah seperti ular berbisa dengan membawa desingan angin tajam langsung
menggulung tiba. Buru-buru kedua orang itu menahan gerak maju mereka dengan
sepenuh tenaga, telapak tangannya didorong ke muka secbepat
kilat dua dgulung tenaga saerangan yang dabhsyat bagaikan
amukan angin puyuh langsung menyambut datangnya serangan
lawan. Ilmu silat yang dimiliki gadis itu memang lihay sekali,
menyaksikan datangnya kedua gulung angin puyuh itu, dia segera tertawa dingin,
mendadak sepasang ujung bajunya diputar dan
dikebaskan ke depan segulung angin pukulan yang maha dahsyat
bagaikan luasnya samudra melalap kedua gulung angin serangan
lawan sehingga lenyap tak berbekas.
Menyusul kemudian tubuhnya berkelebat secara aneh, bagaikan
sukma gentayangan dia menerobos masuk diantara kedua orang itu, sepasang telapak
tangannya yang putih mulus diayunkan ke muka
dan menyerang ke kiri dan kekanan.
'Plook! Plook...!" dua kali benturan nyaring berkumandang memecahkan keheningan,
sepasang pipi kedua orang itu tahu-tahu sudah diperseni dengan tempelengan keras
yang membuat mereka jadi tertegun dan berdiri kaku seperti patung.
Selesai menggaplok kedua orang itu dengan gerakan yang
cekatan si nona baju biru itu melompat mundur lagi sejauh dua kaki, sepasang
matanya yang jeli mengerling sekejap ke sana kemari.
Ketika menjumpai kedua orang itu berdiri termangu disitu,
mendadak ia tertawa cekikikan tangan kanannya segera membereskan rambutnya yang kusut sementara tangan kirinya
dipakai untuk menutupi bibir sendiri.
566 Sikapnya yang lincah, polos tapi binal membuat orang benar-
benar serba salah, menangis tak bisa tertawapun tak dapat.
Gadis berbaju biru itu memang berwajah cantik, rambutnya yang
mulus terurai sebahu, tubuhnya ramping dengan kulit badan yang putih mulus dan
halus, hidungnya mancung, bibirnya kecil mungil, pada hakekat nya dia merupakan
seorang gadis yang cantik
rupawan. Ternyata gadis ini tak lain adalah Im Yan cu yang lincah, polos, hangat tapi
marah atau senangnya tak menentu.
Kiranya ketika dia mewakili Ku See hong menahan sejumlah jago
lihay dari dunia persilatan di kompleks tanah pekuburan yang sepi, karena
serangannya kelewat keji, hal mana menimbulkan kesan
jelek dalam hati Ku See hong sehingga tanpa pamit pemuda itu
telah pergi meninggalkannyar.
Atas kejadian tersebut, hatinya merasa sedih sekali, malah dia sempat menangis
sehari semalam, walaupun demikian, ia masih
saja setiap saat setiap detik memikirkan Ku See hong dan mencari jejaknya.
Tetapi berhubung jejak Ku See hong tak menentu, maka selama
beberapa bulan hasilnya nihil. .
Kendatipun demikian, dia tidak putus asa, dengan penuh
semangat dia menjelajahi seluruh tempat untuk mencari kekasihnya, biar sampai di
ujung langitpun dia bertekad hendak mencarinya
sampai ketemu. Dua orang lelaki yang berdiri di depan Im Yan cu adalah dua
orang lelaki setengah umur yang mengenakan jubah berwarna abu-
abu, perawakan mereka tinggi besar dan kekar, alis matanya tebal matanya besar
dengan sikap yang gagah. Sebetulnya raut wajah mereka mirip antara yang satu dengan
lainnya, satu-satunya perbedaan adalah wajah mereka yang satu
penuh bercambang sedangkan yang lain bersih dan kelimis.
567 Kedua orang ini sama-sama mempunyai nama yang termashur
dalam dunia persilatan, mereka adalah saudara kembar yang di
sebut Kanglam Siang hou (sepasang orang gagah dari Kanglam)
Yang penuh bercambang adalah Pek liun jiu (si tangan geledek)
Hoo kian, sedangkan yang tanpa bercambang adala Sian hong kek
(si angin puyuh) Hoo gi. Sepasang orang gagah dari Kanglam ini masing-masing memiliki
ilmu silat yang sangat lihay, jadi orang jujur dan gagah, mereka tidak pernah
berpikiran licik bahkan dipuji sebagai orang pandai didalam dunia persilatan.
Kanglam Siang hou menganggap diri mereka sebagat jago kelas
satu dalam dunia persilatan, ilmu silat yang dimiliki tentu tiada tandingannya
dikolong langit. Siapa tahu berhadapan dengan Im Yan cu ibaratnya setan kecil
bertemu setan besar, serangan yang dilakukan oleh Im Yan cu itu di kontan saja
membuat mereka jadi tertegun.
Mendadak tendengar Pek liu jiu Hoo Kian yang wajahnya penuh
bercambang bertanya: "Nona kau murid siapa" Ilmu silat apakah yang kau pergunakan untuk menghajar
kami tadi?" Ketika Im Yan cu menyaksikan mereka tidak marah meski kena
terhajar, bahkan mengajukan pertanyaan semacam itu, kontan saja dia tertawa
cekikikan. "Jurus serangan yang barusan ku pergunakan ber nama
tamparan kiri kanan, apakah kalian ingin mencobanya lagi?"
Sembari berkata Im Yan cu segera mementangkan sepasang
telapak tangannya yang putih bersih dan berlagak seakan-akan
hendak melancarkan tubrukan lagi.
"Tunggu dulu nona" buru-buru Sian hong kek Hoo Gi berseru,
"lebih baik kita menerangkan dahulu duduknya persoalan sebelum bertarung mati-
matian." 568 Sekali lagi Im Yan cu tertawa geli menyaksikan cara mereka
berbicara, sambil menarik kembali telapak tangannya, dia berkata sambil tertawa
merdu: "Persoalan apa lagi yang hendak kalian berdua bicarakan" Cepat katakan. ."
'Nona belum menjawah pertanyaan kami, sebenarnya kau murid
siapa?" ujar sitangan geledek Hoo Kian dengan lantang.
Mendadak paras muka Im Yan cu berubah menjadi serius,
katanya dengan bersungguh-sungguh:
'Nonamu adalah muridi dari raja akhirat bagi kaum pria!"
Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Baik, Sian hong kek Hoa Gi maupun Pek lui jiu Hoo Kian kedua-
duanya merupakan jago yang jujur, polos sama sekali tak berakal muslihat, mereka
tidak curiga kalau Im Yan cu sengaja lagi
mempermainkan dirinya mendengar itu segera gumamnya:
`Raja akhirat bagi kaum pria" Raja Akhirat bagi kaum pria" Asing benar nama ini
' Hampir pecah perut Im Yan Cu setelah mendengar ucapan itu
saking gelinya, tapi paras mukanya masih tetap dingin dan kaku, ujarnya sinis:
"Hmm, mengakunya saja kalian Kanglam Siang hou adalah jago-jago yang sudah
setengah abad berkelana dalam dunia persilatan, tak tahunya nama Raja akhirat
bagi kaum pria pun tak pernah
didengar, Huuuuh, kalau tidak btahu katakan sadja tidak tahu,
abuat apa mesti bberlagak" Hmmm, nonamu benar-benar ikut
merasa malu bagi kalian berdua.. .'
Merah padam selembar wajah Kanglam siang hou setelah
mendengar perkataan itu. Dengan suara tergagap buru-buru Pek lui jiu Hou Kian berkata:
"Guru nona pastilan seorang pertapa yang jarang berkelana dalam dunia
persilatan, kami dua bersaudara oenar-benar tidak
mengetahui namanya."
569 Im Yan-cu memang seorang gadis yang suka menggoda orang,
apalagi ketika mengetahui kalau orang yang digodanya sama sekali tidak merasa,
rasa gembiranya berlipat ganda.
Yaa, mungkin didunia ini hanya dia seorang yang mempunyai
watak yang begini aneh yaitu membuat orang lain kebingungan
mencari kegembiraan buat diri sendiri.
Paras muka Im Yan cu yang semula dingin kaku, dengan cepat
berubah menjadi amat santai, ujarnya sambil tertawa dingin.
"Aduuh mak, aku lihat kalian berdua benar-benar bodoh sekali, Raja akhirat bagi
kaum pria tentu saja merupakan perempuan yang khusus membunuh lelaki bodoh macam
kalian, masa dalam dunia persilatan benar-benar terdapat nama seperti ini".
Sekarang Kanglam siang hou baru tahu kalau dia sedang
dibodohi orang, kontan saja hawa amarahnya berkobar.
Dengan suara dalam Pek lui jiu Hoo Kian berseru:
"Nona jadi kau dengaja hendak mempermainkan kami dua
bersaudara" Hari ini kalau aku tidak memberi sedikit pelajaran kepadamu, sulit
rasanya untuk melampias kan rasa benci didalam hatiku"
Im Yan cu mengerutkan dahinya lalu menghela napas sedih:
"Aaaai ..... kalian berdua adalah Kanglam Sianghou yang
termashur, namanya di dalam dunia persilatan, masa dua orang
lelaki hendak mengerubuti seorang perempuan lemah seperti aku"
Aaaai, tahu kalian bakal marah, aku tak akan menerangkan apa
yang dimaksud dengan Raja ahkirat bagi kaum pria itu"
Im Yan cu adalah seorang gadis cantik, selain paras mukanya
cantik menarik, orangnya juga lincah dan menawan hati, terutama sekali bila
sedang tertawa, pada hakekatnya sanggup membetot
sukma siapa saja. Begitu dia tunjukkan wajah yang sedih, diantara kecantikan
wajahnya segera terlihat sikap yang cukup mengibakan hati.
570 Kanglam siang hou memang orang yang jujur dan terbuka, meski
mereka mengagumi kecantikan wajahnya, namun sama sekali tidak
terlintas pikirah jahat. Maka begitu menyaksikan Im Yan cu yang berwajah memelas itu,
Sian Hong kek Hoo Gi segera berkata dengan suara pelan:
"Nona." kami dua bersaudara tak akan menganiaya kau seorang perempuan lemah,
asal barang tersebut kau kembalikan kepada
kami hari ini, urusan pasti akan beres dalam suasana damai"
Mendadak wajah lm Yan cu berubah kembali menjadi dingin
menyeramkan, katanya ketus:
"Kalian berdua benar-benar manusia sombong yang tak tahu
malu, mengapa tidak kalian bayangkan sewaktu kugaplok mulut
kalian barusan tadi" Coba katakan, siapa yang sedang mempermainkan siapa" Hmmm, sanggupkah kalian berbuat
demikian?" Kanglam Siang hou benar-benar dibikin pusing tujuh keliling oleh perubahan sikap
Im Yan cu yang sebentar marah sebentar senang
itu, dengan cepat mereka menduga kalau gadis ini jangan-jangan mengidap penyakit
syaraf... Sekalipun begitu, mereka juga tahu kalau apa yang dikatakan
gadis itu benar, sekalipun mereka berdua turun tangan bersama, belum tentu
lawannya berhasil dikalahkan.
Maka setelah termenung beberapa saat Pek lui jiu Hoo Kian
segera berkata: ' Nona, 'lebih baik kita tak usah membicarakan hal-hal yang tidak berguna, kami
dua bersaudara memohon kepadamu agar suka
mengembalikan barang tersebut kepada kami!'
"Barang apa yang kalian maksudkan?" tanya Im Yan cu sambil tertawa.
"Pedang kecil Jui sim kiam tersebut" sambung Sian hong kek Hoo Gi cepat.
571 Tiba-tiba Im Yan cu merogoh kedalam sakunya dan mengeluarkan sebilah pedang kecil sepanjang tiga inci yang
memancarkar sinar keperak-perakan, diatas pedang tersebut terukir tiga huruf
kecil yang berbunyi: "Jui sim kiam" 'Apakah Pedang kecil ini yang kalian maksudkan?" tanyanya sambil mengayunkan
tangan kanannya. Melihat pedang kecitl itu, si tangan geledek Hoo Krian menjadi girang sekali,
serunya dengan cepat: "Benar-benar, Cepat kau serahkan kepada kam?
Seraya berkata, si tangan geledek Hoo Kian segera membungkukkan pinggang dan siap menerkam kedepan.
Buru-buru Im Yan cu menarik kembali tangan kanannya dan di
sembunyikan kebalik baju lalu katanya:
"Tunggu sebentar, tidak sulit jika kalian menginginkan pedang kecil ini, cuma
kalian berdua harus memenuhi juga dua buah
permintaan ku" "Nona, apa yang harus kami penuhi" Cepat katakan" buru-buru si jago angin puyuh
Hoa Gi berseru. Sekulum senyuman manis segera menghiasi wajah Im Yan cu
sambil mengerling sekejap kearah mereka berdua, katanya dengan suara yang amat
merdu. 'Pertama kalian harus menerangkan dulu asal usul dari pedang
Jui sim kiam itu serta bagaimana cara penggunaannya, kedua kalian harus
membantuku untuk menemu kan seseorang"
Mendengar perkataan itu, paras muka Kanglam Siang hou segera
berubah hebat, Pek lui jiu Hoo Kian mendengus gusar, lalu serunya.
"Nona, maafkan, kami tak bisa memenuhi kedua permintaan
nona itu!" 572 Kontan paras muka Im Yan cu berubah menjadi dingin bagaikan
es, sepasang matanya melotot besar, hawa pembunuhan menyelimuti seluruh wajahnya, keadaannya waktu itu bagaikan
sekuntum bunga mawar yang penuh berduri.
Kanglam Siang hou yang menyaksikan paras muka gadis itu
kontan saja hatinya tergetar keras, segera pikirnya.
"Nona itu sungguh aneh, marah dan gembira silih berganti, perubahannya tak
menentu dan amat mendadak, sebenarnya
permainan busuk apakah yang sedang dia siapkan untuk kami
berdua?" Akhirnya Sian hong kek Hoo Gi menghela napas panjang
katanya: "Tentang permintaan nona yang pertama berhubung kami sudah terlanjur memenuhi
permintaan orang, maka sebagai orang
persilatan yang mementingkan pegang janji, terpaksa kami tak
dapat membocorkan rahasia tersebut, apalagi pemilik pedang Jui sim kiam adalah
bakal majikan kami."
"Sedangkan persoalan yang kedua, kau mengatakan hendak
mencari orang, tolong berilah petunjuk kepada kami siapakah orang itu, agar kami
dapat mempertimbangkannya lebih dulu."
Tiba-tiba Im Yan cu menghela napas sedih.
' Aaaai, tentang soal pertama aku tidak tahupun tak menjadi soal, tapi
permintaanku yang kedua harus kalian penuhi, karena dia
adalah musuh besarku."
"Cuma akuputn tak ingin terlalu memaksa kalian, janganlah bekerja bagiku dengan
membawa perasaan yang tak menentu,
maka aku ingin mengajak kalian berkelahi, jika kalian kalah
ditanganku maka kau harus memenuhi permintaanku itu dan
mencarikan orang itu sampai ketemu, sedangkan pedang Jui sim
kiam ini segera akan kekembalikan kepada kalian"
Pek lui jiu Hoo Kian termenung sebentar kemudian katanya:
573 "Nona, andaikata orang yang hendak kau cari adalah seorang manusia laknat yang
terkutuk dan bejad :noralnya, tanpa syarat kami akan menerima permintaanmu itu
tapi seandainya dia adalah seorang enghiong yang berjiwa pendekar, sekalipun
badan kami harus hancur, jangan harap kami berdua bersedia membantumu'
Diam-diam Im Yan cu merasa kagum sekali atas kebesaran jiwa
serta sifat pendekar dari Kanglam Siang-hou ini."
Tapi di luaran dia masih tetap bersikap dingin dan hambar,
katanya lebih lanjut: "Dia adalah orang jahat, orang berhati busuk, orang yang telah mempermainkan
aku" Menyaksikan paras mukanya yang diliputi emosi, Sian hong kek
Hoo Gi segera menarik wajahnya seraya berkata.
"Nona, harap bkau utarakan dudlu siapa namanyaa mungkin
kami bKanglam siang hou bisa mengetahui watak orang itu yang
sebenarnya. Jika bisa tidak bermusuhan dengan orang, lebih baik jangan
bermusuhan, apalagi kalau tiada masalah yang terlalu besar, jika dapat
diselesaikan lebih baik diselesaikan saja'
Ternyata dalam pembicaraan tadi, secara diam-diam Kanglam
Siang hou telah mengamati perubahan mimik wajah serta nada
pembicaraannya, mereka tahu bahwa orang yang hendak dicari
gadis itu bukanlah seseorang yang memiliki dendam kusumat
dengannya, maka dari itulah mereka bermaksud untuk membujuknya. Tiba-tiba saja paras muka Im Yan cu berubah menjadi lembut
kembali, namun nada suaranya masih tetap dingin dan kaku:
"Aku tak akan membunuhnya, aku hanya akan memunahkan ilmu silatnya agar
sepanjang masa dia bisa mendampingi diriku"
Kanglam siang hou yang mendengarkan perkataan itu segera
merasakan bulu kuduknya pada bangun berdiri.
574 Seperti diketahni, bila seorang yang pandai bersilat kemudian
secara tiba-tiba ilmu silatnya dipunahkan orang, maka hal itu akan dianggapnya
sebagai peristiwa yang paling keji, paling menyedihkan hati dan siksaan hidup
yang lebih mengenaskan dari pada mati.
Dengan suara dalam Pek lui jiu Hoo Kian segera berkata:
"Kita sudah berbincang sekian waktu, tapi kau belum
menyebutkan siapakah nama orang yang hendak kau cari"
Im Yan cu segera tertawa cekikikan, suaranya merdu bagaikan
genta, katanya: "Dia tak lain adalah Leng hun koay seng (sastrawan aneh
bersukma dingin) Ku See hong yang nama besarnya menggetarkan
dunia persilatan pada akhir ini."
Paras muka Kanglam siang hou berubah bebat, jeritnya tertahan:
'Apa" Sastrawan aneh bersukma dingin Ku See hong... "
Menyaksikan paras muka mereka yang terkejut dan tertegun, Im
Yan cu merasa gembira sekali, dia segera tertawa cekikikan.
"Yaa, betul, memang dia! Si sastrawan aneh bersukma dingin Kau See hong, apakah
kalian tidak bersedia mengabulkan?"
"Yaa, kami tidak bersedia menerima permintaanmu itu!" jawab si tangan geledek
Hoo Kian dengan suara lantang.
Sebenarnya Ku See hong baru beberapa bulan termashur dalam
dunia persilatan, tapi berhubung dia adalah muridnya Bun ji koan su yang
merupakan manusia aneh dari dunia persilatan dimasa lalu, ditambah pula begitu
muncul secara beruntun dia membunuh Leng
juan sam kui serta tiga puluhan orang jago persilatan di kompleks tanah
pekuburan, tak heran kalau namanya dengan cepat menanjak setinggi langit.
Padahal semua kejadian itu bukan hasil perbuatan dari Ku See
hong seorang, melainkan hasil karya dari Im Yan cu yang bertangan keji, walaupun
demikian orang persilatan tidak tahu seluk beluk 575
yang sebenarnya, mereka semua mengira pembunuhan tersebut
merupakan hasil karya dari Ku See hong.
Apalagi setelah Ku See hong mendatangi istana Huan mo kiong
di Lam hay pada empat bulan berselang dan secara beruntun
melukai banyak jago lihay dari Huan mo kiong dan berhasil
meloloskan diri dari lima siksaan paling keji dari Huan mo kiong yang tak pernah
bisa dihindari orang lain... peristiwa yang terjadi segera menyebar luas
keseluruh penjuru kolong langit.
Maka nama besar Ku See hong pun menjadi termashur dikolong
langit, orang-orang yang iseng pun memberi julukan Leng hun koay seng (Sastrawan
aneh bersukma dingin) kepadanya.
Berhubung cara kerjanya amat keji, maka dia dinamakan sukma
dingin, sedang asal usulnya yang misterius dan penuh rahasia
membuat dia dijuluki sastrawan aneh.
Maka bila digabungkan menjadi satu terbentuklah nama julukan
baru sastrawan aneh bersukma dingin.
Tapi belakangan ini dalam dunia persilatan muncul lagi seorang manusia yang
lebih termashur dan lebih terkenal namanya daripada Sastrawan aneh bersukma
dingin Ku See hong, dia adalah seorang manusia aneh berkerudung kain warna
warni. Dia bukan hanya seorang diri saja, bahkan empat manusia bengis dan dikenal
sebagai gembong iblis dari pulau Tang cing to pun
Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
takluk dibawah perintahnya.
Konon selain ilmu silatnya tintggi, nama nya pun terkenal, dia selalu
mempergunakan sebilah pedang kecil berwarna perak yang
bertuliskan "Jui sim siau kiam." Sebagai lambangnya.
(Tentang rahasia ini, akan diterangkan di dalam bagian lain dari cerita ini,
terima kasih) Demikianlah, dengan wajah yang dingin dan diliputi hawa napsu
membunuh, Im Yan cu menegur dingin:
"Mengapa kalian tidak meluluskan"'
576 Dengan gusar Pek lui jiu Hoo Kian berteriak keras:
' Dalam dunia persilatan dewasa ini, kecuali pemilik pedang Jui sim kiam dan
sastrawan aneh bersukma dingin Ku See hong, yang
lain boleh dibilang bukan manusia sejati. kami Kanglam Siang hou adalah manusia
yang punya harga diri, kami tak akan mencelakai pendekar-pendekar yang kami
kagumi, sedang mengenai wajah
maupun jejak sastrawan aneh bersukma dingin kamipun tidak tahu menahu, karena
itu apa yang kau minta sukar untuk kami luluskan, sedang Jui Sim kiam adalah
benda milik kami, jika kau tak tahu aturan dan ingin merampas dengan kekerasan,
baiklah, sekakipun tubuh kami harus terkapar dalam genangan darah, kami tetap
bertekad akan beradu jiwa denganmu"
Dengan perkataan itu sudah jelas tercermin sampai dimanakah
kebesaran jiwa Kanglam siang hou...
Diam-diam Im Yan cu mengangguk, dia tahu bahwa kedua orang
ini adalah manusia-manusia gagah yang punya harga diri.
Tapi watak gadis ini memang jauh berbeda dibandingkan dengan
perempuan-perempuan lainnya, dia masih suka binal, suka
membuat onar dan menggoda orang, apalagi jika sedang
menganggur, dia gemar sekali mencari orang untuk diajak berkelahi atau
menggodanya habis-habisan.
Sungguhpun watak semacam itu terasa aneh, tapi oleh karena
sejak kecil ia sudah dididik oleh gurunya dalam perbuatan semacam ini, lama
kelamaan hal itu merupakan suatu kebiasaan baginya.
Paras muka Im Yan cu dingin bagaikan es, setelah tertawa dingin katanya dengan
suara sinis: 'Hmm, dengan mengandalkan kemampuan kalian dua potong
barang rongsokan juga berani berbicara soal ilmu silat dihadapanku.
