Pencarian

Shogun 2

Shogun Karya James Clavell Bagian 2


mengusir setan kalau dia mau. Dan tak pernah kulihat Pater yang baik itu begitu marah.
Tak pernah. Mengejutkan! Apakah mata biru dan rambut pirang itu ciri setan"
Mura menengadah, menatap Blackthorne dan teringat betapa dia telah mencoba
menanyai di atas kapal dan kemudian, sewaktu kapten ini sudah siuman kembali, dia
memutuskan untuk membawanya ke rumahnya karena dia pemimpinnya dan harus diberi
perhatia khusus. Mereka telah membaringkannya di selimut dan telah menelanjanginya
lebih dari sekedar ingin tahu.
"Besar betuul, neh?" Ibu Mura, Saiko, berucap. "Aku ingin tahu berapa besarnya kalau
sedang tegak?" James Clavell BUKU PERTAMA 46 SHOGUN Created by syauqy_arr@yahoo.co.id
"Besar," Mura menjawab dan semua yang ada di situ tertawa. Ibu Mura, istrinya,
teman-temannya dan pelayan-pelayannya, juga tabibnya.
"Kukira perempuannya mestilah-mestilah dikarunia hal yang sama," isterinya, Niji,
berkomentar. "Tak mungkin, nak," ujar ibu Mura lagi. "Pelacur yang mana pun pasti dengan senang
hati akan memberikan bantuan yang diperlukan."
Dia menggelengkan kepalanya, terheran-heran. "Tak pernah kulihat orang seperti ini
selama hidupku. Aneh sekali ya?"
Mereka telah mencuci badannya tapi dia belum juga siuman. Tabibnya berpikir tidak
bijaksana untuk memandikannya sampai dia terbangun. "Mungkin kita harus ingat, Murasan, bahwa kita tak tahu bagaimana sebenarnya orang barbar ini", katanya dengan kearifan
yang cukup berhati-hati. "Maaf sekali, tapi salah-salah kita bisa membunuhnya. Jelas dia
sudah dalam batas tenaganya. Kita harus melatih kesabaran.
"Tapi bagaimana dengan kutu di rambutnya itu?" Mura bertanya.
"Untuk sementara ini biarkan saja. Aku tahu semua orang barbar memilikinya. Maaf
sekali. Kuanjurkan kita tetap bersabar."
"Bagaimana kalau kits mengeramasi dia?" istrinya bertanya. "Kami akan berhati-hati.
Aku yakin gundikmu akan mengawasi usaha kita yang tak seberapa ini. Ini akan membantu
si barbar dan sekaligus membuat rumah kita tetap bersih."
"Aku setuju. Kau bisa keramasi dia," ibu Mura akhirnya berkata. "Tapi aku sebenarnya
hanya ingin melihat berapa besar miliknya kalau sedang tegak."
Kini Mura memandangi Blackthorne tanpa sengaja. Kemudian dia teringat apa yang
telah diceritakan imam itu tentang setan-setan dan tentara bajak-bajak laut in. Bapak kami di
Surga melindungi kami dari setan ini, pikirnya. Kalau aku tahu dia begini mengerikan, tak
pernah kubawa dia ke rumahku. Tidak, katanya pada diri sendiri. Kau harus
memperlakukannya sebagai tamu agung sampai Omi-san mengatakan yang sebalikya. Tapi
kau cukup bijak dengan mengirimkan berita pada imam itu dan juga kepada Omi-san
dengan segera. Amat bijak. Kau ini kepala desa, kau sudah melindung desa ini dan kau
sendiri yang bertanggungjawab.
Ya. Dan Omi-san akan menganggapmu bertanggung jawab atas kematian di pagi ini dan
James Clavell BUKU PERTAMA 47 SHOGUN Created by syauqy_arr@yahoo.co.id
atas kekurangajaran orang yang mati itu dan memang sudah sepantasnya.
"Jangan tolol, Tamazaki! Kau ikut mempertaruhkan nama baik desa ini, neh," Mura
mengingatkan kawannya, si nelayan, hingga belasan kali. "Hentikan sikap mau tahumu itu!
Omi-san tak punya pilihan lain kecuali mencemoohkan orang Kristen. Tidakkah daimyo
juga membenci orang Kristen" Apa lagi yang bisa dilakukan Omi-san?"
"Tak ada, aku setuju, Mura-san, maafkan aku." Tamazaki selalu menjawab dengan
hormat. "Tapi penganut Budha harus punya lebih banyak toleransi, neh" Bukankah keduaduanya penganut Zen Budha?"
Zen Budhisme adalah pendisiplinan diri yang sepenuhnya menggantungkan bantuan
pada diri sendiri dan meditasi untuk menemukan pencerahan. Sebagian besar samurai
tergolong ke dalam sekte Zen Budha, karena sekte itu tampaknya dirancang untuk
membangun jiwa orangorang yang punya harga diri tinggi dan tidak takut mati.
"Ya, Budhisme mengajarkan toleransi. Tapi berapa kalikah kau harus diingatkan bahwa
mereka itu samurai, dan bahwa ini Izu, bukannya Kyushu, dan sekalipun ini umpamanya
Kyushu, kau masih tetap salah. Selalu. Neh?"
"Ya. Maafkan aku, aku tahu aku salah. Tapi terkadang aku merasa aku tak mampu hidup
dengan rasa malu dibatinku kalau Omi-san begitu menghina Iman Yang Benar."
Dan kini, Tamazaki, kau akan mati karena pilihanmu sendiri, karena kau telah menghina
Omi-san karena kau tak mau membungkukkan badan, karena dia berkata". "imam bau
dengan agama asing." Sekalipun begitu, imam itu memang bau dan Iman Yang Benar itu
memang asing. Temanku yang malang. Keyakinan itu tak dapat memberi makan
keluargamu sekarang atau membersihkan noda itu dari desaku.
Oh, Bunda Maria berkatilah sobat lamaku ini dan karuniailah dia kegembiraan Surgawi.
Harapkanlah segudang kesulitan dari Omi-san, Mura berkata pada diri sendiri. Dan kalaupun
itu belum cukup pahit, sekarang daimyo kami akan datang.
Kecemasan selalu menjalar menghinggapi dirinya seketika dia mulai teringat, Kasigi
Yabu, Daimyo Izu paman Omi"kekejamannya dan kekurang sopansantunnya, cara dia
menipu penduduk desa dalam membagi basil bumi dan tanaman mereka serta cara-cara
pemerintahannya yang menindas rakyat. Kalau perang pecah, Mura bertanya pada diri
sendiri, di pihak mana : Yabu menyatakan dirinya, pada Daimyo Ishido atau pada Daimyo
James Clavell BUKU PERTAMA 48 SHOGUN Created by syauqy_arr@yahoo.co.id
Toranaga" Kita terjebak di antara dua raksasa dan tergadai bagi keduanya.
Di sebelah utara, pada propinsi kedelapan, berdiam Toranaga. Bangsawan Kwanto,
jenderal terbesar yang masih hidup. Kepala Angkatan Perang wilayah timur dan Daimyo
terkuat di situ; di sebelah barat adalah wilayah Ishido, wilayah kekuasaan Daimyo Puri
Osaka, penakluk Korea, Pelindung Pangeran, Kepala Angkatan Perang di barat. Dan lebih
ke utara, tigaratus mil ke sebelah barat, adalah Tokaido, Jalur Pantai Utama yang
menghubungkan Yedo, ibukota daerah kekuasaan Toranaga, dengan Osaka, ibukota daerah
kekuasaan Ishido tiga ratus mil ke sebelah barat"ke arah mana pasukan harus berbaris.
Siapa yang akan memenangkan perang" Tak satu pun.
Karena perang diantara mereka akan melumatkan kekaisaran. Persekutuan akan
terpecah-belah, propinsi akan bertarung melawan propinsi hingga desa melawan desa seperti
yang pernah terjadi. Kecuali untuk sepuluh tahun belakangan. Sepuluh tahun belakangan
ini, hampir-hampir tak dapat dipercaya, kekaisaran untuk pertama kalinya dalam sejarah
berada dalam keadaan damai.
Aku mulai menyukai perdamaian, pikir Mura.
Tapi orang yang menciptakan perdamaian itu sudah mati. Si tentara petani yang
kemudian menjadi samurai dan belakangan jadi jenderal dan kemudian lagi jadi jenderal
terbesar dan akhirnya menjadi Taiko. Pelindung Mutlak Kekaisaran, sudah meninggal
setahun dan puteranya yang baru berusia tujuh tahun masih terlalu muda untuk mewarisi
kekuasaan yang maha besar itu. Jadi bocah itu, seperti juga kita, sedang tergadai. Di untara
dua raksasa. Dan perang sudah tak terelakan. Kini bahkan Taiko sendiri pun tak mampu
melindungi puteranya yang tercinta, dinastinya, warisannya atau pun kekaisarannya.
Mungkin suratan nasib sudah begitu. Taiko menyatukan negeri ini, menciptakan
perdamaian, memaksa segenap daimyo menyembah seperti petani di hadapannya, membagi
kembali-wilayah kekuasaan untuk memenuhi kehendaknya mereka menaikkan pangkat
beberapa di antaranya, memecat sejumlah lainnya dan kemudian dia mati. Dia itu raksasa di
antara orang cebol. Tapi barangkali benar juga bahwa seluruh hasil karyanya dan
kebesaraannya harus mati juga bersamanya. Tidakkah manusia itu bagai bunga mekar yang
ditiup angin dan hanya gunung, laut, binatang dan bumi, hasil ciptaan Tuhan yang nyatanyata tahan lama"
James Clavell BUKU PERTAMA 49 SHOGUN Created by syauqy_arr@yahoo.co.id
Kita semua terperangkap dan ini kenyataan. Perang akan segera datang dan itu adalah
kenyataan. Yabu sendiri akan memutuskan di pihak mana kita berdiri dan ini juga
kenyataan. Desa ini akan selalu menjadi desa karena sawahnya subur dan isi lautnya
berlimpah-limpah dan itulah kenyataan yang terakhir.
Mura mengembalikan lagi ingatannya kuat-kuat pada bajak laut barbar di hadapannya.
Kau ini setan yang dikirim untuk menyebarkan wabah pes di antara kami, pikirnya, dan kau
hanya menimbulkan kesulitan bagi kami sejak kau datang. Mengapa tak kau pilih desa lain saja"
"Kapten-san mau onna?" tanyanya ingin membantu. Atas usulnya, penasehat desa
mengatur barbar-barbar lainnya, baik atas nama keramah-tamahan maupun sebagai cara
sederhana untuk membuat mereka sibuk sampai yang berwajib datang. Dan penduduk desa
lebih terhibur oleh cerita-cerita berikutnya dari para penghubung daripada mengeluarkan
uang yang harus ditanamkan untuk itu.
"Onna!" ulang Mura, yang secara wajar menduga bahwa begitu perompak itu mampu
berdiri di atas kakinya, dia juga pasti akan senang untuk bersanggama dan semua persiapan
telah dibuat. "Tidak!" Blackhorne hanya ingin tidur. Tapi karena dia tahu bahwa dia membutuhkan
orang ini di sampingnya, dia memaksa untuk tersenyum sambil menunjuk ke salib. "Kau
orang Kristen?" Mura mengangguk. "Kristen."
"Saya Kristen."
"Pater bilang bukan. Bukan Kristen."
"Saya orang Kristen. Tapi bukan Katolik. Tapi saya masih tetap orang Kristen."
Namun Mura tak mengerti. Juga tak ada cara lain Blackhorne dapat menjelaskan, betapa
kerasnya pun dia mencoba.
"Mau Onna?" "Si"si dimyo"kapan datang?"
"Dimyo" Tak paham."
"Dimyo"ah, maksud saya daimyo."
"Ah, daimyo. Hai Daimyo!" Mura mengangkat baliu. "Daimyo datang begitu datang.
Tidur. Harus bersih. Silahkan."
James Clavell BUKU PERTAMA 50 SHOGUN Created by syauqy_arr@yahoo.co.id
"Apa?" "Bersih. Mandi, silahkan."
"Saya tak mengerti."
Mura datang lebih dekat dan mengerutkan hidungnya secara menjijikan.
"Bau. Jelek. Seperti orang Portugis. Mandi. Ini membersihkan rumah."
"Saya akan mandi kapan saya mau dan saya tidak bau!" Blackhorne mengomel. "Setiap
orang tahu kalau saya mandi sekarang itu berbahaya. Kau mau masuk angin" Kau pikir saya
ini orang goblok terkutuk" Kau angkat kaki dari sini dan biarkan saya tidur!"
"Mandi!" Mura memerintah, terkejut oleh amarah si barbar yang terang-terangan puncak
dari tingkah laku yang jelek. Dan bukan hanya karena orang barbar itu menyebarkan bau,
yang memang demikian, tapi dia belum mandi dengan sempuma dalam tiga hari ini sepanjang pengetahuannya, dan sudah selayaknya pelacur itu akan menolak untuk
bersanggama dengannya, berapa banyaknya pun bayarannya. Mengerikan memang orangorang asing ini, pikirnya. Mengherankan! Betapa mengejutkan dan betapa kotornya
kebiasaan mereka! Tak apa. Aku bertanggungjawab atas dirinya. Kau akan diajarkan cara
bersikap. Kau akan mandi sebagaimana layaknya manusia dan ibuku akan tahu apa yang
ingin diketahuinya." Mandi!"
"Sekarang keluar dari sini sebelum kuhancurkan badanmu!" Blackhome menyalak
kepadanya sambil mengisyaratkan Mura agar pergi.
Hening sejenak dan ketiga orang Jepang tadi muncul disertai ketiga wanita itu. Mura
menjelaskan dengan singkat apa yang telah terjadi lalu berkata dengan nada pasti kepada
Blackhorne, "Mandi. Ayo."
"Keluar!" Mura maju mendekat seorang diri, memasuki kiimar. Blackhorne menangkis lengannya,
tanpa bermaksud untuk menyakiti orang itu, hanya untuk mendorongnya pergi. Tiba-tiba
Blackhorne mengerang kesakitan. Entah bagaimana temyata Mura telah menetak sikunya
dengan sisi telapak tangannya dan kini sebelah tangan Blackhorne terkulai lemah, sesaat
seperti lumpuh. Dengan marah, dia menuduh. Tapi ruangan itu terlihat berputar dan
Blackhorne terjatuh dengan muka ke lantai, dan menyusul lagi hunjaman yang lain, terasa
nyeri yang melumpuhkan pada punggungnya dan dia tak mampu bergerak. Demi Tuhan...."
James Clavell BUKU PERTAMA 51 SHOGUN Created by syauqy_arr@yahoo.co.id
Blackhrone mencoba bangun tapi kedua kakinya gemetaran. Lalu dengan tenang Mura
menetakan jari tangannya yang kecil tapi keras seperti besi itu dan menyentuh pusat syaraf di
leher Blackhrone. Nyeri bukan main.
"Jesus yang manis...."
"Mandi" Ya?"
"Ya ya," Blackhrone terengah-engah dalam pendentaannya, terpesona bahwa dirinya
telah dikalahkan sedemikian mudahnya oleh lelaki sekecil itu dan kini dengan berbaring tak
berdaya bagai anak kecil, siap untuk dipotong lehernya.
