Dendam Sejagad 9
Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung Bagian 9
seluruh puncak bukit Soat hong yang sepanjang tahun dilapisi salju.
Ku See hong berdiri tegak di tengah bukit sambil memeriksa
keadaan di sekeliling tempat itu, dengan sorot matanya yang tajam.
Mendadak, pada saat itulah suara petikan harpa tersebut kembali berkumandang . .
. 'Cri ng...crring... crring...'
Iramanya masih tetap membawakan irama yang sedih, irama
yang memedihkan hati. Sekilas pendengaran nadanya seperti sedih.... seperti murung...... seperti merintih..... seperti kagum.......
475 Seperti pula air sungai yang mengalir tenang dan musim semi
telah menjelang tiba. Irama lagu yang bercampur aduk, membuat orang sukar untuk
menduga bagaimanakah perasaan yang diungkapkan keluar.
Irama lagu itu benar-benar sebuah irama lagu yang luar biasa,
irama lagu-lagu yang serasa tiada keduanya di dunia ini.
oooo0dw0oooo BAB 22 BEGITU irama harpa tersebut berkumandang kembali, bagai
seekor burung elang Ku See hong segera melayang ke depan dan
meluncur ke atas sebuah puncak bukit yang indah.
Dalam sekejap mata, Ku See hong telah tiba diatas oucak bukit
itu, ketika sorot matanya beralih dan memandang sekeliling tempat tersebut, tak
tahan dia lantas menghela napas memuji.
"Aaai. . ! Benar-benar alam dewata yang sangat indah dan
permai. . ." demikian ia bergumam.
-ooo0dw0ooo- Jilid 15 TERNYATA kurang lebih dua puluh kaki dihadapan Ku See hong,
terbentang sebuah air terjun yang amat besar ... .
Kalau dibilang besar sekali memang tidak, tapi ukuran air terjun terhitung
ukuran besar. Airnya mengalir kebawah dari atas tebing yang terjal dan
menghantam diatas batuan besar dibawahnya, butiran air
memancar ke empat penjuru menciptakan selapis kabut air raksasa yang berbentuk
bagaikan selapis cermin itu.
476 Air yang tertampung di bawah tebing membentuk dua buah jalur
sungai dan mengalir turun kebawah permukaan puncak dalam dua
arah yang berlawanan, suara air yang memercik, ditambah
pepohonan siong yang tumbuh disebelah sana,
membuat pemandangan alam disekeliling tempat itu terasa lebih indah dan permai.
Yang lebih indah lagi adalah terlihat seorang gadis berbaju putih yang
berperawakan ramping, sedang duduk diatas batu ditepi air terjun sambil memetik
senar-senar harpa. ' Cri ng. . . cri ng. . " irama harpa yang merdu memancar keluar dari balik
harpa kuno itu. Mendadak Ku See-hong merasakan hatinya bergetar keras, dia
merasa bayangan punggung gadis itu sangat dikenal olehnya, mirip sekali dengan
bayangan punggung Keng Cin sin yang telah tiada.
Walaupun gadis cantik berbaju putih itu duduk menghadap
kearah air terjun itu namun bayangan punggungnya nampak begini ramping, begitu
mungil, rambutnya terurai sebahu, tak usah dilihat paras mukanyapun dia sudah
tahu kalau gadis tersebut adalah
seorang gadis yang cantik jelita..
Pakaian putihnya berkibar terhembus angin, apalagi berada
ditempat yang terpencil seperti ini, orang bisa salah menduganya sebagai
bidadari yang baru turun dari kahyangan.
Akan tetapi irama lagu yang dibawakan masih merupakan irama
lagu yang sedih perih dan memikukan hati.
Memandang bayangan punggung gadis itu, tanpa terasa dalam
benak Ku See hong muncul kembali bayangan tubuh dari Keng Cin
sin serta peristiwa tragis yang pernah dialaminya.
Rasa sedih dan hati yang terluka parah dalam hati Ku See hong, dengan cepat
terpengaruh oleh irama sedih dari irama harpa itu.
Lambat laun hatinya terasa seperti mengucurkan darah, air mata bercucuran
membasahi pipinya, untuk sesaat dia berdiri termangu disitu, bagaikan sebuah
patung arca. 477 Mendadak permainan harpa itu berhenti, tapi Ku See hong yang
romantis masih berdiri melamun peristiwa paling tragis yang
dialaminya dalam istana Huang mo kiong di Lam hay masih saja
mencekam seluruh benaknya, seluruh pikiran maupun perasaannya
seakan-akan telah balik keperistiwa lama.
Sementara itu gadis cantik bagaikan bidadari itupun masih duduk memeluk harpanya
sambil mengawasi air terjun di hadapannya
dengan pandangan termangu2 ia seperti merasakan sesuatu
kepedihan yang amat sangat.
Tiba tiba ia menghela napas panjang.
Helaan napas tersebut kedengaran begitu merdu, begitu lembut,
tapi amat nyaring. Oleh suara helaan napas tersebut, Ku See hong merasakan darah
panas dalam dadanya bergoncang keras. bagaikan baru mendusin
dari impian, buru-buru dia memusatkan kembali perhatiannya dan memandang lagi
kearah gadis cautik itu. Ternyata dia masih tetap duduk ditempat semula.
Setelah menghela napas panjang terdengar gadis itu mulai
bersenandung lirih.... Nada yang sedih, bait-bait syair yang penuh sedu sedan
membuat orang yang mendengarkan turut beriba hati.
Ketika gadis itu sedang bersenandung, bagaikan sesosok
bayangan setan Ku See hong segera meluncur ke depan dan
berhenti lebih kurang dua kaki dibelakang gadis tersebut.
Mendadak.... gadis itu bangkit berdiri lalu berpaling.
Aaaah, betapa cantik dan menariknya gadis itu...
Sewaktu Ku See hong dapat melihat jelas paras mukanya yang
cantik itu, mendadak sekujur tubuhnya bergetar keras, bagaikan kena aliran
listrik bertegangan tinggi, paras mukanya berubah
hebat, dia seperti merasa sangsi, keheranan, terkejut juga
kegirangan. 478 Ia sangsi dan keheranan karena dia sebetulnya sukma
gentayangan ataukah setan penasaran"
Dia terkejut dan gembira karena ia masih hidup, bahkan
sekarang berdiri didepan mata.
Ternyata paras muka gadis itu begitu mirip dengan Keng Cin sin
.... Keng Cin sin yang telan mati dipulau Huan mo to di Laut selatan, segala
sesuatunya begitu mirip, entah paras mukanya, matanya,
bulu matanya, hidungnya maupun potongan badannya, tiada
sebagian pun yang tidak mirip.
Benarkah dia adalah Keng Cin sin" Benarkah dia belum mati"
Sebaliknya paras muka gadis itu sama sekali tidak diliputi oleh perasaan kaget
atau keheranan, sepasang matanya yang penuh
kemurungan sedang mengawasi wajah Ku See hong tanpa berkedip.
Gadis itu nampak begitu anggun, begitu menarik bagaikan
sekuntum bunga teratai putih.
Sambil mengamati terus paras muka gadis itu, tiada hentinya Ku See hong menjerit
dalam hatinya: "Dia adalah Keng Cin sin, yaa dia sudah pasti adalah Keng Cin sin, dia belum
mati, dia masih hidup segar bugar dihadapanku, coba lihatlah sepasang matanya,
mimik wajahnya, inilah mimik wajah
Keng Cin-sin ketika pertama kali kujumpai dirinya, tak mungkin bisa salah lagi,
dia. . . dia adalah adik Sin yang kupikirkan, kurindukan siang dan malam. . . ."
Pelbagai pikiran terasa dia maju beberapa langkah ke depan, lalu berseru keras:
"Adik Sin, apakah kita sedang bermimpi" Adik Sin, tahukah kau betapa rindu ku
kepadamu...." Gadis cantik itu nampak keheran-heranan, seperti merasa
bingung oleh seruan tersebut, sepasang matanya yang jeli
memancarkan sinar keheranan, dia hanya mengawasi seluruh tubuh 479
Ku See hong tanpa berkedip, sementara mulutnya masih tetap
membungkam dalam seribu bahasa.
Kembali Ku See-hong maju beberapa lanngkah ke depan, kini
jaraknja tinggal tiga depa dari gadis cantik berbaju putih itu, bahkan lamat-
lamat dia dapat mendengus bau harum tubuhnya, bau harum
seorang gadis perawan, bau harum sangat dikenal olehnya dan tak akan pernah
dilupakan olehnya sepanjang masa.
Dengan suara lembut kembali, Ku See hong berkata:
"Adik Sin, senja itu aku sempat mendentgar jeritan ngerimu yang memilukan hati,
hampir saja kukira kau sudah meninggalkan dunia ini dan selama hidup tak pernah
bisa bersua lagi, waktu itu hatiku benar-benar hancur tak karuan. Aku tidak
menyangka kalau kau masih hidup di dunia ini, mengapa kau tidak datang mencariku....
mengapa kau tidak rindu kepadaku ......
Kesadaran Ku See-hong boleh dibilang sudah dipergaruhi oleh
bayangan tubuh Keng Cin-sin, sampai mati dia menganggap gadis
yang berada dihadapannya sekarang adalah Keng Cin-sin dari pulau Huah-mo-to di
Lam hay, oleh karena itu tiada hentinya dia
mengutarakan perasaan hatinya yang selama ini terpendam terus
dalam benaknya.... Mendengar kata-kata cinta yang diutarakan si anak muda itu,
Gadis berbaju putih tersebut segera berkerut kening, sedengkan paras mukanya
juga tampak berubah makin kebingungan.
Ku See-hong makin gelisah ketika di lihatnya gadis itu tidak
berbicara maupun bergerak, sekali lagi serunya:
"Adik Sin, mengapa kau tidak berbicara" Tahukah kau betapa rinduku kepadamu, aku
mendambakan sepatah katamu......
berbicara lah, janganlah membisu terus.....'
Tiba-tiba gadis berbaju putih itu tersenyum, dengan suara yang merdu merayu
katanya: "Hei sebenarnya apa sih yang sedang kau bicarakan?"
480 Nada suaranya begitu mirip dengan suara Keng Cin sin, merdu
dan indah didengar bagaikan kicauan burung nuri.
Kesemuanya ini membuat Ku See-hong semakin yakin kalau
gadis yang berada dihadapannya adalah Keng Cin sin.
Dengan sangat gelisah bercampur cemas, pemuda itu segera
berseru: "Adik Sin, kau sudah tidak kenal diriku lagi" Aku adalah Ku See-hong, Ku See-
hong yang telah ditangkap Sau-kiongcu dari pulau
Huan-mo to di Lam-hay, akulah Ku See hong yang telah disiksa
secara keji oleh Cia sau-kiongcu, kan....."
"Pulau Huan mo to di Lam hay"' gadis berbaju putih itu semakin kebingungan dan
tidak habis mengerti, ''belum pernah kudengar
nama pulau ini..' Ku See hong betul-betul merara amat sedih setelah mendengar
perkataan itu, serunya dengan suara yang memilukan hati:
"Adik Sin, apakah kau sedang mengajak ku bergurau" Aku adalah Ku See hong! Aku
adalah Ku See hong yang sangat mencintai mu!"
Mendengar perkataan itu, tiba-tiba gadis berbaju putih tersebut tertawa
cekikikan. "Hei, mungkin otakmu sudah sinting atau tidak waras" Kalau tidak, mengapa kau
mengoceh sembarangan?"
Sekalipun sedang memaki Ku See hong, tapi suaranya
kedengaran begitu lembut dan halus, sama sekali tidak menunjukkan sikap marah, malahan kecantikan wajahnya bertambah menarik dalam keadaan seperti ini!.
Ku See hong memang seorang pemuda yang berwajah dingin
berhati kaku dan keji tanpa perasaan, tapi sesungguhnya dalam hati kecilnya
tertanam perasaan yang amat kaya, begitu ia jatuh hati kepada seorang gadis maka
sampai berapa ribu tahun lagipun rasa cintanya itu takkan pernah bisa berubah.
Dan hal ini merupakan suatu kelebihan yang dimiliki pemuda tersebut.
481 Sewaktu berada di pulau Huan mo to, rasa cintanya yang
tertanam dalam-dalam dihati nya telah digali dan dikembangkan
oleh kasih sayang Keng Cin sin, cinta yang mulai berkembang itu mulai membekas
di dalam hatinya dam tak pernah berubah kembali.
Itulah sebabnya meski ia mendengar gadis itu mendampratnya,
memakinya dan men-cemooh dirinya, namun ia tidak merasa gusar, juga tidak merasa
tersinggurg, malahan dengan nada yang pedih ia berkata lagi.
' Adik Sin, dulu kau begitu cinta, begitu sayang kepadaku,
sekalipun tubuhku harus hancur lebur perasaan kasih sayangmu itu tak akan pernah
kulupakan, sekarang walau pun kau memakiku,
memukulku, membunuh ku, aku tak akan pernah berkerut kening`
Sebaliknya waktu itu gadis berbaju putih terlebih mengira Ku See hong adalah
seorang yang sinting atau seorang hidung bangor yang bermaksud untuk menggaetnya
dengan sengaja mengucapkan kata-kata bohong.
Tiba-tiba saja paras mukanya berubah hebat, selapis hawa napsu membunuh yang
amat tebal segera menyelimuti seluruh wajahnya,
dengan suara dingin ia berkata:
'Jika kau tidak segera pergi meninggalkan tempat ini, sebentar tubuhmu pasti
akan hancur lebur menjadi bubuk"
Saat itu kesadaran Ku See hong boleh di bilang sudah hilang,
dalam benaknya cuma ada bayangan tubuh dari Keng Cin sin saja.
Dia hanya tahu kalau gadis yang berada dihadapannya adalah
kekasih hatinya, terhadap ancaman dari gadis itu, justru dia tidak menganggapnya
sebagai suatu masalah gawat.
Sambil tertawa pedih kembali dia berkata: "Adik Sin, kehidupanku hari ini adalah
pemberian darimu, maka sekarang walaupun aku
harus mati diujung telapak tanganmu, aku akan menerimanya
dengan senang hati, sekalipun aku sudah mati, namun cinta kasihku kepadamu tak
pernah akan berubah, tak akan berubah untuk
selama-lamanya!' 482 Aaaai... " Cinta memang mempunyai kekuatan iblis yang
mengerikan, walaupun setiap manusia tahu bahwa cinta berarti
kuburan, neraka bagi manusia, tapi toh mereka akan mencobanya
juga dengan mata terpejam, bahkan sekalipun nama harus rusak
dan harus binasa, mereka tetap melakukannya tanpa ragu."
Tapi apa sebabnya" Apa yang menjadi penyebabnya"
Karena napsu birahi" Ataukah cinta yang murni", Hingga kini
belum ada orang yang bisa memberi jawaban yang pasti.
Dari dulu hingga sekarang, siapakah dalam masyarakat yang bisa melupakan
cinta kasih"' jago
Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
darimanakah yang bisa menghindarkan diri dari godaan cinta.
Sepasang mata si nona cantik berbaju putih itu dari awal sampai akhir mengawasi
terus mimik wajah Ku See hong sewaktu berbicara tanpa berkedip, tapi dia tidak
berhasil menemukan setitik kelicikan atau kebusukan diatas wajahnya...`
Tampaknya ia dibuat terharu juga oleh begitu dalamnya rasa
cinta Ku See hong terhadap Keng Cin sin, tiba-tiba paras mukanya berubah kembali
menjadi sedia kala, sambil menghela napas sedih ujarnya:
'Bukan aku yang hendak membunuhmu, melainkan orang lain
yang hendak membunuhmu, sekarang lebih baik menyingkirlah dari sini, pergilah
jauh-jauh meninggalkan tempat ini, kalau tidak, bila sampai terlambat maka kau
tak akan sempat lagi untuk melarikan diri"
Tiba-tiba mencorong sinar api dendam yang membara dari balik
mata Ku See hong, serunya dengan penuh kegusaran:
' Aku Ku See hong tak akan takut menghadapi kawanan manusia
durjana dan manusia laknat dari Huan mo kiong, aku akan
menggunakan segenap kemampuan dan jiwa ragaku untuk
melindungi keselamatan jiwamu, aku tak akan membiarkan mereka
melukai dirimu, walau hanya seujung rambutpun. Adik Sin, minta kepadamu sudilah
percaya kepadaku" 483 Mendengar perkataan itu, wajah nona berbaju putih yang selama
ini selalu tenang pun menjadi beriak dan bergelombang oleh
lemparan batu kecil dari Ku See hong itu.
Wajahnya memperlihatkan sinar mata penuh rasa kuatir, seperti
juga perasaan kuatir yang dipancarkan dari mata Keng Cin sin ketika mencegah Ku
See hong untuk memasuki istana Huan mo kiong.
Yaa, pancaran sinar mata itu begitu mirtip, segala sesuatunya
bagaikan jelmaan dari Keng Cin sin, mungkinkah dia betul-betul adalah Keng C in
sin asli" "Siapakah yang dapat memberikan jawaban yang pasti atas teka-
teki ini... ?" Kecuali pada saat ini muncul lagi seorang Keng Cin sin yang lain, tapi
mungkinkah itu" Serentetan pertanyaan ini sulit untuk dijawab, yang bisa
dilakukan hanya menanti .... menanti. .. dan menanti terus ....
Dengan wajah penuh perasaan kuatir, nona berbaju putih itu
berkata lagi dengan lirih:
"'Aaaai . . . yang bermaksud untuk membunuhmu bukan orang-orang dari istana Huan
mo kiong, melainkan adalah .....'
Sesungguhnya gadis itu akan mengatakan yang sebenarnya, tapi
suatu teguran yang muncul dari lubuk hatinya membuat ia segera membungkam diri
dalam seribu bahasa. Sambil mengertak gigi menahan emosi Ku See hong berkata
dengan penuh kebencian. ' Adik Sin, manusia laknat manapun yang berada dalam dunia ini tak nanti bisa
mengusikmu, aku tidak takut mereka datang mencari gara-gara denganku, aku hendak
punahkan mereka dari muka bumi, agar menerima pembalasan yang setimpal".
Mendadak paras muka gadis berbaju putih itu berubah hebat,
bentaknya dengan suara keras:
484 "Kau harus segera pergi dari sini! Sekarang juga harus pergi, kalau tidak jangan
salahkan kalau akan bertindak keji kepadamu.'
Selesai mengucapkan perkataan itu, tidak nampak gerakan apa
yang digunakan tahu-tahu gadis berbaju putih itu sambil
membopong harpanya sudah melayang maju sejauh beberapa kaki
dari tempat semula. Gerakan tubuh yang begitu indah dan lembut tersebut benar-
benar amat memper-sonakan hati, tapi juga menunjukkan kalau
ilmu meringankan tubuh yang dimilikinya benar-benar telah
mencapai puncak kesempurnaan.
Terkesiap hati Ku See-hong setelah menyaksikan paras dingin
dan penuh diliputi napsu membunuh yang menyelimuti wajah gadis ini, cepat-cepat
pikirnya: "Mungkinkah dia bukan Keng Cin-sin dari pulau Huan-mo-kiong di lautan selatan"
Tidak, tidak, dia pasti adalah Keng C in sin . . .
mungkin saja ia sengaja berbuat demikian karena takut aku
terpengaruh oleh cinta muda-mudi sehingga melupakan cita-cita ku yang sebenarnya
atau mungkin ia benar-benar sudah berubah?"
Ia kemudian berpikir lebih jauh:
'Kalau didengar dari suara petikan harpanya begitu sedih,
menyendiri dan menyedihkan hati, mungkin dia tak mau aku karena dalam hatinya
terkandung suatu rahasia hati yang sukar diutarakan
.......' Pelbagai ingatan dengan cepat menyelimuti seluruh benaknya,
sementara gadis berbaju putih itu sudah tiba disisi sungai kecii ditepi bukit.
Pemuda itu menjadi sangat gelisah, segera teriaknya keras-keras:
"Adik Sin, tunggu sebentar, ada persoalan penting yang hendak kusampaikan
kepadamu, kau ....."
Nada ucapan penuh dengan kesedihan dan keperihan hati,
sungguh membuat hati orang beriba.
485 Sambil berkata lagi, tiba-tiba Ku See hong melompat ke depan
dan melayang ke belakang punggung si nona berbaju putih itu.
Dengan suatu gerakan cepat gadis berbajiu putih itu
membalikkan badannya, lalu dengan kening berkerut dan hawa
pembunuhan yang menyelimuti wajahnya, ia berkata dingin:
"Bila kau berani menyusulku lebih jauh, seketika juga akan kusuruh kau mampus
diujung telapak tanganku"
"Adik Sin, malam ini kau bisa berubah menjadi begini rupa karena akulah yang
telah mencelakaimu dosaku benar-benar sangat besar, sampai mati pun dosa ini
sukar ditebus, kau . . . ."
Seraya berkata dia lantas merentangkan tangannya lebar-lebar
siap memeluk tubuh gadis itu..
Setelah menyaksikan perbuatan Ku See hong yang begitu kurang
ajar, nona berbaju putih itu semakin menyangka kalau Ku See hong adalah seorang
lelaki hidung bangor, napsu membunuhnya segera
muncul kembali, sambil membentak keras dia mengigos kesamping
menghindarkan diri dari terjangan Ku See hong.
Kesadaran Ku See hong waktu itu betul-betul sudah dipengaruhi
oleh cinta buta, begitu tubrukannya kosong dengan cepat berkisar setengah
lingkaran dan sekali lagi menubruk ke muka.
Ketika menghindarkan diri tadi, secara diam-diam gadis berbaju putih itu sudah
menghimpun tenaga dalamnya kedalam lengan kiri, maka setelah dilihatnya Ku See
hong menubruk datang sekali lagi, dia segera tertawa dingin dengan suara
menggidikkan. . Kali ini dia tidak berkelit ataupun menghindar, kelima jari tangan kanannya
disentilkan ke depan .... ' Sreet, sreet, sreet.." lima gulung desingan angin
jari tangan yang tajam dengan cepat dan dahsyat langsung menghajar jalan darah
Yu bun, Ko kok, Sang ci, Mong gi, serta ki bun lima buah jalan darah penting.
Padahal waktu itu Ku See hong sedang menerjang datang
dengan kecepatan luar biasa, lagipula dia tak menyangka kalau
gadis itu bakal melancarkan serangan secara tiba-tiba, oleh karena 486
itu, diapun tidak mengerahkan tenaga dalamnya untuk melindungi badan.
Tak ampun lagi ke lima buah serangan dahsyat itu segera
menghajar telak diatas lima buah jalan darah penting ditubuhnya.
' Blaaamm ... blaaammm !'' benturan keras segera bergema
memecahkan keheningan. Dengusan tertahan segera berkumandang di udara, darah segar
menyembur keluar dari mulut Ku See hong, paras mukanya juga
berubah menjadi pucat pias seperti mayat, tak ampun dia mundur dua langkah ke
belakang dan pelan-pelan roboh lemas diatas
tanah.. Tapi, sianak muda itu masih sempat tersenyum, sambil menahan
penderitaan dan rasa sakit yang mencekam dalam tubuhnya, ia
berkata dengan suara pedih:
"Adik Sin, aku tidak menyalahkan kau yang telah melancarkan serangan keji
kepadaku, karena cinta kasih yang kau berikan
kepadaku lebih dalam daripada samudra, sekalipun badan harus
hancur, akupun tak dapat membayar budi kebaikanmu itu. Sekarang sebelum ajalku
tiba aku hendak mengutarakan isi hatiku, entah kau telah berubah menjadi
bagaimana, aku tetap mencintaimu,
sekarang aku telah mencintaimu, di alam bakapun aku tetap
mencintaimu, aku..."
Berbicara sampai disini, pemuda itu muntah darah lagi, seluruh badannya
mengejang keras dan kemudian tergelepar diatas tanah
tak berkutik lagi.. Paras muka gadis berbaju putih itu tampak berubah hebat
sesudah mendengar perka-taan itu, rasa sedih dan menyesal segera muncul dan
menyelimuti hatinya. Begitu Ku See hong roboh ke tanah, dia segera berpekik sedih,
air matanya berderai, serunya dengan pedih:
"Ku sauhiap, aku yang salah, aku telah melakukan melakukan kesalahan, aku benar-
benar berdosa kepadamu, juga berdosa
487 kepada segenap umat persilatan di dunia ini, aaai. . . mengapa aku begini pikun"
Mengapa aku melakukan perbuatan sebodoh ini?"
Suaranya amat sedih, menyesal dan penuh rasa penyesalan.
Inilah wataknya yang benar, sifatnya yang masih polos dan
belum terpengaruh oleh kejahatan tapi toh dia sudah melakukan
suatu kesalahan justru karena itu pula dia telah menciptakan suatu sejarah yang
amat memilukan hati. Di ringi pekikan sedih dan penyesalan, gadis berbaju putih itu tidak
memperdulikan lagi noda darah ditubuh pemuda itu, dia
segera menubruk kedalam pelukan Ku See-hong dan menangis
tersedu-sedu. Isak tangisnya benar-benar memilukan hati, kali ini bolen dibilang untuk pertama
kalinya dia menangis dengan sedih.
Suara air terjun yang gemuruh seakan-akan tak dapat
menghilangkan suara tangisan nya yang memedihkan hati, sekeliling tempat itu
seolah-olah diliputi oleh suasana murung dan sedih...
Setelah menangis sekian waktu, akhirnya gadis berbaju putih itu memeluk tubuh Ku
See hong dan pelan-pelan bangun berdiri
dengan airmata membasahi pipinya, dia berkata sedih.
"Tanpa sebab tanpa musabab aku telah membunuhnya, aku
telah melakukan kesalahan terhadapnya, aku hendak membopongnya, mencari suatu tempat yang berpemandangan
indah, menangisi selama tiga hari, kemudian menguburnya, dan
mendampingi terus disisi kuburannya. Aku tahu dia terlampau
kesepian, seperti juga aku, seorang lemah yang ditinggalkan semua orang ...."
Setelah berbicara sampai disitu, hati keci nya seakan-akan
tersentuh, air matanya segera jatuh berderai dengan derasnya,
membasahi pipi Ku See hong yang pucat.
Sambil membopong jenajah Ku See hong, pelan-pelan dia
berjalan menuruni bukit dengan menelusuri sungai
488 Tiba-tiba. . . . pada saat itulah dari seberang sungai kecil itu berkumandang
suara pekikan aneh yang tinggi melengking dan
menggidikkan hati. Begitu mendengar suara pekikan tersebut sekilas rasa ngeri dan takut segera
menyelimuti wajah si nona berbaju putih itu,
sebenarnya dia hendak melemparkan jenasah Ku See -hong
kesamping, akan tetapi ketika sepasang matanya menatap kembali paras mukanya
yang pucat dan mengenaskan itu, suatu teguran
yang muncul dari dasar hati kecilnya membuat ia mengurungkan
niat tersebut. Dengan cepat selapis hawa amarah menghiasi wajahnya,
lengannya yang memeluk tubuh Ku See hong pun semakin kencang.
Mengikuti suara pekikan tersebut, tampak dua sosok bayangan
manusia muncul dari seberang sungai dan secepat kilat melunncur datang.
Dalam waktu singkat kedua orang itu sudah berada di hadapan
gadis berbaju putih itu dan berhenti dua kaki dihadapan dua orang, empat matanya
mengawasi Ku See hong dalam bopongen gadis itu
dengan sorot mata yang tajam, tapi diliputi perasaan tercengang.
Selama hidup belum pernah gadis berbaju putih itu bersentuhan
dengan lawan jenisnya, ketika dia merasa sorot mata kedua orang itu mengawasi Ku
See hong yang berada dalam pelukannya tanpa
berkedip, tanpa terasa paras mukanya berubah menjadi merah
padam. Dibawah sorot cahaya bintang, tampak pendatang itu adalah
seorang kakek kurus kering yang berlengan panjang tapi kurus
seperti bambu, mukanya bengis dan mengerikan, sedang sinar mata yang terpancar
keluar dari balik matanya lebih tajam dari pada sembilu, membuat siapa saja yang
memandangnya segera akan tahu kalau orang ini memiliki tenaga dalam yang sangat sempurna.
Orang kedua adalah seorang lelaki setengah umur yang berbaju
ringkas berwarna hijau, berkepala besar, berpera-wakan tinggi
besar, bermata besar, gigi bertaring serta menggembol dua buah 489
senjata roda bergerigi yang amat besar, sinar mata orang inipun tajam
menggidikkan hati, jelas merupakan seorang jagoan yang
lihay pula. Setelah termangu-mangu beberapa saat lamanya, kakek kurus
kering itu maju dua langkah kemuka kemudian menjura dengan
hormatnya kepada gadis berbaju putih itu, katanya dengan suara dalam:
"Ceng kuncu (Tuan Putri Ceng) kami mendapat perintah dari Hu kaucu untuk
menanyakan bagaimana cara Kuncu membekuk
manusia yang bernama Ku See-hong ini?"
Serentetan cahaya tajam yang menggidikan hati segera
memancar pula dari balik mata sinona berbaju putih yang jeli, alis matanya
berkenyit, lamat-lamat selapis hawa pembunuhan menyelimutinya, dengan suara dingin ia menjawab.
"Thian leng Thamcu, kalian segera pulang dan laporkan kepada Ciu Hu kaucu Ku See
hong telah kubunuh" Ternyata kakek kurus kering ini adalah Thamcu ketiga dibawah
pimpinan Ciu Heng thian, Hu kaucu dari Ban shia kau yang di sebut orang Thian
leng Thamcu .... Mo pit siu (Kakek berlengan iblis) Kwong Yu siang Sedangkan
lelaki berpakaian ringkas itu adalah
Hiangcu nomor satu dibawah ruangan Thian leng tham yang disebut Hong kun lun
(roda angin guntur) Sin Bu.
