Pencarian

Mereka Datang Ke Baghdad 1

Mereka Datang Ke Baghdad They Came To Baghdad Karya Agatha Christie Bagian 1


http://inzomnia.wapka.mobi
Agatha Christie MEREKA DATANG KE BAGHDAD Edit & Convert: inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
Djvu: kiageng80 BAB 1 1 Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Kapten crosbie keluar dari bank dengan wajah ceria. Ia baru saja
menguangkan selembar cek dan mendapatkan bahwa jumlah uang
simpanannya masih sedikit lebih banyak dari yang disangkanya semula.
Kapten Crosbie kerap merasa puas terhadap dirinya sendiri. Memang begitulah
orangnya. Tubuhnya pendek gemuk, kulit mukanya kemerahan, kumisnya kaku seperti
militer. Bila sedang berjalan sikapnya kelihatan pongah. Caranya memakai baju
sembarangan dan kegemarannya adalah
membaca novel-novel manis. Namanya cukup dikenal di kalangannya. Ia periang,
baik hati, masih bujangan lagi. Tak ada yang luar biasa tentang dirinya. Di
negeri Timur orang-orang semacam Crosbie jumlahnya ribuan.
Crosbie muncul di Bank Street-jalan yang mendapat namanya karena
banyaknya bank yang berlokasi di sana. Keadaan di dalam bank dingin, gelap, dan
lembab. Riuhnya suara mesin tik melatar belakangi suasana.
7 Di luar, di sepanjang Bank Street, panas menyengat. Debu beterbangan.
Hiruk-pikuk jerit dan teriakan memekakkan telinga. Klakson mobil dan motor
dibunyikan tanpa henti. Pekikan para pedagang terdengar riuh-rendah, masing-
masing berusaha menawarkan jualannya. Percakapan dan debat menggemuruh di sana-
sini, bagai gerombolan musuh yang ingin Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
saling membunuh. Dalam kenyataannya, mereka adalah sekelompok
sahabat dan kerabat dekat. Laki-laki, remaja, dan anak-anak, tampak menjajakan
segala macam barang. Dendeng manis, jeruk, pisang, handuk, sisir, pisau cukur,
aneka benda yang ditata di atas talam, dijinjing dan ditawarkan ke sana kemari.
Terdengar pula suara menjijikkan orang yang berdahak dan meludah sembarangan,
ditingkah seruan sendu laki-laki kurus kering yang menggiring keledai dan kuda,
terseok-seok di antara arus motor dan pejalan kaki, "Balek! Balek!"
Waktu menunjukkan pukul sebelas pagi di kota Bagdad.
Kapten Crosbie menghentikan seorang anak yang berjalan bergegas-gegas membawa
setumpuk koran di tangan. Ia membeli selembar lalu membelok di sudut Bank Street
dan tiba di Rashid Street yang merupakan jalan protokol kota Bagdad, memanjang
sekitar empat mil, sejajar dengan Sungai Tigris.
Kapten Crosbie melihat sepintas berita utama surat kabar yang dibelinya itu,
melipat dan mengepitnya di bawah lengan, kemudian mene-8
ruskan langkahnya sampai kira-kira seratus yard Akhirnya ia berbelok ke sebuah
gang kecil yang mengarah ke sebuah lapangan yang luas. Tak Koleksi ebook
inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
berapa jauh dari sana ia mendorong sebuah pintu berpapan nama tembaga kuning,
yang membuka ke sebuah kantor.
Seorang karyawan muda, rapi, dan berkebang-saan Irak meninggalkan mesin tiknya.
Sambil tersenyum anak muda itu menyambutnya dengan
ucapan selamat datang. "Selamat pagi, Kapten Crosbie. Dapatkah saya membantu Anda?"
"Tuan Dakin ada di kamarnya" Baik! Kalau begitu saya langsung ke sana."
Ia melewati sebuah pintu, menaiki anak tangga yang curam dan kotor, lalu
mengetuk pintu. Terdengar sahutan, "Masuk!"
Sebuah ruangan berlangit-langit tinggi dengan sedikit perabot. Ada kompor minyak
dengan cerek air terjerang di atasnya, lalu sebuah kursi rendah berbantal empuk
dengan meja kopi kecil di depannya, dan sebuah meja berukuran lebar yang sudah
kusam warnanya. Lampunya menyala, menerangi ruangan yang agaknya tak pernah
dijamah sinar matahari. Di belakang meja kusam itu, duduk seorang laki-laki yang
sama kusamnya, wajahnya letih, seolah-olah tak mampu mengambil keputusan apa
pun. Wajah itu menampilkan ekspresi tak peduli-sama sekali tak mengacuhkan apa yang
terjadi di dunia luar. Crosbie yang periang dan penuh percaya diri
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
9 serta Dakin yang lelah dan pemurung, kini saling berpandangan.
Dakin menyapa, "Halo, Crosbie! Baru datang dari Kirkuk?"
Yang ditanya mengangguk. Dengan hati-hati ditutupnya pintu di
belakangnya. Sebuah pintu yang buruk, dicat sembarangan, namun dibuat dari bahan
yang berkualitas tinggi. Terpasang dengan kuat, tanpa celah, tanpa rongga.
Memang. Pintu tersebut kedap suara.
Begitu pintu menutup, sikap keduanya tampak agak berubah. Kapten
Crosbie menjadi kurang agresif. Bahu Dakin tidak lagi lunglai, dan sikapnya
tidak menunjukkan keragu-raguan. Bila seseorang berada di dalam ruangan itu
sebelumnya, ia akan heran karena dalam kenyataannya Dakin adalah atasan Crosbie.
"Ada berita baru, Pak?" tanya Crosbie.
"Ya!" dengus Dakin. Di depannya ada selembar kertas sandi yang baru selesai
dipecahkan. Ia menuliskan dua huruf lagi dan berkata.
"Kegiatan itu akan dilangsungkan di Bagdad."
Kemudian ia menyalakan korek api, membakar kertas itu, serta
mengawasinya sampai habis terbakar. Ketika kertas itu telah menjadi abu, Koleksi
ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
ia mengembusnya dengan hati-hati. Abu beterbangan, melayang-layang, dan jatuh
lagi berhamburan. "Ya!" katanya. "Mereka telah memilih Bagdad. Tanggal dua puluh bulan depan. Kita
harus menjaga ketat kerahasiaannya."
10 'Mereka telah membicarakan masalah ini di Suq, selama tiga hari," kata Crosbie
datar. Laki-laki jangkung itu menyunggingkan senyum. Senyum kelelahan.
"Sangat rahasia! Tak ada masalah yang sangat rahasia di Timur. Betul, kan
Crosbie?" "Betul, Pak! Bila Anda tanyakan pendapat Saya, di pelosok dunia mana pun tidak
ada sesuatu yang bersifat sangat rahasia. Semasa perang, saya sering kali
mendapati seorang tukang cukur yang tahu lebih banyak daripada Komandan
Tertinggi." "Hal itu tidak ada sangkut-pautnya dengan masalah kita. Bila pertemuannya
diselenggarakan di Bagdad, tentu publikasinya akan segera tersebar. Dan
permainan itu-maksudku permainan kita -baru akan
dimulai." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Menurut Anda apakah pekerjaan ini akan berhasil?" tanya Crosbie sangsi.
"Apakah Paman Joe"-dengan sikap melecehkan Kapten Crosbie menyebut nama pemimpin
Adikuasa Eropa-"benar-benar berkeinginan menghadiri pertemuan itu?"
"Kali ini kupikir ia akan datang," sahut Dakin serius. "Kupikir begitu. Dan bila
pertemuan itu dapat dilangsungkan-maksudku dengan lancar tanpa rintangan-well,
mungkin ini dapat menyelamatkan segala sesuatunya.
Kalau mereka bisa mencapai kata sepakat-'' ia berhenti tiba-tiba.
Crosbie masih kelihatan sangsi.
"Apakah-maafkan saya, Pak-apakah kesepakatan itu mungkin tercapai?"
11 "Kesepakatan dalam arti yang kaumaksudkan mungkin saja tidak. Jika pertemuan itu
nanti hanya sekadar tatap muka antara dua orang yang mewakili dua ideologi yang
sama sekali berbeda, mungkin semuanya akan berakhir seperti biasanya. Dalam
suasana curiga dan salah paham yang menjadi-jadi. Tetapi masih ada unsur ketiga.
Kalau cerita Carmichael yang luar biasa itu memang benar..."
Ia berhenti sejenak. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Menurut pendapat Saya, Pak, cerita itu tak mungkin benar. Terlalu amat sangat
aneh!" Selama beberapa saat yang lain terdiam. Dia melihat, dengan jelas dalam
benaknya, wajah seseorang yang wajahnya penuh kecemasan, dan dia
seakan mendengar samar-samar suara yang menyampaikan sesuatu yang sulit
dipercaya. Dakin berbicara kepada dirinya sendiri, ketika itu,
"Mungkin orang terbaikku, orang yang paling dapat kuandalkan, sudah menjadi
gila; atau-cerita itu memang benar..."
Kini Dakin membuka mulut. Suaranya mendesis dan terdengar murung,
"Carmichael yakin mengenai hal itu. Setiap bukti yang ia peroleh memperkuat
hipotesanya. Ia ingin ke sana untuk dapat mengetahui lebih banyak, untuk
mendapatkan bukti-bukti. Apakah tindakanku membiarkan ia pergi merupakan
tindakan yang bijaksana, aku sendiri tidak tahu.
Seandainya ia tidak berhasil, maka apa yang kuceritakan ini hanyalah seperti apa
yang disam-12 paikan oleh Carmichael kepadaku, yang lagi-lagi adalah cerita yang disampaikan
orang kepadanya. Apakah ini cukup dapat dipercaya" Kukira tidak. Seperti katamu,
cerita itu terlalu amat sangat aneh. Tetapi bila orang Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
itu sendiri memang berada di sini, di Bagdad pada tanggal dua puluh, untuk
menyampaikan sendiri ceritanya tentang seseorang yang
menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri dan memberikan bukti-bukti yang
kuat..." "Memberikan bukti-bukti?" tanya Crosbie ketus
Yang lain mengangguk. "Ya, dia telah memperoleh bukti-bukti."
"Bagaimana Anda yakin mengenai hal itu?"
"Dari kalimat sandi yang telah disepakati. Kabar itu datang lewat Saleh Hassan."
Dengan hati-hati ia mengutip kalimat sandi itu, "Seekor unta putih bermuatan
gandum datang lewat Celah."
Ia berhenti sejenak kemudian melanjutkan,
"Berarti Carmichael telah mendapatkan apa yang ia cari. Tetapi ia tak dapat
begitu saja pergi tanpa dicurigai. Mereka telah menemukan jejaknya.
Jalan mana pun yang ia tempuh akan dapat dilacak, dan yang lebih
berbahaya, mereka bermaksud menunggunya di sini. Yang pertama ditapal batas.
Bila ia berhasil melewatinya, penjagaan akan diperketat di seputar kedutaan-
kedutaan dan konsulat-konsulat. Lihatlah kemari."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Ia membalik-balik kertas di mejanya dan membacanya,
13 "Seseorang berkebangsaan Inggris yang sedang mengadakan perjalanan dengan
mobilnya dari Persia ke Irak mati ditembak-diduga pelakunya adalah para bandit.
Seorang pedagang Kurdistan dihadang dan dibunuh ketika yang bersangkutan sedang
menuruni perbukitan. Seorang Kurdistan lainnya, yang dikenal dengan nama Abdul
Hassan, dan diduga sebagai penyelundup rokok, mati ditembak polisi. Mayat
seseorang, yang kemudian dikenal sebagai seorang pengemudi lori berkebangsaan
Armenia, ditemukan di Rowanduz Road. Mereka semua punya ciri-ciri sama-ingat ini
-baik tingginya, beratnya, warna rambutnya, potongan tubuhnya,
semuanya sesuai dengan ciri-ciri yang dimiliki Carmichael. Mereka nampaknya
tidak main-main dan berusaha keras untuk menangkapnya.
Kalau dia berhasil tiba di Irak, maka bahaya itu akan semakin besar. Ada seorang
tukang kebun di kedutaan, seorang pelayan di konsulat, seorang karyawan bandar
udara, di pabean, di stasiun-stasiun kereta api... semua hotel diawasi...
Pendeknya pagar betis!"
Crosbie mengangkat alis. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Apakah menurut Anda segala sesuatunya telah tersebar luas seperti itu, Pak?"
"Benar. Aku yakin demikianlah keadaannya. Bahkan dalam persoalan kita pun telah
terjadi kebocoran. Ini merupakan kenyataan pahit. Bagaimana aku bisa yakin bahwa
upaya yang kita tempuh bagi Carmichael belum dicium oleh pihak lain" Masalahnya,
soal semacam ini biasa terjadi.
14 Ada saja orang yang diselundupkan dan menjadi mata-mata pihak lain."
"Apakah Anda mencurigai seseorang?"
Dakin menggelengkan kepalanya perlahan.
Crosbie menghela napas panjang.
"Jadi untuk sementara waktu rencana kita dapat diteruskan?" tanyanya.
"Benar." "Bagaimana dengan Crofton Lee?"
"Dia sudah setuju dan akan datang ke Bagdad."
"Semua orang sedang menuju Bagdad," ujar Crosbie. "Bahkan Paman Joe juga,
seperti yang Anda katakan. Tetapi seandainya terjadi sesuatu atas Presiden
sementara ia berada di sini, berarti balon dendam akan tersulut.. "
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Jangan sampai hal itu terjadi," tukas Dakin. "Justru itulah tugas kita.
Menjaga agar peristiwa itu tidak terjadi."
Ketika Crosbie sudah ' meninggalkan ruangan, Dakin mencondongkan
tubuhnya ke meja. Di sela-sela tarikan napasnya ia bergumam,
"Mereka datang ke Bagdad..."
Di atas kertas pengisap tinta ia menggambar sebuah lingkaran, di
bawahnya ia menulis Bagdad- dan membuat titik-titik di sekelilingnya.
Kemudian ia menggambar seekor unta, sebuah pesawat terbang, sebuah kapal uap,
kereta api, semuanya berpusat pada lingkaran itu. Di sudut kertas ia menggambar
jaring labah-labah. Dan di tengah jaring labah-labah itu ia menulis sebuah
15 nama: Anna Scheele. Di ujung bawah kertas ia menggoreskan sebuah tanda tanya
besar. Kemudian ia mengambil topinya, lalu pergi meninggalkan kantornya. Di sepanjang
Rashid Street yang dilaluinya, beberapa orang saling bertanya tentang dirinya.
"Yang itu" Oh, itu Tuan Dakin. Ia bekerja di salah satu perusahaan minyak.
Orangnya baik, tetapi tidak pernah bergaul. Kelihatannya pemalas. Dan Koleksi
ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
kata orang ia doyan minum. Orang seperti dia tak akan pernah dapat beranjak dari
posisinya. Memang! Untuk dapat berhasil dalam hidup, orang harus menggunakan
otaknya.. " "Apakah Anda sudah mendapatkan laporan tentang kekayaan Krugenhorf, Nona
Scheele?" "Sudah, Tuan Morganthal!"
Dengan sikap dingin dan lugas Nona Scheele menyorongkan kertas-kertas yang
diminta kepada majikannya.
Morganthal membaca kertas-kertas itu sambil menggumam.
"Jumlahnya lumayan, ya?"
"Ya, Tuan Morganthal!"
"Schwartz ada di sini?"
"Dia sedang menunggu di luar kantor."
16 Nona Scheele menekan satu di antara enam tombol
"Anda masih memerlukan saya. Tuan Morgan-thal?"
"Tidak. Terima kasih."
Tanpa bersuara sedikit pun Anna Scheele beranjak, menuju ke pintu.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Rambut wanita itu pirang platina, namun bukan pirang yang memikat pandang.
Modelnya ditarik ke belakang, lurus dari dahi, dan diikat rapi di tengkuk.
Matanya yang biru pucat di balik kaca matanya yang tebal menyiratkan kecerdasan.
Lekuk-lekuk wajahnya manis, walaupun tanpa ekspresi. Dalam mengarungi kehidupan,
Anna Scheele sama sekali tidak mengandalkan kecantikan wajahnya Ia lebih


