Pencarian

Malaikat Keadilan 6

Malaikat Keadilan Rage Of Angels Karya Sidney Sheldon Bagian 6


dia mengalami hal seperti itu. Perasaan itu sangat
mengganggu, namun sekaligus menyenangkan. Laki-laki itu
mempunyai gairah hewani yang buas, yang tak pernah
ditemui Jennifer sebelumnya.
Pukul empat subuh barulah Michael mengantar Jennifer
kembali ke kamar hotelnya. Waktu mereka tiba di pintu kamar
Jennifer, Michael menyalami Jennifer dan berkata, "Selamat
tidur. Saya hanya ingin Anda tahu bahwa inilah malam yang
paling bahagia bagi saya selama hidup saya."
Kata-katanya itu membuat Jennifer takut.
33 Di Washington, popularitas Adam Warner makin meningkat.
Dia makin sering menjadi bahan berita dalam surat-surat
kabar dan majalah-majalah. Adam mulai mengadakan
penyelidikan mengenai sekolah anak-anak Yahudi, dan
mengetuai suatu panitia senat yang pergi ke Moskow untuk
menjumpai orang-orang yang berbeda pendapat dengan
mereka. Di surat kabar ada foto-foto tentang kedatangannya
di lapangan Terbang Sheremetyevo, sedang disalami perwira-
perwira Rusia yang tak tersenyum. Waktu Adam kembali
sepuluh hari kemudian, surat-surat kabar memberikan pujian-
pujian hangat mengenai hasil perjalanannya.
Pemberitaan tentang dia makin meluas. Rakyat ingin
membaca tentang Adam Warner dan media massa memenuhi
selera mereka. Adam menjadi ujung tombak dalam
perombakan senat. Dia mengetuai suatu panitia yang
318 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menyelidiki keadaan dalam wisma negara untuk anak-anak
terlantar, dan dia mengunjungi penjara-penjara di seluruh
negara. Dia berbicara dengan orang-orang tahanan, dengan
para pengawal maupun kepala penjara, dan setelah dia
menyerahkan laporan hasil penyelidikan panitianya, dimulailah
perombakan besar-besaran.
Bukan hanya majalah-majalah politik, majalah-majalah
wanita pun memuat berita tentang dia. Dalam majalah
Cosmopolitan, Jennifer melihat foto Adam, Mary Beth, dan
putri mereka, Samantha. Jennifer duduk di dekat perapian di
kamar tidurnya dan memperhatikan foto itu lama-lama. Mary
Beth tersenyum memandang kamera, dengan daya tarik
daerah selatan yang hangat dan manis. Putri mereka bagai
pinang dibelah dua dengan ibunya. Jennifer mengalihkan
pandangannya ke foto Adam. Dia tampak letih. Tampak garis-
garis halus di sekeliling matanya, yang semula tak ada, sedang
cambangnya mulai diselingi uban. Sesaat Jennifer
membayangkan seolah-olah dia sedang melihat wajah Joshua
yang sudah dewasa. Persamaannya tak dapat dibantah,
fotografernya telah menyuruh Adam memandang kamera, dan
Jennifer merasa seolah-olah Adam sedang menatapnya.
Jennifer mencoba membaca pancaran matanya, dan dia jadi
ingin tahu apakah Adam pernah ingat padanya.
Jennifer balik lagi memandang foto Mary Beth dan putrinya.
Kemudian majalah itu dilemparkannya ke dalam perapian dan
diperhatikannya majalah itu hangus terbakar.
Adam Warner duduk di kepala meja makannya, menjamu
Stewart Needham dan enam orang tamu lainnya. Mary Beth
duduk di ujung, di seberang meja, mengobrol dengan seorang
senator lain dari Oklahoma yang istrinya bertaburan
perhiasan. Washington rupanya telah menghidupkan gairah
Mary Beth. Di sini dia penuh semangat. Dengan meningkatnya
kedudukan Adam, Mary Beth telah menjadi salah seorang
319 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
nyonya rumah yang top di Washington dan dia senang sekali
dengan kedudukannya itu. Kedudukan sosial di Washington
membosankan Adam, dan dia senang bisa menyerahkan hal
itu pada Mary Beth. Istrinya pandai menjalankan tugas itu
dan Adam bersyukur. "Di Washington ini," kata Stewart Needham, "perundingan-perundingan lebih banyak terjadi di meja makan seperti ini
daripada di ruangan-ruangan resmi di kongres."
Adam memandang berkeliling meja itu, dan dia ingin
malam ini cepat berlalu. Dari luar, segala sesuatu tampak
sempurna. Di dalam segala-galanya salah. Dia menikah
dengan seorang wanita tapi dia mencintai wanita lain. Dia
terperangkap dalam suatu perkawinan dari mana dia tak bisa
membebaskan dirinya. Bila Mary Beth dulu tidak hamil, Adam
yakin dia akan melangsungkan perceraiannya. Kini sudah
terlambat, nasibnya sudah ditentukan. Mary Beth telah
memberikan seorang gadis cilik yang cantik, dan Adam
mencintai anak itu. Tapi Adam tetap tak bisa menghapuskan
Jennifer dari ingatannya.
Istri gubernur sedang berbicara dengan dia, "Kau
beruntung sekali, Adam. Kau memiliki segala-galanya dalam
dunia ini, yang kauingini, bukan?"
Adam tak sanggup menjawabnya.
34 Musim-musim datang dan pergi, dan semuanya itu berkisar
di seputar Joshua. Dialah yang merupakan pusat dari dunia
Jennifer. Dia memperhatikan anaknya itu tumbuh dan
berkembang, dari hari ke hari, dan rasanya tak terhingga
ajaibnya waktu anak itu mulai berjalan, berbicara, dan
mengeluarkan pendapatnya. Suasana hati anak itu terus-
menerus berubah, kadang-kadang dia liar dan agresif dan ada
kalanya dia malu dan penuh kasih sayang. Dia menjadi risau
320 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
bila Jennifer harus meninggalkannya malam hari, dan dia
masih takut akan kegelapan, karenanya Jennifer selalu
membiarkan lampu kecil menyala di kamar tidurnya malam
hari. Waktu Joshua berumur dua tahun, dia amat menyulitkan,
benar-benar suatu penampilan 'puber Dua Tahun'. Dia
perusak, keras kepala, dan suka mengamuk. Dia suka sekali
'mengujak-utik' barang-barang. Dia merusakkan mesin jahit
Nyonya Mackey, menghancurkan kedua buah pesawat tv di
rumah dan membongkar arloji Jennifer. Dia mencampurkan
garam dengan gula dan membelai-belai dirinya bila
disangkanya dia sedang seorang diri. Ken Bailey memberi
Jennifer seekor anak anjing gembala keturunan Jerman, yang
diberi nama Max. Joshua menggigit anjing itu.
Bila Ken datang mengunjungi mereka, Joshua menyapanya
dengan berkata, "Halo! Apakah Anda punya 'begituan'"
Bolehkah saya melihatnya?"
Dalam tahun itu, mau rasanya Jennifer memberikan Joshua
dengan segala senang hati pada orang asing mana pun juga
yang sedang lewat. Waktu berumur tiga tahun, Joshua tiba-tiba menjadi
bidadari, yang lembut dan penuh kasih sayang. Potongan
tubuhnya seperti ayahnya, dan dia suka bekerja dengan
tangan. Dia tidak lagi merusak barang-barang. Dia senang
sekali bermain di luar, memanjat dan berlari, dan mengendarai
sepeda roda tiganya. Jennifer membawanya ke kebun binatang Bronx dan
menonton sandiwara boneka. Mereka berjalan-jalan di pantai
dan melihat festival film Marx Brothers di Manhattan, dan
setelah itu minum es krim soda di Toko Old Fashioned Mr
Jennings di lantai sembilan gedung Bonwit Tel er.
Joshua menjadi seorang teman. Sebagai hadiah hari Ibu,
Joshua mempelajari lagu kesayangan ayah Jennifer " Shine
321 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
On, Harvest Moon " dan menyanyikannya untuk Jennifer.
Saat itu merupakan saat yang paling mengharukan dalam
hidup Jennifer. Benar kata orang, pikir Jennifer, bahwa kita tidak mewarisi
dunia dari orang tua kita, kita meminjamnya dari anak-anak
kita. Joshua sudah masuk taman kanak-kanak dan dia senang.
Malam hari setelah Jennifer pulang, mereka duduk-duduk di
depan perapian dan membaca bersama-sama. Jennifer
membaca majalah Trial Magazine dan The Barrister, sedang
Joshua membaca buku-buku bergambarnya. Jennifer
memperhatikan Joshua waktu dia bergolek di lantai, dahinya
berkerut karena sedang penuh perhatian, dan dia tiba-tiba
teringat akan Adam. Rasanya masih seperti luka yang
menganga. Ingin dia tahu, di mana Adam dan sedang apa dia.
Apa yang sedang dilakukan Adam dan Mary Beth serta
Samantha" Jennifer berusaha untuk tetap memisahkan kehidupan
pribadinya dari kehidupan profesionalnya, dan satu-satunya
mata rantai antara kedua dunia itu adalah Ken Bailey.
Dia membawakan Joshua mainan dan buku-buku dan
memainkan berbagai permainan dengan dia. Dia seolah-olah
seorang ayah pengganti. Pada suatu hari Minggu petang, Jennifer dan Ken berdiri di
dekat pondok di pohon, memperhatikan Joshua memanjatnya.
"Tahukah kau apa yang dibutuhkan anak itu?" tanya Ken.
"Apa?" "Seorang ayah." Dia menoleh pada Jennifer. Ayah
kandungnya pasti brengsek sekali."
"Jangan begitu, Ken."
322 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Maaf. Itu memang bukan urusanku. Itu masa lalu. Masa
depan yang menjadi pikiranku. Tak wajar dirimu hidup
seorang diri seperti...."
"Aku tidak seorang diri. Aku punya Joshua."
"Bukan itu yang kubicarakan." Didekapnya jennifer lalu
diciumnya dengan lembut. "Oh, Tuhan. Jennifer, maafkan
aku...." Michael Moretti berbelas kali menelepon Jennifer. Jennifer
tak pernah mau menerima telepon-telepon itu. Suatu kali
Jennifer berpikir rasanya dia melihat laki-laki itu sekilas, duduk
di bagian belakang suatu ruang sidang di mana dia sedang
membela suatu perkara, tapi waktu dia melihat lagi, Michael
sudah tak ada lagi. 35 Pada suatu siang, sudah agak malam, waktu Jennifer
sedang bersiap-siap untuk meninggalkan kantor, Cynthia
berkata, "Ada seorang yang bernama Clark Holman di
telepon." Mula-mula Jennifer ragu, tapi kemudian berkata, "Baiklah
kuterima." Clark Holman adalah seorang pengacara, anggota
persekutuan pembela yang sah.
"Maaf, aku mengganggumu, Jennifer," katanya, "tapi kami ada perkara, yang tak seorang pun mau menanganinya, dan
aku akan berterima kasih sekali kalau kau bisa membantu
kami. Aku tahu betapa sibuknya kau, tapi...."
"Siapa terdakwanya?"
"Jack Scanlon."
323 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Jennifer langsung mengenali nama itu karena sudah
tercantum di halaman-halaman depan surat surat kabar
selama dua hari berturu-turut. Jack Scanlon ditangkap karena
telah menculik seorang anak perempuan berumur empat
tahun da menahan anak itu sebagai sandera. Dia dikenali dari
kumpulan-kumpulan lukisan yang didapatkan polisi dari saksi-
saksi mata penculikan itu.
"Mengapa harus aku, Clark?"
"Scanlon yang meminta kau."
Jennifer melihat ke jam pada dinding. Dia akan terlambat
pulang. "Di mana dia sekarang?"
"Di Pusat Tahanan Metropolitan."
Jennifer mengambil keputusan cepat. "Aku akan pergi dan
berbicara dengan dia. Atur saja, ya?"
"Baik. Terima kasih banyak. Aku berhutang budi padamu."
Jennifer menelepon Nyonya Mackey. "Aku akan pulang
agak terlambat. Beri saja Joshua makan, dan suruh dia
menunggu aku." Sepuluh menit kemudian, Jennifer sudah berada dalam
perjalanan ke kota. Bagi Jennifer, penculikan adalah suatu kejahatan sang
paling kejam, terutama penculikan anak kecil, yang tak
berdaya. Tetapi setiap orang yang dituduh, berhak untuk
disidang betapapun mengerikannya kejahatan itu. Itulah dasar
hukum: keadilan bagi yang paling rendah sampai yang paling
tinggi. Jennifer memperkenalkan dirinya pada pengawal di tempat
penerimaan tamu, lalu dia diantar ke kamar tamu bagi ahli
hukum. "Akan saya ambilkan Scanlon," kata pengawal itu.
324 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Beberapa menit kemudian, dia membawa masuk seorang
laki-laki kurus, perlente, yang berumur hampir empat puluh
tahun, berjenggot pirang dan rambut berwarna pirang
keputihan. Rupanya hampir seperti Jesus.
"Terima kasih atas kedatangan Anda, Nyonya Parker,"
katanya. Suaranya halus dan lembut. "Terima kasih atas
perhatian Anda." "Silakan duduk."
Dia duduk di kursi di hadapan Jennifer.
"Anda minta bertemu dengan saya?"
"Ya. Meskipun saya rasa hanya Tuhanlah yang bisa
menolong saya. Saya telah melakukan suatu kesalahan yang
bodoh." Jennifer melihat pada laki-laki itu dengan jijik. "Menculik
seorang gadis kecil yang tak berdaya untuk mendapatkan
uang tebusan itu, Anda namakan 'kesalahan yang bodoh'?"
"Saya menculik Tammy bukan untuk uang tebusan."
"Oh" Lalu untuk apa Anda menculiknya?"
Jack Scanlon lama berdiam diri sebelum dia berbicara. "Istri
saya, Evelyn, meninggal waktu melahirkan anak kami. Saya
mencintainya lebih dari apa pun juga di dunia ini. Bila di muka
bumi ini ada orang suci, wanita itulah orangnya. Evelyn orang
yang tak kuat. Dokter kami menasihatkan supaya dia jangan
sampai punya anak, tapi dia tak mau mendengarkan." Dia
menekuni lantai karena malu. "Mung... mungkin sulit bagi


