Kenapa Aku Takut Lebah 1
Goosebumps - 17 Kenapa Aku Takut Lebah Bagian 1
R.L. Stine Kenapa Aku Takut Lebah (Goosebumps #17) PIKIRANNYA BETUL TAPI BADANNYA SALAH
Gary si Kikuk merasa sebal pada dirinya sendiri. Selama ini dia selalu menjadi
bulan-bulanan teman-temannya. Dia takut binatang, tak bisa berolahraga, dan
tingkahnya serba kikuk. Bahkan adiknya sendiri, Krissy, tak menyukainya. Rasanya
Gary ingin sekali menjadi orang lain.
Keinginan Gary untuk meninggalkan kehidupannya hampir menjadi kenyataan. Ada
anak lain yang mau bertukar badan dengannya selama seminggu.
Gary sudah tak sabar lagi menunggu saat itu. Tapi, sesuatu yang menakutkan
terjadi padanya. Kesalahan teknis terjadi pada saat proses pertukaran.
Akibatnya, tubuh Gary yang baru bukanlah tubuh manusia lagi!!!
Goosebumps Ya! Dijamin kalian pasti ber-goosebumps-ria alias merinding ketakutan kalau
membaca seri ini. Soalnya, seri goosebumps memang menyajikan kisah-kisah horor
yang super seram dan mengerikan! Tidak percaya" Baca saja sendiri, kalau
berani!!! Alih bahasa: Diniarty Pandia
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Jl. Palmerah Selatan 24-26 Jakarta
Edit & Convert by: Farid ZE
Blog Pecinta Buku - PP Assalam Cepu
1 KALAU kau takut lebah, aku harus memperingatkan kau banyak lebah dalam cerita "ini. Jumlahnya ratusan.
Sampai bulan kemarin, aku takut lebah Dan kaubaca cerita mi, kau akan tahu
kenapa. Semuanya diawali pada bulan Juli ketika aku mendengar ada dengungan yang
menakutkan, dengungan lebah.
Aku terduduk tegak dan mencari-cari di sekelilingku Tapi di mana-mana tidak
kelihatan ada lebah. Suara dengungan yang mengerikan itu tidak mau berhenti.
Kedengarannya malah makin keras.
"Mungkin si Andretti lagi," kataku dalam hati "Merusak suasana, seperti biasa."
Dari tadi aku asyik membaca setumpuk komik di awah pohon maple besar di halaman
belakang rumahku. Anak-anak lain mungkin punya kegiatan lain yang lebih baik di
siang hari musim panas yang gerah dan lengket ini - misalnya pergi berenang
dengan teman-temannya. Tapi aku tidak. Namaku Gary Lutz, dan aku harus berterus terang. Aku tidak punya
banyak teman akrab. Bahkan adikku yang berusia sembilan tahun, Krissy, tidak
terlalu suka padaku. Hidupku payah.
"Kenapa begitu?" aku sering bertanya-tanya sendiri. Apa yang sebenarnya tidak
"beres pada diriku" Kenapa anak-anak menjulukiku Lutz si Kikuk" Kenapa semua
orang selalu mengolok-olokku"
"Kadang-kadang aku berpikir mungkin ini disebabkan oleh penampilanku. Pagi itu,
lama aku memandangi cermin. Kupandangi diriku paling tidak selama setengah jam.
Kulihat wajah tirus panjang, hidung berukuran sedang, dan rambut pirang lurus.
Memang tidak tampan, tapi tidak juga jelek.
Nnnggg. Aku tidak tahan mendengar suara itu! Dan kedengarannya makin dekat.
Aku tiarap. Lalu kuintai sekitar pohon maple. Aku ingin melihat lebih jelas
halaman rumah tetanggaku.
Oh, tidak, pikirku. Aku benar. Suara. berdengung-dengung itu datangnya dari
lebah-lebah Mr. Andretti.
Tetanggaku mulai lagi. Ia selalu berada di halaman belakang rumahnya, di samping
garasi, sibuk mengurusi lebah-lebahnya.
Bagaimana ia bisa mengurusi mereka setiap han tanpa takut disengat" tanyaku
dalam hati. Apa ia tidak geli"
Aku herlutut dan maju beberapa senti. Meskipun aku ingin melihat Mr. Andretti
dengan jelas, aku tidak mau ia sampai melihatku.
Terakhir kali ia memergokiku mengawasinya, ia benar-benar keterlaluan.
Kelakuannya seolah-olah ada hukum yang melarang orang duduk di halaman belakang
rumahnya sendiri! "Aoa-apaan ini" teriaknya keras-keras. Apa ada yang memulai siskamling tanpa " "memberitahu aku" Jangan-jangan sekarang FBI merekrut anak sepuluh tahun jadi
mata-mata" "Kalimat terakhir itu benar-benar bikin aku panas, karena Mr. Andretti tahu pasti
aku berumur dua belas tahun. Keluargaku bertetangga dengannya seumur hidupku.
Sial bagiku. Aku kan takut lebah.
Sebaiknya aku langsung berterus-terang. Aku juga takut pada beberapa hal lain,
misalnya anjing, anak-anak berbadan besar yang jahat, kegelapan, suara-suara
keras, dan berenang di laut. Aku bahkan pada Claus, kucing goblok milik Krissy.
Tapi aku paling takut pada lebah. Sialnya, karena tetanggaku peternak lebah,
selalu saja ada lebah di dekatku. Lebah-lebah yang berbulu, memendengung,
menyengat. "Meong! "Aku terlonjak ketika Claus mengendap-endap di belakangku. Kenapa kau mengikuti
"aku seperti itu?"seruku.
Ketika aku bicara, Claus mendekat dan menggosok-gosokkan badannya ke kakiku.
Lalu dibenamkannya kukunya yang panjang dan seruncing jarum ke kulitku.
Aduh! jeritku. Pergi! Aku tidak mengerti kenapa Krissy. bisa sayang sekali
" " " "pada makhluk itu.
Katanya Claus menerkamku karena suka padaku. Yah, aku cuma bisa bilang aku
" "tidak suka padanya!
Dan aku harap ia tidak dekat-dekat denganku!
Setelah akhirnya berhasil mengusir Claus, aku kembali mengamati tetanggaku. Ya,
aku takut lebah. Tapi juga tertarik.
Sepertinya aku tidak bisa berhenti mengamati Mr. Andretti. Ia meletakkan sarang-
sarang lebahnya di tempat yang tertutup kawat kasa di belakang garasinya. Aku
jadi merasa lumayan aman. Dan sepertinya ia cukup ahli. Malah ia berkelakuan
seolah-olah dialah orang yang paling ahli dalam soal lebah!
Hari ini Mr. Andretti mengenakan pakaian lebahnya yang biasa. Pakaian putih dan
topi dengan cadar kawat kasa untuk melindungi wajahnya. Pakaiannya diikat di
bagian pergelangan tangan dan kaki. Ta tampak seperti makhluk luar angkasa di
film horor. Ketika tetanggaku dengan hati-hati membuka dan menutup sarang-sarang lebahnya
yang berbentuk seperti laci, kulihat ia sama sekali tidak memakai sarung tangan.
Pernah, waktu aku bersama ayahku, Mr. Andretti menjelaskan pada kami. Begini,
"Lutz, katanya. Lutz nama ayahku, Ken Lutz. Sebetulnya, selama bercakap-cakap
"itu,, Mr. Andretti sepertinya menganggap aku tidak ada.
"Peternak-peternak lebah biasanya memakai sarung tangan, katanya menjelaskan.
"Ada juga peternak yang berani memakai sarung tangan tanpa jari supaya bisa
"lebih gampang bekerja.
"Mr. Andretti menepuk dadanya dan berkata, "Tapi peternak lebah yang luar biasa -
seperti saya lebih suka bekerja dengan tangan telanjang. Lebah-lebah saya
percaya pada saya. Anda tahu, Lutz, lebah jauh lebih pandai daripada yang dikira
orang." Oh, tentu, kataku dalam hati waktu itu. Kalau mereka memang pandai, kenapa
mereka tetap saja kembali ke sarangmu dan membiarkan kau mencuri madu mereka"
Nnnggg. Dengungan dari sarang Mr. Andretti tiba-tiba dengar makin kuat dan mengancam.
Aku berdiri dan berjalan ke pagar pembatas halaman belakang rumah kami. Kuamati
tempat berlapis kawat kasa itu untuk melihat ada apa.
Aku lalu terkesiap. Pakaian putih Mr. Andretti tidak tampak putih lagi. Pakaian itu jadi hitam!
Kenapa" Karena sekujur tubuhnya tertutup lebah!
Sementara aku terbelalak, makin banyak lebah terbang keluar dari sarangnya
Mereka merayapi lengan dan dada Mr. Andretti, di kepalanya juga ada.
Aku begitu jijik, rasanya ingin muntah! Topi dan cadar Mr Andretti berkilauan
dan bergerak-gerak seperti hidup!
Apa ia tidak takut disengat segitu banyak lebah"
Ketika aku bersandar di pagar, tiba-tiba Mr Andretti berteriak padaku,
"Gary awas! " "Aku terpaku Hah"
" "Lebah-lebahnya! jerit Mr. Andretti. "Mereka tidak bisa dikontrol! Lari!
" " "2 SEUMUR-UMUR belum pernah aku lari secepat itu. Aku ngebut melintasi halaman dan
tersandung ketika naik tangga belakang rumahku.
Kubuka pintu kasa dan nyaris jatuh ke dalam rumah Aku lalu berhenti dan
bersandar di meja dapur, megap-megap.
Ketika akhirnya napasku normal lagi, kutajamkan telingaku. Aku masih bisa
mendengar dengungan marah lebah-lebah dari halaman sebelah. Lalu kudengar suara
lain. "Ha ha ha! "Ada orang tertawa terbahak-bahak di luar sana. Dan kedengarannya seperti Mr.
Andretti. Pelan-pelan aku berbalik dan mengintip dari sela-sela pintu kasa. Tetanggaku
berdiri di bawah tangga belakang. Ia sudah melepaskan cadar lebahnya, dan
kulihat wajahnya nyengir lebar sekali.
"Ha ha! Mestinya kau lihat ekspresi wajahmu tadi Gary. Kau pasti tak percaya
betapa lucunya tampangmu! Dan larimu itu lho!
"Kupandangi dia Maksud Anda lebah Anda tidak kabur"
"Mr Andretti menepuk lututnya. "Tentu saja tidak! Aku selalu bisa mengontrol
lebah-lebah itu. Mereka keluar masuk, membawa nektar dan tepung sari dan bunga-
bunga "Ia berhenti sebentar untuk mengusap keringat di keningnya. "Kadang-kadang aku
terpaksa keluar dan menangkapi beberapa lebah yang tersesat dengan jalaku. Tapi
sebagian besar lebah-lebah itu tahu bahwa sarangku adalah rumah terbaik yang
bisa mereka dapat!" Jadi ini semua cuma bercanda, Mr Andretti" Aku berusaha kedengaran marah. Tapi
" "betapa sulit melakukannya kalau suaramu lebih gemetaran daripada lututmu! Tadi
"itu mestinya lucu"
"Kurasa kejadian tadi akan menyadarkanmu untuk mempunyai kegiatan lain dan
"berhenti mengamatiku seharian! jawabnya. Ia lalu berbalik dan pergi.
"Aku marah bukan main! Tipuan licik!
Rasanya sudah cukup tidak enak diganggui anak-anak seumurku. Sekarang orang
dewasa pun mau ikut-ikutan!
Kutinju meja dapur tepat ketika ibuku masuk. "Hai, Gary, katanya, kerungnya
"berkerut Coba jangan hancurkan perabotan, oke" Aku mau bikin sandwich. Kau
"mau?" Rasanya, gumamku, duduk di atas meja.
" "Kau mau yang biasa?"
"Aku mengangguk. Yang biasa adalah selai kacang dan jeli, aku tidak pernah
" "bosan memakannya. Untuk makanan kecil, aku suk keripik taco, makin pedas makin
enak Sementara menunggu sandwich-ku dibuat, kubuka bungkusan keripik dan mulai
mengunyahnya. "Uh-oh Mom mengaduk-aduk isi kulkas. Sepertinya kita kehabisan jeli. Kurasa
" "kita terpaksa pakai yang lain.
"Dikeiuarkannya stoples kaca kecil.
Bagaimana kalau selai kacangmu dltambah ini?"
?"Apa itu" tanyaku.
?"Madu. ?"Madu! jeritku. Tak sudi!
" " "*** Beberapa saat kemudian, aku merasa kesepian. Aku ngeluyur ke taman bermain di
sekolah. Ketika melewati ayunan, kulihat ada segerombolan teman sekolahku.
Mereka berdiri di sekeliling lapangan softball, memilih-milih anggota regu
masing-masing. Kudatangi mereka. Mungkin, mungkin saja, mereka memperbolehkan
aku main. "Gail dan aku jadi kapten, kata anak laki-laki bernama Louie.
"Aku berjalan mendekat dan berdiri di pinggir itu. Kedatanganku tepat pada
waktunya. Louie dan Gail memilih anggota regu mereka satu per satu. Semua anak sudah
terpilih. Semua anak, kecuali satu. Aku berdiri sendirian di samping home plate.
Sementara aku berdiri dengan bahu membungkuk dan mata menunduk, para kapten
mulai bertengkar karena diriku. Kau ambil dia, Gail, kata Louie. " "Tidak. Kau yang ambil dia.
" ?"Tidak adil. Aku selalu ditempeli si Lutz!
"Ketika dua kapten itu bertengkar untuk memutuskan siapa yang akan mengambilku
kurasakan wajahku makin lama makin merah padam. Aku ingin pergi saja. Tapi nanti
mereka pasti bilang aku p ngecut.
"Akhirnya Gail menghela napas dan membelalakkan mata. Oh, baiklah, katanya.
" "Kami ambil dia. Tapi ingat peraturan khusus Lutz. Ia dapat empat strike,
"setelah itu langsung keluar!
"Aku menelan ludah dan mengikuti teman-teman sereguku masuk ke lapangan. Aku
beruntung. Gail mengirimku ke outfield.
Pergi ke sebelah kanan, Lutz, perintah Gail Di samping pagar belakang. Tidak
" " "ada yang memukul sampai sana.
"Beberapa anak rnungkin akan marah dipasang begitu jauh dari pusat permainan.
Tapi aku malah bersyukur. Kalau tidak ada bola yang dipukul ke arahku, aku
takkan punya kesempatan untuk menjatuhkannya, seperti yang biasa kulakukan.
Ketika mengamati pertandingan, pelan-pelan perutku terasa melilit. Aku dapat
giliran memukul terakhir. Tapi ketika akhirnya sampai giliranku, base-basenya
sudah penuh sesak. Kuambil tongkat pemukul dan berjalan menuju plate. Teman-teman sereguku
mengerang. Giliran Lutz?" teriak seseorang heran.
?"Gampang! teriak anak perempuan yang di first base. "Tidak bisa, tidak bisa,
"tidak bisa! Semua anggota regu lawan bersorak-sorak dan tertawa. Dari sudut
"mataku kulihat Gail menutupi wajah dengan tangannya.
Kugeretakkan gigiku dan mulai berdoa. Tolong biarkan aku dapat walk. Tolong
biarkan aku dapat walk. Aku tahu aku takkan bisa memukul bolanya. Jadi satu-
satunya harapanku adalah mendapat walk.
Tentu saja aku gagal Empat straight strike. "Lutz si Kikuk! Kudengar seseorang berteriak begitu. Anak-anak tertawa
"Tanpa menoleh-noleh lagi, aku keluar dan lapangan dan tempat bermain. Aku pulang
menuju kamarku yang tenang dan damai. Mungkin kamarku itu tidak sempurna,
pikirku. Tapi paling tidak di rumah tak ada yang menjuluki aku kikuk.
"Hei, lihat, teman-teman! teriak seseorang ketika aku berbelok ke jalan menuju
"rumahku. "Hei.. wow... itu Lutz si Kikuk!" kata yang lain.
"Kelihatannya asyik, dude!
"Sial sekali nasibku. Suara-suara itu milik tiga begajul paling besar, paling
jahat, paling kuat di sekitar rumahku - Barry, Marv, dan Karl. Mereka seumur
denganku, tapi besarnya. paling tidak lima kali lipat besar badanku!
Anak-anak itu gorilla. Maksudku, buku-buku jari mereka rnenyentuh ke tanah!
Dan kalau sedang tidak berayun-ayun di ayunan ban di kandang gorilanya, apa
kegiatan favorit mereka"
Tepat Memukuli aku. Tolonglah, teman-teman, kataku mengiba. Seharian ini aku sudah sial melulu.
" " " "Mereka tertawa.
Apa, Lutz" teriak salah satu dari mereka dengan sikap mengancam. Nih!
" " " "Aku cuma sempat berkedip ketika kulihat tinju yang besar dan mengerikan melaju
tepat ke hidungku. 3 SEPULUH menit kemudian, yang terasa lama dan sakit, aku memasuki pintu belakang
rumahku. Untunglah, ibuku sedang berada di atas. Ia tidak melihat hidungku yang
berdarah, lenganku yang luka dan memar, dan bajuku yang robek-robek. Aku tidak
mau kalau Mom sampai mengomel mengancam akan menelepon orangtua anak-anak itu.
Kalau itu terjadi, Barry, Mary, dan Karl betul-betul akan membunuhku kalau kami
bertemu lagi. Ketika aku mengendap-endap menaiki tangga, Claus si kucing menerkamku.
"Wooow! Saking kagetnya, aku nyaris jatuh dari tangga. Pergikau, monster!?" "Kuusir kucing itu dan bergegas berjalan di loteng yang menuju kamar mandi.
Kupandangi cermin dan nyaris terlonjak. Aku kelihatan seperti habis ditabrak
mobil! Kubersihkan hidungku dengan air es. Lalu kucuci semua noda darah dan terseret-
seret berjalan kekamarku.
Kubuka T-shirt-ku yang robek-robek dan kusembunyikan dibalik tempat tidur. Lalu
kupakai baju musim dingin yang bertangan panjang. Pasti nanti aku kepanasan, tap
baju itu bisa menutupi lenganku yang luka.
