Pencarian

Venus 2

Venus Karya Phoebe Bagian 2


langkah gontai. download software full version, ebook, novel, komik, mp3, subtile gratis
www.diduniadownload.blogspot.com
13 Horse and Fukuoka Beach Hampir tiga puluh menit. Vanessa pada akhirnya mengganti
pakaianya juga dengan sebuah mini dress kaos berwarna safir.
Meskipun pakaianya menutupi lengan sampai kesiku, tapi leher
berpotongan rendah membuatnya memilih untuk membungkusnya lagi
dengan Jaket Visa hitam kesukaanya. Melihat pantai di sore musim
gugur mungkin bisa jadi pengalaman yang menyenangkan karena
Vanessa sama sekali tidak pernah punya waktu untuk mengunjungi
pantai, paling tidak selama dua tahun terakhir semenjak dirinya
memegang kendali terhadap beberapa kasus sebagai pengacara yang
sebenarnya. Dengan wajah yang lebih segar, Vanessa segera turun ke
lantai bawah dan menyempatkan diri untuk berpamitan kepada nyonya
Tokeino. Wanita tua itu kemudian mematikan kompornya untuk
menemani Vanessa keluar rumah. Vanessa hanya membawa satu sepatu
dan mau tidak mau ia harus memakai high heel tujuh sentimeternya
sebelum keluar dari pintu. Nyonya Tokeino terus memujinya, Vanessa
adalah calon menantu tercantik di dunia, bidadari untuk putranya,
ungkapan yang membuat wajah Vanessa merona. Tapi rona wajahnya
tidak bertahan lama karena ia terkejut melihat seekor kuda yang putih
bersih bersama Natsuki dan seorang teman lagi. Kenapa bisa ada kuda"
Penampilanya sama sekali tidak seperti penampilan seseorang yang
akan berkuda dan Vanessa tidak bisa naik kuda.
"Kenapa kau lama sekali?" Natsuki langsung memasang ekspresi
kesal saat melihat wajah Vanessa yang dari tadi di tunggu-tunggunya
dengan setia. Ia menyadari keterkejutan gadis itu dan berlagak tidak tau.
Dengan nada yang lebih lembut Natsuki memperkenalkan laki-laki
yang sedang bersamanya dan darimana ia mendapatkan kuda. "Ini
kuda Pamanku, Bukan Ayah Kent, karena pamanku ada banyak! Kuda
download software full version, ebook, novel, komik, mp3, subtile gratis
www.diduniadownload.blogspot.com
ini sangat tangguh karena dia adalah kuda dari Dojo Yebusame . Dan ini"adalah pengasuhnya, Haru!"
Vanessa menyapa Haru hanya dengan senyumnya saja. Lalu ia
kembali memandang Natsuki dengan bingung. Mungkin Haru hanya
kebetulan ada disini. Tidak mungkin mereka akan berkuda kan" Satu
kuda untuk berdua" Sudah di pastikan itu akan terjadi jika kuda itu
datang atas kehendak Natsuki.
"Ayo, sayang! Kita kepantai sambil berkuda!"
"Tidak bisakah berjalan kaki saja?"
"Ayolah, pantai dan rumahku cukup jauh! Kau tidak mungkin
menginjak pasir dengan sepatumu itu kan" Aku tidak akan suka
menunggumu berjalan sambil menarik hak sepatu yang terbenam di
pasir setiap kali melangkah, Aku juga tidak akan membiarkanmu
bertelanjang Kaki karena musim dingin segera tiba." Natsuki Naik ke
punggung kuda dengan sigap lalu mengulurkan tanganya kepada
Vanessa yang masih tepaku di depan pintu. "Ayo, Kita harus segera
pulang sebelum makan malam."
"Pergilah, sayang! Kau tidak perlu mengkhawatirkan apa-apa
karena Haru juga akan pergi bersama kalian. Natsuki juga cukup pandai
berkuda, sejak kecil ia terus berlatih Yabusame sebelum sekolah di
Osaka!" Nyonya Tokeino berusaha untuk membujuk Vanessa yang
masih ragu. Pelan-pelan, Vanessa mendekati Natsuki, Memberikan tanganya
dan membiarkan Natsuki menggenggamnya erat. Tidak begitu sulit
untuk Naik ke atas kuda dengan bantuan dua orang laki-laki, tapi
Vanessa harus menerima kalau dirinya sekarang berada di bagian
depan dan duduk menyamping ke kiri meskipun pada Awalnya ia
berharap bisa duduk di belakang Natsuki saja. Dalam beberapa waktu
kemudian kuda sudah melangkahkan kakinya dalam tempo yang tidak
begitu cepat. Haru masih dengan setia berjalan membimbing kudanya
dengan Optimis menjauhi rumah. Pantai sudah terlihat dan tidak sejauh
yang di perkirakanya, Kata-kata Natsuki tadi mengesankan seolah-olah
" Tempat latihan para pemanah berkuda. Dojo: Tempat latihan, Yebusame: Olahraga
memanah di atas kuda. download software full version, ebook, novel, komik, mp3, subtile gratis
www.diduniadownload.blogspot.com
pantai tidak mungkin bisa di tempuh hanya dengan berjalan kaki.
Pembohong. "Aku kira pantai masih beberapa kilo lagi!" Vanessa menyindir.
"Memangnya kenapa" Aku kelelahan dan sekarang harus
menemanimu jalan-jalan. Kau sangat keterlaluan kalau masih memaksa
untuk jalan kaki." "Jadi kau keberatan untuk melayaniku" Bukankah aku tamu
keormatan" Aku ada disini juga karenamu, Kau sudah memaksa..."
"Sudahlah!" Mata Natsuki membesar menunjukkan kekhawatiranya atas kelanjutan dari perkataan Vanessa. Haru bisa
mendengarnya dan anak itu cukup dekat dengan Ibunya. Semuanya
bisa kacau karena Haru akan menceritakan apa yang dia lihat hari ini.
"Kau suka dengan caraku itu" haruskah aku mengulanginya?"
Vanessa terkejut bukan hanya karena kata-kata Natsuki barusan,
Tapi juga karena Natsuki sudah menarik pengikat rambutnya sehingga
rambut Vanessa terurai di tiup angin. Vanessa berusaha menggapai
tangan Natsuki berharap bisa mengambil kembali miliknya, tapi benda
itu sudah tidak ada lagi. "Ikat rambutku, Kau kemanakan?"
"Sudah ku kirim ke black hole. Kau tidak akan bertemu denganya
lagi!" "Kau ini kenapa" Aku tidak membawa cadanganya sama sekali!"
"Untuk apa" Kau tidak perlu menyiksa rambutmu setiap hari!"
Natsuki kemudian terkekeh, dia sangat menikmati, selalu menikmati
saat-saat dimana Vanessa kewalahan menghadapinya. "Kau punya
pakaian yang cukup menarik, sayang! Tapi kau menyiksanya sama
seperti menyiksa rambutmu. Menutupi Tilo dengan Visa adalah
tindakan kejam. Sekarang tanggalkan Visamu!"
"Cukup! Bukankah aku sudah pernah mengatakan kalau aku tidak
suka dengan permainan seperti ini!"
"Aku suka, Aku menyukai apapun yang tidak kau suka. Sekarang
tanggalkan atau aku yang akan melakukanya! Kau tau betul apa yang
akan ku lakukan bila itu sampai terjadi!"
Vanessa merasakan Nafasnya yang tidak teratur. Memangnya apa
yang akan Natsuki lakukan" Sangat banyak orang di jalan dan Natsuki
tidak akan mungkin melakukan sesuatu kepadanya di hadapan banyak
download software full version, ebook, novel, komik, mp3, subtile gratis
www.diduniadownload.blogspot.com
orang. Dia tidak akan pernah membuka jaketnya apapun yang terjadi.
Tapi tindakan keras kepalanya berbuah tidak menyenangkan laki-laki
itu, Natsuki tokeino benar-benar menggerakkan tanganya dengan cepat
merangkul pinggang Vanessa dan perlahan naik mendekati dadanya
seiring dengan tangan Natsuki lain yang membuka resleting Jaket
dengan perlahan. Ia bahkan tidak kesulitan melakukanya meskipun
harus melakukanya dengan perlawanan Vanessa di atas kuda yang
masih berjalan seolah-olah tidak mau peduli dengan apa yang terjadi di
atas punggungnya. Haru juga melakukan hal yang sama, meskipun
melirik sesekali, ia tetap bertindak pura-pura tidak tau dengan apa yang
di lakukan Natsuki Tokeino. Tentu saja semua orang mengira Natsuki
sedang bersama dengan tunanganya, Natsuki punya hak penuh atas
dirinya. Vanessa tidak berhenti mengutuk, tanganya mulai memukulmukul Natsuki
saat resleting Jaketnya habis terbuka dan merasakan
remasan keras pada payudaranya. Tubuhnya melemah dan Jaketnya
sudah berpindah ketangan Natsuki seluruhnya.
"Aku sudah bilang padamu, sayang! Lebih baik kau melakukanya
sendiri seperti saranku tadi!" Naatsuki kelihatan sangat senang, terlebih
saat melihat Vanessa menyilangkan kedua lengan di depan dadanya.
Vanessa mungkin berfikir untuk melompat dari kuda sekarang, Tapi itu
adalah tindakan bodoh karena dengan sepatu tujuh sentimeternya itu,
dapat di pastikan kakinya akan terkilir dan keluarga Natsuki akan
memaksanya tinggal lebih lama. Vanessa pasti juga sudah memikirkan
hal itu, ia lebih memilih membuang wajahnya kearah lain yang jauh dari
pandangan Natsuki. Vanessa tidak mengatakan apa-apa beberapa
waktu, tidak kutukan, tidak caci maki, tidak juga ancaman. Vanessa
hanya membisu dan baru berbicara setelah beberapa menit berlalu.
"Bisakah kita pulang?" Ia masih tidak ingin memandang Natsuki,
matanya terus tertuju pada hamparan laut yang luas yang sejak tadi
terus di telusuri oleh kuda yang mereka naiki. Harapan untuk
menikmati Pantai pada musim gugur benar-benar sudah lenyap.
Vanessa sama sekali tidak bisa menyembunyikan kekecewaanya kali ini.
Natsuki dapat merasakan gelombang yang tidak biasa dari Vanessa.
Getaran suaranya membuat Natsuki merasa agak tidak enak. Ia tidak
akan menjawab pertanyaan Vanessa barusan dan lebih memilih untuk
download software full version, ebook, novel, komik, mp3, subtile gratis
www.diduniadownload.blogspot.com
meminta Haru berhenti dan pulang setelah memberikan jaket Visa milik
Vanessa. Haru hanya mengangguk dan segera pergi begitu tali kekang
yang ada di tanganya berganti dengan jaket Vanessa. Kali ini Vanessa
memandangnya dengan pandangan galak yang biasa di tampilkannya,
Natsuki merasa lega, mendengar Vanessa megutuknya lebih baik
daripada melihat gadis itu diam tak bersuara.
"Kenapa kau malah menyuruh Haru untuk pulang" Aku yang
ingin pulang!" Suara Vanssa kembali bertenaga.
"Sekarang beristirahatlah!" Kata Natsuki dengan suara pelan. Ia
menyadari kalau Vanessa memandangnya heran. Wajah gadis itu sama
sekali tidak bisa menyembunyikan kelelahan yang menderanya.
Vanessa Gershon bahkan kesulitan menahan agar matanya tetap
terbuka. "Aku tau kau tidak akan bisa beristirahat dirumah, Sekarang
beristirahatlah karena kau bisa saja pingsan kalau harus menahanya
sampai makan malam."
Vanessa tidak mungkin pingsan hanya karena kurang tidur.
Pekerjaanya sudah terlalu sering membuatnya melalaikan waktu tidur.
Tapi Lelah karena tidak melakukan apa-apa sama sekali tidak sama
dengan lelah karena mengerjakan tugas yang menumpuk. Natsuki
masih cukup kagum karena gadis itu terus bertahan dengan egonya
hingga akhirnya ia merebahkan kepalanya untuk bersandar di dada
Natsuki. Vanessa tertidur sambil merangkul bahunya sendiri. Ia pasti
kedinginan, lalu apa yang Natsuki lakukan" Kenapa tiba-tiba saja ia
terpesona pada Vanessa, setiap hembusan Nafas Vanessa benar-benar
membuatnya terlena dalam gelombang gairah yang aneh. Bibir lembut
itu seakan menyedotnya untuk terus mendekat sampai akhirnya
Natsuki hanya bisa mematung menyadari apa yang akan ia lakukan.
Wajah Vanessa mengingatkanya kembali pada kekecewaan yang di
tunjukkan gadis itu beberapa saat yang lalu. Natsuki tidak akan
melakukanya, ia menjauhkan kembali bibirnya yang sudah sangat dekat
dengan pelarung dahaga yang sangat di inginkanya. Vanessa yang
kedinginan tidak membutuhkan ciuman, Natsuki melajukkan kudanya
agar kembali berjalan dengan sangat perlahan dengan sekali hentakan.
Ia menyerahkan semua kendali pada tangan kanan dan membiarkan
tangan kirinya merangkul gadis itu agar lebih rapat kepadanya.
download software full version, ebook, novel, komik, mp3, subtile gratis
www.diduniadownload.blogspot.com
14 Who is He Actually" Vanessa tidak menemukan jaketnya, Tapi ia sama sekali tidak mau
bertanya kepada Natsuki tentang hal itu. Ia bahkan tidak bertegur sapa
dengan Natsuki pada saat pertemuan keluarga tadi malam karena
masih merasa kesal dengan kelakuanya. Di tambah lagi bila mengingat
dirinya terbangun dalam pelukan Natsuki kemarin. Siapa yang tau, apa
saja yang sudah Natsuki lakukan kepadanya saat dia tidur" Meskipun
begitu, Vanessa sangat berlega hati dengan sikap Ayah Natsuki yang
tidak berbeda dengan Ibunya. Laki-laki itu bersikap hangat seperti
seorang Ayah yang sudah lama tidak di milikinya. Karena itu dengan
senang hati pagi ini Vanessa melayani sarapan tuan Tokeino sebelum
laki-laki itu meninggalkan rumah seperti yang biasa di lakukanya.
"Kalian jadi ke Tokyo hari ini?" Tuan Tokeino bertanya dengan
nada suara yang penuh wibawa. Ia sudah siap untuk pergi dan sekarang
mereka sedang berdiri di pintu depan. Vanessa, Tuan Tokeino dan
Istrinya tercinta. "Iya. Nanti sore!" Suara Vanessa terdengar berat. Ia sangat ingin
memanggil laki-laki itu dengan sebutan Ayah, tapi masih sulit.
Memanggil tuan Tokeino dengan sebutan itu jauh lebih sulit bila di
bandingkan dengan memanggil istrinya dengan sebutan Ibu.
"Kalau begitu hati-hati di jalan! Bersabarlah dengan sikap Natsuki."
"Baiklah!" "Ayah pergi dulu!" Tuan Tokeino kemudian benar-benar pergi.
Bersabarlah dengan sikap Natsuki" Vansessa selalu berusaha untuk
bersabar dan dia sama sekali tidak tau sampai kapan bisa bertahan
dengan hal itu. Natsuki Tokeino dan dirinya memiliki selang usia tidak
kurang dari tujuh tahun, tapi sikapnya bahkan lebih kekanak-kanakan
di bandingkan Vanessa yang baru berusia dua puluh lima tahun.
Nyonya Tokeino masuk ke rumah lebih dulu dan Vanessa menyusul di
belakangnya, ia baru saja hendak menutup pintu kembali saat wanita
itu menyebut namanya dengan suara Pelan.
download software full version, ebook, novel, komik, mp3, subtile gratis
www.diduniadownload.blogspot.com
"Ya, Ibu?" Vanessa hanya mampu merespon dengan itu.
"Apakah kau dan Natsuki sedang ada masalah" Ayah
mengkhawatirkan hal itu makanya dia mengatakan hal-hal tadi.
Meskipun kau selalu menyembunyikanya tapi Ayah mungkin bisa
merasakanya. Dia sudah melakukan apa padamu?"
"Tidak ada! Kami tidak punya masalah apa-apa, mungkin cuma
kelelahan makanya terkesan seperti itu." Vanessa menghela nafas,
sangat berat baginya untuk mengatakan ini tapi ia tetap mengatakanya.
"Dia tidak pernah melakukan hal-hal yang menggangguku. Semuanya
normal!" "Benar begitu?"
"Tentu saja!" "Baiklah kalau begitu Ibu bisa lega. Kau mau bantu Ibu untuk
membangunkan Natsuki kan" Sekarang sudah hampir siang dan dia
belum juga bangun sampai sekarang. Bukanya kalian harus siap-siap"
Kalau dia sudah bangun, katakan kalau Ibu menunggu kalian di dapur.