Malaikat Keadilan Rage Of Angels Karya Sidney Sheldon di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Anda untuk memahaminya, tapi dia berkata bagaimanapun
juga dia ingin anak, sebab dengan demikian dia akan
mempunyai sesuatu yang merupakan sebagian dari diri saya."
Jennifer sangat memahami hal itu.
Jack Scanlon berhenti berbicara, pikirannya agaknya
melayang jauh. 325 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Jadi dia melahirkan?"
Jack Scanlon mengangguk. "Keduanya meninggal."
Agaknya sulit dia melanjutkan. "Beberapa lamanya, saya....
saya pikir saya akan... saya tak mau hidup tanpa dia. Saya
terus merasa penasaran bagaimana gerangan rupa anak kami
itu. Saya memimpikan terus bagaimana jadinya sekiranya
mereka berdua tetap hidup. Saya terus-menerus mencoba
memutar-balik jam ke saat sebelum Evelyn...."
Dia berhenti, suaranya tersekat oleh kepedihan hatinya.
"Saya berpaling pada Injil, dan kitab itu menyelamatkan
pikiran saya. 'Perhatikan, telah kutempatkan di hadapanmu
sebuah pintu terbuka yang tak bisa ditutup oleh siapa pun
juga". Kemudian, beberapa hari yang lalu saya lihat seorang
anak perempuan kecil bermain-main dijalan, dan rasanya
seolah-olah Evelyn telah dilahirkan kembali. Warna mata dan
rambutnya sama dengan Evelyn. Anak itu mengangkat
mukanya, melihat saya lalu tersenyum, dan saya.... saya tahu
kedengarannya tak masuk akal.... tapi rasanya Evelyn yang
tersenyum pada saya. Saya pasti sedang kehilangan akal saya.
Saya pikir, Inilah anak perempuan yang sebenarnya dilahirkan
Evelyn. Inilah anak kami."
Jennifer dapat melihat laki-laki itu membenamkan kukunya
ke daging. "Saya tahu itu salah, tapi saya ambil juga dia." Dia
mengangkat mukanya lalu menatap mata Jennifer. "Saya
sama sekali tak mau menyakiti anak itu."
Jennifer memperhatikannya dengan cermat, mendengarkan
baik-baik, mencari nada-nada palsu. Tapi kepalsuan itu tak
ada. Dia adalah laki-laki tersiksa.
"Bagaimana dengan surat tuntutan uang tebusan itu?"
tanya Jennifer. 326 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Saya tidak mengirim surat tuntutan uang tebusan.
Uanglah barang terakhir yang saya ingini di dunia ini. Yang
saya inginkan hanyalah si Kecil Tammy."
"Seseorang telah mengirim surat tuntutan uang tebusan
pada keluarga itu. Polisi terus mengatakan bahwa sayalah
yang mengirimnya, padahal bukan saya."
Jennifer mencocokkan bagian-bagian cerita itu. "Cerita
tentang penculikan itu muncul di surat-surat kabar sebelum
atau sesudah Anda ditangkap polisi?"
"Sebelumnya. Saya ingat keinginan saya agar mereka
berhenti menulis tentang hal itu. Saya ingin pergi dengan
Tammy dan saya takut orang akan menghalangi kami."
"Jadi ada orang yang membaca tentang penculikan itu dan
mencoba menerima uang tebusan itu?"
Jack Scanlon menjalin-jalinkan jarinya dengan lemah. "Saya
tak tahu. Saya hanya tahu bahwa saya ingin mati saja."
Kepedihan hatinya nyata sekali, hingga Jennifer merasa
amat terkesan olehnya. Bila dia tidak berbohong " dan hal
itu jelas terbaca di wajahnya" maka dia tak pantas mati
untuk apa yang telah dilakukannya. Dia memang harus
dihukum, tapi tidak dihukum mati.
Jennifer pun lalu mengambil keputusan. "Saya akan
mencoba menolong Anda."
"Terima kasih," kata laki-laki itu dengan tenang, "Saya sebenarnya tak peduli lagi apa yang akan terjadi atas diri
saya." "Saya peduli." "Saya kuatir," kata Jack Scanlon lagi, "sa.... saya tak punya uang untuk membayar Anda."
"Tak usah kuatirkan itu. Tolong ceritakan saja tentang diri
Anda sendiri." 327 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Apa yang ingin Anda ketahui?"
"Mulai dari awal. Di mana Anda dilahirkan?"
"Di North Dakota, tiga puluh lima tahun yang lalu. Saya
dilahirkan di suatu tanah pertanian. Yah, sebut sajalah begitu,
meskipun tempat itu hanya merupakan sebidang tanah kecil di
mana tak banyak tanaman mau tumbuh. Kami orang miskin.
Waktu saya berumur lima belas tahun, saya meninggalkan
rumah. Saya mencintai ibu saya, tapi saya benci pada ayah.
Saya tahu, Injil mengatakan bahwa kita berdosa kalau kita
menjelek-jelekkan orang tua kita. lapi dia orang jahat. Dia
senang melecut saya."
Jennifer bisa melihat tubuhnya menegang waktu dia
melanjutkan. "Maksud saya, dia benar-benar suka melakukannya. Bila
saya melakukan yang sekecil-kecilnya yang dianggapnya
salah, dia lalu melecut saya dengan sebuah ikat pinggang kulit
yang memakai gesper tembaga yang besar. Kemudian saya
disuruhnya berlutut, dan mohon ampun pada Tuhan. Lama
juga saya membenci Tuhan, sehebat saya membenci ayah
saya." Dia berhenti, tak bisa berbicara, agaknya karena terlalu dipenuhi kenangan itu.
"Jadi Anda lari dari rumah?"
"Ya. Saya pergi ke Chicago dengan menumpang-numpang.
Saya tak banyak mengenyam sekolah, tapi di rumah saya suka
membaca. Bila kedapatan Ayah, itu akan merupakan satu
alasan lagi untuk melecut saya. Di Chicago saya mendapatkan
pekerjaan di sebuah pabrik. Di situlah saya bertemu dengan
Evelyn. Tangan saya cedera kena mesin giling dan saya
dibawa orang ke rumah pengobatan, dan di sana ada Evelyn.
Dia seorang perawat." Dia tersenyum kepada Jennifer. "Dia wanita tercantik yang pernah saya lihat. Dua minggu tangan
saya baru sembuh, dan setiap hari saya pergi menemuinya
untuk diobati. Setelah itu kami mulai bergaul. Kami
328 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menyinggung soal perkawinan, tapi perusahaan kehilangan
pesanan besar dan saya bersama semua orang di bagian saya
diberhentikan. Hal itu tidak mempengaruhi Evelyn. Kami
menikah dan dia mengurus saya. Itulah yang merupakan satu-
satunya bahan pertengkaran kami. Saya dibesarkan dengan
citra bahwa laki-lakilah yang harus mengurus wanita. Saya
mendapat pekerjaan sebagai sopir truk dan hasilnya bagus.
Satu-satunya hal yang tak kami sukai adalah bahwa kami
terpisah, kadang-kadang sampai seminggu lamanya. Di luar
itu, kami benar-benar bahagia. Kemudian Evelyn hamil."
Tubuhnya tampak bergetar. Tangannya mulai gemetar.
"Evelyn dan putri kami meninggal." Air matanya mengalir di pipinya. "Saya tak mengerti mengapa Tuhan berbuat begitu.
Dia tentu punya alasan, tapi saya tak tahu apa alasan itu."
Tubuhnya terayun-ayun ke depan dan ke belakang di
kursinya. Tanpa menyadari apa yang dilakukannya, lengannya
bersilang di dadanya, seolah-olah menahan kesedihannya.
' Aku akan menuntunmu dan mengajarimu bagaimana cara
menjalani hidup; aku akan menasihatimu.
Kursi listrik tidak akan mendapatkan orang ini, pikir
Jennifer. "Saya akan kembali untuk menemui Anda besok" Jennifer
berjanji padanya. Uang tebusan tahanan diputuskan dua ratus ribu dolar.
Jack Scanlon tak punya uang, jadi Jenniffer yang membayar
untuknya. Scanlon dilepas dari rumah tahanan pusat, dan
Jennifer menemukan sebuah penginapan kecil di West Side ke
mana dia bisa pindah. Jennifer memberinya pula seratus dolar
untuk biaya permulaan hidupnya.
"Saya tak tahu bagaimana caranya," kata Jack Scanlon,
"tapi setiap sen akan saya kembalikan pada Anda. Saya akan
mulai mencari pekerjaan. Saya tak peduli apa itu. Saya mau
mengerjakan apa saja."
329 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Waktu Jennifer meninggalkannya, laki-laki itu asyik mencari
pekerjaan di antara iklan-iklan yang membutuhkan tenaga.
Penuntut umum federal, Earl Osborne, adalah seorang laki-
laki yang besar dan tegap, dengan muka bulat yang halus dan
tingkah laku ramah-tamah yang bisa menyesatkan. Jennifer
terkejut melihat Robert Di Silva ada di kantor Osborne.
"Kudengar kau yang akan menangani perkara ini," kata Di
Silva. "Rupanya tak ada yang terlalu kotor bagimu, ya?"
Jennifer menoleh pada Earl Osborne. "Apa perlunya dia di
sini" Bukankah ini perkara federal?"
"Jack Scanlon mengambil anak itu dari mobil orang
tuanya," sahut Osborne.
"Pencurian mobil, perampokan besar," kata Di Silva.
Jennifer berpikir, apakah Di Silva akan berada di situ,
sekiranya dia tak terlibat. Dia berpaling kembali pada Earl
Osborne. "Saya ingin berunding," kata Jennifer. "Klien saya...."
Earl Osborne mengangkat tangannya. "Tidak ada
kesempatan. Yang satu ini akan kami adili sampai tuntas."
"Ada beberapa keadaan...."
"Anda bisa menceritakan itu semua dalam sidang
pendahuluan." Di Silva tertawa mengejek padanya.
"Baiklah," kata Jennifer. "Sampai bertemu di pengadilan."
Jack Scanlon mendapatkan pekerjaan di sebuah bengkel
servis kendaraan di West Side, dekat penginapannya, dan
Jennifer mampir di situ menjenguknya.
"Sidang pendahuluannya akan diadakan lusa," Jennifer
memberi tahu. "Aku akan berusaha supaya pemerintah setuju
330 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
memberikan pertimbangan agar kau dituduh bersalah dengan
tuduhan yang lebih ringan. Kau tetap masih harus menjalani
hukuman, Jack, tapi aku akan berusaha supaya hukumannya
menjadi seringan mungkin."
Bayangan rasa terima kasih di wajah laki-laki itu rasanya
sudah cukup merupakan imbalan.
Atas anjuran Jennifer, Jack Scanlon telah membeli setelan
yang pantas untuk dipakai pada sidang pendahuluan.
Rambutnya sudah dipangkas dan jenggotnya dipendekkan,
Jennifer puas dengan penampilannya.
Mereka melalui tata cara pengadilan. Jaksa Negeri Di Silva
hadir. Setelah Earl Osborne mengajukan kesaksiannya dan
mengajukan tuntutan, Hakim Barnard berpaling pada Jennifer.
"Adakah yang akan Anda katakan, Nona Parker?"
"Ada, Yang Mulia. Saya ingin membebaskan pemerintah
dari biaya sidang. Dalam perkara ini ada keadaan-keadaan
yang meringankan yang belum dikemukakan. Saya
mengajukan permohonan agar klien saya didakwa atas
kesalahan yang lebih ringan."
"Tidak bisa," kata Earl Osborne. "Pemerintah tidak akan menyetujuinya."
Jennifer menoleh pada Hakim Barnard. "Bisakah hal ini kita
bahas di ruang kerja Yang Mulia?"
"Boleh. Tanggal sidang akan saya tentukan setelah saya
mendengar apa yang akan dikatakan pembela."
Jennifer berpaling pada Jack Scanlon yang berdiri di situ,
kebingungan. "Kau bisa kembali ke pekerjaanmu," kata Jennifer padanya.
"Nanti aku mampir untuk menyampaikan hasil pembicaraan
kami." 331 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Laki-laki itu mengangguk lalu berkata dengan tenang,
"Terima kasih, Nona Parker."
Jennifer memperhatikannya, lalu berbalik dan meninggalkan ruang sidang.
Jennifer, Earl Osborne, Robert Di Silva, dan Hakim Barnard duduk di ruang kerja hakim.
Osborne berkata pada Jennifer, "Aku tak mengerti bagaimana kau sampai minta pertimbangan dari aku. Menculik karena meminta uang tebusan adalah suatu kesalahan besar.
Klienmu bersalah dan dia harus membayar apa yang telah dilakukannya."
"Jangan percaya begitu saja semua yang kau baca di surat kabar, Earl. Jack Scanlon tak ada hubungan apa-apa dengan surat tuntutan uang tebusan itu."
"Kau sedang mencoba membohongi siapa" Kalau tidak untuk uang tebusan untuk apa?"
"Akan kuceritakan," kata Jennifer.
Lalu diceritakan Jennifer pada mereka. Diceritakannya tentang tanah pertanian keluarga Jack, tentang pukulan-pukulan, tentang Jack Scanlon yang jatuh cinta pada Evelyn dan mengawininya, dan bagaimana dia kehilangan istri dan anaknya waktu istrinya itu melahirkan.
Mereka mendengarkan tanpa berkata apa-apa, dan setelah Jennifer selesai, Robert Di Silva berkata, "Jadi, Jack Scanlon menculik anak orang karena anak itu mengingatkannya pada anak yang sebenarnya akan dimilikinya" Dan istri Jack Scanlon meninggal waktu melahirkan?"
"Benar." Jennifer berpaling pada Hakim Barnard. "Yang Mulia, saya rasa dia bukanlah orang yang pantas dihukum mati."
"Aku sependapat dengan kau," kata Di Silva tanpa diduga.
332 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Jennifer memandangnya dengan terkejut.
Kemudian Di Silva mengeluarkan beberapa lembar kertas
dari tas kerjanya. "Sekarang aku ingin menanyakan sesuatu,"
katanya. "Bagaimana perasaanmu kalau orang yang begini
yang dihukum mati?" Dia mulai membaca sebuah dokumen.
"Frank Jackson, umur tiga puluh delapan tahun. Lahir di Nob
Hil , San Francisco. Ayahnya seorang dokter, ibunya seorang
tokoh terkemuka dalam masyarakat. Waktu berumur empat
belas tahun, Jackson mulai menggunakan obat-obat bius, lari
dari rumah, tertangkap di Height Ashbury, dan dikembalikan
pada orang tuanya. Tiga bulan kemudian Jackson
membongkar ruang penyimpanan obat-obat ayahnya, mencuri
semua obat-obat bius yang ada di situ, lalu lari. Tertangkap di
Seattle atas tuduhan memiliki dan menjual obat-obat
terlarang, dihukum di penjara remaja, dibebaskan waktu dia
berumur delapan belas tahun, ditangkap lagi sebulan
kemudian atas tuduhan perampokan bersenjata dan rencana
untuk membunuh..." Jennifer merasa perutnya tegang. "Apa hubungannya itu
semua dengan Jack Scanlon?"
Earl Osborne tersenyum masam padanya. "Jack Scanlon
adalah Frank Jackson."
"Saya tak percaya."
Di Silva berkata, "Lembaran kuning ini datang dari FBI satu
jam yang lalu. Jackson adalah seorang artis jempolan dan
pembohong, hal mana merupakan kelainan jiwanya. Selama
sepuluh tahun terakhir ini dia telah ditangkap atas tuduhan-
tuduhan, mulai dari menikam, membakar dengan sengaja,
sampai merampok bersenjata. Dia telah menjalani hukuman di
Penjara Joliet. Dia tak pernah punya pekerjaan tetap dan dia
tak pernah kawin. Lima tahun yang lain ditangkap oleh FBI
dengan tuduhan penculikan. Dia menculik seorang anak
perempuan berumur tiga tahun dan mengirim surat tuntutan
uang tebusan. Jenazah anak perempuan itu ditemukan di


Malaikat Keadilan Rage Of Angels Karya Sidney Sheldon di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

