Pencarian

Sepuluh Anak Negro 3

Sepuluh Anak Negro Ten Lime Niggers Karya Agatha Christie Bagian 3


Sesudah membunuh wanita itu, dia membuka jendela dan
melemparkan jarum itu keluar lalu mengambil boneka
porselin dan dilemparnya pula."
Vera berkata dengan suara tegas,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Sekarang mari kita cari pestol itu."
Tuan Justice Wargrave berkata,
"Baik. Tapi kita tetap harus bersama-sama. Ingat, kalau
kita terpisah, pembunuh itu mendapat kesempatan."
Mereka mencari dengan hati-hati dari atap loteng
sampai ke ruang bawah tanah, tanpa hasil. Pestol itu tetap
hilang. Xxxxx (Oo-dwkz-hnd-oO) xxxxX
BAB TIGA BELAS I "Salah seorang dari kita ... seorang dari kila ... seorang
dari kita .... " Tiga patah kata, terus diulang-ulang, mengiang-ngiang
dalam otak yang menerimanya.
Lima orang - lima orang yang ketakutan. Lima orang
yang saling memperhatikan, yang sekarang tidak perlu
malu-malu lagi menyembunyikan kegelisahan masing-
masing. Sekarang tidak ada lagi kepura-puraan - tidak ada basa-
basi dalam percakapan. Mereka adalah lima orang musuh
yang berkumpul karena adanya instink untuk mempertahankan hidupnya. Dan tiba-tiba saja kelima-limanya kelihatan bukan
seperti manusia. Tingkah mereka lebih mendekati tingkah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
binatang. Bagaikan seekor kura-kura tua yang lelah Tuan
Justice Wargrave duduk membungkuk, diam, tapi matanya
siap dan waspada. Bekas Inspektur Blore kelihatan kasar
dan tubuhnya kaku. jalannya seperti binatang yang lamban.
Matanya merah. Dia kelihatan buas tetapi bodoh. Dia
seperti binatang buas di pantai yang siap menghadapi
pemburunya. Syaraf Philip Lombard menjadi lebih peka.
Telinganya cepat bereaksi terhadap suara sekecil apa pum
Langkahnya semakin ringan dan cepat, tubuhnya luwes.
Dan dia sering tersenyum. Bibirnya
melengkung menunjukkan gigi yang putih dan panjang.
Vera Daythorne sangat diam. Dia lebih banyak duduk di
kursi. Matanya menerawang. Dia kelihatan bingung. Dia
seperti seekor burung yang kepalanya baru saja menabrak
kaca dan ditolong oleh manusia. Burung itu diam,
ketakutan, tidak bisa bergerak., mengharap dengan
kediamannya dia bisa menyelamatkan diri.
Kondisi syaraf Armstrong sangat menyedihkan. Dia
sering terkejut dan tangannya gemetar. Berkali-kali dia
menyalakan rokok dan langsung mematikannya. Sikap
diam- mereka kelihatannya membuatnya pedih. Kadang-
kadang dia mengatakan kalimat terpatah-patah dengan
gugup. "Kita - kita seharusnya tidak duduk begini saja! Harus
ada sesuatu - tentunya, sesuatu yang bisa kita lakukan"
Bagaimana kalau kita membuat api unggun-"
Blore berkata dengan berat,
"Dalam cuaca begini?"
Hujan turun lagi. Angin menderu-deru. Suara hujan yang
gemercik hampir membuat mereka gila. Dengan persetujuan yang tidak terucapkan mereka semua tinggal
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
di situ. Mereka duduk di ruang tamu besar. Bila mereka
ingin keluar ruangan, mereka akan keluar bergantian satu
per satu. Empat yang lain akan tetap tinggal di dalam.
Lombard berkata, "Ini hanya soal waktu. Cuaca akan bersih. Lalu kita bisa
melakukan sesuatu - membuat isyarat menvalakan api -
membuat rakit - atau yang lainnya!"
Armstrong berkata dengan setengah tertawa,
"Soal waktu - waktu" Kita tidak punya waktu! Kita akan
mati semuanya ...." Tuan Justice Wargrave berkata, dan suaranya yang
biasanya kecil dan nyaring berubah berat dan pasti,
"Tidak, bila kita waspada. Kita harus waspada ......"
Makan siang telah selesai - tetapi tidak ada formalitas
lagi. Kelimanya pergi ke dapur. Di ruang penyimpan makanan
mereka menemukan persediaan makanan kaleng yang
sangat banyak. Mereka membuka satu kaleng lidah dan
dua kaleng buah. Mereka makan sambil berdiri di
sekeliling meja dapur. Kemudian, dengan bergerombol,
mereka kembali ke ruang tamu - duduk di sana - duduk,
saling memperhatikan. Dan pikiran-pikiran yang ada di dalam kepala mereka
adalah pikiran-pikiran yang tidak normal, yang panas dan
sakit .... "Pasti Armstrong.. aku melihat dia baru saja melirikku
matanya merah.. sangat marah.. Barangkali dia bukan
dokter .... Ya, pasti! .... Dia orang gila, lepas dari rumah
seorang dokter - berpura-pura jadi dokter.... Benar....
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Apakah akan kuceritakan hal ini kepada yang lain" ...
Apakah aku akan berteriak saja" ... Tidak, dia malah akan
berhati-hati .... Di samping itu dia, bisa kelihatan waras ....
jam berapa ini" ... Baru jam tiga seperempat! ... Oh, Tuhan.
saya bisa gila .... Ya, pasti Armstrong .... Sekarang dia
memandangku ...... "Dia tidak akan mengalahkan Aku! Aku bisa melindungi
diriku sendiri.... Aku pernah berada di tempat-tempat yang
berbahaya.... Di mana pestol itu"... Siapa yang mengambilnya"... Siapa yang menyimpannya"... Tidak
seorang pun menyimpannya - kita semua tahu. Kita masing-
masing telah diperiksa.... Tidak seorang pun bisa
memilikinya.... Tetapi ada seseorang yang tahu di mana
tempatnya......" "Mereka menjadi gila... mereka semua akan menjadi
gila.... Takut mati... kita semua takut mati.... Saya pun takut
mati.... Ya, tapi itu tidak menghentikan kematian....
'Kendaraannya siap di pintu, Tuan.' Di mana aku membaca
itu" Gadis itu.... Aku akan memperhatikan gadis itu. Ya, aku
akan memperhatikannya....."
"Jam empat kurang dua puluh... baru jam empat kurang
dua puluh... barangkali jam itu mati... aku tidak mengerti -
tidak, aku tidak mengerti.... Hal semacam ini tidak bisa
terjadi ... tapi sekarang ini sedang terjadi.... Mengapa kita
tidak bangun" Bangun Hari Pengadilan - bukan, bukan itu!
Kalau saja aku bisa berpikir.... Kepalaku - ada yang terjadi
dalam kepalaku - mau meledak - mau pecah ... hal seperti
ini tidak bisa terjadi ... jam berapa" Oh, Tuhan, baru jam
empat kurang seperempat."
"Aku harus menjaga kepalaku .... Aku harus menjaga
kepalaku .... Kalau saja aku bisa menjaga kepalaku ....
Semuanya jelas - semua berjalan lancar. Tapi tidak boleh
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
ada yang curiga. Mungkin ini bisa mengelabui. Harus! Yang
mana" Itulah persoalannya - yang mana" Aku kira - ya. Aku
kira ya - dia. Ketika jam berdentang jima kali mereka terlompat.
Vera berkata, "Ada yang mau - minum teh?"
Sunyi sejenak. Blore berkata,
"Saya mau." Vera berdiri. Dia berkata,
"Saya akan membuatnya. Anda semua bisa tinggal di
sini." Tuan Justice Wargrave berkata dengan lembut,
"Nona, saya kira kita semua akan ke sana dan melihat
Anda menyiapkan teh itu."
Vera tertegun, lalu dia tertawa pendek agak histeris.
"Tentu saja! Mari."
Lima orang masuk ke dapur. Vera membuat the dan dia
meminumnya bersama Blore. Tiga orang yang lain minum
whisky - membuka botol yang baru dan meminumnya
dengan sedotan yang diambil dari kotak yang masih dipaku.
Tuan Hakim bergumam sambil tersenyum,
"Kita harus waspada ......"
Mereka kembali lagi ke ruang tamu. Walaupun saat itu
musim panas, ruangan kelihatan gelap.
Lombard memijit tombol lampu, tetapi tidak menyala.
Dia berkata, Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tentu saja! Hari ini mesin itu belum dihidupkan, karena
Rogers tidak ada." Dia ragu-ragu dan berkata,
"Saya rasa kita bisa keluar dan menghidupkannya."
Tuan Justice Wargrave berkata,
"Ada satu pak lilin di ruang penyimpanan makanan. Saya
tadi melihatnya. Lebih baik kita pakai yang itu saja."
Lombard keluar. Keempat orang lainnya duduk saling
memandang. Dia kembali dengan satu kotak kecil lilin dan setumpuk
alas cangkir. Lima lilin dinyalakan dan ditempatkan dalam
ruangan itu. Saat itu jam enam kurang seperempat.
Xxxxx (Oo-dwkz-hnd-oO) xxxxX
II Pada jam enam lebih dua puluh Vera merasa bahwa dia
tidak tahan lebih lama duduk di situ. Dia akan masuk ke
kamarnya dan membasahi - kepala dan dahinya yang sakit
dengan air dingin. Dia bangkit dan berjalan ke pintu. Lalu dia ingat sesuatu
dan kembali untuk mengambil sebuah lilin dari kotak. Dia
menyulut lilin itu dan menempelkannya di piring kecil.
Kemudian dia keluar, menutup pintu, dan meninggalkan
keempat laki-laki itu di dalam ruangan. Dia menaiki tangga
dan berjalan di lorong menuju kamarnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ketika dia membuka pintu, tiba-tiba dia terhenti dan
berdiri tegak. Cuping hidungnya bergetar.
Laut... bau laut di St. Tredennick.
Itulah. Tidak salah lagi. Tentu saja orang yang ada di
suatu pulau pasti mencium bau laut, tapi ini lain. Ini adalah
bau yang pernah diciumnya di pantai hari itu - ketika air
surut dan karang-karang tertutup ganggang laut yang
kering karena panas matahari.
"Bolehkah saya berenang ke karang, Nona Claythorne?"
"Mengapa saya tidak boleh berenang ke karang"... "
Anak kecil manja, cerewet, dan cengeng! Kalau bukan
karena dia, Hugo pasti sudah kaya ... bisa menikah dengan
gadis yang dicintainya ....
Hugo. ... Tentu - tentu - Hugo ada di sampmignya"
Bukan, dia menunggunya di dalam kamar ....
Dia melangkah maju. Angin dari jendela menghembus
nyala api lilin. Api itu bergoyang redup dan mati .... -
Tiba-tiba dia menjadi takut di dalam gelap ....
"Jangan tolol," Vera Claythorne memberanikan diri.
"Tidak apa-apa. Yang lain ada di bawah. Keempat-
empatnya. Tidak ada siapa-siapa di kamar. Tidak mungkin.
Engkau berkhayal saja, Nona."
Tetapi bau itu - bau pantai St. Tredennick... itu bukan
khayalan. Itu benar-benar ada.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dan ada seseorang di dalam kamar.... Dia mendengar
sesuatu - dia yakin mendengar sesuatu ....
Dan kemudian, ketika dia berdiri di situ mendengarkan -
sebuah tangan yang dingin menyentuh lehernya - tangan
basah, dengan bau laut ....
Xxxxx (Oo-dwkz-hnd-oO) xxxxX
III Vera menjerit. Dia menjerit dan menjerit -jeritan
kengerian yang sangat - teriakan liar dan putus-asa
mengharap pertolongan. Dia tidak mendengar suara di bawah, suara kursi
terbalik, pintu dibanting dan kaki laki-laki yang berlari naik
tangga. Dia hanya merasa ngeri.
Lalu, dia sadar, cahaya lilin muncul di pintu lilin-lilin -
laki-laki berlari ke kamarnya.
"Ada apa" Apa yang terjadi" Ya, Tuhan, apa itu?"
Dia menggigil gemetar, melangkah maju, pingsan, dan
jatuh di atas lantai. Dia hanya setengah sadar melihat seseorang membungkuk di atasnya, seseorang yang menekan
kepalanya ke bawah di antara lututnya.
Kemudian ketika seseorang berteriak dengan cepat "Ya,


