Hotel Bertram 3
Hotel Bertram At Bertrams Hotel Karya Agatha Christie Bagian 3
Menurutku dia penjilat. Aku ingin tahu apakah dia
pemilik hotel ini atau hanya manajernya saja."
"Itu bisa saya tanyakan padanya," kata Campbell. Dia sudah melangkah mundur ke
arah meja resepsionis. "Jangan, jangan tanyakan padanya," kata Ayah. "Selidiki saja-diam-diam."
Campbell melihat padanya dengan rasa ingin tahu. "Apa yang Anda pikirkan, Sir?"
"Tak ada yang istimewa," kau Ayah. "Kupikir aku ingin mendapatkan lebih banyak
lagi informasi tentang tempat ini. Aku ingin tahu siapa yang ada di
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
belakangnya, bagaimana keadaan keuangannya.
Semuanya." Campbell menggeleng. "Hampir saja saya mengatakan bahwa satu-satunya tempat di
London ini yang benar-benar tak perlu dicurigai...."
"Aku tahu, aku tahu," kata Ayah. "Sudah biasa tempat yang begini mendapat nama
baik begitu!" Campbell menggeleng lagi, lalu pergi. Ayah berjalan ke arah lorong menuju ke
kamar merokok. Jenderal Radley baru saja terbangun. Surat kabar The Times jatuh
tergelincir dari lututnya dan jadi agak acak-acakan. Ayah memungut surat kabar
itu, mengatur halaman-halamannya kembali, lalu menyerahkannya pada orang tua
itu. "Terima kasih. Anda baik sekali," kata Jenderal Radley dengan kasar.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Anda Jenderal Radley?"
"Ya." "Maafkan saya," kata Ayah dengan suara nyaring, "saya ingin berbicara dengan
Anda mengenai Pater Pennyfather." "Eh-apa ya?" Jenderal itu memasang tangannya ke belakang telinganya.
"Pater Pennyfather," teriak Ayah.
"Ayah saya" Sudah bertahun-tahun meninggal."
"Pater Pennyfather."
"Oh. Ada apa dengan dia" Saya bertemu dengan dia beberapa hari yang lalu. Waktu
dia menginap di sini."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Dia berjanji akan memberi saya alamat. Katanya akan ditinggalkannya pada Anda."
Alangkah sulitnya untuk membuatnya bisa mendengar
kalimat itu. Tapi akhirnya dia berhasil juga.
"Dia tak pernah memberikan alamat pada saya. Pasti dia keliru menganggap saya
seseorang lain. Dasar orang tua linglung. Sejak dulu dia begitu. Begitulah para
ilmuwan, seperti dia itu. Mereka selalu linglung."
Beberapa lamanya Ayah tabah dan tetap bertahan, tapi tak lama kemudian
diputuskannya bahwa percakapan
dengan Jendral Radley itu benar-benar tak bisa
dilanjutkan, dan hampir pasti tidak akan ada hasilnya.
Dia lalu pergi. Kemudian dia duduk di ruang duduk, di sebuah meja yang
berdekatan dengan Miss Marple.
"Teh, Pak?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Ayah mengangkat kepalanya. Dia terkesan. Semua
orang memang terkesan oleh kepribadian Henry.
Meskipun dia bertubuh besar dan gemuk, dia kelihatan seperti sebuah karikatur
dari Ariel, yang bisa muncul dan menghilang dalam sekejap. Ayah memesan teh.
"Benarkah penglihatan saya tadi, Anda menyediakan kue muffin di sini?" tanyanya.
Henry tersenyum lesu. "Ya, Pak, memang ada. Kue muffin kami enak sekali, Pak,
kalau boleh saya katakan.
Tapi nyatanya semua orang memang suka kue itu.
Apakah Anda mau saya pesankan kue muffin" Anda
suka teh India atau teh Cina?"
"Teh India," sahut Ayah. "Atau kalau ada teh Srilanka."
Henry memberikan isyarat kecil saja dengan jarinya, maka pembantunya, seorang
pria muda yang pucat, segera beranjak untuk mencari teh Srilanka dan kue muffin. Henry pindah ke meja
lain dengan sikap anggun.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Kau memang orang hebat, sungguh, pikir Ayah. Aku
ingin tahu dari mana mereka mendapatkan kau, dan
berapa mereka membayarmu. Kurasa bayaranmu tinggi
sekali, dan itu memang pantas. Diperhatikannya Henry membungkuk dengan sikap
kebapakan, mendekati seorang wanita tua. Ingin benar dia tahu bagaimana pendapat Henry, bila memang
ada, tentang dirinya. Ayah menilai dirinya cocok benar di Hotel Bertram.
Orang akan mengira bahwa dia adalah seorang peternak terhormat yang makmur, atau
seorang bangsawan kerajaan, dan mirip pula seorang yang mengusahakan penerbitan buku. Ayah
mengenal dua orang bangsawan seperti itu. Pokoknya, pikir Ayah, dirinya bisa
dinilai cukup baik. Tapi dia menyadari bahwa dia tak bisa
menipu Henry. Ya, kau memang orang hebat, pikir Ayah lagi.
Orang datang mengantar teh dan kue muffin. Ayah
menggigit dalam-dalam. Mentega meleleh ke dagunya.
Dia menyekanya dengan sehelai saputangan besar. Dia minum dua cangkir teh dengan
banyak sekali gula. Lalu dia membungkukkan tubuhnya, dan berbicara pada
wanita yang duduk di kursi sebelahnya.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Maaf," katanya, "Anda Miss Jane Marple, bukan?"
Miss Marple mengalihkan pandangannya dari pekerjaan rajutannya ke Inspektur
Kepala Davy. "Benar," katanya, "saya Miss Marple."
"Saya harap Anda tak keberatan kalau saya berbicara dengan Anda. Saya seorang
perwira polisi." "Begitukah" Saya harap tak ada sesuatu yang tak beres di sini?"
Ayah cepat-cepat meyakinkan wanita itu dengan cara kebapakan.
"Nah, nah, jangan kuatir, Miss Marple," katanya. "Sama sekali bukan urusan
seperti yang Anda duga. Tak ada Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
pencurian atau semacamnya. Hanya ada sedikit masalah dengan seorang biarawan tua
yang linglung. Hanya itu saja. Kalau tak salah Anda kenal dia. Dia adalah Pater
Pennyfather." "Oh, Pater Pennyfather. Baru kemarin dulu dia masih ada di sini. Memang sudah
bertahun-tahun saya mengenalnya, tapi hanya kenal begitu saja. Seperti kata Anda, dia memang
linglung sekali." Lalu
ditambahkannya dengan penuh perhatian, "Apa yang dilakukannya kali ini?"
"Yah, boleh kita katakan dia-mungkin dia tersesat."
"Ya, Tuhan," kata Miss Marple. "Di mana dia seharusnya?"
"Seharusnya dia sudah pulang ke rumahnya di
lingkungan katedral," kata Ayah, "tapi dia tak ada di sana."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Dia berkata bahwa dia akan menghadiri kongres di Lucerne," kata Miss Marple.
"Kongres mengenai gulungan surat Laut Mati, kalau tak salah. Soalnya dia ahli
bahasa Ibrani dan bahasa Semir, yang hebat."
"Ya," kata Ayah, "Anda benar. Ke sanalah -ya, seharusnya dia memang pergi ke
sana." "Maksud Anda, dia tak muncul di sana?"
"Tidak," kata Ayah, "dia tak muncul."
"Oh, ya," kata Miss Marple, "saya rasa dia keliru mengenai tanggalnya."
"Mungkin, mungkin."
"Saya rasa," kata Miss Marple, "kejadian seperti itu bukan yang pertama kalinya.
Pada suatu kali saya pergi untuk minum teh bersamanya di Chadminster. Padahal
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
orang di rumahnya ribut kehilangan dia. Lalu pengurus rumah tangganya
menceritakan pada saya betapa
linglungnya dia." "Waktu dia menginap di sini, tidakkah dia mengatakan sesuatu pada Anda, yang
mungkin bisa merupakan petunjuk bagi kita?" tanya Ayah, yang berbicara dengan cara yang enak dan penuh
kepercayaan. "Anda tentu tahu apa maksud saya. Tentang seorang teman lama
yang telah ditemuinya, umpamanya, atau tentang
rencana-rencana yang telah dibuatnya di samping
kongres di Lucerne itu."
"Tak ada. Dia hanya menyebutkan kongres di Lucerne itu. Kalau tak salah, katanya
tanggal sembilan belas. Benarkah begitu?" "Ya, benar, itu tanggal berlangsungnya kongres di Lucerne itu."
"Saya tidak memperhatikan tanggal itu secara khusus.
Maksud saya...," sebagaimana kebanyakan wanita-Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
wanita tua, Miss Marple lalu terus merasa agak terlibat-
"maksud saya dia berkata tanggal sembilan belas, dan mungkin maksudnya memang
tanggal sembilan belas, padahal sebenarnya tanggal dua puluh. Maksud saya, mungkin tanggal dua puluh itu
pikirnya tanggal sembilan belas, atau mungkin pikirnya tanggal sembilan belas
adalah tanggal dua puluh."
"Yah...," kata Ayah merasa agak pusing.
"Ah, cara saya mengatakannya salah," kata Miss Marple,
"tapi maksud saya, orang-orang seperti Pater
Pennyfather itu, bila mereka mengatakan bahwa
mereka akan pergi ke suatu tempat pada hari Kamis, kita harus siap menerima
kenyataan bahwa sebenarnya maksud mereka bukan hari Kamis. Mungkin yang
mereka maksud adalah hari Rabu atau Jumat. Kadang-
kadang mereka menyadari kesalahan mereka pada
waktunya, tapi kadang-kadang juga tidak. Saya rasa pada saat itu telah terjadi
sesuatu semacam itu."
Ayah kelihatan agak bingung.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Anda berbicara seolah-olah Anda sudah tahu bahwa Pater Pennyfather memang tidak
pergi ke Lucerne, Miss Marple."
"Saya memang tahu bahwa dia tidak berada di Lucerne pada hari Kamis," kata Miss
Marple. "Dia ada di sini sepanjang hari-atau hampir sepanjang hari. Sebab itu,
tentu saya pikir bahwa meskipun dia mengatakan pada saya kongres itu adalah pada
hari Kamis, maksudnya adalah hari Jumat. Dia memang berangkat dari sini pada
malam hari Kamis, dengan membawa sebuah tas BEA."
"Memang." "Saya pikir waktu itu dia akan berangkat ke lapangan udara," kata Miss Marple.
"Sebab itu saya terkejut sekali melihat dia kembali lagi."
"Maaf, apa maksud Anda dengan 'kembali lagi'?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Yah, maksud saya tentulah bahwa dia kembali kemari lagi."
"Ah, tolong jelaskan lagi," kata Ayah. Dia tetap menjaga agar nada bicaranya
menyenangkan dan hanya sekadar mengingatkan saja, seolah-olah hal itu tidak
begitu penting. "Anda melihat si tua goblok-eh, Anda melihat Pater berangkat
dengan membawa sebuah tas kecil
untuk keperluannya semalam agak awal malam itu. Dan Anda menyangka dia berangkat
ke pelabuhan udara. Benarkah demikian?" "Ya. Waktu itu saya rasa kira-kira pukul setengah tujuh atau pukul tujuh kurang
seperempat." "Tapi kata Anda dia kembali?" "Barangkali dia ketinggalan pesawat terbang. Ya,
mungkin itu alasannya." "Kapan dia kembali?"
"Nah, saya benar-benar tak tahu itu. Saya tak melihat dia kembali."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Oh," kata Ayah keheranan. "Tapi tadi Anda berkata bahwa Anda ada melihatnya."
"Oh, saya memang melihatnya," kata Miss Marple. "Tapi sesudah itu. Maksud saya
tadi, saya tidak melihat dia masuk ke hotel."
"Anda melihatnya sesudah itu" Kapan?"
Miss Marple berpikir. "Coba saya ingat dulu. Waktu itu kira-kira pukul tiga subuh. Saya tak bisa
tidur. Ada sesuatu yang membangunkan saya. Ada suara. Banyak sekali suara-
suara aneh di London ini. Saya melihat ke jam kecil saya-pukul tiga lewat
sepuluh. Ada sesuatu-saya tak tahu betul apa itu-yang membuat saya gelisah.
Mungkin langkah-langkah di luar kamar saya. Karena tinggal di desa, bila kita mendengar
langkah-langkah orang di tengah malam atau pagi buta kita jadi gugup. Jadi saya
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
buka pintu kamar saya, lalu menjenguk ke luar. Tepat pada saat itu saya lihat
Pater Pennyfather meninggalkan kamarnya-kamarnya
bersebelahan dengan kamar saya... Dia memakai
mantelnya dan pergi menuruni tangga."
"Dia keluar dari kamarnya dengan memakai mantelnya dan pergi menuruni tangga
pada pukul tiga subuh?"
"Ya," kata Miss Marple, lalu ditambahkannya, "pada saat itu saya juga merasa
heran." Ayah memandanginya selama beberapa lamanya.
"Miss Marple," katanya, "mengapa hal itu tidak Anda katakan pada siapa pun juga
selama ini?" "Karena tak ada seorang pun yang menanyakannya pada saya," jawab Miss Marple
sederhana. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
15 Ayah menarik napas dalam-dalam.
"Ya," katanya. "Memang tak ada yang menanyakannya pada Anda. Memang begitu
sederhana alasannya."
Dia diam lagi. "Anda pikir ada sesuatu yang terjadi atas dirinya, ya?"
tanya Miss Marple. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Sudah lebih dari seminggu sekarang," kata Ayah. "Dia tidak mengalami serangan
jantung, dan tidak terjatuh di jalan. Dia tidak terbaring di rumah sakit akibat
kecelakaan. Jadi di manakah dia" Mengenai hilangnya dia itu telah diberitakan
melalui pers. Tapi belum ada seorang pun yang datang untuk memberi informasi."
"Mungkin mereka tidak membaca pemberitaan itu. Saya juga tidak."
"Kelihatannya-kelihatannya benar-benar...," Ayah mengungkapkan jalan pikirannya
sendiri -"sepertinya dia sengaja ingin menghilang. Enak saja dia
meninggalkan hotel pada tengah malam. Anda yakin
tentang apa yang Anda katakan tadi, bukan?" tanyanya dengan tajam. "Bukan mimpi
Anda, kan?" "Saya benar-benar yakin," kata Miss Marple dengan penuh percaya diri.
Ayah bangkit. "Saya harus pergi. Saya mau menemui pelayan kamar itu," katanya.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Ayah menemukan Rose Sheldon sedang bertugas, dan
dia memandangi gadis yang menyenangkan itu dengan
Hotel Bertram At Bertrams Hotel Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
pandangan memuji. "Maaf, saya mengganggu Anda," katanya. "Saya tahu bahwa sersan kami sudah
menemui Anda. Tapi saya masih ingin bertanya tentang pria yang hilang itu, maksud saya Pater
Pennyfather." "Oh, ya, Sir. Dia orang yang baik sekali. Dia sering menginap di sini."
"Dia linglung," kata Ayah.
Suatu senyum kecil muncul di wajah Rose Sheldon yang penuh rasa hormat itu.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Nah, coba saya lihat dulu." Ayah berpura-pura membaca beberapa catatan.
'Terakhir kali Anda melihat Pater Pennyfather-adalah...."
"Pada pagi hari Kamis, Sir. Hari Kamis tanggal sembilan belas. Dia berkata pada
saya bahwa dia tidak akan
kembali malam itu, dan mungkin juga esok malamnya.
Kalau tak salah, katanya dia akan pergi ke Jenewa.
Pokoknya, sebuah tempat di Swiss. Dia memberikan dua kemejanya untuk dicuci, dan
saya katakan padanya bahwa esok paginya kemeja-kemeja itu sudah akan
siap." "Dan itulah terakhir kali Anda bertemu dengannya, bukan?"
"Betul, Sir. Soalnya saya tidak bertugas petang hari.
Pukul enam pagi saya baru kembali lagi. Waktu itu dia tentu sudah berangkat,
atau setidaknya dia sudah
berada di lantai bawah. Tidak di dalam kamarnya lagi. Di kamarnya dia
meninggalkan dua buah kopor."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Benar," kata Ayah. Isi kopor-kopor itu telah diperiksa, tapi tidak memberikan
petunjuk apa-apa. Katanya lagi,
"Apakah Anda membangunkannya esok paginya?"
"Membangunkannya" Tidak, Sir, dia kan tak ada di kamar."
"Apa yang biasanya Anda lakukan-mengantarkan teh atau sarapan padanya?"
"Saya mengantar teh, Sir. Dia selalu sarapan di bawah."
"Jadi Anda sama sekali tidak masuk ke kamarnya sepanjang hari esoknya?"
"Masuk, Sir." Rose tampak terkejut. "Saya masuk ke dalam kamarnya seperti biasa.
Saya mengantar kemeja-kemejanya. Dan saya tentu harus membersihkan kamar itu.
Kami membersihkan semua kamar setiap hari."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Apakah tempat tidurnya kelihatan bekas ditiduri?"
Gadis itu terbelalak memandanginya. "Tempat tidurnya, Sir" Tentu saja tidak."
"Apakah tempat tidur itu acak-acakan-atau setidaknya kusut?"
Gadis itu menggeleng. "Bagaimana dengan kamar mandinya?"
"Di sana ada sehelai handuk yang lembab, Sir, bekas dipakai. Saya pikir itu
tentu bekas malam sebelumnya.
Mungkin dia mencuci tangannya sebelum dia pergi."
"Lalu tak adakah sesuatu yang menunjukkan bahwa dia telah kembali ke kamarnya-
barangkali jauh malam-atau lewat tengah malam?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Gadis itu menatapnya dengan bingung. Ayah membuka
mulutnya, lalu menutupnya kembali. Mungkin anak ini sama sekali tak tahu tentang
kembalinya Pater, atau mungkin juga dia seorang aktris yang sangat pandai
bersandiwara. "Bagaimana dengan pakaiannya-maksud saya setelan-setelannya. Apakah tersimpan di
dalam kopor- kopornya?" "Tidak, Sir. Pakaian itu tergantung di dalam lemari.
Soalnya dia kan tetap menyewa kamar itu, Sir."
"Siapa yang memasukkan pakaian itu ke dalam
kopornya kembali?" "Miss Gorringe yang memerintahkannya, Sir. Waktu kamar itu harus disiapkan untuk
tamu baru yang akan menginap di situ."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Penjelasan yang masuk akal. Tapi bila pernyataan
wanita tua itu benar bahwa dia telah melihat Pater Pennyfather meninggalkan
kamarnya pukul tiga subuh pada hari Jumat, maka dia pasti sudah kembali ke kamar
itu sebelumnya. Tak seorang pun melihatnya masuk ke hotel. Apakah dia sengaja menghindar supaya
tak dilihat orang" Apa
alasannya" Dia tidak meninggalkan bekas-bekas di
kamar itu. Dia bahkan tidak berbaring di tempat
tidurnya. Apakah Miss Marple telah melihat semuanya itu dalam mimpinya" Pada
usianya yang sekian, hal itu mungkin saja. Tiba-tiba dia mendapatkan suatu
gagasan. "Bagaimana dengan tas yang dibawanya ke lapangan terbang?"
"Bagaimana, Sir?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Tas yang dibawanya, sebuah tas kecil berwarna biru tua-sebuah tas BEA atau
BOAC-pasti Anda pernah melihatnya." "Oh itu-ya, Sir. Tapi itu tentu dibawanya ke luar negeri."
"Tapi dia tidak jadi pergi ke luar negeri. Dia sama sekali tidak pergi ke Swiss.
Jadi tas itu tentu ditinggalkannya.
Atau kalau dia kembali lagi kemari, tas itu pasti akan ditinggal bersama barang-
barangnya yang lain."
"Ya-ya-saya rasa-walaupun tidak begitu yakin-saya rasa memang begitu."
Sebuah pikiran melintas di benak Ayah: mereka tidak mendiktekan hal itu padanya.
Bukan begitu anak manis"
Sampai saat itu Rose Sheldon selalu tenang dan percaya diri. Tapi pertanyaan
yang terakhir itu telah membuatnya kacau. Dia tak tahu jawaban yang benar.
Padahal sebenarnya dia harus tahu.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Pater telah membawa tasnya ke lapangan terbang, lalu dia ditolak di sana.
Seandainya dia kembali ke Hotel Bertram, pasti tas itu dibawanya juga. Tapi Miss
Marple tidak menyebut hal itu waktu dia menceritakan Pater meninggalkan kamarnya
dan menuruni tangga. Misalnya tas itu ditinggalkannya di kamar tidur, tapi kemudian tidak disimpan di
kamar bagasi bersama kopor-kopornya. Mengapa tidak" Karena semua orang
harus mengira bahwa Pater sudah berangkat ke Swiss"
Dia mengucapkan terima kasih dengan ramah pada
Rose, lalu turun lagi ke lantai bawah.
Pater Pennyfather! Pater Pennyfather yang membuat
orang bingung. Dia banyak berbicara tentang rencana kepergiannya ke Swiss,
kembali ke hotelnya diam-diam hingga tak seorang pun melihatnya, lalu
meninggalkannya lagi subuh-subuh sekali. (Untuk pergi ke mana" Melakukan apa")
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Apakah sifat linglung bisa dijadikan alasan untuk
semuanya itu" Bila tidak, lalu apa maunya Pater Pennyfather" Dan yang lebih penting lagi, di
mana dia" Dari atas tangga, Ayah mengedarkan pandangannya ke arah orang-orang yang ada di
ruang duduk bersama dengan rasa curiga. Dia ingin tahu apakah semua orang yang ada di situ memang
benar seperti apa adanya"
Pikirannya sudah sampai pada taraf itu! Orang-orang disitu tua-tua atau setengah
baya (tak ada yang masih muda). Mereka adalah orang-orang kolot yang baik,
hampir semuanya cukup kaya, dan semuanya sangat
terhormat. Orang-orang dari angkatan bersenjata, para ahli hukum, pendeta-
pendeta. Yang di dekat pintu sana itu, sepasang suami-istri Amerika, dan satu
keluarga Prancis di dekat perapian. Tak seorang pun yang tampak mencolok, tak
ada yang tak pantas. Pada saat itu
kebanyakan di antaranya sedang menikmati minum teh petang hari dengan gaya
Inggris kuno. Mungkinkah ada sesuatu yang tak beres dengan tempat yang
menghidangkan teh petang hari bergaya kuno ini"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Seorang pria Prancis sedang mengucapkan sesuatu
tentang suasana saat itu pada istrinya.
"Ini yang disebut minum teh pukul lima khas Inggris, ya?" katanya sambil melihat
ke sekelilingnya dengan penuh pujian.
"Huh, minum teh pukul lima," pikir Davy, sambil melewati pintu, dan terus keluar
ke jalan. "Orang itu tak tahu kebiasaan Inggris yang sebenarnya!"
Di luar, beberapa peti pakaian yang besar-besar khas Amerika dan kopor-kopor
sedang dimuat ke sebuah taksi. Agaknya Mr. dan Mrs. Elmer Cabot akan pergi ke Paris dan akan menginap di
Hotel Vendome. Ketika dia sedang berdiri di pinggir jalan, Mrs. Elmer Cabot yang berdiri di
sebelahnya menyatakan pandangannya pada suaminya.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Cerita keluarga Pendlebury tentang tempat ini memang benar ya, Elmer. Benar-
benar Inggris masa lalu. Gaya Edward yang begitu indah. Aku sampai merasa
seolah-olah Raja Edward VII akan lewat setiap saat dan duduk di situ untuk minum
teh. Aku ingin kembali kemari tahun depan-sungguh."
"Kalau kita bisa menabung kira-kira satu juta dolar,"
kata suaminya datar. "Aduh, Elmer, masakan sampai begitu mahal."
Barang-barang sudah dimuat semua, petugas penjaga
pintu yang bertubuh tinggi itu membantu mereka
masuk sambil berkata, "Terima kasih, Sir," waktu Cabot memberikan persen yang
diharapkan. Taksi itu berangkat. Petugas itu mengalihkan perhatiannya pada Ayah.
"Perlu taksi, Sir?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Ayah melihat padanya. Orang itu tingginya lebih dari 1.80 meter. Dia tampan.
Agak kurang terawat memang. Dia bekas tentara.
Banyak sekali medalinya-mungkin asli. Apakah dia
kelihatan agak licik" Mungkin terlalu banyak minum.
"Bekas tentara, ya?" tanya Ayah.
"Ya, Sir. Pengawal Irlandia."
"Saya lihat itu medali-medali dari ketentaraan. Di mana Anda mendapatkannya?"
"Dari Burma." "Siapa nama Anda?"
"Michael Gorman. Saya sersan."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Pekerjaan Anda di sini baik?"
"Tempat ini tenang."
"Apakah Anda tidak lebih suka di Hilton?"
"Saya tak ingin. Saya senang di sini. Orang yang datang ke sini baik-baik, dan
banyak pria yang terlibat dalam pacuan kuda-di Ascot dan Newbury. Kadang-kadang
saya mendapat persen cukup banyak dari mereka."
"Oh, kalau begitu Anda orang Irlandia dan penjudi.
Begitu, ya?" "Ah, apalah arti hidup ini tanpa judi?"
"Tenang dan membosankan," kata Inspektur Kepala Davy. "Seperti hidup saya."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Begitukah, Sir?"
"Bisakah Anda menebak apa pekerjaan saya?" tanya Ayah.
Orang Irlandia itu tertawa.
"Harap Anda jangan tersinggung, Sir. Tapi kalau saya boleh menebak, Anda seorang
polisi." "Tebakan yang pertama sudah benar," kata Inspektur Kepala. "Apakah Anda ingat
Pater Pennyfather?" "Pater Pennyfather" Rasanya saya tak ingat nama itu..."
"Dia seorang biarawan tua."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Michael Gorman tertawa. "Ah, bagaimana ya. Di sini banyak sekali biarawan."
"Yang ini hilang dari hotel sini."
"Oh, yang itu!" Petugas itu kelihatan agak terkejut.
"Apakah Anda kenal padanya?"
"Saya tidak akan ingat padanya, seandainya orang-orang tak datang menanyai saya
tentang dia. Saya hanya tahu bahwa saya membantunya mencarikan taksi,
membantunya masuk ke taksi itu, lalu dia pergi ke
Restoran Athenaeum. Itulah yang terakhir saya
melihatnya. Ada orang yang berkata bahwa dia telah pergi ke Swiss. Tapi saya
dengar lagi dia tak pernah tiba di sana. Agaknya dia tersesat." "Setelah itu
Anda tidak lagi melihatnya?" "Setelah itu.... Tidak." "Pukul berapa Anda bebas
tugas?" "Pukul setengah dua belas."
Inspektur Kepala Davy mengangguk. Dia menolak
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
tawaran untuk dipanggilkan taksi, lalu berjalan
perlahan-lahan di sepanjang Pond Street. Sebuah mobil menderu melewatinya dekat
sekali dengan pinggir jalan, lalu berhenti di depan hotel Bertram dengan bunyi
rem yang berdecit nyaring. Inspektur Kepala Davy menoleh dengan tenang, lalu
melihat ke pelat nomor polisinya.
FAN 2266. Nomor itu mengingatkannya pada sesuatu,
tapi dia tak tahu apa. Dia berbalik dan berjalan kembali ke arah hotel. Baru saja dia tiba di jalan
masuknya, pengemudi mobil itu sudah keluar lagi. Padahal baru sesaat yang lalu
dia memasuki pintu. Dia sesuai benar dengan mobilnya.
Mobil itu model balap, berwarna putih dengan garis-garis panjang yang mengkilap.
Anak muda itu bagaikan seekor anjing greyhound yang penuh semangat,
wajahnya tampan dan tubuhnya kerempeng.
Petugas pintu membukakan pintu mobil, anak muda itu melompat masuk, melemparkan
sekeping uang logam pada petugas, lalu melesat dengan suara mesin yang menderu.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Tahukah Anda siapa dia?" tanya Michael Gorman pada Ayah.
"Pokoknya seorang pengemudi yang berbahaya."
"Dia adalah Ladislaus Malinowski. Dia telah
memenangkan piala Grand Prix dua tahun yang lalu-dia juara dunia. Tapi tahun
lalu dia mengalami kecelakaan yang hebat. Kata orang dia sudah sembuh sekarang."
"Masakan dia menginap di Hotel Bertram. Sama sekali tak cocok."
Michael Gorman tertawa. "Tidak, dia tidak menginap di sini. Tapi ada seorang sahabatnya...." Dia
mengerjapkan matanya. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Seorang portir yang mengenakan celemek dari bahan
bergaris-garis keluar dengan membawa banyak sekali perlengkapan perjalanan mewah
Hotel Bertram At Bertrams Hotel Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
model Amerika. Ayah berdiri memandangi barang-barang itu
dimasukkan ke dalam sebuah mobil sewaan merk
Daimler. Dia berdiri dengan linglung sambil mencoba mengingat-ingat apa yang
diketahuinya tentang Ladislaus Malinowski. Dia pemuda yang nekat-kata
orang, dia terikat pada seorang wanita yang terkenal-siapa nama wanita itu, ya"
Sambil tetap memandangi sebuah peti pakaian yang bagus, dia ingin berbalik. Tapi
dia membatalkan niatnya, lalu masuk ke hotel lagi.
Dia menuju ke meja resepsionis lagi, lalu meminta
daftar nama orang-orang yang menginap di hotel itu dari Miss Gorringe. Miss
Gorringe sedang sibuk dengan orang-orang Amerika yang akan berangkat itu, jadi
buku itu didorongnya saja di atas meja ke arah Ayah. Ayah membalik halaman-
halamannya. Lady Selina Hazy, Little Cottage, Merryfield, Hants. Mr. dan Mrs.
Hennessey King, Elderberries, Essex. Sir John Woodstock,
Beaumont Crescent 5, Cheltenham. Lady Sedgwick,
Hursting House, Northumberland. Mr. dan Mrs. Elmer Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
Cabot, Greenwich, Connecticut. Jendral Radley, The Green 14, Chichester. Mr. dan
Mrs. Woolmer Pickington, Marblehead, Massachusetts. La Comtesse de Beauville, Les Sapins, St.
Germain en Laye. Miss Jane Marple, St. Mary Mead, Much Benham. Kolonel
Luscombe, Little Green, Suffolk. Mrs. Carpenter, Miss Elvira Blake. Pater
Pennyfather, The Close, Chadminster.
Mrs. Holding, Miss Holding, Miss Audrey Holding, The Manor House, Carmanton. Mr.
dan Mrs. Ryesville, Valley Forge, Pennsylvania. Duke of Barnstable, Doone Castle, New Devon...
Bermacam ragam orang yang
menginap di Hotel Bertram ini. Orang-orang itu
membentuk semacam pola, pikirnya.
Sedang dia menutup buku itu, terpandang olehnya
sebuah nama di halaman agak depan. Sir William
Ludgrove. Hakim Ludgrove yang dikenali oleh seorang calon
perwira di dekat tempat peristiwa perampokan bank.
Hakim Ludgrove-Pater Pennyfather-keduanya menginap di Hotel Bertram....
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Saya harap Anda menikmati teh Anda tadi, Sir?" Henry mengucapkan kata-kata itu
sambil berdiri di siku Ayah.
Dia berbicara dengan sopan sekali, dan dengan
keinginan besar untuk menyenangkan tamu-tamunya,
sebagaimana layaknya seorang tuan rumah yang baik.
"Teh paling enak yang pernah saya minum selama bertahun-tahun," kata Inspektur
Kepala Davy. Ayah baru ingat bahwa dia belum membayar minuman
itu. Dia lalu mau membayar, tapi Henry menolak dengan mengangkat tangannya.
"Oh, jangan, Sir. Saya diberi tahu bahwa teh yang Anda minum ditanggung oleh
hotel. Itu perintah Mr. Humfries." Henry beranjak pergi. Tinggallah Ayah yang merasa
bimbang, apakah dia harus memberi persen pada
Henry. Getir sekali rasanya karena Henry lebih tahu mengenai masalah sosial
semacam itu daripada dirinya sendiri.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Ketika dia sedang berjalan di jalan, dia tiba-tiba berhenti. Dikeluarkannya buku
catatannya, lalu ditulisnya sebuah nama dan sebuah alamat-dia tak mau kehilangan waktu. Dia masuk
ke sebuah telepon umum. Dia ingin mencoba mengadu untung. Apa pun yang akan terjadi, dia akan bertindak
berdasarkan firasatnya. 16 Lemari pakaian itulah yang mengganggu pikiran Pater Pennyfather. Sejak dia belum
benar-benar bangun. Lalu dia lupa dan tertidur lagi. Tapi waktu matanya terbuka
sekali lagi, lemari pakaian itu masih saja ada di situ, di tempat yang salah
itu. Dia berbaring miring pada sisi kirinya menghadap jendela. Lemari pakaian
itu seharusnya berada di antara dirinya dan jendela pada Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
dinding kiri itu. Tapi lemari itu tak ada di situ. Lemari itu ada di sebelah
kanan. Hal itu sangat mengganggu
pikirannya sampai dia merasa letih. Dia menyadari
bahwa kepalanya sakit sekali, tapi yang lebih tidak menyenangkannya adalah letak
lemari yang salah itu....