333 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sebuah perhutanan dua bulan kemudian. Menurut laporan
pemeriksaan mayat, tubuhnya sudah membusuk, tapi ada
tanda-tanda tusukan pisau di seluruh tubuhnya. Dia diperkosa
dan disiksa." Jennifer tiba-tiba merasa mual.
"Jackson dibebaskan berdasarkan alasan-alasan teknis yang
dicari-cari oleh seorang ahli hukum yang gila-gilaan."
Waktu Di Silva berbicara lagi, nadanya mencemooh.
"Itukah laki-laki yang kauinginkan bebas berkeliaran di jalan?"
"Boleh aku melihat dokumen itu?"
Tanpa berkata apa-apa Di Silva memberikannya pada
Jennifer, dan Jennifer membacanya. Orang itu adalah Jack
Scanlon. Tak dapat diragukan lagi Fotonya yang dibuat polisi,
terjepit pada kertas dokumen berwarna kuning itu. Dia tampak
masih muda waktu itu dan dia tak berjenggot, tapi tak
mungkin keliru lagi, itulah dia. Jack Scanlon " Frank Jackson "
telah membohonginya habis-habisan. Dikarang-karangnya
kisah hidupnya dan Jennifer mempercayai setiap
perkataannya. Laki-laki itu begitu meyakinkan hingga Jennifer
sudah tak mau lagi bersusah payah meminta Ken Bailey untuk
menyelidikinya. "Boleh aku melihatnya?" kata Hakim Barnard.
Jennifer menyerahkan dokumen itu padanya. Hakim itu
melihatnya sepintas, lalu memandang Jennifer, "Bagaimana?"
"Saya tak mau membelanya."
Di Silva berpura-pura terkejut dan mengangkat alisnya.
"Anda membuat saya terkejut sekali, Nona Parker. Anda selalu
berkata bahwa semua orang berhak dibela oleh seorang ahli
hukum." "Memang semua orang," sahut Jennifer datar. "Tapi saya punya peraturan tetap yang keras: saya tak mau membela
334 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
orang yang berbohong pada saya. Tuan Jackson harus
mencari seorang pembela lain."
Hakim Barnard mengangguk. "Pengadilan yang akan
mengatur hal itu." Osborn berkata, "Saya minta supaya jaminan
pembebasannya segera ditarik kembali, Yang Mulia. Saya rasa
dia terlalu berbahaya untuk bebas berkeliaran."
Hakim Barnard berpaling pada Jennifer. "Pada saat ini Anda
masih pembelanya yang resmi, Nona Parker. Apakah Anda
berkeberatan?" "Tidak," kata Jennifer tegang. "Tidak ada keberatan apa-apa."
"Saya akan memerintahkan untuk menarik kembali
kebebasannya." Hakim Lawrence Waldman telah mengundang Jennifer
untuk menghadiri undangan perjamuan makan malam amal.
Jennifer merasa gersang setelah semua kejadian petang itu
dan sebenarnya lebih suka pulang dan menghabiskan malam
itu dengan tenang bersama Joshua, tapi dia tak mau
mengecewakan hakim itu. Dia mengganti pakaiannya di
kantor, dan pergi menemui Hakim Waldman di Waldorf-Astoria
di mana perjamuan itu diselenggarakan.
Perjamuan itu merupakan pesta besar-besaran, yang
dihibur oleh bintang-bintang Hol ywood, tapi Jennifer tak bisa
menikmatinya. Pikirannya melayang ke tempat lain. Hakim
Waldman memperhatikannya.
"Adakah sesuatu yang tak beres, Jennie?"
Jennifer memaksa dirinya untuk tersenyum. "Tidak, hanya
suatu masalah bisnis, Lawrence."
Dalam bisnis apa aku ini sebenarnya, pikir Jennifer,
berurusan dengan penjahat-penjahat kemanusiaan,
335 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
pemerkosa-pemerkosa, pembunuh-pembunuh, dan penculik-
penculik" Jennifer lalu memutuskan bahwa malam itu baik
sekali untuk bermabuk-mabukan.
Seorang petugas mendatangi meja mereka dan berbisik di
dekat telinga Jennifer. "Maaf, Nona Parker, ada telepon untuk
Anda." Jennifer seketika merasakan ada bahaya. Satu-satunya
orang yang tahu ke mana bisa menghubunginya adalah
Nyonya Mackey. Dia hanya mungkin menelepon kalau ada
sesuatu yang tak beres. "Maafkan aku," kata Jennifer.
Dia mengikuti petugas itu menuju ke sebuah kantor kecil di
luar ruangan pesta itu. Jennifer mengangkat gagang telepon dan terdengar suara
seorang laki-laki berbisik, "Keparat kau! Kau menipuku!"
Tubuh Jennifer mulai gemetar. "Siapa ini?" tanyanya.
Padahal sebenarnya dia sudah tahu.
"Kausuruh polisi menangkapku."
"Itu tak benar! Aku...."
"Kau berjanji akan menolongku."
"Aku akan menolongmu. Di mana...?"
"Bangsat pembohong!" Suaranya makin merendah hingga
sulit bagi Jennifer untuk menangkap kata-katanya. "Kau akan
menerima balasannya. Lihat saja!"
"Tunggu du...."
Hubungan diputuskan. Jennifer menggigil. Ada sesuatu
yang sama sekali tak beres. Frank Jackson alias Jack Scanlon
telah berhasil lolos dan dia menyalahkan Jennifer atas usaha
penangkapan itu. Bagaimana dia tahu di mana dia berada"
336 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pasti dia mengikutinya. Mungkin dia sedang menunggunya di
luar sekarang. Jennifer mencoba menguasai tubuhnya yang gemetar,
mencoba berpikir, membayangkan apa yang terjadi. Laki-laki
itu rupanya telah melihat polisi yang datang akan
menangkapnya dan dia telah melarikan diri. Tak penting
bagaimana caranya. Yang penting adalah bahwa laki-laki itu
telah menyalahkannya atas kejadian itu.
Hakim Waldman melihat wajah Jennifer. "Ada apa
sebenarnya?" Jennifer menceritakan padanya dengan singkat. Hakim itu
terperanjat. "Ya, Tuhan! Maukah kau kuantar pulang?"
"Aku tak apa-apa, Lawrence. Tolong antar saja aku sampai
ke mobilku, aku bisa sendiri."
Diam-diam mereka menyelinap ke luar dari ruang pesta
yang besar itu, dan Hakim Waldman menunggui Jennifer
sampai petugas membawakan mobilnya.
"Apakah kau yakin bahwa kau bisa tanpa aku?"
"Terima kasih. Aku yakin polisi akan berhasil
menangkapnya sebelum pagi hari. Tak banyak orang serupa
dia berkeliaran. Selamat malam."
Jennifer berangkat, sambil meyakinkan dirinya bahwa tak
ada orang mengikutinya. Setelah dia yakin bahwa dia seorang
diri, dia membelok ke Jalan Ekspres Long Island, dan pulang.
Dia melihat ke kaca spion terus, mengamat-amati mobil-
mobil di belakangnya. Suatu kali mobilnya dihentikannya di
tepi jalan, membiarkan semua kendaraan melewatinya, dan
setelah jalan di belakangnya kosong, baru dia meneruskan
lagi. Kini dia merasa lebih aman. Pasti tidak akan lama lagi
337 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
polisi berhasil menangkap Frank Jackson. Sekarang pasti
sudah dimulai pencaharian menyeluruh atas diri penjahat itu.
Jennifer membelok ke jalan masuk ke rumahnya.
Pekarangan dan rumahnya yang seharusnya terang-
benderang, kini gelap. Dia terbelalak memandangi rumahnya
dari mobil, dengan rasa tak percaya, sedang pikirannya mulai
tegang penuh rasa kuatir. Dengan ketakutan yang amat
sangat, dibukanya pintu mobilnya cepat-cepat lalu berlari ke
pintu depan. Pintu itu terbuka sedikit. Jennifer terhenti di pintu
itu sebentar, penuh ketakutan, lalu masuk ke lorong rumah.
Kakinya tersandung sesuatu yang sangat dan lembut, dan
napasnya jadi tersekat. Dinyalakannya lampu. Max terbaring di
permadani yang berlumuran darah. Leher anjing itu telah
disembelih dari telinga ke telinga sebelahnya. "Joshua!"
teriaknya. "Nyonya Mackey!" Jennifer berlari dari kamar ke kamar sambil menyalakan lampu-lampu dan memanggil-manggil nama mereka, jantungnya berdebar demikian kuatnya
hingga dia merasa sulit bernapas. Dia berlari menaiki tangga
ke kamar Joshua. Tempat tidur anak itu bekas ditiduri, tapi
kini kosong. Jennifer mencari ke semua kamar di rumah itu,
lalu berlari turun lagi, pikirannya buntu. Frank Jackson pasti
sudah lama tahu di mana dia tinggal. Dia pasti mengikutinya
pulang pada suatu malam, atau setelah dia mendatanginya di
bengkel servis itu. Dia telah mengambil Joshua dan akan
membunuhnya untuk menghukum Jennifer, ibunya.
Waktu dia melewati kamar cuci, dia mendengar bunyi halus
menggaruk-garuk dari arah kamar pakaian. Perlahan-lahan
Jennifer berjalan ke arah pintu kamar kecil itu lalu menarik
pintunya. Di dalamnya gelap gulita.
"Jangan sakiti lagi saya," terdengar suara merintih.
Jennifer menyalakan lampu. Nyonya Mackey terbaring di
lantai,, kaki dan tangannya terikat kuat dengan kawat. Dia
hanya setengah sadar. Cepat-cepat Jennifer berlutut di sisinya. "Nyonya Mackey!"
338 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Wanita tua itu mengangkat mukanya memandang Jennifer
dan matanya mulai bisa melihat. "Dia mengambil Joshua,"
katanya terisak. Perlahan-lahan sekali Jennifer membuka simpul kawat yang
sudah menggigit ke dalam daging kaki dan tangan Nyonya
Mackey. Dagingnya lebam dan berdarah. Jennifer membantu
pelayannya itu berdiri, Nyonya Mackey menangis dengan
histeris. "Saya tak bisa mencegahnya. Sa.... saya sudah
mencobanya: Saya...."
Dering telepon membelah ruangan itu. Kedua orang wanita
itu terdiam. Telepon berdering terus, dan bunyinya terasa
jahat. Jennifer berjalan ke arah telepon itu lalu mengangkat
gagangnya. "Aku ingin tahu apakah kau sudah tiba di rumah," kata
suara itu. "Di mana anakku?"
"Tampan benar anak itu, ya?" kata suara itu lagi.
"Tolonglah! Akan kulakukan apa saja. Apa saja yang kau
mau!" "Kau telah melakukan segalanya, Nona Parker."
"Jangan! Tolong!" Jennifer terisak tanpa daya.
"Aku senang mendengar kau menangis," bisik suara itu.
"Kau akan menemukan anakmu kembali, Nona Parker. Baca
saja surat-surat kabar besok."
Dan hubungan pun diputuskan.
Jennifer berdiri tak bergerak, berjuang supaya tak pingsan.
Dia mencoba berpikir. Frank Jackson telah mengatakan, Kau
akan menemukan anakmu kembali, Nona Parker. Itu berarti
bahwa Joshua masih hidup. Kalau tidak, dia tentu tidak
mengatakan demikian. Jennifer menyadari bahwa dia hanya
menduga-duga berdasarkan kata-kata yang digunakan,
339 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
berusaha untuk menghibur dirinya. Dia harus melakukan
sesuatu secepatnya. Nalurinya yang pertama menyuruhnya menelepon Adam,
meminta bantuannya. Bukankah anaknya juga yang diculik,
anaknya yang akan dibunuh. Tapi dia tahu bahwa Adam tidak
akan bisa membantu apa-apa. Dia berada di tempat yang dua
ratus tiga puluh lima mil jauhnya. Hanya tinggal dua pilihan
lagi: yang pertama adalah menelepon Robert Di Silva,
mengatakan padanya apa yang telah terjadi, dan meminta
agar dia membentuk jaringan untuk mencoba menangkap
Frank Jackson. Oh, Tuhan! Itu akan makan waktu terlalu
lama. Pilihan kedua adalah FBI. Mereka sudah terlatih untuk
menangani suatu penculikan. Masalahnya, ini tidak sama
dengan penculikan yang lain. Tak ada surat tuntutan uang
tebusan yang bisa mereka telusuri, tak ada kesempatan untuk
mencoba memperangkap Frank Jackson dan menyelamatkan
jiwa Joshua. FBI selalu bergerak menurut salurannya yang
biasa dan teguh pada garisnya. Pada saat seperti ini tidak
akan menolong. Dia harus mengambil keputusan cepat...
selagi Joshua masih hidup. Robert Di Silva atau FBI" Aduh,
alangkah sulitnya memikirkannya.
Dia menarik napas dalam-dalam lalu mengambil keputusan.
Dicarinya nomor telepon. Jari-jarinya gemetar demikian
hebatnya hingga dia harus memutar tiga kali untuk
mendapatkan nomor yang tepat.
Waktu seorang laki-laki menjawab, Jennifer berkata, "Saya
ingin berbicara dengan Michael Moretti."
36 "Maaf, Nyonya. Ini Restoran Tony. Kami tak kenal Michael
Moretti." 340 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tunggu!" pekik Jennifer. "Jangan putuskan hubungan!"
Dia memaksa dirinya untuk berbicara setenang mungkin. "Ini penting sekali. Saya... seorang temannya. Nama saya Jennifer Parker. Saya perlu segera berbicara dengan dia."
"Tapi, Nyonya, sudah saya katakan...."
"Berikan padanya nama saya dan nomor telepon saya ini."
Lalu dia menyebutkan nomor teleponnya. Jennifer mulai menggagap demikian hebatnya, hingga dia sulit berbicara.
"Ka... ka...katakan padanya...."
Hubungan diputuskan orang.
Dengan perasaan beku Jennifer meletakkan gagang telepon. Dia kembali pada salah satu dari pilihannya semula.
Atau kedua-duanya. Tak ada alasan mengapa Robert Di Silva dan FBI tak bisa menyatukan kekuatan mereka untuk menemukan Joshua. Yang membuatnya merasa akan gila adalah kesadarannya, betapa kecil kemungkinan mereka bisa menemukan Frank Jackson. Waktunya sudah tak ada lagi.
Baca saja surat-surat kabar besok. Kata-katanya yang terakhir itu yang bersifat memutuskan, yang membuat Jennifer yakin bahwa dia tidak akan meneleponnya lagi, tidak akan memberi kesempatan pada siapa pun untuk menelusuri dan mencarinya. Tapi dia harus berbuat sesuatu. Dia akan mencoba Di Silva. Dia menjangkaukan tangannya ke pesawat telepon lagi. Telepon itu berdering waktu tangannya sampai ke situ, hingga dia terperanjat.
"Di sini Michael Moretti."
"Michael! Aduh, Michael, tolong aku, tolonglah! Aku...." Dia lalu terisak tanpa bisa menguasai dirinya. Gagang telepon terlepas dari tangannya, lalu diambilnya lagi cepat-cepat, takut kalau-kalau Michael memutuskan hubungannya. "Michael?"
"Aku di sini." Suaranya tenang. "Tenangkan dirimu, dan ceritakan ada apa."
341 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"A.... aku...." Dia menghirup napas cepat-cepat dan dalam, berusaha untuk menghentikan gemetarnya. "Anakku, Joshua.
Dia.... dia diculik. Dia akan membunuhnya."
"Tahukah kau siapa yang menculiknya?"
"Ya. Namanya Frank.... Frank Jackson." Jantungnya
berdebar kuat. "Ceritakan apa yang terjadi." Suaranya tenang dan penuh