Kalian berdua belum sarapan kan" Kau Sibuk melayani Ayahmu sejak
tadi pagi!" Nyonya Tokeino terus bergumam tentang alasanya meminta
Vanessa dan Natsuki segera kedapur sambil terus melangkah
kebelakang. Membangunkan Natsuki" Akhirnya, Vanessa harus tetap bicara
dengan Natsuki Tokeino meskipun egonya menolak. Ia harus berusaha
menyimpan kekecewaannya untuk beberapa waktu. Dengan berat hati
Vanessa mengetuk pintu kamar Natsuki dan harus menanggung rasa
kesal karena laki-laki itu tidak menjawab. Mungkinkah ia harus beteriak"
Moodnya terlalu buruk untuk berteriak-teriak sekarang. Vanessa lebih
memilih untuk membuka pintu dan berharap Natsuki tidak
menguncinya. Dan harapanya terkabul, Natsuki tidak mengunci
pintunya. Apa yang sedang Vanessa fikirkan dengan memasuki kamar


Venus Karya Phoebe di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Natsuki" Bagaimana bila Natsuki melakukan hal yang lebih parah dari
yang sudah-sudah" Vanessa hendak melangkah keluar kamar tapi ia
membatalkan niatnya dan kembali memandang Natsuki yang tidur
sambil memeluk Jaket Visa yang di cari-carinya. Dengan kewaspadaan
tinggi Vanessa mendekat dan duduk di pinggir ranjang lalu menatap
laki-laki itu lebih dalam. Wajah yang sama sekali berbeda, Natsuki yang
download software full version, ebook, novel, komik, mp3, subtile gratis
www.diduniadownload.blogspot.com
sedang tidur terlihat sangat manis. Sikap kekanak-kanakanya membuat
wajahnya masih terlihat sangat muda, dia tampan dan menenangkan.
Vanessa mengerjapkan matanya beberapa kali. Ini bukan saatnya untuk
terpesona kan" "Hei, Tuan Muda! Ini sudah siang, kau mau tidur sampai jam
berapa?" Natsuki tidak bergeming. Ia masih terlelap dan tidak perduli
dengan suara Vanessa. Vanessa mengeluh. "Tokeino, ayo bangun!"
Kali ini dia hanya menggeliat. Vanessa mulai mengusahakan
banyak cara untuk membangunkanya, memanggil-manggilnya dengan
keras dan kasar, menggoyang-goyangkan tubuhnya, bahkan sampai
mengancam akan membanjirinya dengan air. Tapi Natsuki kelihatanya
tidak ingin bangun. "Natsuki!" Vanessa mulai kehabisan akal. Ini adalah pertama
kalinya ia memanggil Natsuki dengan namanya. "Bangunlah, Aku
harus bagaimana lagi" Kau harusnya tau ini sulit untukku. Aku sedang
tidak ingin bicara denganmu, aku sangat membencimu dan..." Vanessa
melanjutkan kata-katanya dengan teriakan kecil saat merasakan Tangan
Natsuki menarik lenganya dengan kuat dan dalam tempo yang sangat
cepat tubuhnya sudah berada di bawah tubuh Natsuki, wajah mereka
sangat dekat tinggal beberapa inchi lagi sebelum bibir Natsuki
menyentuh bibirnya. "Diamlah!" Natsuki berkata parau, ia lalu meninggalkan tubuh
Vanessa dan membaringkan kepalanya di atas pangkuan gadis itu.
"Biarkan aku tidur sebentar lagi!"
Semua yang begitu tiba-tiba ini membuat Vanessa shock untuk
kesekian kalinya. Ia bahkan sudah berniat untuk berteriak minta tolong
jika laki-laki itu bertingkah lagi. Tapi Natsuki tidak melakukanya, ia
hanya meminta Vanessa untuk diam dengan cara yang sudah pasti akan
membuat gadis itu tutup mulut. Vanessa berusaha bangun dan duduk
dengan baik, Natsuki Tokeino adalah laki-laki pertama yang tidur di
pangkuanya seperti ini, bahkan beberapa laki-laki yang pernah menjadi
kekasihnya tidak pernah melakukan hal itu padanya. Natsuki
sepertinya hanya ingin bermanja.
download software full version, ebook, novel, komik, mp3, subtile gratis
www.diduniadownload.blogspot.com
Sedangkan Natsuki, ia tidak benar-benar tidur. Suara Vanessa yang
pertama sudah membangunkanya tapi kelelahan membuatnya
membiarkan Vanessa ribut-ribut seorang diri. Kali ini dia benar-benar
ingin tidur di pangkuan Vanessa meskipun hanya untuk beberapa saat.
Kenapa" Itu yang selalu bergema di dalam otaknya. Ia hanya menyukai
tubuh Vanessa yang hangat, tidak tubuh Vanessa tidak hanya hangat,
tapi panas, sangat panas. Natsuki merasakan hawa panas itu saat
telapak tangan Vanessa menyentuh keningnya, menyelimuti tubuhnya
dan membelai rambutnya. Semuanya benar-benar membuatnya ingin
seperti itu lebih lama. download software full version, ebook, novel, komik, mp3, subtile gratis
www.diduniadownload.blogspot.com
15 Back to Tokyo Natsuki dan Vanessa sedang menuju Tokyo dengan kereta api,
padatnya penumpang membuat mereka harus rela untuk berdiri.
Untungnya mereka berdua tidak membawa barang yang banyak
sehingga itu tidak terlalu mengganggu. Tapi selama di jalan suasana
benar-benar beku karena tidak ada satu orangpun di antara mereka
yang berani bicara. Saat tanpa sengaja keduanya beradu pandang,
Vanessa akan membuang wajah lebih dulu sehingga Natsuki merasa
tidak ada hal lain yang harus di lakukan selain melakuan hal yang sama.
Kekakuan itu berlangsung cukup lama sampai akhirnya senggolan
misterius dari penumpang lain yang berpindah tempat hampir
membuat Vanessa jatuh dan Natsuki beraksi cepat meraih pinggangnya.
"Keep Your Hand!" Bisik Vanessa geram.
Reaksi yang membangkitkan semangat Natsuki kembali.
"Sebaiknya biarkan aku terus seperti ini karena sangat banyak orang
yang berniat menyentuhmu dan bertindak seolah-olah mereka tidak
sengaja melakukanya!"
"Lalu apa bedanya denganmu?"
"Venusku sayang, Aku memang sangat suka menyentuhmu tapi
aku tidak pernah berpura-pura kan" Aku akan menyentuhmu
kapanpun aku suka!" Kali ini Natsuki merapatkan tubuh Vanessa
kepadanya, melingkarkan kedua tanganya dan membelai perut Vanessa
yang datar, semuanya benar-benar membuat Vanessa merinding.
"Selama kau memakai cincin itu, Kau adalah milikku. Jadi hanya aku
yang boleh menyentuhmu!"
Vanessa menggenggam kedua tangan Natsuki yang terus
menjelajahi perutnya agar berhenti bergerak. "Baiklah, tapi tetap seperti
ini karena aku tidak suka dengan aksimu meraba tubuhku di depan
orang banyak seperti sekarang!"
Natsuki tersenyum senang. Kali ini Vanessa mengizinkanya
melakukan hal seperti ini meskipun dengan sebuah syarat. Panas tubuh
download software full version, ebook, novel, komik, mp3, subtile gratis
www.diduniadownload.blogspot.com
Vanessa benar-benar sudah merasukinya, ia bisa mencium aroma
parfum yang sangat manis merebak dari tubuhnya dan rambut coklat
yang selembut sutra itu memiliki aroma yang lain lagi tapi sangat serasi.
Kedua lenganya yang melingkari tubuh Vanessa dapat merasakan kalau
gadis itu gugup dengan hal ini, gugup karena mereka begitu dekat,
karena dada Natsuki menempel di punggunya sehingga bisa merasakan
detak jantungnya dan karena pandangan banyak orang yang selalu
tertuju pada mereka berdua. Natsuki mempererat rangkulanya dan
Vanessa menggeliat dia masih berusaha mengamankan diri dengan
berbagai cara. Dengan posisi yang seperti ini, tidak saling bicara
bukanlah masalah lagi . Detak jantung mereka yang saling berbicara,
berusaha saling menyamai ritme kerjanya di dalam tubuh.
Kereta berhenti dengan tidak terasa, para penumpang yang sejak
tadi melirik kearah mereka berdua pada akhirnya menghentikan
pandangan irinya dan keluar dengan segera. Vanessa Gershon berusaha
melepaskan diri dari Natsuki dan keluar lebih dulu dengan membawa
tasnya. Natsuki masih berusaha menyusul gadis yang beberapa menit
lalu berada dalam pelukannya dan mengiringi langkahnya. Vanessa
cukup lama mengungguli egonya dan berusaha mendahului Natsuki,
tapi kemudian menyerah harus menjadi pilihan karena ia tetap tidak tau
harus pergi kemana mereka setelah ini.
"Apa tidak bisa aku pulang ke London lebih dulu?" Tanya Vanessa
setelah langkahnya semakin memelan dan mereka berdua bisa berjalan
bersisian dengan lebih santai.
"Sekarang" Aku takut tidak akan bisa. Kita harus menghadiri
pernikahan Sachi Fujisawa karena kakakku pasti ada disana. Meskipun
aku tidak memberi tahu kepadanya tentangmu, Ibu pasti sudah
memberi tau." "Lalu setelah ini kita harus kemana?"
"Apartement Sachi Fujisawa. Kita akan kerumah mempelai wanita,
tapi ku rasa calon pengantin pria juga ada disana. Ada hubungan yang
rumit yang membuat mereka semua harus berada dalam satu rumah
Malam ini juga," Dan semuanya mengalir. Natsuki menceritakan
semuanya, Menceritakan hubungan persahabatanya dengan Sachi dan
calon suaminya Kenji Hidaka, tentang keduanya yang memiliki satu
download software full version, ebook, novel, komik, mp3, subtile gratis
www.diduniadownload.blogspot.com
orang kakak bernama Yoshi, juga tentang sebab mengapa kakak
perempuan Natsuki bisa berada disana.
Sepanjang perjalanan benar-benar di penuhi cerita-cerita yang
menarik, Natsuki terus berbicara dan Vanessa mendengarkan dengan
baik, sesekali gadis itu bertanya tentang hal-hal yang membuatnya
merasa heran lalu Natsuki akan menjawabnya dengan tepat dan baik.
Kali ini tanpa sadar keduanya sudah berbicara dengan nyaman dan
untuk pertama kali tidak berisi cacian Vanessa atau kata-kata penuh
gairah dari mulut Natsuki. Semuanya kenyamanan itu terus bertahan
bahkan saat mereka sudah sampai di tempat tujuan. Natsuki dan
Vanessa memasuki lift dan dalam waktu yang singkat keduanya akan
sampai di apartement dimana semua orang berkumpul.
"Jadi Kakak iparmu, adalah orang Prancis?"
"Sachi Fujisawa, Ayah dan Yoshi jelas-jelas berdarah Jepang, tapi
Ibu tiri Sachi, adalah orang Prancis dan Kay adalah campuran dari
keduanya." "Bagaimana mereka bertemu, Maksudku kakakmu dan Kay!"
Natsuki angakat bahu. "Aku rasa semuanya dimulai saat Sachi
sakit dan harus di jemput di sekolah, Saat itu ku kira yang
menjemputnya adalah Yoshi, tapi ternyata Kay lebih dulu tau dan
memberi tahu Yoshi begitu dia sampai di sekolah!"
Vanessa mengangguk-anggukkan kepalanya beberapa kali dalam
gerakan yang samar. Bunyi dentingan halus membuat perhatian mereka
segera beralih ke pintu yang terbuka. Beberapa orang masuk setelah
Vanessa dan Natsuki keluar dari dalam lift. Tidak perlu berjalan jauh
lagi, keduanya sudah sampai di depan pintu dan Matsuri menyambut
adiknya dengan gembira. Keberadaan Vanessa juga sangat menarik
hatinya, dalam waktu singkat ia memandangi Vanessa dari unjung kaki
hingga kepala lalu tersenyum di iringi pandangan dengan kilatan yang
misterius. "Kau, Vanessa" Astaga! Kau sangat sempurna, benar-benar masuk
kedalam kriteria idaman semua orang, dan Natsuki juga tentunya!"
Matsuri kemudian tersenyum lalu menoleh kepada adiknya. "Aku
benarkan?" "Biarkan kami masuk dulu, baru kita bicara di dalam!"
download software full version, ebook, novel, komik, mp3, subtile gratis
www.diduniadownload.blogspot.com
"Jawab dulu pertanyaanku, Calon istri yang kau pilih adalah
wanita idamanmu?" Natsuki melirik Vanessa sesaat. "Kau gila" Untuk apa bertanya lagi.
Lihat dadanya yang besar, pinggulnya yang bulat, perut yang rata,
bukan hanya menarik untuk di lihat! Ciumanya juga sangat luar biasa!"
Vanessa mengerang dalam hati. Natsuki sedang memujinya" Dia
hanya menyebutkan bagian-bagian tubuh Vanessa yang sudah disentuh
olehnya. Bagaimana mungkin Natsuki bisa mengatakan hal-sevulgar itu
di depan saudara perempuannya"
"Kalau dia menikah denganku, dia harus berhenti jadi pengacara!"
Natsuki melanjutkan ucapanya sambil memandang Vanessa dengan
pandangan serius, beberapa saat kemudian laki-laki itu tersenyum
kepada calon istrinya yang sedang jadi topic pembicaraan. "Karena dia
tidak akan ku biarkan turun dari ranjangku!"
Matsuri melotot mendengar pernyataan adiknya, ia lalu menoleh
kepada Vanessa yang menggigit bibir dan agak menundukkan wajah,
sebelah tanganya menggosok-gosok tengkuknya perlahan. Vanessa
sedang merasa tidak enak karena ucapan Natsuki yang seharusnya
hanya menjadi konsumsi mereka berdua secara pribadi. "Vanessa, apa
Ayahku sudah mengatakan padamu untuk bersabar terhadapnya" Aku
mengerti kau pasti merasa sangat sial sekali karena harus menikah
dengan orang ini!" Vanessa berusaha tersenyum. Menikah dengan orang itu" Entahlah.
Natsuki masuk kedalam apartement tanpa di suruh lagi, ia
membawa tas Vanessa juga meskipun meninggalkan pemiliknya di
pintu bersama kakaknya. Sedangkan Matsuri masih berusaha berbicara
kepada Vanessa mengenai sesuatu.
"Vanessa, Natsuki memang seorang laki-laki yang penuh dengan
gairah, tapi membicarakanmu dengan cara seperti itu sedikit banyak dia
sudah menunjukkan kalau dia sedang memujamu. Sekarang masuklah,
kau akan tidur di kamar perempuan malam ini!"
download software full version, ebook, novel, komik, mp3, subtile gratis
www.diduniadownload.blogspot.com
16 Shocking Attack for Goddess
"Kenji tidak pernah menyentuhku lebih dari sebuah genggaman
tangan, dia memelukku beberapa kali dan menciumku hanya sekali."
Sachi Fujisawa bersungut-sungut saat semua wanita yang berada di
rumah itu berkumpul di kamarnya. Alice Kim istri Kakak sulungnya
Yoshi, Matsuri yang merupakan istri dari Kay, Ibunya dan juga Vanessa.
Semua laki-laki sedang berkumpul di kamar lain dan anak-anak sudah
tidur di kamar yang berbeda juga. Pembicaraan menjelang hari-hari
pernikahan selalu menjadi topik yang seru, tapi tidak bagi Vanessa. Dia
masih sangat lelah dan benar-benar mengantuk. Saat tiba di London
nanti Vanessa akan memastikan kalau dirinya bisa tidur seharian dan
tidak ada seorangpun yang boleh mengganggu.
"Apa yang harus kulakukan nanti?" Lanjutnya, matanya yang
bening berbinar-binar bahagia, dia akan memasuki kehidupan baru
bersama laki-laki yang dicintainya.
Vanessa mendesah. Baginya pernikahan hanya beban, sejak kecil ia
bisa berpacaran dengan siapa saja tapi tidak pernah terfikir untuk
menikah. Tapi di usia yang ke dua puluh lima tahun, Ia harus
mendapatkan suami karena Ibunya yang masih berfikir dengan cara
yang sangat Asia itu tidak menginginkan putrinya jadi perawan tua. Itu
yang menyebabkan Vanessa selalu menjalani miai dan selalu
mengusahakan agar pria-pria itu menolak perjodohan mereka. Kent
Tokeino, seharusnya menjadi satu-satunya laki-laki yang akan di
biarkanya menjalani miai secara normal denganya, karena Kent cukup di
kenal dan pernah di kaguminya. Sayangnya Vanessa harus menelan
pahit saat mengetahui kalau dirinya di jodohkan dengan laki-laki yang
paling di bencinya di seluruh dunia. Vanessa tidak pernah menolak
perjodohan, tapi dia selalu berhasil membuat pihak laki-laki yang
melakukanya. Natsuki seharusnya juga, tapi laki-laki gila itu cukup
mampu bertahan hingga sekarang hanya karena dia menyukai tubuh
Vanessa, hanya karena Vanessa adalah sumber gairah yang bisa
download software full version, ebook, novel, komik, mp3, subtile gratis
www.diduniadownload.blogspot.com
membuatnya berapi-api di semua tempat. Vanessa meraba perutnya
yang Natsuki sentuh, payudaranya yang di remas, dan lehernya.
