Pencarian

Dendam Sejagad 17

Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung Bagian 17


Ditengah batu ruangan terletak sebuah peti mati berwarna
kuning emas, rupanya sebuah peti mati emas, dalam ruangan tidak nampak benda
apapun kecuali peti mati tersebut.
Melihat kesemuanya itu, Keng Cin sin segera berpikir:
"Peti mati yang berada diatas merupakan peti mati palsu,
makanya orang kuno memang suka berbuat demikian untuk
mengelabuhi orang, ini berarti dibawah ruangan inilah merupakan kuburan yang
sebenarnya untuk menyimpan jenasah...
Tapi dengan cepat satu ingatan lain melintas dalam benak King
Cin sin, dengan perasaan curiga pikirnya lagi:
"Kuil kuno ini didirikan oleh perdana menteri Ngo Cun siu dari kerajaan Go,
mengapa bisa berubah menjadi sebuah kuburan"
Sedangkan kuburan disini mirip sekali dengan kuburan seorang
kaisar dari jaman dahulu kala" Sungguh mencurigakan sekali..."
972 Dia mencoba mengamati sekeliling peti mati tersebut, disana pun terdapat
kerangka manusia yang mengenakan kopiah dan pakaian
perang terbuat dari emas.
Sekali lagi gadis itu berpikir:
"Kalau ditinjau dari keadaan ditempat ini, seharusnya gua rahasia ini merupakan
makam dari seorang kaisar pada jaman dahulu kala, sedangkan berpuluh sosok
kerangka manusia berkopiah dan
pakaian perang emas itu merupakan tulang belulang dari para Busu yang dikubur
bersama-samanya." Ternyata menurut catatan Kuno: Apabila ada seorang raja
meninggal dunia, sering kali dia akan mengajak sejumlah orang
hidup untuk menemaninya mati bersama, kecuali para permaisuri, selir, dayang,
taykam terdapat juga para pasukan pengawalnya.
Bahkan ada pula raja yang mengurung sekalian para pekerja
pembuat kuburan tersebut dan membuat mereka mati kelaparan
didalam. Sementara itu, Keng Cin sin sedang berpikir lagi:
"Tujuan kedatanganku kemari hanya ingin mencari berapa
pakaian saja untuk menutupi badanku yang bugil, sekarang itu
sudah menemukan pakaian perang berwarna emas ini, berarti
urusannya sudah tercapai buat apa aku harus memperdulikan
kerangka-kerangka manusia dalam kuburan emas tersebut"
Bepikir sampai disitu, dia lantas membalik kan badan dan siap
berlalu dari situ. Mendadak.... Didalam benaknya teringat
kembali akan catatan yang
ditinggalkan Bun ji koan su Him Ci seng dalam lencana tembaga
tersebut, bukankah telab diterangkan kalau didalam kuil ini masih terdapat
banyak sekali benda mestika lainnya"
Teringat akan hal ini, rasa ingin tahunya segera muncul
kembali... 973 Dengan cepat gadis itu berjalan mendekati peti mati emas
tersebut, kemudian mengerahkan tenaga dalam ke dalam telapak
tangannya dan berusaha untuk membuka penutup peti mati emas
tersebut. Siapa sangka, walaupun dia telah mengerahkan segenap tenaga
yang dimiliki pun belum berhasil juga untuk membongkar penutup peti mati emas
itu. Keng Cin sin menjadi sangat keheranan, pada hal peti mati emas itu sangat kecil,
penutup peti matinya paling banter cuma lima ratus kati, padahal tenaga murni
yang dikerahkan keluar paling tidak mencapai seribu kati lebih, tapi anehnya
mengapa peti mati emas itu sama sekali tak berkutik"
Semakin dipikir dia merasa semakin tidak percaya, sekali lagi dia mengerahkan
seluruh tenaga dalamnya untuk mengangkat penutup
peti mati emas tersebut ke atas, namun usaha tersebut kembali
mengalami kegagalan total.
Tanpa terasa Keng Cin sin menjadi tertegun dan termangu-
mangu, ditatapnya peti mati emas tersebut tanpa mengeluarkan
sedikit suarapun... Mendadak terlintas satu ingatan didalam benak gadis tersebut...
Tiba-tiba saja Keng Can sin menemukan sebuah tombol rahasia
yang berada disebelah kiri penutup peti mati emas tersebut.
"Aaaah, jangan-jangan tombol rahasia tersebut dipakai untuk membuka peti mati
tersebut?" demikian dia berpikir.
Berpikir sampai disitu, dengan cepat dia menekan tombol emas
tersebut dengan jari tangan kanannya.
"Cri ing...!" suara gemerincingan nyaring bergema memecahkan keheningan...
Dengan cepat Keng Cin sin merasakan pandangan matanya
menjadi silau. Di hadapan mukanya tahu-tahu muncul selapis
cahaya tajam yang berkilauan...
974 Ternyata isi dalam peti mati emas itu adalah intan permata serta mutu manikam
yang tak bernilai harganya.
Benda-benda berharga tersebut begitu banyak jumlahnya
sehingga pada hakekatnya bisa membeli sebuah kerajaan besar.
Keng Cin sin tidak pernah meyangka kalau di dalam peti mati emas itu bisa
tersimpan begitu banyak intan permata yang tak ternilai harganya itu.
Sebagai seorang gadis yang menganggap emas bagaikan kotoran
manusia, tentu saja Keng Cin sin tidak tertarik oleh kilauan permata, tiba-tiba
saja dia menemukan di antara tumpukan intan permata
tersebut terdapat pula dua buah kotak kemala yang gemerlapan.
satu besar yang lain agak kecil.
Keng Cin sin segera mengambil kotak kemala yang agak besar,
disitupun terlihat tombol rahasianya, sewaktu ditekan tombol
tersebut .... "Cri ing!" segera bergema suara nyaring.
Tiba-tiba Keng Cin sin menjerit keras dengan perasaan terkejut bercampur
gembira: "Aaasah! Kitab pusaka Cang ciong pit kip, kitab pusaka Cang ciong pit kip ...."
"Dendam kesumatku ada harapan untuk dituntut balas lagi, aku bersumpah akan
membunuh habis semua manusia laknat tersebut
dari muka bumi" Buru-buru dia membuka pula kotak kemala yang agak kecilan itu, sekali lagi gadis
tersebut menjerit keras dengan pera-saan terkejut bercampur gembira...
Ternyata didalam kotak kemala kecil itu terletak sebuah mutiara yang memancarkan
panca warna yang indah dan amat menyilaukan
mata, mutiara tersebut tak lain adalah mutiara Thian hiang lm yang sin cu yang
tak ternilai harganya itu.
975 Ternyata sewaktu Bun ji koan su Him Ci seng datang ke kuil Ngo siang bio dulu,
dia hanya berhasil mendapatkan kitab pusaka Cang ciong pit kip bagian atas,
sedangkan kitab yang ditemukan Keng Cin sin sekarang adalah bagian bawahnya.
Menyusul kemudian, secara tak disengaja Keng Cin sin berhasil
mendapatkan pula kitab pusaka Cang ciong pit kip bagian atas yang rupanya
disimpan kembali didalam kuil tersebut oleh Bun ji koan su Him Ci seng dimasa
dulu. Kalau dalam kitab pusaka Cang ciong pit kip bagian atas
berisikan pelbagai ilmu pukulan, ilmu pedang serta kepandaian sakti lainnya.
Maka pada bagian bawah berisikan berbagai cara untuk
menyembuhkan penyakit serta cara untuk berhasil melatih
kepandaian silat aliran lain.
Bahkan didalamnya tercantumkan pula berbagai cara penggunaan serta kasiat dari mutiara Sakti Thian hong im yang sin cu tersebut.
Setelah menemukan benda-benda mestika tersebut, pertama-
tama Keng Cin sin mempe-lajari dulu ilmu penyembuhan dan
mengguna kan kasiat dari mutiara Thian hong im yang sin cu
tersebut untuk menyembuhkan noda-noda diatas kulit badannya.
Dengan cepat dia berhasil memulihkan kembali wajah aslinya.
ooo 00dw00 ooo BAB 45 KINI paras mukanya menjadi cantik kembali, kulit badannya
menjadi putih mulus dan halus, keindahan dan kecantikannya
bahkan jauh melebihi keadaan dulu.
Sayangnya dia merasa tetap ternoda, sebab apa yang menimpa
dirinya tak mungkin bisa dihilangkan dengan benda apa pun.
976 Begitulah, hanya didalam wattu setengah tahun yang singkat, dia telah berhasil
mempelajari seluruh kepandaian silat yang tercantum dalam kitab pusaka Cang
ciong pit kip tersebut, kemudian
mempergunakan mutiara Thian hong im yang sin cu untuk
menambah kekuatan tenaga dalamnya ....
Itulah sebabnya, ilmu silat yang dimiliki Keng Cin sin, hanya
dalam setengah tahun yang singkat pun telah memperoleh
kemajuan yang luar biasa pesatnya.
Dari seorang anak gadis yang biasa, kini berubah menjadi
seorang manusia luar biasa.
Diam-diam ia bersumpah: Dia akan membasmi semua kejahatan dan kebejatan moral dan
kemunafikan dari kolong langit, sekalipun harus melakukan suatu pembantaian yang
akan mengucurkan darah segar.
Padahal musibah yang menimpa dirinya benar-benar kelewat
mengenaskan hati. Seandainya anak gadis lain yang menga-lami tragedi seperti apa yang dialaminya
sekarang, sudah dapat dipastikan mereka tak akan mempunyai keberanian lagi untuk
melanjutkan hidup. Kini, walaupun Keng Cin sin telah berhasil menemukan Ku See
hong, namun ia tak mempunyai keberanian untuk menuturkan
musibah yang telah menimpa dirinya.
Sebab dia merasa kejadian itu sangat memalukan, amat keji dan
sulit untuk diutara kan. Selain daripada itu, dia merasa tubuhnya sudah ternoda, ia sudab tidak perawan,
tidak suci lagi, naif bila tubah yang kotor itu harus dipersembahkan untuk
kekasih hatinya. Akan tetapi ia tahu bahwa cintanya kepada Ku See hong sudah
mendarah daging, dia ingin hidup berdampingan untuk selamanya
disisi pemuda pujaan hatinya ini.
977 Namun, setiap kali teringat akan tubuhnya yang telah ternoda,
dia harus berusaha keras untuk mengendalikan rasa sedih dalam
hatinya, dia harus membuang jauh-jauh ingatan tersebut.
Dia tahu, selama hidup jangan harap dia punya muka lagi untuk
bertemu dengan ke kasih hatinya, berjumpa dengan raut wajah
aslinya. Sebab Ku See hong masih mencintainya dengan begitu dalam,
seandainya pemuda tersebut tahu kalau dia adalah Keng Cin sin, maka dia tak
pernah akan melepaskan dirinya dengan begitu saja.
Disaat dia memahami musibah yang telah menimpa dirinya, bisa
jadi pemuda itu akan semakin mencintai dirinya.
Tapi, justru karena hal itu pula, Keng Cin sin semakin tak ingin mempersembahkan
tubuhnya yang tak bersih lagi itu untuk pemuda kekasih hatinya.
Maka dia selalu berusaha untuk menutupi wujud aslinya,
membohongi kekasihnya, sekalipun harus menghantamnya, mendam-pratnya, dia tak ingin membuat pemuda tersebut tahu
akan indentitas dirinya. Sedang dia selalu berusaha berdoa dan berharap agar
kekasihnya bisa hidup berbahagia bersama gadis lain.
Sekalipun dia sendiri harus menekan rasa sedih dan kosong yang tak terlukiskan
dengan kata-kata. Demikianlah, dengan penuh kesedihan dan perasaan yang
hancur, Keng Cin sin menangis sejadi-jadinya dipuncak bukit
tersebut. Suara tangisannya sungguh mengharukan hati orang, membuat
hati siapa pun merasa iba.
Setengah jam kemudian Keng Cin sin baru pelan-pelan
menghentikan isak tangisnya itu.
Dengan sepasang mata yang jeli dia mengawasi awan yang
bergerak di angkasa, lalu gumamnya sedih:
978 "Kehidupan manusia memang selalu berubah-ubah, seperti udara yang kadang kala
cerah, kadangkala mendung, rembulan pun
kadang-kadang purnama, kadang kala tinggal separuh...
"Sekarang, aku telah memperoleh cinta kasihnya yang suci, sudah sepantasnya aku
merasa puas, apa lagi yang kuharapkan
sekarang" "Kini dia sudah mempunyai Him Ji im, Im Yan cu, hatinya sudah tidak kesepian
lagi, bukankah tindakanku sekarang hanya suatu
tindakan yang berlebihan saja. .
Sekalipun dimulut dia berkata demikian, namun titik air mata toh bercucuran juga
membasahinya. Aaaaai.. dasar gadis yang bernasib malang, apa lagi yang bisa dia lakukan
sekarang' Mendadak.. pada saat itulah..
Dari bawah punggung bukit dibawah bukit sana, tiba-tiba muncul belasan sosok
bayangan manusia sambil mendengarkan suara
pekikan panjang yang aneh secepat sambaran kilat mereka
bergerak mendekat. Sebenarnya Keng Cin Sin, hendak menghindarkan diri dari
beberapa orang itu, sebab dia sudah tidak memiliki sisa waktu yang terlalu
banyak lagi. Namun, ketika ia mendengar suara pekikan aneh tersebut, tiba-
tiba saja dari balik mata Keng Cin sin memancar keluar sinar
pembunuhan yang menggidikkan hati.
"Keparat dari Lam hay, manusia laknat dari Huan mo kiong,
akhirnya kalian menghantar diri ke pintu neraka... Hmmm. rupanya otak yang
mencelakai diriku... si pedang emas Cia Tiong giok telah datang sendiri... bagus
bagus sekali hari ini juga aku akan
menyuruh kalian merasakan siksaan yang paling keji didunia saat ini..!"
979 Sreet, sreet, sreet...! Desingan angin tajam berkumandang
memecahkan keheningan. Empat sosok bayangan manusia bermun-culan diatas puncak
bukit itu disusul kemudian oleh delapan orang lainnya dari belakang.
Dari ke empat orang yang berdatangan lebih dulu tak lain adalah si pedang emas
Cia Tiong giok, Siang bin tok ci (kakek beracun berwajah duka) Mao Soh sat, Ceng
bong mi tan (peluru pemabuk
penggetar jagad) Cui khi sin serta seorang kakek jangkung bertubuh ceking, dia
adalah Thamcu panji putih Hee Nay bok dari Huan mo kiong.
Sedang, ke delapan orang lelaki setengah umur yang berada di
dibelakangnya tak lain adalah para hiangcu dari golongan Huan mo kiong.
Menyaksikan kehadiran orang-orang itu, Keng Cin sin merasakan
darah yang mengalir didalam tubuhnya mendidih keras, dari sekian banyak orang
yang hadir dihadapan nya sekarang, kecuali Thamcu Panji putih, yang lain adalah
orang-orang yang pernah memperkosa dirinya.


Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Teringat akan musibah yang menimpa dirinya, hampir saja Keng
Cin sin menjadi kalap, dia mendongakkan kepalanya lalu menjerit dengan suara
yang tinggi melengking dan mengerikan sekali ....
