Pencarian

Gokil Sebuah Kompilasi 1

Gokil Sebuah Kompilasi Kedodolan Karya Miund Bagian 1


www.rajaebookgratis.com Weblog http://vodozom.wordpress.com
Buku ini sebagian besar diambil dari kumpulan Blog Miund, Setelah diseleksi.
hanya lulisan-tulisan Miund yang mcmuat pemikirannya. lcbih tepat kegokilannya
saja yang akhirnya diambil.
Cara pandangnya terhadap sesuatu seringkali ringan tapi tajam, Idealis tapi
lidak hams menjadi scorang yang ingin tampil menjadi guru, apalagi menggurui,
Kadang tampak 'termehe-mehe'. naif, bingung dengan langkah yang diambilnya. Yang
akhirnya membuat lulisan wanita pekerja di dunia 'creative" ini jadi lucu.
dalam. sekaligus gila, Tapi itulah kejujuran Miund, dengan sisi kcras kepalanya sekaligus
kcbingungannya, Mungkin karena itu pula. Miund bisa mcmotrct banyak kejadian
disekitamya, kejadian sehari-hari. yang bisa membuat kita tersenyum.
www.rajaebookgratis.com geleng*geleng kepala, sampai hanyut dan tanpa sadar kita bilang: Anjrit lo. Und!
Sambil menutup buku. Selcsai,
Yang pasti, membaca karyanya membuat kita makin tcrbuka. bahwa banyak hal-hal
kecil. yang tanpa kita sadari lernyata besar. dan banyak hal-hal besar yang
ternyata bisa menjadi kecil, Mulai dari pekerjaan dia sehari-hari, tcntang
sahabat-sahabatnya, dan tentu cinta. yang ia sebut sebagai 'chapter'kehidupan
yang lak pcrnah selesai dibahas,
Setclah membaca buku ini. barangkali kita bisa sepakal, bahwa sosok gambaran
seorang Miund dengan gamblang dapal terungkap dari tulisan Carl Sandburg yang
ada di blog-nya:'/ am an idealist. I don't know where I'm going, but I'm on my
way!" GOKIL! se"bunh kowpflaXi kadodolan
GOKIL SEBUAH KOMPILASI KEDODOLAN
? Asmara Letizia Wreksono
Hak Cipta dilindungi Undang-undang Dilarang memperbanyak katya tulis ini
dalambentuk dan dengan cam apapun, termasuk fotokopi, tanpa ijin tertulis dari
penerbit Isi di luai tanggung jawab percetakan
ISBN: 797-1238-40-5 RAHAT BOOKS Jl. Waiga 23A, Pejaten Barat, Pasai Minggu Jakarta Selatan, 12510, Indonesia Ph:
4"2 21 797 6587, Fax: -+"2 21 7919 0995 e-mail: Rahat_B00ks@3rah00.com
Sanksi Pelaiiggaian Pasal 44:
Undang-undang No. 12 Tahun 1997 tentang peiubahan atas Undang-undang No. 6 Tahun
1982 tentang Hale Cipta sebagaimana telah diubah oleh Undang-undang No. 7 Tahun
1987: 1. Barangsiapa dengan sengaja dan atari tanpa hak ntenguntumkan atau
memperbanyak suatu ciptaan atau member! ijin untulc itu, dipid-uia dengan pidana
penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp
100.000.000,- (Seratus juta nipiah).
2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, meng-edarkan, atau
ntenjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran hak cipta
sebagaimana dimaksud dalant ayat (1) dipid-uu de- ngan pidana penjara paling
lama 5 (lima) tahun dan/ atau denda paling banyak Rp 50.000.000,- (Lima pukdt
juta nipiah). "Buku siaiani Sungguh buku yang benar-benar pen ting!"
-Arie Dagienkz, Penyiar"It's so entertaining with lots of insights. It's smart, funny and imaginative
as weii. Miund bisa dengan
cerdas ngegambarin Indonesia di abad 21 ini. Buku ini 'penting giia' buat gaui,
supaya kita gak 'basi' kaio iagi nongkrong"
-VJ Daniel, Presenter"Miund dan tuiisannya adaiah kombinasi menghibur antara humor, inteiektuaiitas,
dan kecerdasan untuk menangkap hai-hai remeh yang dibuatnya menjadi pen ting
untuk direnungkan. Waiaupun gay a menuiisnya (atau mungkin karena faktor iain)
agak apoiogetik (banyak 'maaf dan 'pun ten', say a merasa potensi kepenuiisan
Miund sangat besar. Dan semoga bertambah besar, ancur, iucu, berkuaiitas. Say a
tunggu kegiiaannya yang berikut..."
-Dewi Lestari, Penulisforeword
Saya selalu berkeyakinan bahwa menulis adalah se-buah ekspresi paling intelek.
Itu sebabnya saya tidak ber-hasil menjadi penulis. Seumur hidup sejak saya bisa
membaca dan menulis, saya hanya bisa mimpi jadi penulis. Se-harusnya saya sudah
menyadari itu, karena satusatunya pelajaran waktu SD yang tidak pernah saya
www.rajaebookgratis.com kuasai adalah menulis halus. Secara menulis halus aja gak becus, gima-na bisa
menulis buku" Tapi kalau urusan membaca, lumayan banggalah pa-da prestasi sendiri. Tiap bulan,
dua judul buku harus ta-mat. Secara hanya bukulah yang paling mudah membuat
ngantuk menjelang tidur tiap malam (satu judul) dan paling pas mengisi
kekosongan waktu, saat memenuhi the nature call di pagi hah (satu judul lagi).
Kalau mau d\-extend lagi, kekaguman saya pada sebuah buku, tentu saja pada para
penulisnya. Masa demi masa melahirkan generasi demi generasi penulis. Dari tulisan penuh nilai spiritual di masa Singosari karya para em-pu, berlanjut ke
masa kisah kehidupan penuh roman para satrawan sebelum kemerdekaan, diteruskan
oleh para re-alis dengan kata dan kalimat tegas kadang pahit di masa setelah
kemerdekaan, kini lahirlah generasi penulis pemer-hati tittle details in life
dari rahim maya yang bernama blog. Walaupun saya bukan penggemar blog, tapi para
penulis yang berawal dari hobby nge-blog ini berhasil me-mikat hati saya ketika
tulisan mereka pun terbit dalam bentuk buku. depan.indd 4 4/27/2DD7 12:24:40 PM
Apakah Miund seorang penulis yang lahir dari ke-biasaan nge-blog" Mungkin saja,
saya tidak tahu, karena saya juga belum pernah membaca blog-nya si Miund ini.
Namun yang menarik dari tulisannya adalah kejujurannya, maaf maksud saya ke
naifannya. Ke naifan yang juga di-miliki oleh para blogger dalam tulisan mereka
semua. En-tah kenapa kita sekarang ternyata jatuh hati pada pribadi dan ekspresi
yang naif. Mungkin karena dengan naif kita tidak harus jujur, tapi tidak
kemudian menjadi munafik atau pembohong. Sikap naif sekarang ini, saya curiga,
adalah sikap yang sengaja, dengan sadar, dipilih oleh sa-habatku ini. Ini adalah
jenis naif yang tidak menjadikan ia bodoh, karena Miund adalah seorang lulusan
desain grafis SR ITB, yang mampu menulis. Tidak seperti ke naifan yang hanya
berdasarkan perasaan saja. Naif-nya seorang Miund adalah, naif yang
mengekspresikan intelektualitas-nya, walaupun masih terbatas come on it's not
like she's a Ph.D or something tapi tetap intelek.
Melihat sebuah kehidupan dari jendela seorang Miund ini, terus terang sangat
subjektif. Entah kenapa dia mem-pertanyakan hal-hal yang nggak penting. Entah
kenapa juga dia memaparkan data-data yang belum tentu ilmiah, atau menampilkan
sosok yang sebetulnya terlalu biasa. Kenapa juga dia harus menceritakan
pengalaman priba-dinya yang kadang tidak signifikan dalam kehidupan diri-nya
sendiri, apalagi untuk orang lain. Namun ternyata di-situlah keasyikan membaca
tulisan para penulis generasi naif ini. Asyik, pace-nya cepat, subjektif dan gak
harus ada isinya, yang penting menghibur. Persis seperti acara TV. depan.indd 5
4/27/2DD7 12:24:40 PM Oh ya sedikit ralat lagi, ternyata Miund lulusan Desain Interior SR ITB. Maaf ya
kalau ada salah penulisan, maklum saya bukan penulis. Farhan
Talkshow Host kata miund. Menulis buku sebelum usia 30 sepertinya sedang jadi trend dewasa ini. Banyak
penulis bermunculan, dan he-batnya, banyak dari mereka adalah teman saya. Lebih
gila lagi, karena kesibukan saya jarang (baca: hampir tidak pernah) bertemu
dengan orang-orang ini kecuali ketika bertandang ke toko buku dan menemukan
nama-nama mereka di rak "New Arrivals" dan "Best Seller".
Sungguh kenyataan yang aneh.
Kalau orang bertanya: "Miund, kapan novel kamu jadi?" saya bingung menjawabnya.
Bukan karena writer's block yang sering saya alami, bukan pula karena pekerja-an
menumpuk yang menghalangi saya untuk menulis. Tapi beban "novel" itulah yang
menjadi sebuah titik di otak saya. "Saya nggak nulis novel," begitu jawab saya
selalu. Dan diskusi pun menjadi panjang.
Jadi apa sih buku ini sebenarnya"
Buku ini adalah kumpulan tulisan saya di dunia maya, melalui sebuah jalur
bernama weblog ya ya, saya memang trend-follower\..so what gitu loh. Disini saya
mendapat pembaca rutin yang beberapa diantaranya selalu mendo-rong saya untuk
mengemas tulisan-tulisan ini dalam ben-tuk sebuah buku.
www.rajaebookgratis.com + "Haduuuhhh siapa juga yang mau baca cerita hidup gue boooo?"?"
- "Kalo lu nggak mulai-mulai juga, gimana mau tau siapa yang mau baca tulisan
lu?" Benar juga. Pembaca di blog memang ada, tapi apakah pembaca beneran juga eksis"
Hm. + "Nanti kalo pada nggak suka gimana?"
- "Resiko. Vang penting lu udah berani nyoba 'kan?"
Benarjuga. + "Oke... oke... tapi tulisan gue kan belum cukup banyak buat jadi buku!"
- "Siapa bilang?" + "Gue!"
- "Ya kan bisa dikembangin kalo kurang!" Bisa sih.
+ "Jadi kayak kumpulan kolom gitu" Aduh bo, gue kan bukan Ayu Utami atau Wimar
Witoelar" - "Ha" Maksudnya?"
+ "Ya kan tulisan gue belom go public. Masa mau dibukuin" Pede amat gue?"
- "Di BLOG lu bilang belom go public" Semua orang kan baca!!"
+ "Tapi kan Blog itu bukan majalah atau koran!"
- "So" Emang masukin tulisan lu dari blog lu sendiri itu ilegal" Punya lu juga
gitu Ion" + "Tapi kan nggak orisinil dong kalo yang udah depan.indd 8 4/27/2DD7 12:24:40
PM ada di blog gue masukin lagi kesini"
- "Ya kan ada tulisan baru lu juga! Lu sebenernya niat gak sih bikin buku?"
+ "Niat!" - "Ya udah, tunggu apa lagi" SUSUN DEH BURUAN!" Iya juga sih.
Percakapan-percakapan di atas adalah perang yang beberapa bulan belakangan ini
melanda batin saya. Saat tulisan ini diketik, saya belum memikirkan judul buku
ini, karena bab ini bukanlah foreword, author's gratitude page dan lain
sebagainya. Bab ini adalah awal dari pem-buatan buku ini, bab yang meyakinkan
saya untuk segera membuat buku ini menjadi kenyataan, apapun genre-nya,
apapun warna covernya dan bagaimana anehnya pun isinya nanti.
So let's start compiling.
TERIMA KASIH! Tuhan Vang Maha Esa untuk semua karuniaNya dalam hidup ini.
Mama, Papa, Yodee, Wenni, Tiyas, Wasis Gunarto & Grace Khoesuma, rekan-rekan
Rahat Books, Yosa, Tya dan Keluarga Usuluddin, Farhan & Aya, Arie Dagienkz &
Tarra, Daniel Mananta, Dewi Lestari & Marcell, Sita Nur-santi, Evi, Sapto, Wita
Caramell, Riana Andam Dewi, Hil-bram Dunar, Salman Hasky, Millian Ikhsan, rekanrekan Impero dan IntuitiF, sahabat-sahabat ex Hard Rock FM Jakarta, Andi Faisal,
Uli Herdinansyah, Agus Purnomo, Er-win Simponi, Jasmin Simon, Ferrad Aziz, Ihwan
Manggeng, Etty Sukardi, Pramarika Christanti, Rien Saptarina, Dhany Ichram, Ken
Irawati, Dina Septiana, Zessi Faly, Tina Djakaria & Aidil, Hardian Trisaputra,
semua sahabat di FremantleMedia Indonesia dan keluarga besar eks Duvis, sahabatsahabat alumni Seni Rupa ITB, Tongsigaangsa 96, Geng Cemas, Geng Slem, sahabat
sahabat eks Pop City, teman-teman Indigo Productions, Key Mangunsong & Raditya,
Geng Strawberry, teman-teman blogger yang suka main-main ke blog saya: Kenny
Santana, Mas Rio, Mas Harry Bunga Kamboja, Silverlines, Lenje, Anne, Chacha, Pak
Aroeng, Vincent, Bleu, Mama Lesca, Mama Rashel, Ninit Yunita, Madame Meltje,
Ecky, Farika, Paman Tyo, Teh Ophi, Prabowo, Fitri Mohan, Stella, Golda, juga
para silent readers yang sampai kini masih malu-malu meninggalkan jejak ... dan
semua orang yang menjadi inspirasi, yang belum sempat saya sebutkan satu persatu. Sekali lagi terima
kasih! Buku ini dipersembahkan untuk Mama dan Papa Honesty is the best policy, but
insanity is a better defense. - Steve Landesberg www. miund. com
mereka yang SERIHG disebut namanya...
m_mi www.rajaebookgratis.com Nimi pacf plan lava Siai ?; j nut- "> ii .?
