Bourne Supremacy 13
The Bourne Supremacy Karya Robert Ludlum Bagian 13
belum pernah dilihat dunia, dan saat ini ia orang paling berkuasa di Cina.
Sebagaimana Adolf Hitler berderap penuh kemenangan memasuki Reichstag, Sheng
juga akan berderap memasuki Komite Sentral dengan cara yang sama, menjadikan
lembaga itu bonekanya. Yang baru saja kauceritakan lebih parah daripada apa pun
yang berhasil kami temukan Cina melawan Cina... Armageddon mengikuti. Oh Tuhan!"
?'la binatang," bisik Jason parau. "Ia harus membunuh seperti pemangsa, tapi
kelaparannya hanya tertuju pada nafsu membunuh bukan untuk makan, tapi untuk
?membunuh." "Kau berbicara secara general," sela McAllister, dingin tapi tegang. "Kami harus
tahu lebih banyak aku harus tahu lebih banyak."
?"Ia menyelenggarakan pertemuan." Bourne berbicara seperti dalam raimpi,
kepalanya bergoyang-goyang, pandangannya kembali terpaku pada foto. Ttur awal
dari malam pedang agung, katanya. Ada pengkhianat, katanya. Pertemuan itu hanya
?bisa diciptakan orang gila, suluh di mana-mana, diselenggarakan di pedalaman,
satu jam dari Peking, di tempat perlindungan burung kalian percaya" Tempat
?perlindungan burung dan ia benar-benar melakukan apa yang kuceritakan tadi. la
?membunuh seorang pria yang tergantung di tali, mengayunkan pedang ke tubuh orang
yang menjerit-jerit itu. Lalu seorang wanita yang mencoba membela
ketidakbersalahannya, dipenggal kepalanya! Di depan semua orang! Lalu dua
?bersaudara '" ?"Pengkhianat?" bisik McAllister, sebagai analis. "Apa yang ditemukannya" Apakah
ada yang mengaku" Apakah ada semacam pemberontakan balasan?"
"Hentikan!" jerit Marie.
'Tidak, Mrs. Webb! Ia kembali. Ia mengenang kembali saat itu. Lihat. Bisa
kaulihat" Ia ada di sana."
"Aku khawatir kolega kita yang menjengkelkan ini benar, Marie," kata Panov
dengan lembut, sambil mengawasi Webb. "Ia masuk dan keluar, mencoba menemukan
realitanya sendiri. Tidak apa-apa. Biarkan saja. Dengan begitu akan menghemat
banyak waktu kita semua."
"Omong kosong!"
"Memang akurat, Sayang, dan selalu bisa diperdebatkan. Tutup
mulutmu." "...Tidak ada pengkhianat, tidak ada yang mengaku, hanya wanita yang ragu-ragu. Ia
membunuh wanita itu dan suasana berubah sunyi, kesunyian yang mengerikan. Ia
memperingatkan semua orang, memberitahu semua orang, bahwa mereka, Cina sejati,
ada di mana-mana sekaligus tak bisa dilihat. Di dalam kementerian, pihak
keamanan, di mana-mana... Lalu ia membunuh Echo, tapi Echo tahu ia harus mati. Ia
ingin mati secepatnya karena memang tidak bisa hidup lebih lama lagi. Sesudah
mereka menyiksanya, kondisinya' sangat parah. Sekalipun begitu, kalau ia bisa
memberiku waktu " -?"Siapa Echo, David?" tanya Morris Panov. "Katakan, please."
"Alfa, Bravo, Charlie, Delta, Echo... Foxtrot "
?"Medusa," kata psikiater itu. "Dari Medusa, bukan" Echo orang Medusa."
"Ia ada di Paris. Di Louvre. Ia mencoba menyelamatkan nyawaku.
tapi justru aku yang menyelamatkan dirinya.Tidak apa-apa,tidak masalah, la
pernah menyelamatkan nyawaku, bertahun-tahun yang lalu. 'istirahat adalah
senjata,' katanya. Ia menempatkan yang lain di sekelilingnya memaksaku tidur.
Lalu kami keluar dan hutan. "'Istirahat adalah senjata'...." kata Mane pelan dan
memejamk mata, meremas tangan suaminya, air mata mengalir di Pipinya Qh
"Tuhan. Echo melihatku di dalam hutan. Kami menggunakan sinyal lama yang pernah kami
gunakan dulu, bertahun-tahun yang lalu. Ia belum lupa. Tak satu pun dari kami
akan bisa melupakannya."
"Apakah kita berada di pedalaman, di tempat perlindungan burung David?" tanya
Panov sambil mencengkeram bahu McAllister untuk mencegahnya menyela.
"Ya," jawab Jason Bourne, pandangannya sekarang menerawang, tak terfbkus. "Kami
berdua tahu. Ia akan mati. Sesederhana itu, sejelas itu Mati. Kematian. Tidak
lebih. Hanya mengulur waktu, menit-menit yang berharga. Lalu mungkin aku bisa
melakukannya." "Melakukan apa Delta?" Panov mengucapkan nama itu dengan penekanan pelan.
?"Menghabisi haram jadah itu. Menghabisi si penjagal. Ia tidak layak hidup, ia
tidak berhak hidup! Ia terlalu mudah membunuh sambil tersenyum. Echo
?melihatnya. Aku melihatnya. Sekarang terjadi segalanya terjadi bersama-sama.
?Ledakan-ledakan di hutan, semua orang berlari-lari berteriak-teriak. Aku bisa
melakukannya sekarang! Aku bisa menembaknya tanpa halangan.... Ia melihatku! Ia
menatapku! Ia tahu aku musuhnya! Aku musuhmu, penjagal! Aku wajah terakhir yang
akan kaulihat!... Ada apa" Ada yang tidak beres! Ia melindungi diri! Ia menarik
seseorang ke depannya. Aku harus pergi! Aku tidak bisa melakukannya!"
"Tidak bisa atau tidak mau?" tanya Panov, sambil mencondongkan tubuh ke depan.
"Kau Jason Bourne atau David Webb" Siapa kau?"
"Delta!" jerit korbannya, mengejutkan semua orang di sekitar meja. "Aku Delta!
Aku Bourne! Cain untuk Delta dan Carlos untuk Cain" Korban itu, siapa pun jati
dirinya, jatuh kembali ke kursi, kepalanya terkulai ke dada. Ia membisu. Tidak
ada yang berbicara. Butuh waktu beberapa menit tidak ada yang tahu berapa lama, tak ada yang ?menghitung hingga orang yang tak mampu menentukan identitas dirinya itu
?mengangkat kepala. Pandangannya sekarang setengah bebas, setengah tertawan dalam
penderitaan yang dirasakannya. "Maafkan aku," kata David Webb. "Aku tidak tahu
apa yang terjadi padaku. Maaf."
"Tidak perlu minta maaf, David," kata Panov. "Kau kembali. Bisa dimengerti.
Tidak apa-apa." 530 ya aku kembali. Kacau, bukan?"
Sama sekali tidak" kata psikiater itu- "wajar sekali."
-Aku harus kembali, itu juga bisa dipahami, bukan, Mo?"
david!" Jerit Marie' meraihnya.
harus melakukannya," kata Jason Bourne, dengan lembut memegangi pergelangan
tangan istrinya. "Tidak ada orang lain yang bisa
melakukannya, sesederhana itu. Aku tahu sandi-sandinya. Aku tahu caranya Echo
sudah menukar nyawaku dengan nyawanya, percaya bahwa aku akan melakukannya,
bahwa aku akan membunuh penjagal itu. Aku
gagal waktu itu. Sekarang aku tidak akan gagal."
"Bagaimana dengan kita?" Marie mencengkeramnya, suaranya yang ujrgetar memantul
di dinding-dinding putih. "Bukankah kita juga penting?"
Aku akan kembali, aku berjanji," kata David sambil melepaskan lengan istrinya
dan menatap lurus ke matanya. "Tapi aku harus kembali, kau bisa mengerti?"
"Demi orang-orang ini" Para pembohong ini!"
"Tidak, bukan demi mereka. Bagi seseorang yang ingin hidup di atas segala
?sesuatu yang lain. Kau tidak mengenalnya; ia orang yang mampu bertahan hidup.
Tapi ia tahu kapan nyawanya tidak sebanding dengan kematianku. Aku harus hidup
dan melakukan apa yang hams kulakukan. Aku harus hidup dan kembali padamu, ia
juga tahu itu. Ia menghitung persamaan itu dan mengambil keputusan. Suatu saat
dalam hidup ini kita semua harus mengambil keputusan." Bourne berpaling kepada
McAllister. "Ada orang di sini yang bisa mengambil foto mayat?"
"Mayat siapa?" tanya Menteri Muda Urusan Luar Negeri.
"Mayatku," kata Jason Bourne.
531 34 FoTO suram itu diambil di meja konferensi putih oleh seorang teknisi rumah
persembunyian di bawah supervisi Morris Panov yang enggan. Sehelai seprai
bernoda darah menutupi tubuh Webb kain itu dilipat di lehernya untuk
memperlihatkan wajah yang berlumuran darah,; matanya membelalak, raut wajahnya
terlihat jelas. "Proses film itu secepat mungkin dan bawakan lensa kontaknya padaku," kata
Conklin. "Dua puluh menit," kata teknisi itu sambil menuju pintu, saat McAllister
melangkah masuk ke ruangan.
"Apa yang terjadi?" tanya David, sambil duduk di meja. Marie, sambil mengernyit,
mengusap wajah David dengan handuk hangat dan basah.
"Orang-orang pers Konsulat sudah menghubungi media," jawab McAllister. "Mereka
akan memberikan pernyataan sekitar satu jam lagi, begitu semua fakta sudah
diperoleh. Mereka sedang menyusun pernyataannya sekarang. Kuberikan skenarionya
dengan izin untuk menggunakan namaku. Mereka akan membereskannya dengan bagian
Kedutaan dan membacakannya kepada kita sebelum menyebarluaskannya."
"Ada berita mengenai Lin?" tanya orang CIA itu.
"Ada pesan dari dokternya. Ia masih kritis tapi bertahan."
"Bagaimana dengan pers di jalan di luar?" tanya Havilland. "Cepat atau lam bat
kita harus mengizinkan mereka masuk. Semakin lama kita menunggu, mereka akan
semakin yakin kita menutup-nutupi sesuatu. Kita juga tidak bisa menanggung
risiko itu." "Beberapa tempat masih dibatasi tali," kata McAllister. "Aku mengirim kabar
bahwa polisi: dengan menanggung risiko yang sangat besar sedang menyisir ? ?lahan untuk mencari bahan peledak yang belum meledak. Para wartawan bisa sangat
sabar dalam kondisi seperti itu. Kebetulan, dalam skenario yang kuberikan kepada
pers, mereka kusuruh menekankan fakta bahwa orang yang menyerang rumah ini jelas
pakar dalam bidang penghancuran."
Jason Bourne, salah seorang pakar penghancuran paling top dari Medusa, memandang
McAllister. Menteri muda itu membuang muka. "Aku harus keluar dari sini," kata
Jason. "Aku harus ke Macao secepat
mungkin." "David, demi Tuhan!" Marie berdiri di depan suaminya, menatapnya, suaranya pelan
dan tegang. "Kuharap aku tidak perlu melakukannya," kata Webb sambil turun dari meja.
"Kuharap begitu," ulangnya lembut, "tapi beginilah situasinya. Aku harus berada
di tempatku. Aku harus. memulai rangkaian untuk menghubungi Sheng sebelum cerita
ini disebarluaskan koran pagi, sebelum foto-foto muncul untuk mengkonfirmasi
pesan yang kukirim melalur saluran-saluran- yang ia yakin tak diketahui siapa
pun. la harus percaya akulah pembunuh bayarannya, orang yang akan dibunuhnya,
bukan Jason Bourne dari Medusa yang berusaha membunuhnya di lembah di hutan. Ia
harus mendapat kabar dariku dari orang yang diharapkannya sebelum ia mendapat
? ?informasi lain. Karena informasi yang kukrimkan padanya merupakan hal terakhir
yang ingin didengarnya. Yang lain akan tidak berarti."
"Umpan," kata Alex Conklin. "Beri dia informasi kritis terlebih dulu dan
samarannya akan berhasil karena dia kaget, tenggelam dalam pikiran, dan menerima
versi resmi yang tercetak, khususnya foto dalam koran."
"Apa yang akan kaukatakan padanya?" tanya Ambassador, suaranya menyampaikan
fakta bahwa ia tidak menyukai prospek kehilangan kendali atas operasi paling
rahasia ini. 'Yang sudah kauceritakan padaku. Sebagian kebenaran, sebagian kebohongan."
"Jelaskan, Mr. Webb," kata Havilland tegas. "Kami berutang budi sangat besar
padamu tapi " ?"Kau berutang padaku apa yang tak mungkin kau bayarkan padaku!" sergah Jason
Bourne. "Kecuali kau meledakkan kepalamu sendiri di sini,
di depanku." "Aku mengerti kemarahanmu, tapi aku harus berkeras. Kau tidak akan melakukan apa
pun yang membahayakan lima juta jiwa, atau kepentingan vital pemerintah Amerika
Serikat." "Aku senang kau mengucapkan urutannya dengan benar untuk sekali ini. Baiklah, ?Mr. Ambassador, akan kuberitahukan. Ini yang akan kuceritakan padamu sejak lama,
kalau kau memiliki sopan santun, sopan santun, untuk menemuiku dan 'menyajikan
masalahmu'. Aku terkejut hal itu tak pernah terlintas dalam benakmu tidak,
?bukan terkejut, shock tapi kurasa seharusnya tidak perlu begitu. Kau percaya
?dengan manipulasi-mu yang rumit, jebakan kekuasaanmu yang tersembunyi... kau
mungkin mengira kau layak rnendapatkan semua itu karena intelektualmu yang
hebat, atau semacam itu Kalian semua sama. Kau memuja kerumitan
?533 dan penjelasanmu mengenai hal itu sehingga kau tidak bisa menerima rute
?sederhana yang jauh lebih efektif." "Aku menunggu instruksi," kata Havilland
dingin. "Jadilah," kata Bourne. "Aku mendengarkan dengan sangat hati-hati
sewakru kau menjelaskan panjang-lebar. Kau bersusah payah menjelaskan kenapa
tidak ada seorang pun yang bisa mendekati Sheng secara resmi dan memberitahunya
apa yang kauketahui. Kau juga benar. Ia pasti menertawakanmu, atau meludahi
matamu, atau mengusirmu apa pun yang kausuka. Tentu saja ia akan berbuat
?begitu. Ia memiliki keuntungan. Kalau kau meneraskan tuduhan 'gila-gilaan' itu,
ia akan menarik Peking dari Perjanjian Hong Kong. Kau kalah. Kalau kau mencoba
menyerangnya, semoga beruntung. Kau kalah lagi. Kau tidak memiliki bukti kecuali
kata-kata beberapa orang yang mati digorok, anggota Kuomintang yang bersedia
mengatakan apa pun untuk mendiskreditkan pejabat partai di Republik Rakyat Cina.
Ia tersenyum dan, tanpa mengatakannya, membiarkanmu tahu bahwa sebaiknya kau
mengikuti rencananya. Menurutmu kau tidak bisa melakukannya karena risikonya
terlalu besar kalau Sheng hancur, Timur Jauh hancur. Kau juga benar mengenai
?hal itu lebih karena alasan yang dikatakan 'Edward' daripada yang kauberikan.
?Peking mungkin akan membiarkan komisi yang korup, sebagai konsesi sementara
untuk keserakahan, tapi Peking tidak akan membiarkan Mafia Cina menyebar hingga
menyusupi industri atau tenaga kerja atau pemerintahan mereka. Seperti yang
dikatakan 'Edward' mereka bisa kehilangan pekerjaan " "Aku masih menunggu, Mr.
?Webb," kata diplomat itu. "Oke. Kau merekrutku, tapi kau melupakan pelajaran
dari Treadstone Seventy-one. Kirim pembunuh bayaran untuk menangkap pembunuh
bayaran." "Justru itu yang tidak kami Iupakan," sela diplomat itu, sekarang tertegun. "Kami
melakukan segalanya berdasarkan itu."
"Untuk alasan yang salah," kata Bourne tajam. "Ada cara yang lebih baik untuk
menghubungi Sheng dan memancingnya keluar untuk dibunuh. Aku tidak diperlukan.
Istriku tidak diperlukan! Tapi kau tidak bisa melihatnya. Otakmu yang lebih
unggul harus memperumit segalanya."
"Apa yang tidak bisa kulihat, Mr. Webb?"
"Kirim konspirator untuk menangkap konspirator. Secara tidak resmi... Sekarang
sudah terlambat untuk itu, tapi itulah yang tadinya akan kukatakan padamu."
"Aku tidak yakin kau mengatakan apa pun kepadaku."
"Sebagian kebenaran, sebagian kebohongan strategimu sendiri. Seorang kurir ?dikirim kepada Sheng, lebih disukai orang tua setengah gila dan dibayar tenaga
lepas yang tidak tahu apa-apa, yang mendapat informasi melalui telepon. Tidak
ada sumber yang bisa dilacak. Ia membawa pesan verbal, hanya untuk didengar.
Hanya untuk Sheng, tidak ada yang
tertulis. Pesan itu mengandung kebenaran cukup banyak untuk membuat Sheng
lumpuh. Katakan saja orang yang mengirim pesan itu adalah seseorang di Hong Kong
yang akan kehilangan jutaan kalau rencana Sheng gagal, orang yang cukup pandai
dan cukup takut untuk tidak menggunakan namanya. Pesan itu bisa tentang
kebocoran, atau pengkhianat di jajaran pemimpin, atau tentang kelompok-kelompok
triad yang bersatu karena tidak dilibatkan segala sesuatu yang kau yakin akan
?terjadi. Kebenaran. Sheng harus merundaklanjuti, ia tidak bisa tidak berbuat
begitu. Seperti Sheng, sekongkol Hong Kong itu juga gelisah ingin melindungi
diri, dan sama tidak percayanya, menuntut lokasi pertemuan yang netral.
Pertemuan ditetapkan. Itulah jebakannya." Bourne diam sejenak, melirik
McAllister. "Bahkan penghancur keroco mampu menunjukkan padamu bagaimana cara
melakukannya." "Sangat cepat dan sangat profesional," kata Ambassador. "Dan dengan kesalahan
yang sangat mencolok. Di mana kita bisa menemukan sekongkol seperti itu di Hong
Kong?" Jason Bourne mempelajari negarawan tua itu, ekspresinya nyaris jijik. "Buat saja
orang semacam itu," katanya. "Itulah kebohongannya."
Havilland dan Alex Conklin berdua saja dalam ruangan berdinding putih itu,
masing-masing di ujung meja konferensi menghadapi yang lain. McAllister dan
Morris Panov pergi ke ruang kerja McAllister untuk mendengarkan melalui telepon
yang terpisah tentang profil pembunuh Amerika yang dikarang Konsulat untuk
kepentingan pers. Panov setuju memberikan terminologi psikiatris yang sesuai
dengan nada Washington yang tepat. David Webb minta waktu untuk berdua saja
dengan istrinya hingga tiba saatnya untuk berangkat. Mereka dibawa ke ruangan di
lantai atas; fakta bahwa ruangan itu adalah kamar tidur tak terlintas dalam
benak siapa pun. Ruangan itu hanya pintu menuju kamar kosong di sisi selatan
rumah tua bergaya Victoria itu, jauh dari orang-orang yang basah kuyup dan
puing-puing di sisi utara. McAllister memperkirakan Webb akan berangkat dalam
waktu lima belas menit atau kurang. Sebuah mobil akan mengantarkan Jason Bourne
'dan McAllister ke Bandara Kai-tak. Demi kecepatan dan karena hidrofbil
menghentikan layanan pada pukul 21.00, helikopter medis akan menerbangkan mereka
ke Macao, di mana semua izin imigrasi akan dibereskan dengan alasan pengiriman
pasokan darurat ke Rumah Sakit Kiang Wu di Rua Coelho do Amaral.
'Tidak akan berhasil, kau tahu," kata Havilland sambil memandang
Conklin. "Apa yang tidak?" tanya orang dari Langley itu, pemikiranriya terputus oleh
perayataan diplomat tersebut. "Apa yang dikatakan David padamu"'
"Sheng tidak akan setuju menemui orang yang tak pernah dikenatoya, orang yang
tidak raengidentifikasikan dirinya."
The Bourne Supremacy Karya Robert Ludlum di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
'Tergantung cara penyajiannya. Hal-hal seperti itu selalu terjadi. Kalau
informasi kritisnya sangat mengguncang dan fakta-faktanya autentik, subjek tidak
memiliki pilihan. Ia tidak bisa menanyai si kurir ia tidak tahu apa-apa jadi ? ?ia harus memburu sumbernya. Seperti yang dikatakan Webb, ia tidak bisa tidak
berbuat begitu." "Webb?" tanya Ambassador datar. alisnya terangkat. "Bourne, Delta. Siapa yang
tahu" Strategi itu bagus." 'Terlalu banyak kemungkinan salah perhitungan,
terlalu banyak kemungkinan salah langkah kalau satu pihak menciptakan mitos."
"Katakan itu pada Jason Bourne."
"Situasinya berbeda. Treadstone memiliki agent provocateur yang bersedia memburu
Jackal. Orang yang terobsesi dan memilih risiko drastis karena ia dilatih untuk
itu dan telah menjalani kehidupan penuh kekerasan terlalu lama untuk
meninggalkannya. Ia tidak ingin meninggalkannya. Tidak ada tempat lain baginya."
Ttu secara akademis," kata Conklin, "tapi kurasa kau tidak bisa mendebatnya. Kau
mengirimnya ke lapangan dengan semua kemungkinan membahayakan dirinya dan ia
kembali membawa pembunuh bayaran itu dan menemukamww. Kalau ia mengatakan itu
?bisa dilakukan dengan cara lain, ia mungkin benar, dan kau tidak bisa mengatakan
ia keliru." "Tapi bisa," kata Havilland sambil meletakkan lengan bawahnya di meja dan
menatap orang CIA itu, "kalau yang kami lakukan benar-benar berhasil. Kita
kehilangan pembunuh bayaran itu, tapi kita mendapatkan provocateur yang
bersedia, bahkan terobsesi. Dari awal ia merupakan pilihan yang optimum, tapi
kami tidak pernah semenit pun mengira ia bisa direkrut untuk melakukan pekerjaan
terakhir secara sukarela. Sekarang ia tidak membiarkan orang lain melakukannya;
ia akan kembali ke sana, menuntut hak untuk melakukannya. Jadi pada akhirnya
kami benar aku benar. Seseorang mengatur kekuatan untuk bergerak, saling
?menabrak, selalu mengawasi, siap membatalkan, membunuh kalau perlu, tapi tahu
sementara kerumitan memuncak dan semakin dekat mereka dengan satu sama lain,
semakin dekat solusinya. Pada akhirnya dalam kebencian, kecurigaan, semangat
?mereka mereka menciptakan kekerasan mereka sendiri, dan pekerjaan selesai. Kau
?mungkin kehilangan orang-orangmu, tapi seseorang harus men imbang kerugian itu
dibandingkan nilai yang didapat kalau musuh terungkap."
"Kau juga mengambil risiko mengungkap keterlibatanmu sendiri, padahal kau
berkeras agar keterlibatanmu tak terungkap." "Kenapa begitu?"
"Karena bukan begitu akhirnya. Anggap saja Webb tidak berhasil.
536 Anggap saja ia tertangkap, dan kau boleh mempertaruhkan pantatmu yang anggun
kalau perintahnya adalah menangkapnya hidup-hidup. Kalau orang seperti Sheng
melihat ada jebakan yang dipasang untuk membunuhnya, ia pasti ingin tahu siapa
yang ada di baliknya. Kalau mencabut satu kuku atau sepuluh tidak membawa
hasil dan mungkin tidak -mereka akan menyuntiknya dengan bahan kimia dan
? ?mengetahui dari mana asalnya. la sudah mendengar segala yang kaukatakan
padanya " ?'Termasuk ketidakterlibatan pemerintah Amerika Serikat," sela diplomat
itu. "Benar, dan ia tidak akan mampu menahan diri. Bahan kimia itu akan mengungkapkan
semuanya. Keterlibatanmu akan terungkap. Washington
memang terlibat." "Oleh siapa?"
"Oleh Webb, demi Tuhan! Oleh Jason Bourne, kalau kau mau."
"Oleh seseorang yang memiliki sejarah penyakit jiwa, dengan catatan agresi dan
pengingkaran diri" Penderita paranoid schizophrenic yang catatan telepon-
teleponnya menunjukkan orang yang telah mengalami kemerosotan menjadi dementia,
melontarkan tuduhan-tuduhan sinting, ancaman-ancaman liar yang ditujukan pada
orang-orang yang berusaha membantunya?" Havilland diam sejenak, lalu menambahkan
dengan suara pelan. "Ayolah, Mr. Conklin, orang seperti itu tidak bicara atas
nama pemerintah Amerika Serikat. Bagaimana bisa" Kami sudah mencari-cari dia ke
mana-mana. Ia seperti bom waktu irasional dan berfantasi menemukan
persekongkolan di mana pun benaknya yang sakit dan tersiksa membawanya. Kami
ingin ia kembali menjalani terapi. Kami juga mencurigai hal itu karena dalam
kegiatan masa lalunya ia pergi ke luar negeri menggunakan paspor ilegal "?'Terapi...?" sela Alex, tertegun oleh kata-kata pria tua itu. "Kegiatan masa
lalu?" "Tentu saja, Mr. Conklin. Kalau perlu, melalui hot-line hot-line Sheng kami
? ?bersedia mengakui ia pernah bekerja untuk pemerintah dan mengalami kerusakan
parah akibat pekerjaan itu. Tapi tidak mungkin ia memiliki status resmi apa pun.
Sekali lagi, bagaimana bisa" Orang penuh kekerasan yang tragis ini mungkin
bertanggung jawab atas kematian istri yang diakuinya hilang."
"Marie" Kau akan menggunakan Marie?"
'Terpaksa. Ia ada di dalam catatan resmi, dalam surat pernyataan yang diberikan
secara sukarela oleh orang-orang yang mengenai Webb sebagai pasien mental, yang
berusaha membantunya."
"Oh Tuhan!" bisik Alex, tertegun memandang negarawan tua yang dingin dan teliti
itu. "Kau memberitahukan semua kepadanya karena.kau
sudah menyiapkan cadanganmu sendiri. Bahkan kalau ia tertangkap, kau bisa
melindungi dirimu dengan catatan-catatan resmi, evaluasi psikiatri kau bisa
?memutuskan kaitan dengannya! Astaga, kau benar-benar keparat" "Aku menceritakan
yang sebenarnya karena ia pasti akan tahu kalau aku mencoba membohonginya lagi.
McAllister, tenm saja, melangkah lebih jauh, menekankan taktor kejahatan
terorganisir yang memang benar tapi merupakan masalah yang peka sehingga aku
lebih suka tidak menyinggungnya. Tidak ada yang mau. Tapi aku tidak
menceritakan. semuanya kepada Edward. Ia belum bisa memisahkan etika dari
tuntutan pekerjaannya. Kalau sudah bisa, ia mungkin bisa bergabung denganku di
tempat tinggi, tapi kurasa ia tidak mampu."
"Kau memberitahu David semuanya untuk berjaga-jaga kalau ia tertangkap," lanjut
Conklin, tidak mendengarkan kata-kata Havilland. "Kalau pembunuhan itu tidak
terjadi, kau ingin ia tertangkap. Kau mengandalkan amfetamin dan scopolamine.
Obat-obatan! Lalu Sheng akan mendapat pesan bahwa persekongkolannya sudah kita
ketahui dan ia akan mendapatkannya secara tak resmi, bukan dari kita tapi dari
orang sakit mental yang tidak mendapat izin negara. Astaga! Itu variasi dari apa
yang dikatakan Webb kepadamu!"
"Secara tak resmi," diplomat itu menyetujui. "Banyak yang bisa diperoleh dengan
cara itu. Tidak ada konfrontasi, sangat halus. Sangat murah. Bahkan tidak makan
biaya sama sekali." "Kecuali nyawa!" teriak Alex. "Ia akan dibunuh. Ia harus dibunuh dari sudut
pandang semua orang." 'Itulah harganya, Mr. Conklin, kalau harus dibayarkan."
Alex menunggu, seakan-akan mengharapkan Havilland akan menyelesaikan
pernyataannya. Tidak ada yang terlontar, hanya tatapan mata yang kuat dan sedih.
"Hanya itu yang bisa kaukatakan" Harganya kalau harus dibayarkan?"
?"Taruhannya jauh lebih besar daripada yang bisa kita bayangkan jauh lebih
?besar. Kau sama tahunya seperti diriku, jadi jangan sok kaget begitu."
Ambassador bersandar kembali ke kursi dengan kaku. "Kau pernah mengambil
keputusan seperti itu, perhitungan seperti itu."
"Tidak seperti ini. Tidak pernah seperti ini! Kau mengirim orangmu sendiri dan
kau tahu risikonya, tapi kau tidak menjebak orang lapangan dengan menutup rute
melarikan diri! Ia lebih baik pergi dengan mempercayai mempercayai bahwa ia ? ?membawa pembunuh bayaran itu untuk mendapatkan istrinya kembali!" 'Tujuannya
berbeda. Ini jauh lebih vital." "Aku tahu. Kalau begitu jangan kirim dia! Kau
sudah mendapatkan sandinya, kirim orang lain! Orang yang tidak setengah mati
kelelahan!" / "Kelelahan atau tidak, ia orang terbaik untuk pekerjaan ini dan ia
berkeras melakukannya."
"Karena ia tidak tahu apa yang sudah kaulakukan! Bahwa kau
menjebaknya, menjadikannya kurir yang hams dibunuh!"
"Aku tidak punya pilihan. Seperti yang sudah kaukatakan, ia menemukanku. Aku
harus menceritakan yang sebenarnya."
"Kalau begitu, kuulangi, kirim orang lain! Regu pembunuh yang direkrut dari luar
oleh orang yang tidak tahu apa-apa, tidak ada kaitan dengan kita, hanya dibayar
untuk pembunuhan profesional, dengan sasaran Sheng. Webb tahu cara menghubungi
Sheng, ia sudah mengatakanhya padamu. Akan kuyakinkan dia untuk memberitahukan
sandi atau rangkaian atau apa pun itu padamu, dan kau membeli regu pembunuh
itu!" i "Kau menyejajarkan kami dengan Khadafi dari belahan dunia ini?"
"Itu begitu kekanak-kanakan hingga aku tidak bisa menemukan kata untuk "
?"Lupakan," sela Havilland. "Kalau ini sampai terlacak kembali pada kita dan itu
?bisa terjadi kita harus melancarkan serangan ke Cina sebelum mereka menyerang
?kita. Tak terbayangkan."
"Yang kaulakukan di sini pun. tak terbayangkan!" f
"Ada prioritas yang lebih penting daripada keselamatan seseorang, Mr. Conklin,
dan sekali lagi kau sama tahunya seperti diriku. Ini sudah menjadi pekerjaan
seumur hidupmu kalau kau/mau memaafkan aku tapi kasus ini berada di tingkat
? ?yang lebih tinggi daripada apa pun yang pernah kaualami. Katakan saja di tingkat
geopolitik." "Haram jadah!" "Perasaan bersalahmu sendiri terlihat, Alex kalau aku boleh memanggilmu
?Alex karena kau menyebut-nyebut garis keluarga terdekatku. Aku tidak pernah
?memposisikan Jason Bourne tak-bisa-diselamatkan-lagi. Besar harapanku ia akan
berhasil, pembunuhan itu akan terjadi. Kalau itu yang terjadi, ia bebas; Timur
Jauh bebas dari ancaman monster dan dunia tidak akan mengalami Sarajevo
Oriental. Itu tugasku, Alex."
"Sedikitnya katakan padanya! Peringatkan dia!"