Malaikat Keadilan Rage Of Angels Karya Sidney Sheldon di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

percaya diri. Jennifer memaksa dirinya untuk berbicara lambat-lambat,
menceritakan peristiwa yang telah terjadi.
"Bisakah kau melukiskan bagaimana Jackson itu?"
Jennifer membayangkan garis besar gambaran laki-laki itu
dalam angannya. Gambaran itu disalinnya menjadi kata-kata,
lalu Michael berkata, "Bagus. Tahukah kau di mana dia pernah
dipenjarakan?" "Di penjara Joliet. Katanya dia akan membunuh...."
"Di mana bengkel servis tempatnya bekerja itu?"
Diberikannya alamat itu pada Michael.
"Tahukah kau nama penginapan tempatnya tinggal selama
ini?" "Ya. Tidak." Jennifer tak ingat. Dibenamkan kukunya ke
dahi sampai berdarah, memaksa dirinya untuk mengingat-
ingat. Michael menunggu dengan sabar.
Tiba-tiba Jennifer ingat. "Namanya penginapan Travel Wel .
Letaknya di 10th Avenue. Tapi aku yakin dia tak ada lagi di
sana." "Kita lihat saja."
"Aku ingin anakku kembali hidup-hidup."
342 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Michael Moretti tidak menyahut, dan Jennifer tahu
mengapa. "Lalu bila kutemukan Jackson....?"
Jennifer menarik napas dalam-dalam, gemetar, sebelum
berkata, "Bunuh dia."
"Jangan jauh-jauh dari teleponmu."
Hubungan diputuskan. Jennifer mengembalikan gagang
telepon. Aneh, dia merasa agak tenang, seolah-olah sesuatu telah
berhasil dilaksanakan. Sebenarnya tak ada alasan dia bisa
begitu yakin pada Michael Moretti. Ditinjau dari sudut logika,
perbuatannya itu sembrono dan tak masuk akal; tapi hal ini
tak ada hubungannya dengan logika. Nyawa anaknya dalam
bahaya. Dengan sengaja dia telah menyuruh seorang
pembunuh menangkap seorang pembunuh lain. Bila tak
berhasil... Jennifer teringat akan gadis kecil yang telah
diperkosa dan diperlakukannya dengan kekerasan.
Jennifer pergi mengurus Nyonya Mackey. Luka-luka dan
lecetnya dirawatnya, lalu dibawanya ke tempat tidur. Jennifer
menawarkan obat penenang pada wanita itu, tapi Nyonya
Mackey menolak obat itu. "Saya tak bisa tidur," tangisnya. "Aduh, Nyonya Parker!
Anak itu diberinya pil tidur."
Jennifer menatapnya ketakutan.
Michael Moretti duduk di meja kerjanya, menghadapi tujuh
orang yang sudah disuruhnya datang. Dia sudah memberikan
perintah-perintahnya pada tiga orang yang pertama.
Dia berpaling pada Thomas Colfax. "Tom, tolong gunakan
pengaruh koneksimu. Pergi datangi Kapten Notaras dan
mintalah semua keterangan mengenai Frank Jackson. Aku
memerlukan semua yang ada pada mereka tentang orang itu."
343 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tapi kita lalu menggunakan hubungan baik kita, Mike.
Kurasa...." "Jangan membantah! Kerjakan saja!"
"Baiklah," kata Colfax kaku.
Michael menoleh pada Nick Vito. "Selidiki bengkel servis
tempat Jackson bekerja. Cari tahu apakah dia memasang
tukang pukul di sana, kalau-kalau dia punya teman."
Pada Salvatore Fiore dan Joseph Colela, "Pergi ke
penginapan Jackson. Sekarang dia mungkin sudah tak ada lagi
di sana, tapi tanyakan kalau-kalau dia berteman dengan
seseorang di sekitar itu. Aku ingini tahu siapa-siapa
temannya." Dia melihat ke arlojinya. "Sekarang sudah tengah malam. Kalian! kuberi waktu delapan jam untuk menemukan
Jackson." Orang-orang itu keluar. Michael berseru lagi pada mereka, "Aku tak mau sampai
terjadi sesuatu atas diri anak itu. Lapor terus. Aku menunggu."
Michael Moretti memperhatikan mereka pergi, kemudian
mengangkat gagang salah satu pesawat telepon di mejanya
dan mulai memutar. Pukul satu subuh. Kamar itu tak besar, tapi rapi sekali. Frank Jackson suka
akan kerapian. Dia merasa bahwa itu merupakan bagian dari
hidupnya. Kerai-kerai dil jendela sudah diturunkan dan
kepingan-kepingan kerai itu dipasang tegak supaya tak seorang pun bisa
melihat ke dalam kamar. Pintu terkunci dan dipasang rantai,
lalu ditindihnya pula dengan kursi. Dia berjalan ke tempat
tidur di mana Joshua terbaring. Frank Jackson telah
memasukkan dengan paksa tiga butir pil tidur ke dalam
kerongkongan anak itu, dan dia masih tidur nyenyak. Jackson
344 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
adalah laki-laki yang tak mau untung-untungan dalam segala
sesuatu, maka kaki dan tangan Joshua diikatnya dengan
kawat yang sama dengan yang dipakainya untuk mengikat
Nyonya Mackey. Jackson memandangi anak yang sedang tidur
itu, dan dia dilanda oleh rasa sedih.
Mengapa orang-orang selalu memaksa dirinya melakukan
hal-halyang mengerikan ini" Dia sebenarnya laki-laki lembut
yang suka damai, tapi bila semua orang menentang kita, bila
semua orang menyerang kita, kita tentu harus membela diri.
Sulitnya, semua orang selalu menilainya rendah. Mereka tak
menyadari bahwa dia lebih pintar dari mereka semua, sampai
semuanya terlambat. Setengah jam sebelum polisi tiba, dia sudah tahu bahwa
mereka akan menangkapnya. Waktu itu dia sedang mengisi
bensin sebuah mobil Chevrolet Camaro, dan dilihatnya
majikannya masuk ke dalam kantor untuk menerima telepon.
Jackson tak bisa mendengar percakapannya, tapi itu tak perlu.
Dia bisa melihat majikannya mencuri-curi melihat padanya
sedang dia berbicara berbisik di telepon. Frank Jackson tiba-
tiba tahu apa yang telah terjadi. Polisi akan datang
menangkapnya. Si Parker celaka itu telah menipunya, dan
telah menyuruh polisi mengurungnya. Perempuan itu sama
saja dengan yang lain. Majikannya masih berbicara di telepon
waktu Frank Jackson cepat-cepat mengambil jaketnya, lalu
menghilang. Tak sampai tiga menit diperlukannya untuk
menemukan sebuah mobil yang tak terkunci di jalan dan
menggunakan kawat untuk menghidupkan mesinnya.
Beberapa saat kemudian dia sudah dalam perjalanan menuju
ke rumah Jennifer Parker.
Jackson benar-benar harus mengagumi kecerdasannya
sendiri. Mana ada orang yang akan ingat untuk mengikuti
wanita itu, untuk mengetahui di mana dia tinggal. Hal itu
dilakukannya pada hari Jennifer membebaskannya dari
tahanan. Dia memberhentikan mobilnya di seberang rumah
345 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Jennifer dan terkejut melihat Jennifer disambut oleh seorang
anak laki-laki kecil di pintu pagar rumah itu. Diperhatikannya
kedua beranak itu, dan sudah pada saat itulah dia merasakan
bahwa anak itu mungkin bisa dimanfaatkannya bila perlu.
Anak itu merupakan berkat yang tak disangka, bolehlah
disebut jaminan nasib baiknya.
Jackson tersenyum sendiri mengingat betapa ketakutannya
pelayan tua keparat itu. Dia merasa senang waktu
mengikatkan kawat ke pergelangan dan mata kaki wanita tua
itu. Tidak, sebenarnya dia tak suka. Dia merasa terlalu keras.
Itu dilakukannya karena perlu sekali. Pelayan itu menyangka
bahwa dia akan memperkosanya. Perempuan itu membuatnya
jijik. Sebenarnya semua perempuan menjijikkan, kecuali
ibunya yang bagaikan orang suci itu. Semua perempuan kotor,
tak suci, bahkan kakaknya sendiri yang pelacur itu. Hanya
anak-anak yang murni. Dia ingat akan gadis cilik yang
diculiknya terakhir. Anak itu cantik, rambutnya keriting,
panjang, dan berwarna pirang, sayangnya dia harus
merupakan balasan atas dosa-dosa ibunya. Ibu anak itu
membuat Jackson sampai dipecat dari pekerjaannya.
Orang-orang suka membuat kita sampai tak bisa mencari
nafkah dengan halal, lalu bila kita melanggar hukum mereka
yang bodoh itu, kita dihukumnya. Yang laki-laki pun jahat
juga, tapi perempuanlah yang paling jahat. Mereka itu seperti
babi-babi yang mengotori tempat suci dari tubuh kita. Lihat
saja Clara, pelayan rumah makan yang akan dibawanya ke
Kanada itu. Gadis itu cinta padanya. Gadis itu menyangka
betapa terhormatnya dia, karena dia tak pernah
menyentuhnya. Kalau saja dia tahu! Bayangan bercintaan
dengan dia saja telah membuat Jackson muak. Tapi dia
terpaksa harus membawa gadis itu ke luar negeri, karena
polisi mencari laki-laki yang seorang diri. Dia akan mencukur
jenggotnya dan memotong rambutnya, dan begitu dia berhasil
melewati perbatasan, Clara akan disingkirkannya. Itu tentu
akan menyenangkan sekali.
346 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Frank Jackson berjalan ke tempat sebuah kopor karton
yang sudah rusak, di atas rak barang-barang. Dibukanya
kopor itu lalu dikeluarkannya sebuah kotak perkakas dari situ.
Dia mengambil paku-paku dan tukul. Barang-barang itu
diletakkannya di atas meja kecil di sisi tempat tidur, di sebelah
anak yang sedang tidur itu. Lalu dia masuk ke kamar mandi
dan mengangkat sebuah jerigen bensin berisi dua galon, dari
bak mandi. Dibawanya ke kamar tidur dan diletakkannya di
lantai. Joshua akan dibakarnya hingga menyala. Tapi itu pun
setelah dia disalib dulu.
Pukul dua subuh. Berita itu sudah tersebar di seluruh New York dan ke
seluruh negeri. Bermula di bar-bar dan rumah-rumah hiburan.
Sepatah kata yang diucapkan dengan berhati-hati di sana sini,
dibisikkan ke telinga yang siap dengar. Dimulai sebagai suatu
tetes dan meluas ke restoran-restoran murahan dan diskotik
yang ribut, serta ke tempat-tempat penjualan majalah yang
buka sepanjang malam. Berita itu didengar oleh sopir-sopir
taksi, sopir-sopir truk, dan gadis-gadis yang berkeliaran
tengah malam. Berita itu bagaikan sebutir kerikil yang
dijatuhkan ke dalam sebuah danau yang dalam dan gelap,
yang menimbulkan lingkaran riak yang makin lama makin
meluas dan menyebar. Dalam beberapa jam saja, semua
orang di jalanan tahu bahwa Michael Moretti menginginkan
info secepatnya. Tak banyak orang yang diberi kesempatan
untuk membantu Michael Moretti. Inilah kesempatan emas
untuk seseorang, karena Moretti adalah orang yang tahu
menunjukkan penghargaannya. Berita yang tersebar itu
menyatakan bahwa dia sedang mencari seorang laki-laki kurus
berambut pirang yang mirip Jesus. Orang-orang pun mulai
menggali ingatannya. Pukul dua lewat seperempat subuh. Joshua Adam Parker
mulai bergerak dalam tidurnya dan Frank Jackson
mendekatinya. Dia belum membuka piama anak itu. Jackson
347 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
memeriksa apakah paku-paku dan tukul masih ada di tempat
dan siap pakai. Penting sekali untuk bertindak cermat dalam
hal ini. Dia akan memaku tangan dan kaki anak itu sebelum
kamar dibakarnya. Ia bisa saja melakukan hal itu ketika anak
itu tidur tadi, tapi itu salah. Anak itu perlu bangun dulu untuk
melihat apa yang sedang terjadi, untuk mengetahui bahwa dia
dihukum karena dosa-dosa ibunya. Frank Jackson melihat
arlojinya. Pukul setengah delapan, Clara akan menjemputnya
di penginapan itu. Masih ada lima jam dan lima belas menit.
Masih banyak sekali waktu.
Frank Jackson duduk dan memperhatikan Joshua, dan satu
kali dia bahkan mengelus dengan lembut rambut anak kecil
itu. Pukul tiga subuh. Telepon-telepon yang pertama mulai diterima.
Ada dua buah pesawat di meja Michael Moretti, dan bila
yang sebuah diangkatnya, yang sebuah berdering pula.
"Aku telah mendapatkan info tentang laki-laki itu, Mike.
Beberapa tahun yang lalu dia melakukan perampokan di
Kansas City bersama Bigjoe Ziegler dan Mei Cohen."
"Aku tak perlu tahu apa yang dilakukannya beberapa tahun
yang lalu. Di mana dia sekarang?"
Bigjoe mengatakan sudah enam bulan dia tak mendengar
tentang laki-laki itu lagi. Aku akan mencoba menghubungi Mei
Cohen." "Lakukan!" Berita telepon yang berikutnya pun tidak menggembirakan.
"Aku sudah pergi ke penginapan Jackson. Dia sudah keluar.
Dia membawa sebuah kopor berwarna coklat dan sebuah
jerigen memuat dua galon yang mungkin berisi bensin.
Petugas di situ tak tahu ke mana dia."
348 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Bagaimana dengan bar-bar di sekitar tempat itu"
"Salah seorang penjaga bar mengenali lukisan dirinya, tapi
katanya orang itu tak sering ke situ. Hanya dua atau tiga kali
dia ke situ sehabis bekerja."
"Seorang diri?"
"Menurut penjaga bar itu, ya. Agaknya dia tak tertarik pada
gadis-gadis di situ."
"Selidiki bar-bar tempat kaum gay"
Baru saja Michael meletakkan gagang telepon, telepon itu
sudah berdering lagi. Kali ini dari Salvatore Fiore.
"Colfax sudah berbicara dengan Kapten Notaras. Petugas
barang-barang sitaan polisi mempunyai catatan atas adanya
surat gadai atas nama milik pribadi Frank Jackson. Aku sudah
mendapatkan nomor surat gadainya dan nama toko
tempatnya menggadaikan. Toko itu dimiliki oleh seorang
Yunani, Gus Stavros, yang menadah barang-barang curian."
"Sudah kauselidiki toko itu?"
"Besok pagi baru bisa kami selidiki, Mike. Toko itu tutup.
Aku...." Michael Moretti marah sekali. "Kita tak bisa menunggu


