Pencarian

Pertemuan Maut Di Kutub 3

Pertemuan Maut Di Kutub Utara Ice Station Zebra Karya Alistair Maclean Bagian 3


juga." "Tunggu saja sampai uap # itu sudah tebal, baru kau
melaporkannya padaku," kata Swanson tegas, lalu
diletakkannya tilpon itu. Berdering lagi
"Ruang pengendali?" Suaranya kasar dan tinggi
nadanya. "Dek para awak kapal sudah dirembesi air." Baru
kali inilah semua mata di ruangan itu dialihkan dari jarum
penunjuk kedalaman' selam pada loudspeaker.
"Dimana?" tanya Swanson.
"Dinding sekat."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Seberapa banyak?"
Satu atau dua liter, baru merembes saja pada dindingnya.
Dan keadaannya tambah parah. Ya Kapten, apa yang harus
kami lakukan?" "Apa yang mau kalian lakukan?" tanya Swanson
kembali. "Perbaiki kerusakan itu tentunya. Kalian tak ingin
tinggal di kapal yang kotor, bukan?" Diletakkannya tilpon
itu. "Hei, berhenti. Berhenti Kapal ini berhenti." Aku
melupakan seseorang. Hanya dia yang tak terpaku oleh
speaker itu. Dialah pemuda pengawas kedalaman selam itu.
"Sudah berhenti," kata petugas selam menegaskan.
Suaranya bernada bebas dari tekanan.
Semuanya membisu. Darah terus mengalir dari jari
Hansen yang terjepit tadi. Kutatap Swanson dan baru kali
inilah kulihat keringat menghiasi dahinya, tapi akupun tak
yakin kalau itu keringatnya.
Sembilan puluh detik berlalu. Sembilan puluh detik yang
tidak lebih lama daripada satu tahun kabisat. Suara sang
petugas bagian selam menggema lagi. "Naik. Sepuluh
kaki." "Apakah kau yakin?" tanya Swanson.
"Satu tabun gaji."
"Jangan gembira dulu, kita belum bebas dari bahaya,"
ucap Swanson tenang. "Lambung masih bisa dinaikkan,
naikkan seratus kaki, kalau berhasil kita masih memiliki
kesempatan untuk selamat. Setidaknya fifty-fifty. Dan
setelah itu kesempatannya akan bertambah besar, dengan
bertambahnya keftaikan kita. Dan semakin kita ke atas,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tekanan di ruang torpedopun akan segera menyebar lalu
berkurang." "Masih naik" kata sang pengawas. "Naik terus.
Kecepatan naik berubah."
Swanson mendekati petugas yang berhadapan dengan
jarum kedalaman. "Berapa banyak air tawar yang masih
tersisa?" "Tigapuluh persen lagi."
"Hentikan pembuangan. Mesin turunkan sampai dua
pertiga." Suara raungan mulai berkurang dengan berkurangnya
kecepatan mesin menjadi dua pertiga kecepatan penuh.
"Kecepatan naik tak berubah," lapor sang pengawas
"Naik seratus kak "Hentikan pembuangan diesel," Raungan penekanan
udara terhenti. "Turunkan sampai sepertiga."
"Naik terus, naik terus."
Swanson menarik sapu tangan sutra dari sakunya dan
diusapnya dahi serta lehernya. "Aku benar-benar sedikit
risau tadi," katanya tak ditujukan pada siapapun juga, "dan
aku tak peduli kalaupun ada orang yang tahu hal ini."
Diraihnya mikrofon di hadapannya dan aku mendengar
suaranya bergema di seluruh ruangan kapal.
"Disini Kapten. Baiklah, kalian semua sudah boleh
menarik nafas lagi. Kesulitan sudah bisa diatasi. Sekedar
diketahui, kalian boleh bangga, karena kalianlah orang yang
pertama kali menyelam sampai jauh dari batas rekor dunia"
Aku merasa seperti baru dilahirkan kembali. Semua
orang merasakan hal yang sama. Semuanya. Lalu Swanson
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menuju aku dan Hansen dan baru kali itulah dia melihat
jari Hansen berdarah. "Kenapa jarimu?"
Hansen mengangkat lengan kanannya dan menatap luka
itu heran. "Aku sendiri tak tahu kenapa. Mungkin karena
pintu kamar torpedo sialan itu. Dok, disana ada kotak obat-
obatan. Tolong deh."
"Kau benar-benar hebat, John, untunglah kau bisa
menutup pintu itu, karena rasanya itu bukanlah sesuatu
pekerjaan yang mudah."
"Tapi" Itu adalah hasil teman kita ini," kata Hansen.
"Dialah yang menutupnya, bukan aku. Dan jika kita tak
berhasil menutup pintu itu "
"Atau jika aku membiarkanmu mengurus torpedo itu
tadi malam, kita sudah terkubur delapan ribu kaki dari
sekarang, dan tentunya sudah pada menjadi almarhum."
"Ya Tuhan," ucap Hansen tiba-tiba sambil meraih
lengannya itu. "Aku lupa sama sekali pada Mills, George
Mills. Keadaan dia gawat sekali. Sebaiknya kau pergi
menolong dia saja dulu, Dok. Atau menghubungi Dr.
Benson." Kuraih kembali lengannya. "Tak usah tergesa-gesa,
jarimu dulu saja. Mills tak merasakan apa-apa."
"Masyaallah!" Keheranan membayang di wajah Hansen,
mungkin dia terkejut akan kata-kataku itu. "Kapan dia
sadarkan diri " "Dia tak akan sadarkan diri lagi," kataku. "Letnan Mills
sudah meninggal." "Apa" Mati" 'Mati' katamu?" tanya Swanson pedih.
"Air yang menghambur dari tabung nomor empat itu
membanting dirinya dengan keras pada lambung dan kepala
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
bagian belakangnya membentur dengan keras. Tak ada
derita menjelang kematiannya."
"George Mills, alangkah malangnya engkau. Perjalanan
pertama ini telah merenggut nyawamu."
"Dibunuh," kataku.
"Apa" Apa maksudmu?" tanya Swanson setengah
berteriak. "Dibunuh," kataku, "Bukan mati wajar."
Swanson menatapku lama, wajahnya tak berekspresi.
Matanya tegang dan nampak lelah. Tiba- tiba saja dia
nampak jauh lebih tua. Dia melangkah menuju sang
petugas pengawas, berbicara sebentar, lalu menghampiri
kami berdua lagi. "Kau bisa mengobati lengan sang letnan
di kabinku." (Oo-dwkz-oO) BAGIAN VII "Apakah kau sadar dengan apa yang kau katakan itu?"
tanya Swanson. "Kau jangan menuduh yang tidak-tidak "
"Sudahlah," kataku kesal. "Ini bukan pengadilan hukum
dan akupun tak menuju siapa-siapa. Yang kukatakan ialah
telah terjadi pembunuhan. Siapapun yang telah membiarkan penutup haluan itu terbuka, dialah yang
bertanggung jawab atas kematian Letnan Mills."
"Membiarkan pintu halauan terbuka" Siapa bilang pintu
itu terbuka" Hal seperti itu bisa saja terjadi karena sebab-
sebab yang masuk akal. Dan walaupun jika aku tahu -
bahwa pintu itu terbuka, kau tak bisa menuduh seseorang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menjadi pembunuh karena kecerobohan ataupun kelupaannya atau karena ..."
"Letkol. Swanson, memang kuakui kau mungkin perwira
angkatan laut yang paling tangguh yanj pernah kujumpai,
tapi itu bukan berarti kau unggul dalam segala bidang. Kau
katakan pintu itu terbuka karena sebab yang wajar. Sebab
yang mana?" "Kita telah menabrak kepingan es, stalaktit mungkin,
bahkan tumbukan dengan es yang kecil sekalipun bisa "
"Tabung-tabung itu tidak bekerja, bukan" Mungkin s^ja
ada stalaktit yang menungging dan tepat mengenai pintu itu
- dan jika itu memang terjadi, stalaktit itu malah akan
menutup pintu itu lebih rapat lagi."
"Pintu-pintu itu selalu diperiksa setiap kali kami
berlabuh," kata Swanson bersikeras. "Pintu-pintu itu juga
dibuka jika kita membuka tabung-tabungnya untuk
menjalani pemeriksaan di dok. Siapa tahu ada kotoran di
dok yang terapung dan terselip sehingga pintunya macet."
"Tapi kami telah memeriksanya melalui alat pengawas.
Hijau, artinya pintu tertutup, bukan?"
"Bisa saja tidak tertutup rapat sekali, sehingga kael
pemeriksanya masih melekat satu sama lain."
"Terbuka sedikit! Ya Tuhan, kau kira bagaimana dan
mengapa Mills bisa mati" Terbuka sedikit" Bagaimana cara
kerja pintu itu?" "Dua cara. Hidraulis, remote-control, tinggal menekan
sebuah tombol, lalu ada juga pengumpil buka di ruang
torpedo itu sendiri."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Aku menoleh pada Hansen. Dia sedang duduk di atas
velbed di sebelahku, wajahnya pucat. "Alat-alat pengumpil
buka itu. Apakah dalam keadaan menutup?"
"Kau juga sudah tahu apa jawabnya. Tentu saja, karena
kami selalu memeriksanya lebih dulu sebelum kami
memeriksa hal-hal lainnya."
"Kalau begitu ada seseorang yang tidak menyukaimu,"
kataku pada Swanson. "Atau orang itu tak menyukai
Dolphin. Atau ada yang tahu kalau Dolphin kita ini sedang
menuju Laut Utara urjtuk membebaskan para petugas di
Stasiun Zebra Lalu mereka mensabotase kapal ini. Kau juga
ingat bukan, bahwa kau tidak perlu memperbaiki
keseimbangan kapal ini lebih dulu dan langsung berangkat
ketika itu" Seperti biasanya kau memeriksanya lebih dulu
dengan penyelaman lambat karena kau ingin tahu
bagaimana keseimbangan kapal kalau mengangkut torpedo
bukan" Tapi hebatnya, kapal ini tidak perlu dikoreksi sama
sekali." "Ya," kata Swanson perlahan. Dia sudah berada di
pihakmu sekarang. "Keseimbangan itu tidak perlu dikoreksi lagi karena
salah satu tabung kapal ini sudah penuh air. Dan menurut
dugaanku, hanya tabung nomor tigalah yang tak berisi air
sama sekali Sobat kita yang cerdik itu membiarkan pintu-
pintu itu terbuka dan memutuskan kawat operasi pengumpil
tangan sehingga nampaknya pintu-pintu itu tetap tertutup
rapat jika kita melihatnya dari isarat-isarat pada mesin
pengawas. Seseorang yang ahli bisa mengeijakan ini dalam
waktu beberapa menit saja. Bayangkan kalau dua orang
yang mengerjakannya, tak membutuhkan waktu sama
sekali Lalu dia atau mereka itu menyilangkan kawatnya dan
menghalangi alat pemeriksa dengan cat yang mudah kering
atau mungkin juga permen karet, sehingga jika kau
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
memeriksanya, maka kau akan menduga bahwa tabung-
tabung itu kosong sama sekali."
"Tapi ditabung nomor empat itu ada sedikit kebocoran,"
bantah Hansen. "Permen karet murahan, bung."
"Pembunuh jahanam," katanya tenang. "Hampir saja
kita semua mati terbunuh, hampir saja."
"Dia tak bermaksud membunuh kita semua," aku
menjelaskan. "Sebenarnya dia tidak berniat membunuh
siapapun juga, kau berniat melakukan pengecekan lebih
dulu pada waktu kita akan berangkat bukan" Kau katakan
hal itu padaku. Apakah kau juga memberitahukan hal ini
sebagai kebiasaan atau yang semacam itu?"
"Ya." "Nah, rupanya teman kita itu tahu. Nah kau tahu bukan
air akan segera memasuki tabung itu, dan apa yang akan
terjadi" Kau akan mengetahui bahwa telah terjadi
kebocoran disana, dan kau akan kembali ke dok untuk
menunggu kapal diperbaiki lebih dulu. Sobat kita itu tak
berniat membunuh, melainkan menunda keberangkatanmu.
Dan perbaikan itu pasti akan memakan waktu satu dua hari
paling tidak sampai semuanya selesai diperiksa dan
diperbaiki kembali."
"Tap mengapa ada orang yang menginginkan perjalanan
ini tertunda?" tanya Swanson. Wajahnya diliputi keheranan
dan rasa ingin tahu. "Bah, kaupikir aku tahu apa jawabnya?" tanyaku kecut.
"Tidak. Bukan itu maksudku. Tapi, apakah kau
mencurigai awak kapal Dolphin dalam hal ini?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Apakah kau benar-benar membutuhkan jawaban
pertanyaan itu?" "Kurasa tidak juga," keluhnya. Karena sudah pasti si
sabotir itu tidak berada di kapal ini, dia atau mereka itu ada
di pangkalan di Scotland.
"Nah, apa yang akan kau lakukan sekarang, Kapten.
Maksudku dengan Dolphin ini?"
Kemudian kami berdua masih bercakap-cakap lagi di
seputar hal itu, dan akhirnya aku meminta salah seorang
awak kapalnya untuk membantuku memeriksa tabung itu.
Mulanya dia menolak, karena dia menganggap penyelidikan ini bisa menelan korban lagi, karena kita


