Pencarian

Bourne Supremacy 7

The Bourne Supremacy Karya Robert Ludlum Bagian 7


?tapi pada karyawan lain, yang berada di ujung meja. Pria im berdiri sendirian,
tanpa tamu di depannya, dan ia tengah memandang rekan kerjanya. "Nasib buruk!"
umpat Teng pelan. "Apa maksudmu?" tanya Staples.
"Kemarilah," kata concierge Nomor Satu malam im sambii menarik Catherine ke
samping, tidak terlihat dari meja concierge. Ia memasukkan
tangan ke saku dan mengeluarkan separo kertas berlubang-lubang dengan cetakan
komputer di atasnya. "Empat lembar pengumuman ini dikirim dari atas. Aku
berhasil mendapatkan tiga, tapi yang keempat ada di
bawah meja." Darurat. Kendall pemerintah. Seorang wanita Kanada bernama Mrs. Catherine
Staples mungkin mencoba menyewa mobil untuk penggunaan pribadi. Ia berusia 57
tahun, dengan rambut sedikit beruban, tinggi sedang, tubuh ramping. Tunda semua
proses dan hubungi Sentral Empat
Kepolisian." Lin Wenzu menarik kesimpulan berdasarkan pengamatan, pikir Catherine, juga
mengetahui bahwa siapa pun yang bersedia mengemudikan mobil di Hong Kong,
mungkin gila atau memiliki alasan tertentu untuk berbuat begitu. Lin berpikir
cepat dan teliti. "Pemuda im bam saja mendapatkan mobil untukku di Bonham Strand
East. Ia pasti belum membaca pengumuman ini."
"Ia menemukan persewaan mobil selarut ini?".
"la sedang menulis tagihan kartu kreditnya sekarang. Menurutmu ia akan melihat
pengumuman ini?" "Bukan pemuda im yang kukhawatirkan. Ia sedang dalam masa pelatihan; aku bisa
bilang apa saja dan ia akan menerimanya. Yang satu lagi tidak begitu; ia sangat
menginginkan pekerjaanku. Tunggu di sini. Jangan sampai terlihat."
Teng berjalan ke mejanya sementara anak buahnya itu memandang sekitamya dengan
gelisah, tagihan kartu kredit di tangannya. Lee Teng mengambil tagihan im dan
mengantonginya. "Ini tidak diperlukan lagi," katanya. "Pejanggan kita berubab
pikiran. Ia bertemu teman di lobi yang akan mengantarnya."
"Oh" Kalau begitu aku hams memberitahu rekanan kita agar tidak repot Karena
tagihannya melebibi batas, ia sedang membereskannya untukku. Aku masih tidak
yakin dan ia menawarkan "?Teng melambai menyuruhnya diam sambii melangkah mendekati karyawan kedua yang
sedang menelepon di ujung meja. "Kau bisa memberikan kartu im padaku dan tidak
perlu menelepon. Terlalu banyak wanita bingung malam ini! Yang satu ini sudah
menemukan transportasi lain."
"Baik, Mr. Teng," kata karyawan kedua dengan sopan. Ia memberikan kartu kredit
im, bergegas minta maaf pada operator di telepon, dan menutupnya.
"Malam yang buruk." Teng mengangkat bahu, berbalik, dan kembali ke ruang duduk
lobi yang penuh sesak. Ia mendekati Catherine sambii mengeluarkan dompetnya.
"Kalau kekurangan uang, kau bisa memakai uangku. Jangan pakai ini."
"Aku tidak kekurangan uang di rumah atau di bank, tapi aku tidak membawa
sebanyak im sekarang. Im salah satu peraturan tidak tertuhs."
"Salah satu peraturan yang baik," kata Teng sambii mcngangguk. Staples mengambil
uang dari tangan Teng dan menengadah memandang
orang Cina itu. "Kau menginginkan penjclasan?" tanyanya.
"Tidak diperlukan, Catherine. Apa pun kata Sentral Empat, aku tahu kau orang
baik. Kalau temyata aku keliru dan kau melarikan diri Kita aku tidak pemah
melihat uangku lagi, aku masih punya ribuan." "Aku tidnk akan melarikan diri ke
mana-mana, Teng." "Kau juga tidak akan berjalan kaki. Salah seorang sopir
berutang budi padaku. dan ia ada di garasi sekarang. Ia akan rnengantarmu
mengambil mobil di Bonham Strand. Ayo, kuantor kau ke sana."
"Ada orang lain lagi bersamaku. Aku akan mengeluarkannya dari Hong Kong. Ia ada
di toilet wanita." "Kulunggu di lorong. Cepatlah."
"Terkadang kupikir waktu berlalu lebih cepat kalau kita sedang dibanjiri
masalah," kata karyawan kedua yang lebih tua pada rekan mudanya yang masih dalam
pelatihan, sambii mengambil cetakan komputer dari
"bawah meja dan menjejalkannya ke saku tanpa kentara.. g "Kalau Anda benar, Mr.
Teng mengalaminya belum lagi lima belas menit sejak kita mulai bertugas dua jam
yang lalu. Ia sangat pandai, bukan?" "Kurangnya rambut di kepala membantunya.
Orang-orang menganggapnya bijak bahkan kalau ia tidak bisa mengutarakan kata
bijaksana apa pun." "Sekalipun begitu, ia pandai menghadapi orang. Aku berharap bisa jadi seperti
dia kelak." "Bikin botak kepalamu," kata karyawan kedua. "Sementara itu, mum-pung tidak ada
yang mengganggu kita, aku harus ke toilet. Omong-orriong, kalau-kalau aku perlu
persewaan mobil yang masih buka pada jam ini, itu tadi Apex di Bonham Strand
East, bukan?" "Oh, ya."
"Kau benar-benar tekun."
"Aku hanya mengikuti daftar. Hampir paling bawah." "Beberapa dari kita pasti
sudah berhenti sebelum menemukannya. Kau patut dipuji."
"Anda terlalu ramah untuk orang tak berguna yang masih dalam
pelatihan." "Aku hanya menginginkan yang terbaik bagimu," kata karyawan yang lebih tua.
"Selalu ingat itu."
Pria yang lebih tua itu meninggalkan meja. Dengan hati-hati ia melewati pohon-
pohon palem dalam pot hingga melihat Lee Teng. Concierge malam itu tengah
berdiri di ujung lorong ke kanan; itu sudah
cukup. Ia sedang menunggu wanita itu. Karyawan tersebut berbalik dan mcnaiki
tangga ke deretan toko, la tergesa-gesa dan segera memasuki
butik pertama di puncak tangga.
"Urusan hotel," katanya pada pramuniaga wanita yang bosan sambii menyambar
telepon di dinding, di belakang rak kaca berisi batu-batu
mulia yang kemilau. la memutar nomornya. &Jti"
"Sentral Empat Kepolisian."
'Pengumuman Anda, Sir, mengenai wanita Kanada itu, Mrs. Staples "?"Kau punya informasi?"
"Aku yakin begitu, Sir, tapi agak memalukan bagiku untuk menyampaikannya."
"Kenapa begitu" Ini keadaan darurat, masalah pemerintah!" "Harap mengerti,
Officer. Aku hanya karyawan rendahan, dan ada kemungkinan concierge malam tidak ingat pengumuman Anda. Ia orang
yang sangat sibuk." "Apa yang ingin kaukatakan?"
"Well, Officer Sir wanita yang kudengar mencari concierge sangat mirip dengan ? ?deskripsi dalam pengumuman itu. Tapi akan sangat memalukan bagiku kalau aku
kedapatan menelepon Anda."
"Kau akan dilindungi. Kau boleh tetap anonim. Apa informasinya?"
"Well, Sir, aku tidak sengaja mendengar..." Dengan kata-kata samar yang hati-hati,
asisten pertama itu berusaha sebaik-baiknya memuji diri sendiri dan sebagai
konsekuensinya menjelek-jelekkan atasannya, Lee Teng. Tapi pernyataan
terakhirnya singkat dan jelas. "Mobilnya dari persewaan mobil Apex di Bonham
Strand East. Kusarankan kalian bergegas, karena wanita im sedang dalam
perjalanan ke sana sekarang."
Lalu lintas petang hari tidak sepadat jam sibuk, tapi masih merepotkan. Itulah
sebabnya Catherine dan Marie bertukar pandang dengan tak nyaman di kursi
belakang limusin Hotel Mandarin; sopjrnya, bukannya menambah kecepatan memasuki
celah yang tiba-tiba melebar di depannya, justru membelokkan mobil besar itu ke
ruang kosong di tepi jalan Bonham Strand East. Tidak terlihat papan nama
persewaan mobil di kedua sisi jalan.
"Kenapa kita berhenti?" tanya Staples tajam.
"Instruksi Mr. Teng, Mrs....," jawab sopir yang berbalik di kursinya. "Mobil akan
saya kunci dan saya aktiflcan alarmnya. Tidak akan ada yang mengganggu kalian,
karena lampunya menyala di bawah keempat gagang pintu."
"Sangat menenangkan, tapi aku ingin tahu kenapa kau tidak mengantar kami ke
mobilnya." . "Saya yang akan membawakan mobil pada Anda, Mrs...."
275 "Maaf?" "Instruksi Mr. Teng. Ia sangat tegas, dan ia sudah menelepon Ice garasi Apex.
Garasi itu ada di jalan sana, Mrs.... Saya akan segera kembali." Sopir itu
menanggalkan topi dan jasnya, meletakkannya di kursi, menghidupkan alarm, dan
turun dari mobil. "Apa pendapatmu?" tanya Marie, sambii menumpangkan tungkai kanan di atas
lututnya dan menempelkan tisu yang diambilnya dari toilet wanita ke telapak
kakinya. "Kau mempercayai si Teng ini?"
"Ya," jawab Catherine, ekspresinya kebingungan. "Aku tidak mengerti. Sikapnya
ekstra hati-hati tapi im berarti risiko tambahan bagi dirinya sendiri dan aku
? ?tidak tahu sebabnya. Seperti yang kukatakan padamu di Mandarin tadi, pengumuman
komputer itu menyebutkan 'Kendali Pemerintah'. Dua kata im tidak dipandang
ringan di Hong Kong. Apa yang sedang dilakukannya" Dan kenapa?"
"Jelas aku tidak bisa menjawabnya," kata Marie. "Tapi aku bisa menduga." "Apa
im?" "Aku melihat caranya memandangmu. Aku tidak yakin kau menyadarinya." "Apa?"
"Menurutku ia menyukaimu." "Menyukai... aku?"
"Itu salah satu cara untuk mengatakannya. Ada istilah yang lebih kuat tentunya."
Staples berpaling dan memandang ke luar jendela. "Astaga," bisiknya-"Ada apa?"
"Beberapa saat yang lalu, di Mandarin, untuk alasan yang terlalu tak
logis dimulai dengan wanita bodoh bermantel bulu aku teringat pada Owen."? ?"Owen?"
"Mantan suamiku."
"Owen Staples" Si bankxr, Owen Staples?"'
"Itu namaku dan ia memang suamiku dulu. Di hari-hari itu orang mempertahankan
?nama yang sudah biasa digunakannya." "Kau tidak pernah memberitahuku Owen
Staples im suamimu." I "Kau tidak pernah bertanya, Sayang." "Kau tidak masuk
?akal, Catherine." "Kurasa memang tidak," Staples merryetujui, sambii menggeleng'!,Tapr aku
teringat saat Owen dan aku bertemu dua tahun yang lalu di Toronto, Kami minum-
minum di Mayfair Club dan aku tahu hal-hal mengenai dirinya yang tidak akan
pernah kupercayai sebelumnya. Aku benar-benar bahagia untuknya, terlepas dari
fakta bahwa keparat itu hampir mcmbuatku menangis."
"Catherine, demi Tuhan, apa hubungannya itu dengan situasi sekarangT" "Ada
hubungannya dengan .Teng. Kami juga pemah minum-minum suatu malam, bukan di
Mandarin, tentu saja, tapi di kafe tepi pantai di Kowloon. Ia mengatakan tidak
bagus bagiku kalau terlihat bersamanya
di pulau." "Kenapa tidak?"
"Itu juga yang kukatakan dulu. Ia melindungiku saat itu, sama seperti ia
melindungiku sekarang. Dan aku mungkin salah mengerti. Kupikir ia hanya mencari
tambahan sumber penghasilan, tapi aku mungkin melakukan
kesalahan besar." "Bagaimana?"
"Ia mengatakan hal-hal aneh malam itu. Katanya ia berharap situasinya berbeda,
bahwa perbedaan antarmanusia tidak begitu mencolok dan perbedaan-perbedaan itu
tidak mengganggu orang-orang lainnya. Tentu saja, kuterima sikapnya sebagai
usaha yang agak amatiran untuk... untuk basa-basi, begitu istilah mantan suamiku.
Mungkin maksudnya bukan begitu."
Marie tertawa pelan saat pandangan mereka bertemu. "Catherine
sayang. Pria im jatuh cinta padamu." 'Ya Tuhan, aku tidak butuh .ini!" .,
Lin Wenzu duduk di kursi depan Kendaraan Dua MI6, tatapannya terarah dengan
sabar ke pintu masuk persewaan mobil Apex di Bonham Strand East. Semuanya sudah
pada tempatnya; ia akan menangkap kedua wanita itu dalam beberapa menit. Salah
seorang anak buahnya sudah masuk dan berbicara dengan petugas di sana. Agen im
menunjukkan kartu identitas resminya dan melihat daftar pesanan yang ditunjukkan
karyawan yang ketakutan itu. Karyawan tersebut memang mendapat pesanan atas nama
Mrs. Catherine Staples tapi sudah dibatalkan, dan mobil yang bersangkutan
diberikan kepada nama lain, seorang sopir hotel. Dan karena Mrs. Catherine
Staples tidak lagi menyewa mobilnya, karyawan itu tidak melihat alasan untuk
menghubungi Sentral Empat Kepolisian. Apa yang hams dikatakannya" Dan tidak,
jelas tidak ada orang lain yang bisa mengambil mobil itu, karena mobil itu sudah
dipesan Mandarin. .".U.":l-<<
Semuanya sudah pada tempatnya, pikir Lin. Victoria Peak akan sangat lega begitu
ia menghubungi rumah persembunyian itu dan menyampaikan beritanya. Mayor itu
tahu kata-kata yang akan diucapkannya: "Kedua wanita itu sudah ditangkap wanita
?itu sudah ditangkap."
Di seberang jalan seorang pria berkemeja lengan panjang memasuki pintu
persewaan. Di mata Lin, pria itu tampak ragu-ragu, dan ada sesuatu.... Sebuah
taksi tiba-tiba melaju dan mayor itu tersentak, meraih gagang pintu pria yang
?ragu-ragu tadi terlupakan.
277 "Waspada," kata Lin ke mikrofon yang terhubung ke radio dasbor. "Kita harus
bergerak secepat dan sehalus mungkin. Kejadian di Arbuthnot Road tidak bisa
ditolerir di sini. Dan tidak boleh ada senjata, tentunya. Siap, sekarang!"
Tapi tidak ada apa pun untuk diwaspadai; taksi im melaju pergi tanpa menurunkan
siapa pun. "Kendaraan Tiga.1" kata mayor im. "Catat nomor pelatnya dan hubungi perusahaan
taksi! Kuminta mereka mengadakan kontak radio. Cari tahu setepatnya apa yang
dilakukan taksi mereka di sini! Lebih baik lagi, ikuti taksi im dan lakukan
sesuai perintahku. Bisa jadi taksi im membawa wanita yang kita cari."
"Aku yakin hanya ada satu pria di kursi belakang, Sir," kata sopirnya.
"Mereka bisa merunduk di bawah kursi! Mata sialan. Pria, katainu tadi?"
"Ya, Sir." "Aku mencium bau busuk." "Kenapa, Major?"
"Kalau aku tahu, baunya tidak akan sekuat ini."
Penantian berlanjut, dan keringat Lin Wenzu yang tinggi besar mulai bercucuran.