Malaikat Keadilan Rage Of Angels Karya Sidney Sheldon di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

sampai pagi! Berangkat segera ke sana!"
Ada telepon dari Joliet. Michael sulit mengikuti
pembicaraannya karena orang yang menelepon baru saja
mengalami pembedahan jakun, dan suaranya seolah-olah
berasal dari dasar sebuah kotak.
"Teman satu sel Jackson bernama Mickey Nicola. Mereka
bersahabat karib." "Tahu di mana Nicola itu sekarang?"
349 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ya, terakhir saya dengar dia berada di suatu tempat di
bagian timur. Dia teman kakak si Jackson. Kami tak punya
alamat perempuan itu."
"Apa alasan penangkapan Nicola?"
"Karena perampokan barang-barang perhiasan."
Pukul setengah empat subuh.
Toko pegadaian itu terletak di Spanish Harlem di Second
Avenue dan 124th Street. Toko itu merupakan bangunan
bertingkat dua yang tak menarik; tokonya di bawah dan
tempat tinggal di tingkat atas.
Gus Stavros terbangun oleh cahaya lampu senter yang
disorotkan ke mukanya. Secara otomatis dia menjangkau
tombol alarm di sisi tempat tidurnya.
"Lebih baik jangan," kata suatu suara.
Cahaya lampu senter itu dialihkan dan Gus Stavros duduk
di tempat tidurnya. Dia melihat kedua laki-laki yang berdiri di
kiri-kanannya dan tahu bahwa peringatan tadi memang benar.
Yang seorang sebesar raksasa dan yang seorang lagi katai.
Stavros merasa seakan-akan penyakit asmanya akan
menyerang. "Pergilah ke lantai bawah dan ambil apa saja yang kalian
mau," katanya dengan napas sesak. "Aku tidak akan
bergerak." Si Raksasa, Joseph Colel a, berkata, "Bangun. perlahan-
lahan." Gus Stravros bangkit dari tempat tidurnya, berhati-hati,
tidak sampai membuat suatu gerakan mendadak.
Si Kecil, Salvatore Fiore, menyodorkan secarik kertas ke
hidungnya. "Ini nomor suatu surat gadai. Kami mau melihat
barangnya." 350 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Baik." Gus Stavros turun ke lantai bawah, di kuti oleh kedua laki-laki tadi. Baru enam bulan yang lalu Stavros menyuruh pasang suatu sistem alarm yang beragam. Ada lonceng yang bisa ditariknya dan ada pula tempat-tempat tersembunyi di lantai yang bisa diinjaknya, yang akan menjamin datangnya bantuan. Tapi dia tidak melakukan satu pun dari
kemungkinan-kemungkinan itu karena nalurinya mengatakan bahwa dia sudah akan mati sebelum siapa pun sempat datang padanya. Dia tahu bahwa satu-satunya kesempatannya adalah memberikan kedua laki-laki itu apa saja yang mereka ingini.
Dia hanya berdoa jangan sampai dia mati gara-gara serangan asma celakanya, setelah laki-laki itu pergi.
Dinyalakannya lampu-lampu di lantai bawah dan mereka semua berjalan ke arah pintu depan. Gus Stavros tak tahu apa yang sedang terjadi, tapi dia sadar bahwa bahaya yang mengancamnya bisa jauh lebih besar. Bila kedua laki-laki itu datang semata-mata untuk merampoknya, mereka bisa saja membersihkan isi toko itu tadi dan sudah pergi sekarang. Tapi mereka agaknya hanya tertarik pada satu macam barang. Dia ingin tahu bagaimana mereka itu bisa menghindari sistem alarm baru yang hebat, yang terpasang di pintu-pintu dan jendela-jendela, tapi dia memutuskan untuk tidak bertanya.
"Bergerak terus," kata Joseph Colel a.
Gus melihat ke nomor surat gadai itu lagi, lalu mulai mencari arsipnya. Dia menemukan apa yang dicarinya, mengangguk dengan puas, lalu pergi ke sebuah brankas besar yang bisa dimasuki orang, membukanya, dengan kedua orang itu tetap dekat di belakangnya. Stavros mencari di sepanjang rak lemari, sampai dia menemukan sebuah amplop kecil.
Sambil berbalik pada kedua laki-laki itu, dibukanya amplop itu lalu dikeluarkannya sebentuk cincin bermata berlian besar yang berkilauan ditimpa sinar lampu dari atas.
351 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ini dia," kata Gus Stavros. "Saya memberinya lima ratus dolar untuk itu." Cincin itu bernilai paling kurang dua puluh
ribu dolar. "Kau memberikan lima ratus dolar pada siapa." tanya
Salvatore Fiore. Gus Stavros mengangkat bahunya. "Seratus orang
langganan datang kemari setiap hari. Nama di amplopnya
tertulis John Doe." Entah dari mana, Fiore tiba-tiba mengeluarkan sepotong
pipa timah, lalu menghantamkannya dengan bengis ke hidung
Gus Stavros. Laki-laki itu jatuh ke lantai sambil menjerit
kesakitan, menimpa darahnya sendiri.
Dengan tenang Fiore bertanya, "Siapa katamu yang
membawanya?" Gus Stavros terengah mencari napas, berkata, "Saya tak
tahu namanya. Dia tak menyebutkan namanya. Sumpah mati."
"Bagaimana, rupanya?"
Darah mengalir ke dalam kerongkongan Gus Stavros
demikian derasnya hingga dia hampir tak bisa berbicara, tapi
dia tahu bahwa kalau dia pingsan sebelum dia sempat
berbicara, dia tidak akan pernah bangun lagi.
"Coba saya ingat-ingat dulu," dia memohon.
Stavros mencoba memusatkan ingatannya, tapi kepalanya
pusing sekali karena kesakitan, hingga sulit baginya. Dia
memaksa dirinya untuk mengingat langganan yang masuk
waktu itu, yang kemudian mengeluarkan cincin itu dari sebuah
kotak dan memperlihatkannya padanya. Sekarang dia ingat.
"Ra... rasanya dia pirang dan kurus kering...." Dia tersedak karena darahnya. "Bantu saya berdiri."
Salvatore Fiore menyepak rusuknya. "Bicara terus."
352 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Dia berjenggot, jenggot pirang...."
"Ceritakan tentang permata cincin itu. Dari mana itu?"
Dalam puncak kesakitannya pun, Gus Stavros masih
bimbang. Bila dia berbicara, dia akan mati kelak. Kalau tidak,
dia akan mati saat ini. Dia memutuskan untuk menunda
kematiannya selama mungkin.
"Permata itu dari Toko Tiffany."
"Siapa yang bekerja sama dengan si Pirang itu?"
Gus Stavros merasa lebih sulit bernapas. "Mickey Nicola."
"Di mana kami bisa menemukan Nicola?"
"Saya tak tahu. Di.... dia sudah lari dengan seorang gadis di
Brooklyn." Fiore mengangkat kakinya dan menonjok hidung Stavros
lagi. Gus Stavros menjerit kesakitan.
"Siapa nama pelacur itu?" tanya Joseph Colel a.
"Jackson. Blanche Jackson."
Pukul setengah lima pagi.
Rumah itu terletak jauh menjorok ke dalam, dikelilingi
sebuah pagar kayu kecil berwana putih dengan sebuah kebun
yang terpelihara baik-baik di depannya. Salvatore Fiore dan
Joseph Colel a menginjak-injak bunga-bunga itu dan berjalan
terus ke pintu belakang. Tak sampai lima detik, mereka sudah
berhasil membukanya. Mereka masuk lalu berjalan ke arah
tangga ke lantai atas. Dari sebuah tempat tidur di atas,
mereka mendengar bunyi tempat tidur berderak-derak dan
suara seorang laki-laki dan seorang perempuan. Kedua laki-
laki itu mengeluarkan pistol mereka, lalu perlahan-lahan
menaiki tangga. Terdengar suara perempuan berkata, "Aduhai! Kau hebat
sekali, Mickey! Lebih kuat lagi, Sayang."
353 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Seluruhnya untukmu, Manis. Jangan hentikan dulu."
"Aaahh, tidak," erang yang perempuan. "Mari kita...."
Perempuan itu mengangkat mukanya, lalu berteriak. Yang
laki-laki menggeliat. Dia membuat gerakan menggapai ke
bawah bantal, tapi kemudian mengurungkan niatnya.
"Baiklah," katanya. "Dompetku ada dalam saku celanaku di kursi itu. Ambil ah, lalu angkat kaki cepat-cepat. Aku sedang
sibuk." "Bukan dompetmu yang kami ingini, Mickey," kata
Salvatore Fiore. Kemarahan di wajah Mickey Nicola berubah menjadi
sesuatu yang lain. Dia duduk di tempat tidur i u, bergerak
dengan berhati-hati sambil mencoba memperhitungkan
kemungkinan. Yang perempuan menarik selimut sampai
menutupi dadanya, wajahnya membayangkan kemarahan
bercampur ketakutan. Dengan berhati-hati Nicola mengayunkan kakinya ke sisi
tempat tidur, lalu duduk di tepinya, siap melompat. Napsu
birahinya sudah hilang sama sekali. Dia memperhatikan kedua
laki-laki itu, menantikan kesempatan.
"Mau apa kalian?"
"Apakah kau bekerja sama dengan Frank Jackson?"
"Persetan dengan kalian."
Joseph Colel a menoleh pada temannya. "Tembak saja
bolanya yang dua buah itu."
Salvatore Fiore mengangkat pistolnya lalu membidik.
"Tunggu!" teriak Mickey Nicola. "Gila kalian ini!" Dia melihat ke mata laki-laki kecil itu lalu cepat-cepat berkata, "Ya, aku bekerja sama dengan Jackson."
"Mickey!" teriak perempuan itu marah.
354 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Laki-laki itu menoleh dengan kasar. "Tutup mulutmu! Apa
kausangka aku akan mau jadi jembel tak bertenaga?"
Salvatore Fiore menoleh pada perempuan itu dan berkata,
"Kau kakak si Jackson, ya?"
Wajah perempuan itu membayangkan kemarahan amat
sangat. "Tak pernah mendengar nama itu."
Fiore mengangkat pistolnya dan makin mendekati tempat
tidur. "Kalian kuberi waktu dua detik untuk berbicara, kalau
tidak, kalian akan hancur di dinding itu."
Ada sesuatu dalam suara itu yang membuat perempuan itu
beku ketakutan. Fiore mengangkat pistolnya lagi dan wajah
perempuan itu jadi pucat-pasi.
"Katakan saja apa yang ingin mereka ketahui," seru Mickey.
Pistol mendekat terus sampai menekan payudara
perempuan itu. "Jangan! Ya! Frank Jackson itu adikku."
"Di mana kami bisa menemukannya?"
"Aku tak tahu. Aku tak bertemu dengan dia. Demi Tuhan
aku tak tahu! Aku...."
Tangan Fiore menekan picu pistol. "Clara!" pekik
perempuan itu. "Clara yang tahu! Tanyakan pada Clara!"
"Siapa Clara?" tanya Colel a.
"Di... dia pelayan bar, kenalan Frank."
"Di mana kami bisa bertemu dengan dia?"
Kali ini tak ada yang ragu. Kata-kata itu keluar dengan
mudahnya. "Dia bekerja di sebuah bar yang bernama The
Shakers di Queens." Perempuan itu lalu menggigil.
355 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Salvatore memandang kedua insan itu, lalu berkata dengan
sopan, "Kalian bisa meneruskan permainan cinta kalian
sekarang. Selamat menikmati."
Dan kedua laki-laki itu pun pergilah. Pukul setengah enam
pagi. Clara Thomas, yang berasal dari Thomachevsky, sudah
hampir bisa memenuhi apa yang diimpikan seumur hidupnya.
Dia bersenandung dengan senangnya sambil mengisi kopor
kartonnya dengan pakaian yang akan diperlukannya di
Kanada. Dia sudah biasa bepergian dengan laki-laki, sebelum
itu, tapi yang ini lain. Ini akan merupakan perjalanan bulan
madunya. Frank Jackson tidak seperti seorang pun diantara
laki-laki yang pernah dikenalnya. Laki-laki yang datang ke bar,
yang suka meraba-rabanya, mencubit bokongnya, tak lebih
dari binatang. Frank Jackson lain. Dia seorang pria terhormat.
Clara menghentikan pekerjaannya sebentar untuk mengingat
perkataan itu lagi: pria terhormat. Dia tak pernah berpikir
begitu sebelumnya, tapi itulah Frank Jackson. Dia baru empat
kali bertemu dengan Frank
Selama hidupnya, tapi dia sudah tahu bahwa dia mencintai
laki-laki itu. Sejak semula dia sudah tahu bahwa laki-laki itu
pun tertarik padanya, karena dia selalu duduk dalam ruang
kecilnya. Dan setelah kedatangannya yang kedua kali, laki-laki
itu mengantarnya pulang, setelah bar tutup.
Aku harus mendapatkannya, pikir Clara dengan puas,
kalaupun aku masih bisa mendapatkan seorang laki-laki muda
setampan itu. Dia berhenti sebentar berbenah, pergi ke cermin lemari
pakaian, memperhatikan dirinya. Mungkin dia agak terlalu
gemuk dan warna rambutnya agak terlalu merah, tapi dengan
berpantang dia akan bisa mengurangi beberapa kilogram
kelebihan beratnya itu, dan dia akan lebih berhati-hati kalau
mencat rambutnya lain kali. Secara keseluruhan, dia tidak
terlalu kecewa dengan apa yang dilihatnya. Pelacur tua ini
356 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
masih kelihatan bagus, katanya sendiri. Dia tahu bahwa Frank
Jackson ingin menidurinya, meskipun laki-laki itu tak pernah
menyentuhnya. Pria itu memang benar-benar luar biasa. Ada
semacam " Clara mengerutkan dahinya mencari perkataan
yang tepat " semangat yang bermutu pada dirinya. Clara
dibesarkan dalam keluarga Katolik yang baik, dan dia tahu
bahwa dia mencemarkan agama bila dia berpikiran demikian,
tapi bagaimanapun Frank Jackson mengingatkannya pada
Jesus. Dia ingin tahu bagaimana kiranya Frank di tempat tidur.
Yah, bila Frank pemalu, dialah yang akan mengajarkan
caranya. Frank telah membicarakan rencana mereka akan
menikah, begitu mereka tiba di Kanada. Impiannya telah
menjadi kenyataan. Clara melihat ke arlojinya dan insaf bahwa
dia harus bergegas. Dia sudah berjanji akan menjemput
Frank di penginapannya pukul setengah delapan.
Clara melihat kedua laki-laki itu melalui cermin waktu
mereka memasuki kamar tidurnya. Entah darimana mereka
muncul. Seorang raksasa dan seorang kerdil. Clara melihat
terus waktu keduanya berjalan ke arahnya.
Laki-laki yang kecil melihat ke kopornya. "Akan pergi ke
mana kau, Clara?" "Itu bukan urusanmu. Ambil saja apa yang kauingini, dan
pergi dari sini. Penggal leherku bila dalam kamar ini ada
barang yang berharga lebih dari sepuluh dolar."
"Aku tahu sesuatu yang bisa membuat lehermu
terpenggal," si Raksasa berkata.
"Ambil saja, Bangsat!" bentak Clara. "Kalau ini akan merupakan soal pemerkosaan, baiknya kuberi tahu saja kalian
bahwa aku sedang dalam perawatan dokter karena penyakit
kelamin." "Kami tidak akan menyakitimu," kata Salvatore Fiore. "Kami hanya ingin tahu di mana Frank Jackson."
357 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Mereka melihat perubahan pada wanita itu. Tubuhnya tiba-
tiba mengejang dan di wajahnya seolah-olah terpasang kedok.
"Frank Jackson?" Suaranya mengandung teka-teki. "Aku tak kenal orang yang bernama Frank Jackson."
Salvatore Fiore mengeluarkan sebatang pipa timah dari
sakunya dan maju selangkah mendekatinya.
"Aku tak takut," kata Clara. "Aku...."
Lengan Fiore melesat ke wajah Clara, dan disertai rasa
sakit yang hebat Clara merasakan beberapa buah giginya
patah-patah dan terkumpul dalam mulutnya bagai kerikil
halus. Dibukanya mulutnya akan berbicara dan darah pun