Kialiaaa Dipaa'IP- >d P*>uu ul? ?!"? !?=n I art ? louu - - ?: tsv-' l_t*? .. I .- ; . -:.r ; (?_;
Ttuife*"111 at mi fcerBBl* " Ml AlUll ? ' r . ;
In ??"ntr.i'i . ; 'Mion' .... I i i : i? usrii iiu r.ni -,rr. laai fcaiu: ;?!-:... I }??-?. paia kliaa itbafai pin. Kiuka marapaiktaalkan din
???? -i'AlllUl'. " hint i.i.rt baianda
Wenbi -*?--?; - ??[ - '-"I Wtmjfh atau banvl 1 "inti m
(nine dalam i-m niaai ABIi raanialdartin b*ib*(at .?"i'-ifi' dedal. ;>r-.: man-tankaa jedsh unoik diri
;andiri das Hftk MM mtlihal pna--i - --r-.i-1 ? . Andar
;:I: :p-r - jj *"??: ai ;":- " ;?-? 1 lltlt .?; fH' dU ?TbKI miD-iJ: dan l>-:tltr* (xmo< Iba"U "-"'>?
v?i !?;" ?"??"
r - ; dlB ? 7 j ? " j - I' aM:.iui|U> ipiiifi di 'hi
: -.;; - - " ? ?"
?.' . " I - t -' **? viaj ?iai'" "??iiiiib j
; . I " - ; . - iava d?? M"t
mju 10 ufcaa Ufa Ma ." " . -.1. ai
I .- i. ??' . ; j?i> life" U ? . ? ; 1 . r. a"? pud- i.' --dia( :aia lu
' * -' ?iau| lai Milalu d>:tbbl
Tipi " . . . ll j, BlXtlll ?... lai Aaaa ladaag eibi ; " ? ; haul . .ivaava ;up. Tryai. lahibai iava lai
min[(ambar dan baipiaiaii :Aaf_ daiuaai [iihi '-.'I-; yinf tak dna|ut? tail
kaaadalaa* ava Lihai laja . ?<" las ?-.>. ia> Mill .-it mat,'
Safe* Vibi ml panfplan ; buat :i patar. Heg*4llIff. Un jadi iNalhuiini It-lioi :?- - iinj iih^n
j ,--.11. k* taaah air. dia
~r.-r-': ; : - Slyt dan k*B) jaajiaa Kb 'tapa iaa[ka
aiaia bvafatava ;adi :i- i-.;" -?" i ? pacaiaa das ??"I Btsfaealt-1 ttlaau
:iaasa nraikii :ava vatji daalituttr tifkt vatf i*laau iBi
daftar isi Foreword ... 6 Kata Miund ... 9 Terima Kasih ... 13
1. Sejarah ... Sejarah! ... 19
2. Berbagai Kejadian dan Pikiran Dodol... 21
3. Aneka Teori Kurang Penting ... 77
4. Kehidupan Menurut Saya ... 111
5. Penampilan itu Penting ... 139
6. Saya (Suka) Anak-anak ... 163
www.rajaebookgratis.com 7. Tentang Orang-orang (Terkenal)... 177
8. Cinta, Bab Yang Tidak Pernah Akan Selesai di tulis ... 199
SEJARAH.. SEJARAH!

Gokil Sebuah Kompilasi Kedodolan Karya Miund di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

my first entry! hooray! Thursday, May 13, 2DD4 Hooray for me!
My first entry with free tutorial from Bologna, Italy. Thank you Kenny!! Luv
you! Posted at 12:49:57 am by miunds
Inilah entry pertama dalam blog saya. Walau bukan ek-sistensi pertama di dunia
may a, I'm a confirmed geek. Terima kasih Kenny San tana ;)
BERBAGAI KEJADIAN DAN PIKIRAN DODOL
"Miund, kenapa sih io suka aneh?" "Aneh mananya?" "Pikiran io aneh"
"Nggak aneh ah. Gue cuma mau ngeiiat apa yang nggak mau diiiat sama orang tain"
"Ya itulah kenapa io aneh" "Biarin" Saya memang egois daiam menuiis. Daiam
rentang waktu 2004-2007, dari data numerik yang ada, terbukti keegoisan saya
berhasii bikin orang-orang ter-hibur. Mungkinkah apa yang tercatat disini juga
meng-hibur" Siiakan memutuskan :)
intermezzo pagi hari... Ternyata nggak cuma pembicaraan dua arah aja yang enak buat didengerin.
Pembicaraan searah juga, apalagi kalo terjadi pagi-pagi sekali di saat yang
ngede-ngerin juga baru bangun tidur dan belum terlalu aware dengan sekitar.
Dua hari lalu, saya mengalaminya.
Ceritanya lagi naik Jakarta Metro, taksi handal pilihan kedua kalau si Burung
Biru lagi gak avaiiabie. Nggak seperti supir-supir lain yang otomatis
mengecilkan radio saat penumpang naik, kalau yang ini malah ngegedein volume.
Mungkin dia bete sama saya secara dia saya ang-gurin di depan rumah sekitar 20
menit. Makanya bales dendamnya gitu. Awalnya sih emang rada terganggu ya, tapi
lama-lama saya jadi nyimak suara mbak-mbak dispatcher bernama Marni dengan
seluruh supir taksi Jakarta Metro.
"1236... 1236 dikopi, ganti" "1236... oke sudah bersama tenggo"
Setelah mendengarkan beberapa lama, saya baru ngeh kalau 'tenggo' yang dimaksud
artinya 'tamu' alias penumpang.
"1365... tolong dong Pak dipercepat... ini tenggonya sudah menyapa terus, ganti"
"Iya bener alamatnya di CiPer. Cipulir Permai tiga... dikopi"
Halah. Ada lagi CiPer segala macem. Ampun.
"Tolong bapak kalau masuk antri ini hanya satu jalur, ganti"
"Ya dirojer 1456. Belum bersama tenggo?"
"Tunggu dong BAPAK! Ini akan saya lelang lagi. 5abar dikit kenapa sih"
Mbak Marni rupanya gampang naik darah. Sampai suatu saat saya mendengar
pembicaraan searah yang LUCU ba-nget.
"Ya dikopi 1887. Mengarah CiPer 5 blok V. Ini bagai-mana sudah duapuluh menit
tenggonya menyapa" "Blok V, 1887. BLOK V."
"Iya bener kok disini CiPer 5 blok V. Sudah standby" Sebentar saya cek" "1887,
BLOK V BUKAN PM!" "V itu yang ujungnya LANCIP! Aduh gimana sih ini neranginnya?"
"1887 dikopi... V itu kayak angka 5 romawi! BUKAN P PETE"
"1887 sudah mengarah?"
Saya setengah mati nahan ketawa. Rupanya pak 1887 salah alamat...
"1887 dikopi sudah bersama tenggo. Tolong ya pak,
lain kali bedain antara V sama P!"
Gokil si mbak Marni... galak juga ternyata.
/ wonder if being a taxi-radio dispatcher is really a frustrating job...
kasus salah dengar Sebenernya kejadian ini udah lama... tapi berhubung hari ini saya sibuk berat,
tadi di mobil sambil macet sempet mesem-mesem sendiri kalo inget. Dialami oleh
seorang teman saya yang jelas kalo namanya disebut disini pasti tersinggung...
oleh karena itu kita panggil saja dia miss A. Si miss A ini orangnya rada ribet.
www.rajaebookgratis.com Segala sesuatu yang gampang maunya dibikin sulit. Ngga ngerti kenapa tapi
kayaknya emang cara kerjanya begitu. Naaah suatu hari, teman saya yang lain
minta tolong sama si miss A, dikala perempuan yang satu ini sedang sibuk. Teman:
"Bow, tolong gue bentar dong"
Miss A: "Aduh aduh gue lagi hatpig" Teman: "Hah?"
Miss A: "Aduh bo Io liat deh gue lagi hatpig berat!" Teman: "Topi babi?"
MiSSA: "HATPIG!! HATPIGGM! RIBET ARTINYA!"
Alah...ternyata teh maksudnya HECTIC... naha atuh jadi topi babi...
Kejadian kedua adalah semasa kecil... ketika saya selalu menyanyikan Garuda
Pancasila dengan pede... "Garuda Pancasilaaa...akulah pendukungmu...patriot proklamasi sedia berkorban
untukmuuu...Pancasila dasar negaraaa Rakyat adil makmur sentosa... DIBADI
BANGSA- KUUU..." Baru kelas lima SD saya sadar bahwa DIBADI adalah PRI-BADI.
Yaahhh...namanya juga salah...mohon dimaapkan...hihihi... sahabat yang aneh...
Ternyata... umur persahabatan itu memang tidak da-pat menentukan betapa sahabatsahabat kita kadang mengejutkan kita dengan berbagai kelakuan dan perkataan
mereka. Situasi 1: Sedang berjalan-jalan di Metro Plaza Senayan bersama Wenni dan Tiyas.
Pemyataan bodoh: Saya: "Bo, gue nggak ngerti deh ama Superman baru. Kenapa ya ketika dia jadi
Clark Kent itu rambutnya gonjes, tapi kalo jadi Superman teh cepak. Ga berantakan lagi kalo terbang.
Edan yah!" Tanggapan tolol pertama: Tiyas: "Mungkin pake hairspray"
Tanggapan tolol kedua: Wenni: "In kalo gue mah gak mikirin rambutnya. Yang gue gak ngerti... Superman
itu kenapa mata-nya pake infra red" Hari gini jamannya udah blue-tooth gitu
loohh..." *catatan redaksi: Wenni bekerja di bidang teiekomunikasi.
Situasi 2: Makin panik mencari kado untuk pacar saya, di tengah mal yang sudah mau tutup
tersebut. Pernyataan panik: Saya: "Gue nyari cologne Banana Republic! Ga ma-suk di Indonesia! Aduh gue nyari
dimana ya?"?" Tanggapan menenangkan penuh keyakinan:
Wenni: "ALAAHHH dari tadi nyari itu" Bo, tenang deh. Di Sports Station juga
ada!" Pertanyaan heran: Saya: "SUMPAH LO" KENAPA GA BILANG DARI TADI?"?"
Pernyataan yakin seyakin-yakinnya umat:
Wenni: "Ada lageeh... orang gue juga pernah beli
kok. Di Plaza Indonesia juga ada. Sok atuh kita ke Sports Station"
Sambil menuju tempat yang dimaksud, kami berjalan ber-sisian.
Pernyataan yang lagi-lagi diucapkan dengan nada yakin jaya:
Wenni: "Gue tuh waktu itu beli di Plaza Indonesia. Lengkap ada body lotion-nya
segala..." Tanggapan penuh kecurigaan mendadak:
Saya: "Ooo... emang di Sports Station-nya ada di mana" Kok gue ga pernah liat?"
Jawaban dengan nada yakin jaya dan mimik muka sok tau:
Wenni: "Deket tempat baju baju renang gitu kok!"
Teriakan kencang: Saya: "BOOOOM! GUE NYARI BANANA REPUBLIC, BUKAN BANANA BOAT\\\\\u
www.rajaebookgratis.com Dan adegan ini berakhir dengan sesi ketawa gila, sambil pukul-pukulan dan kejarkejaran di seputar Sports Station YANG TERNYATA SUDAH BERGANTI NAMA sejak 1997
menjadi ROYAL SPORTING HOUSE. Ckckck.-.sungguh tidak dewasa kelakuan kami
ini...Tiyas, ternyata sahabat kita itu memang one of a kind sekali... karena dia
bisa-bisanya nyamain Superman sama HP...dan tidak tahu bedanya Banana REPUBLIC
dengan Banana BOAT. Sungguh sahabat yang aneh
Kami pun melanglang buana lagi, dan berhenti di depan gerai Calvin Klein. Saya
menunjuk sebotol parfum berjudul ETERNITY.
Saya: "Bo, liat deh tuh parfum Eternity. Inget gak di Borma Setiabudi dulu ada
palsuannya namanya 'En-ternity1" Gokil banget ya dipalsuin aja gitu..." Wenni:
"Oh emang ada macem-macem. Ada POSES-SION, bukan POISON...ada AGUA DI GIO...tapi
ada yang bener-bener spektakuler..." Tiyas: "Apaan?"
Wenni: "Gue pernah liat parfum judulnya DOLCE & GABAN"
Saya: "ANJROOOOOTT!!! HAUHAUHAUHAKAHKAHKA-HAKHAKHAKKK!!!!! Mungkin bikinan
JEPANG!" Wenni: "Gue sih pengennya DOLCE & SHARIVAN... hauhauhaakahkahka!!"
Kenapa yah gak sekalian DORCE & GABAN" Hiahiahia-hiahaihi...
polisi... polisi... Sesuai rencana beberapa minggu lalu (eh minggu atau hari sih" Perasaan udah lama
banget rencananya!), saya mengarahkan mobil ke arah sebuah Plaza di bilangan
Senayan (anjiiisss... tempat ini lagi... HUEEEKKKKKM!) untuk bertemu dengan GSM
alias Geng Sabtu Malam. Me-luncurlah saya menyusuri Kapten Tendean yang macetmacet ayam, masuk ke Jalan Santa yang penuh dengan
bis kota lalu mengambil jalur alternatif Kertanegara untuk segera berbelok ke
depan gedung PL) dan memutar di balik Al-Azhar.
Baru sampai depan rumah Kapolri, mata saya nyangkut di gerombolan polisi yang
sedang bertugas mengamankan jalan secara Pak Kapolri baru pulang kerja. Lampu
sen sudah tek tok ke kiri, ngantri karena arus lalu lintas lumayan
ramai...menyebabkan saya sempat mengamati seorang polisi dengan saksama. Oh
no...hati ini serasa berhenti berdetak sesaat karena objek pandangan saya...