Bertahun-tahun lalu Mura telah mempelajari seni Yudo dan Karate di samping
bagaimana caranya bertarung dengan pedang dan tombak. Ini ketika dia masih seorang
prajurit dan bertempur bagi Nakamura, si jenderal petani itu, si Taiko"jauh sebelum dia
menjadi Taiko"waktu petani dapat menjadi samurai dan samurai dapat menjadi petani atau
menjadi pengrajin atau bahkan menjadi saudagar kelas bawah, dan kemudian kembali
menjadi prajurit. Aneh, pikir Mura sadar, sambil menatap ke bawah ke raksasa yang kalah,
bahwa hal pertama yang dikerjakan Taiko ketika dia sudah benar-benar berkuasa adalah
memerintahkan semua petani untuk secara berangsur-angsur tak lagi menjadi serdadu dan
segera menyerahkan semua senjata. Taiko telah melarang mereka memiliki senjata untuk
selamanya dan menetapkan sistim kasta yang kekal yang kini mengatur dan mengawasi
seluruh kehidupan perorangan dan segenap pelosok kekaisaran: samurai di atas semuanya di
bawah mereka, petani, lalu pengrajin, kemudian para pedagang, diikuti seniman, pelanggar
hukum dan orang-orang buangan, sampai akhirnya pada derajat yang terbawah, kaum eta,
yang tidak dianggap manusia, yang biasa berhubungan dengan mayat orang, penyamakan
kulit dan mengurus binatang-binatang mati, yang juga merangkap algojo, binatang kriminal
bertato dan pemotong kaki orang. Tentu saja, kaum barbar dianggap lebih rendah daripada
derajat ini. "Maafkan saya, Kapten-san," ujar Mura, sambil membungkuk dalam-dalam, ikut
merasakan perasaan si barbar yang kehilangan muka waktu dia terbaring sambil mengerang
begitu bagai bayi yang masih menyusu. Ya, minta maaf yang sebesar-besarnya, pikir Mura,
tapi harus dikerjakan. Kau membuatku gusar, terlepas dari apa yang masih tergolong layak,
sekalipun bagi seorang barbar sepertimu. Kau berteriak seperti orang gila. Membuat
James Clavell BUKU PERTAMA 52 SHOGUN Created by syauqy_arr@yahoo.co.id
bingung ibuku, mengganggu ketentraman rumahku, mengganggu pelayan-pelayanku dan
membuat istriku terpaksa mengganti shoji.* Aku tak mungkin mengizinkan tingkah lakumu
yang jelas kurang sopan tanpa diprotes orang. Atau membiarkan kau menentang
kehendakku di rumahku seridiri. Ini sungguh-sungguh demi kepentinganmu sendiri. Sesudahnya, juga ini tidak terlalu buruk karena kalian orang-orang barbar memang tak punya
malu. Kecuali imam-imam itu mereka berbeda. Mereka memang masih bau, tapi mereka itu
umat yang dirapikan oleh Tuhan sendiri, jadi mereka masih punya muka. Tapi kau"kau ini
pembohong dan sekaligus bajak laut. Tak ada kehormatan sedikit pun. Betapa
mengherankan! Minta diakui sebagai orang Kristen! Celakanya itu takkan menolongmu
sama sekali. Daimyo-daimyo kami membenci Iman Benar itu dan orang-orang barbar,
meskipun mereka menghargai keyakinan kalian karena mereka diajarkan harus begitu. Tapi
kau ini bukan orang Portugis atau orang Kristen, karenanya tidak dilidungi hukum, neh"
Jadi sekalipun kau ini sudah tergolong orang mati atau paling tidak yang kakinya sudah
dipotong sudah kewajibanku untuk membuatmu nampak bersih.
"Mandilah baik-baik!"
Mura membantu orang-orang lainya menggotong Blackhorne yang masih kebingungan,
menyusuri rumah, keluar, ke kebun, melangkah sepanjang tempat beratap yang amat
dibanggakan Mura dan menuju tempat mandi. Yang wanita mengikuti di belakang.
Hal ini tergolong salah satu pengalaman yang mengagumkan dalam hidup Mura. Dia
menyadari saat itu bahwasanya dia akan bercerita dan menceritakan kembali kisah ini pada
teman-temannya yang tak percaya sambil menghadapi bertong-tong sake;* juga pada temantemannya yang lebih tua, para nelayan, penduduk desa, pada anak-anaknya yang mula-mula
pasti takkan mempercayainya.
Tapi mereka, pada gilirannya, akan juga menghibur anak-anaknya dengan cerita-cerita
itu dan nama Mura, si nelayan, akan tetap hidup selamanya di desa Anjiro yang terletak di
propinsi Izu di pantai tenggara daratan utama kepulauan Honshu. Mura, si nelayan,
beruntung sekali dapat menjabat kepala desa pada tahun pertama setelah kematian Taiko
dan karenanya untuk sementara ini bertanggung jawab atas diri pemimpin orang-orang
barbar yang ganjil ini, yang muncul dengan tiba-tiba dari laut sebelah timur.
James Clavell BUKU PERTAMA

Shogun Karya James Clavell di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

53 SHOGUN Created by syauqy_arr@yahoo.co.id
BAB II "Daimyo Kasigi Yabu, Penguasa Izu, ingin tahu anda ini siapa, dari mana anda berasal,
dengan apa anda sampai kemari dan penjarahan apa saja yang telah anda lakukan," ujar
Pater Sebastio. "Sudah kukatakan padamu kami bukan bajak laut." Pagi hari itu terlihat cerah dan
hangat dan Blackthorne setengah berlutut di panggung di alun-alun desa, kepalanya masih
terasa nyeri akibat pukulan. Tetaplah tenang dan paksakan otakmu bekerja, ujarnya pada diri
sendiri. Kau sedang menghadapi ujian dalam hidupmu. Kaulah juru bicaranya dan semuanya
ada di sana. Pater Jesuit bersikap bermusuhan dan dia satu-satunya jurubahasa yang ada dan
kau takkan tahu apa yang dikatakannya kecuali bahwa dia takkan menolongmu"!
"Kerahkan akalmu, nak!" dia seolah mendengar Alban Caradoc berkata. "Kalau ada badai
paling buruk dan laut paling mengerikan, itulah saatnya kau membutuhnn akal istimewamu.
Itulah yang membuatmu dan kapalmu tetap hidup seandainya kaulah pilotnya. Kerahkan
akal yang ada padamu dan peraslah isinya setiap hari, tak peduli apa pun hasilnya...
Hari ini isinya pahit, pikir Blackthorne dengan muram. Mengapa kudengar suara Alban
begitu jelasnya" "Pertama, katakan pada daimyo bahwa kita ini, kamu dan aku, sedang berperang, bahwa
kita ini musuh," ujar Blackthorne. "Katakan padanya, Inggris dan Belanda sedang berperang
melawan Spanyol dan Portugis."
"Sekali lagi kuperingatkan kau supaya bicara seadanya dan tidak memutar-balikkan fakta.
Belanda ata Holland atau Zeeland atau Serikat propinsi, atau apa saja kalian pemberontak
Belanda mesum menamakannya, tetap sebuah propinsi pemberontak yang kecil dari
kekaisaran Spanyol. Kau ini pemimpin para pengkhia nat yang sedang mengadakan
pemberontakan melawa raja yang sah."
"Inggris sedang berperang dan Belanda telah terpi?" Blackthorne tak jadi meneruskan
karena imam itu tak lagi mendengarkannya. Ia sudah menerjemahkan.
Daimyo itu sudah di panggung, perawakannya pendek dia duduk bersila, dan terlihat
begitu berwibawa. Dia berlutut dengan santai, tumitnya terlipat rapi di bawahnya, dan dia
James Clavell BUKU PERTAMA 54 SHOGUN Created by syauqy_arr@yahoo.co.id
didampingi empat orang letnan di sisinya, salah seorang di antaranya adalah Kasigi Omi,
vassal dan keponakannya. Mereka semua mengenakan kimono sutera dan di atasnya, jubah
luar yang penuh hiasan dengan ikat pinggang lebar yang melilit pinggangnya. Pada bagian
bahunya kimono itu membesar dan berkanji. Dan otomatis pedangnya.
Mura berlutut di tanah lapangan. Dia satu-satunya penduduk desa yang hadir sedang
lainnya adalah kelima puluh samurai yang datang bersama daimyo. Semuanya duduk dalam
barisan yang teratur rapi dan tak bersuara. Semua awak kapal ada di belakang Blackthorne
dan seperti juga dia sendiri, tengah berlutut. Para pengawal ada di dekatnya. Mereka
terpaksa menggotong si Kapten-Jenderal bersamanya karena sakitnya semakin parah. Dia
diperbolehkan untuk berbaring saja di tanah, masih dalam keadaan setengah pingsan.
Blackthorne sebenarnya sudah membungkuk bersama awak kapal lainnya sewaktu mereka
tiba di depan daimyo, tapi ini dianggap belum cukup. Para samurai menghempaskan mereka
sampai berlutut dan mendorong kepalanya hingga menyentuh debu sebagaimana layaknya
para petani. Blackthorne melawan, berteriak kepada si imam untuk menjelaskan bahwa ini
bukanlah tradisi mereka, bahwa dia adalah pemimpin dan utusan dari negerinya dan harus
diperlakukan sesuai dengan kedudukannya. Tapi pangkal sebilah tombak membuatnya
kembali berlutut. Anak buahnya segera berkumpul dan mengambil sikap menyerang, namun
Blackthorne meneriaki mereka untuk berhenti dan berlutut. Untunglah mereka menurut.
Daimyo mengucapkan sesuatu dengan menggerutu dan si imam menafsirkan sebagai
peringatan bagi Blackthorne agar menjawab pertanyaannya dengan benar dan cepat.
Blackthorne meminta sebuah kursi namun imam itu mengatakan orang Jepang tidak
menggunakan kursi dan tak ada kursi di Jepang.
Blackthorne memusatkan perhatiannya ke Imam itu waktu dia berbicara dengan daimyo,
dia mencari-cari mencari jalan melewati batu karang ini.
Ada keangkuhan dan kekejaman pada wajah daimyo itu, pikirnya. Aku berani bertaruh
dia benar-benar bangsat. Bahasa Jepang si imam juga tidak lancar. Ah Perhatikanlah baikbaik! Sabarlah! Apakah si daimyo meminta kata yang lain yang lebih jelas" Kukira begitu
Mengapa Jesuit itu memakai jubah jingga" Apakah si daimyo juga Katolik" Lihat, Jesuit itu
kelihatan amat hormat dan banyak berkeringat. Aku berani bertaruh si daimyo bukan
Katolik. Belajarlah James Clavell BUKU PERTAMA teliti! Mungkin dia 55 bukan Katolik. Bagaimanapun, jangan SHOGUN Created by syauqy_arr@yahoo.co.id
mengharapkan belas kasihannya. Tapi bagaimana kau bisa memanfaatkan setan haram itu"
Bagaimana caranya berbicara langsung dengannya" Bagaimana cara memanfaatkan imam
itu" Bagaimana cara menurunkan martabatnya" Jatuhkan wibawanya! Tapi apa umpannya"
Ayo, pikir! Kau kan cukup tahu tentang Jesuit.
"Daimyo minta kau cepat menjawab pertanyaannya!"
"Oh tentu! Nama saya John Blackthorne. Saya orang Inggris, Pilot-Mayor armada
Belanda. Berpangkalan di Amsterdam."
"Armada" Armada apa" Kau bohong. Tak ada armada. Mengapa orang Inggris
menakhodai kapal Belanda?"
"Semua ada waktunya. Terjemahkan dulu apa yang baru saja kukatakan."
"Mengapa kau ini pilot kapal tempur Belanda" Ayo lekas!"
Blackthorne memutuskan untuk mencoba-coba. Suaranya tiba-tiba melengking keras dan
memecah kesenyapan pagi. "Oue va! Terjemahkan dulu apa yang telah kukatakan, Spanyol
Jadah! Sekarang!" Muka si imam memerah. "Aku orang Portugis. Sudah kukatakan padamu. Ayo, jawab
pertanyaan itu." "Aku di sini buat berbicara dengan daimyo, bukan dengan kau! Terjemahkan apa yang
kukatakan, kau sampah jadah!" Blackthorne melihat wajah si imam bertambah merah dan
merasakan hal itu tidak luput dari perhatian si daimyo. Hati-hatilah, ujarnya memperingatkan diri sendiri. Anak jadah berkulit kuning itu akan mencincangmu sampai lumat lebih
cepat dari sekawanan ikan hiu kalau kau bertindak terlalu berani.
"Katakan pada Tuanku daimyo!" Dengan hati-hati Blackthorne membungkuk dalamdalam ke arah panggung dan terasa keringat dinginnya mulai menetes sebesar mutiara, tanpa
dapat dicegahnya. Pater Sebastio tahu bahwasanya latihan-latihan yang diperolehnya seharusnya membuat
dirinya tahan oleh hinaan yang dilontarkan bajak laut itu yang tujuannya jelas-jelas untuk
menjatuhkan martabatnya di hadapan daimyo. Tapi, untuk pertama kalinya dan ini tidak
terjadi, imam itu merasa dirinya gagal. Ketika orang suruhan Mura membawa berita tentang
kapal itu ke gerejanya, di propinsi yang berdekatan, dia sempat tergoncang oleh apa yang
diberitakan. Tak bisa jadi itu kapal Belanda atau Inggris! Belum pernah ada kapal orang
James Clavell BUKU PERTAMA 56 SHOGUN Created by syauqy_arr@yahoo.co.id
murtad di Samudra Pasifik kecuali kapal si pemimpin setan, si bajak laut Drake, dan itu pun
belum pernah di sini, di Asia. Jalur jalurnya semua rahasia dijaga ketat. Saat itu juga dia
segera bersiap-siap untuk berangkat dan mengirimkan burung dara pembawa berita kepada
atasannya di Anjiro, berharap bahwa dia dapat berbicara lebih dulu dengannya, menyadari
bahwa dirinya masih muda, belum berpengalaman dan orang baru di Jepang. Baru dua
tahun, belum ditahbiskan dan belum terhitung cakap untuk urusan seperti itu. Dia telah
bergegas menuju Anjiro, sambil tak hentinya berharap dan berdoa agar berita itu tidak
benar. Tapi kapal itu ternyata kapal Belanda dan nakhodanya orang Inggris. Dengan rasa
benci yang meluap Pater Sebastio bersumpah serapah terhadap tindakan murtad si iblis
Luther, Calvin, Henry VIII, dan si pemimpin setan Elizabeth, puteri si haram jadah itu,
yang membuatnya kewalahan. Dan sumpah serapah itu pun menurut penilaiannya sendiri,
masih terasa kurang. "Imam! Terjemahkan apa yang dikatakan si bajak laut itu," didengarnya daimyo berkata.
Ya, Bunda Maria yang penuh rahmat, tolonglah anakmu melakukan kehendakmu.
Tolonglah aku supaya kuat di hadapan daimyo dan karuniailah bakol untuk berbicara, dan
izinkanlah aku merubahnya agar dia percaya kepada Iman Yang Benar.
Pater Sebastio memusatkan pikirannya dan mulai berbicara dengan kepercayaan diri
yang lebih besar. Blackthorne mendengarkan dengan cermat, mencobha untuk menemukan
kata dan maknanya. Pater itu menggunakan kata 'Inggris' dan 'Blackthone' dan menunjuk
ke kapal yang berlabuh dengan megahnya di pelabuhan.
"Bagaimana kau bisa sampai kemari?" Pater Sebastio bertanya.
"Lewat Selat Magelhaens. Ini hari yang keseratus tiga puluh enam dari sana. Katakan
pada daimyo?" "Kau bohong. Selat Magelhaens itu rahasia. Kau pasti datang lewat Afrika dan India.