Matahari sore menyiramkan cahaya oranye yang menyilaukan dari kaca depan dan
menghasilkan petak-petak gelap di sepanjang Bonham Strand East
Terlalu lama," bisik mayor itu pada diri sendiri. Derak statik terdengar melalui
radio. "Kami mendapat laporan dari perusahaan taksi, Sir." 1 "Lanjutkan!"
'Taksi yang bersangkutan mencoba mencari rumah penting di Bonham Strand East,
tapi sopirnya memberitahu penumpangnya bahwa alamat itu pasti ada di Bonham
Strand West. Tampaknya penumpangnya sangat marah. Ia turun dan melemparkan uang
melalui jendela beberapa saat yang lalu."
"Tinggalkan taksi rtu dan kembalilah kemari," kata Lin sambii mengawasi pintu
garasi persewaan Apex di seberang jalan. Ada mobil muncul, berbelok ke kiri,
dikemudikan seorang pria berkemeja lengan panjang.
Keringat sekarang mengalir membasahi wajah si mayor. Ada yang tidak beres; ada
kejadian lain yang sedang berlangsung. Apa yang membuatnya terganggu" Apa"
"Dia!" teriak Lin pada sopirnya yang terkejut.
"Sir?" "Kemeja putih kusut, tapi celana panjang sehalus baja. Seragam! Sopir! Putar
balik! Ikuti orang itu!"
Sopir menekan klakson, menerobos lalu lintas, berputar balik sementara Major Lin
memberikan perintah pada para pendukungnya, memerintahkan
salah satunya untuk tetap mengawasi Apex, yang lain ikut memburu
bersamanya. "Aiya!" jerit sopirnya, menginjak rem, mobilnya berdecit berhenti saat limusin
cokelat besar meraung keluar dari jalan samping, menghalangi mereka. Hanya
sedikit kontak yang terjadi, mobil pemerintah itu hampir tak menyentuh pintu
kiri belakang mobil besar tersebut.
"Feng zi!" teriak sopir limusin, mengatai sopir Lin anjing gila, sambii melompat
keluar dari sedan besarnya untuk melihat apakah ada kerusakan pada kendaraannya.
'^jSM "Lai! Lai!" teriak sopir si mayor, melompat keluar, siap tempur.
"Hentikan!" raung Wenzu. "Singkirkan saja orang itu dari sana!"
"Ia tidak mau bergerak, Sir!"
"Surah minggir! Tunjukkan identitasmu!"
Lalu lintas berhenti total; klakson meraung-raung, orang-orang dalam mobil dan
di jalan berteriak-teriak marah. Major Lin memejamkan mata dan menggeleng
frustrasi. Tidak ada yang bisa dilakukannya kecuali turun dari mobil.
Seseorang yang lain juga turun dari limusin. Orang Cina paro baya dengan kepala
botak. "Kurasa kita punya masalah," kata Lee Teng. "Aku kenal kau!" teriak Lin.
"Mandarin!" "Banyak yang pernah menikmati layanan hotel kami yang, baik, Sir, dan mengenal
saya. Sayangnya saya tidak bisa mengatakan yang sebaliknya. Apakah Anda pemah
menjadi tamu kami, Sir?"
"Apa yang kaulakukan di sini?"
"Ini tugas rahasia dari seorang tamu kami di Mandarin, dan saya tidak berniat
memberitahu Anda lebih jauh."
"Sialan! Ada pengumuman pemerintah yang dikirim ke sana! Seorang wanita Kanada
bernama Staples! Salah seorang anak buahmu menghubungi
kami!" "Saya tidak mengerti maksud Anda. Selama satu jam terakhir saya berusaha
memecahkan masalah seorang tamu yang akan menghadiri pesta dansa di Gedung
Pemerintah malam ini. Dengan senang hati akan saya beritahukan namanya kalau ?posisi Anda punya wewenang."
"Posisiku punya wewenang untuk itu! Kuulangi! Kenapa kau menghentikan kami?"
"Saya yakin anak buah Anda yang melaju kencang menerobos lampu merah."
'Tidak begitu!" jerit sopir Lin.


The Bourne Supremacy Karya Robert Ludlum di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Kalau begitu terserah pengadilan," kata Lee Teng. "Kan" boleh melanjutkan
perjalanan"' "Nanti dulu," jawab Major Lin, mendekati concierge Mandarin itu. "Kuulangi
sekali lagi. Ada pengumuman pemerintah yang dikirim ke hotelmu. Pengumuman yang
menyatakan dengan jelas bahwa seorang
wanita bernama Staples mungkin akan mencoba menyewa kendaraan dan kau harus
melaporkannya ke Sentral Empat Kepolisian."
"Kalau begitu biar saya ulangi. Sir. Saya belum mendekati meja saya selama lebih
dari satu jam, saya juga belum melihat pengumuman seperti yang Anda katakan.
Tapi, demi kerja sama dengan identitas Anda yang tak jelas, akan saya
beritahukan bahwa semua penyewaan mobil dilakukan melalui asisten pertama saya,
dan jujur saja, orang im cukup banyak berkompromi dalam banyak bidang." "Tapi
kau ada di sini.1" "Berapa banyak tamu Mandarin yang berbisnis di luar jam kerja, di Bonham Strand
East ini, Sir" Terimalah kebetulan im." "Matamu tersenyum padaku, Zhongguo ren."
'Tanpa tawa. Sir. Saya akan melanjutkan perjalanan. Kerusakannya kecil."
"Aku tidak peduli kalau kau dan anak buahmu harus berada di sana sepanjang
malam," kata Ambassador Havilland; "Hanya im satu-satunya kesempatan yang kita
miliki. Dari caramu menjabarkannya, ia akan kembali ke sana dan mengambil
sendiri 'mobilnya. Terkutuk, ada konferensi strategi Kanada-Amerika pukul empat
besok sore. Ia harus kembali! Tetap di sana! Tetap berada di semua pos\ Bawa dia
menemuiku!" "Ia akan mengajukan tuntutan gangguan. Kita akan melanggar undang-undang
diplomasi intemasional."
"Kalau begitu langgar saja! Bawa dia kemari, dengan karpet Cleopatra kalau
perlu! Aku tidak punya waktu untuk dibuang-buang tidak semenit pun!"?Dengan dipegangi erat-erat oleh dua agen, Catherine Staples yang murka dibawa
masuk ke ruangan dalam rumah di Victoria Peak. Lin Wenzu membukakan pintunya
tadi; sekarang ia menutupnya sementara Staples menghadapi Ambassador Raymond
Havilland dan Menteri Muda Urusan Luar Negeri Edward McAllister, Saat itu pukul
11.35, cahaya matahari menerobos jendela besar yang terbuka ke kebun. "Kau sudah
kelewatan, Havilland," kata Catherine, suaranya sedingin
es. "Aku belum melewati batas dalam kaitannya denganmu, Mrs. Staples. Kau secara
aktif membahayakan posisi seorang anggota perwakilan Amerika. Kau melakukan
pemerasan terhadap pemerintahku."
"Kau tidak bisa membuktikannya karena tidak ada bukti, tidak ada foto-foto "
?"Aku tidak perlu membuktikannya. Tepat pukul tujuh semalam anak
muda itu datang kemari dan menceritakan segalanya kepada kami. Agak
roenjijikkan, bukan?"
"Orang bodoh! Ia tidak bisa disalahkan, tapi kau sebaliknya! Dan karena kau yang
mulai menggunakan kata 'menjijikkan', tindakan orang itu tidak bisa menyamai
kotornya perbuatanmu sendiri." Tanpa kehilangan irama sesaat pun, Catherine
memandang menteri muda itu. "Kuanggap ini pembohong bernama McAllister itu."
"Anda sangat berani," kata McAllister.
"Dan kau pesuruh lembek yang melakukan pekerjaan kotor orang lain. Aku sudah
mendengar semuanya dan semuanya memuakkan! Tapi setiap helai benang im telah
ditenun " kepala Staples berpaling ke arah Havilland, " oleh seorang pakar.
? ?Siapa yang memberimu hak untuk menjadi tuhan" Kalian semua" Apa kau tahu akibat
perbuatan kalian pada dua orang im" Apa kau memahami tuntutan kalian pada
mereka?" "Kami tahu," kata Ambassador. "Aku tahu."
"Wanita itu juga tahu, walaupun aku tidak berani memberikan konfirmasi terakhir
padanya. Kau, McAllister! Sewaktu aku tahu kau ada di sini, aku tidak yakin ia
bisa menghadapinya. Tidak pada saat ini. Tapi aku berniat memberitahunya. Kau
dan kebohonganmu! Seorang istri taipan dibunuh di Macao oh, kisah yang
?simetris, alasan yang luar biasa untuk menculik istri orang lain! Bohong! Aku
memiliki sumber-sumberku sendiri dan kejadian im tidak pernah terjadi! Well,
pahami ;ini sebaik-baiknya. Aku akan membawanya ke Konsulat di bawah pert
lindungan penuh dari pemerintahku. Dan kalau aku jadi kau, Havilland, aku akan
sangat berhati-hati kalau akan melakukan penangkapan yang tak terbukti. Kau dan
orang-orangmu yang terkutuk telah membohongi dan memanipulasi seorang warga
negara Kanada untuk terlibat dalam operasi yang membahayakan keselamatan apa
?pun itu kali ini. Kesombonganmu benar-benar sulit dipercaya! Tapi kujamin
kesombonganmu itu akan kena batunya. Entah pemerintahku suka atau tidak; aku
akan mengungkapmu, kalian semua\ Kau tidak lebih baik daripada orang-orang
biadab di KGB. Well, jagoan operasi rahasia Amerika akan mengalami kemalangan!
Aku muak padamu, dunia muak padamu!"
"Wanita yang baik!" teriak Ambassador, kehilangan kendali terakhir dalam
kemarahannya yang tiba-tiba meledak. "Silakan mengancam sesukamu, tapi kau akan
mendengarku baik-baik! Dan kalau sesudah mendengar apa yang harus kukatakan kau
masih ingin menyatakan perang, silakan! Seperti kata lagu, hari-hariJta memang
sudah menuju akhir, tapi tidak demikian dengan jutaan orang lainnya! Aku ingin
berbuat sebisaku untuk memperpanjang hari-hari orang lain. Tapi kau mungkin
tidak setuju, jadi kobarkan saja perangmu, lady! Dan, demi Tuhan, kau yang akan
menanggung konsekuensinya!" .
281 280 19 DeNGAN mencondongkan tubuh di kursi, Bourne mencabut tempat picu dari pistol dan
memeriksa laras senjata im dengan bantuan cahaya lampu baca di atasnya. Kegiatan
im repetitif dan tidak ada gunanya; laras im tak bemoda sedikit pun. Selama
empat jam terakhir ia telah membersihkan pistol d'Anjou tiga kali, membongkamya
tiga kali, dan setiap kali meminyaki mekanismenya hingga setiap bagian logam
gelap im mengilap. Proses im membuatnya sibuk. Ia. telah mempelajari simpanan
senjata dan bahan peledak d'Anjou, tapi karena sebagian besar peralatannya
disimpan dalam kotak, yang pasti dipasangi jebakan untuk pencuri, ia
membiarkannya dan memusatkan perhatian pada pistol itu. Orang tidak bisa mondar-
mandir saja di apartemen si orang Prancis di Rua das Lorchas di Macao yang
menghadap ke Porto Interior atau Pelabuhan Dalam. Mereka juga sepakat ia tidak ?boleh keluar di siang hari. Di dalam, ia aman seperti di tempat mana pun di
Macao. D'Anjou, yang berpindah-pindah tempat tinggal setiap saat sesuka hatinya,
telah menyewa apartemen tepi pantai im kurang dari dua minggu yang lalu dengan
menggunakan nama palsu dan pengacara yang tidak pemah dipe-kerjakannya, yang
pada gjlirannya membayar seorang "penyewa" untuk menandatangani perjanjian sewa,
yang dikirim kurir ke klien tak dikenal melalui ruang penitipan barang di
Floating Casino yang penuh sesak. Begitulah cara kerja Phillipe d'Anjou, dulunya
Echo dari Medusa. Jason merakit kembali senjata im, mengeluarkan peluru dari magasinnya, lalu
mengeluarkan magasin itu sendiri dari gagang pistol. Ia bangkit dari kursi dan
berjalan ke jendela, membawa pistol im. Di seberang perairan terdapat Republik
Rakyat Cina, begitu mudah dicapai oleh siapa pun yang mengetahui prosedur yang
timbul dari sifat serakah manusia. Menyangkut masalah perbatasan, tidak ada hal
baru sejak zaman para Firaun. Perbatasan didirikan untuk di lintas i dengan
?satu atau lain'cara. Ia memandang arlojinya. Sudah hampir pukul lima; matahari sore semakin rendah.
D'Anjou meneleponnya dari Hong Kong pada tengah hari. Orang Prancis im pergi ke
Hotel Peninsula dengan membawa kunci
282 kamar Bourne, mengemasi kopernya tanpa check out dari hotel dan kembali ke Macao
menggunakan jetfoil pukul satu. Di mana orang itu" Perjalanannya tidak makan
waktu lebih dari satu jam, dan dari dermaga Macao ke Rua das Lorchas tak lebih
dari sepuluh menit menggunakan taksi. Tapi Echo memang terkenal tidak bisa
ditebak. Potongan-potongan kenangan akan Medusa kembali mengisi benak Jason, dipicu
kehadiran d'Anjou. Sekalipun menyakitkan dan menakutkan, beberapa kesan
menimbulkan rasa nyaman tertentu, sekali lagi berkat si orang Prancis. Bukan
saja d'Anjou pembohong besar dan oportunis kelas satu, tapi ia juga luar biasa
cerdik."Di atas semua itu, orang Prancis itu pragmatis. Ia telah membuktikannya
di Paris, dan kenangan itu amat jelas. Kalau kali ini ia tertunda, pasti untuk
alasan yang bagus. Kalau tidak muncul, ia tewas. Dan Bourne tidak bisa menerima
kemungkinan terakhir. D'Anjou sanggup melakukan apa yang ingin dilakukan sendiri
oleh Jason, tapi tak berani mempertaruhkan nyawa Marie. Sudah cukup berisiko ia
mengikuti jejak pembunuh bayaran peniru itu ke Macao, tapi selama menjauhi Hotel
Lisboa, Jason mempercayai nalurinya: Ia akan tetap tersembunyi dari orang-orang
yang mencarinya mencari orang yang mirip dengannya dalam tinggi, postur, atau ?warna kulit. Ada yang bertanya-tanya di Hotel Lisboa.
Hanya perlu satu kali telepon dari Lisboa ke taipan di Hong Kong itu, dan Marie
mati. Taipan itu bukan sekadar mengancam ancaman sering kali hanya tipuan yang
?tak berguna ia menggunakan cara yang lebih mematikan. Setelah berteriak dan
?menghantamkan tangannya yang besar ke lengan kursi rapuh im, dengan suara pelan
ia berjanji: Marie akan mati. Itu janji seseorang yang akan menepati janjinya,
menepati kata-katanya. Sekalipun begitu, David Webb merasakan sesuatu yang tak bisa digambarkannya. Ada
sesuatu pada diri taipan yang berkuasa itu, yang rasanya terlalu berlebihan,
yang tidak ada hubungannya dengan ukuran tubuhnya. Tidak seperti yang biasa
dilakukan pria berbadan besar, ia menggunakan sosoknya demi mengambil
keuntungan. Siapa taipan itu" Jawabannya ada di Hotel Lisboa, dan karena ia
tidak bisa ke sana sendiri, keahlian d'Anjou bisa berguna. Hanya sedikit yang
diceritakannya pada orang Prancis im; ia akan menceritakan lebih banyak lagi
sekarang. Ia akan menjabarkan pembunuhan ganda brutal itu, dengan senjata Uzi,
dan mengatakan bahwa salah seorang korbannya adalah istri seorang taipan yang
berkuasa. D'Anjou akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang tidak bisa
diajukannya sendiri, dan kalau ada jawaban ia akan maju selangkah lebih dekat
pada Marie. Mainkan skenarionya-^Alexmder Conklin.