....mirip Samuel Rizal...(dengan fitur wajah yang lebih ke-ras, tentunya)
Tinggi, besar, cepak (YA IYALAH... POLISI GITU LOH!), ganteng dan sama sekali
tidak pas berdiri di pinggir jalan raya. Lebih pas berakting di layar
kaca...Mendadak saya melupakan trauma macet 3 jam di Patiunus seperti Jumat lalu
dan perut ini tiba-tiba serasa bergejolak dengan perasaan mehe-mehe...Dan lebih
mehemehe lagi saat mata kami bertemu...lalu...
Pak polisi ganteng tersenyum dan menganggukkan kepala dengan takzim pada
pengendara mobil yang sedang menyetir sendirian ini...
OH NO!!!! AKU TERPESONAAAA!!!
*sayup-sayup terdengar intro lagu Andai la Tahunya Kahitna di kepaia saya *
Saya jelas salting berat secara ke-gap sedang
mengagumi pemandangan indah berseragam (eugh) coklat-coklat tersebut. Dengan gugup
saya menganggukkan ke-pala sambil menyeringai bodoh, dan sedikit memajukan mobil
beberapa senti demi menghindari pandangannya. Tapi namanya barang bagus, tak
urung daku kembali me-nengok ke sumber pengganggu konsentrasi tersebut.
Objek ternyata sedang menjulurkan kepala sedikit ke samping dan kembali
tersenyum padaku! GOKIIILLL!!!! Untung lalu lintas mulai bersahabat dan saya segera me-lesat maju sembari
menyembunyikan senyum tolol yang dua kali ke-gap oleh objek tersebut...Begitu
macet-macet ayam terjadi lagi di depan Al-Azhar, langsung saya mene-lepon ceu
Wenni... memberikan laporan pandangan mata.
+ "WENNIIIIM! GUA JATUH CINTA SAMA POLISH!!"
- "ANJIS! Gua pikir penting!"
Lalu dengan lancar saya bercerita mengenai kronologis kejadian seperti di atas.
Untuk orang dengan short memory syndrome seperti saya, mengingat segala sesuatunya dengan detail pertanda kejadian tersebut sangat ber-kesan, toh"
www.rajaebookgratis.com + "Oh no Wenni, aku terpesonaaa..."
- "Eh bo, moral of the story is\ mari kita melamar menjadi Kapolri. Jam segini
udah pulang! Asik banget kayaknya tu kerjaan..."
Ya, sahabat saya itu memang sangat pandai dalam meli-hat detail-detail kecil
yang kurang penting dalam sebuah cerita, lalu mem BLOW UP nya menjadi topik
utama. Ciri khas seorang calon manajer promo kawakan.
+ "WENNI!!! GUA SERIUUUUSSS!!!"
- "Miund! Masya Allah! Nyebut neng! Naha atuh sih tiba-tiba ngeceng polisi?"
+ "Wen, walau tadi terhalang kaca mobil dan mata-hari senja yang kurang
banget... aku dapat merasa-kan bahwa tatapannya sangat teduh..."
- "GELOOOOOOM!"
+ "... dan gak tau kenapa ya...diliatin gitu aja kok gue berasa aman..."
- "YA IYALAH KAN ELU NGELIATIN POLISI!!! KALO GARONG MUNGKIN RADA KURANG!"
+ "Tapi ya bo, sumpah... ini nih cinta pada pandangan pertama euy..."
- "Und pikirin deh... YAKIN LO MAU PACARAN SAMA POLISI?"
+ "Wen, gue bahkan sudah membayangkan bahwa di hari pernikahan gue dan dia
nanti, kami akan berjalan dibawah barisan pedang...seperti Anissa Pohan dan
anaknya SBY!" Wenni ketawa mampus. Percakapan gak penting ini sung-guh mengingatkan saya pada
kejadian road trip tolol beberapa minggu lalu.
- "Anjrot ya Io! Kalo baru jadi pengawal Kapolri mah boro-boro pedang
maliiiihhh!!!" + "TERSERAH! Pake lightsaber juga gua rela!"
- "Bo, dia itu pendidikannya apa... yakin Io mau jadi anggota PERSIT KARTIKA
CHANDRA KIRANA?" + "Kalau itu yang dinamakan pengorbanan, aku rela..."
- "T*I LO!!!" Lagi-lagi sesi ketawa mampus dari kedua belah pihak.
+ "HEH! Ngaca ya! Yang anak tentara tuh sapa" Ja-ngan suka mencela! Inget bapak
lu tuh kerjanya apa-an!!"
- "MAKANYA GUE NASEHATIN BIAR LO GA MENG-ULANGI KESALAHAN IBU GUE!!!"
+ "HEH SETAN! Ibu Io nikah ama bapak Io dan meng-hasilkan empat anak yang
semuanya berjaya dalam karir dan kehidupan. Salah mananya?"?"
- "Bo bener deh, kalo lu punya suami tentara, anak lu entar kaya gue...Dulu gue
waktu kecil kalo pagi-pagi tugas gue adalah ngelapin pangkat bapak gue pake
brasso!" Kini saya yang ketawa mampus.
+ "MALIH ITULAH KEWAJIBAN SEORANG ANAK!"
- "Anjrit ya lo...anjrit banget ya Io Und...sumpah.. kenapa ya Tuhan...kenapa
dia harus menelepon gue dengan hal-hal gak penting beginih..."
Gak kerasa, setelah perut keram dan mata banjir gara-gara ketawa, sampai juga
saya di Plaza Terkutuk. Nggak lama langsung ketemuan sama neng Wentjeh dan neng
Sita. Cerita pun diulang kembali. Tak lama kak Sapto bergabung dan ronde tiga pengulangan cerita naksir apa- rat pun kembali digelar.
Gongnya adalah ketika kakak Evi datang dengan sebuah CD Paul Anka untuk
diriku...oh... sungguh mengharuken...dan sebagai imbalannya akupun mengulang
cerita tersebut untuk yang KEEMPAT kalinya! Ironisnya, dari semua orang yang
saya ceritain, yang tampak setuju hanya kakak Sapto secara Evi, Sita dan Wenni
nampak skeptis dan cenderung melecehkan. Huh.
"Tuh kan Kak Sapto, terbukti kan bahwa sebenarnya aku gak pemilih soal pasangan.
TEMEN-TEMENKU inilah yang bikin repot!!!"
Kak Sapto hanya tersenyum simpul sambil berusaha me-nahan supaya sup ayamnya tak
tersembur keluar. Sungguh sopannya. Tuh Wen, Sit, Vi...jadi manusia tuh kayak
kakak Sapto dong. Sopan, baik, jaga perasaan orang... dan suportif dalam tiap
langkah kawannya. Bukan seperti kalian, perempuan-perempuan sialan yang taunya
cuma ngetawain orang doang. Jujur ya, sekarang saya jadi punya respek lebih sama
mereka yang bekerja di bidang ke-amanan. Dan mind you, polisi itu ga cuma
www.rajaebookgratis.com ngejagain ke-amanan maii. Mereka bertanggung jawab atas keamanan NEGARA!
Didukung dong temennya kalo naksir aparat!!! Dasar kalian perempuan
keparaaaatt!!! HUAAHAAKHAKH-KAHKAHKAKKKKK!!!!
Haduh. Aduh senangnya hari ini karena saya dibukakan mata oleh Yang Kuasa bahwa masih
banyak cowok kece diluar sana dengan jenjang karir yang jelas, peraturan
monogami yang sesuai moral dan kadar ke macho an yang tak di-ragukan...Mari mari kita
galakkan ngeceng aparat, secara mereka berbaju ketat (yang ini pernah dibahas
duluuuu banget... hihihihihi). Lupakan cowokcowok metroseksual, say goodbye pada
atlit yang pinternya cuma di lapangan, tinggalkan kaum selebriti yang terlalu
banyak penggemar dan usir keinginan memiliki pacar brondong...
Karena pria-pria berseragam pun dapat menggoda iman, ternyata.
bulan puasa bersama wenni
-1997+ "Neng gue laper"
- "Sabar atuh namanya juga puasa"
+ "Neng lu minum aja depan gue. Gue imannya kuat kok"
+ "Nggak ah. Lu kan puasa"
- "Gua ngidam Suis Butcher deh"
+ "Mau buka di sana" Sok atuh nanti kita ke sana..."
- "Sekarang aja kesananya"
+ "SEKARANG BARU JAM DUA SIANG, WENNI!"


Gokil Sebuah Kompilasi Kedodolan Karya Miund di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

- "Yah elu kan bisa makan duluan" _i_ ii
ii Dan pembicaraan ini berakhir dengan kegiatan me-list tempat-tempat menyelerakan
untuk buka puasa. Pada kenyataannya, Suis Butcher tak jadi kami sambangi, dan
dua anak sialan ini mentok di Gelael untuk buka puasa di Kentucky Fried Chicken.
-2000- "Neng, bosen nih. Jalan-jalan yuk. Temenin gua ngabuburit."
+ "Tapi cuma bisa sampe jam setengah lima. Gua teh mau ke gereja ntar sore"
- "Lo ke gereja" Oh iya yah...mau ujian, ngejar ber-kah ya lo"
+ "Sial" - "Ya udah atuh gua temenin ke gereja" + "Nanti kaya supir nunggu di mobil?"
- "Ya gua masuk aja, susah amat"
+ "Eh apakah wajar ngabuburit di gereja?"
- "Ah wajar-wajar aja. Yang penting gua ga pindah agama"
+ "Yakin" Lo ke kosnya si Dewi ajah kan deket gereja. Entar gua jemput"
- "Ih, ga boleh nih gua ke gereja?"
+ "Bo, absurd banget tauu... Ntar gua dimarahin ibu bapak lo gimana?"
- "YA ENGGAK LAH! KENAPA MESTI MARAH" KAN GUA CUMA NEMENIN LO!"
+ "Eh atuuuhh... lagi puasa ngga boleh emosiii!!!"
- "Ya makanya, pokoknya entar gua ikut. Titik" + "Mau ngecengin Topsy sama Cesar
ya lo?" - "YA ENGGAK ATUHl" + "Oh kirain..."
- "Eh, emang mereka satu gereja sama lo?"
+ "Ehng... udah beberapa kali sih ketemu terus..."
- "PANTES!" Sore itu Topsy dan Cesar sebagai duo kembar atlet
renang yang sempat masuk dalam daftar kecengan Miund dan Wenni kebetulan tak
hadir dalam kebaktian. Tapi Miund dan Wenni menemukan bahwa ternyata cowok-cowok dari jurusan Tambang juga layak dikecengi karena tampak sungguh menawan
diantara umat gereja yang ra-ta-rata setengah tua.
-2006- "NENG! NENG!"
+ "Nelepon tuh pake 'halaw' dulu atuhl"
- "Wan ini gawat Neng. Bulan puasa kali ini gawat pisan..."
+ "Gawat kunaon?"
www.rajaebookgratis.com - "Banyak godaan menerpa gua euy!"
*muiai mengira-ngira apa saja godaan yang mampir di rumah sahabat saya itu*
+ "Godaan naoooonn?"?"
- "Jadi ya gua mimpi kita makan di food court belakang ITENAS ituh... lengkap
siah ada elu ada Wulan sama Tiyas juga. Kita makan RAWON sama TEMPE MENDOAN"
*gubrak* + "Setan, gua pikir lo mimpi seksual atau apa gitu"
- "Mimpi seksual mah masih bisa dikontrol. Tapi booo ...RAWON sama MENDOAN itu
looohhh!!! Gua jadi pengeeeeennn..."
+ "Lo sadar ga sih sekarang baru jam berapa?"
- "Iya jam 12 siang... dan gua BARU BANGUN. Edan
urang kesiangan siah hudang teh...Meni ayeuna ngi-dam BATAGOR RIRI oge tah.
Parah yeuh. Parah." + "Ih kaya turis lo."
- 7 know! Asa seumur hidup urang jadi orang Bandung asli tak pernah sekalipun
ngidam BATAGOR RIRI... Naha atuh ayeuna teh kieu..."
+ "Sing sabar nengsiiihh..."
- "Eh yang di belakang ITENAS itu food court-nya masih ada gak ya?"
+ "Puja sera maksud lo"
- "Iyah! Pujasera! Masih ada ga sih?" + "MENEKETEHEEEEEE!!!"
Setelah sepuluh tahun bersahabat dengan seorang musli-mah kontemporer bernama
Wenni, saya memang hafal be-ntul tabiatnya tiap Ramadan tiba. Sebagai warga nonIslam yang tak kalah sekuler, saya selalu menjadi tim ba-ngunin sahur orangorang se-kos...tak terkecuali Neng Wenni yang berdomisili nun jauh di Bandung
Selatan sana. + "Halo" Neng" BANGUN! SAHUR! SAHUR!!"
- "Nggghhh..." + "HALAAAAWWWWW!!!"
- "Iya iya ga usah tereaaaakk!!" + "Udah bangun?"
- "Udaaaahh..." + "Bohong"
- "Udah!" + "Buka matanya!"
- "UDAH!" + "BOHONG!" - "Bulan puasa teh gua ga bakal bohong siah..."
+ "Ya udah. Gua mo tidur lagi yah. Daaaahhh!" -"Daahh!!"
Tindak lanjut pembicaraan pagi buta via telepon itu ber-sambung pada kurang
lebih jam 10 pagi saat menjelang kuliah tiba. Wenni datang tergopoh-gopoh sambil
makan rati. + "LO GAK PUASA?""
- "Nggak euy." + "Kenapah?"
- "Ga kuat bo. Tadi gak sahur" + "KAN UDAH GUA BANGUNIN!"
- "Kan gua ketiduran lagih..."