Tidak sampat kawanan iblis dari Huan mo kiong itu sempat
berbicara, secepat sambaran petir dia sudah menerjang ke arah
delapan orang hiangcu tersebut dan secara ganas menggerakkan
sepasang tangan dan kakinya melancarkan serangan-serangan buas dan keji.
Mimpipun kawanan iblis dari Huan mo kiong tersebut tak pernah
memyangka kalau manusia berkerudung warna warni yang berada
dihadapan mereka sekarang tak lain adalah Keng Cin sin yang
mempunyai dendam kesumat sedalam lautan dengan mereka.
980 Sedang mereka pun tidak pernah menyang-ka kalau Keng Cin sin
bakal melancarkan serangan secara begitu keji terhadap semua
orang tanpa mengucapkan sepatah katapun.
Sejak semula, ke delapan orang hiangcu tersebut sudah dibikin
keder hatinya oleh kewibawaan manusia berkerudung warna warni
itu, maka ketika dilihatnya orang itu menerjang datang secara tiba-tiba,
serentak mereka menganyunkan sepasang telapak tangannya
dan masing-masing melancarkan sebuah pukulan dahsyat.
Menyusul kemudian delapan sosok bayangan manusia itu segera
melompat mundur ke belakang dan masing-masing meloloskan
senjata tajam yang di milikinya.
Ilmu silat yang dimiliki Keng C in sin sudah mencapai tingkatan yang luar biasa,
terhadap ilmu pukulan mereka tentu saja tak di pandang sebelab mata pun.
Tampak tubuhnya berkelebat lewat dengan kecepatan luar biasa,
tahu-tahu saja ia sudah mundur ke samping dua orang hiang-cu.
Ilmu silat yang dimiliki kedua orang hiangcu itupun tidak lemah, serentak mereka
membentak keras, senjata yang berada di tangan diayunkan cepat menciptakan
selapis cahaya tajam yang berkilauan, kemudian mengurung seluruh tubuh Keng Cin
sin dengan ketatnya. Akan tetapi, baru saja senjata tajam mereka digerakkan sampai
ditengah jalan, tahu-tahu dadanya terasa sakit sekali....
Dua kali jeritan ngeri yang mebnyayatkan hati dsegera
berkumanadang memecahkanb ke-heningan, dua sosok nyawa
segera melayang meninggalkan raganya.....
Setelah membunuh dua orang, Keng C in sin baru seolah-olah
sadar dari ingatan, dengan cepat serunya lantang:
"Mengapa aku bertindak begitu bodoh" Mengapa mereka
dibiarkan mampus dengan begitu ke enakan?"
Ditengah teriakan keras, Keng Cin sin segera memungut sebilah
pedang dari atas tanah, kemudian dengan penuh kebencian
981 mencincang tubuh ke dua sosok mayat tersebut hingga hancur
berkeping-keping, hancuran daging dan percikan darah segera
berhamburan ke mana-mana.
Untuk beberapa saat lamanya kawanan iblis dari Huan mo kiong
itu dibuat tertegun dan termangu-mangu saking kagetnya oleh
kecepatan gerak Keng Cin sin serta caranya membunuh orang yang begitu keji.
Untuk beberapa saat lamanya, enam orang hiangcu lainnya
menjadi lupa untuk melancarkan serangan ke arahnya.
Keng Cin sin mengorek keluar hati, jantung serta isi perut mayat-mayat tesebut,
kemudian setelah mencincang mayat-mayat itu
sehingga hancur, dia baru mendongakkan kepalanya dan tertawa
seram. Dibalik suara tertawanya itu-terkandung nada benci, dendam,
sedih dan puas. 'Gelak tertawanya seperti tangisan setan Seperti juga lolongan serigala.. amat
menu-suk pendengaran dan sangat tak sedap.
Mendengar suara tertawanya yang begitu menyeramkan, semua
orang merasakan hatinya bergidik dan paras mukanya pada berubah hebat.
Selesai tertawa seram, Keng Cin sin menghentikan sepasang
matanya yang seram dan penuh hawa napsu membunuh itu diatas
wajah ke enam orang hiangcu lain nya.
Terhadap kawanan iblis dari Huan mo kiong ini, dia bertekad
akan membasminya semua, tak seorangpun diantara mereka akan
dibiarkan loldos dengan selamat.
Ditatap olbeh sorot mata yang begitu mengerikan, ke enam
orang hiangcu itu menjadi bergidik sehingga tanpa terasa bulu
romanya pada bangun berdiri.
982 Pelan-pelan Keng C in sin mengangkat pedangnya yang penuh
berlepotan darah itu, kemudian selangkah demi selangkah pelan-
pelan berjalan mendekati ke enam ortang hiangcu itu.
Tanpa sadar, ke enam oramg hiangcu itu dengan serentak
mundur ke belakang dengan ketakutan.
"Kalian tak usah kuatir!" seru Keng Cin sin kemudian dengan suara yang
mengerikan. "aku tak akan membiarkan kalian mampus sedemikian cepatnya, aku akan
menyuruh kalian merasakan betapa nikmatnya disiksa lantas mati secara pelan-
pelan..' Dengan cepat si Pedang emas C ia Tiong giok mencabut keluar
pedang emasnya, kemudian dengan suara nyaring membentak:
"Manusia berkerudung warna warni, kau jangan bersikap kelewat tekebur...."
Ditengah bentakan nyaring, pedanrg emas nya dengan
membawa desingan angin tajam yang menggidikkan hati langsung
meluncur ke arah belakang tubuh Keng Cin sin.
Menghadapi serangan yang maha dahsyat tersebut, Keng Cin Sin
segera tertawa seram: 'Heeeehhh...heehhh...heeehh . Cia Tiong giok, giliranmu jatuh
pada paling akhir, kau pun -- bakal merasakan siksaan yang paling keji lebih
dulu sebelum menemui ajalmu...!"
Di tengah seruan mana, tangan kirinya segera dikebaskan ke
belakang, segulung desingan angin lembut dengan cepat memaksa
Cia Tiong giok mundur sejauh dua kaki dengan sempoyongan.
Tak terlukiskan rasa kaget pemuda itu, dia tak berani
melancarkan serangan lagi.
Karena dia tahu bahwa tenaga dalam yang dimiliki manusia
berkerudung itu masih jauh diatas kepandaiannya, menyerang
secara menggelap hanya akan merugikan diri sendiri.
Mendadak terdengar salah seorang diantara ke enam orang
hiangcu itu membentak dengan nada takut:
983 "Siapakah kau" Dendam sakit hati apakah yang terjalin antara kau dengan kami...
"Keng Cin sin segera mendongakkan kepalanya dan tertawa
seram: "Haaaahhh.. haaraahhh... haaaaathhh.. siapakah qaku" `Kalian sermua kenal dengan
diriku, setelah kalian merasakan siksaan dan penderitaan, dikala ajal sudah
didepan mata, aku baru akan
memberitahukan kepada kalian antara aku dan kalian mempunyai
dendam sakit hati..apa... heeehhh... heeehh... heehhh, dendam
yang terjalin diantara kita lebih dalam dari samudra, mengerti!"
Keenam orang hiangcu itu, serentak membentak keras, senjata
mereka dengan menciptakan selapis cahaya tajam yang berkilauan tiba-tiba saja
meluruk bersama ke arah manusia berkerudung itu.
Keng Cin sin tertawa seram.
"Heehhh.... heehhh... heeeehhh.. sekarang, aku akan memenggal kaki kalian lebih dahulu"
Ditengah seruan tersebut, tubuh gadis tersebut menerjang ke
muka dengan suatu gerakan aneh, pedangnya secara aneh
membacok ke arah depan. Tiga kali jeritan ngeri yang memilukan hati segera berkumandang memecahkan kehe-
ningan... Percikan darah segar berhamburan ke-mana-mana, enam buah
kaki dari tiga orang hiangcu terpapas kutung dari batas lutut, sambil menjerit-
jerit seperti setan mereka bergulingan diatas tanah dengan tubuh kesakitan...
Tiga orang Hiangcu lainnya menjadi ketakutan setengah mati,
Apalagi setelah menyaksikan kelihayan dari Keng Cin sin, jurus pedang yang
mereka lancarkan segera dibuyarkan, kemudian
bersama-sama melompat mundur ke belakang...
984 Tentu saja Keng C in sin tak akan membiarkan mereka kabur
dengan begitu saja, sambil membentak nyaring, cahaya tajam
segera berkelebatan lewat kembali ...
Sekali lagi berkumandang tiga kali jeritan ngeri yang amat
memilukan hati... Separang kaki dari ke tiga orang Hiang cu itu pun secara
beruntun kena ditebas kutung oleh bacokan pedang tersebut
sehingga berjatuhan. Kepandaian silat yang dimiliki Keng Cin sin sungguh mengerikan sekali, serangan
yang dilancarkan untuk menebas kutung kaki-kaki mereka itu boleh dibilang hanya
sekejap mata saja. Kecepatan geraknya boleh dibilang jarang di jumpai sebelumnya
di dunia ini. Pek Ki thamcu Hee Jin bok membentak nyaring:
"Manusia berkerudung warna warni, mengapa kau berhati keji dan tak berperasaan
seperti ini?" "Heeeehhhh.. heeeehhh...heeeehhh...Pek ki thamcu Hee Jin bok, bila kau
mengundurkan diri saat ini juga, aku bersedia untuk
melepaskan selembar jiwa anjingmu, tapi bila kau masih saja tak tahu diri dan
mengendon terus disini, akhirnya kaupun tak akan lolos dari kematian, cuma
kematian yang kau peroleh biar kau
dapatkan secara utuh dan nyaman"
Perkataan mana diucapkan dengan nada sombong, dingin dan
sangat tekebur. Pek ki thamcu He J in bok merupakan seorang gembong iblis yang sudah terbiasa
bersikap sombong dan buas, kendatipun dia tahu
kalau bukan tandingan Keng Cin sin apabila harus turun tangan
seorang diri namun dia pun tak akan membiarkan dirinya dipandang hina oleh
musuhnya, Apalagi dipihaknya masih terdapat empat
orang jago lihay kelas satu.
985 Maka deng;an suara yang menyeramkan dia tertawa dingin,
setelah itu ujarnya: "Heeeehhh...heeehh...heeeehh.., jika ku tinjau dari sikapmu yang kenal dengan
aku orang she Hee, besar kemungkinan kita pernah
berkenalan dimasa lalu, hmm!! Akan kulihat sesungguhnya kau
adalah manusia berkepala tiga berlengan enam macam apa.
Sorot mata Keng Cin sin yang dingin dan sadis menyapu sekejap
ke enam orang Hiangcu yang masih bergulingan di tanah sambil
mengerang kesakitan itu, kemudian dengan tanpa perasaan barang sedikit pun
pelan-pelan dia membalikkan tubuhnya.
Dengan suara sedingin es dia berseru: 'Hee Jin bok! Bila kau
tidak segera mengundurkan diri, maka aku akan membunuhmu
lebih dulu!." Sembari berkata, tubuhnya yang menyeramkan itu bergerak
selangkah demi selangkah menghampiri si Pedang emas Cia Tiong
giok sekalian berempat...
Ke empat orang itu hampir semuanya merupakan seorang iblis
yang sudah sering terjun ke kuali panas, mendaki bukit golok
dengan pelbagai kesulitannya, namun disaat mereka saksikan
sepasang biji mata lawan yang mencorongkan sinar kebengisan, tak urung mereka
mundur juga sejauh dua langkah, "Siapakah kau?" si pedang emas Cia Tiong giok
segera membentak keras. Keng Cin sin tertawa seram.
"Heeeehhh... heeehhh... heehnh... siapa aku" kau tidak kenal dengan diriku "
' Sebelum saat ajalmu tiba, tunggulah sejenak lagi, sampai
waktunya kau akan tahu dengan sendirinya siapakah diriku ini"
Harap kau jangan gelisah, aku pun akan memberi bagian pula
untukmu agar kau turut merasakan bagaimana nikmatnya siksaan
ini!" Si Pedang emas Cia Tiong giok benar-benar tak bisa menduga
siapa gerangan manusia berkerudung tersebut"
986 Sebab, pada waktu itu Keng Cin sin telah mengidap penyakit
kelamin yang parah dan telah menjalar sampai ke seluruh tubuhnya, lagipula
tubuhnya yang telanjang di taruh di atas sebuah sampan kecil yang dialirkan ke
tengah samudra bebas, mustahil kalau gadis tersebut masih ada harapan untuk
melanjut kan hidup lebih jauh.
Apalagi racun penyakit kelamin yang di derita Keng Cin sin waktu itu sudah
membuat nya tak sadarkan diri sepanjang hari, seluruh tubuhnya tak mampu
berkutik lagi, pada hakekatnya keadaan
tersebut tak ubahnya dengan sesosok mayat.
Tapi Thian menakdirkan dia untuk tidak mati, kekuatan tubuh
serta daya tahannya yang kuat membuat dia keluar sebagai
pemenang didalam pergulatannya melawan maut, akhirnya dia
berhasil mendapat penemuan luar biasa yang mengubahnya
menjadi seorang manusia luar biasa.
Sesungguhnya Keng Cin sin adalah anggota dari istana Huan mo
kiong di laut selatan. orang yang telah mereka lupakan, bagaimana mungkin mereka
bisa menduga kalau di dunia ini bisa muncul
kembali se orang Keng Cin sin.
Siang bin tok ci (kakek beracun berwajah sedih) Mao Soh san,
Ceng tong mi tan (peluru pemabuk penggetar jagad) Ciu Khi sin
sbudah beberapa kdali ingin
melancarkan sergapan untuk
membinasakan Keng Cin sin, malah Ciu Khi sin telah merogoh ke
dalam sakunya siap mengeluarkan peluru pemabuknya untuk
memabukkan dia. Tapi sepasang mata Keng Cin sin yang jeli dan tajam mengawasi
gerak-geriknya terus dengan seksama, malah beberapa orang
bajingan tersebut memang merupakan orang-orang yang diketahui
secara pasti olehnya. Oleh sebab itu dia mendengus dingin, lalu dengan suara yang
bernada memandang hina katanya:
"Ceng bong mi tan Ciu Khi sin, kau tak usah memggunakan
permainan busukmu lagi. 987 "Siang cin tok ci Mao Soh san, kau hanya belajar ilmu beracun selama berapa hari
saja, bagiku kepandaian tersebut sama sekali tak ada gunanya. Lebih baik,
nantikanlah masibmu yang sadis dan mengerikan itu menimpa diri kalian semua!"
Keadaaa pada saat ini hakekatnya ibarat bertemu setan di tengah hari bolong bagi
kawanan manusia laknat dari Lam hay Huan mo
kiong tersebut, kemunculan perempuan ini didalam dunia persilatan hanya berapa
bulan saja, tapi anehnya mengapa dia bisa
mengetahui semua nawa dari jago-jago Huan mo kiong tersebut
secara jelas" Si pedang emas Cia Tiong giok tertawa seram, dengan wajah
yang menyeringai licik dia berkata.
"Kau memang hebat sekali, tak nyana kalau nama kami semua kau bisa sebutkan satu
persatu, Tapi... kau pun harus mempertimbangkan dulu kemampuan itu, dengan kekuatanmu
seorang, apakah mampu untuk menahan serangan kami berempat?"