Skenario siapa" David Webb.
?Kau buang'buang waktu! Jason Bourne. Temukan penirumu. Ringkus
?dial 283 Suara langkah kaki pelan terdengar di lorong luar. Jason berputar menjauhi
jendela dan melesat tanpa suara ke dinding, punggungnya menempel, pistol
teracung ke pintu, dengan daun pintu yang akan menyembunyikannya. Dengan hati-
hati, hampir tanpa suara, anak kunci diselipkan. Pintu perlahan-lahan terbuka.
Bourne mengempaskan daun pintu ke arah penyusup itu, berbalik dan menyambar
sosok yang tertegun di ambang pintu. Ia menariknya ke dalam dan menendang pintu
hingga tertutup, senjatanya terarah ke kepala pria yang terjebak itu, tangannya
menjatuhkan koper dan bungkusan yang sangat besar. D'Anjou. "
"Kepala bisa hancur, Echo!"
"Sacre-bleii! Ini juga terakhir kalinya aku peduli padamu! Kau tidak menjaga
dirimu sendiri, Delta. Kau persis seperti waktu di Tarn Quan, sesudah tidak
tidur berhari-hari. Kukira kau beristirahat."
Kenangan lain melintas sejenak. "Di Tarn Quan," kata Jason, "kau menyuruhku
tidur, bukan" Kita bersembunyi di semak-semak dan kalian membentuk lingkaran di
sekelilingku dan hampir-hampir memerintahku agar beristirahat"
"Itu permintaan yang murni demi kepentinganku. Kami tidak bisa keluar dari sana,
hanya kau yang bisa mengeluarkan .kami."
"Ada yang kaukatakan padaku waktu itu. Apa" Aku mendengarkanmu."
"Kujelaskan bahwa istirahat merupakan senjata yang sama ampuhnya seperti
instrumen tumpul atau mekanisme tembak yang pemah dirancang manusia."
"Aku menggunakan variasinya kemudian. Kata-kata itu menjadi semacam aksioma
bagiku." "Aku senang kau memiliki kecerdasan untuk mendengarkan orang yang lebih tua.
Boleh aku bangkit" Bisa kauturunkan pistol sialan itu?"
"Oh, maaf." "Kita tidak punya waktu," kata d'Anjou, bangkit dan meniriggalkan kopernya di
.lantai. Ia merobek kertas cokelat pembungkus paket besar itu. Di dalamnya
terdapat pakaian khaki yang telah disetrika licin, dua sarung pistol dengan
sabuknya, dan dua topi berlidah; ia melemparkan semuanya ke kursi. "Ini seragam.
Aku membawa kartu identitas yang sesuai di sakuku. Aku khawatir pangkatku lebih
tinggi daripada kau, Delta, tapi usia memiliki keistimewaan."
"Seragam kepolisian Hong Kong."
"Kowloon, tepatnya. Kita mungkin dapat kesempatan, Delta! Itu sebabnya baru lama
aku kembali. Bandara Kai-tak! Pengamanannya luar biasa, tepat seperti yang
diinginkan peniru itu untuk menunjukkan bahwa ia lebih baik darimu! Tidak ada
jamman, tentu 'saja, tapi aku berani mempertaruhkan nyawaku itu tan tangan ?klasik bagi maniak yang terobsesi. 'Kumpulkan kekuatanmu, akan kuterobos
mereka!' Dengan satu 284 pembunuhan seperti itu ia akan menegakkan kembali legenda kehebatannya. Ia ada
di sana, aku yakin!" "Mulai dari awal," perintah Bourne.
"Sambii berpakaian," orang Prancis itu menyetujui, menanggalkan kemeja dan
celana panjangnya. "Cepat! Aku sudah menyiapkan perahu di seberang jalan. Empat
rams tenaga kuda. Kita bisa tiba di Kowloon dalam empat puluh lima menit. Nih!
Ini seragammu! Mon Dieu, uang yang kuhabiskan untuk ini membuatku ingin muntah!"
"Patroli RRC," kata Jason sambii menanggalkan pakaiannya dan meraih seragam im.
"Mereka akan menenggelamkan kita!"
"Idiot, beberapa perahu diketahui mengadakan negosiasi tersandi melalui radio.
Bagaimanapun juga, ada rasa hormat di antara kami. Menurutmu bagaimana cara
berdagang" Menurutmu bagaimana kami bisa bertahan hidup" Kami bertemu di teluk-
teluk kecil di kepulauan Cina Teh Sa Wei dan pembayaran dilakukan di sana.
Cepat"' "Bagaimana dengan bandara" Kenapa kau begitu yakin ia ada di sana?"
"Gubernur. Pembunuhan." $a|H
"Apa?" teriak Bourne, tertegun.
"Aku sedang berjalan dari Peninsula ke Star Ferry membawa kopermu. Jaraknya
dekat, dan feri jauh lebih cepat daripada taksi melewati terowongan. Sewaktu
melewati Kowloon Police Hill di Salisbury Road, aku melihat tujuh mobil patroli
muncul dengan kecepatan darurat, satu di belakang yang lain, semuanya berbelok
ke kiri, bukan menuju pelabuhan. Menurutku aneh dua atau tiga mobil patroli
?mungkin untuk mengatasi keributan setempat, tapi tujuh" Nasib baik, seperti kata
orang-orang sini. Kuhubungi kontakku di Hill dan ia mau bekerja sama itu juga
?bukan lagi rahasia internal. Katanya kalau aku masih tetap di sana aku akan
melihat sepuluh mobil, dua puluh van, semuanya menuju Kai-tak dalam dua jam ini.
Yang kulihat pertama adalah regu terdepan. Mereka menerima berita melalui
sumber-sumber bawah tanah bahwa ada usaha pembunuhan terhadap Gubernur."
"Spesifik!" perintah Bourne kasar, sambii memasang sabuknya dan meraih kemeja
khaki berlengan panjang yang berfungsi sebagai jaket di balik sabuk yang penuh
peluru. "Gubernur datang dari Beijing dengan pesawat malam ini bersama rombongannya dari
Dinas Luar Negeri, juga delegasi negosiator Cina. Orang-orang koran, km
televisi, semua akan nadir di sana. Kedua pemerintah menginginkan liputan penuh.
Akan ada pertemuan bersama besok antara semua negosiator dan para pemimpin
sektor keuangan." "Perjanjian '97?"
"Ronde lain dari omong kosong tanpa henti mengenai' Perjanjian. Tapi, demi kita
semua, berdoalah agar mereka tetap bicara dengan
ramah." 285 "Skenario, " kata Jason pelan, menghentikan semua gerakan. "Skenario apa?"
"Skenario yang kausinggung sendiri, skenario yang menyebabkan ketegangan antara
Peking dan Gedung Pemerintah. Bunuh Gubernur sebagai ganti kematian Wakil
Perdana Menteri" Lalu mungkin Menteri Luar Negeri sebagai ganti anggota Komite
Sentral Perdana Menteri sebagai ganti Ketua" Sampai kapan ini akan berlangsung"?Berapa banyak pembunuhan terpilih sebelum mencapai titik balik" Berapa lama
sebelum orangtua menolak menolerir anak yang tidak patuh dan berderap masuk ke
Hong Kong" Astaga, ini bisa terjadi. Ada yang menginginkannya terjadi!"
D'Anjou berdiri tak bergerak, memegangi sabuk lebar tempat sarung pistol dengan
deretan peliiru berlapis kuningan pada ujungnya. "Yang kugambarkan tak lebih
daripada spekulasi berdasarkan kekerasan acak yang diakibatkan seorang pembunuh
terobsesi, yang menerima kontrak tanpa pilih-pilih. Ada cukup banyak keserakahan
dan korupsi politik di kedua belah pihak untuk membenarkan spekulasi itu. Tapi
yang kaukatakan, Delta, berbeda. Kau mengatakan bahwa ada rencana, rencana
terorganisir untuk mengacaukan Hong Kong sehingga Cina Daratan mengambil aim."
"Skenario," ulang Jason Bourne. "Semakin rumit jadinya, semakin sederhana
tampaknya." Atap-atap di Bandara Kai-tak dipenuhi polisi, juga gerbang-gerbang dan
terowongan-terowongan, meja-meja imigrasi, dan kawasan bagasi. Di luar, di
padang aspal hi tarn luas, lampu-lampu sorot yang kuat dan lampu pencari yang
lebih tajam menjelajahi setiap kendaraan yang bergerak dan setiap jengkal tanah
yang terlihat. Kru televisi mengulur kabel di bawah pandangan yang waspada,
sementara para pewawancara berdiri di belakang truk-truk audio, irielatih
pengucapan dalam lusinan bahasa. Para wartawan dan fotografer dijaga agar tetap
berada di balik gerbang sementara personel bandara berteriak-teriak melalui
pengeras suara bahwa tempat-tempat yang dibatasi tali tidak lama lagi akan


The Bourne Supremacy Karya Robert Ludlum di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

tersedia bagi semua. wartawan yang memiliki kartu izin resmi yang dikeluarkan
manajemen Kai-tak. Kacau sekali. Lalu kejadian yang sama sekali tak terduga
berlangsung saat hujan badai menyapu koloni dari kegelapan di kaki langit barat.
Hujan deras musim gugur. "Peniru hu memiliki keberuntungan nasi b baik seperti kata mereka, bukan?"
? ?kata d'Anjou saat ia dan Bourne, dalam seragam masing-masing, berderap bersama
serombongan polisi melewati jalur dari jeruji aluminium ke salah satu. hangar
perbaikan raksasa. Suara hujan terdengar memekakkan telinga. 'Tidak ada
hubungannya dengan keberuntungan," jawab Jason, "la
mempelajari laporan-Iaporan cuaca mulai dari Sichuan. Setiap bandara
memifikinya. Ia mengetahuinya kemarin, kalau bukan dua hari yang lalu.
Cuaca juga merupakan senjata, Echo."
"Sekalipun begitu, ia tidak bisa mendiktekan kedatangan Gubernur menggunakan
pesawat terbang Cina. Mereka sering terlambat hingga berjam-jam, biasanya
terlambat hingga berjam-jam."
'Tapi tidak sampai berhari-bari, biasanya tidak. Kapan kepolisian Kowloon
mendapat kisikan tentang percobaan pembunuhan ini?"
"Sudah kutanyakan spesifiknya," kata orang Prancis itu. "Sekitar pukul setengah
dua belas pagi ini."
"Dan pesawat dari Peking dijadwaHcan tiba sore ini?" f
"Ya, sudah kukatakan padamu. Orang-orang koran dan televisi diperintahkan berada
di sini mulai pukul sembilan."
"Ia mempelajari laporan cuaca. Kesempatan akan datang sendiri. Manfaatkanlah."
"Dan ini yang haras fajwlakukan, Delta! Berpikirlah seperti dia, jadilah
dirinya! Ini kesempatan kita!"
"Menuratmu apa yang sedang kulakukan"... Sesudah kita tiba di hangar, aku ingin
berpisah. Apakah identitas palsu memungkinkan hal
itu?" "Aku komandan Sektor Inggris dari Kepolisian Divisi Mongkok."
"Apa artinya?" "Aku benar-benar tidak tahu, tapi im yang terbaik yang bisa
kulakukan." "Kau tidak kedengaran seperti orang Inggris." "Siapa yang akan tahu di Kai-tak
ini, old chapV "Orang Inggris."
"Akan kuhindari mereka. Bahasa Cina-ku lebih baik daripada kau. Zhongguo ren
akan menghargainya. Kau akan dibiarkan bebas
berkeliaran." "Hams," kata Jason Bourne. "Kalau Commando-mu itu ada di sini, aku ingin
menangkapnya sebelum orang lain melihatnya! Di sini. Sekarang!"
Pagar-pagar tali dikeluarkan dari hangar beratap kubah yang tinggi oleh para
personel perawatan yang mengenakan jas hujan kuning mengilap. Lalu satu truk
mantel kuning tiba bagi kontingen dari kepolisian; orang-orang menangkapnya saat
mantel hujan itu dilempar keluar dari belakang van. Sambii mengenakannya, para
polisi membentuk kelompok untuk menerima instruksi dari atasan. Perintah dengan
cepat muncul dari kebingungan yang ditimbulkan para petugas yang bam tiba,
kebingungan dan masalah yang disebabkan turunnya hujan yang tiba-tiba. Perintah
286 semacam itulah yang tidak dipercayai Bourne. Perintahnya terlalu mulus, terlalu
nyaman untuk tugas yang mereka hadapi. Kalau' mau mencari gerityawan bahkan ?satu orang yang terlatih dalam ilmu perang gerilya jajaran prajurit berpakaian
?cerah yang berderap maju seperti ini berada di tempat yang keliru dengan taktik
yang keliru. Setiap polisi dengan jas hujan kuningnya merupakan peringatan
sekaligus sasaran dan bisa berarti lain. Pion. Mastng-masing bisa digantikan
?orang lain yang mengenakan pakaian yang sama, oleh pembunuh yang tahu cara
berpenampilan seperti musuhnya.
Sekalipun begitu strategi penyusupan untuk tujuan membunuh merupakan mi si bunuh
diri, dan Jason tahu penirunya tidak memiliki komitmen seperti im. Kecuali...
kecuali senjata yang digunakan menimbulkan suara begitu pelan, bunyi hujan akan
meredamnya... tapi bahkan reaksi sasaran tidak terjadi seketika. Sekitar lokasi
pembunuhan akan segera dikepung begitu terlihat tanda-tanda pertama jatuhnya
Gubernur, setiap pintu keluar diblokir. setiap orang di tempat im diperintab di
bawah todongan senjata agar tetap berada di tempatnya. Reaksi yang tertunda"
Paser mungil yang benturannya tidak lebih daripada tusukan jarum, gangguan kecil
yang bisa ditampar seperti lalat yang mengganggu, sementara racun mematikan yang
memasuki aliran darah menimbulkan kematian perlahan tapi tak terelakkan, waktu
tidak menjadi pertimbangan. Itu sam kemungkinan. tapi sekali lagi terlalu banyak
halangan, terlalu besar akurasi yang dituntut, melebihi batas kemampuan senjata
bertekanan udara. Gubernur tak diragukan lagi akan mengenakan rompi pelindung,
padahal membidik wajah sama sekali tidak mungkin, Saraf wajah memperhebat rasa
sakit, dan benda asing apa pun yang mengadakan kontak begitu dekat dengan mata
akan menghasilkan reaksi seketika dan dramatis. Berarti tinggal tangan dan
leher, yang pertama terlalu kecil dan bisa dipastikan bergerak terlalu cepat;
yang kedua terlalu terbatas. Senapan berkekuatan tinggi dari salah sam atap"
Senapan dengan akurasi andal dilengkapi teleskop inrra-merah" Kemungkinan
lain mantel hujan laming yang terlalu banyak, salah satunya dikenakan si ?pembunuh. Tapi sekali lagi, rencana im sama saja bunuh diri, karena senjata
seperti itu akan menghasilkan Ietusan terisolir, dan untuk memasang peredam
suara akan mengurangi akurasi senapan hingga tak bisa diandalkan lagi. Di atap
juga tidak bagus. Pembunuhannya akan terlalu mencolok.
Padahal pembunuhan im berarti segalanya. Bourne memahami hal itu, terutama
mengingat situasinya. D'Anjou benar. Semua faktor sudah berada di tempatnya
untuk pembunuhan yang spektakuler. Carlos the Jackal tidak bisa meminta lebih
lagi Jason Bourne juga tidak, pikir David Webb. Keberhasilan pembunuhan ini,
?kendati dengan pengamanan yang luar biasa, akan memahkotai "Bourne" baru sebagai
raja dalam profesinya yang memuakkan. Kalau begitu bagaimana" Pilihan apa yang
288 akan digunakannya" Dan sesudah keputusan diarflbil, jalan melarikan diri mana
yang paling efektif, paling mungkin"
Salah sam truk televisi dengan peralatan mereka yang rumit merupakan cara
melarikan diri yang terlalu mencolok. Km perawatan pesawat diperiksa hingga dua-
tiga kali; orang asing akan seketika ketahuan. Semua wartawan melewati gerbang
elektronik yang menangkap kelebihan logam bahkan hanya sepuluh miligram. Dan
atap tak mungkin digunakan. Bagaimana, kalau begitu"
"Kau boleh lewat!" kata d'Anjou, tiba-tiba muncul di sampingnya sambii membawa
sehelai kertas. "Ini ditandatangani kepolisian wilayah Kai-tak"
"Apa yang kaukatakan pada mereka?" .