Pertemuan Maut Di Kutub Utara Ice Station Zebra Karya Alistair Maclean di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

sedang berada di Laut Utara, tapi setelah kuyakinkan lebih
lanjut dia akhirnya menyetujuinya juga.
(Oo-dwkz-oO) Dalam kenyataannya penyelidikan tersebut bisa dikatakan mengerikan dan bisa juga dikatakan tidak.
Swanson mengangkat kapal ini sampai puncaknya tinggal
beberapa kaki di bawah permukaan es, cara ini mengurangi
tekanan di ruang torpedo sampai titik minimum, tapi
penutup haluan masih saja beberapa ratus kaki di bawah
permukaan es dengan kemiringan 25? ini
Kali ini aku ditemani oleh Murphy dalam pakaian selam
lengkap. Swanson memilihnya, karena pastilah dia tahu
bahwa Murphy ini memiliki keistimewaan tersendiri. Dia
tentunya tak mau mempertaruhkan nama baiknya karena
memilih orang yang salah.
Pakaian selam yang kami kenakan khusus dirancang
untuk penyelaman di bawah air es, tapi masih saja aku
menggigil karenanya, suhu di ruang torpedo mencapai
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
minus empat derajat di bawah titik beku. Kami berdua
setengah berjalan dan setengah menyelam dalam mencari
kabel yang diputuskan itu. Pintunya sendiri tidaklah rusak.
Beberapa menit kemudian aku sudah berada kembali di
kabinku, aku sedang melucuti pakaian selamku ketika
Swanson bertanya, "Ada kesulitan?"
"Tidak, kau benar-benar memilih orang yang tepat.
Maksudku Murphy itu."
"Yang terbaik, Dok. Terima kasih," katanya agak
jengah. Lalu suaranya merendah. "Tapi kau tentunya "
"Tentu saja aku mendapatkannya," kataku. "Bukan lak,
bukan permen karet, bukan juga cat. Hanya lem saja,
Kapten Swanson. Itulah yang mereka gunakan ujntuk
memblokir ceruk pemeriksa itu. Hebat juga pekerjaan
mereka itu." "Ya," katanya dan kemudian berlalu.
Tengah hari itu juga kami sudah berhasil muncul di
permukaan es lagi setelah torpedo kami gunakan untuk
menembus lapisan es di atas kami. Sebelum aku muncul
Mannlicher Schoenauer-ku di balik jaket bulu, di kantong
celana caribou-ku. Karena dengan penempatan ini, dia akan
lebih mudah kuraih. (Oo-dwkz-oO) Kami bersebelas tiba di pondok itu, Swanson, Dr.
Benson, delapan awak kapal dan aku sendiri. Empat orang
dari awak kapal itu. membawa pengusung.
Swanson menggelengkan kepalanya perlahan, lalu
masuk ke dalam. Peijalanan itu tidaklah begitu jauh.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Suhu di pondok itu sekitar tigapuluh derajat lebih hangat
daripada ketika aku meninggalkannya, tapi masih saja
dingin kurasakan Hanya Zabrinsk dan Rawlings yang
terjaga. "Ahh, akhirnya kalian tiba juga," kata Rawlings
membuka percakapan. "Dan waktunya tepat sekali pada
waktu makan malam, Kapten. Mau coba ayam gorengnya,
barangkali?" tawarnya seperti seorang tuan rumah yang
mengundang tamunya makan malam.
"Sekarang belum berselera bung, terima kasih," jawab
Swanson dengan sopan. "Bagaimana dengan pergelangan
kakimu, Zabrinski?" "Baik-baik saja pak. Sudah diplester kaku. "Dokter Jolly
benar-benar pandai. Bagaimana Dr. Carpenter tadi malam"
Banyak menemui kesulitan?"
"Kesulitan yang dihadapinya banyak sekali," kata
Swanson menjawab. "Tapi nantilah kita ceritakan,
sekarang, bawa usungan itu kemari, Zabrinski, kau yang
pertama. Dan kau Rawlings, kukira kau masih sesegar-
semula dan masih bisa berjalan, bukan" Dolphin hanya
beberapa ratus yard saja dari sini, paling-paling setengah
jam kau sudah akan tiba diana."
Dr. Jolly sudah bangkit, dia membantu Kapten Folsom
berdiri. Folsom nampak lebih lemah dari kemarin,
wajahnya yang berbalut perban nampak lebih buruk lagi.
"Kapten Folsom," aku memperkenalkannya. "Dr. Jolly.
Ini Letnan Kolonel Swanson. kapten kapal selam Dolphin.
Dr. Benson?" "Dokter Benson" Dr. Benson katamu?" Jolly mengernyitkan alisnya. "Wah rupanya persaingan sebentar
lagi benar-benar berlangsung. Dan kapten, bagaimanapun
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
juga kami senang dengan kehadiranmu disini." Aksen
kombinasi Inggris dan Irlandianya tambah kedengaran aneh
di telingaku. "Yah, sudah tugas kamilah untuk membantu kalian,"
kata Swanson. Folsom nampak menderita sekali. Hanya bagian mulut
dan hidung serta bagian matanya saja yang sedikit bebas
dan balutan perban di wajahnya. "Dr, Jolly, masih adakah
morfin-nya?" Kemarin aku meninggalkannya dalam jumlah
yang lebih dari cukup. "Habis sama sekali," katanya lesu. "Aku cukup banyak
memerlukannya." "Dr. Jolly bekerja semalam suntuk," kata Zabrinski
perlahan. "Delapan jam. Rawlings, dia dan Kinnaird
Mereka seperti tak kenal lelah.'
Benson membuka kotak perlengkapannya. Jolly melihatnya dan tersenyum, senyum kelelahan yang asli.
Ketika ia menemukannya kondisinya tidaklah seburuk itu.
Dia telah bekerja delapan jam terus menerus. Bahkan dia
pulalah yang merawat pergelangan kaki Zabrinski. Seorang
dokter yang baik. Seharusnya dia beristirahat sekarang,
karena sudah ada dokter lain disini. Tapi sebelumnya dia
tak pernah istirahat. Dibantunya Folsom duduk, lalu dia menyandarkan
dirinya sendiri ke dinding. "Maaf, aku lelah sekali,"
katanya. "Tuan rumah yang malang."
"Biarkanlah kami menanganinya sekarang, Dr. Jolly.
Sekarang kau beristirahatlah. Apakah orang-orang itu bisa
dipindahkan?" Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Aku tak tahu, satu atau dua di antaranya makin buruk
kondisinya semalam. Mereka sudah terlalu lemah untuk
melawan infeksi dan udara yang dingin."
"Tenang saja,"- kata Swanson. "Siapa yang akan kita
angkut lebih dulu, Dr. Benson?" tanyanya.
"Zabrinski, Dr. Jolly, Kapten Folsom dan lelaki ini,"
kata Benson. "Kinnaird, operator radio," katanya memperkenalkan
dirinya sendiri. "Kami hampir berputus asa, bung." katanya
padaku. Dengan limbung dia berusaha berdiri tegak. "Aku
bisa berjalan sendiri."
"Jangan membantah," kata Swanson tegas. "Rawlings,
hentikan kerjamu itu dan ayo bangkit. Berangkatlah
bersama mereka. Perbaikilah alat pemanas yang rusak
disana, bisa bukan?"
"Sendirian?" "Bantuan tersedia bagimu, bung."
"Siap pak, aku bisa menyelesaikan semua itu dalam
seperempat jam." "Lalu perbaiki alat penghubung kita ke daratan, OK?"
"Siap, pak." "Dr. Benson" Apakah masih ada yang kau perlukan
lagi?" "Kurasa cukup, pak."
"Nah Rawlings, kau bisa berangkat sekarang juga."
Rawlings menyendok sesendok makanan yang sedang
dipersiapkannya, mencicipinya lalu meng-gelengkan kepalanya dengan sedih. "Benar-benar malang." Lalu dia
bangkit dan melangkah keluar bersama para pengusung itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dari delapan orang yang masih berbaring di lantai,
empat di antaranya sudah sadarkan diri lagi. Naseby, sang
koki; Hewson sang pengemudi traktor, dan sepasang
kembar yang memperkenalkan dirinya dengan nama
Harrington. Lalu John Granta yang masih belum sadarkan
diri, menurut Hewson dia adalah operator radio, pembantu
Kinnaird. Dia sudah mati. Kedua orang lainnya sudah tak
mungkin ditolong lagi,, kebakaran stadium ketiga, artinya
sudah tak mungkin hidup lagi bila harus diusung di alam
terbuka sedingin ini dan tak mungkin dibebat oleh selimut
yang manapun juga karena luka-luka bakarnya itu.
Beberapa saat kemudian para pengusung itu sudah
kembali lagi dan diikuti oleh Rawlings yang dengan-
cekatan segera memperbaiki pemanas dan lampu disitu.
Beberapa detik kemudian alat-alat itu sudah berfungsi lagi.
Suasana menjadi terang dan hangat.
Hewson, Naseby dan kedua kembar itu menjadi giliran
yang berikutnya untuk diusung. Ketika mereka telah pergi,
kutuainkan lampu tekan Coleman itu. "Kurasa kau tak
memerlukan lampu ini lagi," kataku, "Tunggu sebentar
saja." "Mau kemana kau?" tanyanya tenang.
"Tunggu saja, hanya berkeliling."
Dia nampak ragu, tapi aku-segera berangkat dengan
lampu tekan itu. Di belakang pondok itu aku berhenti
sesaat, dan aku mendengar Swanson sudah mulai
menilpon. Nah, itulah yang kuharapkan.
Lalu aku menuju ke pondok sebelah utara. Dinding
pondok itu masih bersih sama sekali, tidak ada tanda-tanda
bekas terbakar ataupun ciri-ciri lainnya. Di dalamnya
terdapat alat pemanas, dengan lantai kayu seperti biasa,
generator yang sudah tak bermanfaat lagi itu kini masih
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
berada di tempatnya. Selain itu aku tak tahu apa manfaat
alat-alat lainnya yang ada di pondok ini. Kumpulan pondok
ini memang digunakan sebagai stasiun meteorologi. Di
ujung terdapat sebuah transmitter radio lengkap dengan alat
pendengarnya, istilahnya sekarang ialah tranceivers. Di
dekatnya limabelas batere nife-cells disusun secara seri. Di
dinding tergantung sebuah bola lampu dua watt untuk
mengetes batere-batere tersebut. Kucoba memeriksa batere-
batere itu, tak ada hasilnya. Kinnaird tak berdusta ketika dia
mengatakan bahwa batere itu benar-benar telah habis. Tapi,
lalu aku berpikir lagi bahwa mungkin saja dia berbohong.
Kemudian aku menuju pondok terakhir, pondok yang
menampung tujuh mayat yang sudah mulai rusak. Mayat
ketujuh orang yang terbakar, yang baunya kini lebih tajam
dari memualkan. Kubuka mantel buluku, dan kuletakkan
lampu tekan itu di meja sebelum aku berlutut untuk melihat
keadaan mayat pertama. Sepuluh menit berlalu sudah dan aku ingin sekali segera
keluar dari sini, tapi aku harus menyelesaikan tugasku dulu.
Pintu berderit terbuka. Aku menoleh dan melihat Swanson
memasuki pondok itu. Sudah terlalu lama aku meninggalkannya, dia mencariku. Lalu Letnan Hansen
muncul di belakangnya dengan tangan tergantung perban.
Jadi pasti Swanson tadi menilpon Hansen. Swanson
memadamkan lampu senternya, lalu membuka kacamata
pelindung saljunya. "Dr. Carpenter," katanya. "Aku harap kau segera
kembali ke kapal. Kurasa kau lebih baik berangkat sekarang
juga ditemani Letnan Hansen. Aku tak ingin ada kekerasan.
Aku juga sudah tak mempercayaimu lagi. Murphy dan
Rawlings sudah menunggu di luar."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kata-katamu itu menantang sekali, Kapten, sangat tidak
bersahabat. Kasihan Rawlings dan Murphy kedinginan di
luar." Aku mulai meraba celana caribouku.
Swanson menatap Hansen, lalu dia berkata. "Kurasa kau
sudah mengerti persoalannya. Sudah dari semula aku dan
Laksmana Garviepun menaruh curiga padamu. Lalu kau
karang cerita tentang Russia itu. Walaupun aneh dan
Laksmana Garvie tak pernah mendengar berita itu, kami
menerimanya. Mana radar dan segala macam peralatan
yang kau sebutkan itu semua, Dr" Menghilang bukan" Dan
hanya khayalanmu saja kurasa." "
Kutatap wajahnya, dan membiarkannya melanjutkan
kedongkolannya. "Kau membohongi kami, sobat. Aku sudah tak peduli
lagi pada semua itu. Yang kupikirkan sekarang hanya
keselamatan kapal - dan para anak buahku saja. Juga
membawa para korban Zebra ini kembali dengan selamat
dan aku tak mau mengambil resiko-resiko lainnya."
"Apakah perintah dari Panglima Tertinggi Angkatan
Laut Amerika dan harapan Angkatan Bersenjata Inggris tak
berarti bagimu?" "Aku sudah memiliki pendirian yang kuat, dan aku
menyimpulkan bahwa kau adalah seorang pembohong yang