Mereka Datang Ke Baghdad They Came To Baghdad Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

berpijak pada kesigapan sikapnya. Ia mampu mengingat berbagai macam hal yang
serumit apa pun, menyebutkan nama, tanggal dan waktu, tanpa melihat ke buku
catatan. Ia mampu memimpin karyawan dari sebuah kantor besar dengan cara
sedemikian rupa, sehingga segala sesuatunya berjalan lancar, seperti sebuah
mesin yang terawat baik. Walaupun ia memberikan keleluasaan terhadap dirinya dan
tenaga yang dimilikinya, namun disiplinnya tak pernah melemah.
Otto Morganthal, direktur perusahaan Mor-ganthal, Brown and Shipperke serta
pemimpin serikat bankir internasional, sadar bahwa ia berutang kepada Anna
Scheele, jauh lebih banyak daripada sejumlah uang yang ia bayarkan sebagai
17 Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
gajinya. Ia percaya sepenuhnya kepada gadis itu. Daya ingatnya,
pengalaman yang ia miliki, penilaiannya, sikap kepala dinginnya-benar-benar tak
dapat dinilai. Ia memberi gaji yang sangat besar kepada gadis itu dan akan
memberi lebih besar lagi kalau saja Anna Scheele
menghendakinya. Anna Scheele tidak saja tahu tentang usaha bisnis Morganthal, tetapi juga
kehidupan pribadinya, bahkan sampai hal yang sekecil-kecilnya. Ketika Morganthal
mengonsultasikan masalah yang sedang ia hadapi, yaitu
tentang istrinya yang kedua, Anna Scheele memberi saran agar
menceraikannya dan menyebut secara tepat besarnya uang tunjangan yang harus ia
serahkan. Anna Scheele tidak pernah memperlihatkan simpati maupun rasa ingin
tahu. Ia memang bukan wanita semacam itu, pikir Morganthal. Menurut penda-patnya
Anna Scheele mungkin tidak memiliki peiasaan, namun mengenai hal itu ia tak
pernah berkeinginan menanyakannya kepada yang bersangkutan. Moiganthal pasti akan
terheran-heran seandainya ia tahu bahwa Anna Scheele berpikir tentang sesuatu
yang lain, selain yang berkaitan dengan urusan Morganthal, Brown and Shipperke
serta masalah-masalah pribadi Otto Morganthal.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Itu sebabnya Morganthal benar-benar terkejut ketika mendengar Anna Scheele
mengatakan sesuatu pada saat gadis itu bersiap-siap meninggalkan kantornya.
"Seandainya Anda izinkan, saya ingin cuti
18 selama tiga minggu, Tuan Morganthal. Mulai hari Selasa yang akan
datang." Sambil memandang ke arahnya, Morganthal menjawab terbata-bata,
"Wah, bakal kacau jadinya. Pasti sangat kacau!"
"Saya kira tidak akan separah itu, Tuan Morganthal. Nona Wygate pasti mampu
menangani segala sesuatunya. Akan saya tinggalkan catatan-catatan saya, lengkap
dengan semua instruksinya. Tuan Cornwall dapat menghadiri pertemuan di Ascher
Merger." Masih dengan .susah-payah Morganthal bertanya,
"Apakah Anda sakit, atau ada sesuatu yang lain?"
Morganthal tidak pernah membayangkan Nona Scheele mengidap suatu
penyakit. Bahkan bibit-bibit penyakit pun menaruh rasa hormat
kepadanya dan menghindarinya.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Sama sekali tidak, Tuan Morganthal. Saya ingin pergi ke London untuk menengok
kakak perempuan saya."
'Kakak perempuan?" Morganthal tidak tahu bahwa Anna Scheele
mempunyai kakak perempuan di London. Ia bahkan tidak dapat
membayangkan Anna Scheele mempunyai kerabat. Dan Anna Scheele pun tak pernah
bercerita mengenai hal itu. Dan sekarang, tiba-tiba saja ia menyebut tentang
kakak perempuannya yang tinggal di London. Padahal musim gugur yang
19 lalu gadis itu diajaknya ke sana, namun tak sedikit pun ia berbicara tentang
kakak perempuannya itu. Dengan sedikit menyesali Morganthal berkata,
"Saya tidak pernah mendengar bahwa Anda punya kakak perempuan di Inggris."
Nona Scheele tersenyum sekilas.
"Benar, Tuan Morganthal. Dia kawin dengan orang Inggris yang bekerja di British
Museum. Dia harus menjalani operasi. Itu sebabnya dia ingin saya menemaninya.
Saya pikir saya harus menjenguknya."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Mendengar kata-katanya itu, Otto Morganthal sadar, bahwa Anna Scheele benar-
benar berniat pergi. Dengan bersungut-sungut Morganthal berkata, "Baiklah! Tetapi usahakan untuk
kembali secepat mungkin. Saya belum pernah melihat situasi pasar tersendat-
sendat seperti sekarang ini. Semuanya gara-gara komunis-komunis terkutuk itu.
Perang dapat meletus kapan saja. Kadang-kadang saya berpikir bahwa hal itu
adalah satu-satunya jalan keluar. Seluruh negeri dihadapkan pada masalah ini.
Dan sekarang Presiden memutuskan untuk hadir dalam konperensi yang konyol itu.
Saya yakin semuanya telah direncanakan dengan matang. Mereka pasti berusaha
keras untuk memperdayainya di sini. Bah! Bagdad! Segalanya serba aneh."
"Saya yakin Presiden akan mendapat pengawalan yang ketat," sahut Anna Scheele
dengan nada menenangkan. 20 "Mereka berhasil membunuh Shah Persia tahun lalu, ya kan" Lalu Bernadotte di
Palestina. Bukankah ini benar-benar sudah gila"
"Yah," lanjut Morganthal dengan nada berat, "segala-galanya sudah menjadi gila
di dunia ini..." 21 Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
BAB II Victoria jones duduk dengan lesu di sebuah bangku di Taman Fitzjames.
Otaknya berputar, menimbang-nimbang, mungkin tentang sesuatu yang menyangkut
sikapnya yang merugikan, karena telah menggunakan bakat yang dimilikinya untuk
suatu kesempatan yang kurang menguntungkan.
Seperti halnya sebagian besar dari kita, Victoria Jones adalah seorang gadis
yang memiliki kelebihan-kelebihan, di samping juga kekurangan-kekurangan.
Kelebihannya, dia adalah seorang yang murah hati, hangat dalam pergaulan, dan
pemberani. Perhatiannya terhadap hal-hal yang bersifat petualangan mungkin dapat
dipandang sebagai sesuatu yang menguntungkan atau merugikan dalam abad modern
seperti ini, pada saat masalah keamanan memperoleh perhatian yang sangat besar.
Kekurangan yang mendasar pada dirinya adalah kecenderungannya untuk berbohong,
kapan saja, tanpa memandang waktu dan keadaan. Victoria suka
berkhayal. Ia mampu berbohong dengan lancar, penuh semangat, dan
memikat. Apabila ia datang terlambat untuk suatu janji (dan
22 Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
ini sangat sering terjadi), maka keterlambatannya itu tidak akan
menyebabkan dirinya merendah untuk menyampaikan permintaan maaf.
Alasannya mungkin karena jamnya macet (yang memang sering terjadi), atau karena
bis yang ditumpangi nya terlambat-tanpa sebab-sebab yang jelas. Victoria mungkin
akan lebih gembira seandainya ia dapat
memperhalus kebohongannya dengan mengatakan bahwa bisnya terhalang oleh seekor
gajah lepas, yang berbaring-baring di tengah jalan, atau oleh sebuah kecelakaan
yang sangat mengerikan, dan ia sendiri turut ambil bagian membantu polisi. Bagi
Victoria, dunia boleh disebut
membahagiakan apabila harimau-harimau berkeliaran di Strand dan
bandit-bandit merajalela di Tooting.
Sebagai seorang gadis yang langsing dengan sosok tubuh menawan dan sepasang kaki
yang indah, penampilan Victoria sebenarnya hanyalah biasa-biasa saja. Tetapi ada
satu hal yang menarik pada dirinya, 'si karet penghapus yang mungil' -demikian
salah seorang di antara para
pengagum menamainya, ia dapat mengubah wajahnya. Keahliannya
menirukan hampir siapa saja benar-benar sangat mencengangkan.
Itulah keahlian yang telah membawanya ke suatu keadaan yang serba sulit.
Ia bekerja sebagai tukang ketik, membantu Tuan Greenholtz, pemilik Koleksi ebook
inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
perusahaan Greenholtz, Simmons and Leder-better, yang terletak di Graysholme
Street, WC2. Pada waktu itu, untuk mengenyahkan suasana pagi yang menjemukan,
Victoria menghibur keti-23
ga rekannya-tukang-tukang ketik yang lain- dan seorang pesuruh, dengan menirukan
nyonya Greenholtz, seolah-olah yang bersangkutan sedang berkunjung ke kantor
suaminya. Ia yakin bahwa pada saat itu Tuan
Greenholtz telah pergi mengunjungi klein-kliennya. Victoria menjadi-jadi.
"Mengapa kaukatakan bahwa kita tidak perlu memiliki sofa Knole, Daddee?"
tanyanya dengan suara yang meninggi. "Lihatlah Nyonya Dievta-kis. Sofanya
terbuat dari bahan warna biru elektrik. Kaubilang uang kita tidak cukup" Tetapi
kenapa kau bisa mengajak kencan gadis berambut pirang itu" Kauajak dia makan
malam dan dansa, kan" Ah! Kaupikir aku tidak tahu, ya"! Kalau kau berani
mengajak gadis itu lagi, kau harus membelikan aku sofa yang berwarna buah plum,
dengan bantal-bantal dari kain warna emas. Dan bila kemudian kau mengatakan
bahwa makan malam itu diselenggarakan dalam rangka urusan pekerjaanmu, huh, dasar tolol-
padahal kemudian engkau pulang dengan bekas lipstik di bajumu, aku akan membeli
sofa Knole dan memesan sebuah mantel bulu yang
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
indah sekali, dari mink walaupun sebenarnya bukan, karena mantel itu kupero-leh
dengan harga yang sangat murah, obralan..."
Suasana yang semula riuh-rendah secara mendadak sunyi-senyap. Secara serempak
rekan-rekannya mulai meneruskan pekerjaan masing-masing.
Victoria segera menghentikan pertunjukannya, lalu menengok ke belakang.
Ia melihat 24 Tuan Greenholtz sedang berdiri di tengah-tengah pintu dan mengawasi tingkahnya.
Tanpa mampu mengatakan sesuatu, Victoria hanya dapat menjerit kecil,
"Oh!" Tuan Greenholtz memberengut.
Setelah melemparkan jasnya, Tuan Greenholtz masuk ke ruang pribadinya sambil
mengempaskan pintu keras-keras di belakangnya. Hampir
bersamaan dengan itu terdengar bel berbunyi. Dua kali pendek dan sekali panjang.
Bel panggilan untuk Victoria.
"Kau dipanggil, Jonesey," ujar rekannya tanpa disuruh. Matanya menyala
kegirangan menyaksikan kemalangan yang diderita Victoria. Rekan-rekan yang lain
pun ikut-ikutan berteriak, "Itu ganjaranmu, Jonesey. Kali ini kau Koleksi ebook
inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
kena batunya." Pesuruh kantor, seorang anak yang menyebalkan, tak pula
ketinggalan. Dengan telunjuknya ia seolah-olah tengah memotong
lehernya, sementara dari mulutnya keluar bunyi leher yang tergorok.
Victoria mengambil buku catatan dan pensil' nya, lalu masuk ke ruang Tuan
Greenholtz dengan sikap penuh keyakinan diri.
"Anda memerlukan saya, Tuan Greenholtz?" gumamnya sambil memandang atasannya
dengan matanya yang lemah lembut
Tuan Greenholtz menyodorkan tiga lembar uang pound lalu merogoh
kantungnya dan mengeluarkan kepingan-kepingan uang.
"Hmm," ujarnya, "aku sudah sering mendengar tentang diri Anda, Nona.
Apakah Anda pikir saya 25 tidak berhak mengusir Anda dari sini dengan pesangon seminggu gaji sekarang ini
juga?" Victoria-yang yatim piatu -baru saja akan membuka mulutnya untuk
bercerita bahwa dirinya sedang dirundung duka, karena ibunya saat itu sedang
menjalani operasi yang gawat. Itu pula sebabnya mengapa ia tak mampu lagi
menggunakan otaknya. Juga tentang gajinya yang sangat kecil, yang merupakan
satu-satunya yang diharapkan oleh ibunya. Tetapi ketika Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
pandangan matanya tertancap ke wajah Tuan Greenholtz yang cemberut, ia segera
menutup mulut dan mengalihkan niatnya.
"Saya sama sekali tidak sependapat lagi dengan Anda," ujarnya ringan, seenaknya.
"Saya kira pendapat Anda sepenuhnya benar, kalau saja Anda mengerti apa yang
saya maksudkan." Tuan Greenholtz tertegun. Ia tidak biasa menghadapi sikap semacam itu.
Untuk menyembunyikan perasaannya, ia mengais-ngaiskan tangannya ke tumpukan koin
yang ada di atas mejanya, dan mencari-cari kembali ke dalam kantung bajunya.
"Kurang sembilan pence" gumamnya.
"Biar saja," kata Victoria ramah. "Tuan boleh menggunakannya untuk pergi ke
bioskop atau membeli permen."
"Persediaan perangkonya juga habis."
"Tak apa. Saya memang tak pernah menulis surat."
"Saya akan mengirimkannya ke alamat Anda," kata Tuan Greenholtz dengan nada
ragu. "Tidak usah. Bagaimana dengan surat rekomendasi dari kantor ini?"
Pak Greenholtz naik pitam.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Apa" Mengapa saya harus memberikan surat rekomendasi pada Anda?"
tukasnya berang. "Bukankah itu suatu hal yang wajar?" kata Victoria.
Tuan Greenholtz menarik selembar kertas. Dengan tulisan cakar ayam ia menulis
beberapa baris. Disodorkannya kertas itu kepada Victoria.
"Seperti inikah yang Anda maksudkan?"
Nona Jones telah bekerja di kantor saya selama dua bulan sebagai juru tulis
steno. Pekerjaannya tidak memuaskan dan dia tidak pandai mengeja. Dia pergi
dengan meninggalkan utang berupa jam-jam kerja yang dihambur-hamburkannya dengan
percuma. Victoria menyeringai. "Sama sekali tidak mirip surat rekomendasi," ujarnya.
"Memang tidak," sahut Tuan Greenholtz.
"Menurut pendapat saya, paling tidak Anda dapat menyatakan bahwa saya jujur,
sederhana, dan disegani. Betul, kan" Mungkin Anda dapat juga menambahkan bahwa
saya bijaksana," ujar Victoria.
"Bijaksana?" bentak Tuan Greenholtz. Victoria membalas tatapan matanya dengan
pandangan tak bersalah. "Ya, bijaksana," sahutnya perlahan.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
27 Greenholtz ingat akan berbagai surat yang pernah diketik oleh Victoria, lalu
memutuskan untuk memperlihatkan sikap pemaaf dalam menghadapi
kebencian. Dia merenggut kembali surat itu, menyobeknya, dan menulis kembali surat yang
baru. Nona Jones telah bekerja di kantor selama dua bulan sebagai juru tulis steno.
Dia berhenti bekerja karena perusahaan kelebihan tenaga.
"Bagaimana dengan yang ini?"
"Rasanya sudah lebih baik," kata Victoria.
Demikianlah kisahnya. Dengan pesangon gaji seminggu kurang sembilan pence di
dalam tasnya, Victoria Jones duduk termenung di bangku Taman Fitzjames yang
dihiasi bedeng-bedeng semak-semak kurus berbentuk segi tiga, di sisi sebuah
gereja, dan berhadapan dengan bangunan gudang yang menjulang tinggi.
Bila hari sedang cerah, Victoria mempunyai kebiasaan untuk membeli sepotong
keju, sla, dan sandwich tomat di kedai susu, dan menghabiskan makan siang yang
sederhana itu di tempat yang lingkungan sekitarnya dimaksudkan bersuasana alam
pedusunan. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Hari itu, ketika sedang mengunyah makanannya sambil merenung renung, dia berkata