Hmm!, tidak sulit bila kalian menginginkan kembali pedang Jui sim siau kiam
tersebut, asalkan saja kalian benar-benar memiliki
kepandaian untuk menangkan diriku"
577 Didalam dunia persilatan, Siang hong kek maupun Pek lui jiu
boleh dibilang terhitung juga sebagai manusia yang punya nama, mereka bersabar
selalu selama ini karena mereka dapat melihat
meski gadis yang tak diketahui asal usul nya ini binal dan tak tahu aturan,
namun mereka bukanlah seorang manusia yang berhati
jahat. Akan tetapi setelah dipandang hina oleh lawannya, kontan saja
hawa amarahnya berkobar. Sambil bertekuk pinggang si tangan geledek Hoo Kian melejit ke samping kiri lalu
menerjang maju kedepan. Im Yan cu hanya berdiri tegak sambil menunjukkan wajah sinis,
bibirnya mencibir dengan sikapnya amat santai.
Melihat itu, si Tangan 'geledek semakin naik darah, api amarah merasuk semakin
membara dalam dadanya, sepasang telapak
tangannya yang disilangkan di depan dada langsung diayunkan ke depan.
Segulung angin pukulan yang maha dahsyat dan memekikkan
telinga langsung meluncur ke depan dengan dahsyatnya.
Im Yan cu adalah murid seorang manusia aneh dalam dunia
persilatan dewasa ini, tentu saja dia tak akan memandang sebelah matapun
terhadap ancaman seperti itu melihat terjangan dari si Tangan geledek, tiba-tiba
saja tubuhnya melejit ke samping untuk menghindarkan diri, serta merta serangan
itupun mengenai sasaran yang kosong.
Im Yan cu segera tertawa terkekeh-kekeh dengan suara yang
merdu, serunya: "Anjing besar busuk, lebih baibk kalian maju bdersama saja, kaalau cuma seoranbg
yang bertarung, kurang asyik rasanya!"
Sembari berkata dia bergerak ke muka, sepasang ujung bajunya
tiba-tiba diayunkan ke muka melepaskan ancaman.
-ooo0dw0ooo- 578 Jilid 18 DALAM waktu singkat, seluruh angkasa telah dipenuhi olah
bayangan biru yang menyilaukan mata, dua gulung ujung baju yang membawa deruan
angin dingin itu menyambar ke tubuh si Tangan
geledek dari empat arah delapan penjuru.
Si Tangan geledek Hoo Kian cukup mengetahui betapa
sempurnanya tenaga dalam yang dimiliki perempuan itu, meski
hanya dua buah ujung baju yang lemas, namun dalam
permainannya tak disangkal lagi menyerupai dua bilah pedang yang amat tajam.
Karena itu dia tak berani menyambut dengan keras lawan keras,
tubuhnya yang tinggi besar ikut berputar kencang dan berkelit ke sana kemari.
Pada dasarnya Im Yan cu memang tidak bermaksud untuk
melukai mereka, sambil membentak nyaring tubuhnya bergerak
secepat kilat menyambar si jago angin puyuh, sepasang telapak
tangannya yang putih bersih diayunkan keluar dari balik bajunya dan secara
beruntun melepaskan enam buash pukulan berantai.
Sekalipun serangan itu dilancarkan tidak bersamaan waktunya
namun ketika menca-pai sasarannya seakan-akan berbarengan
saatnya. Hoo Gi berjulukan si jago angin puyuh, ilmu berkelitnya boleh
dibilang menjagoi seluruh dunia persilatan, akan tetapi menghadapi gerakan tubuh
Im Yan cu yang begitu lihay, tanpa terasa hatinya dibuat terkesiap juga.
Dia merasakan pandangan matanya menjadi silau, tahu-tahu
enam buah bayangan telapak tangan pada saat yang hampir
bersamaan telah muncul didepan mata dan mengancam dada, bahu
serta jalan daran penting lainnya.
Selain aneh jurus serangannya, juga lihay tenaga serangannya,
boleh dibilang belum pernah dijumpai sebelumnya.
579 Si jago angin puyuh Hoo Gi merasa amat terperanjat, sepasang
telapak tangannya di angkat dan diputar membentuk satu
lingkarban bayangan teldapak tangan yanag rapat, di kombbinasikan pula dengan perpu-taran pangkal kakinya, seluruh badannya berputar
bagaikan gasingan dan meluncur sembilan depa dari arena.
Sekali lagi si tangan geledek Hoo Kian membentak keras, dengan cepat ia memburu
dari belakang, angin pukulannya yang dahsyat
mengikuti getaran bayangannya segera melancarkan serangan
dahsyat lagi. Dua gulung angin pukulan yang maha dahsyat bagaikan amukan
ombak ditengah samudra langsung menghantam kedepan.
Di belakang kepala Im Yan cu seperti mempunyai mata saja,
baru saja si tangan geledek Hoo Kian melepaskan serangan
mendadak dia melejit kesamping untuk menghindarkan diri, lalu
secepat kilat dia membalikkan badan, sepasang ujung bajunya di ayunkan kemuka
menyongsong datangnya ancaman dari si Tangan
geledek. Anehnya ketika angin pukulan si tangan geledek yang maha
dahsyat itu membentur pada angin lembut yang terpancar ke luar dari balik ujung
baju gadis itu, segera terdengarlah suara ledakan kecil dan kekuatan tersebut
tahu-tahu sudah lenyap tak berbekas.
Mendadak Im Yan cu membentak nyaring, sepasang telapak
tangannya diayunkan kedepan bagaikan sarang laba-laba yang
menyelimuti angkasa, menyusul kemudian badannya melejit enteng diudara dan
melepaskan serangkaian serangan berantai.
Telapak tangannya dipakai untuk menyerang si tangan geledek
Hoa Kian, sedangkan tendangan kakinya menendang si jago angin
puyuh Hoo Gi, kontan saja kedua orang jago itu melompat kekiri dan kekanan
dengan cepat... Selain gerakan tubuhnya cepat, jurus serangannya juga lihay,
pada hakekatnya jarang dijumpai dikolong langit.
580 Si tangan geledek Hoo Kian dan jago angin puyuh Hoo Gi
merupakan dua jago yang berilmu tinggi, begitu menghindarkan diri dari ancaman,
serentak mereka maju menyerang lagi.
Pek lui jiu Hoo Kian dengan melepaskan pukulan-pukulan
dahsyatnya menggencet lawannya habis-habisan, sedangkan Sian
hong kek Hoo Gi mengandalkan ilmu gerakan tubuhnya yang luar
biasa menyerang ke depan sambil melepaskan serangkaian jurus
serangan yang dahsyat ibarat burung elang yarng terbang di
atngkasa. Kerja qsama antara kedrua orang ini benar-benar hebat sekali,
udara serasa dipenuhi angin tajam, pasif dan debu beterbangan
memenuhi angkasa, pertarungan itu berlangsung dengan amat
serunya. Dalam waktu singkat, ke tiga orang itu sudah bertarung
sebanyak tiga empat puluh gebrakan lebih.
Im Yan cu memang terbukti lihay, kendatipun dikerubuti oleh dua orang sekaligus
ia masih tetap tersenyum simpul sambil bergerak kesana kemari:
Tampak ujung bajunya beterbangan terhembus angin, tubuhnya
meliuk-liuk dengan indahnya, semua serangan dilancarkan dengan gerakan yang
indah, seakan-akan bidadari yang baru turun dari
kahyangan saja, meski indah dan lincah namun semua ancamannya
ganas dan mengandung hawa serangan yang dingin merasuk
tulang. Pek lui jiu dan Sian hong kek yang menyerang berulang kali
tanpa hasil lama-kelamaan timbul juga watak berangasannya
bagaikan kerbau terluka, serangan-serangan dilancarkan makin
membabi buta, angin pukulan menderu-deru, hampir semua
ancamannya ganas keji, dan ditujukan kebagian bagian tubuh yang mematikan.
Angin pukulan gelombang demi gelombang berhembus keluar
seperti selapis jaring yang tebal dan rapat, bagaikan gulungan 581
ombak di tengah samudra saja, semua serangan itu meluncur
kedepan dengan amat dahsyatnya.
Begitu menggetarkan sukma keadaannya membuat bati siapapun
merasa gemetar dan ketakutan.
Sepasang telapak tangan Im Yan cu yang putih bersih
melepaskan pukulan demi pukulan dengan tenaga penuh pula, jurus dilawan dengan
jurus, gerakan ditandingi dengan gerakan, hanya dalam waktu singkat segenap
serangan dahsyat dan pukulan keji
yang dilepaskan Pek lui jiu dan Sian hong kek seperti batu yang tercebur ke
tengah samudra saja, setelah masuk ke balik pukulan Im Yan cu, hilang lenyap
tanpa bekas. Dalam waktu singkat, ke tiga orang itu sudah saling bertarung
dua puluh gebrakan lebih.
Padahal selama ini Im Yan cu hanya bermain seenak hatinya
saja, dia enggan melancarkan serangan yang keji dan memati kan, coba kalau bukan
begitu, meski ada empat orang jagoan lihay dari Kanglampun, seluruhnya akan
tewas ditangan Raja akhirat bagi
kaum pria ini. Lama kelamaan, Pek Lui jiu Hoo Kian sudah habis sabarnya, tiba-tiba saja dia
mengeluarkan ilmu pukulannya... pek lui jiu (pukulan geledek).
Telapak tangan kirinya secara tiba-tiba beruban menjadi beribu buah bayangan
telapak tangan yang meluncur keluar seperti
sambaran guntur dan petir,
menggulung dan menyambar menerjang dengan cepatnya.
Akan tetapi tidak nampak desingan angin tajam dibalik ayunan
tangannya itu. Pada saat yang bersamaan inilah mendadak telapak tangan
kanannya digetarkan kemuka seperti getaran gelombang, lalu
secara jitu dan sakti menerobos keluar lewat tengah tengah
lingkaran telapak tangan kirinya.
582 "Blaaammm! Blaaamm... !" seperti guntur yang menggelegar diudara, bergema suara
ledakan yang amat memekikkan telinga.
Selapis hawa pukulan yang tajam dan kuat seperti beribu ekor
kuda yang lari bersama segera meluncur keluar berbareng dengan getaran telapak
tangan kanannya. Pada detik yang bersamaan ketika Hoo Kian melancarkan ilmu
pukulan geledeknya. Sian hong kek Hoo Gi seperti putaran angin puyuh saja
menyelinap kesisi kanan Im Yan cu memanfaatkan peluang yang
sangat baik ini serangan mematikan segera dilancarkan dengan
kecepatan paling tinggi, sementara telapak tangannya melepaskan segulung angin
pukulan yang dahsyat dan berat seperti ambruknya bukit Tay san.
Terkesiap juga Im Yan cu menghadapi ancaman Hoo Kian
dengan pukulan geledeknya, diam-diam ia lantas berpikir:
"Tak kusangka kedua orang ini masih memiliki ilmu silat yang begini aneh dan
sakti." Berpikir demikian, ke lima jari tangan kanannya segera
dipentangkan lebar-lebar, lalu diantara getaran tangannya itu
terpancar keluar lima gulung desingan angin tajam yang dahsyat menghajar pukulan
geledek dari Hoo Kian, kemudian telapak tangan kanannya secepat kilat membuat
pula sebuah gerakan melingkar.
'Blaaammm! Blaaammm! serentetan ledakan keras menggelegar
memecahkan keheningan ...." .
Tenaga pukulan hasil dari serangan Hoo Kian dengan pukulan
geledeknya seketika lenyap tak berbekas.
Berbareng itu pula, telapak tangan kiri Im Yan cu segera
diayunkan ke depan ......
Segulung angin pukulan yang tajam dan dahsyat memekikan
telinga, bagaikan air bah yang menjebolkan tanggul, meluncur ke 583
luar dengan dahsyatnya menyongsong kedatangan angin pukulan
dari Sian hong kek. Im Yan cu tidak berniat untuk melukai mereka, meski tenaga
serangan yang dahsyat tak terkirakan itu mengandung kekuatan
seperti ambruknya sebuah bukit karang, namun ketika membentur
pada tenaga serangan lawan .... "Blaammm!" tenaga pukulan yang semula terhimpun
menjadi satu itu tahu-tahu sudah menyebarkan
diri keempat penjuru, sementara tenaga pukulan yang dilepaskan musuh pun tersapu
lenyap tak membekas pada detik tenaga
pukulan dari Pek lek jiu dan Sian hong kek berhasil dipunahkan tiba-tiba Im -Yan
cu menyelinap kedepan secepat kilat dan berdiri tegak ditengah-tengah mereka
berdua dengan suatu gaya yang aneh.
oooo0dw0oooo BAB 27 SEMENJAK terjun kedalam dunia persilatan, belum pernah Pek lui jiu dan Sian hong
kek menjumpai ilmu silat seaneh dan sesakti apa yang telah dilakukan Im Yan cu
barusan, bagaikan melihat setan di tengah hari saja, untuk sesaat mereka berdua
menjadi tertegun dan berdiri mematung.
Im Yan cu segera tertawa terkekeh-kekeh dengan merdu, tiba-
tiba sepasang lengannya direntangkan dari jari tangannya yang
putih halus segera menari-nari.
Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Plaaak, ploook, plaaak, ploook!'
Serentetan suata tamparan keras bergema memecahkan
keheningan, sepasang pipi Pek lui jiu maupun Sian hong kek tahu-tahu sudah
diperseni dengan delapan buah tempelengan keras oleh Im Yan cu.
Sedemikian kerasnya tamparan itu sehingga kontan saja
membuat kedua orang itu merasakan kepalanya pusing tujuh
keliling dan matanya berkunang-kunang untuk beberapa saat
mereka hanya bisa berdiri tertegun disitu dengan wajah melongo.
584 Selesai memberi hadiah delapan buah tempelengan keras ke atas
wajah kedua orang itu, Im Yan cu melompat mundur sejauh
beberapa kaki ke belakang, karena dia takut mereka lantaran malu menjadi marah
dan meluncarkan serangan belasan.
Ketika sorot matanya dialihkan kembali ke depan, dilihatnya
kedua orang itu masih berdiri termangu ditempat semula, sekulum senyuman manis
tersungging diujung bibirnya, dengan lemah
gemulai dia berjalan ke depan dan menghampiri mereka berdua.
"Heii" tegurnya dengan merdu, kenapa kalian berdua cuma berdiri termangu-mangu
saja" Kepingin dihajar lagi....."
Seraya berkata, tiba-tiba telapak tangan nya diayunkan kembali ke muka.
'Plaaak! Plaaak!" lagi-lagi dua tempelengan keras bersarang telak diatas wajah
mereka berdua. Pek lui jiu dan Sian hong kek masih tetap berdiri termangu
ditempat semula, namun dua titik air mata jatuh berlinang
membasahi wajah mereka, dimana cahaya matahari tampak butiran
air mata mereka bagaikan mutiara meleleh ke bawah.
Sementara itu, Im Yan cu telah melayang kembali ke tempat
semula dengan kecepatan tinggi tapi ketika dilihatnya mereka
mengucurkan air mata, ia menjerit kaget kemudian dia berseru
dengan suara merdu: "Hai, mengapa kalian menangis.." Aaai tahu kalau kalian begitu lemah, tak akan
kutampar kalian!" Seluruh kulit wajah Pek lui jiu Hoo Kian mengejang sangat keras, dengan suara
menahan geram bentaknya: "Bagi seorang lelaki lebih baik dibunuh daripada terhina, sekarang terbukti kami
dua bersaudara kalah ditanganmu, mau
dibunuh mau dicincang terserah pada kehendakmu tapi bila kau
berniat hendak menghina aku, hmm, jangan salahkan kalau kami
akan segera mencaci maki nenek moyangmu tiga turunan."
585 Senyuman yang menghiasi wajah Im Yan cu semakin manis.
"Bagi seoraug lelaki jantan, pria sejati mereka hanya tahu melelehkan darah tak
mengenal mengucurkan air mata, tapi kalian huuhh, baru digaplok berapa kali saja
air mata sudah bercucuran, apa gunanya kau bicarakan soal keberanian lagi"'
"Sekalipun digaplok berapa kali juga tak kenal sakit, kalau tidak percaya aku
akan menggaploknya untuk kalian lihat, aku paling
takut melihat orang lelaki mengucurkan air mata, lebih baik simpan saja air mata
kalian itu..' Seraya berkata dia lantas mengayunkan telapak tangannya dan ..
"Plaaak! Ploook Plaaak! Plook" secara beruntun dia menghajar pipi sampai berapa
puluh kali. Mendadak gadis itu mengaduh sambil menjerit kaget.
"Aduh mak, sakit benar! Sakit benar!"
Sepasang tangannya segera digunakan untuk menutupi mulut
sendiri, lengannya yang berada diluar ujung baju nampak putih
bercahaya dengan sepuluh jari tangannya yang lembut dan berkilat tajam.
Sambil menjerit kesakitan, sepasang matanya yang besar dan jeli itu memandang
kesana kemari dengan manjanya, gerak gerik gadis itu bagaikan seorang anak
perempuan nakal yang begitu polos,
begitu lincah cantik dan menarik.
Waktu itu Pek lui jiu dan Sian hong kek sedang bersedih hati
karena kepandaian silat mereka dikalahkan gadis itu, apa lagi
setelah menyaksikan Im Yan cu yang sangat aneh itu, dua orang
dewasa tersebut benar-benar dibikin menangis tak bisa tertawa pun tak dapat.
Walaupun dalam hati kecil mereka merasa geli sekali, tapi
sebagai orang dewasa yang telah berusia tiga puluh tahun, sudah barang tentu
mereka tak bisa bertindak seperti anak kecil dimana habis menangis lantas
tertawa, itulah sebabnya hawa amarah masih tetap menghiasi raut wajah mereka
berdua. 586 Im Yan cu yang menyaksikan keadaan mereka menangis tak
dapat tertawa pun tak bisa, macam anak kecil yang sedang merasa mendongkol saja,
dengan suara yang manja dia balas berseru. .
' Aku tidak mau, aku tidak mau ...."
Kemudian dia melengos ke arah lain.
Akan tetapi sewaktu sorot matanya yang tajam menatap kearah
sebatang pohon siong empat kaki dihadapan matanya, tanpa terasa ia menjerit
kaget: 'Aduuh .... hei, kalian cepat kemari, coba lihat apakah itu ...?"
Pek lui jiu dan Sian hong kek segera tertawa terbahak-bahak
setelah menyaksikan sikap manja Im Yan cu, tapi mendengar jeritan kaget gadis
tersebut dan sorot matanya dialihkan ke arah depan, serentak mereka berteriak:
'Mayat, ada mayat!' Seraya berkata, Im Yan cu, Pek lui Jiu dan Sian hong kek
bersama-sama menerjang ke depan dengan cepatnya:
Ku See hong masih tergolek di atas tanah dengan punggung
menghadap ke atas, oleh karena itu Im Yan cu sama sekali tak
menyangka kalau mayat yang nampaknya mengerikan itu
sesungguhnya tak lain adalah kekasih yang dicintai dan dirindukan siang dan
malam. Sementara itu Ku See hong terkapar di atas tanah dalam
keadaan kaku, ke empat anggota badannya lurus ke depan dan
sama sekali tiada gejala bernapas, sebab itu mereka mengira
tubuhnya benar-benar adalah sesosok mayat yang telah tak
bernapas. Perlu diketahui, bagi seseorang yang terkena pukulan Hau kut
jian hun im kang, maka dalam mengalami penderitaan dan siksaan untuk pertama
kalinya, hawa murni di dalam tubuh seolah-olah
membuyar yang menyebabkan penderitanya jatuh tak sadarkan diri, 587
keadaan itu bagaikan orang yang putus nyawa saja, sama sekali
tiada dengusan napas. Tapi ketika dia mendusin kembali, maka siksaan yang ke dua
akan segera dialaminya. Im Yan cu, si gembong iblis pembunuh manusia tak berkedip ini
tanpa terasa menghembuskan
juga napas dingin setelah
menyaksikan keadaan dari Ku See hong, katanya dengan pedih:
"Betapa mengenaskannya mayat ini, entah siapakah yang telah melancarkan serangan
sekeji ini"' .. Sian hong kek Hoo Gi turut menghela napas panjang, katanya
dengan sedih: "Engkoh, agaknya dia adalah seorang pemuda, sungguh amat
sayang seorang anak muda harus mengalami nasib yang begini
tragis, setelah kita menjumpainya, marilah kita buatkan sebuah liang kubur dan
menguburnya, kasihan bila mayatnya harus
dibiarkan terbengkalai dengan begitu saja...."
Sepasang mata Pek lui jiu Hoo Kian sedang mengawasi pedang
antik yang tersoren dipunggung Ku See hong tanpa berkedip,
mendengar perkataan dari Sian hong kek, diapun menghela napas
sedih: "Adikku, kalau dilihat dari dandanan sang korban, tampaknya dia adalah seorang
jago yang berilmu sangat tinggi, coba kau lihat pedangnya yang tersoren
dipunggung, bentuknya begitu antik,
sudah pasti Pedang terebut adalah sebilah pedang yang luar biasa.
"Darimana kau bisa mengatakan kalau orang itu berilmu silat sangat tinggi".'
tanya Sian hong kek Hoo Gi.
' Kalau dilihat dari pakaian orang ini serta tubuhnya yang penuh dengan lumpur,
sudah pasti dia telah merangkak sampai disini
sesudah terkena sebuah pukulan yang amat hebat, bila dilihat dari luka yang
dideritanya, sudah pasti luka itu bukan akibat Iuka
bacokan golok atau pedang, melainkan luka akibat gesekan dengan batuan, tapi
kalau luka itu akibat gesekan batu mustahil lukanya 588
begitu parah sehingga hampir sekujur badannya tak ada yang utuh, keadaan ini
sungguh membuat orang merasa bingung an tak habis
mengerti. Sementara mereka berbincang-bincang, Im Yan cu telah
mengawasi pula bayangan punggung Ku See hong dengan lebih
seksama, semakin dilihat hatinya merasa semakin terperanjat,
sebab ia merasa bayangan tubuh orang ini seperti pernah
dikenalinya. Padahal hanya bayangan tubuh Ku See-hong seorang yang paling
berkesan baginya, maka tak terlukiskan rasa terperanjat gadis itu begitu
terbayang akan pemuda tersebut, dia tak berani membayang kan apakah mayat itu
adalah mayatnya, karena dia tahu bahwa dia tak akan sanggup untuk menerima
pukulan batin yang begitu berat.
Sementara itu, Sian hong kek Hoo Gi telah berkata lagi:
'Mari kita geledah sakunya, coba kita lihat jago lihay dari
manakah orang ini, paling tidak kita yang berbuat kebaikan dengan mengabarkan
berita kematian itu kepada mereka"
Tiba tiba Pek lui jiu Hoa Kian membalikkan badan Ku See hong..."
"Haaahhh... "!" jeritan kaget yang memilukan hati segera berkumandang memecahkan
keheningan. Paras muka Im Yan cu berubah menjadi pucat pias seperti
mayat, sekujur badannya gemetar keras dan gontai, yang muncul
dihadapan mereka adalah selembar wajah yang pucat pias seperti mayat tapi dia
memiliki alis mata yang tajam, hidung yang mancung dengan bibir yang tipis namun
memancarkan keteguhan hati.
ditambah pula mukanya yang tajam karena sama sekali tidak
terluka, bukankah orang ini adalah Leng hun koay seng (sastrawan aneh bersukma
dingin) Ku See hong. Sekalipun Im Yan cu berwatak aneh, namun watak tersebut
hanya tercermin dibagian luar wajahnya saja, sedangkan dalam
hatinya tersimpan suatu watak yang baik dan berbelas kasihan.
