Pencarian

Rahasia Kastil Bulan 1

Empat Serangkai - Rahasia Kastil Bulan The Secret Of Moon Castle Bagian 1


Enid Blyton EMPAT SERANGKAI: RAHASIA KASTIL BULAN Scan: BBSC Edit & Convert: Farid ZE
Blog Pecinta Buku - PP Assalam Cepu
==============================
Ebook Cersil (zheraf.wapamp.com)
Gudang Ebook http://www.zheraf.net
==============================
Penerbit PT Gramedia Jakarta, 1986 DAFTAR ISI 1. Pulang 2. Memilih Kastil 3. Kastil Bulan 4. Di Dalam Kastil 5. Orang Tak Ramah 6. Rencana 7. Di Luar Dugaan 8. Di Kastil Lagi 9. Tinggal di Kastil 10. Peristiwa Aneh 11. Suara-suara Terdengar Lagi!
12. Penemuan Menarik 13. Jack Mendengar Banyak
14. Semua Aneh 15. Puing-puing Desa Kuno
16. Di Dalam Tambang 17. Nyeri Seperti Ditusuki dan Buku-buku Berlompatan 18. Membaca Peta
19. Pada Tengah Malam 20. Di Mana Letak Pintu Rahasia"
21. Perjalanan di Tengah Malam
22. Pengalaman Seru 23. Akhir yang Mendebarkan
1. PULANG DUA orang gadis berdiri di depan pintu pagar. Cuaca sore hari pada bulan Juli
itu bukan main cerahnya. Seharusnya mereka sudah datang." Nora berucap.
" Mudah- " mudahan saja ban mobilnya tidak
pecah. Aku sudah rindu sekali kepada Mike - juga kepada Jack.
" "Aku juga, sahut Peggy, kakaknya.
" Kira- " kira Paul ikut kemari atau tidak, ya" Aku jadi
ingin tahu apakah anak itu akan berlibur bersama kita atau pulang ke Baronia.
" Paul adalah putra mahkota kerajaan Baronia. Ia masih kecil - sahabat baik Nora,
Peggy, Mike dan Jack. Saat ini Paul bersekolah di tempat yang sama dengan Mike
dan Jack. Sudah beberapa kali Ia ikut mengalami petualangan yang mendebarkan
dengan keempat sahabatnya.
Mudah-mudahan Paul berlibur dulu beberapa hari di sini,
" kata Nora, mempermainkan " pintu pagar. Biasanya begitu, kan" Baru setelah itu ia pulang ke Baronia,
menengok " orang tua dan adik-adiknya!
" Jengkel, deh! Kenapa sekolah kita libur dua hari lebih dulu daripada sekolah
mereka " sih. gumam Peggy. " Yang " lebih tak menyenangkan lagi - liburan kita juga habis dua hari lebih cepat
daripada liburan mereka! " Itu dia mobilnya - mereka ada di dalam!
" seru Nora mendadak. " Wah, mereka datang naik " mobil Paul. Mobil berwarna biru keperakan itu! Siapa yang mengemudikan, ya"
Ranni-kan?"Ranni adalah pengawal Paul. Pada hari Paul dilahirkan, orang itu bersumpah
hendak menjaga dan mengabdi si putra mahkota hingga akhir hayatnya. Ia benar-
benar mengabdikan dirinya kepada Paul sejak saat itu. Bahkan dalam -
petualangan-petualangan Paul dan sahabat-sahabatnya pun Ranni beberapa kali ikut
serta. Benar saja! Ranni yang mengemudikan mobil megah kerajaan Baronia, membawa
Paul, Mike, dan Jack pulang!
Ketika mobil itu sudah dekat, Nora dan Peggy membukakan pintu pagar. Keduanya
berseru kegirangan waktu mobil masuk ke halaman.
Mike! Jack! Paul! Hore! Selamat datang!
" " Mobil berhenti diiringi bunyi derit rem. Ranni yang duduk di belakang kemudi
tersenyum lebar. Giginya nampak putih di atas jenggotnya yang lebat berwarna
merah keemasan. Tiga kepala anak laki-laki melongok ke luar dari jendela mobil.
He! Masuklah kalian ke dalam mobil. Sudah kami duga kalian sedang menunggu kami!
" " pekik Mike. Pintunya dibukakan dari dalam. Dengan gesit kedua gadis yang berdiri di luar
tadi melompat masuk dan duduk berhimpit-himpitan dengan ketiga anak lelaki yang
sudah berada di dalam mobil. Mereka bergeser, memberi tempat untuk Nora dan
Peggy. Nora memeluk Mike. Keduanya saudara kembar, dan sangat menyayangi satu sama
lain. Wajah keduanya mirip sekali. Hanya saja badan Nora lebih kecil
dibandingkan dengan Mike.
Rambut mereka hitam keriting dan mata mereka sama-sama cemerlang. Peggy berambut
pirang. Usianya setahun lebih tua dari saudara kembarnya, tetapi badannya masih
kalah besar jika dibandingkan dengan Mike.
Halo! " seru Jack sambil menepuk-nepuk Nora dan Peggy. Punya maksud apa kalian - kok?"
libur lebih dulu dari kami"
" Jack bukan saudara kandung mereka. Orang tuanya sudah tiada. Tuan dan Nyonya
Arnold mengambil anak itu menjadi anak angkat. Dengan demikian jadilah Jack
kakak ketiga anaknya. Jack sangat mencintai keluarga angkatnya. Kini anak itu
memandang senang dan bangga pada saudara-saudaranya. Matanya biru, bersinar-
sinar pada wajahnya yang kecoklatan.
Pangeran Paul tak pernah menepuk Nona dan Peggy dengan akrab seperti yang
dilakukan Jack. Menurut adat negerinya, tindakan semacam itu kurang sopan. Ia
mengangguk hormat kepada kedua gadis itu. Wajahnya berhiaskan senyum gembira.
Tapi, Nora dan Peggy bukan orang Baronia. Mereka tak mengenal tata krama negeri
itu. Melihat Paul, segera saja keduanya memeluk anak itu bertubi-tubi.
Masih gelian kau, Paul" Wah, masih! kau hendak berlibur di sini, Paul
" atau, " cuma mampir beberapa hari saja"
" Hus! Jangan kaugelitik aku,
" kata Paul, berusaha mendorong Nora dan Peggy.
" Ranni, " hentikan mobilnya! Suruh anak-anak gadis ini keluar!
" Mobil meluncur masuk halaman, lalu berhenti di depan pintu rumah. Dengan sigap
Ranni melompat ke luar sannbil tersenyum lebar. Dibukanya bagasi belakang, lalu
dikeluarkannya semua kopor anak-anak.
Pintu rumah dibuka. Nyonya Arnold berdiri di sana, tersenyum.
Selamat datang! " serunya. " Mike berlari-lari mendapatkan ibunya, lalu memeluk beliau.
Hore! Di rumah lagi, hore!
" serunya. " Jack mencium Nyonya Arnold, lalu Paul membungkuk hormat sambil mencium tangan
beliau penuh khidmat. Dulu anak-anak geli melihat tata cara Paul yang mereka
anggap keterlaluan. Tapi sekarang mereka sudah terbiasa. Tingkah laku Paul tak
terasa janggal lagi. Masuklah, " ajak Nyonya Arnold. " Jangan menghalangi jalan. Lihat tuh, Ranni hendak
" membawa masuk kopor-kopor kalian. Astaga! Bukan main kuatnya kau, Ranni - sekali
angkat dua kopor! " Ranni nyengir. Tubuhnya tinggi besar dan sangat kuat. Buat orang seperti Ranni,
dua buah kopor bukan apa-apa. Kopor-kopor dibawanya naik ke loteng dengan
gampang. Bu! Lezat benar baunya! " seru Mike, mengendus-endus.
" Roti bakar, rupanya! " " Tepat dugaanmu, " sahut Nyonya Arnold. " Kau lupa rupanya, Mike - kau sendiri yang minta
" agar Ibu menyiapkan roti bakar pada hari pertama liburanmu. Heran! Padahal cuaca
panasnya begini! " Jack melongok ke ruang makan. Di meja sudah tersedia hidangan kecil untuk minum
teh sore hari. Wah! Ada macam-macam kue lagi! Kapan boleh disantap nih"
" " Cuci tangan dulu, " kata Nyonya Arnold. "Jangan lama-lama. Roti bakarnya akan Ibu
" keluarkan sekarang juga. " Mereka tak berlama-lama. Kelimanya berlari-lari naik ke loteng sambil tertawa
dan berteriak-teriak. Gembira benar kelima anak itu berkumpul kembali. Pangeran
Paul juga gembira. Ia sangat senang berada di tengah-tengah keluarga Inggris.
Mereka ramah dan tidak pelit.
Ketika anak-anak turun, ada orang lain bersama Nyonya Arnold di ruang makan,
Jack, Mike, dan Paul tersenyum kepada perempuan yang duduk di samping Nyonya
Arnold. Perempuan itu berperawakan mungil dan bermata abu-abu.
Dimmy! " ujar mereka sambil mendapatkan perempuan itu dan bersalaman. Seperti biasa, "Paul membungkuk hormat. Tetapi, di luar dugaan, mendadak anak itu memeluk Dimmy.
Sebenarnya nama Dimmy adalah Nona Dimity. Ia kadang-kadang datang membantu
Nyonya Arnold, terutama kalau anak-anak datang berlibur. Anak-anak sangat
menyukai Dimmy. Mereka sering menggodanya. Walaupun kelihatannya lembut, Dimmy sangat memegang
teguh disiplin. Anak-anak tahu betul akan hal itu.
He, Dimmy! " seru Mike. kelihatannya ia hendak memeluk dan mengangkat Dimmy tinggi-
" tinggi. Tetapi Dimmy cepat-cepat mendorongnya.
Jangan, Mike! Kau memang sudah besar sekarang. Aku sudah kalah tinggi denganmu.
Tapi, " aku tak mau kaubanting seperti karung kentang! Cepatlah duduk yang rapi. Kalau
tidak, keburu dingin roti panggangnya!
" Sejenak suasana sunyi. Anak-anak sibuk mengambil makanan kesukaan mereka yang
tersaji di atas meja. Paul mendesah panjang dan keras.
Oh, ini baru namanya makan beneran! Hampir seperti di Baronia. Aku benar-benar
" setengah kelaparan sepanjang kuartal kemarin, Bu Arnold!
" Jangan percaya, Bu! " seru Jack. " Dia sering dapat kiriman makanan dari Baronia!
" " Aku tahu, " kata Nyonya Arnold. " lbu Paul sering mengirimiku juga paket berisi makanan.
" Wah, lezatnya bukan main. Tadi pagi aku menerima surat dari Permaisuri - ibumu,
Paul. Beliau titip salam, dan ingin cepat-cepat bertemu kau.
" Oh, jadi Paul akan segera pulang ke Baronia!" tanya Nora dengan suara kecewa.
" Aku

Empat Serangkai - Rahasia Kastil Bulan The Secret Of Moon Castle di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