Di dapur di bawah, ada Mom dan Krissy. Mom sedang mengeluarkan mangkuk adonan
dan telur, Krissy sedang menalikan celemek besar di pinggangnya. Seperti biasa,
Claus sedang mendengkur dan tidur melingkar di kaki Krissy. Kenapa ia bertingkah
Goosebumps - 17 Kenapa Aku Takut Lebah di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
seperti anak kucing tanpa dosa di dekat Krissy, dan di dekatku berubah jadi
monster" Hai, Gary, kata Mom. Mau membantu kami membuat kue kacang"
" " " "Tidak, terima kasih, kataku. Tapi nanti aku mau menjilati mangkuknya." Aku
" " "berjalan ke meja dan mengambil bungkus keripik taco yang tadi kutinggalkan di
sana. Yah, kalau begitu tolong ambilkan stoples selai kacang baru dari lemari dan
"bukakan, ya, kata Mom. Resep ini membutuhkan banyak selai kacang.
" "Kedengarannya enak, kataku Asal tidak pakai madu saja.
" " " "Kubuka pintu lemari dan kukeluarkan selai kacang. Kucoba membuka tutupnya.
Kuputar sekuat tenaga, tapi tutup itu tidak mau bergerak. Kuhantam stoples itu
ke atas meja dan kucoba lagi memutar tutupnya. Tetap tidak bisa.
"Mom, ada kunci Inggris atau sesuatu yang bulat?" tanyaku. "Tutupnya tidak mau
bergerak!" "Bagaimana kalau kaubasahi dengan air panas?" kata ibuku.
"Oh, t-tolong! Krissy mendengus. Dilapnya tangannya ke celemek, berjalan
"mendekat, dan disambarnya stoples itu dariku.
Dengan dua jari saja dibukanya tutup stoples.
Lau ia tertawa seperti orang gila. Ibuku juga mulai tertawa.
Percaya tidak" Ibuku sendiri menertawakan aku!
"Kurasa pasti tadi pagi kau lupa makan bubur gandum, kata Mom.
?"Aku mau pergi, gumamku pada Mom dan Krissy. Untuk selamanya."
" "Mereka berdua sedang tertawa. Kurasa mereka tidak mendengar ucapanku.
Dengan perasaan sengsara bukan main, aku keluar dari pintu depan lalu kubanting
pintunya kuat-kuat. Aku ingin bersepeda saja mengelilingi lingkungan rumahku
beberapa kali. Ketika aku pergi ke samping rumah dan mengeluarkan sepeda dari
garasi, perasaanku mulai lebih enakan.
Sepedaku benar-benar bagus. Baru, warnanya biru, giginya ada dua puluh satu, dan
badannya ramping dan hebat. Dad memberikannya sebagai hadiah ulang tahunku yang
kedua belas. Aku melompat naik ke sepeda dan meluncur di jalan masuk. Ketika berbelok ke
jalan, kulihat ada beberapa anak perempuan berjalan di trotoar. Dari sudut
mataku, aku mengenali mereka.
Wow! pikirku. Itu Judy Donner dan Kaitlyn Davis!
Judy dan Kaitlyn teman sekolahku. Mereka manis-manis dan sangat populer.
Kuakui deh, aku sudah suka sekali pada Judy sejak kelas empat. Dan pernah, waktu
kelas lima sedang piknik, ia tersenyum padaku. Paling tidak, kurasa padakulah ia
tersenyum. Jadi ketika kulihat anak-anak perempuan itu berjalan, kuputuskan inilah saatnya
untuk mencoba tampak hebat.
Kuputar topi baseball-ku sehingga bagian depannya ada di belakang. Lalu aku
bersidekap dan mulai mengayuh tanpa memegang setang.
Ketika melewati mereka, aku menoleh dan melemparkan senyumku yang paling maut
pada Judy dan Kaitlyn. Belum lagi senyum indahku hilang, kurasakan sepatuku tertarik. Aku langsung tahu
tali sepatuku terlilit rantai sepeda!
Terdengar suara menggiling yang mengerikan. Sepedaku tersentak dan bergerak
tidak keruan - aku tidak bisa mengendalikannya!
"Gary...! Kudengar Judy menjerit. Gary, awas ada mobil!"
" " 4 BRAAAAK. Aku tidak melihat tiang lampu itu sampai aku menghantamnya.
Ketika aku terjungkal dari sepeda dan terbang ke samping, kudengar suara besi
remuk, pecah, dan bertebaran.
Aku jatuh tersungkur ke genangan lumpur yang dalam dan hangat.
Kudengar mobil itu melaju melewati aku.
Pelan-pelan kuangkat mukaku dari lumpur.
Kurasa aku tidak kelihatan terlalu hebat, pikirku pahit. Mungkin paling tidak
aku akan dikasihani. Sama sekali tidak. Aku bisa mendengar Judy dan Kaitlyn tertawa-tawa di belakangku. Sepeda bagus, "Gary kata seorang dari mereka, lalu bergegas pergi.
"Seumur-umur belum pernah aku begitu malu. Kalau bisa, ingin rasanya aku berakar
di genangan lumpur itu dan mengubah diriku jadi pohon.
Mungkin itu bukan hidup yang paling menyenangkan di dunia ini. Tapi paling tidak
tak ada yang menertawakan pohon.
Aku serius. Pada saat itu, dengan senang hati aku mau bertukar peran dengan
pohon. Atau burung. Atau kumbang. Atau makhluk hidup apa saja yang ada di planet
ini. Dengan pikiran menyedihkan itu, aku bangun dan pergi dari situ sebelum orang
lain datang. Kukerahkan tenagaku untuk mengangkat bangkai sepedaku. Untung aku
tidak perlu menyerethya jauh-jauh.
Untuk kedua kalinya di siang itu, aku mengendap-endap masuk rumah dan menaiki
tangga supaya aku bisa membersihkan diri sebelum sempat terlihat orang.
Sekarang, sambil mengamati bayanganku di cermin kamar mandi, kulihat tidak
mungkin aku bisa menyembunyikan semua luka dan baret itu dari ibuku.
"Oh, masa bodohlah, kataku, sambil membersihkan wajah dan tanganku dan lumpur.
"Biar saja Mom melihatnya. Aku akan membuatnya senang karena ada yang bisa
"ditertawakannya lagi. Mom pasti suka!
"Aku kembali ke kamarku dan mengenakan pakaian bersihku yang terakhir. Lalu aku
memandang sekelilingku, berusaha menemukan sesuatu yang bisa kukerjakan.
Kuputuskan untuk menyalakan komputerku. Main komputer adalah salah satu hal yang
paling kusukai. Kalau sedang asyik main, kadang-kadang aku bisa lupa bahwa aku
ini si tolol yang bernama Lutz si Kikuk. Di game komputer tak ada yang menjuluki
aku Lutz si Kikuk. Kunyalakan komputer dan ingin mencoba game Planet Monstro. Sudah dua hari aku
macet. Monstro benar-benar game yang mengasyikkan.
Kalau sedang bermain, kau jadi tokoh bernama The Warrior, dan kau terjebak di
Planet Monstro. Kau harus meloloskan diri dari bermacam-macam situasi yang
mengerikan Sebelum mulai main, kurasa sebaiknya kuperiksa dulu Computa Note, salah satu
buletin elektronik yang ada di komputerku.
Hari Senin yang lalu aku meninggalkan pesan di sana menanyakan apakah ada yang
tahu cara mengalahkan naga berkepala dua yang terus memakanku di bulan ketiga
belas Monstro. Kadang-kadang orang yang memainkan game yang sama memberikan
petunjuk. Ketika memasuki Computa Note, kulihat di layar pesan-pesan yang berhubungan
dengan game komputer: Kepada Arnold di Milwaukee: Kau sudah coba mengoleskan daun-daun eucalyptus
tumbuk di sekujur tubuhmu dalam game hutan tropis" Itu cara alamiah untuk
mengusir semut beracun di EcoScare 95. Dari Lisa di San Fransisco.
Kepada R dari Sacramento: Satu-satunya cara untuk meloloskan diri dari banjir di
kapal ruang angkasamu dalam SpaceQuest 20 adalah dengan memompa bajumu dan
melayang pergi. Dari L di St. Louis.
Kepada Gary di Miliville: Coba tikam naga itu di antara matanya. Aku sukses
melakukannya. Dari Ted di Ithaca
Hebat, pikirku. Aku sudah lama mencoba menikam di antara kedua mata naga itu.
Tapi makhluk itu selalu memakanku sebelum aku sempat melakukannya! Apa yang
dilakukan Ted di Ithaca yang tidak kulakukan"
" " Kuputuskan untuk menulis pesan elektronik lagi, minta Ted menjelaskan maksudnya.
Tapi, ketika aku mulai mengetik, kulihat di bagian bawah layar komputer ada
pesan lain. Kubaca. Lalu dengan sangat hati-hati kubaca lagi:
BERLIBUR DARI DIRIMU SENDIRI.
Bertukar tempat dengan seseorang selama seminggu!
5 Apa maksudnya" Kutekan tombol Enter supaya aku bisa baca tulisan selanjutnya. Aku ingin sekali
mengetahui informasi lebih lanjut mengenai pesan itu. Inilah yang kulihat:
BERLIBUR DARI DIRIMU SENDIRI.
Bertukar tempat dengan seseorang selama seminggu!
PERSON-TO-PERSON VACATIONS
113 Roach Street, Suite 2-B
atau telepon 1-800-555-SWAP
Bagaimana cara bekerjanya" tanyaku dalam hati. Bagaimana bisa dua orang bertukar
tempat tanpa mengalami bermacam-macam masalah"
Harus kuakui kedengarannya sangat gila.
Gila, tapi menarik. Aku menguap dan menggaruk bagian belakang kepalaku. Aduh!" "Tanganku menyentuh salah satu benjolan yang kudapat dari Barry, Mary, dan Karl.
Sakit sekali. Tapi rasa sakit itu membantuku membuat keputusan. Aku sangat siap
untuk mengalami beberapa perubahan dalam hidupku.
Aku tidak mau seumur hidup dipukuli terus! kataku pada diri sendiri. Juga
" " "menabrak tiang lampu! Atau jadi orang yang paling akhir dipilih jadi anggota
regu! "Kuambil selembar kertas dan kucatat alamat yang ada di layar komputer. Sambil
mencatat, aku tersadar alamat itu hanya beberapa blok dari sekolahku. Aku tahu
di mana letaknya. Aku bisa mampir di kantor Person-to-Person itu besok.
Aku akan memeriksanya, kataku dalam hati.
Mengambil keputusan seperti itu sangat membantu perasaanku. Aku sudah kembali
merasa girang ketika turun lagi ke bawah. Tapi tidak lama. Waktu keluargaku
berkumpul untuk makan malam, ayahku melihat wajahku yang babak belur.
Gary! serunya. Kenapa kau?"
" " "Ehm, kataku. Kecelakaan kecil waktu naik Sepeda. Aku mengerenyit ketika
" " " "mengucapkan kata sepeda . Aku teringat rongsokan sepedaku di sudut garasi.
" "Aku sama sekali tidak percaya, kata Mom. Aku yakin kau tadi berkelahi dengan
" " "anak-anak berbadan besar itu lagi. Kenapa sih kalian tidak bisa menyelesaikan
pertengkaran kalian dengan jalan damai"
"Krissy tertawa keras sekali sampai hampir tercekik makanan. Gary tidak
" "bertengkar dengan anak-anak itu, Mom! katanya. Mereka yang senang memukuli
" "dia! "Ibuku menggeleng-geleng marah. Yah, kurasa kelakuan mereka keterlaluan!
" "katanya. Aku ingin sekali menelepon orangtua anak-anak itu sekarang mengomeli
"mereka! Aku mengerang keras. Mom, aku benar-benar kelakaan waktu naik sepeda. Kalau
"tidak percaya lihat saja ke garasi.
"Dad jadi mempercayaiku. Ia mulai menceramahiku soal keselamatan bersepeda dan
mengapa aku harus selalu memakai helm dan bahwa aku harus membayar perbaikan
sepedaku dengan uangku sendiri.
Tak lama, aku tidak lagi memperhatikan. Sambil memutar-mutar makanan di piring,
aku asyik memikirkan rencanaku untuk berganti peran dengan menggunakan Person-
to-Person Vacations. Makin cepat makin baik, pikirku. Makin cepat keluar dari hidupku ini, makin baik
jadinya Setelah makan malam, aku naik untuk main komputer lagi. Sepanjang malam aku main
Planet Monstro. Aku terus mencoba menikam naga itu di antara kedua matanya. Tapi meskipun
kuikuti saran Ted dari Ithaca, aku tidak bisa melakukannya. Naga itu memakanku
dua puluh tiga kali. Akhirya aku menyerah dan naik ketempat tidur. Saking capeknya, aku langsung
mulai tertidur. Aku berbalik dan menarik selimut sampai dagu.
Aku bergelung. Jari-jari kaki kananku menyentuh sesuatu.
Hah" kataku keras. Apaan tuh?" " "Jantungku berdebar-debar.
Pelan-pelan kugerakkan jari-jari kakiku lagi.
Ohhhhh. Darahku membeku.
" "Aku melompat dan tempat tidur dan menjerit sekuat tenaga.
6 DENGAN panik kutarik selimutku dari tempat tidur. Diterangi cahaya suram dan
jendela, aku bisa melihat tikus itu - gemuk dan berbulu, matanya yang merah
bersinar-sinar menatapku.
Aku menjerit lagi. Lalu kudengar suara tawa dan lorong. Suara tawa Krissy.
Perutku mulas. Aku berjalan ke sakelar dan menyalakan lampu.
Tikus itu masih melotot padaku dari tempat tidur. Tapi sekarang aku
mengenalinya. Tikus karet abu-abu Salah satu mainan kesayangan Claus
Di kamarnya di ujung lorong, Krissy tertawa melengking.
"Kuhajar kau, berandal jeritku. Aku ingin pergi ke ujung lorong dan
"menggebukinya. Tapi cepat-cepat kubatalkan.
Meskipun baru berumur sembilan tahun, Krissy lumayan kuat. Ada kemungkinan besar
ja bisa memukuliku. Sambil menggeram marah, kusambar tikus itu dari tempat tidur dan kulemparkan ke
sudut kamar. Lalu, dengan jantung masih berdebar-debar marah, kumatikan lampu
dan masuk lagi ke balik selimut.
Besok, janjiku dalam hati di kamarku yang gelap. Besok, kau, Gary Lutz, akan
" " "mengecek iklan itu dan mengetahui apakah kau bisa mengubah hidupmu. Meskipun
cuma seminggu, pasti lebih baik dibandingkan hidupmu yang sekarang ini!
"*** Keesokan harinya kutepati janjiku pada diri sendiri. Sesudah sarapan, aku
berjalan enam blok ke Roach Street dan mengamati nomor-nomor rumah, berusaha
menemukan nomor 113. Kukira gedung yang kucari adalah gedung kantor dan kaca-kaca besar. Tapi ketika
akhirnya kutemukan nomor 113, ternyata gedungnya kecil dan berwarna abu-abu,
mirip dengan tempat dokter gigiku. Papan kecil di luarnya herbunyi:
PERSON-TO-PERSON VACATIONS
Kamar 2-B Kubuka pintunya dan menaiki tangga. Di atas, kubuka pintu lain dan masuk ke
semacam ruang tunggu yang berkarpet cokelat dan berkursi kulit.
Di balik jendela kaca besar ada seorang wanita berambut hitam. Ia tersenyum
ketika aku masuk. Kudekati dia.
Selamat siang, katanya melalui mikrofon.
" "Aku terlonjak. Meskipun wanita itu berada tepat di depanku, suaranya keluar dan
pengeras suara di dinding.
"Uh ehm," aku tergagap gelisah. "Saya datang mk menanyakan soal pesan di buletin
elektronik." "Oh ya, jawab wanita itu sambil tersenyum lagi. Banyak orang yang mengetahui
"kami dan komputer. Maaf saya berada di balik kaca ini. Peralatan-peralatan di
belakang saya rawan sekali, kami harus berhati-hati melindunginya
"Kuintip ke balik bahu wanita itu. Aku bisa melihat meja-meja besi berkilat dan
dinding penuh peralatan elektrorik, termasuk benda yang tampak monitor jantung,
layar video, mesin sinar X, dan kamera-kamera. Kelihatannya seperti barang-
barang dan film Star Trek.
Perutku tiba-tiba terasa mulas Mungkin ini ide jelek pikirku. Mu-mungkin anak-
"anak jarang datang kemari, ya, kataku terbata-bata. Aku mulai mundur ke pintu.
?"Tidak juga, katanya. Pelanggan kami banyak yang anak muda seperti kau. Anak-
" " anak banyak tertarik untuk bertukar tempat dengan orang lain selama seminggu.
Siapa namamu tadi" "Gary. Gary Lutz.
" ?"Senang berkenalan denganmu, Gary. Nama saya Karmen. Berapa umurmu. Dua belas"
"Aku mengangguk. "Coba kemari sebentar, kata Ms. Karmen, ia memberi isyarat dengan tangannya.
"Dengan hati-hati aku berjalan mendekati ruang kaca itu. Ia membuka celah kecil
di bagian bawah jendelanya dan mengeluarkan sebuah buku. Kuambil buku itu;
ternyata album foto, seperti album foto pernikahan orangtuaku.
Kubuka dan kulihat-lihat isinya. Foto anak-anak! seruku. Semua kira-kira
" "seumur denganku.
"Betul, kata Ms. Karmen. Mereka semua tertarik untuk bertukar peran dengan
" " "orang lain selama seminggu.
"Wow. Kuamati foto-foto itu.
" "Banyak anak di foto-foto itu yang tampak besar dan kuat. Dan asyik. Anak-anak
seperti itu pasti tidak takut apa pun, kataku dalam hati. Aku ingin tahu
bagaimana rasanya jadi seperti mereka.
Kau bisa pilih anak laki-laki atau bahkan anak perempuan, - tidak jadi masalah
"- untuk bertukar tempat selama seminggu," kata Ms. Karmen.
Tapi bagaimana caranya" tanyaku. Apa saya mengambil alih kamar seseorang
" " "begitu saja dan tinggal di rumahnya selama seminggu" Bersekolah di sekolahnya"
Mengenakan pakaiannya?"
Wanita itu tertawa. Jauh lebih menarik daripada itu, Gary. Dengan program
"liburan kami ini, kau betul-betul jadi orang lain itu selama seminggu.
"Hah?" "Yang kami miliki, kata wanita itu menjelaskan, adalah cara yang aman dan
Goosebumps - 17 Kenapa Aku Takut Lebah di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
" " "tidak sakit untuk menukarkan pikiran seseorang ke dalam badan orang lain. Jadi,
meskipun kau sendiri tahu siapa kau sebenarnya, orang lain tak ada yang tahu.
Orangtua anak itu pun tidak!