"Tidak bisa. Sama seperti kau juga tidak bisa melakukannya kalau jadi aku. Kau
tidak memberitahu tueur a gages "
?'Tolong ulangi, pantat anggun?"
"Orang yang dikirim untuk membunuh harus mempercayai ke-yakinannya. Ia tidak
bisa, sedetik pun, memikirkan motif maupun alasannya. Ia tidak boleh memiliki
keragu-raguan sama sekali. Tidak. Obsesinya harus utuh. Hanya itu saru-satunya
kesempatan baginya untuk berhasil." "Seandainya ia tidak berhasil" Seandainya ia tewas?"
"Kalau begitu kita mulai lagi secepat mungkin dengan menempatkan orang lain
menggantikan dirinya. McAllister akan mendampinginya ke Macao dan mempelajari
rangkaian sandi untuk menghubungi Sheng.
Bourne sudah menyetujui hal itu. Kalau yang terburuk terjadi, kami mungkin
bahkan mencoba teori konspirasinya. Ia mengatakan strategi itu sudah terlambat,
tapi bisa saja keliru. Kaulihat, aku tidak pernah berhenti
belajar, Alex." "Kau sudah berhenti," kata Conklin dengan marah, sambil beranjak bangkit dari
kursi. 'Tapi ada yang kaulupakan kau lupa apa yang kaukatakan kepada David: Ada?kesalahan yang mencolok."
"Apa itu?" . "Aku tidak akan membiarkan kau lolos." Alex tertatih-tatih ke pintu. "Kau bisa
meminta banyak hal dari seseorang, tapi ada saatnya ketika kau tidak bisa
meminta lagi. Kau sudah habis, pantat anggun. Webb akan tahu yang sebenarnya.
Seluruh kebenarannya."
Conklin membuka pintu. Ia berhadapan dengan punggung marinir jangkung yang,
begitu mendengar suara pintu dibuka, berbalik dengan senapan siap. "Jangan
menghalangiku, prajurit," kata Alex.
"Maaf, Sir!" salak Marinir itu, pandangannya menerawang, menatap lurus ke depan.
Conklin berbalik memandang diplomat yang duduk di belakang meja. Havilland
mengangkat bahu. "Prosedur," katanya. "Kupikir orang-orang ini sudah tidak ada
di sini lagi. Kuklra mereka terkurung di bandara." "Yang kaulihat memang begitu.
Ini dari kontingen Konsulat. Berkat kesediaan Downing Street membengkokkan
beberapa peraturan, tempat ini sekarang adalah wilayah resmi AS. Kita berhak
menghadirkan pihak militer di sini." -:
"Aku mau menemui Webb!" "Tidak bisa. Ia akan pergi." Kaupikir kau ini siapa?" .
"Namaku Raymond Oliver Havilland. Aku duta besar luar biasa bagi pemerintah
Amerika Serikat Keputusanku harus dilaksanakan tanpa diperdebatkan selama masa
krisis. Ini masa krisis. Persetan denganmu,
Alex" Conklin menutup pintu dan berjalan tertatih-tatih kembali ke kursinya.
"Selanjutnya apa, Mr. Ambassador" Apakah kami bertiga akan ditembak
di kepala atau mendapat lobotomi?" "Aku yakin kita semua bisa mencapai
kesepakatan." Mereka berpelukan. Marie tahu suaminya hanya setengah berada di sanaj hanya
sebagian dari dirinya. Paris kembali terulang, sewaktu ia mengenai' pria putus
asa bernama Jason Bourne, yang berusaha bertahan hidup
540 tapi tidak yakin ia mampu, atau bahkan harus. Keragu-raguannya dalam beberapa
hal sama mematikan bagi dirinya seperti mereka yang menginginkan kematiannya.
Tapi ini. bukan Paris. Tidak ada keragu-raguan sekarang, tidak ada taktik yang
diimprovisasi untuk menghindari para pemburu, tidak ada lomba untuk menjebak
pemburu. Yang mengingatkan Marie akan Paris adalah jarak yang dirasakannya di
antara mereka berdua. David berusaha menggapainya David yang baik, David yang
?penuh kasih tapi Jason Bourne tidak bersedia melepaskannya. Jason sekarang
? menjadi sang pemburu, bukan yang diburu, dan itu memperkuat kemauannya. Hal itu
diringkas dalam satu kata yang digunakannya secara teratur: Jalan! I brarlK
"Kenapa, David" Kenapa?"
"Sudah kukatakan. Karena aku bisa. Karena aku harus melakukannya.
Karena hal itu harus dilakukan.?"Itu bukan jawaban, Sayang."
"Baiklah." Webb dengan lembut melepaskan istrinya dan memegangi bahunya, menatap
lurus ke matanya. "Untuk kita, kalau begitu."
"Kita?" "Ya. Aku akan terus melihat bayangan-bayangan itu sepanjang sisa hidupku.
Bayangan-bayangan itu terus kembali dan mencabik-cabik diriku karena aku tahu
apa yang kutinggalkan dan aku tidak akan bisa menghadapinya. Aku akan gila dan
membawamu bersamaku karena tak peduli secerdas apa pun dirimu, kau tidak
memiliki logika untuk melepaskan diri."
"Aku lebih suka berputar-putar seperti orang suiting bersamamu daripada tanpa
dirimu. Itu berarti melihatmu tetap hidup." "Itu bukan argumentasi." "Kurasa
sudah cukup." "Aku yang akan mengambil keputusan, bukan melakukannya."
"Apa itu artinya?" [_
"Aku ingin Sheng disingkirkan, aku serius. Ia tidak layak hidup, tapi bukan aku
yang akan menghabisinya "?"Citra Tuhan tidak cocok untukmu!" sela Marie tajam. "Biar orang lain yang
mengambil keputusan. Menjauhlah dari masalah itu. Agar kau
tetap selamat" j- "Kau tidak mendengarkan aku. Aku ada di sana dan aku melihatnya mendengarnya.
?Ia tidak layak hidup. Dalam salah satu kotbahnya ia mengatakan bahwa hidup
adalah berkat berharga. Mungkin itu bisa diperdebatkan, tergantung dari
kehidupannya, tapi hidup tak berarti apa-apa baginya. Ia ingin membunuh mungkin
?terpaksa, entahlah, tanya saja pada Panov dan itu ada di matanya. Ia Hitler dan
?Mengele dan Genghis Khan... pembunuh gergaji mesin apa pun tapi ia harus pergi.
? ?Dan aku harus memastikan,kepergiannya."
'Tapi kenapa?" kata Marie, memohon. "Kau belum menjawab pertanyaanku.'"
"Sudah, tapi kau tidak mendengarku. Dengan satu atau lain cara aku akan
melihatnya setiap hari, mendengar suara itu. Aku akan membayang. kan ia
mempermainkan orang yang ketakutan sebelum membunuh mereka, menjagal mereka.
Cobalah untuk mengerti. Aku sudah berusaha padahal aku bukan pakar, tapi ada
yang kupelajari tentang diriku sendiri. Hanya orang idiot yang tidak. Bayangan-
bayangan itu, Marie, gambar-gambar terkutuk yang selalu kembali itu, membuka
pintu-pintu kenangan-kenangan yang tak ingin kuketahui, tapi terpaksa. Cara
?paling jelas dan sederhana bagiku untuk mengatakannya adalah aku tidak tahan
lagi. Aku tidak bisa menambahkan kejutan-kejutan buruk ke dalam koleksi itu. Aku
ingin pulih -tidak sepenuhnya sembuh, aku bisa terima dan hidup dengan
?kenyataan itu tapi aku juga tidak bisa mundur kembali. Aku tidak man mundur
?kembali. Demi kita berdua."
"Dan menurutmu dengan merancang kematian seseorang kau bisa menyingkirkan
bayangan-bayangan tersebut?"
"Kupikir akan membantu, ya. Segalanya relatif, dan aku tidak akan ada di sini
kalau Echo tidak mengorbankan nyawanya agar aku bisa tetap hidup. Bukan cara
yang bagus untuk mengatakannya, tapi seperti sebagian besar orang aku memiliki
hati nurani. Atau mungkin perasaan bersalah karena aku tetap hidup. Aku harus
melakukannya semata-mata karena aku bisa melakukannya." "Kau meyakinkan dirimu
sendiri?" "Ya, sudah. Aku yang terbaik."
"Dan katamu tadi kau mengambil keputusan, bukan bertindak?"
"Aku tidak akan melakukannya dengan cara lain lagi. Aku kembali karena ingin
menjalani kehidupan yang panjang bersamamu, lady."
"Apa jaminanku" Siapa yang akan bertindak?"
"Pelacur yang telah melibatkan kita dalam masalah ini."
"Havilland?" . .
Tidak, ia muncikarinya. McAllister pelacurnya, sejak dulu. Orang yang
mempercayai kebaikan, yang mengenakannya setiap hari hingga bocah-bocah penguasa
memintanya mencampakkannya. Ia mungkin akan melibatkan muncikarmya dan itu tidak
apa-apa. Mereka berdua bisa melakukannya."
Tapi bagaimana caranya?"
The Bourne Supremacy Karya Robert Ludlum di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Ada orang-orang jpria dan wanita yang bersedia membunuh kalau harganya cukup ? ?tinggi. Mereka mungkin tidak memiliki ego si nlitbs; Jason Bourne atau Carlos
the Jackal, tapi mereka ada di mana-mana dalam dunia hitam yang kotor itu.
Edward si pelacur memberitahu kita bahwa ia punya musuh di seluruh Timur Jauh,
dari Hong Kong hingga Filipina, dari Singapura hingga Tokyo, semua atas nama
Washington. 542 ingin menancapkan pengaruhnya di sini. Kalau kau punya musuh,
Lu tahu siapa mereka, tahu sinyal-sinyal yang hams dikirim untuk menghubungi
mereka. Itulah yang akan dilakukan pelacur dan muncikari -
Dya. Akan kusiapkan pembunuhannya, tapi. orang lain yang akan membunuh, dan aku
tidak peduli berapa juta biayanya bagi mereka. Aku akan mengawasi dari kejauhan
untuk memastikan si penjagal tewas, bahwa gcho mendapatkan apa yang menjadi
haknya, bahwa Timur Jauh tidak jjcan dirundung monster yang bisa menerjunkannya
ke perang yang mengerikan tapi hanya itu yang akan kulakukan. Mengawasi.
?McAllister tidak tahu, tapi ia akan ikut denganku. Kami membayar harga masing-
masing." "Siapa yang berbicara sekarang?" tanya Marie. "David atau Jason?" Suamhrya diam
sejenak, kebisuannya menandakan pemikiran yang dalam. "Bourne," katanya pada
akhirnya. "Hams Bourne sampai aku
kembali." "Kau mengetahuinya?"
"Aku menerima kenyataan itu. Aku tidak memiliki pilihan lain." Terdengar ketukan
pelan dan cepat di pintu kamar tidur. "Mr. Webb.
Ini McAllister. Sudah waktunya berangkat."
543 35 HeLIKOPTER Layanan Darurat Medis meraung-raung melintasi Pelabuhan Victoria,
melewati kepulauan kecil di Laut Cina Selatan menuju Macao. Kapal-kapal patroli
Republik Rakyat Cina telah diberitahu melalui pangkalan angkatan laut di
Gongbei; tidak boleh ada yang menembak pesawat yang terbang rendah mengirim
bantuah itu. McAllister beruntung; seorang pejabat partai yang berkunjung dari
Peking tengah dirawat di Rumah Sakit Kiang Wu , dengan radang usus yang telah
mengalami perdarahan. Ia membutuhkan darah RH-negatif, yang selalu kurang
persediaan. Biarkan mereka datang, biarkan mereka pergi. Kalau pejabat itu
petani dari perbukitan Zhuhai, ia akan diberi darah kambing dan dibiarkan
mengharapkan yang terbaik.
Bourne dan Undersecretary of State mengenakan pakaian terusan putih bersabuk dan
topi Royal Medical Corps, tanpa tanda pangkat di lengan baju mereka; mereka
sekadar anak buah yang diperintahkan. mengantar darah kepada seorang Zhongguo
ren dari rezim yang sedang dalam proses membongkar daerah Kerajaan. Segala
sesuatu dilakukan dengan tepat dan efisien dalam semangat kerja sama yang baru
antara koloni dan calon majikan barunya. Biarkan mereka datang, biarkan mereka
pergi. Semua sangat jauh dan bagi kita tak ada artinya. Kita tidak akan mendapat
keuntungan. Kita tidak pernah mendapat keuntungan. Tidak dari mereka, tidak dari
mereka di atas. Areal parkir belakang rumah sakit telah dibersihkan dari kendaraan. Empat lampu
sorot menandai landasan. Pilot memosisikan pesawat untuk pendaratan vertikal,
lalu menurunkan pesawat, menggemuruh di atas landasan be ton. Sorot lampu-lampu
dan derum helikopter menarik kerumunan di jalan, di luar gerbang rumah sakit di
Rua Coelho do Amaral. Bagus, pikir Bourne sambil menunduk, memandang dari pintu
palka yang terbuka. Ia percaya akan ada lebih banyak orang yang tertarik dengan
kepergian helikopter itu lima menit lagi sementara baling-balingnya terus
berputar dengan kecepatan rendah, lampu sorot tetap dinyalakan, dan kepungan
polisi tetap di tempatnya tanda-tanda kegiatan yang sangat tidak biasa. ?Kerumunan adalah hal terbaik yang bisa mereka
544 harapkan; dalam kebingungan, mereka bisa menjadi bagian dari penonton sementara
dua orang lain berseragam putih paramedis menggantikan tempat mereka dengan
bergegas menuju pesawat, tubuh membungkuk di bawah baling-baling, untuk
perjalanan kembali ke Hong Kong.
Sambil menggerutu, Jason harus mengagumi kemampuan McAllister menggerakkan biji-
biji catumya. Analis itu meyakini keterlibatannya. Ia tahu tombol mana yang
harus ditekan untuk menggeser bidaknya. Dalam krisis saat ini, bidak itu adalah
dokter di Rumah Sakit Kiang Wu yang beberapa tahun berselang mengalihkan dana
medis IMF ke klinik pribadinya di Almirante Sergio. Karena Washington menjadi
sponsor International Monetary Fund, dan karena McAllister berhasil menangkap
basah dokter itu, ia berada dalam posisi untuk mengungkapnya dan mengancam akan
melakukannya. Sekalipun begitu, dokter itu menang. Dokter itu bertanya bagaimana
McAllister akan menggantikan dirinya tidak banyak dokter kompeten di Macao.
?Apa tidak lebih baik bagi orang Amerika itu untuk menutup mata terhadap
pelanggarannya kalau layanan kliniknya berjalan baik" Dengan catatan prestasi
seperti itu" Bocah baik-baik dalam diri McAllister menyerah, tapi bukannya tidak
mengingat pelanggaran dokter itu dan utangnya. Utang itu akan dibayar malam
?ini. "Ayo!" teriak Bourne, beranjak dan mencengkeram salah satu .dari dua kontiner
darah. "Jalan!"
McAllister berpegangan pada gagang besi di dinding, di sisi seberang pesawat
saat helikopter itu menyentuh semen. Ia pucat, wajahnya membeku menjadi topeng.
"Ini benar-benar gila" gumamnya. Tunggu hingga kita benar-benar sudah mendarat."
"Kita sudah mendarat. Ini jadwalmu sendiri, analis. Jalan."
Dengan diarahkan polisi, mereka berlari-lari menyeberangi areal parkir ke pintu
ganda yang dibuka dua perawat. Di dalamnya, seorang dokter Oriental berjas
putih, dengan stetoskop menjuntai dari sakunya,- meraih lengan McAllister.
"Senang bertemu lagi dengan Anda, Sir," katanya dalam bahasa Inggris yang fasih
tapi beraksen. "Sekalipun dalam situasi yang menimbulkan rasa ingin tahu "
? "Begitu pula situasi Anda tiga tahun yang lalu," sela analis itu tajam,
terengah-engah, secara efektif menyela dokter itu. "Kite ke mana?"
"Haiti aku ke laboratonum darah. Ada di ujung lorong. Perawat kepala akan
memeriksa segelnya dan menandatangani bukti penerimaan, sesudah itu kalian juga
akan mengikutiku ke kamar lata di mana dua orang yang akan menggantikan kalian
sudah menunggu. Berikan tanda terimanya pada mereka, ganti pakaian, dan mereka
akan pergi." "Siapa mereka?" tanya Bourne. "Di mana kau menemukan mereka?"
"Orang Portugis yang magang," jawab dokter itu. "Dokter-dokter
muda tanpa uang yang dikirim dari Pedroso untuk menyelesaikan magang mereka di
sini." "Penjelasan?" desak Jason saat mereka menyusuri lorong. "Sebenarnya tidak
ada," jawab orang Macao itu. "Yang dalam bahasa Inggris disebut 'pertukaran'.
Sah sepenuhnya. Dua petugas medis Inggris yang ingin melewatkan semalam di sini
dan dua orang magang yang sudah kelebihan beban kerja yang layak melewatkan
semalam di Hong Kong. Mereka akan kembali menggunakan hidrofoil besok pagi.
Mereka tidak tahu apa-apa, tidak mencurigai apa-apa. Mereka senang ada dokter
tua yang mengakui kebutuhan mereka." "Kau menemukan orang yang tepat. analis."
"Ia pencuri." "Kau pelacur." "Maaf?"
Tidak apa-apa. Ayo."
Begitu kantong-kantong darah diberikan, segelnya diperiksa, dan tanda terimanya
ditandatangani, Bourne dan McAllister mengikuti dokter itu ke kantor sebelah
yang dikunci, berisi persediaan obat-obatan dan memiliki pintu sendiri ke
lorong, yang juga dikunci. Kedua dokter Portugis magang itu sudah menunggu di
depan rak kaca; satu lebih jangkung daripada yang Iain dan keduanya tersenyum.
Tidak ada perkenalan, hanya anggukan dan pernyataan singkat dari sang dokter
kepada McAllister. "Berdasarkan deskripsi yang Anda berikan bukannya aku membutuhkan deskripsi ?tentang Anda menurutku ukuran mereka kurang-lebih tepat, bukan?"
?"Mereka sudah cukup," jawab McAllister sementara ia dan Jason menanggalkan
pakaian terusan putih mereka. "Ini agak kebesaran. Kalau mereka berlari cukup
cepat dan tetap menunduk, mereka baik-baik saja. Suruh mereka meninggalkan
pakaian ini dan tanda terimanya pada pilot la yang akan menandatanganinya untuk
kami begitu tiba di Hong Kong." Bourne dan analis itu berganti celana panjang
gelap dan jas kebesaran yang kusut. Masing-masing menukarkan pakaian terusan dan
topinya. McAllister berkata, "Suruh mereka bergegas. Jadwal keberangkatan kurang
dari dua menit lagi."
Dokter itu bicara dalam bahasa Portugis yang patah-patah, lalu berpaling kembali
memandang menteri muda itu. "Pilot tidak bisa ke mana-mana tanpa mereka, Sir."
"Segalanya sudah diperhitungkan waktunya hingga ke menit-menitnya," sergah
analis itu, ketakutan sekarang terdengar dalam suaranya. Tidak boleh ada yang
bertanya-tanya lebih daripada yang diperlukan. Semua harus tepat waktu. Cepat.1"
546 Para dokter magang itu berpakaian topi dikenakan rendah dan tanda terima kantong
darah ada di saku mereka. Dokter memberikan instruksi terakhirnya kepada orang-
orang Amerika tersebut sambil memberikan
dua kartu izin oranye rumah sakit. "Kita akan keluar bersama-sama; pintunya
terkunci secara otomatis. Aku akan langsung menemani para dokter muda kita,
mengucapkan terima kasih dengan suara keras kepada mereka melewati jajaran
polisi sampai mereka berlari ke pesawat Kalian berbelok ke kanan, lalu ke kiri
memasuki lobi depan dan pintu masuk. Kuharap aku benar-benar berharap hubungan
? ? kita, sekalipun menyenangkan, sekarang berakhir."
"Untuk apa ini?" tanya McAllister sambil mengacungkan kartu izin rumah sakit.
"Mungkin semoga bukan apa-apa. Tapi kalau kalian dihentikan, kartu itu bisa ? ?menjelaskan kehadiran kalian dan kalian tidak akan
ditanyai." "Kenapa" Apa isinya?" Tidak ada fakta, tidak ada potongan data yang bisa
dibiarkan tanpa penjelasan.
"Cukup sederhana," kata dokter itu, memandang McAllister dengan tenang, "kartu-
kartu itu menjelaskan bahwa kalian ekspatriat miskin, sama sekali tidak punya
uang, kurawat di klinikku tanpa biaya. Untuk gonorrhea, tepatnya. Sudah
sewajarnya, ada ciri-ciri identifikasi yang biasa tinggi, perkiraan berat
?badan, warna rambut dan mata, kebangsaan. Data Anda lebih lengkap, karena aku
belum bertemu teman Anda. Juga, sudah sewajarnya, ada duplikatnya di arsipku,
dan tidak ada yang bisa keliru menebak itu Anda, Sir."
"Apa?" "Begitu Anda tiba di jalan di luar, aku yakin utang masa laluku lunas.
Setuju?" "Gonorrhea?" "Please, Sir, seperti kata Anda sendiri, kita hams cepat. Segalanya harus tepat
waktu." Dokter itu membuka pintu, mendorong keempat orang itu keluar dan
seketika berbelok ke kiri bersama kedua dokter magang ke pintu masuk samping dan
helikopter medis. "Ayo," bisik Bourne sambil menyentuh lengan McAllister dan melangkah ke kanan.
"Kau dengar apa katanya tadi?"
"Katamu ia pencuri."
"Memang. Sampai sekarang!"
"Ada saatnya seseorang tidak terlalu meributkan masalah pencurian
dengan pencuri seperti itu." "Apa artinya"'
"Begini," kata Jason Bourne, sambil menunduk memandang analis di
547 sampingnya. "Ia berhasil menjebakmu dalam beberapa tuduhan. Kolusi, korupsi, dan
gonorrhea." "Oh Tuhan."
Mereka berdiri di belakang kerumtinan dekat pagar tinggi, menyaksikan helikopter
meraung-raung naik dari landasan, lalu membubung ke langit malam. Satu demi satu
lampu sorot dipadamkan, dan areal parkir itu sekali lagi diterangi lampu-lampu
yang suram. Sebagian besar polisi naik ke van yang tersisa berjalan santai
kembali .ke pos jaga sebelumnya, sementara beberapa di antara mereka menyulut
rokok, seakan-akan mengumumkan bahwa kehebohan sudah berakhir. Kerumunan mulai
bubar dan pertanyaan-pertanyaan dilontarkan kepada siapa saja. Siapa itu" Orang
yang sangat penting, bukan" Menurutmu apa yang terjadi", Menurutmu kita akan
diberitahu" Siapa peduli" Kita mendapat pertunjukan, ayo mimim-minam, ya" Kau
lihat wanita itu" Pelacur kelas satu, menurutku, kau setuju" la sepupu
pertamaku, keparat! Kehebohan sudah berakhir. "Ayo," kata Jason. "Kita harus
pergi." "Kau tahu, Mr. Webb, kau memiliki dua perintah yang kaugunakan dengan frekuensi
menjengkelkan. 'Jalan' dan 'Ayo'.'"Keduanya berhasil." Mereka menyeberangi
Amaral. "Aku menyadari. seperti kau juga menyadari, bahwa kita harus bergerak cepat.
Hanya saja kau belum menjelaskan kita akan ke mana."
"Aku tahu aku belum menjelaskan," kata Bourne.
"Kupikir sudah waktunya." Mereka terus berjalan, Bourne yang menentukan
kecepatan langkah mereka. "Kau menyebutku pelacur," lanjut menteri muda itu...
"Memang." "Karena aku setuju melakukan apa yang menurutku benar, apa yang harus
dilakukan?" "Karena mereka memanfaatkanmu. Bocah-bocah penguasa memanfaatkanmu dan mereka
akan mendepakmu tanpa berpikir dua kali. Kau melihat limusin dan konferensi
tingkat tinggi di masa depanmu, dan kau tidak mampu menolaknya. Kau bersedia
membuang hidupku tanpa mencari alternatifnya untuk itulah kau dibayar. Kau ?bersedia mempertaruhkan keselamatan isteiku karena daya tariknya terlalu hebat.
Makan malam bersama Komite Empat Puluh, mungkin bahkan menjadi anggota; rapat-
rapat rahasia dan tertutup di Oval Office bersama Ambassador Havilland. Bagiku,
itu namanya melacur. Hanya saja, kuulangi, mereka akan -mendepakmu tanpa
berpikir dua kali." Sunyi. Selama hampir satu blok Macao yang panjang. "Kaupikir aku tidak tahu, Mr.
Bourne?" 548 "Apa?" "Bahwa mereka akan mendepakku?"
Sekali lagi Jason menunduk memandang birokrat yang teliti di sampingnya-itu.
"Kau tahu?" "Tentu saja. Aku tidak-termasuk liga mereka dan mereka tidak meng-inginkanku di
dalamnya. Oh, aku memiliki kredibilitas dan otak, tapi tidak. memiliki
penampilan luar biasa yang mereka miliki. Aku tidak menarik. Aku membeku di
depan kamera televisi sekalipun aku harus menyaksikan idiot-idiot yang tampil
?melakukan kesalahan-kesalahan konyol. Jadi, kau mengerti, aku menyadari
keterbatasanku. Dan karena tidak bisa melakukan apa yang bisa dilakukan orang-
orang ini, aku harus melakukan yang terbaik bagi mereka dan bagi negara. Aku
harus berpikir bagi mereka."
"Kau berpikir untuk Havilland" Kau menemui kami di Maine dan kau merampas
istriku dariku! Apakah tidak ada pilihan lain dalam otakmu yang bengkak itu?"
'Tidak ada yang bisa kutemukan. Tidak ada yang mencakup segalanya seteliti
strategi Havilland. Pembunuh bayaran itu merupakan penghubung tak terlacak
kepada Sheng. Kalau kau bisa memburunya dan membawanya kepada kami, itu jalan
pintas yang kami perlukan untuk memancing Sheng keluar."
"Keyakinanmu pada. diriku lebih besar daripada keyakinanku sendiri."
"Kami percaya pada Jason Bourne. Pada Cain pada orang dari Medusa yang
?dipanggil Delta. Kau memiliki motif terkuat yang mungkin ada: mendapatkan
istrimu kembali, istri yang sangat kaucintai. Dan tidak ada kaitan apa pun
dengan pemerintah kita " "Kami mencium adanya skenario rahasia sejak awal!"
?sembur Bourne. "Aku menciumnya, dan Conklin juga."
"Mencium bukan mencicipi," analis-itu memprotes, saat mereka bergegas menyusuri
lorong gelap dari bebatuan bulat. "Kau tidak punya bukti kokoh untuk
diungkapkan, tidak ada perantara yang menunjuk ke Washington. Kau terobsesi
menemukan pembunuh yang berperan. sebagai dirimu agar taipan yang marah itu mau
mengembalikan istrimu padamu yang istrinya katanya dibunuh oleh pembunuh ?bayaran yang mengaku sebagai Jason Bourne! Mula-mula kupikir itu suiting, tapi
lalu aku melihat logikanya. Havilland benar. Kalau ada satu orang hidup yang
mampu menangkap pembunuh bayaran itu, dan dengan cara itu menetralisir Sheng,
kaulah orangnya. Tapi kau tidak boleh memiliki kaitan apa pun dengan Washington.
Oleh karena itu kau harus direkrut dalam kerangka kebohongan yang luar biasa.
Kurang dari itu, maka kau mungkin bereaksi lebih normal. Kau mungkin menemui
polisi, atau pihak berwenang pemerintahan, orang-orang yang kaukenal di masa
lalu masa lalu yang bisa kauingat, yang juga menguntungkan kami."
?"Aku memang menghubungi orang-orang yang pernah kukenal." "Dan tidak mendapat
apa pun kecuali bahwa semakin kau mengancam membuka mulut, semakin besar
kemungkinan pemerintah menempatkanmu kembali ke terapi. Bagaimanapun juga, kau
berasal dari Medusa dan memiliki sejarah amnesia, bahkan schizophrenia."
"Conklin menemui yang Iain-lain "
?"Dan pada awalnya diberitahu hanya secukupnya agar kami mengetahui apa yang
diketahuinya, apa yang berhasil disusunnya. Kalau tidak salah dulu ia orang yang
terbaik dalam bidangnya."
"Memang benar. Sampai sekarang."
"Ia memosisikan dirimu sebagai tak-bisa-diselamatkan-lagi." "Sejarah. Mengingat
situasinya, aku mungkin juga berbuat begitu. Ia tahu lebih banyak daripada yang
kuketahui di Washington."
"Ia diarahkan untuk mempercayai tepat seperti yang ingin dipercayainya. Itu
salah satu kehebatan Havilland pada saat terdesak. Ingat, Alexander Conklin
orang yang sudah patah semangat, getir. Ia tidak mencintai dunia tempat ia
The Bourne Supremacy Karya Robert Ludlum di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
menghabiskan masa dewasanya, maupun orang-orang dengan siapa ia berbagi dunia
itu. Ia diberitahu ada kemungkinan operasi rahasia yang mungkin menyimpang,
bahwa skenarionya mungkin sudah diambil alih oleh elemen lawan." McAllister diam
sejenak saat mereka keluar dari lorong dan berbelok di tikuhgan dalam keramaian
lafut malam Macao lampu berwarna-warni" menyala di mana-mana. "Kembali ke
kebohongan yang pertama, kau mengerti?" lanjut analis itu. "Conklin yakin ada
orang lain yang sudah melangkah masuk, bahwa situasimu sudah tanpa harapan,
begitu pula istrimu, kecuali kau mengikuti skenario baru yang dijalankan oleh
elemen lawan yang mengambil alih."
"Itu yang dikatakannya padaku," kata Jason sambil mengerutkan kening, teringat
ruang tunggu Bandara Dulles dan air matanya yang mengalir. "Ia menyuruhku
memainkan skenarionya."
"Ia tidak punya pilihan." McAllister tiba-tiba mencengkeram lengan Bourne,
mengangguk ke arah etalase gelap di kanan depan mereka. "Kita harus bicara."
"Kita sedang bicara," kata orang Medusa itu tajam. "Aku tahu tujuan kita dan
tidak boleh ada waktu yang terbuang."
"Kau harus menyediakan waktu," analis itu berkeras. Keputusasaan dalam suaranya
menyebabkan Bourne berhenti dan memaudangnya, lalu mengikutinya ke etalase.
"Sebelum kau melakukan apa pun, kau harus mengerti."
"Apa yang harus kumengerti" Kebohongannya?" 'Tidak, kebenarannya."
"Kau udak tahu apa kebenarannya," kata Jason. "Aku tahu, mungkin lebih baik
daripada dirimu. Seperti yang sudah kaukatakan, itu pekerjaanku. Strategi
Havilland 'akan berhasil kalau
bukan karena istrimu. Ia melarikan diri; ia berhasil lolos. Ia menyebabkan
strategi itu berantakan." "Aku menyadari hal itu."
"Kalau begitu kau pasti menyadari fakta, entah Sheng berhasil mengidentifikasi
istrimu atau tidak, ia tahu tentang istrimu dan memahami arti
pentingnya." "Aku belum memikirkannya."
"Pikirkan sekarang. Unit Lin Wenzu disusupi sewaktu mereka dan seluruh Hong Kong
mencari istrimu. Catherine Staples dibunuh karena ia memiliki koneksi dengan
istrimu dan melalui wanita misterius ini ia dianggap tahu terlalu banyak atau
nyaris mendapatkan kebenaran yang menghancurkan. Perintah Sheng berguna untuk
menyingkirkan semua lawan, bahkan calon lawan. Seperti yang sudah kaulihat di
Peking, ia fanatik dan melihat substansi sementara yang ada hanya bayang-
bayang musuh di setiap tikungan gelap."?"Apa maksudmu yang sebenarnya?" tanya Bourne tidak sabar.