Pada saat itu matanya tertutup lagi.
Ketika dia terbangun lagi, kamar itu sudah agak terang.
Padahal hari belum siang benar. Baru cahaya fajar yang samar. "Ya, Tuhan," kata
Pater Pennyfather kepada dirinya sendiri. Tiba-tiba dia memahami masalah lemari
pakaian itu. "Bodoh sekali aku! Tentulah lain, aku tidak berada di rumah."
Dia menggerakkan badannya dengan ragu-ragu. Bukan, ini bukan tempat tidurnya
sendiri. Dia berada jauh dari rumahnya. Dia sedang berada-
berada di mana dia, ya" Oh, tentu. Dia pergi ke London, bukan" Dia berada di
Hotel Bertram, dan-tapi tidak, ini bukan Hotel Bertram. Di Hotel Bertram tempat
tidurnya menghadap ke jendela. Jadi itu pun salah.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Aduh, di mana aku ini?" kata Pater Pennyfather.
Lalu dia ingat bahwa dia berniat pergi ke Lucerne. "Ya, tentu," katanya sendiri
lagi, "aku berada di Lucerne."
Lalu dia memikirkan tentang makalah yang akan
dibacanya di sana. Dia tak berpikir lama tentang
makalahnya itu, karena kepalanya sakit, jadi dia tidur saja lagi.
Ketika kemudian dia terbangun lagi, kepalanya terasa jauh lebih ringan. Kamar
juga sudah jauh lebih terang.
Dia tidak berada di rumah, dia tidak berada di Hotel Bertram, dan dia cukup
yakin bahwa dia tidak pula
berada di Lucerne. Ruangan yang ditempatinya ini sama sekali bukan kamar tidur
di hotel. Diperhatikannya dengan cermat kamar itu. Sama sekali tak dikenalinya.
Di situ hanya sedikit perabotnya. Ada semacam lemari (yang dikiranya lemari
pakaiannya tadi), dan sebuah jendela yang berkorden dari bahan berbunga-bunga.
Cahaya masuk melalui korden itu. Ada sebuah kursi, sebuah meja, dan sebuah
lemari yang terdiri dari laci-laci. Hanya itu saja.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Aduh," keluh Pater Pennyfather, "aneh sekali. Di mana aku?"
Dia ingin bangun untuk menyelidik, tapi waktu dia
duduk di tempat tidurnya kepalanya pusing lagi, jadi dia berbaring lagi.
"Pasti aku sakit," kata Pater Pennyfather menyimpulkan.
"Ya, pasti aku sakit. Pasti." Dia berpikir sebentar, lalu berkata sendiri,
"Bahkan mungkin aku masih sakit. Aku sakit flu mungkin, ya?" Orang sering
berkata bahwa flu datangnya tiba-tiba sekali. Mungkin-mungkin waktu
sedang makan di Athenaeum. Ya, benar. Dia ingat
bahwa dia tadi makan malam di Athenaeum.
Terdengar orang berjalan kian kemari di rumah itu.
Mungkin orang telah membawanya ke sebuah klinik.
Tapi tidak. Menurut dia, tempat ini bukan klinik. Dengan makin bertambahnya
cahaya tampaklah bahwa tempat
itu merupakan sebuah kamar tidur kecil yang agak
kumuh dan boleh dikatakan nyaris tanpa perabot. Bunyi Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
orang lalu-lalang berlangsung terus. Dari lantai bawah terdengar suara berseru,
"Good-bye, Ducks[panggilan pada orang yang
disayangi.]. Malam ini kita makan sosis dan kentang lumat."
Pater Pennyfather merenungkan kata-kata itu. Sosis dan kentang lumat. Kata-kata
itu sangat berarti. "Kurasa aku lapar," katanya pada dirinya sendiri.
Pintu terbuka. Seorang wanita setengah baya masuk.
Dia berjalan ke arah korden. Disingkapnya sedikit
korden itu, lalu berjalan kembali ke arah tempat tidur.
"Nah, Anda sudah bangun," katanya.
"Bagaimana perasaan Anda?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Entahlah," kata Pater Pennyfather agak lemah, "saya tak tahu."
"Ya, saya percaya Anda tak tahu. Soalnya keadaan Anda menguatirkan sekali.
Kepala Anda mengalami benturan keras, kata dokter retak berat. Dasar sopir! Dia
bahkan tak berhenti setelah menabrak Anda."
"Apakah saya mengalami kecelakaan?" tanya Pater Pennyfather.
"Tabrakan?" "Ya," kata wanita itu. "Kami menemukan Anda di tepi jalan waktu kami akan
pulang. Mula-mula kami pikir Anda mabuk." Wanita itu tertawa mengingat peristiwa
itu. "Lalu suami saya berkata, sebaiknya dia melihat keadaan Anda. Mungkin
kecelakaan, katanya. Tak ada bau minuman atau semacamnya. Juga tak ada darah.
Pokoknya Anda terbaring saja di situ seperti sebatang Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
kayu. Jadi kata suami saya, 'Kita tak bisa
meninggalkannya begitu saja.' Lalu Anda diangkatnya dan dibawanya masuk kemari."
"Oh," kata Pater Pennyfather lemah. Dia terkejut sekali mendengar semua kisah
itu. "Anda orang-orang Samaria yang murah hati."
"Apalagi dilihatnya Anda seorang biarawan, maka kata suami saya, 'Ini suatu
perbuatan yang terhormat.' Lalu katanya, sebaiknya dia tidak menghubungi polisi,
karena Anda seorang biarawan, jadi mungkin Anda tak suka.
Maksud saya, seandainya Anda mabuk, meskipun tak
ada bau minuman. Jadi kami mendapatkan akal untuk
meminta Dokter Stokes datang dan memeriksa Anda.
Kami tetap memanggilnya Dokter Stokes, meskipun izin kedokterannya sudah
dicabut. Dia orang yang baik, tapi tentu agak mendongkol, karena izinnya dicabut
itu. Hanya karena hatinya yang baiklah maka dia sampai
mau menolong gadis-gadis jalang itu hingga izinnya dicabut. Pokoknya, dia
seorang dokter yang cukup baik, dan kami memintanya datang untuk memeriksa Anda.
Katanya Anda tidak mengalami cedera terlalu hebat, katanya hanya gegar otak
sedikit. Yang harus kami Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
lakukan hanyalah menjaga agar Anda berbaring datar terus dengan tenang di kamar
yang gelap. 'Ingat,' katanya, 'saya tidak memberikan pendapat atau
semacamnya. Belum tentu demikian. Saya tak tahu hak lagi untuk memberi resep
atau mengatakan sesuatu. Menurut hukum saya rasa Anda harus lapor pada polisi, tapi kalau Anda tak mau
tak apa-apa.' Berikan kesempatan hidup pada pak tua ini, kata dokter itu.
Maafkan kalau bicara saya tak sopan. Dokter itu kalau bicara memang kasar dan
ceplas-ceplos. Nah, bagaimana kalau Anda makan sup sedikit, atau roti
panas sedikit dan minum susu?"
"Terserah," kata Pater Pennyfather lemah, "apa saja saya mau."
Dia berbaring diam-diam lagi. Suatu kecelakaan" Jadi itu rupanya. Kecelakaan,
dan dia tak ingat sedikit pun juga tentang kecelakaan itu! Beberapa menit
kemudian wanita yang baik hati itu kembali lagi sambil membawa nampan yang berisi sebuah
mangkuk yang berasap. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Anda akan merasa lebih baik setelah makan ini,"
katanya. "Sebenarnya saya ingin membubuhkan setetes dua tetes wiski atau brendi
ke dalam sup ini, tapi tak diizinkan dokter."
"Tentu tidak boleh," kata Pater Pennyfather, "apalagi dengan gegar otak ini."
"Mari saya tambahkan sebuah bantal untuk mengganjal punggung Anda ya, Ducks"
Nah, enak begitu?" Pater Pennyfather agak terkejut disebut "ducks'. Tapi dia hanya bermaksud baik,
pikirnya. "Hups," kata wanita itu, "nah, beres."
"Ya, tapi berada di mana kita?" tanya Pater Pennyfather.
"Maksud saya, berada di mana saya" Di mana tempat ini?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Milton St. John," kata wanita itu. "Tak tahukah Anda?"
"Milton St. John?" tanya Pater Pennyfather. Dia menggeleng. "Saya tak pernah
mendengar nama itu."
"Ah, ya, ini bukan tempat yang terkenal. Hanya sebuah desa."
"Anda baik sekali," kata Pater Pennyfather. "Bolehkah saya tahu nama Anda?"
"Mrs. Wheeling. Emma Wheeling."
"Anda baik sekali," kau Pater Pennyfather lagi. "Tapi kecelakaan itu. Saya sama
sekali tak ingat...."
"Sudahlah, jangan pikirkan lagi hal itu supaya Anda cepat sembuh. Kalau sudah
sembuh, barulah Anda bisa mengingat-ingatnya kembali."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Milton St. John," kata Pater Pennyfather kepada dirinya sendiri dengan heran.
"Nama itu sama sekali tak ada artinya bagiku. Sungguh aneh!"
17 Sir Ronald Graves menggambar seekor kucing di kertas coretan di meja tulisnya.
Dia melihat ke tubuh Inspektur Kepala Davy yang besar dan gendut, yang duduk di
hadapannya, lalu menggambar seekor anjing buldog.
"Ladislaus Malinowski?" katanya. "Mungkin. Apakah kau punya bukti?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Tidak. Tapi mungkin dia orangnya, bukan?"
"Dia seorang yang nekat. Tak punya rasa takut. Dia telah memenangkan kejuaraan
dunia. Mengalami kecelakaan
yang hebat tahun yang lalu. Punya nama buruk
mengenai pergaulannya dengan kaum wanita. Sumber-
sumber penghasilannya meragukan. Suka menghambur-
hamburkan uang, baik di sini maupun di luar negeri.
Sering kali bolak-balik ke Benua Eropa. Apakah kaupi-kir dialah yang berada di
balik perampokan-perampokan
dan perampasan perampasan yang diatur dengan baik
itu?" "Saya rasa bukan dia perencananya. Tapi saya rasa dia terlibat dengan mereka."
"Mengapa?" "Pertama, dia mengemudikan sebuah mobil Mercedes-Otto model balap. Mobil seperti
itulah yang kelihatan di dekat Bedhampton pada pagi hari terjadinya
perampokan kereta api pos itu. Pelat nomor polisinya Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
memang lain-tapi itu biasa. Dan tipu dayanya sama saja-lain tapi tak terlalu
berbeda. Yang satu FAN 2299, sedang yang lain nomornya 2266. Modelnya Mercedes-
Otto dari tipe yang tidak begitu banyak di sini. Lady Sedgwick memiliki sebuah
dan yang sebuah lagi dimiliki oleh putra Lord Merrivale."
"Apakah menurutmu Malinowski yang memimpin
kejahatan itu?" "Bukan-saya rasa ada otak yang lebih Lihai daripada dia di atasnya. Tapi dia
ikut berperan. Saya telah membalik-balik arsip. Ambil contoh perampasan di
daerah Midland dan London Barat. Ada tiga buah truk yang
kebetulan-seolah-olah kebetulan saja-menghalang-
halangi lalu lintas. Mobil Merce-des-Otto yang berada di tempat kejadian itu
Hotel Bertram At Bertrams Hotel Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
jadi bisa melarikan diri gara-gara penghalangan itu."
"Kemudian mobil itu dihentikan juga."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Ya. Tapi dilepas lagi. Terutama karena orang-orang yang melaporkannya tak yakin
akan nomornya yang tepat. Nomor yang dilaporkan adalah FAM 3366-sedang nomor mobil Malinowski yang
terdaftar adalah FAN 2266. Selalu saja begitu."
"Dan kau tetap bertahan untuk mengaitkannya dengan Hotel Bertram. Orang telah
berhasil mengorek beberapa hal tentang Hotel Bertram untukmu...."
Ayah menepuk-nepuk sakunya. "Semuanya ada di sini.
Segala sesuatu mengenai perusahaan itu tercatat
dengan baik. Balansnya-modalnya yang terpakai-para direkturnya, dan sebagainya.
Tapi itu semua tak ada artinya! Semua yang diperlihatkan pada pemeriksaan
keuangan itu sama saja-semuanya seperti ular-ular yang saling menelan saja.
Semua perusahaan itu-membuat
kepala kita pusing saja."
"Ah, sudahlah, Ayah. Begitulah kerja orang di kota besar. Itu cara mereka
mempermainkan pajak...."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Yang saya inginkan adalah keterangan yang
sebenarnya. Alangkah baiknya kalau Anda memberi
saya kuasa, Sir. Saya ingin menjumpai beberapa orang pembesar top."
Ajun komisaris itu menatapnya. "Lalu apa sebenarnya maksudmu dengan pembesar-
pembe-sar top itu?" Ayah menyebutkan sebuah nama.
Ajun Komisaris kelihatan risau. "Aku tak begitu yakin mengenai hal itu. Kupikir
kita tidak akan berani menghubungi orang itu."
"Tapi hal itu bisa membantu, Sir."
Mereka terdiam. Keduanya saling berpandangan. Ayah kelihatan seperti seekor
sapi, tenang dan sabar. Akhirnya Sir Ronald menyerah.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Kau ini setan tua yang keras kepala, Fred," katanya.
"Jalankanlah rencanamu. Pergi dan ka-caukanlah otak di balik keuangan Eropa
itu." "Dia pasti tahu," kata Inspektur Kepala Davy.
"Dia pasti tahu. Dan bila dia tak tahu, dia bisa mencari tahu dengan mudah,
dengan hanya menekan tombol di
atas meja kerjanya, atau dengan mengangkat telepon saja."
"Aku ragu apakah dia akan merasa senang."
"Mungkin tidak," kata Ayah, "tapi tidak akan terlalu banyak menyita waktunya.
Namun demikian, saya butuh dukungan penguasa di belakang saya."
"Kau benar-benar serius mengenai tempat itu,
maksudku Hotel Bertram itu, ya" Tapi apa yang akan kaucari di sana" Tempat itu
dikelola dengan baik, Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
dikunjungi oleh orang-orang terhormat -tak pernah ada masalah dengan perizinan."
"Saya tahu-saya tahu. Tak ada minuman keras, tak ada obat-obat terlarang, tak
ada perjudian, tidak pula ada penampungan untuk penjahat-penjahat. Semuanya
bersih, seperti salju yang baru turun. Tak ada hippies di situ, tak ada
penjahat-penjahat, tak ada remaja nakal.
Pengun-jung-pengunjungnya hanyalah wanita-wanita
tua dari zaman Victoria dan Edward yang waras,
keluarga-keluarga baik, tamu-tamu yang sedang dalam perjalanan dari Boston dan
dari bagian yang lebih terhormat di Amerika Serikat. Tetapi seorang pastor gereja yang terhormat
terlihat meninggalkan hotel itu pukul tiga subuh dengan cara sembunyi-
sembunyi..." "Siapa yang melihatnya?"
"Seorang wanita tua."
"Bagaimana dia bisa melihatnya. Mengapa dia sendiri pun tidak sedang tidur di
tempat tidurnya?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Wanita-wanita tua memang begitu, Sir."
"Kau kan tidak sedang berbicara tentang-siapa namanya-Pater Pennyfather itu?"
"Memang tidak. Sir. Tentang kehilangan itu telah dilaporkan dan Campbell sedang
menyelidikinya." "Suatu kebetulan yang aneh-namanya juga muncul dalam hubungan perampokan barang-
barang pos di kereta api di Bedhampton itu."
"Begitukah" Bagaimana hubungannya, Sir?"
"Seorang wanita tua juga-atau mungkin setengah baya.
Waktu kereta api dihentikan oleh sinyal yang sudah
'digarap', banyak penumpang yang terbangun dan
melihat ke lorong kereta api. Ada seorang wanita yang tinggal di Chadminster dan
kenal Pater Pennyfather, Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
karena dia pernah melihatnya. Wanita itu berkata
bahwa dia melihat pater itu memasuki kereta api
melalui salah satu pintu pada saat kejadian itu. Dia mengira pater itu keluar
untuk melihat apa yang telah terjadi dan setelah itu akan masuk kembali. Kami
akan mengusut hal itu, karena dia dilaporkan telah hilang...."
"Coba kita tinjau sekali lagi-kereta api itu dihentikan pukul setengah enam
pagi. Pater Pennyfather meninggalkan Hotel Bertram tak lama setelah pukul tiga subuh. Ya, itu bisa
terjadi, bila dia dibawa ke tempat itu dengan sebuah mobil balap, umpamanya...."
"Jadi kita kembali lagi pada Ladislaus Mali nowski!"
Ajun Komisaris memandangi lukisan-lukisannya pada
kertas coretannya. "Kau benar-benar seperti anjing buldog, Fred," katanya.
Setengah jam kemudian Inspektur Kepala Davy
memasuki sebuah kantor yang tenang dan agak kumuh.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Pria bertubuh besar yang sedang duduk di balik meja kerjanya bangkit lalu
mengulurkan tangannya. "Inspektur Davy" Silakan duduk," katanya. "Anda mengisap cerutu?"
Inspektur Kepala Davy menggeleng.
"Saya harus meminta maaf," katanya dengan suara yang dalam, "karena saya akan
menyita waktu Anda yang berharga."
Mr. Robinson tersenyum. Dia seorang pria yang gemuk dan berpakaian rapi sekali.
Wajahnya kuning, matanya gelap dengan pandangan yang sedih, mulutnya besar
dan murah senyum. Dia sering tersenyum
memperlihatkan giginya yang besar-besar. "Dengan giginya yang besar-besar itu
akan lebih mudah dia melahapmu," kata Inspektur Kepala pada dirinya sendiri, tanpa ada sangkut-
pautnya. Bahasa Inggris pria Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
itu sempurna dan tidak terdengar adanya logat
tertentu, padahal dia bukan orang Inggris. Seperti juga orang lain, Ayah
menduga-duga apa sebenarnya
Kebangsaan Mr. Robinson itu.
"Nah, apa yang bisa saya bantu?"
"Saya ingin tahu, siapa yang memiliki Hotel Bertram,"
kata Inspektur Kepala Davy.
Air muka Mr. Robinson tak berubah. Dia tidak
menunjukkan rasa terkejut mendengar nama itu, dan
dia tidak pula langsung menjawab. Setelah berpikir, dia berkata,
"Anda ingin tahu siapa pemilik Hotel Bertram. Kalau tak salah yang ada di Pond
Street, di ujung Piccadilly itu, ya?"
"Benar." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Saya sendiri beberapa kali menginap di situ. Tempat itu tenang. Dikelola dengan
baik." "Ya," kata Ayah. "pengelolaannya memang istimewa."
"Dan Anda ingin tahu siapa yang memilikinya" Ah, itu kan mudah."
Samar-samar terbayang ironi di balik senyumnya.
"Maksud Anda melalui cara-cara umum" Oh, ya." Ayah mengeluarkan secarik kertas
kecil dari sakunya lalu membacakan tiga atau empat nama dan alamat.
"Saya mengerti," kata Mr. Robinson, "rupanya ada orang yang sudah bersusah-payah
untuk itu. Menarik sekali. Lalu Anda datang pada saya?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Hanya Andalah yang tahu."
"Sebenarnya saya tak tahu. Tapi memang benar, saya punya cara-cara tersendiri
untuk mendapatkan informasi-" dia mengangkat pundaknya yang amat besar dan gemuk. "Kami punya
beberapa koneksi." "Saya tahu," kata Ayah tanpa perasaan.
Mr. Robinson melihat padanya, lalu diangkatnya gagang telepon di atas meja
kerjanya. "Sonia" Tolong hubungkan aku dengan Carlos." Dia menunggu beberapa menit, lalu
berbicara lagi. "Carlos?" Lalu dia mengucapkan enam atau tujuh kalimat dengan cepat sekali dalam
bahasa asing. Ayah bahkan tak bisa mengenali bahasa apa itu. Padahal Ayah bisa
berbahasa Prancis, meskipun dengan logat Inggris.
Dia tahu sedikit-sedikit bahasa Italia, dan dia bisa menebak artinya bila orang
menggunakan bahasa Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Jerman yang biasa dipakai orang dalam perjalanan. Dia bisa mengenali bahasa
Spanyol, bahasa Rusia dan
bahasa Arab, meskipun dia tak mengerti. Tapi bahasa yang digunakan Mr. Robinson
itu tidak termasuk pada salah satu bahasa yang dikenalnya. Secara samar-samar
dia memberanikan diri menebak bahwa itu mungkin
bahasa Turki atau bahasa Iran atau bahasa Armenia.
Tapi dia sama sekali tak yakin. Mr. Robinson sudah meletakkan kembali gagang
telepon. "Saya rasa," katanya dengan ramah, "kita tak perlu menunggu lama. Soalnya saya
juga menaruh minat. Saya tertarik sekali. Kadang-kadang saya juga bertanya-tanya sendiri...."
Ayah kelihatan ingin tahu.
"Tentang Hotel Bertram," kata Mr. Robinson. "Maksud saya tentang keuangannya.
Kita ingin tahu bagaimana cara mereka mendapat untung. Tapi, itu sebenarnya
bukan urusan saya-" dia mengangkat bahunya lagi-"dan orang tentu suka di sebuah
hotel yang nyaman yang pegawai-pegawai dan stafnya amat terampil. Ya, saya Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
ingin tahu." Dia melihat pada Ayah. "Tahukah Anda bagaimana dan mengapa?"
"Belum," kata Ayah, "tapi saya berniat untuk mengetahuinya."
"Ada beberapa kemungkinan," kata Mr. Robinson, sambil berpikir. "Soal ini sama
dengan musik. Hanya ada sekian nada dalam satu oktaf, tapi orang bisa
mengombinasikannya menjadi berjuta-juta cara yang
berbeda-beda. Pernah seorang pemusik mengatakan
pada saya bahwa kita tidak akan pernah menjumpai
lagu yang sama dalam dua kali. Menarik sekali, bukan?"
Terdengar dengung halus di atas mejanya, dan dia
mengangkat gagang telepon lagi.
"Ya" Ya, kau cepat sekali. Aku senang. Ya, aku mengerti.
Oh! Amsterdam, ya.... Ah.... Terima kasih.... Ya. Coba tolong eja. Bagus."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Dia menulis cepat-cepat pada sebuah catatan yang
terletak di dekat sikunya.
"Saya harap ini akan berguna bagi Anda," katanya sambil merobek kertas yang
bertulisan itu, lalu disodorkannya ke arah Ayah. Ayah membaca nama itu
dengan bersuara. "Wilhelm Hoffman."
"Orang Swiss," kata Mr. Robinson. "Meskipun saya rasa bukan kelahiran Swiss. Dia
punya pengaruh yang besar dalam lingkungan perbankan, dan meskipun dia
berusaha untuk selalu berada di jalan hukum, dia sering berada di balik banyak
sekali-urusan yang perlu diragukan. Dia beroperasi hanya di benua Eropa, bukan di negeri ini."
"Oh." "Tapi dia punya seorang saudara laki-laki," kata Mr.
Robinson. "Namanya Robert Hoffman. Dia tinggal di London-seorang pedagang
berlian-perusahaannya sangat terhormat. Istrinya orang Belanda. Dia juga Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
punya kantor-kantor di Amsterdam. Anak buah Anda
mungkin tahu tentang dia. Seperti saya katakan tadi, dia terutama berdagang
berlian. Dia orang yang kaya sekali dan memiliki banyak sekali aset yang
biasanya tidak memakai namanya sendiri. Ya, dia berada di belakang banyak sekali
perusahaan. Dia dan saudaranyalah
pemilik Hotel Bertram yang sebenarnya. "
"Terima kasih, Sir." Inspektur Kepala Davy bangkit. "Tak perlu saya katakan
bahwa saya sangat berterima kasih pada Anda. Anda hebat sekali," sambungnya,
sambil memperlihatkan antusiasme yang berlebihan.
"Karena saya tahu?" tanya Mr. Robinson, tersenyum lebar. "Itu memang merupakan
salah satu keistimewaan saya. Mencari informasi. Saya suka ingin tahu. Untuk itu
pulalah Anda datang pada saya, bukan?"
"Yah," kau Inspektur Kepala Davy, "kami memang tahu tentang Anda. Melalui
Departemen Dalam Negeri, cabang khususnya, dan sebagai-nya." Dengan polos ditambahkannya, "Saya harus
mengumpulkan keberanian saya untuk menghubungi Anda."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Mr. Robinson tersenyum lagi. "Saya rasa, pribadi Anda menarik, Inspektur Davy,"
katanya. "Saya doakan usaha Anda berhasil."
"Terima kasih, Sir. Saya rasa, saya memang memerlukan doa Anda itu. Ngomong-
ngomong, tentang dua pria
bersaudara itu. Bisakah dikatakan mereka itu orang-orang yang kasar?"
"Sama sekali tidak," kata Mr. Robinson. "Itu berlawanan sekali dengan
kebijaksanaan mereka. Hoffman
bersaudara itu tak pernah memakai kekerasan dalam
urusan-urusan bisnis mereka. Mereka punya cara-cara lain yang memberikan hasil
yang lebih baik. Boleh saya katakan bahwa tahun demi tahun mereka terus-menerus
bertambah kaya. Begitulah informasi yang
diceritakan pada saya oleh kalangan perbankan Swiss."
"Swiss adalah tempat yang sangat bermanfaat," kata Inspektur Kepala Davy.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Ya, benar. Tak ada yang dapat kita kerjakan tanpa negeri itu! Begitu banyak
kejujuran. Dan tempat bisnis yang bagus sekali! Ya, kami orang-orang bisnis
harus berterima kasih pada Swiss." Ditambahkannya, "Saya pribadi juga menghargai
Amsterdam." Dia memandang Davy dengan tajam, lalu tersenyum lagi. Dan Inspektur
Kepala pun pulang. Waktu dia tiba kembali di markas besarnya, dia
menemukan sehelai surat singkat di meja kerjanya.
Pater Pennyfather telah muncul kembali-keadaan
selamat, meskipun tidak begitu sehat. Agaknya ditabrak mobil di Milton St. John
Hotel Bertram At Bertrams Hotel Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
dan mengalami gegar otak.
18 Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Pater Pennyfather memandangi Inspektur Kepala Davy dan Inspektur Campbell. Dan
keduanya membalas pandangannya. Pater Pennyfather sudah berada di
rumahnya kembali. Dia sedang duduk di kursi berlengan besar di dalam ruang
perpustakaannya. Sebuah bantal diletakkan di belakang kepalanya dan kakinya
diletakkan di atas sebuah bangku kecil dengan sehelai selimut tebal menutupi
lututnya. Hal hal itu merupakan bukti nyata mengenai keadaannya yang tak sehat.
"Sayang sekali," katanya dengan sopan, "saya sama sekali tak bisa ingat apa-
apa." "Anda tak bisa mengingat peristiwa waktu mobil itu menabrak Anda?"
"Tidak sama sekali."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Lalu bagaimana Anda tahu kalau sebuah mobil telah menabrak Anda?" tanya
Inspektur Campbell dengan ketus.
"Wanita yang di sana itu, Mrs.-Mrs.-Wheeling
namanya"-yang menceritakannya pada saya."
"Dan bagaimana dia tahu?"
Pater Pennyfather tampak bingung.
"Aduh, Anda benar. Dia tak mungkin tahu, bukan" Saya rasa dia hanya menduga saja
bahwa itu yang terjadi."
"Dan Anda sendiri tak bisa mengingat apa-apa"
Bagaimana Anda sampai bisa berada di Milton St.
John?" "Saya tak tahu," kata Pater Pennyfather. "Namanya saja asing bagi saya."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Rasa kesal Inspektur Campbell makin bertambah, tapi Inspektur Kepala Davy
berkata dengan suaranya yang tenang membujuk,
"Ceritakan saja lagi yang terakhir yang Anda ingat, Pater."
Pater Pennyfather berpaling padanya dengan lega. Sikap Inspektur yang tak
percaya membuatnya merasa tak
enak. "Waktu itu, saya hendak pergi menghadiri suatu kongres di Lucerne. Saya pergi ke
pelabuhan udara naik taksi-ke pelabuhan udara Kensington."
"Ya, lalu?" "Itu saja. Saya tak bisa ingat apa-apa lagi. Yang berikutnya saya ingat adalah
lemari pakaian itu."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Lemari pakaian apa?" tanya Inspektur Campbell.
"Lemari pakaian itu tempatnya salah."
Inspektur Campbell sudah akan melanjutkan pertanyaan mengenai lemari pakaian
yang berada di tempat yang salah itu. Tapi Inspektur Kepala Davy memotongnya.
"Ingatkah Anda waktu tiba di pelabuhan udara, Pater?"
"Saya rasa ingat," kata Pater Pennyfather, ragu-ragu.
"Lalu Anda terbang ke Lucerne seperti yang sudah direncanakan?"
"Apakah saya berangkat" Saya sama sekali tak ingat apakah saya berangkat atau
tidak." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Ingatkah Anda, Anda tiba kembali di Hotel Bertram malam itu?"
"Tidak." "Anda ingat Hotel Bertram, bukan?"
"Tentu. Saya menginap di sana. Nyaman sekali hotel itu.
Saya tetap menyewa kamar saya di sana waktu itu."
"Apakah Anda ingat bepergian naik kereta api?"
"Naik kereta api" Tidak, saya tak ingat apa-apa tentang kereta api."
"Kereta api itu dihadang, lalu dirampok. Pasti Anda ingat itu, Pater
Pennyfather." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Begitukah seharusnya?" Pater Pennyfather balik bertanya. "Tapi bagaimanapun
juga,"-nada bicaranya mengandung rasa bersalah-"saya tak ingat." Dia memandang
pada kedua perwira polisi itu bergantian dengan senyum kecil yang lembut.
"Jadi kejadian yang Anda ingat hanyalah, bahwa Anda naik taksi mau pergi ke
pelabuhan udara, dan setelah itu Anda tak ingat apa-apa sampai Anda bangun di
pondok keluarga Wheeling, di Milton St. John?"
"Tak ada yang luar biasa, bukan?" kata Pater itu dengan yakin. "Sering terjadi
dalam keadaan gegar otak."
"Waktu Anda terbangun, Anda pikir apa yang telah terjadi atas diri Anda?"
"Kepala saya sakit sekali, saya sama sekali tak bisa berpikir. Setelah itu
tentulah saya bertanya-tanya di mana saya berada. Lalu Mrs. Wheeling menjelaskan
dan membawakan saya sup yang enak sekali. Dia menyebut Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
saya 'ducks' dan 'manis'," kata Pater Pennyfather dengan rasa jijik, "tapi dia
baik sekali." "Seharusnya dia melaporkan tentang kecelakaan itu pada polisi. Supaya Anda
dibawa ke rumah sakit dan dirawat sebagaimana mestinya," kata Campbell.
"Tapi dia merawat saya dengan baik sekali," bantah Pater dengan bersemangat,
"dan saya dengar, kalau gegar otak yang bisa dilakukan hanyalah menjaga
supaya pasien tenang."
"Bila ada lagi yang Anda ingat, Pater...."
Pater memotong kata-kata itu,
"Empat hari penuh saya rasanya sudah tak hidup lagi,"
katanya. "Aneh sekali. Benar-benar aneh. Saya benar-benar ingin tahu di mana
saya berada selama itu dan apa yang telah saya lakukan. Dokter berkata bahwa
saya akan ingat kembali semuanya. Tapi mungkin juga tidak.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Mungkin saya tidak akan pernah tahu apa yang telah terjadi atas diri saya pada
waktu itu." Kelopak matanya mengerjap-ngerjap. "Maafkan saya. Saya letih
sekali." "Saya rasa sudah cukup," kata Mrs. McCrae, yang hilir-mudik saja di pintu, siap
untuk bertindak bila dianggapnya perlu. Dia mendekati mereka. "Dokter berkata bahwa dia tak boleh
dibuat risau," katanya tegas.
Kedua polisi itu bangkit lalu berjalan ke arah pintu. Mrs.
McCrae mengantar mereka keluar sampai ke lorong
rumah, bagaikan seekor anjing gembala yang tahu betul tugasnya. Pater
menggumamkan sesuatu, dan Inspektur Kepala Davy yang berjalan paling belakang
waktu akan melewati pintu segera berbalik.
"Apa kata Anda?" tanyanya, tapi mata Pater itu sudah tertutup.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Apa katanya?" tanya Campbell, ketika mereka meninggalkan rumah itu, setelah
menolak tawaran Mrs. McCrae untuk minum dulu. Setelah berpikir, Ayah berkata, "Kalau tak salah dia mengatakan 'the walls of
Jericho'." "Apa maksudnya dengan kata-kata itu, ya?"
"Seperti ada hubungannya dengan Injil," kata Ayah.