Akhirnya kau harus mengatakan yang sebenarnya juga. Mereka biasa menyiksa di sini."
"Dulu jalan ke selat itu memang rahasia. Tapi ada orang Portugis yang menjual buku
pedoman nakhodanya kepada kami. Salah seorang bangsamu telah menjual dirimu hanya
untuk sekeping emas Judas. Kalian semua taik kuda! Pelacur! Kini semua kapal perang
Inggris dan Belanda"tahu jalan untuk menerobos samudra Pasifik. Sudah ada armadanya"
duapuluh kapal Inggris yang berlayar di jalur itu dan enam puluh kapal perang diperlengkapi
James Clavell BUKU PERTAMA 57 SHOGUN Created by syauqy_arr@yahoo.co.id
meriam"sedang menyerang Manila saat ini juga. Kekaisaranmu sudah tamat."
"Kau bohong!" Ya, pikir Blackthorne yang tahu tak ada jalan lagi untuk membuktikan kebohongan itu
kecuali pergi ke Manila. "Armada itu akan megganggu jalur pelayaranmu dan merampas
koloni-kolonimu. Sudah ada armada Belanda lainnya yang akan tiba di sini minggu kapan
saja. Babi-babi Spanyol-Portugis akan dipaksa kembali ke kandangnya dan pelir Jenderal
Jesuitmu pasti menempel di pantatnya! Cuih!" Blackthorne berpaling dari imam itu dan
membungkuk ke arah daimyo.
"Tuhan mengutuk kecabulan mulutmu!"
"Ano mono wa nani o moshite otu?" daimyo menghardik tak sabar.
Imam itu berbicara lebih cepat dan lebih keras. Dia berkata 'Magelhaens' dan 'Manila'
namun Blackthorno melihat bahwa daimyo dan letnan-letnannya tak begitu paham.
Kasigi Yabu tengah mengkhawatirkan sidangnya ini. Dia melongok ke pelabuhan, ke
kapal yang telah menghantuinya semenjak dia menerima pesan rahasia Omi, dan dia
bertanya-tanya lagi apakah itu merupakan hadiah dari dewa-dewa yang selalu
diharapkannya" "Sudah kauperiksa muatannya, Omi-san?" tanya Yabu pagi ini begitu dia kembali dengan
baju penuh lumpur dan badan yang letih.
"Belum, Yang Mulia. Saya hanya menyegel kapal itu sampai Tuan datang sendiri, tapi
palka penuh peti kayu dan bungkusan-bungkusan besar. Moga-moga saya mengerjakan yang
betul. Ini kuncinya semua. Saya sudah menyitanya."
"Bagus." Yabu baru datang dari Yedo, ibukota wilayah Toranaga, lebih dari seratus mil
jauhnya, amat tergesa-gesa, secara rahasia dan atas risiko pribadi yang besar. Karenanya
sangat penting kalau dia pulang kembali dengan cepat. Perjalanan itu sendiri mengalami
waktu dua hari melewati jalan jalan yang kotor dan sungai-sungai kecil bermata air.
Sebagian dengan menunggang kuda dan sebagian lagi dengan tandu. "Aku langsung ke
kapal." "Tuan harus tahu awak kapalnya dulu, Yang Mulia." Omi berkata sambil terkekeh.
"Orang-orang aneh. Rata-rata bermata biru seperti kucing Siam dan berambut pirang. Tapi
kabar yang paling baik, mereka itu adalah bajak laut..."
James Clavell BUKU PERTAMA 58 SHOGUN Created by syauqy_arr@yahoo.co.id
Omi telah menceritakan padanya tentang si imam dan apa yang telah diceritakan si imam
tentang perampuk-perampok itu. Apa yang dikatakan perompak-perampok itu dan apa yang
terjadi. Lalu debaran jantung Yabu bertambah cepat tiga kali. Yabu berhasil menguasai rasa
tidak sabarnya untuk menaiki kapal itu dan membuka segelnya. Sebagai gantinya dia mandi
dan menitahkan si barbar dibawa ke hadapannya.
"Kau, Imam, " ujarnya dengan suara ketus dan sinar mata sinis. "Mengapa dia begitu
marah padamu?" "Dia iblis. Bajak laut. Dia pemuja setan."
Yabu mendekatkan badannya ke Omi yang berada di sisi kirinya. "Kau bisa mengerti apa
yang dikatakannya, nak" Apakah dia berbohong" Bagaimana pendapatmu?"
"Saya tak tahu, Yang mulia. Siapa yang tahu apa yang sungguh-sungguh dipercayai orang
barbar ini. Saya rasa imam itu mengira bajak laut ini seorang pemuja setan. Menurut saya itu
tidak benar. Omong kosong."
Yabu berpaling kembali ke imam itu dengan rasa benci. Dia berharap dia dapat
menyalibkannya hari ini dan menghapuskan Kekristenan dari wilayahnya sekali dan untuk
selamanya. Tapi dia tidak bisa. Sekalipun dia dan semua daimyo lainya memiliki kekuasaan
mutlak di wilayah masing-masing, namun mereka masih harus tunduk kepada keunggulan
kekuasaan Dewan Bupati sebuah Junta militer, kepada siapa Taiko telah mewariskan
kekuasaannya secara sah selama puteranya belum dewasa. Dan dia serta daimyo-daimyo
lainnya juga terikat dekrit yang dikeluarkan Taiko semasa hidupnya, yang semuanya masih
berlaku secara sah. Salah satu diantaranya, yang diumumkan beberapa tahun yang lalu,
berhubungan dengan orang-orang barbar Portugis. Taiko menitahkan supaya mereka
dianggap sebagai orang yang harus dilindungi dan mengizinkan imam-imam mereka itu
untuk menarik masuk dan merubah keyakinan orang ke dalam agamanya. "Kau, Imam! Apa
lagi yang dikatakan bajak laut itu" Apa yang sedang dikatakannya padamu" Cepat! Apa kau
sudah tak punya lidah?"
"Bajak laut mengatakan hal-hal yang jelek. Tentang kapal perompak yang berperang
itu"ada banyak."
"Apa maksudmu, 'kapal yang berperang'?"
"Maaf, Yang Mulia. Saya tak mengerti."
James Clavell BUKU PERTAMA 59 SHOGUN Created by syauqy_arr@yahoo.co.id
"Kapal yang berperang tak ada artinya, neh?"
"Ah! Bajak laut mengatakan kapal-kapal perang lainnya ada di Manila, di Philipina."
"Omi-san, kau mengerti apa yang dikatakannya?"
"Tidak, Yang Mulia. Logatnya jelek, hampir tak bisa dipahami. Apakah dia mengatakan
ada lebih banyak lagi kapal perompak di sebelah timur Jepang?"
"Kau, Imam! Apakah kapal-kapal perompak ini ada di pantai" Di Timur" Eh?"
"Ya, Yang Mulia. Tapi saya kira dia berbohong. Dia bilang ada di Manila."
"Saya tidak mengerti! Di mana Manila?"
"Di Timur Pelayarannya berhari-hari."
"Kalau ada kapal perompak apa saja yang datang kemari, akan kita ucapkan selamat
datang yang menyenangkan, di mana pun Manila itu."
"Maafkan saya, saya tak paham."
"Tak apa," sahut Yabu, kesabarannya sudah habis. Dia sudah memutuskan orang-orang
asing itu harus mati dan dia senang mengingat hari yang akan datang itu. Jelas orang-orang
ini tidak termasuk dalam dekrit Taiko yang melindungi 'orang-orang barbar Portugis'.
Mereka itu bukan Portugis. Mereka perompak. Sejauh yang diingatnya, dia sendiri selalu
membenci orang barbar. Bau busuk dan kejorokan mereka. Kebiasaan makan daging mereka
yang menjijikkan, agama mereka yang dungu serta kesombongan dan tingkah laku mereka
yang memalukan. Lebih daripada itu, dia merasa malu, seperti juga setiap daimyo, karena
pengaruh mereka yang kuat terhadap Bumi Para Dewa ini. Pernyataan perang telah ada
antara Cina dengan Jepang selama berabad-abad. Cina tak mengizinkan perdagangan.
Padahal kain sutera Cina amat penting untuk membuat musim panas Jepang yang panjang,
lengas dan panas menjadi tertahankan. Dari generasi ke generasi hanya sejumlah kecil kain
sutera seludupan dapat lolos pajak dan yang tersedia dapat dibeli dengan harga tinggi,
Kemudian, lebih dari enampuluh tahun yang lewat, orang-orang barbar tiba untuk pertama
kali di Cina. Kaisar Cina di Peking memberikan mereka pangkalan tetap yang kecil di
Macao, di selatan Cina dan menyetujui untuk menukarkan sutera dengan perak. Jepang
memiliki perak yang berlimpah. Segera perdagangan mulai berkembang. Kedua negeri itu
menjadi makmur. Perantaranya bangsa Portugis, menjadi makmur dan kaum rohaniwan
mereka, yang umumnya dari ordo Yesuit segera menjadi penghubung penting dalam tukar-
James Clavell BUKU PERTAMA 60 SHOGUN

Shogun Karya James Clavell di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Created by syauqy_arr@yahoo.co.id
menukar itu. Karena hanya merekalah yang berhasil menguasai bahasa Cina dan Jepang
dengan baik, sehingga mampu bertindak sebagai penghubung dan juru bahasa. Dengan
berkembangnya perdagangan, imam-imam itu menjadi semakin penting. Kini perdagangan
tahunan sudah besar dan sudah menyentuh kehidupan setiap samurai. Jadi para imam itu
harus dilindungi dan penyebaran agama mereka pun harus didiamkan atau orang-orang
barbar itu akan berlayar pergi dan perdagangan pun akan terhenti.
Saat ini ada sejumlah daimyo Kristen yang penting dan ratusan ribu orang yang masuk ke
agama itu, kebanyakan tinggal di Kyushu, sebuah pulau di selatan. Pulau terdekat dengan
Cina dan tempat kota pelabuhan Portugis, Nagasaki. Toh, pikir Yabu, kita hanya harus
melindungi imam-imam dan orang Portugis, tapi bukannya orang-orang barbar ini yang
berambut pirang dan bermata biru yang hampir tak bisa dipercaya. Sekejap rasa gembira mulai
menghinggapi dirinya. Kini akhirnya dia dapat memuaskan rasa ingin tahunya tentang
betapa nikmatnya melihat seorang barbar mati lewat siksaan. Dan dia memiliki sebelas anak
buah, berarti sebelas kali siksaan yang berbeda, untuk dijadikan percobaan. Yabu tak pernah
mempertanyakan dirinya mengapa penderitaan orang lain membuatnya senang. Dia hanya
tahu bahwa memang demikianlah kenyataannya dan karenanya itu merupakan sesuatu yang
harus dicari dan dinikmati.
Yabu berkata, "Kapal itu kapal asing dan bukan milik Portugis, kapal bajak laut, disita
dengan seluruh rsinya. Semua bajak laut segera dijatuhi?" Mulutnya ternganga ketika
dilihatnya pemimpin bajak laut itu tiba-tiba menerjang si imam dan merenggut salib
kayunya dari ikat pinggangnya, mematahkannya hingga berkeping-keping dan melemparkan
keping-keping itu ke tanah lalu meneriakkan sesuatu dengan keras. Perompak itu langsung
berlutut dan membungkuk dalam-dalam ketika para pengawal melompat maju dengan
pedang terhunus. "Tahan! Jangan bunuh dia!" Yabu tercengang melihat ada orang yang demikian
kurangajarnya"bertindak tanpa rasa sopan sama sekali di hadapannya. "Orang-orang barbar
ini memang tak dapat dipercaya!"
"Ya," ujar Omi, pikirannya dijejali dengan pertanyaan apa yang terkandung dalam
tindakan seperti itu. Si imam masih berlutut, sambil memandangi kepingan-kepingan salib itu dengan nanar.
James Clavell BUKU PERTAMA 61 SHOGUN Created by syauqy_arr@yahoo.co.id
Semua orang mengawasi ketika tangannya menjangkau dengan gemetar dan mulai
memunguti kepingan-kepingan kayu yang berserakan itu. Dia mengatakan sesuatu kepada si
perompak, suaranya rendah, terdengar lembut. Kedua matanya terkatup, jari jemarinya
bertemu dan bibirnya mulai bergerak-gerak. Pemimpin bajak laut itu hanya memandangi
saja semuanya tanpa perasaan, matanya yang biru tak berkedip, terlihat bagai kucing,
dihadapan awak kapalnya yang lusuh.
Yabu berkata lagi, "Omi-san. Aku ingin naik kapal itu dulu. Lalu baru kita mulai."
Suaranya mengeras ketika dia mulai merenungkan kesenangan yang dijanjikannya pada diri
sendiri. "Aku ingin mulai dari si rambut merah di deretan paling ujung itu, yang
perawakannya kecil."
Omi memiringkan badannya lebih dekat dan merendahkan suaranya yang mulai
terdengar bergetar. "Maafkan saya, Yang Mulia, tapi ini belum pernah terjadi. Belum
pernah, sejak orang barbar Portugis datang kemari. Tidakkah salib itu lambang mereka yang
kudus" Tidakkah salib-salib itu selalu merupakan bentuk penghormatan bagi imam-imam
mereka" Tidakkah mereka selalu menyembahnya secara terang-terangan" Seperti orang
Kristen bangsa kita" Tidakkah imam-imam itu menguasai batin mereka?"
"Apa maksudmu?"
"Kita semua membenci orang Portugis, Yang Mulia. Kecuali orang-orang Kristen di
antara kita, neh" Mungkin orang-orang barbar ini lebih berharga bagi kita kalau mereka
hidup daripada mati."
"Kenapa?" "Karena mereka unik. Mereka anti-Kristen! Mungkin orang yang bijak dapat
menemukan cara untuk inemanfaatkan kebencian atau kekafiran mereka bagi keuntungan
kita. Mereka itu milik Yang Mulia, dapat disuruh sesuka hati. Neh?"
Ya. Tapi aku menginginkan mereka disiksa, pikir Yabu. Ya, tapi kau bisa menikmati hal itu
kapan saja. Dengarlah nasehat Omi. Dia itu penasehat yang baik. 'I'api dapatkah dia dipercaya
saat ini" Apakah dia tidak punya alasan tersembunyi dengan mengusulkan itu" Pikir!
"Ikkawa Jikkyu juga Kristen," didengarnya Omi berkata, menyebutkan musuh yang
dibencinya salah seorang keluarga dekat dan sekutu Ishido yang menguasai wilayah di
perbatasan sebelah barat. "Bukankah imam-imam mesum ini memiliki rumah di sana"
James Clavell BUKU PERTAMA 62 SHOGUN Created by syauqy_arr@yahoo.co.id
Mungkin orang-orang barbar ini dapat memberimu kunci untuk membuka seluruh propinsi
Ikawa. Mungkin propinsi Ishido juga. Bahkan mungkin propinsinya Toranaga," tambah
Omi dengan lunak. Yabu mengamati air muka Omi, mencoba untuk menjangkau apa yang ada di belakang
kepalaya. Lalu matanya tertuju pada kapal itu. Dia tak lagi bimbang sekarang bahwa kapal
itu dikirim oleh para dewa. Ya. Tapi apakah sebagai hadiah atau sebagai wabah pes"
Disingkirkannya kesenangan dirinya untuk keamanan marganya. "Aku setuju. Tapi
pertama urusi dulu bajak-bajak laut ini. Ajarlah mereka sopan-santun. Khususnya dia."
