Dendam Sejagad 18
Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung Bagian 18
keparat ini!" perintah Thi bok sin kiam Cu Pok dengan cepat.
1035 Dengan nada menghina Ku See hong tertawa dingin.
"Sin hwee thamcu, kalau dilihat dari tampang mu tadi, waduh sok nya
bukan kepalang, lagaknya saja seakan-akan
hendak mengajakku untuk berduel satu lawan satu, mengapa kau main
kerubut sekarang " Huuuh.. kalau berbicara tolong yang lebih
jelasan sedikit, sesungguhnya kau ingin mengajak ke tiga orang rekanmu agar bisa
mampus bersama?" Sin hwee thamcu si Iblis sakti berwajah merah Si Bu bong
merupakan seorang jago lihay yang kepandaian silatnya cuma
setingkat dibawah Cu Pok serta ketua Jian khi pang dan Thi kiong pang, kecuali
dengan mereka bertiga, dialah berilmu paling tinggi.
Pada dasarnya dia memang seorang manusia sombong yang
terlampau mengung-gul kan kepandaian sendiri, dia sudah terbiasa berlagak jumawa
dan ingin mencari menangnya sendiri.
Bayangkan saja, bagaimana mungkin dia bisa menerima ejekan
dari Ku See hong tersebut"
Di ringi suara bentakan yang menggeledek,
dia segera membentak keras. "Bocah keparat, aku orang she Si akan menghajarmu sampai
merangkak ditanah!" Ditengah bentakan keras, tubuh si Iblis sakti berwajah merah
Si Bu hong yang tinggi besar itu menerjang maju seperti hembusan angin puyuh,
sepasang telapak tangannya diayun kan ke depan dan segulung tenaga pukulan yang
maha dahsyat bagaikan sambaran geledek cepatnya langsung menerjang tubuh Ku See hong.
Si anak muda itu tertawa dingin, mendadak dia berkelebat ke
samping dengan suatu gerakan aneh, bukan saja berhasil
meloloskan diri dari lingkaran hawa pukulan lawan, sebaliknya dia justru
berhasil menyelinap ke sisi kanan lawannya.
Waktu itu, hawa membunuh sudah menyelimuti seluruh benak
Ku See hong, dia tahu kalau dirinya sedang berada dikeru-butan banyak jago
lihay, dalam posisi seperti ini tak mungkin lagi baginya 1036
untuk bersi-tegang atau tarik urat dengan mereka. Tindakan satu-satunya yang
paling tepat adalah turun tangan keji serta
membinasa kan mereka semua satu persatu.
Tampak dia menyelinap ke sisi sebelah kiri dari si Iblis sakti berwajah merah,
kemudian sambil membentak keras telapak tangan kanannya diayunkan ke muka, dan
secepat kilat menotok lima buah jalan darah penting ditubuh si iblis sakti
berwajah merah tersebut, yakni jalan darah Yang wang hiat, Hi han hiat, Wi cong
hiat, pit bun hiat serta Ki si hiat.
Sementara telapak tangan kirinya dengan ke lima jari tangan
dipentangkan, segera menyentil bersama ke muka ...
'Sreeet! Sreet! Sreeet!" Ditengah desingan angin tajam yang menderu-deru, lima
gulung angin serangan yang tajam bagaikan
pisau langsung menyerang bagian tubuh yang mematikan diatas
badan lawan. Bukan saja gerak serangannya dilakukan dengan jurus serangan
yang dahsyat, kecepatannya pun luar biasa, serangan tangan kiri dan tangan
kanannya dilancarkan seolah-olah pada saat yang
bersamaan.. Iblis sakti berwajah merah Si Bu hong adalah seorang yang
berhati keji, begitu serangannya yang pertama mengenai sasaran kosong, secara
beruntun sepasang telapak tangannya diayunkan
bersama ke depan, sementara kakinya juga secepat kilat bergeser ke samping,
secara tepat sekali dia berhasil meloloskan diri dari sambaran Ku See hong
tersebut. Tidak sempat Ku See hong berganti gerakan untuk melancarkan
serangan berikutnya, dia sudah membentak keras, sepasang telapak tangannya
diayunkan bersama-sama dan secara beruntun melepaskan tiga buah serangan berantai ke tubuh Ku See hong.
Didalam ketiga buah serangan ini, hampir semuanya digunakan
jurus serangan yang maha dahsyat, bahkan setiap gerakanbnya
dilepaskan dmelalui suatu saudut posisi yanbg sangat aneh.
1037 Angin serangan yang dahsyat dan men-deru-deru, langsung
menyapu ke depan. Paras muka Ku See hong berubah hebat setelah menyaksikan
kedahsyatan itu, diam-diam dia berpikir:
"Tenaga dalam yang dimiliki bajingan ini sungguh luar biasa, aku tak boleh
memandang enteng kepadanya"
Dia tak berani memanfaatkan kesempatan tersebut untuk
melancarkan serangan ba-lasan, lagipula waktu itu memang tiada kesempatan
baginya untuk dimanfaatkan, dalam keadaan demikian
terpaksa dia harus melayang mundur ke belakang.
Dengan sombongnya Iblis sakti berwajah merah Si Bu hong
tertawa seram: "Haaahhh... haaahhh... haaahhh.. bocah keparat, rupanya kau cuma si tombak yang
terbuat dari lilin. kemampuan hebatmu kau
sembunyikan dimana" Dalam jurus serangan mendatang aku akan
menyuruhmu mundur sejauh lima langkah..!"
Ditengah seruan mana, telapak tangan kiri Si Bu hong sudah
diayunkan ke depan secepat sambaran petir, beribu-ribu ba-yangan telapak tangan
segera diciptakan di tengah udara dan segulung
demi segulung meluncur bersama ke depan.
Serangan tersebut dilancarkan dengan kekuatan yang luar biasa, jurus serangannya
pun sangat hebat, ditengah udara segera tercipta beribu bayangan telapak tangan
yang seakan-akan sedang melakukan ancaman bersama.
Selapis hawa pukulan maha dahsyat seperti amukan angin puyuh
saja langsung menghantam ke tubuh lawan.
Mencorong sinar tajam yang menggidikkan hati dari balik mata
Ku See hong, mendadak ia mendongakkan kepalanya dan berpekik
panjang dengan suara yang menggidikkan hati.
1038 Setelah itu dengan mengeluarkan jurus ke tiga dari gerakan Ho
han seng huan, yakni jurus Tee jian hun gi dia lepaskan sebuah ancaman maut ke
muka. Tampak si anak muda itu bukannya mundur sebaliknya malah
mendesak maju ke depan, disambutnya angin pukulan yangb
meluncur datandg dari depan itau dengan keras blawan keras,
kemudian ketika angin serangan mana sudah berada tiga inci saja dari tubuhnya,
tiba-tiba sepasang lengan nya digerakkan
menciptakan suatu gerakan yang sangat aneh...
"Blaaaam! Blaaammmm"
Angin serangan yang dilancarkan oleh Iblis sakti berwajah merah itu bersarang
telak ditubuh Ku See hong, namun kedahsyatan nya justru kena dipunahkan oleh
hawa sakti Kan kun mi siu khikang
yang terpancar keluar dari tubuhnya itu .... Menyusul kemudian tampak serentetan
cahaya putih bersih yang menyilaukan mata
mendadak meluncur ke depan dan menerjang bagian mematikan
bawah tubuh Iblis sakti berwajah merah tersebut... Thi bok sin kiam Cu Pok yang
menyaksikan kejadian tersebut segera berteriak kaget.
'Sin hwee thamcu, cepat mundur!.'
Tapi waktu sudah terlambat, sebab Ku See hong tahu bahwa
semua jago yang hadir di arena sekarang rata-rata mengetahui
tentang keampuhan dari jurus serangan Ho han seng huannya itu, dia kuatir bila
serangan mana dikeluarkan dan orang lain
mengetahuinya sehingga menyerbu ber sama, niscaya usahanya
untuk membinasakan si lblis sakti berwajah merah akan menemui
kegagalan. Itulah sebabnya dengan menyerempet bahaya bisa terhajar oleh
serangan lawan yang dahsyat, dia menunggu sampai serangan
musuh tinggal tiga depa dari tubuh nya ancaman maut tersebut
baru dilancar kan secara tiba-tiba.'
"Sreet! Sreet!" desingan angin tajam yang memekikkan telinga segera berkumandang
memecahkan keheningan ......
1039 Menyusul kemudian, serentetan jeritan ngeri yang memilukan
hati bergema memenuhi seluruh angkasa.
Jalan darah Thian ki hiat dibawah jalan darah Khi hay hiat
dibawah lambung iblis sakti berwajah merah Si Bu hong tahu-tahu sudah muncul
sebuah lubang besar tertem-bus oleh sambaran
cahaya putih tersebut, darah segar segera keluar menyembur keluar seperti
semburan darah segar memaksa tubuh Si Bu hong mundur
sejauh empat lima langkah.
Kemudian "Bluuurkkkk!" tubuhnyat yang tinggi beqsar itu roboh trerjengkang ke
atas tanah dan tewas seketika itu juga.
Selama ini, Iblis sakti berwajah merah Si Bu hong terhitung
jagoan kelas satu di dalam dunia persilatan, sungguh tak disangka dia tak tahan
juga menghadapi serangan Hoo han seng huan yang
maha dahsyat tersebut. Dari sini dapat diketahui sampai dimanakah dahsyatnya serta
mengerikannya jurus serangan tersebut.
Tindakan Ku See hong Yang membinasa kan Iblis sakti berwajah
merah dengan jurus ketiga dari gerakan Ho han seng huan tersebut boleh dibilang
dilakukan dalam waktu singkat, sedemikian
mendadaknya sehingga para jago yang berada di sekitar arena
sama sekali tak sempat untuk memberikan pertolongannya ....
Begitu berhasil membunuh iblis sakti berwajah merah, sekali lagi Ku See hong
mempedengarkan suara pekikan anehnya yang
memekikkan telinga.... Suara pekikan tersebut amat keras mengu-mandang dan
mendirikan bulu roma orang..
Ditengah pekikan inilah, tubuh Ku See hong melejit ke tengah
udara dan seperti burung raksasa yang terbang diangkasa, dia
berputar satu lingkaran lalu menerjang ke depan.
Pada saat yang bersamaan pula, pedang mustika Hu thian
sengkiam diloloskan dari sarungnya kemudian serentetan cahaya
1040 pedang seperti bianglala yang menyilaukan mata meluncur kedepan dan menyambar
belasan orang hiangcu diluar arena tersebut.
Semua orang hanya merasakan pandangan matanya menjadi
kabur, empat orang hiangcu yang berdiri paling dekat dengan arena tahu-tahu
sudah terkapar mati tanpa mengeluarkan sedikit
suarapun, semburan darah segar menyembur kemana-mana dan
membasahi seluruh badan orang-orang yang berdiri disekitar situ.
Ku See hong cukup menyadari betapa berbahayanya posisi
dirinya saat ini, dia bertekad untuk turun tangan lebih dahulu guna melenyapkan
sebagian dari musuh-musuhnya sehingga dapat
mengurangi kekuatan yang bakal menekan dirinya nanti.
Itulah sebabnya setelah berhasil membina-sa kan Iblis sakti
berwajah merah tadi, dia segera mengeluarkan jurus pertama dari ilmu pedang Cang
ciong ciat mia dari Si hong lo jin yang disebut Hui hong cha ki hiat seng wi.
Betul kawanan hiangcu dari Ban sia kau, Jian khi pang dan Thi
kiong pang tersebut terhitung jago-jago kelas satu didalam dunia persilatan,
namun bagaimana mungkin mereka bisa tahan
menghadapi jurus pedang maha dahsyat yang diwariskan Si hong lo jin sejak tiga
ratus tahun berselang itu"'. Tampak Ku See hong melayang ditengah udara dengan
gaya naga sakti melingkar
kemudian pedangnya digetarkan sambil di putar kencang, gerak
serangan pedangnya segera melesat diudara dan memancarkan
cahaya tajam yang menyilaukan mata.
Dua jeritan ngeri yang memilukan hati kembali berkumandang
memecahkan kehe-ningan, ditengah percikan darah segar kembali
ada dua orang yang mampus sebagai setan tanpa kepala.
Sementara itu, Ku See hong yang kehabisan tenaga telah
melayang kembali ke atas tanah, tapi ia sama sekali tidak berhenti, pedangnya
kembali digetarkan menciptakan serentetan cahaya
tajam yang menggulung seperti amukan ombak ditengah samudra.
Angin serangan tersebut dengan dahsyat nya pula menyambar ke
tubuh kawanan Hiangcu tersebut dengan kecepatan yang luar biasa.
1041 Sementara itu, kawanan Hiangcu yang berada disekitar sana
telah bersama-sama meloloskan senjata masing-masing, ditengah
jeritan kaget yang keras, busur baja pedang panjang maupun angin pukulan
bersama-sama diayunkan ke
depan menyongsong datangnya serbuan dari si anak muda tersebut.
Sekali lagi Ku See hong tertawa seram..
Kali ini pedang mestika Hu thian seng kiamnya diputar dan
digetarkan menciptakan serentetan cahaya bianglala yang menyilau kan mata ....
"Trrringg ! Trrringg! Traaang! Traaang!" serentetan bunyi dentingan nyaring
bergema memecahkan keheningan.
Kembali Ku See hong melancarkan sebuah bacokan maut ke arah
depan... Kali ini berkumandang dua kali jeritan ngeri yang menyayatkan
hati, lagi-lagi ada dua lembar jiwa manusia yang melayang
meninggablkan raganya. Serentetan tindakan dari Ku See hong dalam usahanya
membunuh delapan orang Hiangcu ini, boleh dibilang dilakukan
dalam sekejap mata saja...
Tindakan dahsyat yang menggetarkan sukma ini kontan saja
menimbulkan kehebohan bagi para Hiangcu sisanya yang telah
kehilangan senjata tajam mereka karena terpapas kutung senjata mestika lawan
tadi, tak bisa dicegah lagi mereka semua pada
membubarkan diri dan mengundurkan diri dari situ dengan
ketakutan. Dalam pada itu, Ku See hong telah di pengaruhi oleh hawa
pembunuhan yang menggidikkan hati, ditambah lagi kawanan
manusia tersebut merupakan musuh-musuh besar yang harus
dibunuh, dia lebih-lebih tidak mengenal ampun.
Bagaikan raja akhirat yang baru muncul dari dalam neraka saja, pedangnya
diayunkan kian kemari melancarkan serangkaian
serangan dahsyat untuk membantai kedua hiangcu tersebut.
1042 Mendadak, pada saat inilah ....
Thi bok sin kiam Cu Pok dan ketua Jian khi pang si Pedang Iblis Toan Gi cong
secara diam-diam menyelinap datang dari arah
belakang, kemudian melancarkan sergapan secara tiba-tiba.
Segulung cahaya pedang berwarna hitam, dan segulung cahaya
pedang berwarna putih, bagaikan sambaran bintang ditengah udara, satu dari kiri
yang lain dari kanan langsung menusuk ke punggung Ku See hong dari arah
belakang. Kecepatan serangannya itu benar-benar lihainya bukan kepalang.
Begitu merasakan datangnya hawa pedang yang menyergapnya
dari arah belakang, buru-buru Ku See hong melejit ke samping
dengan ilmu gerakan tubuh Mi khi biau tiong sin hoat untuk
meloloskan diri. ' Sreeet..!" desingan angin tajam bergema membelah angkasa.
Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Ku See hong mendengus tertahan, tahu-tahu bahu kirinya sudah
tersambar oleh pedang kayu besi milik Thi bok sin kiam Cu Pok
sehingga terluka, darah segar dengan cepat menyembur keluar dan membasahi
seluruh tubuhnya. Akan tetapi disaat Ku See hong melejit ke samping inilah, pedang Hu thian seng
kiam nya dengan disertai hawa pedang yang
menggulung-gulung diiringi suara desingan angin tajam menggulung ke tubuh kawanan Hiangcu tersebbut.
ooo0dw0ooo BAB 48 SISA enam orang hiangcu yang masih hidup sama sekali tidak
menyangka kalau Ku See hong begitu bernapsu untuk membinasa
kan mereka, sebelum orang-orang itu mengetahui apa yang terjadi, kembali
terdengar dua jeritan ngeri yang memilukan hati
berkumandang memecahkan keheningan
1043 Menyusul kemudian kembali ada dua orang hiangcu yang
terkapar diatas tanah: Kejadian ini kontan saja mengejutkan empat orang Hiangcu
lainnya, mereka menjadi amat ketakutan serasa sukma melayang
meninggalkaa raganya saja.
Berada dalam keadaan demikian mereka tak berani melakukan
perlawanah lagi, di iringi bentakan nyaring, mereka bersama-sama menyebarkan
diri untuk mencari selamat.
Waktu itu seluruh tubuh Ku See hong sudah basah oleh darah,
seperti seekor binatang buas yang sedang gila saja, dia membentak amat keras.
Pedang mestika Hu thian seng kiam kembali meluncur ke
angkasa menciptakan selapis cahaya bianglala, hawa pedang yang tajam menyapu
rata kearah depan, lalu terdengarlah serentetan
jeritan ngeri yang memilukan hari bergema memecahkam
keheningan. Suara jeritan yang menusuk pendengaran dan mendirikan bulu
roma itu segera mengalun diseluruh angkasa.
Empat belas orang hiangcu dari Ban Sia kau, Jian ki pang serta Thi kiong pang
telah tewas semua secara mengenaskan diujung
pedang Ku See hong, mereka tewas kalau bukan dengan lengan
kutung tentu kaki mereka terpapas, darah berbahu amis tersebar dimana-mana dan
menyiarkan bau yang amat memualkan.
Pemandangan waktu itu benar-benar mengerikan sekali.
Di saat Ku See hong telah berhasil membinasakan Hiangcu yang
terakhir, Thi bok sin kiam Cu Pok, si pedang iblis Toan Gi cong, si tombak
terbang berwajah besi Song Ko piau, Thian jian te-jiat Si Hun sia, si kakek
berlengan iblis Khong Yu siang dan si penginjak salju tanpa bekas Tham Hun khi,
enam orang jago lihay dari dunia persilatan bersama-sama melancarkan serangan
dahsyat ke tubuh Ku See hong. 1044 Jurus pedang, tenaga pukulan, bayangan kaki, seperti badai
dahsyat yang menyapu seluruh jagad. Bersama-rsama ditujukan
tkebagian yang mqematikan dituburh Ku See hong. .
Mendadak berkumandarg suara pekikan panjang yang menusuk
pendengaran bergema diangkasa...
Tiba-tiba saja Ku See hong melejit ke tengah udara dan berputar tiga lingkaran
di tengah angkasa, lalu bagaikan naga sakti yang menembusi langit tingkat
sembilan, pedang mestika Hu thian seng kiam ditangannya seperti bianglala
panjang segera menusuk kedepan secepat sambaran petir, bagaikan bendungan yang ambrol saja, serentak
ancaman itu menggulung batok kepala orang jagoan tersebut.
Jurus serangan ini benar-benar merupa kan suatu ancaman yang
amat mengerikan hati. Keenam orang jago lihay itu membentak bersama, serentak
mereka membuyarkan serangan sambil melompat mundur ke
belakang. Gerakan tubuh Ku See hong yang sedang berputar-putar di
angkasa pun lambat laun bertambah lambat, tampaknya dia akan
segera melayang turun keatas tanah.
Mendadak tebuhnya melengkung kemudian melejit, cahaya
pedangnya diputar kencang, hawa pedang menderu-deru dan
membiaskan serentetan cahaya tajam yang menyilaukan mata,
secepat sambaran kilat meluncur ke arah Jian khi pangcu si pedang iblis Toan Gi
cong serta Thi kiong pangcu si tombak terbang
berwajah besi Seng Ko piau.
Gerak serangan pedang ini benar-benar ibaratnya bayangan
setan yang menyambar-nyambar.
Inilah jurus ketiga dari ilmu pedang Cang ciong ciat mia kiam
yang disebut Keng biau keng tee pai kut hui (angin puyuh menyapu tanah, tulang
hancur tubuh menjadi cacad).
1045 Si pedang iblis Toan Gi cong dan si tombak terbang berwajah
baja Seng Ko piau merasa kan ada segulung hawa dingin yang
menyayat badan menggulung tiba dengan kecepatan luar biasa.
Kedua orang itu menjadi amat terkesiap, buru-buru Toan Gi cong menggerakkan
pedangnya memainkan sebuah gerak serangan yang
khusus dipakai untuk menggetarkan pedang lawan, maksudnya dia
hendak mengandalkan hawa pedang untuk mementalkan serangan
tersebut. Sebaliknya si tombak terbang berwajah baja Seng Ko piau
menggunakan senjata busur bajanya memainkan suatu pertahanan
yang kuat dan rapat untuk melindungi diri dari ancaman lawan.
Tapi kenyataan berbicara lain, mendadak terdengar dua kali
suara dentingan nyaring.. "Cri ing! Crii nggg!" dua kali dentingan nyaring
bergema memecahkan keheningan.
Tahu-tahu senjata tajam yang dipergunakan kedua orang itu
sudah terpapas kutung oleh ayunan pedang Hu thian seng kiam
yang sangat tajam itu. Ku See hong dengan gerak serangan yang sama sekali tak
berubah segera memapaskan pedangnya keatas batok kepala kedua
orang itu, ancaman mana segera mengejutkan hati mereka hingga
sukma serasa melayang meninggalkan raganya.
Tampaknya ketua dari Thi kiong pang dan Jian khi pang segera
akan terluka diujung pedang Hu thian seng kiam tersebut.
Tapi disaat yang kritis itulah, Thian jian tee ciat Si Hun sia yang berada di
samping arena bersama-sama si Penginjak salju tanpa
bekas Tham Hun khi dan si kakek berlengan iblis Khong Yu siang telah mengayunkan
senjata tajamnya sambil menerjang datang.
Dalam posisi demikian, andaikata Ku See hong melanjutkan
serangannya untuk melukai kedua orang itu. dia sendiripun pasti akan terluka
juga, bahkan ancaman itupun merupakan suatu
ancaman yang bisa merenggut selembar jiwanya.
1046 Terpaksa dia harus membuyarkan jurus serangan dan sambil
melompat mundur ke belakang, tubuhnya mengigos ke samping
dengan suatu gerakan yang sangat aneh.
Disaat ujung kakinya baru menyentuh permukaan tanah itulah.
Kembali terdengar suara tertawa dingin yang memekikkan telinga bergema tiba di
sisi kiri Ku See hong.. Pedang kayu besi dari Thi bok sin kiam Cu Pok secepat kilat telah menusuk ke
arah pinggangnya dari arah belakang, bersamaan
juga.. 'Weees telapak tangan kiri Cu Pok dengan disertai desingan angin pukulan
yang maha dahsyat menghantam ke iga sebelah
kirinya. Sergapan yang dilakukan tersebut selain berkekuatan dahsyat,
juga membawa suatu ancaman yang berbahaya.
Ku See hong memang hebat, sambil membentak keras dia
mengerahkan tenaga dalamnya sambil melepaskan sebuah pukulan
dengan tangan kirinya, kemudian tubuhnya berkelit ke samping
dengan kecepatan seperti bayangan setan.
Thi bok sin kiam Cu Pok boleh di bilang merupakan seorang
manusia yang licik dan berbahaya.
Sesungguhnya sergapan yang dilakukan olehnya itu hanya
merupakan suara serangan tipuan belaka, disaat Ku See hong
mengayunkan telapak tangan kirinya sambil berkelit ke samping
itulah .... Waktu itu dia telah membuyarkan serangannya sambil mundur
kebelakang, dia memang bermaksud untuk menantikan serangan
selanjutnya dari Ku See hong, Waktu itu, pedang kayu besinya
sudah di pindahkan ke tangan kiri, sedangkan telapak tangan
kanannya dengan suatu gerakan yang cepat bagaikan sambaran
kilat menghajar ke punggung Ku See hong.
Thi bok sin kiam Cu Pok mengetahui kalau Ku See hong memiliki
hawa sakti Kan kun mi siu khikang yang tidak takut menghadapi
serangan musuh yang bagaimana pun hebatnya, oleh sebab itu
1047 serangan yang dilancarkan olehnya sama sekali tidak menimbulkan sedikit
suarapun. Serangan berat semacam ini merupakan suatu serangan yang
berbahaya sekali, sebab tatkala ancaman dilakukan pada
hakekatnya tidak menimbulkan sedikit suara pun, tapi setelah
menyentuh pada tubuh sang korban, kekuatannya baru terpancar
keluar. Ancaman semacam ini pada hakekatnya merupakan suatu
ancaman yang dahsyat, dan amat berbahaya,
Tatkala Ku See hong menghindar ke samping tadi, dia sama
sekali tidak menyang-ka kalau Cu Pok sudah menanti di belakang tubuhnya, menanti
dia merasakan adanya sesuatu yang aneh
dibelakang tubuhnya, telapak tangan kanan Cu Pok telah berada
satu inci saja dibelakang punggungnya.
Dalam terkejutnya, mendadak dia berjongkok sambil menjatuhkan diri kemuka. Dengusan tertahan segera bergema memecah kan keheningan.
Bahu kiri Ku See hong yang terluka bekas bacokan tadi telah
tersapu oleh hantaman Cu Pok, kontan saja Ku See hong muntah
darah, dia mundur sejauh tujuh delapan langkah dengan
sempoyongan. Dalam pada itu, Thian jian tee jiat, Si penginjak salju tanpa
bekas, si Kakek berlengan iblis serta si pedang iblis dan si tombak terbang
berwajah besi telah mengambil sebilah pedang dan busur besi dari tangan mayat
mayat Hiangcu itu, kemudian bersama-sama mengerubut kedepan.
Ku See hong membentak nyaring:
"Siapa yang berani maju lagi!"
Rupanya dia telah menggunakan sebuah jurus pertahanan dari
ilmu pedang Cang ciong-ciat mi kiam untuk mempertahan diri.
1048 Dengan menghunus pedang Hu thian seng kiamnya melintang
didepan dada dan tubuh berdiri ke arah samping, telapak tangan kirinya diayunkan
ke muka dengan suatu gerakan yang aneh sekali, dibalik serangan yang aneh inilah
sesungguhnya mengandung hawa pembunuhan yang luar biasa sekali.
Enam orang yang berada diarena sekarang merupakan gembong-
gembong iblis yang luar biasa, mereka semua tentu saja
mengetahui akan kelihayan jurus pedang yang dilakukan Ku See
hong sekarang, karena itu untuk sementara waktu mereka tak
berani maju menyerang secara gegabah, melainkan hanya
mengurung Ku See hong ditengah arena saja.
Sambil mencibirkan bibirnya dan memper-dengarkan suara
tertawa dingin yang menyeramkam Thi bok sin kiam Cu Pok
berseru. "Ku sute, sekarang kita sudah ibaratnya binatang buas yang masuk perangkap,
lebih baik letakkan senjata saja, daripada harus mengorbankan selembar jiwamu
dengan percuma" Ku See hong tertayya seram.
'Haaaahhh... haaahh.. haaahhh . Cu Pok bila kau tidak takut,
silahkan saja untuk melancarkan serangan lebih dahulu!'
'Ku See hong" si pedang iblis Toan Gi cong berseru pula dengan suara dingin,
"caramu amat keji, kendatipun malam ini kau letak kan senjata, aku masih tetap
akan membuat perhitungan berdarah
dengan mu..." Ku See hong mendengus dingin, katanya kemudian dengan suara
yang menyeramkan. "Jangan berbicara sesumbar dulu, sebentar lagi bahkan kalian berenampun akan
mampus semua diujung tanganku"
"Hmmm... aku kuatir apa yang kau ingin kan tak bisa terpenuhi dengan begitu
saja!" jengek Thi bok sin kiam Cu Pok sambil tertawa dingin, "sekarang, tentunya
kau pun merasa amat tersiksa dalam tubuhmu bukan?"
1049 Bahu kiri Ku See hong telah tertusuk dan terhajar oleh serangan Cu Pok,
sesungguh nya luka yang dideritanya amat parah,
kendatipun tenaga dalam yang dimilikinya cukup sempurna
sehingga tak sampai tewas seketika, namun mulut lukanya terasa panas dan amat
sakit sekali... Telapak tangan kirinya yang terangkat di tengah udara sekarang pun agak gemetar
menahan sakit, dari sinilah Cu Pok berhasil
menemukan keadaan tersebut.
Diam-diam Ku See hong menggigit bibir menahan rasa sakit yang
luar biasa, dengan cepat dia berpikir:
"Bila aku terkurung begini terus disini, pada akhirnya aku pasti akan tewas juga
disini, lebih baik aku mencari akal lain untuk meloloskan diri saja dari tempat
ini, sedangkan dendam sakit hati pada malam ini biar dikemudian hari saja baru
kutuntut balas, asal gunung masih menghijau, mengapa aku harus kuatir tak
memperoleh kayu bakar..."
Belum habis dia berpikir, Thi bok sin kiam Cu Pok telah berkata sambil tertawa
seram. "Ku Sute, bila kau tak mau menyerahkan bait lagu Dendam
sejagad kepadaku, setelah berhasil kutangkap nanti, jangan
salahkan bila kupaksa kau dengan siksaan keji.
'Kau harus tahu bahwa beberapa orang yang hadir di arena
sekarang adalah manusia-manusia yang membedakan antara budi
dan dendam secara jelas, kini kau sudah terikat hubungan dendam sakit hati
sedalam lautan dengan kami, ibaratnya api bertemu
dengan air, siksaan yang bagaimana pun kejinya masih bisa kami gunakan untuk
menghadapimu, mengerti. .."'
"Huuuh, kepandaian seberapa besar sih yang kalian miliki
sehingga begitu berani menangkap aku" Tak usah ngebacot yang
bukan-bukan"' jengek Ku See hong sinis.
1050 Mendadak mencorong sinar mata yang amat buas dari balik mata
si Pedang sakti kayu besi Cu Pok, bentaknya dengan penuh
kebencian: 'Ayo semuanya maju bersama, dia tak akan mampu menahan
serangan gabungan dari kita berenam!"
Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Ditengah bentakan tersebut, Cu Pok melancarkan serangan
paling dulu, dengan suatu gerakan yang sangat aneh, pedang kayu besinya
diayunkan ke muka melepas kan sebuah serangan dahsyat
yang langsung menyodok ke dada Ku See hong.
Si anak muda itu mendengus dingin, tubuhnya melejit dan
pedang mestika Hu thian seng kiamnya dengan cepat digetarkan
keras, bertitik-titik cahaya bintang tiba-tiba saja memancar ke empat penjuru
dan mengancam jalan darah Thian hun jiat, Pek kut hiat, jian ji hiat dan Pit hok
hiat empat buah jalan darah penting dibahu kanan Cu Pok..
Gerak serangan pedang yang sangat aneh, menyerang bagaikan
sambaran petir, dalam sekali gebrakan saja empat buah jalan darah penting sudah
diancam.. kedahsyatannya benar-benar mengerikan
hati. Sesungguhnya tutukan pedang dari Thi bok sin kiam Cu Pok tadi
hanya bersifat memancing saja, karena dia tak tahu kalau dibalik gerak
pertahanan dari Ku See hong itu sebenarnya terkandung
suatu jurus serangan yang begitu lihaynya.
Ia lebih-lebih tak menyangka, kalau di balik gerakan pedangnya itu terdapat pula
gerakan yang begitu aneh dan sakti.
Didalam terkesiapnya, diam-diam ia menghimpun tenaganya
untuk melindungi badan, kemudian diantara berkilauannya cahaya hitam, secara
bderuntun dia lepaskan tiga buah bacokan berantai.
Tiga buah serangan yang dilancarkan secara beruntun itu
mempunyai kekuatan maha dahsyat, seluruh angkasa segera
dipenuhi oleh hawa pedang yang luar biasa, jurus serangan yang keji dan dahsyat
betul-betul mengerikan hati.
1051 'Cri ng... Cri i ng!' suara dentingan bergema memecahkan
keheningan. 'Pedang sakti kayu besi dari Cu pok telah bersentuhan beberapa kali dengan
pedang mestika Hu thian seng kiam tersebut dan
mematahkan serangan pembunuhannya itu.
Begitu berhasil mendesak Ku See hong dengan jurus
serangannya, Cu Pok segera mengembangkan serangkaian
serangan yang gencar. Pedang Thi bok sin kiam itu diputar sedemikian rupa
menciptakan lingkaran cahaya hitam yang terbang ke atas dan ke bawah seperti
naga sakti yang sedang me-nari-nari, hawa serangan yang menggulung segera
mendesak Ku See hong mundur dua
langkah secara beruntun. Dalam pada itu, pedang yang berada di tangan si pedang Iblis
Toan Gi cong telah berputar kencang menciptakan selapis cahaya perak yang
berkelebat lewat disertai selapis desingan angin yang menderu-deru, serangan
tersebut langsung mengancam bagian
mematikan ditubuh Ku See hong.
Di ikuti kemudian Thi Kiong pangcu si Tombak terbang berwajah
baja seng ko piau melancarkan serangan pula dengan busur
bajanya yang disertai suara desingan aneh.
Si penginjak salju tanpa jejak Tham Hun khi tak ambil diam,
sepasang telapak tangan nya disilangkan di depan dada kemudian sambil menerjang
kemuka secepat sambaran petir dia lepaskan
serangkaian serangan gencar.
Jurus serangan yang dilepaskan ibarat angin puyuh disertai hujan badai melanda
permukaan bumi, bayangan telapak tangan dan
bayangan kaki membukit, ditujukan ke tubuh Ku See hong.
Thian jian tee ciat Si Hun sin dan kakek berlengan Iblis Khong Yu siang bergerak
pula bersama melancarkan serangan gencar.
Sepasang mata Ku See hong berapi-api, sambil membentak
keras, pedang mestika Hu thian seng kiam ditangannya diputar
1052 dengan menciptakan serentetan sinar tajam yang ber-lapis2 seperti sebuah sarang
laba-laba, semuanya itu bersusun-susun pula di
tengah angkasa membentuk selapis dinding cahaya yang sangat
kuat. Kendatipun demikian, dia toh kena didesak juga oleh serangan
gabungan dari ke enam orang jago lihay itu. sehingga tubuhnya
mundur lagi sejauh beberapa langkah.
"Sreeet...!" desingan angin tajam menderu-deru, Jian khi pangcu Toan Gi cong
secara tiba-tiba melancarkan sebuah tusukan pedang yang dilancarkan dari suatu
sudut yang sangat aneh, kemudian
membabat pergelangan tangan kanan Ku See hong.
Apabila tusukan ini sampai bersarang secara telak, tak pelak lagi Ku See hong
akan tewas seketika atau paling tidak akan terluka amat parah.
Ku See hong amat terkesiap, cepat-cepat tubuhnya mengigos
kesamping kiri, semen-tara pedang mestika Hu thian seng kiam nya melancarkan
sebuah babatan cepat. Sayang keadaan sudah terlambat, terdengar dua kali dengusan
tertahan berku-mandang memecahkan keheningan.
Punggung sebelah kanan Ku See hong tertusuk lebih dulu oleh
pedang lawan, namun pedang Toan Gi cong terpapas kutung pula
oleh babatan pedang Hu thian seng kiam sehingga berikut
pergelangan tangan nya kena tertabas kutung.
Kontan saja dia jatuh terduduk sambil mengerung kesakitan.
Ku See hong yang tertusuk punggungnya, merasakan darah
segar menyembur keluar dengan amat derasnya, kepalanya segera
terasa pening, gerak serangannya juga ikut berhenti ....
Thi bok sin kiam Cu pok tertawa dingin, mendadak telapak
tangan kirinya diayunkan kedepan melepaskan sebuah pukulan
udara dingin yang amat dahsyat.
1053 Pedang kayu besi dilengan kanannya secepat kilat melancarkan
tusukan pula kearah lingkaran sebelah luar.
Telapak tangan dan pedang yang melepas kan serangan tersebut
dilakukan hampir pada saat yang bersamaan. Kedahsyatan mau pun kekejiannya
sungguh menggidikkan hati.
Ku See hong menggigit bibirnya kencang-kencanqg, telapak
tangran kirinya diayunkan pula kedepan melepaskan sebuah
pukulan dahsyat untuk membendung serangan tersebut.
Sementara pedang Hu thian seng kiamnya diputar sambil
dihentakkan, hawa pedang segera menyelimuti seluruh angkasa,
cahaya pelangi yang menyilaukan mata menyambar kearah empat
orang lain yang sedang menyerbu tiba.
Serangan pukulan serta pedang yang digunakan si anak muda
inipun aneh sekali, kontan kelima orang itu terdesak hebat, mereka harus
membuyarkan serangannya, tapi hanya sebentar kemudian
mereka sudah berganti jurus sambil maju menyerang lagi.
Ku See hong tahu kalau luka yang dideritanya sangat parah, bila gagal untuk
menenangkan hatinya, malam ini sudah pasti akan
tewas secara mengenaskan...
dendam perguruan, dendam ayahnya... hampir semuanya belum terbalas, dia tak akan mati
dengan mata meram ..bila kesemuanya itu belum dilangsungkan...
Berpikir sampai disitu, semangatnya segera bangkit kembali,
jurus serangannya juga dilancarkan secara berulang-ulang, hawa serangan yang
kuat bagaikan dinding baja tersusun diudara
berlapis-lapis, keadaannya begitu rapat membuat orang lain tak sanggup menembusi
pertahanan tersebut. Sekalipun ada lima orang jago lihay sedang mengerubutinya
seorang, namun setelah anak muda itu bertahan dengan sekuat
tenaga, untuk sementara waktu sulit untuk melukainya.
Jian khi pangcu si pedang iblis Toan Gi cong yang tertebas
kutung pergelangan tangan kanannya oleh bacokan Ku See hong
tadi, kini telah membenci sianak muda tersebut hingga merasuk
1054 ketulang sum-sum nya, sebab dengan tertabas kutungnya
pergelangan tangan kanannya, berarti banyak sekali kepandaian
simpanannya yang tak mungkin dapat dipergunakan lagi.
Setelah menghentikan darah yang mengalir keluar dari tubuhnya, dengan tangan
kirinya dia memungut sebilah pedang dari atas
tanah, kemudian bersiap siaga menghadapi segala kemungkinan
yang tak di nginkan, disamping itu dia pun berusaha untuk menusuk anak muda
tersebut sampat mati. Awan gelap menutupi cahaya rembulan, suasana didalam itu
terasa semakin kelabu. Mendadak.... Saat itulah dari luar lembah berkuman-dang suara tertawa aneh
yang dingin dan menyeramkan.
Menyusul kemudian tampak sesosok bayangan manusia meluncur
tiba bagaikan bayangan setan dedemit,
Begitu menangkap suara tertawa dingin itu, paras muka Thi bok
sin kiam Cu Pok berubah hebat, tapi sejenak kemudian ia telah
berteriak keras: "Cu sute, cepat datang membantuku"
Yang datang adalah seorang manusia berkerudung yang aneh
dan menyeramkan, dia tak lain adalah salah satu diantara dua murid murtad Bun ji
koan su Him Ci seng, Yakni Jian hun kim ciang
(Tangan emas sukma dacad) Tu Pak kim.
Begitu mengetahui siapa yang muncul, diam-diam Ku See hong
mengeluh didalam hati. "Mampus aku kali ini!"
Sementara itu, si Tangan emas sukma cacad Tu Pak kim telah
tertawa dingin dengan suara yang dalam, kemudian berseru:
"Cu suheng, tampaknya pekerjaanmu benar-benar cukup
rahasia'" 1055 "Aaah, apa maksud Tu sute berkata demikian?" seru Thi bok sin kiam Cu Pok cepat'
"oleh karena aku tak berhasil menemukan kau, maka persoalan ini tak sempat
kuberitahukan kepadamu"
Tangan emas sukma cacad Tu Pak kim tertawa dingin, kembali
serunya: "Suheng, kalau memang tak bisa menemukan aku, mengapa pula kau bisa membawa
begini banyak pembantu" Heeee....hehhh..
heeehhh .." "Sute, hanya kau seorang yang datang"'
"Soal itu aku kurang begitu tahu, tapi besar kemungkinan
sumoay juga ikut datang."
Paras muka Thi bok sin kiam Cu Pok segera berubah hebat, tapi
hanya sebentar saja telah berubah menjadi tenang kembali, serunya kemudian
dengan cepat. 'Sute, cepat datang membantuku, kita bekuk dulu bajingan ini,
dia sangat berman-faat untuk kita suheng sute berdua'
Mendadak... Ku See hong berpekik nyaring, suaranya tinggi melengking dan
mengalun di angkasa dengan di sertai nada penuh dendam, benci
sedih dan kesal... Baru saja pekikan bergema, tubuhnya menerjang ke muka
dengan garangnya. Segulung hawa pedang memancar keluar dari pedang Hu thian
seng kiam yang berada ditangannya, itu secepat kilat menyambar ke tubuh Thi bok
sin kiam Cu Pok. Sementara telapak tangan kirinya menciptakan beribu-ribu
bayangan telapak tangan yang berlapis-lapis, jurus serangan nya aneh lagi
dahsyat, angin puyuh yang menderu-deru bagaikan
amukan topan menyelimuti tubuh Jian tee ciat, Tam hiat bu liang, Ma pit siu dan
Thi bin hui ka. 1056 Dengan dasar tenaga dalamnya yang begitu sempurna, angin
pukulannya menghasilkan kekuatan bagaikan angin topan yang
sangat membetot sukma. Termakan oleh deruan angin pukulannya itu, ke empat orang
tersebut kena terdesak sehingga mundur sejauh tiga empat
langkah. Waktu itu Thi bok sin kiam Cu Pok sedang berbincang-bincang
dengan Jian hun kim ciang Tu Pak kim, oleh karena perhatiannya bercabang, maka
dikala hawa pedang menyambar tiba, untuk
menghindar sudah tak sempat lagi.
Tak ampun lengan kanannya tersambar oleh hawa pedang
sehingga muncul sebuah mulut luka yang melebar.
Dalam keadaan begini, bila Ku See hong tidak angkat kaki, dia
mau menunggu sampai kapan lagi"
Tubuhnya yang melejit ke tengah udara segera bersalto
beberapa kali dengan gerakan yang indah, tahu-tahu ia suduh
meluncur sejauh tujuh delapan kaki dari posisi semula.
Sambil tertawa licik Jian hun kim ciang Tu Pak kim segera
berseru keras: `Ku sute, tunggu sebentar!"
Segulung angin pukulan yang dalam bagaikan samudra tahu-tahu
sudah meluncur ke depan dan menerjang Ku See hong dengan
amat dahsyatnya .... Waktu itu Ku See hong telah menghimpun segenap tenaga dalam
yang dimilikinya sambil mengawasi sekeliling sana dengan sorot mata yang tajam,
dia segera membentak keras, suaranya nyaring
bagaikan geledek ditengah hari bolong, secepat kilat telapak tangan kirinya
membentuk gerakan setengah lingkaran busur, kemudian
dilontarkan ke depan secara tiba-tiba.
Segulung angin puyuh dengan cepat menyongsong datangnya
terjangan dari Jian hbun kim ciang.
1057 Serangan ini dilancarkan dengan kekuatan penuh, tampak
pukulan tersebut begitu dilepaskan, angin pukulan yang tajam
segera meluncur ke muka dengan dahsyatnya, desingan yang
menggetar seperti gempa bumi, angin pukulan yang menggulung
bagaikan air bah, membuat keadaan disitu sungguh mengerikan.
Kekuatan yang maha dahsyat tersebut ibaratnya membendung
samudra menggeser bukit, mengerikan sekali.
"Blaaammm..!" suatu benturan nyaring yang memekakkan telinga berkumandang
memenuhi seluruh angkasa.
Jian hun kim ciang (pukulan emas sukma cacad) Tu Pak kim
mendengus tertahan, tubuhnya tergetar keras hingga mundur
sejauh satu kaki dari posisi semula.
Begitu berhasil memukul mundur Jian hun kim ciang Tu pak kim.
kembali Ku See hong melejit ke udara, kemudian meluncur ke muka seperti seekor
burung rajawali. "Sreeet...!' segulung desingan angin tajam mendesis di tengah angkasa.
Pedang yang digenggam ditangan Jian khi pangcu si Pedang iblis Toan Gi cong
tahu-tahu sudah meluncur dari tanrgannya
menyambar ke punggung Ku See hong.
Sambitan pedangnya ini dilakukan dengan kekuatan yang besar,
kedahsyatannya tidak terlukiskan dengan kata-kata.
Tampak sekilas cahaya bianglala berwarna putih meluncur ke
muka seperti bintang lewat, dalam waktu singkat ancaman tersebut sudah berada
hanya satu kaki dari punggung Ku See hong.
Sekalipun Ku See hong sedang berusaha untuk melarikan diri
waktu itu, bukan berarti dia menutup telinga terhadap keadaan
disekelilingnya, cepat-cepar dia menggetarkan sepasang lengannya, serta merta
tubuhnya melejit ke udara, namun kecepatan pedang
yang menyambar jauh diluar dugaan.
Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
1058 "Sreeet...!" tak ampun paha kiri Ku See hong tersambar mata pedang, tubuhnya
yang berada ditengah udara pun turut
bergoncang keras, meski begitu ia berhasil meluncur ke depan
sejauh enam tujuh kaki dari posisi semula.
Thi kiong pangcu si tombak terbang berwajah baja Seng Ko piau
segera membentak nyaring;
"Bocah keparat, serahkan selembar jiwa mu!'
Ia menyerang dengan mengandalkan kepandaian andalannya,
tiga batang senjata belalang terbang yang panjangnya lima inci dengan cepat
meluncur ke udara mengikuti getaran tangannya.
Di dalam forrnasi segi tiga, dengan membawa desingan suara
aneh yang meme-kikkan telinga langsung meluncur datang.
Jerit kesakitan segera berkumandang.
Ku See hong berhasil meloloskan diri dari dua batang belalang
terbang yang pertama namun gagal menghindari serangan yang
berikutnya, belalang terbang yang ketiga segera menancap
dipunggungnya sedalam tiga inci.
Tubuhnya yang berada diudara segera melundur ke bawah dan
roboh terjungkal. Tapi Ku See hong memang keras kepala, mendadak dia
menghimpun tenaganya lalu berpekik nyaring.
Tubuhnya melejit kembali ke udara seperti burung elang, dalam
dua tiga lompatan saja bayangan tubuhnya sudah lenyap dari
pandangan mata .... Hampir semua jago yang hadir dalam lembah sekarang adalah
jago-jago berilmu tinggi, namun kenyataan-kenyataan mana
membuat mereka terbelalak dan berdiri melongo, mimpipun mereka tidak menyangka
kalau kepandaian silat Ku See hong begitu
tangguh, meski tubuhnya sudah menderita dua luka parah yang
mematikan, ia toh berhasil juga melepaskan diri dari kepungan.
1059 Mendadak .... suara bentakan nyaring bergema memecahkan
keheningan. Para jago lihay yang berada dalam lembah tersentak kaget dan
sadar kembali dari lamunan, serentak mereka mengejar ke arah
mana Ku See hong melarikan diri tadi.
Padahal Ku See hong tidak pergi terlalu jauh, dia tahu lukanya sangat parah,
hawa murninya sudah habis, meski dia bisa kabur
sambil menahan sakit, namun sesampainya ditengah jalan, bila
lukanya sudah tak sanggup ditahan, bukankah dia bakal tertawan oleh mereka"
Maka setelah melompat keluar dari dalarri lembah, dia berbelok kekiri dan balik
kebelakang sebuah batu karang didepan mulut
lembah, menanti semua orang sudah berlalu, dia baru membalikkan badan dan
berbalik kabur menuju kedalam selat.
Diujung selat itu kebetulan terdapat sebuah jalan tembus,
sementara itu seluruh badan Ku See hong telah basah oleh darah, keadaannya
mengenaskan sekali. Sambil menahan rasa sakit yang luar biasa, dia lari menuju
kearah jalan tembus tersebut.
Tapi disaat Ku See houg sudah melarikan diri dengan sekuat
tenaga inilah, sesosok bayangan merah nampak mengikutinya dari belakang dengan
ketat. Agaknya ilmu meringankan tubuh yang dimiliki orang ini sudah
mencapai tingkat yang sempurna, meskipun berlarian hanya lima
kaki dibelakang Ku See hong namun sama sekali tidak menimbulkan desingan suara,
seakan-akan tanpa bersuara saja dia mengikuti
terus kemanapun pemuda itu pergi.
Tak selang beberapa saat kemudian, Ku See hong yang kabur
sambil menahan luka telah berhasil melampaui beberapa buah
bukit, dengan gerak langkahnya kian lama kian bertambah lambat.
Akhirnya...... 1060 -ooo0dw0ooo- Jilid 32 SAMBIL mendengus tertahan pemuda itu muntah darah segar,
tubuhnya turut roboh terjengkang ke tanah.
Namun kesadarannya masih tetap jernih, ia merasa seakan-akan
dibelakang tubuhnya terdapat desingan angin lirih.
Dengan cekatan dia segera berpaling dengan cepat sorot
matanya yang jeli menangkap sesuatu.
"Siapa kau?" bentaknya kemudian dengan perasaan terkejut bercampur terkesiap.
Ternyata berapa kaki dibelakangnya telah berdiri seorang
perempuan muda yang cantik jelita, dia berusia dua puluh tujuh delapan
tahunan... Perempuan muda itu memakai baju berwarna putih, matanya jeli,
bibirnya mungil dengan dua baris gigi yang putih bersih, hidungnya mancung,
kulitnya putih ke-merah-merahan, begitu cantik dan
semampai nya perempuan tersebut, ibarat bidadari yang baru turun dari
kahyangan... Ditengah hembusan angin malam yang silir semilir, dimana ujung bajunya yang
putih dan rambutnya yang hitam bergoyang-goyang,
kesemuanya ini menambah daya tarik perempuan itu.
Kecantikan perempuan itu ibaratnya dapat menghimpun semua
kecantikan wanita yang berada di dunia ini, sedemikian cantiknya sehingga tak
terlukiskan dengan kata-kata.
Yang mengejutkan lagi adalah kecantikan nya yang sama sekali
tak genit, begitu wajar, begitu sederhana namun sangat memukau hati orang.
Perempuan muda ini bukan lain adalah iblis perempuan yang
paling termashur akan kecabulannya... Ban sia kaucu Ceng Lan
1061 hiang. Sebagaimana diketahui, Ku See hong pernah diberi hadiah pukulan Hou kut
jian hun im kang oleh Ceng Lan hiang sehingga
terjatuh ke dalam jurang, kemudian ditengah malam yang penuh
kabut. dia menyaksikan Ceng Lan hiang melakukan hubungan
senggama dengan Gin coa kiam (pedang ular perak) Ciu Heng thian.
Walaupun ia mendengar suara pembicaraannya,
namun sesungguhnya belum per-nah melihat orangnya, maka saat ini Ku
See hong sama sekali tidak tahu kalau orang ini tak lain adalah perempuan paling
cabul di dunia Ceng Lan hiang.
Dengan sepasang biji matanya yang jeli dan bening, Ban sia
kaucu Ceng Lan hiang memperhatikan sekejap wajah Ku See hung,
kemudian tersenyum manis.
' Ku See hong!" dia menegur dengan suaranya yang merdu
bagaikan burung nuri, ' masa kau tidak kenal siapakah aku"'
Senyumannya benar-benar sangat indah, senyuman tersebut
dapat membuat orang kehilangan sukma rasanya, penuh dengan
daya tarik, penuh dengan rangsangan.
Apalagi nada suaranya yang merdu merayu, sungdguh membuat
tulaang belulang serasa menjadi lemas.
Tak terlukiskan rasa terperanjat Ku See hong sewaktu itu,
dengan suara agak gemetar ia berseru:
"Kau...kau adalah...kau adalah Ban sia kaucu Ceng Lan hiang...
"Kenapa?" Ceng Lan hiang tertawa cekikikan, "kau hanya bisa mengenaliku dari
suaranya saja?" Kemudian setelah berhenti sejenak, kembali dia melanjutkan:
"Kalau kudengar dari perkataanmu itu tampaknya kau sangat takut kepadaku!
Tak usah kuatir, kali ini aku tak akan mencelakai jiwamu..."
"Perempuan lonte, kubunuh kau!' teriak Ku See hong dengan sorot mata memancarkan
sinar berapi-api yang penuh kebencian.
1062 Sembari berseru, dia meronta bangun kemudian siap menerjang
ke depan. Tiba-tiba ia mengeluh tertahan, lalu muntahkan darah segar dan roboh terduduk
diatas tanah. Kini ia benar-benar kehabisan tenaga, kekuatan untuk berdiri pun tak dimiliki
lagi. Ceng Lan hiang segera tertawa cekikikan.
"Ku See hong, luka yang kau derita" Aaaai...memang sangat tak adil, masa satu
orang dikerubuti banyak musuh..."
Rasa benci Ku See hong terhadap perempuan jalang ini boleh
dibilang sudah merasuk sampai ke tulang sum-sum, namun sayang
ia tak bertenaga sama sekali waktu itu, akhirnya dengan penuh
kebencian dia ber seru: "Bila aku orang she Ku harus mati di tanganmu malam ini,
anggap saja nasibku memang lagi sial, mau bunuh mau cincang
terserah kepadamu, tapi kau pun harus tahu, seorang lelaki boleh dibunuh pantang
di hina, bila kau berani menghina aku, akan ku umpat dirimu sampai habis-
habisan.." Sekilas perubahan yang amat tak sedap menghiasi wajah Ceng
Lan hiang, katanya dingin:
"Kegagahan semacam inikah yang kau miliki.?"
"Kalau ingin membunuh, cepatlah kau bunuh, aku tak sudi
bertemu denganmu" Tiba-tiba Ceng Lan hiang menghela napas sedih.
"Aaai... kau memarng tak pandai mtembe-dakan oranqg yang
baik danr orang jahat, terus terang saja kuberitahukan kepadamu, senadainya aku
ingin membunuhmu, aku sudah membunuhmu sejak
semual, sejak kau merasakan siksaan yang pertama sehabis terkena pukulan Hou kut
jian hun im kang, buat apa aku mesti menanti
sampai sekarang?" 1063 Menyinggung kembali aib yang dideritanya malam itu, Ku See
hong merasakan api amarah yang berkobar di dalam dadanya
semakin menjadi-jadi segera bentaknya.
"Waktu itu aku sudah tahu kalau kau menyembunyikan diri di tepi jarang ... Hmmm,
perempuan jalang, memang benar-benar tak tahu malu!"
Mengumpat sampai disitu, dia merasakan hawa darah didalam
dadanya bergelora keras, napasnya jadi sesak dan ucapannya
terputus sampai ditengah jalan.
Sedangkan Ceng Lan hiang yang mendengar perkataan itu
segera mendengar kan suara tertawa cekikikannya yang meleng-
king dan memekikkan telinga...
Suara tertawanya itu penuh dengan nada cabul, jalang, keji dan pelbagai macam
sifat lainnya. Kemudian setelah berhenti tertawa ia berteriak lagi:
"Bagus sekali! Ku See hong, aku akan membuktikan apakah kau tahu malu atau
tidak, aku akan membuatmu tunduk diantara kedua belah pahaku, aku akan
mengajakmu bermain cinta setiap hari,
mencari sorga dunia dan kenikmatan hidup...
Ditengah pembicaraaa itulah, tiba tiba ia mengebaskan ujung
bajunya ke arah Ku See hong.
Segulung bau harum melintas lewat, begitu Ku See hong
mengendus bau itu, tubuhnya yang terduduk pelan-pelan terkulai ke atas tanah.
Ceng Lan hiang bertindak cepat, dipeluk nya tubuh Ku See hong
kemudian secepat kilat berlalu dari situ. .
Dalam waktu singkat bayangan tubuhnya telah lenyap dari
pandangan mata. Suasana pun pulih kembali dalam keheningan, seakan-akan
disana tak pernah terjadi suatu peristiwa apa pun.
1064 -oo0dw0oo- BAB 49 MANUSIA berkerudung warna warni... Keng Cin sin mengerahkan
ilmu meringankan tubuhnya yang sempurna meluncur ke arah kota, baru saja dia
turun tangan keji dengan menghukum cincang si
pedang emas Cia Tiong giok.
Kurang lebih seperminum teh kemudian, Keng Cin sin telah
sampai didepan bangunan besar di sebelah barat kota, walaupun
letak bangunan tersebut tak jauh dari kota, namun oleh karena
bangunan tersebut berdiri disamping sebuah kompleks kuburan
yang terbengkalai dan amat luas, maka kendatipun disiang hari pun tiada manusia
yang berkunjung kesitu. Tak heran kalau keadaan diseputar situ amat terpencil, sepi dan menyeramkan.
Tapi siapakah yang tahu kalau didalam bangunan gedung yang
besar dan menyeramkan itu baru saja berlangsung suatu
pertempuran berdarah yang dahsyat dan mengerikan hati, membuat ke sebelas jago
Hiat mo bun hampir saja musnah semua.
Kini Keng Cin sin sudah berada disamping bangunan gedung itu
dibawah kuburan yang berlapis-lapis.
Mendadak pada saat itulah.. . .
Dari balik kuburan yang berlapis-lapis berkumandang suara
tertawa dingin yang menyeramkan..
Suara tertawa itu amat dingin, seperti anbgin yang berhembus
keluar dari gedung di bawah tanah.
Serentak Keng Cin sin menghentikan gerakan tubuhnya, suatu
firasat tak enak segera muncul dalam hatinya, sebab baru pertama kali ini dia
mendengar suara tertawa semacam ini dari balik
kuburan.. 1065 Tempat itu merupakan daerah yabng terpen-cil, djauh dari
jangkaauan umat persiblatan, bila sekarang muncul jagoan
persilatan dekat dengan markas besarnya, ini berarti orang datang untuk mencari
gara-gara dengan pihaknya.
Baru selesai suara tertawa dingin tadi berkumandang, tiba-tiba...
Serentak suara aneh yang menyeramkan berkumandang susul
menyusul dari balik kuburan liar itu, kali ini bukan hanya seorang saja yang
tertawa, melainkan diatas tujuh delapan orang, jumlahnya sukar dihitung.
Gelak tertawa yang berkumandang dari balik kompleks tanah
pekuburan yang menyeramkan itu kedengarannya sangat mengerikan, seperti suara setan iblis saja, meski berada di siang hari bolongpun
orang akan bergidik di buatnya.
Mencorong sinar tajam dari balik mata Keng Cin sin, tiba-tiba dia mengalihkan
pan-dangannya dan mnulai melakukan pemeriksaan
yang seksama atas tanah pekuburan tersebut.
Ia dapat mendengar suara tertawa tersebut tinggi melengking
dan amat menusuk pende-ngaran, seakan-akan dipancarkan dengan
hawa murni yang sempurna, ditinjau dari hal ini dapat dibuktikan kalau pihak
lawan memiliki tenaga dalam yang amat sempurna.
Suara pekikan yang mengacaukan pikiran, mendatangkan
keseraman dan kengerian yang luar biasa...
