Pencarian

Protokol Keempat 5

Protokol Keempat Karya Frederick Forsyth Bagian 5


tugas staf intelijen yang masih berstatus junior adalah menjaga agar dokumen-
dokumcn tersebut tetap up to date.
338 Tim tim lain mcngurus masa lalunya. Apa nama julukan tokoh ini di masa kanak-
kanaknya" Di mana ia dulu bersekolah" Nama julukan apa yang dibcrikan oleh anak-
anak di sckolah untuk guru IPA mereka" Apa nama anjing keluarga"
Pada saat legenda itu sudah lengkap dan itu bisa mcmakan waktu bcrtahun-?tahun dan sctclah semua data tersebut dihafalkan oleh penyandang-nya yang baru,
?diperlukan lagi berminggu-minggu untuk meluncurkannya, untuk mcmastikan apakah
sudah cukup aman untuk diluncurkan. Semua ini-lah yang kini berada dalam benak
Petrofsky dan di dalam kopernya. Dia adalah dan bisa membuktikan bahwa dia
?adalah James Duncan Ross, yang sedang pindah dari West Country untuk mengambil
?alih perwakilan East Anglian dari sebuah pcrusahaan yang berkantor pusat di
Swiss, yang bcrgerak di bidang marketing software komputer. Ia memiliki rekening
koran yang cukup bonafid di Barclays Bank, Dorchester, Dorset, yang sekarang
akan ditransfcrnya ke sekitar Colchester. Ia telah bcrlatih mcnggorcskan tanda
tangan Ross dengan scmpurna.
Inggris adalah negara yang sangat menghargai privacy. Mungkin satu-satunya di
dunia, orang Inggris tidak perlu mcmbawa identitas apa-apa di tubuhnya.
Scandainya ada yang menanyakannya, sebuah sural yang dialamatkan padanya
biasanya sudah cukup, scakan itu sudah mcmbuktikan scga-lanya. Sebuah SIM,
walaupun SIM Inggris tidak
339 ada folonya, sudah dianggap cukup. Seseorang adalah orang itu kalau ia mengaku
begitu. Ketika ia menikmati makan malamnya, malam itu, di Ipswich, Valeri Alexeivitch
Petrofsky me-rasa sangat percaya diri, dan memang itu pantas bahwa tak scorang?pun akan meragukan bahwa ia adalah James Duncan Ross. Sctclah sclesai makan, ia
menghampiri meja resepsionis, mencari buku petunjuk telcpon komcrsial Yellow
Pages dan membukanya di bagian agen real-estate.
340 11 SEMENTARA Mayor Petrofsky makan malam di Great White Horse di Ipswich, bcl pintu
berdering di apartcmcn di lantai dclapan Fonlcnoy House di Bclgravia. Pintu
dibuka oleh pemiliknya, George Berenson. Scjenak ia tcrtegun mcnatap sosok yang
bcrdiri di hadapannya itu. "Good Lord. Nigel...."
Mereka saling mengenal tapi tidak pernah akrab, walaupun dulu pernah belajar di
sekolah yang sama dan kadang-kadang bertemu muka dalam kaitan pekcrjaan mereka
di Whitehall. Pimpinan SIS itu mengangguk dengan sopan tapi resmi. "Malam, Berenson. Bolch aku
masuk?" "Tentu, tentu, dengan senang hati...."
George Berenson nampak kebingungan, walaupun ia tidak tahu apa maksud kunjungan
itu. Pcng-gunaan nama bclakang oleh Sir Nigel Irvine tadi, tanpa scbutan
penghormatan, mcnunjukkan bahwa kunjungan itu bcrsifat ramah tapi sama sekali
bukan santai. Tidak akan ada scbutan santai nama kecil "George" dan "Nigel".
341 "Lady Fiona ada di rumah?"
"Tidak, dia scdang pcrgi ke salah satu per temuan sosialnya. Di sini hanya ada
kita hcrdua." Sir Nigel sudah tahu itu sebenarnya. Tadi ia duduk mcnunggu di mobilnya dan
mcnyaksikan istri Berenson pcrgi scbclum ia melangkah masuk.
Melepaskan mantclnya tapi tetap mcmcgang las kantornya. Sir Nigel dipersilakan
duduk di sebuah kursi di ruang duduk, kurang dari tiga meter jauhnya dari lemari
besi dinding di balik cermin yang kini sudah dipcrbaiki. Berenson duduk
bcrhadapan dengan dia. "Well, apa yang bisa kulakukan untukmu?"
Sir Nigel membuka tasnya dan dengan hati hati membebcrkan sepuluh helai fotocopy
di atas meja kopi yang permukaannya dari kaca itu. "Kukira barangkali ada
manfaatnya kalau kaulihat ini."
Berenson dengan diam mengamati copy yang paling atas, mcngangkatnya untuk
memeriksa copy yang di bawahnya, dan kemudian yang ketiga. Sampai pada yang
ketiga ia berhenti dan melctakkan semuanya itu kcmbali. Wajahnya sangat pucat,
tapi ia masih bisa mcngcndalikan diri. Pandangannya masih tertuju pada ke
kertas-kcrtas itu. "Kukira aku tidak bisa mcngatakan apa-apa...."
"Tidak perlu banyak-banyak," kata Sir Nigel dengan tenang. "Itu dikirimkan
kcmbali kepada kami beberapa waktu yang lalu. Kami tahu bagaimana kau bisa
kehilangan dokumcn-dokumen itu kurang mcnguntungkan dari scgimu. Sctclah
?342 itu dikembalikan, kami mclakukan pengawasan atas dirimu selama beberapa waktu,
mengamati peng-copy-an dokumen Ascension Island, penye-rahannya kepada Bcnotti
dan kemudian kepada Marais. Ini cukup gawat"
Hanya sedikit dari yang dikatakannya itu bisa dibuktikan, scbagian besar adalah
gcrtakan bclaka; ia tidak ingin Berenson tahu belapa lemahnya ka-sus hukum
terhadap dia. Wakil Pimpinan Pengamanan Pcrtahanan mencgakkan duduknya dan
mcngangkat wajahnya. Kini tibalah saat pcmbclaan diri, pikir Irvine, upaya
pembenaran diri. Aneh kalau dipikirkan bahwa mcreka semua sclalu menempuh pola
yang sama. Berenson memandang kepadanya. Nampak ia akan melakukan perlawan-an.
"Well, karcna kau sudah tahu sekarang, apa yang akan kaulakukan?"
"Menanyakan beberapa hal," Sir Nigel menjawab. "Misalnya, sudah bcrapa lama ini
berlangsung" dan mcngapa kau mclakukannya?"
Walaupun ia bcrusaha kuat mcngcndalikan diri, Berenson masih nampak bingung
schingga tidak mempertanyakan satu poin sedcrhana: bukanlah tugas Pimpinan SIS
untuk mclakukan interogasi seperti ini. Mata-mata yang bckcrja untuk negara
asing biasanya ditangani oleh kontra-intelijen. Tapi cmosinya untuk membcla diri
mengalahkan kemampuannya untuk mcnganalisa.
343 "Menjawab pcrtanyaan yang pertama, sudah dua tahun lebih."
Bisa lebih parah, pikir Sir Nigel. Ia tahu, Marais sudah berada di Inggris
hampir tiga tahun, tapi Berenson bisa saja sudah ditangani oleh seorang agen
Afrika Selatan pro-Soviet sebelum itu. Rupanya tidak.
"Menjawab yang kedua, mcnurut aku jawabannya sudah jelas."
"Anggaplah aku agak lamban memahami," kata Sir Nigel. "Jclaskan padaku.
Mcngapa?" Berenson menarik napas dalam-dalam. Barangkali, seperti banyak mata-mata lain
sebelum dia, dia sudah cukup sering mempcrsiapkan pembclaan dirinya di benaknya,
bcrdebat di depan pengadilan nuraninya sendiri alau yang dianggapnya begitu.?"Sudah lama aku berpendirian bahwa satu-satu-nya pcrjuangan di planet ini yang
patut dilakukan adalah pcrjuangan melawan komunisme dan im-perialisme Soviet,"
ia memulai. "Dalam pcrjuangan itu, Afrika Selatan merupakan salah satu pilar penunjang.
Barangkali malahan pilar utama, kalau bukan salu-satunya, di wilayah sebelah
sclatan Sahara. Sudah lama aku hcr-pendapat adalah sia-sia dan mcrugikan diri
sendiri bahwa kekuatan-kekuatan Barat, berdasarkan alas-an moral yang tidak
jelas, memperlakukan Afrika Sclatan scakan ia penderita kusta, mcngucilkannya
dari semua rencana gabungan kita untuk menentang ancaman global Soviet.
344 "Aku sudah lama punya keyakinan bahwa Afrika Selatan telah diperlakukan dengan
sangat buruk oleh kekuatan-kekuatan Barat, bahwa adalah salah dan bodoh
mencegahnya ikut dalam pcrencanaan contingency kemungkinan masa datang NATO."
?Sir Nigel mengangguk, seakan gagasan itu be-lum pcrnah dipikirkannya. "Dan kau
berpendapal adalah benar dan layak jika kau mencoba menutup kesalahan itu?"
"Ya, aku berpendapal begitu. Dan, walaupun aku tahu ada Official Secrets
Act Undang-undang Kerahasiaan Negara, aku tetap berpendapal begitu."
?Kecongkakan itu, pikir Sir Nigel, selalu ada kecongkakan seperti itu, penilaian
diri sendiri yang terlalu berlebihan dari orang-orang yang cacat pribadinya.
Nunn May, Pontecorvo, Fuchs, Prime benang kecongkakan itu menjalari jiwa
? mereka semua: hak yang ditetapkan sendiri untuk berperan sebagai Tuhan,
keyakinan bahwa si pengkhianat itu sendiri yang benar dan semua rekannya tolol,
bercampur dengan kecendcrungan gila kekuasaan dengan ciri-ciri penyalahgunaan ?wewenang dengan cara pembocoran rahasia negara untuk mencapai tujuan-tujuan yang
diyakininya dan selalu membuat rckan-rckan scjawatnya di negcrinya sendiri
terheran-heran rekan-rckan yang mcmban-lu dia mempcroleh kenaikan pangkat dan
?penghargaan. "Mmmmm. Coba jelaskan, apakah kau memulai
345 semua inf karena inisiatifmu sendiri atau karcna inisiatif Marais?"
