Pencarian

Tarian Cinta 3

Tarian Cinta Karya Sayed Kashua Bagian 3


kemudian, pada salah satu kunju-anku ke rumah, Ayah berkata pasti
penyakitku berhubu-an dengan penglihatanku. Aku mengalami sakit
kepala karena aku belajar terlalu keras, dan karena semua buku
dan komputer itu sudah merusak mataku. Dia bilang, temannya di Taiyiba,
seorang dokter mata, yang mengatakan ini padanya. Temannya itu
bernama Dr. Majed, dan dia menganjurkan kami untuk menemuinya di
kliniknya. Aku setuju. Aku senang membayangkan akan memakai kacamata bulat
seperti milik John Lennon, tetapi sesungguhnya aku tahu aku tidak
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
menghabiskan begitu banyak waktu untuk membaca dan menggunakan
komputer. Dalam perjalanan kami ke sana, aku mencoba untuk tidur di kursi
belakang. Aku tidak ingin Naomi melihatku dengan mata bengkak lagi.
Sesungguhnya, Dr. Majed adalah seorang psikiater, pimpinan klinik
kesehatan mental di Taiyiba. Dia meminta kami datang di sore hari, ketika
jumlah pasien sudah berkurang. Hanya ada satu wanita di sana yang terus
berayun ke depan dan ke belakang. Dr. Majed mempersilakan dia masuk
lebih dahulu, memberinya resep baru, lalu meminta kami masuk. Di dalam
ruangannya ada seorang pria muda, mungkin seorang residen, mungkin
seorang psikolog. Atau mungkin saja dia seorang pekerja sosial.
Dr. Majed bertanya padaku bagaimana perasaanku. "Tidak begitu baik,"
jawabku. Dia bertanya apakah aku punya masalah di sekolah, dan aku
berkata semuanya baik-baik saja.
Dr. Majed berkata dia telah mendengar dari ayahku bahwa aku berada di
tahun ketiga di sekolah asrama, aku baru akan memulai ujian masuk
perguruan tinggi, aku mengalami penyakit kepala kambuhan, dan sakit itu
membuatku sulit berkonsentrasi pada pelajaran. Dr. Majed berkata bahwa
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
aku mengalami depresi, dan memberikan resep pil, doxepin 10. "Minum
obat ini sekali dalam sehari," katanya, "dan semuanya akan baik-baik lagi."
Aku merasa lebih baik, pil itu sedikit membantuku untuk tidur. Pil itu
membuatku lelah, berat. Wajahku menjadi bengkak, tetapi aku merasa pilpil itu
bekerja. Aku sungguh ingin menjadi penderita depresi yang
sesungguhnya seperti Nick Drake, seperti Kurt Cobain. Aku punya resep
yang dapat diperbarui, dan aku membeli pil itu sendiri. Harganya tidak
mahal, dan dengan segera aku mulai mengonsumsinya dua kali dalam
sehari. Lalu, aku meningkatkan dosisnya menjadi doxepin 25, dan aku
menjadi terbiasa menenggak satu pil setiap kali aku merasa sakit kepala
atau mulai merasa depresi. Aku berjalan dalam keadaan seperti bermimpi,
tetapi tidak ada seorang pun yang bertanya. Aku mencapai sebuah titik di
mana tidak ada seorang pun yang mengharapkan apa-apa dariku lagi,
sebuah kondisi di mana tindakan yang paling baik adalah tidak ikut
campur. Naomi sesekali menengokku. Katanya dia berencana untuk belajar
psikologi. Dia ingin mengajukan penundaan mengikuti wajib militer agar
bisa belajar dahulu, dan dia harus mendapatkan nilai yang bagus saat
ujian akhir. Ketika ujiannya sudah selesai, kami akan berpisah; aku tahu
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
itu. Itulah yang diinginkan ibunya. Dia berkata, sekolah asrama adalah
sebuah dunia yang terpisah, dan selama kami berada di sana, dia tidak
mempermasalahkan anak perempuannya memiliki pacar orang Arab. Dia
berkata, tidak ada yang membuatnya menentangku, kecuali karena
namaku bukan Reuben atau David.
Pada hari sebelum ujian akhir dalam bahasa Arab dan dua hari sebelum
ujian akhir matematika, aku menelan seluruh isi pak doxepin 25, sepuluh
butir pil sekaligus. Aku ingin tidur. Naomi mendatangi kamarku. Dia
mengetuk pintu dan aku tidak mendengarnya. Dia tahu aku ada di
dalam kamar. Aku nyaris tak pernah bangkit dari tempat tidur kala itu.
Lagi pula, ke mana aku akan pergi" Dia membuka pintu, dan mencoba
untuk membangunkanku. Aku bisa mendengar dirinya, aku dapat melihat
dirinya, aku bangun, tetapi rupanya dia mengira aku masih tertidur. Aku
melihatnya berlari keluar dan kembali bersama guru BP. Apa yang
dilakukan guru BP di sekolah pada saat itu"
Hari itu kami punya janji di klinik kesehatan mental di Yerusalem dengan
psikolog yang menangani klinik remaja. Orangtuaku diminta datang.
"Apa yang akan kamu katakan pada mereka?" tanya ayahku. "Apa kamu
mengatakan sesuatu pada guru BP" Apa kamu menceritakan pada mereka
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
tentangku?" Dia menyebut Bassem dan bilang dia tahu tentang bagaimana
aku mengacaukan sekolahku dan menghancurkan semuanya gara-gara
seorang gadis. Aku katakan pada ayahku bahwa aku belum mengatakan apa pun pada
mereka karena tidak ada sesuatu pun yang harus dikatakan.
Dia menjadi tenang ketika menyadari dia tidak akan diserang, dan tidak
ada yang akan menyalahkannya karena kondisiku. Dia akan keluar dari
semua gangguan ini dengan reputasi utuh. Seperti biasanya.
Ibuku mencoba menghibur dengan mengatakan semuanya akan baik-baik
saja dan aku harus tetap mempertimbangkan untuk mengikuti ujian
masuk perguruan tinggi, tetapi apa pun keputusanku, semua akan baikbaik saja
karena dia yakin aku akan berhasil. Dia berkata, dia tidak
mengerti bagaimana aku bisa ambruk seperti ini. "Kami tahu kamu
menghadapi masalah yang berat," katanya, "tetapi kami tidak mengira
keadaannya seburuk ini."
Aku mendengar mereka berbicara. Mereka mengganggu usahaku untuk
berkonsentrasi di kursi belakang, untuk memikirkan bahwa aku hanya
punya satu hari lagi untuk menemui Naomi. Untuk membayangkan
ciuman kami yang terakhir.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Ayahku melancarkan monolog lainnya. Dia berkata semua yang dia
lakukan adalah untukku, untuk mendidikku. "Apa kamu tahu bahwa di
Inggris guru diperbolehkan memukul anak sekolah sampai saat ini" Itu
adalah metode dalam pendidikan."
Aku bilang padanya bahwa aku tahu, aku mengerti, dan aku berjanji aku
belum berkata apa pun pada siapa pun. Aku tidak pernah membicarakan
perihal dia. Dia kembali percaya padaku dan menghentikan topik
pembicaraan itu. Lalu aku teringat bagaimana dia membentakku dalam kunjungan
terakhirku ke rumah saat Idul Adha. "Dasar sinting!" teriaknya. "Kamu
memang benar-benar sinting!" Semua ini karena aku tidak ingin
mengunjungi bibi-bibiku seperti biasanya. Aku masih dapat merasakan
pipi kiriku terbakar, seakan-akan tamparan itu baru saja terjadi. Aku
menggelengkan kepalaku dan menempelkan pipiku di kaca jendela mobil
untuk meredakan sakitnya.
Aku ingat hari ketika Naomi pertama kali menyandarkan kepalanya di
pundakku. Kejadiannya sebelum dia berkata bahwa dia mencintaiku,
sebelum kami mulai pacaran. Sulit untuk merekonstruksi perasaan itu. Aku
dapat mengingatnya, tetapi tidak bisa kembali merasakannya.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Minggu lalu, aku menaruh kepalaku di dadanya, dan dia mengusapkan
jemarinya di rambutku dan berkata, "Kita seharusnya jangan terlalu
terikat, kau tahu. Apa kau mengerti" Kita tidak boleh terlalu terikat.
Cukup. Kita putus, titik. Kalau tidak, Ibu akan mengusirku dari rumah."
Katanya, ibunya bilang dia lebih suka putrinya menjadi lesbian daripada
berhubungan dengan "rang Arab.
Tiba-tiba aku menyadari aku sama sekali tidak tahu apa yang harus aku
lakukan untuk ujian akhir Matematika, sementara aku telah batal
mengambil ujian Fisika di menit terakhir. Setelah tiga tahun tersiksa di
kelas Fisika, akhirnya aku bahkan tidak muncul untuk ikut ujian. Saat itu
aku baru sadar: aku tidak akan lulus. Aku tidak yakin aku bisa
mendapatkan ijazah ujian masuk perguruan tinggi. Orangtuaku akan
ketakutan. Ayahku tidak akan bisa menghilangkan rasa malunya. Ayahku
benar. Aku telah menghancurkan masa depanku, dan semua itu terjadi
gara-gara pelacur Yahudi ini.
Namun, aku tidak marah pada Naomi, tidak sama sekali. Itu semuanya
adalah salah ibunya. Apa yang bisa dilakukan Naomi" Jika dia boleh
memilih, dia tidak akan berpisah dariku karena bagaimana mungkin
seseorang bisa berhenti mencintai seseorang dalam waktu satu malam,
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
bagaimana mungkin ia bisa mengakhiri hubungan yang dimulai delapan
belas bulan yang lalu" Aku sudah menyangkanya selama ini, tetapi ngeri
membayangkannya terjadi. Betapa kerasnya aku berteriak kemarin! Betapa besar kekacauan yang
kubuat! Aku mencoba melarikan diri dari ruang gawat darurat, tetapi guru
BP cukup kuat untuk menangkapku di bagian lengan. Ketika aku mencoba
untuk melepaskan diri, aku jatuh ke lantai. Dia terus mencengkeram
pakaianku dan berbisik, "Kamu bukan anak kecil. Berhentilah berteriak.
Lihat apa yang kaulakukan." Aku ingat banyak orang hanya berdiri dan
menatap kami, dan penjaga datang tetapi tidak melakukan apa pun, hanya berdiri di samping
dan menontonku menangis dan berteriak. Ketika orangtuaku dan Bassem
datang, aku langsung diam.
Yang terakhir kudengar adalah apa yang dikatakan ayahku pada temannya
soal pelacur Yahudi. Betapa aku membencinya ketika itu. Dan aku lebih
benci lagi pada guru BP. Dia ingin aku berhenti mencintai Naomi, atau
setidaknya mencoba untuk mencintai Salwa, seorang gadis Arab di sekolah.
Dia cantik dan pandai, itulah yang selalu dikatakan guru BP padaku. Jadi,
di sanalah aku, dalam perjalanan pulang ke Yerusalem bersama
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
orangtuaku. Mereka mendapat telepon dari sekolahku yang meminta
mereka untuk datang bersamaku. Aku tidak akan diizinkan kembali ke
sekolah kecuali orangtuaku dan aku menemui psikolog terlebih dahulu.
Tidak banyak waktu yang tersisa-hanya satu hari lagi dan satu ujian masuk
perguruan tinggi lagi-tetapi kata guru itu mereka tidak akan bertanggung
jawab atas diriku tanpa persetujuan psikolog.
Psikolog berkata aku baik-baik saja, aku sebenarnya tidak ingin mati, dan
pil-pil yang aku konsumsi tidak akan membahayakanku. Dia percaya
padaku ketika aku berkata aku pernah membaca di sebuah buku farmasi
bahwa kita perlu mengonsumsi 300 miligram obat itu agar efeknya bekerja.
Dia berkata, informasi itu benar sehingga dia cenderung percaya bahwa
yang aku lakukan bukanlah usaha untuk bunuh diri. Dia tetap ingin aku
minum pil itu, tetapi pil itu akan diberikan pada guru BP, dan dia akan
memberiku satu pil per hari karena aku masih dalam keadaan depresi, dan
lagi pula itu adalah resep psikiater.
Aku harus kembali ke sekolah. Hanya tinggal satu hari
lagi. Kami tidak berbicara dalam perjalanan kembali ke sekolah. Kami masuk ke
dalam mobil, sama seperti sebelumnya. Ayahku memainkan tombol,
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
mencari saluran musik, dan mengumpat tentang betapa Yerusalem
memiliki penangkapan sinyal yang buruk. Dia berhenti di warung untuk
makan hummus dan minum bir. Ibu memesan ayam. Aku tidak
menginginkan apa pun. Yang aku inginkan adalah kembali ke sekolah,
agar aku bisa melihat Naomi. Aku tidak punya waktu lagi. Ayahku
menatapku dan berkata, "Makanan ini terlalu enak untukmu."
