Pencarian

Perjalanan Terindah 1

Perjalanan Terindah Karya Imam Sutrisno Bagian 1


Jalan Terindah Sebuah Perjalanan Menuju Allah melalui Shalat
Imam Sutrisno www.assholah.net.tf assholat@yahoo.com Ebook ini saya persembahkan kepada Almarhumah Ibunda
Satimah binti Mukheri yang telah mendidik ananda dengan penuh kasih sayang
Selasa Pahing, 27 Rabiul Tsani 1428 H 15 Mei 2007 Perjalanan Terindah Ebook "Perjalanan Terindah" merupakan ebook versi ke " 2
dari versi ke " 1 berjudul "Perjalanan Menuju Allah"
segala kritik, saran dan masukan silahkan kirim ke
assholat@yahoo.com i Perjalanan Terindah Ucapan Terima Kasih Sujud syukur kehadirat Allah SWT. dengan sifat "rahman dan rakhim-Nya" masih
memberi kesempatan kepada "hamba yang hina ini" untuk menarik nafas dalam
setiap ujung kehidupan dunia ini. Shalawat serta salam senantiasa kita haturkan
kepada junjungan kita "Kanjeng Nabi Muhammad SAW" beserta sahabatsahabatnya.
Ebook ini, saya beri judul "Perjalanan Terindah" merupakan refleksi dari
perjalanan ruhani ketika seorang hamba melakukan persiapan, menuju dan
proses dalam shalat. Harapan saya ditengah berbagai terpaan ujian dan
himpitan kehidupan duniawi, ebook ini bisa menjadi salah satu bahan inspirasi,
motivasi, serta "pengantar" untuk meraih dambaan muslim sejati yakini "bertemu
dengan Allah". ebook ini, hanyalah "referensi", ketika seorang akan menapaki perjalanan yang
sesungguhnya diperlukan bimbingan seorang guru yang sempurna (baca
mursyid mukammil). Pada kesempatan kali ini, saya haturkan terima kasih yang sedalam-dalamnya
kepada : Bapak Makhduri, Kutawis Bukateja Purbalingga.
Bapak KH. Abdul Kholiq, Pengasuh Pondok Pesantren As Syafi"iyyah ;
Situwangi Rakit Banjarnegara.
Bapak Kyai Abdul Rosyid, Imam Masjid Besar Kutawis Bukateja
Purbalingga. Habib Yusuf bin Habib Ahmad, Rakit Banjarnegara.
Ustadz Ahmad Munfasih, Kutawis Bukateja Purbalingga.
Ustadz Syarif Ibrahim, Kutawis Bukateja Purbalingga.
Bapak James Irawan, Direktur Utama PT Parpelin Mitra Transportasi
Bandung Chusnul Chotimah, Pamotan Rembang.
Sahabat " sahabat Jama"ah Pengajian "Al Hikam" IAIN Sunan Gunung
Jati Bandung. Sahabat-sahabat di PT Parpelin Mitra Transportasi, PT Daya Mitra
Sejahtera Bandung. Sahabat " sahabat di milis motivasi-islami,patrapmania,mencintai islam
serta scrid.com baik di Indonesia maupun di luar negeri.
Semua pihak yang telah mensupport, mempublikasikan, mengkritik,
hingga ebook ini berada di tangan anda.
Harapan saya semoga ebook ini bermanfaat bagi kita semua.
Amiin. ii Perjalanan Terindah Daftar Isi Daftar Isi Mukadimah Isra" Mi"raj Kejadian Sebelum Isra" Mi"raj
Peristiwa Isra" Mi"raj
Penafsiran Isra" Mi" raj
Memahami Isra" Mi"raj
Wudhu Kewajiban Wudhu Keutamaan Wudhu Menuju Wudhu Bacaan & Gerakan Wudhu
Hikmah Wudhu Pendahuluan Shalat Pengertian Shalat Keutamaan Shalat Kehadiran Hati Makna Batin dalam Shalat Adzan & Iqomah Menutup Aurat Tempat Orang Shalat Menghadap Kiblat Bacaan & Gerakan Shalat
Berdiri Niat Takbiratul Ihram & Mengangkat Kedua Tangan
Do"a Iftitah iii Perjalanan Terindah Membaca Ta"awwudz Membaca Surat Al Fatikhah
Membaca beberapa ayat dari Al Qur"an
Ruku" Iti"dal ( Berdiri dari Ruku )
Sujud Dufuk Iftirasy ( Duduk diantara 2 Sujud )
Tasyahud Awal dan Akhir Salam Penutup Daftar Pustaka Sekilas Penulis iv Perjalanan Terindah Mukadimah "Tidakkah engkau mengetahui bahwa sesungguhnya bertasbih
kepada Allah siapa pun yang ada di langit dan bumi, dan burung
dengan mengembangkan sayapnya. Sungguh setiap sesuatu
mengetahui cara shalatnya dan cara tasbihnya masing-masing. Dan
Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang mereka kerjakan."
( QS. An Nuur : 41 ) Beberapa waktu-waktu terakhir kita bisa bersyukur, karena telah banyak bukubuku yang beredar di masyarakat yang membahas mengenai shalat, termasuk
didalamnya pelatihan shalat "khusyu?" yang diadakan oleh beberapa pihak.
Penegakkan shalat harus diawali dengan sebuah pengetahuan tentang hal " hal
yang menyertainya. Karena amal sedikit dibarengi ilmu pengetahuan, adalah
lebih baik daripada amal banyak penuh kebodohan, sehingga pengetahuan
mendalam tentang syarat, rukun termasuk adab lahir maupun batin menjadi hal
mutlak, bila ingin menapaki "perjalanan dalam shalat".
Wudhu merupakan tahap pendahuluan dalam proses "penyucian yang agung"
dengan menggunakan "air yang merupakan rahasia kehidupan dan hidup itu
sendiri" laksana proses penyucian yang dilakukan Jibril kepada Rasulullah
dengan menggunakan air suci "zamzam" dengan membelah dada hingga hilang
segala hasud dan dengki, bahkan terisi dengan berbagai ilmu, iman dan hikmah,
sehingga bisa diperjalankan dalam "Isra" dan Mi"raj" sebuah perjalanan spiritual
yang menjadi titik balik kemenangan, setelah diterpa berbagai ujian dalam
kehidupan Rasulullah beserta kaumnya pada saat itu.