"Aku masih bingung. Tapi.. badan saya bagaimana" Apa disimpan di sini"
" ?"Tidak, tidak. Kami di Person-to-Person ini akan mencari orang lain untuk
memakai badahmu selama seminggu itu.Orangtuamu takkan tahu kau
tidak ada! "Aku menunduk memandangi badanku yang kerempeng dan ingin tahu siapa yang mau
meminjamnya selama seminggu. Ms. Karmen memajukan
badannya. Bagaimana" Kau tertarik, Gary"
" "Kutatap matanya yang cokelat tua, sambil menelan ludah. Keringat dinginku
menitik. Semua ini aneh sekali dan menakutkan! Uh, kataku. Entah! Saya tidak
" " " "yakin.
?"Jangan takut, kata Ms. Karmen Banyak orang yang butuh waktu untuk membiasakan
" "diri dengan ide penukaran badan. Kau boleh memikirkannya selama mungkin.
"Ia mengeluarkan kamera kecil. Tapi sementara itu bagaimana kalau kau kupotret"
"Nanti kami bisa mencari tahu apakah ada yang tertarik untuk ada di dalam badanmu
selama seminggu. ?"Yah, kurasa tidak apa-apa, jawabku.
"Ia memotretku, cahaya blitz-nya menyala di depan mataku. Tapi saya masih belum
"tahu apakah saya mau ikut program ini.
?"Tidak ada paksaan, kata Ms. Karmen. Begini saja. Kau isi formulir tentang
" "gambaran dirimu. Lalu saya pasang fotomu di album kami Dan, kalau kami dapatkan
orang untuk bertukar tempat denganmu, aku akan menelepon untuk menanyakan apakah
kau sudah mengambil keputusan atau belum.
"Oke, jawabku. Apa salahnya" kataku dalam hati, Tak mungkin ia bisa mendapat
" "orang yang mau badanku selama seminggu!
Kuisi formulirnya selama beberapa menit. Aku harus menuliskan nama dan alamatku.
Lalu aku harus menceritakan tentang hobiku, bagaimana prestasiku di sekolah,
hal-hal seperti itulah. Setelah selesai, kuserahkan pada Ms. Karmen, kuucapkan
selamat tinggal, dan menuju pintu keluar.
Nyaris saja aku sampai di rumah tanpa mengalami masalah. Tapi satu setengah blok
dari rumah, aku bertemu dengan tiga orang yang paling kubenci di dunia ini -
Barry, Mary, dan Karl. Hei, teman-teman! teriak Barry sambil tersenyum jelek. Si Kikuk sedang
" " "keluyuran. Itu berarti hajaran kita kemarin kurang kuat
"Tidak, kataku. Hajaran kalian kuat. Hajaran kalian sangat kuat, teman-teman!
" " " "
Kurasa mereka tidak percaya. Mereka serentak. menerkamku.
Setelah akhirnya mereka selesai - kira-kira lima menit kemudian - aku terbaring
di tanah. Dengan satu mata bengkak aku mengamati mereka pergi.
"Selamat bersenang-senang! seru Mary padaku. Mereka bertiga tertawa terbahak."Aku duduk dan meninju tanah.
Aku sudah muak! ratapku. Aku ingin jadi orang lain siapa saja
" " " "Perlahan-lahan dan dengan kesakitan, kupaksa diriku bangun. Aku akan
"melakukannya, kataku. "Dan tak ada yang bisa menghentikanku. Besok akan
"kutelepon Person-to-Person Vacations Aku ingin mereka menempatkanku di dalam
badan seseorang. Sesegera mungkin!
"7 SELAMA beberapa hari berikutnya kerjaanku mengganti-ganti plester Band-Aid dan
berharap wanita dan Person-to-Person Vacations itu meneleponku.
Mula-mula, aku selalu lari untuk mengangkat telepon tiap kali berdering. Tapi
tentu saja itu bukan untukku. Biasanya dari salah satu teman-teman tolol Krissy,
ingin cekikikan dan bergosip
Suatu siang, aku sedang membaca buku fiksi ilmiah di tempatku yang biasa di
balik pohon maple besar. Kudengar ada suara, dan kuintip dari balik pohon.
Tentu saja, Mr. Andretti sedang berjalan melintasi halaman. Ia mengenakan
pakaian peternak lebahnya. Kuamati Mr. Andretti menuju tempat berkawat kasa di
dekat garasi dan membuka pintu-pintu kecil sarang lebahnya.
Nnnggg. Kututup telingaku, tapi tetap saja terdengar dengungan yang keras dan
menggemuruh itu. Benci sekali aku pada suara itu. Kedengarannya sangat
menakutkan. Aku bergidik dan memutuskan sudah waktunya masuk ke rumah.
Ketika aku berdiri, ada benda sebesar peluru melesat tepat ke hidungku.
Lebah! Apa sekali ini lebah-lebahnya kabur betulan" Aku terkesiap dan melotot memandang
rumah si Andretti. Aku lalu hampir tercekik. Ada lubang besar di kawat kasa yang
mengelilingi tempat peternakan lebah.
Banyak sekali lebah beterbangan ke luar!
"Ow! aku berteriak ketika seekor lebah mendarat di bagian samping kepalaku dan
"mendengung keras di telingaku.
Dengan panik kukibaskan dia. Lalu aku lari ke rumah. Sesaat, saking paniknya,aku
terpikir untuk menelepon polisi atau mungkin dokter.
Tapi, ketika membanting pintu belakang, kudengar suara yang sangat kukenal. Ha
"ha ha! "Sekali lagi, Mr. Andretti menertawaiku.
Kutinju tanganku. Ingin sekali rasanya kutinju hidung orang itu! pikirku.
Aku tersentak mendengar telepon berdering.
"Mengganggu terus! teriakku sambil mengentakkan kaki menuju telepon. Apa
" "teman-teman gila Krissy tidak punya kerjaan lain selain ngobrol
seharian di telepon"
?"Mau apa kau" bentakku di telepon.
?"Ini Gary, ya?" terdengar suara seorang wanita. "Gary Lutz"
?"Uh.. Ya, jawabku kaget. Saya Gary.
" " "Hai, Gary. Ini Ms. Karmen. Dari Person-to-Per son Vacations. Ingat?"
"Jantungku mulai berdebar-debar Ya, saya ingat, jawabku.
" "Yah, kalau kau masih tertarik, kami sudah mendapatkan pasangan untukmu!"
"Pasangan" " ?"Betul, kata Ms. Karmen. Kami menemukan anak laki-laki yang ingin bertukar
" "badan denganmu selama seminggu. Kau tertarik"
"Selama beberapa detik aku ragu. Tapi kemudian, ketika memandang ke luar dari
pintu belakang dapur, kulihat ada lebah gendut besar menghantam-hantamkan
dirinya ke bagian luar pintu kasa kami. Ha ha! Suara tawa mengejek Mr.
" "Andretti menggelegar dari halaman sebelah.
Mulutku menipis Ya," kataku mantap Saya sangat tertarik. Kapan kita lakukan
" " pertukarannya" Wah, sekarang juga bisa, kata Ms. Karmert Kalau kau tidak keberatan. " " " "Jantungku berdebar-debar kencang ketika aku berpikir. Siang itu orangtuaku
sedang pergi, dan Krissy sedang main ke rumah temannya. Saat yang tepat. Aku
takkan pernah dapat kesempatan yang seperti ini!
Sekarang saja! seruku. " "Bagus, Gary Dua puluh menit lagi saya akan sampai di rumahmu.
" "Saya tunggu."
"Dua puluh menit berikutnya itu terasa lama sekali. Sementara menunggu, aku
mondar-mandir di ruang duduk, ingin tahu seperti apa badanku yang baru" Seperti
apa orangtuaku yang baru" Rumahku" Pakaianku" Apa aku punya teman juga"
Waktu Ms Karmen tiba, aku sudah tidak keruan. Ketika bel pintu berbunyi,
tanganku basah kuyup oleh keringat sampai susah rasanya memutar kenop pintu
untuk menyilakannya masuk.
"Ayo kita ke dapur, Ms. Karmen mengusulkan. "Aku ingin memasang peralatanku di
"atas meja. Dibukanya tas kecil dan dikeluarkannya beberapa kotak hitam yang ada
"monitornya. Kutunjukkan jalan ke dapur Siapa anak yang mau bertukar tempat dengan saya"
" "tanyaku. "Namanya Dirk Davis ?"Dirk Davis," pikirku senang. Namanya saja sudah terdengar hebat. Seperti apa
"anaknya" "Ms. Karmen membuka sebuah album foto putih. "Ini fotonya, katanya, diberikannya
"foto itu padaku. Kupandangi foto anak laki-laki yang tinggi, pirang dan tampak atletis yang
mengenakan celana pendek Lycra hitam dan kaus biru ketat itu. Aku mengedipkan
mata karena terkejut. "Ia kelihatan seperti pemain selancar seruku. " Kenapa Ia sampai mau bertukar
"badan denganku" Apa ini semacam tipuan"
"Ms. Karmen tersenyum. Yah, terus terang, Sebenarnya ia tidak tertarik pada
"badanmu, Gary. Ia ingin pikiranmu. Dirk perlu seseorang yang jago matematika. Ia
akan rnenghadapi ujian-ujian matematika yang sangat sulit di sekolah musim
panas-nya Ia ingin kau yang mengerjakannya
?"Oh, kataku. Aku merasa lega. Yah, biasanya saya, lumayan bisa mengerjakan
" "ujian matematika."
Kami tahu, Gary. Person to-Person melakukan tugasnya. Kau jago matematika. Dirk
"jago main skateboard.
"Aku duduk di meja. Nnnggg Seekor lebah mendengung tepat di bawah hidungku. Hei! teriakku, terlompat.
" "Bagaimana lebah itu bisa masuk ke sini?"
"Ms Karmen mengalihkan pandangannya dari peralatannya sekilas. Pintu belakangmu
"terbuka sedikit. Sekarang duduklah dan cobalah bersantai Aku harus memasang tali
pengikat ini di pergelangan tanganmu.
"Sambil melirik gelisah ke pintu belakang, aku duduk lagi. Ms Karmen mengikatkan
pita hitam di pergelangan tanganku. Lalu ia mengutak-atik kabel-kabel yang
dihubungkan dengan salah satu mesinnya
Nnngggg. Ada lebah lagi terbang di depanku. Aku bergerak-gerak geli di kursi.
"Tolong duduk tenang-tenang, Gary. Kalau tidak peralatan ini tidak bisa bekerja
?"Siapa yang bisa duduk tenang kalau ada banyak sekali lebah berdengung-dengung
di sini" tanyaku. Kutundukkan pandanganku dan melihat tiga lebah gendut
"berjalan melintasi meja.
Nnnggg. Ada lebah lagi melewati mata kananku
"Kenapa sih lebah-lebah ini" Aku mulai panik.
"Kalau tak kauperhatikan mereka," kata M. Karmen mereka takkan mengganggumu.
" " "Diaturnya lagi mesinnya. Lagi pula, Dirk Davis tidak takut lebah. Dan, begitu
"saya menggerakkan sakelar ini, kau juga takkan takut lagi!
?"Tapi.. ! "ZZZAAAAPPPP! Sinar putih yang menyilaukan menyambar di depan mataku.
Aku berusaha berteriak. Tapi napasku tercekat di tenggorokan.
Cahaya itu main lama makin terang.
Lalu aku terbenam dalam kegelapan pekat.
8 ADA yang tidak beres. Warna-warna kembali terlihat. Tapi semua tampak kabur.
Aku berusaha melihat dengan jelas. Tapi tampaknya pandanganku tidak bisa
terfokus. Badanku yang baru rasanya juga tidak beres. Aku telentang, badanku terasa ringan
seperti bulu, rasanya seperti bisa melayang-layang.
Mungkinkah ini badan Dirk Davis yang tinggi dan berotot" Yang jelas rasanya
tidak begitu! Apa mi semacam tipuan" tanyaku dalam hati. Apa foto Dirk Davis itu palsu" Apa
sebetulnya ia jauh lebih kecil daripada yang tampak di foto"
Kuulurkan satu tangan dan kucoba menyentuh perutku Tapi tanganku juga terasa
aneh sekali. Tanganku jadi kecil, dan lenganku sepertinya tertekuk-tekuk di
beberapa tempat sekaligus!
Ada apa" pikirku, gemetar ketakutan.
Kenapa aku merasa aneh begini"
Woooo! aku berteriak keras ketika akhirnya menyentuh badanku. Hii Kulitku " " " "terasa lembut dan tertutup lapisan bulu halus.
"Tolong! Ms. Karmen! Tolong! Ada yang tidak beres!" Aku berusaha berteriak.
Tapi ada yang tidak beres pada suaraku. Kedengarannya kecil dan mencicit.
Cicitan tikus kecil. Aku berguling sampai tertelungkup dan mencoba bangun. Kukembangkan tangan-
tanganku supaya seimbang.
Aku terkesiap ketika menyadari kakiku tidak menapak tanah!
Aku terbang! "Apa yang terjadi pada diriku" teriakku dengan suara kecil mencicit. Aku
"melayang maju dan menabrak lemari dapur.
"Ow! Tolong aku "Kugerakkan tangan baruku yang aneh, dan sadar ternyata aku bisa mengontrol arah
terbangku. Kurasakan beberapa otot aneh di punggungku bergerak. Untuk mencoba
otot-otot baruku, aku terbang ke jendela dapur.
Karena kelelahan, aku mendarat di bingkai jendela . Kutolehkan kepalaku ke satu
sisi. Aku lalu terkesiap karena takut.
Ada monster menyeramkan tampak di kaca jendela. Makhluk itu punya dua mata besar
yang melotot. Dan ia menatap tepat ke arahku.
Aku berusaha menjerit. Tapi tak ada suara yang keluar saking takutnya.
A - aku harus menjauh! pikirku.
Kugerakkan kakiku dan mulai lari. Monster di kaca itu lari juga.
Aku berhenti dan menatap kaca jendela. Monster itu berhenti dan balas menatapku.
!Oh, tidak. Tolong - tidak teriakku Semoga tidak benar! Kuangkat tanganku
?" " "dan mencoba menutup mataku. Makhluk di jendela itu melakukan hal yang sama.
Tiba-tiba aku tahu kenyataan yang sebenarnya. Monster di kaca itu - itu aku.
Ms. Karmen melakukan kesalahan. Salah besar. Dan sekarang aku terperangkap di
dalam badan lebah! 9 Aku tidak tahu berapa lama aku berdiri di sana.
Aku tidak sanggup berhenti memandangi bayanganku.
Aku terus menunggu kapan bisa keluar dari mimpi buruk ini. Aku terus menunggu
untuk mengedipkan mata dan mendapati diriku di dalam badan Dirk Davis yang besar
dan berotot. Tapi aku sama sekali tidak tampak seperti Dirk.
Aku punya dua mata besar - masing-masing di samping kepalaku - dan dua antena
kecil kurus mencuat dari dahiku.
Mulutku sangat menjijikkan. Aku punya semacam lidah panjang, yang segera
kuketahui bisa digerakkan ke segala arah dan dipanjang-pendekkan kalau aku mau.
Tapi aku tidak mau. Badanku tertutup bulu hitam tebal. Di tiap sisinya ada tiga kaki. Dan jangan
lupakan sayap yang mencuat dari bahuku.
"Gawat!" teriakku. Aku jadi kumbang! Aku jadi kumbang berbulu yang menjijikkan!"Ms. Karmen ada yang tidak beres! Tolong saya!
" "Kreeeeet. Brak! Apaan tuh" Oh, tidak! Aku sadar Ms. Karmen baru saja keluar dari pintu dapur.
Tidak... tunggu! Tunggu! cicitku, Cuma diai satu-satunya harapanku!
" "Aku harus menyusulnya. Aku harus memberitahukan apa yang telah terjadi!
Ms. Karmen! cicitku. Ms. Karmen!
" " " "Dengan panik aku terbang keluar dari dapur menuju ruang duduk Aku bisa melihat
dari jendela, mobilnya masih diparkir di depan rumah.
Tapi pintu depan tertutup. Dan lebah tidak bisa membuka pintu. Aku terperangkap
di rumah sendiri! Pintu belakang! Aku jadi ingat. Kata Ms. Karmen pintu itu tadi terbuka sedikit.
Ya! Dari situlah semua lebah itu bisa masuk ke dalam rumah!
Kukepakkan sayap baruku dan terbang kembali ke dapur. Sambil melayang, aku sadar
aku makin mahir mengontrol pola terbangku.
Tapi sekarang ini aku tidak peduli. Yang penting aku harus mengejar Ms. Karmen
sebelum ia pergi. Aku melesat keluar dari celah sempit di pintu belakang. Ms. Karmen! teriakku
" "sambil terbang dari samping rumah Ms Karmen! Tolong saya! Anda melakukan
"kesalahan! Saya jadi lebah! Tolong saya!
"Suaraku kecil sekali, ia tidak bisa mendengarnya. Dibukanya pintu mobilnya dan
masuk ke dalam. Satu-satunya kesempatanku untuk kembali hidup normal sebentar
lagi akan pergi! Apa dayaku" Bagaimana caranya menarik perhatiannya"
Aku berpikir cepat dan terbang menuju kepalanya. "Ms. Karmen! teriakku di
"teiinganya. Ini Gary
" "Ms. Karmen berteriak kaget. Ia lalu menggerakkan tangannya dan menepukku. Kuat-
kuat. "Ow!" Sekujur badanku bergetar kesakitan Tepukannya membuatku terjatuh ke jalan.
Aku mendarat di trotoar dengan bunyi pluk yang menyakitkan.
Kugelengkan kepalaku supaya mataku bisa melihat dengan jelas lagi. Saat itulah
Goosebumps - 17 Kenapa Aku Takut Lebah di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
aku sadar aku punya satu set mata kecil ekstra yang berbehtuk segitiga di atas
kepalaku. Kugunakan mataku itu untuk memandang lurus ke atas.
Aku lalu menjerit ngeri. Kulihat ban mobil menggelinding ke arahku.
Mr. Karmen akan melindasku. Aku akan dilumatkan seperti lebah saja!
10 "OH! Aku terpaku karena panik.
"Meskipun mata lebahku kabur, aku bisa melihat telapak-telapak ban ketika ban itu
menggelinding pasti ke arahku.
Makin dekat. Makin dekat.
Aku harus bergerak! kataku dalam hati.
Terbang! Terbang! Tapi karena panik, aku lupa cara menggunakan otot baruku.
A aku akan terlindas! pikirku.
"Aku berteriak lemah.
Mobil itu berhenti. Hah?" Sekujur badanku gemetaran Tapi entah bagaimana caranya aku bisa juga
"memaksa diriku bangun. Terbang ke udara.