Malaikat Keadilan Rage Of Angels Karya Sidney Sheldon di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

mengalir ke luar. Kini orang yang besar yang mengangkat
pipanya. "Jangan! Jangan!" katanya dengan mulut bagai tersumbat.
"Di mana kami bisa menemukan Frank Jackson?" tanya
Joseph Colel a dengan sopan.
"Frank ada.... ada...."
Clara membayangkan pacarnya yang manis dan lembut itu
berada dalam tangan kedua binatang buas ini. Mereka akan
menyakitinya dan nalurinya mengatakan bahwa Frank tidak
akan bisa menanggung rasa sakit itu. Dia terlalu perasa. Kalau
saja dia menemukan jalan untuk menyelamatkannya, tentu
pacarnya itu akan berterima kasih padanya seumur hidup.
"Aku tak tahu."
Salvatore Fiore maju lagi dan Clara mendengar bunyi
kakinya berderak patah, bersamaan dengan rasa sakit yang
tak terperikan. Dia jatuh ke lantai, tak mampu berteriak
karena mulutnya penuh darah.
Joseph Colel a berdiri di atasnya dan berkata dengan
senang, "Kau barangkali tak mengerti. Kami tidak akan
membunuhmu. Kami hanya akan terus mematahkan tulang-
358 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
belulangmu. Bila kami sudah selesai, kau akan tinggal seperti
tahi kucing saja nanti. Percaya atau tidak?"
Clara percaya. Frank Jackson tidak akan mau melihatnya
lagi. Dia akan kehilangan pacarnya itu gara-gara kedua
bangsat ini. Tidak akan ada lagi impian yang menjadi
kenyataan, tidak akan ada perkawinan. Sekarang si Kecil yang
maju dengan pipa timahnya.
"Jangan, jangan," erang Clara. "Frank ada.... ada di penginapan Brookside di Prospect Avenue. Dia....."
Dia pingsan. Joseph pergi ke pesawat telepon lalu memutar suatu
nomor. Michael Moretti menjawab. "Ya?"
"Penginapan Brookside di Prospect Avenue. Kamikah yang
harus mendatanginya?"
"Jangan. Aku akan menemui kalian di sana. Jaga supaya
dia tak pergi." "Dia tidak akan ke mana-mana."
Pukul setengah tujuh. Anak itu mulai bergerak lagi. Laki-laki itu memperhatikan
anak itu membuka matanya. Anak itu melihat kawat di
pergelangan dan di kakinya, lalu menengadah ke Frank
Jackson, dan dia lalu teringat kembali.
Inilah laki-laki yang menjejalkan p
il-pil itu ke kerongkongannya, lalu menculiknya. Joshua tahu tentang
penculikan-penculikan dari tv. Polisi akan datang dan
menyelamatkannya dan memasukkan laki-laki ini ke penjara.
Joshua sudah bertekad untuk tidak menunjukkan rasa
takutnya, karena dia ingin menceritakan pada ibunya betapa
beraninya dia. 359 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ibu saya akan datang membawa uang itu," Joshua
meyakinkan laki-laki itu, "jadi Anda tak perlu menyakiti saya."
Frank Jackson mendekati tempat tidur itu, lalu tersenyum
pada anak itu. Benar-benar cantik anak ini. Dia akan lebih
suka membawa anak ini ke Kanada daripada membawa Clara.
Frank Jackson melihat ke arlojinya dengan enggan. Sudah
waktunya membenahi barang-barangnya.
Anak itu mengangkat tangannya yang terikat, darahnya
sudah membeku. "Tolonglah, lepaskan ikatan ini," pintanya dengan sopan.
"Saya tidak akan lari."
Frank Jackson suka mendengar kesopanan anak ini
berbicara. Nyata bahwa dia anak yang punya aturan. Padahal
anak-anak zaman sekarang sama sekali tak tahu sopan
santun. Mereka berlari saja berkeliaran di jalan-jalan seperti
binatang liar. Frank Jackson masuk ke kamar mandi di mana dia telah
meletakkan kembali jerigen bensin supaya tidak mengotori
permadani di ruang tamu. Dia bisa membanggakan diri dalam
memperhatikan soal-soal terperinci seperti itu. Dibawanya
jerigen itu ke kamar tidur lalu diletakkannya. Dia pergi ke sisi
anak itu, diangkatnya tubuh yang terikat itu lalu
dibaringkannya di lantai. Kemudian diambilnya tukul dan dua
buah paku besar, lalu berlutut di sisi anak itu.
Joshua Parker memperhatikannya dengan mata lebar. "Apa
yang akan Anda lakukan dengan benda-benda itu?"
"Sesuatu yang akan membuatmu amat berbahagia.
Pernahkah kau mendengar tentang Jesus Kristus?"
Joshua mengangguk. "Tahukah kau bagaimana dia mati?"
"Disalib." 360 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Bagus. Kau anak cerdas. Kita tak punya salib sekarang, jadi kita harus melakukannya dengan apa yang ada."
Mata anak itu mulai membayangkan ketakutan amat sangat.
Frank Jackson berkata, "Tak ada yang perlu ditakutkan.
Jesus pun tak takut. Kau tak boleh takut."
"Saya tak ingin menjadi Jesus," bisik Joshua. "Saya mau pulang."
"Aku akan mengirimmu pulang." Frank Jackson berjanji.
"Kau akan kukirim pulang kepada Jesus."
Frank Jackson mengeluarkan sehelai sapu tangan dari saku belakang celananya, lalu mendekatkannya ke mulut anak itu.
Joshua mempertautkan giginya kuat-kuat.
"Jangan membuatku marah."
Frank Jackson menekankan ibu jari dan telunjuknya di pipi Joshua, memaksanya membuka mulut. Sapu tangan tadi disumpalkan ke dalam mulutnya lalu melekatkan sepotong plester untuk menahan sapu tangan itu. Joshua menegangkan tangannya yang terikat kawat, dan tangan itu mulai berdarah lagi. Frank Jackson mengelus luka yang terbuka lagi itu.
"Ini darah Kristus," katanya dengan lembut.
Diangkatnya salah satu tangan anak itu, dibalikkannya lalu diletakkannya di lantai. Kemudian diambilnya sebuah paku.
Dengan sebelah tangannya ditempelkannya paku itu ke telapak tangan Joshua, sedang yang sebelah lagi mengambil tukul. Lalu paku tadi ditukulkannya ke lantai menembusi tangan anak ilu.
Pukul tujuh lewat seperempat pagi.
Mobil mewah Michael Moretti yang berwarna hitam, tertahan di Jalan Ekspres Brooklyn Queens, oleh sebuah truk
pembawa sayuran yang telah menumpahkan muatannya
361 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
hingga berserakan di jalan. Hal itu menyebabkan lalu lintas
macet. "Ambil jalan yang di sebelah sana dan lewati mobil itu,"
perintah Michael Moretti pada Nick Vito.
"Ada mobil polisi di depan, Mike."
"Pergi datangi mobil itu dan katakan pada siapa saja yang
sedang bertugas bahwa aku akan berbicara dengannya."
"Baik, Bos." Nick Vito keluar dari mobil lalu berjalan bergegas ke mobil
patroli jalan itu. Beberapa saat kemudian dia kembali dengan
seorang sersan polisi. Michael Morreti menurunkan kaca pintu
mobil itu lalu mengulurkan tangannya. Tangan itu berisi lima
lembar uang bernilai seratus dolar.
"Saya harus cepat-cepat, Saudara."
Dua menit kemudian, mobil polisi itu, dengan lampu merah
yang menyala, menuntun mobil mewah itu melewati
kekacauan di jalan. Setelah mereka bebas dari kemacetan lalu
lintas, sersan tadi keluar dari mobil polisi dan berjalan ke arah
mobil Michael Moretti. "Perlukah saya menuntun mobil Anda ke sebuah tempat,
Tuan Moretti?" "Tidak, terima kasih," kata Michael. "Jumpai saya hari Senin." Pada Nick Vito dia berkata, "Jalan terus!"
Pukul setengah delapan pagi.
Lampu neon di depannya menerangi papan nama yang
bertulisan: PENGINAPAN BROOKSIDE SINGLE - DOUBLE SEWA HARIAN ATAU MINGGUAN
362 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
PELAYANAN MEMUASKAN Joseph Colel a dan Salvatore Fiore duduk dalam mobil
mereka yang diparkir di seberang bungalow nomor tujuh.
Beberapa menit sebelumnya, mereka telah mendengar bunyi
tukul dari dalam, jadi mereka tahu bahwa Frank Jackson
masih ada di situ. Seharusnya kita melompat saja dan membunuhnya secara
mendadak, pikir Fiore. Tapi instruksi Michael Moretti berbunyi
lain. Mereka duduk bersandar menunggu.
Pukul delapan kurang seperempat pagi.
Di dalam bungalow nomor tujuh, Frank Jackson sedang
melakukan persiapan-persiapannya yang terakhir. Anak laki-
laki itu telah mengecewakannya. Dia telah pingsan. Semula
Jackson ingin menunggu sampai Joshua sadar kembali,
sebelum memukulkan paku-paku berikutnya, tapi dia sudah
terlambat. Diangkatnya jerigen bensin, lalu dipercikkannya
bensin ke tubuh anak itu dengan berhati-hati, jangan sampai
mengenai muka yang bagus itu. Dia sempat membayangkan
tubuh di bawah piama itu dan ingin supaya dia masih sempat
untuk.... ah, tidak, itu bodoh sekali. Setiap saat Clara mungkin
tiba. Dia sudah harus siap berangkat bila perempuan itu tiba.
Dia merogoh sakunya, mengeluarkan kotak korek api lalu
diletakkannya dengan rapi di sebelah jerigen bensin, tukul,
dan paku-paku. Orang-orang selalu tidak memikirkan betapa
pentingnya kerapian. Frank Jackson melihat ke arlojinya lagi dan berpikir apa
gerangan yang menghambat Clara.
Pukul delapan kurang sepuluh menit pagi.
Di luar bungalow nomor tujuh, mobil hitam mewah berhenti
mendadak hingga tergelincir, dan Michael Moretti melompat
363 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
ke luar. Kedua laki-laki dalam mobil yang pertama
mengikutinya. Joseph Colel a menunjuk ke bungalow nomor tujuh. "Dia
ada di dalam situ." "Bagaimana dengan anak itu?"
Orang yang besar itu mengangkat bahunya. "Entah ya.
Gorden-gordennya tertutup semua."
"Apakah kami harus masuk dan mengambilnya sekarang?"
tanya Salvatore Fiore. "Tinggal di sini."
Kedua laki-laki itu melihat padanya dengan terkejut. Dia
adalah pemimpin tertinggi. Dia punya anak buah yang bisa
mengambil langkah-langkah untuknya sementara dia duduk
bersandar dengan aman. Tapi sekarang dia masuk sendiri. Itu
salah. "Bos, Sal dan aku bisa..." kata Joseph Colel a.
Tapi Michael Moretti sudah berjalan menuju ke pintu
bungalow nomor tujuh, sambil memegang sebuah pistol yang
dipasang alat peredam. Dia berhenti sebentar untuk
mendengarkan, lalu mundur dan menendang dengan suatu
tendangan yang kuat sekali hingga pintu terbuka.
Dalam satu detik yang menegangkan, Moretti melihat
suasana di dalam: laki-laki berjenggot itu sedang berlutut di
dekat anak kecil itu " tangan anak itu terpaku di lantai,
sedang kamar itu berbau bensin. Laki-laki berjenggot itu
menoleh ke pintu dan menatap Moretti. Kata-kata terakhir
yang terucapkan olehnya adalah, "Rupanya bukan Cla...."
Peluru Moretti yang pertama mengenai tengah-tengah
dahinya. Pelurunya yang kedua menghancurkan
tenggorokannya, dan pelurunya yang ketiga menembusi
364 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
jantungnya. Tapi waktu itu dia sudah tidak merasakan apa-
apa lagi. Michael Moretti pergi ke pintu lalu melambai kedua laki-laki
yang masih menunggu di luar. Mereka bergegas masuk ke
pondok itu. Michael berlutut di dekat anak itu dan memegang
nadinya. Nadi itu terasa lemah dan tak teratur, tapi anak itu
masih hidup. Michael menoleh pada Joseph Colel a. "Telepon
Dokter Prone. Katakan kita sedangi dalam perjalanan ke
rumahnya." Pukul setengah sepuluh pagi. Pada saat telepon berdering,
Jennifer cepat-cepat mengangkat gagangnya dan
menggenggamnya erat-erat. "Halo."
Terdengar suara Michael Moretti berkata, "Aku akan
mengantarkan anakmu pulang."
Joshua mulai sadar dari tidurnya. Jennifer membungkuk,
merangkulnya, dan mendekapnya dengan lembut. Waktu
Michael menggendongnya masuk ke rumah, dia masih tidur.
Waktu Jennifer melihat tubuh Joshua yang tak sadar,
pergelangan dan mata kakinya dibalut tebal, dan tubuhnya
terbungkus kain kasa, Jennifer hampir-hampir akan gila.
Michael juga membawa dokter, dan orang tua itu
menghabiskan setengah jam untuk meyakinkan Jennifer
bahwa Joshua akan sembuh kembali.
"Tangannya akan sembuh," kata dokter meyakinkannya.
"Hanya akan tinggal bekas luka yang kecil saja, untungnya tak
ada syaraf atau serat-serat yang rusak. Luka-luka bekas
bensinnya hanya merupakan lecet saja. Tubuhnya sudah saya
mandikan dengan air mineral. Dalam beberapa hari ini saya
akan datang untuk memeriksanya terus. Percayalah, dia tidak
akan apa-apa." Sebelum dokter itu pergi, Jennifer memintanya untuk
mengobati Nyonya Mackey. 365 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Joshua telah ditidurkan lagi dan Jennifer tetap menunggu di
sisinya, menungguinya untuk menenangkannya bila dia
terjaga. Anak itu bergerak, lalu matanya terbuka.
Waktu dia melihat ibunya, dia berkata dengan letih, "Aku
sudah yakin Mama akan datang. Sudahkah Mama memberi
laki-laki itu uang tebusannya?"
Jennifer hanya mengangguk, dia tak sanggup berbicara.
Joshua tersenyum, "Mudah-mudahan dia membeli permen
terlalu banyak dengan uang itu lalu sakit perut. Jadi lucu,
kan?" "Lucu sekali, Sayang," bisik Jennifer. "Tahukah kau apa yang akan kita lakukan berdua minggu depan" Aku akan
membawamu ke....." Joshua tidur lagi. Berjam-jam kemudian, Jennifer baru kembali ke ruang
tamu. Dia terkejut melihat Michael Moretti masih ada di situ.
Mau tak mau dia teringat akan pertemuannya yang pertama