Sepuluh Anak Negro Ten Lime Niggers Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Tuhan, lihat itu," dia pun kembali sadar. Dia membuka
matanya dan mengangkat kepalanya. Dia melihat apa yang
dilihat laki-laki yang mengacungkan lilin mereka.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Seutas ganggang yang cukup tebal dan basah terjurai
dari langit-langit. Itulah yang menyentuh lehernya dalam
kegelapan tadi. Benda itulah yang dikiranya tangan basah,
tangan si mati yang tenggelam dan yang akan merenggut
hidupnya! Dia mulai tertawa histeris. Dia berkata,
"Itu ganggang laut - hanya ganggang laut- dan bau itulah
yang tercium tadi ......"
Dan kemudian dia merasa pening kembali gelombang
demi gelombang kesulitan menyapu dirinya. Sekali lagi,
seseorang menekankan kepalanya di antara kedua
lututnya. Waktu yang lewat bagaikan berabad-abad. Mereka
menawarkan minuman - menekankan gelas ke bibirnya.
Dia mencium bau brandy. Dia hampir saja meneguk minuman itu dengan rasa
syukur ketika dengan tiba-tiba, suatu peringatan kecil -
seperti lonceng - berdentang di kepalanya. Dia duduk tegak,
menyorongkan gelas di depannya.
Dia berkata dengan tajam, "Dari mana minuman ini?"
Suara Blore menjawab. Sebelum menjawab dia tertegun
sejenak. Dia berkata, "Saya mengambllnya dari bawah."
Vera berteriak, "Saya tidak akan meminumnya ......"
Sunyi sejenak, kemudian Lombard tertawa.
Dia berkata memuji, Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Bagus, Vera. Anda memang hebat - meskipun baru saja
ketakutan setengah mati. Saya akan mengambil sebuah
botol baru yang belum dibuka."
Dia keluar dengan cepat. Vera berkata dengan ragu-ragu,
"Saya tidak apa-apa sekarang. Saya akan minum air."
Armstrong menopang tubuhnya ketika dia mencoba
berdiri. Dia berjalan ke tempat cuci tangan, terhuyung-
huyung dan mencengkeram Armstrong. Dia membiarkan
air mengalir dari kran dan kemudian baru mengisi
gelasnya. Blore berkata dengan sengit,
"Brandy itu tidak apa-apa."
Armstrong berkata, "Bagaimana Anda tahu!"'
Blore berkata dengan marah,
"Saya tidak menaruh apa-apa di dalamnya. Saya kira, itu
yang Anda maksudkan."
Armstrong berkata: "Saya tidak berkata bahwa Anda yang melakukannya.
Anda mungkin melakukannya, atau orang lain yang
membubuhi botol itu dengan sesuatu."
Lombard dengan cepat kembali ke ruangan.
Dia membawa botol brandy baru dan pembuka botol.
Dia menyodorkan botol yang masih tertutup itu di
bawah hidung Vera. "Ini, Nona. Tidak perlu dicurigai." Dia mengupas tutup
kertas timah botol itu dan membukanya. "Untung banyak
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
persediaan minuman di rumah ini. U.N. Owen memang
baik." Vera gemetar hebat. Amstrong memegang gelas - sedangkan Philip menuang
brandy. Dia berkata, "Sebaiknya Anda minum ini, Nona Claythorne. Anda baru
saja mengalami kejutan dahsyat."
Vera minum brandy itu sedikit. Wajahnya kembali
berwarna. Philip Lombard berkata dengan tertawa,
"Wah, ini adalah sebuah pembunuhan yang tidak sesuai
dengan rencana!" Vera berkata dengan berbisik,
"Menurut Anda - itukah yang dimaksudkannya?"
Lombard mengangguk. "Mengharapkan Anda mati karena ketakutan! Ini bisa
terjadi bukan, Dokter?"
Armstrong tidak begitu setuju. Dia berkata dengan ragu-
ragu, "Hm - sulit untuk mengatakan. Calon korban yang muda
dan sehat - tidak menderita lemah jantung. Tidak mungkin.
Sebaliknya - " Dia mengambil gelas brandy yang dibawa oleh Blore. Dia
memasukkan sebuah jari ke dalamnya, dan mencicipinya
dengan hati-hati. Roman mukanya tidak berubah. Dia
berkata dengan ragu-ragu, "Hm, rasanya tidak apa-apa."
Blore maju dengan marah. Dia berkata,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kalau Anda mengatakan bahwa saya memasukkan
sesuatu di dalamnya, akan saya tempeleng Anda."
Vera yang telah sadar dan bisa berpikir dengan baik
mengalihkan perhatian dengan berkata,
"Di mana Tuan Hakim?"
"Ketiga laki-laki itu saling memandang."
"Aneh ... saya kira dia naik ke atas bersama kita." Blore
berkata, "Saya juga mengira begitu .... Bagaimana, Dokter, Anda di
belakang saya tadi."
Armstrong berkata, "Saya kira dia mengikuti saya .... Tentu saja dia berjalan
lebih lambat daripada kita. Dia kan sudah tua."
Mereka saling memandang lagi.
Lombard berkata, "Betul-betul aneh ......"
Blore berteriak, "Kita harus mencarinya."
Dia melangkah ke pintu. Yang lain mengikutinya,
Vera paling belakang. Ketika mereka menuruni tangga, Armstrong berkata
sambil menoleh ke belakang,
"Barangkali dia masih tinggal di ruang tamu."
Mereka menyeberang ruang besar. Armstrong memanggil dengan keras, Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Wargrave, Wargrave, Anda di mana"'
Tidak ada jawaban. Kesunyian menyetimuti rumah itu,
kecuali suara gemercik air hujan.
Di pintu masuk ruang tamu, Armstrong berdiri tertegun.
Yang lain mendekat dan bergerombol di belakangnya.
Seseorang berteriak. Tuan Justice Wargrave duduk di kursi yang bersandaran
tinggi di ujung ruangan. Dua buah lilin menyala di sisinya.
Yang melihat menjadi terkejut karena dia duduk dengan
berselimut merah dan dengan kepala tertutup wig hakim ....
Dokter Armstrong memberi isyarat pada yang lain agar
tidak mendekat. Dia sendiri berjalan ke tubuh yang diam
dan mata yang melotot. Jalannya sedikit goyang seperti
orang yang sedang mabuk. Dia membungkuk, memperhatikan wajah yang kaku.
Lalu, dengan cepat dia menarik wig di kepala
Tuan Hakim. Benda itu jatuh ke lantai, menunjukkan
dahi yang botak dengan noda bulat di tengahnya bekas
sesuatu yang pernah meledak.
Dokter Armstrong mengangkat tangan yang telah mati
dan merasakan nadinya. Kemudian dia menoleh kepada
yang lain. Dia berkata - dengan suara lemah tak bergairah,
"Dia di tembak..."
Blore berkata, "Tuhan, pestol itu!"
Tuan Dokter berkata, masih dengan nada yang sama,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kena di kepalanya. Tewas seketika."
Vera membungkuk melihat wig yang jatuh. Dia berkata
dengan suara ngeri, "Benang wool Nona Brent yang hilang..."
Blore berkata, "Dan tirai merah yang hilang dari kamar mandi ......"
Vera berbisik, "Jadi mereka mengambil untuk ini ......"
Tiba-tiba Philip Lombard tertawa - tawa yang
melengking tinggi dan tidak wajar.
"Lima anak Negro ke pengadilan; seorang ke kedutaan,
tinggal empat. Itulah akhir Tuan Justice Wargrave si
Penumpah Darah. Tidak ada lagi yang menjatuhkan
hukuman. Tidak ada lagi permainan topi hitam! Di sinilah
saat terakhir dia duduk di kursi hakim! Tidak bisa lagi
mengirim orang yang tidak berdosa pada kematian.
Edward Seton pasti tertawa kalau dia ada di sini! Tuhan, dia
pasti tertawa terpingkal-pingkal!"
Ledakan suaranya mengejutkan yang lain.
Vera berteriak, "Baru tadi pagi Anda mengatakan dialah orangnya."
Muka Philip Lombard berubah tenang.
Dia berkata dengan suara rendah,
"Betul. Ya, saya salah. Seorang lagi dari kita yang terbukti
tak berdosa - terlambat!"
Xxxxx (Oo-dwkz-hnd-oO) xxxxX
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
BAB EMPAT BELAS I Mereka telah mengangkat Tuan Justice Wargrave ke
kamarnya dan meletakkannya di atas tempat tidur.
Lalu mereka turun lagi dan berdiri di ruang besar saling
berpandangan. Blore berkata dengan berat,
"Apa yang akan kita lakukan sekarang?"
Lombard berkata dengan cepat,
"Makan sesuatu. Kita harus makan."
Sekali lagi mereka masuk dapur. Dan mereka membuka
kaleng lidah lagi. Mereka makan dengan cepat, hampir
tanpa dirasakan. Vera berkata, "Saya tidak akan makan lidah lagi."
Mereka mengakhiri makan. Mereka duduk di meja
dapur, saling memandang. Blore berkata, "Hanya empat orang sekarang.... Giliran siapa berikutnya?" Armstrong menatapnya. Dia berkata secara otomatis,
"Kita harus sangat waspada - " dan berhenti.
Blore mengangguk. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Itulah yang dikatakan nya... dan sekarang dia mati"'
Armstrong berkata, "Bagaimana hal itu terjadi?"
Lombard menyumpah. Dia berkata,
"Pancingan yang cerdik sekali, sialan! Gurita yang
digantung di atas kamar Nona Claythorne itu memang
sesuai dengan rencana. Setiap orang berlari karena berpikir
dia sedang dibunuh. Lalu - dalam suasana panik - seseorang
- menyerang laki-laki tua itu."
Blore berkata, "Mengapa tidak ada yang mendengar suara tembakan?"
Lombard menggelengkan kepala.
"Nona Claythorne menjerit, angin menderu, kita berlari-
lari dan berteriak. Ya, tembakan itu tidak akan terdengar."
Dia berhenti. "Tapi tipuan itu tidak akan berhasil lagi.
Dia akan mencoba sesuatu yang lain."
Blore berkata, "Mungkin." Ada nada tidak enak dalam suaranya. Kedua laki-laki itu
saling memandang. Armstrong berkata, "Salah satu dari kita berempat, dan kita tidak tahu siapa
......" Blore berkata, "Saya tahu ...... Vera berkata, Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Saya tidak ragu-ragu sedikit pun ......"
Armstrong berkata perlahan-lahan,
"Saya rasa saya juga tahu ......
Philip Lombard berkata, "Saya punya pendapat yang baik ......"
Sekali lagi, mereka saling berpandangan.
Vera berdiri. Dia berkata,
"Saya merasa tidak enak. Saya harus tidur. Saya benar-
benar lelah." Lombard berkata, "Saya juga. Tidak enak duduk-duduk saling berpandangan." Blore berkata, "Saya tidak berkeberatan ......"
Dokter bergumam, "Itu yang paling baik untuk dilakukan walaupun saya


Sepuluh Anak Negro Ten Lime Niggers Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

tidak yakin apakah kita akan bisa. tidur."
Mereka berjalan ke pintu. Blore berkata,
"Saya ingin tahu di mana pestol itu sekarang?"
Xxxxx (Oo-dwkz-hnd-oO) xxxxX
II Mereka naik ke lantai atas.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tindakan mereka selanjutnya seperti salah satu babak
lelucon. Masing-masing berdiri dengan tangan memegang handel
pintu dalam kamarnya. Tidak seorang pun. Kemudian
seperti mendapat isyarat, setiap orang melangkah masuk
kamar dan menutup pintu. Lalu terdengar bunyi pintu
dikunci dan digerendel, serta derit kursi atau meja yang
diangkat Empat orang yang ketakutan mempertahankan diri
sampai pagi hari. Xxxxx (Oo-dwkz-hnd-oO) xxxxX
III Philip Lombard menarik napas lega ketika dia telah
mengganjalkan kursi pada pintu kamarnya.
Dia melangkah ke meja rias.
Dalam cahaya lilin yang remang-remang dia memperhatikan wajahnya. Dia berkata dengan lembut pada dirinya sendiri,
"Ya, masalah ini membualmu terkoyak-koyak."
Senyum serigala menghiasi wajahnya.
Dia membuka baju dengan cepat.
Dia melangkah ke tempat tidur dan meletakkan jam
tangannya di atas meja dekat tempat tidurnya.
Lalu dia membuka laci meja itu..
Dia berdiri tertegun, memandang pestol yang ada di
dalamnya .... Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Xxxxx (Oo-dwkz-hnd-oO) xxxxX
IV Vera Claythorne berbaring di tempat tidurnya.
Lilin menyala di sisinya.
Tetapi dia tidak punya keberanian untuk mematikannya.
Dia takut pada kegelapan ....
Dia menguatkan dirinya. "Engkau selamat sampai pagi
nanti. Tidak ada apa-apa tadi malam. Tidak ada apa-apa
malam ini. Tidak ada apa-apa. Tidak seorang pun bisa
datang kepadamu." Dan tiba-tiba dia berkata.
"Tentu saja! Aku bisa tinggal di sini! Tinggal terkunci di
sini! Tidak perlu makan! Aku bisa tinggal di sini dengan aman - sampai datang
pertolongan! Walaupun sehari - atau dua hari
Tinggal di sini. Ya, tapi bisakah dia tinggal di sini"
Berjam-jam- tanpa teman bicara, tanpa melakukan sesuatu
kecuali berpikir. Dia mulai berpikir tentang Cornwall - tentang -Hugo -
tentang apa yang dikatakannya kepada Cyril
Anak kecil manja dan cengeng, yang selalu merengek-
rengek kepadanya .... "Nona Claythorne, mengapa saya tidak boleh berenang ke
karang" Saya bisa. Saya pasti bisa. "
Apakah suaranya sendiri yang menjawab"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tentu saja, Cyril, engkau bisa. Saya percaya engkau bisa."
"Kalau begitu bolehkah saya ke sana, Nona Claythorne?"
"Cyril, ibumu akan kuatir. Coba dengar. Besok engkau
boleh berenang ke karang. Saya akan bercakap-cakap
dengan ibumu di pantai supaya dia tidak memperhatikan
engkau. Dan kemudian, ketika dia mencarimu, engkau
sudah ada di atas karang melambai-lambaikan tangan
kepadanya. Ini akan merupakan kejutan baginya."
"Oh, terima kasih, Nona Claythorne! Akan menyenangkan sekali!"
Dia mengatakannya hari itu! Besok pagi! Hugo akan pergi
ke Newquay. Bila dia datang - semuanya beres.
Ya, tetapi bila tidak" Seandainya rencana itu gagal" Cyril
mungkin bisa diselamatkan pada waktunya. Dan kemudian
- kemudian dia akan berkata,
"Nona Claythorne bilang saya bisa." Bagaimana" Setiap
orang harus menghadapi risiko! Kalau itu terjadi dia akan
berkata, "Mengapa kamu berbohong, Cyril" Tentu saja saya tidak
pernah berkata begitu?" Mereka akan percaya kepadanya.
Cyril sering berkata yang tidak-tidak. Dia anak yang suka
berbohong. Tentu saja Cyril akan tahu. Tapi itu tidak apa-
apa... dan tidak akan ada apa-apa. Dia akan berpura-pura
menyelatnatkan anak itu. Tetapi dia akan datang
terlambat.... Tidak akan ada yang mencurigainya ....
Apakah Hugo mencurigai dia" Itukah sebabnya Hugo
memandangnya dengan pandangan aneh dan menerawang"
... Apakah Hugo tahu" Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Itukah sebabnya dia bergegas pergi setelah selesai
pemeriksaan" Hugo belum menjawab surat yang dikirimkan
kepadanya .... Hugo .... Vera berbalik-balik dengan gelisah di tempat tidurnya.
Tidak, tidak, dia harus tidak memikirkan Hugo. Itu
sangat menyakitkan! Itu semua sudah lewat, lewat dan
habis ... Hugo harus dilupakan.
Mengapa malam ini tiba-tiba dia merasa bahwa Hugo
bersama-sama dengan dia di dalam kamar"
Dia memandang langit-langit, memandang lengkungan
logam hitam di tengah-tengah kamarnya.
Dia belum pernah mellhat benda itu sebelumnya.
Ganggang laut itu digantungkan di situ.
Dia gemetar ketika mengingat sentuhan-basah dan
lembab di lehernya. Dia tidak suka lengkungan di langit-langit itu. Benda itu
menarik mata, mempesona ... lengkungan hitam besar ....
Xxxxx (Oo-dwkz-hnd-oO) xxxxX
V Bekas Inspektur Blore duduk di pinggir tempat tidurnya.
Matanya yang kecil dan merah itu kelihatan waspada.
Dia kelihatan seperti babi liar yang menunggu mangsa.
Dia merasa tidak ingin tidur.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kejahatan itu tambah mendekat .... Sudah enam dari
sepuluh orang yang terbunuh.
Dan Hakim Tua yang bijaksana, hati-hati, dan cerdik itu
pun pergi bersama-sama yang lain.
Apa yang dikatakan si Tua itu"
"Kita harus waspada ......"
Lelaki tua yang munafik, sombong, dan merasa diri
benar. Duduk di ruang pengadilan, merasa seperti Tuhan
Yang Mahabesar. Memang lebih baik begitu ... dia tidak
perlu berhati-hati lagi. Dan sekarang tinggal empat. Gadis itu, Lombard,
Armstrong, dan dia sendiri.
Sebentar lagi salah satu dari mereka akan pergi ....
Tapi bukan William Henry Blore. Dia akan menjaga
dirinya. (Tapi pestol itu .... Apa yang terjadi dengan pestol itu"
Ini adalah hal yang paling merisaukan - pestol itu!)
Blore duduk di tempat tidurnya, keningnya mengernyit
dan matanya yang kecil mengerut ketika dia memikirkan
pestol itu .... Dalam keheningan dia mendengar suara jam berdentang
di lantai bawah. Tengah malam. Dia agak santai sekarang - bahkan mulai berbaring di
atas tempat tidurnya. Tetapi dia tidak membuka baju.
Dia berbaring dan berpikir. Mengkaji seluruh peristiwa
dari permulaan dengan sistematis, dengan susah-payah -
sebagaimana yang dilakukannya ketika dia masih bekerja
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sebagai polisi. Pada akhirnya, ketelitianlah yang akan
membuahkan hasil. Lilin di kamar hampir padam. Sambil meraba-raba korek
api dia meniup mati lilin.
Anehnya, dia merasa tidak bisa tenang dalam kegelapan.
Seolah-olah ketakutan yang terpendam berjuta tahun
timbul dan menguasai pikirannya. Wajah-wajah melayang
di udara - wajah Tuan Hakim dengan kepala bermahkota
benang wool wajah Nyonya Rogers yang dingin dan mati -
wajah Anthony Marston yang tersedak kebiruan.
Sebuah wajah lagi - pucat, berkaca mata, dengan kumis
kecil kecoklatan. Wajah yang pernah dilihatnya beberapa waktu yang lalu
- tapi kapan" Bukan di pulau ini. Tidak, lebih awal dari itu.
Lucu, dia tidak bisa menyebutkan namanya ...
sebenarnya wajah yang tolol - wajah orang yang mudah
ditipu. Tentu sajal Pikiran itu mengejutkannya.
Landor! Aneh, bila dipikir - dia bisa melupakan Landor begitu
saja. Kemarin dia berusaha membayangkan wajahnya
tetapi gagal. Dan sekarang wajah itu terlihat gamblang, setiap garis
wajahnya terlihat jelas, seolah-olah baru kemarin dia
melihatnya. Landor punya seorang istri - seorang wanita yang
langsing dengan wajah yang selalu kuatir. Dia juga
mempunyai anak, seorang gadis berumur empat belas
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tahun. Untuk pertama kalinya dia bertanya-tanya apa yang
terjadi dengan mereka"
(Pestol itu. Apa yang terjadi dengan pestol itu" Ini lebih
penting). Semakin dia berpikir tentang hal ini, semakin bingung
dia.... Dia tidak mengerti persoalan pestol itu.
Seseorang di rumah ini menyimpan pestol itu .... Di ruang
bawah, jam berdentang satu kali.
Pikiran Blore terputus. Dia duduk di atas tempat
tidurnya, tiba-tiba dia siap. Dia mendengar suara-suara
yang sangat pelan - di luar kamar tidurnya.
Ada seseorang yang berjalan dalam kegelapan.
Keringat meleleh dari dahinya. Siapa gerangan yang
berjalan dengan hati-hati di sepanjang lorong itu"
Dia yakin bahwa orang itu mempunyai maksud yang
tidak baik! Walaupun badannya berat, tanpa suara dia bangkit dari
tempat tidurnya dan dengan dua langkah dia sudah berdiri
di dekat pintu, mendengarkan.
Tapi suara itu tidak terdengar lagi. Namun demikian,
Blore yakin bahwa dia tidak keliru. Dia mendengar langkah
kaki di luar pintunya. Bulu kuduknya sedikit meremang.
Dia mengenal takut lagi ....
Seseorang bergerak perlahan-lahan di waktu malam.
Dia mendengar - tapi suara itu tidak terulang lagi.
Dan sekarang sebuah godaan baru menyerangnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dia ingin sekali keluar dan menyelidiki. Seandainya saja
dia, bisa melihat siapa yang sedang mencari mangsa dalam
kegelapan. Tetapi membuka pintu berarti melakukan perbuatan
bodoh. Mungkin sekali itulah yang diharapkan oleh orang
tersebut. Dia bahkan mungkin sengaja membuat Blore
mendengar suara untuk memancing agar dia keluar.
Blore berdiri dengan kaku - mendengarkan.
Sekarang dia bisa mendengar macam-macam suara,
keretak, desau, bisikan-bisikan misterius - tetapi otaknya
yang realistis Sadar apa itu sebenarnya yaitu kreasi
khayalannya sendiri. Dan kemudian, tiba-tiba dia mendengar sesuatu yang
bukan khayalannya. Langkah-langkah kaki, sangat halus,
sangat hati-hati, tetapi cukup jelas terdengar oleh orang
yang mendengarkan dengan kedua telinganya seperti yang
dilakukan oleh Blore. Langkah-langkah itu terdengar halus sepanjang lorong
(baik kamar Lombard maupun Armstrong terletak lebih
jauh dari tangga daripada kamarnya). Tanpa ragu-ragu
langkah-langkah itu melewati kamarnya.
Ketika itulah Blore membuat keputusan.
Dia akan melihat siapa dia! Langkah-langkah itu dengan
pasti melewati kamarnya menuju tangga. Kemana orang
itu" Dan jika Blore bergerak, maka dia akan bergerak dengan
cepat dan mengherankan karena dia kelihatan begitu berat
dan lamban. Dia berjingkat kembali ke tempat tidur,
memasukkan korek api ke dalam sakunya, melepas steker
lampu di atas tempat tidurnya dan melilitkan kabel pada
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
steker itu. Benda itu terbuat dari khrom dengan dasar
ebonit yang berat - sebuah senjata yang berguna.
Dia meloncat tanpa suara ke pintu kamar, mengangkat
kursi dari bawah, handel pintu - dan dengan hati-hati
membuka kunci dan gerendel pintunya. Dia keluar ke
lorong. Dari bawah terdengar suara samar-samar. Dengan
berkaus kaki Blore berlari menuju tangga tanpa bersuara.