Berenson bcrpikir sejenak. "Jan Marais adalah seorang diplomat, jadi ia berada
di luar batas wcwcnangmu," katanya. "Tidak ada salahnya jika kujawab. Itu adalah
inisiatifnya. Kami bclum pernah saling bcrtemu ketika aku bcrtugas di Pretoria.
Kami bcrtemu di sini, tidak lama sctclah dia da-tang. Kami menemukan bahwa kami
punya banyak persamaan pandangan. Ia mengatakan padaku, seandainya kelak timbul
konflik dengan Uni Soviet, Afrika Sclatan harus berdiri sendiri di bclahan bumi
bagian sclatan, menjaga rute-rute vital dari Samudcra Hindia kc Atlantik
Selatan, dan barangkali dengan dikepung oleh basis-basis Soviet di scluruh
pclosok Afrika Hitam. Kami berdua berpendapal, bahwa dengan tidak adanya
indikasi mengenai bagaimana NATO kclak akan bcropcrasi di dua wilayah ini,
Afrika Sclatan akan mcnjadi tidak bcrdaya, walaupun ia sebenarnya merupakan se-
kutu kita yang paling setia di kawasan itu."
"Argumcntasi yang sangat kuat." Sir Nigel mengangguk dengan rasa scsal. "Kau
perlu tahu, ketika kami mclacak Marais sebagai pengendali-mu, aku mencmpuh
risiko dan mcngajukan nama itu langsung kc Jenderal Pienaar. Ia mcnyangkal bahwa
Marais pernah bekerja untuk dia."
"Well, pasti dia akan bersikap begitu."
"Ya, itu jelas. Tapi kami lalu mcngirimkan scorang agen ke sana untuk mengceek
kebenaran 346 pengakuan Pienaar. Barangkali kau perlu melihat ini." Ia mcngcluarkan dari
tasnya laporan Preston sekembalinya dia dari Pretoria, dengan foto masa kanak-
kanak Marais yang diklip di bagian atas.
Dengan mcngangkat bahu Berenson mulai mcmbaca ketujuh balaman ukuran kuarto itu.
Di satu bagian tertentu ia mcngisap napasnya dengan la jam, mendorongkan buku-
buku tangannya ke dalam mulutnya, dan mcnggigitnya. Setelah membalik halaman
terakhir, ia mcnutupkan kedua tangannya kc wajahnya dengan tubuh terayun-ayun ke
bclakang dan kc depan pcrlahan-lahan. "Oh, my God," ia mendesah, "apa yang telah
kulakukan ini?" 'Tcrus tcrang saja, kcrugian yang sangat parah," kata Sir Nigel. Ia mcmbiarkan
Berenson menyerap seluruh kesengsaraannya tanpa diselanya. Ia duduk menyandar
dan memandang tanpa belas kasihan kepada pejabat pemerintah yang telah hancur
itu. Bagi Sir Nigel, Berenson hanyalah salah satu pcngkhianal rendah yang bisa
mengucapkan sum-pah sucinya kepada Sri Rain dan negcrinya, lalu untuk
kepentingan dirinya sendiri mcngkhianati semuanya itu. Orang yang derajatnya
sama rendahnya, kalau bukan marlabatnya juga, dengan Donald Maclean.
Berenson tidak pucat lagi sekarang, tapi kclabu. Ketika tangannya diturunkannya
dari wajahnya, ia nampak jauh lebih tua. "Apakah ada apa saja yang bisa
? ?kulakukan?" 347 Sir Nigel mcngangkal harm, scakan cuma scdikit yang bisa dilakukan Berenson
untuk mcmpcrbaiki kesalahannya. Ia memutuskan untuk mcnusuk-nusukkan pisaunya
sedikit lagi. "Jelas ada pihak-pihak yang menghendaki kau dan Marais segera
ditangkap. Pretoria telah mencabut haknya atas kckcbalan diplomatik Marais. Kau
akan diberi juri kclas mencngah, yang setengah baya pengadilan kcrajaan akan ?men catur itu. Mcreka orang-orang yang injur, tapi tidak licin. Mcreka mungkin
tidak akan pcrnah pcrcaya bahwa pengendalian dengan cara false-flag mcmang
dilakukan terhadapmu. Yang kubicarakan ini adalah hidupmu dan dengan umurmu
?yang sekarang ini, kasusmu ini benar-benar bisa mcnghabiskan seturuh hidupmu di
?penjara Parkhurst atau Dartmoor."
Ia membiarkan ucapannya itu mengendap dulu beberapa menit, lalu dilanjutkannya
lagi, "Sekarang ini, aku telah bcrhasil mcminta laksi garis kcras tadi untuk
mcnahan diri dulu untuk beberapa waktu. Ada jalan lain...."
?"Sir Nigel, aku akan mclakukan apa pun. Sungguh. Apa pun."
Benar sekali, pikir pimpinan SIS itu, sungguh amat benar. Scandainya saja kau
tahu. "Ada tiga hal sebenarnya," katanya kcras. "Satu, kaulanjut-kan bekerja
seperti biasa di kementerian seakan tidak pcrnah terjadi apa-apa, mcnjalankan
peranan-mu, tugasmu sehari-hari, jangan sampai ada riak di pcrmukaan air yang
tenang. 348 "Dua, di sini di apartemen ini, setelah gelap dan bila perlu sepanjang malam,
kau harus membantu kami melakukan perkiraan kerugian. Satu-satunya jalan untuk
meringankan kerugian yang telah diderita adalah bahwa kita harus mcngetahui
semuanya, setiap informasi yang sudah lari ke Moskow. Kalau kau menyembunyikan
salu titik atau satu koma saja, maka kau akan dipcras dan digarap sampai mati."
"Ya, ya, pasti. Aku bisa melakukan itu. Aku masih ingat setiap dokumcn yang
pcrnah ku-bocorkan. Semua.... Ec, kau bilang tadi ada tiga hal."
"Ya," kata Sir Nigel, mengamati kuku-kuku jarinya. "Yang ketiga agak rumit. Kau
harus tetap berhubungan dengan Marais...."
"Aku... apa?" "Kau tidak perlu bcrtemu dengan dia. Aku lebih senang kalau kau tidak bcrtemu
lagi dengannya. Menurulku, kau tidak cukup pandai berakting untuk bisa
menyembunyikan penyamaran ini jika kau berhadapan dengan dia. Lakukan saja
dengan cara seperti biasa, yaitu kontak melalui telepon dengan mcnggunakan kode-
kode kalau kau akan mengirimkan sesuatu."
Berenson benar-benar bingung sekarang. "Ki riman apa?"
"Bahan-bahan yang akan disiapkan oleh anak huahku, bckcrja sama dengan sektor-
scktor lain, untukmu. Disinformasi istilahnya. Selain tugasmu
349 untuk bckcrja sama dengan orang-orang dari Kementerian Pertahanan mengenai
pcrkiraan kerugian, aku ingin kau juga bekerja sama denganku. Kita akan membuat
kerusakan besar di pihak Soviet"
Berenson mcnggapai-gapai seperti orang tenggclam yang diberi sebatang jura mi
untuk bernapas. Lima menit kemudian, Sir Nigel bangkit. Orang-orang yang akan
menangani pcrkiraan kerugian akan datang setelah akhir pekan ini. Ia berjalan
keluar dari tempat itu. Ketika berjalan di lorong menuju lift, diam-diam ia
mcrasa puas. Ia berpikir tentang laki-laki yang hancur dan kctakutan itu, yang
baru saja ditinggalkannya. "Mulai saat ini, kau bajingan, kau bekerja buat aku,"
ia bcrgumam. Gadis muda yang bertugas di front office di Oxborrows mencngadah ketika
seseorang yang tak dikenal masuk. Ia memandang pcnampilan laki-laki itu dengan
penuh minat. Tinggi scdang, tubuh tcgap dan nampak bugar, dengan scnyum
tcrsungging, rambut coklat kacang, dan mata berwarna hazel (coklat muda). Ia
mcnyukai mata hazel itu. "Bisa saya bantu?"
"Saya harap begitu. Saya baru di daerah ini, tapi saya dibcritahu bahwa Anda
menyewakan rumah-rumah."
"Oh, ya. Anda scbaiknya berbicara dengan Mr.
350 Knights. Ia yang menangani urusan sewa-mcnyc-wa. Boleh tahu nama Anda?"
Ia tersenyum lagi. "Ross," katanya, "James Ross."
Gadis itu menckan sebuah tombol dan berbicara ke interkom. "Ada seorang pria
bernama Mr. Ross di depan, Mr. Knights. Masalah rumah. Dapatkah Anda
mencmuinya?" Dua menit kemudian, James Ross sudah duduk di kantor Mr. Knights. "Saya baru
saja pindah dari Dorset untuk mengambil alih East Anglia untuk pcrusahaan saya,"
ia memulai bicara dengan santai. "Kalau bisa, saya ingin istri dan anak-anak
saya mcnyusul kemari secepatnya."
"Barangkali Anda bcrmaksud mcmbcli rumah, kalau begitu?"
"Sekarang belum. Kita kan biasanya ingin melihat-Iihat dulu, rumah seperti apa
yang cocok. Untuk itu dibutuhkan waktu cukup lama. Kedua, mungkin saja saya
tidak akan tcrlalu lama berada di sini. Tergantung pada kantor pusat.
Begitulah." "Tentu, tentu." Mr. Knights bisa mcmahami sepenuhnya. "Sewa jangka pendek akan
mcmbantu Anda untuk membiasakan diri dengan daerah ini sambil menunggu keputusan
apakah Anda akan menetap?"
"Tepat sekali," kata Ross. "Singkatnya begitu." "Dengan perlcngkapan atau
kosong?" "Dengan perlengkapan, kalau Anda punya yang begitu."
351 "Tidak ada masalah," kata Mr. Knights, menggapai setumpuk brosur. "Rumah-rumah
tanpa perlcngkapan hampir tidak mungkin didapat jika buru-buru. KJta tidak
sclalu bisa meminta penghuninya keluar dengan segera di akhir masa sewa. Nah,
ini kami ada cmpat yang mungkin cocok dengan kondisi Anda saat ini."
Ia memberikan brosur-brosur itu kepada Mr. Ross. Yang dua jelas terlalu besar
untuk seorang commercial represen taiive wa k i I da ga n g ya n g sibuk, ? ?karena mcmbutuhkan banyak perawatan. Dua yang lain cukup mcmadai. Mr. Knights
punya waktu satu jam dan ia lalu mcmbawa kliennya dengan mobil untuk meninjau