Pertemuan Maut Di Kutub Utara Ice Station Zebra Karya Alistair Maclean di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

benar-benar ulung, Dok."
"Kata-katamu itu sangat tidak sopan, Kapten."
"Kebenaran memang selalu tak enak di telinga. Nah, ayo
kita berangkat." "Maaf, aku belum selesai."
"Baiklah. John, ayo"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Aku harus menerangkan padamu. Tak maukah kau
mendengarnya?" "Cerita bohong yang ketiga?" tanyanya menggeleng.
"Tidak." "Dan akupun tak akan pergi dari sini. Titik."
Swanson menoleh pada Hansen, yang segera pergi.
"Well, jika kau sudah tak mau mendengarkan aku,
panggillah pengawalmu yang di luar itu. Kebetulan kita
sudah punya tiga orang dokter yang akan merawat diri
kita." "Apa maksudmu?"
"Ini," Pistol memang selalu bisa memberikan suasana
yang lain. Dan yang kugenggam sekarang ini sudah cukup
untuk menakutkan orang-orang.
"Kau tak bersungguh-sungguh akan menggunakannya,"
kata Swanson datar "Aku tidak main-main. Aku minta kau mendengar-kan
penjelasanku. Panggil perwiramu itu kembali."
"Jangan sembrono, bung. Kau tak akan berani." kata
Hansen lantang. "Mengapa aku harus tak berani" Jangan jadi pengecut.
Jangan berlindung di balik bawahanmu. Jangan perintahkan mereka untuk menerima peluru ifii," Kutarik
pelatuknya. "Ayo, ambillah sendiri dari tanganku."
"Tetap tinggal di tempatmu, John," kata Swanson tajam.
"Dia tak main-main."
"Perintahkan Rawlings dan Murphy untuk pergi. Aku
tak ingin ada orang lain yang mendengar apapun dari apa
yang akan kita bicarakan. Selain itu, mereka juga bisa mati
kedinginan karena "menunggu kalian."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Swanson mengangguk. Hansen melangkah keluar,
memerintahkan mereka pergi, lalu dia masuk kembali.
Kuletakkan pistol yang kugenggam itu di meja, lalu kuambil
senter itu. "Mari kemari, lihatlah."
Mereka mendekat, mata mereka sedikitpun tak menoleh
pada pistol yang terbaring di meja itu. Swanson mendekat
dan menatap mayat itu. Suaranya tertahan di kerongkongannya. "Cincin itu, cincin emas itu" katanya, dan lalu berhenti.
"Aku tak berdusta tentang ini."
"Tidak, kau memang tidak berdusta. Aku tak tahu apa
yang harus kukatakan padamu. Maaf"
"Tak apalah. Lihatlah ini, punggungnya."
"Lehernya, patah." bisik Swanson.
"Itukah pendapatmu?"
"Tertimpa sesuatu yang berat, kukira dia tertimpa
reruntuhan " "Pondok-pondok yang terbakar itu, begitu bukan" Tapi
tidak begitu, kau lihat sendiri bukan tak ada palang atau
apapun yang bertat yang memungkinkan memotong
lehernya. Salah satu tulang lehernya hilang Dia ditembak
dari depan, Kapten. Peluru itu melintasi tenggorokannya.
Peluru yang serupa dengan peluru Colt kaliber 38 atau
Luger atau Mauser." "Masyaallah!" Untuk pertama kalinya kulihat Swanson
begitu tergoncang. Dipandangnya mayat itu lalu dipandangnya diriku. "Pembunuhan. Kau benar, dia
dibunuh seseorang." "Siapa yang membunuhnya?" tanya Hansen tidak yakin.
"Siapa coba" Dan demi Tuhan, mengapa?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Aku tak tahu siapa yang melakukannya."
Swanson menatapku dengan tatapan aneh. "Kau baru
menemukannya?" "Tidak, aku sudah melihatnya kemarin malam."
"Kemarin malam, dan kau tak pernah mengatakannya
padaku di kapal, Carpenter, kau memang tak berperi
kemanusiaan." "Tentu, aku akan menembak orang yang membunuhnya
dengan senjata di meja itu tanpa berkedip. Aku tak
berperikemanusiaan memang."
"Dan sekarang mayat kedua. Korban yang serupa.
Ditembak pada wajahnya. Peluru dan oleh orang yang
sama pula. Keduanya membisu. Mereka terlalu mual dan terlalu
terkejut akan apa yang mereka lihat.
"Dua pembunuhan. Ini adalah tugas polisi."
"Tepat, oleh karena itu kau bisa menilpon sersan polisi di
sekitar sini, siapa tahu dia sempat datang kemari."
"Ini bukan tugas kita," kata Swanson mengelak.
"Tugasku ialah menjaga keselamatan anak buahku, kapalku
dan para korban itu."
"Dan melindungi sang pembunuh di kapalmu itu?"
tanyaku." "Kita belum mengetahui siapa, pembunuh itu."
"Kau belum yakin akan semua yang kau saksikan ini
rupanya. Baiklah. Tapi aku yakin kalau pembunuh itu
sudah berada di kapalmu sekarang. Terserah padamulah."
"Jadi apa yang harus kita lakukan?" tanyanya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Memanggil polisi, seperti kataku tadi. Dan akulah
polisinya." "Apa maksudmu?"
"Percayalah pada kata-kataku. Aku tidak berdusta."
"Selama duapuluh empat jam terakhir ini aku sudah
berusaha untuk percaya pada dirimu. Aku memaksakan
diriku untuk mempercayai bahwa aku memang salah. Kau
seorang polisi" -atau ditektif?"
"Perwira angkatan laut. Dinas rahasia. Aku memiliki
bukti-buktinya di dalam koporku, kalau aku menghadapi
keadaan darurat. Dan sekarang inilah keadaan darurat itu."
"Tapi - tapi kau adalah seorang dokter."
"Betul. Dokter angkatan laut. Tugas khususku ialah
menyelidiki sabotase yang terjadi pada angkatan bersenjata
Inggris. Samaran sebagai seorang dokter adalah samaran
yang paling tepat. "Seharusnya kau mengatakan perihal ini jauh-jauh
sebelumnya," kata Swanson setelah terdiam beberapa saat
"Tapi apa sebabnya pembunuhan ini terjadi?"
"Abangku memiliki kode top-secret. Kami menerima
pesan yang ia kirimkan, dia adalah seorang operator radio
yang berpengalaman. Pesan pertama mengatakan bahwa
ada kegiatan yang berusaha untuk menghancurkan alat-alat
untuk memonitor peluru- peluru kendali Sovyet yang kau
anggap cerita bohong itu Tapi dia tidak memberikan
perinciannya lebih lanjut. Pesan yang kedua kami terima,
isinya mengatakan bahwa dia diserang sampai tak sadarkan
diri ketika dia sedang men-cek situasi disini pada tengah
malam, dan ketika dia menjumpai seseorang membuka gas
hidrogen dan tabungnya. Tanpa gas itu monitor radio
sondes tak akan bisa digunakan sama sekali. Dia beruntung
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
berada di luar beberapa saat saja, kalau tidak dia sudah mati
beku Kalau situasinya seperti itu apakah kau percaya bahwa
kebakaran ini adalah rangkaian sabotase monitor itu?"
"Kurasa ini perbuatan seorang saraf, orang gila."
"Peristiwa di kapal tiga jam yang lalu itu, apakah itu juga
perbuatan seorang yang berpenyakit saraf?"
Dia terdiam. "Apa yang bisa kulakukan untuk
menolongmu, Dok?" "Apa yang bisa kau berikan padaku, Kapten?" aku baik
bertanya. "Aku tak akan memindahkan pimpinan Dolphin
padamu. Kalau kau membutuhkan bantuan, kami akan
mengusahakannya' sebisa mungkin, cuma itu yang bisa
kuberikan padamu." "Kali ini kau percaya pada ceritaku bukan9"
"Aku percaya." Aku senang sekali mendengarnya Bahkan aku sendiri
hampir-hampir percaya akan cerita buatanku sendiri.
(Oo-dwkz-oO) BAGIAN VIII Ketika kami kembali ke pondok pertama kali kami
datang, disana hanya tinggal Benson dan kedua korban
yang tak mungkin dipindahkan ke kapal karena luka
bakarnya. Kuceritakan pada Benson apa yang kuceritakan
pada Swansori dan Hansen. Dia harus mengetahuinya.
Karena dialah yang akan paling sering berhubungan dengan
orang-orang dari Zebra ini dalam perawatan mereka.
Setelah selesai menceritakan hal itu, aku minta Benson
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
untuk memerintahkan para korban Stasiun Zebra ini untuk
mengganti pakaian mereka dan menandainya untuk
pemeriksaan lebih lanjut. Kemudian kami berniat mencari
pistol sang .pembunuh itu.. Kami harus menemukannya.
Harus. Kami mulai dengan.stasiun meteorologi itu. Ketika kami
sedang mencari Swanson tiba-tiba berkata, "Aku punya ide,
tunggu sebentar." Tak beberapa lama dia kembali dengan pistol itu. Senjata
itu kelihatan berkilau tertimpa cahaya lampu, dan baunya
bau bensin. Sebuah Luger otomatis. "Kukira inilah yang
sedang kau-cari-cari itu," kata Swanson.
"Dimana kau menemukannya?"
"Di traktor itu Di tangki bensinnya."
"Bagaimana kau bisa sampai berpikir kesana?"
"Kebetulan saja. Aku berpikir bahwa sobat kita pastilah
akan memerlukan pistol itu lagi. jika dia menguburkannya
di dalam es, dia akan tak mampu menemukannya kembali
kalau badai datang. Dan dia juga punya akal yang cukup
baik, dengan menyembunyikannya di dalam bensin, dia
akan mudah mendapatkannya kembali. Karena hanya dua
zat yang tidak membeku di bawah titik beku. Alkohol dan
bensin. Tapi kau tak mungkin menyembunyikan pistol
dalam botol gin bukan?"
"Betul, tinggal bensin saja kemungkinannya."
"Mungkin juga dia tak mengetahui hal ini, atau kalau dia
juga tahu, dia hanyalah mencari tempat yang paling mudah
untuk menyembunyikan dan mengambilnya kembali."
Dan, "Kau akan memeriksa pistol ini bukan?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Mencari sidik jarinya, sudah tak mungkin lagi kalau
sudah tercelup dalam bensin, dan kemungkinan lain ialah
sipembunuh juga mungkin saja mengenakan sarung
tangan." "Jadi apa gunanya pistol ini bagimu?"
"Nomor serinya. Siapa tahu pistol itu memiliki surat ijin
resmi. Apa lagi untuk menyelundup ke stasiun ini dia pasti
memiliki surat ijin tersebut."
Swanson menggeleng, lalu dia berkata, "Ayo kita
kembali ke pondok itu aku akan menilpon orang kapal
untuk menjaga orang-orang sakit itu. Aku sudah kedinginan
disini, dan kaupun tak tidur semalaman."
"Aku masih harus menyelidiki lebih lanjut. Dan akupun
masih harus memikirkan sesuatu "
"Kau belum puas bukan?"
"Ya, itulah yang membuatku berada dalam posisi yang
lebih sulit." Aku segera menuju kembali ke pondok yang digunakan
sebagai laboratorium. Sementara itu Swanson dan Hansen
serta Benson sudah kembali ke kapal. Di pondok itu aku
menemukan kaleng-kaleng makanan yang masih utuh dan
setangki minyak tanah untuk memanaskan makanan kaleng
itu. Semuanya tersusun rapi bagaikan dalam sebuah
supermarket. Semua ini . disembunyikan dalam dinding
pondok yang berhasil kubuka. Di sampingnya terdapat
sebuah kompor masak, lalu sekitar empat puluh batere Nife-
cell. Kutinggalkan laboratorium itu dan kembali ke pondok
meteorologi lagi. Sejam aku berada disitu. Aku sudah
hampir putus asa karena tak menemukan apa-apa, ketika
aku menemukan sebuah kotak hijau yang terbuat dari baja.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tak banyak orang yang mengetahui kegunaan alat ini -
tetapi aku pernah melihatnya, sebuah alat untuk mencari
asal sebuah isarat radio. Apa yang kukarang bagi Swanson
dan Hansen tentang alat untuk memonitor isarat
peluncuran roket dari Siberia itu benar-benar jadi
kenyataan, tetapi masih samar, karena aku tak menjumpai
adanya antene yang cukup tinggi untuk memperoleh isarat
dari Siberia. Aku kembali lagi ke laboratorium, dan mengambil batere
Nife yang terdapat di balik dinding pondok itu. Batere-
batere baru yang belum pernah digunakan sama sekali. Di
sampingnya masih ada sebuah benda yang tak kuketahui
apa namanya karena gelap. Lalu sebuah tabung hydrogen