Bagian Empat Jatuh Terpuruk hingga Titik Paling Rendah
Sakit di Dada Aku berjalan ke atas bukit yang membentang di antara rumah kami dan
masjid. Pandanganku terus kutujukan ke tanah, berharap para tetangga
yang lalu lalang sudah lupa padaku sekarang. Mungkin rupaku sudah
berubah, dan mereka tidak akan mengenaliku lagi. Aku tidak lagi
mengucapkan assalamu alaikum seperti biasanya. Aku memindahkan tas
dari satu lengan ke lengan yang lain. Tasnya berat, dan perjalanan ke atas
menuju pangkalan taksi sungguh sulit. Biasanya Ayah mengantarku ke
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
sana. Kadang dia akan mengantarku sampai sejauh Kfar Sava, dan dalam
beberapa perjalanan pertama, bahkan sampai ke Yerusalem. Namun,
sekarang Ayah sedang tidak di rumah. Dia berada di rumah sakit.
Ketika Ibu kembali ke rumah, aku bangun. Dia menjelaskan bahwa Ayah
sudah tidak merasa sehat sejak malam sebelumnya, dan walaupun mereka
tidak menemukan apa pun, mereka memutuskan untuk merawatnya di
rumah sakit supaya ia bisa diamati. Ibu berkata, Ayah baik-baik saja dan
dia akan segera pulang dari rumah sakit. Jika Ibu tidak harus bekerja pada
pukul delapan, dia akan tinggal di rumah sakit sampai mereka
mengizinkan Ayah pulang. Ibu menyuruhku mampir di rumah sakit untuk
menengok Ayah dalam perjalananku ke Yerusalem. Bagaimanapun juga,
aku harus pergi melewati Kfar Sava untuk naik bus. "Duduklah
bersamanya selama lima menit," kata Ibu. Ibu selalu mencoba menengahi
antara Ayah dan aku, untuk memperbaiki hubungan kami.
Enam bulan telah berlalu sejak aku menyelesaikan sekolahku, enam bulan
sejak kali terakhir aku pulang. Ayah pada awalnya berusaha keras untuk
bersikap acuh tak acuh, seolah-olah dia tidak peduli pada apa yang terjadi
padaku, seolah-olah aku boleh saja lenyap dari muka bumi dan dia takkan
terpengaruh sedikit pun. Tetapi, ketika dia ingat bagaimana aku
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
mempermalukannya, dia akan marah sekali dan mulai berteriak. "Kamu,
harapan terbesar kami, apa kamu tidak malu pada dirimu sendiri" Semua
orang di desa terus bertanya padaku sejauh mana perkembangan studimu.
Apa yang harus aku katakan pada mereka, bahwa kamu bahkan belum
mengambil ujian akhirmu?" Orangtua lainnya merayakan anak-anaknya
yang diterima di jurusan kedokteran, atau jurusan hukum, atau jurusan
tehnik, dan ayahku harus berkata pada kerabat-kerabatnya bahwa orangorang Yahudi
itu belum memutuskan apa yang harus dilakukan dengan
otakku. Dia mengatakan pada semua orang bahwa mereka takut negara
lain akan menculikku dan memanfaatkan bakatku.
Aku tidak punya tempat lagi di rumah. Kakakku sudah menggabungkan
dua tempat tidur kami menjadi tempat tidur ukuran besar. Biasanya, setiap
kali aku pulang ke rumah, Ibu akan memisahkan kedua tempat tidur itu
dan menyiapkan tempat tidurku. Tetapi kali ini dia tidak melakukannya,
dan mereka tidak menyisakan ruang untuk baju-bajuku di lemari. Aku
menyimpan pakaianku di tas jinjing dan tidur di kamar Nenek. Di atas
matras di lantai, bukan di tempat tidurnya. Pada pagi hari, aku mengambil
tasku dan pergi menuju Yerusalem untuk mencari pekerjaan. Malam
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
harinya, aku berencana untuk pergi ke tempat Adel. Dia sudah kuliah di
jurusan hukum, dan dia tinggal di sebuah kamar di asrama.
*** Ibu menelepon empat hari yang lalu dan mem-beritahuku saudara
sepupuku terbunuh. "Kamu harus pulang untuk menghadiri pemakaman
dan berkabung selama tiga hari." Kata Ibu, dia sedang bermain bola
bersama beberapa teman sekelasnya, dan membuat marah tetangga
mereka yang gila serta kecanduan obat-obatan. Bolanya melewati pagar
dan jatuh di rumah para pecandu tersebut. Ketiga kakak beradik itu keluar
rumah sambil membawa pisau dan menikam anak-anak itu. Ali adalah
satu-satunya anak yang meninggal. Anak-anak lainnya terluka, tetapi


Tarian Cinta Karya Sayed Kashua di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

mereka baik-baik saja. Kata Ibu ayah Ali tertikam di bagian dada ketika dia
mencoba untuk melindungi anak-anak itu. Keadaannya sangat buruk,
tetapi dia sudah dioperasi, dan dia akan sehat kembali. Mereka belum
memberitahunya tentang Ali. Mereka berpura-pura Ali dalam keadaan
baik dan telah dikirim ke rumah sakit yang berbeda. Kata Dokter akan
sangat berbahaya jika dia diberi tahu anaknya sudah meninggal pada saat
itu. Orangtuaku pergi menjenguknya di rumah sakit kemarin. Ketika
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
mereka berada di sana, di sebe-lah tempat tidur pamanku, Ayah mengeluh
dadanya sakit. Dokter memutuskan untuk melakukan beberapa tes. Tes
menunjukkan keadaan Ayah baik. Ibu berkata, mungkin sekali ia hanya
kecapekan. Aku tidak berbicara dengan ayahku selama hari berkabung. Dia terlalu
sibuk. Kemarin adalah hari ketiga. Para wanita duduk di rumah bibiku,
dan para pria pergi ke rumah kami. Kerabat dari Ramallah dan Bakat elHatab
menginap dan bergabung dengan kami menyambut orangorang yang datang untuk
mengucapkan belasungkawa. Sungguh sebuah
tragedi. Mereka membicarakannya di berita malam dalam bahasa Arab:
seorang anak yang sedang bermain bola dibunuh dengan darah dingin.
Tugasku adalah berdiri di pintu masuk dengan cangkir-cangkir kopi kecil
dan sebuah cerek kopi besar dan menuangkan kopi sada pahit untuk setiap
orang yang datang. Ayahku hanya duduk di sana sepanjang waktu. Dia
menangis saat pemakaman Ali. Lalu aku mendengar dia berkata, itu
adalah pertama kalinya dia menangisi seseorang yang meninggal.
Aku naik ke lantai lima, ke bangsal kardiologi, dan mencari kamar 12. Jika
ayahku bertanya, aku akan berkata padanya bahwa studiku berjalan lancar
dan aku akan segera menyelesaikan ujian akhirku. Aku sungguh-sungguh
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
belajar. Jika semuanya berlangsung lancar, aku akan mendaftar di salah
satu jurusan di Hebrew University tahun depan. Tidak ada yang menarik
karena aku tidak berhasil mendapat nilai yang baik, tetapi ini bukan
masalah lagi. Yang penting adalah setidaknya aku akan mendapatkan
gelar. Ayahku ada di tempat tidur yang paling dekat dengan pintu, sedang
minum kopi. Dia menyapaku dan kurasa dia gembira bertemu denganku.
Dia bertanya apakah aku dalam perjalanan kembali ke Yerusalem dan
berkata dia harus merokok. Lalu dia memintaku pergi ke kios untuk
membelikannya koran, dan kami akan mencari tempat di mana dia bisa
membaca korannya dan merokok.
Dia terlihat sehat, tidak ada yang tidak biasa, terhubung pada mesin yang
berkedip yang memonitor sesuatu, dan hanya itu. Aku akan membeli
koran. Aku akan bertanya apakah dia butuh sesuatu yang lainnya, lalu aku akan pergi. Aku
bekerja hari ini. Lagi pula, aku perlu pergi dari suasana ini. Aku sudah
merasa sakit kepala. Tiga hari itu sungguh berat. Itulah pertama kalinya aku melihat mayat. Aku
belum menyadari betapa Ali sudah tumbuh dewasa. Kumis di atas bibirnya
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
sudah mulai muncul. Tubuhnya telanjang, dengan sayatan otopsi yang
membentang dari perut ke lehernya. Aku menyesal melihatnya. Sayatan itu
dijahit dengan tergesa-gesa dengan benang hitam yang kasar. Ketika
pencuci mayat kehabisan air, mereka menyodorkan sebuah ember ke
tanganku dan menyuruhku bergegas. Ketika aku sadar aku tidak tahan
lagi, aku keluar dari sana dan pulang ke rumah. Aku bilang saja aku mesti
membantu menyusun kursi dan membuat kopi.
Setelah pemakaman, semua pria anggota keluarga berkumpul di rumah
kami dan membicarakan tentang balas dendam. Kerabat dari Tepi Barat
berkata mereka siap melakukan apa saja, tetapi tidak boleh ada seorang
pun yang dibunuh. Ketiga laki-laki pecandu itu sudah ditangkap, dan
polisi telah memindahkan para anggota keluarga lainnya ke desa lain.
Kebanyakan orang dewasa di keluarga kami tetap tinggal, sedangkan
beberapa anak muda berkumpul di sudut, berbisik-bisik. Ayahku lebih tua,
tetapi dia bergabung dengan mereka. Tampak jelas mereka sedang
merencanakan sesuatu. Bibi Fahten pergi ke tenda di mana para pria
duduk. Dia diizinkan masuk ke sana karena dia seorang janda. Dia adalah
wanita yang kuat dan bijaksana. Dia berdiri di tengah tenda dan berteriak,
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Tidak ada seorang pun dari kalian pantas disebut laki-laki jika tidak bisa
menemukan cara untuk menenangkan ibu Ali! Lakukanlah sesuatu untuk menen-tramkan
hatinya!" Tamu yang datang bagaikan tiada habisnya. Dari waktu ke waktu, aku
bergantian tugas dengan kakakku. Dia menuangkan kopi dan aku mencuci
piring. Ayahku sibuk sepanjang waktu. Dia tidak pernah duduk diam di dalam
tenda. Dia keluar-masuk rumah melalui pintu belakang. Beberapa kali dia
pergi dengan naik bus, beberapa kali naik mobil. Pada sekitar pukul
delapan malam, dia tiba di gudang, dan beberapa detik setelah dia duduk
kami mendengar ledakan keras. Berkelebatlah kebanggaan di mata Ayah.
Tidak lama kemudian seorang laki-laki muda masuk dan membisikkan
sesuatu padanya. Ayah meninggalkan gudang lagi, mengambil mobil, dan
kembali lima menit kemudian bersama dua orang dokter yang masih
kerabat kami. Mereka datang dengan membawa tas mereka. Di luar sana
ada seseorang yang terluka, tetapi membawanya ke rumah sakit bukanlah
pilihan yang tepat. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Aku juga masuk ke dalam sekarang. Aku tidak kenal orang yang terluka,
tetapi aku melihat dia memakai sepatu karet ayahku. Dia terluka di bagian
kaki karena melompat keluar dari jendela, tetapi dia baik-baik saja. Para
tamu saling berbisik, mencoba mencari tahu apa yang terjadi. Segera
mereka menyadari bahwa rumah pembunuh itu baru saja diledakkan
dengan menggunakan tabung kompor gas.
Aku kembali dengan membawa koran. Ayahku ada di tempat tidur. Ketika
dia melihatku, dia duduk dan mencoba untuk berdiri. Tiba-tiba dia
melihatku dengan mata besar yang membengkak-ketakutan, memohon.
Dalam sekejap dahinya dipenuhi peluh, dan monitor mulai berbunyi bip-bip
dengan cepat. Aku berteriak pada salah seorang perawat, "Ayahku! Ayahku!" dan dalam
hitungan detik seluruh ang-gota tim medis mengelilingi tempat tidurnya.
Mereka memasang masker oksigen pada Ayah dan menarik tempat
tidurnya ke Unit Gawat Darurat. Aku mengikuti mereka, mencoba untuk
melihat wajahnya, tetapi tidak bisa. Aku tidak bisa masuk ke dalam lift
bersama mereka. Aku berlari menuruni anak tangga dan sampai di Unit
Gawat Darurat mendahului mereka. Aku yakin dia akan meninggal
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
sekarang. Ya, meninggal. Tidak ada lagi harapan. Dia tidak akan bertahan.
Aku mulai menangis. Aku berjalan menuju bilik telepon di dekat lift.
Tolong, jika dia tidak meninggal saat ini, aku janji akan menunggunya di
sini di rumah sakit sampai serangan jantung berikutnya membunuhnya.
Setengah anggota keluarga datang, bibi-bibiku dan anak-anak mereka.
Ibuku memakai syal di kepala. Matanya bengkak karena menangis. Dia
langsung menuju ke Unit Gawat Darurat, dan tidak ada yang dapat
menghentikannya. Beberapa keluarga laki-laki ingin berbicara dengan
dokter, dan mereka meminta seseorang untuk keluar dan memberi tahu
mereka apa yang terjadi. Mereka telah meninggalkan toko mereka, kelas
mereka, dan bisnis mereka untuk datang kemari. Persis yang kami
butuhkan sekarang, satu tragedi lagi di keluarga kami.
Dokter berkata Ayah akan baik-baik saja, tetapi aku tidak memercayainya.