"Kematian Jesus yang manis!" Vinck bergumam. "Kita harus mengucapkan doa," van
Nekk menimpali. "Kita baru saja berdoa".
"Kalau begitu kita ucapkan yang lain. Tuhan Allah di Surga, kirimkan aku sekaleng
brandy." Semuanya berada di gudang bawah tanah yang dalam, salah satu dari sekian gudang yang
biasa digunakan para nelayan untuk menyimpan ikan asin. Samurai-samurai itu menggiring
mereka menyeberangi lapangan menuruni tangga, dan kini mereka semua dikunci di gudang
bawah tanah itu berukuran panjang lima langkah, dengan lebar lima dan kedalaman empat,
berlantai dan berdinding tanah. Langit-langitnya terbuat dari papan dengan sedikit tanah di
atasnya dan sebuah pintu kolong dipasangkan ke situ.
"Lepaskan kakiku, kau bajingan terkutuk!"
"Tutup mukamu, taik!" Pieterzoon berkata riang.
"Hei Vinck, geser sedikit! Dasar ompong! Tempatmu lebih luas dari siapa pun juga!
Demi Tuhan, supaya aku bisa minum bir dingin! Geser!"
"Tak bisa, Pieterzoon. Tak ada tempat lagi. Di sini lebih sempit dari pantat perawan."
"Pasti si Kapten-Jenderal. Dia banyak mengambil tempat! Dorong dia. Bangunkan dia!"
ujar Maetsukker. "Eh" Ada apa" Biarkan aku. Apa yang terjadi" Aku sakit. Aku mesti berbaring. Di mana
kita?" "Biarkan dia. Dia sakit. Ayolah Maestukker, bangun, demi kasih Tuhan." Dengan marah
Vinck menarik Maetsukker ke atas dan mendorongnya ke tembok. Tak ada cukup ruang
James Clavell BUKU PERTAMA 63 SHOGUN Created by syauqy_arr@yahoo.co.id
bagi mereka semua untuk berbaring atau bahkan untuk duduk dengan enak pada saat yang
sama. Si Kapten-Jenderal, Paulus Spillbergen, tampak berbaring sepenuhnya di bawah pintu
kolong tempat udara keluar-masuk. Kepalanya berada di luar mantelnya yang tebal.
Blackthorne tengah bersandar pada sebuah sudut, sambil menghadap ke pin kolong. Anak
buahnya sengaja meninggalkannya sendirian dengan rasa tak enak, sedapat mungkin
menjauh darinya, karena dari pengalaman lama mereka sudah mengenal betul tabiatnya
apabila sedang terpekur. Kekasarannya yang meledak-ledak selalu mengintai di balik
penampilan luarnya yang tenang.
Maetsukker naik darah dan menghujamkan tinjunya ke tungkai paha Vinck. "Biarkan
aku sendirian atau kubunuh kau, haram jadah."
Vinck balas menerjangnya, namun Blackthorne mencekal mereka berdua dan
membenturkan kepalanya ke tembok.
"Tutup mulut, semuanya," ujarnya lembut. Mereka melakukan seperti apa yang
diperintahkan. "Kita membagi tugas jaga. Satu orang tidur, satu duduk dan satu berdiri.
Spillbergen berbaring sampai dia kuat. Sudut yang sama itu, kakus." Blackthorne membagibagi tugas mereka. Waktu mereka selesai mengatur diri mereka sendiri, keadaannya menjadi
lebih baik. Kita harus bisa kabur dalam sehari ini atau kita menjadi sangat lemah untuk kabur,
pikir Blackthorne. Kesempatannya adalah pada saat mereka membawa tangga itu kembali
untuk memberikan kita makanan atau minuman. Harus malam ini atau besok malam.
Mengapa mereka menempatkan kita di sini" Kita bukan ancaman. Kita bisa membantu si
daimyo. Tapi bisakah dia memahami" Itulah satu-satunya caraku untuk memperlihatkan
kepadanya bahwa imam itu adalah musuh kita yang sejati. Bisakah dia memahami" Si imam
bisa. "Mungkin Tuhan bisa mengampuni dosamu, tapi aku tidak." Pater Sebastio pemah
berkata. "Aku takkan beristirahat sampai kau dan setan iblismu itu dilenyapkan."
Keringat menetes deras dari pipi dan dagunya. Blackthorne menyekanya. Kedua
telinganya diselarasknn dengan bunyi di gudang bawah tanah seperti juga ketika dia tengah
di kapal atau ketika dia tidur atau ketika sedang berjaga dan melamun; cukup untuk
mendengar datangnya marabahaya sebelum itu terjadi.
Kita harus berhasil lolos dari sini dan merebut kembali kapal. Aku ingin tahu apa yang
James Clavell BUKU PERTAMA 64 SHOGUN Created by syauqy_arr@yahoo.co.id
dikerjakan Felisitas sekarang. Dan anak-anak juga. Coba Tudor sudah tujuh tahun dan
Lisbeth sudah .... Kita sudah setahun dan sebelas bulan dan enam hari dari Amsterdam,
ditambah tiga puluh tujuh hari mengurus perlengkapan dan daang dari Chatham ke sana
dan akhirnya sebelas hari bcrsama Felisitas sebelum kapal berangkat dari Chatham. Itulah
tepatnya jumlah hari kita berpisah. Felisitas pasti memasak dan menjaga anak-anak.
Mencuci pakaian dan mengobrol sementara anak-anak bertumbuh, sama kuat dan sama tak
gentarnya seperti ibu mereka. Enak sekali berada di rumah lagi, berjalan bersama-saina
sepanjang pantai dan mengarungi hutan dan menikinati keindahan negeri yang bernama
Inggris. Selama bertahun-tahun dia telah melatih dirinya untuk menganggap mereka sebagai
pemain-pemain di panggung sandiwara memainkan peran sebagal orang-orang yang kita
cintai dan untuk siapa kita rela berkorban. Sandiwara itu sendiri tak pernah berkesudahan.
Kalau tidak, rasa sakit berada jauh dari mereka, menjadi terlalu pedih. Dia hampir tak bisa
menghitung hari-harinya tinggal di rumah selama sebelas tahun perkawinan mereka. Harihari itu amat sedikit, pikimya, terlalu sedikit. "Ini kehidupan yang sulit bagi seorang
perempuan, Felisitas," Blackthorne sebelumnya pernah berkata pada isterinya "Kehidupan
apa pun sulit bagi perempuan." Felisitas baru tujuhbelas tahun saat itu, berperawakan tinggi,
berambut panjang dan kedua belah telinganya memberitahukan dia agar waspada.
Anak buahnya tengah duduk atau bersandar atau mencoba tidur. Vinck dan Pieterzoon,
dua sahabat baik, tengah bercakap-cakap tanpa banyak ribut. Van Nekk tengah
memandangi lantai bersama-sama yang lain. Spillbergen setengah terjaga dan Blackthorne
menduga lelaki itu lebih kuat daripada yang diduga setiap orang.
Sekejap tercipta keheningan mendadak ketika mereka mendengar langkah-langkah kaki
di atas kepala mereka. Langkah-langkah itu berhenti. Suara meredam di tengah bahasa yang
bunyinya kasar dan aneh. Blackthorne mengira dia mengenali suara si samurai Omi-san" Ya,
itulah namanya tapi dia tak yakin. Sesaat suara-suara itu terhenti dan langkah-langka
h kaki itu berlalu. "Apakah mereka akan memberi makan kita, Pilot?" tanya Sonk.
"Ya." "Kalau begitu, aku minta bir dingin, demi Tuhan," ujar Pieterzoon.
James Clavell BUKU PERTAMA 65 SHOGUN Created by syauqy_arr@yahoo.co.id
"Tutup mulut," ujar Vinck. "Kau sendiri sudah cukup membuat orang berkeringat."
Blackthorne sadar pada bajunya yang basah. Dan bau apaknya. Demi Tuhan, aku bisa
mandi, pikirnya. Dan tiba-tiba dia tersenyum, mengingat-ingat sesuatu.
Mura dan yang lainnya telah membawanya ke kasur yang hangat pada hari itu dan
membaringkan diriny pada sebuah bangku batu, tungkai kakinya masih terasa mati-rasa dan
geraknya pun amat lamban. Ketiga wunita itu, dipimpin oleh wanita tua yang kisut itu,
mulai membuka bajunya dan Blackthorne telah mencoha untuk menghentikan mereka
namun setiap kali dia bergerak, salah satu dari kaum prianya menekan syarafnya dan
membuat tak bertenaga. Dan, tak peduli seberapa seringnya pun dia meracau dan
menyumpah-nyumpah, mereka terus membuka bajunya hingga dia benar-benar telanjang
bulat begitu di hadapan perempuan, tapi hanya karena membuka baju itu biasanya dilakukan
secara pribadi dan memang itulah biasanya. Dan dia tak suka untuk ditelanjangi di hadapan
siapa pun juga, apalagi oleh pribumi-pribumi tak beradab ini. Tapi di telanjangi di depan
orang banyak seperti itu ditambah semua anggota badannya dicuci pula seperti seorang bayi,
dengan air hangat yang bersabun dan berbau harum, sementara mereka mengobrol dan
tersenyum ketika dia berbaring di atas perutnya, rasanya keterlaluan. Lalu terasa sesuatu di
bagian bawah tubuhnya menjadi tegak dan lebih keras. Dia berusaha untuk
menghentikannya, lebih buruk pula akibatnya, paling tidak dia mengira begitu, tapi wanitawanita itu ternyata tidak dernikian. Mata mereka semakin membesar dna wajah Blackthorne
mulai memerah. Jesus, tak mungkin wajahku memerah, tapi nyatanya dia demikian dan ini
nampaknya membuat auratnya terasa membesar. Dan wanita tua itu bertepuk tangan
terheran-heran sambil mengatakan sesuatu yang disertai anggukan kepala, sedang wanitawanita lainnya dan si wanita tua menggelengkan kepalanya dengan tercengang dan
mengatakan sesuatu lagi yang malah tambah mengundang anggukan kepala mereka dengan
lebih banyak lagi. Mura telah berkata dengan kesungguhan yang besar. "Kapten-san, mama-san berterima
kasih, telah melihat yang terbaik dalam hidupnya, sekarang mama-san bisa mati dengan
senang!" Mura dan semuanya membungkuk serentak dan dia, Blackthorne, telah
menyaksikan betapa lucunya hal itu dan dia mulai tertawa Mereka semua terkejut, kemudian
mereka juga ikut-ikutan tertawa dan tawa Blackthorne membuat tenaganya berkurang
James Clavell BUKU PERTAMA 66 SHOGUN Created by syauqy_arr@yahoo.co.id
sehingga wanita tua itu menjadi agak sedih dan mengatakan apa yang diduganya itu, tapi ini
menyebabkan Blackthorne tertawa lebih gencar lagi"demikian juga mereka. Kemudian
mereka membaringkannya dengan hati-hati ke dalam air hangat yang nyaman dan seketika
itu juga Blackthorne kembali tak dapat menahan semuanya dan mereka membiarkan dia
terengah-engah sekali lagi di bangku panjang itu.
Wanita itu membaringkan tubuhnya dan sesudah itu seorang lelaki buta datang
mendekat. Blackthorne tak pernah tahu apa itu seni memijat. Pada mulanya dia mencoba
untuk mencegah rabaan jari-jemari itu tapi kemudian pesonanya telah berhasil
membujuknya dan tak lama kemudian dia sudah hampir mendengkur bagai kucing begitu
jari jemari itu menemukan dan membuka jalan darah yang tersembunyi di bawah kulit, otot
dan syaraf. Kemudian Blackthorne dipapah menuju tempat tidur, anehnya masih dalam keadaan
lemah setengah bermimpi, dan gadis itu sudah di sana. Si gadis bersabar terhadapnya, dan
setelah tidur, waktu Blackthome mulai bertenaga, dia menarik gadis itu ke dekatnya, dengan
hati-hati sekali, meskipun makan waktu lama.
Blackthorne tak mempunyai nama si gadis dan begitu pagi datang, waktu Mura, yang
terlihat tegang dan ketakutan, membangunkannya dari tidurnya, gadis itu telah pergi.
Blackthorne mendesah. Hidup ini mengagumkan, pikirnya.
Di gudang bawah tanah, Spillbergen bersungut-sungut lagi. Maetsukker tengah
membelai-belai kepal nya dan mengerang, bukan karena merasa nyeri tapi karena ketakutan,
si bocah Croocq hampir menang dan Jan Roper berkata, "Apa yang perlu ditertawakan
Pilot?" "Taik !" "Maaf, Pilot," van Nekk berkata dengan hati-hati mengemukakan terus terang apa yang
terpenting dala pikiran mereka, "Kau keliru sekali menyerang si imam di hadapan anak-anak
jadah berkulit kuning itu."
Terdengar suara-suara sepakat di antara mereka meski dikemukakan dengan hati-hati.
"Kalau saja kau tidak bersikap begitu, kukira kita tidak terperangkap dalam kemesuman
ini." Van Nekk tak menyorongkan tubuhnya ke Blackthorne. "Yang perlu kau lakukan
James Clavell BUKU PERTAMA 67 SHOGUN Created by syauqy_arr@yahoo.co.id
hanyalah menempelkan kepalamu ke tanah sewaktu daimyo anak-anak jadah itu kebetulan
ada di situ dan mereka pasti akan menjadi selembek anak domba."
Dia menunggu jawaban, tapi Blackthorne tak menanggapi. Dia melangkah kembali ke
pintu kolong seakan-akan tak ada yang didengarnya. Keresahan mereka bertambah.
Paulus Spillbergen menopang tubuhnya pada sebelah siku dengan susah-payah. "Apa
yang kau bicarakan Baccus?"
Van Nekk menghampirinya dan menerangkan padanya tentang si imam dengan salibnya


Shogun Karya James Clavell di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

dan apa yang telah tcrjadi dan mengapa mereka semua ada di situ. Kedua matanya hari ini
terasa lebih nyeri daripada biasa.
"Ya, itu bahaya, Pilot-Mayor, "ujar Spillbergen. "Aku bilang itu salah"tolong ambilkan
air. Sekarang Jesuit-Jesuit itu sama sekali takkan membuat kita tentram."
"Mestinya anda patahkan lehernya, Pilot. Soalnya Jesuit takkan memberi kita rasa
tentram," ujar Jan Roper. "Mereka itu kutu busuk dan kita ada di lubang apak ini karena
hukuman Tuhan." "Omong-kosong, Roper," ujar Spillbergen. "Kita di sini karena?"
"Ini hukuman Tuhan! Mestinya kita sudah membakar habis semua gereja di Santa
Magdalena"bukan cuma dua. Mestinya begitu. Haram jadah!"
Spillbergen menepuk lemah seekor lalat. "Pasukan Spanyol itu kembali bergabung dan
kita kalah banyak dalam jumlah"limabelas lawan satu. Ambilkan aku air! Sebelum kita bisa
merampok kota dan menjarahnya dan menggesekkan hidung mereka di tanah. Tapi sesudah
itu kalau kita lebih lama lagi tinggal di sana, kita bisa dibunuh seandainya kita tak segera
mun?" "Apa soalnya kalau kita memang melakukan karya 'I'uhan" Kita sudah mengecewakan
Dia." "Mungkin kita ke sini buat melaksanakan karya Tuhan", ujar van Nekk menentramkan
temannya, sebab Roper adalah lelaki yang baik meskipun amat bersemangat, seorang
pedagang yang pandai dan mitra anaknya. "Mungkin kita bisa menunjukkan pribumi di sini
kekeliruan-kekeliruan kehidupan papis mereka. Mungkin kita bisa mengubah keyakinan
mereka mengikuti Iman Yang Benar."