589 Selain itu, diapun memiliki sifat kewanitaan yang halus, apalagi cintanya kepada
orang yang dicintainya ini sudah merasuk ke tulang sum-sum, bisa dibayang kan
bagaimanakah perasaannya waktu itu.
Bayangan tubuh Ku See hong sudah terukir begitu dalam di hati
kecilnya, telah menempati posisi yang sangat penting, siang malam dia mengembara
menjelajahi tanah perbukitan dan menuruni
lembah yang terjal, tak lain karena dia ingin menemukan pemuda pujaan hatinya
ini. Begitu besar pengharapannya bisa bersua kembali dengan
pemuda itu, mengungkapkan rasa cintanya dan bermesraan
dengannya. Tetapi kenyataan sekarang, ternyata wajah kekasihnya muncul
didepan matanya ternyata sudah berubah menjadi sesosok mayat
yang kaku dan mengenaskan, dalam keadaan seperti ini bayangkan saja bagaimanakah
rasa pedihnya itu" Hampir saja dia jatuh tak sadarkan diri.
Sekarang, dia hampir saja tak percaya dengan apa yang terlihat didepan mata, dia
merasa seolah-olah kejadian tersebut seperti suatu impian buruk, tapi semuanya
merupakan kenyataan, ia memang tidak bernapas, tidak memperlihatkan tanda-tanda
kehidupan. Ketika Pek lui jiu dan Sian hong kek menjumpai paras muka Im
Yan cu berubah menjadi pucat pias dengan tubuh gemetar keras,
mereka mengira gadis ini sudah dibikin terkesiap oleh keadaan
mayat tersebut. Dengan cepat' Sian hong kek Hoo Gi berkata:
' Mari kita segera menggeledah isi sakunya, kemudian cepat-
cepat menguburnya." sembari berkata ia lantas berjongkok dan siap menggeledah
saku Ku See hong. "Jangan sentuh dia!" tiba-tiba Im Yan cu membentak dengan suara agak gemetar.
590 Di tengah bentakan keras, air mata Im Yan cu jatuh berderai
membasahi seluruh wajah nya, tanpa memperdulikan kotornya
badan pemuda itu, ia segera menubruk ke atas badan Ku See hong dan menangis
tersedu-sedu. Untuk sesaat lamanya Pek lui jiu dan sian hong kek dibuat
kebingungan oleh sikap maupun tingkah laku sang gadis yang sama sekali diluar
dugaan itu. Isak tangisnya amat memedihkan hati, suara tangisnya begitu
rendah begitu melukai hati, membuat hati siapapun terasa bergetar keras....
Pek lui jiu dan Sian hong kek semakin kebingungan lagi
dibuatnya setelah menyaksikan gadis itu menangis amat sedih.
"Siapakah pemuda itu" Siapakah dia?"
Siapakah yang bisa membuat gadis cantik yang lincah, polos,
binal dan ugal-ugalan ini menangis sampai begitu sedih dan
memilukan hati ...."
"Nona, siapakah dia?" tak tahan Pek lui jiu Hoo Kian bertanya dengan suara yang
memilukan hati. IM Yan cu menengadah, lalu memandang ke wajah mereka
berdua dengan titik air mata membasahi pipinya.
"Orang yang hendak kucari telah mati .... dia adalah orang yang sedang kucari!'
kata nya sesenggukan. "Apakah maksudmu?" Siau Hoo Gi bertanya lagi dengan perasaan tidak habis
mengerti. "Dia...dia adalah sastrawan aneh bersukma dingin Ku See hong!
jawab Imn Yan cu dengan pedih.
' Apa" Si sastrawan aneh bersukma dingin Ku See hong"
Sastrawan aneh bersukma dingin Ku See hong adalah dia?"
Pek lui jiu dan Sian hong kek merasa amat terperanjat, dari
teriakan tersebut dapat dirasakan bahwa orang yang sesunguhnya 591
mereka hormati tak lain adalah jenasah yang berada didepan mata mereka sekarang.
Dengan suara pedih Im Yan cu berkata lagi:
"Yaa, dialah orangnya, si sastrawan aneh bersukma dingin Ku See hong'
Selesai berteriak, kembali dia menjatuhkan diri keatas badan Ku See hong sambil
menangis tersedu-sedu. Sekarang, Pek lui jiu dan Siang hong kek sudah tahu kalau orang yang harus
mereka carikan atas permintaan dari Im Yan cu tadi, tak lain adalah sastrawan
aneh bersukma dingin Ku See hong, selain itu mereka pun menjadi paham pula apa
sebabnya gadis tersebut berusaha untuk menemukan anak muda itu.
Pendekar sakti yang namanya amat tersohor dalam dunia
persilatan dewasa ini, Sastrawan aneh bersukma dingin Ku See
hong, kini telah berubah menjadi sesosok mayat.
Tanpa terasa titik air mata kembali jatuh berlinang membasahi
wajah Pek lui jiu dan Sian hong kek, mereka tak sanggup menahan rasa sedih
didalam hatinya lagi, karena dalam hati kecil mereka anak muda itu adalah
seorang yang dikagumi dan dihormati.
Suara air selokan yang mengalir lewat terlelap oleh suara isak tangis yang
memilukan hati, dalam waktu singkat sekeliling tempat itu sudah diliputi oleh
selapis kabut kesedihan yang amat memilukan hati.
Mendadak Pek lui jiu Hoo Kian berjongkok dan memegang urat
nadi pada pergelangan tangan kiri, Ku See hong, setelah
diperhatikan dengan seksama, mendadak dengan wajah berseri ia
berteriak: "Nona dia belum mati!"
Mendengar jeritan tersebut, Im Yan cu segera menghentikan
pula isak tangisnya, dengan cepat dia memegang pula urat nadi
Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
592 pada pergelangan tangan kanan Ku See hong, kemudian gadis itu
menjerit kegirangan. Ternyata urat nadi Ku See hong masih memperdengarkan suara
detakan yang amat lirih detakan tersebut meski berdenyut satu kali lipat lebih
cepat daripada orang biasa, namun denyutan tersebut amat lirih sekali. sehingga
kalau tidak diperhatikan dengan seksama, sulit untuk ditemukan dengan pasti.
"Nona, cepat kau salurkan hawa murnimu kedalam tubuhnya
guna membantu peredaran darahnya, coba kita lihat apakah dia
bisa sadarkan diri atau tidak, kemungkinan besar ia sudah terluka oleh semacam
ilmu pukulan yang amat beracun" kata Pek lui jiu Hoo Kian lebih lanjut.
Berada dihadapan kekasihnya, Im Yan cu tidak memperdulikan
soal malu dan kotor lagi, dengan cepat dia menghimpun hawa
murninya lalu membungkukkan badan dengan mulut menempel
mulut dia salurkan hawa murninya melalui mulut Ku See hong
langsung kedalam pusar, setelah itu menyalurkannya mengelilingi delapan nadi
penting dalam tubuhnya. Dengan cepat gadis itu dapat merasakan banyak jalan darah di
dalam tubuh Ku See hong yang tidak berhasil ditembusi oleh hawa murninya itu,
terpaksa dia harus mengganti arah sasaran dengan membawa hawa murni itu berputar
pada dua belas bagian nadi
penting ditubuh bagian atasnya.
Dengan air mata berlinang membasahi pipinya, Im Yan cu
mengawasi paras muka Ku See hong yang pucat pias itu tanpa
berkedip. Mendadak... Kulit wajah Ku See hong yang pucat pias itu tampak mengejang
keras, lalu tubuhnya memperdengarkan suara gemuruh lirih, setelah itu dadanya
mulai bergerak turun, tapi sesaat kemudian telah
berhenti kembali. 593 Im Yan cu berteriak keras, kembali ia membungkukkan badannya
sambil menyalurkan hawa murninya kedalam badan untuk
mengiringi hawa murni yang berada dalam badannya untuk
berputar mengitari seluruh tubuhnya.
Setelah dibantu untuk kedua kalinya oleh himpunan tenaga murni dari Im Yan cu,
Ku See hong benar-benar telah tersadar kembali dari pingsannya.
Pelan-pelan dia membuka matanya kembali, namun paras muka
itu nampak tenang dan berat, seolah-olah sama sekali tidak melihat kalau
disisinya terdapat tiga orang manusia.
Betapa girangnya Im Yan cu ketika menyaksikan Ku See hong
telah sadar kembali dari pingsannya, dengan suara gemetar,
teriaknya: "Engkoh Hong, engkoh Hong, dapatkah melihat diriku?"
Sebagamana diketahui, Ku See hong telah terluka oleh pukulan
Hau kut jian hun im kang yang jahat sehingga kedelapan nadi
pentingnya tersumbat, kemudian tiga buah jalan darahnya ditotok pula oleh tenaga
Im kang yang maha dahsyat, setelah melalui
penyiksaan yang pertamas kali, sebelum mengalami siksaan yang
kedua kali nya dia baru menjadi sadar dengan sendirinya.
Tapi sekarang, oleh bantuan tenaga murni Im Yan cu yang
disalurkan ke dalam tubuhnya dan membantu untuk menembusi
gumpalan darah yang menyumbat ke delapan nadi anehnya, meski
dia telah sadar kembali, tapi selang berapa saat kemudian dia akan jatuh pingsan
kembali, dan pemuda itu akan sadar kembali
menjelang saat penyiksaan yang kedua kalinya.
Dia seperti tidak percaya kalau di hadapannya berdiri seorang
gadis cantik jelita bak bidadari dari kahyangan bibirnya bergetar pelan lalu
berbisik dengan suara lirih:
"Adik Sin, kaukah yang telah datang?"
Ternyata dia mengira Im Yan cu yang berada dihadapannya
sekarang adalah Keng Cin sin yang telah tiada itu:
594 Agak berubah paras muka Im Yan cu setelah mendengar
panggilan, "adik Sin" itu, namun ia berkata pula dengan lirih: ?ngkoh Hong,
akulah yang berada disini aku adalah Im Yan cu!"
Mendengar jawaban tersebut, Ku See hong segera memejamkan
kembali matanya, tapi kemudian membuka matanya lebih lebar dan menatap wajah
nona itu tanpa berkedip, seolah-olah dia sedang
berusapa untuk mengumpulkam kembali kenangan lamanya.
Lewat berapa saat kemudian, dia baru berkata:
'Hmmm, kau adalah Nona Im, Nona Im yang pernah bersua di
kuil Kuno dan tanah pekuburan" '
Walaupun Im Yan cu merasa gemas terhadap Ku See hong yang
dianggapnya tidak mengenal arti cinta, namun setelah menyaksikan keadaan
kekasihnya yang begitu mengenaskan, timbul juga
perasaan pedih dalam hatinya.
Maka dengan suara yang lemah lembut sahutnya dengan suara
lirih: "Engkoh Hong, benar aku adalah Im Yan cu, kau... mengapa kau terluka?"
Agak tercengang juga Ku See hong setelah menyaksikan Im Yan
cu yang di masa lampau selalu ganas dan keji, ternyata kali ini berubah menjadi
lemah lembut. 'Nona Im' ujarnya kemudian. "tempo hari aku orang she Ku telah banyak berhutang
budi kepada mu, aaai...! Sekarang mungkin aku akan berhutang budi lagi kepada
mu, meski budi itu mungkin tak akan terbalas dalam masa hidupku kali ini, namun
di alam baka atau dalam penitisan yang akan datang aku pasti akan
membayarnya..." Im Yan cu merasa amat terkesiap setelah mendengar perkataan
itu, dengan cepat tukasnya:
'Engkoh Hong, kau harus hidup terus, kau tak akan bisa mati ....!'
595 Kembali Ku See hong merasa sedih sekali setelah mendengar
sebutan Engkoh Hong tersebut, sekarang dia merasa Im Yan cu
yang berada dihadapannya sama lembut dan sucinya dengan Keng
Cin sin maupun Him Ji im, terbayang akan Him Ji im yang pernah mengadakan
hubungan suami istri dengannya, ia merasa hatinya
sedih sekali bagaikan diiris-iris dengan pisau tajam, karena gadis itu masih
berada ditempat cabul yang amat berbahaya, itu berarti
setiap detik besar kemungkinannya akan terjadi hal-hal yang tak di nginkan.
"Aa.... adik Im" bisik Ku See hong kemudian dengan sedih, "aku sudah tak berdaya
lagi, aku ingin meninggalkan pesan kepadamu..
." Panggilan Adik Im tersebut, disambut Im Yan cu dengan penuh
kegembiraan, ia dapat merasakan betapa hangat dan mesranya
sebutan itu. Tiba-tiba Ku See hong berpaling kearah Kanglam Siang hou,
kemudian tanyanya lagi: ' Adik Im, siapakah kedua orang saudara ini?"
Selama ini Pek lui-jiu serta Sian hong kek tak pernah berani
memotong pembicaraan mereka ditengah jalan, tapi setelah ditegur oleh Ku See
hong buru-buru mereka berdua menjura.
Ujar Pek lui jiu Hoo Kian dengan rasa hormat:
`Ku sauhiap! aku adalah Pek lui jiu Hoo Kian, sedang dia adalah adikku Sian hong
kek Hoo Gi, kami dua bersaudara sudah lama
mengagumi nama besar sauhiap, sungguh beruntung kita dapat
saling bersua muka pada hari ini ....'.
Kanglam Siang hou mempunyai nama besar yang cukup
termashur didalam dunia persilatan, tentu saja Ku See hong pernah mendengar
tentang nama besar mereka.
Semula dia kuatir kalau kedua orang itu adalah manusia-manusia rendah yang tak
berkepribadian. maka dia bertanya dulu siapa
gerangan mereka, tapi begitu diketahuinya kalau mereka berdua
596 adalah Kanglam Siang hou yang bernama besar dalam dunia
persilatan, agak lega juga hatinya.
Sambil tertawa getir dia lantas berkata:
"Saudara Hoo, harap jangan membuat malu diriku, maaf aku
sedang terluka dan tak bisa memberi hormat, Tak lama lagi, aku orang she Ku akan
meninggalkan dunia ini, kuharap saudara Hoo
berdua jangan membocorkan keadaan yang diderita aku orang she
Ku hari ini kedalam dunia persilatan, atas budi kebaikan tersebut tak akan
kulupakan untuk selamanya"
"Ku sauhiap tak usah kuatir, kami dua bersaudara sudah lama mengagumi
kegagahanmu, tentu saja kami dua bersaudara tak
akan membocorkan apa yang terjadi hari ini. Bila kau ada pesan atau perintah,
harap segera disampaikan biar harus terjun ke lautan api atau mendaki bukit
bergolok, aku tak akan menampik"
Mencorong sinar penuh rasa terimakasih dari balik mata Ku See
hong, pelan-pelan dia mengangguk.
"Sayang sekarang aku orang she Ku sudah terluka ditangan
manusia laknat, kalau tidak sudah pasti aku akan mengajak saudara Hoo sekalian
untuk bersama-sama mengarungi dunia persilatan dan melenyapkan hawa siluman dari
muka bumi' "Engkoh Hong" Im Yan cu segera berbisik, "kau jangan kelewat putus asa,
sebenarnya luka beracun apakah yang telah bersarang ditubuhmu" Sekalipun aku tak
dapat, menyembuhkan, walaupun
badan harus hancur dan ujung langit harus ditempuh, aku pasti
akan berusaha keras untuk mencari obat
mujarab untuk menyembuhkan lukamu itu' Ku See hong menghela napas sedih, beberapa titik air mata jatuh berlinang
membasahi pipinya. ' Adik Im" ia berkata, "aku merasa berterima kasih sekali atas cinta kasihmu,
tapi luka yang kuderita ini tak mungkin bisa
disembuhkan lagi..."
597 "'Engkoh Hong, asal kau mengatakan luka yang kau derita,
suhuku pasti dapat menyembuhkan nya, tapi bisakah kau bertahan selama sepuluh
hari lagi?" kata Im Yan cu dengan nada yakin.
Sekali lagi Ku See hong tertawa getir.
?dik Im, selewatnya enam hari aku bakal berpulang ke alam
baka, mana mungkin bisa bertahan selama sepuluh hari lagi?"
"Aaai...! Lebih baik kuserahkan beberapa persoalan kepadamu dan kau melakukannya
bagiku, mau bukan" Sebelum meninggal,
hanya inilah keinginanku, dan akupun akan menghadiahkan rahasia yang ingin di
ketahui setiap umat persilatan serta benda mestika yang di dam-idamkan setiap
orang kepadamu sebagai rasa terima
kasihku" Air mata bercucuran dengan derasnya membasahi seluruh wajah
Im Yan cu, katanya dengan pedih.
"Sesungguhnya luka apakah yang telah kau derita" Masakah kau sudah tiada harapan
lagi" Katakanlah cepat katakan ... .'.
'Adik Im, kau anggap apakah akupun rela mati dengan begitu
saja?" kata Ku See hong dengan suara yang pedih dan
mengenaskan. Setelah berhenti sejenak, kembali ia menambahkan:
'Dendam berdarah ayah ibuku, dendam guruku serta semua
persoalan yang kualami selama ini, hampir semuanya belum berhasil kucapai,
apakah aku rela berpulang dengan begini saja" Sayang
Thian tidak adil. Dia telah menghendaki aku mengalami jalannya takdir dalam
suasana begini yaaa .... apa lagi yang bisa kulakukan?"
Im Yan cu cukup mengetahui watak dari kekasihnya, dia pun
tahu kalau pemuda tersebut berwatak angkuh. dingin dan keras
kepala, seandainya keadaan tidak kelewat serius, tak mungkin dia akan begini
putus asa sehingga seakan-akan pasrah kepada nasib.
Maka setelah mendengar perkataan itu, hatinya menjadi dingin
separuh... 598 Tapi....sebetulnya ilmu pukulan beracun apakah yang telah
bersarang ditubuhnya, ilmu apakah itu ...."
'Waktu itu Ku See hong sudah hampir jatuh pingsan kembali,
dengan suara yang amat lirih katanya:
' Adik Im, aku telah terkena pukulan Hou kut hian hun im kang
dari Ban shia kau . . . kaucu. . ."
Berbicara sampai disitu, pelan-pelan dia memejamkan matanya
kembali dan terlelap dalam keadaan tak sadarkan diri.
Begitu mendengar disebutnya "Hou kut jian hun im kang" paras muka Im Yan cu, Pek
Kait Perpisahan 1 Tamu Dari Gurun Pasir To Liong Keng Hong Karya Opa Bahala Jubah Kencono Geni 1
Begitu jeritan kaget itu bergema, hawa pedang Ku See hong
telah memarcar keluar ke empat penjuru, kemudian tubuh dan
pedang bersatu pula bersama-sama meluncur ketubuh Ciu heng
thian. Kecepatan gerak tubuhnya begitu cepat sehingga tak terlukiskan dengan kata-kata.
Pada hakekatnya tak bisa dibedakan lagi apakah cahaya itu
adalah cahaya pedang ataukah selapis cahaya bianglala.
537 Ternyata serangan yang dipergunakan olehnya itu adalah ilmu
pedang terbang yang merupakan ilmu pedang paling top di dunia
ini. Mimpipun si pedang ular perak Ciu Heng thian tak pernah
menyangka kalau Ku See hong telah berhasil menguasahi ilmu
pedang terbang yang merupakan kepandaian paling top dalam ilmu pedang tersebut.
Untuk menghindarkan diri jelas tak mungkin lagi, tampaknya Ciu Heng thian yang
berhati kejam dan licik ini segera akan tewas
diujung pedang Hu Thian seng kiam dari Ku See hong ....
Siapa tahu pada saat itulah mendadak terdengar suara bentakan
merdu berkuman-dang memecahkan keheningan, lalu muncul
segulung awan putih didepan tubuh Ciu Heng thian.
Tampak ujung baju berwarna putihnya itu tiba-tiba dikebaskan
kearah depan...... Seketika itu juga Ku See hong merasakan
datangnya begulung angin puyuh yang maha dahsyat menerjang ke
arah dadanya, begitu sakitnya dada yang terkena serangan itt
membuat sisa kekuatan yang dmilikinya segera membuyar.
Apalagi ketika hidungnya mengendus bau harum yang aneh,
segulung tenaga hisapan yang amat keras telah membuat seluruh
tubuhnya tanpa terasa terhisap ke samping.
Terdengar Ku See hong menjerit lengking dengan suara yang
memekikkan telinga. Seluruh tubuhnya berikut pedang Hu thian seng kiam tersebut
segera meluncur ke arah depan dan meluncur ke dalam jurang.
Berbareng itu juga terdengar Him Ji im menjerit dengan suara
yang memilukan hati. "Engkoh Hong, kau..."."
Dengusan tertahan mengakhiri seruan itu, seluruh badan Him Ji
im pelan-pelan terkulai lemas ke atas tanah.
538 Sementara itu jeritan tajam yang memilukan hati dari Ku See
hong telah bergema makin lirih sebelum akhirnya lenyap tak
berbekas ditelan oleh jurang yang dalam.
Ilmu silat yang dimiliki bayangan putih yang berhasil menghajar Ku See hong
hingga tercebur kedalam jurang itu benar-benar luar biasa sekali, dia muncul
bagaikan sambaran sukma gentayangan,
setelah berhasil menghajar Ku See hong, diapun turun tangan
menotok jalan darah Him Ji im, beberapa buah gerakan ini
dilakukan dengan kecepatan luar biasa dan sederhana sekali.
Kepandaian semacam ini, pada hakekatnya dalam dunia
persilatan dewasa ini hanya berapa orang saja yang memilikinya.
Tetapi yang paling mengejutkan lagi adalah orang itu tak lain
adalah seorang nyonya muda yang cantik jelita, usianya antara dua puluh tujuh
delapan tahunan. Perempuan muda itu mengenakan pakaian berwarna putih,
berhidung mancung dan kulit yang putih bersih.
Ketika angin gunung berhembus lewat dan mengibarkan ujung
baju serta rambutnya yang terurai dipunda, ia tak ubahnya seperti bidadari yang
baru turun dari kahyangan.
Kecantikan perempuan muda itu sungguh menggetarkan sukma
siapapun yang melihat nya, sedemikian cantiknya perempuan ini, hampir saja
melebihi kecantikan semua perempuan yang ada
didunia ini yang digabungkan menjadi satu.
Dilihat dari potongan wajahnya itu, siapapun tak akan
menyangka kalau perempuan ini sudah berusia empat puluh
tahunan, bahkan orang pun tak akan menduga kalau perempuan
secantik ini tak lain adalah iblis perempuan paling cabul dikolong langit dewasa
ini... Ban-shia kaucu Ceng Lan-hiang adanya.
Yaa, menilai seseorang memang tak bisa menilai dari paras muka serta potongan
badannya saja. Wajah yang cantik kadang kala justru mempunyai hati yang
busuk dan perbuatan yang memalukan.