Keng Cin sin memiliki kepandaian silat yang maha sakti,
walaupun dia tidak takut menghadapi manusia-manusia laknat yang datang mencari
gara-gara dengannya, toh timbul juga perasaan
kuatir dalam hati kecilnya, dia menguatirkan keselamatan dari
anggota perguruannya. Mungkinkan anggota perguruannya telah tiba kembali di dalam
gedung ini" Kalau tidak, mengapa mereka membiarkan orang-orang tersebut
bersembunyi di sini sambil bermain setan"
1066 Tapi bila ia teringat kembali kalau ke sebelas orang anggota
perguruannya memiliki kepandaian silat yang luar biasa, perasaan kuatirnya itu
Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
segera lenyap kembali. Berbicara yang sebenarnya, sebelas anggota perguruan Hiat mo
bun boleh di bilang memiliki kemampuan yang luar biasa,
kepandaian silat mereka telah mencapai tingkatan yang luar biasa, meski anggota
Ban sia kau sendiripun tak akan nanti berani
memandang rendah jago-jago Hiat mo bun. Oleh sebab itu disaat
dia hendak menjagoi seluruh dunia persilatan, tiada orang pula yang berani
mencabut kumis harimau. Tapi tidak demikian dengan kenyatannya, dari mana dia tahu,
kalau jumlah pihak lawan sangat banyak dan tenaga dalam mereka rata-rata amat
sempurna. Sesudah mengamati sekejap suara tertawa aneh seperti suara
tertawa setan iblis itu, Keng Cin sin memperdengarkan kembali
suara tertawa dinginnya yang menusuk tulang, dia menghimpun
hawa murninya, Dan dengan mengerahkan ilmu Ban li coan im
(menyampaikan suara dari selaksa li) semacam kepandaian sakti
dalam kitab pusaka Cang C iong pit kip, serunya lantang.
"Setan iblis dari manakah yang telah muncul disini" Bila ingin mencari gara-gara
dengan Buncu mu, unjukkan saja dirimu, buat
apa mesti main sembunyi diantara mayat-mayat membusuk"
Tidakkah kuatir perbuatan kalian hanya akan menurunkan derajat?"
Bersama dengan selesainya ucapan itu, suara tertawa aneh ikut
berhenti pula, namun pihak lawan sama sekali tidak mengucapkan sepatah katapun.
' Suasana disekeliling tempat itu kembali dicekam dalam
keheningan, kesepian yang luar biasa, bahkan lamat-lamat terasa pula suasana
mengerikan dan hawa pembunuhan yang luar biasa.
Mendongkol juga Keng C in sin ketika pihak lawan tidak
menyahut, sekali lagi dia menegur:'
1067 "'Hei, tampaknya kalian semua hanya sukma-sukma gentayangan dalam kuburan?"
Namuh suassna tetap hening, tak ke dengaran sedikit suara pun
.... Sejauh mata memandang hanya batu nisan dengan gundukkan
tanah pekuburan yang berserakan dimana-mana, semua benda di
situ seolah-olah menjadi kaku, tak sesosok bayangan manusia pun yang nampak,
sepertinya suara tertawa tadi dipancarkan oleh
sukma gentayangan. Suasana yang tegang dan menyeramkan menyelimuti seluruh
angkasa, membuat suasana menjadi sesak dan tegang ....
Tanpa terasa mucul pula hawa pembunuhan yang kian lama kian
bertambah menebal. Kini Keng Cin sin mulai agak kaget dan ngeri, ia bukan takut
terhadap manusia-manusia tersebut, melainkan terkerjut oleh
kemamptuan serta kesabqaran lawan menyrem-bunyikan diri terus
secara tenang... Selama berapa saat terakhir ini, Keng Cin sin telah mengerahkan kemampuannya
untuk mendengar dan melihat untuk meme-riksa
napas lawan dan gerak-gerik musuh, namun dia tak berhasil
menemukan sesuatu apa pun, hal ini membuktikan kalau pihak
lawan menggunakan ilmu napas kura-kura Ku si tay hoat untuk
menutup pernapasan nya. Mendadak... Satu ingatan bagus melintas didalam benaknya.
Ia mendapat satu akal bagus untuk memaksa lawannya agar
menampakkan diri. Tanpa hanyak berbicara lagi Keng Cin sin membalikkan badan
dan beranjak pergi dari situ, tapi pihak lawan seperti sama sekali tak termakan
oleh tipu muslihatnya itu, suasana tetap hening, tiada 1068
terdengar sedikit suara pun, sementara Keng Cin sin telah berada belasan kaki
jauhnya dari posisi semula.
Mendadak... Dari balik tanah pekuburan itu berkuman-dang suara tertawa
dingin yang amat menusuk pendengaran, lalu seseorang berkata:
'Hei manusia berkerudung warna warni, bila kau bernyali,
silahkan memasuki barisan Tee gi mi hun tin (barisan neraka pembingung sukma)
kami!" Suara itu amat lembut seperti bisikan nyamuk, namun setiap
patah katanya sangat jelas dan menggetarkan pendengaran.
Bagaikan seekor burung walet, Keng Cin sin segera membalikkan
badannya dan secepat sambaran kilat meluncur ke arah mana
berasalnya suara peringatan tersebut.
Kemudian dia berhenti sejenak disisi sebuah kuburan dan
memeriksa keadaan disekeliling sana, tapi apa yang kemudian
terlihat membuatnya sangat terkejut.
Disitu tak nampak manusia hidup, hanya ada tengkorak-
tengkorak manusia yang menyeramkan berjajar dimana-mana.
Keng Cin sin sungguh merasa amat terkejut, diam-diam dia
berpikir dihati: Sudah jelas kudengar kalau suara pembicaraan itu munculnya
dari sini, mengapa tak nampak sesosok bayangan manusia pun
disini" Masa kawanan tengkorak itu yang bersuara" Aaaah, masa di dunia ini benar-benar
ada setan?" Sementara dia masih berdiri termenung, tiba-tiba terdengar lagi suara tadi
berkumandang memecahkan keheningan.
"Manusia berkerudung warna warni, meski sekarang kami
berwujud orang mati, dulunya pun kami termasuk orang hidup!
Hanya kini daging kami sudah membusuk sehingga tinggal tulang
belulangnya belaka. mari-mari bersahabat dengan kami!, tempat
1069 kami disini disebut dunianya sukma pria, paling bagus bila ada seorang perempuan
yang mau meramaikan suasana.
Kembali suasana menjadi hening...
Keng Cin sin segera menerjang ke sisi kuburan yang lain, namun apa yang terlihat
disitupun tiada berbeda dengan pemandangan
yang pertama tadi, disana tiada sesosok bayangan manusia pun,
yang ada hanya sesosok tulang belulang manusia, seonggokan
tengkorak. Kali ini Keng Cin sin benar-benar di buat terperanjat sekali hingga berdebar
keras jantungnya. Disaat inilah, suara pembicaraan yang menyeramkan berkumandang lagi dari arah lain.
"Kau tak usah takut! Hidup manusia di dunia ini akhirnya tak akan lolos juga
dari kematian, tapi sesungguhnya kami pun belum mati, coba lihatlah kami masih
bernyawa, masih dapat berbicara, bukankah demikian ....?"
Gerakan tubuh Keng Cin sin kali ini jauh lebih cepat lagi, didalam sekali
berkelebat dia sudah melayang turuh keatas permukaan
tanah, namun pemandangan yang di jumpai nya masih tetap seperti apa yang dilihat
sebelumnya. Sambil berkerut kening, Keng Cin sin mulai berpikir:
Kalau berbicara menurut kecepatan gerak ku sekarang, siapakah
manusia di dunia ini yang mampu menandingi kecepatanku
tersebut" Masa mereka sungguh-sungguh adalah setan iblis?"
Mendadak sinar kaget terpancar keluar dari balik mata Keng Cin sin...
Perasaan kaget tersebut jauh lebih hebat daripada perasaan
semula, sebab secara tiba-tiba saja dia teringat kalau pembicaraan lawan
dipancarkan melalui semacam ilmu Hui sian mo ing (irama
iblis berpusing) yang maha dahsyat.
1070 Biasanya irama iblis berpusing atau Hui sian mo ing tersebut
dipancarkan seseorang dari suatu tempat tertentu, namun
gelombang iramanya sengaja digetarkan ke suaru sasaran tertentu, kemudian dari
situ baru kembali menuju ke gendang telinga orang yang dituju.
Oleh karena kepandaian semacam ini amat sakti dan luar biasa,
jarang sekali ada jago persilatan dari daratan Tionggoan yang
berhasil mempelajarinya. Konon orang-orang dari Tibet banyak sekali yang mengkhususkan diri untuk mempelajari ilmu Hui siang mo ing itu, jadi bisa
disimpulkan kalau orang-orang yang sedang dihadapinya sekarang bisa jadi adalah
orang-orang dari Tibet. Perlu diketahui, jarang sekali anggota perguruan dari Tibet
datang mengunjungi daratan Tionggoan, bila bukan dikarenakan
masalah yang terlampau besar, biasanya mereka enggan untuk
bermusuhan dengan bangsa persilatan dari daratan Tionggoan.
Lantas karena persoalan apakah mereka datang mencari gara-
gara dengan pihaknya hari ini"
Seandainya orang-orang tersebut benar-benar berasal dari Tibet, itu berarti dia
harus meningkatkan kewaspadaannya.
Sambil tertawa dingin Keng Cin sin segera berseru:
"Saudara sekalian pandai sekali mempergunakan ilmu Hui sian mo ing, nampaknya
kalian semua adalah anggota perguruan dari
wilayah Tibet." Mendadak terdengar seseorang menyahut: "Manusia berkerudung warna warni pengetahuanmu memang sungguh amat
luas, tepat sekali! Kepandaian yang kami pergunakan sekarang
adalah irama Hui sian mo ing. Hmmm.... hmmmm...namun kami
bukanlah si keledai-keledai gundul dari Tibet kami adalah jago persilatan yang
asli berasal dari daratan tionggoan. Timbul berbagai kecurigaan dan
ketidakmengertian dalam benak Keng Cin sin
setelah mendengar perkataan itu, segera pikirnya.
1071 "Jika kudengar dari pembicaraan mereka, sudah jelas memakai bahasa Han yang
luwes dan lancar, tapi ilmu rahasia dari Tibet itu tak pernah diwariskan kepada
sembarangan orang, apalagi mereka mengaku asli dari daratan Tionggoan, mengapa
mereka pun pandai menggunakan ilmu Hui sian mo ing tersebut?"
Berpikir sampai disitu Keng C in-sin berkata lagi dengan suara sedingin es:
"Pun Buncu tidak ambil peduli apakah kalian hwesio-hwesio
gundul dari Tibet atau jagoan dari daratan Tionggoan, manakala kalian datang
mencari gara-gara denganku, berarti kalian ada
maksud terhadap diriku, mengapa tidak kalian utarakan saja
sekarang, agar kita dapat memperbincangkan nya?"
Sudah jelas Keng Cin sin telah menyadari kalau orang-orang itu berilmu sangat
lihay, jejaknya amat mencurigakan maka nada
pembicaraannya pun turut menjadi lebih lembut dan halus.
Salah seorang diantara lawan segera menyahut:
"Manusia berkerudung warna warni, dugaanmu memang tepat
sekali, kami memang datang dengan membawa maksud-maksud
tertentu, cuma kau jangan bersusah hati setelah kami utarakan
nanti" Keng Cin sin tertawa dingin:
"Heeehh .... Heehh... heeeh betapapun sulitnya persoalan di dunia ini, tak nanti
akan menyulitkan Hiat mo buncu"
"Apa gunanya kalau kau hanya tinggal seorang diri?" tiba-tiba seorang menimpali
dengan dingin. Sesungguhnya ucapannya itu mengandung maksud lain, namun
mimpipun Keng Cin sin tidak menyangka kalau ke sebelas orang
anggota Hiat mo bun nya sudah pada tewas atau terluka parah
sehingga kini tinggal dia seorang yang tetap sehat walafiat.
Sambil mendengar Keng Cin sin berkata:
1072 "Biarpun jumlah kalian sekarang berapa kali lipat lebih banyak dari padaku, biar
aku hanya seorang diri, namun aku masih sanggup untuk mengirim kau berpulang ke
alam baka" "Mungkin saja kau memiliki kemampuan tersebut, tapi sayangnya kau tak akan
berhasil menemukan kami" jengek seseorang.
Mendadak terdengar suara lain yang menyeramkan menyambung: "Lo su, kau terlalu merendahkan diri sehingga memadamkan
semangat sendiri saja"
Orang yang semula cepat berseru.
"Lo ngo, dia tak lebih hanya seorang manusia yang hampir
mampus, apa sih keberatannya membiarkan dia berbangga dulu"
Mulai detik ini, dalam dunia persilatan hanya ada Bu lim jit hun (tujuh sukma
dari dunia persilatan) yang merajai kolong langit, siapa pula yang mampu
mengungguli kami!" Seseorang yang lain segera menyahut sambil tergelak.
"Haaahhh.. haaahhh... haaahhh... benar! benar! Ucapan dari Lo su memang amat
tepat, walaupun sembilan partai besar dari
daratan Tionggoan atau kawanan ciangbunjin yang bernama
kosong, selanjutnya mereka toh akan mampus juga di ujung tangan kami bertujuh"
"Lo lak " seseorang yang lain lagi menimpali: "sejak kini, kita pun dapat
menikmati kehangatan tubuh serta kehebatan tehnik bermain diranjang dari Ban sia
kaucu Ceng Lan hiang"
"Lo jit, kau ini memang kelewat suka bermain perempuan"
seseorang mendamprat sambil tertawa: "Tahukah kau bahwa Ceng Lan Hiang telah
menguasahi ilmu Im kang yang sangat hebat" Bila kau tidak kuatir mampus,
silahkan saja bersenang-senang
dengannya, tanggung kau akan merasakan kenikmatan hingga
sampai di sorga." Si Lo Jit segera tertawa cekikikan.
1073 "Lo Sam, bukankah kau mengatakan tiada manusia didunia ini yang bisa lolos dari
kematian" Meski siaute harus mati, tapi jadi setanpun harus romantis, hii
ihh....hi ihhh... hi ihh... lagipula aku memiliki benda ajaib yang keras
bagaikan baja, tak nanti "benda" ku akan tertindih sampai patah olehnya"
Kemudian setelah berhenti sejenak, tambahnya lagi.
"Bukankah ilmu Im kang tak akan tahan menghadapi ilmu Yang kang."
Keng Cin sin merasa mendongkol sekali setelah mendengarkan
pembicaraan kotor dan cabul yang sedang mereka langsungkan, ia paling benci
dengan lelaki hidung bangor seperti ini, dia
mendendam terhadap manusia semacam Lo jit dengan sekali
membinasakannya. Mendadak seseorang berseru kembali.
"Lo jit, bukankah didepan mata sudah tersedia barang jadi tinggal dipakai?"
Tentu saja yang dimaksudkan adalah Keng Cin sin.
Hampir meledak dada Keng Cin sin saking gusarnya, hawa darah
mendidih di dalam dadanya, ia segera membentak nyaring.
"Manusia laknat, cepat keluar untuk menerima kematian!"
Walaupun Keng Cin sin marah-marah besar, hal inipun sama
sekali tak berguna, sebab hingga sekarang dia belum berhasil
menemukan tempat persembunyian dari orang-orang tersebut.
Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Perlu diketahui, pembicaraan yang berlangsung selama ini
dilakukan oleh orang-orang tersebut dengan menggunakan ilmu Hui sian mo ing yang
maha dahsyat tersebut. Terdengar Lo jit berkata lagi.
"Lo su, tak mungkin! Tak mungkin! Tidak kau saksikan raut wajahnya yang
menyeramkan itu" Hii ihhh... hi ihhh... hi ihhh...
meski siaute bertampang jelek. Tapi benda ajaibku masih terhitung 1074
benda yang paling indah, paling kuat dan gagah di dunia ini, mana boleh
benda ini kupergunakan terhadap sembarangan perempuan..." "Lo jit, kau bilang dia jelek, tapi aku pikir dia pasti cantik sekali, mengapa
tidak kau saksikan bentuk tubuhnya bahenol, itu?"
seseorang menyambung. Si Lo jit itu segera tertawa dingin.
"Lo ngo, aku rasa kau masih belum berpengalaman didalam hal ini, meski seorang
wanita memiliki perawakan tubuh yang indah, belum tentu wajahnya pasti sangat
indah, bila dia cantik, tak nanti wajah nya ditutup dengan kain kerudung,
perempuan mana sih yang tak ingin memamer kan kecantikan wajahnya?"
"Lo jit, bagaimana kalau kita bertaruh saja, kau mengatakan dia cantik atau
jelek?" "Baik, baik! Bila dia cantik, siaute bersedia melepaskan hakku untuk melalapnya
paling dulu" Keng Cin sin bukan manusia sembarangan bagaimana mungkin
dia bisa tahan menghadapi ucapan-ucapan yang amat kotor itu"
Walaupun ia pernah diperkosa banyak orang, meski kesucian
tubuhnya telah dinodai orang secara beramai-ramai, namun jiwanya masih tetap
suci bersih. Mencorong sinar tajam penuh hawa pembunuhan dari balik
matanya, tiba-tiba saja ia mendongakkan kepalanya dan tertawa
seram, suaranya tinggi melengking dan amat menusuk pendengaran
.... Keng Cin sin segera menerjang ke muka bagaikan segulung
angin puyuh, sedemikian cepatnya dia bergerak, sehingga
menyilaukan mata siapa saja.
Dengan kecepatan luar biasa dia berputar satu lingkaran
mengitari kompleks tanah pekuburan tersebut.
1075 Ternyata dia tak berhasil menemukan tempat persembunyian
lawan, namun dia tahu pihak lawan pasti berada pada jarak dua
puluh kaki di sekeliling tempat ini.
Maka dia hendak melakukan penggeledahan yang seksama atas
setiap kuburan yang berada dua puluh kaki di sekililing tempat ini, dia ingin
membuktikan apakah mereka benar-benar bersembunyi di bawah tanah.
Dengan menggunakan ilmu meringankan tubuh yang paling
sempurna dan jarang di temui dalam kolong langit dewasa ini,
secepat kilat berputar mengitari daerah seluas dua puluh kaki di sekitar situ,
beratus-ratus kuburan diperiksa dengan seksama,
namun ia belum berhasil juga menemukan bayangan tubuh mereka.
Rasa terperanjatnya sekarang tak terlukiskan lagi dengan kata-
kata... Keng Cin sin merasakan dirinya seakan-akan telah bertemu
dengan setan tulen, belum pernah ia mendengar dalam dunia
persilatan terdapat manusia lihay yang menyebut dirinya sebagai Bu lim jit hun.
Sementara dia masih berdiri tertegun dengan perasaan terkejut
bercampur tercengang .. ..
Kembali terdengar seseorang berkata:
"Gerakan tubuhnya sangat lihay dan melebihi kemampuan umat persilatan pada
umumnya, lo ji disebut orang Tiang kui tui (setan berkaki panjang) namun aku
rasa masih ketinggalan jauh
dibandingkan dengan dirinya"
Sang lo ji segera tertawa seram.
Heeehhh... heeehhh... heeehhh... lo ngo, meskipun gerakan
tubuhnya amat cepat, tapi untuk mengungguli aku rasanya masih
sulit sekali?" 1076 Keng Cin sin benar-benar mati kutunya terhadap orang-orang
tersebut, dia benar-benar merasa tak mampu untuk menemukan
titik kecurigaan disekitar sana.
Namun dengan wataknya yang keras hati, dia pantang menyerah
dengan begitu saja, otaknya segera berputar keras, dia mencoba untuk mengingat-
ingat apakah didalam kitab pusaka Cang ciong pit kip
tercantum kepandaian yang dapat digunakan untuk mematahkan kepandaian Hui sian mo ing tersebut.
Sementara dia masih termenung, Lo ngo telah berkata lagi
sambil tertawa seram: "Lo ji, lebih baik jangan menempeli emas di atas wajah sendiri, kalau toh kau
lebih unggul darinya, berani tidak tampilkan diri untuk berduel dengannya?"
Hmmmm....! Aku si lo ji masih pingin hidup beberapa waktu lagi, bila harus
mampus, lebih baik kita tujuh bersaudara berangkat
bersama-sama menuju ke langit barat."
"Lo ji, hatimu amat busuk" damprat yang lain, "kalau kau mau mampus, mampuslah
sendirian, mengapa harus mengajak kami
semua untuk benar-benar menjadi setan"
"Heeehh... heeehhh... heeehhh... kita tujuh bersaudara tak pernah berpisah satu
dengan lainnya, misalnya harus turun ke
neraka pun sudah sepantasnya turun bersama" lo ji menimbrung sembari tertawa
dingin. "Betul! Betul! Perkataan lo ji memang masuk diakal"
"Hei, mengapa sih kalian berkaok-kaok melulu!" mendadak seseorang menegur dengan
suara sedingin salju, "agaknya dia
sudah tahu kalau kita berada didalam neraka."
"Lo toa, apa yang mesti ditakuti" Memangnya dia akan membalik lapisan tanah
disini" "Siapa tahu" Aku lihat dia sudah membenci kita setengah mati, agaknya rasa benci
itu sudah merasuk sampai ke tulang sum-sum" .
1077 "Lo toa, kami Bu lim jit hun tiada tandingannya dikolong langit, mengapa harus
jeri terhadap dia seorang?"
Sang lo toa segera tertawa tergelak:
"Haaahhh... haaahhh.. haaahhh.. kalau sekarang mah kita belum mencapai tingkatan
tiada tandingan dikolong langit"
"Maksudmu kita belum berhasil mendapat kan kitab pusaka Cang ciong pit kip
serta, mutiara Thian hong im yang sin cu miliknya".
"Benar! Bukankah benda-benda tersebut berada di dalam
sakunya...?" "Lo toa, lantas apa yang mesti kita lakukan sekarang?" suara menyeramkan yang
lain bertanya. "Ehmmm, tak ada salahnya kalau kita bertujuh berunding
kembali..." Seusai perkataan itu diutarakan, suasana disekeliling tempat itu menjadi hening
dan sepi kembali, mungkin mereka sedang
merundingkan persoalan tersebut dengan seksama.
Keng Cin sin benar-benar tidak habis mengerti, dia tak tahu
permainan busuk apakah yang sedang dilakukan ke tujuh orang
tersebut terhadap dirinya, yang lebih menggemaskan lagi adalah ia tak berhasil
menemukan tempat persembunyian mereka.
Setelah mendengar pembicaraan mereka barusan, ia telah
mengetahui kalau kepandaian silat yang dimiliki orang-orang itu sangat lihay dan
luar biasa, tapi mengapa dia tak berani munculkan diri untuk berhadapan muka
dengannya" Padahal dia mana tahu kalau Bu lim jit hun adalah manusia
berwatak aneh, tak pernah orang dapat meraba maksud hati
mereka yang sesungguhnya.
Hanya saja ke tujuh orang itu amat licik, dan berotak cerdas,
ditambah lagi kekejaman nya luar biasa, kesemuanya ini membuat mereka lihay
sekali. 1078 Keng Cin cin merasa tak ada gunanya tetap berdiam diri terus
disitu, sedang mereka pun tidak menaruh dendam yang berat
dengan nya, ia cuma mendongkol atas ucapan mereka yang kotor
dan menghina tersebut. "Aaaai.. sudahlah" demikian ia berpikir, "percuma ribut dengan kawanan manusia
setengah setan macam begitu, anggap saja aku
sedang sial sehingga bertemu dengan mereka ..."
Berpikir demikian, dia lantas melejit ke udara dan meluncur turun dari bukit
kecil tersebut. Mendadak... Serentetan suara teguran yang amat dingin berkumandang
memecahkan keheningan: "Manusia berkerudung warna warni, Mengapa kau lari ketakutan"
Apakah takut terhadap kami" Heeehhh.... heeehhh ... heeehhh...."
Ucapan tersebut segera menimbulkan satu ingatan dalam benak
Keng Cin sin, diam-diam ia mengutuk diri sendiri:
"Goblok amat aku ini. Hmmm, kali ini akan kulihat mau kabur kemana kalian semua"
" Tiba-tiba saja dia membalikkan badan dan berjalan ke sisi
kuburan dimana terdapat tengkorak manusia yang pertama,
kemudian bentaknya keras-keras:
"Kalian tujuh setan gentayangan mengapa tidak segera
menongolkan diri?" "Aduh celaka!" Seruan kaget berkumandang kembali "kuntilanak itu berhasil
mendapat tahu kalau kita bersembunyi di dalam
kuburan" "Lo su, mengapa kau memberitahukan tempat persembunyian
kita kepadanya?" damprat yang lain.
Lo su segera tertawa dingin.
1079 "Kuburan yang terdapat ditempat ini beribu-ribu jumlahnya, masa dia benar-benar
dapat menemukan tempat persembunyian kita?"
Mencorong sinar tajam dari balik mata Keng Cin sin, sambil
tertawa dingin ia segera berseru:
"Mengapa kalian tidak segara menampakkan diri" Hmmm!
Jangan salahkan kalau aku akan bertindak keji terhadap kalian"
Ternyata secara tiba-tiba Keng Cin sin menduga kalau mereka
telah menyembunyikan diri didalam kuburan, sedang tengkorak
manusia yang berada disamping kuburan merupakan hasil
pembongkaran mereka dari dalam liang kubur.
Ketika Keng Cin sin melakukan pemeriksaan terhadap beberapa
ratus kuburan yang berada empat puluh kaki disekitar tempat itu, dia hanya
berhasil menemukan ke tujuh sosok tengkorak itu, maka dia lantas menduga kalau
ke tujuh orang itu bersembunyi di dalam tujuh buah kuburan disisi tengkorak.
Serentetan suara dingin menyeramkan lagi-lagi berkumandang:
"lo toa, hasil dari perundingan kita adalah jangan temui dia untuk sementara
waktu, kalau begitu kita pun tak usah menggubris dia lagi..."
Padahal berbicara dari kekejaman serta kebuasan Bu lim jit hun, mereka tak nanti
akan melepaskan Keng Cin sin dengan begitu saja, sebab mereka memang datang
untuk mencari gara-gara dengan
Keng cin sin. Akan tetapi Bu lim jit hun yang licik dan mempunyai banyak akal busuk ini telah
menderita luka parah yang cukup parah, apalagi merekapun telah menyaksikan
kelihayan dari gerakan tubuhnya,
sadar kalau tiada pegangan untuk mengungguli dia maka untuk
sementara waktu mereka putuskan untuk melepaskan korbannya
dengan begitu saja. Keng Cin sin yang mengetahui keadaan mereka yang
sesungguhnya, bagaimana mungkin bisa menduga sampai ke situ"
1080 Dengan suara menggeledek Keng Cin sin membentak:
"Aku akan membinasakan kalian didalam kuburan, agar tak usah menguburkan jenazah
kalian lagi." Sambil mengancam sepasang telapak tangannya segera
dilontarkan bersama ke depan.
Segulung angin pukulan yang maha dahsyat segera meluncur ke
depan dan menghantam kuburan tersebut.
Angin pukulan yang menderu-deru bagai kan amukan puyuh,
kedahsyatanya benar-benar luar biasa.
Blaammmmmm .... Suatu ledakan dahsyat berkumandang memecahkan keheningan.
Menyusul kemudian ... Jeritan ngeri yang memilukan hati berkumandang pula
memecahkan keheningan... Setelah itu suasana disekitar sana pulih kembali dalam
keheningan, sedemikian heningnya sehingga menakutkan.
Waktu itu Keng cin sin telah dipengaruhi hawa pembunuhan yang
berkobar-kobar, dia mendatangi kuburan yang lainnya, kemudian
berseru sambil tertawa dingin.
"Hmmm, sudah mampus seorang diujung telapak tanganku,
sekarang tiba giliranmu mau keluar atau tidak"
Namun suasana didalam kuburan itu tetap hening sepi dan tak
kedengaran sedikit suara pun.
Keng Cin sin mendengus dingin, sepasang tangannya segera
diputar membentuk satu gerakan lingkaran busur disisi tubuhnya, kemudian
segulung hawa pukulan yang dalam bagaikan samudra,
seperti letusan gunung berapi memuntah keluar.
"Blaaammm..!" sekali lagi berkumandang suara ledakan keras yang memekikkan
telinga... 1081 Di kuti pula jerit kesakitan yang memilukan hati...
Kini Keng Cin sin mendatangi sisi tengkorak yang ketiga, seperti yang lain,
diapun membentak nyaring:
"Bila kalian tak segera menampakkan diri, akan kubunuh kalian satu per satu
tanpa perasaan belas kasihan"
Tapi pihak lawan masih juga tidak menimbulkan suara apa pun.
Mencorong sinar buas yang menggidikkan hati dari balik mata
Keng Cin sin, sepasang telapak tangannya dengan cepat diputar
membentuk satu gerak melingkar, kemudian gulungan angin puyuh
seperti amukan topan menyapu ke arah kuburan itu.
Ledakan keras yang di ringi jerit kesakitan lagi-lagi bergema
memecahkan keheningan ...
Secara beruntun Keng Cin sin memusnahkan lagi tiga buah
kuburan yang lain, dimana angin pukulannya menyambar lewat,
segera berkumandang jeritan ngeri yang menyayat hati.
Sekarang ia telah tiba disisi kuburan dengan tengkorak yang ke tujuh, mendadak
hatinya menjadi lembek, ia teringat kalau Bu lim jit hun sesungguhnya tidak
mempunyai dendam kesumat yang terlalu
dalam dengan dirinya, padahal tanpa sebab dia telah membinasakan enam orang
diantara mereka secara beruntun, terhadap orang yang ke tujuh ia benar-benar
merasa tak tega untuk menindaknya.
Dengan suara keras Keng Cin sin segera membentak:
Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Sekarang tinggal kau seorang, mau keluar atau tidak?"
Kemudian setelah berhenti sejenak, dia membentak lagi:
"Bila kau bersedia menampakkan diri secara baik-baik, bisa jadi aku pun bersedia
memberi kesempatan hidup bagimu"
Tapi suasana di dalam kuburan itu tetap hening, sepi dan tak
kedengaran sedikit suarapun.
Keng Cin sin menjadi tertegun, segera pikirnya:
1082 "Aneh betul ke tujuh orang ini, mereka sekarang lebih suka mengorbankan diri
daripada menampakkan diri dari balik liang
kuburan" Berpikir sampai disitu, sekali lagi Keng Cin sin membentak keras.
"Bila kau enggan menampakkan diri lagi jangan salahkan kalau aku akan bertindak
kejam" Belum juga ada suara yang berkumandang dari balik kuburan
itu.. Berkobar kembali hawa napsu membunuh dalam dada Keng Cin
sin, sepasang telapak tangannya segera diayunkan ke depan,
segulung angin puyuh yang maha dahsyat seperti selembar jaring yang besar dan
kuat, langsung menggulung ke arah kuburan
tersebut. "Blaaammm..!" suatu ledakan dahsyat kembali berkumandang datang.