"Ia juga cemerlang dan orang-orangnya ada di seluruh koloni."
"Lalu?" "Sewaktu beritanya tersebar di koran pagi dan televisi, ia pasti mengambil
anggapan-anggapan tertentu dan memerintahkan mengawasi rumah di Victoria Peak,
juga Mi-Six, setiap detik dan setiap jam, bahkan kalau untuk itu ia harus
menyandera penghuni rumah sebelah dan sekali
lagi menyusup ke dalam intelijen Inggris." 'Terkutuk, apa maksudmu?"
"Ia akan menemukan Havilland, lalu ia akan menemukan istrimu."
"Lalu?" "Seandainya kau gagal" Seandainya kau terbunuh" Sheng tidak akan berhenti
sebelum ia mengetahui segala sesuatu yang perlu diketahuinya. Kuncinya tidak
ragu lagi ada pada wanita yang bersama Havilland, wanita jangkung yang dicari
semua orang. Pasti begitu karena wanita itu merupakan teka-teki di tengah-tengah
misteri dan berkaitan dengan Ambassador. Kalau terjadi apa-apa denganmu,
Havilland akan terpaksa membebaskan istrimu, dan Sheng akan menangkapnya di
?Kai-tak, atau Honolulu, Los Angeles, atau New York. Percayalah, Mr. Webb, ia
tidak akan berhenti sebelum berhasil mendapatkan istrimu. Ia harus tahu apa yang
sudah dilakukan untuk menjungkalkan dirinya, dan istrimulah kuncinya. Tidak ada
yang lain lagi." "Sekali lagi, tujuanmu?"
"Segalanya bisa terulang lagi dengan hasil yang jauh lebih mengerikan."
"Skenarionya?" tanya Jason, bayangan-bayangan berdarah dari lembah suaka burung
itu menyerangnya. "Ya," kata analis itu tegas. "Hanya saja, kali ini istrimu benar-benar
550 ditangkap, bukan sekadar bagian dari strategi untuk merekrutmu. Sheng akan
memastikannya begitu." 'Tidak kalau ia mati!"
"Mungkin tidak. Tapi ada risiko yang sangat nyata rencana ini gagal
?dan ia tetap hidup."
"Kau mencoba mengatakan sesuatu tapi kau tidak mehgatakanrtydr "Baiklah, akan
kukatakan sekarang. Sebagai pembunuh bayaran, kau
menjadi penghubung ke Sheng, orang yang menghubunginya, tapi alcu
yang bisa memancingnya keluar." "Kau?"
"Itu sebabnya aku meminta Ambassador menggunakan namaku dalam pemyataan pers.
Sheng mengenalku, dan aku mendengarkan dengan hati-hati sewaktu kau menjabarkan
teori konspirasimu kepada Havilland. Ia tidak mempercayainya dan, sejujumya, aku
juga tidak. Sheng tidak akan menerima pertemuan dengan orang yang tak dikenal.
Tapi ia akan menemui orang yang dikenalnya.
"Kenapa kau?" "Separo kebenaran, separo kebohongan," analis itu mengulangi kata-kata Bourne.
"Tenma kasih karena mendengarkan begitu cermat. Sekarang, jelaskan."
"Kebenarannya lebih dulu, Mr. Webb, atau Bourne, atau apa pun panggilan yang
kauinginkan. Sheng menyadari sumbanganku kepada pemerintahku dan kemajuanku yang
tidak seberapa. Aku cemerlang tapi tak terlihat, birokrat tak dikenal yang
dilewati karena tidak memiliki kualitas yang bisa meningkatkan karierku, yang
bisa membuatku menonjol, dan membawaku ke pekerjaan-pekerjaan basah di sektor
swasta. Bisa dibilang, aku seperti Alexander Conklin tanpa masalah alkoholnya,
tapi bukan tanpa kepahitan yang sama. Aku sama bagusnya seperti Sheng dan ia
tahu, tapi ia berhasil dan aku tidak."
"Pengakuan yang menyentuh," kata Jason, kembali tidak sabar. 'Tapi kenapa ia mau
bertemu denganmu" Bagaimana caramu memancingnya keluar untuk membunuhnya, Mr. ?Analyst, dan aku yakin kau tahu apa artinya?"
"Karena aku menginginkan bagian dari kue Hong Kong-nya. Aku hampir terbunuh
semalam. Itu penghinaan terakhir, dan sesudah bertahun-tahun ini aku
menginginkan bagianku, bagian keluargaku. Itulah kebohongannya."
"Kau terlalu jauh. Aku tidak bisa mengikutimu."
"Karena kau tidak mendengarkan apa yang tersirat. Untuk itulah aku digaji,
ingat"... Aku sudah muak. Aku berada di ujung tali profesionalku. Aku dikirim
kemari untuk melacak dan menganalisis isu Taiwan. Isu mengenai persekongkolan
ekonomi di Peking yang menurutku cukup
berdasar, dan kalau benar, hanya satn sumbemya di Peking: rekan lamaku dari
konferensi dagang Cina-Amerika, kekuatan di balik kebijakan ekonomi baru Cina.
Tidak ada rencana seperti itu yang bisa dilaksanakan tanpa dirinya, bahkan
dipertimbangkan pun tidak. Jadi kuanggap aku punya substansi yang kokoh untuk
mengontaknya, bukan untuk menyebarluaskan tapi untuk secara resmi
mengesampingkan isu itu, dengan bayaran. Aku bahkan bisa mengatakan menurutku
tidak ada apa pun yang bertentangan dengan kepentingan pemerintahku, dan jelas
tidak bertentangan dengan kepentinganku. Intinya, ia harus bertemu denganku."
"Lalu apa?" "Lalu kau bisa memberitahuku apa yang harus kulakukan. Katamu ahli penghancur
biasa pun bisa melakukannya, jadi kenapa aku tidak bisa" Kalau tanpa bahan
peledak-, aku bisa menanganinya. Dengan
senjata, misalnya." "Kau akan terbunuh." "Kuterima risikonya." "Kenapa?"
"Karena itu harus dilakukan. Havilland benar. Dan begitu Sheng melihat bahwa kau
bukan si peniru, bahwa kau pembunuh bayaran yang asli, yang mencoba membunuhnya
di suaka burung, para pengawalnya akan menghabisimu."
"Aku tidak pernah berniat memberinya kesempatan melihatku," kata Bourne pelan.
"Kau akan membereskannya, tapi bukan dengan cara ini."
Dalam bayang-bayang emper toko, McAllister menatap si orang Medusa. "Kau akan
mengajakku, bukan?" tanya analis itu pada akhirnya. "Memaksaku, kalau perlu."
"Ya." "Sudah kuduga. Kau tidak akan semudah itu menyetujui keikutsertaanku ke Macao.
Di bandara kau bisa saja memberitahuku cara menghubungi Sheng dan menuntut agar
kami memberimu waktu sebelum kami berrindak. Kami tidak akan melanggamya; kami
terlalu ketakutan. Sekalipun begitu, kau sekarang tahu kau tidak perlu
memaksaku. Aku bahkan membawa paspor diplomatikku." McAllister diam sejenak,
lalu menambahkan, "Dan paspor kedua yang kuambil dari arsip teknisi paspor ?milik orang jangkung yang mengambil fotomu di meja."
"Kau apa?" "Semua personel teknis Kementerian Luar Negeri yang berurusan dengan masalah
rahasia harus menyerahkan paspor mereka. Itu langkah pengamanan dan demi
perlindungan mereka sendiri "
?"Aku memiliki tiga paspor," sela Jason. "Menurutmu bagaimana caraku bisa
berkeliaran?" "Kami tahu kau memiliki setidaknya dua paspor berdasarkan catatan Bourne. Kau
menggunakan salah satunya untuk pergi ke Peking, paspor
552 yang menyatakan kau bermata cokelat, bukan hijau kecokelatan Bagaimana
caramu melakukannya?"
"Aku mengenakan kacamata kaca bening. Melalui bantuan teman yang menggunakan
?nama aneh dan lebih baik daripada semua temanmu."
"Oh, ya. Fotografer dan spesialis kartu identitas berkulit hitam yang mengaku
bernama Cactus Sebenarnya ia bekerja diam-diam untuk Treadstone, tapi kau jelas
mengingat hal itu, atau fakta babwa ia sering mengunjungimu di Virginia. Menurut
catatan, ia harus dilepaskan karena berkaitan dengan elemen kriminal."
"Kalau kau menyentuhnya, akan kuledakkan kau hingga keluar dari perairan
birokratis." 'Tidak ada niat untuk itu. Tapi sekarang ini, kita hanya perlu memindahkan salah
satu dari ketiga foto itu, yang paling cocok dengan ciri-ciri yang dijabarkan
da]am paspor teknisi itu." "Buang-buang waktu."
"Sama sekali tidak. Paspor diplomatik memiliki keuntungan, terutama di sini.
Paspor itu menghapus proses pemberian visa sementara yang makan waktu, dan
sekalipun aku yakin kau memiliki sumber-sumber untuk membeli paspor seperti itu,
ini lebih mudah. Cina menginginkan uang kita, Mr. Bourne, dan teknologi kita.
Kita akan diizinkan lewat dengan cepat dan Sheng akan bisa mengecek imigrasi dan
memastikan aku sesuai dengan pengakuanku. Kita juga akan mendapat transportasi
prioritas kalau man, dan itu mungkin penting, tergantung percakapan telepon kita
selanjutnya dengan Sheng dan para ajudannya." 'Tergantung apa?"
"Kau akan berbicara dengan anak buahnya dalam rangkaian apa pun yang diperlukan.
Akan kuberitahukan apa yang harus kaukatakan, tapi pada saat izin terakhir
diberikan, aku yajng akan bicara dengan Sheng Chou Yang,"
"Kau sinting' teriak Jason, pada kaca gelap etalase dan pada McAllister. "Kau
omatir dalam hal-hal seperti ini!"
"Dalam bidang yang kaulakukan, memang. Tapi tidak dalam apa yang kulakukan."
"Kenapa kau tidak memberitahukan rencana besarmu ini kepada Havilland?"
"Karena ia tidak akan mengizinkannya. Ia akan menangkapku dan menempatkanku
sebagai tahanan rumah karena menurutnya aku kurang mampu. Ia akan selalu
berpikir begitu. Aku bukan aktor. Aku tidak memiliki jawaban-jawaban sigap yang
terdengar tulus tapi juga tidak ada isinya. Tapi ini berbeda, dan para aktor
bisa melihatnya dengan jelas karena semua merupakan bagian dari teater global
mereka yang macho. Dengan mengesampingkan masalah ekonomi, ini merupakan
persekongkolan untuk mengerosi kepemimpinan rezim yang otoriter dan penuh
Curiga. Dan siapa yang harus gagal dalam inti persekongkolan itu" Siapa penyusup yang
dipercayai Peking sebagai orangnya sendiri" Musuh-musuh Cina yang paling
berkomitmen saudara-saudara mereka dari Kuomintang di Taiwan. Sekali lagi, ?kalau kekacauan ini meledak sebagaimana yang pasti akan terjadi para aktor
? ?dari semua pihak akan naik ke panggung dan meneriakkan pengkhianatan dan
'revolusi internal' yang dibenarkan karena tidak ada lagi yang bisa dilakukan
para aktor itu. Aibnya berdampak total, lengkap, dan di panggung dunia, aib
besar memicu kekerasan besar."
Giliran Bourne yang menatap analis itu. Dan pada saat itu, kata-kata Marie
terngiang di telinganya, dari konteks yang berbeda tapi bukannya tidak relevan
dalam kasus ini. "Itu bukan jawaban," katanya. "Itu suatu sudut pandang, tapi
bukan jawaban. Kenapa kau" Kuharap ini bukan untuk menunjukkan kebaikanmu.
Tindakan itu sangat bodoh. Sangat berbahaya."
"Anehnya," kata McAllister, mengerutkan kening, sejenak memandangi tan ah,
"dalam hal kau dan istrimu, kurasa itu merupakan bagian darinya bagian kecil."
?Menteri Muda Urusan Luar Negeri menengadah dan melanjutkan dengan tenang, "Tapi
alasan mendasarnya, Mr. Bourne, adalah aku agak bosan menjadi Edward Newington
McAllister, yang mungkin analis cemerlang tapi tidak penting. Aku ini otak di
ruang belakang yang akan dikeluarkan kalau situasi menjadi terlalu rumit, lain
dikirim kembali ke belakang sesudah memberikan penilaian. Kau boleh mengatakan
aku ingin mendapat kesempatan di bawah sorotah atau keluar dari ruang belakang."
Jason mengamati menteri muda itu dalam keremangan.Beberapa saat yang lalu kau
mengatakan ada risiko gagal, padahal aku berpengalaman! Kau tidak. Apakah kau
sudah mempertimbangkan konsekuensinya kalau kau yang gagal?"
"Kurasa aku tidak akan gagal."
"Kaurasa kau tidak akan gagal," ulang Bourne datar. "Boleh kutanya
sebabnya?" "Aku sudah memikirkannya masak-masak." "Menyenangkan."
Tidak, aku serius," McAllister memprotes. "Strategi ini pada dasarnya sederhana
memancing Sheng agar berdua saja denganku. Aku bisa melakukannya tapi kau tidak
bisa melakukannya untukku. Dan kau jelas tidak bisa memancingnya hanya berdua
denganmu. Aku hanya butuh waktu beberapa detik dan senjata."
?"Kalau kuizinkan, aku tidak tahu mana yang lebih menakutkan bagiku. Kau berhasil
atau kau gagal. Boleh kuingatkan bahwa kau menteri muda urusan luar negeri
pemerintah Amerika Serikat" Bagaimana kalau kau tertangkap" Itu berarti selamat
tinggal untuk semua orang."
"Aku sudah mempertimbangkannva sejak tiba kembali di Hong Kong." "Kau apa?"
"Selama berminggu-minggu aku sudah menduga solusinya akan seperti ini, bahwa aku
mungkin bisa jadi solusinya. Pemerintah terlindungi. Semua sudah tertulis dalam
dokumenku di Victoria Peak, dengan duplikat untuk Havilland dan satu set lagi
untuk dikirim ke Konsulat Cina di Hong Kong dalam tujuh puluh dua jam.
Ambassador mungkin bahkan sudah menemukan duplikat yang ditujukan untuknya
sekarang ini. Jadi, kau mengerti kan, tidak ada jalan kembali." "Apa yang
kaulakukan?" "Menjabarkan permusuhan berdarah antara Sheng dan diriku. Mengingat prestasiku
dan waktu yang kuhabiskan di sini, juga kesukaan Sheng akan kerahasiaan, rencana
itu sebenamya cukup logis. Musuh-musuhnya di Kqmite Pusat pasti akan
menerkamnya. Kalau aku terbunuh atau tertangkap, perhatian besar akan tertuju
pada Sheng, banyak pertanyaan sekalipun ia mengingkarinya, dan ia tidak akan
berani bergerak kalau ia selamat."?"Ya Tuhan, selamatkan aku," kata Bourne, tertegun.
"Kau tidak perlu tahu rinciannya, tapi kau akan mengenali inti teori
konspiratormu. Pada intinya, aku me'nuduhnya menjilat ludah sendiri,
meninggalkanku dalam rencana memanipulasi Hong Kong sesudah kuhabiskan bertahun-
tahun dengan membantunya membangun struktur secara diam-diam. Ia membuangku
karena tidak membutuhkanku lagi dan ia tahu aku tidak mungkin bisa mengatakan
apa-apa karena aku akan hancur. Aku juga menulis bahwa aku bahkan mencemaskan
keselamatanku." "Lupakan!" teriak Jason. "Lupakan seluruh masalah ini! Ini gila!"
"Kau berasumsi aku akan gagal. Atau tertangkap. Aku tidak berasumsi apa-
apa dengan bantuanmu, tentu saja."
?Bourne menghela napas dalam dan merendahkan suaranya. "Kukagumi keberanianmu,
bahkan kebaikan, tapi ada cara yang lebih baik dan kau bisa membantunya. Kau
akan mendapatkan kesempatan di bawah sorotan, Mr. Analyst, tapi bukan dengan
cara ini." "Dengan cara apa, kalau begitu?" tanya menteri muda itu, sekarang kebingungan.
"Aku sudah melihatmu bekerja, dan Conklin benar. Kau mungkin haram jadah tapi
kau lumayan. Kau menghubungi Dinas Asing di London dan tahu siapa yang bisa
mengubah peraturannya. Kau menghabiskan enam tahun di sini menggali bisnis
kotor, melacak pembunuh, pencuri, dan muncikari Timur Jauh atas nama kebijakan
pemerintah yang bersahabat. Kau tahu tombol mana yang harus ditekan dan di mana
mayatnya dikuburkan. Kau bahkan mengingat dokter pencuri di Macao yang berutang
budi padamu dan kau memaksanya membayar."
"Itu sih gampang saja. Kita tidak mudah melupakan orang-orang
seperti itu." "Carikan_ aku yang lainnya. Carikan aku pembunuh bayaran. Antara kau dan
Havilland, kalian bisa melakukannya. Kau akan meneleponnya dan memberitahu
inilah tuntutanku. Ia harus mentransfer jutaan lima juta kalau perlu ke Macao
? ?besok pagi, dan pada tengah hari aku minta satu unit pembunuh siap di sini untuk
pergi ke Cina. Akan kuatur. Aku tahu tempat pertemuan yang digunakan sebelumnya
di perbukitan Guangdong; ada padang yang bisa dicapai dengan mudah menggunakan
helikopter, tempat Sheng atau letnannya bertemu dengan Commando itu. Begitu
mendapat pesanku, ia akan ke sana, percayalah. Lakukan saja bagianmu. Gali lebih
dalam kepalamu itu dan cari tiga atau empat bajingan berpengalaman. Beritahu
mereka kalau risikonya minimal dan bayarannya tinggi. Pada saat inilah kau akan
berada di bawah sorotan, Mr. Analyst. Mestinya itu sulit ditolak. Kau memegang
The Bourne Supremacy Karya Robert Ludlum di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
kartu Havilland sepanjang sisa hidupnya. Ia akan menjadikanmu kepala ajudan,
mungkin menteri luar negeri, kalau kau mau. Ia tidak bisa menolaknya."
"Mustahil," kata McAllister pelan, pandangannya terpaku pada mata Jason.
"Well, mungkin menteri luar negeri agak berlebihan "
?"Yang kausarankan itu mustahil," sela sang menteri muda.
"Maksudmu kau tidak bisa mencari orang-orang seperti itu" Karena kalau begitu,
kau berbohong lagi."
"Aku yakin ada. Aku mungkin mengenal beberapa di antaranya dan ada yang lain
lagi dalam daftar yang diberikan Lin padamu sewaktu ia memainkan peran taipan
berbaju putih di Walled City. Tapi aku tidak akan menyentuh mereka. Bahkan kalau
Havilland memerintahkanku, aku akan menolaknya."
"Kalau begitu kau tidak menginginkan Sheng! Semua yang kaukatakan hanya dusta.
Pembohong!" "Kau keliru. Aku menginginkan Sheng. Tapi seperti kata-katamu, bukan dengan cara
ini." "Kenapa tidak?"
"Karena aku tidak bersedia menempatkan pemerintahku. negaraku, dalam posisi yang
serbasalah seperti itu. Menurutku Havilland akan menyetujui pendapatku. Menyewa
pembunuh terlalu mudah dilacak, transfer uang terlalu mudah dilacak. Kalau orang
itu marah atau besar tnulut atau mabuk, ia akan berkoar-koar dan pembunuhan itu
menjadi beban Washington. Aku tidak bisa terlibat dalam hal itu. Ingatkah kau
akan usaha Kennedy menghabisi Castro menggunakan tangan Mafia" Suiting... Tidak,
Mr. Bourne, aku khawatir kau terikat denganku."
"Aku tidak terikat dengan siapa pun! Aku bisa menghubungi Sheng; kau tidak!"
"Masalah rumit biasanya bisa diperkecil menjadi persamaan sederhana kalau fakta-
fakta tertentu diingat."
"Apa artinya?" , ?"Artinya, aku berkeras kita bertindak sesuai caraku. "Kenapa?"
"Karena istrimu ada di tangan Havilland
"Ia bersama Conklin! Dengan Mo Panov! Ia tidak akan berani "Kau tidak
mengenalnya," sela McAllister. "Kau menghinanya tapi kau tidak mengenalnya. Ia
sama seperti Sheng Chou Yang. Ia tidak bisa dihentikan. Kalau aku benar dan aku
?yakin aku benar Mrs. Webb, Mr Conklin, dan Dr. Panov menjadi tamu di rumah di
?Victoria Peak selama masa ini." "Tamu?"
"Artinya tahanan rumah yang baru kusebutkan beberapa menit yang lalu."
"Haram jadah!" bisik Jason, otot-otot di wajahnya berdenyut-denyut. "Nah,
bagaimana cara kita menghubungi Peking?" Dengan mata terpejam, Bourne menjawab.
"Seseorang di garnisun Guangdong bemama Soo Jiang. Aku berbicara dengannya
menggunakan bahasa Prancis dan ia akan meninggalkan pesan bagi kita di Macao. Di
meja sebuah kasino." "Jalan!" kata McAllister.
558 36 TELEPON berdering, mengejutkan wanita telanjang yang bergegas
duduk di ranjang. Pria yang berbaring di sampingnya langsung terjaga; ia
mewaspadai gangguan apa pun, terutama gangguan di tengah malami atau, lebih
tepatnya, menjelang pagi. Tapi ekspresi di wajah Oriental-nya yang bulat dan
lembut menunjukkan gangguan seperti itu bukannya tidak sering, hanya mengganggu.
Ia meraih telepon di meja samping ranjang. "Wei?" katanya pelan.
"Macao lai dianhua," jawab operator telepon di markas besar, garnisun
Guangdong. "Hubungkan aku dengan pengacak dan cabut semua alat perekam."
"Sudah dilakukan, Colonel Soo."
"Aku akan memeriksanya sendiri," kata Soo Jiang, duduk tegak dan meraih benda
kecil, pipih, persegi dengan tonjolan bundar di salah satu
ujungnya. 'Tidak perlu, Sir."
"Kuharap tidak demi keselamatanmu." Soo menempelkan bulatannya di atas bagian
mulut telepon dan menekan tombol. Seandainya ada yang menyadap saluran itu,
siulan memekakkan telinga yang tiba-tiba akan terdengar dan terus berlanjut
hingga alat penyadap dicabut atau gendang telinga pendengarnya berlubang. Hanya
ada kesunyian, diperkuat cahaya bulan yang menerobos jendela. "Silakan, Macao,"
kata Colonel. "Bon soir, mon ami," kata seseorang dari Macao, bahasa Prancis-hya langsung
diterima sebagai kata-kata si peniru. "Comment ca ya?"
"Vous?" kata Soo Jiang dengan napas tersentak, tertegun, mengayunkan kakinya
yang gemuk pendek dari balik seprai dan menjejak lantai. "Attendez!" Colonel
berpaling pada wanita itu. "Kau. Kehiar. Pergi dari sini," perintahnya dalam
bahasa Kanton. "Ambil pakaianmu dan kenakan di ruang depan. Biarkan pintu
terbuka agar aku bisa melihatmu pergi."
"Kau berutang uang padaku!" desis wanita itu keras-keras. "Dua kali kau berutang
padaku, dan dua kali .lipat untuk apa yang kulakukan padamu di bawah!"
559 "Pembayaranmu adalah fakta bahwa aku mungkin tidak memecat suamimu. Sekarang
pergi! Kau puny a waktu tiga puluh detik atau kau akan memiliki suami miskin."
"Mereka memanggilmu Babi," kata wanita itu sambil meraih pakaiannya dan bergegas
ke pintu kamar tidur, tempat ia berbalik dan memelototi Soo. "Babi!" "Minggat."
Beberapa detik kemudian Soo kembali ke telepon, melanjutkan dalam bahasa
Prancis. "Apa yang terjadi" Laporan-laporan dari Beijing luar biasa! Apalagi
berita dari landasan di Shenzen. Orang itu menahanmu!"
"Ia tewas," kata orang dari Macao.
"Tewas" " "Ditembak orang-orangnya sendiri, sedikitnya lima puluh butir peluru di
tubuhnya." "Dan kau
"Mereka mempercayai ceritaku. Aku sandera tak bersalah yang diambil di jalan dan
digunakan sebagai perisai sekaligus umpan. Mereka mem-perlakukanku dengan baik
dan, bahkan, menjauhkan pers dariku sesuai permintaanku. Tentu saja, mereka
berusaha meminimalisir situasi, tapi tidak terlalu berhasil. Orang-orang koran
dan televisi memenuhi tempat itu, jadi kau akan membaca beritanya di koran
pagi." "Ya Tuhan, di mana kejadiannya?"
"Di sebuah rumah di Victoria Peak. Tempat itu milik Konsulat dan sangat rahasia.
Itu sebabnya aku harus menghubungi pemimpin-pertamamu. Aku tahu hal-hal yang
harus diketahuinya."
"Katakan." "Pembunuh bayaran" itu tertawa menghina. "Aku menjual informasi seperti ini,
bukan membagikannya dengan gratis terutama kepada babi." "Kau akan diperhatikan?dengan baik," Soo berkeras. Terlalu baik menurut bukuku."
"Apa maksudmu dengan 'pemimpin-pertama?" tanya Colonel, tak mengacuhkan komentar
itu. "Kepala keiompokmu, bos, jagoan utama apa pun istilahmu untuknya. Ia orang yang?bicara di suaka margasatwa, bukan" Orang yang menggunakan pedangnya dengan
efisien, orang sinting bermata liar dengan rambut pendek, yang kuperingatkan
tentang taktik mengulur waktu si orang Prancis "
?"Kau berani.." Kau berbuat begitu?"
"Tanya saja padanya. Kukatakan ada yang tidak beres, bahwa orang Prancis itu
mengulur waktu. Astaga, aku harus kena batunya karena ia tidak mau mendengarku!
Ia seharusnya membantai Prancis keparat itu sewaktu kuberitahu! Sekarang kasih
tahu dia bahwa aku ingin bicara dengannya!"
560 "Bahkan aku tidak bicara dengannya," kata Colonel. "Aku hanya menghubungi
bawahan dengan nama sandi mereka. Aku tidak tahu nama
asli mereka " ?"Maksudmu orang-orang yang terbang ke bukit-bukit di Guangdong untuk bertemu
denganku dan memberikan penugasanku?" sela Bourne.
"Ya." "Aku tidak mau bicara dengan mereka!" sembur Jason, sekarang memainkan perannya
sebagai si peniru. "Aku ingin bicara dengan orang itu. Dan sebaiknya ia mau
bicara denganku." "Kau akan bicara dengan yang lain terlebih dulu, tapi sekalipun begitu, bahkan
dengan mereka, harus ada alasan yang sangat kuat. Mereka yang memanggil, lainnya
tidak Kau seharusnya tahu sekarang."
"Baiklah, kau bisa jadi kurir. Aku bersama orang-orang Amerika itu selama hampir
tiga jam, menyusun samaran terbaik yang pemah kususun seumur hidupku. Mereka
menanyaiku panjang-lebar dan kujawab dengan terns terang aku tidak perlu
?memberitahumu bahwa aku punya cadangan di seluruh wilayah ini, pria dan wanita
yang mau bersumpah aku rekan bisnis, atau bahwa aku sedang bersama mereka pada
saat-saat tertentu, tak peduli siapa yang memanggil "
?"Kau tidak perlu memberitahukan itu padaku," sela Soo. "Tolong, berikan saja
pesan yang harus kusampaikan. Kau bicara dengan orang-orang Amerika itu. Lalu
apa?" "Aku juga mendengarkan. Orang-orang kolonial itu memiliki kebiasaan tolol bicara
terlalu bebas di antara mereka sendiri sementara ada orang asing."
"Aku mendengar suara Inggris sekarang. Suara yang superior. Kami semua pemah
mendengarnya." "Benar sekali. Kami tidak akan berbuat begitu, dan Tuhan tahu kalian
orang sipit juga tidak akan berbuat begitu." "Kumohon, Sir, lanjutkan."
"Orang yang menawanku, orang yang dibunuh orang-orang Amerika
itu, temyata juga orang Amerika." "Lalu?"
"Aku meninggalkan tanda pengenal pada pembunuhan-pembunuhanku. Nama itu memiliki
sejarah panjang. Jason Bourne." "Kami tahu itu. Lalu?"
"Dialah Jason Bourne yang asli! Dia orang Amerika, dan mereka
sudah memburunya selama hampir dua tahun," "Lalu?"
"Mereka mengira Beijing menemukannya dan menyewa jasanya. Seseorang di Beijing
yang membutuhkan pembunuhan yang paling penting dalam hidupnya, yang perlu
membunuh seseorang di rumah itu Bourne
siap dibeli siapa pun, dengan kesempatan yang setara, seperti yang dikatakan
orang-orang Amerika itu."
"Bahasamu membingungkan. Tolong lebih jelas!" "Ada orang-orang lain di ruangan
itu bersama orang-orang Amerika. Orang Cina Taiwan yang terang-terangan
mengatakan menentang sebagian besar pemimpin kelompok rahasia Kuomintang. Mereka
marah. Juga ketakutan, kurasa." Bourne diam. Sunyi. "Ya?" desak kolonel itu
dengan takut. "Mereka mengatakan beberapa hal. Mereka juga menyebut-nyebut seseorang bemama
Sheng." "Aiyal"
"Itu pesan yang akan kausampaikan, dan kutunggu jawabannya di kasino dalam waktu
tiga jam. Akan kukirim seseorang untuk mengambilnya dan jangan coba-coba berbuat
bodoh. Ada orang-orangku di sana yang bisa memulai kerusuhan semudah mereka
menggulingkan angka tujuh. Ada gangguan apa pun, maka anak buahmu mati."
"Kami ingat Tsim Sha Tsui beberapa minggu yang lalu," kata Soo Jiang. "Lima
musuh kami dibunuh di ruang belakang sementara kerusuhan terjadi di kabaret
Tidak akan ada campur tangan; kami bukan orang bodoh kalau berkaitan denganmu.
Kami sering bertanya-tanya apakah Jason Bourne yang ash sekompeten penerusnya."
"Tidak." Singgung kemungkinan kerusuhan di kasino kalau-kalau anak buah Sheng
hendak menfebakmu. Katakan orang-orang mereka akan dibunuh. Kau tidak perlu
merincinya. Mereka akan mengerti... Analis itu tahu benar apa yang dibicarakamtya.
"Satu pertanyaan," kata Jason, kali ini benar-benar tertarik. "Kapan kalian dan
yang lain memutuskan bahwa aku bukan yang asli"
"Begitu pertama kali melihatmu," jawab kolonel itu. 'Tahun-tahun meninggalkan
tanda, bukan" Tubuh boleh tetap gesit, bahkan meningkat kalau dirawat, tapi
wajah menandakan waktu; tak terelakkan. Wajahmu tidak mungkin wajah orang dari
Medusa. Itu lebih dari lima belas tahun yang lalu, padahal kau paling-paling
baru berusia awal tiga puluhan. Medusa tidak merekrut anak-anak. Kau reinkarnasi
orang Prancis itu." "Kata sandinya adalah crisis' dan kau punya waktu tiga jam," kata Bourne, lalu
menutup telepon. "Ini sinting." Jason keluar dari bilik kaca terbuka di kompleks telepon yang
buka sepanjang malam. Ia memandang McAllister dengan marah.
"Kau melakukannya dengan sangat baik," kata analis itu sambil menulis di buku
catatan kecil. "Biar aku yang membayar ongkosnya." Menteri muda itu melangkah ke
panggung kecil tempat operator menerima pembayaran untuk panggilan
internasional. 562 "Kau melewatkan intinya," lanjut Bourne di samping McAllister, suaranya pelan,
kasar. "Rencanamu tidak bisa berhasil. Terlalu tidak
biasa, terlalu mencolok bagi siapa pun untuk percaya."
"Kalau kau menuntut pertemuan aku setuju dengan pendapatmu, tapi tidak.