Aku melihat Ayah berkeringat. Aku melihat matanya mengatakan dia tidak
akan kembali, dia sudah berada di tempat lain. Mereka mengizinkan aku
masuk sekarang. Dia masih hidup, tetapi aku tahu ia tidak akan bertahan
lama. Sekarang tubuhnya tersambung ke
lebih banyak alat lagi. Kata dokter ia tidak mengalami serangan jantung,
tetapi hanya sakit di dada. Untuk amannya, mereka akan merawatnya di
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Unit Gawat Darurat sampai mereka selesai melakukan beberapa tes lagi.
Aku memandanginya, dan dia masih terlihat ketakutan, kebingungan
dengan apa yang baru saja dia lewati. Dia menatap ke arahku, lalu ke arah
Ibu, dan aku tahu semua itu terjadi karena aku.
Orang Arab Menyebutku Pembonceng Orang Arab menyebutku pembonceng, julukan mereka untuk seseorang
yang pindah ke sebuah kamar yang sudah ditempati oleh dua orang
penyewa. Teman sekamar ketiga. Penghuni liar. Di asrama Hebrew
University, pembonceng adalah sebuah kelompok yang sah dan besar.
Uang sewa akan dibagi tiga, dan hampir semua mahasiswa Arab
menyetujui kesepakatan itu. Hanya ada beberapa warga kota, kebanyakan
berasal dari Nazareth, yang pergi ke universitas dengan mengendarai mobil
mereka sendiri dan tidak menginginkan adanya pembonceng di kamarkamar mereka.
Para pembonceng biasanya adalah mahasiswa yang terlambat mendaftar di
asrama, atau terlalu lama masa studinya dan tidak lagi memenuhi syarat
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
untuk menempati sebuah kamar asrama. Hanya ada dua tempat tidur di
setiap kamar, dan ketika keduanya sudah ditempati, pembonceng harus
tidur di matras di lantai. Aku adalah satu-satunya pembonceng yang
bukan mahasiswa. Untuk masuk ke asrama, yang dijaga ketat oleh satpam
sebagian adalah orang Yahudi, sebagian lainnya Druze kita harus
menunjukkan kartu mahasiswa. Adel meminjamkan kartunya padaku. Dia
berkata pada bagian tata usaha dia kehilangan kartunya, dan aku
membayar dendanya dan memberinya uang untuk sebuah pas foto.
Aku mendapatkan pekerjaan dalam waktu satu minggu. Tidak sulit. Di
Yerusalem, ada banyak institusi untuk
orang-orang dengan kebutuhan khusus, dan mereka selalu kekurangan
tenaga. Orang Yahudi memilih orang Arab yang memiliki kartu identitas
biru dan dapat pergi bekerja walaupun sedang ada penghadang jalan, jam
malam, atau perang; tidak seperti orang Arab dari Tepi Barat dengan kartu
identitas mereka yang berwarna oranye. Saat ini menjelang akhir Intifada
yang pertama, dan orang dengan kartu oranye banyak kehilangan hari
kerja. Aku mulai bekerja di sebuah institusi untuk anak terbelakang. Pada giliran
kerjaku, aku bertanggung jawab atas enam orang anak, beberapa
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
mengalami sindrom Down dan beberapa lainnya memiliki kondisi yang
berbeda. Anak-anak terbelakang tidak menyukaiku, dan aku juga tidak
menyukai mereka. Aku membawa mereka ke kamar mandi, menggosok
mereka dengan sikat, dan memastikan mereka bersih. Ketika anak-anak
perempuan mendapat menstruasi, aku menyemprotkan air pada mereka
dari kejauhan. Aku membawa mereka ke ruang makan, ke lokakarya
pekerjaan, dan ke tempat bermain yang muram. Terkadang, aku hanya
mengajak mereka berjalan di gedung-gedung yang panjang. Baunya sangat
tidak enak, tetapi entah bagaimana aku jadi terbiasa.
Aku bekerja setiap hari, dan di akhir pekan aku bekerja dua kali waktu
kerja pada hari biasa. Bayarannya sangat rendah, dan aku tidak bisa
mendapat gaji yang cukup tanpa bekerja lembur dan bayaran tambahan
pada hari Sabtu. Bagaimanapun, tidak banyak yang harus aku kerjakan.
Aku tidak mengenal siapa pun kecuali Adel, dan aku juga jarang bertemu
dengannya karena dia berkonsentrasi pada kuliah hukumnya dan aku
terjebak di tempat kerja.
ketika kami berdua memiliki waktu senggang pada malam hari, kami akan
pergi ke toko kelontong, membeli anggur yang termurah dengan
kandungan alkohol yang tertinggi, dan meminumnya di tempat parkir
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
asrama. Dia selalu ingin aku memberitahunya bagaimana rasanya
meniduri seseorang, dan dia terus saja berbicara tentang gadis-gadis. Pada
akhirnya, kami berdua muntah dan kembali ke kamar. Jika salah satu
penghuni sahnya sedang keluar, kami akan berbagi tempat tidur.
Kadang, ketika aku tidak ingin kembali ke asrama, aku akan pergi ke
universitas, mencari fakultas psikologi, dan menunggu Naomi di luar. Aku
sudah mencoba berbicara dengannya, bercerita bahwa aku sudah punya
pekerjaan, dan uang, dan bisa mengajaknya ke restoran suatu waktu.
Tetapi dia selalu sibuk. Kadang aku mengikutinya dari kejauhan dan
mencoba mencari tahu apakah dia sudah punya pacar. Aku ingin tahu
apakah dia sama tidak bahagianya sepertiku. Mungkin dia masih
mencintaiku dan merindukanku; mungkin hanya karena ibunyalah kami
putus. Tetapi dia hampir selalu terlihat bahagia, dan dia selalu dikelilingi
teman-temannya ketika dia pergi ke kafetaria atau perpustakaan.
Aku memiliki kartu naik bus gratis dari pekerjaanku, dan aku akan
bepergian selama berjam-jam di dalam bus, mendengarkan walkman-ku
dan mengamati orang-orang, jendela-jendela toko, mobil-mobil. Aku naik
dan turun di mana pun aku mau. Aku sudah bertekad untuk tidak menaiki
bus yang sama karena aku tidak ingin para sopir atau penumpang
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
memerhatikanku. Kadang aku melamun atau tertidur, dan sopir akan
berteriak membangunkanku ketika kami sudah sampai di halte terakhir.
Aku tahu semua rute bus. Aku tahu ke mana perginya setiap bus, dan jalan
mana saja yang dilewati. Aku mempelajari setiap jalan untuk menuju
tempat kerja dari asrama. Aku juga hafal jadwal keberangkatannya di luar
kepala, dan wajah-wajah pengemudinya. Aku mulai menghindari kontak
mata ketika aku menaiki bus karena aku mulai merasa terlalu mengenal
mereka. Aku tahu di mana akan terjadi kemacetan lalu lintas, di mana
orang-orang tua naik, atau anak-anak, atau orang-orang dari lingkungan
agama, dan rute mana saja yang digunakan orang Arab. Kadang aku
mencoba untuk menebak ke mana seorang penumpang akan pergi. Ke
tempat kerja" Ke sekolah"
Ke souk (pasar tradisional Arab)" Ke rumah sakit" Kadang aku ingin tahu
di mana seorang penumpang tinggal, lalu aku pun turun bersamanya dan
membuntutinya dari kejauhan sambil mendengarkan walkman-ku.
Kadang aku pergi sampai ke sekolahku kemudian kembali lagi.
Adel membantuku menempuh ujian akhir matematika. Ternyata tidak
terlalu sulit. Aku mengikuti tesnya dan mengambil dua mata kuliah
dengan syarat pendaftaran termudah. Kadang aku makan nasi dengan
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
potongan daging anak sapi yang digoreng di kafetaria universitas. Aku
tidak pernah memikirkan perang pada masa-masa itu.
Pagi itu Aku Bangun, Membuat Kopi, dan Memutuskan untuk Menikah
Sudah empat tahun berlalu sejak aku melihat Samia di terminal bus dekat
asrama. Dia seorang pengungsi, tetapi dia memiliki kartu identitas
berwarna biru yang berarti desa mereka telah dihancurkan dalam perang,
dan beberapa anggota keluarganya entah bagaimana caranya-telah
terdampar di Tira. Aku mengenalnya dan dia mengenalku. Kami dulu satu
sekolah dasar, tetapi tidak pernah satu kelas. Kami tidak pernah saling
menegur. Aku menjabat tangannya dan memperkenalkan diriku, dan dia
tersenyum. Katanya dia mengenalku. Dia boleh juga, pikirku. Aku naik bus
lebih dulu darinya dan duduk di bagian belakang. Aku berharap dia
duduk di sebelahku, dan benar saja. Aku sebelumnya tidak pernah duduk
bersebelahan dengan seorang gadis Arab. Aku pemuda yang penurut dan
pemalu.

Tarian Cinta Karya Sayed Kashua di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Apa kamu tahu bagaimana caranya pergi ke Hadas-sah?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Ya, pergilah ke terminal bus pusat dan naik bus jalur dua puluh tujuh
sampai akhir jurusan. Aku akan menemanimu," jawabku.
Itu adalah hari pertamanya di Yerusalem. Aku tahu dia membutuhkanku.
Aku adalah seorang ahli, aku tahu semuanya yang perlu diketahui mengenai
angkutan umum, dan nama-nama
jalan dan tempat-tempat di Yerusalem. Aku bisa mengajaknya berkeliling,
mungkin ke Kota Tua, walaupun aku tidak suka pergi ke sana, tetapi aku
akan mengajaknya ke mana pun yang dia inginkan, bahkan ke Masjid Al
Aqsa, jika itu yang ingin dia lakukan. Aku akan membelikannya hadiah.
Aku akan tunjukkan padanya betapa baiknya aku, walaupun aku sudah
mengacau berkali-kali, khususnya dalam urusan sekolah.
Dia akan mengerti bahwa aku telah mengalami masa yang sulit, bahwa aku
mengalami depresi. Mungkin dia juga pernah mengalami depresi. Dia
hanya tahu asalku dari Tira. Dia tahu aku pandai. Dia akan terkejut jika
tahu aku mengambil jurusan filsafat, dan aku akan katakan padanya aku
mengambilnya karena aku menyukai pelajaran itu, dan bahwa kesempatan
kerja di rumah sakit dan kantor pengacara sangatlah ketat. Tetapi
mungkin pada akhirnya dia akan berkencan dengan mahasiswa
kedokteran. Itulah yang terjadi; dokter menikahi perawat. Aku akan
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
katakan padanya aku berniat untuk mengambil gelar doktor di bidang
filsafat. Setelah kami turun, aku mengantarnya ke halte bus rute 27, dan menunggu
bersamanya sampai bisnya datang. Aku tahu rasanya pertama kali menaiki
bus jurusan Yerusalem. Sebelum kami berpisah, dia memberitahuku di
mana dia tinggal, dan aku memberinya nomor kamarku. Begitu aku
kembali ke asrama, aku berusaha mencari kamarnya di gedung yang
panjang dan sempit. Dia tidak ada di sana.
Bagaimana aku bisa seberani ini" Bodoh. Apa yang kupikirkan" Pada
akhirnya, dia tidak akan mau menemuiku, dan aku akan mendapat
masalah. Aku akan jatuh cinta
seperti sebelumnya. Aku tidak akan dapat memusatkan pikiranku pada hal
yang lainnya, dan aku akan merusak studiku lagi. Aku akan menggagalkan
kesempatan baru ini untuk membuktikan aku bisa melakukannya, bahwa
aku bisa mengikuti ujian seperti dahulu dan mendapatkan nilai yang baik.
Aku belum sembuh dari kegagalanku sebelumnya, dan di sinilah aku
mengulanginya lagi. Aku tidak akan pernah belajar.
Ketika aku kembali ke kamarku, Samia ada di anak tangga. "Aku mencaricarimu,"
katanya. "Butuh waktu satu jam untuk menemukan kamarmu."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
*** Kami sudah bersama selama empat tahun. Sudah waktunya. Aku akan
minum kopiku, lalu aku akan membangunkannya dan berkata pada Samia
kami akan menikah. Sampai kemarin dia tinggal di asrama dan aku tinggal
di lingkungan Nahlaot dan berbagi kamar dengan orang-orang Yahudi.
Sekarang setelah aku pindah ke lingkungan Arab, kami harus menikah jika
aku ingin kami bisa terus tidur bersama. Pemiliknya, yang tinggal di
tingkat atas, tidak akan mengizinkan kami tidur bersama, kecuali kalau
kami menikah. Titik. Kami harus menikah. Aku tahu dia tidak akan
meninggalkanku, jadi mengapa menundanya"
Aku tidak tahu ketika itu, apakah dia tinggal bersamaku karena dia
mencintaiku atau untuk menegas-kan padaku bahwa dia tidak akan
pernah meninggalkanku. Dia terus berkata aku telah berjanji padanya
kami akan menikah. Aku tidak akan pernah mengingkari janji semacam
itu. Aku bisa menghancurkan hidupnya. Semua orang di Tira sekarang
tahu kami hidup bersama, dan itu semua
terjadi karena aku memang kurang berhati-hati. Kalau ditanya, ia akan
berkata ia bahkan tidak mau berjalan bergandengan tangan denganku,
apalagi tidur denganku. Dia berkata padaku bahwa pengantin wanita Tira
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
yang tidak perawan dikirim kembali ke orangtuanya pada malam
pengantin. Pernah, bibinya terkena serangan jantung ketika anak
perempuannya muncul di rumahnya pada malam pengantinnya, padahal
yang ingin dilakukan anaknya hanyalah mengambil sikat rambutnya.
