Pencarian

Malaikat Keadilan 5

Malaikat Keadilan Rage Of Angels Karya Sidney Sheldon Bagian 5


memunculkan nama klien saya."
"Mana dia?" Jennifer berbalik dan melambai memanggil seorang laki-laki
kurus tinggi yang duduk di bangku. Dia maju dengan gugup.
Jennifer berkata, "Ini Tuan Edward Monroe."
"Bila Anda menyuap saksi saya," kata Jaksa dengan amarah
yang meledak, "saya akan...."
"Saya hanya akan bertanya pada Tuan Monroe untuk
bertanya pada komputernya, apakah mungkin ada orang lain
yang dicurigai. Saya pilih sepuluh orang yang mempunyai
sifat-sifat khas umum yang sama dengan klien saya. Tuan
Monroe menyusun statistik mengenai umur, tinggi badan,
berat badan warna mata, tempat lahir " pokoknya data-data
yang sama yang menghasilkan nama klien saya".
253 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Apakah maksudnya semua ini, Nona Parker?" hanya Hakim
Stevens tak sabaran. "Maksud saya, komputer telah mengenali seorang di antara
sepuluh orang yang merupakan orang yang paling dicurigai
dalam perampokan bank itu."
Hakim Stevens berpaling pada Edward Monroe "Betulkah
begitu?" "Benar, Yang Mulia." Edward Monroe membuka tas
kantornya lalu mengeluarkan catatan hasi komputer.
Juru sita mengambilnya dari Monroe lalu menyerahkannya
pada hakim. Hakim Stevens melihat catatan itu, lalu wajahnya
menjadi merah. Dia melihat pada Edward Monroe. "Olok-olok apaan ini?"
"Bukan olok-olok, Pak."
"Komputer telah mencatat nama saya sebagai seorang
yang mungkin dicurigai?" tanya Hakim Stevens.
"Benar, Pak." Jennifer menjelaskan, "Komputer tidak punya daya
pertimbangan, Yang Mulia. Alat itu hanya bisa memberikan
jawab atas informasi yang diberikan padanya. Anda dan klien
saya kebetulan sama tinggi, sama berat, dan seumur pula.
Anda berdua sama-sama pula mengendarai sedan berwarna
hijau, dan Anda berdua berasal dari negara bagian yang sama.
Benar-benar hanya itulah bukti yang ada pada Jaksa penuntut.
Satu-satunya faktor lain adalah cara kejahatan itu dilakukan.
Waktu Paul Richards melakukan perampokan bank itu sepuluh
tahun yang lalu, berjuta-juta orang membacanya. Siapa pun
diantaranya bisa saja menirukan cara kerjanya itu. Dan
ternyata memang ada seseorang yang melakukannya."
Jennifer menunjuk ke kertas di tangan hakim i u. "Itu
menunjukkan pada Anda betapa lemahnya dasar perkara
pengaduan negara bagian sebenarnya."
254 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Yang Mulia...." kata Carter Gifford tergagap, lalu terdiam
lagi. Dia tak tahu apa yang harus dikatakannya.
Hakim Stevens melihat lagi ke hasil kerja komputer
ditangannya, lalu memandang Jennifer.
"Apa yang Anda lakukan," tanyanya, "seandainya hakimnya
seseorang yang lebih muda, lebih kurus dari saya, dan yang
mengendarai mobil biru?"
"Maka komputer itu menunjukkan pada saya, sepuluh
orang lain yang dicurigai," kata Jennifer "Dan pilihan saya yang berikutnya adalah jaksa negeri dari Negara Bagian New
York yaitu Robert Di Silva."
Jennifer sedang duduk di kamar kerjanya, membaca tajuk-
tajuk rencana waktu Cynthia memberitahukan, "Ada Tuan Paul
Richards." "Persilakan dia masuk, Cynthia."
Laki-laki itu masuk ke dalam kamar dengan mengenakan
jas hujan hitam dan membawa sebuah kotak permen yang
diikat dengan pita merah, "Saya hanya mau mengucapkan
terima kasih." "Anda lihat, kan" Kadang-kadang keadilan bisa berjaya."
"Saya akan ke luar kota. Saya rasa saya perlu berlibur." Dia memberikan kotak permen itu. "Suatu tanda kecil dari rasa
terima kasih saya." "Terima kasih, Paul."
Laki-laki itu memandang Jennifer dengan kagum. "Anda
memang hebat." Dia lalu pergi.
Jennifer melihat ke kotak gula-gula di atas meja kerjanya,
lalu tersenyum. Dalam menangani perkara dari teman-teman
Pater Ryan, biasanya kurang dari sekotak permen yang
255 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
diterima Jennifer sebagai imbalan. Bila dia menjadi gemuk
gara-gara makan, permen itu, itu adalah kesalahan Pater
Ryan. Jennifer membuka ikatan pita lalu membuka kotaknya. Di
dalamnya terdapat sepuluh ribu dolar, yang terdiri dari mata
uang yang tak baru lagi. Pada suatu petang, waktu Jennifer sedang meninggalkan
gedung pengadilan, dilihatnya sebuah mobil sedan mewah
Cadil ac berwarna hitam yang dikemudikan oleh seorang sopir,
di tepi jalan. Waktu Jennifer akan melewati mobil itu, Michael
Moretti keluar. "Saya menunggu Anda."
Dipandang dari dekat, ada gairah hidup bagaikan arus
listrik yang hampir melumpuhkan pada laki-laki itu.
"Jangan halangi saya," kata Jennifer. Wajahnya memerah
dan marah, dan bahkan jadi lebih cantik daripada yang diingat
Michael Moretti. "Waduh," kata Michael sambil tertawa, "tenanglah. Saya hanya mau berbicara dengan Anda. Saya hanya meminta
Anda untuk mendengarkan. Saya akan membayar waktu yang
Anda pakai untuk itu."
"Tidak akan cukup uang Anda untuk itu."
Dia beranjak akan melewati Michael. Laki-laki itu
memegang lengannya dengan sikap membujuk. Baru
menyentuhnya begitu saja, Michael sudah makin berdebar.
Michael memanfaatkan seluruh daya tariknya. "Pakailah
akal sehat Anda. Anda tidak akan tahu apa yang Anda tolak
kalau Anda tidak mendengarkan dulu apa yang akan saya
katakan. Sepuluh menit saja. Hanya itu saja yang saya minta.
Anda akan saya antar ke kantor Anda. Kita bisa berbicara
dalam perjalanan." 256 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Jennifer memperhatikannya sejenak, lalu berkata, "Saya
mau ikut Anda dengan satu syarat. Saya minta jawaban atas
satu pertanyaan." Michael mengangguk. "Tentu. Tanyakanlah."
"Siapa yang punya gagasan untuk menyalah gunakan saya
dengan bangkai burung kenari dulu itu?"
"Gagasan saya," sahut Michael tanpa ragu.
Jadi, sekarang Jennifer tahu. Mau dia rasanyal membunuh
laki-laki itu. Dengan wajah bersunguth-sungut dia melangkah
masuk ke mobil itu dan Michael Moretti duduk di sampingnya.
Jennifer mendengarnya memberikan alamat kantornya pada
sopirnya tanpa bertanya lebih dahulu.
Waktu mobil bergerak, Michael Moretti berkata, "Saya
senang melihat semua yang hebat-hebat yang Anda alami."
Jennifer tidak merasa perlu menjawab.
"Saya benar-benar merasa senang."
"Anda belum mengatakan apa mau Anda."
"Saya ingin menjadikan Anda kaya."
"Terima kasih. Saya sudah cukup kaya," suaranya
mengandung kebencian yang mendalam yang dirasakannya
terhadap laki-laki itu. Wajah Michael Moretti memerah. "Saya mencoba berbuat
baik pada Anda, tapi Anda melawan saya terus."
Jennifer berpaling melihat padanya. "Saya tak perlu jasa-
jasa baik Anda." Dengan nada membujuk Michael berkata, "Baiklah.
Mungkin saya mencoba untuk mengimbangi sedikit apa yang
telah saya lakukan terhadap Anda. Yah, saya bisa mengirim
banyak klien pada Anda. Klien-klien yang penting. Dengan
bayaran mahal. Anda tak dapat membayangkan...."
257 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tuan Moretti," Jennifer menyela, "demi kebaikan kita berdua, saya harap Anda berhenti berbicara."
"Tapi saya bisa...."
"Saya tak mau menjadi kuasa Anda atau siapa pun teman
Anda." "Kenapa tidak?"
"Karena kalau saya menjadi kuasa salah seorang dari
kalian, maka mulai saat itu Anda akan memiliki saya."
"Anda salah tanggap," protes Michael. "Sahabat-sahabat saya bergerak dalam usaha-usaha yang sah. Maksud saya,
bank-bank, perusahaan-perusahaan asuransi...."
"Sudahlah. Jasa saya tak bisa dipakai oleh mafia."
"Siapa mengatakan mafia?"
"Sebutlah apa saja sesuka Anda. Saya bukan milik siapa-
siapa, saya milik diri saya sendiri. Saya ingin tetap begitu."
Mobil berhenti karena lampu merah.
"Di sini sudah cukup dekat," kata Jennifer, "Terima kasih.
Anda telah memberi saya tumpangan."
Dibukanya pintu mobil lalu keluar.
"Kapan saya bisa bertemu dengan Anda lagi?"
"Tidak akan pernah, Tuan Moretti."
Michael memperhatikannya ketika dia berjalan menjauh.
Tuhanku, pikirnya, itu baru perempuan. Dia merasa
birahinya timbul, dan dia tersenyum karena dia yakin bahwa
bagaimana pun juga, dia akan berhasil mendapatkannya.
Waktu itu akhir bulan Oktober, dua minggu menjelang
pemilihan, dan perjuangan pengumpulan suara sedang giat-
giatnya. Adam bertarung melawan Senator John Trowbridge
yang sudah sering terpilih, seorang politikus kawakan, dan
258 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
para ahli berpendapat bahwa itu akan merupakan pertarungan
yang seru. Pada suatu malam, Jennifer duduk menonton Adam
mengadakan perdebatan dengan lawannya di tv. Mary Beth
memang benar, suatu perceraian pada saat ini akan dengan
mudah menghancurkan kemungkinan-kemungkinan Adam
yang makin besar untuk mencapai kemenangannya.
Waktu Jennifer memasuki kantornya setelah keluar lama
untuk makan siang sambil menyelesaikan suatu urusan,
didapatinya suatu pesan yang mendesak untuk menelepon
seseorang yang bernama Rick Arlen.
"Tiga kali dia menelepon selama setengah jam ini," kata
Cynthia. Rick Arlen adalah seorang bintang penyanyi rock yang
boleh dikatakan dalam satu malam saja telah menjadi seorang
penyanyi yang paling top di dunia Jennifer pernah mendengar
tentang besarnya penghasilan bintang-bintang penyanyi rock,
tetapi sebelum dia terlibat dalam persoalan Rick Arlen, dia tak
punya bayangan tentang artinya. Dari rekaman-rekaman,
pemunculan-pemunculan di pentas, penjualan, dan sekarang
film-film, penghasilan Rick Arlen lebih dari lima belas juta dolar
setahun. Rick berumur dua puluh lima tahun, seorang pemuda
petani dari Alabama yang lahir dengan tenggorokan yang
merupakan tambang emas baginya.
"Hubungkan lagi dia," kata Jennifer.
Lima menit kemudian Rick berbicara di telepon, "Hai,
Kawan, sudah berjam-jam saya berusaha menghubungi
Anda." "Maaf, Rick, saya ada rapat tadi."
"Ada masalah nih. Saya harus berjumpa dengan Anda."
"Bisakah Anda datang ke kantor saya petang ini?"
259 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Saya rasa tak bisa. Saya di Monte Carlo, membantu Putri
Grace dan Pangeran. Kapan paling tepat Anda bisa kemari?"
"Saya tak mungkin bisa," protes Jennifer. "Meja tulis saya penuh...."
"Saya membutuhkan Anda, Manis. Anda harus naik
pesawat terbang petang ini."
Dan dia memutuskan hubungan. Jennifer berpikir tentang
pembicaraan telepon itu. Rick Arlen tak mau membicarakan
masalahnya melalui telepon. Mungkin mengenai obat-
obat terlarang, gadis-gadis, atau bahkan dengan pemuda lain.
Dia mempertimbangkan untuk mengutus Ted Harris atau Dan
Martin saja untuk menyelesaikan persoalan itu, tapi dia suka
pada Rick Arlen. Akhirnya Jennifer memutuskan untuk pergi
sendiri. Dia mencoba menghubungi Adam sebelum
berangkat, tapi dia sedang keluar kantor.
"Tolong pesankan tempat di pesawat Air France ke Nice"
katanya pada Cynthia. "Katakan sekalian bahwa aku akan
membutuhkan sebuah mobil untuk menjemputku dan
mengantarku ke Monte Carlo."
Dua puluh menit kemudian dia sudah mendapat tempat di
pesawat terbang jam tujuh malam itu. Ada pelayanan
helikopter dari Nice langsung ke Monte Carlo," kata Cynthia.
"Saya sudah mendaftarkan Anda untuk itu."
"Bagus. Terima kasih."
Waktu Ken Bailey mendengar untuk apa Jennifer
berangkat, dia bertanya, "Pikirnya siapa dia itu?"
"Dia yang tahu siapa dia, Ken. Dia adalah seorang klien kita
yang terbesar." "Kapan kau akan kembali?"
"Tak akan lebih dari tiga atau empat hari."
260 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Semuanya tak akan sama di sini bila kau tak ada. Aku
akan kehilangan kau."
Jennifer jadi ingin tahu apakah Ken masih berhubungan
dengan pemuda berambut pirang itu.
"Tolong pertahankan benteng kita sampai aku kembali."
Biasanya Jennifer suka bepergian dengan pesawat terbang.
Selama berada di udara, dia menganggap dirinya bebas dari
segala tekanan, suatu pelarian sementara dari semua masalah
yang menyesakkan selama dia berada di bumi, suatu oasis
yang sepi di angkasa, jauh dari klien-kliennya yang tak sudah-
sudahnya menuntut. Namun, penerbangan menyeberangi
Atlantik ini tidak menyenangkan. Rasanya terempas-empas
luar biasa, dan perut Jennifer terasa mual dan terbalik.
Waktu pesawat terbang akan mendarat di Nice esok


Malaikat Keadilan Rage Of Angels Karya Sidney Sheldon di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

paginya, barulah dia merasa agak baik. Sebuah helikopter
sudah siap menunggu untuk menerbangkannya ke Monte
Carlo. Jennifer belum pernah menumpang helikopter dan dia
ingin merasakannya. Tetapi kenaikan pesawat yang mendadak
dan geraknya yang menukik membuatnya mabuk lagi. Dia tak
dapat menikmati pemandangan Pegunungan Alpen yang
sangat indah di bawah, juga Grand Corniche dengan mobil-
mobil yang tampak seperti mainan, yang sedang mendaki sisi
gunung yang curam dengan jalan yang melingkar.
Bangunan-bangunan Monte Carlo mulai kelihatan, dan
beberapa menit kemudian helikopter itu mendarat di depan
kasino musim panas yang modern dan berwarna putih, di
pantai. Cynthia telah menelepon sebelumnya, dan Rick Arlen sudah
ada di tempat itu untuk menjemputnya.
