Kisah Para Nabiallah 3
Kisah Para Nabiallah Bagian 3
(yang diutus) kepadamu, maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku." (QS. asySyu'ara:
160-163) Dengan kelembutan dan kasih sayang semacam ini, Nabi Luth berdakwah kepada kaumnya.
Beliau mengajak mereka untuk hanya menyembah kepada Allah SWT yang tiada sekutu bagiNya.
Dan melarang mereka untuk melakukan kejahatan dan kekejian. Namun dakwah beliau
berhadapan dengan hati yang keras dan jiwa yang sakit serta penolakan yang berasal dari
kesombongan. Kaum Nabi Luth melakukan berbagai kejahatan yang tidak biasa dilakukan oleh penjahat
manapun. Mereka merampok dan berkhianat kepada sesama teman serta berwasiat dalam
kemungkaran. Bahkan catatan kejahatan mereka ditambah dengan kejahatan baru yang belum
pernah terjadi di muka bumi. Mereka memadamkan potensi kemanusiaan mereka dan daya
kreatifitas yang ada dalam diri mereka. Yaitu kejahatan yang belum pernah dilakukan
seseorang pun sebelum mereka di mana mereka berhubungan seks dengan sesama kaum pria
(homo seks). Allah SWT berfirman: "Dan (ingatlah kisah) Luth, ketika ia berkata kepada kaumnya: "Mengapa kamu mengerjakan
perbuatan keji itu sedang kamu melihat(nya). Mengapa kamu mendatangi laki-laki untuk
(memenuhi) nafsu(mu), bukan mendatangi wanita" Sebenarnya kamu adalah kaum yang tidak
dapat mengetahui (akibat perbuatanmu)." (QS. an-Naml: 54-55)
Nabi Luth menyampaikan dakwah kepada mereka dengan penuh ketulusan dan kejujuran,
namun apa gerangan jawaban dari kaumnya:
"Maka tidak lain jawaban kaumnya melainkan mengatakan: 'Usirlah Luth beserta keluarganya
dari negerimu; karena sesungguhnya mereka itu orang-orang yang (mendakwahkan dirinya)
bersih.'" (QS. an-Naml: 56)
Mengapa mereka menjadikan sesuatu yang patut dipuji menjadi sesuatu yang tercela yang
kemudian harus diusir dan dikeluarkan. Tampak bahwa jiwa kaum Nabi Luth benar-benar sakit
dan mereka justru menganiaya diri mereka sendiri serta bersikap angkuh terhadap kebenaran.
Akhirnya, kaum pria cenderung kepada sesama jenis mereka, bukan malah cenderung kepada
wanita. Sungguh aneh ketika mereka menganggap kesucian dan kebersihan sebagai kejahatan
yang harus disirnakan. Mereka orang-orang yang sakit yang justru menolak obat dan
memeranginya. Tindakan kaum Nabi Luth membuat had beliau bersedih. Mereka melakukan
kejahatan secara terang-terangan di tempat-tempat mereka. Ketika mereka melihat seorang
asing atau seorang musafir atau seorang tamu yang memasuki kota, maka mereka
menangkapnya. Mereka berkata kepada Nabi Luth, "sambutlah tamu-tamu perempuan dan
tinggalkanlah untuk kami kaum pria." Mulailah perilaku mereka yang keji itu terkenal.
Nabi Luth memerangi mereka dalam jihad yang besar. Nabi Luth mengemukakan argumentasi.
Hari demi hari, bulan demi bulan, dan tahun demi tahun berlalu, dan Nabi Luth terus
berdakwah. Namun tak seorang pun yang mengikutinya dan tiada yang beriman kepadanya
kecuali keluarganya, bahkan keluarganya pun tidak beriman semuanya. Istri Nabi Luth kafir
seperti istri Nabi Nuh: 14 13. Pendekar Sakti Dari Lembah Liar Liu Can Yang m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
"Allah membuat istri Nuh dan istri Luth perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada
di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua
istri itu berkhianat kepada kedua suaminya, maka kedua suaminya itu tidak dapat membantu
mereka sedikit pun dari (siksa) Allah; dan dikatakan (kepada keduanya): 'Masuklah ke neraka
bersama orang-orang yang masuk neraka.'" (QS. at-Tahrim: 10)
Jika rumah adalah tempat istirahat yang di dalamnya seseorang mendapatkan ketenangan,
maka Nabi Luth tersiksa, baik di luar rumah maupun di dalamnya. Kehidupan Nabi Luth
dipenuhi dengan mata rantai penderitaan yang keras namun beliau tetap sabar atas kaumnya.
Berlalulah tahun demi tahun tetapi tak seorang pun yang beriman kepadanya, bahkan mereka
mulai mengejek ajarannya dan mengatakan apa saja yang ingin mereka katakan:
"Datangkanlah kepada kami azab Allah, jika kamu termasuk orang-arang yang benar." (QS.
al'Ankabut: 29) Ketika terjadi hal tersebut, Nabi Luth berputus asa kepada mereka dan ia berdoa kepada Allah
SWT agar menolongnya dan menghancurkan orang-orang yang membuat kerusakan. Akhirnya,
para malaikat keluar dari tempat Nabi Ibrahim menuju desa Nabi Luth. Mereka sampai saat
Ashar. Mereka mencapai pagar-pagar Sudum. Sungai mengalir di tengah-tengah tanah yang
penuh dengan tanaman yang hijau.
Sementara itu, anak perempuan Nabi Luth berdiri sedang memenuhi tempat airnya dari air
sungai itu. Ia mengangkat wajahnya sehingga menyaksikan mereka. Ia tampak keheranan
melihat kaum pria yang memiliki ketampanan yang mengagumkan. Salah seorang malaikat
bertanya kepada anak kecil itu: "Wahai anak perempuan, apakah ada rumah di sini?" Ia berkata
(saat itu ia mengingat kaumnya), "Hendaklah kalian tetap di situ sehingga aku memberitahu
ayahku dan kemudian akan kembali pada kalian." Ia meninggalkan wadah airnya di sisi sungai
dan segera menuju ayahnya.
"Ayahku, ada pemuda-pemuda yang ingin menemuimu di pintu kota. Aku belum pernah melihat
wajah-wajah seperti mereka," kata anak itu dengan nada gugup. Nabi Luth berkata kepada
dirinya sendiri: Ini adalah hari yang dahsyat. Beliau segera berlari menuju tamu-tamunya. Ketika
Nabi Luth melihat mereka, beliau merasakan keheranan yang luar biasa. Beliau berkata: "Ini
adalah hari yang dahsyat." Beliau bertanya kepada mereka: "Dari mana mereka datang dan
apa tujuan mereka?" Mereka malah terdiam dan justru memintanya untuk menjamu mereka."
Nabi Luth tampak malu di hadapan mereka, kemudian beliau berjalan di depan mereka sedikit
lalu beliau berhenti sambil menoleh kepada mereka dan berkata: "Saya belum mengetahui
kaum yang lebih keji di muka bumi ini selain penduduk negeri ini." Beliau mengatakan demikian
dengan maksud agar mereka mengurungkan niat mereka untuk bermalam di negerinya. Namun
mereka tidak peduli dengan ucapan Nabi Luth dan mereka tidak memberikan komentar
atasnya. Nabi Luth kembali berjalan bersama mereka dan beliau selalu berusaha untuk mengalihkan
pembicaraan tentang kaumnya. Nabi Luth memberitahu mereka bahwa penduduk desanya
sangat jahat dan menghinakan tamu-tamu mereka. Di samping itu, mereka juga membuat
kerusakan di muka bumi dan seringkali terjadi pertentangan di dalam desanya. Pemberitahuan
tersebut dimaksudkan agar para tamunya membatalkan niat mereka untuk bermalam di
desanya tanpa harus melukai perasaan mereka dan tanpa menghilangkan penghormatan pada
tamu. Nabi Luth berusaha dan mengisyaratkan kepada mereka untuk melanjutkan
perjalanannya tanpa harus mampir di negerinya. Namun tamu-tamu itu sangat mengherankan.
Mereka tetap berjalan dalam keadaan diam. Ketika Nabi Luth melihat tekad mereka untuk tetap
bermalam di kota, beliau meminta kepada mereka untuk tinggal di suatu kebun sehingga
datang waktu Maghrib dan kegelapan menyelimuti segala penjuru kota. Nabi Luth sangat
bersedih dan dadanya menjadi sempit. Karena rasa takutnya dan penderitaanya sehingga ia
lupa untuk memberi mereka makanan. Kegelapan mulai menyelimuti kota. Nabi Luth menemani
15 13. Pendekar Sakti Dari Lembah Liar Liu Can Yang m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
tiga tamunya itu berjalan menuju rumahnya. Tak seorang pun dari penduduk kota yang melihat
mereka. Namun istrinya melihat mereka sehingga ia keluar menuju kaumnya dan memberitahu
mereka kejadian yang dilihatnya. Kemudian tersebarlah berita dengan begitu cepat dan
selanjutnya kaum Nabi Luth menemuinya. Allah SWT berfirman:
"Dan tatkala datang utusan-utusan Kami (para malaikat) itu kepada Luth, dia merasa susah dan
merasa sempit dadanya karena kedatangan mereka, dan dia berkata: 'Ini adalah hari yang
amat sulit.' Dan datanglah kepadanya kaumnya dengan bergesa-gesa. Dan sejak dahulu
mereka selalu melakukan perbuatan-perbuatan yang keji." (QS. Hud: 77-78)
Mulailah terjadi hari yang sangat keras. Kaum Nabi Luth bergegas menuju padanya. Nabi Luth
bertanya pada dirinya sendiri: "Siapa gerangan yang memberitahu mereka?" Kemudian ia
menoleh ke kanan dan ke kiri untuk mencari istrinya namun ia tidak menemuinya. Maka
bertambahlah kesedihan Nabi Luth.
Kaum Nabi Luth berdiri di depan pintu rumah. Nabi Luth keluar kepada mereka dengan penuh
harap, bagaimana seandainya mereka diajak berpikir secara sehat" Bagaimana seandainya
mereka diajak menggunakan fitrah yang sehat" Bagaimana seandainya mereka tergugah
dengan kecenderungan yang sehat terhadap jenis lain yang Allah SWT ciptakan untuk mereka"
Bukankah di dalam rumah mereka terdapat kaum wanita" Seharusnya wanitalah yang menjadi
kecenderungan mereka, bukan malah mereka cenderung kepada sesama pria.
"Dia berkata: 'Hai kaumku, inilah putri-putri (negeriku) mereka lebih suci bagimu, maka
bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu mencemarkan (nama)ku terhadap tamuku ini.
Tidak adakah di antaramu seorang yang berakal." (QS. Hud: 78)
"Inilah putri-putri (negeriku)." Apa yang dimaksud dengan pernyataan tersebut" Nabi Luth ingin
berkata kepada mereka: "Di hadapan kalian terdapat wanita-wanita di bumi. Mereka lebih suci
bagi kalian dalam bentuk kesucian jiwa dan fisik. Ketika kalian cen-derung kepada mereka,
maka kecenderungan itu merupakan pelaksanaan dari fitrah yang sehat." "Maka bertakwalah
kalian kepada Allah." Nabi Luth berusaha menjamah jiwa mereka dari sisi takwa setelah
menjamahnya dari sisi fitrah. Bertakwalah kepada Allah SWT dan ingatlah bahwa Allah SWT
mendengar dan melihat serta akan murka dan menyiksa orang-orang yang durhaka.
Seharusnya orang yang berakal sehat menghindari murka-Nya.
"Dan janganlah kalian mencemarkan namaku terhadap tamuku ini." Ini adalah usaha gagal dari
beliau yang mencoba menggugah kemuliaan dan tradisi mereka sebagai orang badui yang
harus menghormati tamu, bukan malah menghinakannya. "Tidak adakah di antaramu seorang
yang berakal?" Tidakkah di antara kalian terdapat orang yang mempunyai pikiran yang sehat"
Tidakkah di antara kalian terdapat laki-laki yang berakal" Apa yang kalian inginkan jika
memang terwujud, maka itu hakikat kegilaan. Akal adalah sarana yang tepat bagi kalian untuk
mengetahui kebenaran. Sesungguhnya perkara tersebut sangat jelas kebenarannya jika kalian
memperhatikan fitrah, agama, dan harga diri." Kaumnya menunggu hingga beliau selesai dari
nasihatnya yang singkat lalu mereka tertawa terbahak-bahak. Kalimat Nabi Luth yang suci itu
tidak mampu mengubah pendirian jiwa yang sakit, hati yang beku, dan pikiran yang bodoh:
"Mereka menjawab: 'Sesungguhnya kamu telah tahu bahwa kami tidak mempunyai keinginan
terhadap putri-putrimu; dan sesungguhnya kamu tentu mengetahui apa yang sebenarnya kami
kehendaki.'" (QS. Hud: 79)
Demikianlah tampak dengan jelas bahwa kebenaran tersembunyi di balik pengkaburan, suatu
hal yang diketahui oleh dunia semuanya. Mereka tidak mengatakan kepadanya apa yang
mereka inginkan karena dunia mengetahuinya dan selanjutnya ia juga mengetahui, yakni
isyarat yang buruk pada perbuatan yang buruk.
Nabi Luth merasakan kesedihan dan kelemahannya di tengah-tengah kaumnya. Dengan marah
Nabi Luth memasuki rumahnya dan menutup pintu rumahnya. Ia berdiri mendengarkan tertawa
dan celaan serta pukulan terhadap pintu rumahnya. Sementara itu, orang-orang asing yang
16 13. Pendekar Sakti Dari Lembah Liar Liu Can Yang m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
dijamu oleh Nabi Luth tampak duduk dalam keadaan tenang dan terpaku. Nabi Luth merasakan
keheranan dalam dirinya ketika melihat ketenangan mereka. Dan pukulan-pukulan yang
ditujukan pada pintu semakin kencang. Mulailah kayu-kayu pintu itu tampak rusak dan lemah,
lalu Nabi Luth berteriak dalam keadaan kesal:
"Luth berkata: 'Seandainya aku mempunyai kekuatan (untuk menolakmu) atau kalau aku dapat
berlindung kepada keluarga yang kuat (tentu aku lakukan).'" (QS. Hud: 80)
Nabi Luth berharap akan mendapatkan kekuatan sehingga dapat melindungi para tamunya.
Beliau mengharapkan seandainya terdapat benteng yang kuat yang dapat melindunginya, yaitu
benteng Allah SWT yang di dalamnya para nabi dan kekasih-kekasih-Nya dilindungi. Berkenaan
dengan hal itu, Rasulullah berkata saat membaca ayat tersebut: "Allah SWT menurunkan
rahmat atas Nabi Luth. Ia berlindung pada benteng yang kokoh." Ketika penderitaan mencapai
puncaknya dan Nabi Luth mengucapkan kata-katanya yang terbang laksana burung yang putus
asa, para tamunya bergerak dan tiba-tiba bangkit. Mereka memberitahunya bahwa ia benarbenar
akan terlindung di bawah benteng yang kuat:
"Para utusan (malaikat) berkata: 'Hai Luth sesungguhnya kami adalah utusan-utusan Tuhanmu,
sekali-sekali mereka tidak akan dapat mengganggu kamu." (QS. Hud: 81)
Jangan berkeluh kesah wahai Luth dan jangan takut. Kami adalah para malaikat, dan kaum itu
tidak akan mampu menyentuhmu. Tiba-tiba pintu terbelah. Jibril bangkit dan ia menunjuk
dengan tangannya secara cepat sehingga kaum itu kehilangan matanya. Lalu mereka tampak
serampangan di dalam dinding dan mereka keluar dari rumah dan mereka mengira bahwa
mereka memasukinya. Jibril as menghilangkan mata mereka.
Allah SWT berfirman: "Dan sesungguhnya mereka telah membujuknya (agar menyerahkan) tamunya (kepada
mereka), lalu kami butakan mata mereka, maka rasakanlah azab-Ku dan ancaman-ancamanKu.
Dan sesungguhnya pada esok harinya mereka ditimpa azab yang kekal." (QS. al-Qamar:
37-38) Para malaikat menoleh kepada Nabi Luth dan memerintahkan kepadanya untuk membawa
keluarganya di tengah malam dan keluar. Mereka mendengar suara yang sangat mengerikan
dan akan menggoncangkan gunung. Siksa apa ini" Ini adalah siksa dari bentuk yang aneh.
Para malaikat memberitahunya bahwa istrinya termasuk orang-orang yang menentangnya.
Istrinya adalah seorang kafir seperti mereka, sehingga jika turun azab kepada mereka, maka ia
pun akan menerimanya. Keluarlah wahai Luth karena keputusan Tuhanmu telah ditetapkan. Nabi Luth bertanya kepada
malaikat: "Apakah sekarang akan turun azab kepada mereka?" Para malaikat memberitahunya
bahwa mereka akan terkena azab pada waktu Subuh. Bukankah waktu Subuh itu sangat
dekat" Allah berfirman SWT: "Pergilah dengan membawa keluarga dan pengikut-pengikut kamu di akhir malam dan
janganlah ada seorang pun di antara kalian yang tertinggal, kecuali istrimu Sesungguhnya dia
akan ditimpa azab yang menimpa mereka karena sesungguhnya saat jatuhnya azab kepada
mereka adalah di waktu subuh; bukankah subuh itu sudah dekat?" (QS. Hud: 81)
Nabi Luth keluar bersama anak-anak perempuannya dan istrinya. Mereka keluar di waktu
malam. Dan tibalah waktu Subuh. Kemudian datanglah perintah Allah SWT:
"Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah
(Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubitubi,
yang diberi tanda oleh Tuhanmu, dan siksaan itu tiadalah jauh dari orang-orang yang lalim.
" (QS. Hud: 82-83) Para ulama berkata: "Jibril menghancurkan dengan ujung sayapnya tujuh kota mereka. Jibril
17 13. Pendekar Sakti Dari Lembah Liar Liu Can Yang m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
mengangkat semuanya ke langit sehingga para malaikat mendengar suara ayam-ayam mereka
dan gonggongan anjing mereka. Jibril membalikkan tujuh kota itu dan menumpahkannya ke
bumi. Saat terjadi kehancuran, langit menghujani mereka dengan batu-batu dari neraka Jahim.
Yaitu batu-batu yang keras dan kuat yang datang silih berganti. Neraka Jahim terus menghujani
mereka sehingga kaum Nabi Luth musnah semuanya. Tiada seorang pun di sana. Semua kotakota
hancur dan ditelan bumi sehingga terpancarlah air dari bumi. Hancurlah kaum Nabi Luth
dan hilanglah kota-kota mereka. Nabi Luth mendengar suara-suara yang mengerikan. Istrinya
melihat sumber suara dan dia pun musnah."
Allah SWT berfirman tentang kota-kota Luth:
"Lalu Kami keluarkan orang-orang yang beriman yang berada di negeri kaum Luth itu. Dan
Kami tidak mendapati di negeri itu, kecuali sebuah rumah dari orang-orang yang berserah diri.
Dan Kami tinggalkan pada negeri itu suatu tanda bagi orang-orang yang takut kepada siksa
yangpedih. " (QS. adz-Dzariyat: 35-37)
"Dan sesungguhnya kota itu benar-benar terletak dijalan yang masih tetap (dilalui manusia)."
(QS. al-Hijr: 76) "Dan sesungguhnya kamu (hai penduduk Mekah) benar-benar akan melalui (behas-bekas)
mereka di waktu pagi, dan diwaktu malam. Maka apakah kamu tidak memikirkannya." (QS.
ashShaffat: 137-138) Yakni ia adalah bukti kekuasaan Allah SWT yang zahir. Para ulama berkata: "Bahwa kota-kota
yang tujuh menjadi danau yang aneh di mana airnya asin dan deras airnya lebih besar dari
derasnya air laut yang asin. Dan di dalam danau ini terdapat batu-batu tarnbang yang mencair.
Ini mengisyaratkan bahwa batu-batu yang ditimpakan pada kaum Nabi Luth menyerupai
butiran-butiran api yang menyala. Ada yang mengatakan bahwa danau yang sekarang bernama
al-Bahrul Mayit yang terletak di Palestina adalah kota-kota kaum Nabi Luth."
Tamatlah riwayat kaum Nabi Luth dari bumi. Akhirnya, Nabi Luth menemui Nabi Ibrahim. Beliau
menceritakan berita tentang kaumnya. Beliau heran ketika mendengar bahwa Nabi Ibrahim juga
mengetahuinya. Nabi Luth terus melanjutkan misi dakwahnya di jalan Allah SWT seperti Nabi
Ibrahim. Mereka berdua tetap menyebarkan Islam di muka bumi.
KISAH NABI ISMAIL Ismail berusia belia ketika memulai perjalanannya menuju Allah SWT. Ibunya membawanya
dan menidurkannya di atas tanah, yaitu tempat yang sekarang kita kenal dengan nama sumur
zamzam dalam Ka'bah. Saat itu tempat yang dihuninya sangat tandus dan belum terdapat
sumur yang memancar dari bawah kakinya. Tidak ada di sana setetes air pun. Nabi Ibrahim
meninggalkan istrinya, Hajar, bersama anaknya yang kecil. "Wahai Ibrahim kemana engkau
hendak pergi dan membiarkan kami di lembah yang kering ini?" Kata Hajar. "Wahai Ibrahim di
mana engkau akan pergi dan membiarkan kami" Wahai Ibrahim ke mana engkau akan pergi?"
Si ibu mengulang-ulang apa yang dikatakannya. Sedangkan Nabi Ibrahim diam dan tidak
menjawab. Kita tidak mengetahui secara pasti bagaimana perasaan Nabi Ibrahim saat
meninggalkan mereka berdua di suatu lembah yang tidak ada di alamnya tumbuh-tumbuhan
dan minuman. Namun Allah SWT telah memerintahkannya untuk tinggal di lembah itu. Dengan
lapang dada Nabi Ibrahim melaksanakan perintah Allah SWT.
Dalam kisah-kisah israiliyat (kisah-kisah palsu yang dibuat oleh Bani Israil) disebutkan bahwa
istri pertamanya, Sarah, tampak cemburu pada Hajar, istri keduanya, sehingga karenanya Nabi
Ibrahim harus menjauhkannya beserta anaknya. Kami percaya bahwa kisah ini palsu dan
penuh dengan kebohongan. Jika kita mengamati kepribadian Nabi Ibrahim, maka kita
mengetahui bahwa beliau tidak akan mendapat perintah dari seorang pun selain Allah SWT.
Kami tidak meyakini bahwa beliau terperangkap dalam perasaan kecemburuan feminisme dan
kami juga tidak percaya bahwa beliau sengaja membangkitkan perasaan ini. Kami tidak
mengira bahwa pribadi Sarah yang mulia akan terpedaya dengan sikap egoisme. Bukankah ia
18 13. Pendekar Sakti Dari Lembah Liar Liu Can Yang m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
sendiri yang menikahkan Nabi Ibrahim dengan Hajar, pembantunya agar ia mendapatkan
keturunan" Ia menyadari bahwa dirinya wanita tua dan mandul. Ia sendiri yang menikahkannya
dan membantu pelaksanaannya. Ia telah memberikan dan mengabdikan dirinya kepada
seorang lelaki yang hatinya tiada dipenuhi dengan cinta kepada siapa pun kecuali cinta kepada
Kisah Para Nabiallah di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Penciptanya. Allah SWT berfirman tentang Sarah dan Hajar:
"Rahmat Allah dan keberkatan-Nya dicurahkan atas kamu, hai ahlulbait! Sesungguhnya Allah
Maha Terpuji lagi Maha Pemurah. (QS. Hud: 73)
Jadi, masalahnya adalah bukan masalah kecemburuan antara sesama wanita, namun ia adalah
tugas yang diperintahkan oleh Allah SWT yang di dalamnya tersembunyi hikmah-Nya.
Barangkali Sarah lebih heran daripada Hajar ketika Nabi Ibrahim memerintahkannya untuk
membawa anaknya Ismail dan mengikutinya. "Ke mana engkau hai Ibrahim pergi?" Mungkin
pertama-tama Hajar yang bertanya kepadanya dan mungkin juga Sarah yang bertanya. Nabi
Ibrahim hanya terdiam dan akhirnya kedua wanita itu pun juga terdiam.
Di sana terdapat hikmah yang tersembunyi di mana Nabi Ibrahim tidak mengetahuinya dan
Allah SWT tidak menjelaskan kepadanya. la tidak mengetahui hai itu sebagaimana mereka
berdua juga tidak mengetahuinya. Jadi kedua-duanya hanya terdiam sebagai bentuk akhlak
dari istri-istri nabi. Inilah Hajar yang sendirian bersama anaknya di lembah yang terasing dan
tandus, di mana ia tidak mengetahui rahasia di balik tempat itu. Inilah Ismail yang memulai
perjalanannya menuju Allah SWT saat masih menyusui. Ia mengalami ujian saat masih kecil
dan juga ujian bagi ayahnya, di mana ia mendapatkan seorang anak saat sudah tua. Nabi
Ibrahim menyadari bahwa manusia tidak memiliki sesuatu pun dalam dirinya. Dan seseorang
yang cinta kepada Allah SWT akan memberikan dirinya kepada Allah SWT dan akan
memberikan apa y (http://cerita-silat.mywapblog.com)
1914. Sang Ratu Tawon Pendekar 4 Alis 9 Khulung m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
http://cerita-silat.mywapblog.com ( Saiful Bahri - Seletreng - Situbondo )
ang disukai oleh dirinya kepada Allah SWT tanpa harus diminta. Itu adalah
hukum cinta yang dalam. Kami tidak percaya bahwa Nabi Ibrahim mengetahui mengapa ia
harus meninggalkan Ismail dan ibunya di tempat itu. Kami tidak mengira bahwa Allah SWT
telah memberitahunya. Allah SWT hanya menurunkan perintah dan Ibrahim hanya menaatinya.
Di sinilah tampak kerasnya ujian dan kesulitannya. Di sinilah cinta yang paling dalam
diungkapkan, dan di sinilah cinta yang murni dituangkan.
Allah SWT menguji kekasih-Nya Ibrahim dengan suatu ujian yang sangat keras, di mana
umumnya para orang tua berat sekali melakukannya. Bukan berarti bahwa cinta Allah SWT
kepada Ibrahim dan cinta Ibrahim kepada-Nya menjadikan Ibrahim tidak memiliki perasaan
kemanusiaan. Kekuatan cintanya pada Allah SWT justru menjadikan sebagai lautan dari
perasaan kemanusiaan, bahkan lautan yang tidak bertepi. Perasaan beliau terhadap Ismail
lebih besar, lebih lembut, dan lebih sayang dari perasaan ayah mana pun terhadap anaknya.
Meskipun demikian, beliau rela meninggalkannya di tempat yang tandus karena Allah SWT
memerintahkan hal tersebut. Terjadilah pergulatan dalam dirinya namun ia mampu melewati
ujiannya dan beliau memilih cinta Allah SWT daripada cinta anaknya.
Ketika Nabi Ibrahim menampakkan kecintaan yang luar biasa dari yang seharusnya kepada
anaknya, maka Allah SWT memerintahkannya untuk menyembelihnya. Allah SWT agar hanya
Dia yang menjadi pusat cinta para nabi-Nya. Barangsiapa yang mencintai Allah SWT, maka ia
pun harus mencintai kebenaran dan orang yang mencintai kebenaran adalah orang memenuhi
hatinya dengan cinta kepada Penciptanya semata. Ismail mewarisi kesabaran ayahnya. Nabi
Ibrahim berdoa kepada Allah SWT sebelumnya:
"Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang
saleh" (QS. ash-Shaffat: 100)
Allah SWT menjawab: "Maka Kami beri dia kabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar." (QS. ash-Shaffat:
101) Kesabaran yang sama yang terdapat pada ayahnya, kebaikan yang sama, ketakwaan yang
sama, dan adab kenabian yang sama pula. Ismail mendapatkan ujian yang pertama saat beliau
kecil dan ujian itu berakhir saat Allah SWT memancarkan zamzam dari kedua kakinya sehingga
darinya ibunya minum dan menyusuinya. Kemudian Ismail mendapatkan ujian yang kedua
dalam hidupnya saat ia menginjak masa muda:
"Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim
berkata: Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu.
Maka pikirkanlah apa pendapatmu!' Ia menjawab: 'Hai bapakku, kerjakanlah apa yang
diperintahkan kepadamu: Insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang
sabar.'" (QS. ash-Shaffat: 102)
Apa yang Anda kira terhadap jawaban si anak" Ia tidak bertanya tentang sifat dari mimpi itu,
dan ia tidak berdebat dengan ayahnya tentang kebenaran mimpi itu, tetapi yang dikatakannya:
"Wahai ayahku laksanakanlah apa yang diperintahkan. "Janganlah engkau gelisah karena aku
dan janganlah engkau menampakkan kesedihan dan keluh-kesah. "Engkau akan mendapatiku
termasuk orang-orang yang sabar." Demikianlah jawaban seorang anak yang saleh terhadap
ayahnya yang saleh. Itulah puncak dari kesabaran dari seorang anak dan tentu orang tuanya
lebih harus bersabar. Itu bagaikan perlombaan di antara keduanya untuk menguji siapa di
antara mereka yang paling sabar. Perlombaan yang tujuannya adalah meraih cinta Allah SWT.
Allah SWT berfirman: "Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang tersebut) di dalam AlQur'an.
Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya, dan dia adalah seorang rasul
1 14. Sang Ratu Tawon Pendekar 4 Alis 9 Khulung m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
dan nabi. Dan ia menyuruh keluarganya untuk bersembahyang dan menunaikan zakat, dan ia
adalah seorang yang diridhai di sisi Tuhannya." (QS. Maryam: 54-55)
Baitullah Ismail hidup di semenanjung Arab sesuai dengan kehendak Allah SWT. Ismail memelihara
kuda dan terhibur dengannya serta memanfaatkannya untuk keperluannya. Sedangkan air
zamzam sangat membantu orang-orang yang tinggal di daerah itu. Kemudian sebagian kafilah
menetap di situ dan sebagian kabilah tinggal di tempat itu. Nabi Ismail tumbuh menjadi dewasa
dan menikah. Lalu ayahnya, Nabi Ibrahim, mengunjunginya dan tidak menemukannya dalam
rumah namun ia hanya mendapati istrinya. Nabi Ibrahim bertanya kepadanya tentang
kehidupan mereka dan keadaan mereka. Istrinya mengadukan padanya tentang kesempitan
hidup dan kesulitannya. Nabi Ibrahim berkata padanya: "Jika datang suamimu, maka
perintahkan padanya untuk mengubah gerbang pintunya."
Ketika Nabi Ismail datang, dan istrinya menceritakan padanya perihal kedatangan seorang
lelaki, Ismail berkata: "Itu adalah ayahku dan ia memerintahkan aku untuk meninggalkanmu,
maka kembalilah engkau pada keluargamu." Kemudian Nabi Ismail menikahi wanita yang
kedua. Nabi Ibrahim mengunjungi istri keduanya dan bertanya kepadanya tentang keadaannya.
Lalu ia menceritakan padanya bahwa mereka dalam keadaan baik-baik dan dikaruniai nikmat.
Nabi Ibrahim puas terhadap istri ini dan memang ia cocok dengan anaknya. Barangkali Nabi
Ibrahim menggunakan kemampuan spiritualnya dan cahaya yang mampu menyingkap
kegaiban yang dimilikinya. Nabi Ibrahim menyiapkan Ismail untuk mengemban tugas yang
besar. Yaitu tugas yang membutuhkan kerja keras kemanusiaan seluruhnya dan waktunya
seluruhnya serta kenyamanannya seluruhnya.
Ismail menjadi besar dan mencapai kekuatannya. Nabi Ibrahim mendatanginya. Tibalah saat
yang tepat untuk menjelaskan hikmah Allah SWT yang telah terjadi dari perkara-perkara yang
samar. Nabi Ibrahim berkata kepada Ismail: "Wahai Ismail, sesungguhnya Allah SWT
memerintahkan padaku suatu perintah" ketika datang perintah pada Nabi Ibrahim untuk
menyembelihnya, beliau menjelaskan kepadanya persoalan itu dengan gamblang. Dan
sekarang ia hendak mengemukakan perintah lain yang sama agar ia mendapatkan keyakinan
bahwa Ismail akan membantunya. Kita di hadapan perintah yang lebih penting daripada
penyembelihan. Perintah yang tidak berkenaan dengan pribadi nabi tetapi berkenaan dengan
makhluk. Ismail berkata: "Laksanakanlah apa yang diperintahkan Tuhanmu padamu." Nabi Ibrahim
berkata: "Apakah engkau akan membantuku?" Ismail menjawab: "Ya, aku akan membantumu."
Nabi Ibrahim berkata: "Sesungguhnya Allah SWT memerintahkan aku untuk membangun
rumah di sini." Nabi Ibrahim mengisyaratkan dengan tangannya dan menunjuk suatu bukit yang
tinggi di sana. Selesailah pekerjaan itu. Perintah itu telah dilaksanakan dengan berdirinya Baitullah yang suci.
Itu adalah rumah yang pertama kali dibangun untuk menusia di bumi. Ia adalah rumah pertama
yang di dalamnya manusia menyembah Tuhannya. Dan karena Nabi Adam adalah manusia
yang pertama turun ke bumi, maka keutamaan pembangunannya kembali padanya. Para ulama
berkata: "Sesungguhnya Nabi Adam membangunnya dan ia melakukan thawaf di sekelilingnya
seperti para malaikat yang tawaf di sekitar arsy Allah SWT.
Nabi Adam membangun suatu kemah yang di dalamnya ia menyembah Allah SWT. Adalah hal
yang biasa bagi Nabi Adam - sebagai seorang Nabi - untuk membangun sebuah rumah untuk
menyembah Allah SWT. Tempat itu dipenuhi dengan rahmat. Kemudian Nabi Adam meninggal
dan berlalulah abad demi abad sehingga rumah itu hilang dan tersembunyi tempatnya. Maka
Nabi Ibrahim mendapatkan perintah dari Allah SWT untuk membangun kedua kalinya agar
rumah itu tetap berdiri sampai hari kiamat dengan izin Allah SWT. Nabi Ibrahim mulai
membangun Ka'bah. Ka'bah adalah sekumpulan batu yang tidak membahayakan dan tidak
2 14. Sang Ratu Tawon Pendekar 4 Alis 9 Khulung m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
memberikan manfaat. Ia tidak lebih dari sekadar batu. Meskipun demikian, ia merupakan simbol
tauhid Islam dan tempat penyucian kepada Allah SWT. Nabi Adam memiliki tauhid yang tinggi
dan Islam yang mutlak. Nabi Ibrahim pun termasuk seorang Muslim yang tulus dan ia bukan
termasuk seorang musyrik.
Batu-batu rumah itu telah dibangun dari ketenteraman hati Nabi Adam dan kedamaian Nabi
Ibrahim serta cintanya dan kesabaran Nabi Ismail serta ketulusannya. Oleh karena itu, ketika
Anda memasuki Masjidil Haram Anda akan merasakan suatu gelombang kedamaian yang
sangat dalam. Terkadang pada kali yang pertama engkau melihat dirimu dan tidak melihat
rumah dan pemeliharanya. Dan barangkali engkau melihat rumah pada kali yang kedua namun
engkau tidak melihat dirimu dan Tuhanmu. Ketika engkau pergi ke haji engkau tidak akan
melihat dirimu dan rumah itu yang engkau lihat hanya pemelihara rumah itu. Ini adalah haji
yang hakiki. Inilah hikmah yang pertama dari pembangunan Ka'bah.
Allah SWT berfirman: "Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar baitullah bersama Ismail
(seraya berdoa): 'Ya Tuhan kami terimalah dari kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah
yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang
yang tunduk dan patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) di antara anak cucu kami umat yang
tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat
ibadah haji kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima
taubat lagi Maha Penyayang. Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka seorang rasul dari
kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan
mengajarkan kepada mereka al-Kitab (al-Qur'an) dan al-Hikmah (as-Sunnah) serta menyucikan
mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. " (QS. alBaqarah:
127-129) Ka'bah terdiri dari batu-batuan yang ada di bumi di mana ia dijadikan pondasi oleh Nabi Ibrahim
dan Ismail. Sejarah menceritakan bahwa ia pernah dihancurkan lebih dari sekali sehingga ia
pun beberapa kali dibangun kembali. Ia tetap berdiri sejak masa Nabi Ibrahim sampai hari ini.
Dan ketika Rasulullah saw diutus - sebagai bukti pengkabulan doa Nabi Ibrahim - beliau
mendapad Ka'bah dibangun terakhir kalinya, dan tenaga yang dicurahkan oleh orang-orang
yang membangunnya sangat terbatas di mana mereka tidak menggali dasarnya sebagaimana
Nabi Ibrahim menggalinya. Dari sini kita memahami bahwa Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail
mencurahkan tenaga keras yang tidak dapat ditandingi oleh ribuan laki-laki. Rasullah saw telah
menegaskan bahwa kalau bukan karena kedekatan kaum dengan masa jahiliyah dan
kekhawatiran orang-orang akan menuduhnya dengan berbagai tuduhan jika beliau
menghancurkannya dan membangunkannya kembali, niscaya beliau ingin merobohkannya dan
mengembalikannya ke pondasi Nabi Ibrahim.
Sungguh kedua nabi yang mulia itu telah mencurahkan tenaga keras dalam membangunnya.
Mereka berdua menggali pondasi karena dalamnya tanah yang di bumi. Mereka memecahkan
batu-batuan dari gunung yang cukup jauh dan dekat, lalu setelah itu memindahkannya dan
meratakannya serta membangunnya. Tentu hal itu memerlukan tenaga keras dari beberapa
pria tetapi mereka berdua membangunnya bersama-sama. Kita tidak mengetahui berapa
banyak waktu yang digunakan untuk membangun Ka'bah sebagaimana kita tidak mengetahui
waktu yang digunakan untuk membuat perahu Nabi Nuh. Yang penting adalah, bahwa perahu
Nabi Nuh dan Ka'bah sama-sama sebagai tempat perlindungan manusia dan tempat yang
membawa keamanan dan kedamaian. Ka'bah adalah perahu Nabi Nuh yang tetap di atas bumi
selama-lamanya. Ia selalu menunggu orang-orang yang menginginkan keselamatan dari
kedahsyatan angin topan yang selalu mengancam setiap saat.
Allah SWT tidak menceritakan kepada kita tentang waktu pembangunan Ka'bah. Allah SWT
hanya menceritakan perkara yang lebih penting dan lebih bermanfaat. Dia menceritakan
3 14. Sang Ratu Tawon Pendekar 4 Alis 9 Khulung m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
tentang kesucian jiwa orang-orang yang membangunnya dan doa mereka saat
membangunnya: "Tuhan kami, terimalah dari hand (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui. " (QS. al-Baqarah: 127)
Itulah puncak keikhlasan orang-orang yang ikhlas, ketaatan orang-orang yang taat, ketakutan
orang-orang yang takut, dan kecintaan orang-orang yang mencintai:
"Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan
(jadikanlah) di antara cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau." (QS. al-Baqarah:
128) Sesungguhnya kaum Muslim yang paling agung di muka bumi saat itu, mereka berdoa kepada
Allah SWT agar menjadikan mereka termasuk orang-orang yang berserah diri pada-Nya.
Mereka mengetahui bahwa hati manusia terletak sangat dekat dengan ar-Rahman (Allah SWT).
Mereka tidak akan mampu menghindari tipu daya Allah SWT. Olah karena itu, mereka
menampakkan kemurnian ibadah hanya kepada Allah SWT, dan mereka membangun rumah
Allah SWT serta meminta pada-Nya agar menerima pekerjaan mereka.
Selanjutnya, mereka meminta Islam (penyerahan diri) pada-Nya dan rahmat yang turun pada
mereka di mana mereka memohon kepada Allah SWT agar memberi mereka keturunan dari
umat Islam. Mereka ingin agar jumlah orang-orang yang beribadah dan orang-orang yang sujud
dan rukuk semakin banyak. Sesungguhnya doa Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail menyingkap isi
had seorang mukmin. Mereka membangun rumah Allah SWT dan pada saat yang sama
mereka disibukkan dengan urusan akidah (keyakinan). Itu mengisyaratkan bahwa rumah itu
sebagai simbol dari akidah.
"Dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadah haji kami, dan terimalah
taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. "
(QS. al-Baqarah: 128) Perlihatkanlah kepada kami cara ibadah yang Engkau sukai. Perlihatkanlah kepada kami
bagaimana kami menyembah-Mu di bumi. Dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkau
Maha Penerima taubat dan Maha Penyayang. Setelah itu, kepedulian mereka melampaui masa
yang mereka hidup di dalamnya. Mereka berdoa kepada Allah SWT:
"Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka seorang rasul dari kalangan mereka, yang akan
membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka al-Kitab
(alQur'an) dan al-Hikmah (as-Sunnah) serta menyucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang
Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. " (QS. al-Baqarah: 129)
Akhirnya, doa tersebut terkabul ketika Allah SWT mengutus Muhammad bin Abdillah saw. Doa
tersebut terwujud setelah melalui masa demi masa. Selesailah pembangunan Ka'bah dan Nabi
Ibrahim menginginkan batu yang istimewa yang akan menjadi tanda khusus di mana tawaf di
sekitar Ka'bah akan dimulai darinya. Ismail telah mencurahkan tenaga di atas kemampuan
manusia biasa. Beliau bekerja dengan sangat antusias sebagai wujud ketaatan terhadap
perintah ayahnya. Ketika beliau kembali, Nabi Ibrahim telah meletakkan Hajar Aswad di
tempatnya. "Siapakah yang mendatangkannya (batu) padamu wahai ayahku?" Nabi Ibrahim
berkata: "Jibril as yang mendatangkannya." Selesailah pembangunan Ka'bah dan orang-orang
yang mengesakan Allah SWT serta orang-orang Muslim mulai bertawaf di sekitarnya. Nabi
Ibrahim berdiri dalam keadaan berdoa kepada Tuhannya sama dengan doa yang dibacanya
sebelumnya, yaitu agar Allah SWT menjadikan had manusia cenderung pada tempat itu:
"Maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka. "(QS. Ibrahim: 37)
Karena pengaruh doa tersebut, kaum Muslim merasakan kecintaan yang dalam untuk
mengunjungi Baitul Haram. Setiap orang yang mengunjungi Masjidil Haram dan kembali ke
negerinya ia akan merasakan kerinduan pada tempat itu. Semakin jauh ia, semakin meningkat
4 14. Sang Ratu Tawon Pendekar 4 Alis 9 Khulung m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
kerinduannya padanya. Kemudian, datanglah musim haji pada setiap tahun, maka hati yang
penuh dengan cinta pada Baitullah akan segera melihatnya dan rasa hausnya terhadap sumur
zamzam akan segera terpuaskan. Dan yang lebih penting dari semua itu adalah cinta yang
dalam terhadap Tuhan, Baitullah dan sumur zamzam yaitu, Tuhan alam semesta. Allah SWT
berfirman berkenaan dengan orang-orang yang mendebat Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail:
"Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan pula seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah
seorang yang lurus lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia termasuk
golongan orang-orang musyrik. " (QS. Ali 'Imran: 67)
Allah SWT mengabulkan doa Nabi Ibrahim dan beliau yang pertama kali menamakan kita
sebagai orang-orang Muslim. Allah SWT berfirman:
"Dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah)
agama orang tuamu Ibrahim. Dia telah menamai kamu sekalian orang-orang Muslim dan
dahulu. " (QS. al-Hajj: 78)
KISAH NABI ISHAK DAN NABI YA'KUB AS
Al-Qur'an al-Karim hanya menyebutkan sekilas tentang kisah Nabi Ishak. Kelahiran nabi ini
membawa suatu kejadian yang luar biasa di mana para malaikat menyampaikan berita gembira
tentang kelahirannya. Kelahirannya terjadi setelah beberapa tahun dari kelahirannya Nabi
Ismail, saudaranya. Had Sarah sangat senang dengan kelahiran Ishak dan kelahiran putranya
Yakub as. Tetapi kita tidak mengetahui bagaimana kehidupan Nabi Ishak dan bagaimana
kaumnya bersikap padanya. Yang kita ketahui hanya, bahwa Allah SWT memujinya sebagai
seorang nabi dari orang-orang yang saleh.
Adapun Yakub, ia adalah Nabi pertama yang berasal dari sulbinya. Beliau adalah Yakub bin
Ishak bin Ibrahim. Namanya adalah Israil ia adalah seorang Nabi yang diutus bagi kaumnya.
Allah SWT menyebutkan tiga bagian dari kisahnya. Berita gembira tentang kelahirannya
disampaikan oleh para malaikat kepada kakeknya Ibrahim dan Sarah neneknya. Allah SWT
juga menyebutkan wasiatnya saat ia meninggal. Dan Allah SWT akan menyebutkannya setelah
Kisah Para Nabiallah di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
itu - tanpa mengisyaratkan namanya - dalam kisah Nabi Yusuf. Melalui wasiatnya tersebut, kita
dapat mengetahui tingkat ketakwaannya. Kita mengetahui bahwa kematian adalah suatu
bencana yang akan menghancurkan manusia sehingga karenanya manusia menjadi lupa
terhadap namanya dan ia hanya ingat terhadap penderitaan dan kesusahannya, tetapi Nabi
Yakub tidak lupa saat ia menjemput kematian untuk berdoa kepada Allah SWT. Allah SWT
berfirman: "Adakah hamu hadir ketika Yakub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada
anak-anaknya: 'Apa yang kamu sembah sepeninggalku"' Mereka menjawab: 'Kami akan
menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek mayangmu, Ibrahim, Ismail, dan Ishah, (yaitu) Tuhan
Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk kepada-Nya. " (QS. al-Baqarah: 133)
Peristiwa ini yang terjadi antara Nabi Yakub dan anak-anaknya di saat menjelang kematian
adalah peristiwa yang sangat besar. Kita di hadapan seseorang yang menghadapi sakaratul
maut. Apakah masalah yang menyibukkan pikirannya di saat sakaratul maut" Apakah pikiranpikiran
yang selalu mengganggunya saat sakaratul maut" Apakah perkara penting yang harus
disampaikannya sehingga hatinya menjadi tenang sebelum kematiannya" Apakah warisan
yang ingin ditinggalkannya kepada anak-anaknya dan cucu-cucunya" Apakah sesuatu yang
ingin disampaikannya sebelum kematiannya yang dapat menjamin keselamatan manusia"
Anda akan menemukan jawaban dari semua pertanyaan itu saat beliau bertanya: "Apa yang
kalian sembah sepeninggalku?" Pertanyaan itulah yang sangat merisaukan beliau saat
menghadapi sakaratul maut. Yaitu masalah keimanan kepada Allah SWT. la adalah masalah
satu-satunya dan ia merupakan warisan hakiki. Anak-anak Israil menjawab: "Kami menyembah
Tuhanmu dan Tuhan ayah-ayahmu Ibrahim, Ismail, dan Ishak. Yaitu Tuhan yang Maha Esa dan
kami akan berserah diri pada-Nya."
5 14. Sang Ratu Tawon Pendekar 4 Alis 9 Khulung m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
Telah terdapat dalil yang kuat yang menunjukkan bahwa mereka diutus untuk menyebarkan
Islam. Jika mereka (anak-anak Israil) keluar dari Islam, maka mereka berarti keluar dari rahmat
Allah SWT dan jika mereka tetap mempertahankannya, maka mereka akan mendapatkan
rahmat. Yakub meninggal dan ia bertanya kepada anak-anaknya tentang Islam, di mana ia
merasa tenang atas akidah mereka. Sebelum kematiannya, ia mendapatkan ujian berat
berkenaan dengan anaknya Yusuf. Yusuf adalah seorang Nabi seperti Yakub di mana Allah
SWT mengutusnya pada penduduk Mesir.
KISAH NABI YUSUF Kisah Nabi Yusuf terdapat dalam satu surah penuh yang juga bernama surah Yusuf.
Disebutkan bahwa sebab turunnya surah Yusuf adalah karena orang-orang Yahudi meminta
kepada Rasulullah saw untuk menceritakan kepada mereka kisah Nabi Yusuf. Kisah Nabi Yusuf
telah mengalami perubahan pada sebagiannya dan terdapat penambahan pada sebagiannya.
Lalu Allah SWT menurunkan satu surah penuh yang secara terperinci menceritakan kisah Nabi
Yusuf. Allah SWT berfirman: "Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al-Qur'an ini
kepadamu, dan sesungguhnya kamu sebelum (kami mewahyukan)nya adalah termasuk orangorang
yang belum mengetahuinya. " (QS. Yusuf: 3)
Para ulama berbeda pendapat dalam hal mengapa kisah ini disebut dengan kisah yang terbaik"
Ada yang mengatakan bahwa kisah ini memiliki keistimewaan dibandingkan dengan kisah-kisah
Al-Qur'an yang lain dilihat dari sisi kandungannya yang memuat berbagai ungkapan dan
hikmah. Ada yang mengatakan karena Nabi Yusuf mengampuni saudara-saudaranya dan
bersikap sabar atas tindakan mereka. Ada yang mengatakan lagi bahwa karena di dalamnya
terdapat kisah para nabi dan orang-orang saleh, terdapat juga pelajaran tentang kehormatan
diri dan adanya godaan, kehidupan para raja, pria dan wanita, tipu daya kaum wanita, di
dalamnya juga disebut tentang aspek tauhid dan fiqih, pengungkapan mimpi dan
penakwilannya. Di samping itu, ia adalah surah yang penuh dengan peristiwa-peristiwa dan
petualangan emosi (perasaan atau cinta). Ada yang mengatakan bahwa ia disebut sebagai
kisah yang terbaik karena semua orang-orang yang disebut di dalamnya pada akhirnya
mendapatkan kebahagiaan. Alhasil, kita percaya bahwa terdapat sebab penting di balik
keistimewaan kisah ini. Kisah dalam surah tersebut bermuara dari awal sampai akhir pada satu
bentuk di mana Anda akan merasakan adanya kekuasaan Allah SWT dan terlaksananya
perintah-Nya meskipun banyak manusia berusaha menentangnya:
"Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya. " (QS. Yusuf: 21)
Nabi Yusuf mendapatkan berbagai ujian dalam hidupnya. Beliau menghadapi persekongkolan
jahat yang justru datang dari orang-orang yang dekat dengannya, yaitu saudara-saudaranya.
Mereka merencanakan untuk membunuhnya. Rencana itu mereka buat saat Yusuf masih kecil.
Kemudian Yusuf dijual di pasar budak di Mesir lalu ia dibeli dengan harga yang sangat murah.
Kemudian beliau menghadapi rayuan dari istri seorang lelaki yang memiliki jabatan penting.
Ketika ia menolak rayuannya, ia pun dijebloskan ke dalam penjara. Dalam beberapa waktu,
beliau menjadi tahanan di penjara. Meskipun mendapatkan berbagai kehinaan ini, pada
akhirnya beliau mampu menduduki tampuk kepemimpinan di Mesir. Beliau menjadi menteri dari
raja yang pertama. Ia memulai dakwahnya di jalan Allah SWT dari atas panggung kekuasaan.
Ia melaksanakan rencana Allah SWT dan menunaikan perintah-Nya. Demikianlah kandungan
dari kisahnya. Kisah tersebut seolah-olah menggambarkan suatu adegan film yang sangat mengagumkan,
episode demi episode. Di samping itu, Anda akan dihadapkan pada satu bagian dari bagianbagian
6 14. Sang Ratu Tawon Pendekar 4 Alis 9 Khulung m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
peristiwa yang membuat Anda tercengang dan cukup mengganggu daya imajinasi Anda.
Itu adalah kisah seni yang sangat mengesankan yang tidak mampu diungkapkan oleh seniman
mana pun dari kalangan manusia. Pada mulanya kisah itu mengungkap mimpi dan pada
akhirnya menakwilkan mimpi ini. Mimpi para nabi pasti selalu berisi kebenaran, di mana Allah
SWT menyingkapkan di dalamnya berbagai peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Pada awal kisah, kita tidak mengetahui bahwa Yusuf adalah seorang Nabi. Begitu juga konteks
Al-Qur'an terkesan menyembunyikan nama ayahnya, yaitu Nabi Yakub sebagaimana
disampaikan oleh Nabi saw. Jadi, kita berhak untuk merenungkan mimpi tersebut dengan
penuh keheranan. Layar akal pertama-tama menampilkan pemandangan mimpi. Perhatikanlah
film yang dimulai dengan mimpi. Mimpi identik dengan tidur, dan permulaan kisah apa pun yang
dimulai dengan tidur tidak terlepas dari rasa kantuk. Tetapi yang perlu diperhatikan adalah
faktor-faktor daya tarik cerita itu sendiri. Al-Qur'an menceritakan bagaimana Nabi Yusuf
menyampaikan mimpinya kepada ayahnya:
"(Ingatlah), Ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: 'Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi
melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku."' (QS. Yusuf:
4) Amatilah bentuk tantangan yang diwujudkan oleh adanya mimpi yang membangkitkan daya
khayal. Perhatikanlah potensi imajinasi bagaimana ia menjalankan aktifitasnya. Sesungguhnya
otak manusia merupakan suniber masalah di rnana ia menciptakan di dalamnya suatu gambar
dari sujudnya matahari, bulan dan bintang. Dengan gambaran mukjizat ini yang menantang
imajinasi para ahli seni dan film, kisah Nabi Yusuf dimulai.
Atau, dimulailah video visual dari kisah Nabi Yusuf sebagaimana yang diceritakan oleh Allah
SWT dalam kitab-Nya. Nabi Yusuf melihat mimpi dan ia sekarang membeberkannya kepada
ayahnya: "Ayahnya berkata: 'Hai anakku, janganlah kamu ceritakan mimpimu itu kepada
saudara-saudaramu, maka mereka membuat makar (untuk membinasakan)mu. Sesungguhnya
setan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.'" (QS. Yusuf: 5)
Si ayah mengingatkannya agar jangan sampai ia menceritakannya kepada
saudara-saudaranya. Sesungguhnya saudara-saudara Nabi Yusuf tidak mencintainya dan tidak
menyukai kedekatannya dengan ayahnya, dan mereka juga tidak simpati dengan perhatian si
ayah padanya. Yusuf bukanlah saudara kandung mereka di mana Nabi Yakub menikahi istri
kedua yang tidak melahirkan baginya anak-anaknya dan lahirlah darinya Yusuf dan saudara
kandungnya. Yusuf bin Yakub dan Yakub bin Ishak bin Ibrahim. Silsilah suci dalam rotasi suci.
Ketika mendengar mimpi anaknya, Nabi Yakub merasa bahwa anaknya itu akan mengemban
suatu urusan besar, yaitu rotasi kenabian yang berada di sekitarnya. Sebagian ulama berkata:
"Nabi Yakub merasa bahwa Allah SWT memilih Yusuf melalui mimpi ini": "
"Dan demikianlah Tuhanmu, memilih kamu (untuk menjadi nabi) dan di ajarakan-Nya kepadamu
sebagian dari tabir mimpi-mimpi." (QS. Yusuf: 6)
Makna takwil adalah mengetahui akhir dari sesuatu dan kemampuan untuk menyingkap suatu
kesimpulan, juga mengetahui rahasia yang belum terjadi. Lalu apa yang dimaksud dengan
ahadist" Mereka mengatakan bahwa ia adalah mimpi. Nabi Yusuf akan mampu menafsirkan
mimpi di mana melalui simbol-simbolnya yang tersembunyi, ia mampu melihat apa yang akan
terjadi di masa depan. Ada yang mengatakan bahwa ahadist adalah peristiwa-peristiwa. Nabi
Yusuf akan mengetahui kesudahan dari suatu peristiwa, baik dari permulaannya dan
akhirannya. Allah SWT akan memberikan ilham padanya sehingga ia mengetahui takwil mimpi.
"Sesungguhnya Tuhanmu Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana." (QS. Yusuf: 6)
Pada akhir pembicaraannya, Nabi Yusuf mengembalikan ilmu dan hikmah kepada Allah SWT.
Sebagian ulama ada yang mengatakan bahwa ayat tersebut bukan termasuk bagian dari dialog
Nabi Yakub bersama anaknya Yusuf, namun ia merupakan pujian dari Allah SWT terhadap
7 14. Sang Ratu Tawon Pendekar 4 Alis 9 Khulung m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
Yusuf. Perkataan tersebut dimasukan dalam rangkaian kisah sejak permulaannya, padahal ia
bukan bagian darinya. Jadi, sejak semula Nabi Yusuf dan Nabi Yakub tidak mengetahui takwil
dari mimpinya. Kami memilih pendapat ini (pendapat ini dikemukakan oleh al-Qurthubi dalam
tafsirnya: Al-Jami' li Ahkamil Qur'an. Kalau begitu, kita memahami dialog dalam bentuk
pemahaman yang lain. Sesungguhnya Allah SWT menceritakan di sini bagaimana Dia memilih
Yusuf. Ini berarti proses kenabian Yusuf, dan bukan mengajarinya untuk menakwilkan mimpi
serta memberitahunya tentang hakikat simbol-simbol yang ada dalam kehidupan atau dalam
mimpi, selain mukjizat-mukjizatnya sebagai seorang nabi. Dan Allah SWT Maha Mengetahui
kepada siapa agamanya diserahkan. Nabi Yakub mendengarkan mimpi anaknya dan
mengingatkannya agar jangan menceritakannnya kepada saudara-saudaranya. Yusuf
memenuhi permintaan ayahnya. Ia tidak menceritakan pada saudara-saudaranya apa yang
dilihatnya. Yusuf berprasangka bahwa mereka membencinya sampai pada batas di mana sulit
baginya untuk merasa nyaman bersama mereka, dan kemudian menceritakan kepada mereka
rahasia-rahasianya yang khusus dan mimpi-mimpinya. Tersembunyilah penampilan Nabi Yakub
dan anaknya, lalu layar film menampilkan kejadian lain, yaitu saudara-saudara Nabi Yusuf yang
membuat persengkokolan: "Sesungguhnya ada beberapa tanda-tanda kekuasaan Allah pada (kisah) Yusuf dan
saudarasaudaranya bagi orang-orang yang bertanya. (Yaitu) ketika mereka berkata: Sesungguhnya
Yusuf dan saudara kandungnya (Bunyamin) lebih dicintai oleh ayah kita daripada kita sendiri,
padahal kita (ini) adalah satu golongan (yang kuat). Sesungguhnya ayah kita ada dalam
kekeliruan yang nyata. Bunuhlah Yusuf atau buanglah dia he suatu (daerah yang tidak di kenal)
supaya perhatian ayahmu tertumpah kepadamu saja, dan sesudah itu hendaklah kamu menjadi
orang-orang yang baik. Seorang di antara mereka berkata: 'Janganlah kamu bunuh Yusuf,
tetapi masukkanlah dia ke dalam sumur, supaya dia dipungut oleh beberapa orang musafir, jika
kamu hendak berbuat. " (QS. Yusuf: 7-10)
Di dalam lembaran-lembaran perjanjian lama disebutkan bahwa Nabi Yusuf menceritakan
mimpinya kepada saudara-saudaranya. Tidak terdapat isyarat Al-Qur'an yang menunjukkan hal
itu. Kalau memang demikian, niscaya saudara-saudaranya akan menceritakan hal itu dan
kedengkian mereka akan semakin bertambah sehingga mereka segera membunuhnya. Yusuf
percaya dengan pesan ayahnya dan ia tidak menceritakan mimpinya kepada saudarasaudaranya.