Neng Wenni memang selalu berusaha untuk menjalankan ibadah puasa dengan
sempurna. Seperti mengurangi ke-biasaan bergosip, misalnya. Buat dia, puasa
sambil bergo-sip itu haram hukumnya. Tapi puasa tak berarti pura-pura gak tau
sama keadaan. Buktinya dia dengan setia mende-ngarkan cerita saya mengenai
seorang artis yang tak kunjung dibayar honornya kemarin itu... hihihihi...
Nah, Neng Wenni ini sungguh hebat. Kalau dulu dia nggak kuatan kalau lupa sahur,
sekarang mah canggih. Cukup dengan D'Crepes atau bubur gandum, staminanya gak
tu-run sedikitpun sehari penuh. Tapi Neng Wenni ini punya kebiasaan yang kurang
baik bagi kesehatan lambung... yaitu...
KALAP SAAT BERBUKA PUASA Ya...ya. Dan inilah yang sekarang dijadikan alasan bagi-nya untuk tidak sahur.
Dasaaaarrrrrr perempuan aneeee-ehhh!!!
Tapi saya mengacungkan jempol sebanyak-banyaknya buat si Neng belakangan ini.
Karena seiring bertambahnya usia, dirinya semakin taat menjalankan perintah
agama. Walau harus berjuang keras melawan godaan-godaan sin-ting seperti batagor
www.rajaebookgratis.com Riri. Masih untung kegodanya cuma sama batagor ya Neng...kalo sama DJ Riri kan
agak sulit tuh... inget Pak A... Dulu saya pernah bekerja dibawah seorang bos yang suka banget jadi pusat
perhatian anak buahnya. Se-but saja namanya Pak A. Si bapak ini memang perlente
sekali. Usia tigapuluhan, punya keluarga sakinah, istri yang cantik dan anak
yang lucu. Orangnya pun bertang-gung jawab sekali pada pekerjaan. Paling tidak,
kelihat-annya begitu. Masih normal kedengarannya" Ya memang masih.
Nah...si Pak A ini selalu ingin kami-kami anak buah 'me-ngetahui1 atau paling
tidak 'ingin tahu' tentang dirinya. Saya dan teman-teman awalnya memang pengen
tahu... sebatas keingintahuan anak buah pada umumnya. Di satu titik, kami
berhenti mencari informasi karena menurut kami, pengetahuan kami tentangnya
sudah cukup. Ternyata kami salah besar.
Suatu hari, Pak A mengangkat sebuah isu yang seru diba-has yaitu mengenai dansadansi. Tertunjuklah seorang penulis berinisial M (bukan saya), untuk mengupas
isu ini secara lagi jadi bahan omongan. Simak pembicaraan Pak A dan oknum M.
Pak A: "M, kamu tau banyak nggak mengenai dansa?" M: "Nggak terlalu sih, Pak...
tapi saya bisa riset kok" Pak A: "Kamu riset dimana?"
M: "Bisa di internet, bisa juga interview para pedansa langsung."
Pak A: "Kamu nggak mau interview saya?"
Oknum M mengerutkan dahi. Belum sempat bertanya lebih lanjut, Pak A langsung
mengumumkan pada seisi ruangan bahwa dirinya adalah pelaku dansa dansi yang
cukup ak-tif, dan secara sukarela membagi pengetahuannya tentang dansa.
Ini masih normal. Lain waktu, Pak A menyuruh anak buahnya untuk menulis mengenai golf dan wine.
Pak A: "Golf itu permainan yang penuh seni. Tanya saya aja... saya tau banyak
tentang golf Oknum L: "Oh emang handicapnya berapa Pak?" Pak A: *beiaga nggak
denger, mikir sebentar fain me-ianjutkan* "Saya sering main di driving range"
Oh... masih driving range toh
Pak A: "Tulis dong tentang wine. Kita
ini concern sama gaya hidup Iho!" Oknum
D: "Angle tulisannya?"
Pak A: "Ya nanti saja kita ngobrol. Saya suka sekali minum wine"
Singkat kata, untuk ukuran pemred majalah... Pak A ini senang sekali bila
dirinya dijadikan nara sumber. Dan untuk ukuran pemred majalah gaya hidup, orang
ini tampak kurang terlalu banyak tahu tentang gaya hidup metropolitan...tapi
paling senang dianggap yang maha tahu tentang dugem Jakarta.
Pak A: "Party nanti malam itu adanya dimana ya?" Oknum S: "Di BC Bar, pak" Pak
A: "BC Bar itu dimana?"
Oknum S *m&nyembunyikan cengiran melecehkan *: "Di sampingnya Hard Rock Cafe,
Pak" waktu itu Hard Rock Cafe masih di Sarinah Thamrin. Pak A: "Ooo...sebelahnya
Kedutaan Perancis ya" Oke nanti malem saya datang"
Ketika pak A meninggalkan ruangan, oknum-oknum anak buah tertawa terbahak-bahak,
dan berbagai celaan ber-aroma gosip langsung membahana.
"Katanya gaul dan funky... Hard Rock Cafe aja ga tau!" "Makanyaaa... banyakan
gaul di Mangga Besar siiihh!!"
Kejam sekali teman-teman saya waktu itu.
Dari situlah, kami semua berkesimpulan bahwa Pak A ini
agak 'sok tau', pengen dianggap pandai... dan senang sekali bila ditanya.
Gongnya adalah ketika Pak A baru pu-lang liburan dari Bali. Kami sekantor
kompakan untuk 'pura-pura tidak tahu dan tidak peduli' untuk membuktikan bahwa
beliau memang suka ditanya, dan melihat reaksi-nya bila tidak ada yang bertanya.
"Pssst... Pak A dateng! Jangan ada yang nanya dia weekend kemana!" seorang rekan
memberi warning, melihat mobil Pak A memasuki pelataran parkir.
Kami pun stand by di komputer masing-masing, belaga serius ngejar deadline.
www.rajaebookgratis.com "Hai semuaaa!!! Waduuuh... sibuk banget sih anak-anak buahku nih...santai dikit
dong kerjanya...mungkin kalian semua butuh liburan"
Semua saling lirik di balik monitor komputer. Indikasi pertama dia minta
ditanya. "Hai Pak. Kok baru dateng?" sapa sekretaris redaksi kami yang memang kadang suka
terlalu ramah. Semua melemparkan pandangan judes padanya. Yang dipandang
langsung ciut, dan dengan tidak bertanggung jawab membenamkan wajah dibalik
majalah yang sedang dibaca.
Pak A senyum-senyum misterius.
"Iya nih. Baru bangun. Capek sih weekend-nya"
Indikasi kedua muncul. Saya dan rekan seberang meja
intip-intipan menahan tawa.
Pak A mendekati meja saya.
"Gimana, Miund, kapan kita naik cetak?"
"Nggak ada masalah Pak. Semua
sesuai schedule," ujar saya sok lempeng.
Pak A menepuk-nepuk bahu saya,
"Bagus itu. Tapi kamu tampak tegang. Butuh relaksasi sepertinya. Ke Spa
mungkin?" Saya menggeleng, "Nggak ah. Bokek. Kalo gajinya naik sih boleh"
Pak A segera menjauh dari meja saya. Istimewanya orang ini adalah kapanpun topik
'gaji' diutarakan, mendadak ru-ang privasi kita sebagai pegawai yang biasanya
sempit, jadi luas mendadak. Ia mendekati rekan saya yang sibuk menahan senyum.
"Kamu kok senyum-senyum" Lagi seneng ya" Kayak saya aja"
Tanggapan normal untuk pernyataan seperti diatas adalah: "Emang Bapak lagi
seneng kenapa?" Tapi berhubung tanggapan tersebut dapat memancing beliau untuk
ber-cerita mengenai weekend-nya di pulau Dewata sampai le-wat jam kantor, rekan
saya menjawab taktis: "Ah enggak Pak. Lagi olah raga muka"
Pak A belum menyerah. Ditanggapi anak buahnya dengan datar dan tak ada
resiprokrasi tidak menyetopnya untuk menghampiri korban terakhir...sekretaris
redaksi kami yang manis wajahnya dan tulus budinya.
"Kamu lagi baca apa" Ini kan majalah saingan"
Sekretaris cantik kami langsung salah tingkah. Kami semua menyembulkan kepala
dari balik layar monitor ma-sing-masing, memperingatkan dengan bahasa mata padanya untuk tidak terpancing.
"Eng... tadi nemu di reception, Pak."
Pak A saat ini sudah mengambil majalah tersebut, lalu dengan wajah serius
membalik-balik halamannya. Dia berhenti di halaman mode.
"Model ini mirip juga ya sama saya" Iya gak" Hahahaha..."
Pak A mencoba melawak, dan gagal total secara yang di-tunjuk adalah model ngetop
Aldebaran dengan dada te-lanjang memamerkan six-pack. Sekretaris redaksi kami
tertawa basa-basi. "Mirip sih...dari jauh..." jawabnya dengan terpaksa. Sejauh
ini, rekan-rekan redaksi sudah be-rani kembali berkonsentrasi pada pekerjaan
walau kuping masih pada berdiri untuk terus menyimak percakapan pak A dan
sekretaris. "Aldebaran itu hitam ya kulitnya. Kayak saya. Iya gak" Liat deh..."
"Oh iya ya..." "Coba saya sama kamu iteman mana?" "Iteman Bapak lah... hehehe..."
"Iya nih. Kamu ati-ati Iho, jangan suka kelamaan pa-nas-panasan. Nanti lebih
item seperti saya" Saya melirik rekan yang duduk di samping saya. Matanya menyipit, mulutnya
menyeringai, hidungnya berkerut. Saya tahu yang ada di pikirannya:
Jangan terjebak... jangan terjebak... jangan terjebak...
Suara sekretaris muncul lagi setelah didahului dengan de-sahan nafas menyerah.
"Emang bapak itemnya gara-gara panas-panasan?"
Semua kepala menyembul kembali dari balik monitor, me-mandang sekretaris dengan
penuh angkara murka. Sekretaris redaksi yang manis dan berbudi tulus telah
www.rajaebookgratis.com menya-dari kesalahannya, terpaksa tersenyum, memiringkan kepala dan berpura-pura
menunggu jawaban Pak A dengan antusias... sembari menghindari pandangan rekanrekan seruangan.
"Oh iya...jadi weekend kemarin saya panas-panasan di pantai. Ke Bali! Seru
sekali..." Dan sekretaris redaksi kami jadi korban kemarahan se-kantor.
+ "Lo gimana sih" Kita kan udah kompakan!"
- "Aduh sorii... soriii... abis dia gak berenti ngomong boo...deket meja gue!"
+ "Bilang aja minta naik gaji apa susahnya sih! Dia pas-ti kabur! Miund aja bisa
tuh!" - "Miund kan emang judes"
+ "Ya apa kek... ngehindar apa kek! Kan ga perlu judes!"
- "Yaahh...boo...abis kasian...minta ditanya banget..."
Huahuahuahahkahakhakhakakk...
Kadang kekesaian memuncak bikin saya ekstra produktif maki-maki orang tak
berdosa di dunia may a. Dan kadang, tuiisan yang dihasiikan iebih dramatis
daripada kejadian sebenarnya.
ratu komplain nasional vs warga negara yang baik
Latar Belakang Mega proyek renovasi sekolah dasar negeri, terjadi te-pat dibelakang istana Ratu
Komplain Nasional. Hal ini menyebabkan terjadinya polusi suara yang sangat mengganggu bagi keluarga Ratu pada umumnya dan Ratu pada khususnya karena
singgasananya berbatasan langsung dengan sumber kebisingan.
Situasi 1 Ratu Komplain Nasional ditemani sahabatnya yang ber-nama Warga Negara Yang Baik
baru pulang dari tamasya keliling kota. Mendadak kereta kencana mereka yang sudah masuk setengah kilometer menuju istana, dihalau para kuli untuk mundur
kembali, karena ada TIGA truk pengaduk semen yang hendak keluar melalui jalan
pribadi tersebut. Ratu Komplain Nasional: "Udah gila kali ya! Mereka pikir
daerah ini tempat industri" Sinting! Ini peruma-han yang aman damai tentram loh
jinawi!" Warga Negara Yang Baik: "Yah paduka Ratu...namanya juga proyek"
Ratu Komplain Nasional: "Tapi ini kan nggak bener. Masa gue mesti atret sampe
berapa ratus meter hanya demi biar mereka bisa lewat" Perasaan gue warga daerah
ini deh! Goblok!" Warga Negara Yang Baik: "Tapi ini kan proyek pem-bangunan sekolah, Paduka
Ratu...untuk perkembangan generasi bangsa kita juga..."
Ratu Komplain Nasional: "Ya bukan berarti dong! Emang enak disuruh mundur-mundur
begini" Yang tinggal disini duluan kan gue, bukan kuli-kuli ini!"
Warga Negara Yang Baik: "Ampun Paduka...mereka itu kan orang kecil...cuma
mencari sesuap nasi. Itupun dapat kerjaan di proyek sekolah milik
pemerintah...kebayang kan berapa upah mereka...Mohon dikasihani, Paduka Ratu..."
Kalau sudah begini, Ratu kalah telak. Hanya bisa misuh-misuh sambil menahan
kesal. Situasi 2 Ibu suri siang itu bersin-bersin terus. Ratu Komplain Nasional khawatir berat.
Tetapi ketika koki kerajaan memberitahu apa sebab sebenarnya, Ratu Komplain Nasional marsh besar.
Warga Negara Yang Baik: "Paduka...mengapa wajah Paduka Ratu siang ini tampak tak
sedap dipandang?"

Gokil Sebuah Kompilasi Kedodolan Karya Miund di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Ratu Komplain Nasional: "Jangan asal deh, mungkin mata lu aja yang rusak. Nih
ya, ibu gue aja sampe bersin-bersin gara-gara proyek sekolah sialan itu. Debunya
bikin kesehatan terganggu!"