Menyusul kemudian jeritan ngeri pun bergema memecahkan
kesunyian... Kini suasana didalam kuburan itu pulih kembali dalam
keheningan, keseraman dan kesepian.
Keng Cin sin menghela napas panjang, gumamnya:
"Banyak sekali keanehan terdapat di dalam dunia ini, seperti juga ke tujuh orang
itu" Dia membalikkan badan dan pelan-pelan berlalu dari tempat
tersebut ... Mendadak pada saat itulah...
Dari sekeliling kompleks kuburan itu bergema suara tangisan
yang aneh, rendah berat dan menyeramkan, suara itu sahut
bersahutan membuat setiap sudut kuburan itu dipenuhi oleh suara dengungan yang
sangat aneh.... 1083 Bergidik Keng Cin sin menghadapi situasi seperti ini, berdiri
semua bulu kuduknya karena ngeri, untuk beberapa saat dia sampai berdiri
tertegun ditempat. Ditengah jeritan dan tangisan yang mengerikan, tiba-tiba
berkumandang pula seruan seseorang dengan suara yang dingin
menyeramkan: "Kami tujuh bersaudara benar-benar telah sampai di neraka tingkat ke delapan
belas, .... uuuh...."
"Saudara sekalian, roh kita akan menjadi roh penasaran, mari kita tangkap dia
dan menyeretnya ke neraka..."
Keng Cin sin yang dipermainkan oleh mereka benar-benar dibuat
mendongkol sekali tanpa terasa bentaknya keras-keras:
"Bagus sekali! Kalian memang tujuh sukma gentayangan, bila pun buncu tak mampu
meratakan kuburan ini dengan tanah, aku
bersumpah tak akan menyudahi persoalan ini hingga disini."
Bagaikan orang kalap Keng Cin sin segera mengayunkan
sepasang telapak tangannya berulang kali, segulung angin pukulan yang maha
dahsyat pun mengikuti gerakan tubuhnya menghajar
kuburan tersebut satu persatu...
Ditengah ledakan keras yang memekikkan telinga terjadi rentetan letusan dan
getaran yang keras, angin pukulan memancar ke empat penjuru dan berpusing kian
kemari. Dalam waktu singkat Keng C in sin telah memusnahkan enam
buah kuburan secara beruntun.
Dengan tenaga dalamnya yang sempurna serta desingan angin
pukulannya yang tajam bagaikan sembilu, pasir dan batu segera
beterbangan di angkasa, membawa peti mati yang telah lapuk dan tulang belulang
yang hancur segera berserakan dimana-mana.
Bau busuk mayat yang menusuk hidung dengan cepat menyebar
ke mana-mana membuat orang serasa mau tumpah.
1084 Tindakan kalap dari Keng Cin sin ini benar-benar mengerikan
sekali ..... Kasihan dengan tulang belulang serta mayat-mayat tersebut,
mereka harus merasa kan bencana tersebut disaat-saat jiwa mereka telah peroleh
ketenangan. Isak tangis macam jeritan setan itu kini sudah sirap dan tak
kedengaran lagi. Sambil tertawa seram Keng Cin sin berseru.
"Kalian belum juga mau menampakkan diri" Rupanya kau
memaksa aku untuk meratakan beribu kuburan ini rata dengan
permukaan tanah ....?"
Ditengah gelak tertawa keras, telapak tangan kirinya melepaskan kembali sebuah
pukulan angin puyuh yang maha dahsyat, lagi-lagi sebuah kuburan hancur
berantakan menjadi korban amukannya.
Tenaga pukulannya memang dahsyat bagaikan samudra yang
bergelombang besar, cukup membuat wajah orang berubah.
Mendadak.... Disaat telapak tangan kanannya diangkat dan siap melepaskan
sebuah pukulan lagi. Tiba-tiba, ditengah keheningan bergema suara pujian kepada
Sang Buddha yang berat dan nyaring.
"Omitohud..." Buru-buru Keng C in sin menarik kembali serangannya lalu
membalikkan tubuh dengan cekatan, dengan sorot mata yang tajam dia mengawasi
orang di hadapannya tanpa berkedip.
Entah sejak kapan, tiga kaki di hadapannya telah bertambah
dengan tiga orang pendeta tua berjubah kuning,
Salah seorang diantaranya berwajah saleh dengan alis mata yang panjang, waktu
itu dia lagi menegur dengan suara dalam:
1085 "Li sicu, tindakanmu yang brutal ini sungguh keterlaluan, tidakkah kau merasa
bahwa perbuatan ini melanggar peri
kemanusiaan?" Keng Cin sin terkejut, cepat dia berpikir:
"Yaa, mengapa aku berbuat begini brutal" Tindakanku ini keji dan tak berperi-
kemanusiaan, toh mereka yang telah mati tiada
ikatan sakit hati denganku" Mengapa aku harus menghancurkan
kuburan mereka .. ?"
Timbul penyesalan dihati kecilnya setelah berpikir sampai di situ, rasa menyesal
dan malu yang bercampur aduk, membuatnya
terbungkam dalam seribu bahasa, pelan-pelan kepalanya ditundukkan. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, ia membalikkan badan
dan beranjak meninggal kan tempat itu .....
Tak selang beberapa saat kemudian, ia telah keluar dari
kompleks tanah pekuburan tersebut.
Tiba-tiba bayangan manusia berkelebat lewat, tahu-tahu ke tiga orang pendeta tua
berjubah kuning itu telah menghadang jalan
pergi Keng Cin sin. "Apa maksud kalian menghadang jalan pergiku" Keng Cin sin segera menegur sambil
menatap ke tiga orang itu lekat-lekat.
"Li sicu!" ujar pendeta kurus disamping kiri, "kau telah bertindak brutal,
merusak kuburan umum, setelah berbuat apakah kau akan
pergi dengan begitu saja" Mana pertanggungan jawabmu?"
Sekali lagi Keng Cin sin terperanjat, ia lantas berpikir.
"Rupanya mereka pun datang untuk
mencari gara-gara denganku, biasanya tempat ini jarang dikunjungi umat persilatan, aneh, mengapa
begitu banyak kejadian aneh yang berlangsung hari ini?"
Berpikir demikian, si nona pun berkata.
1086 "Boleh aku tahu, Sin ceng bertiga datang dari mana?"
"Omitohud!" pendeta berjubah kuning yang berada ditengah merangkap tangannya
didepan dada. "kami berasal dari Siau lim si, pinceng Hoat hian, sedangkan ke
dua suteku adalah Hoat khong
dan Hoat hong" Keng Cin sin semakin terperanjat, dia tak menyangka kalau ke
tiga pendeta ini adalah tiga diantara lima tianglo Siau lim pay.
Sebagaimana diketahui, Siau lim pay merupakan pemimpin dari
sembilan partai besar di daratan Tionggoan. selama ini jarang sekali melibatkan
diri dalam pertikaian Bu lim.
Lantas apa maksud kedatangannya kali ini kemari "
"Maaf, maaf.. rupanya kalian adalah tiga orang pendeta agung dari Siau lim pay"
kata Keng Cin sin kemudian sambil tertawa.
"Li sicu tentu keheranan bukan" Mengapa Siau lim pay ikut mencampuri pertikaian
dunia persilatan?" kata Hoat khong taysu yang berada ditengah.
Kembali Keng Cin sin tersenyum.
"Memang begitulah, apakah aku boleh tahu" "
"Ringkasnya kami datang karena perguruan Hiat mo bun kalian"
kata Huan hong taysu yang berada di sebelah kiri, "kami tak ingin partai kalian
bertindak semena-mena dalam dunia persilatan dan mencelakai umatnya. kami pun
tak ingin menyaksikan dunia
persilatan yang sudah banyak tahun berada dalam keadaan tenang menjadi bergolak
dan tak aman lantaran ulah kalian"
"Omong kosong!" bentak Keng C in sin.
"Sebagai anggota Siau lim pay yang terhormat, kalian jangan menfitnah orang
semaunya sendiri, Hiat mo bun adalah kelompok
manusia lurus dalam dunia persilatan, tujuan kami adalah
menegakkan keadilan dan kebenaran didalam dunia, membantu
kaum lemah menindas kaum kuat dan menenteramkan dunia
persilatan yang sedang kacau dan tak aman!"
1087 "Bukti nyata berada didepan mata, buat apa kau menyangkal lagi?" seru Hoat khong
taysu dengan dengan nada berat.
Keng Cin sin naik pitam, teriaknya sewot.
"Apa bukti kalian" Ayo tunjukkan dihadapanku!"."
"Hiat mo bun menghimpun sebelas orang jago karena ingin
merajai dunia persilatan, dalam lembah Cui yu kok kalian telah membunuh tujuh
delapan puluh orang, hari ini kaupun berbuat
brutal dengan merusak kuburan umum sehingga jenasah yang
berada disini berantakan tak karuan, Bebeapa kejadian ini sudah cukup sebagai
bukti bahwa kau adalah manusia kejam, manusia
buas yang tak berperi kemanusiaan, dosa-dosa kalian pantas kalau ditebus dengan
hukuman mati" -oo0dw0oo- BAB 50 DIDAMPRAT secara terang-terangan, Keng Cin sin menjadi
sangat mendongkol, dia segera tertawa dingin.
"Kami orang-orang Hiat mo bun tak akan berbuat keji bila tanpa alasan, kami
terpaksa membunuh orang sewaktu berada dalam
lembah Cui yu kok karena kawanan manusia laknat itu mengincar
mestika perguruan kami, demi menyelamatkan partai dan diri
sendiri, mau tak mau kami harus bertindak kejam"
"Omitohud!" kembali Hoat hian taysu berseru. "dari pembicaraan li sicu, dapat
disimpulkan bahwa kau memang kejam dan buas, apa gunanya mesti menyangkal lagi"
"Hmmm, mengapa aku harus banyak berbicara dengan kalian?"
seru Keng Cin sin sambil tertawa dingin.. "bila kalian menganggap aku kejam dan
buas, mau apa sekarang" Apa yang hendak kalian
perbuat." "Terus terang kuberitahukan kepada kalian, aku hanya kejam terhadap
manusia laknat yang berhati rendah dan busuk"
1088 "Kalian sebagai pendeta agung dari perguruan tinggi, tidak seharusnya gara-gara
denganku, hmmm! Nampaknya kalian
memang bermaksud tertentu" "Kalau toh ingin menghadapiku, katakan saja blak-
blakan, buat apa mesti menggunakan ucapan
yang membosankan?" "Hingga kini kau belum mau mengakui kesalahan sebaliknya
malah menuduh kami menfitnahmu, hmmm.:.. rupanya li sicu
memang tak bisa ditolong lagi"
"Bukannya membaca buku dan berdoa didalam kuil Siau lim si, kalian malah
menjelajahi dunia persilatan. tampaknya kalian sendiri sama berniat mencari
gara-gara untuk mengacaukan dunia" balas Keng Can sin sambil membentak.
"Omitohud" sekali lagi Hoat hian taysu berseru: "Perkataan li sicu memang betul,
pinceng sekalian sebagai pendeta sudah puluhan
tahun hidup mengasingkan diri dari keramaian dunia dan tidak
mencampuri urusan orang lain, tapi setelah mendengar ulah sicu belakangan ini,
kami kuatir umat persilatan akan menjadi kacau dan tak karuan, Oleh sebab itu
atas prakarsa dari sembilan partai besar, pinceng bertiga khusus datang kemari
untuk melenyapkan bibit bencana ini dari dunia persilatan".
Keng Cin sin tertawa seram.
"Kebesaran jiwa serta kewelasan hati taysu bertiga sangat mengagumkan hatiku,
tapi kalian keliru, kalian salah menuduh Hiat mo bun yang sesungguhnya bercita-
cita menegakkan keadilan dalam dunia persilatan, mengapa kalian tidak menghimpun
kekuatan untuk menindak Ban sia kau yang banyak melakukan
kejahatan" Mengapa kalian tidak menghadapi Thi kiong pang, Jian khi pang dan
Huan mo kiong yang lebih banyak melakukan
kekejaman serta kebrutalan"
"Mumpung sekarang belum terlambat, kuanjurkan kepada kalian agar cepatlah sadar
dan kembali ke jalan yang benar"
Didalam kenyataan, Keng Cin sin tak pernah menyangka kalau ke
sebelas orang-orang Hiat mo bunnya telah mati atau terluka akibat 1089
kerubutan jago-jago lihay tersebut, dia tak mengira kalau sekarang dirinya
berdiri seorang diri. Dengan sinis Hoat khong taysu berseru:
"Ban sia kau memang keji dan banyak melakukan kejahatan tapi kami harus
menghadapimu terlebih dulu sebelum menghadapi
mereka, kau tak perlu banyak berbicara?"
"Sebagai pendeta agung dari Siau lim pay, semestinya kalian bermata jeli dan
pandri membedakan mana yang baik dan mana
yang jahat, tapi kenyataannya kalian bermata tapi tak berbiji, kalian terus
menerus menuduh orang-orang Hiat mo bun sebagai kaum
laknat, baiklah, kalau toh demikian aku pun tak akan banyak ribut lagi dengan
kamu semua." "Hiat mo bun merasa tak bersalah, kebersihan kami akan
disaksikan sendiri oleh Thian, suatu waktu kalian akan mengetahui kebenaran
kami, Maaf aku tak bisa menemani kalian lebih lama
lagi..." Selesai berkata, dia lantas melejit ke udara dan meluncur ke
depan dengan kecepatan tinggi.
"Li sicu, apakah kau akan kabur dengan begini saja?" bentakan keras segera
bergema. Hoat hong taysu mengebaskan ujung bajunya, segulung tenaga
pukulan segera meluncur ke depan dan menghadang jalan pergi
Keng Cin sin. Sungguh dahsyat pukulan itu, bagaikan terbentuk selapis dinding baja yang kuat,
Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Keng Cin sin tak mampu melanjutkan perjalanannya. Menghadapi hal demikian. Keng Cin sin mendengus dingin,
tubuhnya bersalto beberapa kali kemudian balik kembali ke posisi semula dengan
suatu gerakan indah. "Rupanya kalian memang bermaksud menyusahkan aku!"
bentaknya kemudian sambil melotot dengan sorot mata tajam.
1090 "Hari ini kau akan menerima hukuman yang setimpal dengan
perbuatanmu selama ini" seru Hoat khong taysu ketus.
Mendadak... Keng Cin sin mendongakkan kepalanya, lalu tertawa panjang
dengan suara yang keras dan memekikkan telinga..
Suara tertawa itu mendengung sampai ke tengah udara, begitu
keras dan nyaring sehingga menggetarkan seluruh jagad.
Kemudian setelah berhenti tertawa Keng Cin sin berkata lagi
dengan suaranya yang dingin dan kaku:
"Aku dengar ilmu silat Siau lim pay menjagoi seluruh dunia
persilatan, hari ini Pun Buncu akan mencoba apakah berita itu benar atau
tidak..." "Sebentar lagi kaupun akan masuk neraka, akan kami buktikan untukmu..." ejek
Hoat hong taysu. "Hmmm.. tak usah tekebur lebih dulu, ditambah dengan
kekuatan tiga kali lipat pun jangan harap bisa menaklukkan aku"
"Suheng, akan kubinasakan dulu manusia tekebur ini!" teriak Hoat hong taysu
marah. Sambil membentak, sepasang telapak tangannya dilontarkan
bersama-sama ke depan. Segulung angin puyuh yang maha dahsyat seperti sambaran kilat
cepatnya langsung menggulung ke depan dan menghadang jalan
pergi Keng Cin sin di empat arah delapan penjuru.
Menyusul serangan tersebut, seperti elang kelaparan mencari
mangsa, dia langsung menerjang ke tubuh Keng Cin sin.
Hoat hong taysu sebagai satu diantara lima tianglo Siau lim pay boleh dibilang
memiliki kepandaian silat yang luar biasa,
kemampuan nya tak dapat dibandingkan dengan jagoan persilatan
setarafnya. 1091 Tubrukkan yang dilakukan saat ini amat dahsyat dan cepat
seperti sambaran petir. Keng Cin sin yang menyaksikan kejadian mana merasa
terperanjat juga dibuatnya, buru-buru sepasang telapak tangannya di lontarkan ke
depan melepaskan sebuah pukulan yang maha
dahsyat, langsung menyongsong datangnya terkaman dari Hoat
hong taysu. Sebenarnya Hoat hong taysu berniat untuk membunuh
musuhnya dalam sekali gebrakan, namun melihat datangnya
ancaman yang begitu dahsyat, buru-buru dia gunakan ilmu bobot
seribu untuk memaksa badannya mendarat di permukaan tanah
sebelum waktunya. Sementara itu Keng Cin sin berniat untuk memberi pelajaran
kepada pendeta sombong ini, sepasang telapak tangannya di putar lalu disentil ke
depan, segulung angin pukulan yang sangat aneh menerjang kembali ke arah mana
Hoat hong taysu sedang meluncur ke bawah.
Baru saja ujung kaki Hoat hong taysu menyentuh tanah, dia
merasa segulung angin pukulan yang maha dahsyat dan
menyesakkan napas telah menekan ke arah dadanya.
Ia betul-betul terperanjat, mimpipun dia tak menyangka kalau
Keng Cin sin memiliki tenaga dalam yang begitu sempurna dengan perubahan jurus
serangan yang begitu cepat.
Cepat-cepat dia menghimpun tenaga dalamnya dan mengayunkan sepasang lengannya ke muka, segulung tenaga
pukulan yang sangat kuat segera meluncur ke muka menyongsong
datangnya ancaman lawan. Blaaammm....! Ketika dua gulung tenaga pukulan itu saling beradu satu sama
lainnya, segera berkumandanglah suara ledakan dahsyat yang
memekikkan telinga, angin berpusing menyambar ke empat
penjuru, daun pasir beterbangan memenuhi seluruh angkasa.
1092 Akibat dari bentrokkan kekerasan ini, Hoat hong taysu merasakan darah panas
dalam dadanya bergolak keras, tak kuasa lagi tubuh nya mencelat sejauh enam depa
lebih dari posisi semula.....
Namun disaat kakinya menginjak kembali ke tanah, segera dia
maju menyerang lagi, kali ini tangan dan kakinya dipergunakan
bersama-sama. Di dalam waktu singkat enam pukulan dan lima tendangan kilat
telah dilepaskan olehnya.
Semua pukulan maupun tendangan yang dilancarkan pendeta tua
bertubuh kurus kecil ini hampir semuanya dilakukan dengan
kecepatan bagaikan sambaran petir, hawa serangannya memancar
ke empat penjuru bagaikan sayatan angin tajam, deruan angin yang memekikkan
telinga menyelimuti seluruh angkasa.
Serangkaian serangan bertubi-tubi ini bukan hanya dilakukan
dengan kecepatan luar biasa, bahkan setiap gerakan disertai dengan tenaga dalam
yang amat sempurna. Dengan gerakan tubuh yang luwes, gesit tapi lincah, Keng Cin sin menghindar ke
sana kemari dengan gerakan yang aneh tapi sakti, sementara
sepasang tangannya digerakkan kian kemari memunahkan seluruh serangan nya.
Betapa gusar dan mendongkolnya Hoat hong taysu setelah
menyaksikan berapa jurus serangan kilatnya menemui sasaran
kosong, dia membentak dengan suara keras bagaikan guntur
membelah bumi, lalu menerjang lagi ke depan secara gencar, kali ini dia
menyerang lebih buas lagi.
Bagaikan malaikat raksasa yang kelebihan lengan, bayangan
tangan, bayangan kaki di kombinasikan dengan hawa serangan
yang menyayat badan memenuhi seluruh angkasa, demikian
dahsyat dan hebatnya ancaman tersebut membikin hati siapa pun
menjadi keder dan ngeri rasanya.
Keng Cin sin mendengus dingin, mendadak dia melancarkan
serangan balasan, tiba-tiba saja sepasang telapak tangannya
1093 menciptakan bayangan tangan yang menyelimuti angkasa bagaikan
sarang laba-laba, begitu ketat, rapat dan gencarnya serangan
balasan ini sehingga seluruh angkasa seolah-olah sudah terjaring oleh ancamannya
tersebut .... Hawa pukulan segulung demi segulung menghambur kemuka
seperti amukan ombak samudra yang menyapu semua benda, akan
bergidik orang bila menyaksikan keadaan tersebut.
Serangan demi serangan yang dipancarkan beruntun dan
bersambungan satu sama lainnya mengandung inti silat yang amat mendalam dan
lebih-lebih menggetarkan hati orang.
Hoat hong taysu betul-betul terdesak hebat sehingga harus
mundur berulang kali sambil berkaok-kaok marah.
"Kena.!" Suatu bentakan nyaring yang memekikkan telinga tiba-tiba
berkumandang dari mulut Keng Cin sin.
Ditengah sambaran angin pukulan yang memenuhi angkasa, tiba-
tiba badannya mendesak ke sisi kiri Hoat hong taysu dengan suatu gerakan aneh,
telapak tangannya bagaikan sambaran kilat
menghajar langsung bahu kiri pendeta tersebut.
"Duuuukkk. .. !"
Dengan kerasnya pukulan tersebut bersarang telak ditubuh
lawan, tak ampun Hoat hong taysu terhajar sampai mundur sejauh tujuh delapan
langkah dengan sempoyongan.
Sambil tertawa dingin Keng Cin sin segera berkata:
"Hmmm, ilmu silat aliran Siau lim pay ternyata cuma begini saja, huuuh! Berani
amat berbicara sesumbar dihadapanku!"
Diantara tiga pendeta Siau lim pay ini, ilmu silat yang dimiliki Hoat hian taysu
terhitung paling tinggi, dalam beberapa jurus
pertarungan tadi, sudah melihat Keng Cin sin dapat berputar kesana kemari
dibawah serangan gencar adik seperguruannya Hoat hong
taysu. 1094 Kendatipun sekilas pandangan orang akan mengira gadis itu
terdesak hebat dan terjerumus dalam posisi yang amat berbahaya, namun bagi
seorang ahli silat dapat dilihat betapa hebat dan
lihaynya perempuan tersebut dalam menghadapi teteran musuh.
Terutama sekali jurus serangan yang di pakai untuk menghajar Hoat hong taysu
barusan, gerakan tubuhnya hakekatnya seperti
sambaran setan saja, tak terlukiskan rasa ngeri dan tercekatnya pendeta itu.
Perlu diketahui, Lima sesepuh dari Siau lim pay ini merupakan
tokoh angkatan tua dalam kuil Siau lim si, namun tak pernah
mereka sangka kalau kemampuan mereka berhasil dikalahkan oleh
lawannya secara begitu mudah.
Bila kejadian semacam ini sampai tersiar didalam dunia
persilatan, jelaslah sudah hal tersebut akan merusak nama baik serta pamor Siau
lim pay di mata masyarakat.
Tak heran kalau hawa napsu membunuh segera menyelimuti
wajah Hoat hian taysu, mendadak serunya dengan suara dalam.
"Sute berdua, tenangkan dulu pikiran dan nantikan perintah selanjutnya"
"Aku rasa kalian Siau lim sam ceng (tiga pendeta dari Siau lim pay) boleh maju
bersama-sama" ucap Keng Cin sin dingin, "sebab ditempat kuburan ini, selain
tujuh lembar sukma gentayangan tak mungkin ada orang lain yang mengetahui
kejadian ini, siapa tahu dengan kerja sama kalian bertiga nanti, kalian dapat
berhasil membunuhku" -ooo0dw0ooo- Jilid 33 MENCORONG sinar pembunuhan yang menggidikkan hati dari
balik mata Hoat khong taysu, serunya dengan cepat.
1095 "Untuk menghadapi manusia jahat yang tidak berperi kemanusiaan macam kau, tentu saja kami tak usah mengikuti
peraturan dunia persilatan"
Keng Cin sin mendengus dingin dengan nada sinis dan menghina,
katanya kemudian: "Aku memang tahu, kalian manusia-manusia yang tergabung
dalam sembilan partai besar dunia persilatan, pada hakekat nya cuma memakai
kedok kebajikan dan kebenaran, padahal yang betul hanya manusia manusia rendah
yang munafik, hmmm! Tentu saja
manusia-manusia seperti ini tak usah menuruti peraturan dunia
persilatan" Semenjak musibah yang menimpa dirinya, Keng Cin sin sudah
amat membenci terhadap manusia dalam masyarakat ini, dia tahu
setiap orang pasti memakai kedok kehalusan dan kejujuran untuk menutupi
kejelekan serta kebusukan hatinya....
Itulah sebabnya dia bersumpah akan menumpas habis setiap
manusia laknat dan manusia jahat yang ada dalam dunia ini.
Justru karena itu, terhadap mereka yang jahat dan munafik, dia selalu bertindak
kejam, tak berperasaan dan tidak mengenal peri kemanusiaan.
Sekarang, andaikata dia tahu kalau ke sebelas orang anggota
perguruan Hiat mo bunnya sudah dibunuh orang, sudah pasti dia
tak akan bersikap sungkan-sungkan terhadap ke tiga orang pendeta dari Siau lim
pay ini. "Omitohud!" puji syukur Hoat hian siansu, "Li sicu, ucapanmu barusan betul-betul
keterlaluan!" "Apanya yang keterlaluan?" jengek Keng Cin sin dingin, "toh perbuatan maupun
tindakan kalian yang sesungguhnya memang
demikian" Nama kosong, pura-pura sok suci, memakai cara yang
rendah dan kotor untuk menggerutui orang.... Huuuh! Pokoknya
dunia persilatan hampir dipenuhi oleh kaki tangan kalian, apa yang 1096
bisa kalian kerjakan pun tidak lebih hanya memutar balikkan
kenyataan, mengadu domba, menghasut"
"Tutup mulut!" bentak Hoat khong taysu amat gusar. "kau jangan menfitnah orang
semaunya sendiri, apa buktimu menuduh
kami berbuat demikian?"
Yaa, manusia memang seringkali tak tahu malu, padahal belum
lama berselangpun mereka telah mengerubuti sebelas orang jago
dari Hiat mo bun secara beramai-ramai, bahkan bekerja sama
dengan Bu lim jit hun (tujuh sukma gentayangan dari dunia
persilatan) tokoh paling bengis, keji dan licik dari dunia persilatan.
Bukan cuma begitu, disaat mereka berhasil memusnahkan Hiat
mo bun tadi, merekapun berniat jahat dengan niat melenyapkan
pula Bu lim jit hun yang telah membantu mereka.
"Apa buktinya?" Keng Cin sin tertawa dingin dengan sinis,
"sewaktu terjadi pengerubutan atas Bun ji-koan su pada dua puluh tahun berselang
di bukit Soat san, bukankah orang-orang dari
sembilan partai besarpun turut ambil bagian" Bahkan kalian telah memfitnah dan
menjebak dirinya, hmmm! Bukankah mula-mula
kalian menyuruh Thi kiam kim ciang (pedang baja telapak tangan emas) memf itnah
nya lebih dulu, kemudian menyuruh putrinya
mempersiapkan rencana Bi jin ki (siasat perempuan cantik) ..... Putri Ceng It
huang atau si pedang baja telapak tangan emas bukan lain adalah ketua Ban sia
kau Ceng Lan Hian yang termashur karena
kecabulan dan jalangannya saat ini, konon selesai menghadapi
diriku nanti, kalau hendak melenyapkan Ban sia kau dari muka
bumi?" "Hmm! Katakan saja kenyataan bukan ucapanku ini?"
"Terus terang saja kukatakan kepada kalian manusia-manusia yang menganggap
dirinya sebagai orang-orang sembilan partai
besar, jangan menganggap diri sendiri paling bersih, ketahuilah setiap perbuatan
busuk yang pernah dilakukan didunia ini, tidak mungkin akan selalu dapat
dirahasiakan." 1097 "Sebagai akhir kata, aku ingin memperingatkan kepada kalian.
Jika tak ingin perbuatan kalian diketahui orang, lebih baik janganlah melakukan"
Oleh ucapan dari Keng Cin sin ini, paras muka tiga orang pendeta tua dari Siau
lim pay itu berubah menjadi hijau membesi, mereka betul-betul dibikin terkejut
dan ngeri atas perkataan tersebut, anehnya mengapa perempuan ini bisa mengetahui
kenyataan tersebut" Dengan kejadian tersebut, maka niat mereka untuk melenyapkan
Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Keng Cin sin dari muka bumi pun semakin menjadi-jadi, sebab
mereka tahu tetap membiarkan Keng C in sin hidup didunia ini
berarti memelihara bibit bencana untuk kemudian hari.
Sekarang kenyataan sudah berada didepan mata, maka demi
keselamatan pamor serta nama baik sendiri, mereka harus
melenyapkan orang-orang yang tahu akan kejadian tersebut.
Selesai perempuan ini, masih ada Leng hun koay seng Ku See
hong yang mengetahui hal ini, tapi bisa jadi ia sudah mampus oleh rencana busuk
Ban sia kau, Jian khi pang, atau dengan perkataan lain asal perempuan inipun
dilenyapkan, maka selamatlah mereka.
Bagaimana mungkin Keng Cin sin dapat mengetahui kejadian
yang sebenarnya di bukit Soat san yang pernah menimpa Bun ji
koan su...." Rupanya setelah Bun ji koan su Him Ci seng mengalami tragedi di bukit Soat san
sehingga hidup dalam keadaan cacat, maka dia
menyimpan kembali kitab pusaka Cang ciong pit kip bagian atas
kedalam kuil Ngo siang bio lagi.
Namun dia kuatir jiwanya keburu meninggal sedang dendam
berdarahnya tidak di ketahui orang, maka dalam separuh bagian
kitab pusaka Cang ciong pit kip tercatat pula tinggalkan semua kisah tragedi
yang pernah dialaminya dengan catatan mengharapkan
Pendekar Atap Dunia 1 Candika Dewi Penyebar Maut X I I I Irama Seruling Menggemparkan Rimba Persilatan 8
keparat ini!" perintah Thi bok sin kiam Cu Pok dengan cepat.