Proses penyucian dalam wudhu tak sekedar siraman air yang tanpa makna,
namun hakikatnya melebihi dari ritualnya itu sendiri, karena wudhu yang
1 Perjalanan Terindah sebenarnya merupakan proses pembersihan jiwa dari segala noda dan cela
yang dilakukan oleh nafsu " nafsu dunia yang telah memperalat tangan, wajah,
kepala dan kaki. Setelah terbersihkan dari segala noda baru si hamba diperbolehkan mulai
memasuki halaman " halaman untuk menghadiri "pertemuan agung dari segala
keagungan bahkan jauh " jauh melebihi batas keagungan yang terbersit oleh
fikiran dan akal manusia itu sendiri".
Kemudian saat undangan suci "menuju kemenangan" diperdengarkan, maka
sang hatipun begitu bergejolak untuk mendatanginya, sekalipun dengan
"merangkak" karena begitu menggelora keinginan rindunya, untuk mendatangi
pertemuan dengan Sang Kekasih.
Dengan berpakaian "tawadhu" dan membuang pakaian-pakaian "kesombongan"
si hambapun tertatih " tatih melangkah ke halaman "tempat pertemuan" dengan
penuh kegelisahan "akan tertolaknya penghadapannya" dan rasa malu yang
begitu tinggi, atas ditutupinya keburukan " keburukan perangai dan tindak
lakunya, dengan pakaian "hijab malakut" oleh Sang Kekasih, sehingga orang lain
tidak mengetahui kejelekannya.
Kemudian, ditengah keputusasaan dan harapan akan rakhmat dan kasih sayang
yang begitu agung dari Sang Kekasih, si hamba mulai berdiri dengan lurus,
menghadapkan wajahnya kepada Sang Kekasih dan menutup semua kekerdilan
" kekerdilan di belakangnya, hanya satu menatap Sang Maha Agung dari Segala
Keagungan Yang Ada, hingga terbukalah pintu pertama saat lisan terbata " bata
berucap, "Allahu Akbar ( Allah Maha Besar )", kemudian si hambapun melangkah
dengan penuh rasa malu, dan tawadhu karena melihat keagungan yang belum
pernah tergambarkan oleh dirinya.
2 Perjalanan Terindah Iapun terus menerus memuji " muji Sang Kekasih, karena telah memberi
"perkenan-Nya" untuk masuk, karena sesungguhnya "tanpa perkenan-Nya" ia
termasuk golongan setan yang terkutuk. Iapun tersungkur jatuh tak tersadarkan
diri, karena begitu ngeri yang tanpa batas melihat kengerian di hari "yaumid diin",
kemudian Sang Kekasihpun melimpahkan "limpahan rakhmat-Nya" hingga si
hamba diberi kemampuan untuk memohon supaya digolongkan ke dalam "orangorang yang beruntung dan bukan golongan orang " orang yang sesat"
Demikianlah, si hamba terus melangkah dan melangkah sampai "mendengar dan
menyaksikan" semua sujud dan tasbihnya semua makhluk di langit dan bumi
hingga iapun terjatuh dan terjatuh lagi karena tidak sanggup melihat keagungan
dan keluasan yang ia saksikan.
Ini adalah sekelumit lintasan yang tergambar melalui tulisan ini, dan sebenarnya
tulisan inipun tidak akan menampung begitu maha luas dan mendalamnya
"keindahan perjalanan dalam shalat". Yang tertulis disinipun hanya kata dan
ungkapan dari penulis, karena saya sendiripun belum sampai pada tahap
anugerah seperti itu. Namun ingatlah, bahwa perjalanan itu sungguh bukan merupakan perjalanan
yang mudah, dibutuhkan bimbingan "sang mursyid mukammil" untuk bisa
berjalan dengan benar. Karena godaan di kiri kanan perjalanan itu sendiri
banyak jumlah dan variasinya.
Tulisan berikut saya mulai dari peristiwa agung yang mengawali lahirnya perintah
"shalat" dari Allah SWT. Pemaparan tersebut saya kutip dari berbagai sumber
yang layak dipercaya, termasuk didalamnya "bagaimana cara terbaik untuk bisa
memahami peristiwa isra" mi"raj".
3 Perjalanan Terindah Kemudian dilanjutkan dengan apa yang disebut proses "pembersihan diri" yaitu
wudhu dari adab batin menuju wudhu sampai proses wudhu itu sendiri, dengan
lebih menitikberatkan kepada proses penyucian dari noda-noda batin manusia.
Setelah tahap penyucian kemudian mulailah tahap persiapan menuju pertemuan
agung itu sendiri, dimulai berbagai persiapan menuju shalat seperti saat adzan
dan iqomah, pakaian dalam shalat sebagai penutup aurat batin dan lahir, tempat
pelaksanaan shalat serta kiblat dalam shalat.
Setelah hal tersebut terpenuhi, barulah mulai menuju tahap " tahap dalam
perjalanan terindah menuju Allah yaitu shalat. Diawali dengan "qiyam" yang
merupakan simbol lurus sesuai syari"ah dan tetap istiqomah tidak terganggu
godaan kanan kiri, sampai peristiwa salam, yakni ketika kita kembali setelah
melalui berbagai tahapan perjalanan.
"Ya Allah jauhkan dari diri kami sum"ah dan mahbubiyyah, jadikanlah setiap
hembusan tarikan nafas kami adalah nafas untuk mengingat nama-Mu".
Jadikanlah setiap lintasan fikiran kami adalah anugrah untuk bertafakur kepadaMu". Jadikanlah setiap tetesan keringat kami adalah tetesan upaya untuk
menggapai jalan-Mu"."
"Ya Allah jadikalan akhir segala urusan kami sebagai kebaikan.".
Amiin. Bandung, 29 Desember 2006
Imam Sutrisno 4 Perjalanan Terindah Isra" & Mi"raj
Kejadian Sebelum Isra" Mi"raj
Sebelum terjadinya peristiwa Isra" Mi"raj, Rasululloh SAW mengalami tahun "
tahun yang sangat memprihatinkan dan menyedihkan.