Meskipun demikian, saudara-saudaranya tetap merencanakan konspirasi dan niat
jahat padanya. Salah seorang mereka berkata: "Mengapa ayah kita lebih mencintai Yusuf
daripada kita?" Saudara yang kedua berkata: "Barangkali karena ketampanannya." Saudara
ketiga berkata: 'Yusuf dan saudaranya kedua-duanya mendapat tern-pat di had ayahnya."
Saudara yang pertama berkata: "Sungguh ayah kita telah sesat." Salah seorang mereka
mengusulkan sebuah solusi: "Kalau begitu bunuhlah Yusuf." "Mengapa kita membunuhnya"
lebih baik kita membuangnya di bumi yang jauh. Mengapa kita tidak membunuhnya, lalu kita
merasa tenang." Salah seorang di antara mereka berkata: "Mengapa ia harus dibunuh" Apakah
kalian ingin menghindar darinya" Kalau begitu, lebih baik kita membuangnya ke dalam sumur
yang di situ menjadi tempat lewatnya para kafilah. Maka kafilah itu akan mengambilnya dan
membawanya ke tempat yang jauh sehingga ia jauh dari wajah ayahnya. Dengan jauhnya
Yusuf, maka tujuan kita tercapai. Kemudian setelah itu, kita bertaubat dari kejahatan kita dan
kita kembali menjadi orang-orang yang baik."
Dialog tersebut terus berlanjut setelah timbul ide untuk memasukan Yusuf ke sumur. Namun
mereka tetap kembali pada ide-ide itu karena ia dianggap sebagai ide yang paling aman. Ide
untuk membunuh diurungkan. Kemudian timbullah ide untuk menjauhkan dan membuang
Yusuf. Itu dianggap ide yang paling cemerlang. Dari sini kita memahami bahwa saudarasaudara
Yusuf, meskipun kejahatan mereka dan kedengkian mereka sangat kental, namun
dalam had mereka masih tersisa titik-titik kebaikan. Akhirnya, ide untuk membuangnya ke
8 14. Sang Ratu Tawon Pendekar 4 Alis 9 Khulung m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
sumur diputuskan. Kemudian mereka sepakat untuk melaksanakan rencana itu:
"Mereka berkata: 'Wahai ayah kami, apa sebabnya kamu tidak mempercayai kami terhadap
Yusuf, padahal sesungguhnya kami adalah orang-orang yang mengingini kebaikan baginya.
Biarkan dia pergi bersama kami esok pagi, agar ia (dapat) bersenang-senang dan (dapat)
bermain-main, dan sesungguhnya kami pasti menjaganya.' Berkata Yakub: 'Sesungguhnya
kepergian kamu bersama Yusuf amat menyedihkankanku dan aku khawatir kalau-kalau dia
dimakan serigala, sedang kamu lengah darinya. Mereka berkata: 'Jika ia benar-benar dimakan
serigala, sedang kami golongan (yang kuat), sesungguhnya kami kalau demikian adalah
orangorang yang merugi.'" (QS. Yusuf: 11-14)
Terjadilah dialog antara mereka dan ayahnya dengan penuh kelembutan dan dendam yang
tersembunyi. Mengapa engkau tidak merasa aman ketika kami pergi dengan Yusuf" Apakah
Yusuf dapat menjadi saudara kandung kami, lalu mengapa engkau khawatir kepada kami jika
kami membawanya. Bukankah kami mencintainya dan nanti akan menjaganya. Mengapa
engkau tidak membiarkannya pergi bersama kami besok untuk bersenang-senang dan bermain.
Bukankah ketika ia pergi dan main-main, itu dapat menghiburnya" Lihatlah wajahnya tampak
pucat karena ia sering berdiam di rumah, seharusnya ia harus bermain agar tampak ceria.
Masalahnya adalah, Yakub khawatir terhadap serigala-serigala gurun. Apakah yang dimaksud
Yakub adalah serigala-serigala yang ada dalam diri mereka atau serigala-serigala hakiki, yaitu
binatang yang buas" Tidak ada seorang pun yang mengetahuinya. Mereka membujuk ayahnya
agar mengizinkan Yusuf pergi dengan mereka. Akhirnya, mereka berhasil meyakinkan ayahnya
yang sangat khawatir kalau-kalau Yusuf dimakan oleh serigala. Apakah ini masuk akal" Kami
sepuluh orang laki-laki, maka mana mungkin kami yang banyak ini lalai darinya" Sungguh kami
akan kehilangan sifat kejantanan kami seandainya terjadi peristiwa itu. Kami jamin bahwa tidak
ada seekor serigala pun yang akan memakannya. Karena itu, ddak ada yang perlu
dikhawatirkan. Si ayah berdiri di bawah tekanan anak-anaknya. Mereka pun berhasil menemani
Yusuf pada hari berikutnya dan pergi dengannya ke gurun. Mereka menuju tempat yang jauh
yang belum pernah mereka berjalan sejauh itu. Mereka mencari sumur yang di situ sering
dilewati oleh para kafilah dan mereka berencana untuk memasukan Yusuf ke dalam sumur itu.
Allah SWT mengilhamkan kepada Yusuf bahwa ia akan selamat, maka ia tidak perlu takut.
Allah SWT menjamin bahwa Yusuf akan bertemu dengan mereka pada suatu hari dan akan
memberitahu mereka apa yang mereka lakukan kepadanya.
Salesailah satu adegan dan akan dimulai adegan yang lain. Kita bisa membayangkan bahwa
Yusuf sempat melakukan perlawanan kepada mereka namun mereka memukulnya dan mereka
memerintahnya untuk melepas bajunya, lalu mereka menceburkannya ke dalam sumur dalam
keadaan telanjang. Kemudian Allah SWT mewahyukan kepadanya bahwa ia akan selamat dan
karenanya ia tidak perlu takut. Di dalam sumur itu terdapat air, namun tubuh Nabi Yusuf tidak
terkena hal yang membahayakan. Ia sendirian duduk di sumur itu, kemudian ia bergantungan
dengan batu: "Kemudian mereka datang kepada ayah mereka di sore hari sambil menangis. Mereka datang
membawa baju gamisnya (yang berlumuran) dengan darah palsu. Yakub berkata: 'Sebenarnya
dirimu sendirilah yang memandang baik perbuatan (yang buruk) itu; maka kesabaran yang baik
itulah (kesabaranku). Dan Allah sajalah yang dimohon pertolongan-Nya terhadap apa yang
kamu ceritakan.'" (QS. Yusuf: 16-18)
Peristiwa ini terjadi di malam yang gelap. Tetapi kegelapan itu segera dipecah oleh tangisan
sepuluh orang lelaki. Sementara itu, si ayah duduk di rumahnya lalu anak-anaknya masuk
menemuinya di tengah-tengah malam di mana kegelapan malam menyembunyikan kegelapan
had dan kegelapan kebohongan yang siap ditampakkan. Nabi Yakub bertanya: "Mengapa
kalian menangis" Apakah terjadi sesuatu pada kambing" Mereka berkata sambil meningkatkan
tangisannya: 9 14. Sang Ratu Tawon Pendekar 4 Alis 9 Khulung m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
"Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlomba-lomba dan kami tinggalkan Yusuf di
dekat barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala; dan kamu sekali-kali tidak akan pernah
percaya kami, walaupun kami adalah orang-orang yang benar. " (QS. Yusuf: 17)
"Setelah kembalinya kita dari adu lari, kita dikagetkan ketika melihat Yusuf telah berada di perut
serigala. Kita tidak menemukan Yusuf. Mungkin engkau tidak percaya kepada kami meskipun
kami jujur, tetapi kami menceritakan apa yang sesungguhnya terjadi. Kita tidak berbohong
kepadamu. Sungguh Yusuf telah dimakan oleh serigala. Inilah pakaian Yusuf. Kita menemukan
pakaian Yusuf berlumuran darah sedangkan Yusuf tidak kita temukan:
"Mereka datang membawa baju gamisnya (yang berlumuran) dengan darah palsu. " (QS.
Yusuf: 18) Mereka menyembelih kambing atau rusa lalu melumurkan darah palsu ke pakaian Yusuf.
Mereka lupa untuk merobek-robek pakaian Yusuf. Mereka malah membawa pakaian
sebagaimana biasanya (masih utuh) tetapi hanya berlumuran darah. Mereka melemparkan
pakaian Yusuf di depan ayahnya yang saat itu sedang duduk. Nabi Yakub memegang pakaian
anaknya. Lalu ia mengangkat pakaian itu dan memperhatikannya di bawah cahaya yang
terdapat dalam kamar. Ia membalik-balikkan baju itu di tangannya namun ia mendapatinya
masih utuh dan tidak ada tanda-tanda cakaran atau robek. Serigala apa yang makan Yusuf"
Apakah ia memakannya dari dalam pakaian tanpa merobek pakaiannya" Seandainya Yusuf
mengenakan pakaiannya lalu ia dimakan oleh serigala, niscaya pakaian tersebut akan robek.
Seandainya ia telah melepas bajunya untuk bermain dengan saudara-saudaranya, maka
bagaimana pakaian tersebut dilumuri dengan darah sementara saat itu ia tidak menggunakan
pakaian" Melalui bukti-bukti itu, Nabi Yakub mengetahui bahwa mereka berbohong. Yusuf tidak
dimakan oleh serigala. Si ayah mengetahui bahwa mereka berbohong. Ia mengungkapkan hal
Kisah Para Nabiallah di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
ini dalam perkataannya: "Yakub berkata: 'Sebenarnya dirimu sendirilah yang memandang baik perbuatan (yang buruk)
itu; maka kesabaran yang baik itulah (kesabaranku). Dan Allah sajalah yang dimohon
pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu ceritakan.'" (QS. Yusuf: 18)
Demikianlah perilaku nabi yang bijaksana. Ia meminta agar diberi kesabaran dan memohon
pertolongan kepada Allah SWT atas apa yang mereka lakukan terhadap anaknya. Selanjutnya,
terdapat kafilah yang berjalan menuju ke Mesir, yaitu satu kafilah besar yang berjalan cukup
jauh sehingga dinamakan sayyarah. Semua kafilah itu menuju ke sumur. Mereka berhenti untuk
menambah air. Mereka mengulurkan timba ke sumur. Lalu Yusuf bergelantungan dengannya.
Orang yang mengulurkannya mengira bahwa timbanya telah penuh dengan air lalu ia
menariknya. Tiba-tiba, "Oh ini anak kecil." Di zaman itu ditentukan bahwa siapa yang
menemukan sesuatu yang hilang, maka ia akan memilikinya. Demikianlah undang-undang yang
ditetapkan saat itu. Mula-mula orang yang menemukannya gembira tetapi ia berpikir tentang
tanggung jawab yang harus dipikulnya, dan kemudian dmbullah rasa khawatir dalam dirinya.
Kemudian untuk menghindar darinya ia menetapkan untuk menjualnya saat ia tiba di Mesir.
Akhirnya, ketika ia sampai di Mesir ia segera menjualnya di pasar budak dengan harga yang
sangat murah di mana ia dibeli oleh seorang lelaki yang mempunyai kepentingan dengannya:
"Kemudian datanglah kelompok orang-orang musafir, lalu mereka menyuruh seorang
pengambil air, maka dia menurunkan timbanya, dia berkata: 'Oh; kabar gembira, ini seorang
anak muda!' Kemudian mereka menyembunyikan dia sebagai barang dagangan. Dan Allah
Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan. Dan mereka menjual Yusuf dengan harga yang
murah, yaitu beberapa dirham saja, dan mereka tidak tertarik hatinya hepada Yusuf. Dan orang
Mesir yang membelinya berkata kepada istrinya: 'Berikanlah kepadanya tempat (dan layanan)
yang baik, boleh jadi ia bermanfaat kepada kita atau kita pungut dia sebagai anak.' Dan
demikianlah Kami berikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di muka bumi (Mesir) dan agar
10 14. Sang Ratu Tawon Pendekar 4 Alis 9 Khulung m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
Kami ajarkan kepadanya ta'bir mimpi. Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi
kebanyakan manusia tiada mengetahuinya. " (QS. Yusuf: 19-21)
Perhatikanlah bagaimana Allah SWT mengungkap kandungan cerita yang jauh pada
permulaannya: "Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tiada
mengetahuinya. " Yusuf benar-benar diuji dengan ujian yang berat. Ia dimasukkan dalam sumur, ia dihinakan, ia
dijauhkan dari ayahnya, ia diambil dari sumur lalu menjadi budak yang dijual di pasar, ia dibeli
oleh seorang lelaki dari Mesir lalu menjadi seseorang yang dimiliki oleh lelaki itu. Demikanlah
cerita demi cerita telah dialaminya. Yusuf tampak tidak memiliki daya dan upaya. Demikianlah
prasangka manusia mana pun tetapi hakikat selalu berlawanan dengan prasangka. Yang dapat
kita bayangkan adalah bahwa itu adalah sebuah tragedi, ujian, dan fitnah. Allah SWT pasti
memenangkan urusan-Nya. Dia akan memuluskan langkah-Nya meskipun banyak orang yang
berusaha menghentikannya. Allah SWT akan mewujudkan janji-Nya dan akan menggagalkan
kejahatan orang lain. Allah SWT telah menjanjikan kepada Yusuf bahwa ia akan dijadikan Nabi.
Yusuf mendapatkan tempat di hati seseorang yang membelinya, yaitu seorang bangsawan
yang berkata kepada istrinya: "Hormatilah ia, karena barangkali ia bermanfaat bagi kita atau
kita dapat menjadikannya sebagai anak." Lelaki ini bukanlah orang sembarangan tetapi ia
seorang yang penting. Ia termasuk seseorang yang berasal dari pemerintah yang berkuasa di
Mesir. Kita akan mengetahui bahwa ia adalah seorang menteri di antara menteri-menteri raja.
Seorang menteri yang penting yang Al-Qur'an menyebutnya dengan istilah al-Aziz. Orangorang
Mesir kuno terbiasa untuk menyebutkan sifat seperti nama atau identik dengan nama
terhadap para menteri. Misalnya, mereka mengatakan: Ini adalah al-Aziz (orang yang mulia), ini
adalah al-'Adil (orang yang adil), ini adalah al-Qawi (orang yang kuat), dan seterusnya. Alhasil,
pendapat yang paling kuat adalah, bahwa al-Aziz ini kepala menteri di Mesir.
Demikianlah Allah SWT menguatkan Yusuf di muka bumi. Ia terdidik di masa kecil di rumah
seorang lelaki yang berkuasa dan Allah SWT akan mengajarinya takwil mimpi. Dan pada suatu
hari, raja akan membutuhkannya untuk menduduki jabatan di Mesir. Allah SWT akan
memenangkan urusan-Nya tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. Semua itu terwujud
melalui suatu ujian berat yang dialami oleh Yusuf. Nabi Yusuf adalah orang yang paling tampan
di masanya, di mana wajahnya mengundang decak kagum orang yang melihatnya. Sikapnya
yang sopan dan penuh dengan keanggunan moral semakin menambah ketampanannya. Hari
demi hari berlalu. Yusuf pun semakin tumbuh besar:
"Dan tatkala dia cukup dewasa Kami berikan kepadanya hikmah dan ilmu. Demikianlah Kami
memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik." (QS. Yusuf: 22)
Yusuf diberi kemampuan untuk mengendalikan suatu masalah dan ia diberi pengetahuan
tentang kehidupan dan peristiwa-peristiwanya. Ia juga diberi metode dialog yang dapat menarik
simpati orang yang mendengarnya. Yusuf diberi kemuliaan sehingga ia menjadi pribadi yang
agung dan tak tertandingi. Tuannya mengetahui bahwa Allah SWT memuliakannya dengan
mengirim Yusuf padanya. Ia mengetahui bahwa Yusuf memiliki kejujuran, kemuliaan, dan
istiqamah (keteguhan) lebih dari siapa pun yang pernah ditemuinya dalam kehidupan.
Sementara itu, istri al-Aziz selalu mengawasi Yusuf. Ia duduk di sampingnya dan
berbincangbincang bersamanya. Ia mengamati kejernihan mata Yusuf. Lalu ia bertanya kepadanya
dan mendengarkan jawaban dari Yusuf. Akhirnya, kekagumannya semakin bertambah pada Yusuf.
Al-Qur'an melukiskan kisah terakhir dari perjalanan cinta ini di mana si wanita itu mulai
menggunakan siasat dan taktik untuk memperdaya Yusuf:
"Dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan
dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu seraya berkata: 'Marilah ke sini.' Yusuf
11 14. Sang Ratu Tawon Pendekar 4 Alis 9 Khulung m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
berkata: 'Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik.'
Sesungguhnya orang-orang yang lalim tiada beruntung. Sesungguhnya wanita itu telah
bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusuf bermaksud (melakukan pula)
dengan wanita itu andaikan dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, agar Kami
memalingkan darinya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hambahamba
yang terpilih. " (QS. Yusuf: 23-24)
Al-Qur'an tidak menyebut sedikit pun tentang berapa usia wanita itu dan berapa usia Yusuf. Kita
dapat mengamati hal itu hanya dengan perkiraan. Ia menghadirkan Yusuf saat beliau masih
kecil dari sumur. Dia adalah seorang istri yang misalnya berusia dua puluh tiga sementara
Yusuf berusia dua belas tahun. Setelah tiga belas tahun, ia berusia tiga puluh enam sementara
Yusuf berusia dua puluh lima. Apakah peristiwa itu memang terjadi di usia ini" Boleh jadi
memang demikian. Tindakan wanita itu dalam peristiwa itu dan peristiwa sesudahnya
menunjukkan bahwa ia wanita yang sudah matang dan cukup berani. Peristiwa ini yang
diungkapkan oleh Al-Qu'ran al-Karim merupakan puncak dari peristiwa-peristiwa yang lalu yang
sangat mengganggu daya imajinasi kita.
Sungguh istri al-Aziz sangat mencintai Yusuf. Ia merayunya dengan cara terang-terangan lalu ia
menutup pintu-pintu sambil berkata: "Hai Yusuf kemarilah kau ke sini. Kali ini engkau tidak akan
dapat lari dariku." Ini berarti bahwa terdapat peristiwa sebelumnya di mana Yusuf dapat
menghindar darinya. Peristiwa sebelumnya tidak disampaikan dengan cara terang-terangan
seperti ini. Yusuf telah terdidik di istana seorang menteri besar di Mesir. Anda bisa
membayangkan bagaimana Yusuf tinggal di lingkungan yang mewah yang dikelilingi dengan
wanita-wanita cantik. Yusuf adalah seorang pemuda yang dibeli oleh suaminya dan menjadi
budaknya. Ia memanggilnya di tempat tidurnya dan memerintahkannya untuk menghadirkan
gelas minuman, misalnya. Atau tampak padanya bajunya yang tipis atau ia menampakan
padanya kecantikannya atau ia merayunya dengan rayuan yang biasa dilakukan oleh kaum
wanita terhadap kaum pria.
Bayangkanlah semua ini di mana mereka berdua selama beberapa tahun tinggal di satu rumah
dan di bawah satu atap. Wanita itu menggoda Yusuf dan merayunya, sementara Yusuf masih
bertahan dengan ketakwaannya. Wanita itu terbelenggu dengan hawa nafsunya. Kemudian
datanglah hari yang terakhir. Wanita itu bosan dengan sikap tidak peduli ini dan sikap pura-pura
tidak tahu ini. Ia menentukan untuk mengubah rencananya. Ia tidak lagi menggunakan bahasa
isyarat dia lebih memilih bahasa terang-terangan. Ia menutup semua pintu dan menyobek cadar
rasa malu dan ia menjelaskan cintanya kepada Yusuf.
Barangkali ia berkata kepada Yusuf: 'Yusuf, alangkah tampan wajahmu." Dan barangkali Yusuf
akan berkata demikian: "Tuhanku menggambarkan aku sebelum aku diciptakan." Wanita itu
berkata sambil mendekati Yusuf: "Yusuf, alangkah halusnya rambutmu." Yusuf berkata: "Ia
adalah sesuatu yang pertama kali hancur dariku saat aku berada dalam kuburan." Wanita itu
berkata: "Alangkah jernih kedua matamu." Yusuf berkata: "Dengan keduanya aku melihat apa
yang diciptakan oleh Tuhanku." Wanita itu berkata: "Bukankah aku adalah sesuatu yang
diciptakan oleh Tuhanmu" Angkatlah pandangan matamu dan lihatlah wajahku." Yusuf berkata:
"Aku takut pada hari kiamat." Wanita itu berkata: "Aku mendekat padamu tetapi engkau malah
menjauh dariku." Yusuf berkata: "Aku ingin mendekat pada Tuhanku." Wanita itu berkata: "Aku
telah dikuasai oleh perasaan cinta padamu. Aku menjadi bagian dari udara yang aku hirup dan
yang aku bernapas darinya. Engkau tidak akan lari dariku." Yusuf mengetahui bahwa ia
mengajaknya untuk mendekati, lalu beliau berkata: "Aku berlindung kepada Allah SWT. Aku
meminta ampun kepada Allah SWT Yang Maha Agung. Tuhan Pencipta alam semesta telah
memuliakan aku dengan rumah ini, dan pemilik rumah ini telah memuliakan aku dengan
kepercayaannya. Maka siapakah yang aku khianati" Dan keselamatan apa yang aku harapkan
bagi diriku jika aku memang melakukan apa yang engkau inginkan." Allah SWT berfirman:
12 14. Sang Ratu Tawon Pendekar 4 Alis 9 Khulung m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
"Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan
Yusuf bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikan dia tidak melihat tanda (dan)
Tuhannya." Para ahli tafsir sepakat tentang keinginan wanita itu untuk melakukan maksiat, sedangkan
mereka berselisih pendapat tentang hasrat yang ada pada Nabi Yusuf. Ada yang mengatakan
bahwa wanita itu memang ingin melakukan maksiat dengannya dan Yusuf pun memiliki
perasaan yang sama, namun ia tidak sampai melakukannya. Ada yang mengatakan lagi bahwa
wanita itu berhasrat untuk menciumnya dan Yusuf berhasrat untuk memukulnya. Ada pendapat
lain yang mengatakan bahwa hasrat ini memang terdapat di antara mereka sebelum terjadinya
peristiwa ini. Ia merupakan gerakan jiwa yang terdapat dalam diri Yusuf saat beliau menginjak
usia puber kemudian Allah SWT memalingkannya darinya. Dan sebaik-baik tafsir yang cukup
menenangkan saya bahwa di sana terdapat pendahuluan dan pengakhiran dalam ayat tersebut.
Abu Hatim berkata: "Aku membaca bagian yang unik dari Al-Qur'an pada Abu Ubaidah dan
ketika aku sampai pada firman-Nya": "Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan
perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusuf bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu,"
Abu Ubaidah berkata: "Ini berdasarkan pendahuluan dan pengakhiran. Dengan pengertian
bahwa wanita itu benar-benar cenderung pada Yusuf, dan seandainya Yusuf tidak melihat
tanda kebenaran dari Tuhannya niscaya ia pun akan cenderung padanya. Saya kira tafsir ini
sesuai dengan kemaksuman para nabi sebagaimana ia juga sesuai dengan konteks ayat yang
datang sesudahnya": "Demikianlah, agar Kami memalingkan darinya kemungkaran dan
kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuh hamba-hamba yang terpilih."
Ayat tersebut menetapkan bahwa Nabi Yusuf termasuk hamba-hamba Allah SWT yang ikhlas,
pada saat yang sama menetapkan juga kebebasannya dari pengaruh kekuasaan setan. Allah
SWT berkata kepada Iblis pada hari penciptaan:
"Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka, kecuali
orang-orang yang mengikuti kamu, yaitu orang-arang yang sesat. " (QS. al-Hijr: 42)
Selama Yusuf termasuk hamba-hamba-Nya yang ikhlas, maka ia akan tersucikan dari berbagai
dosa. Ini tidak berarti bahwa Yusuf sunyi dari perasaan kejantanan dan ini juga tidak berarti
bahwa Yusuf berada dalam kesucian para malaikat di mana mereka tidak terpengaruh dengan
daya tarik materialis (bendawi). Namun ini berarti bahwa beliau menghadapi godaan yang
cukup lama dan beliau mampu untuk melawannya, dan jiwanya tidak cenderung padanya.
Kemudian beliau dibimbing dan ditenangkan oleh ketakwaannya yang mampu melihat tandatanda
kebenaran dari Tuhannya. Apalagi Yusuf adalah putra Yakub, seorang Nabi, putra
Ibrahim, kakek para Nabi dan kekasih Allah SWT.
Terjadilah perkembangan pergulatan antara mereka berdua. Dialog telah berkembang dari
bahasa lisan menuju bahasa tangan. Istri menteri itu mengulurkan tangannya kepada Yusuf dan
berusaha untuk memeluknya. Yusuf berputar dalam keadaaan pucat wajahnya dan berlari
menuju ke pintu. Lalu ia dikejar oleh wanita itu dan wanita itu menarik-narik pakaiannya seperti
orang tenggelam yang memegang perahu. Kedua-duanya sampai ke pintu. Tiba-tiba pintu itu
terbuka namun suaminya datang bersama salah satu kerabatnya:
"Dan keduanya berlomba-lomba menuju pintu dan wanita itu menarik baju gamis Yusuf dari
belakang hingga koyak dan kedua-duanya mendapati suami wanita itu di muka pintu." (QS.
Yusuf: 25-29) Wanita yang sedang mabuk cinta kepada Yusuf itu melihat suaminya muncul di tengah-tengah
peristiwa itu, ia segera menggunakan kelicikannya. Jelas sekali bahwa di sana terdapat
pergulatan. Yusuf tampak gemetar dengan penuh rasa malu dan butiran-butiran keringat
mengalir dari keningnya. Sebelum suaminya membuka mulutnya untuk mengawali
pembicaraan, wanita itu mendahuluinya dengan melontarkan tuduhan kepada Yusuf: "Wanita
itu berkata: 'Apakah pembalasan terhadap orang yang bermaksud berbuat serong dengan
13 14. Sang Ratu Tawon Pendekar 4 Alis 9 Khulung m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
istrimu, selain dipenjarakan atau (dihukum) dengan azab yangpedih"'"
Ia menuduh Yusuf telah merayunya. Ia mengatakan bahwa Yusuf berusaha memperkosanya.
Yusuf memandangi wanita itu dengan kepolosan dan kesabaran. Sebenarnya Yusuf berusaha
menyembunyikan rahasia wanita itu namun ketika ia mulai menuduhnya Yusuf terpaksa
mempertahankan dirinya. "Yusuf berkata: 'Dia menggodaku untuk menundukkan diriku
(kepadanya)." Kini giliran si suami untuk menunjukkan reaksinya. Kami kira ia berkata: "Pelankanlah suara
kalian berdua. Sesungguhnya di rumah ini terdapat banyak budak dan pembantu. Ini adalah
masalah khusus." Kepala menteri itu adalah seorang tua yang terkesan tenang dan tidak
gampang emosi. Peristiwa ini terjadi di kalangan kelompok masyarakat yang bergaya hidup
mewah, bukan kaum tradisional sehingga mereka cenderung menggunakan cara-cara yang
bijak dan terbaik dalam menyelesaikan masalah. Kemudian kepala menteri itu duduk dan mulai
mengusut kejadian itu. Ia bertanya kepada istrinya dan juga bertanya kepada Yusuf. Kemudian
orang yang ada di dekat wanita itu berkata: "Sesungguhnya kunci persoalan ini terletak pada
pakaian Yusuf. Jika pakaiannya robek dari depan, maka ini berarti Yusuf memang ingin
memperkosanya. Wanita itu akan merobek pakaian Yusuf untuk mempertahankan dirinya."
Si suami berkata: "Lalu bagaimana jika pakaiannya robek dari belakang." Seorang penengah
dari keluarganya berkata: "Maka ini berarti wanita itu yang merayunya. Jadi kunci dari peristiwa
ini ada pada pakaian Yusuf." Akhirnya, pakaian itu berpindah dari satu tangan ke tangan yang
lain. Kemudian seorang penengah dari keluarganya mengamati pakaian itu, lalu ia
mendapatinya dalam keadaan robek dari belakang. Selanjutnya, kepala menteri itu pun
melihatnya dan ia juga mendapatinya dalam keadaan robek dari belakang. Maka secara
otomatis tuduhan itu dibalikkan pada si istri. Allah SWT menceritakan peristiwa ini dalam firmanNya:
"Dan seorang saksi keluarga wanita itu memberikan kesaksiannya: 'Jika baju gamisnya itu
koyak di muka, maka wanita itu benar dan Yusuf termasuk orang-orang yang dusta. Dan jika
baju gamisnya koyak di belakang, maka wanita itulah yang berdusta dan Yusuf termasuk
orangorang yang benar.' Maka tatkala suami wanita itu melihat baju gamis Yusuf terkoyak di
belakang berkatalah ia: 'Sesungguhnya (kejadian) itu adalah tipu daya kamu, Sesungguhnya
tipu daya kamu adalah besar.'"