Kau,hanya meminta percakapan melalui telepon."
"Aku memintanya mengakui inti seluruh skenario sialannya! Bahwa dialah inti dari
semua ini!" "Mengutipmu lagi," kata analis itu sambil mengambil kuitansi dari loket dan
mengulurkan uangnya, "ia tidak mungkin tidak bereaksi. Ia harus menjawab."
"Dengan prasyarat yang akan melemparmu keluar."
"Aku akan meminta masukan darimu untuk hal-hal seperti itu, tentu saja."
McAlhster menerima kembaliannya, sebagai ucapan terima kasih mengangguk kepada
operator wanita yang letih itu, dan melangkah ke pintu. Jason berjalan di
sampingnya. "Aku mungkin tidak punya masukan."
"Mengingat situasinya, maksudmu," kata analis itu saat mereka
melangkah ke trotoar yang ramai.
"Apa?" "Bukan strateginya yang membuatmu jengkel, Mr. Bourne, karena pada dasarnya itu
strategimu. Yang membuatmu marah adalah karena aku yang menerapkannya, bukan
kau. Seperti Havilland, kau menganggap aku tidak mampu."
"Kurasa sekarang bukan waktu dan tempat yang tepat untuk membuktikan bahwa kau
Machine Gun Kelly! Kalau kau gagal, nyawamu adalah hal terakhir yang
kukhawatirkan. Timur Jauh lebih penting, dunia lebih penting."
'Tidak mungkin aku gagal. Sudah kukatakan, kalaupun gagal, aku tidak akan benar-
benar gagal. Sheng akan kalah entah ia hidup atau tidak. Dalam tujuh puluh dua
jam Konsulat di Hong Kong akan memastikannya."
"Pengorbanan diri yang sudah direncanakan bukan sesuatu yang ku-setujui," kata
Jason saat mereka mulai melangkah di jalan. "Kepahlawanan yang menipu diri
sendiri selalu menghalangi dan mengacaukan semuanya. Lagi pula, yang kausebut
strategi itu sangat berbau jebakan. Mereka akan menciumnya!"
"Mereka akan menciumnya kalau kau yang bernegosiasi dengan Sheng, bukannya aku.
Katamu, rencanaku tidak biasa, terlalu mencolok, amatiran. Tidak apa-apa.
Sewaktu Sheng mendengar suaraku di telepon, segalanya akan jelas baginya. Akulah
amatir yang merasa kecewa, orang yang tak pemah terjun ke lapangan, birokrat
kelas satu yang terlewatkan pleh sistem yang dilayaninya dengan begitu baik. Aku
tahu apa yang kulakukan, Mr. Bourne. Carikan saja senjata untukku."
563 Permintaan itu tidak sum* dipenuhi. Di Porto Interior Macao, di Rua das Lorchas,
terdapat apartemen d'Anjou, yang merupakan gudang persenjataan kecil, peralatan
kerja si orang Prancis. Masalahnya hanya bagaimana bisa masuk dan memilih
senjata yang paling mudah dibongkar untuk dibawa melintasi perbatasan yang
relatif tidak ketat di Guangdong dengan paspor diplomatik. Tapi untuk itu
dibutuhkan waktu lebih dari dua jam, proses pemilihannya makan paling banyak
waktu sementara Jason meletakkan pistol demi pistol ke dalam genggaman
McAllister dan mengawasi cengkeraman serta ekspresi wajah analis itu. Senjata
yang dipilih akhirnya pistol terkecil, dengan kalibrasi terendah dalam gudang
senjata d'Anjou; sepucuk Charter Arms kaliber .22 dengan peredam suara.
"Bidik kepalanya, sedikitnya tiga peluru di tengkorak. Lain dari itu tidak ada
gunanya." McAllister menelan ludah. menatap pistol itu, sementara Jason mempelajari
senjata-senjata yang ada, memutuskan mana yang memiliki daya tembak paling besar
dalam ukuran paling kecil. Ia memilih tiga senapan mesin Interdynamic KG-9
dengan magasin terlalu besar, yang mampu menampung tiga puluh peluru, bagi
dirinya sendiri. Dengan senjata tersembunyi di balik jas, mereka memasuki kasino Kam Pek yang
setengah terisi pada pukul 03.35 dini hari dan berjalan menuju ujung bar kayu
mahoni panjang. Bourne duduk di kursi yang dulu didudukinya. McAllister duduk
empat kursi jauhnya. Bartender mengenali pelanggan dermawan yang memberinya uang
sejumlah gaji seminggu tak sampai satu mmggu yang lalu. Ia menyapanya seperti
pelanggan yang memiliki sejarah panjang dalam menghambur-hamburkan tip. "Nei hou
a!" "Mchoh La. Mgoi!" kata Bourne, mengatakan bahwa ia baik-baik dan sehat
"Wiski Inggris, kan?" tanya bartender, yakin dengan ingatannya, berharap itu
akan menghasilkan upah. "Kukatakan pada teman-teman di kasino di Lisboa bahwa mereka harus bicara
denganmu. Kupikir kau orang terbaik di belakang bar di Macao."
"Lisboa" Di sanalah uang yang sebenarnya berada! Saya berterima kasih, Sir."
Bartender bergegas men uang bagi Jason minuman .yang mampu mehimpuhkan legiun
Kaisar. Bourne mengangguk tanpa komentar, dan orang itu berbalik enggan untuk
melayani McAllister yang duduk empat kursi jauhnya. Jason menyadari analis itu
memesan anggur putih, membayar pas, dan menuliskan jumlahnya dalam buku.
Bartender mengangkat bahu, memberikan layanan yang tak menyenangkan, dan
The Bourne Supremacy Karya Robert Ludlum di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
berjalan 564 ke tengah-tengah bar yang hampir kosong, sebelah matanya terus memperhatikan
pelanggan favoritnya. Langkah pertama.
Ia ada di sana! Orang Cina berpakaian bagus berupa setelan hitam, veteran ilmu
bela diri yang tidak mengetahui cukup banyak taktik kotor, orang yang berkelahi
dengannya di lorong dan membawanya ke bukit-bukit Guangdong. Colonel Soo Jiang
tidak mengambil risiko. apa pun dalam situasi ini. Ia menginginkan penghubung
paling meyakinkan untuk pekerjaan malam ini. Tidak ada lelaki tua seperti dulu,
tidak ada pelacur. Pria itu berjalan perlahan melewati beberapa meja, seakan-akan mempelajari
kegiatan di sana, menilai bandar dan para pemain, mencoba memutuskan di mana ia
akan mencoba peruntUngannya. Ia tiba di Meja Lima dan, sesudah mengamati
permainan kartu selama hampir tiga menit, dengan santai duduk'dan mengeluarkan
segulung uang dari sakunya. Di antaranya, pikir Jason, terdapat pesan bertanda
Krisis. Dua puluh menit kemudian orang Cina rapi itu menggeleng, memasukkan uang kembali
ke dalam sakunya, dan beranjak dari meja. Ia jalan pintas ke Sheng! Ia mengenal
jalan-jalan di Macao maupun di perbatasan Guangdong, dan Bourne tahu ia hams
mendatangi orang ini, dan mendatanginya dengan cepat! Mula-mula ia melirik
bartender, yang telah pergi ke ujung bar untuk menyiapkan minuman bagi pramusaji
yang melayani meja, lalu mendekati McAllister.
"Analyst!" bisiknya dengan tajam. "Tetap di sini!"
"Apa yang kaulakukan?"
"Memberi salam pada ibuku, demi Tuhan!" Jason beranjak dari kursi dan melangkah
ke pintu menyusul penghubung itu. Saat melewati bartender, ia berkata dalam
bahasa Kanton. "Aku akan segera kembali."
'Tidak masalah, Sir."
Di luar di trotoar, Bourne mengikuti pria berpakaian apik itu sejauh beberapa
biok hingga ia berbelok memasuki jalan sempit remang-remang dan mendekati mobil
kosong yang diparkir. Ia tidak akan menemui siapa pun; ia sudah menginmkan
pesannya dan sekarang akan meninggalkan tempat ini. Jason bergegas maju, dan
saat penghubung itu membuka pintu mobil, Jason menyentuh. bahunya. Penghubung
itu berbalik, berjongkok, kaki kirinya yang berpengalaman menyapu buas. Bourne
melompat mundur, mengangkat tangan memberi isyarat damai.
"Sebaiknya jangan kita ulangi," katanya dalam bahasa Inggris, karena ia ingat
orang ini menguasai bahasa Inggris, diajari para biarawati Portugis. "Aku masih
kesakitan akibat pukulanmu minggu yang lalu."
"Aiyal Kau!" Penghubung itu mengangkat tangannya dalam sikap nontempur. "Kau
menghormatiku ketika aku tidak layak dihormati. Kau mengalahkan aku malam itu,
dan untuk itu aku sudah berlatih enam jam
565 setiap hari untuk meningkatkan kemampuanku... Kau mengalahkan aku, pada waktu itu.
Tapi sekarang tidak."
"Mengingat usiamu dan usiaku, percayaiah. kau tidak kalah. Tulang-belulangku
jauh lebih sakit daripada tulang-belulangmu, dan aku tidak bermaksud memeriksa
jadwal latihanmu yang bam. Aku akan memberimu banyak uang, tapi tidak akan
berkelahi denganmu. Kata yang tepat adalah pengecut"
"Bukan kau, Sir," kata orang Oriental itu sambil menurunkan tangan dan
menyeringai. "Kau hebat sekali."
'Tidak, Sir," jawab Jason. "Kau membuatku ketakutan setengah mati. Dan kau sudah
memberiku bantuan besar." "Kau membayarku dengan baik Sangat baik." "Sekarang
aku akan membayarmu dengan lebih baik lagi." "Pesan itu untukmu?"Ya."
"Kalau begitu kau mengambil alih tempat orang Prancis itu?"
"Ia tewas. Dibunuh orang-orang yang mengirimkan pesan itu."
Penghubung itu tampak kebingungan, bahkan sedih. "Kenapa?" tanyanya. "Ia
melayani mereka dengan baik dan ia sudah tua, lebih tua daripada din'mu."
'Terima kasih banyak."
"Apakah ia mengkhianati orang-orang yang dilayaninya?"
Tidak, ia yang dikhianati."
"Komunis?" Kuomintang," kata Bourne, sambil menggeleng.
' "Dong wul Mereka tidak lebih baik daripada Komunis. Apa yang kauinginkan
dariku?" "Kalau semua berjalan lancar, kurang-lebih sama seperti yang kaulakukan dulu,
tapi kali ini kuminta kau tetap tinggal. Aku ingin menyewa sepasang mata."
"Kau mati pergi ke bukit-bukit di Guangdong?"
"Ya." "Kalau begitu, kau membutuhkan bantuan untuk menyebefangi perbatasan?"
Tidak, kalau kau bisa menemukan orang yang bisa memindahkan foto dm satu paspor
ke paspor yang lain."
"Itu pekerjaan sehari-hari. Anak-anak bisa melakukannya."
"Bagus. Kalau begitu hanya masalah menyewa sepasang matamu. Ada risiko, tapi
tidak banyak. Juga ada dua puluh ribu dolar, Amerika. Terakhir kali aku
membayarmu sepuluh, kali ini dua puluh."
"Aiya, banyak sekali!" Penghubung itu terdiam, mengamati wajah Bourne.
"Risikonya pasti besar," "Kalau ada masalah, kuharap kau menyingkir. Kami akan
meninggalkan 566 uangnya di Macao, hanya kau yang bisa mengambilnya. Kau mau
pekerjaan itu, atau aku harus mencari di tempat lain?" "Ini mata burung elang.
Tidak perlu cari-cari lagi." "Ikutlah denganku ke kasino. Tunggu di luar, di
jalan, biar kuambil dulu pesannya." Bartender itu dengan senang hati memenuhi permintaan Jason. Ia kebingungan
dengan kata aneh "krisis" yang hams digunakan, hingga Bourne menjelaskan bahwa
itu nama kuda pacuan. Ia membawa minuman "spesial" kepada seorang pemain yang
kebingungan di Meja Lima, lalu kembali membawa amplop tertutup di bawah bakinya.
Jason mengamati meja-meja di sekitamya, mencari orang yang menoleh atau
mengalihkan pandangan di tengah-tengah awan asap; ia tidak melihat satu pun.
Bartender berjaket merah di antara para pramusaji berjaket merah terlalu urn urn
untuk menarik perhatian. Sesuai instruksi, baki itu diletakkan di antara Bourne
dan McAllister. Jason mengeluarkan sebatang rokok dari kotaknya dan mendorong
sekotak korek ke arah si analis yang tidak merokok itu. Sebelum menteri muda
yang kebingungan tersebut sempat memahami, Bourne beranjak dari kursi dan
mendekatinya. "Kau punya api, mister?"
McAllister memandang korek, dengan cepat meraihnya, mencabut sebatang, dan
menggoreskannya, mengacungkan api untuk rokok di mulut Bourne. Sewaktu Jason
kembali ke kursinya, amplop tertutup itu telah berada di tangannya. Ia
membukanya, mengambil kertas di dalamnya, dan membaca ketikan dalam bahasa
Inggris: Telepon Macao 32-61-443.?Ia memandang sekitamya mencari telepon, dan menyadari ia belum pemah menggunakan
telepon umum di Macao. Kalaupun ada instruksi, ia tidak familier dengan koin-
koin di koloni Portugis ini. Selalu hal-hal kecil yang mengacaukan hal-hal
besar. Ia memberi isyarat kepada bartender, yang telah berada di hadapannya
sebelum tangannya kembali ke meja.
"Ya, Sir" Wiski lagi, Sir?"
"Tidak untuk seminggu," kata Bourne, sambil meletakkan uang Hong Kong di
depannya. "Aku harus menelepon seseorang di Macao sini. Di mana ada telepon umum
dan maukah kau memberiku koin yang benar?"
"Saya tidak bisa mengizinkan man seperti Anda menggunakan telepon umum, Sir.
Antara kita saja, saya yakin banyak pelanggan di sini yang berpenyakit."
Bartender tersenyum. "Izinkan saya, Sir. Saya punya telepon di meja untuk
?orang-orang khusus."
Sebelum Jason sempat memprotes atau berterima kasih, telepon sudah diletakkan di
depannya. Ia memutar nomomya sementara McAllister menatapnya.
567 "Wei?" kata seorang wanita.
"Aku diinstruksikan menghubungi nomor ini," jawab Bourne da-lam bahasa Inggris.
Peniru yang sudah tewas itu tidak bisa berbahasa Cina. "Kita akan bertemu."
"Kita tidak akan bertemu." "Kami berkeras."
"Aku juga. Kau mengenalku lebih baik daripada itu, atau sebaiknya tidak. Aku
ingin bicara dengan orang itu, dan hanya orang itu." "Kau konyol."
"Kau lebih parah daripada idiot. Begitu pula pendeta kurus berpedang besar itu
kecuali ia berbicara denganku." "Kau berani "
?' "Aku sudah mendengamya sekali malam ini," sela Jason tajam. "Jawabannya
adalah, ya, aku berani. Ia akan kehilangan jauh lebih banyak daripada aku. Ia
hanya satu klien, dan daftarku berkembang. Aku tidak membutuhkannya, tapi
sekarang ini kupikir ia membutahkanku." "Beri alasan yang bisa dikonfirmasi."
"Aku tidak memberikan alasan kepada kopral. Aku dulu mayor, atau kau tidak
tahu?" penghinaan tidak diperlukan."
"Percakapan ini tidak diperlukan. Akan kutelepon kau tiga puluh menit lagi. Beri
aku penawaran yang lebih baik, tawarkan orang itu padaku. Dan aku akan tahu
apakah ia sendiri yang berbicara karena aku akan mengajukan satu atau dua
pertanyaan yang hanya bisa dijawab olehnya. Gao, lady.1' Bourne menutup telepon.
"Apa yang kaulakukan?" bisik McAllister yang gelisah empat kursi jauhnya.
"Mengatur harimu di bawah sorotan, dan kuharap kau siap. Kita pergi dari sini.
Beri aku waktu lima menit, lalu iktiti aku. Berbeloklah ke kanan begitu keluar
dari pintu dan terus berjalan. Kami akan menjemputmu."
"Kami?" "Ada orang yang ingin kuperkenalkan padamu. Teman lama teman yang masih ?muda yang kurasa akan kausetujui. Ia berpakaian seperti kau." -
?"Orang lain" Kau sinting?"
"Jangan kehilangan ketenangan, Analyst, kita seharusnya tidak saling mengenal.
Tidak, aku tidak sinting. Aku baru saja menyewa cadangan seandainya aku kalah
pintar. Ingat, kau menginginkan masukanku dalam hal-hal seperti ini."
Perkenalan itu singkat dan tidak ada nama yang digunakan, tapi jelas
McAllister terkesan pada orang Cina pendek, berbahu lebar, dan berpakaian bagus
itu. "Apakah kau eksekutif salah satu perusahaan di sini?" tanya analis tersebut saat
mereka berjalan ke jalan kecil tempat mobil si penghubung diparkir.
"Boleh dibilang begitu, Sir. Tapi perusahaanku sendiri. Aku mengelola layanan
kurir bagi orang-orang yang sangat penting." 'Tapi bagaimana ia bisa
menemukanmu?" "Maaf, Sir, tapi aku yakin Anda bisa memahami. Informasi semacam
itu rahasia." "Astaga," gumam McAllister sambil melirik si orang Medusa. "Carikan aku telepon
dua puluh menit lagi," kata Jason di kursi depan. Menteri muda yang kebingungan
duduk di kursi belakang. "Mereka menggunakan perantara, kalau begitu?" tanya si
penghubung. "Mereka sering melakukannya terhadap si orang Prancis." "Bagaimana ia
menanganinya?" tanya Bourne.
"Dengan menunda. Ia akan mengatakan, 'Biarkan mereka berkeringat.' Boleh
kusarankan satu jam?" "Setuju. Ada restoran yang buka di dekat sini?" "Di Rua
Mercadores." "Kita butuh makanan, dan orang Prancis itu benar ia selalu benar. Biarkan
?mereka berkeringat."
"Ia orang yang baik bagiku," kata si penghubung.
"Di saat-saat terakhirnya ia menjadi orang suci yang hebat sekalipun
sinting." "Aku tidak mengerti, Sir."
"Kau tidak hams mengerti. Tapi aku masih hidup dan ia tidak karena
ia mengambil keputusah." "Keputusan macam apa, Sir?" "Bahwa ia harus mati agar
aku bisa hidup." "Seperti Kitab Suci orang Kristen. Para biarawati mengajarkannya
pada kami." 'Tidak seperti itu," kata Jason, geli mendengar komentar itu. "Kalau ada cara
lain, kami pasti mengambilnya. Tapi tidak ada. Ia hanya menerima fakta bahwa
kematiannya menjamin jalan keluarku."
"Aku rhenyukainya," kata penghubung itu.
"Bawa kami ke restoran."
Edward McAllister harus bersusah payah menahan diri. Yang tidak diketahuinya dan
tidak akan didiskusikan Bourne di meja mencekiknya dengan perasaan frustrasi.
Dua kali ia mencoba membicarakan masalah perantara dan situasi yang sekarang,
dan dua kali Jason memotongnya, menegur menteri muda itu dengan tatapannya,
sementara penghubung itu, karena berterima kasih, membuang muka. Ada fakta-fakta tertentu yang
diketahui orang Cina itu dan ada fakta-fakta Iain yang tidak ingin diketahuinya
demi keselamatannya sendiri.
"Istirahat dan makanan," kata Bourne, menghabiskan tUmsuan rou ferakhirnya.
"Kata si orang Prancis, keduanya adalah senjata. Ia selalu benar, tentu saja."
"Kurasa ia lebih membutuhkan yang pertama daripada kau, Sir," kata penghubung
itu. "Mungkin. Omong-omong, ia sarjana sejarah militer. Katanya, lebih banyak
pertempuran yang kalah karena kelelahan daripada karena persenjataan."
"Ini semua sangat menarik," sela McAllister tajam, "tapi kita sudah cukup lama
di sini dan aku yakin ada hal-hal yang harus kita lakukan."
"Pasti, Edward. Kalau kau tegang, bayangkah saja bagaimana keadaan mereka. Orang
Prancis itu juga sering mengatakan bahwa saraf musuh yang tegang merupakan
sekutu terbaik kita."
"Aku mulai bosan dengan orang Prancis-mu itu," kata McAllister jengkel.
Jason memandang analis itu dan berbicara dengan suara pelan. "Jangan pernah
bilang begitu lagi padaku. Kau tidak ada di sana." Bourne memandang arlojinya.
"Sudah lebih dari satu jam. Ayo kita cari telepon." Ia berpaling pada si
penghubung. "Aku akan membutuhkan bantuanmu," tambahnya. "Masukkan saja uangnya.
Aku yang memutar nomornya."
"Katamu kau akan menelepon tiga puluh menit lagi!" sembur wanita di ujung
seberang sambungan. "Ada urusan yang hams kutangani. Ada klien-klien lain dan aku tidak terlalu
senang dengan sikapmu. Kalau ini hanya buang-buang waktu, aku punya urusan lain
dan kau bisa menjawab orang itu pada saat topan menyerang." "Bagaimana bisa
begitu?" "Ayolah, lady Beri aku sepeti uang, lebih banyak daripada yang pemah
kaupikirkan, dan aku mungkin akan memberitahumu. Di sisi lain, mungkin aku tidak
akan mengatakannya. Aku senang orang-orang di tempat tinggi berutang budi
padaku. Kau punya waktu sepuluh detik dan akan kututup teleponnya."
"Please. Kau akan menemui orang yang akan membawamu ke rumah di Guia Hill dengan
peralatan komunikasi yang sangat canggih "?"Dan enam tukang pukul yang akan meretakkan kepalaku dan me-lemparkanku ke
ruangan tempat seorang dokter menyuntikku dengan obat dan kalian mendapatkan
informasi dengan gratis'!", Kemarahan
Bourne hanya setengah pura-pura pasukan Sheng bertingkah seperti
amatiran. "Aku mau memberitahumu tentang peralatan canggih lainya. Namanya
telepon, dan kurasa tidak akan ada komunikasi dari Macao ke . garnisun Guangdong
kalau kau tidak memiliki pengacak. Tentu saja, kau membelinya di Tokyo karena
kalau kalian sendiri yang membuat alat itu, mungkin malah tidak bekerja!
Gunakan. Akan kutelepon kau sekali lagi, lady. Siapkan nomor untukku. Nomor
orang itu." Jason menutup telepon.
"Menarik," kata McAllister tak jauh dari telepon umum, sambil melirik sekilas si
penghubung Cina yang sudah kembali ke meja. "Kau menggunakan tongkat sementara
aku pasti akan menggunakan wortel."
"Menggunakan apa?"
"Aku pasti menekankan betapa besamya informasi yang hams kuungkapkan.
Sebaliknya, kau mengancam, seakan-akan kau menyepelekan siapa pun yang kauajak
bicara." "Simpan saja," jawab Bourne sambil tnenyulut rokok, bersyukur karena tangannya
tidak gemetar. "Sekadar kau tahu, aku melakukan keduanya. Ancaman ita menekankan
besamya nilai pengungkapan, dan ketidakacuhan itu memperkuat keduanya."
"Masukanmu berguna," kata menteri muda urusan luar negeri itu, senyum samar
merekah di wajahnya. 'Terima kasih."
Si orang Medusa menatap pria dari Washington itu dengan tajam. "Kalau rencanamu
ini berhasil, bisakah kau melakukannya, Analyst" Bisakah kau mencabut pistol dan
menarik picunya" Karena kalau tidak, kita berdua akan mati."
"Aku bisa melakukannya," kata McAllister dengan tenang. "Demi Timur Jauh. Demi
dunia." "Dan demi harimu di bawah sorotan." Jason melangkah ke meja. "Ayo pergi dari
sini. Aku tidak ingin menggunakan telepon ini lagi." '
Kedamaian Jade Tower Mountain dipecahkan kesibukan di dalam vila Sheng Chou
Yang. Kekacauan itu bukan disebabkan karena jumlah orangnya, karena mereka hanya
berlima, tapi karena ketegangan para pemainnya. Menteri mendengarkan para
ajudannya datang dan pergi dari kebun membawakan berita perkembangan terbaru dan
dengan hati-hati menawarkan saran, yang seketika ditarik begitu melihat tanda-
tanda pertama ketidaksenangan.
The Bourne Supremacy Karya Robert Ludlum di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Orang-orang kita sudah mengkonfirmasi ceritanya, Sir!" sera pria separo baya
berseragam yang menghambur keluar dari rumah. "Mereka sudah bicara dengan para
wartawan. Semua sesuai dengan yang dijabarkan pembunuh bayaran itu dan foto
orang mati tersebut sudah dibagi-bagikan ke koran-koran."
571 "Dapatkan, " kata Sheng. "Kirimkan kemari segera. Seluruh kejadian ini benar-
benar luar biasa." "Sedang dilakukan," kata prajurit itu. "Konsulat mengirim atase ke South China
News. Seharusnya foto itu tiba beberapa menit lagi."
"Luar biasa," ulang Sheng lirih, memandang bunga teratai di kolara yang paling
dekat di antara empat kolam buatan manusia itu. "Simetrinya terlalu sempurna,
pengaturan waktunya terlalu sempurna, dan itu berarti ada yang tidak sempurna.
Ada yang mengaturnya." "Pembunuh bayaran itu?" tanya ajudan yang lain. "Untuk
apa" Ia tidak tahu ia akan jadi mayat sebelum malam berakhir di tempat
perlindungan. Ia mengira ia mendapat kehormatan, tapi kita hanya menggunakannya
untuk menjebak pendahulunya, yang ditemukan oleh orang kita di Cabang Khusus."
"Kalau begitu siapa?" tanya yang lain,
"Itulah dilemanya. Siapa" Semuanya menggoda sekaligus ceroboh. Terlalu mencolok,
penuh ego yang tak profesional. Pembunuh bayaran itu, kalau ia mengatakan yang
sejujurnya, harus percaya ia tak perlu takut padaku, tapi sekalipun begitu ia
mengancam akan pindah ke klien Iain yang lebih menguntungkah. Profesional tidak
berbuat begitu, dan itulah yang menggangguku." "Menurut Anda, ada pihak ketiga,
Menteri?" tanya ajudan ketiga. "Kalau benar begitu," kata Sheng, matanya
sekarang terpaku ke sekelompok teratai, "seseorang yang tidak punya pengalaman
atau dengan kecerdasan seekor sapi. Itu dilema."
"Sudah datang, Sir!" teriak seorang pemuda, berlari-lari ke kebun, sambil
mengacungkan foto teleprinter.
"Berikan padaku. Cepat!" Sheng menyambar kertas itu dan memiringkannya ke cahaya
lampu sorot. "Ini orangnya! Aku tidak akan pernah melupakan wajah itu selama
masih bernapasl Bereskan semuanya! Suruh wanita di Macao itu memberikan nomornya
kepada pembunuh bayaran kita dan periksa semua kemungkinan penyadapan secara
elektronik. Kegagalan berarti mati." "Segera, Menteri!" Operator itu berlari
masuk kembali ke rumah. "Istri dan anak-anakku," kata Sheng Chou Yang sambil
berpikir. "Mereka bisa jengkel karena segala gangguan ini. Bisakah salah satu
dari kalian masuk dan menjelaskan bahwa masalah negara memaksaku tidak bisa
menemani mereka?" "Itu kehormatan bagi saya, Sir," kata seorang ajudan. "Mereka
begitu menderita akibattuntutan pekerjaanku. Mereka semua malaikat. Suatu hari
nanti mereka akan mendapatkan upahnya."
Bourne menyentuh bahu si penghubung, lalu menunjuk papan nama
lampu sebuah hotel di sisi kanan jalan. "Kita menyewa kamar di sana,
lata ke telepon umum di sisi seberang kota. Oke?" "Bijaksana," kata orang Cina
itu. "Mereka punya orang di perusahaan
telepon." "Dan kita harus tidur. Orang Prancis itu tidak pemah berhenti
memberitahuku bahwa istirahat juga senjata. Astaga, kenapa aku terus-menerus
mengulanginya?" "Karena kau terobsesi," kata McAllister dari kursi belakang.
'Tolong kauulangi. Tidak, lebih baik jangan."
Jason menghubungi nomor di Macao yang memicu sambungan ke Cina melalui telepon
yang telah dibersibkan di Jade Tower Mountain. Sambil memutar nomomya ia
memandang si analis. "Sheng bisa bahasa Prancis?" tanyanya tergesa-gesa.
'Tentu saja," kata menteri muda itu. "Ia berhubungan dengan Quai d'Orsay dan
menguasai bahasa setiap orang yang bernegosiasi dengannya. Itu salah satu
kelebihannya. Tapi kenapa tidak menggunakan Mandarin" Kau bisa."
"Commando itu tidak bisa, dan kalau aku bicara bahasa Inggris, ia mungkin ingin
tahu ke mana perginya aksen Inggris-ku. Bahasa Prancis akan menutupinya, seperti
pada Soo Jiang, dan aku juga akan tahu ia Sheng atau bukan." Bourne
membentangkan saputangan di bagian mulut gagang telepon sewaktu mendengar dering
kedua yang menggema seribu lima ratus mil jauhnya. Alat pengacak telah
terpasang. "Wei" " "Comme le colonel, je prefers le franqais."
"Shemma?" tanya orang itu, kebingungan.
"Fawen," kata Jason, bahasa Mandarin untuk Prancis.
"Fawen" Wo buhui!" jawab orang itu ngotot, menyatakan dirinya tidak menguasai
bahasa Prancis. Telepon itu sudah ditunggu. Suara lain menyela; di latar
belakang dan terlalu, pelan untuk bisa didengar. Lalu suara itu pun terhubung. u
"Pourquoi vous parlez francais?" Itu Sheng! Tak peduli bahasa apa yang
digunakanhya, Bourne tidak akan pernah lupa nada bicara si orator yang seolah-
olah jemu. Menteri fanatik tanpa ampun yang membujuk para penonton sebelum
menyerangnya dengan api dan batu.
"Katakan saja aku lebih nyaman begitu."
"Baiklah! Apa-apaan dengan cerita luar biasa yang kaubawa ini" Kegilaan yang
membawa-bawa sebuah nama?"
"Aku juga diberitahu bahwa kau menguasai bahasa Prancis," sela Jason. Sejenak
kesunyian timbul, hingga dengus napas Sheng terdengar.
"Kau tahu siapa aku?"
573 572 "Aku tahu nama yang tak ada artinya bagiku. Tapi nama itu berarti bagi orang
lain. Orang yang kaukenal bertahun-tahun yang lalu. Ia ingin bicara denganmu."
"Apa" " jerit Sheng. "Pengkhianatan! "
"Sama sekali tidak seperti itu, dan kalau jadi kau, aku akan mendengarkan kala-
katanya. Ia mengenali semua kebohongan yang kuceritakan pada mereka. Yang lain
tidak, tapi ia tahu." Bourne melirik McAllister di sampingnya analis itu
mengangguk, seakan-akan mengatakan bahwa .Jason secara meyakinkan telah
menggunakan kata-kata yang diberikan menteri muda itu padanya. "Ia memandangku
sekali dan menyatukan seluruh ceritanya. Tapi pembunuh asli orang Prancis itu
tercincang peluru kepalanya seperti gumpalan berlumuran darah." "Apa yang sudah
kaulakukan?" "Mungkin bantuan terbesar yang pernah kaudapatkan, dan aku mengharapkan bayaran.
Ini temanmu. Ia akan menggunakan bahasa Inggris." Bourne memberikan telepon itu
pada si analis, yang seketika berbicara.
"Ini Edward McAllister, Sheng."
"Edward..?" Sheng Chou Yang yang tertegun tak mampu melengkapi nama itu.
"Percakapan ini tidak direkam, tanpa ada izba resmi. Keberadaanku tidak dicatat
Memburu Iblis 3 Dewa Arak 19 Perjalanan Menantang Maut Ratu Maksiat Telaga Warna 2
belum pernah dilihat dunia, dan saat ini ia orang paling berkuasa di Cina.