Sepuluh Anak Negro Ten Lime Niggers Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Pada saat itu barulah dia sadar mengapa dia bisa
mendengar suara-suara tadi dengan jelas. Tidak ada angin
sama sekali, dan langit pasti terang. Ada cahaya bulan yang
terlihat sedikit dari jendela di dekat tangga yang menerangi
ruangan di bawah. Blore melihat sekejap sebuah bayangan melewati pintu
depan. Ketika dia sedang menuruni tangga dan mengejar, tiba-
tiba dia berhenti. Sekali lagi, hampir saja dia berbuat tolol! Ini mungkin
perangkap untuk memancingnya ke luar rumah!
Tetapi yang tidak disadari orang itu adalah dia telah
membuat kekeliruan, dia menyerahkan diri ke tangan
Blore. Dari ketiga kamar di atas, satu pasti kosong. Yang harus
dilakukan ialah melihat kamar yang mana!
Perlahan-lahan Blore kembali ke lorong.
Pertama-tama dia berhenti di depan pintu Dokter
Armstrong dan mengetuk. Tidak ada jawaban.
Dia menunggu sebentar, lalu pergi ke kamar Philip
Lombard. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Di sini dia langsung mendapat jawaban.
"Siapa itu?" "Blore. Saya kira Armstrong tidak ada di kamarnya.
Tunggu sebentar." Dia menuju ujung lorong. Dia mengetuk lagi.
"Nona Claythorne. Nona Claythorne."
Dengan suara terkejut Vera menjawab,
"Siapa itu" Ada apa?"
"Tidak apa-apa, Nona Claythorne. Tunggu sebentar. Saya
akan kembali." Dia berlari ke kamar Lombard. Pintu kamarnya terbuka.
Lombard berdiri di situ. Dia memegang lilin di tangan kiri.
Dia memakai, celana di luar piyamanya. Tangan kanannya
memegang saku jaket piyamanya. Dia berkata dengan
tajam, "Ada apa?" Blore menjelaskan dengan cepat. Mata Lombard
terangkat naik. "Armstrong - eh" Jadi dia?" Dia bergerak menuju pintu
Armstrong. "Maaf, Blore, saya tidak bisa percaya begitu
saja." Dia mengetuk dengan keras.
"Armstrong - Armstrong."
Tidak ada jawaban. Lombard membungkuk dan mengintip dari lubang kunci.
Dia memasukkan kelingkingnya ke lubang itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dia berkata, "Kuncinya tidak ada di dalam."
Blore berkata, "Itu berarti dia mengunci dari luar dan membawa
kuncinya." Philip mengangguk. "Tindakan pencegahan yang biasa. Kita akan menangkapnya, Blore .... Kali ini kita akan
menangkapnya. Sebentar."
Dia berlari ke kamar Vera.
"Vera." "Ya." "Kami akan memburu Armstrong. Dia keluar kamarnya.
Jangan membuka pintu kamar. Mengerti?"
"Ya, saya mengerti."
"Kalau Armstrong datang dan berkata bahwa saya atau
Blore terbunuh, jangan percaya. Tahu" Boleh buka pintu
kalau Blore dan saya yang berbicara pada Anda.
Mengerti?" Vera berkata, "Ya. Saya bukan orang tolol."
Lombard berkata, "Bagus." Dia mendekati Blore. Dia berkata,
"Dan sekarang - kita kejar dia. Perburuan dimulai!"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Blore berkata, "Sebaiknya kita hati-hati. Dia menyimpan pestol itu,
ingat!" Sambil berdecak Philip Lombard berlari menuruni anak
tangga. Dia berkata, "Anda keliru." Dia membuka pintu luar sambil
mengingatkan, "Dorong kembali gerendel itu - jadi dia tidak
bisa masuk dengan gampang."
Dia terus berkata, "Saya membawa pestol itu!" Diperlihatkannya pestol
yang ada di sakunya sambil berbicara. "Ketemu lagi di
dalam laci." Blore berhenti di anak tangga. Wajahnya berubah.
Philip Lombard melihatnya.
"Jangan tolol, Blore! Saya tidak akan menembak Anda!
Kembali dan bersembunyilah bila mau! Saya akan
memburu Armstrong." Dia terus melangkah dalam cahaya terang bulan.
Setelah sejenak ragu-ragu, Blore mengikutinya.
Dia berpikir: "Saya kira, sayalah yang tadi memulainya. Bagaimanapun -" Bagaimanapun dia pernah menangani penjahat-penjahat
bersenjata api. Apa pun yang kurang pada dirinya. Blore
tidak kurang keberanian. Tunjukkan bahaya itu maka dia
akan menghadapinya dengan gagah. Dia tidak takut pada
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
bahaya dalam ruang terbuka, tapi yang ditakuti adalah
bahaya yang tidak pasti dan yang diwarnai dengan hal-hal
gaib. Xxxxx (Oo-dwkz-hnd-oO) xxxxX
VI Sambil menunggu mereka, Vera bangun dan berpakaian.
Sesekali dia menoleh ke pintu. Pintu itu bagus dan
kuat. Pintu itu dikunci dan digerendel dan dia
menempatkan sebuah kursi jati di bawahnya.
Pintu itu tidak bisa dibuka dengan paksa.
Lebih-lebih oleh Dokter Armstrong. Secara fisik laki-laki
itu bukan orang yang kuat.
Seandainya dia adalah Armstrong dan punya rencana
untuk membunuh, dia akan menggunakan akalnya dan
bukan kekuatan fislknya. Vera membayangkan senjata apa kira-kira yang akan
dipakai oleh Armstrong. Seperti telah dikuatirkan oleh Philip, dia mungkin akan
mengatakan bahwa Lombard atau Blore sudah mati.
Atau dia berpura-pura terluka dan mengetuk pintu
kamarnya. Ada kemungkinan-kemungkinan yang lain. Dia bisa
mengatakan bahwa rumah itu terbakar. Atau lebih jauh lagi
dia akan membakar rumah itu .... Ya, itu merupakan suatu
kemungkinan. Dia memancing kedua laki-laki itu keluar
dan karena sebelumnya sudah mengguyur rumah itu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dengan minyak, dia mungkin akan membakarnya. Dan
karena Vera begitu tolol dia akan terus bersembunyi
sampai rumah itu termakan api.
Dia melangkah kejendela. Tidak terlalu tinggi. Dia bisa
melarikan diri dari jendela itu. Itu berarti dia harus
meloncat turun. Tapi di bawah jendela banyak rumpun
bunga. Dia duduk dan mengambil buku hariannya, lalu menulis
dengan tulisan yang jelas.
Orang harus melewatkan waktu sebaik-baiknya.
Tiba-tiba dia berhenti. Dia mendengar suara Kalau tidak
salah itu suara kaca pecah. Dan suara itu datang dari
bawah. Dia berusaha untuk mendengarkan dengan lebih baik,
tapi suara itu tidak terdengar lagi.
Dia mendengar, atau mengira mendengar suara langkah
yang sangat halus, derit anak tangga, gerisik baju - tapi d ia
tidak bisa memastikan apakah suara itu benar-benar ada
ataukah hanya iniajinasinya saja.
Tetapi kemudian dia mendengar suara yang lebih jelas.
Suara langkah di lantai bawah - dan suara orang berbisik-
bisik. Kemudian suara seseorang menaiki tangga - pintu
dibuka dan ditutup langkah-langkah kaki naik ke loteng.
Dan terdengar suara berisik yang lebih keras lagi.
Akhirnya langkah-langkah kaki itu terdengar di lorong.
Suara Lombard terdengar, "Vera. Anda baik-baik saja?"
"Ya. Ada apa?" Blore berkata, Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Boleh kami masuk?"
Vera melangkah ke pintu. Dia mengangkat kursi,
membuka kunci dan gerendel. Dia membuka pintu. Kedua
laki-laki itu terengah-engah. Kaki dan bagian bawah celana
mereka basah. Vera bertanya, "Apa yang terjadi?"
Lombard berkata, "Armstrong menghilang .... "
Vera berteriak, "Apa?" Lombard berkata, "Lenyap dari pulau ini."
Blore menimbrung, "Lenyap - ya, cocok! Seperti sulap."
Vera berkata tidak sabar,
"Tak masuk akal! Dia pasti bersembunyi!"
Blore berkata, "Tidak! Di pulau ini tidak ada tempat untuk
bersembunyi. Pulau ini gundul seperti tangan! Di luar bulan
bersinar terang. Seterang siang, Tapi dia tidak ditemukan."
Vera berkata, "Barangkali sudah kembali ke rumah."
Blore berkata, Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kami tadi juga berpikir begitu. Kami sudah
menggeledah rumah ini. Anda pasti mendengamya. Dia
tidak di sini. Dia tidak ada, hilang, lenyap."
Vera berkata, "Saya tidak percaya."
Lombard berkata, "Itu benar, Vera."
Dia berhenti. Lalu berkata lagi,
"Ada satu fakta lagi. Kaca jendela ruang makan pecah -
dan di meja hanya ada tiga boneka Negro."
Xxxxx (Oo-dwkz-hnd-oO) xxxxX
BAB LIMA BELAS I Tiga orang duduk makan pagi di dapur.
Di luar matahari bersinar terang. Hari yang cerah.
Badai sudah lewat. Dan dengan pergantian cuaca, berganti pula suasana hati
ketiga tawanan pulau itu.
Mereka sekarang merasa seperti orang yang baru
bangun dari mimpi buruk. Ada bahaya, ya, tapi bahaya itu
di siang hari yang terang. Suasana menakutkan yang
mencekam mereka ketika badai sedang mengamuk
kemarin sudah hilang. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Lombard berkata, "Kita akan mencoba membuat isyarat dengan cermin
dari puncak pulau ini. Kalau ada anak cerdas yang sedang
berjalan-jalan di karang dia pasti akan mengenalnya
sebagai tanda SOS. Pada sore hari kita bisa mencoba
membuat api unggun. Sayang tidak banyak kayu - tetapi
nanti dikira kita sedang berpesta, bernyanyi, dan menari."
Vera berkata, "Pasti ada yang bisa membaca huruf Morse. Lalu mereka
akan ke sini menjemput kita. Sebelum larut malam."
Lombard berkata, "Cuaca memang baik. Tetapi air laut belum surut. Pasang
tinggi! Mereka tidak akan dapat mendekati pulau ini
sebelum besok pagi."
Vera berteriak, "Semalam lagi di tempat ini!"
Lombard mengangkat bahunya.
"Lebih baik kita hadapi. Saya kira dalam waktu dua
puluh empat jam. Kalau kita bisa melewatinya, kita akan
selamat." Blore berdehem. Dia berkata,
"Sebaiknya kita membuat segalanya menjadi jelas. Apa
yang terjadi dengan Armstrong?"
Lombard berkata, "Kita punya satu bukti. Hanya ada tiga boneka Negro di
meja makan. Kelihatannya Armstrong sudah ikut mereka
pula." Vera berkata, Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tetapi ke mana mayatnya?"
Blore berkata, "Tepat."