Ketika si suami memastikan pengkhianatan istrinya, ia tampak tenang-tenang saja dan tidak
menunjukkan emosi yang berlebihan, bahkan ia tidak berteriak dan tidak marah. Aturan
kelompok terpandang saat itu memaksanya untuk menyikapi suatu persoalan dengan penuh
ketenangan dan kelembutan. Ia berkata: "Sesungguhnya ini adalah bagian dari tipu daya kalian,
hai para wanita." Ia menisbatkan apa yang dilakukan oleh istrinya kepada tipu daya yang
umumnya dikerjakan oleh para wanita. Ia menegaskan bahwa tipu daya perempuan umumnya
sangat besar (berbahaya). Kemudian ia menoleh pada Yusuf sambil berkata: "Hai Yusuf
berpalinglah dari masalah ini. Lupakanlah masalah ini dan janganlah engkau terlalu peduli
dengannya serta jangan pula engkau menceritakannya. Inilah yang penting, yaitu menjaga halhal
yang telah terjadi. Kami tidak ingin masalah ini akan mencuat ke permukaan."
Kemudian si suami merasa bahwa ia belum mengatakan sesuatu pun kepada istrinya selain
pernyataannya yang berhubungan dengan tipu daya kaum wanita secara umum. Ia ingin
berkata kepada istrinya tentang sesuatu yang khusus. Ia berusaha untuk bersikap keras pada
istrinya tetapi kekerasan itu berakhir dengan kelembutan yang terwujud dalam ucapannya: "Dan
(kamu hai istriku) mohon ampunlah atas dosamu itu, karena kamu sesunguhnya termasuk
orang-orang yang berbuat salah. "
Setelah pernyataan yang pertama dan nasihat yang terakhir, si suami mengakhiri masalah
tersebut, lalu Yusuf pun pergi. Tuan rumah itu tidak meminta perincian atau kronologis peristiwa
yang terjadi antara istrinya dan pemuda yang mengabdi padanya. Yang ia minta adalah agar
pembicaraan ini ditutup sampai di sini saja. Tetapi masalah ini sendiri meskipun terjadi di
14 14. Sang Ratu Tawon Pendekar 4 Alis 9 Khulung m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
kalangan masyarakat yang terpandang tidak dapat begitu saja di tutup. Alhasil, masalah
tersebut akhirnya tersebar kemana-mana. Peristiwa itu tersebar dari satu istana ke istana-istana
penguasa saat itu. Kemudian wanita-wanita yang tinggal di istana itu mulai ramai-ramai
menjadikannya sebagai bahan cerita. Kemudian masalah itu pun tersebar di penjuru kota:
"Dan wanita-wanita di kota berkata: 'Istri al-Aziz menggoda bujangnya untuk menundukkan
dirinya (kepadanya), sesungguhnya cintanya kepada bujangan itu adalah sangat mendalam,
Sesungguhnya kami memandangnya dalam kesesatan yang nyata. " (QS. Yusuf: 30)
Di sini kita mengetahui bahwa yang dimaksud wanita dalam kasus roman itu adalah istri dari alAziz
dan bahwa laki-laki itu yang membeli Yusuf dari Mesir itu adalah seorang menteri di Mesir,
yakni seorang pembesar atau tokoh atau ketua dari para menteri. Barangkali ketika membeli
Yusuf, ia masih menjadi menteri biasa lalu setelah itu ia naik jabatan. Dan sekarang ia menjadi
kepala menteri di Mesir. Akhirnya berita tersebut berpindah dari satu mulut ke mulut yang lain, dan dari satu rumah ke
rumah yang lain sehingga sampailah berita itu ke telinga istri al-Aziz.
Barangkali dikatakan kepadanya: "Penduduk kota banyak yang membicarakan kisah
romantismu." la berkata: "Kisah romantisku dengan siapa?" Dikatakan padanya: "Dengan
Yusuf." Ia berkata: "Aku memang tidak dapat memungkiri bahwa aku mencintainya." Dikatakan
kepadanya: "Semua istri menteri membicarakan tentang kecenderunganmu padanya." Ia
berkata: "Apa yang mereka katakan?" Dikatakan kepadanya: "Sunguh engkau berada di dalam
kesesatan yang nyata." Ia berkata mulai tampak emosinya: "Kesesatan apa" Siapa yang
Kisah Para Nabiallah di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
mengatakan bahwa aku tersesat. Tidakkah wanita-wanita itu pernah melihat bagaimana si
Yusuf" Apakah mereka mengetahui daya tariknya" Siapa mereka itu yang mengatakan
demikian" Sebutkanlah padaku nama-nama wanita-wanita yang banyak bicara itu."
Istri al-Aziz terdiam sebentar dan tampaknya ia sedang berpikir. Kemudian ia telah menetapkan
sesuatu dan memerintahkan untuk mendatangkan parajuru masak. Akhirnya, para juru masak
datang ke istana. Ia memberitahu mereka bahwa ia akan menyiapkan suatu jamuan besar di
istana. Ia telah memilih berbagai macam hidangan dan minuman. Ia telah memerintahkan agar
diletakkan pisau-pisau yang tajam di sebelah buah-buah apel yang dihidangkan, dan hendaklah
juga diletakkan kain putih di sebelah wadah atau piring-piring yang di situ diletakkan apel, juga
diletakkan bantal-bantal yang memang saat itu menjadi tradisi masyarakat timur. Kemudian ia
mengundang kaum hawa yang membicarakan petualangan cintanya dengan Yusuf. Akhirnya,
datanglah hari jamuan itu. Wanita-wanita dari kalangan masyarakat elit segera berdatangan
menuju ke istana kepala menteri. Istri al-Aziz memanfaatkan acara itu sebagai kesempatan
emas untuk menunjukkan seorang pemuda yang paling tampan dan paling mengagumkan.
Undangan tersebut dibatasi hanya di kalangan wanita sehingga mereka lebih leluasa dan lebih
bebas untuk mendengarkan cerita dan untuk mengobrol. Mereka duduk dan besandar di atas
bantal-bantal sambil makan dan minum. Pesta jamuan itu terus berlangsung di mana
dihidangkan di atasnya makanan yang istimewa dan minuman yang dingin dan sangat
menyenangkan orang yang melihatnya.
Tempat pesta itu dipenuhi dengan berbagai macam komentar dan berbagai macam canda
tawa. Kami kira bahwa setiap wanita yang hadir di tempat itu sengaja menahan lidahnya agar
jangan sampai menyentuh kisah Yusuf. Sebenarnya mereka semua mengetahui peristiwa yang
terjadi antara Yusuf dan wanita perdana menteri itu, tetapi mereka sengaja
menyembunyikannya seakan-akan mereka tidak mengetahuinya. Demikianlah aturan main
yang biasa dipegang oleh kalangan elit dari masyarakat saat itu. Namun, istri al-Aziz, sebagai
tuan rumah, justru mengguggah mereka dan ia justru membuka persoalan tersebut: "Aku
mendengar ada wanita-wanita yang mengatakan bahwa aku jatuh cinta pada seorang pemuda
yang bernama Yusuf." Tiba-tiba keheningan yang menyelimuti meja makan itu runtuh dan
15 14. Sang Ratu Tawon Pendekar 4 Alis 9 Khulung m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
tangan-tangan para undangan nyaris lumpuh. Istri al-Aziz benar-benar mencuri kesempatan itu.
Ia bercerita sambil memerintahkan para pembantunya untnk menghadirkan apel. "Aku
mengakui bahwa memang Yusuf seorang pemuda yang mengagumkan. Aku tidak mengingkari
bahwa aku benar-benar mencintainya, dan aku telah mencintainya sejak dahulu," kata istri alAziz
dengan nada serius. Kemudian wanita-wanita itu mulai mengupas apel. Saat itu peradaban
di Mesir telah mencapai puncak yang jauh di mana gaya hidup niewah menghiasi istana-istana.
Pengakuan istri al-Aziz menciptakan suatu kedamaian umum di ruangan itu. Jika istri al-Aziz
saja mengakui bahwa ia memang jatuh cinta kepada Yusuf, maka pada gilirannya mereka pun
berhak untuk mencintainya. Meskipun demikian, mereka mengisyaratkan bahwa seharusnya
istri al-Aziz tidak cenderung pada Yusuf justru sebaliknya, ia harus menjadi tempat cinta.
Seharusnya, ia yang dikejar oleh pria, bukan sebaliknya. Istri al-Aziz mengangkat tangannya
dan mengisyaratkan agar Yusuf masuk dalam ruangan itu. Kemudian Yusuf masuk di ruang
makan itu. Ia dipanggil oleh majikannya kemudian ia pun datang. Kaum wanita masih
mengupas buah, dan belum lama Yusuf memasuki ruangan itu sehingga terjadilah apa yang
dibayangkan oleh istri al-Aziz.
Tamu-tamu wanita itu tiba-tiba membisu. Sungguh mereka tercengang ketika menyaksikan
wajah yang bercahaya yang menampakkan ketampanan yang luar biasa, ketampanan malaikat.
Wanita-wanita itu pun terdiam dan mereka bertakbir, dan pada saat yang sama mereka terus
memotong buah yang ada di tangan mereka dengan pisau. Semua pandangan tertuju hanya
kepada Yusuf dan tak seorang pun di antara wanita itu melihat buah yang ada di tangannya.
Akhirnya, wanita-wanita itu justru memotong tangannya sendiri namun mereka tidak lagi
merasakannya. Sungguh kehadiran Yusuf di tempat itu sangat mengagumkan mereka sampai
pada batas mereka tidak merasakan rasa sakit dan keluarnya darah dari tangan mereka.
Salah seorang wanita berkata dengan suara yang pelan: "Subhanallah (Maha Suci Allah)."
Wanita yang lain berkata dengan suara lembut yang menampakkan keheranan: "Ini bukan
manusia biasa." Sedangkan wanita yang ketiga berkata: "Ini tiada lain adalah seorang malaikat
yang mulia." Tiba-tiba istri al-Aziz berdiri dan berkata: "Inilah dia orang yang kalian cela aku
karena daya tariknya. Memang tidak aku pungkiri bahwa aku pernah merayunya dan
menggodanya untuk diriku. Di hadapan kalian ada handuk-handuk putih untuk membalut luka.
Sungguh kalian telah dikuasai oleh Yusuf, maka lihatlah apa yang terjadi pada tangan-tangan
kalian." Akhirnya, pandangan mereka sekarang berpindah dari Yusuf ke jari-jari mereka yang
terpotong oleh pisau yang tajam di mana mereka tidak lagi merasakannya.
Kami kira Yusuf melihat atau memandang ke arah bawah (tanah), atau mengarahkan
pandangannya ke depannya tanpa ada maksud tertentu, tetapi ketika disebut ada darah yang
keluar di sekitar tempat jamuan itu, maka ia pun melihat ke arah tempat jamuan itu. Yusuf
dikagetkan dengan adanya darah yang mengalir di sekitar buah apel yang keluar dari jari-jari
wanita itu. Yusuf segera mendatangkan perban dan air seperti biasa yang dilakukan pemuda
yang bekerja di istana. Kami kira bahwa istri al-Aziz berkata saat Yusuf memerban luka yang
diderita oleh para wanita: "Sungguh aku telah menggodanya namun ia mampu menahan
dirinya. Jika dia tidak menaati apa yang aku perintahkan kepadanya, niscaya dia akan
dipenjarakan dan dia akan termasuk golongan orang-orang yang hina."
Kami kira Yusuf tidak menghiraukan ucapannya dan tidak mengomentarinya. Beliau adalah
seorang Nabi, tetapi tragedi wanita tersebut adalah bahwa ia mencintai seorang nabi. Kami kira
juga bahwa wanita-wanita itu menggodanya pada saat meraka hadir di tempat jamuan. Salah
seorang yang sangat cantik berkata kepada Yusuf saat beliau membalut lukanya: "Sungguh
sekadar engkau memandang tanganku hai Yusuf, itu sudah cukup bagiku untuk mengobati
jariku yang terpotong." Atau ada wanita lagi yang mengatakan padanya: "Yusuf, tidakkah
engkau menginginkan seorang perempuan yang akan membersihkan sepatumu dan akan
mencuci pakaianmu dan yang akan mengabdi kepadamu."
16 14. Sang Ratu Tawon Pendekar 4 Alis 9 Khulung m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
Barangkali wanita-wanita yang hadir di pesta jamuan itu memiliki berbagai macam cara untuk
menggoda. Mungkin sebagian mereka menggunakan senjata mata atau senjata bulu mata atau
senjata fisik untuk mendapatkan Yusuf. Kita tidak mengetahui secara pasti apa yang terjadi di
tempat jamuan itu. Biarkanlah daya khayal kita menggembara dan menggambarkan apa yang
sebenarnya terjadi. Tampak bahwa berbagai godaan ditujukan pada Yusuf dari wanita-wanita
yang hadir dan diundang di acara itu. Yusuf berdiri di tengah-tengah ujian yang berat ini dengan
penuh keheranan: "Yusuf berkata: "Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka
kepadaku.'" (QS. Yusuf: 33)
Semua wanita-wanita yang ikut serta dalam undangan tersebut mencoba untuk menundukkan
Yusuf dengan menggunakan lirikan, gerakan-gerakan tertentu, atau isyarat atau dengan
bahasa yang jelas. Yusuf memohon pertolongan Allah SWT agar ia diselamatkan dari tipu daya
mereka. Ia berdoa kepada Allah SWT sebagai seorang manusia yang mengenal
kemanusiaanya dan tidak terpedaya dengan kemaksumannya dan kenabiannya. Ia berdoa
kepada Allah SWT agar memalingkan tipu daya mereka darinya sehingga ia tidak cenderung
kepada mereka dan kemudian menjadi orang yang bodoh. Allah SWT mengabulkan doanya.
Kemudian tangan-tangan yang terputus mulai merasakan kesakitan, dan Yusuf meninggalkan
ruang makan itu. Setiap wanita sibuk memerban lukanya dan masing-masing mereka berpikir
tentang alasan apa yang akan mereka sampaikan ketika suami mereka bertanya tentang
tangan mereka yang terpotong itu" Dan, di mana peristiwa itu terjadi"
Allah SWT menceritakan jamuan yang besar itu dalam firman-Nya:
"Maka tatkala wanita itu (Zulaikha) mendengar cercaan mereka, diundanglah wanita-wanita itu
dan disediakannya bagi mereka tern-pat duduk, dan diberikannya kepada masing-masing
mereka sebuah pisau (untuk memotong jamuan) kemudian dia berkata (kepada Yusuf):
'Keluarlah (nampakanlah dirimu) kepada mereka.' Maka tatkala wanita-wanita itu melihatnya,
mereka kagum akan keelokan rupanya, dan mereka melukai (jari) tangannya dan berkata:
'Maha sempurna Allah, ini bukanlah manusia. Sesungguhnya ini tidak lain hanyalah malaikat
yang mulia. Wanita itu berkata: 'Itulah dia orang yang kamu cela aku karena (tertarik)
kepadanya dan sesungguhnya aku telah menggoda dia untuk menundukkan dirinya (kepadaku)
akan tetapi dia menolak. Dan sesungguhnya jika dia tidak mentaati apa yang aku perintahkan
kepadanya, niscaya dia akan termasuk golongan orang-orang yang hina. Yusuf berkata: 'Wahai
Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak
Engkau hindarkan daripadaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi
keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh.' Maka Tuhannya
memperkenankan doa Yusuf dan Dia menghindarkan Yusuf dari tipu daya mereka.
Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. Yusuf: 31-34)
Allah SWT berhasil memalingkan dan menyelamatkan Yusuf dari tipu daya wanita itu. Akhirnya,
wanita-wanita itu merasa putus asa untuk mendapatkan Yusuf dan mendapatkan cinta darinya,
sehingga mereka merasa bahwa rasa cinta mereka kepada Yusuf adalah sesuatu keinginan
yang mustahil untuk diwujudkan. Keinginan-keinginan yang mustahil ini justru membangkitkan
ingatan mereka kepada Yusuf lebih daripada sebelumnya.
Wanita-wanita mulai membicarakan Yusuf: tentang pengaruhnya, kewibawaannya, dan
kemuliaannya. Mereka mulai menceritakan bagaimana mereka memotong tangan mereka
dengan pisau ketika melihat Yusuf. Akhirnya, berita itu tersebar dari kelompok elit ke
masyarakat bawah. Manusia mulai membicarakan tentang sosok pemuda yang menolak
keinginan istri seorang ketua menteri, dan istri-istri dari para menteri memotong tangan mereka
karena merasa kagum dengannya. Seandainya kasus ini diketahui secara terbatas di kalangan
istana dan kamar-kamarnya yang tertutup niscaya tidak ada seorang pun yang
memperhatikannya. Tetapi masalah ini kemudian menyebar kemana-mana sampai kelapisan
17 14. Sang Ratu Tawon Pendekar 4 Alis 9 Khulung m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
masyarakat yang paling bawah.
Di sinilah kewibawaan pemerintah dipertaruhkan dan menjadi pertimbangan. Lalu, rezim yang
berkuasa menangkap Yusuf. Yusuf dimasukkan dalam penjara untuk niembungkam banyaknya
gosip-gosip yang disampaikan berkenaan dengan sikapnya serta sebagai cara untuk menutup
cerita itu. Yusuf telah berkata ketika wanita-wanita memanggilnya untuk melakukan kesalahan
bahwa penjara baginya lebih ringan dan lebih disukainya daripada memenuhi ajakan mereka.
Demikianlah Yusuf kemudian masuk ke dalam penjara. Meskipun sebenarnya Yusuf bebas dari
segala tuduhan, ia tetap dimasukkan dalam penjara.
Kami tidak yakin bahwa istri al-Aziz adalah penyebab masuknya Yusuf ke dalam penjara. Kami
mengetahui bahwa penolakan tegasnya kepadanya membangkitkan kesombongannya dan
cukup menjatuhkan kemuliaannya tetapi kami percaya bahwa wanita itu memang benar-benar
mencintainya. Barangkali masuknya Yusuf dalam penjara membuat suatau kondisi lain yang
mengubah hubungannya dengan Yusuf di mana ketika Yusuf jauh darinya, makarasa rindunya
dan rasa cintanya kepada Yusuf justru meningkat. Ia berandai-andai seandainya Yusuf keluar
dari penjara meskipun hal itu tidak dapat diwujudkannya.
Dan barangkali bukti klaim kami yang mangisyaratkan perubahan cintanya padanya dan
ketulusannya dengan cinta itu adalah bahwa ia mengakui benar-benar berusaha untuk berbuat
buruk padanya tapi Yusuf menolak. Ia melepaskan pengakuannya dengan ucapannya: "Agar
dia (al-Aziz) mengetahui bahwa sesungguhnya aku tidak berkhianat kepadanya di
belakangnya." Seakan-seakan keinginannya agar Yusuf tidak melupakannya lebih penting daripada
kedamaiannya bersama suaminya atau kedudukannya sebagai wanita kedua di Mesir.
Dan barangkali cintanya kepada Yusuf - saat ia tidak ada - berbeda dalam kualitasnya dan
kedalamannya daripada cintanya ketika Yusuf masih muda belia yang mengabdi padanya di
istana. Ketika mereka berdua dipisahkan dengan jarak yang cukup jauh, dan wanita itu
tercegah dari melihatnya, maka timbullah rasa cinta yang menjadikannya tidak akan
menghianatinya meskipun Yusuf telah pergi jauh darinya. Betapa berat penderitaan cinta
manusiawi yang dialami istri al-Aziz. Masalahnya adalah, bahwa ia memilih seseorang yang
hatinya telah tenggelam dalam lautan cinta Ilahi. Akhirnya, Yusuf masuk ke dalam penjara.
Allah SWT berfirman: "Kemudian timbul pikiran pada mereka setelah melihat tanda-tanda (kebenaran Yusuf) bahwa
mereka harus memenjarakannya sampai sewahtu-waktu." (QS. Yusuf: 35)
Mereka telah menetapkan suatu keputusan meskipun Yusuf sebenarnya terlepas dari berbagai
tuduhan, dan beliau menunjukkan bukti kebenarannya. Meskipun demikian, mereka tetap
memasukkan Yusuf dalam penjara sampai waktu yang tidak ditetapkan. Pembicaraan seputar
kisah Yusuf pun menjadi padam dan api yang menyala di tengah-tengah manusia menjadi
suram. Ketika para menteri dan para pembesar tidak mampu menahan kendali wanita-wanita
mereka, namun mereka dengan mudah mampu untuk memenjarakan seseorang yang tidak
bersalah. Itu adalah pekerjaan mereka yang mereka lakukan dengan gampang.
Demikianlah ayat Al-Qur'an menggambarkan secara singkat suatu suasana istana secara
keseluruhan. Yaitu suasana yang penuh dengan kekotoran dan kerusakan internal. Suasana
orang-orang yang bergaya aristokris, dan suasana hukum yang mutlak. Penjara menjadi jalan
keluar yang dipilih oleh hukum yang mutlak. Seandainya kita memperhatikan keadaaan
masyarakat Mesir saat itu dan apa yang mereka sembah, maka kita akan memahami mengapa
kekuasaan mutlak diberlakukan saat itu. Orang-orang Mesir menyembah tuhan-tuhan yang
beraneka ragam. Mereka menyembah sesembahan selain Allah SWT.
Kita telah mengetahui sebelumnya bagaimana kebebasan manusia terpasung ketika
lebih memilih sembahan-sembahan selain Allah SWT. Dalam kisah Nabi Yusuf kita
fenomena seperti itu. Meskipun beliau sebagai seorang Nabi, beliau ditetapkan untuk
18 14. Sang Ratu Tawon Pendekar 4 Alis 9 Khulung m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
dan dimasukkan penjara, tanpa melalui penelitian dan tanpa melalui pengadilan.
hadapan suatu masyarakat yang menyembah berbagai macam tuhan dan kemudian
mereka melihat ditahan Kita di mereka dikuasai dan dipimpin oleh multi tuhan. Oleh karena itu, tidak sulit bagi mereka untuk menahan
orang yang tidak berdosa, bahkan barangkali sulit bagi mereka melakukan sesuatu selain itu.
Yusuf masuk dalam penjara dalam keadaan memiliki hati yang kokoh. Dalam keadaan tenang
beliau berada dalam penjara. Beliau tidak menampakkan kesedihan, namun sebaliknya. Beliau
berhasil melalui ujian dari istri al-Aziz, dari pertanyaan-pertanyaan para menteri, dari keusilan
para dukun (http://cerita-silat.mywapblog.com)
1915. Sarang Perjudian Gu Long m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
http://cerita-silat.mywapblog.com ( Saiful Bahri - Seletreng - Situbondo )
, dan dari pembicaraan para pembantu. Bagi Yusuf, penjara adalah suatu tempat
yang damai di mana di dalamnya ia mampu menenangkan dirinya dan berpikir tentang
Tuhannya. Nabi Yusuf memanfaatkan kesempatannya di penjara untuk berdakwah di jalan
Allah SWT. Di dalam penjara, beliau mendapati orang-orang yang tidak berdosa yang juga
dimasukkan di dalamnya. Ketika manusia mendapatkan perlakuan lalim dari sebagian manusia
yang lain, maka hati mereka akan lebih mudah untuk mendengarkan kebenaran dan menerima
hidayah. Memang hati orang-orang yang menderita dan teraniaya lebih terbuka untuk
memenuhi panggilan Allah SWT.
Yusuf bercerita kepada manusia tentang rahmat Sang Pencipta, kebesaran-Nya, dan kasih
sayang-Nya terhadap makhluk-makhluk-Nya. Yusuf bertanya kepada mereka: "Mana yang lebih
baik, apakah akal harus dikalahkan dan manusia menyembah tuhan yang bermacam-macam
atau, akal dimenangkan dan manusia menyembah Tuhan Pengatur alam Yang Maha Besar."
Yusuf menyampaikan argumentasi-argumentasi yang kuat melalui pertanyaan-pertanyaannya
yang disampaikan dengan ketenangan dan kedamaian. Beliau berdialog dengan mereka secara
sehat dan dengan pikiran yang jernih serta dengan niat yang tulus.
Kemudian masuklah bersama beliau dua orang pemuda ke dalam penjara. Salah seorang di
antara mereka adalah pimpinan petugas pembuat rod yang biasa bekerja di tempat raja,
sedangkan yang lain pimpinan petugas pemberi minuman keras (khamer) yang biasa diminum
oleh raja. Tukang roti itu menyaksikan dalam mimpinya bahwa ia berdiri di satu tempat dengan
membawa roti di atas kepalanya yang kemudian dimakan oleh burung yang terbang, sementara
orang yang memberikan minum para raja juga bermimpi, dan melihat dalam mimpinya bahwa ia
memberikan minum khamer kepada raja.
Kedua orang itu pergi kepada Yusuf dan masing-masing mereka menceritakan mimpinya
kepadanya serta meminta kepada beliau untuk menakwilkan atau menafsirkan apa yang
mereka lihat. Yusuf menggunakan kesempatan itu baik-baik dan kemudian ia berdoa kepada
Allah SWT. Kemudian beliau memberitahu tukang roti itu, bahwa ia akan disalib dan akan mati,
adapun pemberi minum raja, maka dia akan keluar dari penjara dan akan kembali bekerja di
tempat raja. Yusuf berkata kepada pemberi minum itu: "Jika engkau pergi ke raja, maka jangan
lupa menceritakan keadaanku padanya. Katakan kepadanya bahwa di sana terdapat seorang
yang ditahan dalam keadaan teraniaya yang bernama Yusuf.
Akhirnya apa yang diceritakan oleh Nabi Yusuf benar-benar terjadi. Tukang roti itu pun terbunuh
sedangkan orang yang biasa memberi minum raja itu dimaafkan dan kembali ke istana tetapi ia
lupa untuk menceritakan pesan Yusuf kepada raja. Setan telah melupakannya sehingga ia lupa
untuk menyebut nama Yusuf di depan raja. Yusuf pun tinggal di dalam penjara selama
beberapa tahun. Allah SWT berfirman:
"Dan bersama dengan dia masuk pula ke dalam penjara dua orang pemuda. Berkatalah salah
seorang di antara keduanya: 'Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku akan memeras anggur.
Dan yang lainnya berkata: 'Sesungguhnya aku bermimpi bahwa, aku membawa roti di atas
kepalaku, sebagiannya dimakan burung.' Berikanlah kepada kami ta'birnya: Sesungguhnya
kami memandang kamu termasuk orang-orang yang pandai (menakwilkan mimpi). Yusuf
berkata: 'Tidak disampaikan kepada kamu berdua makanan yang akan diberikan kepadamu
melainkan aku telah dapat menerangkan jenis makanan itu sebelum makanan itu sampai
kepadamu. Yang demikian itu adalah sebagian dari apa yang diajarkan kepadaku oleh
Tuhanku. Sesungguhnya aku telah meninggalkan agama orang-orang yang tidak beriman
kepada Allah, sedang mereka ingkar kepada hari kemudian. Dan aku mengikut agama
bapakbapakku yaitu Ibrahim, Ishak, dan Yakub. Tidaklah patut bagi kami (para nabi)
mempersekutukan sesuatu pun dengan Allah Yang demikian itu adalah dari karunia Allah
1 15. Sarang Perjudian Gu Long m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
kepada kami dan kepada manusia (seluruhnya); tetapi kebanyakan manusia itu tidak
mensyukuri(Nya). Hai kedua penghuni penjara, manakah yang baik, tuhan-tuhan yang
Kisah Para Nabiallah di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
bermacam-macam itu ataukah Allah Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa. Kamu tidak
menyembah yang selain Allah kecuali hanya (menyembah) nama-nama yang kamu dan
neneknenek moyangmu membuat-buatnya. Allah tidak menurunkan suatu keterangan pun tentang
nama-nama itu. Keputusan itu hanyalah kepunyaan Allah. Dia memerintahkan agar kamu tidak
menyembah selain Dia. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahuinya." (QS. Yusuf: 36-40)
Setelah dakwah yang sangat dalam ini dan setelah Yusuf mengemukakan argumentasinya
kepada orang-orang yang bertanya, beliau mulai menafsirkan mimpi yang mereka lihat:
"Hai kedua penghuni penjara, adapun salah searang diantara kamu berdua, akan memberi
minum tuannya dengan khamer; adapun yang seorang lagi, maka ia akan disalib, lalu burung
memakan sebagian dari kepalanya. Telah diputuskan perkara yang kamu berdua
menanyakannya (kepadaku). Dan Yusuf berkata kepada orang yang diketahuinya akan selamat
di antara mereka berdua: 'Terangkanlah keadaanku kepada tuanmu.' Maka setan menjadikan
dia lupa mene-rangkan (keadaan Yusuf) kepada tuannya. Karena itu tetaplah dia (Yusuf) dalam
Pahlawan Yang Hilang 4 Animorphs - 43 Percobaan The Test Pedang Asmara 3
(yang diutus) kepadamu, maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku." (QS. asySyu'ara:
160-163) Dengan kelembutan dan kasih sayang semacam ini, Nabi Luth berdakwah kepada kaumnya.