Pertama, pemboikotan total yang dilakukan kaum kafir Quraisy terhadap Bani
Hasyim dan Bani Abdul Mutthalib. Pemboikotan ini, yang hampir membuat kaum
Muslimin mati kelaparan, berlangsung selama tiga tahun. Kedua meninggalnya
isteri beliau Siti Khadijjah yang sangat mensupport perjuangan beliau, bersama
dalam suka maupun duka, juga sempat mengalami berbagai tekanan dari Kaum
Kafir. Siti Khadijah menjadi isteri sejak beliau belum diangkat menjadi Rasul.
Ketiga meninggalnya paman beliau yang aman dicintai Abu Thalib. Seorang
paman yang selalu memberikan perlindungan terhadap Rasul dari tekanan dan
serangan Kaum Qurays. Kesedihan semakin mendera ketika melihat, bahwa
paman yang beliau cintai meninggal "tidak dalam keadaan islam".
Rangkaian kejadian yang menyedihkan tersebut, ada yang memaknai sebagai
tercabutnya simbol harta, tahta dan wanita. Harta tergambarkan oleh
"pemboikotan kafir kaum hingga kelaparan (unsur ekonomi)", tahta tergambarkan dari "meninggalnya Abu Thalib" yang selalu melindungi Rasul dari
tekanan kaum kafir Quraisy, serta wanita tergambarkan dari "meninggalnya isteri
beliau Siti Khadijah". Hal ini yang dimaknai pula sebagai "upaya hamba untuk
mencabut 3 hal tersebut dari hati, tatkala akan menuju sebagai "mi"rajnya orangorang beriman".
5 Perjalanan Terindah Peristiwa Isra" Mi"raj
Di dalam QS. Al-Isra':1 Allah menjelaskan tentang Isra' :
"?%?!$# $|??%F{$# ?"?f?y"?9$# "n?"" ??t7?9$# ??"?"??9$# u"?" "?"?) 4 !$o"?G"t"#u" ?"?" "?t"??"?9 "?s9?"ym $o"?.t"t/
"Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad
SAW) pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami
berkahi sekelilingnya, agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tandatanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui." Dan tentang Mi"raj Allah menjelaskan dalam QS. An-Najm :13 " 18 :
?"?" 4"y"tF"?R?Q$# ?"u"?"?" ?"?? ?"?" 4"y"tF"?R?Q$# ?"u"?"?" y?"?? ?"?" 3"t?z?& ?'s!?"t" ?"#u"u" ?"s)s9u"
?"?" 4"x?s? $t"u" ?|?t7?9$# s?#y" $t" ?"?" 4"y???t" $t" n"u"?"?b?9$# "y???t" "?) ?"?" #"u"?'pR?Q$# ?"?"y_ $y"y?"??
?"?" #"u?9?3?9$# ??n/u" ?M"t"#u" ?"?" 3"r&u" ?"s)s9
"Dan sesungguhnya dia (Nabi Muhammad SAW) telah melihat Jibril itu (dalam
rupanya yang asli) pada waktu yang lain, di Sidratul Muntaha. Di dekat (Sidratul
Muntaha) ada syurga tempat tinggal. (Dia melihat Jibril) ketika Sidratul Muntaha


Perjalanan Terindah Karya Imam Sutrisno di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

diliputi oleh suatu selubung. Penglihatannya tidak berpaling dari yang dilihatnya
itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian
tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar."
6 Perjalanan Terindah Sidratul muntaha secara harfiah berarti 'tumbuhan sidrah yang tak terlampaui',
suatu perlambang batas yang tak seorang manusia atau makhluk lainnya bisa
mengetahui lebih jauh lagi. Hanya Allah yang tahu hal-hal yang lebih jauh dari
batas itu. Sedikit sekali penjelasan dalam Al-Qur'an dan hadits yang
menerangkan apa, di mana, dan bagaimana Sidratul Muntaha itu.
Kejadian-kejadian sekitar Isra" dan mi'raj dijelaskan di dalam hadits - hadits nabi.
Berikut rangkaian kisah Isra" & Mi"raj Rasulullah SAW (dikumpulkan dari berbagai
sumber): Suatu malam datanglah malaikat Jibril, seraya berkata : "Hai Muhammad
berdirilah". Maka sayapun berdiri, kiranya Jibril bersama dengan Mikail. Kata
Jibril kepada Mikail "Berikanlah kepada saya sebuah bejana penuh dengan air
zamzam, karena saya akan membersihkan hati Muhammad dan melapangkan
dadanya. Maka Jibril membedah perut saya dan mencucinya tiga kali dan sungguh Mikail
telah memberikan kepada Jibril tiga bejana penuh dengan air berturut-turut,
maka dia melapangkan dada saya dan mencabut bersih rasa dengki, bahkan
memenuhinya dengan hikmah, ilmu dan iman dan memberikan stempel kenabian
diantara dua pundak saya. Kemudian Jibril membimbing tangan saya sampai
kesiraman, lau berkata kepada Mikail, " Berikan kepadaku satu bejana air
zamzam atau air telaga kautsar" dan Jibril berkata kepada saya, "Ambillah air
wudhu, hai Muhammad !".Sayapun mengambil air wudhu. Kemudian Jibril
berkata :"Pergilah hai Muhammad !", "Kemana ?", kata saya. "Kepada Tuhanmu
dan Tuhan Segala Sesuatu."
Kemudian didatangkan buraq, 'binatang' berwarna putih yang mempunyai dua
sayap untuk berjalan bagaikan kilat dan langkahnya sejauh pandangan mata.
"Dia (buraq) itu milik Nabi Ibrahim as. Yang dia kendarai sewaktu berkunjung ke
Baitul Haram" Kata Jibril. "Naiklah Muhammad !", Kata Malaikat Jibril. Kemudian
7 Perjalanan Terindah sayapun naik buraq. Kemudian buraqpun berjalan dan bersamanya Malaikat
Jibril. "Turunlah engkau Muhammad dan kerjakan !", kata Jibril kepada saya.
Sayapun turun dan mengerjakan . "Tahukah engkau dimana engkau ?" tanya
Jibril. "Tidak", jawab saya. "Engkau telah di Thaibah, dan Insya Allah engkau
akan hijrah ke kota itu".