Diam-diam Thian leng Thamcu si kakek berlengan iblis Kwong Yu
siang berkerut kering setelah menyaksikan paras muka si nona
berbaju putih yang dingin bagaikan es itu diliputi oleh hawa
pembunuhan yang tebal. Setelah termenung sesaat, diapun berkata:
"Ku See hong berhasil dibunuh oleh tuan putri, hal ini benar-behar merupakan
suatu peristiwa yang patut dirayakan dengan
gembira, Tolong tanya jenasahnya kini berada di mana" Harap Tuan putri sudi
memberikan petunjuknya?"
490 Paras muka gadis berbaju putih itu berubah makin serius,
katanya sambil tertawa dingin:
' Jenasahnya kini berada dalam bopongan ku, mau apa kalian?"
Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Thiam leng Thamcu si kakek berlengan iblis Kwong Yu siang
adalah seorang yang licik dan berbahaya, sedari tadi ia sudah tahu kalau orang
yang berada dalam bopongan gadis itu adalah Ku See hong, tapi ia merasa tidak
habis mengerti, mengapa tuan putrinya yang berwajah cantik tapi selalu bersikap
dingin kaku dan memancar kan suatu sikap yang sukar didekati ini bisa membopong jenasah Ku See
hong sambil berjalan kemari.
Membunuh adalah membunuh, apa gunanya musti dibopong
terus" Mungkinkah di balik kesemuanya ini terdapat hal-hal yang tidak beres"
Atau mungkinkah tuan putri nya sedang menipunya" .
Tanpa terasa dengan sorot mata yang sangat tajam dia awasi
tubuh Ku See hong lekat-lekat, nyatanya tubuh yang berada dalam bopongan gadis
itu adalah sesosok mayat.
Pelbagai ingatan segera berkecamuk dalam benak Kakek
berlengan iblis Kwong Yu-siang, akhirnya dengan sikap yang amat menghor-mat dia
berkata: ' Tuan putri dengan membopong jenasah orang itu, hal mana
hanya akan menodai kesucian tuan putri saja, biarlah lohu
menyuruh Sim hiangcu membantu dirimu''
Mendengar perkataan tersebut lelaki berpakaian ringkas itu si
Roda angin guntur Sim Bu segera maju ke depan membungkukkan
badan memberi hormat dan berkata dengan suara parau:
"Tuan Putri berbadan emas, biarlah aku orang she Sim..."
Gadis berbaju putih itu segera mendengus berat-berat, tukasnya dengan suara
dingin: "Jenasah ini tak perlu merepotkan kalian untuk membopongnya, aku bisa
membereskannya sendiri, sekarang lebih baik kalian pulang saja, sudah kalian
dengar perkataanku ini" '
491 Ucapan yang terakhir itu bernada memerintah, suaranya keras
dan membuat semua orang yang mendengarnya merasa amat tak
sedap. Paras muka Kakek berlengan iblis Kwong Yu siang berubah
menjadi dingin seperti es, dengan nada menyelidiki dia bertanya:
"Tuan putri, kau hendak membawa jenasah ini pulang kemarkas besar ataukah hendak
menguburnya ditempat lain"
"Tentang soal ini, lebih baik kalian tak usah mencampurinya!'
"Orangnya toh sudah mati, jenasahnya mau dibawa kemana saja toh sama juga, cuma
barang yang berada didalam sakunya harus
lohu ambil untuk dibawa pulang kemarkas besar, tentunya boleh
bukan"` Nona berbaju putih itu menjadi gusar sekali, teriaknya keras-
keras: 'Siapa pun dilarang menyentuh benda yang berada didalam
sakunya." "Tuan putri, kau harus tahu" kata si kakek keji berlengan ibis Kwong Yu-siang
sambil tertawa seram, membawa pulang benda
yang berada disakunya bukan merupakan perintah dari wakil ketua, melainkan atas
perintah dari Kaucu sendiri, apakah kau berani
membangkangnya?" Sekali lagi nona berbaja putih itu mendengus dingin.
"Entah perintah siapa pun juga sama saja, sekali aku bilang tak boleh
menyentuhnya, tetap tak boleh menyentuhnya, kau pun tak
usah banyak berbicara lagi, kalau sampai menggusarkan aku,
perduli terhadap siapa pun aku tetap akan turun tangan keji
kepadanya" Setelah mendengar perkataan itu, mencorong sinar buas dari
balik mata kakek berlengan iblis Kwong Yu-siang, dia segera tertawa seram.
492 ' Heeeehhh ... heeehhh ... heehhh... Tuan Putri, perkataamu itu sudah melanggar
peraturan perkumpulan, lohu sebagai anggota
perkumpulan meski harus melanggar dosa berani dengan atasan,
terpaksa harus bertindak tegas juga untuk melindungi keutuhan
peraturan perkumpulan, Aku minta tuan putri bersedia untuk
berpikir tiga kali sebelum bertindak ......."
Paras muka gadis berbaju putih itu segera berubah menjadi
dingin bagaikan salju serunya:
"Bilamana kau merasa memiliki kepandaian silahkan saja turun tangan untuk
mencobanya' Sekalipun si Kakek berlengan iblis Kwong Yu siang adalah
seorang manusia bengis yang banyak melakukan kejahatan, tapi
setelah menyaksikan tindakan yang keji tanpa perasaan yang
terang-terangan melanggar peraturan ini, hatinya merasa bergidik juga.
Kepandaian silat yang dimiliki gadis itu boleh dibilang sudah
diketahui oleh setiap orang, kakek itupun sadar bahwa kemampuan yang dimilikinya
sukar untuk mengalahkan gadis tersebut tapi
bilamana ia mau bekerja sama dengan Hong-lui-lun Sim Bu, besar kemungkinan orang
tersebut dapat dibinasakannya.
Adapun yang menjadi tujuan dari tindakannya pada malam ini
adalah pedang Ang soat kiam yang merupakan pedang mestika
nomor satu di dunia, diapun tahu kalau ia tidak bertindak cepat maka besar
kemungkinan senjata mana akan terjatuh ke tangan Ciu Hu kaucu.
Si Kakek berlengan iblis Kwong Yu siang termenung dan berpikir beberapa saat
lamanya, kemudian ia berkata.
"Kalau tuan putri berkata demikian, lohu pun akan menuruti saja.
Meski cahaya kunang-kunang tak akan bisa menangkan cahaya
rembulan, tapi demi ditegakkannya peraturan perkumpulan, mau
tak mau aku harus bertindak tegas'
493 Gadis berbaju putih itupun bersikap amat serius, dia tahu
pelanggaran atas peraturan yang dilakukannya sekarang merupakan suatu
penghianatan besar, andaikaia sampai diketahui oleh ibunya, sekalipun dia adalah
putri kandungnya juga tak akan mendapat
pengampunan. Apa lagi Thian leng Thamcu yang berada dihadapannya sekarang
merupakan seorang jago lihay kelas satu dalam perkumpulannya,
ilmu silat yang dimilikinya sangat lihay, dia sendiripun belum tentu
berkemampuan untuk membinasakan mereka.
Berpikir demikian, dengan suara dingin gadis berbaju putih itu berkata:
"Thian leng thamcu, kau harus tahu, sejak dulu hingga sekarang aku bukan anggota
dari perkumpulan Ban shia kau, peraturan di
dalam perkumpulanmu tidak berlaku bagiku, malam ini kau mencari aku merupakan
suatu dendam pribadi, dengan soal perkumpulan
sama sekali tak ada sangkut pautnya ...."
Mendengar perkataan itu, si Kakek berlengan iblis Kwong Yu
siang lantas berpikir: ' Benar juga perkataan ini, sekarang ia sama sekali bukan
anggota perkumpulan Ban shia kau, sebagar orang
yang terlepas dari perkumpulan tentu saja peraturan perkumpulan tidak berlaku
pula baginya." Berpikir sampai disini, si Kakek berlengan iblis Kwong Yu siang lantas tertawa
seram. "Heeeehhh.... heeeehhh. . . heeehhh. . . Ceng Kuncu, tak
kusangka kau sebagai putri kaucu ternyata bisa mengucapkan
perkataan semacam ini, lohu benar-benar merasa malu untuk diri kaucu, andaikata
kau masih mengakui kaucu sebagai ibu
kandungmu, tak nanti kau akan melakukan perbuatan bodoh seperti itu".
ooo0dw0ooo BAB 23 494 MENDENGAR perkatan tersebut, gadis berbaju putih itu seakan-
akan merasa hatinya terluka, sekujur tubuhnya bergetar keras, titik air mata
jatuh bercucuran membasahi pipinya, dengan suara keras bentaknya:
"Aku bukan putri kandung kaucu, kalau tidak, kenapa aku tak punya ayah, Aku
adalah seorang anak haram...."
Tak terlukiskan rasa sedih yang mencekam perasaannya, sejak
kecil ia sudah merasa merupakan seorang gadis lemah yang
dilupakan orang, andaikata dia tidak memiliki suatu keteguhan hati yang melebihi
orang biasa, mungkin sedari dulu ia sudah tak bisa hidup lebih jauh.
Dia amat membenci ibunya sendiri, karena perbuatan jalangnya
yang menggaet sana merayu kemari, benarkah dia tak punya ayah
kandung" Dia adalah putri yang di hasilkan hubungan gelap ibunya dengan lelaki-
lelaki hidung bangor "
0ooh Thian! Betapa kasihannya aku, betapa menyendirinya aku. .
. Andaikata dia mengetahui asal-usul yang sebenarnya, mungkin
hatinya akan semakin sedih, sesungguhnya perempuan memang
merupakan kaum lemah, andaikata sejak kecil ia sudah tidak
memperoleh kasih sayang orang tuanya, melainkan ditinggalkan,
maka pukulan batin tersebut akan dirasakan sebagai suatu pukulan yang amat
parah. Coba kalau seorang beriman lemah yang mengalami pukulan
batin semacam ini, niscaya dia tak akan mampu untuk hidup lebih jauh didunia
ini... Ketika si Kakek berlengan iblis Kwong Yu siang menyaksikan
gadis itu menjadi sedih, mencorong sinar kebuasan dari balik
matanya, mendadak bagaikan sambaran petir dia menerjang ke sisi tubuh si gadis
berbaju putih itu, secepat kilat tangan kanannya menyambar pedang Hu thian seng
kiam yang menggembol di punggung Ku See hong. 495 Serangan itu dilancarkan dengan suatu gerakan yang amat aneh
tapi sakti. Ilmu silat yang dimiliki gadis berbaju putih itu sesungguhnya
telah mencapai puncak kesempurnaan, walaupun dia sedang
bersedih hati karena memikirkan asal-usul sendiri yang memilukan hati, tapi
begitu Kakek berlengan iblis Kwong Yu siang turun tangan, ia segera membentak
dengan suara nyaring: "Manusia rendah yang tak tahu malu, berani betul kau
menyergap secara licik. . ."
Sambil berteriak, mendadak ia berkelebat ke samping menghindarkan diri dari cengkeraman tersebut.
Tidak menanti pihak lawan berubah gerakan, kaki kirinya disertai desingan angin
tajam langsung menendang jalan darah Thian ki hiat di pinggang sebeleh kiri
Kakek berlengan iblis Kwong Yu siang.
Bila jago lihay sedang bertarung, setiap tindakan yang dilakukan semuanya
merupakan ancaman yang bisa mematikan lawan nya.
Tendangan tersebut dilancarkan dengan cepat, aneh gencar dan
dahsyat... Betapapun buasnya Kakek berlengan iblia Kwong Yu siang, toh ia tak berani juga
menyambut datangnya serangan tersebut, kaki
kirinya segera berputar kencang, menyusul kemudian tubuhnya
dengas cepat mundur tiga empat langkah dari posisi semula.
Tampak gadis berbaju putih itu sudah mempunyai rencana yang
matang, sekali lagi dia membentak keras, belum sempat kaki kirinya ditarik
kembali, badannya telah melayang ke samping, kaki
kanannya segera diayunkan ke depan menendang jalan darah Yan
hou Hat ditenggorokan musuh.
Tendangan semacam ini merupakan suatu ilmu tendangan yang
luar biasa dan jarang ditemui dalam dunia persilatan.
Paras muka Kakek berlengan iblis Kwong Yu siang berubah
hebat, buru-buru dia membalikkan badan, tendangan dari gadis itu 496
sudah tiba didepan mata, sepasang bahunya segera bergerak dan
tubuhnya langsung melompat sejauh dua kaki dari posisi semula.
Berhubung gadis berbaju putih itu harus membopong tubuh Ku See hong, maka gerak
geriknya kurang leluasa, itulah sebabnya dia
lancarkan dua buah tendangan berantai dengan tujuan untuk
memaksa mundur lawannya, dengan demikian ia baru bisa
memusatkan perhatian nya untuk menghadapi kedua orang itu.
Begitulah, setelah menyaksikan Kakek berlengan iblis Kwong Yu
siang terdesak mundur, dengan cepat dia menarik kembali kakinya, lalu sambil
menghimpun tenaga dalamnya, bagaikan seekor burung walet tubuhnya melayang pergi
sejauh tiga kaki. Buru-buru dia membaringkan tubuh Ku See hong kebawah
sebatang pohon siong kemudian tangan kanannya secepat kilat
melepaskan pedang Hu thian sang kiam yang menggembol
dipunggung Ku See hong, dan mengikatnya diatas punggung
sendiri.. Dilihat dari tindakannya yang dilakukan gadis berbaju putih ini, dapat diketahui
kalau gadis itu adalah seorang gadis yang amat pintar.
Rupanya gadis itu kuatir bila ia sedang dikurung oleh Kakek
berlengan iblis Kwong Yu siang nanti, si Roda angin guntur Sim bu akan
manfaatkan kesempatan itu untuk mencuri benda milik Ku-See hong.
Belakangan ini dia pernah mendengar dari Ciu Heng thian yang
mengatakan bahwa Ku See hong memiliki sebilah pedang mestika
yang luar biasa dan merupakan pusaka dari dunia persilatan, yakni Ang soat kiam.
Dari sini dapat diketahui kalau barang yang mereka butuhkan
adalah pedang antik tersebut.
Menanti Kakek berlengan iblis Kwong Yu Siang dapat berdiri
tegak dan mengetahui kalau pedang mestika itu sudah berhasil di rampas oleh
gadis itu, diam-diam ia lantas menyumpah:
497 "Budak setan, malam ini lohu bersumpah akan membunuhmu
kemudian memunahkan mayatmu, agar orang lain tidak mengetahui
mati hidupmu dan selamanya sengsara dalam akhirat"
Begitu menyusun rencana keji didalam hatinya, sekulum
senyuman licik segera tersungging diujung bibir kakek berlengan iblis Kwong Yu
siang katanya dengan suara dalam:
"Ceng Kuncu, bila kau belum juga mau sadar, terpaksa lohu tak akan berlaku
sungkan-sungkan lagi."
Gadis berbaju putih itu mendengus sinis, katanya dengan suara
dingin: ' Buat apa kau menjerit-jerit terus macam setan" Tak ada
gunanya kau berkaok-kaok melulu. Hmmm malam ini aku berencana
untuk menyuruhmu berdiam selamanya disini."
Kakek berlengan iblis Kwong Yu-siang tertawa licik:
"Heeehhh. . . heeeehhh. . . heeeehhh. . . mana, mana, kalau begitu lohu akan
merasakan dulu sampai dimanakah kelihayan dari tuan putri"
Paras Muka gadis berbaju putih itu berubah menjadi dingin
bagaikan es, hawa napsu membunuh menyelimuti seluruh
wajahnya, ia segera membentak keras:
"Tak usah banyak bicara lagi, lihat serangan!"
Sambil berkata, gadis berbaju putih itu segera menggerakkan
tubuhnya menerjang ke muka, telapak tangan kirinya membacok ke bawah sementara
tangan kanannya diayunkan ke muka, dua gulung
angin pukulan yang maha dahsyat segera menggulung ke arah
depan' Begitu kedua buah serangan itu dilancarkan satu dari atas yang lain dari bawah
mendadak kedua gulung serangan tersebut bersatu menjadi satu ditengah angkasa
dan menimbulkan pusingan angin
dahsyat yang menggetarkan sukma ...
498 Setelah itu gumpalan tenaga serangan tadi berubah menjadi
puluhan jalur angin jari yang tajam, dengan disertai dengan angin tajam,
bagaikan puluhan bilah pedang tajam langsung menyerang
belasan buah jalan darah penting ditubuh kakek berlengan iblis Kwong Yu siang..
Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Rupanya gadis berbaju putih itu bermaksud untuk melukai kakek
berlengan iblis Kwong Yu-Siang dalam satu gebrakan maka sewaktu melepaskan dua
gulung angin pukulan yang maha dahsyat itu,
diam-diam tenaga dalamnya dihimpun lagi, kemudian sepuluh jari tangannya di
sentilkan ke muka melepaskan puluhan buah serangan gencar.
Ketika kakek berlengan iblis Kwong Yu siang menyaksikan dia
melancarkan dua buah pukulan dahsyat tadi, sebagai seseorang
yang licik, ia sudah menaruh curiga, segera pikirnya.
"Budak ini amat licik dan banyak tipu muslihatnya, dia pasti bermaksud bermain
licik dihadapanku' Belum habis ingatan tersebut melintas lewat dua gulung angin
pukulan telah saling bertemu di tengah udara, ditengah gulungan angin berpusing,
puluhan gulung desingan angin jari diiringi suara desingan yang memekikkan
telinga meluncur tiba dan menyebar
luas seperti sebuah jaring-jaring mengancam seluruh jalan darah penting
ditubuhnya. Mimpipun kakek berlengan iblis Kwong Yu-siang tidak menyangka
kalau angin serangan itu datangnya secepat itu, untuk berkelit jelas tak mungkin
lagi, terpaksa dia harus menghimpun segenap tenaga dalam nya ke luar, kemudian
mengikuti putaran lengannya yang
membentuk gerakan busur, disertai segulung angin pukulan yang
berhawa lembut menerjang keluar.
Dalam wahtu singkat daerah seluas tiga depa disekeliling arena telah dl iputi
oleh selapis dinding hawa murni yang sangat kuat.
Ketika kesepuluh gulung desingan angin serangan itu menumbuk
diatas dinding udara tersebut, terjadilah serentetan suara letusan yang
memekikkan telinganya. 499 Menyusul kemudian... dengusan tertahan menggema di udara,
kulit muka si kakek berlengan iblis Kwong Yu siang yang kurus
kering mengejang keras membentuk satu garis memanjang setelah
mundur dua langkah dari balik sorot matanya memancar keluar
serentetan sinar bengis dan benci yang amat sangat.
Terhadap kawanan manusia semacam itu, gadis berbaju putih itu
memang tidak menaruh kesan baik, bahkan terhadap ibunya
sendiripun menaruh rasa muak maka setelah dilihatnya Kakek
berlengan iblis Kwong Yu siang terluka, tentu saja diapun tidak mengenal ampun
lagi. Sambil menbentak keras, tubuhnya berkelebat kedepan menerjang tiga depa kesisi kiri kakek berlengan iblis Kwong Yu siang, ujung baju
kanannya bagaikan seekor ular sakti segera
meluncur kedepan dan menggulung leher kakek tersebut.
Dalam pengaruh tenaga dalam yang luar biasa, ujung bajunya itu bagaikan sebilah
pedang mustika yang tajam sekali, andaikata
tengkuk Kwong Yu siang sampai kena dililit, niscaya batok
kepalanya akan berpisah dengan badan.
Siapa tahu, baru saja gadis berbaju putih itu mengebaskan ujung bajunya kedepan,
kakek berlengan iblis Kwong Yu siang telah
tertawa licik. Tubuhnya seperti sesosok sukma gentayangan berkelebat
kesamping dan menyelinap ke belakang tubuh gadis berbaju putih itu, keseluruh
jari tangannya yang kurus bagaikan cakar iblis
langsung mencengkeram pedang Hu thian seng kiam yang
menggembol dibahunya. Betapa terkejutnya gadis berbaju putih itu setelah mendengar
suara tertawanya, buru-buru dia berpikir:
"Aduh celaka, tampaknya kebenaran tinggi sejengkal, kejahatan tinggi sekali!'
Begitu ingatan tersebut melintas dalam benaknya, ia segera
mengeluarkan ilmu Hud lo jiu yang maha dahsyat untuk
500 melancarkan serangan, kaki kirinya bergeser setengah langkah,
kemudian tubuhnya berputar sembilan puluh derajat, menyusul
kemudian ujung baju tangan kirinya dikebaskan ke depan.
Kelihayan dari jurus serangan tersebut justru terletak pada
beberapa gerakan tersebut, semua gerakan itu bisa dilancarkan
pada saat hampir bersamaan.
Oleh karena itu kecepatan gerakannya juga tak dapat ditandingi oleh jurus
serangan manapun juga, selain daripada itu dari balik ujung baju pun bersembunyi
ilmu Hud lo jiu yang maha dahsyat.
Baru saja kakek berlengan iblis Kwong Yu siang sedang gembira
karena siasatnya berhasil, belum sempat jari tangannya menyentuh gagang pedang
mustika lawan, tampak bayangan putin berkelebat
lewat, sekilas cahaya bianglala berwarna putih disertai desingan angin pukulan
yang maha dahayat telah menggulung keatas urat
nadi pada pergelangan tangannya.
Dalam terkesiapnya terpaksa dia harus membuang kesempatan
untuk merampas pedang mestika itu dan buru-buru melompat
mundur beberapa langkah ke belakang.
Begitu berhasil mendesak mundur musuhnya dengan serangan
tersebut, tiba-tiba saja gadis berbaju putih itu membalikkan
badannya, ujung baju kiri dan kanannya segera di kebaskan
berulang kali dengan ilmu Hud lo jiu.
Tampak bayangan putih menyelimuti seluruh angkasa, desingan
angin pukulan menderu-deru, dan dari empat arah delapan penjuru tahu-tahu
meluncur tiba ancaman dahsyat yang mengurung seluruh badan kakek berlengan iblis
Kwong Yu siang. Dua buah ujung bajunya yang dikebaskan keluar dengan ilmu Hu
lo jiu itu pada hakekatnya merupakan dua macam senjata tajam
yang luar biasa, kontan saja kakek berlengan iblis itu menjadi terdesak hebat
dan kalang kabut. Sekalipun dia telah berusaha mengebaskan tangannya berulang
kali, menciptakan bayangan pukulan yang berlapis-lapis, namun
501 semuanya tak mampu untuk membendung datangnya serangan
lawan.. Gadis berbaju putih itu segera membentak keras, serangan
mematikan dilancarkan berulang kali, diantara ayunan ujung
bajunya yang berlapis-lapis, mendadak telapak tangannya yang
putih bersih itu meluncur ke depan dan sekaligus melancarkan dua buah pukulan
dahsyat. Enam lapis bayangan telapak tangan hampir pada saat yang
bersamaan melepaskan serangan ke arah sepasang bahu dan dada
kakek berlengan iblis tersebut.
Jurus-jurus serangan yang lihay dan ancaman yang mematikan
betul-betul merupakan sesuatu kehebatan yang belum pernah
dijumpai sebelumnya. Kakek berlengan iblis Kwong Yu siang yang menyaksikan daging
gemuk didepan mulut tiba-tiba terlepas kembali dari cekalannya, apalagi diapun
kena diserang secara gencar oleh serangan-serangannya yang mematikan, dari malu
bercampur mendongkol, ia menjadi gusar sekali.
Kalaupun dia tahu dengan pasti bahwa dibalik ke enam buah
serangannya itu diam-diam tersembunyi pula serangan yang
mematikan, tapi diapun ingin menggunakan tubuhnya untuk
mencoba ancaman tersebut, dengan cepat telapak tangan kanannya berputar
membentuk setengah lingkaran, kemudian.."Weeess!"
telapak tangan kirinya secepat kilat melepaskan sebuah pukulan ke depan.
Selapis angin pukulan yang sangat dahsyat bagaikan selembar
jaring yang amat tebal langsung menggulung kemuka menyongsong
datangnya ancaman mana. Gadis berbaju putih itu melotot besar, sambil membentak
sepasang lengannya segera berputar dan menggertak ke samping
untuk memancing serangan lawan miring ke arah lain, setelah itu dengan suatu
gerakan aneh, tiba-tiba saja dia memunahkan
ancaman yang tiba sehingga lenyap tak berbekas.
502 Jurus serangan ini selain aneh juga luar biasa.
Dikala ia memancing tenaga pukulan lawan meluncur ke arah lain itulah, telapak
tangan kirinya didorong ke depan lewat suatu sudut yang sangat aneh, segulung
angin pukulan lembut tanpa
menimbulkan sedikit suara pun segera menyebar kedepan.
Mengikuti dorongan telapak tangan kirinya, ke lima jari tangan kanannya di
pentangkan lebar-lebar, kemudian "Sreeet!" menyerang jalan darah Sin-hong-hiat,
Poh long-hiat, Yu bun-hiat serta Tong kok-hiat, empat buah jalan darah penting
didepan dada kakek berlengan iblis Kwong Yu-siang.
Dibawah cahaya rembulan tampak ke lima jari tangan kanannya
itu berkilat tajam. Betapa terkesiapnya kakek berlengan iblis Kwong Yu-siang
setelah menyaksikan kejadian itu, mimpipun dia tak mengira kalau tenaga dalam
gadis itu sudah mencapai tingkatan yang begitu
sempurna. Dalam keadaan seperti ini, cukup bila tubuhnya tersentuh angin jari serangan
yang terpancar keluar dari ke lima buah jari tangan Iawan, akibatnya ia pasti
akan terluka parah. Padahal apa yang diduga Kakek berlengan iblis Kwong Yu siang
adalah suatu penilaian yang salah, apa yang terpancar keluar dari kelima jari
tangan kanan gadis berbaju putih itu tak lebih hanya suatu pancaran tenaga
biasa, sedangkan serangan mematikan yang sebetulnya justru terletak pada telapak
tangan kirinya. Tenaga ancaman itu tanpa terasa, tapi bila pihak lawan sudah
merasa tenaganya tersentuh badan, maka jangan harap dia
menghindarkan diri lagi, saat itu baginya hanya bisa mandah
diserang... Sedangkan serangan itu sendiripun bisa dikendalikan arahnya
menurut kehendak hati, maka andaikata pihak lawan hendak
menghindarkan diri dari ancaman jari tangan kanan yang
503 menyergap tiba, tenaga pukulan yang berada pada telapak tangan kirir akan
berubah arah dan menyerang tubuh lawan.
Ilmu pukulan semacam ini boleh dibilang merupakan sebuah ilmu
pukulan yang jarang dijumpai didalam dunia persilatan.
Siapa yang bakal tahu kalau ilmu pukulan yang sangat aneh ini, sesungguhnya
merupakan salah satu diantara ilmu sakti yang
tercantum didalam kitab Cang ciong pit kip"
Tampaknya kakek berlengan iblis Kwong Yu siang segera akan
tewas diujung telapak tangannya.
Kebetulan sekali pada saat itu Hong lui lun Sim Bu yang
berkepala besar menyaksikan Thamcunya terancam bahaya, secara
diam-diam ia segera melepaskan sepasang roda bergeriginya.
Sepasang roda bergerigi yang besar dan berat dengan
menciptakan serentetan cahaya perak yang tebal dan rapat, disertai segulung
desingan angin tajam yang dahsyat, langsung menggulung tiba dan menghantam
punggung gadis berbaju putih itu.
Ketika secara tiba-tiba gadis berbaju putih itu mendengar
datangnya desingan angin tajam yang menyambar tiba di belakang punggungnya,
serta merta dia berpaling, tahu-tahu dia saksikan ada dua gulung cahaya yang
menyilaukan mata telah menggulung
keatas tubuhnya. Pada saat yang bersamaan Kakek berlengan iblis Kwong Yu siang
juga telah menghimpun tenaga dalamnya sambil melepaskan
sebuah pukulan dahsyat, angin puyuh yang menggidikkan hati
dengan membawa desingan angin tajam meluncur ke depan.
Dalam keadaan begini andaikata dia sampai melanjutkan niatnya
untuk melukai Kakek berlengan iblis, niscaya dia sendiri akan terluka pula di
ujung roda angin guntur lelaki bengis tersebut.
Melihat datangnya pukulan yang maha dahsyat dari Kakek
berlengan iblis, satu ingatan segera melintas didalam benaknya.
504 Dengan cepat dia berlagak seakan-akan dirinya terdesak dan
menjadi gugup dan gelagagapan.
Kakek berlengan iblis Kwong Yu siang melihat kejadian itu segera tertawa seram,
tiba-tiba saja tenaga dalamnya dilipat gandakan menjadi sepuluh bagian lebih.
Disaat angin pukulan dari Kwong Yu siang serta roda angin
guntur dari Sim Bu hendak menghancur lumatkan tubuh si nona
berbaju putih itu. . . Mendadak sepasang telapak tangan si nona yang sudah
dilontarkan kedepan itu ditarik kembali, lalu sambil memancing tenaga serangan
kakek berlengan iblis agar menerjang kearahnya lebih cepat tubuhnya yang
bergeser mengikuti datangnya hembusan angin pukulan tersebut mendadak melejit
ketengah udara, bagaikan anak panah yang terlepas dari busurnya dia meluncur
ketengah angkasa. Tiba-tiba saja kakek berlengan iblis Kwong Yu siang merasakan
tenaga dalamnya yang dihisap oleh tenaga lawan itu menjadi tak terkendalikan
lagi, disaat itulah sinona berbaju putih itu tahu-tahu melejit ke tengah udara.
Melihat kejadian inilah, Kwong Yu siang menjadi amat terkesiap, diam-diam
pekikan dihati. 'Aduh celaka....' Ternyata tenaga pukulan dahsyat yang tak bisa dikendalikan lagi itu bagaikan
amukan ombak samudra telah menerjang ke arah Hong lui lun Sim Bu yang berada di
hadapannya. Sebaliknya jurus serangan angin puyuh yang dilancarkan Sim Bu
dengan sepasang roda angin gunturnya justru bersarang ke arah si kakek berlengan
iblis. Nona berbaju putih itu memang amat cerdik, sewaktu tubuhnya
melejit ke tengah udara tadi, ia telah memperhitungkan datangnya serangan dari
kedua belah pihak, maka ketika badannya meluncur 505
ke udara, kakek berlengan iblis dan Sim Bu sudah sama-sama tak mampu untuk
menarik kembali serangannya.
