Pesta Halloween 4
Pesta Halloween Hallowe'en Party Karya Agatha Christie Bagian 4
Di sana dia melihat seseorang dalam pakaian koki yang mengingatkan dia akan
seseorang yang hanya dijumpainya
sekali dan kabarnya sudah mati tetapi ternyata masih hidup. Aduh," kata Ny.
Oliver, berhenti sebentar mengambil napas. "Kau tahu, memang betul.
Aku memang duduk berhadapan dengan seseorang di dalam bis sebelum
meninggalkan London, dan di sini cerita itu terbentuk demikian bagusnya di
kepalaku. Tak lama lagi aku akan punya cerita lengkapnya. Urut-urutan
lengkapnya, apa yang akan dikatakannya di rumah, apakah kata-katanya itu akan
membawa ia atau orang lain dalam bahaya. Kukira bahkan
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
namanya punyaku tahu. Constance. Constance Carnaby. Cuma satu hal
yang bisa merusaknya." "Apa itu?"
"Yah, maksudku, kalau aku ketemu dia lagi di bis lain, atau bercakap-cakap
dengan dia atau aku mulai tahu sesuatu tentang dia. Itu akan merusak segalanya."
"Ya, ya. Cerita itu harus milikmu, pelaku-pelakunya milikmu. Dia anakmu.
Kau yang membuatnya, kau mulai mengerti dia, kau tahu
bagaimana perasaannya, kau tahu di mana dia tinggal, dan kau tahu apa yang
dikerjakannya. Tapi semua itu berawal pada seorang manusia yang nyata dan hidup,
dan kalau kau mengetahui bagaimana manusia yang
sebenarnya itu - yah, jadi tak ada cerita lagi, kan?"
"Benar lagi," kata Ny. Oliver. "Dan apa yang kauhilang tentang Judith, kukira
itu betul. Maksudku, kami memang sering bersama-sama dalam
perjalanan wisata itu. Kami juga berkunjung ke banyak tempat bersama-sama, tapi
aku tidak benar-benar tahu tentang dia. Dia janda, suaminya sudah meninggal dan
dia ditinggalkan dalam kondisi ekonomi yang
kurang baik dengan seorang anak, Miranda, yang kau sudah lihat. Dan memang benar
aku punya perasaan yang aneh tentang mereka. Perasaan Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
bahwa mereka itu penting, seolah-olah mereka terlibat dalam suatu drama yang
menarik. Aku tak ingin tahu apa drama itu. Aku tak ingin mereka
memberitahukannya kepadaku. Aku ingin memikirkan sendiri drama yang ingin
kulibatkan dengan mereka."
"Ya. Ya. Aku bisa lihat bahwa mereka - yah, para calon yang akan disertakan
dalam sebuah best seiler lain oleh Ariadne Oliver."
"Kau memang kadang-kadang benar-benar kejam," kata Ny. Oliver.
"Kaubuat semuanya jadi kedengaran begitu kasar." Dia berhenti untuk berpikir-
pikir sejenak. "Mungkin memang kasar."
"Bukan, bukan, bukan kasar. Cuma manusiawi."
"Dan kau ingin aku mengundang Judith dan Miranda ke flat atau rumahku di
London?" "Tidak sekarang," kata Poirot. "Belum, sampai aku yakin bahwa salah satu gagasan
kecilku mungkin benar."
"Kau dengan gagasan kecilmu! Nah, sekarang aku punya berita buat kau."
"Madame, kau membuatku senang."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Jangan terlalu yakin dulu. Mungkin saja aku malah mematahkan gagasan-gagasanmu.
Misalkan saja kuberi tahu kau bahwa pemalsuan yang sudah bikin kau begitu repot
bicara ternyata sama sekali bukan pemalsuan?"
"Apa yang kauhilang itu?"
"Nyonya Ap Jones Smythe, atau entah siapa namanya, memang membuat sebuah codicil
pada surat wasiatnya dan mewariskan semua uangnya
kepada gadis au pair itu. Dia menandatanganinya, dan dua orang saksi melihat dia
membubuhkan tanda tangan itu, dan mereka juga
membubuhkan tanda tangan dengan saling menyaksikan. Nah, simpan itu di kumismu
dan nikmatilah." 19 "Nyonya - LEAMAN," kata Poirot, menulis nama itu.
"Betul. Harriet Leaman. Sedang saksi lain tampaknya seseorang bernama James
Jenkins. Terakhir kabarnya pergi ke Australia. Dan Nona Olga Seminoff terakhir
kedengaran kabarnya kembali ke Cekoslowakia, atau entah ke mana, pokoknya ke
tempat asalnya. Kelihatannya setiap orang sudah pergi ke tempat lain."
"Menurutmu seberapa jauh Nyonya Leaman ini bisa dipercaya?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Kukira dia tidak mengarang-ngarang, kalau itu yang kaumaksud. Kukira dia dulu
menandatangani sesuatu, lalu ingin tahu dan mengambil
kesempatan pertama untuk mencari tahu apa yang sudah
ditandatanganinya itu."
"Dia bisa baca-tulis?"
"Kukira, ya. Tapi aku setuju bahwa orang kadang-kadang tidak terlalu bisa
membaca tulisan wanita yang sudah tua, yang amat lancip-lancip dan sukar dibaca.
Kalau kemudian ada desas-desus tentang surat wasiat atau codicil ini, mungkin
saja dia berpikir itulah yang telah dibacanya dalam tulisan yang kurang jelas
itu." "Sebuah dokuman asli," kata Poirot. "Tapi dulu juga ada codicil palsu."
"Siapa bilang?" "Ahli-ahli hukum."
"Mungkin memang sama sekali tidak palsu."
"Ahli-ahli hukum sangat teliti dalam soal-soal begini. Mereka disiapkan untuk
maju ke sidang dengan saksi ahli."
"Oh ya," kata Ny. Oliver, "jadi gampanglah sekarang melihat apa yang mestinya
sudah terjadi, kan?"
"Apa yang gampang" Apa yang terjadi?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Yah, tentu saja, keesokan harinya atau beberapa hari kemudian, atau bahkan
seminggu kemudian, Nyonya Llewellyn-Smythe, kalau tidak
bertengkar dengan perawatnya yang setia itu, pastilah dia berdamai dengan
kemenakannya, Hugo, atau Rowena. Lalu surat wasiat itu
disobeknya atau dicoretnya codicil itu atau yang semacam itulah, atau
dibakarnya." "Dan setelah itu?"
"Yah, setelah itu, kukira, Nyonya Llewellyn-Smythe meninggal, dan si gadis
memanfaatkan kesempatan untuk menulis codicil baru yang secara garis besar
isinya sama, dan dengan tulisan yang dibuat semirip mungkin
dengan tulisan Nyonya Llewellyn-Smythe dan tanda tangan kedua saksi juga
dibuatnya semirip mungkin. Dia mungkin kenal sekali dengan tulisan Nyonya
Leaman. Pasti ada di kartu kesehatan atau yang semacam itu.
Ditirunya tanda tangan Nyonya Leaman karena
dia pikir seseorang akan setuju menyatakan diri menjadi saksi pembuatan surat
wasiat itu dan bahwa semuanya pasti akan berjalan lancar. Tapi pemalsuannya itu
tidak begitu baik, sehingga kesulitan pun muncul."
"Bolehkah, chere madame, kupakai teleponmu?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Kuberi kau izin memakai telepon Judith, ya."
"Di mana kawanmu itu?"
"Oh, sedang potong rambut di salon. Dan Miranda sedang berjalan-jalan.
Pakailah, di dalam, di seberang jendela sana."
Poirot masuk dan kembali kira-kira sepuluh menit kemudian.
"Nah, apa yang telah kaulakukan?"
"Aku baru saja menelepon Tuan Fullerton, pengacara itu. Sekarang kuberi tahu
kau. Codicil itu, codicil palsu yang dipakai untuk barang bukti tidak disaksikan
oleh Harriet Leaman. Saksinya adalah Mary Doherty, dulu bekerja pada Nyonya
Llewellyn-Smythe tapi waktu itu juga baru saja meninggal. Saksi yang lain James
Jenkins yang, seperti yang sudah
dikatakan temanmu Nyonya Leaman, sudah pergi ke Australia."
"Jadi memang ada codicil palsu," kata Ny. Oliver. "Dan tampaknya ada pula
codicil yang asli. Coba Poirot, apa ini semua tidak semakin ruwet?"
"Memang jadi ruwet sekali," kata Hercule Poirot. "Terlalu banyak, kalau boleh
kusebutkan, pemalsuan."
"Mungkin yang asli masih ada di dalam perpustakaan di Quarry House, di dalam
buku Enquire Within Upon Evertyhing."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Kudengar semua harta di rumah itu dijual ketika Nyonya Llewellyn-Smythe
meninggal, kecuali beberapa mebel dan foto keluarga."
"Yang kita perlukan sekarang," kata Ny. Oliver, "adalah sesuatu yang seperti
Enquire Within itu di sini. Judul yang bagus ya" Aku ingat, nenekku punya juga
satu. Kita bisa tanya tentang segala hal. Informasi hukum, resep masakan, dan
bagaimana menghilangkan noda tinta kain linen.
Bagaimana membuat bedak sendiri yang tidak merusak kulit wajah. Oh -
masih banyak lagi. Ya, apa kau tak ingin punya buku seperti itu sekarang?"
"Jelas," kata Hercule Poirot, "buku itu akan memberi resep perawatan kaki yang
kelelahan." "Banyak resep untuk itu kukira. Tapi kenapa tak kaukenakan saja sepatu yang
layak untuk berjalan-jalan di desa?"
"Madame, aku suka kelihatan rapi dalam penampilanku."
"Yah, kalau begitu kau harus terus mengenakan barang-barang yang menyakitkan,
lalu meringislah, dan tahanlah," kata Ny. Oliver. "Tetapi sama saja, sekarang
aku tak ngerti apa-apa. Apa si Leaman itu baru saja bicara omong kosong
kepadaku?" "Mungkin saja."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Apa ada orang yang menyuruhnya berbohong kepadaku?"
"Itu juga mungkin."
"Apa ada orang yang membayarnya untuk membohongi aku?"
"Teruskan," kata Poirot, "teruskan. Cara berpikirmu bagus sekali."
"Kurasa," kata Ny. Oliver berpikir-pikir, "Nyonya Llewellyn-Smythe itu, seperti
banyak wanita kaya lain, senang membuat surat wasiat. Kukira sudah banyak surat
wasiat yang dibuatnya semasa hidupnya. Kau tahu, memberi keuntungan kepada satu
orang kemudian kepada orang lain lagi.
Diubah-ubah saja. Keluarga Drake itu kan kaya. Kurasa dia selalu
mewariskan kepada mereka sejumlah besar kekayaannya. Tapi aku ragu kalau dia
pernah meninggalkan warisan kepada orang lain sebanyak yang tampaknya dia
wariskan kepada si gadis Olga; ini menurut Nyonya Leaman dan menurut surat
wasiat palsumu itu. Ingin aku tahu lebih banyak
tentang gadis itu. Jelas dia kelihatannya berhasil sekali dalam aksi
menghilangnya." "Aku berharap bisa tahu lebih banyak tentang dia sebentar lagi," kata Hercule
Poirot. "Bagaimana?"
"Lewat informasi yang sebentar lagi akan kuterima."
"Aku tahu selama ini kau sudah bertanya-tanya di sini."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Tidak cuma di sini. Aku punya agen di London yang mencarikan informasi dari
luar dan dalam negeri untukku. Kurasa aku akan menerima berita, mungkin sebentar
lagi, dari Herzegovina."
"Apa kau akan tahu apakah gadis itu pernah pulang ke sana?"
"Mungkin itu salah satu hal yang aku akan tahu, tapi agaknya aku mungkin akan
mendapat informasi jenis lain - tentang surat-surat yang ditulisnya selama dia
tinggal di negeri ini, yang menyebut kawan-kawan yang mungkin dia miliki di sini
dan sudah akrab dengannya."
"Bagaimana dengan si guru itu?" kata Ny. Oliver.
"Yang mana maksudmu?"
"Maksudku yang dicekik itu - yang Elisabeth Whittaker ceritakan kepadamu?" Dia
menambahkan, "Aku tak begitu suka pada Elisabeth Whittaker. Jenis wanita yang
membosankan, tapi pintar, kukira." Dia menambahkan lagi dengan nada berkhayal,
"kukira dia pantas juga jadi orang yang memikirkan rencana untuk membunuh."
"Mencekik rekan gurunya, maksudmu?"
"Kita harus memanfaatkan semua kemungkinan."
"Seperti yang sudah sering terjadi, akan kuikuti nalurimu, madame."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Ny. Oliver makan kurma lagi sambil berpikir.
20 Ketika meninggalkan rumah Ny. Butler, Poirot mengambil jalan yang
pernah ditunjukkan Miranda. Bagi Poirot, lubang di pagar tanaman itu tampaknya
sudah semakin besar. Mungkin seseorang yang sedikit lebih besar daripada Miranda
sudah menggunakan lubang itu juga. Sambil
mendaki jalan kecil di tambang itu, ia memperhatikan indahnya
pemandangan di situ. Tempat yang indah, tapi entah dalam hal apa, seperti yang
pernah dirasakannya dulu, Poirot merasa tempat itu bisa juga
menjadi tempat yang angker. Terasa ada semacam kekejaman berhala di situ. Bisa
saja di sepanjang jalan yang berkelok-kelok ini peri-peri menakut-nakuti
korbannya atau seorang dewi yang dingin menyatakan bahwa
korban harus dipersembahkan.
Dia bisa mengerti mengapa tempat itu tidak menjadi daerah tamasya.
Karena alasan tertentu orang tidak akan ingin membawa telur-telur rebus, selada,
dan jeruk lalu duduk di sini sambil bergurau dan bersenang-senang. Lain, sangat
lain. Mungkin akan lebih baik, tiba-tiba dia berpikir, Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
seandainya Ny. Llewellyn-Smythe tidak menginginkan perubahan bentuk yang bagai
di alam halus ini. Suatu taman terapung yang sederhana bisa saja dibangun dari sebuah tambang tanpa
suasana seperti itu. Tapi wanita itu ambisius, dan amat kaya. Sejenak dia
berpikir-pikir tentang surat wasiat, macam surat wasiat yang dibuat oleh wanita
kaya, jenis kebohongan yang menyangkut surat wasiat wanita kaya, tempat
disembunyikannya, kadang-kadang, surat wasiat janda-janda kaya. Dia mencoba
membayangkan dirinya sebagai seorang pemalsu. Jelas surat wasiat yang ditawarkan
sebagai bukti itu palsu. Tn. Fullerton itu ahli hukum yang saksama dan kompeten.
Dia yakin itu. Jenis ahli hukum yang tidak akan menganjurkan kliennya untuk
mengajukan gugatan atau pengaduan ke pengadilan, kalau tidak tersedia bukti yang sangat baik dan
pembenaran atas tindakan itu.
Dia berbelok di sudut jalan. Untuk sejenak dia merasa kakinya jauh lebih penting
daripada spekulasi-spekulasinya. Apakah akan diambilnya jalan pintas saja ke
tempat tinggal Inspektur Spence atau tidak" Mungkin jalan itu lurus sekali, tapi
jalan besar mungkin lebih baik untuk kakinya. Jalan ini Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
tidak berumput maupun lumut, tapi sekeras tambang batu. Lalu dia
berhenti. Di depannya terlihat dua orang. Di atas tonjolan karang duduk Michael Garfield.
Ada papan sketsa di pangkuannya dan dia sedang menggambar.
Perhatiannya tertuju penuh pada apa yang sedang dikerjakannya. Agak jauh,
berdiri di dekat aliran air yang sangat kecil tapi gemericik dari atas, berdiri
Miranda Butler. Hercule Poirot lupa
kakinya, lupa sakitnya, lupa segala penyakit manusia. Perhatiannya terpusat lagi
pada keindahan yang dapat dimiliki manusia. Jelas Michael Garfield itu pemuda
yang amat cantik. Tapi dia sendiri merasa susah untuk mengetahui apakah dia suka
kepada Michael Garfield atau tidak. Memang sulit jika kita menyukai siapa pun
yang cantik. Kita suka memandang keindahan, tapi di saat yang sama kita tak suka
pada keindahan karena prinsip. Wanita boleh cantik, tapi Hercule Poirot sama
sekali tak yakin bahwa ia menyukai pria yang cantik. Dia sendiri tak akan suka
jadi pemuda yang cantik, bukan karena tak ada kesempatan untuk itu. Cuma satu
hal dalam penampilannya yang benar-benar menyenangkan Hercule Poirot, dan itu
adalah kelebatan kumisnya dan cara kumis itu bereaksi bila Koleksi ebook
inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
dirapikan, dirawat, dan dipangkas. Hebat. Dia tahu tak ada orang lain yang punya
kumis separuh saja bagusnya dari kumisnya. Dia tak pernah merasa ganteng atau
tampan. Jelas tak pernah pula merasa cantik.
Dan Miranda" Dia berpikir lagi, seperti yang pernah dipikirkannya, bahwa
keseriusannyalah yang begitu menarik. Ingin dia tahu apa yang dipikirkan anak
itu. Itu hal yang takkan pernah kita ketahui. Miranda tidak akan gampang-gampang
mengatakan apa yang sedang dipikirkannya. Poirot
juga tidak yakin Miranda akan mengatakannya jika ditanya. Miranda
Pesta Halloween Hallowe'en Party Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
mempunyai pikiran yang mandiri dan khas, pikirnya, pikiran yang berdaya renung.
Dan juga peka. Amat peka.
Ada lagi hal-hal lain tentang Miranda yang diketahuinya, atau yang menurut
pendapatnya dia tahu. Sampai sekarang itu baru pemikiran saja, namun demikian
dia hampir yakin. Michael Garfield mengangkat kepala dan berkata,
"Ha! Senor Moustachios. Selamat sore, Pak."
"Boleh saya lihat apa yang sedang Anda kerjakan atau itu akan mengganggu Anda"
Saya tak ingin jadi pengganggu."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Anda bisa lihat," kata Michael Garfield, "tak ada bedanya buat saya."
Ditambahkannya perlahan-lahan, "Saya benar-benar sedang menikmati ini."
Poirot mendekat dan berdiri di belakang bahunya. Dia mengangguk.
Gambarnya amat halus, dilukis dengan pensil, garis-garisnya hampir tak tampak.
Orang ini bisa menggambar, pikir Poirot. Tidak hanya mendisain taman. Dia
berkata, hampir berbisik:
"Indah sekali!"
"Saya pikir juga begitu," kata Michael Garfield. Dibiarkannya orang ragu-ragu,
apakah yang dimaksudkannya itu gambarnya atau modelnya.
"Kenapa?" tanya Poirot
"Kenapa saya melakukannya" Apa Anda pikir saya punya alasan?"
"Mungkin Anda punya."
"Anda betul sekali. Kalau saya pergi dari sini, ada satu dua hal yang ingin saya
kenang. Miranda-lah salah satunya."
"Apa Anda akan mudah melupakannya?"
"Amat mudah. Saya memang seperti itu. Tapi bila kita sudah melupakan sesuatu
atau seseorang, lalu kita tak dapat membawa sebuah wajah,
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
lekukan pundak, gerakan tangan, pohon, bunga, pemandangan, dan
mengetahui bagaimana rasanya waktu dulu melihat semua itu tapi tak dapat membawa
gambaran itu ke depan mata, itu kadang-kadang
menyebabkan - apa ya" - hampir suatu kesengsaraan. Jadi, kita mencatat -
dan lewatlah semuanya."
"Tapi Taman Tambang tidak. Taman Tambang belum berlalu."
"Apa iya" Sebentar lagi dia berlalu. Sebentar lagi, kalau tak ada lagi orang di
sini. Dia butuh cinta, perhatian, perawatan, dan ketrampilan. Jika dia diambil
alih sebuah dewan - dan itulah yang sekarang sering terjadi - maka taman ini
akan jadi apa yang disebut 'dipelihara'. Semak jenis terbaru akan dimasukkan,
jalan-jalan tambahan akan dibuat, tempat duduk akan
ditempatkan pada jarak-jarak tertentu. Mungkin tempat pembuangan
sampah akan didirikan. Wah, mereka begitu hati-hati, begitu baik dalam melakukan
pemeliharaan. Tapi taman ini tak dapat dipelihara. Taman ini liar.
Mempertahankan sesuatu yang liar jauh lebih sukar daripada
memeliharanya." "Tuan Poirot." Suara Miranda datang dari seberang kali kecil.
Poirot maju supaya dapat mendengar suaranya.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Jadi kutemukan kau di sini. Kau kemari untuk dilukis, ya?" Dia menggeleng.
"Aku tak kemari untuk dilukis. Hanya terjadi begitu saja."
"Ya," kata Michael Garfield, "ya, terjadi begitu saja. Memang kadang-kadang
keberuntungan itu muncul begitu saja."
"Jadi kau tadi sedang jalan-jalan seperti biasa?"
"Sebetulnya aku tadi sedang mencari sumur," kata Miranda.
"Sumur?" "Dulu pernah ada sumur ajaib untuk minta sesuatu di hutan ini."
"Di tambang yang dulu" Aku tak tahu kalau orang juga punya sumur di tambang-
tambang." "Dulu di sekitar tambang ada hutan. Pohon-pohon selalu ada di sini.
Michael tahu di mana sumur itu, tapi dia tak mau memberi tahu."
"Lebih asyik buatmu," kata Michael Garfield, "kalau kau mencari-carinya.
Apalagi kalau kau tak begitu yakin sumur itu memang ada."
"Nyonya Goodbody tahu tentang itu semua."
Dan tambahnya: "Dia kan tukang sihir."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Betul sekali," kata Michael. "Dia tukang sihir lokal, Tuan Poirot. Memang
hampir di setiap tempat selalu ada tukang sihir. Mereka tak selalu menyebut diri
tukang sihir, tapi semua orang tahu. Mereka meramal atau memantrai tanaman bego-
nia, membuat peony kita jadi kisut-kisut atau membuat sapi berhenti menghasilkan
susu. Atau bahkan mungkin
memberikan obat pekasih segala."
"Sumur ajaib itu untuk meminta sesuatu," kata Miranda. "Orang biasa datang
kemari dan mengucapkan keinginannya. Mereka harus mengitari sumur itu tiga kali
dengan berjalan mundur. Tapi sumur itu ada di lereng bukit, jadi tak selalu
mudah mengerjakannya." Dia memandang ke belakang Poirot, ke arah Michael
Garfield. "Suatu hari pasti kutemukan,"
katanya, "meski tidak kau beri tahu. Letaknya di sini, entah di mana, tapi sudah
disegel, kata Nyonya Goodbody. Oh! Bertahun-tahun yang lalu.
Disegel karena dianggap berbahaya. Ada anak yang tercebur ke situ
bertahun-tahun yang lalu - Kitty - Entah - Siapa namanya. Mungkin ada orang lain
lagi yang sudah tercebur ke situ."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Ya, teruskan saja berpikir demikian," kata Michael Garfield. "Cerita setempat
yang baik juga. Tapi kalau di Little Belling memang ada sumur untuk meminta
sesuatu itu." "Tentu saja," kata Miranda, "Aku sudah tahu semua tentang sumur itu.
Sudah umum sekali," katanya. "Semua sudah mengetahuinya, dan konyol sekali.
Orang melemparkan uang logam ke dalamnya, tapi sudah tak ada air di dalam,
sehingga percikan air saja tak kedengaran."
"Ya, aku turut menyesal."
"Kuberi tahu kau, kalau kutemukan," kata Miranda.
"Kau tak boleh selalu percaya pada apa yang dikatakan seorang tukang sihir. Aku
tak percaya pernah ada anak yang tercebur ke dalamnya. Paling-paling pernah ada
kucing yang jatuh ke dalamnya dan tenggelam."
" 'Tang ting tung, si kucing ada di sumur,' " kata Miranda. Dia bangkit.
"Aku harus pergi sekarang," katanya. "Mama pasti menunggu-nunggu."
Perlahan-lahan dia beranjak dari tonjolan karang itu, tersenyum ke arah kedua
pria dan berjalan di jalan yang keras sepanjang aliran air.
" 'Tang ting tung,' " kata Poirot berpikir-pikir. "Orang percaya pada apa yang
ingin dia percaya, Michael Garfield. Dia betul atau tidak?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Michael Garfield menatapnya serius, lalu tersenyum.
"Dia betul sekali," katanya. "Memang ada sebuah sumur dan seperti yang
dikatakannya tadi, sumur itu disegel. Saya kira mungkin memang
berbahaya. Tapi saya pikir sumur itu bukan sumur untuk meminta-minta sesuatu.
Saya kira itu cuma ocehan Nyonya Goodbody saja. Kalau pohon untuk meminta
sesuatu, dulu memang ada. Pohon beech di pertengahan lereng bukit. Kalau di sana
saya percaya dulu orang mengitarinya tiga kali sambil mundur dan meminta
sesuatu." "Apa yang sudah terjadi pada pohon itu" Apa orang-orang sudah tidak mengitarinya
lagi?" "Tidak. Saya dengar pohon itu disambar petir, kira-kira enam tahun yang lalu.
Patah jadi dua. J adi kisah yang bagus itu sudah berlalu."
"Miranda sudah Anda beri tahu tentang hal itu?"
"Belum. Saya pikir biarkan saja dia dengan sumurnya. Beech yang sudah disambar
petir tidak akan menarik buat dia, kan?"
"Saya harus terus," kata Poirot.
"Kembali ke teman Anda, polisi itu?"
"Ya." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Anda tampak capek."
"Saya memang capek," kata Hercule Poirot. "Saya capek sekali."
"Anda bisa lebih enak kalau mengenakan sepatu kanvas atau sandal."
"Ah, tidak ah."
"Saya tahu. Anda ambisius dalam soal berpakaian yang rapi."
Dipandangnya Poirot. "Tout ensemble, bagus sekali, terutama kalau boleh saya
sebutkan, kumis Anda yang istimewa itu."
"Saya senang," kata Poirot, "Anda melihatnya."
"Agak mencolok, masa orang tak melihatnya?"
Poirot menelengkan kepala. Lalu berkata,
"Anda tadi bilang bahwa Anda menggambar karena Anda ingin
mengenang Miranda. Apa itu berarti Anda akan pergi dari sini?"
"Saya sudah memikirkan hal itu, ya."
"Padahal bagi saya, tampaknya Anda sudah enak tinggal di sini."
"Oh, memang. Saya punya rumah untuk ditinggali, yang meskipun kecil tapi saya
disain sendiri. Dan saya juga punya pekerjaan, tapi pekerjaan ini sudah tak
begitu memuaskan seperti dulu. Jadi saya mulai gelisah saja."
"Kenapa pekerjaan Anda jadi kurang memuaskan?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Karena orang ingin saya mengerjakan hal-hal yang paling memalukan.
Orang yang ingin memperindah tamannya, orang yang membeli tanah,
membangun rumah di situ, dan ingin agar tamannya didisain."
"Anda tidak mengerjakan taman untuk Nyonya Drake?"
"Dia memang ingin saya mengerjakannya. Saya mengajukan usul-usul dan dia
tampaknya setuju. Tapi saya kira," tambahnya sambil berpikir-pikir,
"dia itu tak dapat dipercaya."
"Maksud Anda dia tak akan membiarkan Anda memperoleh apa yang Anda inginkan?"
"Maksud saya, dia pasti akan memperoleh apa yang dia ingini. Dan meskipun dia
tertarik pada gagasan-gagasan yang saya lontarkan, tiba-tiba dia akan minta
sesuatu yang amat lain. Sesuatu yang praktis, mahal dan mentereng, mungkin. Dia
akan menipu saya, rasanya. Dia akan mendesak agar gagasannyalah yang
dilaksanakan dan kami pun akan bertengkar.
Jadi secara keseluruhan lebih baik saya tinggalkan tempat ini sebelum saya
bertengkar. Tidak cuma dengan Nyonya Drake tapi juga dengan banyak tetangga yang
lain. Saya ini sangat terkenal. Sava tak perlu tinggal di satu
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
tempat saja. Saya bisa pergi mencari sudut Inggris
yang lain, atau bisa saja suatu sudut di Normandia atau -"
"Tempat di mana Anda dapat memperbaiki, atau menolong alam" Tempat di mana Anda
dapat bereksperimen atau mengatur barang-barang aneh
yang belum pernah tumbuh di situ sebelumnya, di mana matahari tidak terik sekali
dan dinginnya musim dingin tidak sampai merusak" Suatu bidang tanah yang lapang
dan kosong di mana Anda dapat bermain-main sebagai Adam lagi" Apa Anda selalu
begini gelisah?" "Saya memang tak pernah tinggal terlalu lama di suatu tempat."
"Sudah pernah ke Yunani?"
"Ya. Saya ingin ke Yunani lagi. Ya, bagus juga gagasan Anda itu. Sebuah taman di
lereng bukit di Yunani. Mungkin ada beberapa jenis pohon
cemara di sana, tak banyak yang lain. Karang kosong. Tapi kalau kita ingin, apa
yang tak bisa diadakan?"
"Suatu taman tempat dewa-dewa berjalan-jalan -"
"Ya. Anda betul-betul pintar membaca pikiran orang, Tuan Poirot."