Laki-laki itu merangkul Jennifer. "Bagaimana
perjalananmu?" "Agak kurang mulus."
261 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Rick Arlen memperhatikan Jennifer lebih teliti, lalu berkata,
"Kau kelihatannya tidak begitu sehat. Mari ke tempat
istirahatku supaya kau bisa beristirahat sebelum peristiwa
besar nanti malam." "Peristiwa besar apa?"
"Pesta perjamuan besar. Untuk itulah kau kusuruh kemari."
"Apa?" "Ya. Putri Grace memintaku untuk mengundang siapa saja
yang kusukai. Aku suka padamu."
"Aduh, Rick!" Ingin sekali rasanya Jennifer mencekik laki-laki itu. Rick tak
sadar betapa hebatnya kehancuran yang telah disebabkannya
dalam hidupnya. Dia berada tiga ribu mil terpisah dari Adam,
klien-kliennya itu membutuhkannya, belum lagi perkara
pengadilan yang harus disidangkan " dan dia telah
membiarkan dirinya tergoda untuk datang ke Monte Carlo
hanya untuk menghadiri suatu pesta!
"Rick, bagaimana kau sampai...."
Terlihat olehnya wajah Rick yang berseri-seri, dan dia lalu
tertawa. Ah sudahlah, dia sudah berada di sini. Apalagi pesta itu
mungkin ternyata menyenangkan.
Pesta itu hebat dan gemerlapan. Pesta itu merupakan pesta
musik untuk mengumpulkan dana untuk anak-anak yatim-
piatu, yang disponsori oleh Yang Mulia Putri Grace dan
Pangeran Rainier Grimaldi. Pesta itu diadakan di alam terbuka
di kasino musim panas. Sungguh malam yang indah. Udara
malam itu segar dan harum, dan angin sepol yang bertiup dari
Laut Tengah, meniup pohon-pohon palma yang tinggi.
Jennifer membayangkan betapa dia akan senang bila Adam
ada di sini ikut menikmatinya bersama. Disediakan seribu lima
262 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
ratus tempat duduk yang ditempati oleh para penonton yang
bersorak-sorai. Ada enam orang bintang internasional yang mengadakan
pertunjukan, tetapi Rick Arlen-lah yang menjadi bintang
utamanya. Dia diiringi oleh sebuah band yang ribut dan
diterangi lampu-lampu gemerlapan yang seakan-akan
menodai langit sekelam beludru itu. Setelah dia selesai, dia
memperoleh tepuk tangan yang riuh.
Setelah pesta musik itu, menyusul pesta khusus di restoran
ikan di bawah Hotel de Paris. Aneka makanan dan minuman
disuguhkan dengan bebas di sekeliling kolam besar, di mana
belasan lilin yang menyala, terapung-apung di atas kepingan-
kepingan berbentuk bunga lili.
Menurut perkiraan Jennifer ada tiga ratus orang sana.
Jennifer tidak membawa pakaian pesta, dia melihat para
wanita yang berpakaian bagus-bagus sekali, Jennifer jadi
merasa dirinya sebagai gadis kecil penjaja rokok. Rick
memperkenalkannya pada para bangsawan sampai pada putri-
putri kerajaan. Kelihatannya separuh dari bangsawan-
bangsawan dari seluruh Eropa hadir di situ. Dia bertemu
dengan para ketua organisasi perusahaan-perusahaan dan
penyanyi-penyanyi opera yang terkenal. Ada pula perancang-
perancang busana dan ahli-ahli waris kaya, serta pemain bola
terkenal, Pele. Sedang Jennifer asyik bercakap-cakap dengan
seorang pemilik bank dari Swiss, dia tiba-tiba merasa pusing
sekali. "Maafkan saya," kata Jennifer. Dia pergi mencari Rick Arlen.
"Rick, aku...."
Haru melihat sebentar saja, Rick langsung berkata, "Kau
pucat sekali, Manis. Mari kita menyingkir."
Tiga puluh menit kemudian, Jennifer sudah terbaring di
tempat tidur, di vila yang disewa Rick Arlen.
"Aku sudah memanggil dokter," kata Rick.
263 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Aku tidak butuh dokter. Aku hanya terserang virus atau
semacamnya." "Benar, 'yang semacamnya' itulah yang akan diperiksanya."
* Dr Andre Monteaux adalah seorang laki-laki tua yang kecil
kurus, yang berumur delapan puluhan. Dia berjanggut yang
digunting rapi dan membawa tas alatalat kedokteran berwarna
hitam. Dokter itu berpaling pada Rick Arlen. "Harap tinggalkan
kami." "Baik, saya akan menunggu di luar."
Dokter itu mendekati tempat tidur. "Alors mengapa Anda?"
"Kalau saya tahu ada apa dengan saya," kata Jennifer
lemah, "Sayalah yang diminta datang kemari dan Anda yang
terbaring di sini." Laki-laki itu duduk di tepi tempat tidur. "Bagaimana
perasaan Anda?" "Rasanya seperti terserang sampar."
"Coba keluarkan lidah Anda."
Jennifer mengulurkan lidahnya dan mengeluarkan suara
seperti tercekik. Dr. Monteaux memeriksa nadinya dan
mengukur suhu badannya. Setelah selesai, Jennifer bertanya, "Ada apa saya, menurut
Anda, Dokter?" "Bisa salah satu dari beberapa kemungkinan. Bila besok
Anda cukup kuat, saya minta Anda pergi ke tempat praktek
saya, di mana saya bisa memeriksa dengan lebih
menyeluruh." 264 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Jennifer merasa terlalu lemah untuk membantah "Baiklah,"
katanya. "Saya akan ke sana."
Esok paginya, Rick Arlen mengantar Jennifer ke Monte
Carlo, di mana Dr. Monteaux memeriksanya secara
menyeluruh. "Mungkin saya terserang semacam kuman, ya?" tanya
Jennifer. "Kalau Anda menginginkan suatu ramalan, sahut dokter tua
itu, "akan saya datangkan seorang peramal. Kalau Anda ingin
tahu penyakit Anda, kini harus bersabar sampai kita menerima
kembali laporan laboratorium."
"Kapan?" "Biasanya dua atau tiga hari lagi."
Jennifer tahu bahwa dia tak mungkin tinggal dua atau tiga
hari lagi. Mungkin Adam membutuhkan dia. Dia sendiri pun
membutuhkan Adam. "Sementara itu, saya minta Anda tinggal di tempat tidur
dan beristirahat." Jennifer diberinya sebotol pil.
"Pil-pil ini untuk menenangkan Anda."
"Terima kasih." Jennifer menuliskan sesuatu pada secarik
kertas. "Anda bisa menghubungi saya di sini."
Setelah Jennifer pergi barulah Dr. Monteux melihat ke
kertas itu. Di situ tertulis sebuah nomor telepon di New York.
Di lapangan terbang Charles de Gaul e di Paris, di mana
Jennifer berganti pesawat, diminumnya dua buah pil yang
diberikan Dr. Monteux padanya, dan sebuah pil tidur. Dia tidur
nyenyak selama perjalanan ke New York, tetapi waktu dia
turun dari pesawat dia tidak merasa lebih baik. Dia tidak minta
dijemput, jadi dia naik taksi ke apartemennya.
265 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Senja hari telepon berdering. Adam yang menelepon.
"Jennifer! Di mana kau...."
Jennifer menguatkan dirinya supaya suaranya terdengar
sehat. "Maafkan aku, Sayang. Aku terpaksa pergi ke Monte
Carlo untuk menemui seorang klien, aku tidak berhasil
menghubungi kau sebelumnya."
"Aku kuatir setengah mati. Kau tak apa-apa?"
"Aku baik-baik saja. Aku.... aku sibuk sekali di sana".
"Tuhanku! Aku sudah membayangkan yang ngeri-ngeri."
"Tak ada yang perlu dikuatirkan," Jennifer meyakinkannya.
"Bagaimana jalannya kampanye?"
"Baik. Kapan aku bisa menemui kau" Aku harus pergi ke
Washington, tapi itu bisa ditunda...."
"Jangan tunda, pergi sajalah," kata Jennifer. Dia tak mau Adam melihatnya dalam keadaan begini "Aku akan sibuk lagi.
Akhir pekan sajalah kita bertemu."
"Baiklah." Nadanya terdengar enggan. "Bila kau tak ada kegiatan jam sebelas, aku akan muncul dalam berita tv stasiun
CBS." "Aku akan nonton kau, Sayang."
Lima menit setelah gagang telepon diletakkan. Jennifer
sudah tidur lagi. Pagi harinya, Jennifer menelepon Cynthia mengatakan
bahwa dia tidak akan datang ke kantor. Jennifer tidur gelisah,
dan waktu bangun, dia merasa belum baik. Dia mencoba
sarapan, tapi semua dimuntahkannya kembali. Dia merasa
lemah, dan kemudian baru menyadari bahwa hampir tiga hari
dia tak makan apa-apa. Pikirannya dengan sendirinya melayang pada bermacam-
macam penyakit yang mengerikan yang mungkin
266 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menghinggapinya. Yang pertama-tama kanker, tentu. Diraba-
rabanya kalau ada benjolan-benjolan di payudaranya, tapi dia
tak merasakan apa-apa yang tak beres. Kanker tentu saja bisa
menyerang di mana-mana. Mungkin juga semacam virus, tapi
kalau memang itu, dokter tentu sudah menemukannya
langsung. Sulitnya, apa saja pun mungkin. Jennifer merasa
putus asa dan tak berdaya. Dia bukan orang yang suka
membayangkan dirinya sakit, dia selalu sehat-sehat, dan
sekarang dia merasa telah dikhianati tubuhnya sendiri. Dia tak
ingin sesuatu terjadi atas dirinya. Justru karena kini segala-
galanya sedang membuatnya bahagia.
Dia pasti akan baik. Pasti.
Sekali lagi dia merasa mual.
Jam sebelas pagi itu. Dr. Andre Monteux menelepon dari
Monte Carlo. Terdengar suara petugas, "Sebentar, saya
hubungkan dengan dokter itu."
Yang 'sebentar' itu terasa seperti seratus tahun, dan
Jennifer menggenggam gagang telepon kuat-kuat, dia tak
tahan menunggu. Akhirnya terdengar suara Dr. Monteux berkata, "Bagaimana
perasaan Anda?" "Masih sama saja," jawab Jennifer gugup. "Sudahkah Anda menerima hasil pemeriksaannya?"
"Berita baik," kata Dr. Monteux. "Yang jelas bukan
sampar." Jennifer tak sabar lagi. "Lalu apa" Ada apa dengan saya?"
"Anda hamil, Nyonya Parker."
Jennifer terduduk, dia tak bisa bergerak dan hanya
menatap telepon. Waktu dia bisa berbicara lagi, dia tanya,
"Ya.... Yakinkah Anda?"
267 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Yakin. Ini pasti bayi Anda yang pertama, ya?"
"Ya." "Saya anjurkan supaya Anda menghubungi seorang ahli
kandungan secepat mungkin. Melihat betapa beratnya tanda-
tanda awal pada diri Anda, Anda mungkin akan mengalami
kesulitan." "Baiklah," sahut Jennifer. "Terima kasih Anda sudah
menelepon, Dr. Monteux."
Jennifer meletakkan kembali gagang telepon dan duduk
dengan pikiran kacau-balau. Dia tak yakin kapan pembuahan
itu terjadi, atau bagaimana persaannya. Dia tak bisa berpikir
sehat. Ia akan mendapatkan anak dari Adam. Dan tiba-tiba dia
tahu bagaimana perasaannya. Dia merasa bahagia sekali; dia
merasa seolah-olah dia telah diberi hadiah yang tak terhingga
nilainya. Saatnya tepat sekali, seolah-olah dewa-dewa berada di
pihak mereka. Pemilihan akan selesai secepatnya dan dia bisa
segera menikah dengan Adam. Pasti anak laki-laki. Dia tak
sabar menceritakannya pada Adam.
Diteleponnya Adam di kantornya. "Tuan Warner tak ada di
kantor," sekretarisnya memberi tahu. "Bisa Anda coba di
rumahnya." Jennifer enggan menelepon Adam di rumahnya, tapi
dadanya serasa akan meledak oleh berita itu. Diputarnya
nomor telepon rumahnya. Mary Beth yang menerima.
"Maaf, aku mengganggumu," kata Jennifer. "Ada sesuatu yang ingin saya bicarakan dengan Adam. Ini Jennifer Parker."
"Aku senang kau menelepon," kata Mary Beth Kehangatan
suaranya meyakinkan. "Adam sedang menghadiri pertemuan-
268 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
pertemuan, tapi dia akan kembali nanti malam. Datang saja ke
rumah. Kita makan malam bersama. Jam tujuh bisa?"
Jennifer ragu sebentar. "Baiklah."
Adalah ajaib bahwa Jennifer tidak mengalami kecelakaan
waktu dia mengemudikan mobilnya ke Croton-on-Hudson.
Pikirannya melayang jauh mengangankan masa depan. Dia
sering membicarakan tentang anak-anak dengan Adam. Dia
ingat kata-kata Adam. Aku ingin sepasang anak yang rupanya


Malaikat Keadilan Rage Of Angels Karya Sidney Sheldon di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

seperti kau. Waktu berjalan di jalan raya, dia mengangankan suatu
gerakan halus dalam rahimnya, tapi dikatakannya sendiri
bahwa itu omong kosong. Masih terlalu awal. Tapi tidak akan
lama lagi. Bayi Adam ada dalam rahimnya. Bayi itu hidup dan
sebentar lagi akan menendang-nendang. Rasanya hebat,
rasanya membingungkan. Dia....
Jennifer mendengar seseorang membunyikan klakson
mobilnya, dia menoleh dan dilihatnya bahwa dia hampir
membuat sebuah truk terdesak ke tepi jalan. Jennifer
melemparkan senyum yang mengandung permintaan maaf,
lalu meneruskan perjalanannya. Tak satu pun yang bisa
merusak suasana hari ini.
Hari sudah senja waktu Jennifer berhenti di depan rumah
keluarga Warner. Salju halus sudah mulai Utuh, seolah-olah
membedaki pepohonan tipis-tipis. Mary Beth yang
mengenakan baju brokat panjang berwarna biru,
membukakan pintu depan untuk menyambut Jennifer.
Digandengnya Jennifer dengan hangat dan diantarnya masuk
ke rumah, dan Jennifer jadi ingat akan waktu mereka bertemu
untuk pertama kali. Mary Beth tampak bahagia dan berseri. Dia banyak
berbicara tentang tetek-bengek, membuat tamunya merasa
tenang. Mereka masuk ke kamar perpustakaan di mana api
sedang menyala dalam perapian.
269 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Aku belum mendapat kabar dari Adam," kata Mary Beth.
"Mungkin dia tertahan. Sementara itu kita berdua bisa
mengobrol panjang. Kudengar kau bersemangat waktu di
telepon tadi." Mary Beth membungkuk seolah-olah mengajak
berkomplot. "Apakah ada berita besar yang akan kau
sampaikan?" Jennifer melihat pada wanita ramah di hadapannya dan
tercetuslah kata-kata itu, "Aku sedang mengandung bayi
Adam." Mary Beth bersandar kembali di kursinya dan tersenyum.