Dalam jarak yang begini dekat, ditambah pula kecepatan yang
begitu tinggi, sulit bagi mereka untuk meloloskan diri dari jebakan maut
tersebut .... Dasar memang berhati keji, tatkala si kakek berlengan iblis
Kwong Yu siang menyaksikan keselamatan jiwanya mulai terancam
iapun tidak memperdulikan apakah pihak lawan adalah anak buah
sendiri atau bukan, tenaga dalamnya segera ditingkatkan hingga mencapai dua
belas bagian. "Blamm....! ' suatu benturan nyaring segera mengelegar
memecahkan keheningan. Menyusul kemudian terdengar lagi jeritan ngeri yang memilukan
hati, tubuh Hong lui lun Sim Bu sudah terhajar oleh tenaga pukulan dari Kakek
berlengan iblis itu sehingga isi perutnya bergeser, nadinya putus dan jiwanya
melayang meninggalkan raga...
Sekalipun demikian, sepasang roda angin gunturnya masih
sempat meluncur ke depan secepat sambaran kilat menerjang ke
tubuh Kakek berlengan iblis Kwong Yu siang...
Cepat-cepat Kakek berlengan iblis Kwong Yu siang melarikan diri ke luar dari
arena... "Krraaakkkk!" sebuah roda baja itu menyambar lewat dari bawah ketiaknya hingga
bajunya hancur dan darah segar memancar ke
empat penjuru .... Menyaksikan kejadian tersebut, gadis berbaju putih itu tidak
menyia-nyiakan kesempatan baik tersebut dengan begitu saja.
Secepat sambaran petir ia menerjang ke muka, jurus serangan
dahsyat dilontarkan berulang kali mengurung sekujur tubuh lawan..
Kakek berlengan iblis Kwong Yu siang membentak gusar, sambil
menahan rasa sakit yang menghebat, dia mengembangkan pula
Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
jurus-jurus serangan dahsyatnya ...
506 Serangan berantai yang dilancarkan sinona saat ini semuanya
dilakukan dengan gerakan tubuh yang aneh serta perubahan
gerakan yang makin lama semakin cepat, angin pukulan bagaikan
pisau tajam menyapu kian ke mari..
Semua serangan yang dilancarkan hampir semuanya tertuju ke
bagian-bagian yang mematikan lawan, selain dahyat juga teramat keji.
Sesungguhnya Thian leng Thamcu si Kakek berlengan iblis
Kwong Yu siang juga memiliki tenaga dalam yang sempurna serta
ilmu silat yang melebihi orang lain, sepasang lengannya yang kurus kering
berayun kian kemari memenuhi angkasa, hawa pukulan yang dingin pun memancar kian
kemari mengikuti gerakan pukulannya.
Jurus dilawan dengan jurus, serangan dipatahkan dengan
serangan, sekalipun tubuhnya sudah terluka, namun tiada tanda-
tanda bakal menderita kekalahan.
Ia menyerang semakin gencar lagi, jurus-jurus serangan
dahsyatnya dilontarkan bagaikan hujan badai, setiap ancaman selalu menerobos
masuk ke balik bayangan lengan lawan yang ceking dan hitam, seakan-akan memasuki
lautan yang luas tak bertepian.
Begitulah, kedua orang itu segera terlibat dalam suatu
pertempuran yang amat seru, angin pukulan menderu-deru dan
memancar ke empat penjuru bergelombang besar.
Pepohonan di empat penjuru bergoyang kencang, batu dan pasir
berterbangan di angkasa, keadaannya sungguh mengerikan hati
...... Dalam waktu singkat kedua orang itu sudah bertarung ratusan
jurus banyaknya, namun menang kalah masih saja belum diketahui.
Si Kakek berlengan iblis Kwong Yu-siang makin bertarung
merasakan hatinya semakin bergidik, dia tak menyangka kalau
perempuan ini begitu lihay, padahal dihari-hari biasa kaucu tidak secara tekun
memberi pelajaran silat kepadanya, diajar sambil lalu 507
saja sudah sehebat ini, bisa dibayangkan betapa hebatnya ilmu silat kaucu
mereka. Untuk menjaga keselamatan jiwa sendiri, terpaksa dia harus
menarik kembali niatnya untuk merampas pedang Hu-thian-seng
kiam tersebut, karena ia sudah merasa bahwa hawa murni dalam
tubuhnya sudah mulai tersendat-sendat, jika pertarungan ini
dilangsungkan lebih jauh, niscaya selembar jiwanya akan turut
melayang. Sementara itu si nona berbaju putih itu masih saja berkelebat
kesana ke mari dengan kecepatan bagaikan kilat, sedang pelbagai ingatan pun
berkecamuk didalam benaknya, dia segera berpikir:
' Di dalam perkumpulan yang didirikan ibu, orang ini tak lebih cuma seorang
jagoan kelas dua, tapi ilmu silatnya sudah begitu lihaynya, kalau begitu
kekuatan perkumpulan sesat yang didirikan benar-benar luar biasa sekali dan
cukup untuk merajai seluruh
kolong langit, aaai Ibu. . . ."
Bila terbayang akan segala perbuatan memalukan yang telah
dilakukan ibunya, dia menjadi malu sendiri, tanpa terasa tekanan yang terpancar
keluar dari jurus-jurus serangannya juga makin lama semakin berkurang....
Betapa tajamnya sepasang mata si Kakek berlengan iblis Kwong
Yu siang, peluang yang begitu baik tentu saja tidak disia-siakan dengan begitu
saja, dia segera berpekik dengan suara aneh yang memekikkan telinga, segenap
tenaga dalam yang dimilikinya di
himpun kedalam telapak tangan kanan, lalu melalui sebuah sudut yang tak terduga,
dikombinasikan pula dengan gerakan tubuhnya, dia langsung menerjang kedepan
sambil melancarkan serangan ......
Begitu angin pukulan itu dilepaskan, maka tampaklah deruan
angin tajam yang menderu-deru bagaikan bendungan yang jebol
menggulung bersama kedepan dan menghajar tubuh nona berbaju
putih itu. Kekuatan serangan itu sedemikian dahsyatnya, cukup menggidikkan hati siapa saja.
508 Nona berbaju putih itu merasa amat terperanjat, segenap tenaga dalam yang
dimiliki pun dihimpun ke dalam telapak tangan
kanannya kemudian dilontarkan ke depan menyongsong datangnya
ancaman tersebut. Dengan cepat kedua gulung angin pukulan yang maha dahsyat
itu saling bertemu beradu ditengan udara...
"Blaaammmm....!"
Ditengah benturan yang memekikkan telinga terdengar dua kali
dengusan bergema memecahkan keheningan, menyusul kemudian
terdengarlah ledakan yang beruntun yang menggetarkan seluruh
angkasa. -oo0dw0oo- Jilid 16 ANGIN tajam segera memancar ke empat penjuru, diantara
desingan angin tajam, bayangan tubuh mereka segera saling
berpisah. Seluruh tubuh nona berbaju putih itu terbawa ketengah udara
dan berjumpalitan beberapa kali lebih dulu sebelum melayang turun ketanah,
mukanya pucat pias, tampaknya luka dalam yang
dideritanya cukup parah. Sebaliknya perawakan tubuh si Kakek berlengan iblis Kwong Yu
siang yang ceking dan kecil bagaikan layang layang yang putus
benang mencelat sejauh tiga empat kaki sambil muntah darah
segar. Begitu mencapai tanah dengan tubuh sempoyongan buru-buru
dia melarikan diri meninggalkan tempat itu.
Dalam waktu singkat, bayangan tubuhnya sudah lenyap dibalik
kegelapan sana. 509 Nona berbaju putih sendiri juga merasakan hawa darah di dalam
dadanya bergolak keras akibat dari serangan yang dilancarkan si Kakek berlengan
iblis Kwong Yu Siang, terpaksa dia membiarkan
musuhnya melarikan diri dengan begitu saja.
Setelah berdiri termangu-mangu beberapa saat lamanya, dengan
mengandalkan sisa hawa murni yang dimilikinya, dia segera
mengatur napas untuk mengendalikan hawa darah yang sedang
bergelora didalam dadanya sekarang.
Kurang lebih seperminum teh kemudian, dia menarik napas
panjang-panjang kemudian menghela napas sedih, gumamnya:
"Malam ini aku telah menghianati ibuku membunuhi sesama
anggota perkumpulan, pelanggaran semacam ini merupakan suatu
pelanggaran yang diancam dengan hukuman berat, sekalipun ibuku adalah ketuanya,
tapi dengan kekejian sifatnya, tak mungkin dia...."
Mati! Bukankah sesuatu yang menakutkan tapi sebelum mati dia
ingin sekali mengetahui asal-usulnya yang sebenarnya, kalau tidak sampai matipun
dia tak akan mati dengan mata meram.
Tapi... dunia begini luas, dia tak lebih hanya seorang perempuan yang lemah,
kemana dia harus mencari tahu akan hal tersebut...
Teringat hal-hal yang memedihkan hatinya, tanpa terasa titik air matanya jatuh
berlinang. Setelah termenung sebentar, pelan-pelan dia berjalan ke sisi
tubuh Ku See hong, kemudian membopongnya kembali serayu
bergumam: ' Sungguh kasihan pendekar muda ini, gara-gara cintanya yang
buta, aku sampai salah membunuhnya, dosa sebesar ini entah
bagaimana harus menebusnya" Aaaai .... sekalipun aku harus mati, belum tentu
hatiku bisa menjadi tenteram''
"Aaaai .... betapa pikunnya aku ....! Entah siapa yang dia sebut sebagai Keng
Cin Sin itu" tampaknya gadis itu sudah mati, jika dia masih hidup, aku harus
menceritakan kisah terbunuhnya pemuda itu 510
kepadanya, kemudian aku akan menyerahkan diri kepadanya agar
dijatuhi hukuman mati"
Gumaman gadis berbaju putih itu bernada amat sedih, akhirnya
dengan hati yang murung dan penuh duka lara, selangkah demi
selangkah dia berlalu dari situ.
Fajar telah mulai menyingsing di ufuk sebelah timur....
Sambil membopong tubuh Ku See hong, dia berlarian melewati
beberapa buah puncak bukit dan tibalah disebuah puncak yang
menjulang tinggi ke angkasa.
Diatas puncak bukit itu terdapat sebuah tanah lapang yang
ditumbuhi rerumputan serta aneka bunga yang indah, suatu tempat yang sepi dan
indah menawan hati. Di ujung tanah lapang sana merupakan jurang dengan awan
yang menyelimutinya, benar-benar merupakan suatu tempat yang
luar biasa. Sambil membopong tubuh Ku See hong, selangkah demi
selangkah gadis berbaju putih itu berjalan menuju ke puncak bukit itu, duduk
diatas tanah berumput dan memandang awan diangkasa
dengan termangu, titik-titik air mata jatuh bercucuran membasahi pipi Ku See
hong yang berada dalam bopongannya.
Suatu helaan napas sedih mendadak menyadarkan kembali nona
berbaju putih itu dari lamunannya.
Dengan cepat dia menundukkan kepala nya sambit memperhatikan Ku See hong yang berada dalam bopongannya, tapi
kemudian hampir saja dia menjerit kaget.
Ternyata waktu itu ada sepasang mata yang jeli sedang
memandang wajahnya dengan termangu-mangu, orang itu tak lain
adalah Ku See-hong .... Tak terlukiskan rasa terperanjat nona berbaju putih itu,
mungkinkah ia mati dengan mata tak meram, maka sekarang dia
berubah jadi setan untuk menggodanya"
511 Ternyata sepasang mata Ku See hong itu melotot besar bagaikan
mata orang mati, biji matanya tidak bergoyang dan kelopak
matanya tidak berkedip, hal ini membuat gadis itu tak pernah
menyangka kalau si anak muda itu telah hidup kembali.
Setelah berhasil menenangkan hatinya dia bergumam dengan
sedih: "Apakah kau mati dengan mata tak meram" Aai... bila kau ingin hidup kembali
untuk menangkap aku, hatikupun merasa rela,
bagaimana kalau sebentar lagi kubopong dirimu dan bersama-sama melompat kedalam
jurang" Mendadak.... Ku See hong menggerakkan biji matanya, lalu
dengan wajah berseri-seri jeritnya kaget.
' Adik Sin, aku belum mati" Apakah kita sedang berada dalam
neraka?" Nona berbaju putih itu menjadi ketakutan setengah mati, sambil menjerit keras
dia mendorong tubuh Ku See hong dan siap-siap
untuk melompat bangun. Tapi dengan suatu kecepatan luar biasa Ku See hong telah
merangkuli pinggangnya kencang-kencang, kemudian dengan nada
yang amat mesrah dia berkata:
"Adik Sin, kali ini aku tak akan membiarkan kau pergi lagi. mau bukan kau temani
aku untuk selama-lamanya?"
Setelah pinggangnya kena dirangkul, nona berbaju putih itu tak sanggup untuk
bangkit kembali, apalagi sesudah mendengar
perkataannya itu, ia semakin menyadari apa gerangan yang telah terjadi, kejut
dan gembira dia segera berteriak:
"Kau... kau belum mati. . ."
Ku See hong segera tertawa.
"Adik Sin, aku tak akan mati seorang diri, bila kau hidup didunia, aku tak akan
pergi mati, aku selalu berada disisimu. "
512 Nona berbaju putih menjadi terharu sekali, mendadak dia
menyandarkan kepalanya diatas dada Ku See hong yang lebar dan
menangis tersedu-sedu, katanya.
' Kau... mau bukan memaafkan diriku" Selama ini aku telah
memukulmu, aku tidak bermaksud sungguhan, sekarang .... kau
boleh memukul aku sampai mati untuk melampiaskan kemangkelanmu itu, aku bersedia mati diujung telapak tanganmu..."
Hingga sekarang Ku See hong masih menganggap nona berbaju
putih ini sebagal Keng Cin sin dari istana Huan mo kiong di Lam hay, maka
setelah mendengar perkataan itu, dibelainya rambut gadis itu dengan penuh kasih
sayang, ucapnya lembut: ' Adik Sin aku mencintai dirimu melebihi cintaku pada nyawaku
sendiri, sekalipun kau menghajar diriku, aku tak akan marah
kepadamu, aku tahu kau tak bermaksud begitu, adik Sin kesulitan apakah
yang sedang kau hadapi" Maukah kau untuk mengatakannya kepadaku."
Nona berbaju putih itu adalah seorang gadis yang masih polos,
suci bersih tanpa pikiran jahat, bukan saja wajahnya cantik, hatinya sangat
baik.. Saat itu dia tahu bahwa dia telah mencintai orang ini, sekalipun pemuda itu
menganggapnya sebagai Keng Cin sin, tapi dengan
senang hati diapun bersedia untuk berlagak seakan-akan dialah
Keng Cin sin, rahasia tersebut tak dibongkarnya untuk sementara waktu.
Hal ini justru merupakan penyakit dari kaum wanita, dia tahu
kalau Ku See hong sangat mencintai Keng Cin sin, bila dia mengakui kalau dirinya
bukan Keng Cin -sin, maka ia akan segera kehilangan si anak muda itu.
Setiap kali seorang gadis sudah mencintai seorang lelaki,
pikirannya akan menjadi kacau, matanya seakan-akan buta, justru karena hal-hal
inilah maka seringkali kejadian itu membuat mereka melakukan banyak kesalahan
yang berakibat menyesal dikemudian
513 hari. Sambil menggelengkan kepalanya berulang kali, nona berbaju
putih itu berkata dengan sedih:
"Engkoh Hong, aku tidak mempunyai rahasia apa-apa, aku hanya merasa malu dan
menyesal kepadamu" Dengan sepenuh tenaga Ku See hong memeluk tubuhnya dan
menempelkan badannya lekat-lekat dengan tubuh sendiri, lalu
ujarnya lembut:
Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Adik Sin, kau tak pernah melakukan kesalahan apa-apa
kepadaku, hanya akulah yang telah berhutang budi dan cinta
kepadamu" Nona berbaju putih itu menjadi terkesiap setelah mendengar
ucapan yang terakhir itu, segera pikirnya:
"Aku tak boleh membohonginya dengan cara begini, sebab
perbuatanku ini hanya akan menambah perderitaan dalam hatiku
saja, aku harus berterus terang kepadanya"
Berpikir sampai disitu, dengan sesengguk kan dia hanya berbisik:
"Engkoh Hong, aku bukan Keng Cin sin yang dulu, aku adalah....'
Mendadak Ku See hong membalikkan badannya dan menindih
tubuh gadis itu dari atas, lalu tukasnya:
"Adik Sin, entah kau telah berubah menjadi apapun kini, aku tetap mencintaimu,
janganlah berkata begitu, mau bukan?"
Nona berbaju putih itu tahu kalau pemuda tersebut masih belum
memahami maksud perkataannya, dia ingin sekali menerangkan halhal yang
sesungguhnya, tapi dua lembar bibir Ku See hong yang
panas membara tahu-tahu sudah menyumbat bibirnya yang kecil
mungil. . . Gadis itu benar-benar tak ingin disebabkan sepatah kata
sehingga berakibat kehilangan pemuda yang dicintainya, apalagi 514
dalam keadaan seperti sekarang, dia lebih-lebih tak ingin berbicara lagi.
Hatinya yang dingin bagaikan salju, mendadak dibikin melumer
oleh cinta kasih Ku See-hong yang membara, dalam waktu singkat, kobaran api
asmara dalam hatinyapun turut membara, ibaratnya
bendungan yang jebol... Dengan penuh bernapsu pemuda itu menciuminya...
Dengan kencang dia memeluk tubuhnya, makin lama semakin
kencang... kini gadis itu mulai gemetar keras, sambil tersenyum ia memejamkan
matanya dan merasakan kehangatan cinta yang
membara itu. Tanpa terasa sepasang tangannya mulai melingkari tubuh Ku
See-hong bagaikan seekor ular, kemudian balas memeluknya
kencang-kencang. Pada detik itu juga api asmara kegadisannya turut tersalur
keluar, bagaikan gelombang di tengah samudra, mengalir keluar
tiada hentinya. Ku See-hong segera mengendus bau harum khas dari seorang
gadis, bau itu seperti bau bunga, tapi bukan... kontan darahnya semakin
mendidih, napsunya makin berkobar.
Kedua orang itu segera saling berpelukan dan bergulingan di atas tanah lapang
yang lembut. Dengan setengah mata merengek dia berbisik:
"Adik Sin, aku cinta padamu, kau. . . berikanlah kepadaku sayang. . . berikanlah
kepadaku. . ." Kemudian Ku See-hong pun berubah menjadi seorang yang
kasar, sepasang tangannya mulai meraba dan menggerayangi
sekujur badan gadis itu tanpa aturan.
Oleh ciuman sang pemuda yang bernapsu itu, nona berbaju putih
itu turut terangsang juga api birahinya, apa lagi orang yang
515 melakukan adalah pemuda yang dicintainya. . . berapa lamakah dia sanggup
mengendalikan diri" Tak bisa dihindari lagi akhirnya api napsu birahinya ikut membara bersamaan
dengan tersentuhnya bagian-bagian di tubuhnya oleh
tangan kasar pemuda tersebut.
Fajar telah menyingsing di ufuk sebelah timur, matahari yang
bersinar lembut memancarkan sinarnya di seluruh jagad, dan
menyinari pula di atas tubuhnya yang cantik dan putih bersih dalam keadaan
telanjang bulat. Sepasang payudaranya yang montok dan padat berisi bergerak
naik turun mengikuti irama napas, sepasang matanya terpejam
rapat dengan wajah tersipu-sipu.
Dia telah pasrah, menyerahkan diri tanpa melawan, dia
membiarkan pemuda itu melampiaskan napsu birahinya di atas
tubuhnya yang putih mungil dan indah itu.
Kini Ku See-hong telah berubah menjadi binatang buas, dia mulai bekerja keras.
Tangannya yang kasar sudah puas menggerayangi seluruh tubuh
nona itu, napsu birahinya telah mencapai pada puncaknya, dia tak tahan. . . dia
tak sanggup mengendalikan diri lagi.
Maka. . . tak bisa dihindari lagi suatu pertarunganpun segera
berkobar. . . Dengusan napas memburu berdetak memecahkan keheningan. .
. Sepasang muda mudi itu telah terjerumus dalam suatu hubungan
suami istri yang sebenarnya terlarang buat mereka. . .
Tapi, kedua orang itu merasa seakan-akan sudah tercebur ke
dalam samudra yang tak bertepian, mereka merasa seakan-akan
tubuhnya tidak berada di dalam dunia ini lagi.
Napas Ku See-hong mulai tersengal-sengal, seluruh badannya
bergoncang keras tak beraturan. . .
516 Titik-titik darah memercik membasahi rerumputan nan hijau,
gadis itu harus menahan sakit, memberikan kehormatan serta cinta kasihnya kepada
pemuda itu. . . Badai sudah makin mereda. . . akhirnya awan menghilang,
mataharipun bersinar kembali.
Kini yang tersisa tinggal penderitaan, rasa menyesal. . . dan rasa malu.
Ku See-hong menghembuskan napas panjang, dengan nada
penuh kasih sayang ia berbisik:
"Adik Sin, selamanya aku akan mencintaimu, biar langit akan ambruk, biar air
samudra akan mengering dan batu akan melapuk, cintaku kepadamu tak akan berubah
untuk selamanya. . ."
Setelah merasakan suatu peristiwa yang belum pernah dialami
sebelumnya, pelan-pelan nona berbaju putih itupun dapat
mengendalikan diri lagi, sekarang dia baru memikirkan akibat dari perbuatan
mereka itu, titik air mata segera jatuh berlinang
membasahi pipinya, dengan sedih dia berkata:
"Engkoh Hong, apakah kita sedang bermimpi..."
"Adik Sin, ini semua merupakan kenyataan bukan suatu impian, tak usah kuatir,
aku bukan seorang lelaki yang tidak memegang
janji" 'Engkoh Hong, aku telah membohongimu" bisik nona itu sambil menangis terisak.
"bila kau sudah mengetahui keadaan yang sebenarnya apakah kau masih akan
mencintaiku"' ' Adik Sin, persoalan apakah yang kau maksudkan" Kau telah
membohongi aku tentang apa" Kalau persoalan itu adalah suara
persoalan yang menyedihkan, lebih baik tak usah kau katakan"
Agar gadis itu jangan bersedih hati Ku See hong lebih suka tak mengetahui
persoalan itu, cinta kasih semacam ini pada hakekatnya merupakan suatu cinta
kasih yang suci dan tulus.
517 Nona berbaju putih itupun dapat merasakan pula kasih
sayangnya yang suci dan tulus, tapi dia membenci kepada diri
sendiri, dia membenci dirinya bukanlah Keng Cin sin tersebut,
berpikir demikian dia lantas berkata dengan pedih:
"Engkoh Hong, dalam hati kecilku sebenarnya aku tak ingin mengatakannya keluar,
tapi oleh karena aku tak dapat menahan
diriku serta hal ini menyangkut hal-hal yang luar biasa, maka mau tak mau
terpaksa aku harus mengatakannya juga, Katakanlah
dahulu, bila aku telah mengutarakan hal-hal yang sebenarnya,
apakah kau masih tetap mencintaiku?"
Ku See-hong tidak tahu apakah yang hendak diucapkan gadis itu, tapi setelah
mendengar perkataan tersebut dia lantas tahu bahwa persoalan ini pasti
menyangkut masalah mereka berdua.
Tapi, bagaimana pun juga, dia masih tetap mencintai gadis
tersebut. Yaa, dari mana dia bisa tahu kalau gadis yang telah direnggut
kehormatannya ini bukanlah Keng Cin sin yang dicintai, andaikata gadis itu tidak
mengatakannya, selama hidup dia tak akan
mengetahui hal sebenarnya.
Tapi hal inipun tak bisa salahkan kecerdasannya yang kurang
tajam, orang bilang: "Siapa yang terlibat, dia tak akan mengetahui jelas keadaan
yang jelas. . ." Selain hal itu, bila gadis itu bukan seorang yang dikenalnya,
bagaimana mungkin dia akan menyerahkan kehormatannya dengan
begitu saja kepadanya"
Atas dasar beberapa hal inilah, Ku See hong sama sekali tak bisa menduga kalau
gadis itu bukanlah Keng Cin sin.
Dengan suara lembut Ku See-hong segera berkata:
"Adik Sin, jangan kuatir, entah apapun yang terjadi, aku masih . .
tetap mencintaimu' 518 Nona berbaju putih itu merasakan hatinya bagaikan ditusuk
dengan pisau tajam setelah berulang kali dipanggil dengan sebutan adik Sin,
tiba-tiba dia menubruk ke dalam pelukan Ku See-hong dan menangis tersedu-sedu...
Melihat gadis itu menangis, Ku See hong menjadi sangat gugup,
buru-buru serunya: "Adik Sin, mengapa kau" Katakanlah, aku toh sudah berjanji
tak akan meninggalkan dirimu"
Nona berbaju putih itu segera menghenti kan isak tangisnya,
kemudian dengan wajah bersungguh-sungguh tanyanya:
"Adik Sin yang kau sebut itu apakah sangat mirip dengan diriku?"
Bagaikan disambar guntur ditengah hari bolong, Ku See hong
menjadi terperanjat setelah mendengar perkataan itu, jeritnya
dengan perasaan kaget: "Apa" Kau bilang apa?"
Dengan wajah bersungguh-sungguh dan keberanian yang paling
besar, nona berbaju putih itu berkata:
"Aku maksudkan apakah Keng Cin sin dari Istana Huan mo kiong di Lam hay berwajah
mirip sekali dengan aku?"
Setiap patah kata itu diucapkan amat jelas, kontan saja Ku See hong merasakan
hatinya bagaikan ditusuk-tusuk dengan anak
panah tajam. Setelah termangu-mangu beberapa saat, dia baru berseru:
"Jadi kau bukan Keng Cin sin dari istana Huan mo kiong di Lam hay?"
Nona berbaju putih itu tahu bahwa suatu peristiwa yang tragis
akan segera menimpa dirinya, tapi dia masih tetap menahan rasa sedih dalam
hatinya sambil berkata lagi dengan lembut:
' Bukan, aku bukan Keng Cin sin yang kau maksudkan"
519 Ku See hong segera merasakan hatinya hancur lebur, sekarang
dia baru mengerti mengapa dia dihajar olehnya semalam. Ooooh...
betapa bodohnya aku, dan sekarang...
Buru-buru Ku See hong melompat bangun, kemudian bentaknya
keras-keras. ' Sii. . siapakah kau?"
Nada suaranya kasar, penuh amarah, tidak berperasaan dan
amat menyakitkan hati. Bagaimanapun kerasnya hati nona berbaju putih itu, tapi
sekarang dia telah persembah kan kehormatannya kepada pemuda
ini, tapi sebaliknya pemuda tersebut bukannya menghibur dia,
sebaliknya malah membentak dengan suara yang keras dan penuh
kegusaran. Bagaimana mungkin hal itu tidak membuat hatinya menjadi pedih
dan sedih sekali" . Apalagi dia pun seorang gadis lemah yang tiada nama keluarga
lagi, pukulan batin itu benar-benar dirasakan amat berat olehnya.
Titik titik air mata segera jatuh berlinang membasahi pipinya, dia segera
menangis tersedu-sedu. Pada dasarnya nona berbaju putih itu memang seorang gadis
yang cantik jelita, apalagi setelah menangis, dia nampak begitu menarik, cantik
dan membuat orang mudah berubah hati.
Bagaimana kerasnya hati Ku See hong, akhirnya timbul juga
perasaaa iba dan kasihan didalam hatinya.
Apalagi setelah perasaannya kembali, dengan otak yang dingin
dia lantas berpikir: ' Kini aku telah melakukan suatu kesalahan besar, suatu
kesalahan yang tak bisa diperbaiki lagi dengan tenaga manusia, dia telah
mempersembahlan kesucian tubuhnya kepadaku, aku tak
boleh bersikap tak berperikemanusiaan seperti ini, apalagi wajahnya 520
begitu mirip dengan Keng Cin sin, aaaai kesemuanya ini adalah
gara-garaku sendiri..."
Berpikir demikian, dia lantas berjongkok dan menyeka air
matanya dengan ujung baju, kemudian ujarnya lembut:
' Adikku, kita sudah melakukan suatu kesalahan besar... akulah yang telah
mencelakai dirimu... siapakah namamu" Bersedia kau
memberitahukan kepadaku akan asal-usulmu."
Kesedihan yang menggelora dalam hati gadis berbaju putih itu
makin menjadi setelah mendengar perkataan dari Ku See hong itu, dia segera
menubruk ke dalam pelukan Ku See hong dan menangis
terisak. Ku See hong sendiri pun turut merasakan kesedihan yang
mendalam, ia membiarkan gadis itu menangis sepuasnya, lalu
sambil memeluk pinggangnya yang ramping ia berbisik:
"Adikku, kau tak usah kuatir, Ku See-hong bukanlah seorang lelaki yang tak
bertanggung jawab, sejak kudengar petikan harpamu semalam, aku sudah tahu kalau
kau mempunyai persoalan yang
memedihkan hatimu, bersediakah kau untuk menceritakan kesulitanmu itu kepadaku?"
Nona berbaju putih itu segera menghenti kan isak tangisnya, lalu menjawab.
' Engkoh Hong, aku bernama J i im. . ."
"Adik Im, kau she apa" Siapakah empek dan bibi"'
Ku See hong tahu kalau ilmu silatnya sangat lihay, itu berarti kedua orang
tuanya adalah jago persilatan yang ternama dalam
dunia persilatan, itulah sebabnya dia baru mengajukan pertanyaan tersebut.