Pertemuan Maut Di Kutub Utara Ice Station Zebra Karya Alistair Maclean di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

dan sebuah kotak yang bertuliskan "RADIO SONDES
BALLOONS". Gas hidrogen, batere, balon, corned beef
dan soup kalengan. Benar-benar persediaan yang diselewengkan. Duapuluh menit yang berikutnya aku telah mengelilingi
pondok itu dan setiap kali berputar, lingkaran yang kubuat
makin lebar. Tapi aku tak menemukan apa-apa, maka
akupun kembali ke pondok lagi. Ketika aku melalui gang
antara laboratorium dan pondok meteorologi, aku melihat
sesuatu yang aneh. Aku menemukan bahwa dinding
sebelah luar itu berbeda warnanya dari keseluruhan
dinding, disitu ada noda-noda hitam dan letaknya di
sebelah bawah. Aku berbalik ke dalam pondok itu untuk
mencari kapak, lalu keluar lagi dan memecahkan bagian es
yang bernoda hitam itu. Kemudian aku kembali ke pondok
laboratorium dan memanaskan es itu di atas kompor yang
kutemukan. Sepuluh menit kemudian es itu mencair jernih
dan noda-noda itu mengambang. _ Rupanya bakaran
kertas. Aneh sekali. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ketika aku kembali ke pondok utama, aku masih melihat
kedua orang yang terbaring itu. Mereka masih tak sadarkan
diri. Kuangkat tilpon dan minta seseorang untuk
menjemputku. Dan ketika kedua awak kapal aku segera
kembali ke kapal. (Oo-dwkz-oO) Ketika aku membantu Jeremy, yang bertugas sebagai
tehnisi laboratorium Zebra, menuruni tangga puncak kapal,
karena tangannya terluka pada kebakaran itu. Aku menatap
ke atas dan melihat suatu bentuk yang kabur terjatuh ke
bawah kehilangan keseimbangannya. Kemudian terdengar
dua suara, suara jatuhnya tubuh manusia dan suara P
gemerincingnya sesuatu. Hansen tiba disana sebelum aku menjejak lantai dan
menyalakan senternya. Ternyata dua tubuh manusia
menggeletak disana. Benson dan Jolly.
"Apakah kau melihat apa yang terjadi?" tanyaku pada
Hansen. "Tidak." jawabnya, "semua ini berlangsung dengan
cepat. "Jolly berada di sampingku sebelum Benson
terjatuh." "Panggil pengusung, mereka berdua tak dapat ditinggalkan disini begitu saja." Lalu Hansen pergi. Aku
mendekati tubuh Benson. Satu inci di atas telinganya
terdapat sayatan luka sepanjang tiga inci. Dua inci lagi saja,
dan dia akan meninggal-kan dunia fana ini.
Nafas Benson sangat lambat, sedangkan Jolly tetap
.teratur. Sepuluh menit kemudian keduanya sudah berada
di atas usungan. Dengan diawasi Swanson, Jolly sadarkan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
diri dan mulai terduduk di atas usungan itu, tetapi aku
segera memintanya untuk berbaring saja.
"Ya Tuhan apa-apaan ini semua, siapa yang menimpaku
tadi?" tanyanya berulang-ulang.
"Kau tak mengetahuinya?" tanya Swanson.
"Tahu?" tanya Jolly kembali. "Ya, ya dia terjatuh dan
menimpa tubuhku bukan?"
"Benar," kataku. "Apakah kau berusaha menyangganya?" "Menyangganya" Tidak, aku tak berminat untuk
menyangganya. Semua itu terjadi dalam setengah detik
saja. Aku tak ingat apa yang terjadi kemudian."
Setelah dia dibawa pergi, aku menggumam. "Heran
sekali." "Apa yang kau herankan?"
"Apakah dia jatuh atau memang didorong" Itulah yang
aku herankan." "Didorong atau " Kalimatnya terhenti, lalu,
"Mengapa orang itu mau mendorong Dr. Benson?"
"Mengapa orang itu mau membunuh ketujuh korban
lainnya, dia adalah korban yang kedelapan, kapten." '
Tapi kami tak menemukan sebab-sebabnya mengapa.
Jalan buntu lagi. "Bisakah aku meminta bantuan darimu" Aku membutuhkan Rawlings." kataku kemudian."
"Untuk apa?" "Untuk menjaga Benson semalaman."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Menjaga Benson?" tanyanya keheranan. "Jadi kau
menganggap peristiwa ini juga ada hubungannya dengan
pembunuhan-pembunuhan itu, bukan?"
"Terus terang, akupun belum jelas. Jika ini bukan suatu
kecelakaan, maka seseorang yang melakukannya akan
ketagihan untuk melakukan hal yang serupa dikemudian
hari." "Tapi. mana mungkin Benson menghadirkan suasana
bahaya pada seseorang" Kurasa dia tak mengetahui apa-
apa, Dok. Jika dia tahu, dia pasti sudah akan
mengatakannya padaku. Dia selalu begitu."
"Mungkin yang didengar atu dilihatnya itu tidak
disadarinya. Mungkin si pembunuh takut kalau Benson
menceritakan apa yang dilihatnya. Atau mungkin juga
pikiranku ini terlalu penat. Mungkin saja dia kebetulan
jatuh. Tapi bagaimanapun juga, aku memerlukan bantuan
Rawlings." "Baiklah," katanya sambil bangkit dari duduknya dan
tersenyum. Dua menit kemudian Rawlings tiba. Kukatakan padanya
apa yang harus ia lakukan, dan kukatakan bahwa tak ada
seorangpun yang boleh menemui Benson kecuali sang
Kapten, kalau ada orang lainnya, dia boleh menanya orang
itu setelah dia sadar dari pingsannya.
Kutinggalkan dia disana. Tetapi ketika aku meninggalkan Rawlings untuk menjaga Benson, aku
membuat sedikit kesalahan. Cuma satu. Aku menyuruh
Rawlings menjaga orang yang salah.
(Oo-dwkz-oO) Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kecelakaan kedua di hari itu terjadi begitu cepat, begitu
mudah sehingga bisa dikatakan tak masuk akal untuk
dikategorikan sebagai sebuah kecelakaan. Kali ini korbannya diriku sendiri, dan yang kuingat hanyalah bahwa
setelah makan malam itu, aku permisi pada Swanson untuk
melihat persediaan medis di ruang khusus untuk itu.
Swanson menganjurkan aku diantar oleh Henry sang
pelayan untuk menunjukkan ruang itu padaku. Setelah aku
berada di dalam ruang itu, dan Henry menungguku di luar
aku menuruni tangga untuk mengambil barang-barang yang
kuperlukan. Tiba-tiba saja tubuhku terangkat dan hendak
dibanting ke bawah. Untung aku bisa meraih anak tangga
itu, tapi karena kondisi tubuhku yang lemah aku tak bisa
bertahan lama menggantung disana, yang tampak
olehkupun hanyalah sebentuk tubuh besar sekali, wajahnya
tak nampak. Diinjaknya tangan-tanganku yang bergantung.
Aku tak tahan lagi. Lalu terjatuh, dan yang terakhir kuingat
ialah sang gorilla itu mengayunkan pisaunya di hadapanku,
lalu kesadaranku kabur dan lenyap.
(Oo-dwkz-oO) Setelah Jolly memeriksaku, ternyata jari tengah dan
kelingkingku hampir hancur, dan punggung tanganku
menjadi bengkok Kedua jariku itu harus t dipotong. Lalu
Swanson memaki Henry habis- habisan. Tapi aku kasihan
melihat Henry yang tak bersalah, dan kuminta pada
Swanson untuk memikirkan pemecatan diri Henry itu
kembali sebelum segala kesalahpahaman ini terjadi.
(Oo-dwkz-oO) Ketika aku kembali ke kabinku, waktu menunjukkan
tengah malam, dan Hansen telah terlelap dalam velbednya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kulepaskan pakaianku dan berbaring, tapi mataku tak mau
terpejam. Dua kali kukeluarkan pil tidur yang diberikan
Jolly padaku, dua kali pula aku memasukkannya kembali ke
sakuku. Lalu aku memakai pakaianku kembali dan menuju
ruangan dimana Benson berada. "Ini aku, Rawlings. Awas
kau kalau kaupukul aku dengan besi itu."
Kubuka tirai itu dan nampaklah Rawlings masih siap
dengan pentungan besinya itu. Wajahnya nampak kecewa.
"Kukira ada orang yang menyamar menjadi engkau,"
katanya. "Astagfirullah! Kenapa tanganmu Dok?"
"Well, sobat kita itu menyerangku malam ini. Dan dia
hampir saja berhasil menyelesaikan aku. Apakah ada orang
yang masih bisa kaupercayai di kapal ini?"
"Zabrinski." Aku tahu jawaban itu sebelum dia
mengatakannya. "Panggillah dia kemari."
"Tapi dia tidak bisa jalan, kau juga tahu, bukan?"
"Gendonglah dia kemari. Kau cukup kuat untuk itu."
Dia menyeringau dan pergi. Tak lama kemudian dia
datang bersama Zabrinski. Tiga perempat jam kemudian
aku mengatakan pada Rawlings bahwa dia boleh
beristirahat, lalu aku kembali ke kabinku.
Hansen masih tertidur. Bahkan dia tak terbangun ketika
kunyalakan lampu kabin itu. Kukenakan pakaianku dengan
hati-hati, mantel bulu itu, kesakitan sangat terasa. Ketika
aku selesai dan keluar dari kabin menuju anjungan, aku
katakan pada penjaga anjungan bahwa aku akan memeriksa
kedua orang yang kutinggalkan di Stasiun itu. Pistol Luger
yang ditemukan Swanson sudah berada di kantung
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
celanaku. Dan bagi para awak kapal ini, dokter memiliki
perintah khusus, sehingga penjaga itu mengijinkan aku
keluar dari kapal. Kulihat kedua orang yang sakit itu disana, nampak
olehku keduanya sudah bisa bangkit dari baringannya dan
mengucapkan 'selamat malam' kepada kedua penjaga yang
berasal dari kapal Dolphin untuk mengawasi mereka. Tapi
aku tidak segera kembali ke kapal Aku singgah dulu pada
tangki traktor itu dan mengembalikan senjata yang kubawa
itu ke tempatnya. Barulah aku kembali ke kapalku.
(Oo-dwkz-oO) BAGIAN IX Dua hari kemudian, kami menyelam lagi, dan sebelum
kami meninggalkan daratan, aku memeriksa tangki bensin
traktor itu, senjata itu tak ada disana, sudah lenyap. Dan
yang mengambilnya bukanlah Dr. Jolly, karena dia kuawasi
sepenuhnya olehku sendiri. Kedua orang yang luka bakar
itupun sudah agak baikan dan kami telah memindahkannya
ke dalam kapal. Kami menyelam pukul tiga siang itu'juga.
Keadaan cukup menyenangkan.
Tapi kedamaian tak ada di hati kami lagi, aku, Swanson
maupun Hansen. Ataupun Rawlings dan Zabrinski. Mereka
juga mengetahui bahwa kini kita sedang mengangkut
seorang pembunuh, seorang pembunuh yang sudah
membunuh berkali-kali. Kami sudah mengadakan pertemuan dan mencurigai beberapa orang yang kami
angkut dari Stasiun Zebra itu, Kinnaird, Hewson, Naseby,
kedua kembar Harrington itu atau Dr. Jolly. Tapi aku
sangat menitik beratkan perhatianku pada Kinnaird dan
Jolly. Makin kuperhatikan mereka berdua makin kabur
dugaanku. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tak ada tanda-tanda lain yang mencurigakan.
(Oo-dwkz-oO) Makan malam berakhir sudah, aku membantu Jolly
dengan pemeriksaan malam hari. Dan sialnya. dia itu
benar-benar seorang dokter yang hebat. Kali ini kami
memeriksa Folsom dan Benson, dan mengganti pembalut-
pembalut mereka berdua. Lalu dia mengajakku untuk
menuju ruang atas dimana kedua kembar Harrington dan
Brownell serta Bolton dirawat. Keempatnya membutuhkan
perawatan yang lebih teliti. Jolly merawat Bolston dengan
hati-hati agar luka bakarnya tidak terasa sakit olehnya. Lalu
kami mengganti pembalut ketiga pasien lainnya.
Ketika aku kembali ke kabinku, Hansen telah tertidur
lelap dan petugas bagian mesin itu sudah tidak ada lagi.
Malam itu aku tak membutuhkan pil tidur pemberian Dr.
Jolly. (Oo-dwkz-oO)