" dan Peggy masih kangen - tidak ketemu sepanjang kuartal kemarin. Tak bisakah kau
tinggal lebih lama di sini, Paul"
" Aku punya kejutan buat kalian,
" Nyonya Arnold berkata sambil memandang anak-anak di
" sekelilingnya dan tersenyum. Ayah dan Ibu Paul punya rencana hendak berkunjung
kemari " selama satu sampai dua bulan. Beliau ingin lebih mengenal kita. katanya, dua
orang adik Paul akan diajak - supaya tahu negeri lnggris sebelum datang
bersekolah di sini."Asyik!
" pekik Peggy. Tapi, mana cukup rumah kita untuk menampung Raja dan Permaisuri.?"
Belum lagi pelayan mereka. Ayah dan ibumu pasti membawa pelayan banyak kan,
Paul" Rasanya belum pernah orang tuamu bepergian tanpa diiringi pengawal dan pelayan
begitu banyak. Mereka takkan tertampung di rumah ini.
" Tentu saja tidak, " komentar Nyonya Arnold. " Buat kalian berlima pun tempatnya masih
" terasa kurang pada liburan begini. Ayah Paul minta tolong agar Ayah dan Ibu
mencarikan tempat yang bisa disewa. Tempatnya harus cukup besar hingga bisa
menampung pula dua puluh orang pelayan yang hendak beliau bawa.
"Astaga! " ucap Mike. Mesti sewa istana dong!
?" " Memang itu yang diusulkan oleh ayah Paul,
" lanjut " Nyonya Arnold, mengedarkan piring
berisi kue mentega. Wah, apa betul ini" Kau tak tahu apa-apa mengenai hal ini, Paul"
" tanya Nora. " Paul menggeleng. Mulutnya penuh hingga tak bisa bicara. Mata anak itu bersinar-
sinar. Ia berusaha menelan isi mulutnya dengan cepat, dan tersedak!
Teman-temannya sibuk memukuli punggung Paul. Wajah Paul jadi kebiru-biruan.
Biarkan Paul sendiri, " kata Nyonya Arnold. " Kalian bukan menolong, malah membuatnya
" lebih tak enak. Minumlah tehmu, Paul.
" Wah! Bayangkan - bagaimana rasanya menelepon agen penyewaan rumah dan minta
mereka " menyediakan keterangan lengkap mengenai setengah lusin istana atau kastil yang
hendak disewakan, gumam Mike.
" "Bu, sudah tahukah Ibu kira-kira kastil yang hendak disewa" tanya Nora.
" Dekatkah " tempatnya" Bisakah kami ke sana melihat-lihat"
" Hus! Kau kan tahu di sekitar sini tak ada kastil,
" cetus Mike. " Biarkan Ibu yang menjawab,
" bentak Nora. " Kastil mana, Bu" " " Sudah kukatakan tadi, Nak, Ibu baru tadi pagi menerima suratnya,
" sahut ibu Nora. " Gagasan itu baru saja muncul di benak Permaisuri. Beliau
" minta tolong agar aku mencarikan kastil yang bisa disewa. Aku sendiri tak tahu
apakah katil-kastil yang ada masih bisa ditempati atau tidak.
" Mereka kan cuma mau menyewa, bukan membeli,
" sela Mike. " Sebaiknya Paul diajak saja,
" Bu - supaya dia bisa melihat-lihat keadaan beberapa kastil tua. Paul pasti tahu
kastil macam mana yang disukai ibunya! Masih ada yang mau kue mentega ini"
Tinggal satu nih! Kalau ada yang masih mau, bilang!
" Tak ada yang mengatakan apa-apa. Jadi, Mike menyikat kue itu. Anak-anak asyik
membicarakan berita yang baru saja disampaikan oleh Nyonya Arnold. Paul sudah
sembuh dari tersedaknya. Ia bicara paling keras dibanding yang lain. Paul benar-
benar bersemangat menyambut rencana itu.
Kalian semua bisa tinggal bersamaku,
" katanya. " Kita akan tinggal di kastil itu
" bersama-sama. Kalian bisa berkenalan dengan adik-adikku. Di samping itu...
" Siapa tahu ibumu tak mengizinkan kami tinggal bersamamu,
" Mike berkata. " Yang jelas, kalau lama-lama takkan diizinkan,
" ucap Nyonya Arnold. " Kalian semua " tukang ribut sih. Permaisuri menulis, bahwa beliau akan bergirang hati
seandainya kita sekeluarga bisa tinggal beberapa saat bersama mereka supaya bisa
bersenang-senang. " Ah mudah-mudahan saja kita bisa mendapat kastil yang bagus!
" sahut Nora. " Yang bagus menurutmu yang bagaimana"
" tanya Mike. "Tentu saja kita takkan mencarikan
" kastil yang sudah setengah ambruk Bu, sudahkah Ibu mendapat bayangan kastil yang
mana?"Astaga, Mike! Sudah Ibu katakan, suratnya baru Ibu terima hari ini,
" ibunya menjawab. " Nah, habiskan minum kalian. Minggu depan kita melihat-lihat kastilnya.
" " Mencari kastil buat disewa - wah, asyiknya!
" ucap Jack " kastil mana ya yang hendak
" kita pilih" Mudah-mudahan yang menarik!
" 2. MEMILIH KASTIL HARI-HARI selanjutnya ternyata lebih menggairahkan daripada yang semula
dibayangkan anak-anak. Pertama, berada di rumah sehabis berbulan-bulan tinggal
di asrama sudah tentu sangat menyenangkan. Tak ada pelajaran, tak diperintah
oleh lonceng, tak ada pekerjaan rumah. Yang kedua, membaca keterangan lengkap
mengenai sekian banyak kastil yang hendak disewakan bukan main mengasyikkan.
Jumlahnya tidak terlalu banyak. Mula-mula Nyonya Arnold meneliti semua
keterangan yang beliau terima. Membacanya, Nyonya Arnold dengan cepat memutuskan
tawaran mana yang dianggapnya tidak bagus. Ada beberapa tawaran rumah besar yang
diterima. Hampir Nyonya Arnold memutuskan menyewa rumah-rumah sejenis itu untuk
keluarga Paul. Kastil yang ditawarkan letaknya jauh. Di samping itu, tempatnya
sudah lama kosong - cuma dihuni oleh seorang penjaga yang sekaligus merawat
kastil itu. Jangan ah, Bu - mendingan kita pilih kastil saja,
" ujar Mike. " Rumah besar sih kurang " menarik. " Aku tak terlalu memikirkan menarik atau tidaknya tempat itu buat kalian,
" sahut Nyonya " Arnold. "Yang kupikirkan, ibu Paul mungkin mengalami kesulitan tinggal di kastil
tua. Kalian tahu sendiri, kastil-kastil semacam itu sangat luas dan perabotannya
hampir bisa dikatakan kurang. Bukan cuma itu. Lampu dan pemanas ruangannya pun
kuno - mungkin sulit dinyalakan.
" Baronia kan bukan negeri yang modern,
" cetus Mike. " Kastil-kastil Paul tak mempunyai
" sarana modern yang dimiliki oleh hotel-hotel besar di Inggris.
" Bacalah ini, " kata ibunya. " Bawa ke kamar, dan rundingkan dengan yang lain mana yang
" menurut kalian paling baik. Tadinya, kupikir tempatnya kurang baik. Coba saja
kalian teliti dulu. Mungkin kalian akan berpendapat sama denganku setelah
membaca seluruhnya."Dengan penuh semangat Mike membawa surat-surat penawaran yang ia terima dari
ibunya. Asyik juga disuruh memilih kastil! Ia memanggil anak-anak yang lain, lalu mereka
membawa surat-surat itu ke halaman.
Nih, ambillah seorang satu atau dua pucuk surat,
" kata Mike. " Kita baca yang teliti, " dan cari alasannya mengapa lbu berpendapat penawaran-penawaran ini kurang bagus.
" Dengan serius mereka membaca.
Kastil berhalaman lima puluh hektar,
" gumam " Jack Wow! Tanahnya juga disewakan" Ah,
" tapi tak cukup. Kamarnya hanya dua belas. Yang diperlukan orang tuamu lebih dan
itu kan, Paul" Susah jadi Raja dan Permaisuri - tak bisa tinggal di tempat yang
kecil. " Aku suka pada istana kami di Baronia,
" sahut Paul. " Tapi, kalau bisa pilih, aku lebih
" suka jadi anak biasa dan hidup seperti kalian, Jack."Pantas Ibu menolak semua penawaran ini,
" kata Mike sambil meletakkan surat-surat
" penawaran yang telah selesai Ia baca. Semuanya tidak cocok. Ada yang pemiliknya
ingin " tinggal di salah satu bagian kastilnya. Ada yang tidak berperabot. Ada pula yang
minta agar kastilnya disewa paling tidak untuk setahun. Ternyata cari kastil
yang bisa disewa sebulan atau dua bulan, lebih sukar daripada yang kubayangkan!
" Ada satu nih, " mendadak Peggy berkata. " Sepertinya bagus! Mengapa Ibu menolak yang
" ini, ya" Dengarkan - kubacakan suratnya!
" Yang lain memperhatikan Peggy. Mereka semua berbaring-baring di rumput. Surat-
surat penawaran berantakan di sekeliling mereka. Peggy membacakan keterangan
yang terdapat dalam surat yang sedang ia baca.
Namanya Kastil Bulan,

Empat Serangkai - Rahasia Kastil Bulan The Secret Of Moon Castle di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

" Peggy membacakan. " Namanya bagus, ya" Kastil Bulan! Ukurannya
" besar. Tapi, tidak terlalu besar - cukupan untuk
keluarga Paul. Ada penjaga dan perawat yang tinggal di situ. Jadi, pasti
tempatnya terawat. Bisa ditempati dengan segera, sebab pemiliknya tidak tinggal
di situ. Letaknya di lereng bukit. Pemandangan di sekitarnya indah, terdiri dari
padang rumput, hutan yang tak seberapa luas, dan sungai-sungai.
" Kedengarannya bagus, " komentar Mike sambil bangkit duduk
" Keterangan apa lagi yang ada
" di situ" " Usianya sudah tua, " lanjut Peggy. " Di sini disebutkan sebagai 'Kastil Berlegenda' -
" maksudnya apa, aku tak tahu. Disebutkan juga di sini, kastil itu bisa
mengisahkan banyak cerita. Cerita mengenai kekerasan, misteri, kebencian, dan
ketamakan. Wah, asal tembok-tembok kastilnya tidak bisa ngomong saja! Kalau baca
keterangannya, sepertinya dindingnya bisa ngomong.
" Menurutku kastil itu menarik juga,
" kata Nora. " Mengapa Ibu menolak tawaran itu"
" " Itu dia Ibu datang, " Mike berkata. Nyonya Arnold tampak keluar membawa keranjang dan
" gunting - hendak memetik bunga. "Bu! Bu! Mengapa Kastil Bulan Ibu tolak"
Penawarannya kan menarik!
" Kastil Bulan" Oh, sebab letaknya begitu terpencil. Jauh dari mana-mana,
" sahut Nyonya " Arnold. Tak ada kota di dekat-dekat lokasinya. Satu-satunya pemukiman terdekat
adalah " sebuah desa. Itu pun perkampungan tua. Namanya aneh: Bulan. Kukira, itulah
sebabnya kastil itu diberi nama Kastil Bulan.
" Kalau jauh dari tempat pemukiman memang mengapa"
" tanya Peggy. " "Ya, tentu banyak kesulitan, jawab ibunya.
" Rumah " tangga berpenghuni banyak paling
tidak perlu dekat dengan toko. Dan Kastil Bulan, toko yang paling dekat berjarak
dua puluh mil. Menurutku, tempat itu terlalu terpencil. Dan agak mengerikan.
" Tapi, Bu, kami semua senang sekali kalau bisa tinggal di kastil macam begitu,
" " komentar Nora. Lagi pula, orang tua Paul pasti membawa mobil banyak. Ya kan,
Paul" " Kalau mau belanja jadi mudah.
" Bawa mobil sih pasti bawa,
" Paul berkata sambil tertawa.
" Tapi, ya tidak banyak " seperti katamu Nora. Yang pasti, cukup deh untuk keperluan kita.
" Masalah lainnya, kita takkan punya tetangga di sana,
" lanjut Nyonya Arnold. " Heran - " penjaga kastil itu bisa betah hidup tanpa teman di tempat begitu terpencil.
" Mereka mungkin menyimpan persediaan makan buat sebulan sekaligus,
" ujar Jack. Kepada " yang lain ia lalu menyambung, Ingat waktu kita minggat ke Pulau Rahasia dulu" Di
sana " juga tak ada toko, tak ada tetangga. Yang ada cuma kelinci dan burung-burung. Di
situ sepi dan terpencil juga, bukan" Nyatanya kita senang berada di sana!
" Kau benar, Jack! " yang lain setuju. Mike berpaling kepada ibunya.
" Eh, kita lihat saja " kastil itu, Bu! Bagaimana menurutmu, Paul" Apakah kira-kira ibumu akan
berkeberatan jika kita tinggal di tempat yang jauh dari mana-mana dan temboknya
bisa menceritakan kis h-kisah misterius dan kekerasan"
" " Paul tertawa. Sama sekali tidak. Kurasa, tembok istana kami di Earonia umurnya lebih tua jika
" dibanding dengan tembok Kastil Bulan. Ia pun bisa mengisahkan kisah-kisah yang
mengerikan. Nyonya Arnold, terlalu jauhkah letak tempatnya kalau kita hendak
melihat-lihat" " Mike melirik pada surat penawaran yang dipegang Peggy.
Stasiun yang terdekat adalah Bolingblow,
" katanya. " Wah, rasanya belum pernah
" mendengar nama itu. Di mana letak Bolingblow, ya?"
Kurang-lebih seratus kilometer dari sini,
" ibunya menjawab. Beliau meraih surat dari
" tangan Peggy, lalu membaca. Aku tak tahu selengkap apa kastil itu diperaboti. Di
sini " cuma disebutkan, bahwa ada sedikit perabot. Mungkin hanya dua kamar yang
diperaboti. Lagi pula kita tak tahu apakah perabotannya masih bisa dipakai atau tidak. Siapa
tahu sudah pada lapuk."Karena itulah, Bu - kita lihat saja,
" Mike berkata tak sabar. " Kalau kita melihat " sendiri ke sana, kita tak perlu membuang-buang waktu untuk menulis surat dan
menunggu jawaban. Aku sih tertarik membaca keterangan dalam surat penawarannya.
Tempat itu nampaknya agak misterius - dan kuno. Jadi...
" Wah, Mike sampai jadi romantis,
" ucap Nora sambil tertawa.
" Kau pasti berharap bisa " ketemu bangsawan zaman Raja Arthur, berkuda keluar dari kastil itu. Ya, kan"
" Jangan ngomong yang bukan-bukan,
" bentak Mike. " Bu, mengapa sih kita tidak ke sana
" saja" Telepon saja mereka, Bu - katakan kita akan datang melihat.
" Di sana tak ada telepon, " sahut Nyonya Arnold. " Itu juga merupakan salah satu sebab
" aku menolak tawarannya. Permaisuri Baronia pasti menghendaki tempat yang ada
teleponnya. " Oh, " Mike terkesiap. Ia tahu ibunya benar. Mendadak Nona Dimity nyeletuk. Rupanya "dari tadi ia mendengarkan pembicaraan mereka.
Menurutku, Kastil Bulan cocok sekali untuk keluarga Paul,
" ucapnya. " Walaupun letaknya " terpencil dan tak punya telepon, tempatnya kurasa menarik. Mobil-mobil yang
mereka bawa bisa dipakai membeli barang-barang yang diperlukan dengan cepat.
Juga untuk mengirim dan menerima berita. Ada baiknya kastil itu kita lihat. Kita
harus bisa memutuskan dengan segera. Tak lama lagi keluarga Paul sudah akan
datang. " Kita pergi hari ini, yuk,
" usul Mike. " Panggil saja Ranni, Bu! Suruh ia mengeluarkan
" mobil. Kita langsung berangkat!
" Ya, kita langsung berangkat,
" tambah Paul. " Aku tahu sifat orang tuaku. Kalau kita
" tidak segera memberi kabar dalam satu-dua hari ini, besar kemungkinan mereka
akan membatalkan rencana ini."
Oh, kalian ini betul-betul menyuruhku lari,
" keluh Nyonya Arnold, tapi tertawa.
" Kalau " begitu, kurasa kita memang harus segera berangkat dan membuat keputusan. Paul,
cari Ranni dan ceritakan rencana kita kepadanya. Kami akan siap kira-kira
seperempat jam lagi. Sebenarnya aku ingin menyiapkan dulu bekal untuk makan
siang di jalan. Tapi nanti terlalu lama. Mike, kau kutugaskan mencari peta. Kita
cari jalan yang paling bagus untuk pergi ke sana.
" Anak-anak ribut berteriak-teriak sambil sibuk melakukan tugas masing-masing.
Siang itu hari sangat panas. Nora dan Peggy mengenakan gaun katun tipis yang
enak dipakai. Anak-anak lelaki mengenakan kemeja dan celana pendek katun,
kecuali Jack. Jack merasa sudah besar. Ia memakai celana panjang dari bahan
flanel abu-abu. Dimmy tidak ikut. Tanpa dia pun mobil Paul sudah penuh sesak. Dia melambaikan
tangan ketika anak-anak berangkat.
Sampai nanti malam, " ujarnya. " Mudah mudahan penjaga Kastil Bulan tak terkejut kalian
" datangi dengan begini mendadak! Nanti ceritakan semuanya ya, kepadaku!"Dengan bersemangat mereka berangkat. Paul dan Mike duduk di depan, di samping
Ranni. Nyonya Arnold, Nora, Peggy, dan Jack di belakang.
Mike memegang peta, siap memberi tahu Ranni jalan mana yang harus mereka ambil.
Sebentar saja mereka sudah berada di pedesaan luar kota. Mobil mereka meluncur
di antara pagar tanaman. Di kiri-kanan terbentang ladang jagung dengan jagung
yang mulai menguning. Bunga liar warna-warni terlihat di sana sini.
Nah, sekarang belok, " ucap Mike ketika sampai di tikungan.
" Terus ke timur sampai ada
" jembatan. Dan situ menuju ke Sarchester - lalu membelok ke utara menuju
Bolingblow. Cuma ada jalan kecil dari sana. Mudah-mudahan saja bisa dilewati oleh mobil
sebagus ini! " Kita makan siang di mana"
" tanya Peggy. " Sudah kuduga akan ada yang bertanya,


Empat Serangkai - Rahasia Kastil Bulan The Secret Of Moon Castle di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