Natsuki juga sudah menyentuh kaki-kakinya, membelai paha, meremas
pinggul. Astaga! Meskipun bukan dalam satu waktu, nyaris semua
anggota tubuhnya sudah pernah di jamah oleh laki-laki itu!
"Vanessa!" Matsuri memanggilnya. Seluruh bayangannya tentang Natsuki
Tokeino buyar begitu saja.
"Kau baik-baik saja?" Lanjut Matsuri.
"Iya, tentu saja. Ada apa?"
"Tadi aku bertanya, bagaimana denganmu dan Natsuki. Kalian
sudah melakukan apa saja" Sudah tidur bersama?"
Mata Vanessa membesar mendengarkan pertanyaan seperti itu.
"Tidak, kami tidak pernah sampai kesitu! Aku mengatakan kepadanya
untuk tetap memakai celananya saat sedang bersamaku!"
Spontan tawa membahana di ruangan itu. Matsuri yang reda lebih
cepat bertanya lagi. "Benarkah" Natsuki adalah anak yang sangat gigih,
apa lagi menyangkut sesuatu yang tidak bisa di tahan seperti gairah,


Venus Karya Phoebe di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Mengapa kau bisa mengatakan hal itu" Bagaimana dia bisa bertahan
sampai sekarang?" "Karena saat itu dia..." Vanessa gugup, haruskah dia
mengatakanya" "Ayolah, katakan saja!"
"Karena saai itu dia hampir melakukanya, untungnya pada saat itu
Kent datang dan aku bisa bernafas lega sampai hari ini!" Vanessa
menatap jam di dinding, waktu benar-benar sudah lewat tengah malam.
"Bolehkah aku tidur sekarang?"
"Aku masih ingin mendengar ceritamu tentang Natsuki!" Sachi
merengek. "Tidurlah!" Matsuri memberi izin. Lalu berbicara kepada Sachi
Fujisawa yang kelihatanya kecewa. "Dia harus kembali ke London
besok siang, jangan sampai Vanessa kurang istirahat!"
Vanessa berdiri dari tempat duduknya, sebelum tidur dirinya ingin
kekamar mandi dulu. Sebelum keluar dari pintu kamar, ia berkata
download software full version, ebook, novel, komik, mp3, subtile gratis
www.diduniadownload.blogspot.com
kepada Sachi. "Sebaiknya Neechan juga tidur! jika tidak, akan ada"kantung mata menggelayuti wajahmu besok pagi. Bergadang bisa
merusak kecantikanmu!"
"Ah, ya Baiklah! Aku akan tidur sebentar lagi" jawab Sachi sambil
menarik bantal ke pangkuannya.
Berjalan ke kamar mandi sebenarnya tidak harus membuatnya
melewati kamar para pria, tapi melihat cahaya lampu menyeruak dari
sela-sela pintu kamar menarik perhatianya lebih lanjut. Vanessa
mendekat dan ingin tau apa yang terjadi di dalam dan tidak perlu
waktu lama untuk menyadari kalau mereka sedang melakukan hal yang
sama dengan yang perempuan lakukan. Natsuki Tokeino bahkan
tampak sangat bersemangat memberi kuliah seksnya saat ini seolah-olah
dirinya sedang mengajarkan tekhnik berperang. Vanessa menghembuskan tawa kecil lalu kembali beranjak ke kamar mandi.
Membasuh wajahnya dengan air hangat membuatnya semakin
mengantuk dan mempercepat kerjanya untuk menggosok gigi dan
mencuci kaki tanganya agar bisa segera tidur, setelah semuanya selesai,
Vanessa berjalan keluar dengan langkah yang agah sempoyongan.
Seseorang mendorong tubuhnya masuk kembali kekamar mandi
membuat tubuhnya merasa nyeri karena terhempas ke dinding. Natsuki
Tokeino lagi dan kini dirinya sudah ada dalam rangkulan laki-laki itu.
Sebelah tangan Natsuki melingkari pinggangnya erat sehingga tubuh
Vanessa benar-benar dalam kuasanya dan yang sebelah lagi
membantunya memegangi leher gadis itu agar Vanessa tidak bisa
melarikan diri dari ciumannya yang penuh gairah. Vanessa berusaha
berontak dengan cara mendorong tubuh Natsuki sekuat tenaga, ia tau
itu tidak akan berhasil dan pasti akan sia-sia, tapi Natsuki tidak
menyentuh bibirnya meskipun jaraknya sudah sangat dekat, tinggal
beberapa inci lagi. "Apa yang kalian bicarakan di dalam?" Natsuki bertanya, suaranya
terdengar seperti sedang mendesah membuat Vanessa di jalari
kegugupan yang luar biasa.
"Umm..., kurasa sama...dengan apa yang kalian bicarakan!"
" Panggilan untuk kakak perempuan dalam bahasa Jepang
download software full version, ebook, novel, komik, mp3, subtile gratis
www.diduniadownload.blogspot.com
"Lalu apa kau tidak merindukanku" Membicarakan hal itu
membuatku merasa bergairah dan aku selalu mengingatmu!"
"Ya, aku tau, jika tidak kau tidak akan seperti ini! Sepertinya..."
Vanessa segerap menutup mulutnya, bagaimana mungkin ia
mengatakan itu seolah-olah menerima semua perbuatan Natsuki telah
menjadi kebiasaan baginya lalu apa yang akan dia katakanya tadi"
Sepertinya aku sempat merasakan hal yang sama. Karena itukah dia merasa
sangat tertarik untuk melintasi kamar para pria tadi" Vanessa
menggelengkan kepalanya pelan. "Sepertinya kau harus kecewa karena
aku sudah sangat mengantuk dan ingin tidur, Jadi lepaskan aku
sekarang!" "Kalau begitu berikan aku ciuman selamat malam!"
"Kalau aku tidak mau" Kau akan memaksaku dengan cara apa lagi"
Menggerayangiku seperti saat kita di TESCo" Atau meremas payudara
seperti waktu itu?" Natsuki terkekeh, "Kau sudah sangat hafal dengan watakku! Aku
tidak akan melakukan hal yang sama kecuali saat kita berada di atas
tempat tidur. Jadi ku rasa aku akan melakukan hal lain yang belum
pernah ku lakukan seperti..."
Vanessa memotong ucapan Natsuki dengan teriakan panjang yang
tertahan, satu jari Natsuki yang tadi berada di bahunyanya kini sudah
menerobos masuk ke bagian terdalam dirinya yang panas. Tubuh
Vanessa bergetar hebat karena kesakitan yang luar biasa sehingga
membuatnya mencakar dada Natsuki dan meremas pakaianya kuatkuat. Butuh waktu
yang cukup lama untuk membuatnya merasa tenang
meskipun rasa perih membuatnya hampir kehilangan tenaga untuk
berdiri. Vanessa menyandarkan seluruh tubuhnya kepada laki-laki itu
penuh penyerahan. "Demi Tuhan, Kau sudah sangat menyakitiku kali ini!" desis
Vanessa lemah. "Kau sudah melanggar hak-hak reproduksiku!"
"Lalu kau akan menuntutku?" Natsuki menekan lagi semakin
dalam, Vanessa mengerang lagi dan Natsuki sangat menyukainya. "Aku
masih memakai celanaku, sayang. Meskipun kau harusnya tau kalau itu
membuatku kesakitan!"
download software full version, ebook, novel, komik, mp3, subtile gratis
www.diduniadownload.blogspot.com
Vanessa menengadahkan kepalanya untuk menyerang Natsuki
dengan tatapanya. "Kalau kau fikir kali ini aku menikmatinya, kau salah!
Keluarkan tanganmu, aku bersumpah ini sangat sakit, Tokeino!"
Natsuki menekan lebih dalam lagi, dan terus berusaha lebih dalam,
dia hanya ingin melihat Vanessa merasa kesakitan dan itu sudah pasti.
Vanessa sudah mengeluh berkali-kali. Ini pertama kalinya Natsuki
memaksa seorang perempuan dan dia menyadari kalau Vanessa saat ini
sedang tidak merasakan kenikmatan apapun tapi ia belum ingin
berhenti. "Ku mohon hentikan, aku sudah tidak sanggup lagi menahanya!"
Tubuh Vanessa sudah sangat lemah dan tidak bertenaga. Natsuki
melihat sesuatu yang mengalir di pipinya, Vanessa menangis" Apakah
sesakit itu" Gairahnya padam secara tiba-tiba, Natsuki melepaskan
Vanessa dengan erangan yang tertahan karena gadis itu menggigit
bibirnya sendiri untuk menahan rasa sakit yang di keluhkanya. Vanessa
terkulai lemah di lantai kamar mandi dengan punggung tersandar di
dinding. Ia merapatkan kedua pahanya kuat-kuat sebagai tanda kalau
bagian tubuh yang paling di lindunginya di dera rasa perih yang luar
biasa. Natsuki berusaha untuk tidak hanya memandanginya saja, ia juga
duduk di lantai yang sama sambil menggenggam tangan Vanessa yang
juga meremas tanganya dengan sangat kuat.
"Antarkan aku kedokter!" bisiknya. "Aku benar-benar cidera!
Sakitnya tidak bisa hilang!"
Tangisan Vanessa semakin manjadi-jadi, ia bahkan menekan bagian
bawah perutnya dengan kuat sambil meringis di sela-sela sedu sedan
yang memilukan. Gadis itu benar-benar berhasil membuat Natsuki
merasa takut. Dengan cepat dia berlari kekamarnya untuk meminjam
kunci mobil siapa saja. Beberapa saat kemudian kembali dengan
khawatir dan segera menggendong Vanessa keluar dari kamar mandi.
Semalaman semua orang menjadi benar-benar gaduh, beberapa orang
menemaninya kerumah sakit dan sebagian lagi tinggal di rumah. ICU
menjadi sasaran pertama yang membuat jantung Natsuki seakan
berhenti berdetak menanti kabar, hingga menjelang pagi semuanya
selesai dan Vanessa sudah tertidur nyenyak di sebuah ruang rawat
rumah sakit. Matsuri, Kay dan Yoshi yang semalaman menemaninya
download software full version, ebook, novel, komik, mp3, subtile gratis
www.diduniadownload.blogspot.com
sudah pulang begitu Vanessa di pindahkan keruangan itu karena walau
bagaimanapun ini adalah hari pernikahan Kenji Hidaka dan pernikahan
tidak boleh batal karena perbuatanya.
"Anda tidak bisa memaksa pasangan anda untuk melakukan treatmenttreatment seks
pada saat dia sedang tidak menginginkanya. Itu sangat
menyakitinya, hal itu bisa menyebabkan pendarahan seperti sekarang yang
dalam dunia kedokteran kita sebut dengan Vaginimus. Tapi anda tidak perlu
merasa khawatir karena tidak ada yang terluka. Pasangan anda hanya sedang
mengalami stress dan kelelahan. Dan dapat di pastikan akan segera pulih dalam
beberapa hari." Natsuki menghirup udara sebanyak-banyaknya. Ia benar-benar
tidak tau mengenai Vaginimus atau semacamnya, dia juga tidak
menduga kalau kejadian seperti ini akan terjadi. Melihat wajah Vanessa
yang pucat dan di infus dengan kantong darah membuatnya semakin
merasa bersalah. Vanessa tidak pernah serius menolak, dia pikir
Vanessa menikmati semua kelakuanya selama ini dan Vanessa hanya
berpura-pura tidak suka. Ternyata dugaanya salah.
Sinar Matahari sudah menggantikan cahaya lampu menerangi
ruangan, Vanessa membuka matanya perlahan dan melihat sebuah
bayangan samar yang berbicara denganya, semakin lama semakin jelas
dan ia harus menyadari kalau dirinya sedang berbaring di rumah sakit,
semua ingatanya tentang rumah sakit masih sangat jelas. Saat
bagaimana Natsuki menggendongnya sambil berlarian di sepanjang
koridor rumah sakit dengan wajah yang sangat khawatir dan teriakanteriakanya
yang memanggil dokter jaga. Ia juga masih bisa mengingat
dengan baik saat dirinya di pindahkan ke ruang rawat sebelum
akhirnya di beri suntikan penenang untuk kesekian kalinya agar
tertidur. Ia berusaha untuk duduk dan rasa nyeri itu menyerangnya lagi
meskipun tidak separah yang di rasakanya semalam, Natsuki
membantunya dengan teliti dan hati-hati.
"Kau masih disini, Tokeino?" Suara Vanessa terdengar sangat
parau. Tenggorokanya terasa sangat kering dan Ia kehausan. "Bisa
berikan aku air?" Dengan tangkas Natsuki mengambilkan segelas air dan membantu
Vanessa untuk memegangi gelasnya saat gadis itu minum. Setelah itu ia
download software full version, ebook, novel, komik, mp3, subtile gratis
www.diduniadownload.blogspot.com
meletakkan kembali gelas di atas meja dan meninggalkan kursinya
untuk duduk di atas tempat tidur agar bisa lebih dekat dengan Vanessa.
"Kau sudah baikan?"
Vanessa mengangguk. "Kau tidak pergi kepesta" Sahabatmu
menikah hari ini!" "Aku sudah sangat gila kalau aku meninggalkanmu disini untuk
sebuah pesta." Desisnya. "Maafkan aku! Aku sama sekali tidak tau
kalau rasa sakit yang kau katakan itu serius. Selama ini kebanyakan
perempuan juga mengeluh...tapi...!"
"Tapi mereka tidak dalam keadaan di paksa!"
"Aku kira selama ini kau menikmatinya!"
"Sudahlah, Ini tidak di sengaja kan" Aku cuma tidak siap sama
sekali tadi malam karena lelah dan mengantuk."
"Walau bagaimanapun aku yang salah!"
Vanessa tersenyum di sela-sela rasa sakitnya, ia menggapai tangan
Natsuki dan menggenggamnya erat. "Mendekatlah, aku ingin
menyampaikan sesuatu kepadamu!"
Natsuki mendekat menyediakan telinganya untu di bisiki sesuatu,
tapi ia malah mendapatkan sesuatu yang lain dan tidak terduga.
Vanessa mencium bibirnya dengan hangat dan lembut, ciuman yang
sudah sangat lama tidak pernah di rasakanya, ciuman yang hanya berisi
perasaan bukan gairah. Ciuman yang cukup membuat Natsuki
terperangah saat Vanessa menyentuh pipinya lalu mengalihkan
cumanya menjadi sebuah rangkulan. Gadis itu menepuk punggungnya
beberapa kali sebelum akhirnya di lepaskan dan kembali duduk dengan
tenang di posisi semula. "Apa maksudnya ini" Kau tidak sedang menyatakan cinta padaku
kan?" Tanya Natsuki heran.
Vanessa tertawa. "Tentu saja tidak. Aku cuma ingin memberi tahu
kalau perempuan bukan hanya butuh gairah, tapi juga perasaan. Jadi
jangan pernah melakukan hal seperti ini lagi, bukan hanya padaku tapi
juga pada wanita lain!"
Natsuki masih terkesima dengan apa yang dirasakanya dan apa
yang di dengarnya. download software full version, ebook, novel, komik, mp3, subtile gratis
www.diduniadownload.blogspot.com
"Wanita bukan makhluk yang bisa mendapatkan gairah secara
mendadak saat kau memperlakukanya dengan kasar, meskipun saat itu
kau sedang menyentuh daerah sensitif di bagian manapun. Berjanjilah
Jangan pernah begini lagi terhadapku tanpa izin dariku!" Vanessa
kemudian tertawa getir. "Seharusnya aku memberikan pengertian
tentang ini sejak awal. Selama ini aku salah karena sudah menyikapinya
dengan kasar!" Hening sejenak. Vanessa menundukkan wajahnya dalam
sedangkan Natsuki masih berusaha mencerna perkataan Vanessa baikbaik, semuanya
ini sudah membuat fikiranya menjadi buntu.
"Aku berjanji!" Kata Natsuki kemudian. "Aku berjanji tidak akan
melakukanya tanpa seizinmu. Tapi aku tidak akan memutuskan
pertunangan sampai aku bisa membawamu ke tempat tidur!"
Wajah Vanessa menengadah, sesaat pandanganya terpaku pada
wajah Natsuki yang nakal. Dia pikir umurnya sudah berapa" Natsuki
Tokeino masih bersikap kekanak-kanakan seperti sedia kala. Kata-kata
terakhirnya membuat Vanessa menahan tawa, dan semuanya perlahan
mulai membaik. download software full version, ebook, novel, komik, mp3, subtile gratis
www.diduniadownload.blogspot.com
17 Am I Love him" Am I Not"
Apa yang mulai di rasakanya" Belakangan Vanessa selalu
menyikapi Natsuki dengan penuh perasaan, mulai berharap agar
Natsuki tidak meninggalkanya, tidak membatalkan pertunangaanya.