1035 Dengan nada menghina Ku See hong tertawa dingin.
"Sin hwee thamcu, kalau dilihat dari tampang mu tadi, waduh sok nya
bukan kepalang, lagaknya saja seakan-akan
hendak mengajakku untuk berduel satu lawan satu, mengapa kau main
kerubut sekarang " Huuuh.. kalau berbicara tolong yang lebih
jelasan sedikit, sesungguhnya kau ingin mengajak ke tiga orang rekanmu agar bisa
mampus bersama?" Sin hwee thamcu si Iblis sakti berwajah merah Si Bu bong
merupakan seorang jago lihay yang kepandaian silatnya cuma
setingkat dibawah Cu Pok serta ketua Jian khi pang dan Thi kiong pang, kecuali
dengan mereka bertiga, dialah berilmu paling tinggi.
Pada dasarnya dia memang seorang manusia sombong yang
terlampau mengung-gul kan kepandaian sendiri, dia sudah terbiasa berlagak jumawa
dan ingin mencari menangnya sendiri.
Bayangkan saja, bagaimana mungkin dia bisa menerima ejekan
dari Ku See hong tersebut"
Di ringi suara bentakan yang menggeledek,
dia segera membentak keras. "Bocah keparat, aku orang she Si akan menghajarmu sampai
merangkak ditanah!" Ditengah bentakan keras, tubuh si Iblis sakti berwajah merah
Si Bu hong yang tinggi besar itu menerjang maju seperti hembusan angin puyuh,
sepasang telapak tangannya diayun kan ke depan dan segulung tenaga pukulan yang
maha dahsyat bagaikan sambaran geledek cepatnya langsung menerjang tubuh Ku See hong.
Si anak muda itu tertawa dingin, mendadak dia berkelebat ke
samping dengan suatu gerakan aneh, bukan saja berhasil
meloloskan diri dari lingkaran hawa pukulan lawan, sebaliknya dia justru
berhasil menyelinap ke sisi kanan lawannya.
Waktu itu, hawa membunuh sudah menyelimuti seluruh benak
Ku See hong, dia tahu kalau dirinya sedang berada dikeru-butan banyak jago
lihay, dalam posisi seperti ini tak mungkin lagi baginya 1036
untuk bersi-tegang atau tarik urat dengan mereka. Tindakan satu-satunya yang
paling tepat adalah turun tangan keji serta
membinasa kan mereka semua satu persatu.
Tampak dia menyelinap ke sisi sebelah kiri dari si Iblis sakti berwajah merah,
kemudian sambil membentak keras telapak tangan kanannya diayunkan ke muka, dan
secepat kilat menotok lima buah jalan darah penting ditubuh si iblis sakti
berwajah merah tersebut, yakni jalan darah Yang wang hiat, Hi han hiat, Wi cong
hiat, pit bun hiat serta Ki si hiat.
Sementara telapak tangan kirinya dengan ke lima jari tangan
dipentangkan, segera menyentil bersama ke muka ...
'Sreeet! Sreet! Sreeet!" Ditengah desingan angin tajam yang menderu-deru, lima
gulung angin serangan yang tajam bagaikan
pisau langsung menyerang bagian tubuh yang mematikan diatas
badan lawan. Bukan saja gerak serangannya dilakukan dengan jurus serangan
yang dahsyat, kecepatannya pun luar biasa, serangan tangan kiri dan tangan
kanannya dilancarkan seolah-olah pada saat yang
bersamaan.. Iblis sakti berwajah merah Si Bu hong adalah seorang yang
berhati keji, begitu serangannya yang pertama mengenai sasaran kosong, secara
beruntun sepasang telapak tangannya diayunkan
bersama ke depan, sementara kakinya juga secepat kilat bergeser ke samping,
secara tepat sekali dia berhasil meloloskan diri dari sambaran Ku See hong
tersebut. Tidak sempat Ku See hong berganti gerakan untuk melancarkan
serangan berikutnya, dia sudah membentak keras, sepasang telapak tangannya
diayunkan bersama-sama dan secara beruntun melepaskan tiga buah serangan berantai ke tubuh Ku See hong.
Didalam ketiga buah serangan ini, hampir semuanya digunakan
jurus serangan yang maha dahsyat, bahkan setiap gerakanbnya
dilepaskan dmelalui suatu saudut posisi yanbg sangat aneh.
1037 Angin serangan yang dahsyat dan men-deru-deru, langsung
menyapu ke depan. Paras muka Ku See hong berubah hebat setelah menyaksikan
kedahsyatan itu, diam-diam dia berpikir:
"Tenaga dalam yang dimiliki bajingan ini sungguh luar biasa, aku tak boleh
memandang enteng kepadanya"
Dia tak berani memanfaatkan kesempatan tersebut untuk
melancarkan serangan ba-lasan, lagipula waktu itu memang tiada kesempatan
baginya untuk dimanfaatkan, dalam keadaan demikian
terpaksa dia harus melayang mundur ke belakang.
Dengan sombongnya Iblis sakti berwajah merah Si Bu hong
tertawa seram: "Haaahhh... haaahhh... haaahhh.. bocah keparat, rupanya kau cuma si tombak yang
terbuat dari lilin. kemampuan hebatmu kau
sembunyikan dimana" Dalam jurus serangan mendatang aku akan
menyuruhmu mundur sejauh lima langkah..!"
Ditengah seruan mana, telapak tangan kiri Si Bu hong sudah
diayunkan ke depan secepat sambaran petir, beribu-ribu ba-yangan telapak tangan
segera diciptakan di tengah udara dan segulung
demi segulung meluncur bersama ke depan.
Serangan tersebut dilancarkan dengan kekuatan yang luar biasa, jurus serangannya
pun sangat hebat, ditengah udara segera tercipta beribu bayangan telapak tangan
yang seakan-akan sedang melakukan ancaman bersama.
Selapis hawa pukulan maha dahsyat seperti amukan angin puyuh
saja langsung menghantam ke tubuh lawan.
Mencorong sinar tajam yang menggidikkan hati dari balik mata
Ku See hong, mendadak ia mendongakkan kepalanya dan berpekik
panjang dengan suara yang menggidikkan hati.
1038 Setelah itu dengan mengeluarkan jurus ke tiga dari gerakan Ho
han seng huan, yakni jurus Tee jian hun gi dia lepaskan sebuah ancaman maut ke
muka. Tampak si anak muda itu bukannya mundur sebaliknya malah
mendesak maju ke depan, disambutnya angin pukulan yangb
meluncur datandg dari depan itau dengan keras blawan keras,
kemudian ketika angin serangan mana sudah berada tiga inci saja dari tubuhnya,
tiba-tiba sepasang lengan nya digerakkan
menciptakan suatu gerakan yang sangat aneh...
"Blaaaam! Blaaammmm"
Angin serangan yang dilancarkan oleh Iblis sakti berwajah merah itu bersarang
telak ditubuh Ku See hong, namun kedahsyatan nya justru kena dipunahkan oleh
hawa sakti Kan kun mi siu khikang
yang terpancar keluar dari tubuhnya itu .... Menyusul kemudian tampak serentetan
cahaya putih bersih yang menyilaukan mata
mendadak meluncur ke depan dan menerjang bagian mematikan
bawah tubuh Iblis sakti berwajah merah tersebut... Thi bok sin kiam Cu Pok yang
menyaksikan kejadian tersebut segera berteriak kaget.
'Sin hwee thamcu, cepat mundur!.'
Tapi waktu sudah terlambat, sebab Ku See hong tahu bahwa
semua jago yang hadir di arena sekarang rata-rata mengetahui
tentang keampuhan dari jurus serangan Ho han seng huannya itu, dia kuatir bila
serangan mana dikeluarkan dan orang lain
mengetahuinya sehingga menyerbu ber sama, niscaya usahanya
untuk membinasakan si lblis sakti berwajah merah akan menemui
kegagalan. Itulah sebabnya dengan menyerempet bahaya bisa terhajar oleh
serangan lawan yang dahsyat, dia menunggu sampai serangan
musuh tinggal tiga depa dari tubuh nya ancaman maut tersebut
baru dilancar kan secara tiba-tiba.'
"Sreet! Sreet!" desingan angin tajam yang memekikkan telinga segera berkumandang
memecahkan keheningan ......
1039 Menyusul kemudian, serentetan jeritan ngeri yang memilukan
hati bergema memenuhi seluruh angkasa.
Jalan darah Thian ki hiat dibawah jalan darah Khi hay hiat
dibawah lambung iblis sakti berwajah merah Si Bu hong tahu-tahu sudah muncul
sebuah lubang besar tertem-bus oleh sambaran
cahaya putih tersebut, darah segar segera keluar menyembur keluar seperti
semburan darah segar memaksa tubuh Si Bu hong mundur
sejauh empat lima langkah.
Kemudian "Bluuurkkkk!" tubuhnyat yang tinggi beqsar itu roboh trerjengkang ke
atas tanah dan tewas seketika itu juga.
Selama ini, Iblis sakti berwajah merah Si Bu hong terhitung
jagoan kelas satu di dalam dunia persilatan, sungguh tak disangka dia tak tahan
juga menghadapi serangan Hoo han seng huan yang
maha dahsyat tersebut. Dari sini dapat diketahui sampai dimanakah dahsyatnya serta
mengerikannya jurus serangan tersebut.
Tindakan Ku See hong Yang membinasa kan Iblis sakti berwajah
merah dengan jurus ketiga dari gerakan Ho han seng huan tersebut boleh dibilang
dilakukan dalam waktu singkat, sedemikian
mendadaknya sehingga para jago yang berada di sekitar arena
sama sekali tak sempat untuk memberikan pertolongannya ....
Begitu berhasil membunuh iblis sakti berwajah merah, sekali lagi Ku See hong
mempedengarkan suara pekikan anehnya yang
memekikkan telinga.... Suara pekikan tersebut amat keras mengu-mandang dan
mendirikan bulu roma orang..
Ditengah pekikan inilah, tubuh Ku See hong melejit ke tengah
udara dan seperti burung raksasa yang terbang diangkasa, dia
berputar satu lingkaran lalu menerjang ke depan.
Pada saat yang bersamaan pula, pedang mustika Hu thian
sengkiam diloloskan dari sarungnya kemudian serentetan cahaya
1040 pedang seperti bianglala yang menyilaukan mata meluncur kedepan dan menyambar
belasan orang hiangcu diluar arena tersebut.
Semua orang hanya merasakan pandangan matanya menjadi
kabur, empat orang hiangcu yang berdiri paling dekat dengan arena tahu-tahu
sudah terkapar mati tanpa mengeluarkan sedikit
suarapun, semburan darah segar menyembur kemana-mana dan
membasahi seluruh badan orang-orang yang berdiri disekitar situ.
Ku See hong cukup menyadari betapa berbahayanya posisi
dirinya saat ini, dia bertekad untuk turun tangan lebih dahulu guna melenyapkan
sebagian dari musuh-musuhnya sehingga dapat
mengurangi kekuatan yang bakal menekan dirinya nanti.
Itulah sebabnya setelah berhasil membina-sa kan Iblis sakti
berwajah merah tadi, dia segera mengeluarkan jurus pertama dari ilmu pedang Cang
ciong ciat mia dari Si hong lo jin yang disebut Hui hong cha ki hiat seng wi.
Betul kawanan hiangcu dari Ban sia kau, Jian khi pang dan Thi
kiong pang tersebut terhitung jago-jago kelas satu didalam dunia persilatan,
namun bagaimana mungkin mereka bisa tahan
menghadapi jurus pedang maha dahsyat yang diwariskan Si hong lo jin sejak tiga
ratus tahun berselang itu"'. Tampak Ku See hong melayang ditengah udara dengan
gaya naga sakti melingkar
kemudian pedangnya digetarkan sambil di putar kencang, gerak
serangan pedangnya segera melesat diudara dan memancarkan
cahaya tajam yang menyilaukan mata.
Dua jeritan ngeri yang memilukan hati kembali berkumandang
memecahkan kehe-ningan, ditengah percikan darah segar kembali
ada dua orang yang mampus sebagai setan tanpa kepala.
Sementara itu, Ku See hong yang kehabisan tenaga telah
melayang kembali ke atas tanah, tapi ia sama sekali tidak berhenti, pedangnya
kembali digetarkan menciptakan serentetan cahaya
tajam yang menggulung seperti amukan ombak ditengah samudra.
Angin serangan tersebut dengan dahsyat nya pula menyambar ke
tubuh kawanan Hiangcu tersebut dengan kecepatan yang luar biasa.
1041 Sementara itu, kawanan Hiangcu yang berada disekitar sana
telah bersama-sama meloloskan senjata masing-masing, ditengah
jeritan kaget yang keras, busur baja pedang panjang maupun angin pukulan
bersama-sama diayunkan ke
depan menyongsong datangnya serbuan dari si anak muda tersebut.
Sekali lagi Ku See hong tertawa seram..
Kali ini pedang mestika Hu thian seng kiamnya diputar dan
digetarkan menciptakan serentetan cahaya bianglala yang menyilau kan mata ....
"Trrringg ! Trrringg! Traaang! Traaang!" serentetan bunyi dentingan nyaring
bergema memecahkan keheningan.
Kembali Ku See hong melancarkan sebuah bacokan maut ke arah
depan... Kali ini berkumandang dua kali jeritan ngeri yang menyayatkan
hati, lagi-lagi ada dua lembar jiwa manusia yang melayang
meninggablkan raganya. Serentetan tindakan dari Ku See hong dalam usahanya
membunuh delapan orang Hiangcu ini, boleh dibilang dilakukan
dalam sekejap mata saja...
Tindakan dahsyat yang menggetarkan sukma ini kontan saja
menimbulkan kehebohan bagi para Hiangcu sisanya yang telah
kehilangan senjata tajam mereka karena terpapas kutung senjata mestika lawan
tadi, tak bisa dicegah lagi mereka semua pada
membubarkan diri dan mengundurkan diri dari situ dengan
ketakutan. Dalam pada itu, Ku See hong telah di pengaruhi oleh hawa
pembunuhan yang menggidikkan hati, ditambah lagi kawanan
manusia tersebut merupakan musuh-musuh besar yang harus
dibunuh, dia lebih-lebih tidak mengenal ampun.
Bagaikan raja akhirat yang baru muncul dari dalam neraka saja, pedangnya
diayunkan kian kemari melancarkan serangkaian
serangan dahsyat untuk membantai kedua hiangcu tersebut.
1042 Mendadak, pada saat inilah ....
Thi bok sin kiam Cu Pok dan ketua Jian khi pang si Pedang Iblis Toan Gi cong
secara diam-diam menyelinap datang dari arah
belakang, kemudian melancarkan sergapan secara tiba-tiba.
Segulung cahaya pedang berwarna hitam, dan segulung cahaya
pedang berwarna putih, bagaikan sambaran bintang ditengah udara, satu dari kiri
yang lain dari kanan langsung menusuk ke punggung Ku See hong dari arah
belakang. Kecepatan serangannya itu benar-benar lihainya bukan kepalang.
Begitu merasakan datangnya hawa pedang yang menyergapnya
dari arah belakang, buru-buru Ku See hong melejit ke samping
dengan ilmu gerakan tubuh Mi khi biau tiong sin hoat untuk
meloloskan diri. ' Sreeet..!" desingan angin tajam bergema membelah angkasa.
Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Ku See hong mendengus tertahan, tahu-tahu bahu kirinya sudah
tersambar oleh pedang kayu besi milik Thi bok sin kiam Cu Pok
sehingga terluka, darah segar dengan cepat menyembur keluar dan membasahi
seluruh tubuhnya. Akan tetapi disaat Ku See hong melejit ke samping inilah, pedang Hu thian seng
kiam nya dengan disertai hawa pedang yang
menggulung-gulung diiringi suara desingan angin tajam menggulung ke tubuh kawanan Hiangcu tersebbut.
ooo0dw0ooo BAB 48 SISA enam orang hiangcu yang masih hidup sama sekali tidak
menyangka kalau Ku See hong begitu bernapsu untuk membinasa
kan mereka, sebelum orang-orang itu mengetahui apa yang terjadi, kembali
terdengar dua jeritan ngeri yang memilukan hati
berkumandang memecahkan keheningan
1043 Menyusul kemudian kembali ada dua orang hiangcu yang
terkapar diatas tanah: Kejadian ini kontan saja mengejutkan empat orang Hiangcu
lainnya, mereka menjadi amat ketakutan serasa sukma melayang
meninggalkaa raganya saja.
Berada dalam keadaan demikian mereka tak berani melakukan
perlawanah lagi, di iringi bentakan nyaring, mereka bersama-sama menyebarkan
diri untuk mencari selamat.
Waktu itu seluruh tubuh Ku See hong sudah basah oleh darah,
seperti seekor binatang buas yang sedang gila saja, dia membentak amat keras.
Pedang mestika Hu thian seng kiam kembali meluncur ke
angkasa menciptakan selapis cahaya bianglala, hawa pedang yang tajam menyapu
rata kearah depan, lalu terdengarlah serentetan
jeritan ngeri yang memilukan hari bergema memecahkam
keheningan. Suara jeritan yang menusuk pendengaran dan mendirikan bulu
roma itu segera mengalun diseluruh angkasa.
Empat belas orang hiangcu dari Ban Sia kau, Jian ki pang serta Thi kiong pang
telah tewas semua secara mengenaskan diujung
pedang Ku See hong, mereka tewas kalau bukan dengan lengan
kutung tentu kaki mereka terpapas, darah berbahu amis tersebar dimana-mana dan
menyiarkan bau yang amat memualkan.
Pemandangan waktu itu benar-benar mengerikan sekali.
Di saat Ku See hong telah berhasil membinasakan Hiangcu yang
terakhir, Thi bok sin kiam Cu Pok, si pedang iblis Toan Gi cong, si tombak
terbang berwajah besi Song Ko piau, Thian jian te-jiat Si Hun sia, si kakek
berlengan iblis Khong Yu siang dan si penginjak salju tanpa bekas Tham Hun khi,
enam orang jago lihay dari dunia persilatan bersama-sama melancarkan serangan
dahsyat ke tubuh Ku See hong. 1044 Jurus pedang, tenaga pukulan, bayangan kaki, seperti badai
dahsyat yang menyapu seluruh jagad. Bersama-rsama ditujukan
tkebagian yang mqematikan dituburh Ku See hong. .
Mendadak berkumandarg suara pekikan panjang yang menusuk
pendengaran bergema diangkasa...
Tiba-tiba saja Ku See hong melejit ke tengah udara dan berputar tiga lingkaran
di tengah angkasa, lalu bagaikan naga sakti yang menembusi langit tingkat
sembilan, pedang mestika Hu thian seng kiam ditangannya seperti bianglala
panjang segera menusuk kedepan secepat sambaran petir, bagaikan bendungan yang ambrol saja, serentak
ancaman itu menggulung batok kepala orang jagoan tersebut.
Jurus serangan ini benar-benar merupa kan suatu ancaman yang
amat mengerikan hati. Keenam orang jago lihay itu membentak bersama, serentak
mereka membuyarkan serangan sambil melompat mundur ke
belakang. Gerakan tubuh Ku See hong yang sedang berputar-putar di
angkasa pun lambat laun bertambah lambat, tampaknya dia akan
segera melayang turun keatas tanah.
Mendadak tebuhnya melengkung kemudian melejit, cahaya
pedangnya diputar kencang, hawa pedang menderu-deru dan
membiaskan serentetan cahaya tajam yang menyilaukan mata,
secepat sambaran kilat meluncur ke arah Jian khi pangcu si pedang iblis Toan Gi
cong serta Thi kiong pangcu si tombak terbang
berwajah besi Seng Ko piau.
Gerak serangan pedang ini benar-benar ibaratnya bayangan
setan yang menyambar-nyambar.
Inilah jurus ketiga dari ilmu pedang Cang ciong ciat mia kiam
yang disebut Keng biau keng tee pai kut hui (angin puyuh menyapu tanah, tulang
hancur tubuh menjadi cacad).
1045 Si pedang iblis Toan Gi cong dan si tombak terbang berwajah
baja Seng Ko piau merasa kan ada segulung hawa dingin yang
menyayat badan menggulung tiba dengan kecepatan luar biasa.
Kedua orang itu menjadi amat terkesiap, buru-buru Toan Gi cong menggerakkan
pedangnya memainkan sebuah gerak serangan yang
khusus dipakai untuk menggetarkan pedang lawan, maksudnya dia
hendak mengandalkan hawa pedang untuk mementalkan serangan
tersebut. Sebaliknya si tombak terbang berwajah baja Seng Ko piau
menggunakan senjata busur bajanya memainkan suatu pertahanan
yang kuat dan rapat untuk melindungi diri dari ancaman lawan.
Tapi kenyataan berbicara lain, mendadak terdengar dua kali
suara dentingan nyaring.. "Cri ing! Crii nggg!" dua kali dentingan nyaring
bergema memecahkan keheningan.
Tahu-tahu senjata tajam yang dipergunakan kedua orang itu
sudah terpapas kutung oleh ayunan pedang Hu thian seng kiam
yang sangat tajam itu. Ku See hong dengan gerak serangan yang sama sekali tak
berubah segera memapaskan pedangnya keatas batok kepala kedua
orang itu, ancaman mana segera mengejutkan hati mereka hingga
sukma serasa melayang meninggalkan raganya.
Tampaknya ketua dari Thi kiong pang dan Jian khi pang segera
akan terluka diujung pedang Hu thian seng kiam tersebut.
Tapi disaat yang kritis itulah, Thian jian tee ciat Si Hun sia yang berada di
samping arena bersama-sama si Penginjak salju tanpa
bekas Tham Hun khi dan si kakek berlengan iblis Khong Yu siang telah mengayunkan
senjata tajamnya sambil menerjang datang.
Dalam posisi demikian, andaikata Ku See hong melanjutkan
serangannya untuk melukai kedua orang itu. dia sendiripun pasti akan terluka
juga, bahkan ancaman itupun merupakan suatu
ancaman yang bisa merenggut selembar jiwanya.
1046 Terpaksa dia harus membuyarkan jurus serangan dan sambil
melompat mundur ke belakang, tubuhnya mengigos ke samping
dengan suatu gerakan yang sangat aneh.
Disaat ujung kakinya baru menyentuh permukaan tanah itulah.
Kembali terdengar suara tertawa dingin yang memekikkan telinga bergema tiba di
sisi kiri Ku See hong.. Pedang kayu besi dari Thi bok sin kiam Cu Pok secepat kilat telah menusuk ke
arah pinggangnya dari arah belakang, bersamaan
juga.. 'Weees telapak tangan kiri Cu Pok dengan disertai desingan angin pukulan
yang maha dahsyat menghantam ke iga sebelah
kirinya. Sergapan yang dilakukan tersebut selain berkekuatan dahsyat,
juga membawa suatu ancaman yang berbahaya.
Ku See hong memang hebat, sambil membentak keras dia
mengerahkan tenaga dalamnya sambil melepaskan sebuah pukulan
dengan tangan kirinya, kemudian tubuhnya berkelit ke samping
dengan kecepatan seperti bayangan setan.
Thi bok sin kiam Cu Pok boleh di bilang merupakan seorang
manusia yang licik dan berbahaya.
Sesungguhnya sergapan yang dilakukan olehnya itu hanya
merupakan suara serangan tipuan belaka, disaat Ku See hong
mengayunkan telapak tangan kirinya sambil berkelit ke samping
itulah .... Waktu itu dia telah membuyarkan serangannya sambil mundur
kebelakang, dia memang bermaksud untuk menantikan serangan
selanjutnya dari Ku See hong, Waktu itu, pedang kayu besinya
sudah di pindahkan ke tangan kiri, sedangkan telapak tangan
kanannya dengan suatu gerakan yang cepat bagaikan sambaran
kilat menghajar ke punggung Ku See hong.
Thi bok sin kiam Cu Pok mengetahui kalau Ku See hong memiliki
hawa sakti Kan kun mi siu khikang yang tidak takut menghadapi
serangan musuh yang bagaimana pun hebatnya, oleh sebab itu
1047 serangan yang dilancarkan olehnya sama sekali tidak menimbulkan sedikit
suarapun. Serangan berat semacam ini merupakan suatu serangan yang
berbahaya sekali, sebab tatkala ancaman dilakukan pada
hakekatnya tidak menimbulkan sedikit suara pun, tapi setelah
menyentuh pada tubuh sang korban, kekuatannya baru terpancar
keluar. Ancaman semacam ini pada hakekatnya merupakan suatu
ancaman yang dahsyat, dan amat berbahaya,
Tatkala Ku See hong menghindar ke samping tadi, dia sama
sekali tidak menyang-ka kalau Cu Pok sudah menanti di belakang tubuhnya, menanti
dia merasakan adanya sesuatu yang aneh
dibelakang tubuhnya, telapak tangan kanan Cu Pok telah berada
satu inci saja dibelakang punggungnya.
Dalam terkejutnya, mendadak dia berjongkok sambil menjatuhkan diri kemuka. Dengusan tertahan segera bergema memecah kan keheningan.
Bahu kiri Ku See hong yang terluka bekas bacokan tadi telah
tersapu oleh hantaman Cu Pok, kontan saja Ku See hong muntah
darah, dia mundur sejauh tujuh delapan langkah dengan
sempoyongan. Dalam pada itu, Thian jian tee jiat, Si penginjak salju tanpa
bekas, si Kakek berlengan iblis serta si pedang iblis dan si tombak terbang
berwajah besi telah mengambil sebilah pedang dan busur besi dari tangan mayat
mayat Hiangcu itu, kemudian bersama-sama mengerubut kedepan.
Ku See hong membentak nyaring:
"Siapa yang berani maju lagi!"
Rupanya dia telah menggunakan sebuah jurus pertahanan dari
ilmu pedang Cang ciong-ciat mi kiam untuk mempertahan diri.
1048 Dengan menghunus pedang Hu thian seng kiamnya melintang
didepan dada dan tubuh berdiri ke arah samping, telapak tangan kirinya diayunkan
ke muka dengan suatu gerakan yang aneh sekali, dibalik serangan yang aneh inilah
sesungguhnya mengandung hawa pembunuhan yang luar biasa sekali.
Enam orang yang berada diarena sekarang merupakan gembong-
gembong iblis yang luar biasa, mereka semua tentu saja
mengetahui akan kelihayan jurus pedang yang dilakukan Ku See
hong sekarang, karena itu untuk sementara waktu mereka tak
berani maju menyerang secara gegabah, melainkan hanya
mengurung Ku See hong ditengah arena saja.
Sambil mencibirkan bibirnya dan memper-dengarkan suara
tertawa dingin yang menyeramkam Thi bok sin kiam Cu Pok
berseru. "Ku sute, sekarang kita sudah ibaratnya binatang buas yang masuk perangkap,
lebih baik letakkan senjata saja, daripada harus mengorbankan selembar jiwamu
dengan percuma" Ku See hong tertayya seram.
'Haaaahhh... haaahh.. haaahhh . Cu Pok bila kau tidak takut,
silahkan saja untuk melancarkan serangan lebih dahulu!'
'Ku See hong" si pedang iblis Toan Gi cong berseru pula dengan suara dingin,
"caramu amat keji, kendatipun malam ini kau letak kan senjata, aku masih tetap
akan membuat perhitungan berdarah
dengan mu..." Ku See hong mendengus dingin, katanya kemudian dengan suara
yang menyeramkan. "Jangan berbicara sesumbar dulu, sebentar lagi bahkan kalian berenampun akan
mampus semua diujung tanganku"
"Hmmm... aku kuatir apa yang kau ingin kan tak bisa terpenuhi dengan begitu
saja!" jengek Thi bok sin kiam Cu Pok sambil tertawa dingin, "sekarang, tentunya
kau pun merasa amat tersiksa dalam tubuhmu bukan?"
1049 Bahu kiri Ku See hong telah tertusuk dan terhajar oleh serangan Cu Pok,
sesungguh nya luka yang dideritanya amat parah,
kendatipun tenaga dalam yang dimilikinya cukup sempurna
sehingga tak sampai tewas seketika, namun mulut lukanya terasa panas dan amat
sakit sekali... Telapak tangan kirinya yang terangkat di tengah udara sekarang pun agak gemetar
menahan sakit, dari sinilah Cu Pok berhasil
menemukan keadaan tersebut.
Diam-diam Ku See hong menggigit bibir menahan rasa sakit yang
luar biasa, dengan cepat dia berpikir:
"Bila aku terkurung begini terus disini, pada akhirnya aku pasti akan tewas juga
disini, lebih baik aku mencari akal lain untuk meloloskan diri saja dari tempat
ini, sedangkan dendam sakit hati pada malam ini biar dikemudian hari saja baru
kutuntut balas, asal gunung masih menghijau, mengapa aku harus kuatir tak
memperoleh kayu bakar..."
Belum habis dia berpikir, Thi bok sin kiam Cu Pok telah berkata sambil tertawa
seram. "Ku Sute, bila kau tak mau menyerahkan bait lagu Dendam
sejagad kepadaku, setelah berhasil kutangkap nanti, jangan
salahkan bila kupaksa kau dengan siksaan keji.
'Kau harus tahu bahwa beberapa orang yang hadir di arena
sekarang adalah manusia-manusia yang membedakan antara budi
dan dendam secara jelas, kini kau sudah terikat hubungan dendam sakit hati
sedalam lautan dengan kami, ibaratnya api bertemu
dengan air, siksaan yang bagaimana pun kejinya masih bisa kami gunakan untuk
menghadapimu, mengerti. .."'
"Huuuh, kepandaian seberapa besar sih yang kalian miliki
sehingga begitu berani menangkap aku" Tak usah ngebacot yang
bukan-bukan"' jengek Ku See hong sinis.
1050 Mendadak mencorong sinar mata yang amat buas dari balik mata
si Pedang sakti kayu besi Cu Pok, bentaknya dengan penuh
kebencian: 'Ayo semuanya maju bersama, dia tak akan mampu menahan
serangan gabungan dari kita berenam!"
Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Ditengah bentakan tersebut, Cu Pok melancarkan serangan
paling dulu, dengan suatu gerakan yang sangat aneh, pedang kayu besinya
diayunkan ke muka melepas kan sebuah serangan dahsyat
yang langsung menyodok ke dada Ku See hong.
Si anak muda itu mendengus dingin, tubuhnya melejit dan
pedang mestika Hu thian seng kiamnya dengan cepat digetarkan
keras, bertitik-titik cahaya bintang tiba-tiba saja memancar ke empat penjuru
dan mengancam jalan darah Thian hun jiat, Pek kut hiat, jian ji hiat dan Pit hok
hiat empat buah jalan darah penting dibahu kanan Cu Pok..
Gerak serangan pedang yang sangat aneh, menyerang bagaikan
sambaran petir, dalam sekali gebrakan saja empat buah jalan darah penting sudah
diancam.. kedahsyatannya benar-benar mengerikan
hati. Sesungguhnya tutukan pedang dari Thi bok sin kiam Cu Pok tadi
hanya bersifat memancing saja, karena dia tak tahu kalau dibalik gerak
pertahanan dari Ku See hong itu sebenarnya terkandung
suatu jurus serangan yang begitu lihaynya.
Ia lebih-lebih tak menyangka, kalau di balik gerakan pedangnya itu terdapat pula
gerakan yang begitu aneh dan sakti.
Didalam terkesiapnya, diam-diam ia menghimpun tenaganya
untuk melindungi badan, kemudian diantara berkilauannya cahaya hitam, secara
bderuntun dia lepaskan tiga buah bacokan berantai.
Tiga buah serangan yang dilancarkan secara beruntun itu
mempunyai kekuatan maha dahsyat, seluruh angkasa segera
dipenuhi oleh hawa pedang yang luar biasa, jurus serangan yang keji dan dahsyat
betul-betul mengerikan hati.
1051 'Cri ng... Cri i ng!' suara dentingan bergema memecahkan
keheningan. 'Pedang sakti kayu besi dari Cu pok telah bersentuhan beberapa kali dengan
pedang mestika Hu thian seng kiam tersebut dan
mematahkan serangan pembunuhannya itu.
Begitu berhasil mendesak Ku See hong dengan jurus
serangannya, Cu Pok segera mengembangkan serangkaian
serangan yang gencar. Pedang Thi bok sin kiam itu diputar sedemikian rupa
menciptakan lingkaran cahaya hitam yang terbang ke atas dan ke bawah seperti
naga sakti yang sedang me-nari-nari, hawa serangan yang menggulung segera
mendesak Ku See hong mundur dua
langkah secara beruntun. Dalam pada itu, pedang yang berada di tangan si pedang Iblis
Toan Gi cong telah berputar kencang menciptakan selapis cahaya perak yang
berkelebat lewat disertai selapis desingan angin yang menderu-deru, serangan
tersebut langsung mengancam bagian
mematikan ditubuh Ku See hong.
Di ikuti kemudian Thi Kiong pangcu si Tombak terbang berwajah
baja seng ko piau melancarkan serangan pula dengan busur
bajanya yang disertai suara desingan aneh.
Si penginjak salju tanpa jejak Tham Hun khi tak ambil diam,
sepasang telapak tangan nya disilangkan di depan dada kemudian sambil menerjang
kemuka secepat sambaran petir dia lepaskan
serangkaian serangan gencar.
Jurus serangan yang dilepaskan ibarat angin puyuh disertai hujan badai melanda
permukaan bumi, bayangan telapak tangan dan
bayangan kaki membukit, ditujukan ke tubuh Ku See hong.
Thian jian tee ciat Si Hun sin dan kakek berlengan Iblis Khong Yu siang bergerak
pula bersama melancarkan serangan gencar.
Sepasang mata Ku See hong berapi-api, sambil membentak
keras, pedang mestika Hu thian seng kiam ditangannya diputar
1052 dengan menciptakan serentetan sinar tajam yang ber-lapis2 seperti sebuah sarang
laba-laba, semuanya itu bersusun-susun pula di
tengah angkasa membentuk selapis dinding cahaya yang sangat
kuat. Kendatipun demikian, dia toh kena didesak juga oleh serangan
gabungan dari ke enam orang jago lihay itu. sehingga tubuhnya
mundur lagi sejauh beberapa langkah.
"Sreeet...!" desingan angin tajam menderu-deru, Jian khi pangcu Toan Gi cong
secara tiba-tiba melancarkan sebuah tusukan pedang yang dilancarkan dari suatu
sudut yang sangat aneh, kemudian
membabat pergelangan tangan kanan Ku See hong.
Apabila tusukan ini sampai bersarang secara telak, tak pelak lagi Ku See hong
akan tewas seketika atau paling tidak akan terluka amat parah.
Ku See hong amat terkesiap, cepat-cepat tubuhnya mengigos
kesamping kiri, semen-tara pedang mestika Hu thian seng kiam nya melancarkan
sebuah babatan cepat. Sayang keadaan sudah terlambat, terdengar dua kali dengusan
tertahan berku-mandang memecahkan keheningan.
Punggung sebelah kanan Ku See hong tertusuk lebih dulu oleh
pedang lawan, namun pedang Toan Gi cong terpapas kutung pula
oleh babatan pedang Hu thian seng kiam sehingga berikut
pergelangan tangan nya kena tertabas kutung.
Kontan saja dia jatuh terduduk sambil mengerung kesakitan.
Ku See hong yang tertusuk punggungnya, merasakan darah
segar menyembur keluar dengan amat derasnya, kepalanya segera
terasa pening, gerak serangannya juga ikut berhenti ....
Thi bok sin kiam Cu pok tertawa dingin, mendadak telapak
tangan kirinya diayunkan kedepan melepaskan sebuah pukulan
udara dingin yang amat dahsyat.
1053 Pedang kayu besi dilengan kanannya secepat kilat melancarkan
tusukan pula kearah lingkaran sebelah luar.
Telapak tangan dan pedang yang melepas kan serangan tersebut
dilakukan hampir pada saat yang bersamaan. Kedahsyatan mau pun kekejiannya
sungguh menggidikkan hati.
Ku See hong menggigit bibirnya kencang-kencanqg, telapak
tangran kirinya diayunkan pula kedepan melepaskan sebuah
pukulan dahsyat untuk membendung serangan tersebut.
Sementara pedang Hu thian seng kiamnya diputar sambil
dihentakkan, hawa pedang segera menyelimuti seluruh angkasa,
cahaya pelangi yang menyilaukan mata menyambar kearah empat
orang lain yang sedang menyerbu tiba.
Serangan pukulan serta pedang yang digunakan si anak muda
inipun aneh sekali, kontan kelima orang itu terdesak hebat, mereka harus
membuyarkan serangannya, tapi hanya sebentar kemudian
mereka sudah berganti jurus sambil maju menyerang lagi.
Ku See hong tahu kalau luka yang dideritanya sangat parah, bila gagal untuk
menenangkan hatinya, malam ini sudah pasti akan
tewas secara mengenaskan...
dendam perguruan, dendam ayahnya... hampir semuanya belum terbalas, dia tak akan mati
dengan mata meram ..bila kesemuanya itu belum dilangsungkan...
Berpikir sampai disitu, semangatnya segera bangkit kembali,
jurus serangannya juga dilancarkan secara berulang-ulang, hawa serangan yang
kuat bagaikan dinding baja tersusun diudara
berlapis-lapis, keadaannya begitu rapat membuat orang lain tak sanggup menembusi
pertahanan tersebut. Sekalipun ada lima orang jago lihay sedang mengerubutinya
seorang, namun setelah anak muda itu bertahan dengan sekuat
tenaga, untuk sementara waktu sulit untuk melukainya.
Jian khi pangcu si pedang iblis Toan Gi cong yang tertebas
kutung pergelangan tangan kanannya oleh bacokan Ku See hong
tadi, kini telah membenci sianak muda tersebut hingga merasuk
1054 ketulang sum-sum nya, sebab dengan tertabas kutungnya
pergelangan tangan kanannya, berarti banyak sekali kepandaian
simpanannya yang tak mungkin dapat dipergunakan lagi.
Setelah menghentikan darah yang mengalir keluar dari tubuhnya, dengan tangan
kirinya dia memungut sebilah pedang dari atas
tanah, kemudian bersiap siaga menghadapi segala kemungkinan
yang tak di nginkan, disamping itu dia pun berusaha untuk menusuk anak muda
tersebut sampat mati. Awan gelap menutupi cahaya rembulan, suasana didalam itu
terasa semakin kelabu. Mendadak.... Saat itulah dari luar lembah berkuman-dang suara tertawa aneh
yang dingin dan menyeramkan.
Menyusul kemudian tampak sesosok bayangan manusia meluncur
tiba bagaikan bayangan setan dedemit,
Begitu menangkap suara tertawa dingin itu, paras muka Thi bok
sin kiam Cu Pok berubah hebat, tapi sejenak kemudian ia telah
berteriak keras: "Cu sute, cepat datang membantuku"
Yang datang adalah seorang manusia berkerudung yang aneh
dan menyeramkan, dia tak lain adalah salah satu diantara dua murid murtad Bun ji
koan su Him Ci seng, Yakni Jian hun kim ciang
(Tangan emas sukma dacad) Tu Pak kim.
Begitu mengetahui siapa yang muncul, diam-diam Ku See hong
mengeluh didalam hati. "Mampus aku kali ini!"
Sementara itu, si Tangan emas sukma cacad Tu Pak kim telah
tertawa dingin dengan suara yang dalam, kemudian berseru:
"Cu suheng, tampaknya pekerjaanmu benar-benar cukup
rahasia'" 1055 "Aaah, apa maksud Tu sute berkata demikian?" seru Thi bok sin kiam Cu Pok cepat'
"oleh karena aku tak berhasil menemukan kau, maka persoalan ini tak sempat
kuberitahukan kepadamu"
Tangan emas sukma cacad Tu Pak kim tertawa dingin, kembali
serunya: "Suheng, kalau memang tak bisa menemukan aku, mengapa pula kau bisa membawa
begini banyak pembantu" Heeee....hehhh..
heeehhh .." "Sute, hanya kau seorang yang datang"'
"Soal itu aku kurang begitu tahu, tapi besar kemungkinan
sumoay juga ikut datang."
Paras muka Thi bok sin kiam Cu Pok segera berubah hebat, tapi
hanya sebentar saja telah berubah menjadi tenang kembali, serunya kemudian
dengan cepat. 'Sute, cepat datang membantuku, kita bekuk dulu bajingan ini,
dia sangat berman-faat untuk kita suheng sute berdua'
Mendadak... Ku See hong berpekik nyaring, suaranya tinggi melengking dan
mengalun di angkasa dengan di sertai nada penuh dendam, benci
sedih dan kesal... Baru saja pekikan bergema, tubuhnya menerjang ke muka
dengan garangnya. Segulung hawa pedang memancar keluar dari pedang Hu thian
seng kiam yang berada ditangannya, itu secepat kilat menyambar ke tubuh Thi bok
sin kiam Cu Pok. Sementara telapak tangan kirinya menciptakan beribu-ribu
bayangan telapak tangan yang berlapis-lapis, jurus serangan nya aneh lagi
dahsyat, angin puyuh yang menderu-deru bagaikan
amukan topan menyelimuti tubuh Jian tee ciat, Tam hiat bu liang, Ma pit siu dan
Thi bin hui ka. 1056 Dengan dasar tenaga dalamnya yang begitu sempurna, angin
pukulannya menghasilkan kekuatan bagaikan angin topan yang
sangat membetot sukma. Termakan oleh deruan angin pukulannya itu, ke empat orang
tersebut kena terdesak sehingga mundur sejauh tiga empat
langkah. Waktu itu Thi bok sin kiam Cu Pok sedang berbincang-bincang
dengan Jian hun kim ciang Tu Pak kim, oleh karena perhatiannya bercabang, maka
dikala hawa pedang menyambar tiba, untuk
menghindar sudah tak sempat lagi.
Tak ampun lengan kanannya tersambar oleh hawa pedang
sehingga muncul sebuah mulut luka yang melebar.
Dalam keadaan begini, bila Ku See hong tidak angkat kaki, dia
mau menunggu sampai kapan lagi"
Tubuhnya yang melejit ke tengah udara segera bersalto
beberapa kali dengan gerakan yang indah, tahu-tahu ia suduh
meluncur sejauh tujuh delapan kaki dari posisi semula.
Sambil tertawa licik Jian hun kim ciang Tu Pak kim segera
berseru keras: `Ku sute, tunggu sebentar!"
Segulung angin pukulan yang dalam bagaikan samudra tahu-tahu
sudah meluncur ke depan dan menerjang Ku See hong dengan
amat dahsyatnya .... Waktu itu Ku See hong telah menghimpun segenap tenaga dalam
yang dimilikinya sambil mengawasi sekeliling sana dengan sorot mata yang tajam,
dia segera membentak keras, suaranya nyaring
bagaikan geledek ditengah hari bolong, secepat kilat telapak tangan kirinya
membentuk gerakan setengah lingkaran busur, kemudian
dilontarkan ke depan secara tiba-tiba.
Segulung angin puyuh dengan cepat menyongsong datangnya
terjangan dari Jian hbun kim ciang.
1057 Serangan ini dilancarkan dengan kekuatan penuh, tampak
pukulan tersebut begitu dilepaskan, angin pukulan yang tajam
segera meluncur ke muka dengan dahsyatnya, desingan yang
menggetar seperti gempa bumi, angin pukulan yang menggulung
bagaikan air bah, membuat keadaan disitu sungguh mengerikan.
Kekuatan yang maha dahsyat tersebut ibaratnya membendung
samudra menggeser bukit, mengerikan sekali.
"Blaaammm..!" suatu benturan nyaring yang memekakkan telinga berkumandang
memenuhi seluruh angkasa.
Jian hun kim ciang (pukulan emas sukma cacad) Tu Pak kim
mendengus tertahan, tubuhnya tergetar keras hingga mundur
sejauh satu kaki dari posisi semula.
Begitu berhasil memukul mundur Jian hun kim ciang Tu pak kim.
kembali Ku See hong melejit ke udara, kemudian meluncur ke muka seperti seekor
burung rajawali. "Sreeet...!' segulung desingan angin tajam mendesis di tengah angkasa.
Pedang yang digenggam ditangan Jian khi pangcu si Pedang iblis Toan Gi cong
tahu-tahu sudah meluncur dari tanrgannya
menyambar ke punggung Ku See hong.
Sambitan pedangnya ini dilakukan dengan kekuatan yang besar,
kedahsyatannya tidak terlukiskan dengan kata-kata.
Tampak sekilas cahaya bianglala berwarna putih meluncur ke
muka seperti bintang lewat, dalam waktu singkat ancaman tersebut sudah berada
hanya satu kaki dari punggung Ku See hong.
Sekalipun Ku See hong sedang berusaha untuk melarikan diri
waktu itu, bukan berarti dia menutup telinga terhadap keadaan
disekelilingnya, cepat-cepar dia menggetarkan sepasang lengannya, serta merta
tubuhnya melejit ke udara, namun kecepatan pedang
yang menyambar jauh diluar dugaan.
Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
1058 "Sreeet...!" tak ampun paha kiri Ku See hong tersambar mata pedang, tubuhnya
yang berada ditengah udara pun turut
bergoncang keras, meski begitu ia berhasil meluncur ke depan
sejauh enam tujuh kaki dari posisi semula.
Thi kiong pangcu si tombak terbang berwajah baja Seng Ko piau
segera membentak nyaring;
"Bocah keparat, serahkan selembar jiwa mu!'
Ia menyerang dengan mengandalkan kepandaian andalannya,
tiga batang senjata belalang terbang yang panjangnya lima inci dengan cepat
meluncur ke udara mengikuti getaran tangannya.
Di dalam forrnasi segi tiga, dengan membawa desingan suara
aneh yang meme-kikkan telinga langsung meluncur datang.
Jerit kesakitan segera berkumandang.
Ku See hong berhasil meloloskan diri dari dua batang belalang
terbang yang pertama namun gagal menghindari serangan yang
berikutnya, belalang terbang yang ketiga segera menancap
dipunggungnya sedalam tiga inci.
Tubuhnya yang berada diudara segera melundur ke bawah dan
roboh terjungkal. Tapi Ku See hong memang keras kepala, mendadak dia
menghimpun tenaganya lalu berpekik nyaring.
Tubuhnya melejit kembali ke udara seperti burung elang, dalam
dua tiga lompatan saja bayangan tubuhnya sudah lenyap dari
pandangan mata .... Hampir semua jago yang hadir dalam lembah sekarang adalah
jago-jago berilmu tinggi, namun kenyataan-kenyataan mana
membuat mereka terbelalak dan berdiri melongo, mimpipun mereka tidak menyangka
kalau kepandaian silat Ku See hong begitu
tangguh, meski tubuhnya sudah menderita dua luka parah yang
mematikan, ia toh berhasil juga melepaskan diri dari kepungan.
1059 Mendadak .... suara bentakan nyaring bergema memecahkan
keheningan. Para jago lihay yang berada dalam lembah tersentak kaget dan
sadar kembali dari lamunan, serentak mereka mengejar ke arah
mana Ku See hong melarikan diri tadi.
Padahal Ku See hong tidak pergi terlalu jauh, dia tahu lukanya sangat parah,
hawa murninya sudah habis, meski dia bisa kabur
sambil menahan sakit, namun sesampainya ditengah jalan, bila
lukanya sudah tak sanggup ditahan, bukankah dia bakal tertawan oleh mereka"
Maka setelah melompat keluar dari dalarri lembah, dia berbelok kekiri dan balik
kebelakang sebuah batu karang didepan mulut
lembah, menanti semua orang sudah berlalu, dia baru membalikkan badan dan
berbalik kabur menuju kedalam selat.
Diujung selat itu kebetulan terdapat sebuah jalan tembus,
sementara itu seluruh badan Ku See hong telah basah oleh darah, keadaannya
mengenaskan sekali. Sambil menahan rasa sakit yang luar biasa, dia lari menuju
kearah jalan tembus tersebut.
Tapi disaat Ku See houg sudah melarikan diri dengan sekuat
tenaga inilah, sesosok bayangan merah nampak mengikutinya dari belakang dengan
ketat. Agaknya ilmu meringankan tubuh yang dimiliki orang ini sudah
mencapai tingkat yang sempurna, meskipun berlarian hanya lima
kaki dibelakang Ku See hong namun sama sekali tidak menimbulkan desingan suara,
seakan-akan tanpa bersuara saja dia mengikuti
terus kemanapun pemuda itu pergi.
Tak selang beberapa saat kemudian, Ku See hong yang kabur
sambil menahan luka telah berhasil melampaui beberapa buah
bukit, dengan gerak langkahnya kian lama kian bertambah lambat.
Akhirnya...... 1060 -ooo0dw0ooo- Jilid 32 SAMBIL mendengus tertahan pemuda itu muntah darah segar,
tubuhnya turut roboh terjengkang ke tanah.
Namun kesadarannya masih tetap jernih, ia merasa seakan-akan
dibelakang tubuhnya terdapat desingan angin lirih.
Dengan cekatan dia segera berpaling dengan cepat sorot
matanya yang jeli menangkap sesuatu.
"Siapa kau?" bentaknya kemudian dengan perasaan terkejut bercampur terkesiap.
Ternyata berapa kaki dibelakangnya telah berdiri seorang
perempuan muda yang cantik jelita, dia berusia dua puluh tujuh delapan
tahunan... Perempuan muda itu memakai baju berwarna putih, matanya jeli,
bibirnya mungil dengan dua baris gigi yang putih bersih, hidungnya mancung,
kulitnya putih ke-merah-merahan, begitu cantik dan
semampai nya perempuan tersebut, ibarat bidadari yang baru turun dari
kahyangan... Ditengah hembusan angin malam yang silir semilir, dimana ujung bajunya yang
putih dan rambutnya yang hitam bergoyang-goyang,
kesemuanya ini menambah daya tarik perempuan itu.
Kecantikan perempuan itu ibaratnya dapat menghimpun semua
kecantikan wanita yang berada di dunia ini, sedemikian cantiknya sehingga tak
terlukiskan dengan kata-kata.
Yang mengejutkan lagi adalah kecantikan nya yang sama sekali
tak genit, begitu wajar, begitu sederhana namun sangat memukau hati orang.
Perempuan muda ini bukan lain adalah iblis perempuan yang
paling termashur akan kecabulannya... Ban sia kaucu Ceng Lan
1061 hiang. Sebagaimana diketahui, Ku See hong pernah diberi hadiah pukulan Hou kut
jian hun im kang oleh Ceng Lan hiang sehingga
terjatuh ke dalam jurang, kemudian ditengah malam yang penuh
kabut. dia menyaksikan Ceng Lan hiang melakukan hubungan
senggama dengan Gin coa kiam (pedang ular perak) Ciu Heng thian.
Walaupun ia mendengar suara pembicaraannya,
namun sesungguhnya belum per-nah melihat orangnya, maka saat ini Ku
See hong sama sekali tidak tahu kalau orang ini tak lain adalah perempuan paling
cabul di dunia Ceng Lan hiang.
Dengan sepasang biji matanya yang jeli dan bening, Ban sia
kaucu Ceng Lan hiang memperhatikan sekejap wajah Ku See hung,
kemudian tersenyum manis.
' Ku See hong!" dia menegur dengan suaranya yang merdu
bagaikan burung nuri, ' masa kau tidak kenal siapakah aku"'
Senyumannya benar-benar sangat indah, senyuman tersebut
dapat membuat orang kehilangan sukma rasanya, penuh dengan
daya tarik, penuh dengan rangsangan.
Apalagi nada suaranya yang merdu merayu, sungdguh membuat
tulaang belulang serasa menjadi lemas.
Tak terlukiskan rasa terperanjat Ku See hong sewaktu itu,
dengan suara agak gemetar ia berseru:
"Kau...kau adalah...kau adalah Ban sia kaucu Ceng Lan hiang...
"Kenapa?" Ceng Lan hiang tertawa cekikikan, "kau hanya bisa mengenaliku dari
suaranya saja?" Kemudian setelah berhenti sejenak, kembali dia melanjutkan:
"Kalau kudengar dari perkataanmu itu tampaknya kau sangat takut kepadaku!
Tak usah kuatir, kali ini aku tak akan mencelakai jiwamu..."
"Perempuan lonte, kubunuh kau!' teriak Ku See hong dengan sorot mata memancarkan
sinar berapi-api yang penuh kebencian.
1062 Sembari berseru, dia meronta bangun kemudian siap menerjang
ke depan. Tiba-tiba ia mengeluh tertahan, lalu muntahkan darah segar dan roboh terduduk
diatas tanah. Kini ia benar-benar kehabisan tenaga, kekuatan untuk berdiri pun tak dimiliki
lagi. Ceng Lan hiang segera tertawa cekikikan.
"Ku See hong, luka yang kau derita" Aaaai...memang sangat tak adil, masa satu
orang dikerubuti banyak musuh..."
Rasa benci Ku See hong terhadap perempuan jalang ini boleh
dibilang sudah merasuk sampai ke tulang sum-sum, namun sayang
ia tak bertenaga sama sekali waktu itu, akhirnya dengan penuh
kebencian dia ber seru: "Bila aku orang she Ku harus mati di tanganmu malam ini,
anggap saja nasibku memang lagi sial, mau bunuh mau cincang
terserah kepadamu, tapi kau pun harus tahu, seorang lelaki boleh dibunuh pantang
di hina, bila kau berani menghina aku, akan ku umpat dirimu sampai habis-
habisan.." Sekilas perubahan yang amat tak sedap menghiasi wajah Ceng
Lan hiang, katanya dingin:
"Kegagahan semacam inikah yang kau miliki.?"
"Kalau ingin membunuh, cepatlah kau bunuh, aku tak sudi
bertemu denganmu" Tiba-tiba Ceng Lan hiang menghela napas sedih.
"Aaai... kau memarng tak pandai mtembe-dakan oranqg yang
baik danr orang jahat, terus terang saja kuberitahukan kepadamu, senadainya aku
ingin membunuhmu, aku sudah membunuhmu sejak
semual, sejak kau merasakan siksaan yang pertama sehabis terkena pukulan Hou kut
jian hun im kang, buat apa aku mesti menanti
sampai sekarang?" 1063 Menyinggung kembali aib yang dideritanya malam itu, Ku See
hong merasakan api amarah yang berkobar di dalam dadanya
semakin menjadi-jadi segera bentaknya.
"Waktu itu aku sudah tahu kalau kau menyembunyikan diri di tepi jarang ... Hmmm,
perempuan jalang, memang benar-benar tak tahu malu!"
Mengumpat sampai disitu, dia merasakan hawa darah didalam
dadanya bergelora keras, napasnya jadi sesak dan ucapannya
terputus sampai ditengah jalan.
Sedangkan Ceng Lan hiang yang mendengar perkataan itu
segera mendengar kan suara tertawa cekikikannya yang meleng-
king dan memekikkan telinga...
Suara tertawanya itu penuh dengan nada cabul, jalang, keji dan pelbagai macam
sifat lainnya. Kemudian setelah berhenti tertawa ia berteriak lagi:
"Bagus sekali! Ku See hong, aku akan membuktikan apakah kau tahu malu atau
tidak, aku akan membuatmu tunduk diantara kedua belah pahaku, aku akan
mengajakmu bermain cinta setiap hari,
mencari sorga dunia dan kenikmatan hidup...
Ditengah pembicaraaa itulah, tiba tiba ia mengebaskan ujung
bajunya ke arah Ku See hong.
Segulung bau harum melintas lewat, begitu Ku See hong
mengendus bau itu, tubuhnya yang terduduk pelan-pelan terkulai ke atas tanah.
Ceng Lan hiang bertindak cepat, dipeluk nya tubuh Ku See hong
kemudian secepat kilat berlalu dari situ. .
Dalam waktu singkat bayangan tubuhnya telah lenyap dari
pandangan mata. Suasana pun pulih kembali dalam keheningan, seakan-akan
disana tak pernah terjadi suatu peristiwa apa pun.
1064 -oo0dw0oo- BAB 49 MANUSIA berkerudung warna warni... Keng Cin sin mengerahkan
ilmu meringankan tubuhnya yang sempurna meluncur ke arah kota, baru saja dia
turun tangan keji dengan menghukum cincang si
pedang emas Cia Tiong giok.
Kurang lebih seperminum teh kemudian, Keng Cin sin telah
sampai didepan bangunan besar di sebelah barat kota, walaupun
letak bangunan tersebut tak jauh dari kota, namun oleh karena
bangunan tersebut berdiri disamping sebuah kompleks kuburan
yang terbengkalai dan amat luas, maka kendatipun disiang hari pun tiada manusia
yang berkunjung kesitu. Tak heran kalau keadaan diseputar situ amat terpencil, sepi dan menyeramkan.
Tapi siapakah yang tahu kalau didalam bangunan gedung yang
besar dan menyeramkan itu baru saja berlangsung suatu
pertempuran berdarah yang dahsyat dan mengerikan hati, membuat ke sebelas jago
Hiat mo bun hampir saja musnah semua.
Kini Keng Cin sin sudah berada disamping bangunan gedung itu
dibawah kuburan yang berlapis-lapis.
Mendadak pada saat itulah.. . .
Dari balik kuburan yang berlapis-lapis berkumandang suara
tertawa dingin yang menyeramkan..
Suara tertawa itu amat dingin, seperti anbgin yang berhembus
keluar dari gedung di bawah tanah.
Serentak Keng Cin sin menghentikan gerakan tubuhnya, suatu
firasat tak enak segera muncul dalam hatinya, sebab baru pertama kali ini dia
mendengar suara tertawa semacam ini dari balik
kuburan.. 1065 Tempat itu merupakan daerah yabng terpen-cil, djauh dari
jangkaauan umat persiblatan, bila sekarang muncul jagoan
persilatan dekat dengan markas besarnya, ini berarti orang datang untuk mencari
gara-gara dengan pihaknya.
Baru selesai suara tertawa dingin tadi berkumandang, tiba-tiba...
Serentak suara aneh yang menyeramkan berkumandang susul
menyusul dari balik kuburan liar itu, kali ini bukan hanya seorang saja yang
tertawa, melainkan diatas tujuh delapan orang, jumlahnya sukar dihitung.
Gelak tertawa yang berkumandang dari balik kompleks tanah
pekuburan yang menyeramkan itu kedengarannya sangat mengerikan, seperti suara setan iblis saja, meski berada di siang hari bolongpun
orang akan bergidik di buatnya.
Mencorong sinar tajam dari balik mata Keng Cin sin, tiba-tiba dia mengalihkan
pan-dangannya dan mnulai melakukan pemeriksaan
yang seksama atas tanah pekuburan tersebut.
Ia dapat mendengar suara tertawa tersebut tinggi melengking
dan amat menusuk pende-ngaran, seakan-akan dipancarkan dengan
hawa murni yang sempurna, ditinjau dari hal ini dapat dibuktikan kalau pihak
lawan memiliki tenaga dalam yang amat sempurna.
Suara pekikan yang mengacaukan pikiran, mendatangkan
keseraman dan kengerian yang luar biasa...