Pertemuan Maut Di Kutub Utara Ice Station Zebra Karya Alistair Maclean di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Pukul dua di malam buta itu aku terbangun oleh suara
dengingan yang tajam sekali. Kulihat Hansen sudah
mengenakan pakaiannya dengan tergesa-gesa,
"Sialan, ada apa lagi?" tanyaku. Aku harus berteriak
untuk mengatasi suara alarm yang berdering itu.
"Kebakaran!" Wajahnya tegang. "Kapal kebakaran Dan
di bawah permukaan es lagi!" Lalu dia bergegas keluar
sambil mengancingkan bajunya.
Tiba-tiba saja suara alarm itu berhenti sama sekali.
Hening. Lalu aku menyadari sesuatu, ada sesuatu hal yang
terjadi karena keheningan ini - aku tak mendengar vibrasi
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
suara yang biasa kudengar. Suara mesin kapal inipun telah
padam. Kemudian aku menyadari satu hal lagi. Menapa
mesin itu padam semua" Ya Tuhan, mungkin kebakaran itu
terjadi pada nian reaktor pusat!
Aku mengenakan pakaianku, tak tergesa-gesa, karena
akal sehatku mengatakan, jika orang-orang Swanson tidak
terlatih menghadapi keadaan darurat semacam ini apalah
gunanya seorang Dr. Carpenter di tengah kebakaran itu"
Tak ada gunanya sama sekali, selain itu, sakit di tanganku
itupun menghambat semuanya.
Tiga menit setelah kepergian Hansen aku berangkat
menuju mang pengendali dan melihat siapa yang ada
disana. Swanson berkata tajam, "Masuklah dan tutup
pintunya." Ketika aku memasuki ruangan itu asap menyembur ke
arahku, dan mataku terasa pedas, dengan cepat kututup
pintu itu. "Lebih baik' kau segera kemari Dok," kata Swanson
melihat kepanikanku. 'Dimanakah kebakaran itu?"
"Di mang mesin." katanya kering. ' D mana tepatnya
akupun tak tahu. Asap terlalu tebal."
"Apa yang harus kita lakukan?"
"Muncul di permukaan sesegera mungkin Dan dengan
lapisan es setebal empatbelas kaki di atas kita, ini adalah
suatu usaha yang sulit."
Kemudian dia berbicara di depan para awak kapalnya.
Untuk memerintahkan dilakukannya penambahan- penambalan yang dibutuhkan, tenitama kebocoran radiator.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Aku menyadari ada seseorang berdiri di sampingku, dan
dialah Jolly. Airmata bercucuran di pipinya karena asap
yang menebal. Kemudian laporan datang dan bahwa
kebakaran berasal dari kebocoran mesin uap
Dua jam kemudtan mereka berhasil menguasai keadaan.
Dari laporan yang diterima hanya satu korban saja yang
ada, yaitu Ringman yang segera dirawat oleh Jolly. Kami
berdua baru saja merawat kakinya yang cedera ketika tilpon
itu berbunyi. Rawlings segera mengangkatnya sebelum
Folsom terbangun. Dia berbicara sebentar dan kemudian
meletakkan pesawat tilpon itu kembali.
"Dari ruang kendali," katanya. Dari ketegangan di
wajahnya aku tahu ada sesuatu yang tidak beres.
"Untukmu. Bolton yang berada di mang atas itu lenyap.
Kira-kira dua menit yang lalu." Kepalanya menggeleng
seakan menyesali kejadian itu. "Ya Tuhan, satu kematian
lagi." "Bukan," kataku. "Pembunuhan."
(Oo-dwkz-oO) BAGIAN X Kini Dolphin bagaikan sebuah peti mati yang sedingin
es. Hanya satu orang yang jadi korban, yaitu Bolton.
Namun tak lama lagi semuanya akan jadi korban Dolphin
yang sudah mati sama sekali. Semua mesin dan alat-alat di
kapal ini sudah tidak bekerja lagi sejak kebakaran itu. Yang
terdengar hanyalah langkah-langkah orangnya yang langka
saja. Selain itu orang-orang di kapal tersebut sudah mulai
gelisah akan persediaan oksigen di kapal itu. Padahal
musuh yang terbesar bagi kita semua adalah karbon
monoksida dari api yang tak bisa kita keluarkan itu. Gas
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
yang tak berwarna inilah yang akhirnya akan memusnahkan semua penumpang Dolphin.
Semuanya nampak dalam keadaan kalut dan tak mampu
berpikir dengan sehat lagi, lupa akan kebijaksanaan masing-
masing. Yang nampak masih waras hanyalah Letkol
Swanson dan aku saja nampaknya. Setelah memikirkan
kian kemari, Hansen menatap diriku ketika aku menatapnya. "Dok, mengapa kau memintaku untuk
membuka pintu kedap air itu?"
"Tak tahulah." "John?" Hansen menggeleng. Swanson menatapnya bertanya-
tanya dan berkata, "Hubungkan aku dengan ruang mesin,
perintahkan mereka untuk menyalakan diesel."
"Baik pak," katanya dengan tegang. Dia tak bergerak.
"Letnan Hansen ragu, karena dia tahu bahwa mesin
diesel tak akan menyala bila kita berada di bawah
permukaan laut. Selain itu awal gerak dari mesin diesel
akan menyita oksigen yang ada. Kita harus bersedia untuk
sesak nafas lebih dulu sebelum kita bisa menghirup udara
segar kembali. Marilah kita-bersiap-siap. O.K. Letnan
Hansen." Hansen sudah tak ada di tempatnya lagi. Dia sudah pergi
untuk mengabarkan pesan Swanson.
Tiga menit telah berlalu, sekarang kami sudah mulai
mendengar mesin diesel berbunyi di atas kami. Asap mulai
memenuhi ruangan menembus ruang pengendalian yang
tekanannya sudah mulai berkurang sejak tadi.
Nafas kami mulai sesak, rasanya seakan lama sekali,
padahal hanya beberapa menit saja, setelah itu suatu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mujizat datang. Kabut, yang kabuan memenuhi ruangan
menggantikan kepengapan ruangan itu, kabut udara yang
mengandung oksigen. Kemudian Swanson memerintahkan
untuk mengalirkan udara lebih banyak lagi dan kembali
kepada keadaan normal. "Letnan Kolonel Swanson," kataku. "Jika anda
memerlukan referensi untuk menjadi Laksmana, mintalah
padaku." "Terima kasih," Dia tersenyum. "Kita benar-benar
bernasib baik," Tentu, siapapun yang berlayar bersama
Swanson akan selalu beruntung.
Kesibukan mesin mulai kembali seperti semua kerusuhan
itu tak pernah ada sama sekali.
(Oo-dwkz-oO) Aku tak dapat tidur walaupun prahara di kapal ini sudah
berlalu, mas h banyak yang masih harus kupikirkan. Semua
prahara ini kurasakan akibat salahku. Banyak hal yang
masih belum kukatakan pada Swanson, dan aku merasa
malu padanya, karena dia tetap memandang dan
menghormatiku. Selain itu aku benar-benar membutuhkan
Rawlings. Aku pergi padanya, menceritakan apa-apa yang
aku pikirkan dan memintanya untuk mengorbankan waktu
tidurnya beberapa jam malam itu. Dan seperti biasanya,
Rawlings selalu bersedia bekerja sama.
Setelah memeriksa para pasien yang masih belum baik
kondisi tubuhnya, aku tertidur selama sembilan jam. Dan
aku merasakan diriku sangat egois kalau kupikir lagi,
karena aku meminta Rawlings untuk mengorbankan waktu
tidurnya setengah bagian. Tapi kemudian aku menghibur
diriku sendiri dengan pikiran karena Rawlings mampu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mengerjakan hal itu untukku, sedangkan aku sendiri tak
mungkin melakukan tugas yang dijalankannya itu.
Di malam itulah kapal selam itu telah keluar dari lapisan
es dan berlayar di bawah permukaan laut bebas lagi.
Pukul tujuh lebih aku bangun, cuci muka dan bercukur,
lalu berpakaian serapih mungkin seakan- akan hendak
menghadiri sebuah rapat komisi. Sebelum pukul sembilan
aku melangkah ke ruangan pengendalian. Hansen sedang
mengawasi kegiatan di ruang itu. Aku menghampirinya
dengan tenang, "Dirnana Letkol. Swanson?"
"Di kabinnya." "Aku ingin berbicara dengannya dan denganmu juga,
penting." Hansen kelihatan heran sesaat, kemudian di mengangguk, dan memindahkan tugasnya pada seorang
perwira, lalu dia membimbingku ke kabin Swanson. Setelah
mengetuk pintunya, kami segera masuk dan menutup pintu
itu. Aku tak mau menyia-nyiakan waktuku dengan
berbicara bertele-tele. maka aku langsung menuju pokok
persoalannya. "Aku sudah mengetahui siapa pembunuhnya." kataku.
"Aku tak mempunyai bukti, tapi aku akan mendapatkannya
sebentar lagi. Aku minta kalian juga hadir kalau bisa."
Setelah memikirkan sesaat, Swanson menoleh pada
Hansen dan berkata, "Lebih baik kita sempatkan diri kita
saja, aku ingin tahu siapa pembunuhnya." Nada suaranya
bagaikan menyindir aku, matanya begitu dingin. Rupanya
dia sudah bosan mendengar cerita-cerita yang kubuat
untuknya. "Selain itu juga kita akan memiliki satu
pengalaman yang paling unik, dimana seseorang dapat
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
jnembunuh delapan orang berturut-turut tanpa pencarian
sama sekali." "Seharusnya anda harus merasa bahwa anda beruntung
karena korban hanya delapan saja," kataku. "Hampir saja
korbannya menjadi seratus lebih di pagi kemarin."
Kali ini dia benar-benar bereaksi. Swanson menatapku,
lalu berkata dengan lebih lembut. "Apa maksudmu?"
"Sobat kita itu terus membawa pistol dan korek api
kemana-mana," kataku menjelaskan. "Dia kelihatan sibuk
subuh kemarin dan kesibukannya itu berlangsung di ruang
mesin." "Jadi ada seseorang yang berniat membakar kapal ini?"
Hansen menatapku dengan pandangan tak percaya. "Aku
tak percaya, Dok." "Aku percaya,"kata Swanson. "Aku percaya akan setiap
ucapan Dr. Carpenter. Kita sedang menghadapi seorang
gila, Dok. Hanya orang gilalah yang mau mengambil resiko
kehilangan nyawanya bersama-sama dengan seratus orang
lainnya." "Dia " tak berperhitungan," kataku perlahan. "Mari."
Mereka semua sedang menunggu kedatangan kami
seperti yang telah kupersiapkan, sebelas-sebelasnya -
Rawlings Zabrinski, Kapten, Folsom, Dr. Jolly, si kembar
Harrington yang sudah bisa bangkit dari tempat tidurnya,
Naseby, Hewson, Hassard, Kinnaird dan Jeremy. Hampir
semuanya duduk di ruang makan itu, kecuali Rawlings
yang membukakan pintu bagi kami dan Zabrinski yang
duduk di sudut. Semuanya duduk dengan tenang, kecuali
Dr. Jolly yang menyapa kami dengan keramahannya,
"Selamat pagi. Kapten. Ada apakah gerangan, sehingga
anda berniat menemui kami?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kukeringkan tenggorokanku. "Maaf kalau kalian salah
mengerti, yang ingin berjumpa kalian itu adalah aku,
bukannya sang kapten."
"Kau?" tanya Jolly keheranan, "Aku tak mengerti,
mengapa?" "Maafkan sekali lagi, sudah saatnya aku mengoreksi
perkenalanku lebih dulu, aku sebenarnya adalah seorang
agen rahasia Inggris. Tepatnya anggota M. 1.6. jaringan
mata-mata." Well, reaksi yang timbul benar-benar di luar dugaanku.
Mereka tetap duduk dengan mulut menganga seperti ikan
yang turun ke darat. Kecuali Jolly.
"Agen rahasia! Seperti James Bond saja, perempuan-
perempuan cantik, senjata-senjata mewah. Tapi sedang
mengapakah anda disini" Well. maksudku ada kepentingan
apakah kau mengumpulkan kami?"
"Soal pembunuhan kecil-kecilan saja," kataku.
"Pembunuhan!" Seru Kapten Folsom yang baru buka
mulut sekali ini sejak dia berada di kapal ini. Suaranya lebih
mirip jeritan. "Pembunuhan?"
"Dua korbannya sekarang masih berada di laboratorium
Dolphin, di atas kita. Keduanya mati sebelum kebakaran itu
terjadi. Keduanya ditembak kepalanya. Yang ketiga dengan
menggunakan pisau. Aku menyebutkannya sebagai pembunuhan, setuju bukan?"
Jolly mengjeret hatinya dan duduk di tempat duduknya
kembali. Sedangkan yang lainnya nampak senang karena
mereka sudah duduk di tempatnya masing-masing.
"Dan perlu saya tambahkan pula bahwa pembunuhnya
itu ada di ruangan ini."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/