Protokol Keempat Karya Frederick Forsyth di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

kedua rumah itu. Yang satu nampaknya cocok sekali, sebuah rumah dari ha la yang
rapi, yang terletak di jalan yang tcrsusun juga dari bata, di sebuah lingkungan
komplcks pemukiman di salah satu cabang Belstead Road.
?"Rumah ini milik Mr. Johnson," kata Mr. Knights saat mcreka turun kc lantai
bawah, "seorang insinyur yang dikontrak bekerja di Saudi Arabia selama satu
tahun. Tapi masa sewanya tinggal enam bulan."
"Saya kira itu tidak jadi masalah," kata Mr. Ross.
Alamatnya adalah Chcrryhayes Close No. 12. Semua nama jalan di sckitarnya
berakhir dengan kata "hayes", sehingga scluruh komplcks itu dike n a 1 sebagai
"The Hayes". Brackenhayes, Gor -
352 schayes, Almondhayes, dan Healhcrhayes mengitari tempat itu. Chcrryhayes No. 12
tcrpisah dari trotoar oleh jalur rumput sclebar kira-kira dua meter dan tidak
bcrpagar. Garasi mobil dihubungkan dengan salah satu sisinya Petrofsky tahu ?bahwa ia akan mcmcrlukan sebuah garasi. Halaman belakangnya kecil dan bcrpagar,
bisa die apa i melalui sebuah pintu dari dapumya yang kecil. Lantai bawahnya
mcmiliki pintu depan dari kaca berpanel yang menuju sebuah lorong masuk yang
sempit. Lurus dengan pintu depan ilu terletak tang-ga yang menuju lantai atas.
Di bawah tangga itu ada lemari penyimpan sapu.
Lalu masih ada ruang duduk tunggal di depan dan dapur di ujung lorong masuk,
antara tangga dan ruang duduk. Di lantai atas ada dua kamar tidur, satu di depan
satu di bclakang, dan kamar mandi. Rumah itu tidak nampak menonjol dan tcrbaur
di antara rumah-rumah bata yang lain yang bercorak sama di jalan itu, kebanyakan
dihuni oleh pasangan-pasangan muda, si suami bekerja di hi dang komersial atau
industri, dan islrinya merawat rumah dan satu atau dua anak. Tipe rumah yang pas
untuk seorang pria yang scdang mcnunggu istri dan anak-anaknya bergabung
dengannya dari Dorset di akhir tahun ajaran dan yang penampilannya tidak
menonjol. "Saya akan menyewa yang ini," katanya.
"Bagaimana kalau kita kembali ke kantor dan mcnyclcsaikan surat-suratnya...," kata
Mr. Knights. 353 Pcnyclcsaian surat-surat ilu ternyata mudah. Sebuah surat scwa resmi dua lembar
yang harus ditandatangani dan dihadiri saksi, deposit, dan sebulan uang scwa di
muka. Mr. Ross mengcluarkan sebuah surat rcferensi dari majikannya di Jcncwa dan
mcminta Mr. Knights untuk menelepon bank-nya di Dorchester hari Senin pagi untuk
melakukan clearing atas cek yang ditulisnya di situ saat itu. Mr. Knights
mengalakan bahwa ia akan bisa membereskan surat-surat itu pada hari Senin petang
jika ccknya dan surat referensinya telah bc-res. Mr. Ross terscnyum. Sudah pasti
beres, ia tahu itu. Alan Fox juga berada di kantornya Sabtu pagi itu, atas pcrmintaan khusus
tcmannya. Sir Nigel Irvine, yang menelepon dia scbclumnya, mengatakan bahwa ia
perlu bertemu. Bangsawan Inggris itu diantarkan kc lantai atas Kedutaan Amcrika
pada jam scpuluh lebih sedikit.
Alan Fox adalah pimpinan perwakilan lokal CIA dan ia memiliki riwayat pekerjaan
yang panjang. Ia telah mcngenal Nigel Irvine selama dua puluh tahun.
"Aku kuatir kita punya sedikit masalah," kata Sir Nigel Irvine sctclah dia
duduk. "Salah satu pejabat sipil kami di Kementerian Pertahanan ternyata adalah
telur busuk." "Oh, demi Tuhan, Nigel, kebocoran lagi," Fox menukas.
354 Irvine nampak menycsal. "Aku kuatir mcmang itulah yang terjadi," ia mengakui.
"Sesuatu yang agak mirip dengan affair Harper-mu itu."
Fox mengcrnyit. Pukulan balik itu benar-benar telak. Di tahun 1983 dulu, Amerika
sangat ter-pukul saat mengctahui bahwa scorang insinyur yang bckcrja di Silicon
Valley, California, telah merabocorkan kepada pihak Polandia (dan kemudian
disampaikan ke pihak Rusia) scjumlah besar informa'si rahasia tcntang sistem
peluru kcndali Minutcman.
Sir Nigel mcrasa bahwa, ditambah dengan kasus mata-mala Boycc yang terjadi
sebelum itu, affair Harper ini telah scdikit mcnycimbangkan keduduk an mcreka.
Pihak Inggris sudah lama merasa tidak cnak karcna terus-terusan mcnerima laporan
yang mcmalukan tcntang Philby, Burgess, dan Maclean, belum lagi Blake, Vassal!,
Blunt, dan Prime, dan bahkan setelah bertahun-tahun, noda itu belum juga hilang.
Pihak Inggris hampir-hampir merasa senang ketika pihak Amerika juga menemukan
dua pejabat brcngsek, yaitu Boyce dan Harper. Paling tidak bangsa lain juga
memiliki pengkhianat "Uups," kata Fox. "Itu yang membuat aku mc-nyukaimu, Nigel. Kau tidak pernah
bisa melihat ikat pinggang tanpa ingin memukul di bawahnya."
Fox dikcnal di London sebagai orang yang lin-cah mcnggunakan ungkapan-ungkapan
yang tajam. Dulu ia menunjukkan kemampuannya itu di suatu pertemuan Komite
Intclijen Gabungan (Joint Inlel -
355 ligencc Committee), ketika Sir Anthony Plumb mengcluh bahwa dia tidak memiliki
suatu singkal-an yang enak yang menggambarkan pekcrjaannya, seperti yang
dimiliki dinas-dinas lainnya. Ia cuma disebut Ketua JIC, atau kordinator
intelijen. Mengapa dia tidak boleh mcmakai sebuah singkatan yang membentuk
sebuah kala pendck" "Bagaimana kalau," tukas Fox dari tempat ia duduk, "Supreme Head of Intelligence
Targeting?" Sir Anthony lebih suka tidak dijuluki SHIT di kalangan Whitehall dan mcmutuskan
untuk tidak menyebut-nyebut lagi masalah akronim ilu.
"Oke, seberapa buruknya?" Fox bertanya.
"Kalau tidak didctcksi akan lebih buruk lagi," kala Sir Nigel, dan menceritakan
kepada Fox seluruh kisahnya dari awal sampai akhir.
Orang Amerika itu mencondongkan tubuhnya ke depan dengan penuh minaL "Maksudmu,
ia sekarang sudah disuruh berbalik seratus delapan puluh derajat" Ia akan mau
menyampaikan apa saja yang diinstruksikan?"
"Kalau ia tidak mau, maka ia lerpaksa makan bubur penjara seumur hidupnya. Ia
akan diawasi setiap saat. Tentu saja, ia bisa menelepon Marais untuk mcmberi
peringatan dengan memakai kodc khusus, tapi kukira tidak akan. Dia benar-benar
berhaluan Ekslrcm Kanan, dan penunjukannya sebagai mata-mata itu dilakukan
berdasarkan pendekatan false-tlag."
Fox tepekur beberapa saat. "Mcnurut kau, scbe -
356 rapa besarnya nilai Berenson ini di mata Pusat Komite Scntral PKUS, Nigel?"?"Kami memulai pcrkiraan kerugian Senin ini," kata Irvine, "tapi kukira mcngingat
statusnya yang tinggi di kementerian, ia pasti dinilai sangat tinggi di Moskow.
Mungkin bahkan setaraf direktur kasus."
"Apa kami juga bisa ikut mengirimkan disinformasi kami melalui jalur yang sama
itu?" tanya Fox. Di dalam benaknya tcrlintas sudah beberapa tipuan yang dengan
senang sekali akan disampaikan oleh Langlcy kc Moskow.
"Aku tidak mau memuati sirkuit itu secara berlebihan," kata Sir Nigel. "Irama
pengiriman bocoran palsu itu harus diatur seperti yang sudah-sudah dan juga
? ?jenis informasinya. Tapi, iya, kami bisa mengikutkanmu dalam move ini."
"Dan kau ingin aku mcmbujuk rekan-rekanku untuk tidak bcrsikap terlalu
mcnyalahkan London?"
Sir Nigel mengangkat bahu. "Kerugian sudah telanjur didcrita. Mcmang akan
mcmuaskan ego kita untuk membesar-besarkan pcrsoalan ini. Tapi percuma saja, itu
tidak bcrguna. Aku ingin kita segcra berupaya mempcrbaiki kerusakan itu dan
mcmbalas membuat kerusakan di pihak mcreka."
"Oke, Nigel, aku setuju. Aku akan mengatakan kepada rckan-rckanku, jangan ikut
campur. Kami tidak akan mcmuat perkiraan kerugian itu di media, dan kami akan
mcnyiapkan beberapa bahan tcntang kapal-kapal selam nuklir kami yang di
357 Atlantik dan Samudcra Hindia yang akan membuat Pusat (PKUS) salah jalan. Aku
akan tcrus menghubungimu."
Di pagi hari Senin tanggal 30 Marct, Petrofsky menyewa sebuah sedan keluarga
yang kecil dan sedcrhana dari sebuah agen di Colchester. Ia mc-ncrangkan bahwa
ia datang dari Dorchester dan sedang mencari rumah di daerah Essex dan Suffolk.
Mobil miliknya sendiri ada pada istrinya dan keluarganya di Dorset, yang mcnjadi
alasan mcngapa ia tidak ingin mcmbcli mobil hanya untuk dipakai sebentar saja.
SIM-nya bercs dan bcr-alamat di Dorchester. Tentu saja sewa itu harus diserlai
asuransi. Dia menghendaki sewa jangka panjang, mungkin sampai tiga bulan, dan ia
memilih jenis cara pembayarannya. Ia membayar di muka uang sewa untuk seminggu
secara tunai, dan mcninggalkan sebuah cek untuk membayar scwa bulan April
sekalian. Masalah berikumya lebih rumit dan membutuhkan jasa seorang
broker maketar asuransi. Ia mencari dan mcngunjungi agen asuransi yang tinggal? ?di kota yang sama dan mcnjclaskan posisinya. Ia pernah bckcrja di luar negeri
selama beberapa tahun, dan sebelum itu ia selalu mcmakai mobil perusahaan, jadi
ia tidak memiliki langganan pcrusahaan asuransi di Inggris. Kini ia mcmutuskan
untuk pulang dan memulai bisnisnya sendiri. Ia akan perlu mcmbeli kendaraan
sendiri dan karena 358 itu ia akan mcmcrlukan jasa asuransi. Bisakah broker itu membantunya"
Broker itu mengatakan ia senang bisa mcmbantu. Sctclah memeriksa dokumcn-
dokumen, ia mclihat bahwa klicn baru itu bclum pernah melakukan pelanggaran lalu
lintas, memiliki SIM internasional, penampilannya tcrhormat dan mcyakinkan, dan
memiliki rckening bank yang pagi itu juga telah dipindahkannya dari Dorchester
ke Colchester. Kendaraan jenis apa yang ingin dibclinya" Sebuah sepeda motor. Ya, benar. Jauh
lebih cnak kalau jalanan macct. Tentu saja, kalau pcmiliknya seorang rcmaja
belasan tahun, maka asuransinya akan sulit. Tapi untuk scorang Iclaki dewasa
yang bcrprofesi jelas tidak akan ada masalah. Asuransi total mungkin agak sulit...
ah, klien itu akan minta polis "pihak ketiga?" Dan alamatnya" Saat ini scdang
mencari rumah. Cukup bisa dipahami. Tapi tinggal di Great White Horse di
Ipswich" Seratus persen bisa diterima. Jadi, kalau Mr. Ross bisa mcmbcritahu dia
nomor rcgistrasi sepeda motornya sctclah ia membelinya, dan perubahan alamalnya,
maka ia menjamin bahwa polis asuransi "pihak ketiga" akan bisa diselesaikannya
dalam waktu satu atau dua hari.
Petrofsky kcmbali naik mobil sewaannya kc Ipswich. Hari itu ia benar-benar
sibuk, tapi ia merasa puas karena tidak membuat orang curiga dan juga tidak
mcninggalkan jejak yang bisa di lacak. Agen persewaan mobil dan petugas Great
359 White Horse Hotel telah diberi alamat Dorchester yang sesungguhnya tidak pernah
ada. Oxborrows, agen real-estate itu, dan broker asuransi itu mem-perolch alamat
hotel itu sebagai alamat semen-taranya, dan Oxborrows tahu mengenai rumah di
Cherryhayes Close No. 12 itu. Barclays Bank di Colchester juga diberi alamat
hotel itu selama dia masih "berburu rumah".
la akan tetap mempertahankan kamarnya di hotel itu sampai ia mcmpcrolch polis
asuransi dari si makelar asuransi, kemudian baru dia pcrgi. Kemungkinan bahwa
pihak-pihak yang bcrbeda-beda itu akan saling bcrhubungan adalah sangat amat
kecil. Sclain Oxborrows, jejaknya putus di hotel itu atau di alamat yang
sebenarnya tidak pernah ada di Dorchester. Selama pembayaran dilakukan dengan to
nib atas rumah itu dan mobil itu, selama broker ilu menerima cek yang sah untuk
membayar premi asuransi selama setahun atas sepeda motor ilu, tak ada yang akan
mencurigainya. Barclays di Colchester telah dibcritahu unluk mengirimkan
kepadanya rekening korannya setiap kuartal, tapi di akhir bulan Juni ia sudah
akan pcrgi meninggalkan Inggris.
Ia kcmbali ke agen real-estate itu untuk menandatangani pcrjanjian sewa dan
melengkapi persyaratan lainnya.
Petang itu, ujung tombak tim pcrkiraan kerugian
360 tiba di apartemen George Berenson di Belgravia dan memulai kerja mereka.
Mereka tergabung dalam sebuah kelompok kecil yang terdiri dari ahli-ahli MI-5
dan analis-analis Kementerian Pertahanan. Tugas pertama adalah mcngidentifikasi
setiap dokumen yang telah dibocorkan ke Moskow. Tim itu membawa copy-copy dari
tile-tile milik Bagian Arsip penarikan dan perigcmbalian kalau-kalau ada yang ? ?dilupakan oleh Berenson.
Kemudian, analis-analis lain, dengan mendasarkan pengamatan mereka alas dokumen
dokumen yang dibocorkan, akan mencoba memperkirakan dan meringankan kerugian
yang telah diderita, mengusulkan mengenai apa yang masih sempat diubah, rencana
rencana apa yang harus dibatalkan, program-program laktis dan straiegis yang
mana saja yang harus dihapuskan, dan yang mana yang bisa dibiarkan berjalan
terns. Tim itu bekerja sepanjang malam dan kemudian berhasil melaporkan bahwa Berenson
telah bckcrja sama dengan sangat baik. Pendapal pribadi mereka tentang dia tidak
akan mempengaruhi laporan mereka karena hal ilu tidak akan tertuang dalam bentuk
terlulis. Sekelompok ahli yang lain, yang bckcrja jauh di jantung kementerian, mulai
mcnyiapkan scrangkaian dokumen rahasia lain yang akan disampaikan Berenson
kepada Jan Marais dan pengendali-
~} 361 pengcndalinya di suatu tempat di Direktorat Utama Satu di Yasyenevo.
John Preston pindah ke kantornya yang baru sebagai pimpinan C5(C) pada hari
Rabu, dengan membawa file-file pribadinya. Untunglah, dia hanya naik ke atas
satu lantai, yaitu lantai tiga di Gordon. Saat ia duduk di depan meja tulisnya
terlihat olehnya kalender yang lergantung di dinding. Hari itu tanggal 1
April April Mop. Cocok sekali dengan nasibku, pikirnya jengkel.
?Satu-satunya kebahagiaan di halinya adalah bahwa ia tahu seminggu lagi putranya,
Tonmv, akan berada di rumah dalam rangka liburan mum semi. Mcreka akan
melewatkan satu minggu penuh bersama-sama sebelum Julia, setelah kembali dari
main ski di Verbier bersama teman prianya, akan mcminta Tommy kcmbali untuk
melewatkan sisa liburannya.
Selama seluruh minggu itu flatnya yang kecil di South Kensington akan bcrgema
karcna suara seorang anak berumur dua belas tahun yang ke-girangan, karena
mendengar cerita-cerita kehebatan di lapangan rugby, guru bahasa Prancis yang
di-pcrmainkan, dan selai dan cake yang disclundupkan ke dalam asrama setelah
lampu dimatikan dan waktu tidur tiba. Preston tersenyum mcmbayangkan semua itu
dan mcmutuskan untuk mengambil cuti sekurang-kurangnya empat hari. la
merencanakan beberapa perjalanan bapak-anak yang menyenangkan dan berharap
mudah-mudahan itu akan scsuai dengan ke-362
inginan Tommy. Permcnungannya tcrputus oleh Jeff Bright, wakilnya di seksi itu.
Bright, pikir Preston, pasti sudah akan menjabat pos yang sekarang didudukinya
seandainya umurnya tidak scmuda itu. Bright adalah salah satu dari mereka yang
cocok jadi murid Harcourt-Smith, yang merasa senang dan tersanjung kalau secara
teratur diundang oleh Wakil Direktur Jenderal untuk minimi bersama dan
mclaporkan apa saja yang terjadi di seksinya. Ia akan meraih posisi tinggi di
bawah Harcourt-Smith yang kelak akan menjadi direktur jenderal.
"Kukira kau mungkin ingin mclihat daftar pelabuhan dan bandara yang harus kita
awasi, John," kata Bright.
Preston mcngkaji informasi yang diletakkan di hadapannya. Apa benar ada scbanyak
itu bandara yang menampung penerbangan-penerbangan yang berasal dari atau
berhenti di luar Kepulauan Inggris" Dan daftar pelabuhan yang bisa menerima
kapal-kapal barang komersial yang berasal dari pelabuhan-pelabuhan asing
berhalaman-halaman banyaknya. Ia menghela napas dan mulai mcmbaca.
Keesokan harinya, Petrofsky menemukan apa yang dicarinya. Dengan menganut
prinsip membeli di kota-kota yang berbeda di kawasan Suffolk/Essex, ia pcrgi ke
Stowmarkct. Sepeda motor itu mereknya BMW K100 shaft-drive (ber-persne -
363 ling tongkat), tidak baru tapi kondisinya mulus, dengan mesin bcr-cc besar dan
kuat, berumur tiga tahun tapi baru dijalankan 33.000 kilometer, seperti terlihat
pada indikatornya. Toko yang sama juga menjual akscsorinya celana dan jaket ?kulit hitam, sarung tangan, sepatu bot dengan ritsleting samping, dan helm
dengan klep depan gelap yang bisa diturunkan. Ia membeli semua perlcngkapan itu.
Uang muka dua puluh persen memungkinkan ia memperoleh sepeda motor itu, tapi
belum bisa membawanya pulang. Ia minta kantong sadel untuk dipasangkan di luar
roda bclakangnya, ditambah satu box fiberglass yang bisa dikunci di atasnya, dan
dia diberitahu dia bisa mengambil motor dan semua pcrlengkapannya itu dua hari
lagi. Dari sebuah box telcpon ia menelepon broker asuransi di Colchester dan
menyebutkan nomor registrasi BMW itu. Si broker memastikan bahwa ia akan
mcngusahakan polis asuransi sementara untuk tiga puluh hari agar bisa keluar
hari berikutnya. la akan mcngeposkan polis itu ke Great White Horse Hotel di
Ipswich. Dari Stowmarket, Petrofsky naik mobil ke utara ke Thetford, tepat melewali
perbatasan distrik di Norfolk. Tidak ada yang khusus Thetford; tempat itu hanya
kcbctulan saja terletak di jalur yang diperlukannya. Ia memperoleh apa yang
diinginkannya tidak lama setelah makan siang. Di Magdalen Street, antara No. 13A
dan markas Salvation Army, terletak sebuah lapangan berbentuk persegi
364 yang mcmuat tiga puluh garasi. Salah satunya ditcmpcli tanda DISEWAKAN di
pintunya. Ia mencari pemiliknya, yang tcrnyata tinggal tak jauh dari situ, dan mcnyewa