Kemudian kamipun melanjutkan perjalanan, hingga Jibril berkata, "Turunlah
Engkau Muhammad dan kerjakan ", sayapun turun dan mengerjakan . "Tahukah
engkau, dimana engkau ?", tanya Jibril. "Tidak" jawab saya. "Engkau telah di
Tursina dimana Allah berbicara dengan Musa." Kemudian perjalanan dilanjutkan,
hingga Jibril berkata, "Turunlah engkau Muhammad, dan kerjakan !" sayapun
turun dan mengerjakan . "Tahukah engkau, dimana engkau
?", tanya Jibril. "Tidak" jawab saya. "Engkau telah di Baiti Lahmin/Betlehem, dimana Isa as.
dilahirkan." Kemudian perjalanan dilanjutkan hingga sampai di Baitil Maqdis dan setelah
selesai perjalanan, maka disitu saya bersama-sama Malaikat yang turun dari
langit yang menyambut saya dengan gembira dan hormat dari Allah Ta"ala,
seraya berkata :"Assalamu "alaika ya awwalu, yaa aakhiru, yaa haasyiru"
(Semoga keselamatan tetap untuk engkau wahai yang pertama dan yang
terakhir dan yang menghimpun). "Hai Jibril apakah maksud penghormatan /
salam mereka kepada saya itu ?" tanya saya kepada Jibril. Jibrilpun menjawab,
"Sesungguhnya dari sebab engkaulah yang pertama kali bumi ini menjadi ada /
pecah belah dan dari sebab umat engkau, engkau sebagai penolong yang
pertama kali, dan yang pertama kali pula memberikan pertolongan, dan
sesungguhnya engkau itu pungkasan dari para nabi serta penghimpunanpun
dengan sebab engkau dan umat engkau."
Kemudian kamipun terus lewat sehingga sampai di pintu masjid, kemudian
Malaikat Jibril menurunkan saya dari buroq. Tatkala saya masuk pintu ternyata di
situ saya bersama-sama dengan para nabi dan para utusan. Merekapun
8 Perjalanan Terindah bersalaman kepada saya dan menghormati penghormatannya para Malaikat. Kemudian sayapun
saya sebagaimana bersama mereka. "Hai
Jibril, siapakah mereka?", tanyaku kepada Jibril. Jibrilpun menjawab, "Mereka
adalah saudara saudara engkau para nabi "alaihimush shalaatu wassalam".
Dalam perjalanan sebelum sampai di Baitil Maqdis, saya mendengar panggilan
dari arah kanan, "Hai Muhammad pelan pelanlah !", maka saya terus saja dan
tidak menghiraukan kepada suara itu. Kemudian saya dengar pula syara dari
arah kiri dan sayapun tidak berpaling kepada suara itu. Lalu saya dijumpai oleh
seorang perempuan sedang dia memakai segala macam perhiasan serta
melambai lambaian tangannya dan berkata, "Hai Muhammad, pelan-pelan !",
maka sayapun terus saja dan tidak berpaling kepadanya.
Setelah di Baitil Maqdis, sayapun bertanya kepada Jibril, "Hai Jibril, saya
mendengar suara dari arah kanan (suara siapakah itu) ?", "Itu adalah suara
propagandis agama Yahudi, maka ketahuilah sesungguhnya kalau kamu
berhenti, niscaya umatmu menjadi orang-orang yahudi". Kemudian sayapun
bertanya, "Sayapun mendengar suara dari arah kiri, (suara siapakah itu) ?". "Itu
adalah suara provokasi agama Nasrani, maka ketahuilah sesungguhnya kalau
kamu berhenti, niscaya umatmu menjadi orang-orang nasrani ; dan adapun
orang perempuan yang menjumpai kamu ialah dunia ini yang telah berhias untuk
kamu, maka sesungguhnya kalau sekiranya kamu berhenti, niscaya umatmu
akan lebih memilih duniawi daripada akhirat."
Kemudian Jibril membawa Nabi ke sebuah batu besar, maka mulailah Nabi dan
Jibril mendakinya. "Maka disitu terdapat sebuah tangga menghubungkan ke
langit, yang saya belum pernah melihatnya baik dan indahnya, dan belum pernah
orang melihat sesuatu yang lebih indah dari padanya sama sekali. Dan dari
tangga itu para malaikat naik. Pangkal tangga itu diatas batu Baitil Maqdis dan
ujungnya sampai melekat pada langit, satu kaki tangga itu dari permata intan
merah dan kaki yang satunya dari permata intan hijau, sedang anak tangganya
9 Perjalanan Terindah satu tingkat dari perak dan tingkat yang lain dari zamrud dan diberi rangkaian
hiasan dari permata dan intan merah. Tangga itupun dipergunakan turun oleh
Malaikat Pencabut Jiwa. Kalau kamu sekalian melihat dari antaramu yang mati
pandangannya menengadah ke atas, maka sesungguhnya daya penglihatannya
terputus ketika melihat keindahan tangga tadi.
Kemudian perjalanan memasuki langit dunia. Di langit ini dijumpainya Nabi Adam
yang dikanannya berjejer para ruh ahli surga dan di kirinya para ruh ahli neraka.
Di langit ini pula melihat para malaikat yang berdzikir kepada Allah, semenjak
mereka dicipta oleh Allah SWT.
Kemudian perjalanan dilanjutkan, memasuki langit kedua dijumpainya Nabi Isa
dan Nabi Yahya. Di langit kedua saya melihat para malaikat beruku" kepada
Allah SWT semenjak mereka diciptakan, mereka tidak mengangkat kepala
mereka. Perjalanan dilanjutkan menuju langit ketiga bertemu Nabi Yusuf. Di langit ketiga
saya melihat para malaikat bersujud kepada Allah semenjak mereka diciptkan
dan merekapun tidak mengangkat kepala mereka, kecuali saat saya memberikan
salam kepada mereka, dan merekapun mengangkat kepala dan membalas
salam dari Rasulullah, kemudian sujud kembali sampai yaumil qiyamah.
Perjalanan diteruskan ke langit keempat, dijumpai Nabi Idris. Di langit ini, saya
melihat para malaikat duduk tasyahud. Lalu saya bertemu dengan Nabi Harun di
langit ke lima, di langit kelima ini saya melihat para malaikat membaca tasbih.