Keng Cin sin tertawa seram.
"Aku adalah malaikat elmaut bagi manusia-manusia dari Huan mo kiong, tentu saja


Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

aku dapat menyebutkan nama kalian satu
persatu untuk menerima kematian... hmmm! dalam pandangan
mataku, kalian berempat tak lebih hanya empat gentong nasi yang tak berguna,
terus terang saja kuberitahukan kepada kalian, tak lama kemudian aku akan
meratakan istana Huan mo kiong kalian
dengan bumi, kemudian menggunakan darah segar kalian untuk
mencuci bersih semua kemaksiatan danr kemunafikan yatng telah
menodai pulau Huan mor to.
Setelah mendengar perkataan itu. Kemudian menyaksikan pula
sorot matanya yang keji dan penuh perasaan dendam itu, sadarlah ke empat jago
tersebut bahwa ucapan itu bukan gertak sambal
belaka. Mereka seakan-akan merasakan seolah-olah istana Huan mo
kiong berubah menjadi pulau dengan mayat-mayat yang berserakan 988
dimana-mana, seperti tiada darah segar menggenangi seluruh
permukaan pulau itu dan mengalir ke laut. .
Membayangkan sampai disitu, tanpa terasa semua orang
menghembuskan napas dingin, sekujur tubuh mereka gemetar keras menahan rasa
menggidik yang mencekam seluruh perasaan mereka.
Dengan perasaan tegang ke empat orang itu berdiri bersama
berjajar-jajar, mereka ingin menggunakan kekuatan gabungan dari mereka berempat
untuk menyambut serangan yang bagaimanapun
dahsyatnya dari Keng Cin sin.
Kini, tubuh Keng Cin sin sudah berada hanya beberapa kaki saja dari hadapan
mereka, ia berdiri tegak disitu sambil tertawa dingin tiada hentinya.
"Hmmm, kalian manusia-manusia laknat yang berhati licik, keji dan membunuh orang
tak berkedip, hari ini tentunya kalian sudah merasakan bukan bagaimanakah
ngerinya menghadapi kematian
yang mengerikan...!"
"Siapakah kau sebenarnya" Ayo cepat sebutkan namamu untuk menerima kema-tian!"
bentak si pedang emas Cia Tiong giok dengan suara menggeledek.
Keng Cin sin tertawa dingin, suaranya rendah, berat dan
menggetarkan sukma. "Bila kusebutkan namaku, mungkin kalian akan segera mampus karena ketakutan!
"Kini, aku akan merenggut dulu selembar nyawa dari Pak ki thamcu Hee Jin bok,
kemudian menyusul kalian bertiga!"
Begitu selesai berkata, Keng Cin sin segera menggerakkan
sepasang telapak tangannya yang putih bersih dan secara beruntun melancarkan
serangkaian serangan gencar.
Si Pedang emas Cia Tiong giok, Siang cin tok ci Mao san dan
Ceng hong mi tan Cin Khi sin bertiga segera merasakan ada
segulung tenaga pukulan yang dahsyat dan berat seperti ambruknya 989
bukit karang, menekan ke atas dada mereka dan hampir saja
membuat mereka sesak napas.
Serta merta ke tiga orang itu melompat mundur ke belakang.
Berbeda sekali dengan Pek ki thamcu Hee Jin bok, apa yang
dirasakan jauh berbeda dengan apa yang dirasakan ketiga orang itu, dia merasa
adanya segulung tenaga hisapan kuat yang membuat
kuda-kudanya hancur dan maju tanpa sadar sejauh beberapa
langkah dengan sempoyongan.
Sebaliknya Keng Cin sin seperti sesosok sukma gentayangan saja tahu-tahu sudah
berdiri dihadapan Hee Jin bok, jari tangan nya yang putih bersih pelan-pelan
disodok kan ke depan menotok jalan darah sim kan hiatnya.
Pek ki thamcu Hee Jin bok benar-benar merasa terperanjat yang
tak terkirakan, secepatnya dia melejit ke samping, sepasang telapak tangannya
direntangkan ke kiri dan kanan, kemudian secepat kilat balik menghantam dua buah
jalan darah kematian di tubuh Keng
Cin sin. Perubahan ini benar-benar dilakukan dengan gerakan yang cepat
sekali ... Tapi entah menggunakan gerakan apa, didalam berapa kali
gerakan saja, tahu-tahu tubuh Keng Cin sin sudah berubah
posisinya semula. Ketika Pek ki thamcu He Jin bok merasakan jurus serangannya
mengenai sasaran yang kosong tadi, ia segera merasakan
datangnya desingan angin dingin yang keras ke atas punggungnya.
Dalam perasaan kaget dan terkesiapnya buru-buru dia berpaling
ke belakang, segera dilihatnya jari tangan Keng Cin sin yang putih bersih itu
sudah muncul didepan mata.
Dia menjerit keras lalu menggeserkan tubunnya dengan sekuat
tenaga ke samping arena. 990 Siapa tahu baru saja tubuhnya berhasil berdiri tegak, jari tangan yang putih
halus itu sudah muncul kembali hanya tiga inci di atas jalan darah Sim kan hiat
diatas dadanya. Kenyataan ini benar-benar membuat Pek ki thamcu Hee Jin bok
menjadi ketakutan setengah mati sehingga sukmanya serasa
melayang meninggalkan raganya, satu ingatan segera melintas
didalam benaknya, ia bertekad hendak beradu jiwa.
Tubuhnya segera mundur ke belabkang, kemudian dmenggunakan kesaempatan terse-bbut dia melepaskan sebuah
tendangan kilat dengan kaki kirinya mengarah selangkangan Keng Cin sin.
Betapa gusarnya Keng Cin sin menyaksi kan He Jin bok
melancarkan serangan dengan jurus yang begitu cabul dan tak tahu malu, dia
mendengus dingin, hawa membunuh segera menyelimuti
seluruh wajahnya. Tiba-tiba kaki kanannya bertekuk ke depan, tatkala tendangan
dari Hee Jin bok menyambar lewat di atas pakaian lawannya jari tangan Keng Cin
sin segera menyodok ke muka dan menghajar
jalan darah sin kan hiat di atas dadanya.
Suatu jeritan ngeri yang memilukan hati segera berkumandang
memecahkan keheningan. Darah segar menyembur keluar diri mulut Pek ki thamcu Hee Jin
bok, lalu tubuhnya roboh terkulai ke tanah, berkelejetan sebentar dan tewas
seketika itu juga. Sedangkan Keng Cin sin tahu-tahu sudah berdiri kaku di hadapan si pedang emas
Cia Tiong giok sekalian sambil tertawa dingin tiada hentinya, wajah yang sinis
kaku memancarkan cahaya membunuh
yang menggidikkan hati. Ceng bong mi tan Ciu Khi sin tak dapat menahan diri lagi,
mendadak ia bertindak, dengan cepat tangannya diayunkan ke
depan, sebatang peluru sakti pemabuk sukma segera meluncurkan
ke depan dengan kecepatan luar biasa.
991 Sementara tubuh mereka bertiga pun bergerak mundur ke
belakang secara bersama-sama.
Tapi, ketika baru saja mereka berhasil untuk berdiri tegak, suara tertawa dingin
yang mendirikan bulu roma itu tahu-tahu sudah
berkumandang pula di hadapan mereka.
Cia Tiong giok melintangkan pedang emasnya di depan dada lalu
bentaknya keras-keras. Manusia berkerudung warna warni, dendam sakit hati apakah
yang telah terjalin antara kami orang-orang Huan mo kiong dengan dirimu" Mengapa
kau bersikap begitu keji dan tak berperikemanusiaan dengan membunuh sembilan
orang anggota kami..."
Sorot mata Keng Cin sin dingin kaku dan menggidikkan hati,
dengan wajan kaku tanpa perasaan dia berkata seram.
"Antara aku dengan kalian terikat dendam sakit hati yang lebih dalam dari
samudra, Hmmmm! Bukan hanya kalian beberapa orang
saja yang akan kubunuh, seluruh anggota Huan mo kiong di Lam
hay akan kubantai semua hingga ludas"
"Siapakah kau" Cepat katakan"' bentak si pedang emas Cia Tiong giok lagi. "bila
kau benar-benar mempunyai dendam kesumat sedalam lautan dengan orang-orang Huan
mo kiong kami, tentu saja kami akan melayanimu dengan sebaik-baiknya, cuma bila kau membunuhi orang
kami tanpa sebab, maka kau harus menerima
hukuman yang setimpal dari umat persilatan di dunia ini"
Keng Cin sin mendengus sinis, dengan wajah menghina katanya:
`Cia Tiong giok" Sejak kapan sih kau menjadi begitu gagah
perkasa dan berjiwa adil" Mirip benar dengan perbuatan seorang pendekar besar
yarg mengutamakan keadilan" Huuhhh..."
Sekali lagi perempuan itu mendongakkan kepalanya dan
mendengarkan suara tertawa anehnya yang seram dan menusuk
pendengaran. 992 Suara tertawa itu amat keras dan nyaring, menggetarkan
gendang telinga ke tiga orang itu sehingga mereka rasakan seakanakan ada pedang
tajam yang menggorek telinga nya.
Tak tahan ke tiga orang itu melompat mundur sejauh dua
langkah dengan wajah memucat.
Mendadak Keng C in sin berhenti tertawa lalu dengan suara yang dingin
menyeramkan, katanya: 'Cia Tiong giok masih ingatkan kalian dengan seorang gadis yang telah diperkosa
secara bergilir oleh kalian manusia-manusia laknat dari istana Huan mo kiong"
Kalian manusia-manusia Iblis dari Huan mo kiong sudah terlalu
sering memperkosa perempuan, mungkin untuk sesaat kalian tak
bisa menduga siapakah diriku bukan" Baiklah.
aku akan memberitahukan kepada kalian dengan lebih jelas lagi. perempuan itu telah kalian
perkosa secara bergilir secara berulang kali.
kemudian kalian letakkan tubuhnya di atas sebuah sampan kecil
yang dialirkan ke tengah samudra luas"
"Kau... kau adalah Keng Cin ......" pedang emas Cia Tiong giok tak sanggup
menahan diri lagi, ia menjerit kaget.
Sekali lagi Keng Cin sin mendengarkan suara tertawa panjangnya yang aneh dan
menyeramkan. -oo0dw0ooo- Jilid 30 CARA tertawanya itu seperti jeritan kuntilanak ditengah malam
buta, seperti jeritan monyet diselat wu shia, begitu mengerikan, menyeramkan dan
menggidik kan hati. Ditengah gelak tertawa itulah Keng Cin sin merobek kain
kerudung bersulam tengkorak manusia itu.
993 Kemudian tangannya yang lain segera mencakar pula raut wajah
yang jelek dan menyeramkan itu.
'Sreeet!" . Tahu-tahu ditangannya telah bertambah dengan selembar
topeng kulit manusia ....
Paras muka si Pedang emas Cia Tiong giok, Ceng hong mi tan
Ciu Khi sin dam Siang bin tok ci Mao Soh sat segera berubah
menjadi pucat pias seperti mayat, bibir mereka hijau membesi,
sementara sepasang kaki mereka gemetar keras sekali.
Dilihat dari sini, dapat diketahui betapa tegang, ngeri dan
seramnya mereka bertiga. Keng Cin sin masih tetap berparas cantik jelita bak bidadari dari kahyangan,
rambut nya yang hitam terurai sebahu berkibar
terhembus angin, diantara alis matanya yang indah nampak
sepasang biji matanya yang murung dan sedih.
Penampilan perempuan itu seperti teratai putih dalam kolam,
masih nampak begitu suci bersih dan anggun.
Kulit tubuhnya seperti juga dulu, begitu putih, bersih dan
menawan hati. Hanya saat ini wajahnya dingin seperti es, bahkan disertai pula dengan selapis
hawa pembunuhan yang menggidikkan hati.
Sepasang matanya memancarkan sinar tajam menggidikkan,
sorot mata itu memancarkan sinar buas, keji dan sadis yang
membikin hati orang terasa bergidik bila memandangnya.
Dengan suara sedingin es, Keng Cin sin berkata lagi:
"Mimpi pun kalian tak pernah menyangka bukan kalau aku masih hidup segar bugar
didunia ini" Heeh. heeeh...heeh.. sekarang
tentunya kalian sudah tahu bukan perem-puan yang telah kalian
gagahi secara bergilir, kini akan menuntut apa dari kalian laki-laki terkutuk"
994 "Kalian anggap aku hanya akan merenggut jiwa anjing kalian saja" Haaa...haahha
Tidak! Aku bukan hanya menginginkan jiwa
kalian, aku akan melimpahkan semua penderitaan dan siksaan lahir batin yang
telah dialaminya dimasa lalu ke atas tubuh kalian,
bahkan akan menyuruh kalian merasakan penderitaan yang lebih
hebat, siksaan yang berlipat ganda lebih dahsyat daripada apa yang pernah
dialaminya dulu!" ooo0dw0ooo BAB 64 KINI si pedang emas Cia Tiong giok sekalian sudah dicekam oleh perasaan tegang
dan seram, mereka terbungkam dalam seribu
bahasa, sebab apa yang diucapkan semuanya merupakan
kenyataan. Dari mereka yang hadir ditengah arena sekarang, kecuali Pek ki thamcu Hee Jin
bok seorang yang tak pernah memperkosanya,
dalam kenyataan hampir semuanya pernah merasakan hangatnya
tubuh gadis tersebut. Terutama sekali si pedang emas Cia Tiong giok, dialah orang
pertama yang menghancur kan kehidupan yang suci, sedangkan
Ceng hong mi-tan dan Siang bin tok eci merupakan orang yang
mengusulkan agar gadis itu di gagahi secara bergilir oleh setiap manusia laknat
yang berminat seperti seorang pelacur.
Dengan mata kepala sendiri mereka saksikan bagaimana Hee Jin
bok yang tidak ikut memperkosa gadis itupun mengalami nasib yang tragis, maka
dari sini bisa dibayangkan betapa seram dan brutalnya siksaan serta penderitaan
yang bakal dia limpahkan terhadap
mereka semua. Enam orang Hiangcu yang masih berguling di tanah sambil
mengerang kesakitan itu merasa makin ketakutan lagi setelah
mbengetahui bahwad manusia berkeraudung warna warbni yang
995 berada dihadapan mereka sekarang ternyata tak lain adalah Keng Cin sin, murid
perempuan Kiongcu mereka.
Kini mereka lebih putus asa, lebih ngeri dan ketakutan lagi.
Mereka tahu, Keng Cin sin tak nanti akan merengggut nyawa
mereka dengan begitu saja sehabis memotong sepasang kaki
mereka, sudah pasti dia akan memberikan yang paling brutal dan paling kejam
didunia ini untuk menyiksa lahir batin mereka sebelum akhirnya mencabut nyawa
mereka Setelah sepasang kaki mereka dipenggal tadi, mereka masih tak
ingin segera bunuh diri, mereka berusaha untuk mempertahan kan kehidupan mereka.