Beliau mengajak mereka untuk hanya menyembah kepada Allah SWT yang tiada sekutu bagiNya.
Dan melarang mereka untuk melakukan kejahatan dan kekejian. Namun dakwah beliau
berhadapan dengan hati yang keras dan jiwa yang sakit serta penolakan yang berasal dari
kesombongan. Kaum Nabi Luth melakukan berbagai kejahatan yang tidak biasa dilakukan oleh penjahat
manapun. Mereka merampok dan berkhianat kepada sesama teman serta berwasiat dalam
kemungkaran. Bahkan catatan kejahatan mereka ditambah dengan kejahatan baru yang belum
pernah terjadi di muka bumi. Mereka memadamkan potensi kemanusiaan mereka dan daya
kreatifitas yang ada dalam diri mereka. Yaitu kejahatan yang belum pernah dilakukan
seseorang pun sebelum mereka di mana mereka berhubungan seks dengan sesama kaum pria
(homo seks). Allah SWT berfirman: "Dan (ingatlah kisah) Luth, ketika ia berkata kepada kaumnya: "Mengapa kamu mengerjakan
perbuatan keji itu sedang kamu melihat(nya). Mengapa kamu mendatangi laki-laki untuk
(memenuhi) nafsu(mu), bukan mendatangi wanita" Sebenarnya kamu adalah kaum yang tidak
dapat mengetahui (akibat perbuatanmu)." (QS. an-Naml: 54-55)
Nabi Luth menyampaikan dakwah kepada mereka dengan penuh ketulusan dan kejujuran,
namun apa gerangan jawaban dari kaumnya:
"Maka tidak lain jawaban kaumnya melainkan mengatakan: 'Usirlah Luth beserta keluarganya
dari negerimu; karena sesungguhnya mereka itu orang-orang yang (mendakwahkan dirinya)
bersih.'" (QS. an-Naml: 56)
Mengapa mereka menjadikan sesuatu yang patut dipuji menjadi sesuatu yang tercela yang
kemudian harus diusir dan dikeluarkan. Tampak bahwa jiwa kaum Nabi Luth benar-benar sakit
dan mereka justru menganiaya diri mereka sendiri serta bersikap angkuh terhadap kebenaran.
Akhirnya, kaum pria cenderung kepada sesama jenis mereka, bukan malah cenderung kepada
wanita. Sungguh aneh ketika mereka menganggap kesucian dan kebersihan sebagai kejahatan
yang harus disirnakan. Mereka orang-orang yang sakit yang justru menolak obat dan
memeranginya. Tindakan kaum Nabi Luth membuat had beliau bersedih. Mereka melakukan
kejahatan secara terang-terangan di tempat-tempat mereka. Ketika mereka melihat seorang
asing atau seorang musafir atau seorang tamu yang memasuki kota, maka mereka
menangkapnya. Mereka berkata kepada Nabi Luth, "sambutlah tamu-tamu perempuan dan
tinggalkanlah untuk kami kaum pria." Mulailah perilaku mereka yang keji itu terkenal.
Nabi Luth memerangi mereka dalam jihad yang besar. Nabi Luth mengemukakan argumentasi.
Hari demi hari, bulan demi bulan, dan tahun demi tahun berlalu, dan Nabi Luth terus
berdakwah. Namun tak seorang pun yang mengikutinya dan tiada yang beriman kepadanya
kecuali keluarganya, bahkan keluarganya pun tidak beriman semuanya. Istri Nabi Luth kafir
seperti istri Nabi Nuh: 14 13. Pendekar Sakti Dari Lembah Liar Liu Can Yang m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
"Allah membuat istri Nuh dan istri Luth perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada
di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua
istri itu berkhianat kepada kedua suaminya, maka kedua suaminya itu tidak dapat membantu
mereka sedikit pun dari (siksa) Allah; dan dikatakan (kepada keduanya): 'Masuklah ke neraka
bersama orang-orang yang masuk neraka.'" (QS. at-Tahrim: 10)
Jika rumah adalah tempat istirahat yang di dalamnya seseorang mendapatkan ketenangan,
maka Nabi Luth tersiksa, baik di luar rumah maupun di dalamnya. Kehidupan Nabi Luth
dipenuhi dengan mata rantai penderitaan yang keras namun beliau tetap sabar atas kaumnya.
Berlalulah tahun demi tahun tetapi tak seorang pun yang beriman kepadanya, bahkan mereka
mulai mengejek ajarannya dan mengatakan apa saja yang ingin mereka katakan:
"Datangkanlah kepada kami azab Allah, jika kamu termasuk orang-arang yang benar." (QS.
al'Ankabut: 29) Ketika terjadi hal tersebut, Nabi Luth berputus asa kepada mereka dan ia berdoa kepada Allah
SWT agar menolongnya dan menghancurkan orang-orang yang membuat kerusakan. Akhirnya,
para malaikat keluar dari tempat Nabi Ibrahim menuju desa Nabi Luth. Mereka sampai saat
Ashar. Mereka mencapai pagar-pagar Sudum. Sungai mengalir di tengah-tengah tanah yang
penuh dengan tanaman yang hijau.
Sementara itu, anak perempuan Nabi Luth berdiri sedang memenuhi tempat airnya dari air
sungai itu. Ia mengangkat wajahnya sehingga menyaksikan mereka. Ia tampak keheranan
melihat kaum pria yang memiliki ketampanan yang mengagumkan. Salah seorang malaikat
bertanya kepada anak kecil itu: "Wahai anak perempuan, apakah ada rumah di sini?" Ia berkata
(saat itu ia mengingat kaumnya), "Hendaklah kalian tetap di situ sehingga aku memberitahu
ayahku dan kemudian akan kembali pada kalian." Ia meninggalkan wadah airnya di sisi sungai
dan segera menuju ayahnya.
"Ayahku, ada pemuda-pemuda yang ingin menemuimu di pintu kota. Aku belum pernah melihat
wajah-wajah seperti mereka," kata anak itu dengan nada gugup. Nabi Luth berkata kepada
dirinya sendiri: Ini adalah hari yang dahsyat. Beliau segera berlari menuju tamu-tamunya. Ketika
Nabi Luth melihat mereka, beliau merasakan keheranan yang luar biasa. Beliau berkata: "Ini
adalah hari yang dahsyat." Beliau bertanya kepada mereka: "Dari mana mereka datang dan
apa tujuan mereka?" Mereka malah terdiam dan justru memintanya untuk menjamu mereka."
Nabi Luth tampak malu di hadapan mereka, kemudian beliau berjalan di depan mereka sedikit
lalu beliau berhenti sambil menoleh kepada mereka dan berkata: "Saya belum mengetahui
kaum yang lebih keji di muka bumi ini selain penduduk negeri ini." Beliau mengatakan demikian
dengan maksud agar mereka mengurungkan niat mereka untuk bermalam di negerinya. Namun
mereka tidak peduli dengan ucapan Nabi Luth dan mereka tidak memberikan komentar
atasnya. Nabi Luth kembali berjalan bersama mereka dan beliau selalu berusaha untuk mengalihkan
pembicaraan tentang kaumnya. Nabi Luth memberitahu mereka bahwa penduduk desanya
sangat jahat dan menghinakan tamu-tamu mereka. Di samping itu, mereka juga membuat
kerusakan di muka bumi dan seringkali terjadi pertentangan di dalam desanya. Pemberitahuan
tersebut dimaksudkan agar para tamunya membatalkan niat mereka untuk bermalam di
desanya tanpa harus melukai perasaan mereka dan tanpa menghilangkan penghormatan pada
tamu. Nabi Luth berusaha dan mengisyaratkan kepada mereka untuk melanjutkan
perjalanannya tanpa harus mampir di negerinya. Namun tamu-tamu itu sangat mengherankan.
Mereka tetap berjalan dalam keadaan diam. Ketika Nabi Luth melihat tekad mereka untuk tetap
bermalam di kota, beliau meminta kepada mereka untuk tinggal di suatu kebun sehingga
datang waktu Maghrib dan kegelapan menyelimuti segala penjuru kota. Nabi Luth sangat
bersedih dan dadanya menjadi sempit. Karena rasa takutnya dan penderitaanya sehingga ia
lupa untuk memberi mereka makanan. Kegelapan mulai menyelimuti kota. Nabi Luth menemani
15 13. Pendekar Sakti Dari Lembah Liar Liu Can Yang m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
tiga tamunya itu berjalan menuju rumahnya. Tak seorang pun dari penduduk kota yang melihat
mereka. Namun istrinya melihat mereka sehingga ia keluar menuju kaumnya dan memberitahu
mereka kejadian yang dilihatnya. Kemudian tersebarlah berita dengan begitu cepat dan
selanjutnya kaum Nabi Luth menemuinya. Allah SWT berfirman:
"Dan tatkala datang utusan-utusan Kami (para malaikat) itu kepada Luth, dia merasa susah dan
merasa sempit dadanya karena kedatangan mereka, dan dia berkata: 'Ini adalah hari yang
amat sulit.' Dan datanglah kepadanya kaumnya dengan bergesa-gesa. Dan sejak dahulu
mereka selalu melakukan perbuatan-perbuatan yang keji." (QS. Hud: 77-78)
Mulailah terjadi hari yang sangat keras. Kaum Nabi Luth bergegas menuju padanya. Nabi Luth
bertanya pada dirinya sendiri: "Siapa gerangan yang memberitahu mereka?" Kemudian ia
menoleh ke kanan dan ke kiri untuk mencari istrinya namun ia tidak menemuinya. Maka
bertambahlah kesedihan Nabi Luth.
Kaum Nabi Luth berdiri di depan pintu rumah. Nabi Luth keluar kepada mereka dengan penuh
harap, bagaimana seandainya mereka diajak berpikir secara sehat" Bagaimana seandainya
mereka diajak menggunakan fitrah yang sehat" Bagaimana seandainya mereka tergugah
dengan kecenderungan yang sehat terhadap jenis lain yang Allah SWT ciptakan untuk mereka"
Bukankah di dalam rumah mereka terdapat kaum wanita" Seharusnya wanitalah yang menjadi
kecenderungan mereka, bukan malah mereka cenderung kepada sesama pria.
"Dia berkata: 'Hai kaumku, inilah putri-putri (negeriku) mereka lebih suci bagimu, maka
bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu mencemarkan (nama)ku terhadap tamuku ini.
Tidak adakah di antaramu seorang yang berakal." (QS. Hud: 78)
"Inilah putri-putri (negeriku)." Apa yang dimaksud dengan pernyataan tersebut" Nabi Luth ingin
berkata kepada mereka: "Di hadapan kalian terdapat wanita-wanita di bumi. Mereka lebih suci
bagi kalian dalam bentuk kesucian jiwa dan fisik. Ketika kalian cen-derung kepada mereka,
maka kecenderungan itu merupakan pelaksanaan dari fitrah yang sehat." "Maka bertakwalah
kalian kepada Allah." Nabi Luth berusaha menjamah jiwa mereka dari sisi takwa setelah
menjamahnya dari sisi fitrah. Bertakwalah kepada Allah SWT dan ingatlah bahwa Allah SWT
mendengar dan melihat serta akan murka dan menyiksa orang-orang yang durhaka.
Seharusnya orang yang berakal sehat menghindari murka-Nya.
"Dan janganlah kalian mencemarkan namaku terhadap tamuku ini." Ini adalah usaha gagal dari
beliau yang mencoba menggugah kemuliaan dan tradisi mereka sebagai orang badui yang
harus menghormati tamu, bukan malah menghinakannya. "Tidak adakah di antaramu seorang
yang berakal?" Tidakkah di antara kalian terdapat orang yang mempunyai pikiran yang sehat"
Tidakkah di antara kalian terdapat laki-laki yang berakal" Apa yang kalian inginkan jika
memang terwujud, maka itu hakikat kegilaan. Akal adalah sarana yang tepat bagi kalian untuk
mengetahui kebenaran. Sesungguhnya perkara tersebut sangat jelas kebenarannya jika kalian
memperhatikan fitrah, agama, dan harga diri." Kaumnya menunggu hingga beliau selesai dari
nasihatnya yang singkat lalu mereka tertawa terbahak-bahak. Kalimat Nabi Luth yang suci itu
tidak mampu mengubah pendirian jiwa yang sakit, hati yang beku, dan pikiran yang bodoh:
"Mereka menjawab: 'Sesungguhnya kamu telah tahu bahwa kami tidak mempunyai keinginan
terhadap putri-putrimu; dan sesungguhnya kamu tentu mengetahui apa yang sebenarnya kami
kehendaki.'" (QS. Hud: 79)
Demikianlah tampak dengan jelas bahwa kebenaran tersembunyi di balik pengkaburan, suatu
hal yang diketahui oleh dunia semuanya. Mereka tidak mengatakan kepadanya apa yang
mereka inginkan karena dunia mengetahuinya dan selanjutnya ia juga mengetahui, yakni
isyarat yang buruk pada perbuatan yang buruk.
Nabi Luth merasakan kesedihan dan kelemahannya di tengah-tengah kaumnya. Dengan marah
Nabi Luth memasuki rumahnya dan menutup pintu rumahnya. Ia berdiri mendengarkan tertawa
dan celaan serta pukulan terhadap pintu rumahnya. Sementara itu, orang-orang asing yang
16 13. Pendekar Sakti Dari Lembah Liar Liu Can Yang m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
dijamu oleh Nabi Luth tampak duduk dalam keadaan tenang dan terpaku. Nabi Luth merasakan
keheranan dalam dirinya ketika melihat ketenangan mereka. Dan pukulan-pukulan yang
ditujukan pada pintu semakin kencang. Mulailah kayu-kayu pintu itu tampak rusak dan lemah,
lalu Nabi Luth berteriak dalam keadaan kesal:
"Luth berkata: 'Seandainya aku mempunyai kekuatan (untuk menolakmu) atau kalau aku dapat
berlindung kepada keluarga yang kuat (tentu aku lakukan).'" (QS. Hud: 80)
Nabi Luth berharap akan mendapatkan kekuatan sehingga dapat melindungi para tamunya.
Beliau mengharapkan seandainya terdapat benteng yang kuat yang dapat melindunginya, yaitu
benteng Allah SWT yang di dalamnya para nabi dan kekasih-kekasih-Nya dilindungi. Berkenaan
dengan hal itu, Rasulullah berkata saat membaca ayat tersebut: "Allah SWT menurunkan
rahmat atas Nabi Luth. Ia berlindung pada benteng yang kokoh." Ketika penderitaan mencapai
puncaknya dan Nabi Luth mengucapkan kata-katanya yang terbang laksana burung yang putus
asa, para tamunya bergerak dan tiba-tiba bangkit. Mereka memberitahunya bahwa ia benarbenar
akan terlindung di bawah benteng yang kuat:
"Para utusan (malaikat) berkata: 'Hai Luth sesungguhnya kami adalah utusan-utusan Tuhanmu,
sekali-sekali mereka tidak akan dapat mengganggu kamu." (QS. Hud: 81)
Jangan berkeluh kesah wahai Luth dan jangan takut. Kami adalah para malaikat, dan kaum itu
tidak akan mampu menyentuhmu. Tiba-tiba pintu terbelah. Jibril bangkit dan ia menunjuk
dengan tangannya secara cepat sehingga kaum itu kehilangan matanya. Lalu mereka tampak
serampangan di dalam dinding dan mereka keluar dari rumah dan mereka mengira bahwa
mereka memasukinya. Jibril as menghilangkan mata mereka.
Allah SWT berfirman: "Dan sesungguhnya mereka telah membujuknya (agar menyerahkan) tamunya (kepada
mereka), lalu kami butakan mata mereka, maka rasakanlah azab-Ku dan ancaman-ancamanKu.
Dan sesungguhnya pada esok harinya mereka ditimpa azab yang kekal." (QS. al-Qamar:
37-38) Para malaikat menoleh kepada Nabi Luth dan memerintahkan kepadanya untuk membawa
keluarganya di tengah malam dan keluar. Mereka mendengar suara yang sangat mengerikan
dan akan menggoncangkan gunung. Siksa apa ini" Ini adalah siksa dari bentuk yang aneh.
Para malaikat memberitahunya bahwa istrinya termasuk orang-orang yang menentangnya.
Istrinya adalah seorang kafir seperti mereka, sehingga jika turun azab kepada mereka, maka ia
pun akan menerimanya. Keluarlah wahai Luth karena keputusan Tuhanmu telah ditetapkan. Nabi Luth bertanya kepada
malaikat: "Apakah sekarang akan turun azab kepada mereka?" Para malaikat memberitahunya
bahwa mereka akan terkena azab pada waktu Subuh. Bukankah waktu Subuh itu sangat
dekat" Allah berfirman SWT: "Pergilah dengan membawa keluarga dan pengikut-pengikut kamu di akhir malam dan
janganlah ada seorang pun di antara kalian yang tertinggal, kecuali istrimu Sesungguhnya dia
akan ditimpa azab yang menimpa mereka karena sesungguhnya saat jatuhnya azab kepada
mereka adalah di waktu subuh; bukankah subuh itu sudah dekat?" (QS. Hud: 81)
Nabi Luth keluar bersama anak-anak perempuannya dan istrinya. Mereka keluar di waktu
malam. Dan tibalah waktu Subuh. Kemudian datanglah perintah Allah SWT:
"Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah
(Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubitubi,
yang diberi tanda oleh Tuhanmu, dan siksaan itu tiadalah jauh dari orang-orang yang lalim.
" (QS. Hud: 82-83) Para ulama berkata: "Jibril menghancurkan dengan ujung sayapnya tujuh kota mereka. Jibril
17 13. Pendekar Sakti Dari Lembah Liar Liu Can Yang m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
mengangkat semuanya ke langit sehingga para malaikat mendengar suara ayam-ayam mereka
dan gonggongan anjing mereka. Jibril membalikkan tujuh kota itu dan menumpahkannya ke
bumi. Saat terjadi kehancuran, langit menghujani mereka dengan batu-batu dari neraka Jahim.
Yaitu batu-batu yang keras dan kuat yang datang silih berganti. Neraka Jahim terus menghujani
mereka sehingga kaum Nabi Luth musnah semuanya. Tiada seorang pun di sana. Semua kotakota
hancur dan ditelan bumi sehingga terpancarlah air dari bumi. Hancurlah kaum Nabi Luth
dan hilanglah kota-kota mereka. Nabi Luth mendengar suara-suara yang mengerikan. Istrinya
melihat sumber suara dan dia pun musnah."
Allah SWT berfirman tentang kota-kota Luth:
"Lalu Kami keluarkan orang-orang yang beriman yang berada di negeri kaum Luth itu. Dan
Kami tidak mendapati di negeri itu, kecuali sebuah rumah dari orang-orang yang berserah diri.
Dan Kami tinggalkan pada negeri itu suatu tanda bagi orang-orang yang takut kepada siksa
yangpedih. " (QS. adz-Dzariyat: 35-37)
"Dan sesungguhnya kota itu benar-benar terletak dijalan yang masih tetap (dilalui manusia)."
(QS. al-Hijr: 76) "Dan sesungguhnya kamu (hai penduduk Mekah) benar-benar akan melalui (behas-bekas)
mereka di waktu pagi, dan diwaktu malam. Maka apakah kamu tidak memikirkannya." (QS.
ashShaffat: 137-138) Yakni ia adalah bukti kekuasaan Allah SWT yang zahir. Para ulama berkata: "Bahwa kota-kota
yang tujuh menjadi danau yang aneh di mana airnya asin dan deras airnya lebih besar dari
derasnya air laut yang asin. Dan di dalam danau ini terdapat batu-batu tarnbang yang mencair.
Ini mengisyaratkan bahwa batu-batu yang ditimpakan pada kaum Nabi Luth menyerupai
butiran-butiran api yang menyala. Ada yang mengatakan bahwa danau yang sekarang bernama
al-Bahrul Mayit yang terletak di Palestina adalah kota-kota kaum Nabi Luth."
Tamatlah riwayat kaum Nabi Luth dari bumi. Akhirnya, Nabi Luth menemui Nabi Ibrahim. Beliau
menceritakan berita tentang kaumnya. Beliau heran ketika mendengar bahwa Nabi Ibrahim juga
mengetahuinya. Nabi Luth terus melanjutkan misi dakwahnya di jalan Allah SWT seperti Nabi
Ibrahim. Mereka berdua tetap menyebarkan Islam di muka bumi.
KISAH NABI ISMAIL Ismail berusia belia ketika memulai perjalanannya menuju Allah SWT. Ibunya membawanya
dan menidurkannya di atas tanah, yaitu tempat yang sekarang kita kenal dengan nama sumur
zamzam dalam Ka'bah. Saat itu tempat yang dihuninya sangat tandus dan belum terdapat
sumur yang memancar dari bawah kakinya. Tidak ada di sana setetes air pun. Nabi Ibrahim
meninggalkan istrinya, Hajar, bersama anaknya yang kecil. "Wahai Ibrahim kemana engkau
hendak pergi dan membiarkan kami di lembah yang kering ini?" Kata Hajar. "Wahai Ibrahim di
mana engkau akan pergi dan membiarkan kami" Wahai Ibrahim ke mana engkau akan pergi?"
Si ibu mengulang-ulang apa yang dikatakannya. Sedangkan Nabi Ibrahim diam dan tidak
menjawab. Kita tidak mengetahui secara pasti bagaimana perasaan Nabi Ibrahim saat
meninggalkan mereka berdua di suatu lembah yang tidak ada di alamnya tumbuh-tumbuhan
dan minuman. Namun Allah SWT telah memerintahkannya untuk tinggal di lembah itu. Dengan
lapang dada Nabi Ibrahim melaksanakan perintah Allah SWT.
Dalam kisah-kisah israiliyat (kisah-kisah palsu yang dibuat oleh Bani Israil) disebutkan bahwa
istri pertamanya, Sarah, tampak cemburu pada Hajar, istri keduanya, sehingga karenanya Nabi
Ibrahim harus menjauhkannya beserta anaknya. Kami percaya bahwa kisah ini palsu dan
penuh dengan kebohongan. Jika kita mengamati kepribadian Nabi Ibrahim, maka kita
mengetahui bahwa beliau tidak akan mendapat perintah dari seorang pun selain Allah SWT.
Kami tidak meyakini bahwa beliau terperangkap dalam perasaan kecemburuan feminisme dan
kami juga tidak percaya bahwa beliau sengaja membangkitkan perasaan ini. Kami tidak
mengira bahwa pribadi Sarah yang mulia akan terpedaya dengan sikap egoisme. Bukankah ia
18 13. Pendekar Sakti Dari Lembah Liar Liu Can Yang m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
sendiri yang menikahkan Nabi Ibrahim dengan Hajar, pembantunya agar ia mendapatkan
keturunan" Ia menyadari bahwa dirinya wanita tua dan mandul. Ia sendiri yang menikahkannya
dan membantu pelaksanaannya. Ia telah memberikan dan mengabdikan dirinya kepada
seorang lelaki yang hatinya tiada dipenuhi dengan cinta kepada siapa pun kecuali cinta kepada
Kisah Para Nabiallah di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Penciptanya. Allah SWT berfirman tentang Sarah dan Hajar:
"Rahmat Allah dan keberkatan-Nya dicurahkan atas kamu, hai ahlulbait! Sesungguhnya Allah
Maha Terpuji lagi Maha Pemurah. (QS. Hud: 73)
Jadi, masalahnya adalah bukan masalah kecemburuan antara sesama wanita, namun ia adalah
tugas yang diperintahkan oleh Allah SWT yang di dalamnya tersembunyi hikmah-Nya.
Barangkali Sarah lebih heran daripada Hajar ketika Nabi Ibrahim memerintahkannya untuk
membawa anaknya Ismail dan mengikutinya. "Ke mana engkau hai Ibrahim pergi?" Mungkin
pertama-tama Hajar yang bertanya kepadanya dan mungkin juga Sarah yang bertanya. Nabi
Ibrahim hanya terdiam dan akhirnya kedua wanita itu pun juga terdiam.
Di sana terdapat hikmah yang tersembunyi di mana Nabi Ibrahim tidak mengetahuinya dan
Allah SWT tidak menjelaskan kepadanya. la tidak mengetahui hai itu sebagaimana mereka
berdua juga tidak mengetahuinya. Jadi kedua-duanya hanya terdiam sebagai bentuk akhlak
dari istri-istri nabi. Inilah Hajar yang sendirian bersama anaknya di lembah yang terasing dan
tandus, di mana ia tidak mengetahui rahasia di balik tempat itu. Inilah Ismail yang memulai
perjalanannya menuju Allah SWT saat masih menyusui. Ia mengalami ujian saat masih kecil
dan juga ujian bagi ayahnya, di mana ia mendapatkan seorang anak saat sudah tua. Nabi
Ibrahim menyadari bahwa manusia tidak memiliki sesuatu pun dalam dirinya. Dan seseorang
yang cinta kepada Allah SWT akan memberikan dirinya kepada Allah SWT dan akan
memberikan apa y (http://cerita-silat.mywapblog.com)
1914. Sang Ratu Tawon Pendekar 4 Alis 9 Khulung m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
http://cerita-silat.mywapblog.com ( Saiful Bahri - Seletreng - Situbondo )
ang disukai oleh dirinya kepada Allah SWT tanpa harus diminta. Itu adalah
hukum cinta yang dalam. Kami tidak percaya bahwa Nabi Ibrahim mengetahui mengapa ia
harus meninggalkan Ismail dan ibunya di tempat itu. Kami tidak mengira bahwa Allah SWT
telah memberitahunya. Allah SWT hanya menurunkan perintah dan Ibrahim hanya menaatinya.
Di sinilah tampak kerasnya ujian dan kesulitannya. Di sinilah cinta yang paling dalam
diungkapkan, dan di sinilah cinta yang murni dituangkan.
Allah SWT menguji kekasih-Nya Ibrahim dengan suatu ujian yang sangat keras, di mana
umumnya para orang tua berat sekali melakukannya. Bukan berarti bahwa cinta Allah SWT
kepada Ibrahim dan cinta Ibrahim kepada-Nya menjadikan Ibrahim tidak memiliki perasaan
kemanusiaan. Kekuatan cintanya pada Allah SWT justru menjadikan sebagai lautan dari
perasaan kemanusiaan, bahkan lautan yang tidak bertepi. Perasaan beliau terhadap Ismail
lebih besar, lebih lembut, dan lebih sayang dari perasaan ayah mana pun terhadap anaknya.
Meskipun demikian, beliau rela meninggalkannya di tempat yang tandus karena Allah SWT
memerintahkan hal tersebut. Terjadilah pergulatan dalam dirinya namun ia mampu melewati
ujiannya dan beliau memilih cinta Allah SWT daripada cinta anaknya.
Ketika Nabi Ibrahim menampakkan kecintaan yang luar biasa dari yang seharusnya kepada
anaknya, maka Allah SWT memerintahkannya untuk menyembelihnya. Allah SWT agar hanya
Dia yang menjadi pusat cinta para nabi-Nya. Barangsiapa yang mencintai Allah SWT, maka ia
pun harus mencintai kebenaran dan orang yang mencintai kebenaran adalah orang memenuhi
hatinya dengan cinta kepada Penciptanya semata. Ismail mewarisi kesabaran ayahnya. Nabi
Ibrahim berdoa kepada Allah SWT sebelumnya:
"Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang
saleh" (QS. ash-Shaffat: 100)
Allah SWT menjawab: "Maka Kami beri dia kabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar." (QS. ash-Shaffat:
101) Kesabaran yang sama yang terdapat pada ayahnya, kebaikan yang sama, ketakwaan yang
sama, dan adab kenabian yang sama pula. Ismail mendapatkan ujian yang pertama saat beliau
kecil dan ujian itu berakhir saat Allah SWT memancarkan zamzam dari kedua kakinya sehingga
darinya ibunya minum dan menyusuinya. Kemudian Ismail mendapatkan ujian yang kedua
dalam hidupnya saat ia menginjak masa muda:
"Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim
berkata: Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu.
Maka pikirkanlah apa pendapatmu!' Ia menjawab: 'Hai bapakku, kerjakanlah apa yang
diperintahkan kepadamu: Insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang
sabar.'" (QS. ash-Shaffat: 102)
Apa yang Anda kira terhadap jawaban si anak" Ia tidak bertanya tentang sifat dari mimpi itu,
dan ia tidak berdebat dengan ayahnya tentang kebenaran mimpi itu, tetapi yang dikatakannya:
"Wahai ayahku laksanakanlah apa yang diperintahkan. "Janganlah engkau gelisah karena aku
dan janganlah engkau menampakkan kesedihan dan keluh-kesah. "Engkau akan mendapatiku
termasuk orang-orang yang sabar." Demikianlah jawaban seorang anak yang saleh terhadap
ayahnya yang saleh. Itulah puncak dari kesabaran dari seorang anak dan tentu orang tuanya
lebih harus bersabar. Itu bagaikan perlombaan di antara keduanya untuk menguji siapa di
antara mereka yang paling sabar. Perlombaan yang tujuannya adalah meraih cinta Allah SWT.
Allah SWT berfirman: "Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang tersebut) di dalam AlQur'an.
Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya, dan dia adalah seorang rasul
1 14. Sang Ratu Tawon Pendekar 4 Alis 9 Khulung m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
dan nabi. Dan ia menyuruh keluarganya untuk bersembahyang dan menunaikan zakat, dan ia
adalah seorang yang diridhai di sisi Tuhannya." (QS. Maryam: 54-55)
Baitullah Ismail hidup di semenanjung Arab sesuai dengan kehendak Allah SWT. Ismail memelihara
kuda dan terhibur dengannya serta memanfaatkannya untuk keperluannya. Sedangkan air
zamzam sangat membantu orang-orang yang tinggal di daerah itu. Kemudian sebagian kafilah
menetap di situ dan sebagian kabilah tinggal di tempat itu. Nabi Ismail tumbuh menjadi dewasa
dan menikah. Lalu ayahnya, Nabi Ibrahim, mengunjunginya dan tidak menemukannya dalam
rumah namun ia hanya mendapati istrinya. Nabi Ibrahim bertanya kepadanya tentang
kehidupan mereka dan keadaan mereka. Istrinya mengadukan padanya tentang kesempitan
hidup dan kesulitannya. Nabi Ibrahim berkata padanya: "Jika datang suamimu, maka
perintahkan padanya untuk mengubah gerbang pintunya."
Ketika Nabi Ismail datang, dan istrinya menceritakan padanya perihal kedatangan seorang
lelaki, Ismail berkata: "Itu adalah ayahku dan ia memerintahkan aku untuk meninggalkanmu,
maka kembalilah engkau pada keluargamu." Kemudian Nabi Ismail menikahi wanita yang
kedua. Nabi Ibrahim mengunjungi istri keduanya dan bertanya kepadanya tentang keadaannya.
Lalu ia menceritakan padanya bahwa mereka dalam keadaan baik-baik dan dikaruniai nikmat.
Nabi Ibrahim puas terhadap istri ini dan memang ia cocok dengan anaknya. Barangkali Nabi
Ibrahim menggunakan kemampuan spiritualnya dan cahaya yang mampu menyingkap
kegaiban yang dimilikinya. Nabi Ibrahim menyiapkan Ismail untuk mengemban tugas yang
besar. Yaitu tugas yang membutuhkan kerja keras kemanusiaan seluruhnya dan waktunya
seluruhnya serta kenyamanannya seluruhnya.
Ismail menjadi besar dan mencapai kekuatannya. Nabi Ibrahim mendatanginya. Tibalah saat
yang tepat untuk menjelaskan hikmah Allah SWT yang telah terjadi dari perkara-perkara yang
samar. Nabi Ibrahim berkata kepada Ismail: "Wahai Ismail, sesungguhnya Allah SWT
memerintahkan padaku suatu perintah" ketika datang perintah pada Nabi Ibrahim untuk
menyembelihnya, beliau menjelaskan kepadanya persoalan itu dengan gamblang. Dan
sekarang ia hendak mengemukakan perintah lain yang sama agar ia mendapatkan keyakinan
bahwa Ismail akan membantunya. Kita di hadapan perintah yang lebih penting daripada
penyembelihan. Perintah yang tidak berkenaan dengan pribadi nabi tetapi berkenaan dengan
makhluk. Ismail berkata: "Laksanakanlah apa yang diperintahkan Tuhanmu padamu." Nabi Ibrahim
berkata: "Apakah engkau akan membantuku?" Ismail menjawab: "Ya, aku akan membantumu."
Nabi Ibrahim berkata: "Sesungguhnya Allah SWT memerintahkan aku untuk membangun
rumah di sini." Nabi Ibrahim mengisyaratkan dengan tangannya dan menunjuk suatu bukit yang
tinggi di sana. Selesailah pekerjaan itu. Perintah itu telah dilaksanakan dengan berdirinya Baitullah yang suci.
Itu adalah rumah yang pertama kali dibangun untuk menusia di bumi. Ia adalah rumah pertama
yang di dalamnya manusia menyembah Tuhannya. Dan karena Nabi Adam adalah manusia
yang pertama turun ke bumi, maka keutamaan pembangunannya kembali padanya. Para ulama
berkata: "Sesungguhnya Nabi Adam membangunnya dan ia melakukan thawaf di sekelilingnya
seperti para malaikat yang tawaf di sekitar arsy Allah SWT.
Nabi Adam membangun suatu kemah yang di dalamnya ia menyembah Allah SWT. Adalah hal
yang biasa bagi Nabi Adam - sebagai seorang Nabi - untuk membangun sebuah rumah untuk
menyembah Allah SWT. Tempat itu dipenuhi dengan rahmat. Kemudian Nabi Adam meninggal
dan berlalulah abad demi abad sehingga rumah itu hilang dan tersembunyi tempatnya. Maka
Nabi Ibrahim mendapatkan perintah dari Allah SWT untuk membangun kedua kalinya agar
rumah itu tetap berdiri sampai hari kiamat dengan izin Allah SWT. Nabi Ibrahim mulai
membangun Ka'bah. Ka'bah adalah sekumpulan batu yang tidak membahayakan dan tidak
2 14. Sang Ratu Tawon Pendekar 4 Alis 9 Khulung m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
memberikan manfaat. Ia tidak lebih dari sekadar batu. Meskipun demikian, ia merupakan simbol
tauhid Islam dan tempat penyucian kepada Allah SWT. Nabi Adam memiliki tauhid yang tinggi
dan Islam yang mutlak. Nabi Ibrahim pun termasuk seorang Muslim yang tulus dan ia bukan
termasuk seorang musyrik.
Batu-batu rumah itu telah dibangun dari ketenteraman hati Nabi Adam dan kedamaian Nabi
Ibrahim serta cintanya dan kesabaran Nabi Ismail serta ketulusannya. Oleh karena itu, ketika
Anda memasuki Masjidil Haram Anda akan merasakan suatu gelombang kedamaian yang
sangat dalam. Terkadang pada kali yang pertama engkau melihat dirimu dan tidak melihat
rumah dan pemeliharanya. Dan barangkali engkau melihat rumah pada kali yang kedua namun
engkau tidak melihat dirimu dan Tuhanmu. Ketika engkau pergi ke haji engkau tidak akan
melihat dirimu dan rumah itu yang engkau lihat hanya pemelihara rumah itu. Ini adalah haji
yang hakiki. Inilah hikmah yang pertama dari pembangunan Ka'bah.
Allah SWT berfirman: "Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar baitullah bersama Ismail
(seraya berdoa): 'Ya Tuhan kami terimalah dari kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah
yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang
yang tunduk dan patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) di antara anak cucu kami umat yang
tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat
ibadah haji kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima
taubat lagi Maha Penyayang. Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka seorang rasul dari
kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan
mengajarkan kepada mereka al-Kitab (al-Qur'an) dan al-Hikmah (as-Sunnah) serta menyucikan
mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. " (QS. alBaqarah:
127-129) Ka'bah terdiri dari batu-batuan yang ada di bumi di mana ia dijadikan pondasi oleh Nabi Ibrahim
dan Ismail. Sejarah menceritakan bahwa ia pernah dihancurkan lebih dari sekali sehingga ia
pun beberapa kali dibangun kembali. Ia tetap berdiri sejak masa Nabi Ibrahim sampai hari ini.
Dan ketika Rasulullah saw diutus - sebagai bukti pengkabulan doa Nabi Ibrahim - beliau
mendapad Ka'bah dibangun terakhir kalinya, dan tenaga yang dicurahkan oleh orang-orang
yang membangunnya sangat terbatas di mana mereka tidak menggali dasarnya sebagaimana
Nabi Ibrahim menggalinya. Dari sini kita memahami bahwa Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail
mencurahkan tenaga keras yang tidak dapat ditandingi oleh ribuan laki-laki. Rasullah saw telah
menegaskan bahwa kalau bukan karena kedekatan kaum dengan masa jahiliyah dan
kekhawatiran orang-orang akan menuduhnya dengan berbagai tuduhan jika beliau
menghancurkannya dan membangunkannya kembali, niscaya beliau ingin merobohkannya dan
mengembalikannya ke pondasi Nabi Ibrahim.
Sungguh kedua nabi yang mulia itu telah mencurahkan tenaga keras dalam membangunnya.
Mereka berdua menggali pondasi karena dalamnya tanah yang di bumi. Mereka memecahkan
batu-batuan dari gunung yang cukup jauh dan dekat, lalu setelah itu memindahkannya dan
meratakannya serta membangunnya. Tentu hal itu memerlukan tenaga keras dari beberapa
pria tetapi mereka berdua membangunnya bersama-sama. Kita tidak mengetahui berapa
banyak waktu yang digunakan untuk membangun Ka'bah sebagaimana kita tidak mengetahui
waktu yang digunakan untuk membuat perahu Nabi Nuh. Yang penting adalah, bahwa perahu
Nabi Nuh dan Ka'bah sama-sama sebagai tempat perlindungan manusia dan tempat yang
membawa keamanan dan kedamaian. Ka'bah adalah perahu Nabi Nuh yang tetap di atas bumi
selama-lamanya. Ia selalu menunggu orang-orang yang menginginkan keselamatan dari
kedahsyatan angin topan yang selalu mengancam setiap saat.
Allah SWT tidak menceritakan kepada kita tentang waktu pembangunan Ka'bah. Allah SWT
hanya menceritakan perkara yang lebih penting dan lebih bermanfaat. Dia menceritakan
3 14. Sang Ratu Tawon Pendekar 4 Alis 9 Khulung m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
tentang kesucian jiwa orang-orang yang membangunnya dan doa mereka saat
membangunnya: "Tuhan kami, terimalah dari hand (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui. " (QS. al-Baqarah: 127)
Itulah puncak keikhlasan orang-orang yang ikhlas, ketaatan orang-orang yang taat, ketakutan
orang-orang yang takut, dan kecintaan orang-orang yang mencintai:
"Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan
(jadikanlah) di antara cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau." (QS. al-Baqarah:
128) Sesungguhnya kaum Muslim yang paling agung di muka bumi saat itu, mereka berdoa kepada
Allah SWT agar menjadikan mereka termasuk orang-orang yang berserah diri pada-Nya.
Mereka mengetahui bahwa hati manusia terletak sangat dekat dengan ar-Rahman (Allah SWT).
Mereka tidak akan mampu menghindari tipu daya Allah SWT. Olah karena itu, mereka
menampakkan kemurnian ibadah hanya kepada Allah SWT, dan mereka membangun rumah
Allah SWT serta meminta pada-Nya agar menerima pekerjaan mereka.
Selanjutnya, mereka meminta Islam (penyerahan diri) pada-Nya dan rahmat yang turun pada
mereka di mana mereka memohon kepada Allah SWT agar memberi mereka keturunan dari
umat Islam. Mereka ingin agar jumlah orang-orang yang beribadah dan orang-orang yang sujud
dan rukuk semakin banyak. Sesungguhnya doa Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail menyingkap isi
had seorang mukmin. Mereka membangun rumah Allah SWT dan pada saat yang sama
mereka disibukkan dengan urusan akidah (keyakinan). Itu mengisyaratkan bahwa rumah itu
sebagai simbol dari akidah.
"Dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadah haji kami, dan terimalah
taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. "
(QS. al-Baqarah: 128) Perlihatkanlah kepada kami cara ibadah yang Engkau sukai. Perlihatkanlah kepada kami
bagaimana kami menyembah-Mu di bumi. Dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkau
Maha Penerima taubat dan Maha Penyayang. Setelah itu, kepedulian mereka melampaui masa
yang mereka hidup di dalamnya. Mereka berdoa kepada Allah SWT:
"Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka seorang rasul dari kalangan mereka, yang akan
membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka al-Kitab
(alQur'an) dan al-Hikmah (as-Sunnah) serta menyucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang
Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. " (QS. al-Baqarah: 129)
Akhirnya, doa tersebut terkabul ketika Allah SWT mengutus Muhammad bin Abdillah saw. Doa
tersebut terwujud setelah melalui masa demi masa. Selesailah pembangunan Ka'bah dan Nabi
Ibrahim menginginkan batu yang istimewa yang akan menjadi tanda khusus di mana tawaf di
sekitar Ka'bah akan dimulai darinya. Ismail telah mencurahkan tenaga di atas kemampuan
manusia biasa. Beliau bekerja dengan sangat antusias sebagai wujud ketaatan terhadap
perintah ayahnya. Ketika beliau kembali, Nabi Ibrahim telah meletakkan Hajar Aswad di
tempatnya. "Siapakah yang mendatangkannya (batu) padamu wahai ayahku?" Nabi Ibrahim
berkata: "Jibril as yang mendatangkannya." Selesailah pembangunan Ka'bah dan orang-orang
yang mengesakan Allah SWT serta orang-orang Muslim mulai bertawaf di sekitarnya. Nabi
Ibrahim berdiri dalam keadaan berdoa kepada Tuhannya sama dengan doa yang dibacanya
sebelumnya, yaitu agar Allah SWT menjadikan had manusia cenderung pada tempat itu:
"Maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka. "(QS. Ibrahim: 37)
Karena pengaruh doa tersebut, kaum Muslim merasakan kecintaan yang dalam untuk
mengunjungi Baitul Haram. Setiap orang yang mengunjungi Masjidil Haram dan kembali ke
negerinya ia akan merasakan kerinduan pada tempat itu. Semakin jauh ia, semakin meningkat
4 14. Sang Ratu Tawon Pendekar 4 Alis 9 Khulung m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
kerinduannya padanya. Kemudian, datanglah musim haji pada setiap tahun, maka hati yang
penuh dengan cinta pada Baitullah akan segera melihatnya dan rasa hausnya terhadap sumur
zamzam akan segera terpuaskan. Dan yang lebih penting dari semua itu adalah cinta yang
dalam terhadap Tuhan, Baitullah dan sumur zamzam yaitu, Tuhan alam semesta. Allah SWT
berfirman berkenaan dengan orang-orang yang mendebat Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail:
"Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan pula seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah
seorang yang lurus lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia termasuk
golongan orang-orang musyrik. " (QS. Ali 'Imran: 67)
Allah SWT mengabulkan doa Nabi Ibrahim dan beliau yang pertama kali menamakan kita
sebagai orang-orang Muslim. Allah SWT berfirman:
"Dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah)
agama orang tuamu Ibrahim. Dia telah menamai kamu sekalian orang-orang Muslim dan
dahulu. " (QS. al-Hajj: 78)
KISAH NABI ISHAK DAN NABI YA'KUB AS
Al-Qur'an al-Karim hanya menyebutkan sekilas tentang kisah Nabi Ishak. Kelahiran nabi ini
membawa suatu kejadian yang luar biasa di mana para malaikat menyampaikan berita gembira
tentang kelahirannya. Kelahirannya terjadi setelah beberapa tahun dari kelahirannya Nabi
Ismail, saudaranya. Had Sarah sangat senang dengan kelahiran Ishak dan kelahiran putranya
Yakub as. Tetapi kita tidak mengetahui bagaimana kehidupan Nabi Ishak dan bagaimana
kaumnya bersikap padanya. Yang kita ketahui hanya, bahwa Allah SWT memujinya sebagai
seorang nabi dari orang-orang yang saleh.
Adapun Yakub, ia adalah Nabi pertama yang berasal dari sulbinya. Beliau adalah Yakub bin
Ishak bin Ibrahim. Namanya adalah Israil ia adalah seorang Nabi yang diutus bagi kaumnya.
Allah SWT menyebutkan tiga bagian dari kisahnya. Berita gembira tentang kelahirannya
disampaikan oleh para malaikat kepada kakeknya Ibrahim dan Sarah neneknya. Allah SWT
juga menyebutkan wasiatnya saat ia meninggal. Dan Allah SWT akan menyebutkannya setelah
Kisah Para Nabiallah di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
itu - tanpa mengisyaratkan namanya - dalam kisah Nabi Yusuf. Melalui wasiatnya tersebut, kita
dapat mengetahui tingkat ketakwaannya. Kita mengetahui bahwa kematian adalah suatu
bencana yang akan menghancurkan manusia sehingga karenanya manusia menjadi lupa
terhadap namanya dan ia hanya ingat terhadap penderitaan dan kesusahannya, tetapi Nabi
Yakub tidak lupa saat ia menjemput kematian untuk berdoa kepada Allah SWT. Allah SWT
berfirman: "Adakah hamu hadir ketika Yakub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada
anak-anaknya: 'Apa yang kamu sembah sepeninggalku"' Mereka menjawab: 'Kami akan
menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek mayangmu, Ibrahim, Ismail, dan Ishah, (yaitu) Tuhan
Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk kepada-Nya. " (QS. al-Baqarah: 133)
Peristiwa ini yang terjadi antara Nabi Yakub dan anak-anaknya di saat menjelang kematian
adalah peristiwa yang sangat besar. Kita di hadapan seseorang yang menghadapi sakaratul
maut. Apakah masalah yang menyibukkan pikirannya di saat sakaratul maut" Apakah pikiranpikiran
yang selalu mengganggunya saat sakaratul maut" Apakah perkara penting yang harus
disampaikannya sehingga hatinya menjadi tenang sebelum kematiannya" Apakah warisan
yang ingin ditinggalkannya kepada anak-anaknya dan cucu-cucunya" Apakah sesuatu yang
ingin disampaikannya sebelum kematiannya yang dapat menjamin keselamatan manusia"
Anda akan menemukan jawaban dari semua pertanyaan itu saat beliau bertanya: "Apa yang
kalian sembah sepeninggalku?" Pertanyaan itulah yang sangat merisaukan beliau saat
menghadapi sakaratul maut. Yaitu masalah keimanan kepada Allah SWT. la adalah masalah
satu-satunya dan ia merupakan warisan hakiki. Anak-anak Israil menjawab: "Kami menyembah
Tuhanmu dan Tuhan ayah-ayahmu Ibrahim, Ismail, dan Ishak. Yaitu Tuhan yang Maha Esa dan
kami akan berserah diri pada-Nya."
5 14. Sang Ratu Tawon Pendekar 4 Alis 9 Khulung m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
Telah terdapat dalil yang kuat yang menunjukkan bahwa mereka diutus untuk menyebarkan
Islam. Jika mereka (anak-anak Israil) keluar dari Islam, maka mereka berarti keluar dari rahmat
Allah SWT dan jika mereka tetap mempertahankannya, maka mereka akan mendapatkan
rahmat. Yakub meninggal dan ia bertanya kepada anak-anaknya tentang Islam, di mana ia
merasa tenang atas akidah mereka. Sebelum kematiannya, ia mendapatkan ujian berat
berkenaan dengan anaknya Yusuf. Yusuf adalah seorang Nabi seperti Yakub di mana Allah
SWT mengutusnya pada penduduk Mesir.
KISAH NABI YUSUF Kisah Nabi Yusuf terdapat dalam satu surah penuh yang juga bernama surah Yusuf.
Disebutkan bahwa sebab turunnya surah Yusuf adalah karena orang-orang Yahudi meminta
kepada Rasulullah saw untuk menceritakan kepada mereka kisah Nabi Yusuf. Kisah Nabi Yusuf
telah mengalami perubahan pada sebagiannya dan terdapat penambahan pada sebagiannya.
Lalu Allah SWT menurunkan satu surah penuh yang secara terperinci menceritakan kisah Nabi
Yusuf. Allah SWT berfirman: "Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al-Qur'an ini
kepadamu, dan sesungguhnya kamu sebelum (kami mewahyukan)nya adalah termasuk orangorang
yang belum mengetahuinya. " (QS. Yusuf: 3)
Para ulama berbeda pendapat dalam hal mengapa kisah ini disebut dengan kisah yang terbaik"
Ada yang mengatakan bahwa kisah ini memiliki keistimewaan dibandingkan dengan kisah-kisah
Al-Qur'an yang lain dilihat dari sisi kandungannya yang memuat berbagai ungkapan dan
hikmah. Ada yang mengatakan karena Nabi Yusuf mengampuni saudara-saudaranya dan
bersikap sabar atas tindakan mereka. Ada yang mengatakan lagi bahwa karena di dalamnya
terdapat kisah para nabi dan orang-orang saleh, terdapat juga pelajaran tentang kehormatan
diri dan adanya godaan, kehidupan para raja, pria dan wanita, tipu daya kaum wanita, di
dalamnya juga disebut tentang aspek tauhid dan fiqih, pengungkapan mimpi dan
penakwilannya. Di samping itu, ia adalah surah yang penuh dengan peristiwa-peristiwa dan
petualangan emosi (perasaan atau cinta). Ada yang mengatakan bahwa ia disebut sebagai
kisah yang terbaik karena semua orang-orang yang disebut di dalamnya pada akhirnya
mendapatkan kebahagiaan. Alhasil, kita percaya bahwa terdapat sebab penting di balik
keistimewaan kisah ini. Kisah dalam surah tersebut bermuara dari awal sampai akhir pada satu
bentuk di mana Anda akan merasakan adanya kekuasaan Allah SWT dan terlaksananya
perintah-Nya meskipun banyak manusia berusaha menentangnya:
"Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya. " (QS. Yusuf: 21)
Nabi Yusuf mendapatkan berbagai ujian dalam hidupnya. Beliau menghadapi persekongkolan
jahat yang justru datang dari orang-orang yang dekat dengannya, yaitu saudara-saudaranya.
Mereka merencanakan untuk membunuhnya. Rencana itu mereka buat saat Yusuf masih kecil.
Kemudian Yusuf dijual di pasar budak di Mesir lalu ia dibeli dengan harga yang sangat murah.
Kemudian beliau menghadapi rayuan dari istri seorang lelaki yang memiliki jabatan penting.
Ketika ia menolak rayuannya, ia pun dijebloskan ke dalam penjara. Dalam beberapa waktu,
beliau menjadi tahanan di penjara. Meskipun mendapatkan berbagai kehinaan ini, pada
akhirnya beliau mampu menduduki tampuk kepemimpinan di Mesir. Beliau menjadi menteri dari
raja yang pertama. Ia memulai dakwahnya di jalan Allah SWT dari atas panggung kekuasaan.
Ia melaksanakan rencana Allah SWT dan menunaikan perintah-Nya. Demikianlah kandungan
dari kisahnya. Kisah tersebut seolah-olah menggambarkan suatu adegan film yang sangat mengagumkan,
episode demi episode. Di samping itu, Anda akan dihadapkan pada satu bagian dari bagianbagian
6 14. Sang Ratu Tawon Pendekar 4 Alis 9 Khulung m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
peristiwa yang membuat Anda tercengang dan cukup mengganggu daya imajinasi Anda.
Itu adalah kisah seni yang sangat mengesankan yang tidak mampu diungkapkan oleh seniman
mana pun dari kalangan manusia. Pada mulanya kisah itu mengungkap mimpi dan pada
akhirnya menakwilkan mimpi ini. Mimpi para nabi pasti selalu berisi kebenaran, di mana Allah
SWT menyingkapkan di dalamnya berbagai peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Pada awal kisah, kita tidak mengetahui bahwa Yusuf adalah seorang Nabi. Begitu juga konteks
Al-Qur'an terkesan menyembunyikan nama ayahnya, yaitu Nabi Yakub sebagaimana
disampaikan oleh Nabi saw. Jadi, kita berhak untuk merenungkan mimpi tersebut dengan
penuh keheranan. Layar akal pertama-tama menampilkan pemandangan mimpi. Perhatikanlah
film yang dimulai dengan mimpi. Mimpi identik dengan tidur, dan permulaan kisah apa pun yang
dimulai dengan tidur tidak terlepas dari rasa kantuk. Tetapi yang perlu diperhatikan adalah
faktor-faktor daya tarik cerita itu sendiri. Al-Qur'an menceritakan bagaimana Nabi Yusuf
menyampaikan mimpinya kepada ayahnya:
"(Ingatlah), Ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: 'Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi
melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku."' (QS. Yusuf:
4) Amatilah bentuk tantangan yang diwujudkan oleh adanya mimpi yang membangkitkan daya
khayal. Perhatikanlah potensi imajinasi bagaimana ia menjalankan aktifitasnya. Sesungguhnya
otak manusia merupakan suniber masalah di rnana ia menciptakan di dalamnya suatu gambar
dari sujudnya matahari, bulan dan bintang. Dengan gambaran mukjizat ini yang menantang
imajinasi para ahli seni dan film, kisah Nabi Yusuf dimulai.
Atau, dimulailah video visual dari kisah Nabi Yusuf sebagaimana yang diceritakan oleh Allah
SWT dalam kitab-Nya. Nabi Yusuf melihat mimpi dan ia sekarang membeberkannya kepada
ayahnya: "Ayahnya berkata: 'Hai anakku, janganlah kamu ceritakan mimpimu itu kepada
saudara-saudaramu, maka mereka membuat makar (untuk membinasakan)mu. Sesungguhnya
setan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.'" (QS. Yusuf: 5)
Si ayah mengingatkannya agar jangan sampai ia menceritakannya kepada
saudara-saudaranya. Sesungguhnya saudara-saudara Nabi Yusuf tidak mencintainya dan tidak
menyukai kedekatannya dengan ayahnya, dan mereka juga tidak simpati dengan perhatian si
ayah padanya. Yusuf bukanlah saudara kandung mereka di mana Nabi Yakub menikahi istri
kedua yang tidak melahirkan baginya anak-anaknya dan lahirlah darinya Yusuf dan saudara
kandungnya. Yusuf bin Yakub dan Yakub bin Ishak bin Ibrahim. Silsilah suci dalam rotasi suci.
Ketika mendengar mimpi anaknya, Nabi Yakub merasa bahwa anaknya itu akan mengemban
suatu urusan besar, yaitu rotasi kenabian yang berada di sekitarnya. Sebagian ulama berkata:
"Nabi Yakub merasa bahwa Allah SWT memilih Yusuf melalui mimpi ini": "
"Dan demikianlah Tuhanmu, memilih kamu (untuk menjadi nabi) dan di ajarakan-Nya kepadamu
sebagian dari tabir mimpi-mimpi." (QS. Yusuf: 6)
Makna takwil adalah mengetahui akhir dari sesuatu dan kemampuan untuk menyingkap suatu
kesimpulan, juga mengetahui rahasia yang belum terjadi. Lalu apa yang dimaksud dengan
ahadist" Mereka mengatakan bahwa ia adalah mimpi. Nabi Yusuf akan mampu menafsirkan
mimpi di mana melalui simbol-simbolnya yang tersembunyi, ia mampu melihat apa yang akan
terjadi di masa depan. Ada yang mengatakan bahwa ahadist adalah peristiwa-peristiwa. Nabi
Yusuf akan mengetahui kesudahan dari suatu peristiwa, baik dari permulaannya dan
akhirannya. Allah SWT akan memberikan ilham padanya sehingga ia mengetahui takwil mimpi.
"Sesungguhnya Tuhanmu Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana." (QS. Yusuf: 6)
Pada akhir pembicaraannya, Nabi Yusuf mengembalikan ilmu dan hikmah kepada Allah SWT.
Sebagian ulama ada yang mengatakan bahwa ayat tersebut bukan termasuk bagian dari dialog
Nabi Yakub bersama anaknya Yusuf, namun ia merupakan pujian dari Allah SWT terhadap
7 14. Sang Ratu Tawon Pendekar 4 Alis 9 Khulung m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
Yusuf. Perkataan tersebut dimasukan dalam rangkaian kisah sejak permulaannya, padahal ia
bukan bagian darinya. Jadi, sejak semula Nabi Yusuf dan Nabi Yakub tidak mengetahui takwil
dari mimpinya. Kami memilih pendapat ini (pendapat ini dikemukakan oleh al-Qurthubi dalam
tafsirnya: Al-Jami' li Ahkamil Qur'an. Kalau begitu, kita memahami dialog dalam bentuk
pemahaman yang lain. Sesungguhnya Allah SWT menceritakan di sini bagaimana Dia memilih
Yusuf. Ini berarti proses kenabian Yusuf, dan bukan mengajarinya untuk menakwilkan mimpi
serta memberitahunya tentang hakikat simbol-simbol yang ada dalam kehidupan atau dalam
mimpi, selain mukjizat-mukjizatnya sebagai seorang nabi. Dan Allah SWT Maha Mengetahui
kepada siapa agamanya diserahkan. Nabi Yakub mendengarkan mimpi anaknya dan
mengingatkannya agar jangan menceritakannnya kepada saudara-saudaranya. Yusuf
memenuhi permintaan ayahnya. Ia tidak menceritakan pada saudara-saudaranya apa yang
dilihatnya. Yusuf berprasangka bahwa mereka membencinya sampai pada batas di mana sulit
baginya untuk merasa nyaman bersama mereka, dan kemudian menceritakan kepada mereka
rahasia-rahasianya yang khusus dan mimpi-mimpinya. Tersembunyilah penampilan Nabi Yakub
dan anaknya, lalu layar film menampilkan kejadian lain, yaitu saudara-saudara Nabi Yusuf yang
membuat persengkokolan: "Sesungguhnya ada beberapa tanda-tanda kekuasaan Allah pada (kisah) Yusuf dan
saudarasaudaranya bagi orang-orang yang bertanya. (Yaitu) ketika mereka berkata: Sesungguhnya
Yusuf dan saudara kandungnya (Bunyamin) lebih dicintai oleh ayah kita daripada kita sendiri,
padahal kita (ini) adalah satu golongan (yang kuat). Sesungguhnya ayah kita ada dalam
kekeliruan yang nyata. Bunuhlah Yusuf atau buanglah dia he suatu (daerah yang tidak di kenal)
supaya perhatian ayahmu tertumpah kepadamu saja, dan sesudah itu hendaklah kamu menjadi
orang-orang yang baik. Seorang di antara mereka berkata: 'Janganlah kamu bunuh Yusuf,
tetapi masukkanlah dia ke dalam sumur, supaya dia dipungut oleh beberapa orang musafir, jika
kamu hendak berbuat. " (QS. Yusuf: 7-10)
Di dalam lembaran-lembaran perjanjian lama disebutkan bahwa Nabi Yusuf menceritakan
mimpinya kepada saudara-saudaranya. Tidak terdapat isyarat Al-Qur'an yang menunjukkan hal
itu. Kalau memang demikian, niscaya saudara-saudaranya akan menceritakan hal itu dan
kedengkian mereka akan semakin bertambah sehingga mereka segera membunuhnya. Yusuf
percaya dengan pesan ayahnya dan ia tidak menceritakan mimpinya kepada saudarasaudaranya.