Sepuluh Anak Negro Ten Lime Niggers Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Lombard menggelengkan kepala.
"Benar-benar aneh - saya tidak mengerti."
Blore berkata dengan ragu-ragu,
"Mungkin - sudah dibuang ke laut."
Lombard berkata dengan tajam,
"Oleh siapa" Anda" Saya" Anda melihatnya keluar dari
pintu depan. Anda datang ke kamar saya. Kita keluar dan
mencari bersama. Kapan saya punya waktu membunuh
dia dan membawa mayatnya memutari pulau ini?"
Blore berkata, "Saya tidak tahu. Tapi ada satu hal yang saya ketahui. "
Lombard berkata, "Apa itu?" Blore berkata, "Pestol. Pestol itu milik Anda. Anda menyimpannya
sekarang! Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa pestol
itu tidak ada pada Anda."
"Blore, Anda tahu bukan, bahwa kita semua diperiksa?"
"Ya. Tapi Anda telah menyembunyikannya sebelum itu.
Setelah itu Anda mengambilnya."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Dasar keras kepala. Saya berani bersumpah bahwa
pestol ini dikembalikan di laci. Hal itu merupakan kejutan
besar dalam hidup saya."
Blore berkata, "Anda ingin kami percaya cerita itu! Untuk apa
Armstrong atau siapa pun mengembalikan pesto itu?"
Lombard mengangkat bahunya dengan kesal.
"Saya tidak tahu. Ini memang gila. Kelihatannya tidak
ada sebab apa-apa." Blore setuju. "Ya, memang. Anda bisa saja mengarang cerita yang
lebih baik." "Ini suatu bukti bahwa saya mengatakan hal yang benar,
bukan?" "Saya tidak berpikir demikian."
Philip berkata, "Anda tidak mau berpikir demikian."
Blore berkata, "Tuan Lombard, kalau Anda memang seorang yang jujur
seperti yang pura-pura Anda lakukan ......"
Philip menggumam, "Kapan saya bilang saya orang jujur" Tidak, saya tidak
pernah berkata begitu."
Blore terus berkata tanpa memperdulikannya,
"Kalau Anda mengatakan hal yang benar hanya ada satu
hal yang perlu dilakukan. Selama Anda masih menyimpan
pestol itu, Nona Claythorne dan saya menyerah pada Anda.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Saya rasa, akan adil kalau Anda menyimpan pestol itu
bersama-sama dengan obat-obat dalam peti yang masih
terkunci itu - Anda dan saya akan memegang masing-
masing satu kunci." Philip Lombard menyalakan rokok.
Sambil mengepulkan asap, dia berkata,
"Jangan tolol."
"Anda tidak setuju?"
"Tidak. Saya tidak setuju. Pestol itu kepunyaan saya.
Saya memerlukannya untuk melindungi diri saya - dan
saya akan menyimpannya."
Blore berkata, "Kalau demikian kita hanya punya satu kesimpulan."
"Bahwa saya adalah U.N. Owen" Anda boleh berpikir apa
saja yang menyenangkan dirl Anda. Tapi saya ingin tahu,
bila itu memang benar mengapa saya tidak menembak
Anda saja tadi malam. Saya punya kesempatan banyak."
Blore menggelengkan kepala.
Dia berkata, "Saya tidak tahu - dan itulah faktanya. Anda pasti punya
alasan." Vera tidak ikut ambil bagian dalam diskusi ini. Dia
sekarang bergerak dan berkata,
"Saya rasa Anda berdua berlaku seperti dua orang
bodoh." Lombard melihat kepadanya.
"Apa maksud Anda?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Vera berkata, "Anda melupakan sajak anak-anak itu. Apa Anda tidak
melihat bahwa ada suatu arti di situ?"
Vera mengulang sajak itu dengan sungguh-sungguh:
Empat anak Negro pergi ke laut;
Seorang dimakan ikan herring, tinggal tiga.
Dia meneruskan, "Ikan hering - ini adalah suatu petunjuk.
Armstrong tidak mati .... Dia mengambil boneka Negro
supaya Anda mengira dia sudah mati. Anda boleh
mengatakan apa yang Anda mau, tapi Armstrong masih ada
di pulau ini. Menghilangnya Armstrong adalah seperti
ikan...." Lombard duduk kembali., Dia berkata, "Anda mungkin benar."
Blore berkata, "Ya, tapi kalau memang begitu, di mana dia sekarang"
Kami telah mencari ke mana-mana. Di luar dan di dalam."
Vera berkata dengan marah,
"Kita semua mencari pestol itu ke. mana-mana, bukan,
dan kita tidak bisa menemukannya. Tapi pestol itu ada di
suatu tempat!" Lombard bergumam, "Ada sedikit perbedaan antara orang dan pestol -
ukurannya." Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Vera berkata, "Saya tidak perduli - saya yakin bahwa saya benar. "
Blore bergumam, "Rasanya dia terlalu mengambil risiko dengan
mengatakan 'ikan hering' dalam sajak itu. Dia bisa
mengubahnya sedikit."
Vera berteriak, "Apa Anda tidak melihat bahwa dia gila" Ini semua gila!
Semua yang terjadi gila! Menyelimuti Hakim dengan jubah,
membunuh Rogers ketika sedang mengapak -memberi obat
Nyonya Rogers sampai dia ketiduran - mengatur lebah
besar untuk Nona Brent! Seperti seorang anak nakal yang
sedang bermain. Semuanya harus dicocokkan."
Blore berkata, "Ya, Anda benar." Dia berpikir sebentar. "Tetapi di pulau
ini tidak ada kebun binatang. Dia akan menemui kesulitan
untuk menyesuaikan dengan sajak itu."
Vera berteriak, "Anda tidak melihat" Kita inilah kebun binatangnya...
Tadi malam kita bukan manusia lagi. Kitalah kebun
binatang itu ......"
Xxxxx (Oo-dwkz-hnd-oO) xxxxX
II Mereka berada di karang sepanjang pagi, bergantian
memainkan kaca ke arah daratan.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tidak ada tanda-tanda bahwa ada orang melihat mereka.
Tidak ada isyarat jawaban. Udara cukup baik, walaupun
ada kabut tipis. Di bawah, laut kelihatan bergelombang
tinggi. Tidak ada perahu yang kelihatan.'
Mereka melakukan penyelidikan lagi ke seluruh pelosok,
tetapi tanpa hasil. Tidak ada bekas-bekas jejak Dokter yang
hilang itu. Vera melihat rumah dari tempat mereka berdiri.
Dia berkata dengan napas tertahan,
"Rasanya lebih aman di sini, di tempat yang terbuka....
Kita tidak usah masuk ke rumah lagi."
Lombard berkata, "Pikiran yang baik. Kita cukup aman di sini. Tidak
seorang pun dapat datang ke tempat ini tanpa kita lihat."
Vera berkata, "Kita akan tinggal di sini."
Blore berkata, "Kita harus melewatkan malam di tempat lain. Kita harus
kembali ke rumah." Vera gemetar. "Saya tidak tahan. Saya tidak bisa melewatkan satu
malam lagi!" Philip berkata, "Anda akan cukup aman - terkunci dalam kamar."
Vera bergumam, "Saya kira begitu."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dia merentangkan kedua tangannya sambil bergumam,
"Enak sekali - bisa merasakan kehangatan matahari......"
Dia berpikir: "Aneh ... aku hampir merasa gembira. Akan tetapi
rasanya aku ada dalam-bahaya .... Rasanya tidak ada apa-
apa yang memberatkan ... memang tidak ada dalam terang
siang ini ... aku merasa kuat - aku merasa tidak bisa mati......"
Blore mellhat jam tangannya. Dia berkata,
"Jam dua sekarang. Tidak makan siang?"
Vera berkata dengan keras kepala, ,
"Saya tidak a kan kembali ke rumah. Saya akan tinggal di
luar saja." "Ayoiah Nona Claythorne. Anda harus menjaga
kesehatan Anda." Vera berkata. "Melihat lidah kaleng saja sudah muak! Saya tidak ingin
makan. Orang kuat berpuasa bila mereka sedang diit."
Blore berkata, "Saya selalu makan dengan teratur. Bagaimana dengan
Anda, Tuan Lombard?"
Philip berkata, "Saya tidak terlalu suka lidah kalengan. Saya akan tinggal
di sini dengan Nona Claythorne."
Blore ragu-ragu. Vera berkata,
"'Saya tidak apa-apa. Saya rasa dia tidak akan menembak
saya begitu Anda pergi. Anda tidak perlu kuatir."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Blore berkata, "Baiklah bila Anda berpendapat begitu. Tetapi kita telah
berjanji bahwa kita harus selalu bersama-sama."
Philip berkata, "Andalah yang ingin masuk kandang singa. Saya akan
menemani Anda bila Anda mau."
"Tidak perlu," kata Blore. "Anda di sini saja-"
Philip tertawa. "Jadi Anda masih takut pada saya" Saya bisa menembak
Anda berdua sekarang ini juga, bila saya mau."
Blore berkata, "Ya, tapi itu tidak sesuai dengan rencana. Harus satu per
satu dan dilakukan dengan cara tertentu."
"Yah," kata Philip, "kelihatannya Anda tahu itu dengan
baik." "Tentu saja," kata Blore, "saya, merasa sedikit ngeri
masuk rumah sendiri - "
Philip berkata dengan halus,
"Dan karena itu, bolehkah saya pinjam pestol Anda?"
Jawabnya, tidak, tidak boleh! Tidak semudah itu, terima
kasih." Blore mengaingkat bahunya dan mulai mendaki karang
yang curam menuju ke rumah.
Lombard berkata dengan halus,
"Waktu memberi makan di kebun binatang! Binatang
punya kebiasaan yang teratur!"
Vera berkata dengan sedikit kuatir,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Bukankah agak berbahaya apa yang sedang dilakukannya sekarang?"
"Dalam arti yang Anda maksud - tidak. Saya tidak
menganggapnya demikian! Armstrong tidak punya senjata.
Dan Blore secara fisik punya kekuatan dua kali lebih besar
daripada Armstrong. Dia juga sangat hati-hati dan waspada.
Dan lagi kemungkinan Armstrong ada di dalam rumah kecil
sekali. Saya tahu dia tidak ada di sana."
"Tapi -jadi bagaimana sebenarnya?"
Philip berkata dengan halus,
"Dialah Blore."
"Oh - apa Anda berpendapat -"
"Dengar, Vera. Anda mendengar cerita Blore. Kalau
cerita itu benar, saya tidak mungkin terlibat dalam
persoalan menghilangnya Armstrong. Ceritanya sendiri
yang menjernihkan keterlibatan saya. Tapi cerita itu tidak
menjemihkan posisinya sendiri. Kita hanya mendengar kata-
katanya saia bahwa dia mendengar suara langkah dan
melihat seseorang turun dan keluar dani pintu depan.
Cerita itu mungkin tidak benar. Dia mungkin telah
membunuh Armstrong dua jam sebelumnya."
"Caranya:'. Lombard mengangkat bahunya.
"Itu yang kita tidak tahu'. Tapi kalau Anda bertanya,
hanya ada satu bahaya yang mengancam kita - yaitu Blore!
Apa yang kita ketahui tentang dia" Tidak ada! Cerita bahwa
dia bekas polisi mungkin bualan saja! Dia mungkin
seseorang yang lain - orang kaya yang gila - pengusaha
yang sinting - teman Broadmoor yang lari. Ada satu hal
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
yang pasti. Dia bisa melakukan setiap tindakan kriminal
yang telah terjadi di sini."