"Ingin saya benar-benar demikian. Begitu banyak hal yang ingin saya ketahui tapi
saya tidak tahu." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Sekarang Anda sedang membicarakan sesuatu yang amat tak menarik, kan?"
"Sayangnya, ya."
"Pembakaran harta milik, pembunuhan, dan kematian mendadak?"
"Kurang lebih. Tak tahu saya, kalau tadinya saya juga memperhitungkan
pembakaran. Katakan, Tuan Garfield, Anda sudah cukup lama di sini.
Anda dulu kenal dengan Lesley Ferrier?"
"Ya, saya ingat dia. Bekerja di kantor pengacara di Medchester, kan"
Fullerton, Harrison, dan Leadbetter. Juru tulis junior, semacam itulah.
Ganteng juga tampangnya."
"Hidupnya berakhir tiba-tiba, kan?"
"Ya. Ditikam orang suatu sore. Soal perempuan saya kira. Tiap orang agaknya
berpendapat polisi tahu betul siapa yang melakukannya, tapi tak dapat memperoleh
bukti. Dia punya hubungan dengan wanita yang
namanya Sandra - tak ingat saya sekarang siapa nama lengkapnya-Sandra
- siapa itu. Ya. Suaminya pemilik bar di sini. Dia dan si Lesley muda ada main,
lalu Lesley mulai main api dengan gadis lain. Atau, begitulah ceritanya."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Dan Sandra tak suka hal itu?"
"Tidak, dia sama sekali tak suka. Wah, dia memang hebat dalam soal wanita. Ada
dua atau tiga orang yang biasa diajaknya berkencan."
"Semua gadis Inggris?"
"Kenapa pula Anda tanyakan itu" Tidak, saya kira dia tidak membatasi diri pada
gagis-gadis Inggris. Pokoknya asal mereka cukup dapat berbicara bahasa Inggris,
sehingga kira-kira bisa mengerti apa yang dia katakan kepada mereka dan dia paham apa yang mereka
katakan kepadanya." "Tentunya dari waktu ke waktu banyak gadis-gadis asing di sekitar sini?"
"Tentu saja. Apa ada daerah yang tak ada gadis asingnya" Gadis-gadis au pair -
mereka itu bagian dari kehidupan sehari-hari. Ada yang jelek, ada yang cantik,
ada yang jujur, ada yang tidak jujur, ada yang memang membantu para ibu yang
bingung oleh banyak urusan, tapi ada pula yang sama sekali tak ada gunanya dan
ada juga yang pergi begitu saja dari rumah."
"Seperti si gadis Olga itu."
"Ya, menuruti kata Anda, seperti si gadis Olga itu."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Apa Lesley kawan Olga?"
"Oh, begitulah jalan pikiran Anda. Ya, memang. Saya kira Nyonya Llewellyn-Smythe
tak tahu banyak soal itu. Olga agak berhati-hati, saya kira. Dia bicara serius
tentang seseorang yang diharapkannya suatu hari akan kawin dengan dia di
negaranya sendiri. Saya tak tahu apakah itu betul atau cuma karangan saja.
Lesley muda itu orang yang menarik, seperti sudah saya katakan tadi. Tak tahu
saya apa yang dilihatnya pada Olga - dia tak terlalu cantik. Namun -" dia
menimbang-nimbang sebentar -
"dia punya semacam kegairahan. Seorang pemuda Inggris mungkin memandang hal itu
menarik, saya kira. Pokoknya, Lesley berpandangan demikian dan pacar-pacarnya
yang lain tak senang hati."
"Menarik sekali," kata Poirot. "Saya tadi memang berpikir Anda mungkin dapat
memberi informasi yang saya inginkan."
Michael Garfield menatap ingin tahu.
"Kenapa" Soal apakah itu" Di mana sangkut paut Lesley " Kenapa mesti mengorek-
ngorek masa lalu begini?"
"Yah, ada hal-hal yang ingin kita ketahui. Kita kan ingin tahu bagaimana sesuatu
itu dapat terjadi. Saya bahkan sedang memikirkan waktu yang Koleksi ebook
inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
lebih awal lagi. Sebelum kedua orang itu, Olga Seminoff dan Lesley Ferrier,
menjalin hubungan rahasia tanpa sepengetahuan Nyonya Llewellyn-Smythe."
"Ya, saya tak yakin tentang hal itu. Cuma - yah, gagasan saya saja. Memang saya
sering bertemu mereka, tapi Olga tak pernah membicarakan rahasia-rahasianya
dengan saya. Sedang tentang Lesley Ferrier, saya hampir tak kenal."
"Saya ingin mundur lebih jauh lagi. Dia punya, saya dengar, kekurangan-
kekurangan tertentu di masa lalunya."
Pesta Halloween Hallowe'en Party Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Saya percaya memang begitu. Ya, memang sudah diomongkan orang-orang di sini.
Tuan Fullerton mengambilnya dengan niat membuatnya jadi orang jujur. Orang baik,
si tua Fullerton itu."
"Pelanggaran hukumnya, saya dengar, pemalsuan?"
"Ya." "Itu pelanggaran hukumnya yang pertama dan ada kondisi-kondisi yang meringankan.
Ibunya sakit atau ayahnya pemabuk atau semacam itulah. Pokoknya, dia
mendapat hukuman ringan saja."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Saya tak pernah dengar detilnya. Ada suatu kecurangan yang
dilakukannya, begitu mulanya, lalu datang akuntan dan ketahuanlah
perbuatannya. Saya cuma samar-samar. Cuma dengar-dengar saja.
Pemalsuan. Ya, itulah tuntutannya. Pemalsuan."
"Dan ketika Nyonya Llewellyn-Smythe meninggal dan surat wasiatnya akan
dibuktikan keasliannya, ketahuan bahwa surat wasiat itu palsu."
"Ya, saya mengerti jalan pikiran Anda. Anda sedang berusaha
mencocokkan kedua hal itu sebagai punya pertalian satu sama lain."
"Seorang pria yang sampai tahap tertentu berhasil melakukan pemalsuan.
Pria yang berkawan dengan si gadis, gadis yang jika sebuah surat wasiat diterima
keabsahannya akan mewarisi sebagian besar harta kekayaan yang amat besar."
"Ya, ya, begitulah hubungannya."
"Dan gadis ini dan pria yang sudah pernah melakukan pemalsuan itu adalah kawan
dekat. Pria itu meninggalkan pacarnya sendiri untuk
menjalin hubungan dengan gadis asing itu."
"Anda menyiratkan bahwa surat wasiat itu dipalsu oleh Lesley Ferrier."
"Mungkin saja, kan?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Olga dikatakan dapat meniru tulisan Nyonya Llewellyn-Smythe dengan amat baik,
tapi bagi saya soal itu selalu agak meragukan. Dia memang biasa menuliskan surat-surat
Nyonya Llewellyn-Smythe tapi saya kira tulisannya tidak terlalu mirip juga
dengan tulisan majikannya. Tidak cukup memuaskan. Tapi jika dia dan Lesley
bekerja sama, itu lain. Saya berani bilang Lesley ini bisa menghasilkan tiruan
yang cukup baik, sehingga dia jadi demikian yakin akan berhasil. Mungkin dia
juga sama yakinnya waktu mengerjakan
pemalsuannya yang pertama dulu, ternyata dia salah dan saya rasa kali ini pun
dia salah. Saya rasa persoalan ini muncul, ketika ahli-ahli hukum mulai membuat
masalah dan kesulitan dan ahli tulisan tangan dipanggil untuk meneliti dan mulai
mengajukan pertanyaan-pertanyaan, bisa saja gadis itu jadi kecil hati, dan
bertengkar dengan Lesley. Lalu dia
menghilang, dengan harapan Lesley-lah yang akan menanggung
segalanya." Digelengkannya kepalanya keras-keras. "Kenapa Anda datang dan membicarakan hal-
hal semacam itu dengan saya di sini, di hutan saya yang indah?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Saya ingin tahu."
"Lebih baik tak tahu. Lebih baik tak pernah tahu. Lebih baik biarkan semua
seperti apa adanya. Tidak mendesak, mengintai, dan bertanya-tanya."
"Yang Anda inginkan adalah keindahan," kata Hercule Poirot. "Keindahan,
betapapun mahalnya. Bagi saya, kebenaranlah yang saya inginkan. Selalu
kebenaran." Michael Garfield tertawa. "Pulanglah ke kawan kawan polisi Anda dan tinggalkan
saya di sini, di taman firdaus saya. Enyahlah dariku, Setan."
21 Poirot mendaki bukit. Tiba-tiba saja tak dirasakannya lagi sakit di kakinya.
Ada sesuatu yang muncul di benaknya. Cocoknya hal-hal yang sebelumnya memang
sudah dipikirkan dan dirasakannya, yang sudah diketahuinya
bertalian tapi tak tahu di mana pertaliannya. Sekarang dia sadar akan hadirnya
bahaya - bahaya yang kapan saja dapat menimpa seseorang, jika tak diambil
langkah-langkah pencegahan. Bahaya yang serius.
Elspeth Mc Kay keluar dari pintu menemuinya. "Kau kelihatan capek sekali,"
katanya. "Masuk dan duduklah."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Kakakmu ada?" "Tidak. Pergi ke kantor polisi. Ada yang baru terjadi, kukira."
"Ada yang baru terjadi?" Poirot kaget. "Begitu cepat" Tak mungkin."
"Eh?" kata Elspeth. "Apa maksudmu?"
"Tak apa-apa. Tak apa-apa. Ada yang baru terjadi atas seseorang, begitu
maksudmu?" "Ya, tapi aku tak tahu siapa tepatnya. Pokoknya Tim Raglan tadi menelepon dan
minta Spence datang. Kuambilkan kau teh, ya?"
"Jangan," kata Poirot, "terima kasih banyak, tapi kukira - kukira aku akan
pulang saja." Tak dapat dia menghadapi teh kental yang pahit. Dicari-carinya
alasan yang baik untuk menutupi segala tanda kekurangsopanan.
"Kakiku," dia menjelaskan. "Kakiku. Sepatuku tak begitu sesuai untuk berjalan-
jalan di pedesaan. Sungguh enak jika bisa berganti sepatu."
Elspeth McKay memandang sepatu Poirot. "Tidak," katanya. "Aku bisa lihat sepatu
ini tidak cocok. Sepatu kulit itu menggigit kaki. O ya, ada surat buatmu.
Perangkonya perangko asing. Dari luar negeri, dengan alamat Inspektur Spence,
Pine Crest - sebentar, kuambilkan."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Sebentar kemudian dia kembali dan menyerahkan surat itu. "Kalau kau tak
membutuhkan perangkonya, aku ingin memintanya untuk salah seorang
kemenakan laki-laki - dia mengumpulkan perangko."
"Tentu saja." Poirot membuka surat itu dan memberikan amplopnya kepadanya.
Elspeth mengucapkan terima kasih dan masuk ke dalam lagi.
Poirot membuka lipatan surat dan membaca.
Pelayanan Tn. Goby di luar negeri sama kompetennya dengan di dalam negeri
Inggris. Tanpa mengeluarkan sepeser pun Poirot memperoleh hasil yang cepat.
Benar, hasilnva tidak banyak - Poirot memang tidak berharap hasilnya akan
banyak. Olga Seminoff belum kembali ke kota asalnya. Tak ada lagi anggota
keluarganya yang masih hidup. Dia punya seorang kawan, seorang wanita tua, yang
sering kali dikiriminya surat, berkirim kabar tentang
kehidupannya di Inggris. Dengan majikannya dia punya hubungan yang baik. Majikan
ini, meskipun kadang-kadang banyak menuntut, murah hati terhadapnya.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Surat-surat Olga yang terakhir bertanggal sekitar satu setengah tahun yang lalu.
Di situ dia menyebut-nyebut seorang pemuda. Ada tanda-tanda
bahwa mereka sedang mempertimbangkan pernikahan, tapi si pemuda
yang namanya tidak disebutkan itu mempunyai rencana sendiri dalam
kariernya sehingga belum ada sesuatu yang dapat dipastikan. Dalam
suratnya yang terakhir, dia bicara dengan bahagia tentang masa depan mereka yang
baik. Ketika tak ada lagi surat yang datang, kawannya yang sudah tua itu
menyangka pastilah Olga telah menikah dengan pemuda
Inggrisnya dan pindah alamat. Hal-hal demikian sering terjadi pada gadis-gadis
yang pergi ke Inggris. Bila mereka menikah dengan bahagia, sering mereka tak
pernah menulis surat lagi.
Kawan itu tidak khawatir.
Cocok, Poirot berpikir. Lesley sudah bicara soal pernikahan, tapi mungkin tidak
bersungguh-sungguh. Ny. Llewellyn-Smythe dikatakan "murah hati".
Lesley sudah mendapat uang dari seseorang. Olga, mungkin (uang yang sebenarnya
datang dari majikannya), untuk membujuk Lesley mengerjakan pemalsuan demi dia.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Elspeth McKay keluar ke teras lagi. Poirot bertanya bagaimana
pendapatnya tentang pengandaian yang sudah dibuatnya mengenai kerja sama antara
Olga dan Lesley. Dia menimbang-nimbang sejenak. Lalu si orang bijak pun berbicara.
"Mereka merahasiakannya baik-baik, kalau memang demikian. Tak pernah ada desas-
desus tentang keduanya. Biasanya ada, kalau terjadi sesuatu di tempat seperti
ini." "Si Ferrier muda punya ikatan dengan seorang, wanita yang sudah bersuami. Dia
mungkin memperingatkan Olga agar tidak bercerita apa-apa tentang dia kepada
majikannya." "Mungkin juga. Nyonya Smythe mungkin tahu bahwa Lesley Ferrier bukan orang baik-
baik dan pasti akan memperingatkan gadis itu supaya tidak berurusan dengan dia."
Poirot melihat surat dan memasukkannya ke saku.
"Saya harap saya boleh mengambilkan Anda secangkir teh."
"Jangan, jangan - aku harus kembali ke hotelku dan ganti sepatu. Kau tak tahu
kapan kakakmu pulang?"
"Tak tahu. Mereka tak bilang untuk apa mereka membutuhkan Spence."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Poirot berjalan di tepi jalan raya menuju hotelnya. Cuma beberapa ratus meter
saja. Ketika ia sedang menuju pintu depan, pemilik hotel, seorang wanita tiga puluhan lebih
yang ceria, membuka pintu dan menghampirinya.
"Ada tamu menunggu Anda," katanya. "Sudah menunggu agak lama.
Sudah saya katakan bahwa saya tak tahu ke mana tepatnya Anda pergi atau kapan
Anda akan kembali, tapi dia bilang akan menunggu saja."
Ditambahkannya, "Dia Nyonya Drake. Dia gugup, menurut saya. Biasanya dia begitu
tenang menghadapi segala sesuatu. Saya kira dia baru saja dapat kejutan atau
semacam itulah. Dia di ruang duduk. Apakah akan saya
ambilkan teh dan sesuatu?"
"Tidak," kata Poirot, "saya kira lebih baik tak usah. Pertama-tama saya akan
dengarkan apa yang hendak dia katakan."
Dibukanya pintu dan pergi ke ruang duduk. Rowena Drake sedang berdiri di depan
jendela. Karena jendela itu bukan yang menghadap ke depan rumah, dia tak
mengetahui datangnya Poirot. Begitu didengarnya suara pintu dia segera berbalik.
"Tuan Poirot. Akhirnya. Rasanya begitu lama."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Maaf, madame. Saya baru ke Quarry Wood dan juga bercakap-cakap dengan kawan
saya, Nyonya Oliver. Lalu saya juga berbincang-bincang dengan dua anak laki-
laki. Nicholas dan Desmond."
"Nicholas dan Desmond" Ya, saya kenal. Saya jadi bertanya-tanya - oh! Kita jadi
berpikir yang tidak-tidak."
"Anda sedang guncang," kata Poirot lembut.
Apa yang dilihat Poirot itu bukan hal yang dikiranya akan pernah
dilihatnya. Rowena Drake guncang, bukan lagi majikan peristiwa-peristiwa, tidak
lagi mengatur segalanya dan memaksakan kehendak pada orang lain.
"Sudah dengar, kan?" dia bertanya. "Oh yah, mungkin Anda belum dengar."
"Apa yang seharusnya sudah saya dengar?"
"Sesuatu yang mengerikan. Dia - dia mati. Seseorang membunuhnya."
"Siapa yang mati, madame?"
"Kalau begitu Anda betul-betul belum dengar. Dan dia juga cuma anak-anak,
padahal saya pikir - oh, betapa tololnya saya selama ini. Seharusnya saya
memberi tahu Anda. Mestinya saya beri tahu waktu Anda bertanya kepada saya. Ini
membuat saya merasa kacau - sangat merasa bersalah Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
karena berpikir sayalah yang paling tahu dan berpikir - tapi maksud saya baik,
Tuan Poirot, betul."
"Duduklah, madame, duduk. Tenanglah dan ceritakan. Ada anak yang mati - seorang
anak lagi?" "Adik laki-lakinya," kata Ny. Drake. "Leo-pold."
"Leopold Reynolds?"
"Ya. Mereka menemukan mayatnya di salah satu jalan di lapangan. Tentu dia baru
pulang sekolah dan menyimpang untuk bermain-main di
kali kecil dekat situ. Lalu seseorang menekannya ke dalam kali - menahan
kepalanya di dalam air."
"Sama dengan cara yang mereka lakukan terhadap Joyce?"
"Ya, ya. Saya bisa lihat ini tentulah - tentulah semacam kesintingan. Dan kita
tak tahu siapa, itulah yang sangat mengerikan. Kita tak punya gagasan sedikit
pun. Padahal tadinya saya pikir saya tahu. Saya sungguh-sungguh berpikir- Saya
rasa, ya, benar-benar jahat."
"Anda harus menceritakan kepada saya, madame."
"Ya, saya ingin menceritakannya kepada Anda. Saya datang kemari untuk
menceritakannya. Karena, Anda dulu datang pada saya setelah Anda
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
bercakap-cakap dengan Elisabet Whittaker. Setelah dia mengatakan
kepada Anda bahwa ada sesuatu yang mengagetkan saya. Bahwa saya telah melihat
sesuatu. Sesuatu di lorong rumah saya. Saya bilang waktu itu saya tak lihat apa-
apa dan tak ada yang mengagetkan saya karena, Anda tahu, saya pikir -" dia
berhenti. "Apa yang Anda lihat waktu itu?" "Seharusnya saya ceritakan saat itu juga kepada
Anda. Saya melihat pintu perpustakaan terbuka, terbuka agak hati-hati dan - lalu
dia keluar. Setidak-tidaknya, dia tak langsung keluar. Dia cuma berdiri di pintu
lalu cepat menarik pintu kembali dan masuk ke dalam lagi." "Siapa ini?"
"Leopold. Leopold, anak yang sekarang sudah terbunuh. Dan, Anda tahu, saya pikir
saya - oh, betapa salahnya, betapa besar kesalahan saya. Kalau saja saya
ceritakan kepada Anda dulu - mungkin Anda sudah menangkap apa yang ada di balik
semua itu." "Anda pikir?" Poirot berkata. "Anda pikir bahwa Leopold telah membunuh kakaknya.
Itukah yang Anda pikir?"
"Ya, itulah yang saya pikir. Tidak pada saat itu, tentu saja, karena saya belum
tahu kalau kakaknya sudah mati. Tapi wajahnya tampak begitu
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
aneh. Memang dia anak yang selalu aneh. Dalam satu hal kita akan merasa agak
takut kepadanya karena rasanya dia tidak - tidak begitu waras. Sangat pintar dan
inteligensinya tinggi, tapi rasanya seperti tak lengkap.
"Dan saya pikir, 'Kenapa Leopold keluar dari sana dan tidak hadir di
snapdragon"' dan saya pikir, 'Apa yang baru dikerjakannya - dia tampak begitu
aneh"' Dan lalu, yah lalu, saya tak memikirkan hal itu lagi, tapi saya kira dia
sempat membuat saya guncang. Itu sebabnya jambangan saya
terjatuh. Elisabeth menolong saya memunguti pecahan-pecahannya dan saya kembali
ke snapdragon dan tidak memikirkan hal itu lagi. Sampai kami menemukan Joyce.
Dan pada saat itulah saya berpikir -"
"Anda berpikir bahwa Leopold-lah yang melakukannya."
"Ya. Ya. Saya berpikir begitu. Saya pikir itulah
sebabnya dia kelihatan begitu aneh. Saya pikir saya tahu. Saya selalu berpikir -
selama hidup ini saya sudah terlalu banyak berpikir saya tahu -
bahwa saya benar. Padahal saya bisa salah sekali. Karena, Anda tahu, terbunuhnya
dia tentu memberi arti yang amat berbeda. Dia tentu masuk ke sana dan menemukan
Joyce di sana-mati - dan dia begitu terkejut dan takut. Maka dia ingin keluar
dari ruangan itu tanpa dilihat orang dan saya Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
kira dia melihat ke atas dan melihat saya, dan dia kembali masuk dan menutup
pintu, dan menunggu sampai lorong kosong baru keluar. Tapi bukan karena dia baru
membunuh Joyce. Bukan. Cuma kaget menemukan
dia mati." "Tapi walaupun begitu Anda tak mengatakan apa-apa" Anda tidak menyebutkan siapa
yang telah Anda lihat itu, bahkan setelah kematian Joyce diketahui?"
"Tidak. Saya - oh, saya tak bisa. Dia - Anda tahu, dia begitu muda - begitu
muda. Sekarang saya pikir memang seharusnya saya mengatakannya.
Sepuluh. Sepuluh - sebelas paling tua dan saya maksud - saya merasa dia pastilah
tak mengerti apa yang diperbuatnya. Tak mungkin benar-benar kesalahannya. Secara
moral dia tentu tak bertanggung jawab. Dia memang selalu agak aneh dan saya
pikir kita bisa usahakan perawatan untuk dia.
Tidak menyerahkan semuanya kepada polisi. Tidak mengirimnya ke
tempat-tempat yang disetujui. Saya pikir kita bisa mengusahakan
Pesta Halloween Hallowe'en Party Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
perawatan psikologis untuk dia, jika perlu. Saya -
saya bermaksud baik. Anda harus percaya. Saya bermaksud baik."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Betapa memelas kata-kata itu, pikir Poirot, kata-kata yang paling memelas di
seluruh dunia. Ny. Drake seperti mengetahui apa yang sedang dipikirkan Poirot.
"Ya," katanya. " 'Saya melakukannya untuk hal yang terbaik.' 'Saya bermaksud
baik.' Kita selalu berpikir kitalah yang paling tahu apa yang mesti dikerjakan
untuk orang lain, tapi ternyata tidak. Karena, Anda tahu, mengapa dia tampak
begitu kaget dan bingung, tentu dia telah melihat siapa pembunuhnya, atau
melihat sesuatu yang merupakan petunjuk siapa pembunuh itu. Sesuatu yang membuat
si pembunuh merasa tak aman.
Maka - maka dia menunggu sampai ditemukannya anak itu sedang sendiri dan
ditenggelamkannya anak itu di kali kecil supaya dia tidak buka mulut, tidak
bicara. Kalau saja saya dulu mengaku, kalau saja dulu saya katakan kepada Anda,
atau kepada polisi, atau seseorang, tapi saya pikir sayalah yang paling tahu."
"Baru saja hari ini," kata Poirot, setelah duduk diam sejenak sambil menatap Ny.
Drake yang sedang menahan tangisnya, "saya diberi tahu bahwa akhir-akhir ini
Leopold punya banyak sekali uang. Tentunya ada orang yang telah membayarnya
supaya tutup mulut." "Tapi siapa - siapa?"
"Kita akan tahu," kata Poirot. "Tak akan lama lagi."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
22 Bukanlah sifat khas Poirot untuk menanyakan pendapat orang lain.
Biasanya dia sangat puas dengan pendapatnya sendiri. Namun demikian, ada kalanya
dia membuat perkecualian. Inilah salah satunya. Dia dan Spence baru saja
berbincang-bincang singkat, lalu Poirot menghubungi sebuah tempat penyewaan
mobil. Setelah berbicara lagi sebentar dengan kawannya dan Inspektur Raglan, dia
pun berangkat dengan mobil. Dia sudah menyewa mobil itu ke London, tapi
sebelumnya dia akan mampir ke satu tempat dulu. Ke sekolah The Elms. Sopir
diberitahunya bahwa dia tak akan lama - paling lama hanya seperempat jam - lalu
dia pun masuk untuk menemui Nona Emlyn.
"Maaf mengganggu Anda malam-malam begini. Mestinya ini jam Anda makan malam."
"Yah, saya yakin bahwa Anda tak akan mengganggu saya pada jam makan malam,
kecuali jika ada alasan yang tepat."
"Anda baik sekali. Terus terang, saya butuh nasihat Anda." "Sungguh?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Nona Emlyn kelihatan sedikit heran. Bahkan lebih dari heran; dia kelihatan
skeptis, kurang percaya. "Kelihatannya itu bukan kebiasaan Anda, Tuan Poirot. Bukankah biasanya Anda puas
dengan pendapat Anda sendiri?"
"Ya, saya memang puas dengan pendapat saya sendiri, tapi saya akan merasa
mendapat dukungan kalau seseorang yang pendapatnya saya
hargai, setuju dengan pendapat saya itu."
Nona Emlyn tidak berkata apa-apa, hanya menatap bertanya-tanya.
"Saya tahu siapa yang membunuh Joyce Reynolds," kata Poirot, "Saya percaya Anda
juga sudah tahu." "Saya belum berkata begitu," kata Nona Emlyn.
"Belum. Anda belum mengatakannya. Dan itu bisa membuat saya percaya bahwa bagi
Anda itu baru berupa pendapat saja."
"Dugaan saja?" tanya Nona Emlyn, Nadanya amat dingin.
"Saya lebih suka tidak menggunakan istilah itu. Saya lebih senang mengatakan
bahwa Anda mempunyai pendapat yang pasti."
"Baiklah kalau begitu. Saya akui bahwa saya punya pendapat yang pasti. Itu tak
berarti saya akan mengulang pendapat saya itu di hadapan Anda."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Apa yang ingin saya lakukan, mademoiselle, adalah menuliskan empat kata pada
secarik kertas. Saya akan bertanya apakah Anda setuju dengan empat kata yang telah saya tulis
itu." Nona Emlyn bangkit. Dia menyeberangi ruang menuju meja tulisnya,
mengambil secarik kertas dan kembali mendekati Poirot dengan kertas itu.
"Anda membuat saya tertarik," katanya. "Empat kata."
Poirot sudah mengambil pen dari sakunya. Dia menulis di kertas itu, melipatnya
dan menyerahkannya kepada Nona Emlyn. Dia menerimanya,
membuka lipatan dan memegangnya sambil melihat.
"Bagaimana?" kata Poirot.
"Tentang dua kata di kertas ini, saya setuju, ya. Dua yang lain, lebih sulit.
Saya tak punya bukti dan memang, gagasan itu belum masuk kepala saya."
"Tapi dalam hal dua kata yang pertama, Anda punya bukti yang pasti?"
"Saya kira begitu, ya."
"Air," kata Poirot sambil berpikir-pikir. "Begitu Anda mendengarnya, Anda pun
tahu. Begitu saya mendengarnya, saya juga tahu. Anda yakin dan saya Koleksi
ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
pun yakin. Dan sekarang," kata Poirot, "ada anak laki-laki yang ditenggelamkan
di kali kecil. Anda sudah mendengar?"
"Ya. Ada yang menelepon saya dan memberi tahu. Adik Joyce. Bagaimana
keterlibatan anak itu?"
"Dia ingin uang," kata Poirot. "Dan dia dapat.
Maka, pada suatu kesempatan yang tepat, dia ditenggelamkan di kali."
Suaranya tidak berubah. Kalaupun berubah, nadanya tidak melembut, tapi malah
mengeras. "Orang yang mengatakannya kepada saya," katanya, "diharu-biru rasa iba.
Guncang secara emosional. Tapi saya tidak seperti itu. Anak itu masih kecil,
anak kedua yang mati, tapi kematiannya bukanlah kecelakaan.
Kematiannya, seperti banyak hal dalam hidup, merupakan akibat dari tindakan-
tindakannya sendiri. Dia ingin uang dan dia ambil risiko. Dia cukup pintar dan
cukup lihai, tahu bahwa dia sedang mengambil risiko.
Tapi dia ingin uang. Dia baru sepuluh tahun, tapi hukum sebab akibat di usianya
sama saja dengan yang berlaku di usia tiga puluh, lima puluh, atau sembilan
puluh. Anda tahu apa yang pertama-tama terpikir oleh saya pada kasus macam itu?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Menurut saya," kata Nona Emlyn, "Anda lebih peduli pada keadilan daripada rasa
kasihan." "Kasihan," kata Poirot, "bagi saya tidak dapat berbuat apa pun untuk menolong
Leopold. Dia tak dapat ditolong. Keadilan, jika pun kita bisa mendapatkannya,
Anda dan saya, karena saya kira dalam hal ini Anda sependapat dengan saya -
keadilan, bisa dikatakan juga tidak dapat menolong Leopold. Tapi dia mungkin
dapat menolong Leopold-Leopold
lain, menolong agar anak lain dapat tetap hidup, kalau kita bisa mencapai
keadilan tepat pada waktunya. Membahayakan, pembunuh yang telah
membunuh lebih dari satu kali, yang memandang pembunuhan sebagai cara untuk mengamankan
diri. Sekarang saya akan ke London. Di sana saya akan menemui orang-orang
tertentu untuk membicarakan cara pendekatannya. Untuk membuat mereka yakin,
mungkin, akan kepastian yang telah saya yakini dalam kasus ini."