"Apakah menurut Anda kita akan pernah tahu,
bagaimana si tua itu btsa sampai di Milton St. John dari Cromwell Road?" tanya
Campbell. "Kelihatannya dia tidak akan banyak membantu," Davy membenarkan.
"Wanita yang berkata bahwa dia melihatnya di kereta api setelah terjadi
perampokan itu. Mungkinkah dia Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
benar" Mungkinkah Pater-entah dengan cara
bagaimana-terlibat dalam perampokan itu" Rasanya tak mungkin. Dia orang tua yang
benar-benar terhormat. Rasanya tak bisa kita mencurigai seorang pastor dari Katedral Chadminster
terlibat dalam suatu perampokan kereta api. Bagaimana pendapat Anda?"
"Tidak," kata Ayah sambil berpikir, "tidak. Seperti juga kita tak bisa
membayangkan Hakim Ludgrove terlibat dalam suatu perampokan bank."
Inspektur Campbell melihat pada perwira atasannya
dengan rasa ingin tahu. Perjalanan penyelidikan ke Chadminster berakhir
dengan wawancara singkat tanpa hasil dengan Dr.
Stokes. Dr. Stokes bersikap agresif, enggan membantu, dan
kasar. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Saya sudah cukup lama kenal pada keluarga Wheeling.
Mereka itu boleh dikatakan tetangga saya. Mereka
memungut seorang laki-laki tua di pinggir jalan. Mereka tak tahu apakah dia
mabuk hebat ataukah sakit. Lalu mereka meminta saya datang untuk memeriksanya.
Saya katakan bahwa dia tak mabuk-dan bahwa dia
menderita gegar otak...."
"Dan Anda mengobatinya."
"Sama sekali tidak. Saya tidak mengobatinya, juga tidak memberinya resep atau
merawatnya. Saya bukan dokter-dulu memang, tapi sekarang tidak lagi.... Saya katakan pada mereka bahwa
sebaiknya mereka menelepon polisi. Apakah itu mereka lakukan atau
tidak, saya tak tahu. Itu bukan urusan saya. Mereka itu kedua-duanya agak bodoh-
tapi mereka baik sekali."
"Anda sendiri tak berpikir untuk menelepon polisi?"
"Tidak. Soalnya, saya bukan dokter. Tak ada urusannya dengan saya. Sebagai
manusia saya katakan pada
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
mereka supaya tidak memberinya wiski sedikit pun juga dan menjaga supaya dia
tenang serta berbaring datar sampai polisi datang."
Dia memandang mereka dengan tajam, dan dengan
enggan mereka harus merasa puas dengan itu.
19 Mr. Hoffman adalah seorang pria yang bertubuh besar dan tegap. Penampilannya
memberikan kesan seolah-olah dia terukir dari kayu-tepatnya kayu jati.
Wajahnya sama sekali tanpa ekspresi, hingga tak bisa diduga. Kita jadi ingin
tahu apakah orang seperti itu punya pikiran dan perasaan" Rasanya tak mungkin.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Sikapnya tanpa cacat. Dia bangkit, dan membungkuk, lalu mengulurkan
tangannya yang kaku. "Inspektur Davy" Sudah lama kita tak bertemu, sejak-ah,
mungkin Anda bahkan tak ingat lagi...."
"Oh, saya ingat, Mr. Hoffman. Dalam perkara berlian Aaronberg, bukan" Waktu itu
Anda menjadi saksi negara-saya boleh katakan bahwa Anda seorang saksi yang baik sekali. Terdakwa
sama sekali tak bisa menggoyahkan Anda." "Saya memang tak mudah digoyahkan," kata Mr.
Hoffman dengan bersungguh-sungguh.
Memang kelihatan bahwa dia orang yang tak mudah
digoyahkan. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Apa yang bisa saya bantu?" lanjutnya. "Saya harap tak ada kesulitan-saya selalu
berusaha memelihara hubungan yang baik dengan polisi. Saya sangat kagum pada angkatan kepolisian
Anda yang hebat." "Ah, tak ada kesulitan apa-apa. Kami hanya meminta Anda membenarkan suatu
informasi kecil." "Saya akan senang sekali membantu Anda sebisa saya.
Seperti saya katakan, saya sangat kagum pada angkatan kepolisian Anda di London.
Petugas-petugas Anda hebat-hebat. Mereka sangat terpadu, jujur, dan adil."
"Anda membuat saya merasa malu," kata Ayah.
"Saya siap membantu. Apa yang ingin Anda ketahui?"
"Saya ingin Anda memberikan sedikit keterangan mengenai Hotel Bertram."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Wajah Mr. Hoffman tak berubah. Mungkin sesaat saja sikapnya menjadi lebih kaku
daripada sebelumnya-hanya itu saja.
"Hotel Bertram?" tanyanya. Suaranya mengandung rasa heran. Mungkin dia tak
pernah mendengar tentang Hotel Bertram, atau mungkin dia tidak begitu ingat apakah dia tahu Hotel Bertram
atau tidak. "Anda punya hubungan dengan hotel itu, benarkah Mr.
Hoffman?" Mr. Hoffman mengangkat bahunya. "Ada banyak
sekali," katanya. "Saya tak bisa mengingatnya satu per satu. Begitu banyak pula
urusan, demikian banyaknya-hingga saya sibuk terus."
"Anda memiliki banyak perusahaan, saya tahu itu."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Ya." Mr. Hoffman tersenyum kaku. "Saya punya banyak sekali perusahaan, begitu
dugaan Anda" Jadi Anda pikir, saya juga punya hubungan dengan-Hotel Bertram
itu?" "Barangkali seharusnya saya tidak mengatakan
hubungan. Soalnya sebenarnya Anda yang memilikinya, bukan?" kata Ayah dengan
ramah. Kali ini Mr. Hoffman benar-benar menjadi kaku. "Saya jadi ingin tahu, siapa yang
mengatakan itu pada Anda?"
katanya dengan suara halus.
"Pokoknya hal itu benar, bukan?" kata Inspektur Kepala Davy dengan ceria.
"Tempat itu bagus sekali. Saya rasa, Anda pasti bangga akan tempat itu."
"Oh, ya," kata Hoffman. "Pada saat ini-saya tak begitu ingat-soalnya,"-dia
tersenyum pahit-"saya memiliki banyak gedung di London. Investasi yang baik,
Bila ada sesuatu yang menguntungkan di pasaran, dan ada
kesempatan untuk mendapatkannya dengan murah,
saya tanamkan modal saya di situ."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Apakah Hotel Bertram termasuk murah?"
"Sebagai suatu perusahaan yang masih berjalan, waktu itu keadaannya menurun,"
kata Mr. Hoffman, sambil menggeleng.
"Yah, sekarang sudah berjalan dengan baik," kata Ayah.
"Baru beberapa hari yang lalu ini saya ke sana. Saya sangat terkesan oleh
suasananya di sana. Tamu-tamunya pun orang-orang yang baik dan kuno.
Tempatnya juga kuno dan memberikan rasa nyaman,
tak ada yang membuat gaduh. Segala-galanya mewah,
meskipun tak kelihatan mewah."
"Secara pribadi saya hanya tahu sedikit sekali," Mr.
Hoffman menjelaskan. "Tempat itu merupakan salah satu investasi saya-tapi saya
rasa tempat itu berjalan dengan baik."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Ya, agaknya yang mengelolanya adalah seseorang yang hebat. Siapa nama orang
itu" Humfries" Ya, Humfries."
"Dia orang yang pandai sekali," kata Mr. Hoffman. "Saya menyerahkan segala-
galanya padanya. Paling-paling
saya hanya memeriksa buku neraca setahun sekali
Hotel Bertram At Bertrams Hotel Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
untuk melihat apakah semuanya beres."
"Tempat itu penuh dengan orang-orang kenamaan,"
kata Ayah. "Juga orang-orang kaya yang sedang dalam perjalanan." Dia menggeleng
sambil berpikir. "Suatu kombinasi yang bagus."
"Anda katakan tadi, Anda berada di sana beberapa hari yang lalu?" tanya Mr.
Hoffman. "Saya harap tidak secara-tidak secara resmi?"
'Tidak resmi. Saya hanya sedang berusaha untuk
menyelesaikan suatu misteri kecil."
"Suatu misteri" Di Hotel Bertram?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Kelihatannya begitu. Perkara hilangnya seorang biarawan. Mungkin Anda sudah
mendengar?" "Pasti lelucon," kata Mr. Hoffman. "Begitu kata orang dalam bahasa Sherlock
Holmes, penulis Anda yang
terkenal itu." "Biarawan itu pada suatu malam keluar dari tempat itu dan tak pernah dilihat
orang lagi." "Aneh," kau Mr. Hoffman, "upi hal-hal seperti itu biasa terjadi. Saya ingat
bertahun-tahun yang lalu ada berita besar. Kolonel-siapa ya namanya"-kalau tak
salah Kolonel Fergusson, salah seorang anggota pasukan
pengawal Queen Mary. Pada suatu malam dia keluar
dari klubnya, dan dia juga tak pernah dilihat orang lagi."
"Memang," desah Ayah, "kehilangan seperti itu biasa terjadi."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Anda pasti tahu lebih banyak tentang hal itu daripada saya, Saudara Inspektur,"
kata Mr. Hoffman. Kemudian dia berkau lagi, "Saya harap Anda cukup dibantu di
Hotel Bertram." "Mereka baik sekali," Ayah meyakinkannya. "Miss Gorringe itu saya rasa sudah
lama bekerja untuk Anda, ya?"
"Mungkin. Saya benar-benar hanya tahu sedikit sekali tenung itu. Harap Anda
mengerti, saya kurang memperhatikan secara pribadi. Bahkan...." dia tersenyum lebar, "saya heran Anda
sampai tahu bahwa hotel itu milik saya."
Tak perlu ditanyakan lagi; dan sekali lagi matanya membayangkan keresahan. Ayah
memperhatikan hal itu tanpa kenura.
"Jaringan bisnis di pusat kota London uk ubahnya seperti sebuah teka-teki yang
besar sekali," katanya.
"Kepala saya akan pusing bila saya harus mengurus soal-Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
soal itu. Saya mendengar bahwa sebuah perusahaan-
Mayfair Holding Trust, begitulah kira-kira namanya-terdaftar atas nama
pemiliknya. Perusahaan itu dimiliki pula oleh sebuah perusahaan lain, dan begitu
seterusnya. Tapi yang sebenarnya adalah hotel itu milik Anda. Sederhana saja.
Saya benar, bukan?" "Ya, saya hanya berani berkata, bahwa saya dan beberapa orang direktur berada di
belakangnya." Hoffman mengakui dengan agak enggan.
"Beberapa orang direktur. Siapakah mereka itu" Saya rasa Anda sendiri dan
saudara laki-laki Anda, bukan?"
"Saudara saya Wilhelm memang bekerja sama dengan saya dalam usaha ini. Sebaiknya
Anda tahu bahwa Hotel Bertram hanya merupakan suatu bagian dari
serangkaian hotel, bangunan perkantoran, klub, dan usaha-usaha lain di London."
"Apakah ada direktur-direktur lain lagi?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Lord Pomfret, Abel Isaacstein." Suara Hoffman tiba-tiba berubah menjadi ketus.
"Apakah Anda benar-benar harus tahu semuanya itu" Hanya karena Anda sedang
menyelidiki perkara hilangnya biarawan itu?"
Ayah menggeleng dan kelihatan menyesal. "Saya rasa hanya sekadar rasa ingin
tahu. Gara-gara mencari biarawan yang hilang itulah saya sampai ke Hotel
Bertram. Tapi setelah itu saya jadi-yah, jadi tertarik. Lalu soal itu disusul
oleh soal lain. Anda mengerti maksud saya, bukan?"
"Ya, saya rasa memang bisa begitu. Dan sekarang, sudah terpenuhikah rasa ingin
tahu Anda itu?" dia tersenyum.
"Mencari informasi itu sama sekali tak mudah, bukan?"
kata Ayah dengan ramah. Lalu dia bangkit.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Masih ada satu hal lagi yang saya benar-benar ingin tahu-tapi saya rasa Anda
tidak akan mau mengatakannya pada saya." ,
"Apa itu, Inspektur?" suara Hoffman terdengar waspada.
"Dari mana Hotel Bertram mendapatkan stafnya"
Soalnya mereka hebat-hebat! Apalagi yang seorang itu, siapa namanya-oh, ya,
Henry. Penampilannya seperti seorang bangsawan saja, atau seorang uskup agung,
entah mana yang lebih tepat. Pokoknya yang
menghidangkan teh dan kue muffin. Enak sekali kue
muffin itu! Suatu pengalaman yang tak terlupakan."
"Anda suka kue muffin dengan banyak mentega
rupanya?" Mr. Hoffman memandangi tubuh Ayah yang bulat sejenak dengan pandangan
mencela. "Saya rasa Anda tahu bahwa saya memang suka," kata Ayah. "Ah, saya tak boleh
mengganggu Anda terlalu lama. Saya rasa Anda sedang sibuk mengurus
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
pengambilalihan penawaran-penawaran, atau
semacamnya." "Ah, Anda senang berpura-pura tak tahu tentang urusan-urusan itu. Tidak, saya
tidak sedang sibuk. Saya hidup sederhana dan santai. Saya menanam bunga
mawar. Saya hidup dengan keluarga saya yang amat
saya cintai." "Ideal sekali kedengarannya," kata Ayah. "Alangkah baiknya bila saya bisa hidup
seperti itu." Mr. Hoffman tersenyum, lalu bangkit dengan berat
untuk bersalaman dengan tamunya.
"Saya harap Anda akan bisa segera menemukan
biarawan yang hilang itu."
"Oh! Beres. Eh, maaf saya tidak menjelaskannya tadi.
Dia sudah ditemukan-benar-benar kasus yang
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
mengecewakan. Dia mengalami kecelakaan ditabrak
mobil dan menderita gegar otak-cuma begitu."
Ayah berjalan ke pintu, tapi berbalik lagi. "Ngomong-ngomong, apakah Lady
Sedgwick salah seorang direktur dalam perusahaan Anda?" tanyanya.
"Lady Sedgwick?" Hoffman berhenti sebentar. "Tidak.
Mengapa?" "Ah, saya hanya mendengar saja. Hanya seorang pemegang saham mungkin?"
"Saya-ya." "Nah, selamat tinggal, Mr. Hoffman. Terima kasih banyak."
Ayah langsung kembali ke Scotland Yard dan langsung menghadap Ajun Komisaris.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Kedua Hoffman bersaudara itu memang berada di belakang Hotel Bertram-dalam hal
keuangannya." "Apa" Bajingan-bajingan itu?" kata Sir Roland.
"Ya." "Mereka menyembunyikan hal itu."
"Ya-dan Robert Hoffman sama sekali tak senang bahwa kita sudah mengetahuinya.
Dia terkejut sekali."
"Apa katanya?" "Oh, kami tetap bersikap resmi dan sopan. Dia mencoba-tidak secara terang-
terangan-untuk mengorek dari mana kita tahu."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Dan kau tentu tidak memberitahukan padanya sumber informasi kita itu?"
"Tentu tidak." "Alasan apa yang kauberikan untuk menemuinya?"
"Saya tidak memberikan alasan apa-apa," kata Ayah.
"Apakah dia tak merasa agak aneh?"
"Saya rasa begitu. Saya rasa itulah aturan main yang terbaik, Sir."
"Kalau Hoffman bersaudara itu yang berada di belakang semuanya ini, banyak hal
yang menjadi jelas. Mereka sendiri tak pernah terlibat dalam perbuatan-perbuatan
jahat mana pun juga-sama sekali tidak! Mereka tidak mengatur kejahatannya-tapi
mereka membiayainya."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Wilhelm menangani urusan bank-nya di Swiss. Dia berada di belakang heboh mata
uang asing tak lama setelah perang dulu itu. Kita tahu itu, tapi kita tak bisa membuktikannya. Kedua
bersaudara itu menangani uang banyak sekali, dan mereka menggunakannya
untuk menunjang segala macam perusahaan-ada yang
sah, ada pula yang tidak. Tapi mereka sangat berhati-hati-mereka tahu semua tipu
daya dalam perdagangan. Usaha perantara berlian milik Robert itu cukup jujur, tapi memberikan pula
gambaran sedemikian-ada berlian, bunga bank, dan kekayaan lain-klub-klub,
yayasan-yayasan budaya, gedung-gedung perkantoran, restoran, hotel-hotel
-semuanya seolah-olah dimiliki oleh orang lain.
"Apakah menurut Anda, Hoffman yang merencanakan perampokan-perampokan yang
diatur itu?" "Bukan. Kurasa kedua orang itu hanya mengurus keuangannya. Kita harus mencari
orang yang membuat rencana itu di tempat lain. Di tempat lain ada seseorang
berotak cemerlang yang sedang bekerja."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
20 Malam itu kabut tiba-tiba turun di London. Inspektur Kepala Davy meninggikan
kerah mantelnya lalu membelok ke Pond Street. Dia berjalan lambat-lambat seperti seseorang yang
sedang memikirkan sesuatu.
Tidak kelihatan bahwa dia punya tujuan tertentu. Tapi orang-orang yang
mengenalnya tahu bahwa pikirannya sedang siaga sepenuhnya. Dia sedang mengincar
seperti seekor kucing yang mengintai, menanti saat yang tepat untuk menerkam
mangsanya. Pond Street sepi malam itu. Hanya ada beberapa mobil.
Kabut yang mula-mula tersebar tak merata hampir
hilang, tapi kemudian menebal lagi. Lalu lintas di Park Lane yang biasanya sibuk
menjadi sangat berkurang, Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
hingga suasananya seperti jalan kecil di luar kota saja.
Kebanyakan bus tak jalan lagi. Hanya kadang-kadang mobil-mobil pribadi masih
berseliweran. Inspektur Kepala Davy membelok ke sebuah jalan buntu. Dia
berjalan sampai ke ujungnya, lalu kembali lagi. Dia membelok lagi, seolah-olah
tanpa tujuan, mula-mula ke suatu arah, lalu ke arah lain. Padahal sebenarnya dia
bukannya tanpa tujuan. Naluri kucing yang sedang mengintai yang dimilikinya itulah sebenarnya yang
membuatnya berkeliling seputar sebuah bangunan. Bangunan itu adalah Hotel
Bertram. Diperhatikannya dengan cermat apa yang terletak di sebelah timur, barat, utara,
dan selatannya. Ditelitinya mobil-mobil yang terparkir di pinggir jalan,
diperhatikannya mobil-mobil yang ada di jalan buntu.
Didengar kannya dengan teliti bunyi eongan kucing.
Sebuah mobil khusus telah menarik perhatiannya, dan dia berhenti. Mulutnya
dimonyongkannya dan katanya dengan suara halus, "Jadi kau sudah ada di sini
lagi, ya cantik." Diperiksanya nomornya, lalu dia mengangguk.
"Malam ini nomormu FAN 2266, ya?" Dia membungkuk lalu meraba pelat nomor itu
dengan halus, dan dia mengangguk lagi dengan perasaan puas. "Sungguh sempurna pekerjaan mereka!"
bisiknya. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Dia berjalan terus, lalu keluar lagi di ujung lain deretan perumahan. Dia
membelok ke kanan dan ke kanan lagi, lalu keluar lagi di Pond Street, kira-kira
empat puluh meter dari jalan masuk ke Hotel Bertram. Sekali lagi dia berhenti,
mengagumi bentuk indah sebuah mobil balap yang lain lagi.
"Kau juga cantik," kata Inspektur Kepala Davy.
"Nomormu sama dengan yang terakhir aku melihatmu.
Tapi aku ragu apakah nomormu itu selalu sama. Dan itu berarti,"-kata-katanya
terputus-"benarkah?"
gumamnya. Dia mendongak ke langit yang kini sama
sekali tak kelihatan. "Kabut semakin tebal," katanya kepada dirinya sendiri.
Di luar pintu Hotel Bertram, penjaga pintu yang orang Irlandia itu sedang
berdiri sambil mengayun-ayunkan lengannya ke depan dan ke belakang kuat-kuat
supaya tubuhnya tetap hangat. Inspektur Kepala Daw
mengucapkan selamat malam padanya.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Selamat malam, Sir. Buruk sekali cuaca malam ini."
"Ya, saya rasa tidak akan ada orang yang mau keluar malam ini bila tak perlu."
Pintu hotel didorong dan terbuka, dan seorang wanita setengah baya keluar. Dia
berhenti dengan bimbang di tangga.
"Anda memerlukan taksi, Ma'am?"
"Ah, tidak, saya mau jalan kaki."
"Sebaiknya tidak, Ma'am. Kabutnya tebal sekali. Dalam taksi sekalipun tidak akan
nyaman." "Apakah Anda pikir Anda akan bisa mencarikan saya taksi?" tanya wanita itu ragu-
ragu. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Akan saya usahakan. Anda masuk saja dulu untuk menghangatkan badan. Kalau taksi
sudah saya dapatkan, saya akan masuk memanggil Anda." Suaranya berubah, mengarah ke nada
mendesak. "Kalau tidak mendesak sekali, Ma'am, sebaiknya Anda tidak keluar sama
sekali malam ini." "Oh, ya. Mungkin Anda benar. Tapi saya ditunggu oleh beberapa orang teman di
Chelsea. Saya jadi bingung.
Mungkin akan sulit sekali kembali kemari nanti.
Bagaimana menurut Anda?"
Michael Gorman mengambil tindakan.
"Kalau saya menjadi Anda, Ma'am," katanya dengan tegas, "saya akan masuk saja
dan menelepon teman-teman Anda itu. Tak baik bagi seorang wanita seperti Anda
keluar malam dalam keadaan berkabut begini."
"Yah-bagaimana ya"-Ya, mungkin Anda benar."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Dia masuk kembali. "Saya harus memperhatikan mereka itu," -kata Micky Gorman memberikan penjelasan
pada Ayah setelah dia berbalik lagi. "Wanita seperti itu, mudah saja orang
menyambar tasnya. Apalagi keluar malam-malam begini dalam keadaan berkabut dan
berkeliaran di Chelsea atau Kensington sebelah barat atau entah akan ke mana saja."
"Saya rasa Anda punya banyak pengalaman dalam hal mengurus wanita-wanita tua,
ya?" kata Davy.
Hotel Bertram At Bertrams Hotel Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Oh, ya, memang. Tempat ini merupakan rumah yang kedua bagi mereka. Kasihan
jantung mereka yang tak sehat itu. Bagaimana dengan Anda, Sir" Apakah Anda
memerlukan taksi?" "Kalaupun saya memerlukannya, saya rasa Anda tidak akan bisa mendapatkannya,"
kata Ayah. "Pasti tak banyak yang keluar dalam cuaca buruk begini. Dan itu bukan
salah mereka." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Sekarang sebaiknya saya carikan untuk Anda. Di tikungan sana itu biasanya ada
seorang pengemudi yang memarkir taksinya sambil menghangatkan dirinya
dengan minum-minum."
"Saya tak perlu taksi," kata Ayah sambil mendesah. Dia menunjuk dengan jempolnya
ke arah Hotel Bertram. "Saya harus masuk, ada pekerjaan yang harus saya selesaikan."
"Sekarang ini" Apakah masih dalam hubungan biarawan yang hilang itu?"
"Tidak. Dia sudah ditemukan."
"Ditemukan?" Laki-laki itu memandanginya dengan terbelalak. "Ditemukan di mana?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Dia berkeliaran saja dengan gegar otak setelah mengalami kecelakaan."
"Ah, orang memang sudah tahu itulah yang akan terjadi atas dirinya. Pasti dia
menyeberang tanpa melihat-lihat."
"Agaknya begitulah," kata Ayah.
Dia mengangguk, lalu mendorong pintu dan masuk ke
dalam hotel. Malam itu tidak terlalu banyak orang di ruang duduk. Dilihatnya
Miss Marple sedang duduk di sebuah kursi di dekat perapian, dan Miss Marple pun
melihatnya. Tetapi tak ada tanda-tanda bahwa Miss
Marple mengenalinya. Ayah berjalan ke arah meja
resepsionis. Sebagaimana biasa, Miss Gorringe sedang menghadapi buku-bukunya.
Menurut Ayah, dia kelihatan agak terkejut melihatnya Reaksinya memang tidak begitu kentara, tapi
Ayah melihatnya. "Anda masih ingat saya, Miss Gorringe?" katanya. "Saya datang beberapa hari yang
lalu." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Ya, tentu saya ingat Anda, Inspektur. Apakah ada lagi yang ingin Anda ketahui"
Apakah Anda ingin bertemu dengan Mr. Humfries lagi?"
"Tidak, terima kasih. Saya rasa tak perlu. Kalau boleh, saya hanya akan melihat
buku tamu Anda saja sekali lagi."
"Silakan." Didorongnya buku itu ke arah Ayah.
Ayah membuka buku itu lalu melihat halaman-
halamannya. Miss Gorringe menyangka bahwa dia
sedang mencari nama seorang tamu khusus. Padahal
sebenarnya tidak demikian halnya. Ayah punya
kebiasaan yang telah dipelajarinya sejak muda, yang kemudian berkembang menjadi
suatu keahlian. Dia mampu mengingat nama-nama dan alamat-alamat
dengan sempurna seperti alat potret. Ingatan itu akan melekat padanya selama dua
puluh empat atau empat puluh delapan jam. Dia menggeleng sambil menutup
buku itu, lalu mengembalikannya pada Miss Gorringe.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Pater Pennyfather belum kembali ke hotel, saya rasa ya?" tanyanya dengan suara
ringan. "Pater Pennyfather?"
"Tak tahukah Anda bahwa dia sudah ditemukan?"
"Sama sekali tidak. Tak ada yang mengatakannya pada saya. Di mana?"
"Di suatu tempat di pedesaan. Agaknya dia ditabrak mobil. Hal itu tidak
dilaporkan pada kami. Seseorang yang baik hati telah mengangkatnya dan
merawatnya." "Oh, saya senang sekali. Ya, senang sekali. Saya kuatir memikirkan dia."
"Demikian pula teman-temannya," kata Ayah.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Saya sebenarnya ingin melihat apakah salah seorang di antara teman-temannya itu
mungkin menginap di sini.
Wakil Uskup-Wakil Uskup -ah, saya tak ingat namanya sekarang, tapi kalau saya
lihat, pasti saya tahu."
"Tomlinson?" kata Miss Gorringe membantu. "Dia diharapkan datang minggu depan.
Dari Salisbury." "Bukan. Bukan Tomlinson. Tapi biarlah." Dia berbalik.
Keadaan tenang di ruang duduk malam itu.
Seorang pria setengah baya yang bertampang pertapa sedang membaca sebuah makalah
yang ketikannya buruk. Sekali-sekali dia menuliskan koreksi dengan tulisan yang demikian
kecilnya, hingga hampir-hampir tak terbaca. Setiap kali dia mengoreksi, dia
tersenyum masam dengan rasa puas.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Ada satu atau dua pasangan tua yang tidak begitu perlu bercakap-cakap. Sekali-
sekali ada dua atau tiga orang yang berkumpul memperbincangkan cuaca. Mereka
membahasnya dengan rasa kuatir, bagaimana mereka
atau keluarga mereka akan bisa pergi ke tempat yang akan mereka tuju.
"-kutelepon dan kuminta Susan supaya dia tak datang naik mobil... karena terlalu
berbahaya dalam kabut begini...."
"Kata orang keadaan lebih terang di Midlands...."
Inspektur Kepala Davy mendengarkan percakapan itu
sambil dia lewat. Tanpa terburu-buru, dan seolah-olah tanpa tujuan tertentu, dia
tiba di tempat tujuannya.
Miss Marple yang sedang duduk di dekat perapian
memperhatikan dia mendekat.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Anda masih ada di sini rupanya, Miss Marple. Saya senang."
"Besok saya pulang," kata Miss Marple.
Dari sikap Miss Marple nyata benar bahwa dia memang sudah akan berangkat.
Duduknya tak santai, melainkan tegak, seperti seseorang yang duduk di ruang
tunggu pelabuhan udara atau di ruang tunggu stasiun kereta api. Ayah yakin bahwa
barang-barang bawaannya sudah dibenahi semuanya. Yang belum hanya barang-barang
yang diperlukannya malam itu saja.
"Ini merupakan hari terakhir liburan saya selama dua minggu," jelasnya.
"Saya harap Anda telah menikmatinya?"
Miss Marple tak langsung menjawab. "Yah... boleh dikatakan begitulah...." Dia
berhenti. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Jadi tidak sepenuhnya?"
"Sulit menjelaskan apa maksud saya...."
"Apakah Anda tidak agak terlalu dekat pada api" Di sini terlalu panas. Tak
inginkah Anda pindah-ke sudut sana itu?"
Miss Marple melihat ke arah sudut yang ditunjuk, lalu dia melihat pada Inspektur
Kepala. "Saya rasa Anda benar juga," katanya.
Ayah membantunya bangkit. Dia juga membawakan tas
dan bukunya. Lalu wanita tua itu didudukkannya di
sudut yang ditunjuknya tadi.
"Enak di sini?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Ya, enak." "Tahukah Anda mengapa saya mengajak Anda kemari?"
"Anda baik hati-Anda pikir di sana terlalu panas karena terlalu dekat dengan
api. Selain dari itu," sambungnya,
"percakapan kita tidak akan bisa didengar orang di sini."
"Apakah ada sesuatu yang ingin Anda ceritakan pada saya, Miss Marple?"
"Mengapa Anda berpikir begitu?"
"Karena kelihatannya begitu," sahut Davy.
"Maafkan saya kalau saya memperlihatkan hal itu dengan begitu kentara," kata
Miss Marple. "Padahal saya tak berniat begitu."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Nah, mengenai apa itu?"
"Saya tak yakin apakah saya harus mengatakannya.
Harap Anda percaya pada saya, Inspektur, bahwa saya tak suka mencampuri urusan
orang lain. Saya bahkan mencela orang yang suka campur tangan. Meskipun itu
sering dilakukan dengan niat baik, hal itu bisa pula sangat merugikan."
"Oh, begitu rupanya, ya" Saya mengerti. Ya, itu rupanya jadi masalah bagi Anda."
"Kadang-kadang kita melihat orang-orang melakukan sesuatu yang menurut kita tak
baik-atau bahkan berbahaya. Tapi apakah kita punya hak untuk
mencampurinya" Saya rasa biasanya tidak."
"Apakah yang Anda bicarakan ini mengenai Pater Pennyfather?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Pater Pennyfather?" suara Miss Marple mengandung rasa terkejut. "Oh, bukan.
Aduh, bukan, sama sekali tidak berhubungan dengan dia. Soal ini berhubungan
dengan-seorang gadis."
"Seorang gadis" Dan Anda pikir saya bisa membantu?"
"Entahlah," kata Miss Marple. "Saya benar-benar tak tahu. Tapi saya kuatir.
Kuatir sekali." Ayah tidak mendesaknya. Dia duduk saja. Dia duduk
dengan nyaman dan kelihatan agak bodoh, dan makin
jelaslah betapa besar tubuhnya. Ditunggunya Miss
Marple dengan tenang. Miss Marple telah berusaha
untuk membantunya, dan dia pun siap pula membantu
wanita tua itu. Sebenarnya dia tidak terlalu tertarik. Tapi sebaliknya, siapa
tahu! "Kita membaca di surat-surat kabar," kata Miss Marple dengan suara bisikan yang
cukup jelas, "berita perkara-perkara dalam pengadilan mengenai anak-anak muda,
gadis-gadis, atau anak-anak, yang dikatakan
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
'membutuhkan penjagaan dan perlindungan'. Mungkin
itu hanya semacam ungkapan umum, tapi bisa pula
berarti sesungguhnya."
"Gadis yang Anda sebut itu, apakah Anda merasa bahwa dia membutuhkan penjagaan
dan perlindungan?" "Ya, memang." "Apakah dia sebatang kara?"
"Oh, tidak," kata Miss Marple. "Sama sekali tidak. Dari luar bahkan kelihatannya
dia dilindungi dan dijaga dengan ketat sekali."
"Kedengarannya menarik," kata Ayah.
"Gadis itu menginap di hotel ini juga," kata Miss Marple,
"kalau tak salah dengan seseorang yang bernama Mrs.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Carpenter. Saya melihat buku tamu untuk mendapatkan nama itu. Gadis itu bernama
Elvira Blake." Ayah cepat mendongak, memperlihatkan rasa
tertariknya. "Dia gadis yang cantik. Dia masih muda sekali, dan seperti saya katakan tadi,
dijaga dan dilindungi dengan ketat. Pelindungnya adalah seorang pria yang baik
sekali, Kolonel Luscombe. Dia tampan sekali. Dia sudah agak tua, dan saya rasa
dia orang yang lugu."
"Siapa" Si pelindung atau gadis itu?"
"Maksud saya pelindungnya," kata Miss Marple. "Saya tak tahu apa-apa tentang
gadis itu. Tapi saya yakin dia sedang terancam bahaya. Secara kebetulan saya
bertemu dengan gadis itu di Taman Battersea. Dia
sedang duduk minum-minum dengan seorang anak
muda di sana." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Oh, itu soalnya?" kata Ayah. "Menurut Anda itu kurang baik. Anda kuatir anak
muda itu sebangsa hippies,
petualang pengangguran, atau penjahat yang kejam?"