Tapi sekarang, setelah menyaksikan ortang itu adalah Keng Cin
sin, serta merta ingatan itupun turut lenyap tak berbekas dari dalam benak
mereka. Daripada harus tersiksa dan menderita luar biasa sebelum mati, lebih baik
menghabisi jiwa sendiri agar bisa lolos dari siksaan hidup tersebut.
Salah seorang diantaranya keenam orang Hiangcu itu segera
meronta bangun, meng-himpun segenap tenaganya kedalam
telapak tangan kanan, kemudian sekuat tenaga dihantamkan keatas ubun-ubun
sendiri. Jeritan ngeri yang memilukan hati bergema memecahkan


Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

keheningan, orang itu telah menghabisi nyawa sendiri dengan batok kepalanya
hancur lebur tak karuan lagi bentuknya.
Menyusul kemudian jeritan ngeri berkumandang saling susul
menyusul. Mengikuti jeritan ngeri tadi, enam orang hiangcu tersebut
bersama-sama menghajar batok kepala sendiri sampai hancur,
sementara nyawa mereka yang kotor dan penuh dosa itupun turut
meninggalkan dunia yang ramai ini.
996 Tak terlukiskan amarah Keng Cin sin menyaksikan orang-orang
itu menghabisi nyawa sendiri, saking gusar dan mendongkolnya ia segera
mendongakkan kepalanya dan tertawa seram.
Saat itulah dalam benak si Pedang emas Cia Tiong giok bertiga
terlintas satu ingatan yang sama.
"Kabur!" Begitu ingatan tersebut melintbas lewat serentdak ketiga oranga itu membalikkabn
badan dan melejit kearah udara.
Arah yang diambil ketiga orang itu untuk kabur ternyata
berlawanan semua, in:iah cara yang telah dilatih secara baik oleh setiap anggota
istana Huan mo kiong di Lam hay.
Dengan mengambil arah yang berlawanan didalam usahanya
untuk melarikan diri, otomatis pihak lawan akan dibikin
kebingungan, ini berarti paling tidak ada satu di antara mereka akan berhasil
meloloskan diri dengan selamat.
Keng Cin sin adalah anggota istana Huan mo kiong, sudah
barang tentu dia pun mengetahui ciri khusus dari orang-orang Huan mo kiong untuk
meloloskan diri dari bahaya tersebut.
Pada saat ketiga orang itu akan menggerakkan badannya untuk
melarikan diri .... Keng Cin sin tertawa dingin, tubuhnya secepat sambaran kilat
menyelinap ke samping menghadang jalan pergi Ceng hong mi tan
Cin Khi sin. Menyaksikan hal tersebut, Ceng hang mi tan Cin Khi sin berteriak keras:
"Kalian cepat kabur, biar aku yang menghadang..."
Sebelum dia sempat menyelesaikan perkataannya, segulung
angin dingin sudah berhembus lewat, tahu-tahu jalan darah diatas tubuh Ceng hong
mi tan Ciu khi sin telah tersambar oleh kebasan ilmu Hud hiat jiu hoat dari Keng
Cin sin sehingga tertotok, tubuhnya kontan saja berdiri kaku seperti sebuah
patung arca. 997 Sementara itu, si pedang emas Cia Tiong giok dan Siang bin tok ci Mau Soh sat
telah melarikan diri sejauh satu kaki lebih menuju kearah yang berlawanan.
Ilmu meringankan tubuh Keng Cin-sin telah mencapai puncak
kesempurnaan, kendatipun mereka sudah kabur lebih dulu menuju
ke dua arah yang berlawanan, namun dia cukup menggerakkan
tubuhnya, tahu-tahu perempuan tersebut sudah sampai dibelakang tubuh Siang bin
tok ci Mao Soh sat, telapak tangan kanannya segera dikebas kan ke muka menotok
jalan darahnya. Si pedang emas Cia Tiong giok segera memanfaatkan
kesempatan itu dengan sebaik-baiknya, dalam waktu sinrgkat dia sudah melesat
sejauh lima kaki lebih dari posisi semula.
Keng Cin sin berteriak keras, lalu tertawa terkekeh-kekeh dengan suara yang
tajam memekikkan telinga.
Tubuhnya seperti seekor bangau putih yang terbang diangkasa,
dengan suatu lejitan kilat tahu-tahu dia sudah melayang diatas kepala si pedang
emas Cia Tiong giok, kemudian dengan suatu
gerakkan jumpalitan yang sangat indah, secara tepat sekali dia sudah menghadang
jalan pergi pemuda laknat tersebut.
Dengan nada menghina Keng Cin sin segera berkata.
"Cia Tong giok! Katanya seorang lelaki jantan yang luar biasa"
Tak tahunya penampilanmu pada hari ini sungguh memalukan, tak
kusangka kalau kau cuma seorang pengecut yang bernyali begini
kecil, Mengapa kau jadi ketakutan setengah mati setelah bertemu denganku"
"'Bukankah kalian hendak menyerbu ke daratan Tionggoan untuk merajai
dunia persilatan' Kalau kau ingin kabur sambil menggoyang-goyangkan ekor macam anjing perbuatan semacam ini
benar-benar memalu kan sekali kalau memang mempunyai
kepandaian mari kita bertarung dengan mati-matian"
"Agaknya si pedang emas Cia Tiong giok mengetahui kalau
keadaannya pada hari ini lebih banyak bahayanya daripada untung, 998
maka dia sudah nekad untuk beradu jiwa dengan perempuan
tersebut. Dia tak percaya kalau dengan mengandal kan kepandaian silat
yang dimilikinya itu, dia tak akan mampu bertahan sebanyak
ratusan gebrakan dari lawannya"
Sayang sekali jalan pemikirannya itu terlalu tinggi, dengan
kepandaian silat yang dimilikinya sekarang, apabila dia bisa
bertahan sebanyak lima gebrakan dibawah serangan gencar dari
Keng Cin sin tanpa cedera, hal mana sudah dapat dikatakan hebat.
Dengan suara menggeledek Si pedang emas C ia Tiong giok
segera membentak nyaring.
"Perempuan rendah!' Kau anggap aku jeri kepadamu"
Pedang emas ditangannya segera diputar dengan kecepatan luar
biasa lalu secepat kilat diayunkan kedepan membelah angkasa
diantara kilatan cahaya tajam tahu-tahu dia sudah membabat
ketubuh musuh dengan sekuat tenaganya.
Dia telah bertekad untuk beradu jiwa, maka begitu melancarkan
serangan, Jurus serangan yang dipergunakan olehnya adalah jurus serangan yang
paling dahsyat dan keji. "Cia Tiong giok!, jurus seranganmu ini masih belum cukup
sempurna.." jengek Keng Cin sin sinis.
Ditengah pembicaraan, tubuhnya sudah berputar dan keluar dari
lingkaran cahaya pedang tersebut, kemudian telapak tangannya
diayunkan kedepan, segulung tenaga serangan yang dahsyat
merasuk ke dalam tulang segera menekan ke atas dadanya,
memaksa Cia Tiong giok mundur sejauh dua langkah lebih.
Dia tertawa seramn, cahaya pedangnya berputar bagaikan
gulungan ombak ditengah sungai Tiangkang, dengan membawa
hawa pedang yang dingin menusuk tulang, dia bendung sekeliling tempat tersebut
dengan serapat-rapatnya. 999 Sayang sekali Keng Cin sin bukan anak kemarin sore, kepandaian silat yang
dimilikinya benar-benar amat lihay dan luar biasa sekali...
Sekali lagi tubuh perempuan itu menerobos keluar melalui
kurungan hawa pedang musuh yang berlapis-lapis itu dan
menyelinap kesamping, lalu telapak tangan kirinya diayunkan ke depan menghajar
jalan darah Thian ki hiat ditubuh lawan.
"Cia Tiong giok, jurus serangan itu-itu lagi-lagi akan mendesakmu mundur sejauh
tiga langkah!' ejeknya ketus.
Si Pedang emas Cia Tiong giok memang menurut sekali dengan
perkataannya, tiba-tiba dia membuyarkan serangan pedangnya dan mundur sejauh
tiga langkah dengan sempoyongan.
Oleh keadaan seperti itu, Cia Tiong giok benar-benar dibikin
gusar setengah mati, pedang emasnya segera diayunkan ke atas
menyambar ke bawah dengan kecepatan luar biasa, hawa
pedangnya yang bergulung-gulung dan berlapis-lapis seperti
bianglala diangkasa, semuanya mengancam ke atas jalan darah
kematian ditubuh Keng Cin sin.
Sementara itua telapak tangan kirinya juga tidak ambil diam,
dengan cepat dia melepaskan segulung hawa serangan dingin yang maha dahsyat,
hawa pukulan bagaikan amukan angin puyuh itu
segera menggulung ke tubuh Keng Cin sin dan memaksanya miring
ke samping untuk menghindar...
Perlu diketahui, ilmu Pedang dari Lam hay Huan mo-kiong
merupakan ilmu pedang yang tiada tandingannya didalam dunia
persilatan dewasa ini. Setelah Cia Tiong giok mengeluarkan ilmu pedang gabungan
dengan ilmu pukulannya yang luar biasa itu. maka kedahsyatannya menjadi berlipat
ganda. Semua ancamannya boleh dibilang cukup
menggetarkan sukma setiap orang.
Hawa napsu membunuh segera menyeli-muti seluruh wajah Keng
Cin sin, dengan suara dingin ujarnya kemudian:
1000 "Di dalam serangan yang akan kulancarkan kali ini, aku akan menggunakan tenaga
pukulanku untuk memaksamu mundur sejauh
satu kaki lebih ....!"
Sembari berkata, telapak tangan kanannya berputar dan
melontarkan pukulan dengan suatu gerakan yang sangat aneh,
hawa pukulan seperti rentetan suara bunyi mercon yang meledak
diangkasa, dengan cepatnya meluncur ke udara dan menyongsong
kedatangan hawa pedang serta angin pukulan lawan yang luar biasa itu.
"Blaammm...!" Suatu ledakan dahsyat yang memekikkan telinga segera berkumandang
memecahkan keheningan. Si Pedang emas Cia Tiong giok mendengus tertahan, tubuhnya
benar-benar terpental sejauh satu kaki lebih dari posisi semula.
Hawa pukulan yang menyebar ke empat penjuru segera berputar
kencang mencipta kan desingan angin berpusing yang menderu-
deru. Tubuh Keng Cin sin berputar, dan berkelebat seperti sambaran
bayangan setan, telapak tangan kirinya kembali diayunkan ke depan sembari
membentak keras. "Sekarang, kau harus mundur lagi sejauh dua kaki!"
Segulung hawa pukulan yang aneh dan lembut menyusul
perkataan tersebut meluncur keluar seperti bendungan air sungai yang jebol.
Hawa serangan yang memiliki kekuatan luar biasa itu, dengan
membawa kekuatan dahsyat seperti gulungan ombak ditengah
samudra segera menggulung tiba dari sudut-sudut yang aneh dan
luar biasa, kemudian menyusup melalui setiap celah sempit diudara yang berada
disekeliling sana.... Hawa kekuatan yang mengerikan sungguh menggetarkan sukma
setiap orang yang kebetulan menyaksikannya.
1001 Setelah termakan oleh pukulan yang maha dahsyat tadi,
sesungguhnya si pedang emas Cia Tiong giok sudah merasakan
hawa darah didalam dadanya bergolak keras, tak terlukiskan rasa terkesiapnya dan
setelah melihat datangnya hawa serangan yang
begitu dahsyat menerkam dirinya lagi.
Sambil menjerit kaget, buru-buru dia melompat mundur sejauh
dua kaki ke belakang. Serangan yang dilancarkan Keng Cin sin sekarang sungguh aneh
sekali, kekuatan tersebut memaksa musuhnya hanya bisa melompat mundur ke
belakang dan tak mungkin melejit ke samping untuk
meloloskan diri dari ancaman mana.
Begitulah, menyusul dilontarkannya serangan yang maha dahsyat
tadi, Keng Cin sin ikut pula melompat maju ke depan, katanya
kemudian sambil tertawa dingin.
'Setelah melompat mundur kembali keposisi semula, maka kau
pun tak usah pergi kemana-mana lagi. silahkan saja berdiri terus untuk selamanya
disini! " Si Pedang emas Tiong giok tahu kalau nasib jelek telah berada
didepan mata, dia mendengus gusar, pedang emasnya segera
diputar menciptakan cahaya bintang yang segera mengurung
seluruh jalan darah penting di tubuh Keng Cin sin.
Melihat datangnya jurus serangan tersebut Keng Cin sin segera
memutar tubuhnya dan menyelinap ke sisi kiri lawan.
Waktu itu Cia Tiong giok masih tetap berdiri tegak di posisi
semula, tiba-tiba pedang emasnya direndahkan ke bawah lalu
melalui suatu sudut yang aneh dia berbalik menusuk jalan darah gi hi hiat serta
seng tiong hiat ditubuh lawan.
Perubahan jurus ini dilakukan dengan suatu gerakan yang aneh,
ganas, buas dan membuat orang lain sama sekali tak menduganya.
Sementara itu, selisih jarak antara ke dua belah pihak sudah
semakin bertambah dekat, gerakan tubuh yang dilakukan juga
1002 semakin cepat, nampaknya Keng Cin sin segera akan terkena
sambaran cahaya emas lawan..
Mendadak terdengar suara benturan nyaring yang memekikkan
telinga... Bersama itu juga, cahaya emas yang berkilauan di angkasa tadi
lenyap tak berbekas. Entah terkena ilmu serangan apakah yang digunakan oleh Keng
Cin sin, tahu-tahu pedang emas ditangan Cia Tiong giok sudah kena terhajar
sampai jatuh ketanah, malahan jalan darahnya kena
disambar pula sehingga tubuhnya berdiri kaku bagaikan sebuah
patung arca. Selisih jaraknya dengan Cong hong mi tan Ciu Khi sin yang
berdiri kaku itu tak lebih hanya delapan depa.
Dengan kening berkerut dan wajah menunjukkan sikap buas dan
kejam, Keng Cin sin berkata dengan suara dingin.
"Sekarang, aku akan mempersilahkan kau untuk menyaksikan
dulu, bagaimana caraku menjatuhi hukuman yang paling kejam atas diri Ceng hong
mitan serta Siang bin tok ci!
Seusai berkata, pelan-pelan Keng Cin sin berjalan menuju
kesampinq Siang bin tok ci yang berada sejauh satu kaki di depan sana, telapak
tangannya segera diayunkan dan segulung tenaga
lembek segera mendorong tubuh Mao Soh sat
tersebut menggelinding kearah dimana kedua orang rekan lainnya berdiri
kaku. Ketika Keng Cin sin menggaet dengan ujung kaki kirinya, tubuh
Siang bin tok ci Mao Soh sat pun berdiri kaku kembali disitu.
Sekarang posisi dari mereka bertiga membentuk sudut segi tiga, enam buah mata
saling berpandangan satu sama lainnya dengan
jelas sekali ..... Perasaan tegang dan seram menghadapi saat kematian dengan
jelas tertera diatas wajah-wajah mereka..