Mereka Datang Ke Baghdad They Came To Baghdad Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

dalam hati-bukan untuk pertama kalinya -bahwa ada waktu dan tempat yang tepat
untuk segala 28 sesuatu, bahwa kantor bukanlah tempat untuk menirukan istri atasan Di masa yang
akan datang ia harus berusaha mengekang kegembiraannya, sekadar untuk melupakan
pekerjaan yang membosankan. Untuk
sementara waktu dia bebas dari Greenholtz, Simmons and Lederbetter.
Harapan untuk memperoleh pekerjaan di tempat lain membuat hatinya bahagia.
Victoria selalu menyenangi pekerjaan baru. Tak ada seorang pun yang tahu bahwa
Victoria selalu dapat merasakan dalam hatinya, peristiwa yang akan terjadi di
kemudian hari. Dia baru saja menaburkan remah-remah rotinya yang terakhir untuk tiga ekor
burung gereja yang semula menunggu dengan penuh harap, tetapi kemudian saling
berebutan dengan marah, ketika dia menyadari kehadiran seorang pria muda yang
duduk di ujung lain. Victoria samar-samar telah melihatnya, akan tetapi karena
hatinya sedang penuh dengan harapan-harapan baik di masa mendatang, maka dia
baru mengamatinya dengan lebih saksama saat itu. Apa yang dilihatnya lewat sudut
matanya benar-Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
benar membuat dirinya suka cita. Dia seorang pemuda yang tampan,
sangat tampan, bentuk dagunya tegas, matanya yang biru itu-dalam
bayangan Victoria -secara diam-diam telah mengamatinya selama beberapa waktu.
Victoria memang tak pernah melarang dirinya untuk berkenalan dengan pemuda-
pemuda asing di tempat-tempat umum. Ia menganggap dirinya
29 sebagai seorang penilai watak yang baik dan mampu memeriksa segala bentuk
kehebatan yang dimiliki pria bujangan.
Dia mulai melempar senyum pada si pemuda. Senyum pemuda itu bagai boneka, yang
mengangkat ujung-ujung bibirnya pada saat talinya ditarik.
"Halo," sapa pemuda itu. "Tempat ini sangat menyenangkan. Seringkah Anda
kemari?" "Hampir setiap hari."
"Sayang saya belum pernah ke sini. Hm. Yang sedang Anda nikmati itu makan siang
Anda?" "Betul!"
"Saya pikir itu tidak cukup. Saya akan mati kelaparan kalau hanya makan dua
tangkap sandwich. Bagaimana kalau kita jalan-jalan sebentar ke SPO
di Tottenham Court Road untuk membeli sosis?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Terima kasih banyak. Saya sudah cukup kenyang. Perut saya tidak akan muat bila
diisi lebih banyak."
Victoria berharap pemuda itu akan berkata, "Kalau begitu lain kali saja."-
Dugaannya keliru. Pemuda itu hanya menghela napas, lalu berkata,
"Nama Saya Edward. Nama Anda siapa?"
"Victoria." "Mengapa keluarga Anda memberikan nama stasiun kereta api kepada Anda?"
"Victoria bukan hanya nama stasiun kereta api," jawab Victoria. "Bukankah ada
ratu yang bernama Victoria?"
30 "Mmm! Benar juga. Nama keluarga?" "Jones."
"Victoria Jones," kata Edward, mencoba melafalkannya dengan sempurna.
Dia menggelengkan kepalanya. "Kurang cocok!"
"Anda benar," sahut Victoria sepenuh hati. "seandainya nama saya Jenny mungkin
akan menjadi lebih serasi. Jenny Jones. Tetapi nama Victoria memerlukan nama
keluarga yang lebih sesuai, yang setingkat dengan nama itu sendiri. Misalnya,
Victoria Sackville-West. Pokoknya sesuatu yang pantas dan enak diucapkan."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Anda dapat menyelipkan nama lain sebelum nama Jones," kata Edward ramah.
"Bedford Jones.'"
'Carisbrook Jones." "St. Clair Jones."
"Londsdale Jones."
Permainan nama yang mengasyikkan itu terputus oleh gerakan Edward.
Dia memandang arlojinya. Terdengar serunya.
"Saya harus kembali. Bos pasti sudah tak sabar menunggu. Eh, apa yang akan Anda
lakukan sekarang?" "Saya baru saja kehilangan pekerjaan. Saya berhenti bekerja pagi ini."
"Oh, maaf!" sahut Edward serius.
"Ah, percuma saja Anda membuang-buang simpati semacam itu, karena Saya sama
sekali tidak menyesalinya. Soalnya saya yakin akan
31 memperoleh pekerjaan lain. Dan lagi, hal ini terus terang saja membuat hati saya
bahagia." Edward terpaksa menunda niatnya untuk bergegas-gegas kembali ke
kantor. Victoria kemudian menceritakan kejadian pagi itu dengan penuh Koleksi
ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
semangat. Ia memerankan kembali gayanya menirukan Nyonya Greenholtz, yang
disambut gelak tawa oleh Edward.
"Anda benar-benar mengagumkan, Victoria," katanya. "Anda seharusnya bermain di
panggung." Victoria menerima sanjungan itu dengan sebuah senyuman sambil berkata agar
Edward segera berlari ke kantor kalau ia tidak ingin dipecat.
"Benar. Soalnya saya tidak akan dapat mencari pekerjaan lain semudah Anda. Jadi
seorang juru steno yang mahir pasti sangat menyenangkan,"
kata Edward dengan nada iri.
"Sebenarnya saya bukan seorang juru steno yang baik," kata Victoria terus-
terang, "Untunglah di zaman ini seorang juru steno yang paling buruk pun mudah
mendapat pekerjaan, misalnya saja di yayasan pendidikan atau di yayasan sosial.
Karena tidak mampu memberikan bayaran yang cukup, maka mereka pun lalu menggaji
orang seperti saya. Saya sangat menyukai jenis pekerjaan yang membuat saya
belajar. Nama-nama dan istilah ilmiah memang mengerikan. Mengapa kita harus malu
seandainya kita tidak pandai mengeja kata-kata semacam itu, karena dalam kenyataannya, tidak ada orang
yang sanggup mengejanya 32 Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
dengan baik. Oh, ya, apa pekerjaan Anda" Apakah Anda bekerja di salah satu
angkatan" RAF(Royal Air Force: Angkatan Udara Kerajaan)?"
"Tepat sekali!"
"Pilot pesawat tempur?"
'Betul! Mereka memang memberikan pekerjaan kepada kita, tetapi sayang,
masalahnya sesungguhnya ialah bahwa otak kita kurang cemerlang.
Maksud saya, orang tidak harus memiliki kepandaian istimewa untuk dapat bekerja
di RAF. Saya ditempatkan dalam sebuah kantor yang penuh dengan arsip dan
bilangan dan pekerjaan yang menuntut kerja otak. Terus terang saja saya capek.
Rasa-rasanya semua yang saya lakukan tak ada manfaatnya. Akan tetapi memang
demikianlah kenyataannya. Tidak enak bila harus mengakui kekurangan diri sendiri
" Victoria mengangguk manis. Edward meneruskan ceritanya dengan nada pahit,
'Tidak lagi dihubungi. Sama sekali dilupakan. Hal semacam ini bila terjadi di
masa perang memang dapat dimengerti, karena setiap orang harus memperjuangkan
nasibnya sendiri-sendiri. Saya, misalnya punya DFC.
Tetapi pada masa sekarang ini, mungkin lebih baik bila saya mencoret nama saya
dari daftar." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Tetapi seharusnya ada..."
Victoria tidak melanjutkan kalimatnya. Dia
merasa tak mampu mengungkapkan dengan kata-kata, bahwa pada tahun 1950 an
seorang pemilik DFC sudah selayaknya memiliki kedudukan yang pantas.
"Ini yang membuat saya putus asa," kata Edward. "Gagal di segala bidang.
Ah! Mungkin lebih baik saya pergi sekarang. Apakah Anda
tidak keberatan... untuk berteman dengan saya____
Seandainya saja saya bisa..."
Ketika Victoria sedang membelalakkan mata, sementara mulutnya tergagap dan
wajahnya memerah, Edward mengeluarkan sebuah kamera kecil.
"Saya sangat ingin memiliki foto Anda. Soalnya, saya akan pergi ke Bagdad besok
pagi." "Ke Bagdad?" seru Victoria dengan nada kecewa.
"Betul. Saya sebenarnya lebih suka bila tidak harus berangkat, walaupun pagi
tadi saya sungguh-sungguh mengharapkan yang sebaliknya. Dan itu pula sebabnya
mengapa saya menerima pekerjaan itu, asal dapat keluar dari negeri ini."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Apa pekerjaan Anda?"
"Huh! Menyebalkan! Tentang kebudayaan, puisi, dan segalanya yang menyangkut
masalah itu. Nama atasan Saya adalah DR. Rathbone. Deretan huruf di belakang
namanya pasti akan menggetarkan Anda. Dia berusaha keras untuk mengembangkan
usahanya. Dia mendirikan toko-toko buku di tempat-tempat yang jauh, terpencil,
dan merencanakan untuk membuka satu lagi di
34 Bagdad. Dia menerjemahkan karya-karya Shakespeare dan Milton ke
dalam bahasa Arab, Kurdistan, Persia, dan Armenia. Ke mana pun dia pergi, dia
selalu membawa buku-bukunya. Tindakan yang tolol. Bukankah British Council telah
melakukan hal yang serupa" Tetapi yah, apa boleh buat. Perusahaan itu sudah
memberikan pekerjaan k pada saya. Mengapa saya harus mengeluh?"
"Pekerjaan apa yang sebenarnya Anda lakukan?"
"Sebenarnya pekerjaan itu akan membuat saya jadi orang yang harus selalu
mengiyakan kata majikan. Membeli karcis, pesan tempat, isi formulir, paspor,
memeriksa pembungkusan segala macam buku pegangan penulis puisi, lari ke sana
kemari. Begitu saya tiba di sana, saya pasti harus Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
menggabungkan diri dengan gerakan kepemudaan semua bangsa, demi
pembangunan." Nada suara Edward semakin terdengar murung. "Terus-terang saja,
kedengarannya hebat, ya?"
Victoria merasa tak mampu mengungkapkan apa yang dirasakannya.
"Itu sebabnya saya harap Anda tidak terlalu keberatan untuk berpose dari
samping, dan sekali lagi dari depan. Nah, begitu, bagus sekali!"
Terdengar dua kali 'klik'. Victoria tampak puas, seperti layaknya gadis gadis
muda yang merasa telah berhasil membuat lawan jenisnya terpikat.
"Sayang sekali saya harus segera berangkat, padahal kita baru saja berkenalan,"
kata Edward. "Rasanya saya ingin membatalkan keberangkatan
35 saya, tetapi tentu saja tidak mungkin saya lakukan pada saat-saat terakhir
seperti ini. Segala sesuatunya sudah siap. Menjengkelkan, ya"!"
"Mudah-mudahan apa yang akan Anda alami tidak seburuk yang Anda bayangkan," kata
Victoria menghibur. "Tidak," kata Edward bimbang. "Anehnya," lanjutnya, "saya merasa ada sesuatu di
balik semua ini." "Maksud Anda?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Ada sesuatu yang mencurigakan. Tetapi jangan tanya apanya. Saya tidak akan
dapat menjawab. Perasaan yang wajar, yang dapat dialami oleh siapa saja. Saya
juga pernah merasakannya. Mula-mula saya mencurigai suatu alat, ternyata ada
kerusakan pada cadangan pompanya."
Walaupun tidak memahami sepenuhnya alat apa yang dimaksudkan,
tetapi Victoria menangkap maksudnya.
"Apakah Anda mencurigai Rathbone?"
"Saya belum mengenalnya dengan baik. Dia adalah orang yang
terpandang, terpelajar, dan bergaul dengan semua kalangan, baik dengan Uskup
Agung maupun dengan rektor-rektor perguruan tinggi. Ah, ini hanyalah perasaan
saya. Lihat saja nanti. Oke"! Kalau saja Anda dapat ikut dengan saya...."
"Saya pun berharap demikian," sahut Victoria,
"Apa yang akan Anda lakukan sekarang?"
"Jalan-jalan ke agen tenaga kerja St. Guildric's
36 Agency di Gower Street untuk mencari lowongan kerja yang lain," kata Victoria
murung. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Selamat tinggal, Victoria. Panir say mourir un peu," lanjut Edward dengan aksen
Inggris yang kental, "Pemuda-pemuda Prancis yang luntang-lantung pun tahu benar
apa yang mereka pelajari, sementara pemuda-pemuda kita cuma bisa bilang bahwa
bepergian adalah suatu kesedihan yang manis.
Dasar tolol!" "Selamat jalan, Edward. Semoga berhasil!"
"Saya tidak berani berharap Anda akan pernah memikirkan saya lagi."
"Saya akan memikirkan Anda."
"Anda sama sekali berbeda dengan gadis-gadis yang pernah Saya temui selama ini.
Saya hanya berharap..." Lonceng berdentang, dan Edward pun berkata, "Oh, sial,
saya harus segera pergi!"
Setelah terburu-buru berpamitan, Edward menghilang ditelan kesibukan kota
London. Victoria yang ditinggalkan sendirian di bangkunya,
merenung. Dia sedang dilanda oleh dua alur bayangan yang berbeda.
Dia seolah-olah sedang mengalami kembali kisah Romeo dan Juliet. Dia dan Edward,
seakan-akan seperti pasangan yang tidak berbahagia,
walaupun mungkin Romeo dan Juliet mengungkapkannya dengan bahasa
yang lebih puitis. Tetapi bila dilihat dari masalah yang tengah mereka Koleksi
ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
hadapi, di mata Victoria tidaklah berbeda. Dua insan bertemu, saling tertarik
dalam waktu sekejap, putus asa, dan akhirnya kedua hati
37 yang sedang bercinta itu remuk-redam. Sebuah sajak kenangan yang sering
diceritakan oleh perawatnya yang tua muncul kembali di benaknya:
Jumbo berkata kepada Alice, aku mencintaimu Alice berkata kepada Jumbo, aku
sangsi kau mencintaiku, Seandainya kau mencintaiku seperti katamu itu Engkau tak akan pergi ke Amerika
dan meninggalkan diriku di kebun binatang.
Coba gantikan Amerika dengan Bagdad, dan engkau pun akan menjadi
Alice! Akhirnya Victoria bangkit, mengibaskan remah-remah roti dari
pangkuannya, kemudian dengan cepat ia keluar dari Taman Fitzjames menuju ke
Gower Street. Di dalam hatinya ada dua kesimpulan. Yang pertama, seperti halnya
Juliet, dia mencintai pria muda itu. Yang kedua, dia berkeras hati untuk dapat
memilikinya. Keputusan yang kedua tentu saja membawa akibat baginya. Karena
Edward pergi ke Bagdad, berarti dia pun harus segera berangkat ke Bagdad.
Masalahnya, bagaimana caranya" Tetapi Victoria yakin,
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
keinginannya akan dapat terlaksana. Dia adalah gadis yang optimis dan berkemau
an keras. Perpisahan adalah perasaan duka yang manis. Hal itu benar-benar
dirasakannya. Dan apa yang sedang dirasakannya itu, sama sekali bukan 38
seperti yang dikatakan Edward beberapa saat sebelumnya.
"Apa pun yang terjadi," kata Victoria dalam hatinya, "aku harus pergi ke
Bagdad!" 39 BAB III 1 Hotel savoy menyambut kedatangan Nona Anna Scheele secara istimewa, yakni
sebagai seorang pelanggan lama yang sangat disegani. Mereka menanyakan kabar
Tuan Morganthal dan memberi jaminan, bila suite
yang disediakan baginya tidak seperti yang diinginkannya, Anna Scheele diharap
segera mengatakannya terus-terang. Bagi Hotel Savoy, Nona Anna Scheele berarti