"Dia seorang pemuda yang tampan sekali," kata Miss Marple. "Tidak begitu muda
lagi. Umurnya tiga puluhan lebih. Saya rasa memang tipe pria yang sangat menarik
bagi wanita. Tapi wajah laki-laki itu wajah orang jahat.
Kejam seperti elang dan buas."
"Ah, mungkin dia tidak sejahat tampangnya," kata Ayah membujuk.
"Dia bahkan mungkin lebih jahat daripada
tampangnya," kata Miss Marple. "Saya yakin itu. Dia mengendarai mobil balap yang
besar sekali." Ayah cepat-cepat mengangkat kepalanya. "Mobil balap?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Ya. Sekali atau dua kali saya melihat mobil itu di dekat hotel ini."
"Tapi Anda tak ingat nomornya, bukan?"
"Saya ingat. FAN 2266. Saya punya saudara sepupu yang gagap," Miss Marple
menjelaskan. "Begitulah maka saya ingat nomor itu."
Ayah kelihatan heran. "Tahukah Anda siapa dia?" tanya Miss Marple.
"Kebetulan saya tahu," kau Ayah lambat-lambat. "Dia berdarah campuran Prancis
dan Polandia. Dia seorang pembalap yang terkenal, dia bahkan menjadi juara
dunia tiga tahun yang lalu. Namanya Ladislaus
Malinowski. Dalam beberapa hal pandangan Anda
mengenai dia benar. Dia memang terkenal punya nama tak baik dalam hubungan
dengan wanita. Maksud saya, dia memang bukan teman yang baik bagi seorang gadis.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Tetapi tidaklah mudah berbuat sesuatu mengenai hal seperti itu. Saya rasa gadis
itu menemuinya diam-diam, ya?"
"Pasti," kata Miss Marple.
"Pernahkah Anda menghubungi pelindungnya?"
"Saya tak kenal padanya," kata Miss Marple.
"Baru satu kali saya bertemu dengannya dan
diperkenalkan oleh teman saya. Saya tak mau datang padanya dengan membawa suatu
kisah. Saya berpikir bagaimana kalau Anda berbuat sesuatu untuk ini."
"Saya bisa mencoba," kata Ayah. "Ngomong-ngomong, saya pikir mungkin Anda akan
senang mendengar bahwa teman Anda, Pater Pennyfather, sudah
ditemukan." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Sungguh?" Miss Marple kelihatan senang sekali. "Di mana?"
"Di suatu tempat yang bernama Milton St. John."
"Aneh sekali! Apa kerjanya di sana" Tahukah dia?"
"Kata orang,"-Inspektur Kepala Davy memberikan tekanan pada kata-kata itu-"dia
telah mengalami kecelakaan."
"Kecelakaan apa?"
"Ditabrak mobil-dia mengalami gegar otak -atau bisa juga kepalanya dihantam
orang." "Oh, begitu." Miss Marple merenungkan soal itu.
"Apakah dia sendiri tak tahu?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Dia berkata,"-lagi-lagi Inspektur Kepala menekankan perkataan itu-"bahwa dia
tak tahu apa-apa."
Hotel Bertram At Bertrams Hotel Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Aneh sekali." "Aneh, ya?" Yang terakhir diingatnya adalah naik taksi ke Lapangan Udara
Kensington." Miss Marple
menggeleng keheranan. "Saya tahu. Memang demikian halnya dengan gegar otak,"
gumamnya. "Tak adakah dia mengucapkan sesuatu yang berguna?"
"Dia menggumamkan sesuatu tentang tembok Jericho."
"Apakah dia tidak menyebut nama Joshua?" Miss Marple bertanya memberanikan diri,
"atau sesuatu tentang arkeologi-atau penambangan" -atau tentang
sebuah sandiwara-ya, saya ingat sebuah sandiwara tua sekali-oleh Mr. Sutro,
kalau tak salah." "Oh, ya, selama sepanjang minggu ini Bioskop-bioskop Gaumont di daerah Thames
Utara memutar film The Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Walls of Jericho, yang pemeran-pemeran utamanya
adalah Olga Radbourne dan Bart Levinne," kata Ayah.
Miss Marple memandangnya dengan curiga.
"Mungkin dia pergi menonton film itu di Cromwell Road. Mungkin dia keluar kira-
kira pukul sebelas malam lalu kembali kemari-meskipun, kalau dia memang
kembali, tentu ada seseorang yang melihatnya-dan tiba di sini sebentar sebelum
tengah malam...." "Mungkin dia naik bus yang salah," kata Miss Marple.
"Begitulah orang-orang itu...."
"Katakanlah dia kembali kemari setelah tengah malam,"
kata Ayah. "Mungkin dia langsung naik ke kamarnya tanpa ada seorang pun yang
melihatnya. Tapi lalu, apa yang terjadi kemudian-dan mengapa dia keluar lagi
pukul tiga kemudian?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Miss Marple mencari-cari perkataan. "Yang saya tahu hanyalah.... Oh!"
Dia terlompat karena terdengar bunyi ledakan dari luar di jalan.
"Bunyi knalpot mobil," kata Ayah menenangkan.
"Maafkan saya mudah sekali terkejut. Saya gugup malam ini-ada perasaan yang
biasa dimiliki orang...."
"Bahwa sesuatu akan terjadi" Saya rasa Anda tak perlu kuatir."
"Saya tak pernah suka kabut."
"Saya baru saja akan mengatakan pada Anda, bahwa Anda sudah banyak membantu
saya," kata Inspektur Kepala Davy. "Mengatakan hal-hal yang Anda lihat di
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
sini-memang hanya hal-hal yang kecil-tapi merupakan masukan."
"Jadi memang ada sesuatu yang tak beres mengenai tempat ini?"
"Dari dulu memang semuanya tak beres di sini."
Miss Marple mendesah. "Mula-mula kelihatannya bagus sekali-maksud saya
keadaannya tak berubah-kita serasa melangkah mundur ke masa lalu-ke bagian masa
lalu yang kita rindukan."
Dia berhenti sebentar. "Tapi sebenarnya tidaklah demikian halnya. Saya baru tahu
(apa yang saya sangka sudah lama saya ketahui), bahwa kita tak bisa kembali,
bahwa kita tak pernah boleh mencoba untuk melangkah mundur-bahwa inti dari
kehidupan adalah maju terus.
Hidup ini sebenarnya menuju satu arah, bukan?"
"Semacam itulah." Ayah membenarkan.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Saya ingat," kata Miss Marple, menyimpang dari pokok pembicaraannya, yang
merupakan ciri khasnya, "Saya ingat suatu waktu saya berada di Paris dengan ibu
dan nenek saya, dan kami pergi minum teh di Hotel Elysee.
Nenek saya melihat ke sekelilingnya, dan tiba-tiba berkata, 'Clara, aku yakin
akulah satu-satunya wanita yang memakai topi kecil begini!" Memang benar! Begitu
dia pulang semua topi-topi kecilnya dan mantel-mantelnya yang berhiaskan merjan
dikumpulkannya, lalu dikirimkannya...."
"Ke pasar loak?" sambung Ayah menunjukkan perhatiannya.
"Oh, bukan. Tidak akan ada orang yang mau barang-barang itu di pasar loak. Dia
mengirimkannya ke sebuah sanggar teater drama. Mereka menerimanya dengan
baik sekali. Tapi, eh...." Miss Marple memperbaiki arah bicaranya. "Apa yang
saya bicarakan tadi, ya?"
"Anda menilai tempat ini."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Ya, kelihatannya baik, ternyata tidak. Tempat ini merupakan campuran orang-
orang-yang benar dan yang palsu. Kita tak selalu bisa membedakannya."
"Apa maksud Anda dengan palsu?"
"Ada beberapa orang pensiunan tentara. Tapi ada juga orang yang kelihatannya
seperti tentara, padahal tak pernah menjadi anggota tentara. Ada pula biarawan,
yang sebenarnya bukan biarawan. Juga admiral dan
kapten kapal, yang tak pernah menjadi anggota
angkatan laut. Sahabat saya, Selina Hazy-mula-mula saya merasa geli melihat
betapa dia selalu ingin sekali mengenali orang-orang (sesuatu yang sebenarnya
wajar). Tapi dia sering keliru, karena orang-orang itu bukan orang-orang yang
diduganya. Tapi itu terlalu sering terjadi. Jadi-saya lalu mulai ingin tahu.
Bahkan si Rose, pelayan kamar yang amat manis itu-saya pikir dia juga barangkali
berpura-pura." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Bila Anda tertarik, ketahuilah bahwa dia bekas aktris.
Seorang aktris berbakat. Tapi gaji di sini lebih tinggi daripada honornya di
atas pentas." "Tapi-mengapa?"
"Terutama, sebagai pelengkap. Mungkin juga lebih dari itu."
"Saya senang akan segera meninggalkan tempat ini,"
kata Miss Marple. Dia agak bergidik. "Sebelum sesuatu terjadi."
Inspektur Kepala Davy melihat padanya dengan rasa
ingin tahu. "Apa yang Anda harapkan akan terjadi?" tanya Ayah.
"Semacam kejahatan," kata Miss Marple. "Kejahatan adalah perkataan yang
kelewatan..." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Anda pikir itu terlalu dibuat-buat, begitu" Tapi saya sudah berpengalaman.
Agaknya saya ini-sering kali-berhubungan dengan pembunuhan."
"Pembunuhan?" Inspektur Kepala Davy menggeleng.
"Saya rasa tidak akan ada pembunuhan. Hanya
semacam tempat kumpul-kumpul yang menyenangkan
bagi beberapa orang penjabat yang lihai-lihai...."
"Itu lain. Pembunuhan-niat untuk melakukan
pembunuhan-adalah sesuatu yang lain sekali. Hal itu-bagaimana saya harus
mengatakannya, ya"-hal itu
menentang Tuhan." Ayah memandangnya, lalu menggeleng dengan halus,
memberikan keyakinan. "Tidak akan terjadi pembunuhan," katanya.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Suara ledakan, yang lebih nyaring daripada yang
pertama, terdengar lagi dari luar. Ledakan itu disusul oleh suara jeritan, lalu
suara ledakan lagi.... Inspektur Kepala Davy bangkit dan langsung menghilang dengan gerakan yang
mengherankan cepatnya bagi
orang yang badannya begitu besar. Dalam beberapa
detik saja dia sudah melewati pintu ayun lalu keluar.
Teriakan itu-suara seorang wanita yang ketakutan-
menembus kabut. Inspektur Kepala Davy berlari dengan cepat di sepanjang Pond
Street ke arah suara teriakan itu. Samar-samar dapat dilihatnya sesosok tubuh
wanita yang tersandar pada pagar. Dengan dua belas langkah dia tiba di tempat
wanita itu. Dia mengenakan mantel panjang dari bulu hewan, dan rambutnya yang
panjang dan pirang berkilau tergerai di kiri kanan wajahnya. Di atas trotoar, di
kaki wanita itu, tergeletak tubuh seorang pria yang berseragam.
Inspektur Kepala Davy mengenalinya. Dia adalah
Michael Gorman. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Waktu Davy tiba di tempat gadis itu, gadis itu
mencekamnya. Seluruh tubuhnya menggigil, dan dia
berkata dengan terputus-putus,
"Ada orang... yang mencoba... membunuh saya....
Seseorang... menembak saya.... Kalau tak ada dia...." Dia menunjuk ke sosok
tubuh yang tak bergerak di kakinya.
"Dia mendorong saya ke belakang dan berdiri di depan saya-lalu datang tembakan
yang kedua... dan dia jatuh.... Dia telah menyelamatkan jiwa saya. Saya rasa dia cedera -cedera
berat...." Inspektur Kepala Davy berlutut. Dia mengeluarkan
lampu senternya. Petugas penjaga pintu yang bertubuh tinggi, yang berasal dari
Irlandia itu, telah gugur sebagai prajurit. Sisi kiri seragamnya tampak basah,
dan makin lama makin basah karena darah yang merembes. Davy
membuka kelopak mata pria itu dan meraba nadinya.
Lalu dia bangkit lagi. "Dia kena tepat sekali," katanya.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Gadis itu memekik lagi. "Maksud Anda, dia meninggal"
Oh, tidak, tidak! Tak mungkin dia meninggal."
"Siapa yang menembak Anda?"
"Saya tak tahu.... Saya baru saja meninggalkan mobil saya di tikungan dan
meraba-raba jalan di sepanjang pagar-saya akan pergi ke Hotel Bertram. Lalu
tiba-tiba ada tembakan-dan sebuah peluru terbang melewati pipi saya. Lalu dia-
petugas pintu di Hotel Bertram itu-berlari ke jalan ke arah saya, dan mendorong
saya ke belakangnya. Kemudian tiba tembakan yang kedua-saya rasa-saya rasa siapa pun
orangnya pasti tadi bersembunyi di sana."
Inspektur Kepala Davy melihat ke arah yang
ditunjuknya. Di sebelah ujung Hotel Bertram ada sebuah halaman bergaya kuno yang
lebih rendah daripada permukaan jalan. Ada pintu gerbangnya dan beberapa anak tangga untuk turun ke
tempat itu. Karena tempat itu hanya menuju ke beberapa gudang, maka
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
pekarangan itu tak banyak digunakan orang. Tapi
seseorang bisa dengan mudah bersembunyi di situ.
"Anda tak melihatnya?" "Tidak dengan jelas. Dia berlari cepat melewati saya
seperti bayangan saja. Kabut tebal sekali di mana-mana."
Davy mengangguk. Gadis itu lalu menangis histeris.
"Tapi siapakah yang mungkin ingin membunuh saya"
Mengapa ada seseorang yang ingin membunuh saya"
Itu tadi adalah yang kedua kali. Saya tak mengerti....
Mengapa?" Dengan lengannya yang sebelah Ayah merangkul gadis itu, sedang tangannya yang
sebelah lagi meraba-raba di dalam sakunya.
Lalu suara peluit polisi yang melengking menembus
kabut. Di ruang duduk Hotel Bertram, Miss Gorringe tiba-tiba mengangkat kepalanya dari
meja kerjanya. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Satu atau dua orang tamu juga mengangkat kepala
mereka, kecuali orang-orang yang lebih tua dan sudah tuli.
Henry yang sedang akan meletakkan gelas brendi ke
atas meja, terhenti seketika dengan tetap memegang gelas itu di tangannya.
Miss Marple membungkukkan kepalanya ke depan
sambil mencekam lengan kursinya.
"Kecelakaan!" kata seorang pensiunan admiral dengan yakin. "Saya rasa dua mobil
tabrakan dalam kabut."
Pintu ayun didorong orang dari luar. Seorang polisi yang bertubuh besar sekali
berjalan melewati pintu itu.
Tubuhnya kelihatan amat besar.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Dia sedang memapah seorang gadis yang memakai
mantel bulu binatang berwarna pucat. Gadis itu
kelihatannya hampir tak bisa berjalan. Polisi itu melihat ke sekelilingnya
dengan rasa malu mencari bantuan.
Miss Gorringe keluar dari meja resepsionis, dan bersiap-siap untuk membantu.
Tapi pada saat itu lift turun.
Sesosok tubuh yang tinggi keluar dari lift. Gadis itu melepaskan dirinya dari
rangkulan polisi itu lalu berlari menyeberangi ruang duduk itu.
"Ibu," teriaknya. "Oh, Ibu, Ibu...." dan dia pun melemparkan dirinya ke dalam
rangkulan Bess Sedgwick sambil terisak.
21 Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Inspektur Kepala Davy duduk kembali di kursinya dan melihat pada kedua wanita
yang duduk di seberangnya.
Waktu itu telah lewat tengah malam. Beberapa orang perwira polisi datang dan
pergi. Ada pula dokter-dokter, petugas-petugas sidik jari, juga sebuah ambulans
untuk membawa jenazah. Dan kini semuanya terpusat pada
sebuah kamar kecil, yang disediakan untuk keperluan hukum oleh pihak Hotel
Bertram. Inspektur Kepala Davy duduk di sebuah sisi meja itu. Bess Sedgwick dan
Elvira duduk di sisi yang lain. Tanpa menarik perhatian,
seorang polisi duduk bersandar pada dinding sambil menulis. Sersan Detektif
Wadell duduk di dekat pintu.
Ayah memandangi kedua wanita yang duduk
menghadapinya sambil berpikir. Kini dia mengerti
mengapa di dalam kabut tadi Elvira Blake disangkanya Bess Sedgwick. Tapi
sekarang, ketika dia memperhatikan mereka, dia terkesan bukan oleh
persamaan mereka tapi perbedaan di antara keduanya.
Mereka sebenarnya tidak serupa, kecuali warna rambut dan matanya. Dia
mendapatkan kesan yang kuat, bahwa dia berhadapan dengan segi positif dan segi
negatif pada pribadi yang sama. Pada diri Bess Sedgwick,
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
segala-galanya positif. Semangat hidupnya, energinya, daya tariknya yang
bagaikan magnet. Dia merasa kagum pada Lady Sedgwick. Sudah lama dia mengagumi
wanita itu. Dia kagum akan keberaniannya, dan selalu asyik mengikuti berita
tentang sepak terjangnya. Sering kali, ketika sedang membaca surat kabar
mingguannya yang memuat berita tentang wanita itu, dia berkata kepada dirinya
sendiri, "Kali ini dia tidak akan bisa lolos," tapi sering kali ternyata dia
bisa lolos! Disangkanya tidak akan mungkin wanita itu bisa mencapai apa yang
diingininya, tapi ternyata bisa. Dia lebih-lebih
mengaguminya karena wanita itu seolah-olah tak
termusnahkan. Dia pernah mengalami kecelakaan
pesawat terbang, beberapa kali mengalami kecelakaan mobil, pernah terlempar
dengan keras dari punggung kuda, tapi ternyata dia tetap selamat. Dia masih
hidup, penuh semangat, dengan kepribadian yang selalu
memukau banyak orang. Dalam pikirannya, dia
mengangkat topi untuk wanita itu. Pada suatu kali, dia pasti akan mengalami
kehancuran juga. Orang hanya
Hotel Bertram At Bertrams Hotel Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
bisa hidup dengan nasib baik selama jangka waktu yang terbatas. Dari sang ibu,
matanya beralih ke putrinya. Dia ingin tahu. Ingin sekali tahu.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Pada diri Elvira Blake, pikirnya, segala-galanya serba tertutup. Bess Sedgwick
menjalani hidup ini dengan memaksakan kemauannya. Elvira punya cara lain dalam
menjalani hidupnya, pikirnya. Dia lebih banyak pasrah, pikirnya. Dia menuruti
saja. Dia tersenyum dengan
pasrah, tapi di balik itu dia menyelinap, membebaskan diri. "Licik," pikirnya
lagi, menyadari kenyataan itu.
"Itulah satu-satunya caranya. Dia tak pernah
menonjolkan dirinya. Itulah sebabnya, kurasa orang-orang yang mengawasinya tak
pernah tahu apa yang akan dilakukannya." Ayah ingin tahu apa yang dilakukan gadis ini menyelinap di jalan pergi ke Hotel
Bertram pada malam berkabut yang sudah begitu larut. Nanti dia akan
menanyakannya. Tapi dia yakin, besar sekali
kemungkinannya bahwa jawaban yang akan
diperolehnya tak benar. Begitulah cara gadis itu
membela dirinya, pikirnya. Apakah dia datang ke hotel ini untuk menjumpai ibunya
ataukah untuk menemukan ibunya" Itu mungkin sekali, tapi rasanya tidak juga.
Sama sekali tidak. Ayah lalu berpikir tentang mobil sport besar yang tersembunyi
di tikungan-mobil yang bernomor pelat FAN 2266 itu. Ladislaus Malinowski
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
pasti berada di sekitar tempat itu, karena mobilnya ada di situ.
"Nah," kata Ayah pada Elvira dengan sikap yang amat ramah dan kebapakan, "nah,
bagaimana perasaan Anda sekarang?"
"Saya sudah tak apa-apa lagi," kata Elvira.
"Bagus. Saya ingin mengajukan beberapa pertanyaan kalau Anda tak keberatan.
Karena, harap Anda maklum, bahwa dalam soal-soal begini waktu biasanya
merupakan soal yang penting sekali. Anda telah
ditembak dua kali dan seseorang tewas. Kami minta
sebanyak mungkin petunjuk ke arah orang yang telah menembak itu."
"Akan saya ceritakan semuanya sebatas kemampuan saya, tapi semuanya terjadi
begitu mendadak. Dan kita tak bisa melihat apa-apa dalam kabut begini. Saya
sendiri tak punya bayangan siapa kira-kira orang itu-Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
atau bagaimana rupanya. Itulah yang menakutkan
sekali." "Anda katakan bahwa ini adalah yang kedua kali seseorang telah mencoba membunuh
Anda. Apakah itu berarti bahwa sebelum ini sudah ada percobaan untuk membunuh Anda?"
"Apakah saya telah berkata begitu" Saya tak ingat."
Matanya memandang dengan resah. "Saya rasa saya tidak berkata begitu."
"Tapi Anda tadi berkata begitu," kata Ayah.
"Saya rasa, saya hanya-hanya histeris saja."
'Tidak," kata Ayah, "saya rasa tidak begitu. Saya rasa Anda bersungguh-sungguh
mengatakannya." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Mungkin itu hanya angan-angan saya saja," kata Elvira.
Dia mengalihkan pandangannya ke tempat lain.
Bess Sedgwick bergerak dalam duduknya. "Sebaiknya kaukatakan padanya, Elvira,"
katanya dengan tenang. Elvira mendadak melihat ke arah ibunya dengan resah.
"Anda tak perlu kuatir," kata Ayah meyakinkan. "Di kepolisian, kami tahu betul
bahwa anak-anak gadis tak suka bercerita pada ibu mereka atau pelindung mereka.
Kami tidak terlalu menganggap hal itu serius, tapi kami harus tahu tentang hal-
hal itu, karena itu bisa membantu." "Apakah itu terjadi di Italia?" tanya Bess Sedgwick.
"Ya," jawab Elvira.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Anda pernah bersekolah di sana, bukan?" kata Ayah.
"Atau mengikuti kursus, atau entah apa namanya sekarang?"
"Ya. Saya tinggal di asrama Contessa Martinel-li. Kami ada delapan belas atau
dua puluh orang." "Dan Anda pikir ada seseorang yang telah mencoba membunuh Anda. Bagaimana itu?"
"Pada suatu hari saya mendapat kiriman sebuah kotak besar berisi coklat, permen,
dan lain-lain. Kiriman itu disertai kartu yang ditulisi dengan huruf-huruf yang
berbunga-bunga dalam bahasa Italia. Kata-katanya
berbunyi 'Untuk Bellissima Signorina'. Saya dan teman-teman saya menertawakannya
dan menduga-duga siapa pengirimnya." "Apakah barang itu datang lewat pos?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Tidak. Tak mungkin lewat pos, karena barang itu sudah berada di kamar saya.
Pasti ada seseorang yang meletakkannya di situ."
"Oh, begitu. Saya rasa si pengirim telah menyuap salah seorang pembantu. Apakah
saya bisa menyimpulkan bahwa Anda tidak memberitahukan hal itu pada
Contessa?" Samar-samar terbayang senyuman di wajah Elvira.
"Tidak. Itu sama sekali tidak kami lakukan. Kami langsung saja membuka kotak itu
dan kami lihat coklatnya cantik-cantik serta menarik. Ada macam-
macam, dan ada juga krim yang berwarna ungu di
antaranya. Yaitu semacam coklat yang di atasnya
berlapis warna ungu. Itu kegemaran saya. Jadi tentu pertama-tama saya makan
beberapa buah di antara jenis itu. Lalu setelah itu, tengah malam saya merasa perut saya sakit sekali.
Saya tak menduga bahwa itu adalah akibat dari coklat itu. Saya pikir, mungkin
akibat sesuatu yang telah saya makan pada waktu makan
malam." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Adakah teman-teman Anda yang lain yang sakit?"
"Tak ada. Hanya saya. Pokoknya saya sakit hebat, tapi esok malamnya saya sudah
sembuh. Lalu beberapa hari kemudian saya makan Lagi coklat itu, dan akibatnya
terulang lagi. Jadi saya lalu bercerita tentang itu pada Bridget. Bridget adalah
sahabat karib saya. Lalu kami periksa coklat itu. Kami dapati bahwa pada bagian
bawah krim yang berwarna ungu itu ada lubang yang
telah diisi lagi dengan sesuatu. Dan kami berkesimpulan bahwa seseorang telah
memasukkan racun ke dalamnya. Tapi mereka hanya membu-buhkannya pada
coklat yang berkrim ungu itu supaya saya sendiri yang memakannya."
"Yang lain tak ada yang sakit?"
"Tidak." "jadi rupanya tak ada orang lain yang memakan krim ungu itu?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Tidak. Mereka tak mau. Soalnya itu adalah hadiah untuk saya, dan mereka tahu
saya suka sekali krim yang ungu itu, jadi mereka tinggalkan itu untuk saya."
"Siapa pun orang yang telah melakukannya, berani sekali menanggung risiko," kata
Ayah. "Sebab bisa saja semua orang di asrama itu keracunan."
"Mustahil," kata Lady Sedgwick dengan tajam. "Sama sekali tak masuk akal! Tak
pernah saya mendengar perbuatan yang begitu kasar."
Inspektur Kepala Davy memberikan isyarat kecil dengan tangannya. "Maaf,"
katanya, lalu dia berkata lagi pada Elvira. "Menurut saya, itu menarik sekali,
Miss Blake. Dan Anda tetap tidak lapor pada Contessa?"
"Tidak. Kami takut dia ribut."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Apa yang Anda lakukan dengan coklat itu?"
"Kami buang tentu," kata Elvira. "Padahal kelihatannya coklatnya enak-enak,"
sambungnya dengan nada menyesal. "Tidakkah Anda mencoba untuk mencari tahu siapa yang telah mengirimkannya?"
Elvira kelihatan serba salah. "Yah, saya rasa, itu mungkin perbuatan Guido."
"Ya?" kata Inspektur Kepala Davy dengan ceria. "Dan siapakah Guido itu?"
"Oh, Guido...." Elvira terdiam. Dia menoleh pada ibunya.
"Jangan bodoh," kata Bess Sedgwick. "Ceritakan pada Inspektur tentang Guido.
Setiap gadis seumurmu punya Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
seorang Guido dalam hidupnya. Kau pasti bertemu
dengan dia di sana, ya?"
"Ya. Waktu kami diajak menonton opera. Dia bercakap-cakap dengan saya di sana.
Dia baik dan sangat menarik.
Saya kadang-kadang menemuinya kalau kami pergi ke
tempat kursus. Dia biasa pula mengirimi saya surat dengan sembunyi-sembunyi."
"Dan kurasa," kau Bess Sedgwick, "kau banyak berbohong, dan membuat rencana
dengan teman-temanmu, serta berhasil juga keluar untuk
menemuinya. Begitu, bukan?"
Elvira kelihatan lega dengan adanya selingan pendek yang mengarahkannya pada
suatu pengakuan. "Ya, saya kadang-kadang keluar dengan Bridget. Kadang-kadang
Guido juga berhasil untuk...."
"Siapa nama keluarga Guido?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Saya tak tahu," kau Elvira. "Dia tak pernah mengaukannya pada saya."
Inspektur Kepala Davy tersenyum padanya. "Maksud Anda, Anda tak mau
mengatakannya" Tak apalah. Saya yakin kami pasti bisa menemukannya tanpa bantuan
Anda kalau memang perlu. Tapi mengapa Anda
menduga bahwa anak muda yang kelihatannya
menyayangi Anda itu ingin membunuh Anda?"
"Karena dia biasa mengancam begitu. Maksud saya, kadang-kadang kami bertengkar.
Dia kadang-kadang datang bersama teman-temannya, dan saya berpura-
pura lebih menyukai mereka daripada dia, lalu dia jadi marah sekali.
Dikatakannya supaya saya berhati-hati dengan kelakuan saya. Bahwa saya tidak
akan bisa meninggalkan dia begitu saja! Bahwa bila saya tidak setia padanya, dia akan
membunuh saya! Saya pikir dia hanya bersikap berlebih-lebihan saja, menirukan
kata-kata dalam sandiwara." Tanpa disangka, Elvira tiba-tiba tersenyum. "Tapi
semuanya menyenangkan sekali. Saya tidak menyangka bahwa itu bisa menjadi
sungguh-sungguh atau serius."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Yah," kata Inspektur Kepala Davy, "menurut saya juga sangat tak masuk akal
seorang pemuda seperti yang
Anda gambarkan itu mau benar-benar membubuhkan
racun pada coklat dan kemudian mengirimkannya pada Anda."
"Ya, saya juga sebenarnya tak percaya," kata Elvira,
"tapi itu pasti perbuatannya, karena saya tak bisa membayangkan orang lain. Saya
jadi susah. Lalu waktu saya kembali kemari, saya menerima surat
peringatan...." Dia berhenti.
"Surat peringatan macam apa?"
"Surat itu dikirimkan dalam amplop dan dicetak.
Bunyinya: Berhati-hatilah. Ada orang yang ingin
membunuhmu." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Alis Inspektur Kepala Davy terangkat. "Benarkah itu"
Aneh sekali. Sungguh aneh. Dan itu membuat Anda
cemas serta ketakutan?"
"Ya. Dan saya lalu-lalu ingin tahu siapa yang mungkin menginginkan saya mati.
Sebab itu saya lalu mencoba menyelidiki apakah benar saya kaya sekali."
"Lanjutkan." "Lalu beberapa hari yang lalu di London ada lagi suatu kejadian. Saya berada di
stasiun bawah tanah dan di peron banyak sekali orang. Rasanya ada seseorang yang
mencoba mendorong saya ke rel kereta api."
"Anakku! kata Bess Sedgwick. "Jangan berangan-angan."
Sekali lagi Ayah memberikan isyarat kecil dengan
tangannya. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Ya," kata Elvira dengan rasa menyesal. "Saya juga merasa bahwa itu semua hanya
angan-angan saya saja-tapi entahlah-maksud saya, setelah kejadian malam ini
rasanya semuanya mungkin benar, ya?" Tiba-tiba dia berpaling pada Bess Sedgwick,
dan berbicara dengan mendesak, "Ibu! Ibu mungkin tahu. Apakah ada
seseorang yang ingin membunuh saya" Adakah" Apakah saya punya musuh?"
"Kau pasti tak punya musuh," kata Bess Sedgwick dengan tak sabar. "Jangan tolol
begitu. Tak seorang pun ingin membunuhmu. Untuk apa?"
"Lalu siapa yang menembak saya malam ini?"
"Dalam kabut yang tebal itu," kata Bess Sedgwick,
"orang mungkin keliru. Mungkin dia menyangka bahwa kau adalah seseorang lain.
Mungkin saja, bukan?"
katanya, sambil berpaling pada Ayah.
"Ya, saya rasa mungkin saja," kata Inspektur Kepala Davy.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Bess Sedgwick memandang Ayah dengan penuh
perhatian. Ayah merasa melihat gerakan halus pada
bibirnya, yang mengatakan 'nanti'.
"Nah," kata Ayah dengan ceria, "sebaiknya sekarang kita mulai mengemukakan
beberapa fakta. Dari mana Anda
datang tadi" Apa yang Anda kerjakan, berjalan di
sepanjang Pond Street, malam-malam berkabut
begini?" "Saya pergi mengikuti kursus seni di Tate tadi pagi. Lalu saya pergi makan siang
dengan sahabat saya, Bridget.
Dia tinggal di Onslow Square. Setelah itu kami
menonton film, dan waktu kami keluar kabut sudah
mulai turun-cukup tebal dan menjadi lebih gelap. Dan saya pikir sebaiknya saya
pulang tidak naik mobil."
"Anda bisa mengemudikan mobil, ya?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Ya. Saya ujian mengemudikan mobil musim panas yang lalu. Tapi saya tak begitu
pandai mengemudi dan saya benci mengemudi dalam kabut. Jadi kata ibu Bridget,
saya boleh menginap di rumahnya. Saya menelepon Kak Mildred-saudara sepupu saya-
tempat saya tinggal di Kent- "
Ayah mengangguk. "-dan saya katakan bahwa saya akan menginap di London. Katanya itu lebih baik."
"Lalu apa yang terjadi kemudian ?" tanya Ayah.
"Lalu tiba-tiba kabut kelihatan menipis. Anda tentu tahu bahwa kabut tak sama
ketebalannya. Jadi saya katakan saya akan pulang ke Kent naik mobil. Saya pamit
pada Bridget, lalu berangkat. Tapi lalu kabut mulai turun lagi, saya jadi susah.
Saya terselubung dalam gumpalan
kabut yang tebal dan saya tersesat. Saya tak tahu di mana saya berada. Sebentar
kemudian saya sadari bahwa saya berada di tikungan Hyde Park, dan saya
Hotel Bertram At Bertrams Hotel Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Badik Buntung 15 Raja Naga 19 Dewa Pengasih Kembang Lembah Darah 1
Menurutku dia penjilat. Aku ingin tahu apakah dia
pemilik hotel ini atau hanya manajernya saja."