1003 Sikap tersebut terlihat lebih jelas lagi dari balikkeenam sorot mata mereka yang
sayu itu. Dengan pandangan yang tajam Keng Cin sin memperhatikan
sekejap wajah ketiga orang itu, kemudian ujarnya sambil tertawa dingin:
"Bagaimana" Dengan perbuatan kalian manusia-manusia laknat yang tak takut langit
tak takut bumi, perbuatan jahat apa pun
berani dilakukan semaunya sendiri, apakah sekarang menjadi
ketakutan mengha-dapi saat kematian kalian.
Mengapa tidak kaliaan pikirkan sekarang, disaat kalian hendak
membunuh orang lain, bagai manakah perasaan korban-korban
kalian menjelang saat ajalnya"
"Inilah yang dinamakan pembalasan! Karena kalian terlalu kejam, terlalu buas dan
tak berperi kemanusiaan, maka akupun tak akan membiarkan kalian mampus secara
gampang dan enak. "Waktu itu, tentunya kalian tak pernah menyangka bukan, kalau aku bisa berumur
begini panjang. "Terus terang kuberitahukan kepada kalian, mungkin roh-roh dari para perempuan


Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

lain yang mati karena kalian perkosa telah
membantuku secara diam-diam, maka kini aku memiliki kekuatan
yang luar biasa untuk menjatuhkan hukuman atas diri kalian semua.
"Aku bersumpah akan meratakan istana Huan mo kiong dengan tanah, akan kubantai
setiap manusia laknat yang berada di situ hingga ludas, tak seorang pun diantara
mereka yang akan kubiarkan hidup dengan bebas merdeka"
Perasaan kaget, ngeri dan seram memancar keluar dari balik
mata ketiga orang itu, paras muka mereka menjadi pucat pias
seperti mayat'. Si pedang emas Cia Tiong giok paling seram keadaannya, noda
darah meski membasahi ujung bibirnya, rambutnya kusut terurai tak karuan
wajahnya menyeringai seram.
1004 Jalan darah mereka sekarang subdah tertotok, tdak mungkin
bagia mereka untuk mbencaci maki kalang kabut. yang bisa mereka lakukan kini
hanya memutar biji matanya kesana kemari dengan
wajah mengerang keras .....
Berada dalam keadaan seperti ini, mereka hanya bisa pasrah
kepada nasib, terserah perbuatan dan siksaan apa saja yang akan dilimpahkan
keatas bahu mereka. Dengan suara sedingin es, Keng Cin sin berkata lagi:
"Tentu saja aku dapat menjatuhi hukuman kepada mereka sesuai dengan berat
ringannya kesalahan yang telah mereka lakukan.
"Kalian bertiga merupakan manusia-manusia keji yang berdosa paling besar,
kalianpun harus tahu, hukuman macam apakah yang
bakal kalian terima atas perbuatan yang pernah kalian lakukan
selama ini!" Keadaan dari Keng C in sin pada saat ini tak ubahnya seperti
seorang raja akhirat, seorang raja akhirat yang sedang memeriksa roh-roh
berdosa.. Pelan-pelan dia berjalan maju ke hadapan Ceng hong mi tan Cin
Khi sin, kemudiam ujarnya sambil tertawa dingin.
"Ciu Khi sin, kau dan Mao Soh san akan mengalami nasib yang sama.
"Tentunya kalian tahu bukan kalau dalam dunia persilatan
terdapat semacam ilmu-ilmu menyiksa badan yang dinamakan Khi
im ciok meh (memintir urat memotong nadi)?"
Begitu mendengar nama tersebut, paras muka Ceng hong mi tan
dan Siangbin tok ci berubah hebat sekali, rasa kaget, seram dan benci bercampur
aduk diatas wajah mereka.
Keng Cin sin tertawa rendah, kembali ujarnya.
"Kalian tak usah kuatir, aku tak mempergunakan ilmu Khi im ciat meh untuk
menghukum kalian, tapi akan kugunakan ilmu menyiksa
1005 badan yang sepuluh kali lipat lebih keji dari ilmu Kim ciat meh itu untuk
menghukum kalian semua. "Kepandaian tersebut merupakan hasil ciptaanku sendiri, aku menyebutnya sebagai
ilmu Cui si san hun (Melumat mayat
penghancur sukma). "Tentunya kalian merasakan kalau nama tersebut kelewat seram bukan....." Hmm,
seperti apa yang kalian saksikan dengan kebdua orang hiangdcu tadi, merekaapun
merasakan iblmu melumat mayat
penghancur sukma tersebut cuma saja mereka merasakan
cincangan tersebut setelah menemui ajalnya, sedangkan kalian akan merasakan
cincangan tersebut disaat kalian masih hidup"
Setelah mendengar perkataan tersebut, Ciu Khi sin maupun Mao
Soh sat merasakan hatinya amat terkesiap, wajahnya mengejang
keras dan menunjukkan penderitaan serta siksaan batin yang luar biasa. .
Bibir mereka bergerak seperti ingin mengucapkan sesuatu,
namun tak sepatah katapun yang mampu diutarakan keluar. Mereka seolah-olah
hendak berkata begini: "Keng Cin-sin, mengapa kau bersikap begitu kejam dan tak
berperikemanusiaan. Tampaknya Keng Cin sin memahami maksud hati mereka,
ujarnya sambil tertawa dingin.
"Untuk menghadapi manusia-manasia laknat seperti kalian, aku harus menggunakan
cara yang paling keji pula untuk menyiksa
kalian, dengan begitu semua dosa dan kesalahan yang pernah
kalian lakukan baru memperoleh pembalasan yang setimpal! Dan
didalam penitisan sekalian yang akan datang, tak berani melakukan kejahatan
lagi. "Sewaktu kalian menyiksa diriku tempo hari, apakah kalian tidak merasa kalau
perbuatan kamu semua itu jauh lebih kejam dan tak berperi kemanusiaan daripada
yang kulakukan sekarang. 1006 "Tahukah kalian". Semenjak aku kehila-ngan kesucian badanku, selama hidup aku
tak dapat mencuci bersih aib serta noda yang
melekat diatas tubuhku" Sekalipun aku telah membalas dendam
kepada kalian sekarang. namun kebahagian hidupku kini telah kalian hancurkan"
"Oleh sebab itu, kalian harus menerima siksaan dan penderitaan ini dengan
berani, sebab dengan begitu maka roh kalian setelah mati nanti akan bebas dari
siksaan dan penderitaan"
Selesai mendengarkan perkataan itu, paras muka mereka yang
pucat pias itu berubah semakin mengenaskan, kulit muka mereka
mengejang keras penuh penderitaan, mata menjadi merah dan
rambut terurai kaku, keadaan mereka sungguh mengerikan sekali.
Si Pedang emas Cia Tiong giok pun sadear, apalagi setelah
mendengar perkataan Keng Cin sin yang keji dan tidak berperasaan itu, dia
mengerti bahwa siksaan yang akan diterima olehnya sudah pasti berrlipat kali
lebith hebat daripadqa siksaan yang rdi terima rekan-rekannya.
Tapi jalan darahnya sekarang tertotok, dia sudah tak mampu
bergerak lagi, dalam keadaan begini, dia hanya berdoa dalam hati kecilnya, moga-
moga ada orang yang datang kesitu dan
menyelamatkan jiwanya. Keng Cin sin sendiri boleh dibilang sudah tidak mengenal belas kasihan lagi
terhadap musuh-musuh besarnya itu, sebab penderitaan dan siksaan yang telah
diterimanya selama ini benar-benar terlalu keji dan tak kenal ampun.
Ujarnya kemudian sambil tertawa dingin.
"Ceng hong mi tan, siang bin tok ci sekarang dipersilahkan kalian rasakan bagai
mana nikmatnya ilmu Cui sui san hun tersebut!'
Selesai berkata, sepasang telapak tangan nya beruntun menotok
beberapa buah jalan darah di tubuh kedua orang itu, kemudian
telapak tangan kanannya menambahi dengan sebuah tekanan berat
keatas jalan darah Khi pay hiat mereka.
1007 Tentu saja Ceng hong mi tan dan Siang bin tok-ci tak mampu
untuk menghindarkan diri dari serangan maut tersebut, mereka
hanya bisa pasrah pada nasib dan menerima hukuman tersebut.
Pada saat Keng Cin sin memberi tekanan dahsyat diatas jalan
darah Khi hay hiat mereka itulah.....
Kedua orang tersebut segera merasakan didalam urat nadi
mereka seperti timbul suatu kekuatan yang seolah-olah mencabik-cabik seluruh isi
perutnya, peredaran darah pentingnya jadi
terrsmbat dan didalam tubuh mereka seakan-akan muncul berjuta-
juta ekor semut gatal yang menggigit sekujur tubuh mereka,
sakitnya bukan kepalang. Penderitaan semacam ini sungguh tak terlukiskan dengan kata-
kata, seakan-akan terdapat sebilah pedang tajam yang mencong-kel urat dan otot
tubuh mereka, kemudian mencincangnya sedikit demi sedikit.
Peluh dingin sebesar kacang kedelai bercucuran keluar dengan
cepatnya dari balik pori-pori diseluruh tubuhnya....
Wajah yang memucat kian memucat, matanya terbelalak lebar,
bibirnya terkatup rapat, wajah mereka yang sesungguhnya sudah
nampak mengerikan, kini berubah semakin seram.
Keng Cin sin segera tertawa dingin, katanya kemudian:
"Di dalam istana Huan mo kiong terdapat lima macam siksaan yang kejam, tentu
saja kalian pun mempunyai cara ilmu menotok
jalan darah untuk menyiksa orang, sekarang silahkan kalian
bandingkan sendiri, bagai mana kah andaikata ilmu Cui si san hun milikku ini
dibandingkan dengan berbagai macam alat siksaan
didalam Huan mo kiong"
"Sekarang, tentunya kalian sudah merasakan kenikmatan bukan"
Terus terang kuberitahukan kepada kalian, apa yang kalian resakan sekarang tak
lebih baru pembukaan, baru awal dari suatu
penderitaan yang berkepanjangan, mengikuti berubahnya waktu,
1008 kalian akan merasakan penderitaan yang lebih nikmat dan lebih
asyik!" Baru saja dia selesai berkata, kejangan diatas wajah ke dua
orang itu sudah makin menghebat, penderitaan yang mereka
rasakan pun berlipat ganda, peluh bercu-curan seperti air hujan, sementara suara
rintihan dan erangan kesakitan merupai jeritan binatang buas.
Ternyata, didalam tubuh mereka sekarang mulai merasakan
suatu jenis siksaan yang lain.
Kini, mereka rasakan hawa darah yang mengalir terbalik ditubuh mereka mulai
bergolak kencang dan mengalir dengan derasnya
menuju ke arah paru-paru.
Tumbukan, terjangan dan pergolakan yang menghebat dari hawa
darah tersebut membuat mereka merasakan penderitaan yang tak
terlukiskan dengan kata-kata, apa lagi setelah merasakan tenaga gelombang
dahsyat yang menerjang tiada hentinya, membuat
kedua orang itu merasakan kesakitan luar biasa.
Bukan hanya begitu saja, kuilt dibadan ikut terasa tersayat-sayat pisau, tulang
belulangnya menjadi linu dan sakit bagaikan mau retak dan hancur...
Dari dalam urat nadi maupun jalan darahnya terasa pula rasa
linu, gatal dan kaku yang menghebat, seolah-olah digigit oleh semut yang berjuta
ekor banyaknya. Kalau penderitaan tersebut dapat dilukiskan maka siksaan
tersebut mungkin beratus-ratus kali lebih hebat daripada siksaan di dalam neraka
tingkat delapan belas. Sekarang, sepasang biji mata mereka melotot keluar dan
memancarkan sinar lemah mohon belas kasihan, seolah-olah
mereka sedang berkata begini:
"Berbuatlah kebajikan untuk kami, berikanlah kematian yang utuh untuk kami...
1009 Keng Cin sin sama sekali tidak beriba hati, wajahnya masih dingin seperti es,
katanya dengan suara menyeramkan:
Kini, siksaan yang sebenarnya dari ilmu melumat mayat
penghancur sukma sudah akan dimulai."
"Sekarang, dari dalam tubuh kalian mulai merasakan suatu
perasaan yang sukar ditahan bukan" Bukankah diantara daging dan kulit tubuh
kalian seperti ada binatang yang sedang merambat
sambil menggigit." "Haahhh.. haaahhh... haaahhh... aku tahu, kalian merasakan adanya jarum yang
sedang menusuk-nusuk tubuh bukan" Seolah-olah terdapat beberapa juta ekor ulat
gatal yang sedang merambat lewat...?"
Penderitaan yang dialami dua manusia laknat itu memang makin
mencapai pada puncaknya, rasa sakit, gatal datang secara beruntun dan
bersambungan, malahan makin lama semakin bertambah
dahsyat .... Sesudah hening sesaat, Keng Cin sin berkata lagi
dengan suaranya yang dingin menyeram kan.
"Bagaimana" "Merasa kegatalan" Kalau begitu aku akan mengarukkan untuk kalian!'
Selesai berkata, Keng Cin sin mengambil pedang emas milik Cia
Tiong giok itu dari atas tanah dan mulai menusuk seluruh tubuh mereka.
Dimana ujung pedang tersebut menyambar, pakaian robek dan
darah segar bercucuran keluar.
Dengan mengucurnya darah tersebut, tampaknya mereka merasa
agak baikan, hanya rasa sakit yang tak terlukiskan dengan kata-kata muncul
kembali secara beruntun. Kini, mereka seakan-akan merasa kalau garukan yang dilakukan
dengan menggunakan ujung pedang tersebut kurang nikmat.
Keng Cin sin tertawa dingin lagi, ejeknya:
1010 "Bagaimana" Kurang nikmat rasanya" Sayang sekali aku tak bisa menusukkan pedang
ini lebih keras lagi, sebab dengan begitu maka permainan bagus akan segera
berakhir .... hmmm, begini saja,
garuklah dengan menggunakan sepasang tangan kalian"!
Sembari berkata, Keng Cin Sin menggerak kan tangannya dengan
cepat untuk membebaskan totokannya pada jalan darah sepasang
lengan ke dua orang itu. Perlu diketahui, semua totokan jalan darah yang dilakukan oleh Keng Cin sin itu
boleh dibilang dilakukan dengar suatu ilmu totokan khusus, sekarang boleh
dibilang dia telah mengendalikan setiap alat didalam tubuh mereka.
Seperti juga totokannya itu, serasang jalan darah diatas pipi
mereka, hal ini dilakukan untuk mencegah mereka menggigit putus lidah sendiri
dengan giginya hingga mati".
Ia menotok pula jalan darah bisu mereka agar mereka tak bisa
berbicara namun hanya bisa mengerang kesakitan.
Dan sekarang, dia telah membebaskan totokannya pada jalan
darah diatas lengan mereka, itupun hanya dibatasi dengan sejumlah kekuatan yang
cuma bisa dipakai untuk merobek kulit badan sendiri dengan garukannya, dalam
keadaan begini mereka tak mampu
untuk menghimpun tenaga dalam nya guna dipakai untuk bunuh
diri. Begitu Keng Cin sin membebaskan totokannya pada jalan darah
diatas lengan mereka, suatu kenyataan yang tak bisa di percayai dengan akal
sebat pun mulai ber langsung didepan mata.