"Mungkin akan sulit," kata Nona Emlyn.
"Tidak, saya kira tidak. Cara dan sarana ke situ mungkin sulit, tapi saya kira
saya akan dapat membuat mereka yakin tentang apa yang telah
terjadi. Karena pikiran mereka dapat memahami pikiran yang kriminal.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Ada satu hal lagi yang ingin saya minta dari Anda. Saya butuh pendapat Anda.
Kali ini pendapat saja, bukan bukti. Pendapat Anda tentang karakter Nicholas
Ransom dan Desmond Holland. Apakah mereka dapat saya
percaya?" "Menurut saya keduanya sungguh-sungguh dapat dipercaya. Itu pendapat saya. Dalam
banyak hal mereka konyol, tapi cuma dalam hal-hal yang bersifat sementara saja.
Pada dasarnya, mereka baik. Sebaik apel yang tak berulat di dalamnya."
"Kita selalu kembali ke apel," kata Hercule Poirot sedih. "Saya harus pergi
sekarang. Mobil saya menunggu. Saya masih harus mampir ke satu tempat lagi."
23 "Kau sudah dengar apa yang sedang terjadi di Quarry Wood?" kata Ny.
Cartwright sambil memasukkan sekantung Fluffy Flakelets dan Wonder White ke tas
belanjanya. "Quarry Wood?" kata Elspeth McKay, yang diajak bicara. "Belum, aku belum dengar
sesuatu yang istimewa." Dipilihnya sekantung cereal. Kedua Koleksi ebook
inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
wanita itu sedang berbelanja pagi di pasar swalayan yang belum lama dibuka.
"Kata mereka ada pohon-pohon yang berbahaya di sana. Pagi ini banyak ahli
kehutanan tiba. Letak pohon-pohon itu di lereng bukit yang curam, yang ada satu
pohon miring itu. Kukira bisa saja, ada pohon tumbang di situ. Salah satu
disambar petir musim dingin yang lalu, tapi pohon yang itu lebih ke atas lagi,
kukira. Pokoknya mereka sedang menggali-gali sedikit di sekitar akar-akar pohon
dan sedikit di bawah lagi juga digali. Sayang.
Tempat itu akan mereka buat berantakan."
"Oh, ya," kata Elspeth McKay, "kurasa mereka tahu apa yang sedang mereka
kerjakan. Ada yang memanggil mereka, kukira."
"Ada dua polisi juga di sana, mencegah jangan ada orang yang dekat-dekat.
Menjaga agar orang tidak menyentuh apa-apa. Katanya mereka sedang
mencari pohon yang pertama-tama mati di antara pohon-pohon yang
sudah mati. "Aku mengerti," kata Elspeth McKay.
Mungkin memang dia mengerti. Bukan berarti ada yang telah memberi
tahu dia. Elspeth bukan orang yang perlu diberi tahu.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
II Ariadne Oliver meratakan sebuah telegram yang baru saja diterimanya di pintu.
Dia begitu terbiasanya menerima telegram lewat telepon, panik berburu pensil
untuk mencatatnya dan mendesak setegas-tegasnya bahwa dia ingin dikirimi bentuk
tertulisnya supaya dia bisa yakin, sehingga dia begitu kaget menerima apa yang
disebutnya sendiri "telegram yang benar-benar telegram" lagi.
TOLONG BAWA NYONYA BUTLER DAN MIRANDA KE FLAT ANDA
SEGERA. JANGAN BUANG WAKTU. PENTING TEMUI DOKTER
TENTANG OPERASINYA. Dia ke dapur. Di sana Judith Butler sedang membuat selai buah quince.
"Judy," kata Nyonya Oliver, "ayolah kemasi sedikit barang-barang. Aku akan
pulang ke London dan kau harus ikut. Miranda juga."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Baik sekali kau, Ariadne, tapi banyak yang mesti kukerjakan di sini. Kau kan
tak perlu buru-buru hari ini?"
"Ya, aku perlu buru-buru, aku sudah diperintahkan," kata Ny. Oliver.
"Siapa yang menyuruhmu - pembantu rumahmu?"
"Bukan," kata Ny. Oliver. "Orang lain. Satu dari sedikit orang yang kupatuhi.
Ayolah. Cepat." "Aku tak mau tinggalkan rumah sekarang. Aku tak bisa."
"Kau harus ikut," kata Ny. Oliver. "Mobil sudah siap. Sudah kuputar ke depan
rumah. Kita bisa segera berangkat."
"Kurasa aku tak ingin membawa Miranda. Bisa kutitipkan pada seseorang di sini,
keluarga Reynolds atau Rowena Drake."
"Miranda juga harus ikut," Ny. Oliver menyela dengan tegas. "Jangan cari
kesulitan, Judy. Ini serius. Aku tak mengerti bagaimana kau bahkan bisa
menitipkan dia pada keluarga Reynolds. Dua anak mereka kan baru saja dibunuh?"
"Ya, ya, itu betul. Kau pikir ada yang kurang beres di rumah mereka.
Maksudku ada orang di sana yang - oh, apa ya maksudku?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Kita terlalu banyak bicara," kata Ny. Oliver. "Pokoknya," tambahnya,
"kalau ada seseorang yang akan terbunuh, bagiku tampaknya si Ann Reynolds-lah
orangnya." "Apa yang terjadi pada keluarga itu" Kenapa mereka mesti bergantian terbunuh"
Oh, Ariadne, menakutkan!"
"Ya," kata Ny. Oliver, "tapi ada waktunya kita malah mesti merasa takut.
Aku baru saja menerima telegram dan aku sedang melaksanakan perintah telegram
itu." "Oh, aku tak dengar ada telepon."
"Tidak lewat telepon. Lewat pintu."
Setelah ragu sejenak, diulurkannya telegram itu kepada temannya.
"Apa artinya ini" Operasi?"
"Amandel, mungkin," kata Ny. Oliver. "Minggu lalu Miranda sakit tenggorokan,
kan" Ya, apa yang lebih mungkin selain dia mesti kita bawa berkonsultasi ke
spesialis THT di London?"
"Apa kau benar-benar gila, Ariadne?"
"Mungkin," kata Ny. Oliver, "bicara seperti orang gila. Ayolah. Miranda akan
senang di London. Kau tak usah khawatir. Dia tidak akan dioperasi.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Itu yang disebut 'sandi' dalam cerita detektif. Akan kita bawa dia ke teater,
atau opera, atau ballet, apa saja yang dia suka. Tapi kukira paling baik
mengajak dia ke ballet."
"Aku takut," kata Judith.
Ariadne Oliver menatap kawannya. Dia sedikit gemetar. Tak pernah dia semirip
Undine seperti sekarang pikir Ny. Oliver. Dia tampak terpisah dari kenyataan.
"Ayolah," kata Ny. Oliver. "Aku janji pada Hercule Poirot akan membawa kalian
kalau dia beri isyaratnya. Ya, dia sudah memberi isyaratnya."
"Apa yang terjadi di tempat ini?" kata Judith. "Aku tak habis pikir bagaimana
aku bisa datang kemari."
"Kadang-kadang aku juga ingin tahu kenapa kau kemari," kata Ny. Oliver,
"tapi tentang tempat orang akan tinggal memang tak bisa diperhitungkan.
Seorang kawanku beberapa waktu yang lalu berangkat ke Moreton-in-the-Marsh untuk
tinggal di sana. Kutanyai dia kenapa ingin ke sana dan tinggal di sana. Katanya
memang sejak dulu dia sudah ingin ke sana. Kalau dia pensiun dia akan ke sana.
Kukatakan aku belum pernah ke sana, tapi Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
dari namanya kedengarannya tempat itu lembab. Bagaimana keadaan
yang sebenarnya" Katanya dia sendiri tak tahu karena belum pernah ke sana. Tapi
dia selalu ingin tinggal di sana. Padahal dia amat waras."
"Dia pergi?" "Ya." "Apa dia suka waktu sampai di sana?"
"Ya, aku belum dengar soal itu," kata Ny. Oliver. "Tapi orang memang sangat
aneh-aneh ya" Ada hal-hal yang memang harus mereka lakukan..."
Dia pergi ke kebun dan berseru, "Miranda, kita akan ke London."
Pelan-pelan Miranda menghampiri mereka. "Ke London?"
"Ariadne akan mengantar kita ke sana dengan mobil," kata ibunya. "Kita akan
pergi dan berkunjung ke teater di sana. Nyonya Oliver pikir mungkin dia bisa mencarikan
kita tiket untuk nonton ballet. Mau kau nonton ballet?"
"Mau sekali," kata Miranda. Matanya berbinar-binar. "Aku harus pergi dulu,
bilang selamat tinggal kepada salah satu temanku."
"Kita akan segera berangkat."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Oh, aku takkan lama, tapi aku kan mesti bilang. Ada hal-hal yang mesti
kukerjakan karena aku sudah janji."
Dia berlari ke kebun dan menghilang lewat gerbang.
"Siapa sih teman-teman Miranda?" tanya Ny. Oliver, sedikit ingin tahu.
"Aku tak pernah benar-benar tahu," kata Judith. "Dia tak pernah cerita apa-apa,
kau tahu. Kadang-kadang kupikir yang dianggapnya benar-benar teman hanyalah
burung-burung yang dia pandang di hutan. Atau tupai atau semacam itu. Kukira
tiap orang menyukai dia, tapi aku tak tahu kalau dia punya kawan tertentu.
Pesta Halloween Hallowe'en Party Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Maksudku, dia tidak membawa teman-teman
gadis pulang untuk minum teh atau hal-hal macam itu. Tidak sesering anak-anak
gadis lain. Kukira kawan paling baiknya memang Joyce
Reynolds." Samar-samar ditambahkannya: "Joyce dulu biasa bercerita tentang hal-
hal yang fantastis seperti gajah dan macan." Dia bangun. "Yah, aku harus naik ke
atas dan mengepak barang-barang, kurasa, seperti yang kau mau. Tapi sebetulnya
aku tak ingin pergi. Banyak
hal yang belum selesai kukerjakan, seperti selai ini dan -"
"Kau harus ikut," kata Ny. Oliver. Dia tegas sekali.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Judith turun dengan dua kopor ketika Miranda berlari masuk lewat pintu samping,
terengah-engah. "Apa kita tak makan siang dulu ?" dia menuntut. Meski tampangnya seperti peri
hutan begitu, dia anak sehat yang suka makan.
"Kita makan siang di jalan," kata Ny. Oliver. "Kita akan berhenti di Black Boy, di Haversham. Kira-kira tepat
waktunya. Kurang lebih tiga perempat jam dari sini dan makanannya enak. Ayolah,
Miranda, kita berangkat sekarang."
"Aku tak punya waktu lagi memberi tahu Cathie besok tak bisa nonton bioskop
dengannya. Atau, mungkin aku bisa menelepon dia."
"Ya, cepatlah," kata ibunya.
Miranda lari ke ruang duduk, ke tempat telepon. Judith dan Ny. Oliver memasukkan
kopor-kopor ke dalam mobil. Miranda keluar dari ruang
duduk. "Kutinggalkan pesan," karinya terengah-engah. "Sudah beres sekarang."
"Kukira kau gila, Ariadne," kata Judith, ketika mereka naik ke mobil. "Betul-
betul gila. Ada apa sebetulnya?"
"Kurasa kita akan tahu pada waktunya nanti," kata Ny. Oliver. "Aku tak tahu aku
yang gila atau dia."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Dia" Siapa?"
"Hercule Poirot," kata Ny. Oliver.
III Di London, Hercule Poirot sedang duduk dalam suatu ruangan dengan
empat orang pria. Satu adalah Inspektur Timothy Raglan. Penampilannya begitu
serius dan penuh hormat seperti kalau sedang berhadapan dengan atasan-atasannya.
Yang kedua adalah Inspektur Spence. Yang ketiga Alfred Richmond, Kepala Polisi
daerah itu, sedang yang keempat, seorang
berwajah lancip dan kaku dari kantor Penuntut Umum. Mereka semua
memandang Hercule Poirot dengan ekspresi berbeda-beda, atau dapat
digambarkan sebagai tanpa-ekspresi.
"Tampaknya Anda yakin sekali, Tuan Poirot?"
"Yakin sekali," kata Hercule Poirot. "Bila sesuatu mengatur dirinya menjadi
demikian, maka kita sadar bahwa dia memang mesti demikian. Kita cuma harus
mencari alasan-alasan yang bisa membuatnya tidak demikian. Bila tak ditemukan
alasan, maka kita semakin yakin akan pendapat kita."
"Motifnya kelihatan agak kompleks, kalau saya boleh bilang."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Tidak," kata Poirot, "tidak kompleks sebetulnya. Tapi begitu sederhananya
sampai sukar dilihat dengan jelas."
Orang dari kantor Penuntut Umum kelihatan skeptis.
"Kita akan dapatkan satu bukti yang menentukan, tak lama lagi," kata Inspektur
Raglan. "Tentu saja kalau ternyata ada kesalahan pada..."
"Tang ting tung, tak ada kucing di dalam sumur?" kata Hercule Poirot. "Itu yang
Anda maksud?" "Ya, Anda mestinya setuju bahwa itu baru merupakan dugaan pihak Anda."
"Buktinya menunjuk ke situ semua. Ketika gadis itu menghilang, tak banyak
alasannya. Yang pertama, dia pergi dengan seorang pria. Yang kedua, dia mati.
Alasan-alasan lain terlalu jauh dan praktis tak pernah terjadi."
"Tak ada lagi hal-hal khusus yang ingin Anda tunjukkan kepada kami, Tuan
Poirot?" "Ya. Saya punya hubungan dengan sebuah perusahaan peragenan tanah yang terkenal.
Mereka teman-teman saya, berspesialisasi dalam tanah dan perumahan di Hindia
Barat, Aegea, Adriatik, Mediterrania, dan tempat-Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
tempat lain. Spesialisasi mereka adalah tempat-tempat yang bermatahari dan
klien-klien mereka biasanya kaya. Ini ada suatu pembelian yang baru saja
berlangsung dan mungkin akan menarik bagi Anda sekalian."
Diulurkannya secarik kertas terlipat.
"Anda pikir ini berhubungan?"
"Saya yakin ya."
"Saya pikir tadinya penjualan pulau sudah dilarang oleh pemerintah ini?"
"Uang biasanya bisa membuka jalan."
"Tak ada lagi yang ingin Anda bicarakan?"
"Ada kemungkinan, dalam dua puluh empat jam saya dapat memberi Anda sesuatu yang
kurang lebih akan lebih meyakinkan."
"Dan apa itu?" "Seorang saksi-mata." "Maksud Anda -?" "Saksi-mata suatu tindak
kejahatan " Penuntut umum itu menatap Poirot dengan
ketidakpercayaan yang makin memuncak.
"Di mana saksi-mata ini sekarang?" "Dalam perjalanan ke London, saya harap dan
percaya." "Anda kedengaran - tak tenang."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Itu betul. Sudah saya kerjakan apa yang saya bisa untuk berjaga-jaga, tapi saya
akui bahwa saya takut. Ya, saya takut, meskipun saya sudah
mengambil tindakan-tindakan perlindungan. Karena, Anda tahu, kita -
bagaimana ya menggambarkannya" - kita sedang berhadapan dengan
kekejaman, reaksi yang cepat, dan ketamakan yang melewati batas yang bisa
diharapkan pada manusia, yang disertai dengan - saya tak yakin, tapi saya kira
mungkin - sentuhan, kita sebut saja demikian, kegilaan" Kegilaan yang tidak
asli, tapi yang dikembangkan di situ. Sebuah biji yang
mengeluarkan akar dan tumbuh dengan cepat. Dan kini mungkin sudah
berkuasa, mengilhami sikap hidup yang tidak manusiawi."
"Kita harus membicarakan ini lebih lanjut," kata penuntut umum. "Kita tak dapat
main sergap saja. Tentu saja banyak hal tergantung pada - eh -
urusan hutan itu. Jika positif, kita dapat terus maju, tapi jika negatif, kita
mesti berpikir lagi."
Hercule Poirot bangkit berdiri.
"Saya permisi. Saya sudah menceritakan semua yang saya ketahui, semua yang saya
takutkan dan semua yang mungkin terjadi. Anda akan tetap saya hubungi."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Dengan gaya orang asing dia berjabat tangan dengan semua orang, lalu pergi.
"Orang itu sedikit pandai bicara," kata penuntut umum. "Kalian tak berpendapat
dia agak kurang toh" Kurang di kepalanya sendiri,
maksudku" Sudah cukup tua dia. Aku tak tahu apa kita bisa
mengandalkan kemampuan orang seusia dia."
"Kukira kau bisa mengandalkan dia," kata Kepala Polisi. "Paling tidak, itu
pendapatku. Spence, aku sudah kenal kau bertahun-tahun. Kau temannya.
Apa kau kira dia sudah pikun?"
"Tidak," kata Inspektur Spence. "Pendapatmu, Raglan?"
"Saya baru bertemu beliau akhir-akhir ini, Pak. Mula-mula saya pikir - ya,
caranya berbicara, gagasan-gagasannya, sungguh luar biasa. Tapi secara
keseluruhan, saya dibuatnya percaya. Saya kira dia akan terbukti benar."
24 Nyonya Oliver sudah duduk dengan nyaman menghadap sebuah meja
dekat jendela di Black Boy. Hari masih cukup pagi, sehingga ruang makan belum
penuh sekali. Tak lama kemudian, Judith Butler kembali dari kamar kecil dan
duduk di hadapannya, meneliti menu.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Miranda suka apa?" tanya Ny. Oliver. "Lebih baik kita pesankan sekalian.
Kukira dia akan kembali sebentar lagi."
"Dia suka ayam panggang."
"Ya, mudah kalau begitu. Kau?"
"Aku pesan sama saja."
"Tiga ayam panggang," Ny. Oliver memesan. Dia bersandar, memperhatikan kawannya.
"Kenapa kau pelototi aku begitu?" "Aku sedang berpikir," kata Ny. Oliver.
"Tentang apa?" "Berpikir tentang betapa sedikitnya sebetulnya yang kuketahui tentang dirimu."
"Ya, semua orang begitu, kan?"
"Maksudmu, kita tak pernah bisa tahu seluruhnya tentang siapa pun."
"Kukira begitu."
"Mungkin kau benar," kata Ny. Oliver.
Kedua wanita itu diam beberapa lama.
"Pelayanannya agak lambat di sini."
"Nah itu makanannya datang, kukira," kata Ny. Oliver.
Seorang pelayan wanita datang dengan baki penuh piring.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Miranda lama sekali. Apa dia tahu di mana letak ruang makan?"
"Ya, tentu saja tahu. Tadi kami sempat melongok kemari." Judith bangun dengan
tak sabar. "Aku harus pergi memanggil dia."
"Jangan-jangan dia mabuk karena perjalanan yang jauh."
"Memang dulu begitu waktu dia masih kecil."
Judith kembali empat lima menit kemudian.
"Tak ada di toilet wanita," katanya. "Di luar toilet wanita ada pintu yang
menuju ke taman. Mungkin lewat situ dia keluar untuk melihat burung atau entah
apa. Dia memang begitu."
"Tak ada waktu untuk melihat burung hari ini," kata Ny. Oliver. "Pergilah cari
dia. Kita ingin terus."
II Elspeth McKay menusuk beberapa sosis dengan garpu, meletakkannya
dalam pinggan dan memasukkannya ke dalam lemari es. Kemudian dia
mulai mengupas kentang. Telepon berdering. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Nyonya McKay" Sersan Goodwin di sini. Kakak Anda ada?"
"Tidak. Dia di London hari ini."
"Saya sudah meneleponnya ke sana- dia sudah pergi. Kalau dia kembali, katakan
saja kami telah mendapat hasil positif."
"Maksud Anda kalian telah menemukan mayat di dalam sumur?"
"Percuma saja menutup-nutupi soal ini. Sudah tersebar juga."
"Siapa" Si gadis au pair itu?"
"Kelihatannya."
"Gadis malang," kata Elspeth. "Apakah dia terjun sendiri - atau apa?"
"Bukan bunuh diri - dia ditikam. Pembunuhan, jelas."
III Setelah ibunya meninggalkan toilet wanita, Miranda menunggu sejenak.
Kemudian dibukanya pintu, hati-hati ia menjenguk ke luar, membuka
pintu samping ke taman yang dekat sekali dengan jangkauannya, lalu lari di
sepanjang jalan di taman yang membawanya ke kebun belakang sebuah garasi, yang
dulunya tempat menyimpan kereta kuda. Dari sebuah pintu kecil dia ke luar. Pintu
kecil ini memungkinkan para pejalan kaki mencapai Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
jalan di luar. Sedikit jauh di jalan itu, tampak sebuah mobil diparkir.
Seorang pria yang alisnya mencuat dan berjanggut kelabu sedang duduk di dalamnya
sambil membaca surat kabar.
Miranda membuka pintu dan naik ke mobil, duduk di samping tempat
duduk pengemudi. Dia tertawa.
"Kau kelihatan lucu betul."
"Ketawalah sepuasnya, tak ada yang melarang."
Mobil dihidupkan, lalu mulai berjalan, ke kanan, ke kiri, ke kanan lagi, dan
sampai di sebuah jalan kecil.
"Kita datang tepat pada waktunya," kata pria berjanggut kelabu. "Pada saatnya
nanti kau akan lihat kapak rangkap yang mesti dilihat itu. Dan Kilterbury Down,
juga. Pemandangannya amat indah."
Sebuah mobil menyusul mereka demikian rapatnya sampai mereka hampir terperosok
ke semak-semak di tepi jalan.
"Pemuda-pemuda gila," kata si pria berjanggut kelabu.
Salah satu pemuda itu berambut panjang sampai ke pundak dan berkaca mata bulat
besar. Yang satunya lagi lebih menyerupai orang Spanyol dan bercambang.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Kau tak berpikir Mama akan khawatir karena aku?" tanya Miranda.
"Dia tak akan punya waktu untuk khawatir tentang kau. Pada saat dia khawatir,
kau sudah sampai di tempat yang kauinginkan."
IV Di London, Hercule Poirot mengangkat telepon. Terdengar suara Ny. Oliver.
"Kami kehilangan Miranda."
"Apa maksudmu kehilangan dia?"
"Kami makan siang di Black Boy. Dia pergi ke toilet wanita. Dia tidak kembali.
Ada yang bilang melihat dia naik mobil dengan seorang pria tua.
Tapi mungkin saja bukan dia. Bisa saja orang lain. Bisa -"
"Seharusnya dia selalu ditemani. Kalian harus terus mengawasi dia. Aku sudah
katakan ada bahaya. Apa Nyonya Butler bingung?"
"Tentu saja dia bingung. Memang apa pikirmu" Dia panik. Dia mendesak supaya
menelepon polisi." "Ya, itu tindakan yang wajar. Aku juga akan telepon polisi."
"Tapi kenapa Miranda ada dalam bahaya?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Apa kau tak tahu" Mestinya kau tahu sekarang." Dia menambahkan,
"mayatnya sudah ditemukan. Aku baru saja mendengar -"
"Mayat apa?" "Mayat di dalam sumur."
25 "Indah," kata Miranda, sambil memandang sekitarnya.
Kilterbury adalah tempat melancong di sekitar situ, meskipun sisa-sisa
peninggalannya tidak terkenal. Sudah aus beratus-ratus tahun yang lalu.
Meskipun begitu di sana-sini masih ada batu-batu besar yang masih
berdiri, menceritakan upacara keagamaan yang sudah lama berlalu.
Miranda bertanya-tanya. "Kenapa mereka dirikan batu-batu ini di sini?"
"Untuk keagamaan. Upacara keagamaan. Korban keagamaan. Kau
mengerti tentang korban kan, Miranda?"
"Kukira begitu."
"Korban itu harus ada, kau tahu. Korban itu penting."
"Maksudmu, bukan semacam hukuman" Apa korban itu sesuatu yang lain?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Ya, sesuatu yang lain. Kita mati agar orang lain hidup. Kita mati agar
keindahan dapat hidup. Dapat muncul. Itulah, yang penting."
"Tadinya kukira mungkin -"
"Ya, Miranda?" "Kukira kita harus mati karena apa yang kita lakukan telah menyebabkan orang
lain terbunuh." "Apa yang membuat kau berpikir begitu?"
"Aku berpikir tentang Joyce. Kalau saja aku tidak menceritakan sesuatu
kepadanya, dia tidak akan mati, kan?"
"Mungkin tidak."
"Aku gelisah sejak Joyce mati. Mestinya aku tak perlu menceritakannya kepada
Joyce, ya" Aku ceritakan karena aku ingin punya sesuatu yang berharga untuk
diceritakan. Dia sudah pernah ke India dan dia terus-menerus bicara tentang itu
- tentang macan, gajah, dan perhiasan emasnya yang bergantungan dan hiasan-
hiasannya dan cara memerangkapnya. Dan kukira, juga - tiba-tiba aku ingin ada
Pesta Halloween Hallowe'en Party Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
orang lain yang tahu, karena sebelumnya aku tak pernah benar-benar
memikirkannya." Dia menambahkan: "Apa - apa yang dulu itu juga korban?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Dalam satu hal."
Miranda tetap merenung, lalu katanya, "Apa belum waktunya?"
"Mataharinya belum tepat benar. Lima menit lagi, mungkin, maka matahari akan
menyorot tepat ke batu itu."
Lagi-lagi mereka duduk diam di sebelah mobil.
"Sekarang, kukira," kata kawan Miranda, melihat ke langit. Matahari sedang
meluncur ke cakrawala. "Sekaranglah waktunya yang tepat. Tak ada orang di sini.
Tak ada yang naik kemari pada saat ini dan mendaki ke puncak Kilterbury
Down untuk melihat Kilterbury Ring. Terlalu dingin dalam bulan
November dan tak ada lagi buah berry hitam. Pertama-tama akan
kutunjukkan kapak rangkap itu. Kapak rangkap di atas batu itu. Dipahat di sana
ketika mereka tiba dari Mycenae atau Kreta beratus-ratus tahun yang lalu. Indah
kan, Miranda?" "Ya, sangat indah," kata Miranda. "Tunjukkan."
Mereka berjalan ke batu yang teratas. Di sebelahnya ada batu yang sudah tumbang
dan sedikit ke bawah, di lereng, ada lagi batu yang agak condong seakan-akan
melengkung karena tuanya.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Kau bahagia, Miranda?"
"Ya, aku bahagia sekali."
"Nah, itu ada tanda tempat kapak."
"Apa ini benar-benar kapak rangkap itu?"
"Ya, sudah aus karena usia, tapi memang itulah. Itulah simbolnya. Letakkan
tanganmu di situ. Dan sekarang - sekarang kita akan minum demi masa lalu, masa
depan, dan keindahan."
"Oh, indahnya," kata Miranda.
Sebuah cangkir keemasan ditaruh di tangannya. Dari sebuah botol,
kawannya mencurahkan cairan keemasan ke cangkir itu.
"Rasa buah persik. Minumlah Miranda, dan kau akan semakin bahagia."
Miranda mengangkat cangkir itu. Dibauinya.
"Ya. Ya, memang baunya seperti buah persik. Oh, lihat, mataharinya.
Benar-benar merah emas - seperti rebah di ujung bumi."
Dia menghadapkan Miranda ke sana.
"Angkat cangkir itu dan minumlah."
Dia menghadap ke sana dengan patuh. Satu tangannya masih di atas batu besar
dengan tanda yang sudah setengah terhapus itu. Kawannya sekarang Koleksi ebook
inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
sedang berdiri di belakangnya. Dari bawah batu condong di lereng tadi, dua orang
menyelinap, mengendap-endap. Miranda dan kawannya yang
berada di puncak, berdiri membelakangi mereka, bahkan tak mengetahui kehadiran
mereka. Dengan cepat tapi tak bersuara mereka lari mendaki bukit itu.
"Minumlah demi keindahan, Miranda."
"Sampai kiamat, dia tak akan minum itu!" kata sebuah suara di belakang mereka.
Mantel beludru merah muda dilemparkan menutupi sebuah kepala dan
pisau di tangan yang tadi sedang diangkat perlahan dipukul jatuh.
Nicholas Ransom menangkap Miranda, memegangnya dengan kencang
dan menyeretnya menjauh dari kedua orang lain yang sedang bergulat.
"Kau si tolol cilik," kata Nicholas Ransom. "Naik kemari bersama pembunuh
sinting. Kau harusnya tahu apa yang kaulakukan itu."
"Dalam satu hal aku tahu," kata Miranda. "Aku akan jadi korban, kukira, karena
kau tahu, semua itu salahku. Karena akulah Joyce terbunuh. Jadi adil kan kalau
aku jadi korban" Pembunuhan keagamaan."