" Nyonya Arnold berkomentar.
" Kita makan pada jam " satu, kalau kebetulan dekat dengan atau sedang berada di kota.
" Jam satu - wah, kita sudah berada di Bolingblow saat itu,
" cetus Mike. " Mobil ini " jalannya laju hingga jarak jauh tak terasa melelahkan.
" Sekalian kita tanya mengenai kastil yang hendak kita lihat pada orang-orang di
" Bolingblow, kata Nyonya Arnold.
" Betul, Bu, " sahut Peggy. Gadis itu tiba-tiba saja bersenandung - membikin yang lain
" tertawa. Kastil Bulan, Kami ke sana nanti siang,
Ya, nanti siang, 0, Kastil Bulan! Sebentar saja anak-anak hafal kata-katanya, dan mereka semua mendendangkan lagu
karangan Peggy sementara mobil yang mereka tumpangi terus melaju.
3. KASTIL BULAN RANNI meluncurkan mobilnya masuk ke kota Bolingblow beberapa saat sesudah pukul
satu siang. Kotanya apik dengan jalan-jalan cukup lebar. Di tengah-tengahnya ada
pasar dan pertokoan. Nyonya Arnold senang melihat ini.
Wah, toko-tokonya bagus, " katanya. " Dan hotel yang sedang kita tuju ini nampaknya
" sangat manis. Kuno, tetapi indah dan bersih.
" Mereka semua lapar. Betapa girang mereka ketika melihat makanan lezat disajikan.
Sedaaap! " komentar Mike. Sesudahnya, aku ingin es krim lho, Bu!?"
" Pelayan restoran hotel yang melayani mereka tersenyum melihat betapa lahapnya
anak-anak. Dengan cekatan Ia mencatat semua makanan yang mereka pesan. Tak lama
kemudian mereka semua terlalu sibuk makan hingga lupa mengobrol.
Ketika membayar, Nyonya Arnold menanyakan beberapa pertanyaan kepada si pelayan.
Apakah Anda kebetulan tahu bagaimana keadaan jalan menuju ke kastil Bulan. Kira-
kira " berapa lama perjalanan ke sana dengan menggunakan mobil"
" Kastil Bulan! " ucap si pelayan dengan nada kaget.
" Tempat itu tak bisa dikunjungi.
" Setahuku kastil itu tak terbuka untuk umum. Tak seorang pun diperbolehkan
melihat-lihat ke sana."Ada yang memberi tahu bahwa musim panas ini tempat itu akan disewakan,
" sahut Nyonya " Arnold. Kami ingin melihat-lihat dulu bagaimana tempatnya.
" " Disewakan" " Lagi-lagi si pelayan kaget.
" Kupikir takkan ada orang yang mau menyewa
" kastil kuno yang letaknya terpencil begitu. Anda perlu banyak pembantu jika
hendak tinggal di sana! Astaga! Sudah bertahun-tahun tempat itu tak ditinggali
orang. " Wah, kalau begitu tentunya keadaan kastilnya sudah tak bagus,
" cetus Nyonya Arnold. " Beliau merasa agak kecewa, sebab siapa tahu perjalanan mereka jadi sia-sia.
Katanya " ada orang yang ditugasi merawat.
" Saya tak tahu akan hal itu,
" sahut si pelayan. " Dengar-dengar memang ada seseorang
" yang datang kemari berbelanja bahan makanan, minyak, dan sebagainya dengan
mengendarai kereta berkuda dari sana. Mungkin di sana memang ada orang-orang
yang ditugasi menjaga dan merawat kastil itu. Astaga! Aku sih tak bakal bisa
hidup di tempat yang sepi dan terpencil macam itu walau dibayar berapapun
banyaknya. Orang bilang, di tempat itu sering terjadi hal-hal yang aneh.
" Oh ya" Aneh bagaimana"
" tanya Nora segera. " Wah, kurang tahu ya, " sahut si pelayan. " Kudengar, pernah ada cendekiawan datang ke
" sana hendak meminjam buku yang kebetulan tersimpan di perpustakaan kastil itu.
Dia ketakutan setengah mati! Katanya, buku-buku pada berjatuhan sendiri dari
raknya hingga menimpa dia.
" Semua tertawa. Bagus! " ujar Mike. Aku senang tinggal di kastil yang begitu. Kalau buku-bukunya?"
berlompatan sendiri, aku akan bilang begini, He ada cerita misteri menungguku"
Ayo, " melompatlah! Kutangkap kau!"
Si pelayan tak suka ditertawakan. Dia mendongakkan kepala, lalu berkata,
Pokoknya tempat itu aneh. Orang tak banyak tahu mengenai hal itu dewasa ini. Aku
" takkan mau disuruh dekat-dekat tempat itu, walaupun dibayar.
" Anak-anak menyingkir, mencari kembali mobil mereka yang diparkir di jalan.
Mereka tersenyum, geli melihat pelayan tadi jadi marah. Segera semuanya masuk ke
mobil. Ranni memandang Nyonya Arnold dengan rupa bertanya-tanya.
Sekarang ke kastil, Nyonya"
" tanyanya. " Nyonya Arnold mengangguk, lalu Mike memeriksa peta lagi.
Wah, jalannya mulai jelek,
" kata Mike. " Begitu keluar batas kota, belok ke kanan,
" Ranni. " Aku jadi tak enak mendengar cerita pelayan tadi,
" kata Nyonya Arnold sementara mobil
" terus meluncur. Kalau benar tempat itu sudah lama tak ditinggali dan hanya
dirawat " oleh penjaga, pasti keadaannya buruk.
" Benar, Bu! Kedengarannya memang tak begitu bagus,
" kata Mike menimpali. " Aneh " pemiliknya! Punya kastil tapi tak pernah peduli! Wah, gawat amat jalannya!
" Ranni terpaksa mengurangi kecepatan mobilnya karena mendadak sekali jalannya
jadi amat buruk. Berlubang-lubang dan berbatu-batu. Ranni
mengemudikan mobil dengan sangat hati-hati.
Seharusnya dekat-dekat sini ada persimpangan jalan,
" kata Mike. " Oh, itu dia. Kita " membelok ke kiri, Ranni. " Syukurlah, " sahut Ranni. " Kalau harus pilih yang ke kanan, mobil ini takkan bisa
" lewat. Jalannya sempit sekali!
" Benar. Yang ke kanan cuma semacam jalan pedati yang nampaknya sudah lama tak
dipakai hingga rimbun tertutup oleh semak-semak. Peggy
menunjuk ke kejauhan, kira-kira berjarak setengah kilometer dari tempat mereka.
Lihat, " ucapnya. Sejenis rumah kecil. Banyak sekali. Bu, mungkinkah itu peninggalan?"
desa Bulan" Mengapa jadi rusak begitu ya"
" Mana aku tahu, Peggy"
" sahut ibunya. " Mungkin penduduknya tak kerasan tinggal di
" tempat yang begitu sepi dan terpencil, lalu pergi ke tempat lain.
" Wah, banyak atap, " lanjut Peggy. " Berserakan di tanah. Aku jadi ingin berjalan-jalan
" melihat keadaan desa kuno yang sudah rusak ini. Pasti asyik!
" Itu sih tergantung selera orang,
" Nyonya Arnold berkomentar.
" Aku lebih suka " mengerjakan hal lain daripada menjelajah desa tua yang bau dan tak berpenghuni!
" Memangnya kenapa kok bau"
" tanya Peggy. Pada saat itu mobil terguncang-guncang sangat
" keras karena jalannya rusak luar biasa.
Nyonya Arnold ngeri, kuatir per mobil itu patah. Tetapi Ranni segera meyakinkan
beliau bahwa mobil yang mereka tumpangi sangat kuat.
Mobil buatan Baronia sengaja dibuat untuk menghadapi daerah semacam mi, Nyonya,
" " ujarnya. Percayalah - pernya takkan patah. Sebentar lagi kita pasti sampai ke
kastil. " Tuh dia, kulihat di sebelah sana ada bukit. Pasti di situlah letak kastilnya.
" Semua segera melihatke bukit yang ditunjukkan Ranni. Bukit itu terjal sekali.
Lerengnya ditumbuhi pepohonan. Mendadak Jack berseru,
Itu dia kastilnya! Di puncak
" ya, " hampir di puncak bukit letaknya! Wah, dibangunnya agak ke tengah. Kurasa untuk
menghindari angin. Lihatlah menaranya! Astaga - tinggi benar! Tingginya melebihi
tinggi bukit. Kok cuma satu menaranya, ya" Aneh!
" Meskipun cuma punya satu menara, bentuknya masih mirip kastil kok!
" komentar Nora. " Menurutku kastil itu gaya - lihat macam-macam bentuk menara kecil di sekeliling
bagian " atasnya. Pemandangan dari situ ke daerah sekitar tentu bagus - tapi, kalau harus hidup di
situ selamanya, bosan juga mungkin!
" Kastilnya cukup anggun untuk orang tuamu, Paul,


Empat Serangkai - Rahasia Kastil Bulan The Secret Of Moon Castle di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

" kata Jack " Maksudku, kastil itu " kastil beneran - besar, kokoh, dan kelihatannya berwibawa. Kau tahu maksudku,
kan?" Ya, Paul tahu yang dimaksudkan Jack. Melihat bentuk luarnya Paul agak terpesona.
Lagi pula, pemandangan di sekelilingnya sangat mencerminkan negeri Inggris. Paul
tahu, ibunya pasti senang melihat kota mungil terdekat - Bolingblow beserta
pasar, pertokoan, ladang jagung, dan juga
penduduknya yang masih lugu.
Anggun atau tidak, kalau perabotannya jelek juga tak ada gunanya dilihat,
" komentar " Nyortya Arnold. Kurasa, perabotannya pasti sudah usang dan patah-patah! Kita
lihat " saja nanti. Toh, tak lama
lagi kita sampai. " Saat ini mobil mendaki bukit yang terjal. Ranni menggunakan perseneling satu,
dan mobil yang Ia kendarai merambat naik makin tinggi ke lereng bukit. Jalannya
berkelok-kelok. Sengaja dibuat demikian agar lebih mudah mendakinya.
Makin dekat kastilnya semakin kelihatan besar dan kokoh. Kastilnya memperhatikan
kita! " mendadak Nora berkata. " Kastil " itu bilang, Bunyi bising apa yang datang mengganggu mimpiku ini"
" Peggy jadi merasa tak enak. Kau ada-ada saja, Nora. Astaga - gaya benar kastil
itu! " Tinggi, dan menaranya yang cuma satu menjulang sampai ke langit. Aku suka kastil
itu. Nampak benar dia merupakan peninggalan bangsawan zaman dulu!
" Mereka sampai ke pintu gerbang raksasa. Kedua pintunya tertutup. Jack melompat
turun hendak membuka. Ranni kuatir pintu gerbang itu digembok. Nyatanya tidak.
Walaupun dengan suara berderit bagaikan enggan disentuh, akhirnya pintu itu
terbuka. Mobil Paul melintas masuk. Ada tangga lebar tinggi menuju ke sebuah pintu.
Pintunya besar berpaku-paku.
Nah, kita sudah sampai, " ujar Nyonya Arnold. Nada suaranya seperti kurang suka mereka
" berada di situ! Nyonya Arnold turun dari mobil. Paul membantunya dengan sopan.
Ranni lari naik tangga hendak mengetuk pintu atau membunyikan bel.
Ada rantai panjang tergantung. Di ujungnya terdapat bandul dari besi.
Itukah belnya" " tanya Mike ragu. " Tak ada pengetuk pintunya. Bu, lihat - banyak sarang
" labah-labah di pintu ini. Kelihatannya sudah bertahun-tahun pintu ini tak pernah
dibuka. " Benar, " sahut Nyonya Arnold. Beliau mulai membayang-bayangkan pemandangan macam apa "yang hendak mereka lihat di bagian dalam kastil itu.
Bagaimana kalau kutarik saja rantai besi ini" Mudah-mudahan belnya berbunyi,
" ucap " Mike. Wah, betul " ini " memang bel. " Mike menggoyangkan rantai raksasa tadi. Tetapi, tak ada yang kedengaran. Mike
menarik lagi. Tapi, hasilnya sama saja.
Lalu Ranni mencoba menariknya dengan tenaga sangat kuat. Tiba-tiba saja rantai
itu jatuh dan menimpa bahunya! Dengan kesal Ranni melemparkannya jauh-jauh.
Sudah karatan sih, " kata Ranni. " Akan kucoba menggedor pintunya.
" " Dengan tinjunya yang kuat, Ranni menggedor pintu sambil berteriak-teriak.
Suaranya bergema dan kembali kedengaran oleh mereka hingga semuanya terkejut
bukan main. Tak seorang pun datang. Pintunya tetap terkunci rapat.
Yah, " keluh Nyonya Arnold. Ini namanya betul-betul mengecewakan. Kukira kita mesti?"
menyerah sekarang. " Jarngan dulu, Bu! Masa begitu cepat putus asa. Kita kan baru sampai ke pintu
depannya! " Mike kaget mendengar keputusan ibunya.
" Kita " berkeliling, yuk - siapa tahu ada pintu
lain lagi - pintu belakang, mungkin. Biasanya bagaimana" Apakah kastil juga
punya pintu belakang, Paul"
" Wah, banyak " Paul nyengir. " Kita ke sana saja. Kelihatannya ada jalan setapak yang
" pernah dilewati orang."Mereka mengikuti Paul. Nyonya Arnold enggan mencoba masuk lewat jalan lain.
Beliau sudah memutuskan bahwa kastil itu tak mungkin disewa untuk orang tua
Paul. Tetapi Nyonya Arnold tahu anak-anak keras kepala. Kalau ia bersikeras
supaya mereka kembali ke mobil, anak-anak bisa ribut.
Jalan setapak yang mereka lalui pun nampaknya sudah lama tak dilewati orang. Di
sana-sini tertutup oleh semak-semak. Mereka sampai ke sebuah pintu kecil -
tetapi pintu ini pun tak punya alat pengetuk, bel, atau bahkan pegangan. Mereka
meneruskan perjalanan. Tiba-tiba terlihat semacam tempat terbuka.
Lihat, " ujar Peggy sambil berhenti melangkah. Ada cucian dijemur! Jadi, pasti di sini
?" ada orang! Benar! Di sebelah sana ada pintu cukup besar untuk masuk ke tempat
jemuran. Dan dapur rupanya. Kalau kita berteriak dan sini, tentu ada yang mendengar.
"Langsung Mike berteriak dengan suara lantang. Yang lain kaget dibuatnya.
He! Ada orangkah di dalam"
" teriaknya. " Tidak terdengar jawaban. Beberapa ekor ayam terbirit-birit melintas di halaman,
lalu menyelinap ke balik semak-semak Seekor tikus juga berbuat demikian.
He! " teriak " Mike sekali lagi. Tapi kali ini. Ia segera menghentikan teriakannya.
Seseorang keluar dari pintu besar yang menuju halaman tanpa menimbulkan suara
sama sekali. Orang itu perempuan. Badannya gemuk dan berambut keputihan. Di belakangnya
menyusul dua orang. Keduanya berwajah mirip dengan perempuan tadi. Bedanya
mereka tinggi semampai. Ketiga orang itu memandangi tamu mereka dengan wajah kaget.
Mau apa" " tanya perempuan yang gemuk. Suaranya ketakutan. Siapa kalian" Mau apa?"
kemari" Tempat ini bukan tempat umum, tahu"
"4. DI DALAM KASTIL NYONYA Arnold melangkah maju. Di tangannya terpegang surat penawaran yang Ia
terima. Kami datang hendak melihat-lihat kastil ini,
" ujarnya. " Bolehkah kami melihat-lihat
" sekarang, Bu" Kami hendak memberi kabar lebih dulu, tapi tak bisa menelepon
kemari. Di sini tak ada telepon, kan"
" Wah - tapi tak ada seorang pun yang diperkenankan melihat-lihat kastil ini,
" sahut " perempuan tadi. Kedua orang yang menemaninya mengangguk-anggukkan kepala.
Kami bukan cuma sekadar ingin melihat-lihat,
" lanjut Nyonya Arnold. " Kami mempunyai " surat pengantar dari agen penyewaan rumah. Katanya, kalau kami ingin melihat-
lihat bisa datang sewaktu-waktu, asal membawa surat pengantarnya. Surat
pengantar ini saya terima bersama-sama dengan surat penawaran yang berisi
keterangan lengkap mengenai kastil ini.
Ada teman kami yang ingin menyewa. Mungkin tempat ini cocok untuk mereka. Mereka
ingin tinggal di sini kira-kira sebulan dua bulan lamanya.
" Tapi, putraku kebetulan sedang pergi,
" sahut perempuan tadi dengan terperanjat.
" Dia " berpesan supaya kami tak membiarkan seorang pun masuk. Belum pernah ada orang
yang datang hendak melihat karena ingin membeli atau menyewa tempat ini. Sungguh
belum pernah ada. Aku bingung jadinya. Aku tak tahu apakah boleh menyilakan
kalian masuk atau tidak. " Kami datang dari tempat yang jauh, Bu - khusus untuk melihat-lihat kastil ini,
" Nyonya " Arnold menentang. Kalau sampai tak dibolehkan masuk, namanya keterlaluan!
Seandainya " Ibu benar-benar melarang orang yang datang hendak menyewa tempat ini masuk
melihat-lihat, aku yakin pemilik kastil ini akan marah. Gara-gara sikap Ibu yang
begini, bisa-bisa pemiliknya tak jadi dapat uang banyak Anda mengerti maksudku,
bukan" Putra lbu tak ada hubungannya dengan masalah ini! Mungkin dia cuma
melaksanakan perintah! " Pokoknya, dia bilang kami tak boleh membiarkan siapa pun masuk,
" perempuan tadi " berkata lagi, lalu memalingkan muka kepada kedua orang yang menemaninya. Ia
kelihatan bingung, tak tahu harus berbuat apa. Ketiganya berbincang-bincang
dengan suara berbisik. Dengan tak sabar anak-anak dan Nyonya Arnold menunggu.
Bodoh amat perempuan-perempuan itu!
Akhirnya si perempuan yang tua berbalik menghadapi mereka lagi. Wah, aku benar-
benar " tak tahu apa yang akan dikatakan putraku, katanya lagi.
" Tapi, " kurasa kami harus memberi izin kalian masuk. Kami bertiga bertugas merawat tempat ini. Kedua orang
ini adalah adikku. " Betul, Bu - Anda memang harus memberi izin kami masuk dan sekalian menunjukkan
jalan " berkeliling kastil, ujar Nyonya Arnold. Suaranya tegas.
" Apa " kerja putra Ibu di sini"
Apakah dia ikut memelihara tempat ini juga?"Oh, tidak. Putraku orangnya pintar, pintar sekali,
" sahut si perempuan dengan bangga.
" Dia seorang ilmuwan. Berbagai gelar kesarjanaan pernah ia dapatkan.
" " Kalau benar dia seorang ilmuwan, mengapa dia mengurung diri di sini"
" tanya Nyonya " Arnold. Ia berpendapat bahwa anak yang disebut-sebut perempuan tua itu pasti
manja - kerjanya bermalas-malasan dilayani oleh tiga perempuan di kastil yang mewah.
Dia bekerja, " sahut perempuan itu lagi dengan bangga.