539 oooo0dw0oooo BAB 25 SI PEDANG ULAR PERAK Ciu Heng thian, si penginjak salju tanpa
bekas Tham Hun khi serta si cacad langit Nia hun shia tiga orang manusia laknat
berhati keji yang berada dalam arena segera
bersikap hormat setelah menyaksikan kemunculan Ceng Lan hiang
disana, serentak mereka menyembah sambil berseru:
"Kaucu berjaya selalu, dunia persilatan berada dibawah telapak kakimu!"
Suaranya nyaring dan keras sehingga jauh membumbung ke
tengah angkasa .... Setelah suasana menjadi hening kembali, si pedang ular perak
Ciu Heng thian segera tersenyum, kemudian katanya:
"Terima kasih atas kedatangan Ceng kaucu yang tepat pada
waktunya sehingga menolong aku orang she Ciu lolos dari bahaya maut, budi
kebaikan ini tak terlukiskan besarnya, sekalipun badan harus hancur, pasti akan
kubalas budi ini" Dengan sepasang matanya yang jeli dan bening Ban shia Ceng
Lang hiang mengerling sekejap kearah Ciu Heng thian, lalu setelah tertawa
katanya dengan suara yang merdu bagaikan kicauan
burung nuri: "Ciu hu kaucu, kau jangan membuat aku malu, kelihayan ilmu silatmu telah
diketahui setiap orang, hanya waktu itu pikiranmu saja yang lagi bercabang
sehingga kena diketahui oleh bocah keparat itu."
Senyumannya ini benar-benar
menggiurkan hati, begitu mempersonakan hati sehingga siapapun yang melihat senyuman
tersebut pasti akan merasakan sukmanya terasa melayang
meninggalkan raga. 540 Apalagi, suaranya yang merdu merayu cukup membuat orang
menjadi mabuk dan terlena.
Si Penginjak salju tanpa bekas Tham Hun khi dan si Cacad langit Nia Hun shia
yang menyaksikan Ceng Lan hiang cuma tertawa
manis saja terhadap Ciu Heng thian, tanpa memperdulikan mereka, suatu perasaan
yang tak sedap segera menyelimuti perasaan
mereka. Jelas, perasaan tersebut adalah semacam perasaan cemburu...
Sekalipun mereka pernah merasakan kehangatan tubuh Ceng Lan
hiang, walaupun hanya sekali namun kenikmatan yang diterima
mereka tak terlukiskan dengan kata-kata, bahkan setiap saat setiap detik selalu
berkecamuk dalam benak mereka.
Malahan mereka mempunyai pikiran aneh andaikata mereka bisa
diberi kesempatan sekali lagi untuk menikmati kehangatan
tubuhnya, walaupun jiwa harus melayang, merekapun rela.
Oleh karena itulah, setiap orang dalam perkumpulan Ban shia
kau yang sudah pernah merasakan kehangatan tubuh, Ceng Lan
hiang, otomatis akan timbul suatu perasaan cemburu bilamana
mereka saksikan perempuan itu bersikap mesrah terhadap orang
lain. Sebagaimana diketahui, Ceng Lan hiang adalah seorang
perempuan siluman yang paling cabul didunia ini, semua anggota Ban shia kau nya
sedari seorang thamcu sampai orang rendahan,
hampir semuanya telah terpikat olehnya dan rata-rata pernah
mengadakan hubungan suami istri dengannya meski hanya satu
kalipun. Tapi setiap orang yang melakukan hubungan senggama
dengannya, maka tanpa mereka sadari, tenaga hawa panas yang
mereka miliki justru kena terhisap oleh semacam ilmu Im kangnya.
Oleh sebab itu, setiap orang yang telah melakukan senggama
dengannya maka satu jam kemudian, racun dingin yang tersebar
dalam tubuh mereka akan mulai kambuh dan menyebar kedalam
541 peredaran darah mereka, rasanya waktu itu seperti digigit oleh beribu-ribu ekor
semut yang amat ganas dan sakitnya bukan
kepalang. . Jika dalam waktu yang cepat tidak segera memperoleh obat
rahasia bikinanya, maka sang korban segera akan menderita
kesakitan hebat dan tersiksa sampai mati.
Kekejamannya itu benar-benar luar biasa dan menggidikkan hati
siapa pun juga. Sebaliknya bila racun tersebut begitu kambuh maka mereka
mendapat obat penawarnya dari Ceng Lan hiang, sekalipun bahaya racun dingin
menyerang jantung bisa dihindari, tapi dia tak bisa melakukan hubungan senggama
untuk kedua kalinya dengan
perempuan itu. Sebab obat khusus itu justru merupakan pelenyap hawa panas
dari kaum lelaki, bila hawa yang khi dari kaum lelaki sudah punah dan ia nekad
melakukan persenggamaan lagi, akibatnya mereka
akan tewas secara mengerikan.
Cuma kobaran napsu birahi tersebut selalu dimulai oleh Ceng Lan hiang sendiri,
maka siapa pun tak berani mengusiknya bila
perempuan itu belum berhasrat.
Perlu diketahui, ilmu im kang yang cabul dan kejam itu berhasil dipelajari Ceng
Lan hiang dari sejilid kitab pusaka Ban shia cinkeng yang berhasil ditemukan
olehnya bahkan merupakan suatu ilmu
penghisap sari lelaki yang luar biasa hebatnya.
Itulah sebabnya, setiap kali dia selesai melakukan hubungan
dengan kaum pria, tanpa disadari ilmu silatnya menjadi bertambah lihay lagi.
Tentu saja Ceng Lan hiang tidak melepaskan racun dinginnya
yang kejam itu terhadap setiap pria yang mengadakan hubungan
dengannya, bila lelaki itu menarik baginya, dia tidak melepaskan sari racun im
kang tersebut, tapi kalau sebaliknya maka dia pun
menyerang dengan ilmu im-kang itu.
542 Demikianlah, ketika si pedang ular perak Ciu Heng thian
menyaksikan Ceng Lan hiang tertawa manis kepadanya, kontan saja dia dibikin
terbuai dalam lamunan yang tak karuan, kemudian
sambil tertawa nyaring katanya:
"Aku orang she Ciu mengucapkan banyak terima kasih atas
kebaikan kaucu, tapi ilmu silatku tak seberapa, tak mungkin bisa menandingi
seperseratuspun dari kepandaian kaucu"
Sekali lagi Ceng Lan hiang tertawa, suara tertawanya merdu,
wajahnya juga nampak bertambah cantik. terutama sepasang
lesung pipinya yang mungil, benar-benar memper-sonakan hati
orang. Tapi yang paling mengejutkan orang adalah hawa sesat yang
menyelimuti wajahnya yang cantik itu, dia memiliki suatu daya pikat yang sukar
dilawan oleh setiap lelaki, semua pria yang berhadapan dengannya otomatis tunduk
dan terpikat olehnya. Mendadak Ceng Lan hiang melirik sekejap ke arah Him Ji im yang tergeletak
semaput diatas tanah, mendadak wajahnya berubah
hebat, selapis hawa pembunuhan yang menggidikkan hati
menyelimuti seluruh wajahnya, dia segera menegur dengan dingin,
' Apa saja yang dibicarakan Ji im dengan kalian tadi?"
Mendengar pertanyaan itu, si pedang ular perak Ciu Heng thian
merasa terkejut sekali, buru-buru sahutnya:
-ooo0dw0ooo- Jilid 17 "JI IM SIOCIA mungkin kena dihasut oleh keparat she Ku itu, dia hanya bilang tak
mau pulang ke markas besar"
Walaupun Ciu Heng thian mempunyai hubungan gelap dengan
Ceng Lan hiang selama ini, tapi dalam hati kecilnya secara diam-diam ia sangat
mencintai Ji im, apalagi Ceng Lan hiang juga pernah 543
mengungkapkan kepadanya bahwa dia bermaksud untuk menjodohkan Him Ji im kepadanya.
Namun dia pun tahu akan kekejaman dari Ceng Lan hiang, oleh
karena itu dia tak berani melaporkan kata-kata dari Him Ji im yang bermaksud
memutuskan hubungan antara ibu dan anak dengannya.
Paras muka Ceng Lan hiang tetap seram dan menggidikkan hati,
katanya kemudian setelah tertawa dingin:
"Ciu Hu kaucu, sekarang juga kalian turun kedasar jurang dan ambil semua barang
milk keparat sne Ku itu dan bawa kemarkas
besar" Dengan hormat si pedang perak Ciu Heng thian bertanya:
"Kaucu. bagaimana dengan adik Ji im?"
Tiba-tiba Ceng Lan hiang tertawa terkekeh-kekeh.
"Ciu Hu kaucu apa yang kau kuatirkan, heehhh. . . heeehhh. . .
heehh. . . pun kaucu pasti akan memenuhi keinginanmu itu,
sekarang aku hanya bermaksud untuk mengurungnya dalam istana
Leng kiong" Betapa leganya hati si pedang ular perak Ciu Heng thian setelah mendengar
perkataan itu, buru-buru serunya:
"Terima kasih banyak atas kebaikan kaucu'
Sekali lagi Ceng Lan hiang tertawa cekikikan.
"Dia kan putriku sendiri, buat apa kau mesti mengucapkan terima kasih kepadaku"'
Tee hun Thamcu, si penginjak salju tanpa bekas Tham Hun khi
tiba-tiba berkata pula: "Lapor kaucu, Ku See hong memiliki semacam ilmu khikang yang aneh sekali, ilmu
itu sangat lihay dan bagaimanapun kita
melepaskan pukulan dahsyat ke atas tubuhnya, tak pernah
serangan tersebut berhasil membuataya terluka parah, sungguh
beruntung kaucu datang tepat pada waktunya dan menghajarnya
544 hingga terjerumus ke dalam jurang. Tapi aku orang she Tham masih tetap kuatir
kalau nasib keparat itu kelewat baik hingga berhasil lolos dari bahaya maut.
persoalan ini tak boleh terlambat lagi, kita harus segera turun ke dasar jurang
untuk memeriksa mayatnya"
Paras muka Ceng Lan hiang segera berubah menjadi amat tak
sedap dipandang, segera ujarnya dingin.
"Tee Hun thamcu, kau maksudkan dibawah serangan kaucu pun dia masih bisa hidup
lagi?" Bergidik hati si penginjak salju tanpa bektas Tham hun khi
setelah menyaksikan hawa pembunuhan yang menyelimuti raut
wajahnya itu, diam-diam ia menghembuskun napas dingin.
"Aku orang orang she Tham tidak berani" buru-buru katanya tergagap, "hamba cuma
kuatir serangan kaucu kurang ganas
sehingga dia berhasil melarikan diri lagi dari ancaman bahaya maut"
'Kaucu nio-nio" ujar si pedang ular perak Ciu Heng thian pula.
"aku tahu kalau kau telah melepaskan serangan mematikan yang berat terhadap
bocah keparat itu, cuma aku rasa ada sedikit tidak beres"
"Ciu hu kaucu, bagaimana tidak beresnya dengan siasatku ini"'
Ceng Lan hiang bertanya dengan tidak habis mengerti.
Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Sekulum senyuman licik segera tersungging diujung bibir si
pedang ular perak Ciu Heng thian katanya:
' Seharusnya kita bekuk bangsat itu hidup-hidup tolong tanya
kaucu, benarkah kau telah mclepaskan serangan yang mematikan
terhadapnya tadi" 'Moga-moga saja bukan!"
Ceng Lan hiang benar-benar dibikin tidak habis mengerti oleh
sikapnya yang berbicara sok rahasia, segera tanyanya:
"Apa maksud ucapanmu itu"'
' Bukankah keparat she Ku itu mempunyai sebuah bait lagu dan
bait lagu itu menyangkut sejilid kitab pusaka yang maha dahsyat?"
545 Mendengar pertanyaan itu Ceng Len biarg segera tertawa
cekikikan sampai seluruh badaannya bergoyang keras, katanya:
"Ciu Hu kaucu, aku mengira kau hendak membicarakan tentang soal apa, rupanya
tentang masalah tersebut'
Tiba-tiba saja si Pedang ular perak Ciu Heng thian dibikin
terpesona oleh suara tertawa dari Ceng Lan hiang, buru-buru dia bertanya:
"Apakah kaucu sudah tidak maui kitab pusaka Cang ciong pit kip itu lagi?".
Ceng Lan hiang menghela napas sedih.
"Aaaai. . kitab pusaka Cang cing pit kip mungkin saja tidak kumaui lagi, tapi
aku memang ingin membekuknya hidup-hidup."
"Aaaai, tadi aku telah melancarkan serangan dengan ilmu Hau kut jian hun im kang
(ilmu pukulan hawa dingin tulang hancur
sukma cacad), sebesar lima bagian, kendati pun dia memiliki ilmu sakti yang luar
biasa, sulit rasanya untuk meloloskan diri dari ancaman bahaya maut, apalagi
tubuhnya terjatuh kedalam jurang
yang lima ribu kaki dalamnya, mustahil tubuhnya masih bisa tetap utuh'
Tatkala Ciu Heng thian, Tham Hun khi serta Nia Hun shia
mendengar Ceng Lan hiang membicarakan tentang ilmu Hau kut
jian hun im kang, paras muka mereka segera berubah hebat, jelas ilmu pukulan
tersebut merupakan suatu kepandaian yang
mengerikan sekali sehingga mereka sendiripun tidak tahu kalau
kaucu mereka memiliki kepandaian tersebut.
Yaa. didalam kenyataan ilmu pukulan Hau kut jian hun im kang
memang merupakan suatu ilmu pukulan yang amat mengerikan
hati. Ketika Ceng Lan hiang menyaksikan semua orang memandangnya dengan wajah seram dan ketakutan sambil tertawa
terkekeh-kekeh segera serunya:
546 "Ada apa" Aku toh tak akan melancarkan serangan yang
mematikan terhadap orang sendiri, heeehh.... heeehh. . .
Sekali lagi dia perdengarkan suara tertawa cabulnya yang merdu lembut dan
menggun-cangkan sukma setiap orang itu.
Tiba-tiba si Pedang ular perak Ciu Heng thian mendongakkan
kepalanya dan ikut tertawa seram pula dengan suara yang
mengerikan bagaikan lolongan serigala. . .
Paras muka Ceng Lan hiang kontan raja berubah menjadi dingin
menyeramkan begitu mendengar suara tertawa dari Ciu Heng thian, segera tegurnya
ketus: "Apa yang kau tertawakan?"
Si Pedang ular perak Ciu Heng thian menarik kembali suara
tertawanya, lalu berkata dengan hormat:
'Aku mengucapkan selamat atas keberhasilan kaucu memiliki ilmu sinkang tersebut,
sekarang tiada jago dikolong langit yang sanggup menandingi dirimu lagi, bila
teringat kalau saat kita untuk
menguasahi seluruh kolong langit sudan semakin dekat, tentu saja aku tak dapat
membendung rasa girangku didalam hati, itulah
sebabnya aku lantas tertawa terbahak-bahak"
Mendengar itu, sekali lagi Ceng Lan hiang tertawa terkekeh-
kekeh, sedangkan Si pedang ular perak Ciu Heng thian, si penginjak salju tanpa
bekas Tham Hun khi serta si cacad langit Si Hun shia bersama-sama ikut tertawa
keras. Suara tertawa mereka penuh diliputi kejalangan dan kekejian....
Suara tertawa yang penuh keseraman, kekejian itu melengking
menembusi angkasa dan menyebar sampai dimana-mana.
Ditengah gelak tertawa itulah, Ceng Lan hiang berjongkok untuk membopong tubuh
Him Ji im yang pingsan dan segera meluncur ke
bawah bukit. Matahari senja condong kebarat, seluruh angkasa diliputi oleh
cahaya kemerah-merahan. 547 Pemandangan senja yang begitu indah menyelimuti seluruh
jagad dan mendatang kan pula selapis warna yang rawan, senja
kembali telah menjelang tiba.....
Meski matahari senja indah dipandang, tapi hanya singkat
waktunya, tak lama kemudian kesemuanya itu akan lenyap dibalik bukit sebelah
barat sana ... Kemudian kegelapan malam pun menyelimuti seluruh angkasa
.... Angin malam berhembus kencang, mendatangkan perasaan
bergidik bagi siapapun, suasana berubah menjadi menyeramkan
dan mengenaskan ... Didasar jurang yang penuh dengan bebatuan aneh tampak
bayangan manusia bergerak kian kemari, paras muka mereka rata-
rata menunjukkan rasa tercengang yang amat tebal, rupanya
mereka sedang melakukan pemeriksaan secara besar-besaran.
Mendadak, pada saat itulah ....
Pada dasar jurang yang diliputi kabut dan delapan ratus kaki
lebih diudara, disana terdapat sebuah tanah datar lain seluas dua tiga puluh
kaki, berdiri pula sesosok bayangan hitam.
Dia adalah seorang manusia yang sedang menghela napas sedih
tiada hentinya. Helaan napas itu sangat lemah bagaikan suara nyamuk, tapi dari suara helaan
napas tersebut kita dapat merasakan pula betapa
besarnya penderitaan yang sedang dialami nya waktu itu.
Permukaan tanah dimana ia berdiri sekarang penuh dengan noda
darah, sekarang dia hampir berubah menjadi seorang manusia
darah, rambutnya terurai kusut, pakaiannya compang camping,
seluruh badannya penuh luka-luka lecet yang merekah, itulah luka gesekan akibat
terjatuh dari atas puncak setinggi seratus kaki lebih diatas sana.
548 Masih untung saja dia terjatuh disitu, coba bergeser sekali saja ke depan,
niscaya tubuhnya sudah terjerumus ke dalam dasar
jurang yang amat dalam. Sekalipun dia berhasil meloloskan diri dari kehancuran badan,
tapi nasib masih mempermainkan dirinya, ia masih harus merasakan siksaan dan
penderitaan akibat serangan pukulan ilmu im kang yang menyusup ke dalam
tubuhnya. Paras muka Ku See hong waktu itu pucat pias seperti mayat,
wajahnya menyeringai seram, seluruh tubuhnya mengejang keras
saking menahan siksaan dan penderitaan yang luar biasa.
"Bluuk !' terdengar suara lirih bergema.
Dia tidak menggeserkan badannya barang setengah langkah pun,
tubuhnya kembali terjatuh ke tanah, lalu dengan mementang kan
mulutnya bernapas terengah-engah, sepasang matanya berubah
menjadi merah darah. sekalipun waktu itu sedang merasakan suatu penderitaan yang
luar biasa, akan tetapi dia sama sekali tidak mengeluh ataupun merintih.
Hal ini menunjukkan betapa angkuh, keras kepala dan
tangguhnya watak orang ini.
Mendadak... dari atas puncak bukit diatas tanah datar yang
menembusi angkasa itu terdengar suara teriakan seseorang:
'Kaucu cepat kemari! Cepat kemari disini terdapat sebuah tanah datar, mungkin
bangsat itu terjatuh disini"
Pendengaran Ku See hong masih tetap tajam dan cekatan,
betapa terkesiapnya dia setelah mendengar seruan itu, dalam hati kecilnya dia
segera berpekik: "Ooh Ku See hong, wahai Ku See hong, kau harus tabahkan hati, sekarang kau tak
boleh mati ditangan kaum durjana, dendam
kesumat dari ayah ibumu, gurumu, Keng Cin sin... semuanya harus kau balas lebih
dulu kau tak boleh mati dengan begitu saja"
549 Kobaran api dendam yang membara segera mempertahankan
tubuhnya dan menimbul kan kekuatan didalam badannya, sekuat
tenaga tangannya mencengkeram permukaan tanah dan menggelinding ke sisi tanah dasar itu, menggelinding lewat..
Perlu diketahui tanah datar tersebut hanya berada dipunggung
bukit yang berselisih delapan ratus kaki lebih dari dasar jurang atau seratus
kaki lebih dari puncak bukit tersebut. meskipun lebar tanah tiga empat puluh
kaki namun lantaran diliputi kabut yang tebal, ditambah pula suasana malam yang
remang-remang membuat pemandangan disekitar tempat itu bagaikan dalam neraka saja.
Betapapun tajamnya sorot mata seorang jago lihay, jangan harap bisa menyaksikan
pemandangan disekeliling tempat itu dengan
jelas. Baru saja Ku See hong menggulingkan badannya ke belakang
sebuah batu karang, telinganya telah mendengar suara langkan kaki yang lirih
menggema dari dua puluh kaki disekitar sana, lambat laun suara langkah tersebut
semakin mendekati tempat itu dan akhirnya berhenti.
Terdengar seserang berkata dengan suara merdu:
"Ciu Hu kaucu kita tak usah melakukan pemeriksaan lagi"
Dengan perasaan tak habis mengerti si pedang ular perak Ciu
Heng thian segera bertanya:
"Bukankah dengan begitu selama hidup kita tak akan berhasil mendapatkan pedang
Ang soat kiam lagi. . . Apalagi jika bangsat itu belum mampus, entah bagaimana
seramnya akibat dikemudian
hari?" Ceng Lan hiang segera tertawa terkekeh-kekeh setelah
mendengar ucapan itu. "Pedang Ang soat kiam" Kita sudah pasti dapat memperolehnya, Cuma masih ada
urusan penting lainnya yang jauh lebih serius
daripada pedang itu harus diselesaikan lebih dahulu, Mengenai Ku See hong"
Sekarang aku malah berharap dia jangan sampai mati"
550 "Kaucu, mengapa kau tidak mengharapkan dia mati?" tanya si pedang ular perak Ciu
Heng thian keheranan. Ceng Lan hiang segera tertawa.
"Ciu Hu kaucu, kau ini. . . memang benar-benar kebangetan!
Menjumpai persoalan apa saja selalu ingin bertanya sampai jelas, dan kaupun tak
pandai menebak isi hatiku, tampaknya makin lama kau semakin bodoh saja"
Waktu itu Ku See hong dengan memaksakan diri menahan rasa
sakit di seluruh badannya, untuk menghimpun sisa tenaga dalam
yang dimilikinya untuk menjalankan penutupan pernapasan dengan ilmu Ku si tay
hoat, sehingga napasnya sama sekali tak terdengar.
Dalam suasana begini, setiap perkataan mereka dapat didengar
olehnya dengan jelas. Tapi yang membuat dia merasa amat terkesiap bukan ucapan
dari Ceng Lan Hiang, melainkan dia tak menyangka kalau orang
itulah yang disebut Ban shia kaucu Ceng Lan hiang, perempuan
paling cabul dan paling kejam dikolong langit dewasa ini.
Meski dimaki bodoh, ternyata si pedang ular perak Ciu Heng
thian tidak dibikin marah, malahan sambil merendahkan diri
katanya. "Kaucu adalah seorang manusia yang luar biasa, burung hong dari umat manusia,
baik ilmu silat maupun kecerdasannya luar
biasa, setiap patah katamu seakan-akan mengan-dung maksud yang dalam, betul aku
orang she Ciu terhitung manusia pintar, tapi kalau dibandingkan dengan kaucu
maka ibaratnya sinar kunang-kunang
dengan cahaya rembulan, mana mungkin aku bisa bersaing dalam
cahaya" Oleh karena itulah ucapan dari Kaucu semuanya membuat
aku merasa tidak habis mengerti"
Ku See hong tahu kalau ucapan tersebut hanya suatu umpakan
yang rendah dan memalukan dia sama sekali tak menyangka kalau
seorang jagoan yang biasanya bersikap buas dan kejam terhadap
seorang perempuan. 551 Mendadak Ceng Lan hiang tertawa cekikikan, lalu berkata:
"Ucapan dalam hatiku kalau tak ku utarakan tentu saja kau tak bakal tahu,
maksudku Ku See hong telah terkena ilmu pukulan Hau kut jian hun im kang ku,
sekalipun tidak sampai terjatuh ke dalam jurang, tapi akhirnya dia toh tidak
berhasil juga menghindari diri dari siksaan penderitaan yang tak terkirakan
akibat dari serangan yang amat beracun itu.