Aku tidak bisa percaya Samia memiliki keberanian untuk tidur di tempatku
pada malam pertama di lingkungan Arab. Dia membersihkan rumah, dan
kami berkata pada pemiliknya bahwa kami sudah bertunangan. Bila
pemiliknya orang Yahudi, kami tidak akan perlu menjelaskan hal itu. Samia
biasa mengunjungiku di Nahlaot dan menginap setiap kali dia
menginginkannya. Teman sekamarku menyukainya, dan bagi mereka hal
itu lumrah. Tidak seperti orang Arab di asrama, selalu bergunjing dan
menyebar gosip. Gosip yang punya dasar kuat, tetapi apa urusan mereka"
"Kamu bisa berkata begitu sebab kamu laki-laki. Apa yang terburuk yang
bisa menimpamu?" Samia selalu berkata begitu.
Samia masih harus mengumpulkan satu makalah lagi untuk semester itu.
Lalu dia akan kembali ke Tira karena apa yang bisa dilakukan seorang
gadis Arab yang jauh dari desanya" Ayahnya sudah mencarikan pekerjaan
baginya di kotamadya. Katanya tidak ada apa pun untuknya di Yerusalem.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Dan orangtuanya sudah mulai curiga dengan alasan terakhirnya. Kata
mereka, dia bisa mengerjakan makalah akhirnya di rumah.
Aku melihatnya ketika dia tertidur. Cantik. Menghadap ke dinding, seperti
biasanya. Hari masih pagi, dan dia
menghabiskan sepanjang hari kemarin besih-bersih, sementara aku
memasang peralatan dan membuka tempat tidur tambahan yang aku beli
dahulu kala. "Bangun," kataku. "Kita akan pulang untuk menikah."
"Apa" Sekarang?"
Maha aku mengambil cuti dua hari dan pulang untuk menikah.
Ayahku tidak keberatan dengan pernikahan kami, malah sebaliknya. Dia
menyukai rencana itu. Dia tidak keberatan meskipun aku baru berusia dua
puluh dua tahun. Katanya Samia berasal dari keluarga yang baik. Komunis.
Temannya. Ibuku bahagia: seorang gadis dengan gelar diploma. Mungkin dia akan
mengubahku juga. Mungkin perlahan-lahan dia akan berhasil
membujukku untuk kembali kuliah. "Berapa mata kuliah yang masih
tersisa" Tidakkah sayang jika mundur setelah tiga tahun berjalan" Apa
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
kamu tidak malu pada dirimu sendiri, memiliki istri yang berpendidikan
lebih tinggi darimu" Aku percaya dia pasti setuju."
Nenekku mengenal para pengungsi. Dia biasa bekerja bersama mereka
memetik buah. "Mereka adalah wanita terbaik di desa," katanya. "Ajaklah
dia kemari agar aku bisa memandangnya." Walaupun sebenarnya dia
sudah tidak dapat melihat dengan jelas.
Ayah berkata, tidak ada seorang pun di Tira yang menikah seperti ini.
"Pernikahan tidak bisa disiapkan dalam dua hari. Meskipun kami
menyetujuinya, orangtuanya tidak akan setuju. Mereka pasti memiliki
harga diri!" Kata Ayah, tidak mungkin kami bisa mendapatkan sebuah
gedung resepsi dalam waktu semalam, belun lagi mengundang orang-orang.
Kujelaskan padanya bahwa aku ingin pernikahan kami
dilakukan secara sederhana saja. Sepeduliku, satu-satunya orang yang kami
butuhkan di pernikahan adalah seorang syekh. Tetapi, orangtuaku tidak
akan bermimpi untuk membiarkan kabar buruk tersebar atau memberi
dalih pada semua orang untuk berkata kami tidak sebaik keluargakeluarga lain.
"Tidakkah sudah cukup buruk gadis malang itu menikahi
seseorang yang belum memiliki rumah sendiri" Apa kamu yakin
orangtuanya akan setuju?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Orangtua Samia setuju karena mereka tidak punya pilihan. Gosip telah
menghancurkan mereka. Pernah sekali ibunya pergi melayat seseorang dan
di sana ia tak sengaja mendengar orang-orang menggunjingkan anak
perempuannya yang berpergaulan bebas saat belajar di Yerusalem. Di
dalam masjid tempat ayahnya salat Jumat, mereka menyebutkan Samia
dalam khotbah. Memang namanya tidak disebutkan secara langsung,
tetapi mereka membicarakan tentang para orangtua yang mengirimkan
anak-anak perempuannya ke universitas, tempat mereka berubah menjadi
pelacur. Orangtuaku tidak akan menyerah. Mereka berhasil mengundang seratus
orang dari pihak kami dan seratus orang dari pihak mempelai perempuan,
dan Ayah mengadakan perjanjian dengan seorang pemilik restoran.
Mereka membeli emas seperti yang biasa dilakukan orang-orang di Tira,
dan memberi kami uang untuk membeli pakaian di Tel Aviv. Samia
membeli sebuah gaun di Shenkin Street, dan aku mendapatkan setelan jas
di Zara di Dizengoff Center. Tidak ada seorang pun di keluarga kami yang
mengerti mengapa kami menikah seperti ini. Syekh datang dan aku
menandatangani surat-surat tujuh kali. Ayah Samia me-
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
nandatangani surat-surat itu untuknya, seperti yang sudah menjadi tradisi.
Akhirnya kami menikah juga, dan sekarang satu-satunya yang aku
inginkan adalah agar semua orang selesai makan secepatnya agar kami
bisa pulang. Hari berikutnya, ibuku menelepon, katanya para guru di tempat dia
bekerja, yang kebetulan tidak diundang, menganggap kami menikah
karena Samia sudah hamil dan kami hanya berusaha menghindari malu.
Samia berkata, keluarganya tidak yakin apakah acaranya adalah
pertunangan atau pernikahan karena pada pertunangan orang biasanya
hanya menghidangkan knaffeh, sedangkan waktu itu restoran menyajikan
hidangan lengkap. Selain itu, dalam sebuah pernikahan mempelai
perempuan mestinya mengenakan gaun pengantin, tetapi waktu itu Samia
hanya memakai gaun dari Shenkin Street. Samia menangis, katanya semua
itu salahku. Dia tahu menikah seperti ini tidak akan berhasil, aku hanya
memikirkan diriku sendiri, aku tidak pernah mau melakukan sesuatu demi
dia, dan orangtuanya terluka hatinya dan marah karena dia tidak
dinikahkan seperti orang-orang lain.
Ayahku juga mencaci-makiku. Dia berkata aku mengacaukan segalanya.
"Minggu depan datanglah lagi, dan kita akan mengakhiri aib ini."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Jadi kami menikah sekali lagi. Biaya besar dikeluarkan untuk gedung
resepsi, musik, fotografer, seribu tamu, dan sebuah hotel di Netanya. Selain
bibi-bibiku dan anak-anak mereka, aku tidak mengenali siapa pun di pesta
pernikahanku sendiri. Aku tidak mengundang siapa-siapa. Semua orang
diundang oleh orangtuaku dan orangtua
Samia. Aku memakai setelan hitam dan sepatu hitam, seperti di film-film
Arab. Aku menyematkan cincin di jari Samia. Aku harus berdansa
dengannya walaupun aku tidak tahu sedikit pun tentang dansa debka. Aku
disuruh memotong kue dan mencium orang-orang yang tidak aku kenal
namanya. Aku harus memeluk bibi-bibiku dan paman-pamanku dan
tersenyum di depan kamera. Aku harus mendengarkan musik mengerikan
yang selalu membuatku sakit kepala. Dan aku harus melakukan semua itu
tanpa alkohol atau rokok. Karena aku pemuda yang penurut dan pemalu.
Beit Safafa Beberapa bulan setelah kami menikah untuk kedua kalinya, kami pindah
ke Beit Safafa. Tempat itu dulunya sebuah desa tersendiri, tetapi sekarang
termasuk wilayah Yerusalem. Enak juga menjadi orang asing. Tidak ada
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
yang mengikutiku. Tidak ada yang me-merhatikanku, dan satu-satunya
yang dipedulikan pemilik rumah sewaan adalah aku membayar uang sewa
tepat waktu. Betul, pemilik rumah sewaan kami adalah orang Arab, tetapi
kami tidak merasa menjadi bagian dari mereka. Kami tidak punya sanak
saudara, kenalan, atau teman di sini seperti dulu ketika di Tira.
Rumah kami terletak di daerah yang diduduki tahun 1967. Nama Ibraninya
adalah Givat Ha-Matos (Bukit Pesawat) karena sebuah pesawat Israel j atuh
di sana ketika perang. Dari 1948 sampai 1967 terdapat pagar kawat berduri
yang melintang melalui desa, memisahkannya menjadi dua. Selama
sembilan belas tahun, saudara, kerabat, dan keluarga yang tinggal di kedua
sisi pagar tidak bisa saling mengunjungi. Wanita pemilik rumah sewa kami
berkata satu-satunya saat di mana orang Israel dan orang Yordania
memperbolehkan keluarga mendekati pagar dan berjabat tangan hanya
dengan menggunakan dua jari mereka adalah pada hari raya atau hari
pernikahan. Dia menunjukkan kami foto pernikahan yang dirayakan di
kedua sisi pagar. Setengah keluarga hidup di Yordania dan setengah
lainnya di Israel, katanya, dan tertawa. Sekarang kedua bagian itu diduduki
oleh Israel, Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
kecuali bahwa orang-orang di bagian yang diduduki pada tahun 1967
memiliki kartu penduduk dan mereka yang berada di bagian yang
diduduki pada tahun 1948 memiliki kartu warga negara, jadi mereka
dianggap lebih unggul dan lebih setia. Setidaknya rumah mereka lebih
tinggi. Wajar saja mereka lebih banyak mendapat pekerjaan dari pihak
Israel. Istriku dan aku adalah warga negara, dan berkat itu wanita pemilik rumah
sewa memperlakukan kami dengan hormat karena kami memiliki asuransi
kesehatan dan jaminan sosial, dan kami bisa berbahasa Ibrani dengan baik.
Rumah-rumah di setengah bagian desa yang diduduki pada tahun 1967
lebih murah karena tidak ada saluran pembuangan kotoran atau sampah,
dan air dan listriknya disediakan oleh perusahaan Arab. Jadi di sana lebih
sering terjadi pemadaman listrik dan lebih banyak masalah dengan sistem
airnya. Ketika perang pecah-Intifada-bagian Palestina mendapatkan
tekanan yang lebih besar karena listrik selalu dipadamkan ketika Israel
menembaki Betlehem, Beit Jala, atau Beit Sahur. Ada sebuah pemukiman besar yang memisahkan
kami dari tempat-tempat yang ditembaki, tetapi kami masih termasuk
Palestina, setidaknya dalam masalah air dan listrik. Hidup menjadi lebih
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
sulit karena Intifada, dan istriku dan aku mulai menyesal kami tidak
menyewa di bagian wilayah yang termasuk Israel. Biaya sewanya sedikit
lebih tinggi, tetapi sebenarnya kami masih mampu menyewa rumah yang
lebih kecil. Semenjak perang pecah, ada lebih banyak pasukan yang berpatroli di
bagian Palestina, dan pemadaman listrik membuat musim dingin lebih
berat, khususnya untuk bayi. Kami dapat mendengar suara tembakan,
tetapi sejauh ini peluru belum mengenai daerah kami. Sisi Palestina di Beit Safafa lebih
tenang, karena mereka tahu jika mereka bergabung dengan Intifada,
penyewa Arab akan pindah dari apartemen yang disewa, yang merupakan
sumber mata pencaharian mereka yang utama. Hampir semua orang di sisi
Palestina menyiapkan sebuah kamar untuk disewakan atau membangun
rumah tambahan untuk warga negara seperti kami yang mencoba untuk
meninggalkan desa mereka dan lebih memilih tinggal di kota. Orang-orang
merasakan solidaritas dengan penduduk yang ditembaki yang tinggalnya
tidak begitu jauh, dan mereka mengumpulkan mainan dan uang untuk
kamp pengungsi, tetapi mereka tidak akan melempar sebutir batu pun ke
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
arah prajurit Yahudi. Sungguh memalukan apa yang akan dilakukan orang
agar bisa memenuhi kebutuhan hidup mereka.


Tarian Cinta Karya Sayed Kashua di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Kami memiliki sebuah rumah kecil. Putri kami tidur bersama kami di
dalam kamar kami, dan ada sebuah dapur kecil dan kamar mandi kecil.
Keti-ka seorang Yahudi terbunuh, wanita pemilik rumah sewa akan
memanggang basbussa dan memberikan pada kami seporsi dalam piring
kecil. Dia melepas kerudungnya dan memasukkannya di mulutnya untuk
memelankan suaranya. Lalu dia menangis gembira tanpa suara.