Protokol Keempat Karya Frederick Forsyth di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

garasi ilu untuk jang-ka waktu tiga bulan, membayar tunai, dan langsung diberi
kunci. Garasi itu sempit dan Iapuk, tapi sesuai sekali dengan kcperluannya.
Pemiliknya senang sekali menerima uang tunai yang bebas pajak dan sama sekali
tidak menanyakan identitasnya. Karcna itu Petrofsky memberinya nama dan alamat
fiktif. Ia menyimpan pakaian kulitnya, helm, dan sepatu botnya dalam garasi itu, dan
selama sisa sore hari itu ia membeli dua drum plaslik bcrukuran sepuluh galon di
dua toko yang berbeda, mcng-isinya dengan bensin di dua pompa bensin yang
berbeda, dan menyimpannya di garasi itu juga, lalu mcngunci pintunya. Saal
matahari terbenam ia meluncur balik ke Ipswich dan mcngatakan kepada resepsionis
hotel bahwa dia bermaksud untuk check-out hari berikutnya.
Preston sadar bahwa ia sedang mengalami kebosanan sampai-sampai hampir
frustrasi. Dia baru dua hari bcrtugas di posnya yang baru, dan selama itu hanya
membaca file-file saja. la duduk di kantin menikmati makan siangnya dan dengan scrius berpikir untuk
mcngajukan pensiun dini. Itu akan mcnimbulkan dua masalah. Pertama, tidak akan
mudah bagi scorang pria yang
3f>5 berumur 45-an untuk memperoleh pekerjaan yang bagus, terlcbih lagi karena
kualifikasinya yang tidak jelas tidak akan terlalu menarik minat pcrusahaan-
perusahaan besar. Masalah kedua adalah loyalitasnya tcrhadap Sir Bernard Hemmings. Preston baru
enam tahun berdinas di situ, tapi "Orang Tua" itu selalu bcrsikap amat baik
terhadap dia. Ia mcnyukai Sir Bernard dan ia tahu para pejabat scdang bersaing
untuk menduduki pos sang Direktur Jenderal yang se-dang menderila sakit.
Kcputusan terakhir mengenai siapa yang akan mcnjadi pimpinan MI-5 atau kepala MI
6 di Inggris adalah wewenang sebuah komite yang disebut Wise Men (Orang-orang
Bijak). Dalam hal MI-5, komite itu biasanya terdiri dari Permanent Under
Secretary dari Kementerian Dalam Negeri (kementerian yang mengcndalikan Lima),
ditambah PUS dari Kementerian Pertahanan, Sekretaris Kabinet, dan Pimpinan Joint
Intelligence Committee. Mcreka ini akan "merekomendasikan" seorang calon yang diunggulkan kepada Menteri
Dalam Negeri dan Perdana Menteri, dua politisi senior yang ikut tcrlibat. Jarang
sekali politisi-politisi itu menolak rckomendasi dari the Wise Men.
Tapi sebelum membuat kepulusan, para pejabat itu akan mengadakan penelaahan
sikap hidup calon dengan cara-cara mereka masing-masing yang unik. Akan ada
acara-acara makan siang yang diam-diam diatur di klub-klub, minum-minum di
366 bar, berbisik-bisik saat minum kopi. Dalam hal pcncalonan Direktur Jenderal MI-
5, pimpinan SIS akan dimintai pendapat. tapi karcna Sir Nigel sendiri juga sudah
akan pensiun, ia harus mempunyai alasan yang sangat kuat jika ia mencntang si
calon kuat bagi dinas intclijcn yang satunya lagi itu. Yang jelas, dia nantinya
tidak harus bckcrja sama dengan orang itu.
Di antara sumber-sumbcr yang paling berpengaruh dalam penelaahan oleh the Wise
Men itu adalah Pimpinan Lima yang sudah akan pensiun itu sendiri. Preston tahu
bahwa orang tcrhormat seperti Sir Bernard Hemmings akan merasa bcr-kcwajiban
melakukan pemungutan suara di kalangan kcpala-kepala seksi di semua enam cabang
dalam dinas yang dipimpinnya. Hasil pemungutan suara itu akan menjadi faktor
penting baginya untuk mencntukan sikapnya terhadap sang calon, dengan
mcngabaikan pcrasaan pribadinya sendiri. Jadi bukan tanpa maksud apa-apa jika
selama ini Brian Harcourt-Smith mcnggunakan pcranannya yang semakin dominan
dalam pengclolaan dinas itu sehari-hari, untuk menempatkan satu demi satu
penganul-penganutnya sebagai kepala berbagai seksi.
Preston tidak mempunyai keraguan bahwa Harcourt-Smith menginginkan dia pergi
sebelum mu sim gugur, untuk mengikuti dua atau tiga yang lain yang telah tcrjun
kc kchidupan sipil dalam dua belas bulan terakhir ini.
367 "Keenakan dia," ia berucap bukan kepada siapa-siapa di kantin yang hampir kosong
itu. "Aku akan bertahan."
Semenlara Preston sedang makan siang, Petrofsky meninggalkan hotel, barang-
barangnya kini bertambah dengan satu koper besar penuh pakaian yang dibclinya di
toko setempat. Ia mengatakan kepada resepsionis bahwa ia akan pindah ke kawasan
Norfolk dan semua surat yang masuk ke situ untuk dia harap disimpan dulu untuk
diambil kelak. Ia menelepon broker asuransi yang di Colchester dan diberitahu bahwa polis
semenlara untuk sepeda motornya telah dikeluarkan. Orang Rusia itu meminta
kepada si broker supaya tidak mengeposkannya; ia akan mengambilnya sendiri. Itu
dilakukannya dengan segera, dan sore menjelang senja ia pindah ke Chcrryhayes
Close No. 12. Ia mcnggunakan sebagian petang itu untuk mengerjakan buku catatan
sekali-pakai, menyiapkan sebuah pesan bersandi dengan kode yang tak akan bisa di
pecan kan oleh komputer mana pun. Pemccahan sandi, ia tahu, sclalu didasarkan
atas pola-pola dan pengulangan-pengulangan, bctapapun canggihnya komputer yang
dipakai untuk memecahkan sandi itu. Dengan memakai lembar catatan sekali-pakai
untuk setiap kata, sebuah pesan pen-dek tidak akan meninggalkan pola apa pun dan
pengulangan apa pun. 368 Keesokan paginya, hari Sabtu, ia naik mobil ke Thetford, mcmasukkan mobilnya ke
dalam garasi, dan naik taksi setempat ke Stowmarkel. Di sini, dengan sebuah cek
yang terdaftar, ia membayar sisa harga sepeda motor BMW, mcminjam kamar kecil
untuk mengenakan pakaian kulit dan hclmnya, yang dibawanya dalam sebuah tas
kanvas, memasukkan tas itu bersama jasnya, celananya, dan sepatunya yang biasa
ke dalam kantong-kantong sadel, lalu pcrgi dengan mcnaiki sepeda motor itu.
Cukup jauh jarak yang ditempuhnya dan makan waktu bcrjam-jam. Baru setelah
petang ia tiba kcmbali di Thetford, bcrganti pakaian, menukar sepeda motornya
dengan mobil, dan mengendarainya sambil terkantuk-kantuk kcmbali ke Cherryhayes
Close, Ipswich, yang dicapainya pada tengah malam. Ia tidak dilihat orang, tapi
seandainya ada yang melihatnya, paling-paling ia akan dikomentari sebagai "Mr.
Ross muda yang ramah, yang baru pindah ke Nomor Dua Belas kemarin."
Sabtu petang, Sersan Mayor Averell Cook dari Angkatan Darat USA sebenarnya lebih
suka pcrgi dengan pacarnya yang tinggal di Bedford, tidak jauh dari situ. Atau
main pool dengan teman-temannya di ruang konsumsi. Tapi kini ia harus bcrtugas
jaga di stasiun radio pemantau, milik gabungan Inggris-Amerika di Chicksands.
"Kantor pusat" komplcks pemantauan elcktronik dan pemecahan sandi Inggris
terletak di Markas 369 Besar Komunikasi Pemerintah di Cheltenham (Government Communications
Headquarters GCHQ), Gloucestershire, di sebelah selatan Inggris. Tapi GCHQ ?mempunyai stasiun-stasiun luar di berbagai peiosok ncgeri, dan salah satunya,
Chicksands di Bedfordshire ini, dikclola bcrsama-sama oleh GCHQ dan
NSA National Security Agency atau Badan Keamanan Nasional.
?Zaman ketika terlihat orang-orang duduk membungkuk dcngan earpttone terpasang di
telinga, untuk menangkap dan mencatat ketukan tangan yang membuat kunci-kunci
Morse, yang dioperasi-kan oleh scorang agen Jerman di Inggris, sudah lama lewat.
Dalam masalah-masalah yang menyangkut penyimakan, analisa, penyaringan suara
penting dari suara yang tidak pcnting, merekam yang disebut terakhir itu, dan
memecahkan sandinya komputer telah mengambil alih.?SersarT Cook mcrasa yakin, dan memang ia pan-tas bersikap dcmikian, bahwa kalau
salah satu antena dari "hutan" antena di atas kepalanya menangkap suatu bisikan
elcktronik, maka ia akan mcneruskan bisikan itu ke rangkaian komputer di bawah.
Seleksi gelombang akan berjalan secara otomatis, demikian juga pencatatan setiap
bisikan ilcgal di udara. Kalau bisikan seperti itu muncul, komputer yang tcrus
bcrjaga akan menekan scndiri tombolnya yang terletak jauh di dalam tsi perut-
iiy.-i, merekam transmisi tersebut, dengan scgcra mclacak sumbcrnya, mcmberi
instruksi kcpada 370 saudara-saudara komputernya yang lain di seluruh peiosok ncgeri, dan mcmberitahu
Sersan Cook. Pada jam 11.43 malam, sesuatu mcnycbabkan komputer master itu menekan tombolnya
sendiri. Sesuatu atau scscorang baru saja mcntransmisikan sesuatu yang tak
diharapkan, dan di dalam rimba sinyal elektronik yang memenuhi udara planet ini
selama dua puluh empat jam sehari, sang komputer telah mampu mcndcteksinya dan
melacak-nya. Sersan Cook mencatat sinyal peringatan itu dan menggapai telepon.
Apa yang tadi ditangkap oleh komputer master itu adalah sebuah squirt, yaitu
sebuah bunyi mcng-gcrit yang hanya berlangsung beberapa detik dan tidak
mcmbentuk suatu arti bagi telinga manusia. Squirt merupakan produk akhir suatu
prosedur yang rumit yang dipakai untuk mengirimkan pesan-pesan rahasia. Pcrtama-
tama pesannya dituliskan dcngan jelas dan scsingkat mungkin. Lalu dibuat
sandinya, tapi masih tetap dalam bentuk daftar huruf dan angka. Pcsan yang sudah
disan-dikan itu lalu dikctukkan dcngan sandi Morse, bukan untuk umum tapi kepada
sebuah mesin perekam. Mesin perekam itu dipercepat jalannya ke tingkat yang
ckstrem, sehingga semua titik dan garis yang mcmbentuk transmisi itu ditclcskop,
untuk akhirnya muncul dalam satu lengkingan yang hanya berlangsung beberapa
detik. Kalau transmitcrnya sudah siap, maka operatornya cukup mengirimkan bunyi
lengking tunggal itu, lalu
371 mcmbcnahi pcralatannya dan bcrgerak dengan ce-pal kc tempat lain.
Dalam waktu scpuluh menit pada Sabtu malam itu, komputer pelacak segi tiga telah
berhasil menunjukkan dengan jitu dari mana bunyi Icngking itu berasal. Komputcr-
komputer lain di Menwith Hill di Yorkshire dan Brawdy di Wales, juga menangkap
transmisi lengking tunggal itu dan telah melakukan pelacakan. Pada saat polisi
lokal tiba di tempat itu, ternyata transmisi itu dipan-carkan di pinggir sebuah
jalan sepi jauh di atas di Distrik Derbyshire Peak. Tak ada siapa-siapa di sana.
Dalam waktu yang sama pesan itu sampai ke Cheltenham dan diperlambat
kecepatannya supaya titik-titik dan garis-garis itu bisa diubah menjadi huiuf-
huruf. Tapi setelah dua puluh empat jam diproses melalui otak elektronik yang
disebut pemecah sandi, hasilnya masih tetap nol besar.
"Itu adalah transmiter tidur, barangkali di suatu tempat di Midlands, dan
sekarang sudah di-'aktifkan," demikian laporan analis kepala kepada Direktur
Jenderal GCHQ. "Tapi pelakunya rupanya menggunakan lembar catatan baru sekali-
pakai untuk setiap kata. Kecuali kita bisa menangkap jauh lebih banyak dari ini,
kita tidak akan bisa memc-cahkannya."
Diputuskan untuk mengawasi saluran yang tadi dipakai oleh pengirim rahasia itu
dengan ketat, 372 walaupun hampir pasti jika dia mcngudara lagi, dia akan menggunakan saluran yang
berbeda. Secarik kertas tipis berisi rckaman pcristiwa itu ditaruh di atas meja tulis
kepunyaan antara lain Sir Bernard Hemmings dan Sir Nigel Irvine.? ?Pesan itu telah diterima di suatu tempat lain, kemungkinan besar di Moskow. Jika
sandinya dipecahkan dengan mcnggunakan tiruan lembar kertas sekali-pakai yang
digunakan di suatu tempat terpencil di Ipswich, maka pesannya adalah bahwa si
pengirim telah mclaksanakan semua tugas pen-dahuluannya, lebih cepat daripada
yang dijadwalkan dan siap menerima kurir pertamanya.
Bersambung ke Protokol Keempat 2.
OBI KENOBI DiSarangmeng-komersl-kan atau kcsiaJan mcnimpa anda selamanya
TIGA DEKADE YANG LALU, KIM PHILBY MENGKHIANATI NEGERINYA DAN MENYEBERANG KE
RUSIA, KINI, DIA BERSIAP UNTUK MELAKUKANNYA LAGI.
Situasi politik di Inggris resah. Dan di balik Tirai Besi sebuah rencana rahasia
sedang disusun, rencana yang nekat dan amat berbahaya, sehingga bahkan KGB pun
tidak dibentahu akan keberadaannya. RENCANA AURORA, ide gila dua pria paling
berbahaya di dunia: Sekretaris Jenderal Uni Soviet dan Kim Philby, si tokoh
pengkhianat Inggns. Roda operasi sudah digerakkan, semua peralatan sudah
disiapkan, dan hitungan mundur countdown untuk suatu 'kecelakaan terencana"
? ?sudah dimulai, musibah besar yang akan mengubah haluan politik Inggris untuk
selamanya dan mengawali hancurnya Persekutuan Barat Hanya John Preston, agen
intelijen Inggris, yang punya kesempatan menggagalkannya. Dengan plot tertentu
dan plot tandingan, dan kawasan kumuh kota London sampai ruang-ruang mewah para
penguasa Barat dan Timur, penyelidikan dan usahanya yang tak kenal lelah selalu
terhalang oleh kebocoran informasi, pengkhianatan, dan musuh utama yang tak
kenal ampun... sang waktu.
Sekali lagi Frederick Forsyth membuktikan din sebagai suspense master yang tak
tertandingi. Protokol Keempat amat berbahaya, cerdik, akurat, seria menyangkut
tokoh-tokoh dunia yang pernah ada dan masih hidup sampai saat ini.
Penerbit PT Grimedia Pualaka Utama
jr Palmerah Setelan 24-M u " Jahala 10270
nojl.lenakap ISBN 979-511-514 ISBN 979-511-516-2
PROTOKOL KEEMPAT 2 Sanksi Pelanggaran Pasal 44: Undang undang Nomor 7 Tahun 1987 Tentang Perubahan
aus Undang undang Nomor 6 Tahun 1982 Tentang llak Gpta
1 Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu
ciptaan atau memberi izin untuk itu. dipidana dengan pidana penjara paling lama
7 (tujuh) tahun dan Atau denda paling banyak Rp 100.000000,- (seratus juta
rupiah). 2 Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual
kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran llak Cipta sebagaimana
di maksud dalam ayal (1). diptdana dengan ptdana penjara paling lama S (lima)
tahun dan atau denda paling banyak Rp 50000.000. (lima puluh juta rupiah).
Frederick Forsyth PROTOKOL KEEMPAT Penerbit PT Gramcdia Pustaka Ulama Jakarta, 1992
THE FOURTH PROTOCOL by Frederick Forsyth Copyright " 1984 by Frederick Forsyth
All rights reserved PROTOKOL KEEMPAT - 2 Al i h bahasa: Drs. Budijanto T. Pramono GM 402 92.516 Hak
apta terjemahan Indonesia: Penerbit PT Gramedia Pusuka Ulama, II Palmerah
Selatan 24-26, Jakarta 10270 Gambar sampul dikerjakan kembali oleh Srianlo
Diterbitkan pertama kali oleh Penerbit PT Gramedia Pusuka Utama, anggou IKAPI.
Jakarta. Agustus 1992 Perpustakaan Nasional : Kaulog Dalam Terbitan (KDT)
FORSYTH Frederick Protokol keempat / Frederick Forsyth ; alihbahasa, Budijanto T. Pramono. - Cel.
I. - JakarU : Gramedia Pustaka Utama. 1992.
2 jil , 18 cm. Judul asli: The fourth protocol. ISBN 979-511-514-6 (no. jil. lengkap) ISBN 979-
511-515-4 Oil 1) ISBN 979-511-516-2 (jil 2)
I. Judul II. Pramono, Budijanto T.
823 Dicetak oleh Percetakan PT Gramedia. Jakarta
Isi di luar tanggung jawab Percetakan PT Gramedia
OBI Dilarangjjicng-fconjcrsil k;w atau kesialan menimpa anda selamanya
12 Cuaca hangat musim semi telah menjelang, tapi sekarang ini serpihan salju masih
bergantung di cabang-cabang pohon birkin dan pohon fir jauh di bawah sana. Dari
jendela berkaca rangkap yang memberikan pemandangan indah di lantai tujuh ?lantai paling atas gedung Direktorat Utama Satu di Yasyenevo, laki-laki yang
?sedang mengamati pemandangan bisa melihat di balik lautan pohon musim
?dingin ujung sebelah barat danau yang di musim panas dikunjungi oleh para
?diplomat asing yang tinggal di Moskow, untuk berekreasi.
Minggu pagi itu. Letnan Jenderal Yevgeni Sergeivitch Karpov lebih suka tinggal
dengan istrinya dan anak-anaknya yang sudah remaja di dacha mereka di
Peredclkino, tapi walaupun seseorang sudah berhasil mencapai jenjang setinggi
Karpov dalam dinas itu, ada saja hal-hal yang harus ditangani sendiri secara
pribadi. Menunggu pulangnya seorang kurir dari tugasnya di Kopenhagen merupakan
salah satu dari hal-hal itu. Ia melihat
5 arlojinya sekilas. Sudah hampir tengah hari dan orang itu terlambat Membalikkan
badannya dari jendela itu, ia menghela napas dan melemparkan dirinya ke kursi
putar di belakang meja tulisnya.
Dalam umur lima puluh tujuh, Yevgcni Karpov berada di puncak kepangkatan dan
kekuasaan yang mungkin dicapai seorang pejabat intelijen profesional di KGB,
atau paling sedikit di Direktorat Utama Satu. Fcdorchuk telah naik lebih tinggi,
ke posisi ketua, dan kemudian ke MVI >, tapi itu hanya karena pengaruh sang
Sekretaris Jenderal. Lagi pula, Fcdorchuk belum pernah bertugas di FCD (First
Chief Directorate Direktorat Utama Satu); ia jarang meninggalkan Uni Soviet; ia?membangun kariernya dengan menghancurkan gerakan-gerakan kaum pembelot dan
nasionalis. Tapi bagi orang yang telah bertahun-tahun mengabdikan diri bagi negaranya dengan
bertugas di luar negeri yang selalu merupakan faktor minus dalam hal kenaikan
?pangkat ke jabatan-jabatan puncak di Uni Soviet Karpov telah mencapai banyak
?sukses. Langsing dan nampak bugar dalam setelan jas yang bagus potongannya
(salah satu kenikmatan menjadi anggota FCD), ia adalah seorang letnan jenderal
dan wakil kepala satu di Direktorat Utama Satu. Dengan begitu, ia merupakan
pejabat profesional Uni Soviet dengan pangkat tertinggi, di bidang intelijen


Protokol Keempat Karya Frederick Forsyth di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