Berbicara dari dendam kesumat yang terikat antara dia dengan
perkampungan kita, aku tak ingin membiarkan dia mati dengan
begitu saja, melainkan lebih dulu membiarkan dia merasakan
siksaan yang paling kejam di alam semesta sebelum akhirnya
mampus, bukankah cara ini jauh lebih baik lagi?"
Si pedang ular perak Ciu Heng thian sendiripun merupakan
seorang manusia cerdas yang licik dan banyak akal muslihatnya, tentu saja dia
dapat merasakan pula kalau ucapan dari Ceng Lan hiang itu banyak yang bukan
muncul dari hati sejujurnya.
Mendadak dia bertanya: "Kaucu, mengatakan kalau pedang Ang soat kiam sudah pasti dapat kita peroleh,
tapi kalau tidak diketahui dimanakah letak mayatnya, bagaimana mungkin senjata
mestika itu bisa kita peroleh?" ' Terus terang kukatakan kepadamu, Ku See hong telah melarikan diri, Bila kita
lakukan suatu pengejaran secara besar besaran apakah pedang Ang soat kiam
tersebut tidak bisa kita peroleh" Hayo
berangkat, lebih baik kita segera tinggalkan tempat ini, coba kau lihat kabut
yang menyelimuti tempat ini makin lama semakin
bertambah tebal" Tiba-tiba sipedang ular perak C iu Heng thian memohon:
"Kaucu nio-nio, kau pernah mengabulkan permintaanku untuk menjodohkan nona Ji im
kepadaku, mengapa sampai sekarang kau
masih belum bersedia untuk meyerahkan tubuh Ji im kepadaku?"
Ceng Lan hiang segera tertawa jalang.
552 ' Ciu hu kaucu, kau benar-benar seorang manusia yang tak
mengenal puas, kau sudah mendapatkan aku, buat apa kau
menghendaki pula putriku" Hal semacam itu berarti suatu hubungan yang kacau!"
Ku See hong yang secara kebetulan mendengarkan pembicaraan
tersebut benar-benar menyumpah seribu keturunannya, dia tak
menyangka kalau dikolong langit bisa terdapat perempuan yang
begitu tak tahu malu, diam-diam ia lantas bersumpah didalam hati, jika tak dapat
mencincang tubuh nya sehingga hancur berkeping-keping, sampai matipun dia tak
akan mati dengan mata yang
meram.
Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Nasib suhu dan adik Ji im benar-benar tak beruntung" demikian ia berpikir "aku
harus menyelamatkan adik Im dari cengkeraman setan iblis, sekarang ia sudah
menjadi istriku, aku tak boleh
membiarkan dia merasakan penghinaan maupun perbuatan terkutuk
dari siapa pun, sedetik dia masih berada dicengkeraman ibunya
yang cabul, berarti sedikit pula keselamatan jiwanya terancam, jika sampai
terjadi hal-hal yang tak diinginkan, bukankah aku akan
menyesal sepanjang masa...'
Sementara Ku See hong sedang berpikir sampai ke situ,
mendadak terdengar si pedang ular perak Ciu Heng thian telah
berkata lagi sambil tertawa seram:
"Heeehh. . . heeehhh . . . heeehh. . . hubungan kacau apakah, buat hubungan
diantara kita hal tersebut sama sekali tak ada
hubungannya sama sekali."
"Oooh Kaucu nio-nio, kumohon kepadamu berbuatlah baik, disini tiada orang lain,
berikanlah tubuh adik Ji im kepadaku. . . biarlah kami menjadi suami istri, aku
benar-benar sudah tak mampu untuk menahan diri lagi...."
Tak terlukiskan rasa kaget dan terkesiap Ku See hong setelah
mendengar perkataan itu, dia kuatir kalau peristiwa yang
mengenaskan itu benar-benar akan berlangsung didepan mata,
553 sebab bila sampai begitu niscaya dia tak akan sanggup untuk
menahan diri. Yaa, seandainya orang yang dia cintai bahkan sudah pernah
melakukan hubungan suami istri dengannya, bila sampai diperkosa orang lain
dihadapan sendiri maka pukulan batin yang demikian
beratnya itu tak akan sanggup dihadapi oleh siapapun, meski dia adalah seseorang
yang berwatak keras hati sekalipun.
Perasaan Ku See hong saat ini gelisah sekali dan benci, benci
atas diri sendiri yang lemah tak berkekuatan, lemah sehingga tak mampu untuk
melindungi kesetamatan orang yang dicintainya.
Terdengar Ceng Lan hiang tertawa terkekeh-kekeh dengan nada
yang amat jalang, "Aah, kau ini mengapa mesti terburu napsu"
Baik-baiklah menunggu sekian waktu lagi, saat itu aku pasti akan memenuhi
keinginan hatimu itu, sedang sekarang... sekarang aku tak ingin kehilangan
dirimu?" Andaikata Ku See hong tidak mendengar dengan mata kepala
sendiri, dia tidak percaya kalau dikolong langit terdapat perempuan cabul yang
begitu tak tahu malu. Hampir boleh dibilang perempuan itu tak mirip manusia,
melainkan binatang, sebab hanya binatang saja yang bisa berbuat cabul dan tak
tahu malu seperti apa yang dia lakukan sekarang.
Kedengaran si pedang ular perak Ciu Heng thian turut tertawa
terkekeh-kekeh. "Akupun tahu kalau kau tak dapat kehilangan aku, padahal setiap
saat setiap detikpun aku merasa takut kehilangan dirimu pula, heeehhhhh
.....heeehhh.... Menyusul kemudian terdengar suara tertawa cekikikan yang amat
jalang berkumandang disisi telinga Ku See hong.
Suara apakah itu" Jelas merupakau suara tertawa cabul yang
penuh rangsangan napsu. Dalam keadaan demikian, Ku See hong ingin sekali membunuh
dan mencincang sepasang lelaki perempuan yang cabul dan tak
tahu malu itu, tapi sayang dia sudah tak bertenaga lagi, disamping 554
itu perasaan sakit dan penderitaan yang amat hebat telah
menyelimuti pula seluruh tubuhnya.
Dia tahu ilmu pukulan hau kut jian hun im kang merupakan ilmu
pukulan yang terkeji dan paling beracun dikolong langit, siksaan yang kejampun
tak lama akan terasakan diseluruh tubuhnya.
Mendadak terdengar suara cabul dari si pedang ular perak Ciu
Heng thian kembali berkumandang datang:
'Kaucu nio-nio, aku sudah tak kuat untuk menahan diri, mari kita bermain satu
babak dialam terbuka saja"
"Jangan-jangan..." tampik Ceng Lan hiang.
Dibalik kabut putih yang menyelimuti angkasa lamat-lamat
kelihatan ada dua sosok bayangan manusia sedang bergulingan
diatas tanah, akhirnya sepasang lelaki perempuan anjing itu telah melakukan
hubungan senggama dialam terbuka.
Suara tertawa mereka yang cabul tiada hentinya berkumandang
disisi telinga Ku See hong diiringi dengusan napas mereka yang memburu.
Tapi perasaan Ku See hong terasa makin terluka, mengikuti
dengusan napas mereka yang memburu serta gelak tertawa mereka
yang jalang, lambat laun luka itu terasa semakin merekah dan
mengucurkan darah. Disatu pihak penuh dengan kegembiraan karena nafsu birahi
yang semakin mendekati puncak kenikmatannya.
Maka dipihak lain penuh dengan penderitaan dan siksaan batin
yang luar biasa. Dua macam perasaan yang berbeda menyolok itupun segera
berlangsung dibalik kabut tebal yang menyelimuti sekitar tempat itu.
Kegembiraan akhirnya berakhir dalam waktu singkat, sepasang
lelaki perempuan itupun telah pergi, pergi dengan membawa
kepuasan napsu yang terlampiaskan..
555 Sebaliknya Ku See hong berada dalam keadaan yang makin
menderita, ia menyum-pah karena ikut menyaksikan adegan
tersebut, adegan yang tak tahu malu, tapi diapun bersyukur,
bersyukur karena orang yang dicintainya...tak sampai... tak
sampai... Tapi ingatan menyeramkan lainnya segera menyelinap kedalam
benaknya, membuat ia merasa tak tenang, dia takut, takut Him J i im. . . .
Tapi apa gunanya" Dia hanya bisa membenci kepada diri sendiri, membenci kepada
diri sendiri yang tak berhasil menolongnya disaat yang tepat ...
Rembulan yang berbentuk sabit telah menongol keluar dari balik awan, tapi
suasana di tempat itu masih terasa remang-remang.
Dibalik remangnya suasana terlintas pula sebuah pemandangan
yang mengenaskan. Angin dingin yang kencang berhembus lewat mengibarkan jubah
panjangnya yang koyak, tanpa terasa seluruh tubuhnya gemetar
keras, tapi sejak merasakan gemetar itu juga, Ku See hong merasa siksaan yang
mengerikan sudan mulai menggerogoti tubuhnya.....
Tiba-tiba..... Ku See hong merasakan datangnya segulung hawa panas yang
muncul dari pusar seakan-akan mendatangkan suatu kekuatan
baginya, tapi hawa panas yang mengalir dalam tubuhnya itu justru membuat
badannya kepanasan seperti dipanggang dibawah api
yang membara. Siksaan semacam ini benar-benar dirasakan sangat dahsyat,
karena munculnya dari dalam dan mendesak keluar.
Ku See-hong merasa darah yang mengalir didalam tubuhnya ikut
mendidih keras ...... 556 Peluh telah mengucur keluar dari beratus-ratus lubang pori-pori diatas badannya,
membuat sekujur tubuhnya basah kuyup bagaikan terguyur air.....
Sepasang matanya melotot besar, wajahnya mengejang keras
menahan siksaan dan penderitaan yang luar biasa.
Semenjak berlatih ilmu sakti Kan kun mi siu ceng khi, meskipun Ku See hong tidak
takut lagi terhadap panas yang membara serta dingin yang membekukan badan, tapi
yang diderita sekarang adalah akibat dari ilmu pukulan Hau kut jian yang amat
keji. Akibatnya, semua manfaat yang dimiliki nya seakan-akan punah
dengan begitu saja, selain tak bisa dipergunakan lagi, malahan keadaannya
bertambah mengenaskan. Sebagaimana diketahui, setiap ilmu sakti yang ada didunia ini
sudah pasti memiliki pula ilmu tandingannya.
Kebetulan sekali ilmu Hau kut jian im kang yang dilatih Ceng Lan hiang justru
merupakan ilmu tandingan bagi ilmu Kan kun mi siu ceng khi tersebut.
Semenjak pertempuran berdarah diatas bukit Soat san dua puluh
tahun berselang, di mana Ceng Lan hiang berhasil mencelakai jiwa Bun ji koan su
Him Ci seng, tiga tahun kemudian dalam dunia
persilatan telah muncul nyanyian "Dendam sejagad" yang menghebohkan.
Munculnya nyanyian tersebut segera mengejutkan Ceng Lan
hiang, dia segera mengetahui kalau Bun ji koan su belum tewas
akibat dari ulahnya tempo hari.
Secara kebetulan pula pada saat itu dia memperoleh kitab pusaka Ban shia
Cinkeng, maka serta merta dia lantas memusatkan
segenap perhatiannya untuk melatih ilmu Hau kut jian hun im kang tersebut.
Bun ji koan su sendiri pun merasa terkesiap sekali setelah
mengetahui kalau Ceng Lan hiang berhasil mendapat kitab pusaka Ban Shia cinkeng,
dia tahu sekalipun segenap ilmu sakti yang
557 tercantum dalam kitab pusaka Cang ciong pit kip berhasil dikuasahi semua, belum
tentu ia sanggup untuk membereskan perempuan itu, maka Bun ji koan su pun tak
pernah pergi mencari Ceng Lan hiang sendiri untuk melakukan pembalasan dendam.
Berbicara soal ilmu silat yang dimiliki Ceng Lan hiang kini, boleh dibilang dia
sudah tiada tandingannya lagi di kolong langit, sebab bukan saja dia telah
berhasil mencuri belajar banyak kepandaian sakti yang tercantum dalam kitab
pusaka Cang ciong pit kip, bahkan dari kitab Ban shia cinkeng pun dia berhasil
mempelajari banyak sekali ilmu silat maha sakti.
Itulah sebabnya kepandaian silat yang di milikinya sekarang
boleh dibilang seluas samudra dan sukar diukur lagi dengan kata-kata.
Sekarang, Ku See hong bukan hanya terkena pukulan Hau kut
jian hun im kang yang dilancarkan Ceng Lan hiang dengan tenaga sebesar lima
bagian saja, bahkan delapan jalan darah penting
ditubuhnya sudah ada tiga diantaranya yang kena tertotok.
Seandainya berganti orang lain, sudah sejak lama ia mampus
secara mengenaskan. Tapi Ku See hong pernah menerima inti kekuatan dari seluruh
badan Bunji koansu, selain itu diapun pernah makan nadi darah
naga bumi Tee liong hiat meh yang merupakan mestika yang langka di dunia ini,
akibatnya seluruh tubuhnya memiliki suatu kekuatan yang melebihi siapapun.
Sayangnya kendatipun demikian, tapi jika dalam tujuh hari racun dinginnya tak
sempat dipunahkan, toh ia bakal tewas juga dalam keadaan yang mengernaskan.
Bukan begitu saja, bahkan dalam tujuh hari tujuh malam ini
setiap hari dia pasti akan merasakan siksaan yang paling keji di kolong langit,
setiap kali selesai merasakan siksaan, berarti
nyawanya selangkah mendekati akhir.
558 Waktu itu, Ku See hong merasakan hawa panas yang berkobar
dalam dadanya makin lama semakin meninggi, penderitaan
semacam itu sungguh tak terlukiskan dengan kata, bahkan makin
lama semakin bertambah dahsyat.
Dalam keadaan seperti ini dia hanya bisa membenci, membenci
ketidak adilan Thian, membenci kekejaman akan terhadap umat
manusia, mengapa ia diberi siksaan dan penderitaan yang begitu hebatnya.
Kematian, memang dialami setiap manusia dan tak mungkin bisa
dihindari, tapi setiap kali Ku See hong teringat akan "kematian", segera timbul
perasaan ngeri, seram dan bergidik dari dalam
hatinya. Apakah dia takut mati"
Tidak, tidak, dia bukan seorang pengecut yang takut mati, sebab itulah jalan
yang harus dilewati oleh setiap orang, hanya
masalahnya cepat atau lambat.
Lantas, apa yang membuatnya merasa takut"
Ia takut karena dendam kesumatnya belum terbalas, suatu cita-
cita seorang pendekar yang belum bisa terwujud.
Oleh karena itu, dia berusaha keras untuk bertarung melawan
malaikat elmaut dan tak ingin membiarkan cengkeraman maut dari malaikat elmaut
berhasil meraih kepala nya.
Apalagi mati atau hidup dari Ku See hong sekarang akan
mempengaruhi pula segala perubahan nasib bagi dunia persilatan dimasa
mendatang... Atau dengan perkataan lain, hawa sesat atau hawa kebenaran
yang bakal menguasahi jagad, semuanya itu tergantung pada mati hidup Kuu See
hong sekarang. Mendadak.. satu ingatan melintai dalam benak Ku See hong,
sedang dia berpikir. 559 ' Ku See hong, wahai Ku See hong, kau tak boleh mati, karena
setelah kau mati bukan saja dendam kesumat tak terbalas, bahkan akan mencelakai
pula adik Ji im, kau tak boleh mati tapi kaupun tak boleh tinggal terus disini,
kau harus menggunakan sisa tenaga yang kau miliki untuk merangkak keluar dari
tempat yang terpencil ini dan beradu nasib, makin jauh semakin baik"
Berpikir sampai disitu, Ku See hong segera bekerja keras untuk merangkak,
menggelinding dan menggunakan apa saja untuk
bergerak meninggalkan tempat itu.
Diapun tak tahu harus merangkak kemana, baginya sekarang
hanyalah meninggalkan tempat itu sejauh jauhnya, makin jauh
semakin baik.. Karena dia telah membayangkan bilamana tinggal disitu kelewat
lama, maka tujuh hari tujuh malam kemudian, dia akan tewas
secara mengerikan disitu, padahal disana kecuali orang-orang Ban shia kau, siapa
pula yang kemudian datang ke tempat itu"
Maka ia ingin merangkak keluar dari sana, bila dapat dijumpai
dengan seseorang, sekalipun dia tahu orang yang dijumpainya
belum tentu bisa menolongnya, paling tidak masih terpampang
harapan baginya untuk emperoleh pertolongan dan pengobatan atas luka yang
dideritanya daripada pasrah pada nasib disitu.
Tindakan semacam ini sesungguhnya tidak ditunjang oleh
sesuatu harapan yang besar, tapi itu lebih baik daripada duduk termenung sambil
menantikan datangnya ajal.
Tapi yang lebih penting lagi adalah dia tak ingin pedang mestika Ang soat kiam
miliknya itu sampai terjatuh ke tangan kaum durjana.
Diam-diam dia telah berkata dalam hati kecilnya, bila di a
berjumpa dengan seseorang dan orang itu adalah seorang dari
golongan pendesar, dia akan menghadiahkan pedang Ang soat kiam tersebut
kepadanya, selain diapun akan menitipkan beberapa
persoalan yang belum dapat diselesaikannya itu untuk dilanjutkan pelaksanaannya.
560 Begitulah, dia menggelinding, merangkak dan bergerak tiada
hentinya kedepan. . . Dalam lelahnya ia merasakan hawa panas yang menyiksa dalam
tubuhnya makin lama semakin pudar sehingga akhirnya lenyap
sama sekali. Kini ia terbaring diatas tanah dengan napas tersengkal-sengkal, peluh telah
membasahi selurun tubuhnya, juga membasahi seluruh permukaan tanah.
oooo0dw0oooo BAB 26 AKAN tetapi, disaat ia sedang beristirahat dengan napas
tersengal itulah, nendadak terasa munculnya segulung hawa dingin yang luar biasa
muncul dari punggung dan pelan-pelan menembusi sekujur tubuhnya, dalam waktu
singkat dia merasakan seluruh
tubuhnya gemetar keras kemudian mengejang kencang.
Seluruh darah yang mengalir didalam tubuhnya seakan-akan
berubah menjadi dingin dan membeku.
Badannya menjadi kaku, sekujur tubuhnya dingin bagaikan salju
dan hanya bisa berbaring dengan kaku seperti sesosok mayat,
sementara napasnya makin lama semakin bertambah sesak.
Walaupun demikian, kesadaran otak Ku See hong masih tetap
utuh seperti sedia kala, dengan memaksakan diri dia berusaha keras untuk menahan
penderitaan akibat menyusutnya badan, tapi dia
Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
tetap nekad, tubuhnya masih saja dicoba untuk merangkak dan
menggulung untuk bergerak ke depan.
Tentu saja gerakannya sekarang tidak secepat tadi, malahan
semakin tak sanggup untuk melanjutkan kembali gerakannya.
Sekarang, Ku See hong sudah merangkak keluar dari balik
tempat yang diliputi kabut, rembulan yang terang menyinari seluruh jagad, tapi
sepasang matanya membelalak besar, biji matanya yang 561
hitam nampak berkerut kecil hingga lebih banyak warna putihnya, lubang hidungnya
mengembang besar pula.......
Wajah yang menyeramkan dan tak terlukiskan dengan kata-kata
ini, ditambah lagi dengan tubuhnya yang penuh noda darah serta rambut yang awut-
awutan kusut membuat tampang pemuda itu
mengerikan sekali. Mungkin bulu roma orang akan berdiri semua bila secara tak
sengaja berjumpa dengannya.
Merangkak, menggelinding .. . .. . dia telah mengerahkan tenaga yang paling
besar untuk berjuang terus, dan ia berhasil merangkak sampai tempat yang amat
jauh. Mendadak.... segulung hawa panas yang aneh sekali lagi muncul
dari dalam pusarnya. Setelah itu hawa dingin yang membekukan menyelimuti setiap
bagian badannya. Panas dingin datang silih berganti .....
Tapi dalam tubuhnya masih terdapat semacam perasaan lain
yang jauh lebih menyiksa, lagi suatu gerakan yang mengalir dan menggeletar
didalam daging dan balik kulit badannya...
Perasaan itu seperti panas dingin, seperti panas, gatal. seperti kaku dan
seperti pula linu. . Tapi kalau dirasakan sungguh-sungguh maka seakan-akan bukan
perasaan panas yang sungguh-sungguh, bukan pula dingin, linu
ataupun sakit. . Pokoknya segala sesuatu perasaan linu, sakit, kaku, pegal serta aneka perasaan
lainnya hampir semuanya dapat dirasakan dalam
tubuhnya. Ada kalanya dia merasa seperti ditusuk-tusuk dengan jarum yang tajam, ada
kalanya juga dia merasa ada beribu-ribu ekor ulat
berbulu yang sedang bergerak-gerak dalam badannya.
562 Penderitaan yang ditimbulkan akibat dari pepaduan antara panas dan dingin yang
datang silih berganti ini kontan saja membuat Ku See hong yang angkuh dan keras
kepala ini tak sanggup menahan
diri lagi, dia merasa kepalanya berat dan kesadarannya berangsur-angsur
menghilang. ' Uaaakk ,..!" akhirnya dia muntah darah segar.
Kebetulan pada waktu itu dia sedang merangkak disisi sebuah
tebing, karena sisa hawa murninya tiba-tiba punah, sekujur
tubuhnya segera berguling kebawah tebing yang tingginya belasan kaki itu
membentur diatas sebatang pohon siong.
Pakaian yang pada dasarnya telah compang-camping tak karuan
kini semakin robek dan hancur tak karuan lagi bentuknya..
Maka diapun menjadi tenang, tidak gemetar lagi, tidak menderita lagi, ia
terkapar dengan tenang. Ditengah keheningan malam yang mencekam, hanya terdengar
suara angin dingin yang berhembus lewat dan menggo-yangkan
ranting pohon, suaranya bagaikan isak tangis yang pedih, dedaunan yang
bergoyang, bagaikan setan iblis yang mementangkau sayap,
segala sesuatunya tampak menyeramkan, mengerikan dan menggidikkan hati... Rembulan yang berbentuk sabit tergantung ditengah awang-
awang, waktu itu menunjukkan kentongan kelima...
Tak lama kemudian, malam pun berakhir dan fajar mulai
menyingsing diufuk sebelah timur.