"Bahwa kau orang Yafmdi yang dilatih Mossad dalam bidang anti teroris dan
ditugaskan pada kami dalam rangka program pertukaran.
Beritanya akan disebarkan." "Astaga, aku tidak bisa bahasa IbraniP
"Siapa di sini yang bisa" Angkat bahu dan terns mengoceh dalam bahasa Prancis
yang cukup dipahami yang digunakan di sini tapi tidak fasih. Kau bisa lolos."
?"Kau benar-benar mustahil, kau tahu kan?"
"Aku tahu bahwa Delta, sewaktu memimpin kami di Medusa, memberitahu Komando
Saigon bahwa ia tidak akan terjnn ke lapangan
tanpa 'Echo tua"." "Waktu im aku pasti gila." "Kau memang tidak terlalu war as,
kuakuf.": Terima kasih banyak, Echo. Doakan aku."
"Kau tidak membutuhkan doa," kata orang Prancis itu, "Kau Delta. Dan selamanya
kau akan tetap jadi Delta."
Setelah menanggalkan mantel hujan kuning cerah dan topinya, Bourne berjalan
keluar dan menunjukkan sural izinnya pada para penjaga di pintu hangar. Di
kejauhan, pers digiring melewati gerbang elektronik ke kawasan yang dibatasi
pagar tali. Mikrofbn-mikrofon diletakkan di tepi landasan. dan van-van polisi
didampingi patroli sepeda motor membentuk setengah lingkaran rapat mengitari
lokasi koirferensJ pers. Persiapannya hampir selesai, semua pasukan pengamanan
sudah berada di tempatnya; perlengkapan media bekerja dengan baik. Pesawat dari
Peking mulai turun dalam hujan. Pesawat itu akan mendarat dalam beberapa menit
menit-menit yang diharapkan Jason bisa diperpanjang. Begitu banyak yang hams
dicari dan begitu sedikit waktu untuk mencarinya, IX mana" Apa" Segala
sesuatunya mungkin sekaligus tidak ratrngfein. Pilihan mana yang akan digunakan
pembunuhnya" frtife mana yang dianggapnya paling
289 menguntungkan untuk pembunuhan yang sempuma" Dan bagaimana cara paling logis
untuk melarikan diri dari lokasi pembunuhan dalam keadaan
hidup" Bourne telah mempertimbangkan setiap pilihan yang terpikir olehnya dan
mencoremya sam per satu. Pikir lagi! Dan lagi! Tinggal beberapa menit waktu yang
tersisa. Berputar-putarlah dan mulailah dari awal..: dari awal. Tujuannya:
pembunuhan terhadap Gubernur. Kondisi: tampaknya sangat ketat. dengan polisi
mengarahkan senapan dari atap-atap, memblokir setiap pintu masuk, setiap pintu
keluar, setiap tangga dan tangga berjalan, semua berhubungan melalui radio.
Kemungkinannya sangat tidak menguntungkan pembunuhan itu. Sama saja bunuh diri...
Tapi justru kemungkinan keberhasilan sekecil inilah yang dianggap sangat menarik
oleh pembunuh-peniru im. D'Anjou sekali lagi benar: dengan sam pembunuhan
spektakuler dalam kondisi seperti ini supremasi seorang pembunuh bayaran akan
ditegakkan atau ditegakkan kembali. Apa yang dikatakan orang Prancis ita" ?Dengan satu pembunuhan seperti itu ia akan menegakkan kembali legenda
kehebatannya.' Siapa" Di mana" Bagaimana" Pikir! Cari!
Hujan membasahi seragam kepolisian Kowloon-nya. Ia terus menyeka air dari
wajahnya sambii berkeliaran mengamati setiap orang dan segala sesuatu. Tidak ada
apa-apa! Lalu raungan teredam mesin jet terdengar dari kejauhan. Jet dari Peking
melakukan pendekatan terakhir di ujung landasan. Pesawat im mendarat.
Jason mengamati kerumunan yang berdiri di balik pagar tali. Pemerintah Hong Kong
yang akomodatif, sebagai penghormatan pada Peking dan karena keinginan
memberikan "liputan penuh", telah menyediakan ponco, lembaran kanvas, serta
mantel hujan murahan bagi siapa pun yang menginginkannya. Personel Kai-tak
menolak tuntutan pihak media untuk konferensi dalam gedung, dengan pernyataan
singkat dan bijak, mengingat penjelasan nyaris tak ada bahwa itu tidak sejalan
? ?dengan kepentingan keamanan. Pernyataan yang diberikan akan pendek saja, tidak
lebih dari lima atau enam menit. Para anggota lembaga jumalistik yang baik itu
tentu bisa menolerir gerimis untuk kejadian sepenting ini.
Fotografer" Logam! Kamera di izinkan melewati gerbang-gerbang tapi tidak semua
"kamera" mengambil gambar. Alat yang relatif sederhana bisa diselipkan dan
dikunci, mekanisme penembakan yang kuat dan mampu meluncurkan peluru atau
?paser- dengan bantuan jendela pembidik teleskopis. Begitukah caranya" Apakah
?pembunuh bayaran itu sudah mengambil pilihan tersebut, dengan harapan bisa
menghancurkan "kamera" im dengan menginjaknya, lalu mengeluarkan kamera lain
dari saku sambii bergerak lincah ke tepi kerumunan, kartu identitasnya sama
aslinya seperti kartu identitas d'Anjou dan si "anti teroris" dari Mossad"
Mungkin saja. Pesawat jet raksasa im menyentuh landasan, dan Bourne bergegas melangkah ke
tempat yang dibatasi pagar tali, mendekati setiap fotografer yang bisa
dilihatnya, mencari mencari orang yang tampak seperti dirinya Pasti ada puluhan?pria membawa kamera; ia panik sewaktu pesawat dari Peking meluncur ke arah
kerumunan, lampu-lampu sorot sekarang terpusat ke sekitar mikrofon dan km
televisi. Ia pindah dari satu fotografer ke fotografer yang lain, dengan cepat
memastikan orang itu tidak mungkin pembunuhnya, lalu kembali mencari-cari postur
yang tegak, wajah-wajah yang sudah dipoles. Sekali lagi tidak ada! Tak seorang
pun! Ia harus menemukan orang im, meringkusnya! Sebelum orang lain menemukannya.
Pembunuhannya sendiri tidak penting, tidak ada kaitannya dengan dirinya! Tidak
ada yang penting kecuali Marie!
Kembali ke awal! Sasaran Gubernur. Kondisi sangat negatif untuk membunuh,
? ?sasaran dalam pengamanan maksimum, tidak ragu lagi dilindungi perisai pribadi,
seluruh korps keamanan teratur, disiplin, petugas-petugas dengan komando rapat....
Awalnya" Ada yang terlewatkan. Pikirkan lagi. Gubernur sasaran, sam pembunuhan.
?Metode pembunuhan: segala sesuatu menjadi tidak mungkin karena faktor bunuh
diri, kecuali alat pembunuh dengan reaksi tertunda paser, senapan angin tapi
? ?tuntutan akurasi menyebabkan senjata seperti itu tidak logis, dan suara keras
senapan biasa akan langsung mengaktifkan seluruh pasukan pengamanan. Tertunda"
Aksi tertunda, bukan reaksi! Awalnya itu, anggapan pertamanya, ternyata keliru!
Sasarannya bukan hanya Gubernur. Bukan satu pem-ibunuhan tapi pembunuhan ganda,
pembunuhan tanpa pilih-pilih! Betapa lebih spektakuler lagi! Betapa lebih
efektif bagi maniak yang ingin menerjunkan Hong Kong ke dalam kekacauan! Dan
kekacauan akan dimulai seketika dari pasukan pengamanan. KetidakXex'd'acan,
.melarikan diri! Benak Bourne berputar cepat sementara ia menjelajahi keramaian di tengah hujan,
pandangannya menyambar ke sana kemari. Ia mencoba mengingat setiap senjata yang
pemah dikenalnya. Senjata yang bisa ditembakkan atau diluncurkan tanpa suara,
tanpa kentara, dari tempat yang dipadati orang, pengaruhnya tertunda cukup lama
bagi si pembunuh untuk memposisikan diri kembali dan melarikan diri. Satu-
satunya alat yang terlintas dalam benaknya hanyalah granat, tapi ia segera
mencoret kemungkinan im. Lalu ia teringat dinamit bersumbu waktu atau plastik.
Yang terakhir jauh lebih gampang diatur dalam hal penundaan dan penyembunyian.
Bahan peledak plastik bisa diatur dalam waktu beberapa menit hingga sepersekian
menit, bukan sekadar beberapa detik saja; bahan peledak plastik bisa
disembunyikan dalam kotak kecil atau bungkusan, bahkan koper sempit atau koper
?lebih tebal yang seharusnya berisi perlengkapan fotografi. Ia mulai lagi,
kembali ke kerumunan wartawan dan fotografer, pandangannya mengamati aspal hitam
di bawah celana panjang dan rok. mencari-cari kotak yang tetap berada di tempatnya di
aspal keras. Logika membuatnya memusatkan perhatian pada deretan pria dan wanita
yang paling dekat dengan landasan berpagar tali. Dalam benaknya, "bungkusan" im
tidak lebih dari dua belas inci panjangnya kalau pembungkusnya' tebal, dua puluh
inci kalau menggunakan tas atase. Bom yang lebih kecil tidak akan membunuh
negosiator dari kedua pemerintahan itu. Lampu-lampu landasan kuat, tapi
cahayanya menimbulkan bayang-bayang, kantong-kantong keremangan. Ia berharap
sempat membawa senter ia selalu bawa, walaupun hanya senter kecil, karena benda
?im juga senjata! Kenapa ia bisa lupa" Lalu, yang membuatnya tertegun, ja melihat
berkas cahaya senter terayun-ayun di lantai hitam landasan. menyambar-nyambar di
sela-sela celana panjang dan rok seperti yang dilakukannya tadi. Polisi telah
mendapatkan teori yang sama, dan kenapa tidak" Bandara La Guardia, 1972; Bandara
Lod, Tel Aviv, 1974; Rue de Bac, Paris, 1975; Harrods, London, 1982. Dan
beberapa kedutaan dari Teheran sampai Beirut; jadi kenapa tidak" Mereka
mengikuti perkembangan, ia tidak. Pikirannya lamban dan ia tidak bisa
?membiarkan hal itu! Siapa" Di mana"
Pesawat utama Republik Rakyat Cina, sebuah 747 besar, muncul seperti burung
perak raksasa, mesin-mesin jetnya1meraung-raung mengatasi suara hujan,
berdenging makin pelan saat bermanuver ke posisinya di tanah asing. Pintu-pintu
terbuka dan parade dimulai. Kedua pemimpin delegasi Inggris dan Cina muncul
bersama-sama. Mereka melambai dan melangkah bersama-sama menuruni tangga logam,
satu mengenakan pakaian Whitehall yang tak bercacat, lainnya mengenakan seragam
angkatan darat RRC tanpa pangkat Mereka diikuti dua lapis ajudan, Barat dan
Oriental berusaha sebaik mungkin tampak ramah demi kepentingan kamera. Para
pemimpin mendekati mikrofon, dan saat suara mereka menggaung melalui pengeras
suara dan menerobos hujan, menit-menit berikutnya terasa kabur bagi Jason.
Sebagian benaknya tertuju pada upacara yang tengah berlangsung di bawah siraman
cahaya lampu sorot, bagian benaknya yang lebih besar terpaku pada pencarian
terakhirnya karena sekaranglah saat-saat terakhir. Kalau penirunya ada di sini,?ia harus menemvkannya sebelum pembunuhan terjadi, sebelum ada kekacauan! Tapi,
?terkutuk, di mana" Bourne melangkah ke ujung kanan pagar tali agar bisa melihat
acara dengan lebih baik. Seorang penjaga memprotes; Jason menunjukkan surat
izirmya dan tetap bergeming, mengamati kru televisi, ekspresi mereka, mata
mereka, perlengkapan mereka. Kalau pembunuh bayaran itu ada di antara mereka,
yang mana orangnya" "Dengan gembira kami menyatakan bahwa ada kemajuan lebih jauh dalam kaitan
dengan masalah Perjanjian. Kami dari Kerajaan Inggris..." "Kami dari Republik
Rakyat Cina satu-satunya Cina sejati di muka
?292 bumi ini menyatakan keinginan untuk mencapai kesatuan yang erat dengan mereka
?yang ingin..." ?Pidato itu saling disela oleh masihg-masing pemimpin yang mendukung rekannyaj
tapi tetap membiarkan dunia mengetahui masih banyak yang harus dinegosiasikan.
Ada ketegangan di balik kesopanan, tukar-menukar kata, dan senyum kaku mereka.
Dan Jason tidak menemukan apa pun yang menjadi pusat perhatiannya, tidak ada,
jadi ia rnengusap air hujan dari wajahnya dan mengangguk pada penjaga sambii
merunduk ke bawah tali dan sekali lagi berkeliaran di dalam keramaian di
belakang pagar tali, la menuju sisi kiri lokasi korrferensi pers,
Tiba-tiba, pandangan Bourne tertarik pada serangkaian cahaya lampu depan mobil
dalam hujan yang berbelok memasuki landasan di ujung seberang dan dengan cepat
mendekati pesawat. Lalu, seperti dtberi aba-aba, tepuk tangan terdengar
menggemuruh. Upacara singkat itu berakhir, ditandai kedatangan limusin-limusin
dinas, masing-masing dengan pengawal bermotor yang melaju di antara delegasi
serta kerumunan wartawan dan fotografer di belakang pagar tali. Polisi mengepung
truk-truk televisi, mernerintahkan semua orang kecuali dua jum kamera yang telah
dipilih sebelumnya untuk masuk ke kendaraan masing-masing.
Inilah saatnya. Kalau ada yang akan terjadi, sekaranglah waktunya. Kalau ada


The Bourne Supremacy Karya Robert Ludlum di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

instrumen kematian yang akan diletakkan, bahan peledak terpicu dalam waktu satu
menit atau kurang, benda itu harus diletakkan " sekarang!
Beberapa meter di sebelah kirinya, ia melihat seorang petugas kepolisian, pria
jangkung yang matanya bergerak-gerak cepat seperti dirinya. Jason mencondongkan
mbuh ke arahnya dan berbicara dalam bahasa Cina sambii mengacungkan surat izin,
melindunginya dari hujan dengan tangan. "Aku dari Mossad!" teriaknya, berusaha
mengatasi gemuruH tepuk tangan":;
"Ya, aku tahu tentang dirimu!" teriak petugas itu. "Aku mberitahu. Kami
bersyukur atas kehadiranmu!" "Kau punya senter?" "Ya, tentu saja. Kau mau?" .
"Sangat." "Ini." . ?"Buka jalan untukku!" perintah Bourne sambii mengangkat tali, memberi isyarat
agar polisi itu mengikutinya. "Aku tidak punya waktu untuk menunjukkan dokumen!"
"Tentu "aja!" Orang Cina itu mengikutinya, mengulurkan tangan dan menghadang
penjaga yang hendak menghentikan Jason dengan menembaknya kalau penlu "Biarkan
?dia lewat! Dia rekan kita! Dia terlatih dalam hal-hal seperti ini!"
"Orang Yahudi dari Mossad?"