Meskipun demikian, saudara-saudaranya tetap merencanakan konspirasi dan niat
jahat padanya. Salah seorang mereka berkata: "Mengapa ayah kita lebih mencintai Yusuf
daripada kita?" Saudara yang kedua berkata: "Barangkali karena ketampanannya." Saudara
ketiga berkata: 'Yusuf dan saudaranya kedua-duanya mendapat tern-pat di had ayahnya."
Saudara yang pertama berkata: "Sungguh ayah kita telah sesat." Salah seorang mereka
mengusulkan sebuah solusi: "Kalau begitu bunuhlah Yusuf." "Mengapa kita membunuhnya"
lebih baik kita membuangnya di bumi yang jauh. Mengapa kita tidak membunuhnya, lalu kita
merasa tenang." Salah seorang di antara mereka berkata: "Mengapa ia harus dibunuh" Apakah
kalian ingin menghindar darinya" Kalau begitu, lebih baik kita membuangnya ke dalam sumur
yang di situ menjadi tempat lewatnya para kafilah. Maka kafilah itu akan mengambilnya dan
membawanya ke tempat yang jauh sehingga ia jauh dari wajah ayahnya. Dengan jauhnya
Yusuf, maka tujuan kita tercapai. Kemudian setelah itu, kita bertaubat dari kejahatan kita dan
kita kembali menjadi orang-orang yang baik."
Dialog tersebut terus berlanjut setelah timbul ide untuk memasukan Yusuf ke sumur. Namun
mereka tetap kembali pada ide-ide itu karena ia dianggap sebagai ide yang paling aman. Ide
untuk membunuh diurungkan. Kemudian timbullah ide untuk menjauhkan dan membuang
Yusuf. Itu dianggap ide yang paling cemerlang. Dari sini kita memahami bahwa saudarasaudara
Yusuf, meskipun kejahatan mereka dan kedengkian mereka sangat kental, namun
dalam had mereka masih tersisa titik-titik kebaikan. Akhirnya, ide untuk membuangnya ke
8 14. Sang Ratu Tawon Pendekar 4 Alis 9 Khulung m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
sumur diputuskan. Kemudian mereka sepakat untuk melaksanakan rencana itu:
"Mereka berkata: 'Wahai ayah kami, apa sebabnya kamu tidak mempercayai kami terhadap
Yusuf, padahal sesungguhnya kami adalah orang-orang yang mengingini kebaikan baginya.
Biarkan dia pergi bersama kami esok pagi, agar ia (dapat) bersenang-senang dan (dapat)
bermain-main, dan sesungguhnya kami pasti menjaganya.' Berkata Yakub: 'Sesungguhnya
kepergian kamu bersama Yusuf amat menyedihkankanku dan aku khawatir kalau-kalau dia
dimakan serigala, sedang kamu lengah darinya. Mereka berkata: 'Jika ia benar-benar dimakan
serigala, sedang kami golongan (yang kuat), sesungguhnya kami kalau demikian adalah
orangorang yang merugi.'" (QS. Yusuf: 11-14)
Terjadilah dialog antara mereka dan ayahnya dengan penuh kelembutan dan dendam yang
tersembunyi. Mengapa engkau tidak merasa aman ketika kami pergi dengan Yusuf" Apakah
Yusuf dapat menjadi saudara kandung kami, lalu mengapa engkau khawatir kepada kami jika
kami membawanya. Bukankah kami mencintainya dan nanti akan menjaganya. Mengapa
engkau tidak membiarkannya pergi bersama kami besok untuk bersenang-senang dan bermain.
Bukankah ketika ia pergi dan main-main, itu dapat menghiburnya" Lihatlah wajahnya tampak
pucat karena ia sering berdiam di rumah, seharusnya ia harus bermain agar tampak ceria.
Masalahnya adalah, Yakub khawatir terhadap serigala-serigala gurun. Apakah yang dimaksud
Yakub adalah serigala-serigala yang ada dalam diri mereka atau serigala-serigala hakiki, yaitu
binatang yang buas" Tidak ada seorang pun yang mengetahuinya. Mereka membujuk ayahnya
agar mengizinkan Yusuf pergi dengan mereka. Akhirnya, mereka berhasil meyakinkan ayahnya
yang sangat khawatir kalau-kalau Yusuf dimakan oleh serigala. Apakah ini masuk akal" Kami
sepuluh orang laki-laki, maka mana mungkin kami yang banyak ini lalai darinya" Sungguh kami
akan kehilangan sifat kejantanan kami seandainya terjadi peristiwa itu. Kami jamin bahwa tidak
ada seekor serigala pun yang akan memakannya. Karena itu, ddak ada yang perlu
dikhawatirkan. Si ayah berdiri di bawah tekanan anak-anaknya. Mereka pun berhasil menemani
Yusuf pada hari berikutnya dan pergi dengannya ke gurun. Mereka menuju tempat yang jauh
yang belum pernah mereka berjalan sejauh itu. Mereka mencari sumur yang di situ sering
dilewati oleh para kafilah dan mereka berencana untuk memasukan Yusuf ke dalam sumur itu.
Allah SWT mengilhamkan kepada Yusuf bahwa ia akan selamat, maka ia tidak perlu takut.
Allah SWT menjamin bahwa Yusuf akan bertemu dengan mereka pada suatu hari dan akan
memberitahu mereka apa yang mereka lakukan kepadanya.
Salesailah satu adegan dan akan dimulai adegan yang lain. Kita bisa membayangkan bahwa
Yusuf sempat melakukan perlawanan kepada mereka namun mereka memukulnya dan mereka
memerintahnya untuk melepas bajunya, lalu mereka menceburkannya ke dalam sumur dalam
keadaan telanjang. Kemudian Allah SWT mewahyukan kepadanya bahwa ia akan selamat dan
karenanya ia tidak perlu takut. Di dalam sumur itu terdapat air, namun tubuh Nabi Yusuf tidak
terkena hal yang membahayakan. Ia sendirian duduk di sumur itu, kemudian ia bergantungan
dengan batu: "Kemudian mereka datang kepada ayah mereka di sore hari sambil menangis. Mereka datang
membawa baju gamisnya (yang berlumuran) dengan darah palsu. Yakub berkata: 'Sebenarnya
dirimu sendirilah yang memandang baik perbuatan (yang buruk) itu; maka kesabaran yang baik
itulah (kesabaranku). Dan Allah sajalah yang dimohon pertolongan-Nya terhadap apa yang
kamu ceritakan.'" (QS. Yusuf: 16-18)
Peristiwa ini terjadi di malam yang gelap. Tetapi kegelapan itu segera dipecah oleh tangisan
sepuluh orang lelaki. Sementara itu, si ayah duduk di rumahnya lalu anak-anaknya masuk
menemuinya di tengah-tengah malam di mana kegelapan malam menyembunyikan kegelapan
had dan kegelapan kebohongan yang siap ditampakkan. Nabi Yakub bertanya: "Mengapa
kalian menangis" Apakah terjadi sesuatu pada kambing" Mereka berkata sambil meningkatkan
tangisannya: 9 14. Sang Ratu Tawon Pendekar 4 Alis 9 Khulung m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
"Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlomba-lomba dan kami tinggalkan Yusuf di
dekat barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala; dan kamu sekali-kali tidak akan pernah
percaya kami, walaupun kami adalah orang-orang yang benar. " (QS. Yusuf: 17)
"Setelah kembalinya kita dari adu lari, kita dikagetkan ketika melihat Yusuf telah berada di perut
serigala. Kita tidak menemukan Yusuf. Mungkin engkau tidak percaya kepada kami meskipun
kami jujur, tetapi kami menceritakan apa yang sesungguhnya terjadi. Kita tidak berbohong
kepadamu. Sungguh Yusuf telah dimakan oleh serigala. Inilah pakaian Yusuf. Kita menemukan
pakaian Yusuf berlumuran darah sedangkan Yusuf tidak kita temukan:
"Mereka datang membawa baju gamisnya (yang berlumuran) dengan darah palsu. " (QS.
Yusuf: 18) Mereka menyembelih kambing atau rusa lalu melumurkan darah palsu ke pakaian Yusuf.
Mereka lupa untuk merobek-robek pakaian Yusuf. Mereka malah membawa pakaian
sebagaimana biasanya (masih utuh) tetapi hanya berlumuran darah. Mereka melemparkan
pakaian Yusuf di depan ayahnya yang saat itu sedang duduk. Nabi Yakub memegang pakaian
anaknya. Lalu ia mengangkat pakaian itu dan memperhatikannya di bawah cahaya yang
terdapat dalam kamar. Ia membalik-balikkan baju itu di tangannya namun ia mendapatinya
masih utuh dan tidak ada tanda-tanda cakaran atau robek. Serigala apa yang makan Yusuf"
Apakah ia memakannya dari dalam pakaian tanpa merobek pakaiannya" Seandainya Yusuf
mengenakan pakaiannya lalu ia dimakan oleh serigala, niscaya pakaian tersebut akan robek.
Seandainya ia telah melepas bajunya untuk bermain dengan saudara-saudaranya, maka
bagaimana pakaian tersebut dilumuri dengan darah sementara saat itu ia tidak menggunakan
pakaian" Melalui bukti-bukti itu, Nabi Yakub mengetahui bahwa mereka berbohong. Yusuf tidak
dimakan oleh serigala. Si ayah mengetahui bahwa mereka berbohong. Ia mengungkapkan hal
Kisah Para Nabiallah di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
ini dalam perkataannya: "Yakub berkata: 'Sebenarnya dirimu sendirilah yang memandang baik perbuatan (yang buruk)
itu; maka kesabaran yang baik itulah (kesabaranku). Dan Allah sajalah yang dimohon
pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu ceritakan.'" (QS. Yusuf: 18)
Demikianlah perilaku nabi yang bijaksana. Ia meminta agar diberi kesabaran dan memohon
pertolongan kepada Allah SWT atas apa yang mereka lakukan terhadap anaknya. Selanjutnya,
terdapat kafilah yang berjalan menuju ke Mesir, yaitu satu kafilah besar yang berjalan cukup
jauh sehingga dinamakan sayyarah. Semua kafilah itu menuju ke sumur. Mereka berhenti untuk
menambah air. Mereka mengulurkan timba ke sumur. Lalu Yusuf bergelantungan dengannya.
Orang yang mengulurkannya mengira bahwa timbanya telah penuh dengan air lalu ia
menariknya. Tiba-tiba, "Oh ini anak kecil." Di zaman itu ditentukan bahwa siapa yang
menemukan sesuatu yang hilang, maka ia akan memilikinya. Demikianlah undang-undang yang
ditetapkan saat itu. Mula-mula orang yang menemukannya gembira tetapi ia berpikir tentang
tanggung jawab yang harus dipikulnya, dan kemudian dmbullah rasa khawatir dalam dirinya.
Kemudian untuk menghindar darinya ia menetapkan untuk menjualnya saat ia tiba di Mesir.
Akhirnya, ketika ia sampai di Mesir ia segera menjualnya di pasar budak dengan harga yang
sangat murah di mana ia dibeli oleh seorang lelaki yang mempunyai kepentingan dengannya:
"Kemudian datanglah kelompok orang-orang musafir, lalu mereka menyuruh seorang
pengambil air, maka dia menurunkan timbanya, dia berkata: 'Oh; kabar gembira, ini seorang
anak muda!' Kemudian mereka menyembunyikan dia sebagai barang dagangan. Dan Allah
Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan. Dan mereka menjual Yusuf dengan harga yang
murah, yaitu beberapa dirham saja, dan mereka tidak tertarik hatinya hepada Yusuf. Dan orang
Mesir yang membelinya berkata kepada istrinya: 'Berikanlah kepadanya tempat (dan layanan)
yang baik, boleh jadi ia bermanfaat kepada kita atau kita pungut dia sebagai anak.' Dan
demikianlah Kami berikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di muka bumi (Mesir) dan agar
10 14. Sang Ratu Tawon Pendekar 4 Alis 9 Khulung m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
Kami ajarkan kepadanya ta'bir mimpi. Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi
kebanyakan manusia tiada mengetahuinya. " (QS. Yusuf: 19-21)
Perhatikanlah bagaimana Allah SWT mengungkap kandungan cerita yang jauh pada
permulaannya: "Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tiada
mengetahuinya. " Yusuf benar-benar diuji dengan ujian yang berat. Ia dimasukkan dalam sumur, ia dihinakan, ia
dijauhkan dari ayahnya, ia diambil dari sumur lalu menjadi budak yang dijual di pasar, ia dibeli
oleh seorang lelaki dari Mesir lalu menjadi seseorang yang dimiliki oleh lelaki itu. Demikanlah
cerita demi cerita telah dialaminya. Yusuf tampak tidak memiliki daya dan upaya. Demikianlah
prasangka manusia mana pun tetapi hakikat selalu berlawanan dengan prasangka. Yang dapat
kita bayangkan adalah bahwa itu adalah sebuah tragedi, ujian, dan fitnah. Allah SWT pasti
memenangkan urusan-Nya. Dia akan memuluskan langkah-Nya meskipun banyak orang yang
berusaha menghentikannya. Allah SWT akan mewujudkan janji-Nya dan akan menggagalkan
kejahatan orang lain. Allah SWT telah menjanjikan kepada Yusuf bahwa ia akan dijadikan Nabi.
Yusuf mendapatkan tempat di hati seseorang yang membelinya, yaitu seorang bangsawan
yang berkata kepada istrinya: "Hormatilah ia, karena barangkali ia bermanfaat bagi kita atau
kita dapat menjadikannya sebagai anak." Lelaki ini bukanlah orang sembarangan tetapi ia
seorang yang penting. Ia termasuk seseorang yang berasal dari pemerintah yang berkuasa di
Mesir. Kita akan mengetahui bahwa ia adalah seorang menteri di antara menteri-menteri raja.
Seorang menteri yang penting yang Al-Qur'an menyebutnya dengan istilah al-Aziz. Orangorang
Mesir kuno terbiasa untuk menyebutkan sifat seperti nama atau identik dengan nama
terhadap para menteri. Misalnya, mereka mengatakan: Ini adalah al-Aziz (orang yang mulia), ini
adalah al-'Adil (orang yang adil), ini adalah al-Qawi (orang yang kuat), dan seterusnya. Alhasil,
pendapat yang paling kuat adalah, bahwa al-Aziz ini kepala menteri di Mesir.
Demikianlah Allah SWT menguatkan Yusuf di muka bumi. Ia terdidik di masa kecil di rumah
seorang lelaki yang berkuasa dan Allah SWT akan mengajarinya takwil mimpi. Dan pada suatu
hari, raja akan membutuhkannya untuk menduduki jabatan di Mesir. Allah SWT akan
memenangkan urusan-Nya tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. Semua itu terwujud
melalui suatu ujian berat yang dialami oleh Yusuf. Nabi Yusuf adalah orang yang paling tampan
di masanya, di mana wajahnya mengundang decak kagum orang yang melihatnya. Sikapnya
yang sopan dan penuh dengan keanggunan moral semakin menambah ketampanannya. Hari
demi hari berlalu. Yusuf pun semakin tumbuh besar:
"Dan tatkala dia cukup dewasa Kami berikan kepadanya hikmah dan ilmu. Demikianlah Kami
memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik." (QS. Yusuf: 22)
Yusuf diberi kemampuan untuk mengendalikan suatu masalah dan ia diberi pengetahuan
tentang kehidupan dan peristiwa-peristiwanya. Ia juga diberi metode dialog yang dapat menarik
simpati orang yang mendengarnya. Yusuf diberi kemuliaan sehingga ia menjadi pribadi yang
agung dan tak tertandingi. Tuannya mengetahui bahwa Allah SWT memuliakannya dengan
mengirim Yusuf padanya. Ia mengetahui bahwa Yusuf memiliki kejujuran, kemuliaan, dan
istiqamah (keteguhan) lebih dari siapa pun yang pernah ditemuinya dalam kehidupan.
Sementara itu, istri al-Aziz selalu mengawasi Yusuf. Ia duduk di sampingnya dan
berbincangbincang bersamanya. Ia mengamati kejernihan mata Yusuf. Lalu ia bertanya kepadanya
dan mendengarkan jawaban dari Yusuf. Akhirnya, kekagumannya semakin bertambah pada Yusuf.
Al-Qur'an melukiskan kisah terakhir dari perjalanan cinta ini di mana si wanita itu mulai
menggunakan siasat dan taktik untuk memperdaya Yusuf:
"Dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan
dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu seraya berkata: 'Marilah ke sini.' Yusuf
11 14. Sang Ratu Tawon Pendekar 4 Alis 9 Khulung m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
berkata: 'Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik.'
Sesungguhnya orang-orang yang lalim tiada beruntung. Sesungguhnya wanita itu telah
bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusuf bermaksud (melakukan pula)
dengan wanita itu andaikan dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, agar Kami
memalingkan darinya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hambahamba
yang terpilih. " (QS. Yusuf: 23-24)
Al-Qur'an tidak menyebut sedikit pun tentang berapa usia wanita itu dan berapa usia Yusuf. Kita
dapat mengamati hal itu hanya dengan perkiraan. Ia menghadirkan Yusuf saat beliau masih
kecil dari sumur. Dia adalah seorang istri yang misalnya berusia dua puluh tiga sementara
Yusuf berusia dua belas tahun. Setelah tiga belas tahun, ia berusia tiga puluh enam sementara
Yusuf berusia dua puluh lima. Apakah peristiwa itu memang terjadi di usia ini" Boleh jadi
memang demikian. Tindakan wanita itu dalam peristiwa itu dan peristiwa sesudahnya
menunjukkan bahwa ia wanita yang sudah matang dan cukup berani. Peristiwa ini yang
diungkapkan oleh Al-Qu'ran al-Karim merupakan puncak dari peristiwa-peristiwa yang lalu yang
sangat mengganggu daya imajinasi kita.
Sungguh istri al-Aziz sangat mencintai Yusuf. Ia merayunya dengan cara terang-terangan lalu ia
menutup pintu-pintu sambil berkata: "Hai Yusuf kemarilah kau ke sini. Kali ini engkau tidak akan
dapat lari dariku." Ini berarti bahwa terdapat peristiwa sebelumnya di mana Yusuf dapat
menghindar darinya. Peristiwa sebelumnya tidak disampaikan dengan cara terang-terangan
seperti ini. Yusuf telah terdidik di istana seorang menteri besar di Mesir. Anda bisa
membayangkan bagaimana Yusuf tinggal di lingkungan yang mewah yang dikelilingi dengan
wanita-wanita cantik. Yusuf adalah seorang pemuda yang dibeli oleh suaminya dan menjadi
budaknya. Ia memanggilnya di tempat tidurnya dan memerintahkannya untuk menghadirkan
gelas minuman, misalnya. Atau tampak padanya bajunya yang tipis atau ia menampakan
padanya kecantikannya atau ia merayunya dengan rayuan yang biasa dilakukan oleh kaum
wanita terhadap kaum pria.
Bayangkanlah semua ini di mana mereka berdua selama beberapa tahun tinggal di satu rumah
dan di bawah satu atap. Wanita itu menggoda Yusuf dan merayunya, sementara Yusuf masih
bertahan dengan ketakwaannya. Wanita itu terbelenggu dengan hawa nafsunya. Kemudian
datanglah hari yang terakhir. Wanita itu bosan dengan sikap tidak peduli ini dan sikap pura-pura
tidak tahu ini. Ia menentukan untuk mengubah rencananya. Ia tidak lagi menggunakan bahasa
isyarat dia lebih memilih bahasa terang-terangan. Ia menutup semua pintu dan menyobek cadar
rasa malu dan ia menjelaskan cintanya kepada Yusuf.
Barangkali ia berkata kepada Yusuf: 'Yusuf, alangkah tampan wajahmu." Dan barangkali Yusuf
akan berkata demikian: "Tuhanku menggambarkan aku sebelum aku diciptakan." Wanita itu
berkata sambil mendekati Yusuf: "Yusuf, alangkah halusnya rambutmu." Yusuf berkata: "Ia
adalah sesuatu yang pertama kali hancur dariku saat aku berada dalam kuburan." Wanita itu
berkata: "Alangkah jernih kedua matamu." Yusuf berkata: "Dengan keduanya aku melihat apa
yang diciptakan oleh Tuhanku." Wanita itu berkata: "Bukankah aku adalah sesuatu yang
diciptakan oleh Tuhanmu" Angkatlah pandangan matamu dan lihatlah wajahku." Yusuf berkata:
"Aku takut pada hari kiamat." Wanita itu berkata: "Aku mendekat padamu tetapi engkau malah
menjauh dariku." Yusuf berkata: "Aku ingin mendekat pada Tuhanku." Wanita itu berkata: "Aku
telah dikuasai oleh perasaan cinta padamu. Aku menjadi bagian dari udara yang aku hirup dan
yang aku bernapas darinya. Engkau tidak akan lari dariku." Yusuf mengetahui bahwa ia
mengajaknya untuk mendekati, lalu beliau berkata: "Aku berlindung kepada Allah SWT. Aku
meminta ampun kepada Allah SWT Yang Maha Agung. Tuhan Pencipta alam semesta telah
memuliakan aku dengan rumah ini, dan pemilik rumah ini telah memuliakan aku dengan
kepercayaannya. Maka siapakah yang aku khianati" Dan keselamatan apa yang aku harapkan
bagi diriku jika aku memang melakukan apa yang engkau inginkan." Allah SWT berfirman:
12 14. Sang Ratu Tawon Pendekar 4 Alis 9 Khulung m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
"Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan
Yusuf bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikan dia tidak melihat tanda (dan)
Tuhannya." Para ahli tafsir sepakat tentang keinginan wanita itu untuk melakukan maksiat, sedangkan
mereka berselisih pendapat tentang hasrat yang ada pada Nabi Yusuf. Ada yang mengatakan
bahwa wanita itu memang ingin melakukan maksiat dengannya dan Yusuf pun memiliki
perasaan yang sama, namun ia tidak sampai melakukannya. Ada yang mengatakan lagi bahwa
wanita itu berhasrat untuk menciumnya dan Yusuf berhasrat untuk memukulnya. Ada pendapat
lain yang mengatakan bahwa hasrat ini memang terdapat di antara mereka sebelum terjadinya
peristiwa ini. Ia merupakan gerakan jiwa yang terdapat dalam diri Yusuf saat beliau menginjak
usia puber kemudian Allah SWT memalingkannya darinya. Dan sebaik-baik tafsir yang cukup
menenangkan saya bahwa di sana terdapat pendahuluan dan pengakhiran dalam ayat tersebut.
Abu Hatim berkata: "Aku membaca bagian yang unik dari Al-Qur'an pada Abu Ubaidah dan
ketika aku sampai pada firman-Nya": "Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan
perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusuf bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu,"
Abu Ubaidah berkata: "Ini berdasarkan pendahuluan dan pengakhiran. Dengan pengertian
bahwa wanita itu benar-benar cenderung pada Yusuf, dan seandainya Yusuf tidak melihat
tanda kebenaran dari Tuhannya niscaya ia pun akan cenderung padanya. Saya kira tafsir ini
sesuai dengan kemaksuman para nabi sebagaimana ia juga sesuai dengan konteks ayat yang
datang sesudahnya": "Demikianlah, agar Kami memalingkan darinya kemungkaran dan
kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuh hamba-hamba yang terpilih."
Ayat tersebut menetapkan bahwa Nabi Yusuf termasuk hamba-hamba Allah SWT yang ikhlas,
pada saat yang sama menetapkan juga kebebasannya dari pengaruh kekuasaan setan. Allah
SWT berkata kepada Iblis pada hari penciptaan:
"Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka, kecuali
orang-orang yang mengikuti kamu, yaitu orang-arang yang sesat. " (QS. al-Hijr: 42)
Selama Yusuf termasuk hamba-hamba-Nya yang ikhlas, maka ia akan tersucikan dari berbagai
dosa. Ini tidak berarti bahwa Yusuf sunyi dari perasaan kejantanan dan ini juga tidak berarti
bahwa Yusuf berada dalam kesucian para malaikat di mana mereka tidak terpengaruh dengan
daya tarik materialis (bendawi). Namun ini berarti bahwa beliau menghadapi godaan yang
cukup lama dan beliau mampu untuk melawannya, dan jiwanya tidak cenderung padanya.
Kemudian beliau dibimbing dan ditenangkan oleh ketakwaannya yang mampu melihat tandatanda
kebenaran dari Tuhannya. Apalagi Yusuf adalah putra Yakub, seorang Nabi, putra
Ibrahim, kakek para Nabi dan kekasih Allah SWT.
Terjadilah perkembangan pergulatan antara mereka berdua. Dialog telah berkembang dari
bahasa lisan menuju bahasa tangan. Istri menteri itu mengulurkan tangannya kepada Yusuf dan
berusaha untuk memeluknya. Yusuf berputar dalam keadaaan pucat wajahnya dan berlari
menuju ke pintu. Lalu ia dikejar oleh wanita itu dan wanita itu menarik-narik pakaiannya seperti
orang tenggelam yang memegang perahu. Kedua-duanya sampai ke pintu. Tiba-tiba pintu itu
terbuka namun suaminya datang bersama salah satu kerabatnya:
"Dan keduanya berlomba-lomba menuju pintu dan wanita itu menarik baju gamis Yusuf dari
belakang hingga koyak dan kedua-duanya mendapati suami wanita itu di muka pintu." (QS.
Yusuf: 25-29) Wanita yang sedang mabuk cinta kepada Yusuf itu melihat suaminya muncul di tengah-tengah
peristiwa itu, ia segera menggunakan kelicikannya. Jelas sekali bahwa di sana terdapat
pergulatan. Yusuf tampak gemetar dengan penuh rasa malu dan butiran-butiran keringat
mengalir dari keningnya. Sebelum suaminya membuka mulutnya untuk mengawali
pembicaraan, wanita itu mendahuluinya dengan melontarkan tuduhan kepada Yusuf: "Wanita
itu berkata: 'Apakah pembalasan terhadap orang yang bermaksud berbuat serong dengan
13 14. Sang Ratu Tawon Pendekar 4 Alis 9 Khulung m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
istrimu, selain dipenjarakan atau (dihukum) dengan azab yangpedih"'"
Ia menuduh Yusuf telah merayunya. Ia mengatakan bahwa Yusuf berusaha memperkosanya.
Yusuf memandangi wanita itu dengan kepolosan dan kesabaran. Sebenarnya Yusuf berusaha
menyembunyikan rahasia wanita itu namun ketika ia mulai menuduhnya Yusuf terpaksa
mempertahankan dirinya. "Yusuf berkata: 'Dia menggodaku untuk menundukkan diriku
(kepadanya)." Kini giliran si suami untuk menunjukkan reaksinya. Kami kira ia berkata: "Pelankanlah suara
kalian berdua. Sesungguhnya di rumah ini terdapat banyak budak dan pembantu. Ini adalah
masalah khusus." Kepala menteri itu adalah seorang tua yang terkesan tenang dan tidak
gampang emosi. Peristiwa ini terjadi di kalangan kelompok masyarakat yang bergaya hidup
mewah, bukan kaum tradisional sehingga mereka cenderung menggunakan cara-cara yang
bijak dan terbaik dalam menyelesaikan masalah. Kemudian kepala menteri itu duduk dan mulai
mengusut kejadian itu. Ia bertanya kepada istrinya dan juga bertanya kepada Yusuf. Kemudian
orang yang ada di dekat wanita itu berkata: "Sesungguhnya kunci persoalan ini terletak pada
pakaian Yusuf. Jika pakaiannya robek dari depan, maka ini berarti Yusuf memang ingin
memperkosanya. Wanita itu akan merobek pakaian Yusuf untuk mempertahankan dirinya."
Si suami berkata: "Lalu bagaimana jika pakaiannya robek dari belakang." Seorang penengah
dari keluarganya berkata: "Maka ini berarti wanita itu yang merayunya. Jadi kunci dari peristiwa
ini ada pada pakaian Yusuf." Akhirnya, pakaian itu berpindah dari satu tangan ke tangan yang
lain. Kemudian seorang penengah dari keluarganya mengamati pakaian itu, lalu ia
mendapatinya dalam keadaan robek dari belakang. Selanjutnya, kepala menteri itu pun
melihatnya dan ia juga mendapatinya dalam keadaan robek dari belakang. Maka secara
otomatis tuduhan itu dibalikkan pada si istri. Allah SWT menceritakan peristiwa ini dalam firmanNya:
"Dan seorang saksi keluarga wanita itu memberikan kesaksiannya: 'Jika baju gamisnya itu
koyak di muka, maka wanita itu benar dan Yusuf termasuk orang-orang yang dusta. Dan jika
baju gamisnya koyak di belakang, maka wanita itulah yang berdusta dan Yusuf termasuk
orangorang yang benar.' Maka tatkala suami wanita itu melihat baju gamis Yusuf terkoyak di
belakang berkatalah ia: 'Sesungguhnya (kejadian) itu adalah tipu daya kamu, Sesungguhnya
tipu daya kamu adalah besar.'"