Tapi, mimpipun dia tak menyangka kalau gadis ini tak lain adalah putri gurunya
Bun ji Koan su, yaitu putri dari musuh besarnya juga, Sebaliknya gadis itu pun
tak menyangka kalau orang ywag berada 521
dihadapannya sekaranglah salah satunya orang yang bisa
mengungkapkan asal usulnya.
oooo0oooo BAB 24 MENDENGAR perkataan itu, dengan wajah yang amat sedih Ji im
menjawab: "Engkoh Hong, aku tidak bernama marga, karena aku tidak
mempunyai ayah' Ternyata Ji im yang menyaksikan perbuatan cabul ibunya, dia
lantas mengira kalau dirinya adalah hasil hubungan gelap antara ibunya dengan
beberapa orang lelaki yang tak dikenal olehnya,
sebab itulah dia yang sebenarnya mengikuti nama marga ibu nya
she Ceng, sekarang malah malu untuk memakainya lagi.
Ku See hong yang mendengar perkataan itu segera merasakan
hatinya bergetar keras, dengan cepat pikirnya.
"Gadis ini benar-benar patut dikasihani, kalau tidak punya ayah, lantas siapa
yang melahirkan dia" Siapa pula ibunya?"
Berpikir sampai disitu, dia lantas bertanya lagi:
Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Adik Im, lantas siapakah ibumu, apakah dia tak pernah
memberitahukan kepadamu siapakah ayahmu?"
"Ibuku adalah manusia paling jahat dan paling kejam didunia ini, sejak kecil dia
telah melantarkan diriku, dia hanya tahu. . ."
Sebenarnya dia hendak membeberkan perbuatan ibunya yang
cabul, jalang, kejam dan tak tahu malu, tapi. . bagaimana mungkin perkataan
semacam itu bisa diutarakan keluar"
Ku See hong menjadi tertegun untuk beberapa saat lamanya,
kemudian dia berpikir kembali:
522 "Heran, mengapa asal-usulnya bisa begitu aneh" Tak punya
ayah, juga membenci ibu sendiri" Aaaai.... nasibnya benar-benar amat
tragis ...." Pada dasarnya Ku See hong adalah seorang yang amat
berperasaan, secara lamat-lamat dia sudah tahu kalau gadis ini adalah seorang
gadis yang hidup sebatang kara, segera timbullah perasaan simpatik dalam hati
kecilnya, dia berjanjiakan baik-baik menghadapinya dikemudian hari,agar luka
dalam hati kecilnya dapat disembuhkan kembali..
Berpikir sampai disitu, kembali dia berkata dengan suara lembut.
"Adik Im, kau sudah pasti mempunyai ayah, dikemudian hari kau pasti akan
mengetahuinya, beritahulah kepadaku, siapakah ibumu?"
"Engkoh Hong, aku tak punya ayah, aku pasti tak mempunyainya" jawab Ji Im dengan tegas, "aku minta janganlah kau tanyakan apa
sebabnya, mau bukan?" setelah berhenti sejenak, dia melanjutkan:
"Sedang ibuku adalah orang yang hendak membunuhmu, dia
adalah ketua perkumpulan Ban shia kau, Ceng Lan hiang?"
Ku See hong menjadi terperanjat sekali sesudah mendengar
nama itu segera jeritnya:
"Apa " Kau. . kau adalah putrinya Ban shia kaucu Ceng Lan hiang..."
Ji im mengerti Ku See hong menjadi marah dan benci setelah
mendengar kalau dia adalah putrinya Ban shia kaucu Ceng Lan
hiang, buru-buru serunya:
"Engkoh Hong, aku amat membencinya"
Sepasang mats Ku See hong berkaca-kaca, lalu tak tahan lagi
titik air mata jatuh bercucuran, dia segera merangkul gadis itu kencang-kencang
lalu katanya dengan emosi:
523 ' Adik Im, kau ....kau mempunyai ayah! Kau mempunyai ayah!
Aku memang ditugaskan mencari kau, aku ditugaskan untuk
menceritakan tentang kisah ayahmu kepadamu''
Kejut dan keheranan menyelimuti seluruh wajah Ji im, buru-buru serunya:
"Engkoh Hong, sungguhkah perkataanmu itu" Siapakah ayahku"
Cepat katakan, cepat katakan ....! Aku sudah menunggu hampir dua puluh tahun
lamanya ...." Dengan nada sedih bercampur terharu, Ku See hong menjawab:
"Adik Im, ayahmu adalah tokoh nomor satu diseluruh kolong langit, Bun ji koan su
Him Ci seng, yaitu guruku sendiri..."
Air mata segera jatuh bercucuran membasahi seluruh wajah Him
Ji im, dengan terharu serunya. .
"Ooh Thian! Ternyata aku mempunyai ayah, aku mempunyai
nama marga, aku mempunyai nama keluarga"
Rasa gembira yang mencekam dalam dada Him Ji im sekarang
benar-benar tak terlukiskan dengan kata-kata, teka teki yang ingin diketahui
olehnya selama dua puluh tahun akhirnya dapat
diungkapkan, sekarang dia tak usah malu lagi hidup sebagai
manusia. Pada mulanya dia mengira, dia adalah anak jadah hasil hubungan gelap antara
ibunya dengan seseorang atau beberapa orang lelaki, maka dia merasa rendah diri,
malu dan tak punya muka bertemu
orang. Tapi sekarang setelah dia mengetahui atas asal usulnya, ingatan tersebut segera
lenyap dari dalam benaknya. bahkan dia merasa
bangga, sebab dia tak lain adalah putri kesayangannya dari Tokoh nomor wahid di
kolong langit Bun ji koan su Him Ci seng.
Tapi, pertanyaan lain segera melintas didalam benaknya, yaitu
apa sebabnya ibunya tak mau mengatakan kepadanya kalau
ayahnya adalah Bun ji koan su..."
524 Dengan perasaan gelisah Him Ji im segera bertanya:
"Engkoh Hong, kau adalah murid kesayangan ayahku, tentunya kau mengetahui akan
kisah hubungan mereka berdua" Katakanlah
semuanya kepadaku, mau bukan!"
Dengan wajah sedih terharu dan penuh emosi Ku See hong
mendongakkan kepalanya memandang langit, kemudian berseru.
"Suhu! Arwahmu dialam baka tentu akan tahu, muridmu yang
durhaka telah berhasil menemukan putri kesayanganmu, yakni istri kesayanganku,
entah apapun yang telah terjadi, aku akan
mencintainya, melindungi nya, bila aku berubah hati biar langit menghukumku,
sekarang aku akan membeberkan semua sejarah
kesedihanmu kepadanya, suhu beristirahatlah kau dialam baka
dengan tenang, persoalan selanjutnya aku pasti akan membantumu untuk
menyelesaikannya." Him Ji im yang mendengar perkataan itu segera bercucuran air
mata, tapi diapun merasa amat lega.
Ku See hong segera membeberkan semua kisah sedih yang
menimpa Bun ji koan su kepada Him Ji im, semua rahasia
diungkapkan sejelas-jelasnya dan tiada persoalan apapun yang
dirahasiakan. Ketika Him J i im selesai mendengarkan kisah sedih yang
menimpa ayahnya, kontan saja dia menangis tersedu-sedu, dia
merasa amat membenci dengan perbuatan kejam dan tak tahu malu
dari ibunya, diapun membenci sikap umat persilatan yang memberi pandangan lain
terhadap ayahnya. Tanpa terasa gadis itu segera membopong harpanya dan
memainkan irama yang memedihkan hati.
Kali ini dia membawakan irama lagu yang amat sedih dan penuh
duka lara, membuat siapapun yang mendengarnya ikut merasa
sedih dan mengucurkan air mata.
Semenjak kecil Ku See hong sudah dihadapkan dengan pelbagai
kejadian yang memedihkan hati, apalagi telah terbayang kembali 525
dengan kisah sedih yang menimpa gurunya, tanpa terasa diapun
mendongakkan kepalanya dan membawakan lagu "DENDA M
SEJAGAD" dengan suara lantang:
Dendam kesumat membentang bagai jagad
Bukit tinggi berhutan lebat di sisi kuil
Sungai besar di depan kuil bertembok besar
Dendam kesumat sepanjang jagad
Dendam kesumat membentang bagai jagad
Burung gagak bersarang di rumput dikala senja.
Cinta kasih berlangsung dari muda sampai tua.
Memetik kampak membuat lagu
Nadanya dendam! Menitik air mata darah untuk siapa"
Hati pilu menanggung derita menyesal sepanjang masa.
Dendam kesumat membentang bagai jagad.
Ji koan pernah berbuat salah.
Menyandang golok menunggang kuda
Salju terbang air laut semuanya hambar.
Dendam kesumat membentang bagai jagad
Curah hujan membuyarkan awan.
Air mengalir akhirnya surut.
Dendam kesumat tak akan pernah luntur.
Pada dasarnya nada lagu itu memang amat sedih, apalagi
sekarang di ringi dengan suara petikan harpa, nada suaranya
semakin memilukan hati. 526 Ketika suara nyanyian terhenti, petikan harpa pun ikut berhenti, dua orang yang
sedang berhati lara saling berpandangan dengan air mata bercurcuran, siapapun
tak ada yang bersuara, mereka hanya membungkam dalam seribu bahasa.
Waktu itu tengah hari sudah tiba, matahari bersinar cerah, tapi angin yang
berhembus lewat terasa dingin menggidikkan hati.
Mendadak... dari kejauhan sana, dari balik bukit yang berlapis-lapis
berkumandang suara pekikan yang sangat aneh....
Paras muka Him Ji im segera berubah hebat, agak gugup dia
segera berseru: ' Engkoh Hong, orang-orang dari perkumpulan Ban Shia kau telah datang mencari
kau dan aku..." Seraya berkata buru-buru dia mengenakan kembali pakaiannya,
melepaskan pedang Hu-thian-seng-kiam dan segera disodorkan
kepada sianak muda itu. Mencorong sinar buas yang menggidikkan hati dari balik mata Ku See hong, segera
ujarnya dengan suara dingin:
"Kalau mereka berani datang mencari gara-gara, datang seorang kubunuh seorang,
datang dua orang kubunuh sepasang, daripada
aku yang pergi mencari mereka"
Didalam waktu singkat, Him-Ji-im sudah tahu kalau Ku See-hong
adalah seorang pemuda yang angkuh dan tinggi hati, mendengar
perkataan itu, sebenarnya ia hendak menganjurkan kepada
kekasihnya untuk sementara waktu menghindari kejadian tersebut, akan tetapi
setelah menyaksikan sorot matanya yang tajam dan
buas penuh amarah itu, kata-kata yang sudah siap diucapkan
segera ditelan kembali. Tampaknya pendatang itu memiliki ilmu silat yang luar biasa
sekali, suara pekikan aneh yang memanjang dan mula-mula berada ditempat kejauhan
tapi dalam waktu singkat telah berada semakin mendekat.
527 Kemudian.... "Sreeet!" terdengar ujung baju terhembus angin.
Mendadak muncul seorang pemuda berbaju putih yang berwajah
tampan dan menggembol pedang ular perak disitu, tatkala dia
melihat Him Ji-im dan Ku See-hong berdiri berdampingan, dari balik matanya
segera memancar keluar sinar cemburu dan benci yang
amat menggidikkan hati. Sebaliknya Ku See hong yang menjumpai pemuda itupun segera
menunjukkan perasaan dendam yang membara, dia merasa darah
yang mengalir didalam tubuhnya mendidih hebat, kalau bisa dia
ingin sekali membunuh manusia laknat itu dalam sekali bacokan
pedang. "Sreeeet! Sreeeet . ! Secara beruntun berkumandang kembali dua kali desingan
angin tajam. .. Tahu-tahu ditengah arena telah bertambah lagi dengan dua
orang manusia, yang seorang adalah lelaki setengah umur berbaju abu-abu,
berkulit putih dan bermuka kuda hingga nampak
menyeramkan. Orang ini adalah Tee-hun-thamcu Ban shia-kau yang disebut Ta-
soat-bu-liang (menginjak salju tanpa bekas) Tham Hun-khi.
Sedangkan lainnya adalah seorang manusia aneh berbadan
jangkung dan kurus kering tinggal kulit pembungkus tulang,
mukanya lebar, hidungnya pesek, mulutnya lebar dan berikat
pinggang berwarna merah. Lengan kirinya dan kaki kananya telah kutung, sedang dibawab
ketiak kanannya terjepit sebatang bambu kecil berwarna hitam.
Orang ini tak lain adalah seorang jago lihay dari golongan hitam yang telah
termashur sejak tiga puluh tahun berselang Thian-jian-tee-jiat (langit cacat
bumi berkurang) Nia Hun-shia.
Sekarang dia menjabat sebagai Im Hong Thamcu di dalam
perkumpulan ban-shia-kau.
528 Begitu menyaksikan kemunculan ke tiga orang ini, paras muka
Him-Ji-im segera berubah hebat, dia tahu hari ini lebih banyak bahayanya bagi
mereka daripada keuntungan, karena dia tahu
bahwa ilmu silat yang dimiliki ketiga orang ini lihay sekali, dan lagi cara
kerjanya juga amat kejam.
Ku See-hong sendiripun merasa amat terperanjat setelah
menyaksikan kemunculan ke tiga orang itu, namun diluar wajahnya dia tetap
bersikap dingin dan tenang, sorot matanya yang tajam mengawasi ke tiga orang itu
tanpa berkedip. Tee hun thamcu si menginjak salju tanpa bekas Tham Hun Khi
memandang sekejap sekeliling tempat itu, kemudian dengan
suaranya yang menyeramkan ia memecahkan keheningan disana.
' Ceng Kuncu. ibumu telah menurunkan perintah agar kau segera
kembali ke markas besar!"
Mendengar perkataan itu, selintas perasaan ngeri segera
menghiasi wajah Him Ji im, tapi dalam waktu singkat paras
mukanya telah berubah menjadi dingin kembali bahkan hawa napsu membunuh segera
menyelimuti wajahnya. "Sekarang aku sudah bukan Ceng Kuncu lagi" dia berkata dingin,
"tolong sampaikan kepada kaucu, Ji im sudah merasakan segala macam penderitaan
dan siksaan di tangan nya semenjak kecil, mulai sekarang aku telah memutuskan
hubungan ibu dan anak dengannya, sejak kini kita masing-masing menempuh jalannya
sendiri dan tidak saling berhubungan lagi"
Mendengar perkataan itu, paras muka ke tiga orang itu segera
berubah hebat, mereka sama sekali tidak menyangka kalau gadis itu akan
mengucapkan kata-kata yang tak berperasaan.
Si Menginjak salju tanpa bekas Tham Hun khi segera tertawa
seram: "Heeeeehhh. . . heeeeehhh. . . heeeeehh. . . Ceng Kuncu, kau sebagai putri kaucu
mengapa mengucapkan kata-kata yang tak
berperasaan semacam itu" Hmmm, mungkin kau telah ditipu oleh
529 bocah keparat itu sehingga terkecoh" Aku lihat, lebih baik cepat-cepatlah
menyadari akan kesalahanmu dan kembali ke jalan yang
benar, kalau tidak, akibatnya tak akan terlukiskan dengan kata-kata"
Him- Ji im segera tertawa dingin.
"Tidak berperasaan" Hmmm, kalian tak usah menggunakan
kemunafikan kalian untuk memikat diriku, seandainya Thian punya perasaan. Ban
shia kau tak mungkin bisa berdiri, masih seperti ucapanku semula, aku dan kaucu
kalian telah putus hubungan ibu dan anak, apabila kalian tidak terima, silahkan
saja berbuat apa yang kalian inginkan."
Diam-diam Ku See hong mengagumi akan kegagahan serta
keberanian Him ji im, sebab sesungguhnya ibu yang cabul dan
berhati kejam seperti itu memang tak berguna untuk diberati.
Si Pedang ular perak Ciu Heng thian berusaha keras
mengendalikan api cemburu di dalam dadanya, dengan suara
lantang dia segera berseru.
"Adik-Im, mengapa kau berubah menjadi begini! Bila kau segera kembali ke jalan
yang benar, sekarang masih belum terlambat,
sedang kaucu sana, entar biar kakak yang bilangkan ....."
Him Ji im segera mendengus dingin, tukasnya dengan sinis:
"Hmm, siapa yang menjadi adikmu..."
Si Pedang ular Perak Ciu Heng thian yang merasa dirinya sebagai wakil ketua
merasa bahwa baik dalam wajah maupun kepandaian
silat, dia mempunyai kelebihan daripada orang lain, siapa tahu bukan saja tidak
memperoleh balasan cinta dari gadis itu, malahan sebaliknya kena didamprat.
Kontan saja paras mukanya berubah menjadi merah membara
saking gusarnya. Semua kemarahan itu segera di lampiaskan pada Ku See hong,
Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
sambil menggertak gigi dia bertekad hendak menghancur lumatkan musuh cintanya
ini hingga hancur berkeping-keping.
530 Kembali si penginjak salju tak berbekas Tham Hun khi tertawa
dingin dengan suara yang menyeramkan.
"Kalau memang Ceng kuncu berkata demikian, maaf jika aku
sekalian terpaksa harus berbuat kurang ajar! ."
Waktu itu Him ji im sudah bertekad hendak beradu jiwa,
mendengar perkataan itu diapun tertawa dingin.
"Silahkan, silahkan! Memang paling baik segera dibuatkan suatu penyelesaian yang
baik. . daripada mengulur waktu dengan
percuma.. .". Tiba-tiba si pedang ular perak Ciu Heng thian menurunkan
perintahnya. "Im hong Thamcu dan Tee hun bersama-sama menghadapi
keparat itu, biar siaute yang menaklukan Ceng kuncu!"
Mendengar ucapan tersebut, Ku See hong segera mendengus
sinis, ejeknya: "Ciu Heng thian, kita berdua sudah seharusnya berjumpa
kembali, hmmm... manusia pengecut yang takut mampus, lihat
serangan." Sambil berkata dia segera menerjang ke muka dengan kecepatan
luar biasa, telapak tangan kirinya secepat kilat menciptakan
berlapis-lapis bayangan telapak tangan yang bersama-sama
meluncur ke muka. Jurus serangan ini merupakan jurus pembukaan dari Ku See
hong, akan tetapi tenaga serangan yang disertakan luar biaya hebat nya, apalagi
dikombinasikan dengan ilmu gerakan tubuh Mi khi biau tiong yang maha lihay,
tahu-tahu dia sudah menerobos masuk
melalui suatu sudut yang sangat aneh'
Selapis hawa pukulan yang maha dahsyat ibaratnya amukan
ombak dari tengah samudra segera meluncur tiba dan mengan-cam
bagian mematikan disekujur badan si pedang ular perak Ciu Heng thian.
531 Sementara itu si pedang ular perak Ciu Heng thian sudah
mempunyai perhitungan sendiri dalam hati kecilnya, dia cukup
mengetahui betapa dahsyatnya tenaga dalam yang dimiliki Ku See hong, maka
melihat datangnya ancaman tersebut, buru-buru dia
mengerahkan ilmu Tay ih kun goon khikang untuk melindungi
seluruh bagian penting dari tubuhnya, kemudian dengan suatu
gerakan yang aneh dia berkelit kesamping, kemudian berbalik
menerjang ke arah Him Ji im.
Ilmu meringankan tubuh yang dimilikinya sungguh luar biasa
sekali, bagaikan sukma gentayangan saja, tahu-tahu dia sudah
menyelinap maju ke depan.
Begitu serangannya mengenai sasaran kosong, Ku See hong
segera membentangkan kelima jari tangannya lebar-lebar, diantara sentilan jari
tangannya, lima gulung desingan angin tajam segera meluncur ke tubuh Ciu Heng
thian yang sedang melambung itu
dengan kecepatan luar biasa.
Si pedang ular perak Cin Heng thian tertawa dingin, sepasang
kakinya menjejak cepat, seluruh tubuhnya segera berubah arah,
lima gulung serangan tajam itupun segera mengenai sasaran yang kosong.
Tatkala Ku See hong belum selesai melancarkan serangannya itu, si Penginjak
salju tak berbekas Tham Hun khi telah membentak
keras, tubuhnya segera menerjang ke depan, sepasang telapak
tangannya diayunkan berulang kali mengancam dua belas buah
jalan darah penting di tubuh bagian atas Ku See hong, sementara kakinya
menyerang jalan darah Ki hay Hiat ditubuh anak muda itu.
Jurus serangannya selain aneh juga amat ganas, benar-benar
bukan nama kosong belaka, kecepatannyapun mengerikan.
Angin pukulan yang menderu-deru dengan cepatnya menyapu
kedepan dan menggidik kan hati.
Tiba-tiba saja Ku See hong merasakan matanya menjadi silau,
diantara deruan angin pukulan lawan yang gencar, jalan darah
532 penting ditubuhnya telah terkurung dibawah ancaman kaki dan
tangan lawan. Ku See hong segera memutar sepasang telapak tangannya
membentuk busur yang melingkar, berlapis-lapis hawa pukulan yang dahsyat
bagaikan ombak samudra pun segera berhamburan
kedepan. Dalam pada itu, Thian jian tee jiat Nia Hun shia tidak diam
belaka, sambil menutulkan kaki tunggalnya keatas tanah, dia
melayang maju kedepan, tongkat bambu di tangan kanannya
bagaikan seekor ular berbisa langsung menyusup ke muka, sambil melepaskan
pagutan maut. Serangan yang dilancarkan kedua orang itu dilakukan hampir
pada saat yang bersamaan.
Telapak tangan Ku See hong segera diputar membentuk gerakan
melingkar, hawa pukulan yang dingin dan melingkar-lingkar
bagaikan angin topan yang melanda jagad segera menyongsong
datangnya bayangan tongkat hitam dari Thian jian tee jiat.
Untuk menghadapi dua orang musuh yang tangguh, terpaksa Ku
See hong harus menggunakan serangan yang paling dahsyat untuk
menghadapinya, pukulan demi pukulan yang amat gencar
dilontarkan berulang kali.
Ketika dua orang itu menyaksikan datangnya serangan yang
maha dahsyat itu menjadi terperanjat, mereka tak berani
menghadapi dengan kekerasan, serentak mereka membuyarkan
ancaman sambil melompat mundur.
Ku See hong segera tertawa dingin, sepasang telapak tangannya
dibetot kebelakang dengan mendadak, setelah itu tiba-tiba saja digetarkan keras-
keras. Dua gulung angin pukulan yang sangat aneh, seperti arus deras
dari sungai besar meluncur kemuka, tenaga serangannya yang
berkekuatan luar biasa itu dengan membawa hawa yang tajam telah 533
menggulung ke tubuh dua orang itu dari suatu sudut yang aneh dan ruangan yang
sempit.... Serangan yang dilancarkan Ku See hong secara beruntun ini
hampir dilakukan bersamaan waktunya dengan jurus serangan yang aneh dan
menggetarkan sukma. Tapi kedua orang thamcu itupun bukan manusia sembarangan,
dengan cepat mereka miringkan badannya kesamping lalu dengan
suatu gerakan yang aneh pula meloloskan diri dari serangan
tersebut. Ilmu silat yang dimiliki si cacad langi Nia Hun shia tampaknya aneh sekali,
jangan dilihat dia hanya berkaki satu dan bertangan satu, dalam gerakan majunya
ternyata ia bisa melakukannya
dengan suatu gerakan yang menggidikkan hati.
Baru saja ancaman lawan berhasil dihindari, tahu-tahu dia sudah manfaatkan
peluang tersebut untuk melancarkan serangan balasan.
Toya bambu yang berada ditangannya dengan membawa selapis
cahaya hitam yang bertenaga dahsyat disertai deruan angin yang memekikkan
telinga segera meluncur ke muka, kedahsyatannya luar biasa, kemudian di antara
lapisan cahaya hitam yang menggulung-gulung dia menggunakan taktik menutuk,
membabat dan menotok, mengancam tubuh lawannya.
Ketika si menginjak salju tanpa bekas Tham Hun khi menyaksikan rekannya telah
mendapat peluang untuk melancarkan serangan
balasan, serta merta telapak tangan serta kakinya melancarkan pula serangkaian
ancaman yang beruntun, angin serangan bagaikan
bacokan golok menderu-deru diseluruh angkasa.
Sepasang telapak tangan Ku See-hong segera membacok dan
menghantam berulang kali, tampak seluruh angkasa dipenuhi oleh bayangan telapak
tangan serta gelombang angin pukulan yang
menderu-deru tanpa gentar barang sedikitpun dia hadapi semua
jurus serangan lawannya dengan keras lawan keras.
534 Begitulah, ketiga orang itu segera terlibat dalam suatu
pertarungan yang amat seru, sekalipun Ku See-hong memiliki ilmu silat yang
sangat lihay, tapi dihadapkan dengan dua orang jago lihay sekaligus, untuk
sesaat pun sulit baginya untuk mengalahkan
mereka. Ketika pertarungan telah berlangsung hingga mencapai pada
puncaknya, mendadak secepat kilat Ku See-hong, melancarkan
belasan buah pukulan berantai ditambah pula dengan belasan
tendangan berantai, serangan-serangan itu dilancarkan seakan-akan berbarengan
waktunya dan seperti dilakukan oleh puluhan orang
secara berbareng. Hawa serangannya bagaikan jaring langit dan jala bumi yang
bersama-sama menggulung ke depan untuk menggencet musuhnya.
Sekeliling tempat itu sudah tidak nampak ruang kosong lagi,
bahkan seinci titik kelemahan yang bisa dimanfaatkan lawan untuk menyarangkan
pukulannya pun tak ada. Tenaga dalam yang dimiliki Ku See-hong memang luar biasa,
setiap tusukan maupun tendangan yang dilancarkan semuanya
disertai dengan jurus-jurus serangan yang kejam, ganas dan
mematikan, ditambah pula dengan perubahan yang tak terhitung
jumlahnya, benar-benar merupakan suatu ancaman yang berbahaya
sekali. Dalam sekejap mata, ketiga orang itu telah saling bertarung tiga empat puluh
gebrakan lebih. Sementara itu, dipihak lain Him Ji-im juga telah didesak oleh Ciu Heng-thian
sehingga jiwanya terancam bahaya maut, peluh telah
jatuh bercucuran membasahi seluruh badannya.
Sepasang telapak tangan maupun sepasang kaki Him Ji-im meski
telah melancarkan serangkaian serangan yang mematikan dan maha dahsyat, namun
Ciu Heng-thian selain berhasil menghindarinya
dengan gampang, malah setiap serangan balasan yang dilancarkan selalu berhasil
memaksa Him Ji im kelabakan dan kalang kabut
terlebih dulu sebelum berhasil dipunahkan.
535 Sementara itu Him Ji im telah melancarkan sebuah serangan
dahsyat sepasang telapak tangannya yang putih bersih mendadak
diayunkan kedepan, segulung angin pukulan segera meluncur
kedepan. Ditengan benturan dahsyat yang memekik kan telinga, bergema
pula ledakan beruntun, seperti berondongan mercon, hawa
serangan yang tajam segera memancar ke empat penjuru.
Hawa serangan yang tersebar itu seperti sebuah jala yang amat
besar mengurung sekujur badan Ciu Heng thian.
Si pedang ular perak Ciu Heng thian yang menyaksikan kejadian
itu menjadi amat terperanjat, dengan paras muka berubah hebat
mendadak telapak tangan kanannya disentil kedepan lalu digetarkan keras-keras.
Pada saat sentilan dahsyat itu terjadi dari ujung jari tangan
kanan Him Ji impun memancar keluar lima gulung hawa serangan
tajam yang secepat kilat menembusi lapisan hawa serangan itu dan langsung
mengancam lima buah jalan darah penting ditubuh Him J i im.
Betapa terperanjatnya Him Ji im melihat datangnya kelima
serangan jari tangan lawan yang berhasil menembusi lapisan hawa serangannya,
dalam kagetnya buru-buru dia nengayunkan tangannya kedepan, selapis cahaya tajam yang berkilauan segera meluncur ke depan
dan membabat angin serangan jari musuh.
Pada saat itulah, mendadak... Him Ji im mendengar suara
tertawa licik yang penuh perasaan bangga bergema, disisi telinga, entah sedari
kapan tahu-tahu tubuh Ciu Heng thian bagaikan sukma gentayangan telah berada
tiga depa disisi kiri tubuhnya.
Him Ji im menjerit kaget, cepat-cepat tubuhnya merendah
kebawah kemudian menyelinap ke samping.
Sudah barang tentu si pedang ular perak Ciu Heng thian tidak
akan membiarkan gadis itu meloloskan diri. tangan kanannya secara 536
aneh meluncur ke depan dan tahu-tahu mencengkeram urat nadi
pada pergelangan tangan kiri gadis itu.
Kontan saja gadis itu merasakan separuh badannya menjadi
kesemutan dan seluruh kekuatannya lenyap tak berbekas.
Ku See hong yang sedang terlihat dalam pertarungan sengit
sempat pula mendengar jeritan kaget dari Him Ji im, ketika sorot matanya
berpaling ke arah lain, dengan cepat dia menyaksikan Him Ji im telah terjatuh ke
tangan C iu Heng- thian. Melihat kejadian tersebut, Ku See hong segera berpekik nyaring, suaranya
melambung sampai membumbung tinggi ke angkasa dan
menggema tiada hentinya. .
Seperti seekor burung elang raksasa mendadak tubuhnya melejit
ke tengah udara dan meloloskan diri dari kepungan dua orang
thamcu tersebut .... "Cri i ng....!' terdengar suara dentingan nyaring berkumandang, tahu-tahu dalam
genggaman Ku See hong telah bertambah dengan
sebilah pedang panjang yang memancarkan cahaya merah yang
amat menyilaukan mata. Suara jeritan kaget segera berkumandang memecahkan keheningan: "Aaaah! pedang Ang soat kiam! Pedang Ang Soat kiam ....!"
Dendam Pendekar Cacat 2 Wiro Sableng 180 Sesajen Atap Langit Si Kaki Sakti Menggemparkan Dunia Persilatan 1
seluruh puncak bukit Soat hong yang sepanjang tahun dilapisi salju.