293 "Benar." "Kami diberitahu. Terima kasih. Sir.... Tapi, tentu saja, ia tidak bisa memahami
kata-kataku." "Anehnya ia bisa. Ia menguasai Guangdong hua." "Di Food Street ada yang disebut
restoran Kosur yang menyajikan hidangan kami "?Bourne sekarang berada di antara deretan limusin dan pagar tali. Sambil berjalan
menyusuri pagar tali, senternya terarah ke aspal hitam, ia memerintah dalam
bahasa Cina dan Inggris berteriak tapi tidak menjerit; perintah seseorang yang
?sedang mencari, mungkin, benda yang hilang. Satu demi satu orang-orang pers itu
melangkah mundur, menjelaskan pada rekan di belakang mereka. Ia mendekati
limusin terdepan; bendera Kerajaan Inggris dan Republik Rakyat Cina dipasang di
sisi kanan dan kiri, menunjukkan bahwa Inggris tuan rumah, dan Cina tamunya.
Perwakilan masing-masing negara menumpang mobil yang sama. Jason memusatkan
perhatian ke tanah; para penumpang yang terhormat hendak memasuki kendaraan
panjang itu bersama para ajudan paling tepercaya, diiringi tepuk tangan yang
terus menggemuruh. Dan terjadilah, tapi Bourne tidak yakin bagaimana. Bahu kirinya menyentuh bahu
orang lain dan kontak itu bagai memicu aliran listrik. Orang yang bersenggolan
dengannya itu mula-mula menerjang maju, lalu berayun kembali dengan begitu keras
hingga Jason terdorong kehilangan keseimbangan. Ia berbalik dan memandang pria
di atas sepeda motor polisi pengawal itu, lalu mengangkat senternya untuk
melihat ke balik tutup plastik helmnya.
Kilat menyambar, garis tajam bergerigi bagai menembus tengkoraknya, pandangannya
terpaku sementara ia berusaha menyesuaikan diri dengan kejadian Iuar biasa ini.
Ia menatap dirinya sendiri hanya beberapa tahun yang lalu! Raut muka gelap di
?balik plastik gelap itu adalah dirinya! Orang itu si Commando! Si peniru! Si
pembunuh bayaran! Mata yang balas menatapnya juga terlihat panik, tapi lebih cepat daripada mata
Webb. Tangan yang rata dan kaku melayang, menghantam leher Jason, memutus suara
dan pemikiran. Bourne terjengkang, tidak mampu menjerit, mencengkeram lehernya,
sementara pembunuh bayaran itu turun dari sepeda motor. Ia bergegas melewati
Jason dan merunduk melewati pagar tali.
Kejar! Ringkus orang itu!... Marie! Kata-katanya tidak terdengar hanya pikiran
?histeris yang menjerit diam-diam dalam benak Bourne, la muntah, mengusir akibat
pukulan pada tenggorokannya, dan melompati pagar tali, terjun ke dalam
keramaian, mengikuti jejak berupa tubuh-tubuh yang berjatuhan karena didorong
pembunuh bayaran itu dalam usahanya melarikan diri. "Hentikan... orang itu!" Hanya
dua kata terakhir yang terdengar dari
mulut Jason; itu pun berupa bisikan serak. "Biarkan aku lewatr Dua kata
terdengar, tapi tidak ada yang mendengarkan. Dari suatu tempat di dekat terminal
sekelompok band tengah bermain di bawah siraman hujan.
Jalannya tertutup! Yang ada hanyalah orang, orang, orang! Can orang itu!
Ringkus! Marie! Ia lenyap! Ia menghilang! "Biarkan aku lewat!" jeritaya, kata-
katanya sekarang jelas tapi tidak dipatuhi siapa pun. Ia menyentak dan menarik
dan menerjang menuju tepi kerumunan, kerumunan lain menunggunya di balik pintu-
pintu kaca terminal. Tidak ada! Tak ada seorang pun! Pembunuh itu sudah pergi!
Pembunuh" Pembunuhannya!
Limusin itu, limusin terdepan yang menyandang bendera kedua negara! Itu
sasarannya! Di suatu tempat di dalam mobil atau di bawah mobil terdapat
mekanisme dengan pengatur waktu yang akan meledakkannya hingga berkeping-keping,
membunuh pemimpin kedua delegasi. Hasilnya skenarionya... kekacauan. ?Pengambilalihan!
Bourne berbalik, dengan panik mencari-cari pihak berwenang. Dua puluh meter di
balik tali, berdiri tegak saat lagu kebangsaan Inggris dilantunkan, terdapat
petugas kepolisian Kowloon. Di sabuknya terjepit radio. Kesempatan! Limusin-
limusin itu telah memulai prosesi resmi menuju gerbang landasan yang tidak
terlihat. Jason menyentakkan tali, mengangkatnya, menjatuhkan tiang penyangga, dan berlari
mendekati petugas Cina bertubuh pendek itu. "Xun su!" raungnya.
"Shemma?" jawab orang yang terkejut itu, secara naluriah meraih pistol di
sarungnya. "Hentikan mereka! Mobil itu, limusin! Yang di depanP1 "Apa maksudmu"
Siapa kau?" Bourne hampir-hampir memukul orang itu karena mistrasi. "Mossad!"
jeritnya. "Kau yang dari Israel itu" Aku sudah dengar " "Dengarkan aku! Gunakan radio itu
?dan .surah mereka berhenti! Keluarkan semua orang dari dalam mobil! Mobil itu
akan meledak! Sekarang!" Dari balik hujan petugas itu menengadah memandang mata Jason, lalu mengangguk
sekali dan mencabut radio dari sabuknya. "Darurat! Bersihkan saluran dan
sambungkan aku pada Red Star One. Segera."
"Semua mobil," sela Bourne. "Suruh mereka menyingkir!"
"Ubah!" seru petugas polisi itu. "Siagakan semua kendaraan. Sambungkan aku!"
Dengan suara tegang tapi terkendali, orang Cina itu berbicara dengan jelas,
memberi tekanan pada setiap kata. "Ini Koloni Lima dan kita menghadapi keadaan
darurat. Orang dari Mossad ada bersamaku dan aku menyampaikan mstruksinya.
Instruksi ini haras dipatuhi segera. Red Star One hams berhenti sekarang juga
dan perintahkan semua orang meninggalkan kendaraan itu, petintahkan rncreka
mencari perlindungan. Semua mobil lain hams berbelok ke kiri ke tengah-tengah
landasan, menjauhi Red Star One. Laksanakan segera!"
Dengan tertegun, orang-orang menyaksikan saat di kejauhan mesin-mesin mobil
meraung bersama. Lima limusin berbelok meninggalkan posisinya, melesat ke
kegelapan paling jauh. Mobil pertama mendecit berhenti pintu-pintunya terbuka
dan orang-orang berlompatan keluar, berhamburan ke segala arah.
Delapan detik kemudian terjadilah. Limusin yang disebut Red Star One itu meledak
dua belas meter dari gerbang yang terbuka. Logam yang terbakar dan serpihan kaca
berputar-putar dalam hujan sementara musik berhenti di tengah-tengah lagu.
Peking. 23.25 Di atas tepi kota sebelah utara Peking terdapat kompleks luas yang jarang
dibicarakan, dan jelas tidak diperuntukkan bagi publik. Alasan ulamanya adalah
keamanan, tapi juga ada elemen aib dalam masyarakat yang egaliter ini. Karena di
dalam perbukitan tertutup yang luas dan berhutan ini terdapat vila-vila tokoh-
tokoh paling berkuasa di Cina. Kompleks itu diselimuti kerahasiaan, sesuai
dengan kompleks yang dikepung dinding-dinding tinggi dari batu kelabu, pintu
masuknya dijaga veteran angkatan darat berpengalaman, hutan lebat di dalamnya
selalu dijelajahi anjing-anjing patroli. Dan kalau ada yang berpikir mengenai
hubungan sosial atau politik yang dikembangkan di sini, harus dicatat bahwa
tidak ada vila yang bisa dilihat dari vila lam, karena masing-masing dikelilingi
dinding dalam tersendiri, dan semua penjaga pribadi dipilih sendhi setelah
bertahun-tahun menunjukkan kepatuhan dan kepercayaan. Nama tempat itu, kalaupun
pernah disinggung, adalah Jade Tower Mountain, yang sama sekali tidak ada
hubungannya dengan pegunungan geologis, tapi lebih menunjukkan bukit tinggi yang
menjulang di atas bukit-bukit lainnya. Pada satu atau lain waktu, seiring
perubahan politik, orang-orang seperti Mao Zedong, Liu Shaoqi, Lin Biao, dan
Zhou Enlai pemah tinggal di sini. Di antara para penghuninya sekarang, terdapat
seseorang yang membentuk nasib perekonomian Republik Rakyat Cina. Pers dunia
hanya menyebutnya Sheng, dan nama itu langsung dikenali.' Nama lengkap adalah
Sheng Chou Yang. Sedan cokelat melesat menyusuri jalan di depan dinding kelabu kompleks itu,
Sedan itu mendekati Gerbang Nomor Enam, dan. seakan-akan tenggelam dalam
lamunan, sopimya tiba-tiba menginjak rem dan mobil itu selip di depan pintu
masuk, berhenti hanya beberapa inci dari penghalang oranye cerah yang
memantulkan cahaya lampu depan mobil. Seorang penjaga mendekat.
"Siapa yang akan kaukunjungi dan siapa namamu" Aku membutuhkan idenritas resmi."
"Menteri Sheng," kata sopir itu. "Dan namaku tidak penting, surat-suratku juga
tidak diperlukan. Beritahu tempat tinggal Menteri bahwa utusannya dari Kowloon
sudah datang." Prajurit itu mengangkat bahu. Jawaban seperti itu merupakan jawaban standar di
Jade Tower Mountain, dan mendesak lebih jauh bisa menghasilkan mutasi dari
jabatan yang nikmat, dengan makanan sisa yang melebihi imajinasi siapa pun,
bahkan bir-bir asing diberikan sebagai ganti kepatuhan dan kerja sama. Sekalipun
begitu, penjaga itu menggunakan telepon. Tamu harus diterima sesuai prosedur.
Kalau tidak ia bisa dipaksa berlutut di tanah lapang dan belakang kepalanya
ditembak. Penjaga itu kembali ke posnya dan menghubungi vila Sheng Chou Yang.
"Suruh dia masuk Cepat
Tanpa kembali ke sedan itu, penjaga menekan tombol dan balok oranye itu
terangkat. Mobil itu melesat masuk, bergulir terlalu cepat di atas kerikil,
pikir penjaga itu. Utusan itu sedang tergesa-gesa.
"Menteri Sheng ada di kebun," kata petugas angkatan darat yang membuka pintu,
memandang ke belakang tamunya, matanya menyambar ke sana kemari, mengintip ke
dalam kegelapan. "Pergilah ke sana."
Utusan itu bergegas memasuki ruang depan yang dipenuhi perabotan wama merah,
menuju pintu melengkung yang di baliknya terdapat taman berdinding, lengkap
dengan empat kolam teratai yang saling berhubungan, diterangi cahaya kuning
pudar dari bawah permukaan air. Dua jalan setapak dari kerikil putih membentuk
huruf X di antara keempat kolam itu, kursi serta meja rotan hitam rendah
diletakkan di setiap ujung jalan dalam tatanan oval. Seorang pria ramping yang
tingginya sedang, dengan rambut beruban dSni yang uipotong sangat pendek dan
wajah tirus duduk seorang diri di ujung timur dekat dinding bata. Kalau ada
sesuatu pada dirinya yang mungkin membuat orang terkejut ketika pertama kali
bertemu dengannya, itu adalah matanya, karena mata hitamnya seperti mata orang
yang sudah mati, kelopaknya tidak pemah mengerjap sesaat pun. Ironisnya, mata
itu juga fanatik dengan dedikasi buta pada sebuah tujuan yang menjadi
inti.kekuatannya; pupilnya putih panas, bola matanya seperti kilat. Itulah mata
Sheng Chou Yang, dan pada saat ini mata itu membara.
"Katakan!" semburnya, kedua tangan mencengkeram lengan kursi rotan hitam. "Siapa
yang melakukannya?" "Semua itu tipuan, Menteri! Kami sudah mengeceknya melalui orang-orang kita di
Tel Aviv. Tidak ada orang seperti yang dijabarkan itu. Tidak ada agen Mossad di
Kowloon! TipuanF Tindakan apa yang kauambil?"
"Sangat membingungkan "?"Tindakan apa?"
"Kami sedang melacak orang Inggris di Mongkok yang tampaknya tidak dikenal siapa
pun"." "Bodoh dan idiot Idiot dan bodoh! Siapa yang kauajak bicara?"
"Orang kunci kita di kepolisian Kowloon. Ia kebingungan, dan aku menyesal
mengatakan bahwa menurutku ia ketakutan. Ia menyinggung Macao beberapa kali, dan
aku tidak menyukai suaranya."
"Ia mati." "Akan kusampaikan instruksi Anda."
"Sayangnya tidak bisa." Sheng memberi isyarat dengan tangan kirinya, tangan
kanannya tersembunyi dalam keremangan, menjulur ke meja rendah. "Tunjukkan
penghormatanmu pada Kuomintang," perintahnya.
Utusan itu mendekati Menteri. Ia membungkuk rendah dan meraih tangan kiri orang
besar itu. Sheng mengangkat tangan kanannya. Ada sepucuk pistol di sana.
Selanjutnya terdengar letusan, menghancurkan kepala utusan itu. Serpihan
tengkorak dan jaringan berserakan di kolam teratai. Perwira angkatan darat yang
tadi berada di pintu lengkung saat mayat itu mental akibat benturan dengan
kerikil putih. "Buang mayatnya," kata Sheng. "Ia mendengar terlalu banyak, tahu terlalu banyak...
berasumsi terlalu banyak." "Baik, Menteri."
"Dan hubungi orang di Macao. Ada instruksi untuknya dan instruksi itu harus
dilaksanakan segera, sementara api di Kowloon masih menerangi langit. Aku mau
dia datang kemari." Sementara perwira itu mendekati kurir yang sudah tak bernyawa, Sheng tiba-tiba
bangkit dari kursi, perlahan-lahan berjalan ke tepi kolam terdekat, wajahnya
diterangi cahaya dari bawah permukaan air. Ia kembali berbicara, suaranya datar
tapi sarat makna. "Tidak lama lagi seluruh Hong Kong dan wilayahnya," katanya sambil menatap daun
teratai. Tidak lama sesudah itu, seluruh Cina."
"Anda yang memimpin, Menteri," kata perwira itu, mengawasi Sheng, matanya
memancarkan pengabdian. "Kami mengikuti. Perjalanan yang Anda janjikan sudah
dimulai. Kita kembali pada Ibu Pertiwi dan tanah ini akan menjadi milik kita
lagi." 'ya, pasti," Sheng Chou Yang menyetujui. "Kita tidak boleh diabaikan. Aku tidak
boleh diabaikan." 298 20 TeNGAH hari, sebelum malam yang melumpuhkan itu, ketika Kai-tak hanya bandara
dan bukan medan pembantaian, Ambassador Havilland menjelaskan pada Catherine
Staples yang tercengang tentang garis besar persekongkolan Sheng yang berakar
pada Kuomintang. Tujuannya: konsorsium para taipan dengan seorang pemimpin
pusat, yaitu ayah Sheng, untuk mengambil alih Hong Kong dan mengubah koloni itu
menjadi kekaisaran finansial pribadi para anggota konspirasi. Hasil yang tak
terelakkan: persekongkolan itu akan gagal, dan raksasa murka bernama Republik
Rakyat Cina akan menyerang, berderap memasuki Hong Kong, menghancurkan
Perjanjian, dan menerjunkan Timur Jauh ke dalam kekacauan. Dengan tidak percaya
Catherine Staples menuntut bukti, dan pada pukul 14.15 telah dua kali membaca
dosir mengenai Sheng Chou Yang yang panjang dan top secret milik Kementerian
Luar Negeri. Tapi ia terus memprotes mati-matian, karena akurasi penulisnya
tidak bisa dikonfirmasi. Pada pukul 15.30 ia dibawa ke ruang radio dan dengan
transmisi satelit yang diacak ia mendapat serangkaian "fakta" dari seseorang
bemama Reilly, dari National Security Council di Washington.