"Itu bisa saya tanyakan padanya," kata Campbell. Dia sudah melangkah mundur ke
arah meja resepsionis. "Jangan, jangan tanyakan padanya," kata Ayah. "Selidiki saja-diam-diam."
Campbell melihat padanya dengan rasa ingin tahu. "Apa yang Anda pikirkan, Sir?"
"Tak ada yang istimewa," kau Ayah. "Kupikir aku ingin mendapatkan lebih banyak
lagi informasi tentang tempat ini. Aku ingin tahu siapa yang ada di
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
belakangnya, bagaimana keadaan keuangannya.
Semuanya." Campbell menggeleng. "Hampir saja saya mengatakan bahwa satu-satunya tempat di
London ini yang benar-benar tak perlu dicurigai...."
"Aku tahu, aku tahu," kata Ayah. "Sudah biasa tempat yang begini mendapat nama
baik begitu!" Campbell menggeleng lagi, lalu pergi. Ayah berjalan ke arah lorong menuju ke
kamar merokok. Jenderal Radley baru saja terbangun. Surat kabar The Times jatuh
tergelincir dari lututnya dan jadi agak acak-acakan. Ayah memungut surat kabar
itu, mengatur halaman-halamannya kembali, lalu menyerahkannya pada orang tua
itu. "Terima kasih. Anda baik sekali," kata Jenderal Radley dengan kasar.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Anda Jenderal Radley?"
"Ya." "Maafkan saya," kata Ayah dengan suara nyaring, "saya ingin berbicara dengan
Anda mengenai Pater Pennyfather." "Eh-apa ya?" Jenderal itu memasang tangannya ke belakang telinganya.
"Pater Pennyfather," teriak Ayah.
"Ayah saya" Sudah bertahun-tahun meninggal."
"Pater Pennyfather."
"Oh. Ada apa dengan dia" Saya bertemu dengan dia beberapa hari yang lalu. Waktu
dia menginap di sini."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Dia berjanji akan memberi saya alamat. Katanya akan ditinggalkannya pada Anda."
Alangkah sulitnya untuk membuatnya bisa mendengar
kalimat itu. Tapi akhirnya dia berhasil juga.
"Dia tak pernah memberikan alamat pada saya. Pasti dia keliru menganggap saya
seseorang lain. Dasar orang tua linglung. Sejak dulu dia begitu. Begitulah para
ilmuwan, seperti dia itu. Mereka selalu linglung."
Beberapa lamanya Ayah tabah dan tetap bertahan, tapi tak lama kemudian
diputuskannya bahwa percakapan
dengan Jendral Radley itu benar-benar tak bisa
dilanjutkan, dan hampir pasti tidak akan ada hasilnya.
Dia lalu pergi. Kemudian dia duduk di ruang duduk, di sebuah meja yang
berdekatan dengan Miss Marple.
"Teh, Pak?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Ayah mengangkat kepalanya. Dia terkesan. Semua
orang memang terkesan oleh kepribadian Henry.
Meskipun dia bertubuh besar dan gemuk, dia kelihatan seperti sebuah karikatur
dari Ariel, yang bisa muncul dan menghilang dalam sekejap. Ayah memesan teh.
"Benarkah penglihatan saya tadi, Anda menyediakan kue muffin di sini?" tanyanya.
Henry tersenyum lesu. "Ya, Pak, memang ada. Kue muffin kami enak sekali, Pak,
kalau boleh saya katakan.
Tapi nyatanya semua orang memang suka kue itu.
Apakah Anda mau saya pesankan kue muffin" Anda
suka teh India atau teh Cina?"
"Teh India," sahut Ayah. "Atau kalau ada teh Srilanka."
Henry memberikan isyarat kecil saja dengan jarinya, maka pembantunya, seorang
pria muda yang pucat, segera beranjak untuk mencari teh Srilanka dan kue muffin. Henry pindah ke meja
lain dengan sikap anggun.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Kau memang orang hebat, sungguh, pikir Ayah. Aku
ingin tahu dari mana mereka mendapatkan kau, dan
berapa mereka membayarmu. Kurasa bayaranmu tinggi
sekali, dan itu memang pantas. Diperhatikannya Henry membungkuk dengan sikap
kebapakan, mendekati seorang wanita tua. Ingin benar dia tahu bagaimana pendapat Henry, bila memang
ada, tentang dirinya. Ayah menilai dirinya cocok benar di Hotel Bertram.
Orang akan mengira bahwa dia adalah seorang peternak terhormat yang makmur, atau
seorang bangsawan kerajaan, dan mirip pula seorang yang mengusahakan penerbitan buku. Ayah
mengenal dua orang bangsawan seperti itu. Pokoknya, pikir Ayah, dirinya bisa
dinilai cukup baik. Tapi dia menyadari bahwa dia tak bisa
menipu Henry. Ya, kau memang orang hebat, pikir Ayah lagi.
Orang datang mengantar teh dan kue muffin. Ayah
menggigit dalam-dalam. Mentega meleleh ke dagunya.
Dia menyekanya dengan sehelai saputangan besar. Dia minum dua cangkir teh dengan
banyak sekali gula. Lalu dia membungkukkan tubuhnya, dan berbicara pada
wanita yang duduk di kursi sebelahnya.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Maaf," katanya, "Anda Miss Jane Marple, bukan?"
Miss Marple mengalihkan pandangannya dari pekerjaan rajutannya ke Inspektur
Kepala Davy. "Benar," katanya, "saya Miss Marple."
"Saya harap Anda tak keberatan kalau saya berbicara dengan Anda. Saya seorang
perwira polisi." "Begitukah" Saya harap tak ada sesuatu yang tak beres di sini?"
Ayah cepat-cepat meyakinkan wanita itu dengan cara kebapakan.
"Nah, nah, jangan kuatir, Miss Marple," katanya. "Sama sekali bukan urusan
seperti yang Anda duga. Tak ada Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
pencurian atau semacamnya. Hanya ada sedikit masalah dengan seorang biarawan tua
yang linglung. Hanya itu saja. Kalau tak salah Anda kenal dia. Dia adalah Pater
Pennyfather." "Oh, Pater Pennyfather. Baru kemarin dulu dia masih ada di sini. Memang sudah
bertahun-tahun saya mengenalnya, tapi hanya kenal begitu saja. Seperti kata Anda, dia memang
linglung sekali." Lalu
ditambahkannya dengan penuh perhatian, "Apa yang dilakukannya kali ini?"
"Yah, boleh kita katakan dia-mungkin dia tersesat."
"Ya, Tuhan," kata Miss Marple. "Di mana dia seharusnya?"
"Seharusnya dia sudah pulang ke rumahnya di
lingkungan katedral," kata Ayah, "tapi dia tak ada di sana."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Dia berkata bahwa dia akan menghadiri kongres di Lucerne," kata Miss Marple.
"Kongres mengenai gulungan surat Laut Mati, kalau tak salah. Soalnya dia ahli
bahasa Ibrani dan bahasa Semir, yang hebat."
"Ya," kata Ayah, "Anda benar. Ke sanalah -ya, seharusnya dia memang pergi ke
sana." "Maksud Anda, dia tak muncul di sana?"
"Tidak," kata Ayah, "dia tak muncul."
"Oh, ya," kata Miss Marple, "saya rasa dia keliru mengenai tanggalnya."
"Mungkin, mungkin."
"Saya rasa," kata Miss Marple, "kejadian seperti itu bukan yang pertama kalinya.
Pada suatu kali saya pergi untuk minum teh bersamanya di Chadminster. Padahal
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
orang di rumahnya ribut kehilangan dia. Lalu pengurus rumah tangganya
menceritakan pada saya betapa
linglungnya dia." "Waktu dia menginap di sini, tidakkah dia mengatakan sesuatu pada Anda, yang
mungkin bisa merupakan petunjuk bagi kita?" tanya Ayah, yang berbicara dengan cara yang enak dan penuh
kepercayaan. "Anda tentu tahu apa maksud saya. Tentang seorang teman lama
yang telah ditemuinya, umpamanya, atau tentang
rencana-rencana yang telah dibuatnya di samping
kongres di Lucerne itu."
"Tak ada. Dia hanya menyebutkan kongres di Lucerne itu. Kalau tak salah, katanya
tanggal sembilan belas. Benarkah begitu?" "Ya, benar, itu tanggal berlangsungnya kongres di Lucerne itu."
"Saya tidak memperhatikan tanggal itu secara khusus.
Maksud saya...," sebagaimana kebanyakan wanita-Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
wanita tua, Miss Marple lalu terus merasa agak terlibat-
"maksud saya dia berkata tanggal sembilan belas, dan mungkin maksudnya memang
tanggal sembilan belas, padahal sebenarnya tanggal dua puluh. Maksud saya, mungkin tanggal dua puluh itu
pikirnya tanggal sembilan belas, atau mungkin pikirnya tanggal sembilan belas
adalah tanggal dua puluh."
"Yah...," kata Ayah merasa agak pusing.
"Ah, cara saya mengatakannya salah," kata Miss Marple,
"tapi maksud saya, orang-orang seperti Pater
Pennyfather itu, bila mereka mengatakan bahwa
mereka akan pergi ke suatu tempat pada hari Kamis, kita harus siap menerima
kenyataan bahwa sebenarnya maksud mereka bukan hari Kamis. Mungkin yang
mereka maksud adalah hari Rabu atau Jumat. Kadang-
kadang mereka menyadari kesalahan mereka pada
waktunya, tapi kadang-kadang juga tidak. Saya rasa pada saat itu telah terjadi
sesuatu semacam itu."
Ayah kelihatan agak bingung.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Anda berbicara seolah-olah Anda sudah tahu bahwa Pater Pennyfather memang tidak
pergi ke Lucerne, Miss Marple."
"Saya memang tahu bahwa dia tidak berada di Lucerne pada hari Kamis," kata Miss
Marple. "Dia ada di sini sepanjang hari-atau hampir sepanjang hari. Sebab itu,
tentu saya pikir bahwa meskipun dia mengatakan pada saya kongres itu adalah pada
hari Kamis, maksudnya adalah hari Jumat. Dia memang berangkat dari sini pada
malam hari Kamis, dengan membawa sebuah tas BEA."
"Memang." "Saya pikir waktu itu dia akan berangkat ke lapangan udara," kata Miss Marple.
"Sebab itu saya terkejut sekali melihat dia kembali lagi."
"Maaf, apa maksud Anda dengan 'kembali lagi'?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Yah, maksud saya tentulah bahwa dia kembali kemari lagi."
"Ah, tolong jelaskan lagi," kata Ayah. Dia tetap menjaga agar nada bicaranya
menyenangkan dan hanya sekadar mengingatkan saja, seolah-olah hal itu tidak
begitu penting. "Anda melihat si tua goblok-eh, Anda melihat Pater berangkat
dengan membawa sebuah tas kecil
untuk keperluannya semalam agak awal malam itu. Dan Anda menyangka dia berangkat
ke pelabuhan udara. Benarkah demikian?" "Ya. Waktu itu saya rasa kira-kira pukul setengah tujuh atau pukul tujuh kurang
seperempat." "Tapi kata Anda dia kembali?" "Barangkali dia ketinggalan pesawat terbang. Ya,
mungkin itu alasannya." "Kapan dia kembali?"
"Nah, saya benar-benar tak tahu itu. Saya tak melihat dia kembali."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Oh," kata Ayah keheranan. "Tapi tadi Anda berkata bahwa Anda ada melihatnya."
"Oh, saya memang melihatnya," kata Miss Marple. "Tapi sesudah itu. Maksud saya
tadi, saya tidak melihat dia masuk ke hotel."
"Anda melihatnya sesudah itu" Kapan?"
Miss Marple berpikir. "Coba saya ingat dulu. Waktu itu kira-kira pukul tiga subuh. Saya tak bisa
tidur. Ada sesuatu yang membangunkan saya. Ada suara. Banyak sekali suara-
suara aneh di London ini. Saya melihat ke jam kecil saya-pukul tiga lewat
sepuluh. Ada sesuatu-saya tak tahu betul apa itu-yang membuat saya gelisah.
Mungkin langkah-langkah di luar kamar saya. Karena tinggal di desa, bila kita mendengar
langkah-langkah orang di tengah malam atau pagi buta kita jadi gugup. Jadi saya
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
buka pintu kamar saya, lalu menjenguk ke luar. Tepat pada saat itu saya lihat
Pater Pennyfather meninggalkan kamarnya-kamarnya
bersebelahan dengan kamar saya... Dia memakai
mantelnya dan pergi menuruni tangga."
"Dia keluar dari kamarnya dengan memakai mantelnya dan pergi menuruni tangga
pada pukul tiga subuh?"
"Ya," kata Miss Marple, lalu ditambahkannya, "pada saat itu saya juga merasa
heran." Ayah memandanginya selama beberapa lamanya.
"Miss Marple," katanya, "mengapa hal itu tidak Anda katakan pada siapa pun juga
selama ini?" "Karena tak ada seorang pun yang menanyakannya pada saya," jawab Miss Marple
sederhana. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
15 Ayah menarik napas dalam-dalam.
"Ya," katanya. "Memang tak ada yang menanyakannya pada Anda. Memang begitu
sederhana alasannya."
Dia diam lagi. "Anda pikir ada sesuatu yang terjadi atas dirinya, ya?"
tanya Miss Marple. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Sudah lebih dari seminggu sekarang," kata Ayah. "Dia tidak mengalami serangan
jantung, dan tidak terjatuh di jalan. Dia tidak terbaring di rumah sakit akibat
kecelakaan. Jadi di manakah dia" Mengenai hilangnya dia itu telah diberitakan
melalui pers. Tapi belum ada seorang pun yang datang untuk memberi informasi."
"Mungkin mereka tidak membaca pemberitaan itu. Saya juga tidak."
"Kelihatannya-kelihatannya benar-benar...," Ayah mengungkapkan jalan pikirannya
sendiri -"sepertinya dia sengaja ingin menghilang. Enak saja dia
meninggalkan hotel pada tengah malam. Anda yakin
tentang apa yang Anda katakan tadi, bukan?" tanyanya dengan tajam. "Bukan mimpi
Anda, kan?" "Saya benar-benar yakin," kata Miss Marple dengan penuh percaya diri.
Ayah bangkit. "Saya harus pergi. Saya mau menemui pelayan kamar itu," katanya.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Ayah menemukan Rose Sheldon sedang bertugas, dan
dia memandangi gadis yang menyenangkan itu dengan
Hotel Bertram At Bertrams Hotel Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
pandangan memuji. "Maaf, saya mengganggu Anda," katanya. "Saya tahu bahwa sersan kami sudah
menemui Anda. Tapi saya masih ingin bertanya tentang pria yang hilang itu, maksud saya Pater
Pennyfather." "Oh, ya, Sir. Dia orang yang baik sekali. Dia sering menginap di sini."
"Dia linglung," kata Ayah.
Suatu senyum kecil muncul di wajah Rose Sheldon yang penuh rasa hormat itu.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Nah, coba saya lihat dulu." Ayah berpura-pura membaca beberapa catatan.
'Terakhir kali Anda melihat Pater Pennyfather-adalah...."
"Pada pagi hari Kamis, Sir. Hari Kamis tanggal sembilan belas. Dia berkata pada
saya bahwa dia tidak akan
kembali malam itu, dan mungkin juga esok malamnya.
Kalau tak salah, katanya dia akan pergi ke Jenewa.
Pokoknya, sebuah tempat di Swiss. Dia memberikan dua kemejanya untuk dicuci, dan
saya katakan padanya bahwa esok paginya kemeja-kemeja itu sudah akan
siap." "Dan itulah terakhir kali Anda bertemu dengannya, bukan?"
"Betul, Sir. Soalnya saya tidak bertugas petang hari.
Pukul enam pagi saya baru kembali lagi. Waktu itu dia tentu sudah berangkat,
atau setidaknya dia sudah
berada di lantai bawah. Tidak di dalam kamarnya lagi. Di kamarnya dia
meninggalkan dua buah kopor."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Benar," kata Ayah. Isi kopor-kopor itu telah diperiksa, tapi tidak memberikan
petunjuk apa-apa. Katanya lagi,
"Apakah Anda membangunkannya esok paginya?"
"Membangunkannya" Tidak, Sir, dia kan tak ada di kamar."
"Apa yang biasanya Anda lakukan-mengantarkan teh atau sarapan padanya?"
"Saya mengantar teh, Sir. Dia selalu sarapan di bawah."
"Jadi Anda sama sekali tidak masuk ke kamarnya sepanjang hari esoknya?"
"Masuk, Sir." Rose tampak terkejut. "Saya masuk ke dalam kamarnya seperti biasa.
Saya mengantar kemeja-kemejanya. Dan saya tentu harus membersihkan kamar itu.
Kami membersihkan semua kamar setiap hari."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Apakah tempat tidurnya kelihatan bekas ditiduri?"
Gadis itu terbelalak memandanginya. "Tempat tidurnya, Sir" Tentu saja tidak."
"Apakah tempat tidur itu acak-acakan-atau setidaknya kusut?"
Gadis itu menggeleng. "Bagaimana dengan kamar mandinya?"
"Di sana ada sehelai handuk yang lembab, Sir, bekas dipakai. Saya pikir itu
tentu bekas malam sebelumnya.
Mungkin dia mencuci tangannya sebelum dia pergi."
"Lalu tak adakah sesuatu yang menunjukkan bahwa dia telah kembali ke kamarnya-
barangkali jauh malam-atau lewat tengah malam?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Gadis itu menatapnya dengan bingung. Ayah membuka
mulutnya, lalu menutupnya kembali. Mungkin anak ini sama sekali tak tahu tentang
kembalinya Pater, atau mungkin juga dia seorang aktris yang sangat pandai
bersandiwara. "Bagaimana dengan pakaiannya-maksud saya setelan-setelannya. Apakah tersimpan di
dalam kopor- kopornya?" "Tidak, Sir. Pakaian itu tergantung di dalam lemari.
Soalnya dia kan tetap menyewa kamar itu, Sir."
"Siapa yang memasukkan pakaian itu ke dalam
kopornya kembali?" "Miss Gorringe yang memerintahkannya, Sir. Waktu kamar itu harus disiapkan untuk
tamu baru yang akan menginap di situ."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Penjelasan yang masuk akal. Tapi bila pernyataan
wanita tua itu benar bahwa dia telah melihat Pater Pennyfather meninggalkan
kamarnya pukul tiga subuh pada hari Jumat, maka dia pasti sudah kembali ke kamar
itu sebelumnya. Tak seorang pun melihatnya masuk ke hotel. Apakah dia sengaja menghindar supaya
tak dilihat orang" Apa
alasannya" Dia tidak meninggalkan bekas-bekas di
kamar itu. Dia bahkan tidak berbaring di tempat
tidurnya. Apakah Miss Marple telah melihat semuanya itu dalam mimpinya" Pada
usianya yang sekian, hal itu mungkin saja. Tiba-tiba dia mendapatkan suatu
gagasan. "Bagaimana dengan tas yang dibawanya ke lapangan terbang?"
"Bagaimana, Sir?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Tas yang dibawanya, sebuah tas kecil berwarna biru tua-sebuah tas BEA atau
BOAC-pasti Anda pernah melihatnya." "Oh itu-ya, Sir. Tapi itu tentu dibawanya ke luar negeri."
"Tapi dia tidak jadi pergi ke luar negeri. Dia sama sekali tidak pergi ke Swiss.
Jadi tas itu tentu ditinggalkannya.
Atau kalau dia kembali lagi kemari, tas itu pasti akan ditinggal bersama barang-
barangnya yang lain."
"Ya-ya-saya rasa-walaupun tidak begitu yakin-saya rasa memang begitu."
Sebuah pikiran melintas di benak Ayah: mereka tidak mendiktekan hal itu padanya.
Bukan begitu anak manis"
Sampai saat itu Rose Sheldon selalu tenang dan percaya diri. Tapi pertanyaan
yang terakhir itu telah membuatnya kacau. Dia tak tahu jawaban yang benar.
Padahal sebenarnya dia harus tahu.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Pater telah membawa tasnya ke lapangan terbang, lalu dia ditolak di sana.
Seandainya dia kembali ke Hotel Bertram, pasti tas itu dibawanya juga. Tapi Miss
Marple tidak menyebut hal itu waktu dia menceritakan Pater meninggalkan kamarnya
dan menuruni tangga. Misalnya tas itu ditinggalkannya di kamar tidur, tapi kemudian tidak disimpan di
kamar bagasi bersama kopor-kopornya. Mengapa tidak" Karena semua orang
harus mengira bahwa Pater sudah berangkat ke Swiss"
Dia mengucapkan terima kasih dengan ramah pada
Rose, lalu turun lagi ke lantai bawah.
Pater Pennyfather! Pater Pennyfather yang membuat
orang bingung. Dia banyak berbicara tentang rencana kepergiannya ke Swiss,
kembali ke hotelnya diam-diam hingga tak seorang pun melihatnya, lalu
meninggalkannya lagi subuh-subuh sekali. (Untuk pergi ke mana" Melakukan apa")
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Apakah sifat linglung bisa dijadikan alasan untuk
semuanya itu" Bila tidak, lalu apa maunya Pater Pennyfather" Dan yang lebih penting lagi, di
mana dia" Dari atas tangga, Ayah mengedarkan pandangannya ke arah orang-orang yang ada di
ruang duduk bersama dengan rasa curiga. Dia ingin tahu apakah semua orang yang ada di situ memang
benar seperti apa adanya"
Pikirannya sudah sampai pada taraf itu! Orang-orang disitu tua-tua atau setengah
baya (tak ada yang masih muda). Mereka adalah orang-orang kolot yang baik,
hampir semuanya cukup kaya, dan semuanya sangat
terhormat. Orang-orang dari angkatan bersenjata, para ahli hukum, pendeta-
pendeta. Yang di dekat pintu sana itu, sepasang suami-istri Amerika, dan satu
keluarga Prancis di dekat perapian. Tak seorang pun yang tampak mencolok, tak
ada yang tak pantas. Pada saat itu
kebanyakan di antaranya sedang menikmati minum teh petang hari dengan gaya
Inggris kuno. Mungkinkah ada sesuatu yang tak beres dengan tempat yang
menghidangkan teh petang hari bergaya kuno ini"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Seorang pria Prancis sedang mengucapkan sesuatu
tentang suasana saat itu pada istrinya.
"Ini yang disebut minum teh pukul lima khas Inggris, ya?" katanya sambil melihat
ke sekelilingnya dengan penuh pujian.
"Huh, minum teh pukul lima," pikir Davy, sambil melewati pintu, dan terus keluar
ke jalan. "Orang itu tak tahu kebiasaan Inggris yang sebenarnya!"
Di luar, beberapa peti pakaian yang besar-besar khas Amerika dan kopor-kopor
sedang dimuat ke sebuah taksi. Agaknya Mr. dan Mrs. Elmer Cabot akan pergi ke Paris dan akan menginap di
Hotel Vendome. Ketika dia sedang berdiri di pinggir jalan, Mrs. Elmer Cabot yang berdiri di
sebelahnya menyatakan pandangannya pada suaminya.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Cerita keluarga Pendlebury tentang tempat ini memang benar ya, Elmer. Benar-
benar Inggris masa lalu. Gaya Edward yang begitu indah. Aku sampai merasa
seolah-olah Raja Edward VII akan lewat setiap saat dan duduk di situ untuk minum
teh. Aku ingin kembali kemari tahun depan-sungguh."
"Kalau kita bisa menabung kira-kira satu juta dolar,"
kata suaminya datar. "Aduh, Elmer, masakan sampai begitu mahal."
Barang-barang sudah dimuat semua, petugas penjaga
pintu yang bertubuh tinggi itu membantu mereka
masuk sambil berkata, "Terima kasih, Sir," waktu Cabot memberikan persen yang
diharapkan. Taksi itu berangkat. Petugas itu mengalihkan perhatiannya pada Ayah.
"Perlu taksi, Sir?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Ayah melihat padanya. Orang itu tingginya lebih dari 1.80 meter. Dia tampan.
Agak kurang terawat memang. Dia bekas tentara.
Banyak sekali medalinya-mungkin asli. Apakah dia
kelihatan agak licik" Mungkin terlalu banyak minum.
"Bekas tentara, ya?" tanya Ayah.
"Ya, Sir. Pengawal Irlandia."
"Saya lihat itu medali-medali dari ketentaraan. Di mana Anda mendapatkannya?"
"Dari Burma." "Siapa nama Anda?"
"Michael Gorman. Saya sersan."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Pekerjaan Anda di sini baik?"
"Tempat ini tenang."
"Apakah Anda tidak lebih suka di Hilton?"
"Saya tak ingin. Saya senang di sini. Orang yang datang ke sini baik-baik, dan
banyak pria yang terlibat dalam pacuan kuda-di Ascot dan Newbury. Kadang-kadang
saya mendapat persen cukup banyak dari mereka."
"Oh, kalau begitu Anda orang Irlandia dan penjudi.
Begitu, ya?" "Ah, apalah arti hidup ini tanpa judi?"
"Tenang dan membosankan," kata Inspektur Kepala Davy. "Seperti hidup saya."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Begitukah, Sir?"
"Bisakah Anda menebak apa pekerjaan saya?" tanya Ayah.
Orang Irlandia itu tertawa.
"Harap Anda jangan tersinggung, Sir. Tapi kalau saya boleh menebak, Anda seorang
polisi." "Tebakan yang pertama sudah benar," kata Inspektur Kepala. "Apakah Anda ingat
Pater Pennyfather?" "Pater Pennyfather" Rasanya saya tak ingat nama itu..."
"Dia seorang biarawan tua."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Michael Gorman tertawa. "Ah, bagaimana ya. Di sini banyak sekali biarawan."
"Yang ini hilang dari hotel sini."
"Oh, yang itu!" Petugas itu kelihatan agak terkejut.
"Apakah Anda kenal padanya?"
"Saya tidak akan ingat padanya, seandainya orang-orang tak datang menanyai saya
tentang dia. Saya hanya tahu bahwa saya membantunya mencarikan taksi,
membantunya masuk ke taksi itu, lalu dia pergi ke
Restoran Athenaeum. Itulah yang terakhir saya
melihatnya. Ada orang yang berkata bahwa dia telah pergi ke Swiss. Tapi saya
dengar lagi dia tak pernah tiba di sana. Agaknya dia tersesat." "Setelah itu
Anda tidak lagi melihatnya?" "Setelah itu.... Tidak." "Pukul berapa Anda bebas
tugas?" "Pukul setengah dua belas."
Inspektur Kepala Davy mengangguk. Dia menolak
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
tawaran untuk dipanggilkan taksi, lalu berjalan
perlahan-lahan di sepanjang Pond Street. Sebuah mobil menderu melewatinya dekat
sekali dengan pinggir jalan, lalu berhenti di depan hotel Bertram dengan bunyi
rem yang berdecit nyaring. Inspektur Kepala Davy menoleh dengan tenang, lalu
melihat ke pelat nomor polisinya.
FAN 2266. Nomor itu mengingatkannya pada sesuatu,
tapi dia tak tahu apa. Dia berbalik dan berjalan kembali ke arah hotel. Baru saja dia tiba di jalan
masuknya, pengemudi mobil itu sudah keluar lagi. Padahal baru sesaat yang lalu
dia memasuki pintu. Dia sesuai benar dengan mobilnya.
Mobil itu model balap, berwarna putih dengan garis-garis panjang yang mengkilap.
Anak muda itu bagaikan seekor anjing greyhound yang penuh semangat,
wajahnya tampan dan tubuhnya kerempeng.
Petugas pintu membukakan pintu mobil, anak muda itu melompat masuk, melemparkan
sekeping uang logam pada petugas, lalu melesat dengan suara mesin yang menderu.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Tahukah Anda siapa dia?" tanya Michael Gorman pada Ayah.
"Pokoknya seorang pengemudi yang berbahaya."
"Dia adalah Ladislaus Malinowski. Dia telah
memenangkan piala Grand Prix dua tahun yang lalu-dia juara dunia. Tapi tahun
lalu dia mengalami kecelakaan yang hebat. Kata orang dia sudah sembuh sekarang."
"Masakan dia menginap di Hotel Bertram. Sama sekali tak cocok."
Michael Gorman tertawa. "Tidak, dia tidak menginap di sini. Tapi ada seorang sahabatnya...." Dia
mengerjapkan matanya. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Seorang portir yang mengenakan celemek dari bahan
bergaris-garis keluar dengan membawa banyak sekali perlengkapan perjalanan mewah
Hotel Bertram At Bertrams Hotel Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
model Amerika. Ayah berdiri memandangi barang-barang itu
dimasukkan ke dalam sebuah mobil sewaan merk
Daimler. Dia berdiri dengan linglung sambil mencoba mengingat-ingat apa yang
diketahuinya tentang Ladislaus Malinowski. Dia pemuda yang nekat-kata
orang, dia terikat pada seorang wanita yang terkenal-siapa nama wanita itu, ya"
Sambil tetap memandangi sebuah peti pakaian yang bagus, dia ingin berbalik. Tapi
dia membatalkan niatnya, lalu masuk ke hotel lagi.
Dia menuju ke meja resepsionis lagi, lalu meminta
daftar nama orang-orang yang menginap di hotel itu dari Miss Gorringe. Miss
Gorringe sedang sibuk dengan orang-orang Amerika yang akan berangkat itu, jadi
buku itu didorongnya saja di atas meja ke arah Ayah. Ayah membalik halaman-
halamannya. Lady Selina Hazy, Little Cottage, Merryfield, Hants. Mr. dan Mrs.
Hennessey King, Elderberries, Essex. Sir John Woodstock,
Beaumont Crescent 5, Cheltenham. Lady Sedgwick,
Hursting House, Northumberland. Mr. dan Mrs. Elmer Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
Cabot, Greenwich, Connecticut. Jendral Radley, The Green 14, Chichester. Mr. dan
Mrs. Woolmer Pickington, Marblehead, Massachusetts. La Comtesse de Beauville, Les Sapins, St.
Germain en Laye. Miss Jane Marple, St. Mary Mead, Much Benham. Kolonel
Luscombe, Little Green, Suffolk. Mrs. Carpenter, Miss Elvira Blake. Pater
Pennyfather, The Close, Chadminster.
Mrs. Holding, Miss Holding, Miss Audrey Holding, The Manor House, Carmanton. Mr.
dan Mrs. Ryesville, Valley Forge, Pennsylvania. Duke of Barnstable, Doone Castle, New Devon...
Bermacam ragam orang yang
menginap di Hotel Bertram ini. Orang-orang itu
membentuk semacam pola, pikirnya.
Sedang dia menutup buku itu, terpandang olehnya
sebuah nama di halaman agak depan. Sir William
Ludgrove. Hakim Ludgrove yang dikenali oleh seorang calon
perwira di dekat tempat peristiwa perampokan bank.
Hakim Ludgrove-Pater Pennyfather-keduanya menginap di Hotel Bertram....
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Saya harap Anda menikmati teh Anda tadi, Sir?" Henry mengucapkan kata-kata itu
sambil berdiri di siku Ayah.
Dia berbicara dengan sopan sekali, dan dengan
keinginan besar untuk menyenangkan tamu-tamunya,
sebagaimana layaknya seorang tuan rumah yang baik.
"Teh paling enak yang pernah saya minum selama bertahun-tahun," kata Inspektur
Kepala Davy. Ayah baru ingat bahwa dia belum membayar minuman
itu. Dia lalu mau membayar, tapi Henry menolak dengan mengangkat tangannya.
"Oh, jangan, Sir. Saya diberi tahu bahwa teh yang Anda minum ditanggung oleh
hotel. Itu perintah Mr. Humfries." Henry beranjak pergi. Tinggallah Ayah yang merasa
bimbang, apakah dia harus memberi persen pada
Henry. Getir sekali rasanya karena Henry lebih tahu mengenai masalah sosial
semacam itu daripada dirinya sendiri.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Ketika dia sedang berjalan di jalan, dia tiba-tiba berhenti. Dikeluarkannya buku
catatannya, lalu ditulisnya sebuah nama dan sebuah alamat-dia tak mau kehilangan waktu. Dia masuk
ke sebuah telepon umum. Dia ingin mencoba mengadu untung. Apa pun yang akan terjadi, dia akan bertindak
berdasarkan firasatnya. 16 Lemari pakaian itulah yang mengganggu pikiran Pater Pennyfather. Sejak dia belum
benar-benar bangun. Lalu dia lupa dan tertidur lagi. Tapi waktu matanya terbuka
sekali lagi, lemari pakaian itu masih saja ada di situ, di tempat yang salah
itu. Dia berbaring miring pada sisi kirinya menghadap jendela. Lemari pakaian
itu seharusnya berada di antara dirinya dan jendela pada Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
dinding kiri itu. Tapi lemari itu tak ada di situ. Lemari itu ada di sebelah
kanan. Hal itu sangat mengganggu
pikirannya sampai dia merasa letih. Dia menyadari
bahwa kepalanya sakit sekali, tapi yang lebih tidak menyenangkannya adalah letak
lemari yang salah itu....