Empat Serangkai - Rahasia Kastil Bulan The Secret Of Moon Castle di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

" Pekerjaannya sangat penting.
" Dia perlu tempat yang tenang dan sunyi untuk mengerjakannya. Aku tak tahu
bagaimana sikapnya kalau dia tahu bakal ada orang yang datang dan tinggal di
sini." Apa yang dikatakan putra Ibu sama sekali tak ada kepentingannya,
" Nyonya Arnold mulai " jengkel. Kastil ini bukan kepunyaannya. Kalau sikapnya selalu begini kepada
setiap " orang yang datang hendak melihat-lihat kastil ini, lambat laun pasti Anda bisa
dipecat gara-gara dia! Sudah. Sekarang jangan sebut-sebut lagi putra Ibu, tapi
antar kami berkeliling dengan segera!
" Baik, Nyonya, " sahut perempuan tua itu. Wajahnya ketakutan. Adik-adiknya diam saja,
" mengikuti mereka dari belakang. Keduanya berwajah masam.
Siapa nama Anda" " tanya " Nyonya Arnold ketika mereka melintasi sebuah serambi.
Nyonya Brimming. Adikku Nona Edie Lots dan Nona Hannah Lots,
" sahut perempuan bertubuh " pendek tadi. Maaf, apakah teman Anda yang ingin menyewa kastil ini hendak
menempati " seluruh bagian kastil ini"
" Tentu saja, " sahut Nyonya Arnold. " kecuali tempat yang Anda tinggali di bagian
" belakang, tentunya. Mengapa"
" Nyonya Brimming tidak menyahut. Ia melontarkan pandangan dengan cepat kepada dua
orang adiknya. Anak-anak tak sabar. Rasanya Nyonya Brimming kelewat lamban
menunjukkan bagian-bagian kastil kepada mereka.
Mereka sampai ke sebuah ruangan luas. Jendela-jendelanya bertirai mewah dari
bahan renda. Beberapa baju baja kuno nampak mengkilap di sekeliling ruangan.
Paul memukul sebuah, bunyinya mendengung. Aku kepingin mengenakan ini!
" katanya. " Topinya akan " kutarik hingga menutupi wajah.
" Kau sih terlalu kecil untuk mengenakan pakaian macam begini, Paul,
" komentar Jack. " Kalau aku, nah - baru cukupan.
" " Nyonya Arnold menangkap sinar ketakutan pada wajah Nyonya Brimming. "Tenang
saja! Anak-anak ini cuma bercanda. Mereka takkan berani berkeliaran mengenakan
pakaian baja seperti itu. Bukan main bagusnya ruangan ini!
" Memang, " sahut Nyonya Brimming sambil mengajak mereka ke sebuah pintu besar. Pintu itu "ia buka. Di bagian dalamnya tampak sebuah ruangan indah berperabotan anggun.
Warna bantalan-bantalan di situ biru - agak pudar karena sudah tua umurnya.
Lantainya di alas karpet. Karpetnya pun sudah agak pudar warnanya. Motifnya
indah, dengan warna biru, merah, dan coklat muda. Kaki anak-anak serasa
terbungkus oleh karpet ketika mereka lewat di atasnya.
Ibuku pasti sangat menyukai ini,
" kata Paul mendadak. " Oh, lihatlah lonceng itu.
" " Sebuah jam dinding besar tergantung di dinding. Bentuknya seperti gereja - ada
menaranya. Sementara anak-anak asyik memperhatikannya, jam itu berdentang tiga
kali. Wah, ada bidadari keluar dari pintunya sewaktu jam itu berbunyi,
" kata Peggy. " Bidadari mungil bersayap, membawa terompet!
" " Belum pernah aku melihat jam seperti itu!
" Nora berkata kagum. " Banyak benda-benda antik di sini,
" kata Nyonya Brimming. " Bangsawan bernama Bulan yang
" tinggal di sini pada akhir abad yang lalu punya kegemaran mengumpulkan barang-
barang aneh dari seluruh penjuru dunia. Ada sebuah kotak musik yang bisa
menyanyikan lebih dari seratus judul lagu, dan -
" Oh! Di mana benda itu"
" seru Peggy kegirangan. " Nyonya Arnold melirik arlojinya untuk melihat seluruh kastil saja sudah tak ada
waktu - apalagi untuk mendengarkan musik!
Kau boleh mendengarkan seluruh lagu yang bisa dinyanyikan kotak musik itu kelak,
kalau " kita tinggal di sini, kata Nyonya Arnold.
" Sekarang " kita harus cepat-cepat. Bagaimana
kalau Anda segera menunjukkan semua kamar yang ada, kecuali kamar di bagian yang
Anda tinggali, Nyonya Brimming" Temanku yang ingin menyewa tempat ini adalah
Permaisuri Kerajaan Banonia. Dia akan membawa banyak pelayan. Tentunya mereka
akan memerlukan dapur pula.
" Oh! " Nampaknya Nyonya Brimming hendak mengatakan sekali lagi, bahwa Ia tak tahu apa"
yang hendak dikatakan putranya jika Ia tahu nanti! Dapur-dapurnya cukup besar.
Kami " cuma menggunakan bagian pojoknya saat ini. Mari, kuantar Anda ke kamar-kamar
lainnya, lalu naik ke loteng.
" Semua kamarnya indah. Begitu pula kamar-kamar yang terdapat di atas.
Perabotannya semua anggun. Dindingnya dihiasi lukisan indah atau hiasan dinding
lain yang unik. Yang sangat mengagumkan adalah tirainya. Beberapa kamar
bertiraikan bahan indah keemasan.
Begitu indah dan berkilauan hingga Peggy berpikir tirai jendela itu terbuat dari
kain emas! Tak sebuah perabot pun kelihatan rusak atau disarangi labah-Iabah. Semua bersih
dan rapi. Sebutir debu pun tak tampak menempel pada benda-benda yang ada di
situ. Walaupun orangnya aneh-aneh, rupanya ketiga kakak-beradik itu merawat isi
kastil dengan teliti dan dengan penuh rasa sayang.
Di loteng ada sebuah ruangan yang dindingnya digantungi rak penuh dengan buku
berjajar-jajar. Melihat ini anak-anak sangat heran. Belum pernah mereka melihat
ada buku sebanyak itu di rumah biasa. Yang mereka tahu cuma perpustakaan umum
yang mempunyai koleksi buku begitu banyak!
Bukan main! " komentar Mike sambil memandang buku-buku yang ada di situ.
" Asyik kalau " bersantai di sini jika hari hujan! Diberi waktu berapa pun banyaknya, tak
mungkin kita bisa menamatkan buku sebanyak ini
" Buku-buku kuno semua, " ucap Jack. " Kurasa isinya kurang menarik. Buang-buang uang saja
" - buku sebanyak ini tak pernah dibaca!
" Putraku sering membaca buku-buku itu,
" dengan bangga Nyonya Brimming nyeletuk. Tak
" seorang pun berkomentar. Semua bosan mendengar cerita mengenai putra Nyonya
Brimming! Di lantai ketiga terdapat ruangan bawah atap yang dipergunakan sebagai gudang.
Di situ tersimpan berbagai perabot tua serta berbagai jenis barang lain yang
sudah tidak dipakai. Kurasa teman yang hendak menyewa tempat ini tak memerlukan ruangan bawah atap
ini, " " Nyonya Arnold berkata. Sejak tadi Ia sibuk menghitung berapa buah kamar yang ada
di Kastil Bulan. Lantai dasar dan lantai di atasnya sudah cukup. Wah, barang-
barang di " sini terawat baik sekali rupanya" Apakah semua ini hasil kerja Anda bersama
adik-adik Anda ataukah ada orang lain lagi yang datang membantu"
" " Tidak ada, " dengan bangga Nyonya Brimming berkata. Sementara itu kedua adiknya
" menggeleng-gelengkan kepala. Mereka turun ke bawah, hendak melihat salah satu
kamar yang ada di sana. Sudah bertahun-tahun kami hidup sendiri di sini. Kami
sangat cinta " akan kastil kuno ini. Nenek moyang kami dari dulu juga di sini - mengerjakan hal
yang sama. Itu adalah nenek moyang bangsawan pemilik kastil ini, ujarnya sambil
menunjuk " sebuah lukisan. Ketika beliau menguasal kastil ini, nenek moyang kami mulai
mengabdi " di sini."Anak-anak memandang lukisan besar yang tergantung di atas perapian dalam ruangan
tempat mereka berada saat itu. Wajah bangsawan dalam lukisan itu kelihatan
seram. Rambutnya terjurai sebagian sampai ke dahi. Matanya tajam memandang
mereka. Rupanya dia kurang menyukai kita,
" komentar Peggy. " Wajahnya menyeramkan, dan
" pandangannya menakutkan, Kalau kita jadi tinggal di sini, aku takkan mau masuk
kamar ini. Rasanya tak enak dipandang begini oleh nenek moyang bangsawan itu!"Yang lain jadi tertawa. Mendadak terpikir oleh Mike sesuatu. He, kita belum
melihat ke " puncak menara - menara besar yang cuma satu-satunya itu! kita harus melihatnya!
" Hening. Nyonya Brimming memandang adik-adiknya. Mereka balik memandang si kakak.
Tak seorang pun mengatakan sesuatu.
Bagaimana" " Mike bertanya lagi. la kaget karena suasana menjadi begitu hening.
" Tak " bolehkah kami melihat-lihat menaranya" Ibumu pasti senang duduk-duduk di menara,
Paul - menikmati pemandangan indah di sekitar sini. Aku yakin pemandangan indah sekali
dilihat dari atas sana. Kita ke sana, yuk!
" Pergilah kalian! Aku akan tinggal di sini, memperbincangkan sesuatu dengan ibu-
ibu " ini, kata Nyonya Arnold. Ia malas naik tangga begitu tinggi.
" Keadaan " menaranya bagus kan, Nyonya Brimming"
" Tentu, Nyonya, " sahut Nyonya Brimming setelah terdiam beberapa saat.
" Tak ada yang " bagus untuk dilihat di sana sebetulnya. Aku yakin teman Anda takkan ingin
menggunakan menara itu. Tangganya terlalu tinggi. Di atas cuma ada ruangan-
ruangan kecil berdinding batu dengan jendela yang kecil-kecil pula. Sungguh-