Wanita pemilik rumah sewa kami adalah seorang pengungsi dari desa
Malcha. Kadang dia menaiki atap dan melihat ke bawah tempat rumahnya
berada. Rumah itu masih di sana, dua meter jauhnya dari masjid. Di tahun
1948 dia melarikan diri ke bagian selatan Beit Safafa, yang sudah menjadi
wilayah Yordania, dan sejak 1967 dia bekerja di Hebrew University. Dia
adalah seorang ketua departemen, yang berarti dia bertanggung jawab atas
toilet di kampus Fakultas Hukum. Ketika perang pecah, saudara lakilakinya sedang
salat Jumat di Masjid Al Aqsa dan terbunuh. Dia seorang
tukang ledeng, dan dia memiliki sebuah Fiat kecil. Saudara perempuannya
biasa memanggilnya setiap kali pipa-pipa kami tersumbat. Ketika putri
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
kami lahir, dia datang bersama istri dan anak-anaknya dan membawakan
kami hadiah. Fashion Channel Aku berbaring di sofa, mencoba menghibur diriku dengan menonton
Fashion Channel. Gaun-gaun pengantin terkilas di depanku. Aku mencoba
untuk mengingat kembali pernikahanku, tetapi aku terlalu mabuk untuk
itu. Salah satu saudara laki-laki pemilik rumah sewa baru saja menikah.
Mereka mengundang sedikit tamu, tanpa musik dan tanpa makanan.
Kedua keluarga hanya menghabiskan waktu setengah jam bersama.
Terjadi penembakan dan pemadaman listrik lagi. Istriku sampai
terbangun. Aku tidak bisa mengerti mengapa kesunyian malah
membuatnya terbangun. Atau kegelapan. Dia memanggilku dari kamar
tidur, mencoba berbicara cukup keras supaya aku bisa dengar, tetapi tidak
terlalu keras karena tidak ingin membangunkan bayi kami. "Senternya ada
di atas televisi," katanya.
Pada musim panas penembakan dan peluncuran rudal terdengar lebih
keras, khususnya pada malam hari. Aku duduk di sana mencoba untuk
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
mem-bayangkan di mana peluru-peluru itu mendarat atau membayangkan
helikopter mengincar sebuah sasaran, menukik ke bawah dan menembak.
Pilot-pilotnya adalah yang terbaik. Mereka pasti seusiaku, tetapi dengan
fisik yang baik dan wajah yang tampan. Mereka akan menyelesaikan tugas
malam mereka, keluar dari pesawat, melepas helm, dan dengan gerakan
tangan yang mengesankan, mereka menyisir rambut mereka. Rambut yang
indah, mungkin pirang, tetapi sulit melihatnya dalam kegelapan. Terutama
karena alkohol telah menguasaiku.
Tembakan bertubi-tubi terdengar lagi. Istriku membungkuk dan bayangan
siluetnya pada dinding membuatku ketakutan sesaat. "Sepertinya kita
bukan bagian dari semua ini." Dia menguap. "Kita hanya jadi penonton,
seperti orang asing, tidak melakukan apa pun."
"Besok. Besok aku akan menelepon perusahaan listrik," kataku kepadanya.
"Ini tidak bisa terus begini. Aku akan menuntut mereka."
Aku akan menuntut ayahku juga, karena menanamkan harapan dalam
pikiranku, karena berbohong padaku. Karena mengajariku bernyanyi:
"Kita akan berbaris di jalan-jalan, karena bersatu kita teguh. Mari kita
bernyanyi untuk negara kita yang agung, negeri kita."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Aku akan menuntutnya karena telah bilang padaku bahwa Perang
Lebanon adalah kegelapan besar yang sesudahnya akan disusul cahaya
besar. Aku menertawakannya ketika dia berkata, setiap kali mereka
menembaki Gaza atau Ramallah, "Nah, begitu! Mereka tamat sekarang."
Aku ingat bagaimana kami pernah bernyanyi untuk menjadi "bebas dan
bersatu." Suara Ayah terdengar nyaring ketika kami bernyanyi:
"Biarkan revolusi tiba. Biarkan kemenangan menjadi milik kami."
Aku tidak akan bisa memaafkannya karena membuat kami berpikir kami
bisa mengalahkan musuh dengan ban dan batu.
Aku tidak punya satu ons pun harapan dalam hatiku. Diriku penuh
dengan kebencian. Aku membenci ayahku. Gara-gara dia aku tidak bisa
meninggalkan negara ini karena dia mengajarkan kami bahwa tidak ada
tempat lain bagi kami, dan kami tidak boleh menyerah; lebih baik mati
memperjuangkan tanah air. Aku membayangkan dirinya dan mengatakan
padanya semua yang ada di dalam pikiranku. Aku akan berkata jika bukan
karena omong-kosong yang dia tanamkan ke dalam diri kami, aku pasti
sudah pergi sejak dahulu. Sekarang dia mabuk, sepertiku, tetapi dia
berpegang teguh pada harapan. Jika dia kehilangan harapan itu, dia akan
mati. Harapan mulai surut, tetapi di suatu tempat harapan itu masih bisa
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
dirasakan. Bahkan ketika dia menangis, ketika Nazareth diserang, tangisan
itu terdengar seperti kesedihan seseorang yang mengharapkan penebusan
besar segera datang-seperti yang dia gambarkan dalam tulisan yang
dibuatnya ketika dia ditahan.
Aku tidak ingat tanggal demonstrasi terakhir yang aku ikuti. Aku tidak
ingat tentang apa demonstrasi itu: Hari Tanah, Hari Nabka, atau hanya
tentang beberapa orang Arab yang terbunuh di persimpangan jalan. Aku
ingat bagaimana ayahku dan temannya bekerja semalaman. Mereka
menggambar slogan pada papan tanda besar. Aku berdiri di sana,
membawakan mereka spidol berwarna setiap kali ayahku menyuruhku.
Satu-satunya orang yang aku kenal adalah guru matematikaku, dan dia
berlagak seolah-olah dia tidak mengenalku. Mereka menulis: "YA PERES,
YA SHARON. INI ADALAH NEGERI KAMI DAN DI SINILAH KAMI
BERADA." Mereka menulis: "AYAM-AYAM DI DATARAN TINGGI GOLAN
BERKELAKU-AN SEPERTI SEEKOR SINGA DI LEBANON." Ayah berkata
semua itu ditujukan untuk Assad. Mereka menulis: "BERGEMBIRALAH, OH IBU PARA
SYUHADA. ANAK-ANAK ITU ADALAH ANAKMU." Ayahku dan
temannya menggambar bendera Palestina, dan memintaku dan adikku
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
untuk mewarnai kotaknya dengan warna hijau, hitam, merah, dan putih.
Itulah pertama kalinya aku belajar cara menggambar sebuah bendera, dan
kami berdebat warna mana yang seharusnya ada di bagian atas, hijau atau
hitam. Kata Ayah hal itu bukan masalah karena pemikiranlah yang lebih
penting. Keesokan harinya, aku tidak ingat apa alasannya, tetapi ayahku berkata
kami juga harus ikut ambil bagian dalam demonstrasi. Sebuah truk mobil
pikap dengan pengeras suara berangkat dari rumah kami, dan adikku,
aku, dan beberapa orang teman ayahku mengikutinya dengan membawa
papan tanda kami. Aku bisa mendengar suaranya di pengeras suara, dan
orang-orang mulai bergabung dengan kelompok yang berbaris di belakang
mobil mobil pikap. Menurutku semua orang ikut keluar. Kelompok
membengkak menjadi gerombolan besar yang berbaris maju. Adikku dan
aku mencoba untuk selalu menempatkan diri dekat dengan mobil pikap,
dekat dengan Ayah. Ketika kami melewati rumah kami lagi, Ibu dan Nenek
menunggu di sana dengan kendi dan botol air dan memberikannya kepada
beberapa demonstran. Ibu berkata, "Semoga Tuhan memberkahi mereka,"
dan aku yakin dia menangis. Dia memberi tanda pada mobil pikap untuk
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
berhenti dan memberi ayahku minuman air dingin dari sebuah gelas,
seperti yang dia suka. "Apa yang akan terjadi?" istriku ingin tahu. "Perang?" Aku harap dia
kembali tidur karena di benakku aku baru saja mulai membuka baju pilot
tempur wanita yang pertama. Dari lingkungan di atas bukit di atas kami, kami dapat mendengar suara
riuh orang Yahudi. Di bawah cahaya lampu jalan di sepanjang jalan itu aku
dapat melihat mereka bergerak maju menuju rumah kami. Mereka berbaris
di jalan di atas kami. Rumah yang kami sewa letaknya cukup terisolasi,
paling dekat dengan pemukiman Yahudi. Pemilik rumah sewa, yang tinggal
di tingkat atas rumah sewa kami, mengetuk pintu dan berkata, dengan
membawa sebuah senter dan wajah yang tegang, "Yahudi sedang
menyerang." Suara orang-orang Yahudi bertambah nyaring. Di bawah cahaya lampu
jalan di sepanjang jalan aku dapat melihat mereka mendekati rumah kami.
Keadaan menjadi semakin membahayakan, jadi pemilik rumah sewa
mengajak kami untuk tinggal di rumah orang-tuanya di tengah desa. Kami
akan lebih terlindung di sana.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Istriku mulai menangis dan aku berkata, "Kita harus pulang." Aku
mengangkat bayi kami dari tempat tidurnya. Dia menjerit. Aku
membungkusnya dengan selimut, dan kami berangkat. Aku berharap
mereka belum memblokade jalan keluarnya. Tetapi jika mobil-mobil polisi
sudah ada di sana, aku akan berkata bahwa aku adalah warga negara dan
aku hanya menyewa di sini. Aku akan menunjukkan kartu identitasku
pada mereka. Aku mendapatkan kartu itu di Kementerian Dalam Negeri di
Netanya. Aku bukan benar-benar orang Palestina. Aku akan berkata pada
mereka bayiku sakit. Aku menghela napas panjang lega ketika kami mencapai bagian kota yang
terang. Mereka tidak akan mengenaliku. Aku bergantung pada kenyataan
bahwa aku tampak seperti seorang Yahudi. Aku berharap mereka
tidak melihat istriku. Tidak bisakah aku memilih seseorang yang berkulit
lebih terang" Istriku berbicara pelan pada bayi kami, mencoba untuk
menenangkannya, dan aku membentaknya untuk menutup mulutnya jika
dia ingin kami keluar dari sini dalam keadaan hidup. Orang-orang Yahudi
belum sampai ke jalan masuk, dan beberapa di antara mereka yang
berpapasan dengan kami memandang tajam ke dalam mobil dengan
curiga. Tetapi ketika mereka melihatku, mereka membiarkan kami lewat.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Kami harus segera pergi. Beruntung aku bukan orang yang menggantung
tasbih di cermin. Beruntung aku tidak memiliki hamsa atau huruf Arab.
Aku memiliki mobil Yahudi, Subaru, bukan Peugeot atau Opel Ascona. Aku
selalu tahu bagaimana membuat diriku tidak mencolok.
Aku memutar mencari saluran radio, menghindari stasiun radio Arab, dan
memilih saluran IDF. Lalu aku mengeraskan volumenya sampai kami
berada di luar kota. Mereka membakar masjid. Mereka menembaki desadesa dan kota-
kota. Orang-orang terbunuh. Ada rasa sakit yang aneh di
persendianku. Tangan dan kakiku terasa berlubang, penuh dengan udara
dingin, lumpuh. Aku mengemudi keluar dari Yerusalem lebih cepat daripada biasanya. Aku
tidak pernah mengemudi dalam kecepatan setinggi itu bersama anak
perempuanku di dalam mobil. Aku takut menabrak lereng. Jalannya tidak
tampak berbeda. Sesekali, ada cahaya mobil yang melintas dan mataku
mencari truk yang membawa tank yang ditutupi jala berat dan terpal hijau.
Aku biasanya mengebut begitu mencapai dasar bukit. Tetapi aku berhatihati kali
ini karena bahkan polisi lalu lintas pun dapat berbahaya. Hal-hal
remeh sekalipun dapat membawa masalah, seperti beberapa polisi yang
menanyakan surat-suratku Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
dan mengetahui siapa dan apa aku ini sebenarnya.
Hari-Hari Ketika Teroris Menyerang
Pada hari-hari ketika teroris menyerang, istriku berkata kami harus mulai
menabung. Kami harus berhenti berlangganan televisi kabel. Kami dapat
menggunakan uang itu untuk membeli sesuatu setiap tahun baru tiba.
Daripada untuk menonton televisi, kami dapat menggunakan uang
tersebut untuk membeli sofa baru. Katanya, tabungan hampir tidak cukup
untuk membeli sofa. Di samping itu, kami juga membutuhkan kompor
baru. Kami membutuhkan oven microwave untuk memanaskan makanan
bayi. Dia tidak menginginkan perabot yang mahal. Bahkan juga yang
paling tidak mahal sekali pun. Dia telah melihat beberapa sofa bagus di
Golan Furniture di daerah Talpiyot. Bagaimanapun juga, karena kami
pindah setiap satu atau dua tahun, kami tidak perlu membeli sesuatu yang
mahal karena proses kepindahan dapat merusak perabot. Dulu, mereka
mematahkan gagang kulkas kami dan tidak pernahberhasil untuk
memperbaiki lemari kami yang mereka hancurkan.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Kata istriku, kami tidak seharusnya membeli barang-barang bagus sampai
kami pindah ke rumah kami sendiri di Tira. Apa yang kami punya
sementara waktu itu hanyalah rangka bangunan, tapi dengan bantuan
orangtuaku kami dapat menyelesaikannya dalam waktu satu tahun.