"Benar sekali," ujar Spillbergen. Dia masih merasa diri lemah, tapi tenaganya mulai pulih.
James Clavell BUKU PERTAMA 68 SHOGUN Created by syauqy_arr@yahoo.co.id
"Saya kira anda seharusnya musyawarah dulu dengan Baccus, Pilot-Mayor. Bagaimanapun,
dia itu ketua para pedagang, Dia mahir sekali berunding dengan orang-orang biadab.
Tolong ambilkan air, kataku!"
"Tak ada, Paulus." Kemurungan van Nekk bertambah." Mereka tak memberi kita makan
atau air. Kita malah tak punya pispot buat kencing."
"Mintalah satu! Dan air juga! Tuhan di Surga, aku haus. Mintalah air! Kau!"
"Aku?" tanya Vinck.
"Ya. Kau!" Vinck memandang Blackthorne, namun Blackthorne sudah berpaling dan hanya
mengawasi pintu kolong, jadi Vinck berdiri di bawah lubang dan berteriak, "Hei! Bangsat!
Beri kami air, keparat itu! Kami mau makanan dan air!"
Tak ada jawaban. Dia berteriak lagi. Yang lainnya lambat-laun mulai ikut berteriak.
Semuanya, kecuali Blackthorne. Serta-merta kepanikan dan kemualan akibat terkurung itu
mulai merasuki suara mereka dan semuanya mulai melolong bagai serigala.
Pintu kolong itu terbuka. Omi memandang ke bawah, kepada mereka. Di sisinya terlihat
Mura dan si imam. "Air! Dan makanan. Demi Tuhan! Keluarkan kami dari sini! "Segera mereka semua
menjerit lagi. Omi memberi isyarat pada Mura, yang mengangguk dun melangkah pergi. Sesaat
kemudian Mura kembali dengan seorang nelayan yang membawa sebuah tong besar di
antara mereka. Menuangkan seluruh isinya: remah-remah ikan busuk dan air laut ke atas
kepala para tawanan itu. Manusia-manusia di gudang bawah tanah itu menyebar ke sana-sini dan mencoba
menghindar, namun tuk ada yang bisa. Spillbergen terdesak, hampir tenggelam. Beberapa di
antaranya tergelincir dan terinjak. Blackthorne belum juga beranjak dari sudutnya. Dia
hanya memandangi Omi, membencinya.
Lalu Omi mulai berbicara. Kini hanya ada rasa takut bercampur kesunyian yang hanya
terpecah oleh suara batuk dan muntah Spillbergen. Ketika Omi selesai, si imam dengan
gugup menghampiri lubang di gudang bawah tanah itu.
"Ini sejumlah perintah Omi: Kalian harus mulai berlaku seperti manusia normal. Kalian
James Clavell BUKU PERTAMA 69 SHOGUN Created by syauqy_arr@yahoo.co.id
tak boleh membuat ribut-ribut lagi. Kalau kalian berbuat begitu, lain kali lima tong akan
dituang ke dalam gudang. Lalu sepuluh, kemudian duapuluh. Kalian akan diberi makanan
dan air dua kali sehari. Kalau kalian sudah belajar bagaimana bersikap, kalian akan
diperbolehkan ke atas, ke dunia manusia. Tuanku Yabu sudah berkenan menyelamatkan
jiwa kalian dan akan terus melindungi kalian, asal saja kalian mengabdikan diri padanya
dengan setia. Semuanya, kecuali seorang. Salah seorang dari kalian akan mati. Senja nanti.
Kalian sendiri yang akan memilih siapa orangnya. Tapi kau?" dia menunjuk ke
Blackthorne. ?"kau takkan menjadi orang terpilih." Dengan perasaan tak senang, si imam
menghela napas dalam-dalam, setengah membungkuk kepada samurai itu dan mundur.
Omi mengintip ke bawah lewat lubang. Dia dapat melihat kedua mata Blackthorne dan
merasakan rasa benci yang terpancar. Agak susah untuk meruntuhkan semangatnya,
pikirannya. Tak apa. Cukup banyak waktu.
Pintu kolong itu pun dibanting kembali ke tempatnya.
James Clavell BUKU PERTAMA 70 SHOGUN Created by syauqy_arr@yahoo.co.id
BAB III Yabu masih berendam dalam air mandi hangat itu dengan rasa percaya diri yang lebih besar
dari yang pernah di milikinya selama hidup. Kapal itu telah mengungkapkan harga
kekayaannya dan dengan demikian telah menjanjikan kekuasaan yang belum pernah
diimpikannya. "Aku mau semuanya dibawa ke darat besok," ujarnya. "Simpan kembali bedil-bedil
sundut itu ke dalam petinya. Tutupi dengan jala atau karung-karung supaya tersamar."
Limaratus bedil sundut, pikirnya kegirangan. Dengan mesiu dan penembak yang lebih
banyak daripada yang bisa dikumpulkan Toranaga dari propinsi kedelapannva. Ditambah
dua puluh meriam dan lima ribu peluru serta amunisi yang berlimpah. Panah api dalam peti
kayu. Semuanya dari kualitas Eropa terbaik. "Mura, kau yang menyediakan kuli-kuli
pengangkut. Igurashi-san, aku menginginkan semua persenjataan ini, termasuk meriamnya,
di istanaku di Mishima, secepatnya, secara rahasia. Kau yang bertanggung jawab."
"Ya, Yang Mulia." Mereka telah dijadikan penanggungjawab utama dari isi kapal itu dan
setiap orang melihatnya dengan ternganga: Igurashi, si jangkung, luwes, lelaki bermata satu.
Kepala pelayannya, Zukimoto. Ajudannya, bersama-sama sepuluh penduduk desa yang
bermandi keringat yang telah membuka peti kayu itu di bawah pengawasan Mura, dan
pengawal pribadinya yang terdiri atas empat samurai. Yabu tahu mereka semua tak
memahami keriangan hatinya apalagi keperluannya untuk menyembunyikan perasaan itu.
Bagus, pikirnya. Ketika orang-orang Portugis pertama kali menemukan Jepang pada tahun 1542, mereka
memperkenalkan bedil sundut dan mesiu. Dalam waktu delapan belas bulan orang-orang
Jepang sudah bisa membuatnya diri. Kualitasnya saat itu belum sebagus kualitas buatan
Eropa, namun itu tak menjadi soal karena senjata semacam itu selain dianggap barang baru,
juga untuki waktu yang lama, hanya digunakan untuk berburu. Bahkan untuk maksud itu
pun, anak panah dianggap lebih memadai. Lagipula, ini yang penting, bentuk peperangan
bangsa Jepang hampir menyerupai ritual; orang lebih mengandalkan tangan kosong dalam
perkelahian satu lawan satu, sedang pedang merupakan senjata yang paling terhormat.
James Clavell BUKU PERTAMA 71 SHOGUN Created by syauqy_arr@yahoo.co.id
Menggunakan pistol dianggap pengecut dan tidak terhormat dan sama sekali menyalahi
etika samurai, bushido, yang mengharuskan samurai bertarung secara terhormat, hidup secara
terhormat dan mati secara terhormat; memiliki kesetiaan abadi tanpa pamrih dan tak takut
mati bahkan mencarinya dalam tugasnya; dan bangga pada namanya sendiri serta akan
mempertahankannya mati-matian agar tetap tak tercela.
Selama bertahun-tahun Yabu merahasiakan pandangannya mengenai teori perang.
Akhirnya, pikirnya kegirangan, kau dapat mengembangkannya, mengujinya dan memmbuktikan manfaatnya: limaratus samurai terpilih, dipersenjatai dengan bedil sundut,
akan dilatih sebagai satu unit. Merekalah ujung tombak dari dua belas ribu pasukanmu yang
konvensional, diikuti oleh dua puluh meriam yang akan digunakan pada saat-saat tertentu
oleh pasukanmu yang konvensional. Juga dalam satu unit. Strategi baru bagi era baru! Pada
peperangan mendatang, bedil sundut dan mesiu dapat menentukan! Bagaimana dengan
bushido" Arwah-arwah nenek moyangnya selalu menanyakan hal itu kepadanya.
Bagaimana dengan bushido" Dia selalu menanyakannya kembali pada mereka.
Semua itu tak pernah terjawab.
Tak pernah terlintas dalam angan-angannya yang paling gila sekalipun bahwa dia akan
sanggup membeli lima ratus bedil sundut sekaligus. Tapi kini dia memikinya tanpa membeli
dan hanya dia sendiri yang dapat menggunakannya. Untuk siapa semua ini digunakan"
Untuk Toranaga atau Ishido" Atau haruskah dia menunggu sampai ada yang keluar
sebagai pemenang" "Igurashi-san. Kau harus bergerak pada malam hari dan jaga keamanan dengan ketat."
"Ya, Tuanku." "Ini harus tetap dirahasiakan, Mura, atau desa yang akan dimusnahkan."
"Tak akan ada yang dikatakan, Tuanku. Saya menjadi juru bicara bagi desa saya. Tapi
saya tak dapat berbicara bagi perjalanan itu, juga bagi desa-desa lainnya. Siapa yang tahu di
tempat-tempat mana saja mata-mata" Tapi tak akan ada yang keluar dari mulut kami."
Kali berikutnya Yabu sudah melangkah ke ruang penyimpanan barang berharga.
Ruangan itu berisi apa yang diduganya hasil penjarahan para bajak laut piring-piring perak
dan emas, mangkuk-mangkuk, lampu gantung hias dan hiasan-hiasan rumah lainnya.
Sejumlah lukisan keagamaan dalam bingkai berhias dan sebuah peti kayu penuh berisi
James Clavell BUKU PERTAMA 72 SHOGUN Created by syauqy_arr@yahoo.co.id
pakaian wanita, disulam dengan bagusnya dengan benang emas dan batu-batuan berwarna.
"Akan kusuruh lebur perak dan emas itu dalam bentuk batangan dan menjadikannya
milik negara," ujar Zukimoto. Dia lelaki yang rapi, keilmiah-ilmiahan, berusia empat
puluhan dan bukan seorang samurai. Beberapa tahun yang lalu, dia adalah prajurit yan
merangkap pendeta Budha, namun Taiko, Sang Pelindung, telah menghancurkan biaranya
dalam sebuah kampanye pembersihan negeri itu dari biara-biara dan sekte-sekte prajurit
militan Budha yang tak mau mengakui kekuasaan mutlaknya. Zukimoto berhasil
menghindari kematian yang terlalu pagi bagi dirinya dengan jalan menyogok dan kemudian
menjadi seorang pedagang keliling, dan akhimya menjadi saudagar beras kecil-kecilan.
Sepuluh tahun yang lalu dia bergabung dalam komisariat Yabu dan kini tak ada yang dapat
menggantikannya. "Mengenai pakaian-pakaian itu, boleh jadi benang emasnya dan batubatu permatanya cukup bernilai. Dengan izin Tuan, saya akan menyuruh mereka
membungkusnya dan mengirimkannya ke Nagasaki". Kota pelabuhan di pantai paling
selatan dari selatan kepulauan Khushu, pelabuhan resmi dan pasar orang Portugis. "Orangorang barbar itu mungkin mau membayar tinggi untuk barang-barang ini."
"Bagus, tapi bagaimana dengan yang lainnya"
"Semuanya berisi pakaian dan berat. Amat tak bermanfaat bagi kita semua, Tuan. Tapi
yang ini pasti akan membuat Tuan senang" Zukimoto membuka kotak.
Kotak itu berisi dua puluh ribu uang logam perak. Mata uang kuno Spanyol. Kualitas
terbaik. Yabu bergerak-gerak dalam air mandinya. Dihapusnya keringat dari wajah dan lehernya
dengan handuk kecil putih dan membenamkan badannya lebih dalamlagi ke air hangat yang
harum itu. Seandainya tiga hari yang lalu, dia berbicara pada dirinya sendiri, seorang tukang
ramal meramalkan bahwa semua ini akan terjadi, aku pasti akan menyuruhnya menelan
lidahnya sendiri karena berani mengatakan sesuatu yang tak mungkin terjadi.
Tiga hari yang lalu Yabu berada di Yedo, ibukota wilayah kekuasaan Toranaga. Berita
Omi tiba pada senja hari. Jelas kapal itu harus diselidiki saat itu juga. Tapi Toranaga, yang
sementara ini ada di Osaka untuk berunding terakhir kalinya dengan Jendral Ishido, dan
sekalipun tak dapat hadir, telah mengundang Yabu dan semua daimyo di sekitar wilayahnya
untuk menunggu kedatangan Toranaga kembali. Undangan semacam itu tak dapat ditolak
James Clavell BUKU PERTAMA 73 SHOGUN Created by syauqy_arr@yahoo.co.id
tanpa akibat-akibat yang mengerikan. Yabu, tahu seperti juga daimyo-daimyo lainnya tahu,
bahwa diri mereka masing-masing dan keluarganya hanyalah semata-mata sandera sampai
kembalinya Toranaga dengan selamat dari benteng musuh di Osaka tempat pertemuan
diadakan. Toranaga adalah Ketua Dewan Bupati yang telah ditunjuk oleh Taiko pada saat-saat
terakhirnya di tempat tidur, guna memerintah selama puteranya Yaemon, yang kini berusia
tujuh tahun, belum dewasa. Ada lima bupati. Semuanya daimyo-daimyo terkemuka, namun
hanya Toranaga dan Ishido yang memiliki kekuasaan yang nyata.
Yabu telah dengan amat hati-hati mempertimbangkan semua akibat untuk tidak pergi ke
Anjiro, risiko-risiko yang terdapat di dalamnya dan alasan-alasan untuk tetap tinggal.
Kemudian dia memutuskan untuk mengirim isteri dan pendamping wanita kesayangan.
Seorang pendamping adalah gundik resmi dan sah. Seorang pria dapat mempunyai
pendamping wanita sebanyak yang disukainya, namun hanya boleh memiliki satu isteri.
"Keponakanku, Omi, baru saja mengirimkan pesan rahasia bahwa sebuah kapal barbar
baru merapat di Anjiro."
"Salah satu Kapal Hitam itu?" isterinya saat itu bertanya dengan penuh semangat. Yang
dimaksud adalah kapal-kapal dagang besar yang mengangkut barang-barang berharga. Yang
hilir-mudik setiap tahunnya mengikuti angin musim antara Nagasaki dengan koloni
Portugis, Macao, yang terletak hampir seribu mil di sebelah selatan daratan Cina.
"Bukan. Tapi boleh jadi dia juga mengangkut banyak barang berharga. Aku akan segera
berangkat. Kau harus mengatakan bahwa aku jatuh sakit dan tak dapat diganggu apa pun
alasannya. Aku akan kembali dalam lima hari."
"Itu amat berbahaya," isterinya memperingatkan. "Daimyo Toranaga sudah memberikan
perintah khusus, kita harus tetap tinggal. Saya yakin dia akan membuat persetujuan yang
lain dengan Ishido karena dia terlalu kuat untuk diserang. Kita tak akan bisa menjamin
rahasia. Tidak ada orang yang tidak bisa mencurigai kebenaran. Di mana-mana ada matamata. Seandainya Toranaga kembali dan menemukan kau tak ada, ketidakhadiranmu akan
disalahtafsirkan. Musuh-musuh akan meracuni pikiran Toranaga untuk menyingkirkanmu."