Kemudian perjalanan di lanjutkan ke langit keenam bertemu Nabi Musa, di langit
keenam ini, saya melihat para malaikat bertakbir dan bertahlil.
Kemudian perjalanan dilanjutkan menuju langit ketujuh dan berjumpa dengan
Nabi Ibrahim. Di langit ini saya melihat para malaikat tunduk berserah kepada
Allah, semenjak dicipta oleh Allah SWT.
Di langit ke tujuh dilihatnya Baitul
10 Perjalanan Terindah Ma'mur, tempat 70.000 malaikat
tiap harinya, setiap malaikat hanya sekali
memasukinya dan tak akan pernah masuk lagi.
Perjalanan dilanjutkan ke Sidratul Muntaha. Dari Sidratul Muntaha didengarnya
kalam-kalam ('pena'). Dari Sidratul Muntaha dilihatnya pula empat sungai, dua
sungai non-fisik (bathin) di surga, dua sungai fisik (dhahir) di dunia: sungai Efrat
dan sungai Nil. Lalu Jibril membawa tiga gelas berisi khamr, susu, dan madu,
dipilihnya susu. Jibril pun berkomentar, "Itulah (perlambang) fitrah (kesucian)
engkau dan ummat engkau." Jibril mengajak Nabi melihat surga yang indah.
Inilah yang dijelaskan pula dalam Al-Qur'an surat An-Najm. Di Sidratul Muntaha
itu pula Nabi melihat wujud Jibril yang sebenarnya.
Puncak dari perjalanan itu adalah diterimanya perintah
wajib. Mulanya diwajibkan shalat lima puluh kali sehari-semalam. Atas saran Nabi Musa, Nabi
SAW meminta keringanan dan diberinya pengurangan sepuluh- sepuluh setiap
meminta. Akhirnya diwajibkan lima kali sehari semalam. Nabi enggan meminta
keringanan lagi, "Saya telah meminta keringan kepada Tuhanku, kini saya rela
dan menyerah." Maka Allah berfirman, "Itulah fardlu-Ku dan Aku telah
meringankannya atas hamba-Ku."
Penafsiran Isra" Mi"raj
Peristiwa Isra" Miraj telah menimbulkan berbagai penafsiran sampai dengan saat
ini. Perbedaan penafsiran mengenai hal ini terjadi, disebabkan oleh perbedaan
dalil masing-masing dan terutama berasal dari perbedaan persepsi dan
pemahaman mereka terhadap ayat-ayat Al-Quran dan hadis-hadis, yang dalam
hal ini mengenai Isra' Mi'raj. Dan dalil-dalil yang kuat yang berlawanan pun lalu
ditakwil dengan hujah atau argumentasi masing-masing secara aqli.
11 Perjalanan Terindah Menurut KH. Mustofa Bisri, ada 3 perbedaan pendapat mengenai hal ini yaitu :
1. Pendapat yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw ber-Isra'-Mi'raj hanya
dengan roh beliau saja. Sayyidatina Aisyah r.a. misalnya, berkata: 'Demi
Allah, jasad Rasulullah Saw. tidak meninggalkan tempat, tapi beliau dinaikkan
dengan rohnya (saja).' Sementara al-Hasan mengatakan: 'Pengalaman Isra'
Mi'raj itu terjadi waktu tidur, merupakan mimpi Rasulullah Saw.'
2. Kebanyakan ulama salaf dan khalaf berpendapat, peristiwa besar itu dialami
Rasulullah dengan roh dan jasad beliau.
3. Ada pula kelompok yang berpendapat bahwa Isra' Nabi Saw. dengan jasad
beliau dan roh (berdasarkan firman Allah di awal surah Al-Israa). Sedangkan
Mi'rajnya dengan roh saja.
Seperti biasa, perbedaan itu semua terjadi disebabkan oleh perbedaan dalil
masing-masing dan terutama berasal dari perbedaan persepsi dan pemahaman
mereka terhadap ayat-ayat Al-Quran dan hadis-hadis, yang dalam hal ini
mengenai Isra' Mi'raj. Dan dalil-dalil yang kuat yang berlawanan pun lalu ditakwil
dengan hujah atau argumentasi masing-masing secara aqli.
Pendapat pertama (a), misalnya mengatakan bahwa dalam hadis-hadis tentang
peristiwa Isra' Mi'raj itu ada disebut-sebut mengenai malaikat Jibril dan Mikail
yang membelah dada Rasulullah Saw. sebelum di-Isra'-Mi'raj-kan, lalu isi dada
dicuci dengan air Zamzam, kemudian diisi dengan sifat-sifat alhilm (lembahmanah = pesantun), ilmu, dan hikmah. Nah, hal ini memperkuat bahwa peristiwa
itu hanya dialami Rasulullah dengan rohnya saja. Masak Jibril dan Mikail yang
malaikat membedah jisim Nabi Saw., membersihkan memakai air Zamzam dan
isi dada beliau dengan alhilm, ilmu, dan hikmah "
Itu semua hanya bisa dibayangkan terjadi secara ruhi atau mimpi saja tidak
dengan jasad. 12 Perjalanan Terindah Sedangkan mereka yang berpendapat bahwa peristiwa itu dialami Nabi Saw.
dengan roh dan jasad (b), di sampinng berdalil dengan beberapa hadis Isra'
Mi'raj yang sudah populer itu, mengatakan bahwa kata "abdihi" dalam awal surah
Al-Israa, itu merupakah penegasan bahwa Nabi Saw. di-Isra'-kan dengan roh
dan jasad. Di samping itu, seandainya peristiwa itu hanya dialami Nabi Saw.