Mereka Datang Ke Baghdad They Came To Baghdad Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

pemasukan ratusan dolar. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Nona Scheele mandi, berpakaian, menelepon ke sebuah nomor di
Kensington, kemudian turun lewat lift. Ia pun keluar melalui pintu putar dan
menyuruh dipanggilkan taksi. Taksi yang diminta segera datang, dan ia pun
menyuruh sopir untuk mengantarnya ke toko Cartier di Bond Street.
Ketika taksi tersebut telah keluar dari Hotel Savoy dan tiba di Strand, seorang
laki-laki pendek berkulit gelap yang sejak semula berdiri di depan etalase toko
tiba-tiba melihat ke arlojinya dan berteriak memanggil taksi, ia sama sekali
tidak mempedulikan wanita yang tangannya penuh
40 bungkusan dan yang telah memanggil taksi itu lebih awal.
Taksi itu meluncur di sepanjang Strand dan berusaha membuntuti taksi yang
pertama. Pada saat kedua taksi itu terhenti oleh lampu lalu lintas di Trafalgar
Square, laki-laki yang berada dalam taksi yang kedua
memandang keluar jendela sebelah kiri dan memberikan tanda-tanda
singkat dengan tangannya. Sebuah mobil pribadi yang telah siap di pinggir jalan
dekat Admiralty Arch segera menghidupkan mesinnya dan
menyelinap di keramaian lalu lintas, di belakang taksi yang kedua.
Lalu lintas telah bergerak lagi. Pada saat taksi yang ditumpangi Anna Scheele
berbelok ke kiri ke arah Pall Mall, taksi yang dinaiki si laki-laki Koleksi
ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
pendek membelok ke kanan, mengitari Trafalgar Square, sementara mobil pribadi
yang berwarna abu-abu itu, sebuah mobil Standard, menempel ketat di belakang
mobil Anna Scheele. Mobil tersebut membawa dua orang penumpang, seorang pria
muda dengan pandangan mata menerawang di
belakang kemudi, dan seorang gadis yang berpakaian menarik di
sebelahnya. Mobil Standard itu mengikuti taksi yang membawa Anna
Scheele di sepanjang Piccadillv menuju ke Bond Street dan berhenti sebentar di
kelokan untuk menurunkan si wanita muda.
Wanita muda itu berkata dengan riang dan wajar,
"Terima kasih banyak!"
41 Mobil itu berjalan lagi. Si wanita muda melangkahkan kakinya, sambil sesekali
memandang ke etalase toko. Ada perintang yang menghalangi laju arus lalu lintas.
Wanita itu pun kemudian menyalip mobil Standard dan taksi yang membawa Anna
Scheele, lalu masuk ke toko Cartier.
Anna Scheele membayar taksinya lalu masuk ke dalam toko perhiasan.
Untuk beberapa saat lamanya dia melihat-lihat berbagai jenis perhiasan, dan
akhirnya memilih sebuah cincin dengan mata safir dan bertatahkan berlian. Dia
menuliskan pembayarannya pada selembar cek dari sebuah Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
bank di London. Ketika si penjual melihat nama yang tertera, ia semakin
memperlihatkan sikap hormatnya.
"Senang sekali melihat Anda berada di London lagi. Nona Scheele. Apakah Tuan
Morganthal juga datang?"
"Tidak!" "Sayang sekali. Kami punya sebuah safir bintang yang sangat istimewa.
Saya yakin, beliau pasti berminat. Apakah Anda berkenan melihatnya?"
Nona Scheele menyatakan keinginannya untuk melihat perhiasan yang ditawarkan
itu, memuji keindahannya dan berjanji akan
menyampaikannya kepada Tuan Morganthal.
Kemudian ia keluar toko, kembali ke Bond Street. Setelah melihat-lihat sebuah
anting-anting jepit, si wanita muda itu berkata bahwa ia masih 42
akan berpikir-pikir lagi. Ia pun lalu keluar dari toko.
Mobil Standard abu-abu itu baru saja muncul kembali di Bond Street, setelah
sebelumnya membelok ke kiri, ke Grafton Street dan menyusuri Piccadilly. Si
wanita muda sama sekali tidak memperlihatkan sikap kenal dengan si pengendara.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Anna Scheele telah sampai ke Arcade, lalu masuk ke sebuah toko bunga. Di tempat
itu dia memesan tiga lusin mawar bertangkai panjang, satu
jambangan penuh violet yang besar dan wangi, selusin leli putih, dan satu
jambangan mimosa. Kemudian ia memberikan sebuah alamat.
"Semuanya dua belas pound delapan belas shilling, Madame."
Anna Scheele membayar, lalu keluar. Si wanita muda yang baru saja masuk
menanyakan harga seikat bunga mawar, tetapi tidak jadi membelinya Anna Scheele
menyeberangi Bond Street lalu berjalan di sepanjang
Burlington Street, kemudian berbelok ke Savile Row. Di jalan ini dia masuk ke
sebuah kios penjahit, salah satu dari sekian banyak kios penjahit pria, yang
kadang-kadang juga melayani pelanggan wanita.
Tuan Bolford menyambut kedatangan Nona Scheele dengan penuh hormat.
Sepotong bahan dipilih untuk dibuat setelan.
"Kebetulan sekali saya dapat memberikan bahan kualitas ekspor kepada Anda. Kapan
Anda akan kembali ke New York, Nona Scheele?"
43 "Tanggal dua puluh tiga nanti." "Baik. Akan saya atur sebaik-baiknya."
"Bagus!" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Bagaimana keadaan di Amerika" Di sini benar-benar menyedihkan." Tuan Bolford
menggeleng-gelengkan kepalanya seperti seorang dokter sedang memeriksa
pasiennya. "Pokoknya payah! Tentunya Anda mengerti apa yang saya maksudkan.
Tidak ada orang yang dapat bekerja dengan baik.
Tahukah Anda siapa yang akan memotong setelan Anda, Nona Scheele"
Tuan Lantwick, umurnya sudah tujuh puluh dua tahun, hanya dia satu-satunya yang
dapat dipercaya untuk memotong pakaian para langganan kami yang terbaik.
Sedangkan yang lain..."
Tuan Bolford menepukkan tangannya menyuruh mereka menjauh.
"Mutu," katanya. "Negeri ini dikenal karena mutu barang-barangnya. Tidak ada
barang murah, tidak ada barang sembarangan. Ketika kami mencoba berproduksi
besar-besaran, hasilnya sama sekali tidak memuaskan. Itulah kenyataannya.
Sebaliknya, produksi massal adalah keistimewaan negeri Anda, Nona Scheele. Apa
yang harus kami pertahankan selanjutnya adalah mutu. Memang. Untuk
mendapatkannya dibutuhkan waktu, belum lagi
hal-hal yang lain, namun hasilnya takkan terkalahkan. Oh, ya, kapan Anda berniat
untuk mengepasnya" Dalam minggu ini" Jam 11.30" Terima kasih banyak!"
Setelah berjalan di antara gulungan gulungan
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
44 kain yang tampak kusam, Anna Scheele muncul kembali di tempat yang terang. Dia
memanggil sebuah taksi dan kembali ke Hotel Savoy. Sebuah taksi yang berhenti di
seberang jalan dengan penumpang seorang laki-laki pendek berkulit gelap
mengambil rute yang sama, tetapi tidak masuk ke Hotel Savoy. Taksi yang
dinaikinya mengambil jalan melingkar menuju ke Embankment dan di tempat itu dia
menjemput seorang wanita bertubuh pendek gemuk yang baru saja muncul dari pintu
masuk khusus bagi karyawan Hotel Savoy. "Bagaimana, Louisa" Berhasil masuk ke kamarnya?"
"Ya! Tetapi tidak menemukan sesuatu."
Anna Scheele makan siang di restoran hotel. Sebuah meja yang berada di dekat
jendela telah disediakan untuknya. Kepala restoran hotel dengan ramah menanyakan
kesehatan Tuan Morganthal.
Setelah makan siang, Anna Scheele mengambil kuncinya dan naik ke
suitenya. Tempat tidurnya telah diatur, handuk-handuk baru tersedia di kamar
mandi dan segala sesuatunya bersih dan rapi. Anna Scheele menuju ke lemari
penyimpanan koper. Ada dua koper miliknya, yang satu terbuka, yang lain
terkunci. Dia memeriksa barang-barangnya yang terdapat di Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
dalam koper yang terbuka, kemudian mengambil kunci dari dalam
dompetnya dan membuka yang lainnya. Segala sesuatunyt tampak rapi, terlipat,
seperti pada saat ia melipatnya. Rupanya tak ada sesuatu pun yang disentuh maupun diubah
tempatnya. Sebuah tas kantor yang terbuat dari kulit terletak di atasnya. Sebuah
kamera kecil merk Leica dan dua rol film tergeletak di sudut. Film itu masih
belum digunakan. Dengan ujung jarinya Anna Scheele meraba bungkusan film itu
pada bagian tutupnya dan menariknya. Dia tersenyum. Sehelai rambut pirang terselip di sana, hampir tak
terlihat. Pasti belum lama berada di tempat itu. Dengan cekatan kemudian dia
menaburkan bedak ke pemukaan tas kantor yang terbuat dari kulit yang mengkilat
itu lalu meniupnya. Tas kantor itu tampak bersih dan bercahaya. Tidak ditemukan
sidik jari. Padahal pagi itu setelah mengulaskan sedikit minyak pada penutup
rambutnya yang seperti jerami halus itu, dia telah memegang tas kantornya.
Seharusnya ada sidik jari di situ, sidik jarinya sendiri.
Kembali dia tersenyum. "Kerjanya cukup baik," katanya kepada dirinya sendiri. "Tetapi belum
sempurna..." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Setelah dengan cekatan mengepak sebuah tas kecil dan diisi dengan perlengkapan
menginap, ia turun lagi. Sebuah taksi dipanggil. Ia minta diantar ke Elmsleigh
Gardens. Elmsleigh Gardens adalah sebuah tempat yang cukup tenang dan agak kumuh di
daerah Kensington Square. Anna membayar taksinya dan berlari menaiki tangga
menuju ke sebuah pintu yang sudah terkelupas peliturnya.
DR memencet bel. Tak lama kemudian seorang wanita setengah baya datang membukakan
pintu, pada mulanya wajahnya penuh kecurigaan, namun kemudian
wanita itu menyambutnya dengan penuh keramahan.
"Nona Elsie tentu akan kegirangan bertemu dengan Anda! Dia ada di ruang belajar,
di belakang. Kerinduannya kepada Anda sajalah yang membuat dirinya tetap
bersemangat." Anna berjalan bergegas-gegas menyusuri lorong yang gelap dan membuka pintu yang
terletak agak jauh di ujung. Kamarnya tak begitu luas, kusam, namun cukup
menyenangkan, dengan kursi-kursi malas yang terbuat dari kulit. Seorang wanita
yang duduk di salah satu kursi yang ada di sana meloncat menyambutnya.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Anna sayang!" "Elsie!" Kedua wanita itu saling berpelukan erat.
"Semuanya sudah siap," kata Elsie. "Aku akan masuk, malam ini, Kuharap..."
"Sst...," sahut Anna Scheele, "segala sesuatunya pasti akan berjalan lancar."
2 Laki-laki kecil berkulit gelap dan mengenakan jas itu masuk ke bilik telepon
umum di High Street Kensington Station dan memutar sebuah nomor.
47 "Valhalla Gramophone Company?" "Betul."
"Sanders di sini!"
"Sanders dari Sungai'. Sungai apa?"
"Sungai Tigris. Melaporkan tentang AS. Tiba pagi ini dari New York. Pergi ke
toko Cartier. Membeli cincin bermata safir bertatahkan berlian seharga seratus
dua puluh poundsterling. Pergi ke toko bunga Jane Kent, membeli bunga seharga
dua belas poundsterling delapan belas shilling untuk Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
dikirimkan ke sebuah poliklinik di Portland Place. Memesan setelan jas dan rok
pada penjahit Bolford and Avory's. Antara ketiga perusahaan tersebut tidak ada
hubungan yang mencurigakan, tetapi kita akan mengawasinya dengan lebih ketat.
Kamar AS di Hotel Savoy sudah diperiksa. Tidak ditemukan barang-barang yang
mencurigakan. Tas kerja yang ada di
dalam koper berisi kertas-kertas yang berhubungan dengan penggabungan Paper
dengan Wolfen-steins. Semua yang disebut di atas ada di sana.
Kamera dan dua rol film yang belum digunakan. AS membawa sebuah tas kecil untuk
keperluan menginap dan pergi ke rumah kakaknya di
Elmsleigh Gardens No. 17. Kakaknya itu masuk ke poliklinik malam ini untuk
menjalani operasi. Hal ini diketahui dari pihak poliklinik dan juga dari buku
perjanjian ahli bedah. Kunjungan AS tampaknya tidak
menyembunyikan sesuatu. Sama sekali tidak memperlihatkan tanda-tanda kegelisahan
maupun rasa curiga bahwa dirinya diawasi.
48 Supaya diketahui bahwa malam ini dia akan menginap di poliklinik, tetapi kamar
di Hotel Savoy masih tetap dipesan. Kembali ke New York dengan kapal yang telah
dipesan untuk tanggal dua puluh tiga.'
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Pria yang menyebut dirinya sebagai Sanders dari Sungai itu berhenti sejenak,
lalu menambahkan sebuah catatan off the record.
"Dan bila Anda minta pendapat saya pribadi... Hmm! Tipe yang mengecewakan.
Kerjanya hanya menghambur-hamburkan uang. Dua belas poundsterling delapan
shilling hanya untuk seonggok bunga... Bayangkan saja!"
49 BAB IV 1 Bagi Victoria yang memiliki perangai santai, kemungkinan untuk gagal dalam hidup
tak pernah sekilas pun terlintas dalam otaknya. Menyerah sama sekali bukan
sifatnya. Kebetulan saja ia kurang beruntung bertemu dengan seseorang yang
kemudian memikat hatinya, yang ternyata harus segera berangkat ke suatu tempat
sekitar tiga ribu mil jauhnya. Orang ku tidak sekadar pergi ke Aberdeen atau
Brussel, atau Birmingham.
Bahwa yang dituju adalah kota Bagdad, itu memang nasibnya. Demikian pikir
Victoria. Meskipun demikian, walau mungkin agak sulit ditempuh, Victoria
berharap akan dapat pergi juga ke Bagdad. Dengan cara apa pun.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Victoria berjalan di sepanjang Tottenham Court Road sambil menyusun rencana
perjalanannya ke Bagdad. Apa yang terjadi di Bagdad" Menurut cerita Edward,
'Kebudayaan'. Mampukah dia berurusan dengan segala sesuatu yang berkaitan dengan
kebudayaan" Unesco" Unesco selalu
mengirimkan orang ke sana, kemari, dan ke mana saja, kadang-kadang 50
balikan ke tempat-tempat yang sangat menyenangkan. Tetapi dalam
batinnya Victoria berkata, bahwa kesempatan-kesempatan semacam itu hanya didapat
oleh wanita-wanita muda yang hebat, dengan pendidikan tingkat universitas dan
yang telah lama bekerja. Dengan berpedoman 'yang terpenting harus diutamakan', maka Victoria akhirnya
membelokkan langkahnya ke sebuah agen perjalanan untuk
mencari keterangan yang dia perlukan. Tampak nya tak ada yang
menyulitkan untuk mengadakan perjalanan ke Bagdad. Kita dapat pergi dengan
pesawat terbang, dengan kapal laut melalui Basrah, dengan kereta api jurusan
Marseilles, disambung dengan kapal ke Beirut, lalu
menyeberangi padang pasir dengan mobil. Kita dapat juga mengambil jalan lewat
Mesir. Atau menempuh seluruh perjalanan dengan kereta api bila kita memang
menghendakinya. Tetapi pada masa-masa sekarang ini Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
visa sukar didapat dan itu pun belum pasti. Mungkin masa berlakunya sudah lewat
pada saat kita menerimanya. Bagdad terletak di kawasan yang mempergunakan mata
uang poundsterling, sehingga dilihat dari segi mata uang, tak ada masalah sama
sekali. Memang tidak ada masalah, dalam arti yang dimaksudkan si pegawai biro
perjalanan. Memang tidak ada masalah, kalau saja kita punya uang antara enam
puluh sampai seratus poundsterling. Karena yang ada pada saat itu hanya tiga poundsterling ditambah sepuluh shilling
(kurang 51 sembilan pence), ditambah uang sebanyak dua belas shilling serta lima
poundsterling yang tersimpan di PO Savings Bank, tentu saja tak ada cara
sesederhana apa pun yang dapat ia tempuh untuk pergi ke sana.
Dia mencba bertanya mengenai lowongan sebagai pramugari. Jawaban