Pada saat itu matanya tertutup lagi.
Ketika dia terbangun lagi, kamar itu sudah agak terang.
Padahal hari belum siang benar. Baru cahaya fajar yang samar. "Ya, Tuhan," kata
Pater Pennyfather kepada dirinya sendiri. Tiba-tiba dia memahami masalah lemari
pakaian itu. "Bodoh sekali aku! Tentulah lain, aku tidak berada di rumah."
Dia menggerakkan badannya dengan ragu-ragu. Bukan, ini bukan tempat tidurnya
sendiri. Dia berada jauh dari rumahnya. Dia sedang berada-
berada di mana dia, ya" Oh, tentu. Dia pergi ke London, bukan" Dia berada di
Hotel Bertram, dan-tapi tidak, ini bukan Hotel Bertram. Di Hotel Bertram tempat
tidurnya menghadap ke jendela. Jadi itu pun salah.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Aduh, di mana aku ini?" kata Pater Pennyfather.
Lalu dia ingat bahwa dia berniat pergi ke Lucerne. "Ya, tentu," katanya sendiri
lagi, "aku berada di Lucerne."
Lalu dia memikirkan tentang makalah yang akan
dibacanya di sana. Dia tak berpikir lama tentang
makalahnya itu, karena kepalanya sakit, jadi dia tidur saja lagi.
Ketika kemudian dia terbangun lagi, kepalanya terasa jauh lebih ringan. Kamar
juga sudah jauh lebih terang.
Dia tidak berada di rumah, dia tidak berada di Hotel Bertram, dan dia cukup
yakin bahwa dia tidak pula
berada di Lucerne. Ruangan yang ditempatinya ini sama sekali bukan kamar tidur
di hotel. Diperhatikannya dengan cermat kamar itu. Sama sekali tak dikenalinya.
Di situ hanya sedikit perabotnya. Ada semacam lemari (yang dikiranya lemari
pakaiannya tadi), dan sebuah jendela yang berkorden dari bahan berbunga-bunga.
Cahaya masuk melalui korden itu. Ada sebuah kursi, sebuah meja, dan sebuah
lemari yang terdiri dari laci-laci. Hanya itu saja.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Aduh," keluh Pater Pennyfather, "aneh sekali. Di mana aku?"
Dia ingin bangun untuk menyelidik, tapi waktu dia
duduk di tempat tidurnya kepalanya pusing lagi, jadi dia berbaring lagi.
"Pasti aku sakit," kata Pater Pennyfather menyimpulkan.
"Ya, pasti aku sakit. Pasti." Dia berpikir sebentar, lalu berkata sendiri,
"Bahkan mungkin aku masih sakit. Aku sakit flu mungkin, ya?" Orang sering
berkata bahwa flu datangnya tiba-tiba sekali. Mungkin-mungkin waktu
sedang makan di Athenaeum. Ya, benar. Dia ingat
bahwa dia tadi makan malam di Athenaeum.
Terdengar orang berjalan kian kemari di rumah itu.
Mungkin orang telah membawanya ke sebuah klinik.
Tapi tidak. Menurut dia, tempat ini bukan klinik. Dengan makin bertambahnya
cahaya tampaklah bahwa tempat
itu merupakan sebuah kamar tidur kecil yang agak
kumuh dan boleh dikatakan nyaris tanpa perabot. Bunyi Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
orang lalu-lalang berlangsung terus. Dari lantai bawah terdengar suara berseru,
"Good-bye, Ducks[panggilan pada orang yang
disayangi.]. Malam ini kita makan sosis dan kentang lumat."
Pater Pennyfather merenungkan kata-kata itu. Sosis dan kentang lumat. Kata-kata
itu sangat berarti. "Kurasa aku lapar," katanya pada dirinya sendiri.
Pintu terbuka. Seorang wanita setengah baya masuk.
Dia berjalan ke arah korden. Disingkapnya sedikit
korden itu, lalu berjalan kembali ke arah tempat tidur.
"Nah, Anda sudah bangun," katanya.
"Bagaimana perasaan Anda?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Entahlah," kata Pater Pennyfather agak lemah, "saya tak tahu."
"Ya, saya percaya Anda tak tahu. Soalnya keadaan Anda menguatirkan sekali.
Kepala Anda mengalami benturan keras, kata dokter retak berat. Dasar sopir! Dia
bahkan tak berhenti setelah menabrak Anda."
"Apakah saya mengalami kecelakaan?" tanya Pater Pennyfather.
"Tabrakan?" "Ya," kata wanita itu. "Kami menemukan Anda di tepi jalan waktu kami akan
pulang. Mula-mula kami pikir Anda mabuk." Wanita itu tertawa mengingat peristiwa
itu. "Lalu suami saya berkata, sebaiknya dia melihat keadaan Anda. Mungkin
kecelakaan, katanya. Tak ada bau minuman atau semacamnya. Juga tak ada darah.
Pokoknya Anda terbaring saja di situ seperti sebatang Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
kayu. Jadi kata suami saya, 'Kita tak bisa
meninggalkannya begitu saja.' Lalu Anda diangkatnya dan dibawanya masuk kemari."
"Oh," kata Pater Pennyfather lemah. Dia terkejut sekali mendengar semua kisah
itu. "Anda orang-orang Samaria yang murah hati."
"Apalagi dilihatnya Anda seorang biarawan, maka kata suami saya, 'Ini suatu
perbuatan yang terhormat.' Lalu katanya, sebaiknya dia tidak menghubungi polisi,
karena Anda seorang biarawan, jadi mungkin Anda tak suka.
Maksud saya, seandainya Anda mabuk, meskipun tak
ada bau minuman. Jadi kami mendapatkan akal untuk
meminta Dokter Stokes datang dan memeriksa Anda.
Kami tetap memanggilnya Dokter Stokes, meskipun izin kedokterannya sudah
dicabut. Dia orang yang baik, tapi tentu agak mendongkol, karena izinnya dicabut
itu. Hanya karena hatinya yang baiklah maka dia sampai
mau menolong gadis-gadis jalang itu hingga izinnya dicabut. Pokoknya, dia
seorang dokter yang cukup baik, dan kami memintanya datang untuk memeriksa Anda.
Katanya Anda tidak mengalami cedera terlalu hebat, katanya hanya gegar otak
sedikit. Yang harus kami Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
lakukan hanyalah menjaga agar Anda berbaring datar terus dengan tenang di kamar
yang gelap. 'Ingat,' katanya, 'saya tidak memberikan pendapat atau
semacamnya. Belum tentu demikian. Saya tak tahu hak lagi untuk memberi resep
atau mengatakan sesuatu. Menurut hukum saya rasa Anda harus lapor pada polisi, tapi kalau Anda tak mau
tak apa-apa.' Berikan kesempatan hidup pada pak tua ini, kata dokter itu.
Maafkan kalau bicara saya tak sopan. Dokter itu kalau bicara memang kasar dan
ceplas-ceplos. Nah, bagaimana kalau Anda makan sup sedikit, atau roti
panas sedikit dan minum susu?"
"Terserah," kata Pater Pennyfather lemah, "apa saja saya mau."
Dia berbaring diam-diam lagi. Suatu kecelakaan" Jadi itu rupanya. Kecelakaan,
dan dia tak ingat sedikit pun juga tentang kecelakaan itu! Beberapa menit
kemudian wanita yang baik hati itu kembali lagi sambil membawa nampan yang berisi sebuah
mangkuk yang berasap. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Anda akan merasa lebih baik setelah makan ini,"
katanya. "Sebenarnya saya ingin membubuhkan setetes dua tetes wiski atau brendi
ke dalam sup ini, tapi tak diizinkan dokter."
"Tentu tidak boleh," kata Pater Pennyfather, "apalagi dengan gegar otak ini."
"Mari saya tambahkan sebuah bantal untuk mengganjal punggung Anda ya, Ducks"
Nah, enak begitu?" Pater Pennyfather agak terkejut disebut "ducks'. Tapi dia hanya bermaksud baik,
pikirnya. "Hups," kata wanita itu, "nah, beres."
"Ya, tapi berada di mana kita?" tanya Pater Pennyfather.
"Maksud saya, berada di mana saya" Di mana tempat ini?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Milton St. John," kata wanita itu. "Tak tahukah Anda?"
"Milton St. John?" tanya Pater Pennyfather. Dia menggeleng. "Saya tak pernah
mendengar nama itu."
"Ah, ya, ini bukan tempat yang terkenal. Hanya sebuah desa."
"Anda baik sekali," kata Pater Pennyfather. "Bolehkah saya tahu nama Anda?"
"Mrs. Wheeling. Emma Wheeling."
"Anda baik sekali," kau Pater Pennyfather lagi. "Tapi kecelakaan itu. Saya sama
sekali tak ingat...."
"Sudahlah, jangan pikirkan lagi hal itu supaya Anda cepat sembuh. Kalau sudah
sembuh, barulah Anda bisa mengingat-ingatnya kembali."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Milton St. John," kata Pater Pennyfather kepada dirinya sendiri dengan heran.
"Nama itu sama sekali tak ada artinya bagiku. Sungguh aneh!"
17 Sir Ronald Graves menggambar seekor kucing di kertas coretan di meja tulisnya.
Dia melihat ke tubuh Inspektur Kepala Davy yang besar dan gendut, yang duduk di
hadapannya, lalu menggambar seekor anjing buldog.
"Ladislaus Malinowski?" katanya. "Mungkin. Apakah kau punya bukti?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Tidak. Tapi mungkin dia orangnya, bukan?"
"Dia seorang yang nekat. Tak punya rasa takut. Dia telah memenangkan kejuaraan
dunia. Mengalami kecelakaan
yang hebat tahun yang lalu. Punya nama buruk
mengenai pergaulannya dengan kaum wanita. Sumber-
sumber penghasilannya meragukan. Suka menghambur-
hamburkan uang, baik di sini maupun di luar negeri.
Sering kali bolak-balik ke Benua Eropa. Apakah kaupi-kir dialah yang berada di
balik perampokan-perampokan
dan perampasan perampasan yang diatur dengan baik
itu?" "Saya rasa bukan dia perencananya. Tapi saya rasa dia terlibat dengan mereka."
"Mengapa?" "Pertama, dia mengemudikan sebuah mobil Mercedes-Otto model balap. Mobil seperti
itulah yang kelihatan di dekat Bedhampton pada pagi hari terjadinya
perampokan kereta api pos itu. Pelat nomor polisinya Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
memang lain-tapi itu biasa. Dan tipu dayanya sama saja-lain tapi tak terlalu
berbeda. Yang satu FAN 2299, sedang yang lain nomornya 2266. Modelnya Mercedes-
Otto dari tipe yang tidak begitu banyak di sini. Lady Sedgwick memiliki sebuah
dan yang sebuah lagi dimiliki oleh putra Lord Merrivale."
"Apakah menurutmu Malinowski yang memimpin
kejahatan itu?" "Bukan-saya rasa ada otak yang lebih Lihai daripada dia di atasnya. Tapi dia
ikut berperan. Saya telah membalik-balik arsip. Ambil contoh perampasan di
daerah Midland dan London Barat. Ada tiga buah truk yang
kebetulan-seolah-olah kebetulan saja-menghalang-
halangi lalu lintas. Mobil Merce-des-Otto yang berada di tempat kejadian itu
Hotel Bertram At Bertrams Hotel Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
jadi bisa melarikan diri gara-gara penghalangan itu."
"Kemudian mobil itu dihentikan juga."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Ya. Tapi dilepas lagi. Terutama karena orang-orang yang melaporkannya tak yakin
akan nomornya yang tepat. Nomor yang dilaporkan adalah FAM 3366-sedang nomor mobil Malinowski yang
terdaftar adalah FAN 2266. Selalu saja begitu."
"Dan kau tetap bertahan untuk mengaitkannya dengan Hotel Bertram. Orang telah
berhasil mengorek beberapa hal tentang Hotel Bertram untukmu...."
Ayah menepuk-nepuk sakunya. "Semuanya ada di sini.
Segala sesuatu mengenai perusahaan itu tercatat
dengan baik. Balansnya-modalnya yang terpakai-para direkturnya, dan sebagainya.
Tapi itu semua tak ada artinya! Semua yang diperlihatkan pada pemeriksaan
keuangan itu sama saja-semuanya seperti ular-ular yang saling menelan saja.
Semua perusahaan itu-membuat
kepala kita pusing saja."
"Ah, sudahlah, Ayah. Begitulah kerja orang di kota besar. Itu cara mereka
mempermainkan pajak...."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Yang saya inginkan adalah keterangan yang
sebenarnya. Alangkah baiknya kalau Anda memberi
saya kuasa, Sir. Saya ingin menjumpai beberapa orang pembesar top."
Ajun komisaris itu menatapnya. "Lalu apa sebenarnya maksudmu dengan pembesar-
pembe-sar top itu?" Ayah menyebutkan sebuah nama.
Ajun Komisaris kelihatan risau. "Aku tak begitu yakin mengenai hal itu. Kupikir
kita tidak akan berani menghubungi orang itu."
"Tapi hal itu bisa membantu, Sir."
Mereka terdiam. Keduanya saling berpandangan. Ayah kelihatan seperti seekor
sapi, tenang dan sabar. Akhirnya Sir Ronald menyerah.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Kau ini setan tua yang keras kepala, Fred," katanya.
"Jalankanlah rencanamu. Pergi dan ka-caukanlah otak di balik keuangan Eropa
itu." "Dia pasti tahu," kata Inspektur Kepala Davy.
"Dia pasti tahu. Dan bila dia tak tahu, dia bisa mencari tahu dengan mudah,
dengan hanya menekan tombol di
atas meja kerjanya, atau dengan mengangkat telepon saja."
"Aku ragu apakah dia akan merasa senang."
"Mungkin tidak," kata Ayah, "tapi tidak akan terlalu banyak menyita waktunya.
Namun demikian, saya butuh dukungan penguasa di belakang saya."
"Kau benar-benar serius mengenai tempat itu,
maksudku Hotel Bertram itu, ya" Tapi apa yang akan kaucari di sana" Tempat itu
dikelola dengan baik, Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
dikunjungi oleh orang-orang terhormat -tak pernah ada masalah dengan perizinan."
"Saya tahu-saya tahu. Tak ada minuman keras, tak ada obat-obat terlarang, tak
ada perjudian, tidak pula ada penampungan untuk penjahat-penjahat. Semuanya
bersih, seperti salju yang baru turun. Tak ada hippies di situ, tak ada
penjahat-penjahat, tak ada remaja nakal.
Pengun-jung-pengunjungnya hanyalah wanita-wanita
tua dari zaman Victoria dan Edward yang waras,
keluarga-keluarga baik, tamu-tamu yang sedang dalam perjalanan dari Boston dan
dari bagian yang lebih terhormat di Amerika Serikat. Tetapi seorang pastor gereja yang terhormat
terlihat meninggalkan hotel itu pukul tiga subuh dengan cara sembunyi-
sembunyi..." "Siapa yang melihatnya?"
"Seorang wanita tua."
"Bagaimana dia bisa melihatnya. Mengapa dia sendiri pun tidak sedang tidur di
tempat tidurnya?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Wanita-wanita tua memang begitu, Sir."
"Kau kan tidak sedang berbicara tentang-siapa namanya-Pater Pennyfather itu?"
"Memang tidak. Sir. Tentang kehilangan itu telah dilaporkan dan Campbell sedang
menyelidikinya." "Suatu kebetulan yang aneh-namanya juga muncul dalam hubungan perampokan barang-
barang pos di kereta api di Bedhampton itu."
"Begitukah" Bagaimana hubungannya, Sir?"
"Seorang wanita tua juga-atau mungkin setengah baya.
Waktu kereta api dihentikan oleh sinyal yang sudah
'digarap', banyak penumpang yang terbangun dan
melihat ke lorong kereta api. Ada seorang wanita yang tinggal di Chadminster dan
kenal Pater Pennyfather, Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
karena dia pernah melihatnya. Wanita itu berkata
bahwa dia melihat pater itu memasuki kereta api
melalui salah satu pintu pada saat kejadian itu. Dia mengira pater itu keluar
untuk melihat apa yang telah terjadi dan setelah itu akan masuk kembali. Kami
akan mengusut hal itu, karena dia dilaporkan telah hilang...."
"Coba kita tinjau sekali lagi-kereta api itu dihentikan pukul setengah enam
pagi. Pater Pennyfather meninggalkan Hotel Bertram tak lama setelah pukul tiga subuh. Ya, itu bisa
terjadi, bila dia dibawa ke tempat itu dengan sebuah mobil balap, umpamanya...."
"Jadi kita kembali lagi pada Ladislaus Mali nowski!"
Ajun Komisaris memandangi lukisan-lukisannya pada
kertas coretannya. "Kau benar-benar seperti anjing buldog, Fred," katanya.
Setengah jam kemudian Inspektur Kepala Davy
memasuki sebuah kantor yang tenang dan agak kumuh.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Pria bertubuh besar yang sedang duduk di balik meja kerjanya bangkit lalu
mengulurkan tangannya. "Inspektur Davy" Silakan duduk," katanya. "Anda mengisap cerutu?"
Inspektur Kepala Davy menggeleng.
"Saya harus meminta maaf," katanya dengan suara yang dalam, "karena saya akan
menyita waktu Anda yang berharga."
Mr. Robinson tersenyum. Dia seorang pria yang gemuk dan berpakaian rapi sekali.
Wajahnya kuning, matanya gelap dengan pandangan yang sedih, mulutnya besar
dan murah senyum. Dia sering tersenyum
memperlihatkan giginya yang besar-besar. "Dengan giginya yang besar-besar itu
akan lebih mudah dia melahapmu," kata Inspektur Kepala pada dirinya sendiri, tanpa ada sangkut-
pautnya. Bahasa Inggris pria Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
itu sempurna dan tidak terdengar adanya logat
tertentu, padahal dia bukan orang Inggris. Seperti juga orang lain, Ayah
menduga-duga apa sebenarnya
Kebangsaan Mr. Robinson itu.
"Nah, apa yang bisa saya bantu?"
"Saya ingin tahu, siapa yang memiliki Hotel Bertram,"
kata Inspektur Kepala Davy.
Air muka Mr. Robinson tak berubah. Dia tidak
menunjukkan rasa terkejut mendengar nama itu, dan
dia tidak pula langsung menjawab. Setelah berpikir, dia berkata,
"Anda ingin tahu siapa pemilik Hotel Bertram. Kalau tak salah yang ada di Pond
Street, di ujung Piccadilly itu, ya?"
"Benar." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Saya sendiri beberapa kali menginap di situ. Tempat itu tenang. Dikelola dengan
baik." "Ya," kata Ayah. "pengelolaannya memang istimewa."
"Dan Anda ingin tahu siapa yang memilikinya" Ah, itu kan mudah."
Samar-samar terbayang ironi di balik senyumnya.
"Maksud Anda melalui cara-cara umum" Oh, ya." Ayah mengeluarkan secarik kertas
kecil dari sakunya lalu membacakan tiga atau empat nama dan alamat.
"Saya mengerti," kata Mr. Robinson, "rupanya ada orang yang sudah bersusah-payah
untuk itu. Menarik sekali. Lalu Anda datang pada saya?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Hanya Andalah yang tahu."
"Sebenarnya saya tak tahu. Tapi memang benar, saya punya cara-cara tersendiri
untuk mendapatkan informasi-" dia mengangkat pundaknya yang amat besar dan gemuk. "Kami punya
beberapa koneksi." "Saya tahu," kata Ayah tanpa perasaan.
Mr. Robinson melihat padanya, lalu diangkatnya gagang telepon di atas meja
kerjanya. "Sonia" Tolong hubungkan aku dengan Carlos." Dia menunggu beberapa menit, lalu
berbicara lagi. "Carlos?" Lalu dia mengucapkan enam atau tujuh kalimat dengan cepat sekali dalam
bahasa asing. Ayah bahkan tak bisa mengenali bahasa apa itu. Padahal Ayah bisa
berbahasa Prancis, meskipun dengan logat Inggris.
Dia tahu sedikit-sedikit bahasa Italia, dan dia bisa menebak artinya bila orang
menggunakan bahasa Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Jerman yang biasa dipakai orang dalam perjalanan. Dia bisa mengenali bahasa
Spanyol, bahasa Rusia dan
bahasa Arab, meskipun dia tak mengerti. Tapi bahasa yang digunakan Mr. Robinson
itu tidak termasuk pada salah satu bahasa yang dikenalnya. Secara samar-samar
dia memberanikan diri menebak bahwa itu mungkin
bahasa Turki atau bahasa Iran atau bahasa Armenia.
Tapi dia sama sekali tak yakin. Mr. Robinson sudah meletakkan kembali gagang
telepon. "Saya rasa," katanya dengan ramah, "kita tak perlu menunggu lama. Soalnya saya
juga menaruh minat. Saya tertarik sekali. Kadang-kadang saya juga bertanya-tanya sendiri...."
Ayah kelihatan ingin tahu.
"Tentang Hotel Bertram," kata Mr. Robinson. "Maksud saya tentang keuangannya.
Kita ingin tahu bagaimana cara mereka mendapat untung. Tapi, itu sebenarnya
bukan urusan saya-" dia mengangkat bahunya lagi-"dan orang tentu suka di sebuah
hotel yang nyaman yang pegawai-pegawai dan stafnya amat terampil. Ya, saya Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
ingin tahu." Dia melihat pada Ayah. "Tahukah Anda bagaimana dan mengapa?"
"Belum," kata Ayah, "tapi saya berniat untuk mengetahuinya."
"Ada beberapa kemungkinan," kata Mr. Robinson, sambil berpikir. "Soal ini sama
dengan musik. Hanya ada sekian nada dalam satu oktaf, tapi orang bisa
mengombinasikannya menjadi berjuta-juta cara yang
berbeda-beda. Pernah seorang pemusik mengatakan
pada saya bahwa kita tidak akan pernah menjumpai
lagu yang sama dalam dua kali. Menarik sekali, bukan?"
Terdengar dengung halus di atas mejanya, dan dia
mengangkat gagang telepon lagi.
"Ya" Ya, kau cepat sekali. Aku senang. Ya, aku mengerti.
Oh! Amsterdam, ya.... Ah.... Terima kasih.... Ya. Coba tolong eja. Bagus."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Dia menulis cepat-cepat pada sebuah catatan yang
terletak di dekat sikunya.
"Saya harap ini akan berguna bagi Anda," katanya sambil merobek kertas yang
bertulisan itu, lalu disodorkannya ke arah Ayah. Ayah membaca nama itu
dengan bersuara. "Wilhelm Hoffman."
"Orang Swiss," kata Mr. Robinson. "Meskipun saya rasa bukan kelahiran Swiss. Dia
punya pengaruh yang besar dalam lingkungan perbankan, dan meskipun dia
berusaha untuk selalu berada di jalan hukum, dia sering berada di balik banyak
sekali-urusan yang perlu diragukan. Dia beroperasi hanya di benua Eropa, bukan di negeri ini."
"Oh." "Tapi dia punya seorang saudara laki-laki," kata Mr.
Robinson. "Namanya Robert Hoffman. Dia tinggal di London-seorang pedagang
berlian-perusahaannya sangat terhormat. Istrinya orang Belanda. Dia juga Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
punya kantor-kantor di Amsterdam. Anak buah Anda
mungkin tahu tentang dia. Seperti saya katakan tadi, dia terutama berdagang
berlian. Dia orang yang kaya sekali dan memiliki banyak sekali aset yang
biasanya tidak memakai namanya sendiri. Ya, dia berada di belakang banyak sekali
perusahaan. Dia dan saudaranyalah
pemilik Hotel Bertram yang sebenarnya. "
"Terima kasih, Sir." Inspektur Kepala Davy bangkit. "Tak perlu saya katakan
bahwa saya sangat berterima kasih pada Anda. Anda hebat sekali," sambungnya,
sambil memperlihatkan antusiasme yang berlebihan.
"Karena saya tahu?" tanya Mr. Robinson, tersenyum lebar. "Itu memang merupakan
salah satu keistimewaan saya. Mencari informasi. Saya suka ingin tahu. Untuk itu
pulalah Anda datang pada saya, bukan?"
"Yah," kau Inspektur Kepala Davy, "kami memang tahu tentang Anda. Melalui
Departemen Dalam Negeri, cabang khususnya, dan sebagai-nya." Dengan polos ditambahkannya, "Saya harus
mengumpulkan keberanian saya untuk menghubungi Anda."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Mr. Robinson tersenyum lagi. "Saya rasa, pribadi Anda menarik, Inspektur Davy,"
katanya. "Saya doakan usaha Anda berhasil."
"Terima kasih, Sir. Saya rasa, saya memang memerlukan doa Anda itu. Ngomong-
ngomong, tentang dua pria
bersaudara itu. Bisakah dikatakan mereka itu orang-orang yang kasar?"
"Sama sekali tidak," kata Mr. Robinson. "Itu berlawanan sekali dengan
kebijaksanaan mereka. Hoffman
bersaudara itu tak pernah memakai kekerasan dalam
urusan-urusan bisnis mereka. Mereka punya cara-cara lain yang memberikan hasil
yang lebih baik. Boleh saya katakan bahwa tahun demi tahun mereka terus-menerus
bertambah kaya. Begitulah informasi yang
diceritakan pada saya oleh kalangan perbankan Swiss."
"Swiss adalah tempat yang sangat bermanfaat," kata Inspektur Kepala Davy.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Ya, benar. Tak ada yang dapat kita kerjakan tanpa negeri itu! Begitu banyak
kejujuran. Dan tempat bisnis yang bagus sekali! Ya, kami orang-orang bisnis
harus berterima kasih pada Swiss." Ditambahkannya, "Saya pribadi juga menghargai
Amsterdam." Dia memandang Davy dengan tajam, lalu tersenyum lagi. Dan Inspektur
Kepala pun pulang. Waktu dia tiba kembali di markas besarnya, dia
menemukan sehelai surat singkat di meja kerjanya.
Pater Pennyfather telah muncul kembali-keadaan
selamat, meskipun tidak begitu sehat. Agaknya ditabrak mobil di Milton St. John
Hotel Bertram At Bertrams Hotel Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
dan mengalami gegar otak.
18 Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Pater Pennyfather memandangi Inspektur Kepala Davy dan Inspektur Campbell. Dan
keduanya membalas pandangannya. Pater Pennyfather sudah berada di
rumahnya kembali. Dia sedang duduk di kursi berlengan besar di dalam ruang
perpustakaannya. Sebuah bantal diletakkan di belakang kepalanya dan kakinya
diletakkan di atas sebuah bangku kecil dengan sehelai selimut tebal menutupi
lututnya. Hal hal itu merupakan bukti nyata mengenai keadaannya yang tak sehat.
"Sayang sekali," katanya dengan sopan, "saya sama sekali tak bisa ingat apa-
apa." "Anda tak bisa mengingat peristiwa waktu mobil itu menabrak Anda?"
"Tidak sama sekali."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Lalu bagaimana Anda tahu kalau sebuah mobil telah menabrak Anda?" tanya
Inspektur Campbell dengan ketus.
"Wanita yang di sana itu, Mrs.-Mrs.-Wheeling
namanya"-yang menceritakannya pada saya."
"Dan bagaimana dia tahu?"
Pater Pennyfather tampak bingung.
"Aduh, Anda benar. Dia tak mungkin tahu, bukan" Saya rasa dia hanya menduga saja
bahwa itu yang terjadi."
"Dan Anda sendiri tak bisa mengingat apa-apa"
Bagaimana Anda sampai bisa berada di Milton St.
John?" "Saya tak tahu," kata Pater Pennyfather. "Namanya saja asing bagi saya."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Rasa kesal Inspektur Campbell makin bertambah, tapi Inspektur Kepala Davy
berkata dengan suaranya yang tenang membujuk,
"Ceritakan saja lagi yang terakhir yang Anda ingat, Pater."
Pater Pennyfather berpaling padanya dengan lega. Sikap Inspektur yang tak
percaya membuatnya merasa tak
enak. "Waktu itu, saya hendak pergi menghadiri suatu kongres di Lucerne. Saya pergi ke
pelabuhan udara naik taksi-ke pelabuhan udara Kensington."
"Ya, lalu?" "Itu saja. Saya tak bisa ingat apa-apa lagi. Yang berikutnya saya ingat adalah
lemari pakaian itu."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Lemari pakaian apa?" tanya Inspektur Campbell.
"Lemari pakaian itu tempatnya salah."
Inspektur Campbell sudah akan melanjutkan pertanyaan mengenai lemari pakaian
yang berada di tempat yang salah itu. Tapi Inspektur Kepala Davy memotongnya.
"Ingatkah Anda waktu tiba di pelabuhan udara, Pater?"
"Saya rasa ingat," kata Pater Pennyfather, ragu-ragu.
"Lalu Anda terbang ke Lucerne seperti yang sudah direncanakan?"
"Apakah saya berangkat" Saya sama sekali tak ingat apakah saya berangkat atau
tidak." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Ingatkah Anda, Anda tiba kembali di Hotel Bertram malam itu?"
"Tidak." "Anda ingat Hotel Bertram, bukan?"
"Tentu. Saya menginap di sana. Nyaman sekali hotel itu.
Saya tetap menyewa kamar saya di sana waktu itu."
"Apakah Anda ingat bepergian naik kereta api?"
"Naik kereta api" Tidak, saya tak ingat apa-apa tentang kereta api."
"Kereta api itu dihadang, lalu dirampok. Pasti Anda ingat itu, Pater
Pennyfather." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Begitukah seharusnya?" Pater Pennyfather balik bertanya. "Tapi bagaimanapun
juga,"-nada bicaranya mengandung rasa bersalah-"saya tak ingat." Dia memandang
pada kedua perwira polisi itu bergantian dengan senyum kecil yang lembut.
"Jadi kejadian yang Anda ingat hanyalah, bahwa Anda naik taksi mau pergi ke
pelabuhan udara, dan setelah itu Anda tak ingat apa-apa sampai Anda bangun di
pondok keluarga Wheeling, di Milton St. John?"
"Tak ada yang luar biasa, bukan?" kata Pater itu dengan yakin. "Sering terjadi
dalam keadaan gegar otak."
"Waktu Anda terbangun, Anda pikir apa yang telah terjadi atas diri Anda?"
"Kepala saya sakit sekali, saya sama sekali tak bisa berpikir. Setelah itu
tentulah saya bertanya-tanya di mana saya berada. Lalu Mrs. Wheeling menjelaskan
dan membawakan saya sup yang enak sekali. Dia menyebut Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
saya 'ducks' dan 'manis'," kata Pater Pennyfather dengan rasa jijik, "tapi dia
baik sekali." "Seharusnya dia melaporkan tentang kecelakaan itu pada polisi. Supaya Anda
dibawa ke rumah sakit dan dirawat sebagaimana mestinya," kata Campbell.
"Tapi dia merawat saya dengan baik sekali," bantah Pater dengan bersemangat,
"dan saya dengar, kalau gegar otak yang bisa dilakukan hanyalah menjaga
supaya pasien tenang."
"Bila ada lagi yang Anda ingat, Pater...."
Pater memotong kata-kata itu,
"Empat hari penuh saya rasanya sudah tak hidup lagi,"
katanya. "Aneh sekali. Benar-benar aneh. Saya benar-benar ingin tahu di mana
saya berada selama itu dan apa yang telah saya lakukan. Dokter berkata bahwa
saya akan ingat kembali semuanya. Tapi mungkin juga tidak.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Mungkin saya tidak akan pernah tahu apa yang telah terjadi atas diri saya pada
waktu itu." Kelopak matanya mengerjap-ngerjap. "Maafkan saya. Saya letih
sekali." "Saya rasa sudah cukup," kata Mrs. McCrae, yang hilir-mudik saja di pintu, siap
untuk bertindak bila dianggapnya perlu. Dia mendekati mereka. "Dokter berkata bahwa dia tak boleh
dibuat risau," katanya tegas.
Kedua polisi itu bangkit lalu berjalan ke arah pintu. Mrs.
McCrae mengantar mereka keluar sampai ke lorong
rumah, bagaikan seekor anjing gembala yang tahu betul tugasnya. Pater
menggumamkan sesuatu, dan Inspektur Kepala Davy yang berjalan paling belakang
waktu akan melewati pintu segera berbalik.
"Apa kata Anda?" tanyanya, tapi mata Pater itu sudah tertutup.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Apa katanya?" tanya Campbell, ketika mereka meninggalkan rumah itu, setelah
menolak tawaran Mrs. McCrae untuk minum dulu. Setelah berpikir, Ayah berkata, "Kalau tak salah dia mengatakan 'the walls of
Jericho'." "Apa maksudnya dengan kata-kata itu, ya?"
"Seperti ada hubungannya dengan Injil," kata Ayah.
"Apakah menurut Anda kita akan pernah tahu,
bagaimana si tua itu btsa sampai di Milton St. John dari Cromwell Road?" tanya
Campbell. "Kelihatannya dia tidak akan banyak membantu," Davy membenarkan.