Ku See hong berdiri tegak di tengah bukit sambil memeriksa
keadaan di sekeliling tempat itu, dengan sorot matanya yang tajam.
Mendadak, pada saat itulah suara petikan harpa tersebut kembali berkumandang . .
. 'Cri ng...crring... crring...'
Iramanya masih tetap membawakan irama yang sedih, irama
yang memedihkan hati. Sekilas pendengaran nadanya seperti sedih.... seperti murung...... seperti merintih..... seperti kagum.......
475 Seperti pula air sungai yang mengalir tenang dan musim semi
telah menjelang tiba. Irama lagu yang bercampur aduk, membuat orang sukar untuk
menduga bagaimanakah perasaan yang diungkapkan keluar.
Irama lagu itu benar-benar sebuah irama lagu yang luar biasa,
irama lagu-lagu yang serasa tiada keduanya di dunia ini.
oooo0dw0oooo BAB 22 BEGITU irama harpa tersebut berkumandang kembali, bagai
seekor burung elang Ku See hong segera melayang ke depan dan
meluncur ke atas sebuah puncak bukit yang indah.
Dalam sekejap mata, Ku See hong telah tiba diatas oucak bukit
itu, ketika sorot matanya beralih dan memandang sekeliling tempat tersebut, tak
tahan dia lantas menghela napas memuji.
"Aaai. . ! Benar-benar alam dewata yang sangat indah dan
permai. . ." demikian ia bergumam.
-ooo0dw0ooo- Jilid 15 TERNYATA kurang lebih dua puluh kaki dihadapan Ku See hong,
terbentang sebuah air terjun yang amat besar ... .
Kalau dibilang besar sekali memang tidak, tapi ukuran air terjun terhitung
ukuran besar. Airnya mengalir kebawah dari atas tebing yang terjal dan
menghantam diatas batuan besar dibawahnya, butiran air
memancar ke empat penjuru menciptakan selapis kabut air raksasa yang berbentuk
bagaikan selapis cermin itu.
476 Air yang tertampung di bawah tebing membentuk dua buah jalur
sungai dan mengalir turun kebawah permukaan puncak dalam dua
arah yang berlawanan, suara air yang memercik, ditambah
pepohonan siong yang tumbuh disebelah sana,
membuat pemandangan alam disekeliling tempat itu terasa lebih indah dan permai.
Yang lebih indah lagi adalah terlihat seorang gadis berbaju putih yang
berperawakan ramping, sedang duduk diatas batu ditepi air terjun sambil memetik
senar-senar harpa. ' Cri ng. . . cri ng. . " irama harpa yang merdu memancar keluar dari balik
harpa kuno itu. Mendadak Ku See-hong merasakan hatinya bergetar keras, dia
merasa bayangan punggung gadis itu sangat dikenal olehnya, mirip sekali dengan
bayangan punggung Keng Cin sin yang telah tiada.
Walaupun gadis cantik berbaju putih itu duduk menghadap
kearah air terjun itu namun bayangan punggungnya nampak begini ramping, begitu
mungil, rambutnya terurai sebahu, tak usah dilihat paras mukanyapun dia sudah
tahu kalau gadis tersebut adalah
seorang gadis yang cantik jelita..
Pakaian putihnya berkibar terhembus angin, apalagi berada
ditempat yang terpencil seperti ini, orang bisa salah menduganya sebagai
bidadari yang baru turun dari kahyangan.
Akan tetapi irama lagu yang dibawakan masih merupakan irama
lagu yang sedih perih dan memikukan hati.
Memandang bayangan punggung gadis itu, tanpa terasa dalam
benak Ku See hong muncul kembali bayangan tubuh dari Keng Cin
sin serta peristiwa tragis yang pernah dialaminya.
Rasa sedih dan hati yang terluka parah dalam hati Ku See hong, dengan cepat
terpengaruh oleh irama sedih dari irama harpa itu.
Lambat laun hatinya terasa seperti mengucurkan darah, air mata bercucuran
membasahi pipinya, untuk sesaat dia berdiri termangu disitu, bagaikan sebuah
patung arca. 477 Mendadak permainan harpa itu berhenti, tapi Ku See hong yang
romantis masih berdiri melamun peristiwa paling tragis yang
dialaminya dalam istana Huang mo kiong di Lam hay masih saja
mencekam seluruh benaknya, seluruh pikiran maupun perasaannya
seakan-akan telah balik keperistiwa lama.
Sementara itu gadis cantik bagaikan bidadari itupun masih duduk memeluk harpanya
sambil mengawasi air terjun di hadapannya
dengan pandangan termangu2 ia seperti merasakan sesuatu
kepedihan yang amat sangat.
Tiba tiba ia menghela napas panjang.
Helaan napas tersebut kedengaran begitu merdu, begitu lembut,
tapi amat nyaring. Oleh suara helaan napas tersebut, Ku See hong merasakan darah
panas dalam dadanya bergoncang keras. bagaikan baru mendusin
dari impian, buru-buru dia memusatkan kembali perhatiannya dan memandang lagi
kearah gadis cautik itu. Ternyata dia masih tetap duduk ditempat semula.
Setelah menghela napas panjang terdengar gadis itu mulai
bersenandung lirih.... Nada yang sedih, bait-bait syair yang penuh sedu sedan
membuat orang yang mendengarkan turut beriba hati.
Ketika gadis itu sedang bersenandung, bagaikan sesosok
bayangan setan Ku See hong segera meluncur ke depan dan
berhenti lebih kurang dua kaki dibelakang gadis tersebut.
Mendadak.... gadis itu bangkit berdiri lalu berpaling.
Aaaah, betapa cantik dan menariknya gadis itu...
Sewaktu Ku See hong dapat melihat jelas paras mukanya yang
cantik itu, mendadak sekujur tubuhnya bergetar keras, bagaikan kena aliran
listrik bertegangan tinggi, paras mukanya berubah
hebat, dia seperti merasa sangsi, keheranan, terkejut juga
kegirangan. 478 Ia sangsi dan keheranan karena dia sebetulnya sukma
gentayangan ataukah setan penasaran"
Dia terkejut dan gembira karena ia masih hidup, bahkan
sekarang berdiri didepan mata.
Ternyata paras muka gadis itu begitu mirip dengan Keng Cin sin
.... Keng Cin sin yang telan mati dipulau Huan mo to di Laut selatan, segala
sesuatunya begitu mirip, entah paras mukanya, matanya,
bulu matanya, hidungnya maupun potongan badannya, tiada
sebagian pun yang tidak mirip.
Benarkah dia adalah Keng Cin sin" Benarkah dia belum mati"
Sebaliknya paras muka gadis itu sama sekali tidak diliputi oleh perasaan kaget
atau keheranan, sepasang matanya yang penuh
kemurungan sedang mengawasi wajah Ku See hong tanpa berkedip.
Gadis itu nampak begitu anggun, begitu menarik bagaikan
sekuntum bunga teratai putih.
Sambil mengamati terus paras muka gadis itu, tiada hentinya Ku See hong menjerit
dalam hatinya: "Dia adalah Keng Cin sin, yaa dia sudah pasti adalah Keng Cin sin, dia belum
mati, dia masih hidup segar bugar dihadapanku, coba lihatlah sepasang matanya,
mimik wajahnya, inilah mimik wajah
Keng Cin-sin ketika pertama kali kujumpai dirinya, tak mungkin bisa salah lagi,
dia. . . dia adalah adik Sin yang kupikirkan, kurindukan siang dan malam. . . ."
Pelbagai pikiran terasa dia maju beberapa langkah ke depan, lalu berseru keras:
"Adik Sin, apakah kita sedang bermimpi" Adik Sin, tahukah kau betapa rindu ku
kepadamu...." Gadis cantik itu nampak keheran-heranan, seperti merasa
bingung oleh seruan tersebut, sepasang matanya yang jeli
memancarkan sinar keheranan, dia hanya mengawasi seluruh tubuh 479
Ku See hong tanpa berkedip, sementara mulutnya masih tetap
membungkam dalam seribu bahasa.
Kembali Ku See-hong maju beberapa lanngkah ke depan, kini
jaraknja tinggal tiga depa dari gadis cantik berbaju putih itu, bahkan lamat-
lamat dia dapat mendengus bau harum tubuhnya, bau harum
seorang gadis perawan, bau harum sangat dikenal olehnya dan tak akan pernah
dilupakan olehnya sepanjang masa.
Dengan suara lembut kembali, Ku See hong berkata:
"Adik Sin, senja itu aku sempat mendentgar jeritan ngerimu yang memilukan hati,
hampir saja kukira kau sudah meninggalkan dunia ini dan selama hidup tak pernah
bisa bersua lagi, waktu itu hatiku benar-benar hancur tak karuan. Aku tidak
menyangka kalau kau masih hidup di dunia ini, mengapa kau tidak datang mencariku....
mengapa kau tidak rindu kepadaku ......
Kesadaran Ku See-hong boleh dibilang sudah dipergaruhi oleh
bayangan tubuh Keng Cin-sin, sampai mati dia menganggap gadis
yang berada dihadapannya sekarang adalah Keng Cin-sin dari pulau Huah-mo-to di
Lam hay, oleh karena itu tiada hentinya dia
mengutarakan perasaan hatinya yang selama ini terpendam terus
dalam benaknya.... Mendengar kata-kata cinta yang diutarakan si anak muda itu,
Gadis berbaju putih tersebut segera berkerut kening, sedengkan paras mukanya
juga tampak berubah makin kebingungan.
Ku See-hong makin gelisah ketika di lihatnya gadis itu tidak
berbicara maupun bergerak, sekali lagi serunya:
"Adik Sin, mengapa kau tidak berbicara" Tahukah kau betapa rinduku kepadamu, aku
mendambakan sepatah katamu......
berbicara lah, janganlah membisu terus.....'
Tiba-tiba gadis berbaju putih itu tersenyum, dengan suara yang merdu merayu
katanya: "Hei sebenarnya apa sih yang sedang kau bicarakan?"
480 Nada suaranya begitu mirip dengan suara Keng Cin sin, merdu
dan indah didengar bagaikan kicauan burung nuri.
Kesemuanya ini membuat Ku See-hong semakin yakin kalau
gadis yang berada dihadapannya adalah Keng Cin sin.
Dengan sangat gelisah bercampur cemas, pemuda itu segera
berseru: "Adik Sin, kau sudah tidak kenal diriku lagi" Aku adalah Ku See-hong, Ku See-
hong yang telah ditangkap Sau-kiongcu dari pulau
Huan-mo to di Lam-hay, akulah Ku See hong yang telah disiksa
secara keji oleh Cia sau-kiongcu, kan....."
"Pulau Huan mo to di Lam hay"' gadis berbaju putih itu semakin kebingungan dan
tidak habis mengerti, ''belum pernah kudengar
nama pulau ini..' Ku See hong betul-betul merara amat sedih setelah mendengar
perkataan itu, serunya dengan suara yang memilukan hati:
"Adik Sin, apakah kau sedang mengajak ku bergurau" Aku adalah Ku See hong! Aku
adalah Ku See hong yang sangat mencintai mu!"
Mendengar perkataan itu, tiba-tiba gadis berbaju putih tersebut tertawa
cekikikan. "Hei, mungkin otakmu sudah sinting atau tidak waras" Kalau tidak, mengapa kau
mengoceh sembarangan?"
Sekalipun sedang memaki Ku See hong, tapi suaranya
kedengaran begitu lembut dan halus, sama sekali tidak menunjukkan sikap marah, malahan kecantikan wajahnya bertambah menarik dalam keadaan seperti ini!.
Ku See hong memang seorang pemuda yang berwajah dingin
berhati kaku dan keji tanpa perasaan, tapi sesungguhnya dalam hati kecilnya
tertanam perasaan yang amat kaya, begitu ia jatuh hati kepada seorang gadis maka
sampai berapa ribu tahun lagipun rasa cintanya itu takkan pernah bisa berubah.
Dan hal ini merupakan suatu kelebihan yang dimiliki pemuda tersebut.
481 Sewaktu berada di pulau Huan mo to, rasa cintanya yang
tertanam dalam-dalam dihati nya telah digali dan dikembangkan
oleh kasih sayang Keng Cin sin, cinta yang mulai berkembang itu mulai membekas
di dalam hatinya dam tak pernah berubah kembali.
Itulah sebabnya meski ia mendengar gadis itu mendampratnya,
memakinya dan men-cemooh dirinya, namun ia tidak merasa gusar, juga tidak merasa
tersinggurg, malahan dengan nada yang pedih ia berkata lagi.
' Adik Sin, dulu kau begitu cinta, begitu sayang kepadaku,
sekalipun tubuhku harus hancur lebur perasaan kasih sayangmu itu tak akan pernah
kulupakan, sekarang walau pun kau memakiku,
memukulku, membunuh ku, aku tak akan pernah berkerut kening`
Sebaliknya waktu itu gadis berbaju putih terlebih mengira Ku See hong adalah
seorang yang sinting atau seorang hidung bangor yang bermaksud untuk menggaetnya
dengan sengaja mengucapkan kata-kata bohong.
Tiba-tiba saja paras mukanya berubah hebat, selapis hawa napsu membunuh yang
amat tebal segera menyelimuti seluruh wajahnya,
dengan suara dingin ia berkata:
'Jika kau tidak segera pergi meninggalkan tempat ini, sebentar tubuhmu pasti
akan hancur lebur menjadi bubuk"
Saat itu kesadaran Ku See hong boleh di bilang sudah hilang,
dalam benaknya cuma ada bayangan tubuh dari Keng Cin sin saja.
Dia hanya tahu kalau gadis yang berada dihadapannya adalah
kekasih hatinya, terhadap ancaman dari gadis itu, justru dia tidak menganggapnya
sebagai suatu masalah gawat.
Sambil tertawa pedih kembali dia berkata: "Adik Sin, kehidupanku hari ini adalah
pemberian darimu, maka sekarang walaupun aku
harus mati diujung telapak tanganmu, aku akan menerimanya
dengan senang hati, sekalipun aku sudah mati, namun cinta kasihku kepadamu tak
pernah akan berubah, tak akan berubah untuk
selama-lamanya!' 482 Aaaai... " Cinta memang mempunyai kekuatan iblis yang
mengerikan, walaupun setiap manusia tahu bahwa cinta berarti
kuburan, neraka bagi manusia, tapi toh mereka akan mencobanya
juga dengan mata terpejam, bahkan sekalipun nama harus rusak
dan harus binasa, mereka tetap melakukannya tanpa ragu."
Tapi apa sebabnya" Apa yang menjadi penyebabnya"
Karena napsu birahi" Ataukah cinta yang murni", Hingga kini
belum ada orang yang bisa memberi jawaban yang pasti.
Dari dulu hingga sekarang, siapakah dalam masyarakat yang bisa melupakan
cinta kasih"' jago
Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
darimanakah yang bisa menghindarkan diri dari godaan cinta.
Sepasang mata si nona cantik berbaju putih itu dari awal sampai akhir mengawasi
terus mimik wajah Ku See hong sewaktu berbicara tanpa berkedip, tapi dia tidak
berhasil menemukan setitik kelicikan atau kebusukan diatas wajahnya...`
Tampaknya ia dibuat terharu juga oleh begitu dalamnya rasa
cinta Ku See hong terhadap Keng Cin sin, tiba-tiba paras mukanya berubah kembali
menjadi sedia kala, sambil menghela napas sedih ujarnya:
'Bukan aku yang hendak membunuhmu, melainkan orang lain
yang hendak membunuhmu, sekarang lebih baik menyingkirlah dari sini, pergilah
jauh-jauh meninggalkan tempat ini, kalau tidak, bila sampai terlambat maka kau
tak akan sempat lagi untuk melarikan diri"
Tiba-tiba mencorong sinar api dendam yang membara dari balik
mata Ku See hong, serunya dengan penuh kegusaran:
' Aku Ku See hong tak akan takut menghadapi kawanan manusia
durjana dan manusia laknat dari Huan mo kiong, aku akan
menggunakan segenap kemampuan dan jiwa ragaku untuk
melindungi keselamatan jiwamu, aku tak akan membiarkan mereka
melukai dirimu, walau hanya seujung rambutpun. Adik Sin, minta kepadamu sudilah
percaya kepadaku" 483 Mendengar perkataan itu, wajah nona berbaju putih yang selama
ini selalu tenang pun menjadi beriak dan bergelombang oleh
lemparan batu kecil dari Ku See hong itu.
Wajahnya memperlihatkan sinar mata penuh rasa kuatir, seperti
juga perasaan kuatir yang dipancarkan dari mata Keng Cin sin ketika mencegah Ku
See hong untuk memasuki istana Huan mo kiong.
Yaa, pancaran sinar mata itu begitu mirtip, segala sesuatunya
bagaikan jelmaan dari Keng Cin sin, mungkinkah dia betul-betul adalah Keng C in
sin asli" "Siapakah yang dapat memberikan jawaban yang pasti atas teka-
teki ini... ?" Kecuali pada saat ini muncul lagi seorang Keng Cin sin yang lain, tapi
mungkinkah itu" Serentetan pertanyaan ini sulit untuk dijawab, yang bisa
dilakukan hanya menanti .... menanti. .. dan menanti terus ....
Dengan wajah penuh perasaan kuatir, nona berbaju putih itu
berkata lagi dengan lirih:
"'Aaaai . . . yang bermaksud untuk membunuhmu bukan orang-orang dari istana Huan
mo kiong, melainkan adalah .....'
Sesungguhnya gadis itu akan mengatakan yang sebenarnya, tapi
suatu teguran yang muncul dari lubuk hatinya membuat ia segera membungkam diri
dalam seribu bahasa. Sambil mengertak gigi menahan emosi Ku See hong berkata
dengan penuh kebencian. ' Adik Sin, manusia laknat manapun yang berada dalam dunia ini tak nanti bisa
mengusikmu, aku tidak takut mereka datang mencari gara-gara denganku, aku hendak
punahkan mereka dari muka bumi, agar menerima pembalasan yang setimpal".
Mendadak paras muka gadis berbaju putih itu berubah hebat,
bentaknya dengan suara keras:
484 "Kau harus segera pergi dari sini! Sekarang juga harus pergi, kalau tidak jangan
salahkan kalau akan bertindak keji kepadamu.'
Selesai mengucapkan perkataan itu, tidak nampak gerakan apa
yang digunakan tahu-tahu gadis berbaju putih itu sambil
membopong harpanya sudah melayang maju sejauh beberapa kaki
dari tempat semula. Gerakan tubuh yang begitu indah dan lembut tersebut benar-
benar amat memper-sonakan hati, tapi juga menunjukkan kalau
ilmu meringankan tubuh yang dimilikinya benar-benar telah
mencapai puncak kesempurnaan.
Terkesiap hati Ku See-hong setelah menyaksikan paras dingin
dan penuh diliputi napsu membunuh yang menyelimuti wajah gadis ini, cepat-cepat
pikirnya: "Mungkinkah dia bukan Keng Cin-sin dari pulau Huan-mo-kiong di lautan selatan"
Tidak, tidak, dia pasti adalah Keng C in sin . . .
mungkin saja ia sengaja berbuat demikian karena takut aku
terpengaruh oleh cinta muda-mudi sehingga melupakan cita-cita ku yang sebenarnya
atau mungkin ia benar-benar sudah berubah?"
Ia kemudian berpikir lebih jauh:
'Kalau didengar dari suara petikan harpanya begitu sedih,
menyendiri dan menyedihkan hati, mungkin dia tak mau aku karena dalam hatinya
terkandung suatu rahasia hati yang sukar diutarakan
.......' Pelbagai ingatan dengan cepat menyelimuti seluruh benaknya,
sementara gadis berbaju putih itu sudah tiba disisi sungai kecii ditepi bukit.
Pemuda itu menjadi sangat gelisah, segera teriaknya keras-keras:
"Adik Sin, tunggu sebentar, ada persoalan penting yang hendak kusampaikan
kepadamu, kau ....."
Nada ucapan penuh dengan kesedihan dan keperihan hati,
sungguh membuat hati orang beriba.
485 Sambil berkata lagi, tiba-tiba Ku See hong melompat ke depan
dan melayang ke belakang punggung si nona berbaju putih itu.
Dengan suatu gerakan cepat gadis berbajiu putih itu
membalikkan badannya, lalu dengan kening berkerut dan hawa
pembunuhan yang menyelimuti wajahnya, ia berkata dingin:
"Bila kau berani menyusulku lebih jauh, seketika juga akan kusuruh kau mampus
diujung telapak tanganku"
"Adik Sin, malam ini kau bisa berubah menjadi begini rupa karena akulah yang
telah mencelakaimu dosaku benar-benar sangat besar, sampai mati pun dosa ini
sukar ditebus, kau . . . ."
Seraya berkata dia lantas merentangkan tangannya lebar-lebar
siap memeluk tubuh gadis itu..
Setelah menyaksikan perbuatan Ku See hong yang begitu kurang
ajar, nona berbaju putih itu semakin menyangka kalau Ku See hong adalah seorang
lelaki hidung bangor, napsu membunuhnya segera
muncul kembali, sambil membentak keras dia mengigos kesamping
menghindarkan diri dari terjangan Ku See hong.
Kesadaran Ku See hong waktu itu betul-betul sudah dipengaruhi
oleh cinta buta, begitu tubrukannya kosong dengan cepat berkisar setengah
lingkaran dan sekali lagi menubruk ke muka.
Ketika menghindarkan diri tadi, secara diam-diam gadis berbaju putih itu sudah
menghimpun tenaga dalamnya kedalam lengan kiri, maka setelah dilihatnya Ku See
hong menubruk datang sekali lagi, dia segera tertawa dingin dengan suara
menggidikkan. . Kali ini dia tidak berkelit ataupun menghindar, kelima jari tangan kanannya
disentilkan ke depan .... ' Sreet, sreet, sreet.." lima gulung desingan angin
jari tangan yang tajam dengan cepat dan dahsyat langsung menghajar jalan darah
Yu bun, Ko kok, Sang ci, Mong gi, serta ki bun lima buah jalan darah penting.
Padahal waktu itu Ku See hong sedang menerjang datang
dengan kecepatan luar biasa, lagipula dia tak menyangka kalau
gadis itu bakal melancarkan serangan secara tiba-tiba, oleh karena 486
itu, diapun tidak mengerahkan tenaga dalamnya untuk melindungi badan.
Tak ampun lagi ke lima buah serangan dahsyat itu segera
menghajar telak diatas lima buah jalan darah penting ditubuhnya.
' Blaaamm ... blaaammm !'' benturan keras segera bergema
memecahkan keheningan. Dengusan tertahan segera berkumandang di udara, darah segar
menyembur keluar dari mulut Ku See hong, paras mukanya juga
berubah menjadi pucat pias seperti mayat, tak ampun dia mundur dua langkah ke
belakang dan pelan-pelan roboh lemas diatas
tanah.. Tapi, sianak muda itu masih sempat tersenyum, sambil menahan
penderitaan dan rasa sakit yang mencekam dalam tubuhnya, ia
berkata dengan suara pedih:
"Adik Sin, aku tidak menyalahkan kau yang telah melancarkan serangan keji
kepadaku, karena cinta kasih yang kau berikan
kepadaku lebih dalam daripada samudra, sekalipun badan harus
hancur, akupun tak dapat membayar budi kebaikanmu itu. Sekarang sebelum ajalku
tiba aku hendak mengutarakan isi hatiku, entah kau telah berubah menjadi
bagaimana, aku tetap mencintaimu,
sekarang aku telah mencintaimu, di alam bakapun aku tetap
mencintaimu, aku..."
Berbicara sampai disini, pemuda itu muntah darah lagi, seluruh badannya
mengejang keras dan kemudian tergelepar diatas tanah
tak berkutik lagi.. Paras muka gadis berbaju putih itu tampak berubah hebat
sesudah mendengar perka-taan itu, rasa sedih dan menyesal segera muncul dan
menyelimuti hatinya. Begitu Ku See hong roboh ke tanah, dia segera berpekik sedih,
air matanya berderai, serunya dengan pedih:
"Ku sauhiap, aku yang salah, aku telah melakukan melakukan kesalahan, aku benar-
benar berdosa kepadamu, juga berdosa
487 kepada segenap umat persilatan di dunia ini, aaai. . . mengapa aku begini pikun"
Mengapa aku melakukan perbuatan sebodoh ini?"
Suaranya amat sedih, menyesal dan penuh rasa penyesalan.
Inilah wataknya yang benar, sifatnya yang masih polos dan
belum terpengaruh oleh kejahatan tapi toh dia sudah melakukan
suatu kesalahan justru karena itu pula dia telah menciptakan suatu sejarah yang
amat memilukan hati. Di ringi pekikan sedih dan penyesalan, gadis berbaju putih itu tidak
memperdulikan lagi noda darah ditubuh pemuda itu, dia
segera menubruk kedalam pelukan Ku See-hong dan menangis
tersedu-sedu. Isak tangisnya benar-benar memilukan hati, kali ini bolen dibilang untuk pertama
kalinya dia menangis dengan sedih.
Suara air terjun yang gemuruh seakan-akan tak dapat
menghilangkan suara tangisan nya yang memedihkan hati, sekeliling tempat itu
seolah-olah diliputi oleh suasana murung dan sedih...
Setelah menangis sekian waktu, akhirnya gadis berbaju putih itu memeluk tubuh Ku
See hong dan pelan-pelan bangun berdiri
dengan airmata membasahi pipinya, dia berkata sedih.
"Tanpa sebab tanpa musabab aku telah membunuhnya, aku
telah melakukan kesalahan terhadapnya, aku hendak membopongnya, mencari suatu tempat yang berpemandangan
indah, menangisi selama tiga hari, kemudian menguburnya, dan
mendampingi terus disisi kuburannya. Aku tahu dia terlampau
kesepian, seperti juga aku, seorang lemah yang ditinggalkan semua orang ...."
Setelah berbicara sampai disitu, hati keci nya seakan-akan
tersentuh, air matanya segera jatuh berderai dengan derasnya,
membasahi pipi Ku See hong yang pucat.
Sambil membopong jenajah Ku See hong, pelan-pelan dia
berjalan menuruni bukit dengan menelusuri sungai
488 Tiba-tiba. . . . pada saat itulah dari seberang sungai kecil itu berkumandang
suara pekikan aneh yang tinggi melengking dan
menggidikkan hati. Begitu mendengar suara pekikan tersebut sekilas rasa ngeri dan takut segera
menyelimuti wajah si nona berbaju putih itu,
sebenarnya dia hendak melemparkan jenasah Ku See -hong
kesamping, akan tetapi ketika sepasang matanya menatap kembali paras mukanya
yang pucat dan mengenaskan itu, suatu teguran
yang muncul dari dasar hati kecilnya membuat ia mengurungkan
niat tersebut. Dengan cepat selapis hawa amarah menghiasi wajahnya,
lengannya yang memeluk tubuh Ku See hong pun semakin kencang.
Mengikuti suara pekikan tersebut, tampak dua sosok bayangan
manusia muncul dari seberang sungai dan secepat kilat melunncur datang.
Dalam waktu singkat kedua orang itu sudah berada di hadapan
gadis berbaju putih itu dan berhenti dua kaki dihadapan dua orang, empat matanya
mengawasi Ku See hong dalam bopongen gadis itu
dengan sorot mata yang tajam, tapi diliputi perasaan tercengang.
Selama hidup belum pernah gadis berbaju putih itu bersentuhan
dengan lawan jenisnya, ketika dia merasa sorot mata kedua orang itu mengawasi Ku
See hong yang berada dalam pelukannya tanpa
berkedip, tanpa terasa paras mukanya berubah menjadi merah
padam. Dibawah sorot cahaya bintang, tampak pendatang itu adalah
seorang kakek kurus kering yang berlengan panjang tapi kurus
seperti bambu, mukanya bengis dan mengerikan, sedang sinar mata yang terpancar
keluar dari balik matanya lebih tajam dari pada sembilu, membuat siapa saja yang
memandangnya segera akan tahu kalau orang ini memiliki tenaga dalam yang sangat sempurna.
Orang kedua adalah seorang lelaki setengah umur yang berbaju
ringkas berwarna hijau, berkepala besar, berpera-wakan tinggi
besar, bermata besar, gigi bertaring serta menggembol dua buah 489
senjata roda bergerigi yang amat besar, sinar mata orang inipun tajam
menggidikkan hati, jelas merupakan seorang jagoan yang
lihay pula. Setelah termangu-mangu beberapa saat lamanya, kakek kurus
kering itu maju dua langkah kemuka kemudian menjura dengan
hormatnya kepada gadis berbaju putih itu, katanya dengan suara dalam:
"Ceng kuncu (Tuan Putri Ceng) kami mendapat perintah dari Hu kaucu untuk
menanyakan bagaimana cara Kuncu membekuk
manusia yang bernama Ku See-hong ini?"
Serentetan cahaya tajam yang menggidikan hati segera
memancar pula dari balik mata sinona berbaju putih yang jeli, alis matanya
berkenyit, lamat-lamat selapis hawa pembunuhan menyelimutinya, dengan suara dingin ia menjawab.
"Thian leng Thamcu, kalian segera pulang dan laporkan kepada Ciu Hu kaucu Ku See
hong telah kubunuh" Ternyata kakek kurus kering ini adalah Thamcu ketiga dibawah
pimpinan Ciu Heng thian, Hu kaucu dari Ban shia kau yang di sebut orang Thian
leng Thamcu .... Mo pit siu (Kakek berlengan iblis) Kwong Yu siang Sedangkan
lelaki berpakaian ringkas itu adalah
Hiangcu nomor satu dibawah ruangan Thian leng tham yang disebut Hong kun lun
(roda angin guntur) Sin Bu.