Sebuah sungai yang tidak begitu lebar membujur dari sebelah
timur dan membentang kebarat, sisi sungai penuh dengan
tumbuhan pohon siong yang besar diselingi aneka bunga dan semak yang permai dan
subur. Tatkala angin berhembus lewat, terendus bau harum yang semerbak.
Dibawah sebuah batang pohon siong raksasa di tepi sungai, saat itu membujur
sesosok bayangan tubuh pemuda yang penuh
berleporan darah, menyoren pedang kuno, berpakaian compang-
563 camping, kulit penuh luka-luka seperti setan dan menyeringai
menyeramkan. Sedemikian seramnya keadaan pemuda itu membuat siapa saja
yang memandangnya akan merasa bergidik menggigil dan bulu
romanya pada bangun berdiri.
Sekalipun dia terbaring tenang di bawah pohon siong, walaupun
dadanya naik turun dengan lemah dan membuktikan kalau dia
belum putus nyawa, tapi jaraknya dengan kematian sudah tak jauh lagi.
Cahaya matahari yang berwarna keemas-emasan telah menembusi awan putih dan memancar keseluruh penjuru dunia.
Ketika sinar matahari yang berwarna ke emas-emasan memancar
diatas air, tampak beberapa ekor ikan berlompatan kian kemari, sungguh suatu
pemandangan alam yang indah permai.
Tiba-tiba... dari arah sebelah timur terdengar suara bentakan
merdu serta suara caci maki yang kotor dan cabul menyusul
kemudian tampak dua sosok bayangan manusia berwarna abu-abu
sedang mengejar sesosok bayangan manusia yang kecil mungil
berbaju biru. Ilmu meringankan tubuh yang dimiliki bayangan manusia
berwarna biru itu nampak sempurna sekali, bagaikan seekor burung yang menembusi
ombak bergerak kian kemari, dengan lincahnya.
Sedangkan dua sosok bayangan manusia yang berada
dibelakangnya, meski ilmu merngankan tubuh mereka amat
sempurna, namun toh mereka gagal untuk menyusul bayangan biru
tersebut. Bayangan ramping berbaju biru itu sungguh lincah gesit dan
cekatan, ia seperti ada maksud untuk mempermainkan kedua orang itu sehingga ilmu
meringankan tubuh nya sama sekali tidak
dikerahkan sepenuhnya. Selama ini dia selalu mempertahankan jaraknya antara beberapa
kaki dari dua orang yang membuntuti di belakangnya, malah ada
564 kalanya dia berpaling sambil bertepuk tangan, ada kalanya pula dia melepaskan
serangkaian pukulan dan tendangan.
Hanya dalam waktu singkat saja, dia telah melepaskan tujuh
delapan buah pukulan ditambah dengan tiga empat buah
tendangban. Dua orang yang membuntuti di belakangnya meski terhitung juga
seorang jago lihay dalam dunia persilatan, sayang orang berbaju biru itu
memiliki gerakan yang cekatan dengan serangan-serangan yang maha dahsyat.
Itulah sebabnya asal kedua orang itu kena diserang olehnya,
niscaya akan dibikin kalang kabut dan terdesak tak karuan, mereka harus bersusah
payah lebih dulu sebelum berhasil memunahkan
ancaman lawan. Menanti mereka menyiapkan serangan balasan yang dahsyat,
manusia berbaju biru itu secara licik segera mengerahkan ilmu
meringankan tubuhnya dan secepat kilat meluncur sejauh beberapa puluh kaki dari
tempat semula ...... Oleh karena itu tak heran kalau dua orang yang berada
dibelakang itu dibuat gusarnya setengah mati dan segera mencaci maki kalang
kabut. Sambil berkejaran sambil bertarung, tak lama kemudian ketiga
orang itu sadah berada lima kaki disamping tubuh Ku See hong.
Tiba-tiba terdengar dua orang yang berada dibelakang itu
mencaci maki dengan parau bagaikan gembrengan bobrok:
'Lonte busuk, bila kau. . .`
Belum selesai ucapan itu, tampak gadis berbaju biru yang berada didepan telah
membentak nyaring. "Anjing busuk, kau pantas dihajar!"
Pinggangnya yang ramping itu mendadak ditekuk lalu meluncur
ke depan secepat kilat, setelah itu secara tiba-tiba berputar satu 565
lingkaran dan berbalik menerjang dua orang yang berada
dibelakangnya. Agaknya dua orang yang berada dibelakang itu tak pernah
menyangka kalau ilmu meringankan tubuh yang dimiliki gadis itu demikian lihaynya
diantara berkelebatnya bayangan biru, tampaklah dua buah ujung bajunya yang
lincah seperti ular berbisa dengan membawa desingan angin tajam langsung
menggulung tiba. Buru-buru kedua orang itu menahan gerak maju mereka dengan
sepenuh tenaga, telapak tangannya didorong ke muka secbepat
kilat dua dgulung tenaga saerangan yang dabhsyat bagaikan
amukan angin puyuh langsung menyambut datangnya serangan
lawan. Ilmu silat yang dimiliki gadis itu memang lihay sekali,
menyaksikan datangnya kedua gulung angin puyuh itu, dia segera tertawa dingin,
mendadak sepasang ujung bajunya diputar dan
dikebaskan ke depan segulung angin pukulan yang maha dahsyat
bagaikan luasnya samudra melalap kedua gulung angin serangan
lawan sehingga lenyap tak berbekas.
Menyusul kemudian tubuhnya berkelebat secara aneh, bagaikan
sukma gentayangan dia menerobos masuk diantara kedua orang itu, sepasang telapak
tangannya yang putih mulus diayunkan ke muka
dan menyerang ke kiri dan kekanan.
'Plook! Plook...!" dua kali benturan nyaring berkumandang memecahkan keheningan,
sepasang pipi kedua orang itu tahu-tahu sudah diperseni dengan tempelengan keras
yang membuat mereka jadi tertegun dan berdiri kaku seperti patung.
Selesai menggaplok kedua orang itu dengan gerakan yang
cekatan si nona baju biru itu melompat mundur lagi sejauh dua kaki, sepasang
matanya yang jeli mengerling sekejap ke sana kemari.
Ketika menjumpai kedua orang itu berdiri termangu disitu,
mendadak ia tertawa cekikikan tangan kanannya segera membereskan rambutnya yang kusut sementara tangan kirinya
dipakai untuk menutupi bibir sendiri.
566 Sikapnya yang lincah, polos tapi binal membuat orang benar-
benar serba salah, menangis tak bisa tertawapun tak dapat.
Gadis berbaju biru itu memang berwajah cantik, rambutnya yang
mulus terurai sebahu, tubuhnya ramping dengan kulit badan yang putih mulus dan
halus, hidungnya mancung, bibirnya kecil mungil, pada hakekat nya dia merupakan
seorang gadis yang cantik
rupawan. Ternyata gadis ini tak lain adalah Im Yan cu yang lincah, polos, hangat tapi
marah atau senangnya tak menentu.
Kiranya ketika dia mewakili Ku See hong menahan sejumlah jago
lihay dari dunia persilatan di kompleks tanah pekuburan yang sepi, karena
serangannya kelewat keji, hal mana menimbulkan kesan
jelek dalam hati Ku See hong sehingga tanpa pamit pemuda itu
telah pergi meninggalkannyar.
Atas kejadian tersebut, hatinya merasa sedih sekali, malah dia sempat menangis
sehari semalam, walaupun demikian, ia masih
saja setiap saat setiap detik memikirkan Ku See hong dan mencari jejaknya.
Tetapi berhubung jejak Ku See hong tak menentu, maka selama
beberapa bulan hasilnya nihil. .
Kendatipun demikian, dia tidak putus asa, dengan penuh
semangat dia menjelajahi seluruh tempat untuk mencari kekasihnya, biar sampai di
ujung langitpun dia bertekad hendak mencarinya
sampai ketemu. Dua orang lelaki yang berdiri di depan Im Yan cu adalah dua
orang lelaki setengah umur yang mengenakan jubah berwarna abu-
abu, perawakan mereka tinggi besar dan kekar, alis matanya tebal matanya besar
dengan sikap yang gagah. Sebetulnya raut wajah mereka mirip antara yang satu dengan
lainnya, satu-satunya perbedaan adalah wajah mereka yang satu
penuh bercambang sedangkan yang lain bersih dan kelimis.
567 Kedua orang ini sama-sama mempunyai nama yang termashur
dalam dunia persilatan, mereka adalah saudara kembar yang di
sebut Kanglam Siang hou (sepasang orang gagah dari Kanglam)
Yang penuh bercambang adalah Pek liun jiu (si tangan geledek)
Hoo kian, sedangkan yang tanpa bercambang adala Sian hong kek
(si angin puyuh) Hoo gi. Sepasang orang gagah dari Kanglam ini masing-masing memiliki
ilmu silat yang sangat lihay, jadi orang jujur dan gagah, mereka tidak pernah
berpikiran licik bahkan dipuji sebagai orang pandai didalam dunia persilatan.
Kanglam Siang hou menganggap diri mereka sebagat jago kelas
satu dalam dunia persilatan, ilmu silat yang dimiliki tentu tiada tandingannya
dikolong langit. Siapa tahu berhadapan dengan Im Yan cu ibaratnya setan kecil
bertemu setan besar, serangan yang dilakukan oleh Im Yan cu itu di kontan saja
membuat mereka jadi tertegun.
Mendadak tendengar Pek liu jiu Hoo Kian yang wajahnya penuh
bercambang bertanya: "Nona kau murid siapa" Ilmu silat apakah yang kau pergunakan untuk menghajar
kami tadi?" Ketika Im Yan cu menyaksikan mereka tidak marah meski kena
terhajar, bahkan mengajukan pertanyaan semacam itu, kontan saja dia tertawa
cekikikan. "Jurus serangan yang barusan ku pergunakan ber nama
tamparan kiri kanan, apakah kalian ingin mencobanya lagi?"
Sembari berkata Im Yan cu segera mementangkan sepasang
telapak tangannya yang putih bersih dan berlagak seakan-akan
hendak melancarkan tubrukan lagi.
"Tunggu dulu nona" buru-buru Sian hong kek Hoo Gi berseru,
"lebih baik kita menerangkan dahulu duduknya persoalan sebelum bertarung mati-
matian." 568 Sekali lagi Im Yan cu tertawa geli menyaksikan cara mereka
berbicara, sambil menarik kembali telapak tangannya, dia berkata sambil tertawa
merdu: "Persoalan apa lagi yang hendak kalian berdua bicarakan" Cepat katakan. ."
'Nona belum menjawah pertanyaan kami, sebenarnya kau murid
siapa?" ujar sitangan geledek Hoo Kian dengan lantang.
Mendadak paras muka Im Yan cu berubah menjadi serius,
katanya dengan bersungguh-sungguh:
'Nonamu adalah muridi dari raja akhirat bagi kaum pria!"
Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Baik, Sian hong kek Hoa Gi maupun Pek lui jiu Hoo Kian kedua-
duanya merupakan jago yang jujur, polos sama sekali tak berakal muslihat, mereka
tidak curiga kalau Im Yan cu sengaja lagi
mempermainkan dirinya mendengar itu segera gumamnya:
`Raja akhirat bagi kaum pria" Raja Akhirat bagi kaum pria" Asing benar nama ini
' Hampir pecah perut Im Yan Cu setelah mendengar ucapan itu
saking gelinya, tapi paras mukanya masih tetap dingin dan kaku, ujarnya sinis:
"Hmm, mengakunya saja kalian Kanglam Siang hou adalah jago-jago yang sudah
setengah abad berkelana dalam dunia persilatan, tak tahunya nama Raja akhirat
bagi kaum pria pun tak pernah
didengar, Huuuuh, kalau tidak btahu katakan sadja tidak tahu,
abuat apa mesti bberlagak" Hmmm, nonamu benar-benar ikut
merasa malu bagi kalian berdua.. .'
Merah padam selembar wajah Kanglam siang hou setelah
mendengar perkataan itu. Dengan suara tergagap buru-buru Pek lui jiu Hou Kian berkata:
"Guru nona pastilan seorang pertapa yang jarang berkelana dalam dunia
persilatan, kami dua bersaudara oenar-benar tidak
mengetahui namanya."
569 Im Yan-cu memang seorang gadis yang suka menggoda orang,
apalagi ketika mengetahui kalau orang yang digodanya sama sekali tidak merasa,
rasa gembiranya berlipat ganda.
Yaa, mungkin didunia ini hanya dia seorang yang mempunyai
watak yang begini aneh yaitu membuat orang lain kebingungan
mencari kegembiraan buat diri sendiri.
Paras muka Im Yan cu yang semula dingin kaku, dengan cepat
berubah menjadi amat santai, ujarnya sambil tertawa dingin.
"Aduuh mak, aku lihat kalian berdua benar-benar bodoh sekali, Raja akhirat bagi
kaum pria tentu saja merupakan perempuan yang khusus membunuh lelaki bodoh macam
kalian, masa dalam dunia persilatan benar-benar terdapat nama seperti ini".
Sekarang Kanglam siang hou baru tahu kalau dia sedang
dibodohi orang, kontan saja hawa amarahnya berkobar.
Dengan suara dalam Pek lui jiu Hoo Kian berseru:
"Nona jadi kau dengaja hendak mempermainkan kami dua
bersaudara" Hari ini kalau aku tidak memberi sedikit pelajaran kepadamu, sulit
rasanya untuk melampias kan rasa benci didalam hatiku"
Im Yan cu mengerutkan dahinya lalu menghela napas sedih:
"Aaaai ..... kalian berdua adalah Kanglam Sianghou yang
termashur, namanya di dalam dunia persilatan, masa dua orang
lelaki hendak mengerubuti seorang perempuan lemah seperti aku"
Aaaai, tahu kalian bakal marah, aku tak akan menerangkan apa
yang dimaksud dengan Raja ahkirat bagi kaum pria itu"
Im Yan cu adalah seorang gadis cantik, selain paras mukanya
cantik menarik, orangnya juga lincah dan menawan hati, terutama sekali bila
sedang tertawa, pada hakekatnya sanggup membetot
sukma siapa saja. Begitu dia tunjukkan wajah yang sedih, diantara kecantikan
wajahnya segera terlihat sikap yang cukup mengibakan hati.
570 Kanglam siang hou memang orang yang jujur dan terbuka, meski
mereka mengagumi kecantikan wajahnya, namun sama sekali tidak
terlintas pikirah jahat. Maka begitu menyaksikan Im Yan cu yang berwajah memelas itu,
Sian Hong kek Hoo Gi segera berkata dengan suara pelan:
"Nona." kami dua bersaudara tak akan menganiaya kau seorang perempuan lemah,
asal barang tersebut kau kembalikan kepada
kami hari ini, urusan pasti akan beres dalam suasana damai"
Mendadak wajah lm Yan cu berubah kembali menjadi dingin
menyeramkan, katanya ketus:
"Kalian berdua benar-benar manusia sombong yang tak tahu
malu, mengapa tidak kalian bayangkan sewaktu kugaplok mulut
kalian barusan tadi" Coba katakan, siapa yang sedang mempermainkan siapa" Hmmm, sanggupkah kalian berbuat
demikian?" Kanglam Siang hou benar-benar dibikin pusing tujuh keliling oleh perubahan sikap
Im Yan cu yang sebentar marah sebentar senang
itu, dengan cepat mereka menduga kalau gadis ini jangan-jangan mengidap penyakit
syaraf... Sekalipun begitu, mereka juga tahu kalau apa yang dikatakan
gadis itu benar, sekalipun mereka berdua turun tangan bersama, belum tentu
lawannya berhasil dikalahkan.
Maka setelah termenung beberapa saat Pek lui jiu Hoo Kian
segera berkata: ' Nona, 'lebih baik kita tak usah membicarakan hal-hal yang tidak berguna, kami
dua bersaudara memohon kepadamu agar suka
mengembalikan barang tersebut kepada kami!'
"Barang apa yang kalian maksudkan?" tanya Im Yan cu sambil tertawa.
"Pedang kecil Jui sim kiam tersebut" sambung Sian hong kek Hoo Gi cepat.
571 Tiba-tiba Im Yan cu merogoh kedalam sakunya dan mengeluarkan sebilah pedang kecil sepanjang tiga inci yang
memancarkar sinar keperak-perakan, diatas pedang tersebut terukir tiga huruf
kecil yang berbunyi: "Jui sim kiam" 'Apakah Pedang kecil ini yang kalian maksudkan?" tanyanya sambil mengayunkan
tangan kanannya. Melihat pedang kecitl itu, si tangan geledek Hoo Krian menjadi girang sekali,
serunya dengan cepat: "Benar-benar, Cepat kau serahkan kepada kam?
Seraya berkata, si tangan geledek Hoo Kian segera membungkukkan pinggang dan siap menerkam kedepan.
Buru-buru Im Yan cu menarik kembali tangan kanannya dan di
sembunyikan kebalik baju lalu katanya:
"Tunggu sebentar, tidak sulit jika kalian menginginkan pedang kecil ini, cuma
kalian berdua harus memenuhi juga dua buah
permintaan ku" "Nona, apa yang harus kami penuhi" Cepat katakan" buru-buru si jago angin puyuh
Hoa Gi berseru. Sekulum senyuman manis segera menghiasi wajah Im Yan cu
sambil mengerling sekejap kearah mereka berdua, katanya dengan suara yang amat
merdu. 'Pertama kalian harus menerangkan dulu asal usul dari pedang
Jui sim kiam itu serta bagaimana cara penggunaannya, kedua kalian harus
membantuku untuk menemu kan seseorang"
Mendengar perkataan itu, paras muka Kanglam Siang hou segera
berubah hebat, Pek lui jiu Hoo Kian mendengus gusar, lalu serunya.
"Nona, maafkan, kami tak bisa memenuhi kedua permintaan
nona itu!" 572 Kontan paras muka Im Yan cu berubah menjadi dingin bagaikan
es, sepasang matanya melotot besar, hawa pembunuhan menyelimuti seluruh wajahnya, keadaannya waktu itu bagaikan
sekuntum bunga mawar yang penuh berduri.
Kanglam Siang hou yang menyaksikan paras muka gadis itu
kontan saja hatinya tergetar keras, segera pikirnya.
"Nona itu sungguh aneh, marah dan gembira silih berganti, perubahannya tak
menentu dan amat mendadak, sebenarnya
permainan busuk apakah yang sedang dia siapkan untuk kami
berdua?" Akhirnya Sian hong kek Hoo Gi menghela napas panjang
katanya: "Tentang permintaan nona yang pertama berhubung kami sudah terlanjur memenuhi
permintaan orang, maka sebagai orang
persilatan yang mementingkan pegang janji, terpaksa kami tak
dapat membocorkan rahasia tersebut, apalagi pemilik pedang Jui sim kiam adalah
bakal majikan kami."
"Sedangkan persoalan yang kedua, kau mengatakan hendak
mencari orang, tolong berilah petunjuk kepada kami siapakah orang itu, agar kami
dapat mempertimbangkannya lebih dulu."
Tiba-tiba Im Yan cu menghela napas sedih.
' Aaaai, tentang soal pertama aku tidak tahupun tak menjadi soal, tapi
permintaanku yang kedua harus kalian penuhi, karena dia
adalah musuh besarku."
"Cuma akuputn tak ingin terlalu memaksa kalian, janganlah bekerja bagiku dengan
membawa perasaan yang tak menentu,
maka aku ingin mengajak kalian berkelahi, jika kalian kalah
ditanganku maka kau harus memenuhi permintaanku itu dan
mencarikan orang itu sampai ketemu, sedangkan pedang Jui sim
kiam ini segera akan kekembalikan kepada kalian"
Pek lui jiu Hoo Kian termenung sebentar kemudian katanya:
573 "Nona, andaikata orang yang hendak kau cari adalah seorang manusia laknat yang
terkutuk dan bejad :noralnya, tanpa syarat kami akan menerima permintaanmu itu
tapi seandainya dia adalah seorang enghiong yang berjiwa pendekar, sekalipun
badan kami harus hancur, jangan harap kami berdua bersedia membantumu'
Diam-diam Im Yan cu merasa kagum sekali atas kebesaran jiwa
serta sifat pendekar dari Kanglam Siang-hou ini."
Tapi di luaran dia masih tetap bersikap dingin dan hambar,
katanya lebih lanjut: "Dia adalah orang jahat, orang berhati busuk, orang yang telah mempermainkan
aku" Menyaksikan paras mukanya yang diliputi emosi, Sian hong kek
Hoo Gi segera menarik wajahnya seraya berkata.
"Nona, harap bkau utarakan dudlu siapa namanyaa mungkin
kami bKanglam siang hou bisa mengetahui watak orang itu yang
sebenarnya. Jika bisa tidak bermusuhan dengan orang, lebih baik jangan
bermusuhan, apalagi kalau tiada masalah yang terlalu besar, jika dapat
diselesaikan lebih baik diselesaikan saja'
Ternyata dalam pembicaraan tadi, secara diam-diam Kanglam
Siang hou telah mengamati perubahan mimik wajah serta nada
pembicaraannya, mereka tahu bahwa orang yang hendak dicari
gadis itu bukanlah seseorang yang memiliki dendam kusumat
dengannya, maka dari itulah mereka bermaksud untuk membujuknya. Tiba-tiba saja paras muka Im Yan cu berubah menjadi lembut
kembali, namun nada suaranya masih tetap dingin dan kaku:
"Aku tak akan membunuhnya, aku hanya akan memunahkan ilmu silatnya agar
sepanjang masa dia bisa mendampingi diriku"
Kanglam siang hou yang mendengarkan perkataan itu segera
merasakan bulu kuduknya pada bangun berdiri.
574 Seperti diketahni, bila seorang yang pandai bersilat kemudian
secara tiba-tiba ilmu silatnya dipunahkan orang, maka hal itu akan dianggapnya
sebagai peristiwa yang paling keji, paling menyedihkan hati dan siksaan hidup
yang lebih mengenaskan dari pada mati.
Dengan suara dalam Pek lui jiu Hoo Kian segera berkata:
"Kita sudah berbincang sekian waktu, tapi kau belum
menyebutkan siapakah nama orang yang hendak kau cari"
Im Yan cu segera tertawa cekikikan, suaranya merdu bagaikan
genta, katanya: "Dia tak lain adalah Leng hun koay seng (sastrawan aneh
bersukma dingin) Ku See hong yang nama besarnya menggetarkan
dunia persilatan pada akhir ini."
Paras muka Kanglam siang hou berubah bebat, jeritnya tertahan:
'Apa" Sastrawan aneh bersukma dingin Ku See hong... "
Menyaksikan paras muka mereka yang terkejut dan tertegun, Im
Yan cu merasa gembira sekali, dia segera tertawa cekikikan.
"Yaa, betul, memang dia! Si sastrawan aneh bersukma dingin Kau See hong, apakah
kalian tidak bersedia mengabulkan?"
"Yaa, kami tidak bersedia menerima permintaanmu itu!" jawab si tangan geledek
Hoo Kian dengan suara lantang.
Sebenarnya Ku See hong baru beberapa bulan termashur dalam
dunia persilatan, tapi berhubung dia adalah muridnya Bun ji koan su yang
merupakan manusia aneh dari dunia persilatan dimasa lalu, ditambah pula begitu
muncul secara beruntun dia membunuh Leng
juan sam kui serta tiga puluhan orang jago persilatan di kompleks tanah
pekuburan, tak heran kalau namanya dengan cepat menanjak setinggi langit.
