Pencarian

Kenapa Aku Takut Lebah 2

Goosebumps - 17 Kenapa Aku Takut Lebah Bagian 2


benar tampak seperti siap tempur.
Tolong, biarkan aku sendirian, aku memohon dengan suara kecil. Tolong, jangan
" " "ganggu aku.
"Lebah itu melotot padaku. Belum pernah aku melihat mata yang begitu besar dan
begitu marah! Pelan-pelan, aku mundur menjauh darinya. "Uh... cicitku gelisah. Aku harus
" "pergi. Aku.... um... aku harus kerja."
Lebah itu membelalakkan matanya dan melambaikan antenanya dengan sikap
mengancam. Aku yakin ia ingin menyengatku. Aku berbalik dan terbang secepat
mungkin. Aku berusaha bersembunyi.
Saking takutnya, aku sampai tidak bisa bergerak.
Bagaimana kalau aku bertabrakan dengan lebah lain" Memikirkan apa yang akan
terjadi saja aku sudah tidak sanggup.
Aku tahu aku harus bergerak. Aku harus menemukan makanan.
Dengan badan gemetar ketakutan, aku berjingkat-jingkat ke tempat terbuka Dengan
gelisah kupandang sekelilingku.
Di dinding di kejauhan, kulihat segerombolan lebah sedang sibuk membangun
sesuatu. Sarang madu. Dan di mana ada sarang madu, kataku dalam hati berarti ada madu.
Aku benci cairan manis lengket itu. Tapi aku tahu aku harus memakannya. Sekarang
juga! Setenang mungkin, aku merayap mendekat dan bergabung dengan lebah-lebah pekerja
itu. Dari sudut mataku kulihat mereka melakukan perbuatan menjijikkan dengan
mulut mereka. Mula-mula, mereka menggunakan kaki mereka untuk mengambil serpihan-serpihan
kecil benda yang tampak seperti lilin dari perut mereka Lalu mereka jejalkan
lilin itu ke mulut dan menggerak-gerakkan rahang mereka seperti mesin pengunyah
kecil. Akhirnya, mereka ludahkan lilin itu dan mereka gunakan untuk membangun
bagian sarang madu yang sedang mereka kerjakan.
Hii! Kelihatannya menjijikkan sekali. Aku jadi mual!
Tapi aku bisa apa" Aku harus makan madu - meskipun madunya dilapisi ludah lebah.
Kuputar kepalaku dan berlatih menggerakkan lidahku. Lalu kusedot genangan madu.
Menakjubkan! Untuk pertama kalinya dalam hidupku, aku menyukai madu. Segera saja
aku sudah asyik menyedotnya seperti menyedot susu cokelat.
Sesaat kernudian, aku sudah lumayan mahir menggerakkan lidahku, yang sebetulnya
lebih mirip tabung lentur daripada lidah biasa. Benar-benar alat yang tepat
untuk menyedot madu. Kalau aku berhasil keluar, kurasa sekarang aku sudah lumayan bisa menggunakannya
untuk mengumpulkan nektar dan serbuk sari. Bahkan aku bisa saja menjadi pekerja
terbaik di seluruh sarang lebah ini!
Aku berusaha tersenyum, tapi kemudian nyaris tersedak madu.
Apa-apaan aku ini" Apa yang kupikirkan" Ternyata aku mulai merasa seperti lebah betulan!
Aku harus keluar dan tempat ini. Sebelum terlambat!
Aku langsung ingin mencari jalan keluar. Tapi mendadak aku merasa capek sekali.
Lelahnya... Apa karena madu tadi" Atau karena perasaan tegang karena takut"
Aku hampir tidak sanggup membuka mata. Suara dengungan yang menggemuruh
terdengar makin keras. Sambil menghela napas lelah, aku jatuh ke sekumpulan badan berbulu.
Aku terbenam ke dalam kegelapan sarang yang hangat, dikelilingi suara dengungan
tanpa henti. Kuhirup bau manis madu dan bersandar pada sauara-saudaraku.
Aku sekarang seperti mereka juga, kataku lemah pada diri sendiri. Aku bukan lagi
anak manusia. Aku lebah. Lebah yang mendengung. Lebah yang terbenam ke dalam
sarang gelap yang hangat. Rumahku.
Terbenam... terbenam... 15 AKU tersentak bangun dan berusaha menyingkirkan seekor lebah dari mukaku.
Beberapa saat kemudian aku baru ingat. Aku tidak sedang berbaring halaman
belakang rumahku, sambil berusaha, mengusir lebah-lebah. Aku sekarang jadi lebah
- lebah yang terperangkap di dalam sarang!
Aku melompat bangun, maju selangkah, dan segera berhadap-hadapan dengan lebah
lain! Aku tidak tahu apa dia lebah yang kulihat kemarin malam. Tapi ia kelihatan
sama marahnya. Matanya yang besar melotot marah. Dan ia bergerak cepat ke
arahku. Cepat-cepat aku berbalik dan terbang. Tentu saja aku tidak tahu mau pergi ke
mana. Sarang itu sepertinya terdiri dari banyak lorong yang panjang dan gelap. Di
sekelilingku, gerombolan-gerombolan lebah sedang membangun sarang madu Sambil
bekerja, mereka mendengung-dengung terus. Suaranya benar-benar bikin aku gila!
Aku mulai mencari jalan keluar. Aku berjalan kesana kemari, keluar masuk sarang
madu yang gelap dan lengket.
Berkali-kali kujulurkan lidahku dan menyedot madu. Aku mulai agak bosan dengan
cairan manis itu. Tapi aku tahu aku harus menjaga kondisi badan kalau mau kabur dari sarang.
Sambil mencari jalan keluar, kuperhatikan tampaknya setiap lebah punya tugas
tertentu, kalau membangun sarang madu, ya mengurusi bayi sang ratu atau apalah. Dan lebah-lebah
kecil itu tidak pernah berhenti bekerja! Mereka sibuk bagai lebah dari pagi " "sampai malam.
Sambil melesat menembus kegelapan pekat, aku mulai kehilangan harapan.
Tidak ada jalan keluar, pikirku. Tidak ada. Dengan perasaan muram, aku mendarat
di sarang yang lengket. Dan ketika aku mendarat, tiga lebah besar bergerak di
depanku. Mereka mendengung marah, menabrakkan badan mereka yang berbulu dan lembap ke
badanku. Jelas lebah-lebah itu marah padaku.
Mungkin karena aku tidak melakukan tugas ku.Tapi apa tugasku" Bagaimana caraku
" "memberitahu lebah-lebah itu bahwa aku tidak tahu apa yang mestinya kulakukan"
Kucoba menyelinap di antara mereka, tapi mereka bergerak menutupi jalanku.
Tiga lebah besar. Aku jadi teringat pada Barry, Marv dan Karl.
Aku mundur ketika salah satu lebah mengarahkan sengatnya padaku.
Ia bersiap-siap membunuhku! Dan aku tidak tahu apa salahku!
Aku menjerit dan berbalik. Secepat keenam kakiku bisa bergerak, aku melesat
kembali ke lorong sempit dan berbelok di pojokan.
"Oh! Aku menabrak lebah lain. Untung ia sedang terburu-buru, dan tampaknya
"tidak melihatku. Aku menarik napas lega. Lalu sebuah ide terlintas di pikiranku. Ke mana lebah
itu pergi terburu-buru begitu" Apa ia membawa sesuatu ke tempat" Mungkinkah ia
pergi ke tempat yang belum sempat kuperiksa"
Kuputuskan untuk mengikutinya dan mencari tahu ada apa. Aku perlu mengetahui
segala suatu tentang sarang ini. Mungkin, siapa tahu, bisa membantuku kabur.
Cepat-cepat kukejar lebah itu. Kukira aku bisa cepat menemukannya. Tapi ia sama
sekali sudah tidak kelihatan.
Kucari-cari di antara sarang-sarang madu, aku tidak bisa menemukannya. Tak lama
kemudian, aku menyerah. Hebat, Lutz si Kikuk, ejekku pada diri sendiri. Perasaanku tidak keruan.
Kujulurkan lidahku dan kusedot madu banyak-banyak untuk sumber tenaga. Lalu
kumulai pencarian tanpa akhirku lagi.
Woooo! Aku berhenti ketika sampai di tempat yang tampaknya pernah kulihat. Aku
yakin itulah tempat Andretti memasukkanku untuk pertama kalinya ke sarang ini.
Segerombolan lebah yang mendengung-dengung marah langsung menyerbuku.
"Hei..!" teriakku marah ketika mereka mendesakku.
Mereka menjawab dengan dengungan marah.
Apa yang mereka lakukan" Apa mereka menyerangku" Apa mereka akan serentak
menyengatku" Mereka mengepungku. Aku tidak bisa melarikan diri.