dengan roh beliau saja atau hanya terjadi dalam mimpi beliau saja, lalu apa
anehnya" Orang kebanyakan pun bisa bermimpi yang mungkin lebih tidak
masuk akal lagi. Padahal seperti diketahui, peristiwa Isra' Mi'raj itu ketika
diceritakan oleh Nabi Saw. banyak yang menertawakannya tidak percaya,
bahkan tidak sedikit orang-orang Islam sendiri yang menjadi murtad mendengarnya. Seandainya itu hanya mimpi, tentu tidak terjadi reaksi yang
begitu menggemparkan. Memahami Isra" Mi"raj
Dr. M. Quraish Shihab dalam bukunya "Membumikan Al Qur"an" mencoba
memahami Peristiwa Isra" Mi"raj yang kita percayai kebenarannya berdasarkan
bukti-bukti ilmiah yang dikemukakan oleh Al-Quran, menerangkan bahwa ada
dua hal berkaitan dengan hal ini :
Pertama, kenyataan ilmiah menunjukkan bahwa setiap sistem gerak mempunyai
perhitungan waktu yang berbeda dengan sistem gerak yang lain. Benda padat
membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan suara. Suara pun
membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan dengan cahaya. Hal ini
mengantarkan para ilmuwan, filosof, dan agamawan untuk berkesimpulan
bahwa, pada akhirnya, ada sesuatu yang tidak membutuhkan waktu untuk
mencapai sasaran apa pun yang dikehendaki-Nya. Sesuatu itulah yang kita
namakan Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa.
13 Perjalanan Terindah Kedua, segala sesuatu, menurut ilmuwan, juga menurut Al-Quran, mempunyai
sebab-sebab. Tetapi, apakah sebab-sebab tersebut yang mewujudkan sesuatu
itu" Menurut ilmuwan, tidak. Demikian juga menurut Al-Quran. Apa yang
diketahui oleh ilmuwan secara pasti hanyalah sebab yang mendahului atau
berbarengan dengan terjadinya sesuatu. Bila dinyatakan bahwa sebab itulah
yang mewujudkan dan menciptakan sesuatu, muncul sederet keberatan ilmiah
dan filosofis. Bahwa sebab mendahului sesuatu, itu benar. Namun kedahuluan ini tidaklah
dapat dijadikan dasar bahwa ialah yang mewujudkannya. "Cahaya yang terlihat
sebelum terdengar suatu dentuman meriam bukanlah penyebab suara tersebut
dan bukan pula penyebab telontarnya peluru," kata David Hume. "Ayam yang
selalu berkokok sebelum terbit fajar bukanlah penyebab terbitnya fajar," kata AlGhazali jauh sebelum David Hume lahir. "Bergeraknya sesuatu dari A ke B,
kemudian dari B ke C, dan dari C ke D, tidaklah dapat dijadikan dasar untuk
menyatakan bahwa pergerakannya dari B ke C adalah akibat pergerakannya dari
A ke B," demikian kata Isaac Newton, sang penemu gaya gravitasi.
Kalau demikian, apa yang dinamakan hukum-hukum alam tiada lain kecuali "a
summary o f statistical averages" (ikhtisar dari rerata statistik). Sehingga,
sebagaimana dinyatakan oleh Pierce, ahli ilmu alam, apa yang kita namakan
"kebetulan" dewasa ini, adalah mungkin merupakan suatu proses terjadinya
suatu kebiasaan atau hukum alam. Bahkan Einstein, lebih tegas lagi,
menyatakan bahwa semua apa yang terjadi diwujudkan oleh "superior reasoning
power" (kekuatan nalar yang superior). Atau, menurut bahasa Al-Quran, "Al-'Aziz
Al-'Alim", Allah Yang Mahaperkasa lagi Maha Mengetahui. Inilah yang
ditegaskan oleh Tuhan dalam surat pengantar peristiwa Isra' dan Mi'raj itu
dengan firman-Nya: ?"?" t?"??9?3tG?o" ?" ?"?"u" ?"s3??"n=y"?9$#u" 7?"/!#y" "?" ??"F{$# "? $t"u" ?N"u?"y"??9$# "? $t" ?"?f?o" ?!u"
14 Perjalanan Terindah

Perjalanan Terindah Karya Imam Sutrisno di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

?"?" ) t?"?t"?"?" $t" t?"?=y?.t"u" ?"?"?%?"s? "?i" "?"?5u" t?"?$s"s"
Kepada Allah saja tunduk segala apa yang di langit dan di bumi, termasuk
binatang-binatang melata, juga malaikat, sedangkan mereka tidak menyombongkan diri. Mereka takut kepada Tuhan mereka yang berkuasa atas
mereka dan mereka melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka)
(QS 16:49-50). Pengantar berikutnya yang Tuhan berikan adalah: Janganlah meminta untuk
tergesa-gesa. Sayangnya, manusia bertabiat tergesa-gesa, seperti ditegaskan
Tuhan ketika menceritakan peristiwa Isra' ini, Adalah
?"?" Z?"?ft? ??"|?"M}$# t"%x.u" ( ?"..
manusia bertabiat tergesa-gesa (QS 17:11). Ketergesa-gesaan inilah yang
antara lain menjadikannya tidak dapat membedakan antara: (a) yang mustahil
menurut akal dengan yang mustahil menurut kebiasaan, (b) yang bertentangan
dengan akal dengan yang tidak atau belum dimengerti oleh akal, dan (c) yang
rasional dan irasional dengan yang suprarasional.
Dari segi lain, dalam kumpulan ayat-ayat yang mengantarkan uraian Al-Quran
tentang peristiwa Isra' dan Mi'raj ini, dalam surat Isra' sendiri, berulang kali
ditegaskan tentang keterbatasan pengetahuan manusia serta sikap yang harus
diambilnya menyangkut keterbatasan tersebut. Simaklah ayat-ayat berikut:
?"" t?"?"n=??s" ?" $t" ?,?=?"s"u" 4 ?".
Dia (Allah) menciptakan apa-apa (makhluk) yang kamu tidak mengetahuinya (QS
16:8); 15 Perjalanan Terindah ?"?" t?"?"s>??s" ?" ?"?F"r&u" ?"n=??t" ?!$# ?"?) ?".
Sesungguhnya Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui (QS 16:74);
dan ?"?" W?"?=s% "?) ?"?=??9$# z"?i" "?F@??"?& !$t"u" " ?"
