Pencarian

Dendam Sejagad 19

Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung Bagian 19


bantuan dari orang yang beruntung mendapatkan kitab pusaka itu untuk membalaskan
dendam sakit hatinya serta menegakkan
kembali keadilan serta kebenaran di dalam dunia persilatan.
1098 Selain dari pada itu, Bun ji koan su telah meninggalkan pula
beberapa buah tanda pengenal dari beberapa orang tokoh sakti dari dunia
persilatan, dia berharap orang yang berhasil mmemperoleh tanda pengenal itu
berusaha untuk mengendalikan beberapa tokoh persilatan tersebut serta mendirikan
suatu organisasi yang tangguh untuk mencapai cita citanya.
Itulah sebabnya dalam waktu, singkat Keng cin sin telah berhasil mengumpulkan
tokoh-tokoh sakti seperti Bian ih siusu Hoa Siong si, tiga gembong iblis dari
pulau Tang hay dan lain-lainnya serta
membentuk organisasi Hiat mo bun.
Dalam pada itu, hawa pembunuhan yang amat tebal dan
menggidikan hati kini sudah mencorong keluar dari balik mata Hoat hian taysu,
sekalipun dia tidak turut hadir dalam pertarungan
berdarah dibukit Soat san tempo dulu, namun Siau lim pay jelas-jelas terlibat
dalam peristiwa berdarah itu.
Mendadak Keng Cin sin berkata dengan suara dingin.
"Jika taysu sekalian tidak segera turun tangan, jangan salahkan kalau aku tak
akan menemani lebih lama lagi"
Hoat hian siansu tertawa dingin.
"Li sicu kalau toh kau mendesak terus menerus, terpaksa kami harus turut
perintah", Telapak tangan kirinya segera di kepalkan kemuka, segulung tenaga
pukulan segera meluncur kedepan
dengan kecepatan luar biasa..."
Keng Cin sin tertawa ringan, telapak tangannya yang putih bersih ditolak pula ke
depan pelan-pelan, hawa serangan musuh segera
berhasil dipunahkan. Disaat itulah... Bayangan manusia berkelebat memenuhi angkasa, Hoat hian
taysu, Hoat khong taysu dan Hoat hong taysu dengan membentuk
sudut segitiga langsung menerjang kemuka.
1099 Sewaktu berada ditengah udara, tiba-tiba ketiga orang itu
menolakkan telapak tangan nya kedepan, angin pukulan yang
sangat tajam segera meluncur ke muka secepat guntur dahsyatnya bukan alang
kepalang dan cukup menggetarkan perasaan siapa pun yang memandangnya....
Terlihat pasir dan debu beterbangan di seluruh angkasa, udara
menjadi panas dan sesak sekali.
Sambil tertawa dingin, Keng Cin sin mengeluarkan ilmu silat
maha dahsyatnya, dengan ke lima jari tangan kirinya yang
dipentangkan lebar-lebar mendadak ia melepaskan tiga kali
cengkeraman ke arah tubrukan ke tiga musuhnya, sementara
telapak tangan kanannya didorong ke muka secepat kilat.
"Weeesss...! Weeesss!" deruan angin pukulan yang memekikkan telinga segera
bergema memenuhi seluruh angkasa...
Anehnya, ternyata seluruh tubuh Keng C in sin tidak terpengaruh oleh desakan ke
enam hawa pukulan yang maha dahsyat tersebut,
dia masih tetap berdiri tegak bagaikan batu karang.
Rupanya ke enam pukulan dahsyat yang dilepaskan tiga orang
pendeta dari Siau lim pay itu sudah terpancing oleh gerakan tangan Keng Cin sin
sehingga meleset dari sasarannya dan meluncur ke
tengah udara, dengan begitu secara otomatis diapun tidak
terpengaruh oleh angin serangan musuh.
Hoat Hian taysu,, Hoat khong taysu serta Hoat hong taysu yang
menyaksikan kejadian tersebut menjadi amat terperanjat, mereka tak dapat menebak
gerak serangan apakah ini.
Di ringi bentakan yang menggelegar memenuhi angkasa, kembali
ke tiga orang itu bergerak maju seperti sukma gentayangan, jari tangan, bacokan
tangan, tumbukan sikut dan tendangan kilat
malang melintang di arahkan semua ke seluruh badan Keng Cin sin, agaknya mereka
telah mengembangkan serangkaian serangan kilat.
Didalam waktu singkat bayangan telapak tangan sudah
menyelimuti seluruh angkasa, kiri kanan atas maupun bawah hampir 1100
semuanya tertutup olah bayangan telapak tangan yang berlapis-
lapis. Keng Cin sin tertawa nyaring, suaranya keras, merdu tapi
menggidikkan hati siapapun yang mendengarnya...
Ditengah gelak tertawa tersebut, mendadak saja tubuhnya
berputar kencang. Di dalam perputaran inilah sepasang telapak tangannya
melontarkan serentetan angin pukulan yang kuat dan berlapis-lapis, begitu
dahsyatnya serangan tersebut bagai kan gelombang samudra yang meluncur tiba
tiada hentinya, sungguh dahsyat dan
mengerikan keadaannya. Rupanya di dalam pertarungan tubuhnya yang sangat gencar
tersebut secara beruntun dia telah melancarkan dua puluh empat buah serangan dan
sembilan buah tendangan kilat.
Di dalam waktu yang relatif sangat singkat inilah, angin pukulan dan bayangan
tendangan seperti bayangan ombak di tengah
samudra meluncur tiba dengan hebatnya, begitu dahsyatnya
membuat berdirinya bulu roma setiap orang.
Keadaan Keng Cin sin saat ini benar-benar ibaratnya malaikat
raksasa berlengan banyak, angin pukulan bayangan kaki di
kombinasikan dengan hawa serangan yang menyayat badan
membuat suasana semakin mengerikan..
Ditengah amukan angin pukulan yang menderu-deru ketiga
orang pendeta dari Siau lim pay itu sama-sama mendengus
tertahan.. . Dengan tubuh sempoyongan mereka bertiga sama-sama tergetar
mundur sejauh enam tujuh langkah...
Jubah yang mereka kenakan itu kini sudah tercabik-cabik menjadi hancur dan
beterbangan terhembus angin.
Paras mukanya hijau membesi, diantaranya Hoat hong taysu
yang paling parah keadaannya, kulit wajahnya sampai mengejang
1101 keras karena menahan rasa sakit, sementara sorot matanya
memancarkan sinar kebencian dan perasaan dendam yang meluap-
luap, seakan-akan hendak menembusi tubuh Keng Cin sin.
Sudah jelas kawanan sesepuh dari Siau lim pay ini merasa amat
sakit hati karena harus menderita kekalahan total ditangan seorang angkatan
muda. sedemikian menderitanya mereka hingga jauh lebih enakan mati.
Dengan suara sedingin es Keng C in sin berkata.
"Sekali lagi aku hendak memberitahukan kepada kalian, Hiat mo bun adalah kawanan
manusia penegak keadilan dan kebenaran
dalam dunia persilatan, kami bukan manusia-manusia pengecut
yang munafik dan tak tahu malu. Mengingat kalianpun termasuk
manusia-manusia penegak keadilan dan kebenaran, hari ini aku tak akan
mempersoalkan fitnahan kalian terhadap diri kami lebih lanjut, namun jika kalian
berani berbuat huru-hara lagi dikemudian hari, hmmm untuk membela diri, terpaksa
kami akan mempertaruhkan jiwa raga kami untuk menuntut keadilan dari kalian."
"Terus terang saja kukatakan kepada kalian, sembilan partai persilatan dari
daratan Tionggoan sekarang hanya terdiri dari
manusia-manusia tak becus, Kepandaian silat kalian sudah tidak termasuk hitungan
lagi didunia saat ini, apabila kalian masih saja mencari gara-gara, suatu ketika
akan tumpaslah perguruan kalian itu, sebaliknya bila kalian masih bersedia
melakukan kebenaran dan berjuang, untuk mencapai kemajuan, siapa tahu kalau
suatu ketika perguruan kalian akan menjadi tenar kembali?"
"Nah, aku yakin kalian pasti mengerti, dengan kepandaian silat yang kalian
bertiga miliki itu, masih belum sanggup untuk
menghadapi diriku, sekarang kita tak perlu melangsungkan lagi
suatu pertarungan yang tak berguna, nah, selamat tinggal!"
Seusai berkata, dia lantas melesat ke depan dan meluncur ke
arah perkampungan yang tak jauh letaknya dari sana.
Kali ini ke tiga orang pendeta dari Siau lim pay itu tak berani lagi menghalangi
kepergian Keng Cin sin, jelas mereka sadar kalau
1102 kemampuan yang mereka miliki masih belum sanggup untuk
melebihi musuhnya. Mendadak Hoat hian taysu seperti teringat akan sesuatu, setelah menghela napas
sedih dia berkata: "Sute berdua, kini dunia persilatan sudah terancam oleh bahaya besar, kita harus
secepatnya mengundurkan diri dari tempat yang berbahaya ini dan selekasnya
kembali ke siong san!"
"Hoat hian suheng, bagaimana dengan orang-orang dari delapan partai besar
lainnya" kata Hoat khong taysu sedih..
Hoat hian taysu menghela napas sedih:
"Aku pikir orang-orang dari delapan partai besar tidak akan menuruti perkataan
kita, aaai..! Sekalipun kita orang-orang Siau lim pay mundur dari sini, namun
disaat Hiat mo buncu sudah
mengetahui keadaan yang sebenarnya, sudah pasti dia tak akan
melepaskan kita dengan begitu saja."
"Sekarang, kita tak boleh berdiam terlalu lama lagi disini, ayo secepatnya
tinggalkan tempat ini sebelum mengambil keputusan
lain...." Tiga orang pendeta dari Siau lim pay itu tak berani berayal lagi, secepat kilat
mereka meluncur meninggalkan tempat tersebut
menuju ke arah kota. Ditengah keheningan yang mencekam tanah pekuburan tersebut,
mendadak berkumandang suara gelak tertawa yang amat
menyeramkan, kemudian terdengar seseorang berseru:
"Kita tujuh bersaudarapun harus selekasnya meninggalkan
tempat ini, kalau tidak bila kuntilanak itu sampai datang kembali, bisa jadi
seluruh tanah pekuburan ini akan dibongkar olehnya dan menyeret kita keluar dari
neraka tingkat delapan belas"
"Lo toa" terdengar suara lain berkata, "mengapa sih kau begitu takut kepadanya!
Dengan kemampuan kita tujuh bersaudara, masa
tidak mampu untuk menaklukkan dirinya!"
1103 Sang Lo toa segera tertawa tergelak, teriaknya:
"Lo liok, kau lupa kita tujuh orang dua belas lembar sukma sudah kehilangan
beberapa lembar sukma" Masa kita dapat bertarung
mati-matian lagi dengannya" bila setiap orang dengan dua belas lembar sukma
berada dibadan, separuh dari kita tujuh bersaudara sudah sanggup untuk
membinasakan dirinya"
Seseorang yang lain segera tertawa cekikikan, kemudian berseru dengan keras:
"Lo toa, kita tak usah mengibul lagi, ke tiga orang keledai gundul dari Siau lim
pay toh gagah dan keren, tapi nyatanya berhasil dibikin keok secara gampang,
bagaimana mungkin kita tujuh bersaudara
mampu untuk mengungguli dirinya?"
"Lo jit, kau si setan romantis" umpat sang lo toa sambil tertawa tergelak,
"tampaknya kau tertarik oleh kecantikan wajahnya sehingga membantu dia
berbicara" Ayo jalan! Kita harus selekasnya meninggalkan tempat ini, siapa yang
tidak takut mampus boleh tetap berdiam disini!"
"Aduuuh, tahun ini aku berusia tujuh puluh tahun, aku masih ingin hidup
bersenang-senang selama belasan tahun lagi"
Ditengah pembicaraan tersebut, dari balik tujuh buah kuburan
yang porak poranda, tiba-tiba muncul tujuh sosok mayat hidup, ada yang
kehilangan sebuah kaki, ada yang kehilangan sebuah mata,
kehilangan sebuah telinga dan ada pula yang kehilangan sebuah
lengan. Di ringi gelak tertawa aneh yang menyeramkan, mayat-mayat
hidup itu secepat sambaran kilat meluncur dari kompleks tanah
pekuburan itu dan berlalu dari sana.
Dalam pada itu, Keng Cin sin dengan gerakan secepat sambaran
petir telah memasuki bangunan rumah gedung itu.
Namun baru saja dia menembusi gedung lapisan ke empat, apa
yang terlihat membuatnya menjadi tertegun dan melongo.
1104 Mayat-mayat berlepotan darah bergeleparan diatas permukaan
tanah.. . Kematian dari orang-orang itu sungguh mengenaskan sekali,
membuat siapa saja yang melihat hal ini menjadi bergidik dan
merasa seram .... Padahal perempuan itu sudah banyak membinasakan kaum
laknat dan manusia-manusia jahat dikolong langit, mayat yang
bergelimpangan sudah merupakan pemandangan biasa baginya,
betapa pun seram dan ngerinya suatu keadaan tak mungkin akan
menimbulkan rasa kaget atau ngeri lagi baginya.
Tapi kali ini, Keng Cin sin nampak begitu terperanjat dan
tertegun setelah menyaksikan tujuh delapan sosok mayat yang
terkapar ditengah halaman dalam keadaan kepala hancur, isi perut berceceran, apa
yang sebenarnya terjadi"
Padahal mayat-mayat yang tergelepar di atas tanah sekarang,
tak seorangpun yang dikenal olehnya.
Rupanya dia kaget karena menyaksikan bangunan rumah yang
sebelumnya tak pernah dikunjungi manusia itu sudah berubah
menjadi ajang pertempuran, kalau dilihat dari suasana seram yang menyelimuti
tempat tersebut, dapat diketahui kalau pertarungan tersebut berlangsung antara
orang-orang tak dikenal itu dengan orang-orang Hiat mo bun pimpinannya.
Yang paling dia kuatirkan sekarang adalah keselamatan dari
orang-orang Hiat mo bun, sebab ditanah pekuburan tadi ia telah bersua dengan Bu
lim jit hun (tujuh sukma gentayangan dari dunia persilatan) serta tiga pendeta
agung dari Siau lim pay, itu berarti orang-orang yang telah ditemuinya barusan
pasti turut serta dalam pertempuran berdarah ini.
Padahal orang-orang itu berhasil meninggalkan tempat itu tanpa cedera, dari sini
dapat disimpulkan pula kalau pihak Hiat mo bun telah menderita kekalahan total.
1105 Sekarang suasana dalam perkampungan yang luas itu sunyi
senyap tak kedengaran sedikit suarapun, suasana terasa begitu
menyeramkan dan menggidikkan hati.
Tiba-tiba Keng Cin sin mendongakkan kepalanya lalu berseru
dengan suara nyaring. "Iblis darah menggetarkan dunia persilatan....
Tengkorak Manusia menggetarkan setan gentayangan.....
Dari kejauhan sana bergema suara pantulan dari teriakannya itu dan menggema
tiada hentinya di angkasa.
Namun suasana tetap sepi, tiada jawaban apapun yang
terdengar .... Keng Cin sin sangat terperanjat, gumannya kemudian:
"Aneh, mungkinkah mereka semua telah mengundurkan diri dari tempat ini" Atau
mungkin mereka sudah tertimpa musibah?"
Berpikir demikian, sekali lagi dia berteriak dengan suara lantang.
"Hiolo kumala memunahkan amisnya darah...
Umat persilatan menghormati bunga bwee,
Kengerian berubah ketenangan,
Kegelapan hilang muncul ah terang.
Kegagahan menggetarkan angkasa,
Panji sakti bagaikan sang surya!"
Secara beruntun dia meneriakkan keenam patah kata sandi dari
Hiat mo bun itu dengan suara yang lantang dan nyaring, suaranya begitu keras
hingga mendengung di seluruh angkasa.
Namun suasana dalam ruangan itu masih tetap sepi hening,
seram dan mengerikan hati...
1106 Hanya suara angin lembut yang menerpa lewat menggoyangkan


Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

dedaunan dan ranting, hingga menerbitkan suara gemerisik yang
sangat lirih.. Keng Cin sin merasakan hatinya berat sekali, pelan-pelan dia
mulai ke depan, mengitari halaman gedung ruangan kelima dan
melangkah masuk melalui pintu bulat kecil.
Tiba-tiba terendus bau amisnya darah yang amat tebal
menyelimuti seluruh angkasa disekitar tempat itu.
Sejauh mata memandang, yang nampak hanya mayat-mayat
yang bergelimpangan dalam keadaan mengerikan serta senjata
tajam yang berserakan diatas tanah.
Mayat yang tergeletak disekitar sana berjumlah dua puluhan
sosok, suatu jumlah yang tidak kecil.
Dibawah sinar matahari senja yang merah membara, noda darah
yang melumer diatas tanah terasa lebih menyala dan menggidikkan hati orang yang
memandangnya. Dengan sorot mata yang tajam bagaikan sembilu, Keng Cin sin
mengawasi setiap mayat yang tergeletak ditanah itu tanpa berkedip.
Namun mayat-mayat yang ditemukan pun bukan jenasah dari
orang-orang Hiat mo bun. Agak lega Keng Cin sin menyaksikan hal tersebut, dia berharap
moga-moga anggota Hiat mo bun bisa mundur dari situ dengan
aman dan berharap selamat.
Mendadak.... . . Sepasang mata Keng Cin sin terhenti di atas tiga sosok mayat
yang berdiri kaku disisi gunung-gunungan samping gedung tersebut.
Sambil menjerit kaget dia menerjang ke muka dengan cepatnya,
sementara sorot matanya memancarkan sinar kepedihan yang luar
biasa... 1107 Dia merasa sedih dan sangat berduka..... Rupanya ke tiga sosok mayat itu
tertancap oleh tiga batang pedang panjang, setiap pedang menembusi bagian yang
mematikan ditubuh mereka, sementara
wajah mereka masih mengenakan topeng tengkorak lambang Hiat
mo bun. Dengan suara gemetar Keng C in sin segera berseru.
"Ang yang kui si (utusan setan merah menyala) Sin Kiu si, Lik im pok si, Hay lo
tocu Su siok su, kalian bertiga..... kalian bertiga telah pergi ...."
Ternyata ke tiga sosok mayat tersebut adalah tiga gembong iblis dari pulau
lautan timur. Walaupun Keng Cin sin tahu bahwa tiga Iblis dari pulau lautan
timur sombong, buas, kejam dan tak berbelas kasihan, namun
bagaimanapun jua mereka adalah anggota setia dari Hiat mo bun, maka secara
otomatis kematian mereka menimbulkan juga perasaan sedih yang mendalam bagi
perempuan itu. Pelan-pelan Keng Cin sin, mengalihkan pandangan matanya ke
arah sekitar situ, lebih kurang lima kaki dari tempat semula lagi-lagi ditemukan
dua sosok mayat yang berada dalam keadaan sangat
menyedihkan. Sambil berpekik keras Keng Cin sin segera menubruk ke depan,
teriaknya dengan suara pilu.
"Ciu Jian hiong , Ban Tun Jiang, kalian Tiang pek siang to juga turut tewas..."
Perasaan terkejut dan sedih yang mencekam perasaan Keng Cin
sin sekarang benar-benar tak terlukiskan dengan kata-kata.
Sekarang dia mulai merasakan betapa seriusnya persoalan ini,
dia cukup mengetahui tentang kelihayan ilmu silat yang dimiliki kelima korban
tersebut, namun kenyataannya mereka toh tewas
juga ditangan orang, ini berarti mereka yang lainpun...
Keng Cin sin tidak berani berpikir lebih jauh...
1108 Mendadak tubuhnya melejit ke tengah udara dan langsung
menerjang ke arah bangunan kecil disisi sebelah selatan.
Tapi disaat tubuhnya melayang turun ke dalam halaman gedung
tersebut dan melihat apa yang tertera disitu, dadanya terasa sakit dan sesak
sekali seolah-olah di hantam dengan martil yang beratnya beberapa ribu kati.
Suasana didalam gedung mungil itu sudah hancur dan porak
poranda tiada berwujud lagi, pepohonan dan aneka bunga tersebar dimana-mana,
sementara tiga puluhan sosok mayat terkapar
ditengah halaman tersebut.
Tepat dimuka pintu ruang mungil tersebut tergeletak sesosok
mayat dengan dandanan anggota Hiat mo bun, sedang disisi pintu terkapar pula dua
sosok mayat anggota Hiat mo bun, topeng
tengkorak yang mereka kenakan sudah terlepas dan jatuh ke tanah.
Mereka berdua adalah seorang lelaki kekar yang berjenggot
hitam serta seorang kakek berwajah hitam yang kurus dan pendek.
Kedua orang ini bukan lain adalah Kanglam siang hui, Pek lek jiu Ho Kian dan
Thian kun tee ciang Khong Tang lun.
Keng Cin sin segera berteriak keras.
"Oooh Thian. mengapa kau begitu kejam" kau tumpas Hiat mo bun sebelum cita-
citanya terwujud..."
Saking sedihnya, dia sampai terisak dan tak mampu melanjutkan
kembali kata-katanya. Kini, dia betul-betul membenci sekalian manusia-manusia laknat yang tidak
berperi kemanusiaan itu. Perasaan Keng Cin sin sekarang boleh dibilang telah dipenuhi
oleh perasaan sedih, gusar dan dendam yang berlipat-lipat.
Sepasang matanya memancarkan sinar pembunuhan yang
menggidikkan hati, dia bersumpah hendak membunuh semua
manusia yang terlibat didalam peristiwa berdarah ini.
1109 Berapa saat kemudian, Keng Cin sin dapat menenangkan kembali
hatinya, dengan sedih dia bergumam:
"Dari sebelas anggota Hiat mo bun, kini sudah kuketahui ada sembilan orang yang
tewas, yang belum ditemukan sekarang hanya Sian ih siusu Hoa Siong si, adik Khi
serta Siang hong kek Hoo Gi dari Kang lam Siang hou, mungkinkah merekapun..."
Tiba-tiba.... . . Keng Cin sin menangkap suara gemerisik yang sangat lirih,
dengan sorot mata yang mencorongkan sinar tajam ia segera
berpaling ke arah sisi barat dekat dinding ruangan, disini tergeletak pula
sesosok tubuh manusia yang bermandikan darah.
Waktu itu, tubuh yang terkapar ditanah itu mulai bergerak-gerak, walaupun sangat
lirih. Bagaikan sukma gentayangan Keng Cin sin segera memburu ke
depan, lalu membalikkan mayat tersebut dengan ujung kakinya.
Wajah manusia itu penuh berpelepotan darah, rambutnya terurai
kusut namun tak dapat menutupi matanya yang besar, alis matanya yang tebal serta
wajahnya yang bulat.. "Aaaah, rupanya Siang hong kek Hoa Gi!" pekik Keng Cin sin dengan perasaan
pedih. Yaa, benar! Dia adalah Sian hong kek Hoo Gi dari Kang lam siang hou, sebenarnya
Keng Cin sin mengira orang ini lolos dari musibah tersebut, tak tahunya dia
justru muncul dihadapan matanya dalam keadaan yang mengerikan.
Tiba-tiba.... Tubuh Sian hong kek Hoo Gi yang kaku itu mengejang keras
dengan penuh penderitaan.
"Aaah, dia belum putus nyawa" kembali Keng Cin sin menjerit kaget. "Saudara Ho,
saudara Ho!" sambil berteriak keras Keng cin sin merogoh kedalam sakunya dan
mengeluar kan dua butir pil
1110 berwarna putih bersih dan sebuah botol porselen, kemudian
dicekokkan ke dalam mulutnya yang tertutup rapat.
Kemudian sepasang tangannya secepat kilat menguruti delapan
nadi penting di seluruh tubuh Sian hong kek Ho Gi.
Akan tetapi Sian hong kak Ho Gi masih tetap tergeletak kaku di tanah,
bergerakpun tidak. Keng Cin sin tahu kalau isi perutnya sudah berhenti bekerja
karena hawa murninya terlalu lama tersumbat, sekalipun ada pil Kiu coan si mi
yok wan yang dapat menyelamatkan orang dari
kematian, namun daya kerja obat tersebut sudah tak dapat
menyebar lagi keseluruh anggota tubuhnya.
Tiba-tiba Keng Cin sin berseru tertahan dengan cepat dia
memasuki ruangan mungil itu langsung menuju ke ruang dalam.
Setelah mengambil secawan air putih, dia balik kembali ke sisi tubuh Sian hong
kek dan mengeluarkan sebuah kotak kemala kecil dari
sakunya... Segulung cahaya warna warni yang tebal segera membumbung
tinggi ke angkasa .... Rupanya dia telah memasukkan mutiara Thian hong im yang sin
cu tersebut ke dalam air bersih tadi.
-ooo0dwooo- BAB 51 TAK lama setelah mutiara mestika Thian hong im yang sin cu
tersebut di masukkan kedalam air bersih, mendidihlah air didalam cawan itu
sebelum akhirnya berubah menjadi merah membara.
Tak lama kemudian, air bersih di dalam cawan tersebut sudah
berubah menjadi merah darah, Keng Cin sin segera menjepit keluar mutiara
tersebut dari dalam cawan dan menyimpannya kembali
kedalam kotak kemala dan disimpan kedalam sakunya.
1111 Sementara air merah darah tadi dicekok kan kemulut Sian hong
kek Ho Gi belum lama berselang. Keng Cin sin pernah pula
menggunakan cara yang sama dimana ditambah pula dengan
beberapa macam bubuk obat untuk membuat cairan kental
berwarna merah untuk menyembuhkan Ku See hong dari siksaan
ilmu Hou kut jian hui im kang.
Sekarang, Walaupun hawa murni Sian hong kek Ho Gi belum
putus, namun luka yang dideritanya parah sekali. kendatipun
demikian mutiara Thian hong im yang sin cu memang benar-benar
maha dahsyat. Coba kalau bukan begitu, mungkin isi perut Sian hong kek Ho Gi yang sudah hancur
dan terluka parah itu akan mempercepat
kematiannya. Sementara itu suatu kejadian aneh telah terjadi, paras muka Sian hong kek Ho Gi
yang berwarna merah membara itu mendadak
mengejang keras, kemudian dari lubang hidungnya seperti terdapat dengusan napas
kembali. Lalu terdengar dia mendengus tertahan, sepasang matanya yang
terpejam rapatpun pelan-pelan
membuka kembali, dengan serentetan sorot mata yang lemah dia mengawasi Keng Cin sin.
Itulah sorot mata penuh kebencian dan perasaan seram .....
Buru-buru Keng Cin sin berseru dengan cemas:
"Saudara Ho! Saudara Ho! Kau masih kenal denganku" Aku
adalah manusia berkerudung warna warni dari Hiat mo bun "
Tampaknya Sian hong kek Ho Gi sudah tidak mendengar ucapan
dari Keng cin sin lagi, atau mungkin matanya sudah tak dapat
menangkap bayangan manusia lagi, dia masih tetap memandang
kearah depan dengan wajah termangu-mangu.
Dengan gelisah Keng Cin sin kembali berseru.
"Dengar.... . . dengarkah kau dengan suaraku?"
1112 Mendadak Sian hong kek Ho Gi sudah gerakkan bibirnya dan
menyahut dengan suara lirih.
"Kau .... kau adalah nona Im" Mengapa kau mendatangi neraka ini?"
"Apakah kau .... . . kaupun sudah mati?"
Keng Cin sin tahu kalau dia mengira dirinya sebagai Im Yan cu
dan dia mengira dirinya sudah mati serta bertemu dengannya
didalam neraka, dengan perasaan yang amat sakit karena pedih,
serunya agak gemetar: "Saudara Ho! Kau masih hidup, aku adalah manusia berkerudung warna warni, Buncu
dari perguruan Hiat mo bun..."
Ketika mendengar ucapan tersebut, paras muka Sian hong kek
Ho Gi yang semula menyeramkan itu terlintas suatu perubahan
wajah yang sangat aneh, bibirnya tampak bergetar lalu berbisik dengan lirih:
"Ooh, kau.. kau adalah Buncu, pembunuh-pembunuh bedebah.."
Agaknya Sian hong kek Ho Gi sangat di pengaruhi oleh gejolak
perasaan, sekujur tubuhnya gemetar lagi dengan kerasnya,
sementara paras mukanya kembali mengejang keras penuh
penderitaan. Kata-kata selanjutnya pun turut tersumbat.
Buru-buru Kong Cin sin berseru.
"Saudara Ho, untuk sementara waktu ini legakan dulu
perasaanmu, aku datang untuk menyembuhkan lukamu ....."
Suara gemerutuk mulai kedengaran dari dalam tenggorokkan
Sian hong kek Ho Gi, kemudian dia berkata lagi diiringi helaan napas yang sedih
dan lirih: "Aku sudah.... sudah tiada harapan lagi. .. aku sangat gembira dapat bersua
kembali denganmu ...."
"Saudara Ho, kau ... kau pasti akan sehat kembali ...." seru Keng Cin sin cemas.
1113 "Buncu!" suara Sian hong kek Ho Gi kedengaran lebih gemetar lagi, "kau tak usah
membuang waktuku dengan percuma,
menggunakan kesempatan yang amat singkat ini, ingin kuberitahukan kepadamu, siapa-siapa saja musuh besarmu..."
Keng Cin sin pandai sekali dalam ilmu pertabiban, tentu saja
diapun tahu meski Hoa Tuo, si Tabib sakti dari jaman Sam kok
menitis kembalipun mustahil bisa menyelamatkan selembar jiwanya.
Sekarang dia bisa sadar karena mengandalkan hawa murni yang
masih dimilikinya serta kasiat dari pil kiu coan sa mia sin wan dan air mustika
mutiara Thian hong im yang sin cu, seandainya kasiat dari kesemuanya itu sudah
punah, tentu saja pengaruh obat mana tak bisa mencegah cakar maut malaikat
elmaut untuk mencabut nyawanya. Dengan perasaan pedih bertanya Keng Cin sin:
"Katakanlah, siapa musuh-musuh kita" Apakah sebelas saudara kita sudah mengalami
musibah semua?" "Sungguh tak disangka sembilan partai besar yang menganggap diri sebagai partai
bersih pun bisa bertindak begitu kotor, munafik dan tak tahu malu..." . kata
Sian hong kek Ho Gi sambil menahan rasa dendam.
"Haaah, sembilan partai besar dari daratan Tionggoan"." Keng Cin sin amat
terperanjat. "Benar.... ciangbunjin dari sembilan partai besar..." ditambah dengan manusia
aneh yang menyebut dirinya Bu lim jit hun sekalian tujuh delapan puluh jago
lihay, kami sebelas saudara mungkin
sudah gugur sembilan orang, tapi pihak lawanpun banyak yang
jatuh korban, cuma pembunuh dan dalangnya tidak mampus."
"Bin ih siausu Hoa Siong si beserta saudara cilik Kho It khi telah menerjang
keluar dari kepungan dengan membawa luka yang
parah, tidak kuketahui bagaimanakah nasib mereka sekarang."
1114 "Aku pasti akan memberikan pembalasan yang setaraf dan
kematian yang sama kejamnya terhadap pembunuh-pembunuh keji
yang rendah, tak tahu malu dan munafik itu"
Sian hong kek Ho Gi mendehem dua kali, Kemudian berkata:


Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Sekarang aku baru memahami betapa jelek dan busuknya
kawanan manusia yang mengaku dirinya sebagai pendekar sejati
itu, sama-sama memperlihatkan wajah mereka yang buas dan liar.
Aaai, mereka telah mempergunakan cara yang rendah dan tak tahu malu untuk
menyergap kami." "Dunia persilatan memang penuh dengan kemunafikan dan
kelicikan, setiap orang selalu menggunakan tipu muslihat yang
busuk untuk memperkaya diri, mencari nama dan kedudukan, tindak tanduk mereka
sukar diduga sebelumnya. Buncu! Sekarang kau
harus hidup sebatang kara, sedang didalam dunia persilatan hanya tinggal Leng
hun koay seng Ku See hong seorang yang dekat
denganmu, sedang sisanya, ... sisanya hampir semuanya merupakan musuhmu, dapat .... dapatkah kau membalas
dendam..?" Selembar nyawa Sian hong kek Hoo Gi pun mengikuti sang waktu makin
lama makin menyusut pendek, cengkeraman
malaikat elmaut sudah semakin mendekatinya.
Dengan napas yang tersengkal-sengkal dan tenggorokkan
mengorok keras, dia berbisik lagi, dengan suara semakin lirih:
"Buncu, sebelum ajalku tiba, ada beberapa persoalan ingin kutanyakan kepadamu,
betulkah kau adalah Keng C in sin yang di kenal oleh Ku See hong dan selama ini
di anggap telah mati?"
Keng Cin sin sangat terperanjat, dia tak habis mengerti mengapa anak buahnya ini
bisa tahu kalau dia adalah Keng Cin sin" Namun setelah menghela napas sedih
sahutnya juga. "Saudara Ho, akulah Keng Cin sin!"
Sekulum senyuman segera menghiasi wajah Sian hong kek Ho Gi
yang mengenaskan itu, kembali dia berbisik dengan suara yang lirih sekali:
1115 "Buncu, Leng hun Koay seng Ku See hong sangat mencintai
dirimu, dia menganggap kau belum mati, aku tahu, dihati kecilmu pasti
ada rahasia besar yang sukar diutarakan, namun bagaimanapun juga kau harus mengutarakan keadaanmu yang
sebenarnya kepada dia, berdiri disatu garis yang sama, dengan
begitu kalian baru dapat membasmi kaum jahanam dan kaum laknat dari muka bumi."
"Nona Keng Cin sin, kenapa hubunganmu dengan Ku See hong
.......?" "Saudara Ho" tukas Keng Cin sin sedih, "aku belum dapat menyatakan identitasku
kepadanya, karena sekarang aku harus
mencari dulu semacam obat ....."
Siau hong kek Ho Gi yang mendengar perkataan tersebut
menjadi sangat terperanjat tapi justru karena itu pula darahnya semakin membeku
sehingga tak dapat mengalir kedalam isi
perutnya, seketika itu juga jantungnya berhenti berdetak dan
matanya membalik keatas, tampak ajalnya sudah tiba.
Namun sesaat menjelang ajalnya tiba, mendadak dia berbisik lagi dengan lirih:
"Ku See hong telah terjebak oleh tipu muslihat orang-orang Ban sia kau...."
Berbicara sampai disitu, sepasang kakinya segera menjejak
keras-keras ke depan, seluruh tubuhnya mengejang keras dan
darah mengucur keluar dari ujung bibirnya.
Seorang lelaki sejati yang gagah perkasa ini, akhirnya harus
meninggalkan dunia yang penuh kekejian untuk kembali ke alam
baka dan beristirahat untuk selamanya.
Kini segenap kekuatan Hiat mo bun telah punah, korban yang
berjatuhan cukup besar dan parah, tak terlukiskan rasa sedih dan pedih yang
dialami Keng Cin sin saat ini ...
Dengan membawa pengharapan yang besar dia mendirikan
perkumpulan Hiat mo bun, maksudnya ingin menegakkan keadilan
1116 dan kebenaran dalam dunia persilatan demi kesejahteraan umat
persilatan, sungguh tak disangka sebelum cita-citanya yang luhur itu tercapai,
segenap kekuatan partai nya harus ditumpas orang dan punah dengan begitu saja.
Pukulan hatin yang demikian beratnya ini benar-benar telah
meninggalkan bekas luka yang mendalam sekali didalam sejarah
perjalanan hidupnya. Sekarang Keng Cin sin tak dapat mengendalikan rasa sedih
dalam hatinya, air mata jatuh bercucuran dari kelopak matanya dan membasahi
pipinya .... Kesedihan yang tak bersuara ini terasa jauh lebih membekas
dalam hatinya dari pada isak tangis yang keras, sebab perasaan pedih yang
dialaminya saat ini benar-benar tak terlukiskan lagi dengan kata-kata.
Pancaran sinar dendam, benci dan marah yang mengerikan hati
mencorong ke luar dari balik matanya, dia mengawasi wajah Sian hong kek Ho Gi
yang sudah menjadi mayat itu tanpa berkedip.
Dari balik sorot mata mana, terkandunglah pelbagai perasaan
yang bercampur aduk tak karuan.
Diantaranya terselip perasaan dendam dan benci....
Penderitaan.... Kemarahan.... Kenangan. Hawa napsu membunuh yang berkobar kobar ....
Mendadak.... Keng Cin sin mendongakkan kepalanya dan memperdengarkan
suara tertawa panjangnya yang keras dan menusuk pendengaran.
Sedemikian kerasnya suara tertawa itu sehingga seluruh langit
dan bumi seakan-akan turut bergetar keras, suasana betul-betul mengerikan
sekali. 1117 Suara tertawanya itu begitu keras dan menggidikkan hati...
Suara tertawa itu penuh dengan kebencian yang meluap-luap....
Tapi terdengar pula begitu memedihkan hati sehingga sanggup
mencabik-cabikkan perasaan setiap orang.
Dari gelak tertawanya itu, kita dapat merasa kan bahwa dalam
dunia persilatan bakal terjadi suatu tragedi yang paling mengerikan didalam
sejarah dunia persilatan selama ini.
Sementara itu, matahari senja sudah condong ke arah barat,
sinar matahari kemerah-merahan memancar ke seluruh angkasa.
Mendadak... Segulung angin lirih berhembus lewat dan memecahkan
keheningan yang mencekam sekeliling tempat itu...
Tahu-tahu dalam ruangan tersebut telah menyelinap masuk
seorang perempuan berambut putih yang berwajah bersih bagaikan kemala, didalam
bopongan perempuan tersebut, terdapat pula
seorang gadis yang berwajah cantik.
Tak perlu diduga lagi, ke dua orang ini bukan lain adalah Seng sim cian li Hoa
Soat kun serta Im Yan cu yang telah terkena obat perangsang Im hwee si hun wan.
Setelah mengetahui siapa yang datang, buru-buru Keng Cin sin
mengendalikan gejolak perasaannya lalu menegur dengan lirih.
"Bolehkah aku tanya, apakah kau adalah Seng sim cian li Hoa Soat kun locianpwe
beserta muridnya Im Yan cu?"
Seng sim cian ti Hoa Soat kun amat terkejut setelah mendengar
teguran itu, segera pikirnya.
"Heran, bagaimana mungkin dia bisa mengetahui akan hal ini
...."." Dengan nada suara yang dingin bagaikan es, sikap yang
merupakan kebiasaan bagi nya, dia menghela napas panjang lalu
menjawab: 1118 "Hiat mo buncu, mungkin kau sudah mengetahui maksud
kedatanganku kemari"
"Hoa locianpwe, apakah Leng bun kuay seng Ku See hong telah berkunjung ke rumah
penginapan Yang tang?"
Rupanya Keng Cin sin mengira Hoa Soat kun bisa datang
mencarinya atas petunjuk dari Ku See hong, sebab hanya Ku See
hong seorang yang tahu kalau gedung terpencil ini merupakan
pusat hubungan dari perkumpulan Hiat mo bun.
"Sudah seharian penuh lo nio belum berhasil menemukan
bajingan cilik she Ku itu" sahut Seng sim cian li Hoa Soat kun dengan suara
dingin. Mendengar perkataan itu Keng Cin sin sangat terkejut, dalam
benaknya segera terlintas kembali kata-kata terakhir dari Sian hong kek Ho Gi.
"Jangan-jangan Ku See hong benar-benar sudah terkena siasat busuk dari bajingan
Ban sia kau..." demikian dia mulai berpikir.
Rupanya Sian hong kek Ho Gi yang sesaat menjelang ajalnya
mendengar kalau Ku See hong sedang pergi mencari obat-obatan,
mendadak saja ia teringat akan kisah pertemuan antara Ku See
hong dengan Thi bok sin kiam Cu Pok, ditambah pula sejak musibah yang menimpa
Hiat mo bun barusan, ia semakin menaruh perasaan
was-was terhadap jalan pemikiran orang persilatan.
Atas dasar itulah dia lantas menduga kalau Ku See hong sudah
ditipu oleh kaum laknat, maka dari itu sebelum ajalnya tiba dia pun menyatakan
kalau Ku See hong sudah terjebak oleh siasat busuk
musuh. Tatkala Seng sim cian li Hoa Soat kun menyaksikan Keng C in sin hanya membungkam
diri dalam seribu bahasa, dengan suara dingin dia berkata lagi.
"Hiat mo buncu, apakah kaupun sudah tahu kalau muridku ini telah keracunan?"
1119 Tentu saja Keng Cin sin memahami maksud hatinya, buru-buru
jawabnya. "Locianpwe, atas pemberitahuan dari Ku See hong, aku sudah tahu kalau Im Yan cu
telah keracunan, sayangnya aku hanya
sanggup memperpanjang saat kambuhnya saja, dan tak mampu
menyembuhkan secara tuntas. ."
"Aku telah berjanji dengan Ku See hong, paling lambat besok pagi untuk berjumpa
dengannya dirumah penginapan Yang tang,
pada saat itulah kita akan bersama-sama menyelesaikan persoalan ini....."
Ketika mendengar perkataan tersebut, sekilas perasaan sedih
sempat menghiasi wajah Seng sim cian li Hoa Soat kun, jelas
kesedihan yang dikarenakan perasaan kecewa.
Keng Cin sin menghela napas sedih, kemudian katanya.
"Hoa locianpwe, aku sudah berjanji kepada Ku See hong untuk menyembuhkan luka
racun dari tubuh adik Im Yan cu, sudah pasti akan kulakukan hal ini dengan
sebaik-baiknya" "Bukankah sudah kau katakan bahwa kau tak mampu untuk
menyembuhkannya, sama sekali?"
"Kepandaianku memang masih belum lengkap untuk menyembuhkan luka beracunnya, namun setiap benda yang ada
didunia ini pasti ada cara untuk memecahkannya. Aku pikir didalam kitab pusaka
Ban sia cinkeng sudah pasti akan tercantum obat
penawar dari racun cabul tersebut."
"Maksudmu, kau hendak mengunjungi markas besar Ban sia kau dan berusaha untuk
mencuri kitab Ban sia cin keng itu?"
"Yah, kejadian telah berkembang menjadi begini rupa, terpaksa aku harus menempuh
cara ini" Sungguh terharu perasaan Seng sim cian li Hoa Soat kun setelah mendengar
perkataan itu, pikirnya: 1120 "Sudah pasti perempuan ini mempunyai hubungan yang
mendalam sekali dengan Ku See hong, kalau tidak mengapa dia
bersedia untuk menyembuhkan luka beracun dari im Yan cu, bahkan bersedia pula
mempertaruh kan jiwanya untuk mengunjungi markas besar Ban sia kau dan berusaha
mencuri kitab pusaka Ban sia cin keng milik Ceng Lan hiang ...."
Berpikir demikian, dia menghela napas panjang, kemudian
katanya pelan. "Terima kasih banyak atas petunjukmu barusan, kalau dalam kitab pusaka Ban sia
cin keng tercantum resep obat penawar untuk memunahkan pengaruh racun cabul
tersebut, soal mengunjungi
perkumpulan Ban sia kau, aku pikir tak perlu merepotkan dirimu lagi."
"Hoa cianpwee, aku sudah mengabulkan permintaan orang
tentang hal ini, jadi aku tak ingin mengingkari janji"
"Bolehkah aku tahu bagaimana hubunganmu dengan Ku See
hong. ..?" Keng Cin sin menghela napas sedih:
"Panjang sekali untuk diceritakan tentang kepedihan hatiku ini, harap Hoa
cianpwee jangan menyinggungnya kembali, terus terang saja kukatakan, dahulu dia
adalah kekasihku, tapi sekarang aku sudah tak dapat mencintainya lagi, oleh
sebab itu aku hanya bisa berusaha dengan sepenuh tenaga untuk membantunya hidup
senang dan bahagia, dengan begitu hatiku akan turut merasa puas"
berubah hebat paras muka Seng sim cian li Hoa Soat kun setelah mendengar
perkataan ini, serunya terkejut:
"Jadi kau adalah Keng Cin sin, kekasih pertama dari Ku See hong..."
Keng Cin sin pun merasa terkejut sekali setelah mendengar
perkataan itu, pikirnya kemudian.
"Heran, mengapa diapun bisa mengetahui namaku..."
1121 Tapi dengan cepat dia mengangguk, sahutnya sedih.
"Benar, aku adalah Keng Cin sin, harap locianpwe jangan
memberitahukan hal yang sesungguhnya kepadanya"
"Mengapa?" tanya Seng sim cian li Hoa Soat kun tidak mengerti.
Air mata segera bercucuran membasahi wajah Keng Cin sin.
"Hoa locianpwe! harap kau jangan menanyakan persoalan ini, sebab kesemuanya itu
hanya akan menambah kesedihan dan
kepedihan didalam hatiku saja"
Pada dasarnya Seng sim cian li Hoa soat kun memang seorang
yang patah hati, tentu saja diapun dapat merasakan kesedihan yang mencekam
perasaan Keng Cin sin sekarang.
Oleh sebab itu dia lantas mengalihkan pokok pembicaraannya ke
soal lain, katanya. "Nona Keng, kau dapat memperpanjang kambuhnya dari racun
cabul yang mengeram dalam tubuh muridku ini sampai berapa
lama?" "Kurang lebih lima belas hari"
"Masalah ini tak bisa ditunda-tunda lagi, harap nona Keng segera turun tangan
menolong muridku ini"
"Hoa locianpwe, sekarang kita harus pergi ke rumah penginapan Yang tang dan
menanti kedatangan Ku See hong lebih dulu"
"Sekarang dia telah pergi ke mana?"
"Ku See hong sedang mencari sebatang rumput Im cu cau,
rumput tersebut sangat langka dan sukar dicari didunia ini, bisa jadi ia sudah
ditipu oleh kaum laknat"
"Siapakah yang menyuruh dia pergi mencari rumput tersebut.. ?"
"Soal ini aku sendiripun tidak jelas tapi bisa jadi kaum laknat dari Ban sia kau
apabila kita tidak berhasil menemukannya di rumah
penginapan Yang tang, masalahnya menjadi semakin sukar diduga
1122

Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

lagi, namun bila dia terkena siasat licik dari Ban sia kau, sudah pasti jiwanya
terancam bahaya maut"
"Baiklah, mari kita menanti kedatangannya di rumah penginapan Yang tang sampai
besok, bila dia tak datang juga, kita segera
menyusulnya ke markas besar Ban sia kau"
Maka Seng sim cian Hoa soat kun bersama Keng Cin sin
berangkat ke rumah penginapan Yang tang untuk menunggu
kedatangan Ku see hong. -oooo0dw0oooo- Jilid 34 KU SEE HONG roboh tak sadarkan diri setelah terkena bubuk
pemabuk milik Ceng Lan hiang.
Entah berapa lama sudah lewat...
Dalam keadaan samar-samar dan antara sadar tak sadar, Ku See
hong merasa didalam mulutnya seakan-akan sedang menghisap
sebutir buah anggur yang manis dan segar.
Cairan yang harum dan segar memercik dan mengalir melalui
kerongkongannya. Dia mengira masih berada dalam impian, namun mulutnya
memang benar-benar dipenuhi oleh cairan yang harum baunya.
Selain itu terendus pula bau harum semerbak yang menusuk
penciumam. Dia merasa pikirannya masih kabur, keadaan tersebut bagaikan
dalam impian seperti lamunan, seperti juga kenyataan.
Dia tak dapat memastikan secara pasti, sebab benaknya terasa
kosong dan hampa. 1123 Lama. . . lama kemudian, impian yang indah tersebut mendadak
lenyap tak berbekas. Ku See hong merasakan ingatannya mulai jernih kembali, tiba-
tiba ia teringat bagaimana dia telah berjumpa dengan ketua Ban sia kau yang
cabul lagi kejam, Ceng Lan hiang.
Mendadak benaknya seperti disambar oleh geledek ditengah hari
bolong, dengan cepat Ku See hong membuka matanya kembali....
Apa yang kemudian terlihat olehnya hampir saja membuatnya
menjerit keras. Ternyata seluruh pakaian yang dikenakan kini sudah dilepas
orang, sekarang dia sedang berbaring ditengah sebuah pembaringan yang harum baunya dan indah bentuk nya dalam
keadaan telanjang bulat, sekeliling pembaringan dilapisi oleh kain tirai
berwarna kuning yang halus dan lembut. Seluruh ruangan tidur itu dihiasi dengan
aneka warna yang dapat membangkitkan napsu
birahi, gambar-gambar porno dan lain sebagai nya, pokoknya siapa saja yang
berada disitu pasti akan terpaku dan terpesona.
Ku See hong tahu dimanakah dia berada sekarang, dengan sorot
matanya yang tajam dia mengawasi sekejap sekeliling tempat itu, ternyata tak
seorang manusiapun yang nampak.
Dia mencoba untuk menarik hawa murninya dan bangkit berdiri,
namun seluruh tubuhnya lemas seakan-akan tak bertenaga, hawa
murninya tak mampu dihimpun kembali.
Menyaksikan kenyataan ini, dia menghela napas sedih, lalu
berpikir dihati: "Habis sudah riwayatku kali ini! Habis sudah riwayatku kali ini!
Aku benar-benar sudah terjatuh ketangan perempuan jalang itu.
Ooh, mengapa dia tidak memberi kematian yang utuh kepadaku!
Mengapa dia...." Berpikir sampai disitu Ku See hong tak berani berpikir lebih jauh, dia mencoba
untuk membalikkan badannya namun sama sekali tak
mampu berkutik. 1124 Ternyata jalan darahnya sudah ditotok orang, dan ilmu menotok
jalan darah yang digunakan sedemikian luar biasanya sehingga
dapat membuat kesadaran orang tetap jernih, namun tubuhnya tak mampu mengerahkan
sedikit tenagapun. Mendadak... Serentetan gelak tertawa yang amat jalang bergema memecahkan keheningan ruangan itu...
Lalu terendus segulung angin harum menerpa lewat, dari luar
pembaringan berkelambu kuning dimana Ku See hong berbaring
sekarang, tahu-tahu sudah muncul seorang perempuan cantik
bagaikan seekor ular, dengan suatu gerakan cepat dia langsung
menubruk ke atas pembaringan di mana Ku See hong berada.
Selembar wajah perempuan cantik yang memikat hati segera
muncul pula di depan mata Ku See hong.
"Bocah sayang, kau telah mendusin" teguran lembut di ringi senyuman yang memukau
muncul di depan mata. Gelak tertawa yang jalang itu membuat Ku See-hong tanpa
terasa berpaling, dalam sekejap mata itulah Ku See-hong dapat
menyaksikan banyak sekali tempat terahasia dari wanita.
Ia segera mendengus dan buru-buru memejamkan matanya
rapat-rapat. . . Ternyata perempuan cantik yang telanjang bulat bagaikan seekor ular itu bukan
lain adalah ketua Ban shia kau Ceng Lan hiang.
Rambutnya yang panjang terurai bagaikan sebuah air terjun,
payudara yang montok dengan sepasang puting susunya yang
merah tertutup oleh rambut yang panjang itu sehingga setengah
terlihat setengah tertutup, namun justru karena itulah dia nampak lebih
merangsang napsu birahi kaum pria. . .
Kulit tubuh perempuan itu lembut, halus dan putih bersih,
sedemikian halusnya ibarat patung yang terbuat dari batu porselen saja. . .
1125 Tapi yang paling menggairahkan hati lelaki adalah bagian bawah perutnya yang
menonjol keluar bagaikan sebuah kuburan, terutama rumput lebat berwarna hitam
yang tumbuh di sekitar kuburan
membuat hati pria terasa mendidih saja.
Ku See-hong sempat menyaksikan gundukan tanah pekuburan
dengan rumput nan lebat itu, diapun sempat menyaksikan dua bukit tinggi di atas
dada perempuan tersebut, semuanya merupakan
pemandangan yang menggelorakan napsu birahi, oleh karenanya
buru-buru dia memejamkan matanya rapat-rapat.
Sekali lagi Ceng Lan hiang tertawa jalang.
"Engkoh bagus, bukankah kau sudah berpengalaman beberapa
kali menyaksikan keindahan tubuh perempuan" Mengapa sih kau
masih kelihatan malu?"
Sementara pembicaraan berlangsung, tiba-tiba saja Ku See-hong
merasakan ada dua lembar bibir yang empuk dan lembut menempel
di bagian bawah perutnya. . .
Ternyata Ceng Lan hiang yang ramping tapi padat berisi itu
sudah menindihi tubuhnya yang telanjang bulat itu diatas tubuh Ku See-hong yang
bugil. Ku See-hong malu sekali, kalau bisa dia ingin menghajar
perempuan itu sampai mati, namun berhubung seluruh badannya
lemas tak bertenaga, maka sedapat mungkin dia hanya bisa
bergeser ke kiri. "Perempuan jalang yang tak tahu malu kau. . . kau bunuhlah aku saat ini juga"
teriaknya. Ceng Lan hiang tertawa terkekeh-kekeh.
"Aduuuuh... saudara cilikku, mana cici tega untuk melukai dirimu?"
"Coba kau lihat, bukankah luka yang kau derita sudah cici sembuhkan dengan susah
payah selama dua hari belakangan ini?"
1126 "Dua hari dua malam kita sudah hidup berdampingan dalam
keadaan bugil tanpa busana, tahukah kau bahwa cici sudah tak
tahan lagi untuk melihat pemuda yang begitu tampan dan gagah
macam dirimu ini" Tahukah kau kalau aku sudah kebelet untuk
segera. . . akhirnya lukamu telah sembuh hari ini, yaa tak apalah, biar
terlambat sedikit asal puas kedua belah pihak, ayolah cepatan sedikit, telukku
sudah siap menanti datangnya perahumu untuk
berlabuh. . ." Berbicara yang sebenarnya, Ceng Lan hiang memang sangat
cantik dan memiliki perawakan badan yang memukau hati kaum
pria, tapi diapun belum pernah menyaksikan pemuda setampan Ku
See-hong, apalagi kegagahan dan kekerenannya cukup mendatangkan daya pikat bagi kaum wanita.
Sewaktu di kerubuti Thi bok sin kiam Cu Pok sekalian manusia
laknat, Ku See-hong memang menderita luka parah, namun berkat
perawatan yang halus dan penuh kasih sayang dari Ceng Lan hiang, luka itu lambat
laun menjadi sembuh. Selama dua hari tidur bersama dalam keadaan bugil,
sesungguhnya Ceng Lan hiang sudah tak tahan, namun berhubung
luka pemuda itu belum sembuh, terpaksa dia harus menahan napsu birahinya.
Tadipun dia sedang mencium Ku See-hong dan menindihi
tubuhnya untuk mencari kepuasan sebelum pergi membersihkan
badan. Sebagai manusia jalang yang besar napsu birahinya, sekarang
dia benar-benar tak mampu lagi untuk mengendalikan rangsangan
napsu birahi yang menggelora dalam hatinya, wajahnya berubah
menjadi merah dan matanya mulai bersinar-sinar....
Begitu selesai berkata, seperti angin puyuh saja Ceng Lan hiang langsung
menubruk tubuh Ku See hong dan menindihinya.
Pada dasarnya Ceng Lan hiang adalah seorang wanita yang amat
jalang, begitu besar nafsu birahinya sehingga boleh dibilang tiada tandingannya
di dunia ini. 1127 Selama beberapa hari belakangan ini dia sudah tidak melakukan
permainan tersebut maka tidak heran kalau dia begitu terangsang hawa nafsu
birahinya setelah menyaksikan tubuh Ku See hong yang telanjang dan penuh dengan
otot tersebut. Begitu hawa nafsunya berkobar, keadaan tersebut ibarat
gelombang samudra yang melanda tepian, begitu dahsyatnya
sehingga sukar terbendung lagi.
Di saat seorang wanita sudah berada dalam keadaan terangsang
dan bila kebutuhannya akan kepuasan sudah mencapai pada
puncaknya, maka sering kali dia akan lebih gila daripada kaum pria.
Dia akan melupakan segala sesuatunya kecuali mencari
kepuasan, tiada persoalan lain yang akan terpikirkan olehnya, begitu juga
keadaan Ceng Lan hiang sekarang, kendatipun dia memiliki
kepandaian silat yang sangat lihay, toh tak akan terlepas juga dari keadaan
semacam itu. Apalagi dia memang seorang perempuan histeris.
Keadaan Ceng Lan hiang saat ini benar-benar mengerikan sekali, namun cukup
merangsang nafsu birahi kaum lelaki yang sempat
menyaksikan adegan tersebut....
Di dalam keadaan seperti ini, Ku See hong hanya bisa merasa
benci dan malu.... . . Sekuat tenaga dia berusaha meronta dan melepaskan diri dari
tindihan perempuan itu, sebab perempuan jalang yang berada di
hadapannya sekarang adalah istri gurunya yang berkhianat, bahkan dia adalah ibu
kandung dari Him Ji im yang pernah berhubungan
suami isteri dengannya. Tentu saja dia tak boleh berbuat demikian dengannya. . . tidak heran kalau dia
meronta seperti orang gila, berteriak-teriak keras sambil mengumpat. . .
Namun sayang sekali seluruh tubuhnya lemas tak bertenaga,
apalagi jalan darahnya sudah tertotok.
1128 Sementara itu Ceng Lan hiang makin lama semakin merapatkan
tubuhnya dengan tubuh pemuda itu, makin memeluk semakin
kencang, sehingga hampir saja Ku See-hong tak dapat bernapas.
Sementara seluruh tubuh Ceng Lan hiang yang indah dan
mempersona hati itu gemetar keras, bukan cuma begitu, bahkan
bergoyang kian kemari tanpa aturan.
Sedang Ku See-hong pun merasakan rontaan yang makin lama
semakin menghebat, dia berteriak semakin menjadi-jadi. . .
Mendadak, pada saat itulah. . .
Ku See-hong merasakan dua lembar bibir lembut yang semula
menempel di atas perutnya itu mulai bergeser terus ke arah bawah.
. . Tak lama kemudian, dua senjata sudah saling beradu satu sama
lainnya. . . Sambil menggoyangkan pinggulnya kian kemari, Ceng Lan hiang
tertawa cekikikan sambil mengumpat:
"Sialan kau! Mengapa bendamu itu begitu tak berguna. . .!"
Rupanya Ku See-hong dengan mengandalkan keteguhan
imannya berusaha untuk mengendalikan perasaannya yang bergolak keras, oleh sebab
itu senjatanya tetap berada dalam keadaan
lembek tak berkekuatan. . .
Dalam keadaan demikian, sudah barang tentu Ceng Lan hiang
tidak mampu untuk melaksanakan hajatnya. . .
Tiba-tiba Ku See-hong merengek:
"Ceng kaucu, kumohon janganlah berbuat demikian denganku"
Mau bukan" Tahukah kau, perbuatan ini berdosa sekali?"
Sesungguhnya Ku See-hong amat benci dan mendendam
terhadap perempuan ini, dia tahu setelah terjatuh ke tangannya maka tak ada
gunanya melawan dengan kekerasan.
1129 Maka sambil menahan kobaran hawa amarah dan bencinya, dia
memohon kepada perempuan itu agar tidak berbuat demikian.
Ceng Lan hiang segera mengerdipkan matanya berulang kali,
kemudian sambil tertawa katanya:
"Saudara Cilikku, buat apa kau mesti berbicara begitu serius" Kau toh tahu,
inilah kebahagian yang paling dicari oleh setiap manusia?"
ooo0dw0ooo BAB 52 Sembari berbicara, Ceng Lan hiang dengan sepasang matanya
yang menggiurkan tiada hentinya mengawasi sekujur badan Ku Seehong, terutama
bagian vitalnya. Berpapasan dengan sorot matanya yang begitu hangat dan
merangsang serta menyaksikan bagian tubuhnya yang memikat
hati, Ku See hong merasakan darahnya mendidih, hampir saja
senjata andalannya menegang.
Dia lantas berpikir di dalam hati:
"Perempuan cabul ini memang benar-benar mempunyai daya
pikat yang merangsang hati pria, tidak heran kalau suhu yang
berkepandaian silat begitu tinggipun terpukau oleh senyumannya yang merangsang,


Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

berbicara sesungguhnya,coba kalau aku tidak
mengetahui jelas akan dosa dan kebejatan moralnya, siapa yang
akan menduga kalau perempuan cantik bak bidadari dari kahyangan ini sesungguhnya
adalah seorang perempuan yang amat jalang"
Aaai. . . Thian memang benar-benar suka mempermainkan
umatnya. . . Dipandang secara telanjang oleh perempuan itu, lama kelamaan
Ku See hong mulai tak tenang, dengan wajah merah membara
serunya dengan gelisah: "Tahukah kau. . . apa hubunganku dengan suamimu dan
putrimu. . .?" 1130 Ceng Lan hiang segera tertawa terkekeh-kekeh, tukasnya cepat:
"Siapapun dirimu, buatku adalah sama saja, sudahlah, kau tak perlu mempersoalkan
hal ini, ayo, cepatan sedikit. . ."
Dengan sepasang kakinya yang telanjang Ceng Lan hiang
mengempit tubuh bagian bawah Ku See hong, sehingga membuat
pemuda tersebut sama sekali tak mampu berkutik.
Ku See hong tidak menyangka sama sekali kalau perempuan
tersebut begitu jalang dan tak tahu malu, dalam keadaan demikian, ia benar-benar
kasihan dan sedih untuk nasib gurunya, dia sedih mengapa gurunya bisa
mempersunting perempuan semacam ini dan
Him Ji im bisa mempunyai seorang ibu seperti ini. . .
Segulung hawa panas menerjang ke atas secara tiba-tiba,
mendadak Ku See hong merasakan jalan darahnya yang tertotok
menjadi bebas. . . Kenyataan tersebut kontan membuat hatinya bergetar keras,
sambil membentak gusar teriaknya:
"Kau perempuan cabul, benar-benar perempuan yang tak tahu malu. . ."
Rupanya Ceng Lan hiang sedang melakukan rangsangan untuk
menggairahkan napsu birahi lawan jenisnya, sekarang tangan
kanannya justru sedang mencomot. . . dan mempermainkannya
dengan penuh gairah. Ku See hong membentak keras, telapak tangan kanannya segera
menyapu ke depan keras-keras.
"Plaaaakkk. . ."
Benturan nyaring berkumandang memecahkan keheningan.
Tubuh Ceng Lan hiang yang sedang menggeliat ke sana ke mari
seperti seekor ular itu sudah terhajar telak sehingga mencelat ke belakang dan
terlempar keluar dari pembaringan.
1131 Disaat melancarkan pukulan tadi, Ku See hong turut melompat
pula meninggalkan pembaringan tersebut, matanya yang tajam
segera memandang sekejap sekeliling tempat itu.
Tampak olehnya diatas meja dekat dinding tergeletak pakaian
lelaki, dengan cepat dia menyambar pakaian tersebut dan
mengenakannya dengan terburu-buru.
Namun sewaktu dia memandang kembali ke arah Ceng Lan hiang
yang tergeletak di tanah, tampak olehnya perempuan itu sudah
mengenakan pula satu stel pakaian berwarna putih, sepasang
payudaranya yang besar masih kelihatan menonjol ke luar, sedang rambutnya yang
terurai menutupi sebagian payudara tersebut.
Dia berdiri dengan sekulum senyuman menghiasi wajahnya,
begitu cantik dan menawan seperti bidadari dari kahyangan.
Pakaian berwarna putih yang dikenakan tidak tertutup rapat,
sehingga bagian rahasia dari kaum wanita masih setengah terlihat, ini semua
menambah merangsang pandangan pria.
Ku See hong terkejut sekali, dia tak mengira kalau serangannya barusan tidak
berhasil melukainya barang seujung rambutpun,
padahal dia mana tahu kalau serangan tersebut dilancarkan kelewat cepat, dengan
kekuatannya yang belum pulih serta kepandaian silat Ceng Lan hiang yang begitu
lihay, tentu saja serangan tersebut tidak sampai melukai lawannya.
Dengan cepat Ku See hong mengenakan kembali pakaiannya,
kini jalan darahnya sudah bebas, tenaga dalamnya pun sudah pulih kembali seperti
sedia kala, keberaniannya otomatis bertambah
besar. Melihat Ceng Lan hiang berjalan mendekat, dengan suara
menggeledek ia segera membentak:
"Perempuan jalang! Berhenti kau. . .!"
Ceng Lan hiang tertawa terkekeh-kekeh:
1132 "Kau benar-benar tidak mengerti bermain cinta, tidak tahu pula bagaimana
menyayangi perempuan, untung saja aku menerima
seranganmu, coba kalau berganti orang lain, mungkin tubuhku
sudah hancur berantakan"
"Aaaai. . . kau memang mempunyai wajah yang menawan hati, membuat aku merasa tak
tega saja untuk mencelakaimu sedang
kaupun begitu tak tahu diri, kau harus mengerti, setiap lelaki yang sudah cici
penujui, tak seorangpun yang bisa lolos dari sepasang tanganku, tentu saja tidak
terkecuali kau sendiri, aku lihat lebih baik kau menyerah saja untuk bermain
cinta denganku, kalau tidak. . ."
"Perempuan jalang bedebah, aku akan membinasakanmu"
bentak Ku See hong lagi. Ditengah bentakan keras, telapak tangan kanannya segera
diayunkan ke depan melepaskan sebuah pukulan yang maha
dahsyat ke depan, segulung hawa pukulan yang menusuk tulang
segera menggulung ke luar menyusul gerak serangan tadi.
Namun Ceng Lan hiang hanya mengebaskan telapak tangan
kirinya, tahu-tahu serangan tersebut sudah hilang lenyap tak
berbekas. Sambil tertawa genit Ceng Lan hiang segera berseru:
"Saudara cilik, kau memang lelaki yang tak berperasaan."
"Siapa bilang aku lelaki tak berperasaan?" Ku See hong membentak gusar, "kau lah
perempuan jalang yang tidak setia,
berkhianat kepada suami dan banyak melakukan kejahatan ....."
Ucapan mana bukan disambut dengan amarah oleh Ceng Lan
hiang, sebaliknya perempuan itu malah tertawa cekikikan.
"Saudara cilik, saudara cilik... tahukah kau siapa yang telah memungut selembar
jiwamu?" Sambil berkata pelan-pelan dia berjalan mendekati Ku See hong!
1133 Bagaikan melihat ular beracun atau kalajengking yang
berbahaya, Ku See hong segera mundur beberapa langkah dengan
ketakutan, bentaknya keras-keras.
"Bila kau tidak berhenti lagi, aku akan...."
Ceng Lan hiang tertawa cekikikan.
"Terus terang saja kuberitahukan kepada mu, ilmu silatmu masih terpaut jauh
sekali dariku, lagipula kaupun tak nanti bisa lolos dari tempat ini, kau tahu
berada dimanakah dirimu sekarang?"
"Haaahh..... haaahh..... haaahhh tempat ini adalah istana Cung Kiong tian dalam
markas besar Ban sia kau siapa yang sudah berada disini, maka kecuali aku
sendiri yang mempersilahkan dia pergi, hanya jalan kematian saja yang tersedia!"
Ku See hong sangat terperanjat sesudah mendengar perkataan
itu, segera pikirnya: "Jika kepandaian silatku tak mampu
menandinginya, berarti aku betul-betul sudah terperosok kedalam sarang harimau"
Sementara dia masih melamun Ceng Lan hiang sudah maju dua
langkah lagi dengan lemah gemulai, tiba-tiba saja tangannya
menepuk bahu anak muda tersebut, namun tidak menotok jalan
darahnya. Dengan perasaan terperanjat Ku See hong segera mundur
beberapa langkah ke belakang.
Ceng Lan hiang memutar biji matanya berulang kali, lalu sambil mengerling genit
bisiknya. "Saudara cilik Ku, cici sudah dua hari bermesraan denganmu di atas ranjang, masa
kau tidak berperasaan sama sekali" Coba
lihatlah, aku toh merasa tak tega untuk melukaimu?"
"Kau sudah melakukan...."
"Belum" tukas Ceng Lan hiang lembut, "Sekarang baru siap-siap melakukan untuk
pertama kalinya.." 1134 Rupanya Ku See hong mengira selama dua hari ini dia sudah
diperkosa olehnya. Namun dia merasa sangat lega setelah mendengar perkataan itu,
coba kalau dia telah melakukan hubungan dengannya, sudah pasti ia tak punya muka
lagi untuk hidup terus di dalam dunia ini, bisa jadi dia akan segera bunuh diri.
Sementara itu Ceng Lan hiang sedang dikejutkan oleh keteguhan
iman Ku See hong. Perlu di ketahui, dia mempunyai daya pikat yang amat besar bagi pandangan kaum
lelaki, bahkan tidak sedikit diantara kaum pria yang bersedia main cinta satu
kali saja dengannya meski harus
dibayar dengan nyawa. Tapi kenyataannya pemuda ini sama sekali tidak terpengaruh
oleh segala rangsangan pikatannya yang beraneka ragam, pemuda
itu seolah-olah berhati baja saja.
Kembali dia tertawa jalang, serunya.
"Oooh, rupanya kau hendak meniru Liu Hee hui si sastrawan banci itu..."
"Kau perempuan laknat, jangan dianggap kau paling cantik, padahal kau lebih
jelek dari pada perempuan terjelek dikolong langit sekalipun"
Mendengar perkataan tersebut, Ceng Lan hiang segera berkerut
kening, hawa pembunuhan segera menyelimuti wajahnya, namun
hanya sebentar saja sudah lenyap tak berbekas.
"Saudara cilikku, bagian mana sih dari tubuh cici yang tak dapat memuaskan
hatimu?" serunya sambil tertawa. "coba kau lihat, tubuh cici begitu mulus dan
bahenol, payudaraku begitu padat dan kenyal, boleh dibilang tiada duanya didunia
ini, terutama sekali lubang sorgaku, ..ooh, sekali mencoba pasti akan disukai
untuk selamanya, apalagi untuk memberi kesegaran bagimu, selama
beberapa hari terakhir ini aku tak pernah menjamah lelaki lain.."
1135 "Aaai, kau memang tolol, ada kenikmatan sorgawi di depan mata kau enggan
menikmatinya" "Kau.. kau benar-benar tak tahu malu!" bentak Ku See hong keras-keras.
Ceng Lan hiang tertawa dingin.
"Kau sendiri yang tak tahu diri, baik.. bila kau bersikeras enggan menuruti
perkataanku, terpaksa aku akan mempergunakan
kekerasan." Rupanya gagal menggunakan cara yang lunak, dia hendak
memaksa dengan kekerasan.
Pada dasarnya Ku See hong memang seorang yang cerdik, dia
menjadi amat terperanjat setelah mendengar perkataan itu, satu ingatan segera
melintas dalam benaknya. "Kepandaian silat yang dimiliki perempuan jalang ini masih jauh diatas
kepandaianku, lagi pula obat-obatan yang dimilikinya lihay sekali, apabila aku
sampai bentrok dengannya, mungkin tiada
kebaikan yang akan kuperoleh, satu-satunya cara menggunakan
siasat untuk membunuhnya..."
Berpikir sampai disitu, Ku See hong segera menyusun siasat
dalam hati kecilnya, kemudian setelah menghela napas sedih
katanya: "Hari ini aku orang she Ku sudah terjatuh ketanganmu, biar mati juga tidak
menyesal karena kau memang pernah melepaskan budi
kepadaku" Ceng Lan hiang tertawa jalang.
"Saudara cilik she Ku, kau tak perlu kuatir, cici tidak akan mempergunakan
tenaga Im-kang untuk mencelakai dirimu"
Rupanya Ceng Lan hiang memang perempuan siluman yang
paling cabul dikolong langit, sebagai ketua Ban sia kau, maka setiap orang yang
ingin bergabung dengan perkumpulan tersebut sudah
1136 pasti akan digaet olehnya dan diajak bermain cinta paling tidak satu kali setiap
malam. Namun setiap orang yang pernah berhubungan cinta dengannya,
tanpa disadari telah terkena pula semacam hawa im kang yang
sengaja dilepaskan perempuan itu.
Setiap orang yang sudah terkena hawa im kang, maka satu jam
setelah berhubungan kelamin, racun dingin itu akan mulai bekerja.
Sang penderita akan merasakan jalanya peredaran darahnya
seperti muncul berjuta-juta ekor semut yang menggigit hati dan tulang nya, tak
terlukiskan rasa sakitnya waktu itu.
Apabila sang penderita tidak selekasnya minum obat penawar
buatannya, maka satu jam kemudian dia akan mati tersiksa.
Akan tetapi, apabila racun itu mulai bekerja dan pada waktunya menelan obat
penawar buatan Ceng Lan hiang, meski dapat
memunahkan racun yang mungkin menyerang isi perut dan
jantungnya, namun orang tersebut sudah tak dapat melakukan
hubungan senggama untuk kedua kalinya dengan perempuan
tersebut. Sebab obat penawar itu khusus dipakai untuk memunahkan hawa
Yang-khi dimiliki kaum pria, padahal bila hawa yang-khi kaum pria sudah
menderita kerugian, bila melakukan senggama lagi, hal ini bisa mengakibatkan
kematian. Sekarang setelah Ceng Lan hiang mendengar perkataan dari Ku
See hong, dia mengira masalah inilah yang dimaksudkan, maka
itulah Ceng Lan hang segera memberikan jaminannya untuk tidak
melakukan hal tersebut. Padahal berbicara yang sebenarnya, Ceng Lan hiang memang tak
ingin Ku See hong menderita kerugian, karena pemuda itu
mempunyai daya perangsang yang kuat bagi kaum wanita, kecuali
dia sudah bosan bermain cinta dengannya dan ingin mencari
rangsangan baru, sesungguhnya dia tak ingin mengisap sari
kelakian Ku See hong bahkan dia rela menderita sedikit kerugian 1137
asal bisa menambah kekuatan Ku See hong hingga permainan
mereka lebih menggairahkan lagi...
Hal ini bisa terjadi karena Ku See hong telah memperoleh
cintanya, kalau tidak Ceng Lan hiang yang kejam dan cabul itu tak nanti akan
membiarkan dirinya di caci maki seenaknya oleh si anak muda itu.
Tentu saja asal dia mempergunakan obat perangsang maka ia
sudah akan memperoleh beberapa kali kepuasan seks dari pemuda
itu, namun ia tak tega berbuat demikian.
Ya, makhluk yang bernama manusia kadangkala sangat aneh,
walaupun Ceng Lan hiang terhitung seorang manusia yang cabul
dan jalang, toh dia terhitung seorang wanita, bagaimanapun jua dia akan tertarik
dan mencintai juga seorang pria.
Yang sial adalah Ku See hong, karena dialah yang dipilih
perempuan jalang tersebut untuk menjadi kekasihnya.
Ku See hong segera mengatur siasat dibalas dengan siasat,
sambil tertawa dingin katanya:
"Huuuh... siapa yang percaya kau perempuan yang sudah
terbiasa mempermainkan lelaki seenaknya bisa menaruh perhatian khusus terhadap
aku orang she Ku?" Menyaksikan Ku See hong yang begitu merangsang, Ceng Lan
hiang kembali terangsang, dia merasa antara kedua belah pahanya mulai basah.
"Oooh... saudara cilikku yang tampan, mengapa sih kau tidak mau percaya
kepadaku?" serunya merayu, "Apa yang kau inginkan"
Ayolah cepatan sedikit, aku sudah benar-benar tak tahan."
Belum selesai dia berkata, Ku See hong sudah dipeluk lagi
kencang-kencang, bahkan tangannya bergerak cepat melepaskan
pakaian yang menutupi badannya.


Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

1138 Pakaian berwarna putih itu segera terlepas dan jatuh ke tanah, tubuhnya yang
putih mulus dengan segala lekukan yang
menggairahkanpun segera terlihat di depan mata.
Tubuhnya yang bugil memang sungguh indah, terlalu merangsang napsu pria yang melihatnya, bila lelaki lain yang
menghadapi kejadian seperti ini, mungkin mereka rela mampus
meski dapat merasakan kenikmatan sorga dunia dengannya hanya
semalam saja. Tapi Ku See hong memang melebihi siapapun, dia masih tetap
duduk tenang tak bergerak.
Kini otaknya sedang berputar terus mencari akal, bagaimana
caranya membinasakan perempuan itu...
Pelan-pelan sorot matanya dialihkan ke samping dan akhirnya
berhenti di atas dinding sebelah kiri... dimana pedang Hu thian seng kiamnya
tergantung. Waktu itu birahi Ceng Lan hiang sudah memuncak, sambil
membusungkan payudaranya yang menongol seperti dua bukit kecil, dia menggesek-
gesekkan payudaranya itu di atas dada Ku See
hong, sepasang tangannya memeluk pinggang pemuda itu kencang-
kencang sedang tenggorokannya memperdengarkan suara yang
aneh, pinggulnya digoyangkan kian kemari dengan penuh napsu...
Melihat keadaannya sekarang, dia seperti sungai kekeringan yang mengharapkan
datangnya air yang akan membasahinya.
Mencorong sinar pembunuhan yang menggidikkan hati dari balik
mata Ku See hong, pikirnya:
"Sekaranglah kesempatan yang terbaik bagiku untuk turun
tangan..." Mendadak ia mengerahkan segenap tenaga dalam yang
dimilikinya ke tangan kanan, sementara tangan kirinya pura-pura bermesraan
meraba punggung dan pinggang perempuan itu, pelan-pelan tangan kanannya
digeserkan ke arah kepalanya dan meraba
rambutnya yang panjang. 1139 Pelan-pelan. . . pelan-pelan. . .
Akhirnya telapak tangan kanannya itu sudah bergeser ke atas
jalan darah Pek hui hiat di atas kepala Ceng Lan hiang.
Perlu diketahui, jalan darah Pek hui dan Yong swan merupakan
dua jalan darah kematian di tubuh manusia.
Betapapun sempurnanya tenaga dalam seseorang, bila kedua
buah jalan darahnya itu tertotok atau terhajar pelan saja, niscaya orang itu
akan tewas. Jalan darah Yong swan-hiat terletak diantara kaki kita, tentu saja Ku See hong
tidak dapat menyerang jalan darah Yong swan hiat
tersebut. Sementara itu, telapak tangan kanan Ku See hong sudah meraba
jalan darah Pek hui hiat dikepala perempuan itu, ketika dilihatnya perempuan itu
belum merasa, hawa murni yang sudah dipersiapkan diatas lengan kanannya itu
tiba-tiba saja dipancarkan keluar....
Terdengar jeritan ngeri yang memilukan hati bergema
memecahkan keheningan. . Namun yang roboh terjungkal ke atas tanah bukan Ceng Lan
hiang, melainkan Ku See hong sendiri.
Perlu diketahui, Ceng Lan hiang adalah seorang manusia yang
amat licik dan lihay, bagaimana mungkin perahunya akan karam
didalam pecomberan! Sewaktu Ku See hong berlagak bermesraan dengannya tadi, ia
sudah menduga kalau Ku See hong hendak menyerangnya secara
diam-diam, sebab dia tahu mustahil pemuda itu akan tunduk pada kemauannya dengan
begitu cepat. Bahkan sewaktu dia menggesek-gesekkan tubuhnya diatas badan
pemuda tersebut, dia pun menemukan senjata andalan Ku See hong masih berada
dalam posisi lembek dan amat lunak.
Ini menunjukkan kalau Ku See hong sedang memusatkan
pikirannya untuk menghimpun tenaga dalam.
1140 Maka Ceng Lan hiang pun memeluk pinggang pemuda itu
kencang-kencang, padahal yang dipeluk justru jalan darah Siau
yong hiatnya. Disaat Ku See hong hendak mengerahkan hawa murninya itulah,
mendadak Ceng Lan hiang miringkan kepalanya ke samping dan
sepasang tangannya menekan ke pinggang keras-keras.
Kontan saja Ku See hong merasakan tenaga murninya buyar
hingga roboh terjengkang ke tanah, berada dalam keadaan begini, dia hanya
melototkan matanya bulat-bulat, sebab dia menduga
dirinya pasti tewas kali ini.
Tapi Ceng Lan ping tidak melancarkan serangan keji ke arah Ku
See hong, sewaktu pemuda itu dapat memulihkan kembali tenaga
dalamnya dan melompat bangun, perempuan itu sudah mundurkan
diri sejauh enam depa lebih.
Sambil terkekeh-kekeh Ceng Lan hiang segera berseru:
"Kau memang benar-benar tak becus, mengapa sih kau terjatuh"
Masa tenaga untuk memelukpun tak punya" Padahal kau begitu
kuat dan perkasa, tak nyana kalau senjatamu begitu lembek dan
terkulai lemas.... haaaahh.... haaahhh.... haaaahhh...."
Kembali dia tertawa terkekeh-kekeh penuh kejalangan.
Kalau dilihat dari sikapnya itu, dia seperti tidak merasa kalau Ku See hong
barusan hendak melancarkan serangan keji terhadap
dirinya. Padahal Ku See hong mana tahu kalau perempuan jalang ini
makin keji dan buas makin manis senyuman yang menghiasi
wajahnya, bahkan sikapnya pun seakan-akan tak pernah terjadi
suatu peristiwa apapun. Mendengar ucapan tersebut, Ku See hong merasakan hatinya
bergetar keras, segera pikirnya:
"Jangan-jangan dia menotok jalan darah Siau yong hiat ku tanpa sengaja...."
1141 Berpikir demikian, dia lantas tertawa jengah sembari berkata:
"Yaa, belakangan ini kesehatan badanku makin hari semakin bertambah lemah."
Ceng Lan hiang menghela napas panjang.
"Aaai... tampaknya kesehatan badanmu benar-benar terganggu akibat dikerubuti
kawanan manusia laknat itu, untung aku
membawa beberapa macam obat yang dapat menambah tenaga
untukmu, obat tersebut sesungguhnya amat mahal dan tak ternilai harganya
sehingga aku sendiripun merasa sayang untuk memakainya, tapi biarlah ku korbankan sebutir untukmu sekarang, setelah menelan
pil tersebut niscaya tubuhmu yang lemah akan
menjadi kuat, sekalipun melakukan hubungan senggama beratus-
ratus kali pun tak nanti akan merugikan kekuatan hawa murnimu"
Sembari berkata dia mengambil pakaiannya yang tergeletak
ditanah, merogoh ke dalam saku dan mengeluarkan sebutir pil
berwarna merah darah. Buru-buru Ku See hong berseru.
"Jangan! Jangan! Sekalipun aku orang she Ku tidak becus, aku tak ingin meminjam
kekuatan obat-obatan untuk..."
Sambil tertawa ringan Ceng Lan hiang segera menukas kata-
katanya yang belum selesai.
"Berbicara sesungguhnya, entah mengapa sejak cici berjumpa denganmu, seluruh
hatiku seakan-akan sudah tercomot olehmu,
apakah kau mengira aku membohongi dirimu?"
"Kau dan aku sudah pernah tidur bersama dalam keadaan sama-sama bugil, meski
belum sampai melakukan hubungan senggama,
namun hubungan tersebut sudah cukup menggairahkan hati, tapi
bila enggan melanjutkan pemainan sampai babak terakhir, akupun tak ingin
memaksamu." 1142 "Sekarang terimalah dulu obat ini, bila kau enggan maka segera akan kuhantar kau
keluar dari sini, asal kau dapat teringat akan budi kebaikanku, aku pun sudah
merasa cukup puas" Selesai berkata, sambil tertawa kepada Ku See hong dia
mengangsurkan pil tersebut ke depan.
Senyumannya yang manis itu entah sudah membinasakan berapa
banyak lelaki didunia ini. .
Senyumannya itu memang lain dari pada yang lain, alis matanya
yang melentik matanya yang jeli, bibirnya yang kecil mungil dan sepasang lesung
pipinya yang menawan hati, cukup membuat hati
pria menjadi rontok.. Namun yang membuat orang terperanjat adalah kecantikannya
tidak menimbulkan perasaan muak bagi yang memandang,
sebaliknya justru memiliki daya tarik yang membuat pria menjadi tak mampu untuk
mempertahankan diri, hingga secara tak sadar
menjadi terpikat oleh kecantikannya.
Sekalipun Ku See hong memiliki kemampuan yang melebihi
orang, namun senyuman yang diperlihatkan olehnya itu benar-benar membetot
sukmanya, sehingga tanpa di sadari dia mengulurkan
tangan kanannya untuk menyambut pil tersebut.
Disaat tangan kanan Ku See hong hampir menyentuh pil itulah...
Dari balik mata Ceng Lan hiang yang jeli mendadak memancar
keluar serentetan cahaya yang aneh sekali, di ringi suara tertawa jalangnya yang
menusuk pendengaran, dia menyentilkan jari
tangannya dan pil berwarna merah itupun meluncur ke depan
di ringi suara letupan lirih.
Di ringi letupan tersebut, selapis bubuk merah menyebar
kemana-mana dan menciptakan selapis kabut merah yang segera
menyelimuti sekeliling tempat itu....
Ku See hong hanya mendengar suara tertawa genit,
kesadarannya segera menjadi jernih kembali....
1143 Di dalam gugupnya, dia mengira Ceng Lan hiang hendak
melancarkan sergapan ke arahnya, dia menarik napas panjang dan hawa murni yang
dimilikinya segera di himpun menjadi satu, dia bersiap sedia menyambut datangnya
serangan tersebut dengan kekerasan. Sungguh tak disangka Ceng Lan hiang tidak berniat membunuhnya, ketika bubuk merah itu menyebar ke angkasa,
kebetulan sekali terhisap masuk ke dalam tubuhnya. Begitu
mengendus bau harum yang aneh, Ku See hong segera sadar kalau
keadaan bakal runyam. Sekalipun reaksi yang kemudian dilakukan cukup cepat, begitu
mengendus bau harum buru-buru dia menutup pernapasannya,
sayang keadaan masih tetap terlambat.
Perlu diketahui. .. pil dari Ceng Lan hiang itu dibuat secara
khusus dan mempunyai kasiat yang amat keras, barang siapa
mengendus bau bubuk itu sedikit saja, niscaya racun itu akan
bersarang ke dalam tubuhnya.
Walaupun dia memiliki kepandaian silat yang bagaimanapun
baiknya, jangan harap dapat lolos dari ancaman mana.
Pil merah itu tak lain adalah Tong hun si kut mi wu (kabut
pemabuk membuat sukma terangsang dan tulang lemas).
Seperti namanya, obat ini termasuk sejenis obat perangsang
yang dapat mengacaukan pikiran orang, asal orang mengendus bau obat tersebut
maka napsu birahinya akan memuncak, kejernihan
otaknya hilang dan segera berkeinginan untuk melangsungkan
hubungan senggama... Tapi kabut bubuk Tong hun si kut mi wu ini jauh berbeda dengan daya pengaruh Im
hwee si kut wan, karena obat perangsang ini
tidak memiliki sifat beracun yang membahayakan jiwa manusia.
Asal orang itu sudah melakukan hubungan senggama, maka daya
kerja tersebut akan lenyap dan hilanglah sudah seluruh racun obat tersebut.
1144 Ceng Lan hiang memang tidak berniat mencelakai Ku See hong,
apa yang menjadi keinginannya tak lebih hanya ingin memuaskan
napsu birahinya belaka. Di samping itu dia memang tertarik dan cinta kepada Ku See
hong, ia tak tega mencelakai pemuda tersebut, itulah sebabnya dia mengampuni
anak muda itu. Coba kalau bukan demikian, berapa lembarpun jiwa yang
dimilikinya sudah pasti habis ludas semenjak tadi.
Walaupun demikian, namun bila seseorang sudah menghisap
udara yang mengandung obat perangsang Tong hun si kut mi wu,
maka mau tak mau sang penderita harus melakukan hubungan
senggama, bahkan selesai melakukan hubungan dia akan tertidur
pulas sampai beberapa jam lamanya, semakin sempurna tenaga
dalam yang dimiliki seseorang semakin pendek jangka waktu
tidurnya. Daya kerja obat perangsang Tong hu si kut mi wu benar-benar
cepat sekali penyebarannya.
Dalam waktu singkat Ku See hong merasakan tubuhnya menjadi
lemas, seluruh tenaga dalam yang dimilikinya sukar terhimpun
kembali... Yang lebih celaka lagi adalah saat itulah...
Segumpal hawa panas yang aneh tiba-tiba muncul dari bawah
pusarnya dan menyebar ke mana-mana.
Bersamaan dengan munculnya hawa panas tersebut, kesadaran
otaknyapun turut menjadi hilang.
Sekarang Ku See hong hanya bisa berusaha mempertahankan
kejernihan pikirannya yang semakin memudar, matanya melotot
besar, tubuhnya gontai, sementara sepasang tangannya berusaha
untuk menekuk.... nya yang semakin menegang keras.
Benda itu sudah berubah bentuknya sekarang mana jelek, tak
sedap lagi dipandang. 1145 Ceng Lan hiang yang menyaksikan kejelekan benda itu, kontan
saja tertawa terkekeh-kekeh penuh kejalangan.
Sedemikian gembiranya dia sampai seluruh tubuhnya bergoncang
keras mengikuti gelak tertawanya yang berderai-derai.
Seperti orang kalap Ku See hong menjerit keras, dengan
sempoyongan dia berjalan ke dinding sebelah kiri, dimana Hu thian seng kiamnya
tergantung... Rupanya dia ingin bunuh diri guna menjaga kebersihan nama
baiknya. Berbicara yang sesungguhnya, bila dia sampai mengadakan
hubungan senggama dengan Ceng Lan hiang, maka peristiwa yang
memalukan ini akan membuatnya kehilangan muka untuk terus
hidup di dunia ini. . . Sambil tertawa dingin Ceng Lan hiang segera berseru:
"Kau hendak membunuh diri" Mari, mari. . . biar ku ambilkan bagimu. . ."


Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Sambil berkata dia maju ke depan dan mengambilkan pedang Hu
thian seng kiam yang tergantung di atas dinding tersebut.
Tapi Ku See hong sudah tak mampu menahan diri lagi, tubuhnya
terjatuh ke atas tanah. Sambil mengangkat kepalanya dia mulai berteriak keras:
"Bu. . . bunuhlah aku. . . bunuhlah aku. . ."
Ceng Lan hiang tertawa terkekeh-kekeh:
"Nih, ambil ah pedang tersebut, bukankah kau ingin bunuh diri. .
. ?" Sambil berkata dia menyodorkan pedang Hu thian seng kiam
tersebut hingga jarak satu depa di hadapan anak muda tersebut.
Sementara itu Ku See hong sudah tak sanggup menahan
bekerjanya obat perangsang dalam tubuhnya, dia berteriak keras 1146
dan sekuat tenaga menerjang ke muka, dengan cepat tangan
kanannya menyambar pedang Hu thian seng kiam tersebut. . .
Gelak tertawa jalang kembali berkumandang memecahkan
keheningan. . . Tiba-tiba Ceng Lan hiang mundur dua langkah ke belakang,
"blaaak!" tak ampun Ku See hong terguling kembali ke atas tanah dengan napas
tersengkal-sengkal. Daya kerja obat perangsang yang kuat telah memunahkan sama
sekali kejernihan pikirannya, sekarang dia hanya tahu untuk
memuaskan kobaran api birahinya yang semakin memuncak.
Tiba-tiba terdengar Ku See hong menjerit keras:
"Ayo. . . ayo cepatan sedikit. . . oh ayo cepatan sedikit..."
Sekarang ucapannya telah berubah, kini dialah yang mendesak
Ceng Lan hiang agar cepat-cepat memuaskan napsu birahinya yang berkobar, padahal
kesadarannya sudah punah jadi dia sendiri tidak tahu apa yang telah diutarakan.
Coba kalau dia masih bisa menangkap suara sendiri, mungkin dia akan bunuh diri
saking malunya. Sesungguhnya Ceng Lan hiang sendiripun sudah tak mampu
menahan diri lagi, memandang wajah Ku See hong yang tampan
serta bendanya yang jelek tapi keras seperti baja itu, dia tertawa terkekeh-
kekeh lagi. "Saudara cilik, sekarang kau sendiri yang meminta kepadaku, jangan salahkan
diriku lagi heehh... heeehh... heehh"
"Kau. . . cepatlah sedikit. . ." kembali Ku See hong menjerit keras.
Ceng Lan hiang tertawa cabul.
"Baiklah, sekarang cici akan memberi kepuasan yang paling syahdu untukmu. . ."
1147 Bersamaan dengan ucapan tersebut, di ringi dengan tertawa
yang mengikik dia segera memeluk tubuh Ku See hong dan
membaringkannya ke atas pembaringan.
Kemudian pelan-pelan dia melepaskan pakaian yang dikenakan
olehnya. . . Walaupun Ku See hong mengerti kalau perempuan itu sedang
melepaskan pakaian, namun karena daya kerja Tong hun si kut mi wu membuatnya tak
berpikir lebih lanjut, dia hanya tahu birahinya memuncak dan mengharapkan
pelepasan dengan secepatnya.
Dengan sepasang mata melotot besar seperti kucing yang
mengincar tikus, Ku See hong mengawasi sekujur badan Ceng Lan
hiang yang telanjang itu tanpa berkedip.
Andaikata tubuhnya tidak lemas tidak bertenaga, mungkin Ku
See hong tidak akan menunggu sampai Ceng Lan hiang melepaskan
pakaian sendiri. . . Dalam waktu singkat perempuan itu sudah berada kembali dalam
keadaan telanjang bulat, tak sehelai benangpun yang melekat diatas tubuhnya.
Kemudian Ceng Lan hiang mulai membentangkan kedua belah
pahanya, diantara belahan paha itu nampak. . .
Sambil tertawa cabul perempuan itu segera menerjang ke atas
tubuh pemuda itu.. Tampaknya suatu pertarungan sengit akan segera berlangsung
diatas pembaringan tersebut.
Tapi sayang, disaat yang amat kritis itulah justru muncul manusia tak tahu diri
yang mengacaukan suasana syahdu dari Ceng Lan
hiang... Mendadak, pada saat itulah...
Terdengar seseorang berseru dengan suara merdu.
1148 "Ceng kaucu, ada orang menyerbu ke dalam kamar bacamu,
secara beruntun dia telah melukai beberapa orang jago lihay,
kepandaian silatnya amat hebat..."
Mendengar seruan itu, Ceng Lan hiang segera membentak keras.
"Cun hwa, siapa suruh kau berteriak-teriak" Kalian Su wa
berjaga-jaga saja di sekitar ruang Cun kiong tian, jangan biarkan siapa pun
memasuki ruangan ini"
Ceng Lan hiang sedang diliputi napsu birahi, bahkan daging
empuk sudah di depan mata, bagaimana mungkin dia akan
melepaskan kesempatan emas ini dengan begitu saja"
Tidak heran kalau dia lantas mengucapkan kata-kata tersebut...
Baru selesai dia berseru, terdengar suara seorang pria berseru pula dengan
parau. "Kaucu perkasa menggetarkan dunia persilatan dan tiada
keduanya di dunia" ooo0dwoooo BAB 53 CENG LAN HIANG segera mendengus dingin.
"Ciu hu kaucu, mau apa kau menyusul kemari?"
Ternyata orang yang muncul diluar ruangan tak lain adalah si
Pedang ular perak Ciu Heng thian.
Sebenarnya dia adalah gendak kesayangan Ceng Lan hiang,
namun semenjak lengannya dikutungi Ku See hong, Ceng Lan hiang makin bersikap
dingin kepadanya. Apalagi sekarang Ceng Lan hiang berhasil mendapatkan Ku See
hong, sudah barang tentu dia semakin tidak memandang sebelah
matapun terhadapnya, bahkan bisa jadi hubungan senggama
1149 mereka berikutnya merupakan hari naas bagi si pedang ular perak Ciu Heng
thian.... Sementara itu si Pedang ular perak C iu Heng thian kembali
berseru lantang: "Salah satu daerah terlarang kita Bun ki kek, sudah dimasuki orang, sembilan
pelindung hukum yang berjaga di pagoda tersebut sudah punah dibunuh lawan,
kehebatan orang itu tak mampu aku
orang she Ciu hadapi"
Ceng Lan hiang makin terkejut setelah mendengar perkataan itu, segera tanyanya
dingin: "Siapakah orang itu?"
"Hiat mo buncu. . .... manusia berkerudung warna warni!"
Mencorong sinar pembunuhan yang amat mengerikan dari balik
mata Ceng Lan hiang setelah mendengar nama itu disebut, serunya penuh kebencian.
"Perempuan sialan, pun kaucu akan mencincang tubuhmu
sehingga hancur berkeping-keping, kalau belum terlaksana hal ini sukar rasanya
untuk menghilangkan rasa benci dalam hatiku"
Kemudian sambil berpaling kepada Ku See hong, katanya lagi
dengan suara penuh kecabulan.
"Saudara cilik, enci akan pergi sebentar saja, sekarang
berbaringlah dulu dengan tenang"
Seraya berkata jari tangannya yang putih halus segera menotok
beberapa buah jalan darah penting didepan dada Ku See hong,
tanpa bersuara tergeletaklah pemuda itu lemas di pembaringan.
Dengan cepat Ceng Lan hiang mengenakan pakaian putihnya
kemudian ditutup dengan pakaian berwarna merah, setelah itu
secepat sambaran kilat dia menerobos ke luar melalui ruang sebelah kanan.
Terdengar Ceng Lan hiang berkata dengan suara sedingin es:
1150 "Su-wa (empat boneka), kalian masuk ke dalam ruang Cun Kiong tian dan lindungi
kesayanganku, tapi ingat, siapa berani mencicipi buah terlarang dia kuhukum
mati" "Baik, silahkan kaucu berlalu!" sahut serentetan suara yang merdu.
Menyusul kemudian Ceng Lan hiang berkata lagi dengan suara
sedingin es. "Ciu hu kaucu, kau jangan termangu-mangu saja disini, ayo segera berangkat"
waktu itu, sipedang ular perak Ciu Heng thian tidak mengetahui lelaki mana lagi
yang sedang digumuli oleh
perempuan cabul ini, menyaksikan sikap Ceng Lan hiang yang
dingin seperti es, entah mengapa timbul suatu perasaan dengki dan cemburu yang
besar sekali. Sebenarnya dia ingin melihat siapa gerangan lelaki yang sedang digumuli kaucunya
ini, namun setelah mendengar perkataan
tersebut, terpaksa dia harus menuruti perintah dan bersama-sama Ceng Lan hiang
berangkat ke pagoda Bun ki kek.
Ku See hong yang tertotok jalan darahnya oleh Ceng Lan hiang
sama sekali tak mampu berkutik, namun kesadarannya yang semula sudah terpengaruh
oleh bubuk perangsang Tong hun si kut mi wu
pun mereda kembali akibat pengaruh totokan tersebut.
Ketika menyaksikan keadaan sendiri yang telanjang, terutama
benda jeleknya yang menegang bagaikan tombak, rasa malunya
benar-benar tak terlukiskan dengan kata-kata, apa mau dikata
tubuhnya justru tak mampu berkutik, sehingga terpaksa dia hanya bisa melototkan
sepasang matanya bulat-bulat.
Perlu diketahui, bubuk perangsang Tong hun si kut mi wu
merupakan sejenis obat perangsang yang mustajab sekali, walau
pun beberapa buah jalan darahnya sudah tertotok oleh Ceng Lan
hiang sekarang sehingga hawa sesat tersebut menjadi terbendung.
bukan berarti daya kerja obat perangsang tersebut telah punah.
1151 Seandainya totokan jalan darahnya di bebaskan kembali, maka
serta merta kesadaran otaknya pun turut menghilang kembali dan kobaran napsu
birahi kembali akan menyerang.
Kecuali melakukan hubungan senggama satu kali untuk
menghilangkan pengaruh racun tersebut, kalau tidak. sekalipun
seratus kali kejadian tersebut terulang, keadaannya tetap setali tiga uang ....
Kendatipun daya sebar pengaruh obat perangsang Tong hun si
kut mi wu ini cepat sekali tapi setelah masuk kedalam badan,
meskipun melalui waktu yang cukup lama tanpa melakukan
pelampiasan, orang tak akan menjadi mati karena memecahkan
nadi darah karena pergolakan yang menghebat.
Hanya saja orang tersebut akan merasakan suatu keanehan
yakni selalu saja terbayang gambaran-gambaran erotik dan
keinginannya untuk bersenggama besar sekali, benar-benar suatu siksaan hatin
yang berat sekali. Terdengar suara tertawa merdu bergema memecahkan keheningan... Kemudian dari luar istana Cun kiong tian menyelinap masuk
empat orang, perempuan yang berdandan menyolok sekali.
Mereka semua berwajah cantik jelita, namun hawa kecabulan
menyelimuti muka mereka semua, tak usah diduga lagi mereka pun termasuk
perempuan-perempuan jalang seperti Ceng Lan hiang.
Ternyata keempat orang perempuan muda ini bukan lain adalah
dayang-dayang kepercayaan Ceng Lan hiang. Cun wa, Hee wa, Ciu
wa dan Tong wa. Sudah cukup lama keempat orang ini berkumpul dengan Ceng
Lan hiang, sudah barang tentu merekapun sudah ketularan sifat
jalang majikannya, bahkan boleh di bilang keempat orang ini selain jalang,
kejamnya luar biasa. 1152 Empat perempuan itu mengenakan empat macam pakaian yang
berwarna warni, Cun wa yang mengenakan pakaian merah tiba-tiba berkata kepada ke
tiga orang rekannya sambil tertawa:
"Entah bagaimanakah tampang dari gendak baru kaucu kita itu
....?" Tong wa yang berbaju putih tertawa ringan:
"Selama dua hari belakangan ini, kaucu selalu berada didalam istana Cun kiong
tian dan bergumul dengan gendaknya terus, aku rasa wajahnya pasti tampan, lagi
pula benda jeleknya besar,
panjang dan lihay" Ciu wa yang berbaju kuning tertawa dingin.
"Heeehhh.... heeehhh... heeehhh.... aku rasa orang ini tidak akan setampan Ciu
hu kaucu, lagipula benda jeleknya tak nanti lebih besar, lebih kuat dari
padanya" "Ciu wa" seru Cun wa sambil tertawa, "apakah kau sudah pernah melakukan hubungan
gituan dengan Ciu kaucu?"
Paras muka Ciu wa berubah hebat setelah mendengar perkataan
tersebut, dengan setengah merengek mohonnya:
"Ooh cici bertiga, janganlah kalian beritahukan peristiwa ini kepada Kaucu,
kalau tidak, aku bisa..."
Mendadak Hee wa yang berbaju biru itu tertawa cekikikan,
serunya dengan cepat: "Ciu wa, jangan kau anggap hanya kau seorang yang pernah
berhubungan gituan dengan Ciu hu kaucu?".
"Jadi kalian bertiga pun pernah gituan dengan Ciu hu kaucu?"
kata Ciu wa sambil tertawa ringan, "bagaimana" Menurut
pendapatmu apakah orang ini juga lebih tampan dan lebih lihay
barang jeleknya dari pada Ciu hu kaucu"
"Kita belum sampai berjumpa dengan orang itu, bagaimana
mungkin bisa mengambil kesimpulan?" kata Hee wa dingin, "tapi 1153
kalau dilihat dari sikap Ceng kaucu terhadap Ciu hu kaucu barusan, sudah dapat
diduga kalau orang itu pasti jauh lebih mengungguli dirinya"
"Benar!" sambung Cun wa cemas, ?"kalau dilihat keadaannya, nasib romantis Ciu hu
kaucu sudah akan berakhir, kalau begitu kita berempatpun tak akan memperoleh
kehangatan benda jeleknya lagi, waaah... bagaimana baiknya?"
"Bagaimana lagi?" dengus Tong wa dingin, "memangnya kau bisa menghalangi
perbuatan yang hendak dilakukan kaucu?"
"Kalian benar-benar goblok" umpat Ciu wa tiba-tiba, "Sekalipun kita bakal
kehilangan Ciu hu kaucu, masa tak bisa menggaet orang ini secara diam-diam?"
"Mana lebih segar, lebih baru, lebih merangsang lagi"
Sekaranglah kesempatan yang terbaik untuk kita, bagaimana
menurut kalian bertiga?"
"Ciu wa, kau sudah bosan hidup rupanya?" umpat Cun wa sambil tertawa.
"Asal dia membungkam, kaucupun tak bakal tahu, coba buktinya hubungan kita
dengan Ciu hu kaucu, bukankan kita sama-sama bisa hidup berbahagia cukup
langgeng" Seandainya kalian tidak
mengakui barusan, siapa sih yang bakal tahu kalau kita berempat sebenarnya punya
hubungan dengannya?"
"Betul! Betul!" seru Hwe wa cepat, tapi kita tidak tahu mampukah menggaet orang
itu untuk menyeleweng dengan kita"
"Aaah, berdasarkan kecantikan dan kepandaian kita, masa tidak dapat?"
Tong wa tertawa. "Mumpung masih ada kesempatan bagus, mengapa tidak kita
periksa dulu si benda jeleknya itu, kita mesti periksa dulu apakah benda
jeleknya cukup besar, cukup panjang dan cukup keras
sehingga sebeharga bagi kita untuk menyerempet bahaya".."
1154 "Apakah kalian bertiga sudah melupakan pesan kaucu sebelum berangkat tadi?" Hee


Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

wa memperingatkan. Tong wa kembali tertawa dingin.
"Masih ingat bukan kalau kaucu menyuruh kita melindunginya"
Asal kita tidak melalap buah terlarang, apa yang bakal terjadi"
Hmmm! sudahlah, tak usah berlagak suci, siapa tahu setelah kau saksikan si muka
jelek yang gede, kau menjadi kebelet dan
menyerempet bahaya untuk melalap buah terlarang tersebut?"
"Kau dapat berkata demikian, berarti kau sendiri yang
mempunyai niat tersebut" seru Hee wa gusar.
"Sudahlah, jangan ribut terus" Cun wa menengahi, "mumpung ada kesempatan mari
kita tengok dia" Ku See hong yang mendengar perkataan tersebut benar-benar
merasa sakit hati, dia tidak menyangka kalau didunia ini terdapat begitu banyak
perempuan cabul yang tak tahu malu, seandainya dia dapat berbicara sekarang,
sudah pasti perempuan-perempuan itu
akan diumpatnya habis-habisan.
Padahal perempuan semacam ini tak ada gunanya diumpat,
sebab kecabulan mereka telah membuat muka mereka lebih tebal
dari dinding satu meter, dari pada mengumpat lebih tepat untuk membinasakan saja
mereka. Tak selang berapa saat kemudian .....
Keempat perempuan cabul itu sudah tiba disekeliling pembaringan, sorot mata mereka serentak dialihkan bersama-sama ke arah
pembaringan itu. Ku See hong pun bagaikan barang pameran, tergeletak telanjang
bulat diatas pembaringan dan membiarkan seluruh badannya
dinikmati oleh ke empat perempuan jalang tersebut, tentu saja
terutama sekitar daerah si "benda jelek" nya yang gede.
"Haaahhh.... haaahh.... haaahh... .haaahh..." Bersamaan waktunya keempat perempuan jalang itu terbahak-bahak bersama.
1155 "Sreet! Sreeet!" dua kali desingan lirih bergema.
Tahu-tahu kelambu pembaringan itu sudah disingkap oleh Hwe
wa dan kawan-kawan. Dengan begitu, seluruh badan Ku See hong terlihat semakin jelas lagi dalam
pandangan keempat wanita tersebut.
Ku See hong betul-betul malu sekali, sepasang matanya segera
dipejamkan rapat-rapat. Empat wanita dengan delapan sorot matanya begitu terbentur
dengan tubuh Ku See hong yang telanjang, kontan pandangan
mereka menjadi membeku dan kaku.
Rupanya mereka sudah terpikat oleh kegagahan serta kekerasan
tubuh Ku See hong, terutama sekali benda jeleknya yang berdiri menantang
bagaikan seekor ular sendok yang liar memagut
mangsanya... Melihat buah manis yang tersedia didepan mata, empat dayang
yang pada dasarnya memang rakus akan seks menjadi makin
bernapsu, jantung mereka berdebar keras, api napsu birahi
membara dan tubuh mereka gemetar keras....
Coba kalau kita tahu lebih ke dalam, maka akan terlihat kalau
benda mereka diantara kedua belahan pahanya sudah gatal tak
tertahankan. Sambil menghela napas Ciu wa memuji tiada hentinya:
"Benar-benar seorang lelaki yang memukau hati, aku betul-betul sudah tak tahan
lagi" "Aaaai, akupun demikian!" sambung Cu wa sambil menghela napas pula.
Hee wa tertawa cabul, usulnya tiba-tiba.
"Lebih baik kita melalapnya secara bergilir saja."
"Kalian ingin mampus rupanya, mengapa tidak kalian lihat dulu segel diatas
tubuhnya?" seru Tong wa.
1156 Rupanya mereka telah menganggap obat perangsang Tong hun
si kut mi wu tersebut sebagai segel.
Dalam kenyataan keadaan tersebut memang seperti sebuah
segel, siapa pun yang berani mencuri buah terlarang tersebut, Ceng Lan hiang
akan segera mengetahuinya, kecuali merekapun
mempunyai Tong hun si kut mi wu.
Dengan suara yang genit Cun wa berkata.
"Untuk bercinta dengan lelaki setampan ini, biar cuma satu kalipun aku rela
segera mampus" "Huuh, tak tahu malu!" umpat Ku See hong diam-diam.
Mendadak Ciu wa berkata: "Kalau dilihat dari obat perangsang yang bersarang ditubuhnya, sudah jelas orang
ini tak sudi menuruti perkataan kaucu. aaai....
nampaknya kitapun tak akan bisa menggaetnya untuk bermain cinta dengannya"
"Siapa sih orang ini" Apakah kalian tahu?" tanya Hee wa tiba-tiba.
"Kalau begitu kau tahu?" ucap Tong wa dingin, Hee wa berlagak sok rahasia:
"Sebetulnya aku sendiripun kurang jelas, tapi aku hanya
menduga-duga" "Hee wa, cepat kau katakan siapakah dia?" seru Cun wa dengan perasaan gelisah.
"Tahukah kalian, dalam dunia persilatan dewasa ini terdapat seseorang yang
bernama Leng hun koay seng Ku See hong"
Ciu wa segera berseru kaget.
"Kau maksudkan Leng hun koay seng Ku See hong, yang selalu memusuhi Ban sia kau
kita" Aaah, tidak mungkin?"
1157 "Kalau bukan dia, siapa lagi manusia di dunia saat ini yang tidak mempan
terhadap bujuk rayu kaucu kita" Coba kalian lihat pedang yang tergeletak di
tanah itu?" "Oooh, Pedang Hu thian seng kiam" seru Ciu wa terperanjat,
"mari kita saksikan dulu macam apakah pedang mestika yang sudah digilai banyak
umat persilatan ini?"
Sambil berkata, Ciu wa sudah siap menubruk kedepan...
Pada saat itulah, mendadak terdengar Tong wa berseru:
"Aaaaah. Aku punya akal! Punya akal. . ."
Tampaknya Cun-wa memahami apa yang dimaksudkan, sambil
tertawa cabul katanya: "Tong wa, kau memang setan cilik yang licin, cepat katakan idee bagus apa yang
berhasil kau peroleh?"
"Cun wa" bisik Tong wa sambil tertawa lirih, "Berbicara sesungguhnya, daya tarik
yang begitu memikat hati ini sungguh
membuat akupun tidak tahan, kalau bisa aku segera bermain cinta dengannya,
sekarang aku berhasil mendapatkan satu akal yang
bagus, asalkan semua orang setuju, kita bisa bersama-sama
merasakan kenikmatan yang luar biasa"
"Asal kau benar-benar mempunyai ide bagus, hal bermain
pertama kali akan kami serahkan untukmu"
Tong wa tertawa dingin. "Tentu saja hal pertama untukku!"
"Hei, kalau ingin berbicara cepatlah di utarakan, waktu bagi kita sekarang lebih
berharga dari pada emas!" teriak Hee wa dengan suara lantang.
"Mulai sekarang kita boleh bermain cinta dengannya secara bergilir, selesai
bermain kita bunuh dirinya dan kita kuburkan jenazahnya dan pedang Hu thian seng
kiam tersebut setelah itu kita berempat saling menghantam satu kali ke tubuh
kita, asal kita 1158 berlagak dihajar orang sampai terluka dan ia ditolong orang lain, maka kaucu tak
akan menaruh curiga kalau kita yang melakukan
perbuatan ini, apalagi dia toh musuh besar Ban sia kau kita, tak mungkin kaucu
akan menyelidiki persoalan ini sampai jelas...."
Mendengar usul tersebut, Cun wa menghela napas panjang
katanya kemudian: "Siasat ini bagusnya sih bagus, cuma terlalu sayang kita harus membunuhnya"
"Kalau memang tidak tega, kitapun jangan harap bisa menikmati tubuh orang ini
untuk selamanya" "Tapi kalau kaucu pulang agak awal bukankah kita bakal
celaka..." seru Hee wa.
"Kita tak usah banyak berbicara lagi, salah seorang diantara kalian berjagalah
di luar ruang Cun kiong tian bila kaucu datang beri khabar secepatnya, aku pikir
Hiat mo buncu sangat lihay sekali, mustahil kaucu bisa menangkan dengan cepat."
"Sekarang aku mendapat hak untuk bermain pertama kali, kalian boleh menunggu
sampai aku selesai" Tampaknya keempat perempuan ini jauh lebih keji dan cabul dari pada Ceng Lan
hiang, mereka hanya tahu untuk melampias kan
napsu birahi sendiri, bahkan untuk melakukan perbuatan terkutuk tersebut, mereka
tak segan-segan melakukan tindakan yang amat
keji.... Pada saat ini rasa benci Ku See hong benar-benar memuncak
sehingga kalau bisa membunuh mereka dalam sekali hantaman,
namun keadaan sudah menjadi berkembang begini, dia hanya bisa
pasrah kepada Thian agar dia bisa lolos dari cengkeramam empat perempuan cabul
itu. Sementara itu, Tong wa sudah melepaskan pakaian putihnya, kini dia berada dalam keadaan telanjang bulat tanpa sehelai benangpun yang melekat
ditubuhnya. 1159 Sebagai perempuan yang pada dasarnya memang cantik,
perawakan tubuh mereka benar-benar memukau hati.
Sambil menggoyangkan pinggulnya dan tertawa cabul, Tong wa
segera menubruk ke atas tubuh Ku See hong.
Mendadak terdengar jeritan ngeri yang memilukan hati bergema
memecahkan keheningan. Tubuh Tong wa yang telanjang itu tahu-tahu sudah mencelat
sejauh dua kaki lebih dan tergeletak tak berkutik diatas tanah, darah kental
menyembur keluar dari mulutnya.
Jelas perempuan cabul yang berhati kejam ini sudah tewas
seketika dan berangkat ke neraka.
Perubahan yang terjadi sangat mendadak ini kontan saja
mengejutkan Hee wa, Cun wa, dan Ciu wa, paras mereka berubah
menjadi pucat pias seperti mayat, tubuh mereka gemetar keras
sekali. Rupanya mereka mengira Ceng Lan hiang telah muncul kembali
disitu. Akan tetapi setelah sorot mata mereka berhasil melihat jelas
siapa gerangan orang itu, keberanian mereka muncul kembali.
Dengan suara menggeledek Cun wa segera membentak.
"Ooh, rupanya kau, mampus kau kali ini."
Rupanya ditengah ruangan sekarang telah berdiri seorang
manusia berkerudung warna warni, dia bukan lain adalah Hiat mo buncu Keng Cin
sin. Saat ini dia sendiripun dibikin tertegun oleh pemandangan yang tertera diatas
pembaringan tersebut. Untuk beberapa saat lamanya dia menjadi termangu dan tidak
tahu apa gerangan yang harus dilakukan.
1160 Sewaktu Keng Cin sin berhasil membinasakan Tong wa tadi dia
sama sekali tidak tahu siapa gerangan yang sedang berada diatas ranjang.
Namun setelah matanya berpaling kesana dan menyaksikan kalau
lelaki yang telanjang bulat itu adalah kekasih sendiri, sedang pemuda itu
kelihatan amat malu dan serba salah, tak terlukiskan rasa terperanjat hatinya
sekarang. Andaikata kain kerudungnya terlepas waktu itu, maka akan
terlihat kalau paras mukanya berwarna merah padam.
Dalam pada itu Cun wa, Hee wa dan Ciu wa telah membentak
nyaring, mendadak telapak tangannya diayunkan kedepan,
beberapa gulung angin pukulan yang maha dahsyat langsung
menyambar ketubuh Keng cin sin..
Perlu diketahui, empat dayang dari Ban sia kau ini termasuk jago kelas satu
dalam dunia persilatan dewasa ini, serangan gabungan yang mereka lancarkan
sekarang benar-benar luar biasa sekali.
Gulungan angin pukulan demi gulungan angin pukulan bagaikan
selembar jaring raksasa yang amat besar langsung mengurung
tubuh Keng Cin sin yang masih berdiri tertegun itu.
Ku See hong sendiri lantaran malu sekali berada dalam keadaan
telanjang bulat, maka selama ini dia hanya memejamkan matanya
rapat-rapat, itulah sebabnya dia tidak tahu siapakah yang barusan muncul!
Ditambah pula pikirannya sedang kalut dan sadar tak sadar,
maka baik pembicaraan antara Ceng Lan hiang dengan Ciu Heng
thian, maupun pembicaraan antara Cun wa dengan Hiat mo buncu
tak secuwil pun yang terdengar olehnya.
Keng Cin sin benar-benar gusar sekali, sepasang matanya
memancarkan cahaya pembunuhan yang sangat menggidikkan hati,
sepasang telapak tangannya diayunkan berulang kali, serangan
gabungan dari ketiga perempuan cabul itu segera dipunahkan
sehingga hilang lenyap tak berbekas.
1161 Dengan gerakan tubuh bagaikan sukma gentayangan, Keng Cin
sin menerjang lebih ke depan lagi dan menerobos kemuka Ciu wa
dengan kecepatan luar biasa, tangan kanan nya segera diayunkan kedepan
melepaskan sebuah pukulan dahsyat yang persis
menghantam diatas dada Ciu wa.
Kembali jeritan ngeri yang memilukan hati berkumandang
memecahkan keheningan ....
Tubuh Ciu wa mencelat sejauh satu kaki lebih sambil muntah
darah segar, isi perutnya hancur lebur seketika, otomatis jiwanya pun melayang
meninggalkan raganya... Menyusul kemudian... Sekali lagi berkumandang suara jeritan ngeri yang memilukan
hati .... Rupanya Hee wa pun ikut menyusul ke alam akhirat.
Cun wa benar-benar sangat terperanjat, belum pernah dia
saksikan situasi yang begini gawat seperti sekarang, sudah barang tentu dia
semakin tak berani untuk beradu kekuatan dengan Keng Cin sin.
Dengan cepat dia menggerakkan sepasang bahunya dan siap
mengegos ke sisi kanan pembaringan untuk menyelamatkan diri ....
Bagaimana mungkin Keng Cin sin membiarkan dia kabur dari
tempat itu" Pergelangan tangan kanannya segera dia putar dan segulung
tenaga pukulan yang maha dahsyat segera meluncur ke depan dan
menyerang jalan darah Pay sim hiat serta Siau hiat di tubuh Cun wa.
Dengusan tertahan sekali lagi berkumandang memecahkan
keheningan. Dua semburan darah segar segera memancar keluar dari tubuh
Cun wa, sementara tubuh perempuan cabul itu pelan-pelan terkulai ke atas tanah.
1162 Empat manusia cabul yang berhati keji seperti ular berbisa ini, hanya didalam
waktu yang amat singkat telah mampus semua dan
menjadi setan-setan romantis.
Selesai membinasakan empat perempuan cabul tersebut dengan
gerakan yang paling cepat, Keng Cin sin tak berani bertindak ayal lagi, tiba-


Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

tiba sepasang tangannya di ayunkan ke muka, segulung angin pukulan yang keras
segera menyambar ke tubuh Ku See hong dan membebaskan jalan darahnya yang
tertotok .... Sesungguhnya Ku See hong memang berada dalam keadaan
sadar, apalagi jalan darahnya sudah dibebaskan sekarang, tiba-tiba saja dan
membuka matanya lebar-lebar.
Begitu melihat kehadiran keng Cin sin dihadapannya, ia menjadi malu setengah
mati, buru-buru serunya cemas:
"Kau.... . . Kau... kau... cepat pergi. . ...."
Misteri Elang Hitam 2 Wiro Sableng 150 Misteri Pedang Naga Merah Pendekar Latah 12
^