Padahal semua kejadian itu bukan hasil perbuatan dari Ku See
hong seorang, melainkan hasil karya dari Im Yan cu yang bertangan keji, walaupun
demikian orang persilatan tidak tahu seluk beluk 575
yang sebenarnya, mereka semua mengira pembunuhan tersebut
merupakan hasil karya dari Ku See hong.
Apalagi setelah Ku See hong mendatangi istana Huan mo kiong
di Lam hay pada empat bulan berselang dan secara beruntun
melukai banyak jago lihay dari Huan mo kiong dan berhasil
meloloskan diri dari lima siksaan paling keji dari Huan mo kiong yang tak pernah
bisa dihindari orang lain... peristiwa yang terjadi segera menyebar luas
keseluruh penjuru kolong langit.
Maka nama besar Ku See hong pun menjadi termashur dikolong
langit, orang-orang yang iseng pun memberi julukan Leng hun koay seng (Sastrawan
aneh bersukma dingin) kepadanya.
Berhubung cara kerjanya amat keji, maka dia dinamakan sukma
dingin, sedang asal usulnya yang misterius dan penuh rahasia
membuat dia dijuluki sastrawan aneh.
Maka bila digabungkan menjadi satu terbentuklah nama julukan
baru sastrawan aneh bersukma dingin.
Tapi belakangan ini dalam dunia persilatan muncul lagi seorang manusia yang
lebih termashur dan lebih terkenal namanya daripada Sastrawan aneh bersukma
dingin Ku See hong, dia adalah seorang manusia aneh berkerudung kain warna
warni. Dia bukan hanya seorang diri saja, bahkan empat manusia bengis dan dikenal
sebagai gembong iblis dari pulau Tang cing to pun
Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
takluk dibawah perintahnya.
Konon selain ilmu silatnya tintggi, nama nya pun terkenal, dia selalu
mempergunakan sebilah pedang kecil berwarna perak yang
bertuliskan "Jui sim siau kiam." Sebagai lambangnya.
(Tentang rahasia ini, akan diterangkan di dalam bagian lain dari cerita ini,
terima kasih) Demikianlah, dengan wajah yang dingin dan diliputi hawa napsu
membunuh, Im Yan cu menegur dingin:
"Mengapa kalian tidak meluluskan"'
576 Dengan gusar Pek lui jiu Hoo Kian berteriak keras:
' Dalam dunia persilatan dewasa ini, kecuali pemilik pedang Jui sim kiam dan
sastrawan aneh bersukma dingin Ku See hong, yang
lain boleh dibilang bukan manusia sejati. kami Kanglam Siang hou adalah manusia
yang punya harga diri, kami tak akan mencelakai pendekar-pendekar yang kami
kagumi, sedang mengenai wajah
maupun jejak sastrawan aneh bersukma dingin kamipun tidak tahu menahu, karena
itu apa yang kau minta sukar untuk kami luluskan, sedang Jui Sim kiam adalah
benda milik kami, jika kau tak tahu aturan dan ingin merampas dengan kekerasan,
baiklah, sekakipun tubuh kami harus terkapar dalam genangan darah, kami tetap
bertekad akan beradu jiwa denganmu"
Dengan perkataan itu sudah jelas tercermin sampai dimanakah
kebesaran jiwa Kanglam siang hou...
Diam-diam Im Yan cu mengangguk, dia tahu bahwa kedua orang
ini adalah manusia-manusia gagah yang punya harga diri.
Tapi watak gadis ini memang jauh berbeda dibandingkan dengan
perempuan-perempuan lainnya, dia masih suka binal, suka
membuat onar dan menggoda orang, apalagi jika sedang
menganggur, dia gemar sekali mencari orang untuk diajak berkelahi atau
menggodanya habis-habisan.
Sungguhpun watak semacam itu terasa aneh, tapi oleh karena
sejak kecil ia sudah dididik oleh gurunya dalam perbuatan semacam ini, lama
kelamaan hal itu merupakan suatu kebiasaan baginya.
Paras muka Im Yan cu dingin bagaikan es, setelah tertawa dingin katanya dengan
suara sinis: 'Hmm, dengan mengandalkan kemampuan kalian dua potong
barang rongsokan juga berani berbicara soal ilmu silat dihadapanku.
Hmm!, tidak sulit bila kalian menginginkan kembali pedang Jui sim siau kiam
tersebut, asalkan saja kalian benar-benar memiliki
kepandaian untuk menangkan diriku"
577 Didalam dunia persilatan, Siang hong kek maupun Pek lui jiu
boleh dibilang terhitung juga sebagai manusia yang punya nama, mereka bersabar
selalu selama ini karena mereka dapat melihat
meski gadis yang tak diketahui asal usul nya ini binal dan tak tahu aturan,
namun mereka bukanlah seorang manusia yang berhati
jahat. Akan tetapi setelah dipandang hina oleh lawannya, kontan saja
hawa amarahnya berkobar. Sambil bertekuk pinggang si tangan geledek Hoo Kian melejit ke samping kiri lalu
menerjang maju kedepan. Im Yan cu hanya berdiri tegak sambil menunjukkan wajah sinis,
bibirnya mencibir dengan sikapnya amat santai.
Melihat itu, si Tangan 'geledek semakin naik darah, api amarah merasuk semakin
membara dalam dadanya, sepasang telapak
tangannya yang disilangkan di depan dada langsung diayunkan ke depan.
Segulung angin pukulan yang maha dahsyat dan memekikkan
telinga langsung meluncur ke depan dengan dahsyatnya.
Im Yan cu adalah murid seorang manusia aneh dalam dunia
persilatan dewasa ini, tentu saja dia tak akan memandang sebelah matapun
terhadap ancaman seperti itu melihat terjangan dari si Tangan geledek, tiba-tiba
saja tubuhnya melejit ke samping untuk menghindarkan diri, serta merta serangan
itupun mengenai sasaran yang kosong.
Im Yan cu segera tertawa terkekeh-kekeh dengan suara yang
merdu, serunya: "Anjing besar busuk, lebih baibk kalian maju bdersama saja, kaalau cuma seoranbg
yang bertarung, kurang asyik rasanya!"
Sembari berkata dia bergerak ke muka, sepasang ujung bajunya
tiba-tiba diayunkan ke muka melepaskan ancaman.
-ooo0dw0ooo- 578 Jilid 18 DALAM waktu singkat, seluruh angkasa telah dipenuhi olah
bayangan biru yang menyilaukan mata, dua gulung ujung baju yang membawa deruan
angin dingin itu menyambar ke tubuh si Tangan
geledek dari empat arah delapan penjuru.
Si Tangan geledek Hoo Kian cukup mengetahui betapa
sempurnanya tenaga dalam yang dimiliki perempuan itu, meski
hanya dua buah ujung baju yang lemas, namun dalam
permainannya tak disangkal lagi menyerupai dua bilah pedang yang amat tajam.
Karena itu dia tak berani menyambut dengan keras lawan keras,
tubuhnya yang tinggi besar ikut berputar kencang dan berkelit ke sana kemari.
Pada dasarnya Im Yan cu memang tidak bermaksud untuk
melukai mereka, sambil membentak nyaring tubuhnya bergerak
secepat kilat menyambar si jago angin puyuh, sepasang telapak
tangannya yang putih bersih diayunkan keluar dari balik bajunya dan secara
beruntun melepaskan enam buash pukulan berantai.
Sekalipun serangan itu dilancarkan tidak bersamaan waktunya
namun ketika menca-pai sasarannya seakan-akan berbarengan
saatnya. Hoo Gi berjulukan si jago angin puyuh, ilmu berkelitnya boleh
dibilang menjagoi seluruh dunia persilatan, akan tetapi menghadapi gerakan tubuh
Im Yan cu yang begitu lihay, tanpa terasa hatinya dibuat terkesiap juga.
Dia merasakan pandangan matanya menjadi silau, tahu-tahu
enam buah bayangan telapak tangan pada saat yang hampir
bersamaan telah muncul didepan mata dan mengancam dada, bahu
serta jalan daran penting lainnya.
Selain aneh jurus serangannya, juga lihay tenaga serangannya,
boleh dibilang belum pernah dijumpai sebelumnya.
579 Si jago angin puyuh Hoo Gi merasa amat terperanjat, sepasang
telapak tangannya di angkat dan diputar membentuk satu
lingkarban bayangan teldapak tangan yanag rapat, di kombbinasikan pula dengan perpu-taran pangkal kakinya, seluruh badannya berputar
bagaikan gasingan dan meluncur sembilan depa dari arena.
Sekali lagi si tangan geledek Hoo Kian membentak keras, dengan cepat ia memburu
dari belakang, angin pukulannya yang dahsyat
mengikuti getaran bayangannya segera melancarkan serangan
dahsyat lagi. Dua gulung angin pukulan yang maha dahsyat bagaikan amukan
ombak ditengah samudra langsung menghantam kedepan.
Di belakang kepala Im Yan cu seperti mempunyai mata saja,
baru saja si tangan geledek Hoo Kian melepaskan serangan
mendadak dia melejit kesamping untuk menghindarkan diri, lalu
secepat kilat dia membalikkan badan, sepasang ujung bajunya di ayunkan kemuka
menyongsong datangnya ancaman dari si Tangan
geledek. Anehnya ketika angin pukulan si tangan geledek yang maha
dahsyat itu membentur pada angin lembut yang terpancar ke luar dari balik ujung
baju gadis itu, segera terdengarlah suara ledakan kecil dan kekuatan tersebut
tahu-tahu sudah lenyap tak berbekas.
Mendadak Im Yan cu membentak nyaring, sepasang telapak
tangannya diayunkan kedepan bagaikan sarang laba-laba yang
menyelimuti angkasa, menyusul kemudian badannya melejit enteng diudara dan
melepaskan serangkaian serangan berantai.
Telapak tangannya dipakai untuk menyerang si tangan geledek
Hoa Kian, sedangkan tendangan kakinya menendang si jago angin
puyuh Hoo Gi, kontan saja kedua orang jago itu melompat kekiri dan kekanan
dengan cepat... Selain gerakan tubuhnya cepat, jurus serangannya juga lihay,
pada hakekatnya jarang dijumpai dikolong langit.
580 Si tangan geledek Hoo Kian dan jago angin puyuh Hoo Gi
merupakan dua jago yang berilmu tinggi, begitu menghindarkan diri dari ancaman,
serentak mereka maju menyerang lagi.
Pek lui jiu Hoo Kian dengan melepaskan pukulan-pukulan
dahsyatnya menggencet lawannya habis-habisan, sedangkan Sian
hong kek Hoo Gi mengandalkan ilmu gerakan tubuhnya yang luar
biasa menyerang ke depan sambil melepaskan serangkaian jurus
serangan yang dahsyat ibarat burung elang yarng terbang di
atngkasa. Kerja qsama antara kedrua orang ini benar-benar hebat sekali,
udara serasa dipenuhi angin tajam, pasif dan debu beterbangan
memenuhi angkasa, pertarungan itu berlangsung dengan amat
serunya. Dalam waktu singkat, ke tiga orang itu sudah bertarung
sebanyak tiga empat puluh gebrakan lebih.
Im Yan cu memang terbukti lihay, kendatipun dikerubuti oleh dua orang sekaligus
ia masih tetap tersenyum simpul sambil bergerak kesana kemari:
Tampak ujung bajunya beterbangan terhembus angin, tubuhnya
meliuk-liuk dengan indahnya, semua serangan dilancarkan dengan gerakan yang
indah, seakan-akan bidadari yang baru turun dari
kahyangan saja, meski indah dan lincah namun semua ancamannya
ganas dan mengandung hawa serangan yang dingin merasuk
tulang. Pek lui jiu dan Sian hong kek yang menyerang berulang kali
tanpa hasil lama-kelamaan timbul juga watak berangasannya
bagaikan kerbau terluka, serangan-serangan dilancarkan makin
membabi buta, angin pukulan menderu-deru, hampir semua
ancamannya ganas keji, dan ditujukan kebagian bagian tubuh yang mematikan.
Angin pukulan gelombang demi gelombang berhembus keluar
seperti selapis jaring yang tebal dan rapat, bagaikan gulungan 581
ombak di tengah samudra saja, semua serangan itu meluncur
kedepan dengan amat dahsyatnya.
Begitu menggetarkan sukma keadaannya membuat bati siapapun
merasa gemetar dan ketakutan.
Sepasang telapak tangan Im Yan cu yang putih bersih
melepaskan pukulan demi pukulan dengan tenaga penuh pula, jurus dilawan dengan
jurus, gerakan ditandingi dengan gerakan, hanya dalam waktu singkat segenap
serangan dahsyat dan pukulan keji
yang dilepaskan Pek lui jiu dan Sian hong kek seperti batu yang tercebur ke
tengah samudra saja, setelah masuk ke balik pukulan Im Yan cu, hilang lenyap
tanpa bekas. Dalam waktu singkat, ke tiga orang itu sudah saling bertarung
dua puluh gebrakan lebih.
Padahal selama ini Im Yan cu hanya bermain seenak hatinya
saja, dia enggan melancarkan serangan yang keji dan memati kan, coba kalau bukan
begitu, meski ada empat orang jagoan lihay dari Kanglampun, seluruhnya akan
tewas ditangan Raja akhirat bagi
kaum pria ini. Lama kelamaan, Pek Lui jiu Hoo Kian sudah habis sabarnya, tiba-tiba saja dia
mengeluarkan ilmu pukulannya... pek lui jiu (pukulan geledek).
Telapak tangan kirinya secara tiba-tiba beruban menjadi beribu buah bayangan
telapak tangan yang meluncur keluar seperti
sambaran guntur dan petir,
menggulung dan menyambar menerjang dengan cepatnya.
Akan tetapi tidak nampak desingan angin tajam dibalik ayunan
tangannya itu. Pada saat yang bersamaan inilah mendadak telapak tangan
kanannya digetarkan kemuka seperti getaran gelombang, lalu
secara jitu dan sakti menerobos keluar lewat tengah tengah
lingkaran telapak tangan kirinya.
582 "Blaaammm! Blaaamm... !" seperti guntur yang menggelegar diudara, bergema suara
ledakan yang amat memekikkan telinga.
Selapis hawa pukulan yang tajam dan kuat seperti beribu ekor
kuda yang lari bersama segera meluncur keluar berbareng dengan getaran telapak
tangan kanannya. Pada detik yang bersamaan ketika Hoo Kian melancarkan ilmu
pukulan geledeknya. Sian hong kek Hoo Gi seperti putaran angin puyuh saja
menyelinap kesisi kanan Im Yan cu memanfaatkan peluang yang
sangat baik ini serangan mematikan segera dilancarkan dengan
kecepatan paling tinggi, sementara telapak tangannya melepaskan segulung angin
pukulan yang dahsyat dan berat seperti ambruknya bukit Tay san.
Terkesiap juga Im Yan cu menghadapi ancaman Hoo Kian
dengan pukulan geledeknya, diam-diam ia lantas berpikir:
"Tak kusangka kedua orang ini masih memiliki ilmu silat yang begini aneh dan
sakti." Berpikir demikian, ke lima jari tangan kanannya segera
dipentangkan lebar-lebar, lalu diantara getaran tangannya itu
terpancar keluar lima gulung desingan angin tajam yang dahsyat menghajar pukulan
geledek dari Hoo Kian, kemudian telapak tangan kanannya secepat kilat membuat
pula sebuah gerakan melingkar.
'Blaaammm! Blaaammm! serentetan ledakan keras menggelegar
memecahkan keheningan ...." .
Tenaga pukulan hasil dari serangan Hoo Kian dengan pukulan
geledeknya seketika lenyap tak berbekas.
Berbareng itu pula, telapak tangan kiri Im Yan cu segera
diayunkan ke depan ......
Segulung angin pukulan yang tajam dan dahsyat memekikan
telinga, bagaikan air bah yang menjebolkan tanggul, meluncur ke 583
luar dengan dahsyatnya menyongsong kedatangan angin pukulan
dari Sian hong kek. Im Yan cu tidak berniat untuk melukai mereka, meski tenaga
serangan yang dahsyat tak terkirakan itu mengandung kekuatan
seperti ambruknya sebuah bukit karang, namun ketika membentur
pada tenaga serangan lawan .... "Blaammm!" tenaga pukulan yang semula terhimpun
menjadi satu itu tahu-tahu sudah menyebarkan
diri keempat penjuru, sementara tenaga pukulan yang dilepaskan musuh pun tersapu
lenyap tak membekas pada detik tenaga
pukulan dari Pek lek jiu dan Sian hong kek berhasil dipunahkan tiba-tiba Im -Yan
cu menyelinap kedepan secepat kilat dan berdiri tegak ditengah-tengah mereka
berdua dengan suatu gaya yang aneh.
oooo0dw0oooo BAB 27 SEMENJAK terjun kedalam dunia persilatan, belum pernah Pek lui jiu dan Sian hong
kek menjumpai ilmu silat seaneh dan sesakti apa yang telah dilakukan Im Yan cu
barusan, bagaikan melihat setan di tengah hari saja, untuk sesaat mereka berdua
menjadi tertegun dan berdiri mematung.
Im Yan cu segera tertawa terkekeh-kekeh dengan merdu, tiba-
tiba sepasang lengannya direntangkan dari jari tangannya yang
putih halus segera menari-nari.
Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Plaaak, ploook, plaaak, ploook!'
Serentetan suata tamparan keras bergema memecahkan
keheningan, sepasang pipi Pek lui jiu maupun Sian hong kek tahu-tahu sudah
diperseni dengan delapan buah tempelengan keras oleh Im Yan cu.
Sedemikian kerasnya tamparan itu sehingga kontan saja
membuat kedua orang itu merasakan kepalanya pusing tujuh
keliling dan matanya berkunang-kunang untuk beberapa saat
mereka hanya bisa berdiri tertegun disitu dengan wajah melongo.
584 Selesai memberi hadiah delapan buah tempelengan keras ke atas
wajah kedua orang itu, Im Yan cu melompat mundur sejauh
beberapa kaki ke belakang, karena dia takut mereka lantaran malu menjadi marah
dan meluncarkan serangan belasan.
Ketika sorot matanya dialihkan kembali ke depan, dilihatnya
kedua orang itu masih berdiri termangu ditempat semula, sekulum senyuman manis
tersungging diujung bibirnya, dengan lemah
gemulai dia berjalan ke depan dan menghampiri mereka berdua.
"Heii" tegurnya dengan merdu, kenapa kalian berdua cuma berdiri termangu-mangu
saja" Kepingin dihajar lagi....."
Seraya berkata, tiba-tiba telapak tangan nya diayunkan kembali ke muka.
'Plaaak! Plaaak!" lagi-lagi dua tempelengan keras bersarang telak diatas wajah
mereka berdua. Pek lui jiu dan Sian hong kek masih tetap berdiri termangu
ditempat semula, namun dua titik air mata jatuh berlinang
membasahi wajah mereka, dimana cahaya matahari tampak butiran
air mata mereka bagaikan mutiara meleleh ke bawah.
Sementara itu, Im Yan cu telah melayang kembali ke tempat
semula dengan kecepatan tinggi tapi ketika dilihatnya mereka
mengucurkan air mata, ia menjerit kaget kemudian dia berseru
dengan suara merdu: "Hai, mengapa kalian menangis.." Aaai tahu kalau kalian begitu lemah, tak akan
kutampar kalian!" Seluruh kulit wajah Pek lui jiu Hoo Kian mengejang sangat keras, dengan suara
menahan geram bentaknya: "Bagi seorang lelaki lebih baik dibunuh daripada terhina, sekarang terbukti kami
dua bersaudara kalah ditanganmu, mau
dibunuh mau dicincang terserah pada kehendakmu tapi bila kau
berniat hendak menghina aku, hmm, jangan salahkan kalau kami
akan segera mencaci maki nenek moyangmu tiga turunan."
585 Senyuman yang menghiasi wajah Im Yan cu semakin manis.
"Bagi seoraug lelaki jantan, pria sejati mereka hanya tahu melelehkan darah tak
mengenal mengucurkan air mata, tapi kalian huuhh, baru digaplok berapa kali saja
air mata sudah bercucuran, apa gunanya kau bicarakan soal keberanian lagi"'
"Sekalipun digaplok berapa kali juga tak kenal sakit, kalau tidak percaya aku
akan menggaploknya untuk kalian lihat, aku paling
takut melihat orang lelaki mengucurkan air mata, lebih baik simpan saja air mata
kalian itu..' Seraya berkata dia lantas mengayunkan telapak tangannya dan ..
"Plaaak! Ploook Plaaak! Plook" secara beruntun dia menghajar pipi sampai berapa
puluh kali. Mendadak gadis itu mengaduh sambil menjerit kaget.
"Aduh mak, sakit benar! Sakit benar!"
Sepasang tangannya segera digunakan untuk menutupi mulut
sendiri, lengannya yang berada diluar ujung baju nampak putih
bercahaya dengan sepuluh jari tangannya yang lembut dan berkilat tajam.
Sambil menjerit kesakitan, sepasang matanya yang besar dan jeli itu memandang
kesana kemari dengan manjanya, gerak gerik gadis itu bagaikan seorang anak
perempuan nakal yang begitu polos,
begitu lincah cantik dan menarik.
Waktu itu Pek lui jiu dan Sian hong kek sedang bersedih hati
karena kepandaian silat mereka dikalahkan gadis itu, apa lagi
setelah menyaksikan Im Yan cu yang sangat aneh itu, dua orang
dewasa tersebut benar-benar dibikin menangis tak bisa tertawa pun tak dapat.
Walaupun dalam hati kecil mereka merasa geli sekali, tapi
sebagai orang dewasa yang telah berusia tiga puluh tahun, sudah barang tentu
mereka tak bisa bertindak seperti anak kecil dimana habis menangis lantas
tertawa, itulah sebabnya hawa amarah masih tetap menghiasi raut wajah mereka
berdua. 586 Im Yan cu yang menyaksikan keadaan mereka menangis tak
dapat tertawa pun tak bisa, macam anak kecil yang sedang merasa mendongkol saja,
dengan suara yang manja dia balas berseru. .
' Aku tidak mau, aku tidak mau ...."
Kemudian dia melengos ke arah lain.
Akan tetapi sewaktu sorot matanya yang tajam menatap kearah
sebatang pohon siong empat kaki dihadapan matanya, tanpa terasa ia menjerit
kaget: 'Aduuh .... hei, kalian cepat kemari, coba lihat apakah itu ...?"