Ayahnya akan membelikan kami perabot. Begitulah adanya. Suami
bertugas membangun rumah, sedangkan istri mengisinya dengan perabot. Ayahnya
membelikan perabot yang mahal untuk
adik perempuannya. Dia orang yang pelit, tapi dia terpaksa memberi kesan
yang bagus pada orang asing, seperti aku.
Jika aku tidak kembali ke Tira saat ini, adikku akan mendapat seluruh
warisan orangtuaku. Dia telah menyelesaikan sekolahnya dan kembali ke
desa. Dia akan tinggal dengan kakakku yang menikah enam bulan yang
lalu dan tinggal di rumahnya sendiri, di belakang rumah yang didiami
orangtuaku: rumah yang bagus dan luas dengan kebun di sekelilingnya.
Ada dua rumah yang sama berdampingan dengan rumah ini yang satu
untukku dan yang lain untuk adikku. Istriku tidak bisa mengerti mengapa
aku suka tinggal di Beit Safafa, di mana kami dikelilingi oleh orang-orang
Yahudi yang paling menyeramkan dari Gilo, dan daerah Patt, serta proyekproyek
Katamon. Setidaknya di Tira kami tidak mendengar suara
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
tembakan dan suara helikopter yang melayang-layang di atas, dan orangorang di
Tira tidak memutus aliran listrik setiap saat mereka menembaki
Beit Jala. Dia membayangkan dia akan bekerja di kotamadya. Karena dia
sudah jenuh. Setiap saat teroris menyerang, tak seorang pun di tempat
kerjanya yang akan berbicara padanya. Dia tahu mereka membutuhkan
petugas sosial di Tira. Ada banyak masalah di sana tetapi petugasnya tidak
mencukupi. Sebelum adikku bertunangan, dia bertanya apakah aku berencana kembali
ke rumah. Jika tidak, dia lebih memilih untuk mengambil alih rumah yang
mereka bangun untukku. Dia dapat menghemat banyak. Dia ingin segera
menikah. Dia bertunangan dengan gadis dari Karra yang juga teman
kuliahnya, dan dia merasa hubungan jarak jauh menggelisahkan hatinya.
Kataku terserah, sepeduliku
dia dapat memiliki kedua rumah itu karena aku tidak akan kembali.
Aku tidak dapat membayangkan dari mana ayahku mendapatkan uang
untuk membangun tiga rumah. Aku tidak menyangka dia memiliki uang.
Dia selalu mengeluh tentang biaya kuliahku. Dia berkata, jika aku belajar
sesuatu yang bermanfaat, dia tidak akan terlalu berkeberatan, tapi aku
hanya membuang-buang waktuku. Aku segera mulai bekerja sejak aku
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
duduk di tingkat pertama kuliahku. Aku tidak ingin tinggal di asrama, dan
ayahku berkata, jika aku ingin menyewa apartemen aku harus bekerja.
Kami harus menabung seperti kedua orangtuaku, kata istriku. Kamu kira
dari mana mereka mendapatkan uang" Kadang dia mengkalkulasi nilai
harta benda yang dimiliki orangtuaku-rumah dan tanah dan dia berkata
nilainya melebihi satu juta dolar. Dia berkata, aku seharusnya berhenti
bersikap terlalu naif. Sejak pernikahan saudaraku, kurang dari setahun


Tarian Cinta Karya Sayed Kashua di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

yang lalu, mereka pasti telah menabung lima puluh ribu. Jika aku tidak
berbuat apa-apa, aku tidak akan punya apa-apa. Orangtuaku tidak akan
mungkin hanya akan mendatangiku dan menawariku sebagian dari harta
mereka. Ketika sebuah helikopter melayang-layang di atas rumah kami, aku merasa
perkataan istriku ada benarnya. Mungkin inilah saatnya kami kembali ke
Tira, melupakan Yerusalem dan membuka lembaran baru. Jika aku tidak
kembali sekarang, aku harus menunggu sampai saudaraku menikah dan
dipestakan di rumah yang telah berperabot. Inilah kesempatanku.
Kehidupanku di sana mungkin lebih baik, lebih terarah. Istriku berkata,
aku tidak lagi punya apa pun untuk disembunyikan dan ditutup-tutupi.
KeKoleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
biasaanku minum dan merokok telah diketahui orangtuaku. Dan di
samping itu, dia tidak pernah mengerti mengapa seorang laki-laki yang
telah berumur lebih dari dua puluh lima tahun dan telah menikah takut
orangtuanya akan mengetahui dia merokok. Pada hari ketika istriku
melahirkan, barulah aku meminta ayahku memberiku sebatang rokok.
Kebiasaanku menyimpan minuman keras di lemari, menurut istriku, sama
dengan apa yang dilakukan ayahku. Dia banyak minum, dan selalu ada
botol wiski di kamar tidurnya. Aku tidak berani menuruti kata hatiku
meskipun aku sering tergoda. Pernah suatu kali, ketika nenekku masih
kuat, dia akan mencari botol-botol minuman keras Ayah dan kemudian
memecahkannya di luar. Dia akan berteriak-teriak mengeluhkan ayahku
dan tingkah lakunya yang tidak bertanggung jawab-para tetangga sampai
terganggu. Katanya, ayah menghamburkan uangnya untuk membeli
minuman keras dan bukannya menabung untuk anak-anaknya. Siapa yang
akan membiayai kuliah mereka di universitas" Siapa yang akan
membangunkan rumah bagi mereka" Nenek berteriak-teriak hingga
wajahnya memerah dan suaranya hampir serak. Semua itu salah ibuku,
kata Nenek. Dia tidak tahu bagaimana menjinakkan suaminya. Dia duduk
menemaninya, bangga melihat suaminya minum. Dia tidak peduli dengan
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
anak-anaknya. Dia menghabiskan semua uangnya untuk membeli baju
dan pergi ke restoran. Uang yang dihabiskan untuk setiap botol minuman
keras yang Ayah minum, untuk setiap baju yang Ibu beli, seharusnya dapat
digunakan untuk membelikan anak-anak mereka daging ayam.
Seorang Kekasih Arab Setiap kali memasuki dapur, aku mengingatkan diriku bahwa aku
membutuhkan kekasih. Bahkan istriku mengetahuinya. Sejak dia
melahirkan, katanya dia tidak peduli lagi. Ia bahkan tidak peduli jika aku
membawa wanita itu ke rumah. Katanya Islam membolehkannya, hal itu
disebut pernikahan untuk kesenangan.
Beberapa bulan terakhir, istriku selalu berkata aku tidak tahan dengannya.
Memang, kataku. Aku memang tidak tahan dengannya, tetapi akhir-akhir
ini keadaan semakin buruk. Dia bertanya apa yang telah berubah dan aku
berkata tak ada satu pun yang berubah pada diriku, dialah yang menjadi
lebih sensitif, sekarang setelah dia menjadi seorang ibu.
Aku mencari seorang kekasih Arab, lebih baik yang telah menikah.
Seseorang yang akan memahamiku. Seseorang yang memiliki banyak
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
persamaan denganku. Dia mungkin seorang janda atau seorang wanita
yang belum menikah, tetapi telah mengalami banyak hal. Aku akan
memasang iklan di koran. Berapa kira-kira biayanya" Tetapi, aku takut
akan mendapatkan yang jelek atau ada pria-pria Arab yang mungkin
mencoba mengetahui siapakah yang telah memasang iklan tersebut. Dia
mungkin akan mengirimiku surat dan foto di kotak suratku, atau
mengajak berkencan di sebuah kafe, kemudian salah satu tetanggaku
kebetulan masuk dan setiap orang di Beit Safafa akan membicarakanku.
Bagaimanapun, aku memang orang yang gagal. Suatu malam seorang sopir
taksi yang mengantarkanku pulang menanyakan namaku, dan segera
setelah aku memberitahukannya, dia berkata, "Oh, jadi kamu orang yang
pulang mabuk tiap malam itu." Banyak sopir taksi yang bekerja di pusat
kota pada malam hari berasal dari desa tempat tinggalku. Aku dapat
melihat mereka menatapku ketika aku berjalan keluar dari bar. Jadi aku
mulai berpura-pura mengambil sampah ketika aku keluar, meskipun aku
tidak harus melakukannya. Dengan begitu mungkin para sopir taksi akan
mengira aku sedang bekerja dan tidak hanya menghamburkan uang.
Sayangnya, aku harus mengenyahkan harapan untuk menemukan kekasih
di Beit Safafa. Kadang ketika kami berkunjung ke Tira, ibu mertuaku
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
berbicara tentang seorang wanita lain yang telah menikah dan ketahuan
sedang bersama salah satu tetangga pria atau dengan orang asing. Hal itu
tidak selalu mengejutkanku-banyak wanita Arab yang menipu suaminya.
Aku mengagumi mereka. Namun, akhir cerita itu selalu tragis. Akhirnya,
mereka selalu tertangkap di salah satu kebun buah-buahan Tel Mond atau
Ramat Ha Kovesh. Kebun buah-buahan, el-bayarat, selalu dikaitkan dengan
tempat melakukan hal terlarang. Aku tumbuh dengan cerita orang-orang
yang dikejar di kebun buah-buahan atau kebun jeruk, orang-orang jahat
yang membakar mobil curian mereka, para penjahat yang ditemukan mati
atau gadis-gadis muda yang di-temukan menggantung di cabang pohon
jeruk atau alpukat. Jika ini terjadi di Tira, mungkin juga ini terjadi di Beit
Safafa. Hanya saja, di sini kami tidak selalu diberi tahu cerita-cerita seperti
itu. Di sini kami ada-lah orang asing; kami tidak tahu siapa
pemain utama dalam drama ini. Tidak ada kebun buah-buahan maupun
kebun jeruk, dan aku belum mengetahui pusat kejahatan Arab di sini.
Kadang aku berpikir mungkin itu di pusat perbelanjaan Malcha atau di
kebun bina-tang Biblical.
Jika aku mendapatkan kekasih, aku belum tahu ke mana aku akan
membawanya. Semua tempat yang ada di pikiranku terlalu berbahaya,
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
terlalu mencolok. Ada banyak orang Arab di semua kafe dan semua bar,
dan mereka bekerja di hampir setiap restoran di kota. Salah-salah
seseorang akan mengenalinya. Salah-salah ada seseorang dari masa lalu
yang mengenaliku. Jika aku punya nyali, aku akan membawa kekasihku ke
hutan Yerusalem. Kami bisa menemukan tempat yang sunyi atau memarkir
mobil dan berjalan menuruni salah satu jalan setapak. Kami akan duduk di
sana, berbincang-bincang dan melihat pemandangan. Ketika hari mulai
malam, kami dapat bercumbu di dalam mobil. Hanya sekali, aku pernah
membayangkan bercumbu di dalam mobil. Mungkin dia akan membawa
mobil BMW suaminya. Mungkin suaminya memiliki Volvo. Tetapi, aku
tidak akan pernah mengambil risiko pergi ke hutan. Bagaimana jika
mobilku dicuri" Akan membutuhkan waktu lima jam bagi kami untuk
berjalan kembali ke kota. Dan bagaimana jika kami dibunuh oleh beberapa
orang Arab" Tak seorang pun yang akan merasa hina karena telah salah
membunuh orang Arab, bahkan tidak orang-orang Arab sendiri. Mereka
akan mengatakan hal ini adalah pertanda. Tuhan ingin menunjukkan para
penjahat dan menghukum mereka. Lebih baik mati digantung di kebun Tel
Mond daripada ditembak karena keliru dikira sebagai orang Yahudi dan
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
dengan seorang kekasih pula. Bagaimana mungkin mereka bisa berkata
bahwa kami orangorang Arab, duduk di hutan dan bercumbu" Aku yakin dia tidak
akan memakai kerudung. Aku tak merasa tampan. Menurut istriku, aku biasa-biasa saja. Katanya
aku tidak memiliki leher dan kepalaku terlalu besar. Dia berkata, aku harus
berdiri tegak ketika berjalan karena itu dapat meninggikan badanku lima
senti. Di toko obat dia membelikanku alat yang dapat membantu
menyokong punggung, tetapi alat itu bengkok dalam seminggu. Aku tidak
gemuk, tetapi pipiku terlalu besar. Aku memandang di cermin dan melihat
ada tonjolan yang seharusnya kuhilangkan. Tonjolan itu sangat jelek dan
berapa pun berat badanku berkurang, tonjolan itu tidakn akan hilang.