Sebagaimana Adolf Hitler berderap penuh kemenangan memasuki Reichstag, Sheng
juga akan berderap memasuki Komite Sentral dengan cara yang sama, menjadikan
lembaga itu bonekanya. Yang baru saja kauceritakan lebih parah daripada apa pun
yang berhasil kami temukan Cina melawan Cina... Armageddon mengikuti. Oh Tuhan!"
?'la binatang," bisik Jason parau. "Ia harus membunuh seperti pemangsa, tapi
kelaparannya hanya tertuju pada nafsu membunuh bukan untuk makan, tapi untuk
?membunuh." "Kau berbicara secara general," sela McAllister, dingin tapi tegang. "Kami harus
tahu lebih banyak aku harus tahu lebih banyak."
?"Ia menyelenggarakan pertemuan." Bourne berbicara seperti dalam raimpi,
kepalanya bergoyang-goyang, pandangannya kembali terpaku pada foto. Ttur awal
dari malam pedang agung, katanya. Ada pengkhianat, katanya. Pertemuan itu hanya
?bisa diciptakan orang gila, suluh di mana-mana, diselenggarakan di pedalaman,
satu jam dari Peking, di tempat perlindungan burung kalian percaya" Tempat
?perlindungan burung dan ia benar-benar melakukan apa yang kuceritakan tadi. la
?membunuh seorang pria yang tergantung di tali, mengayunkan pedang ke tubuh orang
yang menjerit-jerit itu. Lalu seorang wanita yang mencoba membela
ketidakbersalahannya, dipenggal kepalanya! Di depan semua orang! Lalu dua
?bersaudara '" ?"Pengkhianat?" bisik McAllister, sebagai analis. "Apa yang ditemukannya" Apakah
ada yang mengaku" Apakah ada semacam pemberontakan balasan?"
"Hentikan!" jerit Marie.
'Tidak, Mrs. Webb! Ia kembali. Ia mengenang kembali saat itu. Lihat. Bisa
kaulihat" Ia ada di sana."
"Aku khawatir kolega kita yang menjengkelkan ini benar, Marie," kata Panov
dengan lembut, sambil mengawasi Webb. "Ia masuk dan keluar, mencoba menemukan
realitanya sendiri. Tidak apa-apa. Biarkan saja. Dengan begitu akan menghemat
banyak waktu kita semua."
"Omong kosong!"
"Memang akurat, Sayang, dan selalu bisa diperdebatkan. Tutup
mulutmu." "...Tidak ada pengkhianat, tidak ada yang mengaku, hanya wanita yang ragu-ragu. Ia
membunuh wanita itu dan suasana berubah sunyi, kesunyian yang mengerikan. Ia
memperingatkan semua orang, memberitahu semua orang, bahwa mereka, Cina sejati,
ada di mana-mana sekaligus tak bisa dilihat. Di dalam kementerian, pihak
keamanan, di mana-mana... Lalu ia membunuh Echo, tapi Echo tahu ia harus mati. Ia
ingin mati secepatnya karena memang tidak bisa hidup lebih lama lagi. Sesudah
mereka menyiksanya, kondisinya' sangat parah. Sekalipun begitu, kalau ia bisa
memberiku waktu " -?"Siapa Echo, David?" tanya Morris Panov. "Katakan, please."
"Alfa, Bravo, Charlie, Delta, Echo... Foxtrot "
?"Medusa," kata psikiater itu. "Dari Medusa, bukan" Echo orang Medusa."
"Ia ada di Paris. Di Louvre. Ia mencoba menyelamatkan nyawaku.
tapi justru aku yang menyelamatkan dirinya.Tidak apa-apa,tidak masalah, la
pernah menyelamatkan nyawaku, bertahun-tahun yang lalu. 'istirahat adalah
senjata,' katanya. Ia menempatkan yang lain di sekelilingnya memaksaku tidur.
Lalu kami keluar dan hutan. "'Istirahat adalah senjata'...." kata Mane pelan dan
memejamk mata, meremas tangan suaminya, air mata mengalir di Pipinya Qh
"Tuhan. Echo melihatku di dalam hutan. Kami menggunakan sinyal lama yang pernah kami
gunakan dulu, bertahun-tahun yang lalu. Ia belum lupa. Tak satu pun dari kami
akan bisa melupakannya."
"Apakah kita berada di pedalaman, di tempat perlindungan burung David?" tanya
Panov sambil mencengkeram bahu McAllister untuk mencegahnya menyela.
"Ya," jawab Jason Bourne, pandangannya sekarang menerawang, tak terfbkus. "Kami
berdua tahu. Ia akan mati. Sesederhana itu, sejelas itu Mati. Kematian. Tidak
lebih. Hanya mengulur waktu, menit-menit yang berharga. Lalu mungkin aku bisa
melakukannya." "Melakukan apa Delta?" Panov mengucapkan nama itu dengan penekanan pelan.
?"Menghabisi haram jadah itu. Menghabisi si penjagal. Ia tidak layak hidup, ia
tidak berhak hidup! Ia terlalu mudah membunuh sambil tersenyum. Echo
?melihatnya. Aku melihatnya. Sekarang terjadi segalanya terjadi bersama-sama.
?Ledakan-ledakan di hutan, semua orang berlari-lari berteriak-teriak. Aku bisa
melakukannya sekarang! Aku bisa menembaknya tanpa halangan.... Ia melihatku! Ia
menatapku! Ia tahu aku musuhnya! Aku musuhmu, penjagal! Aku wajah terakhir yang
akan kaulihat!... Ada apa" Ada yang tidak beres! Ia melindungi diri! Ia menarik
seseorang ke depannya. Aku harus pergi! Aku tidak bisa melakukannya!"
"Tidak bisa atau tidak mau?" tanya Panov, sambil mencondongkan tubuh ke depan.
"Kau Jason Bourne atau David Webb" Siapa kau?"
"Delta!" jerit korbannya, mengejutkan semua orang di sekitar meja. "Aku Delta!
Aku Bourne! Cain untuk Delta dan Carlos untuk Cain" Korban itu, siapa pun jati
dirinya, jatuh kembali ke kursi, kepalanya terkulai ke dada. Ia membisu. Tidak
ada yang berbicara. Butuh waktu beberapa menit tidak ada yang tahu berapa lama, tak ada yang ?menghitung hingga orang yang tak mampu menentukan identitas dirinya itu
?mengangkat kepala. Pandangannya sekarang setengah bebas, setengah tertawan dalam
penderitaan yang dirasakannya. "Maafkan aku," kata David Webb. "Aku tidak tahu
apa yang terjadi padaku. Maaf."
"Tidak perlu minta maaf, David," kata Panov. "Kau kembali. Bisa dimengerti.
Tidak apa-apa." 530 ya aku kembali. Kacau, bukan?"
Sama sekali tidak" kata psikiater itu- "wajar sekali."
-Aku harus kembali, itu juga bisa dipahami, bukan, Mo?"
david!" Jerit Marie' meraihnya.
harus melakukannya," kata Jason Bourne, dengan lembut memegangi pergelangan
tangan istrinya. "Tidak ada orang lain yang bisa
melakukannya, sesederhana itu. Aku tahu sandi-sandinya. Aku tahu caranya Echo
sudah menukar nyawaku dengan nyawanya, percaya bahwa aku akan melakukannya,
bahwa aku akan membunuh penjagal itu. Aku
gagal waktu itu. Sekarang aku tidak akan gagal."
"Bagaimana dengan kita?" Marie mencengkeramnya, suaranya yang ujrgetar memantul
di dinding-dinding putih. "Bukankah kita juga penting?"
Aku akan kembali, aku berjanji," kata David sambil melepaskan lengan istrinya
dan menatap lurus ke matanya. "Tapi aku harus kembali, kau bisa mengerti?"
"Demi orang-orang ini" Para pembohong ini!"
"Tidak, bukan demi mereka. Bagi seseorang yang ingin hidup di atas segala
?sesuatu yang lain. Kau tidak mengenalnya; ia orang yang mampu bertahan hidup.
Tapi ia tahu kapan nyawanya tidak sebanding dengan kematianku. Aku harus hidup
dan melakukan apa yang hams kulakukan. Aku harus hidup dan kembali padamu, ia
juga tahu itu. Ia menghitung persamaan itu dan mengambil keputusan. Suatu saat
dalam hidup ini kita semua harus mengambil keputusan." Bourne berpaling kepada
McAllister. "Ada orang di sini yang bisa mengambil foto mayat?"
"Mayat siapa?" tanya Menteri Muda Urusan Luar Negeri.
"Mayatku," kata Jason Bourne.
531 34 FoTO suram itu diambil di meja konferensi putih oleh seorang teknisi rumah
persembunyian di bawah supervisi Morris Panov yang enggan. Sehelai seprai
bernoda darah menutupi tubuh Webb kain itu dilipat di lehernya untuk
memperlihatkan wajah yang berlumuran darah,; matanya membelalak, raut wajahnya
terlihat jelas. "Proses film itu secepat mungkin dan bawakan lensa kontaknya padaku," kata
Conklin. "Dua puluh menit," kata teknisi itu sambil menuju pintu, saat McAllister
melangkah masuk ke ruangan.
"Apa yang terjadi?" tanya David, sambil duduk di meja. Marie, sambil mengernyit,
mengusap wajah David dengan handuk hangat dan basah.
"Orang-orang pers Konsulat sudah menghubungi media," jawab McAllister. "Mereka
akan memberikan pernyataan sekitar satu jam lagi, begitu semua fakta sudah
diperoleh. Mereka sedang menyusun pernyataannya sekarang. Kuberikan skenarionya
dengan izin untuk menggunakan namaku. Mereka akan membereskannya dengan bagian
Kedutaan dan membacakannya kepada kita sebelum menyebarluaskannya."
"Ada berita mengenai Lin?" tanya orang CIA itu.
"Ada pesan dari dokternya. Ia masih kritis tapi bertahan."
"Bagaimana dengan pers di jalan di luar?" tanya Havilland. "Cepat atau lam bat
kita harus mengizinkan mereka masuk. Semakin lama kita menunggu, mereka akan
semakin yakin kita menutup-nutupi sesuatu. Kita juga tidak bisa menanggung
risiko itu." "Beberapa tempat masih dibatasi tali," kata McAllister. "Aku mengirim kabar
bahwa polisi: dengan menanggung risiko yang sangat besar sedang menyisir ? ?lahan untuk mencari bahan peledak yang belum meledak. Para wartawan bisa sangat
sabar dalam kondisi seperti itu. Kebetulan, dalam skenario yang kuberikan kepada
pers, mereka kusuruh menekankan fakta bahwa orang yang menyerang rumah ini jelas
pakar dalam bidang penghancuran."
Jason Bourne, salah seorang pakar penghancuran paling top dari Medusa, memandang
McAllister. Menteri muda itu membuang muka. "Aku harus keluar dari sini," kata
Jason. "Aku harus ke Macao secepat
mungkin." "David, demi Tuhan!" Marie berdiri di depan suaminya, menatapnya, suaranya pelan
dan tegang. "Kuharap aku tidak perlu melakukannya," kata Webb sambil turun dari meja.
"Kuharap begitu," ulangnya lembut, "tapi beginilah situasinya. Aku harus berada
di tempatku. Aku harus. memulai rangkaian untuk menghubungi Sheng sebelum cerita
ini disebarluaskan koran pagi, sebelum foto-foto muncul untuk mengkonfirmasi
pesan yang kukirim melalur saluran-saluran- yang ia yakin tak diketahui siapa
pun. la harus percaya akulah pembunuh bayarannya, orang yang akan dibunuhnya,
bukan Jason Bourne dari Medusa yang berusaha membunuhnya di lembah di hutan. Ia
harus mendapat kabar dariku dari orang yang diharapkannya sebelum ia mendapat
? ?informasi lain. Karena informasi yang kukrimkan padanya merupakan hal terakhir
yang ingin didengarnya. Yang lain akan tidak berarti."
"Umpan," kata Alex Conklin. "Beri dia informasi kritis terlebih dulu dan
samarannya akan berhasil karena dia kaget, tenggelam dalam pikiran, dan menerima
versi resmi yang tercetak, khususnya foto dalam koran."
"Apa yang akan kaukatakan padanya?" tanya Ambassador, suaranya menyampaikan
fakta bahwa ia tidak menyukai prospek kehilangan kendali atas operasi paling
rahasia ini. 'Yang sudah kauceritakan padaku. Sebagian kebenaran, sebagian kebohongan."
"Jelaskan, Mr. Webb," kata Havilland tegas. "Kami berutang budi sangat besar
padamu tapi " ?"Kau berutang padaku apa yang tak mungkin kau bayarkan padaku!" sergah Jason
Bourne. "Kecuali kau meledakkan kepalamu sendiri di sini,
di depanku." "Aku mengerti kemarahanmu, tapi aku harus berkeras. Kau tidak akan melakukan apa
pun yang membahayakan lima juta jiwa, atau kepentingan vital pemerintah Amerika
Serikat." "Aku senang kau mengucapkan urutannya dengan benar untuk sekali ini. Baiklah, ?Mr. Ambassador, akan kuberitahukan. Ini yang akan kuceritakan padamu sejak lama,
kalau kau memiliki sopan santun, sopan santun, untuk menemuiku dan 'menyajikan
masalahmu'. Aku terkejut hal itu tak pernah terlintas dalam benakmu tidak,
?bukan terkejut, shock tapi kurasa seharusnya tidak perlu begitu. Kau percaya
?dengan manipulasi-mu yang rumit, jebakan kekuasaanmu yang tersembunyi... kau
mungkin mengira kau layak rnendapatkan semua itu karena intelektualmu yang
hebat, atau semacam itu Kalian semua sama. Kau memuja kerumitan
?533 dan penjelasanmu mengenai hal itu sehingga kau tidak bisa menerima rute
?sederhana yang jauh lebih efektif." "Aku menunggu instruksi," kata Havilland
dingin. "Jadilah," kata Bourne. "Aku mendengarkan dengan sangat hati-hati
sewakru kau menjelaskan panjang-lebar. Kau bersusah payah menjelaskan kenapa
tidak ada seorang pun yang bisa mendekati Sheng secara resmi dan memberitahunya
apa yang kauketahui. Kau juga benar. Ia pasti menertawakanmu, atau meludahi
matamu, atau mengusirmu apa pun yang kausuka. Tentu saja ia akan berbuat
?begitu. Ia memiliki keuntungan. Kalau kau meneraskan tuduhan 'gila-gilaan' itu,
ia akan menarik Peking dari Perjanjian Hong Kong. Kau kalah. Kalau kau mencoba
menyerangnya, semoga beruntung. Kau kalah lagi. Kau tidak memiliki bukti kecuali
kata-kata beberapa orang yang mati digorok, anggota Kuomintang yang bersedia
mengatakan apa pun untuk mendiskreditkan pejabat partai di Republik Rakyat Cina.
Ia tersenyum dan, tanpa mengatakannya, membiarkanmu tahu bahwa sebaiknya kau
mengikuti rencananya. Menurutmu kau tidak bisa melakukannya karena risikonya
terlalu besar kalau Sheng hancur, Timur Jauh hancur. Kau juga benar mengenai
?hal itu lebih karena alasan yang dikatakan 'Edward' daripada yang kauberikan.
?Peking mungkin akan membiarkan komisi yang korup, sebagai konsesi sementara
untuk keserakahan, tapi Peking tidak akan membiarkan Mafia Cina menyebar hingga
menyusupi industri atau tenaga kerja atau pemerintahan mereka. Seperti yang
dikatakan 'Edward' mereka bisa kehilangan pekerjaan " "Aku masih menunggu, Mr.
?Webb," kata diplomat itu. "Oke. Kau merekrutku, tapi kau melupakan pelajaran
dari Treadstone Seventy-one. Kirim pembunuh bayaran untuk menangkap pembunuh
bayaran." "Justru itu yang tidak kami Iupakan," sela diplomat itu, sekarang tertegun. "Kami
melakukan segalanya berdasarkan itu."
"Untuk alasan yang salah," kata Bourne tajam. "Ada cara yang lebih baik untuk
menghubungi Sheng dan memancingnya keluar untuk dibunuh. Aku tidak diperlukan.
Istriku tidak diperlukan! Tapi kau tidak bisa melihatnya. Otakmu yang lebih
unggul harus memperumit segalanya."
"Apa yang tidak bisa kulihat, Mr. Webb?"
"Kirim konspirator untuk menangkap konspirator. Secara tidak resmi... Sekarang
sudah terlambat untuk itu, tapi itulah yang tadinya akan kukatakan padamu."
"Aku tidak yakin kau mengatakan apa pun kepadaku."
"Sebagian kebenaran, sebagian kebohongan strategimu sendiri. Seorang kurir ?dikirim kepada Sheng, lebih disukai orang tua setengah gila dan dibayar tenaga
lepas yang tidak tahu apa-apa, yang mendapat informasi melalui telepon. Tidak
ada sumber yang bisa dilacak. Ia membawa pesan verbal, hanya untuk didengar.
Hanya untuk Sheng, tidak ada yang
tertulis. Pesan itu mengandung kebenaran cukup banyak untuk membuat Sheng
lumpuh. Katakan saja orang yang mengirim pesan itu adalah seseorang di Hong Kong
yang akan kehilangan jutaan kalau rencana Sheng gagal, orang yang cukup pandai
dan cukup takut untuk tidak menggunakan namanya. Pesan itu bisa tentang
kebocoran, atau pengkhianat di jajaran pemimpin, atau tentang kelompok-kelompok
triad yang bersatu karena tidak dilibatkan segala sesuatu yang kau yakin akan
?terjadi. Kebenaran. Sheng harus merundaklanjuti, ia tidak bisa tidak berbuat
begitu. Seperti Sheng, sekongkol Hong Kong itu juga gelisah ingin melindungi
diri, dan sama tidak percayanya, menuntut lokasi pertemuan yang netral.
Pertemuan ditetapkan. Itulah jebakannya." Bourne diam sejenak, melirik
McAllister. "Bahkan penghancur keroco mampu menunjukkan padamu bagaimana cara
melakukannya." "Sangat cepat dan sangat profesional," kata Ambassador. "Dan dengan kesalahan
yang sangat mencolok. Di mana kita bisa menemukan sekongkol seperti itu di Hong
Kong?" Jason Bourne mempelajari negarawan tua itu, ekspresinya nyaris jijik. "Buat saja
orang semacam itu," katanya. "Itulah kebohongannya."
Havilland dan Alex Conklin berdua saja dalam ruangan berdinding putih itu,
masing-masing di ujung meja konferensi menghadapi yang lain. McAllister dan
Morris Panov pergi ke ruang kerja McAllister untuk mendengarkan melalui telepon
yang terpisah tentang profil pembunuh Amerika yang dikarang Konsulat untuk
kepentingan pers. Panov setuju memberikan terminologi psikiatris yang sesuai
dengan nada Washington yang tepat. David Webb minta waktu untuk berdua saja
dengan istrinya hingga tiba saatnya untuk berangkat. Mereka dibawa ke ruangan di
lantai atas; fakta bahwa ruangan itu adalah kamar tidur tak terlintas dalam
benak siapa pun. Ruangan itu hanya pintu menuju kamar kosong di sisi selatan
rumah tua bergaya Victoria itu, jauh dari orang-orang yang basah kuyup dan
puing-puing di sisi utara. McAllister memperkirakan Webb akan berangkat dalam
waktu lima belas menit atau kurang. Sebuah mobil akan mengantarkan Jason Bourne
'dan McAllister ke Bandara Kai-tak. Demi kecepatan dan karena hidrofbil
menghentikan layanan pada pukul 21.00, helikopter medis akan menerbangkan mereka
ke Macao, di mana semua izin imigrasi akan dibereskan dengan alasan pengiriman
pasokan darurat ke Rumah Sakit Kiang Wu di Rua Coelho do Amaral.
'Tidak akan berhasil, kau tahu," kata Havilland sambil memandang
Conklin. "Apa yang tidak?" tanya orang dari Langley itu, pemikiranriya terputus oleh
perayataan diplomat tersebut. "Apa yang dikatakan David padamu"'
"Sheng tidak akan setuju menemui orang yang tak pernah dikenatoya, orang yang
tidak raengidentifikasikan dirinya."
The Bourne Supremacy Karya Robert Ludlum di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
'Tergantung cara penyajiannya. Hal-hal seperti itu selalu terjadi. Kalau
informasi kritisnya sangat mengguncang dan fakta-faktanya autentik, subjek tidak
memiliki pilihan. Ia tidak bisa menanyai si kurir ia tidak tahu apa-apa jadi ? ?ia harus memburu sumbernya. Seperti yang dikatakan Webb, ia tidak bisa tidak
berbuat begitu." "Webb?" tanya Ambassador datar. alisnya terangkat. "Bourne, Delta. Siapa yang
tahu" Strategi itu bagus." 'Terlalu banyak kemungkinan salah perhitungan,
terlalu banyak kemungkinan salah langkah kalau satu pihak menciptakan mitos."
"Katakan itu pada Jason Bourne."
"Situasinya berbeda. Treadstone memiliki agent provocateur yang bersedia memburu
Jackal. Orang yang terobsesi dan memilih risiko drastis karena ia dilatih untuk
itu dan telah menjalani kehidupan penuh kekerasan terlalu lama untuk
meninggalkannya. Ia tidak ingin meninggalkannya. Tidak ada tempat lain baginya."
Ttu secara akademis," kata Conklin, "tapi kurasa kau tidak bisa mendebatnya. Kau
mengirimnya ke lapangan dengan semua kemungkinan membahayakan dirinya dan ia
kembali membawa pembunuh bayaran itu dan menemukamww. Kalau ia mengatakan itu
?bisa dilakukan dengan cara lain, ia mungkin benar, dan kau tidak bisa mengatakan
ia keliru." "Tapi bisa," kata Havilland sambil meletakkan lengan bawahnya di meja dan
menatap orang CIA itu, "kalau yang kami lakukan benar-benar berhasil. Kita
kehilangan pembunuh bayaran itu, tapi kita mendapatkan provocateur yang
bersedia, bahkan terobsesi. Dari awal ia merupakan pilihan yang optimum, tapi
kami tidak pernah semenit pun mengira ia bisa direkrut untuk melakukan pekerjaan
terakhir secara sukarela. Sekarang ia tidak membiarkan orang lain melakukannya;
ia akan kembali ke sana, menuntut hak untuk melakukannya. Jadi pada akhirnya
kami benar aku benar. Seseorang mengatur kekuatan untuk bergerak, saling
?menabrak, selalu mengawasi, siap membatalkan, membunuh kalau perlu, tapi tahu
sementara kerumitan memuncak dan semakin dekat mereka dengan satu sama lain,
semakin dekat solusinya. Pada akhirnya dalam kebencian, kecurigaan, semangat
?mereka mereka menciptakan kekerasan mereka sendiri, dan pekerjaan selesai. Kau
?mungkin kehilangan orang-orangmu, tapi seseorang harus men imbang kerugian itu
dibandingkan nilai yang didapat kalau musuh terungkap."
"Kau juga mengambil risiko mengungkap keterlibatanmu sendiri, padahal kau
berkeras agar keterlibatanmu tak terungkap." "Kenapa begitu?"
"Karena bukan begitu akhirnya. Anggap saja Webb tidak berhasil.
536 Anggap saja ia tertangkap, dan kau boleh mempertaruhkan pantatmu yang anggun
kalau perintahnya adalah menangkapnya hidup-hidup. Kalau orang seperti Sheng
melihat ada jebakan yang dipasang untuk membunuhnya, ia pasti ingin tahu siapa
yang ada di baliknya. Kalau mencabut satu kuku atau sepuluh tidak membawa
hasil dan mungkin tidak -mereka akan menyuntiknya dengan bahan kimia dan
? ?mengetahui dari mana asalnya. la sudah mendengar segala yang kaukatakan
padanya " ?'Termasuk ketidakterlibatan pemerintah Amerika Serikat," sela diplomat
itu. "Benar, dan ia tidak akan mampu menahan diri. Bahan kimia itu akan mengungkapkan
semuanya. Keterlibatanmu akan terungkap. Washington
memang terlibat." "Oleh siapa?"
"Oleh Webb, demi Tuhan! Oleh Jason Bourne, kalau kau mau."
"Oleh seseorang yang memiliki sejarah penyakit jiwa, dengan catatan agresi dan
pengingkaran diri" Penderita paranoid schizophrenic yang catatan telepon-
teleponnya menunjukkan orang yang telah mengalami kemerosotan menjadi dementia,
melontarkan tuduhan-tuduhan sinting, ancaman-ancaman liar yang ditujukan pada
orang-orang yang berusaha membantunya?" Havilland diam sejenak, lalu menambahkan
dengan suara pelan. "Ayolah, Mr. Conklin, orang seperti itu tidak bicara atas
nama pemerintah Amerika Serikat. Bagaimana bisa" Kami sudah mencari-cari dia ke
mana-mana. Ia seperti bom waktu irasional dan berfantasi menemukan
persekongkolan di mana pun benaknya yang sakit dan tersiksa membawanya. Kami
ingin ia kembali menjalani terapi. Kami juga mencurigai hal itu karena dalam
kegiatan masa lalunya ia pergi ke luar negeri menggunakan paspor ilegal "?'Terapi...?" sela Alex, tertegun oleh kata-kata pria tua itu. "Kegiatan masa
lalu?" "Tentu saja, Mr. Conklin. Kalau perlu, melalui hot-line hot-line Sheng kami
? ?bersedia mengakui ia pernah bekerja untuk pemerintah dan mengalami kerusakan
parah akibat pekerjaan itu. Tapi tidak mungkin ia memiliki status resmi apa pun.
Sekali lagi, bagaimana bisa" Orang penuh kekerasan yang tragis ini mungkin
bertanggung jawab atas kematian istri yang diakuinya hilang."
"Marie" Kau akan menggunakan Marie?"
'Terpaksa. Ia ada di dalam catatan resmi, dalam surat pernyataan yang diberikan
secara sukarela oleh orang-orang yang mengenai Webb sebagai pasien mental, yang
berusaha membantunya."
"Oh Tuhan!" bisik Alex, tertegun memandang negarawan tua yang dingin dan teliti
itu. "Kau memberitahukan semua kepadanya karena.kau
sudah menyiapkan cadanganmu sendiri. Bahkan kalau ia tertangkap, kau bisa
melindungi dirimu dengan catatan-catatan resmi, evaluasi psikiatri kau bisa
?memutuskan kaitan dengannya! Astaga, kau benar-benar keparat" "Aku menceritakan
yang sebenarnya karena ia pasti akan tahu kalau aku mencoba membohonginya lagi.
McAllister, tenm saja, melangkah lebih jauh, menekankan taktor kejahatan
terorganisir yang memang benar tapi merupakan masalah yang peka sehingga aku
lebih suka tidak menyinggungnya. Tidak ada yang mau. Tapi aku tidak
menceritakan. semuanya kepada Edward. Ia belum bisa memisahkan etika dari
tuntutan pekerjaannya. Kalau sudah bisa, ia mungkin bisa bergabung denganku di
tempat tinggi, tapi kurasa ia tidak mampu."
"Kau memberitahu David semuanya untuk berjaga-jaga kalau ia tertangkap," lanjut
Conklin, tidak mendengarkan kata-kata Havilland. "Kalau pembunuhan itu tidak
terjadi, kau ingin ia tertangkap. Kau mengandalkan amfetamin dan scopolamine.
Obat-obatan! Lalu Sheng akan mendapat pesan bahwa persekongkolannya sudah kita
ketahui dan ia akan mendapatkannya secara tak resmi, bukan dari kita tapi dari
orang sakit mental yang tidak mendapat izin negara. Astaga! Itu variasi dari apa
yang dikatakan Webb kepadamu!"
"Secara tak resmi," diplomat itu menyetujui. "Banyak yang bisa diperoleh dengan
cara itu. Tidak ada konfrontasi, sangat halus. Sangat murah. Bahkan tidak makan
biaya sama sekali." "Kecuali nyawa!" teriak Alex. "Ia akan dibunuh. Ia harus dibunuh dari sudut
pandang semua orang." 'Itulah harganya, Mr. Conklin, kalau harus dibayarkan."
Alex menunggu, seakan-akan mengharapkan Havilland akan menyelesaikan
pernyataannya. Tidak ada yang terlontar, hanya tatapan mata yang kuat dan sedih.
"Hanya itu yang bisa kaukatakan" Harganya kalau harus dibayarkan?"
?"Taruhannya jauh lebih besar daripada yang bisa kita bayangkan jauh lebih
?besar. Kau sama tahunya seperti diriku, jadi jangan sok kaget begitu."
Ambassador bersandar kembali ke kursi dengan kaku. "Kau pernah mengambil
keputusan seperti itu, perhitungan seperti itu."
"Tidak seperti ini. Tidak pernah seperti ini! Kau mengirim orangmu sendiri dan
kau tahu risikonya, tapi kau tidak menjebak orang lapangan dengan menutup rute
melarikan diri! Ia lebih baik pergi dengan mempercayai mempercayai bahwa ia ? ?membawa pembunuh bayaran itu untuk mendapatkan istrinya kembali!" 'Tujuannya
berbeda. Ini jauh lebih vital." "Aku tahu. Kalau begitu jangan kirim dia! Kau
sudah mendapatkan sandinya, kirim orang lain! Orang yang tidak setengah mati
kelelahan!" / "Kelelahan atau tidak, ia orang terbaik untuk pekerjaan ini dan ia
berkeras melakukannya."
"Karena ia tidak tahu apa yang sudah kaulakukan! Bahwa kau
menjebaknya, menjadikannya kurir yang hams dibunuh!"
"Aku tidak punya pilihan. Seperti yang sudah kaukatakan, ia menemukanku. Aku
harus menceritakan yang sebenarnya."
"Kalau begitu, kuulangi, kirim orang lain! Regu pembunuh yang direkrut dari luar
oleh orang yang tidak tahu apa-apa, tidak ada kaitan dengan kita, hanya dibayar
untuk pembunuhan profesional, dengan sasaran Sheng. Webb tahu cara menghubungi
Sheng, ia sudah mengatakanhya padamu. Akan kuyakinkan dia untuk memberitahukan
sandi atau rangkaian atau apa pun itu padamu, dan kau membeli regu pembunuh
itu!" i "Kau menyejajarkan kami dengan Khadafi dari belahan dunia ini?"
"Itu begitu kekanak-kanakan hingga aku tidak bisa menemukan kata untuk "
?"Lupakan," sela Havilland. "Kalau ini sampai terlacak kembali pada kita dan itu
?bisa terjadi kita harus melancarkan serangan ke Cina sebelum mereka menyerang
?kita. Tak terbayangkan."
"Yang kaulakukan di sini pun. tak terbayangkan!" f
"Ada prioritas yang lebih penting daripada keselamatan seseorang, Mr. Conklin,
dan sekali lagi kau sama tahunya seperti diriku. Ini sudah menjadi pekerjaan
seumur hidupmu kalau kau/mau memaafkan aku tapi kasus ini berada di tingkat
? ?yang lebih tinggi daripada apa pun yang pernah kaualami. Katakan saja di tingkat
geopolitik." "Haram jadah!" "Perasaan bersalahmu sendiri terlihat, Alex kalau aku boleh memanggilmu
?Alex karena kau menyebut-nyebut garis keluarga terdekatku. Aku tidak pernah
?memposisikan Jason Bourne tak-bisa-diselamatkan-lagi. Besar harapanku ia akan
berhasil, pembunuhan itu akan terjadi. Kalau itu yang terjadi, ia bebas; Timur
Jauh bebas dari ancaman monster dan dunia tidak akan mengalami Sarajevo
Oriental. Itu tugasku, Alex."
"Sedikitnya katakan padanya! Peringatkan dia!"
"Tidak bisa. Sama seperti kau juga tidak bisa melakukannya kalau jadi aku. Kau
tidak memberitahu tueur a gages "
?'Tolong ulangi, pantat anggun?"