"Ya," tambah gundiknya. "Maafkan saya, tapi anda harus mendengarkan Nyonya, isteri
anda itu. Dia benar. Daimyo Toranaga tak akan percaya bahwa anda tidak mematuhi
James Clavell BUKU PERTAMA 74 SHOGUN Created by syauqy_arr@yahoo.co.id
perintahnya hanya karena ingin melihat kapal barbar itu. Utuslah orang lain."
"Tapi ini bukanlah kapal barbar yang biasa. D bukan milik orang Portugis. Dengarkan
saya. Omi mengatakan kapal itu datang dari negeri lain. Orang-orangnya berbicara bahasa
yang lain bunyinya antara mereka sendiri dan mereka memiliki mata biru dan rambut
pirang." "Omi-san sudah gila. Mungkin dia minum sake te lalu banyak," ujar isterinya.
"Ini terlalu penting untuk dijadikan kelakar, bagi di maupun bagimu."
Isterinya membungkuk dan meminta maaf dan mengatakan bahwa suaminya benar sekali
telah meralatnya, tapi mengatakan bahwa peringatan itu tak diartikan sebagai kelakar. Dia
wanita yang berperawakan kecil, kurus, sepuluh tahun lebih tua dari suaminya, wanita yang
telah menghadiahinya seorang anak setiap tahun selama delapan tahun berturut-turut
hingga rahimnya mengering, dan di antaranya, lahir lima orang putera. Tiga orang menjadi
prajurit dan mati secara perkasa dalam perang melawan Cina. Satu menjadi biksu dan yang
terakhir, yang kini sembilan belas tahun umurnya, adalah yang paling dibencinya.
Isteri Yabu, Nyonya Yuriko, adalah satu-satunya wanita yang paling diseganinya, satusatunya wanita yang paling dihargainya selain ibunya sendiri yang kini sudah meninggal dan
isterinya memerintah rumah tangganya dengan cemeti sutera.
`"Lagi, maafkan aku," ujar isterinya. "Apakah Omi-san tahu secara terperinci muatan
kapal itu?" "Dia tidak memeriksanya, Yuriko-san. Katanya dia langsung menyegel kapal itu karena
rasanya tidak biasa. Tak pernah ada kapal bukan Portugis sebelumnya, neh" Katanya kapal
itu juga kapal tempur. Dengan duapuluh meriam digeladaknya."
"Ah! Kalau begitu harus ada orang yang ke sana sekarang juga."
"Aku akan pergi sendiri."
"Pertimbangkanlah dulu. Utuslah Mizuno. Abangmu pintar dan bijak. Aku mohon
dengan sangat kau jangan pergi."
"Mizuno lemah dan tak bisa dipercaya."
"Kalau begitu, perintahkan dia untuk menjalankan seppuku dan habisi saja dia," ujar


Shogun Karya James Clavell di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

isterinya kasar. Seppuku, terkadang disebut harakiri, adalah upacara bunuh dengan
mengeluarkan isi perut yang merupakan satu-satunya cara terhormat seorang samurai untuk
James Clavell BUKU PERTAMA 75 SHOGUN Created by syauqy_arr@yahoo.co.id
menebus rasa malu, dosa atau suatu kesalahan, dan merupakan hak istimewa yang hanya
dimiliki kasta samurai. semua anggota kasta samurai wanita maupun lelaki sudah
dipersiapkan sejak kanak-kanak, untuk menghadapi tindakan itu sendiri maupun bertindak
sebagai pembantu dalam upacaranya. Wanita melakukan seppuku hanya dengan sebilah pisau
di leher. "Nanti saja, jangan sekarang," Yabu berkata pada isterinya.
"Kalau begitu utuslah Zukimoto. Dialah yang bisa dipercaya."
"Seandainya Toranaga juga tidak memerintahkan para isteri dan para gundik untuk tetap
tinggal, aku akan mengutusmu. Tapi itu akan terlalu berbahaya. Aku harus pergi.. Aku tak
punya pilihan. Yuriko-san, tolong beritahukan peti uangku sedang kosong. Katakan juga aku
sudah tak punya hutang lagi pada tukang-tukang kredit itu. Zukimoto mengatakan kita
akan memperoleh pajak tinggi dari petani-petaniku. Aku harus punya lebih banyak kuda,
amunisi, meriam, senjata dan samurai. Boleh jadi kapal itu membawa barang-barang itu.'
"Perintah Daimyo Toranaga amat jelas sekali, Tuanku. Kalau dia datang dan melihat?"
"Ya. Kalau dia kembali, Yuriko. Sampai sekarang aku masih mengira dia sedang
menjebak dirinya sendiri. Di dalam dan di sekeliling Istana Osaka saja Daimyo Ishido
mempunyai delapan ribu samurai. Kehadiran Toranaga di sana dengan hanya sekian ratus
orang adalah tindakan orang gila."
"Dia terlalu pintar untuk mengorbankan dirinya sendiri kalau tak perlu," ujar isterinya
lagi dengan penu kepercayaan.
"Seandainya aku ini Ishido dan dia ada di dalam genggamanku, akan kubunuh dia dalam
sekejap." Ujar Yuriko menimpali. "Tapi Ibu Pangeran masih jadi sandera di Yedo sampai
Toranaga kembali. Daimyoill Jenderal Ishido tak berani menyentuh Toranaga sampai Ibu
Pangeran tiba dengan selamat di Osaka."
"Akan kubunuh dia. Apakah Ibu suri Ochiba akan hidup atau mati, tak jadi soal. Yang
jelas Pengeran selamat di Osaka. Dengan matinya Toranaga, penggantinya sudah pasti.
Toranaga adalah satu-satunya ancaman bagi ahli waris Kaisar, satu-satunya orang yang
memiki kesempatan memanfaatkan Dewan Bupati untuk merebut kekuasaan Taiko,
sekaligus membunuh si anak, ahli waris Kaisar."
James Clavell BUKU PERTAMA 76 SHOGUN Created by syauqy_arr@yahoo.co.id
"Maafkan saya, Tuan, tapi apa mungkin Daimyo Jenderal Ishido dapat menyeret ketiga
Bupati lain bersamanya untuk memanggil dan meminta pertanggungwaban Toranaga
hingga itulah akhir Toranaga, neh?" hardiknya bertanya.
"Ya, Nyonya, seandainya Ishido dapat berbuat demikian, dia akan melakukannya, tapi
aku yakin dia tidak bisa"juga"begitu
pula Toranaga. Taiko memilih kelima Bupati
dengan cerdik sekali. Semuanya saling membenci sampai tak mungkin mereka dapat
menyetujui satu hal bersama-sama." Sebelum memangku jabatannya, kelima daimyo
terkemuka itu telah bersumpah setia sampai mati kepada Taiko yang sedang sekarat di
hadapan orang banyak, di hadapan puteranya, kerabatnya dan keturunannya. Dan mereka
semua juga sudah mengucapkan sumpah kepada masyarakat untuk menyetujui penguasa
anonim dalam dewan dan sumpah untuk menghibahkan kekaisaran secara utuh kepada
Yaemon apabila dia sudah dewasa, pada ulang tahunnya yang kelima belas. Penguasa
anonim berarti tak ada yang dapat diganti sampai Yaemon mewaris kekaisaran.
"Tapi suatu hari nanti keempat bupati itu akan bergabung melawan satu orang lewat rasa
iri, takut atau rasa ingin berkuasa neh" Keempatnya akan melanggar perintah Taiko dan
dipandang sudah cukup untuk beperang, neh?"
"Ya, tapi hanya perang kecil, Nyonya, dan satu orang itulah yang akan selalu dihantam.
Tanah-tanahnya akan dirampas dan dibagi-bagikan oleh para pemenang. Kemudian mereka
mengangkat bupati kelima yang pada saatnya, akan terjadi lagi empat lawan satu dan
kembali yang satu yang dihancurkan dan tanah-tanahnya semua disita"semuanya seperti
sudah direncanakan Taiko. Masalah satu-satunya saat ini adalah mengambil keputusan siapa
yang akan menjadi yang satu itu saat ini: Ishido atau Toranaga."
"Toranaga akan menjadi orang yang terasing itu."
"Mengapa?" "Yang lainnya telalu takut padanya karena mereka semua tahu dia diam-diam ingin
menjadi Shogun, betapa pun seringnya dia menyangkal."
Shogun adalah kedudukan tertinggi yang dapat dicapai seorang manusia di Jepang.
Shogun berarti Diktator Militer Tertinggi. Hanya seorang daimyo yang pada suatu saat
dapat memiliki gelar itu. Dan hanya Kaisar Tertinggi, Kaisar yang sedang memerintah,
Putra Surga Yang Kudus, yang sekarang hidup dalam pengasingan bersama kerabat
James Clavell BUKU PERTAMA 77 SHOGUN Created by syauqy_arr@yahoo.co.id
kekaisaran di Kyoto, yang berhak memberi gelar itu.
Dengan menjadi Shogun, kekuasaan mutlak di tangannya: Cap Kaisar dan mandatnya.
Shogun memerintah atas nama kaisar. Semua kekuasaan diturunkan dari kaisar sebab beliau
adalah keturunan langsung para dewa. Karenanya daimyo manapun yang menentang
Shogun dengan sendirinya dianggap juga menentang Tahta Kaisar dan serta-merta
dikucilkan oleh masyarakat dan seluruh tanahnya disita.
Kaisar yang tengah memerintah dipuja seperti seorang dewa karena dia adalah keturunan
langsung Dewi Matahari, Amaterasu Omikami, salah seorang anak dari Dewa Izanagi dan
Izanami yang menciptakan kepulauan Jepang di cakrawala. Dengan hak kedewaannya kaisar
menguasai seluruh tanah dan kehidupan bangsa Jepang. Tapi dalam kenyataannya, selama
lebih dari enam abad, kekuasaan sebenarnya berada di belakang Tahta Kaisar.
Enam abad yang lalu terjadilah perpecahan, ketika dua dari tiga keluarga samurai marga
Minowara, Fujimoto dan Takashima yang saling bermusuhan dan dapat dikatakan setengah
berkuasa mendukung kembalinya pada penuntut Tahta Kaisar sehingga melibatkan
kekaisaran ke dalam perang saudara. Setelah enam puluh tahun marga Minowara berhasil
mengungguli marga Takashima, sedang Fujimoto yang tidak memihak tampaknya
menunggu saatnya tiba. Sejak saat itu rasa iri mewarnai pemerintahan mereka, para Shogun
Minowara menguasai kekaisaran, menyatakan keshogunan mereka turun temurun dan mulai
mengawinkan beberapa anak gadisnya dengan keturunan kaisar Kaisar sendiri dan seluruh
kerabatnya disingkirkan dengan sempurna di dalam istana-istana bertembok dan berkebun
di sebuah daerah kantung di Kyoto, umumnya dalam keadaan miskin dan kegiatan mereka
terus menerus dikurangi sampai pada hanya menjalankan upacara-upacara keagamaan
Shinto, agama Jepang kuno yang animistis, dan pada kepuasan intelektual seperti kaligrafi,
melukis, filsafat dan puisi.
Kekuasaan kaisar mudah dikendalikan karena, mekipun dia memiliki seluruh tanah,
namun hanya para daimyo dan samurai saja yang menguasai dan berhasil secara langsung
menarik pajak kekaisaran. Dan sekali pun seluruh anggota keluarga istana, kaisar, lebih
tinggi kedudukannya dari para samurai, namun mereka hidup dari santunan yang
diputuskan oleh Kekaisaran atas kehendak Shogun, berupa jabatan Kwampaku"Kepala
Penasihat Sipil atau penguasa junta militer waktu itu. Dan itu pun hanya sedikit yang
James Clavell BUKU PERTAMA 78 SHOGUN Created by syauqy_arr@yahoo.co.id
dermawan. Sejumlah Kaisar malah harus menukarkan tanda tangan mereka dengan
makanan. Seringkali tak ada cukup uang untuk upacara penobatan.
Akhirnya para Shogun Minowara dipaksa menyerahkan kekuasaannya pada ShogunShogun lainnya dari keturunan Takashima atau Fujimoto. Dan sementara perang-perang
saudara tak juga berhasil dipadamkan sampai berabad-abad, Kaisar sendiri semakin lama
semakin menjadi boneka daimyo yang sebenarnya cukup kuat untuk dapat merebut Kyoto
secara fisik. Apabila seorang penguasa baru Kyoto sudah menyembelih seorang Shogun dan
semua keturunannya yang tengah memerintah saat itu"apakah dia berasal dari marga
Minowara, Takashima atau Fujimoto dia dengan kerendahan hati mengangkat sumpah setia
kepada Tahta Kaisar dan dengan rendah hati pula mengundang Kaisar yang sudah tak
bergigi itu untuk menganugerahinya gelar Shogun yang sedang kosong. Lalu, seperti juga
para pendahulunya, dia akan mencoba untuk memperluas kekuasaannya keluar dari Kyoto
sampai dia sendiri pada gilirannya akan ditelan oleh yang lain. Para Kaisar menikah,
diturunkan atau dinobatkan berdasarkan kehendak Shogun. Namun selalu saja silsilah kaisar
yang tengah memerintah tak pernah dapat diganggu gugat atau terputus.
Seorang Shogun memang amat berkuasa. Sampai dia sendiri digulingkan.
Banyak yang digeser kedudukannya selama abad-abad itu sementara kekaisaran sendiri
menjadi terpecah ke dalam kubu-kubu yang lebih kecil. Selama satu abad terakhir tak satu
pun daimyo yang cukup kuat untuk menjadi Shogun. Duabelas tahun yang lalu Jendral
Nakamura memiliki kekuatan semacam itu dan dia berhasil mendapatkan mandat dari kaisar
yang sekarang, Go-Nijo. Namun Nakamura tak dapat dianugerahi pangkat Shogun
betapapun kuat keinginannya, karena dia keturunan petani. Dia harus cukup puas dengan
gelar sipil yang lebih rendah, yaitu Kwampaku, Kepala Penasehat.Sipil, dan kemudian ketika
dia menyerah gelar itu kepada anak laki- lakinya, Yaemon, sekalipun segala kekuasaannya
masih dipertahankan seperti lazimnya terjadi, dia harus cukup puas dengan gelar Taiko.
Berdasarkan tradisi hanya keturunan keluarga Minowara, Takashima dan Fujimoto-lah yang
dianggap tertua dan setengah dewa yang berhak menjadi Shogun.
Toranaga adalah keturunan Minowara. Yabu sendiri masih dapat menyusuri garis
keturunannya pada marga Takashima, meski tak begitu jelas garisnya. Namun pertalian
darah ini cukup untuk menjadikannya unggul kalau dia mampu menjadikan dirinya seperti
James Clavell BUKU PERTAMA 79 SHOGUN Created by syauqy_arr@yahoo.co.id
itu. "Eeeee, Nyonya," ujar Yabu, "tentu saja Torana ingin menjadi Shogun, tapi dia tak akan
mencapainya. Bupati-bupati yang lain memandangnya sebelah mata meskipun takut
kepadanya. Ini sesuai dengan yang d rencanakan Taiko." Yabu mengajukan tubuhnya muka
dan mengamati isterinya lekat-lekat. "Kau bilang Toranaga akan dipaksa menyerahkan
kekuasaannya pada Ishido"
"Ya! Dia akan diasingkan. Tapi pada akhirnya kukira dia akan kalah. Aku mohon
jangan sampai kau tak mematuhi Toranaga dan jangan meninggalkan Yedo hanya untuk
memeriksa kapal orang barbar itu, tak peduli betapa luar biasanya pun dia seperti yang
dikatakan Omi. Kirimkanlah Zukimoto ke Anjiro."