Semenjak pulang dari Tokyo, Natsuki selalu mencemaskanya, ngotot
mengantarkan Vanessa ke kantor dan memintanya berjanji untuk
menunggunya menjemput. Kadang-kadang pada Jam istirahat Natsuki
sengaja datang kekantornya dengan berbagai alasan dan alasan itu
selalu menyangkut Kent. Tapi hari ini Natsuki Tokeino tidak datang ke
kantor, tidak juga mengantarnya tadi pagi. Vanessa sepertinya
melupakan sesuatu. Dia yang pergi lebih pagi sebelum pintu Flat
Natsuki terbuka, sebelum jam-jam bangun tidur Natsuki tiba. Vanessa
melihat Jam digital yang ada di pojok layar ponselnya. Bukan, itu ponsel
Natsuki Tokeino dan ponsel miliknya masih berada di tangan laki-laki
itu. Meskipun Natsuki berjanji akan menukar ponselnya kembali
setelah mereka sampai di Jepang, Natsuki tidak melakukanya.
Kepulangan mereka dari Tokyo juga sudah berlalu hampir dua minggu
dan Natsuki tidak pernah mengungkit untuk mengambil kembali
ataupun mengembalikan ponsel miliknya.
Praktis karena sebuah ponsel, dunia Vanessa berubah. Tidak ada
seorangpun yang menghubunginya kecuali Natsuki dan hanya Natsuki,
Vanessa tidak pernah mau memberikan nomor ponsel Natsuki kepada
orang lain yang mulai menanyakan kenapa ia sulit di hubungi" Dia
hanya menjawab sambil tersenyum lalu menyarankan untuk menelpon


Venus Karya Phoebe di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

ke telpon kantor pada pagi hari sampai jam delapan malam karena pada
jam segitu biasanya Vanessa masih ada di kantor. Bila tidak, mereka bisa
menghubunginya di nomor yang lama karena bila ia sedang tidak
berada di kantor, Vanessa pasti sedang menghadiri persidaangan atau
bersama dengan Natsuki. Vanessa juga tidak pernah membiarkan
Ibunya kebingungan karena menghubunginya, itulah sebabnya ia selalu
menelpon Ibu pada saat berada di kantor sedikitnya dua hari sekali. Jadi
download software full version, ebook, novel, komik, mp3, subtile gratis
www.diduniadownload.blogspot.com
meskipun Vanessa jauh dari ponsel dia tetap tau kalau dalam dua hari
kedepan Ibunya akan pindah ke London dan tinggal bersama keluarga
kakaknya di Ilchester. Rick tidak ikut Ibunya untuk tinggal di rumah
Steve, Anak itu lebih memilih untuk tinggal di coffee shop milik kakak
keduanya Danny dan membantu Danny bekerja karena Danny memang
sangat butuh bantuan. Semenjak istrinya meninggal karena kecelakaan,
Danny selalu Sibuk dan semakin kewalahan mengurusi kedua putra
kembarnya yang hiper aktif.
Sekarang sudah malam, seharusnya Natsuki sudah datang
menjemputnya. Tapi ini bukan yang pertama kali Natsuki terlambat,
Apakah Vanessa tetap akan menunggunya seperti biasa" Vanessa
merasa kalau pilihan untuk menelpon Natsuki lebih baik. Dia tidak
akan kebingungan harus menunggu atau tidak karena mereka benarbenar tidak
berkomunikasi hari ini. "Ya, Sayang!" Natsuki masih melakukan itu. Memanggilnya
dengan sebutan sayang tanpa kenal waktu dan tempat. Tapi Vanessa
tidak pernah protes sejak awal.
"Kau dimana" Akan menjemputku atau tidak" Kalau tidak bisa aku
akan minta tolong Kent mengantarku pulang!"
"Jangan coba-coba melakukan itu! Aku sedang ada urusan tapi aku
pasti akan menjemput meskipun agak terlambat. Jadi lebih baik cari
hiburan saja sampai aku datang!"
"Urusan dengan siapa?"
"Nana Shiki. Teman!" Suara Natsuki terdengar tidak yakin saat
mengatakan kata teman. "Jangan pulang dulu. Tunggu sampai aku
menjemput!" Telpon di meja Vanessa berdering dengan bunyi yang sangat
mengganggu. Ia sedang berusaha untuk tidak memperdulikanya dan
tetap berbicara dengan Natsuki "Baiklah, aku akan menunggu, Kalau
kau tidak datang kau akan mati!"
"Kalau aku datang" Aku dapat hadiah kan?"
Bunyi dering telpon semakin intens. Sepertinya itu sebuah telpon
yang sangat penting dan Vanessa tidak bisa untuk terus pura-pura tidak
peduli, ia mengakhiri percakapanya dengan satu kalimat pendek. "Kita
lihat nanti!" Vanessa lalu mematikan posel yang ada di tanganya dan
download software full version, ebook, novel, komik, mp3, subtile gratis
www.diduniadownload.blogspot.com
memasukkanya kembali kedalam tas. Setelah itu tanganya berganti
dengan telpon kantor yang sejak tadi terus berbunyi nyaring.
"Hallo, Vannessa Gershon's speaking here! Ada yang...!"
"Vanessa! Aku sudah menduga kau masih ada di kantor" Kau
belum akan pulang kan" Aku ada sedikit masalah dan aku harus
mengorbankanmu, aku sangat minta maaf."Sarah terdengar sangat
terburu-buru, ucapanya yang memberondong dengan sangat cepat
membuat Vanessa jadi merasa bingung.
"Kau ini sedang berbicara apa" Ceritakan pelan-pelan!"
"Baiklah," Sarah terdengar sedang menghela nafas. "Hari ini aku
memiliki agenda di luar rencana. Tadi siang aku pergi bersama Dokter
Mark dan rencananya kami pulang sebelum malam. Tapi kendaraan
yang kami pakai sedang mogok, jadi aku tidak bisa pulang sekarang!
Mungkin aku akan pulang terlambat!"
"Sudahlah, itu bukan masalah yang besar."
"Tapi kau tidak bawa kunci flat hari ini!"
"Iya, tidak masalah! Aku bisa menunggu di flat sebelah sampai kau
pulang. Tapi berjanjilah kalau malam ini juga kau harus pulang! Jangan
sampai aku menunggumu terlalu lama karena aku tidak suka
merepotkan tetangga terlalu banyak."
"Oke, thanks!" Vanessa menghirup udara yang masih berkeliaran di ruang
kerjanya. Sesekali ia menggosok hidungnya yang gatal, flu yang
menyerang sejak dua hari yang lalu sudah membuatnya tidak berselera
makan sama sekali dan sekarang ia merasa sangat lemah. Vannessa
sudah berencana untuk tidur setelah sampai di rumah, tapi sepertinya ia
harus menunda hasrat yang satu itu sampai Sarah pulang. Musim
dingin yang sudah menyerang membuat udara di luar sangat dingin
dan perutnya semakin lapar. Vanessa mengambil kembali ponsel
Natsuki yang ada dalam tasnya dan mengirimkan pesan agar Natsuki
membelikannya makanan cepat saji dalam perjalanan menjemputnya
disini. "Kau belum pulang?" Kent Tokeino Menyapanya dengan suara
keras kepalanya menyembul dari balik pintu dan memandang Vanessa
dengan senyumnya. Tanpa di persilahkan Kent masuk ke ruangan itu
download software full version, ebook, novel, komik, mp3, subtile gratis
www.diduniadownload.blogspot.com
dan duduk di meja karyawan lain yang berada di sebelah meja Vanessa.
"Semua orang sudah pulang!"
"Aku sedang menunggu Natsuki. Dia bilang akan sedikit terlambat
hari ini!" "Kau tidak mau pulang bersamaku?"
"Kau ingin segera pulang" Kalau begitu pulanglah duluan!"
"Tidak. Lebih baik aku menunggu sampai Natsuki menelpon kalau
dirinya tidak bisa datang menjemput." Kent kemudian memamerkan
giginya lewat senyum yang mengembang jenaka. "Kita sudah cukup
lama tidak pulang bersama. Kau selalu bersama Natsuki. Apa hubungan
kalian serius?" "Kau ini sedang mengatakan apa" Aku tidak yakin dengan itu. Aku
rasa kami dekat karena bertetangga."
"Tapi kalian dulu sangat bermusuhan!"
"Mungkin karena waktu itu aku tidak pernah mencoba untuk
menjalin hubungan yang baik denganya. Kebersamaan di Jepang cukup
bisa dikatakan sebagai moment yang memperbaiki komunikasi kami
berdua!" "Benarkah" Apa disana terjadi sesuatu?"
Apakah terjadi sesuatu" Tentu saja iya, tapi Vanessa tidak pernah
menceritakan apa-apa kepada siapapun dan dia harap Natsuki juga
melakukan hal yang sama. "Tentu saja, sesuatu yang sangat parah
seperti Kelelahan misalnya! Perjalanan di sana cukup singkat dan
ternyata aku tidak hanya di ajak mengunjungi satu tempat. Jet lag dan
pesta pernikahan sudah membuatku kehilangan waktu tidur!"
"Jadi karena itu kau terlihat sangat tidak sehat pada minggu
pertama kepulanganmu ke London?"
"Sepertinya begitu, aku kurang istirahat dan butuh istirahat yang
cukup!" "Tapi sepertinya istirahatmu belum begitu sempurna, nona!" Kent
menarik kakinya sehingga ia duduk bersila di atas meja. "Kau hanya
terlihat membaik tidak lebih dari lima hari dan sekarang wajahmu
bahkan lebih pucat di bandingkan dengan saat kau kembali dari Jepang!"
Vanessa hanya bisa menjawab dengan senyum tipis di sudut
bibirnya. Ia memandang Jam di dinding. Sudah jam delapan malam dan
download software full version, ebook, novel, komik, mp3, subtile gratis
www.diduniadownload.blogspot.com
Natsuki belum juga datang. Tadi dia mengatakan kalau dia sedang ada
urusan dengan seseorang. Nana Shiki. "Kent, boleh aku bertanya
sesuatu?" Kent Mengangkat sebelah alisnya. "Asalkan kau tidak bertanya
berapa banyak hutangku atau berapa berat badanku! Belakangan ini aku
semakin gemuk dan aku tidak suka saat orang-orang menanyakan halitu!"
"Tidak. Bukan itu. Apakah Kau kenal dengan Nana Shiki" Dia siapa"
Seorang wanita, Kan?"
Nana Shiki" Vanessa tau darimana" Kent sempat mematung
beberapa saat karena di dera rasa ragu akan memberi jawaban seperti
apa. Tapi dia tidak seharusnya menutupi semuanya. Cepat atau lambat
Vanessa pasti mengetahui segalanya. "Dia sekretaris Natsuki!"
"Berarti wanita yang di restoran waktu itu!" desisnya. Vanessa tau
kalau wanita yang bersama Natsuki di rstoran waktu itu adalah
sekretarisnya, tapi ia tidak pernah mendengar namanya. Kelihatanya
bukan sekretaris biasa karena saat itu Natsuki Menggenggam tanganya,
bukan sekretaris biasa karena tidak mungkin Natsuki mengajak seorang
sekretaris makan malam bedua di restoran mahal. "Seperti apa
hubungan mereka berdua!"
"Kau benar-benar ingin tau" Kau tidak takut?"
"Takut apa" Ceritakanlah karena sepertinya kita sudah kehabisan
bahan pembicaraan. Anggap saja untuk mengisi waktu sampai
jemputanku datang." Kent mengangkat bahunya, tidak yakin kalau dirinya dan Vanessa
sudah benar-benar kehabisan bahan pembicaraan. Semenjak perjodohan
Vanessa dan Natsuki di laksanakan, hubungan Kent dan Vanessa tidak
se kaku biasanya. Dengan ragu Kent menjawab pertanyaan Vanessa tadi,
"Sama seperti yang lainnya!"
Vanessa mengerutkan keningnya tak mengerti. sama seperti yang
lainya" "Sama seperti semua makhluk sejenis yang berada di sekitarnya.
Kecuali kau, karena Vanessa Gershon memiliki ikatan dengan Natsuki
Tokeino." download software full version, ebook, novel, komik, mp3, subtile gratis
www.diduniadownload.blogspot.com
Vanessa menyentuh kembali cincin bermata ruby yang masih setia
melekat di jarinya. Ya, dia berbeda karena hanya dia satu-satunya orang
yang menggunakan cincin yang Natsuki berikan. Bukan karena ia
memiliki hati Natsuki seperti yang sedang dia harapkan.
"kau menyukainya?" Kent memandangnya dengan pandangan
misterius. "Katakan padaku, apakah kau menyukai Natsuki tokeino?"
"Apa yang sedang kau fikirkan!"
"Benar. Pertanyaan yang sangat pas untukmu. Apa yang sedang
kau fikirkan?" Pandangan Kent masih belum lepas dari Vanessa yang
mulai kelihatan kikuk. "Kau masih tidak ingin cerita" Biasanya kau
selalu menceritakan apa saja kepadaku!"
Vanessa berusaha meruntuhkan perasaan kikuknya, tidak ada
salahnya mengatakan bagaimana perasaanya sekarang kepada Kent.
Mungkin Kent punya pendapat yang baik tentang masalahnya,
setidaknya Vanessa tidak perlu menyimpannya sendirian lagi. "Suka"
Mungkin aku menyukainya karena belakangan ini kami bisa
berkomunikasi dengan baik. Dia sedikit lebih sopan dan tidak pernah
lagi menyentuhku, aku fikir hanya itu dan mudah-mudahan saja tidak
lebih!" "Dia pernah menyentuhmu?"
Vanessa menelan ludahnya. "Kau jangan berfikir yang aneh-aneh
dulu. Maksudku, seperti..., seperti apa ya?" Vanessa berusaha mencari
contoh yang mungkin lebih bisa di terima oleh banyak orang karena dia
masih ingin merahasiakan bentuk interaksinya dan Natsuki yang tidak
biasa. "Seperti saat dia menggendongku keluar dari sini waktu aku
melihatnya di ruanganmu. Atau memegang tangan saat bersama Sarah.
Seperti itu!" "Tidak ada yang berlebihan kan?" Kent memandangi Vanessa
dengan serius dan mulai merasa lega saat gadis itu menggelengkan
kepalanya pelan. Kau menyukainya karena dia tiba-tiba saja bersikap
lebih baik. Itu wajar. Dia bersikap seperti itu juga karena semakin
menyukaimu, begitu katanya."
"Dia mengatakan sesuatu tentangku padamu?"
"Dia mengatakan banyak hal kepadaku, meskipun tidak semuanya!
Walau bagaimanapun aku adalah satu-satunya keluarga yang di
download software full version, ebook, novel, komik, mp3, subtile gratis
www.diduniadownload.blogspot.com
milikinya di London. Natsuki bilang, saat di Jepang dia melihat sisi lain
dari dirimu. Kau tidak segalak yang selalu kau tunjukkan selama ini,
tidak juga sekejam yang selalu kau tunjukkan. Seandainya kau bisa
menjadi seperti yang di inginkannya mungkin dia akan mengikatmu
selamanya disisinya. Perlu kau tau, pada awalnya Natsuki
mendekatimu hanya untuk bermain-main dan saat dia mengatakan
akan mengikatmu selamanya aku nyaris percaya jika saja dia tidak
tertawa sambil mengatakan kalau itu semua tidak mungkin terjadi, dan
dia juga tidak pernah berharap sama sekali!"
"Menjadi seperti yang dia inginkan" Maksudnya apa?"
"Apa lagi yang menarik minatnya kepada wanita" Maaf kalau aku
kurang sopan, tapi kau sendiri pasti sudah tau kalau Natsuki sangat
menyukai tubuhmu, kau selalu jadi perhatianya semenjak
kemunculanmu yang pertama kali, saat aku mengatakan kalau aku
mengenalmu, dia sangat antusias dan berharap bisa menggenggam
Vanessa Gershon erat-erat. Tapi sayangnya interaksi pertama kalian
adalah saat kau menangani kasus artis yang punya hubungan sumbang
denganya, waktu itu kau menamparnya untuk yang pertama kali
didepan umum. Sadar atau tidak, kalian berdua selalu jadi sorotan
media karena permusuhan yang menarik itu. Tapi semenjak kalian
berbaikan, media jadi bungkam." Kent tertawa, "kenapa aku jadi
membicarakan tentang media?"
Vanessa juga ikut tertawa meskipun tawanya palsu. Dia sangat tau
kalau Natsuki hanya ingin bermain-main dan Vanessa mengikuti semua
permainanya dengan harapan Natsuki Tokeino akan melepaskanya
suatu saat nanti setelah dia lelah. Tapi sepertinya sekarang Vanessa
tidak menginginkanya, melepaskan Natsuki seperti melepaskan
nyawanya karena saat bersama Natsuki dirinya merasa lebih bernyawa.