Warga Negara Yang Baik: "Paduka Ratu...memang ada debu yang mengganggu...tapi
hamba punya kabar gem-bira buat Paduka...Ini ada pemberitahuan dari Ketua RT
bahwa proyek renovasi sekolah ini hanya akan dilaksana-kan dalam waktu empat
bulan saja" www.rajaebookgratis.com Ratu Komplain Nasional: "APAAAA?" EMPAT BULAN?"" UDAH GILA KAYAKNYA SI KETUA RT!
PECAAATM!" Warga Negara Yang Baik: "Ampun Paduka...Ketua RT hanya rakyat kecil
biasa...beliau hanya menjalankan tu-gas..."
Ratu Komplain Nasional: "Petugas kecil" Sekarang gue mau tanya sama lu. Dimana
istana Pak RT berada?"
Warga Negara Yang Baik: "Eng...di blok sebelah, Paduka"
Ratu Komplain Nasional: "Apa dia mengontrak atau me-miliki istananya sendiri?"
Warga Negara Yang Baik: "Informasi terakhir...istana beliau milik pribadi,
Paduka" Ratu Komplain Nasional: "Kamu tau berapa nilai istana beliau bila dijual beserta
tanahnya?" Warga Negara Yang Baik: "Menurut data, dua milyar masih bisa nego"
Ratu Komplain Nasional: "JADI DIA PETUGAS KECIL APANYA?"?"
Warga Negara Yang Baik: "Ampun Paduka... ampun..."
Ratu Komplain Nasional: "Dan dia tinggal SATU BLOK LEBIH JAUH dari kita. Benar?"
Warga Negara Yang Baik: "Benar, Paduka"
Ratu Komplain Nasional: "Lalu dia hanya dengan modal kertas sama mesin tik bapuk
bisa mengeluarkan SELE-BARAN PEMBERITAHUAN tentang proyek yang MUNGKIN
mengganggu kenyamanan" Benar?"
Warga Negara Yang Baik: "Benar, Paduka"
Ratu Komplain Nasional: "Apakah kamu pikir debu sialan ini sampai ke istananya
yang SATU BLOK LEBIH JAUH dari kita itu?"
Warga Negara Yang Baik: "Eng... tidak, Paduka"
Ratu Komplain Nasional: "Ini yang kamu pikir ADIL?" *meremas-remas kertas
selebaran pemberitahuan* Warga Negara Yang Baik: "Tidak Paduka...tapi...kalau boleh hamba
mengingatkan...proyek ini untuk sekolah dasar, Paduka...Untuk kepentingan anakanak bangsa di masa depan..."
Ratu Komplain Nasional: "AAAAARRRGGGHHH!!!" Dan Ratu Komplain Nasional sekali
lagi kalah telak, walau pendapatnya didukung kenyataan yang ada bahwa Pak RT
melakukan ketidak adilan yang teramat sangat.
Situasi 3 Ratu Komplain Nasional terpaksa lembur mengurusi tetek bengek kerajaan
entertainment yang harus diselesaikan di kantor hingga larut malam. Baru dapat
memejamkan mata tepat pukul tiga lewat tiga puluh dini hari. Tiba-tiba ia
terbangun dengan kejamnya oleh deru BOR dan suara getokan martil yang sahut
menyahut...ditingkahi seruan-seruan khas pekerja bangunan asal Jawa Barat {'Jang
nu ieu didieu lain" D1TAMP1 ATUH BEUL! SIAH GAROBLOGU). Ketika dilirik, jam
weker masih menunjukkan pukul enam tiga puluh pagi hari.
Ratu Komplain Nasional: "AAAAAAGGGGHHHHH!!!!!" Warga Negara Yang Baik: "Selamat
Pagi Paduka Ratu..."
Ratu Komplain Nasional: "SURUH MEREKA DIAM! SURUH MEREKA BERHENTI!"
Warga Negara Yang Baik: "Paduka...itulah kehidupan proyek... nampaknya
pembangunan sekolah sudah mengalami kemajuan. Mereka udah mulai pasang rangka
untuk lantai dua..."
Ratu Komplain Nasional: "GUA GAK PEDULIM! SURUH DIAAAMMM GUA BELOM TIDUR
SEMALAMAAAAANNN!!!" Warga Negara Yang Baik: "Tapi Paduka... sebentar lagi anak-anak SD akan
memperoleh sekolah baru... yang lebih bagus dari sebelumnya..."
Ratu Komplain Nasional: "DIAM!!! KALO EMANG NIAT, SEKOLAH PAKE ATAP RUMBIA JUGA
BISA!" Warga Negara Yang Baik: "Jangan Paduka... kita harus peduli pada generasi muda
bangsa kita... mereka harus mendapatkan pendidikan dan fasilitas yang terbaik"
Ratu Komplain Nasional: "T*IIIII!!! T*I KUCIIII-INGGGGM! AJARIN AJA MEREKA
NGEROKOK! SURUH BELI PAPIR, TERUS AJARIN NGELINTING ABIS ITU SURUH NYI-MENG AJA
BIAR PADA DIEM! GUA MAU TIDUR LAGI!"
www.rajaebookgratis.com Warga Negara Yang Baik: "Paduka Ratu...ini buat kepentingan umum...Apakah Paduka
Ratu lupa akan pelajar-an PMP...Utamakan kepentingan umum diatas kepentingan
pribadi atau golongan?"
Ratu Komplain Nasional benar-benar kehilangan kesabar-an. Segera ia mencabut
samurainya, dan... JLEB. "AHGGGHHM!" Satu tusukan di dada kiri Warga Negara Yang Baik cukup membuatnya terdiam
selamanya, tersungkur lalu jatuh ke tanah. Ratu Komplain Nasional duduk di sisi
tempat tidur, tidak menyesali perbuatannya sama sekali. Dua belas tahun dicekoki
Pendidikan Moral Pancasila, lenyap sekejap... ironisnya disebabkan oleh proyek
yang akan menjadi tempat anak-anak diajarkan untuk menerima pelajaran yang sama.
Alter ego yang moralis kadang merepotkan. Huh.
hidup ini audisi Tadi malam, di tengah banjirnya kota Jakarta, sekitar 30 bapak-bapak berkumpul
di ruang tamu rumah saya. Ada apa gerangan" Ternyata si Papah didaulat menggelar
acara malam silaturahmi antar warga kompleks. Pak RT pun datang berkunjung.
Sedikit penasaran liat doi setelah si Papah mengirim surat keluhan abis-abisan
gara-gara pembangunan sekolah di belakang rumah yang sangat mengganggu itu.
Ternyata dia baik-baik saja dan nampak sudah dimaafkan oleh bapak-bapak
sekompleks. Malam pun berlalu dengan akrab dan kekeluargaan.
Or so I thought Sebelum bapak-bapak sekompleks lengkap berkumpul, saya dan si pacar permisi keluar untuk bermalam mingguan di Plaza Senayan. Melihat
PS yang seperti kota mati itu, setelah menyantap semangkuk ramen di Sushi Tei
saya dan si pacar pulang dengan buru-buru. Takut jalanan banjir lagi secara
hujan kembali turun. Setibanya saya dirumah, si pacar langsung pulang setelah
berpamitan dengan si mamah dan saya hinggap sejenak di meja makan. Si mamah
dengan cekikikan berbisik-bisik melaporkan sesi 'nguping' gak sengaja yang
berlangsung sejak kira-kira dua jam yang lalu
Mamah: "Kasian Pak Y" - maksudnya Pak RT. Saya: "Kenapa?"
Mamah: "Dari tadi diserang terus sama warganya.
Dibanding-bandingin sama RT yang dulu, who happens to be present"
Saya: "No kidding!"
Mamah: "Ember."
Saya: "Trus defense-nya apa?"
Mamah: "Ya boro-boro defense. Diem aja dari tadi"
Saya: "Aduh kasihannya... Trus?"
Mamah: "Yah gitu deh. Di sini aja kalo mau dengerin."
Saya: "Males ah. Aku mau main The Sims aja di kamar"
Saya pun naik ke atas lewat tangga garasi, sedikit teng-sin soalnya sama bapakbapak karena kostum cewek gipsi dengan rok yang penuh untaian benang mungkin
akan di-anggap aneh. Siang ini saya makan sama si mamah dan si papah. Ternyata benar, semalam itu
judulnya adalah "Pengadilan RT" oleh para warganya. Waduh. Tak urung diri ini
merasa bersalah karena pernah memaki-maki RT walau lewat blog
Saya: "Emang kenapa sih dia bisa turun banget performance - n y a ?"
Papah: "Ya iyalah. Dia itu kan masih kerja. Masih sibuk sama urusan lain. Belum
siap jadi RT." Saya: "Emang ada kandidat lain yang mau jadi RT?" Mamah: "Wan itu
sih banyak bener. Pak R itu napsu pengen jadi RT. Pak YS juga. Malah semalem dia
urun saran bagaimana kalau jabatan RT itu dipegang secara bergantian. Padahal
kalo mereka yang jadi RT belum tentu bisa lebih bener daripada yang sekarang"
Papah: "Sebenarnya inti dari kumpul-kumpul semalam itu kita ingin cari solusi
biar bisa membantu Pak Y dalam menjaga lingkungan sini. Tapi karena udah pada
sebel, akhirnya jadi ajang salah-salahan." Saya: "Terus yang menengahi siapa?"
www.rajaebookgratis.com Papah: "Ya kebetulan aku dan mantan RT yang dulu" Saya: "Kasihan juga. Tapi ya
gimana ya...serba salah juga kalo jadi Pak Y"
Dan berkat obrolan siang ini saya jadi tahu kalau jaman si Papah bujangan dulu,
RT yang menjabat waktu itu pernah punya inisiatif bikin kalender kompleks tiap
tahun baru dari sisa uang iuran warga. Baru tahu juga kalau dulu pernah ada
imbauan untuk menanam pohon perdu di tiap halaman dari mantan RT masa jabatan
ke-sekian. Dan juga baru tahu kalau RT yang sekarang ini sebenarnya not so bad
karena dari semua RT yang pernah menjabat, cuma dia satusatunya yang transparan
banget soal penggunaan biaya iuran. Warganya jadi tau kalau Ibu M males bayar
iuran sampah, jadi tau kalau Bapak B ogah bayar iuran
keamanan dan jadi tau kalo Bapak G paling rajin bayar iuran sampai pernah
dijuluki 'warga teladan'. Gokil.
Dari situ juga saya baru tau kalau jadi RT itu susah juga. Mesti proaktif sama
warganya. Mesti bisa sok akrab nanya-nanya tentang lingkungan, ada keluhan apa
eng-gak, kalo ada keluhan apa kira-kira ada solusi yang bisa dieksekusi segera.
Terus mesti follow-up ke kelurahan... terus sampai tingkat Gubernur jika masalah
tak tersele-saikan. Walah walaaaahhh... ribet.
Yang paling ajaib: semua keribetan menghadapi warga yang kian kritis ini harus
dilakukan secara gratisan. Suka-rela. Amal. Itupun masih dinilai sama orangorang. Kalo bagus gak ada yang muji, tapi kalo jelek dihina dina bah-kan
diadili. Ih, mending jadi Presiden kaleeee...paling enggak sering masuk tipi.
Anyway, poin tulisan ini adalah...betapa sekarang saya jadi makin 'ngeh' kalau
kita sebagai manusia selalu dinilai sama orang lain. Atas dasar apapun. Orang
pasti punya penilaian terhadap hal-hal yang kita lakukan dan mau itu baik atau
jelek, kita harus terima. Nggak segampang itu ngelawan orang-orang yang menilai
kita, karena mereka punya hak. Ketika kita berani tampil dan terlihat oleh umum,
kita sudah dengan sengaja menceburkan diri kita ke laut. Kalau nyeburnya di laut
cetek masih nggak masalah. Paling kena uburubur. Nyeri banget tapi diken-cingin
juga ilang. Tapi kalo nyebur di laut dalem" Kalo di-makan paus sekalian ilang
sih nggak masalah. Ketika kaki
digigit hiu trus putus dan dalam kondisi sekarat" Itu yang jadi masalah.
Cuma keberanian yang diperlukan, sebenarnya. Saya ka-gum sama orang-orang yang
berani tampil. Saya kagum sama orang-orang yang apapun penilaian masyarakat tetap eksis di muka umum. Penyanyi ME, misalnya. Man, dari mana ya dia dapet
attitude itu. Hebat banget bos. Di tengah perkara memalukan yang menurut
sebagian besar masyarakat adalah 'bodoh1, dia berani Iho diundang ke berbagai
talkshow...nyany'\ pula. Soal otak saya nggak mau komentar lebih banyak. Tapi
soal nyali, wah. Canggih lah.
Saya sedang berusaha mengumpulkan keberanian. Tapi nampak sulit aja gitu. Ibarat
ikutan Indonesian Idol, saya baru sampe taraf lulus pre-casting. Belom masuk
dinilai sama juri utama. Boro-boro ikut babak spektakuler. Sekarang
kesimpulannya cuma satu: Hidup ini audisi. Maka dari itu, tiap hari saya harus
melakukan segala hai dengan se-baik-baiknya. Di Indonesian Idol, jurinya cuma 4.
Di kehidupan, sedunia aja gitu yang menilai. Sinting bukan" Jadi inget kata-kata
mantan bos saya dulu, ketika saya dan teman-teman sekantor nyela-nyela seorang
penyanyi mu-da. "Paling enggak, dia udah berani muncul di depan umum. Kalian
mana" Udah pernah nyoba belom" Jangan cuma bisa ngatain orang." Dulu sih saya
cuma mencibir dikuliahin begitu. Plis deh, cuma ngeledek dikit aja pake ditegur.
Now it's different. I'm putting myself out there.
And if all else fails. ...at least I tried. kenapa ya...
Cuma iseng aja... pengen tanya... Kenapa sih istilahnya "LENGGANG KANGKUNG?"
Kenapa bukan "LENGGANG TERONG" atau "LENGGANG BA-YAM" atau "LENGGANG KOL?"