Mereka Datang Ke Baghdad They Came To Baghdad Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

yang didapat adalah bahwa tempat semacam itu sangat diperebutkan oleh sedemikian
banyak orang, sehingga harus diberlakukan daftar tunggu.
Kemudian Victoria pergi ke St. Guildric's Agency. Nona Spencer yang sedang duduk
di belakang mejanya yang rapi, menyambut Victoria sebagai Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
seorang langganan yang ditakdirkan untuk secara teratur mampir ke kantornya.
"Astaga, Nona Jones! Anda sudah keluar dari pekerjaan lagi, ya"! Saya harap kali
ini benar-benar yang terakhir kalinya. "
"Sulit sekali," kata Victoria bersungguh-sungguh. "Saya benar-benar tidak tahu
bagaimana menyampaikannya kepada Anda... tentang penderitaan yang saya. alami."
Wajah Nona Spencer yang pucat memerah seketika.
"Ah," ujarnya. "Saya harap tidak.... Menurut pendapat saya dia bukan laki-laki
semacam itu, walaupun dia memang suka berolok-olok dan agak
kurang ajar. Tetapi..."
"Sudahlah," sahut Victoria. Dia memaksa diri untuk tersenyum. "Saya dapat
menjaga diri." 52 "Saya tahu, tetapi bagaimanapun itu tidak menyenangkan."
"Memang tidak menyenangkan," kata Victoria. "Bagaimanapun juga...." Dia
tersenyum lagi. Nona Spencer memeriksa bukunya kembali.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Yayasan St. Leonard, lembaga bantuan untuk ibu-ibu yang tidak menikah,
membutuhkan seorang tukang ketik," kata Nona Spencer. "Tentu saja mereka tidak
dapat memberikan gaji yang menarik."
"Adakah kemungkinan," tanya Victoria mendadak, "untuk ditempatkan di Bagdad?"
"Di Bagdad?" tanya Nona Spencer terheran-heran.
Melihat raut muka Nona Spencer, Victoria berpikir, mungkin lebih baik apabila
dia sekaligus menanyakan tempat yang lain juga seperti misalnya Kamchatka atau
Kutub Selatan. "Saya ingin sekali pergi ke Bagdad," kata Victoria.
"Saya tidak habis mengerti. Maksud Anda sebagai sekretaris?"
"Sebagai apa saja boleh," kata Victoria. "Sebagai juru rawat atau tukang masak.
Atau perawat orang gila. Apa sajalah!"
Nona Spencer menggelengkan kepalanya.
"Rasanya saya tidak berani memberi harapan terlalu banyak kepada Anda.
Kemarin ada seorang wanita dengan dua anak gadisnya yang menawarkan perjalanan
tamasya ke Australia."
Victoria tidak mempedulikan Australia.
53 Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Dia bangkit. "Kalau saja Anda mendengar sesuatu, yang membuat Saya mungkin dapat sampai ke
Bagdad. Ongkos perjalanan ditanggung. Itu saja yang Saya perlukan." Dari
pancaran mata Nona Spencer dia melihat adanya rasa ingin tahu. Oleh sebab itu
dia lalu menjelaskan, "Saya telah menemukan seorang teman, koneksi, di sana. Dan
saya tahu bahwa di sana banyak pekerjaan dengan gaji besar. Tetapi tentunya
terlebih dahulu Saya harus ada di sana."
"Ya," Victoria mengulang kata-katanya dalam hati, ketika ia berjalan
meninggalkan kantor St. Guildric's Agencv. "Tentunya terlebih dahulu saya harus
ada di sana." Seperti biasa, pada saat perhatian orang sedang terpusat pada sebuah nama atau
objek tertentu, segala sesuatu di sekitarnya seolah-olah bergabung dan
memaksanya berpikir tentang Bagdad. Ini benar-benar merupakan tambahan pikiran
bagi Victoria. Sebuah artikel singkat di koran petang yang dia beli mengatakan bahwa DR.
Pauncefoot Jones, seorang ahli purbakala yang terkenal, telah memulai suatu
penggalian di situs kota kuno Murik, yang letaknya sekitar seratus dua puluh mil
dari Bagdad. Sebuah iklan menawarkan Jalur Pelayar an ke Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
Basrah (dan kemudian dari sana diteruskan dengan kereta api ke Bagdad, Mosul,
dan seterus nya). Dalam koran yang digunakan sebagai alas laci celana dalamnya,
tertangkap oleh pandangan matanya beberapa baris kalimat tentang kehidup-54
an mahasiswa di Bagdad. The Thief of Bagdad diputar di gedung bioskop setempat,
dan toko-toko buku kelas satu yang banyak dikunjungi para cendekiawan, dan yang
selama ini selalu menarik perhatiannya,
memamerkan secara mencolok biografi Baru tentang Harun al Rashid, Khalifah dari
Bagdad. Bagai Victoria, seisi dunia rasanya menjadi serba berbau Bagdad. Padahal hingga
siang itu, pada saat waktu menunjukkan pukul 13.45, belum pernah sekali pun ia
mendengar tentang Bagdad, dan tentu saja tak pernah memikirkannya. Apa pun
alasannya. Walaupun kemungkinan-kemungkinan untuk ke sana sangat kecil, namun Victoria
tidak berpikir sedikit pun untuk menyerah. Dia merasa sangat yakin akan
kebenaran pepatah, 'Di mana ada kemauan, di situ ada jalan.'
Dia melewatkan malam itu dengan membuat sebuah daftar tentang segala kemungkinan
yang dapat dilakukannya. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Memasang Iklan" Menghubungi Perwakilan Asing" Menghubungi
Kedutaan Irak" Menghubungi Biro Jodoh/Kencan" Atau Perusahaan
Pelayaran" Menghubungi Konsul Inggris" Menghubungi Biro Informasi Selfridges"
Menghubungi Biro Penasihat Masyarakat"
55 Tak satu pun dari yang tercantum dalam daftarnya itu memberikan
harapan kepadanya. Di bawah daftar yang dibuatnya itu Victoria membuat catatan:
Dengan jalan apa pun, cari dan dapatkan uang seratus poundsterling.
2 Pergolakan dalam batin yang menguras seluruh perhatiannya, di samping kepuasan
bawah-sadar-nya tentang ketidakharusan datang ke kantor tepat jam sembilan pagi,
membuat Victoria terlambat bangun.
Dia terbangun pada pukul sepuluh lebih lima menit, meloncat dari tempat
tidurnya, dan langsung berdandan. Ketika baru saja selesai menyisir rambutnya
yang berwarna gelap dan sukar diatur itu, terdengar telepon berdering.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Victoria segera meraih gagang teleponnya.
Suara Nona Spencer yang gugup terdengar di ujung yang lain.
"Oh, leganya dapat menghubungi Anda, Victoria sayang. Ada suatu kebetulan yang
benar-benar mengherankan."
"Ya?" jerit Victoria.
"Seperti yang baru saja saya katakan, ini benar-benar kebetulan yang
mengherankan. Seorang nyonya, Nyonya Hamilton Clipp namanya- yang akan
mengadakan perjalanan ke Bagdad dalam tiga hari ini-mengalami cedera pada
56 tangannya. Dia membutuhkan seseorang untuk membantunya selama
perjalanan. Oleh sebab itu saya segera menelepon Anda. Tetapi tentu saja saya
kurang tahu apakah dia juga telah minta bantuan biro jasa yang lain..."
"Saya ke sana sekarang juga," kata Victoria. "Di mana dia bisa dihubungi?"
"Hotel Savoy!" "Oh, ya, siapa namanya" Kedengarannya aneh!"
"Clipp, Sayang. Seperti paper clip, tetapi dengan dua P Saya sendiri heran,
kenapa begitu. Mungkin karena dia seorang Amerika," kata Nona Spencer Koleksi
ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
mengakhiri keterangannya, seolah-olah dengan keterangan itu dia telah
menjelaskan segala sesuatunya.
"Nyonya Clipp di Hotel Savoy."
"Tuan dan Nyonya Hamilton Clipp. Suaminyalah yang menelepon kemari."
"Anda benar-benar baik hati," kata Victoria. "Sampai sekian dulu, ya!"
Dia segera menyikat setelannya sambil berharap bahwa pakaiannya itu belum
terlalu kumal, kemudian menyisir kembali rambutnya agar tidak kelihatan terlalu
lebat. Dia ingin tampil sebagai seseorang yang menguasai pekerjaannya dan sangat
berpengalaman dalam mengadakan perjalanan jauh. Kemudian Victoria mengambil
surat rekomendasi dari Tuan
Greenholtz dan menggelengkan kepalanya.
57 "Aku harus mendapatkan yang lebih baik," kata Victoria.
Dari sebuah bis No. 19, Victoria turun di Green Park dan masuk ke Ritz Hotel.
Tatapan sekilas seorang wanita yang sedang membaca di dalam bis membuat hatinya
bahagia. Usahanya untuk tampil lebih baik telah
terbukti. Kemudian ia masuk ke ruang tulis untuk membuat surat
rekomendasi tentang dirinya, yang seolah-olah dibuat oleh Lady Cynthia Bradbury
yang dikabarkan baru saja meninggalkan Inggris menuju ke Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
Afrika Timur... berpengalaman merawat orang sakit, tulis Victoria, cakap dalam
segala hal Sekeluar dari Ritz dia menyeberang dan berjalan sejenak sampai ke Albemarle
Street, ke Hotel Balderton yang dikenal sebagai tempat yang banyak dikunjungi
para uskup serta janda-janda terpandang di negeri itu.
Dengan tulisan tangan yang dibuatnya tidak secara sembarangan dan dengan huruf E
mungil gaya Yunani, dia menuliskan sebuah surat
rekomendasi buat dirinya sendiri dari Uskup Agung Llangow.
Setelah merasa punya bekal cukup, Victoria mencari bis No. 9 dan menuju ke Hotel
Savoy. Dia menanyakan Nyonya Hamilton Clipp kepada bagian penerimaan tamu dan
memberitahukan namanya. Ia juga mengatakan bahwa ia datang atas pemberitahuan
agen tenaga kerja St. Guildric's Agency. Karyawan hotel itu baru saja hendak
mengangkat telepon-namun dibatal-58
kan-ketika ia memandang ke suatu tempat, lalu berkata,
"Itu dia, Tuan Hamilton."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Tuan Hamilton Clipp adalah orang Amerika. Tubuhnya tinggi besar,
rambutnya tipis bewarna abu-abu, roman mukanya ramah, dan gaya
bicara nya cenderung hati-hati.
Victoria memberitahukan namanya kepadanya serta menyebut nama
agennya. "Mengapa baru sekarang, Nona Jones" Sebaiknya Anda segera ke atas menemui nyonya
Clipp. Dia masih di kamarnya. Saya kira dia sedang mewawancarai seorang pelamar
yang lain, tetapi mungkin sekarang sudah selesai."
Seberkas rasa panik mencengkeram hati Victoria.
Mengapa yang begitu dekat ternyata masih jauh juga"
Mereka naik lift ke lantai tiga.
Pada saat mereka sedang berjalan menapaki koridor yang berkarpet tebal, seorang
wanita muda keluar dari sebuah pintu di ujung koridor dan berjalan ke arah
mereka. Victoria membayangkan dirinya sendirilah si wanita itu. Mungkin karena
dia mengenakan setelan yang sangat diidam-idamkannya. "Dan tentunya akan sangat
pantas kalau aku yang mengenakannya. Tubuh kami sama ukurannya Huh! Kalau saja aku dapat Koleksi ebook
inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
merenggut pakaian itu darinya," batin Victoria, seakan-akan dirinya seorang
wanita primitif yang Uar.
59 Wanita muda itu melewati mereka. Walaupun topi beledu yang
dikenakannya hampir menutupi sebagian wajahnya, namun Tuan
Hamilton Clipp segera memalingkan tubuhnya untuk menatap wanita itu dengan wajah
keheranan. "Ck, ck, ck!" katanya kepada dirinya sendiri. "Siapa yang akan menyangka bahwa
dia Anna Scheele"!"
Kemudian dia melanjutkan kata-katanya untuk memberikan penjelasan,
"Maafkan Saya, Nona Jones. Saya terheran-heran karena mengenalinya, seorang
wanita muda yang satu minggu yang lalu saya lihat di New York.
Dia sekretaris direktur salah satu bank international yang terkemuka..."
Dia tak melanjutkan kata-katanya lagi ketika sampai di depan sebuah pintu di
koridor. Kuncinya tergantung. Dengan cepat Tuan Hamilton membukanya dan segera
menepi untuk mempersilakan Victoria
mendahuluinya masuk ke ruangan itu.
Nyonya Hamilton Clipp sedang duduk di sebuah kursi yang bersandaran tinggi,
dekat jendela. Ia segera bangkit ketika mereka masuk. Seorang Koleksi ebook
inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
wanita bertubuh kecil dengan sorot mata setajam mata burung. Tangan kanannya
terbalut gips. Suaminya memperkenalkan Victoria.
"Huh, apa yang saya alami benar-benar kurang menyenangkan," ujarnya terengah-
engah. "Padahal rencana perjalanan sudah disusun rapi. Kami ingin menikmati kota
London dan semuanya sudah terjadwal, tempat
sudah dipesan. Saya berkeinginan mengunjungi seorang saudara
perempuan saya yang akan menikah di Irak, Nona Jones. Sudah hampir dua tahun
kami tidak saling bertemu. Tetapi kemudian saya mengalami kecelakaan. Sebenarnya
peristiwa itu terjadi di Westminster Abbey. Saya tergelincir, dan beginilah
nasib saya sekarang. Mereka membawa saya ke rumah sakit untuk mendapat
pertolongan yang sebaik-baiknya. Walaupun tidak begitu parah, tetapi masalahnya-
saya jadi merasa seperti orang lumpuh saja. Padahal sementara itu saya harus
mengadakan perjalanan jauh. Sedangkan George di sini begitu sibuk dengan urusan
bisnisnya, dan tak dapat ke mana-mana setidaknya untuk selama tiga minggu. Dia
lalu menyuruh saya unruk mencari seorang perawat yang dapat membantu
saya selama perjalanan. Memang demikianlah maksud kami. Begitu saya tiba di
sana, Saya tidak akan memerlukan tenaganya lagi, karena Sadie Koleksi ebook
inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
akan dapat mengerjakan segala sesuatunya untuk Saya. Tentu saja kami akan
membayar tiket pulangnya. Itu pula sebabnya maka saya lalu
ghubungi agen-agen tenaga kerja, kalau kalau saja ada seseorang yang bersedia
menemani saya hanya dengan imbalan ongkos perjalanannya
saja." "Sebenarnya saya bukan seorang perawat," ujar Victoria terus-terang tentang
dirinya. "Tetapi Saya pernah mendapat pengalaman dalam bidang ini." Dia
menyodorkan surat rekomendasinya yang pertama. "Saya pernah mendampingi Lady
Cvnthia Bradbury selama lebih dari satu tahun. Dan apabila Anda perlu mengadakan
surat menyurat maupun pekerjaan
sekretaris, perlu saya beri tahukan bahwa Saya pernah membantu paman saya selama
beberapa bulan sebagai sekretarisnya. Paman saya," lanjut Victoria merendah,
"adalah Uskup Agung Llangow!"
"Jadi paman Anda seorang uskup" Wah, wah, hebat sekali!"
Dari apa yang dilihat Victoria, tampaknya kedua suami istri Hamilton itu
terkesan. (Dan pasti mereka akan lebih terkesan lagi kalau tahu bagaimana usaha
Victoria sebelum dia berani menginjakkan kakinya di Hotel Savoy!) Koleksi ebook
inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Nyonya Hamilton Clipp menyorongkan surat rekomendasi itu kepada
suaminya. "Ini sungguh mengagumkan," katanya dengan suka cita. "Ini benar-benar kehendak
Tuhan. Tuhan telah mengabulkan doa-doaku!"
Memang mengagumkan, demikian kata Victoria di dalam hati.
"Apakah Anda bermaksud untuk bekerja di sana" Atau ingin menyusul seorang
anggota keluarga?" lanjut Nyonya Hamilton Clipp.
Pada saat disibukkan oleh urusan pembuatan surat-surat rekomendasi itu, Victoria
sama sekali lupa, bahwa dia juga harus mempersiapkan alasan-alasan yang tepat,
yang membuatnya terdorong untuk mengadakan
perjalanan ke Bagdad. Oleh sebab itu ia harus dapat mencari jawaban yang masuk akal. Di dalam benaknya
tiba-tiba muncul kembali artikel yang dibacanya kemarin.
"Saya ingin menyusul paman saya yang sedang berada di sana. DR
Pauncefoot Jones," jelasnya.
"Yang arkeolog itu?"