Tapi bagaimana caranya melawan semua lebah ini" Mati aku, pikirku. Habislah.
Sambil menghela napas pasrah, kupejamkan mataku dan mulai gemrtaran.
Dan menungg mereka mengeroyokku.
16 AKU menunggu dilumatkan. Dan menunggu lagi. Ketika kubuka mataku, lebah-lebah marah itu telah bergeser ke pinggir sarang.
Mereka tidak memperhatikan aku.
Kulihat ada seekor lebah, berdiri di tengah-tengah sarang. Ia sedang menari
melompat-lompat, berputar-putar.
Aneh! pikirku. Lebah-lebah lain mengamatinya dengan cermat, seolah-olah
merupakan hal yang paling menarik di seluruh dunia.
Lebah-lebah itu. tidak peduli padaku, kataku pada diri sendiri. Mereka tadi " " "menyingkirkanku supaya lebah itu bisa menari
"Aku tersadar telah membuang-buang waktu Aku harus terus mencari jalan keluar.
Kucoba mendesak keluar dari gerombolan lebah itu, tapi lantai sarang sekarang
sudah penuh sesak sehingga susah untuk bergerak.
Lebah itu berdansa makin cepat Digerakkannya badannya ke kanan. Lebah-lebah
lain menatapnya dengan cermat.
Ada apa" Pada saat itu, aku teringat sesuatu dan Buku Pengetahuan tentang Lebah-ku Aku
ingat bahwa lebah mengirim utusan untuk mencari makanan. Utusan itu lalu
menari untuk memberitahu lebah-lebah lain tempat makanan itu!
" "Kalau utusan itu sedang melaporkan di mana bisa memperoleh makanan, berarti ia
baru saja keluar dari sarang. Itu artinya ada jalan keluar dari tempat ini.
Saking girangnya, aku hampir saja menari!
Tapi tidak sempat karena, tiba-tiba, semua lebah di sarang bangkit seperti awan
gelap. Kubentangkan sayapku dan terbang bersama mereka
Ketika kuikuti, lebah-lebah itu membentuk bansan lurus dan melesat ke luar dari
lubang kecil di sudut atas sarang.
Aku mendengung-dengung sampai kutemukan ujung barisan Lalu aku bersiap-siap
kabur. Apa aku akan berhasil"
Aku jadi lebah paling ujung dan terbang ke luar dari lubang kecil itu menuju
tempat terbuka. Selama beberapa detik, kuamati lebah-lebah lain terbang menjauh,
sibuk mencari nektar dan serbuk sari.
Aku tahu aku tampak seperti mereka. Bedanya mereka mau dengan suka rela kembali
ke sarang lebah Andretti. Tapi aku tak mau, takkan mau. Paling tidak, begitulah
keinginanku. Aku di luar! teriakku girang dengan suara kecilku. Aku di luar! Aku bebas!"
" " "Karena pusing tiba-tiba melihat cahaya terang dunia luar, aku terbang berputar-
putar di daerah peternakan lebah. Lalu aku menuju lubang di kawat kasa yang
pernah kulihat waktu aku masih jadi manusia.
Aku tahu lubang itu berada di dinding yang menghadap ke halaman rumahku. Tapi
ketika kudekati, aku berhenti dan terkesiap kecewa.
Lubang itu sudah ditambal. Mr Andretti sudah memperbaikinya!
"Oh, tidak! ratapku. Aku tidak mungkin terperangkap! Tidak mungkin! " " "Jantungku mulai berdebar-debar tidak keruan. Sekujur tubuhku bergetar.
Kupaksa diriku supaya tenang dan memandang sekelilingku.
Lebah-lebah tadi sudah tidak ada di dalam tempat berkasa ini. Mereka sudah pergi
ke luar untuk mengumpulkan serbuk sari. Dan itu berarti pasti ada jalan keluar
lain. Aku tidak bisa berpikir dengan jemih karena terlalu lelah, capek terbang terus
dari tadi. Aku duduk beristirahat di atas sarang.
Pada saat itulah, pintu di antara daerah berkasa dan garasi terbuka Selamat
"pagi, lebah kecil temanku, kata Mr Andretti menggelegar Kenapa kau berbaring
" "di atas sarang" Kenapa tidak sibuk membuat madu untukku" Kau sakit, ya" Kau tahu
di sini tidak boleh ada lebah sakit."
Dengan lemah kulihat Mr. Andretti mendekat. Bayangannya yang hitam besar
menimpaku. Aku mencoba bergelung jadi bola dan menghilang Tapi percuma saja. Jari-jarinya
yang besar terjulur tepat ke arahku!
Aku berteriak ngeri. Tapi tentu saja ia tidak bisa mendengarnya. Apa yang akan
dilakukannya padaku" tanyaku dalam hati. Diapakannya lebah-leba yang sakit"
17 DIAPAKANNYA lebah-lebah yang sakit" pikirku lagi, gemetar ketakutan.
Mungkin dibuangnya ke tong sampah, pikirku. Atau lebih gawat lagi...
dijadikannya makanan burung atau kodok.
Meskipun capek, aku tahu aku tidak boleh menunggu untuk mengetahuinya. Aku harus
keluar! Tepat ketika jari-jari Mr. Andretti akan mencengkeramku, aku melesat terbang dan
mendengung-dengung di sekeliling kepalanya Pada saat itu juga, kulihat lebah-
lebah lain terbang masuk melalui lubang kecil di kasa. Lubang itu terletak di
pojokan, dekat langit-langit.
Aku mendengung di dekat wajah Mr. Andretti sekali lagi. Lalu bergegas menuju
lubang. Ketika berusaha menjejalkan diriku keluar dari lubang itu, aku
bertabrakan dengan lebah lain yang masuk. Ia melotot dan mendengung marah
padaku. Aku mundur ketakutan dan berpegangan pada kasa. Aku harus menunggu barisan
panjang lebah yang masuk ke dalam. Rasanya lama bukan main.
Ketika akhirnya aku yakin lebah terakhir sudah masuk, aku lompat maju dan
melesat keluar dari lubang Aku berada di langit terbuka!
Sekali ini aku benar-benar bebas!" jeritku girang, lupa pada rasa lelahku. Dan
" "si Andretti takkan pernah bisa menangkap lebah ini lagi!
"Aku mendarat di daun dan kubiarkan matahari pagi menghangatkan punggung dan
sayapku. Hari yang indah - hari yang indah untuk menemukan orang yang bisa
membantuku kembali ke badan manusiaku!
Seperti roket, aku melejit ke udara dan memandang berkeliing. Kukenali suara
deritan ketika ayahku membuka pintu belakang.
Dengan napas terengah-engah, aku melesat maju.
Ayahku berseru, Selamat tinggal, Sayang! Bilang pada anak-anak sampai ketemu
"nanti malam dan dilepaskannya pintu itu.
"Aku meluncur cepat ke dalam rumah. Pintunya terbantmg keras. Nyaris saja gepeng
lagi. Aku bersenandung senang. Bahagia sekali rasanya kembali ke rumah sendiri dan
keluar dari sarang yang gelap dan lengket itu Aku mendarat di meja dan memandang
dinding-dinding di sekelilingku yang sudah kukenal itu.
Kenapa sebelum ini aku tak pernah menyadari betapa indahnya rumahku"
Srek, srek, srek. Ada orang datang ke dapur! Aku terbang ke kusen jendela supaya bisa melihat
lebih jelas. Krissy! Mungkin aku bisa membuatnya mendengar suaraku.
Krissy! Krissy! dengungku. Di sini, di dekat jendela. Ini aku, Gary!" " " "Betapa senangnya aku ketika ia menoleh dan menatap ke arahku.
Ya!" teriakku girang. Ya... Ini aku! Ini aku!
" " "Oh, hebat, erang Krissy Salah satu lebah konyol Andretti masuk ke sini lagi.
" " " "Oke, memang bukan reaksi yang kuharapkan. Tapi ia tetap melihatku, kan" Mungkin,
pikirku, kalau aku terbang ke bahunya dan bicara di telinganya, ia akan bisa
mengerti perkataanku. Dengan jantung menggetarkan sekujur badan, aku terbang dari kusen jendela dan
melaju menuju adikku. Krissy! dengungku sambil mendekati bahunya Kau harus
" " "mendengarkan aku
"Aaaaiii! " "Krissy menjerit keras sekali, aku sampai takut kaca jendela jadi pecah. Enyah
"kau, lebah "Ia mengibas-ngibaskan tangannya, berusaha mengusirku.
Ow! Aku berteriak ketika ia menghantamku. Dengan badan sakit bukan main, aku
" "kehilangan kontrol dan mendarat keras di permukaan meja.
Kuangkat pandanganku, saat itu kulihat Krissy menyambar pemukul lalat dari dalam
lemari sapu. Jangan, Krissy, jangan! jeritku. "Jangan yang itu! Kau takkan mau melakukannya
" "pada abangmu sendiri
"Adikku mengangkat pemukul lalat itu dan menghantamkannya tepat ke sampingku. Aku
bisa merasakan embusan anginnya. Dan seluruh meja terasa bergetar.