Pek lui jiu dan Sian hong kek segera tertawa terbahak-bahak
setelah menyaksikan sikap manja Im Yan cu, tapi mendengar jeritan kaget gadis
tersebut dan sorot matanya dialihkan ke arah depan, serentak mereka berteriak:
'Mayat, ada mayat!' Seraya berkata, Im Yan cu, Pek lui Jiu dan Sian hong kek
bersama-sama menerjang ke depan dengan cepatnya:
Ku See hong masih tergolek di atas tanah dengan punggung
menghadap ke atas, oleh karena itu Im Yan cu sama sekali tak
menyangka kalau mayat yang nampaknya mengerikan itu
sesungguhnya tak lain adalah kekasih yang dicintai dan dirindukan siang dan
malam. Sementara itu Ku See hong terkapar di atas tanah dalam
keadaan kaku, ke empat anggota badannya lurus ke depan dan
sama sekali tiada gejala bernapas, sebab itu mereka mengira
tubuhnya benar-benar adalah sesosok mayat yang telah tak
bernapas. Perlu diketahui, bagi seseorang yang terkena pukulan Hau kut
jian hun im kang, maka dalam mengalami penderitaan dan siksaan untuk pertama
kalinya, hawa murni di dalam tubuh seolah-olah
membuyar yang menyebabkan penderitanya jatuh tak sadarkan diri, 587
keadaan itu bagaikan orang yang putus nyawa saja, sama sekali
tiada dengusan napas. Tapi ketika dia mendusin kembali, maka siksaan yang ke dua
akan segera dialaminya. Im Yan cu, si gembong iblis pembunuh manusia tak berkedip ini
tanpa terasa menghembuskan
juga napas dingin setelah
menyaksikan keadaan dari Ku See hong, katanya dengan pedih:
"Betapa mengenaskannya mayat ini, entah siapakah yang telah melancarkan serangan
sekeji ini"' .. Sian hong kek Hoo Gi turut menghela napas panjang, katanya
dengan sedih: "Engkoh, agaknya dia adalah seorang pemuda, sungguh amat
sayang seorang anak muda harus mengalami nasib yang begini
tragis, setelah kita menjumpainya, marilah kita buatkan sebuah liang kubur dan
menguburnya, kasihan bila mayatnya harus
dibiarkan terbengkalai dengan begitu saja...."
Sepasang mata Pek lui jiu Hoo Kian sedang mengawasi pedang
antik yang tersoren dipunggung Ku See hong tanpa berkedip,
mendengar perkataan dari Sian hong kek, diapun menghela napas
sedih: "Adikku, kalau dilihat dari dandanan sang korban, tampaknya dia adalah seorang
jago yang berilmu sangat tinggi, coba kau lihat pedangnya yang tersoren
dipunggung, bentuknya begitu antik,
sudah pasti Pedang terebut adalah sebilah pedang yang luar biasa.
"Darimana kau bisa mengatakan kalau orang itu berilmu silat sangat tinggi".'
tanya Sian hong kek Hoo Gi.
' Kalau dilihat dari pakaian orang ini serta tubuhnya yang penuh dengan lumpur,
sudah pasti dia telah merangkak sampai disini
sesudah terkena sebuah pukulan yang amat hebat, bila dilihat dari luka yang
dideritanya, sudah pasti luka itu bukan akibat Iuka
bacokan golok atau pedang, melainkan luka akibat gesekan dengan batuan, tapi
kalau luka itu akibat gesekan batu mustahil lukanya 588
begitu parah sehingga hampir sekujur badannya tak ada yang utuh, keadaan ini
sungguh membuat orang merasa bingung an tak habis
mengerti. Sementara mereka berbincang-bincang, Im Yan cu telah
mengawasi pula bayangan punggung Ku See hong dengan lebih
seksama, semakin dilihat hatinya merasa semakin terperanjat,
sebab ia merasa bayangan tubuh orang ini seperti pernah
dikenalinya. Padahal hanya bayangan tubuh Ku See-hong seorang yang paling
berkesan baginya, maka tak terlukiskan rasa terperanjat gadis itu begitu
terbayang akan pemuda tersebut, dia tak berani membayang kan apakah mayat itu
adalah mayatnya, karena dia tahu bahwa dia tak akan sanggup untuk menerima
pukulan batin yang begitu berat.
Sementara itu, Sian hong kek Hoo Gi telah berkata lagi:
'Mari kita geledah sakunya, coba kita lihat jago lihay dari
manakah orang ini, paling tidak kita yang berbuat kebaikan dengan mengabarkan
berita kematian itu kepada mereka"
Tiba tiba Pek lui jiu Hoa Kian membalikkan badan Ku See hong..."
"Haaahhh... "!" jeritan kaget yang memilukan hati segera berkumandang memecahkan
keheningan. Paras muka Im Yan cu berubah menjadi pucat pias seperti
mayat, sekujur badannya gemetar keras dan gontai, yang muncul
dihadapan mereka adalah selembar wajah yang pucat pias seperti mayat tapi dia
memiliki alis mata yang tajam, hidung yang mancung dengan bibir yang tipis namun
memancarkan keteguhan hati.
ditambah pula mukanya yang tajam karena sama sekali tidak
terluka, bukankah orang ini adalah Leng hun koay seng (sastrawan aneh bersukma
dingin) Ku See hong. Sekalipun Im Yan cu berwatak aneh, namun watak tersebut
hanya tercermin dibagian luar wajahnya saja, sedangkan dalam
hatinya tersimpan suatu watak yang baik dan berbelas kasihan.
589 Selain itu, diapun memiliki sifat kewanitaan yang halus, apalagi cintanya kepada
orang yang dicintainya ini sudah merasuk ke tulang sum-sum, bisa dibayang kan
bagaimanakah perasaannya waktu itu.
Bayangan tubuh Ku See hong sudah terukir begitu dalam di hati
kecilnya, telah menempati posisi yang sangat penting, siang malam dia mengembara
menjelajahi tanah perbukitan dan menuruni
lembah yang terjal, tak lain karena dia ingin menemukan pemuda pujaan hatinya
ini. Begitu besar pengharapannya bisa bersua kembali dengan
pemuda itu, mengungkapkan rasa cintanya dan bermesraan
dengannya. Tetapi kenyataan sekarang, ternyata wajah kekasihnya muncul
didepan matanya ternyata sudah berubah menjadi sesosok mayat
yang kaku dan mengenaskan, dalam keadaan seperti ini bayangkan saja bagaimanakah
rasa pedihnya itu" Hampir saja dia jatuh tak sadarkan diri.
Sekarang, dia hampir saja tak percaya dengan apa yang terlihat didepan mata, dia
merasa seolah-olah kejadian tersebut seperti suatu impian buruk, tapi semuanya
merupakan kenyataan, ia memang tidak bernapas, tidak memperlihatkan tanda-tanda
kehidupan. Ketika Pek lui jiu dan Sian hong kek menjumpai paras muka Im
Yan cu berubah menjadi pucat pias dengan tubuh gemetar keras,
mereka mengira gadis ini sudah dibikin terkesiap oleh keadaan
mayat tersebut. Dengan cepat' Sian hong kek Hoo Gi berkata:
' Mari kita segera menggeledah isi sakunya, kemudian cepat-
cepat menguburnya." sembari berkata ia lantas berjongkok dan siap menggeledah
saku Ku See hong. "Jangan sentuh dia!" tiba-tiba Im Yan cu membentak dengan suara agak gemetar.
590 Di tengah bentakan keras, air mata Im Yan cu jatuh berderai
membasahi seluruh wajah nya, tanpa memperdulikan kotornya
badan pemuda itu, ia segera menubruk ke atas badan Ku See hong dan menangis
tersedu-sedu. Untuk sesaat lamanya Pek lui jiu dan sian hong kek dibuat
kebingungan oleh sikap maupun tingkah laku sang gadis yang sama sekali diluar
dugaan itu. Isak tangisnya amat memedihkan hati, suara tangisnya begitu
rendah begitu melukai hati, membuat hati siapapun terasa bergetar keras....
Pek lui jiu dan Sian hong kek semakin kebingungan lagi
dibuatnya setelah menyaksikan gadis itu menangis amat sedih.
"Siapakah pemuda itu" Siapakah dia?"
Siapakah yang bisa membuat gadis cantik yang lincah, polos,
binal dan ugal-ugalan ini menangis sampai begitu sedih dan
memilukan hati ...."
"Nona, siapakah dia?" tak tahan Pek lui jiu Hoo Kian bertanya dengan suara yang
memilukan hati. IM Yan cu menengadah, lalu memandang ke wajah mereka
berdua dengan titik air mata membasahi pipinya.
"Orang yang hendak kucari telah mati .... dia adalah orang yang sedang kucari!'
kata nya sesenggukan. "Apakah maksudmu?" Siau Hoo Gi bertanya lagi dengan perasaan tidak habis
mengerti. "Dia...dia adalah sastrawan aneh bersukma dingin Ku See hong!
jawab Imn Yan cu dengan pedih.
' Apa" Si sastrawan aneh bersukma dingin Ku See hong"
Sastrawan aneh bersukma dingin Ku See hong adalah dia?"
Pek lui jiu dan Sian hong kek merasa amat terperanjat, dari
teriakan tersebut dapat dirasakan bahwa orang yang sesunguhnya 591
mereka hormati tak lain adalah jenasah yang berada didepan mata mereka sekarang.
Dengan suara pedih Im Yan cu berkata lagi:
"Yaa, dialah orangnya, si sastrawan aneh bersukma dingin Ku See hong'
Selesai berteriak, kembali dia menjatuhkan diri keatas badan Ku See hong sambil
menangis tersedu-sedu. Sekarang, Pek lui jiu dan Siang hong kek sudah tahu kalau orang yang harus
mereka carikan atas permintaan dari Im Yan cu tadi, tak lain adalah sastrawan
aneh bersukma dingin Ku See hong, selain itu mereka pun menjadi paham pula apa
sebabnya gadis tersebut berusaha untuk menemukan anak muda itu.
Pendekar sakti yang namanya amat tersohor dalam dunia
persilatan dewasa ini, Sastrawan aneh bersukma dingin Ku See
hong, kini telah berubah menjadi sesosok mayat.
Tanpa terasa titik air mata kembali jatuh berlinang membasahi
wajah Pek lui jiu dan Sian hong kek, mereka tak sanggup menahan rasa sedih
didalam hatinya lagi, karena dalam hati kecil mereka anak muda itu adalah
seorang yang dikagumi dan dihormati.
Suara air selokan yang mengalir lewat terlelap oleh suara isak tangis yang
memilukan hati, dalam waktu singkat sekeliling tempat itu sudah diliputi oleh
selapis kabut kesedihan yang amat memilukan hati.
Mendadak Pek lui jiu Hoo Kian berjongkok dan memegang urat
nadi pada pergelangan tangan kiri, Ku See hong, setelah
diperhatikan dengan seksama, mendadak dengan wajah berseri ia
berteriak: "Nona dia belum mati!"
Mendengar jeritan tersebut, Im Yan cu segera menghentikan
pula isak tangisnya, dengan cepat dia memegang pula urat nadi
Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
592 pada pergelangan tangan kanan Ku See hong, kemudian gadis itu
menjerit kegirangan. Ternyata urat nadi Ku See hong masih memperdengarkan suara
detakan yang amat lirih detakan tersebut meski berdenyut satu kali lipat lebih
cepat daripada orang biasa, namun denyutan tersebut amat lirih sekali. sehingga
kalau tidak diperhatikan dengan seksama, sulit untuk ditemukan dengan pasti.
"Nona, cepat kau salurkan hawa murnimu kedalam tubuhnya
guna membantu peredaran darahnya, coba kita lihat apakah dia
bisa sadarkan diri atau tidak, kemungkinan besar ia sudah terluka oleh semacam
ilmu pukulan yang amat beracun" kata Pek lui jiu Hoo Kian lebih lanjut.
Berada dihadapan kekasihnya, Im Yan cu tidak memperdulikan
soal malu dan kotor lagi, dengan cepat dia menghimpun hawa
murninya lalu membungkukkan badan dengan mulut menempel
mulut dia salurkan hawa murninya melalui mulut Ku See hong
langsung kedalam pusar, setelah itu menyalurkannya mengelilingi delapan nadi
penting dalam tubuhnya. Dengan cepat gadis itu dapat merasakan banyak jalan darah di
dalam tubuh Ku See hong yang tidak berhasil ditembusi oleh hawa murninya itu,
terpaksa dia harus mengganti arah sasaran dengan membawa hawa murni itu berputar
pada dua belas bagian nadi
penting ditubuh bagian atasnya.
Dengan air mata berlinang membasahi pipinya, Im Yan cu
mengawasi paras muka Ku See hong yang pucat pias itu tanpa
berkedip. Mendadak... Kulit wajah Ku See hong yang pucat pias itu tampak mengejang
keras, lalu tubuhnya memperdengarkan suara gemuruh lirih, setelah itu dadanya
mulai bergerak turun, tapi sesaat kemudian telah
berhenti kembali. 593 Im Yan cu berteriak keras, kembali ia membungkukkan badannya
sambil menyalurkan hawa murninya kedalam badan untuk
mengiringi hawa murni yang berada dalam badannya untuk
berputar mengitari seluruh tubuhnya.
Setelah dibantu untuk kedua kalinya oleh himpunan tenaga murni dari Im Yan cu,
Ku See hong benar-benar telah tersadar kembali dari pingsannya.
Pelan-pelan dia membuka matanya kembali, namun paras muka
itu nampak tenang dan berat, seolah-olah sama sekali tidak melihat kalau
disisinya terdapat tiga orang manusia.
Betapa girangnya Im Yan cu ketika menyaksikan Ku See hong
telah sadar kembali dari pingsannya, dengan suara gemetar,
teriaknya: "Engkoh Hong, engkoh Hong, dapatkah melihat diriku?"
Sebagamana diketahui, Ku See hong telah terluka oleh pukulan
Hau kut jian hun im kang yang jahat sehingga kedelapan nadi
pentingnya tersumbat, kemudian tiga buah jalan darahnya ditotok pula oleh tenaga
Im kang yang maha dahsyat, setelah melalui
penyiksaan yang pertamas kali, sebelum mengalami siksaan yang
kedua kali nya dia baru menjadi sadar dengan sendirinya.
Tapi sekarang, oleh bantuan tenaga murni Im Yan cu yang
disalurkan ke dalam tubuhnya dan membantu untuk menembusi
gumpalan darah yang menyumbat ke delapan nadi anehnya, meski
dia telah sadar kembali, tapi selang berapa saat kemudian dia akan jatuh pingsan
kembali, dan pemuda itu akan sadar kembali
menjelang saat penyiksaan yang kedua kalinya.
Dia seperti tidak percaya kalau di hadapannya berdiri seorang
gadis cantik jelita bak bidadari dari kahyangan bibirnya bergetar pelan lalu
berbisik dengan suara lirih:
"Adik Sin, kaukah yang telah datang?"
Ternyata dia mengira Im Yan cu yang berada dihadapannya
sekarang adalah Keng Cin sin yang telah tiada itu:
594 Agak berubah paras muka Im Yan cu setelah mendengar
panggilan, "adik Sin" itu, namun ia berkata pula dengan lirih: ?ngkoh Hong,
akulah yang berada disini aku adalah Im Yan cu!"
Mendengar jawaban tersebut, Ku See hong segera memejamkan
kembali matanya, tapi kemudian membuka matanya lebih lebar dan menatap wajah
nona itu tanpa berkedip, seolah-olah dia sedang
berusapa untuk mengumpulkam kembali kenangan lamanya.
Lewat berapa saat kemudian, dia baru berkata:
'Hmmm, kau adalah Nona Im, Nona Im yang pernah bersua di
kuil Kuno dan tanah pekuburan" '
Walaupun Im Yan cu merasa gemas terhadap Ku See hong yang
dianggapnya tidak mengenal arti cinta, namun setelah menyaksikan keadaan
kekasihnya yang begitu mengenaskan, timbul juga
perasaan pedih dalam hatinya.
Maka dengan suara yang lemah lembut sahutnya dengan suara
lirih: "Engkoh Hong, benar aku adalah Im Yan cu, kau... mengapa kau terluka?"
Agak tercengang juga Ku See hong setelah menyaksikan Im Yan
cu yang di masa lampau selalu ganas dan keji, ternyata kali ini berubah menjadi
lemah lembut. 'Nona Im' ujarnya kemudian. "tempo hari aku orang she Ku telah banyak berhutang
budi kepada mu, aaai...! Sekarang mungkin aku akan berhutang budi lagi kepada
mu, meski budi itu mungkin tak akan terbalas dalam masa hidupku kali ini, namun
di alam baka atau dalam penitisan yang akan datang aku pasti akan
membayarnya..." Im Yan cu merasa amat terkesiap setelah mendengar perkataan
itu, dengan cepat tukasnya:
'Engkoh Hong, kau harus hidup terus, kau tak akan bisa mati ....!'
595 Kembali Ku See hong merasa sedih sekali setelah mendengar
sebutan Engkoh Hong tersebut, sekarang dia merasa Im Yan cu
yang berada dihadapannya sama lembut dan sucinya dengan Keng
Cin sin maupun Him Ji im, terbayang akan Him Ji im yang pernah mengadakan
hubungan suami istri dengannya, ia merasa hatinya
sedih sekali bagaikan diiris-iris dengan pisau tajam, karena gadis itu masih
berada ditempat cabul yang amat berbahaya, itu berarti
setiap detik besar kemungkinannya akan terjadi hal-hal yang tak di nginkan.
"Aa.... adik Im" bisik Ku See hong kemudian dengan sedih, "aku sudah tak berdaya
lagi, aku ingin meninggalkan pesan kepadamu..
." Panggilan Adik Im tersebut, disambut Im Yan cu dengan penuh
kegembiraan, ia dapat merasakan betapa hangat dan mesranya
sebutan itu. Tiba-tiba Ku See hong berpaling kearah Kanglam Siang hou,
kemudian tanyanya lagi: ' Adik Im, siapakah kedua orang saudara ini?"
Selama ini Pek lui-jiu serta Sian hong kek tak pernah berani
memotong pembicaraan mereka ditengah jalan, tapi setelah ditegur oleh Ku See
hong buru-buru mereka berdua menjura.
Ujar Pek lui jiu Hoo Kian dengan rasa hormat:
`Ku sauhiap! aku adalah Pek lui jiu Hoo Kian, sedang dia adalah adikku Sian hong
kek Hoo Gi, kami dua bersaudara sudah lama
mengagumi nama besar sauhiap, sungguh beruntung kita dapat
saling bersua muka pada hari ini ....'.
Kanglam Siang hou mempunyai nama besar yang cukup
termashur didalam dunia persilatan, tentu saja Ku See hong pernah mendengar
tentang nama besar mereka.
Semula dia kuatir kalau kedua orang itu adalah manusia-manusia rendah yang tak
berkepribadian. maka dia bertanya dulu siapa
gerangan mereka, tapi begitu diketahuinya kalau mereka berdua
596 adalah Kanglam Siang hou yang bernama besar dalam dunia
persilatan, agak lega juga hatinya.
Sambil tertawa getir dia lantas berkata:
"Saudara Hoo, harap jangan membuat malu diriku, maaf aku
sedang terluka dan tak bisa memberi hormat, Tak lama lagi, aku orang she Ku akan
meninggalkan dunia ini, kuharap saudara Hoo
berdua jangan membocorkan keadaan yang diderita aku orang she
Ku hari ini kedalam dunia persilatan, atas budi kebaikan tersebut tak akan
kulupakan untuk selamanya"
"Ku sauhiap tak usah kuatir, kami dua bersaudara sudah lama mengagumi
kegagahanmu, tentu saja kami dua bersaudara tak
akan membocorkan apa yang terjadi hari ini. Bila kau ada pesan atau perintah,
harap segera disampaikan biar harus terjun ke lautan api atau mendaki bukit
bergolok, aku tak akan menampik"
Mencorong sinar penuh rasa terimakasih dari balik mata Ku See
hong, pelan-pelan dia mengangguk.
"Sayang sekarang aku orang she Ku sudah terluka ditangan
manusia laknat, kalau tidak sudah pasti aku akan mengajak saudara Hoo sekalian
untuk bersama-sama mengarungi dunia persilatan dan melenyapkan hawa siluman dari
muka bumi' "Engkoh Hong" Im Yan cu segera berbisik, "kau jangan kelewat putus asa,
sebenarnya luka beracun apakah yang telah bersarang ditubuhmu" Sekalipun aku tak
dapat, menyembuhkan, walaupun
badan harus hancur dan ujung langit harus ditempuh, aku pasti
akan berusaha keras untuk mencari obat
mujarab untuk menyembuhkan lukamu itu' Ku See hong menghela napas sedih, beberapa titik air mata jatuh berlinang
membasahi pipinya. ' Adik Im" ia berkata, "aku merasa berterima kasih sekali atas cinta kasihmu,
tapi luka yang kuderita ini tak mungkin bisa
disembuhkan lagi..."
597 "'Engkoh Hong, asal kau mengatakan luka yang kau derita,
suhuku pasti dapat menyembuhkan nya, tapi bisakah kau bertahan selama sepuluh
hari lagi?" kata Im Yan cu dengan nada yakin.
Sekali lagi Ku See hong tertawa getir.
?dik Im, selewatnya enam hari aku bakal berpulang ke alam
baka, mana mungkin bisa bertahan selama sepuluh hari lagi?"
"Aaai...! Lebih baik kuserahkan beberapa persoalan kepadamu dan kau melakukannya
bagiku, mau bukan" Sebelum meninggal,
hanya inilah keinginanku, dan akupun akan menghadiahkan rahasia yang ingin di
ketahui setiap umat persilatan serta benda mestika yang di dam-idamkan setiap
orang kepadamu sebagai rasa terima
kasihku" Air mata bercucuran dengan derasnya membasahi seluruh wajah
Im Yan cu, katanya dengan pedih.
"Sesungguhnya luka apakah yang telah kau derita" Masakah kau sudah tiada harapan
lagi" Katakanlah cepat katakan ... .'.
'Adik Im, kau anggap apakah akupun rela mati dengan begitu
saja?" kata Ku See hong dengan suara yang pedih dan
mengenaskan. Setelah berhenti sejenak, kembali ia menambahkan:
'Dendam berdarah ayah ibuku, dendam guruku serta semua
persoalan yang kualami selama ini, hampir semuanya belum berhasil kucapai,
apakah aku rela berpulang dengan begini saja" Sayang
Thian tidak adil. Dia telah menghendaki aku mengalami jalannya takdir dalam
suasana begini yaaa .... apa lagi yang bisa kulakukan?"
Im Yan cu cukup mengetahui watak dari kekasihnya, dia pun
tahu kalau pemuda tersebut berwatak angkuh. dingin dan keras
kepala, seandainya keadaan tidak kelewat serius, tak mungkin dia akan begini
putus asa sehingga seakan-akan pasrah kepada nasib.
Maka setelah mendengar perkataan itu, hatinya menjadi dingin
separuh... 598 Tapi....sebetulnya ilmu pukulan beracun apakah yang telah
bersarang ditubuhnya, ilmu apakah itu ...."
'Waktu itu Ku See hong sudah hampir jatuh pingsan kembali,
dengan suara yang amat lirih katanya:
' Adik Im, aku telah terkena pukulan Hou kut hian hun im kang
dari Ban shia kau . . . kaucu. . ."
Berbicara sampai disitu, pelan-pelan dia memejamkan matanya
kembali dan terlelap dalam keadaan tak sadarkan diri.
Begitu mendengar disebutnya "Hou kut jian hun im kang" paras muka Im Yan cu, Pek
Kait Perpisahan 1 Tamu Dari Gurun Pasir To Liong Keng Hong Karya Opa Bahala Jubah Kencono Geni 1