Ya. Sekarang aku terbang.
Aku bisa melihat Ms Karmen di dalam mobiL Ia sedang memasang sabuk pengaman. Ia
tadi menghentikan mobil untuk memasang sabuk pengarnan!
Hei, sabuk pengaman benar-benar menyelamatkan hidup! kataku pada diri sendiri." "Aku berteriak memanggilnya. Tapi tentu saja ia tidak bisa mendengarku. Kuamati
mobil itu meluncur pergi sampai tidak kelihatan lagi.
Lalu, dengan lelah dan kaget, aku terbang ke semak lilac di dekat situ dan
mendarat di daunnya. "Nyaris saja! kataku pada diri sendiri, sambil megap-
"megap. Aku bisa terbunuh di luar sini!
" "Seekor ulat hijau merayap naik ke batang bunga dan mulai ribut mengunyah daun
tempat aku beristirahat. Sebelum ini belum pernah aku mengamati ulat. Dari
dekat, tampak jelek sekali. Agak mirip naga. Tapi lebih menakutkan.
"Jangan dekati aku! teriakku dengan suara kecil. Ulat itu menoleh pun tidak.
"Mungkin ia tidak mendengar teriakanku.
Aku segera melupakan ulat itu ketika mendengar suara langkah kaki datang dan
jalanan depan. Kuputar kepalaku dan kugunakan mata sampingku untuk melihat siapa
yang datang. "Mom!" jeritku. Mom! Sebelah sini!
" "Ia tidak bisa mendengarku. Ia bergegas menaiki dan masuk ke rumah.
Tiba-tiba aku merasa sedih sekali. Ibuku sendiri tidak mengenaliku.
Dengan putus asa kukepakkan sayapku dan terbang dari daun. Aku menuju bagian
depan rumah mendengung-dengung di dekat jendela depan.
Sekarang aku sudah bisa mengontrol sayapku. Tapi apa yang kuithat di dalam rumah
cukup untuk membuatku jatuh ke tanah lagi
Ibuku s dang berbicara denganku di ruang duduk. Atau paling tidak, begitulah
"yang dikira beliau Tapi aku tahu itu bukan aku. Aku terjebak di
luar. Tapi siapa yang berada di dalam sana deng ibuku" Apa Dirk Davis berhasil
masuk ke dalam badanku"
Aku mendarat di pinggir jendela dan memandang ke dalam rumah. Ibuku sedang
bicara. Anak itu mengangguk-angguk dan tertawa. Ia mengatakan sesuatu pada Mom.
Kalau kuperhatikan benar-benar, aku bisa membaca gerakan bibirnya.
"Hei, Mom, beli keripik taco" Aku lapar sekali.
"Pasti Dirk yang bicara di dalam badanku.
Ibuku tersenyum padanya dan menepuk tangannya. Kubaca gerakan bibirku dan
melihat dia memanggil ibuku Mom lagi. Kok bisa-bisanya ia berkelakuan begitu"
" "Kok bisa-bisanya ia memanggil ibu-ku Mom "
" "Kalau saja lebah bisa menangis - yang sekarang - kutahu tidak bisa - saat itu
juga pasti aku sudah meraung-raung. Memangnya anak itu menganggap dirinya siapa"
Selain itu, ibu macam apa ibuku! kok sampai tidak tahu bahwa ada orang yarg sama
sekali tidak dikenal berada di dalam badan anaknya"
Ketika mengamati diriku dan ibuku bercakap cakap di ruang duduk, pikiranku
" "jadi kacau. Seperti orang gila, kuhantam-hantamkan badan seranggaku ke kaca
Nngg! teriakku Nngg! Nngg! Nngg! Ini aku, Gary. Lihat ke luar sini! Tolong
" " "aku! "Berkali-kali kuhantamkan diriku ke kaca. Tapi orang yang di dalam rumah tak ada
yang melihat. Beberapa memt kemudian, Mom membawakan bungkus keripik taco untuk diriku yang
baru. Kuamati Gary merobek bungkusan itu dan mengambil segenggam keripik.
" "Remah-remah berjatuhan ke karpet ruang duduk ketika ia mengunyah keripik-
keripik pedas itu. Aku tersadar aku lapar. Tapi lebah makan apa" tanyaku dalam hati. Dengan putus asa, kucoba mengingat-
ingat semua hal pernah kubaca tentang makhluk itu. Aku teringat ulat lapar
tadi, yang mengunyah-ngunyah daun. Tapi aku yakin lebah tidak makan daun.
Mereka makan apa" Serangga lain" Ugh! Pikiran itu membuatku bergidik. Bisa mati
aku kalau harus makan serangga!
Aku mendengung-dengung di halaman, berharap melihat sesuatu - apa saja - yang
bisa kumakan. Ketika terbang, kusadari ternyata aku sudah terbiasa dengan
penglihatan baruku yang aneh dan sudah belajar bagaimana menggunakan mataku yang
berbeda-beda itu. Aku teringat sesuatu yang pernah kubaca di buku bergambar lama yang berjudul
Buku Pengetahuan tentang Lebah. Kata buku itu tiap mata lebah punya beribu-ribu
lensa kecil yang letaknya berdekatan. Tapi, karena tidak punya pupil, lebah
tidak bisa memfokuskan matanya.
Menarik, pikirku Tapi tidak terlalu menolong. Kalau aku bisa ingat soal
penglihatan lebah, kenapa aku tidak ingat apa yang mereka makan"
Aku duduk di semak-semak lagi untuk berpikir. Dan tiba-tiba, aku tersadar oleh
bau enak di dekatku. Kuputar kepalaku dan melihat ada bunga kuning yang indah.
Lalu aku teringat hal lain yang pernah kubaca. Serbuk sari, kataku kuat-kuat. " "Lebah makan serbuk sari. Dan mereka memperolehnya dari bunga!
"Dengan girang aku terbang dan berputar-putar di dekat bunga itu. Kucoba membuka
mulutku - sebelum teringat bahwa aku tidak lagi punya mulut seperti itu.
Sebagai gantinya, aku punya lidah aneh yang panjang Tapi bagaimana cara
menggunakannya untuk mengambil serbuk sari dari bunga"
Aku sama sekali tidak tahu!
Sambil berputar-putar di udara, aku sadar aku makin kelelahan. Kalau tidak
segera makan, aku bisa pingsan.
Aku mulai merasa pusing. Aku nyaris tidak sadar di mana aku berada.
Makin lama aku makin bingung otakku jad kabur, aku jadi mulai ragu apakah aku
memang pernah jadi anak manusia. Mungkin sebetulnya dari dulu aku ini sudah jadi
lebah, dan aku cuma bermimpi pernah jadi anak manusia
Brak! Ada orang yang menutup pintu mobil, aku jadi sadar dari kekacauan pikiraanku.
Kuputar kepalaku untuk melihat.
Dad. Beliau menutup pintu garasi. Sekarang beliau sekarang menyeberangi jalan masuk
dan menuju pintu belakang rumah.
"Dad jeritku Dad. ini aku Gary. Tolong aku!
" " ?"Hai, Gary, kata Dad.
"11 DAD! Dad bisa mendengarku! teriakku girang Dad - Dad harus menolongku!
" " " "Hatiku hancur waktu Dad berjalan melewatiku dan bicara dengan si Gary palsu.
Dengan putus asa aku mendengung-dengung mengitari kepala mereka.
Kelihatannya Andretti kehilangan salah satu pekerjanya, kata ayahku sambil
" "tertawa. Dipukulnya aku dengan gulungan koran.
Nyaris saja. Aku melesat pergi.
Uh, betul, Si Gary palsu tertawa juga, pura-pura tahu apa yang dibicarakan
" "Dad. Andretti."
"Ayo, kita bantu menyiapkan makan malam," kata ayahku. Dipegangnya bahuku. Ya,
" "Nak" "Tentu, Dad." "Seperti dua sahabat karib, ayahku dan anak palsunya melintasi halaman dan
membuka pintu. Tunggu! teriakku. Tunggu!
" " " "Seperti roket ruang angkasa, aku melesat mengejar mereka. Kalau aku melaju
secepat mungkin kurasa aku bisa menyelinap di celah pintu sebelum pintunya
ditutup. Cepat, lebih cepat, dan...
BRAK! Pintu kasa itu terbanting menutup, tepat mengenai badan lebahku yang kecil.
Sekali lagi, aku diliputi kegelapan pekat.
"Ohhhhh. Di mana aku" Apa yang terjadi" Apa masih tetap jadi lebah"
"Dengan kepala pusing, aku berupaya untuk sadar kembali. Ketika bisa membuka
mata, aku sadar aku masih jadi lebah - lebah yang kecil, rapuh, agak terluka -
dan yang nyaris saja gepeng terjepit pintu kasa.
Sekarang aku telentang di rerumputan di halaman rumah kami. Keenam kakiku
menendang-nendang udara. Waktu jadi manusia dulu aku kikuk -dan jadi lebah pun tetap kikuk! ratapku. Aku
"mencoba membalikkan diriku Baru sejam jadi lebah aku sudah nyaris terbunuh. Dua
"kali! "Tiba-tiba aku tahu apa yang harus kulakukan. Aku harus ke kantor Ms. Karmen dan
menceritakan apa yang telah terjadi.
Aku tidak tahu apakah aku bisa melakukannya. Tapi aku tahu harus kucoba.
Aku menggeram pelan, dan dengan mengerahkan tenaga, kubalikkan diriku sehingga
bertumpu di perut. Kugunakan kelima mataku untuk memeriksa keadaanku. Kedua
sayapku kelihatannya bisa digerakkan. Dan keenam kakiku masih ada semua.
"Oke, kataku pada diri sendiri. Kau bisa melakukannya. Terbanglah ke kantor " "Person-to-Person dan masuk ke dalam.
"Kukepakkan sayapku dan mulai terbang. Tapi aku baru naik kira-kira dua senti
dari tanah ketika kudengar suara yang membuat darahku jadi beku.
Itu Claus si kucing. Dikeluarkannya kuku-kukunya yang panjang tajam dan
menerjang. Aku mencicit ketika ia menerkamku, menyambarku dengan satu tangan, dan mulai
mencengkeram badanku. 12 KETIKA cakar kucing itu mencengkeramku, kulihat mulutnya yang mengerikan terbuka
lebar. Sengat dia! Sengat dia! Pikiran itu berputar-putar di kepalaku
Tapi ada yang mencegahku. Ada sesuatu yang melarangku supaya jangan menggunakan
penyengatku. Tiba-tiba aku teringat hal lain yang kubaca dalam Buku Pengetahuan tentang
Lebah. Lebah madu mati begitu menggunakan sengatnya.
Tidak usah ya! pikirku. Aku masih berharap bisa tetap hidup sampai semua ini berlalu. Dan kembali ke
badanku yang lama. Jadi, kalau tidak boleh menggunakan sengatku, aku harus mencari akal.
Dengan bunyi gigi yang bergemeretak keras, Claus mengatupkan mulutnya yang
besar. Ditundukkannya kepalanya, bersiap-siap untuk memakan korbannya - aku.
Tepat pada saat itu, aku menerobos keluar dari cakarnya dan meloloskan din dan
giginya yang bergemeretakan.
Aku mencoba melesat naik. Tapi kucing itu mengayunkan cakarnya dan memukulku
sampai jatuh. Claus mempermainkan aku seolah-olah aku ini mainan tikus yang selalu diberikan
Krissy padanya sebagai hadiah Natal.
Dengan sisa-sisa tenaga, kubentangkan sayapku, melesat ke atas, dan terbang
secepat mungkin. Aku memandang ke belakang dengan salah satu mataku, tampak
kucing itu terduduk kaget di rumput.
Selama sedetik, aku merasa senang sekali karena bisa menang. Kau berhasil,
"Gary! kataku bangga. Kau, lebah kecil mungil, berhasil mengalahkan kucing
" "besar yang jahat
"Saking bangganya dengan diriku sendiri, aku terbang berputar-putar. Kukembangkan
sayapku lebar-lebar dan mulai berputar pelan di udara.
Zapp! Oh, tidak! Apa itu" Aku menabrak sesuatu! Tapi apa" Benda itu tidak keras seperti dinding ataupun
pohon. Benda itu malah terasa lembut dan lengket, seperti kain. Dan semua kakiku
terbelit di benda itu. Aku berusaha keras membebaskan diri. Akul menggeliat dan mendorong. Tapi kakiku
tidak bisa bergerak. Aku terperangkap. Ha ha ha! " "Suara tawa menggelegar itu membuat sekujur badanku bergetar.
Aku segera sadar di mana aku berada
Aku tertangkap jala si Andretti.
Perasaan putus asa membuatku terpuruk di dalam jala putih itu
Aku tahu pasti apa yang akan terjadi.
Ia akan memasukkan aku ke sarang lebahnya - dan aku takkan pernah bisa keluar
dari sana 13 SUDAH waktunya pulang, sayangku yang mendengung-dengung, senandung Mr. " "Andretti. Sudah waktunya untuk kembali bekerja, Sayang. Ia menertawakan
" "sendiri kata-katanya yang konyol. Sayangku! Ha ha! Oh, bagus, kan?"
"Nnggg. Nngggg. Mendengar suara mendengung-dengung keras itu, aku tahu aku bukan satu-satunya
lebah yang ditangkap Mr. Andretti. Malah kulihat dari mata kananku, ada lebah
yang mirip denganku. Ia berada tepat di depanku, dan menggerak-gerakkan
antenanya ke wajahku Wooo! Monster seram! Kaki-kakiku yang berbulu gemetar ketakutan Aku berputar-putar, berusaha
melarikan din darinya. Akhirnya aku bisa juga berbalik ke arah lain. Tapi kulihat aku jadi berhadap-
hadapan dengan lebah lain. Dan lebah lain lagi. Tiap lebah tampak lebih
menakutkan dibandingkan temannya tadi.
Mata mereka semua besar-besar dan menonjol, antenanya menyeramkan! Dan mereka
semua mendengung marah padaku.
Suara dengungan menakutkan itu terdengar makin keras karena Mr. Andretti
menangkap lebih banyak lebah di jalanya. Tiba-tiba, jala itu bergetar naik
turun, naik-turun - seperti gempa dahsyat - sampai aku tidak bisa berpikir lagi!
Karena jala itu bergetar, pijakan kakiku jadi terlepas dan aku jatuh ke tengah
geromboian lebah yang menggeliat-geliat di dasar jala
Woooo! Aku menimpa setumpuk lebah berbulu yang bergerak-gerak. Dan selagi aku
masih tergagap ketakutan, lebah-lebah jatuh menimpaku.
Mimpi buruk yang merayap-rayap dan mendengung-dengung!
Belum pernah aku setakut itu Aku menjerit dengan suaraku yang kecil. Kucoba
memanjat bagian samping jala, tapi kakiku tertindih badan lebah lain Aku benci
sekali merasakan bulu-bulu mereka yang menjijikkan itu!
Meskipun takut, aku tahu aku harus melarikan diri. Aku harus pergi dari sini.
Aku harus pergi ke kantor Ms Karmen dan meminta ia menolongku.
Lalu pikiran yang paling mengerikan terlintas di benakku. Tiba-tiba aku
tersadar, kalau tidak bisa melarikan diri, seumur hidup bisa-bisa aku jadi lebah
terus. Ketika Mr. Andretti membawaku dan lebah-lebah lain menyeberangi halaman belakang
rumahnya, aku mulai mendengung dan gemetaran karena panik. Bagaimana hal ini
bisa sampai terjadi pada diriku" tanyaku dalam hati. Bagaimana aku bisa sebodoh
itu sehingga mau bertukar badan dengan orang lain" Kenapa aku tidak senang
dengan badanku yang sangat sehat dulu"
Mr. Andretti membuka pintu ruang berkawat kasa di samping garasinya. Kita sudah
"sampai sayangku, katanya.
"Jalanya mulai bergetar. Kurasa Mr. Andretti sedang menumpahkan isinya pelan-
pelan. Diambilinya kami satu per satu - para tawanannya ini - dari bagian
samping jala dan dimasukkannya ke dalam sarang lebahnya.
Ketika Andretti meraih lebah-lebah itu, mereka mulai mendengung lebih keras
daripada biasanya. Akhirnya sampai pada giliranku untuk diambil dari jala.
Ketika kulihat ujung jari Andretti menggapaiku aku mundur, berpegangan di jala.
Tiba-tiba aku teringat omongannya yang sombong bahwa ia tidak pernah menggunakan
sarung tangan karena lebah-lebahnya percaya padanya.
" "Kuamati jari-jarinya terulur ke arahku.
Pasti asyik kalau kutusukkan sengatku ke dalam kulitnya yang lembut dan halus
itu, pikirku. Tusuk tidak, ya" Sengat tidak, ya" Bagaimana" 14 AKU tidak menyengatnya. Aku tidak mau mati. Memang, sekarang ini segalanya tampak mengerikan bagiku Tapi aku masih punya
Goosebumps - 17 Kenapa Aku Takut Lebah di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
harapan, Walaupun tipis. Mungkin, entah bagaimana caranya, aku bisa menemukan jalan keluar dari penjara
lebah ini dan kembali ke badanku sendiri. Kelihatannya hampir tidak mungkin.
Tapi kuputuskan akan terus berusaha.
"Masuklah teman kecilku," kata Mr. Andretti. Dibukanya bagian sarang lebahnya
yang berbentuk laci dan dimasukkannya aku. "Ohhhh, erangku. Gelap sekali di dalam sarang itu. Dan sangat membingungkan. "Ke mana aku harus bergerak" Apa yang harus kulakukan"
Udara terasa panas dan lembap. Ke mana pun aku menoleh, terdengar suara
dengungan yang bergemuruh dan memekakkan telinga.
A - aku tidak tahan!" teriakku. Aku bisa merasa pikiranku mulai kacau!
"Di sekelilingku, lebah-lebah berjalan cepat-cepat dalam kegelapan. Aku tidak
bergerak karena ketakutan.
Tiba-tiba aku sadar aku masih lapar. Kalau tidak segera makan, aku tahu aku
takkan sanggup menemukan jalan keluar dari sini!
Aku berbalik dan mulai mencoba memeriksa keadaan.
Melalui mata kiriku, kulihat ada lebah lain melotot ke arahku. Aku langsung
berhenti berjalan. Apa lebah saling menyerang di dalam sarang mereka" pikirku.