"Wah! Luar biasa! Aku juga sedang mengandung."
Jennifer terbelalak memandangnya. "A.... aku tak
mengerti." Mary Beth tertawa. "Sebenarnya sederhana sekali.
Bukankah aku istri Adam yang sah?"
"Tapi.... tapi bukankah kau dan Adam akan bercerai?" kata Jennifer lambat-lambat.
"Anak manis, mengapa aku harus minta cerai dari Adam"
Aku memujanya." Jennifer merasa kepalanya mulai berputar-putar.
Percakapan jadi tak menentu. "Kau.... kau mencintai orang
lain. Katamu kau...."
"Aku berkata bahwa aku mencintai seseorang. Itu memang
benar. Aku mencintai Adam. Sudah kukatakan padamu, bahwa
aku mencintai Adam sejak pertama kali aku bertemu dengan
dia." Dia pasti tidak bersungguh-sungguh. Dia sedang mengusik
Jennifer, mempermainkannya.
270 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Hentikanlah!" kata Jennifer. "Kalian berdua seperti kakak-adik saja. Adam tak bermain cinta lagi dengan...."
Suara Mary Beth mengandung tawa. "Kasihan sekali kau,
Sayang! Aku heran bahwa orang sepintar kau bisa...." Dia
membungkuk lagi dan kini berkata bersungguh-sungguh. "Kau
percaya padanya! Kasihan. Tapi aku mengandung. Sungguh."
Jennifer berjuang untuk menenangkan dirinya. "Adam
mencintai aku. Kami akan menikah."
Mary Beth menggeleng. Matanya yang biru menatap mata
Jennifer dan di situ tampak jelas kebencian, membuat jantung
Jennifer terasa berhenti sejenak.
"Kalau begitu Adam akan menjadi orang yang beristri dua.
Aku tidak akan minta cerai dari dia. Dan bila kubiarkan Adam
menceraikan aku untuk kawin dengan kau, dia akan kalah
dalam pemilihan. Padahal sekarang, dia akan
memenangkannya. Kemudian kami akan ke Gedung Putih,
Adam dan aku. Tidak ada tempat dalam hidupnya bagi
seseorang seperti kau. Selama ini pun tidak. Dia hanya
mengira bahwa dia cinta padamu. Tapi itu akan berlalu bila
didengarnya bahwa aku sedang mengandung bayinya. Adam
memang sudah lama menginginkan anak."
Jennifer memejamkan matanya rapat-rapat, mencoba
menghentikan sakit kepalanya yang hebat.
"Maukah kau sesuatu?" tanya Mary Beth cemas.
Jennifer membuka matanya. "Sudah kaukatakan pada
Adam bahwa kau hamil?"
"Belum," kata Mary Beth tersenyum. "Kurasa nanti malam saja akan kukatakan padanya setelah dia pulang dan setelah
kami pergi tidur." Jennifer merasa benci sekali. "Kau seperti binatang
bengis...." 271 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Bukankah semuanya sudah jelas" Aku istrinya. Kau pelacur simpanannya."
Jennifer bangkit dengan kepala pusing. Sakit kepalanya makin hebat, dia merasa tak tahan karena seperti dipalu.
Telinganya berdengung keras dan dia takut kalau-kalau dia pingsan. Dia berjalan ke arah pintu masuk dengan terhuyung-huyung.
Jennifer berhenti di pintu, dan menekankan dirinya pada pintu itu. Dia mencoba berpikir. Adam berkata bahwa dia mencintainya, tapi dia meniduri wanita ini, dia menghamilinya pula.
Jennifer berbalik lalu berjalan ke luar menempuh udara malam yang dingin.
24 Adam sedang dalam putaran terakhir dari kampanye berkeliling negara. Beberapa kali dia menelepon Jennifer, tapi dia selalu dikelilingi rencana perjalanannya dan dia tak punya kesempatan untuk berbicara banyak, sedang Jennifer tak pula berkesempatan untuk menyampaikan beritanya.
Jennifer tahu mengapa Mary Beth sampai hamil: dia telah merayu Adam supaya mau tidur dengannya. Tapi Jennifer ingin mendengarnya dari Adam sendiri.
"Beberapa hari lagi aku akan kembali dan kita akan bercakap-cakap," kata Adam.
Kini lima hari lagi menjelang pemilihan. Adam memang pantas menang karena dia lebih baik. Jennifer merasa Mary Beth memang benar waktu dia mengatakan bahwa itu mungkin merupakan batu loncatan untuk kedudukan kepresidenan di Amerika Serikat. Jennifer akan memaksa dirinya untuk menunggu dan melihat bagaimana jadinya.
272 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Bila Adam terpilih menjadi senator, Jennifer akan
kehilangan dia. Adam akan pergi ke Washington dengan Mary
Beth. Tidak akan ada lagi jalan untuk bercerai. Skandal
tentang seorang anggota senat baru yang menceraikan
istrinya yang sedang hamil untuk mengawini kekasih
peliharaannya yang sedang hamil pula, akan sangat
mengancam kehidupannya. Tapi bila Adam kalah dalam
perebutan suara itu, maka dia akan bebas. Bebas untuk
kembali menjalankan praktek pengacaranya, bebas untuk
mengawini Jennifer, dan tak perlu kuatir atau peduli apa yang
dipikirkan orang. Mereka akan bisa hidup bersama selama sisa
hidup mereka. Menimang anak-anak mereka.
Hari pemilihan tiba, ditandai dengan hujan sejak subuh.
Karena besarnya perhatian pada perebutan suara untuk
keanggotaan senat, bisa diharapkan akan banyak sekali
pemilih yang akan datang ke tempat-tempat pemungutan
suara, meskipun cuaca buruk.
Pagi hari, Ken Bailey bertanya, "Apakah kau akan pergi
memberikan suaramu hari ini?"
"Ya." "Kelihatannya tidak akan banyak selisih suara nanti ini, ya?"
"Kecil sekali."
Sudah agak siang Jennifer baru pergi ke tempat
pemungutan suara, dan sambil memasuki bilik pemilihan dia
berpikir dengan murung, satu suara bagi Adam Warner berarti
satu suara melawan Jennifer Parker. Dia memberikan suara
untuk Adam, lalu keluar dari bilik itu. Dia merasa tak sanggup
kembali ke kantornya. Dia berjalan saja di sepanjang jalan
sepanjang petang itu, mencoba untuk tidak berpikir, mencoba
untuk tidak merasa; berpikir dan merasa, menyadari bahwa
dalam beberapa jam lagi sisa hidupnya akan ditentukan.
273 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
25 "Inilah pemilihan dengan perbedaan suara yang terkecil, yang pernah kita alami selama bertahun-tahun," kata penyiar tv.
Jennifer seorang diri di rumah melihat penghitungan suara pada siaran tv stasiun NBC. Dia baru saja menyiapkan makanan ringan berupa telur dadar dan roti panggang, tapi kemudian terlalu gugup untuk bisa makan sesuatu. Dia duduk dengan mengenakan kimono, meringkuk di sofa, mendengarkan nasibnya disiarkan pada berjuta-juta orang.
Setiap penonton punya alasan masing-masing untuk nonton, untuk menginginkan salah seorang calon menang atau kalah, tapi Jennifer yakin bahwa tak seorang pun di antara mereka yang terlibat dalam pemilihan itu sedalam dia. Bila Adam menang, itu akan merupakan akhir dari hubungan mereka, dan... akhir dari bayi dalam rahimnya.
Tampak sekilas gambar Adam di layar, dan di sisinya, Mary Beth. Jennifer bisa berbangga diri karena kepandaiannya menafsirkan orang, tapi dia telah benar-benar terkicuh oleh sikap dan mulut manis perempuan keparat itu. Dia berusaha terus untuk menekan bayangan Adam yang meniduri perempuan itu dan membuatnya hamil.
Edwin Newman berkata, "Inilah suara-suara masuk yang terakhir dalam perebutan kursi senat antara anggota lama, John Trowbridge dan penantangnya Adam Warner. Di Manhattan, John Trowbridge mengumpulkan dua ratus dua puluh satu ribu tiga ratus tujuh puluh lima suara, sedang Adam Warner dua ratus empat belas ribu delapan ratus sembilan puluh lima.
Di Daerah Pemilihan Empat Puluh Lima dari daerah perwakilan di Queens, John Trowbridge unggul dua setengah persen"
Hidup Jennifer sedang diukur dengan angka-angka persen.
274 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Dari daerah-daerah Bronx, Brooklyn, Queens,. Richmond,
dan daerah-daerah Nassau, Rockland, Suffolk, dan
Westchester, terkumpul jumlah dua juta tiga ratus ribu suara
bagi John Trowbridge, dan dua juta seratus dua puluh ribu
bagi Adam Warner, sedang hasil pemungutan dari negara
bagian New York baru saja masuk. Adam Warner telah
membuat kejutan dengan merupakan saingan berat melawan
John Trowbridge, yang sudah terpilih untuk ketiga kalinya.
Sejak semula, jumlah suara boleh dikatakan terbagi sama kuat
dalam perebutan kursi ini. Menurut hasil pemungutan yang
terakhir, dengan enam puluh dua persen dari suara yang
dihitung, Senator Trowbridge mulai mengumpulkan suara lebih
banyak. Waktu kami membaca hasil pemungutan yang
terakhir sejam yang lalu, Senator Trowbridge mengumpulkan
dua persen lebih banyak. Hasil pemungutan sekarang
menunjukkan bahwa dia maju dengan kelebihan dua setengah
persen. Bila kecenderungan ini berjalan terus, maka komputer
NBC akan meramalkan Senator Trowbridge yang akan menjadi
pemenang dalam perebutan kursi senat untuk Amerika Serikat
ini. Sambil bergerak terus dalam perebutan suara antara..."
Jennifer menatap terus ke pesawat tv-nya dengan hati
berdebar-debar. Rasanya berjuta-juta orang memberikan
suaranya untuk menentukan Adam untuk Jennifer atau Adam
untuk Mary Beth. Jennifer merasa kepalanya ringan dan
pusing. Dia tak boleh lupa makan sesuatu nanti. Tapi sekarang
tidak. Sekarang tak satu pun yang berarti, kecuali apa yang
sedang terjadi di layar di hadapannya. Ketegangan makin
meningkat, dari menit ke menit, dari jam ke jam.
Tengah malam, Senator Trowbridge unggul tiga persen.
Jam dua subuh, setelah tujuh puluh satu persen dari suara
yang terkumpul dihitung, Senator Trowbridge unggul tiga
setengah persen. Komputer mengatakan bahwa Senator John
Trowbridge akan memenangkan pemilihan itu.
275 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Jennifer masih saja menatap pesawat tv tanpa emosi,
tanpa perasaan apa-apa. Adam kalah. Jennifer menang. Dia
telah memenangkan Adam dan putra mereka berdua. Kini dia
bebas untuk menceritakan pada Adam, menceritakan padanya
tentang bayi mereka, merencanakan masa depan mereka
bersama. Jennifer merasa kasihan pada Adam, karena dia tahu
betapa besarnya arti pemilihan itu bagi Adam. Tapi lama-lama
tentu Adam akan lupa juga. Dia akan mencoba lagi kelak, dan
Jennifer akan bisa membantunya. Adam masih muda. Dunia
terbentang di hadapan mereka berdua. Di hadapan mereka
bertiga. Jennifer tertidur di sofa, bermimpi tentang Adam, tentang
pemilihan dan Gedung Putih. Dia, Adam, dan putra mereka,
berada di ruang Oval. Adam sedang mengucapkan pidato
pelantikannya. Mary Beth masuk dan mengganggu. Adam
membentaknya dan suaranya makin lama makin nyaring.
Jennifer terbangun. Suara yang didengarnya adalah suara
Edwin Newman. Siaran tv masih berjalan terus. Hari sudah
subuh. Edwin Newman yang tampak keletihan sedang
membacakan suara masuk terakhir hasil pemilihan. Jennifer
mendengarkan, pikirannya masih setengah tidur.
Waktu akan bangkit dari sofa didengarnya Edwin berkata,
"Dan inilah hasil terakhir dari pemilihan senator untuk Negara Bagian New York. Adam Warner telah mengalahkan pemegang
kedudukan yang lama, Senator John Trowbridge, dengan
kemenangan tipis kurang dari setengah persen."
Berlalulah sudah. Jennifer sudah kalah.
26 276 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Waktu Jennifer masuk ke kantornya kesiangan pagi itu, Cynthia berkata, "Tuan Adam menelepon, Nona Parker.
Sepanjang pagi ini dia menelepon terus."
Jennifer ragu, lalu berkata, "Baiklah, Cynthia, akan kuterima." Dia masuk ke kamar kerjanya dan mengangkat gagang telepon. "Halo, Adam, selamat ya."
"Terima kasih. Kita harus berbicara. Bisakah kau membebaskan diri untuk makan siang?"
"Bisa," kata Jennifer ragu.
Bagaimanapun juga harus dihadapi.
Itulah pertama kali Jennifer bertemu dengan Adam selama tiga minggu. Diperhatikannya wajah Adam. Dia kelihatan letih dan pucat. Dia seharusnya berwajah merah karena kemenangannya, tapi sebaliknya dia kelihatan gugup sekali dan salah tingkah. Mereka memesan makanan, namun tak seorang pun di antara mereka menyentuhnya, dan mereka berbicara tentang pemilihan. Kata-kata mereka hanya merupakan kedok untuk menyembunyikan pikiran masing-masing.
Akhirnya, kepura-puraan itu tak dapat dipertahankan, dan Adam berkata, "Jennifer..." Dia menarik napas panjang lalu mengucapkannya cepat-cepat, "Mary Beth mengandung "
Bagaimanapun juga, tak tahan rasanya Jennifer mendengar kenyataan itu diucapkan oleh Adam sendiri. "Aku menyesal, Sayang. Hal itu.... terjadi begitu saja. Sulit rasanya menjelaskannya."
"Tak perlu kaujelaskan." Jennifer bisa melihat peristiwa itu dengan jelas. Mary Beth yang mengenakan baju tidur yang menantang.... atau tanpa busana.... dan Adam....
"Aku merasa diriku goblok sekali," kata Adam. Mereka berdiaman dengan rasa tak enak, lalu Adam berkata lagi,
"Tadi pagi aku menerima telepon dari ketua Komite Nasional.
277 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ada suara mengenai rencana akan menyiapkan diriku untuk
pencalonan presiden yang akan datang." Dia ragu lagi.
"Masalahnya, dengan kehamilan Mary Beth, waktunya jadi tak
tepat untuk mendapatkan perceraian. Aku jadi tak tahu apa
yang harus kulakukan. Sudah tiga malam ini aku tak tidur."
Dia memandang Jennifer dan berkata, "Aku sebenarnya tak
mau meminta ini darimu, tapi.... bisakah kita menunggu dulu
sebentar sampai semuanya "beres?"
Jennifer melihat pada Adam di seberang meja dan hatinya
terasa pedih sekali, dia merasa kehilangan yang tak terkirakan
hingga dia merasa tak tahan.