Empat Serangkai - Rahasia Kastil Bulan The Secret Of Moon Castle di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

sungguh tak ada gunanya!"Menara itu terkunci,
" kata adik Nyonya Brimming secara tak diduga-cluga.
" Terkunci " rapat. " Kuncinya di mana?" tanya Mike segera. Ia tak mau kehilangan kesempatan melihat-
lihat " menara itu! Hening lagi. Hilang, " jawab adik Nyonya Brimming lagi.
"Sudah bertahun-tahun lamanya kunci itu hilang,
" kata yang satu lagi. " Tapi, toh tak " ada yang bagus buat dilihat di sana.
" Paling tidak, pemandangannya bagus dari situ!
" ujar Mike heran. Ia tak percaya akan
" cerita tentang kunci yang hilang ini. Mengapa ketiga perawat kastil ini tak
pernah punya keinginan untuk melihat-lihat menaranya" Mungkin sudah lama menara
itu tak pernah dirawat! Kunci itu harus ketemu sebelum temanku datang,
" kata Nyonya Arnold. " Aku yakin temanku " ingin menyaksikan pemandangan dari puncak menara. Sekarang aku ingin menanyakan
hal-hal yang berhubungan dengan makanan dan sejenisnya. Bermainlah sesuka
kalian, anak-anak! Dua puluh menit! Tapi ingat - jangan bikin ribut!
" Tentu saja! " sahut Peggy, jengkel. " Ayo, Mike. " Dengan suara berbisik ia menambahkan,
" Kita lihat menara, yuk! " " 5. ORANG TAK RAMAH MEREKA keluar dari ruangan tempat Nyonya Arnold dan ketiga perawat kastil
berbincang-bincang. Pintu mereka tutupkan kembali. Keluar dari ruangan tadi,
anak-anak berada di ruangan luas tempat baju-baju baja yang berkilauan. Peggy
merinding. Sekarang rasanya aku diperhatikan oleh baju-baju baja ini!
" katanya. " Adik-adik Nyonya " Brimming membuat aku takut. Keluarga aneh ya, mereka itu!
" Yang paling aneh, anak laki-laki Nyonya Brimming,
" sahut Mike. " Rasanya aku takkan " bisa menyukai orang itu. Tapi, wah - hebat juga kastil ini! Bagaimana menurutmu,
Paul - kau suka kastil ini"
" Sangat suka, " jawab Pangeran Paul dengan mata bersinar-sinar.
" lbuku pasti juga suka. " Adik-adikku juga, tentunya. Di samping itu kamarnya cukup banyak! Wah, kita bisa
bersuka ria! " Di mana pintu masuk ke menara itu ya"
" tanya " Jack Menaranya terletak di sebelah timur
" kastil. Jadi, letak pintunya pasti di sekitar sini. Ayo!
" Semua mengikuti Jack. Jack membawa mereka lewat sebuah lorong gelap. Dinding-
dindingnya digantungi semacam permadani. Tapi, karena gelap jadi tak begitu
kelihatan. Sayang aku tak bawa senter,
" ujar Mike. " Kalau kita jadi ke sini, jangan lupa bawa
" senter dan baterai sebanyak-banyaknya. Kelihatannya banyak lampu minyak di sini.
Tapi rupanya tak semua dipasang kalau malam!
" Mereka sampai di ujung lorong, di sebuah ruangan persegi berukuran kecil.
Dindingnya penuh dengan deretan laci kuno. Mike membuka sebuah, menengok isinya.
Bau kapur barus mendadak menyengat hidung mereka. Nora tak bisa menahan - ia
bersin. Permadani dan tirai-tirai tua mungkin,
" kata Mike sembari mendorong kembali laci tadi
" dengan keras. Ketiga orang itu benar-benar merawat baik isi kastil ini!
Bagaimana " dengan menaranya, ya"
" Nampaknya tak ada jalan masuk dari sini,
" kata Jack, melihat berkeliling. Ia
" menghampiri sebuah permadani yang tergantung di dinding, dari langit-langit
hingga ke lantai. Permadani itu menutupi bagian dinding ruangan yang tidak
berlaci-laci. Di gesernya permadani penghias dinding tadi, lalu melihat ke
baliknya. Mendadak ia berteriak.
He, ini dia pintu menaranya - aku yakin pintu ini menuju menara.
" " Yang lain berkerumun ingin melihat. Pintunya sempit dan tinggi. Warnanya hitam
dan kelihatan kuat walaupun sudah sangat kuno. Ada pegangan terbuat dari besi
hitam berbentuk gelang dan sebuah lubang kunci berukuran raksasa.
Mike menggerak-gerakkan pegangan pintunya. Terdengar selotnya berbunyi, tetapi
pintu itu tetap tak mau membuka, walaupun sudah didorong kuat-kuat sekalipun.
Dikunci, " ucapnya kecewa. Dan tak ada kuncinya. Kau percaya bahwa kuncinya hilang,?"
Jack" " Tidak, " sahut Jack. Kurasa itu cuma alasan. Mereka tak mau kita menggunakan menara
?" ini. Menurutku anak Nyonya Brimming yang menggunakan tempat itu - dipakai
menyendiri, jauh dari ibu dan adik-adik ibunya!
" Mungkin dia sedang mengerjakan pekerjaan ilmiah yang penting,
" kata Mike sambil " nyengir. Atau bermalas-malasan tanpa ketahuan orang. Aku jadi kepingin tahu
kayak apa " rupanya. Orang itu pasti tak suka disingkirkan dari tempatnya kalau ibumu datang
nanti, Paul. Ya, dia akan terpaksa sekali mengosongkan menara ini. Dengan
begitu, kita bisa bebas menikmati pemandangan!
" Jack ganti memegang engsel pintu. Ia mencoba mengguncang-guncang sambil
mendorong pintu itu kuat-kuat. Tepat ketika itu terdengar langkah orang di
lorong yang menuju ruangan kecil tempat anak-anak berada.
Anak-anak menoleh, melihat siapa yang datang. Tangan Jack masih memegang
pegangan pintu. Seorang lelaki masuk ke situ. Ia mendadak berhenti ketika melihat anak-anak.
Dipandanginya mereka dengan keheranan. Tubuhnya pendek, gemuk, dan kulitnya
berwarna gelap. Matanya hitam, hidungnya besar, dan bibirnya tipis. Jelek sekali
rupanya. Orang itu berteriak keras-keras.
Sedang apa kalian di sini" Berani ya kalian masuk seenaknya kemari" Keluar!
Cepat " keluar! Lepaskan pintu itu! Pintu itu terkunci. Kalian tak berhak keluyuran di
kastilku! " Anak-anak terkesiap. Kastilnya" Apa maksud orang mi"
Ini kastil Lord Moon! " ucap Jack, satu-satunya yang merasa bisa menjawab lelaki yang
" sedang marah itu. Apakah kau Lord Moon itu"
" " Tak peduli siapa aku! " sahut lelaki tadi, kaget mendengar kata-kata Jack.
" Kalian " kusuruh keluar. Bagaimana kalian bisa masuk" Tak seorang pun diizinkan masuk
kemari! Tak seorang pun! " Ibuku, Permaisuri Kerajaan Baronia hendak menyewa kastil ini dari pemiliknya,
" ujar " Pangeran Paul dengan logat yang sering membikin teman-temannya geli. Kali ini
mereka tidak tertawa. Mereka malah senang Paul bersikap begitu!
Lelaki itu memandang Paul dengan sangat keheranan. Alis matanya menyatu hingga
membentuk satu garis. Cerita apa pula ini"
" tanyanya mendadak. " Permaisuri Kerajaan Baronia" Belum pernah
" aku mendengar namanya! Keluar - sudah kukatakan, keluar kalian semua! Kalau
kalian berani-berani kemari lagi, akan kubawa kalian ke puncak menara dan
kulemparkan dari sana! " Tak usah takut, " kata Jack melihat Nora dan Peggy ketakutan.
" Nampaknya kau memang " berniat naik ke atas melakukan hal itu. Tak usah susah-susah membawa kami ke
sana. Kasih tahu saja di mana kuncinya - kami akan naik sendiri. Ibu temanku pasti
ingin tahu bagaimana keadaan
menara kastil ini. Mana kuncinya!"
Lelaki tadi betul-betul kehabisan kesabaran. Sambil menggumamkan sesuatu, ia
mengayunkan tangan menghampiri anak-anak. Nora dan Peggy langsung lari ke
lorong. Anak laki-laki bertahan sebentar, tetapi akhirnya mereka lari juga!
Lelaki itu kuat. Nampaknya dengan mudah ia bisa merobohkan mereka bertiga. Melihat anak-anak
lari, Ia lalu mengejar. Anak-anak lari kencang di lorong, masuk ke ruangan besar, dan membuka pintu
tempat Nyonya Arnold mengobrol dengan ketiga perempuan perawat kastil.
Astaga! " ucap Nyonya Arnold, jengkel melihat kelakukan anak-anak yang geradag-gerudug."Sudah kukatakan...
" " Di belakang anak-anak tampak seorang lelaki memaki-maki. Lelaki itu berhenti di
pintu, terperanjat. Lalu Ia nyelonong masuk - menyapa ibunya.
Ada apa sih" Anak-anak ini kutangkap sedang memata-matai kastil. Lalu, siapa
pula " perempuan ini" " Guy, tenangkan dirimu, " ucap Nyonya Brimming. Suaranya gemetar.
" Nyonya ini membawa " surat pengantar untuk melihat-lihat. Teman beliau, Permaisuri Kerajaan Baronia,
berminat menyewa tempat ini. Untuk itulah Myonya ini datang kemari. Anak-anak
itu adalah putra-putri beliau. Dan yang satu ini - putra sang permaisuri sendiri
- Pangeran Paul namanya. Sudahlah, jangan ribut-ribut. Mereka berhak berada di


Empat Serangkai - Rahasia Kastil Bulan The Secret Of Moon Castle di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

sini! " Kan sudah kukatakan supaya Ibu tak membiarkan siapa pun masuk"
" bentak anaknya. " Mereka mau menyewa" Aku tak percaya sedikit pun.
" " Nyonya Arnold merasa tak enak. Aneh benar lelaki satu ini! Kepada Mike ia
berkata, Panggil Ranni. " Mike lari ke luar, menuju ke pintu depan yang besar itu. Tadi Ranni
" tinggal di mobil dekat tangga yang menuju ke pintu itu. Mudah-mudahan saja Ranni
masih menunggu di sana! Pmntu depan ternyata dikunci rapat. Ada dua selot dan dua kunci besar
tergantung. Mike membuka selotnya lalu dengan susah memutar anak kuncmnya.
Dengan suara ribut akhirnya pintu itu terbuka.
Ranni masih di halaman, berdiri dengan sabar di samping mobil. Segera terlihat
olehnya Mike. Ia menghampiri anak itu dengan berlari-lari menaiki tangga. Ada
ekspresi tertentu pada wajah anak itu yang membuat Ranni merasa dibutuhkan
dengan segera. Ibu memanggilmu, Ranni, " kata Mike lalu lari masuk ke ruangan tadi. Ranni yang
" bertubuh tinggi besar dan kekar mengikuti Mike. Sepatunya membuat suara ribut di
lantai marmer. Guy, anak lelaki Nyonya Brimming yang sedang ketakutan, sedang meneliti surat
pengantar yang dibawa Nyonya Arnold. Ia merebut surat itu dengan kasar dan
Nyonya Arnold ketika beliau hendak menunjukkan surat itu kepadanya untuk
membuktikan bahwa apa yang dikatakan Nyonya Brimming adalah benar. Wajahnya
cemberut - seolah siap meledak setiap saat.
Mengapa Anda tidak menulis surat dulu mengabarkan kedatangan Anda"
" tanyanya. " Tak " seorang pun diperkenankan masuk kemari tanpa
membuat janji lebih dulu! Di samping itu, perlu rupanya Anda diberi tahu bahwa
sudah bertahun tahu tak pernah ada seorang pun yang menyewa kastil ini. Bukan
cuma bertahun-tahun - Aku bahkan tak bisa -?"Anda memanggilku, Nyonya" sela Ranni dengan suara dalam berwibawa.
" Guy mengangkat kepala dengan segera. Kaget benar ia melihat lelaki kekar berdiri
di samping Nyonya Arnold.
Betul, Ranni, " sahut Nyonya Arnold. " Aku sudah memeriksa dan melihat-lihat keadaan
" kastil ini. Menurutku, Yang Mulia Raja dan Permaisuri Baronia pasti berkenan
menyewa kastil ini. Tuan ini putra salah seorang penjaga dari perawat di sini.
Kelihatannya Ia kurang suka melihat kedatangan kita. Menurutmu, kira-kira Raja
dan Permaisuri akan mengizinkan dia tetap tinggal di sini atau tidak ya"
Setahuku, beliau akan membawa pelayan sendiri.
" Ranni tahu jawaban apa yang saat itu diharapkan Nyonya Arnold. Dipandangnya Guy
dengan rasa tak suka. Dengan mengangguk hormat kepada Nyonya Arnold, Ranni
berkata keras, Nyonya, kurasa Anda tahu keinginan Raja dan Permaisuri. Beliau
pasti takkan " mengizinkan siapa pun tinggal di sini selain penjaga kastil. Akan kusampaikan
pesan rajaku kepada lelaki itu. Dia tak berhak tinggal di sini atau mengemukakan
keberatan apa pun. " Anak-anak memandang Guy dengan rasa menang. Untung ada Ranni!
Nyonya Brimming terkesiap.
Tapi, dia anakku. Dari dulu dia tinggal bersamaku di sini. Bukan maksudnya
bersikap " kasar. Dia cuma... " Sudahlah. Kukira tak ada gunanya kite memperbincangkan hal itu lagi,
" ucap Nyonya. " Arnold. Putra Anda harus meninggalkan tempat ini kalau Raja dan Permaisuri
Baronia " datang menyewa kastil ini. Nampaknya putra Ibu merasa kastil ini kepunyaannya!"Wajah Guy merah padam. Ia melangkah maju sambil membuka mulut. Tak seorang pun
tahu apa yang hendak dikatakan lelaki itu, sebab pada saat yang sama Ranni pun
maju. Itu sudah cukup! Melihat lelaki perkasa berjenggot merah menyala dan mata memandang tajam. Guy
dengan cepat mengubah sikapnya. la menggumamkan sesuatu dengan nada marah, lalu
berbalik meninggalkan ruangan.
Kami hendak pamit sekarang,
" kata Nyonya Arnold, memungut surat pengantar yang
" dicampakkan Guy ke atas meja. Aku akan menghubungi
" agen penyewaan dengan segera dan meminta mereka menghubungi pemilik kastil ini.
Seperti sudah kukatakan tadi, Nyonya Brimming, temanku akan datang kurang lebih
sepuluh hari lagi asal persiapannya sudah selesai di sini. Akan kukatakan kepada
mereka bahwa kastil ini terawat baik sekali. Aku yakin pelayan-pelayan mereka
akan merawat kastil ini sama baiknya dengan Anda."Nyonya, jangan katakan kepada Lord Moon mengenai kelakuan putraku yang kasar,
" pinta " Nyonya Brimming. Matanya mendadak berkaca-kaca. Dia membantu kami memelihara
kastil " ini. Dia tak tahu bahwa akan datang seseorang yang hendak membeli atau menyewa
kastil ini. " Kelakuannya tak bisa dimaafkan, Nyonya Brimming,
" ucap Nyonya Arnold. " Aku berjanji " takkan membuat Anda atau anak Anda susah asalkan dia pun tak bikin situasi jadi
susah. Yang jelas, ia harus pergi dari sini kalau temanku berada di sini nanti. Anda,
tentu saja kami harapkan tetap tinggal di sini. Tapi, kami takkan mengizinkan
anak Anda atau keluarga Anda lainnya tinggal di sini selama kami menyewa tempat
ini. Itu akan kami jadikan syarat dalam transaksi sewa-menyewanya nanti.
" Nyonya Arnold berpamitan, lalu berjalan ke pintu depan diikuti anak-anak dan
Ranni. Nyonya Brimming dan adik-adiknya tak mengikuti mereka. Ketiganya tetap tinggal
di ruangan tadi. Wajah mereka suram dan perasaan mereka tak menentu.
Dari sebuah jendela di loteng, sepasang mata mengamati mobil biru keperakan yang
meninggalkan halaman kastil. Tak seorang pun - selain Ranni - tahu akan hal itu.
Tetapi Ia tak mengatakan apa-apa kepada yang lain.
6. RENCANA SESAMPAINYA di rumah kembali, anak-anak mendapati Kapten Arnold ada di sana.
Beliau baru saja kembali dari suatu penerbangan, dan benar-benar gembira bertemu
dengan mereka. Peggy dan Nora diangkatnya tinggi-tinggi bergantian.
Anak-anak lelaki menggerombol di sekeliling Kapten Arnold, senang bersamanya
lagi. Dan mana saja kalian ini"
" tanya Kapten Arnold. " Ketika pulang, aku membayangkan
" disambut oleh istri dan anak-anak. Nyatanya tak seorang pun ada di rumah,
kecuali Dimmy! " Aku berusaha sebisa-bisanya menyambut kedatangannya,
" Dimmy berkata kepada Nyonya
" Arnold. Tapi, jangan kuatir - dia baru sepuluh menit yang lalu datangnya! Belum
lama " menunggu! " Ketika itu jam sudah menunjukkan pukul delapan. Semua merasa lapar.
Nanti kami ceritakan - setelah semua cuci tangan dan duduk rapi di ruang makan,
" ujar " Nyonya Arnold. Hari ini banyak benar yang kami alami.
" " Maka mereka pun menceritakan kepada Kapten Arnold apa sebabnya mereka
mengunjungi kastil Bulan. Tak lupa mereka ceritakan pula keindahan, kemegahan,
kesunyian serta betapa bagusnya perawatan kastil itu. Juga tentang ketiga wanita
yang bekerja sebagai pemelihara kastil dan anak Nyonya Brimming yang sewot.
Wah! Kupikir anak itulah yang selama ini menakut-nakuti orang hingga tak pernah
ada " yang berani mendekati kastil itu! ucap kapten Arnold.
" Dia " ingin dianggap penguasa kastil itu - mengajak teman-temannya sendiri bersenang-senang di sana hingga dia
disanjung-sanjung. Seandainya aku jadi pemilik kastil itu, tentu akan kuselidiki
mengapa tak ada orang yang mau menyewa selama ini. Pasti ketahuan bahwa anak
pelayan itu membawa banyak teman yang tinggal di sana berbulan-bulan!
Kedengarannya anak itu tak menyenangkan dan jahat!
" Tapi dia mendadak berubah sikap ketika melihat Ranni,
" sahut Mike, nyengir. " Setelah " itu dia tak mengucapkan sepatah kata pun.
" Tempatnya indah sekali, " komentar Nyonya Arnold. " Besok pagi akan kutelepon agen
" penyewaannya. Biar mereka segera menghubungi ayah Paul. Melihat tempatnya, kita
bisa masuk setiap saat. Aku bisa memesan makanan dan barang-barang lain yang
diperlukan. Di Bolingblow sudah kutanyakan toko apa yang harus kudatangi kalau
hendak membeli barang-barang itu.
" Mungkinkah kita sudah mulai berlibur di sana minggu depan"
" tanya Paul penuh harap. " Mengapa tidak" " sahut Nyonya Arnold. " Menurutku, keluargamu akan segera terbang
" kemari, Paul. Mudah-mudahan cuaca bagus musim panas ini! Indah sekali alam di
sekitar kastil itu - pemandangannya khas Inggris. Aku yakin ibumu akan
menyukainya."Apakah kami boleh langsung tinggal bersama kalian begitu keluargamu datang"
" tanya " Nora, berpaling kepada Paul.
Tidak, tidak, " Nyonya Arnold langsung menjawab.
" Tentu saja tidak secepat itu. Mula-
" mula Paul dulu yang akan bergabung dengan keluarganya. Kita harus memberi waktu
kepada keluarga Paul untuk membiasakan diri dengan keadaan kastil itu! Beberapa
saat kemudian, barulah kita bergabung.
" Yah, jadinya Paul bisa melihat menaranya lebih dulu daripada kita,
" Peggy berkata iri. " Jangan lupa tulis surat menceritakan segalanya ya, Paul. Tentang menara itu -
apakah " kuncinya sudah ketemu, dan apakah si Guy sudah menyingkir dari sana.
" Orang itu harus pergi, " ucap Nyonya Arnold. " Aku takkan membiarkan ia berkeliaran di
" sekitar tempat itu. Menurutku orang itu agak kurang waras. Pemelihara kastil
yang tiga orang itu pun harus memisahkan diri, tentunya - jangan mengganggu
pelayan-pelayan ibu Paul. Mereka sih bisa diatur, asal anak lelaki Nyonya
Brimming sudah tak ada di situ.
Nampaknya ketiga perempuan itu sangat takut pada Guy.
" Pokoknya, kalau kalian datang, aku akan mengajak kalian melihat-lihat seluruh
bagian " istana, Paul berjanji.