"Orang yang dikirim untuk membunuh harus mempercayai ke-yakinannya. Ia tidak
bisa, sedetik pun, memikirkan motif maupun alasannya. Ia tidak boleh memiliki
keragu-raguan sama sekali. Tidak. Obsesinya harus utuh. Hanya itu saru-satunya
kesempatan baginya untuk berhasil." "Seandainya ia tidak berhasil" Seandainya ia tewas?"
"Kalau begitu kita mulai lagi secepat mungkin dengan menempatkan orang lain
menggantikan dirinya. McAllister akan mendampinginya ke Macao dan mempelajari
rangkaian sandi untuk menghubungi Sheng.
Bourne sudah menyetujui hal itu. Kalau yang terburuk terjadi, kami mungkin
bahkan mencoba teori konspirasinya. Ia mengatakan strategi itu sudah terlambat,
tapi bisa saja keliru. Kaulihat, aku tidak pernah berhenti
belajar, Alex." "Kau sudah berhenti," kata Conklin dengan marah, sambil beranjak bangkit dari
kursi. 'Tapi ada yang kaulupakan kau lupa apa yang kaukatakan kepada David: Ada?kesalahan yang mencolok."
"Apa itu?" . "Aku tidak akan membiarkan kau lolos." Alex tertatih-tatih ke pintu. "Kau bisa
meminta banyak hal dari seseorang, tapi ada saatnya ketika kau tidak bisa
meminta lagi. Kau sudah habis, pantat anggun. Webb akan tahu yang sebenarnya.
Seluruh kebenarannya."
Conklin membuka pintu. Ia berhadapan dengan punggung marinir jangkung yang,
begitu mendengar suara pintu dibuka, berbalik dengan senapan siap. "Jangan
menghalangiku, prajurit," kata Alex.
"Maaf, Sir!" salak Marinir itu, pandangannya menerawang, menatap lurus ke depan.
Conklin berbalik memandang diplomat yang duduk di belakang meja. Havilland
mengangkat bahu. "Prosedur," katanya. "Kupikir orang-orang ini sudah tidak ada
di sini lagi. Kuklra mereka terkurung di bandara." "Yang kaulihat memang begitu.
Ini dari kontingen Konsulat. Berkat kesediaan Downing Street membengkokkan
beberapa peraturan, tempat ini sekarang adalah wilayah resmi AS. Kita berhak
menghadirkan pihak militer di sini." -:
"Aku mau menemui Webb!" "Tidak bisa. Ia akan pergi." Kaupikir kau ini siapa?" .
"Namaku Raymond Oliver Havilland. Aku duta besar luar biasa bagi pemerintah
Amerika Serikat Keputusanku harus dilaksanakan tanpa diperdebatkan selama masa
krisis. Ini masa krisis. Persetan denganmu,
Alex" Conklin menutup pintu dan berjalan tertatih-tatih kembali ke kursinya.
"Selanjutnya apa, Mr. Ambassador" Apakah kami bertiga akan ditembak
di kepala atau mendapat lobotomi?" "Aku yakin kita semua bisa mencapai
kesepakatan." Mereka berpelukan. Marie tahu suaminya hanya setengah berada di sanaj hanya
sebagian dari dirinya. Paris kembali terulang, sewaktu ia mengenai' pria putus
asa bernama Jason Bourne, yang berusaha bertahan hidup
540 tapi tidak yakin ia mampu, atau bahkan harus. Keragu-raguannya dalam beberapa
hal sama mematikan bagi dirinya seperti mereka yang menginginkan kematiannya.
Tapi ini. bukan Paris. Tidak ada keragu-raguan sekarang, tidak ada taktik yang
diimprovisasi untuk menghindari para pemburu, tidak ada lomba untuk menjebak
pemburu. Yang mengingatkan Marie akan Paris adalah jarak yang dirasakannya di
antara mereka berdua. David berusaha menggapainya David yang baik, David yang
?penuh kasih tapi Jason Bourne tidak bersedia melepaskannya. Jason sekarang
? menjadi sang pemburu, bukan yang diburu, dan itu memperkuat kemauannya. Hal itu
diringkas dalam satu kata yang digunakannya secara teratur: Jalan! I brarlK
"Kenapa, David" Kenapa?"
"Sudah kukatakan. Karena aku bisa. Karena aku harus melakukannya.
Karena hal itu harus dilakukan.?"Itu bukan jawaban, Sayang."
"Baiklah." Webb dengan lembut melepaskan istrinya dan memegangi bahunya, menatap
lurus ke matanya. "Untuk kita, kalau begitu."
"Kita?" "Ya. Aku akan terus melihat bayangan-bayangan itu sepanjang sisa hidupku.
Bayangan-bayangan itu terus kembali dan mencabik-cabik diriku karena aku tahu
apa yang kutinggalkan dan aku tidak akan bisa menghadapinya. Aku akan gila dan
membawamu bersamaku karena tak peduli secerdas apa pun dirimu, kau tidak
memiliki logika untuk melepaskan diri."
"Aku lebih suka berputar-putar seperti orang suiting bersamamu daripada tanpa
dirimu. Itu berarti melihatmu tetap hidup." "Itu bukan argumentasi." "Kurasa
sudah cukup." "Aku yang akan mengambil keputusan, bukan melakukannya."
"Apa itu artinya?" [_
"Aku ingin Sheng disingkirkan, aku serius. Ia tidak layak hidup, tapi bukan aku
yang akan menghabisinya "?"Citra Tuhan tidak cocok untukmu!" sela Marie tajam. "Biar orang lain yang
mengambil keputusan. Menjauhlah dari masalah itu. Agar kau
tetap selamat" j- "Kau tidak mendengarkan aku. Aku ada di sana dan aku melihatnya mendengarnya.
?Ia tidak layak hidup. Dalam salah satu kotbahnya ia mengatakan bahwa hidup
adalah berkat berharga. Mungkin itu bisa diperdebatkan, tergantung dari
kehidupannya, tapi hidup tak berarti apa-apa baginya. Ia ingin membunuh mungkin
?terpaksa, entahlah, tanya saja pada Panov dan itu ada di matanya. Ia Hitler dan
?Mengele dan Genghis Khan... pembunuh gergaji mesin apa pun tapi ia harus pergi.
? ?Dan aku harus memastikan,kepergiannya."
'Tapi kenapa?" kata Marie, memohon. "Kau belum menjawab pertanyaanku.'"
"Sudah, tapi kau tidak mendengarku. Dengan satu atau lain cara aku akan
melihatnya setiap hari, mendengar suara itu. Aku akan membayang. kan ia
mempermainkan orang yang ketakutan sebelum membunuh mereka, menjagal mereka.
Cobalah untuk mengerti. Aku sudah berusaha padahal aku bukan pakar, tapi ada
yang kupelajari tentang diriku sendiri. Hanya orang idiot yang tidak. Bayangan-
bayangan itu, Marie, gambar-gambar terkutuk yang selalu kembali itu, membuka
pintu-pintu kenangan-kenangan yang tak ingin kuketahui, tapi terpaksa. Cara
?paling jelas dan sederhana bagiku untuk mengatakannya adalah aku tidak tahan
lagi. Aku tidak bisa menambahkan kejutan-kejutan buruk ke dalam koleksi itu. Aku
ingin pulih -tidak sepenuhnya sembuh, aku bisa terima dan hidup dengan
?kenyataan itu tapi aku juga tidak bisa mundur kembali. Aku tidak man mundur
?kembali. Demi kita berdua."
"Dan menurutmu dengan merancang kematian seseorang kau bisa menyingkirkan
bayangan-bayangan tersebut?"
"Kupikir akan membantu, ya. Segalanya relatif, dan aku tidak akan ada di sini
kalau Echo tidak mengorbankan nyawanya agar aku bisa tetap hidup. Bukan cara
yang bagus untuk mengatakannya, tapi seperti sebagian besar orang aku memiliki
hati nurani. Atau mungkin perasaan bersalah karena aku tetap hidup. Aku harus
melakukannya semata-mata karena aku bisa melakukannya." "Kau meyakinkan dirimu
sendiri?" "Ya, sudah. Aku yang terbaik."
"Dan katamu tadi kau mengambil keputusan, bukan bertindak?"
"Aku tidak akan melakukannya dengan cara lain lagi. Aku kembali karena ingin
menjalani kehidupan yang panjang bersamamu, lady."
"Apa jaminanku" Siapa yang akan bertindak?"
"Pelacur yang telah melibatkan kita dalam masalah ini."
"Havilland?" . .
Tidak, ia muncikarinya. McAllister pelacurnya, sejak dulu. Orang yang
mempercayai kebaikan, yang mengenakannya setiap hari hingga bocah-bocah penguasa
memintanya mencampakkannya. Ia mungkin akan melibatkan muncikarmya dan itu tidak
apa-apa. Mereka berdua bisa melakukannya."
Tapi bagaimana caranya?"
The Bourne Supremacy Karya Robert Ludlum di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Ada orang-orang jpria dan wanita yang bersedia membunuh kalau harganya cukup ? ?tinggi. Mereka mungkin tidak memiliki ego si nlitbs; Jason Bourne atau Carlos
the Jackal, tapi mereka ada di mana-mana dalam dunia hitam yang kotor itu.
Edward si pelacur memberitahu kita bahwa ia punya musuh di seluruh Timur Jauh,
dari Hong Kong hingga Filipina, dari Singapura hingga Tokyo, semua atas nama
Washington. 542 ingin menancapkan pengaruhnya di sini. Kalau kau punya musuh,
Lu tahu siapa mereka, tahu sinyal-sinyal yang hams dikirim untuk menghubungi
mereka. Itulah yang akan dilakukan pelacur dan muncikari -
Dya. Akan kusiapkan pembunuhannya, tapi. orang lain yang akan membunuh, dan aku
tidak peduli berapa juta biayanya bagi mereka. Aku akan mengawasi dari kejauhan
untuk memastikan si penjagal tewas, bahwa gcho mendapatkan apa yang menjadi
haknya, bahwa Timur Jauh tidak jjcan dirundung monster yang bisa menerjunkannya
ke perang yang mengerikan tapi hanya itu yang akan kulakukan. Mengawasi.
?McAllister tidak tahu, tapi ia akan ikut denganku. Kami membayar harga masing-
masing." "Siapa yang berbicara sekarang?" tanya Marie. "David atau Jason?" Suamhrya diam
sejenak, kebisuannya menandakan pemikiran yang dalam. "Bourne," katanya pada
akhirnya. "Hams Bourne sampai aku
kembali." "Kau mengetahuinya?"
"Aku menerima kenyataan itu. Aku tidak memiliki pilihan lain." Terdengar ketukan
pelan dan cepat di pintu kamar tidur. "Mr. Webb.
Ini McAllister. Sudah waktunya berangkat."
543 35 HeLIKOPTER Layanan Darurat Medis meraung-raung melintasi Pelabuhan Victoria,
melewati kepulauan kecil di Laut Cina Selatan menuju Macao. Kapal-kapal patroli
Republik Rakyat Cina telah diberitahu melalui pangkalan angkatan laut di
Gongbei; tidak boleh ada yang menembak pesawat yang terbang rendah mengirim
bantuah itu. McAllister beruntung; seorang pejabat partai yang berkunjung dari
Peking tengah dirawat di Rumah Sakit Kiang Wu , dengan radang usus yang telah
mengalami perdarahan. Ia membutuhkan darah RH-negatif, yang selalu kurang
persediaan. Biarkan mereka datang, biarkan mereka pergi. Kalau pejabat itu
petani dari perbukitan Zhuhai, ia akan diberi darah kambing dan dibiarkan
mengharapkan yang terbaik.
Bourne dan Undersecretary of State mengenakan pakaian terusan putih bersabuk dan
topi Royal Medical Corps, tanpa tanda pangkat di lengan baju mereka; mereka
sekadar anak buah yang diperintahkan. mengantar darah kepada seorang Zhongguo
ren dari rezim yang sedang dalam proses membongkar daerah Kerajaan. Segala
sesuatu dilakukan dengan tepat dan efisien dalam semangat kerja sama yang baru
antara koloni dan calon majikan barunya. Biarkan mereka datang, biarkan mereka
pergi. Semua sangat jauh dan bagi kita tak ada artinya. Kita tidak akan mendapat
keuntungan. Kita tidak pernah mendapat keuntungan. Tidak dari mereka, tidak dari
mereka di atas. Areal parkir belakang rumah sakit telah dibersihkan dari kendaraan. Empat lampu
sorot menandai landasan. Pilot memosisikan pesawat untuk pendaratan vertikal,
lalu menurunkan pesawat, menggemuruh di atas landasan be ton. Sorot lampu-lampu
dan derum helikopter menarik kerumunan di jalan, di luar gerbang rumah sakit di
Rua Coelho do Amaral. Bagus, pikir Bourne sambil menunduk, memandang dari pintu
palka yang terbuka. Ia percaya akan ada lebih banyak orang yang tertarik dengan
kepergian helikopter itu lima menit lagi sementara baling-balingnya terus
berputar dengan kecepatan rendah, lampu sorot tetap dinyalakan, dan kepungan
polisi tetap di tempatnya tanda-tanda kegiatan yang sangat tidak biasa. ?Kerumunan adalah hal terbaik yang bisa mereka
544 harapkan; dalam kebingungan, mereka bisa menjadi bagian dari penonton sementara
dua orang lain berseragam putih paramedis menggantikan tempat mereka dengan
bergegas menuju pesawat, tubuh membungkuk di bawah baling-baling, untuk
perjalanan kembali ke Hong Kong.
Sambil menggerutu, Jason harus mengagumi kemampuan McAllister menggerakkan biji-
biji catumya. Analis itu meyakini keterlibatannya. Ia tahu tombol mana yang
harus ditekan untuk menggeser bidaknya. Dalam krisis saat ini, bidak itu adalah
dokter di Rumah Sakit Kiang Wu yang beberapa tahun berselang mengalihkan dana
medis IMF ke klinik pribadinya di Almirante Sergio. Karena Washington menjadi
sponsor International Monetary Fund, dan karena McAllister berhasil menangkap
basah dokter itu, ia berada dalam posisi untuk mengungkapnya dan mengancam akan
melakukannya. Sekalipun begitu, dokter itu menang. Dokter itu bertanya bagaimana
McAllister akan menggantikan dirinya tidak banyak dokter kompeten di Macao.
?Apa tidak lebih baik bagi orang Amerika itu untuk menutup mata terhadap
pelanggarannya kalau layanan kliniknya berjalan baik" Dengan catatan prestasi
seperti itu" Bocah baik-baik dalam diri McAllister menyerah, tapi bukannya tidak
mengingat pelanggaran dokter itu dan utangnya. Utang itu akan dibayar malam
?ini. "Ayo!" teriak Bourne, beranjak dan mencengkeram salah satu .dari dua kontiner
darah. "Jalan!"
McAllister berpegangan pada gagang besi di dinding, di sisi seberang pesawat
saat helikopter itu menyentuh semen. Ia pucat, wajahnya membeku menjadi topeng.
"Ini benar-benar gila" gumamnya. Tunggu hingga kita benar-benar sudah mendarat."
"Kita sudah mendarat. Ini jadwalmu sendiri, analis. Jalan."
Dengan diarahkan polisi, mereka berlari-lari menyeberangi areal parkir ke pintu
ganda yang dibuka dua perawat. Di dalamnya, seorang dokter Oriental berjas
putih, dengan stetoskop menjuntai dari sakunya,- meraih lengan McAllister.
"Senang bertemu lagi dengan Anda, Sir," katanya dalam bahasa Inggris yang fasih
tapi beraksen. "Sekalipun dalam situasi yang menimbulkan rasa ingin tahu "
? "Begitu pula situasi Anda tiga tahun yang lalu," sela analis itu tajam,
terengah-engah, secara efektif menyela dokter itu. "Kite ke mana?"
"Haiti aku ke laboratonum darah. Ada di ujung lorong. Perawat kepala akan
memeriksa segelnya dan menandatangani bukti penerimaan, sesudah itu kalian juga
akan mengikutiku ke kamar lata di mana dua orang yang akan menggantikan kalian
sudah menunggu. Berikan tanda terimanya pada mereka, ganti pakaian, dan mereka
akan pergi." "Siapa mereka?" tanya Bourne. "Di mana kau menemukan mereka?"
"Orang Portugis yang magang," jawab dokter itu. "Dokter-dokter
muda tanpa uang yang dikirim dari Pedroso untuk menyelesaikan magang mereka di
sini." "Penjelasan?" desak Jason saat mereka menyusuri lorong. "Sebenarnya tidak
ada," jawab orang Macao itu. "Yang dalam bahasa Inggris disebut 'pertukaran'.
Sah sepenuhnya. Dua petugas medis Inggris yang ingin melewatkan semalam di sini
dan dua orang magang yang sudah kelebihan beban kerja yang layak melewatkan
semalam di Hong Kong. Mereka akan kembali menggunakan hidrofoil besok pagi.
Mereka tidak tahu apa-apa, tidak mencurigai apa-apa. Mereka senang ada dokter
tua yang mengakui kebutuhan mereka." "Kau menemukan orang yang tepat. analis."
"Ia pencuri." "Kau pelacur." "Maaf?"
Tidak apa-apa. Ayo."
Begitu kantong-kantong darah diberikan, segelnya diperiksa, dan tanda terimanya
ditandatangani, Bourne dan McAllister mengikuti dokter itu ke kantor sebelah
yang dikunci, berisi persediaan obat-obatan dan memiliki pintu sendiri ke
lorong, yang juga dikunci. Kedua dokter Portugis magang itu sudah menunggu di
depan rak kaca; satu lebih jangkung daripada yang Iain dan keduanya tersenyum.
Tidak ada perkenalan, hanya anggukan dan pernyataan singkat dari sang dokter
kepada McAllister. "Berdasarkan deskripsi yang Anda berikan bukannya aku membutuhkan deskripsi ?tentang Anda menurutku ukuran mereka kurang-lebih tepat, bukan?"
?"Mereka sudah cukup," jawab McAllister sementara ia dan Jason menanggalkan
pakaian terusan putih mereka. "Ini agak kebesaran. Kalau mereka berlari cukup
cepat dan tetap menunduk, mereka baik-baik saja. Suruh mereka meninggalkan
pakaian ini dan tanda terimanya pada pilot la yang akan menandatanganinya untuk
kami begitu tiba di Hong Kong." Bourne dan analis itu berganti celana panjang
gelap dan jas kebesaran yang kusut. Masing-masing menukarkan pakaian terusan dan
topinya. McAllister berkata, "Suruh mereka bergegas. Jadwal keberangkatan kurang
dari dua menit lagi."
Dokter itu bicara dalam bahasa Portugis yang patah-patah, lalu berpaling kembali
memandang menteri muda itu. "Pilot tidak bisa ke mana-mana tanpa mereka, Sir."
"Segalanya sudah diperhitungkan waktunya hingga ke menit-menitnya," sergah
analis itu, ketakutan sekarang terdengar dalam suaranya. Tidak boleh ada yang
bertanya-tanya lebih daripada yang diperlukan. Semua harus tepat waktu. Cepat.1"
546 Para dokter magang itu berpakaian topi dikenakan rendah dan tanda terima kantong
darah ada di saku mereka. Dokter memberikan instruksi terakhirnya kepada orang-
orang Amerika tersebut sambil memberikan
dua kartu izin oranye rumah sakit. "Kita akan keluar bersama-sama; pintunya
terkunci secara otomatis. Aku akan langsung menemani para dokter muda kita,
mengucapkan terima kasih dengan suara keras kepada mereka melewati jajaran
polisi sampai mereka berlari ke pesawat Kalian berbelok ke kanan, lalu ke kiri
memasuki lobi depan dan pintu masuk. Kuharap aku benar-benar berharap hubungan
? ? kita, sekalipun menyenangkan, sekarang berakhir."
"Untuk apa ini?" tanya McAllister sambil mengacungkan kartu izin rumah sakit.
"Mungkin semoga bukan apa-apa. Tapi kalau kalian dihentikan, kartu itu bisa ? ?menjelaskan kehadiran kalian dan kalian tidak akan
ditanyai." "Kenapa" Apa isinya?" Tidak ada fakta, tidak ada potongan data yang bisa
dibiarkan tanpa penjelasan.
"Cukup sederhana," kata dokter itu, memandang McAllister dengan tenang, "kartu-
kartu itu menjelaskan bahwa kalian ekspatriat miskin, sama sekali tidak punya
uang, kurawat di klinikku tanpa biaya. Untuk gonorrhea, tepatnya. Sudah
sewajarnya, ada ciri-ciri identifikasi yang biasa tinggi, perkiraan berat
?badan, warna rambut dan mata, kebangsaan. Data Anda lebih lengkap, karena aku
belum bertemu teman Anda. Juga, sudah sewajarnya, ada duplikatnya di arsipku,
dan tidak ada yang bisa keliru menebak itu Anda, Sir."
"Apa?" "Begitu Anda tiba di jalan di luar, aku yakin utang masa laluku lunas.
Setuju?" "Gonorrhea?" "Please, Sir, seperti kata Anda sendiri, kita hams cepat. Segalanya harus tepat
waktu." Dokter itu membuka pintu, mendorong keempat orang itu keluar dan
seketika berbelok ke kiri bersama kedua dokter magang ke pintu masuk samping dan
helikopter medis. "Ayo," bisik Bourne sambil menyentuh lengan McAllister dan melangkah ke kanan.
"Kau dengar apa katanya tadi?"
"Katamu ia pencuri."
"Memang. Sampai sekarang!"
"Ada saatnya seseorang tidak terlalu meributkan masalah pencurian
dengan pencuri seperti itu." "Apa artinya"'
"Begini," kata Jason Bourne, sambil menunduk memandang analis di
547 sampingnya. "Ia berhasil menjebakmu dalam beberapa tuduhan. Kolusi, korupsi, dan
gonorrhea." "Oh Tuhan."
Mereka berdiri di belakang kerumtinan dekat pagar tinggi, menyaksikan helikopter
meraung-raung naik dari landasan, lalu membubung ke langit malam. Satu demi satu
lampu sorot dipadamkan, dan areal parkir itu sekali lagi diterangi lampu-lampu
yang suram. Sebagian besar polisi naik ke van yang tersisa berjalan santai
kembali .ke pos jaga sebelumnya, sementara beberapa di antara mereka menyulut
rokok, seakan-akan mengumumkan bahwa kehebohan sudah berakhir. Kerumunan mulai
bubar dan pertanyaan-pertanyaan dilontarkan kepada siapa saja. Siapa itu" Orang
yang sangat penting, bukan" Menurutmu apa yang terjadi", Menurutmu kita akan
diberitahu" Siapa peduli" Kita mendapat pertunjukan, ayo mimim-minam, ya" Kau
lihat wanita itu" Pelacur kelas satu, menurutku, kau setuju" la sepupu
pertamaku, keparat! Kehebohan sudah berakhir. "Ayo," kata Jason. "Kita harus
pergi." "Kau tahu, Mr. Webb, kau memiliki dua perintah yang kaugunakan dengan frekuensi
menjengkelkan. 'Jalan' dan 'Ayo'.'"Keduanya berhasil." Mereka menyeberangi
Amaral. "Aku menyadari. seperti kau juga menyadari, bahwa kita harus bergerak cepat.
Hanya saja kau belum menjelaskan kita akan ke mana."
"Aku tahu aku belum menjelaskan," kata Bourne.
"Kupikir sudah waktunya." Mereka terus berjalan, Bourne yang menentukan
kecepatan langkah mereka. "Kau menyebutku pelacur," lanjut menteri muda itu...
"Memang." "Karena aku setuju melakukan apa yang menurutku benar, apa yang harus
dilakukan?" "Karena mereka memanfaatkanmu. Bocah-bocah penguasa memanfaatkanmu dan mereka
akan mendepakmu tanpa berpikir dua kali. Kau melihat limusin dan konferensi
tingkat tinggi di masa depanmu, dan kau tidak mampu menolaknya. Kau bersedia
membuang hidupku tanpa mencari alternatifnya untuk itulah kau dibayar. Kau ?bersedia mempertaruhkan keselamatan isteiku karena daya tariknya terlalu hebat.
Makan malam bersama Komite Empat Puluh, mungkin bahkan menjadi anggota; rapat-
rapat rahasia dan tertutup di Oval Office bersama Ambassador Havilland. Bagiku,
itu namanya melacur. Hanya saja, kuulangi, mereka akan -mendepakmu tanpa
berpikir dua kali." Sunyi. Selama hampir satu blok Macao yang panjang. "Kaupikir aku tidak tahu, Mr.
Bourne?" 548 "Apa?" "Bahwa mereka akan mendepakku?"
Sekali lagi Jason menunduk memandang birokrat yang teliti di sampingnya-itu.
"Kau tahu?" "Tentu saja. Aku tidak-termasuk liga mereka dan mereka tidak meng-inginkanku di
dalamnya. Oh, aku memiliki kredibilitas dan otak, tapi tidak. memiliki
penampilan luar biasa yang mereka miliki. Aku tidak menarik. Aku membeku di
depan kamera televisi sekalipun aku harus menyaksikan idiot-idiot yang tampil
?melakukan kesalahan-kesalahan konyol. Jadi, kau mengerti, aku menyadari
keterbatasanku. Dan karena tidak bisa melakukan apa yang bisa dilakukan orang-
orang ini, aku harus melakukan yang terbaik bagi mereka dan bagi negara. Aku
harus berpikir bagi mereka."
"Kau berpikir untuk Havilland" Kau menemui kami di Maine dan kau merampas
istriku dariku! Apakah tidak ada pilihan lain dalam otakmu yang bengkak itu?"
'Tidak ada yang bisa kutemukan. Tidak ada yang mencakup segalanya seteliti
strategi Havilland. Pembunuh bayaran itu merupakan penghubung tak terlacak
kepada Sheng. Kalau kau bisa memburunya dan membawanya kepada kami, itu jalan
pintas yang kami perlukan untuk memancing Sheng keluar."
"Keyakinanmu pada. diriku lebih besar daripada keyakinanku sendiri."
"Kami percaya pada Jason Bourne. Pada Cain pada orang dari Medusa yang
?dipanggil Delta. Kau memiliki motif terkuat yang mungkin ada: mendapatkan
istrimu kembali, istri yang sangat kaucintai. Dan tidak ada kaitan apa pun
dengan pemerintah kita " "Kami mencium adanya skenario rahasia sejak awal!"
?sembur Bourne. "Aku menciumnya, dan Conklin juga."
"Mencium bukan mencicipi," analis-itu memprotes, saat mereka bergegas menyusuri
lorong gelap dari bebatuan bulat. "Kau tidak punya bukti kokoh untuk
diungkapkan, tidak ada perantara yang menunjuk ke Washington. Kau terobsesi
menemukan pembunuh yang berperan. sebagai dirimu agar taipan yang marah itu mau
mengembalikan istrimu padamu yang istrinya katanya dibunuh oleh pembunuh ?bayaran yang mengaku sebagai Jason Bourne! Mula-mula kupikir itu suiting, tapi
lalu aku melihat logikanya. Havilland benar. Kalau ada satu orang hidup yang
mampu menangkap pembunuh bayaran itu, dan dengan cara itu menetralisir Sheng,
kaulah orangnya. Tapi kau tidak boleh memiliki kaitan apa pun dengan Washington.
Oleh karena itu kau harus direkrut dalam kerangka kebohongan yang luar biasa.
Kurang dari itu, maka kau mungkin bereaksi lebih normal. Kau mungkin menemui
polisi, atau pihak berwenang pemerintahan, orang-orang yang kaukenal di masa
lalu masa lalu yang bisa kauingat, yang juga menguntungkan kami."
?"Aku memang menghubungi orang-orang yang pernah kukenal." "Dan tidak mendapat
apa pun kecuali bahwa semakin kau mengancam membuka mulut, semakin besar
kemungkinan pemerintah menempatkanmu kembali ke terapi. Bagaimanapun juga, kau
berasal dari Medusa dan memiliki sejarah amnesia, bahkan schizophrenia."
"Conklin menemui yang Iain-lain "
?"Dan pada awalnya diberitahu hanya secukupnya agar kami mengetahui apa yang
diketahuinya, apa yang berhasil disusunnya. Kalau tidak salah dulu ia orang yang
terbaik dalam bidangnya."
"Memang benar. Sampai sekarang."
"Ia memosisikan dirimu sebagai tak-bisa-diselamatkan-lagi." "Sejarah. Mengingat
situasinya, aku mungkin juga berbuat begitu. Ia tahu lebih banyak daripada yang
kuketahui di Washington."
"Ia diarahkan untuk mempercayai tepat seperti yang ingin dipercayainya. Itu
salah satu kehebatan Havilland pada saat terdesak. Ingat, Alexander Conklin
orang yang sudah patah semangat, getir. Ia tidak mencintai dunia tempat ia
The Bourne Supremacy Karya Robert Ludlum di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
menghabiskan masa dewasanya, maupun orang-orang dengan siapa ia berbagi dunia
itu. Ia diberitahu ada kemungkinan operasi rahasia yang mungkin menyimpang,
bahwa skenarionya mungkin sudah diambil alih oleh elemen lawan." McAllister diam
sejenak saat mereka keluar dari lorong dan berbelok di tikuhgan dalam keramaian
lafut malam Macao lampu berwarna-warni" menyala di mana-mana. "Kembali ke
kebohongan yang pertama, kau mengerti?" lanjut analis itu. "Conklin yakin ada
orang lain yang sudah melangkah masuk, bahwa situasimu sudah tanpa harapan,
begitu pula istrimu, kecuali kau mengikuti skenario baru yang dijalankan oleh
elemen lawan yang mengambil alih."
"Itu yang dikatakannya padaku," kata Jason sambil mengerutkan kening, teringat
ruang tunggu Bandara Dulles dan air matanya yang mengalir. "Ia menyuruhku
memainkan skenarionya."
"Ia tidak punya pilihan." McAllister tiba-tiba mencengkeram lengan Bourne,
mengangguk ke arah etalase gelap di kanan depan mereka. "Kita harus bicara."
"Kita sedang bicara," kata orang Medusa itu tajam. "Aku tahu tujuan kita dan
tidak boleh ada waktu yang terbuang."
"Kau harus menyediakan waktu," analis itu berkeras. Keputusasaan dalam suaranya
menyebabkan Bourne berhenti dan memaudangnya, lalu mengikutinya ke etalase.
"Sebelum kau melakukan apa pun, kau harus mengerti."
"Apa yang harus kumengerti" Kebohongannya?" 'Tidak, kebenarannya."
"Kau udak tahu apa kebenarannya," kata Jason. "Aku tahu, mungkin lebih baik
daripada dirimu. Seperti yang sudah kaukatakan, itu pekerjaanku. Strategi
Havilland 'akan berhasil kalau
bukan karena istrimu. Ia melarikan diri; ia berhasil lolos. Ia menyebabkan
strategi itu berantakan." "Aku menyadari hal itu."
"Kalau begitu kau pasti menyadari fakta, entah Sheng berhasil mengidentifikasi
istrimu atau tidak, ia tahu tentang istrimu dan memahami arti
pentingnya." "Aku belum memikirkannya."
"Pikirkan sekarang. Unit Lin Wenzu disusupi sewaktu mereka dan seluruh Hong Kong
mencari istrimu. Catherine Staples dibunuh karena ia memiliki koneksi dengan
istrimu dan melalui wanita misterius ini ia dianggap tahu terlalu banyak atau
nyaris mendapatkan kebenaran yang menghancurkan. Perintah Sheng berguna untuk
menyingkirkan semua lawan, bahkan calon lawan. Seperti yang sudah kaulihat di
Peking, ia fanatik dan melihat substansi sementara yang ada hanya bayang-
bayang musuh di setiap tikungan gelap."?"Apa maksudmu yang sebenarnya?" tanya Bourne tidak sabar.
"Ia juga cemerlang dan orang-orangnya ada di seluruh koloni."