"Sementara itu kita tetap berhubungan sesering mungkin,"
kata Adam lagi. "Kita...."
Jennifer memaksakan dirinya untuk berbicara. "Tidak,
Adam. Sebaiknya kita putuskan saja."
Adam menatapnya. "Kau tentu tidak bersungguh-sungguh.
Aku cinta padamu, Sayang. Kita akan mencari jalan untuk...."
"Jalan itu tak ada. Istri dan anakmu tidak akan bisa hilang
begitu saja. Hubungan kita yang harus kita putuskan. Aku
tetap mencintaimu. Setiap detik dari kebersamaan
denganmu." Jennifer bangkit dari tempat duduknya, karena dia tahu
bahwa bila dia tidak keluar dari restoran itu, dia akan
menjerit-jerit. "Kita tak boleh bertemu lagi."
Jennifer tak tahan melihat mata Adam yang
membayangkan kepedihan. "Demi Tuhan, Jennifer! Jangan lakukan ini. Jangan lakukan!


Malaikat Keadilan Rage Of Angels Karya Sidney Sheldon di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Kita...." Jennifer tidak mendengar kata-kata selanjutnya. Dia
berjalan cepat-cepat ke pintu, lari dari kehidupan Adam.
278 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
27 Telepon-telepon dari Adam tak lagi diterima atau dibalasnya. Surat-suratnya dikembalikan tanpa dibuka. Pada surat yang terakhir diterimanya, ditulisnya meninggal di amplopnya, lalu dimasukkannya kembali ke kotak pos. Itu memang kenyataannya, pikir Jennifer, aku memang sudah mati.
Dia tak tahu bahwa ada rasa sakit yang sehebat itu. Dia ingin menyendiri, namun dia tak sendiri. Ada seorang manusia lain dalam tubuhnya dan merupakan bagian dari dirinya dan bagian dari Adam. Dan dia akan membinasakannya.
Dipaksanya dirinya untuk memikirkan di mana dia akan menggugurkan kandungannya. Beberapa tahun yang lalu, suatu pengguguran akan berarti seorang dokter gadungan dalam sebuah kamar yang kotor dan jorok yang tersembunyi di sebuah lorong" tapi itu tak perlu lagi sekarang. Sekarang dia bisa saja pergi ke sebuah rumah sakit dan meminta supaya pengguguran itu dilakukan oleh seorang ahli terkenal. Harus di suatu tempat di luar New York City. Foto-foto Jennifer sudah terlalu sering masuk surat-surat kabar, sudah terlalu sering muncul di tv. Dia perlu tempat di mana dia tak dikenal, suatu tempat di mana orang tidak akan bertanya-tanya. Tak boleh diketahui adanya kaitan antara dia dan Adam Warner. Senator Amerika Serikat Adam Warner. Bayi mereka harus mati tanpa diketahui orang.
Jennifer membayangkan, bagaimana kira-kira bayi itu, dan dia mulai menangis demikian hebatnya hingga napasnya sesak.
Hari mulai hujan. Jennifer menengadah ke langit dan berpikir apakah Tuhan ikut menangisinya.
Ken Bailey adalah satu-satunya orang yang dapat dipercayai Jennifer untuk membantunya.
279 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Aku akan menggugurkan kandunganku," kata Jennifer
tanpa pendahuluan. "Apakah kau kenal seorang dokter yang
baik?" Ken mencoba menutupi rasa terkejutnya, tapi Jennifer bisa
melihat bermacam-macam perasaan yang berbaur yang
terbayang di air mukanya.
"Di suatu tempat di luar kota, Ken. Di suatu tempat di
mana orang tak kenal padaku."
"Bagaimana kalau di Kepulauan Fiji?" Suaranya
mengandung kemarahan. "Aku serius." "Maaf. Aku.... kau membuatku terkejut sekali." Berita itu benar-benar telah membuatnya terperanjat. Dia memuja
Jennifer. Ada kalanya dia merasa mencintainya, tapi tak yakin,
dan hal itu merupakan siksaan. Terhadap Jennifer dia tidak
akan bisa berbuat sebagaimana dia telah memperlakukan
istrinya. Tuhanku, pikir Ken, mengapa Kau tak mau
memastikan mengenai diriku"
Dia menyusupkan jari-jarinya ke rambutnya yang merah
dan berkata, "Kalau kau tak mau melakukannya di New York,
kuanjurkan di North Carolina saja. Tempat itu tidak terlalu
jauh." "Bisakah kau menolong melihat kemungkinannya?"
"Bisa. Baiklah. Aku...."
"Ya?" Ken memalingkan mukanya. "Tak apa-apa."
Selama tiga hari berikutnya Ken Bailey menghilang. Waktu
dia masuk ke kamar kerja Jennifer pada hari yang ketiga,
kelihatannya dia tak bercukur dan matanya merah serta
cekung. 280 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Jennifer memandangnya, lalu bertanya. "Kau tak apa-apa?"
"Tak apa-apa." "Adakah sesuatu yang bisa kubantu?"
"Tidak." Bila Tuhan tak bisa menolongku, apalagi kau, Kekasihku.
Diserahkannya pada Jennifer secarik kertas yang bertulisan, Dokter Eric Linden, Memorial Hospital, Charlotte, North Carolina.
"Terima kasih."
"Kembali. Kapan kau akan pergi untuk itu" "
"Akhir pekan ini."
"Tak inginkah kau aku ikut denganmu?" tanyanya salah tingkah.
"Tak usah, terima kasih. Aku tak apa-apa."
"Bagaimana dengan perjalanan pulang?"
"Aku tidak akan apa-apa."
Ken masih saja berdiri, dia ragu. "Sebenarnya bukan urusanku, tapi apakah kau yakin akan niatmu itu?"
"Aku yakin." Jennifer merasa tak punya pilihan lain. Tak ada yang lebih diingininya di dunia ini daripada memelihara bayi Adam ini, tapi dia tahu bahwa sangat tak masuk akal untuk membesarkan bayi itu seorang diri.
Dia melihat pada Ken dan berkata lagi, "Aku yakin."
Rumah sakit itu adalah sebuah bangunan bertingkat dua, dan terbuat dari batu bata, terletak di pinggiran kota Charlotte. Tempat itu menyenangkan.
281 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Wanita yang bertugas di meja pendaftaran rambutnya
beruban dan umurnya hampir tujuh puluh. "Bisa saya
membantu Anda?" "Ya," kata Jennifer. "Saya Nyonya Parker. Saya ada janji dengan Dokter Linden untuk.... untuk...." Jennifer tak sampai
hati untuk mengucapkannya.
Wanita itu mengangguk penuh pengertian. "Dokter sudah
menunggu Anda, Nyonya Parker. Akan saya suruh seseorang
menunjukkan jalan pada Anda."
Seorang jururawat muda yang cekatan mengantar Jennifer
ke sebuah kamar periksa di ujung lorong rumah sakit itu, lalu
berkata "Akan saya katakan pada Dokter Linden bahwa Anda
sudah di sini. Silakan berganti pakaian. Di gantungan ada
pakaian rumah sakit."
Perlahan-lahan, dengan dipenuhi perasaan tak nyata,
Jennifer membuka pakaiannya sendiri dan mengenakan
pakaian rumah sakit yang putih. Dia merasa seolah-olah
sedang mengenakan celemek tukang jagal. Sebentar lagi dia
akan membunuh suatu kehidupan di dalam dirinya. Dalam
bayangannya, celemek itu berbercak-bercak darah, darah dari
bayinya. Jennifer lalu gemetar.
Didengarnya suara berkata, "Nah, tenang saja."
Jennifer mengangkat mukanya dan melihat seorang laki-
laki yang gemuk pendek, berkepala botak, dan memakai kaca
mata berbingkai tanduk yang membuatnya jadi kelihatan
seperti burung hantu. "Saya Dokter Linden." Dia melihat kartu yang ada dalam
tangannya. "Anda Nyonya Parker?" Jennifer mengangguk.
Dokter itu memegang lengan Jennifer lalu berkata dengan
nada membujuk, "Duduklah." Dia pergi ke wastafel lalu
mengisi sebuah gelas dari kertas dengan air. "Minum ini."
282 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Jennifer menurut. Dokter itu duduk di sebuah kursi dan
memperhatikannya sampai gemetarnya berkurang.
"Jadi Anda ingin kandungan Anda digugurkan?"
"Ya." "Sudahkah hal ini dibicarakan dengan suami Anda, Nyonya
Parker?" "Sudah. Kami.... kami berdua menginginkannya."
Dokter itu mengamat-amatinya. "Anda kelihatan sehat-
sehat saja." "Saya merasa.... merasa sehat."
"Apakah kesulitan dalam hal keuangan?"
"Tidak," jawab Jennifer dengan tajam. Mengapa orang ini
banyak sekali bertanya" "Kami.... kami tak bisa punya bayi ini, itu saja."
Dokter Linden mengeluarkan pipa. "Mengganggukah saya
dengan ini?" "Tidak." Dokter Linden menyalakan pipa itu dan berkata, "Ini
kebiasaan buruk." Dia bersandar lalu menghembuskan
segumpal asap. "Bisakah kita selesaikan hal ini?" tanya Jennifer.
Sarafnya demikian tegang hingga rasanya akan putus. Dia
merasa sewaktu-waktu dia bisa berteriak.
Dokter Linden sekali lagi mengisap pipanya lama-lama dan
perlahan-lahan. "Saya rasa kita harus berbicara dulu
sebentar." Dengan usaha yang besar sekali, Jennifer berhasil
menguasai niatnya untuk melawan. "Baiklah."
283 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Soalnya mengenai pengguguran ini," kata Dokter Linden,
"sifatnya final. Anda masih bisa mengubah pikiran Anda
sekarang, tapi Anda tidak bisa lagi mengubahnya setelah
bayinya dibuang." "Saya tidak akan mengubah pikiran saya."
Dokter mengangguk lalu mengisap pipanya perlahan-lahan
lagi. "Baiklah kalau begitu."
Bau tembakau yang manis membuat Jennifer merasa mual
lagi. Dia ingin dokter itu menyingkirkan pipanya. "Dokter
Linden....." Dokter Linden bangkit dengan enggan dan berkata,
"Baiklah, Nyonya muda, mari saya periksa Anda."
Jennifer berbaring di meja pemeriksaan. Kakinya
dimasukkan ke dalam sebuah kekang dari logam yang terasa
dingin. Dirasakannya jari-jemari dokter itu meraba-raba di
dalam tubuhnya. Jari-jari itu terasa lembut dan penuh
keahlian, dan Jennifer tidak menghayati rasa malu, hanya
suatu rasa kehilangan yang tak terkatakan, rasa sedih yang
mendalam. Tanpa di ngininya timbul gambaran-gambaran
putra mereka dalam pikirannya, karena dia yakin bahwa anak
itu pasti anak laki-laki. Anak itu berlari-lari, bermain-main, dan
tertawa-tawa. Tumbuh menyerupai ayahnya.
Dokter Linden sudah selesai dengan pemeriksaannya.
"Anda bisa berpakaian sekarang, Nyonya, Parker. Anda boleh
menginap di sini satu malam, kalau Anda mau, dan
pembedahannya akan kita lakukan besok pagi."
"Tidak!" Suara Jennifer terdengar lebih tajam daripada
yang dimaksudnya. "Saya ingin itu dilakukan sekarang saja."
Dokter Linden memperhatikannya lagi dengan air muka
bertanya. "Ada dua orang pasien yang sudah datang lebih dulu dari
Anda. Akan saya suruh seorang jururawat kemari untuk
284 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mengadakan pemeriksaan laboratorium, lalu menyiapkan Anda
di kamar Anda. Pembedahan akan dilakukan empat jam lagi.
Mau begitu?" "Baiklah," bisik Jennifer.
Jennifer berbaring di tempat tidur yang sempit dengan
memejamkan matanya, menunggu Dokter Linden kembali. Di
dinding ada sebuah jam kuno, dan bunyi tik-tak jam itu
seolah-olah memenuhi kamar itu. Bunyi tik-tak itu kemudian
seakan-akan berubah menjadi: Adam kecil. Adam kecil, Adam
kecil, putra kami, putra kami, putra kami.
Jennifer tak berhasil menghapuskan gambaran bayi itu dari
pikirannya. Pada saat itu, bayi itu ada dalam tubuh ibunya,
nyaman, hangat, dan hidup, terlindung dari dunia luar dalam
rahim yang amniotic. Jennifer bertanya sendiri, apakah janin
bayi itu sudah punya perasaan pendahuluan mengenai apa
yang akan terjadi atas dirinya. Dia ingin tahu apakah bayi itu
akan merasa sakit bila pisau membunuhnya. Jennifer menutup
telinga dengan tangannya supaya tidak mendengar bunyi detik
jam. Dirasakannya napasnya mulai menyesak, dan tubuhnya
bersimbah peluh. Dia mendengar bunyi, lalu membuka
matanya. Dokter Linden berdiri di sampingnya, wajahnya
menunjukkan rasa kuatir. "Apakah Anda baik-baik saja,
Nyonya Parker?" "Ya," bisik Jennifer. "Saya hanya ingin ini berlalu."
Dokter Linden mengangguk. "Itulah yang akan kita lakukan
sekarang." Dia mengambil sebuah alat suntik dari meja di
samping tempat tidur, lalu mendekati Jennifer.
"Apa isinya itu?"
"Demerol dan phenergan, untuk menenangkan Anda.
Beberapa menit lagi kita akan pergi ke kamar bedah." Dia
285 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menyuntik Jennifer. "Rupanya ini untuk pertama kali Anda
menggugurkan, ya?" "Ya." "Kalau begitu, baik saya jelaskan jalannya. Pembedahan itu
tidak akan terasa sakit dan boleh dikatakan sederhana. Di
kamar bedah Anda akan diberi suntikan nitrous oxide untuk
pembiusan keseluruhan, dan oksigen melalui kedok. Bila Anda
sudah tak sadar kami akan memasukkan semacam cermin
kecil ke dalam vagina Anda, supaya kami bisa melihat apa
yang kami lakukan. Lalu kami akan membesarkan leher rahim
dengan alat-alat dari logam, mula-mula dengan yang
berukuran kecil, makin lama makin besar, dan bagian dalam
dari rahim Anda akan dikeruk dengan alat kuret. Ada
pertanyaan sebegitu jauh?"
"Tidak." Jennifer mulai merasa hangat dan mengantuk. Dia bisa
merasakan ketegangannya hilang lenyap bagaikan oleh suatu
keajaiban, dan dinding-dinding kamar mulai mengabur. Dia
ingin menanyakan sesuatu pada dokter, tapi dia tak ingat apa
itu... sesuatu mengenai bayi itu... sekarang sudah tak penting
lagi. Yang penting sekarang adalah bahwa dia sedang
menjalani apa yang harus dilakukannya. Beberapa menit lagi
semuanya itu akan berlalu, dan dia akan bisa memulai
hidupnya lagi. Dia merasa dirinya mengambang dalam keadaan indah
bagai dalam mimpi... dia sadar ada orang-orang yang masuk
ke ruang itu. mereka mengangkatnya ke sebuah meja logam
beroda... dia bisa merasakan rasa dingin di punggungnya
menembusi baju rumah sakitnya yang tipis. Dia didorong
melalui lorong rumah sakit itu dan dia lalu menghitung lampu-
lampu yang bergantungan. Rasanya penting untuk
mendapatkan jumlah yang benar, tapi dia tak tahu mengapa.