Empat Serangkai - Rahasia Kastil Bulan The Secret Of Moon Castle di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

" Dimmy merasa tertarik mendengar kisahnya. Ia tak punya rencana untuk tinggal
bersama keluarga Paul di Kastil Bulan, tetapi Paul mengundangnya agar datang
mengunjungi mereka paling tidak sehari saja. Paul suka akan Dimmy. Ia lalu
berpaling kepada Kapten Arnold.
Ada sebuah gagasan muncul di kepalanya.
Pak, Bapak bisa datang juga ke sana" Apakah Bapak sedang cuti"
" " Mudah-mudahan bisa, " sahut kapten Arnold sambil menyendok makanan.
" Tapi, aku belum " terlalu yakin. Siapa tahu aku sibuk dengan pekerjaan baru.
" Pekerjaan apa" " tanya semuanya. " Tetapi Kapten Arnold cuma menggeleng. Aku takkan mengatakan sebelum aku sendiri
tahu " pasti, sahutnya. " Mudah- " mudahan saja hal itu terjadi setelah kita pulang dari Kastil Bulan.
" Nora menguap lebar. Ia berusaha menutupi mulutnya dengan tangan.
Maaf. Aku ngantuk benar. Apalagi setelah makan. Aku kuatir tak bisa makan lebih
banyak " lagi. Sayang! " Makanannya takkan mubazir, kok. Aku akan memakannya!
" komentar Paul. " Mike dan Paul berebut makanan. Akhirnya makanan tumpah di meja.
Sudah kuduga begini akhirnya,
" uc " p Dimmy. " Tapi tak apa! Puas rasanya melihat semua
" piring jadi licin - mencucinya mudah! Nah, sekarang Peggy menguap - Paul juga!
" Nah, pergilah tidur! " kata Nyonya Arnold. " Aku ingin duduk-duduk dengan tenang bersama
" ayah kalian! Sudah lama aku tak bertemu dengannya.
" Kelima anak itu lari ke atas, ke kamar tidur. Semuanya menguap. Mike kepingin
ngobrol mengenai Kastil Bulan. Tetapi, Jack dan Paul langsung tertidur begitu
kepala mereka menyentuh bantal. Karena itu Mike cuma bisa berbaring diam-diam
sambil berpikir. Kastil Bulan! Heran bisa ada kastil seperti itu - kuno, ya, sangat kuno - tetapi
begitu terawat - dan penuh dengan benda-benda aneh. Teringat olehnya jam dinding
berbentuk gereja yang kalau berbunyi keluar bidadari dari pintunya. Ia tak boleh
lupa melihat kotak musik yang katanya bisa menyanyikan seratus lagu yang
berbeda, kalau jadi berlibur di sana nanti. Dan, siapa tahu mungkin bisa
dicobanya pula pakaian logam di sana" Dan - dan...
Tapi, seperti yang lain, kini Mike pun tertidur. Di bawah, Nyonya Arnold duduk,
mengobrol dengan suaminya yang sering bepergian jauh. Kapten Arnold adalah salah
seorang pilot terbaik di dunia. Sudah berapa kali ia terbang mengelilingi dunia"
Wah, sudah tak terhitung lagi! Nyonya Arnold pun seorang pilot.
Sudah berkali-kali a terbang bersama suaminya. Pengetahuannya mengenai pesawat
terbang " tak kalah banyaknya dengan pengetahuan suaminya.
Pekerjaan baru yang kaukatakan tadi,
" ujarnya kepada Kapten Arnold,
" Penting " sekalikah" Kau mau menceritakan kepadaku"
" Ya, " sahut suaminya. Menerbangkan sebuah pesawat baru - aneh bentuknya, tetapi "bukan
" main cantiknya! Pesawat itu sungguh-sungguh mengagumkan. Bisa langsung
membumbung ke udara dengan kecepatan tinggi, lagi pula naiknya hebat sekali.
" Wah!" komentar Nyonya Arnold.
" Jadi, " kau akan mendapat tugas mentes pesawat itu" Kapan selesainya" Kau tahu"
" Aku belum tahu kapan pesawat itu akan selesai,
" sahut Kapten Arnold. " Tapi, yang " kaukatakan benar. Ini memang suatu penerbangan uji coba. Dan kalau aku yang
menguji, kau boleh yakin pesawat itu akan kucoba terbang dengan berbagai cara
yang paling membahayakan! Kecepatannya - wah, benar-benar menakjubkan! Aku harus
mengenakan pakaian khusus serta peralatan macam-macam di kepalaku. Pertama,
karena kecepatannya sangat tinggi - lebih tinggi dari kecepatan suara!
" Paling tidak, aku ingin melihat keberangkatanmu,
" ucap Nyonya Arnold. " Selama ini aku " selalu menjadi dewi keberuntunganmu, kan" ketika sekali saja aku tak mengantarmu
berangkat, kau mendapat kecelakaan. Pokoknya, aku harus mengantarmu sampai ke
pintu pesawat, kali ini! Ini
benar-benar tugas yang penting dan khusus pula!
" Benar kau harus mengantarku,
" Kapten Arnold berkata sambil mengetuk-ngetuk pipa
" rokoknya. Mudah-mudahan saatnya tidak bersamaan waktunya dengan rencana berlibur
di " Kastil Bulan bersama keluarga Paul.
" Tapi, kalau memang saatnya bersamaan aku pilih ikut terbang denganmu. Biar saja
anak- " anak pergi bersama Dimmy, sahut istrinya.
" Ya, " rasanya aku harus menyertaimu - supaya kau
sukses dalam uji coba ini. " Keduanya masuk ke kamar. Tak lama kemudian suasana rumah pun menjadi hening.
Entah berapa banyak orang yang bermimpi mengenai Kastil Bulan pada malam itu"
Yang pasti, kelima anak yang tidur di loteng punya mimpi yang sama.
Hal itu pula yang pertama-tama terpikir oleh mereka ketika terbangun esok
paginya. Mereka mendesak-desak Nyonya Arnold agar segera menelepon agen penyewaan pagi
itu juga. Nyonya Arnold berkata, Aku harus menelepon ibu Paul dulu! Dapat sambungan yang
bagus " ke Baronia memakan waktu tidak sedikit.
" Akhirnya telepon-menelepon pun selesai. Permaisuri setuju sekali. Beliau malah
sempat berbicara dengan Paul. Mendengar suara ibunya begitu jelas di telepon,
Paul girang bukan buatan.
Paul! " ujar ibunya. Sebentar lagi kita bisa bertemu. Adik-adikmu sudah tak sabar?"
ingin melihat negeri lnggris - yang begitu mempesona! Nyonya Arnold berbaik
hati. Beliau berjanji hendak mengurus segalanya secepat mungkin."
Agen penyewaan gembira juga karena akhirnya ada yang mau menyewa kastil Bulan.
"Ini adalah yang pertama sejak bertahun-tahun, mereka berkomentar kepada Nyonya
" Arnold. Sukar sekali berusaha menyewakan tempat itu. Beberapa orang pernah kami
kirim " ke sana untuk melihat-lihat. Tetapi, mereka kembali dengan membawa berbagai
cerita yang aneh. Sulit masuk. Atau, mereka merasa dipersulit. kami sendiri kurang tahu apa yang
terjadi sebenarnya. Mudah-mudahan permaisuri kerajaan Baronia merasa senang
tinggal di sana. Kami gembira mendengar bahwa kastil itu sangat terpelihara.
Mungkin, mulai saat ini kami bisa lebih sering menyewakan kastil Bulan.
" Nyonya Arnold langsung berpikir bahwa Guy Brimming-lah yang menjadikan segalanya
sulit! Ia tak mengatakan apa-apa kepada pengurus kantor agen, tetapi berjanji hendak
bersikap keras kepada Guy jika Ia tak mau menyingkir dari sana seperti yang
dimintanya! Ternyata kita tak perlu berhubungan dengan pemiliknya." kata Nyonya Arnold
kepada " anak-anak. Rupanya si pemilik telah menyerahkan segalanya kepada agen itu.
Mereka " diberi hak untuk menilai apakah calon penyewanya dianggap cukup bertanggung
jawab dan diberi hak pula untuk menentukan kapan si penyewa boleh mulai masuk.
Jadi, telah kuputuskan untuk menyewa kastil itu untuk ibumu, Paul! Kita bisa
masuk minggu depan! " Bagus! " seru Paul gembira. Tujuh hari lagi! ibuku pasti akan segera memberi tahu?"
ketiga pemelihara kastil itu, mengenai bagaimana Ibu menginginkan makanan dan
sebagainya - atau, Andakah yang akan memberi tahu hal itu, Nyonya Arnold"
" Oh, itu tugasku, " kata Nyonya Arnold. " Ketiga perempuan itu pasti kaget melihat bahan
" makanan datang bertumpuk-tumpuk setiap hari! Mereka pasti bingung di mana hendak
ditaruh banang-barang itu semua!
" Mahalkah sewa kastil itu, Bu"
" tanya Mike. Ia jadi ingin menyewa kastil juga, kapan-
" kapan. Astaga! Tentu saja! " sahut ibunya. " Mengapa kau bertanya, Mike" lngin menyewa" Kalau
" memang benar begitu, tabung dulu beberapa ribu pound!
" Wow! " komentar Mike. Keinginan untuk menyewa kastil segera lenyap dari kepalanya. "Bu,
" Ibu akan ikut ke Kastil Bulan, kan" Kedengarannya tadi pagi Ibu mengatakan
sesuatu kepada Dimmy - bahwa mungkin lbu takkan bisa ikut,
" Yah, ada kemungkinan ayahmu ingin aku menyertai beliau kalau beliau pergi
menunaikan " tugas barunya sahut Nyonya Arnold.
" Tapi, " aku pasti akan bergabung setelahnya.
Seandainya benar aku harus menyertai ayahmu, Dimmy akan menemani kalian ke
Kastil Bulan. Itu, kalau waktunya tepat bersamaan. Mudah-mudahan ayahmu cepat
tahu kapan beliau harus pergi! Begitu kudengar kabar dari Ayah, kau akan kuberi
tahu. " Malam itu Kapten Arnold datang membawa kabar yang mereka tunggu-tunggu. Beres,
" ujar " beliau. Aku harus berangkat minggu depan. Lamanya kira-kira cuma seminggu. Jadi,
aku " pasti sudah pulang pada saat orang tua Paul mengundang kita berlibur ke Kastil
Bulan. Kami akan berada di sana dua minggu lamanya!"Bagus!
"