luar negeri, yang kedudukannya sejajar dengan wakil-wakil di-6
rektur operasi dan intelijen di CIA dan Sir Nigel Irvine di SIS.
Bertahun-tahun sebelum itu, dalam perjalanannya ke puncak kekuasaan, sang
Sekretaris Jenderal telah mencabut Jenderal Fcdorchuk dari kursi direktur KGB
untuk dipindahkan menjadi pimpinan Kemcntcrian Dalam Negeri, dan Jenderal
Chebrikov kemudian naik untuk menggantikan dia. Dengan demikian satu pos menjadi
kosong Chebrikov tadinya adalah salah satu dari dua wakil direktur satu KGB.
?Pos yang kosong untuk wakil direktur satu ditawarkan kepada Kolonel Jenderal
Kryuchkov, yang segera mencaploknya. Masalahnya adalah, Kryuchkov saat itu
adalah kepala Direktorat Utama Satu dan dia tidak mau melepaskan jabatan yang
sangat berkuasa itu. Dia ingin memegang kedua jabatan itu sekaligus. Bahkan
Kryuchkov pun telah menyadari dan Karpov menganggap orang ini benar-benar tebal
?muka bahwa ia tidak bisa pada waktu yang sama berada di kantor wakil direktur
?satu di pusat di Dzerzhinsky Square dan di kantor pimpinan FDC di luar kota di
Yasyenevo. Yang terjadi adalah, jabatan wakil pimpinan Direktorat Utama Satu, yang telah
ada selama bertahun-tahun, kini menjadi semakin penting. Kini itu merupakan
suatu jabatan bagi seorang abdi negara yang memiliki cukup pengalaman
operasional, yang tertinggi di FCD yang bisa diharapkan
7 oleh seorang pejabat karier. Dengan Kryuchkov tidak lagi bermukim di the
Village istilah KGB untuk markasnya di Yasyenevo jabatan wakil direktur satu
? ?menjadi semakin penting.
Ketika sang pemegang jabatan, Jenderal B.S. Ivanov, telah pensiun, ada dua orang
yang dicalonkan untuk menggantikannya: Karpov, saat itu masih lebih muda tapi
memimpin Departemen Ketiga yang penting di Ruang 6013, seksi yang meliputi
wilayah operasi di Inggris, Australia, Selandia Baru, dan Skandinavia; dan Vadim
Vassilyevitch Kirpichenko, agak lebih tua, sedikit lebih senior, yang memipin
Direktorat S, atau /legal. Kirpichenko-lah yang mendapatkan jabatan itu. Sebagai
semacam hadiah hiburan, Karpov lalu dipromosikan menjadi pimpinan Direktorat
Ilegal, jabatan yang dipegangnya selama dua tahun yang menegangkan.
Lalu, di awal musim semi tahun 1985, Kirpichenko melakukan sesuatu yang hebat:
naik mobil di ring road Sadovaya Spasskaya dengan kecepatan hampir seratus lima
puluh kilometer per jam, mobilnya selip karena genangan oli yang ditumpahkan
oleh sebuah truk yang bocor dan lepas total dari kendalinya. Seminggu kemudian
ada upacara sederhana dan pribadi di Pckuburan Novodevichii, dan seminggu
sesudahnya, Karpov memperoleh jabatan itu, pangkatnya dinaikkan dari mayor
jenderal menjadi letnan jenderal.
Ia dengan rela memberikan Direktorat Ilegal
kepada Borisov tua, yang sudah begitu lama berstatus nomor dua sehingga sedikit
sekali yang masih ingat sudah berapa tahun, dan yang bagaimanapun juga memang? ?layak memperoleh jabatan itu.
Telepon di mejanya berdering dan ia menyambarnya.
"Kamerad Mayor Jenderal Borisov menelepon, ingin bicara dengan Anda."
Bicaralah tentang si setan, pikir Karpov. Lalu ia mengernyit. Ia mempunyai
saluran khusus yang tidak melewati switchboard, tapi rekannya yang lanjut usia
itu ternyata tidak menggunakan saluran itu. Dia pasti menelepon dari luar.
Setelah menyuruh sekretarisnya membawa kurir yang dari Kopcnhagcn itu kepadanya
begitu dia datang, Karpov menekan tombol saluran luar dan menerima telepon
Borisov. "Pavel Pctrovitch, bagaimana kabarmu di hari yang cerah ini?"
"Aku mencoba menghubungimu di rumah, lalu di dacha. Ludmilla bilang kau pergi
kerja/ "Memang benar. Kan itu sehat untuk orang-orang tertentu." Karpov sedang
menyindir orang tua itu secara halus. Borisov adalah seorang duda yang hidup
sendiri dan lebih sering bekerja di akhir pekan daripada siapa saja.
"Yevgeni Sergeivitch, aku perlu bertemu denganmu."
"Tentu. Kau tidak perlu meminta. Kau akan ke sini besok, atau aku yang ke kota?"
8 9 "Kalau hari ini kau bisa?"
Lebih aneh lagi, pikir Karpov. Orang tua itu pasti punya masalah. Ia kedengaran
seperti baru saja minum alkohol. "Kau baru saja minum, Pavel Petrovitch?"
"Rupanya begitu," suara yang parau terdengar di saluran. "Seorang laki-laki
perlu sedikit minum kadang-kadang. Terutama kalau dia sedang punya masalah."
Karpov menyadari, apa pun masalahnya, nampaknya cukup gawat. Ia menghentikan
candanya. "Baiklah, Starets," katanya menghibur, "kau di mana sekarang?"
"Kau tahu cottage-kuf"
"Tentu saja. Kau ingin aku pergi ke sana?"
"Ya, aku akan sangat berterima kasih," kata Borisov. "Kapan kau bisa datang?"
"Sekitar jam enam," usul Karpov.
"Aku telah menyiapkan satu botol vodka merica," suara itu berkata, dan Borisov
meletakkan teleponnya. "Bukan demi aku," gumam Karpov. Tidak seperti kebanyakan orang Rusia, Karpov
hampir tidak pernah minum, dan kalau ia minum juga, dia lebih suka brandy
Armenia yang berkualitas atau Scotch single malt yang biasa diperolehnya melalui
kantong diplomatik dari London. Vodka dianggapnya sesuatu yang menjijikkan, dan
vodka merica lebih-lebih lagi.
Tamat sudah Minggu soreku di Peredelkino,
pikirnya, dan ia menelepon Ludmilla mengatakan ia tidak bisa menepati janjinya.
Ia tidak menyebut-nyebut Borisov; hanya memberitahu istrinya bahwa ia tak bisa
meninggalkan pekerjaannya dan bahwa ia akan menjumpai istrinya itu di apartemen
mereka di pusat kota Moskow sekitar tengah malam.
Ia masih saja terusik oleh kecemasan Borisov yang tidak biasa itu; mereka berdua
sudah lama berteman, terlalu lama baginya untuk merasa tersinggung, tapi suasana
hati Borisov sungguh aneh mengingat biasanya dia begitu periang dan tenang.
Minggu sore itu, penerbangan reguler Aeroflot dari Moskow mendarat di Bandara
Heathrow London jam lima lebih sedikit
Di antara semua kru Aeroflot ada satu anggota yang bekerja untuk dua majikan,
perusahaan penerbangan negara Soviet dan KGB. Perwira Satu Romanov bukanlah
seorang staf KGB, tapi hanya seorang agyent yang artinya seorang informan ?mengenai rekan-rekannya dan dari waktu ke waktu menjadi kurir untuk menyampaikan
pesan-pesan dan melaksanakan suruhan-suruhan.
Seluruh km meninggalkan pesawat dan menyerahkannya kepada staf bandara yang
bertugas malam itu. Mereka akan menerbangkannya kembali ke Moskow esok harinya.
Seperti biasa, mereka melewati prosedur pemeriksaan kru penerbangan, dan pabean
melakukan pemeriksaan sepintas lalu
11 10 terhadap tas-tas punggung mereka dan bagasi tangan mereka. Banyak dari mereka
yang membawa radio transistor portable, dan tak seorang pun memperhatikan radio
Sony milik Romanov yang tergantung di pundaknya. Barang-barang lux buatan Barat
merupakan salah satu kenikmatan bepergian ke luar negeri bagi warga
Soviet semua orang tahu itu dan walaupun mereka hanya diizinkan untuk memiliki
? ?sedikit sekali mata uang asing, kaset dan recorder-nya, radio dan parfum untuk
istri di Moskow, merupakan prioritas utama.
Setelah lolos dari formalitas imigrasi dan pabean, seluruh kru naik ke minibus
mereka ke Green Park Hotel, tempat kru Aeroflot sering menginap. Siapa pun yang
telah memberikan radio transistor itu kepada Romanov di Moskow tiga jam sebelum
take off pastilah sudah tahu bahwa kru Aeroflot hampir tidak pernah diperiksa di
Heathrow. Pejabat-pejabat kontra intelijen Inggris rupanya sudah menerima bahwa
walaupun kru Aeroflot mungkin bisa berbahaya, pastilah masih bisa ditolerir jika
dibandingkan dengan sulitnya melakukan operasi pengawasan skala besar terhadap
mereka semua. Ketika sampai di kamarnya, Romanov tidak bisa menahan diri untuk mengamati radio
itu dengan penuh rasa ingin tahu. Ia lalu mengangkat bahu, menguncinya di dalam
kopernya, dan pergi ke bawah ke bar untuk bergabung dengan rekan-rekannya yang
lain minum-minum, la tahu persis
?12 apa yang harus dilakukannya dengan radio itu selelah makan pagi besok. Ia akan
melakukannya, dan setelah itu melupakan semuanya. Saat itu ia belum tahu bahwa
sekembalinya ke Moskow nanti ia akan langsung dimasukkan ke karantina
Mobil Karpov meluncur mendaki jalan bersalju itu pada jam enam kurang, dan ia
mengutuk Borisov yang keras kepala, yang memilih cottage akhir pekannya di
daerah yang begitu terpencil.
Semua orang di kalangan pemerintahan tahu bahwa dia orang yang unik. Dalam suatu
masyarakat yang menganggap semua bentuk individualisme atau penyimpangan dari
norma apalagi keeksentrikan perlu dicurigai, Borisov bisa lolos dari kecaman
? ?karena ia sangat berprestasi dalam menjalankan pekerjaannya. Ia sudah terlibat
dalam bidang intelijen terselubung sejak ia masih kanak-kanak, dan beberapa dari
coup yang dilancarkannya terhadap Barat telah menjadi legenda di sekolah-sekolah
pelatihan dan, di kantin-kantin tempat para junior makan siang.
Setelah kira-kira satu kilometer menyusuri jalanan itu, Karpov bisa melihat
cahaya yang datang dari izba, atau pondok dari balok kayu, yang dipilih Borisov
untuk berekreasi. Pejabat-pejabat lain sudah puas, malahan sangat senang memilih
lokasi tempat peristirahatan mereka sesuai dengan tingkat sosial
13 mereka, dan lokasi-lokasi itu semuanya berada di sebelah barat Moskow, di
sepanjang lengkung sungai yang memotong Jembatan Uspenskoye. Tapi Borisov lain.
Ia suka berekreasi di akhir pekan atau di saat-saat ia bisa lepas dari meja ?tulisnya dan berlaku seperti seorang petani bodoh dalam sebuah izba tradisional
?jauh di dalam hutan di sebelah timur ibu kota. Mobil Chaika itu berhenti di
depan pintu dari balok kayu itu.
"Tunggu di sini," kata Karpov kepada Misha, sopirnya.
"Sebaiknya saya berbal ik dan mencari beberapa balok kayu untuk ditaruh di bawah
roda-roda; kalau tidak, kita akan terperangkap dalam timbunan salju nanti," omel
Misha. Karpov mengangguk setuju dan ia keluar dari mobil. Ia tidak membawa
galosh sepatu karet karena tidak membayangkan akan terpaksa melangkah
? ?menembus salju setinggi lutut. Ia tersandung-sandung menghampiri pintu dan
menggedornya keras-keras. Pintu membuka dan terlihatlah cahaya kuning berbentuk
persegi, yang jelas terpancar dari lampu-lampu parafin, dan di tengah gelimang
cahaya itu berdiri Mayor Jenderal Pavel Petrovitch Borisov, mengenakan kemeja
Siberia, celana korduroi, dan sepatu bot dari bahan felt
"Kau seperti seorang tokoh dalam novel Tolstoy," komentar Karpov ketika dia
dipersilakan masuk ke ruang duduk utama, di sana sebuah
14 perapian bata yang penuh dengan balok kayu memberikan kehangatan yang amat
nyaman. "Lebih baik daripada sesuatu yang berasal dari sebuah jendela di Bond Street,"
gumam Borisov sambil melepaskan mantel Karpov dan mengantungkannya di sebuah
kaitan kayu. Ia membuka tutup sebuah botol vodka yang sangat keras sehingga
nampak seperti sirup ketika dituangkan, dan mengisi dua gelas anggur. Kedua
laki-laki itu duduk dengan sebuah meja berada di antara mereka.
"Selamat minum," Karpov menawarkan, mengangkat gelasnya dengan cara Rusia, di
antara telunjuk dan ibu jarinya dan dengan kelingking teracung.
"Untuk kau," Borisov membalas dengan tak sabar, dan mereka menenggak habis isi
gelas pertama itu. Seorang petani wanita yang bentuk tubuhnya seperti poci teh, dan nampak seperti
inkarnasi Mother Russia dengan ekspresi wajah kosong dan rambut beruban yang
disanggul kencang, masuk dari belakang, melemparkan segumpal roti hitam, bawang,
gherkin sejenis ketimun, dan keju dalam kemasan kotak-kotak, dan pergi lagi
?tanpa mengucapkan apa-apa.
"Jadi masalahnya apa, Starcts?" tanya Karpov.
Borisov lima tahun lebih tua dari dia, dan bukan untuk pertama kalinya Karpov
tertegun melihat kemiripan antara Borisov dengan Dwight
15 Eisenhower almarhum. Tidak seperti kebanyakan rekannya dalam pemerintahan,
Borisov banyak disukai oleh rekan-rekannya dan dipuji oleh anak buahnya yang
muda usia. Mereka ini sejak lama memberinya julukan akrab Starets, sebuah
istilah yang arti aslinya adalah kepala desa, tapi kini mempunyai konotasi
seperti istilah Inggris Old Man dan Istilah Prancis Patron.
Borisov menatap ke seberang meja dengan muram. "Yevgeni Sergeivitch, sudah
berapa lama kita saling mengenal?"
"Lebih lama dari yang busa kuingat," kata Karpov.
"Dan selama itu, pernahkah aku berdusta kepadamu?"
"Seingatku tidak pernah." Karpov tepekur. "Dan apakah kau sekarang akan berdusta
kepadaku?" "Tidak kalau aku tidak terpaksa," kata Karpov dengan hati-hati. Gila, punya
masalah apa pak tua ini"
"Kalau begitu, sialan, apa yang sedang kaulakukan terhadap departemenku?"
Borisov menuntut dengan suara keras.
Karpov menimbang pertanyaan itu dengan hati-hati. "Mengapa tidak kaukatakan saja
apa yang sedang terjadi di departemenmu?" ia mencoba menangkis.
"Departemenku sedang dilucuti, itu yang sedang terjadi," tukas Borisov. "Pasti
kau yang berada di 16 belakang ini semua. Atau tahu itu. Bagaimana aku bisa menjalankan operasi S
kalau orang-orangku yang terbaik, dokumen-dokumenku yang terbaik, dan sarana-
saranaku yang terbaik dilucuti dariku" Itu hasil kerja keras selama bertahun-
tahun semuanya dirampas dalam waktu beberapa hari."?Dia telah meledakkan amarahnya, yang selama ini ditahannya. Karpov duduk
menyandar, tenggelam dalam permenungannya, sementara Borisov mengisi gelas-
gelas. Karpov tidak akan bisa naik setinggi sekarang di dalam lorong-lorong KGB
yang rumit seperti labirin itu kalau ia tidak memiliki indera keenam untuk
mendeteksi bahaya. Borisov bukan seorang penakut; pasti ada sesuatu di balik
ucapannya, tapi Karpov benar-benar tidak tahu apa itu. Ia mencondongkan tubuhnya
ke depan. "Pai Petrovitch," katanya, memakai singkatan dari Pavel yang kedengaran sangat
akrab, "seperti kauhilang tadi, kita sudah berteman selama bertahun-tahun.
Percayalah, aku sungguh tidak tahu tentang semua yang kaukatakan tadi. Aku mohon
kau berhenti berteriak-teriak dan ceritakan kepadaku."
Borisov agak tenang sekarang, walaupun bingung mendengar nada pasti dalam suara
Karpov yang menyatakan ketidaktahuannya. "Baiklah," katanya, seakan menjelaskan
suatu hal gamblang kepada seorang anak. "Pertama, dua bangsat datang dari Komite
Sentral dan menuntut supaya aku
17 menyerahkan kepada mereka agen itcgal-ku yang terbaik, orang yang telah kulatih
bertahun-tahun lamanya dan yang menjadi tumpuan seluruh harapanku. Kata mereka
dia harus dilarik untuk melaksanakan 'tugas khusus1, entah apa itu artinya.
Okay, kuberikan orangku yang terbaik. Aku tidak suka, tapi itu kulakukan juga.
Dua hari kemudian mereka kembali. Mereka menginginkan legenda-ku yang terbaik,
sebuah kisah yang makan waktu lebih dari sepuluh tahun untuk menyusunnya. Sejak
affair Iran yang celaka itu aku belum pernah diperlakukan seperti ini. Kau masih
ingat peristiwa Iran itu" Sampai sekarang aku belum sembuh dari luka itu."
Karpov mengangguk. Waktu itu ia belum bertugas di Direktorat Ilegal, tapi
Borisov menceritakan semuanya mengenai hal itu kemudian, ketika mereka bekerja
sama selama masa kepemimpinan Karpov di dinas itu. Di hari-hari terakhir Shah
Iran, Departemen Internasional Komite Sentral telah memutuskan sebagai suatu ?gagasan yang bagus untuk mengeluarkan seluruh Politbiro dari Partai Tudch
?(Partai Komunis) Iran dari Iran, secara diam-diam. Untuk itu mereka menyerbu
fiie-file Borisov yang merupakan kumpulan legenda berjenis-jenis orang dan
merampas dua puluh dua legenda Iran yang sempurna, kisah-kisah penting yang
telah disediakan Borisov untuk mengirimkan orang masuk ke Iran, bukannya
mengeluarkan orang dari sana. "Habis-habisan aku!" saat itu ia
18 berteriak. "Hanya untuk menyelamatkan kacoak-kacoak itu." Tak lama setelah itu
ia mengeluh kepada Karpov, "Ternyata itu tidak banyak gunanya untuk mereka.
Ayatullah masih tetap berkuasa, Partai Tudeh masih dilarang, dan kita sama
sekali tidak bisa meluncurkan operasi apa pun di sana."
Karpov tahu affair itu masih mengganjal, tapi peristiwa yang baru terjadi ini
lebih aneh lagi. Misalnya satu hal saja, semua permintaan yang berkenaan dengan
personel atau legenda seharusnya diajukan lewat dia. "Siapa yang kauserahkan
kepada mereka?" tanyanya.
"Pctrofsky," kata Borisov dengan lemas. "Tak bisa tidak. Mereka minta yang
terbaik, dan ia memang jauh lebih baik dari yang lain-lain. Ingat Petrofsky?"
Karpov mengangguk, la pernah memimpin Direktorat Ilegal meskipun hanya selama
dua tahun, tapi ia masih ingat nama orang-orang yang terbaik dan operasi-operasi
apa saja yang dilancarkan saat itu. Jabatannya yang sekarang memberikan wewenang
kepadanya untuk masuk ke situ. "Permintaan itu diajukan atas wewenang siapa?"
"Well, secara teknis wewenang Komite Sentral. Tapi dari segi jenjang
kewenangan..." Borisov menunjukkan jarinya yang kaku itu ke langit-langit, dan itu
artinya, ke langit. "Tuhan?" tanya Karpov.
"Hampir. Sekretaris Jenderal kita yang tersayang. Paling tidak, itulah
dugaanku."