Aku menjerit dan cepat-cepat berguling ke samping.
Aku tahu, Krissy paling sadis kalau sudah memegang pemukul lalat.
Ia yang paling jago di keluarga kami. Pukulannya tak pernah meleset.
Mata di atas kepalaku berputar-putar ngeri. Dan samar-samar, kuhhat sosok
pemukul lalat itu terangkat untuk menghantamku lagi. Dan lagi.
18 STOP, Krissy! jeritku. Stop! Kau membuatku remuk!
" " " "Dengan napas tersentak, aku jatuh dari atas meja. Aku terbanting keras di lantai
dan bersusah payah bangun.
Sekarang aku merasa marah. Kenapa Krissy mesti haus darah begitu" Kenapa tidak
dibukanya saja jendela dan mengusirku ke luar"
Sambil mendengung lemah, aku terbang dari atas lantai. Kupulihkan kekuatan dan


Goosebumps - 17 Kenapa Aku Takut Lebah di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

terbang membabi buta di sekeliling ruangan, kutabrak dinding dan lemari untuk
menunjukkan pada Krissy betapa marahnya aku. Lalu aku melesat ke luar dapur.
Dengan perasaan marah bukan main, aku naik tangga ke kamarku. Kalau adikku tidak
mau membantu, aku minta pertolongan orang lain saja Yaitu, si Gary baru!
Matahari pagi sudah tinggi di langit Tapi. Gary masih tidur pulas di tempat
" "tidurku. Aku makin marah waktu melihatnya berbaring begitu damai, begitu nyaman.
Bangun, pemalas! dengungku. Ia tidak bergerak. Ia tidur dengan mulut
" "ternganga, kelihatan benar-benar seperti orang tolol.
Hii! Jelek sekah! Aku yakin mulutku tak pernah menganga waktu aku tidur.
" "Kuputuskan untuk melakukan sesuatu Aku mendarat di kepala Gary dan berjalan-
" "jalan di wajahnya. Aku yakin kaki-kaki kecilku akan menggelitiknya dan
membuatnya terbangun. Percuma. Ia tidak bergerak.
Bahkan meskipun kumasukkan satu kakiku ke hidungnya, Gary tetap tidur pulas.
" "Kenapa ia kelelahan begitu" pikirku. Apa ia membuat badanku kecapekan?"
" "Dengan marah, aku lari melintasi wajah Gary dan masuk ke sela-sela rambutnya.
" "Lalu aku merayap ke telinganya. NNGGG! teriakku sekeras mungkin. NNGGG!
" " "NNGGG! NNGGG!
"Luar biasa, si Gary baru itu tak bergerak Sedikit pun.
" "Nasib. Dirk Davis temyata orang yang paling pulas sedunia!
Aku menghela napas dan menyerah. Aku merayap dari telinga Gary dan terbang
" "mengitari kamarku, kupandangi tempat tidur, lemari, dan komputerku.
"Kornputerku! teriakku girang. Mungkin aku bisa menuliskan pesan di layarnya!
" "Mungkin aku bisa memberitahu orangtuaku apa yang telah terjadi padaku!
" Aku menukik ke komputer, mendengung-dengung bersemangat.
Yes! Komputernya menyala.
Untunglah1 Aku tahu aku tidak cukup berat untuk menekan tombol Power."Apa aku cukup kuat untuk mengetik"
Layar monitor yang berwarna biru cerah menyambutku. Dengan jantung berdebar-
debar, aku turun ke keyboard dan mulai melompat-lompat menekan huruf-huruf.
Ya! Aku cukup berat untuk menekan tombol huruf.
Aku berhenti, berdiri di atas tombol Enter. Apa yang akan kuketik" Pesan apa
yang akan kutulis di layar"
Apa" Apa" Apa"
Sementara aku panik berpikir, kudengar Gary bergerak di tempat tidur di
" "belakangku Ia mengerang. Sebentar lagi ia bangun
Cepat! kataku dalam hati. Ketik sesuatu Ketik apa saja!
Begitu bangun dan tempat tidur ia akan langsung melihatnya.
Aku meloncat ke tombol-tombol huruf dan mulai melompat-lompat, mengeja pesanku.
Sulit sekali melakukannya. Mata lebahku tidak dibuat untuk membaca huruf-huruf. Dan aku terus saja terjatuh di celah
antara tombol-tombol. Setelah melompat delapan atau sembilan kali, aku jadi terengah-engah.
Tapi aku berhasil menyelesaikan pesanku tepat ketika Gary duduk di tempat " "tidur dan menggeliat.
Aku terbang di depan monitor dan bersusah payah membaca ketikanku:
AKU BUKAN LEBAH. AKU GARY
POLONG AKU. Dengan penglihatanku yang kabur, kulihat aku salah menekan huruf T, yang kutekan
malah huruf P Aku ingin kembali dan memperbaikinya. Tapi rasanya lelah sekali.
Mendengung saja susah. Apa mereka bisa mengerti"
Apa mereka akan membaca pesan itu dan melihatku berdiri di atas monitor dan
memahaminya" Gary pasti mengerti. Aku tahu Dirk Davis pasti bisa memahaminya.
" "Dengan susah payah aku naik ke atas monitor dan mengamati Gary bangun dan
" "tempat tidur.
Ini dia, kataku bersemangat. Disibakkannya rambutnya yang menutupi mata. Ia
menguap. Menggeliat lagi Sebelah sini! desakku Dirk tolong lihat layar komputer!
Dirk. sebelah sini! Diambilnya ceana jeans lusuh dan lantai dan dipakainya Lalu diambilnya kaus
kusut. Ayolah, kataku, melompat-lompat di atas monitor Baca layarnya... tolong
19 APA ia akan membacanya"
Ya! Sambil mengucek-ucek matanya, Gary terseok-seok menuju komputer.
" "Yes! Yes! Aku nyaris meledak kegirangan ketika kulihat dia terpicing menatap layar. Ayo,
"Gary Baca! Baca! cicitku.
" "Ia terpicing lagi menatap layar, keningnya berkerut. "Apa semalam kubiarkan
tulisan itu" gumamnya, menggeleng-geleng Wow Aku pasti Sedang kacau
" " "Ia mengulurkan tangan dan mematikan komputer. Lalu ia berbalik dan berjalan ke
luar kamar. Saking kagetnya, aku terjatuh dari monitor, terbanting keras di meja di samping
keyboard. Percuma saja segala: kerja kerasku tadi.
Kenapa sih Si "Gary itu" Apa ia tidak bisa membaca"
"Aku harus bicara dengan dia, kataku dalam hati, menenangkan diri. Aku harus
berkomunikasi dengannya, bagaimanapun caranya.
Kuangkat sayapku dan terbang mengejarnya. Kuikuti dia di dapur, lalu menyelinap
keluar dari pintu belakang bersamanya.
Ketika ia melintasi rerumputan, aku mulai mendengung-dengung di dekat kepalanya
tapi ia tidak memedulikanku.
Diseberangnya pekarangan dan dibukanya pintu garasi kami. Ia lalu masuk ke dalam
dan mengeluarkan skateboard lamaku.
Paling tidak sudah dua tahun tidak kugunakan skateboard itu. Pamanku
memberikannya sebagai hadiah ulang tahunku yang kesepuluh, dan kakiku hampir
patah waktu mencoba menaikinya. Sejak itu, kusingkirkan skateboard itu jauh-jauh
dan tidak mau menyentuhnya lagi.
Jangan naiki benda itu! seruku pada Gary . Bahaya Badanku bisa luka. Dan aku
" " " " "ingin badanku tetap utuh!
"Tentu saja Gary tidak mengetahui aku ada. Ia malah membawa skateboard itu ke
" "depan rumah dan meletakkannya di tanah.
Sesaat kemudian, tampak Kaitlyn dan Judy berjalan di trotoar. Kutunggu mereka
mulai cekikikan dan mengolok-olok aku yang baru.
Hai, Gary, kata Kaitlyn. Diusapnya rambut ikalnya dari dahi dan tersenyum.
" "Kami terlambat mengikuti les skateboard, ya"
" "Gary tersenyum lebar. Tidak, Kaitlyn, jawabnya dengan suaraku. Mau
" " " " "
mendahului ke taman bermain seperti kemarin" "Aku tidak mempercayai pendengaranku. Les skateboard" Mendahului ke taman bermain
seperti kemarin" Apa-apaan nih"
Kuharap kau tidak keberatan, Gary, kata judy. Kami cerita ke anak-anak lain -
" " "misalnya Gail dan Louie - betapa jagonya kau. Mereka semua bilang tidak sabar
ingin belajar dari kau juga. Boleh tidak" Karena kalau tidak, kami akan
menelepon mereka, dan..."