"Kapan kalian akan mengakhirinya?"
"Aku sedang menunggunya melakukan itu!"
"Biasanya kau selalu bisa membuat semua laki-laki yang di
jodohkan denganmu menolak perjodohanya, tapi sepertinya kau tidak
melakukan apa-apa kepada Natsuki. Apa karena kau mengharapkanya"
Keputusan mengenai kalian berpisah atau tetap bersama sebenarnya
ada di tanganmu sendiri!"
download software full version, ebook, novel, komik, mp3, subtile gratis
www.diduniadownload.blogspot.com
Kent benar. Selama ini Vanessa tidak benar-benar menjauhkan diri
dari Natsuki, tidak benar-benar memerangi Natsuki agar laki-laki itu
menjauh darinya, dia selalu mencari-cari alasan yang selalu
mendekatkan dirinya kepada Natsuki. Apa yang terjadi padanya" Jauh
di lubuk hatinya yang paling dalam Vanessa pernah mengagumi
Natsuki sebagaimana wanita lain mengaguminya. Lalu mengapa pada
akhirnya dia membenci Natsuki Tokeino" Mungkin karena Natsuki
selalu bersama wanita lain. Apakah dia memiliki perasaan khusus
kepada Natsuki" Lalu mengapa Vanessa selalu mengatakan dengan
bangga kepada perempuan-perempuan yang selalu mengitari laki-laki
itu kalau dia adalah tunangannya"
"Kent, bisakah kau mengantarkan aku pulang sekarang?" tanya
Vanessa, dia tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Vanessa harus
memastikan semuanya malam ini juga, apakah dia dan Natsuki harus
melanjutkan pertunangan mereka atau tidak. Ia mengetik sebuah pesan
kepada Natsuki sambil berjalan keluar gedung kantornya bersama Kent.
Bisakah kau pulang lebih cepat"
Ada sesuatu yang ingin ku bicarakan
Aku tidak bisa menunggumu lebih
lama lagi karena kantor sudah
harus di kunci.

Venus Karya Phoebe di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Aku pulang duluan! (Delivered: Venus xxxx) download software full version, ebook, novel, komik, mp3, subtile gratis
www.diduniadownload.blogspot.com
18 Is this Passion or Love"
"Kau sedang ada janji" Sejak tadi kau melihat jam tanganmu terus
menerus!" Nana Shiki kelihatan gusar dengan perilaku Natsuki hari ini
sejak tadi dengan susah payah ia menahan Natsuki untuk terus
bersamanya. Nana ingin bercerita tentang kekecewaanya terhadap
suami, sesuatu hal yang sangat sulit di terima oleh pasangan yang baru
sebulan menikah. Suaminya sangat Sibuk dan tidak punya waktu,
bahkan untuk sekedar bulan madu meskipun hanya seminggu. Karena
itu ia mencari Natsuki ke kantor dan berharap Natsuki mau
menemaninya. Tapi kenyataan yang di terimanya, Natsuki menolaknya
mentah-mentah dengan alasan sedang tidak bergairah. Natsuki malah
menyarankan Nana untuk menghibur diri dengan makan makanan
yang manis seperti cake, hal yang menjadi penyebab mereka berdua ada
di sini sekarang. Di sebuah caf? yang sebenarnya cukup jauh dari kantor,
Nana tidak mengerti kenapa Natsuki memilih tempat ini dan tidak
bersedia di ajak pindah ke caf? yang lain.
Natsuki kembali menutupi jam tangan dengan lengan kemejanya
lalu memandang keluar, di luar sedang hujan dan sangat lebat. Hujan di
musim dingin seperti ini bisa membuat flu yang Vanessa derita semakin
parah, udara sedang tidak bersahabat. "Sebenarnya, aku ada janji
dengan teman. Dia sedang menungguku di flat. Bisa kita pulang
sekarang?" "Kalau begitu bawa aku ke flatmu, setelah urusan dengan temanmu
selesai kita bisa..."
"Tidak, aku takut tidak akan bisa." Natsuki memotong perkataan
Nana. Dia tidak akan bisa melakukan apa-apa karena Natsuki tidak
pernah berhasil menghabiskan malam bersama satu wanitapun di
flatnya. Lagipula, bukankah Nana sudah tau kalau Natsuki sedang tidak
bergairah" Natsuki sangat merindukan hubungan yang seperti itu
setidaknya selama hampir sebulan terakhir, Tapi Nana tidak cukup
menarik perhatianya lagi seperti dulu.
download software full version, ebook, novel, komik, mp3, subtile gratis
www.diduniadownload.blogspot.com
"Kenapa" Kau sudah membuatku kecewa seharian ini."
"Kau tidak akan suka dengan flatku yang baru. Sebaiknya
pulanglah, jangan sampai kau tidak ada saat suamimu ada di rumah!"
Natsuki Memakai Jasnya yang tadi tersampir di kursi dan segera berdiri
dari duduknya. "Bisa kita pergi sekarang?"
"Baiklah!" Nana mendesah.
Natsuki tau Nana mungkin sangat kecewa denganya hari ini. Tapi
Nana seharusnya tau kalau Natsuki bukanlah orang yang suka
bersandiwara dengan perasaanya, seharusnya dia sudah pergi
meninggalkan Natsuki sejak tadi. Tapi Nana Shiki malah lebih memilih
untuk pura-pura tidak tau dengan perasaan Natsuki kepadanya.
Meskipun begitu, Natsuki bukanlah tipe orang yang menolak
membantu orang yang sedang membutuhkanya. Karena itulah sampai
detik ini dia masih bisa bertahan menemani wanita itu. Seandainya
Vanessa tidak mengirimkan pesan, mungkin dia tidak akan pergi juga
dari tempat itu. Natsuki keluar dari caf? setelah membayar semuanya
dan harus sangat terkejut saat melihat Vanessa Gershon berdiri di depan
etalase yang memperlihatkan kue-kue dengan pakaian yang basah
kuyup, dia sedang berteduh" Vanessa mendekatinya pelan-pelan
dengan tubuh yang gemetaran.
"Aku menunggumu, Tadi aku melihat mobilmu disini tanpa
sengaja, jadi aku minta Kent menurunkanku disini." Vanessa merangkul
tubuhnya sendiri, erat. "Kenapa tidak masuk?"
"Takut mengganggu urusanmu. Tidak masalah, aku baik-baik saja.
Jangan khawatir!" Natsuki memandang Vanessa terkesima, dia masih mengusahakan
senyum sedangkan bibirnya sudah hampir membiru. Spontan Natsuki
membuka Jasnya dan menyelimuti Vanessa, berharap kedinginanya bisa
sedikit berkurang. "Dia?" Nana shiki bergumam pelan, sepertinya sangat terejut
dengan keberadaan Vanessa dan perhatian Natsuki kepadanya. Setahu
Nana, Natsuki dan Vanessa adalah dua orang yang akan saling
membuang muka bila berpapasan. Sekarang Vanessa Gershon
download software full version, ebook, novel, komik, mp3, subtile gratis
www.diduniadownload.blogspot.com
menunggu Natsuki seperti orang bodoh di depan caf? dalam keadaan
basah kuyup" "Dia Vanessa Gershon kan?"
Vanessa berusaha membungkukkan wajahnya dengan hormat.
Meskipun dia sedang tidak menyukai keberadaan Nana di dekat
Natsuki, Vanessa tidak bisa bertindak buruk kepadanya seperti yang
selalu di lakukannya kepada wanita-wanita lain sebelumnya, Vanessa
sedang berusaha untuk lebih menghormati privasi Natsuki. "Iya, Aku
Vanessa Gershon. Maaf kalau selama ini pertemuan kita sudah
meninggalkaan kesan yang tidak baik!"
Natsuki berdehem, berharap Nana tidak melakukan hal-hal yang
mungkin menyakiti Vanessa. Untuk mengindari hal tersebut ia segera
menyela pembicaraan antara kedua wanita itu. "Nana, Aku mohon
maaf sekali, sepertinya aku tidak bisa mengantarmu pulang. Tapi aku
akan mencarikan Taksi untukmu!"
Baik Vanessa maupun Nana lalu tidak bicara apa-apa lagi. Natsuki
Tokeino menembus hujan untuk mencegat taksi di pinggir jalan.
Beberapa taksi yang lewat menolak untuk berhenti hingga akhirnya, ada
sebuah taksi yang bersedia berhenti untuknya. Vanessa merasa sedih
saat Natsuki melakukan hal itu, Natsuki rela seperti itu karena Nana"
Dia sangat cemburu dan memutuskan menyembunyikan perasaanya
mungkin lebih baik. Vanessa akan melupakan niatnya yang semula, ia
tidak ingin memperjelas apa-apa. Sedangkan Nana, entah mengapa ia
merasa bahwa Natsuki sangat ingin agar dirinya segera menjauh. Ada
urusan yang seperti apa dengan Vanessa Gershon" Yang bisa di
lakukanya, hanya menyimak semua yang terjadi dengan penuh tanda
tanya, sampai akhirnya laki-laki itu mendekat setelah meminta Taksi
menunggu. "Taksimu sudah datang, kau cukup berjalan cepat kesana karena
pintunya sudah ku buka. Jadi kau tidak akan basah kuyup sepertiku!"
"Terima kasih," ujar Nana sambil menepuk bahu Natsuki. "kalau
kau membutuhkanku suatu saat nanti, katakan saja! sekarang aku
pulang dulu!" Nana memberikan senyumanya yang terakhir lalu
mendekati Vanessa dan membelai wajahnya yang dingin. Setelah itu
Nana Shiki berlari kecil menuju taksi yang menunggunya dan pergi
setelah melambaikan tangan sebelumnya.
download software full version, ebook, novel, komik, mp3, subtile gratis
www.diduniadownload.blogspot.com
Kepergian Nana membuat Natsuki lega, ia kembali memandang
Vanessa dengan tatapan yang tidak bisa di mengerti. "Kau mau makan
kue" Tadi kau memintaku membelikan makanan untukmu."
"Tidak usah, aku ingin segera pulang!"
"Tidak apa-apa. Flu pasti membuat mulutmu terasa pahit. Sebentar
aku belikan dulu, kita makan di rumah saja!"
Natsuki langsung memasuki toko kembali begitu dia selesai
mengatakan kata-kata itu sehingga Vanessa tidak bisa berbuat apa-apa.
Yang di ketahuinya, Natsuki keluar dalam waktu beberapa menit
kemudian dengan membawa sebuah kotak di bungkus rapat dengan
kantong plastik berwarna merah muda. Keduanya lalu berjalan santai
menuju parkiran di bawah hujan, kemudian pulang kerumah dengan
mobil setelah Natsuki menyempatkan diri untuk mampir di apotik dan
membeli beberapa jenis obat. Vanessa harus menjelaskan dengan susah
payah tentang Sarah yang tidak ada di rumah karena rasa dingin
membuatnya benar-benar tidak bisa menyusun kata-kata dengan baik.
Untungnya Natsuki mengerti dengan penjelasanya dan mempersilahkan Vanessa masuk ke Flatnya untuk menunggu. Dia tidak
akan tega membiarkan Vanessa menunggu di luar dengan pakaian
basah dan udara dingin seperti sekarang.
Meskipun sudah berada di dalam flat, udara dingin masih menusuk
walau tidak separah di luar sana. Bunyi hujan juga tidak begitu
terdengar, Mereka beruntung tidak tinggal di lantai teratas karena
penghuni flat yang paling atas pasti sedang terganggu dengan bunyi
hujan yang menimpa atap rumahnya. Natsuki memasuki kamarnya dan
mengganti pakaianya yang basah, ia juga mencari-cari pakaian yang
cocok untuk Vanessa, tapi ia menyerah. Di saat seperti ini Natsuki sama
sekali tidak bisa mencegah gairahnya untuk bangkit, tidak ada pakaian
yang pantas untuk Vanessa karena benaknya berfikir begitu. Natsuki
tidak ingin Vanessa berpakaian, ia ingin gadis itu berbaring telanjang di
atas tempat tidurnya, membayangkan Vanessa menggodanya dan
kemudian... Berhentilah Natsuki! Kau tidak boleh melakukan apa-apa malam ini!
Bentaknya keras meskipun hanya dalam hati. Natsuki keluar dari
download software full version, ebook, novel, komik, mp3, subtile gratis
www.diduniadownload.blogspot.com
kamarnya dan melihat Vanessa masih berdiri di dekat pintu yang
tertutup rapat. Dia tidak beranjak dari sana sejak masuk tadi.
"Kenapa kau masih disitu" Kenapa tidak duduk disini?" Natsuki
menunjuk sofa yang ada di ruangan itu. Sekotak kue sudah siap
menanti tapi pemiliknya malah terpaku kedinginan sejak tadi.
"Nanti sofamu bisa basah!"
"Ayolah! Kalau kau bersikap begitu maka dirimu tidak akan
pernah beranjak dari sana sampai besok pagi!"
"Natsuki, Kau punya ember plastik" Bisa bawakan kemari! Kalau
boleh aku mau pinjam handukmu juga. Aku harus membuka pakaianku
karena besok aku masih harus bekerja. Aku tidak boleh sakit dulu
sekarang!" Natsuki menelan ludah dalam. Vanessa ingin membuka pakaianya
di tempat itu" Fantasinya mulai melayang lagi. Hasrat yang tidak bisa
muncul saat bersama Nana mendadak timbul tanpa di minta. Natsuki
tidak ingin berkomentar banyak, ia pergi ke dapur dan kembali
membawa sebuah ember plastik berwarna biru langit lalu meletakkanya
di hadapan Vanessa. Sebuah handuk juga sudah tersampir di bahunya.
"Kau yakin akan membukanya disini?"
"Apa boleh buat. Aku tidak bisa begini terus sampai sarah pulang."
Natsuki masih memaksa dirinya untuk berhenti bertindak bodoh.
Mungkin dirinya akan membiarkan Vanessa mengganti pakaianya
dengan handuk dan dia akan mengunci diri di kamar. Dengan begitu,
baik dirinya maupun Vanessa bisa lebih aman. Natsuki mengambil
handuk di bahunya dan memberikanya kepada Vanessa. Tapi gadis itu
kewalahan harus meletakkanya dimana karena membuka pakaianya
yang berlapis-lapis itu mungkin akan merepotkanya, lantai di sekitar
tempatnya berdiri sudah basah di genangi air dan Vanessa tidak
mungkin meletakkanya disana.
"kau bisa membantuku?" Tanya Vanessa, gadis itu kemudian
memberikan tas dan handuk di tanganya kepada Natsuki. "Bisa
letakkan tasku di atas sofa?"
"Baiklah!" Natsuki mengambil Tas milik Vanessa dan
meletakkanya di atas sofa. Handuk yang Vanessa berikan kembali di
sampirkanya ke bahu dan iapun membalikkan tubuhnya. "Kau bisa
download software full version, ebook, novel, komik, mp3, subtile gratis
www.diduniadownload.blogspot.com
membuka pakaianmu dalam keadaan seperti ini kan" Aku berjanji tidak
akan melihat apa-apa. Aku tidak akan memutar kepalaku sama sekali.
Kalau kau sudah selesai, kau bisa ambil handuknya di bahuku. Aku
cuma mempermudahmu, sungguh bukan untuk bermaksud apa-apa!"
"Iya, aku tau!" Vanessa berusaha menekankan suaranya dengan
sedikit bertenaga. Perlahan, Vanessa membuka jas yang Natsuki berikan
tadi, lalu mantelnya dan kemudian kemejanya. Vanessa tau kalau
Natsuki memperhatikanya dari cermin, menantinya membuka Camisole
sutranya, kemudian bra dan yang lain sampai ia benar-benar polos. Tapi
Vanessa tidak bisa bersikap setenang sebelumnya, ia mengangkat
Camisolenya perlahan, lebih pelan daripada hembusan nafasnya,
kadang-kadang ia berhenti dan ragu, haruskah ia melakukan hal ini"
Vanessa menatap cermin sekali lagi, Natsuki sudah memejamkan
matanya. Membuatnya lebih tenang dan bisa melanjutkan kegiatanya.
Handuk yang tersampir di bahu Natsuki di tarik pelan-pelan.
Natsuki bisa merasakanya meskipun ia masih memejamkan mata.
Semakin sedikit handuk yang bergeser di badanya, semakin lemah
pertahanan Natsuki terhadap semua ini. Vanessa seperti apa sekarang"
Dia pasti sangat menggairahkan tanpa pakaian membungkus tubuhnya.
Natsuki menahan nafas saat handuk benar-benar berpisah dari
tubuhnya. Vanessa sudah membungkus tubuhnya sekarang dan
Natsuki lebih baik menghentikan pikiran-pikiran gilanya. Dia tidak
mungkin memaksa Vanessa kan" Bagaimana jika Vanessa tidak siap"
Dia bisa saja sedang sangat stress. Bukankah tadi Vanessa bilang dirinya
tidak boleh sakit karena besok masih harus bekerja, itu berarti sangat
banyak pekerjaan yang bisa membuatnya mengalami stress. Natsuki
tidak akan membiarkan dirinya melukai Vanessa seperti yang pernah di
lakukanya. "Kau sudah selesai?" Natsuki bergumam parau, entah mengapa
suaranya tiba-tiba tercekat.