Protokol Keempat Karya Frederick Forsyth di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

19 "Ada yang lain lagi?"
"Ya. Tajr. lama setelah mereka memperoleh legenda itu, badut-badut itu kembali
lagi. Kali ini mereka mengambil kristal penerima untuk salah satu transmiter
rahasia yang kaupasang di Inggris empat tahun yang lalu. Itulah makanya kupikir
kaulah yang ada di belakang semua itu."
Mata Karpov menyipit. Dalam masa kepemimpinannya di Direktorat Ilegal, negara-
negara NATO menggelar rudal-rudal Preshing II dan Cruise. Washington beroperasi
di seluruh dunia memperagakan kembali rol terakhir dari setiap film John Wayne
yang pernah dibuat, dan Politbiro sangat cemas. Karpov menerima perintah untuk
meng-upgrade perencanaan operasi Direktorat Ilegal untuk melakukan operasi
sabotase besar-besaran di belakang perbatasan di Eropa Barat, untuk digunakan
apabila suasana permusuhan meledak menjadi kerusuhan.
Untuk memenuhi perintah itu ia telah memasang sejumlah transmiter radio rahasia
di Eropa Barat, termasuk tiga di Inggris. Orang-orang yang menjaga instalasi itu
dan dilatih untuk mengoperasikannya adalah sleeper (agen tidak aktif) semuanya,
yang diinstruksikan untuk tidak muncul ke permukaan sampai mereka diaktifkan
oleh seorang agen dengan menggunakan kode-kode identifikasi yang benar.
Peralatan-peralatan radio itu ultra modem, yang mampu membaurkan pesan-pesan
saat ditransmisikan; untuk bisa merapikan pesan itu
20 kembali maka radio penerima memerlukan kristal yang terprogram. Kristal-kristal
itu disimpan di dalam lemari besi di Direktorat Ilegal.
"Transmiter yang mana?" Karpov bertanya.
"Yang kaunamai 'Poplar* itu."
Karpov mengangguk. Semua operasi, agen, dan aset mempunyai nama kode resmi. Tapi
Karpov telah begitu lama menjadi spesialis mengenai Inggris dan amat mengenal
London sehingga ia mempunyai nama kode pribadi untuk operasi-operasinya sendiri,
dan peralatan-peralatan radio itu ditempatkan di sejumlah kawasan suburb London
yang nama-namanya terdiri dari dua suku kata. Ketiga transmiter yang
ditempatkannya di Inggris itu, khusus untuk dia, bernama "Hackney",
"Shoreditch", dan "Poplar".
"Ada lagi, Pai Petrovitch?"
"Tentu. Orang-orang ini tidak pernah puas. Yang terakhir yang mereka ambil
adalah Igor Volkov."
Karpov mengenal Mayor Volkov ini, tadinya bertugas di Departemen Aksi
Pelaksanaan Executive Action Department (Ketika Politbiro memutuskan bahwa ?cara-cara serangan langsung "aksi pelaksanaan" telah menjadi semakin memalukan
? ?dan bahwa orang-orang Bulgaria dan Jerman Timur harus diberitahu tentang rencana
kotor itu, departemen itu mulai berkonsentrasi pada cara-cara sabotase.) "Apa
keahlian khususnya?" tanyanya.
21 "Membawa paket-paket rahasia melewati perbatasan negara, terutama di Eropa
Barai." "Menyelundup."
"Baiklah, menyelundup. Ia sangat ahli. Ia mengenal perbatasan-perbatasan di
kawasan itu, prosedur-prosedur pabean dan imigrasi dan bagaimana cara
menembusnya, lebih baik daripada agen yang mana pun yang kami miliki. Well... yang
pernah kami miliki. Mereka mengambil dia juga."
Karpov bangkit dan memajukan tubuhnya ke depan, meletakkan kedua tangannya ke
atas pundak orang yang lebih tua itu. "Begini, Starets, aku berjanji padamu, ini
bukan operasiku. Aku bahkan tidak tahu apa-apa tentang ini. Tapi kita berdua
tahu bahwa ini adalah operasi besar, dan itu artinya berbahaya untuk
mengusiknya. Tahan diri, telan saja peluru itu, pikul saja kerugianmu. Aku akan
mencari tahu apa yang terjadi diam-diam dan kapan kau akan memperoleh aset-? ?asetmu kembali. Kau sendiri, tetaplah jangan mengatakan apa-apa, tutup rapat-
rapat seperti sebuah dompet Georgia, okay?"
Borisov mengangkat kedua tangannya, telapaknya terbuka, dengan sikap tak
bersalah. "Kau tahu aku, Yevgeni Sergeivitch, aku akan mati sebagai orang yang
paling tua di Rusia."
Karpov tertawa. "Aku juga berpendapat begitu." Ia mengenakan mantelnya dan
menuju pintu. Borisov mengikuti untuk mengantarkannya keluar.
Ketika sampai ke mobilnya, Karpov mengetuk
22 jendela di sisi sopir. "Aku ingin berjalan-jalan sedikit. Ikuti aku sampai aku
sudah ingin masuk nanti," katanya. Ia mulai menapaki jalan bersalju itu tanpa
mempedulikan es yang menempel di sepatu kantornya dan di celana wolnya. Udara
malam yang beku terasa segar di wajahnya, menghapuskan sebagian bau vodka tadi,
dan ia perlu berpikir dengan jernih. Apa yang didengarnya benar-benar membuatnya
marah. Seseorang dan ia hampir tak ragu lagi siapa orangnya sedang meluncurkan
? ?suatu operasi pribadi di Inggris. Hal itu merupakan pukulan berat baginya
sebagai wakil kepala satu Direktorat Utama Satu. Kecuali itu, ia, Karpov, telah
menghabiskan waktu bertahun-tahun di Inggris, atau menempatkan agen-agen di
sana, sehingga ia menganggap Inggris sebagai wilayah pribadinya.
Sementara Jenderal Karpov berjalan di jalan bersalju itu, tenggelam dalam
permenungannya, sebuah telepon berdering di sebuah flat kecil di Highgate,
London, tidak lebih dari lima ratus meter jauhnya dari makam Karl Marx.
"Kau di situ, Barry?" suara seorang wanita berseru dari dapur.
Dari ruang duduk sebuah suara pria menjawab, "Ya, akan kuterima."
Pria itu berjalan ke ruang penghubung dan mengangkat telepon itu sementara
istrinya melanjutkan menyiapkan hidangan malam hari Minggu.
23 "Barry?" "Saya sendiri."
"Ah, maaf mengganggumu di Minggu malam. Ini C"
"Oh, selamat petang, sir."
Barry Banks heran. Memang pernah terjadi, tapi tidak sering, bahwa sang Master
menelepon salah satu anak buahnya di rumah.
"Begini, Barry, jam berapa kau biasanya sampai ke Charles Street kalau pagi?"
"Sekitar jam sepuluh, sir."
"Bisakah kau berangkat satu jam lebih pagi besok dan mampir ke Sentinel untuk
bertemu denganku?" "Ya. Tentu saja."
"Bagus. Kalau begitu sampai besok sekitar jam sembilan."
Barry Banks adalah K7 di markas besar MI-5 yang di Charles Street, tapi ia
sesungguhnya merupakan staf MI-6 yang tugasnya adalah bertindak sebagai
penghubung Sir Nigel Irvine dengan Dinas Keamanan. Ia berpikir-pikir tanpa
tujuan, sambil menikmati santapan malam yang telah dipersiapkan istrinya apa ?kiranya yang diinginkan Sir Nigel Irvine dan mengapa harus dibicarakan di luar
jam kerja. Yevgeni Karpov tidak mempunyai keraguan lagi bahwa suatu operasi rahasia sedang
diluncurkan dan sedang dilaksanakan, dan bahwa operasi itu
24 menyangkut Inggris. Petrofsky, dia tahu, sangat ahli dalam menyusup sebagai
orang Inggris, masuk ke jantung negeri itu; legenda yang diambil dari file-file
Borisov memasukkan Petrofsky ke dalam kode T; transmiter Poplar itu
disembunyikan di daerah Midlands utara di Inggris. Kalau Volkov ditransfer
karena keahliannya menyelundupkan paket-paket, pasti telah dilakukan transfer
lain atas spesialis-spesialis yang lain juga, tapi dari direktorat-direktorat
yang berbeda di luar orbit Borisov.
Semua itu menunjuk dengan tepat ke kemungkinan bahwa Petrofsky sedang memasuki
Inggris dengan penyamaran ketat, atau bahwa ia sudah masuk. Tidak ada yang aneh
mengenai hal i', karena ia memang dilatih untuk itu. Yang aneh ialah bahwa
Direktorat Utama Satu, dalam bentuk pribadi Karpov sendiri, malahan sama sekali
tidak dilibatkan dalam operasi tersebut. Ini tidak masuk akal,
mengingat'keahlian pribadinya mengenai Inggris dan masalah-masalah Inggris.
Ia sudah dua puluh tahun lamanya terlibat dengan urusan-urusan Inggris, sejak
malam di bulan September 1967 itu, ketika ia masih keluar-masuk bar-bar di
Berlin Barat yang sering dikunjungi para personel pemerintah Inggris yang sedang
tidak bertugas. Sebagai seorang ilegal yang bersemangat dan terus menanjak
kariernya, itu memang merupakan misi yang diembannya saat itu.
Pandangannya tertuju pada seorang pria muda yang nampak muram dan kurang ramah
di bagian 25 dalam bar itu, yang mengenakan pakaian sipil tapi yang potongan rambutnya jelas-
jelas menunjukkan bahwa ia adalah anggota "angkatan bersenjata Inggris". Karpov
mendekati peminum yang kesepian itu dan memperoleh keterangan bahwa ia adalah
seorang pemuda berusia dua puluh sembilan tahun yang bertugas sebagai operator
radio yang menangani unit (monitor) sinyal/intelijen, di bawah Royal Air Force
di Gatow. Pemuda itu benar-benar tidak puas dengan kondisi kehidupan yang
dijalaninya. Antara September tahun itu sampai Januari 1968, Karpov menggarap staf RAF itu,
mula-mula mengaku bahwa ia orang Jerman, karena demikianlah penyamaran yang
disandangnya, dan kemudian mengaku bahwa ia sebenarnya seorang Rusia. Ternyata
itu sebuah "tangkapan" yang empuk, begitu mudahnya sehingga hampir-hampir
menimbulkan kecurigaan. Tapi ternyata benar; pemuda Inggris itu merasa
tersanjung karena diperhatikan KGB, sementara ia sangat membenci pekerjaannya
dan negerinya sendiri, dan akhirnya setuju untuk bekerja bagi Moskow. Selama
musim panas 1968, Karpov melatih dia di Berlin Timur, dan dengan begitu menjadi
lebih mengenal dia dan semakin menilai rendah kepribadiannya. Misi pemuda itu di
Berlin dan kontraknya di RAF sudah hampir berakhir, dan September tahun itu ia
harus sudah pulang ke Inggris dan menjalani demobilisasi. Dianjurkan padanya
agar selelah meninggal-26
kan RAF, ia melamar ke Markas Besar Komunikasi Pemerintah di Cheltenham. Ia
setuju, dan pada bulan September 1968 ia melakukan persis seperti yang
dianjurkan. Nama pemuda ilu adalah Geoffrey Prime. "
Karpov, supaya bisa terus mengendalikan Prime, kemudian ditransfer, dengan
menyamar sebagai diplomat, ke Kedutaan Soviet di London. Di sana ia
mengendalikan Prime selama tiga tahun sampai 1971, kemudian kembali ke Moskow
dan melimpahkan tugas-tugasnya kepada penggantinya. Tapi kasus itu berpengaruh
sangat positif terhadap kariernya, dan dia dinaikkan pangkatnya menjadi mayor,
dan ditransfer kembali ke Departemen Tiga. Dari sana ia menangani informasi yang
bersumber dari Prime sampai pertengahan tahun 1970-an. Sudah merupakan suatu
dalil di setiap dinas intelijen bahwa suatu operasi yang menghasilkan bahan yang
bagus akan dicatat dan dihargai, dan pejabat yang menangani operasi itu tidak
akan luput dari penghargaan.
Di tahun 1977, Prime berhenti dari GCHQ (Government Communications Headquarters
= Markas Besar Komunikasi Pemerintah); pihak Inggris menyadari bahwa terjadi
kebocoran entah di mana dan para pelacak mulai dikerahkan. Di tahun 1978, Karpov
kembali ke London, kali ini sebagai pimpinan seluruh rezidentura di kedutaan itu
dan dengan pangkat kolonel. Walaupun sudah keluar dari GCHQ, Prime masih tetap
agen Soviet, dan 27 Karpov memperingatkan dia untuk tetap bersikap tow profile. Tidak pernah ada,
kata Karpov, sedikit pun bukti yang mengungkapkan kegiatan-kegiatannya sebelum
tahun 1977. Ia masih akan menikmati kebebasan sampai hari ini seandainya ia bisa menahan
tangan-tangan kotornya terhadap gadis-gadis di bawah umur, pikir Karpov dengan
geram. Sebab dia sudah lama mengetahui kelainan jiwa Prime ini, dan akhirnya
sebuah tuduhan perbuatan tak bermoral membawa polisi ke pintu rumahnya dan
membuat dia mengaku. Ia dihukum tiga puluh lima tahun penjara karena tujuh
tuduhan mata-mata. Tapi London memberikan dua bonus yang mengimbangi kerugian akibat peristiwa
Prime. Di sebuah pesta cocktail di tahun 1980, Karpov diperkenalkan pada seorang
pejabat pemerintah dari Kementerian Pertahanan Inggris. Pada mulanya pejabat itu
tidak mendengar nama Karpov dengan jelas dan selama beberapa menit berlangsung
percakapan yang sopan sebelum pejabat itu menyadari bahwa Karpov adalah orang
Rusia. Setelah dia tahu, sikapnya langsung berubah. Di balik sikapnya yang ketus
dan dingin, Karpov bisa mendeteksi bahwa orang ini sangat membenci dia, baik
sebagai orang Rusia maupun sebagai orang komunis.
Karpov tidak kecewa, cuma merasa tertantang. Ia diberitahu bahwa orang itu
bernama George Bcrenson, dan penyelidikan lebih lanjut selama minggu-minggu
berikutnya mengungkapkan bahwa
28 orang itu'adalah seorang anti komunis yang sangat fanatik dan seorang pengagum
berat Afrika Selatan. Diam-diam Karpov mencatat Bcrenson sebagai seorang calon
yang bisa didekati secara false-flag.
Pada bulan Mei tahun 1981, setelah Karpov kembali ke Moskow untuk mengepalai
Departemen Tiga, ia bertanya-tanya ke mana-mana apakah ada seorang agen sleeper
Afrika Selatan yang pro Soviet. Direktorat Ilegal mengatakan bahwa mereka
mempunyai dua agen, satu seorang perwira Angkatan Laut Afrika Selatan bernama
Gerhardt, yang satu lagi seorang diplomat bernama Marais. Tapi Marais baru saja
kembali ke Pretoria setelah liga tahun bertugas di Bonn.
Di musim semi 1983 Karpov naik pangkat menjadi mayor jenderal dan menjabat
kepala Direktorat Ilegal, yang mengendalikan Marais. Ia memerintahkan orang
Afrika Selatan itu mengajukan permintaan untuk bertugas di London sebagai
penutup kariernya yang panjang, dan di tahun 1984 Marais memperoleh pos itu.
Karpov terbang ke Paris di bawah penyamaran penuh dan memberikan sendiri
briefing langsung kepada Marais: Marais harus mengolah George Bcrenson dan
mencoba mengangkat dia menjadi mata-mata bagi Afrika Selatan.
Di bulan Februari 1985, setelah kematian Kir-pichcnko, Karpov menggantikannya
dan memegang jabatannya yang sekarang ini, dan sebulan kemudian Marais
melaporkan bahwa Berenson su -
29 dah menggigit umpannya. Bulan itu, rangkaian pertama bahan Bcrenson diterima,
dan ternyata bagaikan emas mumi dua puluh empat karat informasi induk. Sejak ?itu Karpov sendirilah yang mengelola operasi Berenson/Marais yang dikategorikan
sebagai kasus direktur, dua kali dalam waktu dua tahun menjumpai Marais di kota-
kota Eropa untuk mengucapkan selamat dan menerima informasi dari dia. Di saat
makan siang hari itu juga, sang kurir membawa rangkaian bahan Bcrenson yang
paling mutakhir, yang dikirimkan Marais ke suatu alamat KGB di Kopcnhagen.
Persekongkolan London sejak 1978 sampai 1981 telah membuahkan keuntungan
tambahan. Seperti sudah merupakan kebiasaannya, Karpov memberi nama kode
pribadinya untuk Prime dan Berenson: Prime dijuluki "Knightsbridge" dan Bcrenson
dipanggil "Hampstcad". Dan kemudian ada "Chelsea"....
Karpov menghormati Oiclsca, seperti dia melecehkan Prime dan Bcrenson. Berbeda
dengan yang dua itu, Chelsea ini bukan agen tapi kontak, orang yang berstatus
tinggi di pemerintahan negerinya sendiri dan orang yang, seperti Karpov sendiri,
bersifat pragmatis, orang yang menekankan realitas pekerjaannya, negerinya, dan
dunia di sekelilingnya. Karpov selalu merasa heran bahwa para pejabat dinas
intelijen selalu dianggap oleh kalangan jurnalistik di Barat sebagai orang-orang
yang hidup dalam khayalan; bagi Karpov, para politisilah
30 yang sesungguhnya hidup dalam dunia impian, terbius dan terbuai oleh propaganda
mereka sendiri Para pejabat dinas intelijen, menurut Karpov, bisa saja berjalan di lorong-
lorong gelap, berdusta dan menipu dalam melaksanakan misinya, tapi kalau mereka
berani masuk ke dalam dunia khayalan, seperti yang sering dilakukan oleh agen-
agen CIA, maka itulah saatnya mereka menuju ke kegagalan.
Chelsea sudah dua kali memberikan tip bahwa kalau Uni Soviet terus mengikuti
suatu jalur tertentu maka mereka semua akan "bclepotan" dan sulit
membersihkannya; dua kali ia ternyata benar. Karpov, yang saat itu bisa
memperingatkan pemerintahnya akan bahaya yang mengancam itu, telah memperoleh
banyak pujian ketika ternyata terbukti bahwa dia benar.
Ia menghentikan renungannya dan memaksa otaknya kembali ke masalah yang sekarang
dihadapinya. Borisov benar; sang Sekretaris Jenderal sedang meluncurkan suatu
operasi yang sifatnya pribadi dan tertutup, tepat di bawah hidungnya, menyusup
ke dalam negeri Inggris, tapi tidak mengikutsertakan KGB dalam bagian yang mana
pun. Karpov mencium bahaya; walaupun pernah bertahun-tahun menjabat direktur
KGB, Sekretaris Jenderal bukan seorang pejabat intelijen profesional. Karier
Karpov sendiri mungkin masih bisa dipertahankan, tapi sangatlah
31 vital untuk mengetahui apa yang sebenarnya sedang terjadi. Tapi harus hati-hati,
sangat hati-hati. Ia melihat ke arlojinya. Jam setengah dua belas. Ia memanggil sopirnya supaya
maju, naik kc dalam Chaika itu, dan diantarkan pulang ke Moskow.
Barry Banks tiba di markas besar SIS pada jam sembilan kurang sepuluh di pagi
hari Senin itu. Sentinel House adalah sebuah bangunan besar, bujur sangkar, dan
di luar dugaan nampak murahan, di tepi selatan Sungai Thames dan disewakan
kepada suatu kementerian tertentu oleh Greater London Council (Dewan Tinggi Kota
London). Ufl-liftnya sering tidak benar jalannya dan di tingkat-tingkat yang
lebih bawah ada sebuah mosaik dinding yang senantiasa berguguran keramiknya
bagaikan rambut yang berketombe.
Banks melaporkan identitasnya di front desk dan langsung menuju ke atas. The
Master sang Pengendali yang selalu terbuka dan ramah terhadap anak buahnya ? ?yang masih muda dan bersemangat, langsung menyambutnya.
"Apa kau kebetulan kenal dengan seseorang di Lima yang bernama John Preston?"