Malaikat Keadilan Rage Of Angels Karya Sidney Sheldon di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

dengan Adam Warner waktu laki-laki itu juga menunggunya di
apartemen Jennifer yang kecil dulu.
"Michael...." Kata-kata rasanya tak mau keluar. "A.... aku tak bisa mengatakan be.... betapa besar rasa terima kasihku."
Michael memandangnya, lalu mengangguk.
Jennifer memaksa dirinya bertanya. "Lalu... lalu Frank
Jackson?" "Dia tidak akan mengganggu siapa-siapa lagi."
Jadi semuanya sudah berlalu. Joshua sudah selamat. Tak
ada satu pun lagi yang ada artinya.
366 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Jennifer melihat pada Michael Moretti dan berpikir, Banyak
sekali hutang budiku padamu. Bagaimana aku bisa
membalasnya" Michael memperhatikannya, diliputi kesunyian.
BAGIAN II 37 Dalam keadaan tanpa busana, Jennifer berdiri menatap ke
luar jendela yang besar, dari mana dia dapat melihat Teluk
Tangier. Hari itu hari yang indah dalam musim gugur,
udaranya dingin, dan di teluk itu tampak banyak sekali layar-
layar putih, bagaikan burung air, dan kapal-kapal motor yang
menderu-deru bunyinya. Lima atau enam buah kapal pesiar
sedang berlabuh di pelabuhan. Jennifer merasakan kehadiran
Michael, lalu berbalik. "Kau suka pemandangan itu?"
"Suka." Michael memandangi tubuh Jennifer. "Aku juga suka."
Tangannya merayap ke payudara Jennifer, lalu mengelusnya.
"Mari kita kembali ke tempat tidur.".
Jennifer menggigil oleh sentuhannya. Michael menuntut
sesuatu yang tak pernah diminta oleh laki-laki lain mana pun
juga, dan Michael melakukan apa-apa yang tak pernah
diperbuat orang atas dirinya sebelumnya.
"Ya, Michael." Mereka berjalan kembali ke kamar tidur, dan di sana,
sesaat lamanya, Jennifer terkenang akan Adam Warner. Tapi
kemudian dia lupa segala-galanya, kecuali apa yang sedang
terjadi atas dirinya. 367 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Jennifer tak pernah mengenal laki-laki seperti Michael
Moretti. Laki-laki itu tak pernah puas. Tubuhnya tegap,
langsing, dan keras, dan tubuh itu menyatu dengan tubuh
Jennifer, membawanya ke dalam hasratnya yang berapi-api,
membawa serta ke puncak gelombang napsu yang memukul
berulang-ulang kali hingga ingin rasanya dia menjerit karena
kesenangan yang meluap-luap. Bila mereka sudah selesai
bermain cinta, dan Jennifer terbaring keletihan, Michael
memulai lagi permainannya. Dan Jennifer terbawa lagi olehnya
ke dalam gairah yang rasanya tak tertanggungkan.
Kini Michael berbaring di sampingnya, menatap wajahnya
yang merah karena bahagia. "Kau suka kan, Sayang?"
"Ya." Ada terkandung rasa malu dalam jawaban itu, malu karena
dia amat membutuhkannya, membutuhkan permainan
cintanya. Jennifer terkenang yang pertama kali.
Waktu itu adalah pagi hari waktu Michael Moretti membawa
Joshua pulang dengan selamat. Jennifer sudah tahu bahwa
Frank Jackson sudah mati, dan bahwa Michael Moretti-lah
yang membunuhnya. Laki-laki yang berdiri di hadapannya ini
telah menyelamatkan anaknya untuknya, telah membunuh
orang demi dia. Hal itulah yang membuat Jennifer pertama
kalinya mempunyai perasaan yang mendalam.
"Bagaimana aku bisa menyatakan rasa terima kasihku?"
tanya Jennifer. Michael Moretti lalu berjalan mendekatinya, mendekapnya,
dan menciumnya. Karena rasa setianya, terhadap Adam,
Jennifer berpura-pura sendiri bahwa itu hanya akan berakhir
dengan ciuman itu saja; tapi sebaliknya, itulah merupakan
awalnya. Dia tahu apa dan siapa Michael Moretti itu, namun
yang penting sekarang adalah apa yang telah dilakukannya.
368 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Jennifer tak mau berpikir dan membiarkan emosinya
menguasai dirinya. Mereka lalu naik ke lantai atas, ke kamar tidur Jennifer, dan
Jennifer mengatakan pada dirinya sendiri, bahwa dia sedang
membayar budi yang telah diberikan Michael padanya. Mereka
lalu ke tempat tidur, dan terjadilah pengalaman yang jauh
daripada yang pernah diimpikan Jennifer.
Adam Warner sudah bermain cinta juga dengannya, tapi
Michael Moretti memilikinya seluruhnya. Setiap jengkal dari
tubuhnya dipenuhi Michael dengan sensasi yang sempurna.
Michael seolah-olah bermain cinta dalam warna-warni yang
cemerlang menyilaukan, dan warna-warni itu berganti-ganti
terus dari suatu saat ke saat yang lain, hingga merupakan
kaleidoskop yang indah. Suatu saat dia bermain cinta dengan
lembut, penuh perasaan, dan saat berikutnya dia bengis,
menghantam, dan menuntut, dan perubahan-perubahan itu
membuat Jennifer tergila-gila. Dia menghentikan
permainannya, membuat Jennifer penasaran, menjadikan
Jennifer menginginkannya lagi, dan bila Jennifer sudah hampir
mencapai kepuasannya, dia berhenti.
Hingga Jennifer tak dapat menahan lagi dan meminta,
"Lagi Michael! Ulangi!"
Dan mulailah Michael menghantamnya lagi sampai Jennifer
menjerit kesenangan. Dia bukan lagi wanita yang membalas
budi. Dia telah menjadi budak terhadap sesuatu yang tak
dikenal sebelumnya. Empat jam lamanya Michael
menggaulinya, dan waktu laki-laki itu pergi, Jennifer tahu
bahwa hidupnya sudah berubah.
Jennifer berbaring di tempat tidurnya memikirkan apa yang
telah terjadi, mencoba memahaminya.
Bagaimana dia bisa begitu mencintai Adam dan masih juga
begitu terpesona oleh Michael Moretti" Thomas Aquinas telah
mengatakan bahwa kalau kita memasuki jantung kejahatan,
369 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kita tidak akan menemukan apa-apa lagi di sana. Jennifer
ingin tahu apakah demikian pula halnya dengan cinta. Dia
menyadari bahwa apa yang telah dilakukannya antara lain
disebabkan oleh kesepian yang amat sangat. Dia telah terlalu
lama dalam bayangan khayal, seorang laki-laki yang tak bisa
dilihatnya maupun dimilikinya, namun dia tahu bahwa dia
akan selalu mencintai Adam. Atau apakah itu sekedar suatu
kenangan dari cinta itu"
Jennifer tak yakin akan perasaannya terhadap Michael.
Rasa terima kasih, ya. Tapi itu hanya sebagian kecil saja. Ada
yang lebih dari itu. Yang jauh lebih besar. Dia tahu apa dan
siapa Michael Moretti itu. Michael telah membunuh demi dia,
itu memang benar, tapi dia pun telah membunuh untuk orang
dan kepentingan-kepentingan lain pula. Dia telah membunuh
orang-orang, demi uang, kekuasaan, demi rasa dendam.
Mengapa dia sampai bisa mempunyai perasaan seperti ini
terhadap laki-laki seperti itu" Mengapa dia sampai bisa
membiarkan laki-laki itu bermain cinta dengan dirinya dan
mempunyai hasrat berapi-api pula terhadapnya" Dia dilanda
rasa malu dan dia berpikir, Orang macam apa aku ini"
Dia tidak menemukan jawabnya.
Surat-surat kabar petang melaporkan adanya kebakaran di
sebuah penginapan di Queens. Dalam reruntuhannya
ditemukan kerangka seseorang yang tak dikenal. Dicurigai
adanya pembakaran dengan sengaja.
Setelah Joshua kembali, Jennifer telah berusaha untuk
membuat segala-galanya senormal mungkin baginya, takut
kalau-kalau bekas kejadian malam itu akan menyiksa
batinnya. Setelah Joshua bangun, Jennifer menyiapkan
makanan untuknya dan membawakannya ke tempat tidur.
Makanan yang dibawakannya itu tak masuk akal, merupakan
campuran dari bermacam makanan kesukaan Joshua: roti
370 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dengan sosis, sandwich dengan mentega kacang, dan bir dari
akar-akaran. "Seharusnya Mama melihat orang itu," kisah Joshua sambil
makan. "Dia gila!" Diangkatnya tangannya yang berbalut.
"Menurut Mama, apakah dia benar-benar menyangka aku ini
Jesus Kristus?" Jennifer menahan tubuhnya supaya tak menggigil. "En....
entahlah, Sayang." "Mengapa orang sampai mau membunuh orang lain, ya?"
"Yah...." Maka pikiran Jennifer kembali melayang pada
Michael Moretti. Apakah dia berhak untuk menilai laki-laki itu"
Dia tak tahu tekanan-tekanan mengerikan apa yang mendasari
hidup orang itu, yang telah menjadikan dia sebagaimana
adanya sekarang. Dia harus tahu lebih banyak tentang laki-laki
itu, mencari tahu dan memahaminya.
"Apakah aku harus ke sekolah besok?" tanya Joshua.
Jennifer mendekap anaknya itu. "Tak usah, Sayang. Kita
berdua akan tinggal di rumah dan membolos sepanjang
minggu. Kita...." Telepon berdering. Michael yang berbicara. "Bagaimana Joshua?"
"Dia baik-baik.... terima kasih."
"Dan bagaimana perasaanmu?" Jennifer merasa
kerongkongannya tersekat karena malu. "Aku.... a.... aku baik-
baik juga." Michael tertawa kecil. "Bagus. Aku akan menemuimu untuk
makan siang besok. Di Restoran Donato Mulberry Street. Pukul
setengah satu." Jennifer mengulangi kata-kata itu dan dia tak bisa
melangkah surut. 371 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pelayan kepala Restoran Donato kenal pada Michael, dan
mereka menyiapkan meja yang terbaik untuknya. Banyak
orang yang mampir ke meja mereka untuk memberi salam,
dan Jennifer lagi-lagi terheran-heran melihat bagaimana
orang-orang menghormatinya. Aneh sekali, karena Michael
Moretti mengingatkannya pada Adam Warner, kedua laki-laki
itu adalah orang-orang yang punya kekuasaan, masing-masing
dalam bidangnya sendiri. Jennifer bertanya pada Michael tentang latar belakangnya,
karena ingin, tahu bagaimana dan mengapa dia sampai
terperangkap dalam kehidupan yang dijalaninya sekarang.
Michael cepat-cepat menyela, "Apakah kausangka aku
termasuk di sini karena keluargaku atau karena seseorang
menekanku?" "Ya.... tentu, Michael."
Michael tertawa. "Aku telah berusaha mati-matian untuk
mencapai kedudukanku yang sekarang ini. Aku menyukainya.
Aku suka uangnya. Aku suka kekuasaannya. Aku ini raja,
Sayang, dan aku suka menjadi raja."
Jennifer memandanginya, mencoba untuk memahaminya.
"Tapi kau tak mungkin suka...."
"Dengarkan!" Dia yang semula banyak berdiam diri, kini
mencurahkan kata-katanya, mencurahkan kalimat-kalimat dan
rahasia hatinya, mencurahkan segala-galanya, seolah-olah
semuanya itu sudah tersimpan dalam dirinya selama
bertahun-tahun, menunggu sampai seseorang datang untuk
mendengarkannya. "Ayahku bolehlah disebut botol Coca-
Cola." "Botol Coca-Cola?"
"Benar. Ada bermilyar-milyar orang seperti dia di dunia ini,
dan kita tak dapat membedakan yang seorang dari yang lain.
Dia seorang tukang sepatu. Dia bekerja membanting tulang
372 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sekedar cukup memberi kami makan. Kami tak punya apa-
apa. Hidup miskin itu hanya bagus bunyinya dalam buku-buku
saja. Dalam kehidupan sebenarnya, itu berarti kamar-kamar
yang berbau busuk karena tikus dan kecoa, dan makanan tak
enak yang membuat kita tak pernah kenyang. Waktu aku
masih kecil aku mengerjakan apa saja untuk mendapatkan
uang. Aku menjadi anak suruhan orang-orang besar, aku
mengantarkan kopi dan cerutu pada mereka, aku mencarikan
mereka pelacur " apa saja asal bisa hidup terus. Lalu pada
suatu musim panas, aku pergi ke Mexico City. Aku tak punya
uang, tak punya apa-apa. Celanaku robek. Pada suatu malam
seorang gadis mengajakku menghadiri suatu perjamuan
makan besar di sebuah restoran besar. Sebagai makanan
penutup disuguhkan semacam kue khusus Meksiko dengan
sebuah boneka keramik di tengah-tengahnya. Seseorang
dalam perjamuan itu menjelaskan bahwa menurut
kebiasaannya, barang siapa mendapatkan boneka keramik itu,
dialah yang harus membayar biaya perjamuan itu. Aku yang
mendapatkan boneka itu." Dia berhenti sebentar. "Boneka itu kutelan."
Jennifer menggenggam tangan Michael. "Michael, banyak
orang yang hidup miskin dan...."
"Jangan bandingkan aku dengan orang lain." Nada
bicaranya keras dan tak kenal kompromi. "Aku adalah aku.
Aku tahu siapa diriku, Manis. Aku ingin tahu apakah kau tahu
siapa dirimu itu." "Kurasa aku tahu."
"Mengapa kau mau bermain cinta denganku?"
Jennifer bimbang. "Yah, a.... aku berterima kasih padamu,
dan...." "Omong kosong! Kau menginginkan aku."
"Michael, aku...."
373 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Aku tak perlu membeli perempuan. Tidak dengan uang,
tidak pula dengan rasa terima kasih."
Jennifer harus mengakui sendiri bahwa Michael memang
benar. Dia memang menginginkan Michael, sebagaimana
Michael mengingini dirinya. Tapi, pikir Jennifer, laki-laki ini
pernah mencoba dengan sengaja menghancurkan diriku.
Bagaimana mungkin aku melupakan hal itu"