Pertemuan Maut Di Kutub Utara Ice Station Zebra Karya Alistair Maclean di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Tentunya andapun akan heran kalau anda hadir disini,
dan melihat wajah mereka satu persatu. Tak ada perubahan
wajah sama sekali. Semuanya nampak suci sesuci pagi hari.
(Oo-dwkz-oO) BAGIAN XI "Jika kalian tak berkeberatan," kataku memulai sidang
ini. "pertama-tama akan kuberikan dulu sedikit penjelasan
atau semacam kuliah singkat tentang kamera optik - dan
jangan tanyakan padaku p[JlX hubungannya kamera optik
ini dengan pembunuhan itu, karena kuliah ini akan berguna
sebagai kunci akhirnya."
"Emulsi filem dan kwalitas-kwalitas lensa pada
umumnya selalu seimbang, jelasnya suatu foto tergantung
pada focal length lensa itu sendiri - yang kumaksudkan
ialah jarak antara lensa terhadap filmnya. Dulu, atau lima
belas tahun yang lalu, focal length maksimum setiap lensa
sekitar limapuluh inci. Dan kamera semacam ini digunakan
pada akhir Perang Dunia kedua untuk membuat foto kapal-
kapal terbang. Pada waktu itu, kotak kamera semacam ini
diletakkan di tanah dan foto diambil dalam jarak ketinggian
sepuluh kaki. Hasilnya tentu baik untuk masa itu.
Tapi Angkatan Bersenjata Amerika terutama angkatan
darat dan angkatan udaranya menginginkan kamera-
kamera yang lebih besar dan lebih baik. Satu- satunya cara
ialah dengan menambah focal length lensa tersebut. Dan
tentunya kamera-kamera semacam ini harus memenuhi
panjang maksimum yang tertentu agar bisa diangkut
pesawat udara, ataupun oleh satelit yang sedang mengorbit.
Dan jika kalian menginginkan kamera dengan focal length
250 inci, misalnya, tak mungkinlah anda membuat sebuah
kamera yang panjangnya duapuluh kaki dan Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mengarahkannya ke bawah dari sebuah kapal terbang atau
sebuah satelit bukan" Tapi para ahli ilmu pengetahuan
menemukan cara baru yaitu dengan menggunakan prinsip
penggabungan lensa, dan meninggalkan sistim tabung yang
panjang itu. Dan dengan prinsip penggabungan seperti ini,
sebuah kamera yang kuat bisa dibentuk tanpa memperbesar
badan kamera itu sendiri. Di tahun 1950 mereka sudah
membuat kamera yang lensanya ber-focal-length seratus
Inci Dan berlainan dengan bentuk panjang seperti apa yang
digunakan pada PD II, maka kamera modern ini bisa
mencapai jarak sepuluh mil dengan bentuk yang hanya
sebesar kotak rokok saja. Lalu, sepuluh tahun kemudian,
muncullah apa yang disebut satelit Perkin-Elmer Roti yang
mengawasi peluru- peluru kendali dengan focal length
sepanjang lima ratus inci. Kamera ini dapat memotret
sebuah kotak gula dalam jarak sepuluh mil."
Kutatap para pendengar kuliahku itu, mereka semuanya
nampak begitu tertarik dan baru kali inilah aku mengalami
kuliahku semenarik ini. "Tiga tahun kemudian," aku melanjutkannya, "sebuah
perusahaan Amerika yang lain mengembangkan kamera
pemotret peluru kendali ini menjadi sebuah kamera yang
fantastis yang bisa dimontasikan pada sebuah satelit. Kita
tak mengetahui berapa focal-lengthnya karena mereka tak
mengumumkannya, yang kita ketahui ialah bahwa kamera
ini dapat menangkap dengan jelas sebuah piring putih di
kegelapan dalam jarak 300 mil di atas angkasa. Untuk
negatif filmnyapun dikembangkan sebuah emulsi film baru
yang dirahasiakan dan kekuatannya beratus-ratus kali dari
daya tangkap film-film terbaik yang dijual sekarang ini."
"Kamera ini dipasang pada satelit yang beratnya dua ton
yang oleh orang Amerika disebut Samos III. Tapi itu tak
pernah terjadi, karena kamera satu-satunya di dunia itu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
hilang, dibajak di tengah hari bolong, yang diterbangkan
sebuah pesawat jet dari New York untuk menuju Havana,
pesawat itu hilang sejak meninggalkan menara radio
Miami. "Empat bulan yang lalu, kamera ini dikeluarkan oleh
sebuah satelit Sovyet di orbit kutub utara, dan melintasi
Amerika tujuh kali sehari. Satelit-satelit itu bisa bertahan
lama dalam cuaca manapun juga, tapi dalam tiga hari saja
pihak Sovyet sudah memiliki apa yang mereka perlukan,
yaitu foto dari semua peluru kendali milik Amerika yang
dipusatkan di sebelah barat Mississippi. Setiap kali kamera
ini mengambil foto dari sebagian kecil daerah Amerika,
sebuah kamera kecil lainnya diarahkan tegak lurus ke atas
untuk membuat foto bintang. Jadi tugas kamera kedua ini
ialah untuk menentukan koordinat peta yang tepat,
sehingga pihak Sovyet akan inengetahui setiap perkembangan peluru kendali Amerika. Tapi untuk
mengetahui semua itu mereka harus membuat fotonya lebih
dulu. "Transmisi radio tidak cukup baik, sistim ini terlalu
banyak menghilangkan perincian yang dibutuhkan. Kalianpun harus megnerti hal ini, karena film yang
digunakan dalam proses itu adalah film yang paling tipis di
dunia. Ada dua cara yang bisa dipilih, mendaratkan satelit
itu ke bumi atau melepaskan kapsul pembawa film itu.
Bangsa Amerika sendiri telah menyempurnakan seni
penggunaan pesawat terbang untuk menjaring kapsul-
kapsul .di angkasa. Rusia belum mampu untuk berbuat itu,
walaupun kita mengetahui bahwa mereka sudah mampu
melepaskan kapsul ketika satelit itu masih dalam
lintasannya. Jadi mereka terpaksa harus mendaratkan satelit
itu, itulah jalan satu-satunya bagi mereka. Mereka
merencanakan pendaratan itu duaratus mil di sebelah timur
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
laut Kaspia. Tetapi ada satu hal yang salah. Apa tepatnya
kesalahn itu, kita tak mengetahuinya, tetapi para ahli kami
berpendapat bahwa kapsul itu tak berhasil melepaskan diri
dari satelitnya pada waktu yang telah ditentukan. Kalian
sudah mulai mengerti kurasa."
"Kami memang sudah mulai mengerti." Jeremy- lah
yang mulai buka suara. Suaranya lembut "Satelit itu
melintas di orbit yang berbeda."
"Itulah yang terjadi. Roket itu tidak pernah melambat
kecepatannya, sehingga kapsul itu terlempar jauh dari
tempat yang direncanakan. Sebuah orbit baru yang
menyimpang cukup jauh melintasi Alaska, menuju ke utara
samudra Pasifik, melintasi Graham- land di Antartika dan
terus menuju utara Amerika, kemudian melingkar di kutub
utara dalam lintasan rendah, dan jauhnya mungkin sekitar
dua ratus mil dari tempat semula
"Nah, satu-satunya cara Russia untuk mendapatkan fjlm-
film itu ialah dengan melepaskan kapsulnya. Ketika mereka
meluncurkan roket itu, mereka belum mengetahui, ke mana
satelit itu akan menuju. Salah satu kelemahan yang mereka
jumpai ialah satelit ini tidak pernah melintasi kawasan
Russia sendiri ataupun negara-negara komunis lainnya,
malahan lebih banyak melintasi samudra. Dan jika kapsu.l
itu dijatuhkan di samudra mereka tak akan berhasil melihat
hasil kerja kamera tersebut, karena kapsul itu dilapisi
dengan aluminium dan Pyroceram untuk mengatasi panas
lintasan atmosfir, yaitu lebih berat dari air. Dan seperti yang
sudah kukatakan, merelca tak memiliki tehnik menjaring
kapsul seperti Amerika, dan tentunya kalian juga tahu
bahwa mereda itu tak mungkin mengajak Amerika untuk
bekerja sama. "Maka akhirnya mereka memutuskan untuk mendaratkannya di tempat yang paling aman di kawasan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
yang terbuka bagi mereka, yaitu di kutub utara atau di
selatan samudra Atlantik. Kaupun tentunya masih ingat,
Kapten, ketika aku mengatakan bahwa aku baru saja
kembali dari Samudra Antartika. Pihak Russia memiliki
dua buah stasiun geofisik di sana, kami pikir kesempatan
untuk mendarat di sana hanya fifty-fifty saja. Tapi ternyata
kami salah duga. Stasiun terdekat di Antartika jauhnya 300
mil dari lintasan orbit. "Maka mereka memutuskan untuk mendaratkannya di
dekat Stasiun Zebra yang terapung itu?" tanya Jolly tenang.
Inilah salah satu tanda darinya, dia tak menyebutku bung
besar. "Stasiun Zebra belum didirikan ketika satelit itu
diluncurkan, walaupun persiapannya sudah kami lakukan
Kami telah beijanji dengan Kanada yang akan meminjamkan sebuah kapal penghancur es St. Lawrense,
untuk membangun stasiun itu, tapi pihak Russia tiba-tiba
saja meminjamkan kami Lenin- nya pada kami, sebuah
kapal penghancur es yang terbaik di dunia. Mereka benar-
benar membantu dan ingin tahu dengan pasti kapan stasiun
itu berdiri. Begitulah. Lintasan es tahun ini ternyata lebih
lambat daripada biasanya dan' stasiun itu terlambat
didirikan sampai delapan minggu dan persis berada di
bawah lintasan satelit itu."
"Kau mengetahui apa yang dipikirkan oleh pihak Russia
itu?" tanya Hansen. "Kami mengetahuinya. Tapi pihak Russia tak mengetahui hal ini. Mereka tak mengetahui bahwa dari
salah satu alat yang kami angkut ke Stasiun Zebra adalah
sebuah alat untuk memonitoring satelit mereka. Dan alat
inilah yang akan memberitahukan Vlayor Halliwell kapan
satelit itu akan melepaskan kapsulnya." Kupandangi orang-
orang yang berasal lari Stasiun Zebra itu. "Aku yakin kalau
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
di antara wilian tak ada seorangpun yang mengetahui hal
mi, kecuali Mayor Halliwell, dan tiga orang lainnya yang
inggal satu pondok bersamanya, yaitu di pondok li mana
mesin itu berada. "Apa yang tidak kami ketahui ialah siapa anggota
esatuan Zebra yang telah disogok oleh pihak Russia. api
kami yakin bahwa salah satu anggota kesatuan tu sudah
disogok mereka, tapi kami tak mengetahui identitas yang
tepatnya. Kalian masing-masing memiliki nama yang baik.
Seseorang telah disogok, dan dia akan menjadi orang yang
kaya selama sisa hidupnya jika dia kembali ke Inggris.
Selam agen musuh yang diselundupkan ini, pihak Russia
juga meninggalkan monitor portable - sebuah alat
elektronik untuk menyetel isyarat radio yang diaktifkan
dalam kapsul tersebut pada saat kapsul ini melepaskan diri
dari satelitnya. Sebuah kapsul dapat dilepaskan dengan
tepat 300 mil di atas tempat yang sudah ditargetkannya,
penyimpangan maksimumnya hanya satu mil saja. Dan
karena suasana di kutub itu sedang gelap, maka tugas dari
monitor portable ini ialah untuk menentukan di mana letak
kapsul tu, karena kapsul itu akan terus memancarkan
isyaratnya selama, kalau saya tak salah, duapuluh empat
jam setelah kapsul itu mendarat. Teman kita ini kemudian
akan mem-pergunakan monitor ini untuk mencari kapsul
tersebut, mengambil film-film-nya, lalu membawanya
kembali ke stasiun. Apakah kalian masih bersamaku, Tuan-
tuan" Terutama. Terutama tamu khususku?"
"Kurasa semuanya masih mendengarkanmu, Dr.
Carpenter," kata Swanson dengan tenang, "semuanya."
"Baiklah. Tapi sayang, Mayor Helliwell dan ketiga
temannya sepondok juga mengetahui bahwa satelit itu telah
melepaskan kapsulnya, jangan lupa mereka memonitoring
satelit itu duapuluh empat jam sehari. Mereka juga tahu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kalau seseorang akan segera menjemput film itu, siapa
orangnya mereka tidak tahu. Tapi karena Mayor Halliwell
cukup cerdik, dia memerintahkan salah satu orangnya
untuk beijaga malam. Di malam yang dingin dan berbadai
itupun tak "terkecuali. Bahkan dia sendiri bertemu muka
dengan sobat kita yang baru kembali dari kapsul tersebut,
atau mungkin karena dia melihat sebuah sinar yang
terpancar dari sebuah kabin, menyelidikinya dan menemukan teman kita itu sedang melepaskan film yang
diambil dari kapsul itu. Dan sayangnya dia bukan kembali
ke Mayor Halliwell dan memberitahukan siapa orangnya,
dia malah menantang si penghianat tersebut. Jika itu cara
yang dipakai, caranya salah sama sekali, kesalahan terakhir
yang pernah dibuatnya. Yang ia dapatkan ialah sebuah