"Tak usah omong kosong soal pembunuhan keagamaan. Mereka sudah temukan gadis
lain itu. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Kau tahu, gadis au pair yang begitu lama menghilang. Dua tahun yang lalu kira-
kira. Mereka semua berpikir dia melarikan diri karena sudah
memalsukan surat wasiat. Dia ternyata tidak lari. Mayatnya ditemukan di sumur."
"Oh!" Miranda tiba-tiba menjerit sedih. "Jangan di sumur ajaib tempat untuk
minta sesuatu. Tentunya bukan di sumur ajaib yang begitu ingin kutemukan" Oh,
aku tak ingin dia ada di dalam sumur ajaib. Siapa - siapa yang memasukkan dia ke
situ?" "Orang yang mengajakmu kemari."
26 Sekali lagi empat orang duduk memandang Poirot. Timothy Raglan,
Inspektur Spence, dan Kepala Polisi kelihatan harap-harap senang, seperti kucing
yang mengira setiap saat sepiring susu akan muncul. Sedangkan pria yang keempat
masih berekspresi tak percaya.
"Yah, Tuan Poirot," kata Kepala Polisi memimpin pembicaraan itu, membiarkan si
penuntut umum bertugas mengawasi saja. "Kita semua sudah di sini -"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Poirot menggerakkan tangan. Inspektur Raglan meninggalkan ruangan
dan kembali bersama seorang wanita berusia tiga puluh lebih, seorang gadis, dan
dua pemuda remaja. Dia memperkenalkan mereka kepada Kepala Polisi. "Nyonya Butler, Nona Miranda
Butler, Tuan Nicholas Ransom, dan Tuan Desmond Holland."
Poirot bangkit dan menggandeng Miranda. "Duduk di sini di sebelah ibumu, Miranda
- Tuan Richmond, Kepala Polisi di sini, ingin bertanya-tanya kepadamu. Dia ingin
kau menjawabnya. Pertanyaan itu tentang
sesuatu yang pernah kaulihat - lebih dari setahun yang lalu sekarang, hampir dua
tahun. Kau sudah menyebut hal ini kepada satu orang dan, begitulah yang
kumengerti, hanya kepada satu orang saja. Betul?"
"Aku cerita pada Joyce."
"Dan apa persisnya yang kauceritakan pada Joyce?"
"Bahwa aku pernah melihat pembunuhan."
"Apa kau bercerita pada orang lain?"
"Tidak. Tapi kukira Leopold bisa menebak. Dia kan suka menguping. Di pintu-
pintu. Macam itu. Dia suka mencuri tahu rahasia orang."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Kau sudah dengar bahwa Joyce di sore hari sebelum pesta Hallowe'en, menyatakan
bahwa dia sendiri sudah pernah melihat pembunuhan. Apa
itu benar?" "Tidak. Dia cuma mengulang apa yang kuceritakan kepadanya - tapi dia berpura-
pura dialah yang mengalami."
"Coba ceritakan apa yang kaulihat itu."
"Aku tak tahu mula-mula kalau itu suatu pembunuhan. Kukira itu kecelakaan.
Kukira dia baru terjatuh dari atas, entah di mana."
"Di mana ini?" "Di Taman Tambang - di cekungan yang dulunya ada air mancur. Waktu itu aku
berada di atas, di cabang-cabang pohon. Aku sedang melihat tupai dan aku harus
diam sekali, kalau tidak mereka akan pergi. Tupai itu cepat sekali."
"Ceritakan apa yang kaulihat."
"Seorang pria dan wanita menggotong dia dan membawa dia di jalan situ.
Kupikir mereka akan membawanya ke rumah sakit atau Quarry House. Lalu yang wanita tiba-tiba berhenti
dan katanya, 'Ada yang memperhatikan kita,' dan dia
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
menatap ke pohonku. Entah kenapa aku takut dibuatnya. Aku tetap diam.
Yang pria berkata, 'Omong kosong,' lalu mereka berjalan terus. Kulihat ada darah
di scarf dan ada pisau berdarah di scarf itu - dan kupikir mungkin ada orang
yang mencoba bunuh diri - dan aku tetap diam."
"Karena kau takut?"
"Ya, tapi aku tak tahu kenapa."
"Kau tak beri tahu ibumu?"
"Tidak. Kupikir, mungkin tidak seharusnya aku ada di sana dan memperhatikan
mereka. Dan besoknya tak ada seorang pun yang bicara soal kecelakaan, maka aku
lupakan soal itu. Aku tak pernah memikirkan itu lagi sampai -"
Dia berhenti tiba-tiba. Kepala Polisi membuka mulut - lalu menutupnya lagi.
Dipandangnya Poirot dan memberi isyarat amat sekilas.
"Ya, Miranda," kata Poirot, "sampai apa?"
"Seolah-olah semua itu terjadi lagi. Kali ini burung woodpecker hijau. Aku
sedang diam, memperhatikan burung itu dari balik semak. Dan kedua
orang itu sedang duduk di sana bercakap-cakap - tentang pulau - sebuah pulau di
Yunani. Si wanita kira-kira berkata, 'Semua sudah ditandatangani.
Sudah jadi milik kita; kita bisa ke sana kapan saja kita mau. Tapi lebih baik
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
kita pelan-pelan - jangan terburu-buru.' Lalu woodpecker terbang, dan aku
bergerak. Dan dia berkata, 'Sst - diam - ada yang memperhatikan kita.' Persis seperti yang
dikatakannya dulu. Ekspresi wajahnya juga sama dan aku jadi takut lagi.
Lalu aku jadi ingat. Dan kali ini aku mengerti. Aku mengerti bahwa pembunuhanlah
yang dulu kulihat dan mayatlah yang mereka gotong itu untuk disembunyikan entah
di mana. Kau tahu, aku sudah bukan anak-anak lagi. Aku mengerti - tentang hal-
hal dan apa artinya - darah dan pisau dan tubuh mati yang lemas itu -"
"Kapan itu?" tanya Kepala Polisi. "Sudah berapa lama?"
Miranda berpikir sejenak.
"Maret yang lalu - persis setelah Paskah."
"Dapat kau mengatakan dengan pasti siapa kedua orang ini, Miranda?"
"Tentu saja dapat." Miranda kelihatan bingung.
"Kau melihat wajah mereka?"
"Tentu saja." "Siapa mereka?"
"Nyonya Drake dan Michael."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Pernyataan yang tidak dramatis.
Suaranya tenang - di dalamnya ada nada heran - tapi mengandung
keyakinan. "Kau tidak memberi tahu seorang pun" Kenapa?"
"Kupikir - kupikir mungkin itu korban."
"Siapa yang mengatakan itu?"
"Michael mengatakan kepadaku - waktu itu aku tak begitu mengerti -
katanya korban itu perlu -"
"Dan kau mencintai Michael?" tanya Poirot lembut.
"Oh ya," kata Miranda. "Aku amat mencintai dia."
27 "Nah, datang juga kau akhirnya," kata Ny. Oliver, "aku ingin tahu tentang
semuanya." Dipandangnya Poirot dengan yakin dan dia bertanya tegas:
"Kenapa tidak datang dari dulu-dulu?"
"Maaf, madame. Aku sibuk sekali membantu polisi dalam pemeriksaan pendahuluan
mereka." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Cuma penjahat yang melakukan itu. Apa yang membuatmu berpikir Rowena Drake
terlibat dalam pembunuhan" Tak ada orang lain yang dapat membayangkan hal itu."
"Sederhana saja, begitu kudapatkan petunjuk utamanya."
"Apa yang kau namakan petunjuk utama itu?"
"Air. Aku butuh seseorang yang ada di pesta itu dan basah, padahal seharusnya
tidak. Siapa pun yang membunuh Joyce Reynolds pastilah akan basah. Dia memegangi
seorang anak yang kuat dan kepalanya berada di dalam seember air. Maka pasti
akan ada perlawanan dan ada air yang muncrat. Dia pasti basah. Jadi harus
terjadi sesuatu untuk menjelaskan kenapa dia basah. Ketika semua orang
berkerumun di ruang makan untuk snapdragon, Nyonya Drake mengajak Joyce ke
perpustakaan. Kalau kita diajak nyonya rumah untuk mengikutinya, dengan sendirinya kita akan
ikut. Dan tentu saja Joyce tidak punya kecurigaan apa-apa terhadap Nyonya Drake.
Yang diceritakan Miranda hanyalah bahwa dia pernah melihat dilakukannya
pembunuhan. Maka Joyce dibunuh dan
pembunuhnya basah kuyup. Harus ada alasan untuk itu dan dia pun
merencanakan alasan. Dia juga memerlukan saksi yang melihat bagaimana Koleksi
ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
dia jadi basah. Maka dia menunggu di pertengahan tangga dengan
membawa jambangan besar berisi air dan penuh bunga. Pada saat Nona Whittaker
keluar dari ruang snapdragon - panas di dalam sana - Nyonya Drake berpura-pura
terlonjak gugup, melepaskan jambangan sambil
mengatur agar sambil jatuh berkeping-keping ke lorong di bawah,
jambangan itu membasahi tubuhnya. Dia berlari ke bawah, lalu dia dan Nona
Whittaker memunguti pecahan-pecahan kaca dan bunga-bunga,
sementara Nyonya Drake mengeluh karena telah kehilangan jambangan
yang bagus. Dia berhasil memberikan kesan pada Nona Whittaker, bahwa dia baru
melihat sesuatu atau seseorang keluar dari ruangan di mana baru terjadi
pembunuhan. Nona Whittaker memahami pernyataan itu pada
permukaannya saja, tapi ketika dia menyebutkan hal itu kepada Nona Emlyn, Nona
Emlyn menyadari hal yang benar-benar menarik dalam
pernyataan itu. Maka dia menyuruh Nona Whittaker untuk
menceritakannya kepadaku.
"Maka," kata Poirot, sambil memilin kumis, "aku tahu juga siapa pembunuh Joyce."
"Padahal Joyce sama sekali tak pernah melihat pembunuhan!"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Nyonya Drake tidak tahu itu. Tapi dia memang curiga terus, bahwa ada seseorang
di Quarry Wood ketika dia dan Michael Garfield baru
membunuh Olga Seminoff dan mungkin melihat terjadinya pembunuhan
itu." "Kapan kau tahu bahwa itu Miranda, bukan Joyce?"
"Begitu akal sehat memaksaku menerima pendapat umum bahwa Joyce itu pembohong.
Maka Miranda-lah calon yang jelas. Dia sering ada di Quarry Wood, mengamati
burung dan tupai. Joyce adalah, seperti yang
dikatakannya kepadaku, kawan terbaiknya. Katanya: 'Kami saling
menceritakan semuanya.' Miranda tidak hadir di pesta, maka si
pembohong Joyce dapat menggunakan cerita yang telah diceritakan oleh kawannya
itu, tentang melihat pembunuhan - mungkin untuk
mengesankan kau madame, si penulis cerita kriminal yang terkenal."
"Baiklah, tumpukkan semua kesalahan padaku."
"Tidak, tidak."
"Rowena Drake," renung Ny. Oliver. "Aku masih tak bisa percaya."
"Dia punya segala persyaratan yang diperlukan. Sejak dulu aku sudah ingin tahu,"
tambahnya, "persisnya wanita macam apakah Lady Macbeth Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
itu. Seperti apa dia kalau kita berjumpa dalam kehidupan nyata" Ya, kukira aku
sudah berjumpa dengan dia."
"Dan Michael Garfield" Mereka kelihatannya pasangan yang tak serasi."
"Menarik - Lady Macbeth dan Narcissus, kombinasi yang luar biasa."
"Lady Macbeth," Ny. Oliver menggumam sambil berpikir-pikir.
"Dia wanita yang cakap - efisien dan kompeten - pandai mengatur dan mengurus
dengan bakat alam - dan tak disangka juga aktris yang
berbakat. Mestinya kaudengarkan dia waktu meratapi kematian Leopold, menangis
terisak-isak pada sapu tangan kering."
"Memuakkan." "Kau ingat, dulu aku tanya siapa - menurut pendapatmu - orang-orang yang
menyenangkan dan yang tidak."
"Apa Michael Garfield mencintai dia?"
"Aku ragu kalau Michael Garfield pernah mencintai orang lain selain dirinya
sendiri. Yang diinginkannya uang - banyak uang. Mungkin pada mulanya dia percaya
akan dapat mempengaruhi Nyonya Llewellyn-Smythe agar nyonya tua ini
memanjakannya dan bahkan membuat surat wasiat
Pesta Halloween Hallowe'en Party Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
yang menguntungkan dia - tapi Nyonya Llewellyn-Smythe bukan wanita macam itu."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Bagaimana tentang pemalsuan" Aku masih tak mengerti soal itu. Apa arti semua
itu?" "Mula-mula memang membingungkan. Terlalu banyak pemalsuan, begitu bisa
dikatakan. Tapi kalau kita pertimbangkan, tujuannya jadi jelas. Kita hanya perlu
mempertimbangkan apa yang benar-benar terjadi.
"Kekayaan Nyonya Llewellyn-Smythe semua jatuh kepada Rowena Drake.
Codicil yang dibuat itu kentara sekali palsu sehingga ahli hukum mana pun akan
mengetahuinya. Codicil itu akan diuji keabsahannya dan karena bukti-bukti dari
para ahli, codicil itu akan dibatalkan. Maka surat wasiat aslilah yang akan
berlaku. Karena suami Rowena Drake belum lama
meninggal, maka dia akan mewarisi segalanya."
"Tapi bagaimana dengan codicil yang disaksikan oleh wanita pembantu rumah tangga
itu?" "Dugaanku, Nyonya Llewellyn-Smythe mengetahui hubungan Michael Garfield dengan
Rowena Drake - mungkin sebelum suaminya meninggal.
Dalam kemarahannya, Nyonya Llewellyn-Smythe membuat sebuah codicil terhadap
surat wasiatnya, mewariskan semua harta kepada gadis au pair-Koleksi ebook
inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
nya. Mungkin gadis itu mengatakan hal ini kepada Michael - dia berharap bisa
menikah dengan Michael."
"Kukira dengan si Ferrier muda?"
"Itu kan menurut cerita Michael. Tak ada hal yang menguatkan
kebenarannya." "Nah, kalau dia tahu ada codicil yang asli, kenapa tidak dinikahinya saja Olga
dan mendapatkan uangnya dengan cara itu?"
"Karena dia ragu apakah Olga benar-benar akan mendapatkan uang itu.
Ada hal yang disebut pengaruh tak sepantasnya. Nyonya Llewellyn-Smythe itu
wanita tua dan sakit pula. Surat-surat wasiatnya yang terdahulu selalu
menguntungkan familinya sendiri - jenis surat wasiat yang masuk akal dan akan
disetujui oleh sidang pengadilan. Gadis dari luar negeri ini baru dikenalnya
selama setahun - dan tidak punya hak apa pun terhadapnya.
Codicil itu, meskipun asli, bisa saja dibatalkan. Apalagi, aku ragu kalau Olga
dapat berhasil membeli sebuah pulau di Yunani - atau bahkan
bersedia melakukannya pun belum tentu. Dia tak punya kawan-kawan
yang berpengaruh atau kontak di lingkungan bisnis. Dia tertarik kepada Michael.
Tapi dia menilai Michael sebagai masa depan yang baik dari segi Koleksi ebook
inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
pernikahan, yang akan memungkinkan dia tinggal di Inggris - dan
memang diinginkannya."
"Dan Rowena Drake?"
"Dia tergila-gila. Suaminya sudah bertahun-tahun invalid, cacat. Dia memang
sudah setengah baya, tapi dia wanita yang bergairah. Dan
muncullah dalam kehidupannya seorang pemuda yang cakap luar biasa.
Wanita memang mudah terpikat padanya, tapi yang diinginkannya bukan kecantikan
wanita, melainkan kesempatan mempraktekkan dorongan
kreatifnya untuk mencipta-kan keindahan. Untuk itu dia butuh uang -
banyak uang. Sedang tentang cinta - dia cuma cinta diri sendiri. Dia adalah
Narcissus. Ada sebuah lagu Prancis kuno yang pernah aku dengar bertahun-tahun yang lalu -"
Pelan-pelan dia bersenandung:
Pandanglah, Narcissus Pandanglah di dalam air Pandanglah, Narcissus, betapa cakapnya kau
Tak ada di dunia Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Yang secakap dan semuda itu Sayang! Dan semuda itu....
Pandanglah, Narcissus Pandanglah di dalam air....
"Aku tak bisa percaya - tak bisa percaya bahwa ada orang yang mau melakukan
pembunuhan hanya untuk membuat taman di sebuah pulau di
Yunani," kata Nyonya Oliver dengan nada tak percaya.
"Kau tak dapat" Tak dapatkah kaubayangkan bagaimana dia
menggambarkannya di dalam benaknya" Karang-karang yang polos,
mungkin, tapi dibentuk sedemikian rupa sehingga menampilkan berbagai
kemungkinan. Tanah, tanah subur yang banyak, menyelimuti karang-karang telanjang
itu - lalu tanaman, bibit, semak, dan pepohonan.
Mungkin dulu dia pernah membaca tentang seorang jutawan kapal yang menciptakan
taman pulau untuk wanita yang dikasihinya. Maka jadi
terpikir olehnya - dia ingin membuat taman, bukan untuk seorang wanita, tapi -
untuk dirinya sendiri."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Bagiku masih saja kedengaran sinting sekali."
"Ya. Kadang-kadang hal seperti itu memang terjadi. Aku ragu apakah dia bahkan
berpikir bahwa motifnya itu menjijikkan. Dia cuma.
menganggapnya perlu, demi penciptaan lebih banyak keindahan. Dia
sudah tergila-gila pada penciptaan. Keindahan Quarry Wood, keindahan taman-taman
lain yang telah direncanakan dan dibuatnya. Sekarang dia mengidamkan lebih
banyak lagi, keindahan sebuah pulau. Dan ada
Rowena Drake yang tergila-gila padanya. Apalah artinya Nyonya Drake baginya,
kecuali hanya sebagai sumber uang yang akan dipergunakannya untuk menciptakan
keindahan. Ya - dia sudah gila, mungkin. Orang yang dimusnahkan dewa-dewa,
biasanya dibuat jadi gila dulu."
"Apa dia begitu ingin akan pulau itu" Bahkan dengan Rowena Drake menggayuti
lehernya" Mengatur dia sepanjang waktu?"
"Kecelakaan kan bisa terjadi. Kupikir pada saatnya nanti Nyonya Drake mungkin
akan mengalaminya." "Satu pembunuhan lagi?"
"Ya. Mulainya sederhana saja. Olga harus disingkirkan karena dia mengetahui soal
codicil itu - dan dia juga dijadikan kambing hitam, dicap sebagai pemalsu.
Nyonya Llewellyn-Smythe telah menyembunyikan
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
dokumen aslinya, maka kupikir si Ferrier muda diberi uang untuk
membuat dokumen palsu yang mirip. Begitu kentaranya pemalsuan itu, sehingga akan
segera menimbulkan kecurigaan. Itu mengakibatkan kematiannya. Lesley Ferrier, aku segera
memutuskan, tidak berurusan atau menjalin cinta dengan Olga. Itu cuma gagasan
yang disodorkan kepadaku oleh Michael Garfield. Kukira Michael-lah yang memberi
uang kepada Lesley. Michael Garfield-lah yang menjadi sasaran cinta gadis au
pair itu. Michael memperingatkannya untuk tutup mulut mengenai itu dan tidak
memberi tahu majikannya. Dia
membicarakan kemungkinan mereka menikah, tetapi pada saat yang sama
- dengan darah dingin - menetapkan gadis itu sebagai korban yang akan dia dan
Rowena Drake butuhkan kalau mereka ingin uangnya jatuh ke
tangan mereka. Olga Seminoff tak perlu sampai dituduh melakukan
pemalsuan atau dituntut. Cukup bila dicurigai saja. Pemalsuan itu tampak
menguntungkan gadis itu. Juga dapat dengan mudah dilakukannya,
karena ada bukti bahwa dia sudah terbiasa meniru tulisan tangan
majikannya. Kalau dia tiba-tiba menghilang, akan dianggap orang bahwa dia bukan
cuma seorang pemalsu, tapi juga amat mungkin menyebabkan Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
kematian majikannya yang tiba-tiba itu. Jadi pada kesempatan yang tepat, Olga
Seminoff pun mati. Lesley Ferrier diduga terbunuh karena ditikam kawanan geng
atau wanita yang cemburu. Tapi pisau yang ditemukan di dalam sumur ternyata
bertalian amat erat dengan luka-luka yang diderita Ferrier. Aku tahu mayat Olga
pasti disembunyikan di sekitar sini, tapi aku tak punya gagasan sampai kudengar
Miranda suatu hari bertanya tentang sumur ajaib untuk meminta sesuatu. Dia minta diantar ke
sana oleh Michael Garfield. Tapi Michael menolak. Tak lama setelah itu aku
berbicara dengan Nyonya Goodbody. Kukatakan aku ingin tahu ke mana gadis itu
telah menghilang. Dan katanya, 'Tang ting tung, si kucing ada di sumur.' Maka
aku jadi yakin mayat gadis itu pasti ada di dalam sumur. Kutemukan sumur itu di
hutan, Quarry Wood, di suatu
tanjakan tak jauh dari pondok milik Michael Garfield. Kupikir, Miranda mungkin
saja telah melihat pembunuhan itu atau pembuangan mayatnya kemudian. Nyonya
Drake dan Michael takut bahwa dulu ada orang yang menyaksikan - tapi tak tahu
siapa. Maka sementara tak terjadi apa pun, mereka merasa aman. Mereka menyusun
rencana. Mereka tak terburu-buru, tapi mempersiapkan segalanya. Nyonya Drake
berkata tentang Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
pembelian tanah di luar negeri - menanamkan kesan bahwa dia ingin
meninggalkan Woodleigh Common. Terlalu banyak hal yang menyedihkan, selalu
dihubungkan dengan kesedihannya karena kemati-an suaminya.
Semuanya berjalan lancar menurut rencana, sampai datang kejutan
Hallowe'en dan pernyataan Joyce bahwa dia pernah melihat pembunuhan.
Jadi sekarang Rowena tahu, atau mengira dia tahu, siapa yang dulu itu ada di
hutan. Jadi dia cepat bertindak. Tapi ternyata masih ada lagi. Leopold kecil
minta uang - ada yang ingin dibelinya, katanya. Apa yang disangka atau dipikir
Leopold tak diketahui, tetapi dia adik Joyce, jadi
mereka mungkin mengira dia tahu lebih banyak daripada yang
sebenarnya. Maka - dia juga mati."
"Kau mencurigai dia karena petunjuk air," kata Ny. Oliver. "Bagaimana kau bisa
mencurigai Michael Garfield?"
"Dia cocok," kata Poirot sederhana. "Lalu - ketika terakhir kali aku bercakap-
cakap dengan dia, aku jadi yakin. Dia berkata kepadaku sambil ketawa - 'Enyah
kau dariku, Setan. Pergi dan bergabunglah dengan kawan-kawan polisimu.' Waktu
itulah aku tahu, dengan yakin sekali. Sebenarnya Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
kebalikannya. Dalam hati aku berkata: 'Kutinggalkan kau di belakangku, Setan.'
Setan yang muda dan cakap seperti Lucifer bagi manusia..."
Ada seorang wanita lain di ruang itu - sejak tadi belum bicara, tapi kini dia
mengubah letak duduknya di kursi.
"Lucifer," katanya. "Ya, aku mengerti sekarang. Dia memang selalu begitu."
"Dia cakap sekali," kata Poirot, "dan dia cinta keindahan. Keindahan yang
diciptakannya dengan otak, imajinasi, dan tangannya. Untuk itu dia bersedia
mengorbankan segalanya. Dengan caranya sendiri, kukira, dia cinta Miranda - tapi
dia siap mengorbankan Miranda untuk dirinya
sendiri. Direncanakannya kematian Miranda dengan saksama. Dibuatnya acara
seperti upacara keagamaan, dan memasukkan gagasan itu ke dalam benak Miranda.
Miranda harus memberi tahu dia kalau Miranda akan
meninggalkan Woodleigh Common - diperintahkannya Miranda untuk menemui dia di penginapan
tempat Anda dan Nyonya Oliver makan siang. Direncanakan Miranda
akan ditemukan di Kilterbury Ring - di sana, di samping Kapak Rangkap dengan
cangkir anggur keemasan di sisinya - korban keagamaan."
"Gila," kata Judith Butler. "Dia pasti gila."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Madame, anak Anda sekarang selamat - tapi ada sesuatu yang ingin sekali saya
ketahui." "Saya kira Anda layak untuk diberi tahu apa saja yang bisa saya beri tahukan,
Tuan Poirot." "Dia itu anak Anda-apa dia juga anak Michael Garfield?"
Judith terdiam beberapa saat, lalu katanya: "Ya."
"Tapi Miranda tak tahu itu?"
"Tidak. Miranda tak tahu. Bertemu Garfield di sini benar-benar suatu kebetulan
saja. Saya kenal dia waktu saya masih gadis ingusan. Saya jatuh cinta sampai
tergila-gila padanya, tapi lalu saya jadi takut."
"Takut?" "Ya. Tak tahu kenapa. Bukan karena takut akan diperlakukan bagaimana atau
semacam itu, tapi hanya takut pada pembawaannya. Dia lembut, tapi di balik itu,
dingin dan keji. Saya takut pada kecintaannya akan keindahan dan kreasi dalam
pekerjaannya. Saya tidak memberi tahu dia kalau dulu saya hamil. Saya tinggalkan
dia - saya pergi dan lahirlah bayi itu. Saya karang cerita tentang
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
suami pilot yang mati karena kecelakaan. Saya agak sering berpindah-pindah.
Hanya kebetulan saja, saya datang ke Woodleigh Common. Saya berhasil mendapat
pekerjaan sebagai sekretaris di Medchester.
"Lalu suatu hari Michael Garfield datang kemari untuk bekerja di Quarry Wood.
Saya rasa saya tak peduli waktu itu. Dia juga. Semua telah lama berlalu, tapi
kemudian, meskipun saya tak tahu betapa sering Miranda pergi ke hutan, saya jadi
khawatir -" "Ya," kata Poirot, "ada ikatan di antara mereka. Pertalian yang alami. Saya
melihat kemiripan di antara mereka - hanya saja, kalau Michael Garfield itu
pengikut Lucifer yang cantik, anak Anda polos dan bijaksana dan tak punya unsur
jahat." Poirot menghampiri meja tulisnya dan kembali dengan membawa sebuah amplop. Dari
situ dikeluarkannya sebuah lukisan dari pensil.
"Anak Anda," katanya.
Judith melihatnya. Lukisan itu ditandatangani "Michael Garfield."
"Waktu itu dia sedang melukis Miranda di tepi kali," kata Poirot, "di Quarry
Wood. Dia melukis Miranda, katanya, supaya tidak lupa. Dia takut lupa.
Tapi tetap saja tidak dapat mencegah niatnya membunuh Miranda."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Kemudian ditunjuknya sebuah kata yang tertulis dengan pensil di sudut kiri atas.
"Anda dapat membaca ini?"
Pelan-pelan Judith mengejanya "Iphigenia."
"Ya," kata Poirot, "Iphigenia. Agamemnon mengorbankan anak perempuannya, supaya
dia mendapat angin yang akan membawa kapalnya ke Troy. Michael berniat
mengorbankan anak perempuannya supaya dia dapat memiliki sebuah Taman Firdaus
baru." "Jadi dia tahu apa yang dia lakukan," kata Judith. "Saya ingin tahu - apa dia
pernah menyesal?" Poirot tidak menjawab. Dalam benaknya tergambar seorang pria muda
yang cakap luar biasa, rebah di samping batu besar yang bertandakan kapak
rangkap. Tangannya yang sudah kaku masih mencengkeram gelas
anggur yang keemasan. Gelas itu telah ia rebut dan diminumnya isinya, ketika
hukuman tiba-tiba datang, membebaskan korbannya dan
menghadapkan dia pada keadilan.
Begitulah Michael Garfield mati - kematian yang sesuai, pikir Poirot - tapi,
sayang, tak akan ada taman yang tumbuh di sebuah pulau di laut Yunani....
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Sebagai gantinya adalah Miranda - hidup, muda, dan cantik.
Diangkatnya tangan Judith dan dikecupnya.
"Selamat tinggal, madame, dan salam untuk anak perempuan Anda."
"Dia layak selalu ingat pada Anda dan bagaimana dia berutang budi kepada Anda."
"Lebih baik jangan - ada kenang-kenangan yang sebaiknya dikubur saja."
Dia berlanjut ke Ny. Oliver.
"Selamat malam, chere madame. Lady Macbeth dan Narcissus. Amat menarik. Aku
harus mengucapkan terima kasih karena kaulah yang
membawa kasus ini kepadaku -"
"Baiklah," kata Ny. Oliver dengan nada jengkel, "menyalahkan aku seperti biasa!"