Tidak masalah, Jude, potong Gary . Ayo kita pergi
" " " " " "Aku yang baru melompat ke skateboard dan meluncur mulus di trotoar. Judy dan
" "Kaitlyn bergegas menyusulnya.
Selama sedetik aku tak bisa bergerak saking kagetnya. Tapi lalu kuputuskan untuk
mengikuti mereka. Sambil melewati mereka, aku terus bergumam pada diri sendiri, Aku tak percaya!
"Lutz si Kikuk akan mengajarkan cara main skateboard. di taman bermain" Semua
anak menunggu kedatangannya" Apa-apaan ini"
"Beberapa menit kemudian, kami berempat sampai di taman bermain. Banyak yang
menunggu Gary . Diletakkannya skateboard-nya dan mulai memberi petunjuk tentang
" "ber-skateboard.
Aku mendengung mendekatinya dan berteriak-teriak di telinganya lagi. "Dirk!
"teriakku: Dirk Davis! mi aku. Gary Lutz yang sebenarnya!
" "Dengan sangat tenang diusirnya aku.
Kucoba lagi bicara dengannya. Sekali ini ditepisnya aku kuat-kuat, aku jatuh
berputar-putar ke tanah. Kulupakan rasa sakitku dan bangun. Aku sadar Dirk takkan membantuku.
Harapanku cuma Ms Karmen. Lagi pula, dia yang punya peralatannya. Cuma dia yang
bisa membalikkan apa yang telah diperbuatnya.
Aku terbang ke pohon dan mencoba menentukan akan terbang ke mana. Saat kau jadi
serangga, segalanya tampak berbeda. Benda-benda yang bagi manusia tampak kecil,
bagi lebah tampak besar. Jadi aku ingin memastikan dulu supaya aku tidak kacau
dan terbang ke arah yang salah.
Aku berdiri di daun besar dan memandangi blok rumahku sampai aku yakin ke mana
harus pergi. Ketika bersiap-siap terbang, tiba-tiba ada bayangan besar menimpa
kepalaku. Mula-mula kukira bayangan burung kecil. Tapi aku lalu tahu itu capung.
Tenang saja, kataku pada diri sendiri. Capung termasuk serangga, kan" Dan
" " "serangga tidak memakan sesamanya, kan"
"Kurasa tidak ada yang memberitahukan hal itu pada si capung.
Sebelum aku sempat bergerak, ia menukik, menggigit perutku, dan merobekku jadi
dua. 20 Aku terkesiap untuk terakhir kalinya dan menunggu segalanya jadi gelap.
Beberapa detik kemudian aku baru sadar capung itu membelok dan pergi ke arah
lain. Khayalanku sudah ke mana-mana. Selalu begitu kalau aku terlalu lelah.
Kutarik napas dalam-dalam, bersyukur badanku masih utuh. Kuputuskan untuk
menggunakan sisa tenagaku untuk menemui Ms. Karmen di kantor Person-to-Person
Vacations. Aku terbang ke atas, menoleh ke kiri dan ke kanan untuk mengamati lalu lintas
capung, lalu cepat-cepat melaju.
Setelah perjalanan panjang yang melelahkan, aku terbang di atas papan nama jalan
yang menunjukkan bahwa aku berhasil sampai di blok yang benar. Roach Street
Aku terbang di sepanjang trotoar sampai tiba di gedung Person-to-Person. Aku
lalu duduk di teras dan memikirkan bagaimana caranya masuk ke dalam.
Untunglah, sambil beristirahat di atas semen yang hangat itu, kulihat ada tukang
pos sedang berjalan di jalan itu. Ia berhenti di tiap rurnah yang dilaluinya.
Cepat-cepat aku terbang ke pintu masuk Person-to-Person dan memeriksanya. Sesuai
dengan harapanku, di tengah pintu ada celah untuk surat.
Aku terbang ke kenop pintu dan menunggu. Perlahan-lahan tukang pos tadi berjalan
menuju gedung kantor Person-to-Person.
Cepat jeritku Kaukira aku mau seharian di sini?" Tentu saja ia tidak bisa " " "mendengarku.
Diaduk-aduknya isi tasnya dan dikeluarkannya setumpuk surat. Lalu, pelan-pelan,
diulurkarinya tangannya dan dibukanya celah surat.
Sebelum tukang pos itu sempat bereaksi, aku menukik di depan hidungnya dan
menyelinap masuk ke celah itu. Ketika aku terbang, kudengar ia terkesiap, aku
tahu ia tadi melihatku. Tapi sekali ini aku beruntung. Aku bergerak cepat
sekali, tukang pos itu tak sempat memukulku.
Keberuntunganku masih bertahan waktu aku menaiki tangga.
Aku baru saja sampai di atas ketika prntu menuju Person-to-Person Vacations
terbuka, dan seorang anak perempuan seumurku keluar. Rambutnya panjang dan merah
ikal, wajahnya tampak serius. Apa ia sedang berpikir untuk bertukar tempat
dengan seseorang" "Pulanglah! teriakku. Dan jangan kembali lagi. Jauhi tempat itu! Lihat apa
" "yang terjadi pada diriku!
"Meskipun aku sudah menjerit-jerit, anak itu menoleh pun tidak. Tapi dibiarkannya
pintu terbuka cukup lama. sehingga aku bisa masuk ke kantor Person-to-Person.
Aku terbang melintasi ruang tunggu dan melihat Ms. Karmen. Ia duduk di kursi
yang sama seperti waktu aku pertama kali bertemu dengannya dulu.
Aku melesat tepat ke arahnya... dan menghantam sesuatu yang keras.
Tubuhku sakit bukan main. Aku jatuh ke lantai, kepalaku pusing.
Ketika pikiranku mulai jernih, aku teringat pada dinding kaca yang memisahkan
Ms. Karmen dan ruang tunggu. Seperti kumbang bulan Juni yang goblok, aku tadi
menabraknya! Kugoyang diriku untuk menjernihkan pikiran. "Ms. Karmen! seruku. Ms. Karmen.
" "Ini saya... Gary Lutz. Lihat apa yang terjadi! Anda bisa menolong saya" Bisa"
"21 Ms. KARMEN sedikit pun tidak mengalihkan perhatiannya dari pekerjaannya. Sekali
lagi aku tersadar tak ada yang bisa mendengar suara seranggaku yang mencicit
ini. Sambil mengerang pasrah, aku jatuh ke kursi dan bergelung jadi bola kecil.
Percuma saja aku datang jauh-jauh, pikirku. Aku berhasil menemukan satu-satunya
orang di dunia ini yang mungkin bisa menolongku. Dan ia tidak bisa mendengarku.
Aku menyerah, bisikku sedih. "Percuma saja. Aku harus membiasakan diri untuk
" "jadi lebah selamanya! Tak mungkin aku bisa memperoleh badanku yang dulu.
"Seumur hidup belum pernah aku sesedih itu. Aku berharap semoga ada orang datang,
pergi ke kursi itu, dan mendudukiku.
Aku tersentak dari pikiran-pikiran suram itu ketika mendengar suara aneh. Aku
duduk tegak dan, mendengarkan.
Heh. Heh. Kedengarannya mirip suara orang bernapas. Tapi kok bisa" Suaranya
" "keras sekali!
Aku terbang dan kursi dan mengitari ruangan, berusaha mengetahui dari mana suara
itu berasal. Sempat kukitari ruangan itu dua kali sebelum aku mengetahui sumber
suara itu. Ms. Karmen sedang membungkuk untuk mengambil sesuatu yang jatuh ke lantai.
Hidung dan mulutnya hanya beberapa senti dari permukaan meja Dan mikrofon yang
digunakannya untuk bicara dengan orang-orang telah menangkap suara napasnya!
Tiba-tiba aku mendapat ide cemerlang Kalau aku bisa masuk ke sisi lain kaca itu,
mikrofon itu bisa kugunakan supaya Ms. Karmen bisa mendengarku.
Aku melesat ke dinding dan terbang lurus ke langit-langit. Sial. Lembaran kaca
itu sampai ke atas. Tak ada celah yang bisa kumasuki.
Aku terbang ke tempat pertemuan kaca itu dengan permukaan meja Ms. Karmen. Yes!
Ada celah kecil di kaca Aku ingat ia pernah memberikan album foto melalui celah
itu pada kunjungan pertamaku ke kantor ini.
Celah itu tidak lebar. Tapi cukup untuk badan lebahku yang kecil bulat.
Aku melesat melalui lubang itu dan melompat ke bagian atas mikrofon.
Ms. Karmen! teriakku, kudekatkan mulutku ke besi keras itu. Ms. Karmen!