Ketika si suami memastikan pengkhianatan istrinya, ia tampak tenang-tenang saja dan tidak
menunjukkan emosi yang berlebihan, bahkan ia tidak berteriak dan tidak marah. Aturan
kelompok terpandang saat itu memaksanya untuk menyikapi suatu persoalan dengan penuh
ketenangan dan kelembutan. Ia berkata: "Sesungguhnya ini adalah bagian dari tipu daya kalian,
hai para wanita." Ia menisbatkan apa yang dilakukan oleh istrinya kepada tipu daya yang
umumnya dikerjakan oleh para wanita. Ia menegaskan bahwa tipu daya perempuan umumnya
sangat besar (berbahaya). Kemudian ia menoleh pada Yusuf sambil berkata: "Hai Yusuf
berpalinglah dari masalah ini. Lupakanlah masalah ini dan janganlah engkau terlalu peduli
dengannya serta jangan pula engkau menceritakannya. Inilah yang penting, yaitu menjaga halhal
yang telah terjadi. Kami tidak ingin masalah ini akan mencuat ke permukaan."
Kemudian si suami merasa bahwa ia belum mengatakan sesuatu pun kepada istrinya selain
pernyataannya yang berhubungan dengan tipu daya kaum wanita secara umum. Ia ingin
berkata kepada istrinya tentang sesuatu yang khusus. Ia berusaha untuk bersikap keras pada
istrinya tetapi kekerasan itu berakhir dengan kelembutan yang terwujud dalam ucapannya: "Dan
(kamu hai istriku) mohon ampunlah atas dosamu itu, karena kamu sesunguhnya termasuk
orang-orang yang berbuat salah. "
Setelah pernyataan yang pertama dan nasihat yang terakhir, si suami mengakhiri masalah
tersebut, lalu Yusuf pun pergi. Tuan rumah itu tidak meminta perincian atau kronologis peristiwa
yang terjadi antara istrinya dan pemuda yang mengabdi padanya. Yang ia minta adalah agar
pembicaraan ini ditutup sampai di sini saja. Tetapi masalah ini sendiri meskipun terjadi di
14 14. Sang Ratu Tawon Pendekar 4 Alis 9 Khulung m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
kalangan masyarakat yang terpandang tidak dapat begitu saja di tutup. Alhasil, masalah
tersebut akhirnya tersebar kemana-mana. Peristiwa itu tersebar dari satu istana ke istana-istana
penguasa saat itu. Kemudian wanita-wanita yang tinggal di istana itu mulai ramai-ramai
menjadikannya sebagai bahan cerita. Kemudian masalah itu pun tersebar di penjuru kota:
"Dan wanita-wanita di kota berkata: 'Istri al-Aziz menggoda bujangnya untuk menundukkan
dirinya (kepadanya), sesungguhnya cintanya kepada bujangan itu adalah sangat mendalam,
Sesungguhnya kami memandangnya dalam kesesatan yang nyata. " (QS. Yusuf: 30)
Di sini kita mengetahui bahwa yang dimaksud wanita dalam kasus roman itu adalah istri dari alAziz
dan bahwa laki-laki itu yang membeli Yusuf dari Mesir itu adalah seorang menteri di Mesir,
yakni seorang pembesar atau tokoh atau ketua dari para menteri. Barangkali ketika membeli
Yusuf, ia masih menjadi menteri biasa lalu setelah itu ia naik jabatan. Dan sekarang ia menjadi
kepala menteri di Mesir. Akhirnya berita tersebut berpindah dari satu mulut ke mulut yang lain, dan dari satu rumah ke
rumah yang lain sehingga sampailah berita itu ke telinga istri al-Aziz.
Barangkali dikatakan kepadanya: "Penduduk kota banyak yang membicarakan kisah
romantismu." la berkata: "Kisah romantisku dengan siapa?" Dikatakan padanya: "Dengan
Yusuf." Ia berkata: "Aku memang tidak dapat memungkiri bahwa aku mencintainya." Dikatakan
kepadanya: "Semua istri menteri membicarakan tentang kecenderunganmu padanya." Ia
berkata: "Apa yang mereka katakan?" Dikatakan kepadanya: "Sunguh engkau berada di dalam
kesesatan yang nyata." Ia berkata mulai tampak emosinya: "Kesesatan apa" Siapa yang
Kisah Para Nabiallah di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
mengatakan bahwa aku tersesat. Tidakkah wanita-wanita itu pernah melihat bagaimana si
Yusuf" Apakah mereka mengetahui daya tariknya" Siapa mereka itu yang mengatakan
demikian" Sebutkanlah padaku nama-nama wanita-wanita yang banyak bicara itu."
Istri al-Aziz terdiam sebentar dan tampaknya ia sedang berpikir. Kemudian ia telah menetapkan
sesuatu dan memerintahkan untuk mendatangkan parajuru masak. Akhirnya, para juru masak
datang ke istana. Ia memberitahu mereka bahwa ia akan menyiapkan suatu jamuan besar di
istana. Ia telah memilih berbagai macam hidangan dan minuman. Ia telah memerintahkan agar
diletakkan pisau-pisau yang tajam di sebelah buah-buah apel yang dihidangkan, dan hendaklah
juga diletakkan kain putih di sebelah wadah atau piring-piring yang di situ diletakkan apel, juga
diletakkan bantal-bantal yang memang saat itu menjadi tradisi masyarakat timur. Kemudian ia
mengundang kaum hawa yang membicarakan petualangan cintanya dengan Yusuf. Akhirnya,
datanglah hari jamuan itu. Wanita-wanita dari kalangan masyarakat elit segera berdatangan
menuju ke istana kepala menteri. Istri al-Aziz memanfaatkan acara itu sebagai kesempatan
emas untuk menunjukkan seorang pemuda yang paling tampan dan paling mengagumkan.
Undangan tersebut dibatasi hanya di kalangan wanita sehingga mereka lebih leluasa dan lebih
bebas untuk mendengarkan cerita dan untuk mengobrol. Mereka duduk dan besandar di atas
bantal-bantal sambil makan dan minum. Pesta jamuan itu terus berlangsung di mana
dihidangkan di atasnya makanan yang istimewa dan minuman yang dingin dan sangat
menyenangkan orang yang melihatnya.
Tempat pesta itu dipenuhi dengan berbagai macam komentar dan berbagai macam canda
tawa. Kami kira bahwa setiap wanita yang hadir di tempat itu sengaja menahan lidahnya agar
jangan sampai menyentuh kisah Yusuf. Sebenarnya mereka semua mengetahui peristiwa yang
terjadi antara Yusuf dan wanita perdana menteri itu, tetapi mereka sengaja
menyembunyikannya seakan-akan mereka tidak mengetahuinya. Demikianlah aturan main
yang biasa dipegang oleh kalangan elit dari masyarakat saat itu. Namun, istri al-Aziz, sebagai
tuan rumah, justru mengguggah mereka dan ia justru membuka persoalan tersebut: "Aku
mendengar ada wanita-wanita yang mengatakan bahwa aku jatuh cinta pada seorang pemuda
yang bernama Yusuf." Tiba-tiba keheningan yang menyelimuti meja makan itu runtuh dan
15 14. Sang Ratu Tawon Pendekar 4 Alis 9 Khulung m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
tangan-tangan para undangan nyaris lumpuh. Istri al-Aziz benar-benar mencuri kesempatan itu.
Ia bercerita sambil memerintahkan para pembantunya untnk menghadirkan apel. "Aku
mengakui bahwa memang Yusuf seorang pemuda yang mengagumkan. Aku tidak mengingkari
bahwa aku benar-benar mencintainya, dan aku telah mencintainya sejak dahulu," kata istri alAziz
dengan nada serius. Kemudian wanita-wanita itu mulai mengupas apel. Saat itu peradaban
di Mesir telah mencapai puncak yang jauh di mana gaya hidup niewah menghiasi istana-istana.
Pengakuan istri al-Aziz menciptakan suatu kedamaian umum di ruangan itu. Jika istri al-Aziz
saja mengakui bahwa ia memang jatuh cinta kepada Yusuf, maka pada gilirannya mereka pun
berhak untuk mencintainya. Meskipun demikian, mereka mengisyaratkan bahwa seharusnya
istri al-Aziz tidak cenderung pada Yusuf justru sebaliknya, ia harus menjadi tempat cinta.
Seharusnya, ia yang dikejar oleh pria, bukan sebaliknya. Istri al-Aziz mengangkat tangannya
dan mengisyaratkan agar Yusuf masuk dalam ruangan itu. Kemudian Yusuf masuk di ruang
makan itu. Ia dipanggil oleh majikannya kemudian ia pun datang. Kaum wanita masih
mengupas buah, dan belum lama Yusuf memasuki ruangan itu sehingga terjadilah apa yang
dibayangkan oleh istri al-Aziz.
Tamu-tamu wanita itu tiba-tiba membisu. Sungguh mereka tercengang ketika menyaksikan
wajah yang bercahaya yang menampakkan ketampanan yang luar biasa, ketampanan malaikat.
Wanita-wanita itu pun terdiam dan mereka bertakbir, dan pada saat yang sama mereka terus
memotong buah yang ada di tangan mereka dengan pisau. Semua pandangan tertuju hanya
kepada Yusuf dan tak seorang pun di antara wanita itu melihat buah yang ada di tangannya.
Akhirnya, wanita-wanita itu justru memotong tangannya sendiri namun mereka tidak lagi
merasakannya. Sungguh kehadiran Yusuf di tempat itu sangat mengagumkan mereka sampai
pada batas mereka tidak merasakan rasa sakit dan keluarnya darah dari tangan mereka.
Salah seorang wanita berkata dengan suara yang pelan: "Subhanallah (Maha Suci Allah)."
Wanita yang lain berkata dengan suara lembut yang menampakkan keheranan: "Ini bukan
manusia biasa." Sedangkan wanita yang ketiga berkata: "Ini tiada lain adalah seorang malaikat
yang mulia." Tiba-tiba istri al-Aziz berdiri dan berkata: "Inilah dia orang yang kalian cela aku
karena daya tariknya. Memang tidak aku pungkiri bahwa aku pernah merayunya dan
menggodanya untuk diriku. Di hadapan kalian ada handuk-handuk putih untuk membalut luka.
Sungguh kalian telah dikuasai oleh Yusuf, maka lihatlah apa yang terjadi pada tangan-tangan
kalian." Akhirnya, pandangan mereka sekarang berpindah dari Yusuf ke jari-jari mereka yang
terpotong oleh pisau yang tajam di mana mereka tidak lagi merasakannya.
Kami kira Yusuf melihat atau memandang ke arah bawah (tanah), atau mengarahkan
pandangannya ke depannya tanpa ada maksud tertentu, tetapi ketika disebut ada darah yang
keluar di sekitar tempat jamuan itu, maka ia pun melihat ke arah tempat jamuan itu. Yusuf
dikagetkan dengan adanya darah yang mengalir di sekitar buah apel yang keluar dari jari-jari
wanita itu. Yusuf segera mendatangkan perban dan air seperti biasa yang dilakukan pemuda
yang bekerja di istana. Kami kira bahwa istri al-Aziz berkata saat Yusuf memerban luka yang
diderita oleh para wanita: "Sungguh aku telah menggodanya namun ia mampu menahan
dirinya. Jika dia tidak menaati apa yang aku perintahkan kepadanya, niscaya dia akan
dipenjarakan dan dia akan termasuk golongan orang-orang yang hina."
Kami kira Yusuf tidak menghiraukan ucapannya dan tidak mengomentarinya. Beliau adalah
seorang Nabi, tetapi tragedi wanita tersebut adalah bahwa ia mencintai seorang nabi. Kami kira
juga bahwa wanita-wanita itu menggodanya pada saat meraka hadir di tempat jamuan. Salah
seorang yang sangat cantik berkata kepada Yusuf saat beliau membalut lukanya: "Sungguh
sekadar engkau memandang tanganku hai Yusuf, itu sudah cukup bagiku untuk mengobati
jariku yang terpotong." Atau ada wanita lagi yang mengatakan padanya: "Yusuf, tidakkah
engkau menginginkan seorang perempuan yang akan membersihkan sepatumu dan akan
mencuci pakaianmu dan yang akan mengabdi kepadamu."
16 14. Sang Ratu Tawon Pendekar 4 Alis 9 Khulung m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
Barangkali wanita-wanita yang hadir di pesta jamuan itu memiliki berbagai macam cara untuk
menggoda. Mungkin sebagian mereka menggunakan senjata mata atau senjata bulu mata atau
senjata fisik untuk mendapatkan Yusuf. Kita tidak mengetahui secara pasti apa yang terjadi di
tempat jamuan itu. Biarkanlah daya khayal kita menggembara dan menggambarkan apa yang
sebenarnya terjadi. Tampak bahwa berbagai godaan ditujukan pada Yusuf dari wanita-wanita
yang hadir dan diundang di acara itu. Yusuf berdiri di tengah-tengah ujian yang berat ini dengan
penuh keheranan: "Yusuf berkata: "Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka
kepadaku.'" (QS. Yusuf: 33)
Semua wanita-wanita yang ikut serta dalam undangan tersebut mencoba untuk menundukkan
Yusuf dengan menggunakan lirikan, gerakan-gerakan tertentu, atau isyarat atau dengan
bahasa yang jelas. Yusuf memohon pertolongan Allah SWT agar ia diselamatkan dari tipu daya
mereka. Ia berdoa kepada Allah SWT sebagai seorang manusia yang mengenal
kemanusiaanya dan tidak terpedaya dengan kemaksumannya dan kenabiannya. Ia berdoa
kepada Allah SWT agar memalingkan tipu daya mereka darinya sehingga ia tidak cenderung
kepada mereka dan kemudian menjadi orang yang bodoh. Allah SWT mengabulkan doanya.
Kemudian tangan-tangan yang terputus mulai merasakan kesakitan, dan Yusuf meninggalkan
ruang makan itu. Setiap wanita sibuk memerban lukanya dan masing-masing mereka berpikir
tentang alasan apa yang akan mereka sampaikan ketika suami mereka bertanya tentang
tangan mereka yang terpotong itu" Dan, di mana peristiwa itu terjadi"
Allah SWT menceritakan jamuan yang besar itu dalam firman-Nya:
"Maka tatkala wanita itu (Zulaikha) mendengar cercaan mereka, diundanglah wanita-wanita itu
dan disediakannya bagi mereka tern-pat duduk, dan diberikannya kepada masing-masing
mereka sebuah pisau (untuk memotong jamuan) kemudian dia berkata (kepada Yusuf):
'Keluarlah (nampakanlah dirimu) kepada mereka.' Maka tatkala wanita-wanita itu melihatnya,
mereka kagum akan keelokan rupanya, dan mereka melukai (jari) tangannya dan berkata:
'Maha sempurna Allah, ini bukanlah manusia. Sesungguhnya ini tidak lain hanyalah malaikat
yang mulia. Wanita itu berkata: 'Itulah dia orang yang kamu cela aku karena (tertarik)
kepadanya dan sesungguhnya aku telah menggoda dia untuk menundukkan dirinya (kepadaku)
akan tetapi dia menolak. Dan sesungguhnya jika dia tidak mentaati apa yang aku perintahkan
kepadanya, niscaya dia akan termasuk golongan orang-orang yang hina. Yusuf berkata: 'Wahai
Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak
Engkau hindarkan daripadaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi
keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh.' Maka Tuhannya
memperkenankan doa Yusuf dan Dia menghindarkan Yusuf dari tipu daya mereka.
Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. Yusuf: 31-34)
Allah SWT berhasil memalingkan dan menyelamatkan Yusuf dari tipu daya wanita itu. Akhirnya,
wanita-wanita itu merasa putus asa untuk mendapatkan Yusuf dan mendapatkan cinta darinya,
sehingga mereka merasa bahwa rasa cinta mereka kepada Yusuf adalah sesuatu keinginan
yang mustahil untuk diwujudkan. Keinginan-keinginan yang mustahil ini justru membangkitkan
ingatan mereka kepada Yusuf lebih daripada sebelumnya.
Wanita-wanita mulai membicarakan Yusuf: tentang pengaruhnya, kewibawaannya, dan
kemuliaannya. Mereka mulai menceritakan bagaimana mereka memotong tangan mereka
dengan pisau ketika melihat Yusuf. Akhirnya, berita itu tersebar dari kelompok elit ke
masyarakat bawah. Manusia mulai membicarakan tentang sosok pemuda yang menolak
keinginan istri seorang ketua menteri, dan istri-istri dari para menteri memotong tangan mereka
karena merasa kagum dengannya. Seandainya kasus ini diketahui secara terbatas di kalangan
istana dan kamar-kamarnya yang tertutup niscaya tidak ada seorang pun yang
memperhatikannya. Tetapi masalah ini kemudian menyebar kemana-mana sampai kelapisan
17 14. Sang Ratu Tawon Pendekar 4 Alis 9 Khulung m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
masyarakat yang paling bawah.
Di sinilah kewibawaan pemerintah dipertaruhkan dan menjadi pertimbangan. Lalu, rezim yang
berkuasa menangkap Yusuf. Yusuf dimasukkan dalam penjara untuk niembungkam banyaknya
gosip-gosip yang disampaikan berkenaan dengan sikapnya serta sebagai cara untuk menutup
cerita itu. Yusuf telah berkata ketika wanita-wanita memanggilnya untuk melakukan kesalahan
bahwa penjara baginya lebih ringan dan lebih disukainya daripada memenuhi ajakan mereka.
Demikianlah Yusuf kemudian masuk ke dalam penjara. Meskipun sebenarnya Yusuf bebas dari
segala tuduhan, ia tetap dimasukkan dalam penjara.
Kami tidak yakin bahwa istri al-Aziz adalah penyebab masuknya Yusuf ke dalam penjara. Kami
mengetahui bahwa penolakan tegasnya kepadanya membangkitkan kesombongannya dan
cukup menjatuhkan kemuliaannya tetapi kami percaya bahwa wanita itu memang benar-benar
mencintainya. Barangkali masuknya Yusuf dalam penjara membuat suatau kondisi lain yang
mengubah hubungannya dengan Yusuf di mana ketika Yusuf jauh darinya, makarasa rindunya
dan rasa cintanya kepada Yusuf justru meningkat. Ia berandai-andai seandainya Yusuf keluar
dari penjara meskipun hal itu tidak dapat diwujudkannya.
Dan barangkali bukti klaim kami yang mangisyaratkan perubahan cintanya padanya dan
ketulusannya dengan cinta itu adalah bahwa ia mengakui benar-benar berusaha untuk berbuat
buruk padanya tapi Yusuf menolak. Ia melepaskan pengakuannya dengan ucapannya: "Agar
dia (al-Aziz) mengetahui bahwa sesungguhnya aku tidak berkhianat kepadanya di
belakangnya." Seakan-seakan keinginannya agar Yusuf tidak melupakannya lebih penting daripada
kedamaiannya bersama suaminya atau kedudukannya sebagai wanita kedua di Mesir.
Dan barangkali cintanya kepada Yusuf - saat ia tidak ada - berbeda dalam kualitasnya dan
kedalamannya daripada cintanya ketika Yusuf masih muda belia yang mengabdi padanya di
istana. Ketika mereka berdua dipisahkan dengan jarak yang cukup jauh, dan wanita itu
tercegah dari melihatnya, maka timbullah rasa cinta yang menjadikannya tidak akan
menghianatinya meskipun Yusuf telah pergi jauh darinya. Betapa berat penderitaan cinta
manusiawi yang dialami istri al-Aziz. Masalahnya adalah, bahwa ia memilih seseorang yang
hatinya telah tenggelam dalam lautan cinta Ilahi. Akhirnya, Yusuf masuk ke dalam penjara.
Allah SWT berfirman: "Kemudian timbul pikiran pada mereka setelah melihat tanda-tanda (kebenaran Yusuf) bahwa
mereka harus memenjarakannya sampai sewahtu-waktu." (QS. Yusuf: 35)
Mereka telah menetapkan suatu keputusan meskipun Yusuf sebenarnya terlepas dari berbagai
tuduhan, dan beliau menunjukkan bukti kebenarannya. Meskipun demikian, mereka tetap
memasukkan Yusuf dalam penjara sampai waktu yang tidak ditetapkan. Pembicaraan seputar
kisah Yusuf pun menjadi padam dan api yang menyala di tengah-tengah manusia menjadi
suram. Ketika para menteri dan para pembesar tidak mampu menahan kendali wanita-wanita
mereka, namun mereka dengan mudah mampu untuk memenjarakan seseorang yang tidak
bersalah. Itu adalah pekerjaan mereka yang mereka lakukan dengan gampang.
Demikianlah ayat Al-Qur'an menggambarkan secara singkat suatu suasana istana secara
keseluruhan. Yaitu suasana yang penuh dengan kekotoran dan kerusakan internal. Suasana
orang-orang yang bergaya aristokris, dan suasana hukum yang mutlak. Penjara menjadi jalan
keluar yang dipilih oleh hukum yang mutlak. Seandainya kita memperhatikan keadaaan
masyarakat Mesir saat itu dan apa yang mereka sembah, maka kita akan memahami mengapa
kekuasaan mutlak diberlakukan saat itu. Orang-orang Mesir menyembah tuhan-tuhan yang
beraneka ragam. Mereka menyembah sesembahan selain Allah SWT.
Kita telah mengetahui sebelumnya bagaimana kebebasan manusia terpasung ketika
lebih memilih sembahan-sembahan selain Allah SWT. Dalam kisah Nabi Yusuf kita
fenomena seperti itu. Meskipun beliau sebagai seorang Nabi, beliau ditetapkan untuk
18 14. Sang Ratu Tawon Pendekar 4 Alis 9 Khulung m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
dan dimasukkan penjara, tanpa melalui penelitian dan tanpa melalui pengadilan.
hadapan suatu masyarakat yang menyembah berbagai macam tuhan dan kemudian
mereka melihat ditahan Kita di mereka dikuasai dan dipimpin oleh multi tuhan. Oleh karena itu, tidak sulit bagi mereka untuk menahan
orang yang tidak berdosa, bahkan barangkali sulit bagi mereka melakukan sesuatu selain itu.
Yusuf masuk dalam penjara dalam keadaan memiliki hati yang kokoh. Dalam keadaan tenang
beliau berada dalam penjara. Beliau tidak menampakkan kesedihan, namun sebaliknya. Beliau
berhasil melalui ujian dari istri al-Aziz, dari pertanyaan-pertanyaan para menteri, dari keusilan
para dukun (http://cerita-silat.mywapblog.com)
1915. Sarang Perjudian Gu Long m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
http://cerita-silat.mywapblog.com ( Saiful Bahri - Seletreng - Situbondo )
, dan dari pembicaraan para pembantu. Bagi Yusuf, penjara adalah suatu tempat
yang damai di mana di dalamnya ia mampu menenangkan dirinya dan berpikir tentang
Tuhannya. Nabi Yusuf memanfaatkan kesempatannya di penjara untuk berdakwah di jalan
Allah SWT. Di dalam penjara, beliau mendapati orang-orang yang tidak berdosa yang juga
dimasukkan di dalamnya. Ketika manusia mendapatkan perlakuan lalim dari sebagian manusia
yang lain, maka hati mereka akan lebih mudah untuk mendengarkan kebenaran dan menerima
hidayah. Memang hati orang-orang yang menderita dan teraniaya lebih terbuka untuk
memenuhi panggilan Allah SWT.
Yusuf bercerita kepada manusia tentang rahmat Sang Pencipta, kebesaran-Nya, dan kasih
sayang-Nya terhadap makhluk-makhluk-Nya. Yusuf bertanya kepada mereka: "Mana yang lebih
baik, apakah akal harus dikalahkan dan manusia menyembah tuhan yang bermacam-macam
atau, akal dimenangkan dan manusia menyembah Tuhan Pengatur alam Yang Maha Besar."
Yusuf menyampaikan argumentasi-argumentasi yang kuat melalui pertanyaan-pertanyaannya
yang disampaikan dengan ketenangan dan kedamaian. Beliau berdialog dengan mereka secara
sehat dan dengan pikiran yang jernih serta dengan niat yang tulus.
Kemudian masuklah bersama beliau dua orang pemuda ke dalam penjara. Salah seorang di
antara mereka adalah pimpinan petugas pembuat rod yang biasa bekerja di tempat raja,
sedangkan yang lain pimpinan petugas pemberi minuman keras (khamer) yang biasa diminum
oleh raja. Tukang roti itu menyaksikan dalam mimpinya bahwa ia berdiri di satu tempat dengan
membawa roti di atas kepalanya yang kemudian dimakan oleh burung yang terbang, sementara
orang yang memberikan minum para raja juga bermimpi, dan melihat dalam mimpinya bahwa ia
memberikan minum khamer kepada raja.
Kedua orang itu pergi kepada Yusuf dan masing-masing mereka menceritakan mimpinya
kepadanya serta meminta kepada beliau untuk menakwilkan atau menafsirkan apa yang
mereka lihat. Yusuf menggunakan kesempatan itu baik-baik dan kemudian ia berdoa kepada
Allah SWT. Kemudian beliau memberitahu tukang roti itu, bahwa ia akan disalib dan akan mati,
adapun pemberi minum raja, maka dia akan keluar dari penjara dan akan kembali bekerja di
tempat raja. Yusuf berkata kepada pemberi minum itu: "Jika engkau pergi ke raja, maka jangan
lupa menceritakan keadaanku padanya. Katakan kepadanya bahwa di sana terdapat seorang
yang ditahan dalam keadaan teraniaya yang bernama Yusuf.
Akhirnya apa yang diceritakan oleh Nabi Yusuf benar-benar terjadi. Tukang roti itu pun terbunuh
sedangkan orang yang biasa memberi minum raja itu dimaafkan dan kembali ke istana tetapi ia
lupa untuk menceritakan pesan Yusuf kepada raja. Setan telah melupakannya sehingga ia lupa
untuk menyebut nama Yusuf di depan raja. Yusuf pun tinggal di dalam penjara selama
beberapa tahun. Allah SWT berfirman:
"Dan bersama dengan dia masuk pula ke dalam penjara dua orang pemuda. Berkatalah salah
seorang di antara keduanya: 'Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku akan memeras anggur.
Dan yang lainnya berkata: 'Sesungguhnya aku bermimpi bahwa, aku membawa roti di atas
kepalaku, sebagiannya dimakan burung.' Berikanlah kepada kami ta'birnya: Sesungguhnya
kami memandang kamu termasuk orang-orang yang pandai (menakwilkan mimpi). Yusuf
berkata: 'Tidak disampaikan kepada kamu berdua makanan yang akan diberikan kepadamu
melainkan aku telah dapat menerangkan jenis makanan itu sebelum makanan itu sampai
kepadamu. Yang demikian itu adalah sebagian dari apa yang diajarkan kepadaku oleh
Tuhanku. Sesungguhnya aku telah meninggalkan agama orang-orang yang tidak beriman
kepada Allah, sedang mereka ingkar kepada hari kemudian. Dan aku mengikut agama
bapakbapakku yaitu Ibrahim, Ishak, dan Yakub. Tidaklah patut bagi kami (para nabi)
mempersekutukan sesuatu pun dengan Allah Yang demikian itu adalah dari karunia Allah
1 15. Sarang Perjudian Gu Long m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
kepada kami dan kepada manusia (seluruhnya); tetapi kebanyakan manusia itu tidak
mensyukuri(Nya). Hai kedua penghuni penjara, manakah yang baik, tuhan-tuhan yang
Kisah Para Nabiallah di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
bermacam-macam itu ataukah Allah Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa. Kamu tidak
menyembah yang selain Allah kecuali hanya (menyembah) nama-nama yang kamu dan
neneknenek moyangmu membuat-buatnya. Allah tidak menurunkan suatu keterangan pun tentang
nama-nama itu. Keputusan itu hanyalah kepunyaan Allah. Dia memerintahkan agar kamu tidak
menyembah selain Dia. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahuinya." (QS. Yusuf: 36-40)
Setelah dakwah yang sangat dalam ini dan setelah Yusuf mengemukakan argumentasinya
kepada orang-orang yang bertanya, beliau mulai menafsirkan mimpi yang mereka lihat:
"Hai kedua penghuni penjara, adapun salah searang diantara kamu berdua, akan memberi
minum tuannya dengan khamer; adapun yang seorang lagi, maka ia akan disalib, lalu burung
memakan sebagian dari kepalanya. Telah diputuskan perkara yang kamu berdua
menanyakannya (kepadaku). Dan Yusuf berkata kepada orang yang diketahuinya akan selamat
di antara mereka berdua: 'Terangkanlah keadaanku kepada tuanmu.' Maka setan menjadikan
dia lupa mene-rangkan (keadaan Yusuf) kepada tuannya. Karena itu tetaplah dia (Yusuf) dalam
Pahlawan Yang Hilang 4 Animorphs - 43 Percobaan The Test Pedang Asmara 3