TAMAT Edit & Convert: inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Pesta Halloween Hallowe'en Party Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Tusuk Kondai Pusaka 6 Pedang Bengis Sutra Merah ( Tan Ceng In) Karya See Yan Tjin Djin Nyawa Titipan 1
Di sana dia melihat seseorang dalam pakaian koki yang mengingatkan dia akan
seseorang yang hanya dijumpainya
sekali dan kabarnya sudah mati tetapi ternyata masih hidup. Aduh," kata Ny.
Oliver, berhenti sebentar mengambil napas. "Kau tahu, memang betul.
Aku memang duduk berhadapan dengan seseorang di dalam bis sebelum
meninggalkan London, dan di sini cerita itu terbentuk demikian bagusnya di
kepalaku. Tak lama lagi aku akan punya cerita lengkapnya. Urut-urutan
lengkapnya, apa yang akan dikatakannya di rumah, apakah kata-katanya itu akan
membawa ia atau orang lain dalam bahaya. Kukira bahkan
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
namanya punyaku tahu. Constance. Constance Carnaby. Cuma satu hal
yang bisa merusaknya." "Apa itu?"
"Yah, maksudku, kalau aku ketemu dia lagi di bis lain, atau bercakap-cakap
dengan dia atau aku mulai tahu sesuatu tentang dia. Itu akan merusak segalanya."
"Ya, ya. Cerita itu harus milikmu, pelaku-pelakunya milikmu. Dia anakmu.
Kau yang membuatnya, kau mulai mengerti dia, kau tahu
bagaimana perasaannya, kau tahu di mana dia tinggal, dan kau tahu apa yang
dikerjakannya. Tapi semua itu berawal pada seorang manusia yang nyata dan hidup,
dan kalau kau mengetahui bagaimana manusia yang
sebenarnya itu - yah, jadi tak ada cerita lagi, kan?"
"Benar lagi," kata Ny. Oliver. "Dan apa yang kauhilang tentang Judith, kukira
itu betul. Maksudku, kami memang sering bersama-sama dalam
perjalanan wisata itu. Kami juga berkunjung ke banyak tempat bersama-sama, tapi
aku tidak benar-benar tahu tentang dia. Dia janda, suaminya sudah meninggal dan
dia ditinggalkan dalam kondisi ekonomi yang
kurang baik dengan seorang anak, Miranda, yang kau sudah lihat. Dan memang benar
aku punya perasaan yang aneh tentang mereka. Perasaan Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
bahwa mereka itu penting, seolah-olah mereka terlibat dalam suatu drama yang
menarik. Aku tak ingin tahu apa drama itu. Aku tak ingin mereka
memberitahukannya kepadaku. Aku ingin memikirkan sendiri drama yang ingin
kulibatkan dengan mereka."
"Ya. Ya. Aku bisa lihat bahwa mereka - yah, para calon yang akan disertakan
dalam sebuah best seiler lain oleh Ariadne Oliver."
"Kau memang kadang-kadang benar-benar kejam," kata Ny. Oliver.
"Kaubuat semuanya jadi kedengaran begitu kasar." Dia berhenti untuk berpikir-
pikir sejenak. "Mungkin memang kasar."
"Bukan, bukan, bukan kasar. Cuma manusiawi."
"Dan kau ingin aku mengundang Judith dan Miranda ke flat atau rumahku di
London?" "Tidak sekarang," kata Poirot. "Belum, sampai aku yakin bahwa salah satu gagasan
kecilku mungkin benar."
"Kau dengan gagasan kecilmu! Nah, sekarang aku punya berita buat kau."
"Madame, kau membuatku senang."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Jangan terlalu yakin dulu. Mungkin saja aku malah mematahkan gagasan-gagasanmu.
Misalkan saja kuberi tahu kau bahwa pemalsuan yang sudah bikin kau begitu repot
bicara ternyata sama sekali bukan pemalsuan?"
"Apa yang kauhilang itu?"
"Nyonya Ap Jones Smythe, atau entah siapa namanya, memang membuat sebuah codicil
pada surat wasiatnya dan mewariskan semua uangnya
kepada gadis au pair itu. Dia menandatanganinya, dan dua orang saksi melihat dia
membubuhkan tanda tangan itu, dan mereka juga
membubuhkan tanda tangan dengan saling menyaksikan. Nah, simpan itu di kumismu
dan nikmatilah." 19 "Nyonya - LEAMAN," kata Poirot, menulis nama itu.
"Betul. Harriet Leaman. Sedang saksi lain tampaknya seseorang bernama James
Jenkins. Terakhir kabarnya pergi ke Australia. Dan Nona Olga Seminoff terakhir
kedengaran kabarnya kembali ke Cekoslowakia, atau entah ke mana, pokoknya ke
tempat asalnya. Kelihatannya setiap orang sudah pergi ke tempat lain."
"Menurutmu seberapa jauh Nyonya Leaman ini bisa dipercaya?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Kukira dia tidak mengarang-ngarang, kalau itu yang kaumaksud. Kukira dia dulu
menandatangani sesuatu, lalu ingin tahu dan mengambil
kesempatan pertama untuk mencari tahu apa yang sudah
ditandatanganinya itu."
"Dia bisa baca-tulis?"
"Kukira, ya. Tapi aku setuju bahwa orang kadang-kadang tidak terlalu bisa
membaca tulisan wanita yang sudah tua, yang amat lancip-lancip dan sukar dibaca.
Kalau kemudian ada desas-desus tentang surat wasiat atau codicil ini, mungkin
saja dia berpikir itulah yang telah dibacanya dalam tulisan yang kurang jelas
itu." "Sebuah dokuman asli," kata Poirot. "Tapi dulu juga ada codicil palsu."
"Siapa bilang?" "Ahli-ahli hukum."
"Mungkin memang sama sekali tidak palsu."
"Ahli-ahli hukum sangat teliti dalam soal-soal begini. Mereka disiapkan untuk
maju ke sidang dengan saksi ahli."
"Oh ya," kata Ny. Oliver, "jadi gampanglah sekarang melihat apa yang mestinya
sudah terjadi, kan?"
"Apa yang gampang" Apa yang terjadi?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Yah, tentu saja, keesokan harinya atau beberapa hari kemudian, atau bahkan
seminggu kemudian, Nyonya Llewellyn-Smythe, kalau tidak
bertengkar dengan perawatnya yang setia itu, pastilah dia berdamai dengan
kemenakannya, Hugo, atau Rowena. Lalu surat wasiat itu
disobeknya atau dicoretnya codicil itu atau yang semacam itulah, atau
dibakarnya." "Dan setelah itu?"
"Yah, setelah itu, kukira, Nyonya Llewellyn-Smythe meninggal, dan si gadis
memanfaatkan kesempatan untuk menulis codicil baru yang secara garis besar
isinya sama, dan dengan tulisan yang dibuat semirip mungkin
dengan tulisan Nyonya Llewellyn-Smythe dan tanda tangan kedua saksi juga
dibuatnya semirip mungkin. Dia mungkin kenal sekali dengan tulisan Nyonya
Leaman. Pasti ada di kartu kesehatan atau yang semacam itu.
Ditirunya tanda tangan Nyonya Leaman karena
dia pikir seseorang akan setuju menyatakan diri menjadi saksi pembuatan surat
wasiat itu dan bahwa semuanya pasti akan berjalan lancar. Tapi pemalsuannya itu
tidak begitu baik, sehingga kesulitan pun muncul."
"Bolehkah, chere madame, kupakai teleponmu?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Kuberi kau izin memakai telepon Judith, ya."
"Di mana kawanmu itu?"
"Oh, sedang potong rambut di salon. Dan Miranda sedang berjalan-jalan.
Pakailah, di dalam, di seberang jendela sana."
Poirot masuk dan kembali kira-kira sepuluh menit kemudian.
"Nah, apa yang telah kaulakukan?"
"Aku baru saja menelepon Tuan Fullerton, pengacara itu. Sekarang kuberi tahu
kau. Codicil itu, codicil palsu yang dipakai untuk barang bukti tidak disaksikan
oleh Harriet Leaman. Saksinya adalah Mary Doherty, dulu bekerja pada Nyonya
Llewellyn-Smythe tapi waktu itu juga baru saja meninggal. Saksi yang lain James
Jenkins yang, seperti yang sudah
dikatakan temanmu Nyonya Leaman, sudah pergi ke Australia."
"Jadi memang ada codicil palsu," kata Ny. Oliver. "Dan tampaknya ada pula
codicil yang asli. Coba Poirot, apa ini semua tidak semakin ruwet?"
"Memang jadi ruwet sekali," kata Hercule Poirot. "Terlalu banyak, kalau boleh
kusebutkan, pemalsuan."
"Mungkin yang asli masih ada di dalam perpustakaan di Quarry House, di dalam
buku Enquire Within Upon Evertyhing."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Kudengar semua harta di rumah itu dijual ketika Nyonya Llewellyn-Smythe
meninggal, kecuali beberapa mebel dan foto keluarga."
"Yang kita perlukan sekarang," kata Ny. Oliver, "adalah sesuatu yang seperti
Enquire Within itu di sini. Judul yang bagus ya" Aku ingat, nenekku punya juga
satu. Kita bisa tanya tentang segala hal. Informasi hukum, resep masakan, dan
bagaimana menghilangkan noda tinta kain linen.
Bagaimana membuat bedak sendiri yang tidak merusak kulit wajah. Oh -
masih banyak lagi. Ya, apa kau tak ingin punya buku seperti itu sekarang?"
"Jelas," kata Hercule Poirot, "buku itu akan memberi resep perawatan kaki yang
kelelahan." "Banyak resep untuk itu kukira. Tapi kenapa tak kaukenakan saja sepatu yang
layak untuk berjalan-jalan di desa?"
"Madame, aku suka kelihatan rapi dalam penampilanku."
"Yah, kalau begitu kau harus terus mengenakan barang-barang yang menyakitkan,
lalu meringislah, dan tahanlah," kata Ny. Oliver. "Tetapi sama saja, sekarang
aku tak ngerti apa-apa. Apa si Leaman itu baru saja bicara omong kosong
kepadaku?" "Mungkin saja."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Apa ada orang yang menyuruhnya berbohong kepadaku?"
"Itu juga mungkin."
"Apa ada orang yang membayarnya untuk membohongi aku?"
"Teruskan," kata Poirot, "teruskan. Cara berpikirmu bagus sekali."
"Kurasa," kata Ny. Oliver berpikir-pikir, "Nyonya Llewellyn-Smythe itu, seperti
banyak wanita kaya lain, senang membuat surat wasiat. Kukira sudah banyak surat
wasiat yang dibuatnya semasa hidupnya. Kau tahu, memberi keuntungan kepada satu
orang kemudian kepada orang lain lagi.
Diubah-ubah saja. Keluarga Drake itu kan kaya. Kurasa dia selalu
mewariskan kepada mereka sejumlah besar kekayaannya. Tapi aku ragu kalau dia
pernah meninggalkan warisan kepada orang lain sebanyak yang tampaknya dia
wariskan kepada si gadis Olga; ini menurut Nyonya Leaman dan menurut surat
wasiat palsumu itu. Ingin aku tahu lebih banyak
tentang gadis itu. Jelas dia kelihatannya berhasil sekali dalam aksi
menghilangnya." "Aku berharap bisa tahu lebih banyak tentang dia sebentar lagi," kata Hercule
Poirot. "Bagaimana?"
"Lewat informasi yang sebentar lagi akan kuterima."
"Aku tahu selama ini kau sudah bertanya-tanya di sini."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Tidak cuma di sini. Aku punya agen di London yang mencarikan informasi dari
luar dan dalam negeri untukku. Kurasa aku akan menerima berita, mungkin sebentar
lagi, dari Herzegovina."
"Apa kau akan tahu apakah gadis itu pernah pulang ke sana?"
"Mungkin itu salah satu hal yang aku akan tahu, tapi agaknya aku mungkin akan
mendapat informasi jenis lain - tentang surat-surat yang ditulisnya selama dia
tinggal di negeri ini, yang menyebut kawan-kawan yang mungkin dia miliki di sini
dan sudah akrab dengannya."
"Bagaimana dengan si guru itu?" kata Ny. Oliver.
"Yang mana maksudmu?"
"Maksudku yang dicekik itu - yang Elisabeth Whittaker ceritakan kepadamu?" Dia
menambahkan, "Aku tak begitu suka pada Elisabeth Whittaker. Jenis wanita yang
membosankan, tapi pintar, kukira." Dia menambahkan lagi dengan nada berkhayal,
"kukira dia pantas juga jadi orang yang memikirkan rencana untuk membunuh."
"Mencekik rekan gurunya, maksudmu?"
"Kita harus memanfaatkan semua kemungkinan."
"Seperti yang sudah sering terjadi, akan kuikuti nalurimu, madame."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Ny. Oliver makan kurma lagi sambil berpikir.
20 Ketika meninggalkan rumah Ny. Butler, Poirot mengambil jalan yang
pernah ditunjukkan Miranda. Bagi Poirot, lubang di pagar tanaman itu tampaknya
sudah semakin besar. Mungkin seseorang yang sedikit lebih besar daripada Miranda
sudah menggunakan lubang itu juga. Sambil
mendaki jalan kecil di tambang itu, ia memperhatikan indahnya
pemandangan di situ. Tempat yang indah, tapi entah dalam hal apa, seperti yang
pernah dirasakannya dulu, Poirot merasa tempat itu bisa juga
menjadi tempat yang angker. Terasa ada semacam kekejaman berhala di situ. Bisa
saja di sepanjang jalan yang berkelok-kelok ini peri-peri menakut-nakuti
korbannya atau seorang dewi yang dingin menyatakan bahwa
korban harus dipersembahkan.
Dia bisa mengerti mengapa tempat itu tidak menjadi daerah tamasya.
Karena alasan tertentu orang tidak akan ingin membawa telur-telur rebus, selada,
dan jeruk lalu duduk di sini sambil bergurau dan bersenang-senang. Lain, sangat
lain. Mungkin akan lebih baik, tiba-tiba dia berpikir, Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
seandainya Ny. Llewellyn-Smythe tidak menginginkan perubahan bentuk yang bagai
di alam halus ini. Suatu taman terapung yang sederhana bisa saja dibangun dari sebuah tambang tanpa
suasana seperti itu. Tapi wanita itu ambisius, dan amat kaya. Sejenak dia
berpikir-pikir tentang surat wasiat, macam surat wasiat yang dibuat oleh wanita
kaya, jenis kebohongan yang menyangkut surat wasiat wanita kaya, tempat
disembunyikannya, kadang-kadang, surat wasiat janda-janda kaya. Dia mencoba
membayangkan dirinya sebagai seorang pemalsu. Jelas surat wasiat yang ditawarkan
sebagai bukti itu palsu. Tn. Fullerton itu ahli hukum yang saksama dan kompeten.
Dia yakin itu. Jenis ahli hukum yang tidak akan menganjurkan kliennya untuk
mengajukan gugatan atau pengaduan ke pengadilan, kalau tidak tersedia bukti yang sangat baik dan
pembenaran atas tindakan itu.
Dia berbelok di sudut jalan. Untuk sejenak dia merasa kakinya jauh lebih penting
daripada spekulasi-spekulasinya. Apakah akan diambilnya jalan pintas saja ke
tempat tinggal Inspektur Spence atau tidak" Mungkin jalan itu lurus sekali, tapi
jalan besar mungkin lebih baik untuk kakinya. Jalan ini Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
tidak berumput maupun lumut, tapi sekeras tambang batu. Lalu dia
berhenti. Di depannya terlihat dua orang. Di atas tonjolan karang duduk Michael Garfield.
Ada papan sketsa di pangkuannya dan dia sedang menggambar.
Perhatiannya tertuju penuh pada apa yang sedang dikerjakannya. Agak jauh,
berdiri di dekat aliran air yang sangat kecil tapi gemericik dari atas, berdiri
Miranda Butler. Hercule Poirot lupa
kakinya, lupa sakitnya, lupa segala penyakit manusia. Perhatiannya terpusat lagi
pada keindahan yang dapat dimiliki manusia. Jelas Michael Garfield itu pemuda
yang amat cantik. Tapi dia sendiri merasa susah untuk mengetahui apakah dia suka
kepada Michael Garfield atau tidak. Memang sulit jika kita menyukai siapa pun
yang cantik. Kita suka memandang keindahan, tapi di saat yang sama kita tak suka
pada keindahan karena prinsip. Wanita boleh cantik, tapi Hercule Poirot sama
sekali tak yakin bahwa ia menyukai pria yang cantik. Dia sendiri tak akan suka
jadi pemuda yang cantik, bukan karena tak ada kesempatan untuk itu. Cuma satu
hal dalam penampilannya yang benar-benar menyenangkan Hercule Poirot, dan itu
adalah kelebatan kumisnya dan cara kumis itu bereaksi bila Koleksi ebook
inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
dirapikan, dirawat, dan dipangkas. Hebat. Dia tahu tak ada orang lain yang punya
kumis separuh saja bagusnya dari kumisnya. Dia tak pernah merasa ganteng atau
tampan. Jelas tak pernah pula merasa cantik.
Dan Miranda" Dia berpikir lagi, seperti yang pernah dipikirkannya, bahwa
keseriusannyalah yang begitu menarik. Ingin dia tahu apa yang dipikirkan anak
itu. Itu hal yang takkan pernah kita ketahui. Miranda tidak akan gampang-gampang
mengatakan apa yang sedang dipikirkannya. Poirot
juga tidak yakin Miranda akan mengatakannya jika ditanya. Miranda
Pesta Halloween Hallowe'en Party Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
mempunyai pikiran yang mandiri dan khas, pikirnya, pikiran yang berdaya renung.
Dan juga peka. Amat peka.
Ada lagi hal-hal lain tentang Miranda yang diketahuinya, atau yang menurut
pendapatnya dia tahu. Sampai sekarang itu baru pemikiran saja, namun demikian
dia hampir yakin. Michael Garfield mengangkat kepala dan berkata,
"Ha! Senor Moustachios. Selamat sore, Pak."
"Boleh saya lihat apa yang sedang Anda kerjakan atau itu akan mengganggu Anda"
Saya tak ingin jadi pengganggu."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Anda bisa lihat," kata Michael Garfield, "tak ada bedanya buat saya."
Ditambahkannya perlahan-lahan, "Saya benar-benar sedang menikmati ini."
Poirot mendekat dan berdiri di belakang bahunya. Dia mengangguk.
Gambarnya amat halus, dilukis dengan pensil, garis-garisnya hampir tak tampak.
Orang ini bisa menggambar, pikir Poirot. Tidak hanya mendisain taman. Dia
berkata, hampir berbisik:
"Indah sekali!"
"Saya pikir juga begitu," kata Michael Garfield. Dibiarkannya orang ragu-ragu,
apakah yang dimaksudkannya itu gambarnya atau modelnya.
"Kenapa?" tanya Poirot
"Kenapa saya melakukannya" Apa Anda pikir saya punya alasan?"
"Mungkin Anda punya."
"Anda betul sekali. Kalau saya pergi dari sini, ada satu dua hal yang ingin saya
kenang. Miranda-lah salah satunya."
"Apa Anda akan mudah melupakannya?"
"Amat mudah. Saya memang seperti itu. Tapi bila kita sudah melupakan sesuatu
atau seseorang, lalu kita tak dapat membawa sebuah wajah,
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
lekukan pundak, gerakan tangan, pohon, bunga, pemandangan, dan
mengetahui bagaimana rasanya waktu dulu melihat semua itu tapi tak dapat membawa
gambaran itu ke depan mata, itu kadang-kadang
menyebabkan - apa ya" - hampir suatu kesengsaraan. Jadi, kita mencatat -
dan lewatlah semuanya."
"Tapi Taman Tambang tidak. Taman Tambang belum berlalu."
"Apa iya" Sebentar lagi dia berlalu. Sebentar lagi, kalau tak ada lagi orang di
sini. Dia butuh cinta, perhatian, perawatan, dan ketrampilan. Jika dia diambil
alih sebuah dewan - dan itulah yang sekarang sering terjadi - maka taman ini
akan jadi apa yang disebut 'dipelihara'. Semak jenis terbaru akan dimasukkan,
jalan-jalan tambahan akan dibuat, tempat duduk akan
ditempatkan pada jarak-jarak tertentu. Mungkin tempat pembuangan
sampah akan didirikan. Wah, mereka begitu hati-hati, begitu baik dalam melakukan
pemeliharaan. Tapi taman ini tak dapat dipelihara. Taman ini liar.
Mempertahankan sesuatu yang liar jauh lebih sukar daripada
memeliharanya." "Tuan Poirot." Suara Miranda datang dari seberang kali kecil.
Poirot maju supaya dapat mendengar suaranya.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Jadi kutemukan kau di sini. Kau kemari untuk dilukis, ya?" Dia menggeleng.
"Aku tak kemari untuk dilukis. Hanya terjadi begitu saja."
"Ya," kata Michael Garfield, "ya, terjadi begitu saja. Memang kadang-kadang
keberuntungan itu muncul begitu saja."
"Jadi kau tadi sedang jalan-jalan seperti biasa?"
"Sebetulnya aku tadi sedang mencari sumur," kata Miranda.
"Sumur?" "Dulu pernah ada sumur ajaib untuk minta sesuatu di hutan ini."
"Di tambang yang dulu" Aku tak tahu kalau orang juga punya sumur di tambang-
tambang." "Dulu di sekitar tambang ada hutan. Pohon-pohon selalu ada di sini.
Michael tahu di mana sumur itu, tapi dia tak mau memberi tahu."
"Lebih asyik buatmu," kata Michael Garfield, "kalau kau mencari-carinya.
Apalagi kalau kau tak begitu yakin sumur itu memang ada."
"Nyonya Goodbody tahu tentang itu semua."
Dan tambahnya: "Dia kan tukang sihir."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Betul sekali," kata Michael. "Dia tukang sihir lokal, Tuan Poirot. Memang
hampir di setiap tempat selalu ada tukang sihir. Mereka tak selalu menyebut diri
tukang sihir, tapi semua orang tahu. Mereka meramal atau memantrai tanaman bego-
nia, membuat peony kita jadi kisut-kisut atau membuat sapi berhenti menghasilkan
susu. Atau bahkan mungkin
memberikan obat pekasih segala."
"Sumur ajaib itu untuk meminta sesuatu," kata Miranda. "Orang biasa datang
kemari dan mengucapkan keinginannya. Mereka harus mengitari sumur itu tiga kali
dengan berjalan mundur. Tapi sumur itu ada di lereng bukit, jadi tak selalu
mudah mengerjakannya." Dia memandang ke belakang Poirot, ke arah Michael
Garfield. "Suatu hari pasti kutemukan,"
katanya, "meski tidak kau beri tahu. Letaknya di sini, entah di mana, tapi sudah
disegel, kata Nyonya Goodbody. Oh! Bertahun-tahun yang lalu.
Disegel karena dianggap berbahaya. Ada anak yang tercebur ke situ
bertahun-tahun yang lalu - Kitty - Entah - Siapa namanya. Mungkin ada orang lain
lagi yang sudah tercebur ke situ."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Ya, teruskan saja berpikir demikian," kata Michael Garfield. "Cerita setempat
yang baik juga. Tapi kalau di Little Belling memang ada sumur untuk meminta
sesuatu itu." "Tentu saja," kata Miranda, "Aku sudah tahu semua tentang sumur itu.
Sudah umum sekali," katanya. "Semua sudah mengetahuinya, dan konyol sekali.
Orang melemparkan uang logam ke dalamnya, tapi sudah tak ada air di dalam,
sehingga percikan air saja tak kedengaran."
"Ya, aku turut menyesal."
"Kuberi tahu kau, kalau kutemukan," kata Miranda.
"Kau tak boleh selalu percaya pada apa yang dikatakan seorang tukang sihir. Aku
tak percaya pernah ada anak yang tercebur ke dalamnya. Paling-paling pernah ada
kucing yang jatuh ke dalamnya dan tenggelam."
" 'Tang ting tung, si kucing ada di sumur,' " kata Miranda. Dia bangkit.
"Aku harus pergi sekarang," katanya. "Mama pasti menunggu-nunggu."
Perlahan-lahan dia beranjak dari tonjolan karang itu, tersenyum ke arah kedua
pria dan berjalan di jalan yang keras sepanjang aliran air.
" 'Tang ting tung,' " kata Poirot berpikir-pikir. "Orang percaya pada apa yang
ingin dia percaya, Michael Garfield. Dia betul atau tidak?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Michael Garfield menatapnya serius, lalu tersenyum.
"Dia betul sekali," katanya. "Memang ada sebuah sumur dan seperti yang
dikatakannya tadi, sumur itu disegel. Saya kira mungkin memang
berbahaya. Tapi saya pikir sumur itu bukan sumur untuk meminta-minta sesuatu.
Saya kira itu cuma ocehan Nyonya Goodbody saja. Kalau pohon untuk meminta
sesuatu, dulu memang ada. Pohon beech di pertengahan lereng bukit. Kalau di sana
saya percaya dulu orang mengitarinya tiga kali sambil mundur dan meminta
sesuatu." "Apa yang sudah terjadi pada pohon itu" Apa orang-orang sudah tidak mengitarinya
lagi?" "Tidak. Saya dengar pohon itu disambar petir, kira-kira enam tahun yang lalu.
Patah jadi dua. J adi kisah yang bagus itu sudah berlalu."
"Miranda sudah Anda beri tahu tentang hal itu?"
"Belum. Saya pikir biarkan saja dia dengan sumurnya. Beech yang sudah disambar
petir tidak akan menarik buat dia, kan?"
"Saya harus terus," kata Poirot.
"Kembali ke teman Anda, polisi itu?"
"Ya." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Anda tampak capek."
"Saya memang capek," kata Hercule Poirot. "Saya capek sekali."
"Anda bisa lebih enak kalau mengenakan sepatu kanvas atau sandal."
"Ah, tidak ah."
"Saya tahu. Anda ambisius dalam soal berpakaian yang rapi."
Dipandangnya Poirot. "Tout ensemble, bagus sekali, terutama kalau boleh saya
sebutkan, kumis Anda yang istimewa itu."
"Saya senang," kata Poirot, "Anda melihatnya."
"Agak mencolok, masa orang tak melihatnya?"
Poirot menelengkan kepala. Lalu berkata,
"Anda tadi bilang bahwa Anda menggambar karena Anda ingin
mengenang Miranda. Apa itu berarti Anda akan pergi dari sini?"
"Saya sudah memikirkan hal itu, ya."
"Padahal bagi saya, tampaknya Anda sudah enak tinggal di sini."
"Oh, memang. Saya punya rumah untuk ditinggali, yang meskipun kecil tapi saya
disain sendiri. Dan saya juga punya pekerjaan, tapi pekerjaan ini sudah tak
begitu memuaskan seperti dulu. Jadi saya mulai gelisah saja."
"Kenapa pekerjaan Anda jadi kurang memuaskan?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Karena orang ingin saya mengerjakan hal-hal yang paling memalukan.
Orang yang ingin memperindah tamannya, orang yang membeli tanah,
membangun rumah di situ, dan ingin agar tamannya didisain."
"Anda tidak mengerjakan taman untuk Nyonya Drake?"
"Dia memang ingin saya mengerjakannya. Saya mengajukan usul-usul dan dia
tampaknya setuju. Tapi saya kira," tambahnya sambil berpikir-pikir,
"dia itu tak dapat dipercaya."
"Maksud Anda dia tak akan membiarkan Anda memperoleh apa yang Anda inginkan?"
"Maksud saya, dia pasti akan memperoleh apa yang dia ingini. Dan meskipun dia
tertarik pada gagasan-gagasan yang saya lontarkan, tiba-tiba dia akan minta
sesuatu yang amat lain. Sesuatu yang praktis, mahal dan mentereng, mungkin. Dia
akan menipu saya, rasanya. Dia akan mendesak agar gagasannyalah yang
dilaksanakan dan kami pun akan bertengkar.
Jadi secara keseluruhan lebih baik saya tinggalkan tempat ini sebelum saya
bertengkar. Tidak cuma dengan Nyonya Drake tapi juga dengan banyak tetangga yang
lain. Saya ini sangat terkenal. Sava tak perlu tinggal di satu
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
tempat saja. Saya bisa pergi mencari sudut Inggris
yang lain, atau bisa saja suatu sudut di Normandia atau -"
"Tempat di mana Anda dapat memperbaiki, atau menolong alam" Tempat di mana Anda
dapat bereksperimen atau mengatur barang-barang aneh
yang belum pernah tumbuh di situ sebelumnya, di mana matahari tidak terik sekali
dan dinginnya musim dingin tidak sampai merusak" Suatu bidang tanah yang lapang
dan kosong di mana Anda dapat bermain-main sebagai Adam lagi" Apa Anda selalu
begini gelisah?" "Saya memang tak pernah tinggal terlalu lama di suatu tempat."
"Sudah pernah ke Yunani?"
"Ya. Saya ingin ke Yunani lagi. Ya, bagus juga gagasan Anda itu. Sebuah taman di
lereng bukit di Yunani. Mungkin ada beberapa jenis pohon
cemara di sana, tak banyak yang lain. Karang kosong. Tapi kalau kita ingin, apa
yang tak bisa diadakan?"
"Suatu taman tempat dewa-dewa berjalan-jalan -"
"Ya. Anda betul-betul pintar membaca pikiran orang, Tuan Poirot."