"Wanita yang berkata bahwa dia melihatnya di kereta api setelah terjadi
perampokan itu. Mungkinkah dia Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
benar" Mungkinkah Pater-entah dengan cara
bagaimana-terlibat dalam perampokan itu" Rasanya tak mungkin. Dia orang tua yang
benar-benar terhormat. Rasanya tak bisa kita mencurigai seorang pastor dari Katedral Chadminster
terlibat dalam suatu perampokan kereta api. Bagaimana pendapat Anda?"
"Tidak," kata Ayah sambil berpikir, "tidak. Seperti juga kita tak bisa
membayangkan Hakim Ludgrove terlibat dalam suatu perampokan bank."
Inspektur Campbell melihat pada perwira atasannya
dengan rasa ingin tahu. Perjalanan penyelidikan ke Chadminster berakhir
dengan wawancara singkat tanpa hasil dengan Dr.
Stokes. Dr. Stokes bersikap agresif, enggan membantu, dan
kasar. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Saya sudah cukup lama kenal pada keluarga Wheeling.
Mereka itu boleh dikatakan tetangga saya. Mereka
memungut seorang laki-laki tua di pinggir jalan. Mereka tak tahu apakah dia
mabuk hebat ataukah sakit. Lalu mereka meminta saya datang untuk memeriksanya.
Saya katakan bahwa dia tak mabuk-dan bahwa dia
menderita gegar otak...."
"Dan Anda mengobatinya."
"Sama sekali tidak. Saya tidak mengobatinya, juga tidak memberinya resep atau
merawatnya. Saya bukan dokter-dulu memang, tapi sekarang tidak lagi.... Saya katakan pada mereka bahwa
sebaiknya mereka menelepon polisi. Apakah itu mereka lakukan atau
tidak, saya tak tahu. Itu bukan urusan saya. Mereka itu kedua-duanya agak bodoh-
tapi mereka baik sekali."
"Anda sendiri tak berpikir untuk menelepon polisi?"
"Tidak. Soalnya, saya bukan dokter. Tak ada urusannya dengan saya. Sebagai
manusia saya katakan pada
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
mereka supaya tidak memberinya wiski sedikit pun juga dan menjaga supaya dia
tenang serta berbaring datar sampai polisi datang."
Dia memandang mereka dengan tajam, dan dengan
enggan mereka harus merasa puas dengan itu.
19 Mr. Hoffman adalah seorang pria yang bertubuh besar dan tegap. Penampilannya
memberikan kesan seolah-olah dia terukir dari kayu-tepatnya kayu jati.
Wajahnya sama sekali tanpa ekspresi, hingga tak bisa diduga. Kita jadi ingin
tahu apakah orang seperti itu punya pikiran dan perasaan" Rasanya tak mungkin.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Sikapnya tanpa cacat. Dia bangkit, dan membungkuk, lalu mengulurkan
tangannya yang kaku. "Inspektur Davy" Sudah lama kita tak bertemu, sejak-ah,
mungkin Anda bahkan tak ingat lagi...."
"Oh, saya ingat, Mr. Hoffman. Dalam perkara berlian Aaronberg, bukan" Waktu itu
Anda menjadi saksi negara-saya boleh katakan bahwa Anda seorang saksi yang baik sekali. Terdakwa
sama sekali tak bisa menggoyahkan Anda." "Saya memang tak mudah digoyahkan," kata Mr.
Hoffman dengan bersungguh-sungguh.
Memang kelihatan bahwa dia orang yang tak mudah
digoyahkan. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Apa yang bisa saya bantu?" lanjutnya. "Saya harap tak ada kesulitan-saya selalu
berusaha memelihara hubungan yang baik dengan polisi. Saya sangat kagum pada angkatan kepolisian
Anda yang hebat." "Ah, tak ada kesulitan apa-apa. Kami hanya meminta Anda membenarkan suatu
informasi kecil." "Saya akan senang sekali membantu Anda sebisa saya.
Seperti saya katakan, saya sangat kagum pada angkatan kepolisian Anda di London.
Petugas-petugas Anda hebat-hebat. Mereka sangat terpadu, jujur, dan adil."
"Anda membuat saya merasa malu," kata Ayah.
"Saya siap membantu. Apa yang ingin Anda ketahui?"
"Saya ingin Anda memberikan sedikit keterangan mengenai Hotel Bertram."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Wajah Mr. Hoffman tak berubah. Mungkin sesaat saja sikapnya menjadi lebih kaku
daripada sebelumnya-hanya itu saja.
"Hotel Bertram?" tanyanya. Suaranya mengandung rasa heran. Mungkin dia tak
pernah mendengar tentang Hotel Bertram, atau mungkin dia tidak begitu ingat apakah dia tahu Hotel Bertram
atau tidak. "Anda punya hubungan dengan hotel itu, benarkah Mr.
Hoffman?" Mr. Hoffman mengangkat bahunya. "Ada banyak
sekali," katanya. "Saya tak bisa mengingatnya satu per satu. Begitu banyak pula
urusan, demikian banyaknya-hingga saya sibuk terus."
"Anda memiliki banyak perusahaan, saya tahu itu."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Ya." Mr. Hoffman tersenyum kaku. "Saya punya banyak sekali perusahaan, begitu
dugaan Anda" Jadi Anda pikir, saya juga punya hubungan dengan-Hotel Bertram
itu?" "Barangkali seharusnya saya tidak mengatakan
hubungan. Soalnya sebenarnya Anda yang memilikinya, bukan?" kata Ayah dengan
ramah. Kali ini Mr. Hoffman benar-benar menjadi kaku. "Saya jadi ingin tahu, siapa yang
mengatakan itu pada Anda?"
katanya dengan suara halus.
"Pokoknya hal itu benar, bukan?" kata Inspektur Kepala Davy dengan ceria.
"Tempat itu bagus sekali. Saya rasa, Anda pasti bangga akan tempat itu."
"Oh, ya," kata Hoffman. "Pada saat ini-saya tak begitu ingat-soalnya,"-dia
tersenyum pahit-"saya memiliki banyak gedung di London. Investasi yang baik,
Bila ada sesuatu yang menguntungkan di pasaran, dan ada
kesempatan untuk mendapatkannya dengan murah,
saya tanamkan modal saya di situ."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Apakah Hotel Bertram termasuk murah?"
"Sebagai suatu perusahaan yang masih berjalan, waktu itu keadaannya menurun,"
kata Mr. Hoffman, sambil menggeleng.
"Yah, sekarang sudah berjalan dengan baik," kata Ayah.
"Baru beberapa hari yang lalu ini saya ke sana. Saya sangat terkesan oleh
suasananya di sana. Tamu-tamunya pun orang-orang yang baik dan kuno.
Tempatnya juga kuno dan memberikan rasa nyaman,
tak ada yang membuat gaduh. Segala-galanya mewah,
meskipun tak kelihatan mewah."
"Secara pribadi saya hanya tahu sedikit sekali," Mr.
Hoffman menjelaskan. "Tempat itu merupakan salah satu investasi saya-tapi saya
rasa tempat itu berjalan dengan baik."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Ya, agaknya yang mengelolanya adalah seseorang yang hebat. Siapa nama orang
itu" Humfries" Ya, Humfries."
"Dia orang yang pandai sekali," kata Mr. Hoffman. "Saya menyerahkan segala-
galanya padanya. Paling-paling
saya hanya memeriksa buku neraca setahun sekali
Hotel Bertram At Bertrams Hotel Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
untuk melihat apakah semuanya beres."
"Tempat itu penuh dengan orang-orang kenamaan,"
kata Ayah. "Juga orang-orang kaya yang sedang dalam perjalanan." Dia menggeleng
sambil berpikir. "Suatu kombinasi yang bagus."
"Anda katakan tadi, Anda berada di sana beberapa hari yang lalu?" tanya Mr.
Hoffman. "Saya harap tidak secara-tidak secara resmi?"
'Tidak resmi. Saya hanya sedang berusaha untuk
menyelesaikan suatu misteri kecil."
"Suatu misteri" Di Hotel Bertram?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Kelihatannya begitu. Perkara hilangnya seorang biarawan. Mungkin Anda sudah
mendengar?" "Pasti lelucon," kata Mr. Hoffman. "Begitu kata orang dalam bahasa Sherlock
Holmes, penulis Anda yang
terkenal itu." "Biarawan itu pada suatu malam keluar dari tempat itu dan tak pernah dilihat
orang lagi." "Aneh," kau Mr. Hoffman, "upi hal-hal seperti itu biasa terjadi. Saya ingat
bertahun-tahun yang lalu ada berita besar. Kolonel-siapa ya namanya"-kalau tak
salah Kolonel Fergusson, salah seorang anggota pasukan
pengawal Queen Mary. Pada suatu malam dia keluar
dari klubnya, dan dia juga tak pernah dilihat orang lagi."
"Memang," desah Ayah, "kehilangan seperti itu biasa terjadi."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Anda pasti tahu lebih banyak tentang hal itu daripada saya, Saudara Inspektur,"
kata Mr. Hoffman. Kemudian dia berkau lagi, "Saya harap Anda cukup dibantu di
Hotel Bertram." "Mereka baik sekali," Ayah meyakinkannya. "Miss Gorringe itu saya rasa sudah
lama bekerja untuk Anda, ya?"
"Mungkin. Saya benar-benar hanya tahu sedikit sekali tenung itu. Harap Anda
mengerti, saya kurang memperhatikan secara pribadi. Bahkan...." dia tersenyum lebar, "saya heran Anda
sampai tahu bahwa hotel itu milik saya."
Tak perlu ditanyakan lagi; dan sekali lagi matanya membayangkan keresahan. Ayah
memperhatikan hal itu tanpa kenura.
"Jaringan bisnis di pusat kota London uk ubahnya seperti sebuah teka-teki yang
besar sekali," katanya.
"Kepala saya akan pusing bila saya harus mengurus soal-Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
soal itu. Saya mendengar bahwa sebuah perusahaan-
Mayfair Holding Trust, begitulah kira-kira namanya-terdaftar atas nama
pemiliknya. Perusahaan itu dimiliki pula oleh sebuah perusahaan lain, dan begitu
seterusnya. Tapi yang sebenarnya adalah hotel itu milik Anda. Sederhana saja.
Saya benar, bukan?" "Ya, saya hanya berani berkata, bahwa saya dan beberapa orang direktur berada di
belakangnya." Hoffman mengakui dengan agak enggan.
"Beberapa orang direktur. Siapakah mereka itu" Saya rasa Anda sendiri dan
saudara laki-laki Anda, bukan?"
"Saudara saya Wilhelm memang bekerja sama dengan saya dalam usaha ini. Sebaiknya
Anda tahu bahwa Hotel Bertram hanya merupakan suatu bagian dari
serangkaian hotel, bangunan perkantoran, klub, dan usaha-usaha lain di London."
"Apakah ada direktur-direktur lain lagi?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Lord Pomfret, Abel Isaacstein." Suara Hoffman tiba-tiba berubah menjadi ketus.
"Apakah Anda benar-benar harus tahu semuanya itu" Hanya karena Anda sedang
menyelidiki perkara hilangnya biarawan itu?"
Ayah menggeleng dan kelihatan menyesal. "Saya rasa hanya sekadar rasa ingin
tahu. Gara-gara mencari biarawan yang hilang itulah saya sampai ke Hotel
Bertram. Tapi setelah itu saya jadi-yah, jadi tertarik. Lalu soal itu disusul
oleh soal lain. Anda mengerti maksud saya, bukan?"
"Ya, saya rasa memang bisa begitu. Dan sekarang, sudah terpenuhikah rasa ingin
tahu Anda itu?" dia tersenyum.
"Mencari informasi itu sama sekali tak mudah, bukan?"
kata Ayah dengan ramah. Lalu dia bangkit.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Masih ada satu hal lagi yang saya benar-benar ingin tahu-tapi saya rasa Anda
tidak akan mau mengatakannya pada saya." ,
"Apa itu, Inspektur?" suara Hoffman terdengar waspada.
"Dari mana Hotel Bertram mendapatkan stafnya"
Soalnya mereka hebat-hebat! Apalagi yang seorang itu, siapa namanya-oh, ya,
Henry. Penampilannya seperti seorang bangsawan saja, atau seorang uskup agung,
entah mana yang lebih tepat. Pokoknya yang
menghidangkan teh dan kue muffin. Enak sekali kue
muffin itu! Suatu pengalaman yang tak terlupakan."
"Anda suka kue muffin dengan banyak mentega
rupanya?" Mr. Hoffman memandangi tubuh Ayah yang bulat sejenak dengan pandangan
mencela. "Saya rasa Anda tahu bahwa saya memang suka," kata Ayah. "Ah, saya tak boleh
mengganggu Anda terlalu lama. Saya rasa Anda sedang sibuk mengurus
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
pengambilalihan penawaran-penawaran, atau
semacamnya." "Ah, Anda senang berpura-pura tak tahu tentang urusan-urusan itu. Tidak, saya
tidak sedang sibuk. Saya hidup sederhana dan santai. Saya menanam bunga
mawar. Saya hidup dengan keluarga saya yang amat
saya cintai." "Ideal sekali kedengarannya," kata Ayah. "Alangkah baiknya bila saya bisa hidup
seperti itu." Mr. Hoffman tersenyum, lalu bangkit dengan berat
untuk bersalaman dengan tamunya.
"Saya harap Anda akan bisa segera menemukan
biarawan yang hilang itu."
"Oh! Beres. Eh, maaf saya tidak menjelaskannya tadi.
Dia sudah ditemukan-benar-benar kasus yang
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
mengecewakan. Dia mengalami kecelakaan ditabrak
mobil dan menderita gegar otak-cuma begitu."
Ayah berjalan ke pintu, tapi berbalik lagi. "Ngomong-ngomong, apakah Lady
Sedgwick salah seorang direktur dalam perusahaan Anda?" tanyanya.
"Lady Sedgwick?" Hoffman berhenti sebentar. "Tidak.
Mengapa?" "Ah, saya hanya mendengar saja. Hanya seorang pemegang saham mungkin?"
"Saya-ya." "Nah, selamat tinggal, Mr. Hoffman. Terima kasih banyak."
Ayah langsung kembali ke Scotland Yard dan langsung menghadap Ajun Komisaris.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Kedua Hoffman bersaudara itu memang berada di belakang Hotel Bertram-dalam hal
keuangannya." "Apa" Bajingan-bajingan itu?" kata Sir Roland.
"Ya." "Mereka menyembunyikan hal itu."
"Ya-dan Robert Hoffman sama sekali tak senang bahwa kita sudah mengetahuinya.
Dia terkejut sekali."
"Apa katanya?" "Oh, kami tetap bersikap resmi dan sopan. Dia mencoba-tidak secara terang-
terangan-untuk mengorek dari mana kita tahu."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Dan kau tentu tidak memberitahukan padanya sumber informasi kita itu?"
"Tentu tidak." "Alasan apa yang kauberikan untuk menemuinya?"
"Saya tidak memberikan alasan apa-apa," kata Ayah.
"Apakah dia tak merasa agak aneh?"
"Saya rasa begitu. Saya rasa itulah aturan main yang terbaik, Sir."
"Kalau Hoffman bersaudara itu yang berada di belakang semuanya ini, banyak hal
yang menjadi jelas. Mereka sendiri tak pernah terlibat dalam perbuatan-perbuatan
jahat mana pun juga-sama sekali tidak! Mereka tidak mengatur kejahatannya-tapi
mereka membiayainya."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Wilhelm menangani urusan bank-nya di Swiss. Dia berada di belakang heboh mata
uang asing tak lama setelah perang dulu itu. Kita tahu itu, tapi kita tak bisa membuktikannya. Kedua
bersaudara itu menangani uang banyak sekali, dan mereka menggunakannya
untuk menunjang segala macam perusahaan-ada yang
sah, ada pula yang tidak. Tapi mereka sangat berhati-hati-mereka tahu semua tipu
daya dalam perdagangan. Usaha perantara berlian milik Robert itu cukup jujur, tapi memberikan pula
gambaran sedemikian-ada berlian, bunga bank, dan kekayaan lain-klub-klub,
yayasan-yayasan budaya, gedung-gedung perkantoran, restoran, hotel-hotel
-semuanya seolah-olah dimiliki oleh orang lain.
"Apakah menurut Anda, Hoffman yang merencanakan perampokan-perampokan yang
diatur itu?" "Bukan. Kurasa kedua orang itu hanya mengurus keuangannya. Kita harus mencari
orang yang membuat rencana itu di tempat lain. Di tempat lain ada seseorang
berotak cemerlang yang sedang bekerja."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
20 Malam itu kabut tiba-tiba turun di London. Inspektur Kepala Davy meninggikan
kerah mantelnya lalu membelok ke Pond Street. Dia berjalan lambat-lambat seperti seseorang yang
sedang memikirkan sesuatu.
Tidak kelihatan bahwa dia punya tujuan tertentu. Tapi orang-orang yang
mengenalnya tahu bahwa pikirannya sedang siaga sepenuhnya. Dia sedang mengincar
seperti seekor kucing yang mengintai, menanti saat yang tepat untuk menerkam
mangsanya. Pond Street sepi malam itu. Hanya ada beberapa mobil.
Kabut yang mula-mula tersebar tak merata hampir
hilang, tapi kemudian menebal lagi. Lalu lintas di Park Lane yang biasanya sibuk
menjadi sangat berkurang, Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
hingga suasananya seperti jalan kecil di luar kota saja.
Kebanyakan bus tak jalan lagi. Hanya kadang-kadang mobil-mobil pribadi masih
berseliweran. Inspektur Kepala Davy membelok ke sebuah jalan buntu. Dia
berjalan sampai ke ujungnya, lalu kembali lagi. Dia membelok lagi, seolah-olah
tanpa tujuan, mula-mula ke suatu arah, lalu ke arah lain. Padahal sebenarnya dia
bukannya tanpa tujuan. Naluri kucing yang sedang mengintai yang dimilikinya itulah sebenarnya yang
membuatnya berkeliling seputar sebuah bangunan. Bangunan itu adalah Hotel
Bertram. Diperhatikannya dengan cermat apa yang terletak di sebelah timur, barat, utara,
dan selatannya. Ditelitinya mobil-mobil yang terparkir di pinggir jalan,
diperhatikannya mobil-mobil yang ada di jalan buntu.
Didengar kannya dengan teliti bunyi eongan kucing.
Sebuah mobil khusus telah menarik perhatiannya, dan dia berhenti. Mulutnya
dimonyongkannya dan katanya dengan suara halus, "Jadi kau sudah ada di sini
lagi, ya cantik." Diperiksanya nomornya, lalu dia mengangguk.
"Malam ini nomormu FAN 2266, ya?" Dia membungkuk lalu meraba pelat nomor itu
dengan halus, dan dia mengangguk lagi dengan perasaan puas. "Sungguh sempurna pekerjaan mereka!"
bisiknya. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Dia berjalan terus, lalu keluar lagi di ujung lain deretan perumahan. Dia
membelok ke kanan dan ke kanan lagi, lalu keluar lagi di Pond Street, kira-kira
empat puluh meter dari jalan masuk ke Hotel Bertram. Sekali lagi dia berhenti,
mengagumi bentuk indah sebuah mobil balap yang lain lagi.
"Kau juga cantik," kata Inspektur Kepala Davy.
"Nomormu sama dengan yang terakhir aku melihatmu.
Tapi aku ragu apakah nomormu itu selalu sama. Dan itu berarti,"-kata-katanya
terputus-"benarkah?"
gumamnya. Dia mendongak ke langit yang kini sama
sekali tak kelihatan. "Kabut semakin tebal," katanya kepada dirinya sendiri.
Di luar pintu Hotel Bertram, penjaga pintu yang orang Irlandia itu sedang
berdiri sambil mengayun-ayunkan lengannya ke depan dan ke belakang kuat-kuat
supaya tubuhnya tetap hangat. Inspektur Kepala Daw
mengucapkan selamat malam padanya.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Selamat malam, Sir. Buruk sekali cuaca malam ini."
"Ya, saya rasa tidak akan ada orang yang mau keluar malam ini bila tak perlu."
Pintu hotel didorong dan terbuka, dan seorang wanita setengah baya keluar. Dia
berhenti dengan bimbang di tangga.
"Anda memerlukan taksi, Ma'am?"
"Ah, tidak, saya mau jalan kaki."
"Sebaiknya tidak, Ma'am. Kabutnya tebal sekali. Dalam taksi sekalipun tidak akan
nyaman." "Apakah Anda pikir Anda akan bisa mencarikan saya taksi?" tanya wanita itu ragu-
ragu. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Akan saya usahakan. Anda masuk saja dulu untuk menghangatkan badan. Kalau taksi
sudah saya dapatkan, saya akan masuk memanggil Anda." Suaranya berubah, mengarah ke nada
mendesak. "Kalau tidak mendesak sekali, Ma'am, sebaiknya Anda tidak keluar sama
sekali malam ini." "Oh, ya. Mungkin Anda benar. Tapi saya ditunggu oleh beberapa orang teman di
Chelsea. Saya jadi bingung.
Mungkin akan sulit sekali kembali kemari nanti.
Bagaimana menurut Anda?"
Michael Gorman mengambil tindakan.
"Kalau saya menjadi Anda, Ma'am," katanya dengan tegas, "saya akan masuk saja
dan menelepon teman-teman Anda itu. Tak baik bagi seorang wanita seperti Anda
keluar malam dalam keadaan berkabut begini."
"Yah-bagaimana ya"-Ya, mungkin Anda benar."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Dia masuk kembali. "Saya harus memperhatikan mereka itu," -kata Micky Gorman memberikan penjelasan
pada Ayah setelah dia berbalik lagi. "Wanita seperti itu, mudah saja orang
menyambar tasnya. Apalagi keluar malam-malam begini dalam keadaan berkabut dan
berkeliaran di Chelsea atau Kensington sebelah barat atau entah akan ke mana saja."
"Saya rasa Anda punya banyak pengalaman dalam hal mengurus wanita-wanita tua,
ya?" kata Davy.
Hotel Bertram At Bertrams Hotel Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Oh, ya, memang. Tempat ini merupakan rumah yang kedua bagi mereka. Kasihan
jantung mereka yang tak sehat itu. Bagaimana dengan Anda, Sir" Apakah Anda
memerlukan taksi?" "Kalaupun saya memerlukannya, saya rasa Anda tidak akan bisa mendapatkannya,"
kata Ayah. "Pasti tak banyak yang keluar dalam cuaca buruk begini. Dan itu bukan
salah mereka." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Sekarang sebaiknya saya carikan untuk Anda. Di tikungan sana itu biasanya ada
seorang pengemudi yang memarkir taksinya sambil menghangatkan dirinya
dengan minum-minum."
"Saya tak perlu taksi," kata Ayah sambil mendesah. Dia menunjuk dengan jempolnya
ke arah Hotel Bertram. "Saya harus masuk, ada pekerjaan yang harus saya selesaikan."
"Sekarang ini" Apakah masih dalam hubungan biarawan yang hilang itu?"
"Tidak. Dia sudah ditemukan."
"Ditemukan?" Laki-laki itu memandanginya dengan terbelalak. "Ditemukan di mana?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Dia berkeliaran saja dengan gegar otak setelah mengalami kecelakaan."
"Ah, orang memang sudah tahu itulah yang akan terjadi atas dirinya. Pasti dia
menyeberang tanpa melihat-lihat."
"Agaknya begitulah," kata Ayah.
Dia mengangguk, lalu mendorong pintu dan masuk ke
dalam hotel. Malam itu tidak terlalu banyak orang di ruang duduk. Dilihatnya
Miss Marple sedang duduk di sebuah kursi di dekat perapian, dan Miss Marple pun
melihatnya. Tetapi tak ada tanda-tanda bahwa Miss
Marple mengenalinya. Ayah berjalan ke arah meja
resepsionis. Sebagaimana biasa, Miss Gorringe sedang menghadapi buku-bukunya.
Menurut Ayah, dia kelihatan agak terkejut melihatnya Reaksinya memang tidak begitu kentara, tapi
Ayah melihatnya. "Anda masih ingat saya, Miss Gorringe?" katanya. "Saya datang beberapa hari yang
lalu." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Ya, tentu saya ingat Anda, Inspektur. Apakah ada lagi yang ingin Anda ketahui"
Apakah Anda ingin bertemu dengan Mr. Humfries lagi?"
"Tidak, terima kasih. Saya rasa tak perlu. Kalau boleh, saya hanya akan melihat
buku tamu Anda saja sekali lagi."
"Silakan." Didorongnya buku itu ke arah Ayah.
Ayah membuka buku itu lalu melihat halaman-
halamannya. Miss Gorringe menyangka bahwa dia
sedang mencari nama seorang tamu khusus. Padahal
sebenarnya tidak demikian halnya. Ayah punya
kebiasaan yang telah dipelajarinya sejak muda, yang kemudian berkembang menjadi
suatu keahlian. Dia mampu mengingat nama-nama dan alamat-alamat
dengan sempurna seperti alat potret. Ingatan itu akan melekat padanya selama dua
puluh empat atau empat puluh delapan jam. Dia menggeleng sambil menutup
buku itu, lalu mengembalikannya pada Miss Gorringe.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Pater Pennyfather belum kembali ke hotel, saya rasa ya?" tanyanya dengan suara
ringan. "Pater Pennyfather?"
"Tak tahukah Anda bahwa dia sudah ditemukan?"
"Sama sekali tidak. Tak ada yang mengatakannya pada saya. Di mana?"
"Di suatu tempat di pedesaan. Agaknya dia ditabrak mobil. Hal itu tidak
dilaporkan pada kami. Seseorang yang baik hati telah mengangkatnya dan
merawatnya." "Oh, saya senang sekali. Ya, senang sekali. Saya kuatir memikirkan dia."
"Demikian pula teman-temannya," kata Ayah.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Saya sebenarnya ingin melihat apakah salah seorang di antara teman-temannya itu
mungkin menginap di sini.
Wakil Uskup-Wakil Uskup -ah, saya tak ingat namanya sekarang, tapi kalau saya
lihat, pasti saya tahu."
"Tomlinson?" kata Miss Gorringe membantu. "Dia diharapkan datang minggu depan.
Dari Salisbury." "Bukan. Bukan Tomlinson. Tapi biarlah." Dia berbalik.
Keadaan tenang di ruang duduk malam itu.
Seorang pria setengah baya yang bertampang pertapa sedang membaca sebuah makalah
yang ketikannya buruk. Sekali-sekali dia menuliskan koreksi dengan tulisan yang demikian
kecilnya, hingga hampir-hampir tak terbaca. Setiap kali dia mengoreksi, dia
tersenyum masam dengan rasa puas.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Ada satu atau dua pasangan tua yang tidak begitu perlu bercakap-cakap. Sekali-
sekali ada dua atau tiga orang yang berkumpul memperbincangkan cuaca. Mereka
membahasnya dengan rasa kuatir, bagaimana mereka
atau keluarga mereka akan bisa pergi ke tempat yang akan mereka tuju.
"-kutelepon dan kuminta Susan supaya dia tak datang naik mobil... karena terlalu
berbahaya dalam kabut begini...."
"Kata orang keadaan lebih terang di Midlands...."
Inspektur Kepala Davy mendengarkan percakapan itu
sambil dia lewat. Tanpa terburu-buru, dan seolah-olah tanpa tujuan tertentu, dia
tiba di tempat tujuannya.
Miss Marple yang sedang duduk di dekat perapian
memperhatikan dia mendekat.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Anda masih ada di sini rupanya, Miss Marple. Saya senang."
"Besok saya pulang," kata Miss Marple.
Dari sikap Miss Marple nyata benar bahwa dia memang sudah akan berangkat.
Duduknya tak santai, melainkan tegak, seperti seseorang yang duduk di ruang
tunggu pelabuhan udara atau di ruang tunggu stasiun kereta api. Ayah yakin bahwa
barang-barang bawaannya sudah dibenahi semuanya. Yang belum hanya barang-barang
yang diperlukannya malam itu saja.
"Ini merupakan hari terakhir liburan saya selama dua minggu," jelasnya.
"Saya harap Anda telah menikmatinya?"
Miss Marple tak langsung menjawab. "Yah... boleh dikatakan begitulah...." Dia
berhenti. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Jadi tidak sepenuhnya?"
"Sulit menjelaskan apa maksud saya...."
"Apakah Anda tidak agak terlalu dekat pada api" Di sini terlalu panas. Tak
inginkah Anda pindah-ke sudut sana itu?"
Miss Marple melihat ke arah sudut yang ditunjuk, lalu dia melihat pada Inspektur
Kepala. "Saya rasa Anda benar juga," katanya.
Ayah membantunya bangkit. Dia juga membawakan tas
dan bukunya. Lalu wanita tua itu didudukkannya di
sudut yang ditunjuknya tadi.
"Enak di sini?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Ya, enak." "Tahukah Anda mengapa saya mengajak Anda kemari?"
"Anda baik hati-Anda pikir di sana terlalu panas karena terlalu dekat dengan
api. Selain dari itu," sambungnya,
"percakapan kita tidak akan bisa didengar orang di sini."
"Apakah ada sesuatu yang ingin Anda ceritakan pada saya, Miss Marple?"
"Mengapa Anda berpikir begitu?"
"Karena kelihatannya begitu," sahut Davy.
"Maafkan saya kalau saya memperlihatkan hal itu dengan begitu kentara," kata
Miss Marple. "Padahal saya tak berniat begitu."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Nah, mengenai apa itu?"
"Saya tak yakin apakah saya harus mengatakannya.
Harap Anda percaya pada saya, Inspektur, bahwa saya tak suka mencampuri urusan
orang lain. Saya bahkan mencela orang yang suka campur tangan. Meskipun itu
sering dilakukan dengan niat baik, hal itu bisa pula sangat merugikan."
"Oh, begitu rupanya, ya" Saya mengerti. Ya, itu rupanya jadi masalah bagi Anda."
"Kadang-kadang kita melihat orang-orang melakukan sesuatu yang menurut kita tak
baik-atau bahkan berbahaya. Tapi apakah kita punya hak untuk
mencampurinya" Saya rasa biasanya tidak."
"Apakah yang Anda bicarakan ini mengenai Pater Pennyfather?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Pater Pennyfather?" suara Miss Marple mengandung rasa terkejut. "Oh, bukan.
Aduh, bukan, sama sekali tidak berhubungan dengan dia. Soal ini berhubungan
dengan-seorang gadis."
"Seorang gadis" Dan Anda pikir saya bisa membantu?"
"Entahlah," kata Miss Marple. "Saya benar-benar tak tahu. Tapi saya kuatir.
Kuatir sekali." Ayah tidak mendesaknya. Dia duduk saja. Dia duduk
dengan nyaman dan kelihatan agak bodoh, dan makin
jelaslah betapa besar tubuhnya. Ditunggunya Miss
Marple dengan tenang. Miss Marple telah berusaha
untuk membantunya, dan dia pun siap pula membantu
wanita tua itu. Sebenarnya dia tidak terlalu tertarik. Tapi sebaliknya, siapa
tahu! "Kita membaca di surat-surat kabar," kata Miss Marple dengan suara bisikan yang
cukup jelas, "berita perkara-perkara dalam pengadilan mengenai anak-anak muda,
gadis-gadis, atau anak-anak, yang dikatakan
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
'membutuhkan penjagaan dan perlindungan'. Mungkin
itu hanya semacam ungkapan umum, tapi bisa pula
berarti sesungguhnya."
"Gadis yang Anda sebut itu, apakah Anda merasa bahwa dia membutuhkan penjagaan
dan perlindungan?" "Ya, memang." "Apakah dia sebatang kara?"
"Oh, tidak," kata Miss Marple. "Sama sekali tidak. Dari luar bahkan kelihatannya
dia dilindungi dan dijaga dengan ketat sekali."
"Kedengarannya menarik," kata Ayah.
"Gadis itu menginap di hotel ini juga," kata Miss Marple,
"kalau tak salah dengan seseorang yang bernama Mrs.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Carpenter. Saya melihat buku tamu untuk mendapatkan nama itu. Gadis itu bernama
Elvira Blake." Ayah cepat mendongak, memperlihatkan rasa
tertariknya. "Dia gadis yang cantik. Dia masih muda sekali, dan seperti saya katakan tadi,
dijaga dan dilindungi dengan ketat. Pelindungnya adalah seorang pria yang baik
sekali, Kolonel Luscombe. Dia tampan sekali. Dia sudah agak tua, dan saya rasa
dia orang yang lugu."
"Siapa" Si pelindung atau gadis itu?"
"Maksud saya pelindungnya," kata Miss Marple. "Saya tak tahu apa-apa tentang
gadis itu. Tapi saya yakin dia sedang terancam bahaya. Secara kebetulan saya
bertemu dengan gadis itu di Taman Battersea. Dia
sedang duduk minum-minum dengan seorang anak
muda di sana." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Oh, itu soalnya?" kata Ayah. "Menurut Anda itu kurang baik. Anda kuatir anak
muda itu sebangsa hippies,
petualang pengangguran, atau penjahat yang kejam?"