" " " "Matanya terbelalak. Mulutnya ternganga heran. Dipandanginya ruang tunggu,
mencari-cari orang yang berbicara
Ini Gary Lutz! seruku. Saya berada di mikrofon Anda " " " "Ms. Karmen memelototi mikrofon Matanya lalu terbelalak takut. "Apa-apaan ini"
Siapa yang melakukan hal ini" Ini lelucon, ya"
?"Bukan! teriakku. "Ini sama sekah bukan lelucon. Ini benar-benar saya... Gary
"Lutz "Tapi tapi , ia tergagap, tak ada kata-kata lain yang keluar Apa leluconnya"
" " "Bagaimana caramu melakukannya"
"Suaranya keras sekali, gelombang suaranya nyaris menyapuku dari mikrofon.
Anda tidak usah berteriak! seruku. Saya bisa mendengar Anda
" " " "Aku tidak percaya ini! serunya dengan suara gemetar. Dipandanginya aku.
" ?"Ini salah Anda teriakku marah. Anda mengacaukan operasi pertukarannya. Waktu
" "Anda melakukan penukaran, salah satu lebah tetangga saya pasti masuk ke mesin
itu. Jadi, bukannya menempatkan saya ke dalam badan Dirk Davis, Anda malah
menempatkan saya ke dalam seekor lebah
"Ms Karmen mengerjapkan mata, lalu ditepuknya keningnya Sekarang semua jadi
"jelas serunya. Itu sebabnya tubuh Dirk Davis berkelakuan aneh.
" " "Diambilnya beberapa kertas dari mejanya dan dimasukkannya ke dalam tasnya Saya
"betul-betul minta maaf," katanya. Saya merasa sangat tidak enak, Gary. Kami
"belum pernah kacau begini. Saya harap.... saya harap paling tidak kau jadi dapat
pengalaman menarik. "Pengalaman menarik?" jeritku. Seperti mimpi buruk! Anda takkan percaya
" "mendengar apa yang saya alami. Saya diserang pintu kasa, kucing, pemukul lalat -
sebut saja! Mobil Anda sendiri nyaris melindas saya!
"Wajahnya jadi pucat pasi Oh, tidak, serunya, suaranya berbisik. "Maafkan saya.
" "Sa - saya tidak tahu.
"Yah, sekarang bagaimana" tanyaku tidak sabaran.
" "Bagaimana apa"
" "Bagaimana kalau Anda kembalikan saya ke badan saya yang dulu! Anda bisa
"melakukannya. Sekarang juga"
"Ms. Karmen berdeham Yah, sebetulnya bisa, jawabnya pelan Biasanya saya
" " "langsung bisa mengembalikanmu ke keadaan semula. Tapi ada masalah kecil dalam
kasusmu ini. "Masalah apa" desakku.
" ?"Dirk. Davis, jawab Ms. Karmen. Kelihatannya ia sangat menyukai badanmu yang
" "dulu. Ia juga menyukai rumah dan orangtuamu. Ia malah menyukai adikmu, Krissy!
"Jadi?" teriakku. Jadi apa maksudnya"
" " "Ms. Karmen berdiri dan mendorong masuk kursinya . Artinya, katanya, Dirk Davis


Goosebumps - 17 Kenapa Aku Takut Lebah di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

" " "tidak mau memberikan badanmu yang lama. Katanya ia tidak mau kembali ke
kehidupannya yang dulu. Ia ingin berada di dalam badanmu untuk selamanya.
"22 APA?" Aku menjerit, melompat-lompat marah di atas mikrofon
"Seperti saya bilang tadi," kata Ms. Karmen. "Dirk Davis ingin seumur hidup
"berada di dalarn badanmu."
Tapi ia tidak boleh begitu, kan?"
"Masalah ini sangat menyusahkan, jawabnya, digigit-gigitnya bibirnya. "Ia tidak
" "bilang begitu dalam perjanjian kami. Tapi kalau ia tidak mau keluar dari badan
dan hidupmu, saya tidak bisa berbuat apa-apa."
Ms. Karmen menatapku penuh simpati "Maafkan saya mengenai hal ini, Gary,
"katanya pelan. Saya rasa di masa depan saya akan lebih berhati-hati. "
"Masa depan saya bagaimana" Apa yang sekarang harus saya lakukan" ratapku.
" "Ms. Karmen mengangkat bahu. "Saya tidak tahu. Mungkin kau bisa kembali, menunggu
di dalam sarang. Siapa tahu Dirk Davis berubah pikiran."
Kembali ke sarang"! Antenaku langsung berdiri tegak, bergetar karena marah.
" "Anda tahu bagaimana rasanya hidup di dalam sana" Berdesak-desakan dalam gelap
"dengan lebah-lebah berbulu itu" Siang-malam mendengarkan dengungan yang
memekakkan telinga" "Itu salah satu cara untuk bertahan hidup, jawab Ms. Karmen blak-blakan.
" "Sa - saya tidak peduli! kataku tergagap. Saya tidak mau kembali ke sana!
" " " Tidak mau! "Ini tragis. Tragis! seru Ms. Karmen. Nanti malam saya pikirkan kasusmu, Gary.
" " "Saya janji. Mungkin saya bisa dapat akal untuk mengambil badanmu dari Dirk.
"Diseberanginya ruangan dan dibukanya pintu kantor. Saya bingung sekali. Sangat
"bingung, gumamnya. Ia lalu keluar, dibantingnya pintu kuat-kuat.
"Dengan badan bergetar marah pada Dirk Davis, aku melompat ke meja. Hei, tunggu!
" seruku. Anda mengurung saya di dalam!"
" "Saking bingungnya, Ms. Karmen sampai lupa padaku!
Aku terbang ke atas dan mulai mengejarnya. Tapi aku lalu sempat menoleh ke
mejanya. Formulir Dirk Davis tergeletak di atas tumpukan kertas. Alamatnya
tertulis di samping namanya. Ta tinggal di Eastwood Avenue nomor 203.
Eastwood Avenue dekat dengan toko komputer, jadi aku tahu letaknya. Mungkin
"Dirk Davis yang lama tahu cara mengambil badanku! kataku pada diri sendiri.
"Tak ada salahnya dicoba. Aku menyelinap dari celah di kaca. Kuperiksa seluruh
ruang peralatan itu dan terbang mengitari ruang tunggu. Tak ada jalan keluar.
Tak ada jendela yang terbuka. Tak ada celah di pintu.
Sekali lagi, aku terjebak.
Kebingungan, aku berdengung mengelilingi ruang tunggu. Kemudian aku berbalik
melewati celah di kaca Aku memeriksa seluruh ruangan peralatan ini. Semua
jendela tertutup rapat. Aku terbang melewati kalender dan tidak sengaja mehhat tanggal. "Oh, tidak!
"teriakku Sekarang hari Jumat! Akhir pekan Ms. Karmen bisa tidak kembali selama
"dua hari. Selama dua hari itu, aku tahu, aku bisa mati kelaparan!
Aku harus keluar! Aku pergi ke dinding yang jauh dan melihat pintu yang tadinya
tidak kulihat. Aku melesat melewatinya.
Ternyata ruangan itu kamar mandi kecil. Dengan satu jendela kecil. Yang terbuka
sedikit. Memang itu yang kuperlukan.
Hore teriakku. Aku melesat keluar dari jendela dan terbang ke udara terbuka.
" "Lalu aku belok kanan dan menuju Eastwood Avenue. Untunglah letaknya tidak
terlalu jauh. Terbang-terbang begini mulai membuatku kecapekan.
Dengan mudah kutemukan rumah Dirk Davis. Sesampainya di sana, kulihat Dirk -
" "atau siapa pun dia sekarang - sedang berdiri di halaman depan. Aku mengenalinya
karena pernah melihat fotonya di album Person-to-Person.
Hei! teriakku. Hei, ehm... Dirk!
" " " "Anak laki-laki yang tinggi dan tampan itu berbalik dan menatapku. Mulutnya
terbuka, kelihatannya ia mengatakan sesuatu.
Tapi aku tidak mengerti perkataannya sedikit pun. Yang kudengar cuma suara
dengungan. Aku Gary Lutz!" teriakku dengan suara kecilku Kau bisa bantu aku mengeluarkan
" "Dirk Davis dari badanku?"
Anak itu memandangiku. Ia lalu meringis.
Aku bingung Kenapa ia meringis"
Hei, kau bisa mendengarku! teriakku.
" "Sekarang Dirk memberi isyarat dengan tangannya.
" "Kau mau kuikuti tanyaku. Aku merasa girang Kau membawaku ke suatu tempat
" " "untuk memperoleh bantuan"
"Dirk meringis lagi. Ia lalu berbalik dan berjalan ke samping rumah. Aku tidak
" "tahu ke mana kami pergi. Tapi aku tahu aku harus mengikutinya.