Rupanya mereka berdua sudah tak mampu lagi untuk menahan
rasa gatal yang menyiksa didalam tubuh mereka, begitu tangannya bisa
bergerak, merekapun segera menggerakan sepasang tangannya yang berotot pada menonjol keluar dengan kelima jari tangannya yang
terpentang seperti cakar garuda itu.
Bahkan dengan cakar tersebut sekuat tenaga mereka mulai
mencakari dada sendiri, garis-garis merah yang panjang segera
1011 bermunculan dimana-mana, sementara darah segar pun bercucuran
membasahi tubuhnya.. Seluruh badan mereka mulai gemetar keras, hal ini menandakan
kalau garukan mereka diatas dada tadi menimrbulkan kenikmattan yang tak
terqkirakan bagi orrang-orang itu.
Sekarang seolah-olah mereka sudah tak mampu untuk melawan
pancingan itu lagi, sepasang tangannya mulai menggaruk dan
mencakar bagian lain dari tubuhnya dengan penuh bernapsu.
Dari dada kini beralih keperut, kemudian beralih lagi ke atas
wajah sendiri... Dalam waktu singkat, seluruh tubuh mereka sudah tak ada yang
utuh lagi, darah segar mengucur keluar dari mana-mana, kulitnya pada robek dan
merekah, keadaan nya mengerikan hati.
Keadaan seperti itu membuat tampang wajah mereka berubah
menjadi menyeram kan, jauh lebih seram dari pada wajah setan
iblis. Hampir kalap si pedang emas Cia Tiong giok setelah menyaksikan keadaan rekan-
rekannya yang mengerikan hati itu, kalau bisa dia ingin berteriak-teriak keras
atau kalau bisa kabur, dia ingin
melarikan diri sekencang-kencangnya meninggalkan tempat yang
terkutuk itu. Sayang sekali tubuhnya kaku dan sama sekali tak mampu


Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

berkutik, dia harus tetap berdiri diposisi semula sambil menyaksikan
berlangsungnya siksaan yang terjadi yang belum pernah disaksikan olehnya selama
hidup di dunia ini. Kenikmatan yang tak terlukiskan dengan kata-kata itu seakan-
akan datangnya bagai kan sumber mata air, mengikuti garukan ke sepuluh jari
tangan mereka, seperti gulungan ombak disamudra
saja, makin lama datangnya semakin menghebat.
Tapi .... kesemuanya itu hanya terjadi di luar saja.
1012 'Dalam waktu singkat daging tubuh mereka dibawah kulit yang
telah hancur bermun-culan diantara tulang belulang berwarna putih, rasa sakit
yang luar biasa mulai bermunculan pula menyelimuti
tubuh mereka berdua. Dimana kesepuluh jari tangan mereka menggaruk lewat
pancuran darah segar berhamburan kemana-mana.
Penderitaan baru sekali lagi mengurung mereka dan mencekam
mereka berdua makin lama siksaan itu semakin kuat, semakin keras dan dahsyat.
Penderitaan tak tertuliskan yang datangnya makin menghebat
itu, membuat mereka tak sanggup lagi untuk mempertahankan diri.
Dalam tubuh mereka seakan-akan muncul segulung daya
tekanan dahsyat yang seperti hendak mengepres mereka jadi
hancur, seperti hendak melumat tubuh mereka sehingga hancur
berkeping-keping. Tulang belulang ditubuh mereka sudah linu dan sakit, bagaikan
hendak retak dan hancur, lalu melumat menjadi hancuran kecil-kecil yang beribu-
ribu banyaknya. Keadaan seperti ini, memang tak salah lagi jika dikatakan sebagai melumat mayat
penghancur sukma. Mereka sendiri yang menghancur lumatkan tubuh sendiri hingga
hancur, mereka sendiri pula yang melumat sukma sendiri sehingga punah dan buyar.
Namun penderitaan yang berbeda dari setiap bagian tubuhnya itu bukan lenyap
karena keadaan tersebut. malahan sebaliknya
mengikuti datangnya sang waktu, makin lama semakin bertambah
dahsyat, seolah-olah penderitaan itu baru akan berakhir apabila nyawa mereka
sudah melayang meninggalkan raganya.
Sepasang biji mata mereka sudah melotot keluar, dari balik mata tersebut
memancar keluar sinar mohon pengampunan yang tak
terlukiskan dengan kata-kata, sepertinya mereka mohon diberi
kematian secepatnya. 1013 Keng Cin sin mendengus dingin, sorot matanya yang dingin dan
keji hanya memandang sekejap ke tubuh mereka.
Pada waktu itu, pakaian yang mereka kenakan sudah hancur tak
berbentuk lagi, pada hakekatnya mereka sudah berada dalam
keadaan telanjang bulat. Darah kental membasahi seluruh tubuhnya dan mengucur keluar
tiada hentinya, daging yang hancur, tulangnya yang menonjol
keluar dicampur dengan bau amisnya darah, membuat udara disitu berbau busuk
sekali. Menyaksikan kesemuanya ini, Keng C in sin seperti memperoleh
sedikit kepuasan, ujar nya kemudian sambil tertawa dinginb:
"Silahkan kaldian menggaruk taerus tubuh kaliban sampai hancur, silahkan
menggaruk seluruh bagian badan kalian sampai punah,
darah yang mengucur keluar pun sampai habs, sebelum kalian
mampus karena kehabisan darah..."
Berada dalam keadaaa demikian, ia benar-benar kejam sekali.
Ya, keadaannya sekarang ibarat seekor binatang buas yang
terluka, ganas sekali tiada perasaan belas kasihan. walau hanya sedikitpun juga.
Beginikah wataknya yang sebenarnya"
Tidak, tentu saja tidak! siksaan dan penderitaan hebat yang
pernah dialaminya yang membuat dia berubah menjadi begini rupa.
Cuma, tindakan keji dan buas seperti itu, hanya khusus ditujukan kepada musuh-
musuh besarnya. khususnya terhadap manusia-manusia laknat yang pernah
menodainya. Ceng hong mi tan dan Siang bin tok ci kembali memandang
kearah Keng Cin sin dengan sorot mata minta ampun.
Dibalik sorot mata tersebut, penuh diliputi perasaan yang sedih yang tak
terlukiskan. Mereka seperti merasa menyesal sekali, menyesal yang tak
terlukiskan dengan kata-kata.
1014 Yaa mereka memang sangat menyesal, menyesal atas perbuatan
yang pernah mereka lakukan selama ini, sayang sekali keadaan
sudah terlambat. Baru pertama kali ini mereka menyadari kalau perbuatan yang
telah mereka lakukan selama ini sesungguhnya merupakan suatu
perbuatan yang amat terkutuk, merekapun merasakan pula bahwa
selama ini mereka sudah terlalu banyak melakukan kejahatan dan kebuasan.
Sorot mata Ceng hong mi tan dan Siang bin tok ci yang penuh
memohon belas kasihan itu tiba-tiba berubah menjadi rasa
penyesalan yang amat mendalam.
Sepasang tangan mereka yang menggaruk seluruh badan itu pun
pelan-pelan terkulai lemas, mungkin mereka sudah tak bertenaga lagi untuk
menggaruk, seakan-akan juga mereka telah menyadari
akan makna yang sebenarnya dari suatu kehidupan, kegembiraan
yang muncul didalam hati seakan-akan telah menutupi siksaan
hidup dari tubuhnya. Yaa, dalam hati kecil mereka mbemang muncul keddua perasaan
seamacam itu hampibr bersamaan waktunya.
Saat menjelang berakhirnya kehidupan mereka didunia ini, untuk pertama kalinya
mereka merasa menyesal dan bertobat.
Sekarang mereki sadar, kehidupan manusia didunia ini adalah
suatu kehidupan yang tak adil.
Tapi kematian selamanya berlaku adil terhadap setiap insan
manusia di dunia ini. Sebab, cepat atau lambat maut akan te'tap menggapai
kepadamu, entah kau sedang berada didalam rombongan orang
banyak atau sedang bersembunyi disuatu tempat yang rahasia,
tiada manusia didunia ini yang bisa terhindar dari kematian.
Dan disaat ajal sudah hampir tiba, dia pun tak akan memberikan pilihan apa-apa
kepadamu. 1015 Yang ada hanya perbedaan antara mati dalam ketenangan dan
mati dalam kesadisan. Begitulah kehidupan manusia didunia ini, tak sedikit mereka yang jahat
seringkali menjadi sadar dan menyesal atas dosa-dosanya
setelah merasakan siksaan dan penderitaan menjelang saat tibanya ajal yang akan
merenggut nyawa mereka. .
Hanya sayang, pada waktu itu selalu terlambat, karena
kehidupan mereka akan segera berakhir.
Di dalam keadaan seperti inilah Ceng hong mi tan Ciu Khi sin dan Siang bin tok
ci Mao Soh sat mengakhiri kehidupan mereka yang
penuh dosa dan kejahatan itu, mereka tewas karena kehabisan
darah, tubuh mereka yang kaku pun segera roboh terkapar ditanah dan tak berkutik
lagi untuk selamanya. Hanya bedanya saja, menjelang saat kematian tersebut, mereka
tidik memperde-ngarkan jeritan kesakitan lagi. mereka mati di
dalam ketenangan dan kedamaian.
Dengan wajah yang dingin kaku tanpa perasaan, Keng Cin sin
memaadang sekejap ke atas mayat mayat yang menggeletak kaku
di tanah itu. Sesaat kemudian .... Pelan-pelan dia membalikkan badannya, sorot mata yang tajam
bagaikan sembilu kini dialihkan ke atas wajah si pedang emas Cia Tiong giok.
Begitu sepasang mata pedang emas Cia Tiong giok bertemu
dengan sepasang mata nya, ia merasakan kengerian dan keseraman yang jauh
melebihi kematian, dari dalam tubuhnya seakan-akan
darah mulai bercucuran keluar...
Sorot mata Keng Cin sin itu, bagaikam beribu bilah pedang tajam yang menusuk
hatinya... "Sekarang, tiba giliranmu untuk menerima bagian hukuman yang setimpai dengan
dosa-dosamu!" kata Keng Cin sin dingin.
1016 Ucapan yang kaku tanpa perasaan, menimbulkan perasaan yang
mengerikan dihatinya, membuat bulu kuduknya pada bangun
berdiri. Kembali Keng Cin sin berkata:
"Kau adalah pentolan dari semua dosa dan penderitaan ini, maka pembalasan yang
harus kau rasakan berlipat kali lebih keji dari pada mereka semua.
"Aku ingin bertanya kepadamu, siksaan apakah yang merupakan siksaan paling buas
di dunia ini" "Apakah siksaan seperti mereka itu" Menderita hebat kemudian mati ..."
Tidak, bukan! Penderitaan yarg mereka rasakan itu hanya
bersifat sementara, bukan suatu penderitaan yang selamanya..."
Dari perkataan tersebut, dengan cepat si pedang emas Cia Tiong giok dapat
menarik kesimpulan siksaan dan penderitaan macam
apakah yang akan diberikan kepadanya itu"
Ia membenci, dia benar-benar membenci.
Dia tidak menyesali melainkan membenci kepada diri sendiri, dia membenci kepada
sendiri mengapa tidak melimpahkan siksaan yang lebih hebat terhadap perempuan
tersebut dimasa lalu. kesemuanya itu segera terpancar keluar dari balik matanya
yang melotot besar itu....
Sorot matanya dipenuhi dengan perasaan marah, menyesal,
benci dan mendendam. Kembali Keng Cin sin berkata dengan suara sedingin es.
"Gara-gara perbuatanmu, hidupku menjadi tersiksa, menjadi menderita
untuk selama-lamanya, kau telah memberikan penderitaan yang berkepanjangan kepadaku, oleh sebab itu
sekarang aku pun akan memberikan penderitaan sepanjang hidup
untukmu. 1017 Aku tetap akan mempertahan hidupmu, agar selama hidup kau
merasakan siksaan dan penderitaan tersebut.
' Heehhh...heeehhh ...heehhh... tahukah kau, penderitaan dan
siksaan macam apakah yang akan kulimpahkan kepadamu?"
Mendengar kalau ia tak akan dibiarkan mati, si Pedang emas Cia Tiong giok segera
berpikir. "Bajingan perempuan. asal kau membiar kan aku hidup, maka
dendam kesumat ini pasti akan kutuntut kembali disuatu saat, aku hendak
menghancur lumatkan dirimu, akan kucincang tubuhmu
menjadi berkeping-keping, agar sebelum ajalmu tiba, kau akan
merasakan siksaan dan penderitaan yang lebih hebat lagi daripada apa yang pernah
kau terima dulu..." Keng Cin sin seperti dapat membaca suara hatinya itu, sambil
tertawa dingin ia berkata.
"Cia Tiong giok, lebih baik mati nyaman daripada hidup tersiksa bukan" Jika kau
berpendapat demikian maka anggapanmu itu keliru besar, aku akan membuatmu
setengah mati setengah hidup, agar
selama hidup kau tak akan bisa membalas dendam lagi"
Mendengar perkataan ini, Cia Tiong giok menjadi lemas dan
sedih, dia tak tahu hukuman semacam apakah yang bisa
membuatnya setengah hidup setengah mati"
Mencorong sinar kebuasan dan penuh dendam yang meluap dari
balik mata Keng Cin sin, katanya kemudian keras-keras.
"Aku akan merusak kesadaran otakmu, lalu kupotong kaki-
kakimu itu. Akan kupotong otot dan nadi pada sepasang tanganmu.
Kupotong lidahmu agar tak bisa berbicara.
Ku korek gendang telingamu agar kau tuli untuk selamanya.
Kupotong hidungmu agar kau nampak seram.
Lalu kucokel sebuah biji matamu.
1018 Dan kuhancurkan raut wajahmu itu.
Kemudian kuberi sebuah pukulan beracun keatas tubuhmu, agar
setiap hari kau merasa tersiksa untuk satu jam lamanya" Selesai mendengar
perkataan itu, si pedang emas Cia Tiong giok segera
menjerit keras bagaikan orang bgila, hatinya bdetul-betul hancaur remuk hinggab
tak berwujud lagi. Siksaan semacam ini benar-benar kelewat keji dan sama sekali
tak berperi-kemanusiaan. Siksaan semacam ini benar-benar merupakan siksaan yang paling
brutal di dunia ini. Dari sini dapat diketahui betapa bencinya Keng Cin sin terhadap orang itu, sebab
kebersihan tubuhnya dan kebahagiaan hidupnya
telah dihancurkan olehnya.
Dengan suara yang menyeramkan ia segera berteriak.
"Sekarang, aku akan menghancurkan pikiranmu, agar kau
menjadi orang sinting, orang yang tak berotak"
Ditengah bentakan, jari tangan Keng Cin sin yang putih itu secara beruntun
menotok tiga kali keatas belakang kepalanya.
Menyusul kemudian... Keng Cin sin mengayunkan tangan kanannya, sekilas cahaya
emas berkelebat lewat disusul jeritan kesakitan yang memilukan ha-ti
berkumandang memecahkan keheningan.
Kaki kiri Cia Tiong giok sebatas lutut telah terbabat putus oleh pedang emas itu
hingga seluruh tubuhnya roboh terjungkal ke
tanah. Keng Cin sin tak menginginkan dia mati, maka dengan cepat dia
menotok beberapa buah jalan darah disekitar kaki kirinya itu, agar darah yang
mengucur keluar segera berhenti.