Dan tidaklah kamu diberi pengetahuan kecuali sedikit (QS 17:85); dan banyak
lagi lainnya. Itulah sebabnya, ditegaskan oleh Allah dengan firman-Nya :
Z?"?"?t" ?"t? t"%x. y7??"s9'"?& ?"?. y"#x"?.?9$#u" u|?t7?9$#u" y??"??9$# ?"?) 4 ?"?=?? "??/ y7s9 }??"s9 $t" ?#?)s" ?"u"
Dan janganlah kamu mengambil satu sikap (baik berupa ucapan maupun
tindakan) yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentang hal tersebut; karena
sesungguhnya pendengaran, mata, dan hati, kesemuanya itu kelak akan dimintai
pertanggungjawaban (QS 17:36).
Apa yang ditegaskan oleh Al-Quran tentang keterbatasan pengetahuan manusia
ini diakui oleh para ilmuwan pada abad ke-20. Schwart, seorang pakar
matematika kenamaan Prancis, menyatakan: "Fisika abad ke-19 berbangga diri
dengan kemampuannya menghakimi segenap problem kehidupan, bahkan
sampai kepada sajak pun. Sedangkan fisika abad ke-20 ini yakin benar bahwa ia
tidak sepenuhnya tahu segalanya, walaupun yang disebut materi sekalipun."
Sementara itu, teori Black Holes menyatakan bahwa "pengetahuan manusia
tentang alam hanyalah mencapai 3% saja, sedang 97 % selebihnya di luar
kemampuan manusia." Kalau demikian, seandainya, sekali lagi seandainya, pengetahuan seseorang
belum atau tidak sampai pada pemahaman secara ilmiah atas peristiwa Isra' dan
Mi'raj ini; kalau betul demikian adanya dan sampai saat ini masih juga demikian,
maka tentunya usaha atau tuntutan untuk membuktikannya secara "ilmiah"
16 Perjalanan Terindah menjadi tidak ilmiah lagi. Ini tampak semakin jelas jika diingat bahwa asas
filosofis dari ilmu pengetahuan adalah trial and error, yakni observasi dan
eksperimentasi terhadap fenomena-fenomena alam yang berlaku di setiap
tempat dan waktu, oleh siapa saja. Padahal, peristiwa Isra' dan Mi'raj hanya
terjadi sekali saja. Artinya, terhadapnya tidak dapat dicoba, diamati dan
dilakukan eksperimentasi.
Itulah sebabnya mengapa Kierkegaard, tokoh eksistensialisme, menyatakan:
"Seseorang harus percaya bukan karena ia tahu, tetapi karena ia tidak tahu."
Dan itu pula sebabnya, mengapa Immanuel Kant berkata: "Saya terpaksa
menghentikan penyelidikan ilmiah demi menyediakan waktu bagi hatiku untuk
percaya." Dan itu pulalah sebabnya mengapa "oleh-oleh" yang dibawa Rasul dari
perjalanan Isra' dan Mi'raj ini adalah kewajiban ; sebab merupakan sarana
terpenting guna menyucikan jiwa dan memelihara ruhani.
Kita percaya kepada Isra' dan Mi'raj, karena tiada perbedaan antara peristiwa
yang terjadi sekali dan peristiwa yang terjadi berulang kali selama semua itu
diciptakan serta berada di bawah kekuasaan dan pengaturan Tuhan Yang
Mahaesa. Oleh karena itu, pendekatan yang paling tepat untuk memahaminya adalah
pendekatan imaniy. Inilah yang ditempuh oleh Abu Bakar As Shiddiq, seperti
tergambar dalam ucapannya: "Apabila Muhammad yang memberitakannya, pasti
benarlah adanya". 17 Perjalanan Terindah Wudhu Kewajiban Wudhu Pengertian Wudhu Wudhu adalah membasuh bagian tertentu yang boleh ditetapkan dari anggota
badan dengan air sebagai persiapan bagi seorang muslim untuk menghadap
Allah Subhanahu wa Ta'ala ( Fiqih Wanita hal. 41).
Ketentuan Wudhu Firman Allah SWT : ?,?#ty"?9$# "n"?G"?. "?)u" 4 (#"?"??$$s? $Y6?"?_ ?"?G"?. "?)u" 4 ?"?"t6??s3?9$# "n["!$t" (#"?"?grB ?"n=s? u"!$|??i"9$# ?"?G?y?"s9 ?"r& ???"!$t?9$# z"?i" "?3"?i" ?"tnr& u"!%y` ?"r& @x.y" 4"n"t? ?"r& #"y??5?"
?"y??fu"?9 ?!$# ??"??" $t" 4 ?"?i" "?3"?"?"r&u" ?"?6??"?_?"?/ (#"?s|??"$$s? $Y6?h"s? #Y?"??|? (#"?"?"u"tFs?
?"" ?""??3?n@ ?"?6?=y?s9 ?"?3?"n=t? "?tGy"???" ?"?G?"?9u" ?"?.t?d"s??"?9 ??"??" "?3"s9u" 8ltym ?"?i" "?6?"n=t?
"Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat ,
maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah
kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu
18 Perjalanan Terindah junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali
dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak
memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih);
sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak
menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur." (Al Maidah : 6).
Dari Abu Hurairah, dimana Nabi SAW pernah bersabda :"Allah tidak akan
menerima shalat seseorang diantara kalian apabila berhadats, sehingga ia
berWudhu" (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan At Tirmidzi ; Fiqih Wanita hal.
41). Keutamaan Wudhu Sabda Rasululloh SAW : "Maukah kalian aku beritahukan tentang sesuatu yang
dengannya Allah akan menghapuskan dosa-dosa kalian dan meninggikan
derajat kalian " Para sahabat menjawab : Mau, ya Rasululloh. Kemudian
beliaupun berkata : Yaitu, dengan cara menyempurnakan Wudhu dari hal-hal
yang bersifat makruh, banyak melangkahkan menuju masjid dan menunggu
waktu setelah (tahiyatul masjid). Yang demikian itu adalah ikatan (perjanjian )"
(HR. Muslim ; Fiqih Wanita hal. 42).
Dari Abdullah Ash Shanaji RodhiyAllahu Anhu, bahwa Rasululloh telah bersabda
: "Apabila seorang hamba berWudhu, lalu berkumur,maka dikeluarkanlah
(dihapuskan) kesalahan-kesalahan itu dari mulutnya. Apabila memasukkan air ke
rongga hidung, maka keluarlah kesalahan-kesalahan itu dari hidungnya.