Empat Serangkai - Rahasia Kastil Bulan The Secret Of Moon Castle di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

seru Mike. Paul pasti harus ke sana minggu depan, kalau keluarganya datang.
?" Seminggu kemudian baru kita menyusul. Kukira
mereka sudah mapan dalam waktu seminggu.
" Kalau begitu, nikmatilah seminggu ini di sini,
" kata Dimmy. " Kalian masih punya waktu " seminggu untuk bersenang-senang bersama. Minggu depan, kalian cuma berlima saja
denganku! " Tak bolehkah kami ikut melihat uji cobanya, Yah"
" tanya Peggy. " Mengapa" " " Wah, perusahaan yang punya pesawat terbang itu masih merahasiakan hal ini!
" sahut " ayahnya. Tak seorang pun diperbolehkan melihat. Tapi kalian tak usah bersedih -
" rencana kita akan terlaksana semua dalam liburan ini! Aku yakin segalanya akan
beres! " Ternyata Kapten Arnold terlalu optimis. Belum sampai minggu berakhir, sudah ada
yang kurang beres! 7. DI LUAR DUGAAN YANG pertama terjadi tiga hari kemudian, ketika Nyonya Arnold menerima surat
dari Ibu Paul. Ada kabar apa dari ibuku"
" tanya Paul bersemangat. " Kok panjang sekali suratnya,
" Nyonya Arnold" " Memang panjang, " sahut Nyonya Arnold. " Wah, seorang adikmu sakit, Paul. Si Boris yang
" rencananya akan ikut berlibur di Kastil Bulan beberapa hari lagi!
" Oh. " Paul nampak sedih. Sakit apa dia" Tidak parah, kan?"
" " Nampaknya tidak. Tapi, ibumu kuatir dia kena campak,
" lanjut Nyonya Arnold. " Yah, " sayang sekali ya! Adik lelakimu yang satu lagi juga belum pernah kena campak.
Jadi, kalau Boris kena, kakaknya harus diawasi juga.Mereka berdua selalu
bersama-sama."Jadi, ini berarti Ibu takkan bisa kemari, Nyonya Arnold"
" tanya Paul kecewa. " Lalu, " bagaimana rencana kita menyewa Kastil Bulan" Bagaimana mengenai
?" Kita tak perlu terlalu kuatir sebelum ada kabar pasti bahwa Boris memang
terserang " campak, kata Nyonya Arnold.
" Ibumu " mengatakan, ada kemungkinan penyakitnya bukan
campak. Mungkin ibumu akan kemari dengan adik-adikmu yang lain. Boris dan
kakaknya ditinggalkan di Baronia, kalau benar mereka terkena campak Sudahlah.
Jangan terlalu kuatir. " Tentu saja Paul merasa kuatir. Kalau ibunya tak jadi datang, bagaimana jadinya
rencana liburan yang sudah ditunggu-tunggu" Gara-gara Boris! Anak itu selalu
ada-ada saja! Sekarang, gara-gara dia - rencana berlibur di Kastil Bulan bisa gagal! Padahal,
di sana pasti asyik! Mike dan saudara-saudaranya juga kecewa. Kalau sampai acara kunjungan ke Inggris
gagal, mereka takkan bisa pergi ke Kastil Bulan dan bersenang-senang di sana!
Satu-satunya orang yang gembira mendengar ini pasti si Guy yang tengik,
" Mike berkata " dengan wajah suram. *** Dua hari lewat. Setiap ada surat datang, Paul bertanya kepada Nyonya Arnold,
Apakah " ada kabar lagi dan ibuku, Nyonya Arnold" Menurut rencana semula, kita sudah
harus berada di Kastil Bulan dua hari lagi. Bagaimana kalau akhirnya ibuku
memutuskan takjadi datang" Apakah Anda akan memberi kabar begitu saja kepada
Nyonya Brimming dan adik-adiknya" Atau, bagaimana?"Sudahlah, Paul - jangan terlalu bingung memikirkan hal itu,
" sahut Nyonya Arnold. " Ibumu pasti meneleponku hari ini, sesudah makan siang. Nanti sore kita sudah
tahu " bagaimana keputusannya. " Telepon berdering tepat setelah mereka usai bersantap siang. Anak-anak langsung
berlari ke ruang tengah. Sambil mendorong anak-anak dari dekat tempat telepon,
Nyonya Arnold mengangkat gagangnya. Terdengar olehnya suara dari dalam telepon.
Telepon pribadi dari Baronia untuk Nyonya Arnold
" " "Oh, aku sendiri Nyonya Arnold, jawabnya. Lalu kedengaran bunyi telepon
disambungkan " di sebelah sana. Anak-anak menanti dengan berdebar-debar. Mereka memasang telinga tajam-tajam,
ingin bisa mendengar yang dikatakan ibu Paul kepada Nyonya Arnold. Nyonya Arnold
mendengarkan dengan sungguh-sungguh kadang-kadang beliau mengangguk-angguk
sambil mengatakan, Ya, " ya, ya. Wah, bagus sekali. Benar. Oh, tentu saja tak apa-apa. Ya, saya setuju.
" Anak-anak tak tahu apa yang sedang dibicarakan lewat telepon saat itu. Mereka
benar-benar tak sabar menanti. Paul berdiri dekat sekali dengan Nyonya Arnold.
Ia berharap bisa menangkap kata-kata yang diuc pkan ibunya di sebelah sana.
Tetapi, sepatah kata " pun tak tertangkap olehnya.
Akhirnya Nyonya Arnold mengucapkan kata perpisahan, lalu mengembalikan gagang
telepon di tempatnya. Paul langsung meraung. Mengapa aku tak diberi kesempatan bicara denga
" ibuku" " " Telepon tadi ditujukan kepadaku pribadi, Paul. Lagi pula yang berbicara tadi
bukan " ibumu! " Nyonya Arnold geli melihat wajah Paul murka. Sekarang dengarkan baik-baik.
Kabarnya " begini. Tidak sejelek yang kita duga.
" Bagaimana" Ayo, cepat ceritakan, Bu!
" seru Mike. " Yang menelepon tadi sekretaris ibumu,
" kata Nyonya Arnold kepada Paul.
" Boris memang " terserang campak. Gregor, adikmu yang seorang lagi - menunjukkan tanda-tanda
yang sama dua hari yang lalu. Untunglah penyakitnya tak parah. Menurut
perkiraan, tak lama lagi mereka juga sehat
" Mengenai rencana semula lalu bagaimana" Apakah ibuku akan terbang kemari
meninggalkan " mereka" tanya Paul. " Tidak. Ibumu tak mau meninggalkan mereka. Walaupun begitu, ibumu yakin kira-kira
" sepuluh hari lagi beliau bisa kemari. Adik-adikmu pun akan dibawa, sahut Nyonya
" Arnold. Rencana yang ditawarkan ibumu begini jadinya. Karena ibumu toh sudah
menyewa " Kastil Bulan dan berhak masuk ke sana dua hari lagi, jadi beliau mengusulkan
agar kita masuk lebih dulu dan menunggu kedatangan keluargamu di sana!
" Bagus! " seru Peggy dan Nora bersamaan. Tetapi mendadak Mona nampak suram. Tapi, Bu,?"
" ucapnya. Ibu dan Ayah bagaimana" Katanya tak lama lagi Ibu dan Ayah akan pergi -
" menguji pesawat terbang baru itu" Apakah Ibu tak jadi ikut terbang?"
Kurasa, aku harus menyertai ayahmu,
" ujar ibunya. " Kalau aku ikut, Ayah merasa tenang.
" Dengan begitu, Ayah bisa menunaikan tugasnya dengan baik. Dimmy akan menemani
kalian di kastil Bulan. Kau bersedia kan, Dimmy" Toh ada Ranni juga. Sebentar -
tidak lama. Paling lama juga seminggu. Ibumu tentu senang kalau datang melihat kalian sudah
mapan di sana. Dimmy bisa membantu mengatur segalanya.
" Aku senang sekali kalau bisa melakukan itu,
" kata Dimmy. Sejak tadi perempuan itu
" mendengarkan dengan penuh perhatian. Aku belum pernah melihat kastil Bulan yang
indah " itu. Sekarang aku jadi bisa melihat" Tapi, kapan pelayan-pelayan Paul datang
dari Baronia" Rasanya aku takkan bisa berbicara dengan mereka dalam bahasa
Baronia. Aku sama sekali tak mengenal bahasa itu. Bahkan dengan dibantu Ranni
pun rasanya aku takkan bisa.
" Mereka baru akan datang sehari sebelum kedatangan Permaisuri,
" sahut Nyonya Arnold. " Kurasa anak-anak bisa merawat diri masing-masing dengan bantuanmu, Dimmy! Banyak
" makanan yang akan datang. Aku sudah terlanjur memesannya. Kau akan kuberi daftar
supaya tahu apa saja yang akan datang itu. Nah, bagaimana komentar kalian, Anak-
anak" " Hore! Asyik! " seru anak-anak serentak. Peggy langsung memeluk ibunya.
" Lebih asyik " lagi kalau Ibu ikut, Bu, katanya.
" Tapi, " Ibu janji akan datang kalau Permaisuri datang
kan, Bu" Pasti ketika itu uji coba pesawatnya sudah selesai.
" Akan kuusahakan, " kata ibunya. " Nah, sekarang banyak yang harus kita kerjakan. Pakaian
" kalian harus dipak - agen harus ditelepon - dan Nyonya Brimming harus ditulisi
surat, memberi tahu bahwa rencana kita berubah - bahwa untuk sementara cuma
kalian anak-anak yang akan tinggal di sana.
" Biar kubantu membereskan pakaian mereka,
" kata Dimmy. " Cuacanya panas. Jadi, takkan


Empat Serangkai - Rahasia Kastil Bulan The Secret Of Moon Castle di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

" banyak yang perlu mereka bawa. Anak-anak, kalau
kalian ingin membawa buku atau mainan tertentu, cepat ambil. Berikan kepadaku
supaya bisa kupak dengan segera. Tapi ingat Mike, jangan kaupikir aku
memperbolehkan kau membawa satu set lengkap mainan kereta api-kereta apian atau
sejenisnya! " Seorang boleh bawa berapa buku, Dimmy?" tanya Jack. Lalu ia teringat akan
perpustakaan " besar yang terdapat di kastil Bulan. Eh, tapi - tunggu dulu! Di sana kan ada
" perpustakaan! Bukunya banyak. Jadi tak perlu membawa lagi kukira.
" Aku sih ingin bawa bukuku sendiri,
" kata Mike. " Buku-buku kuno yang terdapat
" diperpustakaan kastil Bulan mungkin terlalu membosankan buat kita baca. Aku
hendak membawa buku-buku petualangan.
" Mestinya kita menulis buku mengenai petualangan kita sendiri,
" ujar Nora. Ia naik ke " loteng bersama Peggy. Pasti bukunya mengasyikkan.
" " Kalau orang membacanya, mereka ingin berkenalan dengan kita - dan ingin ikut
" bertualang! tambah Paul. " Aku " yakin banyak anak yang ingin mengunjungi Pulau Rahasia kita - pulau yang kita
pakai bersembunyi ketika aku pertama kali bertemu dengan kalian.
Ingat, kan" " Ayo cepat - jangan ribut saja!
" seru Dimmy sambil mendorong anak-anak supaya cepat
" naik. Coba kulihat baju kalian supaya aku bisa cepat memperhitungkan berapa lama
" kuperlukan untuk mencuci, menyetrika, dan menjahit. Kalau banyak, kau terpaksa
harus membantuku, Peggy, Nora!
" Oh, tentu saja kami akan membantu, Dimmy,
" janji mereka. Keduanya begitu gembira
" hendak pergi ke kastil Bulan. Mereka tak berkeberatan mengerjakan apa pun asal
bisa ke sana. Ketika kapten Arnold datang malam harinya, beliau diberi tahu mengenai perubahan
rencananya. Untunglah campak yang menyerang adik-adik Paul tidak berat,
" katanya. " Kalau sampai " rencana mengunjungi Kastil Bulan dibatalkan, wah, kalian tentu akan sangat
kecewa. Kukira anak-anak aman berlibur di sana bersama Dimmy untuk sementara.
" Sibuk benar mereka selama dua hari itu. Nyonya Arnold ke sana kemari, mencari
barang-barang yang diperlukan. Dimmy mencuci baju anak-anak, menyetrika, dan
menjahit dengan tiada henti-hentinya. Anak-anak lelaki sibuk mengepak buku-buku
dan mainan di bagian bawah kopor mereka. Peggy dan Nora mulai mendendangkan lagi
lagu konyol mengenai Kastil Bulan!
0 Kastil Bulan, " Tak lama lagi kami ke sana!
" Mike menimpali setelah berpikir beberapa lama,
Berjam-jam bermain gembira
" Di puncak menara!" Ayo tebak - si Guy. sudah pergi belum"
" ujar Jack tiba-tiba. " Kurasa belum. Nyonya " Arnold, apakah Anda sudah menulis surat kepada Nyonya Brimming" Belum ada
balasan, ya?"Mana cukup waktunya kalau mereka harus membalas surat kita segala,
" kata Nyonya " Arnold. Pokoknya, aku sudah menulis kepadanya. Mengapa, Jack"
" " Aku teringat lelaki bernama Guy itu,
" sahut Jack. " kira-kira dia sudah pergi dari sana
" atau belum, ya" " Tentu saja dia harus pergi,
" kata Nyonya Arnold. " Kepada agen kukatakan, bahwa kita
" takkan menyewa kastil itu kalau Guy tidak pergi dari sana. Kau tak perlu kuatir
memikirkan dia. Nyonya Brimming dan adik-adiknya pun akan jarang kalian lihat,
kecuali kalau mereka sedang menyapu dan merawat barang-barang perabotan. Mereka
akan tetap melakukan hal itu sampai pelayan-pelayan Permaisuri tiba.
" Yang memasak siapa?" tanya Peggy.
" Dimmy" " Apakah Nyonya Brimming akan mengizinkan
Dimmy memakai kompor mereka yang ada di dapur?"Wah, itu aku kurang tahu,
" sahut Nyonya Arnold. " Dalam surat kukatakan, bahwa mereka
" boleh pilih - memasak buat kalian dan menerima imbalan dari kita, atau
membiarkan Dimmy memakai dapur mereka. Kurasa mereka akan pilih memasak buat
kalian. Dengan begitu, mereka bisa dapat yang tambahan. Mudah-mudahan begitu.
Supaya Dimmy tak terlalu sibuk.
"Ah, lama benar menanti besok,
" ucap Nora yang muncul membawa setumpuk pakaian yang
" sudah selesai disetrika. Itu lagi, itu lagi, " komentar Mike. " Dan pagi sudah dua belas kali kaukatakan hal itu,
" Nora. Jam berapa sekarang" Wah, sudah hampir waktu minum teh. Jam sekian besok,
kita sudah berada di kastil Bulan.
" Akhirnya semua sudah masuk ke dalam kopor. Kopor-kopor mereka pun ditutup. Dimmy
mengamati sekelilingnya, mencari kalau-kalau ada sesuatu yang lupa belum
dimasukkan. Nyonya Arnold dan suaminya juga akan berangkat besok. Anak-anak belum diberi
tahu alamat mereka selama menjalankan tugas. Hal itu disebabkan perusahaan yang
menyewa Kapten Arnold tak mau uji coba itu diketahui umum. kapten Arnold sendiri
pun tak tahu ke mana ia harus pergi keesokan harinya.
Nah, sebaiknya kita semua tidur sore-sore,
" kata Kapten Arnold sehabis makan malam.
" "Aku ingin merasa segar besok pagi, dan kau nampaknya sangat lelah, Bu!
tambahnya " sambil berpaling kepada Nyonya Arnold. Kau juga, Dimmy.
" " Kami tidak lelah, " cetus Mike. " Tapi kami akan segera tidur - supaya besok lebih cepat
" tiba! Jam berapa Ranni akan membawa mobilnya kemari"
" Kira-kira setengah sebelas,
" jawab Nyonya Arnold. " Kalian makan siang di hotel yang
" dulu itu saja - di Bolingblow. Di samping itu, aku ingin berpesan supaya kalian
berhati-hati dengan barang-barang indah yang terdapat di Kastil Bulan. Dan...
" Jangan kuatir, Bu. Kami akan bersikap seperti putra-putri raja!
" Mike berkata sambil " tertawa. Ayo, kita tidur, yuk! Hore! Besok kita ke Kastil Bulan!
" " 8. DI KASTIL LAGI Esok harinya serba terburu-buru. Rumah akan ditinggalkan kosong untuk sementara.
Nyonya Hunt pembantu rumah tangga mereka diizinkan pulang. Walaupun begitu, Ia
diminta tetap datang setiap hari untuk membersihkan rumah dan membuka jendela
supaya udara segar masuk. Di samping itu, Ia juga dimintai tolong memberi makan
ayam peliharaan Nyonya Arnold.
Kapten Arnold sudah siap dengan tasnya. Begitu juga Nyonya Arnold. Beliau
menyiapkan pakaian yang hendak dibawa dalam sebuah tes yang tidak begitu besar.
Mike ingin membuka kopor yang sudah ditutup, karena hendak memasukkan dua buah
buku yang sekonyong-konyong ingin Ia bawa.
Jangan dibuka, " cegah Dimmy. " Sudah dua kali kopor itu kaubuka. Akibatnya segala
" sesuatu di dalamnya jadi acak-acakan. Terpaksa kuncinya kusembunyikan sekarang!
" Sialan! " umpat Mike, lalu mencoba membuka kopor Paul. Kopor itu kecil dan dibawa-bawa "sendiri oleh Paul. Tapi rupanya Dimmy juga menguncinya.
Pukul setengah sebelas, Ranni datang dengan mobil berkilauan. Ia nyengir ketika
melihat anak-anak yang sudah gelisah - tak sabar menunggu. Kita jadi kembali ke
Kastil Bulan, " ya! komentarnya. "Kasihan mobil ini - ia harus terantuk-antuk lagi di sepanjang
" jalan. " Mobil buatan Baronia tak peduli jalan rusak,
" kata Paul. " Kau sendiri yang bilang " begitu, Ranni! Aku senang kok terguncang-guncang sedikit. Selamat tinggal,
Kapten Arnold! Selamat menunaikan tugas! Aku ikut berdoa agar Anda sukses!
" Terima kasih, Paul, " ucap Kapten Arnold. " kalau kau mendadak mendengar bunyi seperti
" orang bersin yang langsung hilang lagi bunyinya, pasti itu bunyi pesawat yang
sedang kuuji. " Semua tertawa. Nora memeluk ayahnya.
Hati-hati ya, Yah! " pesannya. " Sukses! " " Akhirnya acara berpamitan pun selesai. Mobil mereka meninggalkan halaman rumah.
Kapten dan Nyonya Arnold berdiri sambil melambai-lambaikan tangan.
Anak-anak duduk agak berdesakan di dalam mobil. Tetapi, tak seorang pun merasa
keberatan kecuali Dimmy. Dimmy mengatakan, belum pernah a duduk berdampingan
dengan " orang yang selalu sibuk seperti Nora. Tetapi ketika Peggy ganti duduk di tempat
Nora, Dimmy segera mengubah pendapatnya mengenai Nora. Ternyata Peggy lebih
parah dibanding Nora. Anak-anak mengobrol tak henti-hentinya. Sambil mengobrol,
mereka melongokkan kepala ke jendela dan dorong-mendorong.
Di Bolingblow mereka berhenti - makan siang, di hotel tempat mereka makan siang
tempo han. Yang melayani kebetulan pelayan yang dulu juga.