Kemudian.... 1019 Dengan suatu gerakan cepat Keng Cin sin memotong semua otot
yang berada di tangannya, agar dia tak bisa bunuh diri.
Dia pun memotong lidahnya agar dia tak dapat berbicara.
Kemudian secara beruntun dia memotong telinganya, menyodok
pecah kendang telinga tersebut, memotong hidungnya dan
mencokel mata kirinya. Dengan pedang dia pun mencincang wajahnya yang tampan
sehingga hancur tak berwujud.
Akhirnya dia melepaskan sebuah pukulan beracun Jian tok im-
kang di atas tubuhnya. Ilmu pukulan beracun ini tak akan membuat orang menjadi
mampus, tapi akan mendatangkan siksaan dan penderitaan yang
luar biasa, setiap hari akan kambuh selama satu jam.
Gelak tertawa yang seram dan menusuk pendengaran segera
berkumandang memenuhi seluruh angkasa.
Akhirnya Keng C in sin berangkat meninggalkan tempat itu.
Walaupun dia telah melampiaskan perasaan dendam dan
bencinya, namun semua perbuatannya itu tidak mendatangkan
manfaat apa-apa terhadap kesucian tubuhnya.
Didengar dari gelak tertawanya yang menyeramkan, dapat
disimpulkan betapa sedih dan pilunya hati perempuan itu.
Mayat yang hancur berserakan dimana-mana, darah kental
melapisi seluruh permukaan tanah, hanya sesosok tubuh yang
masih berkelejitan tiada hentinya,


Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Itulah tubuh dari si pedang emas Cia Tiong giok, sekarang dia
sedang menjalani siksaan hidup yang paling keji dan paling brutal ..
... Walaupun dosa dan penderitaan tersebut harus diterimanya
sebagai buah dari semua kejahatan dan kebusukan yang pernah
dilakukannya selama ini. 1020 Tapi kebrutalan, kekejaman, kesadisan serta kebuasan yang
tertera didepan mata sekarang, cukup membuat orang merasa tak
tega dan ngeri. Siapa pun akan merasakan bulu romanya pada bangun berdiri
setelah menyaksikan keadaan disitu, siapapun akan merasakan
hatinya tercekat dan seram melihat kesemua nya itu.
Kini si pedang emas Cia Tiong giok sedang bergulingan diatas
tanah sambil mengerang kesakitan.
Rambutnya terurai kalut, wajahnya penuh dibasahi oleh darah
segar, wajahnya yang jelek dan menyeramkan jauh lebih mengeri
kan dari pada wajah setan iblis.
Sementara dari mulutnya terdengar bunyi aah, aah, uuh.... tiada hentinya.
Suara tersebut cukup mengibakan hati siapapun yang
mendengarkan, cukup menimbulkan rasa kasihan orang.
Yaa, beginilah akhir dari seoraug yang terlalu banyak melakukan kejahatan.
Dia bergulung krian kemari, bertguling menuruniq bukit tersebutr untuk merasakan
siksaan dan penderitaan sepanjang masa
hidupnya. Sinar keemas-emasan telah condong ke langit barat, saatnya
senja memenuhi seluruh angkasa.
Menyusul kemudian ... Kabut kegelapan yang tebal menutupi seluruh udara yang
membentang di atas jagad raya.
Bukit Im cu san.... Suasana terasa sepi dan tak kedengaran sedikit suarapun, angin gunung berhembus
sepoi-sepoi menggoyangkan ranting pohon dan
dahan, bayangan daun serta suara gemerisik dari semak belukar, mendatangkan
semacam suasana yang menakutkan.
1021 Di saat seperti inilah, tampak sesosok bayangan manusia
meluncur mendekat dengan kecepatan bagaikan sambaran kilat.
Dia berdiri diatas puncak bukit dan menghela napas sedih,
gumamnya lirih: "Sudah berjam-jam lamanya kucari, namun tak sebatang rumput Im cu cau pun yang
kutemukan, bukit Im cu san yang begini luas pada hakekatnya telah kucari semua
dengan teliti... aaai, mungkinkah aku telah salah jalan atau tersesat" Atau mungkin bukit ini bukan
bukit Im cu san?" Orang ini tak lain adalah Leng hun koay seng (Sastrawan aneh
bersukma dingin) Ku See hong yang berpisah dengan Keng Cin-sin.
Untuk mendapatkan rumput Im cu cau, dengan mengerahkan
ilmu meringankan tubuh yang sempurna serta melakukan
perjalanan siang malam tak hentinya, ia berangkat kemari.
Namun, kendatipun seluruh bukit Im cu san sudah hampir dicari
semua, kolam Im cu tham yang dimaksudkan Thi bok sin kiam Cu
Pok belum juga ditemukan.
Malam itu awan tipis dan bintang amat jarang, suasana
disekeliling tempat itu sunyi senyap dan tiada kedengaran sedikit suara pun.
Tapi dibalik kesemuanya itu, secara lamat-lamat justru secara
mengandung hawa pembunuhan yang mengerikan hati.
Dengan sorot mata yang tajam bagaikan sambaran kilat, Ku See
hong mengawasi sekeliling tempat itu. . .
Dimana-mana batu gunung berdiri berserakan dengan pepohonan cemara yang menjulang ke angkasa, keadaannya sangat
menyeramkan. Ditengah kegelapan malam, sekeliling situ seolah-olah penuh
dengan bayangan setan yang setiap saat bakal muncul saja.
Kesemuanya itu mendatangkan semacam perasaan seram, ngeri
dan memedihkan hati. 1022 Mendadak mencorong sinar tajam yang memancarkan sinar
kebencian dari balik mata Ku See hong, serunya tiba-tiba:
"Jangan jangan Thi bok sin kiam Cu Pok sengaja membohongi aku agar dia dapar
meloloskan diri ..... Mendadak...... Serentetan suara tertawa dingin yang menyeramkan bergema
memecahkan kehe-ningan dan memotong gumamannya itu..
Suara tertawa dingin yang amat mengerikan hati bagaikan
segulung angin dingin yang berhembus keluar dari gudang salju.
Dengan suara dalam Ku See hong membentak keras:
"Setan dedemit dari mana yang telah hadir disini" Mengapa tidak segera
menampakkan diri!' Baru selesai dia membentak, dari beberapa puluh kaki
dihadapannya muncul sesosok bayangan manusia yang meluncur
tiba dengan kecepatan bagaikan sambaran kilat.
ooo00dw00ooo BAB 44 KU SEE-HONG menjerit kaget.
"Haah, rupanya kau! Sudahkah kau temukan rumput Im cu cau tersebut...?"
Rupanya orang yang baru saja munculkan diri itu adalah Thi bok sin kiam Cu Pok.
Sambil mencibirkan bibirnya dia perdengar kan suara tertawa
seram yang penuh kelicikan, katanya.
"Ku sute, sudah lama rupanya kau sampai disini, oleh karena aku kuatir sute tak
berhasil menemukan rumput Im cu cau tersebut,
maka aku khusus datang kemari untuk memberi petunjuk, baru saja sampai disini,
aku telah bertemu dengan sute.
1023 'Coba kalau sute tidak mengeluarkan suara dari kejauhan sana
aku pasti mengira kau sebagai setan dedemit atau orang jadi-
jadian" Ku See hong segera mendengus dingin.
"Hmm, benarkah ditempat ini terdapat rumput Im cu cau?"
tegurnya kemudian: kembali Thi bok sin kiam Cu Pok tertawa licik.
"Sute mengapa kau jadi banyak curiga sih" Masa aku akan
bergurau denganmu" Apalagi kita toh melakukan suatu usaha
barter" "Rumput Im cu cau berada di sebelah sana, aku akan segera membawamu ke situ.
cuma... apakah sute telah menurunkan isi bait lagu dari Dendam sejagad tersebut
di atas kertas?" "Asalkan rumput Im cu cau tersebut telah kutemukan, sudah pasti bait lagu Dendam
sejagad akan kuserahkan kepadamu seperti apa yang telah kita janjikan" Mendengar
ucapan mana, Thi bok sin kiam Cu Pok nampak agak tertegun, kemudian katanya
sambil tertawa. "Boleh aku bertanya kepada sute, apakah bait lagu tersebut telah kau salin
diatas kertas?" "Belum! " Paras muka Thi bok sin kian Cu Pok segera berubah sangat
hebat, tapi hanya sebentar saja sudah lenyap tak berbekas, kembali dia berkata
lagi: "Ku sute, mengapa kau begitu tak memegang janji"..
"Seandainya bait lagu Dendam sejagad tersebut telah kusalin, memangnya kalian
hendak membegalnya" "Boleh saja bila kau menginginkan bait lagu tersebut, tapi kalian harus
mendapatkan rumput im cu cau lebih dulu dan mengobati
pengaruh racun Im hwee si hun wan dan nona Im Yan cu, asal
1024 racun tersebut sudah punah, pasti bait lagu tersebut akan
kuserahkan kepadamu' Thi bok sin kiam Cu Pok tertawa seram, "Heeehhh... heeehhh...
heeehhh... Ku sute begitu menaruh curiga terhadap orang lain, kau anggap orang
lain juga bersedia untuk mempercayai dirimu?"
"Aku orang she Ku bukan manusia laknat sepertimu, yang
sukanya melakukan penghianatan terhadap perguruan dan
bicaranya mencla-mencle tak bisa dipercaya!"
Mendengar perkataan itu, paras muka Thi bok sin kiam Cu Pok
segera berubah menjadi hijau membesi, serunya sambil tertawa
seram: "Mana, mana! Ku sute memang orangnya kelewat jujur dan
berhati mulia..." "Tak usah banyak berbicara lagi, sekarang lebih baik segera membawa aku untuk
mencari rumput Im cu cau tersebut"
Thi bok sin kiam Cu Pok tertawa dingin.
"Heeehhhh...heeehhh...heeehhh...Ku sute, mengapa kau harus terburu napsu"
"Baiklah, ikutilah aku!"
Apa yang dipikirkan oleh Ku See hong sekarang adalah
secepatnya mendapatkan rumput Im cu cau dan menyembuhkan
racun cabul yang mengeram didalam tubuh Im Yan cu.
Boleh dibilang dia sudah kehilangan kecerdasan otak maupun
ketelitian, kalau tidak sudah pasti akan dirasakan olehnya akan kelicikan serta
kebohongan orang tersebut.
Sementara itu, Thi bok sin kiam (pedang sakti kayu besi) Cu Pok telah berangkat
menuju ke depan dengan kecepatan bagaikan
sambaran petir. 1025 Ku See hong mengikuti terus secara ketat di belakangnya, dia
membuntuti dari jarak tiga kaki di belakang Thi bok sin kiam Cu pok.
Ditengah kegelapan malam, terasa angin gunung berhembus
kencang dan menggoyangkan daun ranting pohon di sekeliling
tempat itu, bayangan aneh seperti dedemit bermunculan di sana sini dan seolah-
olah sedang menantikan korban yang datang untuk
menghantar kematian. Baik Thi bok sin kiam Cu pok maupun Ku See hong, kedua-
duanya merupakan jago lihay kelas satu dalam dunia persilatan, ilmu meringankan
tubuhnya telah mencapai tingkatan yang luar
biasa sekali, tak selang berapa saat kemudian mereka berdua sudah melalui
beberapa buah puncak bukit.
Tak jauh di depan sana terdapat sebuah selat yang ke dua belah sisinya
terbentang dua bukit yang terjal, sejauh mata memandang hanya batuan cadas saja
yang berserakan dimana-mana, makin ke
dalam selat keadaan medannya semakin bertambah bahaya.
Tak tahan lagi Ku See hong segera menegur.
'Hei, masih berapa jauh lagi?"
Oleh karena tengah hari tadi, Ku See hong merasa seakan-akan
pernah sampai disitu dan waktu itu dia seperti tidak melihat adanya telaga di
sana. Thi bok sin kiam Cu Pok tertawa licik dengan seramnya.
"Heeeehhh....heeehhh... heeehhh asal sudah masuk ke dalam
selat nanti, kau toh akan mengetahui dengan sendirinya!"
Ditengah pembicaraan tersebut, mendadak tubuh Cu Pok melejit
ke tengah udara dan menerjang ke dalam lembah tersebut bagaikan seekor burung
elang yang akan menerkam mangsanya.
Ku See hong tidak curiga kalau ada tanda bahaya, dia ikut pula menerjang masuk
ke dalam dengan kecepatan yang tak kalah
hebatnya. 1026 Mendadak pada saat itulah..
Cu Pok yang berada di depan begitu mencapai permukaan tanah,
dia segera memperdengarkan suara tertawa liciknya yang seram
dan tajam amat menusuk pendengaran.
Begitu gelak tertawa seramnya dikumandangkan, tubuhnya
segera berputar cepat, sepasang telapak tangannya segera
membentuk gerakan melingkar di udara.
Ditengah kegelapan malam yang mencekam terasa gulungan
hawa dingin yang menusuk badan bagaikan amukan angin topan
saja langsung menerjang ke tubuh Ku See hong dengan kecepatan
luar biasa. Padahal waktu itu Ku See hong sedang menerjang ke depan
dengan kecepatan luar biasa, dia sama sekali tidak menyangka
kalau Cu Pok bakal melancarkan serangan secara tiba-tiba.
Begitu merasakan datangnya ancaman bahaya maut, tubuhnya
telah berada hanya satu kaki saja di atas tubuh Cu Pok.
Sementara pukulan dahsyat bagaikan amukan angin puyuh
tersebut telah menggulung tiba pula dengan kecepatan luar biasa. .
Tindakan semacam ini benar-benar luar biasa, jangankan lagi
manusia biasa, jago lihay yang berilmu amat tinggi pun belum tentu akan berhasil
untuk menghindarkan diri.
Orang bilang serangan secara terang-terangan gampang
dihindari, serangan secara gelap sukar diduga.
Segulung angin pukulan yang maha dahsyat itu secara telak
segera bersarang di atas tubuh Ku See hong.
Namun Ku See bong sama sekali tidak muntah darah dan mati,
tubuhnya hanya melejit ke tengah udara, lalu seenteng selembar bulu segera
melayang di tengah angkasa mengikuti berhembusnya
angin serangan yang maha dahsyat itu.
-ooo0dw0ooo- 1027 Jilid 31 TERNYATA disaat yang kritis Ku See hong telah mengeluarkan
ilmu gerakan tubuh Mii khi biau tiong sin hoat yang maha dahsyat itu, dengan
mengandalkan hawa murninya dia membuat seluruh
tubuhnya menjadi enteng bagaikan selembar bulu, hal mana
membuat angin pukulan maha dahsyat yang menyergap tubuhnya
itu sama sekali tidak menghasilkan apa-apa kendati pun bersarang secara telak
diatas badannya, Perlu diketahui, Kepandaian silat yang dimiliki Ku Se hong
sekarang sangat lihay, terutama sekali dalam ilmu meringankan tubuh serta ilmu
pukulan, kemajuan yang berhasil dicapai sangat pesat.