Sepuluh Anak Negro Ten Lime Niggers Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Vera kelihatan agak pucat. Dia berkata dengan suara
yang hampir tidak terdengar,
"Dan seandainya dia menyerang kita?"
Lombard berkata dengan lembut sambil menepuk
sakunya, "Saya akan berusaha untuk waspada."
Lalu dia memandang kepada Vera.
"Anda sedang berusaha untuk mempercayai saya" Anda
yakin bahwa saya tidak akan menembak Anda?"
Vera berkata, "Kita harus percaya pada seseorang .... Sebenarnya saya
merasa bahwa pendapat Anda tentang Blore salah. Saya
masih berpendapat bahwa Armstrong-lah orangnya."
Tiba-tiba dia berpaling kepada Lombard,
"Apakah Anda tidak merasa bahwa - selama ini - ada
se seorang" Seseorang yang memperhatikan dan menunggu."
Lombard berkata perlahan-lahan,
"Itu perasaan takut saja."
Vera berkata dengan sungguh-sungguh,
"Jadi Anda juga merasa?"
Vera gemetar. Dia membungkuk lebih dekat.
"Katakanlah - menurut Anda - " dia berhenti, lalu
meneruskan, Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Saya pernah membaca sebuah cerita - tentang dua
orang hakim yang datang ke sebuah kota di Amerika - dari
Kejaksaan Tinggi. Mereka melaksanakan tugas keadilan -
Keadilan yang Sebenarnya. Sebab - mereka bukan dari dunia
ini ...... Lombard menaikkan alls matanya.
Dia berkata, "Kunjungan dari surga" Tidak, saya tidak percaya pada
hal-hal gaib. Persoalan kita adalah persoalan manusia. "
Vera berkata dengan suara rendah,
"Kadang-kadang - saya tidak yakin...."
Lombard memandangnya. Dia berkata,
"Itu suara hati nurani."
Sesudah diam sejenak Lombard berkata perlahan-lahan,"Jadi anda memang
menenggelamkan anak itu?"
Vera berkata dengan sengit,
"Tidak! Saya tidak melakukannya! Anda tidak berhak
mengatakan demikian!"
Lombard tertawa santai. "Oh, ya, Anda melakukannya, Nona! Saya tidak tahu
mengapa. Saya tidak bisa membayangkannya. Barangkali
ada seseorang di belakangnya. Seorang laki-laki"
Mengapa?" Tiba-tiba saja Vera merasa sangat letih. Dia berkata
dengan suara lemah, "Ya memang, karena seorang laki-laki ......"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Lombard berkata dengan lembut,
"Terima kasih. Itulah yang ingin saya ketahui ......"
Tiba-tiba Vera tegak. Dia berteriak, "Apa itu bukan
gempa?" Lombard berkata, "Bukan, bukan. Aneh, tapi - suara berdebam di tanah.
Dan saya kira - Anda mendengar jeritan" Saya
mendengarnya." Mereka memandang ke arah rumah.
Lombard berkata, "Dari sana. Sebaiknya kita lihat."
"Tidak, saya tidak mau ke sana."
"Baiklah. Saya akan ke sana."
Vera berkata dengan terpaksa, "Baik. Saya ikut."
Mereka menaiki karang yang curam menuju rumah.
Teras rumah itu sepi dan dalam terang matahari kelihatan
aman. Mereka ragu-ragu sejenak, lalu dengan hati-hati
mereka memutari rumah. Mereka menemukan Blore. Dia terkapar di teras sebelah
timur. Kepalanya pecah tertimpa -sebuah marmer besar
berwarna putih. Philip Lombard melihat ke atas. Dia berkata,
"Jendela siapa yang di atas itu?"
Vera berkata dengan suara rendah dan gemetar,
"Jendela saya - dan itu adalah jam dari perapian saya ....
Saya ingat sekarang. Jam itu - berbentuk beruang."
Dia mengulangi perkataannya dengan suara gemetar,
"Jam itu dibentuk seperti beruang ......"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Xxxxx (Oo-dwkz-hnd-oO) xxxxX
III Philip memegang bahu Vera.
Dia berkata dengan suara urgen dan suram,
"Ini membantu memecahkan persoalan kita. Armstrong
bersembunyi di dalam rumah. Saya akan masuk dan
menangkapnya." Tetapi Vera memegangnya erat-erat. Dia berteriak,
"Jangan tolol! Giliran kita sekarang! Kitalah yang
berikutnya! Dia bermaksud agar kita mencarinya. Dia telah
merencanakan itu!" Philip berhenti. Dia berkata sambil berpikir,
"Anda benar." Vera berseru, "Setidak-tidaknya Anda mengakui bahwa saya benar."
Dia mengangguk. "Ya - Anda menang! Ini memang Armstrong. Tetapi di
mana dia menyembunyikan dirinya" Kami sudah
menggeledah rumah itu dengan teliti."
Vera berkata dengan cepat,
"Tadi malam Anda tidak menemukan dia, dan sekarang
pun Anda tidak akan menemukannya .... Itu wajar."
Lombard berkata dengan segan,
"Ya, tapi-" Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Dia pasti telah menyiapkan tempat rahasia sebelumnya
- tentu saja itu yang dia lakukan, Seperti lubang untuk
pendeta di rumah-rumah kuno."
"Ini bukan rumah kuno."
"Dia bisa membuat lubang seperti itu."
Philip Lombard menggelengkan kepalanya. Dia berkata,
"Kami menjelajahi tempat ini - pada pagi pertama
setelah kita datang. Saya berani bersumpah tidak ada
tempat yang tersembunyi."
Vera berkata, "Pasti ada ....."
Lombard berkata, "Saya ingin melihat -"
Vera berteriak, "Ya, Anda ingin melihat! Dan dia tahu! Dia di dalam
rumah itu - menunggu Anda!"
Lombard berkata sambil menarik pestol yang ada di
sakunya. "Saya punya ini."
"Anda tadi mengatakan bahwa Blore tidak perlu
dikuatirkan - bahwa dia lebih kuat darl Armstrong.
Memang benar secara fisik; dan dia pun waspada. Tapi yang
kelihatannya tidak Anda sadari adalah bahwa Armstrong
itu gila! Dan seorang gila punya kelebihan- kelebihan
terssndiri. Dia dua kali lebih licik dari orang yang waras."
Lombard mengembalikan pestolnya ke dalam saku. Dia
berkata, Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kalau begitu mari kita pergi."
Xxxxx (Oo-dwkz-hnd-oO) xxxxX
IV Akhirnya Lombard berkata,
"Apa yang akan Anda lakukan nanti malam?"
Vera tidak menjawab. Lombard meneruskan,
"Anda belum memikirkannya?"
Dia berkata dengan putus asa,
"Apa yang bisa kita lakukan" Oh, Tuhan, saya takut
sekali...." Philip Lombard berkata, "Udara cerah. Bulan akan muncul. Kita harus
menemukan tempat - di atas karang, barangkali. Kita bisa
duduk di sana dan menunggu pagi. Kita tidak boleh tidur....
Kita harus berjaga setiap saat. Dan kalau ada seseorang
yang naik ke tempat kita, akan saya tembak!"
Dia berkata lagi, "Dengan baju tipis itu Anda akan kedinginan nanti."
Vera berkata dengan tawa serak,
"Kedinginan" Saya akan lebih kedinginan kalau mati."
Philip Lombard berkata perlahan-lahan,
"Ya, betul ......"
Vera menjadi gelisah. Dia berkata, Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Saya akan gila kalau duduk di sini lebih lama. Mari kita
jalan-jalan." "Baik." Mereka berjalan perlahan-lahan turun-naik sepanjang
karang yang membatasi laut. Matahari turun di sebelah
barat. Cahayanya kuning dan lembut. Cahaya itu
menyelimuti mereka dengan sinar emasnya.
Vera berkata dengan tertawa gugup, terkikih,
"Sayang kita tidak bisa berenang ......"
Philip sedang melihat ke bawah, ke laut. Dia berkata
dengan cepat, "Apa itu" Anda lihat - yang di dekat karang besar itu"
Bukan - sedikit ke kanan."
Vera melihatnya. Dia berkata,
"Kelihatannya seperti baju!"
"Seorang perenang?" Lombard tertawa. "Aneh. Saya kira
ganggang." Vera berkata, " Ayo kita ke sana melihatnya."
"Ya, baju," kata Lombard ketika mereka bertambah
dekat. "Setumpuk baju. Dan itu sepatu. Ayo, kita merangkak
lewat sini." Mereka merangkak melewati karang-karang.
Tiba-tiba Vera berhenti. Dia berkata,
"Itu bukan baju - tapi orang ...."
Orang itu terjepit di antara dua karang, terlempar ke
sana oleh air pasang pagi tadi.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Lombard dan Vera akhirnya sampai juga ke tempat itu.
Mereka membungkuk. Sebuah wajah yang berwarna ungu - wajah seorang yang
tenggelam .... Lombard berkata, "Ya Tuhan! Armstrong ....
Xxxxx (Oo-dwkz-hnd-oO) xxxxX
BAB ENAM BELAS I Abad demi abad berlalu Dunia terentang dan berputar .... Waktu tidak bergerak
.... Tetap diam - melewati beribu-ribu tahun ....
Bukan. Hanya satu dua menit saja ....
Dua orang berdiri memandang ke bawah pada sebuah
mayat .... Dengan perlahan, sangat perlahan-lahan, Vera Claythorne dan Philip Lombard mengangkat kepala mereka
dan saling memandang mata masing-masing ....
Xxxxx (Oo-dwkz-hnd-oO) xxxxX
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
II Lombard tertawa. Dia berkata, "Jadi begitukah, Vera?"
Vera berkata, "Tidak ada seorangpun di pulau ini - sama sekali tidak
ada - kecuali kita berdua ......"
Suaranya merupakan sebuah bisikan - tidak lebih dari
itu. Lombard berkata, "Tepat. Jadi kita tahu di mana kita berada bukan?"
Vera berkata, "Bagaimana cara melakukannya - tipuan dengan beruang
marmer itu?" Dia mengangkat bahu. "Tipuan yang hebat, Nona - Yang, sangat bagus ......"
Mata mereka bertemu lagi.
Vera berpikir: "Mengapa aku tidak pernah memperhatikan wajahnya
dengan baik selama ini" Serigala - itulah dia - wajah seekor
serigala .... Dengan gigi-gigi yang mengerikan ......"
Lombard berkata dengan geram - suara yang berbahaya
dan menakutkan, "Ini adalah akhir, mengerti. Kita telah sampai pada
kebenaran itu. Dan ini adalah akhir ......"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Vera berkata dengan tenang,
"Saya mengerti ......
Dia menatap ke arah laut. Jenderal Macathur pun
menatap ke laut - kapan - baru kemarin" Atau kemarin
dulu" Dia juga mengatakan, "Ini adalah saat akhir ......"
Dia mengatakannya dengan ikhlas bahkan seperti
mengharapkan. Tetapi bagi Vera kata-kata itu - pikiran itu membuatnya
berontak. Tidak, ini bukan akhir.
Dia memandang pada mayat di bawah. Dia berkata,
"Kasihan Dokter Armstrong ......"
Lombard mencemoh. Dia berkata,
"Apa-apaan ini" Rasa kasihan seorang wanita?"
Vera berkata,

Sepuluh Anak Negro Ten Lime Niggers Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Kenapa tidak" Apa Anda tidak mempunyai rasa
kasihan?" Dia berkata, "Saya tidak punya rasa kasihan untuk Anda. Jangan
mengharapkaln itu!" Vera memandang mayat itu lagi. Dia berkata,
"Kita harus memindahkannya. Mengangkatnya ke dalam
rumah." "Untuk disatukan dengan korban-korban lainnya"
Semuanya rapi. Saya tidak perduli kalau dia tetap di situ."
Vera berkata, "Paling tidak kita angkat dia supaya tidak kena air laut."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Lombard tertawa. Dia berkata,
"Boleh saja." Dia membungkuk, menarik mayat itu. Vera membantu,
mereka menarik dengan badan berhimpitan. Vera menarik
sekuat tenaga. Lombard terengah-engah. "Bukan pekerjaan yang mudah."
Tetapi akhirnya mereka berhasil. Mereka menarik tubuh
Armstrong ke batas tepi air.
Lombard berkata sambil menegakkan badan,
"Puas?" Vera berkata, "Cukup." Nada suaranya mengancam. Lombard berputar. Pada
waktu dia menepuk saku celananya dia pun tahu bahwa
saku itu telah kosong. Vera telah menjauh kira-kira dua meter dan menatapnya
dengan pestol di tangan. Lombard berkata. "Jadi itukah yang menjadi sebab rasa kasihan Anda'
Anda bermaksud mencopet."
Vera mengangguk. Dia memegang pestol itu dengan tenang dan tidak
gemetar. Kematian sangat dekat pada Philip Lombard sekarang.
Padahal sebelumnya tidak pernah sedekat itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Namun demikian, dia belum menyerah.
Dia berkata dengan nada memerintah,
"Berikan pestol itu pada saya."
Vera tertawa. Lombard berkata, "Ayo, berikan."
Otaknya yang cepat, bekerja. Cara yang mana - taktik
yang mana - ajak gadis itu berbicara - meninabobokkan dia
atau terkam- Sepanjang hidup Lombard selalu melewati bahaya. Dan
sekarang dia menghadapinya.
Dia berkata perlahan-lahan, sambil mendebat,
"Coba, Nona, Anda dengar - "
Dan kemudian dia meloncat. Cepat bagai harimau -
seperti makhluk buas lain ....
Dengan otomatis Vera menekan pelatuknya ....
Tubuh Lombard yang melayang terhenti kemudian jatuh
berdebam di tanah. Vera mendekat dengan hati-hati. Pestol masih tetap di
tangan. Tetapi dia tidak perlu hati-hati.
Philip Lombard mati - jantungnya tertembak ....
Xxxxx (Oo-dwkz-hnd-oO) xxxxX
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
III Kelegaan meresap di hati Vera - kelegaan yang meluap,
menggelegak. Akhirnya semua berlalu. Tidak ada higi ketakutan - tidak ada lagi ketegangan ....
Dia sendirian di pulau itu ....
Sendirian dengan sembilan mayat ....
Tapi apa perdulinya" Dia hidup ....
Dia duduk di sana - hatinya bahagia luar biasa - damai
luar biasa .... Tidak ada ketakutan lagi ....
Xxxxx (Oo-dwkz-hnd-oO) xxxxX
IV Matahari mulai tenggelam, ketika akhirnya Vera
bergerak. Dia meresapi rasa aman yang memenuhi hatinya.
Dia sekarang merasa lapar dan mengantuk. Betul-betul
mengantuk. Dia ingin membaringkan dirinya di tempat
tidur- lalu tidur, tidur, tidur ....
Besok pagi mungkin mercka datang dan menyelamatkan
dia - tapi dia tidak begitu perduli. Dia tidak berkeberatan
tinggal di sini - karena sekarang dia sendirian ....
Oh, damai, damai yang diimpikan..,.
Dia bangkit berdiri dan berjalan ke rumah.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tidak ada yang perlu ditakutkan lagi. Tidak ada
kengerian yang menungpinya! Hanya sebuah rumah biasa
yang dibangun sangat modern. Namun demikian dia begitu
ketakutan tadi pagi, sehingga tidak sanggup melihatnya
tanpa merasa gemetar.... Takut - alangkah anehnya rasa takut itu! ...
Tetapi itu telah berlalu. Dia menang - dia telah
mengalahkan bahaya yang amat mengerikan. Dengan
kecakapan dan ketrampilannya dia berhasil membalikkan
posisi calon pembunuhnya menjadi korban.
Dia berjalan menuju rumah.
Matahari terbenam, langit di sebelah barat semburat
dengan warna merah dan indah dan damai ....
Vera berpikir "Semuanya seperti mimpi......"
Alangkah letihnya dia - betul-betul letih. Badannya sakit
dan penat, kelopak matanya mengajak tidur. Tidak ada
yang ditakutkan lagi .... Tidur. Tidur ... tidur ... tidur .... -
Tidur dengan aman karena dia sendirian di pulau ini.
Seorang -anak Negro tinggal sendirian.
Dia tersenyum sendiri. Dia masuk melewati pintu depan. Rumah ini juga aneh
rasanya - aman. Vera berpikir: "Biasanya orang tidak ingin tidur kalau ada mayat,
apalagi hampir di setiap kamar!"
Apakah sebaiknya dia ke dapur dan makan dulu"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dia ragu-ragu sejenak, tetapi kemudian memutuskan
untuk tidak ke dapur tapi tidur. Dia terlalu capai
Dia berhenti di depan pintu ruang makan. Di meja masih
ada tiga boneka Negro porselin.
Vera tertawa. Dia berkata, "Engkau ketinggalan. Anak-anak."
Dia mengambil dua boneka dan melemparnya ke luar
lewat jendela. Dia mendengar bunyi boneka itu pecah di
batu. Boneka ketiga diambilnya dan dibawanya. Dia berkata:
"Engkau ikut aku. Kita sudah menang, Sayang! Kita
sudah menang!" Ruangan dalam rumah itu agak gelap karena sinar
matahari sudah tidak kelihatan.
Dengan boneka Negro tergenggam di tangan, Vera
menaiki tangga perlahan-lahan, karena kakinya tiba-tiba
menjadi capai sekali. "Seorang anak Negro tinggal sendirian." Bagaimana akhir
sajak itu" Oh, ya. "Dia menikah dan habislah sudah."
Menikah .... Lucu, dia tiba-tiba saja merasa bahwa Hugo
ada di dalam rumah .... Perasaan itu sangat kuat. Ya, Hugo menunggunya di
lantai atas. Vera berkata kepada dirinya sendiri,
"Jangan tolol. Engkau begitu letih sehingga membayangkan hal-hal yang bukan-bukan ......"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Perlahan-lahan dia naik ....
Di anak tangga paling atas sebuah benda terjatuh dari
tangannya. Benda itu jatuh di atas karpet yang sangat halus
sehingga tidak menimbulkan suara sama sekali. Dia tidak
tahu bahwa pestolnya jatuh.
Dia hanya memikirkan boneka Negro dalam genggamannya, Alangkah sepinya rumah inil Tetapi tidak kelihatan
seperti rumah yang kosong ...
Hugo, di atas, menunggunya ....
"Seorang anak Negro tinggal sendirian." Bagaimana
bunyi kalimat yang terakhir" Ada disebut-sebut tentang
'menikah' atau apa ya"
Dia telah sampai di pintu kamarnya sekarang.
Hugo menunggunya di dalam - dia yakin akan hal itu.
Dia membuka pintu .... Dia tersentak .... Benda apa itu - tergantung pada lengkungan di atas atap!
Seutas tali dengan ikatan jerat yang siap dipakai. Dan
sebuah kursi untuk tempat berdiri - kursi yang bisa
disepaknya .... Itulah yang diiinginkan Hugo ....
Dan, tentu saja itulah kalimat terakhir dari sajak itu.
"Menggantung diri, habislah sudah ......"
Boneka Negro porselin itu jatuh dari tangannya. Boneka
itu menggelinding dan pecah membentur tepi perapian.
Bagaikan robot Vera melangkah ke depan. Inilah akhir -
di sini, di mana tangan lembab dan dingin (tentu saja
tangan Cyril) itu pernah menyentuh lehernya ....
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Engkau boleh berenang ke karang, Cyril ......"
Itulah pembunuhan - semudah itu!
Tetapi setelah itu engkau akan selalu teringat .... Vera
naik ke atas kursi, matanya kosong menatap ke depan
bagaikan seorang yang sedang bermimpi sambil, berjalan ...
dia memasang tali itu pada lehernya.
Hugo ada di situ dan melihat apa yang harus
diperbuatnya. Vera menyepak kursi itu ....
Xxxxx (Oo-dwkz-hnd-oO) xxxxX
EPILOG Sir Thomas Legge, Pembantu Komisaris di Seotland Yard
berkata dengan marah, "Tapi semuanya sulit dipercaya!"
Inspektur Maine berkata dengan hormat,
"Benar, Pak." Asisten itu meneruskan, "Sepuluh orang mati di sebuah pulau dan tidak ada
seorang pun di sana. Tidak masuk akal."
Inspektur Maine berkata dengan tenang,
"Tetapi, itulah yang terjadi, Pak."
Sir Thomas Legge berkata,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Brengsek semua. Pasti ada orang yang telah membunuh
mereka." "Itulah persoalan kita, Pak."
"Apakah laporan dokter tidak bisa membantu?"
"Tidak, Pak. Wargrave dan Lombard tertembak, yang
pertama kena di kepala, yang kedua menembus jantung.
Nona Brent dan Marston meninggal karena keracunan
sianida. Nyonya Rogers meninggal karena kelebihan dosis
khlor. Kepala Rogers pecah. Kepala
Blore juga. Armstrong meninggal karena tenggelam.
Tengkorak Macarthur retak karena pukulan di belakang
kepala dan Vera Claythorne digantung."
Tubuh Pembantu Komisaris itu bergerak. Dia berkata,
"Brengsek - semuanya."
Dia berpikir sejenak. Lalu dia berkata dengan
tersingggung, "Dan engkau belum mendapatkan sesuatu yang berharga
dari orang-orang di Sticklehaven" Mereka pasti tahu
sesuatu tentang hal ini."
Inspektur Maine mengangkat bahunya.
"Mereka adalah nelayan-nelayan sederhana. Mereka
tahu bahwa pulau itu telah dibeli oleh seseorang bernama
Owen - dan itulah yang mereka ketahui."
"Siapa yang mengirim perlengkapan untuk pulau itu dan
yang mengatur segala sesuatunya?"
"Seseorang yang bernama Morris. Isaac Morris."
"Dan apa yang dikatakannya tentang hal ini?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Dia tidak bisa mengatakan apa-apa, Pak. Dia sudah
meninggal. Pembantu Komisaris itu mengernyitkan keningnya.
"Ada yang kita ketahui tentang si Morris?"
"Oh, ya Pak, kita tahu tentang dia. Dia bukan orang baik-
baik. Dia terlibat dalam perkara penipuan Bennito tiga
tahun yang lalu - kita yakin akan hal itu meskipun kita tidak
bisa membuktikannya. Dan dia juga terlibat dalam perkara
obat bius. Dan sekali lagi kita tidak bisa membuktikannya.
Dia seorang yang sangat hati-hati."
"Dan dia juga terlibat soal pulau ini?"
"Ya, Pak. Dia yang mengurus pembelian pulau itu
walaupun tidak untuk dirinya sendiri. Pulau itu dibeli-oleh
pihak ketiga tanpa nama."
"Tentunya ada yang bisa kita temukan dalam
keuangannya?"