Mereka Datang Ke Baghdad They Came To Baghdad Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Benar." Untuk sesaat Victoria terheran-heran setelah menyadari bahwa ia
terlanjur menganugerahi dirinya sendiri dengan begitu banyak paman-paman yang
termasyhur. "Saya sungguh tertarik pada pekerjaan Paman, Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
walaupun tentu saja kemampuan saya tidak memenuhi persyaratan untuk bidang
pekerjaan semacam itu. Itu sebab-nya saya sangsi, apakah ekspedisi bersedia mem-
bayar tiket perjalanan saya ke sana. Keuangan mereka memang sangat terbatas.
Tetapi bila saya dapat pergi ke sana atas biaya sendiri, saya akan dapat
bergabung dengan mereka dan melakukan apa saja-pokoknya saya bisa membuat diri
saya berguna." 'Apa yang mereka kerjakan pasti sangat menarik," kata Tuan Hamilton Clipp.
"Daerah Mesopotamia memang sebuah ladang yang sangat kaya dengan peninggalan
arkeologis." "Sayang sekali," kata Victoria sambil berpaling ke arah nyonya Hamilton Clipp,
"paman saya, Uskup Llangow, sedang berada di Skotlandia saat ini.
Akan tetapi Saya dapat memberikan nomor telepon sekretaris beliau.
Sekretaris beliau sedang berada di London. Pimlico 87693, salah satu di antara
saluran-saluran khusus Fulham Palace. Dia
62 akan dapat dihubungi sewaktu-waktu sesudah" -mata Victoria melirik jam yang ada
di atas perapian-"sesudah pukul 11.30. Mungkin Anda ingin menghubunginya untuk
menanyakan sesuatu tentang diri saya."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Ah, sebenarnya saya percaya, tapi..." sahut nyonya Clipp. Tetapi kata-katanya
terputus karena suaminya menukas.
"Kau tahu sendiri. Waktunya sudah sangat mendesak. Pesawat akan berangkat lusa.
Apakah Anda sudah memiliki sebuah paspor, Nona Jones?"
"Ya." Victoria merasa sangat bersvukur karena paspornya masih berlaku semenjak
liburan pendeknya ke Prancis tahun lalu. "Saya membawanya di dalam tas saya,"
katanya menambahkan. "Ini baru namanya bisnis," kata Tuan Clipp dengan gembira. Kalau masih ada
pelamar lain yang akan datang kemari, mereka hanya akan membuang waktu saja.
Dengan rekomendasi-rekomendasi yang dimilikinya, paman-pamannya, dan sebuah
paspor, Victoria telah berhasil mengalahkan lawan-lawannya dengan gemilang.
"Tetapi Anda masih harus memperoleh visa yang diperlukan," kata Tuan Clipp
sambil memungut paspor milik Victoria. "Saya akan menemui teman saya, Tuan
Burgeon di American Express, dia pasti dapat mengurus segala sesuatunya. Mungkin
sebaiknya Anda datang kembali kemari siang ini.
Mungkin masih ada sesuatu yang harus ditandatangani."
64 Victoria menyatakan kesediaannya.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Begitu pintu apartemen itu tertutup, dia mendengar Nyonya Hamilton berbicara
kepada sua-minya, "Gadis itu sangat terbuka. Terus-terang. Dia benar-benar menyenangkan.
Kita memang beruntung."
Muka Victoria memerah. Dia segera kembali ke flatnya dan duduk terpaku di dekat pesawat telepon, dan
berjaga-jaga dengan suara yang lemah-lembut sebagai seorang
sekretaris Uskup. Dia harus bersiap-siap seandainya Nyonya Clipp ingin mendapat
keterangan mengenai dirinya. Tetapi rupanya Nyonya Clipp telah terpukau oleh
kepribadiannya yang terus terang, terbuka, sehingga dia tidak berpikir lagi
untuk melakukan hal-hal semacam itu. Apalagi perjanjian kerjanya pun hanya untuk
beberapa waktu saja, hanya sebagai teman di perjalanan.
Pada saat yang telah ditentukan, semua surat telah siap dan lengkap dibubuhi
tanda tangan Visa-visa yang diperlukan telah didapat dan Victoria diminta untuk
melewatkan malam terakhir di Hotel Savov, agar esoknya, pada jam 7 pagi, dia
dapat membantu Nyonya Clipp turun, untuk segera menuju ke kantor penerbangan dan
Bandar Udara Heathrow. 65 Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
BAB V Sampan yang dua hari sebelumnya meninggalkan daerah paya-paya kini terlihat
menyusuri pesisir Shatt el Arab. Karena aliran airnya begitu deras, maka laki-
laki tua yang mengemudikan perahu itu tidak perlu bekerja keras. Ia mendayungnya
perlahan-lahan, berirama. Kedua matanya
setengah tertutup. Di bawah helaan napasnya, ia melantunkan sebuah nyanyian Arab
yang sedih dengan suara yang sangat lirih berulang-ulang, tak putus-putus:
"Asri lel ya yamali Hadhi alek ibn Ali."
Bukan sekali ini saja Abdul Suleiman yang berasal dari daerah paya-paya Arab itu
pergi ke Basrah lewat sungai. Ada orang lain di dalam perahu yang
dikemudikannya. Seorang laki-laki yang sosoknya akhir-akhir ini sering terlihat,
penampilannya yang menyedihkan diakibatkan oleh
perpaduan pakaian Barat dan Timur. Di atas jubah katun bergaris-garis yang
panjang, dia mengenakan jaket usang warna khaki. Selembar
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
66 syal rajutan warna merah pudar terlilit pada jaketnya yang usang. Bentuk
kepalanya lebih memperjelas martabat pakaian Arabnya, keffiyah warna hitam putih
diikat dengan agal sutra hitam. Matanya memandang muram ke arah tepi sungai.
Pada saat itu dia juga menggumamkan lagu itu dalam nada yang sama. Tak jauh
berbeda dari mereka yang berasal dari daerah di sekitar Mesopotamia. Tak "ada
tanda-tanda yang menunjukkan bahwa dia adalah warga negara Inggris dan bahwa dia
menyimpan suatu rahasia yang diincar oleh hampir semua orang yang berpengaruh di
dunia, dan yang sekaligus ingin sekali membinasa kannya.
Dia sedang mengingat-ingat kembali peristiwa-peristiwa yang terjadi pada minggu-
minggu terakhir. Tentang penyergapan-penyergapan di daerah pegunungan. Tentang
longsoran salju di Celah. Tentang iring-iringan unta.
Empat hari yang dilaluinya dengan berjalan kaki di padang pasir yang kering,
bersama dua orang laki-laki pengelola bioskop keliling. Hari-hari di bawah tenda
hitam dan suasana perjalanan bersama suku Aneizeh,
sahabat-sahabat akrabnya. Dia berhasil mengatasi rintangan dan bahaya, berkelit
dan berkelit lagi menghadapi penjagaan ketat pihak musuh yang berusaha mencari
dan menangkap dirinya Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
'Henry Carmichael. Agen Inggris. Berumur sekitar tiga puluh tahun.
Rambut coklat, mata berwarna gelap, tinggi lima kaki sepuluh inci.
67 Berbicara lancar bahasa Arab, Kurdi, Persia, Armenia. Hindustani, Turki, dan
berbagai dialek pegunungan. Bersahabat dengan beberapa pemimpin suku.
Berbahaya.' Carmichael dilahirkan di Kashgar, kota tempat ayahnya bekerja sebagai pegawai
pemerintah. Lidahnya semenjak kecil mahir mengucapkan dialek-dialek dan logat-
logat daerah, berkat para perawat serta pengasuh-pengasuhnya yang berasal dari
berbagai suku. Hampir di semua tempat di daerah-daerah liar tak bertuan di Timur
Tengah ia mempunyai teman.
Hanya di kota-kota besar dan kecil geraknya tak begitu bebas. Dan kini, pada
saat mendekati Basrah, ia tahu bahwa sebentar lagi dia akan
menghadapi saat-saat yang mendebarkan. Cepat atau lambat dia harus masuk ke
daerah peradaban. Meski Bagdad merupakan tujuannya yang
utama, dia telah memutuskan untuk tidak mendekatinya secara langsung.
Di setiap kota kecil di Irak dia mendapat kemudahan-kemudahan, yang direncanakan
dengan teliti dan dirundingkan berbulan-bulan sebelumnya.Segala sesuatunya bergantung pada pertimbangan dirinya, kapan ia
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
berniat untuk merapat ke daratan. Dia sengaja tidak mengirimkan berica apa pun
kepada para atasan-nya, walaupun ia dapat menggunakan jalur-jalur yang tak
langsung. Menurut pertimbangannya, hal itu lebih dapat menjamin keselamatannya.
Seperti telah diduga, pesawat terbang yang direncanakan gagal menunggu di tempat
yang sudah 68 disepakati. Ternyata rencana mereka telah diketahui oleh musuh-
musuhnya. Ada kebocoran. Memang! Kebocoran yang sulit dimaklumi itu selalu
membuvarkan segala-galanya.
Itu pula sebabnya ia harus meningkatkan kewaspadaannya. Di kota Basrah, dia
merasa bahwa bahaya yang mengancam keselamatannya akan semakin besar
dibandingkan dengan yang pernah dihadapinya sebelum ini.
Kegagalan justru pada tahap-tahap akhir suatu usaha adalah kepahitan yang akan
terlalu sulit untuk ditelan.
Sambil tetap mendayung berirama, si Arab tua bergumam tanpa
menengokkan kepalanya. "Saatnya sudah dekat, Anakku. Semoga Allah menyertaimu."
"Jangan berlama-lama di kota, Ayahku. Lekaslah kembali ke paya-paya.
Kuharap kau tidak akan mengalami suatu bencana.'
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Kalau memang Allah menghendakinya. Segala sesuatu ada di tanganNya."
"Insya Allah," sahut yang lain.
Untuk sesaat dia berharap, alangkah bahagianya bila di dalam tubuhnya mengalir
darah Timur, bukan darah Barat. Dengan demikian ia tidak perlu mengkhawatirkan
terjadinya kegagalan atau bahkan keberhasilan
sekalipun. Ia tak perlu memperhitungkan unsur-unsur kebetulan fang harus
dihadapinya, dan tak perlu lagi bertanya berulang kali kepada dirinya sendiri,
apakah rencana yang dibuatnya telah dipertimbangkan secara matang dan dengan
perhitungan 69 jauh ke depan. Ia cukup melemparkan tanggung jawab kepada Yang Maha Pemurah dan
Maha Bijaksana. Insya Allah. Semoga usahaku berhasil!
Perahu yang ditumpanginya berbelok perlahan, masuk ke terusan di sisi kanan
sungai. Di tempat ini semua kendaraan sungai ditambatkan, baik perahu-perahu
yang baru saja datang ataupun yang datang belakangan.
Pemandangan yang mengasyikkan, mirip di Venesia-dengan ujung-ujung perahu yang
tidak sama tingginya serta warna catnya yang telah memudar.
Ratusan perahu di ditambatkan di sana, saling berdempetan, yang satu di samping
yang lain. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Laki-laki tua itu bertanya dengan suara perlahan,
"Saatnya sudah datang. Apakah segalanya sudah dipersiapkan untukmu?"
"Sudah. Semua rencanaku sudah disiapkan. Aku harus segera turun."
"Semoga Tuhan menjagai jalanmu dan memperpanjang hidupmu."
Carmichael segera menyatukan jubah bergaris yang menyelimuti tubuhnya, lalu naik
ke dermaga lewat anak tangga batu yang licin.
Penampilannya sama sekali tidak berbeda dengan para penduduk di
sepanjang pantai. Anak-anak kecil pedagang jeruk jongkok di samping dagangan
mereka yang diletakkan dalam nampan-nampan. Kue-kue
persegi yang lengket, manisan, nampan-nampan yang berisi tali sepatu dan sisir
murahan, serta pita-pita elastik. Para pejalan kaki
70 yang tak henti-hentinya membuang dahak dengan suara parau tampak
tafakur menyelusuri jalan dengan tasbih-tasbih yang berkeretak-keretik di
tangan. Di seberang jalan berdiri deretan toko dan bank. Pemuda-pemuda Arab
(effendi) berjalan dengan langkah yang cepat dalam pakaian Eropa yang berwarna
keunguan. Ada pula orang-orang Eropa, Inggris, dan
orang-orang asing lainnya. Tak ada yang mencolok, yang dapat
menimbulkan rasa ingin tahu pada dirinya, karena satu dari sekitar lima Koleksi
ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
puluh orang Arab menaiki dermaga dari perahu-perahu yang baru saja merapat.
Carmichael berjalan dengan langkah yang sangat tenang, sambil
memandang sekelilingnya dengan tatapan mata yang wajar. Di sana-sini ia
menajamkan pandangannya dan meludah, sekadar untuk tidak menarik
perhatian. Dua kali dia menyusut hidungnya dengan jari-jarinya.
Dan sampailah orang asing itu di kota, di sebuah jembatan di puncak kanal.
Setelah memandang sekelilingnya, ia kemudian berjalan ke arah Suq.
Di tempat itu segala bunyi dan gerak tertumpah. Penduduk asli berjalan dengan
penuh sema-ngat, dorong-mendorong. Keledai-keledai beban
berjalan beriringan. Penggiringnya berteriak-teriak dengan suara parau.
Balek... balek... Anak-anak bertengkar dan menjerit-jerit, mengejar orang-orang
Eropa sambil memanggil-manggil dengan penuh harap. Baksheesh, Madame.
Bak-'heesh. Meskin... meskin...
71 Di tempat ini segala jenis barang dari Barat dan Timur dijual
berdampingan. Panci aluminium, cawan-cawan dan mangkuk, poci tempat teh,
kerajinan tembaga tempa, kerajinan perak dari Amara, arloji-arloji murahan,
mangkuk-mangkuk porselen, kerajinan sulaman dan
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
permadani-per-madani aneka warna dari Persia. Peti-peti kuningan dari Kuwait,
baju-baju bekas, celana dan baju hangat untuk anak-anak dari wol.
Seprei dari bahan perca warna-warni buatan setempat, lampu-lampu dari kaca yang
dicat, guci-guci dan poci-poci dari tanah liat. Semua barang dagangan yang murah
dari daerah beradab b rcampur aduk dengan
barang-barang dagangan buatan penduduk asli.
Segala-galanya tampak wajar. Setelah melewatkan waktu yang cukup lama di tempat-
tempat yang jauh dari peradaban, suasana sibuk dan serba membingungkan itu
dirasa aneh oleh Carmichael. Akan tetapi itulah yang terjadi dan ia sama sekali
tak boleh memperlihatkan rasa canggungnya, agar kehadirannya tidak menarik
perhatian. Dengan naluri yang
dimilikinya sebagai orang buruan selama bertahun-tahun,
kekhawatirannya semakin besar oleh rasa terancam yang samar-samar. Ia mampu
memperkirakan bila ada sesuatu yang menyimpang. Tidak ada
seorang pun yang melihat ke arahnya. Ia merasa yakin bahwa tak seorang pun
mengikuti langkahnya atau mengawasinya. Walaupun demikian ia
merasa pasti, bahaya dapat saja datang menyergap sewaktu-waktu.
72 Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Dia membelok ke suatu jalan memutar yang gelap dan sempit, berbelok kembali ke
kanan, kemudian ke kiri. Di tempat ini, di antara kios-kios kecil, dia
menyelinap ke sebuah kban yang terbuka. Dan melangkah melalui pintu gerbang,
menuju halaman. Berbagai toko terdapat di sekelilingnya.
Carmichael mengarahkan langkah nya ke sebuah toko yang menjual
ferwah-ferwah yang digantung-gantung, yakni mantel bulu domba buatan daerah
utara. Dia berdiri di sana untuk melihat-lihat sebentar. Si pemilik toko sedang
menawarkan kopi kepada seorang pembeli, orangnya bertubuh tinggi besar,
berjenggot dan berpenampilan serasi. Dia mengenakan pengikat berwarna hijau di
sekeliling tarbushnya, menandakan bahwa ia seorang haji yang pernah pergi ke
Mekah. Carmichael berdiri sambil menunjuk ke sebuah ferwah. "Besh hadha"
tanyanya. "Tujuh dinar!." 'Mahal sekali!"
Haji itu berkata, "Tolong kirimkan karpet-karpet itu ke toko saya."
"Beres," jawab si pedagang. "Anda berangkat besok pagi?"
"Ya, waktu subuh, ke Karbela."
"Saya berasal dari Karbela," ujar Carmichael. "Sudah lima belas tahun saya tidak
pernah ke sana, sejak saya mengunjungi makam Hussein."
"Kota itu kota suci," kata si Haji kemudian.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
73 Melalui bahunya, si penjaga toko berkata kepada Carmichael,
"Ada ferwah yang lebih murah di dalam."
"Yang saya perlukan adalah sehelai ferwah putih buatan utara."
"Saya punya satu di ruang ujung. Masuklah ke dalam."
Pedagang itu menunjuk sebuah pintu masuk.