Aku tidak ingat pernah membaca soal itu di buku lebahku. Tapi lebah ini benar-
Memanah Burung Rajawali 13 Raja Petir 03 Pencuri Kitab-kitab Pusaka Bujukan Gambar Lukisan 6
R.L. Stine Kenapa Aku Takut Lebah (Goosebumps #17) PIKIRANNYA BETUL TAPI BADANNYA SALAH
Gary si Kikuk merasa sebal pada dirinya sendiri. Selama ini dia selalu menjadi
bulan-bulanan teman-temannya. Dia takut binatang, tak bisa berolahraga, dan
tingkahnya serba kikuk. Bahkan adiknya sendiri, Krissy, tak menyukainya. Rasanya
Gary ingin sekali menjadi orang lain.
Keinginan Gary untuk meninggalkan kehidupannya hampir menjadi kenyataan. Ada
anak lain yang mau bertukar badan dengannya selama seminggu.
Gary sudah tak sabar lagi menunggu saat itu. Tapi, sesuatu yang menakutkan
terjadi padanya. Kesalahan teknis terjadi pada saat proses pertukaran.
Akibatnya, tubuh Gary yang baru bukanlah tubuh manusia lagi!!!
Goosebumps Ya! Dijamin kalian pasti ber-goosebumps-ria alias merinding ketakutan kalau
membaca seri ini. Soalnya, seri goosebumps memang menyajikan kisah-kisah horor
yang super seram dan mengerikan! Tidak percaya" Baca saja sendiri, kalau
berani!!! Alih bahasa: Diniarty Pandia
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Jl. Palmerah Selatan 24-26 Jakarta
Edit & Convert by: Farid ZE
Blog Pecinta Buku - PP Assalam Cepu
1 KALAU kau takut lebah, aku harus memperingatkan kau banyak lebah dalam cerita "ini. Jumlahnya ratusan.
Sampai bulan kemarin, aku takut lebah Dan kaubaca cerita mi, kau akan tahu
kenapa. Semuanya diawali pada bulan Juli ketika aku mendengar ada dengungan yang
menakutkan, dengungan lebah.
Aku terduduk tegak dan mencari-cari di sekelilingku Tapi di mana-mana tidak
kelihatan ada lebah. Suara dengungan yang mengerikan itu tidak mau berhenti.
Kedengarannya malah makin keras.
"Mungkin si Andretti lagi," kataku dalam hati "Merusak suasana, seperti biasa."
Dari tadi aku asyik membaca setumpuk komik di awah pohon maple besar di halaman
belakang rumahku. Anak-anak lain mungkin punya kegiatan lain yang lebih baik di
siang hari musim panas yang gerah dan lengket ini - misalnya pergi berenang
dengan teman-temannya. Tapi aku tidak. Namaku Gary Lutz, dan aku harus berterus terang. Aku tidak punya
banyak teman akrab. Bahkan adikku yang berusia sembilan tahun, Krissy, tidak
terlalu suka padaku. Hidupku payah.
"Kenapa begitu?" aku sering bertanya-tanya sendiri. Apa yang sebenarnya tidak
"beres pada diriku" Kenapa anak-anak menjulukiku Lutz si Kikuk" Kenapa semua
orang selalu mengolok-olokku"
"Kadang-kadang aku berpikir mungkin ini disebabkan oleh penampilanku. Pagi itu,
lama aku memandangi cermin. Kupandangi diriku paling tidak selama setengah jam.
Kulihat wajah tirus panjang, hidung berukuran sedang, dan rambut pirang lurus.
Memang tidak tampan, tapi tidak juga jelek.
Nnnggg. Aku tidak tahan mendengar suara itu! Dan kedengarannya makin dekat.
Aku tiarap. Lalu kuintai sekitar pohon maple. Aku ingin melihat lebih jelas
halaman rumah tetanggaku.
Oh, tidak, pikirku. Aku benar. Suara. berdengung-dengung itu datangnya dari
lebah-lebah Mr. Andretti.
Tetanggaku mulai lagi. Ia selalu berada di halaman belakang rumahnya, di samping
garasi, sibuk mengurusi lebah-lebahnya.
Bagaimana ia bisa mengurusi mereka setiap han tanpa takut disengat" tanyaku
dalam hati. Apa ia tidak geli"
Aku herlutut dan maju beberapa senti. Meskipun aku ingin melihat Mr. Andretti
dengan jelas, aku tidak mau ia sampai melihatku.
Terakhir kali ia memergokiku mengawasinya, ia benar-benar keterlaluan.
Kelakuannya seolah-olah ada hukum yang melarang orang duduk di halaman belakang
rumahnya sendiri! "Aoa-apaan ini" teriaknya keras-keras. Apa ada yang memulai siskamling tanpa " "memberitahu aku" Jangan-jangan sekarang FBI merekrut anak sepuluh tahun jadi
mata-mata" "Kalimat terakhir itu benar-benar bikin aku panas, karena Mr. Andretti tahu pasti
aku berumur dua belas tahun. Keluargaku bertetangga dengannya seumur hidupku.
Sial bagiku. Aku kan takut lebah.
Sebaiknya aku langsung berterus-terang. Aku juga takut pada beberapa hal lain,
misalnya anjing, anak-anak berbadan besar yang jahat, kegelapan, suara-suara
keras, dan berenang di laut. Aku bahkan pada Claus, kucing goblok milik Krissy.
Tapi aku paling takut pada lebah. Sialnya, karena tetanggaku peternak lebah,
selalu saja ada lebah di dekatku. Lebah-lebah yang berbulu, memendengung,
menyengat. "Meong! "Aku terlonjak ketika Claus mengendap-endap di belakangku. Kenapa kau mengikuti
"aku seperti itu?"seruku.
Ketika aku bicara, Claus mendekat dan menggosok-gosokkan badannya ke kakiku.
Lalu dibenamkannya kukunya yang panjang dan seruncing jarum ke kulitku.
Aduh! jeritku. Pergi! Aku tidak mengerti kenapa Krissy. bisa sayang sekali
" " " "pada makhluk itu.
Katanya Claus menerkamku karena suka padaku. Yah, aku cuma bisa bilang aku
" "tidak suka padanya!
Dan aku harap ia tidak dekat-dekat denganku!
Setelah akhirnya berhasil mengusir Claus, aku kembali mengamati tetanggaku. Ya,
aku takut lebah. Tapi juga tertarik.
Sepertinya aku tidak bisa berhenti mengamati Mr. Andretti. Ia meletakkan sarang-
sarang lebahnya di tempat yang tertutup kawat kasa di belakang garasinya. Aku
jadi merasa lumayan aman. Dan sepertinya ia cukup ahli. Malah ia berkelakuan
seolah-olah dialah orang yang paling ahli dalam soal lebah!
Hari ini Mr. Andretti mengenakan pakaian lebahnya yang biasa. Pakaian putih dan
topi dengan cadar kawat kasa untuk melindungi wajahnya. Pakaiannya diikat di
bagian pergelangan tangan dan kaki. Ta tampak seperti makhluk luar angkasa di
film horor. Ketika tetanggaku dengan hati-hati membuka dan menutup sarang-sarang lebahnya
yang berbentuk seperti laci, kulihat ia sama sekali tidak memakai sarung tangan.
Pernah, waktu aku bersama ayahku, Mr. Andretti menjelaskan pada kami. Begini,
"Lutz, katanya. Lutz nama ayahku, Ken Lutz. Sebetulnya, selama bercakap-cakap
"itu,, Mr. Andretti sepertinya menganggap aku tidak ada.
"Peternak-peternak lebah biasanya memakai sarung tangan, katanya menjelaskan.
"Ada juga peternak yang berani memakai sarung tangan tanpa jari supaya bisa
"lebih gampang bekerja.
"Mr. Andretti menepuk dadanya dan berkata, "Tapi peternak lebah yang luar biasa -
seperti saya lebih suka bekerja dengan tangan telanjang. Lebah-lebah saya
percaya pada saya. Anda tahu, Lutz, lebah jauh lebih pandai daripada yang dikira
orang." Oh, tentu, kataku dalam hati waktu itu. Kalau mereka memang pandai, kenapa
mereka tetap saja kembali ke sarangmu dan membiarkan kau mencuri madu mereka"
Nnnggg. Dengungan dari sarang Mr. Andretti tiba-tiba dengar makin kuat dan mengancam.
Aku berdiri dan berjalan ke pagar pembatas halaman belakang rumah kami. Kuamati
tempat berlapis kawat kasa itu untuk melihat ada apa.
Aku lalu terkesiap. Pakaian putih Mr. Andretti tidak tampak putih lagi. Pakaian itu jadi hitam!
Kenapa" Karena sekujur tubuhnya tertutup lebah!
Sementara aku terbelalak, makin banyak lebah terbang keluar dari sarangnya
Mereka merayapi lengan dan dada Mr. Andretti, di kepalanya juga ada.
Aku begitu jijik, rasanya ingin muntah! Topi dan cadar Mr Andretti berkilauan
dan bergerak-gerak seperti hidup!
Apa ia tidak takut disengat segitu banyak lebah"
Ketika aku bersandar di pagar, tiba-tiba Mr Andretti berteriak padaku,
"Gary awas! " "Aku terpaku Hah"
" "Lebah-lebahnya! jerit Mr. Andretti. "Mereka tidak bisa dikontrol! Lari!
" " "2 SEUMUR-UMUR belum pernah aku lari secepat itu. Aku ngebut melintasi halaman dan
tersandung ketika naik tangga belakang rumahku.
Kubuka pintu kasa dan nyaris jatuh ke dalam rumah Aku lalu berhenti dan
bersandar di meja dapur, megap-megap.
Ketika akhirnya napasku normal lagi, kutajamkan telingaku. Aku masih bisa
mendengar dengungan marah lebah-lebah dari halaman sebelah. Lalu kudengar suara
lain. "Ha ha ha! "Ada orang tertawa terbahak-bahak di luar sana. Dan kedengarannya seperti Mr.
Andretti. Pelan-pelan aku berbalik dan mengintip dari sela-sela pintu kasa. Tetanggaku
berdiri di bawah tangga belakang. Ia sudah melepaskan cadar lebahnya, dan
kulihat wajahnya nyengir lebar sekali.
"Ha ha! Mestinya kau lihat ekspresi wajahmu tadi Gary. Kau pasti tak percaya
betapa lucunya tampangmu! Dan larimu itu lho!
"Kupandangi dia Maksud Anda lebah Anda tidak kabur"
"Mr Andretti menepuk lututnya. "Tentu saja tidak! Aku selalu bisa mengontrol
lebah-lebah itu. Mereka keluar masuk, membawa nektar dan tepung sari dan bunga-
bunga "Ia berhenti sebentar untuk mengusap keringat di keningnya. "Kadang-kadang aku
terpaksa keluar dan menangkapi beberapa lebah yang tersesat dengan jalaku. Tapi
sebagian besar lebah-lebah itu tahu bahwa sarangku adalah rumah terbaik yang
bisa mereka dapat!" Jadi ini semua cuma bercanda, Mr Andretti" Aku berusaha kedengaran marah. Tapi
" "betapa sulit melakukannya kalau suaramu lebih gemetaran daripada lututmu! Tadi
"itu mestinya lucu"
"Kurasa kejadian tadi akan menyadarkanmu untuk mempunyai kegiatan lain dan
"berhenti mengamatiku seharian! jawabnya. Ia lalu berbalik dan pergi.
"Aku marah bukan main! Tipuan licik!
Rasanya sudah cukup tidak enak diganggui anak-anak seumurku. Sekarang orang
dewasa pun mau ikut-ikutan!
Kutinju meja dapur tepat ketika ibuku masuk. "Hai, Gary, katanya, kerungnya
"berkerut Coba jangan hancurkan perabotan, oke" Aku mau bikin sandwich. Kau
"mau?" Rasanya, gumamku, duduk di atas meja.
" "Kau mau yang biasa?"
"Aku mengangguk. Yang biasa adalah selai kacang dan jeli, aku tidak pernah
" "bosan memakannya. Untuk makanan kecil, aku suk keripik taco, makin pedas makin
enak Sementara menunggu sandwich-ku dibuat, kubuka bungkusan keripik dan mulai
mengunyahnya. "Uh-oh Mom mengaduk-aduk isi kulkas. Sepertinya kita kehabisan jeli. Kurasa
" "kita terpaksa pakai yang lain.
"Dikeiuarkannya stoples kaca kecil.
Bagaimana kalau selai kacangmu dltambah ini?"
?"Apa itu" tanyaku.
?"Madu. ?"Madu! jeritku. Tak sudi!
" " "*** Beberapa saat kemudian, aku merasa kesepian. Aku ngeluyur ke taman bermain di
sekolah. Ketika melewati ayunan, kulihat ada segerombolan teman sekolahku.
Mereka berdiri di sekeliling lapangan softball, memilih-milih anggota regu
masing-masing. Kudatangi mereka. Mungkin, mungkin saja, mereka memperbolehkan
aku main. "Gail dan aku jadi kapten, kata anak laki-laki bernama Louie.
"Aku berjalan mendekat dan berdiri di pinggir itu. Kedatanganku tepat pada
waktunya. Louie dan Gail memilih anggota regu mereka satu per satu. Semua anak sudah
terpilih. Semua anak, kecuali satu. Aku berdiri sendirian di samping home plate.
Sementara aku berdiri dengan bahu membungkuk dan mata menunduk, para kapten
mulai bertengkar karena diriku. Kau ambil dia, Gail, kata Louie. " "Tidak. Kau yang ambil dia.
" ?"Tidak adil. Aku selalu ditempeli si Lutz!
"Ketika dua kapten itu bertengkar untuk memutuskan siapa yang akan mengambilku
kurasakan wajahku makin lama makin merah padam. Aku ingin pergi saja. Tapi nanti
mereka pasti bilang aku p ngecut.
"Akhirnya Gail menghela napas dan membelalakkan mata. Oh, baiklah, katanya.
" "Kami ambil dia. Tapi ingat peraturan khusus Lutz. Ia dapat empat strike,
"setelah itu langsung keluar!
"Aku menelan ludah dan mengikuti teman-teman sereguku masuk ke lapangan. Aku
beruntung. Gail mengirimku ke outfield.
Pergi ke sebelah kanan, Lutz, perintah Gail Di samping pagar belakang. Tidak
" " "ada yang memukul sampai sana.
"Beberapa anak rnungkin akan marah dipasang begitu jauh dari pusat permainan.
Tapi aku malah bersyukur. Kalau tidak ada bola yang dipukul ke arahku, aku
takkan punya kesempatan untuk menjatuhkannya, seperti yang biasa kulakukan.
Ketika mengamati pertandingan, pelan-pelan perutku terasa melilit. Aku dapat
giliran memukul terakhir. Tapi ketika akhirnya sampai giliranku, base-basenya
sudah penuh sesak. Kuambil tongkat pemukul dan berjalan menuju plate. Teman-teman sereguku
mengerang. Giliran Lutz?" teriak seseorang heran.
?"Gampang! teriak anak perempuan yang di first base. "Tidak bisa, tidak bisa,
"tidak bisa! Semua anggota regu lawan bersorak-sorak dan tertawa. Dari sudut
"mataku kulihat Gail menutupi wajah dengan tangannya.
Kugeretakkan gigiku dan mulai berdoa. Tolong biarkan aku dapat walk. Tolong
biarkan aku dapat walk. Aku tahu aku takkan bisa memukul bolanya. Jadi satu-
satunya harapanku adalah mendapat walk.
Tentu saja aku gagal Empat straight strike. "Lutz si Kikuk! Kudengar seseorang berteriak begitu. Anak-anak tertawa
"Tanpa menoleh-noleh lagi, aku keluar dan lapangan dan tempat bermain. Aku pulang
menuju kamarku yang tenang dan damai. Mungkin kamarku itu tidak sempurna,
pikirku. Tapi paling tidak di rumah tak ada yang menjuluki aku kikuk.
"Hei, lihat, teman-teman! teriak seseorang ketika aku berbelok ke jalan menuju
"rumahku. "Hei.. wow... itu Lutz si Kikuk!" kata yang lain.
"Kelihatannya asyik, dude!
"Sial sekali nasibku. Suara-suara itu milik tiga begajul paling besar, paling
jahat, paling kuat di sekitar rumahku - Barry, Marv, dan Karl. Mereka seumur
denganku, tapi besarnya. paling tidak lima kali lipat besar badanku!
Anak-anak itu gorilla. Maksudku, buku-buku jari mereka rnenyentuh ke tanah!
Dan kalau sedang tidak berayun-ayun di ayunan ban di kandang gorilanya, apa
kegiatan favorit mereka"
Tepat Memukuli aku. Tolonglah, teman-teman, kataku mengiba. Seharian ini aku sudah sial melulu.
" " " "Mereka tertawa.
Apa, Lutz" teriak salah satu dari mereka dengan sikap mengancam. Nih!
" " " "Aku cuma sempat berkedip ketika kulihat tinju yang besar dan mengerikan melaju
tepat ke hidungku. 3 SEPULUH menit kemudian, yang terasa lama dan sakit, aku memasuki pintu belakang
rumahku. Untunglah, ibuku sedang berada di atas. Ia tidak melihat hidungku yang
berdarah, lenganku yang luka dan memar, dan bajuku yang robek-robek. Aku tidak
mau kalau Mom sampai mengomel mengancam akan menelepon orangtua anak-anak itu.
Kalau itu terjadi, Barry, Mary, dan Karl betul-betul akan membunuhku kalau kami
bertemu lagi. Ketika aku mengendap-endap menaiki tangga, Claus si kucing menerkamku.
"Wooow! Saking kagetnya, aku nyaris jatuh dari tangga. Pergikau, monster!?" "Kuusir kucing itu dan bergegas berjalan di loteng yang menuju kamar mandi.
Kupandangi cermin dan nyaris terlonjak. Aku kelihatan seperti habis ditabrak
mobil! Kubersihkan hidungku dengan air es. Lalu kucuci semua noda darah dan terseret-
seret berjalan kekamarku.
Kubuka T-shirt-ku yang robek-robek dan kusembunyikan dibalik tempat tidur. Lalu
kupakai baju musim dingin yang bertangan panjang. Pasti nanti aku kepanasan, tap
baju itu bisa menutupi lenganku yang luka.
Di dapur di bawah, ada Mom dan Krissy. Mom sedang mengeluarkan mangkuk adonan
dan telur, Krissy sedang menalikan celemek besar di pinggangnya. Seperti biasa,
Claus sedang mendengkur dan tidur melingkar di kaki Krissy. Kenapa ia bertingkah
Goosebumps - 17 Kenapa Aku Takut Lebah di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
seperti anak kucing tanpa dosa di dekat Krissy, dan di dekatku berubah jadi
monster" Hai, Gary, kata Mom. Mau membantu kami membuat kue kacang"
" " " "Tidak, terima kasih, kataku. Tapi nanti aku mau menjilati mangkuknya." Aku
" " "berjalan ke meja dan mengambil bungkus keripik taco yang tadi kutinggalkan di
sana. Yah, kalau begitu tolong ambilkan stoples selai kacang baru dari lemari dan
"bukakan, ya, kata Mom. Resep ini membutuhkan banyak selai kacang.