Dia didorong memasuki sebuah kamar bedah putih yang
bebas hama dan Jennifer berpikir, Di sinilah bayiku akan mati.
286 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Jangan kuatir, Adam kecil. Aku tidak akan membiarkan mereka
menyakitimu. Dan di luar kehendaknya, dia pun menangis.
Dokter Linden menepuk-nepuk lengannya. "Tak apa-apa.
Tidak akan sakit." Kematian tanpa rasa sakit, pikir Jennifer. Bagus sekali. Dia
sayang pada bayinya. Dia tak mau bayi itu disakiti.
Seseorang memasang kedok di mukanya dan suatu suara
berkata, "Isap napas dalam-dalam."
Jennifer merasa tangan orang yang mengangkat baju
rumah sakitnya dan mengangkangkan kakinya.
Sekarang akan terjadi. Hal itu akan terjadi sekarang. Adam
kecil. Adam kecil. Adam kecil.
"Saya minta Anda tenang," kata Dokter Linden.
Jennifer mengangguk. Selamat jalan bayiku. Dirasakannya
suatu alat baja yang dingin mulai bergerak di antara kedua
pahanya dan perlahan-lahan dimasukkan. Alat pembunuh
asing itulah yang akan membunuh bayi Adam.
Tiba-tiba didengarnya suara yang terasa asing berteriak,
"Hentikan! Hentikan! Hentikan!"
Lalu Jennifer melihat ke wajah-wajah yang keheranan,
yang memandanginya dengan terbelalak, dan dia pun


Malaikat Keadilan Rage Of Angels Karya Sidney Sheldon di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

menyadari bahwa teriakan tadi itu berasal dari dirinya. Kedok
tertekan makin kuat ke wajahnya. Dia terserap oleh suatu
pusaran yang berputar makin lama makin cepat, lalu
menenggelamkannya. Yang terakhir diingatnya adalah lampu
putih besar di langit-langit di atasnya, berputar-putar, dan
masuk ke dalam tengkorak kepalanya.
Waktu Jennifer sadar, dia terbaring di tempat tidur dalam
kamarnya di rumah sakit. Melalui jendela dia bisa melihat
bahwa di luar hari sudah gelap. Tubuhnya terasa sakit seolah-
287 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
olah bekas dipukuli, dan dia ingin tahu berapa lama dia tak
sadar. Dia masih hidup, tapi bayinya....
Dijangkaunya bel yang terpasang di tempat tidurnya, lalu
ditekannya. Bel itu ditekannya terus, serasa tak bisa berhenti.
Dia kebingungan. Seseorang jururawat muncul di pintu lalu cepat-cepat pergi
lagi. Beberapa saat kemudian Dokter Linden masuk bergegas.
Dia mendekat ke sisi tempat tidur, lalu dengan halus
melepaskan jari-jari Jennifer dari bel itu.
Jennifer mencengkam lengan dokter itu kuat-kuat dan
berkata dengan suara serak, "Bayi saya.... dia mati!"
"Tidak, Nyonya Parker," kata Dokter Linden. "Dia masih hidup. Saya harap dia laki-laki. Anda terus-menerus
menyebutnya Adam." 28 Hari Natal berlalu, dan tahun baru pun tiba, tahun seribu
sembilan ratus tujuh puluh tiga. Salju yang turun dalam bulan
Februari digantikan oleh angin keras dalam bulan Maret, dan
Jennifer tahu bahwa sudah tiba waktunya dia berhenti
bekerja. Dia mengadakan rapat staf di kantornya.
"Aku akan mengambil cuti besar," Jennifer mengumumkan.
"Aku akan pergi selama lima bulan."
Terdengar gumam mereka terkejut.
"Tapi bukankah kami masih akan bisa menghubungimu?"
tanya Dan Martin. "Tidak, Dan. Aku tidak akan bisa dihubungi."
Ted Harris menatapnya dari balik kaca matanya yang tebal.
"Jennifer, kau tak bisa begitu saja...."
288 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Akhir minggu ini aku akan berangkat."
Bicaranya mengandung nada keputusan yang tidak
menghendaki pertanyaan selanjutnya. Rapat itu selanjutnya
membahas tentang perkara-perkara yang masih harus
ditangani. Setelah semuanya pergi, Ken Bailey bertanya, "Apakah
semuanya ini sudah kaupikirkan matang-matang?"
"Aku tak punya pilihan lain, Ken."
Ken memandanginya. "Aku tak tahu siapa laki-laki keparat
itu, tapi aku benci padanya."
Jennifer meletakkan tangannya di lengan Ken. "Terima
kasih atas perhatianmu. Tapi aku baik-baik saja."
"Ketahuilah, kau akan menghadapi kesulitan. Anak-anak
akan menjadi besar. Mereka suka bertanya. Anak itu ingin
tahu siapa ayahnya."
"Akan kuhadapi itu."
"Baiklah kalau begitu." Dengan nada yang berubah lembut
dia menambahkan, "Bila ada sesuatu yang bisa kulakukan "
apa saja " kau tahu bahwa aku selalu siap."
Jennifer melingkarkan lengannya ke leher Ken. "Terima
kasih, Ken. Terima kasih banyak."
Jennifer tinggal lama di kantornya setelah semua orang
pergi, duduk seorang diri dalam gelap, dan dia berpikir. Dia
akan selalu mencintai Adam. Tak satu pun bisa mengubah hal
itu, dan dia yakin bahwa Adam pun masih mencintainya.
Sebenarnya akan lebih mudah bila Adam tidak mencintaiku,
pikir Jennifer. Sungguh suatu ironi yang tak tertanggungkan:
mereka saling mencintai tapi tak bisa berkumpul, bahwa hidup
mereka akan terpisah makin lama makin jauh. Adam kini
berada di Washington bersama Mary Beth dan anak mereka.
Suatu hari kelak Adam mungkin akan berada di Gedung Putih.
289 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Jennifer membayangkan anaknya sendiri, yang akan tumbuh,
yang ingin tahu siapa ayahnya. Dia tidak akan bisa
memberitahukannya, Adam pun tidak akan pernah boleh tahu
bahwa dia mengandung anaknya, karena hal itu akan
menghancurkan Adam. Dan bila ada orang lain yang tahu, maka Adam akan binasa
dengan cara yang lain pula.
* Jennifer telah memutuskan untuk membeli sebuah rumah
di pinggiran kota, di suatu tempat di luar Manhattan, di mana
dia akan bisa hidup bersama anaknya dalam dunia kecil
mereka sendiri. Dia menemukan rumah itu benar-benar secara kebetulan.
Pada suatu hari dia sedang dalam perjalanan untuk menemui
seorang klien di Long Island. Dia membelok dijalan Ekspres
Long Island pada pembelokan tiga puluh enam, tetapi dia
salah belok dan mendapatkan dirinya berada di Sands Point.
Jalan-jalan di situ sunyi dan diteduhi pohon-pohon yang tinggi,
anggun. Rumah-rumah dibangun jauh dari jalan, masing-
masing rumah terpisah di tanah milik tersendiri. Di depan
sebuah rumah model kolonial di Jalan Sands Point, tergantung
pengumuman Dijual. Pekarangannya dikelilingi pagar, dan ada
sebuah pintu gerbang indah dari besi tempa yang menuju ke
jalan yang licin tempat mobil masuk, diterangi oleh lampu-
lampu bertiang di kiri-kanannya. Halaman depannya luas dan
ditumbuhi sederetan pohon-pohon untuk melindungi rumah.
Dari luar, rumah itu tampak menggiurkan. Jennifer mencatat
nama makelarnya, kemudian membuat janji untuk melihat-
lihat rumah itu esok petangnya.
Agen real estate-nya adalah seorang laki-laki yang
bersungguh-sungguh, yang pandai membujuk, sebangsa
petugas penjualan yang dibenci Jennifer. Tapi Jennifer bukan
290 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
akan membeli pribadi laki-laki itu, dia akan membeli sebuah
rumah. "Rumah itu cantik sekali," kata laki-laki itu. "Ya, benar-benar cantik. Umurnya sudah kira-kira seratus tahun. Masih
dalam keadaan sempurna. Benar-benar sempurna."
Benar-benar berlebihan kalau dikatakannya sempurna.
Kamar-kamarnya besar dan lapang, tapi perlu perbaikan.
Alangkah akan senangnya, pikir Jennifer, memperbaiki rumah
ini lalu menatanya. Di lantai atas, di seberang kamar tidur utama, ada sebuah
kamar yang bisa diubah menjadi sebuah kamar bayi. Dia akan
mewarnainya biru dan.... "Apakah Anda ingin melihat-lihat sekelilingnya?"
Rumah di pohonlah yang membuat Jennifer memutuskan
untuk membelinya. Rumah itu dibangun di atas sebuah
langkan yang tinggi di sebuah pohon oak yang kokoh. Rumah
pohon untuk anaknya. Tanahnya tiga are luasnya, halaman
belakangnya melandai perlahan-lahan menuju ke sebuah selat
kecil, di mana ada sebuah dok. Rumah itu akan merupakan
tempat yang bagus sekali untuk tempat anaknya tumbuh,
karena luasnya tempat untuknya berlari-lari. Kelak anak itu
akan memiliki sebuah kapal kecil. Mereka benar-benar akan
bisa memencilkan diri di sini, hal mana memang diperlukan.
Jennifer sudah memastikan bahwa ini akan merupakan dunia
yang akan menjadi miliknya dan anaknya saja.
Keesokan harinya rumah itu dibelinya.
Jennifer tak pernah menyangka betapa akan sakitnya
meninggalkan apartemen yang ditempatinya bersama Adam.
Kimono dan piama Adam masih ada di situ, demikian pula
sandal dan alat-alat cukurnya. Setiap kamar punya beratus-
ratus kenangan tentang Adam, kenangan tentang masa lalu
yang indah, namun sudah mati. Jennifer mengumpulkan
barang-barangnya secepatnya lalu keluar dari situ.
291 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Di rumahnya yang baru, Jennifer menyibukkan dirinya dari
pagi-pagi benar sampai larut malam, supaya tak ada waktu
untuk berpikir tentang Adam. Dia pergi ke toko-toko di Sands
Point dan Port Washington untuk memesan perabot rumah
tangga dan kain-kain gorden. Dia membeli alat-alat tidur dari
Porthault, sendok-garpu, piring-piring, mangkuk, dan cangkir.
Dia memanggil buruh setempat untuk membetulkan saluran-
saluran yang macet, atap yang bocor, dan alat-alat listrik yang
usang. Dari pagi-pagi benar sampai senja, rumah itu penuh
dengan tukang-tukang cat, ahli-ahli listrik, dan pekerja-pekerja
pemasang kertas lapis dinding.
Jennifer ke sana-kemari, mengawasi segala-galanya. Siang
hari dia membuat dirinya letih, dengan harapan dia bisa tidur
malam harinya, tapi hantu-hantu yang dulu kembali lagi,
menyiksanya dengan mimpi-mimpi buruk yang mengerikan.
Dia berkeliling ke toko-toko antik untuk membeli lampu-
lampu dan meja, serta barang-barang seni. Dia membeli air
mancur dan patung untuk kebun, juga barang-barang hiasan
buatan Lipschitz, Nogu-chi, dan Miro.
Di bagian dalam rumah semuanya kelihatan cantik.
Bob Clement adalah seorang klien Jennifer di California dan
bermacam-macam permadani yang dirancangnya untuk ruang
tamu dan kamar bayi, membuat kamar-kamar itu semarak
dengan warna-warni lembut.
Perut Jennifer makin membesar, dan dia pergi ke desa
untuk membeli pakaian hamil. Dia menyuruh memasang
telepon yang nomornya tidak didaftarkan. Telepon itu
dipasangnya hanya untuk keadaan darurat, tak seorang pun
diberinya nomor telepon itu, dan dia pun tidak mengharapkan
telepon dari siapa-siapa. Satu-satunya orang di kantor yang
tahu di mana dia tinggal adalah Ken Bailey, dan sahabatnya
itu disuruhnya bersumpah untuk merahasiakannya.
292 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pada suatu petang Ken pergi mengunjungi Jennifer.
Jennifer membawanya berkeliling rumah dan pekarangan, dan
dia betul-betul senang. "Sungguh cantik, Jennifer. Cantik sekali. Hebat benar hasil
karyamu." Ken melihat ke perut Jennifer. "Berapa lama lagi?"
"Dua bulan lagi." Jennifer meletakkan tangan Ken di
perutnya, lalu berkata, "Coba rasakan."
Ken merasakan suatu tendangan.
"Makin hari makin kuat saja dia," kata Jennifer dengan
bangga. Jennifer memasakkan makan malam buat Ken. Ken
menunggu sampai mereka selesai makan makanan penutup,
barulah dia mengemukakan yang akan dikatakannya.
"Aku bukan mau mengorek-ngorek," katanya, "tapi
tidakkah orang yang sebenarnya ayahnya perlu ikut berbuat
sesuatu?" "Bahan pembicaraan ditutup."
"Baiklah. Maafkan aku. Kantor sangat kehilangan kau. Ada
klien baru yang...."
Jennifer mengangkat tangannya. "Aku tak mau mendengar
tentang itu." Mereka bercakap-cakap sampai tiba waktunya Ken harus
pulang, dan Jennifer tak senang melihatnya pergi. Dia seorang
laki-laki dan seorang sahabat yang baik.
Jennifer menutup dirinya dari dunia dengan segala cara.
Dia berhenti membaca surat-surat kabar, dan tak mau lagi
nonton tv atau mendengarkan radio. Dunianya adalah di sini,
di antara empat dinding ini. Inilah sarangnya, rahimnya,
tempat dia akan melahirkan putranya ke dunia ini.
293 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dibacanya semua buku yang bisa didapatkannya mengenai
membesarkan anak-anak, mulai dari karangan Dokter Spock
sampai pada Ames dan Gesel .
Setelah Jennifer selesai menata kamar bayi, kamar itu
diisinya dengan bermacam-macam mainan. Didatanginya toko
olahraga, dan melihat bola kaki, alat pemukul basebal , dan
sarung tangan penangkap bola. Dan dia menertawakan
dirinya. Gila-gilaan aku ini. Dia lahir pun belum. Namun alat
pemukul basebal dan sarung tangan penangkap bola itu
dibelinya juga. Dia tergoda ingin membeli bola kaki, tapi
pikirnya, Itu nanti saja.
Bulan Mei datang dan disusul oleh Juni.
Para pekerja sudah selesai dan rumah itu menjadi sepi dan
lengang. Dua kali seminggu Jennifer pergi ke desa untuk
berbelanja di supermarket, dan dua minggu sekali dia
mengunjungi Dokter Harvey, dokter ahli kandungan yang
menanganinya. Dengan patuh Jennifer minum susu lebih
banyak daripada yang disukainya, vitamin-vitamin
diminumnya, dan semua makanan yang sehat dan bergizi
dimakannya. Sekarang dia menjadi besar dan merasa kaku,
dan dia mulai merasa sulit bergerak.