Keng Cin sin memiliki kepandaian silat yang maha sakti,
walaupun dia tidak takut menghadapi manusia-manusia laknat yang datang mencari
gara-gara dengannya, toh timbul juga perasaan
kuatir dalam hati kecilnya, dia menguatirkan keselamatan dari
anggota perguruannya. Mungkinkan anggota perguruannya telah tiba kembali di dalam
gedung ini" Kalau tidak, mengapa mereka membiarkan orang-orang tersebut
bersembunyi di sini sambil bermain setan"
1066 Tapi bila ia teringat kembali kalau ke sebelas orang anggota
perguruannya memiliki kepandaian silat yang luar biasa, perasaan kuatirnya itu
Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
segera lenyap kembali. Berbicara yang sebenarnya, sebelas anggota perguruan Hiat mo
bun boleh di bilang memiliki kemampuan yang luar biasa,
kepandaian silat mereka telah mencapai tingkatan yang luar biasa, meski anggota
Ban sia kau sendiripun tak akan nanti berani
memandang rendah jago-jago Hiat mo bun. Oleh sebab itu disaat
dia hendak menjagoi seluruh dunia persilatan, tiada orang pula yang berani
mencabut kumis harimau. Tapi tidak demikian dengan kenyatannya, dari mana dia tahu,
kalau jumlah pihak lawan sangat banyak dan tenaga dalam mereka rata-rata amat
sempurna. Sesudah mengamati sekejap suara tertawa aneh seperti suara
tertawa setan iblis itu, Keng Cin sin memperdengarkan kembali
suara tertawa dinginnya yang menusuk tulang, dia menghimpun
hawa murninya, Dan dengan mengerahkan ilmu Ban li coan im
(menyampaikan suara dari selaksa li) semacam kepandaian sakti
dalam kitab pusaka Cang C iong pit kip, serunya lantang.
"Setan iblis dari manakah yang telah muncul disini" Bila ingin mencari gara-gara
dengan Buncu mu, unjukkan saja dirimu, buat
apa mesti main sembunyi diantara mayat-mayat membusuk"
Tidakkah kuatir perbuatan kalian hanya akan menurunkan derajat?"
Bersama dengan selesainya ucapan itu, suara tertawa aneh ikut
berhenti pula, namun pihak lawan sama sekali tidak mengucapkan sepatah katapun.
' Suasana disekeliling tempat itu kembali dicekam dalam
keheningan, kesepian yang luar biasa, bahkan lamat-lamat terasa pula suasana
mengerikan dan hawa pembunuhan yang luar biasa.
Mendongkol juga Keng C in sin ketika pihak lawan tidak
menyahut, sekali lagi dia menegur:'
1067 "'Hei, tampaknya kalian semua hanya sukma-sukma gentayangan dalam kuburan?"
Namuh suassna tetap hening, tak ke dengaran sedikit suara pun
.... Sejauh mata memandang hanya batu nisan dengan gundukkan
tanah pekuburan yang berserakan dimana-mana, semua benda di
situ seolah-olah menjadi kaku, tak sesosok bayangan manusia pun yang nampak,
sepertinya suara tertawa tadi dipancarkan oleh
sukma gentayangan. Suasana yang tegang dan menyeramkan menyelimuti seluruh
angkasa, membuat suasana menjadi sesak dan tegang ....
Tanpa terasa mucul pula hawa pembunuhan yang kian lama kian
bertambah menebal. Kini Keng Cin sin mulai agak kaget dan ngeri, ia bukan takut
terhadap manusia-manusia tersebut, melainkan terkerjut oleh
kemamptuan serta kesabqaran lawan menyrem-bunyikan diri terus
secara tenang... Selama berapa saat terakhir ini, Keng Cin sin telah mengerahkan kemampuannya
untuk mendengar dan melihat untuk meme-riksa
napas lawan dan gerak-gerik musuh, namun dia tak berhasil
menemukan sesuatu apa pun, hal ini membuktikan kalau pihak
lawan menggunakan ilmu napas kura-kura Ku si tay hoat untuk
menutup pernapasan nya. Mendadak... Satu ingatan bagus melintas didalam benaknya.
Ia mendapat satu akal bagus untuk memaksa lawannya agar
menampakkan diri. Tanpa hanyak berbicara lagi Keng Cin sin membalikkan badan
dan beranjak pergi dari situ, tapi pihak lawan seperti sama sekali tak termakan
oleh tipu muslihatnya itu, suasana tetap hening, tiada 1068
terdengar sedikit suara pun, sementara Keng Cin sin telah berada belasan kaki
jauhnya dari posisi semula.
Mendadak... Dari balik tanah pekuburan itu berkuman-dang suara tertawa
dingin yang amat menusuk pendengaran, lalu seseorang berkata:
'Hei manusia berkerudung warna warni, bila kau bernyali,
silahkan memasuki barisan Tee gi mi hun tin (barisan neraka pembingung sukma)
kami!" Suara itu amat lembut seperti bisikan nyamuk, namun setiap
patah katanya sangat jelas dan menggetarkan pendengaran.
Bagaikan seekor burung walet, Keng Cin sin segera membalikkan
badannya dan secepat sambaran kilat meluncur ke arah mana
berasalnya suara peringatan tersebut.
Kemudian dia berhenti sejenak disisi sebuah kuburan dan
memeriksa keadaan disekeliling sana, tapi apa yang kemudian
terlihat membuatnya sangat terkejut.
Disitu tak nampak manusia hidup, hanya ada tengkorak-
tengkorak manusia yang menyeramkan berjajar dimana-mana.
Keng Cin sin sungguh merasa amat terkejut, diam-diam dia
berpikir dihati: Sudah jelas kudengar kalau suara pembicaraan itu munculnya
dari sini, mengapa tak nampak sesosok bayangan manusia pun
disini" Masa kawanan tengkorak itu yang bersuara" Aaaah, masa di dunia ini benar-benar
ada setan?" Sementara dia masih berdiri termenung, tiba-tiba terdengar lagi suara tadi
berkumandang memecahkan keheningan.
"Manusia berkerudung warna warni, meski sekarang kami
berwujud orang mati, dulunya pun kami termasuk orang hidup!
Hanya kini daging kami sudah membusuk sehingga tinggal tulang
belulangnya belaka. mari-mari bersahabat dengan kami!, tempat
1069 kami disini disebut dunianya sukma pria, paling bagus bila ada seorang perempuan
yang mau meramaikan suasana.
Kembali suasana menjadi hening...
Keng Cin sin segera menerjang ke sisi kuburan yang lain, namun apa yang terlihat
disitupun tiada berbeda dengan pemandangan
yang pertama tadi, disana tiada sesosok bayangan manusia pun,
yang ada hanya sesosok tulang belulang manusia, seonggokan
tengkorak. Kali ini Keng Cin sin benar-benar di buat terperanjat sekali hingga berdebar
keras jantungnya. Disaat inilah, suara pembicaraan yang menyeramkan berkumandang lagi dari arah lain.
"Kau tak usah takut! Hidup manusia di dunia ini akhirnya tak akan lolos juga
dari kematian, tapi sesungguhnya kami pun belum mati, coba lihatlah kami masih
bernyawa, masih dapat berbicara, bukankah demikian ....?"
Gerakan tubuh Keng Cin sin kali ini jauh lebih cepat lagi, didalam sekali
berkelebat dia sudah melayang turuh keatas permukaan
tanah, namun pemandangan yang di jumpai nya masih tetap seperti apa yang dilihat
sebelumnya. Sambil berkerut kening, Keng Cin sin mulai berpikir:
Kalau berbicara menurut kecepatan gerak ku sekarang, siapakah
manusia di dunia ini yang mampu menandingi kecepatanku
tersebut" Masa mereka sungguh-sungguh adalah setan iblis?"
Mendadak sinar kaget terpancar keluar dari balik mata Keng Cin sin...
Perasaan kaget tersebut jauh lebih hebat daripada perasaan
semula, sebab secara tiba-tiba saja dia teringat kalau pembicaraan lawan
dipancarkan melalui semacam ilmu Hui sian mo ing (irama
iblis berpusing) yang maha dahsyat.
1070 Biasanya irama iblis berpusing atau Hui sian mo ing tersebut
dipancarkan seseorang dari suatu tempat tertentu, namun
gelombang iramanya sengaja digetarkan ke suaru sasaran tertentu, kemudian dari
situ baru kembali menuju ke gendang telinga orang yang dituju.
Oleh karena kepandaian semacam ini amat sakti dan luar biasa,
jarang sekali ada jago persilatan dari daratan Tionggoan yang
berhasil mempelajarinya. Konon orang-orang dari Tibet banyak sekali yang mengkhususkan diri untuk mempelajari ilmu Hui siang mo ing itu, jadi bisa
disimpulkan kalau orang-orang yang sedang dihadapinya sekarang bisa jadi adalah
orang-orang dari Tibet. Perlu diketahui, jarang sekali anggota perguruan dari Tibet
datang mengunjungi daratan Tionggoan, bila bukan dikarenakan
masalah yang terlampau besar, biasanya mereka enggan untuk
bermusuhan dengan bangsa persilatan dari daratan Tionggoan.
Lantas karena persoalan apakah mereka datang mencari gara-
gara dengan pihaknya hari ini"
Seandainya orang-orang tersebut benar-benar berasal dari Tibet, itu berarti dia
harus meningkatkan kewaspadaannya.
Sambil tertawa dingin Keng Cin sin segera berseru:
"Saudara sekalian pandai sekali mempergunakan ilmu Hui sian mo ing, nampaknya
kalian semua adalah anggota perguruan dari
wilayah Tibet." Mendadak terdengar seseorang menyahut: "Manusia berkerudung warna warni pengetahuanmu memang sungguh amat
luas, tepat sekali! Kepandaian yang kami pergunakan sekarang
adalah irama Hui sian mo ing. Hmmm.... hmmmm...namun kami
bukanlah si keledai-keledai gundul dari Tibet kami adalah jago persilatan yang
asli berasal dari daratan tionggoan. Timbul berbagai kecurigaan dan
ketidakmengertian dalam benak Keng Cin sin
setelah mendengar perkataan itu, segera pikirnya.
1071 "Jika kudengar dari pembicaraan mereka, sudah jelas memakai bahasa Han yang
luwes dan lancar, tapi ilmu rahasia dari Tibet itu tak pernah diwariskan kepada
sembarangan orang, apalagi mereka mengaku asli dari daratan Tionggoan, mengapa
mereka pun pandai menggunakan ilmu Hui sian mo ing tersebut?"
Berpikir sampai disitu Keng C in-sin berkata lagi dengan suara sedingin es:
"Pun Buncu tidak ambil peduli apakah kalian hwesio-hwesio
gundul dari Tibet atau jagoan dari daratan Tionggoan, manakala kalian datang
mencari gara-gara denganku, berarti kalian ada
maksud terhadap diriku, mengapa tidak kalian utarakan saja
sekarang, agar kita dapat memperbincangkan nya?"
Sudah jelas Keng Cin sin telah menyadari kalau orang-orang itu berilmu sangat
lihay, jejaknya amat mencurigakan maka nada
pembicaraannya pun turut menjadi lebih lembut dan halus.
Salah seorang diantara lawan segera menyahut:
"Manusia berkerudung warna warni, dugaanmu memang tepat
sekali, kami memang datang dengan membawa maksud-maksud
tertentu, cuma kau jangan bersusah hati setelah kami utarakan
nanti" Keng Cin sin tertawa dingin:
"Heeehh .... Heehh... heeeh betapapun sulitnya persoalan di dunia ini, tak nanti
akan menyulitkan Hiat mo buncu"
"Apa gunanya kalau kau hanya tinggal seorang diri?" tiba-tiba seorang menimpali
dengan dingin. Sesungguhnya ucapannya itu mengandung maksud lain, namun
mimpipun Keng Cin sin tidak menyangka kalau ke sebelas orang
anggota Hiat mo bun nya sudah pada tewas atau terluka parah
sehingga kini tinggal dia seorang yang tetap sehat walafiat.
Sambil mendengar Keng Cin sin berkata:
1072 "Biarpun jumlah kalian sekarang berapa kali lipat lebih banyak dari padaku, biar
aku hanya seorang diri, namun aku masih sanggup untuk mengirim kau berpulang ke
alam baka" "Mungkin saja kau memiliki kemampuan tersebut, tapi sayangnya kau tak akan
berhasil menemukan kami" jengek seseorang.
Mendadak terdengar suara lain yang menyeramkan menyambung: "Lo su, kau terlalu merendahkan diri sehingga memadamkan
semangat sendiri saja"
Orang yang semula cepat berseru.
"Lo ngo, dia tak lebih hanya seorang manusia yang hampir
mampus, apa sih keberatannya membiarkan dia berbangga dulu"
Mulai detik ini, dalam dunia persilatan hanya ada Bu lim jit hun (tujuh sukma
dari dunia persilatan) yang merajai kolong langit, siapa pula yang mampu
mengungguli kami!" Seseorang yang lain segera menyahut sambil tergelak.
"Haaahhh.. haaahhh... haaahhh... benar! benar! Ucapan dari Lo su memang amat
tepat, walaupun sembilan partai besar dari
daratan Tionggoan atau kawanan ciangbunjin yang bernama
kosong, selanjutnya mereka toh akan mampus juga di ujung tangan kami bertujuh"
"Lo lak " seseorang yang lain lagi menimpali: "sejak kini, kita pun dapat
menikmati kehangatan tubuh serta kehebatan tehnik bermain diranjang dari Ban sia
kaucu Ceng Lan hiang"
"Lo jit, kau ini memang kelewat suka bermain perempuan"
seseorang mendamprat sambil tertawa: "Tahukah kau bahwa Ceng Lan Hiang telah
menguasahi ilmu Im kang yang sangat hebat" Bila kau tidak kuatir mampus,
silahkan saja bersenang-senang
dengannya, tanggung kau akan merasakan kenikmatan hingga
sampai di sorga." Si Lo Jit segera tertawa cekikikan.
1073 "Lo Sam, bukankah kau mengatakan tiada manusia didunia ini yang bisa lolos dari
kematian" Meski siaute harus mati, tapi jadi setanpun harus romantis, hii
ihh....hi ihhh... hi ihh... lagipula aku memiliki benda ajaib yang keras
bagaikan baja, tak nanti "benda" ku akan tertindih sampai patah olehnya"
Kemudian setelah berhenti sejenak, tambahnya lagi.
"Bukankah ilmu Im kang tak akan tahan menghadapi ilmu Yang kang."
Keng Cin sin merasa mendongkol sekali setelah mendengarkan
pembicaraan kotor dan cabul yang sedang mereka langsungkan, ia paling benci
dengan lelaki hidung bangor seperti ini, dia
mendendam terhadap manusia semacam Lo jit dengan sekali
membinasakannya. Mendadak seseorang berseru kembali.
"Lo jit, bukankah didepan mata sudah tersedia barang jadi tinggal dipakai?"
Tentu saja yang dimaksudkan adalah Keng Cin sin.
Hampir meledak dada Keng Cin sin saking gusarnya, hawa darah
mendidih di dalam dadanya, ia segera membentak nyaring.
"Manusia laknat, cepat keluar untuk menerima kematian!"
Walaupun Keng Cin sin marah-marah besar, hal inipun sama
sekali tak berguna, sebab hingga sekarang dia belum berhasil
menemukan tempat persembunyian dari orang-orang tersebut.
Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Perlu diketahui, pembicaraan yang berlangsung selama ini
dilakukan oleh orang-orang tersebut dengan menggunakan ilmu Hui sian mo ing yang
maha dahsyat tersebut. Terdengar Lo jit berkata lagi.
"Lo su, tak mungkin! Tak mungkin! Tidak kau saksikan raut wajahnya yang
menyeramkan itu" Hii ihhh... hi ihhh... hi ihhh...
meski siaute bertampang jelek. Tapi benda ajaibku masih terhitung 1074
benda yang paling indah, paling kuat dan gagah di dunia ini, mana boleh
benda ini kupergunakan terhadap sembarangan perempuan..." "Lo jit, kau bilang dia jelek, tapi aku pikir dia pasti cantik sekali, mengapa
tidak kau saksikan bentuk tubuhnya bahenol, itu?"
seseorang menyambung. Si Lo jit itu segera tertawa dingin.
"Lo ngo, aku rasa kau masih belum berpengalaman didalam hal ini, meski seorang
wanita memiliki perawakan tubuh yang indah, belum tentu wajahnya pasti sangat
indah, bila dia cantik, tak nanti wajah nya ditutup dengan kain kerudung,
perempuan mana sih yang tak ingin memamer kan kecantikan wajahnya?"
"Lo jit, bagaimana kalau kita bertaruh saja, kau mengatakan dia cantik atau
jelek?" "Baik, baik! Bila dia cantik, siaute bersedia melepaskan hakku untuk melalapnya
paling dulu" Keng Cin sin bukan manusia sembarangan bagaimana mungkin
dia bisa tahan menghadapi ucapan-ucapan yang amat kotor itu"
Walaupun ia pernah diperkosa banyak orang, meski kesucian
tubuhnya telah dinodai orang secara beramai-ramai, namun jiwanya masih tetap
suci bersih. Mencorong sinar tajam penuh hawa pembunuhan dari balik
matanya, tiba-tiba saja ia mendongakkan kepalanya dan tertawa
seram, suaranya tinggi melengking dan amat menusuk pendengaran
.... Keng Cin sin segera menerjang ke muka bagaikan segulung
angin puyuh, sedemikian cepatnya dia bergerak, sehingga
menyilaukan mata siapa saja.
Dengan kecepatan luar biasa dia berputar satu lingkaran
mengitari kompleks tanah pekuburan tersebut.
1075 Ternyata dia tak berhasil menemukan tempat persembunyian
lawan, namun dia tahu pihak lawan pasti berada pada jarak dua
puluh kaki di sekeliling tempat ini.
Maka dia hendak melakukan penggeledahan yang seksama atas
setiap kuburan yang berada dua puluh kaki di sekililing tempat ini, dia ingin
membuktikan apakah mereka benar-benar bersembunyi di bawah tanah.
Dengan menggunakan ilmu meringankan tubuh yang paling
sempurna dan jarang di temui dalam kolong langit dewasa ini,
secepat kilat berputar mengitari daerah seluas dua puluh kaki di sekitar situ,
beratus-ratus kuburan diperiksa dengan seksama,
namun ia belum berhasil juga menemukan bayangan tubuh mereka.
Rasa terperanjatnya sekarang tak terlukiskan lagi dengan kata-
kata... Keng Cin sin merasakan dirinya seakan-akan telah bertemu
dengan setan tulen, belum pernah ia mendengar dalam dunia
persilatan terdapat manusia lihay yang menyebut dirinya sebagai Bu lim jit hun.
Sementara dia masih berdiri tertegun dengan perasaan terkejut
bercampur tercengang .. ..
Kembali terdengar seseorang berkata:
"Gerakan tubuhnya sangat lihay dan melebihi kemampuan umat persilatan pada
umumnya, lo ji disebut orang Tiang kui tui (setan berkaki panjang) namun aku
rasa masih ketinggalan jauh
dibandingkan dengan dirinya"
Sang lo ji segera tertawa seram.
Heeehhh... heeehhh... heeehhh... lo ngo, meskipun gerakan
tubuhnya amat cepat, tapi untuk mengungguli aku rasanya masih
sulit sekali?" 1076 Keng Cin sin benar-benar mati kutunya terhadap orang-orang
tersebut, dia benar-benar merasa tak mampu untuk menemukan
titik kecurigaan disekitar sana.
Namun dengan wataknya yang keras hati, dia pantang menyerah
dengan begitu saja, otaknya segera berputar keras, dia mencoba untuk mengingat-
ingat apakah didalam kitab pusaka Cang ciong pit kip
tercantum kepandaian yang dapat digunakan untuk mematahkan kepandaian Hui sian mo ing tersebut.
Sementara dia masih termenung, Lo ngo telah berkata lagi
sambil tertawa seram: "Lo ji, lebih baik jangan menempeli emas di atas wajah sendiri, kalau toh kau
lebih unggul darinya, berani tidak tampilkan diri untuk berduel dengannya?"
Hmmmm....! Aku si lo ji masih pingin hidup beberapa waktu lagi, bila harus
mampus, lebih baik kita tujuh bersaudara berangkat
bersama-sama menuju ke langit barat."
"Lo ji, hatimu amat busuk" damprat yang lain, "kalau kau mau mampus, mampuslah
sendirian, mengapa harus mengajak kami
semua untuk benar-benar menjadi setan"
"Heeehh... heeehhh... heeehhh... kita tujuh bersaudara tak pernah berpisah satu
dengan lainnya, misalnya harus turun ke
neraka pun sudah sepantasnya turun bersama" lo ji menimbrung sembari tertawa
dingin. "Betul! Betul! Perkataan lo ji memang masuk diakal"
"Hei, mengapa sih kalian berkaok-kaok melulu!" mendadak seseorang menegur dengan
suara sedingin salju, "agaknya dia
sudah tahu kalau kita berada didalam neraka."
"Lo toa, apa yang mesti ditakuti" Memangnya dia akan membalik lapisan tanah
disini" "Siapa tahu" Aku lihat dia sudah membenci kita setengah mati, agaknya rasa benci
itu sudah merasuk sampai ke tulang sum-sum" .
1077 "Lo toa, kami Bu lim jit hun tiada tandingannya dikolong langit, mengapa harus
jeri terhadap dia seorang?"
Sang lo toa segera tertawa tergelak:
"Haaahhh... haaahhh.. haaahhh.. kalau sekarang mah kita belum mencapai tingkatan
tiada tandingan dikolong langit"
"Maksudmu kita belum berhasil mendapat kan kitab pusaka Cang ciong pit kip
serta, mutiara Thian hong im yang sin cu miliknya".
"Benar! Bukankah benda-benda tersebut berada di dalam
sakunya...?" "Lo toa, lantas apa yang mesti kita lakukan sekarang?" suara menyeramkan yang
lain bertanya. "Ehmmm, tak ada salahnya kalau kita bertujuh berunding
kembali..." Seusai perkataan itu diutarakan, suasana disekeliling tempat itu menjadi hening
dan sepi kembali, mungkin mereka sedang
merundingkan persoalan tersebut dengan seksama.
Keng Cin sin benar-benar tidak habis mengerti, dia tak tahu
permainan busuk apakah yang sedang dilakukan ke tujuh orang
tersebut terhadap dirinya, yang lebih menggemaskan lagi adalah ia tak berhasil
menemukan tempat persembunyian mereka.
Setelah mendengar pembicaraan mereka barusan, ia telah
mengetahui kalau kepandaian silat yang dimiliki orang-orang itu sangat lihay dan
luar biasa, tapi mengapa dia tak berani munculkan diri untuk berhadapan muka
dengannya" Padahal dia mana tahu kalau Bu lim jit hun adalah manusia
berwatak aneh, tak pernah orang dapat meraba maksud hati
mereka yang sesungguhnya.
Hanya saja ke tujuh orang itu amat licik, dan berotak cerdas,
ditambah lagi kekejaman nya luar biasa, kesemuanya ini membuat mereka lihay
sekali. 1078 Keng Cin cin merasa tak ada gunanya tetap berdiam diri terus
disitu, sedang mereka pun tidak menaruh dendam yang berat
dengan nya, ia cuma mendongkol atas ucapan mereka yang kotor
dan menghina tersebut. "Aaaai.. sudahlah" demikian ia berpikir, "percuma ribut dengan kawanan manusia
setengah setan macam begitu, anggap saja aku
sedang sial sehingga bertemu dengan mereka ..."
Berpikir demikian, dia lantas melejit ke udara dan meluncur turun dari bukit
kecil tersebut. Mendadak... Serentetan suara teguran yang amat dingin berkumandang
memecahkan keheningan: "Manusia berkerudung warna warni, Mengapa kau lari ketakutan"
Apakah takut terhadap kami" Heeehhh.... heeehhh ... heeehhh...."
Ucapan tersebut segera menimbulkan satu ingatan dalam benak
Keng Cin sin, diam-diam ia mengutuk diri sendiri:
"Goblok amat aku ini. Hmmm, kali ini akan kulihat mau kabur kemana kalian semua"
" Tiba-tiba saja dia membalikkan badan dan berjalan ke sisi
kuburan dimana terdapat tengkorak manusia yang pertama,
kemudian bentaknya keras-keras:
"Kalian tujuh setan gentayangan mengapa tidak segera
menongolkan diri?" "Aduh celaka!" Seruan kaget berkumandang kembali "kuntilanak itu berhasil
mendapat tahu kalau kita bersembunyi di dalam
kuburan" "Lo su, mengapa kau memberitahukan tempat persembunyian
kita kepadanya?" damprat yang lain.
Lo su segera tertawa dingin.
1079 "Kuburan yang terdapat ditempat ini beribu-ribu jumlahnya, masa dia benar-benar
dapat menemukan tempat persembunyian kita?"
Mencorong sinar tajam dari balik mata Keng Cin sin, sambil
tertawa dingin ia segera berseru:
"Mengapa kalian tidak segara menampakkan diri" Hmmm!
Jangan salahkan kalau aku akan bertindak keji terhadap kalian"
Ternyata secara tiba-tiba Keng Cin sin menduga kalau mereka
telah menyembunyikan diri didalam kuburan, sedang tengkorak
manusia yang berada disamping kuburan merupakan hasil
pembongkaran mereka dari dalam liang kubur.
Ketika Keng Cin sin melakukan pemeriksaan terhadap beberapa
ratus kuburan yang berada empat puluh kaki disekitar tempat itu, dia hanya
berhasil menemukan ke tujuh sosok tengkorak itu, maka dia lantas menduga kalau
ke tujuh orang itu bersembunyi di dalam tujuh buah kuburan disisi tengkorak.
Serentetan suara dingin menyeramkan lagi-lagi berkumandang:
"lo toa, hasil dari perundingan kita adalah jangan temui dia untuk sementara
waktu, kalau begitu kita pun tak usah menggubris dia lagi..."
Padahal berbicara dari kekejaman serta kebuasan Bu lim jit hun, mereka tak nanti
akan melepaskan Keng Cin sin dengan begitu saja, sebab mereka memang datang
untuk mencari gara-gara dengan
Keng cin sin. Akan tetapi Bu lim jit hun yang licik dan mempunyai banyak akal busuk ini telah
menderita luka parah yang cukup parah, apalagi merekapun telah menyaksikan
kelihayan dari gerakan tubuhnya,
sadar kalau tiada pegangan untuk mengungguli dia maka untuk
sementara waktu mereka putuskan untuk melepaskan korbannya
dengan begitu saja. Keng Cin sin yang mengetahui keadaan mereka yang
sesungguhnya, bagaimana mungkin bisa menduga sampai ke situ"
1080 Dengan suara menggeledek Keng Cin sin membentak:
"Aku akan membinasakan kalian didalam kuburan, agar tak usah menguburkan jenazah
kalian lagi." Sambil mengancam sepasang telapak tangannya segera
dilontarkan bersama ke depan.
Segulung angin pukulan yang maha dahsyat segera meluncur ke
depan dan menghantam kuburan tersebut.
Angin pukulan yang menderu-deru bagai kan amukan puyuh,
kedahsyatanya benar-benar luar biasa.
Blaammmmmm .... Suatu ledakan dahsyat berkumandang memecahkan keheningan.
Menyusul kemudian ... Jeritan ngeri yang memilukan hati berkumandang pula
memecahkan keheningan... Setelah itu suasana disekitar sana pulih kembali dalam
keheningan, sedemikian heningnya sehingga menakutkan.
Waktu itu Keng cin sin telah dipengaruhi hawa pembunuhan yang
berkobar-kobar, dia mendatangi kuburan yang lainnya, kemudian
berseru sambil tertawa dingin.
"Hmmm, sudah mampus seorang diujung telapak tanganku,
sekarang tiba giliranmu mau keluar atau tidak"
Namun suasana didalam kuburan itu tetap hening sepi dan tak
kedengaran sedikit suara pun.
Keng Cin sin mendengus dingin, sepasang tangannya segera
diputar membentuk satu gerakan lingkaran busur disisi tubuhnya, kemudian
segulung hawa pukulan yang dalam bagaikan samudra,
seperti letusan gunung berapi memuntah keluar.
"Blaaammm..!" sekali lagi berkumandang suara ledakan keras yang memekikkan
telinga... 1081 Di kuti pula jerit kesakitan yang memilukan hati...
Kini Keng Cin sin mendatangi sisi tengkorak yang ketiga, seperti yang lain,
diapun membentak nyaring:
"Bila kalian tak segera menampakkan diri, akan kubunuh kalian satu per satu
tanpa perasaan belas kasihan"
Tapi pihak lawan masih juga tidak menimbulkan suara apa pun.
Mencorong sinar buas yang menggidikkan hati dari balik mata
Keng Cin sin, sepasang telapak tangannya dengan cepat diputar
membentuk satu gerak melingkar, kemudian gulungan angin puyuh
seperti amukan topan menyapu ke arah kuburan itu.
Ledakan keras yang di ringi jerit kesakitan lagi-lagi bergema
memecahkan keheningan ...
Secara beruntun Keng Cin sin memusnahkan lagi tiga buah
kuburan yang lain, dimana angin pukulannya menyambar lewat,
segera berkumandang jeritan ngeri yang menyayat hati.
Sekarang ia telah tiba disisi kuburan dengan tengkorak yang ke tujuh, mendadak
hatinya menjadi lembek, ia teringat kalau Bu lim jit hun sesungguhnya tidak
mempunyai dendam kesumat yang terlalu
dalam dengan dirinya, padahal tanpa sebab dia telah membinasakan enam orang
diantara mereka secara beruntun, terhadap orang yang ke tujuh ia benar-benar
merasa tak tega untuk menindaknya.
Dengan suara keras Keng Cin sin segera membentak:
Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Sekarang tinggal kau seorang, mau keluar atau tidak?"
Kemudian setelah berhenti sejenak, dia membentak lagi:
"Bila kau bersedia menampakkan diri secara baik-baik, bisa jadi aku pun bersedia
memberi kesempatan hidup bagimu"
Tapi suasana di dalam kuburan itu tetap hening, sepi dan tak
kedengaran sedikit suarapun.
Keng Cin sin menjadi tertegun, segera pikirnya:
1082 "Aneh betul ke tujuh orang ini, mereka sekarang lebih suka mengorbankan diri
daripada menampakkan diri dari balik liang
kuburan" Berpikir sampai disitu, sekali lagi Keng Cin sin membentak keras.
"Bila kau enggan menampakkan diri lagi jangan salahkan kalau aku akan bertindak
kejam" Belum juga ada suara yang berkumandang dari balik kuburan
itu.. Berkobar kembali hawa napsu membunuh dalam dada Keng Cin
sin, sepasang telapak tangannya segera diayunkan ke depan,
segulung angin puyuh yang maha dahsyat seperti selembar jaring yang besar dan
kuat, langsung menggulung ke arah kuburan
tersebut. "Blaaammm..!" suatu ledakan dahsyat kembali berkumandang datang.