Diam-diam Thian leng Thamcu si kakek berlengan iblis Kwong Yu
siang berkerut kering setelah menyaksikan paras muka si nona
berbaju putih yang dingin bagaikan es itu diliputi oleh hawa
pembunuhan yang tebal. Setelah termenung sesaat, diapun berkata:
"Ku See hong berhasil dibunuh oleh tuan putri, hal ini benar-behar merupakan
suatu peristiwa yang patut dirayakan dengan
gembira, Tolong tanya jenasahnya kini berada di mana" Harap Tuan putri sudi
memberikan petunjuknya?"
490 Paras muka gadis berbaju putih itu berubah makin serius,
katanya sambil tertawa dingin:
' Jenasahnya kini berada dalam bopongan ku, mau apa kalian?"
Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Thiam leng Thamcu si kakek berlengan iblis Kwong Yu siang
adalah seorang yang licik dan berbahaya, sedari tadi ia sudah tahu kalau orang
yang berada dalam bopongan gadis itu adalah Ku See hong, tapi ia merasa tidak
habis mengerti, mengapa tuan putrinya yang berwajah cantik tapi selalu bersikap
dingin kaku dan memancar kan suatu sikap yang sukar didekati ini bisa membopong jenasah Ku See
hong sambil berjalan kemari.
Membunuh adalah membunuh, apa gunanya musti dibopong
terus" Mungkinkah di balik kesemuanya ini terdapat hal-hal yang tidak beres"
Atau mungkinkah tuan putri nya sedang menipunya" .
Tanpa terasa dengan sorot mata yang sangat tajam dia awasi
tubuh Ku See hong lekat-lekat, nyatanya tubuh yang berada dalam bopongan gadis
itu adalah sesosok mayat.
Pelbagai ingatan segera berkecamuk dalam benak Kakek
berlengan iblis Kwong Yu-siang, akhirnya dengan sikap yang amat menghor-mat dia
berkata: ' Tuan putri dengan membopong jenasah orang itu, hal mana
hanya akan menodai kesucian tuan putri saja, biarlah lohu
menyuruh Sim hiangcu membantu dirimu''
Mendengar perkataan tersebut lelaki berpakaian ringkas itu si
Roda angin guntur Sim Bu segera maju ke depan membungkukkan
badan memberi hormat dan berkata dengan suara parau:
"Tuan Putri berbadan emas, biarlah aku orang she Sim..."
Gadis berbaju putih itu segera mendengus berat-berat, tukasnya dengan suara
dingin: "Jenasah ini tak perlu merepotkan kalian untuk membopongnya, aku bisa
membereskannya sendiri, sekarang lebih baik kalian pulang saja, sudah kalian
dengar perkataanku ini" '
491 Ucapan yang terakhir itu bernada memerintah, suaranya keras
dan membuat semua orang yang mendengarnya merasa amat tak
sedap. Paras muka Kakek berlengan iblis Kwong Yu siang berubah
menjadi dingin seperti es, dengan nada menyelidiki dia bertanya:
"Tuan putri, kau hendak membawa jenasah ini pulang kemarkas besar ataukah hendak
menguburnya ditempat lain"
"Tentang soal ini, lebih baik kalian tak usah mencampurinya!'
"Orangnya toh sudah mati, jenasahnya mau dibawa kemana saja toh sama juga, cuma
barang yang berada didalam sakunya harus
lohu ambil untuk dibawa pulang kemarkas besar, tentunya boleh
bukan"` Nona berbaju putih itu menjadi gusar sekali, teriaknya keras-
keras: 'Siapa pun dilarang menyentuh benda yang berada didalam
sakunya." "Tuan putri, kau harus tahu" kata si kakek keji berlengan ibis Kwong Yu-siang
sambil tertawa seram, membawa pulang benda
yang berada disakunya bukan merupakan perintah dari wakil ketua, melainkan atas
perintah dari Kaucu sendiri, apakah kau berani
membangkangnya?" Sekali lagi nona berbaja putih itu mendengus dingin.
"Entah perintah siapa pun juga sama saja, sekali aku bilang tak boleh
menyentuhnya, tetap tak boleh menyentuhnya, kau pun tak
usah banyak berbicara lagi, kalau sampai menggusarkan aku,
perduli terhadap siapa pun aku tetap akan turun tangan keji
kepadanya" Setelah mendengar perkataan itu, mencorong sinar buas dari
balik mata kakek berlengan iblis Kwong Yu-siang, dia segera tertawa seram.
492 ' Heeeehhh ... heeehhh ... heehhh... Tuan Putri, perkataamu itu sudah melanggar
peraturan perkumpulan, lohu sebagai anggota
perkumpulan meski harus melanggar dosa berani dengan atasan,
terpaksa harus bertindak tegas juga untuk melindungi keutuhan
peraturan perkumpulan, Aku minta tuan putri bersedia untuk
berpikir tiga kali sebelum bertindak ......."
Paras muka gadis berbaju putih itu segera berubah menjadi
dingin bagaikan salju serunya:
"Bilamana kau merasa memiliki kepandaian silahkan saja turun tangan untuk
mencobanya' Sekalipun si Kakek berlengan iblis Kwong Yu siang adalah
seorang manusia bengis yang banyak melakukan kejahatan, tapi
setelah menyaksikan tindakan yang keji tanpa perasaan yang
terang-terangan melanggar peraturan ini, hatinya merasa bergidik juga.
Kepandaian silat yang dimiliki gadis itu boleh dibilang sudah
diketahui oleh setiap orang, kakek itupun sadar bahwa kemampuan yang dimilikinya
sukar untuk mengalahkan gadis tersebut tapi
bilamana ia mau bekerja sama dengan Hong-lui-lun Sim Bu, besar kemungkinan orang
tersebut dapat dibinasakannya.
Adapun yang menjadi tujuan dari tindakannya pada malam ini
adalah pedang Ang soat kiam yang merupakan pedang mestika
nomor satu di dunia, diapun tahu kalau ia tidak bertindak cepat maka besar
kemungkinan senjata mana akan terjatuh ke tangan Ciu Hu kaucu.
Si Kakek berlengan iblis Kwong Yu siang termenung dan berpikir beberapa saat
lamanya, kemudian ia berkata.
"Kalau tuan putri berkata demikian, lohu pun akan menuruti saja.
Meski cahaya kunang-kunang tak akan bisa menangkan cahaya
rembulan, tapi demi ditegakkannya peraturan perkumpulan, mau
tak mau aku harus bertindak tegas'
493 Gadis berbaju putih itupun bersikap amat serius, dia tahu
pelanggaran atas peraturan yang dilakukannya sekarang merupakan suatu
penghianatan besar, andaikaia sampai diketahui oleh ibunya, sekalipun dia adalah
putri kandungnya juga tak akan mendapat
pengampunan. Apa lagi Thian leng Thamcu yang berada dihadapannya sekarang
merupakan seorang jago lihay kelas satu dalam perkumpulannya,
ilmu silat yang dimilikinya sangat lihay, dia sendiripun belum tentu
berkemampuan untuk membinasakan mereka.
Berpikir demikian, dengan suara dingin gadis berbaju putih itu berkata:
"Thian leng thamcu, kau harus tahu, sejak dulu hingga sekarang aku bukan anggota
dari perkumpulan Ban shia kau, peraturan di
dalam perkumpulanmu tidak berlaku bagiku, malam ini kau mencari aku merupakan
suatu dendam pribadi, dengan soal perkumpulan
sama sekali tak ada sangkut pautnya ...."
Mendengar perkataan itu, si Kakek berlengan iblis Kwong Yu
siang lantas berpikir: ' Benar juga perkataan ini, sekarang ia sama sekali bukan
anggota perkumpulan Ban shia kau, sebagar orang
yang terlepas dari perkumpulan tentu saja peraturan perkumpulan tidak berlaku
pula baginya." Berpikir sampai disini, si Kakek berlengan iblis Kwong Yu siang lantas tertawa
seram. "Heeeehhh.... heeeehhh. . . heeehhh. . . Ceng Kuncu, tak
kusangka kau sebagai putri kaucu ternyata bisa mengucapkan
perkataan semacam ini, lohu benar-benar merasa malu untuk diri kaucu, andaikata
kau masih mengakui kaucu sebagai ibu
kandungmu, tak nanti kau akan melakukan perbuatan bodoh seperti itu".
ooo0dw0ooo BAB 23 494 MENDENGAR perkatan tersebut, gadis berbaju putih itu seakan-
akan merasa hatinya terluka, sekujur tubuhnya bergetar keras, titik air mata
jatuh bercucuran membasahi pipinya, dengan suara keras bentaknya:
"Aku bukan putri kandung kaucu, kalau tidak, kenapa aku tak punya ayah, Aku
adalah seorang anak haram...."
Tak terlukiskan rasa sedih yang mencekam perasaannya, sejak
kecil ia sudah merasa merupakan seorang gadis lemah yang
dilupakan orang, andaikata dia tidak memiliki suatu keteguhan hati yang melebihi
orang biasa, mungkin sedari dulu ia sudah tak bisa hidup lebih jauh.
Dia amat membenci ibunya sendiri, karena perbuatan jalangnya
yang menggaet sana merayu kemari, benarkah dia tak punya ayah
kandung" Dia adalah putri yang di hasilkan hubungan gelap ibunya dengan lelaki-
lelaki hidung bangor "
0ooh Thian! Betapa kasihannya aku, betapa menyendirinya aku. .
. Andaikata dia mengetahui asal-usul yang sebenarnya, mungkin
hatinya akan semakin sedih, sesungguhnya perempuan memang
merupakan kaum lemah, andaikata sejak kecil ia sudah tidak
memperoleh kasih sayang orang tuanya, melainkan ditinggalkan,
maka pukulan batin tersebut akan dirasakan sebagai suatu pukulan yang amat
parah. Coba kalau seorang beriman lemah yang mengalami pukulan
batin semacam ini, niscaya dia tak akan mampu untuk hidup lebih jauh didunia
ini... Ketika si Kakek berlengan iblis Kwong Yu siang menyaksikan
gadis itu menjadi sedih, mencorong sinar kebuasan dari balik
matanya, mendadak bagaikan sambaran petir dia menerjang ke sisi tubuh si gadis
berbaju putih itu, secepat kilat tangan kanannya menyambar pedang Hu thian seng
kiam yang menggembol di punggung Ku See hong. 495 Serangan itu dilancarkan dengan suatu gerakan yang amat aneh
tapi sakti. Ilmu silat yang dimiliki gadis berbaju putih itu sesungguhnya
telah mencapai puncak kesempurnaan, walaupun dia sedang
bersedih hati karena memikirkan asal-usul sendiri yang memilukan hati, tapi
begitu Kakek berlengan iblis Kwong Yu siang turun tangan, ia segera membentak
dengan suara nyaring: "Manusia rendah yang tak tahu malu, berani betul kau
menyergap secara licik. . ."
Sambil berteriak, mendadak ia berkelebat ke samping menghindarkan diri dari cengkeraman tersebut.
Tidak menanti pihak lawan berubah gerakan, kaki kirinya disertai desingan angin
tajam langsung menendang jalan darah Thian ki hiat di pinggang sebeleh kiri
Kakek berlengan iblis Kwong Yu siang.
Bila jago lihay sedang bertarung, setiap tindakan yang dilakukan semuanya
merupakan ancaman yang bisa mematikan lawan nya.
Tendangan tersebut dilancarkan dengan cepat, aneh gencar dan
dahsyat... Betapapun buasnya Kakek berlengan iblia Kwong Yu siang, toh ia tak berani juga
menyambut datangnya serangan tersebut, kaki
kirinya segera berputar kencang, menyusul kemudian tubuhnya
dengas cepat mundur tiga empat langkah dari posisi semula.
Tampak gadis berbaju putih itu sudah mempunyai rencana yang
matang, sekali lagi dia membentak keras, belum sempat kaki kirinya ditarik
kembali, badannya telah melayang ke samping, kaki
kanannya segera diayunkan ke depan menendang jalan darah Yan
hou Hat ditenggorokan musuh.
Tendangan semacam ini merupakan suatu ilmu tendangan yang
luar biasa dan jarang ditemui dalam dunia persilatan.
Paras muka Kakek berlengan iblis Kwong Yu siang berubah
hebat, buru-buru dia membalikkan badan, tendangan dari gadis itu 496
sudah tiba didepan mata, sepasang bahunya segera bergerak dan
tubuhnya langsung melompat sejauh dua kaki dari posisi semula.
Berhubung gadis berbaju putih itu harus membopong tubuh Ku See hong, maka gerak
geriknya kurang leluasa, itulah sebabnya dia
lancarkan dua buah tendangan berantai dengan tujuan untuk
memaksa mundur lawannya, dengan demikian ia baru bisa
memusatkan perhatian nya untuk menghadapi kedua orang itu.
Begitulah, setelah menyaksikan Kakek berlengan iblis Kwong Yu
siang terdesak mundur, dengan cepat dia menarik kembali kakinya, lalu sambil
menghimpun tenaga dalamnya, bagaikan seekor burung walet tubuhnya melayang pergi
sejauh tiga kaki. Buru-buru dia membaringkan tubuh Ku See hong kebawah
sebatang pohon siong kemudian tangan kanannya secepat kilat
melepaskan pedang Hu thian sang kiam yang menggembol
dipunggung Ku See hong, dan mengikatnya diatas punggung
sendiri.. Dilihat dari tindakannya yang dilakukan gadis berbaju putih ini, dapat diketahui
kalau gadis itu adalah seorang gadis yang amat pintar.
Rupanya gadis itu kuatir bila ia sedang dikurung oleh Kakek
berlengan iblis Kwong Yu siang nanti, si Roda angin guntur Sim bu akan
manfaatkan kesempatan itu untuk mencuri benda milik Ku-See hong.
Belakangan ini dia pernah mendengar dari Ciu Heng thian yang
mengatakan bahwa Ku See hong memiliki sebilah pedang mestika
yang luar biasa dan merupakan pusaka dari dunia persilatan, yakni Ang soat kiam.
Dari sini dapat diketahui kalau barang yang mereka butuhkan
adalah pedang antik tersebut.
Menanti Kakek berlengan iblis Kwong Yu Siang dapat berdiri
tegak dan mengetahui kalau pedang mestika itu sudah berhasil di rampas oleh
gadis itu, diam-diam ia lantas menyumpah:
497 "Budak setan, malam ini lohu bersumpah akan membunuhmu
kemudian memunahkan mayatmu, agar orang lain tidak mengetahui
mati hidupmu dan selamanya sengsara dalam akhirat"
Begitu menyusun rencana keji didalam hatinya, sekulum
senyuman licik segera tersungging diujung bibir kakek berlengan iblis Kwong Yu
siang katanya dengan suara dalam:
"Ceng Kuncu, bila kau belum juga mau sadar, terpaksa lohu tak akan berlaku
sungkan-sungkan lagi."
Gadis berbaju putih itu mendengus sinis, katanya dengan suara
dingin: ' Buat apa kau menjerit-jerit terus macam setan" Tak ada
gunanya kau berkaok-kaok melulu. Hmmm malam ini aku berencana
untuk menyuruhmu berdiam selamanya disini."
Kakek berlengan iblis Kwong Yu-siang tertawa licik:
"Heeehhh. . . heeeehhh. . . heeeehhh. . . mana, mana, kalau begitu lohu akan
merasakan dulu sampai dimanakah kelihayan dari tuan putri"
Paras Muka gadis berbaju putih itu berubah menjadi dingin
bagaikan es, hawa napsu membunuh menyelimuti seluruh
wajahnya, ia segera membentak keras:
"Tak usah banyak bicara lagi, lihat serangan!"
Sambil berkata, gadis berbaju putih itu segera menggerakkan
tubuhnya menerjang ke muka, telapak tangan kirinya membacok ke bawah sementara
tangan kanannya diayunkan ke muka, dua gulung
angin pukulan yang maha dahsyat segera menggulung ke arah
depan' Begitu kedua buah serangan itu dilancarkan satu dari atas yang lain dari bawah
mendadak kedua gulung serangan tersebut bersatu menjadi satu ditengah angkasa
dan menimbulkan pusingan angin
dahsyat yang menggetarkan sukma ...
498 Setelah itu gumpalan tenaga serangan tadi berubah menjadi
puluhan jalur angin jari yang tajam, dengan disertai dengan angin tajam,
bagaikan puluhan bilah pedang tajam langsung menyerang
belasan buah jalan darah penting ditubuh kakek berlengan iblis Kwong Yu siang..
Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Rupanya gadis berbaju putih itu bermaksud untuk melukai kakek
berlengan iblis Kwong Yu-Siang dalam satu gebrakan maka sewaktu melepaskan dua
gulung angin pukulan yang maha dahsyat itu,
diam-diam tenaga dalamnya dihimpun lagi, kemudian sepuluh jari tangannya di
sentilkan ke muka melepaskan puluhan buah serangan gencar.
Ketika kakek berlengan iblis Kwong Yu siang menyaksikan dia
melancarkan dua buah pukulan dahsyat tadi, sebagai seseorang
yang licik, ia sudah menaruh curiga, segera pikirnya.
"Budak ini amat licik dan banyak tipu muslihatnya, dia pasti bermaksud bermain
licik dihadapanku' Belum habis ingatan tersebut melintas lewat dua gulung angin
pukulan telah saling bertemu di tengah udara, ditengah gulungan angin berpusing,
puluhan gulung desingan angin jari diiringi suara desingan yang memekikkan
telinga meluncur tiba dan menyebar
luas seperti sebuah jaring-jaring mengancam seluruh jalan darah penting
ditubuhnya. Mimpipun kakek berlengan iblis Kwong Yu-siang tidak menyangka
kalau angin serangan itu datangnya secepat itu, untuk berkelit jelas tak mungkin
lagi, terpaksa dia harus menghimpun segenap tenaga dalam nya ke luar, kemudian
mengikuti putaran lengannya yang
membentuk gerakan busur, disertai segulung angin pukulan yang
berhawa lembut menerjang keluar.
Dalam wahtu singkat daerah seluas tiga depa disekeliling arena telah dl iputi
oleh selapis dinding hawa murni yang sangat kuat.
Ketika kesepuluh gulung desingan angin serangan itu menumbuk
diatas dinding udara tersebut, terjadilah serentetan suara letusan yang
memekikkan telinganya. 499 Menyusul kemudian... dengusan tertahan menggema di udara,
kulit muka si kakek berlengan iblis Kwong Yu siang yang kurus
kering mengejang keras membentuk satu garis memanjang setelah
mundur dua langkah dari balik sorot matanya memancar keluar
serentetan sinar bengis dan benci yang amat sangat.
Terhadap kawanan manusia semacam itu, gadis berbaju putih itu
memang tidak menaruh kesan baik, bahkan terhadap ibunya
sendiripun menaruh rasa muak maka setelah dilihatnya Kakek
berlengan iblis Kwong Yu siang terluka, tentu saja diapun tidak mengenal ampun
lagi. Sambil menbentak keras, tubuhnya berkelebat kedepan menerjang tiga depa kesisi kiri kakek berlengan iblis Kwong Yu siang, ujung baju
kanannya bagaikan seekor ular sakti segera
meluncur kedepan dan menggulung leher kakek tersebut.
Dalam pengaruh tenaga dalam yang luar biasa, ujung bajunya itu bagaikan sebilah
pedang mustika yang tajam sekali, andaikata
tengkuk Kwong Yu siang sampai kena dililit, niscaya batok
kepalanya akan berpisah dengan badan.
Siapa tahu, baru saja gadis berbaju putih itu mengebaskan ujung bajunya kedepan,
kakek berlengan iblis Kwong Yu siang telah
tertawa licik. Tubuhnya seperti sesosok sukma gentayangan berkelebat
kesamping dan menyelinap ke belakang tubuh gadis berbaju putih itu, keseluruh
jari tangannya yang kurus bagaikan cakar iblis
langsung mencengkeram pedang Hu thian seng kiam yang
menggembol dibahunya. Betapa terkejutnya gadis berbaju putih itu setelah mendengar
suara tertawanya, buru-buru dia berpikir:
"Aduh celaka, tampaknya kebenaran tinggi sejengkal, kejahatan tinggi sekali!'
Begitu ingatan tersebut melintas dalam benaknya, ia segera
mengeluarkan ilmu Hud lo jiu yang maha dahsyat untuk
500 melancarkan serangan, kaki kirinya bergeser setengah langkah,
kemudian tubuhnya berputar sembilan puluh derajat, menyusul
kemudian ujung baju tangan kirinya dikebaskan ke depan.
Kelihayan dari jurus serangan tersebut justru terletak pada
beberapa gerakan tersebut, semua gerakan itu bisa dilancarkan
pada saat hampir bersamaan.
Oleh karena itu kecepatan gerakannya juga tak dapat ditandingi oleh jurus
serangan manapun juga, selain daripada itu dari balik ujung baju pun bersembunyi
ilmu Hud lo jiu yang maha dahsyat.
Baru saja kakek berlengan iblis Kwong Yu siang sedang gembira
karena siasatnya berhasil, belum sempat jari tangannya menyentuh gagang pedang
mustika lawan, tampak bayangan putin berkelebat
lewat, sekilas cahaya bianglala berwarna putih disertai desingan angin pukulan
yang maha dahayat telah menggulung keatas urat
nadi pada pergelangan tangannya.
Dalam terkesiapnya terpaksa dia harus membuang kesempatan
untuk merampas pedang mestika itu dan buru-buru melompat
mundur beberapa langkah ke belakang.
Begitu berhasil mendesak mundur musuhnya dengan serangan
tersebut, tiba-tiba saja gadis berbaju putih itu membalikkan
badannya, ujung baju kiri dan kanannya segera di kebaskan
berulang kali dengan ilmu Hud lo jiu.
Tampak bayangan putih menyelimuti seluruh angkasa, desingan
angin pukulan menderu-deru, dan dari empat arah delapan penjuru tahu-tahu
meluncur tiba ancaman dahsyat yang mengurung seluruh badan kakek berlengan iblis
Kwong Yu siang. Dua buah ujung bajunya yang dikebaskan keluar dengan ilmu Hu
lo jiu itu pada hakekatnya merupakan dua macam senjata tajam
yang luar biasa, kontan saja kakek berlengan iblis itu menjadi terdesak hebat
dan kalang kabut. Sekalipun dia telah berusaha mengebaskan tangannya berulang
kali, menciptakan bayangan pukulan yang berlapis-lapis, namun
501 semuanya tak mampu untuk membendung datangnya serangan
lawan.. Gadis berbaju putih itu segera membentak keras, serangan
mematikan dilancarkan berulang kali, diantara ayunan ujung
bajunya yang berlapis-lapis, mendadak telapak tangannya yang
putih bersih itu meluncur ke depan dan sekaligus melancarkan dua buah pukulan
dahsyat. Enam lapis bayangan telapak tangan hampir pada saat yang
bersamaan melepaskan serangan ke arah sepasang bahu dan dada
kakek berlengan iblis tersebut.
Jurus-jurus serangan yang lihay dan ancaman yang mematikan
betul-betul merupakan sesuatu kehebatan yang belum pernah
dijumpai sebelumnya. Kakek berlengan iblis Kwong Yu siang yang menyaksikan daging
gemuk didepan mulut tiba-tiba terlepas kembali dari cekalannya, apalagi diapun
kena diserang secara gencar oleh serangan-serangannya yang mematikan, dari malu
bercampur mendongkol, ia menjadi gusar sekali.
Kalaupun dia tahu dengan pasti bahwa dibalik ke enam buah
serangannya itu diam-diam tersembunyi pula serangan yang
mematikan, tapi diapun ingin menggunakan tubuhnya untuk
mencoba ancaman tersebut, dengan cepat telapak tangan kanannya berputar
membentuk setengah lingkaran, kemudian.."Weeess!"
telapak tangan kirinya secepat kilat melepaskan sebuah pukulan ke depan.
Selapis angin pukulan yang sangat dahsyat bagaikan selembar
jaring yang amat tebal langsung menggulung kemuka menyongsong
datangnya ancaman mana. Gadis berbaju putih itu melotot besar, sambil membentak
sepasang lengannya segera berputar dan menggertak ke samping
untuk memancing serangan lawan miring ke arah lain, setelah itu dengan suatu
gerakan aneh, tiba-tiba saja dia memunahkan
ancaman yang tiba sehingga lenyap tak berbekas.
502 Jurus serangan ini selain aneh juga luar biasa.
Dikala ia memancing tenaga pukulan lawan meluncur ke arah lain itulah, telapak
tangan kirinya didorong ke depan lewat suatu sudut yang sangat aneh, segulung
angin pukulan lembut tanpa
menimbulkan sedikit suara pun segera menyebar kedepan.
Mengikuti dorongan telapak tangan kirinya, ke lima jari tangan kanannya di
pentangkan lebar-lebar, kemudian "Sreeet!" menyerang jalan darah Sin-hong-hiat,
Poh long-hiat, Yu bun-hiat serta Tong kok-hiat, empat buah jalan darah penting
didepan dada kakek berlengan iblis Kwong Yu-siang.
Dibawah cahaya rembulan tampak ke lima jari tangan kanannya
itu berkilat tajam. Betapa terkesiapnya kakek berlengan iblis Kwong Yu-siang
setelah menyaksikan kejadian itu, mimpipun dia tak mengira kalau tenaga dalam
gadis itu sudah mencapai tingkatan yang begitu
sempurna. Dalam keadaan seperti ini, cukup bila tubuhnya tersentuh angin jari serangan
yang terpancar keluar dari ke lima buah jari tangan Iawan, akibatnya ia pasti
akan terluka parah. Padahal apa yang diduga Kakek berlengan iblis Kwong Yu siang
adalah suatu penilaian yang salah, apa yang terpancar keluar dari kelima jari
tangan kanan gadis berbaju putih itu tak lebih hanya suatu pancaran tenaga
biasa, sedangkan serangan mematikan yang sebetulnya justru terletak pada telapak
tangan kirinya. Tenaga ancaman itu tanpa terasa, tapi bila pihak lawan sudah
merasa tenaganya tersentuh badan, maka jangan harap dia
menghindarkan diri lagi, saat itu baginya hanya bisa mandah
diserang... Sedangkan serangan itu sendiripun bisa dikendalikan arahnya
menurut kehendak hati, maka andaikata pihak lawan hendak
menghindarkan diri dari ancaman jari tangan kanan yang
503 menyergap tiba, tenaga pukulan yang berada pada telapak tangan kirir akan
berubah arah dan menyerang tubuh lawan.
Ilmu pukulan semacam ini boleh dibilang merupakan sebuah ilmu
pukulan yang jarang dijumpai didalam dunia persilatan.
Siapa yang bakal tahu kalau ilmu pukulan yang sangat aneh ini, sesungguhnya
merupakan salah satu diantara ilmu sakti yang
tercantum didalam kitab Cang ciong pit kip"
Tampaknya kakek berlengan iblis Kwong Yu siang segera akan
tewas diujung telapak tangannya.
Kebetulan sekali pada saat itu Hong lui lun Sim Bu yang
berkepala besar menyaksikan Thamcunya terancam bahaya, secara
diam-diam ia segera melepaskan sepasang roda bergeriginya.
Sepasang roda bergerigi yang besar dan berat dengan
menciptakan serentetan cahaya perak yang tebal dan rapat, disertai segulung
desingan angin tajam yang dahsyat, langsung menggulung tiba dan menghantam
punggung gadis berbaju putih itu.
Ketika secara tiba-tiba gadis berbaju putih itu mendengar
datangnya desingan angin tajam yang menyambar tiba di belakang punggungnya,
serta merta dia berpaling, tahu-tahu dia saksikan ada dua gulung cahaya yang
menyilaukan mata telah menggulung
keatas tubuhnya. Pada saat yang bersamaan Kakek berlengan iblis Kwong Yu siang
juga telah menghimpun tenaga dalamnya sambil melepaskan
sebuah pukulan dahsyat, angin puyuh yang menggidikkan hati
dengan membawa desingan angin tajam meluncur ke depan.
Dalam keadaan begini andaikata dia sampai melanjutkan niatnya
untuk melukai Kakek berlengan iblis, niscaya dia sendiri akan terluka pula di
ujung roda angin guntur lelaki bengis tersebut.
Melihat datangnya pukulan yang maha dahsyat dari Kakek
berlengan iblis, satu ingatan segera melintas didalam benaknya.
504 Dengan cepat dia berlagak seakan-akan dirinya terdesak dan
menjadi gugup dan gelagagapan.
Kakek berlengan iblis Kwong Yu siang melihat kejadian itu segera tertawa seram,
tiba-tiba saja tenaga dalamnya dilipat gandakan menjadi sepuluh bagian lebih.
Disaat angin pukulan dari Kwong Yu siang serta roda angin
guntur dari Sim Bu hendak menghancur lumatkan tubuh si nona
berbaju putih itu. . . Mendadak sepasang telapak tangan si nona yang sudah
dilontarkan kedepan itu ditarik kembali, lalu sambil memancing tenaga serangan
kakek berlengan iblis agar menerjang kearahnya lebih cepat tubuhnya yang
bergeser mengikuti datangnya hembusan angin pukulan tersebut mendadak melejit
ketengah udara, bagaikan anak panah yang terlepas dari busurnya dia meluncur
ketengah angkasa. Tiba-tiba saja kakek berlengan iblis Kwong Yu siang merasakan
tenaga dalamnya yang dihisap oleh tenaga lawan itu menjadi tak terkendalikan
lagi, disaat itulah sinona berbaju putih itu tahu-tahu melejit ke tengah udara.
Melihat kejadian inilah, Kwong Yu siang menjadi amat terkesiap, diam-diam
pekikan dihati. 'Aduh celaka....' Ternyata tenaga pukulan dahsyat yang tak bisa dikendalikan lagi itu bagaikan
amukan ombak samudra telah menerjang ke arah Hong lui lun Sim Bu yang berada di
hadapannya. Sebaliknya jurus serangan angin puyuh yang dilancarkan Sim Bu
dengan sepasang roda angin gunturnya justru bersarang ke arah si kakek berlengan
iblis. Nona berbaju putih itu memang amat cerdik, sewaktu tubuhnya
melejit ke tengah udara tadi, ia telah memperhitungkan datangnya serangan dari
kedua belah pihak, maka ketika badannya meluncur 505
ke udara, kakek berlengan iblis dan Sim Bu sudah sama-sama tak mampu untuk
menarik kembali serangannya.