Dia selalu aktif, dan pikirnya dia akan benci sekali kalau dia
sampai menjadi berat dan kaku, dan harus bergerak lambat.
Tapi entah mengapa, kini dia tak peduli. Tak ada lagi alasan
untuk bergegas. Hari-hari terasa lamban dan dipenuhi mimpi
serta kedamaian. Suatu jam harian dalam dirinya telah
memperlambat jalannya sendiri. Jennifer seolah-olah sedang
mengumpulkan tenaga, dan menumpahkannya pada tubuh
lain yang hidup di dalam tubuhnya.
Pada suatu pagi Dokter Harvey memeriksa Jennifer, lalu
berkata, "Dua minggu lagi, Nyonya Parker."
Sudah dekat sekali sekarang. Mula-mula dia menyangka
bahwa dia mungkin akan takut. Dia sudah mendengar ocehan
294 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
ibu-ibu tua tentang rasa sakit itu, kecelakaan-kecelakaannya,
bayi-bayi yang cacat tubuh, namun Jennifer tidak merasa
takut. Dia hanya ingin melihat bayinya, tak sabar dia rasanya
agar persalinannya cepat berlalu supaya dia bisa memeluk
anaknya. Kini Ken Bailey hampir setiap hari datang ke rumah itu,
membawakannya bermacam-macam buku untuk anak-anak,
dan selusin buku-buku Dokter Seuss.


Malaikat Keadilan Rage Of Angels Karya Sidney Sheldon di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Anak laki-lakimu itu akan menyukai buku-buku ini," kata
Ken. Jennifer tersenyum karena Ken mengatakan anak laki-laki.
Suatu pertanda baik. Mereka berjalan-jalan dengan santai di pekarangan dan
makan siang di tepi sungai, duduk di bawah sinar matahari.
Jennifer risau memikirkan penampilannya. Mengapa Ken mau
membuang-buang waktunya bersama dengan seorang wanita
gemuk yang jelek seperti dalam sirkus ini, pikirnya.
Sedang Ken memandangi Jennifer dengan berpikir: Dialah
wanita tercantik yang pernah kulihat.
Rasa sakit yang pertama datang pukul tiga subuh. Rasa
sakit itu demikian hebatnya hingga Jennifer merasa tak bisa
bernapas. Beberapa saat kemudian rasa sakit itu berulang lagi,
dan dengan gembira Jennifer berpikir, Sudah hampir
waktunya. Dia mulai menghitung waktu di antara rasa sakit itu, dan
waktu rasa sakit itu masing-masing berjarak sepuluh menit,
dia menelepon dokter ahli kandungannya. Jennifer pergi ke
rumah sakit dengan mengemudikan mobilnya sendiri, dia
berhenti sebentar di pinggir jalan setiap kali sakitnya terasa
lagi. Seorang petugas sudah siap menantinya di luar waktu dia
tiba. Dan beberapa menit kemudian, Dokter Harvey
memeriksanya. 295 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Setelah selesai, dokter itu berkata dengan meyakinkan,
"Nah, ini pasti akan merupakan persalinan yang mudah,
Nyonya Parker. Santai saja dan kita biarkan alam menjalankan
tugasnya." Ternyata persalinan itu tak mudah, tapi tidak pula terlalu
sulit. Jennifer sanggup menanggung rasa sakit itu, karena dari
rasa sakit itu akan terjadi sesuatu yang indah. Hampir delapan
jam lamanya dia menderita, dan pada akhirnya, setelah
tubuhnya serasa hancur dan bengkok karena kejangan-
kejangan, dia berpikir bahwa derita itu tidak akan berakhir.
Tiba-tiba dia merasa sakitnya hilang dan disusul oleh rasa
kosong, lalu tiba-tiba rasa damai.
Dia mendengar tangis melengking, dan Dokter Harvey
mengangkat bayinya sambil berkata, "Inginkah Anda melihat
putra Anda, Nyonya Parker?"
Senyum Jennifer seakan-akan menyinari kamar itu.
29 Bayi itu diberinya nama Joshua Adam Parker, beratnya
empat kilogram enam ons. Dia bertubuh sempurna. Jennifer
tahu bahwa bayi selalu jelek waktu dilahirkan, kulitnya kisut
dan merah, mirip monyet kecil. Tapi Joshua Adam tidak. Dia
cantik. Para jururawat di rumah sakit itu berulang kali
mengatakan betapa tampannya Joshua, dan Jennifer tak
bosan-bosannya mendengar pujian itu. Persamaannya dengan
Adam nyata sekali. Joshua Adam bermata abu-abu kebiru-
biruan seperti ayahnya dan bentuk kepalanya sempurna. Bila
Jennifer memandangnya dia serasa melihat Adam.
Perasaannya aneh, suatu pembauran yang tajam antara
kebahagiaan dan kesedihan. Betapa akan senangnya Adam
melihat putranya ini! 296 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Waktu Joshua berumur dua hari dia melihat pada Jennifer
sambil tersenyum, dan Jennifer buru-buru menekan bel
memanggil jururawat. "Lihat! Dia tersenyum!"
"Dia bersendawa, Nyonya Parker."
"Bayi-bayi lain mungkin bersendawa," kata Jennifer
berkeras. "Anak saya ini tersenyum."
Dulu Jennifer ingin tahu bagaimana perasaannya kelak
terhadap bayinya, dia tak yakin apakah dia akan menjadi ibu
yang baik. Bayi-bayi biasanya membosankan. Mereka
mengotori popok mereka, selalu menuntut diberi makan,
menangis, dan tidur. Tak ada komunikasi dengan mereka.
Aku pasti tidak akan punya perasaan apa-apa terhadapnya
sampai dia berumur empat atau lima tahun, pikir Jennifer
dulu. Betapa kelirunya. Sejak Joshua dilahirkan, Jennifer
sudah mencintainya dengan rasa cinta yang tak disadarinya
ada dalam dirinya. Rasa cinta itu adalah cinta yang sangat
melindungi. Joshua masih begitu kecil, sedang dunia begitu
luas. Waktu Jennifer membawa Joshua pulang dari rumah sakit,
dia dibekali suatu daftar panjang instruksi-instruksi, tapi itu
semuanya hanya membuatnya panik saja. Selama dua minggu
yang pertama, seorang jururawat yang berpraktek bebas,
tinggal di rumahnya. Setelah itu Jennifer berdiri sendiri, dan
dia sangat ketakutan kalau-kalau dia berbuat salah dan
mungkin mengakibatkan kematian bayinya. Dia takut anak itu
tiba-tiba berhenti bernapas setiap saat.
Waktu Jennifer pertama kali membuatkan susu Joshua, dia
menyadari bahwa dia lupa membebas-hamakan dotnya.
Dibuangnya susu itu di wastafel lalu membuat susu baru lagi.
Setelah dia selesai, dia baru ingat bahwa sekarang botolnyalah
yang lupa dibebashamakannya. Jennifer mulai lagi. Baru saja
minuman Joshua itu siap, bayi itu sudah menjerit marah.
297 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ada kalanya Jennifer merasa dirinya tak mampu menangani
bayinya. Pada saat-saat yang tak disangka-sangka dia dilanda
perasaan tertekan. Dikatakannya pada dirinya sendiri bahwa
itu adalah perasaan masygul yang normal sesudah
melahirkan, tetapi penjelasan itu tidak membuatnya senang.
Dia selalu merasa letih sekali. Rasanya dia tak tidur-tidur
sepanjang malam karena harus memberi Joshua minum, tapi
akhirnya dia bisa juga tertidur. Dia terbangun oleh tangis
Joshua dan dia terhuyung-huyung kembali ke kamar bayi.
Dia terus-menerus menelepon dokter, tanpa peduli pukul
berapa, siang atau malam.
"Napas Joshua terlalu cepat.... Dia bernapas terlalu
lambat.... Joshua batuk.... Dia tidak mau makan malam ini....
Joshua muntah." Untuk menyelamatkan dirinya sendiri, dokter akhirnya
datang ke rumah Jennifer dan memberinya ceramah.
"Nyonya Parker, saya tak pernah melihat bayi yang lebih
sehat dari putra Anda. Mungkin dia kelihatan rapuh, tapi
tubuhnya sekuat sapi. Jangan kuatir terus mengenai dia, tapi
nikmatilah dia. Ingat saja satu hal " kita berdua akan lebih
dulu mati daripada dia!"
Maka Jennifer mulai merasa tenang. Kamar tidur Joshua
ditatanya dengan gorden-gorden dari bahan halus dan alas
tempat tidurnya dari bahan yang berlatar belakang biru dihiasi
bunga-bunga putih dan kupu-kupu kuning. Ada tempat tidur
kecil, sebuah boks untuk tempat bermain, sebuah rak kecil
yang berlaci-laci yang sewarna, sebuah meja kecil dan kursi
kecil, seekor kuda-kudaan, dan lacinya penuh mainan.
Jennifer senang sekali menggendong Joshua,
memandikannya, menggantikan popoknya, membawanya
makan angin dalam kereta dorong baru yang masih berkilat.
Jennifer bercakap-cakap terus dengan bayi itu, dan waktu
Joshua berumur empat minggu, Jennifer mendapat hadiah
298 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
senyuman dari anaknya itu. Bukan sendawa, pikir Jennifer
dengan rasa bahagia. Suatu senyuman!
Waktu Ken Bailey untuk pertama kalinya melihat bayi itu,
lama dia menatapnya. Jennifer tiba-tiba merasa panik, dan
berpikir, Dia akan mengenalinya. Dia akan tahu bahwa itu
adalah bayi Adam. Tapi Ken hanya berkata, "Dia cantik sekali. Dia seperti
ibunya." Jennifer menyuruh Ken menggendong Joshua dan dia
menertawakan betapa kakunya Ken. Tanpa disadarinya dia
berpikir, Joshua tidak akan pernah punya ayah yang akan
menggendongnya. Enam minggu sudah berlalu dan sudah tiba pula waktunya
untuk bekerja kembali. Jennifer tidak suka memikirkan dia
harus berpisah dari anaknya, biarpun hanya untuk beberapa
jam sehari. Tapi pikiran untuk kembali ke kantornya
membuatnya merasa berdebar. Sudah begitu lama dia benar-
benar memisahkan dirinya dari segala-galanya. Sudah tiba
waktunya untuk memasuki kembali dunianya yang lain.
Dia melihat ke dalam cermin dan memutuskan bahwa yang
pertama-tama harus dilakukannya adalah mengembalikan
tubuhnya ke bentuk semula. Dia sudah menjalani diet dan
melakukan senam segera setelah kelahiran Joshua, tapi kini
dia menjalankannya dengan lebih giat lagi, dan dia segera
kelihatan seperti semula lagi.
Jennifer mulai mencari pembantu rumah tangga. Ditelitinya
mereka itu seolah-olah mereka adalah anggota juri, mencari
kelemahan-kelemahan mereka, ketakjujuran mereka, dan
ketakmampuan mereka. Setelah lebih dari dua puluh orang
calon yang punya kemampuan diwawancarainya, barulah
ditemukannya seorang yang berkenan di hatinya dan yang
dipercayainya. Dia adalah seorang wanita Skotlandia,
setengah baya, bernama Nyonya Mackey, yang sudah pernah
299 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
bekerja untuk suatu keluarga selama lima belas tahun, dan
baru berhenti setelah anak-anak dalam keluarga itu besar dan
bersekolah. Jennifer meminta bantuan Ken untuk menyelidiki wanita
itu, dan setelah Ken meyakinkan bahwa Nyonya Mackey tak
bercacat, Jennifer menerimanya bekerja.
Seminggu kemudian Jennifer bekerja kembali.
30 Menghilangnya Jennifer Parker secara tiba-tiba telah
menimbulkan banyak desas-desus di antara kantor-kantor
pengacara di Manhattan. Setelah dalam kalangan itu tersiar kabar bahwa Jennifer
sudah kembali, perhatian orang bukan main besarnya. Tamu-
tamu yang diterima Jennifer makin lama makin banyak. Para
ahli hukum dari kantor-kantor pengacara lain mampir untuk
menjenguk. Cynthia, Dan, dan Ted telah memasang hiasan-hiasan
kertas di seluruh ruangan, disertai kata-kata Selamat Datang
Kembali. Mereka menyuguhkan sampanye dan kue-kue.
"Pagi-pagi begini?" protes Jennifer.
Tapi anak buahnya bersikeras.
"Keadaan di sini kacau sekali tanpa kau," kata Dan Martin.
"Kau tidak berencana untuk berbuat begitu lagi, kan?"
Jennifer melihat padanya lalu berkata, "Tidak, aku tidak
punya rencana untuk melakukannya lagi."
Tamu-tamu yang tak disangka-sangka berdatangan,
mereka ingin meyakinkan diri bahwa Jennifer baik-baik saja
dan mendoakan keselamatannya.
300 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pertanyaan-pertanyaan yang menanyakan ke mana dia
selama itu, dielakkannya dengan senyum. "Kami tak boleh
memberikan jawaban."
Sepanjang hari dia mengadakan rapat dengan anggota-
anggota stafnya. Beratus-ratus pesan melalui telepon telah
menumpuk. Waktu Ken Bailey berada di kamar kerja Jennifer berduaan
saja, dia berkata, "Tahukah kau siapa yang membuat kami gila
karena usahanya untuk menghubungimu?"
Rasa tersentak hati Jennifer. "Siapa?"
"Michael Moretti."
"Oh." "Aneh sekali dia itu. Waktu kami menolak mengatakan
padanya di mana kau berada, kami disuruhnya bersumpah
bahwa kau baik-baik saja."
"Lupakan saja Michael Moretti itu."
Jennifer mempelajari perkara-perkara lain yang ditangani
oleh kantor mereka. Bisnis sedang hebat. Mereka telah
mendapatkan beberapa orang klien baru yang penting.
Beberapa di antara klien yang lama, tak mau berurusan
dengan siapa pun juga kecuali Jennifer, dan mereka
menunggu sampai Jennifer kembali.
"Akan kutelepon mereka secepatnya," Jennifer berjanji.
Dipelajarinya pesan-pesan lain melalui telepon. Ada belasan
pesan telepon dari Tuan Adam. Barangkali dia seharusnya
memberi tahu Adam bahwa dia baik-baik saja, bahwa tak ada
apa-apa terjadi atas dirinya. Tapi dia tahu bahwa dia tidak
akan tahan mendengar suara Adam, mengetahui bahwa dia
dekat padanya, tapi tak dapat bertemu dengannya, tak dapat
menyentuhnya, tak dapat memeluknya. Tak dapat
menceritakan padanya tentang Joshua.