"Bagaimana seandainya kapal itu memuat emas batangan" Perak atau emas" Bisakah kau
mempercayai Zukimoto dan perwira-perwira kita yang lainnya?"
"Tidak, "jawab isterinya. Karenanya Yabu diam-diam telah menyelinap ke luar Yedo
dengan hanya dikawal lima belas orang, dan kini, dia memiliki kekayaan dan kekuatan yang
tak pernah diimpikannya berikut para tawanan yang unik, salah seorang di antaranya akan
mati malam ini. Dia telah minta disediakan seorang perempuan dan seorang anak lelaki
untuk istirahatnya nanti. Waktu fajar besok dia akan kembali ke Yedo. Menjelang senja
besok senapan dan emas batangan akan memulai perjalanan rahasia mereka.
Eeee, senapan! pikirnya kegirangan. Senapan dan rencanaku secara bersama-sama akan
memberiku kekuasaan kuasaan untuk memenangkan Ishido atau Toranaga siapa pun yang
kupilih. Kemudian aku akan menjadi bupati menggantikan pihak yang kalah, neh" Lalu
bupati yang paling kuat. Mengapa tidak" Atau bahkan inenjadi Shogun" Ya. Semuanya jadi
mungkin, sekarang. Dia membiarkan dirinya melamun dengan nikmatnya. Bagaimana caranya menggunakan
kedua puluh ribu keping perak itu" Aku bisa membangun kemh benteng istana. Dan
membeli kuda-kuda istimewa buat menarik meriam. Dan memperluas jaringan mata-mata.
Bagaimana dengan Ikkawa Jikkyu" Apakah seribu keping perak cukup banyak buat menyuap
para tukang masak Jikkyu guna meracuni tuannya" Lebih dari cukup! Limaratus, bahkan
seratus saja di tangan-tangan yang pantas menerimanya, bagiku tak ada artinya. Tapi siapa"
Mentari lepas tengah hari memancarkan sinarnya menembus jendela kecil yang
James Clavell BUKU PERTAMA 80 SHOGUN Created by syauqy_arr@yahoo.co.id
bertengger di dalam tembok batu. Air mandinya amat panas dan terus menerus dipanaskan
oleh kayu perapian yang dibangun dalam tembok sebelah luar. Itulah rumah Omi yang
berdiri pada sebuah bukit kecil berhadapan dengan desa di pelabuhan. Kebun di pekarangan
dalam rumahnya terlihat begitu rapi, tentram dan apik.
Pintu kamar tidur terbuka. Seorang lelaki buta membungkukan badannya. "Kasigi Omi
mengirim saya ke mari, Tuan. Saya ini Suwo, tukang pijatnya." Perawakannya tinggi, amat
kurus dan sudah rapuh, wajahnya berkerut-merut.
"Bagus," Yabu selalu merasa ngeri menjadi orang buta. Sejauh ingatannya, dia pernah
bermimpi terbangun dalam kegelapan padahal dia tahu bahwasannya saat itu ada sinar
mentari. Dia mampu merasakan kehangatannya tapi tidak melihatnya, dibukanya mulutnya
ingin berteriak, disadarinya bahwa berteriak itu tidak pantas, tapi meskipun begitu dia
berteriak juga. Kemudian alam nyata membangunkannya dan keringatnya pun mulai
mengucur deras. Akan tetapi kengeriannya terhadap kebutaan nampaknya malah
menambahkan kenikmatannya untuk dipijat oleh orang buta. Dia dapat melihat bekas luka
yang tidak rata pada kening sebelah kanan orang itu dan sebuah goresan yang dalam pada
batok kepala di bawahnya. Itu luka bekas pedang, ujar Yabu pada diri sendiri. Inikah yang
menyebabkan kebutaannya" Apakah dulu dia juga samurai" Untuk siapa" Apakah dia ini
mata-mata" Yabu tahu bahwasanya orang ini sudah digeledah dengan cermat oleh para pengawalnya
sebelum diperkenankan masuk, jadi dia tak perlu takut terhadap kemungkinan adanya
senjata yang tersembunyi. Pedang panjangnya yang amat berharga itu masih terjangkau,
matanya yang kuno dibuat oleh seorang empu ternama. Muru-sama. Diawasinya orang tua
itu menanggalkan kimono katunnya dan menggantungkannya tanpa mencari lagi letak
kaitan baju. Rupanya masih ada lagi luka bekas pedang di dadanya. Kancutnya amat bersih.
Orang itu berlutut, menunggu dengan sabar.
Yabu keluar dari air mandinya dan berbaring pada sebuah bangku batu. Orang tua itu
mengeringkan tubuhnya dengan hati-hati, menuang minyak wangi pada kedua belah
tangannya dan mulai meremas otot-otot pada leher dan punggung si daimyo.
Rasa tegangnya mulai hilang begitu jari-jemari yang kuat itu menekan tubuhnya,
menembus sampai ke dalam dengan ketrampilan yang mengagumkan. "Enal sekali," ujar
James Clavell BUKU PERTAMA 81 SHOGUN Created by syauqy_arr@yahoo.co.id
Yabu setelah sesaat. "Terimakasih, Yabu-sama, "ujar Suwo. Sama berap ti "Tuan?"bentuk kehormatan yang
wajib dipergunakan kalau menyapa orang yang lebih tinggi kedudukannya.
"Sudah lama bekerja pada Omi-san?"
"Tiga tahun, Tuan. Dia baik sekali terhadap orang tua."
"Dan sebelumnya bekerja di mana?"
"Saya mengembara dari desa ke desa. Beberapa hari di sini, enam bulan di sana, seperti
kupu-kupu di musim panas." Suara Suwo terdengar sejuk bagai jari jemarinya. Lelaki buta
itu cepat memutuskan bahwasannya daimyo menginginkan dia berbicara dan dia pun
menunggu dengan sabar untuk pertanyaan berikutnya dan kemudian dia akan mulai.
Bahagian dari seni yang dimilikinya adalah untuk mengetahui apa yang dikehendaki dan
bilamana. Terkadang telinganyalah yang memberitahukan dia hal ini, tapi umumnya jarijemarinyalah yang nampaknya mampu membuka kunci rahasia pikiran seorang lelaki atau
wanita. Jari jemarinya memberitahunya supaya berhati-hati terhadap lelaki ini, bahwa dia
orang yang berbahaya dan mudah berubah pendirian, umurnya kurang lebih empatpuluh
tahun, pengendara kuda yang jempolan dan seorang ahli pedang kelas wahid. Juga bahwa
hatinya jelek dan karenanya dia akan mati dalam dua tahun ini. Sake atau mungkin
perangsang nafsu birahi, yang akan membunuhnya.
"Anda tergolong kuat dalam umur anda ini. Yabu-sama."
"Kau juga. Berapa umurmu, Suwo?"
Lelaki tua itu tertawa namun jari jemarinya tak berhenti bekerja.
"Saya ini orang tertua di dunia"di dunia saya. Setiap orang yang saya kenal sudah lama
mati. Mestinya sudah lebih delapanpuluh tahun saya kurang tahu. Saya pernah bekerja pada
Daimyo Yoshi Chikitada, kakek daimyo Toranaga, ketika wilayah marga itu masih tak lebih
luas dari desa ini. Saya malah ada di kubunya waktu dia dibunuh."
Sengaja Yabu membiarkan badannya beristirahat lewat usaha yang agak keras namun
pikirannya dipertajam dan dia mulai mendengarkan dengan sungguh-sungguh.
"Memang hari itu serba kelabu, Yabu-sama. Saya tak tahu berapa usia saya saat itu. Tapi
suara saya belum pecah. Pembunuhnya adalah Obata Hiro, putera dari sekutunya yang
paling kuat. Mungkin Tuan sendiri mengetahui ceritanya bagaimana anak muda itu
James Clavell BUKU PERTAMA 82 SHOGUN

Shogun Karya James Clavell di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Created by syauqy_arr@yahoo.co.id
menetak kepala Daimyo Chikitada sampai putus hanya dengan sekali tebas dengan
pedangnya. Pedang itu pedang Murusama dan dari situlah dimulainya takhayul bahwa
semua pedang Murusama membawa kesialan bagi seluruh marga Yoshi."
Apakah dia mengatakan begitu padaku karena pedang Murusamaku" Yabu bertanya pada
diri sendiri. Banyak orang yang tahu aku punya satu. Ataukah dia hanya orang tua biasa
yang teringat pada suatu hari yang istimewa dalam kehidupan yang panjang ini. "Bagaimana
tampang kakek Toranaga?" tanya Yabu, berpura-pura kurang berminat, menguji Suwo.
"Tinggi, Yabu-sama. Lebih tinggi dari Tuan dan lebih kurus waktu saya mengenalnya.
Dia baru dua puluh lima waktu meninggal." Suara Suwo terdengal mulai menghangat.
"Eeee, Yabu-sama, dia sudah jadi prajurit waktu duabelas tahun dan sudah jadi putra
mahkota kita waktu baru limabelas, waktu ayahnya terbunuh dalam sebuah pertempuran
kecil. Pads waktu itu, Daimyo Chikitada sudah kawin dan sudah punya putera satu. Sayang
sekali dia harus mati. Obata Hiro itu temannya dan juga vassalnya, saat itu baru tujuhbelas
tahun, tapi ada orang yang meracuni pikiran Obata muda, dengan mengatakan bahwa
Chikitada merencanakan untuk membunuh ayahnya dengan jalan mengkhianatinya. Tentu
saja semuanya itu bohong tapi itu tak mampu mengembalikan nyawa Chikitada untuk
memimpin kita semua. Obata muda lebih dahulu berlutut di hadapan mayatnya dan
membungkuk tiga kali. Katanya dia berbuat begitu terdorong oleh rasa bakti terhadap
ayahnya dan kini dia ingin menebus penghinaan yang telah ditimpakannya pada kita semua
dan marga kita dengan jalan melakukan seppuku. Dia diizinkan. Mula-mula dicucinya kepala
Chikitada dengan tangannya sendiri dan menempatkannya di tempat yang terhormat.
Kemudian dirobeknya perutnya sendiri dan mati dengan jantan, diiringi upacara besarbesaran, salah seorang dari kita bertindak sebagai pembantunya dan memenggal kepalanya
dengan hanya sekali tebas. Kemudian ayahnya datang untuk memungut kepala puteranya
dan pedang Murusama itu. Segalanya kemudian menjadi sial bagi kita semua. Putera
tunggal Chikitada dijadikan sandera di suatu tempat dan sebagian marga kita terkena
sejumlah bencana. Itu waktu?"
"Kau bohong, orang tua. Kau tak pernah ke sana." Yabu saat itu membalikkan badan dan
langsung menatap lelaki tua itu, yang serta merta menjadi kaku ketakutan. "Pedang itu
dipatahkan dan dihancurkan setelah kematian Obata."
James Clavell BUKU PERTAMA 83 SHOGUN Created by syauqy_arr@yahoo.co.id
"Tidak, Yabu-sama. Ceritanya begitu. Saya melihat sendiri ayahnya datang, memungut
kepalanya, juga pedang itu. Siapa yang ingin meremukkan hasil seni semacam itu" Itu tabu.
Ayahnya memungutnya."
"Apa yang dilakukan ayahnya dengan pedang itu?"
"Tak ada yang tahu. Beberapa orang mengatakan dia membuangnya ke laut karena dia
menyukai dan mengormati Daimyo Chikitada seperti kakaknya sendiri. Yang lainnya
mengatakan dia menguburnya dan pedang itu terus mengintai cucunya, Yoshi Toranaga"
"Menurut pendapatmu apa yang diperbuatnya dengan pedang itu?"
"Membuangnya ke laut."
"Kau melihatnya?"
"Tidak." Yabu berbaring kembali dan jari jemari itu pun mulai bekerja. Pikiran bahwa orang lain
tahu bahwasannya pedang itu tak dipatahkan telah menggetarkan hati Yabu secara aneh.
Kau harus membunuh Suwo, katanya pada diri sendiri. Mengapa" Bagaimana bisa orang
buta mengenali pedang" Pedang itu serupa dengan pedang Murusama yang mana pun, lagi
pedangnya dan sarungnya juga telah diganti berulang kali selama bertahun-tahun. Tak
seorang pun tahu bahwa pedangmu adalah pedang yang telah berpindah tangan berikut
kerahasiaan yang semakin bertambah selagi kekuasaan Toranaga berkembang. Mengapa
harus membunuh Suwo" Bahwa dia masih hidup saja mampu mengubah semangat. Kau
terangsang. Biarkan dia hidup, kau bisa membunuhnya kapan saja. Dengan pedang itu.
Pikiran itu menyenangkan hati Yabu dan dibiarkannya dirinya sekali lagi terlena, kali ini
dengan hati lega. Hari itu segera datang, ujarnya pada diri sendiri. Saat itu aku sudah cukup
berkuasa untuk menyandang pedang Murusamaku di hadapan Toranaga. Suatu hari,
mungkin, akan kuceritakan riwayat pedangku.
"Apa yang terjadi sesudahnya?" tanya Yabu lagi, ingin dibuai oleh suara lelaki tua itu.
"Kami tertimpa sial. Tahun itu kelaparan merajalela dan sekarang, setelah majikan saya
mati, saya menjadi ronin." Ronin adalah prajurit tani yang tak bertanah dan bertuan, atau
samurai yang karena kehilangan kehormatan atau majikannya, terpaksa mengembara dari
satu tempat ke tempat lain sampai bertemu majikan yang mau menggunakan jasa mereka.
Memang sukar bagi ronin untuk mencari pekerjaan baru. Makanan sangat langka, hampir
James Clavell BUKU PERTAMA 84 SHOGUN Created by syauqy_arr@yahoo.co.id
setiap lelaki menjadi prajurit, sedang orang tak dikenal jarang dipercaya. Sebagian besar
kawanan perampok yang mewabah saat itu adalah ronin. "Tahun itu keadaan jelek sekali dan
tahun berikutnya sama saja. Saya berperang bagi siapa saja petempuran di sini, perkelahian
di sana. Makanan adalah bayaran saya. Kemudian saya dengar masih banyak makanan di
Kyushu jadi saya mulai mengembara ke barat. Pada musim dingin itulah saya menemukan
Sebuah biara Budha dan berhasil memperoleh pekerjaan sebagai pengawal. Saya berperang
untuk mereka selama enam bulan, melindungi biara mereka dan sawah-sawahnya dari para
penjahat. Biara itu terletak dekat Osaka dan saat itu jauh sebelum Taiko menghancurkan
beberapa di antaranya"para penjahat itu jumlahnya sama banyaknya dengan nyamuk rawa.
Suatu hari, kami disergap dan saya ditinggal sendirian, dikira mati. Sejumlah rahib
menemukan saya dan menyembuhkan luka saya. Tapi mereka tak mampu mengembalikan
penglihatan saya." Jari jemarinya menembus lebih dalam dan lebi dalam lagi. "Mereka menempatkan saya
bersama-sama seorang biksu buta yang mengajarkan saya bagaim cara memijat dan melihat
kembali dengan jari jemari saya. Sekarang jari jemari saya dapat menceritakan lebih banyak
daripada kedua mata saya ini, saya kira."