"Iya!" Mendengar jawaban singkat dan pelan itu, Natsuki langsung
membalikkan tubuhnya, ia berusaha menundukkan pandanganya agar
tidak melihat Vanessa yang mungkin bisa membuat fikiran warasnya
yang masih tersisa lenyap begitu saja. Ia membungkuk mengambil
download software full version, ebook, novel, komik, mp3, subtile gratis
www.diduniadownload.blogspot.com
ember yang sudah penuh dengan pakaian gadis itu. Vanessa benarbenar sudah
menanggalkan pakainya, semuanya. Melihat tumpukan
pakaian basah yang sangat lengkap membuat Natsuki merasa semakin
lapar. Ia kembali membelakangi Vanessa sambil memejamkan mata.
"Kau mau membawanya kemana?" suara Vanessa terdengar cemas.
Natsuki membuka matanya. Tapi dia tidak akan menoleh. Tidak
boleh menoleh. "Aku mau mencucinya di belakang!"
"Tidak perlu, kurasa biar aku saja yang melakukanya!"
"Aku tau kau lelah. Kau mandi saja pakai air hangat biar aku
melakukanya!" "Tapi aku mana boleh membiarkan laki-laki menyentuh pakaian
dalam..." "Kau tidak usah khawatir karena aku mengenakan mesin cuci!"
Natsuki segera memotong perkataan Vanessa. Pembicaraan ini hanya
akan memperpanjang waktunya untuk berfikir mengenai semua hal
yang ajaib. "Ini bukan pertama kalinya aku menyentuh pakaian dalam
wanita. Biasanya aku membukanya sendiri dari tubuh pemiliknya!
Sekarang kau mandi saja, setelah itu kekamarku, cari pakaian yang
sesuai. Jangan pakai T-shirt, pakailah kemeja yang tebal dan hangat
karena pemanas ruangan sepertinya sedang rusak." Natsuki kemudian
berjalan kedapur tanpa menoleh. Dia melarang Vanessa menggunakan
T-shirt untuk kebaikanya. T-shirt bisa membuat lekuk tubuhnya
tergambar jelas apa lagi Vanessa tidak menggunakan pakaian dalam,
udara yang dingin ini bisa saja membuat puting payudaranya mengeras


Venus Karya Phoebe di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

dan itu bisa... Astaga, Natsuki! Hentikan!
download software full version, ebook, novel, komik, mp3, subtile gratis
www.diduniadownload.blogspot.com
19 Give Up, Please! Vanessa sudah duduk di atas sofa, kemeja lengan panjang berwarna
putih dengan garis-garis vertikal berwarna merah hati membungkus
tubuhnya, itu saja belum cukup karena Vanessa masih membungkus
tubuhnya dengan selimut tipis yang di temukanya dalam lemari
pakaian Natsuki. Laki-laki itu sedang menyiapkan kue yang tadi
dibelinya di dapur. Lalu wajah cerianya segera hadir kembali dengan
nampan berisi chese cake ukuran besar dan segelas air putih. Setelah
meletakkanya di atas meja, Natsuki duduk di sebelah gadis itu karena
hanya itu satu-satunya tempat yang kering.
"Makanlah, setelah itu minum obat!" Katanya.
Chese cake bukan kue pavorit Vanessa tapi dia tau kalau Natsuki
sangat menyukainya. Natsuki pernah mengatakan kalau dia sangat
menyukai keju dan apapun yang mengandung keju adalah makanan
pavoritnya. Bunyi sendok beradu dengan piring keramik terdengar
cukup nyaring. Vanessa menyendok kuenya dalam ukuran besar dan
menyodorkanya kepada Natsuki.
"Makanlah!" "Kau saja yang makan, aku sudah makan bersama Nana tadi!"
"Satu suapan saja, ini kue kesukaanmu kan" Aku ingin kau
mencicipinya sebelum aku!"
"Kenapa" Aku bersumpah tidak meletakkan apa-apa di dalamnya!"
Vanessa tertawa pelan. "Kau berniat melakukan hal yang seperti itu"
Aku tidak bermaksud apa-apa. Hanya rasa terima kasih untuk semua
ini!" Natsuki memandang Vanessa sesaat lalu beralih ke potongan chese
Cake yang ada di dalam sendok. Tangan Vanessa gemetar, mungkin
karena dia sedang sakit dan tidak sanggup menahan tanganya dalam
posisi seperti itu lama-lama. Tapi udara dingin yang menusuk
membuatnya merasa Vanessa begitu juga karena udara yang kejam ini.
Dengan perasaan tak menentu Natsuki menerima suapan Vanessa dan
download software full version, ebook, novel, komik, mp3, subtile gratis
www.diduniadownload.blogspot.com
mengunyah kuenya dengan baik. Ia harus menahan degupan
jantungnya saat melihat gadis itu memakan kuenya lahap dengan
menggunakan sendok yang sama. Vanessa tidak merasa jijik" Natsuki
tertawa dalam hati menyadari betapa konyol pertanyaanya. Kenapa
harus jijik" Bukankah mereka berdua pernah flirting di ruangan yang
sama" Dalam waktu singkat Vanessa sudah menyelesaikan semuanya.
Gadis itu kemudian menghabiskan waktunya dengan termangu
menghitung waktu. Sudah hampir tengah malam, Sarah belum kembali.
Ia mengambil ponsel Natsuki yang ada di tasnya lalu berusaha
menelpon Sarah. Tapi tidak bisa tersambung meskipun ia sudah
melakukanya berkali-kali, cuaca yang buruk mungkin sudah
mengganggu sinyal telpon.
"kau tidur disini saja!" Natsuki bergumam pelan. Tapi Vanessa
mendengarnya dan menoleh kearahnya. "Sarah mungkin juga sedang
terjebak hujan di suatu tempat."
Vanessa menyodorkan ponselnya kepada Natsuki. "Kapan
ponselku akan di kembalikan" Ini milikmu!"
"Kau simpan saja. Aku tidak mau menukarnya kembali!"
"Kalau begitu tukar nomornya saja!"
Natsuki menggeleng keras. "Tidak mau! Aku sudah cukup tenang
karena nomor baru yang tidak di ketahui banyak orang."
"Kau curang! Kau pasti sudah memberikan nomorku kepada
teman-temanmu kan" Atau kau punya ponsel lain" Di ponselmu tidak
ada seorangpun yangku kenal selain Kent. Ponselku cuma akan
bordering kalau itu adalah pesan darimu!"
"Di ponselmu juga tidak ada yang ku kenal selain Kent!" Natsuki
membalas. "Bahkan nomor Sarah juga tidak ada, nomor keluargamu
juga tidak ada. Semuanya klien. Jadi impas kan?"
Vanessa menghela nafas. Ia tidak pernah menyimpan nomor yang
sudah di hafalnya. Lagi pula ia membeli ponsel hanya untuk menunjang
pekerjaanya. "Sekarang aku mau tidur! Kau kembalilah ke kamarmu!"
Natsuki mematung, jadi Vanessa akan tidur disini malam ini"
Tadinya Natsuki mengira Vanessa menolak idenya, makanya gadis itu
mengalihkan pembicaraan. Natsuki merasa gembira tapi hasratnya juga
download software full version, ebook, novel, komik, mp3, subtile gratis
www.diduniadownload.blogspot.com
semakin besar, Natsuki tau dia akan kesulitan menahan gairahnya. "Biar
aku yang tidur disini. Kau kekamar saja, tidur di sofa bisa membuat
punggungmu sakit!" "Tapi disini bisa membuatmu membeku!"
"Di dalam juga akan sama saja! Jadi pergilah ke kamar dan kunci
pintu rapat-rapat!" Vanessa menggosok-gosokkan kedua telapak tanganya. "Bagaimana bisa pemanas ruanganmu rusak" Kalau hal seperti ini
terjadi bagaimana" Apakah tidak pernah terfikir olehmu?"
"Aku tidak butuh pemanas, selama ini bagiku tubuh wanita cukup
panas dan di musim dingin aku selalu di temani wanita setiap malam!"
Vanessa mendengus sinis. Mulutnya tidak mengatakan apa-apa lagi
dalam waktu yang lama, lalu gadis itu berdiri dan memandang Natsuki
tajam. "Kalau kau mau kita bisa berbagi kehangatan tubuh!"
Natsuki terkesiap, Vanessa sedang menawarkan dirinya. "Apa?"
"Kenapa ekspresimu begitu" Aku tidak mungkin membiarkan tuan
rumah mati beku di kandangnya sendiri. Dan aku juga cukup egois
untuk tidak membiarkan diriku mengalami hal itu. Jadi, kenapa kita
tidak tidur di ranjang yang sama. Aku mengatakan tidur disini secara
harfiah, jadi kau jangan berfikir yang macam-macam!"
Natsuki kecewa. "Kau duluan saja, Nanti kalau aku sudah sangat
kedinginan aku akan masuk ke kamar!" Ia berkata seolah-olah sedang
sangat tidak perduli dan membaringkan tubuhnya di sofa dibungkus
selimut yang tadinya membungkus Vanessa. Gadis itu sudah masuk
kekamar dan berbaring disana, sedangkan Natsuki berusaha
memejamkan matanya dengan susah payah, Gairahnya semakin
mendesak karena Vanessa mengatakan tentang berbagi kehangatan
tubuh. Tapi ternyata maksud Vanessa dan Natsuki tentang kehangatan
tubuh sama sekali berbeda. Mungkin Natsuki akan bertahan begini
sampai besok pagi, dia berusaha menahan gairahnya yang terus
mendorong kuat sampai ia merasakan sakit. Memejamkan mata dan
pura-pura tidur adalah sebuah hal yang paling miris yang pernah
Natsuki rasakan seumur hidupnya, ini bahkan lebih menyedihkan bila
di bandingkan dengan saat Nana mengatakan kalau dirinya akan segera
menikah pada hari yang sama dengan hari dimana Natsuki akan
download software full version, ebook, novel, komik, mp3, subtile gratis
www.diduniadownload.blogspot.com
melamarnya. Natsuki membuka matanya, baru berlalu dua menit lebih
dan sepertinya ia sudah tidak bisa bertahan. Rasa dingin yang menusuknusuk juga
telah meruntuhkan pertahanannya. Terserah apa yang
terjadi, Natsuki tidak akan menahan diri lagi.
Vanessa meringkuk semakin dalam, bukan hanya karena udara
dingin yang menyerang, tapi karena kedatangan Natsuki yang
sejujurnya sangat di harapkan. Hanya untuk berada di dekatnya dalam
waktu lama, tidak lebih. Tapi Mendengarkan bunyi pintu di kunci dan
melihat Natsuki membuka pakaianya Vanessa tau sesuatu yang lain
mungkin akan terjadi, bukan hanya berdekatan lebih lama seperti yang
di inginkanya. Berpura-pura tidak tau dengan apa yang sedang Natsuki
lakukan entah mengapa menjadi pilihannya padahal Vanessa tau
dirinya masih punya pilihan lain. Vanessa menarik selimutnya lebih
tinggi, memejamkan mata dan membelakangi Natsuki tetap tidak akan
bisa menghentikan debaran jantungnya begitu saja.
"Venus, Kau tidak melupakan undanganmu kan" Boleh aku
berbaring di dekatmu?" Suara Natsuki terdengar sangat pelan. Dia
tengah menahan diri untuk tidak merayu dan hal itu sepertinya akan
segera membunuhnya. Vanessa bergerak ke sisi lain tempat tidur dan memberi ruang
kepada Natsuki untuk berbaring disana. Natsuki tersenyum tipis, ini
sebuah pertanda baik. "Bisakah kita berbagi selimut?"
Vanessa mengulurkan selimutnya dan menyisakan cukup banyak
untuk dirinya sendiri. Selimut yang Natsuki miliki tidak begitu besar,
cukup untuk berdua tapi harus membuat mereka berdekatan. "Tapi
jangan coba-coba menyentuhku!" Vanessa masih berusaha mempertahankan nada galak dalam setiap kata-katanya meskipun
Natsuki tidak membalas kata-katanya barusan. Vanessa hanya bisa
merasakan kalau ranjang menampung gerakan lain yang tidak berasal
dari tubuhnya dan selimut bergerak menggesek kulitnya. Natsuki dan
dirinya sudah berada dalam selimut yang sama.
"Aku masih merasa dingin, Bolehkah aku merapatkan tubuhku
kepadamu?" download software full version, ebook, novel, komik, mp3, subtile gratis
www.diduniadownload.blogspot.com
Kali ini Vanessa menoleh kebelakang memandang Natsuki yang
sudah begitu dekat denganya. Sesegera miungkin ia kembali membuang
wajahnya dan merapatkan selimut menutupi leher. Bulu kuduknya
meremang tapi Vanessa berusaha untuk menunjukkan kekesalanya.
Kalau kedinginan kenapa tadi membuka baju" Desisnya pelan.
"Karena aku selalu tidur seperti ini. Apa kau tidak pernah tidur
tanpa pakaian, percayalah kau harus mencobanya agar bisa merasa
lebih rileks! Aku rasa itu yang menyebabkan dirimu selalu kelihatan
kaku karena hidupmu selalu berisi hal-hal yang sama dan kau tidak
pernah berusaha keluar dari rutinitas anehmu itu!"
"Aku tidak butuh komentar tentang hidupku, dari orang
sepertimu!" Vanessa tidak menyangka kata-kata seperti itu keluar dari
mulutnya. Sudah lama sekali dirinya tidak berbicara dengan nada
sesinis itu pada Natsuki. Tapi kata-kata itu berhasil membuat Natsuki
menghentikan usahanya untuk sementara sampai akhirnya kaki-kaki
mereka saling bersentuhan. Vanessa berusaha menjauhkan dirinya dan
Natsuki mengikutinya. Vanessa harus menelan ludahnya untuk
kesekian kali saat tubuhnya di rangkul erat memberikan kehangatan
yang menenangkan. Ia terlena beberapa saat dan tersadar saat Natsuki
membuka kancing kemeja yang di kenakanya. Vanessa tau dia tidak
bisa melawan, sebelah tangan Natski yang lain sudah mengambil alih
tubuhnya secara mutlak. "Hentikan Natsuki, Kau sudah berjanji tidak
akan melakukan hal yang seperti ini tanpa izin. Dan kau belum
mendapat izin dariku!"
Natsuki menempelkan dagunya ke bahu Vanessa yang sudah
terbuka sebagian. Gerakan tangannya berhenti, masih ada beberapa
butir kancing lagi yang harus di urus. "Kau yang mengundangku,
sayang!" "Aku tidak mengundangmu untuk membuka pakaianku!"
"Pakaianmu" Kau sudah membukanya sendiri tadi, sekarang aku
sedang membuka pakaianku sendiri!" Natsuki meniup leher Vanessa
dan gadis itu menggeliat. Bagian terpenting dari permainan ini sudah
mengeras menusuk pinggul Vanessa, gadis itu bergerak berusaha
menjauhkan pinggulnya dari godaan. Tapi hal itu tidak akan
membuatnya berhenti bergerak karena Vanessa kelihatannya tidak
download software full version, ebook, novel, komik, mp3, subtile gratis
www.diduniadownload.blogspot.com
memberikan perlawanan yang signifikan selain menggeliat setiap kali
Natsuki menyentuh tubuhnya. Sesekali terdengar desahan pelan yang
menandakan kalau dia sudah mulai menikmati permainan liar ini.
Natsuki menggerakkan tanganya semakin kebawah, ia melupakan
beberapa kancing yang masih harus di urus, dia melupakan simpatinya
kepada Vanessa selama dua minggu terakhir, melupakan kalau Vanessa
sedang dalam keadaan tidak sehat dan masih butuh istirahat ekstra.
Bagian paling sensitif yang seharusnya menjadi puncak permainan ini
sudah sangat basah, Vanessa Gershon sudah merasakan gairah meluapluap di atas
kepalanya. Sepuluh menit menjelang tengah malam, semua kenikmatan
seakan-akan terganggu, suara Sarah mengetuk-ngetuk pintu sudah
berhasil membuat Vanessa sadar dan memberontak. "Sudah Cukup!"
Gadis itu melemparkan selimutnya dan bergerak turun dari tempat
tidur. Tapi Natsuki berhasil menyelipkan kedua tangan di
pinggangnyanya dan mengembalikan Vanessa ke atas ranjang dengan
posisi yang tersudut. Natsuki memegangi kedua tanganya kuat,
dadanya menghimpit Payudara Vanessa menahan gadis itu untuk tetap
berada disana. Gadis itu mengeluh dan meminta Natsuki menjauh,
Natsuki tidak akan bisa melakukanya.