301 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Cynthia telah mengumpulkan cerita-cerita dalam surat-
surat kabar, yang pikirnya akan menarik bagi Jennifer. Di
antaranya terdapat suatu seri yang menceritakan tentang
Michael Moretti dengan sindikatnya, di mana disebutkan
bahwa dia adalah pemimpin mafia yang paling penting di
negeri itu. Fotonya terpasang dan di bawahnya terdapat
keterangan gambar yang berbunyi, Saya hanya seorang
salesman asuransi. Tiga bulan lamanya Jennifer baru dapat mengejar
ketertinggalannya dalam perkara-perkara. Sebenarnya dia bisa
menanganinya dalam waktu yang lebih singkat, tapi dia
bersikeras untuk pulang pukul empat setiap hari, tanpa peduli
dalam persoalan apa pun dia terlibat. Soalnya Joshua
menunggunya. Setiap pagi hari sebelum Jennifer berangkat ke kantor, dia
menyiapkan sendiri sarapan untuk Joshua, dan dia
menghabiskan waktunya sebanyak mungkin untuk bermain-
main dengan Joshua sebelum berangkat ke kantor.
Setelah Jennifer pulang petang hari, seluruh waktunya
dihabiskannya bagi Joshua. Dipaksanya dirinya untuk
meninggalkan masalah-masalah kerjanya di kantor, dan
menolak semua perkara yang akan memisahkannya dari
putranya. Dia tak lagi bekerja pada akhir pekan. Tak satu apa
pun dibiarkannya mengganggu dunia pribadinya.


Malaikat Keadilan Rage Of Angels Karya Sidney Sheldon di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Dia senang membacakan nyaring untuk Joshua.
Nyonya Mackey menegurnya. "Dia masih bayi, Nyonya
Parker. Dia tak mengerti sepatah pun yang Anda katakan."
Dengan penuh keyakinan Jennifer menjawab, "Joshua
mengerti." Dan dia pun terus membaca.
Joshua merupakan serangkaian keajaiban yang tak habis-
habisnya. Waktu dia berumur tiga bulan mengoceh, dan
302 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mulailah Jennifer bercakap-cakap dengan dia. Joshua
bersenang-senang dalam boks, bermain-main dengan sebuah
bola yang berbunyi dan seekor kelinci mainan yang dibawakan
Ken. Waktu berumur enam bulan dia sudah mulai mencoba
memanjat keluar dari boks, dia gelisah, dan ingin menyelidiki
dunia. Jennifer memeluknya dan Joshua menangkap jari-jari
ibunya dengan tangannya yang mungil dan mereka lalu
mengadakan percakapan yang panjang dan serius.
Hari-hari Jennifer di kantor selalu penuh. Pada suatu pagi
dia menerima telepon dari Philip Redding, presiden suatu
perusahaan minyak yang besar.
"Apakah kita kira-kira bisa bertemu?" katanya. "Saya ada masalah."
Jennifer tak perlu menanyakan apa masalahnya. Presiden
itu telah dituduh membayar suap untuk mengadakan usaha di
Timur Tengah. Dia bersedia memberikan bayaran tinggi untuk
menangani perkara itu, tapi Jennifer benar-benar-tak ada
waktu. "Maaf," katanya, "saya tak bisa membantu, tapi saya bisa menunjukkan seseorang yang pandai sekali."
"Ada yang memberi tahu saya, supaya saya tak mau
menerima penolakan dari Anda," sahut Philip Redding.
"Siapa orang itu?"
"Seorang teman saya. Hakim Lawrence Waldman."
Jennifer merasa sulit percaya mendengar nama itu. "Hakim
Waldman menyarankan Anda untuk menghubungi saya?"
"Kata beliau Andalah yang terbaik. Tapi saya pun sudah
tahu." Jennifer memegang telepon itu sambil berpikir tentang
pengalamannya dulu dengan Hakim Waldman, dia yakin benar
303 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
bahwa laki-laki itu membencinya dan berniat untuk
menghancurkannya. "Baiklah. Kita sarapan bersama besok pagi," kata Jennifer.
Setelah gagang digantungnya, dia memutar nomor untuk
menelepon Hakim Waldman. Terdengar suara yang sudah dikenalnya melalui telepon.
"Sudah lama sekali saya tak berbicara dengan Anda, Nona
manis." "Saya ingin mengucapkan terima kasih, karena Anda telah
menganjurkan Philip Redding supaya dia menelepon saya."
"Saya ingin yakin bahwa dia dibela oleh orang yang
pandai." "Sekali lagi, terima kasih, Yang Mulia."
"Maukah kau makan malam dengan seorang tua sekali
waktu?" Jennifer terkejut sekali. "Saya akan suka sekali makan
malam dengan Anda." "Bagus. Kau akan kubawa ke klubku. Itu tempat berkumpul
orang-orang kolot dan mereka tidak terbiasa dengan wanita
muda. Kedatanganmu di sana akan menggemparkan mereka."
Hakim Waldman adalah anggota klub yang bernama
Century Association di West 43rd Street, dan waktu dia dan
Jennifer bertemu di sana untuk makan malam, Jennifer
melihat bahwa hakim itu telah memperolok-olokkannya waktu
mengatakan tentang orang-orang kolot di tempat itu. Ruang
makannya penuh dengan penulis-penulis, seniman-seniman,
ahli-ahli hukum, dan para bintang film.
"Telah menjadi kebiasaaan untuk tidak memperkenalkan
siapa pun juga di sini," Hakim Waldman menjelaskan pada
Jennifer. "Orang menganggap bahwa setiap orang yang
datang kemari tentu bisa dikenali."
304 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Jennifer mengenali antara lain Louis Auchincloss, George
Plimpton, dan John Lindsay, yang duduk di meja terpisah-
pisah. Agaknya pergaulan sosial Lawrence Waldman sama sekali
berbeda dari apa yang disangka Jennifer. Sambil minum
cocktail laki-laki itu berkata pada Jennifer, "Dulu aku ingin
agar izin usaha pengacaramu dicabut karena kupikir kau
memberi malu profesi kita."
Jennifer merasa senang. Dia telah bertemu dengan hakim-
hakim yang mudah disuap, bodoh, atau tak mampu. Dia
menaruh hormat pada Lawrence Waldman. Orang ini adalah
seorang ahli hukum yang sangat pandai dan juga laki-laki
yang tulus. "Terima kasih, Yang Mulia."
"Di luar ruang sidang, tidakkah lebih baik kalau kita saling
menyebut Lawrence dan Jennie?"
Hanya ayahnyalah satu-satunya orang yang pernah
menyebutnya Jennie. "Suka sekali, Lawrence."
Makanannya enak sekali, dan makan malam itu menjadi
awal dari kebiasaan yang mereka lakukan setiap bulan.
Keduanya amat menyukai pertemuan makan bersama yang
merupakan kebiasaan itu. 31 Waktu itu adalah musim panas dalam tahun seribu
sembilan ratus tujuh puluh empat. Tanpa disadari, satu tahun
telah berlalu sejak Joshua Adam Parker dilahirkan. Dia mulai
melangkah setapak-setapak dan dia sudah mengerti kata-kata
hidung, mulut, dan kepala.
305 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Luar biasa pintarnya anak ini," kata Jennifer tanpa malu pada Nyonya Mackey.
Jennifer merencanakan pesta ulang tahun Joshua, seolah-olah itu akan diadakan di Gedung Putih. Pada hari Sabtu dia berbelanja hadiah-hadiah. Joshua dibelikannya baju, buku-buku, dan mainan, serta sebuah sepeda roda tiga yang dua tahun lagi baru bisa dikendarai anak itu. Dia membeli hadiah-hadiah untuk anak-anak tetangga yang telah diundang ke pesta itu, dan sepanjang petang itu dihabiskannya untuk memasang kertas hias aneka warna dan balon-balon. Kue ulang tahun dibuatnya sendiri lalu ditinggalkannya di meja dapur. Entah bagaimana, Joshua berhasil menjangkau kue itu, dicengkamnya segenggam lalu dimasukkannya ke dalam mulutnya hingga rusaklah kue itu sebelum tamu datang.
Jennifer telah mengundang dua belas orang anak dari daerah itu bersama ibu mereka. Satu-satunya tamu laki-laki dewasa adalah Ken Bailey. Dia menghadiahi Joshua sebuah sepeda roda tiga yang sama benar dengan yang dibeli Jennifer.
Jennifer tertawa dan berkata, "Tak masuk akal, Ken.
Joshua belum cukup besar untuk itu."
Pesta itu hanya berlangsung dua jam, tapi meriah sekali.
Anak-anak makan terlalu banyak sampai ada yang muntah di permadani, mereka berebutan mainan, dan menangis kalau balonnya pecah. Tapi secara menyeluruh Jennifer menganggap pesta itu telah berhasil dengan gemilang. Joshua adalah tuan rumah yang sempurna dalam pesta itu, kecuali beberapa peristiwa kecil dia telah bersikap anggun dan penuh percaya diri.
Malam itu setelah semua tamu pulang, dan Joshua sudah ditidurkan, Jennifer duduk di sisi tempat tidurnya mengawasi anaknya yang tidur itu, sambil mengagumi makhluk istimewa yang telah keluar dari dalam tubuhnya, hasil cintanya dengan
Adam Warner itu. Adam pasti akan bangga melihat bagaimana
306 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
baiknya tingkah laku Joshua. Kegembiraannya rasa tersapu
karena hanya dimilikinya sendiri.
Jennifer membayangkan tentang pesta-pesta ulang tahun
yang akan datang. Joshua akan berumur dua tahun, lalu lima
tahun, kemudian sepuluh, dan dua puluh tahun. Lalu dia akan
menjadi pria dewasa dan meninggalkannya. Anaknya itu akan
menjalani hidupnya sendiri.
Berhent!l Jennifer memarahi dirinya sendiri. Kau merasa
kasihan pada dirimu sendiri. Malam itu dia berbaring di tempat
tidurnya, tanpa tidur, menghayati kembali setiap kejadian
terperinci dari pesta tadi, dan mengenang segala-galanya.
Mungkin pada suatu hari kelak, dia akan bisa
menceritakannya pada Adam.
32 Dalam bulan-bulan berikutnya, Senator Adam Warner
menjadi buah bibir orang ramai. Latar belakangnya,
kemampuannya, dan kharismanya, telah membuatnya
diterima baik di senat sejak semula. Dia berhasil menduduki
beberapa tempat dalam beberapa panitia penting dan dia
mensponsori suatu peraturan perburuhan yang penting yang
berjalan dengan lancar dan mulus. Adam Warner punya
sahabat-sahabat yang berkuasa dalam kongres. Banyak orang
yang mengenal dan menghormati ayahnya. Sudah menjadi
pengertian umum bahwa Adam akan memperebutkan
kedudukan kepresidenan kelak. Jennifer merasakan
kebanggaan yang manis-manis getir.
Jennifer sering kali menerima undangan dari klien-klien,
rekan-rekan seprofesi, dan sahabat-sahabat, untuk makan
malam, menonton sandiwara, atau ke berbagai pertemuan
amal, tapi hampir semua ditolaknya. Hanya sekali-sekali dia
keluar makan malam dengan Ken Bailey. Dia senang sekali
kalau sedang bersama Ken. Laki-laki itu lucu dan suka
307 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menertawakan dirinya sendiri, tapi di balik kedok kegembiraan
itu, Jennifer tahu bahwa dia adalah laki-laki yang perasa dan
tersiksa. Kadang-kadang dia datang ke rumah Jennifer pada
akhir minggu untuk makan siang atau makan malam, dan dia
bermain-main dengan Joshua berjam-jam lamanya. Mereka
berdua saling menyayangi.
Pada suatu kali setelah Joshua ditidurkan, dan Jennifer
sedang makan malam bersama Ken di dapur, Ken menatap
Jennifer terus hingga Jennifer bertanya, "Adakah sesuatu yang
tak beres, Ken?" "Ya, Tuhan, ada," erang Ken. "Maafkan aku, alangkah
kerasnya dunia ini."
Dia lalu tak berkata apa-apa lagi. Kini sudah hampir
sembilan bulan Adam tidak mencoba menghubungi Jennifer
lagi, tapi Jennifer tetap rajin membaca tulisan-tulisan tentang
Adam dalam surat-surat kabar atau majalah, dan
menontonnya setiap kali dia muncul di tv. Jennifer
mengingatnya terus. Betapa tidak" Anaknya merupakan
manusia hidup yang selalu mengingatkan akan adanya Adam.
Joshua sekarang sudah berumur dua tahun dan serupa benar
dengan ayahnya. Matanya yang biru sama seriusnya dengan
mata ayahnya, dan gerak-geriknya pun sama benar. Joshua
adalah jiplakan kecil dari Adam. Dia hangat, penuh rasa
sayang, dan suka bertanya.
Jennifer merasa heran waktu mendengar bahwa perkataan
yang pertama-tama bisa diucapkan Joshua adalah car-car,
waktu Jennifer pada suatu hari membawanya berjalan-jalan
dengan mobil. Kini dia sudah bisa berbicara dengan kalimat-kalimat, dan
dia tak pernah lupa mengucapkan tolong dan terima kasih.
Pada suatu kali, waktu Jennifer mencoba menyuapinya di kursi
tingginya, Joshua berkata dengan tak sabar, "Mama, pergilah
main dengan mainan Mama sana."
308 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ken telah membelikan Joshua seperangkat alat-alat
menggambar, dan dengan rajin Joshua mulai menggambari
dinding-dinding ruang tamu.
Waktu Nyonya Mackey akan menghukumnya, Jennifer
berkata, "Jangan. Bukankah itu bisa hilang dicuci" Joshua
sedang menyatakan keinginannya."
"Hanya itu pulalah yang akan saya lakukan," dengus
Nyonya Mackey. "Akan menyatakan keinginan diri saya. Anda
akan membuat anak itu manja dan rusak."
Tetapi Joshua tidak manja. Dia banyak akal dan tuntutan,
tapi itu normal untuk anak berumur dua tahun. Dia takut pada
alat penghisap debu, binatang-binatang buas, kereta api, dan
dia takut kegelapan. Joshua suka akan segala macam olahraga. Suatu peristiwa,
waktu mereka sedang memperhatikan dia berlarian bersama
beberapa orang temannya, Jennifer berpaling pada Nyonya
Mackey dan berkata, "Meskipun aku ibu Joshua sendiri, aku
bisa melihatnya secara objektif, Nyonya Mackey. Kurasa dia
akan menjadi seorang olahragawan ulung."
Jennifer telah mengatur kebijaksanaan untuk menghindari
setiap perkara yang mungkin membuatnya meninggalkan kota
dan pergi dari Joshua. Tetapi pada suatu pagi dia menerima
telepon yang mendesak dari Peter Fenton, seorang klien yang
memiliki sebuah perusahaan pembuatan barang-barang.
"Aku ingin membeli sebuah pabrik di Las Vegas. Bisakah
kau terbang ke sana untuk menemui pengacara-pengacara
mereka?" "Aku akan mengutus Dan Martin," usul Jennifer. "Kau kan tahu aku tak suka pergi ke luar kota, Peter?"
"Jennifer, kau akan bisa menyelesaikan segala-galanya
dalam dua puluh empat jam. Kau akan diantar dengan
309 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
pesawat terbang perusahaan dan esok harinya kau sudah
akan kembali." Setelah bimbang sebentar, Jennifer berkata, "Baiklah."
Dia sudah pernah pergi ke Las Vegas dan dia merasa tak
acuh. Dia tak bisa menyukai Las Vegas, tetapi juga tidak
membencinya. Orang harus melihatnya sebagai sesuatu yang
luar biasa, suatu kebudayaan tersendiri dengan gaya
bahasanya sendiri, undang-undang serta moral tersendiri pula.