Mereka Datang Ke Baghdad They Came To Baghdad Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Segalanya berjalan sesuai dengan rencana. Walaupun percakapan semacam itu setiap
hari terdengar di segala sudut Suq, tetapi rangkaiannya sudah pasti, kata
sandinya telah terungkap. Kar-bela dan ferwah putih.
Namun, ketika Carmichael berlalu untuk masuk ke ruang yang
ditunjukkan, pandangan matanya diarahkan ke wajah si pedagang. Ia segera tahu
bahwa bukan wajah itulah yang dia harapkan. Walaupun ia baru bertemu sekali saja
dengan orang yang dia maksudkan, ia tahu ingatannya tak pernah salah. Memang
keduanya mirip, sangat mirip, tetapi orang yang dilihatnya saat itu bukanlah
orang yang dicarinya. Dia berhenti sejenak, lalu berkata dengan nada ringan seperti orang yang
keheranan. "Oh, ya, di mana Saleh Hassan?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Dia saudara saya. Tiga hari yang lalu dia mati. Dan sekarang apa yang menjadi
urusannya, adalah urusan saya."
Mungkin saja orang itu memang saudara Saleh Hassan. Kemiripannya
mencengangkan. Mungkin juga departemennya memang telah
menugaskan 74 saudaranya, karena jawaban yang diberikan kepadanya pun benar.
Meskipun demikian, dengan kewaspadaan yang semakin tinggi Carmichael menuju ke
ruang bagian dalam yang suram. Di tempat itu dia kembali melihat tumpukan barang
dagangan di atas rak, poci-poci kopi dan
penumbuk gula dari kuningan dan tembaga, perangkat makan kuno dari perak buatan
Persia, timbunan barang-barang sulaman, gulungan abas, baki por-selin dari
Damaskus, dan perlengkapan minum kopi.
Tampak sehelai ferwah putih terlipat rapi di atas sebuah meja kopi kecil.
Carmichael mendekat dan memungutnya. Di bawahnya terdapat satu setel pakaian
Eropa yang pernah dipakai, satu setel pakaian bisnis yang agak mencolok. Buku
saku dan uang, serta surat-surat rekomendasi telah tersedia di saku. Seorang
Arab yang tidak dikenal telah memasuki toko itu, Tuan Walter William dari
Perusahaan Messrs Cross-Importir dan Agen Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
Perkapalan akan keluar dari toko itu, dan selalu bertindak sesuai dengan
perjanjian-perjanjian yang dibuat baginya sebelum ia datang. Yang ada di situ
tentu saja Tuan Walter William yang asli. Hal semacam ini harus dilakukan dengan
sangat hati-hati. Dia adalah pria yang usaha bisnisnya dikenal secara luas,
pribadi yang sangat terpandang. Segalanya berjalan menurut rencana. Dengan napas
lega Carmichael mulai melepaskan
kancing jaketnya.... Semuanya berjalan lancar.
Seandainya senjata yang digunakan adalah re-
75 volver, misi Carmichael tentu telah gagal. Itulah keuntungan yang dapat
diperoleh dari bentuk senjata yang lain, pisau misalnya, karena dapat digunakan
tanpa mengeluarkan bunyi.
Di atas rak di hadapannya, ada sebuah poci kopi yang besar, terbuat dari tembaga
yang baru saja digosok. Benda itu dipesan oleh seorang wisatawan Amerika yang
akan datang mengambilnya ke sana. Kilatan pisau itu
memantul pada permukaan benda yang bulat dan bercahaya itu, sebuah gambar yang
utuh, bergerak-gerak namun jelas. Laki-laki yang menyuruk di bawah barang-barang
lain yang digantungkan di belakang Carmichael Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
baru saja menarik pisau lengkung panjang dari balik pakaiannya. Sebentar lagi
pisau itu akan menancap di punggung Carmichael.
Bagaikan kilat Carmichael berkelit. Dengan gerakan yang ringan ia berhasil
membuat orang itu terbujur ke tanah, pisaunya melayang ke seberang ruangan.
Carmichael segera membebaskan dirinya, bergegas keluar lewat ruang di sebelah
luar. Di situ ia sempat melihat tatapan mata si pedagang yang memandangnya
dengan penuh kebencian, sementara langganannya
yang haji itu menunjukkan sikap keheran-heranan Ketika sudah berada di luar,
Carmichael lalu menyeberangi Khan, kembali ke keramaian Suq, membelok ke
tikungan pertama, membelok lagi, berjalan bergegas-gegas tanpa menunjukkan sikap
tergopoh-gopoh. Sikap yang tak biasa terlihat di negeri itu.
76 Meskipun sekarang ia berjalan tanpa tujuan, sesekali ia berhenti untuk melihat-
lihat sesuatu, merabanya, sementara otaknya terus berputar.
Rencananya telah berantakan. Untuk kesekian kalinya ia harus
mengandalkan kekuatan dirinya, di negeri yang memusuhinya. Dia merasa sangat
kecewa dengan peristiwa yang baru saja dialaminya.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Bukan hanya terhadap musuh-musuh yang membuntutinya saja ia takut, tetapi juga
terhadap mereka yang tampaknya beradab. Ada musuh yang mengintai di dalam
jaringan operasinya. Karena kata sandinya telah bocor, demikian pulalah
jawabannya. Apa yang baru saja ia alami terjadi pada saat ia lengah, kurang
waspada. Ia yakin telah terjadi pengkhianatan. Hal semacam itu tidak membuatnya
heran, karena mereka pasti telah berusaha menanam satu-dua mata-mata di dalam
kelompoknya. Mungkin juga
mereka telah berhasil menyuap orang yang mereka butuhkan. Dalam
kenyataannya, orang dapat disuap, bukan hanya dengan uang, tetapi juga dengan
sarana lain. Yang jelas, peristiwa itu benar-benar telah terjadi. Ia sekarang kembali menjadi
orang buruan yang harus bertumpu pada kekuatannya sendiri.
Mungkin saja pada saat yang gawat seperti ini dirinya sedang diawasi.
Dia tidak menengokkan kepalanya. Apa untungnya berbuat demikian"
Bukankah orang-orang yang mengikutinya bukan orang-orang baru dalam pekerjaan
semacam itu" 77 Dengan tenang, tanpa tujuan, dia meneruskan langkahnya. Di balik
sikapnya yang lesu dia sedang mempertimbangkan beberapa kemungkinan Koleksi
ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
yang dapat ia lakukan. Akhirnya dia pun keluar dari Suq lalu
menyeberangi jembatan kecil di atas kanal. Dia terus berjalan, dan baru berhenti
ketika pandangan matanya terbentur pada sebuah lambang di atas pintu gerbang:
Konsulat Inggris. Dia memandang ke sana kemari. Tampaknya tak ada seorang pun yang
memperhatikan kehadirannya. Kelihatannya tidak ada yang lebih mudah daripada
menyelinap masuk ke dalam gedung Konsulat. Sesaat dia berpikir tentang perangkap
yang mungkin saja dipasang baginya. Semacam
perangkap tikus yang terbuka dengan secuil keju di dalamnya. Bagi si tikus pun,
itulah jalan yang paling mudah.
Bagaimanapun juga ia harus berani mengambil risiko. Tampaknya ia
memang harus melakukannya.
Maka ia pun melangkahkan kakinya, masuk lewat pintu gerbang.
78 BAB VI Richard baker duduk di ruang sebelah luar gedung Konsulat Inggris, menunggu
Konsul yang sedang menerima tamu.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Dia baru saja merapat dengan kapalnya, Indian Queen, tadi pagi, dan memeriksakan
semua bagasinya di kantor duane. Hampir seluruhnya berisi buku. Pivama dan
kemejanya terselip di sana-sini, sebagai benda yang kurang diperhatikan.
Karena kapal Indian Queen tiba tepat pada waktunya, maka Richard masih mempunyai
waktu dua hari sebelum pergi' ke kota tujuannya yang utama, Tell Aswad, lewat
Bagdad, yakni situs peninggalan kota kuno Murik.
Dia sudah membuat rencana tentang apa saja yang dapat ia lakukan
selama dua hari. Bukit yang dianggap menyimpan reruntuhan kuno di pinggiran
pantai Kuwait itu sudah lama menggoda rasa ingin tahunya.
Kesempatan emas yang tak boleh disia-siakan.
Dia kemudian pergi ke Airport Hotel di kawasan bandara untuk mencari keterangan
tentang sarana pengangkutan ke Kuwait. Ada pesa
79 wat yang akan berangkat pukul sepuluh keesokan harinya, dengan
demikian dia dapat kembali pada hari berikutnya. Semuanya tampak
sederhana, mudah ditempuh, kecuali bahwa ia harus memenuhi
persyaratan yang tak terhindarkan, yaitu mencari visa keluar dan masuk kembali
ke Kuwait. Untuk mendapatkannya, ia harus menghubungi
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Konsulat Inggris. Yang menjadi Konsul Jenderal di Basrah adalah Tuan Clayton,
yang pernah dijumpainya beberapa tahun sebelumnya di Persia.
Dalam hati Richard membayangkan suasana pertemuan yang tentunya
akan sangat menggembirakan.
Ada beberapa pintu masuk ke Konsulat. Pintu gerbang utama khusus
untuk mobil, yang kecil adalah pintu keluar yang letaknya bersebelahan dengan
jalan Shatt el Arab. Pintu masuk bagi tamu-tamu resmi Konsulat ada di jalan
besar. Richard masuk lewat pintu tersebut. Setelah
memberikan tanda pengenalnya kepada pegawai yang bertugas jaga, dia diberi tahu
bahwa Konsul Jenderal sedang sibuk, namun akan dapat
ditemui sebentar lagi. Dia dipersilakan masuk ke ruang tunggu yang letaknya di
sebelah kiri lorong yang memanjang dari pintu masuk sampai ke pintu keluar yang
membuka ke taman di bagian belakang gedung.
Di dalam ruang tunggu sudah ada beberapa orang. Richard tidak
mengacuhkan mereka Seperti biasanya, ia jarang mempunyai perhatian kepada sesama
manusia. Baginya sepotong pecah-80
an gerabah kuno lebih menarik daripada lahirnya seorang manusia di abad kedua
puluh. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Ia melayangkan pikirannya dengan senang pada beberapa segi dari surat Mari dan
pergerakan suku Benyamin di tahun 1750 sebelum Masehi.
Akan sukar dikatakan apa yang tiba-tiba menyadarkannya pada sesama manusia.
Pertama-tama terdapatnya suatu kemasygulan, suatu suasana tegang, sekalipun ia
tidak dapat memastikan dari mana datangnya. Tak ada sesuatu yang secara konkret
dapat ia simpulkan. Tetapi, yang pasti pada waktu itu terdapat suasana yang
mirip dengan keadaan yang
menurut ingatannya sama dengan hari-hari di waktu perang dulu. Suatu peristiwa
sewaktu ia dan dua kawannya, diterjunkan dengan parasut dari pesawat terbang
menjelang fajar, untuk beraksi dalam kegelapan subuh yang dingin. Saat-saat di
mana hati menjadi kecil apabila terbayang kesukaran dan bahaya yang dihadapi.
Saat-saat kebimbangan bahwa
dirinya tidak cukup mampu, saat badan mengerut untuk tugas di
depannya. Suatu suasana bengis yang hampir tidak dapat dijajagi.
Terasa akan adanya rasa ngeri... rasa ngeri yang kuat.
Rasa takut dan ngeri yang merayap dan mencekam. Untuk beberapa saat, hal itu
terjadi di bawah rasa-sadarnya. Separuh perhatiannya masih tertuju pada masa
Sebelum Masehi, tetapi tarikan masa sekarang juga terasa sangat kuat.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Terasa ada seseorang dalam ruangan yang
81 sempit itu, yang dicekam rasa takut yang mendalam....
Richard melihat sekelilingnya. Seorang Arab dengan jaket warna khaki, tangannya
meraba-raba butiran-butiran tasbih yang digenggamnya.
Seorang Inggris bertubuh gemuk dengan kumis kelabu-contoh seorang pedagang
keliling-sedang membuat catatan dalam buku hariannya. Ia berlagak penting,
mencurahkan perhatian sepenuhnya pada tulisan yang sedang dibuatnya. Seorang
lelaki lain, kurus dan tampak lelah, kulitnya berwarna kelam, sedang bersandar
ke belakang, seakan-akan beristirahat, wajahnya tenang dan nampak acuh tak acuh.
Seorang lelaki lain yang kelihatannya seperti juru tulis Iraq. Lalu seorang
laki-laki Persia tua dalam jubah putih yang kedodoran. Masing-masing tampak acuh
tak acuh dan tidak saling memperhatikan.
Ketak-ketik butir tasbih terdengar mengikuti irama tertentu. Iramanya aneh,
tapi., seperti sudah biasa terdengar di telinganya. Richard memaksa dirinya
untuk memperhatikan. Ia memasang telinga baik-baik. Hampir saja ia tertidur.
Pendek-panjang-panjang-pendek-itu kan kode Morse-pasti isyarat Morse. Ia tahu
huruf-huruf Morse, sebagian dari tugasnya dalam Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
perang adalah meneruskan isyarat. Kini ia dapat dengan mudah
membacanya OWL. F-L-O-R-E-A-T-E-T-O-N-A. Busyet! Ya, itu dia. Dan pesan itu
diulang lagi Floreat Etorta Diketukkan, (atau lebih tepat didetakkan) oleh orang
Arab kumuh itu. Hai, apa artinya ini" "OWL.
ETON. OWL". 82 "OWL" adalah nama panggilannya di Eton -tempat ia kuliah dulu. Nama itu
didapatnya karena ia memakai kaca mata besar berbingkai kaku, hingga matanya
kelihatan seperti mata burung hantu.
Richard menoleh ke arah orang Arab di seberang ruangan itu, dan
memperhatikan wajah dan penampilannya-jubah bergaris-garis-jaket tua warna khaki
- syal merah hasil rajutan tangan yang sudah kusam dan penuh dengan tisikan
melilit di leher orang itu. Satu tipe manusia yang banyak dijumpai di pinggir
sungai. Matanya bertemu dengan pandangan yang tidak mengandung perkenalan apa
pun. Tetapi butiran-butiran
tasbih itu terus berkeletak-keletik.
Aku Fakir. Tolong. Dalam bahaya.
Fakir" Fakir" Ah, tentu saja! Fakir Carmichael! Seorang anak yang lahir dan
hidup di mancanegara-Turki" Afganistan"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Richard mengeluarkan pipanya. Ia mengelus-elusnya dan mengamati
cekungan tempat tembakaunya dan kemudian mengetukkannya pada
asbak yang terdekat: Pesan diterima.
Sesudah itu, sesuatu terjadi dengan sangat cepat. Belakangan, Richard mencoba
melukiskan urutannya. Si Arab dengan jaket tentara yang kumuh itu berdiri dan bergerak ke arah pintu
di seberangnya. Ia terpeleset sewaktu berada di depan Richard, tangannya meraih
tangan Richard untuk me nyeimbangkan dirinya.
Kemudian ia menegakkan 83 diri kembali, meminta maaf, dan bergerak menuju pintu.
Apa yang terjadi kemudian sangat mengherankan dan berlangsung begitu cepat,
sehingga bagi Richard seakan-akan itu suatu adegan dalam film dan bukan adegan
dalam kehidupan nyata. Si Gemuk, yang pedagang keliling itu, menjatuhkan buku
catatannya dan menarik sesuatu dari saku jasnya.
Karena gemuknya dan keketatan jasnya, maka ia memerlukan waktu satu atau dua
detik untuk menariknya, dan dalam waktu satu atau dua detik itu Richard
bertindak. Sewaktu si Gemuk membidikkan pistolnya, Richard Koleksi ebook
inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
memukul pistol itu dari tangannya. Pistol itu meletus dan pelurunya terbenam di
lantai. Si Arab telah sampai ke pintu yang menuju Kantor Konsul, tetapi tiba-tiba ia
berhenti, berba-lik, dan lari menuju ke jalan yang ramai.
Petugas keamanan berlari ke sisi Richard dan memegang tangan orang gemuk itu.
Reaksi orang-orang lain di dalam ruangan bermacam-macam.
Juru tulis Iraq berjingkrak-jingkrak; orang kurus berkulit kelam
membeliakkan matanya dan orang Persia tua tetap memandang ke udara dengan muka
yang tak tergerak sama sekali.
Richard berkata, "Anda sudah gila, ya, mengacungkan pistol seperti itu?"
Beberapa saat berlalu, kemudian orang gemuk itu mengaduh dalam logat Cockney,
"Maaf, Bung. Saya tidak bermaksud apa-apa. Hanya kikuk saja "
84 "Omong kosong. Kau mau menembak orang Arab yang sedang keluar itu, ya?"
"Tidak, tidak, Bung. Saya tidak bermaksud menembak dia. Saya hanya mau menakut-
nakuti dia saja. Saya mengenali dia sebagai orang yang pernah menipu saya. Hanya
ingin bikin ribut sedikit."
Koleksi ebook inzomnia