" "Kedengarannya enak, kataku Asal tidak pakai madu saja.
" " " "Kubuka pintu lemari dan kukeluarkan selai kacang. Kucoba membuka tutupnya.
Kuputar sekuat tenaga, tapi tutup itu tidak mau bergerak. Kuhantam stoples itu
ke atas meja dan kucoba lagi memutar tutupnya. Tetap tidak bisa.
"Mom, ada kunci Inggris atau sesuatu yang bulat?" tanyaku. "Tutupnya tidak mau
bergerak!" "Bagaimana kalau kaubasahi dengan air panas?" kata ibuku.
"Oh, t-tolong! Krissy mendengus. Dilapnya tangannya ke celemek, berjalan
"mendekat, dan disambarnya stoples itu dariku.
Dengan dua jari saja dibukanya tutup stoples.
Lau ia tertawa seperti orang gila. Ibuku juga mulai tertawa.
Percaya tidak" Ibuku sendiri menertawakan aku!
"Kurasa pasti tadi pagi kau lupa makan bubur gandum, kata Mom.
?"Aku mau pergi, gumamku pada Mom dan Krissy. Untuk selamanya."
" "Mereka berdua sedang tertawa. Kurasa mereka tidak mendengar ucapanku.
Dengan perasaan sengsara bukan main, aku keluar dari pintu depan lalu kubanting
pintunya kuat-kuat. Aku ingin bersepeda saja mengelilingi lingkungan rumahku
beberapa kali. Ketika aku pergi ke samping rumah dan mengeluarkan sepeda dari
garasi, perasaanku mulai lebih enakan.
Sepedaku benar-benar bagus. Baru, warnanya biru, giginya ada dua puluh satu, dan
badannya ramping dan hebat. Dad memberikannya sebagai hadiah ulang tahunku yang
kedua belas. Aku melompat naik ke sepeda dan meluncur di jalan masuk. Ketika berbelok ke
jalan, kulihat ada beberapa anak perempuan berjalan di trotoar. Dari sudut
mataku, aku mengenali mereka.
Wow! pikirku. Itu Judy Donner dan Kaitlyn Davis!
Judy dan Kaitlyn teman sekolahku. Mereka manis-manis dan sangat populer.
Kuakui deh, aku sudah suka sekali pada Judy sejak kelas empat. Dan pernah, waktu
kelas lima sedang piknik, ia tersenyum padaku. Paling tidak, kurasa padakulah ia
tersenyum. Jadi ketika kulihat anak-anak perempuan itu berjalan, kuputuskan inilah saatnya
untuk mencoba tampak hebat.
Kuputar topi baseball-ku sehingga bagian depannya ada di belakang. Lalu aku
bersidekap dan mulai mengayuh tanpa memegang setang.
Ketika melewati mereka, aku menoleh dan melemparkan senyumku yang paling maut
pada Judy dan Kaitlyn. Belum lagi senyum indahku hilang, kurasakan sepatuku tertarik. Aku langsung tahu
tali sepatuku terlilit rantai sepeda!
Terdengar suara menggiling yang mengerikan. Sepedaku tersentak dan bergerak
tidak keruan - aku tidak bisa mengendalikannya!
"Gary...! Kudengar Judy menjerit. Gary, awas ada mobil!"
" " 4 BRAAAAK. Aku tidak melihat tiang lampu itu sampai aku menghantamnya.
Ketika aku terjungkal dari sepeda dan terbang ke samping, kudengar suara besi
remuk, pecah, dan bertebaran.
Aku jatuh tersungkur ke genangan lumpur yang dalam dan hangat.
Kudengar mobil itu melaju melewati aku.
Pelan-pelan kuangkat mukaku dari lumpur.
Kurasa aku tidak kelihatan terlalu hebat, pikirku pahit. Mungkin paling tidak
aku akan dikasihani. Sama sekali tidak. Aku bisa mendengar Judy dan Kaitlyn tertawa-tawa di belakangku. Sepeda bagus, "Gary kata seorang dari mereka, lalu bergegas pergi.
"Seumur-umur belum pernah aku begitu malu. Kalau bisa, ingin rasanya aku berakar
di genangan lumpur itu dan mengubah diriku jadi pohon.
Mungkin itu bukan hidup yang paling menyenangkan di dunia ini. Tapi paling tidak
tak ada yang menertawakan pohon.
Aku serius. Pada saat itu, dengan senang hati aku mau bertukar peran dengan
pohon. Atau burung. Atau kumbang. Atau makhluk hidup apa saja yang ada di planet
ini. Dengan pikiran menyedihkan itu, aku bangun dan pergi dari situ sebelum orang
lain datang. Kukerahkan tenagaku untuk mengangkat bangkai sepedaku. Untung aku
tidak perlu menyerethya jauh-jauh.
Untuk kedua kalinya di siang itu, aku mengendap-endap masuk rumah dan menaiki
tangga supaya aku bisa membersihkan diri sebelum sempat terlihat orang.
Sekarang, sambil mengamati bayanganku di cermin kamar mandi, kulihat tidak
mungkin aku bisa menyembunyikan semua luka dan baret itu dari ibuku.
"Oh, masa bodohlah, kataku, sambil membersihkan wajah dan tanganku dan lumpur.
"Biar saja Mom melihatnya. Aku akan membuatnya senang karena ada yang bisa
"ditertawakannya lagi. Mom pasti suka!
"Aku kembali ke kamarku dan mengenakan pakaian bersihku yang terakhir. Lalu aku
memandang sekelilingku, berusaha menemukan sesuatu yang bisa kukerjakan.
Kuputuskan untuk menyalakan komputerku. Main komputer adalah salah satu hal yang
paling kusukai. Kalau sedang asyik main, kadang-kadang aku bisa lupa bahwa aku
ini si tolol yang bernama Lutz si Kikuk. Di game komputer tak ada yang menjuluki
aku Lutz si Kikuk. Kunyalakan komputer dan ingin mencoba game Planet Monstro. Sudah dua hari aku
macet. Monstro benar-benar game yang mengasyikkan.
Kalau sedang bermain, kau jadi tokoh bernama The Warrior, dan kau terjebak di
Planet Monstro. Kau harus meloloskan diri dari bermacam-macam situasi yang
mengerikan Sebelum mulai main, kurasa sebaiknya kuperiksa dulu Computa Note, salah satu
buletin elektronik yang ada di komputerku.
Hari Senin yang lalu aku meninggalkan pesan di sana menanyakan apakah ada yang
tahu cara mengalahkan naga berkepala dua yang terus memakanku di bulan ketiga
belas Monstro. Kadang-kadang orang yang memainkan game yang sama memberikan
petunjuk. Ketika memasuki Computa Note, kulihat di layar pesan-pesan yang berhubungan
dengan game komputer: Kepada Arnold di Milwaukee: Kau sudah coba mengoleskan daun-daun eucalyptus
tumbuk di sekujur tubuhmu dalam game hutan tropis" Itu cara alamiah untuk
mengusir semut beracun di EcoScare 95. Dari Lisa di San Fransisco.
Kepada R dari Sacramento: Satu-satunya cara untuk meloloskan diri dari banjir di
kapal ruang angkasamu dalam SpaceQuest 20 adalah dengan memompa bajumu dan
melayang pergi. Dari L di St. Louis.
Kepada Gary di Miliville: Coba tikam naga itu di antara matanya. Aku sukses
melakukannya. Dari Ted di Ithaca
Hebat, pikirku. Aku sudah lama mencoba menikam di antara kedua mata naga itu.
Tapi makhluk itu selalu memakanku sebelum aku sempat melakukannya! Apa yang
dilakukan Ted di Ithaca yang tidak kulakukan"
" " Kuputuskan untuk menulis pesan elektronik lagi, minta Ted menjelaskan maksudnya.
Tapi, ketika aku mulai mengetik, kulihat di bagian bawah layar komputer ada
pesan lain. Kubaca. Lalu dengan sangat hati-hati kubaca lagi:
BERLIBUR DARI DIRIMU SENDIRI.
Bertukar tempat dengan seseorang selama seminggu!
5 Apa maksudnya" Kutekan tombol Enter supaya aku bisa baca tulisan selanjutnya. Aku ingin sekali
mengetahui informasi lebih lanjut mengenai pesan itu. Inilah yang kulihat:
BERLIBUR DARI DIRIMU SENDIRI.
Bertukar tempat dengan seseorang selama seminggu!
PERSON-TO-PERSON VACATIONS
113 Roach Street, Suite 2-B
atau telepon 1-800-555-SWAP
Bagaimana cara bekerjanya" tanyaku dalam hati. Bagaimana bisa dua orang bertukar
tempat tanpa mengalami bermacam-macam masalah"
Harus kuakui kedengarannya sangat gila.
Gila, tapi menarik. Aku menguap dan menggaruk bagian belakang kepalaku. Aduh!" "Tanganku menyentuh salah satu benjolan yang kudapat dari Barry, Mary, dan Karl.
Sakit sekali. Tapi rasa sakit itu membantuku membuat keputusan. Aku sangat siap
untuk mengalami beberapa perubahan dalam hidupku.
Aku tidak mau seumur hidup dipukuli terus! kataku pada diri sendiri. Juga
" " "menabrak tiang lampu! Atau jadi orang yang paling akhir dipilih jadi anggota
regu! "Kuambil selembar kertas dan kucatat alamat yang ada di layar komputer. Sambil
mencatat, aku tersadar alamat itu hanya beberapa blok dari sekolahku. Aku tahu
di mana letaknya. Aku bisa mampir di kantor Person-to-Person itu besok.
Aku akan memeriksanya, kataku dalam hati.
Mengambil keputusan seperti itu sangat membantu perasaanku. Aku sudah kembali
merasa girang ketika turun lagi ke bawah. Tapi tidak lama. Waktu keluargaku
berkumpul untuk makan malam, ayahku melihat wajahku yang babak belur.
Gary! serunya. Kenapa kau?"
" " "Ehm, kataku. Kecelakaan kecil waktu naik Sepeda. Aku mengerenyit ketika
" " " "mengucapkan kata sepeda . Aku teringat rongsokan sepedaku di sudut garasi.
" "Aku sama sekali tidak percaya, kata Mom. Aku yakin kau tadi berkelahi dengan
" " "anak-anak berbadan besar itu lagi. Kenapa sih kalian tidak bisa menyelesaikan
pertengkaran kalian dengan jalan damai"
"Krissy tertawa keras sekali sampai hampir tercekik makanan. Gary tidak
" "bertengkar dengan anak-anak itu, Mom! katanya. Mereka yang senang memukuli
" "dia! "Ibuku menggeleng-geleng marah. Yah, kurasa kelakuan mereka keterlaluan!
" "katanya. Aku ingin sekali menelepon orangtua anak-anak itu sekarang mengomeli
"mereka! Aku mengerang keras. Mom, aku benar-benar kelakaan waktu naik sepeda. Kalau
"tidak percaya lihat saja ke garasi.
"Dad jadi mempercayaiku. Ia mulai menceramahiku soal keselamatan bersepeda dan
mengapa aku harus selalu memakai helm dan bahwa aku harus membayar perbaikan
sepedaku dengan uangku sendiri.
Tak lama, aku tidak lagi memperhatikan. Sambil memutar-mutar makanan di piring,
aku asyik memikirkan rencanaku untuk berganti peran dengan menggunakan Person-
to-Person Vacations. Makin cepat makin baik, pikirku. Makin cepat keluar dari hidupku ini, makin baik
jadinya Setelah makan malam, aku naik untuk main komputer lagi. Sepanjang malam aku main
Planet Monstro. Aku terus mencoba menikam naga itu di antara kedua matanya. Tapi meskipun
kuikuti saran Ted dari Ithaca, aku tidak bisa melakukannya. Naga itu memakanku
dua puluh tiga kali. Akhirya aku menyerah dan naik ketempat tidur. Saking capeknya, aku langsung
mulai tertidur. Aku berbalik dan menarik selimut sampai dagu.
Aku bergelung. Jari-jari kaki kananku menyentuh sesuatu.
Hah" kataku keras. Apaan tuh?" " "Jantungku berdebar-debar.
Pelan-pelan kugerakkan jari-jari kakiku lagi.
Ohhhhh. Darahku membeku.
" "Aku melompat dan tempat tidur dan menjerit sekuat tenaga.
6 DENGAN panik kutarik selimutku dari tempat tidur. Diterangi cahaya suram dan
jendela, aku bisa melihat tikus itu - gemuk dan berbulu, matanya yang merah
bersinar-sinar menatapku.
Aku menjerit lagi. Lalu kudengar suara tawa dan lorong. Suara tawa Krissy.
Perutku mulas. Aku berjalan ke sakelar dan menyalakan lampu.
Tikus itu masih melotot padaku dari tempat tidur. Tapi sekarang aku
mengenalinya. Tikus karet abu-abu Salah satu mainan kesayangan Claus
Di kamarnya di ujung lorong, Krissy tertawa melengking.
"Kuhajar kau, berandal jeritku. Aku ingin pergi ke ujung lorong dan
"menggebukinya. Tapi cepat-cepat kubatalkan.
Meskipun baru berumur sembilan tahun, Krissy lumayan kuat. Ada kemungkinan besar
ja bisa memukuliku. Sambil menggeram marah, kusambar tikus itu dari tempat tidur dan kulemparkan ke
sudut kamar. Lalu, dengan jantung masih berdebar-debar marah, kumatikan lampu
dan masuk lagi ke balik selimut.
Besok, janjiku dalam hati di kamarku yang gelap. Besok, kau, Gary Lutz, akan
" " "mengecek iklan itu dan mengetahui apakah kau bisa mengubah hidupmu. Meskipun
cuma seminggu, pasti lebih baik dibandingkan hidupmu yang sekarang ini!
"*** Keesokan harinya kutepati janjiku pada diri sendiri. Sesudah sarapan, aku
berjalan enam blok ke Roach Street dan mengamati nomor-nomor rumah, berusaha
menemukan nomor 113. Kukira gedung yang kucari adalah gedung kantor dan kaca-kaca besar. Tapi ketika
akhirnya kutemukan nomor 113, ternyata gedungnya kecil dan berwarna abu-abu,
mirip dengan tempat dokter gigiku. Papan kecil di luarnya herbunyi:
PERSON-TO-PERSON VACATIONS
Kamar 2-B Kubuka pintunya dan menaiki tangga. Di atas, kubuka pintu lain dan masuk ke
semacam ruang tunggu yang berkarpet cokelat dan berkursi kulit.
Di balik jendela kaca besar ada seorang wanita berambut hitam. Ia tersenyum
ketika aku masuk. Kudekati dia.
Selamat siang, katanya melalui mikrofon.
" "Aku terlonjak. Meskipun wanita itu berada tepat di depanku, suaranya keluar dan
pengeras suara di dinding.
"Uh ehm," aku tergagap gelisah. "Saya datang mk menanyakan soal pesan di buletin
elektronik." "Oh ya, jawab wanita itu sambil tersenyum lagi. Banyak orang yang mengetahui
"kami dan komputer. Maaf saya berada di balik kaca ini. Peralatan-peralatan di
belakang saya rawan sekali, kami harus berhati-hati melindunginya
"Kuintip ke balik bahu wanita itu. Aku bisa melihat meja-meja besi berkilat dan
dinding penuh peralatan elektrorik, termasuk benda yang tampak monitor jantung,
layar video, mesin sinar X, dan kamera-kamera. Kelihatannya seperti barang-
barang dan film Star Trek.
Perutku tiba-tiba terasa mulas Mungkin ini ide jelek pikirku. Mu-mungkin anak-
"anak jarang datang kemari, ya, kataku terbata-bata. Aku mulai mundur ke pintu.
?"Tidak juga, katanya. Pelanggan kami banyak yang anak muda seperti kau. Anak-
" " anak banyak tertarik untuk bertukar tempat dengan orang lain selama seminggu.
Siapa namamu tadi" "Gary. Gary Lutz.
" ?"Senang berkenalan denganmu, Gary. Nama saya Karmen. Berapa umurmu. Dua belas"
"Aku mengangguk. "Coba kemari sebentar, kata Ms. Karmen, ia memberi isyarat dengan tangannya.
"Dengan hati-hati aku berjalan mendekati ruang kaca itu. Ia membuka celah kecil
di bagian bawah jendelanya dan mengeluarkan sebuah buku. Kuambil buku itu;
ternyata album foto, seperti album foto pernikahan orangtuaku.
Kubuka dan kulihat-lihat isinya. Foto anak-anak! seruku. Semua kira-kira
" "seumur denganku.
"Betul, kata Ms. Karmen. Mereka semua tertarik untuk bertukar peran dengan
" " "orang lain selama seminggu.
"Wow. Kuamati foto-foto itu.
" "Banyak anak di foto-foto itu yang tampak besar dan kuat. Dan asyik. Anak-anak
seperti itu pasti tidak takut apa pun, kataku dalam hati. Aku ingin tahu
bagaimana rasanya jadi seperti mereka.
Kau bisa pilih anak laki-laki atau bahkan anak perempuan, - tidak jadi masalah
"- untuk bertukar tempat selama seminggu," kata Ms. Karmen.
Tapi bagaimana caranya" tanyaku. Apa saya mengambil alih kamar seseorang
" " "begitu saja dan tinggal di rumahnya selama seminggu" Bersekolah di sekolahnya"
Mengenakan pakaiannya?"
Wanita itu tertawa. Jauh lebih menarik daripada itu, Gary. Dengan program
"liburan kami ini, kau betul-betul jadi orang lain itu selama seminggu.
"Hah?" "Yang kami miliki, kata wanita itu menjelaskan, adalah cara yang aman dan
Goosebumps - 17 Kenapa Aku Takut Lebah di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
" " "tidak sakit untuk menukarkan pikiran seseorang ke dalam badan orang lain. Jadi,
meskipun kau sendiri tahu siapa kau sebenarnya, orang lain tak ada yang tahu.
Orangtua anak itu pun tidak!