"Hal terakhir yang saya ingat yang saya lihat dengan kedua mata saya adalah bibir seorang
penjahat yan ternganga lebar dengan giginya yang busuk, kilat pedang berkelebat dalam
sekejap dan jauh di seberang sana, setelah pukulan itu, tercium bau harum bunga. Saya
melihat wangi-wangian dengan semua warnanya yang beraneka ragam, Yabu-sama. Itu
sudah lama sekali, jauh sebelum orang-orang barbar itu datang ke negeri kita"limapuluh,
enampuluh tahun yang lalu tapi saya benar-benar menyaksikan warna-warni wangi-wangian
itu. Saya melihat nirwana, saya kira, dan untuk sesaat, wajah sang Budha. Kebutaan itu
tergolong kecil sekali dibanding dengan karunia semacam itu, neh?"
Tak ada jawaban. Suwo memang tak mengharapkan. Yabu sudah tidur, seperti yang
direncanakan. Senangkah kau dengan ceritaku Yabu-sama" Suwo bertanya tanpa bersuara,
terhibur seperti orang tua pada layaknya. Semua itu benar kecuali satu hal. Biara itu bukan
di dekat Osaka tapi di seberang perbatasan wilayahmu. Nama biksu itu" Su, paman
musuhmu, Ikkawa Jikkyu. Aku bisa saja mematahkan lehermu dengan gampang, pikirnya akan
merupakan hadiah bagi Omi-san. Merupakan berkah bagi desa. Dan akan merupakan
James Clavell BUKU PERTAMA 85 SHOGUN Created by syauqy_arr@yahoo.co.id
imbalan dariku, sungguh pun kecil, bagi pelindungku itu. Haruskah kukerjakan sekarang"
Atau nanti" Spillbergen mengangkat seikat batang padi, wajahnya menegang. "Siapa yang mau
mencabut dulu?" Tak serorang pun menjawab. Blackthorne nampaknya mengantuk,
bersandar pada sudutnya, tak beranjak sedikit pun. Sudah hampir senja.
"Harus ada yang mencabut dulu," ujar Spillbergen serak. "Ayolah, tak banyak waktu lagi."
Mereka telah diberi makanan dan sebuah tong air dan sebuah tong lagi untuk dijadikan
kakus.Tapi tak ada yang diberikan untuk membersihkan sampah yang bau atau mencuci dari
mereka sendiri. Dan lalat pun berdatangan. Udara berbau busuk, tanah berselaputkan
lumpur. Umumnya kaum lelaki itu membuka bajunya hingga batas pinggang, bersimbah
peluh karena hawa panas. Dan juga karena rasa takut.
Spillbergen berpaling dari satu wajah ke wajah yang hrin. Dia kembali memandang
Blackthorne. "Mengapa"mengapa Anda disisihkan" Eh" Mengapa?"
Kedua kelopak mata itu membuka, pandangannya dingin bagai es.
"Untuk terakhir kali: Aku"tak"tahu".
"Itu tak adil. Tak adil."
Blackthorne kembali pada lamunannya. Harus ada cara untuk kabur dari tempat ini. Pasti
ada cara untuk mendapatkan kapal itu. Anak jadah itu akan membunyikan kita semua pada
akhirnya, sama pastinya dengan terbitnya bintang utara. Sudah tak banyak waktu lagi, dan
aku disisihkan karena mereka memiliki rencana busuk bagi diriku.
Ketika pintu kolong itu tertutup lagi mereka semua berpaling kepadanya dan ada yang
berkata, "Apa yang harus kita lakukan?"
"Aku tak tahu," dia selalu menjawabnya demikian. "Mengapa bukan kau yang dipilih?"
"Aku tak tahu."
"Tuhan Jesus tolong kami," seseorang merengek.
"Bersihkan semua yang berantakan itu," perintah Blackthorne.
"Tumpukkan kotoran itu. Di sebelah sana!"
"Kita tak punya kain pembersih atau?"
"Pakai kedua tanganmu!"
James Clavell BUKU PERTAMA 86 SHOGUN Created by syauqy_arr@yahoo.co.id
Mereka mengerjakan seperti yang diperintahkannya dan Blackthorne pun membantu
mereka dan membersihkan tubuh si Kapten-Jenderal sebisanya.
"Anda sudah tidak apa-apa sekarang."
"Bagaimana"bagaimana caranya kita memilih salah satu di antara kita?" Spillbergen
bertanya. "Kita tak memilih. Kita lawan mereka."
"Dengan apa?" "Kau akan ke sana seperti kambing menyerahkan dirinya ke tukang jagal" Kau mau?"
"Jangan mengada-ada"mereka tak menginginkan aku"lagi pula keliru kalau aku yang
dijadikan satu orang itu."
"Mengapa?" Vinck bertanya.
"Aku Kapten-Jenderal."
"Dengan segaala hormat, Tuan," ujar Vinck sinis, "Mungkin Anda harus merelakan diri.
Sudah pada tempatnya Anda merelakan diri."
"Usul yang bagus sekali," ujar Pieterzoon, "Akan kubantu gerakannya, demi Tuhan."
Terdengar kata sepakat dan setiap orang berpikir. Jesus Kristus, biarkan orang lain, tapi
jangan saya. Spillbergen mulai menggertak dan memerintah, tapi dia cepat menangkap sinar mata
Blackthorne yang tak mengenal ampun. Jadi dia berdiam diri dan menatap tanah, merasa
muak. Lalu katanya, "Tidak. Tak benar kalau ada yang harus merelakan diri. Kita"kita
akan menarik undian. Batang jerami yang satu lebih pendek dari lainnya. Kita akan
menyerahkan diri kita ke tangan Tuhan. Pilot, Anda yang memegang batang jerami itu."
"Aku tak mau. Aku tak punya urusan dengan itu. Kita lawan mereka."
"Mereka akan membunuh kita semua. Anda dengar apa yang dikatakan samurai itu:
nyawa kita semua diselamatkan"kecuali satu." Spillbergen menghapus keringat dari
wajahnya, sekawanan lalat terbang dari sana lalu hinggap lagi. "Berilah aku air seadanya.
Leh baik satu orang mati daripada kita semua."
Van Nekk membenamkan kendi ke dalam tong air dan memberikannya kepada
Spillbergen "Kita bersepuluh, termasuk kau, Paulus," ujarnya. "Taruhannya bagus."
"Bagus sekali, kecuali kaulah yang satu itu." Vinc berpaling ke Blackthorne. "Bisakah kita
James Clavell BUKU PERTAMA 87 SHOGUN Created by syauqy_arr@yahoo.co.id
melawan pedang-pedang itu?"
"Bisakah kau menyerahkan diri dengan pasrah kepada penyiksamu kalau kau orang yang
dipilih itu?" "Aku tak tahu."
Van Nekk berkata lagi, "Kita akan menarik undian. Kita serahkan kepada Tuhan untuk
memutuskan." "Kasihan Tuhan," ujar Blackthorne". "Karena ketololanlah yang justru ditimpakan ke atas
pundakNya!" "Bagaimana lagi kita memilih?" seseorang berteriak.
"Kita tidak memilih!"
"Kita akan melakukan apa yang dikatakan Paulus. Dia Kapten-Jenderal," ujar van Nekk.
"Kita akan mencabut batang jerami. Itu suara terbanyak. Mari ambil suara. Sepakat?"
Mereka semua mengatakan ya. Kecuali Vinc.
"Aku ikut Pilot. Persetan dengan batang jerami. Taik! Akhirnya Pieterzoon berhasil
dibujuk. Jan Roper, penganut agama Calvin, memimpin doanya. Spillbegen mematahmatahkan kesepuluh batang jerami menjadi bagian yang sama panjang. Lalu dibaginya lagi
semuanya menjadi dua. Van Nekk, Pieterzoon, Sonk, Maetsukker, Ginsel, Jan Roper, Salamon, Maximillian
Croocq dan Vinck. Kembali dia berkata, "Siapa yang mencabut dulu?"
"Bagaimana kita tahu itu bahwa orang yang mencabut batang jerami yang salah, yang
pendek itu yang akan pergi" Bagaimana kita tahu itu?" suara Maetsuker jelas terdengar
ketakutan. "Kita tak tahu. Pastinya tidak. Kita harus tahu buat memastikannya", Croocq, bocah itu,
berkata. "Itu gampang," ujar Jan Roper, "Mari bersumpah kita akan melakukannya atas nama
Tuhan. Dalam namaNya. Untuk mati bagi yang lain dalam namaNya. Jadi tak ada
kekhawatiran. Domba Tuhan yang diurapi akan langsung masuk ke dalam kejayaan yang
langgen." Mereka semua sepakat. James Clavell BUKU PERTAMA 88 SHOGUN Created by syauqy_arr@yahoo.co.id
"Teruskan, Vinck. Lakukan seperti yang dikatakan Roper."
"Baiklah." Bibir Vinck terlihat kering. "Seandainya"seandainya itu aku"aku bersumpah
atas nama Tuhan Yang Maha Esa bahwa aku akan ikut bersama mereka seandainya"
seandainya aku mencabut jerami yang salah. Dalam nama Tuhan."
Maetsukker sedemikian takutnya hingga dia harus mendesak lebih dahulu sebelum dia
terhenyak kembali ke dalam paya kehidupan yang mengerikan.
Sonk memilih pertama. Pieterzoon yang berikut. Lalu Jan Roper setelah itu Salamon dan
Croocq. Spilbergen merasa dirinya semakin sekarat karena semua sudah menyepakati dia
memilih namun dia akan memegang batang jerami terakhir dan sekarang undiann tambah
mengerikan. Ginsel selamat. Masih sisa empat.
Maetsukker menangis dengan terang-terangan, tapi didorongnya Vinck ke samping dan
diambilnya sebatang jerami dan tak dapat mempercayai matanya bahwa itu bukan batang
padi yang terpendek. Tinju Spillbergen terlihat gemetar dan Croocq membantunya memantapkan lengannya.
Air kencingny mengalir deras tanpa diketahui ke bawah kedua k kinya.
Yang mana yang kuambil" Van Nekk bertanya pada diri sendiri dengan putus asa. Oh,
Tuhan, tolong aku. Dia hampir tak melihat batang jerami itu karena mata rabunnya.
Seandainya aku bisa melihat, mungkin aku punya petunjuk yang mana yang harus diambil.
Yang mana" Diambilnya dan dibawanya batang jerami itu ke matanya untuk melihat vonis bagi
dirinya dengan jelas. Tapi batang padi itu tidak pendek.
Vinck mengamati jari jarinya memilih batang jerami sebelum yang terakhir dan benda itu
jatuh ke tanah tapi setiap orang melihat bahwa batang jerami itulah yang terpendek sejauh
itu. Spillbergen membuka telapak tangannya yang mengepal erat dan setiap orang melihat
bahwa batang jerami terakhir itu justru panjang.
Spillbergen jatuh pingsan.
Mereka semua memandangi Vinck. Tanpa daya dia membalas pandangan mereka, tak
melihat mereka. Dia mengangkat bahu sedikit, setengah tersenyum dan mengusir lalat
seenaknya. Lalu dia menelungkup. Mereka menepi untuk memberi ruangan baginya,
James Clavell BUKU PERTAMA 89 SHOGUN Created by syauqy_arr@yahoo.co.id
menjauh darinya seakan dia itu penderita kusta.
Blackthorne berlutut dalam lubang berlumpur, di sisi Spillbergen.
"Apakah dia mati?" tanya van Nekk, suaranya hampir tak terdengar. Vinck tertawa
histeris"membuat ngeri mereka semua dan tawanya mereda dengan tiba-tiba seperti pada
waktu dia memulainya. "Aku"akuluh yang mati itu," ujarnya. "Aku mati."
"Jangan takut. Kaulah yang dipilih Tuhan. Kau sudah di tangan Tuhan," ujar Jan Roper,
suaranya terdengar meyakinkan.


Shogun Karya James Clavell di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Ya," ujar van Nekk menimpali. "Jangan takut."
"Sekarang jadi gampang, ya tidak?" Mata Vinck berpindah dari wajah yang satu ke wajah
yang lain, tapi tak ada yang berani menentang pandangannya. Hanya Blackthorne yang
tidak memalingkan wajahnya.
"Ambilkan aku air, Vinck," ujarnya dengan tenang. "Pergilah ke tong air di sana dan
ambilkan aku air. Ayo."
Vinck menatapnya. Lalu dia mengambil kendi mengisinya dengan air lalu diberikannya
kepadanya. "Tuhan Jesus, Pilot," gumamnya, "apa yang harus kuperbuat?"
"Pertama bantu aku dengan mengurus si Paulul Vinck! Kerjakan apa kataku! Apakah dia
bisa sehat kembali?"
Vinck menyingkirkan penderitaannya jauh-jauh tertolong.oleh ketenangan Blackthorne.
Urat nadi Spillbergen melemah. Vinck mendengarkan detak jantungnya, membuka kelopak
matanya, dan mengawasinya untuk sesaat. "Saya tak tahu, Pilot. Demi Tuhan, saya tak bisa
berpikir dengan baik. Jantungnya tak apa-apa saya kira. Dia butuh pengobatan, tapi"tapi
saya tak tahu caranya"saya"saya tak bisa memusatkan pikiran"beri saya..." Dia terdiam
kepayahan, duduk terhenyak bersandar pada dinding. Tubuhnya yang gemetaran mulai
menyiksanya. Pintu kolong terbuka. Omi berdiri menjulang hampir menyentuh langit, kimononya memerah darah oleh sinar
mentari yang mulai meredup.
James Clavell BUKU PERTAMA 90 SHOGUN Created by syauqy_arr@yahoo.co.id
BAB IV VINCK mencoba untuk menggerakkan kakinya namun dia tak sanggup. Dia telah
seringkali mengejek maut dalam hidupnya, namun tak pernah seperti ini, dengan cengeng.
Itu sudah diputuskan oleh batang jerami itu. Aku tak lebih jelek dari yang lain malah lebih
baik dari kcbanyakan orang. Tuhan Maha Pengasih di Surga, mcngapa aku"
Sebuah tangga telah diturunkan. Omi mengisyaratkan pada orang yang dimaksud agar
naik ke atas"dengan cepat.
"Isogi!"* Van Nekk dan Jan Roper tengah bcrdoa diam-diam, mata mereka terkatup. Pieterzoon
tak tega menyaksikan. Blackthorne tengah memandangi Omi dan anak buahnya.
"Isogi!" Omi menyalak lagi. Sekali lagi Vinck mencoba berdiri. "Tolong aku, siapa saja.
Tolong aku berdiri!"
Pieterzoon, yang terdekat dengannya, membungkukkan badannya sedikit dan
memasukkan sebelah tangannya ke bawah lengan Vinck dan membantunya berdiri, saat itu
Blackthorne berdiri di bawah tangga, kedua kakinya terpancang kuat-kuat pada lumpur yang
lengket itu. "Kinjiru!" Blackthorne menggunakan kata yang didengarnya di kapal. Napas-napas
tertahan memenuhi gudang bawah tanah itu. Lengan Omi semakin erat berpegangan pada
pedangnya dan dia beranjak tangga. Seketika itu juga Blackthorne memutar tangga itu
sedikit, menantang Omi apakah dia masih berani menginjakkan kakinya di sana walau
hanya sebel saja. "Kinjiru!" seru Blackthorne lagi. Omi berhenti.
"Apa yang terjadi?" Spillbergen bertanya ketakutan seperti juga mereka semuanya.
"Aku katakan padanya itu dilarang. Tak satu pun anak buahku akan menyongsong maut
tanpa melawan." "Tapi"tapi kita sudah sepakat!"
"Aku tidak." "Anda sudah gila!"
James Clavell BUKU PERTAMA 91 SHOGUN Created by syauqy_arr@yahoo.co.id
Petualang Asmara 17 Pendekar Naga Putih 65 Beruang Gunung Es Insan Tanpa Wajah 3
^