Tak ada kota di dunia ini yang sama dengan kota itu. Lampu-
lampu neon yang besar-besar menyala sepanjang malam,
akan memamerkan keanggunan istana-istananya yang hebat,
yang khusus dibangun untuk menguras dompet para turis
yang datang berbondong-bondong bagaikan tikus-tikus
ladang, dan berbaris-baris menunggu orang mengambil alih
tabungan mereka yang telah mereka penuhi dengan seksama.
Jennifer memberikan suatu daftar instruksi yang panjang
dan terperinci tentang perawatan Joshua.
"Berapa lama Anda akan pergi, Nyonya Parker?"
"Besok aku kembali."
"Aduhai!" Esok harinya, pagi-pagi benar pesawat jet Lear milik Peter
Fenton sudah menjemput Jennifer dan menerbangkannya ke
Las Vegas. Sepanjang petang dan malam harinya dihabiskan
Jennifer untuk membicarakan kontrak itu secara terperinci.
Setelah selesai, Peter Fenton mengajak Jennifer makan malam
bersama. "Terima kasih, Peter, tapi kurasa aku akan tinggal dalam
kamarku saja dan cepat-cepat pergi tidur. Aku akan kembali
ke New York besok pagi."
Hari itu telah tiga kali Jennifer berbicara dengan Nyonya
Mackey, dan setiap kali Nyonya Mackey meyakinkannya bahwa
310 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Joshua baik-baik saja. Dia mau makan, dia tak demam, dan


Malaikat Keadilan Rage Of Angels Karya Sidney Sheldon di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

dia kelihatan senang. "Apakah dia kehilangan aku?" tanya Jennifer.
"Dia tidak mengatakannya," desah Nyonya Mackey.
Jennifer tahu bahwa Nyonya Mackey menganggapnya
bodoh, tapi dia tak peduli. "Katakan padanya aku akan
kembali besok." "Akan saya sampaikan pesan itu, Nyonya Parker."
Jennifer berniat untuk makan malam seorang diri di
kamarnya, tapi entah mengapa, kamar itu tiba-tiba terasa
menekan, rasanya dinding-dindingnya menjepitnya. Dia tak
bisa berhenti memikirkan Adam.
Bagaimana dia sampai bisa bercinta dengan Mary Beth dan
membuatnya hamil, padahal...
Kepura-puraan yang sering dimainkan Jennifer, bahwa
Adam-nya sedang mengadakan perjalanan bisnis dan segera
akan kembali padanya, kali ini tak berhasil. Pikiran Jennifer
selalu pada gambar Mary Beth yang memakai baju tidurnya
dari bahan renda dan Adam...
Dia harus keluar ke suatu tempat di mana banyak orang
berkumpul. Barangkali sebaiknya aku nonton suatu
pertunjukan. Dia mandi cepat-cepat, berpakaian, lalu pergi.
Di ruang pertunjukan utama, Marty Al en akan mengadakan
pertunjukan. Di depan pintu masuk untuk pertunjukan akhir,
terlihat antrian yang panjang sekali. Jennifer menyesal
mengapa dia tidak meminta pada Peter Fenton untuk
memesankan tempat di situ.
Dia mendatangi petugas di dekat pintu dan bertanya,
"Berapa lama saya harus menunggu untuk mendapatkan
sebuah meja?" "Berapa orang dalam rombongan Anda?"
311 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Saya seorang diri."
"Maaf, Nona. Menyesal...."
"Tempat khususku saja, Abe," terdengar suatu suara di
sebelahnya. Wajah petugas itu berseri-seri dan berkata, "Tentu,
Tuan Moretti. Mari silakan."
Jennifer menoleh dan terlihat olehnya mala Michael
Moretti yang hitam dan dalam itu..
"Tidak, terima kasih," kata Jennifer. "Saya...."
"Anda harus makan." Michael Moretti memegang lengan
Jennifer, dan Jennifer terpaksa berjalan di sebelah laki-laki itu,
mengikuti petugas tadi ke meja istimewa di tengah-tengah
suatu ruangan yang luas. Jennifer merasa jijik membayangkan
dia harus makan bersama Michael Moretti, tapi dia tak tahu
bagaimana dia bisa keluar dari situ sekarang tanpa
menimbulkan kekacauan. Kini menyesal benar dia tak mau
makan bersama Peter Fenton.
Mereka duduk di meja menghadap pentas, lalu petugas
berkata, "Selamat makan, Tuan Moretti, Nona."
Jennifer merasakan mata Michael Moretti lekat pada dirinya
dan dia merasa tak enak. Laki-laki itu duduk saja diam-diam,
tanpa berkata apa-apa. Michael Moretti memang seorang laki-
laki yang banyak berdiam diri, laki-laki yang tak percaya pada
kata-kata, seolah-olah kata-kata hanya merupakan jebakan,
bukan suatu alat komunikasi. Kediamannya itu mencekam.
Michael Moretti menggunakan kediamannya sebagaimana
orang lain memanfaatkan kata-kata.
Waktu akhirnya dia berbicara, Jennifer terkejut karena tak
menyangka. "Saya tak suka anjing," kata Michael Moretti. "Karena anjing bisa mati."
312 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dan kata-katanya itu seolah-olah membukakan suatu
bagian dari dirinya yang pribadi sifatnya, yang berasal dari
suatu sumber yang dalam sekali. Jennifer tak tahu bagaimana
dia harus menjawabnya. Orang datang menyuguhkan minuman mereka, dan mereka
minum dengan berdiaman saja. Jennifer seolah-olah
mendengarkan percakapan yang tidak mereka ucapkan.
Dia memikirkan tentang kata-kata yang diucapkan laki-laki
itu tadi: Saya tak suka anjing. Karena anjing bisa mati. Dia
ingin tahu bagaimana agaknya masa kanak-kanak Michael
Moretti. Tanpa disadarinya Jennifer lalu memperhatikan laki-
laki itu. Dia menarik; daya tariknya bisa membahayakan dan
mengacaukan. Dia memancarkan kekerasan, yang sewaktu-
waktu bisa meledak. Jennifer tak dapat mengatakan mengapa, tapi berada di
dekat laki-laki ini, dia jadi merasa sebagai seorang wanita
sesungguhnya. Mungkin itu disebabkan oleh cara matanya
yang hitam kelam itu memandanginya, yang kemudian
diarahkan ke tempat lain, seolah-olah takut membukakan isi
hatinya terlalu banyak. Jennifer menyadari bahwa sudah lama
dia tidak lagi memikirkan dirinya sebagai seorang wanita.
Sejak hari dia kehilangan Adam. Hanya laki-lakilah yang bisa
membuat orang merasa dirinya sebagai wanita, pikir Jennifer,
membuat dirinya merasa cantik, membuatnya merasa
digandrungi. Jennifer merasa bersyukur Michael Moretti tak dapat
membaca pikirannya. Beberapa orang mendatangi tempat mereka untuk
menyampaikan rasa hormat mereka pada Michael Moretti:
pengusaha-pengusaha besar, bintang-bintang film, seorang
hakim, seorang senator Amerika Serikat. Orang-orang
berkuasa yang menyatakan hormat pada orang yang
berkuasa, dan Jennifer mulai merasa betapa besarnya
pengaruh laki-laki itu. 313 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Saya akan memesan makanan khusus untuk kita," kata
Michael Moretti. "Sebab di sini makanannya mereka siapkan
untuk delapan ratus orang tamu. Rasanya seperti makan di
pesawat terbang saja."
Dia mengangkat tangannya dan petugas tadi segera berada
di sisinya. "Ya, Tuan Moretti. Apa yang Anda inginkan malam
ini?" "Kami ingin Chateaubriand, merah muda dan
dihanguskan." "Baik, Tuan Moretti."
"Pommes soufjles dan slada bayam."
"Baik, Tuan Moretti."
"Makanan penutupnya kami pesan nanti saja."
Sebotol sampanye dibawa ke meja itu, kiriman dari pemilik
tempat itu. Jennifer mulai merasa santai, merasa senang, meskipun
tanpa dikehendakinya. Sudah lama dia tidak keluar dengan
laki-laki yang menarik. Tetapi dengan berpikiran begitu, timbul
pula pikiran lain. Mengapa aku sampai bisa menilai Michael
Moretti itu menarik" Dia seorang pembunuh, binatang tak
bermoral, tanpa perasaan.
Jennifer biasa mengenal dan membela belasan laki-laki
yang telah melakukan kejahatan yang mengerikan, tapi
menurut perasaannya tak seorang pun di antara mereka itu
yang sama berbahayanya dengan laki-laki ini. Dia telah
menanjak mencapai puncak sindikat, dan untuk mencapai hal
itu tidaklah cukup hanya dengan mengawini putri Antonio
Granel i saja. "Selama Anda tak di tempat, saya menelepon satu, dua
kali," kata Michael. Menurut Ken Bailey, hampir setiap
hari dia 314 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menelepon. "Ke mana Anda waktu itu?" Pertanyaan itu
diucapkan dengan nada santai.
"Pergi." Lama mereka diam. "Ingatkah Anda akan tawaran yang
pernah saya ajukan pada Anda?"
Jennifer menghirup sampanye seteguk. "Jangan mulai
dengan itu lagi." "Anda bisa mendapatkan....."
"Sudah saya katakan saya tidak tertarik. Tak ada tawaran
yang tak bisa ditolak. Itu hanya ada dalam buku-buku, Tuan
Moretti. Saya menolak."
Michael Moretti teringat akan peristiwa yang terjadi di
rumah ayah mertuanya beberapa minggu yang lalu. Waktu itu
ada rapat keluarga, dan rapat itu tak lancar jalannya. Thomas
Colfax membantah semua yang diusulkan Michael.
Setelah Colfax pergi, Michael berkata pada ayah
mertuanya, "Colfax sudah menjadi nenek-nenek ceriwis,
kurasa sudah tiba waktunya untuk menyingkirkannya, Papa."
"Si Tommy itu orang baik. Selama bertahun-tahun ini dia
telah menyelamatkan kita dari banyak kesulitan."
"Itu sejarahnya. Sekarang tak ada lagi itu padanya."
"Lalu siapa yang akan kita ambil untuk menggantikannya?"
"Jennifer Parker."
Antonio Granel i menggeleng. "Sudah kukatakan padamu,
Michael. Tak baik membawa orang perempuan memasuki
usaha kita." "Yang ini bukan perempuan biasa. Dia adalah seorang ahli
hukum yang terbaik di sini."
"Nantilah kita lihat," kata Antonio Granel i. "Kita lihat dulu."
315 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Michael Moretti adalah laki-laki yang terbiasa mendapatkan
apa-apa yang diingininya, dan makin kuat Jennifer
menolaknya, makin kuat pula keyakinannya untuk
mendapatkan wanita itu. Kini sedang dia duduk di sisi
Jennifer, Michael memandangi Jennifer dan berpikir, Suatu
hari kelak kau akan menjadi milikku, Manis " milikku
seutuhnya. "Apa yang sedang Anda pikirkan?"
Michael Moretti tersenyum ringan dan lamban pada
Jennifer, dan Jennifer menyesal bertanya begitu. Sudah tiba
waktunya untuk pulang. "Terima kasih atas makan malamnya yang enak sekali,
Tuan Moretti. Saya harus bangun pagi-pagi, jadi...."
Lampu-lampu mulai meredup dan musik memainkan lagu
pembukaan. "Anda tak bisa pulang sekarang. Pertunjukannya akan
dimulai. Anda akan menyukai Marty Al en."
Pertunjukan itu merupakan semacam hiburan yang hanya
Las Vegas bisa menyelenggarakannya, Jennifer benar-benar
menyukainya. Segera setelah pertunjukan selesai, dia akan
pulang, pikirnya. Tetapi setelah pertunjukan usai dan Michael
Moretti mengajaknya dansa, dia menganggap tak pantas
untuk menolak. Apalagi, harus diakuinya sendiri, bahwa dia
merasa senang. Michael Moretti mahir sekali dansa, dan
Jennifer merasa santai dalam rangkulannya. Suatu kali waktu
suatu pasangan lain menabrak mereka, Michael terhimpit pada
Jennifer, dan sesaat Jennifer merasakan kejantanan laki-laki
itu. Tetapi Michael segera menjauh, dan dengan berhati-hati
menjaga jarak yang pantas.
Sesudah itu, mereka masuk ke kasino. Tempat itu luas,
dengan lampu-lampu yang terang-benderang, dan ribut.
Tempat itu dipenuhi oleh penjudi-penjudi yang asyik
memainkan bermacam-macam jenis judi. Mereka main seolah-
316 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
olah hidup mereka tergantung pada kemenangan mereka di
situ. Michael membawa Jennifer ke salah sebuah meja dadu
dan memberinya dua belas kepingan untuk pasangan.
"Mudah-mudahan Anda bernasib baik," katanya. Baik boss
maupun petugas-petugasnya memperlakukan Michael dengan
hormat. Mereka menyebutnya Mr M. dan mereka memberinya
bertumpuk-tumpuk kepingan untuk pasangan masing-masing
seharga seratus dolar, dan mereka menerima bayarannya
tidak dalam bentuk uang tunai, melainkan hanya dalam
bentuk catatan saja. Michael main dengan taruhan besar dan
dia kalah banyak, tapi dia kelihatan tenang-tenang saja.
Dengan memakai kepingan pasangan Michael, Jennifer
menang tiga ratus dolar, yang dengan paksaan diberikannya
pada Michael. Dia tak mau berhutang dalam bentuk apa pun
padanya. Sepanjang malam itu, sekali-sekali, beberapa orang wanita
datang untuk berbasa-basi dengan Michael. Jennifer melihat
bahwa mereka semua muda dan menarik. Michael bersikap
sopan pada mereka, tapi jelas bahwa dia hanya menaruh
perhatian pada Jennifer. Tanpa dikehendakinya, Jennifer
merasa bangga dan senang.
Pada awal malam itu, Jennifer merasa letih dan masygul,
tapi Michael Moretti telah memancarkan semangat hidup yang
demikian besarnya, hingga seolah-olah tertumpah memenuhi
udara dan menyelubungi Jennifer.
Michael membawanya ke sebuah bar kecil, di mana suatu
perkumpulan musik jazz sedang main, dan setelah itu mereka
pergi lagi ke ruang duduk sebuah hotel lain untuk
mendengarkan sebuah grup penyanyi yang baru. Ke mana
pun Michael pergi, dia selalu diperlakukan seperti raja. Semua
orang mencoba untuk mendapatkan perhatiannya, untuk
menyapanya, untuk menyentuhnya, untuk menunjukkan
padanya bahwa mereka pun ada di situ.
317 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Selama mereka berduaan, tak sekali pun Michael
mengucapkan perkataan yang mungkin menyakitkan hati
Jennifer. Namun, Jennifer merasa bahwa laki-laki itu
memancarkan napsu seksnya hingga Jennifer merasakannya
sebagai serangkaian gelombang yang memukulnya. Jennifer
merasa seolah-olah tubuhnya lecet-lecet dipukuli. Tak pernah
Anak Harimau 6 Pendekar Bodoh Pengejaran Ke Masa Silam Anak Naga 6
^