Sepuluh Anak Negro Ten Lime Niggers Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Inspektur Maine tersenyum.
"Tidak, bila Bapak mengenal Morris! Dia begitu lihai
mempermainkan angka sehingga akuntan yang terbaik pun
tidak tahu apakah dia berdiri di atas kepala atau di atas
kakinya." Lelaki lawan bicaranya menarik napas panjang.
Inspektur Maine meneruskan.
"Morris-lah yang mengatur segalanya sampai di
Sticklehaven. Dia memperkenalkan diri sebagai 'utusan'
Tuan Owen. Dan dialah yang menjelaskan pada orang-
orang di sana bahwa akan dilakukan suatu percobaan di
pulau itu - yaitu tentang hidup di pulau terpencil selama
satu minggu - dan bahwa mereka tidak perlu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
memperhatikan isyarat-isyarat minta pertolongan dari
pulau itu." Sir Thomas Legge menjadi gelisah. Dia berkata,
"Dan engkau mencoba mengatakan pada saya bahwa
orang-orang itu tidak mencium bau busuk itu" Juga setelah
kejadian itu?" Maine mengangkat bahunya.
Dia berkata, "Bapak lupa bahwa Pulau Negro sebelumnya adalah
milik pemuda Elmer Robson, orang Amerika itu. Dahulu dia
sering mengadakan pesta-pesta yang luar biasa. Saya yakin
bahwa orang-orang di daerah itu pasti terbelalak heran
melihat mereka. Tetapi akhirnya mereka terbiasa dan
mereka merasa bahwa segala sesuatu, yang berhubungan
dengan Pulau Negro pasti luar biasa. Bila Bapak
memikirkannya, maka ini merupakan hal yang bisa
diterima." Pembantu Komisaris itu mengakui kebenaran kata-
katanya dengan wajah muram.
Maine berkata, "Fred Narracot - yaitu orang yang membawa rombongan
ke pulau itu - mengatakan satu hal yang bisa menjelaskan.
Dia mengatakan bahwa dia merasa heran melihat tipe
rombongan tamu yang dibawanya. Sama sekali tidak
seperti rombongan tamu-tamu Tuan Robson. Saya rasa
justru fakta bahwa mereka adalah orang-orang pendiam
dan biasa itulah yang membuat Narracot melanggar
perintah Morris, dan menyeberang ke pulau itu setelah dia
melihat isyarat SOS."
"Kapan dia dan teman-temannya pergi?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Isyarat itu dilihat oleh serombongan pramuka Pada
tanggal 11. Pada hari itu tidak ada kemungkinan untuk ke
laut. Mereka sampai di sana pada tanggal 12 - pada
kesempatan pertama mereka bisa berlayar. Mereka sangat
yakin bahwa tidak seorang pun bisa meninggalkan pulau
itu sebelum mereka datang. Setelah badai lewat, ombak
sangat besar." "Apakah tidak mungkin ada orang yang berenang ke
daratan?" "Jarak pulau dengan daratan lebih dari satu mil dan
ombak sangat besar, banyak karang di pantai. Dan di pantai
banyak sekali orang, pramuka, dan orang-orang lain berdiri
di atas karang memperhatikan pulau itu."
Pembantu Komisaris itu menghela napas. Dia berkata,
"Bagaimana tentang piringan gramophon yang kau
temukan di dalam rumah itu" Apa tidak ada sesuatu di situ
yang bisa memberi petunjuk?"
Inspektur Maine berkata, "Saya sudah memeriksanya. Piringan itu diisi oleh
sebuah perusahaan yang banyak bergerak dalam bidang
perfilman. Piringan itu dikirim kepada U.N. Owen melalui
Isaac Morris, dan mereka mengatakan bahwa piringan itu
disiapkan untuk pertunjukan amatir sebuah drama yang
belum dimainkan. Skripnya dikembalikan bersama-sama
piringannya." Legge berkata, "Bagaimana tentang isinya?"
Inspektur Maine berkata dengan sedih,
"Saya akan melaporkannya, Pak."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dia berdehem. "Saya telah menyelidiki tuduhan-tuduhan itu sebaik-
baiknva. Saya mulai dengan suami-istri Rogers yang
pertama kali datang ke pulau itu. Mereka pernah menjadi
pembantu Nona Brady yang meninggal secara mendadak.
Saya tidak bisa mendapatkan sesuatu yang pasti dari
dokter yang merawatnva. Dia yakin bahwa suami-istri itu
tidak meracun majikannya, atau melakukan hal lain
semacam itu. Tetapi menurut pendapatnya pribadi memang
ada sesuatu yang aneh - yaitu dia meninggal karena
keteledoran mereka. Dia mengatakan bahwa hal itu sulit
dibuktikan. "Kemudian tentang Tuan Justice Wargrave. Ini tidak ada
persoalan. Dia adalah hakim yang menangani perkara
Seton. " Oh, ya. Seton memang bersalah - jelas-jelas bersalah.
Bukti-bukti yang muncul setelah dia digantung, tidak
diragukan lagi menunjukkan kesalahannya. Tetapi memang
ada komentar pada waktu kasus itu masih hangat -
sembilan dari sepuluh orang mengira bahwa Seton tidak
bersalah dan bahwa putusan hakim merupakan suatu
tindakan balas dendam. "Nona Claythome adalah seorang guru privat pada
sebuah keluarga di mana pernah terjadi kematian yang
disebabkan karena tenggelam. Tetapi, kelihatannya dia
tidak terlibat dengan peristiwa itu. Malahan tindakannya
patut dipuji. Dia berenang dan mencoba menyelamatkan
korban, tetapi terseret ombak. Dan dia dapat diselamatkan
pada waktunya." "Teruskan," kata Pembantu komisaris itu dengan
menghela napas. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Maine menarik napas panjang.
"Sekarang Dokter Armstrong. Orang terkenal. Buka
praktek di Harley Street. Benar-benar- orang jujur dan
terhormat dalam profesinya. Belum ditemukan catatan
mengenai operasi ilegal atau semacamnya. Memang benar
ada seorang wanita yang bernama Clees yang dioperasi
pada tahun 1925 di Leithmore ketika dia bekerja di rumah
sakit itu. Dia menderita peritonitis dan meninggal di meja
operasi. Mungkin ketika itu dia belum begitu mahir
mengoperasi - karena belum banyak pengalaman tetapi, ini
bukan suatu tindakan kriminal. Tentu saja tidak ada motif
dalam hal ini." "Kemudian ada Nona Emily Brent. Dia punya pembantu,
Beatrice Taylor. Gadis itu hamil dan diusir majikannya. Dia
keluar dan menenggelamkan diri di sungai. Bukan hal yang
enak didengar - tapi sekali lagi bukan kriminalitas."
"Itu," kata Pembantu Komisaris, "kelihatannya yang
menjadi latar belakang. U.N. Owen berurusan dengan
kasus-kasus yang tidak tersentuh oleh hukum."
Maine meneruskan laporannya dengan tenang,
"Pemuda Marston memang seorang pengemudi yang
brengsek - SIM-nya pernah ditahan dua kali dan menurut
pendapat saya, dia tidak perlu diberi ijin mengemudi. Itulah
tentang Marston. Dua nama yang disebut, john dan Lucy
Combes, adalah anak-anak yang ditabrak dan mati d i dekat
Cambridge. Beberapa kawannya membela dia dan akhirnya
dia dibebaskan, setelah didenda.
"Saya tidak bisa menemukan sesuatu yang meyakinkan
mengenai Jenderal Macarthur. Catatan pribadinya bersih -
ikut berjuang ketika perang dan sebagainya. Arthur
Richmond adalah bawahannya ketika berada di Prancis dan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
terbunuh dalam perang. Hubungan Richmond dengan
jenderal itu baik-baik saja. Bahkan mereka teman dekat.
Memang banyak kesalahan yang dibuat waktu itu opsir-
opsir mengorbankan anak buahnya - dan mungkin ini
merupakan kesalahan yang sama."
"Mungkin," kata Pembantu Komisaris.
"Sekarang, Philip Lombard. Lombard terlibat dalam
beberapa kegiatan misterius di luar negeri. Dia
menyerempet hukum beberapa kali. Punya reputasi
sebagai seorang yang pemberani dan amat teliti. Dia tipe
orang yang mungkin melakukan beberapa pembunuhan di
tempat terpencil. "Lalu tentang Blore." Maine ragu-ragu. "Dia adalah
seorang petugas seperti kita."
Yang diajak bicara kelihatan tertarik.
"Blore," kata Pembantu Komisaris dengan keras, "adalah
orang yang tidak baik!"
"Bapak berpendapat begitu?"
Pembantu Komisaris berkata,
"Saya selalu berpendapat demikian. Tetapi dia cukup
cerdik untuk menghindar. Saya berpendapat bahwa dia
melakukan kebohongan dalam kasus Landor. Saya tidak
senang pada waktu itu. Tetapi saya tidak mendapat bukti
apa-apa. Saya menyuruh Harris untuk menyelidiki, tetapi
dia juga tidak menemukan apa-apa. Tetapi saya tetap
berpendapat bahwa ada sesuatu yang bisa kita temukan
kalau kita tahu caranya. Dia bukan orang yang jujur."
Hening sejenak. Kemudian Sir Thomas Legge berkata,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Dan engkau tadi bilang bahwa Isaac Morris meninggal"
Kapan dia meninggal?"
"Saya sudah menduga Bapak akan menanyakan hal itu.
Dia meninggal tanggal 8 Agustus malam. Dia meninggal
karena minum obat tidur dengan dosis lebih. Tetapi tidak
ada hal-hal yang menunjukkan apakah itu bunuh diri atau
suatu kebetulan." Legge berkata perlahan-lahan,
"Mau mendengar pendapatku, Maine?"
"Barangkali saya bisa menebak, Pak.
Legge berkata dengan- berat,
"Kematian si Morris itu terlalu bersifat 'kebetulan'!"
Inspektur Maine mengangguk. Dia berkata,
"Saya sudah mengira Bapak akan mengatakan itu."
Pembantu Komisaris itu menggebrak meja dengan
kepalannya. Dia berteriak,
"Semuanya fantastis - tidak masuk akal. Sepuluh orang
terbunuh di sebuah pulau karang gundul dan kita tidak
tahu siapa yang melakukan atau mengapa dilakukan atau
bagaimana dilakukannya."
Maine terbatuk. Dia berkata,
"Rasanya bukan demikian, Pak. Sepertinya kita tahu
mengapa. Seorang fanatik keadilan. Dia keluar dan
mengumpulkan orang-orang yang tidak dapat dijamah
hukum. Dia mengambil sepuluh orang tidak perduli apakah
mereka benar-benar bersalah atau tidak-"
Pembantu Komisaris bergerak. Dia berkata dengan
tajam, Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Benarkah tidak penting... Menurut pendapat saya-"
Dia berhenti. Inspektur Maine menunggu dengan
hormat. Sambil menghela napas Legge menggelengkan
kepala. "Teruskan." katanya. "Barusan saya merasa menemukan
sesuatu. Tapi sekarang telah hilang. Teruskan apa yang
kaukatakan tadi." Maine meneruskan, "Ada sepuluh orang yang - kita katakan saja digarap.
Mereka memang digarap. U.N. Owen menyelesaikan
tugasnya. Dan dia sendiri keluar dari pulau itu melayang-
layang di udara." Pembantu Komisaris itu berkata,
"Sulapan kelas wahid. Tapi, Maine, harus ada
keterangan." Maine berkata, "Kami juga memikirkan hal itu, Pak. Kami menyelidiki
hal itu. SebetuInya kita bukannya tidak tahu apa-apa
tentang Pulau Negro. Vera Claythorne menyimpan buku
hariannya. juga Emily Brent. Wargrave Tua membuat
catatan yang cukup jelas. Dan Blore juga membuat catatan.
Semuanya saling mengisi. Kematian itu terjadi dengan urut-
urutan Marston, Nyonya Rogers, Macarthur, Rogers, Nona
Brent, Wargrave. Setelah kematian Wargrave buku harian
Vera Claythorne mencatat bahwa Armstrong meninggalkan
rumah pada malam hari dan Blore serta Lombard
menyusuInya. Blore punya satu catatan lagi. Hanya dua
kata. 'Armstrong lenyap'.
"Sekarang, dengan mempertimbangkan semuanya, kita
mungkin bisa menemukan satu jalan keluar. Armstrong
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tenggelam. Dengan mengasumsikan bahwa Armstrong gila,
- maka tidak ada yang mencegahnya untuk membunuh
yang lain. Dia kemudian bunuh diri dengan menjatuhkan
diri dari karang, atau barangkali ketika mau menyeberang
ke daratan" "Itu memang pemecahan yang baik. Tapi tidak jalan. Pak.
Pertama, karena ada bukti dari ahli bedah polisi. Dia
sampai di pulau itu pagi hari tanggal 13 Agustus. Dia tidak
bisa mengatakan banyak hal. Yang dikatakannya adalah
semua orang telah meninggal sekurang-kurangnya tiga
puluh enam jam dan barangkali sedikit lebih lama. Tetapi
ada kepastian tentang Armstrong. Dia mengatakan bahwa
Armstrong pasti berada di air sekitar delapan sampai
sepuluh jam sebelum tubuhnya terdampar. Jadi kesimpulannya adalah demikian. Armstrong telah berada di
laut antara tanggal sepuluh dan sebelas malam, dan akan
saya terangkan mengapa demikian. Kami menemukan