"Ingin saya benar-benar demikian. Begitu banyak hal yang ingin saya ketahui tapi
saya tidak tahu." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Sekarang Anda sedang membicarakan sesuatu yang amat tak menarik, kan?"
"Sayangnya, ya."
"Pembakaran harta milik, pembunuhan, dan kematian mendadak?"
"Kurang lebih. Tak tahu saya, kalau tadinya saya juga memperhitungkan
pembakaran. Katakan, Tuan Garfield, Anda sudah cukup lama di sini.
Anda dulu kenal dengan Lesley Ferrier?"
"Ya, saya ingat dia. Bekerja di kantor pengacara di Medchester, kan"
Fullerton, Harrison, dan Leadbetter. Juru tulis junior, semacam itulah.
Ganteng juga tampangnya."
"Hidupnya berakhir tiba-tiba, kan?"
"Ya. Ditikam orang suatu sore. Soal perempuan saya kira. Tiap orang agaknya
berpendapat polisi tahu betul siapa yang melakukannya, tapi tak dapat memperoleh
bukti. Dia punya hubungan dengan wanita yang
namanya Sandra - tak ingat saya sekarang siapa nama lengkapnya-Sandra
- siapa itu. Ya. Suaminya pemilik bar di sini. Dia dan si Lesley muda ada main,
lalu Lesley mulai main api dengan gadis lain. Atau, begitulah ceritanya."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Dan Sandra tak suka hal itu?"
"Tidak, dia sama sekali tak suka. Wah, dia memang hebat dalam soal wanita. Ada
dua atau tiga orang yang biasa diajaknya berkencan."
"Semua gadis Inggris?"
"Kenapa pula Anda tanyakan itu" Tidak, saya kira dia tidak membatasi diri pada
gagis-gadis Inggris. Pokoknya asal mereka cukup dapat berbicara bahasa Inggris,
sehingga kira-kira bisa mengerti apa yang dia katakan kepada mereka dan dia paham apa yang mereka
katakan kepadanya." "Tentunya dari waktu ke waktu banyak gadis-gadis asing di sekitar sini?"
"Tentu saja. Apa ada daerah yang tak ada gadis asingnya" Gadis-gadis au pair -
mereka itu bagian dari kehidupan sehari-hari. Ada yang jelek, ada yang cantik,
ada yang jujur, ada yang tidak jujur, ada yang memang membantu para ibu yang
bingung oleh banyak urusan, tapi ada pula yang sama sekali tak ada gunanya dan
ada juga yang pergi begitu saja dari rumah."
"Seperti si gadis Olga itu."
"Ya, menuruti kata Anda, seperti si gadis Olga itu."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Apa Lesley kawan Olga?"
"Oh, begitulah jalan pikiran Anda. Ya, memang. Saya kira Nyonya Llewellyn-Smythe
tak tahu banyak soal itu. Olga agak berhati-hati, saya kira. Dia bicara serius
tentang seseorang yang diharapkannya suatu hari akan kawin dengan dia di
negaranya sendiri. Saya tak tahu apakah itu betul atau cuma karangan saja.
Lesley muda itu orang yang menarik, seperti sudah saya katakan tadi. Tak tahu
saya apa yang dilihatnya pada Olga - dia tak terlalu cantik. Namun -" dia
menimbang-nimbang sebentar -
"dia punya semacam kegairahan. Seorang pemuda Inggris mungkin memandang hal itu
menarik, saya kira. Pokoknya, Lesley berpandangan demikian dan pacar-pacarnya
yang lain tak senang hati."
"Menarik sekali," kata Poirot. "Saya tadi memang berpikir Anda mungkin dapat
memberi informasi yang saya inginkan."
Michael Garfield menatap ingin tahu.
"Kenapa" Soal apakah itu" Di mana sangkut paut Lesley " Kenapa mesti mengorek-
ngorek masa lalu begini?"
"Yah, ada hal-hal yang ingin kita ketahui. Kita kan ingin tahu bagaimana sesuatu
itu dapat terjadi. Saya bahkan sedang memikirkan waktu yang Koleksi ebook
inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
lebih awal lagi. Sebelum kedua orang itu, Olga Seminoff dan Lesley Ferrier,
menjalin hubungan rahasia tanpa sepengetahuan Nyonya Llewellyn-Smythe."
"Ya, saya tak yakin tentang hal itu. Cuma - yah, gagasan saya saja. Memang saya
sering bertemu mereka, tapi Olga tak pernah membicarakan rahasia-rahasianya
dengan saya. Sedang tentang Lesley Ferrier, saya hampir tak kenal."
"Saya ingin mundur lebih jauh lagi. Dia punya, saya dengar, kekurangan-
kekurangan tertentu di masa lalunya."
Pesta Halloween Hallowe'en Party Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Saya percaya memang begitu. Ya, memang sudah diomongkan orang-orang di sini.
Tuan Fullerton mengambilnya dengan niat membuatnya jadi orang jujur. Orang baik,
si tua Fullerton itu."
"Pelanggaran hukumnya, saya dengar, pemalsuan?"
"Ya." "Itu pelanggaran hukumnya yang pertama dan ada kondisi-kondisi yang meringankan.
Ibunya sakit atau ayahnya pemabuk atau semacam itulah. Pokoknya, dia
mendapat hukuman ringan saja."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Saya tak pernah dengar detilnya. Ada suatu kecurangan yang
dilakukannya, begitu mulanya, lalu datang akuntan dan ketahuanlah
perbuatannya. Saya cuma samar-samar. Cuma dengar-dengar saja.
Pemalsuan. Ya, itulah tuntutannya. Pemalsuan."
"Dan ketika Nyonya Llewellyn-Smythe meninggal dan surat wasiatnya akan
dibuktikan keasliannya, ketahuan bahwa surat wasiat itu palsu."
"Ya, saya mengerti jalan pikiran Anda. Anda sedang berusaha
mencocokkan kedua hal itu sebagai punya pertalian satu sama lain."
"Seorang pria yang sampai tahap tertentu berhasil melakukan pemalsuan.
Pria yang berkawan dengan si gadis, gadis yang jika sebuah surat wasiat diterima
keabsahannya akan mewarisi sebagian besar harta kekayaan yang amat besar."
"Ya, ya, begitulah hubungannya."
"Dan gadis ini dan pria yang sudah pernah melakukan pemalsuan itu adalah kawan
dekat. Pria itu meninggalkan pacarnya sendiri untuk
menjalin hubungan dengan gadis asing itu."
"Anda menyiratkan bahwa surat wasiat itu dipalsu oleh Lesley Ferrier."
"Mungkin saja, kan?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Olga dikatakan dapat meniru tulisan Nyonya Llewellyn-Smythe dengan amat baik,
tapi bagi saya soal itu selalu agak meragukan. Dia memang biasa menuliskan surat-surat
Nyonya Llewellyn-Smythe tapi saya kira tulisannya tidak terlalu mirip juga
dengan tulisan majikannya. Tidak cukup memuaskan. Tapi jika dia dan Lesley
bekerja sama, itu lain. Saya berani bilang Lesley ini bisa menghasilkan tiruan
yang cukup baik, sehingga dia jadi demikian yakin akan berhasil. Mungkin dia
juga sama yakinnya waktu mengerjakan
pemalsuannya yang pertama dulu, ternyata dia salah dan saya rasa kali ini pun
dia salah. Saya rasa persoalan ini muncul, ketika ahli-ahli hukum mulai membuat
masalah dan kesulitan dan ahli tulisan tangan dipanggil untuk meneliti dan mulai
mengajukan pertanyaan-pertanyaan, bisa saja gadis itu jadi kecil hati, dan
bertengkar dengan Lesley. Lalu dia
menghilang, dengan harapan Lesley-lah yang akan menanggung
segalanya." Digelengkannya kepalanya keras-keras. "Kenapa Anda datang dan membicarakan hal-
hal semacam itu dengan saya di sini, di hutan saya yang indah?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Saya ingin tahu."
"Lebih baik tak tahu. Lebih baik tak pernah tahu. Lebih baik biarkan semua
seperti apa adanya. Tidak mendesak, mengintai, dan bertanya-tanya."
"Yang Anda inginkan adalah keindahan," kata Hercule Poirot. "Keindahan,
betapapun mahalnya. Bagi saya, kebenaranlah yang saya inginkan. Selalu
kebenaran." Michael Garfield tertawa. "Pulanglah ke kawan kawan polisi Anda dan tinggalkan
saya di sini, di taman firdaus saya. Enyahlah dariku, Setan."
21 Poirot mendaki bukit. Tiba-tiba saja tak dirasakannya lagi sakit di kakinya.
Ada sesuatu yang muncul di benaknya. Cocoknya hal-hal yang sebelumnya memang
sudah dipikirkan dan dirasakannya, yang sudah diketahuinya
bertalian tapi tak tahu di mana pertaliannya. Sekarang dia sadar akan hadirnya
bahaya - bahaya yang kapan saja dapat menimpa seseorang, jika tak diambil
langkah-langkah pencegahan. Bahaya yang serius.
Elspeth Mc Kay keluar dari pintu menemuinya. "Kau kelihatan capek sekali,"
katanya. "Masuk dan duduklah."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Kakakmu ada?" "Tidak. Pergi ke kantor polisi. Ada yang baru terjadi, kukira."
"Ada yang baru terjadi?" Poirot kaget. "Begitu cepat" Tak mungkin."
"Eh?" kata Elspeth. "Apa maksudmu?"
"Tak apa-apa. Tak apa-apa. Ada yang baru terjadi atas seseorang, begitu
maksudmu?" "Ya, tapi aku tak tahu siapa tepatnya. Pokoknya Tim Raglan tadi menelepon dan
minta Spence datang. Kuambilkan kau teh, ya?"
"Jangan," kata Poirot, "terima kasih banyak, tapi kukira - kukira aku akan
pulang saja." Tak dapat dia menghadapi teh kental yang pahit. Dicari-carinya
alasan yang baik untuk menutupi segala tanda kekurangsopanan.
"Kakiku," dia menjelaskan. "Kakiku. Sepatuku tak begitu sesuai untuk berjalan-
jalan di pedesaan. Sungguh enak jika bisa berganti sepatu."
Elspeth McKay memandang sepatu Poirot. "Tidak," katanya. "Aku bisa lihat sepatu
ini tidak cocok. Sepatu kulit itu menggigit kaki. O ya, ada surat buatmu.
Perangkonya perangko asing. Dari luar negeri, dengan alamat Inspektur Spence,
Pine Crest - sebentar, kuambilkan."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Sebentar kemudian dia kembali dan menyerahkan surat itu. "Kalau kau tak
membutuhkan perangkonya, aku ingin memintanya untuk salah seorang
kemenakan laki-laki - dia mengumpulkan perangko."
"Tentu saja." Poirot membuka surat itu dan memberikan amplopnya kepadanya.
Elspeth mengucapkan terima kasih dan masuk ke dalam lagi.
Poirot membuka lipatan surat dan membaca.
Pelayanan Tn. Goby di luar negeri sama kompetennya dengan di dalam negeri
Inggris. Tanpa mengeluarkan sepeser pun Poirot memperoleh hasil yang cepat.
Benar, hasilnva tidak banyak - Poirot memang tidak berharap hasilnya akan
banyak. Olga Seminoff belum kembali ke kota asalnya. Tak ada lagi anggota
keluarganya yang masih hidup. Dia punya seorang kawan, seorang wanita tua, yang
sering kali dikiriminya surat, berkirim kabar tentang
kehidupannya di Inggris. Dengan majikannya dia punya hubungan yang baik. Majikan
ini, meskipun kadang-kadang banyak menuntut, murah hati terhadapnya.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Surat-surat Olga yang terakhir bertanggal sekitar satu setengah tahun yang lalu.
Di situ dia menyebut-nyebut seorang pemuda. Ada tanda-tanda
bahwa mereka sedang mempertimbangkan pernikahan, tapi si pemuda
yang namanya tidak disebutkan itu mempunyai rencana sendiri dalam
kariernya sehingga belum ada sesuatu yang dapat dipastikan. Dalam
suratnya yang terakhir, dia bicara dengan bahagia tentang masa depan mereka yang
baik. Ketika tak ada lagi surat yang datang, kawannya yang sudah tua itu
menyangka pastilah Olga telah menikah dengan pemuda
Inggrisnya dan pindah alamat. Hal-hal demikian sering terjadi pada gadis-gadis
yang pergi ke Inggris. Bila mereka menikah dengan bahagia, sering mereka tak
pernah menulis surat lagi.
Kawan itu tidak khawatir.
Cocok, Poirot berpikir. Lesley sudah bicara soal pernikahan, tapi mungkin tidak
bersungguh-sungguh. Ny. Llewellyn-Smythe dikatakan "murah hati".
Lesley sudah mendapat uang dari seseorang. Olga, mungkin (uang yang sebenarnya
datang dari majikannya), untuk membujuk Lesley mengerjakan pemalsuan demi dia.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Elspeth McKay keluar ke teras lagi. Poirot bertanya bagaimana
pendapatnya tentang pengandaian yang sudah dibuatnya mengenai kerja sama antara
Olga dan Lesley. Dia menimbang-nimbang sejenak. Lalu si orang bijak pun berbicara.
"Mereka merahasiakannya baik-baik, kalau memang demikian. Tak pernah ada desas-
desus tentang keduanya. Biasanya ada, kalau terjadi sesuatu di tempat seperti
ini." "Si Ferrier muda punya ikatan dengan seorang, wanita yang sudah bersuami. Dia
mungkin memperingatkan Olga agar tidak bercerita apa-apa tentang dia kepada
majikannya." "Mungkin juga. Nyonya Smythe mungkin tahu bahwa Lesley Ferrier bukan orang baik-
baik dan pasti akan memperingatkan gadis itu supaya tidak berurusan dengan dia."
Poirot melihat surat dan memasukkannya ke saku.
"Saya harap saya boleh mengambilkan Anda secangkir teh."
"Jangan, jangan - aku harus kembali ke hotelku dan ganti sepatu. Kau tak tahu
kapan kakakmu pulang?"
"Tak tahu. Mereka tak bilang untuk apa mereka membutuhkan Spence."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Poirot berjalan di tepi jalan raya menuju hotelnya. Cuma beberapa ratus meter
saja. Ketika ia sedang menuju pintu depan, pemilik hotel, seorang wanita tiga puluhan lebih
yang ceria, membuka pintu dan menghampirinya.
"Ada tamu menunggu Anda," katanya. "Sudah menunggu agak lama.
Sudah saya katakan bahwa saya tak tahu ke mana tepatnya Anda pergi atau kapan
Anda akan kembali, tapi dia bilang akan menunggu saja."
Ditambahkannya, "Dia Nyonya Drake. Dia gugup, menurut saya. Biasanya dia begitu
tenang menghadapi segala sesuatu. Saya kira dia baru saja dapat kejutan atau
semacam itulah. Dia di ruang duduk. Apakah akan saya
ambilkan teh dan sesuatu?"
"Tidak," kata Poirot, "saya kira lebih baik tak usah. Pertama-tama saya akan
dengarkan apa yang hendak dia katakan."
Dibukanya pintu dan pergi ke ruang duduk. Rowena Drake sedang berdiri di depan
jendela. Karena jendela itu bukan yang menghadap ke depan rumah, dia tak
mengetahui datangnya Poirot. Begitu didengarnya suara pintu dia segera berbalik.
"Tuan Poirot. Akhirnya. Rasanya begitu lama."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Maaf, madame. Saya baru ke Quarry Wood dan juga bercakap-cakap dengan kawan
saya, Nyonya Oliver. Lalu saya juga berbincang-bincang dengan dua anak laki-
laki. Nicholas dan Desmond."
"Nicholas dan Desmond" Ya, saya kenal. Saya jadi bertanya-tanya - oh! Kita jadi
berpikir yang tidak-tidak."
"Anda sedang guncang," kata Poirot lembut.
Apa yang dilihat Poirot itu bukan hal yang dikiranya akan pernah
dilihatnya. Rowena Drake guncang, bukan lagi majikan peristiwa-peristiwa, tidak
lagi mengatur segalanya dan memaksakan kehendak pada orang lain.
"Sudah dengar, kan?" dia bertanya. "Oh yah, mungkin Anda belum dengar."
"Apa yang seharusnya sudah saya dengar?"
"Sesuatu yang mengerikan. Dia - dia mati. Seseorang membunuhnya."
"Siapa yang mati, madame?"
"Kalau begitu Anda betul-betul belum dengar. Dan dia juga cuma anak-anak,
padahal saya pikir - oh, betapa tololnya saya selama ini. Seharusnya saya
memberi tahu Anda. Mestinya saya beri tahu waktu Anda bertanya kepada saya. Ini
membuat saya merasa kacau - sangat merasa bersalah Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
karena berpikir sayalah yang paling tahu dan berpikir - tapi maksud saya baik,
Tuan Poirot, betul."
"Duduklah, madame, duduk. Tenanglah dan ceritakan. Ada anak yang mati - seorang
anak lagi?" "Adik laki-lakinya," kata Ny. Drake. "Leo-pold."
"Leopold Reynolds?"
"Ya. Mereka menemukan mayatnya di salah satu jalan di lapangan. Tentu dia baru
pulang sekolah dan menyimpang untuk bermain-main di
kali kecil dekat situ. Lalu seseorang menekannya ke dalam kali - menahan
kepalanya di dalam air."
"Sama dengan cara yang mereka lakukan terhadap Joyce?"
"Ya, ya. Saya bisa lihat ini tentulah - tentulah semacam kesintingan. Dan kita
tak tahu siapa, itulah yang sangat mengerikan. Kita tak punya gagasan sedikit
pun. Padahal tadinya saya pikir saya tahu. Saya sungguh-sungguh berpikir- Saya
rasa, ya, benar-benar jahat."
"Anda harus menceritakan kepada saya, madame."
"Ya, saya ingin menceritakannya kepada Anda. Saya datang kemari untuk
menceritakannya. Karena, Anda dulu datang pada saya setelah Anda
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
bercakap-cakap dengan Elisabet Whittaker. Setelah dia mengatakan
kepada Anda bahwa ada sesuatu yang mengagetkan saya. Bahwa saya telah melihat
sesuatu. Sesuatu di lorong rumah saya. Saya bilang waktu itu saya tak lihat apa-
apa dan tak ada yang mengagetkan saya karena, Anda tahu, saya pikir -" dia
berhenti. "Apa yang Anda lihat waktu itu?" "Seharusnya saya ceritakan saat itu juga kepada
Anda. Saya melihat pintu perpustakaan terbuka, terbuka agak hati-hati dan - lalu
dia keluar. Setidak-tidaknya, dia tak langsung keluar. Dia cuma berdiri di pintu
lalu cepat menarik pintu kembali dan masuk ke dalam lagi." "Siapa ini?"
"Leopold. Leopold, anak yang sekarang sudah terbunuh. Dan, Anda tahu, saya pikir
saya - oh, betapa salahnya, betapa besar kesalahan saya. Kalau saja saya
ceritakan kepada Anda dulu - mungkin Anda sudah menangkap apa yang ada di balik
semua itu." "Anda pikir?" Poirot berkata. "Anda pikir bahwa Leopold telah membunuh kakaknya.
Itukah yang Anda pikir?"
"Ya, itulah yang saya pikir. Tidak pada saat itu, tentu saja, karena saya belum
tahu kalau kakaknya sudah mati. Tapi wajahnya tampak begitu
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
aneh. Memang dia anak yang selalu aneh. Dalam satu hal kita akan merasa agak
takut kepadanya karena rasanya dia tidak - tidak begitu waras. Sangat pintar dan
inteligensinya tinggi, tapi rasanya seperti tak lengkap.
"Dan saya pikir, 'Kenapa Leopold keluar dari sana dan tidak hadir di
snapdragon"' dan saya pikir, 'Apa yang baru dikerjakannya - dia tampak begitu
aneh"' Dan lalu, yah lalu, saya tak memikirkan hal itu lagi, tapi saya kira dia
sempat membuat saya guncang. Itu sebabnya jambangan saya
terjatuh. Elisabeth menolong saya memunguti pecahan-pecahannya dan saya kembali
ke snapdragon dan tidak memikirkan hal itu lagi. Sampai kami menemukan Joyce.
Dan pada saat itulah saya berpikir -"
"Anda berpikir bahwa Leopold-lah yang melakukannya."
"Ya. Ya. Saya berpikir begitu. Saya pikir itulah
sebabnya dia kelihatan begitu aneh. Saya pikir saya tahu. Saya selalu berpikir -
selama hidup ini saya sudah terlalu banyak berpikir saya tahu -
bahwa saya benar. Padahal saya bisa salah sekali. Karena, Anda tahu, terbunuhnya
dia tentu memberi arti yang amat berbeda. Dia tentu masuk ke sana dan menemukan
Joyce di sana-mati - dan dia begitu terkejut dan takut. Maka dia ingin keluar
dari ruangan itu tanpa dilihat orang dan saya Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
kira dia melihat ke atas dan melihat saya, dan dia kembali masuk dan menutup
pintu, dan menunggu sampai lorong kosong baru keluar. Tapi bukan karena dia baru
membunuh Joyce. Bukan. Cuma kaget menemukan
dia mati." "Tapi walaupun begitu Anda tak mengatakan apa-apa" Anda tidak menyebutkan siapa
yang telah Anda lihat itu, bahkan setelah kematian Joyce diketahui?"
"Tidak. Saya - oh, saya tak bisa. Dia - Anda tahu, dia begitu muda - begitu
muda. Sekarang saya pikir memang seharusnya saya mengatakannya.
Sepuluh. Sepuluh - sebelas paling tua dan saya maksud - saya merasa dia pastilah
tak mengerti apa yang diperbuatnya. Tak mungkin benar-benar kesalahannya. Secara
moral dia tentu tak bertanggung jawab. Dia memang selalu agak aneh dan saya
pikir kita bisa usahakan perawatan untuk dia.
Tidak menyerahkan semuanya kepada polisi. Tidak mengirimnya ke
tempat-tempat yang disetujui. Saya pikir kita bisa mengusahakan
Pesta Halloween Hallowe'en Party Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
perawatan psikologis untuk dia, jika perlu. Saya -
saya bermaksud baik. Anda harus percaya. Saya bermaksud baik."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Betapa memelas kata-kata itu, pikir Poirot, kata-kata yang paling memelas di
seluruh dunia. Ny. Drake seperti mengetahui apa yang sedang dipikirkan Poirot.
"Ya," katanya. " 'Saya melakukannya untuk hal yang terbaik.' 'Saya bermaksud
baik.' Kita selalu berpikir kitalah yang paling tahu apa yang mesti dikerjakan
untuk orang lain, tapi ternyata tidak. Karena, Anda tahu, mengapa dia tampak
begitu kaget dan bingung, tentu dia telah melihat siapa pembunuhnya, atau
melihat sesuatu yang merupakan petunjuk siapa pembunuh itu. Sesuatu yang membuat
si pembunuh merasa tak aman.
Maka - maka dia menunggu sampai ditemukannya anak itu sedang sendiri dan
ditenggelamkannya anak itu di kali kecil supaya dia tidak buka mulut, tidak
bicara. Kalau saja saya dulu mengaku, kalau saja dulu saya katakan kepada Anda,
atau kepada polisi, atau seseorang, tapi saya pikir sayalah yang paling tahu."
"Baru saja hari ini," kata Poirot, setelah duduk diam sejenak sambil menatap Ny.
Drake yang sedang menahan tangisnya, "saya diberi tahu bahwa akhir-akhir ini
Leopold punya banyak sekali uang. Tentunya ada orang yang telah membayarnya
supaya tutup mulut." "Tapi siapa - siapa?"
"Kita akan tahu," kata Poirot. "Tak akan lama lagi."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
22 Bukanlah sifat khas Poirot untuk menanyakan pendapat orang lain.
Biasanya dia sangat puas dengan pendapatnya sendiri. Namun demikian, ada kalanya
dia membuat perkecualian. Inilah salah satunya. Dia dan Spence baru saja
berbincang-bincang singkat, lalu Poirot menghubungi sebuah tempat penyewaan
mobil. Setelah berbicara lagi sebentar dengan kawannya dan Inspektur Raglan, dia
pun berangkat dengan mobil. Dia sudah menyewa mobil itu ke London, tapi
sebelumnya dia akan mampir ke satu tempat dulu. Ke sekolah The Elms. Sopir
diberitahunya bahwa dia tak akan lama - paling lama hanya seperempat jam - lalu
dia pun masuk untuk menemui Nona Emlyn.
"Maaf mengganggu Anda malam-malam begini. Mestinya ini jam Anda makan malam."
"Yah, saya yakin bahwa Anda tak akan mengganggu saya pada jam makan malam,
kecuali jika ada alasan yang tepat."
"Anda baik sekali. Terus terang, saya butuh nasihat Anda." "Sungguh?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Nona Emlyn kelihatan sedikit heran. Bahkan lebih dari heran; dia kelihatan
skeptis, kurang percaya. "Kelihatannya itu bukan kebiasaan Anda, Tuan Poirot. Bukankah biasanya Anda puas
dengan pendapat Anda sendiri?"
"Ya, saya memang puas dengan pendapat saya sendiri, tapi saya akan merasa
mendapat dukungan kalau seseorang yang pendapatnya saya
hargai, setuju dengan pendapat saya itu."
Nona Emlyn tidak berkata apa-apa, hanya menatap bertanya-tanya.
"Saya tahu siapa yang membunuh Joyce Reynolds," kata Poirot, "Saya percaya Anda
juga sudah tahu." "Saya belum berkata begitu," kata Nona Emlyn.
"Belum. Anda belum mengatakannya. Dan itu bisa membuat saya percaya bahwa bagi
Anda itu baru berupa pendapat saja."
"Dugaan saja?" tanya Nona Emlyn, Nadanya amat dingin.
"Saya lebih suka tidak menggunakan istilah itu. Saya lebih senang mengatakan
bahwa Anda mempunyai pendapat yang pasti."
"Baiklah kalau begitu. Saya akui bahwa saya punya pendapat yang pasti. Itu tak
berarti saya akan mengulang pendapat saya itu di hadapan Anda."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Apa yang ingin saya lakukan, mademoiselle, adalah menuliskan empat kata pada
secarik kertas. Saya akan bertanya apakah Anda setuju dengan empat kata yang telah saya tulis
itu." Nona Emlyn bangkit. Dia menyeberangi ruang menuju meja tulisnya,
mengambil secarik kertas dan kembali mendekati Poirot dengan kertas itu.
"Anda membuat saya tertarik," katanya. "Empat kata."
Poirot sudah mengambil pen dari sakunya. Dia menulis di kertas itu, melipatnya
dan menyerahkannya kepada Nona Emlyn. Dia menerimanya,
membuka lipatan dan memegangnya sambil melihat.
"Bagaimana?" kata Poirot.
"Tentang dua kata di kertas ini, saya setuju, ya. Dua yang lain, lebih sulit.
Saya tak punya bukti dan memang, gagasan itu belum masuk kepala saya."
"Tapi dalam hal dua kata yang pertama, Anda punya bukti yang pasti?"
"Saya kira begitu, ya."
"Air," kata Poirot sambil berpikir-pikir. "Begitu Anda mendengarnya, Anda pun
tahu. Begitu saya mendengarnya, saya juga tahu. Anda yakin dan saya Koleksi
ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
pun yakin. Dan sekarang," kata Poirot, "ada anak laki-laki yang ditenggelamkan
di kali kecil. Anda sudah mendengar?"
"Ya. Ada yang menelepon saya dan memberi tahu. Adik Joyce. Bagaimana
keterlibatan anak itu?"
"Dia ingin uang," kata Poirot. "Dan dia dapat.
Maka, pada suatu kesempatan yang tepat, dia ditenggelamkan di kali."
Suaranya tidak berubah. Kalaupun berubah, nadanya tidak melembut, tapi malah
mengeras. "Orang yang mengatakannya kepada saya," katanya, "diharu-biru rasa iba.
Guncang secara emosional. Tapi saya tidak seperti itu. Anak itu masih kecil,
anak kedua yang mati, tapi kematiannya bukanlah kecelakaan.
Kematiannya, seperti banyak hal dalam hidup, merupakan akibat dari tindakan-
tindakannya sendiri. Dia ingin uang dan dia ambil risiko. Dia cukup pintar dan
cukup lihai, tahu bahwa dia sedang mengambil risiko.
Tapi dia ingin uang. Dia baru sepuluh tahun, tapi hukum sebab akibat di usianya
sama saja dengan yang berlaku di usia tiga puluh, lima puluh, atau sembilan
puluh. Anda tahu apa yang pertama-tama terpikir oleh saya pada kasus macam itu?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Menurut saya," kata Nona Emlyn, "Anda lebih peduli pada keadilan daripada rasa
kasihan." "Kasihan," kata Poirot, "bagi saya tidak dapat berbuat apa pun untuk menolong
Leopold. Dia tak dapat ditolong. Keadilan, jika pun kita bisa mendapatkannya,
Anda dan saya, karena saya kira dalam hal ini Anda sependapat dengan saya -
keadilan, bisa dikatakan juga tidak dapat menolong Leopold. Tapi dia mungkin
dapat menolong Leopold-Leopold
lain, menolong agar anak lain dapat tetap hidup, kalau kita bisa mencapai
keadilan tepat pada waktunya. Membahayakan, pembunuh yang telah
membunuh lebih dari satu kali, yang memandang pembunuhan sebagai cara untuk mengamankan
diri. Sekarang saya akan ke London. Di sana saya akan menemui orang-orang
tertentu untuk membicarakan cara pendekatannya. Untuk membuat mereka yakin,
mungkin, akan kepastian yang telah saya yakini dalam kasus ini."