Hm... cuma pengen tanya aja... ada yang bisa jawab" ketololan yang benar-benar
TOLOL www.rajaebookgratis.com Jadi ya... sore ini saya lagi bener-bener konsentrasi terburu deadline. Tapi
entah kenapa tiba-tiba saya ketemu sebuah berita yang sangat MENGGANGGU di detik.com mengenai pemindahan bendera pusaka yang makan biaya 3 Milyar rupiah.
UDAH GILA KALEEEEEEM! Bo, plis deh. Hari gini, makan sebulan aja susah. Kerja banting tulang, dimaki-maki, pusing,
stress demi mempertahankan hidup dan segala gayanya...dapet gaji yang katanya
udah lu-mayan...masih aja kurang berasanya...jangan ngumpulin duit 3 milyar.
Ngumpulin 10 juta aja masih jauh dari impian.
Dan bapak-bapak kita di pemerintahan itu dengan dodol-nya malah mikirin BENDERA
PUSAKA...gimana cara mindahinnya dan gimana cara nyimpennya sampe ngejaga ke-lembaban udara disekitarnya.
Untuk lebih rincinya, kata-nya sih ini nih biaya yang dibutuhkan (sumber: detik.
com): Lemari ukuran 1,6x2,2x0,8 meter bahan perunggu bermo-tif dengan ketebalan 0,05
mm plus pintu gapura dilapisi emas murni... biayanya Rp 1,9 M
CCTV system untuk pengamanan...biayanya Rp 2,3 M Alarm, lampu penerangan, vakum
udara dan kelembaban udara...biayanya Rp 250 juta
Kotak kaca ukuran 2x3x0,25 m, kotak bingkai kuning- an siku ukuran 5x5x0,5 m
plus kaca ukuran 2 cm biayanya...Rp 300 jt.
Makin lama negara ini makin kaya Srimulat.
PLN bolak balik madamin listrik...katanya kurang dana buat suplai listrik...
tapi sempet pasang iklan segede-gede gaban di koran...
Omigod I actually AM living in irony.
Puteri Indonesia dikirim ke acara Miss Universe untuk me-wakili bangsa kita.
Wah, kalo ngeliat kedodolannya bebe-rapa waktu lalu sih emang dia bener-bener
mewakili KE-TOLOLAN para pemimpin bangsa. Tapi jadinya karena dibi-lang
'mewakili bangsa', jadi deh generalisasi...bangsa Indonesia itu dodol semua.
Yah bo, kalo gaji udah 40 juta sebulan, dapet rumah di-nas, jatah beras dan
kerjaan tinggal ngantuk-ngantuk kalo sidang maaahhh...boro-boro mikirin orang laper. Yang dipikirin adalah bendera
yang udah berpuluh-puluh taun umurnya...Yang dipikirin adalah masang iklan untuk
bilang ke masyarakat kalo everything is OK.
Mungkin emang iya...segala pejabat di atas sana itu emang kalo jatoh dari
tingkat 10 gedung ga bakal gegar otak...
Secara emang ga ada otaknya...
Mari-mari kita tonton dagelan gratis ini, sambil ngemil ba-tu. Sukur-sukur dapet
tiket ke Monas untuk menyaksikan betapa indahnya bendera pusaka yang disimpen
rapet-rapet itu. Kali-kali aja bisa kenyang.
Indonesia sudah gendheng. Gendheng tenan. sore-sore abis meeting seharian dan
capek... gjuka merasa heran kalau...
1. Ada presiden gak penting dari Amrik dateng dan orang-orang pada ribut sendiri
padahal yang diributin boro-boro peduli...Yang ada jalanan jadi macet banget dan
merugikan siapa" Yak benar...kita-kita juga...
2. Meeting di kantor yang keren banget. Oh maap, yang ini sih bukan heran tapi
sirik lebih tepatnya. 3. Ngeliat cewek cantik tapi nggak ngerti cara dandan yang baik dan benar...
4. Ada orang yang masih pake celana ngatung dipadu
dengan ankle boots mahal. Asa menghilangkan esensi 'kemahalannya' euy...
5. Kenapa yah kalo abis meeting seharian begini berasa ngambang dan nggak mood
lagi ngapa-ngapain... 6. Orang-orang bilang makan bakso itu 'snack1...
7. Udara panas, gerah dan lembab tapi nggak ujan-ujan kaya sekarang!
8. Ngeliat ibu negara Amrik itu tabah banget
mendam-pingi suaminya yang
ditolak dimana-mana...kalo saya mah mending nyumput di kampung halaman, nunggu
suami balik dan ngasih uang belanja plus oleh-oleh...
www.rajaebookgratis.com 9. Memperhatikan betapa kafe-kafe sialan itu men-charge minuman dengan gilagilaan. Berapa susah sih bikin es teh mangga" Mudah sodara-sodara...campur teh
dengan air, kasih es trus gula cair dan masukkan mangga yang sudah dipotong
kecil-kecil sekali. EDAN! Masa segitu aja 25 ribu peraaakkk?"
10. Ternyata bila seseorang sedang ngantuk dan bosan seperti sekarang, semua hai
bahkan yang paling tolol bisa terasa menarik untuk dicaci dan dimaki... HUH
abis naik mobil mahal... Hm Baru pulang dari Bandung ama si bos, naik mobil seharga 650 juta. The best part"
HE LET ME DRIVE OH THE WAY BACK!!! WAHO OOOO OEEE Y Y Y!!!!
Edan. Kampungan pisan... tapi cuek ah
Awalnya he insisted to drive on the way to Bandung. And me, I was forced to
enjoy all the luxury... ahkahkahakhakhakhk...
+ "Bos, yang ini buat apa?"
- "Buat masang iPod"


Gokil Sebuah Kompilasi Kedodolan Karya Miund di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

+ "Waaahhh!! KEREN BANGET SIH BISA PAKE iPOD di mobil!!!"
- "Miund kamu kampungan sekali" + "Biarin! Kalo yang ini buat apa?"
- "Pencet aja" Dipencet. + "WUAAAAM! HEBATTTM! ADA TEMPAT MINUMANNYA!"
- "Halah.... susah bawa proletar..."
+ "WAH WAAAHHM! ADA DUA BOS! ADA DUA!"
- "Apanya?" + "Tempat minumannya!" -"Haduh..."
Bos saya sepertinya udah malu jaya kalo dimobil itu isinya gak cuma kita berdua.
Sepanjang jalan menuju Bandung, yang ada saya tetap terkagum-kagum sama isi dan
ke-canggihan mobil tersebut.
Dan dalam perjalanan pulang, si bos ketiduran secara te-par abis syuting
seharian. Sayapun dengan bahagia men-jajal kemampuan mobil keren itu. Di
kilometer 48 mendadak si bos kebangun dan kaget.
- "MIUND! LO SEBERAPA NGEBUT SIH"
KOK BARU JAM SEGINI UDAH NYAMPE SINI?" + "Hah" Enggak ngebut ah!"
- "ITU JALAN 200 NGGA NGEBUT APANYA?"?"
+ "Haaa?"" Oh iya ya" Oh maaaaappp...nggak berasa!!"
- "Anak gila" Kami pun mengobrol, tetap mengomentari beberapa fitur mobil keren yang kami
kendarai. Sampai tiba-tiba si bos bilang gini:
- "Bo, entar kalo ada tempat yang decent untuk berhenti, minggir bentar gue
pengen pipis" + "Wan. Ini nih kekurangannya mobil ini."
- "Kenapa?" + "Harusnya ada tombol yang kalo dipencet, langsung ngerubah tempat duduk jadi
kloset" - "ADUH KAMPUNGAAANNN!!!!!"
+ "BIARIN! DARIPADA PIPIS PAKE BOTOL?"?"
- "Hm... you gave me an idea"
+ "AAAAAAAARRRGGGHH!!! TIDAAAAAKKK!!!! JANGA-AANNNM!"
Seumur-umur bekerja, saya memang banyak mempelajari karakter atasan-atasan saya.
Ada yang cuek bebek, ada yang want to know semua urusan orang, ada juga yang
pinter banget kaya profesor. Tapi yang satu ini beda. Apapun karakter dia yang
sebenarnya, jangan tempatkan kami berdua di satu tempat kecil dalam waktu lebih
dari satu jam, karena akan terdengar teriakan-teriakan dan celaan-celaan jahanam
dan tertawa-tawa dodol cuma gara-gara hai yang nggak penting seperti botol air
dan penutup jendela otomatis. Halaahhh halah
Ali in ail, makasih Iho bos. Gak tiap hari nih nyetir mobil yang starternya
tinggal dipencet...ahuahauhuahauhau-hauhakhahakhkahkahkakk...
www.rajaebookgratis.com road trip! road trip! Kondangan adalah hai yang paling menyebalkan apa-lagi buat perempuan single yang
udah mau muntah kalau ditanya 'kapan nyusul"1. Lebih beban lagi kalau di-adakan
di luar kota dan yang menikah kebetulan teman baik yang sangat baik hatinya
sehingga akan menimbulkan perasaan bersalah bila kita tidak datang. Untuk
memenuhi undangan yang digelar di Bandung kali ini, saya mengajak sesama
perempuan single bernama Neng Wenni.
Dimulailah ROAD TRIP kami pada hari Sabtu pagi pukul 07.30. Setelah ceceu Wenni
sempat terkunci di kamar mandi dengan ajaibnya, kamipun lepas landas menuju
Bandung. Berbagai insiden tolol terjadi sepanjang perja-lanan. Salah satunya
adalah kejadian kelewatan pintu tol Gatot Subroto. Harusnya naik di depan
Semanggi, saya bablas sampe Planet Hollywood. Efek-efek nyawa belom ngumpul.
+ "Yah malih... kok gue gak masuk ke jalan tol ya?"" EMANG MO KE KANTOR?"?"
- "HUAHKAHKAHKAHKAHAK.. .Makanya jangan mikir yang enggak-enggak luu!!"
+ "Tapi di depan kan masih bisa masuk. Tuh liat deh Wen..Jalan tol aja ngasih
kesempatan kedua untuk masuk... tandanya Tuhan pasti ngasih kesempatan kedua juga sama kita
dalam kehidupan..." *swiiingg... diam sesaat*
- "MONYOOOOONGGGG!!! HUAAKAHKAHAKHAKHKA SOK BIJAK BANGET SIH LO?"?"
Memasuki daerah Bekasi - "NAH ITU TUH UND PABRIK YKK!" + "Kenapa gituh?"
- "BO! Kalo udah liat pabrik itu, gue rasanya baru bener-bener ke luar kota"
+ "Lu tau gak itu pabrik apa?"
- "Tau! Pabrik retseleting! Terbesar siah di dunia!" + "Lu tau gak singkatan
dari apa?" - "Nggak tau... emang apa?" + "Gak yakin juga sih... Yusuf dan Kawan-Kawan
gitu?" - "Atau Yosep dan Kawan-Kawan?" + "Yang Kancing Kancing?"
- "Hah! Gak ngerti ah!" "
Kelar salam-salaman dengan pengantin, makan sekadar-nya lalu nongkrong di
KapuLaga, sore itu juga kami kembali ke Jakarta dengan perut keram, pipi tegang
dan suara nyaris habis karena seharian ketawa-ketawa najis gak berhenti. Lagilagi di tol terdengar berbagai pernyataan dan pertanyaan tolol. Cape ngobrol,
masing-masing mulai menyanyi bersama mengikuti lagulagu dari tape. Sampai ke
putaran kedua kaset Utha Likumahuwa (gokil, kurang eighties apa kami ini...),
kami mulai kreatif mengganti lirik...
"Janganlah kau...BAMBAAAANGGG...aku pasti DADAA-AANGGGGG..."
Hah. Sumpah lemes. Udah gitu sampe Jakarta masih mak-sain ngeceng dulu di CiTos
pula. Ketemuan dulu sama Neng Sita, Neng Evi dan Kakak Sapto. Geng tetap malam
Minggu gitu ceritanya...Hihihihihihi...
Gitu deh dokumentasi perjalanan tek-tok Sabtu kemaren. Seru, berkesan...tapi
satu hai yang nggak terbukti nih: Kata horoskop saya bakal ketemu cowok kece di
perjalanan. MANAAAA?"" Yang banyak juga supir truk dan yang ada saya stuck di
mobil sama seorang wanita yang kekeuh minta atret mobil waktu Pabrik YKK udah
lewat di perjalanan pulang.
- "Gue belom berasa masuk Jakarta kalo belom lewat YKK"
+ "Yeee!!! Salah sendiri tadi nggak liat!"
- "MUNDUUURRM!"
+ "HAYAAAHHHM! Nih, gue berhenti aja deh di bahu jalan situ, lu nyebrang trus
hitchike naek truk ngele-watin YKK. Abis itu nyebrang lagi trus hitchike lagi
sampe mobil gue. Cepet, gue kasih waktu 10 menit!"
Wenni manyun. + "Udahlah Wen, tadi juga udah liat pabrik Honda ?kan?"
- "Honda itu gak kayak YKK..."
+ "Ya iya masa mobil kaya retseleting..."
www.rajaebookgratis.com Haaaaaggggghhhh... sayang Tiyas gak ikutan nih...laen kali kita road trip
bertiga ya girls! Diiringi tembang-tem-bang apik dari 14 Karat Soul
tentunya...hakhakhakahkak...