Sepuluh Anak Negro Ten Lime Niggers Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

tempat di mana tubuhnya terdampar. Mayatnya terjepit di
antara dua karang dan di situ ada sobekan baju, rambut,
dan sebagainya. Mayat itu pasti sudah tersangkut di sana
ketika air pasang pada tanggal sebelas - yaitu sekitar jam
sebelas pagi. Setelah itu badai berkurang dan batas air
menjadi rendah.." "Mungkin Bapak akan mengatakan bahwa bisa saja
Armstrong menghabisi tiga orang sebelum dia masuk ke
laut malam itu. Tapi ada bukti lain yang tidak bisa kita
abaikan. Tubuh Armstrong ditarik oleh seseorang sampai ke
tepi air. Kami menemukan tanda itu tidak terjangkau air.
Dan tubuhnya diletakkan dalam keadaan lurus - dan rapi."
"Jadi ini menjelaskan satu hal. Ada seseorang yang masih
hidup di pulau itu setelah Armstrong meninggal."
Dia berhenti lalu meneruskan.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Dan ini berarti - " Begini sebetuInya kejadian pada
tanggal sebelas pagi. Armstrong telah lenyap ( tenggelam).
Jadi tinggal tiga orang: Lombard, Blore, dan Vera
Claythorne. Lombard tertembak. Tubuhnya ada di tepi laut
dekat Armstrong. Vera Claythome tergantung di kamar
tidurnya. Mayat Blore ditemukan di teras. Kepalanya pecah
tertimpa jam marmer yang berat, yang kelihatannya
kebetulan jatuh dari jendela di atas."
Pembantu Komisaris itu berkata dengan tajam,
"Jendela siapa?"
"Vera Claythorne. Pak, sekarang kita bicarakan kasus ini
sendiri-sendiri. Pertama Philip Lombard. Kita anggap saja
dia menjatuhkan marmer besar itu ke atas kepala Blore -
lalu dia membius Vera dan menggantungnya. Yang terakhir,
dia turun ke pantai dan menembak dirinya."
"Tapi kalau begitu siapa yang mengambil pestol itu dari
tangannya" Karena pestol itu ditemukan di rumah di lantai
atas - dalam kamar Wargrave."
Pembantu Komisaris itu berkata,
"Ada sidik jari di atasnya?"
"Ada, Pak. Sidik jari Vera Claythorne."
"Tetapi, "Saya tahu apa yang akan Bapak katakan. Vera
Claythorne orangnya. Bahwa dialah yang menembak
Lombard, membawa pestol itu masuk, menjatuhkan
marmer ke atas Blore dan kemudian - menggantung
dirinya. "Dan itu memang mungkin terjadi - Ada sebuah kursi di
kamarnya dan di jok kursi itu ada ganggang laut, sama
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
seperti yang ada di sepatunya. Kelihatannya dia berdiri di
kursi, memasang tali di lehernya dan menyepak kursi itu.
"Tetapi kursi itu kami temukan tidak dalam keadaan
habis disepak. Kursi itu diletakkan di dekat dinding dengan
rapi, sama seperti kursi-kursi yang lainnya. Itu dilakukan
setelah Vera Claythorne meninggal - oleh seseorang lainnya.
"Teori ini menunjuk Blore sebagai pelakunya. Jadi
setelah dia menembak Lombard dan membuiuk Vera
Claythome antuk menggantung diri dia keluar dan
menjatuhkan sebuah jam marmer di atas kepalanya sendiri
dengan mengikatkan seutas tali atau semacamnya - wa,
saya tidak bisa menerima teori ini. Laki-laki tidak bunuh
diri dengan cara demikian - dan lagi Blore bukanlah tipe
laki-laki yang demikian. Kita kenal Blore - dan dia bukanlah
tipe yang bisa dituduh sebagai orang yang punya fanatisme
terhadap rasa keadilan."
Pembantu Komisaris berkata,
"Saya setuju." Inspektur Maine berkata, "Dan karena itu, Pak, pasti ada orang lain di pulau itu.
Seseorang yang membereskan dan merapikan segalanya
setelah pekerjaan itu selesal. Tetapi di mana dia - dan ke
mana dia pergi" Orang-orang Sticklehaven yakin bahwa
tidak ada orang yang bisa melninggalkan pulau itu sebelum
perahu penolong datang. Tetapi kalau begitu-"
Dia berhenti. Pembantu Komisaris berkata,
"Kalau begitu - "
Dia menghela napas. Dia menggelengkan kepalanya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dia membungkuk ke depan. "Tetapi kalau begitu,"
katanya, "siapa yang membunuh mereka."
Sebuah naskah dokumen yang dikirim ke Seolland Yard
oleh pemilik kapal ikan "Emma Jane"
Di awal masa muda-ku aku sudah menyadari adanya
kontradiksi-kontradiksi di dalam diriku. Aku punya
imajinasi romantis yang tidak bisa disembuhkan. Praktek
melempar botol ke laut dengan dokumen penting di
dalamnya merupakan suatu hal yang sangat kusenangi
ketika membaca cerita-cerita petualangan pada masa
kanak-kanakku. Dan sampai sekarang hal itu masih juga
menggetarkan hatiku. Untuk maksud itulah aku melakukan
hal ini - menulis pengakuanku, memasukkannya ke dalam
botol, menutupnya rapat-rapat, dan melemparkannya ke
dalam ombak. Aku kira, tipis kemungkinannya bahwa
pengakuanku ini ditemukan seseorang dan kemudian
(Apakah ini menyenangkan hatiku") sebuah misteri
pembunuhan yang tidak terpecahkan akan menjadi jelas.
Aku dilahirkan dengan sifat-sifat lain di samping
kesenanganku memimpikan hal-hal yang romantis. Aku
punya kesenangan akan perbuatan sadis dengan melihat
atau menimbulkan kematian. Aku ingat percobaan yang
kulakukan dengan lebah - dengan bermacam-macam lebah
kebun. Sejak kecil aku merasakan suatu dorongan untuk
membunuh yang amat kuat di dalam diriku.
Akan tetapi di samping dorongan itu, aku juga punya
keinginan kuat untuk melakukan hal yang sebaliknya -
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dorongan untuk berbuat adil. Aku tidak tahan dan merasa
muak melihat seseorang atau seekor makhluk yang tak
berclosa menderita atau mati, karena perbuatanku. Aku
selalu merasa bahwa kebenaran harus ditegakkan.
Dengan demikian bisalah dimaklumi - aku rasa seorang
ahli psikologi akan mengerti - bahwa dengan sikap mental
demikian, aku mengambil profesi di bidang hukum. Profesi
ini sangat memuaskan diriku.
Tindakan kriminal dengan hukumannya selalu merupakan hal yang sangat menarik bagiku. Aku
menikmati cerita-cerita detektif. Dan aku juga senang
menciptakan cara-cara yang amat halus untuk melakukan
suatu pembunuhan. Ketika sudah tiba saatnya aku mengakhiri tugasku di
ruang pengadilan, instingku yang satu ini menjadi semakin
kuat dan besar. Melihat seorang penjahat meronta-ronta di
dermaga, menderita siksaan yang dijatuhkan kepadanya,
dan perlahan-lahan menemui ajalnya, merupakan hal yang
sangat menyenangkan hatiku. Tapi ingat, aku tidak tahan
melihat seorang yang tidak berdosa tersiksa. Dua kali aku
menghentikan kasus di mana aku merasa bahwa terdakwa
tidak bersalah, dan meyakinkan juri bahwa kasus itu tidak
ada. Aku menghargai polisi-polisi yang telah melakukan
tugasnya dengan adil dan efisien, karena pada umumnya
para terdakwa yang dibawa ke pengadilan benar-benar
bersalah. Aku ingin membicarakan mengenai kasus Edward Seton.
Wajah dan tingkah lakunya memberikan kesan yang keliru
dan dia memberikan kesan yang baik di depan juri. Tidak
hanya bukti-bukti nyata, tetapi pengetahuanku tentang
kriminalitas meyakinkan diriku bahwa laki-laki itu benar-
benar bersalah dan dia memang melakukan pembunuhan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sadis pada seorang wanita tua yang memberinya
kepercayaan. Aku punya reputasi sebagai hakim tukang
gantung, tapi ini tidak adil. Aku selalu memegang prinsip -
keadilan dan teliti pada hal yang sekecil-kecilnya dalam
menjatuhkan putusan untuk setiap kasus.
Yang kulakukan adalah melindungi juri dari pengaruh
emosi yang dibuat oleh pembela. Aku mengarahkan
perhatian mereka pada bukti-bukti yang sebenarnya.
Selama beberapa tahun aku merasakan suatu perubahan
dalam diriku, yaitu mengendornya kontrol - munculnya
keinginan untuk berbuat dan bukan menghakimi.
Aku ingin - terus terang saja - melakukan suatu
pembunuhan. Aku mengenal keinginan ini sebagai suatu
keinginan seorang seniman untuk mengekspresikan
dirinya! Aku menjadi seorang seniman kriminalitas!
Dengan kontrol dari pengalaman profesiku, imajinasiku
diam-diam tumbuh menjadi suatu dorongan yang kuat.
Aku harus - aku harus - aku harus - melakukan
pembunuhan! Dan bukan pembunuhan biasa! Aku akan
melakukan perbuatan kriminal yang fantastis - besar - luar
biasa! Dalam hal ini aku menginginkan imajinasi seorang
dewasa. Aku menginginkan sesuatu yang teatris, yang tidak
mungkin! Aku ingin membunuh .... Ya, aku ingin membunuh ....
Tetapi - walaupun ini kelihatan aneh bagi orang lain -
aku merasa terhalang oleh rasa keadilanku. Yang tidak
berdosa tidak boleh menderita.
Dan kemudian, dengan tiba-tiba, ide itu timbul karena
percakapan yang kulakukan dengan seorang dokter. Dia
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
berkata, begitu sering terjadi pembunuhan yang tidak bisa
tersentuh hukum. Dan dia memberi contoh sebuah kasus - seorang wanita
tua, bekas pasiennya, yang baru, saja meninggal. Dia sendiri
yakin bahwa kematian wanita itu disebabkan karena obat
yang seharusnya diberikan kepadanya ditahan oleh
pasangan suami-istri yang menjaganya. Pasangan ini akan
memperoleh banyak warisan karena kematiannya. Dia
menerangkan bahwa hal semacam itu sulit dibuktikan,
tetapi dia sangat yakin akan hal yang telah terjadi. Dia
menambahkan bahwa banyak lagi kasus-kasus dengan sifat
yang sama terjadi setiap saat - kasus-kasus pembunuhan
yang disengaja tetapi tidak terjamah oleh tangan-tangan
hukum. Itulah permulaan dari peristiwa ini. Tiba-tiba saja aku
melihat jalan yang licin. Dan aku mengambil keputusan
untuk tidak melakukan satu pembunuhan saja, tapi
pembunuhan besar-besaran.
Aku teringat akan sebuah sajak anak-anak - sajak
tentang sepuluh anak Negro. Sebagai anak-anak berumur
dua tahun aku sangat tertarik pada sajak itu - yang
walaupun sudah lama tetapi tidak pernah hilang - karena
selalu terdengar berulang-ulang.
Diam-diam aku mulai mengumpulkan korban..
Aku tidak akan menceritakan dengan terperinci
bagaimana aku melakukan hal itu. Aku mempunyai
kesempatan untuk mengadakan percakapan secara rutin
yang aku lakukan dengan hampir setiap-orang yang
kutemui - dan hasilnya sangat menakjubkan. Ketika aku
berada di rumah sakit, aku mengumpulkan kasus Dokter
Armstrong. Seorang wanita yang antiminuman keras
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
datang kepadaku dan dengan sungguh-sungguh menerangkan betapa jahat pengaruh minuman keras
karena bisa menyebabkan seorang pasien terbunuh di meja
operasi. Pertanyaan yang sambil lalu kuajukan memberikan
data yang kuperlukan. Aku menyelidiki dan menemukan
dokter dan pasien yang diceritakan tanpa kesulitan.
Suatu percakapan di antara bekas anggota-anggota
militer yang sudah tua di Club-ku memberikan nama
jenderal Macarthur. Seorang laki-laki yang baru saja
kembali dari Amazon menyumbangkan cerita singkat
tentang kegiatan Philip Lombard. Seorang wanita di
Majorca dengan marah menceritakan dongeng Emily Brent
yang sok suci dengan pembantu rumah tangganya. Aku
mengambil Anthony Marston dari sekelompok orang yang
pernah melakukan kejahatan yang sama. Sikapnya yang tak
acuh dan tak bertanggungjawab membuat dia seorang yang
berbahaya bagi masyarakat dan tidak cocok untuk
dibiarkan hidup. Cerita tentang bekas Inspektur Blore aku
dengar dari kawan-kawan sejawatku, yang sedang
membicarakan kasus Landor secara terbuka. Aku
menganggap hal itu sangat penting karena seorang polisi,
yang adalah penegak hukum, harus mempunyai integritas
tinggi. Apa yang mereka katakan, harus bisa dipercaya.
Akhirnya, kasus Vera Claythorne. Itu aku dapat ketika
sedang menyeberangi Samudra Atlantik. Di dalam ruang
merokok aku bertemu dengan seorang laki-laki ganteng
bernama Hugo Hamilton. Cuma kami berdua yang tinggal di
ruang itu sampai larut malam.
Hugo Hamilton kelihatan tidak gembira. Untuk
memerangi perasaannya itu dia minum banyak-banyak.
Ketika itu dia setengah mabuk. Tanpa berharap terlalu
banyak aku memulai melakukan serangan pertama secara
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
otomatis. Reaksinya di luar perkiraanku. Sekarang aku
masih ingat kata-katanya. Dia berkata,
"Anda benar. Pembunuhan sebetulnya bukan saja seperti
yang pernah terpikirkan oleh kebanyakan orang - dengan
memberi racun - mendorong seseorang dari atas karang -
dan sebagainya." Dia membungkuk, mendekatkan mukanya
kepadaku. Dia berkata, "Aku pernah berkenalan dengan
seorang pembunuh wanita - aku mengenalnya.