"Anda hanya berupa suara, Mr. Reilly," kata Staples waktu itu. "Dari mana aku
tahu Anda tidak berada di bawah tanah Peak, di Wanchai?"
Terdengar bunyi klik keras di telepon dan suara yang dikenal dengan sangat baik
oleh Catherine serta seluruh dunia berbicara kepadanya. "Ini Presiden Amerika
Serikat, Mrs. Staples. Kalau Anda meragukannya, kusarankan Anda menghubungi
konsulat Anda. Minta mereka menghubungi White House melalui jalur telepon
diplomatik dan minta konfirmasi transmisi kami. Akan kutunggu. Anda akan
menerimanya. Saat ini aku tidak punya pekerjaan yang lebih baik tidak ada yang ?lebih vital."
Sambil menggeleng dan memejamkan mata sejenak, Catherine menjawab pelan, "Saya
percaya, Mr. President."
"Jangan pedulikan aku, percayalah pada apa yang sudah Anda dengar. Itu
kebenarannya." Tapi informasi itu begitu sulit dipercaya tidak masuk akal."
?"Aku bukan pakar, Mrs. Staples, dan aku tidak pernah mengaku sebagai pakar, tapi
Kuda Troya juga sulit dipercaya. Itu mungkin cuma legenda, dan istri Menelaus
mungkin hanya khayalan para pendongeng di api unggun, tapi konsep itu
ada konsep itu menjadi simbol musuh yang menghancurkan lawannya dari dalam."
?"Menelaus...?" '
"Jangan mempercayai media, aku pemah membaca beberapa buku. Tapi percayailah
orang-orang kami, Mrs. Staples. Kami membutuhkan Anda. Akan kuhubungi perdana
menteri Anda kalau itu membantu, tapi sejujurnya saja, aku lebih suka tidak
melakukannya. Ia mungkin merasa perlu. membicarakannya dengan yang lain."
"Jangan, Mr. President. Kerahasiaan adalah segalanya. Saya mulai memahami
Ambassador Havilland."
"Anda menang satu langkah dariku. Aku tidak.selalu bisa memahaminya." "Mungkin
lebih baik begitu, Sir."
Pada pukul 15.58 ada telepon darurat prioritas tertinggi ke rumah
? ?persembunyian di Victoria Peak, tapi bukan untuk Ambassador maupun
Undersecretary McAllister. Telepon itu untuk Major Lin Wenzu, dan sewaktu
telepon diterima, dimulailah ketegangan yang berlangsung hingga empat jam.


The Bourne Supremacy Karya Robert Ludlum di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Informasi yang sangat sedikit itu begitu mengejutkan hingga seluruh konsentrasi
terpusat pada krisis tersebut, dan Catherine Staples menghubungi konsulatnya,
memberitahu Komisaris Tinggi bahwa ia tidak sehat dan tidak bisa menghadiri
konferensi strategi dengan pihak Amerika siang itu. Kehadirannya di rumah
persembunyian disambut. Ambassador Havilland ingin Staples melihat dan memahami
sendiri betapa dekat Timur Jauh dengan tepi jurang kekacauan. Bagaimana Sheng
atau pembunuh bayarannya akan menimbulkan ledakan drastis hingga pasukan dari
Republik Rakyat Cina bisa memasuki Hong Kong dalam beberapa jam, bukan saja
menghentikan perdagangan dunia di koloni itu, tapi juga menebarkan
penderitaan kerusuhan brutal di mana-mana, pasukan pembunuh dari kiri dan kanan
?memanfaatkan kemarahan yang berasal dari empat puluh tahun yang lalu, fraksi-
fraksl rasial dan provinsi saling bertempur, juga militer. Darah akan tertumpah
di jalanan dan pelabuhan, dan karena negara-negara mana pun akan terpengaruh,
perang global menjadi kemungkinan yang sangat nyata. Havilland mengatakan semua
ini pada Catherine sementara Lin bekerja mati-matian di telepon, memberikan
perintah, mengkoordinasi anak buahnya dengan kepolisian koloni dan keamanan
bandara. Semuanya dimulai saat mayor dari MI6 itu menutupi telepon dengan tangannya dan
berbicara pelan dalam roang bergaya Victoria di Victoria
peak itu, "Kai-tak malam ini. Delegasi Cina-lnggris. Pembunuhan. Sasarannya
Gubemur. Mereka yakin Jason Bourne pelakunya.
"Aku tidak mengerti!" McAllister memprotes, sambil melompat bangkit dari sofa.
"Sekarang masih terlalu dini. Sheng belum siap! Kita pasti sudah mendapat
isyarat kalau begitu pemyataan resmi dari kementerian-nya mengenai komite atau ?semacamnya. Ini keliruF'
"Salah perhitungan?" tanya Ambassador dingin:
"Mungkin. Atau sesuatu yang lain. Strategi yang belum kita pertimbangkan."
"Bekerjalah, Major," kata Havilland.
Setelah memberikan perintah terakhirnya, Lin menerima perintah terakhir dari
Havilland sebelum menuju bandara. "Jangan sampai kelihatan, Major," kata
Ambassador. "Aku serius."
"Mustahil," jawab Lin. "Dengan hormat, Sir, aku harus mendampingi anak buahku di
lokasi. Mataku ini sudah berpengalaman."
"Dengan hormat yang sama besar," lanjut Havilland. "Aku mensyarat-kan hal itu
kalau kau mau melewati gerbang luar."
"Kenapa, Mr. Ambassador?"
"Dengan pemahamanmu, aku terkejut kau bertanya begitu." "Harus! Aku tidak
mengerti." "Kalau begitu, ini mungkin kesalahanku, Major. Kupikir aku cukup menjelaskan
alasan kami melakukan tindakan sedrastis itu dengan membawa Jason Bourne kami
kemari. Terimalah fakta bahwa ia luar biasa, catatannya membuktikan hal itu. Ia
memiliki telinga, bukan saja di darat, tapi juga tertuju pada empat penjuru mata
angin. Kita harus beranggapan, kalau kesimpulan medisnya akurat dan ingatannya
mulai pulih, bahwa ia memiliki kontak di seluruh bagian dunia ini, di tempat-
tempat yang tidak kita ketahui. Seandainya hanya seandainya, Major salah satu
? ?kontak itu memberitahunya bahwa kondisi darurat diterapkan di Bandara Kai-tak
malam ini, bahwa pasukan besar sudah berkumpul untuk melindungi Gubernur.
Menurutmu apa yang akan dilakukannya?"
"Hadir di sana," jawab Lin Wenzu dengan pelan, enggan. "Entah di mana."
"Dan sekali lagi, seandainya Bourne kami melihatoiu" Maafkan aku, tapi kau mudah
terlihat. Kedisiplinan benaknya yang logis logika, disiplin, dan imajinasilah
?yang selama ini menjadi alat pertahananan hidupnya akan memaksanya mencari tahu
?siapa dirimu sebenamya. Apa perlu kujelaskan lebih jauh?" i
"Kurasa tidak," sahut Major.
"Kontak itu sudah terjadi," kata Havilland, tanpa memedulikan jawaban Lin.
'Tidak ada taipan yang istri mudanya dibunuh di Macao. Yang ada, petugas
intelijen lapangan Inggris yang sangat dihormati menyamar sebagai taipan fiktif,
mengatakan kebohongan yang lain, 'yang berakar
pada kebohongan sebelumnya. Ia akan tahu bahwa lagi-lagi ia dimanipulasi oleh
pemerintah, dimanipulasi dengan cara paling brutal yang mungkin
dilakukan penculikan atas istrinya. Major, otak adalah instrumen yang peka,
? terutama otaknya. Hanya sebesar itu tekanan yang bisa diterimanya. Aku bahkan
tidak ingin memikirkan apa yang akan dilakukannya apa yang akan terpaksa kita ?lakukan."
"Selalu ada aspek lemah dalam skenario, dan justru itulah intinya," kata Lin.
'"Alat yang cerdik" sela McAllister, mengutip. "Tindakan balas dendam yang
dipahami dengan mudah sebagai utang nyawa dibayar nyawa.Kata-katamu sendiri,
Lin." "Kalau benar begitu, Anda seharusnya tidak memilihku untuk 'memainkan peran
sebagai taipan itu!" Major berkeras. "Ada krisis di Hong Kong dan Anda
melumpuhkanku!" "Krisis yang sama seperti yang kita hadapi," kata Havilland pelan. "Hanya kali
ini kita mendapat peringatan. Selain itu, siapa lagi yang bisa kami pilih" Orang
Cina mana kecuali kepala Cabang Khusus yang akan mendapat izin London untuk
melakukan apa yang diperintahkan padanya, untuk tidak mengatakan apa pun yang
kauketahui sekarang" Dirikan pos komandomu di menara pengawas. Kacanya gelap."
Sambil membisu mayor itu berbalik dengan marah dan meninggalkan ruangan. "Apakah
bijak membiarkan ia pergi?" tanya McAllister sementara ia, Ambassador, dan
Catherine Staples mengawasi kepergian Lin. "Tentu saja," jawab diplomat operasi
rahasia itu. "Aku pernah menghabiskan waktu beberapa minggu di sini bersama Mi-
Six," lanjut menteri muda itu. "Ia dikenal sering tidak mematuhi perintah."
"Hanya kalau perintahnya diberikan petugas Inggris yang sok dengan pengalaman
lebih sedikit dibandingkan dirinya. Ia tidak pernah ditegur ia benar. Sama
seperti ia tahu bahwa aku benar."
"Bagaimana Anda bisa begitu yakin?"
"Menurutmu, kenapa ia mengatakan kita membuatnya lumpuh" Ia tidak menyukainya,
tapi terpaksa menerimanya." Havilland berjalan ke balik meja dan berpaling pada
Catherine. "Silakan duduk, Mrs. Staples. Edward, aku terpaksa meminta bantuanmu,
dan ini tidak ada hubungannya dengan kerahasiaan. Kau tahu sama banyaknya
seperti diriku dan kau mungkin lebih mengikuti perkembangan, aku pasti akan
memanggilmu kalau membutuhkan informasi. Tapi aku ingin berbicara empat mata
dengan Mrs. Staples."
"Silakan," kata menteri muda itu, sambil mengumpulkan kertas-kertas di meja
sementara Catherine duduk di kursi di depan diplomat itu. "Ada Banyak yang harus
kupikirkan. Kalau masalah Kai-tak ini bukan omong kosong kalau itu perintah
?langsung dari Sheng maka ia menerapkan
?strategi yang sama sekali belum kita pertimbangkan, dan itu berbahaya. Dari tiap
sudut pandang, tiap arah yang sudah kujelajahi, ia harus menawarkan organisasi
perantaranya, komite perekonomiannya yang terkutuk, dalam kondisi stabil, bukan
tidak stabil. Ia bisa menghancurkan semuanya tapi ia bukan orang bodoh, ia
?cemerlang. Apa yang sedang dilakukannya?"
"Kalau kau mau," sela Ambassador sambil mengerutkan kening dan duduk
"pertimbangkanlah kebalikan dari pendekatan kita, Edward. Bukannya menanamkan
organisasi perantara keuangan yang terdiri atas taipan-taipan selama periode
stabil, ia melakukannya pada periode tidak stabil tapi dengan simpati dengan
? ?pemulihan ketertiban secepatnya. Bukan sebagai raksasa yang mengamuk tapi lebih
mirip ayah yang melindungi, merawat anaknya yang emosinya terganggu, ingin
menenangkannya." "Dengan tujuan apa?"
"Menempati posisinya dengan cepat, hanya itu. Siapa yang akan memeriksa dengan
teliti sekelompok pakar keuangan terhormat dari koloni yang ditempatkan pada
masa krisis" Bagaimanapun juga, mereka mewakili kestabilan. Itu layak
dipertimbangkan." McAllister memegang dokumen-dokumennya dan menatap Havilland. "Risikonya terlalu
besar baginya," katanya. "Sheng menanggung risiko kehilangan kendali atas para
ekspansionis di Komite Sentral, para revo-lusionaris militer tua yang mencari-
cari alasan untuk memasuki koloni. Krisis berdasarkan kekerasan akan sangat
sesuai dengan keinginan mereka. Itulah skenario yang kita berikan pada Webb, dan
itu realistis." "Kecuali posisi Sheng sekarang sudah cukup kuat untuk menekan mereka. Seperti
yang pernah kaukatakan, Sheng Chou Yang sudah menghasilkan banyak uang bagi
Cina, dan kalau ada orang yang pada dasarnya kapitalis, mereka adalah orang
Cina. Mereka memiliki rasa hormat berlebihan pada uang; itu obsesi."
"Mereka juga menghormati para orang tua dari era Long March, dan itu pun
obsesif. Tanpa para pengikut awal Maois itu, sebagian besar pemimpin Cina yang
lebih muda akan menjadi petani buta huruf yang harus membanting tulang di sawah.
Mereka memuja para prajurit tua itu, Sheng tidak akan berani menghadapi
konfrontasi." "Kalau begitu ada teori alternatif yang bisa jadi merupakan kombinasi dari apa
yang kita katakan. Kita memang tidak memberitahu Webb bahwa sejumlah pemimpin
yang vokal di antara para penjaga tua Peking itu sudah tak terdengar beritanya
selama berbulan-bulan. Dan dalam beberapa kesempatan, sewaktu beritanya keluar secara resmi,
mereka meninggal karena sebab-sebab alami, atau kecelakaan tragis, dan dalam
satu kasus disingkirkan dengan tidak hormat. Nah, kalau anggapan kita benar,
sedikitnya beberapa di antara orang-orang yang dibungkam ini merupakan korban
orang sewaan Sheng "?"Kalau begitu ia memperkuat posisinya dengan elirainasi," sela McAllister.
"Banyak orang Barat di Peking hotel-hotel di sana terisi penuh. Apa artinya satu
orang Barat lag) terutama pembunuh bayaran yang bisa menjadi siapa saja atase,
? ?eksekutif bisnis... bunglon."
"Dob siapa yang lebih baik selain Sheng yang manipulatif untuk mengadakan
pertemuan-pertemuan rahasia antara Jason Bourne-"ya dan korban-korban
pilihannya" Atasannya bisa apa saja, tapi terutama spionase milter berteknologi
tinggi. Sasaran-sasaran itu akan segera menerkamnya."
"Kalau satu dari dugaan-dugaan ini mendekati kebenaran, Sheng sudah melangkah
jauh lebih maju daripada perkiraan kita"
"Bawa dokumenmu. Minta apa pun yang kauperlukan dari intelijen kita dan Mi-Six.
Pelajari segalanya, tapi temukan polanya, Edward, Kalau kita kehilangan seorang
gubernur malam ini, kita mungkin akan kehilangan Hong Kong dalam beberapa hari.
Untuk alasan yang keliru."
la akan dilindungi," gumam McAllister, sambil menuju pintu, ekspresinya muram.
"hu yang kuharapkan," kata. Ambassador, saat McAllister meninggalkan ruangan,
Havilland berpaling pada Catherine Staples. "Kau mulai benar-benar memahami aku"
tanyanya. "Kata-kata dan implikasinya, ya, tapi tidak mengenai beberapa hal tertentu."
jawab Catherine, menatap anea ke arah pinto yang bant saja ditofep menteri muda
urusan luar negeri itu, "Qrang-yang aneh, bukan'
"McAllister "Ya." "Membuatmu terganggu"
"Sebaliknya. la memancarkaa kredibthtas. tertentu terhadap segala sesuatu yang
sudah diberitahukan padaku. Qlehmu, oleh orang bemama Reilly itu bahkan oleh
presidenmu." Staples kembali memandang Ambassador. "Aku berkata jujur."