Ke Jogja seru gak" Seru gak" Seru dong!!! WUHUUUUUU!!!!
pikiran hyper di hyper-market
Kemaren ceritanya ke sebuah hypermarket sama si mamah. Biasa deh belanja bulanan
sekaligus malak dikit-dikit... di perihal beli yakult dan sebagainya. Anyway,
saya lewat di sebuah aisle dengan rak raksasa berisi rupa-rupa mainan. Keren
sih, karena anak jaman sekarang itu mainan gampang banget belinya dan murahmurah. Tapi ada satu hai yang MENGGANGGU saya duh, ga tau kenapa ya...efek-efek
lagi MAR AH kali...Saya terganggu sekali dengan sebuah tulisan segede dosa yang
berbunyi: 1. MAINAN ANAK LAKI-LAKI Saya langsung meneliti isi rak itu: Bola karet, ember dan satu set sekop untuk
main di pantai, berbagai jenis raket plastik dan bola-bolaannya, mobil-mobilan,
pestol-pestol-an, boneka anjing dari karet...(sebuah adaptasi literal dari
makian yang sempat popular di kalangan barudak EnHaii: A***NG A***NGAN
KAREEETTT!!!!) dan lain sebagainya.
What's up with that"
I must be getting REALLY OLD by ever saying this: When did toys become
genderized" Dulu seinget saya...waktu masih kecil, saya main segala
mainan yang ada. Balok-balokan, boneka anjing, kucing, sapi, kura-kura...sampai
mobil-mobilan matchbox, truk radio control, lego, puzzle, ember dan sekop. Gak
ada di kamus saya kalau mainan itu ada "mainan laki-laki dan mainan perempuan".
Mainan adalah mainan. Seorang anak perempuan nggak berarti tolol dalam
menjungkir-balikkan truk big foot radiocontrol-nya. Seorang anak perempuan nggak
berarti bego dalam menyusun LEGO jadi bentuk rumah yang lengkap dengan jendela,
pintu sampai taman. Begitu juga anak laki-laki, nggak berarti nggak bisa nyisirin rambut Barbie supaya gak kusut. Bukan berarti juga mereka gak boleh suka
sama teddy bear yang enak di-peluk-peluk kalau tidur.
Karena mainan seharusnya tak berkelamin. Mainan itu klasifikasinya hanya tiga,
dan gak ada hubungannya sama gender!
1. Mainan bayi 2. Mainan anak-anak 3. Mainan DEWASA Nah, dari ketiganya, mungkin yang bisa dikasih pemba-gian antar gender itu
adalah kategori nomor 3...walau pasti PORNO, therefore harus diperjelas mainan
apa untuk siapa lengkap dengan cara penggunaan supaya tidak salah urat.
My next wonder was when I travelled down the canned food aisle. Mata jelalatan
dan mendarat di sebuah sup to-mat kaleng berjudul CAMPBELL'S. The thing that
popped into my head was: 2. ANDY WARHOL, / WORSHIP YOU...
Iyalah bo, whoever able to get away saying "Soup is ART", in my world, is
considered the MUSE, GOD, GODFATHER... whatever title you decide. So I think,
Warhol's great. So I strolled around s'more to find something that I'm really certain I would
buy. When I got into the instant food section, I spotted something:
3. ARTIFICIAL MEAT Oh man... have we run out of real cows in this world" Why do human always try to
beat God by making things that are "quite close" to the real thing" Why do we
ne-verget tired of competing with nature" Ngeri banget sih, bertarung kok sama
alam. Mending sama Vety Vera gak siy" *BLETAAAKKM! Iyaaa iyaa maaapp
gariiingggg!!!* Trus jalan-jalan lagi dan melihat banyak ikan segar dijual. My
next wonder is... 4. MENGAPA ADA IKAN BERN A MA "IKAN AYAMAYAM?"
www.rajaebookgratis.com Siapa sih yang punya ide BRILIAN mendapatkan nama tolol seperti itu" HUH! Secara
mirip ayam aja enggak... Ah udah ah, ngantuk... abis marah-marah capek juga...
Sampai besok, teman-teman...
mikirin negara di pagi buta
"2.25 a.m Me: but you spend your money on foreign brands that operate HERE, right" They
are part of huge corpora ti- ons that, mind you, are LOCAL corporations. So you
do have contribution in the country's economy Hint: oh I do" yaaayyy...
Me: Z itu holding company-nya namanya PT. M. without PT M, there will never be a
Z outlet here, and mind you, PT. M itu ngga cuma Z aja brandnya. They have S
(which hold BLA and BLA and tons of other brands too), N and many other well
known brands. And PT M itu is owned by an Indonesian. A damn well filthy rich
Indonesian. So there, you contributed LOTS to the country's economy already
without knowing and realizing it.
Ya begitulah percakapan yang terjadi kalau tiba-tiba ada orang yang mendadak
mengeluarkan statement menge-jutkan seperti...
"Aku tnerasa kurang berguna bagi nusa dan bangsa"
Ya. Dan uniknya, pernyataan itu timbul di tengah percakapan mengenai rencana
shopping akhir minggu. Ya ya ya. Sungguh absurd.
Terkadang saya memang bertanya-tanya juga: apa sih yang udah saya kasih ke
negara" Pajak yang dipotong dari gaji setiap bulan" Cukupkah" Menurut saya
sampai sekarang sih cukup aja. Niat ngasih lebih" Belom ah. Nggak nasionalis"
Ya...kalo orang mau mikir begitu sih sila-kan.
Kenapa saya bisa sangat apatis terhadap hal-hal seperti itu"
Cek dulu deh berapa gaji anggota DPR sekarang. Katanya wakil rakyat tapi gajinya
gak mewakili pendapatan rakyat. Katanya wakil rakyat tapi waktu mobil dinas
ditarik aja ributnya kaya kandang. Katanya wakil rakyat tapi waktu sidang
kerjaannya tidur. Trus diinepin pula di hotel yang jaraknya cuma selemparan
Rambo dari kantor. Cih! Udahlah...saya mah ga merasa bersalah dengan pendapatan saya. Gak merasa malu
dengan shopping habit saya. It's because I EARNED IT. Saya harus kerja keras
untuk bisa belanja-belanja tiap weekend. Harus lembur sampe subuh...harus rela
dimaki-maki kalo acara yang on-air gak beres...harus tega ninggalin keluarga
tugas ke luar kota...harus bisa kreatif terus 24 jam sehari...harus lucu...dan
harus mau capek. Untuk bisa ngedapetin kerja-an ini juga harus sekolah sampe
lulus, gak pake nyogok dan gak pake joki. Makanya gak malu. Yang malu tuh
harusnya yang duduk di DPR, dapet kursi empuk...leyeh-leyeh kena AC kalo sidang
abis itu dapet duit rapat...dan bisa jadi wakil rakyat gara-gara malsuin ijazah.
Gaji gede, mobil dapet...nikmat bener deh hidup yaaa...
Saya ngga bilang saya lebih berguna bagi nusa dan bangsa dibanding orang-orang
itu... Tapi paling enggak, saya punya harga diri.
Hihihihihi... edan. Pagi buta ngomongin negara dan perekonomian. Miund banget
Ya gak Wen" Hihihi... sambil menunggu... Hari ini ceritanya begini...
Saya mulai terbiasa dengan tidur tanpa AC, jendela ter-buka dan bising yang
membahana dari proyek sekolah ter-kutuk di belakang rumah. Sejak jebolnya AC
kamar yang tak diduga-duga akhir September lalu, saya memang kembali ke gaya
hidup proletar sederhana dan ketimur-timur-an sebagai lawan dari gaya hidup
borjuis mewah dan ke-barat-baratan yang selama ini dituduhkan orang pada saya.
Setiap ditanya: "Kapan beli AC baru?" saya cuma menjawab: "Ntar kalo dapet THR".
Haahaaaa...padahal mah belom cenchuuu...secara menurut Neng Wenni, kantor saya
itu kaya industri rumah tangga...huahuahauhau-hau...
Weil anyway, ternyata bergaya hidup sederhana ini ada untungnya buat diriku:
1. Bisa bangun lebih pagi SETIAP HARI
2. Terkena hawa segar walau sedikit campur debu proyek
www.rajaebookgratis.com 3. Menjadi live audience kisah cinta terlarang
Penjelasan lebih lanjut untuk poin nomor 3: Jadi, sepertinya di kompleks yang
saya tinggali sejak masih bayi ini ada sebuah tradisi dimana setiap ada proyek
(entah itu pembangunan rumah, renovasi dan sebagainya), pasti timbul kisah cinta
antara para asisten rumah tangga yang sebagian besar adalah WANITA dengan para
pekerja proyek yang jelas seluruhnya PRIA. Ini sudah sangat biasa, bahkan
beberapa asisten rumah tangga saya yang terdahulu sampai melaju ke pelaminan
dengan pekerja proyek idaman hatinya.
Sebelah rumah saya kebetulan dihuni oleh keluarga teman kuliah saya yang
berdarah Tionghoa bernama The Silvia (bacanya TE seperti dalam "SATE", bukan THE
seperti dalam THE END). Rumah keluarga si The ini memiliki halaman belakang yang
berbatasan dengan tembok sekolah yang sedang dibangun. Walau jarak pandangnya
tak sedekat dari kamar saya yang nota bene berada di lantai 2 dan NEMPEL dengan
tembok belakang rumah, sepertinya cukup buat saling rayu antar asisten rumah
tangga dan pekerja proyek.
Pagi ini saya terbangun bukan karena getokan martil atau raungan bor seperti
biasanya...tapi karena siulan-siulan genit para pekerja proyek. Merasa sedikit
GR, saya ber-jalan menuju jendela, menengok ke atas dan benar saja ...sedikitnya
6 pekerja proyek sedang bergelantungan di atas rangka lantai 3 bangunan setengah
jadi itu sambil senyum-senyum mupeng.
Untungnya mereka TIDAK tersenyum pada saya.
Sambil malas-malasan, saya menyalakan televisi lalu me-nyimak sebuah tayangan
tentang makanan di Discovery Travel and Living. Nggak sampai 2 menit, saya sadar
Tunggu deh, mereka lagi ngegodain siapa ya" Si The kan baru nikah...kurang ajar
bener godain istri orang?""
Saya segera kembali ke pinggir jendela, yakin nggak keli-hatan karena kawat
nyamuk putih tentu melindungi pan-dangan dari luar. Saya memperhatikan pa
ra pekerja proyek dengan seksama.
PP 1: "Neng! Swit swiiiww! Neng! Seksi amat siihh?"" PP 2: "Neng... sini Neng,
pijetin Abang dong...capek nih..."
PP 3: "Ah ayeuna mah sombong euy si Neng teh..." PP 4: "Neng... beiah dieu atuh
beberesnaaaa..." Saya baru ngeh. Waaaa....para pekerja proyek ternyata sedang menggoda asisten
rumah tangga keluarga The. Dasaaarrr...Huh. Sayapun kembali ke tempat tidur,
menonton televisi. Tak lama suara-suara pekerja proyek menghilang dan terdengar


Gokil Sebuah Kompilasi Kedodolan Karya Miund di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

tinggal satu melakukan...monolog. Monolog?" Hmm...
"Neng... kemaren abang tunggu di depan, Neng nggak keluar-keluar..."
"Yah abang padahal udah rapi bener... katanya mau nonton sama abang..."
"Bilang dong sama tuannya... mau keluar gituh"
"Nanti malem ya Neng... kan malem panjang. Kita ke
Pasar berdua" "Loh, nggak mau berdua nih" Katanya kemaren nggak seneng kalo rame-rame..."
HIYAAAAAAAAAHHHHHHHH!!!!!
Doi janjian aja gitu sama si Neng asisten rumah tangga sebelah. Gokiiiilll!!!
Saya langsung ingat kejadian beberapa tahun lalu saat salah satu asisten rumah
tangga di rumah saya berpaca-ran dengan salah satu pekerja proyek yang sedang
me-ngerjakan renovasi rumah tetangga saya. Nama asisten rumah tangga saya adalah
Popon, sementara pekerja proyek itu adalah Nanang. Popon dan Nanang berpacaran
sembunyi-sembunyi rupanya. Sampai suatu hari kami di-kejutkan oleh kabar bahwa
Popon hamil karena Nanang.
Pertanyaannya: Dimana, kapan, dan bagaimana caranya mereka melaku-kan hai tersebut sehingga
menimbulkan kehamilan"
Ini pertanyaan yang selalu timbul di kepala saya tiap kali mendengar skandal
asisten rumah tangga hamil oleh (pilih salah satu):
1. Pekerja proyek 2. Tukang bakso www.rajaebookgratis.com 3. Tukang mi ayam 4. Tukang sayur / mean... DUDE! Where" How" When?""
Pertanyaan bodoh ini sempat saya lontarkan pada beberapa teman...dan ada
beberapa jawaban mengejutkan: "Bo! Di daerah Martimbang situ kan banyak semaksemak. Nah, pada di situ tuh kalo malem! Si Peyi kantornya kan dulu di situ. Dia
sering lembur dan kalo lembur suka denger krusuk-kresek dari semak-semak! Ternyata para asisten rumah tangga lagi
begituan!!" "Yaaa gampang atuh Und...kalo yang punya rumah lagi pada pergi...tinggal telepon
juga pada dateng tuh laki-laki. Jangan salah lo, tukang bakso deket rumah gue
udah pada bawa hp" "Ada tuannya juga cuek. Bilang aja sodara dari kampung. Dateng nginep juga
didiemin kan" Kenapa mesti heran?"
/ wonder what's gonna happen with The's household assistant and the project
worker. I just hope they'll live happily ever after...