Menyusul kemudian jeritan ngeri pun bergema memecahkan
kesunyian... Kini suasana didalam kuburan itu pulih kembali dalam
keheningan, keseraman dan kesepian.
Keng Cin sin menghela napas panjang, gumamnya:
"Banyak sekali keanehan terdapat di dalam dunia ini, seperti juga ke tujuh orang
itu" Dia membalikkan badan dan pelan-pelan berlalu dari tempat
tersebut ... Mendadak pada saat itulah...
Dari sekeliling kompleks kuburan itu bergema suara tangisan
yang aneh, rendah berat dan menyeramkan, suara itu sahut
bersahutan membuat setiap sudut kuburan itu dipenuhi oleh suara dengungan yang
sangat aneh.... 1083 Bergidik Keng Cin sin menghadapi situasi seperti ini, berdiri
semua bulu kuduknya karena ngeri, untuk beberapa saat dia sampai berdiri
tertegun ditempat. Ditengah jeritan dan tangisan yang mengerikan, tiba-tiba
berkumandang pula seruan seseorang dengan suara yang dingin
menyeramkan: "Kami tujuh bersaudara benar-benar telah sampai di neraka tingkat ke delapan
belas, .... uuuh...."
"Saudara sekalian, roh kita akan menjadi roh penasaran, mari kita tangkap dia
dan menyeretnya ke neraka..."
Keng Cin sin yang dipermainkan oleh mereka benar-benar dibuat
mendongkol sekali tanpa terasa bentaknya keras-keras:
"Bagus sekali! Kalian memang tujuh sukma gentayangan, bila pun buncu tak mampu
meratakan kuburan ini dengan tanah, aku
bersumpah tak akan menyudahi persoalan ini hingga disini."
Bagaikan orang kalap Keng Cin sin segera mengayunkan
sepasang telapak tangannya berulang kali, segulung angin pukulan yang maha
dahsyat pun mengikuti gerakan tubuhnya menghajar
kuburan tersebut satu persatu...
Ditengah ledakan keras yang memekikkan telinga terjadi rentetan letusan dan
getaran yang keras, angin pukulan memancar ke empat penjuru dan berpusing kian
kemari. Dalam waktu singkat Keng C in sin telah memusnahkan enam
buah kuburan secara beruntun.
Dengan tenaga dalamnya yang sempurna serta desingan angin
pukulannya yang tajam bagaikan sembilu, pasir dan batu segera
beterbangan di angkasa, membawa peti mati yang telah lapuk dan tulang belulang
yang hancur segera berserakan dimana-mana.
Bau busuk mayat yang menusuk hidung dengan cepat menyebar
ke mana-mana membuat orang serasa mau tumpah.
1084 Tindakan kalap dari Keng Cin sin ini benar-benar mengerikan
sekali ..... Kasihan dengan tulang belulang serta mayat-mayat tersebut,
mereka harus merasa kan bencana tersebut disaat-saat jiwa mereka telah peroleh
ketenangan. Isak tangis macam jeritan setan itu kini sudah sirap dan tak
kedengaran lagi. Sambil tertawa seram Keng Cin sin berseru.
"Kalian belum juga mau menampakkan diri" Rupanya kau
memaksa aku untuk meratakan beribu kuburan ini rata dengan
permukaan tanah ....?"
Ditengah gelak tertawa keras, telapak tangan kirinya melepaskan kembali sebuah
pukulan angin puyuh yang maha dahsyat, lagi-lagi sebuah kuburan hancur
berantakan menjadi korban amukannya.
Tenaga pukulannya memang dahsyat bagaikan samudra yang
bergelombang besar, cukup membuat wajah orang berubah.
Mendadak.... Disaat telapak tangan kanannya diangkat dan siap melepaskan
sebuah pukulan lagi. Tiba-tiba, ditengah keheningan bergema suara pujian kepada
Sang Buddha yang berat dan nyaring.
"Omitohud..." Buru-buru Keng C in sin menarik kembali serangannya lalu
membalikkan tubuh dengan cekatan, dengan sorot mata yang tajam dia mengawasi
orang di hadapannya tanpa berkedip.
Entah sejak kapan, tiga kaki di hadapannya telah bertambah
dengan tiga orang pendeta tua berjubah kuning,
Salah seorang diantaranya berwajah saleh dengan alis mata yang panjang, waktu
itu dia lagi menegur dengan suara dalam:
1085 "Li sicu, tindakanmu yang brutal ini sungguh keterlaluan, tidakkah kau merasa
bahwa perbuatan ini melanggar peri
kemanusiaan?" Keng Cin sin terkejut, cepat dia berpikir:
"Yaa, mengapa aku berbuat begini brutal" Tindakanku ini keji dan tak berperi-
kemanusiaan, toh mereka yang telah mati tiada
ikatan sakit hati denganku" Mengapa aku harus menghancurkan
kuburan mereka .. ?"
Timbul penyesalan dihati kecilnya setelah berpikir sampai di situ, rasa menyesal
dan malu yang bercampur aduk, membuatnya
terbungkam dalam seribu bahasa, pelan-pelan kepalanya ditundukkan. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, ia membalikkan badan
dan beranjak meninggal kan tempat itu .....
Tak selang beberapa saat kemudian, ia telah keluar dari
kompleks tanah pekuburan tersebut.
Tiba-tiba bayangan manusia berkelebat lewat, tahu-tahu ke tiga orang pendeta tua
berjubah kuning itu telah menghadang jalan
pergi Keng Cin sin. "Apa maksud kalian menghadang jalan pergiku" Keng Cin sin segera menegur sambil
menatap ke tiga orang itu lekat-lekat.
"Li sicu!" ujar pendeta kurus disamping kiri, "kau telah bertindak brutal,
merusak kuburan umum, setelah berbuat apakah kau akan
pergi dengan begitu saja" Mana pertanggungan jawabmu?"
Sekali lagi Keng Cin sin terperanjat, ia lantas berpikir.
"Rupanya mereka pun datang untuk
mencari gara-gara denganku, biasanya tempat ini jarang dikunjungi umat persilatan, aneh, mengapa
begitu banyak kejadian aneh yang berlangsung hari ini?"
Berpikir demikian, si nona pun berkata.
1086 "Boleh aku tahu, Sin ceng bertiga datang dari mana?"
"Omitohud!" pendeta berjubah kuning yang berada ditengah merangkap tangannya
didepan dada. "kami berasal dari Siau lim si, pinceng Hoat hian, sedangkan ke
dua suteku adalah Hoat khong
dan Hoat hong" Keng Cin sin semakin terperanjat, dia tak menyangka kalau ke
tiga pendeta ini adalah tiga diantara lima tianglo Siau lim pay.
Sebagaimana diketahui, Siau lim pay merupakan pemimpin dari
sembilan partai besar di daratan Tionggoan. selama ini jarang sekali melibatkan
diri dalam pertikaian Bu lim.
Lantas apa maksud kedatangannya kali ini kemari "
"Maaf, maaf.. rupanya kalian adalah tiga orang pendeta agung dari Siau lim pay"
kata Keng Cin sin kemudian sambil tertawa.
"Li sicu tentu keheranan bukan" Mengapa Siau lim pay ikut mencampuri pertikaian
dunia persilatan?" kata Hoat khong taysu yang berada ditengah.
Kembali Keng Cin sin tersenyum.
"Memang begitulah, apakah aku boleh tahu" "
"Ringkasnya kami datang karena perguruan Hiat mo bun kalian"
kata Huan hong taysu yang berada di sebelah kiri, "kami tak ingin partai kalian
bertindak semena-mena dalam dunia persilatan dan mencelakai umatnya. kami pun
tak ingin menyaksikan dunia
persilatan yang sudah banyak tahun berada dalam keadaan tenang menjadi bergolak
dan tak aman lantaran ulah kalian"
"Omong kosong!" bentak Keng C in sin.
"Sebagai anggota Siau lim pay yang terhormat, kalian jangan menfitnah orang
semaunya sendiri, Hiat mo bun adalah kelompok
manusia lurus dalam dunia persilatan, tujuan kami adalah
menegakkan keadilan dan kebenaran didalam dunia, membantu
kaum lemah menindas kaum kuat dan menenteramkan dunia
persilatan yang sedang kacau dan tak aman!"
1087 "Bukti nyata berada didepan mata, buat apa kau menyangkal lagi?" seru Hoat khong
taysu dengan dengan nada berat.
Keng Cin sin naik pitam, teriaknya sewot.
"Apa bukti kalian" Ayo tunjukkan dihadapanku!"."
"Hiat mo bun menghimpun sebelas orang jago karena ingin
merajai dunia persilatan, dalam lembah Cui yu kok kalian telah membunuh tujuh
delapan puluh orang, hari ini kaupun berbuat
brutal dengan merusak kuburan umum sehingga jenasah yang
berada disini berantakan tak karuan, Bebeapa kejadian ini sudah cukup sebagai
bukti bahwa kau adalah manusia kejam, manusia
buas yang tak berperi kemanusiaan, dosa-dosa kalian pantas kalau ditebus dengan
hukuman mati" -oo0dw0oo- BAB 50 DIDAMPRAT secara terang-terangan, Keng Cin sin menjadi
sangat mendongkol, dia segera tertawa dingin.
"Kami orang-orang Hiat mo bun tak akan berbuat keji bila tanpa alasan, kami
terpaksa membunuh orang sewaktu berada dalam
lembah Cui yu kok karena kawanan manusia laknat itu mengincar
mestika perguruan kami, demi menyelamatkan partai dan diri
sendiri, mau tak mau kami harus bertindak kejam"
"Omitohud!" kembali Hoat hian taysu berseru. "dari pembicaraan li sicu, dapat
disimpulkan bahwa kau memang kejam dan buas, apa gunanya mesti menyangkal lagi"
"Hmmm, mengapa aku harus banyak berbicara dengan kalian?"
seru Keng Cin sin sambil tertawa dingin.. "bila kalian menganggap aku kejam dan
buas, mau apa sekarang" Apa yang hendak kalian
perbuat." "Terus terang kuberitahukan kepada kalian, aku hanya kejam terhadap
manusia laknat yang berhati rendah dan busuk"
1088 "Kalian sebagai pendeta agung dari perguruan tinggi, tidak seharusnya gara-gara
denganku, hmmm! Nampaknya kalian
memang bermaksud tertentu" "Kalau toh ingin menghadapiku, katakan saja blak-
blakan, buat apa mesti menggunakan ucapan
yang membosankan?" "Hingga kini kau belum mau mengakui kesalahan sebaliknya
malah menuduh kami menfitnahmu, hmmm.:.. rupanya li sicu
memang tak bisa ditolong lagi"
"Bukannya membaca buku dan berdoa didalam kuil Siau lim si, kalian malah
menjelajahi dunia persilatan. tampaknya kalian sendiri sama berniat mencari
gara-gara untuk mengacaukan dunia" balas Keng Can sin sambil membentak.
"Omitohud" sekali lagi Hoat hian taysu berseru: "Perkataan li sicu memang betul,
pinceng sekalian sebagai pendeta sudah puluhan
tahun hidup mengasingkan diri dari keramaian dunia dan tidak
mencampuri urusan orang lain, tapi setelah mendengar ulah sicu belakangan ini,
kami kuatir umat persilatan akan menjadi kacau dan tak karuan, Oleh sebab itu
atas prakarsa dari sembilan partai besar, pinceng bertiga khusus datang kemari
untuk melenyapkan bibit bencana ini dari dunia persilatan".
Keng Cin sin tertawa seram.
"Kebesaran jiwa serta kewelasan hati taysu bertiga sangat mengagumkan hatiku,
tapi kalian keliru, kalian salah menuduh Hiat mo bun yang sesungguhnya bercita-
cita menegakkan keadilan dalam dunia persilatan, mengapa kalian tidak menghimpun
kekuatan untuk menindak Ban sia kau yang banyak melakukan
kejahatan" Mengapa kalian tidak menghadapi Thi kiong pang, Jian khi pang dan
Huan mo kiong yang lebih banyak melakukan
kekejaman serta kebrutalan"
"Mumpung sekarang belum terlambat, kuanjurkan kepada kalian agar cepatlah sadar
dan kembali ke jalan yang benar"
Didalam kenyataan, Keng Cin sin tak pernah menyangka kalau ke
sebelas orang-orang Hiat mo bunnya telah mati atau terluka akibat 1089
kerubutan jago-jago lihay tersebut, dia tak mengira kalau sekarang dirinya
berdiri seorang diri. Dengan sinis Hoat khong taysu berseru:
"Ban sia kau memang keji dan banyak melakukan kejahatan tapi kami harus
menghadapimu terlebih dulu sebelum menghadapi
mereka, kau tak perlu banyak berbicara?"
"Sebagai pendeta agung dari Siau lim pay, semestinya kalian bermata jeli dan
pandri membedakan mana yang baik dan mana
yang jahat, tapi kenyataannya kalian bermata tapi tak berbiji, kalian terus
menerus menuduh orang-orang Hiat mo bun sebagai kaum
laknat, baiklah, kalau toh demikian aku pun tak akan banyak ribut lagi dengan
kamu semua." "Hiat mo bun merasa tak bersalah, kebersihan kami akan
disaksikan sendiri oleh Thian, suatu waktu kalian akan mengetahui kebenaran
kami, Maaf aku tak bisa menemani kalian lebih lama
lagi..." Selesai berkata, dia lantas melejit ke udara dan meluncur ke
depan dengan kecepatan tinggi.
"Li sicu, apakah kau akan kabur dengan begini saja?" bentakan keras segera
bergema. Hoat hong taysu mengebaskan ujung bajunya, segulung tenaga
pukulan segera meluncur ke depan dan menghadang jalan pergi
Keng Cin sin. Sungguh dahsyat pukulan itu, bagaikan terbentuk selapis dinding baja yang kuat,
Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Keng Cin sin tak mampu melanjutkan perjalanannya. Menghadapi hal demikian. Keng Cin sin mendengus dingin,
tubuhnya bersalto beberapa kali kemudian balik kembali ke posisi semula dengan
suatu gerakan indah. "Rupanya kalian memang bermaksud menyusahkan aku!"
bentaknya kemudian sambil melotot dengan sorot mata tajam.
1090 "Hari ini kau akan menerima hukuman yang setimpal dengan
perbuatanmu selama ini" seru Hoat khong taysu ketus.
Mendadak... Keng Cin sin mendongakkan kepalanya, lalu tertawa panjang
dengan suara yang keras dan memekikkan telinga..
Suara tertawa itu mendengung sampai ke tengah udara, begitu
keras dan nyaring sehingga menggetarkan seluruh jagad.
Kemudian setelah berhenti tertawa Keng Cin sin berkata lagi
dengan suaranya yang dingin dan kaku:
"Aku dengar ilmu silat Siau lim pay menjagoi seluruh dunia
persilatan, hari ini Pun Buncu akan mencoba apakah berita itu benar atau
tidak..." "Sebentar lagi kaupun akan masuk neraka, akan kami buktikan untukmu..." ejek
Hoat hong taysu. "Hmmm.. tak usah tekebur lebih dulu, ditambah dengan
kekuatan tiga kali lipat pun jangan harap bisa menaklukkan aku"
"Suheng, akan kubinasakan dulu manusia tekebur ini!" teriak Hoat hong taysu
marah. Sambil membentak, sepasang telapak tangannya dilontarkan
bersama-sama ke depan. Segulung angin puyuh yang maha dahsyat seperti sambaran kilat
cepatnya langsung menggulung ke depan dan menghadang jalan
pergi Keng Cin sin di empat arah delapan penjuru.
Menyusul serangan tersebut, seperti elang kelaparan mencari
mangsa, dia langsung menerjang ke tubuh Keng Cin sin.
Hoat hong taysu sebagai satu diantara lima tianglo Siau lim pay boleh dibilang
memiliki kepandaian silat yang luar biasa,
kemampuan nya tak dapat dibandingkan dengan jagoan persilatan
setarafnya. 1091 Tubrukkan yang dilakukan saat ini amat dahsyat dan cepat
seperti sambaran petir. Keng Cin sin yang menyaksikan kejadian mana merasa
terperanjat juga dibuatnya, buru-buru sepasang telapak tangannya di lontarkan ke
depan melepaskan sebuah pukulan yang maha
dahsyat, langsung menyongsong datangnya terkaman dari Hoat
hong taysu. Sebenarnya Hoat hong taysu berniat untuk membunuh
musuhnya dalam sekali gebrakan, namun melihat datangnya
ancaman yang begitu dahsyat, buru-buru dia gunakan ilmu bobot
seribu untuk memaksa badannya mendarat di permukaan tanah
sebelum waktunya. Sementara itu Keng Cin sin berniat untuk memberi pelajaran
kepada pendeta sombong ini, sepasang telapak tangannya di putar lalu disentil ke
depan, segulung angin pukulan yang sangat aneh menerjang kembali ke arah mana
Hoat hong taysu sedang meluncur ke bawah.
Baru saja ujung kaki Hoat hong taysu menyentuh tanah, dia
merasa segulung angin pukulan yang maha dahsyat dan
menyesakkan napas telah menekan ke arah dadanya.
Ia betul-betul terperanjat, mimpipun dia tak menyangka kalau
Keng Cin sin memiliki tenaga dalam yang begitu sempurna dengan perubahan jurus
serangan yang begitu cepat.
Cepat-cepat dia menghimpun tenaga dalamnya dan mengayunkan sepasang lengannya ke muka, segulung tenaga
pukulan yang sangat kuat segera meluncur ke muka menyongsong
datangnya ancaman lawan. Blaaammm....! Ketika dua gulung tenaga pukulan itu saling beradu satu sama
lainnya, segera berkumandanglah suara ledakan dahsyat yang
memekikkan telinga, angin berpusing menyambar ke empat
penjuru, daun pasir beterbangan memenuhi seluruh angkasa.
1092 Akibat dari bentrokkan kekerasan ini, Hoat hong taysu merasakan darah panas
dalam dadanya bergolak keras, tak kuasa lagi tubuh nya mencelat sejauh enam depa
lebih dari posisi semula.....
Namun disaat kakinya menginjak kembali ke tanah, segera dia
maju menyerang lagi, kali ini tangan dan kakinya dipergunakan
bersama-sama. Di dalam waktu singkat enam pukulan dan lima tendangan kilat
telah dilepaskan olehnya.
Semua pukulan maupun tendangan yang dilancarkan pendeta tua
bertubuh kurus kecil ini hampir semuanya dilakukan dengan
kecepatan bagaikan sambaran petir, hawa serangannya memancar
ke empat penjuru bagaikan sayatan angin tajam, deruan angin yang memekikkan
telinga menyelimuti seluruh angkasa.
Serangkaian serangan bertubi-tubi ini bukan hanya dilakukan
dengan kecepatan luar biasa, bahkan setiap gerakan disertai dengan tenaga dalam
yang amat sempurna. Dengan gerakan tubuh yang luwes, gesit tapi lincah, Keng Cin sin menghindar ke
sana kemari dengan gerakan yang aneh tapi sakti, sementara
sepasang tangannya digerakkan kian kemari memunahkan seluruh serangan nya.
Betapa gusar dan mendongkolnya Hoat hong taysu setelah
menyaksikan berapa jurus serangan kilatnya menemui sasaran
kosong, dia membentak dengan suara keras bagaikan guntur
membelah bumi, lalu menerjang lagi ke depan secara gencar, kali ini dia
menyerang lebih buas lagi.
Bagaikan malaikat raksasa yang kelebihan lengan, bayangan
tangan, bayangan kaki di kombinasikan dengan hawa serangan
yang menyayat badan memenuhi seluruh angkasa, demikian
dahsyat dan hebatnya ancaman tersebut membikin hati siapa pun
menjadi keder dan ngeri rasanya.
Keng Cin sin mendengus dingin, mendadak dia melancarkan
serangan balasan, tiba-tiba saja sepasang telapak tangannya
1093 menciptakan bayangan tangan yang menyelimuti angkasa bagaikan
sarang laba-laba, begitu ketat, rapat dan gencarnya serangan
balasan ini sehingga seluruh angkasa seolah-olah sudah terjaring oleh ancamannya
tersebut .... Hawa pukulan segulung demi segulung menghambur kemuka
seperti amukan ombak samudra yang menyapu semua benda, akan
bergidik orang bila menyaksikan keadaan tersebut.
Serangan demi serangan yang dipancarkan beruntun dan
bersambungan satu sama lainnya mengandung inti silat yang amat mendalam dan
lebih-lebih menggetarkan hati orang.
Hoat hong taysu betul-betul terdesak hebat sehingga harus
mundur berulang kali sambil berkaok-kaok marah.
"Kena.!" Suatu bentakan nyaring yang memekikkan telinga tiba-tiba
berkumandang dari mulut Keng Cin sin.
Ditengah sambaran angin pukulan yang memenuhi angkasa, tiba-
tiba badannya mendesak ke sisi kiri Hoat hong taysu dengan suatu gerakan aneh,
telapak tangannya bagaikan sambaran kilat
menghajar langsung bahu kiri pendeta tersebut.
"Duuuukkk. .. !"
Dengan kerasnya pukulan tersebut bersarang telak ditubuh
lawan, tak ampun Hoat hong taysu terhajar sampai mundur sejauh tujuh delapan
langkah dengan sempoyongan.
Sambil tertawa dingin Keng Cin sin segera berkata:
"Hmmm, ilmu silat aliran Siau lim pay ternyata cuma begini saja, huuuh! Berani
amat berbicara sesumbar dihadapanku!"
Diantara tiga pendeta Siau lim pay ini, ilmu silat yang dimiliki Hoat hian taysu
terhitung paling tinggi, dalam beberapa jurus
pertarungan tadi, sudah melihat Keng Cin sin dapat berputar kesana kemari
dibawah serangan gencar adik seperguruannya Hoat hong
taysu. 1094 Kendatipun sekilas pandangan orang akan mengira gadis itu
terdesak hebat dan terjerumus dalam posisi yang amat berbahaya, namun bagi
seorang ahli silat dapat dilihat betapa hebat dan
lihaynya perempuan tersebut dalam menghadapi teteran musuh.
Terutama sekali jurus serangan yang di pakai untuk menghajar Hoat hong taysu
barusan, gerakan tubuhnya hakekatnya seperti
sambaran setan saja, tak terlukiskan rasa ngeri dan tercekatnya pendeta itu.
Perlu diketahui, Lima sesepuh dari Siau lim pay ini merupakan
tokoh angkatan tua dalam kuil Siau lim si, namun tak pernah
mereka sangka kalau kemampuan mereka berhasil dikalahkan oleh
lawannya secara begitu mudah.
Bila kejadian semacam ini sampai tersiar didalam dunia
persilatan, jelaslah sudah hal tersebut akan merusak nama baik serta pamor Siau
lim pay di mata masyarakat.
Tak heran kalau hawa napsu membunuh segera menyelimuti
wajah Hoat hian taysu, mendadak serunya dengan suara dalam.
"Sute berdua, tenangkan dulu pikiran dan nantikan perintah selanjutnya"
"Aku rasa kalian Siau lim sam ceng (tiga pendeta dari Siau lim pay) boleh maju
bersama-sama" ucap Keng Cin sin dingin, "sebab ditempat kuburan ini, selain
tujuh lembar sukma gentayangan tak mungkin ada orang lain yang mengetahui
kejadian ini, siapa tahu dengan kerja sama kalian bertiga nanti, kalian dapat
berhasil membunuhku" -ooo0dw0ooo- Jilid 33 MENCORONG sinar pembunuhan yang menggidikkan hati dari
balik mata Hoat khong taysu, serunya dengan cepat.
1095 "Untuk menghadapi manusia jahat yang tidak berperi kemanusiaan macam kau, tentu saja kami tak usah mengikuti
peraturan dunia persilatan"
Keng Cin sin mendengus dingin dengan nada sinis dan menghina,
katanya kemudian: "Aku memang tahu, kalian manusia-manusia yang tergabung
dalam sembilan partai besar dunia persilatan, pada hakekat nya cuma memakai
kedok kebajikan dan kebenaran, padahal yang betul hanya manusia manusia rendah
yang munafik, hmmm! Tentu saja
manusia-manusia seperti ini tak usah menuruti peraturan dunia
persilatan" Semenjak musibah yang menimpa dirinya, Keng Cin sin sudah
amat membenci terhadap manusia dalam masyarakat ini, dia tahu
setiap orang pasti memakai kedok kehalusan dan kejujuran untuk menutupi
kejelekan serta kebusukan hatinya....
Itulah sebabnya dia bersumpah akan menumpas habis setiap
manusia laknat dan manusia jahat yang ada dalam dunia ini.
Justru karena itu, terhadap mereka yang jahat dan munafik, dia selalu bertindak
kejam, tak berperasaan dan tidak mengenal peri kemanusiaan.
Sekarang, andaikata dia tahu kalau ke sebelas orang anggota
perguruan Hiat mo bunnya sudah dibunuh orang, sudah pasti dia
tak akan bersikap sungkan-sungkan terhadap ke tiga orang pendeta dari Siau lim
pay ini. "Omitohud!" puji syukur Hoat hian siansu, "Li sicu, ucapanmu barusan betul-betul
keterlaluan!" "Apanya yang keterlaluan?" jengek Keng Cin sin dingin, "toh perbuatan maupun
tindakan kalian yang sesungguhnya memang
demikian" Nama kosong, pura-pura sok suci, memakai cara yang
rendah dan kotor untuk menggerutui orang.... Huuuh! Pokoknya
dunia persilatan hampir dipenuhi oleh kaki tangan kalian, apa yang 1096
bisa kalian kerjakan pun tidak lebih hanya memutar balikkan
kenyataan, mengadu domba, menghasut"
"Tutup mulut!" bentak Hoat khong taysu amat gusar. "kau jangan menfitnah orang
semaunya sendiri, apa buktimu menuduh
kami berbuat demikian?"
Yaa, manusia memang seringkali tak tahu malu, padahal belum
lama berselangpun mereka telah mengerubuti sebelas orang jago
dari Hiat mo bun secara beramai-ramai, bahkan bekerja sama
dengan Bu lim jit hun (tujuh sukma gentayangan dari dunia
persilatan) tokoh paling bengis, keji dan licik dari dunia persilatan.
Bukan cuma begitu, disaat mereka berhasil memusnahkan Hiat
mo bun tadi, merekapun berniat jahat dengan niat melenyapkan
pula Bu lim jit hun yang telah membantu mereka.
"Apa buktinya?" Keng Cin sin tertawa dingin dengan sinis,
"sewaktu terjadi pengerubutan atas Bun ji-koan su pada dua puluh tahun berselang
di bukit Soat san, bukankah orang-orang dari
sembilan partai besarpun turut ambil bagian" Bahkan kalian telah memfitnah dan
menjebak dirinya, hmmm! Bukankah mula-mula
kalian menyuruh Thi kiam kim ciang (pedang baja telapak tangan emas) memf itnah
nya lebih dulu, kemudian menyuruh putrinya
mempersiapkan rencana Bi jin ki (siasat perempuan cantik) ..... Putri Ceng It
huang atau si pedang baja telapak tangan emas bukan lain adalah ketua Ban sia
kau Ceng Lan Hian yang termashur karena
kecabulan dan jalangannya saat ini, konon selesai menghadapi
diriku nanti, kalau hendak melenyapkan Ban sia kau dari muka
bumi?" "Hmm! Katakan saja kenyataan bukan ucapanku ini?"
"Terus terang saja kukatakan kepada kalian manusia-manusia yang menganggap
dirinya sebagai orang-orang sembilan partai
besar, jangan menganggap diri sendiri paling bersih, ketahuilah setiap perbuatan
busuk yang pernah dilakukan didunia ini, tidak mungkin akan selalu dapat
dirahasiakan." 1097 "Sebagai akhir kata, aku ingin memperingatkan kepada kalian.
Jika tak ingin perbuatan kalian diketahui orang, lebih baik janganlah melakukan"
Oleh ucapan dari Keng Cin sin ini, paras muka tiga orang pendeta tua dari Siau
lim pay itu berubah menjadi hijau membesi, mereka betul-betul dibikin terkejut
dan ngeri atas perkataan tersebut, anehnya mengapa perempuan ini bisa mengetahui
kenyataan tersebut" Dengan kejadian tersebut, maka niat mereka untuk melenyapkan
Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Keng Cin sin dari muka bumi pun semakin menjadi-jadi, sebab
mereka tahu tetap membiarkan Keng C in sin hidup didunia ini
berarti memelihara bibit bencana untuk kemudian hari.
Sekarang kenyataan sudah berada didepan mata, maka demi
keselamatan pamor serta nama baik sendiri, mereka harus
melenyapkan orang-orang yang tahu akan kejadian tersebut.
Selesai perempuan ini, masih ada Leng hun koay seng Ku See
hong yang mengetahui hal ini, tapi bisa jadi ia sudah mampus oleh rencana busuk
Ban sia kau, Jian khi pang, atau dengan perkataan lain asal perempuan inipun
dilenyapkan, maka selamatlah mereka.
Bagaimana mungkin Keng Cin sin dapat mengetahui kejadian
yang sebenarnya di bukit Soat san yang pernah menimpa Bun ji
koan su...." Rupanya setelah Bun ji koan su Him Ci seng mengalami tragedi di bukit Soat san
sehingga hidup dalam keadaan cacat, maka dia
menyimpan kembali kitab pusaka Cang ciong pit kip bagian atas
kedalam kuil Ngo siang bio lagi.
Namun dia kuatir jiwanya keburu meninggal sedang dendam
berdarahnya tidak di ketahui orang, maka dalam separuh bagian
kitab pusaka Cang ciong pit kip tercatat pula tinggalkan semua kisah tragedi
yang pernah dialaminya dengan catatan mengharapkan
Pendekar Atap Dunia 1 Candika Dewi Penyebar Maut X I I I Irama Seruling Menggemparkan Rimba Persilatan 8