Kesemuanya ini berkat dia telah minum darah mestika Tee liong
hiat poo serta melatih ilmu Kan kun mi siu sin kang yang maha
dahsyat tersebut. Thi bok sin kiam Cu Pok yang menyaksikan kejadian tersebut
marasakan hatinya bergetar keras, dengan cepat dia berpikir:
"Kepandaian silatnya telah berhasil mencapai tingkatan yang luar biasa sekali,
bila malam ini tidak banyak jago lihay yang turut hadir disini, sulit rasanya
untuk menaklukkan bajingan cilik ini"
Sementara itu Ku See hong telah melayang turun kembali ke atas tanah dengan
enteng nya, dengan suara menggeledek dia segera
membentak: "Cu Pok, kau benar-benar sudah bosan hidup?"
Thi bok sin kiam Cu

Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Pok tertawa seram. "Heeehhh...heeehhh...heeehh... Ku sute. kau sendirilah yarg sudah bosan hidup,
terus terang kuberitahukan kepadamu, kau sudah
terperangkap oleh jebakanku"
Mendadak... Suara tertawa seram yang menggidikkan hati berkumandang
hampir bersamaan waktu nya dari empat arah delapan penjuru di
1028 sekeliling lembah tersebut, lalu mengikuti hembusan angin malam tersebar sampai
dimana-mana. Suara tertawa seram tersebut ibarat suara tangisan setan atau
lolongan serigala membuat siapapun yang mendengar suara tertawa tersebut segera
berdiri semua bulu romanya.
Terdengar suara aneh yang menyeramkan tadi bersahut-sahutan
dan menggema di seluruh lembah tersebut, bahkan dari setiap
sudut lembah itu seakan-akan berkuman-dang pula suara aneh yang memekikkan
telinga itu. Begitu seram dan kacaunya suasana ketika itu, membuat
perasaan orang bertambah ngeri rasanya.
Dengan paras muka berubah hebat, Ku See hong tertawa dingin,
kemudian tegurnya. "Cu Pok, rupanya watak bangsatmu masih belum juga berubah, sesunguhnya aku orang
she Ku masih ingin memberi sebuah
kesempatan kepadamu untuk memperbaiki hidupnya, tak nyana
kalau kau masih tetap berhati licik dan buas. Terpaksa aku harus melakukan
pembunuhan secara besar-besaran pada malam ini!
Mengapa kawanan anak buahmu tidak kau suruh keluar semua agar
aku orang she Ku bisa sekalian mengirim mereka pulang ke akhirat"
Lebih baik tak usah meniru cara dedemit untuk menakut-nakuti
orang lagi, aku tak bakal menjadi ketakutan oleh permainan jelekmu itu.
Baru selesai dia berkata, mendadak dari balik kegelapan sana
berkumandang suara gelak tertawa yang keras sekali.
Suara tertawa tersebut bagaikan ada selaksa kuda yang sedang
berlari bersama, begitu keras dan melengkingnya hingga menusuk pendengaran dan
menggetarkan seluruh lembah tersebut.
Di tengah gelak tertawa yang amat nyaring, dari balik kegelapan segera
bermunculan sesosok bayangan manusia bertubuh pendek
dan sesosok bayangan manusia bertubuh jangkung.
1029 Tampak orang itu menggunakan kecepatan yang mengaburkan
pandangan mata, hanya didalam beberapa kali kelebatan saja sudah tiba disisi
badan Cu Pok. Menyusul kemudian bermunculan lagi empat sosok bayangan
manusia yang di ikuti pula oleh belasan sosok bayangan lainnya.
Ilmu meringankan tubuh yang mereka miliki rata-rata amat tinggi dan sempurna,
hanya di dalam waktu singkat semua gembong iblis tersebut telah mengepung tubuh
Ku See hong rapat-rapat. Dengan sorot mata yang tajam bagaikan sembilu Ku See hong
memandang sekejap wajah-wajah manusia yang berada disana
kemudian hatinya amat terkesiap, dia tahu lebih banyak bahaya
daripada keuntungan baginya pada malam ini.
Kakek pendek dan jangkung yang bermunculan lebih dahulu tadi
adalah dua orang pangcu yang termashur namanya dari Thi kiong
pang dan Jian khi pang. Yang bertubuh pendek dan memelihara jenggot kambing berkulit
hitam dan bermata tajam itu adalah ketua dari perkumpulan Thi
kiong pang yang disebut orang sebagai Thi bie hui ki (tombak
terbang berwajah baja) Song Ko piau.
Sedangkan kakek kurus jangkung itu adalah pangcu dari
perkumpulan Jian khi pang yang bernama Ma kiam (si pedang iblis) Toan Gi cong,
dia berwajih pucat, bermata besar dengan tulang
dahi yang menonjol tinggi serta sepasang alis mata yang amat
tebal, raut wajahnya menyeramkan sekali.
Sedang empat sosok bayangan manusia yang mengikuti
dibelakang mereka berdua adalah ke empat toa thamcu dari
perkumpulan Ban shia kau, orang pertama adalah Sin hwee thamcu (ketua ruangan
api sakti) Ang bin mo kun (Iblis sakti berwajah merah) Si Bu bong, orang ini
belum pernah dijumpai Ku See hong sebelumnya, tampak orang tersebut berwajah
merah darah dengan bulu penrdek berwarna hittam tumbuh padaq kedua tulang pripinya, jenggot yang
pendek seperti tombak membuat tampangnya
bertambah mengerikan. 1030 Ilmu silat yang dimiliki orang ini lihay sekali, dalam perkumpulan Ban shia kau
dia menempati kursi nomor lima.
Selanjutnya adalah Thamcu ruang Im hong, Thian jian tee ciat
(langit cacad bumi merekah) Si Hun sia, Thamcu dari ruang Thian leng Mo pit siu
(kakek berlengan iblis) Khong Yusiang) serta Thamcu ruang Tee hun: Ta soat bu
liang (menginjak salju tanpa bekas) Tam Cun khi..
Sedangkan puluhan orang lainnya adalah para Hiangcu dari
perkumpulan Ban sia kau, Jian khi pang serta Thi kiong pang,
kepandaian silat yang mereka miliki pun rata-rata merupakan
jagoan kelas satu di dalam dunia persilatan.
Bila Ku See hong dengan kekuatan seorang diri ingin bertarung
melawan kawanan gembong iblis tersebut, pada hakekatnya sulit
sekali seperti mendaki kelangit saja. .
Diam-diam dia mengeluh dalam hati kecilnya setelah menyaksikan betapa banyak nya kawanan musuh yang bermunculan
disitu, meski dalam hati kecilnya merasa amat terkejut, namun
paras mukanya tetap dingin kaku seperti es.
Setelah mendengus dingin, katanya dengan suara menghina:
"Cu Pok, gara-gara kau seorang, apakah kau sengaja
mendatangkan begini banyak begundalmu?"
Thi bok sinkiam Cu Pok tertawa seram.
"Heeehhh... heeehhh... heeehhh... mana- mana! Terpaksa aku harus berbuat
demikian oleh karena Ku sute memang bikin orang
gemes sekali" Sementara itu, ketua perkumpulan Thi kiong pang, si tombak
terbang berwajah besi Seng Ko piau telah berseru pula sambil
tertawa terbahak-bahak: "Haaahhh...haaahhh...haaahhh... Ku See hong, terus terang saja kami katakan,
semua orang menaruh perasaan benci dan jeri
1031 kepadamu, oleh karenanya hari ini kami datang bersama-sama
untuk menghabisi dirimu"
"Hmmm, kalian semua adalah musuh besar dari aku orang she Ku, bagus sekali,
malam ini juga kita dapat menyelesaikan pula persoalan diantara kita semua"
Secara diam-diam, Thi bok sin kiam Cu Pok harus mengagumi
juga akan kebesaran nyali Ku See hong. kendati pun sudah dikurung oleh begitu
banyak jago lihay, ternyata dia tidak memperlihatkan rasa seram atau gugup,
bahkan paras mukanya pun sama sekali
tidak berubah.. Tee hun thamcu, si Penginjak salju tanpa bekas Tham Hun khi
tertawa dingin. "Heeehhh... heeehh...heeehhh... orang she Ku, kau tak usah menghajar bengkak
wajah sendiri mengaku sebagai si gemuk.
malam ini kau sudah berada dibayah kepungan begini banyak jago lihay kami,
janganlah berlagak seperti naga sakti yang bersayap lagi, sebab pada hakekatnya
keadaanmu seakan-akan katak yang
sudah masuk dalam keranjang"
Dengan sinis dan nada menghina, kembali Ku See hong
mendengus ketus. "Hm....hmm, kalian tak lebih hanya manusia-manusia rendah yang tak tahu malu,
lebih baik tak usah banyak berbicara lagi, malam ini adalah malam sial bagi
kalian semua, karena kamu semua berani mencari gara-gara denganku"
Sin hwee than-cu si iblis Sakti berwajah merah Si Bu Long
tertawa keras pula dengan suaranya yang macam gembrengan
bobrok. "Haaahhh... haaaahh... haaahhh- kalau didengar dari nada
pembicaraanmu, tampak nya kau si bajingan tengik memang
sombong nya bukan kepalang, sebentar aku orang she Si harus
mencoba lebih dulu akan kemampuanmu, aku ingin tahu sampai
1032 dimanakah kehebatan ilmu silat yang kau miliki sehingga begitu berani bersikap
latah kepada kami semua"
Sementara itu, Ku See hong telah menyadari betapa seriusnya
persoalan yang mereka hadapi, oleh sebab itu dia berusaha keras untuk
menenangkan hatinya, kemudian tertawa dingin.
"Heeeeehhh...heeeeehhh....heeehhh..
siapakah kau" Bila kudengar dari nada pembicaraanmu itu, mungkin kau termasuk
seorang manusia yang punya nama dan kedudukan, baiklah, aku
orang she Ku pasti akan melayani keinginanmu itu"
"Ku sute!' Thi bok sin kiam Cu Pok segera berkata. "kau tak usah berbicara
sombong lagi, dia adalah Sin hwee thamcu dari
perkumpulan kami, hari ini sengaja kubawa untuk melayani
kebinalanmu itu. Tapi sebelum segala sesuatunya berlangsung, lebih dahulu aku
hendak mengajakmu untuk berunding secara baik-baik, apa lagi mengingat kita
berdua masih mempunyai hubungan
perguruan.' "Sekarang, asal kau bersedia untuk mempersembahkan pedang Ang soat kiam yang
tergantung dipunggungmu serta bait lagu
Dendam sejagad, maka kami tak akan menyusahkan dirimu lagi,
sebagai orang pintar tentunya kau sudah dapat melihat dengan jelas keadaan
disekeliling tempat ini bukan" Dan aku pikir tak usah
banyak pembicaraan lagi.."'
Begitupun lebih baik lagi, maka orang she Ku juga secara ringkas ingin
mengucapkan sepatah kata, bila kalian merasa punya
kepandaian silat yang hebat, silahkan saja untuk mengambil sendiri kedua macam
benda tersebut" Ketua Jian khi pang, si pedang lblis Toan Ghi kong tertawa
seram. ' Heeehhh...heeehhh...heeehhh. apakah kau lupa kalau dirimu itu cuma seorang
diri" apakah kau yakin bisa menghadapi kami semua"
Ketahuilah, orang-orang tersebut tak akan bersikap sungkan
terhadap dirimu" 1033 Ku See hong tahu kalau ini penuh dengan kemunafikan, kelicikan serta kebusukan.
Sudah pasti kawanan manusia laknat tersebut tak akan mengajak
dirinya untuk berbicara keadilan dan kebenaran dari dunia
persilatan. Perasaan hatinya sekarang benar-benar bergolak keras, namun
paras mukanya sama sekali tak berubah, malahan sambil tertawa
nyaring dia berkata dengan santai:
"Cara istimewa kalian ini sudah pernah dilakukan satu kali ketika berlangsungnya
pertarungan dibukit Soat san tempo hari, tapi
kenyataannya toh cuma begitu-begitu saja dan tiada sesuatu yang luar biasa, aku
seorang she Ku sudah banyak mendengar dan
banyak melihat akan perbuatan kalian tersebut"
Tentu saja yang dimaksudkan oleh Ku See hong adalah
pengerubutan oleh kawanan jago dari dunia persilatan atas diri Bun ji koan su
Him Ci seng dibukit Soat san tempo hari.
Diam-diam para jago lihay yang pernah mengikuti pertarungan di bukit Soat san
tempo hari merasa amat terperanjat, mereka tak bisa menduga apa sebabnya Ku See
hong bisa memiliki keberanian yang begitu luar bibasa" Mungkinkahd dia memiliki
kaepandalan luar bbiasa yang bisa dipakai untuk menghadapi kerubutan mereka..."
Thian jian tee ciat Hun sia tertawa seram, lalu berseru:
"Orang she Ku, malam ini meskipun kau memiliki kepandaian silat yang maha
dahsyat pun, jangan harap bisa meninggalkan tempat ini dalam keadaan selamat.
Ku See- hong tertawa lebar.
"Kalau memang begitu, mengapa tidak kita buktikan saja dengan kekuatan
tantangnya. Thi bok sin kiam Cu Pok, turut tertawa pula,
"Ku sute, orang bilang, seorang Enghiong harus tahu keadaan,
tapi sekarang kau begitu tak tahu diri, berbicara dari kepandaian 1034
silat yang kau milikt, cukup ke empat orang Thamcu ku pun belum tentu bisa kau
hadapi, lebih baik pentangkan dulu matamu lebar-lebar, daripada kita harus
menggunakan kekerasan' Kembali Ku See hong tertawa dingin.
"Cu Pok, tahukah kau bahwa seorang enghiong memiliki
semangat pantang menyerah dan keberanian untuk menghadapi
maut?" "Aku orang she Ku tob belum tentu akan terkurung oleh kalian semua atau mati
terbunuh ditangan kalian, sekarang apa salahnya kalau kalian utus saja ke empat
orang thamcu yang diandalkan itu unjuk kekuatan.."
Maksud Ku See hong dengan ucapannya tersebut adalah ingin
memancing kemarahan dari ke empat thamcu tersebut sehingga
mereka terjun ke arena pertarungan dan menghadapinya bersama.
Bila hal tersebut sampai terjadi, maka dengan mengandalkan
kepandaian silatnya yang maha dahsyat, akan dibunuhnya beberapa orang itu lebih
dulu, setelah beberapa orang itu mampus, niscaya keberanian mereka pun akan
menjadi luntur pula. Thi bok sin kiam Cu Pok tertawa licik,
"Heeeeehhh... heeeehhh... heeeehhh... Ku sute, apakah kau hendak keras kepala
mempertahankan pendapatmu itu" Apakah kau
hendak memaksa kami untuk menundukkan kau dengan menggunakan kekerasan?"
"Tepat sekali! Ucapanmu itu memang tepat!"
Sin hwe thamcu si iblis sakti berwajah merah Si Bu bong tak
sanggup mempertahankan diri lagi, dengan suara dalam dia segera membentak keras:
"Pimpinan Cu, ijinkanlah kepadaku untuk memberi pelajaran lebih dulu kepada
bajingan cilik in? "Su thamcu, kalian boleh bersama-sama membekuk bajingan
Bujang Gila Tapak Sakti 2 Pendekar Kembar 13 Tumbal Asmara Buta Rahasia Candi Tua 2
^