Mereka Datang Ke Baghdad They Came To Baghdad Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

http://inzomnia.wapka.mobi
Richard Baker adalah orang yang sangat teliti, kritis, dan tidak menyukai
publisitas. Nalurinya mengatakan, sebaiknya ia menerima saja keterangan itu apa
adanya. Dan lagi, apa buktinya" Belum tentu Fakir Carmichael akan berterima
kasih kepadanya kalau ia membesar-besarkan peristiwa itu!
Kalau ia sedang menangani suatu kasus yang sangat rahasia, tentu ia tidak ingin
terjadi keributan. Richard mengendurkan cengkeramannya pada lengan orang itu. Ia melihat bahwa
orang itu berkeringat. Si petugas keamanan berbicara dengan nada tinggi. Ia berkata bahwa adalah salah
besar membawa senjata api ke dalam Konsulat Inggris. Itu dilarang keras. Bapak
Konsul akan marah sekali.
"Saya minta maaf," kata orang gemuk itu. "Hanya kelalaian kecil-itu saja."
Ia memberikan sejumlah uang kepada si petugas keamanan, tetapi ditolak dengan
berang. "Lebih baik saya keluar saja," kata si Gemuk. "Saya tidak mau menunggu Bapak
Konsul." ia memberikan kartu nama kepada Richard. "Ini 85
nama saya. Saya menginap di Airport Hotel. Bila Anda belum puas juga, Anda dapat
bertemu dengan saya di sana. Tetapi sungguh mati, itu hanya Koleksi ebook
inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
suatu kebetulan saja. Cuma lelucon belaka, Anda tentu tahu apa yang saya
maksud." Dengan enggan, Richard memandang orang itu melenggang ke luar
menuju ke jalan. Ia berharap bahwa apa yang ia kerjakan adalah tepat, tetapi memang sukar untuk
Rahasia Dewi Purbosari 2 Pendekar Gila 19 Murka Sang Iblis Pedang Langit Dan Golok Naga 34
^