Dalam jarak yang begini dekat, ditambah pula kecepatan yang
begitu tinggi, sulit bagi mereka untuk meloloskan diri dari jebakan maut
tersebut .... Dasar memang berhati keji, tatkala si kakek berlengan iblis
Kwong Yu siang menyaksikan keselamatan jiwanya mulai terancam
iapun tidak memperdulikan apakah pihak lawan adalah anak buah
sendiri atau bukan, tenaga dalamnya segera ditingkatkan hingga mencapai dua
belas bagian. "Blamm....! ' suatu benturan nyaring segera mengelegar
memecahkan keheningan. Menyusul kemudian terdengar lagi jeritan ngeri yang memilukan
hati, tubuh Hong lui lun Sim Bu sudah terhajar oleh tenaga pukulan dari Kakek
berlengan iblis itu sehingga isi perutnya bergeser, nadinya putus dan jiwanya
melayang meninggalkan raga...
Sekalipun demikian, sepasang roda angin gunturnya masih
sempat meluncur ke depan secepat sambaran kilat menerjang ke
tubuh Kakek berlengan iblis Kwong Yu siang...
Cepat-cepat Kakek berlengan iblis Kwong Yu siang melarikan diri ke luar dari
arena... "Krraaakkkk!" sebuah roda baja itu menyambar lewat dari bawah ketiaknya hingga
bajunya hancur dan darah segar memancar ke
empat penjuru .... Menyaksikan kejadian tersebut, gadis berbaju putih itu tidak
menyia-nyiakan kesempatan baik tersebut dengan begitu saja.
Secepat sambaran petir ia menerjang ke muka, jurus serangan
dahsyat dilontarkan berulang kali mengurung sekujur tubuh lawan..
Kakek berlengan iblis Kwong Yu siang membentak gusar, sambil
menahan rasa sakit yang menghebat, dia mengembangkan pula
Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
jurus-jurus serangan dahsyatnya ...
506 Serangan berantai yang dilancarkan sinona saat ini semuanya
dilakukan dengan gerakan tubuh yang aneh serta perubahan
gerakan yang makin lama semakin cepat, angin pukulan bagaikan
pisau tajam menyapu kian ke mari..
Semua serangan yang dilancarkan hampir semuanya tertuju ke
bagian-bagian yang mematikan lawan, selain dahyat juga teramat keji.
Sesungguhnya Thian leng Thamcu si Kakek berlengan iblis
Kwong Yu siang juga memiliki tenaga dalam yang sempurna serta
ilmu silat yang melebihi orang lain, sepasang lengannya yang kurus kering
berayun kian kemari memenuhi angkasa, hawa pukulan yang dingin pun memancar kian
kemari mengikuti gerakan pukulannya.
Jurus dilawan dengan jurus, serangan dipatahkan dengan
serangan, sekalipun tubuhnya sudah terluka, namun tiada tanda-
tanda bakal menderita kekalahan.
Ia menyerang semakin gencar lagi, jurus-jurus serangan
dahsyatnya dilontarkan bagaikan hujan badai, setiap ancaman selalu menerobos
masuk ke balik bayangan lengan lawan yang ceking dan hitam, seakan-akan memasuki
lautan yang luas tak bertepian.
Begitulah, kedua orang itu segera terlibat dalam suatu
pertempuran yang amat seru, angin pukulan menderu-deru dan
memancar ke empat penjuru bergelombang besar.
Pepohonan di empat penjuru bergoyang kencang, batu dan pasir
berterbangan di angkasa, keadaannya sungguh mengerikan hati
...... Dalam waktu singkat kedua orang itu sudah bertarung ratusan
jurus banyaknya, namun menang kalah masih saja belum diketahui.
Si Kakek berlengan iblis Kwong Yu-siang makin bertarung
merasakan hatinya semakin bergidik, dia tak menyangka kalau
perempuan ini begitu lihay, padahal dihari-hari biasa kaucu tidak secara tekun
memberi pelajaran silat kepadanya, diajar sambil lalu 507
saja sudah sehebat ini, bisa dibayangkan betapa hebatnya ilmu silat kaucu
mereka. Untuk menjaga keselamatan jiwa sendiri, terpaksa dia harus
menarik kembali niatnya untuk merampas pedang Hu-thian-seng
kiam tersebut, karena ia sudah merasa bahwa hawa murni dalam
tubuhnya sudah mulai tersendat-sendat, jika pertarungan ini
dilangsungkan lebih jauh, niscaya selembar jiwanya akan turut
melayang. Sementara itu si nona berbaju putih itu masih saja berkelebat
kesana ke mari dengan kecepatan bagaikan kilat, sedang pelbagai ingatan pun
berkecamuk didalam benaknya, dia segera berpikir:
' Di dalam perkumpulan yang didirikan ibu, orang ini tak lebih cuma seorang
jagoan kelas dua, tapi ilmu silatnya sudah begitu lihaynya, kalau begitu
kekuatan perkumpulan sesat yang didirikan benar-benar luar biasa sekali dan
cukup untuk merajai seluruh
kolong langit, aaai Ibu. . . ."
Bila terbayang akan segala perbuatan memalukan yang telah
dilakukan ibunya, dia menjadi malu sendiri, tanpa terasa tekanan yang terpancar
keluar dari jurus-jurus serangannya juga makin lama semakin berkurang....
Betapa tajamnya sepasang mata si Kakek berlengan iblis Kwong
Yu siang, peluang yang begitu baik tentu saja tidak disia-siakan dengan begitu
saja, dia segera berpekik dengan suara aneh yang memekikkan telinga, segenap
tenaga dalam yang dimilikinya di
himpun kedalam telapak tangan kanan, lalu melalui sebuah sudut yang tak terduga,
dikombinasikan pula dengan gerakan tubuhnya, dia langsung menerjang kedepan
sambil melancarkan serangan ......
Begitu angin pukulan itu dilepaskan, maka tampaklah deruan
angin tajam yang menderu-deru bagaikan bendungan yang jebol
menggulung bersama kedepan dan menghajar tubuh nona berbaju
putih itu. Kekuatan serangan itu sedemikian dahsyatnya, cukup menggidikkan hati siapa saja.
508 Nona berbaju putih itu merasa amat terperanjat, segenap tenaga dalam yang
dimiliki pun dihimpun ke dalam telapak tangan
kanannya kemudian dilontarkan ke depan menyongsong datangnya
ancaman tersebut. Dengan cepat kedua gulung angin pukulan yang maha dahsyat
itu saling bertemu beradu ditengan udara...
"Blaaammmm....!"
Ditengah benturan yang memekikkan telinga terdengar dua kali
dengusan bergema memecahkan keheningan, menyusul kemudian
terdengarlah ledakan yang beruntun yang menggetarkan seluruh
angkasa. -oo0dw0oo- Jilid 16 ANGIN tajam segera memancar ke empat penjuru, diantara
desingan angin tajam, bayangan tubuh mereka segera saling
berpisah. Seluruh tubuh nona berbaju putih itu terbawa ketengah udara
dan berjumpalitan beberapa kali lebih dulu sebelum melayang turun ketanah,
mukanya pucat pias, tampaknya luka dalam yang
dideritanya cukup parah. Sebaliknya perawakan tubuh si Kakek berlengan iblis Kwong Yu
siang yang ceking dan kecil bagaikan layang layang yang putus
benang mencelat sejauh tiga empat kaki sambil muntah darah
segar. Begitu mencapai tanah dengan tubuh sempoyongan buru-buru
dia melarikan diri meninggalkan tempat itu.
Dalam waktu singkat, bayangan tubuhnya sudah lenyap dibalik
kegelapan sana. 509 Nona berbaju putih sendiri juga merasakan hawa darah di dalam
dadanya bergolak keras akibat dari serangan yang dilancarkan si Kakek berlengan
iblis Kwong Yu Siang, terpaksa dia membiarkan
musuhnya melarikan diri dengan begitu saja.
Setelah berdiri termangu-mangu beberapa saat lamanya, dengan
mengandalkan sisa hawa murni yang dimilikinya, dia segera
mengatur napas untuk mengendalikan hawa darah yang sedang
bergelora didalam dadanya sekarang.
Kurang lebih seperminum teh kemudian, dia menarik napas
panjang-panjang kemudian menghela napas sedih, gumamnya:
"Malam ini aku telah menghianati ibuku membunuhi sesama
anggota perkumpulan, pelanggaran semacam ini merupakan suatu
pelanggaran yang diancam dengan hukuman berat, sekalipun ibuku adalah ketuanya,
tapi dengan kekejian sifatnya, tak mungkin dia...."
Mati! Bukankah sesuatu yang menakutkan tapi sebelum mati dia
ingin sekali mengetahui asal-usulnya yang sebenarnya, kalau tidak sampai matipun
dia tak akan mati dengan mata meram.
Tapi... dunia begini luas, dia tak lebih hanya seorang perempuan yang lemah,
kemana dia harus mencari tahu akan hal tersebut...
Teringat hal-hal yang memedihkan hatinya, tanpa terasa titik air matanya jatuh
berlinang. Setelah termenung sebentar, pelan-pelan dia berjalan ke sisi
tubuh Ku See hong, kemudian membopongnya kembali serayu
bergumam: ' Sungguh kasihan pendekar muda ini, gara-gara cintanya yang
buta, aku sampai salah membunuhnya, dosa sebesar ini entah
bagaimana harus menebusnya" Aaaai .... sekalipun aku harus mati, belum tentu
hatiku bisa menjadi tenteram''
"Aaaai .... betapa pikunnya aku ....! Entah siapa yang dia sebut sebagai Keng
Cin Sin itu" tampaknya gadis itu sudah mati, jika dia masih hidup, aku harus
menceritakan kisah terbunuhnya pemuda itu 510
kepadanya, kemudian aku akan menyerahkan diri kepadanya agar
dijatuhi hukuman mati"
Gumaman gadis berbaju putih itu bernada amat sedih, akhirnya
dengan hati yang murung dan penuh duka lara, selangkah demi
selangkah dia berlalu dari situ.
Fajar telah mulai menyingsing di ufuk sebelah timur....
Sambil membopong tubuh Ku See hong, dia berlarian melewati
beberapa buah puncak bukit dan tibalah disebuah puncak yang
menjulang tinggi ke angkasa.
Diatas puncak bukit itu terdapat sebuah tanah lapang yang
ditumbuhi rerumputan serta aneka bunga yang indah, suatu tempat yang sepi dan
indah menawan hati. Di ujung tanah lapang sana merupakan jurang dengan awan
yang menyelimutinya, benar-benar merupakan suatu tempat yang
luar biasa. Sambil membopong tubuh Ku See hong, selangkah demi
selangkah gadis berbaju putih itu berjalan menuju ke puncak bukit itu, duduk
diatas tanah berumput dan memandang awan diangkasa
dengan termangu, titik-titik air mata jatuh bercucuran membasahi pipi Ku See
hong yang berada dalam bopongannya.
Suatu helaan napas sedih mendadak menyadarkan kembali nona
berbaju putih itu dari lamunannya.
Dengan cepat dia menundukkan kepala nya sambit memperhatikan Ku See hong yang berada dalam bopongannya, tapi
kemudian hampir saja dia menjerit kaget.
Ternyata waktu itu ada sepasang mata yang jeli sedang
memandang wajahnya dengan termangu-mangu, orang itu tak lain
adalah Ku See-hong .... Tak terlukiskan rasa terperanjat nona berbaju putih itu,
mungkinkah ia mati dengan mata tak meram, maka sekarang dia
berubah jadi setan untuk menggodanya"
511 Ternyata sepasang mata Ku See hong itu melotot besar bagaikan
mata orang mati, biji matanya tidak bergoyang dan kelopak
matanya tidak berkedip, hal ini membuat gadis itu tak pernah
menyangka kalau si anak muda itu telah hidup kembali.
Setelah berhasil menenangkan hatinya dia bergumam dengan
sedih: "Apakah kau mati dengan mata tak meram" Aai... bila kau ingin hidup kembali
untuk menangkap aku, hatikupun merasa rela,
bagaimana kalau sebentar lagi kubopong dirimu dan bersama-sama melompat kedalam
jurang" Mendadak.... Ku See hong menggerakkan biji matanya, lalu
dengan wajah berseri-seri jeritnya kaget.
' Adik Sin, aku belum mati" Apakah kita sedang berada dalam
neraka?" Nona berbaju putih itu menjadi ketakutan setengah mati, sambil menjerit keras
dia mendorong tubuh Ku See hong dan siap-siap
untuk melompat bangun. Tapi dengan suatu kecepatan luar biasa Ku See hong telah
merangkuli pinggangnya kencang-kencang, kemudian dengan nada
yang amat mesrah dia berkata:
"Adik Sin, kali ini aku tak akan membiarkan kau pergi lagi. mau bukan kau temani
aku untuk selama-lamanya?"
Setelah pinggangnya kena dirangkul, nona berbaju putih itu tak sanggup untuk
bangkit kembali, apalagi sesudah mendengar
perkataannya itu, ia semakin menyadari apa gerangan yang telah terjadi, kejut
dan gembira dia segera berteriak:
"Kau... kau belum mati. . ."
Ku See hong segera tertawa.
"Adik Sin, aku tak akan mati seorang diri, bila kau hidup didunia, aku tak akan
pergi mati, aku selalu berada disisimu. "
512 Nona berbaju putih menjadi terharu sekali, mendadak dia
menyandarkan kepalanya diatas dada Ku See hong yang lebar dan
menangis tersedu-sedu, katanya.
' Kau... mau bukan memaafkan diriku" Selama ini aku telah
memukulmu, aku tidak bermaksud sungguhan, sekarang .... kau
boleh memukul aku sampai mati untuk melampiaskan kemangkelanmu itu, aku bersedia mati diujung telapak tanganmu..."
Hingga sekarang Ku See hong masih menganggap nona berbaju
putih ini sebagal Keng Cin sin dari istana Huan mo kiong di Lam hay, maka
setelah mendengar perkataan itu, dibelainya rambut gadis itu dengan penuh kasih
sayang, ucapnya lembut: ' Adik Sin aku mencintai dirimu melebihi cintaku pada nyawaku
sendiri, sekalipun kau menghajar diriku, aku tak akan marah
kepadamu, aku tahu kau tak bermaksud begitu, adik Sin kesulitan apakah
yang sedang kau hadapi" Maukah kau untuk mengatakannya kepadaku."
Nona berbaju putih itu adalah seorang gadis yang masih polos,
suci bersih tanpa pikiran jahat, bukan saja wajahnya cantik, hatinya sangat
baik.. Saat itu dia tahu bahwa dia telah mencintai orang ini, sekalipun pemuda itu
menganggapnya sebagai Keng Cin sin, tapi dengan
senang hati diapun bersedia untuk berlagak seakan-akan dialah
Keng Cin sin, rahasia tersebut tak dibongkarnya untuk sementara waktu.
Hal ini justru merupakan penyakit dari kaum wanita, dia tahu
kalau Ku See hong sangat mencintai Keng Cin sin, bila dia mengakui kalau dirinya
bukan Keng Cin -sin, maka ia akan segera kehilangan si anak muda itu.
Setiap kali seorang gadis sudah mencintai seorang lelaki,
pikirannya akan menjadi kacau, matanya seakan-akan buta, justru karena hal-hal
inilah maka seringkali kejadian itu membuat mereka melakukan banyak kesalahan
yang berakibat menyesal dikemudian
513 hari. Sambil menggelengkan kepalanya berulang kali, nona berbaju
putih itu berkata dengan sedih:
"Engkoh Hong, aku tidak mempunyai rahasia apa-apa, aku hanya merasa malu dan
menyesal kepadamu" Dengan sepenuh tenaga Ku See hong memeluk tubuhnya dan
menempelkan badannya lekat-lekat dengan tubuh sendiri, lalu
ujarnya lembut:
Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Adik Sin, kau tak pernah melakukan kesalahan apa-apa
kepadaku, hanya akulah yang telah berhutang budi dan cinta
kepadamu" Nona berbaju putih itu menjadi terkesiap setelah mendengar
ucapan yang terakhir itu, segera pikirnya:
"Aku tak boleh membohonginya dengan cara begini, sebab
perbuatanku ini hanya akan menambah perderitaan dalam hatiku
saja, aku harus berterus terang kepadanya"
Berpikir sampai disitu, dengan sesengguk kan dia hanya berbisik:
"Engkoh Hong, aku bukan Keng Cin sin yang dulu, aku adalah....'
Mendadak Ku See hong membalikkan badannya dan menindih
tubuh gadis itu dari atas, lalu tukasnya:
"Adik Sin, entah kau telah berubah menjadi apapun kini, aku tetap mencintaimu,
janganlah berkata begitu, mau bukan?"
Nona berbaju putih itu tahu kalau pemuda tersebut masih belum
memahami maksud perkataannya, dia ingin sekali menerangkan halhal yang
sesungguhnya, tapi dua lembar bibir Ku See hong yang
panas membara tahu-tahu sudah menyumbat bibirnya yang kecil
mungil. . . Gadis itu benar-benar tak ingin disebabkan sepatah kata
sehingga berakibat kehilangan pemuda yang dicintainya, apalagi 514
dalam keadaan seperti sekarang, dia lebih-lebih tak ingin berbicara lagi.
Hatinya yang dingin bagaikan salju, mendadak dibikin melumer
oleh cinta kasih Ku See-hong yang membara, dalam waktu singkat, kobaran api
asmara dalam hatinyapun turut membara, ibaratnya
bendungan yang jebol... Dengan penuh bernapsu pemuda itu menciuminya...
Dengan kencang dia memeluk tubuhnya, makin lama semakin
kencang... kini gadis itu mulai gemetar keras, sambil tersenyum ia memejamkan
matanya dan merasakan kehangatan cinta yang
membara itu. Tanpa terasa sepasang tangannya mulai melingkari tubuh Ku
See-hong bagaikan seekor ular, kemudian balas memeluknya
kencang-kencang. Pada detik itu juga api asmara kegadisannya turut tersalur
keluar, bagaikan gelombang di tengah samudra, mengalir keluar
tiada hentinya. Ku See-hong segera mengendus bau harum khas dari seorang
gadis, bau itu seperti bau bunga, tapi bukan... kontan darahnya semakin
mendidih, napsunya makin berkobar.
Kedua orang itu segera saling berpelukan dan bergulingan di atas tanah lapang
yang lembut. Dengan setengah mata merengek dia berbisik:
"Adik Sin, aku cinta padamu, kau. . . berikanlah kepadaku sayang. . . berikanlah
kepadaku. . ." Kemudian Ku See-hong pun berubah menjadi seorang yang
kasar, sepasang tangannya mulai meraba dan menggerayangi
sekujur badan gadis itu tanpa aturan.
Oleh ciuman sang pemuda yang bernapsu itu, nona berbaju putih
itu turut terangsang juga api birahinya, apa lagi orang yang
515 melakukan adalah pemuda yang dicintainya. . . berapa lamakah dia sanggup
mengendalikan diri" Tak bisa dihindari lagi akhirnya api napsu birahinya ikut membara bersamaan
dengan tersentuhnya bagian-bagian di tubuhnya oleh
tangan kasar pemuda tersebut.
Fajar telah menyingsing di ufuk sebelah timur, matahari yang
bersinar lembut memancarkan sinarnya di seluruh jagad, dan
menyinari pula di atas tubuhnya yang cantik dan putih bersih dalam keadaan
telanjang bulat. Sepasang payudaranya yang montok dan padat berisi bergerak
naik turun mengikuti irama napas, sepasang matanya terpejam
rapat dengan wajah tersipu-sipu.
Dia telah pasrah, menyerahkan diri tanpa melawan, dia
membiarkan pemuda itu melampiaskan napsu birahinya di atas
tubuhnya yang putih mungil dan indah itu.
Kini Ku See-hong telah berubah menjadi binatang buas, dia mulai bekerja keras.
Tangannya yang kasar sudah puas menggerayangi seluruh tubuh
nona itu, napsu birahinya telah mencapai pada puncaknya, dia tak tahan. . . dia
tak sanggup mengendalikan diri lagi.
Maka. . . tak bisa dihindari lagi suatu pertarunganpun segera
berkobar. . . Dengusan napas memburu berdetak memecahkan keheningan. .
. Sepasang muda mudi itu telah terjerumus dalam suatu hubungan
suami istri yang sebenarnya terlarang buat mereka. . .
Tapi, kedua orang itu merasa seakan-akan sudah tercebur ke
dalam samudra yang tak bertepian, mereka merasa seakan-akan
tubuhnya tidak berada di dalam dunia ini lagi.
Napas Ku See-hong mulai tersengal-sengal, seluruh badannya
bergoncang keras tak beraturan. . .
516 Titik-titik darah memercik membasahi rerumputan nan hijau,
gadis itu harus menahan sakit, memberikan kehormatan serta cinta kasihnya kepada
pemuda itu. . . Badai sudah makin mereda. . . akhirnya awan menghilang,
mataharipun bersinar kembali.
Kini yang tersisa tinggal penderitaan, rasa menyesal. . . dan rasa malu.
Ku See-hong menghembuskan napas panjang, dengan nada
penuh kasih sayang ia berbisik:
"Adik Sin, selamanya aku akan mencintaimu, biar langit akan ambruk, biar air
samudra akan mengering dan batu akan melapuk, cintaku kepadamu tak akan berubah
untuk selamanya. . ."
Setelah merasakan suatu peristiwa yang belum pernah dialami
sebelumnya, pelan-pelan nona berbaju putih itupun dapat
mengendalikan diri lagi, sekarang dia baru memikirkan akibat dari perbuatan
mereka itu, titik air mata segera jatuh berlinang
membasahi pipinya, dengan sedih dia berkata:
"Engkoh Hong, apakah kita sedang bermimpi..."
"Adik Sin, ini semua merupakan kenyataan bukan suatu impian, tak usah kuatir,
aku bukan seorang lelaki yang tidak memegang
janji" 'Engkoh Hong, aku telah membohongimu" bisik nona itu sambil menangis terisak.
"bila kau sudah mengetahui keadaan yang sebenarnya apakah kau masih akan
mencintaiku"' ' Adik Sin, persoalan apakah yang kau maksudkan" Kau telah
membohongi aku tentang apa" Kalau persoalan itu adalah suara
persoalan yang menyedihkan, lebih baik tak usah kau katakan"
Agar gadis itu jangan bersedih hati Ku See hong lebih suka tak mengetahui
persoalan itu, cinta kasih semacam ini pada hakekatnya merupakan suatu cinta
kasih yang suci dan tulus.
517 Nona berbaju putih itupun dapat merasakan pula kasih
sayangnya yang suci dan tulus, tapi dia membenci kepada diri
sendiri, dia membenci dirinya bukanlah Keng Cin sin tersebut,
berpikir demikian dia lantas berkata dengan pedih:
"Engkoh Hong, dalam hati kecilku sebenarnya aku tak ingin mengatakannya keluar,
tapi oleh karena aku tak dapat menahan
diriku serta hal ini menyangkut hal-hal yang luar biasa, maka mau tak mau
terpaksa aku harus mengatakannya juga, Katakanlah
dahulu, bila aku telah mengutarakan hal-hal yang sebenarnya,
apakah kau masih tetap mencintaiku?"
Ku See-hong tidak tahu apakah yang hendak diucapkan gadis itu, tapi setelah
mendengar perkataan tersebut dia lantas tahu bahwa persoalan ini pasti
menyangkut masalah mereka berdua.
Tapi, bagaimana pun juga, dia masih tetap mencintai gadis
tersebut. Yaa, dari mana dia bisa tahu kalau gadis yang telah direnggut
kehormatannya ini bukanlah Keng Cin sin yang dicintai, andaikata gadis itu tidak
mengatakannya, selama hidup dia tak akan
mengetahui hal sebenarnya.
Tapi hal inipun tak bisa salahkan kecerdasannya yang kurang
tajam, orang bilang: "Siapa yang terlibat, dia tak akan mengetahui jelas keadaan
yang jelas. . ." Selain hal itu, bila gadis itu bukan seorang yang dikenalnya,
bagaimana mungkin dia akan menyerahkan kehormatannya dengan
begitu saja kepadanya"
Atas dasar beberapa hal inilah, Ku See hong sama sekali tak bisa menduga kalau
gadis itu bukanlah Keng Cin sin.
Dengan suara lembut Ku See-hong segera berkata:
"Adik Sin, jangan kuatir, entah apapun yang terjadi, aku masih . .
tetap mencintaimu' 518 Nona berbaju putih itu merasakan hatinya bagaikan ditusuk
dengan pisau tajam setelah berulang kali dipanggil dengan sebutan adik Sin,
tiba-tiba dia menubruk ke dalam pelukan Ku See-hong dan menangis tersedu-sedu...
Melihat gadis itu menangis, Ku See hong menjadi sangat gugup,
buru-buru serunya: "Adik Sin, mengapa kau" Katakanlah, aku toh sudah berjanji
tak akan meninggalkan dirimu"
Nona berbaju putih itu segera menghenti kan isak tangisnya,
kemudian dengan wajah bersungguh-sungguh tanyanya:
"Adik Sin yang kau sebut itu apakah sangat mirip dengan diriku?"
Bagaikan disambar guntur ditengah hari bolong, Ku See hong
menjadi terperanjat setelah mendengar perkataan itu, jeritnya
dengan perasaan kaget: "Apa" Kau bilang apa?"
Dengan wajah bersungguh-sungguh dan keberanian yang paling
besar, nona berbaju putih itu berkata:
"Aku maksudkan apakah Keng Cin sin dari Istana Huan mo kiong di Lam hay berwajah
mirip sekali dengan aku?"
Setiap patah kata itu diucapkan amat jelas, kontan saja Ku See hong merasakan
hatinya bagaikan ditusuk-tusuk dengan anak
panah tajam. Setelah termangu-mangu beberapa saat, dia baru berseru:
"Jadi kau bukan Keng Cin sin dari istana Huan mo kiong di Lam hay?"
Nona berbaju putih itu tahu bahwa suatu peristiwa yang tragis
akan segera menimpa dirinya, tapi dia masih tetap menahan rasa sedih dalam
hatinya sambil berkata lagi dengan lembut:
' Bukan, aku bukan Keng Cin sin yang kau maksudkan"
519 Ku See hong segera merasakan hatinya hancur lebur, sekarang
dia baru mengerti mengapa dia dihajar olehnya semalam. Ooooh...
betapa bodohnya aku, dan sekarang...
Buru-buru Ku See hong melompat bangun, kemudian bentaknya
keras-keras. ' Sii. . siapakah kau?"
Nada suaranya kasar, penuh amarah, tidak berperasaan dan
amat menyakitkan hati. Bagaimanapun kerasnya hati nona berbaju putih itu, tapi
sekarang dia telah persembah kan kehormatannya kepada pemuda
ini, tapi sebaliknya pemuda tersebut bukannya menghibur dia,
sebaliknya malah membentak dengan suara yang keras dan penuh
kegusaran. Bagaimana mungkin hal itu tidak membuat hatinya menjadi pedih
dan sedih sekali" . Apalagi dia pun seorang gadis lemah yang tiada nama keluarga
lagi, pukulan batin itu benar-benar dirasakan amat berat olehnya.
Titik titik air mata segera jatuh berlinang membasahi pipinya, dia segera
menangis tersedu-sedu. Pada dasarnya nona berbaju putih itu memang seorang gadis
yang cantik jelita, apalagi setelah menangis, dia nampak begitu menarik, cantik
dan membuat orang mudah berubah hati.
Bagaimana kerasnya hati Ku See hong, akhirnya timbul juga
perasaaa iba dan kasihan didalam hatinya.
Apalagi setelah perasaannya kembali, dengan otak yang dingin
dia lantas berpikir: ' Kini aku telah melakukan suatu kesalahan besar, suatu
kesalahan yang tak bisa diperbaiki lagi dengan tenaga manusia, dia telah
mempersembahlan kesucian tubuhnya kepadaku, aku tak
boleh bersikap tak berperikemanusiaan seperti ini, apalagi wajahnya 520
begitu mirip dengan Keng Cin sin, aaaai kesemuanya ini adalah
gara-garaku sendiri..."
Berpikir demikian, dia lantas berjongkok dan menyeka air
matanya dengan ujung baju, kemudian ujarnya lembut:
' Adikku, kita sudah melakukan suatu kesalahan besar... akulah yang telah
mencelakai dirimu... siapakah namamu" Bersedia kau
memberitahukan kepadaku akan asal-usulmu."
Kesedihan yang menggelora dalam hati gadis berbaju putih itu
makin menjadi setelah mendengar perkataan dari Ku See hong itu, dia segera
menubruk ke dalam pelukan Ku See hong dan menangis
terisak. Ku See hong sendiri pun turut merasakan kesedihan yang
mendalam, ia membiarkan gadis itu menangis sepuasnya, lalu
sambil memeluk pinggangnya yang ramping ia berbisik:
"Adikku, kau tak usah kuatir, Ku See-hong bukanlah seorang lelaki yang tak
bertanggung jawab, sejak kudengar petikan harpamu semalam, aku sudah tahu kalau
kau mempunyai persoalan yang
memedihkan hatimu, bersediakah kau untuk menceritakan kesulitanmu itu kepadaku?"
Nona berbaju putih itu segera menghenti kan isak tangisnya, lalu menjawab.
' Engkoh Hong, aku bernama J i im. . ."
"Adik Im, kau she apa" Siapakah empek dan bibi"'
Ku See hong tahu kalau ilmu silatnya sangat lihay, itu berarti kedua orang
tuanya adalah jago persilatan yang ternama dalam
dunia persilatan, itulah sebabnya dia baru mengajukan pertanyaan tersebut.