"Mungkin akan sulit," kata Nona Emlyn.
"Tidak, saya kira tidak. Cara dan sarana ke situ mungkin sulit, tapi saya kira
saya akan dapat membuat mereka yakin tentang apa yang telah
terjadi. Karena pikiran mereka dapat memahami pikiran yang kriminal.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Ada satu hal lagi yang ingin saya minta dari Anda. Saya butuh pendapat Anda.
Kali ini pendapat saja, bukan bukti. Pendapat Anda tentang karakter Nicholas
Ransom dan Desmond Holland. Apakah mereka dapat saya
percaya?" "Menurut saya keduanya sungguh-sungguh dapat dipercaya. Itu pendapat saya. Dalam
banyak hal mereka konyol, tapi cuma dalam hal-hal yang bersifat sementara saja.
Pada dasarnya, mereka baik. Sebaik apel yang tak berulat di dalamnya."
"Kita selalu kembali ke apel," kata Hercule Poirot sedih. "Saya harus pergi
sekarang. Mobil saya menunggu. Saya masih harus mampir ke satu tempat lagi."
23 "Kau sudah dengar apa yang sedang terjadi di Quarry Wood?" kata Ny.
Cartwright sambil memasukkan sekantung Fluffy Flakelets dan Wonder White ke tas
belanjanya. "Quarry Wood?" kata Elspeth McKay, yang diajak bicara. "Belum, aku belum dengar
sesuatu yang istimewa." Dipilihnya sekantung cereal. Kedua Koleksi ebook
inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
wanita itu sedang berbelanja pagi di pasar swalayan yang belum lama dibuka.
"Kata mereka ada pohon-pohon yang berbahaya di sana. Pagi ini banyak ahli
kehutanan tiba. Letak pohon-pohon itu di lereng bukit yang curam, yang ada satu
pohon miring itu. Kukira bisa saja, ada pohon tumbang di situ. Salah satu
disambar petir musim dingin yang lalu, tapi pohon yang itu lebih ke atas lagi,
kukira. Pokoknya mereka sedang menggali-gali sedikit di sekitar akar-akar pohon
dan sedikit di bawah lagi juga digali. Sayang.
Tempat itu akan mereka buat berantakan."
"Oh, ya," kata Elspeth McKay, "kurasa mereka tahu apa yang sedang mereka
kerjakan. Ada yang memanggil mereka, kukira."
"Ada dua polisi juga di sana, mencegah jangan ada orang yang dekat-dekat.
Menjaga agar orang tidak menyentuh apa-apa. Katanya mereka sedang
mencari pohon yang pertama-tama mati di antara pohon-pohon yang
sudah mati. "Aku mengerti," kata Elspeth McKay.
Mungkin memang dia mengerti. Bukan berarti ada yang telah memberi
tahu dia. Elspeth bukan orang yang perlu diberi tahu.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
II Ariadne Oliver meratakan sebuah telegram yang baru saja diterimanya di pintu.
Dia begitu terbiasanya menerima telegram lewat telepon, panik berburu pensil
untuk mencatatnya dan mendesak setegas-tegasnya bahwa dia ingin dikirimi bentuk
tertulisnya supaya dia bisa yakin, sehingga dia begitu kaget menerima apa yang
disebutnya sendiri "telegram yang benar-benar telegram" lagi.
TOLONG BAWA NYONYA BUTLER DAN MIRANDA KE FLAT ANDA
SEGERA. JANGAN BUANG WAKTU. PENTING TEMUI DOKTER
TENTANG OPERASINYA. Dia ke dapur. Di sana Judith Butler sedang membuat selai buah quince.
"Judy," kata Nyonya Oliver, "ayolah kemasi sedikit barang-barang. Aku akan
pulang ke London dan kau harus ikut. Miranda juga."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Baik sekali kau, Ariadne, tapi banyak yang mesti kukerjakan di sini. Kau kan
tak perlu buru-buru hari ini?"
"Ya, aku perlu buru-buru, aku sudah diperintahkan," kata Ny. Oliver.
"Siapa yang menyuruhmu - pembantu rumahmu?"
"Bukan," kata Ny. Oliver. "Orang lain. Satu dari sedikit orang yang kupatuhi.
Ayolah. Cepat." "Aku tak mau tinggalkan rumah sekarang. Aku tak bisa."
"Kau harus ikut," kata Ny. Oliver. "Mobil sudah siap. Sudah kuputar ke depan
rumah. Kita bisa segera berangkat."
"Kurasa aku tak ingin membawa Miranda. Bisa kutitipkan pada seseorang di sini,
keluarga Reynolds atau Rowena Drake."
"Miranda juga harus ikut," Ny. Oliver menyela dengan tegas. "Jangan cari
kesulitan, Judy. Ini serius. Aku tak mengerti bagaimana kau bahkan bisa
menitipkan dia pada keluarga Reynolds. Dua anak mereka kan baru saja dibunuh?"
"Ya, ya, itu betul. Kau pikir ada yang kurang beres di rumah mereka.
Maksudku ada orang di sana yang - oh, apa ya maksudku?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Kita terlalu banyak bicara," kata Ny. Oliver. "Pokoknya," tambahnya,
"kalau ada seseorang yang akan terbunuh, bagiku tampaknya si Ann Reynolds-lah
orangnya." "Apa yang terjadi pada keluarga itu" Kenapa mereka mesti bergantian terbunuh"
Oh, Ariadne, menakutkan!"
"Ya," kata Ny. Oliver, "tapi ada waktunya kita malah mesti merasa takut.
Aku baru saja menerima telegram dan aku sedang melaksanakan perintah telegram
itu." "Oh, aku tak dengar ada telepon."
"Tidak lewat telepon. Lewat pintu."
Setelah ragu sejenak, diulurkannya telegram itu kepada temannya.
"Apa artinya ini" Operasi?"
"Amandel, mungkin," kata Ny. Oliver. "Minggu lalu Miranda sakit tenggorokan,
kan" Ya, apa yang lebih mungkin selain dia mesti kita bawa berkonsultasi ke
spesialis THT di London?"
"Apa kau benar-benar gila, Ariadne?"
"Mungkin," kata Ny. Oliver, "bicara seperti orang gila. Ayolah. Miranda akan
senang di London. Kau tak usah khawatir. Dia tidak akan dioperasi.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Itu yang disebut 'sandi' dalam cerita detektif. Akan kita bawa dia ke teater,
atau opera, atau ballet, apa saja yang dia suka. Tapi kukira paling baik
mengajak dia ke ballet."
"Aku takut," kata Judith.
Ariadne Oliver menatap kawannya. Dia sedikit gemetar. Tak pernah dia semirip
Undine seperti sekarang pikir Ny. Oliver. Dia tampak terpisah dari kenyataan.
"Ayolah," kata Ny. Oliver. "Aku janji pada Hercule Poirot akan membawa kalian
kalau dia beri isyaratnya. Ya, dia sudah memberi isyaratnya."
"Apa yang terjadi di tempat ini?" kata Judith. "Aku tak habis pikir bagaimana
aku bisa datang kemari."
"Kadang-kadang aku juga ingin tahu kenapa kau kemari," kata Ny. Oliver,
"tapi tentang tempat orang akan tinggal memang tak bisa diperhitungkan.
Seorang kawanku beberapa waktu yang lalu berangkat ke Moreton-in-the-Marsh untuk
tinggal di sana. Kutanyai dia kenapa ingin ke sana dan tinggal di sana. Katanya
memang sejak dulu dia sudah ingin ke sana. Kalau dia pensiun dia akan ke sana.
Kukatakan aku belum pernah ke sana, tapi Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
dari namanya kedengarannya tempat itu lembab. Bagaimana keadaan
yang sebenarnya" Katanya dia sendiri tak tahu karena belum pernah ke sana. Tapi
dia selalu ingin tinggal di sana. Padahal dia amat waras."
"Dia pergi?" "Ya." "Apa dia suka waktu sampai di sana?"
"Ya, aku belum dengar soal itu," kata Ny. Oliver. "Tapi orang memang sangat
aneh-aneh ya" Ada hal-hal yang memang harus mereka lakukan..."
Dia pergi ke kebun dan berseru, "Miranda, kita akan ke London."
Pelan-pelan Miranda menghampiri mereka. "Ke London?"
"Ariadne akan mengantar kita ke sana dengan mobil," kata ibunya. "Kita akan
pergi dan berkunjung ke teater di sana. Nyonya Oliver pikir mungkin dia bisa mencarikan
kita tiket untuk nonton ballet. Mau kau nonton ballet?"
"Mau sekali," kata Miranda. Matanya berbinar-binar. "Aku harus pergi dulu,
bilang selamat tinggal kepada salah satu temanku."
"Kita akan segera berangkat."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Oh, aku takkan lama, tapi aku kan mesti bilang. Ada hal-hal yang mesti
kukerjakan karena aku sudah janji."
Dia berlari ke kebun dan menghilang lewat gerbang.
"Siapa sih teman-teman Miranda?" tanya Ny. Oliver, sedikit ingin tahu.
"Aku tak pernah benar-benar tahu," kata Judith. "Dia tak pernah cerita apa-apa,
kau tahu. Kadang-kadang kupikir yang dianggapnya benar-benar teman hanyalah
burung-burung yang dia pandang di hutan. Atau tupai atau semacam itu. Kukira
tiap orang menyukai dia, tapi aku tak tahu kalau dia punya kawan tertentu.
Pesta Halloween Hallowe'en Party Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Maksudku, dia tidak membawa teman-teman
gadis pulang untuk minum teh atau hal-hal macam itu. Tidak sesering anak-anak
gadis lain. Kukira kawan paling baiknya memang Joyce
Reynolds." Samar-samar ditambahkannya: "Joyce dulu biasa bercerita tentang hal-
hal yang fantastis seperti gajah dan macan." Dia bangun. "Yah, aku harus naik ke
atas dan mengepak barang-barang, kurasa, seperti yang kau mau. Tapi sebetulnya
aku tak ingin pergi. Banyak
hal yang belum selesai kukerjakan, seperti selai ini dan -"
"Kau harus ikut," kata Ny. Oliver. Dia tegas sekali.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Judith turun dengan dua kopor ketika Miranda berlari masuk lewat pintu samping,
terengah-engah. "Apa kita tak makan siang dulu ?" dia menuntut. Meski tampangnya seperti peri
hutan begitu, dia anak sehat yang suka makan.
"Kita makan siang di jalan," kata Ny. Oliver. "Kita akan berhenti di Black Boy, di Haversham. Kira-kira tepat
waktunya. Kurang lebih tiga perempat jam dari sini dan makanannya enak. Ayolah,
Miranda, kita berangkat sekarang."
"Aku tak punya waktu lagi memberi tahu Cathie besok tak bisa nonton bioskop
dengannya. Atau, mungkin aku bisa menelepon dia."
"Ya, cepatlah," kata ibunya.
Miranda lari ke ruang duduk, ke tempat telepon. Judith dan Ny. Oliver memasukkan
kopor-kopor ke dalam mobil. Miranda keluar dari ruang
duduk. "Kutinggalkan pesan," karinya terengah-engah. "Sudah beres sekarang."
"Kukira kau gila, Ariadne," kata Judith, ketika mereka naik ke mobil. "Betul-
betul gila. Ada apa sebetulnya?"
"Kurasa kita akan tahu pada waktunya nanti," kata Ny. Oliver. "Aku tak tahu aku
yang gila atau dia."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Dia" Siapa?"
"Hercule Poirot," kata Ny. Oliver.
III Di London, Hercule Poirot sedang duduk dalam suatu ruangan dengan
empat orang pria. Satu adalah Inspektur Timothy Raglan. Penampilannya begitu
serius dan penuh hormat seperti kalau sedang berhadapan dengan atasan-atasannya.
Yang kedua adalah Inspektur Spence. Yang ketiga Alfred Richmond, Kepala Polisi
daerah itu, sedang yang keempat, seorang
berwajah lancip dan kaku dari kantor Penuntut Umum. Mereka semua
memandang Hercule Poirot dengan ekspresi berbeda-beda, atau dapat
digambarkan sebagai tanpa-ekspresi.
"Tampaknya Anda yakin sekali, Tuan Poirot?"
"Yakin sekali," kata Hercule Poirot. "Bila sesuatu mengatur dirinya menjadi
demikian, maka kita sadar bahwa dia memang mesti demikian. Kita cuma harus
mencari alasan-alasan yang bisa membuatnya tidak demikian. Bila tak ditemukan
alasan, maka kita semakin yakin akan pendapat kita."
"Motifnya kelihatan agak kompleks, kalau saya boleh bilang."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Tidak," kata Poirot, "tidak kompleks sebetulnya. Tapi begitu sederhananya
sampai sukar dilihat dengan jelas."
Orang dari kantor Penuntut Umum kelihatan skeptis.
"Kita akan dapatkan satu bukti yang menentukan, tak lama lagi," kata Inspektur
Raglan. "Tentu saja kalau ternyata ada kesalahan pada..."
"Tang ting tung, tak ada kucing di dalam sumur?" kata Hercule Poirot. "Itu yang
Anda maksud?" "Ya, Anda mestinya setuju bahwa itu baru merupakan dugaan pihak Anda."
"Buktinya menunjuk ke situ semua. Ketika gadis itu menghilang, tak banyak
alasannya. Yang pertama, dia pergi dengan seorang pria. Yang kedua, dia mati.
Alasan-alasan lain terlalu jauh dan praktis tak pernah terjadi."
"Tak ada lagi hal-hal khusus yang ingin Anda tunjukkan kepada kami, Tuan
Poirot?" "Ya. Saya punya hubungan dengan sebuah perusahaan peragenan tanah yang terkenal.
Mereka teman-teman saya, berspesialisasi dalam tanah dan perumahan di Hindia
Barat, Aegea, Adriatik, Mediterrania, dan tempat-Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
tempat lain. Spesialisasi mereka adalah tempat-tempat yang bermatahari dan
klien-klien mereka biasanya kaya. Ini ada suatu pembelian yang baru saja
berlangsung dan mungkin akan menarik bagi Anda sekalian."
Diulurkannya secarik kertas terlipat.
"Anda pikir ini berhubungan?"
"Saya yakin ya."
"Saya pikir tadinya penjualan pulau sudah dilarang oleh pemerintah ini?"
"Uang biasanya bisa membuka jalan."
"Tak ada lagi yang ingin Anda bicarakan?"
"Ada kemungkinan, dalam dua puluh empat jam saya dapat memberi Anda sesuatu yang
kurang lebih akan lebih meyakinkan."
"Dan apa itu?" "Seorang saksi-mata." "Maksud Anda -?" "Saksi-mata suatu tindak
kejahatan " Penuntut umum itu menatap Poirot dengan
ketidakpercayaan yang makin memuncak.
"Di mana saksi-mata ini sekarang?" "Dalam perjalanan ke London, saya harap dan
percaya." "Anda kedengaran - tak tenang."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Itu betul. Sudah saya kerjakan apa yang saya bisa untuk berjaga-jaga, tapi saya
akui bahwa saya takut. Ya, saya takut, meskipun saya sudah
mengambil tindakan-tindakan perlindungan. Karena, Anda tahu, kita -
bagaimana ya menggambarkannya" - kita sedang berhadapan dengan
kekejaman, reaksi yang cepat, dan ketamakan yang melewati batas yang bisa
diharapkan pada manusia, yang disertai dengan - saya tak yakin, tapi saya kira
mungkin - sentuhan, kita sebut saja demikian, kegilaan" Kegilaan yang tidak
asli, tapi yang dikembangkan di situ. Sebuah biji yang
mengeluarkan akar dan tumbuh dengan cepat. Dan kini mungkin sudah
berkuasa, mengilhami sikap hidup yang tidak manusiawi."
"Kita harus membicarakan ini lebih lanjut," kata penuntut umum. "Kita tak dapat
main sergap saja. Tentu saja banyak hal tergantung pada - eh -
urusan hutan itu. Jika positif, kita dapat terus maju, tapi jika negatif, kita
mesti berpikir lagi."
Hercule Poirot bangkit berdiri.
"Saya permisi. Saya sudah menceritakan semua yang saya ketahui, semua yang saya
takutkan dan semua yang mungkin terjadi. Anda akan tetap saya hubungi."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Dengan gaya orang asing dia berjabat tangan dengan semua orang, lalu pergi.
"Orang itu sedikit pandai bicara," kata penuntut umum. "Kalian tak berpendapat
dia agak kurang toh" Kurang di kepalanya sendiri,
maksudku" Sudah cukup tua dia. Aku tak tahu apa kita bisa
mengandalkan kemampuan orang seusia dia."
"Kukira kau bisa mengandalkan dia," kata Kepala Polisi. "Paling tidak, itu
pendapatku. Spence, aku sudah kenal kau bertahun-tahun. Kau temannya.
Apa kau kira dia sudah pikun?"
"Tidak," kata Inspektur Spence. "Pendapatmu, Raglan?"
"Saya baru bertemu beliau akhir-akhir ini, Pak. Mula-mula saya pikir - ya,
caranya berbicara, gagasan-gagasannya, sungguh luar biasa. Tapi secara
keseluruhan, saya dibuatnya percaya. Saya kira dia akan terbukti benar."
24 Nyonya Oliver sudah duduk dengan nyaman menghadap sebuah meja
dekat jendela di Black Boy. Hari masih cukup pagi, sehingga ruang makan belum
penuh sekali. Tak lama kemudian, Judith Butler kembali dari kamar kecil dan
duduk di hadapannya, meneliti menu.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Miranda suka apa?" tanya Ny. Oliver. "Lebih baik kita pesankan sekalian.
Kukira dia akan kembali sebentar lagi."
"Dia suka ayam panggang."
"Ya, mudah kalau begitu. Kau?"
"Aku pesan sama saja."
"Tiga ayam panggang," Ny. Oliver memesan. Dia bersandar, memperhatikan kawannya.
"Kenapa kau pelototi aku begitu?" "Aku sedang berpikir," kata Ny. Oliver.
"Tentang apa?" "Berpikir tentang betapa sedikitnya sebetulnya yang kuketahui tentang dirimu."
"Ya, semua orang begitu, kan?"
"Maksudmu, kita tak pernah bisa tahu seluruhnya tentang siapa pun."
"Kukira begitu."
"Mungkin kau benar," kata Ny. Oliver.
Kedua wanita itu diam beberapa lama.
"Pelayanannya agak lambat di sini."
"Nah itu makanannya datang, kukira," kata Ny. Oliver.
Seorang pelayan wanita datang dengan baki penuh piring.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Miranda lama sekali. Apa dia tahu di mana letak ruang makan?"
"Ya, tentu saja tahu. Tadi kami sempat melongok kemari." Judith bangun dengan
tak sabar. "Aku harus pergi memanggil dia."
"Jangan-jangan dia mabuk karena perjalanan yang jauh."
"Memang dulu begitu waktu dia masih kecil."
Judith kembali empat lima menit kemudian.
"Tak ada di toilet wanita," katanya. "Di luar toilet wanita ada pintu yang
menuju ke taman. Mungkin lewat situ dia keluar untuk melihat burung atau entah
apa. Dia memang begitu."
"Tak ada waktu untuk melihat burung hari ini," kata Ny. Oliver. "Pergilah cari
dia. Kita ingin terus."
II Elspeth McKay menusuk beberapa sosis dengan garpu, meletakkannya
dalam pinggan dan memasukkannya ke dalam lemari es. Kemudian dia
mulai mengupas kentang. Telepon berdering. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Nyonya McKay" Sersan Goodwin di sini. Kakak Anda ada?"
"Tidak. Dia di London hari ini."
"Saya sudah meneleponnya ke sana- dia sudah pergi. Kalau dia kembali, katakan
saja kami telah mendapat hasil positif."
"Maksud Anda kalian telah menemukan mayat di dalam sumur?"
"Percuma saja menutup-nutupi soal ini. Sudah tersebar juga."
"Siapa" Si gadis au pair itu?"
"Kelihatannya."
"Gadis malang," kata Elspeth. "Apakah dia terjun sendiri - atau apa?"
"Bukan bunuh diri - dia ditikam. Pembunuhan, jelas."
III Setelah ibunya meninggalkan toilet wanita, Miranda menunggu sejenak.
Kemudian dibukanya pintu, hati-hati ia menjenguk ke luar, membuka
pintu samping ke taman yang dekat sekali dengan jangkauannya, lalu lari di
sepanjang jalan di taman yang membawanya ke kebun belakang sebuah garasi, yang
dulunya tempat menyimpan kereta kuda. Dari sebuah pintu kecil dia ke luar. Pintu
kecil ini memungkinkan para pejalan kaki mencapai Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
jalan di luar. Sedikit jauh di jalan itu, tampak sebuah mobil diparkir.
Seorang pria yang alisnya mencuat dan berjanggut kelabu sedang duduk di dalamnya
sambil membaca surat kabar.
Miranda membuka pintu dan naik ke mobil, duduk di samping tempat
duduk pengemudi. Dia tertawa.
"Kau kelihatan lucu betul."
"Ketawalah sepuasnya, tak ada yang melarang."
Mobil dihidupkan, lalu mulai berjalan, ke kanan, ke kiri, ke kanan lagi, dan
sampai di sebuah jalan kecil.
"Kita datang tepat pada waktunya," kata pria berjanggut kelabu. "Pada saatnya
nanti kau akan lihat kapak rangkap yang mesti dilihat itu. Dan Kilterbury Down,
juga. Pemandangannya amat indah."
Sebuah mobil menyusul mereka demikian rapatnya sampai mereka hampir terperosok
ke semak-semak di tepi jalan.
"Pemuda-pemuda gila," kata si pria berjanggut kelabu.
Salah satu pemuda itu berambut panjang sampai ke pundak dan berkaca mata bulat
besar. Yang satunya lagi lebih menyerupai orang Spanyol dan bercambang.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Kau tak berpikir Mama akan khawatir karena aku?" tanya Miranda.
"Dia tak akan punya waktu untuk khawatir tentang kau. Pada saat dia khawatir,
kau sudah sampai di tempat yang kauinginkan."
IV Di London, Hercule Poirot mengangkat telepon. Terdengar suara Ny. Oliver.
"Kami kehilangan Miranda."
"Apa maksudmu kehilangan dia?"
"Kami makan siang di Black Boy. Dia pergi ke toilet wanita. Dia tidak kembali.
Ada yang bilang melihat dia naik mobil dengan seorang pria tua.
Tapi mungkin saja bukan dia. Bisa saja orang lain. Bisa -"
"Seharusnya dia selalu ditemani. Kalian harus terus mengawasi dia. Aku sudah
katakan ada bahaya. Apa Nyonya Butler bingung?"
"Tentu saja dia bingung. Memang apa pikirmu" Dia panik. Dia mendesak supaya
menelepon polisi." "Ya, itu tindakan yang wajar. Aku juga akan telepon polisi."
"Tapi kenapa Miranda ada dalam bahaya?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Apa kau tak tahu" Mestinya kau tahu sekarang." Dia menambahkan,
"mayatnya sudah ditemukan. Aku baru saja mendengar -"
"Mayat apa?" "Mayat di dalam sumur."
25 "Indah," kata Miranda, sambil memandang sekitarnya.
Kilterbury adalah tempat melancong di sekitar situ, meskipun sisa-sisa
peninggalannya tidak terkenal. Sudah aus beratus-ratus tahun yang lalu.
Meskipun begitu di sana-sini masih ada batu-batu besar yang masih
berdiri, menceritakan upacara keagamaan yang sudah lama berlalu.
Miranda bertanya-tanya. "Kenapa mereka dirikan batu-batu ini di sini?"
"Untuk keagamaan. Upacara keagamaan. Korban keagamaan. Kau
mengerti tentang korban kan, Miranda?"
"Kukira begitu."
"Korban itu harus ada, kau tahu. Korban itu penting."
"Maksudmu, bukan semacam hukuman" Apa korban itu sesuatu yang lain?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Ya, sesuatu yang lain. Kita mati agar orang lain hidup. Kita mati agar
keindahan dapat hidup. Dapat muncul. Itulah, yang penting."
"Tadinya kukira mungkin -"
"Ya, Miranda?" "Kukira kita harus mati karena apa yang kita lakukan telah menyebabkan orang
lain terbunuh." "Apa yang membuat kau berpikir begitu?"
"Aku berpikir tentang Joyce. Kalau saja aku tidak menceritakan sesuatu
kepadanya, dia tidak akan mati, kan?"
"Mungkin tidak."
"Aku gelisah sejak Joyce mati. Mestinya aku tak perlu menceritakannya kepada
Joyce, ya" Aku ceritakan karena aku ingin punya sesuatu yang berharga untuk
diceritakan. Dia sudah pernah ke India dan dia terus-menerus bicara tentang itu
- tentang macan, gajah, dan perhiasan emasnya yang bergantungan dan hiasan-
hiasannya dan cara memerangkapnya. Dan kukira, juga - tiba-tiba aku ingin ada
Pesta Halloween Hallowe'en Party Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
orang lain yang tahu, karena sebelumnya aku tak pernah benar-benar
memikirkannya." Dia menambahkan: "Apa - apa yang dulu itu juga korban?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Dalam satu hal."
Miranda tetap merenung, lalu katanya, "Apa belum waktunya?"
"Mataharinya belum tepat benar. Lima menit lagi, mungkin, maka matahari akan
menyorot tepat ke batu itu."
Lagi-lagi mereka duduk diam di sebelah mobil.
"Sekarang, kukira," kata kawan Miranda, melihat ke langit. Matahari sedang
meluncur ke cakrawala. "Sekaranglah waktunya yang tepat. Tak ada orang di sini.
Tak ada yang naik kemari pada saat ini dan mendaki ke puncak Kilterbury
Down untuk melihat Kilterbury Ring. Terlalu dingin dalam bulan
November dan tak ada lagi buah berry hitam. Pertama-tama akan
kutunjukkan kapak rangkap itu. Kapak rangkap di atas batu itu. Dipahat di sana
ketika mereka tiba dari Mycenae atau Kreta beratus-ratus tahun yang lalu. Indah
kan, Miranda?" "Ya, sangat indah," kata Miranda. "Tunjukkan."
Mereka berjalan ke batu yang teratas. Di sebelahnya ada batu yang sudah tumbang
dan sedikit ke bawah, di lereng, ada lagi batu yang agak condong seakan-akan
melengkung karena tuanya.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Kau bahagia, Miranda?"
"Ya, aku bahagia sekali."
"Nah, itu ada tanda tempat kapak."
"Apa ini benar-benar kapak rangkap itu?"
"Ya, sudah aus karena usia, tapi memang itulah. Itulah simbolnya. Letakkan
tanganmu di situ. Dan sekarang - sekarang kita akan minum demi masa lalu, masa
depan, dan keindahan."
"Oh, indahnya," kata Miranda.
Sebuah cangkir keemasan ditaruh di tangannya. Dari sebuah botol,
kawannya mencurahkan cairan keemasan ke cangkir itu.
"Rasa buah persik. Minumlah Miranda, dan kau akan semakin bahagia."
Miranda mengangkat cangkir itu. Dibauinya.
"Ya. Ya, memang baunya seperti buah persik. Oh, lihat, mataharinya.
Benar-benar merah emas - seperti rebah di ujung bumi."
Dia menghadapkan Miranda ke sana.
"Angkat cangkir itu dan minumlah."
Dia menghadap ke sana dengan patuh. Satu tangannya masih di atas batu besar
dengan tanda yang sudah setengah terhapus itu. Kawannya sekarang Koleksi ebook
inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
sedang berdiri di belakangnya. Dari bawah batu condong di lereng tadi, dua orang
menyelinap, mengendap-endap. Miranda dan kawannya yang
berada di puncak, berdiri membelakangi mereka, bahkan tak mengetahui kehadiran
mereka. Dengan cepat tapi tak bersuara mereka lari mendaki bukit itu.
"Minumlah demi keindahan, Miranda."
"Sampai kiamat, dia tak akan minum itu!" kata sebuah suara di belakang mereka.
Mantel beludru merah muda dilemparkan menutupi sebuah kepala dan
pisau di tangan yang tadi sedang diangkat perlahan dipukul jatuh.
Nicholas Ransom menangkap Miranda, memegangnya dengan kencang
dan menyeretnya menjauh dari kedua orang lain yang sedang bergulat.
"Kau si tolol cilik," kata Nicholas Ransom. "Naik kemari bersama pembunuh
sinting. Kau harusnya tahu apa yang kaulakukan itu."
"Dalam satu hal aku tahu," kata Miranda. "Aku akan jadi korban, kukira, karena
kau tahu, semua itu salahku. Karena akulah Joyce terbunuh. Jadi adil kan kalau
aku jadi korban" Pembunuhan keagamaan."