Protokol Keempat Karya Frederick Forsyth di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

tanya C. "Ya, sir. Tidak terlalu akrab. Tapi saya pernah bertemu dengan dia beberapa
kali. Biasanya di bar yang di Gordon itu, kalau saya sedang minum di sana."
"Ia mengepalai C1(A), bukan, Barry?"
32 "Tidak lagi. Dia sudah dipindahkan ke C5(Q. Ia mulai bertugas di sana minggu
lalu." "Oh, masa" Itu cukup mendadak. Aku dengar prestasinya cukup bagus di Cl (A)."
Sir Nigel tidak merasa perlu memberitahu Banks bahwa ia telah berjumpa dengan
Preston di pertemuan JIC atau bahwa ia telah menggunakan Preston sebagai pelacak
yang ditugaskan secara pribadi di Afrika Selatan. Banks tidak tahu apa-apa
tentang affair Bcrenson, dan ia memang tidak perlu tahu. Dalam benaknya, Banks
bertanya-tanya, apa sebenarnya yang dikehendaki bosnya ini. Sepanjang apa yang
ia ketahui, Preston tidak mempunyai hubungan apa-apa dengan Enam.
"Sangat mendadak," Banks menjawab. "Padahal, ia baru beberapa minggu berada di
C1(A). Sampai Tahun Baru yang lalu ia adalah kepala F1(D). Barangkali dia telah
melakukan sesuatu yang mengecewakan Sir Bernard atau, lebih mungkin lagi, Brian
?Harcourt-Smilh. Ia ditarik dari sana dan dimutasikan ke C1(A). Lalu bulan yang
lalu ia lagi-lagi dipindahkan."
Ah, pikir Sir Nigel. Mengecewakan Harcourt-Smith, apa benar begitu" Mungkin
saja. Tapi mengapa" Ia lalu berkata, "Kau punya gagasan mengapa dia telah
membuat Harcourt-Smilh kurang senang?"
"Saya memang mendengar sesuatu, sir. Dari Preston sendiri. Waktu itu ia tidak
berbicara dengan saya, tapi saya berada cukup dekat untuk mendengar ucapannya,
la ada di bar di Gordon, 33 sekitar dua minggu yang lalu. Nampaknya ia sedang murung. Ia menghabiskan waktu
bertahun-tahun untuk membuat sebuah laporan, lalu mengajukannya Natal yang lalu.
Ia mengira itu cukup berharga untuk diperhatikan, tapi Harcourt-Smith malahan
melakukan NFA no further action atas laporan itu."
? ?"Mmmmm. F1(D)... itu menyangkut kegiatan-kegiatan Ekstrem Kiri, bukan" Begini,
Barry, aku ingin kau melakukan sesuatu buat aku. Tidak perlu ribut-ribut. Diam-
diam saja. Temukan nomor file laporan Preslon dan keluarkan file itu dari Bagian
Arsip, ya" Masukkan ke dalam kantong pos dan kirimkan ke sini, alamatkan
kepadaku pribadi." Banks sudah berada di jalan lagi, ke arah utara menuju Charles tepat jam sepuluh
kurang sedikit. Kru Aeroflot itu menikmati sarapan pagi dengan santai dan pada jam sembilan
lebih dua puluh sembilan. Perwira Satu Romanov melihat arlojinya dan pergi ke
kamar kecil untuk pria. Dia sudah pernah ke situ sebelumnya untuk memastikan
bilik yang harus dimasukinya. Bilik itu terletak satu sebelum yang paling ujung.
Bilik yang di ujung itu telah ditutup pintunya dan dikunci. Ia menghampiri bilik
yang bersebelahan dengan bilik itu dan mengunci pintunya.
Pada jam sembilan tiga puluh tepat dia meletakkan sebuah kartu kecil, yang telah
ditulisi dengan enam angka seperti yang diinstruksikan kepadanya.
34 di lantai dekat dinding pembatas. Sebuah tangan muncul dari balik dinding
pemisah dan memungut kartu itu, lalu menuliskan sesuatu di atasnya, dan
meletakkannya kembali di lantai. Romanov memungutnya. Di balik kartu itu
terdapat enam angka yang telah diperkirakannya.
Dengan beresnya pengecekan identitas, ia lalu meletakkan radio transistornya di
lantai dan tangan yang sama menariknya tanpa suara ke dalam biliknya. Di luar,
seseorang sedang memakai tempat kencing. Romanov mengguyur toilet dengan air,
membuka pintu, mencuci tangannya sampai pemakai tempat kencing itu keluar, lalu
mengikutinya keluar. Minibus yang menuju Heathrow sudah menunggu di depan pintu.
Kurir Satu telah melakukan pengiriman.
Barry Banks menelepon Sir Nigel tepat sebelum tengah hari. Telepon itu memakai
saluran dalam dan sangat aman.
"Ada yang sedikit aneh, sir," katanya. "Saya mencatat nomor file laporan yang
Anda kehendaki itu dan pergi ke Bagian Arsip untuk menariknya. Saya cukup kenal
dengan petugas file di situ. Ia membenarkan bahwa file itu berada di bagian NFA.
Tapi sedang keluar."
"Keluar?" "Keluar. Ditarik."
"Oleh siapa?" "Seseorang bernama Swanton. Saya kenal dia.
35 Anehnya, dia orang Keuangan. Jadi saya bertanya padanya apa bisa saya pinjam.
Ini hal aneh yang kedua. Ia menolak dan mengatakan belum selesai mempelajarinya.
Menurut Bagian Arsip, ia sudah memegangnya selama tiga minggu. Sebelumnya, file
tersebut juga dikeluarkan oleh orang lain."
"Petugas bagian kamar kecil?" tanya Sir Nigel dengan sinis.
"Hampir benar. Seseorang dari Administrasi."
Sir Nigel berpikir sebentar. Cara terbaik untuk membuat sebuah file hilang dari
peredaran adalah dengan terus-terusan menariknya keluar alas nama sendiri atau
memberikannya kepada kaki tangannya. Ia tidak ragu lagi bahwa Swanton dan orang
yang satu lagi pastilah kaki tangan Harcourt-Smilh. "Barry, aku ingin kau
mencari alamat rumah Prestoa Lalu jumpai saya di sini jam lima sore nanti."
Jenderal Karpov duduk di belakang meja tulisnya sore itu di Yasyenevo dan
mengusap tengkuknya yang terasa pegal. Malam tadi tidurnya tidak nyenyak.
Sepanjang malam ia terus berjaga, sementara Ludmilla tidur pulas di sampingnya.
Saat fajar tiba ia sampai pada satu kesimpulan, dan pemikiran-pemikiran
selanjutnya yang terkilas di benaknya sepanjang jam kerja hari itu tidak bisa
mengubahnya lagi. Sekretaris Jenderal sendirilah yang berada di belakang operasi misterius yang
diluncurkan di 36 Inggris ini, tapi walaupun ia berbangga bisa berbicara dan membaca dalam bahasa
Inggris dengan baik, sebenarnya ia tidak tahu banyak tentang negeri itu. Ia
pasti bergantung pada nasihat seseorang yang tahu. Ada banyak yang seperti
itu di Kementcrian Luar Negeri, Departemen Internasional Komite Sentral, GRU, ?dan KGB. Tapi kalau ia menghindar dari KGB, pastilah dia juga menghindar dari
yang lain-lain. Jadi, harus ada seorang penasihat pribadi. Dan semakin Karpov memikirkan itu,
semakin jelas satu nama muncul di kepalanya, berulang-ulang. Bertahun-tahun yang
lalu, sebagai orang muda yang sedang meniti karier di dinas rahasia, ia
mengagumi Philhy. Waktu itu semua orang mengaguminya. Tapi dengan berjalannya
waktu, kariernya terus menanjak sementara Philby sendiri justru semakin jatuh
pamornya. Ia juga menyaksikan bagaimana pengkhianat Inggris itu semakin parah
kondisinya karena kebiasaan minumnya yang tak terkendali. Pada kenyataannya,
Philby tidak pernah lagi terlibat dengan dokumen-dokumen rahasia Inggris
(kecuali yang ditunjukkan padanya oleh KGB) sejak 1951. Ia meninggalkan Inggris
tahun 1955 untuk pergi ke Beirut dan tidak pernah lagi menginjak wilayah Barat
sejak pembelotannya secara penuh di tahun 1963. Dua puluh empat tahun sudah.
Karpov beranggapan bahwa sekarang dia lebih mengenal Inggris daripada Philby.
Ada satu hal lagi. Karpov tahu, bahwa selama
37 masa dinas sang Sekretaris Jenderal di KGB, dalam beberapa hal ia sangat
terkesan oleh Philby, oleh gaya dan selera old HwM-nya, pemujaannya pada sifat-
sifat gentleman Inggris, ketidaksukaannya akan dunia modern dengan musik pop,
sepeda motor, dan blue jeans-nyz selera yang sesungguhnya mencerminkan selera
?sang Sekretaris Jenderal sendiri. Karpov ingat dengan pasti, beberapa kali sang
Sekretaris Jenderal telah memilih nasihat Philby sebagai bahan pendukung
pendapat yang diterimanya dari Direktorat Utama Satu. Kenapa sekarang tidak"
Akhirnya, dalam catatan pribadi Karpov, ada sebuah tip bahwa pernah sekali cuma
?sekali Philby terpeleset bicara, sesuatu yang sangat menarik. Ia ingin pulang
?ke negerinya. Berdasarkan itu, kalau bukan berdasarkan sesuatu yang lain, Karpov
tidak bisa mempercayai orang Inggris itu. Satu inci pun tidak. Ia ingat akan
wajah keriput yang tersenyum di seberang meja saat resepsi makan malam di
kediaman Kryuchkov sebelum Tahun Baru. Apa yang dikatakannya tentang Inggris
saat itu" Sesuatu tentang stabilitas politiknya yang dinilai terlalu tinggi di
sini di Moskow" Banyak serpihan seperti itu, dan sudah mulai membentuk suatu gambar yang jelas.
Karpov memutuskan untuk melakukan penyelidikan atas Mr. Harold Adrian Russell
Philby. Tapi ia tahu, walaupun kedudukannya setinggi itu, semuanya akan direkam:
penarikan berkas dari Bagian Arsip, permintaan -
38 permintaan resmi akan informasi, pembicaraan telepon, memoranda. Penyelidikannya
yang akan dilancarkannya itu harus dilakukan secara tidak resmi, pribadi, dan
terlebih lagi, secara lisan. Sang Sekretaris Jenderal merupakan orang yang
sangat berbahaya untuk ditentang.
John Preston sudah sampai di jalan tempat ia tinggal, sekitar seratus meter dari
pintu masuk ke bangunan apartemennya, ketika ia mendengar orang memanggil
namanya. Ia menoleh dan melihat Barry Banks sedang menyeberangi jalan
menghampirinya. "Halo, Barry, dunia ini sempit, ya" Kau sedang apa di sini"*
Ia tahu bahwa orang dari K7 itu tinggal jauh di utara, di kawasan Highgatc.
Barangkali ia sedang dalam perjalanan nonton konser di Albert Hall yang tidak
jauh dari situ. "Menunggumu, sebenarnya," kata Banks sambil menyeringai ramah. "Begini, seorang
kolegaku ingin bertemu denganmu. Kau tidak keberatan?"
Preston agak heran, tapi tidak curiga. Ia tahu bahwa Banks berdinas di Enam,
tapi lak ada kemungkinan Banks sendiri ingin bertemu dengan dia. Ia membiarkan
Banks membawanya ke seberang jalan dan kemudian berjalan seratus meter lagi.
Banks berhenti di samping sebuah Ford Granada, membuka pintu belakangnya, dan
memberi 39 Isyarat kepada Preston untuk menjenguk ke dalam. John mematuhi itu.
"Selamat petang. John. Kau tidak keberatan kalau aku ingin bicara sebentar?"
Dengan terkejut Preston memasuki mobil dan duduk di sebelah sosok yang duduk di
kursi belakang dengan mengenakan mantel hangat. Banks menutup pintu mobil dan
berlalu dari situ. "Begini, ini suatu cara yang aneh untuk bertemu. Tapi begitulah. Kita tidak
ingin ada gelombang, kan" Aku cuma merasa, belum ada kesempatan baik bagiku
untuk berterima kasih alas pekerjaan yang kaulakukan di Afrika Selatan. Itu
pekerjaan kelas satu. Henry Picnaar sangat terkesan. Aku juga."
"Terima kasih. Sir Nigel." Gila, mau apa rubah tua yang cerdik ini" Pasti bukan
hanya sekadar untuk mengucapkan pujian saja. Tapi C nampaknya sedang tenggelam
dalam pemikiran. "Ada masalah lain," akhirnya C berkala, seakan menerjemahkan permenungannya ke
dalam kata-kata. "Si Barry yang masih muda itu mengatakan padaku bahwa ia tahu.
Natal yang lalu kau mengajukan sebuah laporan yang sangat menarik tentang
golongan Ekstrem Kiri di negeri ini. Barangkali aku salah, tapi mungkin sekali
ada campur tangan luar negeri dalam pendanaan yang diberikan, kalau kau mengerti
apa maksudku. Masalahnya, laporanmu tidak diedarkan pada kami di Enam. Sayang
sekali." 40 "Sudah dikenakan NFA," kata Preston cepat. "Ya, ya, begitu yang dikatakan Barry.
Sungguh sayang. Aku sebenarnya sangat ingin melihatnya. Kau tidak punya
kesempatan untuk meng-copy-nya?"
"Itu ada di Bagian Arsip," kata Preston, kebingungan. "Itu memang sudah di-NFA-
kan, lapi file-nya ada. Dengan mudah Barry bisa mengeluarkannya dan
mengirimkannya kepada Anda lewat kantong pos."
"Sebenarnya tidak," kata Sir Nigel. "File-nya sudah dikeluarkan. Oleh Swanton.
Dan ia belum selesai dengan itu. Ia menolak meminjamkannya."
"Tapi dia kan orang Keuangan," Preston memprotes.
"Ya," gumam Sir Nigel dengan rasa sesal, "dan sebelumnya, file itu juga sudah
dipegang oleh seseorang dari Administrasi. Ada yang menginginkan agar file itu
lenyap dari peredaran."
Preston duduk tertegun. Melalui kaca depan ia bisa melihat Banks berjalan
mondar-mandir. "Ada satu copy lain," ia berkala. "Punya saya sendiri. Ada di
lemari besi kantor saya."
Banks mengemudikan mobil itu. Karena kemacetan lalu lintas pelang hari itu,
rasanya mereka seperti merangkak dari Kensington sampai Gordon Strict Satu jam
kemudian, Preston menyandar di jendela mobil Granada itu dan menyerahkan
laporannya kepada Sir Nigel.
jfX v> v DJlarangmeng-komrrsil-kan atau %J mj 1 keid alan meru mpa and a se
tamany a 41 13 Jenderal yevgeni karpov menaiki undakan terakhir yang menuju lantai tiga, di
gedung apartemen yang terletak di Mira Prospekt dan membunyikan bel. Beberapa
menit kemudian pintu terbuka. Istri Philby berdiri di mulut pintu. Karpov bisa
mendengar suara-suara anak-anak kecil sedang makan kue di dalam. Ia memilih
datang jam enam petang dengan anggapan bahwa pada waktu itu mereka sudah akan
berada di rumah setelah pulang dari sekolah. "Halo, Erita."
Wanita itu mendongakkan sedikit kepalanya, ke belakang, dengan sikap seakan
menantang. Seorang wanita yang sangat protektif, pikir Karpov. Mungkin ia tahu
bahwa Karpov bukan pemuja suaminya.
"Kamerad Jenderal."
"Apakah Kim ada di rumah?"
"Tidak. Ia sedang tidak ada di tempat."
Bukannya "ia sedang keluar", tapi "ia sedang
42 tidak ada di tempat", pikir Karpov. Ia berpura-pura heran. "Oh, saya tadi
berharap bisa bertemu dengan dia. Kau tahu kapan ia akan kembali?"
"Tidak. Ia akan kembali kalau sudah waktunya kembali."
"Bisa diberitahu, di mana saya bisa menghubunginya?" "Tidak."
Karpov mengernyit. Sesuatu yang dikatakan Philby saat makan malam di rumah
Kryuchkov... tentang dia tidak boleh menyetir mobil lagi setelah mengalami stroke.
Karpov sudah memeriksa tempat parkir di basement. Mobil Volga Philby ada di
sana. "Tadinya kukira kau yang mengantarkan dia ke mana-mana sekarang, Erita."
Wanita itu tersenyum sedikit. Bukan dengan ekspresi yang mencerminkan bahwa
suaminya telah meninggalkannya, tapi lebih menunjukkan rasa senang seorang
wanita karena suaminya telah naik pangkat. "Tidak lagi. Ia punya sopir."
"Saya terkesan. Sayang saya tidak bisa menjumpainya. Saya akan mencoba lagi
kalau dia sudah kembali."
Ia menuruni undakan sambil berpikir keras. Pensiunan kolonel tidak akan mampu
membayar seorang sopir pribadi. Sampai di flatnya sendiri, dua blok di belakang
Ukraina Hotel, Karpov menelepon pool kendaraan KGB dan mendesak untuk berbicara
dengan petugas kepala. Ketika ia mem -
43 perkenalkan dirinya, reaksi petugas itu langsung berubah. Suara Karpov terdengar
terus terang dan riang. "Saya tidak biasa mengirimkan karangan bunga, tapi
kenapa tidak kalau suatu tugas lelah diselesaikan dengan baik."
Terima kasih, Kamerad Jenderal."
"Sopir yang menyetir untuk teman saya, Kamerad Kolonel Philby. Ia sangat memuji
sopir itu. Sopir yang sangat baik, begitu katanya. Kalau sopir saya sakit,
secara pribadi saya akan minta dia."
"Sekali lagi terima kasih, Kamerad Jenderal. Saya akan menyampaikannya sendiri
kepada Grcgoricv." Karpov menutup telepon. Gregoriev. Belum pernah mendengar namanya. Tapi
berbicara diam-diam dengan orang ini-mungkin akan ada gunanya.
Keesokan harinya, pagi tanggal 8 April, Akademik Komarov bergerak perlahan
melewati Greenock dan masuk ke Clyde, ke arah hulu sungai untuk mencapai
pelabuhan Glasgow. Kapal itu singgah sebentar di Greenock untuk menjemput mualim
dan dua pejabat pabean. Mereka melakukan pemeriksaan rutin di kabin kapten dan
memastikan bahwa benar kapal itu datang dari Leningrad dan datang untuk membawa
muatan peralatan pompa heavy-duty dari Weir dari perusahaan Cath-cart Limited.
Petugas-petugas pabean itu memerik-44
sa daftar awak kapal tapi tidak menghafalkan nama-nama tersebut Kelak ternyata
diatur bahwa nama petugas geladak Konstantin Scmyonov tercantum dalam daftar.
Yang biasa dilakukan kalau seorang ilegal Soviet memasuki suatu negara asing
dengan kapal adalah. namanya tidak tercantum dalam daftar awak kapal. Si ilegal
tiba dengan cara meringkuk dalam sebuah lubang sempit, atau semacam ruang
penjara bawah tanah berbentuk tabung dengan satu lubang di atas, yang dengan
cerdik ditambahkan dalam kerangka kapal dan sangat tersembunyi sehingga
pemeriksaan yang seketat apa pun juga tidak akan bisa menemukannya. Lalu, kalau
si agen karena nasib malang atau karena sebab-sebab operasional tidak berhasil