Empat Serangkai - Rahasia Kastil Bulan The Secret Of Moon Castle di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Kami jadi pergi ke Kastil Bulan waktu itu,
" kata Peggy. " Wah, indah sekali kastilnya!
" " Sekarang kami hendak ke sana lagi - berlibur di sana!
" tambah Nora. " Pelayan itu tertawa. Ia tak percaya akan pernyataan Nora.
Tak mungkin! Tak ada orang yang mau tinggal di sana. Jangan coba-coba
membohongiku. " Kastil Bulan sudah terkenal sebagai tempat jelek.
" Mengapa" " tanya Mike segera."Yah - orang bilang banyak hal aneh terjadi di situ,
" kata si pelayan dengan gaya
" berahasia. Aku kan pernah bilang bahwa ada ilmuwan yang datang ke sana hendak
meminjam " buku lalu lari pulang dengan ketakutan setengah mati.
" Ya, katanya buku-buku pada berjatuhan dan raknya menimpa dia,
" komentar Peggy sambil " tertawa cekikikan. Mudah-mudahan hal seperti itu terjadi waktu kami di sana
nanti! " Tapi, kau harus percaya bahwa kami benar-benar akan pergi ke sana sekarang ini.
" Pelayan tadi melongo. Ia masih belum percaya. Kudengar kalian sudah memesan
bahan " makanan untuk dikirim ke sana, katanya.
" Jadi, " kalian memang benar akan tinggal di
sana" " Tentu saja, " kata Peggy. " Kau punya cerita lain lagi mengenal kastil itu"
" " Suara-suara! " sahut si pelayan, berbisik. Nampaknya ia takut mengatakan hal itu.
" Suara-suara! Katanya di sana sering terdengar suara-suara aneh.
" " Aneh bagaimana" " tanya Mike, tertarik. " Aku kurang tahu. Kurasa tak ada orang yang tahu pasti,
" katanya pula. " Pokoknya di " sana sering terdengar suara-suara aneh. Sudah! Kalian jangan ke sana! Pulang
saja, sebelum terlanjur! " Si pelayan pergi membawa piring kotor bekas mereka.
Peggy tertawa. Wah, ini menarik! Aneh ya - tempat kuno dibilang bisa bersuara.
Pasti " si Guy yang menyebar cerita-cerita konyol itu. Tujuannya, supaya orang tak
berani dekat-dekat tempat itu. Menurutku, sebenarnya tak ada apa-apa di sana!
" Aku pun berpendapat begitu,
" komentar Mike. " Semuanya itu cuma dongeng. Pokoknya,
" sebentar lagi kita tahu sendiri apakah cerita itu benar atau tidak. Dalam hati
sih, aku senang kalau ada yang terjadi.
" Kau senang mendengar suara-suara aneh" Bohong!
" cetus Flora. " Hi, aku sih ogah " mendengar suara-suara yang tak ketahuan dari mana asalnya.
" Seperti kursi di kamar kita,
" tambah Peggy. " Kalau malam kadang-kadang berbunyi,
" seperti ada orang yang duduk di situ. Tapi, kalau kunyalakan lampu tak ada
siapa-siapa. " Terang saja tak ada. " kata Dimmy. " Kursi itu berbunyi karena kembali ke bentuknya
" semula setelah menopang berat tubuhmu beberapa lama, Peggy!
" Saat itu mereka menikmati es krim. Lezat benar es krimnya, hingga Dimmy memesan
lagi. Nora menepuk lengan Dimmy.
Aku suka melihat kebiasaanmu itu, Dimmy,
" katanya. " Ikut memesan es krim tambahan, dan
" pura-pura tidak melihat kalau ada di antara kami yang minta tambah untuk kedua
kalinya."Hus, dua sudah cukup,
" kata Dimmy tegas. " Akan kupanggil pelayan sekarang juga -
" supaya membawakan bon makanan kita!
" Anak-anak menyeringai. Sebenarnya mereka tak ingin makan es krim lagi. Mereka
cuma ingin menggoda Dimmy. Tak lama kemudian datang si pelayan membawa bon
mereka. Aku baru mengobrol dengan temanku yang di sebelah sana itu mengenai Kastil
Bulan, " " ucapnya berbisik-bisik. Dia keponakan pemilik toko bahan makanan yang diminta
" mengantar bahan makanan ke sana. Katanya, sopir yang membawa truk pengangkut
bahan makanan begitu ketakutan waktu sampai di sana. Bahan makanan yang hendak
ia antarkan lalu diturunkan begitu saja di halaman sambil berteriak, "Ini
pesanannya! Dia langsung " lari masuk kembali ke dalam mobilnya dan melarikannya kencang-kencang seperti
dikejar beratus-ratus ekor anjing."Takut apa dia"
" tanya Nora keheranan. " Di pintu depan tak ada sesuatu pun yang
" mengerikan! Sopir itu gila barangkali!
" Percayalah kepadaku - tempat itu menakutkan,
" ulang si pelayan. " Kemarilah lagi " setelah satu-dua hari tinggal di sana. Aku yakin kalian punya cerita aneh
mengenai kastil itu! " Anak-anak tertawa. Di sana cuma ada tiga perempuan yang bertugas merawat kastil itu sekarang,
" Mike " berkata. Kalau benar terjadi hal-hal yang aneh, merekalah yang pasti lebih dulu
jadi " ketakutan. " Tiga perempuan merawat kastil! Tiga - aneh!
" komentar si pelayan. " Mengapa" Apakah kaupikir mereka suka gentayangan naik sapu terbang pada malam
hari" " " tantang Jack sambil nyengir.
Si pelayan naik darah. Dengan kasar Ia menumpuk piring kotor lalu membawanya
pergi. Yuk, " ujar Mike. kita meneruskan perjalanan ke Kastil Bulan. Toh tak lama lagi kita?"
sudah sampai. " Mereka masuk ke dalam mobil. Ranni sudah menunggu di belakang kemudi. Nampaknya
ia mulai tak sabar. Walaupun begitu lega rasanya anak-anak melihat Ranni di
sana, sehabis mendengar cerita konyol si pelayan. Di dalam mobil mereka merasa
kenyang sekali. Ranni menjalankan mobilnya. Mereka melewati jalan-jalan yang dulu mereka lewati.
Jelek dan berlubang-lubang. Ranni mengendarai mobilnya dengan sangat berhati-
hati. Nora dan Peggy mencari-cari persimpangan jalan yang menuju ke desa kuno
yang sudah rusak itu. Tadinya aku berniat menanyakan kepada pelayan tadi,
" ujar Nora menyesal. " Sayang - " lupa! Pasti dia tahu cerita menarik mengenai desa itu.
" Itu dia persimpangannya, " ujar Peggy. " kapan-kapan kita ke situ, yuk! Paling-paling
" jaraknya cuma satu mil dari sini Aku kepingin melihat-lihat bekas reruntuhan
rumah-rumah kuno di situ!
" Persimpangan jalan yang dilihat Peggy tadi segera terlewati. Tak lama kemudian
terlihat oleh anak-anak rumah-rumah yang sudah ambruk atapnya.
Sekarang mereka sudah berada di jalan menanjak yang menuju kastil. Jalannya
berliku-liku, mendaki leneng bukit. Bunyi mesin mobil menderu memekakkan
telinga. Mobil terbagus buatan Baronia pun terpaksa merambat di jalan seperti
itu. Pintu gerbang di pagar kastil tertutup seperti dulu. Mike terpaksa turun dari
mobil dan membukakan pintu itu lagi. Mobil masuk ke halaman kastil, lalu
berhenti di depan pintu utama. Seperti dulu, pintu itu pun tertutup.
Nah, kita sudah sampai, " Mike berkata sambil memandang kastil yang menjulang tinggi di
" depannya. Wah, besar sekali kastil ini kalau dilihat dari jarak sedekat ini!
Sekarang " bagaimana" Kita bunyikan bel lagi" Oh, tak mungkin! Rantainya sudah putus -
diputuskan Ranni tempo hari! Mudah-mudahan saja kita tak perlu berkeliling ke
belakang lagi seperti dutu.
" Rantai belnya sudah diperbaiki,
" kata Ranni. " Anak-anak segera melihat ke tempatnya. Ranni benar. Kita bisa masuk dari depan
kali " ini! " Jack berlari-lari menaiki tangga lebar, mendapatkan pegangan besi yang
tergantung di ujung rantai. Ditariknya rantai itu.
Kali ini terdengar bel berbunyi! Bunyi nyaring terdengar dari dalam kastil.
Kedengarannya bel itu besar, tetapi sudah agak rusak.
Ranni mengangkat kopor-kopor naik ke teras depan. Dengan sabar mereka menanti


Empat Serangkai - Rahasia Kastil Bulan The Secret Of Moon Castle di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

pintu dibuka. Tetapi lama benar. Jack jadi kehilangan kesabaran. Dibunyikannya
bel sekali lagi. Mendadak Ia melompat kaget. Pintu di depannya membuka sendiri,
sangat pelan tanpa mengeluarkan bunyi sedikit pun.
Tak seorang pun kelihatan menyambut mereka di sana! Anak-anak berdiri, menunggu
salah seorang dari ketiga perempuan yang dulu ada di sana muncul. Tetapi tak
seorang pun yang keluar. Ada seseorangkah di balik pintu"
Jack lari ke dalam, melihat. Ruangan depan kosong.
Aneh! " ucap Dimmy. Pasti ada orang yang membukakan pintu barusan. Tapi, mengapa?"
mendadak menghilang"
" Satu peristiwa aneh terjadi sudah.
" kata Mike, tertawa. " Kurasa Nyonya Brimming atau
" salah seorang adiknya memang datang membukakan pintu tadi. Tapi, melihat Ranni
yang bertubuh besar dan berjenggot lebat berwarna merah Ia ketakutan dan
langsung bersembunyi. Ruangan ini gelap. Kalau ada orang yang dengan cepat
melompat masuk takkan terlihat dari luar. Perlu kubantu, Ranni"
" Ranni tak membutuhkan bantuan.
Cari saja penjaga kastil ini dan tanyakan apakah segalanya sudah siap untuk
kita, " " katanya, berdiri di ruang depan.
Jack memandang Dimmy. Bolehkah aku masuk mencari Nyonya Brimming"
" tanyanya. " Dimmy mengangguk Jack pun segera masuk sambil mencoba mengingat-ingat jalan yang
harus Ia lalui. Tak lama kemudian Jack kembali bersama Nona Edie Lots, salah seorang adik Nyonya
Petualang Asmara 13 Pendekar Mabuk 088 Rahasia Bayangan Setan Bende Mataram 32
^