"Aku ingin kau begitu. Dan aku mengerti jalan pikiranMu McAllister salah satu
otak analitis terbaik di Kementerian Luar Negeri birokrat cemerlang yang tidak
akan pernah mencapai posisi yang layak diperolehaya, "Kenapa tidak"
"Menurutku kau tahu, tapi katau tidak, kau pasti merasakannya. la orang yang
bermoral dan moralitas itu menghalangi kemajuannya. Seandainya aku dikutuk
dengan moralitas seperti dirinya, aku tidak akan pemah menjadi diriku yang
sekarang ini dan untuk mem be la dm, aku tidak akan pernah bisa rmenylesaikan
?apa yang sudah kuselesaikan. Tapi kupikir kau juga tahu, Kurang-lebih itulah
yang kaukatakan sewaktu da tang kemari."
"Sekarang kau yang jujur. Kuhargai itu"
"Aku senang. Aku ingin suasana di antara kita jernih karena aku membutuhkan
bantuanmu." 304 "Marie?" "Dan lebih dari itu," timpal Havilland. "Hal-hal spesifik apa yang membuatmu
terganggu" Bisa kauperjelas?"
"Organisasi perantara ini, komite bankir dan taipan yang akan diusulkan Sheng
untuk mengawasi kebijakan keuangan koloni "?"Biar kutebak," sela diplomat itu. "Dari luar mereka tampak berbeda-beda dalam
karakter dan posisi, dan sangat bisa diterima. Seperti yang kukatakan pada
McAllister sewaktu kami pertama kali bertemu, kalau kami mengira skenario gila
ini bisa terwujud, kami akan membuang muka dan berdoa semoga mereka berhasil,
tapi skenario ini tidak memiliki kesempatan. Semua orang berkuasa memiliki musuh
akan ada orang-orang skeptis di Hong Kong dan di Peking fraksi-frakst yang iri
?karena tetah disisihkan dan mereka akan menggali lebih dalam daripada dugaan
?Sheng. Kupikir kau tahu apa yang akan mereka temukan."
"Bahwa semua jalan, di atas dan di bawah tanah, menuju Roma. Roma dalam hal ini
adalah si taipan ini, ayah Sheng, yang namanya tidak pemah disinggung dalam
dokumenmu yang sangat selektif. Ia labah-labah yang jaring-jaringnya menjulur ke
setiap anggota organisasi perantara itu. la mengendalikan mereka. Demi Tuhan,
siapa orang ini?" "Kalau saja kami tahu," kata Havilland, suaranya datax.
"Kau benar-benar tidak tahu?" tanya Catherine Staples, tertegun.
"Kalau kami tahu, hidup ini akan jauh lebih mudah, dan aku pasti sudah
memberitahumu. Aku tidak main-main denganmu, kami tidak pemah tahu siapa dia.
Berapa banyak taipan di Hong Kong" Berapa banyak orang fanatik yang ingin
membalas Peking dengan segala cara yang bisa mereka lakukan demi Kuomintang"
Menurut pandangan mereka, Cina sudah dicuri dari mereka. Ibu pertiwi mereka,
makam para lekhur mereka, harta mereka segalanya. Banyak di antaranya orang-
?orang baik. Mis. Staples, tapi banyak juga yang tidak. Para pemimpin politik,
para permipin perang, tuan tanah, kaum kaya raya mereka kelompok istimewa yang
?memuaskan diri di atas keringat dan penindasan jutaan orang lainya. Dan kalau
hal itu kedengaran seperti propaganda Komunis, itu merupakan kasus klasik
provokasi masa lalu yang memicu omong kosong meajijikkan seperti itu. Kita
berhadapan dengan kelompok ekspatriat terobsesi yang menginginkan milik mereka
kembali. Mereka melupakan korupsi yang membawa keruntuhan mereka sendiri."
"Pernahkah terpikir olehmu untuk mengkonfrontasi Sheng secara langsung" Secara
diam diam?" "Tentu saja, dan reaksinya sangat bisa ditebak. Ia akan pura-pura murka dan
terang-terangan mengatakan kalau kita meaeraskah fantasi menjijikkan. itu untuk
mendiskreditkan dirinya, ia akan membatalkan Perjanjian Cina, dengan alasan
pengkhianatan, dan memasukkan Hong Kong ke dalam perekonomian Peking dalam waktu
singkat. la akan mengatakan banyak di antara jajaran tua Marxis di Komite Sentral yang memuji
langkah seperti itu, dan ia benar Ia mungkin akan memandang kita dan mengatakan,
Tuan-tuan, kalian bisa memilih. Selamat siang.'"
"Dan kalau kau mempublikasikan persekongkolan Sheng, hasilnya sama, dan-ia tahu
bahwa kau tahu," kata Staples, mengerutkan kening. "Peking akan mengundurkan
diri dari Perjanjian dan menyalahkan Taiwan serta Barat karena cari-cari
perkara. Mereka akan marah besar, dan wilayah ini akan diraup ke dalam pelukan
Marxis sebenarnya mereka tidak purrya pilihan. Dan apa yang terjadi selanjutnya
?adalah keruntuhan perekonomian." "Begitulah menurut pemahaman kami," Havilland
menyetujui. "Sohisinya?" "Hanya satu. Sheng."
Staples mengangguk. "Main keras," katanya. 'Tindakan yang paling ekstrem, kalau
itu yang kaumaksud." "Memang itu maksudku," kata Catherine. "Dan suami Marie, si
Webb ini, bagian yang intrinstik dalam solusi ini?" "Jason Bourne intrinsik
dalam solusi ini, benar." "Karena peniru ini, pembunuh bayaran yang mengaku
sebagai Bourne, bisa dijebak oleh orang luar biasa yang ditirunya sebagaimana ?kata McAllister, walau tidak dalam konteks itu. Ia mengambil alih tempatnya dan
memancing keluar Sheng agar dapat menerapkan solusinya, solusi yang ekstrem....
Hell, ia akan membunuh Sheng." "Ya. Di suatu tempat di Cina, tentu saja." "Di
Cina... 'tentu saja'?"Ya, agar tampak seperti perselisihan internal tanpa ada
kaitan dengan pihak luar. Peking tidak bisa menyalahkan siapa pun kecuali musuh-
musuh Sheng yang tidak diketahui di dalam hierarkinya sendiri. Sekalipun begitu,
pada titik itu, kalau tercapai, mungkin hal itu tidak lagi relevan. Dunia secara
resmi tidak akan mendengar berita kematian Sheng selama berminggu-minggu, dan
sewaktu pengumumannya disampaikan,meninggal secara tiba-tiba' akan dikaitkan
dengan pecahnya pembuluh darah atau perdarahan otak, yang jelas bukan karena
pembunuhan. Raksasa tidak akan memamerkan keburukannya, tapi menutupinya."
'Tepat seperti yang kauinginkan."
"Sudah sewajamya. Dunia terus berjalan, hubungan para taipan dengan sumbernya
diputus, organisasi perantara Sheng runtuh seperti rumah-rumahan kartu, dan
orang-orang yang logis akan menghormati Perjanjian demi keuntungan semua pihak....
Tapi kita masih jauh dari sana, Mrs. Staples. Sebagai permulaan, ada hari ini,
malam ini. Kai-tak. Bisa jadi kejadian itu merupakan awal dari akhir, karena
kita tidak memiliki langkah-langkah balasan untuk diterapkan. Kalau aku tampak
tenang, itu hanya ilusi akibat kebiasaan menutupi ketegangan selama bertahun-
tahun. Kedua penghiburanku saat ini adalah pasukan pengamanan koloni
termasuk yang terbaik di muka bumi, dan kedua terlepas dari tragedi
?kematian Peking sudah diperingatkan mengenai situasi ini. Hong Kong tidak
?menyembunyikan apa pun, dan tidak peduli untuk menyembunyikan apa pun. Jadi,


The Bourne Supremacy Karya Robert Ludlum di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

boleh dikata, melindungi Gubemur merupakan risiko dan usaha bersama."
"Bagaimana hal itu bisa membantu kalau yang terburuk terjadi?"
"Apa pun hasilnya, secara psikologis sudah membantu. Faktor itu mungkin bisa
mengalihkan penampilan kalau bukan fakta ketidakstabilan, karena keadaan darurat
sudah ditetapkan sebelumnya sebagai tindakan kekerasan terencana yang terisolir,
bukan gejala kerusuhan di koloni. Di atas semuanya, masalah itu telah menjadi
masalah bersama. Kedua delegasi memiliki pengawalan militer masing-masing;
mereka akan dimanfaatkan."
"Jadi krisis bisa diredam dengan protokoler tak kentara semacam itu?"
"Dari yang diberitahukan padaku, kau tidak perlu pelajaran apa pun dalam
mengekang krisis, ataupun mempercepatnya. Lagi pula, segalanya bisa menyimpang
dengan satu perkembangan yang mengacaukan semuanya. Terlepas dari segala yang
sudah kukatakan, aku ketakutan setengah mati. Begitu banyak kesempatan yang
memungkinkan terjadinya kesalahan dan salah perhitungan itulah musuh-musuh
?kita, Mrs. Staples. Kita hanya bisa menuiiggu, dan menunggu merupakan bagian
yang paling berat, yang paling menguras energi."
"Aku punya pertanyaan lain," kata Catherine..
"Silakan, tanyakan sebanyak yang kau mau. Buat aku berpikir, buat aku
berkeringat, kalau kau bisa. Mungkin bisa membantu kita mengalihkan perhatian
sementara menunggu."
"Kau baru saja menyinggung kemampuanku yang meragukan dalam hal mengekang
krisis. Tapi kau menambahkan kupikir dengan lebih percaya diri bahwa aku juga
? ?bisa mempercepat krisis."
"Maaf, aku tidak bisa menahan diri. Itu kebiasaan buruk."
"Kuanggap yang kaumaksud adalah atase itu, John Nelson."
"Siapa"... Oh ya, pemuda dari Konsulat itu. Kekurangannya dalam penilaian ditutupi
dengan keberaniannya."
"Kau keliru." "Mengenai penilaian?" tanya Havilland, alisnya yang tebal melengkung menunjukkan
keheranan. "Sungguh?"
"Aku tidak mencari alasan atas kelemahannya, tapi ia salah seorang terbaik yang
kaumiliki. Penilaian profesionalnya lebih unggul daripada sebagian besar
personelmu yang berpengalaman. Tanya siapa saja di Konsulat yang pernah
mengadakan konferensi dengannya. Ia juga salah satu di antara sedikit orang yang
menguasai dialek Kanton."
"Ia juga membocorkan apa yang diketahuinya sebagai operasi sangat rahasia," kata
diplomat itu singkat. "Kalau ia tidak melakukannya, kau tidak akan menemukanku. Kau tidak akan berada
begitu dekat dengan Marie St. Jacques, dan itulah posisimu sekarang. Begitu
dekat." "Begitu dekat...?" Havilland mencondongkan tubuh, pandanganya marah, bertanya.
"Kau kan tidak ingin menyembunyikannya terus'." "Mungkin tidak. Aku belum
memutuskan." "Ya Tuhan. sesudah semua yang diberitahukan kepadamu! Ia harus ada di sini!
Tanpa dirinya kita kalah, kita semua kalah! Kalau Webb tahu istrinya tidak
bersama kita, kalau ia menghilang, ia akan jadi gila! Kau harus menyerahkannya!"
"Itulah intinya. Aku bisa menyerahkannya kapan saja. Tidak harus sesuai dengan
keinginanmu." "Tidak!" raung Ambassador. "Pada saat dan kalau Jason Bourne kami menyelesaikan
tugasnya, serangkaian telepon akan dilakukan untuk menghubungkan dirinya secara
langsung dengan istrinya!"
"Aku tidak akan memberimu nomor telepon," kata Staples terus terang. 'Ttu sama
saja memberimu alamat."
"Kau tidak menyadari perbuatanmu! Apa yang harus kukatakan agar kau
percaya?""Sederhana. Tegur John Nelson secara verbal. Sarankan bimbingan, kalau
kau mau, tapi lakukan secara tidak tercatat dan pertahankan ia di Hong Kong,
tempat ia paling tidak mudah dikenali." "AstagaJ" sera Havilland. "Ia pencandu
obat bius!" "Konyol, tapi khas reaksi primitif seorang 'moralis' Amerika."
"Please, Mrs. Staples "?"Ia dibius; ia tidak mengkonsumsi obat bius. Batasnya adalah tiga gelas vodka
martini; dan ia suka perempuan. Tentu saja, beberapa atasemu lebih memilih bocah
laki-laki, dan batasan mereka hampir enam gelas martini, tapi siapa yang
menghitung" Sejujurnya, aku pribadi tidak peduli apa yang dilakukan orang dewasa
di kamar mereka aku tidak benar-benar percaya apa pun itu mempengaruhi apa yang
?mereka lakukan di luar kamar tidur tapi Washington memang aneh kalau
?menyangkut " ?"Baiklah, Mrs. Staples! Nelson akan ditegur olehku dan Konsul Jenderal tidak
? ?akan diberitahu dan tidak ada apa pun yang dimasukkan ke dalam catatannya. Kau
puas" "Sebentar lagi. Hubungi dia sore ini dan beritahukan hal itu padanya. Selain
itu, surah dia mengendalikan kegiatan ekstrakurikulernya demi kebaikanya
sendiri.?"Dengan senang hati. Ada lagi?"
'Ya, dan aku khawatir aku tidak tahu cara menyampaikannya tanpa menghinamu."
"Hal itu belum mencegahmu sejak tadi."
Tapi sekarang aku tahu lebih banyak dibandingkan tiga jam yang lain."
"Kalau begitu, silakan menghinaku, decor lady."
Catherine diam sejenak, dan sewaktu ia berbicara, suaranya terdengar memohon
pengertian, Terdengar hampa namun juga menggetarkan dan memenuhi seluruh
ruangan. "Kenapa" Kenapa kau melakukannya" Apa tidak ada cara lain?"
"Kuanggap yang kaumaksud adalah Mrs. Webb."
'Tentu saja ,yang kumaksud adalah Mrs. Webb, juga suaminya! Sudah kutanyakan
padamu sebelumnya, apakah kau menyadari perbuatanmu pada mereka" Itu biadab dan
aku mengatakannya dengan seluruh keburukan kata itu. Kau menempatkan mereka
berdua di abad pertengahan, membelah pikiran dan tubuh mereka, memaksa mereka
hidup dengan pikiran bahwa mereka mungkin tidak akan bertemu lagi, masing-masing
percaya keputusan yang salah akan menyebabkan kematian pasangannya. Seorang
pengacara Amerika pemah mengajukan pertanyaan dalam dengar pendapat Senat, dan
aku khawatir aku harus menanyakannya padamu... Apa kau tidak memiliki sopan santun
sedikit pun,'Mr. Ambassador?"
Havilland menatap Staples dengan letih. "Aku memiliki tanggung jawab," katanya,
suaranya lelah, wajahnya murung. "Aku harus mengembangkan situasi dengan cepat,
situasi yang memicu respons segera, komitmen total untuk bertindak seketika.
Strategi itu didasarkan pada insiden masa lalu Webb, kejadian menakutkan yang
mengubah pemuda terpelajar dan beradab menjadi ungkapan yang digunakan untuk ?menggambarkan dirinya adalah 'gerilyawan luar biasa1. Aku membutuhkan orang itu,
pemburu itu, untuk semua alasan yang sudah kaudengar. Ia ada di sini, ia
memburu, dan kuanggap istrinya tidak disakiti, dan kami jelas tidak pernah
memiliki niat lam terhadapnya."
"Insiden masa lalu Webb. Istri pertamanya" Di Kamboja?"
"Kau mengetahuinya, kalau begitu?"
"Marie yang menceritakannya padaku. Istri dan dua anaknya dibunuh pesawat jet
tunggal yang menukik di sepanjang sungai, menembaki sungai sementara mereka
bermain-main di sana."
"Ia jadi orang lain," kata Havilland, mengangguk. "Benaknya lepas kendali, dan
perang itu menjadi perangnya, terlepas dari fakta bahwa ia hanya sedikit atau
bahkan tidak menghargai Saigon. Ia melampiaskan kemurkaan dengan satu-sarunya
cara yang diketahuinya, melawan musuh yang sudah merenggut kehidupannya.