"Aku tidak bisa melakukanya. Kau pasti tau kalau aku sangat
kesakitan menahan semua ini, Apakah kau ingin terus menyiksaku"
Sampai kapan begini" Sejak bertemu denganmu di perjodohan waktu
itu, aku tidak pernah berhasil untuk tidur dengan wanita lain karena
kau selalu mengganggu, sekarang sudah hampir dua bulan, Bisa kau
banyangkan betapa laparnya aku sekarang?"
"Tapi Sarah sudah pulang!"
"Lupakan Sarah sebentar! Aku tidak akan membiarkan apapun
mengganggu kali ini!" Natsuki merasakan sesuatu yang berbeda, dia
sedang menginginkan Vanessa dengan seluruh jiwa raga tanpa
disadarinya. Wanita itu bernafas dalam tempo yang semakin
menggebu-gebu. "Ini tidak akan berhasil!"
"Jelas tidak akan berhasil sampai aku terlelap di atas tubuhmu!"
download software full version, ebook, novel, komik, mp3, subtile gratis
www.diduniadownload.blogspot.com
"Natsuki, tolonglah! Jangan memperlakukanku dengan cara ini.
Aku tidak pernah melakukanya!"
"Aku tau!" Suara Natsuki terdengar sedikit lebih intens. Begitu
sadar kalau dirinya sudah lepas kendali, ia berusaha memelankan
suaranya kembali. "Aku tau, aku bisa merasakanya saat aku
menyentuhmu di kamar mandi sewaktu di Tokyo. Aku bersumpah,
Aku tidak pernah melakukan ini sebelumnya kepada seorang wanita
yang tidak berpengalaman. Aku berusaha melupakan hasratku
semenjak itu, tapi malam ini aku tidak bisa! Kau sudah menyebabkanku
melakukan hal yang paling tidak aku sukai selama dua minggu terakhir."
Vanessa memandang wajah Natsuki dalam. Hal apa"
"Masturbasi!" Natsuki menjawab seolah-olah fikiranya dan fikiran
Vanessa menyatu. Tapi itu khayalan belaka. Natsuki tidak tau apa yang
sedang Vanessa lakukan sekarang. "Aku tidak sanggup lagi!"
"Kau sangat menginginkan aku" Karena apa" Karena tubuhku?"
Natsuki tidak menjawab karena Vanessa sudah membuat jawaban
menjadi pertanyaan. Ia kembali berusaha mencumbu bibir Vanessa
dengan liar, lidahnya bergerak dengan sangat erotis dan Natsuki sadar
Vanessa juga sedang melakukan hal yang sama. Semuanya semakin
intens saat Vanessa merasakan belaian, remasan, cubitan yang di


Venus Karya Phoebe di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

lakukan Natsuki pada payudaranya. Saat Natsuki menekan bagian
terdalam di pangkal pahanya dengan cara yang sama seperti yang
pernah Natsuki lakukan di Tokyo, sebuah lenguhan parau menggema di
kedalaman ciumanya. Vanessa mendorong tubuh Natsuki menjauh dan
kali ini Natsuki kelihatan benar-benar kecewa.
"Baiklah!" Natsuki mengerjapkan matanya. Vanessa mengatakan sesuatu
"Apa?" "Baiklah, lakukan sekarang juga sebelum aku berubah fikiran!"
Natsuki nyaris bersorak senang dan Vanessa hanya tersenyum. Kali
ini Natsuki melakukan semuanya tanpa ragu sehingga Vanessa merasa
luluh dan hancur. Sejenak Tubuh Vanessa berubah jadi kaku, saat
penetrasi pertama. Natsuki menghentikan gerakannya saat melihat
airmata mengalir lepas di wajah Vanessa, gadis itu meringis dan untuk
pertama kali dalam hidupnya Natsuki merasa ketakutan saat berada di
download software full version, ebook, novel, komik, mp3, subtile gratis
www.diduniadownload.blogspot.com
atas ranjang. Tapi Vanessa segera menghapus airmatanya sendiri, kedua
kakinya membantu Natsuki menekan pinggulnya untuk melarung
ketakutan. Semuanya kembali membaik saat Vanessa menyebut
namanya dengan mesra dan mengatakan kalau dia sudah bisa
menikmatinya. Segala ketakutannya sirna dan mereka terus berpacu
dalam gerakan-gerakan yang erotis. Vanessa Gershon cukup banyak
menuntut di pengalaman pertamanya, semua yang seharusnya di
lakukan oleh orang yang sudah berpengalaman dalam hal ini. Tapi
sedikitpun Natsuki tidak menolak untuk melakukan semuanya. Dia
juga sangat menyukai hal itu, terlalu.
Tiga kali klimaks bukan sesuatu yang aneh bagi Natsuki. Tapi
Vanessa mengakui kalau semuanya terlalu luar biasa untuknya. Apapun
yang terjadi, dirinya merasa sangat lelah, kesehatan yang tidak baik juga
sudah membuatnya mati rasa.
"Makan ini!" Natsuki memberikan sesuatu yang tadi di ambilnya
dari laci di meja sebelah tempat tidur. Sebuah kapsul berwarna gelap
dan dia sudah memakanya sebelum menawarkan benda itu kepada
Vanessa. "Apa?" "Perangsang, atau sejenis itulah!"
Ekspresi Vanessa kelihatan sangat terkejut apa yang Natsuki
fikirkan". "Untuk apa" Kau tidak merasa puas kepadaku?"
"Tidak, Kau sangat luar biasa!" Natsuki tidak bohong. Untuk
seseorang yang baru memulai semuanya, Vanessa sangat liar dan dia
menyukainya. Natsuki bukan tidak puas dengan Vanessa, dia tidak
puas dengan dirinya sendiri. "Aku hanya ingin kau sedikit lebih kuat
karena aku ingin melakukanya lebih lama, sekarang kau sedang sakit
dan aku takut..." Vanessa membuat Natsuki berhenti berkata-kata hanya dengan
mengambil kapsul itu dan memakanya. Kapsul itu bukan hanya
mengembalikan tenaganya, tapi juga memulihkan gairahnya seperti saat
pertama mereka melakukanya. Vanessa bahkan sudah bisa merasakan
sentuhan Natsuki pada tubuhnya, dan beberapa kali
erangan kelihatanya masih belum cukup. Keduanya sudah berganti posisi dan
Vanessa sekarang yang mengambil kendali gerakan demi gerakan
download software full version, ebook, novel, komik, mp3, subtile gratis
www.diduniadownload.blogspot.com
mengingatkanya pada kuda putih di pantai Fukuoka. Ia merasa semakin
gila dan Natsuki membuatnya ketagihan, Vanessa masih berusaha terus
bergerak meskipun tubuhnya mengejang dalam lenguhan panjang lalu
berakhir di atas tubuh Natsuki dalam keadaan yang sangat tidak
bertenaga. Malam yang dingin sudah berhasil mereka ubah menjadi
sangat panas. Dua nafas menyatu dari tarikan yang terburu-buru
sampai kepada helaan yang semakin mereda. Vanessa memandangi Jam
dinding, ternyata sudah hampir pagi. Empat atau lima Jam lagi London
akan kembali kasak kusuk, Hujan juga sudah lama mereda tanpa
disadari. "Kau sudah puas?" Tanya Vanessa. Pipinya masih menyentuh dada
Natsuki yang hangat. Sejak pertama, tubuh mereka tidak pernah
berpisah, dan hingga saat ini bagian-bagian dari tubuhnya masih
menyatu. Natsuki masih ada dalam dirinya, merasakan detakan di sana
selama berjam - jam. "Kau bilang tadi, dirimu sedang sangat lapar,
sekarang bagaimana?"
"Entahlah!" Jawab Natsuki, "aku masih ingin bersamamu, masih
tidak ingin berpisah. Bisakah kita begini terus sampai pagi?"
"Dingin sudah mulai terasa lagi. Aku rasa lebih baik kita pakai
selimut." "Tidak usah! Kenapa kita tidak mengkonsumsi kapsul itu sekali
lagi!" Vanessa mengangkat wajahnya dan menempelkan dagunya di
dada laki-laki itu. Kapsul itu" Obat perangsang lagi. Tidak, dia tidak
akan melakukanya lagi. "Aku harus pergi!" kedua lengan Vanesa
mencoba menopang tubuhnya untuk berdiri. Sebaiknya dia pergi
menjauh, Malam ini seharusnya menjadi malam yang membahagiakan
karena Natsuki menginginkanya, karena mereka sudah terlibat dalam
percintaan yang panjang. Tapi ucapan Natsuki tentang Kapsul itu telah
berhasil membuat semangatnya runtuh. Walau bagaimanapun Vanessa
merasa bodoh karena hati Natsuki tidak menginginkanya, tubuh Lakilaki itu yang
menginginkanya. Sebuah kekecewaan yang besar
membuatnya merasa kalau menjauh adalah jalan keluar yang terbaik,
dia akan pergi. download software full version, ebook, novel, komik, mp3, subtile gratis
www.diduniadownload.blogspot.com
Natsuki menolak, Ia memeluk tubuh Vanessa erat-erat karena ada
sesuatu yang akan terjadi. Tubuhnya bergetar hebat memberikan
kepuasan yang paling maksimal untuknya. Natsuki klimaks tanpa
melakukan apapun" Sepertinya Vanessa tidak menyadarinya dan baru
terbelalak saat sperma memenuhi dirinya untuk yang kesekian kali.
Gadis itu menggigit bibirnya dan mematung sesaat. Pelukan Natsuki
yang melemah membuatnya bisa melepaskan diri dan memakai kemeja
Natsuki yang tadi dikenakanya setelah mengambilnya di atas lantai,
Nasuki melempar benda itu terlalu jauh.
"Kau mau kemana" Tidak mau mencobanya lagi" Kapsul itu aman
untuk di konsumsi lebih dari satu kali!"
Vanessa tidak menjawab, ia membuka pintu kamar dengan kunci
yang masih tergantung disana lalu keluar dan pergi. Natsuki termenung,
gadis itu bahkan tidak mengucapkan selamat tinggal, ataupun terima
kasih" tidak! Vanessa Gershon bahkan tidak menoleh kepadanya dan
pergi begitu saja. Natsuki memegangi kepalanya. Wanita itu sudah
membuatnya hampir gila. download software full version, ebook, novel, komik, mp3, subtile gratis
www.diduniadownload.blogspot.com
20 It's Over, Finitto! Vanessa memandangi cermin, Wajahnya benar-benar kelihatan
sangat buruk. Sebuah lingkaran hitam menemani bola mata yang agak
memerah semakin memperburuk penampilanya. Dia tidak mungkin
menggunakan lensa kontak seperti biasa dalam keadaan seperti
sekarang, Karena itu kaca mata akhirnya menjadi pilihan yang cukup
bisa menyembunyikan keganjilan di wajahnya. Sekarang sudah hampir
siang dan Vanessa harus kembali bekerja. Meskipun perasaanya sedang
tidak baik, Vanessa tidak akan memaafkan dirinya bila salah satu
klienya kecewa. "Kau serius mau bekerja?" Sarah bertanya sambil menatap pancake
buatanya yang sudah tidak berbentuk. Dengan susah payah Sarah
membuatkan makanan itu untuk Vanessa karena dia tau Vanessa
sedang tidak sehat. Sandainya Vanessa berniat untuk libur hari ini,
Sarah tidak akan merasa sekhawatir sekarang. "Sampai kapan kau terus
seperti ini?" "Aku hanya sedang tidak berselera!"
Sarah menghela nafas berat. Semalam Vanessa pulang dalam
keadaan yang tidak biasa. Gadis itu bertelanjang kaki dan hanya
menggunakan sebuah kemeja yang entah milik siapa sambil menenteng
tas Gucci kesayangannya. Saat Sarah bertanya Vanessa dari mana, gadis
itu tidak menjawab dan masuk kekamarnya. Pasti telah terjadi sesuatu,
Semalam Sarah sudah berusaha mengetuk pintu flat Natsuki dan tidak
ada menjawab, jika Natsuki semalam tidak berada di rumah, lalu
Vanessa kemana" Bunyi ketukan pintu mengagetkan Sarah, ia
terbangun dari lamunanya dan memandang Vanessa sebentar sebelum
akhirnya membuka pintu. Natsuki Tokeino berdiri disana dengan
senyum terbaiknya. "Venusku ada?" download software full version, ebook, novel, komik, mp3, subtile gratis
www.diduniadownload.blogspot.com
"Ada, tentu saja! Dia sedang..." Sarah menggantung ucapanya, ia
bingung memilih kata-kata yang tepat untuk menggambarkan kegiatan
Vanessa sekarang, sarapan atau makan siang" Hei, Vanessa bahkan
tidak memakan apa-apa, gadis itu hanya berusaha membuat Panekuk
tidak berbentuk dengan garpu. "Dia sedang di ruang makan!"
"Kalau begitu boleh aku masuk?"
"Silahkan!" Natsuki masuk kedalam flat dan segera menuju keruang makan.
Vanessa ada disana dengan pandangan kosongnya sambil mengadukaduk panekuk yang
sudah sangat kacau balau. Ia merindukan Vanessa,
melihat wajah gadis itu pagi ini membuat hati Natsuki senang sekaligus
khawatir. Vanessa kelihatan sangat tidak sehat. "Kelihatanya enak!"
Vanessa mengangkat wajahnya dan menatap Natsuki dengan mata
yang membesar. Dia sedang terkejut karena tidak menyangka laki-laki
yang bergumul denganya hampir semalaman sekarang sedang duduk
di depanya dan berada di ruang makanya. "Sedang apa disini?"
"Aku membawa pakaianmu!" Natsuki mengangkat Kantong kertas
yang sejak tadi di bawanya dan harus tekejut saat Sarah menariknya.
"Jadi semalaman kalian bersama" Dimana" Aku menggedor pintu
rumahmu, Nichan! Aku fikir tidak ada orang. tunggu dulu, jangan
bilang..." Sarah memandang wajah Vanessa dan Natsuki bergantian,
laki-laki itu tersenyum sambil mengangguk membuatnya bersorak
kegirangan. "Pantas aku mendengar sesuatu semalam. Ku kira dari
tetangga lain.Wah, ternyata kalian..."
"Sarah, bisa tolong buatkan aku kopi?"
Ekspresi bahagia Sarah memudar seketika menyadari Vanessa yang
terlihat sangat terganggu. Ada masalah apa" Sarah baru teringat
sekarang, semalaman setelah pulang Vanessa sama sekali tidak berhenti
menangis. Meskipun dia berusaha untuk tidak bersuara tapi isakannya
tetap bisa di dengar oleh Sarah yang berusaha keras untuk tidak
menanyakannya. Vanessa bukanlah orang yang suka di ganggu saat ia
menangis, karena itu Sarah bersusah payah untuk tidak perduli.
"Baiklah, Nichan kau juga mau?"
"Boleh!" download software full version, ebook, novel, komik, mp3, subtile gratis
www.diduniadownload.blogspot.com
Sarah kemudian berjalan kedapur meninggalkakn Natsuki dan
Vanessa di ruang makan. Ada perasaan yang aneh menelusup di hati
Natsuki tapi dirinya berusaha untuk tidak memperdulikanya. Ia
memandangi Vanessa yang kelihatanya tidak suka dengan
kehadirannya. "Kau kelihatan sangat pucat!" Natsuki berusaha memulai
pembicaraan. "Lalu?" "Aku ingin berterima kasih atas hadia manis yang kau berikan tadi
malam. Aku sangat menghargainya!"
"Itu tidak akan terulang lagi. Aku melakukanya karena kau selalu
mengatakan betapa menderitanya dirimu karena itu! Jadi..."
"Iya, Aku juga tidak berharap untuk mengulanginya."
"Tokeino!" Vanessa kembali memanggil Natsuki dengan kata-kata
seperti itu, Tokeino. Ia bertindak seolah-olah apapun yang terjadi di
antara mereka tidak pernah ada. Vanessa diam beberapa saat untuk
mengendalikan dirinya lalu mengatakan sesuatu dengan suara mantap
meskipun keragu-raguanya sama sekali tidak bisa di tutupi. "Bagimu
aku ini apa?" Kening Natsuki berkerut. Apa" Banginya Vanessa itu apa" Vanessa
adalah satu-satunya wanita yang dekat denganya sekarang. Karena itu
di dalam otaknya hanya ada Vanessa dan Vanessa. Tapi bila di tanya
seperti itu Vanessa seolah-olah sedang menanyakan tentang perasaan
Natsuki kepadanya. "Kau tidak usah menjawab apa-apa lagi karena aku sudah tau
jawabanya!" Vanessa kembali bersuara.
"Venus, Kau ingin mengatakan apa sebenarnya" Kau tidak sedang
bertanya bagaimana perasaanku kepadamu kan?"