Dirk berhenti di halaman belakang. Hum," katanya. Hum. Ditunjuknya rumpun
" " " " "mawar dan meringis. Lalu dibenamkannya hidungnya ke dalam salah satu bunga
Hummmmmmm, katanya Nyanmmmmmm.
" " " "Aku ternganga kaget. "Tentu saja! teriakku.
"Kau dapat pikiran lebah sementara aku dapat badannya!
" "Dirk tidak bilang apa-apa. Tapi ketika ditariknya wajahnya dari bunga itu,
" "ujung hidungnya berlumuran serbuk sari berwarna kuning.
Dirk tampak agak terkejut. Dan kecewa. Kurasa ia menginginkan lidahnya yang
" "panjang dan bisa untuk menyedot - lidah yang sekarang terjulur di wajahku.
Kau tidak bisa membantuku, gumamku. Kau lebih parah dibandingkan aku!
" " " ?"Hum" jawabnya. Hum"
" " "Ia tampak agak tolol dengan hidung kuning begitu. Tapi aku kasihan padanya. Ia
dan aku punya otak yang berada di badan yang salah. Aku tahu sekali apa yang
dirasakannya. Aku akan pergi mencari bantuan untuk kita berdua, kataku. Kalau aku bisa
" " " memperoleh hadanku kembali, mungkin kau juga bisa memperoleh badanmu. "Sambil mendengung keras, aku terbang keluar dari halaman rumah keluarga Davis.
Ketika menjauh, kurasa aku mendengar Dirk membalas dengunganku. Aku menoleh
" "dan melihat ia membenamkan wajahnya ke dalam bunga mawar lain. Mungkin sekali
ini ia bisa mengambil serbuk sarinya.
Aku menuju rumahku sendiri. Sekali mi aku berniat memaksa Dirk Davis
mengembalikan badanku. Ketika membelok ke jalan rumahku, tiba-tiba kudengar suara yang sudah kukenal
datang dari balik pohon. Jangan ganggu aku! Jangan ganggu aku, man!
" "Aku tak percaya. Suara itu suara Marv. Tapi ia sedang bicara dengan siapa"
Aku melesat ke balik pohon untuk mengetahuinya. Aku kaget ketika melihat Marv
sedang bicara denganku - atau Dirk Davis, di dalam badanku. Barry dan Karl
berdiri di sampingnya. Hati-hati, Dirk! pikirku. Lari! Lari!
Tolong jangan biarkan mereka menghajar badanku!
Tapi aku terlambat. Bary, Marv, dan Karl mengepungnya, bersiap- siap untuk menghajarnya sampat babak
belur. 23 AKU terbang mendekat. Hati-hati, Dirk! Hati-hati! jeritku.
" "Tapi aku kaget. Ketiga raksasa jelek itu tidak bergerak mengepung "Gary -
"mereka mundur menjauhinya
Jangan ganggu aku!" teriak Marv Kubilang aku minta maaf.
" " "Kami minta maaf, ratap Barry. Jangan pukul kami lagi, Gary! Tolong!
" " " "Karl merengek-rengek di belakangnya, hidungnya berdarah.
Kalian payah, kudengar Gary bicara. Pergi jauh-jauh sana. Cari kegiatan
" " " " "lain.
Oke! Oke! teriak Marv, Tapi jangan pukul-pukul lagi, ya, Gary"
" " " ?"Gary mengangguk dan berjalan pergi.
"Aku tidak percaya ini! pikirku girang. Barry, Marv, dan Karl takut padaku!
Kuputuskan untuk ngerjain mereka juga.
Aku menukik dan mendarat di hidung Barry, mendengung sekeras dan segalak
mungkin. Hiii ia menjerit terkejut, dan memukul hidungnya sendiri.
" "Aku terlalu gesit baginya. Aku sudah pindah ke kuping Karl.
Karl berteriak dan jatuh telentang ke dalam rumpun mawar berduri.
Aku lalu terbang mengitari Mary
Pergi! teriaknya marah " "Aku terbang masuk ke mulutnya.
Jeritannya nyaris membuatku tuli. Tapi tidak apa-apa!
Marv mulai meludah, tercekik, dan tersedak-sedak.
Aku terbang tinggi ke udara, tertawa keras sekali sampai antenaku hampir copot.
Itulah kejadian paling mengasyikkan sejak aku jadi lebah!
Kuamati ketiga gorila itu kabur. Lalu aku terbang ke blok rumahku.
"Gary" membiarkan jendela terbuka, aku jadi bisa masuk ke dalam. Ia sedang
berbaring di tempat tidurku, membaca salah satu komikku, dan makan biskuit
berlapis madu. Madu itu baunya enak sekali, aku jadi sadar aku sudah lapar lagi. Kuingatkan
diriku untuk hinggap dibunga dan makan serbuk sari kalau keluar nanti.
Tapi, sementara itu, ada yang harus kulakukan. Aku terbang dan mendarat di
telinga Gary. Hei, kau! Dirk Davis! teriakku sekuat tenaga. Aku perlu bicara denganmu!
" " " "Diangkatnya tangannya dan dijentikkannya aku
Aku mendengung marah dan terbang lagi ke telinganya. "Hei, kau! Aku ingin
badanku! Kau harus keluar dari badanku. Sekarang juga!"
"Gary" melipat komiknya dan diayunkannya ke arahku. Aku mendengung marah dan
frustasi. Sekali ini aku tidak mau menyerah. Tidak mau! Aku harus memaksanya
mendengarku. Aku melesat naik dan mendarat di kepalanya. Lalu aku turun ke telinganya yang
sebelah dan mencobanya lagi. "Aku takkan berhenti mengganggumu sampai kau keluar
dari badanku!" jeritku. "Kau dengar itu?"
Ia menghela napas dan mengangkat bahu. "Tolong berhentilah merecokiku," katanya.
"Kau tidak melihat aku sedang santai?"
"Kau bisa mendengarku?"
"Yeah. Tentu," gumamnya. "Aku bisa mendengarmu."
Oya" Saking terkejutnya, aku sampai hampir jatuh dan kupingnya " "Ya, aku bisa mendengarmu dengan jelas. Aneh, heh" Aku tidak tahu kenapa. Tapi
"kurasa ada sel-sel lebah yang bercampur dengan sel-sel manusiaku waktu kita
bertukar badan. Sekarang aku jadi bisa mendengar semua suara kumbang kecil.
"Sel-sel manusiamu" Itu sel-sel manusiaku teriakku.
" "Dirk mengangkat bahu.
Cukup basa-basinya, kataku. "Kapan kau mau keluar dari badanku?"
" "Takkan pernah, jawabnya Diambilnya komiknya dan mulai membaca lagi. Aku suka
" " "badanmu. Aku tidak mengerti kenapa kau mau menukarnya dengan badan lebah.
Itu bukan mauku! jeritku.
" "Kehidupanmu di sini enak, lanjutnya. Maksudku, orangtuamu asyik. Krissy adik
" " "yang baik. Dan Claus kucing yang hebat Sayang kau tidak menyadari semua itu
ketika berada di dalam badanmu, yang sekarang jadi badanku
"Itu bukan badanmu! Itu badanku! Kembalikan! Aku mulai mendengung-dengung marah
" "di sekeliling kepalanya, menukik di depan hidungnya, menabrak kupingnya, dan
mengepak-ngepakkan sayapku di matanya.
Dirk Davis tidak bergeming.
"Kenapa sih kau ini?" teriakku. Kau sekarang jadi aku. Mestinya kau takut pada
"lebah! "Gary tertawa Kau lupa sesuatu, katanya. Aku bukan kau Aku cuma berada di
" " " " "dalam badanmu Isinya ya tetap aku. Aku paling tidak takut pada lebah!
"Dan, sekarang, katanya lagi, Pergilah, oke" Enyah. Aku sibuk
" " " "Dengan badan kaku karena marah dan kecewa, aku terpuruk diam di seprai. Gary
" "mengangkat komiknya Sebetulnya aku tidak suka menepukmu, katanya Tapi bisa
" " "saja kalau terpaksa
"Aku mengelak tepat ketika komik itu menghantam seprai. Lalu aku terbang lagi ke
luar jendela. Selama beberapa menit, aku terbang tanpa tujuan, asyik mengenang-ngenang nasibku
yang malang. Akhirnya aku teringat betapa laparnya aku. Aku bertengger di atas bunga lili
jingga besar dan mengisap serbuk sarinya.
Lumayan, pikirku sambil minum. Tapi biskuit berlapis madu pasti lebih enak.
Apa yang mesti kulakukan sekarang" tanyaku. Apa seumur hidup aku mesti jadi
" " "lebah terus"
"Kuangkat kepalaku dari bunga jingga itu dan memandang sekelilingku. Dan berapa
" "lama hidupku"
"Aku teringat satu halaman di Buku Pengetahuan tentang Lebah-ku.
Umur seekor lebah biasanya tidak panjang. Ratunya bisa hidup selama lima tahun,
"tapi lebah pekerja dan lebah jantan mati pada musim gugur.