Istriku berkata itu berhubungan dengan bentuk tulang tengkorakku dan
tak ada satu pun alat yang dapat mengubahnya. Aku mencoba tidak
makan terlalu banyak, dan jika aku makan terlalu banyak, aku mencoba
sebisa mungkin memuntahkannya. Aku tidak pernah keluar rumah,
bahkan juga tidak ke toko bahan makanan, sebelum aku memuntahkan
makananku. Kata istriku, seluruh proporsi tubuhku salah. Badanku kurus
dan kepalaku besar. Aku harus menaikkan berat badan.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Aku membutuhkan kekasih secepatnya. Berapa lama aku dapat bertahan
dengan wanita yang sama" Aku tidak layak disalahkan. Mereka terus
membicarakan di televisi tentang sinyal-sinyal cinta yang berhenti bekerja
setelah empat tahun dengan orang yang sama. Jadi, menurut ilmu
pengetahuan, aku telah menjalani hubungan selama dua setengah tahun
tanpa sinyal cinta. Kadang aku berpikir itulah sebabnya aku muntah.
Kata istriku, jika aku tidak berubah, aku tidak akan pernah menemukan
kekasih. Aku terlalu malas. Aku bahkan tidak mau repot-repot
mengosongkan asbak. Aku terlalu sibuk dengan diriku sendiri untuk dapat memberi
perhatian kepada kekasih. Kamu harus perhatian, dia menjelaskan, tetapi aku tidak tahu apa
artinya. Dan dia menjelaskan, "Artinya memberi perhatian secara
emosional, tapi kamu tidak mampu melakukan itu. Kamu tak peduli pada
apa pun, sepedulimu segalanya akan berjalan sendiri. Ahlan wa sahlan.
Huh, seandainya kamu punya kekasih dia pasti akan sangat menderita.
Setidaknya ada satu lagi orang yang tahu bagaimana dirimu. Mungkin dia
akan membantuku mengurus bayi dan rumah kita."
Kadang istriku berkata aku baik hati, aku adalah orang paling baik hati di
dunia. Dan kadang dia berkata aku sangat jahat, begitu jahatnya sehingga
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
aku tidak tahu apa artinya cinta, dan hal terbaik yang dapat kulakukan
untuknya hanyalah terus bermabuk-mabukan. Sekarang dia ingat
bagaimana aku tampak di matanya pada awalnya dulu. Bagaimana dia
menyukaiku. Bagaimana aku biasa pergi ke supermarket pada hari Jumat
untuk membeli tomat, selada, dan mentimun, untuk membuatkan salad
dan irisan daging goreng untuknya. Sekarang dia suka tertawa sendiri,
karena dulu dia pernah percaya aku ini berbeda.
Tidak Ditakdirkan untuk Mencinta
Ayahku selalu berkata tak ada cinta di hatiku dan aku tidak ditakdirkan
untuk mencinta. Istriku setuju dengannya. Dia tidak pernah menemui
seseorang yang begitu berbeda dan begitu tidak pedulinya sepertiku. Dia
berkata, aku bahkan tidak bisa melihat adanya orang lain. Sepanjang
menyangkut kepentinganku, aku berada di pusat dunia, dan seluruh jagat
raya berputar mengelilingiku. Katanya dia membenciku, dan aku tidak
tahu seberapa besar dia membenciku. Dia ingin sekali aku menderita
kanker, biar aku mati secepat-cepatnya. Dia tidak tahan lagi denganku.
Aku adalah hal paling menjijikkan dalam hidupnya. Dia berharap aku mati
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
amin! Dia tidak akan menunggu lama setelah aku mati. Dia akan segera
menikah lagi. Aku adalah orang yang membuatnya melupakan hidup ini
bisa bahagia. Aku telah merusaknya, aku telah menghancurkannya, aku
telah mengubahnya menjadi wanita tua yang depresi, meskipun ia baru
berusia dua puluhan. Semoga saja aku mendapat kecelakaan dan mati! Dia
tidak menginginkan aku cacat. Dia menginginkan ketuntasan,
menginginkanku mati di tempat. Sebenarnya dia tidak keberatan jika aku
perlu dua hari untuk mati. Justru sebaliknya, dia ingin aku menderita. Atau
tak sadarkan diri. Dia akan duduk di samping tempat tidurku di rumah
sakit, menangis, dan memegang tanganku ketika semua orang datang
menjengukku untuk terakhir kalinya.
Namun, ketika kami hanya berduaan akan kelihatan betapa ia
sesungguhnya berbahagia. Dia yakin aku tahu betapa senangnya dia. Dia
akan tertawa kecil dan berbisik di telingaku, "Kamu pantas menderita
begini, bajingan!" Betapa Samia menangis ketika kami tidur bersama untuk pertama kalinya.
Seprai di kamar asrama dipenuhi darah perawannya dan dia tidak berhenti
menangis sepanjang malam. Dia duduk di atas kasur, kedua lututnya
ditarik ke atas, menyandarkan kepalanya di antara kedua lutut itu dan
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
melihat darah tersebut, dan menangis. Aku yakin sekali dia akan menangis
sampai mati. Aku yakin sesuatu yang menakutkan akan terjadi, dan aku
tidak dapat melakukan apa-apa. Aku hanya duduk di sana menatapnya,
tak berdaya, takut, dan terus berjanji padanya bahwa aku akan
menikahinya jika dia menginginkannya. Aku siap menikahinya seketika itu
juga. Memangnya kenapa jika saat itu aku masih berumur sembilan belas
tahun" Sekarang dia tidak dapat meninggalkanku. Tidak setelah keperawanannya
hilang. Mereka akan membunuhnya, mereka akan membunuhku. Tak
seorang pun akan mau menikahinya. Jika bukan aku, tidak akan ada orang
lain yang mau menikahinya. Wanita tanpa selaput dara yang masih utuh
akan disingkirkan. Betapa memalukan. Barang yang sudah rusak
seharusnya dibuang. Aku tidak akan melakukan hal itu pada siapa pun.
Aku tidak akan pernah membiarkannya menderita karena perbuatanku.
Aku satu-satunya orang yang telah melakukan hal itu padanya, dan aku
akan bertanggung jawab. "Betapa suramnya hari itu," istriku berkata. "Tuhan, betapa bodohnya aku.
Terkutuklah keadaan yang membuatku harus bertahan bersamamu. Dasar
binatang! Eh, Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
apa, binatang" Bahkan binatang pun lebih memiliki perasaan daripada
kamu. Kuharap kamu mati. Kuharap aku akhirnya bisa menyingkirkanmu.
Tidak ada gunanya berusaha mencintaimu lagi." Dan dia sekali lagi
mengutuk orangtuanya dan keluarganya. Mereka adalah alasan dia tidak
dapat begitu saja membuangku. Jika dia punya kekuatan, dia akan
membunuhku. Dia memegang leherku dan tidak pernah melepaskannya.
Dia memukul dan menampar udara kosong untuk memperlihatkan
padaku apa yang dia maksud. Dia ingin membenturkan kepalaku ke
tembok berkali-kali hingga pecah. Katanya, aku tidak tahu betapa dia
membenciku. Bahkan sekadar memandangku membuatnya sakit, "Aku
membencimu, aku membencimu! Dasar anjing! Dasar binatang!"
Kadang aku berpikir sebaiknya memasukkan baju-bajuku ke dalam mobil
dan mengambil beberapa buku yang aku baca dahulu kala, buku-buku
yang aku tahu aku suka, meskipun aku tidak ingat mengapa. Aku akan
memperbaiki radio mobil dan pergi. Mungkin untuk beberapa hari ke Eilat.
Aku belum pernah ke Eilat. Jika aku punya keberanian untuk melintasi
perbatasan, aku akan pergi ke Sinai. Jika bukan karena anakku, aku tidak
akan pernah kembali. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Ketika aku bertambah umur, aku sadar aku telah ditipu. Selaput dara gadis
Arab tidak sesuci dan semurni yang dikatakan orang-orang. Samia telah
mengerjaiku. Dia telah mengambil keuntungan atas kenaifanku. Dia telah
memanfaatkan fakta bahwa aku tidak begitu mengerti dan memenuhi
kepalaku dengan gagasan mengenai kehormatan-atau-kematian. Itulah
masa-masa penuh ketakutan ketika aku selalu menyembunyikan diri.
Kadang aku berjalan berkeliling di Nahlaot semalaman tanpa tidur sesaat pun,
meski tak seorang pun di daerah itu mengenaliku. Aku yakin mereka tahu
apa yang telah kuperbuat dan akan menemukanku, dan begitu mereka
menemukanku itulah akhir hidupku. Aku tidak pernah membiarkan pintu
tidak terkunci dan tidak pernah tidur dengan jendela terbuka. Bukan


Tarian Cinta Karya Sayed Kashua di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

karena hal itu bisa membuatku lebih tenteram. Jika ada orang yang
memang ingin menangkapku, tak ada sesuatu pun yang dapat
mencegahnya. Tetapi, aku harus berusaha menghentikan siapa pun yang
mungkin datang ke tempat kami. Aku harus berada di sana saat mereka
datang supaya bisa berteriak, "Aku bersedia menikahinya, segera!"
Aku tidak akan pernah berkata pada istriku, "Aku harap kamu mati,"
meskipun aku cukup sering membayangkan dia mati. Aku tahu aku tidak
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
akan mampu menghadapi kehilangannya; tiba-tiba, ketika dia tidak ada,
aku mulai mencintainya, merindukannya, dan memahami betapa benarnya
dia. Betapa bajingannya diriku. Jika sesuatu terjadi padanya, aku akan
menyalahkan diriku, bukan orang lain. Karena akulah yang mengharap
sesuatu terjadi padanya. Dan aku percaya keinginan akan menjadi
kenyataan pada akhirnya. Jika Samia mati, aku akan mengunjungi makamnya sesering mungkin.
Tidak hanya pada hari raya, seperti orang-orang lain di desa. Pada awalnya,
aku akan pergi ke sana paling tidak seminggu sekali. Aku akan menangis,
aku akan berbicara padanya, aku akan memintanya untuk memaafkanku,
aku akan mengucapkan kata-kata cinta padanya. Aku akan berduka
untuknya dengan segenap hatiku. Aku akan menderita. Aku dapat
membayangkan diriku duduk di sana sendirian di pemakaman di tengah
rintik hujan, kedinginan, terlindung dalam jas hitam panjang yang tidak
aku punyai. Aku tidak akan takut pergi ke sana pada malam hari. Aku
akan memelihara jenggot, dan ini akan memberiku aura penderitaan, aura
yang istimewa. Aku akan menangis di kuburan, dan orang-orang akan
mendengar penderitaanku. Dan sesekali aku akan merintih panjang hingga
gemanya terdengar di semua rumah yang ada di Tira.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Terpuruk Jatuh hingga Titik Paling Rendah
Aku merasa aku telah sampai pada titik yang serendah-rendahnya. Aku
telah melanggar hampir setiap aturan yang kukira ada dalam aturan
moral. Aku akan kembali ke rumah sekarang untuk mengatasi semua itu
dengan tidur. Aku ingin menyalakan radio untuk menemaniku ketika tidur
sejenak tetapi aku tidak punya radio. Radioku sudah lama rusak, dan aku
tidak berniat memperbaikinya atau membeli yang baru. Aku akan tidur
sekarang dan tidak memikirkan hal-hal yang buruk.
Kadang aku rasa aku tahu apa artinya relaksasi mental. Aku dapat
menggambarkannya dalam otakku. Aku tahu ke mana aku menuju. Aku
ingin beranjak ke tempat tidurku dengan membawa sebuah buku, buku
apa pun. Buku tentang lelucon, mungkin, atau cerita-cerita ringan tentang
Jucha. Aku ingin tenggelam di dalamnya, menikmatinya, tidur sejenak
dengan senyum di bibirku. Aku ingin buku itu pelan-pelan lepas dari
tanganku, kemudian jatuh dari kasur tanpa sepengetahuanku. Aku ingin
menyelimuti tubuhku dengan rapat pada temperatur yang tepat, tidak
terllu dingin dan tidak terlalu panas. Aku ingin tertidur dalam posisi yang
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
tepat. Aku ingin bantal yang kupakai memiliki tinggi yang tepat untuk
menopangku. Leherku tidak akan sakit dan aku tidak akan berpindah.
Aku tidak akan mendengar suara apa pun di telingaku dan kepalaku juga
tidak akan sakit. Aku ingin menemukan ketenangan yang indah.
Aku ingin istriku juga ada di sana, bersamaku ketika kami bersantai dan
tertidur. Tubuh kami akan menyatu. Dia dapat menaruh kepalanya di
dadaku. Dia tidak perlu memutar lehernya, dan rambutnya tidak akan
masuk ke mata dan mulutku. Aku akan memeluknya. Aku akan
meletakkan tanganku di bawah kepalanya dan lenganku tidak akan sakit
atau pegal ketika tertidur. Aku akan meletakkan salah satu kakiku di
pinggangnya dan itu tidak akan terlalu berat baginya. Bahkan hal ini
membuatnya merasa nyaman, memberikannya sensasi yang hangat, di
seluruh tubuhnya. Pinggangnya akan menjadi tempat beristirahat yang
nyaman. Pinggangnya ramping dan lentur. Dia akan tersenyum padaku
dan berkata dengan sepenuh hati "Aku mencintaimu" dan menciumku.