Malaikat Keadilan Rage Of Angels Karya Sidney Sheldon di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Michael membungkuk ke arah Jennifer dan menggenggam
telapak tangannya. Perlahan-lahan dibelainya setiap jari, tanpa
melepaskan pandangannya dari Jennifer. "Jangan permainkan
aku. Jangan pernah coba, Jennifer."
Jennifer merasa tak berdaya. Apa pun yang terjadi di
antara mereka berdua, menghapuskan masa lalu itu.
Waktu mereka sedang makan makanan penuti p, Michael
berkata, "Ngomong-ngomong, ada perkara untukmu."
Jennifer merasa seolah-olah mukanya ditampar. Dia
menatap Michael. "Perkara apa?"
"Salah seorang anak buahku, Vasco Gambutti, tertangkap
karena membunuh seorang polisi. Kuminta kau membelanya."
Jennifer merasa dirinya disakiti, dan marah karena Michael
mencoba memanfaatkan dirinya.
"Maaf, Michael," katanya datar. "Sudah kukatakan
sebelumnya. Aku tak mau terlibat dengan.... dengan....
teman-temanmu." Michael tersenyum malas padanya. "Pernahkah kau
mendengar tentang anak singa kecil dari Afrika" Dia
meninggalkan induknya pergi ke sungai untuk minum, lalu
seekor gorila memukulnya sampai jatuh. Sedang dia mencoba
berdiri, seekor macan tutul menyikutnya. Kemudian
serombongan gajah datang dan hampir saja menginjak-
injaknya sampai mati. Anak singa itu kembali ke sarangnya
374 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
penuh ketakutan dan berkata, 'Tahukah, Mama.... belantara di
luar sana itu benar-benar kejam!."
Lama mereka diam. Dunia memang merupakan belantara
yang kejam, pikir Jennifer, tapi selama ini dia selalu berdiri di
tepinya, di luar belantara itu, bebas melepaskan dirinya bila
diingininya. Dia telah membuat peraturan-peraturan, dan
klien-kliennya menyesuaikan diri dengan peraturan-peraturan
itu. Tapi kini Michael Moretti telah mengubah semuanya itu. Ini
merupakan belantara Michael. Jennifer merasa takut, takut
terperangkap ke dalamnya. Namun, bila diingatnya apa yang
telah dilakukan Michael bagi dirinya, dia memutuskan bahwa
apa yang dimintanya itu hanya soal yang kecil.
Dia bersedia membantu Michael sekali ini saja. "Kita akan
menangani perkara Vasco Gambutti," kata Jennifer memberi
tahu Ken Bailey. Ken melihat pada Jennifer dengan rasa tak percaya. "Dia
seorang mafia! Salah seorang tukang pukul Michael Moretti.
Itu bukan jenis klien vang biasa kita terima."
"Yang ini kita terima."
"Jennifer, kita tak bisa sampai terlibat dalam gerombolan
itu." "Gambutti berhak diadili dalam sidang yang adil, seperti
semua orang." Kata-kata itu terdengar hampa, bahkan bagi
telinganya sendiri. "Aku tak bisa membiarkan kau...."
"Selama ini masih kantorku, akulah yang membuat
keputusan-keputusan." Jennifer melihat rasa terkejut dan
tersinggung di mata Ken. Ken mengangguk, lalu berbalik berjalan ke luar kantor itu.
Ingin Jennifer memanggilnya kembali dan mencoba
375 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menjelaskan. Tapi bagaimana mungkin" Dia tak yakin apakah
dia bisa menjelaskannya pada dirinya sendiri.
Waktu Jennifer pertama kali bertemu dengan Vasco
Gambutti, dia mencoba menganggap laki-laki itu sebagai
seorang klien biasa. Dia sudah biasa menangani klien yang
telah dituduh karena pembunuhan, tapi bagaimanapun juga,
yang ini lain. Laki-laki ini adalah seorang anggota dari suatu
jaringan yang luas suatu organisasi kejahatan, suatu
komplotan yang menghisap entah berapa milyar dolar dari
negara, suatu komplotan kejam yang tak segan membunuh
bila perlu, untuk melindungi diri sendiri.
Tuduhan terhadap Gambutti berat sekali. Dia tertangkap
waktu sedang merampok sebuah toko yang menjual bulu
binatang, lalu membunuh seorang polisi yang sedang tak
tugas, yang mencoba mencegahnya. Surat-surat kabar pagi
memberitakan bahwa Jennifer Parker yang akan menjadi ahli
hukum pembelanya. Hakim Lawrence Waldman menelepon, "Benarkah berita
itu, Jennie?" Jennifer langsung tahu apa maksudnya. "Benar, Lawrence."
Diam sebentar. "Aku heran. Kau tentu tahu siapa dia."
"Ya, aku tahu."
"Kau memasuki wilayah berbahaya."
"Tidak. Aku hanya membantu seorang teman."
"Begitukah" Berhati-hatilah."
"Baiklah." Jennifer berjanji.
Kemudian Jennifer baru menyadari bahwa hakim itu tidak
menyebut-nyebut tentang makan bersama lagi.
376 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Setelah meneliti bahan-bahan yang telah dikumpulkan oleh
stafnya, Jennifer memutuskan bahwa perkara itu tak bisa
dibela. Vasco Gambutti telah tertangkap basah dalam suatu
pembunuhan dan perampokan, dan sama sekali tak ada hal-
hal yang meringankan. Selanjutnya, bila korbannya adalah
seorang polisi, maka pikiran para anggota juri selalu
dipengaruhi oleh emosi yang kuat.
Dia memanggil Ken Bailey ke kantornya untuk memberinya
instruksi. Ken tidak mengatakan apa-apa, tapi Jennifer merasakan
keengganannya dan dia merasa sedih. Jennifer berjanji pada
dirinya sendiri bahwa sekali ini sajalah dia mau bekerja untuk
Michael. Telepon pribadinya berdering dan Jennifer mengangkat
gagangnya. Michael berkata, "Halo, Sayang. Aku
menginginkan kau. Temui aku setengah jam lagi."
Jennifer terduduk diam, mendengarkan, dia sudah
merasakan lengan Michael yang memeluknya, tubuh Michael
yang menghimpitnya. "Aku akan datang," kata Jennifer.
Maka lupalah dia akan janji pada dirinya sendiri.
Sidang perkara Gambutti berlangsung selama sepuluh hari.
Pers mengerahkan tenaga untuk menghadirinya, ingin
menonton Jaksa Di Silva dan Jennifer Parker dalam suatu
pertarungan terbuka lagi. Di Silva telah membuat
persiapannya dengan cermat sekali, dan dengan sengaja dia
tidak membesar-besarkan tuduhannya, dibiarkannya para
anggota juri menafsirkan sendiri bahan-bahan pemikiran yang
diajukannya dan mengembangkannya sendiri, menimbulkan
rasa takut dalam pikiran mereka, rasa takut yang lebih besar
daripada yang dilukiskannya.
377 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Jennifer duduk diam-diam selama pembacaan tuduhan itu,
jarang dia berdiri untuk menyatakan keberatannya.
Pada hari terakhir sidang itu, dia mengambil langkah. Ada
peraturan dalam hukum bahwa bila pembelaan terhadap
seseorang lemah, maka pembela harus mengajukan lawannya
ke sidang. Karena Jennifer tak ada bahan pembelaan untuk
Vasco Gambutti, maka dia memutuskan untuk mengajukan
Scott Norman, anggota polisi yang terbunuh, ke sidang. Ken
Bailey telah menggali segala sesuatu yang perlu diketahui
tentang Scott Norman. Tingkah lakunya kurang baik, tapi
sebelum Jennifer selesai, dia telah membuatnya sepuluh kali
lebih buruk daripada yang sebenarnya. Norman sudah dua
puluh tahun dalam angkatan kepolisian, dan selama masa itu
tiga kali dia diskors atas tuduhan melakukan kekerasan yang
tak perlu. Dia telah menembak dan hampir membunuh
seorang terdakwa yang tak bersenjata, dia telah memukul
seorang pemabuk di sebuah bar dan seseorang sampai perlu
diangkut ke rumah sakit gara-gara dia, hanya karena orang itu
terlibat dalam perkelahian dalam rumah tangganya sendiri.
Meskipun kejadian-kejadian itu telah terjadi dalam masa dua
puluh tahun itu, Jennifer telah membuatnya seolah-olah
almarhum telah melakukan serangkaian perbuatan yang
menjijikkan tanpa-henti-hentinya. Jennifer telah mengajukan
sejumlah saksi di mimbar untuk memberikan kesaksian yang
memberatkan perwira polisi yang meninggal itu, dan Robert Di
Silva sama sekali tak dapat berbuat apa-apa.
Dalam kesimpulannya, Di Silva berkata, "Ingat, Tuan-tuan
dan Nyonya-nyonya anggota juri, bahwa Perwira Scott
Norman bukanlah orang yang harus diadili di sini. Perwira
Scott Norman adalah yang menjadi korban. Dia dibunuh oleh
tertuduh Gambutti," sambil menunjuk orang itu.
Tapi Jaksa Di Silva menyadari sejak semula bahwa kata-
katanya itu tak ada gunanya. Jennifer telah membuat Perwira
Scott Norman jadi manusia yang sama jahatnya dengan Vasco
378 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Gambutti. Dia bukan lagi anggota polisi yang agung, yang
mengorbankan hidupnya dalam mencegah kejahatan. Jennifer
Parker telah merusak citra diri polisi itu hingga si korban
menjadi tidak lebih baik daripada si pembunuh yang dituduh.
Juri kembali dengan keputusan tidak bersalah atas tuduhan
pembunuhan tingkat pertama, melainkan menuduh Vasco
Gambutti dengan pembunuhan biasa. Itu merupakan
kekalahan besar bagi Di Silva, dan media massa cepat
memberitakan satu lagi kemenangan bagi Jennifer Parker.
"Pakai bajumu yang sifon. Ini harus kita rayakan," kata
Michael pada Jennifer. Mereka makan malam di restoran seafood di Vil age.
Pemilik restoran mengirim sebotol sampanye yang istimewa.
Michael dan Jennifer minum demi keselamatan.
"Aku puas sekali."
Karena diucapkan oleh Michael, itu merupakan
penghargaan besar. Michael meletakkan sebuah kotak kecil yang di bungkus
dengan kertas berwarna merah putih ke tangan Jennifer.
"Bukalah." Michael memperhatikan waktu Jennifer melepaskan ikatan
benang emas kemudian membuka tutup kotaknya. Dalam
kotak itu terletak sebentuk cincin bermata zamrud segi empat
yang besar, dikelilingi berlian.
Jennifer memandangnya dengan terbelalak. Dia ingin
menolak. "Aduh, Michael!" Dan dia melihat pandangan
kebanggaan bercampur senang di wajah pria itu.
"Michael, apa yang harus kuperbuat dengan dirimu?"
Dan dalam hatinya ia berkata: Aduh, Jennifer, apa yang
harus kuperbuat dengan dirimu sendiri"
379 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kauperlukan itu supaya sepadan dengan bajumu itu."
Michael memasukkan cincin itu ke jari manis tangan kiri
Jennifer. "A.... aku tak tahu apa yang harus kukatakan. Aku....
terima kasih. Rupanya ini benar-benar suatu perayaan."
Michael tertawa. "Perayaan yang sebenarnya belum lagi
dimulai. Ini baru permainan pendahuluannya."
Mereka sedang berada dalam mobil mewah, dalam
perjalanan ke apartemen milik Michael di pinggiran kota.
Michael menekan sebuah tombol untuk menaikkan kaca yang
memisahkan bagian belakang mobil dari pengemudinya.
Kami terkunci, terpisah dalam dunia kecil kami sendiri, pikir
Jennifer. Adanya Michael di dekatnya membuat hasratnya
berkobar. Jennifer menoleh melihat mata Michael yang hitam. Michael
pun mendekatinya dan mulai meraba paha Jennifer, dan tubuh
Jennifer langsung terbakar.
Bibir Michael mencari bibir Jennifer dan tubuh mereka
berhimpitan. Jennifer merasakan kejantanan yang keras, dan
dia lalu meluncur turun ke lantai mobil. Dia mulai bermain
cinta dengan Michael, membelai-belai Michael dan
mengecupinya hingga Michael mulai mengerang, dan Jennifer
pun ikut mengerang bersamanya, sambil mempercepat
gerakan-gerakannya, hingga dirasakannya Michael mencapai
puncak kepuasannya. Perayaannya sudah dimulai.
Kini Jennifer memikirkan masa lalu itu sambil berbaring di
kamar hotel di Tangier, dan mendengarkan Michael mandi. Dia
telah merasa puas dan senang. Satu-satunya yang
dirindukannya adalah anaknya. Dia telah merencanakan untuk
sekali-sekali membawa serta Joshua dalam perjalanannya, tapi
nalurinya menyuruhnya memisahkan Joshua jauh-jauh dari
Michael Moretti. Joshua tak boleh sampai tersentuh oleh
bagian hidupnya yang itu. Jennifer merasakan seolah-olah
380 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
hidupnya terdiri dari serangkaian kotak-kotak: ada Adam, ada
anaknya, ada pula Michael Moretti. Dan masing-masing harus
terpisah dari yang lain. Michael keluar dari kamar mandi dengan hanya berkainkan
handuk. Bulu-bulu tubuhnya berkilat karena basah kena air.
Dia adalah binatang liar yang membangunkan hasrat.
"Berpakaianlah. Ada yang harus kita kerjakan."
39 Kejadiannya perlahan-lahan sekali hingga seolah-olah sama
sekali tak terjadi. Dimulai dengan Vasco Gambutti, dan tak
lama setelah itu Michael meminta Jennifer untuk menangani
suatu perkara lain lagi, kemudian satu lagi, hingga segera
menjadi suatu rangkaian perkara yang tak berkesudahan.
Michael menelepon Jennifer dan berkata, "Aku butuh
bantuanmu, Manis. Salah seorang anak buahku menghadapi
kesulitan." Jennifer lalu teringat kata-kata Pater Ryan, Seorang
temanku menghadapi masalah kecil. Apakah ada
perbedaannya" Amerika telah menerima penyakit Godfather.
Jennifer membujuk dirinya sendiri dengan berkata bahwa apa
yang dilakukannya sekarang sama saja dengan yang
dilakukannya selama ini. Sebenarnya perbedaan itu ada "
bahkan suatu perbedaan besar.
Dia berada di tengah-tengah suatu organisasi dunia yang


Malaikat Keadilan Rage Of Angels Karya Sidney Sheldon di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

besar. Michael mengajak Jennifer ke rumah pertanian di New
Jersey. Di situlah Jennifer pertama kali bertemu dengan
Antonio Granel i, dan beberapa orang lain dari organisasi itu.
381 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pada sebuah meja besar dalam dapur kuno itu ada Nick
Vito, Arthur Scotto yang diberi gelar Fat Artie, Salvatore Fiore,
dan Joseph Colel a. Waktu Jennifer dan Michael masuk, mereka berdiri di
ambang pintu mendengarkan Nick Vito sedang berkata, "...
seperti waktu aku sedang main di Atlanta. Tiba-tiba datang si
Dingdong Matilah Kau 2 Rajawali Emas 17 Lembah Karang Hantu Asmara Janda Liar 1
^