"Dia seorang pemuda yang tampan sekali," kata Miss Marple. "Tidak begitu muda
lagi. Umurnya tiga puluhan lebih. Saya rasa memang tipe pria yang sangat menarik
bagi wanita. Tapi wajah laki-laki itu wajah orang jahat.
Kejam seperti elang dan buas."
"Ah, mungkin dia tidak sejahat tampangnya," kata Ayah membujuk.
"Dia bahkan mungkin lebih jahat daripada
tampangnya," kata Miss Marple. "Saya yakin itu. Dia mengendarai mobil balap yang
besar sekali." Ayah cepat-cepat mengangkat kepalanya. "Mobil balap?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Ya. Sekali atau dua kali saya melihat mobil itu di dekat hotel ini."
"Tapi Anda tak ingat nomornya, bukan?"
"Saya ingat. FAN 2266. Saya punya saudara sepupu yang gagap," Miss Marple
menjelaskan. "Begitulah maka saya ingat nomor itu."
Ayah kelihatan heran. "Tahukah Anda siapa dia?" tanya Miss Marple.
"Kebetulan saya tahu," kau Ayah lambat-lambat. "Dia berdarah campuran Prancis
dan Polandia. Dia seorang pembalap yang terkenal, dia bahkan menjadi juara
dunia tiga tahun yang lalu. Namanya Ladislaus
Malinowski. Dalam beberapa hal pandangan Anda
mengenai dia benar. Dia memang terkenal punya nama tak baik dalam hubungan
dengan wanita. Maksud saya, dia memang bukan teman yang baik bagi seorang gadis.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Tetapi tidaklah mudah berbuat sesuatu mengenai hal seperti itu. Saya rasa gadis
itu menemuinya diam-diam, ya?"
"Pasti," kata Miss Marple.
"Pernahkah Anda menghubungi pelindungnya?"
"Saya tak kenal padanya," kata Miss Marple.
"Baru satu kali saya bertemu dengannya dan
diperkenalkan oleh teman saya. Saya tak mau datang padanya dengan membawa suatu
kisah. Saya berpikir bagaimana kalau Anda berbuat sesuatu untuk ini."
"Saya bisa mencoba," kata Ayah. "Ngomong-ngomong, saya pikir mungkin Anda akan
senang mendengar bahwa teman Anda, Pater Pennyfather, sudah
ditemukan." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Sungguh?" Miss Marple kelihatan senang sekali. "Di mana?"
"Di suatu tempat yang bernama Milton St. John."
"Aneh sekali! Apa kerjanya di sana" Tahukah dia?"
"Kata orang,"-Inspektur Kepala Davy memberikan tekanan pada kata-kata itu-"dia
telah mengalami kecelakaan."
"Kecelakaan apa?"
"Ditabrak mobil-dia mengalami gegar otak -atau bisa juga kepalanya dihantam
orang." "Oh, begitu." Miss Marple merenungkan soal itu.
"Apakah dia sendiri tak tahu?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Dia berkata,"-lagi-lagi Inspektur Kepala menekankan perkataan itu-"bahwa dia
tak tahu apa-apa."
Hotel Bertram At Bertrams Hotel Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Aneh sekali." "Aneh, ya?" Yang terakhir diingatnya adalah naik taksi ke Lapangan Udara
Kensington." Miss Marple
menggeleng keheranan. "Saya tahu. Memang demikian halnya dengan gegar otak,"
gumamnya. "Tak adakah dia mengucapkan sesuatu yang berguna?"
"Dia menggumamkan sesuatu tentang tembok Jericho."
"Apakah dia tidak menyebut nama Joshua?" Miss Marple bertanya memberanikan diri,
"atau sesuatu tentang arkeologi-atau penambangan" -atau tentang
sebuah sandiwara-ya, saya ingat sebuah sandiwara tua sekali-oleh Mr. Sutro,
kalau tak salah." "Oh, ya, selama sepanjang minggu ini Bioskop-bioskop Gaumont di daerah Thames
Utara memutar film The Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Walls of Jericho, yang pemeran-pemeran utamanya
adalah Olga Radbourne dan Bart Levinne," kata Ayah.
Miss Marple memandangnya dengan curiga.
"Mungkin dia pergi menonton film itu di Cromwell Road. Mungkin dia keluar kira-
kira pukul sebelas malam lalu kembali kemari-meskipun, kalau dia memang
kembali, tentu ada seseorang yang melihatnya-dan tiba di sini sebentar sebelum
tengah malam...." "Mungkin dia naik bus yang salah," kata Miss Marple.
"Begitulah orang-orang itu...."
"Katakanlah dia kembali kemari setelah tengah malam,"
kata Ayah. "Mungkin dia langsung naik ke kamarnya tanpa ada seorang pun yang
melihatnya. Tapi lalu, apa yang terjadi kemudian-dan mengapa dia keluar lagi
pukul tiga kemudian?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Miss Marple mencari-cari perkataan. "Yang saya tahu hanyalah.... Oh!"
Dia terlompat karena terdengar bunyi ledakan dari luar di jalan.
"Bunyi knalpot mobil," kata Ayah menenangkan.
"Maafkan saya mudah sekali terkejut. Saya gugup malam ini-ada perasaan yang
biasa dimiliki orang...."
"Bahwa sesuatu akan terjadi" Saya rasa Anda tak perlu kuatir."
"Saya tak pernah suka kabut."
"Saya baru saja akan mengatakan pada Anda, bahwa Anda sudah banyak membantu
saya," kata Inspektur Kepala Davy. "Mengatakan hal-hal yang Anda lihat di
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
sini-memang hanya hal-hal yang kecil-tapi merupakan masukan."
"Jadi memang ada sesuatu yang tak beres mengenai tempat ini?"
"Dari dulu memang semuanya tak beres di sini."
Miss Marple mendesah. "Mula-mula kelihatannya bagus sekali-maksud saya
keadaannya tak berubah-kita serasa melangkah mundur ke masa lalu-ke bagian masa
lalu yang kita rindukan."
Dia berhenti sebentar. "Tapi sebenarnya tidaklah demikian halnya. Saya baru tahu
(apa yang saya sangka sudah lama saya ketahui), bahwa kita tak bisa kembali,
bahwa kita tak pernah boleh mencoba untuk melangkah mundur-bahwa inti dari
kehidupan adalah maju terus.
Hidup ini sebenarnya menuju satu arah, bukan?"
"Semacam itulah." Ayah membenarkan.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Saya ingat," kata Miss Marple, menyimpang dari pokok pembicaraannya, yang
merupakan ciri khasnya, "Saya ingat suatu waktu saya berada di Paris dengan ibu
dan nenek saya, dan kami pergi minum teh di Hotel Elysee.
Nenek saya melihat ke sekelilingnya, dan tiba-tiba berkata, 'Clara, aku yakin
akulah satu-satunya wanita yang memakai topi kecil begini!" Memang benar! Begitu
dia pulang semua topi-topi kecilnya dan mantel-mantelnya yang berhiaskan merjan
dikumpulkannya, lalu dikirimkannya...."
"Ke pasar loak?" sambung Ayah menunjukkan perhatiannya.
"Oh, bukan. Tidak akan ada orang yang mau barang-barang itu di pasar loak. Dia
mengirimkannya ke sebuah sanggar teater drama. Mereka menerimanya dengan
baik sekali. Tapi, eh...." Miss Marple memperbaiki arah bicaranya. "Apa yang
saya bicarakan tadi, ya?"
"Anda menilai tempat ini."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Ya, kelihatannya baik, ternyata tidak. Tempat ini merupakan campuran orang-
orang-yang benar dan yang palsu. Kita tak selalu bisa membedakannya."
"Apa maksud Anda dengan palsu?"
"Ada beberapa orang pensiunan tentara. Tapi ada juga orang yang kelihatannya
seperti tentara, padahal tak pernah menjadi anggota tentara. Ada pula biarawan,
yang sebenarnya bukan biarawan. Juga admiral dan
kapten kapal, yang tak pernah menjadi anggota
angkatan laut. Sahabat saya, Selina Hazy-mula-mula saya merasa geli melihat
betapa dia selalu ingin sekali mengenali orang-orang (sesuatu yang sebenarnya
wajar). Tapi dia sering keliru, karena orang-orang itu bukan orang-orang yang
diduganya. Tapi itu terlalu sering terjadi. Jadi-saya lalu mulai ingin tahu.
Bahkan si Rose, pelayan kamar yang amat manis itu-saya pikir dia juga barangkali
berpura-pura." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Bila Anda tertarik, ketahuilah bahwa dia bekas aktris.
Seorang aktris berbakat. Tapi gaji di sini lebih tinggi daripada honornya di
atas pentas." "Tapi-mengapa?"
"Terutama, sebagai pelengkap. Mungkin juga lebih dari itu."
"Saya senang akan segera meninggalkan tempat ini,"
kata Miss Marple. Dia agak bergidik. "Sebelum sesuatu terjadi."
Inspektur Kepala Davy melihat padanya dengan rasa
ingin tahu. "Apa yang Anda harapkan akan terjadi?" tanya Ayah.
"Semacam kejahatan," kata Miss Marple. "Kejahatan adalah perkataan yang
kelewatan..." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Anda pikir itu terlalu dibuat-buat, begitu" Tapi saya sudah berpengalaman.
Agaknya saya ini-sering kali-berhubungan dengan pembunuhan."
"Pembunuhan?" Inspektur Kepala Davy menggeleng.
"Saya rasa tidak akan ada pembunuhan. Hanya
semacam tempat kumpul-kumpul yang menyenangkan
bagi beberapa orang penjabat yang lihai-lihai...."
"Itu lain. Pembunuhan-niat untuk melakukan
pembunuhan-adalah sesuatu yang lain sekali. Hal itu-bagaimana saya harus
mengatakannya, ya"-hal itu
menentang Tuhan." Ayah memandangnya, lalu menggeleng dengan halus,
memberikan keyakinan. "Tidak akan terjadi pembunuhan," katanya.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Suara ledakan, yang lebih nyaring daripada yang
pertama, terdengar lagi dari luar. Ledakan itu disusul oleh suara jeritan, lalu
suara ledakan lagi.... Inspektur Kepala Davy bangkit dan langsung menghilang dengan gerakan yang
mengherankan cepatnya bagi
orang yang badannya begitu besar. Dalam beberapa
detik saja dia sudah melewati pintu ayun lalu keluar.
Teriakan itu-suara seorang wanita yang ketakutan-
menembus kabut. Inspektur Kepala Davy berlari dengan cepat di sepanjang Pond
Street ke arah suara teriakan itu. Samar-samar dapat dilihatnya sesosok tubuh
wanita yang tersandar pada pagar. Dengan dua belas langkah dia tiba di tempat
wanita itu. Dia mengenakan mantel panjang dari bulu hewan, dan rambutnya yang
panjang dan pirang berkilau tergerai di kiri kanan wajahnya. Di atas trotoar, di
kaki wanita itu, tergeletak tubuh seorang pria yang berseragam.
Inspektur Kepala Davy mengenalinya. Dia adalah
Michael Gorman. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Waktu Davy tiba di tempat gadis itu, gadis itu
mencekamnya. Seluruh tubuhnya menggigil, dan dia
berkata dengan terputus-putus,
"Ada orang... yang mencoba... membunuh saya....
Seseorang... menembak saya.... Kalau tak ada dia...." Dia menunjuk ke sosok
tubuh yang tak bergerak di kakinya.
"Dia mendorong saya ke belakang dan berdiri di depan saya-lalu datang tembakan
yang kedua... dan dia jatuh.... Dia telah menyelamatkan jiwa saya. Saya rasa dia cedera -cedera
berat...." Inspektur Kepala Davy berlutut. Dia mengeluarkan
lampu senternya. Petugas penjaga pintu yang bertubuh tinggi, yang berasal dari
Irlandia itu, telah gugur sebagai prajurit. Sisi kiri seragamnya tampak basah,
dan makin lama makin basah karena darah yang merembes. Davy
membuka kelopak mata pria itu dan meraba nadinya.
Lalu dia bangkit lagi. "Dia kena tepat sekali," katanya.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Gadis itu memekik lagi. "Maksud Anda, dia meninggal"
Oh, tidak, tidak! Tak mungkin dia meninggal."
"Siapa yang menembak Anda?"
"Saya tak tahu.... Saya baru saja meninggalkan mobil saya di tikungan dan
meraba-raba jalan di sepanjang pagar-saya akan pergi ke Hotel Bertram. Lalu
tiba-tiba ada tembakan-dan sebuah peluru terbang melewati pipi saya. Lalu dia-
petugas pintu di Hotel Bertram itu-berlari ke jalan ke arah saya, dan mendorong
saya ke belakangnya. Kemudian tiba tembakan yang kedua-saya rasa-saya rasa siapa pun
orangnya pasti tadi bersembunyi di sana."
Inspektur Kepala Davy melihat ke arah yang
ditunjuknya. Di sebelah ujung Hotel Bertram ada sebuah halaman bergaya kuno yang
lebih rendah daripada permukaan jalan. Ada pintu gerbangnya dan beberapa anak tangga untuk turun ke
tempat itu. Karena tempat itu hanya menuju ke beberapa gudang, maka
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
pekarangan itu tak banyak digunakan orang. Tapi
seseorang bisa dengan mudah bersembunyi di situ.
"Anda tak melihatnya?" "Tidak dengan jelas. Dia berlari cepat melewati saya
seperti bayangan saja. Kabut tebal sekali di mana-mana."
Davy mengangguk. Gadis itu lalu menangis histeris.
"Tapi siapakah yang mungkin ingin membunuh saya"
Mengapa ada seseorang yang ingin membunuh saya"
Itu tadi adalah yang kedua kali. Saya tak mengerti....
Mengapa?" Dengan lengannya yang sebelah Ayah merangkul gadis itu, sedang tangannya yang
sebelah lagi meraba-raba di dalam sakunya.
Lalu suara peluit polisi yang melengking menembus
kabut. Di ruang duduk Hotel Bertram, Miss Gorringe tiba-tiba mengangkat kepalanya dari
meja kerjanya. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Satu atau dua orang tamu juga mengangkat kepala
mereka, kecuali orang-orang yang lebih tua dan sudah tuli.
Henry yang sedang akan meletakkan gelas brendi ke
atas meja, terhenti seketika dengan tetap memegang gelas itu di tangannya.
Miss Marple membungkukkan kepalanya ke depan
sambil mencekam lengan kursinya.
"Kecelakaan!" kata seorang pensiunan admiral dengan yakin. "Saya rasa dua mobil
tabrakan dalam kabut."
Pintu ayun didorong orang dari luar. Seorang polisi yang bertubuh besar sekali
berjalan melewati pintu itu.
Tubuhnya kelihatan amat besar.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Dia sedang memapah seorang gadis yang memakai
mantel bulu binatang berwarna pucat. Gadis itu
kelihatannya hampir tak bisa berjalan. Polisi itu melihat ke sekelilingnya
dengan rasa malu mencari bantuan.
Miss Gorringe keluar dari meja resepsionis, dan bersiap-siap untuk membantu.
Tapi pada saat itu lift turun.
Sesosok tubuh yang tinggi keluar dari lift. Gadis itu melepaskan dirinya dari
rangkulan polisi itu lalu berlari menyeberangi ruang duduk itu.
"Ibu," teriaknya. "Oh, Ibu, Ibu...." dan dia pun melemparkan dirinya ke dalam
rangkulan Bess Sedgwick sambil terisak.
21 Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Inspektur Kepala Davy duduk kembali di kursinya dan melihat pada kedua wanita
yang duduk di seberangnya.
Waktu itu telah lewat tengah malam. Beberapa orang perwira polisi datang dan
pergi. Ada pula dokter-dokter, petugas-petugas sidik jari, juga sebuah ambulans
untuk membawa jenazah. Dan kini semuanya terpusat pada
sebuah kamar kecil, yang disediakan untuk keperluan hukum oleh pihak Hotel
Bertram. Inspektur Kepala Davy duduk di sebuah sisi meja itu. Bess Sedgwick dan
Elvira duduk di sisi yang lain. Tanpa menarik perhatian,
seorang polisi duduk bersandar pada dinding sambil menulis. Sersan Detektif
Wadell duduk di dekat pintu.
Ayah memandangi kedua wanita yang duduk
menghadapinya sambil berpikir. Kini dia mengerti
mengapa di dalam kabut tadi Elvira Blake disangkanya Bess Sedgwick. Tapi
sekarang, ketika dia memperhatikan mereka, dia terkesan bukan oleh
persamaan mereka tapi perbedaan di antara keduanya.
Mereka sebenarnya tidak serupa, kecuali warna rambut dan matanya. Dia
mendapatkan kesan yang kuat, bahwa dia berhadapan dengan segi positif dan segi
negatif pada pribadi yang sama. Pada diri Bess Sedgwick,
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
segala-galanya positif. Semangat hidupnya, energinya, daya tariknya yang
bagaikan magnet. Dia merasa kagum pada Lady Sedgwick. Sudah lama dia mengagumi
wanita itu. Dia kagum akan keberaniannya, dan selalu asyik mengikuti berita
tentang sepak terjangnya. Sering kali, ketika sedang membaca surat kabar
mingguannya yang memuat berita tentang wanita itu, dia berkata kepada dirinya
sendiri, "Kali ini dia tidak akan bisa lolos," tapi sering kali ternyata dia
bisa lolos! Disangkanya tidak akan mungkin wanita itu bisa mencapai apa yang
diingininya, tapi ternyata bisa. Dia lebih-lebih
mengaguminya karena wanita itu seolah-olah tak
termusnahkan. Dia pernah mengalami kecelakaan
pesawat terbang, beberapa kali mengalami kecelakaan mobil, pernah terlempar
dengan keras dari punggung kuda, tapi ternyata dia tetap selamat. Dia masih
hidup, penuh semangat, dengan kepribadian yang selalu
memukau banyak orang. Dalam pikirannya, dia
mengangkat topi untuk wanita itu. Pada suatu kali, dia pasti akan mengalami
kehancuran juga. Orang hanya
Hotel Bertram At Bertrams Hotel Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
bisa hidup dengan nasib baik selama jangka waktu yang terbatas. Dari sang ibu,
matanya beralih ke putrinya. Dia ingin tahu. Ingin sekali tahu.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Pada diri Elvira Blake, pikirnya, segala-galanya serba tertutup. Bess Sedgwick
menjalani hidup ini dengan memaksakan kemauannya. Elvira punya cara lain dalam
menjalani hidupnya, pikirnya. Dia lebih banyak pasrah, pikirnya. Dia menuruti
saja. Dia tersenyum dengan
pasrah, tapi di balik itu dia menyelinap, membebaskan diri. "Licik," pikirnya
lagi, menyadari kenyataan itu.
"Itulah satu-satunya caranya. Dia tak pernah
menonjolkan dirinya. Itulah sebabnya, kurasa orang-orang yang mengawasinya tak
pernah tahu apa yang akan dilakukannya." Ayah ingin tahu apa yang dilakukan gadis ini menyelinap di jalan pergi ke Hotel
Bertram pada malam berkabut yang sudah begitu larut. Nanti dia akan
menanyakannya. Tapi dia yakin, besar sekali
kemungkinannya bahwa jawaban yang akan
diperolehnya tak benar. Begitulah cara gadis itu
membela dirinya, pikirnya. Apakah dia datang ke hotel ini untuk menjumpai ibunya
ataukah untuk menemukan ibunya" Itu mungkin sekali, tapi rasanya tidak juga.
Sama sekali tidak. Ayah lalu berpikir tentang mobil sport besar yang tersembunyi
di tikungan-mobil yang bernomor pelat FAN 2266 itu. Ladislaus Malinowski
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
pasti berada di sekitar tempat itu, karena mobilnya ada di situ.
"Nah," kata Ayah pada Elvira dengan sikap yang amat ramah dan kebapakan, "nah,
bagaimana perasaan Anda sekarang?"
"Saya sudah tak apa-apa lagi," kata Elvira.
"Bagus. Saya ingin mengajukan beberapa pertanyaan kalau Anda tak keberatan.
Karena, harap Anda maklum, bahwa dalam soal-soal begini waktu biasanya
merupakan soal yang penting sekali. Anda telah
ditembak dua kali dan seseorang tewas. Kami minta
sebanyak mungkin petunjuk ke arah orang yang telah menembak itu."
"Akan saya ceritakan semuanya sebatas kemampuan saya, tapi semuanya terjadi
begitu mendadak. Dan kita tak bisa melihat apa-apa dalam kabut begini. Saya
sendiri tak punya bayangan siapa kira-kira orang itu-Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
atau bagaimana rupanya. Itulah yang menakutkan
sekali." "Anda katakan bahwa ini adalah yang kedua kali seseorang telah mencoba membunuh
Anda. Apakah itu berarti bahwa sebelum ini sudah ada percobaan untuk membunuh Anda?"
"Apakah saya telah berkata begitu" Saya tak ingat."
Matanya memandang dengan resah. "Saya rasa saya tidak berkata begitu."
"Tapi Anda tadi berkata begitu," kata Ayah.
"Saya rasa, saya hanya-hanya histeris saja."
'Tidak," kata Ayah, "saya rasa tidak begitu. Saya rasa Anda bersungguh-sungguh
mengatakannya." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Mungkin itu hanya angan-angan saya saja," kata Elvira.
Dia mengalihkan pandangannya ke tempat lain.
Bess Sedgwick bergerak dalam duduknya. "Sebaiknya kaukatakan padanya, Elvira,"
katanya dengan tenang. Elvira mendadak melihat ke arah ibunya dengan resah.
"Anda tak perlu kuatir," kata Ayah meyakinkan. "Di kepolisian, kami tahu betul
bahwa anak-anak gadis tak suka bercerita pada ibu mereka atau pelindung mereka.
Kami tidak terlalu menganggap hal itu serius, tapi kami harus tahu tentang hal-
hal itu, karena itu bisa membantu." "Apakah itu terjadi di Italia?" tanya Bess Sedgwick.
"Ya," jawab Elvira.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Anda pernah bersekolah di sana, bukan?" kata Ayah.
"Atau mengikuti kursus, atau entah apa namanya sekarang?"
"Ya. Saya tinggal di asrama Contessa Martinel-li. Kami ada delapan belas atau
dua puluh orang." "Dan Anda pikir ada seseorang yang telah mencoba membunuh Anda. Bagaimana itu?"
"Pada suatu hari saya mendapat kiriman sebuah kotak besar berisi coklat, permen,
dan lain-lain. Kiriman itu disertai kartu yang ditulisi dengan huruf-huruf yang
berbunga-bunga dalam bahasa Italia. Kata-katanya
berbunyi 'Untuk Bellissima Signorina'. Saya dan teman-teman saya menertawakannya
dan menduga-duga siapa pengirimnya." "Apakah barang itu datang lewat pos?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Tidak. Tak mungkin lewat pos, karena barang itu sudah berada di kamar saya.
Pasti ada seseorang yang meletakkannya di situ."
"Oh, begitu. Saya rasa si pengirim telah menyuap salah seorang pembantu. Apakah
saya bisa menyimpulkan bahwa Anda tidak memberitahukan hal itu pada
Contessa?" Samar-samar terbayang senyuman di wajah Elvira.
"Tidak. Itu sama sekali tidak kami lakukan. Kami langsung saja membuka kotak itu
dan kami lihat coklatnya cantik-cantik serta menarik. Ada macam-
macam, dan ada juga krim yang berwarna ungu di
antaranya. Yaitu semacam coklat yang di atasnya
berlapis warna ungu. Itu kegemaran saya. Jadi tentu pertama-tama saya makan
beberapa buah di antara jenis itu. Lalu setelah itu, tengah malam saya merasa perut saya sakit sekali.
Saya tak menduga bahwa itu adalah akibat dari coklat itu. Saya pikir, mungkin
akibat sesuatu yang telah saya makan pada waktu makan
malam." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Adakah teman-teman Anda yang lain yang sakit?"
"Tak ada. Hanya saya. Pokoknya saya sakit hebat, tapi esok malamnya saya sudah
sembuh. Lalu beberapa hari kemudian saya makan Lagi coklat itu, dan akibatnya
terulang lagi. Jadi saya lalu bercerita tentang itu pada Bridget. Bridget adalah
sahabat karib saya. Lalu kami periksa coklat itu. Kami dapati bahwa pada bagian
bawah krim yang berwarna ungu itu ada lubang yang
telah diisi lagi dengan sesuatu. Dan kami berkesimpulan bahwa seseorang telah
memasukkan racun ke dalamnya. Tapi mereka hanya membu-buhkannya pada
coklat yang berkrim ungu itu supaya saya sendiri yang memakannya."
"Yang lain tak ada yang sakit?"
"Tidak." "jadi rupanya tak ada orang lain yang memakan krim ungu itu?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Tidak. Mereka tak mau. Soalnya itu adalah hadiah untuk saya, dan mereka tahu
saya suka sekali krim yang ungu itu, jadi mereka tinggalkan itu untuk saya."
"Siapa pun orang yang telah melakukannya, berani sekali menanggung risiko," kata
Ayah. "Sebab bisa saja semua orang di asrama itu keracunan."
"Mustahil," kata Lady Sedgwick dengan tajam. "Sama sekali tak masuk akal! Tak
pernah saya mendengar perbuatan yang begitu kasar."
Inspektur Kepala Davy memberikan isyarat kecil dengan tangannya. "Maaf,"
katanya, lalu dia berkata lagi pada Elvira. "Menurut saya, itu menarik sekali,
Miss Blake. Dan Anda tetap tidak lapor pada Contessa?"
"Tidak. Kami takut dia ribut."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Apa yang Anda lakukan dengan coklat itu?"
"Kami buang tentu," kata Elvira. "Padahal kelihatannya coklatnya enak-enak,"
sambungnya dengan nada menyesal. "Tidakkah Anda mencoba untuk mencari tahu siapa yang telah mengirimkannya?"
Elvira kelihatan serba salah. "Yah, saya rasa, itu mungkin perbuatan Guido."
"Ya?" kata Inspektur Kepala Davy dengan ceria. "Dan siapakah Guido itu?"
"Oh, Guido...." Elvira terdiam. Dia menoleh pada ibunya.
"Jangan bodoh," kata Bess Sedgwick. "Ceritakan pada Inspektur tentang Guido.
Setiap gadis seumurmu punya Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
seorang Guido dalam hidupnya. Kau pasti bertemu
dengan dia di sana, ya?"
"Ya. Waktu kami diajak menonton opera. Dia bercakap-cakap dengan saya di sana.
Dia baik dan sangat menarik.
Saya kadang-kadang menemuinya kalau kami pergi ke
tempat kursus. Dia biasa pula mengirimi saya surat dengan sembunyi-sembunyi."
"Dan kurasa," kau Bess Sedgwick, "kau banyak berbohong, dan membuat rencana
dengan teman-temanmu, serta berhasil juga keluar untuk
menemuinya. Begitu, bukan?"
Elvira kelihatan lega dengan adanya selingan pendek yang mengarahkannya pada
suatu pengakuan. "Ya, saya kadang-kadang keluar dengan Bridget. Kadang-kadang
Guido juga berhasil untuk...."
"Siapa nama keluarga Guido?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Saya tak tahu," kau Elvira. "Dia tak pernah mengaukannya pada saya."
Inspektur Kepala Davy tersenyum padanya. "Maksud Anda, Anda tak mau
mengatakannya" Tak apalah. Saya yakin kami pasti bisa menemukannya tanpa bantuan
Anda kalau memang perlu. Tapi mengapa Anda
menduga bahwa anak muda yang kelihatannya
menyayangi Anda itu ingin membunuh Anda?"
"Karena dia biasa mengancam begitu. Maksud saya, kadang-kadang kami bertengkar.
Dia kadang-kadang datang bersama teman-temannya, dan saya berpura-
pura lebih menyukai mereka daripada dia, lalu dia jadi marah sekali.
Dikatakannya supaya saya berhati-hati dengan kelakuan saya. Bahwa saya tidak
akan bisa meninggalkan dia begitu saja! Bahwa bila saya tidak setia padanya, dia akan
membunuh saya! Saya pikir dia hanya bersikap berlebih-lebihan saja, menirukan
kata-kata dalam sandiwara." Tanpa disangka, Elvira tiba-tiba tersenyum. "Tapi
semuanya menyenangkan sekali. Saya tidak menyangka bahwa itu bisa menjadi
sungguh-sungguh atau serius."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Yah," kata Inspektur Kepala Davy, "menurut saya juga sangat tak masuk akal
seorang pemuda seperti yang
Anda gambarkan itu mau benar-benar membubuhkan
racun pada coklat dan kemudian mengirimkannya pada Anda."
"Ya, saya juga sebenarnya tak percaya," kata Elvira,
"tapi itu pasti perbuatannya, karena saya tak bisa membayangkan orang lain. Saya
jadi susah. Lalu waktu saya kembali kemari, saya menerima surat
peringatan...." Dia berhenti.
"Surat peringatan macam apa?"
"Surat itu dikirimkan dalam amplop dan dicetak.
Bunyinya: Berhati-hatilah. Ada orang yang ingin
membunuhmu." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Alis Inspektur Kepala Davy terangkat. "Benarkah itu"
Aneh sekali. Sungguh aneh. Dan itu membuat Anda
cemas serta ketakutan?"
"Ya. Dan saya lalu-lalu ingin tahu siapa yang mungkin menginginkan saya mati.
Sebab itu saya lalu mencoba menyelidiki apakah benar saya kaya sekali."
"Lanjutkan." "Lalu beberapa hari yang lalu di London ada lagi suatu kejadian. Saya berada di
stasiun bawah tanah dan di peron banyak sekali orang. Rasanya ada seseorang yang
mencoba mendorong saya ke rel kereta api."
"Anakku! kata Bess Sedgwick. "Jangan berangan-angan."
Sekali lagi Ayah memberikan isyarat kecil dengan
tangannya. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Ya," kata Elvira dengan rasa menyesal. "Saya juga merasa bahwa itu semua hanya
angan-angan saya saja-tapi entahlah-maksud saya, setelah kejadian malam ini
rasanya semuanya mungkin benar, ya?" Tiba-tiba dia berpaling pada Bess Sedgwick,
dan berbicara dengan mendesak, "Ibu! Ibu mungkin tahu. Apakah ada
seseorang yang ingin membunuh saya" Adakah" Apakah saya punya musuh?"
"Kau pasti tak punya musuh," kata Bess Sedgwick dengan tak sabar. "Jangan tolol
begitu. Tak seorang pun ingin membunuhmu. Untuk apa?"
"Lalu siapa yang menembak saya malam ini?"
"Dalam kabut yang tebal itu," kata Bess Sedgwick,
"orang mungkin keliru. Mungkin dia menyangka bahwa kau adalah seseorang lain.
Mungkin saja, bukan?"
katanya, sambil berpaling pada Ayah.
"Ya, saya rasa mungkin saja," kata Inspektur Kepala Davy.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Bess Sedgwick memandang Ayah dengan penuh
perhatian. Ayah merasa melihat gerakan halus pada
bibirnya, yang mengatakan 'nanti'.
"Nah," kata Ayah dengan ceria, "sebaiknya sekarang kita mulai mengemukakan
beberapa fakta. Dari mana Anda
datang tadi" Apa yang Anda kerjakan, berjalan di
sepanjang Pond Street, malam-malam berkabut
begini?" "Saya pergi mengikuti kursus seni di Tate tadi pagi. Lalu saya pergi makan siang
dengan sahabat saya, Bridget.
Dia tinggal di Onslow Square. Setelah itu kami
menonton film, dan waktu kami keluar kabut sudah
mulai turun-cukup tebal dan menjadi lebih gelap. Dan saya pikir sebaiknya saya
pulang tidak naik mobil."
"Anda bisa mengemudikan mobil, ya?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Ya. Saya ujian mengemudikan mobil musim panas yang lalu. Tapi saya tak begitu
pandai mengemudi dan saya benci mengemudi dalam kabut. Jadi kata ibu Bridget,
saya boleh menginap di rumahnya. Saya menelepon Kak Mildred-saudara sepupu saya-
tempat saya tinggal di Kent- "
Ayah mengangguk. "-dan saya katakan bahwa saya akan menginap di London. Katanya itu lebih baik."
"Lalu apa yang terjadi kemudian ?" tanya Ayah.
"Lalu tiba-tiba kabut kelihatan menipis. Anda tentu tahu bahwa kabut tak sama
ketebalannya. Jadi saya katakan saya akan pulang ke Kent naik mobil. Saya pamit
pada Bridget, lalu berangkat. Tapi lalu kabut mulai turun lagi, saya jadi susah.
Saya terselubung dalam gumpalan
kabut yang tebal dan saya tersesat. Saya tak tahu di mana saya berada. Sebentar
kemudian saya sadari bahwa saya berada di tikungan Hyde Park, dan saya
Hotel Bertram At Bertrams Hotel Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Badik Buntung 15 Raja Naga 19 Dewa Pengasih Kembang Lembah Darah 1