Protokol Keempat Karya Frederick Forsyth di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

kembali ke kapal yang sama, maka tidak akan ada ketidakcocokan di daftar awak
kapal itu. Tapi operasi kali ini dilakukan dengan terburu-buru. Tidak ada waktu
untuk perubahan struktur kapal.
Kru tambahan yang akan menyelundup itu tiba bersama orang-orang dari Moskow,
hanya beberapa jam sebelum kapal Akademik Komarov meninggalkan Leningrad menuju
Glasgow dalam suatu pelayaran angkutan barang yang sudah lama dijadwalkan, dan
kaptennya serta pejabat politik setempat tidak punya pilihan lain kecuali
mencantumkan dia di daftar kru. Surat-surat pelautnya semuanya beres, dan dia
akan kembali ke kapal, begitu kata mereka.
45 Walaupun sudah ditolong begitu, orang itu malahan mengambil satu kabin untuk
dirinya sendiri, dan tinggal di situ sepanjang waktu pelayaran; dan kedua
petugas geladak yang asli, yang kabinnya dipakai, lama-kelamaan menjadi bosan
dengan sleeping bag mereka di lantai uang makan. Kantong-kantong itu
disingkirkan pada saat mualim Skollandia itu naik ke kapal. Di kabinnya, dengan
tegang, karena alasan yang jelas. Kurir Dua sedang menunggu saat (engah malam.
Pada saat Mualim Clyde berdiri di jembatan yang dihubungkan dengan kapal
Akademik Komarov dan padang-padang Strathclydc melaju lewat saat ia mengunyah
sandwich sarapan paginya, sudah tengah hari di Moskow. Karpov menelepon bagian
pool kendaraan KGB lagi. Petugas kepala yang bertugas berbeda dengan yang
kemarin, seperti sudah diperkirakannya.
"Sopir saya nampaknya kena flu," katanya. "Hari ini ia akan melanjutkan bekerja,
semampunya, tapi saya akan membebaskannya besok."
"Saya akan memastikan bahwa Anda akan memperoleh penggantinya, Kamerad
Jenderal." "Saya lebih senang kalau Gregoriev yang ditunjuk. Apa dia ada" Saya dengar
kerjanya sangat baik."
Terdengar suara kertas-kertas bergesekan saat petugas itu mengecek file-nya.
"Ya, ada. Tadinya 46 ia diberi tugas sementara, tapi ia sudah kembali ke pool."
"Bagus. Minta dia melapor ke flat saya yang di Moskow pada jam delapan pagi
besok. Kunci mobil akan ada pada saya, dan Chaika-nya akan ada di basement."
Semakin lama semakin aneh, pikir Karpov ketika ia meletakkan teleponnya.
Gregoriev diperintahkan untuk menjadi sopir Philby selama beberapa waktu.
Mengapa" Karena terlalu banyak perjalanan yang harus ditempuh, terlalu banyak
untuk bisa dilakukan oleh Erita" Atau supaya Erita tidak tahu ke mana ia pergi"
Dan kini sopir itu sudah kembali ke pool lagi. Artinya" Barangkali Philby
sekarang sudah berada di suatu tempat lain dan tidak membutuhkan sopir lagi,
setidak-tidaknya sampai akhir dari operasi apa pun itu namanya di mana ia ? ?terlibat.
Petang itu, Karpov memberitabu sopirnya bahwa ia boleh libur hari berikutnya dan
membawa keluarganya bersenang-senang.
Pada petang hari Rabu yang sama itu, Sir Nigel Irvine mempunyai janji makan
malam dengan seorang teman di Oxford.
Salah satu hal yang menarik tentang Saint Antony's College, Oxford, adalah
bahwa seperti banyak lembaga Inggris yang sangat berpengaruh lainnya sepanjang
? ?menyangkut kepentingan masyarakat umum, ia tidak pernah ada.
47 Pada kenyataannya ia ada, tapi begitu kecilnya dan begitu tersclubungnya
sehingga jika seseorang yang sedang melakukan penelitian tentang rumpun-rumpun
akademika di Kepulauan Inggris mengedipkan matanya, maka lembaga itu akan luput
dari pengamatannya. Aulanya kecil, sedap dipandang, dan tidak nampak dari luar,
ia tidak menawarkan program-program gelar, tidak mendidik mahasiswa, tidak
memiliki mahasiswa program kesarjanaan dan oleh karena itu tidak memiliki
lulusan sarjana, dan tidak memberikan gelar-gelar. Ia memiliki beberapa dosen
dan profesor tetap, yang kadang-kadang makan bersama di aula tapi tinggal di
apartemen yang tersebar di kota Oxford, ada juga yang tinggal di tempat-tempat
lnin dan hanya berkunjung saja ke sana. Lembaga itu kadang-kadang mengundang
orang-orang luar untuk memberikan ceramah kepada para anggotanya yang merupakan
?suatu kehormatan luar biasa dan para dosen dan anggota itu kadang-kadang
?mengajukan makalah-makalah ke eselon yang lebih tinggi dalam jenjang pemerintah
Inggris, di sana usulan mereka ditanggapi dengan sangat serius. Pendanaannya
bersifat pribadi, sama dengan penampilannya.
Pada kenyataannya, lembaga itu merupakan mesin pemikir tempat para intelektual
yang tergabung di dalamnya yang memiliki pengalaman non-aka-demik yang
?luas menggeluti pengkajian atas suatu disiplin tunggal: masalah-masalah
?mutakhir. Petang itu, Sir Nigel makan malam di aula bersama
48 tuan rumahnya, Profesor Jeremy Sweeting. Setelah menikmati suguhan yang amat
lezat, sang Profesor membawa sang Master kembali ke apartemennya di sebuah
bangunan yang bagus di pinggiran kota Oxford untuk menikmati anggur port dan
kopi. "Baiklah, Nigel," kata Profesor Sweeting setelah mereka membuka sebotol anggur
merek Taylor dan sedang bersantai di depan perapian di ruang buku, "apa yang
bisa kulakukan untukmu?"
"Apakah kau kebetulan mendengar tentang sesuatu yang disebut MBR?"
Tangan Profesor Sweeting terhenti di udara, la mengamatinya berlama-lama. "Kau
tahu, Nigel, kau memang pandai mengganggu acara petang seseorang, setiap kali
kau menghendakinya. Di mana kau mendengar singkatan itu?"
Sebagai jawabannya, Sir Nigel Irvine menyerahkan laporan Preston. Profesor
Sweeting membacanya dengan cermat, dan itu memakan waktu satu jam. Irvine tahu,
bahwa, berbeda dengan Preston, Profesor Sweeting bukan orang lapangan. Ia tidak
pernah punya pengalaman di lapangan. Tapi pengetahuannya tentang teori dan
praktek marxisme seperti ensiklopedi, tenting materialisme dialektika, dan
tenting ajaran-ajaran Lenin yang berkenaan dengan penerapan teori ke praktek
dalam upaya pencapaian kekuasaan. Kegemarannya adalah membaca, mempelajari,
menyusun, dan menganalisa.
"Luar biasa," kati Sweeting ketika mengem -
4" balikan laporan itu. "Pendekatan yang berbeda, sikap yang berbeda, tentu saja,
dan metode yang sama sekali berbeda. Tapi kita akan sampai pada jawaban yang
sama." "Bisakah kaukatakan apa jawabannya?" tanya Sir Nigel dengan halus.
"Ini hanya teori, tentunya," kata Profesor Sweeting dengan nada minta maaf.
"Seribu batang jerami di tengah embusan angin yang akan atau tidak akan ? ?terbentuk menjadi gumpalan besar. Yang jelas, masalah inilah yang sudah lama
kutekuni sejak Juni 1983...."
Ia berbicara selama dua jam, dan ketika, lama setelah itu, Sir Nigel mohon diri
untuk kembali ke London dalam mobilnya, ia tenggelam dalam permenungannya.
* * ?Kapal Akademik Komarov melempar jangkar di Dermaga Finnicston di jantung kota
Glasgow, supaya derek raksasa di dermaga itu bisa menderek muatan pompa-pompa
itu ke atas kapal keesokan harinya. Tidak ada pemeriksaan pabean atau imigrasi
di sana; para pelaut asing bisa dengan mudah turun dari kapal mereka, berjalan
melintasi dermaga, dan masuk ke jalan-jalan kota Glasgow.
Tengah malam hari itu, ketika Profesor Sweeting masih berbicara, petugas geladak
Semyonov menuruni tangga kapal, berjalan menyusuri dermaga
50 sejauh seratus meter, menghindari Betty's Bar, yang di luar pintunya terlihat
beberapa pelaut mabuk sedang memprotes minta diperbolehkan minum segelas lagi,
lalu berbelok ke Finnicston Street.
Penampilannya tidak menonjol, mengenakan sweater berkerah tinggi, celana
korduroi, dan sebuah anorak (jaket bertopi); sepatunya bertumit terbuka. Di
bawah satu lengannya u mengempit sebuah kantong kanvas yang dikatupkan dengan
tali di mulutnya. Berjalan di bawah Jalan Tol Clydcsidc, ia tiba di Argyle
Street, membelok ke kiri, dan menyusuri jalan itu sampai tiba di Partick Cross,
la tidak menggunakan peta lapi terus berjalan sampai memasuki Hyndland Road.
Kira-kira satu selengah kilometer dari situ, ia tiba di jalan arteri ulama lain.
Great Western Road. Ia telah menghafalkan rutenya ini berhari-hari sebelumnya.
Di sini ia melihat ke arlojinya; ia masih punya waktu setengah jam lagi. Tempat
rendezvous-nya akan bisa dicapainya tidak lebih dari sepuluh menit lagi jika ia
berjalan lurus ke depan. Ia membelok ke kiri dan terus berjalan ke arah Pond
Hotel, dekat dengan danau tempat rekreasi perahu dan seratus meter lewat bengkel
dan pompa bensin BP yang lampu-lampunya dilihatnya berbinar di kejauhan. Ia
sudah hampir tiba di halte bis di perempatan Great Western Road dan Hughcndcn
Road ketika melihat mereka. Mereka sedang her santai-santai di bawah naungan
halte bis itu. Saat itu jam setengah dua pagi, dan mereka berlima.
Pendekar Remaja 10 Pedang Abadi Zhang Seng Jian Serial 7 Senjata Karya Khu Lung Pedang Langit Dan Golok Naga 45
^