Pertemuan Maut Di Kutub Utara Ice Station Zebra Karya Alistair Maclean di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

tusukan di dadanya." Kutatap para korban Zebra itu, satu
persatu "Aku ingin sekali mengetahui siapa di antara kalian
yang melakukannya. Siapa dia, dia ternyata tidak atau
kurang berpengalaman. Ketika dia menarik pisau itu dari
pada korbannya, pisau itu patah. Aku menemukan buktinya
di sana." Kupandang Swanson dan dia tak berkedip sama
sekali. Dia tahu aku tak menemukan potongan pisau itu di
tubuh sang korban. Tapi waktunya masih cukup untuk
menjelaskan hal itu nanti.
"Ketika penjaga malamnya tidak muncul-muncul,
Mayor Halliwell jadi gelisah. Bagaimana tepatnya aku tak
tahu dan hal ini tak menjadi soal. Sobat kita itu jadi mulai
waspada, dia tahu bahwa seseorang telah mengetahui
perbuatannya, padahal dia yakin kalau tiada orang yang
tahu mengenai perbuatannya itu, dan ketika orang kedua
yang diutus Mayor itu tiba, dia sudah siap untuk
menghadapinya Dia harus membunuhnya, karena korban
pertama mati di kabinnya. Selain pisau patah itu dia juga
memiliki sebuah pistol. Dia memanfaatkan pistol ini.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
'Kedua orang itu berasal dari kabin Halliwell, sang
pembunuh ini tahu bahwa kedua orang tersebut pastilah
diperintah oleh Halliwell, dan satu orang " lagi akan segera
mendatanginya jika petugas kedua itu tidak segera muncul.
Dia tak mau menunggu-nunggu kedatangan orang ketiga -
dibakarnya pondok kediamannya sendiri. Senjata itu
dibawanya ke pondok Halliwell, ditembaknya Mayor itu
dan satu orang lainnya ketika mereka sedang berbaring-
baring di tempat tidur mereka. Aku mengetahuinya, karena
peluru yang ditembakkan itu bersarang di kepala keduanya,
sudut yang persis jika seseorang menembak seseorang lain
yang berada dalam posisi berbaring. Dan kurasa inilah saat
yang tepat untuk mengoreksi namaku. Namaku yang
sebenarnya bukanlah Carpenter, tapi Halliwell. Mayor
Halliwell adalah abang sulungku."
"Masyaallah!" bisik Dr Jolly "Masyaallah!"
"Pembunuh itu tahu bahwa dia harus segera menghilangkan jejak perbuatannya dengan segera. Dan
hanya ada satu cara saja, yaitu membakar mayat- mayat itu
agar tak bisa dikenali. Maka dia mengambil dua drum
minyak dan gudang bahan bakar, dan menyiramkannya di
pondok Mayor Halliwell, petelah dia menyeret kedua
mayat di kabinnya sendiri ke pondok itu. Agar ada alasan
yang lebih tepat, dia juga membakar gudang bahan bakar.
Sobat kita ini benar-benar terampil, dia tidak pernah
melakukan sesuatu setengah jalan."
Orang-orang yang duduk itu semua terkejut dan tak
dapat dibedakan. Mereka terkejut mendengar kenyataan itu,
tapi tentu tidak semuanya.
"Aku adalah seseorang yang selalu ingin tahu," aku
melanjutkan, Aku ingin tahu mengapa orang- orang yang
mengalami kebakaran dan lelah karena kebakaran itu masih
mau membuang-buang waktu untuk mengangkut mayat-
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mayat yang telah terbakar itu ke laboratorium. Ternyata
karena seseorang telah menyarankan hal itu dengan
mengatakan bahwa itu adalah cara yang baik untuk
dilakukan. Padahal sebenarnya ialah untuk membuat orang-
orang takut pergi ke tempat itu. Aku melihat apa yang ada
di sana, di lapisan lantainya, tahukah kalian apa yang
kutemukan" Empatpuluh batere Nife-cells dalam kondisi
yang masih gres, persediaan makanan, sebuah balon radio
sonde dan satu tabung gas Hidrogen - Kinniard yang
berada di sini mengatakan bahwa di sana cukup banyak
persediaan, tapi Nife-cells tidak akan pernah hancur dalam
api. Bengkok dan sedikit lemat mungkin saja tapi tidak akan
hancur. Aku sudah tak berminat lagi untuk mencari tahu
apa yang tersedia di sana, tapi semua yang kuketahui saja
sudah cukup. "Ternyata sang pembunuh ini masih menghadapi dua
nasib buruk - yaitu ketahuan dan cuaca yang buruk.
Cuaca di sana benar-benar mengacaukan rencananya. Sang
pembunuh juga tahu bahwa Batere yang bisa digukanannya
untuk mengirimkan SOS itu sudah lemah sekali, tapi dia tak
mau menggantinya dengan harapan bahwa kedatangan
Dolphin yang menerima isyaratnya akan bisa dihambat,
siapa tahu cuaca cerah tiba dan dia bisa mengirimkan film
itu dengan balon persediaannya. Mungkin kalian juga
pernah mendengar siaran berita radio yang memberitakan
bahwa pihak Russia, Amerika dan Inggris telah menerbangkan pesawat bomber mereka di daerah itu
setelah kebakaran terjadi. Pihak Inggris dan Amerika
mencari Stasiun Zebra, sedangkan pihak Russia mencari
balon radio sonde. Demikian pula halnya kapan Dvina, dia
mendekati daerah ini untuk itu. Tapi pesawat-pesawat itu
sudah tidak lagi terbang di daerah ini, karena sobat kita itu
telah mengabarkan bahwa perubahan cuaca tak dapat
diandalkan dan juga berita bahwa Dolphin telah tiba dan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
bahwa terpaksa mereka menyelamatkan film itu melalui
kapal selam ini. "Sebentar, Dr. Carpenter," Swanson memotong dengan
suaranya yang mantap. "Apakah kau mengatakan bahwa
film itu ada di kapal ini pada saat ini?"
"Aku akan sangat terkejut sekali kalau film-film itu tak
ada di sini, Kapten. Usaha mereka untuk menunda
perjalanan kita tentu saja dengan melakukan serangan
langsung pada kapal ini. Ketika diketahui bahwa Dolphin
akan mencari Zebra, maka perintah datang ke Scotland
untuk menagguhkan kepergian Dolphin. Red Clydeside
adalah pusat berkeliarannya orang-orang merah, tapi kalian
pasti akau menemukan orang-orang komunis dengan
mudah di geladak-geladak kapal di Inggris. Dan umumnya
mereka itu tak mengenal satu sama lain. Dan tentunya
tujuan mereka juga bukan untuk membuat suatu kecelakaan
yang fatal. Jaringan mata-mata internasional masa kini
benar-benar tertutup rapat, oleh karena itu sang pembunuh
juga tidak bisa segera diketahui identitasnya oleh para
pimpinan. Tapi seperti Inggris dan Amerika, mereka juga
akan menggunakan jalan benar maupun jalan salah untuk
mensukseskan kerja jaringan itu - tapi mereka anti
membunuh, seperti kita ini. Pembunuhan bagian dari
rencana Sovyet." "Siapakah orang itu Dr. Carpenter?" tanya Jeremy
dengan tenang sekali. "Demi Tuhan, siapakah dia" Kami
beijumlah sembilan orang dan ada di sini - tahukah kau
siapa orang itu?" "Aku tahu Dan hanya enam saja, bukan sembilan, yang
bisa dicurigai. Yang tetap mengawasi radio setelah
malapetaka itu. Kapten Folson dan si kembar Harrington di
sini bebas dari tuduhan. Jadi tinggal kau sendiri, Jeremmy;
Kinnaird, Dr. Jolly, Hassard, Baseby dan Hewson.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pembunuhan untuk mendapatkan harta kekayaan. Hanya
ada satu jawab untuk itu. Kau benar-benar cerdik, bung.
Kau memang brilliant. Tapi maaf saja jika ini adalah jalan
buntu bagimu Jolly".
"Tak ada saling tuduh menuduh di sini," kata Kinnaird.
Dia menatapku. Aku tak begitu peduli bagaimana dia
menatapku. Akupun tak peduli apa yang dipegang
tangannya, Luger yang membawa maut itu. pistol itu
ditujukan tepat pada tengah- tengah mataku.
(Oo-dwkz-oO) BAGIAN XII "Kau benar-benar seorang agen - rahasia yang hebat, Dr.
Carpenter," gumam Jolly. "Betapa cepatnya nasib baik
berpindah tangan. Kau belum mengetahui apa yang
sebenarnya terjadi. Jangan coba-coba melakukan suatu
ketololan. Kinnaird adalah seorang penembak yang pernah
kukenal. Agen rahasia macam apa kau ini, senjatapun kau
tak membawanya. Kau kurang siap, bung. Berbaliklah
sehingga senjata Kinnaird itu akan terarah pada
punggungmu." lanjutnya setelah ia memeriksa seluruh
tubuhku. Aku berbalik. Dia tersenyum senang sekali, lalu dia
meninjuku dua kaki dengan sekuat tenaganya, sekali
dengan kepalan tinju kiri sekali dengan kepalan tinju
kanannya. Aku menjadi limbung, tapi nasibku masih baik,
aku tidak terjatuh. Aku mulai merasakan asinnya rasa
darah. "Nikmatilah kemenanganku sebaik-baiknya," kata Jolly
dengan puas. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Jadi Kinnairdlah rupanya yang menjadi sang pembunuh," kataku perlahan, "Rupanya dialah pemilik
senjata itu." "Aku tak perlu mengoreksinya," kata Kinnaird pongah.
"Anggap saja ini benar fifty-fifty."
"Jadi kaulah rupanya yang menemukan kapsul itu," aku
mengangguk-angguk. "Karena itulah wajahmu terserang
sengatan-sengatan salju."
"Aku tersesat," kata Kinnaird mengaku. "Kupikir
aku.sudah tidak bisa kembali ke stasiun itu lagi."
"Jolly dan Kinnaird," kata Jeremy heran. "Jolly dan
Kinnaird. Temanmu sendiri. Benar-benar pembunuh biadab
kalian ber - " "Diam!" perintah Jolly. "Kinnaird, tak usah kau jawab.
Jangan seperti Carpenter yang bertele-tele. Aku tak mau
menonjolkan diri kalau diriku pandai. Seperti yang kau
tahu, Carpenter, aku adalah orang yang tangkas. Kolonel
Swanson, putar tilpon itu dan hubungi ruang pengendali,
perintahkan agar kapal ini menyelam dan menuju ke utara."
"Kau terlalu ambisius Jolly," kata Swanson tenang.
"Kau tak akan mampu membajak sebuah kapal selam."
"Kinnaird," seru Jolly. "Arahkan senjatamu pada
Hansen, jika sampai pada hitungan kelima, tembaklah.
Satu, dua, tiga - - "
Swanson mengangkat satu tangannya tanda menyerah,
dia segera menuju tilpon di dinding itu, memberikan
perintah, yang diminta Jolly, lalu kembali dan berdiri di
sampingku. Dia memandangku entah dengan rasa
kagum'atau dengan rasa hormat. Pandanganku menyapu
semua orang yang ada di ruangan itu. Jolly, Hansen dan
Rawlings berdiri, Zabrinski duduk di sudut ruangan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sendirian, lain-lainnya duduk di sekitar meja, Kinnaird
tampak jelas di antara mereka, tangannya memegang pistol
itu dengan kokoh, sehingga tak ada seorangpun yang berani
menantangnya. Mereka semua terlalu terkejut untuk
memikirkan sesuatu. "Membajak sebuah kapal selam adalah sebuah prospek
yang benar-benar mengagumkan Kolonel Swanson, dan
pastilah akan sangat menguntungkan sekali," kata Jolly.
"Tapi aku tahu akan keterbatasanku. Aku tak mau serakah.
Tak jauh dari sini ada sebuah kapal dengan helikopter di
atasnya. Sebentar lagi kau akan menghubungi mereka
dengan pesawat radiomu dan memberitahukan di mana
posisi kita. Helikopter itu akan menyambut kami.
Walaupun mesinmu yang pincang ini sudah bisa diperbaiki,
jangan coba-coba untuk mencari kapal itu dan men-
torpedo-nya. Selain akan menimbulkan perang nuklir, kau
juga tak akan mampu mengejarnya. Bahkan melihatnyapun
kau tak akan sempat, Kapten."
"Di mana film-film itu?" tanyaku.
"Semuanya sudah ada di kapal itu."
"Semuanya, apa?" desak Swanson. "Bagaimana itu bisa
terjadi?" "Maaf dan itulah yang bisa kuterangkan. Aku tak akan
seperti Carpenter yang pandai berbusa. Seseorang yang
profesionil tidak pernah akan membeberkan metode yang ia
gunakan." Mulutku terasa bengkak dan tebal. "Delapan orang
terbunuh," kataku bertanya-tanya. "Delapan orang. Kau
bisa berdiri di sana dan mengakui semua itu dengan senang
hati." Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Senang hati?". tanyanya heran. "Tidak - aku tidak
senang. Aku adalah seorang profesionil. Dan seorang
profesionil tidak pernah membunuh kalau tak perlu sekali.
Tapi kali ini perlu. Itu saja."
"Sudah dua kali kau menyebut kata 'profesionil' itu,"
kataku perlahan-laha. "Jadi teoriku salah rupanya. Kau
bukannya disogok setelah team Zebra itu dibentuk. Tapi
jauh-jauh sebelum itu."
"Liniabelas tahun sebelumnya, bung besar," kata Jolly
tenang. "Kinnaird dan aku adalah team yang terbaik di
Inggris. Ketidak gunaan kita di sana berakhirlah sudah. Bisa
kubayangkan bahwa bakat kita yang luar biasa ini bisa
dipakai di mana saja."
"Jadi kau mengakui semua pembunuhan itu?" tanyaku.
Dia memandangku dengan dingin. "Pertanyaan gila
yang sungguh-sungguh lucu. Tentu saja. Aku sudah
mengatakan padamu, bukan" Mengapa?"
"Dan kau juga, Kinnaird?"
Dia