"Aku masih bingung. Tapi.. badan saya bagaimana" Apa disimpan di sini"
" ?"Tidak, tidak. Kami di Person-to-Person ini akan mencari orang lain untuk
memakai badahmu selama seminggu itu.Orangtuamu takkan tahu kau
tidak ada! "Aku menunduk memandangi badanku yang kerempeng dan ingin tahu siapa yang mau
meminjamnya selama seminggu. Ms. Karmen memajukan
badannya. Bagaimana" Kau tertarik, Gary"
" "Kutatap matanya yang cokelat tua, sambil menelan ludah. Keringat dinginku
menitik. Semua ini aneh sekali dan menakutkan! Uh, kataku. Entah! Saya tidak
" " " "yakin.
?"Jangan takut, kata Ms. Karmen Banyak orang yang butuh waktu untuk membiasakan
" "diri dengan ide penukaran badan. Kau boleh memikirkannya selama mungkin.
"Ia mengeluarkan kamera kecil. Tapi sementara itu bagaimana kalau kau kupotret"
"Nanti kami bisa mencari tahu apakah ada yang tertarik untuk ada di dalam badanmu
selama seminggu. ?"Yah, kurasa tidak apa-apa, jawabku.
"Ia memotretku, cahaya blitz-nya menyala di depan mataku. Tapi saya masih belum
"tahu apakah saya mau ikut program ini.
?"Tidak ada paksaan, kata Ms. Karmen. Begini saja. Kau isi formulir tentang
" "gambaran dirimu. Lalu saya pasang fotomu di album kami Dan, kalau kami dapatkan
orang untuk bertukar tempat denganmu, aku akan menelepon untuk menanyakan apakah
kau sudah mengambil keputusan atau belum.
"Oke, jawabku. Apa salahnya" kataku dalam hati, Tak mungkin ia bisa mendapat
" "orang yang mau badanku selama seminggu!
Kuisi formulirnya selama beberapa menit. Aku harus menuliskan nama dan alamatku.
Lalu aku harus menceritakan tentang hobiku, bagaimana prestasiku di sekolah,
hal-hal seperti itulah. Setelah selesai, kuserahkan pada Ms. Karmen, kuucapkan
selamat tinggal, dan menuju pintu keluar.
Nyaris saja aku sampai di rumah tanpa mengalami masalah. Tapi satu setengah blok
dari rumah, aku bertemu dengan tiga orang yang paling kubenci di dunia ini -
Barry, Mary, dan Karl. Hei, teman-teman! teriak Barry sambil tersenyum jelek. Si Kikuk sedang
" " "keluyuran. Itu berarti hajaran kita kemarin kurang kuat
"Tidak, kataku. Hajaran kalian kuat. Hajaran kalian sangat kuat, teman-teman!
" " " "
Kurasa mereka tidak percaya. Mereka serentak. menerkamku.
Setelah akhirnya mereka selesai - kira-kira lima menit kemudian - aku terbaring
di tanah. Dengan satu mata bengkak aku mengamati mereka pergi.
"Selamat bersenang-senang! seru Mary padaku. Mereka bertiga tertawa terbahak."Aku duduk dan meninju tanah.
Aku sudah muak! ratapku. Aku ingin jadi orang lain siapa saja
" " " "Perlahan-lahan dan dengan kesakitan, kupaksa diriku bangun. Aku akan
"melakukannya, kataku. "Dan tak ada yang bisa menghentikanku. Besok akan
"kutelepon Person-to-Person Vacations Aku ingin mereka menempatkanku di dalam
badan seseorang. Sesegera mungkin!
"7 SELAMA beberapa hari berikutnya kerjaanku mengganti-ganti plester Band-Aid dan
berharap wanita dan Person-to-Person Vacations itu meneleponku.
Mula-mula, aku selalu lari untuk mengangkat telepon tiap kali berdering. Tapi
tentu saja itu bukan untukku. Biasanya dari salah satu teman-teman tolol Krissy,
ingin cekikikan dan bergosip
Suatu siang, aku sedang membaca buku fiksi ilmiah di tempatku yang biasa di
balik pohon maple besar. Kudengar ada suara, dan kuintip dari balik pohon.
Tentu saja, Mr. Andretti sedang berjalan melintasi halaman. Ia mengenakan
pakaian peternak lebahnya. Kuamati Mr. Andretti menuju tempat berkawat kasa di
dekat garasi dan membuka pintu-pintu kecil sarang lebahnya.
Nnnggg. Kututup telingaku, tapi tetap saja terdengar dengungan yang keras dan
menggemuruh itu. Benci sekali aku pada suara itu. Kedengarannya sangat
menakutkan. Aku bergidik dan memutuskan sudah waktunya masuk ke rumah.
Ketika aku berdiri, ada benda sebesar peluru melesat tepat ke hidungku.
Lebah! Apa sekali ini lebah-lebahnya kabur betulan" Aku terkesiap dan melotot memandang
rumah si Andretti. Aku lalu hampir tercekik. Ada lubang besar di kawat kasa yang
mengelilingi tempat peternakan lebah.
Banyak sekali lebah beterbangan ke luar!
"Ow! aku berteriak ketika seekor lebah mendarat di bagian samping kepalaku dan
"mendengung keras di telingaku.
Dengan panik kukibaskan dia. Lalu aku lari ke rumah. Sesaat, saking paniknya,aku
terpikir untuk menelepon polisi atau mungkin dokter.
Tapi, ketika membanting pintu belakang, kudengar suara yang sangat kukenal. Ha
"ha ha! "Sekali lagi, Mr. Andretti menertawaiku.
Kutinju tanganku. Ingin sekali rasanya kutinju hidung orang itu! pikirku.
Aku tersentak mendengar telepon berdering.
"Mengganggu terus! teriakku sambil mengentakkan kaki menuju telepon. Apa
" "teman-teman gila Krissy tidak punya kerjaan lain selain ngobrol
seharian di telepon"
?"Mau apa kau" bentakku di telepon.
?"Ini Gary, ya?" terdengar suara seorang wanita. "Gary Lutz"
?"Uh.. Ya, jawabku kaget. Saya Gary.
" " "Hai, Gary. Ini Ms. Karmen. Dari Person-to-Per son Vacations. Ingat?"
"Jantungku mulai berdebar-debar Ya, saya ingat, jawabku.
" "Yah, kalau kau masih tertarik, kami sudah mendapatkan pasangan untukmu!"
"Pasangan" " ?"Betul, kata Ms. Karmen. Kami menemukan anak laki-laki yang ingin bertukar
" "badan denganmu selama seminggu. Kau tertarik"
"Selama beberapa detik aku ragu. Tapi kemudian, ketika memandang ke luar dari
pintu belakang dapur, kulihat ada lebah gendut besar menghantam-hantamkan
dirinya ke bagian luar pintu kasa kami. Ha ha! Suara tawa mengejek Mr.
" "Andretti menggelegar dari halaman sebelah.
Mulutku menipis Ya," kataku mantap Saya sangat tertarik. Kapan kita lakukan
" " pertukarannya" Wah, sekarang juga bisa, kata Ms. Karmert Kalau kau tidak keberatan. " " " "Jantungku berdebar-debar kencang ketika aku berpikir. Siang itu orangtuaku
sedang pergi, dan Krissy sedang main ke rumah temannya. Saat yang tepat. Aku
takkan pernah dapat kesempatan yang seperti ini!
Sekarang saja! seruku. " "Bagus, Gary Dua puluh menit lagi saya akan sampai di rumahmu.
" "Saya tunggu."
"Dua puluh menit berikutnya itu terasa lama sekali. Sementara menunggu, aku
mondar-mandir di ruang duduk, ingin tahu seperti apa badanku yang baru" Seperti
apa orangtuaku yang baru" Rumahku" Pakaianku" Apa aku punya teman juga"
Waktu Ms Karmen tiba, aku sudah tidak keruan. Ketika bel pintu berbunyi,
tanganku basah kuyup oleh keringat sampai susah rasanya memutar kenop pintu
untuk menyilakannya masuk.
"Ayo kita ke dapur, Ms. Karmen mengusulkan. "Aku ingin memasang peralatanku di
"atas meja. Dibukanya tas kecil dan dikeluarkannya beberapa kotak hitam yang ada
"monitornya. Kutunjukkan jalan ke dapur Siapa anak yang mau bertukar tempat dengan saya"
" "tanyaku. "Namanya Dirk Davis ?"Dirk Davis," pikirku senang. Namanya saja sudah terdengar hebat. Seperti apa
"anaknya" "Ms. Karmen membuka sebuah album foto putih. "Ini fotonya, katanya, diberikannya
"foto itu padaku. Kupandangi foto anak laki-laki yang tinggi, pirang dan tampak atletis yang
mengenakan celana pendek Lycra hitam dan kaus biru ketat itu. Aku mengedipkan
mata karena terkejut. "Ia kelihatan seperti pemain selancar seruku. " Kenapa Ia sampai mau bertukar
"badan denganku" Apa ini semacam tipuan"
"Ms. Karmen tersenyum. Yah, terus terang, Sebenarnya ia tidak tertarik pada
"badanmu, Gary. Ia ingin pikiranmu. Dirk perlu seseorang yang jago matematika. Ia
akan rnenghadapi ujian-ujian matematika yang sangat sulit di sekolah musim
panas-nya Ia ingin kau yang mengerjakannya
?"Oh, kataku. Aku merasa lega. Yah, biasanya saya, lumayan bisa mengerjakan
" "ujian matematika."
Kami tahu, Gary. Person to-Person melakukan tugasnya. Kau jago matematika. Dirk
"jago main skateboard.
"Aku duduk di meja. Nnnggg Seekor lebah mendengung tepat di bawah hidungku. Hei! teriakku, terlompat.
" "Bagaimana lebah itu bisa masuk ke sini?"
"Ms Karmen mengalihkan pandangannya dari peralatannya sekilas. Pintu belakangmu
"terbuka sedikit. Sekarang duduklah dan cobalah bersantai Aku harus memasang tali
pengikat ini di pergelangan tanganmu.
"Sambil melirik gelisah ke pintu belakang, aku duduk lagi. Ms Karmen mengikatkan
pita hitam di pergelangan tanganku. Lalu ia mengutak-atik kabel-kabel yang
dihubungkan dengan salah satu mesinnya
Nnngggg. Ada lebah lagi terbang di depanku. Aku bergerak-gerak geli di kursi.
"Tolong duduk tenang-tenang, Gary. Kalau tidak peralatan ini tidak bisa bekerja
?"Siapa yang bisa duduk tenang kalau ada banyak sekali lebah berdengung-dengung
di sini" tanyaku. Kutundukkan pandanganku dan melihat tiga lebah gendut
"berjalan melintasi meja.
Nnnggg. Ada lebah lagi melewati mata kananku
"Kenapa sih lebah-lebah ini" Aku mulai panik.
"Kalau tak kauperhatikan mereka," kata M. Karmen mereka takkan mengganggumu.
" " "Diaturnya lagi mesinnya. Lagi pula, Dirk Davis tidak takut lebah. Dan, begitu
"saya menggerakkan sakelar ini, kau juga takkan takut lagi!
?"Tapi.. ! "ZZZAAAAPPPP! Sinar putih yang menyilaukan menyambar di depan mataku.
Aku berusaha berteriak. Tapi napasku tercekat di tenggorokan.
Cahaya itu main lama makin terang.
Lalu aku terbenam dalam kegelapan pekat.
8 ADA yang tidak beres. Warna-warna kembali terlihat. Tapi semua tampak kabur.
Aku berusaha melihat dengan jelas. Tapi tampaknya pandanganku tidak bisa
terfokus. Badanku yang baru rasanya juga tidak beres. Aku telentang, badanku terasa ringan
seperti bulu, rasanya seperti bisa melayang-layang.
Mungkinkah ini badan Dirk Davis yang tinggi dan berotot" Yang jelas rasanya
tidak begitu! Apa mi semacam tipuan" tanyaku dalam hati. Apa foto Dirk Davis itu palsu" Apa
sebetulnya ia jauh lebih kecil daripada yang tampak di foto"
Kuulurkan satu tangan dan kucoba menyentuh perutku Tapi tanganku juga terasa
aneh sekali. Tanganku jadi kecil, dan lenganku sepertinya tertekuk-tekuk di
beberapa tempat sekaligus!
Ada apa" pikirku, gemetar ketakutan.
Kenapa aku merasa aneh begini"
Woooo! aku berteriak keras ketika akhirnya menyentuh badanku. Hii Kulitku " " " "terasa lembut dan tertutup lapisan bulu halus.
"Tolong! Ms. Karmen! Tolong! Ada yang tidak beres!" Aku berusaha berteriak.
Tapi ada yang tidak beres pada suaraku. Kedengarannya kecil dan mencicit.
Cicitan tikus kecil. Aku berguling sampai tertelungkup dan mencoba bangun. Kukembangkan tangan-
tanganku supaya seimbang.
Aku terkesiap ketika menyadari kakiku tidak menapak tanah!
Aku terbang! "Apa yang terjadi pada diriku" teriakku dengan suara kecil mencicit. Aku
"melayang maju dan menabrak lemari dapur.
"Ow! Tolong aku "Kugerakkan tangan baruku yang aneh, dan sadar ternyata aku bisa mengontrol arah
terbangku. Kurasakan beberapa otot aneh di punggungku bergerak. Untuk mencoba
otot-otot baruku, aku terbang ke jendela dapur.
Karena kelelahan, aku mendarat di bingkai jendela . Kutolehkan kepalaku ke satu
sisi. Aku lalu terkesiap karena takut.
Ada monster menyeramkan tampak di kaca jendela. Makhluk itu punya dua mata besar
yang melotot. Dan ia menatap tepat ke arahku.
Aku berusaha menjerit. Tapi tak ada suara yang keluar saking takutnya.
A - aku harus menjauh! pikirku.
Kugerakkan kakiku dan mulai lari. Monster di kaca itu lari juga.
Aku berhenti dan menatap kaca jendela. Monster itu berhenti dan balas menatapku.
!Oh, tidak. Tolong - tidak teriakku Semoga tidak benar! Kuangkat tanganku
?" " "dan mencoba menutup mataku. Makhluk di jendela itu melakukan hal yang sama.
Tiba-tiba aku tahu kenyataan yang sebenarnya. Monster di kaca itu - itu aku.
Ms. Karmen melakukan kesalahan. Salah besar. Dan sekarang aku terperangkap di
dalam badan lebah! 9 Aku tidak tahu berapa lama aku berdiri di sana.
Aku tidak sanggup berhenti memandangi bayanganku.
Aku terus menunggu kapan bisa keluar dari mimpi buruk ini. Aku terus menunggu
untuk mengedipkan mata dan mendapati diriku di dalam badan Dirk Davis yang besar
dan berotot. Tapi aku sama sekali tidak tampak seperti Dirk.
Aku punya dua mata besar - masing-masing di samping kepalaku - dan dua antena
kecil kurus mencuat dari dahiku.
Mulutku sangat menjijikkan. Aku punya semacam lidah panjang, yang segera
kuketahui bisa digerakkan ke segala arah dan dipanjang-pendekkan kalau aku mau.
Tapi aku tidak mau. Badanku tertutup bulu hitam tebal. Di tiap sisinya ada tiga kaki. Dan jangan
lupakan sayap yang mencuat dari bahuku.
"Gawat!" teriakku. Aku jadi kumbang! Aku jadi kumbang berbulu yang menjijikkan!"Ms. Karmen ada yang tidak beres! Tolong saya!
" "Kreeeeet. Brak! Apaan tuh" Oh, tidak! Aku sadar Ms. Karmen baru saja keluar dari pintu dapur.
Tidak... tunggu! Tunggu! cicitku, Cuma diai satu-satunya harapanku!
" "Aku harus menyusulnya. Aku harus memberitahukan apa yang telah terjadi!
Ms. Karmen! cicitku. Ms. Karmen!
" " " "Dengan panik aku terbang keluar dari dapur menuju ruang duduk Aku bisa melihat
dari jendela, mobilnya masih diparkir di depan rumah.
Tapi pintu depan tertutup. Dan lebah tidak bisa membuka pintu. Aku terperangkap
di rumah sendiri! Pintu belakang! Aku jadi ingat. Kata Ms. Karmen pintu itu tadi terbuka sedikit.
Ya! Dari situlah semua lebah itu bisa masuk ke dalam rumah!
Kukepakkan sayap baruku dan terbang kembali ke dapur. Sambil melayang, aku sadar
aku makin mahir mengontrol pola terbangku.
Tapi sekarang ini aku tidak peduli. Yang penting aku harus mengejar Ms. Karmen
sebelum ia pergi. Aku melesat keluar dari celah sempit di pintu belakang. Ms. Karmen! teriakku
" "sambil terbang dari samping rumah Ms Karmen! Tolong saya! Anda melakukan
"kesalahan! Saya jadi lebah! Tolong saya!
"Suaraku kecil sekali, ia tidak bisa mendengarnya. Dibukanya pintu mobilnya dan
masuk ke dalam. Satu-satunya kesempatanku untuk kembali hidup normal sebentar
lagi akan pergi! Apa dayaku" Bagaimana caranya menarik perhatiannya"
Aku berpikir cepat dan terbang menuju kepalanya. "Ms. Karmen! teriakku di
"teiinganya. Ini Gary
" "Ms. Karmen berteriak kaget. Ia lalu menggerakkan tangannya dan menepukku. Kuat-
kuat. "Ow!" Sekujur badanku bergetar kesakitan Tepukannya membuatku terjatuh ke jalan.
Aku mendarat di trotoar dengan bunyi pluk yang menyakitkan.
Kugelengkan kepalaku supaya mataku bisa melihat dengan jelas lagi. Saat itulah
Goosebumps - 17 Kenapa Aku Takut Lebah di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
aku sadar aku punya satu set mata kecil ekstra yang berbehtuk segitiga di atas
kepalaku. Kugunakan mataku itu untuk memandang lurus ke atas.
Aku lalu menjerit ngeri. Kulihat ban mobil menggelinding ke arahku.
Mr. Karmen akan melindasku. Aku akan dilumatkan seperti lebah saja!
10 "OH! Aku terpaku karena panik.
"Meskipun mata lebahku kabur, aku bisa melihat telapak-telapak ban ketika ban itu
menggelinding pasti ke arahku.
Makin dekat. Makin dekat.
Aku harus bergerak! kataku dalam hati.
Terbang! Terbang! Tapi karena panik, aku lupa cara menggunakan otot baruku.
A aku akan terlindas! pikirku.
"Aku berteriak lemah.
Mobil itu berhenti. Hah?" Sekujur badanku gemetaran Tapi entah bagaimana caranya aku bisa juga
"memaksa diriku bangun. Terbang ke udara.