ANEKA TEORI KURANG PENTING
of freedom' untuk menyatakan apa yang kita pikirkan. Yang suka bikin bete adaiah
kaiau tuiisan atau gambar yang kita post di blog kita mendadak nyebar ke millsmills tanpa pencantuman kredit. Yang orang nggak (mau) tau adalah: blog itu juga
hasil karya. Tulisan saya juga pernah nyebar dengan gokilnya. Apalagi waktu
ngebahas Unyil. Padahal teori yang ada disini ngaco semua dan me-rupakan hasil
ngobrol nggak penting dengan temen-temen sekantor. Oh well... silakan menikmati
deh ;) lagu dan permainan anak-anak: sebuah analisa mini
Kenapa ya kalo main tak umpet atau tak jongkok
1. atau tak patung itu istilahnya 'jaga' atau 'jadi1" Nge'-jaga'in apa dan
'jadi' apa sih?"" Suka nggak make sense deh permainan jaman dulu itu ya"
Kenapa bas bis bus pisang rebus, duit seratus gu2. nung meletus, pak tani ketiban papan, matinya jam delapan, dikubur tahun
depan, entar malem jadi se-tan" Kenapa begitu lagunya" Kenapa ada duit seratus
lalu gunung meletus" Kenapa pak tani baru ketiban papan aja udah mati dan pas
jam delapan" Lalu kenapa dikuburnya taun depan" Dan kenapa entar malem udah jadi
setan secara dikuburnya masih lama"
Ampun!! Ini pikiran kalo dilepas emang suka kemana-mana. Maap
maaaaapp....hihihihi... analisa lanjutan Kelihat animo dan antusiasme teman-teman blogger dalam pembahasan mengenai lagulagu permainan jaman kecil yang tampak sangat singkat, baik rasanya bila saya
melanjutkan pembahasan secara lebih mendetil wa-lau dengan resiko d\-copy paste
dan disebar lagi lewat email seperti posting mengenai si Unyil beberapa waktu
lalu *anjis GR pis an urang teh*
Tom Tom Jerry Tom Tom owe owe Sim Sim Jerry Sim Sim owe owe Jimmy Jimmy Takades
Takades Isdet Lagu diatas memiliki banyak nian versi, dan tak jarang membuat saya merasa
terpancing berbaku hantam dengan orang yang bertahan bahwa versinya adalah yang
paling benar. Mulai dari 'Jimmy Jimmy TAKABEL TAKABEL ISDET' sampai 'Jimmy Jimmy
TAKAPET TAKAPET ISDET'. Tapi rnari kita lihat baik-baik liriknya, karena saya
yakin mengandung sesuatu yang berarti...
.... mungkin juga enggak sih. On to the next song:
Do mikado mikado eska, eskado eskado bea bei dp cip One Two Three Four
Ini juga salah satu lagu meaningless yang kerap membuat saya dan teman-teman
seangkatan adu mulut memperta-hankan prinsip. Banyak banget versinya, mulai dari
yang 'dewa dewi prit prit' sampe 'beba bebi bit bit'.
Menurut www.rajaebookgratis.com saya, esensi yang terkandung dari lagu ini memang hanya ada di bait satu (Do
mikado mikado eska) dan bait ter-akhir yang mana menentukan siapa yang harus
keluar dari lingkaran. Sungguh taktis. Salut!
Lagu berikut agak creepy menurut saya, karena agak... apa ya... agak kurang
sadar sosial. Simak liriknya:
Uiar naga panjangnya bukan kepaiang Berjaian-jaian seiaiu kian kemari Umpan yang
besar ituiah yang dicari Ini dianya yang terbeiakang
Perhatikan kata-kata yang di-bold: Ular Naga. Binatang seperti apakah yang
dimaksud" Ular dan naga adalah dua mahluk berbeda. Yang satu real, yang satu
fiksi. Sungguh aneh. Dan yang mengganggu saya sejak menginjak bang-ku SMP dan
belajar Bahasa Indonesia dengan (agak) lebih serius, "terbeiakang" selalu
berarti "retarded" atau cacat mental. Bukankah dengan menyanyikan lagu ini kita
me-ngajari anak-anak kita dengan salah" Hm. Harusnya: Ini dia yang paling
belakang. Secara melodi pas kok. Gimana" Pas kan" *edan*
Lagu berikut... pastinya dapat diingat dengan sangat baik:
A... B... C... A Adi B Bobi C Chica Putih putih meiati Alibaba
Merah merah delima Pinokio
Siapa yang baik hati" Cinderella
tentu disayang mama Ah masa, ah iya. GENGSI DONG!
Di awal dapat dimengerti bahwa Adi (Bing Slamet), Bobi (Sandhora) dan Chica
(Koeswoyo) adalah artis-artis cilik yang sangat ngetop pada jaman itu. Tapi
rnari kita tilik mengapa Alibaba mendadak 'putih-putih meiati1" Setahu saya,
Alibaba berasal dari Timur Tengah dan secara geo-grafis tidak dapat dikatakan
berasal dari negara kulit putih. Apalagi ada bunga meiati yang turut terlibat.
Lalu, apakah Pinokio benar-benar semerah delima" Karena boneka kayu ini jelas
kecokelatan. Bila ini ternyata diambil dari baju yang dikenakan Pinokio, mungkin
saja. Tapi be-narkah semerah itu" Lalu, kita tahu Cinderella itu memang baik
hati...namun bukankah ia adalah anak yatim yang DIBENCI oleh ibu tirinya"
Sungguh kontradiktif sekali dengan fakta yang ada. Hm. Dan setelah ucapan
"GENGSI DONG", para partisipan permainan ini langsung 'membeku1 jadi patung.
Sungguh aneh. Apakah patung dipandang 'gengsian' oleh siapapun yang menulis lagu
permainan ini" Well, itu masih misteri. Mengapa juga pada awalnya dia iseng
goda-godain patung yang sudah pasti bakal nyue-kin. Aneh.
Lagu berikutnya adalah contoh kekurang kreatifan anak-anak angkatan saya, ketika
dengan seenak jidat menga-daptasikan jingle iklan obat anti mabok ke permainan.
Antimo obat anti mabok Mabok darat fautan udara Minumfah sebelum berpergian
Antimo menyegarkan perjalanan Anda!
Kalau saya jadi pencipta lagu, saya gak mau dapet Grammy Award atau AMI Award.
Cukup dengan lagu saya di-nyanyikan anak-anak singkong dan dijadikan ikon
permai-nan, itu sudah cukup. Kalo bahasa Inggrisnya mah... EVERGREEN bo. Sumpah
den. Selanjutnya adalah lagu yang tak kalah fenomenal, meru-pakan turunan dari bas
bis bus, sebuah lagu untuk me-nentukan siapa yang 'JAGA' atau 'JADI1...
Bin tang Mas yang keluar Adik saya digigit utar U/arnya ular naga Naganya
nagasari Sarinya Sari Kay a Kay any a kaya monyet!
Nah, si "jaga" atau "jadi" ini selalu menjadi "musuh" semua partisipan
permainan. Aneh sekali padahal dia kan "menja-ga" (sebuah hal yang kurang jelas)
atau "menjadi" (sese-orang yang agak aneh karena mau aja disuruh ngejar tementemennya satu persatu). Dan merujuk ke lagunya, kenapa Bintang Mas yang keluar"
Kenapa keluar" Dan bans pertama lagu ini sungguh tak berkorelasi dengan bansbans selanjutnya yang terkesan punya 'hook' ke baris-baris di bawahnya. Mungkin
kalau Bintang Mas tidak keluar, maka adik saya tidak digigit ular nagasari yang
kaya monyet pada akhirnya itu.
www.rajaebookgratis.com Ada lagi lagu yang sangat lucu dan sampai saat ini saya selalu cekikikan sendiri
kalau ingat. Lagu ini dipopulerkan oleh puppet show favorit saya... UNYIL!
Wak wak gung Nasinya nasi jagung Laiapnya iaiap kangkung Pit a/aipit Kuda iari
kejepit Kosong kosong kosong Isi isi isi ISI!
Wak wak gung menurut pandangan saya adalah usaha menirukan bebunyian alat musik,
sementara lagunya baru mulai di baris kedua dan ketiga. Nasinya nasi jagung itu
sangat kontekstual karena nasi jagung sempat populer sebagai makanan jaman susah
dulu. Tapi pertanyaan saya adalah: sejak kapan kangkung ada laiapnya" Setau
saya, lalap itu biasanya dengan selada, kemangi atau kol. Belum pernah nyoba deh
lalap kangkung. Lanjut ke baris keempat, seperti halnya baris pertama, PIT
ALAIPIT saya curiga adalah bentuk usaha anak-anak menirukan bunyi peluit. Yang
paling nahas adalah baris selanjutnya, dima-na kuda yang sedang Iari mendadak
kejepit (entah apa). Kosong dan Isi itu diduga adalah perangkap kuda yang sudah
dibuat para pemburu. Sungguh kurang sehat, me-ngajari anak-anak untuk berburu
kuda (?"!!?"). Yah, mungkin cukup pembahasan kali ini. Lagu-lagu di atas memang aneh, ajaib dan
luarbiasa. Untuk siapapun penciptanya, Anda sukses berat Bos! Maka sebagai
tribute , saya akan menutup posting ini dengan...
Ah mas a... Ah iyaaa. GENGSI DONG!
*jadi patung* teori-teori ke"dokter"an
+ "Bos, dulu waktu kuliah kamu ambil dua major ya?" - "Enggak. Gue ekonomi
UNPAD. Kenapa emang?" + "Oh. Kirain nyambi kuliah kedokteran" -"Kenapa sih?"
+ "Itu... eng... tulisannya kok jelek banget"
Dan bos saya serta merta merengut sebal. Bwahahakhakahkahk...
Itulah ibu-ibu dan bapak-bapak. Saya nggak abis pikir aja. Kenapa ya dokterdokter itu umumnya memiliki tulisan tangan yang ancur buradul. Saya nggak
membuat ge-neralisasi disini, tapi menurut pengalaman, seumur-umur saya berobat
ke dokter jarang ada yang tulisannya dapat dibaca sekali lewat. Dan uniknya,
makin 'manjur' seorang dokter mengobati pasiennya, makin jelek tulisannya. Tadi
sepanjang sore saya kepikiran tentang hai ini dan tak urung lahir beberapa
dugaan dodol yang mungkin dapat kita renungkan bersama. Belum bisa dikatakan
jadi teori sih... tapi lumayan buat dipikirin. Adapun dugaan-dugaan mengapa
dokter umumnya punya tulisan jelek adalah se-bagai berikut...
1. Semasa kuliah anti menyontek dan dicontek
Tulisan jelek sulit dicontek. Itu adalah idiom yang amat berlaku dalam jenis
perkuliahan apapun, mulai dari yang banyak tulis menulisnya sampai yang minim
tulis menulis tapi kaya di gambar. Dulu saya seneng kalo lagi ujian
umum dan duduk di sebelah rekan sesama interiorers. Tulisan mereka sangat jelas,
setipe dengan anak-anak juru-san arsitektur yang rapi. Jadi kalo mau nyontek
mudah sekali. Cuma modal melirik sedikit udah beres, walau yang punya jawaban
tidak rela. Nah, kalau kuliah kedokteran itu kan susah. Belajar text book-riya
aja gila-gilaan. Mana rela dicontek" Oleh sebab itu, cara untuk menyabotase
teman adalah menjelekkan tulisan sendiri yang sebenarnya (mungkin) bagus.
2. Karena terlalu banyak belajar
Anak-anak kedokteran wajib belajar serius. Soalnya ilmu mereka itu hubungannya
dengan menyelamatkan nyawa seseorang. Makanya pusing tiap ujian tiba karena
waktu yang disediakan amat terbatas sementara mereka harus menulis jawaban
dengan lengkap dan cepat. Dan kebiasa-an menulis cepat ini terbawa saat mereka
terjun ke dunia kerja. Inilah, saya pikir, yang membuat tulisan para dokter
menjadi kurang dapat dibaca.
3. Ada kelas khusus untuk hai ini
Ini mungkin out of this world. Tapi coba pikir deh: mungkin aja kan memang ada
mata kuliah 2 SKS yang menga-jarkan teknik menulis. Di desain aja ada kelas
TEKPRES atau 'Teknik Presentasi' dimana kita diajarkan untuk menggunakan rapido
dengan benar (padahal sekarang ja-mannya udah komputer) supaya sesuai dengan
standar ISO. Dan ketika kamu dianggap kurang "ISO" maka mungkin kamu "BABAT".
www.rajaebookgratis.com Maksud saya, ketika kamu tak dapat memenuhi standar ISO, maka kamu tak akan
dapat lulus dari mata kuliah sialan ini. Mungkinkah ada standar ISO rahasia di
bidang kedokteran" Atau mungkinkah tulisantulisan yang sering kita lihat di resep itu adalah sebenar-nya sandi untuk para
apoteker" Jadi pengen tanya sama temen-temen anak farmasi nih. Jangan-jangan
mereka juga punya kelas khusus ber-SKS 2 juga yang isinya adalah 'mengartikan
kode pada kertas resep1. Siapa tau kan"
Melihat dugaan-dugaan di atas, saya pribadi semakin ng-gak setuju ya kalau
tulisan jelek itu dibilang kayak 'cakar ayam1. Karena, secara ilmiah, kita semua
tahu bahwa: 1. Ayam nggak punya cakar. Yang mereka punya itu namanya CEKER.
2. Ceker ayam berbentuk spesifik, dan capnya di tanah sama sekali tidak
berbentuk tulisan tangan.
3. Ayam tak dapat menulis sebagaimana halnya angin tak dapat membaca.
Jadi, tulisan jelek itu nggak ada hubungannya sama ayam. Sungguh kasihannya
hewan yang satu ini karena ketika ia flu, ia jadi berbahaya dan ia sering
disama-samakan dengan perempuan murahan yang suka pake rok mini tengah malam di
pinggir jalan. Kenapa saya jadi ngomongin ayam
Eniwei, sekarang saya mau memuaskan kecanduan HEROES saya dulu. Kalo ada yang
punya teori atau dugaan lain tentang mengapa tulisan dokter itu sulit dibaca,
feel free to post a reply. Memang sih topiknya sangat nggak penting, tapi buat
saya, yang nggak penting-nggak pen-ting ini menarik.
Huhuy! trus truuuss... ebuah hal yang kepikiran dari sore...
How do you answer your phone"
Jaman sekarang ngejawab telepon nggak cukup pake "Halo". Dari pengamatan seharihari, yang paling penting dan menentukan arah sebuah pembicaraan telepon adalah
Si Badung Jadi Pengawas 3 Pendekar Rajawali Sakti 75 Kabut Hitam Di Karang Setra Payung Sengkala 2
^