"Musim gugur" Sekarang sudah hampir bulan Agustus!
Kalau tetap berada di badan lebah ini, berarti umurku tinggal satu bulan, atau
paling lama dua bulan! Dengan sedih kupandangi rumahku. Gary telah menyalakan lampu kam rku, lampu
" " "itu berkelip-kelip di keremangan senja.
Betapa inginnya aku berada di sana! Kenapa, kenapa aku bisa begitu tolol
sehingga mengira lebih enak berada di dalam badan orang lain"
Aku lalu mendengar dengungan. Kuintip dari balik bunga. Kulihat ada lebah.
Ia melompat ke bungaku. Dua lebah lain segera mengikutinya. Lalu tiga lagi.
Mereka mendengung marah. Pergi teriakku " "Aku mencoba pergi.
Tapi sebelum aku sempat bergerak, mereka sudah mengerubungiku
Aku tidak bisa bergerak. Lebah-Iebah itu telah menawanku
"Jangan bawa aku ke sarang lagi! jeritku. Jangan bawa aku pulang!
" "Tapi aku jadi ngeri bukan main ketika mereka mulai menyeretku.
24 AKU berontak sekuat tenaga. Tapi mereka mengarahkan sengatnya padaku.
Apa mereka semacam lebah polisi" Apa mereka kira aku mencoba kabur dari sarang"
Aku tidak sempat mendiskusikannya dengan mereka. Mereka mengangkatku. Di depan,
di belakang, di sampingku ada lebah.
Kami terbang melewati jendela kamarku. Tolong!" seruku. "Gary mengangkat pandangannya dari piring berisi biskuit berlapis madu. Ia
" "tersenyum dan melambai.
Aku marah sekali, rasanya seperti mau meledak. Tapi aku lalu mendapat ide. Ide
gila. Ide karena putus asa.
Aku mendengung sekeras-kerasnya. Lalu melesat ke luar dari barisan dan masuk ke
jendela kamarku yang terbuka.
Apa lebah-lebah lain mengikutiku"
Ya! Mereka tidak mau membiarkanku kabur.
Gary terduduk ketika melihatku dan pengikut-pengikutku yang mendengung-
" "dengung. Digulungnya komiknya, bersiap-siap untuk menepuk kami.
Kukitari kamar, lebah-lebah lain mengikuti.
"pKeluar! Keluar! jerit Gary .
" " "Jumlah kami kurang banyak, pikirku. Aku mau gerombolan besar.
Aku terbang ke luar jendela. Yang lain mengikuti.
Sekarang aku jadi lebah paling depan. Secepat mungkin kubawa rombonganku kembali
ke garasi Mr Andretti, dan masuk melalui lubang di kasa.
Aku sempat ragu di pintu masuk sarang. Kutarik napas dalam-dalam.
Apa aku benar-benar mau kembali ke dalam"
Aku tahu tidak ada pilihan lain. Ayo, Lutz! teriakku pada diri sendiri.
" "Aku melesat memasuki lubang pintu masuk. Lalu aku mulai terbang membabi buta di
dalam sarang, mendengung marah, menabrak dinding, menabrak lebah-lebah lain.
Sarang itu jadi heboh. Suara dengungan berubah jadi deruan biasa Lalu jadi deruan keras. Lalu jadi
deruan yang memekakkan telinga!
Aku terbang berputar-putar, makin lama makin cepat. Kutabrakkan diriku ke
dinding sarang yang lengket, tunggang-langgang, melesat, mendengung marah.
Seluruh sarang sekarang menggemuruh.
Aku telah mengubah lebah-lebah itu jadi gerombolan yang marah.
Aku terbang keluar dari sarang. Menuju senja yang mulai gelap. Keluar dari
lubang di kasa, naik, naik, dan pergi
Lebah-lebah itu berkerumun mengejarku, seperti awan hitam di langit biru kelabu.
Kami melesat naik. Naik, naik.
Awan mendengung-dengung berbentuk corong.
Naik,naik. Kubawa mereka ke jendela kamar.
Kami saling bergesekan, melesat cepat di udara, meriyerbu kamar Gary .
" "Hah Ia terlonjak dari tempat tidur.


Goosebumps - 17 Kenapa Aku Takut Lebah di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

" "Ia tidak sempat bicara
Aku mendarat di rambutnya. Gerombolan murka itu mengikuti, mendengung-dengung
marah, mengurungnya, mengerubuti kepala, wajah, dan bahunya
T-tolong! Teriakan lemahnya dikalahkan oleh deruan dengung lebah Tolong aku!
" " " "Aku mendarat di ujung hidung Gary
Sudah cukup" tanyaku. Kau mau mengembalikan badanku?"
" " ?"Tidak mau! teriaknya Aku tidak peduli apa yang akan kaulakukan p daku! Kau
" " "takkan memperoleh badanmu lagi! Sekarang sudah jadi milikku dan akan
kupertahankan untuk selamanya!
"Woooo! Aku tak percaya pada pendengaranku.
Maksudku, ia sudah dikerubungi lebah! Tapi tetap saja ngotot.
Aku tidak tahu mesti bagaimana lagi.
Lebah-lebah lain mulai tidak berminat. Beberapa lebah pergi ke piring madu.
Sebagian besar terbang ke luar jendela yang terbuka.
Kau tidak bisa lolos begitu saja, Dirk! jeritku. Sambil melolong marah, aku " "berputar. Lalu kutusukkan dalam-dalam penyengatku yang tajam ke bagian samping
hidung Gary . " "Aduuuuh! Ia berteriak melengking dan memegangi hidungnya.
" "Lalu ia terhuyung-huyung dan jatuh ke tempat tidur.
Asyiiiik! teriakku girang.
" "Sesaat aku merasa menang.
Seekor lebah kecil telah mengalahkan musuh yang besar! Aku menang! Aku telah
memenangkan pertarungan melawan raksasa!
Kegembiraanku tidak bertahan lama.
Tiba-tiba kusadari apa yang telah kulakukan. Aku teringat apa yang akan terjadi
pada lebah setelah menyengat seseorang.
Aku akan mati, gumamku lemah. Aku telah menyengat orang, dan sekarang aku
" " "akan mati!
"25 MAKIN lemah. Kurasakan tenagaku makin berkurang.
Makin lama makin lemah. Apa yang telah kulakukan" tanyaku dalam hati Kuberikan nyawaku supaya bisa
" " "menyengat Dirk Davis! Kenapa aku bisa tolol begini"
Dengan susah payah kukepakkan terus sayapku, supaya bisa tetap melayang. Aku
tahu ajalku sudah sampai. Tapi aku ingin tetap hidup selama mungkin. Mungkin,
pikirku, sambil merasakan tenagaku terkuras, mungkin aku sempat mengucapkan
selamat tinggal pada keluargaku.
Mom! Dad! Krissy! dengungku iemah. Di mana kalian"
" " " "Susah sekali rasanya bernapas. Aku merasa sangat lelah, sangat lemah.
Aku terbang ke luar jendela dan jatuh ke rerumputan.
Kurasa aku mengenali sosok pohon maple tua tempat aku biasa membaca buku dan
mengintai Mr Andretti. Tapi penglihatanku jelek sekali, sulit rasanya memastikan
apa pun. Seluruh dunia berputar dalam bayangan kelabu.
Aku tidak kuat lagi mengangkat kepala. Bayangan kelabu itu makin lama makin
gelap. Sampai akhirnya dunia sama sekali tidak kelihatan lagi.
*** Pelan-pelan aku duduk. Tanah serasa berputar-putar.
Di mana aku" Di halaman belakang rumahku.
Kukedipkan mataku, berusaha memfokuskan pandangan, menunggu mataku bisa melihat
dengan jelas. "Itu pohon maple tua! teriakku. "Dan itu rumahku. Dan itu rumah Mr Andretti
"Apa aku masih hidup"
Apa aku benar-benar masih hidup, duduk di halaman belakang rumahku, memandangi
semua tempat yang kukenal itu"
Apa kekuatanku sudah pulih"
Kuputuskan untuk mencobanya. Kucoba mengembangkan sayap dan terbang ke udara.
Tapi entah kenapa, sayapku sepertinya tidak bergerak. Tubuhku terasa berat dan
aneh. Aku mengerutkan kening dan menunduk, memeriksa diriku untuk melihat apa yang
tidak beres. Woooo! aku berteriak kaget. Aku melihat dua lengan, dua kaki, dan tubuhku yang
" "kurus. Dengan terengah-engah, kusentuh wajahku. Mata tambahanku sudah tidak ada. Antena
dan lapisan bulu-bulu halusku juga tidak ada. Aku malah merasakan rambut! Dan
kulit manusia yang halus!