"Lalu?" "Sewaktu beritanya tersebar di koran pagi dan televisi, ia pasti mengambil
anggapan-anggapan tertentu dan memerintahkan mengawasi rumah di Victoria Peak,
juga Mi-Six, setiap detik dan setiap jam, bahkan kalau untuk itu ia harus
menyandera penghuni rumah sebelah dan sekali
lagi menyusup ke dalam intelijen Inggris." 'Terkutuk, apa maksudmu?"
"Ia akan menemukan Havilland, lalu ia akan menemukan istrimu."
"Lalu?" "Seandainya kau gagal" Seandainya kau terbunuh" Sheng tidak akan berhenti
sebelum ia mengetahui segala sesuatu yang perlu diketahuinya. Kuncinya tidak
ragu lagi ada pada wanita yang bersama Havilland, wanita jangkung yang dicari
semua orang. Pasti begitu karena wanita itu merupakan teka-teki di tengah-tengah
misteri dan berkaitan dengan Ambassador. Kalau terjadi apa-apa denganmu,
Havilland akan terpaksa membebaskan istrimu, dan Sheng akan menangkapnya di
?Kai-tak, atau Honolulu, Los Angeles, atau New York. Percayalah, Mr. Webb, ia
tidak akan berhenti sebelum berhasil mendapatkan istrimu. Ia harus tahu apa yang
sudah dilakukan untuk menjungkalkan dirinya, dan istrimulah kuncinya. Tidak ada
yang lain lagi." "Sekali lagi, tujuanmu?"
"Segalanya bisa terulang lagi dengan hasil yang jauh lebih mengerikan."
"Skenarionya?" tanya Jason, bayangan-bayangan berdarah dari lembah suaka burung
itu menyerangnya. "Ya," kata analis itu tegas. "Hanya saja, kali ini istrimu benar-benar
550 ditangkap, bukan sekadar bagian dari strategi untuk merekrutmu. Sheng akan
memastikannya begitu." 'Tidak kalau ia mati!"
"Mungkin tidak. Tapi ada risiko yang sangat nyata rencana ini gagal
?dan ia tetap hidup."
"Kau mencoba mengatakan sesuatu tapi kau tidak mehgatakanrtydr "Baiklah, akan
kukatakan sekarang. Sebagai pembunuh bayaran, kau
menjadi penghubung ke Sheng, orang yang menghubunginya, tapi alcu
yang bisa memancingnya keluar." "Kau?"
"Itu sebabnya aku meminta Ambassador menggunakan namaku dalam pemyataan pers.
Sheng mengenalku, dan aku mendengarkan dengan hati-hati sewaktu kau menjabarkan
teori konspirasimu kepada Havilland. Ia tidak mempercayainya dan, sejujumya, aku
juga tidak. Sheng tidak akan menerima pertemuan dengan orang yang tak dikenal.
Tapi ia akan menemui orang yang dikenalnya.
"Kenapa kau?" "Separo kebenaran, separo kebohongan," analis itu mengulangi kata-kata Bourne.
"Tenma kasih karena mendengarkan begitu cermat. Sekarang, jelaskan."
"Kebenarannya lebih dulu, Mr. Webb, atau Bourne, atau apa pun panggilan yang
kauinginkan. Sheng menyadari sumbanganku kepada pemerintahku dan kemajuanku yang
tidak seberapa. Aku cemerlang tapi tak terlihat, birokrat tak dikenal yang
dilewati karena tidak memiliki kualitas yang bisa meningkatkan karierku, yang
bisa membuatku menonjol, dan membawaku ke pekerjaan-pekerjaan basah di sektor
swasta. Bisa dibilang, aku seperti Alexander Conklin tanpa masalah alkoholnya,
tapi bukan tanpa kepahitan yang sama. Aku sama bagusnya seperti Sheng dan ia
tahu, tapi ia berhasil dan aku tidak."
"Pengakuan yang menyentuh," kata Jason, kembali tidak sabar. 'Tapi kenapa ia mau
bertemu denganmu" Bagaimana caramu memancingnya keluar untuk membunuhnya, Mr. ?Analyst, dan aku yakin kau tahu apa artinya?"
"Karena aku menginginkan bagian dari kue Hong Kong-nya. Aku hampir terbunuh
semalam. Itu penghinaan terakhir, dan sesudah bertahun-tahun ini aku
menginginkan bagianku, bagian keluargaku. Itulah kebohongannya."
"Kau terlalu jauh. Aku tidak bisa mengikutimu."
"Karena kau tidak mendengarkan apa yang tersirat. Untuk itulah aku digaji,
ingat"... Aku sudah muak. Aku berada di ujung tali profesionalku. Aku dikirim
kemari untuk melacak dan menganalisis isu Taiwan. Isu mengenai persekongkolan
ekonomi di Peking yang menurutku cukup
berdasar, dan kalau benar, hanya satn sumbemya di Peking: rekan lamaku dari
konferensi dagang Cina-Amerika, kekuatan di balik kebijakan ekonomi baru Cina.
Tidak ada rencana seperti itu yang bisa dilaksanakan tanpa dirinya, bahkan
dipertimbangkan pun tidak. Jadi kuanggap aku punya substansi yang kokoh untuk
mengontaknya, bukan untuk menyebarluaskan tapi untuk secara resmi
mengesampingkan isu itu, dengan bayaran. Aku bahkan bisa mengatakan menurutku
tidak ada apa pun yang bertentangan dengan kepentingan pemerintahku, dan jelas
tidak bertentangan dengan kepentinganku. Intinya, ia harus bertemu denganku."
"Lalu apa?" "Lalu kau bisa memberitahuku apa yang harus kulakukan. Katamu ahli penghancur
biasa pun bisa melakukannya, jadi kenapa aku tidak bisa" Kalau tanpa bahan
peledak-, aku bisa menanganinya. Dengan
senjata, misalnya." "Kau akan terbunuh." "Kuterima risikonya." "Kenapa?"
"Karena itu harus dilakukan. Havilland benar. Dan begitu Sheng melihat bahwa kau
bukan si peniru, bahwa kau pembunuh bayaran yang asli, yang mencoba membunuhnya
di suaka burung, para pengawalnya akan menghabisimu."
"Aku tidak pernah berniat memberinya kesempatan melihatku," kata Bourne pelan.
"Kau akan membereskannya, tapi bukan dengan cara ini."
Dalam bayang-bayang emper toko, McAllister menatap si orang Medusa. "Kau akan
mengajakku, bukan?" tanya analis itu pada akhirnya. "Memaksaku, kalau perlu."
"Ya." "Sudah kuduga. Kau tidak akan semudah itu menyetujui keikutsertaanku ke Macao.
Di bandara kau bisa saja memberitahuku cara menghubungi Sheng dan menuntut agar
kami memberimu waktu sebelum kami berrindak. Kami tidak akan melanggamya; kami
terlalu ketakutan. Sekalipun begitu, kau sekarang tahu kau tidak perlu
memaksaku. Aku bahkan membawa paspor diplomatikku." McAllister diam sejenak,
lalu menambahkan, "Dan paspor kedua yang kuambil dari arsip teknisi paspor ?milik orang jangkung yang mengambil fotomu di meja."
"Kau apa?" "Semua personel teknis Kementerian Luar Negeri yang berurusan dengan masalah
rahasia harus menyerahkan paspor mereka. Itu langkah pengamanan dan demi
perlindungan mereka sendiri "
?"Aku memiliki tiga paspor," sela Jason. "Menurutmu bagaimana caraku bisa
berkeliaran?" "Kami tahu kau memiliki setidaknya dua paspor berdasarkan catatan Bourne. Kau
menggunakan salah satunya untuk pergi ke Peking, paspor
552 yang menyatakan kau bermata cokelat, bukan hijau kecokelatan Bagaimana
caramu melakukannya?"
"Aku mengenakan kacamata kaca bening. Melalui bantuan teman yang menggunakan
?nama aneh dan lebih baik daripada semua temanmu."
"Oh, ya. Fotografer dan spesialis kartu identitas berkulit hitam yang mengaku
bernama Cactus Sebenarnya ia bekerja diam-diam untuk Treadstone, tapi kau jelas
mengingat hal itu, atau fakta babwa ia sering mengunjungimu di Virginia. Menurut
catatan, ia harus dilepaskan karena berkaitan dengan elemen kriminal."
"Kalau kau menyentuhnya, akan kuledakkan kau hingga keluar dari perairan
birokratis." 'Tidak ada niat untuk itu. Tapi sekarang ini, kita hanya perlu memindahkan salah
satu dari ketiga foto itu, yang paling cocok dengan ciri-ciri yang dijabarkan
da]am paspor teknisi itu." "Buang-buang waktu."
"Sama sekali tidak. Paspor diplomatik memiliki keuntungan, terutama di sini.
Paspor itu menghapus proses pemberian visa sementara yang makan waktu, dan
sekalipun aku yakin kau memiliki sumber-sumber untuk membeli paspor seperti itu,
ini lebih mudah. Cina menginginkan uang kita, Mr. Bourne, dan teknologi kita.
Kita akan diizinkan lewat dengan cepat dan Sheng akan bisa mengecek imigrasi dan
memastikan aku sesuai dengan pengakuanku. Kita juga akan mendapat transportasi
prioritas kalau man, dan itu mungkin penting, tergantung percakapan telepon kita
selanjutnya dengan Sheng dan para ajudannya." 'Tergantung apa?"
"Kau akan berbicara dengan anak buahnya dalam rangkaian apa pun yang diperlukan.
Akan kuberitahukan apa yang harus kaukatakan, tapi pada saat izin terakhir
diberikan, aku yajng akan bicara dengan Sheng Chou Yang,"
"Kau sinting' teriak Jason, pada kaca gelap etalase dan pada McAllister. "Kau
omatir dalam hal-hal seperti ini!"
"Dalam bidang yang kaulakukan, memang. Tapi tidak dalam apa yang kulakukan."
"Kenapa kau tidak memberitahukan rencana besarmu ini kepada Havilland?"
"Karena ia tidak akan mengizinkannya. Ia akan menangkapku dan menempatkanku
sebagai tahanan rumah karena menurutnya aku kurang mampu. Ia akan selalu
berpikir begitu. Aku bukan aktor. Aku tidak memiliki jawaban-jawaban sigap yang
terdengar tulus tapi juga tidak ada isinya. Tapi ini berbeda, dan para aktor
bisa melihatnya dengan jelas karena semua merupakan bagian dari teater global
mereka yang macho. Dengan mengesampingkan masalah ekonomi, ini merupakan
persekongkolan untuk mengerosi kepemimpinan rezim yang otoriter dan penuh
Curiga. Dan siapa yang harus gagal dalam inti persekongkolan itu" Siapa penyusup yang
dipercayai Peking sebagai orangnya sendiri" Musuh-musuh Cina yang paling
berkomitmen saudara-saudara mereka dari Kuomintang di Taiwan. Sekali lagi, ?kalau kekacauan ini meledak sebagaimana yang pasti akan terjadi para aktor
? ?dari semua pihak akan naik ke panggung dan meneriakkan pengkhianatan dan
'revolusi internal' yang dibenarkan karena tidak ada lagi yang bisa dilakukan
para aktor itu. Aibnya berdampak total, lengkap, dan di panggung dunia, aib
besar memicu kekerasan besar."
Giliran Bourne yang menatap analis itu. Dan pada saat itu, kata-kata Marie
terngiang di telinganya, dari konteks yang berbeda tapi bukannya tidak relevan
dalam kasus ini. "Itu bukan jawaban," katanya. "Itu suatu sudut pandang, tapi
bukan jawaban. Kenapa kau" Kuharap ini bukan untuk menunjukkan kebaikanmu.
Tindakan itu sangat bodoh. Sangat berbahaya."
"Anehnya," kata McAllister, mengerutkan kening, sejenak memandangi tan ah,
"dalam hal kau dan istrimu, kurasa itu merupakan bagian darinya bagian kecil."
?Menteri Muda Urusan Luar Negeri menengadah dan melanjutkan dengan tenang, "Tapi
alasan mendasarnya, Mr. Bourne, adalah aku agak bosan menjadi Edward Newington
McAllister, yang mungkin analis cemerlang tapi tidak penting. Aku ini otak di
ruang belakang yang akan dikeluarkan kalau situasi menjadi terlalu rumit, lain
dikirim kembali ke belakang sesudah memberikan penilaian. Kau boleh mengatakan
aku ingin mendapat kesempatan di bawah sorotah atau keluar dari ruang belakang."
Jason mengamati menteri muda itu dalam keremangan.Beberapa saat yang lalu kau
mengatakan ada risiko gagal, padahal aku berpengalaman! Kau tidak. Apakah kau
sudah mempertimbangkan konsekuensinya kalau kau yang gagal?"
"Kurasa aku tidak akan gagal."
"Kaurasa kau tidak akan gagal," ulang Bourne datar. "Boleh kutanya
sebabnya?" "Aku sudah memikirkannya masak-masak." "Menyenangkan."
Tidak, aku serius," McAllister memprotes. "Strategi ini pada dasarnya sederhana
memancing Sheng agar berdua saja denganku. Aku bisa melakukannya tapi kau tidak
bisa melakukannya untukku. Dan kau jelas tidak bisa memancingnya hanya berdua
denganmu. Aku hanya butuh waktu beberapa detik dan senjata."
?"Kalau kuizinkan, aku tidak tahu mana yang lebih menakutkan bagiku. Kau berhasil
atau kau gagal. Boleh kuingatkan bahwa kau menteri muda urusan luar negeri
pemerintah Amerika Serikat" Bagaimana kalau kau tertangkap" Itu berarti selamat
tinggal untuk semua orang."
"Aku sudah mempertimbangkannva sejak tiba kembali di Hong Kong." "Kau apa?"
"Selama berminggu-minggu aku sudah menduga solusinya akan seperti ini, bahwa aku
mungkin bisa jadi solusinya. Pemerintah terlindungi. Semua sudah tertulis dalam
dokumenku di Victoria Peak, dengan duplikat untuk Havilland dan satu set lagi
untuk dikirim ke Konsulat Cina di Hong Kong dalam tujuh puluh dua jam.
Ambassador mungkin bahkan sudah menemukan duplikat yang ditujukan untuknya
sekarang ini. Jadi, kau mengerti kan, tidak ada jalan kembali." "Apa yang
kaulakukan?" "Menjabarkan permusuhan berdarah antara Sheng dan diriku. Mengingat prestasiku
dan waktu yang kuhabiskan di sini, juga kesukaan Sheng akan kerahasiaan, rencana
itu sebenamya cukup logis. Musuh-musuhnya di Kqmite Pusat pasti akan
menerkamnya. Kalau aku terbunuh atau tertangkap, perhatian besar akan tertuju
pada Sheng, banyak pertanyaan sekalipun ia mengingkarinya, dan ia tidak akan
berani bergerak kalau ia selamat."?"Ya Tuhan, selamatkan aku," kata Bourne, tertegun.
"Kau tidak perlu tahu rinciannya, tapi kau akan mengenali inti teori
konspiratormu. Pada intinya, aku me'nuduhnya menjilat ludah sendiri,
meninggalkanku dalam rencana memanipulasi Hong Kong sesudah kuhabiskan bertahun-
tahun dengan membantunya membangun struktur secara diam-diam. Ia membuangku
karena tidak membutuhkanku lagi dan ia tahu aku tidak mungkin bisa mengatakan
apa-apa karena aku akan hancur. Aku juga menulis bahwa aku bahkan mencemaskan
keselamatanku." "Lupakan!" teriak Jason. "Lupakan seluruh masalah ini! Ini gila!"
"Kau berasumsi aku akan gagal. Atau tertangkap. Aku tidak berasumsi apa-
apa dengan bantuanmu, tentu saja."
?Bourne menghela napas dalam dan merendahkan suaranya. "Kukagumi keberanianmu,
bahkan kebaikan, tapi ada cara yang lebih baik dan kau bisa membantunya. Kau
akan mendapatkan kesempatan di bawah sorotan, Mr. Analyst, tapi bukan dengan
cara ini." "Dengan cara apa, kalau begitu?" tanya menteri muda itu, sekarang kebingungan.
"Aku sudah melihatmu bekerja, dan Conklin benar. Kau mungkin haram jadah tapi
kau lumayan. Kau menghubungi Dinas Asing di London dan tahu siapa yang bisa
mengubah peraturannya. Kau menghabiskan enam tahun di sini menggali bisnis
kotor, melacak pembunuh, pencuri, dan muncikari Timur Jauh atas nama kebijakan
pemerintah yang bersahabat. Kau tahu tombol mana yang harus ditekan dan di mana
mayatnya dikuburkan. Kau bahkan mengingat dokter pencuri di Macao yang berutang
budi padamu dan kau memaksanya membayar."
"Itu sih gampang saja. Kita tidak mudah melupakan orang-orang
seperti itu." "Carikan_ aku yang lainnya. Carikan aku pembunuh bayaran. Antara kau dan
Havilland, kalian bisa melakukannya. Kau akan meneleponnya dan memberitahu
inilah tuntutanku. Ia harus mentransfer jutaan lima juta kalau perlu ke Macao
? ?besok pagi, dan pada tengah hari aku minta satu unit pembunuh siap di sini untuk
pergi ke Cina. Akan kuatur. Aku tahu tempat pertemuan yang digunakan sebelumnya
di perbukitan Guangdong; ada padang yang bisa dicapai dengan mudah menggunakan
helikopter, tempat Sheng atau letnannya bertemu dengan Commando itu. Begitu
mendapat pesanku, ia akan ke sana, percayalah. Lakukan saja bagianmu. Gali lebih
dalam kepalamu itu dan cari tiga atau empat bajingan berpengalaman. Beritahu
mereka kalau risikonya minimal dan bayarannya tinggi. Pada saat inilah kau akan
berada di bawah sorotan, Mr. Analyst. Mestinya itu sulit ditolak. Kau memegang
The Bourne Supremacy Karya Robert Ludlum di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
kartu Havilland sepanjang sisa hidupnya. Ia akan menjadikanmu kepala ajudan,
mungkin menteri luar negeri, kalau kau mau. Ia tidak bisa menolaknya."
"Mustahil," kata McAllister pelan, pandangannya terpaku pada mata Jason.
"Well, mungkin menteri luar negeri agak berlebihan "
?"Yang kausarankan itu mustahil," sela sang menteri muda.
"Maksudmu kau tidak bisa mencari orang-orang seperti itu" Karena kalau begitu,
kau berbohong lagi."
"Aku yakin ada. Aku mungkin mengenal beberapa di antaranya dan ada yang lain
lagi dalam daftar yang diberikan Lin padamu sewaktu ia memainkan peran taipan
berbaju putih di Walled City. Tapi aku tidak akan menyentuh mereka. Bahkan kalau
Havilland memerintahkanku, aku akan menolaknya."
"Kalau begitu kau tidak menginginkan Sheng! Semua yang kaukatakan hanya dusta.
Pembohong!" "Kau keliru. Aku menginginkan Sheng. Tapi seperti kata-katamu, bukan dengan cara
ini." "Kenapa tidak?"
"Karena aku tidak bersedia menempatkan pemerintahku. negaraku, dalam posisi yang
serbasalah seperti itu. Menurutku Havilland akan menyetujui pendapatku. Menyewa
pembunuh terlalu mudah dilacak, transfer uang terlalu mudah dilacak. Kalau orang
itu marah atau besar tnulut atau mabuk, ia akan berkoar-koar dan pembunuhan itu
menjadi beban Washington. Aku tidak bisa terlibat dalam hal itu. Ingatkah kau
akan usaha Kennedy menghabisi Castro menggunakan tangan Mafia" Suiting... Tidak,
Mr. Bourne, aku khawatir kau terikat denganku."
"Aku tidak terikat dengan siapa pun! Aku bisa menghubungi Sheng; kau tidak!"
"Masalah rumit biasanya bisa diperkecil menjadi persamaan sederhana kalau fakta-
fakta tertentu diingat."
"Apa artinya?" , ?"Artinya, aku berkeras kita bertindak sesuai caraku. "Kenapa?"
"Karena istrimu ada di tangan Havilland
"Ia bersama Conklin! Dengan Mo Panov! Ia tidak akan berani "Kau tidak
mengenalnya," sela McAllister. "Kau menghinanya tapi kau tidak mengenalnya. Ia
sama seperti Sheng Chou Yang. Ia tidak bisa dihentikan. Kalau aku benar dan aku
?yakin aku benar Mrs. Webb, Mr Conklin, dan Dr. Panov menjadi tamu di rumah di
?Victoria Peak selama masa ini." "Tamu?"
"Artinya tahanan rumah yang baru kusebutkan beberapa menit yang lalu."
"Haram jadah!" bisik Jason, otot-otot di wajahnya berdenyut-denyut. "Nah,
bagaimana cara kita menghubungi Peking?" Dengan mata terpejam, Bourne menjawab.
"Seseorang di garnisun Guangdong bemama Soo Jiang. Aku berbicara dengannya
menggunakan bahasa Prancis dan ia akan meninggalkan pesan bagi kita di Macao. Di
meja sebuah kasino." "Jalan!" kata McAllister.
558 36 TELEPON berdering, mengejutkan wanita telanjang yang bergegas
duduk di ranjang. Pria yang berbaring di sampingnya langsung terjaga; ia
mewaspadai gangguan apa pun, terutama gangguan di tengah malami atau, lebih
tepatnya, menjelang pagi. Tapi ekspresi di wajah Oriental-nya yang bulat dan
lembut menunjukkan gangguan seperti itu bukannya tidak sering, hanya mengganggu.
Ia meraih telepon di meja samping ranjang. "Wei?" katanya pelan.
"Macao lai dianhua," jawab operator telepon di markas besar, garnisun
Guangdong. "Hubungkan aku dengan pengacak dan cabut semua alat perekam."
"Sudah dilakukan, Colonel Soo."
"Aku akan memeriksanya sendiri," kata Soo Jiang, duduk tegak dan meraih benda
kecil, pipih, persegi dengan tonjolan bundar di salah satu
ujungnya. 'Tidak perlu, Sir."
"Kuharap tidak demi keselamatanmu." Soo menempelkan bulatannya di atas bagian
mulut telepon dan menekan tombol. Seandainya ada yang menyadap saluran itu,
siulan memekakkan telinga yang tiba-tiba akan terdengar dan terus berlanjut
hingga alat penyadap dicabut atau gendang telinga pendengarnya berlubang. Hanya
ada kesunyian, diperkuat cahaya bulan yang menerobos jendela. "Silakan, Macao,"
kata Colonel. "Bon soir, mon ami," kata seseorang dari Macao, bahasa Prancis-hya langsung
diterima sebagai kata-kata si peniru. "Comment ca ya?"
"Vous?" kata Soo Jiang dengan napas tersentak, tertegun, mengayunkan kakinya
yang gemuk pendek dari balik seprai dan menjejak lantai. "Attendez!" Colonel
berpaling pada wanita itu. "Kau. Kehiar. Pergi dari sini," perintahnya dalam
bahasa Kanton. "Ambil pakaianmu dan kenakan di ruang depan. Biarkan pintu
terbuka agar aku bisa melihatmu pergi."
"Kau berutang uang padaku!" desis wanita itu keras-keras. "Dua kali kau berutang
padaku, dan dua kali .lipat untuk apa yang kulakukan padamu di bawah!"
559 "Pembayaranmu adalah fakta bahwa aku mungkin tidak memecat suamimu. Sekarang
pergi! Kau puny a waktu tiga puluh detik atau kau akan memiliki suami miskin."
"Mereka memanggilmu Babi," kata wanita itu sambil meraih pakaiannya dan bergegas
ke pintu kamar tidur, tempat ia berbalik dan memelototi Soo. "Babi!" "Minggat."
Beberapa detik kemudian Soo kembali ke telepon, melanjutkan dalam bahasa
Prancis. "Apa yang terjadi" Laporan-laporan dari Beijing luar biasa! Apalagi
berita dari landasan di Shenzen. Orang itu menahanmu!"
"Ia tewas," kata orang dari Macao.
"Tewas" " "Ditembak orang-orangnya sendiri, sedikitnya lima puluh butir peluru di
tubuhnya." "Dan kau
"Mereka mempercayai ceritaku. Aku sandera tak bersalah yang diambil di jalan dan
digunakan sebagai perisai sekaligus umpan. Mereka mem-perlakukanku dengan baik
dan, bahkan, menjauhkan pers dariku sesuai permintaanku. Tentu saja, mereka
berusaha meminimalisir situasi, tapi tidak terlalu berhasil. Orang-orang koran
dan televisi memenuhi tempat itu, jadi kau akan membaca beritanya di koran
pagi." "Ya Tuhan, di mana kejadiannya?"
"Di sebuah rumah di Victoria Peak. Tempat itu milik Konsulat dan sangat rahasia.
Itu sebabnya aku harus menghubungi pemimpin-pertamamu. Aku tahu hal-hal yang
harus diketahuinya."
"Katakan." "Pembunuh bayaran" itu tertawa menghina. "Aku menjual informasi seperti ini,
bukan membagikannya dengan gratis terutama kepada babi." "Kau akan diperhatikan?dengan baik," Soo berkeras. Terlalu baik menurut bukuku."
"Apa maksudmu dengan 'pemimpin-pertama?" tanya Colonel, tak mengacuhkan komentar
itu. "Kepala keiompokmu, bos, jagoan utama apa pun istilahmu untuknya. Ia orang yang?bicara di suaka margasatwa, bukan" Orang yang menggunakan pedangnya dengan
efisien, orang sinting bermata liar dengan rambut pendek, yang kuperingatkan
tentang taktik mengulur waktu si orang Prancis "
?"Kau berani.." Kau berbuat begitu?"
"Tanya saja padanya. Kukatakan ada yang tidak beres, bahwa orang Prancis itu
mengulur waktu. Astaga, aku harus kena batunya karena ia tidak mau mendengarku!
Ia seharusnya membantai Prancis keparat itu sewaktu kuberitahu! Sekarang kasih
tahu dia bahwa aku ingin bicara dengannya!"
560 "Bahkan aku tidak bicara dengannya," kata Colonel. "Aku hanya menghubungi
bawahan dengan nama sandi mereka. Aku tidak tahu nama
asli mereka " ?"Maksudmu orang-orang yang terbang ke bukit-bukit di Guangdong untuk bertemu
denganku dan memberikan penugasanku?" sela Bourne.
"Ya." "Aku tidak mau bicara dengan mereka!" sembur Jason, sekarang memainkan perannya
sebagai si peniru. "Aku ingin bicara dengan orang itu. Dan sebaiknya ia mau
bicara denganku." "Kau akan bicara dengan yang lain terlebih dulu, tapi sekalipun begitu, bahkan
dengan mereka, harus ada alasan yang sangat kuat. Mereka yang memanggil, lainnya
tidak Kau seharusnya tahu sekarang."
"Baiklah, kau bisa jadi kurir. Aku bersama orang-orang Amerika itu selama hampir
tiga jam, menyusun samaran terbaik yang pemah kususun seumur hidupku. Mereka
menanyaiku panjang-lebar dan kujawab dengan terns terang aku tidak perlu
?memberitahumu bahwa aku punya cadangan di seluruh wilayah ini, pria dan wanita
yang mau bersumpah aku rekan bisnis, atau bahwa aku sedang bersama mereka pada
saat-saat tertentu, tak peduli siapa yang memanggil "
?"Kau tidak perlu memberitahukan itu padaku," sela Soo. "Tolong, berikan saja
pesan yang harus kusampaikan. Kau bicara dengan orang-orang Amerika itu. Lalu
apa?" "Aku juga mendengarkan. Orang-orang kolonial itu memiliki kebiasaan tolol bicara
terlalu bebas di antara mereka sendiri sementara ada orang asing."
"Aku mendengar suara Inggris sekarang. Suara yang superior. Kami semua pemah
mendengarnya." "Benar sekali. Kami tidak akan berbuat begitu, dan Tuhan tahu kalian
orang sipit juga tidak akan berbuat begitu." "Kumohon, Sir, lanjutkan."
"Orang yang menawanku, orang yang dibunuh orang-orang Amerika
itu, temyata juga orang Amerika." "Lalu?"
"Aku meninggalkan tanda pengenal pada pembunuhan-pembunuhanku. Nama itu memiliki
sejarah panjang. Jason Bourne." "Kami tahu itu. Lalu?"
"Dialah Jason Bourne yang asli! Dia orang Amerika, dan mereka
sudah memburunya selama hampir dua tahun," "Lalu?"
"Mereka mengira Beijing menemukannya dan menyewa jasanya. Seseorang di Beijing
yang membutuhkan pembunuhan yang paling penting dalam hidupnya, yang perlu
membunuh seseorang di rumah itu Bourne
siap dibeli siapa pun, dengan kesempatan yang setara, seperti yang dikatakan
orang-orang Amerika itu."
"Bahasamu membingungkan. Tolong lebih jelas!" "Ada orang-orang lain di ruangan
itu bersama orang-orang Amerika. Orang Cina Taiwan yang terang-terangan
mengatakan menentang sebagian besar pemimpin kelompok rahasia Kuomintang. Mereka
marah. Juga ketakutan, kurasa." Bourne diam. Sunyi. "Ya?" desak kolonel itu
dengan takut. "Mereka mengatakan beberapa hal. Mereka juga menyebut-nyebut seseorang bemama
Sheng." "Aiyal"
"Itu pesan yang akan kausampaikan, dan kutunggu jawabannya di kasino dalam waktu
tiga jam. Akan kukirim seseorang untuk mengambilnya dan jangan coba-coba berbuat
bodoh. Ada orang-orangku di sana yang bisa memulai kerusuhan semudah mereka
menggulingkan angka tujuh. Ada gangguan apa pun, maka anak buahmu mati."
"Kami ingat Tsim Sha Tsui beberapa minggu yang lalu," kata Soo Jiang. "Lima
musuh kami dibunuh di ruang belakang sementara kerusuhan terjadi di kabaret
Tidak akan ada campur tangan; kami bukan orang bodoh kalau berkaitan denganmu.
Kami sering bertanya-tanya apakah Jason Bourne yang ash sekompeten penerusnya."
"Tidak." Singgung kemungkinan kerusuhan di kasino kalau-kalau anak buah Sheng
hendak menfebakmu. Katakan orang-orang mereka akan dibunuh. Kau tidak perlu
merincinya. Mereka akan mengerti... Analis itu tahu benar apa yang dibicarakamtya.
"Satu pertanyaan," kata Jason, kali ini benar-benar tertarik. "Kapan kalian dan
yang lain memutuskan bahwa aku bukan yang asli"
"Begitu pertama kali melihatmu," jawab kolonel itu. 'Tahun-tahun meninggalkan
tanda, bukan" Tubuh boleh tetap gesit, bahkan meningkat kalau dirawat, tapi
wajah menandakan waktu; tak terelakkan. Wajahmu tidak mungkin wajah orang dari
Medusa. Itu lebih dari lima belas tahun yang lalu, padahal kau paling-paling
baru berusia awal tiga puluhan. Medusa tidak merekrut anak-anak. Kau reinkarnasi
orang Prancis itu." "Kata sandinya adalah crisis' dan kau punya waktu tiga jam," kata Bourne, lalu
menutup telepon. "Ini sinting." Jason keluar dari bilik kaca terbuka di kompleks telepon yang
buka sepanjang malam. Ia memandang McAllister dengan marah.
"Kau melakukannya dengan sangat baik," kata analis itu sambil menulis di buku
catatan kecil. "Biar aku yang membayar ongkosnya." Menteri muda itu melangkah ke
panggung kecil tempat operator menerima pembayaran untuk panggilan
internasional. 562 "Kau melewatkan intinya," lanjut Bourne di samping McAllister, suaranya pelan,
kasar. "Rencanamu tidak bisa berhasil. Terlalu tidak
biasa, terlalu mencolok bagi siapa pun untuk percaya."
"Kalau kau menuntut pertemuan aku setuju dengan pendapatmu, tapi tidak.
Kau,hanya meminta percakapan melalui telepon."