Sepuluh Anak Negro Ten Lime Niggers Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Tapi yang lebih mentakitkan ialah aku mencintainya ...
kadang-kadang aku berpikir aku masih... ah, gila. Tahukah
Anda, bahwa dia melakukannya untukku .... Aku tak pernah
memimpikan itu - Wanita itu jahat - betul-betul jahat - Anda
tak akan mengira bahwa gadis seperti dia itu - gadis yang
manis, jujur, dan menyenangkan - Anda tidak akan mengira
dia melakukan hal itu, bukan" Bahwa dia membawa
seorang anak berenang ke laut dan membiarkannya
tenggelam - Anda tidak akan pernah berpikir bahwa
seorang wanita akan melakukan hal seperti itu, bukan?"
Aku berkata kepadanya, "Apakah Anda yakin dia melakukan hal itu?"
Dia berkata, wajahnya kelihatan bersungguh-sungguh,
"Saya sangat yakin. Tidak ada orang lain yang pernah
memikirkan hal itu. Tetapi saya tahu begitu saya
memandangnya - ketika saya pulang - setelah .... Dan dia
tahu bahwa saya tahu .... Yang tidak disadarinya adalah
bahwa saya mencintai anak itu ......
Dia tidak mengatakan apa-apa lagi, tetapi dengan mudah
aku mengerti cerita itu dan merekonstruksinya.
Aku memerlukan korban kesepuluh. Dan aku menemukannya pada seorang laki-laki bernama Morris. Dia
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
adalah seorang laki-laki kecil yang kurang jujur. Dia adalah
seorang penjual narkotika dan dialah yang menyebabkan
anak perempuan temanku menjadi pecandu narkotika.
Anak itu bunuh diri pada umur duapuluh satu tahun.
Selama mengumpulkan korban-korban ini rencanaku
menjadi bertambah matang. Sekarang sudah lengkap dan
pekerjaan terakhir yang kulakukan adalah mengadakan
wawancara dengan seorang dokter di Harley Street. Telah
kukatakan bahwa aku pernah dioperasi. Dari percakapan
dengan dokter aku menarik kesimpulan bahwa operasi
berikutnya tidak akan ada gunanya. Dokter tidak
mengatakannya secara langsung dan terbuka, tapi aku
sudah terbiasa untuk mengetahui persoalan sejelas-
jelasnya. Aku tidak memberi tahu dokterku tentang keputusanku -
yaitu bahwa aku tidak mau mati perlahan-lahan dan
berlama-lama secara alamiah. Tidak, kematianku harus
terjadi di tengah-tengah kejutan dan goncangan. Aku mau
hidup sebelum mati. Dan sekarang tentang mekanisme kriminalitas di Pulau
Negro. Untuk mendapatkan pulau ini, dengan mudah aku
menggunakan Morris untuk menutupi jejakku. Dia seorang
yang ahli dalam hal-hal seperti ini. Dengan menyusun
informasi yanog aku dapat tentang calon-calon korbanku, -
aku bisa membuat umpan yang cocok untuk masing-
masing. Tidak satu pun dari rencanaku yang gagal. Semua
tamuku datang ke Pulau Negro pada: tanggal 8 Agustus.
Rombongan ini termasuk diriku sendiri.
Aku sudah memperhitungkan Morris. Dia menderita
sakit pencernaan. Sebelum meninggalkan London aku
memberinya sebutir kapsul untuknya. Aku mengatakan
bahwa obat itu manjur karena telah menyembuhkan sakit
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
perutku dengan cepat. Dia menerimanya tanpa ragu-ragu -
karena laki-laki memang seorang hipokondris. Aku tidak
perlu takut bahwa dia meninggalkan dokumen-dokumen
atau catatan, karena dia bukan termasuk orang yang
demikian. Urutan kematian yang akan terjadi di pulau itu telah
kupikirkan baik-baik. Kadar kesalahan tamu-tamuku
berbeda-beda. Aku memutuskan bahwa mereka yang
kesalahannya ringan harus pergi terlebih dahulu dan tidak
perlu menderita ketegangan mental dan ketakutan yang
harus diderita oleh mereka yang kesalahannya berat.
Anthony Marston dan Nyonya Rogers meninggal lebih
dahulu; yang pertama seketika dan yang kedua dalam tidur.
Menurut pendapatku Marston adalah orang yang dilahirkan
tanpa rasa tanggung jawab sama sekali. Dia laki- laki tak
bermoral - primitif. Nyonya Rogers - tak diragukan lagi -
hanya menuruti kemauan suaminya saja.
Aku tak perlu menjelaskan lagi bagaimana kedua orang
itu meninggal. Polisi pasti bisa mengungkapkan hal itu
dengan mudah. Potasiun sianida mudah diperoleh karena
benda itu dipakai untuk mengurangi lebah. Aku
menyimpannya sedikit dan mudah sekali bagiku untuk
membubuhkannya ke dalam gelas Marston yang hampir
kosong - pada waktu semuanya panik karena suara
gramophon. Pada waktu tuduhan itu dibacakan, aku memperhatikan
baik-baik wajah setiap korbanku dan dari pengalamanku,
aku tidak ragu-ragu lagi untuk memastikan bahwa mereka
bersalah. Ketika aku sakit, dokter memberiku obat tidur
khlorhidrat. Aku menyembunyikannya: sebanyak yang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kuperlukan dengan mudah. Pada waktu Rogers membawa
brandy untuk istrinya, dia meletakkan minuman itu di atas
sebuah meja. Ketika berjalan melewati meja itu aku
berkesempatan untuk memasukkan benda itu ke dalam
gelas brandy-nya. Ini dapat kulakukan dengan mudah
karena pada waktu itu belum timbul kecurigaan.
Jenderal Macarthur meninggal tanpa rasa sakit. Dia tidak
mendengar suara langkahku di belakangnya. Tentu saja aku
harus memilih waktu yang tepat untuk meninggalkan teras,
tapi ini telah berhasil kulakukan dengan baik.
Seperti telah kuperkirakan, mereka mencoba menyelidiki pulau ini dan ternyata mereka tidak
menemukan siapa pun kecuali kami bertujuh. Dengan cepat
hal ini menimbulkan kecurigaan di antara mereka.
Sesuai dengan rencanaku, aku harus cepat mencari
kawan. Aku memilih Dokter Armstrong. Dia adalah tipe
orang yang mudah percaya. Dia pernah melihatku dan
mengenal reputasiku dan karena itu tidak pernah terpikir
olehnya bahwa orang seperti aku bisa menjadi seorang
pembunuh! Dia mencurigai Lombard dan aku pura-pura
mendukungnya. Aku mengatakan padanya bahwa aku
punya rencana yang mungkin bisa dipakai untuk
memerangkap pembunuh itu.
Meskipun penyelidikan pada setiap kamar telah
dilakukan, tetapi penyelidikan terhadap orangnya sendiri
belum dilakukan. Tetapi hal ini akan segera terjadi.
Aku membunuh Rogers pada pagi hari tanggal 10
Agustus. Dia sedang membelah kayu bakar untuk
menyalakan api dan dia tidak mendengar suara langkahku.
Aku menemukan kunci pintu ruang makan di sakunva. Dia
telah mengunci ruang makan pada malam hari.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ketika semua ribut mencari mayat Rogers, aku masuk ke
kamar Lombard dan mengambil pestolnya. Aku tahu bahwa
dia membawa pestol karena aku menyuruh Morris agar dia
menyarankan Lombard membawa benda itu.
Pada waktu sarapan aku memasukkan khlor ke dalam
cangkir kopi Nona Brent ketika aku menambah kopinya.
Kami meninggalkannya di ruang makan. Ketika aku
menyelinap kembali ke situ dia kelihatan hampir tidak
sadar. Dengan mudah aku suntikkan cairan sianida
kepadanya. Ide mengenai lebah besar itu memang agak
kekanak-kanakan - tetapi ini menyenangkan. Aku ingin
mencocokkan kejadiannya dengan sajak anak-anak itu.
Tidak lama setelah itu apa yang kuperkirakan terjadi -
dan memang aku sendirilah yang menyarankannya. Kami
semua diperiksa dengan teliti. Aku telah menyimpan pestol
itu di tempat yang aman, dan tidak punya sianida ataupun
khlor lagi. Pada saat itulah aku mendekati Armstrong dan
membujuknya untuk melakukan rencana kami. Rencana itu
begini - aku pura-pura akan menjadi korban. Ini mungkin
akan mengacaukan si pembunuh - bagaimanapun juga jika
aku disangka sudah mati aku bisa bergerak dengan lebih
leluasa dan bisa mengintai pembunuh itu.
Armstrong menyetujui ide ini. Ka mi melakukannya pada
malam harl. Sedikit bercak merah di dahi, tirai merah dan
benang wool. Nah, siaplah sudah pertunjukan kami. Nyala
lilin sangat kecil dan tidak terang dan yang akan memeriksa
aku hanya Armstrong sendiri.
Rencana ini berialan dengan baik. Nona Claythorne
memekik sekeras-kerasnya ketika dia tersentuh ganggang
laut yang kupasang di kamarnya. Mereka semua berlari ke
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
atas, dan aku pun mulai berpose sebagai orang yang
terbunuh. Akibat yang terjadi seperti apa yang aku
harapkan. Armstrong melakukan tugasnya dengan sikap
profesional. Mereka mengangkatku ke atas dan aku
dibaringkan di tempat tidurku. Tidak seorang pun yang
menguatirkan diriku, mereka semua benar-benar ketakutan dan ngeri. Pada jam dua kurang seperempat aku keluar dengan
Armstrong. Aku membawanya sedikit jauh ke belakang
rumah, ke atas puncak sebuah karang. Aku mengatakan
bahwa kami berdua bisa melihat siapa pun yang datang ke
tempat itu dan tidak ada orang yang bisa melihat dari
jendela, karena kamar-kamar tidur di rumah menghadap ke
arah lain. Dia masih belum curiga - tetapi sebenarnya dia
harus sudah waspada andaikan dia ingat sajak anak-anak
itu. "Seorang dimakan ikan herring merah....". Dan dia
memakan "ikan herring merah" itu.
Hal itu dengan mudah aku lakukan. Aku pura-pura
terkejut, membungkuk di atas karang sambil berkata,
"Lihat, bukankah itu mulut gua?" Dia membungkuk ke
sebelah kanan. Aku mendorongnya dengan kuat dan dia
kehilangan keseimbangan, lalu jatuh ke laut. Aku kemball
ke rumah. Rupanya Blore mendengar langkahku. Beberapa
menit setelah aku berada di kamar Armstrong aku keluar
lagl. Kali ini aku sengaja menimbulkan suara yang agak
gaduh supaya dapat didengar seseorang. Ketika sampai di
bawah tangga, aku mendengar pintu dibuka. Mereka pasti
melihatku sekilas ketika aku keluar dari pintu depan.
Satu atau dua memit kemudian mereka mengikutiku.
Aku langsung memutari rumah dan masuk melalui jendela
ruang makan yang kubiarkan terbuka sebelumnya.Aku
mengunci jendela itu kembali dan kemudian kupecah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kacanya. Kemudian aku naik lagi ke lantai atas dan
membaringkan diri di atas tempat tidurku. Kuperhitungkan, mereka akan menggeledah rumah
kembali, tetapi mereka pasti tidak akan memeriksa mayat-
mayat. Dan kalaupun mereka rnemeriksanya, mereka
hanya akan membuka sedikit penutup mayat untuk
meyakinkan diri mereka saja. Dan memang itulah yang
terjadi. Aku lupa mengatakan bahwa aku telah mengembalikan
pestol Lombard di kamarnya. Barangkali ada yang ingin
mengetahui di mana pestol itu kusembunyikan ketika seisi
rumah ini digeledah" Di ruang penyimpan makanan
terdapat tumpukan makanan kaleng
yang amat banyak. Aku membuka kaleng yang ada di
bagian bawah - kalau tidak salah kaleng biskuit,
'menyelipkan pestol di dalamnya dan menutup kembali
kaleng itu dengan pita perekat.
Perhitunganku tidak meleset karena tidak seorang pun
berpikir untuk membongkar tumpukan kaleng yang
kelihatannya tidak terjamah sama sekali. Lebih-lebih
karena kaleng yang di atas semua tutupnya masih disolder.
Tirai merah aku sembunyikan di bawah jok kursi di
ruang tamu dan benang wool di dalam bantal kursi dengan
melubanginya sedikit. Dan sekarang tibalah saat yang kunantikan - tiga orang
yang begitu ketakutan dan saling curiga - dan seorang di
antaranya membawa pestol. Aku memperhatikan mercka
dari jendela. Ketika Blore masuk rumah sendirian, aku telah
siap dengan jam marmer besar itu. Blore selesai ...
Dari jendela, kamarku aku melihat Vera Claythorne
menembak Lombard. Seorang wanita yang berani dan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
cerdik. Aku berpendapat bahwa dia akan menjadi
imbangan yang baik bagi Lombard. Setelah itu aku segera
menyiapkan 'panggung' di kamar Vera.
Ini merupakan eksperimen psikologi yang menarik.
Apakah kesadaran akan kesalahannya sendiri, ketegangan
mental karena telah menembak seorang laki-laki, dan
keadaan di sekelilingnya yang telah diatur sedemikian
rupa, cukup kuat untuk mendorong dia melakukan
tindakan bunuh diri" Aku mengira itu cukup.
Dan aku benar. Vera Claythorne menggantung diri di
depan mataku. Aku berdiri dalam bayang-bayang lemari.
Dan, sekarang babak terakhir. Aku maju, mengambil kursi
dan menempatkannja di dekat dinding. Aku mencari pestol
dan menemukannya di tangga atas. Aku cukup hati-hati
untuk membiarkan sidik jari Vera pada pestol itu.


Sepuluh Anak Negro Ten Lime Niggers Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Dan sekarang" Aku akan mengakhiri surat ini. Aku akan
memasukkannya ke dalam botol dan menutupnya rapat-
rapat. Mengapa. Ya - mengapa" Aku memang berambisi untuk menciptakan suatu
misteri pembunuhan yang tidak bisa dipecahkan oleh siapa
pun. Tetapi aku sadar bahwa seorang seniman tidak akan
cukup puas dengan karya seni itu sendiri. Tidak bisa
dibantah, bahwa dia mempunyai keinginan untuk
mendapatkan popularitas. Aku akui saja, bahwa aku punya
keinginan untuk dikenal sebagai orang yang pandai ....
Dan aku mengambil asumsi bahwa misteri Pulau Negro
Akan tetap tak terpecahkan. Tentu saja ada kemungkinan
bahwa polisi-polisi lebih cerdik daripadaku. Setidak-
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tidaknya ada tiga petunjuk. Yang pertama, polisi tahu
bahwa Edward Seton memang bersalah. Dan karena itu
mereka tahu bahwa satu dari sepuluh orang yang ada di
pulau Itu bukanlah pembunuh dalam arti sebenarnya. Jika
demikian logikanya dialah si pembunuh itu. Petunjuk kedua
terdapat pada bait ketujuh sajak anak-anak itu. Kematian
Armstrong dihubungkan dengan "ikan herring merah" yang
ditelannya - atau lebih tepat lagi, yang menelan dia! Ini
menyatakan bahwa pada saat itu terjadi sesuatu yang
dimaksudkan untuk menarik perhatiannya ke arah lain -
dan Armstrong memang terkecoh sehingga mati. Hal ini
bisa dipakai sebagai awal penyelidikan. Karena pada saat
itu hanya ada empat orang dan dari keempatnya itu jelas
bahwa akulah yang dipercayainya.
Yang ketiga bersifat simbolis. Caraku meninggal dengan
tanda kematian di dahi. Ini sama dengan cap dosa pada
dahi Kain. Ada lagi yang ingin kukatakan. Setelah membuang botol
berisi catatan ini ke laut aku akan masuk ke kamar dan
berbaring di tempat tidur. Kaca mataku mempunyai tali
hitam yang bagus - yang elastis. Aku akan menindih kaca
mataku. Aku akan melingkarkan tali kaca mataku pada
pegangan pintu dan mengikatnya, tidak terlalu erat, pada
pestol. Yang akan terjadi adalah demikian.
Dengan tangan terlindung oleh sapu tangan, aku akan
menekan pelatuk pestol. Tanganku akan jatuh ke samping.
Pestol yang terikat oleh tali elastis itu akan tertarik oleh
pegangan pintu, menumbuknya, dan terlepas dari
ikatannya, lalu jatuh. Tali akan tergantung di kaca mata
yang kutindih tanpa menarik perhatian. Sapu tangan yang
tergeletak di lantai tidak akan memberi petunjuk apa-apa.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Aku akan ditemukan terbaring di atas tempat tidur,
tertembak di bagian dahi, sesuai dengan catatan yang
dibuat oleh para korban. Waktu kematian tidak akan bisa
dipastikan ketika mayat kami diperiksa. Apabila laut telah
reda, perahu dan orang akan datang dari daratan. Dan
mereka akan menemukan sepuluh-mayat dan misteri yang
tak terpecahkan di Pulau Negro.
Tertanda: Lawrence Wargrave Xxxxx (Oo-dwkz-hnd-oO) xxxxX
SAMPUL Sepuluh orang diundang ke sebuah rumah mewah dan
modern di Pulau Negro, di seberang pantai Devon.
Walaupun mereka masing-masing menyimpan suatu
rahasia, mereka tiba di pulau itu dengan penuh harapan,
pada suatu sore musim panas yang indah.
Tetapi tiba-tiba saja terjadi serentetan kejadian
misterius. Pulau itu berubah menjadi pulau maut yang
mengerikan. Panik mencekam orang-orang itu ketika
mereka satu demi satu meninggal... satu demi satu.
Novel Agatha Christie yang paling mencekam dan
menegangkan. Cerita detektif - tanpa detektif.
Xxxxx (Oo-dwkz-hnd-oO) xxxxX
Kampung Setan 13 Pendekar Naga Putih 11 Memburu Harta Karun Pedang Sinar Emas 20
^