Biasanya ia hanya menerima tugas yang paling rumit dan berbahaya, dengan tujuan
besar, sasarannya masuk dalam jajaran personel komando. Salah seorang dokter
mengatakan bahwa dalam kekacauan mentalnya, Webb merasa sedang membunuhi para
pembunuh yang mengirim para pembunuh tak berotak lainnya. Kurasa itu masuk akal"
"Dan dengan menculik istri keduanya di Maine, kau membangkitkan kembali kenangan
akan kehilangannya yang pertama. Insiden yang sudah mengubahnya menjadi
'gerilyawan luar biasa' kemudian menjadi Jason Bourne, pemburu Carlos the
Jackal." "Ya, Mrs. Staples, pemburu," sela diplomat itu pelan. "Aku menginginkan pemburu
itu ada di lokasi secepatnya. Aku tidak bisa membuang-buang waktu tidak semenit
?pun dan aku tidak tahu cara lain untuk mendapatkan hasil secepatnya."
?"Ia sarjana Oriental!" jerit Catherine. "Ia memahami dinamika Oriental jauh
melebihi siapa pun di antara kita, yang katanya pakar ini. Apa kau tidak bisa
memohon padanya, mengingat pengetahuannya akan sejarah, menunjukkan konsekuensi
atas apa yang mungkin terjadi?"
"Ia memang sarjana, tapi pertama-tama ia orang yang yakin dengan pembenaran
?tertentu bahwa ia telah dikhianati pemerintahnya. Ia meminta bantuan dan
?jebakan dipasang untuk membunuhnya. Permohonan apa pun dari pihakku tidak akan
bisa menerobos halangan itu." "Kau bisa saja mencobanya
"Dan menanggung risiko penundaan padahal setiap jam berarti" Entah bagaimana,
aku menyesal kau tidak pemah menghadapi masalah seperti yang kuhadapi. Mungkin
dengan begitu kau akan benar-benar bisa memahamiku."
"Pertanyaan," kata Catherine sambil mengangkat tangan dengan sikap menantang.
"Apa yang membuatmu menduga David Webb akan pergi ke Cina memburu Sheng kalau ia
berhasil menemukan dan menangkap peniru ini" Menurut pemahamanku, kesepakatannya
adalah ia mengirimkan orang yang mengaku sebagai Jason Bourne ini dan Marie akan
dikembalikan padanya"
"Pada saat itu, kalau terjadi, itu tidak benar-benar menjadi masalah. Pada saat
itulah kami memberitahunya kenapa kami melakukan apa yang kami lakukan padanya.
Saat itulah kami memohon pada keahliannya mengenai Timur Jauh dan konsekuensi
global rencana Sheng dan para taipan ini. Kalau ia menolak, kami memiliki
beberapa agen lapangan berpengalaman yang bisa menggantikan tempatnya. Kau tidak
akan bersedia mengajak orang-orang ini pulang ke rumah untuk bertemu ibumu, tapi
mereka tersedia dan mereka bisa melakukannya." "Bagaimana caranya?"
"Kode, Mrs. Staples. Metode Jason Bourne yang asli selalu melibatkan kode antara
dirinya sendiri dan klien-kliennya. Begitulah mitos terstruktur itu, dan
penirunya sudah mempelajari setiap aspek aslinya. Begitu Bourne yang bam ini ada
di tangan, kami akan mendapatkan informasi yang kami butuhkan dengan satu atau
Iain cara dibantu bahan kimia, tentunya. Kami akan mengetahui cara menghubungi ?Sheng, dan hanya itu yang perlu kami ketahui. Satu pertemuan di pedalaman, di
luar Jade Tower Mountain. Sam pembunuhan dan dunia terus berjalan. Aku tidak mendapatkan solusi
lain. Kau?" 'Tidak" kata Catherine pelan, perlahan-lahan menggeleng. "Ini permainan keras."
"Serahkan Mrs. Webb."
"Ya, 'tentu saja, tapi tidak malam ini. Ia tidak bisa pergi ke mana-mana, dan
kau sudah cukup khawatir dengan masalah Kai-tak. Aku membawanya ke apartemen di
Tuen Mun di Wilayah Bam. Apartemen itu milik temanku. Aku juga membawanya ke
dokter yang membalut kakinya kakinya lecet cukup parah akibat melarikan diri
?dari Lin Wenzu dan dokter itu sudah memberinya obat penenang. Ya Tuhan, ia
?kepayahan; sudah berhari-hari ia tidak tidur, dan obat penenang tidak banyak
membantunya semalam; ia terlalu tegang, masih terlalu ketakutan. Aku menemaninya
dan ia berbicara hingga subuh. Biarkan ia istirahat. Akan kujemput ia besok
pagi." "Bagaimana caramu melakukannya" Apa yang akan kaukatakan?"
"Aku tidak yakin. Aku akan menelepon dia nanti dan mengusahakannya agar tenang.
Akan kuberitahukan bahwa aku sudah mendapat kemajuan mungkin lebih daripada
?dugaanku sebelumnya. Aku hanya ingin memberinya harapan, meredakan ketegangan.
Aku akan memintanya tetap berada di dekat telepon, beristirahat sebanyak
mungkin, dan aku akan ke sana besok pagi, mungkin dengan membawa berita bagus."
"Aku ingin mengirim dukungan," kata Havilland. 'Termasuk McAllister. Ia mengenai
Mrs. Webb, dan aku percaya persuasi moralnya akan ter-sampaikan. Dengan begitu
akan memperkuat kasusmu."
"Mungkin," Catherine menyetujui, mengangguk. "Seperti yang sudah kaukatakan, aku
merasakannya. Baiklah, tapi mereka tidak boleh dekat-dekat sampai aku bicara
dengannya, dan itu bisa makan waktu dua jam. Ia sangat tidak mempercayai
Washington, dan aku harus berusaha keras untuk meyakinkannya. Suaminya ada di
luar sana dan ia sangat mencintainya. Aku tidak bisa dan tidak akan mengatakan
bahwa aku menyetujui tindakanmu, tapi aku bisa mengatakan, mengingat situasinya
yang luar biasa belum lagi kemungkinan keruntuhan perekonomian Hong Kong aku
? ? mengerti kenapa kau berbuat begitu. Yang hams ia pahami kalau memang tak ada ?alasan lain adalah ia lebih dekat dengan suaminya kalau suaminya itu bersamamu,
?daripada jauh darimu. Tentu saja, ia mungkin akan mencoba membunuhmu, tapi itu
masalahmu sendiri. Ia wanita yang sangat feminin, cantik, lebih dari sekadar
menarik, sangat memesona sebenarnya, tapi ingat bahwa ia gadis petemakan dari
Calgary. Aku tidak menyarankan kau sendirian bersamanya dalam satu ruangan. Aku
yakin ia pernah mengalahkan sapi yang jauh lebih kuat daripada dirimu."
"Akan kubawa sepasukan Marinir."
"Jangan. Ia akan membujuk mereka raelawanmu. Ia salah satu orang paling
persuasif yang pernah kukenal."
"Pasti begitu," jawab Ambassador sambil bersandar ke kursinya. "Ia memaksa orang
yang tidak memiliki identitas, dengan rasa bersalah yang luar biasa, untuk
melihat ke dalam dirinya sendiri dan melangkah keluar dari terowongan
kebingungannya. Bukan tugas yang mudah.... Ceritakan ten tang dirinya bukan
?fakta-fakta tak menarik seperti dalam dosir, tapi orangnya."
Catherine memenuhinya, menceritakan apa yang diketahuinya dari pengamatan dan
naluri. Waktu berlalu menit-menit dan setengah jam dipertegas dering telepon
berulang-ulang yang menyampaikan perkembangan kondisi di Bandara Kai-tak kepada
Havilland. Matahari menghilang di balik dinding-dinding kebun di luar. Makan
malam ringan dihidangkan oleh staf.
"Maukah kaupanggilkan Mr. McAllister untuk makan bersama kami?" kata Havilland
pada pramusaji. "Saya sudah bertanya pada Mr. McAllister apakah ada yang diinginkannya, Sir, dan
ia cukup tegas mengenai hal itu. Ia menyuruh saya keluar dan tidak mengganggunya
lagi." "Lupakan saja kalau begitu, terima kasih."
Telepon terus masuk; topik Marie St. Jacques menipis, dan percakapan beralih
secara eksklusif pada perkembangan Kai-tak. Staples mengawasi diplomat itu
dengan kagum, karena semakin hebat krisisnya, semakin lambat dan lebih
terkendali bicaranya. "Ceritakan mengenai dirimu, Mrs. Staples. Hanya yang kaukehendaki secara
profesional, tentu saja."
Catherine memandangi Raymond Havilland dan mulai bercerita dengan suara pelan,
"Aku lahir di perkebunan jagung di Ontario...." "Ya, tentu saja," kata Ambassador
dengan tulus, sambil melirik telepon. Staples sekarang mengerti. Negarawan ini
sengaja memancing pembicaraan biasa sementara benaknya terpaku pada masalah yang
berbeda sama sekali. Kai-tak. Pandangannya berulang kali terarah ke telepon;
pergelangannya secara teratur berputar hingga ia bisa memandang arlojinya, dan
sekalipun begitu ia tidak melewatkan jeda dalam dialog mereka ketika ia
diharapkan menunjukkan reaksi."Mantan suamiku menjual sepahi "
?Havilland tersentak dari memandang arlojinya. Orang tidak akan mengira ia bisa
melemparkan senyum malu, tapi ia tersenyum malu sekarang. "Kau membuatku kaget,"
katanya. "Sudah lama sekali," kata Catherine.
"Ada alasannya. Aku mengenai Owen Staples dengan cukup baik." "Masuk akal.
Kurasa kalian termasuk dalam kelompok yang sama." "Aku bertemu dengannya tahun
lalu di lomba Queens Plate di Toronto.
Kupikir salah satu kudanya berlari cukup baik. Ia tampak cukup anggun dalam
jaket cutaway-nya, tapi ia memang salah satu pendamping Ibu Sun."
"Sewaktu kami masih menikah, ia bahkan tidak mampu membeli setelan yang dipajang
di rak." "Kau tahu," kata Havilland, "sewaktu mempelajari dokumenmu dan tahu tentang
Owen, aku sempat tergoda untuk meneleponnya. Bukan untuk mengatakan apa pun,
tapi untuk bertanya tentang dirimu padanya. Lalu kupikir, ya Tuhan, di era
beradab pasca pemikahan ini, kurasa mereka masih saling bicara. Aku jelas
membuka rahasiaku sendiri."
"Kami masih bicara, dan kau membuka rahasia sewaktu datang ke Hong Kong."
"Bagimu, mungkin. Tapi hanya sesudah istri Webb menghubungimu. Katakan, apa
pendapatmu sewaktu pertama kali mendengar tentang kedatanganku kemari?"
"Bahwa Inggris memanggilmu untuk konsultasi mengenai Perjanjian."
"Kau menyanjungku "?Telepon berdering, dan tangan Havilland melesat ke sana. Dari Lin Wenzu,
melaporkan perkembangan di Kai-tak, atau lebih tepatnya, sebagaimana yang
terlihat, tidak adanya perkembangan.
"Kenapa mereka tidak membatalkan saja seluruh acara?" tanya Ambassador marah.
"Jejalkan mereka ke dalam mobil dan pergi dari sana!" Apa pun jawaban yang
diberikan mayor itu justru membuat Havilland semakin jengkel. "Konyol! Ini bukan
tentang siapa yang bermain lebih hebat, ini pembunuhan potensial! Tidak ada
citra atau kehormatan siapa pun -yang terlibat dalam situasi ini, dan
percayalah, dunia tidak berdebar-bedar menunggu konferensi pers sialan itu.
Sebagian besar penduduk dunia sedang tidur, demi fuhan!" Sekali lagi diplomat
itu mendengarkan. Komentar Lin bukan saja membuatnya tertegun, tapi justru
menyebabkannya murka. "Pihak Cina yang mengatakan begitu" Keterlaluan! Peking
tidak berhak mengajukan tuntutan seperti itu! Itu " Havilland melirik Staples.
?"Itu biadabl Hams ada yang memberitahu mereka, bukan wajah Asia mereka yang
sedang diselamatkan; tapi wajah Barat Gubernur Kerajaan, dan wajahnya menempel
pada kepalanya, yang bisa saja diledakkan!" Sunyi; mata Ambassador mengerjap
dalam keputusasaan. "Aku tahu, aku tahu. Bintang merah surgawi harus terus


The Bourne Supremacy Karya Robert Ludlum di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

berkilau dalam kegelapan surgawi. Tidak ada apa pun yang bisa kau-iakukan, jadi
berusahalah sebaik-baiknya, Major. Terus kabari aku. Seperti istilah salah
seorang cucuku, Aku 'gigit jari', apa pun maksudnya." Havilland menutup telepon
dan memandang Catherine. "Perintah dari Peking. Delegasi tidak boleh melarikan
diri menghadapi terorisme Barat. Lindungi semua yang terlibat, tapi lanjutkan
acara." "London mungkin akan setuju. Kata Tanjutkan' itu cukup mereka kenali."
perintah dari peking kata diplomat itu lirih, tidak mendengarkan staples!
perintah dari sheng-, kau yakin"ini permainanya ia yg memulai. Ya Tuhan, ia
benar-benar sudah siap! Ketegangan membengkak secara geometns setiap seperempat jaitl hinggTTaL seperti
dialiri listrik. Hujan turun menghantam jendela lebar tak henti-hentinya.
Televisi dimasukkan dan dihidupkan duta beSar Amerika dan pejabat dinas asing
Kanada itu menyaks.kan dengan ketakutan dan dalam kebisuan. Pesawat jet raksasa
itu meluncur dalam hujan ke titik yang telah ditentukan untuk bertemu dengan
kerumuna wartawan dan km kamera. Penjaga kehormatan Inggris dan Cina
"muncul terlebih dulu, secara simultan dari kedua sisi pintu yang terbuka. Kedatangan
mereka mengejutkan, karena bukannya prosesi anggun seperti yang diharapkan pada
pengawalan militer seperti itu, pasukan tersebut bergerak cepat di sisi-sisi
tangga logam, siku terlipat ke atas, pistol dicengkeram, siap dhembakkan. Para
pemimpin keluar sambil melambai pada penonton; mereka menurani tangga diikuti
dua baris anak buah yang tersenyum kaku. "Konferensi pers" yang aneh im dimulai,
dan Undersecretary Edward McAllister menghambur masuk ke ruangan, pintu yang
berat menghantam dinding.
"Dapat!" serunya sambil mengacungkan sehelai kertas. "Aku 'yakin sudah dapat!"
'Tenang, Edward! Bicaralah yang logis."
"Delegasi Cina!" teriak McAllister dengan terengah-engah, bergegas mendekati
diplomat itu dan mengulurkan kertas di tangannya. "Delegasi mereka dipimpin
orang bemama Lao Sing! Orang keduanya jenderal bemama Yunshen! Mereka berkuasa,
dan mereka menentang Sheng Chou Yang selama bertahun-tahun, memprotes
kebijakannya secara terbuka di Komite Sentral! Keterlibatan mereka dalam regu
negosiasi tampaknya dianggap sebagai kesediaan Sheng untuk mendapatkan
keseimbangan-yang membuatnya tampak adil di mata para pejuang tua."
'Vena Tuhan, apa yang ingin kaukatakan?"
"Bukan Guberaur! Bukan hanya dirinya! Tapi mereka semua! Dengan satu pukulan ia
menyingkirkan dua lawan terkuatnya di Peking dan membuka jalan bagi dirinya
sendiri. Lalu, seperti istilahmu, ia menanamkan organisasi perantaranya-para
taipan-nyar-selama periode ketidakstabilan yang sekarang dialami oieh kedua
Playboy Dari Nanking 2 Pendekar Mabuk 048 Manusia Pemusnah Raga Raja Pedang 14
^