Aku melompat-lompat kegirangan Aku jadi manusia lagi. Aku jadi aku! Aku jadi
"aku! "Kubentangkan tanganku dan kupeluk diriku sendiri. Lalu aku menari-nari di
halaman belakang, mencoba lengan dan kakiku.
Bisa! Bisa digerakkan! Tak habis-habisnya aku berpikir betapa indahnya jadi manusia lagi!
Tapi bagaimana terjadinya tanyaku pada din sendiri Apa yang terjadi pada Dirk" " "Davis
"Sesaat aku terpikir jangan-jangan Dirk terpaksa masuk ke dalam badan lebah
seperti aku dulu. Mungkin tidak, pikirku. Tapi apa yang telah terjadi"
Bagaimana caranya aku bisa memperoleh badanku lagi"
Apa karena sengatan lebah" Apa kejutan karena sengatan ini mengembalikan kami
semua ke badan masing-masing"
Aku harus menelepon Ms Karmen supaya tahu pikirku.
" "Tapi sekarang in aku ingin sekali menemui keluargaku.
Aku bergegas menaiki tangga belakang dan masuk ke rumah. Ketika berlari
melintasi dapur, aku bertabrakan dengan Krissy Seperti biasa, ia sedang
menggendong Claus. Lihat-lihat dong kalau lari! bentak Knissy. Mungkin dikiranya aku akan
" "membalas bentakannya dan berusaha menyingkirkannya. Tapi aku malah menyambar
bahunya dan memeluknya kuat-kuat. Lalu kucium pipinya.
Hii! Jijik teriaknya dan diusapnya pipinya. Aku tertawa bahagia.
" ?"Jangan kauberi kutumu padaku, tolol teriak Krissy.
"Kau yang tolol balasku
" "Bukan, kau yang tolol! ulangnya
" "Kau brengsek!" teriakku.
"Senang sekali rasanya bisa mengolok-oloknya lagi. Kuejek-ejek dia lagi. Lalu
bergegas menaiki tangga untuk menemui orangtuaku.
Aku bertemu mereka ketika mereka sedang keluar dari kamarku.
"Mom! Dad! seruku. Aku bergegas mendatangi mereka, ingin memeluk mereka.
"Tapi mereka kira aku cuma ingin masuk ke kamarku.
Jangan masuk, Gary, kata ayahku Kaubiarkan jendelamu terbuka lagi, ada
" " "segerombolan lebah masuk
"Sebaiknya kau ke sebelah, kata Mom Panggil Mr. Andretti. Ia pasti tahu cara
" " "mengeluarkannya.
"Aku tidak tahan lagi. Kupeluk leher ibuku dan kucium beliau. "Mom, aku rindu
sekali pada Mom! "Mom membalas pelukanku, tapi kulihat ia saling melirik curiga dengan ayahku.
Gary?" katanya. "Kau baik-baik saja" Kenapa kau rindu padaku padahal seharian
"kau di rumah terus"
"Aku cepat-cepat berpikir. Maksudku, aku rindu ingin berduaan dengan Morn. Kita
"perlu melakukan sesuatu bersama-sama.
"Mom meraba dahiku Tidak Tidak panas, katanya pada Dad.
" "Gary, kata Dad tidak sabaran. Maukah kau lari sebentar memanggil Mr.
" " "Andretti" Kalau lebah-lebah itu tidak dikeluarkan, malam ini kau bisa tidak
tidur! "Lebah tanyaku enteng Hei, tidak masalah. Biar kubereskan
" " " "Kuulurkan tanganku dan kubuka pintu kamar. Tapi Dad keburu mencengkeram tanganku
Gary serunya kaget Kenapa kau ini" Di kamarmu ada lebah! L-E-B-A-H. Kau tidak
" " "ingat ya... kau kan takut lebah
"Kupandangi beliau dan kupikirkan apa yang barusan diucapkannya. Aku terkejut,
sekarang aku sama sekali tidak takut pada lebah! Aku malah sudah tidak sabar
ingin melihat mereka lagi.
Tenang saja, Dad, kataku. Kurasa aku pasti sudah bisa mengatasi rasa takutku,
" " "atau apalah.
"Kubuka pintu dan masuk ke kamar. Tampak gerombolan lebah tadi sedang mengerumuni
piring berisi madu dan biskuit yang ada di tempat tidur.
Hai, teman-teman! kataku riang. Sudah waktunya pergi!
" " "Aku berjalan menuju tempat tidur dan melambai-lambaikan tangan, berusaha
mengusir mereka keluar dari jendela, Beberapa lebah mendengung marah padaku.
Aku tertawa sendiri. Lalu kuangkat piring berisi biskuit dan madu itu dan
kutumpahkan isinya ke luar jendela. "Ambil sana! kataku.
"Pelan-pelan kugiring mereka keluar dan jendela.
"Selamat tinggal!" seruku. "Terima kasih! Jaga sarang madunya, ya! Kuusahakan
berkunjung. Secepat mungkin!"
Setelah lebah terakhir pergi, aku berbalik dan melihat orangtuaku. Mereka
berdiri diam di pintu, memandangiku, kaku karena kaget.
Dad" kataku Mom" " " " "Ayahku berkedip dan tampaknya tersadar lagi. Diseberanginya kamar dan
dipegangnya bahuku. "Gary" Kau baik-baik saja"
"Baik, jawabku, tersenyum bahagia. Baik.
" " " "26
PETUALANGAN gila itu terjadi kira-kira sebulan yang lalu.
Sekarang sudah hampir musim gugur. Aku sedang duduk di tempat kesayanganku di
bawah pohon maple tua di halaman belakang, membaca buku sambil mengunyah keripik
taco. Aku suka sekali kemari. Semua bunga musim gugur bermekaran, dan halaman rumahku
tampak indah sekali. Beberapa hari terakhir liburan musim panasku kuhabiskan dengan bersantai di
sini. Tentu saja, aku juga sering pergi ke taman bermain.
Kemarin aku bertemu dengan anak perempuan berambut merah yang pernah kulihat
keluar dari kantor Person-to-Person. Kami mengobrol dan aku berhasil tidak
tersandung atau yang semacamnya. Kelihatannya ia baik. Kuharap ia tidak
merencanakan bertukar badan dengan orang lain!
Percakapan kami dan banyak hal lain membuatku sadar bahwa kehidupan singkatku
sebagai lebah benar-benar telah mengubahku.
Pertama-tama, aku jadi menghargai keluargaku. Orangtuaku baik sekali. Dan adikku
lumayan. Untuk ukuran seorang adik.
Dan sekarang, aku tidak takut lagi pada hal-hal yang dulu kutakuti. Kemarin, aku
lewat begitu saja di dekat Maw, Barry, dan Karl. Aku tidak diapa-apakan.
Malah, kalau ingat aku pernah menakut-nakuti mereka, aku hamplr meledak tertawa.
Aku sama sekali tidak takut lagi pada mereka. Dan aku juga berbeda dalam hal-hal
lain. Aku sekarang jauh lebih mahir berolahraga, naik sepeda, dan lainnya Dan sekarang
aku jago main skateboard. Aku malah masih mengajar Judy dan Kaitlyn bermain-main
denganku terus. Gail dan Louie juga.
Kemarin dulu, aku bertemu Dirk Davis di taman bermain. Mula-mula aku tidak mau
bicara dengannya. Tapi ternyata ia lumayan baik.
Ia minta maaf padaku. Maaf, aku pernah mencoba mencuri badanmu, katanya. Tapi
" " "aku punya banyak masalah juga. Lebah itu mengacaukan semua ujian matematikaku di
sekolah musim panas "Kami berdua tertawa terbahak-bahak. Sekarang Dirk dan aku berteman
Jadi kesimpulannya, hidupku kembali normal.
Aku merasa baik-baik saja, normal.
Sebetulnya aku malah merasa jauh lebih baik daripada sekadar normal
Enak sekali rasanya duduk di halaman belakang sini, membaca dan bersantai,
mencium udara segar, menikmati bunga-bunga.
Mmmmmmm. Bunga-bunga hollyhock itu menakjubkan.
Maaf, aku harus bangun dan memandangnya dari dekat.
Bunga di dekat tanah itu bagus sekali.
Kurasa aku akan berlutut untuk mencicipinya.
Kau tahu cara menyedot serbuk sari"
Aku tahu cara yang paling baik. Tidak sesulit kelihatannya.
Kerutkan bibirmu dan julurkan lidahmu seperti ini, lihat"
Lalu benamkan wajahmu ke dalam bunga dan sedot semua serbuk sari yang kau mau.
Cobalah. Ayo. Mmmmmmmmmm. Ayo. Gampang kok Betul! End Edit & Convert by: Farid ZE
Blog Pecinta Buku - PP Assalam Cepu
Bende Mataram 39 Pendekar Slebor 30 Peta Rahasia Lembah Kutukan Peristiwa Burung Kenari 5
^