"Jawab yang jujur. Kau bertunangan denganku hanya untuk
bermain-main kan?" "Pada awalnya memang begitu, tapi belakangan aku benar-benar
menganggapmu sebagai seorang teman yang..." Sebuah bunyi keras
membuat lidah Natsuki membeku. Vanessa Gershon melayangkan
sebuah tamparan lagi kepadanya setelah sekian lama ia tidak
melakukan itu. Natsuki tak tau harus berbuat apa-apa. Apa dirinya
sedang melakukan kesalahan" Apakah karena tadi malam makanya
download software full version, ebook, novel, komik, mp3, subtile gratis
www.diduniadownload.blogspot.com
Vanessa jadi marah padanya" Tapi tidak ada gurat kemarahan dalam
wajah Vanessa, dia kelihatan lebih tenang. Memukul Natsuki mungkin
obat terbaik baginya. Natsuki semakin bingung saat Vanessa
melepaskan cincin di jarinya dan meletakkanya di atas meja.
"Aku memutuskan pertunangan kita lebih dulu. Maaf aku
menamparmu. Kau sangat brengsek dan aku tidak mau menikah
dengan orang sepertimu!"
Natsuki terpaku. Vanessa mengatakan kata-kata seperti itu dengan
sangat datar. Dia tidak marah" Tapi Natsuki merasa sangat marah
meskipun dirinya juga tidak tau penyebabnya. Mungkin karena
tamparan itu, bukan karena Vanessa memutuskan pertunangan mereka
kan" Tidak mungkin. "Kenapa Kau melakukan hal seperti ini lagi?"
Suara Natsuki terdengar lebih tinggi.
"Karena aku tidak mau menjadi teman!"
"Tapi saat ini aku merasa..."
"Berhentilah. Aku menyerah! Kau tidak menerimanya" Kau tidak
sedang jatuh cinta padaku kan?"
Apa" Benarkah Vanessa mengatakan hal itu" Natsuki tau kalau
dirinya sangat menginginkan Vanessa. Tapi dirinya masih menolak
untuk menamainya dengan cinta. Natsuki tidak yakin kalau yang di
rasakanya adalah cinta karena hal seperti ini sudah beberapa kali di
rasakanya dan berakhir dengan kebosanan. Seharusnya cinta tidak
pernah membuat kita merasa bosan kan" "Mana mungkin aku jatuh
cinta padamu!" Vanessa menyunggingkan senyum kecewanya dan pergi keluar flat
tanpa mengatakan apa-apa. Cincin bermata ruby itu di tatapnya lekatlekat,
sekarang benda itu benar-benar sudah kehilangan harga. Cincin
itu bukan cincin termahal yang pernah di berikanya kepada seorang
perempuan, tapi selalu terlihat sangat bernilai saat berada di jari
Vanessa. Sekarang nilai itu sudah menguap begitu saja.
"Nichan aku sangat kecewa padamu!" desis Sarah yang tiba-tiba
saja sudah berdiri di dekatnya.
Natsuki menghela nafas berat. "Dia yang meninggalkanku!"
"Kau yang membuatnya meninggalkanmu! Tadi malam sejak dia
memasuki pintu flat ini, dia terus menangis sampai pagi. Aku tau pasti


Venus Karya Phoebe di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

download software full version, ebook, novel, komik, mp3, subtile gratis
www.diduniadownload.blogspot.com
terjadi sesuatu, ini bukan pertama kalinya kau menggodanya. Kau
bahkan sudah menyentuh sebagian besar tubuhnya sebelum kalian
berada di ranjang. Sekarang aku tanya, kenapa semalam kalian bisa
melakukanya" Kau memaksanya?"
"Apa yang kau katakan?" Natsuki terdengar kesal. "Aku tidak
pernah memaksa wanita untuk melakukan itu. Dia yang memberi izin,
kalau dia menolak saat itu, aku pastikan hal semalam tidak akan terjadi!"
Natsuki berkata jujur, semalam saat Vanessa mendorong tubuhnya,
menjauhkan bibirnya dari ciuman Natsuki, Natsuki merasa sangat
kecewa dan menyerah. Tapi saat itu juga Vanessa memintanya untuk
melakukan hal itu dan membuat rasa pesimisnya lenyap.
Sarah berdesis. "Sekarang berdiri dan keluar dari rumahku!"
"Apa" Natsuki terkejut. Sarah sedang mengusirnya"
"Keluar! Aku tidak mau bertemu denganmu lagi!"
"Kenapa" Salahku apa?"
Sarah tidak menjawab sepatah katapun. Kedua tangan gadis itu
berusaha menarik lenganya agar Natsuki segera berdiri dari kursi meja
makan. Sebenarnya Sarah tidak cukup kuat untuk melakukan hal itu
kepadanya, tapi Natsuki sedang tidak ingin melawan. Tubuhnya
mengikuti kehendak Sarah kemanapun ia ingin membawa Natsuki
pergi dan saat Sarah membawanya untuk semakin mendekati pintu,
Natsuki mencoba bertahan di posisinya yang sekarang, berdiri dan
mematung. "Sekarang pergi dari rumahku!" Sarah mengerang, ia masih
berusaha membuat Natsuki bergerak. Begitu dirinya menyadari bahwa
usahanya untuk menyeret Natsuki keluar gagal, Sarah masih belum
menyerah untuk mendorong tubuh Natsuki meskipun laki-laki itu sama
sekali tidak bergeming. "Sudahlah. Percuma kau melakukan ini! Kenapa kau melakukan
hal ini" Kenapa hari ini para wanita bersikap aneh?"
Sarah menghentikan usahanya lalu memandang Natsuki kesal
sambil bertolak pinggang. "Kau membuatku merasa bersalah.
Seandainya aku tidak pergi kemarin siang, aku tidak akan
membiarkannya bersamamu dan melakukan hal itu!"
download software full version, ebook, novel, komik, mp3, subtile gratis
www.diduniadownload.blogspot.com
"Apanya yang aneh" Kau juga sering melakukanya dengan
pacarmu" Jangan katakan tidak karena aku tidak akan pernah percaya!"
"Memangnya kenapa?" Sarah melotot. "Aku hanya melakukanya
dengan orang yang aku cintai dan juga mencintaiku. Apakah kau
mencintai Vanessa" Kau tau tidak kalau seks sama dengan perasaan
bagi perempuan." "Apakah Venus mencintaiku?" Natsuki memandang Sarah dengan
tatapan serius. Mana mungkin hal itu terjadi, Vanessa yang
memutuskan pertunangan mereka barusan. Lalu mengapa gadis itu
menangis setelah pulang dari flatnya padahal semalam ia terlihat sagat
bahagia. Natsuki teringat pada pesan yang Vanessa kirimkan
kepadanya semalam, ia ingin membicarakan sesuatu. Apakah tentang
itu" Natsuki tidak mengerti apa yang terjadi dengan tubuhnya, tubuh
itu bergerak tanpa di perintah untuk kembali masuk kedalam untuk
mengambil cincin yang tertinggal di atas meja makan. Secepat kilat
Natsuki menuruni anak tangga sambil berlari, berharap kalau dirinya
masih bisa mengejar Vanessa. Gadis itu dimana" Natsuki sudah berada
di pinggir jalan dan berharap bisa melihat Vanessa. Tapi tidak ada yang
terlihat olehnya, Vanessa Gershon sudah pergi.
Kekantor,kan" Aku akan kesana! Pikir Natsuki. Ia harus mengambil
kunci mobilnya yang tertinggal di flatnya. Berlari dengan kecepatan
penuh adalah pilihannya, tapi langkahnya terhenti saat melihat Vanessa
duduk sambil menyembunyikan wajahnya di kedalaman telapak
tangannya sendiri. Gadis itu sedang apa" Sedang menunggu taksi"
Taksi sudah lewat dalam jumlah yang banyak dan dia sedang
berkonsentrasi di bangku taman apartement sambil menelungkupkan
wajahnya. Vanessa Gershon mengangkat wajahnya, ia menguap
beberapa kali lalu menggeliat. Natsuki menertawai dirinya sendiri,
semula dia fikir Vanessa sedang menangis karenanya dan ternyata,
gadis itu sedang tertidur"
"Kau sedang apa disini" Aku kira kau sudah pergi kerja!" Natsuki
bertanya setelah dirinya berhasil duduk di sebelah Vanessa, gadis itu
menatapnya. "Apakah kau mencintaiku" Semalam kau bilang ingin
mengatakan sesuatu, apa tentang itu?"
download software full version, ebook, novel, komik, mp3, subtile gratis
www.diduniadownload.blogspot.com
Vanessa Gershon mengerutkan keningnya lalu menoleh kearah
beberapa pejalan kaki yang melintas. "kalau iya, Apa yang akan kau
lakukan?" Apa" Natsuki terperangah, ia bahkan merasa kalau waktu sedang
membeku mendengar pertanyaan itu, apa yang akan dia lakukan"
Mempertahankan pertunanganya" Dia memang belum siap untuk jauh
dari Vanessa semendadak ini, bagaimana mungkin wanita itu
memutuskan pertunangan mereka sedangkan semalam mereka sudah
menghabiskan waktu bersama dengan cara yang sangat luar biasa. Tapi
sekali lagi, untuk mencintai seseorang bukanlah hal yang mudah bagi
Natsuki. "Entahlah, Kalau memang begitu aku tidak tau harus berbuat
apa. Aku bukan orang yang suka dengan komitmen."
Vanessa tertawa, dan sekali lagi Natsuki terperangah karenanya.
Gadis itu sedang menertawakanya"
"Jawabanmu sesuai dengan dugaanku!" Katanya.
"Kau tertawa" Sarah bilang semalaman kau menangis dan aku kira
karena itu. Bukankah kau juga bilang ingin berbicara denganku! Kalau
bukan tentang itu, lalu tentang apa?"
"Kenapa kau terlihat seperti orang bodoh, tuan Tokeino" Ini bukan
pertama kalinya kan kau menanyakan kepada seorang gadis apakah dia
sedang jatuh cinta kepadamu?" Vanessa lagi-lagi tertawa seolah-olah
sedang menganggap remeh Natsuki. "Tadi malam Kent bertanya
apakah hubungan kita serius" Aku tidak yakin, kau hanya bermainmain denganku dan
aku juga begitu. Dia juga bertanya tentang Jepang,
Bagaimana Ibumu dan Ayahmu, Bagaimana dengan saudara yang lain"
Aku merasa sudah membohongi banyak orang. Karena itu tadi malam,
seharusnya aku sudah mengembalikan cincin pertunangan itu
kepadamu!" "Cuma itu?" Vanessa mengangguk. "Aku menangis karena sepertinya Ibuku
akan marah besar dan memaksaku menjalani miai dengan pria tua
setelah ini asalkan aku segera menikah. Aku masih sangat muda dan
aku belum ingin menikah. Karena itu aku selalu berusaha untuk
membuat orang-orang membatalkan perjodohanya denganku. Tapi
download software full version, ebook, novel, komik, mp3, subtile gratis
www.diduniadownload.blogspot.com
denganmu aku tidak melakukan apa-apa. Aku tidak berusaha agar kau
menjauhiku sekeras usahaku untuk menjauhkan orang lain!"
"Kenapa?" "Mungkin karena aku tau, menikah denganmu adalah suatu hal
yang mustahil! Aku sedang memanfaatkanmu secara tidak sadar untuk
membuat diriku aman dari miai." Vanessa mendesah. Ia mencoba
mengeluarkan sesuatu dari tasnya, Sebuah ponsel milik Natsuki.
Vanessa tidak memberikan ponsel itu kepada Natsuki secara langsung,
ia lebih memilih untuk meletakkan benda itu di antara mereka. "Ini
milikmu. Kalau ponselku memang sangat menarik, kau boleh
mengambilnya." Vanessa kemudian berdiri dan meninggalkan Natsuki
seorang diri. Natsuki terpaku sesaat sambil memandangi ponselnya yang
tergeletak begitu saja. Hanya itu" Lalu apa" Mereka berpisah" Sama
sekali tidak terkesan seperti itu meskipun Vanessa sudah memutuskan
pertunangan mereka lebih dulu. Natsuki meraih ponselnya dan
memutuskan untuk menyusul Vanessa yang menyusuri jalanan tanpa
berusaha menyetop taksi sama sekali. Gadis itu berjalan pelan langkah
demi langkah, dan Natsuki berhasil mengimbanginya setelah berusaha
dengan cukup susah payah. Vanessa memandang ke arahnya sekilas,
hanya sekilas lalu tersenyum seolah-olah Natsuki sedang melakukan
tindakan yang lucu. "Kau mengikutiku?" Tanya Vanessa di sela senyumnya. "masih ada
yang mau di bicarakan?"
"Aku menolak pemutusan sepihak ini!"
Vanessa Gershon berhenti melangkah. Ia memutar tubuhnya
menghadap ke arah Natsuki dan memandangnya dengan pandangan
yang penuh tanya. Menolak" Natsuki menolak" Karena apa" Karena
dirinya masih menginginkan Vanessa" Tidak, Vanessa sebaiknya tidak
terlalu berharap. "Tapi aku menginginkanya!"
"Kau tidak ingin terlibat Miai lagi kan" Aku juga mustahil untuk
berkomitmen. Tidakkah kau berfikir kalau kita sekarang sangat cocok"
Tetaplah bertahan menjadi tunanganku dan kita tidak perlu repot
dengan komitmen apapun. Kau bisa tetap bekerja dengan tenang dan
aku juga akan melakukan hal yang sama. Dan sebaiknya kau kenakan
download software full version, ebook, novel, komik, mp3, subtile gratis
www.diduniadownload.blogspot.com
kembali cincin ini!" Natsuki meraih tangan Vanessa dan kembali
menyelipkan cincin bermata ruby itu ketanganya. Selain itu Natsuki
juga meletakkan ponsel miliknya ke genggaman Vanessa. "aku tidak
bisa di tolak. Tetaplah jadi tunanganku dan bawa ponsel ini! Aku tidak
ingin ada perubahan apa-apa. Tetaplah bersikap seperti biasanya."
"Kau jangan pernah berharap, Tokeino! Aku tidak akan bersikap
seperti biasa karena aku tidak akan membiarkanmu menyentuhku lagi."
Vanessa melambaikan tanganya dan sebuah taksi berhenti di dekat
mereka, gadis itu membuka pintu taksi, dan masuk dengan anggunnya.
Dalam hitungan detik Vanessa sudah menghilang dan Natsuki masih
termenung. Apa yang terjadi" Vanessa menerima tawarannya" Tapi Vanessa
membiarkan Natsuki memakaikan cincin itu di jarinya sekali lagi. Ya,
Vanessa menerimanya. Natsuki bersorak, Entah mengapa hal ini
menjadi hal yang paling menyenangkan dalam hidupnya saat ini. Apa
arti Vanessa untuknya" Apapun itu Natsuki cukup puas karena Vanessa
tidak benar-benar bermaksud menjauh darinya.
download software full version, ebook, novel, komik, mp3, subtile gratis
www.diduniadownload.blogspot.com
21 Every Changing is Distrubbing
Sehari, dua hari, seminggu, dua minggu, sebulan, dan sampai
sekarang Vanessa bersikap sangat biasa. Ia berusaha untuk tidak begitu
sering berinteraksi dengan Natsuki kecuali hal itu benar-benar di
butuhkan. Sebisa mungkin Vanessa juga menolak setiap kali Natsuki
ingin mengantarnya ke kantor atau menjemputnya pulang. Tapi
Vanessa sama sekali tidak bisa menolak jika Natsuki berkunjung ke
flatnya kecuali saat Sarah tidak berada di rumah. Entah karena hal itu
atau bukan, Vanessa merasa selera makanya berkurang dan seringkali
tidak bersemangat. Melihat Natsuki belakangan ini membuatnya terus
terbayang-banyang saat-saat mereka bermesraan, semua adegan itu
bermain dengan begitu jelas di kepalanya. Dengan kata lain Vanessa
merasakan sebuah gairah yang luar biasa dan dirinya harus mederita
karenanya. "Mana mungkin bisa seperti itu tanpa sebab!" Ujar Sarah saat
Vanessa bercerita kepadanya mengenai keluhan yang sangat
mengganggu. Hari ini adalah hari minggu dan keduanya sedang tidak
bekerja. Mereka baru saja selesai membersihkan flat dan Sarah harus
mengeluh karena Vanessa juga selalu mengeluh kelelahan sehingga
menyebabkan pekerjaan mereka jadi lambat. "Tapi bukan hal yang aneh
kalau kau merindukannya. Pengalaman pertamamu sangat luar biasa
kan" Karena itu berhentilah untuk berpura-pura tidak perduli padanya.
Nichan selalu mengeluh karena dirimu selalu menganggap
keberadaanya tidak begitu penting belakangan ini."
"Aku harus begitu untuk menjaga diri." Vanessa memijat-mijat
lenganya yang terasa sangat lelah. "Aku ini kenapa" Badanku terlalu
mudah untuk merasa lelah. Sarah, Kau dokter, kan" Seharusnya kau
bisa membantuku! Semua obat-obatan dirumah ini sama sekali tidak
memberikan efek apa-apa!"
download software full version, ebook, novel, komik, mp3, subtile gratis
Kucing Suruhan 10 Tersesat Di Rawa Onom Karya Aan Merdeka Permana Kecapi Perak Dari Selatan 3
^