Tapi, mimpipun dia tak menyangka kalau gadis ini tak lain adalah putri gurunya
Bun ji Koan su, yaitu putri dari musuh besarnya juga, Sebaliknya gadis itu pun
tak menyangka kalau orang ywag berada 521
dihadapannya sekaranglah salah satunya orang yang bisa
mengungkapkan asal usulnya.
oooo0oooo BAB 24 MENDENGAR perkataan itu, dengan wajah yang amat sedih Ji im
menjawab: "Engkoh Hong, aku tidak bernama marga, karena aku tidak
mempunyai ayah' Ternyata Ji im yang menyaksikan perbuatan cabul ibunya, dia
lantas mengira kalau dirinya adalah hasil hubungan gelap antara ibunya dengan
beberapa orang lelaki yang tak dikenal olehnya,
sebab itulah dia yang sebenarnya mengikuti nama marga ibu nya
she Ceng, sekarang malah malu untuk memakainya lagi.
Ku See hong yang mendengar perkataan itu segera merasakan
hatinya bergetar keras, dengan cepat pikirnya.
"Gadis ini benar-benar patut dikasihani, kalau tidak punya ayah, lantas siapa
yang melahirkan dia" Siapa pula ibunya?"
Berpikir sampai disitu, dia lantas bertanya lagi:
Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Adik Im, lantas siapakah ibumu, apakah dia tak pernah
memberitahukan kepadamu siapakah ayahmu?"
"Ibuku adalah manusia paling jahat dan paling kejam didunia ini, sejak kecil dia
telah melantarkan diriku, dia hanya tahu. . ."
Sebenarnya dia hendak membeberkan perbuatan ibunya yang
cabul, jalang, kejam dan tak tahu malu, tapi. . bagaimana mungkin perkataan
semacam itu bisa diutarakan keluar"
Ku See hong menjadi tertegun untuk beberapa saat lamanya,
kemudian dia berpikir kembali:
522 "Heran, mengapa asal-usulnya bisa begitu aneh" Tak punya
ayah, juga membenci ibu sendiri" Aaaai.... nasibnya benar-benar amat
tragis ...." Pada dasarnya Ku See hong adalah seorang yang amat
berperasaan, secara lamat-lamat dia sudah tahu kalau gadis ini adalah seorang
gadis yang hidup sebatang kara, segera timbullah perasaan simpatik dalam hati
kecilnya, dia berjanjiakan baik-baik menghadapinya dikemudian hari,agar luka
dalam hati kecilnya dapat disembuhkan kembali..
Berpikir sampai disitu, kembali dia berkata dengan suara lembut.
"Adik Im, kau sudah pasti mempunyai ayah, dikemudian hari kau pasti akan
mengetahuinya, beritahulah kepadaku, siapakah ibumu?"
"Engkoh Hong, aku tak punya ayah, aku pasti tak mempunyainya" jawab Ji Im dengan tegas, "aku minta janganlah kau tanyakan apa
sebabnya, mau bukan?" setelah berhenti sejenak, dia melanjutkan:
"Sedang ibuku adalah orang yang hendak membunuhmu, dia
adalah ketua perkumpulan Ban shia kau, Ceng Lan hiang?"
Ku See hong menjadi terperanjat sekali sesudah mendengar
nama itu segera jeritnya:
"Apa " Kau. . kau adalah putrinya Ban shia kaucu Ceng Lan hiang..."
Ji im mengerti Ku See hong menjadi marah dan benci setelah
mendengar kalau dia adalah putrinya Ban shia kaucu Ceng Lan
hiang, buru-buru serunya:
"Engkoh Hong, aku amat membencinya"
Sepasang mats Ku See hong berkaca-kaca, lalu tak tahan lagi
titik air mata jatuh bercucuran, dia segera merangkul gadis itu kencang-kencang
lalu katanya dengan emosi:
523 ' Adik Im, kau ....kau mempunyai ayah! Kau mempunyai ayah!
Aku memang ditugaskan mencari kau, aku ditugaskan untuk
menceritakan tentang kisah ayahmu kepadamu''
Kejut dan keheranan menyelimuti seluruh wajah Ji im, buru-buru serunya:
"Engkoh Hong, sungguhkah perkataanmu itu" Siapakah ayahku"
Cepat katakan, cepat katakan ....! Aku sudah menunggu hampir dua puluh tahun
lamanya ...." Dengan nada sedih bercampur terharu, Ku See hong menjawab:
"Adik Im, ayahmu adalah tokoh nomor satu diseluruh kolong langit, Bun ji koan su
Him Ci seng, yaitu guruku sendiri..."
Air mata segera jatuh bercucuran membasahi seluruh wajah Him
Ji im, dengan terharu serunya. .
"Ooh Thian! Ternyata aku mempunyai ayah, aku mempunyai
nama marga, aku mempunyai nama keluarga"
Rasa gembira yang mencekam dalam dada Him Ji im sekarang
benar-benar tak terlukiskan dengan kata-kata, teka teki yang ingin diketahui
olehnya selama dua puluh tahun akhirnya dapat
diungkapkan, sekarang dia tak usah malu lagi hidup sebagai
manusia. Pada mulanya dia mengira, dia adalah anak jadah hasil hubungan gelap antara
ibunya dengan seseorang atau beberapa orang lelaki, maka dia merasa rendah diri,
malu dan tak punya muka bertemu
orang. Tapi sekarang setelah dia mengetahui atas asal usulnya, ingatan tersebut segera
lenyap dari dalam benaknya. bahkan dia merasa
bangga, sebab dia tak lain adalah putri kesayangannya dari Tokoh nomor wahid di
kolong langit Bun ji koan su Him Ci seng.
Tapi, pertanyaan lain segera melintas didalam benaknya, yaitu
apa sebabnya ibunya tak mau mengatakan kepadanya kalau
ayahnya adalah Bun ji koan su..."
524 Dengan perasaan gelisah Him Ji im segera bertanya:
"Engkoh Hong, kau adalah murid kesayangan ayahku, tentunya kau mengetahui akan
kisah hubungan mereka berdua" Katakanlah
semuanya kepadaku, mau bukan!"
Dengan wajah sedih terharu dan penuh emosi Ku See hong
mendongakkan kepalanya memandang langit, kemudian berseru.
"Suhu! Arwahmu dialam baka tentu akan tahu, muridmu yang
durhaka telah berhasil menemukan putri kesayanganmu, yakni istri kesayanganku,
entah apapun yang telah terjadi, aku akan
mencintainya, melindungi nya, bila aku berubah hati biar langit menghukumku,
sekarang aku akan membeberkan semua sejarah
kesedihanmu kepadanya, suhu beristirahatlah kau dialam baka
dengan tenang, persoalan selanjutnya aku pasti akan membantumu untuk
menyelesaikannya." Him Ji im yang mendengar perkataan itu segera bercucuran air
mata, tapi diapun merasa amat lega.
Ku See hong segera membeberkan semua kisah sedih yang
menimpa Bun ji koan su kepada Him Ji im, semua rahasia
diungkapkan sejelas-jelasnya dan tiada persoalan apapun yang
dirahasiakan. Ketika Him J i im selesai mendengarkan kisah sedih yang
menimpa ayahnya, kontan saja dia menangis tersedu-sedu, dia
merasa amat membenci dengan perbuatan kejam dan tak tahu malu
dari ibunya, diapun membenci sikap umat persilatan yang memberi pandangan lain
terhadap ayahnya. Tanpa terasa gadis itu segera membopong harpanya dan
memainkan irama yang memedihkan hati.
Kali ini dia membawakan irama lagu yang amat sedih dan penuh
duka lara, membuat siapapun yang mendengarnya ikut merasa
sedih dan mengucurkan air mata.
Semenjak kecil Ku See hong sudah dihadapkan dengan pelbagai
kejadian yang memedihkan hati, apalagi telah terbayang kembali 525
dengan kisah sedih yang menimpa gurunya, tanpa terasa diapun
mendongakkan kepalanya dan membawakan lagu "DENDA M
SEJAGAD" dengan suara lantang:
Dendam kesumat membentang bagai jagad
Bukit tinggi berhutan lebat di sisi kuil
Sungai besar di depan kuil bertembok besar
Dendam kesumat sepanjang jagad
Dendam kesumat membentang bagai jagad
Burung gagak bersarang di rumput dikala senja.
Cinta kasih berlangsung dari muda sampai tua.
Memetik kampak membuat lagu
Nadanya dendam! Menitik air mata darah untuk siapa"
Hati pilu menanggung derita menyesal sepanjang masa.
Dendam kesumat membentang bagai jagad.
Ji koan pernah berbuat salah.
Menyandang golok menunggang kuda
Salju terbang air laut semuanya hambar.
Dendam kesumat membentang bagai jagad
Curah hujan membuyarkan awan.
Air mengalir akhirnya surut.
Dendam kesumat tak akan pernah luntur.
Pada dasarnya nada lagu itu memang amat sedih, apalagi
sekarang di ringi dengan suara petikan harpa, nada suaranya
semakin memilukan hati. 526 Ketika suara nyanyian terhenti, petikan harpa pun ikut berhenti, dua orang yang
sedang berhati lara saling berpandangan dengan air mata bercurcuran, siapapun
tak ada yang bersuara, mereka hanya membungkam dalam seribu bahasa.
Waktu itu tengah hari sudah tiba, matahari bersinar cerah, tapi angin yang
berhembus lewat terasa dingin menggidikkan hati.
Mendadak... dari kejauhan sana, dari balik bukit yang berlapis-lapis
berkumandang suara pekikan yang sangat aneh....
Paras muka Him Ji im segera berubah hebat, agak gugup dia
segera berseru: ' Engkoh Hong, orang-orang dari perkumpulan Ban Shia kau telah datang mencari
kau dan aku..." Seraya berkata buru-buru dia mengenakan kembali pakaiannya,
melepaskan pedang Hu-thian-seng-kiam dan segera disodorkan
kepada sianak muda itu. Mencorong sinar buas yang menggidikkan hati dari balik mata Ku See hong, segera
ujarnya dengan suara dingin:
"Kalau mereka berani datang mencari gara-gara, datang seorang kubunuh seorang,
datang dua orang kubunuh sepasang, daripada
aku yang pergi mencari mereka"
Didalam waktu singkat, Him-Ji-im sudah tahu kalau Ku See-hong
adalah seorang pemuda yang angkuh dan tinggi hati, mendengar
perkataan itu, sebenarnya ia hendak menganjurkan kepada
kekasihnya untuk sementara waktu menghindari kejadian tersebut, akan tetapi
setelah menyaksikan sorot matanya yang tajam dan
buas penuh amarah itu, kata-kata yang sudah siap diucapkan
segera ditelan kembali. Tampaknya pendatang itu memiliki ilmu silat yang luar biasa
sekali, suara pekikan aneh yang memanjang dan mula-mula berada ditempat kejauhan
tapi dalam waktu singkat telah berada semakin mendekat.
527 Kemudian.... "Sreeet!" terdengar ujung baju terhembus angin.
Mendadak muncul seorang pemuda berbaju putih yang berwajah
tampan dan menggembol pedang ular perak disitu, tatkala dia
melihat Him Ji-im dan Ku See-hong berdiri berdampingan, dari balik matanya
segera memancar keluar sinar cemburu dan benci yang
amat menggidikkan hati. Sebaliknya Ku See hong yang menjumpai pemuda itupun segera
menunjukkan perasaan dendam yang membara, dia merasa darah
yang mengalir didalam tubuhnya mendidih hebat, kalau bisa dia
ingin sekali membunuh manusia laknat itu dalam sekali bacokan
pedang. "Sreeeet! Sreeeet . ! Secara beruntun berkumandang kembali dua kali desingan
angin tajam. .. Tahu-tahu ditengah arena telah bertambah lagi dengan dua
orang manusia, yang seorang adalah lelaki setengah umur berbaju abu-abu,
berkulit putih dan bermuka kuda hingga nampak
menyeramkan. Orang ini adalah Tee-hun-thamcu Ban shia-kau yang disebut Ta-
soat-bu-liang (menginjak salju tanpa bekas) Tham Hun-khi.
Sedangkan lainnya adalah seorang manusia aneh berbadan
jangkung dan kurus kering tinggal kulit pembungkus tulang,
mukanya lebar, hidungnya pesek, mulutnya lebar dan berikat
pinggang berwarna merah. Lengan kirinya dan kaki kananya telah kutung, sedang dibawab
ketiak kanannya terjepit sebatang bambu kecil berwarna hitam.
Orang ini tak lain adalah seorang jago lihay dari golongan hitam yang telah
termashur sejak tiga puluh tahun berselang Thian-jian-tee-jiat (langit cacat
bumi berkurang) Nia Hun-shia.
Sekarang dia menjabat sebagai Im Hong Thamcu di dalam
perkumpulan ban-shia-kau.
528 Begitu menyaksikan kemunculan ke tiga orang ini, paras muka
Him-Ji-im segera berubah hebat, dia tahu hari ini lebih banyak bahayanya bagi
mereka daripada keuntungan, karena dia tahu
bahwa ilmu silat yang dimiliki ketiga orang ini lihay sekali, dan lagi cara
kerjanya juga amat kejam.
Ku See-hong sendiripun merasa amat terperanjat setelah
menyaksikan kemunculan ke tiga orang itu, namun diluar wajahnya dia tetap
bersikap dingin dan tenang, sorot matanya yang tajam mengawasi ke tiga orang itu
tanpa berkedip. Tee hun thamcu si menginjak salju tanpa bekas Tham Hun Khi
memandang sekejap sekeliling tempat itu, kemudian dengan
suaranya yang menyeramkan ia memecahkan keheningan disana.
' Ceng Kuncu. ibumu telah menurunkan perintah agar kau segera
kembali ke markas besar!"
Mendengar perkataan itu, selintas perasaan ngeri segera
menghiasi wajah Him Ji im, tapi dalam waktu singkat paras
mukanya telah berubah menjadi dingin kembali bahkan hawa napsu membunuh segera
menyelimuti wajahnya. "Sekarang aku sudah bukan Ceng Kuncu lagi" dia berkata dingin,
"tolong sampaikan kepada kaucu, Ji im sudah merasakan segala macam penderitaan
dan siksaan di tangan nya semenjak kecil, mulai sekarang aku telah memutuskan
hubungan ibu dan anak dengannya, sejak kini kita masing-masing menempuh jalannya
sendiri dan tidak saling berhubungan lagi"
Mendengar perkataan itu, paras muka ke tiga orang itu segera
berubah hebat, mereka sama sekali tidak menyangka kalau gadis itu akan
mengucapkan kata-kata yang tak berperasaan.
Si Menginjak salju tanpa bekas Tham Hun khi segera tertawa
seram: "Heeeeehhh. . . heeeeehhh. . . heeeeehh. . . Ceng Kuncu, kau sebagai putri kaucu
mengapa mengucapkan kata-kata yang tak
berperasaan semacam itu" Hmmm, mungkin kau telah ditipu oleh
529 bocah keparat itu sehingga terkecoh" Aku lihat, lebih baik cepat-cepatlah
menyadari akan kesalahanmu dan kembali ke jalan yang
benar, kalau tidak, akibatnya tak akan terlukiskan dengan kata-kata"
Him- Ji im segera tertawa dingin.
"Tidak berperasaan" Hmmm, kalian tak usah menggunakan
kemunafikan kalian untuk memikat diriku, seandainya Thian punya perasaan. Ban
shia kau tak mungkin bisa berdiri, masih seperti ucapanku semula, aku dan kaucu
kalian telah putus hubungan ibu dan anak, apabila kalian tidak terima, silahkan
saja berbuat apa yang kalian inginkan."
Diam-diam Ku See hong mengagumi akan kegagahan serta
keberanian Him ji im, sebab sesungguhnya ibu yang cabul dan
berhati kejam seperti itu memang tak berguna untuk diberati.
Si Pedang ular perak Ciu Heng thian berusaha keras
mengendalikan api cemburu di dalam dadanya, dengan suara
lantang dia segera berseru.
"Adik-Im, mengapa kau berubah menjadi begini! Bila kau segera kembali ke jalan
yang benar, sekarang masih belum terlambat,
sedang kaucu sana, entar biar kakak yang bilangkan ....."
Him Ji im segera mendengus dingin, tukasnya dengan sinis:
"Hmm, siapa yang menjadi adikmu..."
Si Pedang ular Perak Ciu Heng thian yang merasa dirinya sebagai wakil ketua
merasa bahwa baik dalam wajah maupun kepandaian
silat, dia mempunyai kelebihan daripada orang lain, siapa tahu bukan saja tidak
memperoleh balasan cinta dari gadis itu, malahan sebaliknya kena didamprat.
Kontan saja paras mukanya berubah menjadi merah membara
saking gusarnya. Semua kemarahan itu segera di lampiaskan pada Ku See hong,
Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
sambil menggertak gigi dia bertekad hendak menghancur lumatkan musuh cintanya
ini hingga hancur berkeping-keping.
530 Kembali si penginjak salju tak berbekas Tham Hun khi tertawa
dingin dengan suara yang menyeramkan.
"Kalau memang Ceng kuncu berkata demikian, maaf jika aku
sekalian terpaksa harus berbuat kurang ajar! ."
Waktu itu Him ji im sudah bertekad hendak beradu jiwa,
mendengar perkataan itu diapun tertawa dingin.
"Silahkan, silahkan! Memang paling baik segera dibuatkan suatu penyelesaian yang
baik. . daripada mengulur waktu dengan
percuma.. .". Tiba-tiba si pedang ular perak Ciu Heng thian menurunkan
perintahnya. "Im hong Thamcu dan Tee hun bersama-sama menghadapi
keparat itu, biar siaute yang menaklukan Ceng kuncu!"
Mendengar ucapan tersebut, Ku See hong segera mendengus
sinis, ejeknya: "Ciu Heng thian, kita berdua sudah seharusnya berjumpa
kembali, hmmm... manusia pengecut yang takut mampus, lihat
serangan." Sambil berkata dia segera menerjang ke muka dengan kecepatan
luar biasa, telapak tangan kirinya secepat kilat menciptakan
berlapis-lapis bayangan telapak tangan yang bersama-sama
meluncur ke muka. Jurus serangan ini merupakan jurus pembukaan dari Ku See
hong, akan tetapi tenaga serangan yang disertakan luar biaya hebat nya, apalagi
dikombinasikan dengan ilmu gerakan tubuh Mi khi biau tiong yang maha lihay,
tahu-tahu dia sudah menerobos masuk
melalui suatu sudut yang sangat aneh'
Selapis hawa pukulan yang maha dahsyat ibaratnya amukan
ombak dari tengah samudra segera meluncur tiba dan mengan-cam
bagian mematikan disekujur badan si pedang ular perak Ciu Heng thian.
531 Sementara itu si pedang ular perak Ciu Heng thian sudah
mempunyai perhitungan sendiri dalam hati kecilnya, dia cukup
mengetahui betapa dahsyatnya tenaga dalam yang dimiliki Ku See hong, maka
melihat datangnya ancaman tersebut, buru-buru dia
mengerahkan ilmu Tay ih kun goon khikang untuk melindungi
seluruh bagian penting dari tubuhnya, kemudian dengan suatu
gerakan yang aneh dia berkelit kesamping, kemudian berbalik
menerjang ke arah Him Ji im.
Ilmu meringankan tubuh yang dimilikinya sungguh luar biasa
sekali, bagaikan sukma gentayangan saja, tahu-tahu dia sudah
menyelinap maju ke depan.
Begitu serangannya mengenai sasaran kosong, Ku See hong
segera membentangkan kelima jari tangannya lebar-lebar, diantara sentilan jari
tangannya, lima gulung desingan angin tajam segera meluncur ke tubuh Ciu Heng
thian yang sedang melambung itu
dengan kecepatan luar biasa.
Si pedang ular perak Cin Heng thian tertawa dingin, sepasang
kakinya menjejak cepat, seluruh tubuhnya segera berubah arah,
lima gulung serangan tajam itupun segera mengenai sasaran yang kosong.
Tatkala Ku See hong belum selesai melancarkan serangannya itu, si Penginjak
salju tak berbekas Tham Hun khi telah membentak
keras, tubuhnya segera menerjang ke depan, sepasang telapak
tangannya diayunkan berulang kali mengancam dua belas buah
jalan darah penting di tubuh bagian atas Ku See hong, sementara kakinya
menyerang jalan darah Ki hay Hiat ditubuh anak muda itu.
Jurus serangannya selain aneh juga amat ganas, benar-benar
bukan nama kosong belaka, kecepatannyapun mengerikan.
Angin pukulan yang menderu-deru dengan cepatnya menyapu
kedepan dan menggidik kan hati.
Tiba-tiba saja Ku See hong merasakan matanya menjadi silau,
diantara deruan angin pukulan lawan yang gencar, jalan darah
532 penting ditubuhnya telah terkurung dibawah ancaman kaki dan
tangan lawan. Ku See hong segera memutar sepasang telapak tangannya
membentuk busur yang melingkar, berlapis-lapis hawa pukulan yang dahsyat
bagaikan ombak samudra pun segera berhamburan
kedepan. Dalam pada itu, Thian jian tee jiat Nia Hun shia tidak diam
belaka, sambil menutulkan kaki tunggalnya keatas tanah, dia
melayang maju kedepan, tongkat bambu di tangan kanannya
bagaikan seekor ular berbisa langsung menyusup ke muka, sambil melepaskan
pagutan maut. Serangan yang dilancarkan kedua orang itu dilakukan hampir
pada saat yang bersamaan.
Telapak tangan Ku See hong segera diputar membentuk gerakan
melingkar, hawa pukulan yang dingin dan melingkar-lingkar
bagaikan angin topan yang melanda jagad segera menyongsong
datangnya bayangan tongkat hitam dari Thian jian tee jiat.
Untuk menghadapi dua orang musuh yang tangguh, terpaksa Ku
See hong harus menggunakan serangan yang paling dahsyat untuk
menghadapinya, pukulan demi pukulan yang amat gencar
dilontarkan berulang kali.
Ketika dua orang itu menyaksikan datangnya serangan yang
maha dahsyat itu menjadi terperanjat, mereka tak berani
menghadapi dengan kekerasan, serentak mereka membuyarkan
ancaman sambil melompat mundur.
Ku See hong segera tertawa dingin, sepasang telapak tangannya
dibetot kebelakang dengan mendadak, setelah itu tiba-tiba saja digetarkan keras-
keras. Dua gulung angin pukulan yang sangat aneh, seperti arus deras
dari sungai besar meluncur kemuka, tenaga serangannya yang
berkekuatan luar biasa itu dengan membawa hawa yang tajam telah 533
menggulung ke tubuh dua orang itu dari suatu sudut yang aneh dan ruangan yang
sempit.... Serangan yang dilancarkan Ku See hong secara beruntun ini
hampir dilakukan bersamaan waktunya dengan jurus serangan yang aneh dan
menggetarkan sukma. Tapi kedua orang thamcu itupun bukan manusia sembarangan,
dengan cepat mereka miringkan badannya kesamping lalu dengan
suatu gerakan yang aneh pula meloloskan diri dari serangan
tersebut. Ilmu silat yang dimiliki si cacad langi Nia Hun shia tampaknya aneh sekali,
jangan dilihat dia hanya berkaki satu dan bertangan satu, dalam gerakan majunya
ternyata ia bisa melakukannya
dengan suatu gerakan yang menggidikkan hati.
Baru saja ancaman lawan berhasil dihindari, tahu-tahu dia sudah manfaatkan
peluang tersebut untuk melancarkan serangan balasan.
Toya bambu yang berada ditangannya dengan membawa selapis
cahaya hitam yang bertenaga dahsyat disertai deruan angin yang memekikkan
telinga segera meluncur ke muka, kedahsyatannya luar biasa, kemudian di antara
lapisan cahaya hitam yang menggulung-gulung dia menggunakan taktik menutuk,
membabat dan menotok, mengancam tubuh lawannya.
Ketika si menginjak salju tanpa bekas Tham Hun khi menyaksikan rekannya telah
mendapat peluang untuk melancarkan serangan
balasan, serta merta telapak tangan serta kakinya melancarkan pula serangkaian
ancaman yang beruntun, angin serangan bagaikan
bacokan golok menderu-deru diseluruh angkasa.
Sepasang telapak tangan Ku See-hong segera membacok dan
menghantam berulang kali, tampak seluruh angkasa dipenuhi oleh bayangan telapak
tangan serta gelombang angin pukulan yang
menderu-deru tanpa gentar barang sedikitpun dia hadapi semua
jurus serangan lawannya dengan keras lawan keras.
534 Begitulah, ketiga orang itu segera terlibat dalam suatu
pertarungan yang amat seru, sekalipun Ku See-hong memiliki ilmu silat yang
sangat lihay, tapi dihadapkan dengan dua orang jago lihay sekaligus, untuk
sesaat pun sulit baginya untuk mengalahkan
mereka. Ketika pertarungan telah berlangsung hingga mencapai pada
puncaknya, mendadak secepat kilat Ku See-hong, melancarkan
belasan buah pukulan berantai ditambah pula dengan belasan
tendangan berantai, serangan-serangan itu dilancarkan seakan-akan berbarengan
waktunya dan seperti dilakukan oleh puluhan orang
secara berbareng. Hawa serangannya bagaikan jaring langit dan jala bumi yang
bersama-sama menggulung ke depan untuk menggencet musuhnya.
Sekeliling tempat itu sudah tidak nampak ruang kosong lagi,
bahkan seinci titik kelemahan yang bisa dimanfaatkan lawan untuk menyarangkan
pukulannya pun tak ada. Tenaga dalam yang dimiliki Ku See-hong memang luar biasa,
setiap tusukan maupun tendangan yang dilancarkan semuanya
disertai dengan jurus-jurus serangan yang kejam, ganas dan
mematikan, ditambah pula dengan perubahan yang tak terhitung
jumlahnya, benar-benar merupakan suatu ancaman yang berbahaya
sekali. Dalam sekejap mata, ketiga orang itu telah saling bertarung tiga empat puluh
gebrakan lebih. Sementara itu, dipihak lain Him Ji-im juga telah didesak oleh Ciu Heng-thian
sehingga jiwanya terancam bahaya maut, peluh telah
jatuh bercucuran membasahi seluruh badannya.
Sepasang telapak tangan maupun sepasang kaki Him Ji-im meski
telah melancarkan serangkaian serangan yang mematikan dan maha dahsyat, namun
Ciu Heng-thian selain berhasil menghindarinya
dengan gampang, malah setiap serangan balasan yang dilancarkan selalu berhasil
memaksa Him Ji im kelabakan dan kalang kabut
terlebih dulu sebelum berhasil dipunahkan.
535 Sementara itu Him Ji im telah melancarkan sebuah serangan
dahsyat sepasang telapak tangannya yang putih bersih mendadak
diayunkan kedepan, segulung angin pukulan segera meluncur
kedepan. Ditengan benturan dahsyat yang memekik kan telinga, bergema
pula ledakan beruntun, seperti berondongan mercon, hawa
serangan yang tajam segera memancar ke empat penjuru.
Hawa serangan yang tersebar itu seperti sebuah jala yang amat
besar mengurung sekujur badan Ciu Heng thian.
Si pedang ular perak Ciu Heng thian yang menyaksikan kejadian
itu menjadi amat terperanjat, dengan paras muka berubah hebat
mendadak telapak tangan kanannya disentil kedepan lalu digetarkan keras-keras.
Pada saat sentilan dahsyat itu terjadi dari ujung jari tangan
kanan Him Ji impun memancar keluar lima gulung hawa serangan
tajam yang secepat kilat menembusi lapisan hawa serangan itu dan langsung
mengancam lima buah jalan darah penting ditubuh Him J i im.
Betapa terperanjatnya Him Ji im melihat datangnya kelima
serangan jari tangan lawan yang berhasil menembusi lapisan hawa serangannya,
dalam kagetnya buru-buru dia nengayunkan tangannya kedepan, selapis cahaya tajam yang berkilauan segera meluncur ke depan
dan membabat angin serangan jari musuh.
Pada saat itulah, mendadak... Him Ji im mendengar suara
tertawa licik yang penuh perasaan bangga bergema, disisi telinga, entah sedari
kapan tahu-tahu tubuh Ciu Heng thian bagaikan sukma gentayangan telah berada
tiga depa disisi kiri tubuhnya.
Him Ji im menjerit kaget, cepat-cepat tubuhnya merendah
kebawah kemudian menyelinap ke samping.
Sudah barang tentu si pedang ular perak Ciu Heng thian tidak
akan membiarkan gadis itu meloloskan diri. tangan kanannya secara 536
aneh meluncur ke depan dan tahu-tahu mencengkeram urat nadi
pada pergelangan tangan kiri gadis itu.
Kontan saja gadis itu merasakan separuh badannya menjadi
kesemutan dan seluruh kekuatannya lenyap tak berbekas.
Ku See hong yang sedang terlihat dalam pertarungan sengit
sempat pula mendengar jeritan kaget dari Him Ji im, ketika sorot matanya
berpaling ke arah lain, dengan cepat dia menyaksikan Him Ji im telah terjatuh ke
tangan C iu Heng- thian. Melihat kejadian tersebut, Ku See hong segera berpekik nyaring, suaranya
melambung sampai membumbung tinggi ke angkasa dan
menggema tiada hentinya. .
Seperti seekor burung elang raksasa mendadak tubuhnya melejit
ke tengah udara dan meloloskan diri dari kepungan dua orang
thamcu tersebut .... "Cri i ng....!' terdengar suara dentingan nyaring berkumandang, tahu-tahu dalam
genggaman Ku See hong telah bertambah dengan
sebilah pedang panjang yang memancarkan cahaya merah yang
amat menyilaukan mata. Suara jeritan kaget segera berkumandang memecahkan keheningan: "Aaaah! pedang Ang soat kiam! Pedang Ang Soat kiam ....!"
Dendam Pendekar Cacat 2 Wiro Sableng 180 Sesajen Atap Langit Si Kaki Sakti Menggemparkan Dunia Persilatan 1