"Tak usah omong kosong soal pembunuhan keagamaan. Mereka sudah temukan gadis
lain itu. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Kau tahu, gadis au pair yang begitu lama menghilang. Dua tahun yang lalu kira-
kira. Mereka semua berpikir dia melarikan diri karena sudah
memalsukan surat wasiat. Dia ternyata tidak lari. Mayatnya ditemukan di sumur."
"Oh!" Miranda tiba-tiba menjerit sedih. "Jangan di sumur ajaib tempat untuk
minta sesuatu. Tentunya bukan di sumur ajaib yang begitu ingin kutemukan" Oh,
aku tak ingin dia ada di dalam sumur ajaib. Siapa - siapa yang memasukkan dia ke
situ?" "Orang yang mengajakmu kemari."
26 Sekali lagi empat orang duduk memandang Poirot. Timothy Raglan,
Inspektur Spence, dan Kepala Polisi kelihatan harap-harap senang, seperti kucing
yang mengira setiap saat sepiring susu akan muncul. Sedangkan pria yang keempat
masih berekspresi tak percaya.
"Yah, Tuan Poirot," kata Kepala Polisi memimpin pembicaraan itu, membiarkan si
penuntut umum bertugas mengawasi saja. "Kita semua sudah di sini -"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Poirot menggerakkan tangan. Inspektur Raglan meninggalkan ruangan
dan kembali bersama seorang wanita berusia tiga puluh lebih, seorang gadis, dan
dua pemuda remaja. Dia memperkenalkan mereka kepada Kepala Polisi. "Nyonya Butler, Nona Miranda
Butler, Tuan Nicholas Ransom, dan Tuan Desmond Holland."
Poirot bangkit dan menggandeng Miranda. "Duduk di sini di sebelah ibumu, Miranda
- Tuan Richmond, Kepala Polisi di sini, ingin bertanya-tanya kepadamu. Dia ingin
kau menjawabnya. Pertanyaan itu tentang
sesuatu yang pernah kaulihat - lebih dari setahun yang lalu sekarang, hampir dua
tahun. Kau sudah menyebut hal ini kepada satu orang dan, begitulah yang
kumengerti, hanya kepada satu orang saja. Betul?"
"Aku cerita pada Joyce."
"Dan apa persisnya yang kauceritakan pada Joyce?"
"Bahwa aku pernah melihat pembunuhan."
"Apa kau bercerita pada orang lain?"
"Tidak. Tapi kukira Leopold bisa menebak. Dia kan suka menguping. Di pintu-
pintu. Macam itu. Dia suka mencuri tahu rahasia orang."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Kau sudah dengar bahwa Joyce di sore hari sebelum pesta Hallowe'en, menyatakan
bahwa dia sendiri sudah pernah melihat pembunuhan. Apa
itu benar?" "Tidak. Dia cuma mengulang apa yang kuceritakan kepadanya - tapi dia berpura-
pura dialah yang mengalami."
"Coba ceritakan apa yang kaulihat itu."
"Aku tak tahu mula-mula kalau itu suatu pembunuhan. Kukira itu kecelakaan.
Kukira dia baru terjatuh dari atas, entah di mana."
"Di mana ini?" "Di Taman Tambang - di cekungan yang dulunya ada air mancur. Waktu itu aku
berada di atas, di cabang-cabang pohon. Aku sedang melihat tupai dan aku harus
diam sekali, kalau tidak mereka akan pergi. Tupai itu cepat sekali."
"Ceritakan apa yang kaulihat."
"Seorang pria dan wanita menggotong dia dan membawa dia di jalan situ.
Kupikir mereka akan membawanya ke rumah sakit atau Quarry House. Lalu yang wanita tiba-tiba berhenti
dan katanya, 'Ada yang memperhatikan kita,' dan dia
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
menatap ke pohonku. Entah kenapa aku takut dibuatnya. Aku tetap diam.
Yang pria berkata, 'Omong kosong,' lalu mereka berjalan terus. Kulihat ada darah
di scarf dan ada pisau berdarah di scarf itu - dan kupikir mungkin ada orang
yang mencoba bunuh diri - dan aku tetap diam."
"Karena kau takut?"
"Ya, tapi aku tak tahu kenapa."
"Kau tak beri tahu ibumu?"
"Tidak. Kupikir, mungkin tidak seharusnya aku ada di sana dan memperhatikan
mereka. Dan besoknya tak ada seorang pun yang bicara soal kecelakaan, maka aku
lupakan soal itu. Aku tak pernah memikirkan itu lagi sampai -"
Dia berhenti tiba-tiba. Kepala Polisi membuka mulut - lalu menutupnya lagi.
Dipandangnya Poirot dan memberi isyarat amat sekilas.
"Ya, Miranda," kata Poirot, "sampai apa?"
"Seolah-olah semua itu terjadi lagi. Kali ini burung woodpecker hijau. Aku
sedang diam, memperhatikan burung itu dari balik semak. Dan kedua
orang itu sedang duduk di sana bercakap-cakap - tentang pulau - sebuah pulau di
Yunani. Si wanita kira-kira berkata, 'Semua sudah ditandatangani.
Sudah jadi milik kita; kita bisa ke sana kapan saja kita mau. Tapi lebih baik
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
kita pelan-pelan - jangan terburu-buru.' Lalu woodpecker terbang, dan aku
bergerak. Dan dia berkata, 'Sst - diam - ada yang memperhatikan kita.' Persis seperti yang
dikatakannya dulu. Ekspresi wajahnya juga sama dan aku jadi takut lagi.
Lalu aku jadi ingat. Dan kali ini aku mengerti. Aku mengerti bahwa pembunuhanlah
yang dulu kulihat dan mayatlah yang mereka gotong itu untuk disembunyikan entah
di mana. Kau tahu, aku sudah bukan anak-anak lagi. Aku mengerti - tentang hal-
hal dan apa artinya - darah dan pisau dan tubuh mati yang lemas itu -"
"Kapan itu?" tanya Kepala Polisi. "Sudah berapa lama?"
Miranda berpikir sejenak.
"Maret yang lalu - persis setelah Paskah."
"Dapat kau mengatakan dengan pasti siapa kedua orang ini, Miranda?"
"Tentu saja dapat." Miranda kelihatan bingung.
"Kau melihat wajah mereka?"
"Tentu saja." "Siapa mereka?"
"Nyonya Drake dan Michael."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Pernyataan yang tidak dramatis.
Suaranya tenang - di dalamnya ada nada heran - tapi mengandung
keyakinan. "Kau tidak memberi tahu seorang pun" Kenapa?"
"Kupikir - kupikir mungkin itu korban."
"Siapa yang mengatakan itu?"
"Michael mengatakan kepadaku - waktu itu aku tak begitu mengerti -
katanya korban itu perlu -"
"Dan kau mencintai Michael?" tanya Poirot lembut.
"Oh ya," kata Miranda. "Aku amat mencintai dia."
27 "Nah, datang juga kau akhirnya," kata Ny. Oliver, "aku ingin tahu tentang
semuanya." Dipandangnya Poirot dengan yakin dan dia bertanya tegas:
"Kenapa tidak datang dari dulu-dulu?"
"Maaf, madame. Aku sibuk sekali membantu polisi dalam pemeriksaan pendahuluan
mereka." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Cuma penjahat yang melakukan itu. Apa yang membuatmu berpikir Rowena Drake
terlibat dalam pembunuhan" Tak ada orang lain yang dapat membayangkan hal itu."
"Sederhana saja, begitu kudapatkan petunjuk utamanya."
"Apa yang kau namakan petunjuk utama itu?"
"Air. Aku butuh seseorang yang ada di pesta itu dan basah, padahal seharusnya
tidak. Siapa pun yang membunuh Joyce Reynolds pastilah akan basah. Dia memegangi
seorang anak yang kuat dan kepalanya berada di dalam seember air. Maka pasti
akan ada perlawanan dan ada air yang muncrat. Dia pasti basah. Jadi harus
terjadi sesuatu untuk menjelaskan kenapa dia basah. Ketika semua orang
berkerumun di ruang makan untuk snapdragon, Nyonya Drake mengajak Joyce ke
perpustakaan. Kalau kita diajak nyonya rumah untuk mengikutinya, dengan sendirinya kita akan
ikut. Dan tentu saja Joyce tidak punya kecurigaan apa-apa terhadap Nyonya Drake.
Yang diceritakan Miranda hanyalah bahwa dia pernah melihat dilakukannya
pembunuhan. Maka Joyce dibunuh dan
pembunuhnya basah kuyup. Harus ada alasan untuk itu dan dia pun
merencanakan alasan. Dia juga memerlukan saksi yang melihat bagaimana Koleksi
ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
dia jadi basah. Maka dia menunggu di pertengahan tangga dengan
membawa jambangan besar berisi air dan penuh bunga. Pada saat Nona Whittaker
keluar dari ruang snapdragon - panas di dalam sana - Nyonya Drake berpura-pura
terlonjak gugup, melepaskan jambangan sambil
mengatur agar sambil jatuh berkeping-keping ke lorong di bawah,
jambangan itu membasahi tubuhnya. Dia berlari ke bawah, lalu dia dan Nona
Whittaker memunguti pecahan-pecahan kaca dan bunga-bunga,
sementara Nyonya Drake mengeluh karena telah kehilangan jambangan
yang bagus. Dia berhasil memberikan kesan pada Nona Whittaker, bahwa dia baru
melihat sesuatu atau seseorang keluar dari ruangan di mana baru terjadi
pembunuhan. Nona Whittaker memahami pernyataan itu pada
permukaannya saja, tapi ketika dia menyebutkan hal itu kepada Nona Emlyn, Nona
Emlyn menyadari hal yang benar-benar menarik dalam
pernyataan itu. Maka dia menyuruh Nona Whittaker untuk
menceritakannya kepadaku.
"Maka," kata Poirot, sambil memilin kumis, "aku tahu juga siapa pembunuh Joyce."
"Padahal Joyce sama sekali tak pernah melihat pembunuhan!"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Nyonya Drake tidak tahu itu. Tapi dia memang curiga terus, bahwa ada seseorang
di Quarry Wood ketika dia dan Michael Garfield baru
membunuh Olga Seminoff dan mungkin melihat terjadinya pembunuhan
itu." "Kapan kau tahu bahwa itu Miranda, bukan Joyce?"
"Begitu akal sehat memaksaku menerima pendapat umum bahwa Joyce itu pembohong.
Maka Miranda-lah calon yang jelas. Dia sering ada di Quarry Wood, mengamati
burung dan tupai. Joyce adalah, seperti yang
dikatakannya kepadaku, kawan terbaiknya. Katanya: 'Kami saling
menceritakan semuanya.' Miranda tidak hadir di pesta, maka si
pembohong Joyce dapat menggunakan cerita yang telah diceritakan oleh kawannya
itu, tentang melihat pembunuhan - mungkin untuk
mengesankan kau madame, si penulis cerita kriminal yang terkenal."
"Baiklah, tumpukkan semua kesalahan padaku."
"Tidak, tidak."
"Rowena Drake," renung Ny. Oliver. "Aku masih tak bisa percaya."
"Dia punya segala persyaratan yang diperlukan. Sejak dulu aku sudah ingin tahu,"
tambahnya, "persisnya wanita macam apakah Lady Macbeth Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
itu. Seperti apa dia kalau kita berjumpa dalam kehidupan nyata" Ya, kukira aku
sudah berjumpa dengan dia."
"Dan Michael Garfield" Mereka kelihatannya pasangan yang tak serasi."
"Menarik - Lady Macbeth dan Narcissus, kombinasi yang luar biasa."
"Lady Macbeth," Ny. Oliver menggumam sambil berpikir-pikir.
"Dia wanita yang cakap - efisien dan kompeten - pandai mengatur dan mengurus
dengan bakat alam - dan tak disangka juga aktris yang
berbakat. Mestinya kaudengarkan dia waktu meratapi kematian Leopold, menangis
terisak-isak pada sapu tangan kering."
"Memuakkan." "Kau ingat, dulu aku tanya siapa - menurut pendapatmu - orang-orang yang
menyenangkan dan yang tidak."
"Apa Michael Garfield mencintai dia?"
"Aku ragu kalau Michael Garfield pernah mencintai orang lain selain dirinya
sendiri. Yang diinginkannya uang - banyak uang. Mungkin pada mulanya dia percaya
akan dapat mempengaruhi Nyonya Llewellyn-Smythe agar nyonya tua ini
memanjakannya dan bahkan membuat surat wasiat
Pesta Halloween Hallowe'en Party Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
yang menguntungkan dia - tapi Nyonya Llewellyn-Smythe bukan wanita macam itu."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Bagaimana tentang pemalsuan" Aku masih tak mengerti soal itu. Apa arti semua
itu?" "Mula-mula memang membingungkan. Terlalu banyak pemalsuan, begitu bisa
dikatakan. Tapi kalau kita pertimbangkan, tujuannya jadi jelas. Kita hanya perlu
mempertimbangkan apa yang benar-benar terjadi.
"Kekayaan Nyonya Llewellyn-Smythe semua jatuh kepada Rowena Drake.
Codicil yang dibuat itu kentara sekali palsu sehingga ahli hukum mana pun akan
mengetahuinya. Codicil itu akan diuji keabsahannya dan karena bukti-bukti dari
para ahli, codicil itu akan dibatalkan. Maka surat wasiat aslilah yang akan
berlaku. Karena suami Rowena Drake belum lama
meninggal, maka dia akan mewarisi segalanya."
"Tapi bagaimana dengan codicil yang disaksikan oleh wanita pembantu rumah tangga
itu?" "Dugaanku, Nyonya Llewellyn-Smythe mengetahui hubungan Michael Garfield dengan
Rowena Drake - mungkin sebelum suaminya meninggal.
Dalam kemarahannya, Nyonya Llewellyn-Smythe membuat sebuah codicil terhadap
surat wasiatnya, mewariskan semua harta kepada gadis au pair-Koleksi ebook
inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
nya. Mungkin gadis itu mengatakan hal ini kepada Michael - dia berharap bisa
menikah dengan Michael."
"Kukira dengan si Ferrier muda?"
"Itu kan menurut cerita Michael. Tak ada hal yang menguatkan
kebenarannya." "Nah, kalau dia tahu ada codicil yang asli, kenapa tidak dinikahinya saja Olga
dan mendapatkan uangnya dengan cara itu?"
"Karena dia ragu apakah Olga benar-benar akan mendapatkan uang itu.
Ada hal yang disebut pengaruh tak sepantasnya. Nyonya Llewellyn-Smythe itu
wanita tua dan sakit pula. Surat-surat wasiatnya yang terdahulu selalu
menguntungkan familinya sendiri - jenis surat wasiat yang masuk akal dan akan
disetujui oleh sidang pengadilan. Gadis dari luar negeri ini baru dikenalnya
selama setahun - dan tidak punya hak apa pun terhadapnya.
Codicil itu, meskipun asli, bisa saja dibatalkan. Apalagi, aku ragu kalau Olga
dapat berhasil membeli sebuah pulau di Yunani - atau bahkan
bersedia melakukannya pun belum tentu. Dia tak punya kawan-kawan
yang berpengaruh atau kontak di lingkungan bisnis. Dia tertarik kepada Michael.
Tapi dia menilai Michael sebagai masa depan yang baik dari segi Koleksi ebook
inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
pernikahan, yang akan memungkinkan dia tinggal di Inggris - dan
memang diinginkannya."
"Dan Rowena Drake?"
"Dia tergila-gila. Suaminya sudah bertahun-tahun invalid, cacat. Dia memang
sudah setengah baya, tapi dia wanita yang bergairah. Dan
muncullah dalam kehidupannya seorang pemuda yang cakap luar biasa.
Wanita memang mudah terpikat padanya, tapi yang diinginkannya bukan kecantikan
wanita, melainkan kesempatan mempraktekkan dorongan
kreatifnya untuk mencipta-kan keindahan. Untuk itu dia butuh uang -
banyak uang. Sedang tentang cinta - dia cuma cinta diri sendiri. Dia adalah
Narcissus. Ada sebuah lagu Prancis kuno yang pernah aku dengar bertahun-tahun yang lalu -"
Pelan-pelan dia bersenandung:
Pandanglah, Narcissus Pandanglah di dalam air Pandanglah, Narcissus, betapa cakapnya kau
Tak ada di dunia Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Yang secakap dan semuda itu Sayang! Dan semuda itu....
Pandanglah, Narcissus Pandanglah di dalam air....
"Aku tak bisa percaya - tak bisa percaya bahwa ada orang yang mau melakukan
pembunuhan hanya untuk membuat taman di sebuah pulau di
Yunani," kata Nyonya Oliver dengan nada tak percaya.
"Kau tak dapat" Tak dapatkah kaubayangkan bagaimana dia
menggambarkannya di dalam benaknya" Karang-karang yang polos,
mungkin, tapi dibentuk sedemikian rupa sehingga menampilkan berbagai
kemungkinan. Tanah, tanah subur yang banyak, menyelimuti karang-karang telanjang
itu - lalu tanaman, bibit, semak, dan pepohonan.
Mungkin dulu dia pernah membaca tentang seorang jutawan kapal yang menciptakan
taman pulau untuk wanita yang dikasihinya. Maka jadi
terpikir olehnya - dia ingin membuat taman, bukan untuk seorang wanita, tapi -
untuk dirinya sendiri."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Bagiku masih saja kedengaran sinting sekali."
"Ya. Kadang-kadang hal seperti itu memang terjadi. Aku ragu apakah dia bahkan
berpikir bahwa motifnya itu menjijikkan. Dia cuma.
menganggapnya perlu, demi penciptaan lebih banyak keindahan. Dia
sudah tergila-gila pada penciptaan. Keindahan Quarry Wood, keindahan taman-taman
lain yang telah direncanakan dan dibuatnya. Sekarang dia mengidamkan lebih
banyak lagi, keindahan sebuah pulau. Dan ada
Rowena Drake yang tergila-gila padanya. Apalah artinya Nyonya Drake baginya,
kecuali hanya sebagai sumber uang yang akan dipergunakannya untuk menciptakan
keindahan. Ya - dia sudah gila, mungkin. Orang yang dimusnahkan dewa-dewa,
biasanya dibuat jadi gila dulu."
"Apa dia begitu ingin akan pulau itu" Bahkan dengan Rowena Drake menggayuti
lehernya" Mengatur dia sepanjang waktu?"
"Kecelakaan kan bisa terjadi. Kupikir pada saatnya nanti Nyonya Drake mungkin
akan mengalaminya." "Satu pembunuhan lagi?"
"Ya. Mulainya sederhana saja. Olga harus disingkirkan karena dia mengetahui soal
codicil itu - dan dia juga dijadikan kambing hitam, dicap sebagai pemalsu.
Nyonya Llewellyn-Smythe telah menyembunyikan
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
dokumen aslinya, maka kupikir si Ferrier muda diberi uang untuk
membuat dokumen palsu yang mirip. Begitu kentaranya pemalsuan itu, sehingga akan
segera menimbulkan kecurigaan. Itu mengakibatkan kematiannya. Lesley Ferrier, aku segera
memutuskan, tidak berurusan atau menjalin cinta dengan Olga. Itu cuma gagasan
yang disodorkan kepadaku oleh Michael Garfield. Kukira Michael-lah yang memberi
uang kepada Lesley. Michael Garfield-lah yang menjadi sasaran cinta gadis au
pair itu. Michael memperingatkannya untuk tutup mulut mengenai itu dan tidak
memberi tahu majikannya. Dia
membicarakan kemungkinan mereka menikah, tetapi pada saat yang sama
- dengan darah dingin - menetapkan gadis itu sebagai korban yang akan dia dan
Rowena Drake butuhkan kalau mereka ingin uangnya jatuh ke
tangan mereka. Olga Seminoff tak perlu sampai dituduh melakukan
pemalsuan atau dituntut. Cukup bila dicurigai saja. Pemalsuan itu tampak
menguntungkan gadis itu. Juga dapat dengan mudah dilakukannya,
karena ada bukti bahwa dia sudah terbiasa meniru tulisan tangan
majikannya. Kalau dia tiba-tiba menghilang, akan dianggap orang bahwa dia bukan
cuma seorang pemalsu, tapi juga amat mungkin menyebabkan Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
kematian majikannya yang tiba-tiba itu. Jadi pada kesempatan yang tepat, Olga
Seminoff pun mati. Lesley Ferrier diduga terbunuh karena ditikam kawanan geng
atau wanita yang cemburu. Tapi pisau yang ditemukan di dalam sumur ternyata
bertalian amat erat dengan luka-luka yang diderita Ferrier. Aku tahu mayat Olga
pasti disembunyikan di sekitar sini, tapi aku tak punya gagasan sampai kudengar
Miranda suatu hari bertanya tentang sumur ajaib untuk meminta sesuatu. Dia minta diantar ke
sana oleh Michael Garfield. Tapi Michael menolak. Tak lama setelah itu aku
berbicara dengan Nyonya Goodbody. Kukatakan aku ingin tahu ke mana gadis itu
telah menghilang. Dan katanya, 'Tang ting tung, si kucing ada di sumur.' Maka
aku jadi yakin mayat gadis itu pasti ada di dalam sumur. Kutemukan sumur itu di
hutan, Quarry Wood, di suatu
tanjakan tak jauh dari pondok milik Michael Garfield. Kupikir, Miranda mungkin
saja telah melihat pembunuhan itu atau pembuangan mayatnya kemudian. Nyonya
Drake dan Michael takut bahwa dulu ada orang yang menyaksikan - tapi tak tahu
siapa. Maka sementara tak terjadi apa pun, mereka merasa aman. Mereka menyusun
rencana. Mereka tak terburu-buru, tapi mempersiapkan segalanya. Nyonya Drake
berkata tentang Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
pembelian tanah di luar negeri - menanamkan kesan bahwa dia ingin
meninggalkan Woodleigh Common. Terlalu banyak hal yang menyedihkan, selalu
dihubungkan dengan kesedihannya karena kemati-an suaminya.
Semuanya berjalan lancar menurut rencana, sampai datang kejutan
Hallowe'en dan pernyataan Joyce bahwa dia pernah melihat pembunuhan.
Jadi sekarang Rowena tahu, atau mengira dia tahu, siapa yang dulu itu ada di
hutan. Jadi dia cepat bertindak. Tapi ternyata masih ada lagi. Leopold kecil
minta uang - ada yang ingin dibelinya, katanya. Apa yang disangka atau dipikir
Leopold tak diketahui, tetapi dia adik Joyce, jadi
mereka mungkin mengira dia tahu lebih banyak daripada yang
sebenarnya. Maka - dia juga mati."
"Kau mencurigai dia karena petunjuk air," kata Ny. Oliver. "Bagaimana kau bisa
mencurigai Michael Garfield?"
"Dia cocok," kata Poirot sederhana. "Lalu - ketika terakhir kali aku bercakap-
cakap dengan dia, aku jadi yakin. Dia berkata kepadaku sambil ketawa - 'Enyah
kau dariku, Setan. Pergi dan bergabunglah dengan kawan-kawan polisimu.' Waktu
itulah aku tahu, dengan yakin sekali. Sebenarnya Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
kebalikannya. Dalam hati aku berkata: 'Kutinggalkan kau di belakangku, Setan.'
Setan yang muda dan cakap seperti Lucifer bagi manusia..."
Ada seorang wanita lain di ruang itu - sejak tadi belum bicara, tapi kini dia
mengubah letak duduknya di kursi.
"Lucifer," katanya. "Ya, aku mengerti sekarang. Dia memang selalu begitu."
"Dia cakap sekali," kata Poirot, "dan dia cinta keindahan. Keindahan yang
diciptakannya dengan otak, imajinasi, dan tangannya. Untuk itu dia bersedia
mengorbankan segalanya. Dengan caranya sendiri, kukira, dia cinta Miranda - tapi
dia siap mengorbankan Miranda untuk dirinya
sendiri. Direncanakannya kematian Miranda dengan saksama. Dibuatnya acara
seperti upacara keagamaan, dan memasukkan gagasan itu ke dalam benak Miranda.
Miranda harus memberi tahu dia kalau Miranda akan
meninggalkan Woodleigh Common - diperintahkannya Miranda untuk menemui dia di penginapan
tempat Anda dan Nyonya Oliver makan siang. Direncanakan Miranda
akan ditemukan di Kilterbury Ring - di sana, di samping Kapak Rangkap dengan
cangkir anggur keemasan di sisinya - korban keagamaan."
"Gila," kata Judith Butler. "Dia pasti gila."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Madame, anak Anda sekarang selamat - tapi ada sesuatu yang ingin sekali saya
ketahui." "Saya kira Anda layak untuk diberi tahu apa saja yang bisa saya beri tahukan,
Tuan Poirot." "Dia itu anak Anda-apa dia juga anak Michael Garfield?"
Judith terdiam beberapa saat, lalu katanya: "Ya."
"Tapi Miranda tak tahu itu?"
"Tidak. Miranda tak tahu. Bertemu Garfield di sini benar-benar suatu kebetulan
saja. Saya kenal dia waktu saya masih gadis ingusan. Saya jatuh cinta sampai
tergila-gila padanya, tapi lalu saya jadi takut."
"Takut?" "Ya. Tak tahu kenapa. Bukan karena takut akan diperlakukan bagaimana atau
semacam itu, tapi hanya takut pada pembawaannya. Dia lembut, tapi di balik itu,
dingin dan keji. Saya takut pada kecintaannya akan keindahan dan kreasi dalam
pekerjaannya. Saya tidak memberi tahu dia kalau dulu saya hamil. Saya tinggalkan
dia - saya pergi dan lahirlah bayi itu. Saya karang cerita tentang
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
suami pilot yang mati karena kecelakaan. Saya agak sering berpindah-pindah.
Hanya kebetulan saja, saya datang ke Woodleigh Common. Saya berhasil mendapat
pekerjaan sebagai sekretaris di Medchester.
"Lalu suatu hari Michael Garfield datang kemari untuk bekerja di Quarry Wood.
Saya rasa saya tak peduli waktu itu. Dia juga. Semua telah lama berlalu, tapi
kemudian, meskipun saya tak tahu betapa sering Miranda pergi ke hutan, saya jadi
khawatir -" "Ya," kata Poirot, "ada ikatan di antara mereka. Pertalian yang alami. Saya
melihat kemiripan di antara mereka - hanya saja, kalau Michael Garfield itu
pengikut Lucifer yang cantik, anak Anda polos dan bijaksana dan tak punya unsur
jahat." Poirot menghampiri meja tulisnya dan kembali dengan membawa sebuah amplop. Dari
situ dikeluarkannya sebuah lukisan dari pensil.
"Anak Anda," katanya.
Judith melihatnya. Lukisan itu ditandatangani "Michael Garfield."
"Waktu itu dia sedang melukis Miranda di tepi kali," kata Poirot, "di Quarry
Wood. Dia melukis Miranda, katanya, supaya tidak lupa. Dia takut lupa.
Tapi tetap saja tidak dapat mencegah niatnya membunuh Miranda."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Kemudian ditunjuknya sebuah kata yang tertulis dengan pensil di sudut kiri atas.
"Anda dapat membaca ini?"
Pelan-pelan Judith mengejanya "Iphigenia."
"Ya," kata Poirot, "Iphigenia. Agamemnon mengorbankan anak perempuannya, supaya
dia mendapat angin yang akan membawa kapalnya ke Troy. Michael berniat
mengorbankan anak perempuannya supaya dia dapat memiliki sebuah Taman Firdaus
baru." "Jadi dia tahu apa yang dia lakukan," kata Judith. "Saya ingin tahu - apa dia
pernah menyesal?" Poirot tidak menjawab. Dalam benaknya tergambar seorang pria muda
yang cakap luar biasa, rebah di samping batu besar yang bertandakan kapak
rangkap. Tangannya yang sudah kaku masih mencengkeram gelas
anggur yang keemasan. Gelas itu telah ia rebut dan diminumnya isinya, ketika
hukuman tiba-tiba datang, membebaskan korbannya dan
menghadapkan dia pada keadilan.
Begitulah Michael Garfield mati - kematian yang sesuai, pikir Poirot - tapi,
sayang, tak akan ada taman yang tumbuh di sebuah pulau di laut Yunani....
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Sebagai gantinya adalah Miranda - hidup, muda, dan cantik.
Diangkatnya tangan Judith dan dikecupnya.
"Selamat tinggal, madame, dan salam untuk anak perempuan Anda."
"Dia layak selalu ingat pada Anda dan bagaimana dia berutang budi kepada Anda."
"Lebih baik jangan - ada kenang-kenangan yang sebaiknya dikubur saja."
Dia berlanjut ke Ny. Oliver.
"Selamat malam, chere madame. Lady Macbeth dan Narcissus. Amat menarik. Aku
harus mengucapkan terima kasih karena kaulah yang
membawa kasus ini kepadaku -"
"Baiklah," kata Ny. Oliver dengan nada jengkel, "menyalahkan aku seperti biasa!"
TAMAT Edit & Convert: inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Pesta Halloween Hallowe'en Party Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Tusuk Kondai Pusaka 6 Pedang Bengis Sutra Merah ( Tan Ceng In) Karya See Yan Tjin Djin Nyawa Titipan 1