Ciuman itu akan membawaku ke mimpi masa kanak-kanak yang
menyenangkan. Aku akan tersenyum dalam tidurku lalu istriku akan
membalas senyumku dan tertidur.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Bayi kami akan tidur, dia tahu bahwa dia memiliki orangtua yang
menyenangkan yang selalu dapat dia andalkan. Dia memiliki senyum
malaikat dan popoknya akan senantiasa kering. Dia akan bersemangat
untuk berbicara dengan kami, untuk menceritakan pada kami betapa
hebatnya kami, betapa dia sangat menyayangi kami. Dia tidak akan
memiliki ruam di wajahnya dan infeksi di matanya, dan dia tidak akan
pernah menangis. Dia tidak akan bosan. Dia akan merasa sangat nyaman;
dia akan bersyukur dia hidup. Dia akan tidur hingga pagi dan
membangunkan kami pada saat yang tepat dengan tawanya yang genit
dan kata pertamanya, "Baba," mungkin.
Istriku akan merasa bahagia untukku. Dia akan memelukku dan
mengatakan padaku dia selalu tahu bayi kami akan menyebutkan namaku
sebagai kata pertamanya, karena aku sangat baik padanya. Aku
menghujaninya dengan kasih sayang.
Aku akan berhenti minum. Hanya minum satu gelas anggur pada malam
Jumat. Aku akan membeli botol anggur yang bagus dari gudang anggur,
bukan di supermarket. Sebuah toko di daerah yang bagus. Bukan toko yang
menjual minuman keras pada kebanyakan pekerja Rumania, bukan toko
yang menjual Gold Star Beer. Kami memiliki satu set gelas anggur yang
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
kami terima dari orangtua kami. Satu botol terlalu banyak untuk dua
orang, jadi kami akan mengundang sepasang suami istri yang kami kenal.
Kami akan menikmati makanan enak bersama. Kami akan merasa
kenyang, tanpa sakit perut. Tak seorang pun yang memerlukan kamar
mandi. Kami makan dalam jumlah yang tepat dan kami tidak akan
membiarkan perut kami gendut. Anggur akan berpadu serasi dengan
makanan. Kami mungkin juga akan menikmati sepotong kue, untuk
menambah kenikmatan. Kue itu akan lumer di mulut kami. Tidak akan
menyangkut di gigi kami dan akan dicerna dengan lembut tanpa
menimbulkan rasa sakit. Aku tidak akan memikirkan tentang wanita lagi. Aku tidak akan
memerhatikan pantat gadis-gadis lagi. Aku akan memperlakukan wanita
dengan penuh hormat dan mendengarkan mereka tanpa berpikiran kotor.
Aku akan berhenti masturbasi. Aku akan berhenti mencari-cari adegan
telanjang dan sanggama di televisi dan jika hal itu kebetulan muncul di
tengah film yang bagus, aku akan melihatnya sebagai seni. Adegan itu
tidak akan membangkitkan nafsu berahiku. Tanganku akan tetap berada di
tempatnya. Segalanya akan menjadi baik di antara aku dan istriku. Dia akan tahu apa
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
yang sebenarnya kuinginkan. Aku menyukainya, aku mencintainya, aku
tidak bergairah untuk tidur dengan siapa pun kecuali dia: lehernya yang
jenjang, wajah Gypsy-nya, tubuhnya yang sempurna. Kami saing
memahami. Kami saling memerhatikan kebutuhan satu sama lain. Kami
akan orgasme bersamaan pada saat yang tepat dan kami akan ingin
melakukannya lagi. Ada malam-malam ketika kami tidak tidur sama sekali.
Kami bercinta hingga fajar tiba. Dia tidak akan jadi kering dan aku tidak
akan mengecewakannya. Aku akan kembali ke rumah sekarang. Aku akan berkendara dengan pelan,
pada gigi yang tepat. Aku tidak akan mengeraskan suara mesin. Aku harus
berkendara setenang mungkin. Aku berharap tidak bertemu satu pun
tetangga kami yang hendak salat subuh. Aku harap hari ini masih cukup
pagi, aku harap tak ada pekerja yang menunggu di perempatan. Aku terus
menunduk memandang ke jalan. Aku tidak akan merokok, aku tidak akan
mendengarkan musik. Aku akan tidur sekarang dan besok akan menjadi
lembaran baru bagi diriku. Akan aku tunjukkan pada mereka semua.
Mulai besok aku akan mulai salat. Aku sudah lupa apa yang harus kubasuh
sebelum salat dan doa apa yang harus aku ucapkan. Aku tidak ingat
kalimat yang tepat atau jumlah rakaat yang harus dijalankan. Besok aku
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
akan membeli buku panduan yang disertai gambar, seperti buku yang
kami miliki sewaktu kami duduk di sekolah dasar. Aku yakin aku tidak
akan sampai jadi begini seandainya saja
aku terus salat. Lihatlah aku, lihatlah apa jadinya aku. Aku, anak yang
diharapkan setiap orang untuk sukses. Sungguh mengecewakan. Aku akan
membuktikan pada diriku sendiri bahwa aku adalah orang baik dan
kemudian aku akan pulang ke Tira.
Aku tidak tahu apa yang akan aku kerjakan di sana. Tentu saja di sana
bukan tempat bagi orang yang sering ke bar. Mereka bahkan tidak
memiliki alkohol. Ayahku berkata aku seharusnya menjadi seorang pekerja
sosial. Mereka tidak memiliki cukup pekerja sosial di Tira. Aku dapat pergi
ke tempat yang sama dengan istriku setiap pagi, dan pulang ke rumah
dengannya pada malam harinya. Mungkin aku akan menjadi guru. Jika
aku mulai salat besok, aku mungkin masih memiliki kesempatan untuk
menjadi guru agama. Mungkin aku akan diterima di A-Shari'a College di
Hebron. Untuk masuk ke sana mudah, dan mereka membutuhkan banyak
guru agama. Aku akan menjadi guru yang baik. Aku telah banyak belajar
dalam hidupku, dan aku dapat membantu murid-muridku untuk tetap di
jalan yang lurus. Aku akan meyakinkan mereka untuk tidak terjerumus ke
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
jalan yang pernah aku pilih. Aku akan memberi peringatan kepada mereka
untuk melawan apa yang dapat terjadi, tetapi aku tidak akan mengatakan
pada mereka betapa aku telah mengalami semuanya sendiri. Aku akan
memiliki reputasi sebagai orang baik. Orang-orang akan berkonsultasi
tentang hukum agama padaku. Mereka akan mendengarkan apa yang aku
sampaikan, mereka akan menghormatiku, dan mereka akan mengikuti
nasihatku. Ayahku akan bangga. Dia juga akan mulai salat. Mungkin kami
akan pergi haji ke Mekah bersama.
Berangsur-angsur aku masuk ke dalam kehidupan politik lokal, dan ketika murid-
muridku mendapat hak untuk memilih
mereka akan menominasikan aku untuk mewakili orang Islam. Mereka
yakin aku akan berada dalam daftar ketua partai, dan pada pemilihan
berikutnya aku akan dipilih sebagai walikota.
Aku akan menjadi kandidat yang dipilih secara mufakat. Aku akan
menjadi Anggota Knesset. Media akan me-nyukaiku. Mereka akan sulit
memercayai bahwa seorang muslim dapat berkata demikian, tanpa ada
sedikit fanatisme, lembut, hampir tanpa aksen. Aku akan mengekspresikan
diriku dengan baik, dan aku akan mewakili pendapat seluruh masyarakat.
Bahkan orang Yahudi akan menganggapku sebagai orang yang jujur. Aku
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
akan bergaul dengan baik dengan partai-partai sayap kanan dan kaum
ultra-ortodoks. Aku akan menjadi perdana menteri-orang Arab pertama
dalam Gerakan Islam yang dipilih menjadi perdana menteri Israel. Aku
akan menebarkan kedamaian dan kasih sayang di negeri ini. Kehidupan
ekonomi akan tumbuh dengan subur. Tidak akan ada lagi perang pada
masa yang akan datang. Aku akan mengubah Timur Tengah menjadi
negara adidaya. Aku akan menjadi pemimpin Persatuan Negara-Negara
Asia, dan Israel akan memasarkan maklubah, za 'a tar, dan ikan geftlte di
mal-mal megah di New York. Gadis telanjang yang kutinggalkan kemarin
tidak akan pernah memercayainya. Dia pernah tidur dengan pemimpin
paling berkuasa di dunia!
Malam Purim Malam ini malam Purim, dan dua orang Arab mengambil alih lantai dansa.
"Mereka seharusnya tidak membiarkan orang Arab berdansa di sini," aku
berkata pada Shadia, yang berdiri di sana denganku di belakang bar. Dia
tertawa kecil dan setuju denganku. "Menjijikkan. Di Nejaidat, atau desa lain
seperti di sana, orang-orang seperti itu akan diperkosa. Percaya deh,
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
mereka akan dengan mudah menyingkirkan orang-orang seperti itu dan
memerkosanya kapan pun mereka mau."
Mereka benar-benar jelek, terutama yang pendek dan berkumis. Dia
memutar pantatnya, sehingga kain celananya terselip masuk di antara
pantatnya, mengejek bukan hanya dirinya sendiri melainkan juga setiap
orang yang berdansa di sebelahnya-semua orang yang ada di bar, terutama
Shadia dan aku. Jika dia tidak begitu bebal, dia tidak akan berani berdansa.
Mengapa orang Arab seperti dia berdansa disko" Bukankah mereka sadar
betapa berbedanya mereka, betapa tidak pada tempatnya, betapa jeleknya"
Terutama yang pendek dan berkumis. Dia tidak menyerah. Terus
melemparkan kacang ke dalam mulutnya dan menggoyangkan pantatnya.
Pikirnya dia adalah model terkenal, dan setiap gadis yang berdansa di
dekatnya adalah pelacur. Setiap kali orang cebol yang jelek itu memesan bir
lagi, dia menunjuk salah satu gadis dan berkata, "Dia orang Rusia, kan?"
"Ini giliran kerja terakhirku," kata Shadia. "Aku tidak tahan lagi dengan
orang-orang ini. Aku tidak tahan dengan semua orang Arab ini. Mereka
menghancurkan tempat ini, mereka
membuat para pelanggan lain pergi. Orang-orang paling jelek di Yerusalem
datang ke sini, orang-orang tidak berguna yang mengira mereka adalah
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Tuhan. Aku bersumpah aku ingin sekali memanggil beberapa orang dari
Nejaidat, hanya untuk datang ke sini dan memukul orang-orang ini tanpa
ampun, para bajingan ini. Terutama yang berkumis." Dia tertawa geli dan
menutupi mulutnya dengan telapak tangannya.
Shadia adalah gadis Arab pertama yang aku temui yang tahu Tom Waits.
Dia kebetulan duduk bersebelahan denganku ketika mengikuti salah satu
mata kuliah di fakultas filsafat tujuh tahun yang lalu. Aku memasang kaset
baru di walkman-ku, dan dia mengenalinya. Pandanganku tentang orangorang Arab
pun seketika berubah. Karena dia, aku sadar ada beberapa
orang yang berbeda; mereka semua tidak sama. Tetapi selain dia, aku
belum pernah bertemu dengan orang Arab yang menyukai musik yang
sama denganku. Dia tinggal di Kota Tua dan hanya pulang ke Nejaidat saat liburan.
Katanya, tak seorang pun di keluarganya yang mau berbicara dengannya.
Setiap kali pergi ke sana dia membayangkan mereka akan berubah, dan
kemudian dia kembali tenggelam dalam depresinya. Dia menulis buku dan
mengirimnya ke beberapa penerbit di Mesir tetapi tidak pernah mendapat
jawaban. Dia berpikir mereka tidak akan menerimanya, sangat sulit bagi
mereka untuk bisa mencerna tulisannya. Hanya dua orang yang menyukai
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
apa yang dia tulis. Salah satu di antaranya telah meninggal, dan yang satu
lagi adalah Mahmoud Darwish. Dia berkata, dia selalu ingin menulis
tentang masa kanak-kanaknya, tetapi yang menjadi masalah adalah
kadang di Nejaidat, seminggu penuh berlalu tanpa terjadi sesuatu. Orang-orang akan
saling berpapasan dari waktu ke waktu dan bertanya, "Bagaimana
kabarmu?" dan mereka akan menjawab, "Alhamdulillah."
"Berapa kali aku dapat menulis 'Alhamdulillah' di buku yang sama?" Dia
tersenyum. "Aku menghabiskan setahun penuh menulis, berjam-jam tanpa
henti, berhari-hari. Tetapi, setelah semuanya selesai, seluruh masa kanakkanakku
hampir tidak sampai empat puluh halaman."
Dia akan berhenti bekerja di bar. Mungkin dia akan pergi ke Selandia Baru.
Dia menyukai domba. Namun, dia tidak memiliki peluang di sana. Dia
tidak akan mendapatkan pekerjaan. Dia bekerja sebentar sebagai kurator
di galeri Ramallah yang bergengsi, tetapi kemudian perang terjadi. Setiap


Tarian Cinta Karya Sayed Kashua di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

orang yang ada di bar mendatanginya, terutama orang-orang Arab.
Mereka berpikir bahwa mereka sangat berpengalaman ketika mereka
berkata, "Bikin aku orgasme."
Pendekar Super Sakti 12 Pendekar Slebor 40 Tasbih Emas Bidadari Mr Quin Yang Misterius 2
^