"Aku memintanya mengakui inti seluruh skenario sialannya! Bahwa dialah inti dari
semua ini!" "Mengutipmu lagi," kata analis itu sambil mengambil kuitansi dari loket dan
mengulurkan uangnya, "ia tidak mungkin tidak bereaksi. Ia harus menjawab."
"Dengan prasyarat yang akan melemparmu keluar."
"Aku akan meminta masukan darimu untuk hal-hal seperti itu, tentu saja."
McAlhster menerima kembaliannya, sebagai ucapan terima kasih mengangguk kepada
operator wanita yang letih itu, dan melangkah ke pintu. Jason berjalan di
sampingnya. "Aku mungkin tidak punya masukan."
"Mengingat situasinya, maksudmu," kata analis itu saat mereka
melangkah ke trotoar yang ramai.
"Apa?" "Bukan strateginya yang membuatmu jengkel, Mr. Bourne, karena pada dasarnya itu
strategimu. Yang membuatmu marah adalah karena aku yang menerapkannya, bukan
kau. Seperti Havilland, kau menganggap aku tidak mampu."
"Kurasa sekarang bukan waktu dan tempat yang tepat untuk membuktikan bahwa kau
Machine Gun Kelly! Kalau kau gagal, nyawamu adalah hal terakhir yang
kukhawatirkan. Timur Jauh lebih penting, dunia lebih penting."
'Tidak mungkin aku gagal. Sudah kukatakan, kalaupun gagal, aku tidak akan benar-
benar gagal. Sheng akan kalah entah ia hidup atau tidak. Dalam tujuh puluh dua
jam Konsulat di Hong Kong akan memastikannya."
"Pengorbanan diri yang sudah direncanakan bukan sesuatu yang ku-setujui," kata
Jason saat mereka mulai melangkah di jalan. "Kepahlawanan yang menipu diri
sendiri selalu menghalangi dan mengacaukan semuanya. Lagi pula, yang kausebut
strategi itu sangat berbau jebakan. Mereka akan menciumnya!"
"Mereka akan menciumnya kalau kau yang bernegosiasi dengan Sheng, bukannya aku.
Katamu, rencanaku tidak biasa, terlalu mencolok, amatiran. Tidak apa-apa.
Sewaktu Sheng mendengar suaraku di telepon, segalanya akan jelas baginya. Akulah
amatir yang merasa kecewa, orang yang tak pemah terjun ke lapangan, birokrat
kelas satu yang terlewatkan pleh sistem yang dilayaninya dengan begitu baik. Aku
tahu apa yang kulakukan, Mr. Bourne. Carikan saja senjata untukku."
563 Permintaan itu tidak sum* dipenuhi. Di Porto Interior Macao, di Rua das Lorchas,
terdapat apartemen d'Anjou, yang merupakan gudang persenjataan kecil, peralatan
kerja si orang Prancis. Masalahnya hanya bagaimana bisa masuk dan memilih
senjata yang paling mudah dibongkar untuk dibawa melintasi perbatasan yang
relatif tidak ketat di Guangdong dengan paspor diplomatik. Tapi untuk itu
dibutuhkan waktu lebih dari dua jam, proses pemilihannya makan paling banyak
waktu sementara Jason meletakkan pistol demi pistol ke dalam genggaman
McAllister dan mengawasi cengkeraman serta ekspresi wajah analis itu. Senjata
yang dipilih akhirnya pistol terkecil, dengan kalibrasi terendah dalam gudang
senjata d'Anjou; sepucuk Charter Arms kaliber .22 dengan peredam suara.
"Bidik kepalanya, sedikitnya tiga peluru di tengkorak. Lain dari itu tidak ada
gunanya." McAllister menelan ludah. menatap pistol itu, sementara Jason mempelajari
senjata-senjata yang ada, memutuskan mana yang memiliki daya tembak paling besar
dalam ukuran paling kecil. Ia memilih tiga senapan mesin Interdynamic KG-9
dengan magasin terlalu besar, yang mampu menampung tiga puluh peluru, bagi
dirinya sendiri. Dengan senjata tersembunyi di balik jas, mereka memasuki kasino Kam Pek yang
setengah terisi pada pukul 03.35 dini hari dan berjalan menuju ujung bar kayu
mahoni panjang. Bourne duduk di kursi yang dulu didudukinya. McAllister duduk
empat kursi jauhnya. Bartender mengenali pelanggan dermawan yang memberinya uang
sejumlah gaji seminggu tak sampai satu mmggu yang lalu. Ia menyapanya seperti
pelanggan yang memiliki sejarah panjang dalam menghambur-hamburkan tip. "Nei hou
a!" "Mchoh La. Mgoi!" kata Bourne, mengatakan bahwa ia baik-baik dan sehat
"Wiski Inggris, kan?" tanya bartender, yakin dengan ingatannya, berharap itu
akan menghasilkan upah. "Kukatakan pada teman-teman di kasino di Lisboa bahwa mereka harus bicara
denganmu. Kupikir kau orang terbaik di belakang bar di Macao."
"Lisboa" Di sanalah uang yang sebenarnya berada! Saya berterima kasih, Sir."
Bartender bergegas men uang bagi Jason minuman .yang mampu mehimpuhkan legiun
Kaisar. Bourne mengangguk tanpa komentar, dan orang itu berbalik enggan untuk
melayani McAllister yang duduk empat kursi jauhnya. Jason menyadari analis itu
memesan anggur putih, membayar pas, dan menuliskan jumlahnya dalam buku.
Bartender mengangkat bahu, memberikan layanan yang tak menyenangkan, dan
The Bourne Supremacy Karya Robert Ludlum di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
berjalan 564 ke tengah-tengah bar yang hampir kosong, sebelah matanya terus memperhatikan
pelanggan favoritnya. Langkah pertama.
Ia ada di sana! Orang Cina berpakaian bagus berupa setelan hitam, veteran ilmu
bela diri yang tidak mengetahui cukup banyak taktik kotor, orang yang berkelahi
dengannya di lorong dan membawanya ke bukit-bukit Guangdong. Colonel Soo Jiang
tidak mengambil risiko. apa pun dalam situasi ini. Ia menginginkan penghubung
paling meyakinkan untuk pekerjaan malam ini. Tidak ada lelaki tua seperti dulu,
tidak ada pelacur. Pria itu berjalan perlahan melewati beberapa meja, seakan-akan mempelajari
kegiatan di sana, menilai bandar dan para pemain, mencoba memutuskan di mana ia
akan mencoba peruntUngannya. Ia tiba di Meja Lima dan, sesudah mengamati
permainan kartu selama hampir tiga menit, dengan santai duduk'dan mengeluarkan
segulung uang dari sakunya. Di antaranya, pikir Jason, terdapat pesan bertanda
Krisis. Dua puluh menit kemudian orang Cina rapi itu menggeleng, memasukkan uang kembali
ke dalam sakunya, dan beranjak dari meja. Ia jalan pintas ke Sheng! Ia mengenal
jalan-jalan di Macao maupun di perbatasan Guangdong, dan Bourne tahu ia hams
mendatangi orang ini, dan mendatanginya dengan cepat! Mula-mula ia melirik
bartender, yang telah pergi ke ujung bar untuk menyiapkan minuman bagi pramusaji
yang melayani meja, lalu mendekati McAllister.
"Analyst!" bisiknya dengan tajam. "Tetap di sini!"
"Apa yang kaulakukan?"
"Memberi salam pada ibuku, demi Tuhan!" Jason beranjak dari kursi dan melangkah
ke pintu menyusul penghubung itu. Saat melewati bartender, ia berkata dalam
bahasa Kanton. "Aku akan segera kembali."
'Tidak masalah, Sir."
Di luar di trotoar, Bourne mengikuti pria berpakaian apik itu sejauh beberapa
biok hingga ia berbelok memasuki jalan sempit remang-remang dan mendekati mobil
kosong yang diparkir. Ia tidak akan menemui siapa pun; ia sudah menginmkan
pesannya dan sekarang akan meninggalkan tempat ini. Jason bergegas maju, dan
saat penghubung itu membuka pintu mobil, Jason menyentuh. bahunya. Penghubung
itu berbalik, berjongkok, kaki kirinya yang berpengalaman menyapu buas. Bourne
melompat mundur, mengangkat tangan memberi isyarat damai.
"Sebaiknya jangan kita ulangi," katanya dalam bahasa Inggris, karena ia ingat
orang ini menguasai bahasa Inggris, diajari para biarawati Portugis. "Aku masih
kesakitan akibat pukulanmu minggu yang lalu."
"Aiyal Kau!" Penghubung itu mengangkat tangannya dalam sikap nontempur. "Kau
menghormatiku ketika aku tidak layak dihormati. Kau mengalahkan aku malam itu,
dan untuk itu aku sudah berlatih enam jam
565 setiap hari untuk meningkatkan kemampuanku... Kau mengalahkan aku, pada waktu itu.
Tapi sekarang tidak."
"Mengingat usiamu dan usiaku, percayaiah. kau tidak kalah. Tulang-belulangku
jauh lebih sakit daripada tulang-belulangmu, dan aku tidak bermaksud memeriksa
jadwal latihanmu yang bam. Aku akan memberimu banyak uang, tapi tidak akan
berkelahi denganmu. Kata yang tepat adalah pengecut"
"Bukan kau, Sir," kata orang Oriental itu sambil menurunkan tangan dan
menyeringai. "Kau hebat sekali."
'Tidak, Sir," jawab Jason. "Kau membuatku ketakutan setengah mati. Dan kau sudah
memberiku bantuan besar." "Kau membayarku dengan baik Sangat baik." "Sekarang
aku akan membayarmu dengan lebih baik lagi." "Pesan itu untukmu?"Ya."
"Kalau begitu kau mengambil alih tempat orang Prancis itu?"
"Ia tewas. Dibunuh orang-orang yang mengirimkan pesan itu."
Penghubung itu tampak kebingungan, bahkan sedih. "Kenapa?" tanyanya. "Ia
melayani mereka dengan baik dan ia sudah tua, lebih tua daripada din'mu."
'Terima kasih banyak."
"Apakah ia mengkhianati orang-orang yang dilayaninya?"
Tidak, ia yang dikhianati."
"Komunis?" Kuomintang," kata Bourne, sambil menggeleng.
' "Dong wul Mereka tidak lebih baik daripada Komunis. Apa yang kauinginkan
dariku?" "Kalau semua berjalan lancar, kurang-lebih sama seperti yang kaulakukan dulu,
tapi kali ini kuminta kau tetap tinggal. Aku ingin menyewa sepasang mata."
"Kau mati pergi ke bukit-bukit di Guangdong?"
"Ya." "Kalau begitu, kau membutuhkan bantuan untuk menyebefangi perbatasan?"
Tidak, kalau kau bisa menemukan orang yang bisa memindahkan foto dm satu paspor
ke paspor yang lain."
"Itu pekerjaan sehari-hari. Anak-anak bisa melakukannya."
"Bagus. Kalau begitu hanya masalah menyewa sepasang matamu. Ada risiko, tapi
tidak banyak. Juga ada dua puluh ribu dolar, Amerika. Terakhir kali aku
membayarmu sepuluh, kali ini dua puluh."
"Aiya, banyak sekali!" Penghubung itu terdiam, mengamati wajah Bourne.
"Risikonya pasti besar," "Kalau ada masalah, kuharap kau menyingkir. Kami akan
meninggalkan 566 uangnya di Macao, hanya kau yang bisa mengambilnya. Kau mau
pekerjaan itu, atau aku harus mencari di tempat lain?" "Ini mata burung elang.
Tidak perlu cari-cari lagi." "Ikutlah denganku ke kasino. Tunggu di luar, di
jalan, biar kuambil dulu pesannya." Bartender itu dengan senang hati memenuhi permintaan Jason. Ia kebingungan
dengan kata aneh "krisis" yang hams digunakan, hingga Bourne menjelaskan bahwa
itu nama kuda pacuan. Ia membawa minuman "spesial" kepada seorang pemain yang
kebingungan di Meja Lima, lalu kembali membawa amplop tertutup di bawah bakinya.
Jason mengamati meja-meja di sekitamya, mencari orang yang menoleh atau
mengalihkan pandangan di tengah-tengah awan asap; ia tidak melihat satu pun.
Bartender berjaket merah di antara para pramusaji berjaket merah terlalu urn urn
untuk menarik perhatian. Sesuai instruksi, baki itu diletakkan di antara Bourne
dan McAllister. Jason mengeluarkan sebatang rokok dari kotaknya dan mendorong
sekotak korek ke arah si analis yang tidak merokok itu. Sebelum menteri muda
yang kebingungan tersebut sempat memahami, Bourne beranjak dari kursi dan
mendekatinya. "Kau punya api, mister?"
McAllister memandang korek, dengan cepat meraihnya, mencabut sebatang, dan
menggoreskannya, mengacungkan api untuk rokok di mulut Bourne. Sewaktu Jason
kembali ke kursinya, amplop tertutup itu telah berada di tangannya. Ia
membukanya, mengambil kertas di dalamnya, dan membaca ketikan dalam bahasa
Inggris: Telepon Macao 32-61-443.?Ia memandang sekitamya mencari telepon, dan menyadari ia belum pemah menggunakan
telepon umum di Macao. Kalaupun ada instruksi, ia tidak familier dengan koin-
koin di koloni Portugis ini. Selalu hal-hal kecil yang mengacaukan hal-hal
besar. Ia memberi isyarat kepada bartender, yang telah berada di hadapannya
sebelum tangannya kembali ke meja.
"Ya, Sir" Wiski lagi, Sir?"
"Tidak untuk seminggu," kata Bourne, sambil meletakkan uang Hong Kong di
depannya. "Aku harus menelepon seseorang di Macao sini. Di mana ada telepon umum
dan maukah kau memberiku koin yang benar?"
"Saya tidak bisa mengizinkan man seperti Anda menggunakan telepon umum, Sir.
Antara kita saja, saya yakin banyak pelanggan di sini yang berpenyakit."
Bartender tersenyum. "Izinkan saya, Sir. Saya punya telepon di meja untuk
?orang-orang khusus."
Sebelum Jason sempat memprotes atau berterima kasih, telepon sudah diletakkan di
depannya. Ia memutar nomomya sementara McAllister menatapnya.
567 "Wei?" kata seorang wanita.
"Aku diinstruksikan menghubungi nomor ini," jawab Bourne da-lam bahasa Inggris.
Peniru yang sudah tewas itu tidak bisa berbahasa Cina. "Kita akan bertemu."
"Kita tidak akan bertemu." "Kami berkeras."
"Aku juga. Kau mengenalku lebih baik daripada itu, atau sebaiknya tidak. Aku
ingin bicara dengan orang itu, dan hanya orang itu." "Kau konyol."
"Kau lebih parah daripada idiot. Begitu pula pendeta kurus berpedang besar itu
kecuali ia berbicara denganku." "Kau berani "
?' "Aku sudah mendengamya sekali malam ini," sela Jason tajam. "Jawabannya
adalah, ya, aku berani. Ia akan kehilangan jauh lebih banyak daripada aku. Ia
hanya satu klien, dan daftarku berkembang. Aku tidak membutuhkannya, tapi
sekarang ini kupikir ia membutahkanku." "Beri alasan yang bisa dikonfirmasi."
"Aku tidak memberikan alasan kepada kopral. Aku dulu mayor, atau kau tidak
tahu?" penghinaan tidak diperlukan."
"Percakapan ini tidak diperlukan. Akan kutelepon kau tiga puluh menit lagi. Beri
aku penawaran yang lebih baik, tawarkan orang itu padaku. Dan aku akan tahu
apakah ia sendiri yang berbicara karena aku akan mengajukan satu atau dua
pertanyaan yang hanya bisa dijawab olehnya. Gao, lady.1' Bourne menutup telepon.
"Apa yang kaulakukan?" bisik McAllister yang gelisah empat kursi jauhnya.
"Mengatur harimu di bawah sorotan, dan kuharap kau siap. Kita pergi dari sini.
Beri aku waktu lima menit, lalu iktiti aku. Berbeloklah ke kanan begitu keluar
dari pintu dan terus berjalan. Kami akan menjemputmu."
"Kami?" "Ada orang yang ingin kuperkenalkan padamu. Teman lama teman yang masih ?muda yang kurasa akan kausetujui. Ia berpakaian seperti kau." -
?"Orang lain" Kau sinting?"
"Jangan kehilangan ketenangan, Analyst, kita seharusnya tidak saling mengenal.
Tidak, aku tidak sinting. Aku baru saja menyewa cadangan seandainya aku kalah
pintar. Ingat, kau menginginkan masukanku dalam hal-hal seperti ini."
Perkenalan itu singkat dan tidak ada nama yang digunakan, tapi jelas
McAllister terkesan pada orang Cina pendek, berbahu lebar, dan berpakaian bagus
itu. "Apakah kau eksekutif salah satu perusahaan di sini?" tanya analis tersebut saat
mereka berjalan ke jalan kecil tempat mobil si penghubung diparkir.
"Boleh dibilang begitu, Sir. Tapi perusahaanku sendiri. Aku mengelola layanan
kurir bagi orang-orang yang sangat penting." 'Tapi bagaimana ia bisa
menemukanmu?" "Maaf, Sir, tapi aku yakin Anda bisa memahami. Informasi semacam
itu rahasia." "Astaga," gumam McAllister sambil melirik si orang Medusa. "Carikan aku telepon
dua puluh menit lagi," kata Jason di kursi depan. Menteri muda yang kebingungan
duduk di kursi belakang. "Mereka menggunakan perantara, kalau begitu?" tanya si
penghubung. "Mereka sering melakukannya terhadap si orang Prancis." "Bagaimana ia
menanganinya?" tanya Bourne.
"Dengan menunda. Ia akan mengatakan, 'Biarkan mereka berkeringat.' Boleh
kusarankan satu jam?" "Setuju. Ada restoran yang buka di dekat sini?" "Di Rua
Mercadores." "Kita butuh makanan, dan orang Prancis itu benar ia selalu benar. Biarkan
?mereka berkeringat."
"Ia orang yang baik bagiku," kata si penghubung.
"Di saat-saat terakhirnya ia menjadi orang suci yang hebat sekalipun
sinting." "Aku tidak mengerti, Sir."
"Kau tidak hams mengerti. Tapi aku masih hidup dan ia tidak karena
ia mengambil keputusah." "Keputusan macam apa, Sir?" "Bahwa ia harus mati agar
aku bisa hidup." "Seperti Kitab Suci orang Kristen. Para biarawati mengajarkannya
pada kami." 'Tidak seperti itu," kata Jason, geli mendengar komentar itu. "Kalau ada cara
lain, kami pasti mengambilnya. Tapi tidak ada. Ia hanya menerima fakta bahwa
kematiannya menjamin jalan keluarku."
"Aku rhenyukainya," kata penghubung itu.
"Bawa kami ke restoran."
Edward McAllister harus bersusah payah menahan diri. Yang tidak diketahuinya dan
tidak akan didiskusikan Bourne di meja mencekiknya dengan perasaan frustrasi.
Dua kali ia mencoba membicarakan masalah perantara dan situasi yang sekarang,
dan dua kali Jason memotongnya, menegur menteri muda itu dengan tatapannya,
sementara penghubung itu, karena berterima kasih, membuang muka. Ada fakta-fakta tertentu yang
diketahui orang Cina itu dan ada fakta-fakta Iain yang tidak ingin diketahuinya
demi keselamatannya sendiri.
"Istirahat dan makanan," kata Bourne, menghabiskan tUmsuan rou ferakhirnya.
"Kata si orang Prancis, keduanya adalah senjata. Ia selalu benar, tentu saja."
"Kurasa ia lebih membutuhkan yang pertama daripada kau, Sir," kata penghubung
itu. "Mungkin. Omong-omong, ia sarjana sejarah militer. Katanya, lebih banyak
pertempuran yang kalah karena kelelahan daripada karena persenjataan."
"Ini semua sangat menarik," sela McAllister tajam, "tapi kita sudah cukup lama
di sini dan aku yakin ada hal-hal yang harus kita lakukan."
"Pasti, Edward. Kalau kau tegang, bayangkah saja bagaimana keadaan mereka. Orang
Prancis itu juga sering mengatakan bahwa saraf musuh yang tegang merupakan
sekutu terbaik kita."
"Aku mulai bosan dengan orang Prancis-mu itu," kata McAllister jengkel.
Jason memandang analis itu dan berbicara dengan suara pelan. "Jangan pernah
bilang begitu lagi padaku. Kau tidak ada di sana." Bourne memandang arlojinya.
"Sudah lebih dari satu jam. Ayo kita cari telepon." Ia berpaling pada si
penghubung. "Aku akan membutuhkan bantuanmu," tambahnya. "Masukkan saja uangnya.
Aku yang memutar nomornya."
"Katamu kau akan menelepon tiga puluh menit lagi!" sembur wanita di ujung
seberang sambungan. "Ada urusan yang hams kutangani. Ada klien-klien lain dan aku tidak terlalu
senang dengan sikapmu. Kalau ini hanya buang-buang waktu, aku punya urusan lain
dan kau bisa menjawab orang itu pada saat topan menyerang." "Bagaimana bisa
begitu?" "Ayolah, lady Beri aku sepeti uang, lebih banyak daripada yang pemah
kaupikirkan, dan aku mungkin akan memberitahumu. Di sisi lain, mungkin aku tidak
akan mengatakannya. Aku senang orang-orang di tempat tinggi berutang budi
padaku. Kau punya waktu sepuluh detik dan akan kututup teleponnya."
"Please. Kau akan menemui orang yang akan membawamu ke rumah di Guia Hill dengan
peralatan komunikasi yang sangat canggih "?"Dan enam tukang pukul yang akan meretakkan kepalaku dan me-lemparkanku ke
ruangan tempat seorang dokter menyuntikku dengan obat dan kalian mendapatkan
informasi dengan gratis'!", Kemarahan
Bourne hanya setengah pura-pura pasukan Sheng bertingkah seperti
amatiran. "Aku mau memberitahumu tentang peralatan canggih lainya. Namanya
telepon, dan kurasa tidak akan ada komunikasi dari Macao ke . garnisun Guangdong
kalau kau tidak memiliki pengacak. Tentu saja, kau membelinya di Tokyo karena
kalau kalian sendiri yang membuat alat itu, mungkin malah tidak bekerja!
Gunakan. Akan kutelepon kau sekali lagi, lady. Siapkan nomor untukku. Nomor
orang itu." Jason menutup telepon.
"Menarik," kata McAllister tak jauh dari telepon umum, sambil melirik sekilas si
penghubung Cina yang sudah kembali ke meja. "Kau menggunakan tongkat sementara
aku pasti akan menggunakan wortel."
"Menggunakan apa?"
"Aku pasti menekankan betapa besamya informasi yang hams kuungkapkan.
Sebaliknya, kau mengancam, seakan-akan kau menyepelekan siapa pun yang kauajak
bicara." "Simpan saja," jawab Bourne sambil tnenyulut rokok, bersyukur karena tangannya
tidak gemetar. "Sekadar kau tahu, aku melakukan keduanya. Ancaman ita menekankan
besamya nilai pengungkapan, dan ketidakacuhan itu memperkuat keduanya."
"Masukanmu berguna," kata menteri muda urusan luar negeri itu, senyum samar
merekah di wajahnya. 'Terima kasih."
Si orang Medusa menatap pria dari Washington itu dengan tajam. "Kalau rencanamu
ini berhasil, bisakah kau melakukannya, Analyst" Bisakah kau mencabut pistol dan
menarik picunya" Karena kalau tidak, kita berdua akan mati."
"Aku bisa melakukannya," kata McAllister dengan tenang. "Demi Timur Jauh. Demi
dunia." "Dan demi harimu di bawah sorotan." Jason melangkah ke meja. "Ayo pergi dari
sini. Aku tidak ingin menggunakan telepon ini lagi." '
Kedamaian Jade Tower Mountain dipecahkan kesibukan di dalam vila Sheng Chou
Yang. Kekacauan itu bukan disebabkan karena jumlah orangnya, karena mereka hanya
berlima, tapi karena ketegangan para pemainnya. Menteri mendengarkan para
ajudannya datang dan pergi dari kebun membawakan berita perkembangan terbaru dan
dengan hati-hati menawarkan saran, yang seketika ditarik begitu melihat tanda-
tanda pertama ketidaksenangan.
The Bourne Supremacy Karya Robert Ludlum di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Orang-orang kita sudah mengkonfirmasi ceritanya, Sir!" sera pria separo baya
berseragam yang menghambur keluar dari rumah. "Mereka sudah bicara dengan para
wartawan. Semua sesuai dengan yang dijabarkan pembunuh bayaran itu dan foto
orang mati tersebut sudah dibagi-bagikan ke koran-koran."
571 "Dapatkan, " kata Sheng. "Kirimkan kemari segera. Seluruh kejadian ini benar-
benar luar biasa." "Sedang dilakukan," kata prajurit itu. "Konsulat mengirim atase ke South China
News. Seharusnya foto itu tiba beberapa menit lagi."
"Luar biasa," ulang Sheng lirih, memandang bunga teratai di kolara yang paling
dekat di antara empat kolam buatan manusia itu. "Simetrinya terlalu sempurna,
pengaturan waktunya terlalu sempurna, dan itu berarti ada yang tidak sempurna.
Ada yang mengaturnya." "Pembunuh bayaran itu?" tanya ajudan yang lain. "Untuk
apa" Ia tidak tahu ia akan jadi mayat sebelum malam berakhir di tempat
perlindungan. Ia mengira ia mendapat kehormatan, tapi kita hanya menggunakannya
untuk menjebak pendahulunya, yang ditemukan oleh orang kita di Cabang Khusus."
"Kalau begitu siapa?" tanya yang lain,
"Itulah dilemanya. Siapa" Semuanya menggoda sekaligus ceroboh. Terlalu mencolok,
penuh ego yang tak profesional. Pembunuh bayaran itu, kalau ia mengatakan yang
sejujurnya, harus percaya ia tak perlu takut padaku, tapi sekalipun begitu ia
mengancam akan pindah ke klien Iain yang lebih menguntungkah. Profesional tidak
berbuat begitu, dan itulah yang menggangguku." "Menurut Anda, ada pihak ketiga,
Menteri?" tanya ajudan ketiga. "Kalau benar begitu," kata Sheng, matanya
sekarang terpaku ke sekelompok teratai, "seseorang yang tidak punya pengalaman
atau dengan kecerdasan seekor sapi. Itu dilema."
"Sudah datang, Sir!" teriak seorang pemuda, berlari-lari ke kebun, sambil
mengacungkan foto teleprinter.
"Berikan padaku. Cepat!" Sheng menyambar kertas itu dan memiringkannya ke cahaya
lampu sorot. "Ini orangnya! Aku tidak akan pernah melupakan wajah itu selama
masih bernapasl Bereskan semuanya! Suruh wanita di Macao itu memberikan nomornya
kepada pembunuh bayaran kita dan periksa semua kemungkinan penyadapan secara
elektronik. Kegagalan berarti mati." "Segera, Menteri!" Operator itu berlari
masuk kembali ke rumah. "Istri dan anak-anakku," kata Sheng Chou Yang sambil
berpikir. "Mereka bisa jengkel karena segala gangguan ini. Bisakah salah satu
dari kalian masuk dan menjelaskan bahwa masalah negara memaksaku tidak bisa
menemani mereka?" "Itu kehormatan bagi saya, Sir," kata seorang ajudan. "Mereka
begitu menderita akibattuntutan pekerjaanku. Mereka semua malaikat. Suatu hari
nanti mereka akan mendapatkan upahnya."
Bourne menyentuh bahu si penghubung, lalu menunjuk papan nama
lampu sebuah hotel di sisi kanan jalan. "Kita menyewa kamar di sana,
lata ke telepon umum di sisi seberang kota. Oke?" "Bijaksana," kata orang Cina
itu. "Mereka punya orang di perusahaan
telepon." "Dan kita harus tidur. Orang Prancis itu tidak pemah berhenti
memberitahuku bahwa istirahat juga senjata. Astaga, kenapa aku terus-menerus
mengulanginya?" "Karena kau terobsesi," kata McAllister dari kursi belakang.
'Tolong kauulangi. Tidak, lebih baik jangan."
Jason menghubungi nomor di Macao yang memicu sambungan ke Cina melalui telepon
yang telah dibersibkan di Jade Tower Mountain. Sambil memutar nomomya ia
memandang si analis. "Sheng bisa bahasa Prancis?" tanyanya tergesa-gesa.
'Tentu saja," kata menteri muda itu. "Ia berhubungan dengan Quai d'Orsay dan
menguasai bahasa setiap orang yang bernegosiasi dengannya. Itu salah satu
kelebihannya. Tapi kenapa tidak menggunakan Mandarin" Kau bisa."
"Commando itu tidak bisa, dan kalau aku bicara bahasa Inggris, ia mungkin ingin
tahu ke mana perginya aksen Inggris-ku. Bahasa Prancis akan menutupinya, seperti
pada Soo Jiang, dan aku juga akan tahu ia Sheng atau bukan." Bourne
membentangkan saputangan di bagian mulut gagang telepon sewaktu mendengar dering
kedua yang menggema seribu lima ratus mil jauhnya. Alat pengacak telah
terpasang. "Wei" " "Comme le colonel, je prefers le franqais."
"Shemma?" tanya orang itu, kebingungan.
"Fawen," kata Jason, bahasa Mandarin untuk Prancis.
"Fawen" Wo buhui!" jawab orang itu ngotot, menyatakan dirinya tidak menguasai
bahasa Prancis. Telepon itu sudah ditunggu. Suara lain menyela; di latar
belakang dan terlalu, pelan untuk bisa didengar. Lalu suara itu pun terhubung. u
"Pourquoi vous parlez francais?" Itu Sheng! Tak peduli bahasa apa yang
digunakanhya, Bourne tidak akan pernah lupa nada bicara si orator yang seolah-
olah jemu. Menteri fanatik tanpa ampun yang membujuk para penonton sebelum
menyerangnya dengan api dan batu.
"Katakan saja aku lebih nyaman begitu."
"Baiklah! Apa-apaan dengan cerita luar biasa yang kaubawa ini" Kegilaan yang
membawa-bawa sebuah nama?"
"Aku juga diberitahu bahwa kau menguasai bahasa Prancis," sela Jason. Sejenak
kesunyian timbul, hingga dengus napas Sheng terdengar.
"Kau tahu siapa aku?"
573 572 "Aku tahu nama yang tak ada artinya bagiku. Tapi nama itu berarti bagi orang
lain. Orang yang kaukenal bertahun-tahun yang lalu. Ia ingin bicara denganmu."
"Apa" " jerit Sheng. "Pengkhianatan! "
"Sama sekali tidak seperti itu, dan kalau jadi kau, aku akan mendengarkan kala-
katanya. Ia mengenali semua kebohongan yang kuceritakan pada mereka. Yang lain
tidak, tapi ia tahu." Bourne melirik McAllister di sampingnya analis itu
mengangguk, seakan-akan mengatakan bahwa .Jason secara meyakinkan telah
menggunakan kata-kata yang diberikan menteri muda itu padanya. "Ia memandangku
sekali dan menyatukan seluruh ceritanya. Tapi pembunuh asli orang Prancis itu
tercincang peluru kepalanya seperti gumpalan berlumuran darah." "Apa yang sudah
kaulakukan?" "Mungkin bantuan terbesar yang pernah kaudapatkan, dan aku mengharapkan bayaran.
Ini temanmu. Ia akan menggunakan bahasa Inggris." Bourne memberikan telepon itu
pada si analis, yang seketika berbicara.
"Ini Edward McAllister, Sheng."
"Edward..?" Sheng Chou Yang yang tertegun tak mampu melengkapi nama itu.
"Percakapan ini tidak direkam, tanpa ada izba resmi. Keberadaanku tidak dicatat
Memburu Iblis 3 Dewa Arak 19 Perjalanan Menantang Maut Ratu Maksiat Telaga Warna 2