Ya. Sekarang aku terbang.
Aku bisa melihat Ms Karmen di dalam mobiL Ia sedang memasang sabuk pengaman. Ia
tadi menghentikan mobil untuk memasang sabuk pengarnan!
Hei, sabuk pengaman benar-benar menyelamatkan hidup! kataku pada diri sendiri." "Aku berteriak memanggilnya. Tapi tentu saja ia tidak bisa mendengarku. Kuamati
mobil itu meluncur pergi sampai tidak kelihatan lagi.
Lalu, dengan lelah dan kaget, aku terbang ke semak lilac di dekat situ dan
mendarat di daunnya. "Nyaris saja! kataku pada diri sendiri, sambil megap-
"megap. Aku bisa terbunuh di luar sini!
" "Seekor ulat hijau merayap naik ke batang bunga dan mulai ribut mengunyah daun
tempat aku beristirahat. Sebelum ini belum pernah aku mengamati ulat. Dari
dekat, tampak jelek sekali. Agak mirip naga. Tapi lebih menakutkan.
"Jangan dekati aku! teriakku dengan suara kecil. Ulat itu menoleh pun tidak.
"Mungkin ia tidak mendengar teriakanku.
Aku segera melupakan ulat itu ketika mendengar suara langkah kaki datang dan
jalanan depan. Kuputar kepalaku dan kugunakan mata sampingku untuk melihat siapa
yang datang. "Mom!" jeritku. Mom! Sebelah sini!
" "Ia tidak bisa mendengarku. Ia bergegas menaiki dan masuk ke rumah.
Tiba-tiba aku merasa sedih sekali. Ibuku sendiri tidak mengenaliku.
Dengan putus asa kukepakkan sayapku dan terbang dari daun. Aku menuju bagian
depan rumah mendengung-dengung di dekat jendela depan.
Sekarang aku sudah bisa mengontrol sayapku. Tapi apa yang kuithat di dalam rumah
cukup untuk membuatku jatuh ke tanah lagi
Ibuku s dang berbicara denganku di ruang duduk. Atau paling tidak, begitulah
"yang dikira beliau Tapi aku tahu itu bukan aku. Aku terjebak di
luar. Tapi siapa yang berada di dalam sana deng ibuku" Apa Dirk Davis berhasil
masuk ke dalam badanku"
Aku mendarat di pinggir jendela dan memandang ke dalam rumah. Ibuku sedang
bicara. Anak itu mengangguk-angguk dan tertawa. Ia mengatakan sesuatu pada Mom.
Kalau kuperhatikan benar-benar, aku bisa membaca gerakan bibirnya.
"Hei, Mom, beli keripik taco" Aku lapar sekali.
"Pasti Dirk yang bicara di dalam badanku.
Ibuku tersenyum padanya dan menepuk tangannya. Kubaca gerakan bibirku dan
melihat dia memanggil ibuku Mom lagi. Kok bisa-bisanya ia berkelakuan begitu"
" "Kok bisa-bisanya ia memanggil ibu-ku Mom "
" "Kalau saja lebah bisa menangis - yang sekarang - kutahu tidak bisa - saat itu
juga pasti aku sudah meraung-raung. Memangnya anak itu menganggap dirinya siapa"
Selain itu, ibu macam apa ibuku! kok sampai tidak tahu bahwa ada orang yarg sama
sekali tidak dikenal berada di dalam badan anaknya"
Ketika mengamati diriku dan ibuku bercakap cakap di ruang duduk, pikiranku
" "jadi kacau. Seperti orang gila, kuhantam-hantamkan badan seranggaku ke kaca
Nngg! teriakku Nngg! Nngg! Nngg! Ini aku, Gary. Lihat ke luar sini! Tolong
" " "aku! "Berkali-kali kuhantamkan diriku ke kaca. Tapi orang yang di dalam rumah tak ada
yang melihat. Beberapa memt kemudian, Mom membawakan bungkus keripik taco untuk diriku yang
baru. Kuamati Gary merobek bungkusan itu dan mengambil segenggam keripik.
" "Remah-remah berjatuhan ke karpet ruang duduk ketika ia mengunyah keripik-
keripik pedas itu. Aku tersadar aku lapar. Tapi lebah makan apa" tanyaku dalam hati. Dengan putus asa, kucoba mengingat-
ingat semua hal pernah kubaca tentang makhluk itu. Aku teringat ulat lapar
tadi, yang mengunyah-ngunyah daun. Tapi aku yakin lebah tidak makan daun.
Mereka makan apa" Serangga lain" Ugh! Pikiran itu membuatku bergidik. Bisa mati
aku kalau harus makan serangga!
Aku mendengung-dengung di halaman, berharap melihat sesuatu - apa saja - yang
bisa kumakan. Ketika terbang, kusadari ternyata aku sudah terbiasa dengan
penglihatan baruku yang aneh dan sudah belajar bagaimana menggunakan mataku yang
berbeda-beda itu. Aku teringat sesuatu yang pernah kubaca di buku bergambar lama yang berjudul
Buku Pengetahuan tentang Lebah. Kata buku itu tiap mata lebah punya beribu-ribu
lensa kecil yang letaknya berdekatan. Tapi, karena tidak punya pupil, lebah
tidak bisa memfokuskan matanya.
Menarik, pikirku Tapi tidak terlalu menolong. Kalau aku bisa ingat soal
penglihatan lebah, kenapa aku tidak ingat apa yang mereka makan"
Aku duduk di semak-semak lagi untuk berpikir. Dan tiba-tiba, aku tersadar oleh
bau enak di dekatku. Kuputar kepalaku dan melihat ada bunga kuning yang indah.
Lalu aku teringat hal lain yang pernah kubaca. Serbuk sari, kataku kuat-kuat. " "Lebah makan serbuk sari. Dan mereka memperolehnya dari bunga!
"Dengan girang aku terbang dan berputar-putar di dekat bunga itu. Kucoba membuka
mulutku - sebelum teringat bahwa aku tidak lagi punya mulut seperti itu.
Sebagai gantinya, aku punya lidah aneh yang panjang Tapi bagaimana cara
menggunakannya untuk mengambil serbuk sari dari bunga"
Aku sama sekali tidak tahu!
Sambil berputar-putar di udara, aku sadar aku makin kelelahan. Kalau tidak
segera makan, aku bisa pingsan.
Aku mulai merasa pusing. Aku nyaris tidak sadar di mana aku berada.
Makin lama aku makin bingung otakku jad kabur, aku jadi mulai ragu apakah aku
memang pernah jadi anak manusia. Mungkin sebetulnya dari dulu aku ini sudah jadi
lebah, dan aku cuma bermimpi pernah jadi anak manusia
Brak! Ada orang yang menutup pintu mobil, aku jadi sadar dari kekacauan pikiraanku.
Kuputar kepalaku untuk melihat.
Dad. Beliau menutup pintu garasi. Sekarang beliau sekarang menyeberangi jalan masuk
dan menuju pintu belakang rumah.
"Dad jeritku Dad. ini aku Gary. Tolong aku!
" " ?"Hai, Gary, kata Dad.
"11 DAD! Dad bisa mendengarku! teriakku girang Dad - Dad harus menolongku!
" " " "Hatiku hancur waktu Dad berjalan melewatiku dan bicara dengan si Gary palsu.
Dengan putus asa aku mendengung-dengung mengitari kepala mereka.
Kelihatannya Andretti kehilangan salah satu pekerjanya, kata ayahku sambil
" "tertawa. Dipukulnya aku dengan gulungan koran.
Nyaris saja. Aku melesat pergi.
Uh, betul, Si Gary palsu tertawa juga, pura-pura tahu apa yang dibicarakan
" "Dad. Andretti."
"Ayo, kita bantu menyiapkan makan malam," kata ayahku. Dipegangnya bahuku. Ya,
" "Nak" "Tentu, Dad." "Seperti dua sahabat karib, ayahku dan anak palsunya melintasi halaman dan
membuka pintu. Tunggu! teriakku. Tunggu!
" " " "Seperti roket ruang angkasa, aku melesat mengejar mereka. Kalau aku melaju
secepat mungkin kurasa aku bisa menyelinap di celah pintu sebelum pintunya
ditutup. Cepat, lebih cepat, dan...
BRAK! Pintu kasa itu terbanting menutup, tepat mengenai badan lebahku yang kecil.
Sekali lagi, aku diliputi kegelapan pekat.
"Ohhhhh. Di mana aku" Apa yang terjadi" Apa masih tetap jadi lebah"
"Dengan kepala pusing, aku berupaya untuk sadar kembali. Ketika bisa membuka
mata, aku sadar aku masih jadi lebah - lebah yang kecil, rapuh, agak terluka -
dan yang nyaris saja gepeng terjepit pintu kasa.
Sekarang aku telentang di rerumputan di halaman rumah kami. Keenam kakiku
menendang-nendang udara. Waktu jadi manusia dulu aku kikuk -dan jadi lebah pun tetap kikuk! ratapku. Aku
"mencoba membalikkan diriku Baru sejam jadi lebah aku sudah nyaris terbunuh. Dua
"kali! "Tiba-tiba aku tahu apa yang harus kulakukan. Aku harus ke kantor Ms. Karmen dan
menceritakan apa yang telah terjadi.
Aku tidak tahu apakah aku bisa melakukannya. Tapi aku tahu harus kucoba.
Aku menggeram pelan, dan dengan mengerahkan tenaga, kubalikkan diriku sehingga
bertumpu di perut. Kugunakan kelima mataku untuk memeriksa keadaanku. Kedua
sayapku kelihatannya bisa digerakkan. Dan keenam kakiku masih ada semua.
"Oke, kataku pada diri sendiri. Kau bisa melakukannya. Terbanglah ke kantor " "Person-to-Person dan masuk ke dalam.
"Kukepakkan sayapku dan mulai terbang. Tapi aku baru naik kira-kira dua senti
dari tanah ketika kudengar suara yang membuat darahku jadi beku.
Itu Claus si kucing. Dikeluarkannya kuku-kukunya yang panjang tajam dan
menerjang. Aku mencicit ketika ia menerkamku, menyambarku dengan satu tangan, dan mulai
mencengkeram badanku. 12 KETIKA cakar kucing itu mencengkeramku, kulihat mulutnya yang mengerikan terbuka
lebar. Sengat dia! Sengat dia! Pikiran itu berputar-putar di kepalaku
Tapi ada yang mencegahku. Ada sesuatu yang melarangku supaya jangan menggunakan
penyengatku. Tiba-tiba aku teringat hal lain yang kubaca dalam Buku Pengetahuan tentang
Lebah. Lebah madu mati begitu menggunakan sengatnya.
Tidak usah ya! pikirku. Aku masih berharap bisa tetap hidup sampai semua ini berlalu. Dan kembali ke
badanku yang lama. Jadi, kalau tidak boleh menggunakan sengatku, aku harus mencari akal.
Dengan bunyi gigi yang bergemeretak keras, Claus mengatupkan mulutnya yang
besar. Ditundukkannya kepalanya, bersiap-siap untuk memakan korbannya - aku.
Tepat pada saat itu, aku menerobos keluar dari cakarnya dan meloloskan din dan
giginya yang bergemeretakan.
Aku mencoba melesat naik. Tapi kucing itu mengayunkan cakarnya dan memukulku
sampai jatuh. Claus mempermainkan aku seolah-olah aku ini mainan tikus yang selalu diberikan
Krissy padanya sebagai hadiah Natal.
Dengan sisa-sisa tenaga, kubentangkan sayapku, melesat ke atas, dan terbang
secepat mungkin. Aku memandang ke belakang dengan salah satu mataku, tampak
kucing itu terduduk kaget di rumput.
Selama sedetik, aku merasa senang sekali karena bisa menang. Kau berhasil,
"Gary! kataku bangga. Kau, lebah kecil mungil, berhasil mengalahkan kucing
" "besar yang jahat
"Saking bangganya dengan diriku sendiri, aku terbang berputar-putar. Kukembangkan
sayapku lebar-lebar dan mulai berputar pelan di udara.
Zapp! Oh, tidak! Apa itu" Aku menabrak sesuatu! Tapi apa" Benda itu tidak keras seperti dinding ataupun
pohon. Benda itu malah terasa lembut dan lengket, seperti kain. Dan semua kakiku
terbelit di benda itu. Aku berusaha keras membebaskan diri. Akul menggeliat dan mendorong. Tapi kakiku
tidak bisa bergerak. Aku terperangkap. Ha ha ha! " "Suara tawa menggelegar itu membuat sekujur badanku bergetar.
Aku segera sadar di mana aku berada
Aku tertangkap jala si Andretti.
Perasaan putus asa membuatku terpuruk di dalam jala putih itu
Aku tahu pasti apa yang akan terjadi.
Ia akan memasukkan aku ke sarang lebahnya - dan aku takkan pernah bisa keluar
dari sana 13 SUDAH waktunya pulang, sayangku yang mendengung-dengung, senandung Mr. " "Andretti. Sudah waktunya untuk kembali bekerja, Sayang. Ia menertawakan
" "sendiri kata-katanya yang konyol. Sayangku! Ha ha! Oh, bagus, kan?"
"Nnggg. Nngggg. Mendengar suara mendengung-dengung keras itu, aku tahu aku bukan satu-satunya
lebah yang ditangkap Mr. Andretti. Malah kulihat dari mata kananku, ada lebah
yang mirip denganku. Ia berada tepat di depanku, dan menggerak-gerakkan
antenanya ke wajahku Wooo! Monster seram! Kaki-kakiku yang berbulu gemetar ketakutan Aku berputar-putar, berusaha
melarikan din darinya. Akhirnya aku bisa juga berbalik ke arah lain. Tapi kulihat aku jadi berhadap-
hadapan dengan lebah lain. Dan lebah lain lagi. Tiap lebah tampak lebih
menakutkan dibandingkan temannya tadi.
Mata mereka semua besar-besar dan menonjol, antenanya menyeramkan! Dan mereka
semua mendengung marah padaku.
Suara dengungan menakutkan itu terdengar makin keras karena Mr. Andretti
menangkap lebih banyak lebah di jalanya. Tiba-tiba, jala itu bergetar naik
turun, naik-turun - seperti gempa dahsyat - sampai aku tidak bisa berpikir lagi!
Karena jala itu bergetar, pijakan kakiku jadi terlepas dan aku jatuh ke tengah
geromboian lebah yang menggeliat-geliat di dasar jala
Woooo! Aku menimpa setumpuk lebah berbulu yang bergerak-gerak. Dan selagi aku
masih tergagap ketakutan, lebah-lebah jatuh menimpaku.
Mimpi buruk yang merayap-rayap dan mendengung-dengung!
Belum pernah aku setakut itu Aku menjerit dengan suaraku yang kecil. Kucoba
memanjat bagian samping jala, tapi kakiku tertindih badan lebah lain Aku benci
sekali merasakan bulu-bulu mereka yang menjijikkan itu!
Meskipun takut, aku tahu aku harus melarikan diri. Aku harus pergi dari sini.
Aku harus pergi ke kantor Ms Karmen dan meminta ia menolongku.
Lalu pikiran yang paling mengerikan terlintas di benakku. Tiba-tiba aku
tersadar, kalau tidak bisa melarikan diri, seumur hidup bisa-bisa aku jadi lebah
terus. Ketika Mr. Andretti membawaku dan lebah-lebah lain menyeberangi halaman belakang
rumahnya, aku mulai mendengung dan gemetaran karena panik. Bagaimana hal ini
bisa sampai terjadi pada diriku" tanyaku dalam hati. Bagaimana aku bisa sebodoh
itu sehingga mau bertukar badan dengan orang lain" Kenapa aku tidak senang
dengan badanku yang sangat sehat dulu"
Mr. Andretti membuka pintu ruang berkawat kasa di samping garasinya. Kita sudah
"sampai sayangku, katanya.
"Jalanya mulai bergetar. Kurasa Mr. Andretti sedang menumpahkan isinya pelan-
pelan. Diambilinya kami satu per satu - para tawanannya ini - dari bagian
samping jala dan dimasukkannya ke dalam sarang lebahnya.
Ketika Andretti meraih lebah-lebah itu, mereka mulai mendengung lebih keras
daripada biasanya. Akhirnya sampai pada giliranku untuk diambil dari jala.
Ketika kulihat ujung jari Andretti menggapaiku aku mundur, berpegangan di jala.
Tiba-tiba aku teringat omongannya yang sombong bahwa ia tidak pernah menggunakan
sarung tangan karena lebah-lebahnya percaya padanya.
" "Kuamati jari-jarinya terulur ke arahku.
Pasti asyik kalau kutusukkan sengatku ke dalam kulitnya yang lembut dan halus
itu, pikirku. Tusuk tidak, ya" Sengat tidak, ya" Bagaimana" 14 AKU tidak menyengatnya. Aku tidak mau mati. Memang, sekarang ini segalanya tampak mengerikan bagiku Tapi aku masih punya
Goosebumps - 17 Kenapa Aku Takut Lebah di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
harapan, Walaupun tipis. Mungkin, entah bagaimana caranya, aku bisa menemukan jalan keluar dari penjara
lebah ini dan kembali ke badanku sendiri. Kelihatannya hampir tidak mungkin.
Tapi kuputuskan akan terus berusaha.
"Masuklah teman kecilku," kata Mr. Andretti. Dibukanya bagian sarang lebahnya
yang berbentuk laci dan dimasukkannya aku. "Ohhhh, erangku. Gelap sekali di dalam sarang itu. Dan sangat membingungkan. "Ke mana aku harus bergerak" Apa yang harus kulakukan"
Udara terasa panas dan lembap. Ke mana pun aku menoleh, terdengar suara
dengungan yang bergemuruh dan memekakkan telinga.
A - aku tidak tahan!" teriakku. Aku bisa merasa pikiranku mulai kacau!
"Di sekelilingku, lebah-lebah berjalan cepat-cepat dalam kegelapan. Aku tidak
bergerak karena ketakutan.
Tiba-tiba aku sadar aku masih lapar. Kalau tidak segera makan, aku tahu aku
takkan sanggup menemukan jalan keluar dari sini!
Aku berbalik dan mulai mencoba memeriksa keadaan.
Melalui mata kiriku, kulihat ada lebah lain melotot ke arahku. Aku langsung
berhenti berjalan. Apa lebah saling menyerang di dalam sarang mereka" pikirku.
Aku tidak ingat pernah membaca soal itu di buku lebahku. Tapi lebah ini benar-
Memanah Burung Rajawali 13 Raja Petir 03 Pencuri Kitab-kitab Pusaka Bujukan Gambar Lukisan 6