Pertemuan Maut Di Kutub Utara Ice Station Zebra Karya Alistair Maclean di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

menatapku dengan curiga. "Mengapa kau tanyakan?" "Jawab dulu pertanyaanku dan pertanyaan itu akan
kujawab." Dari sudut mataku aku bisa melihat mata Jolly
sebentar. Dia sangat sensitif terhadap keadaan dalam
ruangan itu, dia tahu di ruangan itu ada kunci
persoalannya. "Sialan juga kau ini, kau juga sudah tahu tentang
perbuatanku itu semua bukan," kata Kinnaird dingin.
"Nah, akhirnya kita tahu. Di tengah kehadiran dua belas
saksi lagi. Kalian berdua telah mengakui melakukan
pembunuhan-pembunuhan itu. Sekarang akan kujawab
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
pertanyaanmu, Kinnaird. Sebenarnya kalian melakukan
kesalahan ketika kalian berdua mengakui perbuatan kalian.
Aku hanya ingin mendengar pernyataan lisan darimu,
karena kita tak memiliki bukti yang kuat untuk menuduh
kalian berdua. Tapi kami sudah mendengar pengakuanmu.
Bakat kalian yang istimewa itu tak akan bisa kalian jual di
manapun juga, maaf saja. Kau tak akan pernah bertemu
dengan helikopter atau kapal itu. Kalian berdua akan
mengakhiri hidup kalian di tiang gantungan."
"Omong kosong apalagi ini?" tanya Jolly garang, tapi di
balik kegarangannya nyata sekali ketakutannya. "Siasat apa
lagi yang akan kau gunakan, Carpenter?"
Aku mengabaikan pertanyaannya. "Aku telah menyelidiki dan menduga bahwa kalian berdualah yang
bertanggung jawab terhadap pembunuhan- pembunuhan itu
semua. Dan aku sudah mulai menduganya sejak
enampuluh jam yang lalu. Dengan tak perlu membuat
kalian angkat tangan, kalian berdua sudah mengakui
perbuatan kalian. Tapi sekarang kalian harus angkat tangan
juga." "Jangan terpengaruh olehnya, bung," katanya pada
Kinnaird. "Dia hanya coba-coba saja. Dia tak pernah
menduga kau terlibat dalam hal ini."
"Ketika aku tahu bahwa kau adalah salah seorang dari
pembunuh itu." kataku pada Jolly, "Aku hampir yakin
kalau Kinnaird adalah orang kedua setelah engkau. Kalian
berdua menghuni kabin yang sama. Kecuali Kinnaird
mabuk, atau diancam pasti diapun akan menurut kata-
katamu. Tapi ternyata tidak demikian Dia benar-benar
melibatkan dirinya sendiri. Kalian melupakan Kapten
Folson, karena pikir kalian dia tak akan hidup lama karena
luka-luka bakarnya. Dan ternyata dia hidup. Tapi kau tak
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dapat membunuhnya bukan" Karena di ruangannya banyak
berkumpul orang lain."
Kurasa kau juga masih ingat ketika aku merasa heran
akan jumlah morphin yang kau gunakan pada hari pertama
kita berjumpa itu. Kini aku sudah tak heran lagi, kau
suntikkan morphin itu padanya sampai mencapai dosis
yang membawa kematian. Betul bukan?"
"Memang kau lebih pandai dari apa yang kuduga,"
katanya tenang. "Tapi kau tak akan mampu me- rubah
nasibmu." "Aku juga heran, mengapa aku membiarkan kalian meru
bah keadaan seperti ini, padahal aku tahu bahwa Kinnaird
memiliki pistol." "Jangan main tebak-tebakan. Kau tak mengetahui kalau
Kinnaird punya pistol."
"Tidak tahu?" kataku sambil menatap Kinnaird.
"Kolonel Swansonlah yang menemukan pistol itu di tangki
bensin traktor. Kau meninggalkannya di sana karena kau
tahu bahwa di kapal akan diadakan pemeriksaan jasmani
dan pemeriksaan bebas senjata.
Jadi terpaksalah kau meninggalkan senjata itu di sana.
Tapi seorang profesional seperti katamu tadi Jolly, dia tak
akan pernah berpisah dari pistolnya kecuali keadaan terlalu.
Aku tahu bahwa kau akan mengambilnya, oleh sebab itulah
kukembalikan pistol itu ke tempatnya semula."
"Gila juga kau!" teriak Swanson benar-benar marah.
"Kau lupa mengatakan hal itu padaku, bukan?"
"Aku harus melakukannya. Saat itu aku belum yakin
kalau Jolly memiliki pasangan, tapi aku yakin kalau
pasangan itu memang ada, tak lain dan tak bukan pastilah
Kinnaird. Lalu di tengah malam aku menempatkan pistol
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
itu di tangki traktor itu kembali, Dan kuawasi kau sehingga
kau tak sempat mendekati tangki itu lagi. Tapi pistol itu
akhirnya hilang juga pada pagi berikutnya, ketika orang-
orang keluar untuk mencari udara segar. Dari situlah aku
tahu bahwa kau memang punya komplotan. Tapi tanpa
pistol itu, tentunya kau tak akan bisa mengakui
kesalahanmu. Sekarang semuanya telah kau akui. Lepaskan
pistol itu Kinnaird."
"Kau terlalu sembrono, bung." Pistol itu tertuju langsung
ke arahku. "Ayo, Kinnaird. Kesempatan terakhir untuk mendengar
apa kataku. Lepaskan pistolmu atau kau akan memerlukan
perawatan seorang dokter dalam waktu kurang dari
duapuluh detik mendatang "
Dia mengatakan sesuatu yang tidak jelas. Aku
melanjutkannya, "Senjata itu sudah terarah padamu.
Kepalamu tepatnya. Rawlings tahu sekali apa yang harus
dilakukannya." Semua kepala menoleh pada Rawlings. Kinnaird juga
menoleh sambil menggerakkan pistolnya seiring dengan
arah pandangannya. Letusan pistol terdengar Sebuah
letusan Mannlicher-Schoenauer, Kinnaird berteriak dan
pistolnya lepas dan cekalannya Padahal Rawlings sedang
menyilangkan tangan di dadanya Zabrinskilah yang telah
menembaknya, dia memegang pistol itu di balik majalah
yang dipegangnya sejak tadi. "Apakah yang semacam itu
yang kau inginkan, Dok?"
"Tepat sekali, Zabrinski. Terima kasih banyak. Hebat
sekali hasilnya." "Hasil yang hebat sekali." dengus Rawlings. Lalu dia
segera memungut Luger itu dan mengarahkannya pada
Jolly. "Pada jarak empat kakipun Zabrinski tak akan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kehilangan sasarannya," Dikeluarkannya segulung pembalut dari sakunya. "Kami sudah berbaik hati
membawakannya. Dr. Carpenter sudah mengatakan tadi,
bahwa sobatmu ini membutuhkan jasa seorang dokter. Kau
seorang dokter. Nah, kerja- kanlah."
"Kerjakan sendiri," hardik Jolly. Keramah-tamahan itu
sudah tak nampak lagi di wajahnya.
Rawlings menoleh pada Swanson, dan berkata dengan
tegas, "Permisi untuk menembak Dr Jolly tepat di
keningnya. Bagaimana, pak?"
"Silahkan," jawab Swanson mantap Tapi tekanan
selanjutnya sudah tak diperlukan lagi. Jolly menyumpah-
nyumpah dan mulai merobek kertas pembungkus balutan
itu. Hampir selama semenit ruangan itu hening, mereka
semua memperhatikan Jolly merawat luka Kinnaird dengan
kasar dan tak rapi sama sekali. Lalu Swanson bertanya,
"Aku heran dan masih belum juga mengerti, bagaimana
Jolly kita ini bisa mengirimkan film itu," Mudah saja.
Sepuluh menit saja kau akan menemukan jawabnya.
Mereka menuju sampai kita keluar dari bawah permukaan
es, lalu mereka membungkus film itu dalam kantong kedap
air dan memompanya keluar melalui lubang pembuangan
sampah. Ingatkah kau bahwa keduanya pernah berkeliling
di kapal ini" Mereka mencari kemungkinan yang ada. Pagi
ini mereka menghubungi kawan- kawannya melalui radio,
hebat sekali caranya. Aku meminta Rawlings untuk berjaga-
jaga dan di subuh ini dia melihat Kinnaird di ruang
pembuangan sampah sekitar pukul setengah lima. Mungkin
dia mau cari roti, akupun tak tahu. Tapi kata Rawlings dia
melihatnya membawa sebuah kantung dan marker kuning,
lalu keluar dari ruang pembuangan itu tanpa membawa
apa-apa. Kantung itu akan terapung dan marker itu akan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
memberi tanda kuning seluas beribu- ribu yard pada
permukaan air. Pesawat liali itu akan melihat tandanya dan
menarik kantung itu. "Kau memang menang Carpenter. tapi kau sudah kalah
dalam satu hal. Satu hal yang benar-benar berharga sekali,
film itu. Film itu adalah potret dari setiap pangkalan peluru
kendali Amerika. Itulah yang tak ternilai harganya. Sepuluh
juta pound sterlingpun tak akan dapat dibeli lagi. Kami
telah mendapatkannya." Giginya tampak dalam seringaiannya. "Mungkin kita berdua kalah, tapi kami
adalah profesionil. Kami telah selesaikan tugas kami
dengan baik." "Mereka telah mendapatkan film itu, baiklah." kataku
menjelaskan. "Dan aku berani mempertaruhkan gajiku
setahun untuk melihat bagaimana reaksi mereka yang
mencuci film itu. Dengarkan baik-baik Jolly. Usahamu
untuk membuatku dan Benson tak berdaya kurang berhasil,
tujuan utamamu ialah karena aku ingin menjadi satu-
satunya dokter di kapal ini sehingga kaulah satu-satunya
yang bisa memindahkan film yang kau sisipkan pada
balutan pergelangan kaki Zabrinski. Itulah sebabnya
mengapa kau bernafsu sekali untuk membuatku cedera,
ketika kukatakan padamu bahwa aku akan membuka
balutan pergelangan Zabrinski keesokan harinya. Karena
kau panik, kau berhasil niempedayakan diriku di ruang
persediaan medis itu. Akhirnya kau berhasil juga membuka pembalut kaki
Zabrinski dua hari yang lalu. Film yang kau bungkus
dengan kertas minyak itupun kau lepaskan. Kau
menyembunyikannya pada balutan itu sejak pertama kali
menemukan kalian di stasiun itu ejan membalut kakinya.
Padahal kau bisa saja menyelipkannya di sela-sela pembalut
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
korban lainnya. Tapi itu terlalu besar risikonya. Maka
pilihanmu itu benar-benar mengagumkan.
"Tapi sayang, aku telah membuka pembalut yang
orisinilnya semalam sebelumnya, mengeluarkan film itu
dari kantung kertas minyaknya dan menggantikannya
dengan film-film lain. Dan teman-temanmu tak akan
pernah melihat film yang sesungguhnya. Kau benar-benar
seorang yang profesionil."
Dengan mulut menganga, wajahnya berubah menjadi
buas. Sadar bahwa dirinya tertodong oleh dua senjata yang
terarah padanya, dia menerkamku. Dia hanya bisa
melangkah dua langkah saja ketika senjata di tangan
Rawlings menembus samping kepalanya. Dia terjerembab
ke lantai bagaikan tertimpa reruntuhan London Bridge.
Rawi ngs segera memeriksa hasilnya.
"Tak pernah ada kerja sehari penuh yang memuaskan
seperti ini," katanya. "Kecuali, gambar-gambar yang kufoto
dengan kamera Dr. Benson itu, lalu menyerahkannya pada
Dr. Carpenter, yang lalu dimasukkan dalam kertas minyak
itu." "Gambar apa?" tanya Swanson dengan rasa ingin tahu.
Rawlings menyeringai kesenangan. "Semua poster di
ruang praktek Dokter Benson. Yogi Bear, Donald Duck.
Pluto. Popeye Putri Salju dan ketujuh manusia kerdil itulah
semuanya. Semuanya jaminan mutu sebagai barang seni
dan dalam tata warna Technicolor." Dia tersenyum.
"Seperti Dr. Carpenter juga, aku bersedia mempertaruhkan
gajiku setahun untuk melihat bagaimana wajah mereka
ketika melihat hasil pencucian film-film negatif itu."
SELESAI Paket Bergambar Tengkorak 1 Boma Gendeng 1 Suka Suka Cinta Pendekar Pemanah Rajawali 4
^