Apabila ia membasuh wajahnya, maka keluarlah kesalahan-kesalahan yang
pernah ia perbuat dari wajahnya,sehingga kesalahan-kesalahan yang pernah
terjadi keluar dari bawah tempat tumbuhnya rambut dari kedua matanya. Apabila
19 Perjalanan Terindah ia membasuh dari kedua tangannya , maka keluarlah kesalahan-kesalahan itu
dari kedua tangannya , sehingga kesalahan yang pernah terjadi keluar dari
bawah (celah) kukunya. Apabila ia mengusap kepalanya, maka keluarlah kesalahan-kesalahan itu dari
kepalanya, sehingga kesalahan-kesalahan tersebut keluar dari kedua telinganya.
Apabila membasuh kedua kakinya, maka keluarlah kesalahan-kesalahan
tersebut dari kedua kakinya, sehingga kesalahan yang pernah ia lakukan keluar
dari bawah kuku-kuku kedua kakinya.
Kemudian perjalanannya ke masjid dan nya merupakan nilai ibadah yang
tersendiri baginya." (HR. Imam Malik, An Nasai, Ibnu Majah dan Al Hakim ; Fiqih
Wanita hal. 44). Menuju Wudhu Hayatilah "Wudhu Merupakan Proses Penyucian Agung"
Hayati bahwa, Wudhu diposisikan sebagai amaliah yang benar-benar menghantar kita semua, untuk hidup dan bangkit dari kegelapan jiwa. Dalam
Wudhulah segala masalah dunia hingga akhirat disucikan, diselesaikan dan
dibangkitkan kembali menjadi hamba-hamba yang siap menghadap kepada Allah
SWT. Bahkan dari titik-titik gerakan dan posisi yang dibasuh air, ada titik-titik sentral
kehambaan yang luar biasa. Itulah, mengapa para Sufi senantiasa memiliki
Wudhu secara abadi, menjaganya dalam kondisi dan situasi apa pun, ketika
mereka batal Wudhu, langsung mengambil Wudhu seketika. (Wudhu Kaum Sufi
dalam www.sufinews.com) 20 Perjalanan Terindah Wudhu merupakan sebuah ritual yang tidak hanya aspek dzohir namun sebuah
proses ritual penyucian batin yang agung, karena Wudhu merupakan proses
penyucian untuk menghadap Allah Yang Maha Awal, Yang Maha Akhir, Yang
Maha Dzohir, Yang Maha Batin. Sadarilah, pahamilah, serta hayati secara
mendalam bahwa kita akan menghadap kepada Yang Serba Maha, Dialah Allah
Azza wa Jalla. Hayatilah "Air Merupakan Rahasia Kehidupan"
Dalam kitab Asrar al ibadat wa Haqiqah ash Shalah, hal 16 ; Seorang ahlli
makrifat berkata, " Bersuci, bisa menggunakan air yang merupakan rahasia
kehidupan, yang merupakan pangkal ilmu untuk menyaksikan Tuhan Yang Maha
Hidup lagi Maha Berdiri. Allah berfirman :
?"?" ?"" "??/ }"?"?s?"?j9 ?"?" #Y?"?"s? ["!$t" ?"!$y"??9$# z"?" $u"?9t?"r&u" ?".4
"... dan kami turunkan dari langit air yang sangat bersih, agar Kami
menghidupkan dengan air itu."(Al Furqan : 48 - 49).
Dan Allah Azza wa Jalla berfirman :
t ?". ??"s?"??9$# t"?_?" ?/?3"t? |=?"?"?"u" "??/ "?.t?d"s??"?j9 ["!$t" ?"!$y"??9$# z"?i" "?3?"n=t? ?"?i"t"?"u?""
"... dan Allah menurunkan kepada kalian hujan dari langit untuk menyucikan
kalian dengan hujan itu dan menghilangkan dari kalian gangguan-gangguan
setan". (Al Anfaal : 11)
Bisa juga menggunakan tanah yang merupakan asal kejadian manusia. Allah
Azza wa Jalla berfirman :
?"?" ?"" ?"?3"o"?)n=yz $p"?]?" *
21 Perjalanan Terindah "Dari bumi (tanah) itulah Kami menjadikan kalian" (Thaha : 55),
?"?" ?".. (#"?s|??"$$s? $Y7?h"s? #Y?"??|? (#"?"?"u"tFs? ["!$t" (#"?"?grB ?"n=s? ?"..
"Lalu, jika kalian tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yang
bersih" (An Nisa : 43)
Agar engkau merenung tentang dirimu dan engkau tahu siapa yang
menciptkanmu, dari apa Dia menciptakanmu, dan mengapa Dia menciptakanmu.
Dengan demikian, engkau bisa menghilangkan kesombongan dari kepalamu,
karena tanah merupakan asal bagi kehinaan dan kerendahan. (
Shalat Ahli Makrifat hal. 126-127) Sambutlah Air Laksana Menyambut Rahmat Allah SWT.
Imam Ash Shadiq a.s. berkata, "Jika engkau hendak bersuci dan berWudhu,
sambutlah air seperti engkau menyambut rahmat Allah". Sungguh Allah SWT
telah menjadikan air sebagai kunci bagi kedekatan diri dan munajat kepada Nya
serta penunjuk ke dalam pengkhidmatan kepada Nya.
Allah Azza wa Jalla berfirman :
?"?" t?"?"?"?"?" ?"s?r& ( @c"yr >"?"x? ?"?. ?"!$y"?9$# z"?" $o"?=y?y_u" (
"Dan kami jadikan dari air setiap sesuatu yang hidup" (Al Anbiyaa' : 30).
Sebagaimana Dia menghidupkan setiap sesuatu nikmat dunia, demikian pula
dengan karunia dan rahmatNya Dia menjadikan kehidupan hati dengan ketaatan.
Renungkanlah kejernihan, kelembutan, kebersihan, dan keberkahan air serta
kelembutan percampurannya dengan setiap sesuatu dan didalam setiap sesuatu,
pergunakanlah dalam menyucikan anggota-anggota tubuh yang diperintahkan
22 Perjalanan Terindah oleh Allah untuk kau sucikan, penuhilah dengan adab-adabnya, baik yang fardhu
maupun yang sunnah, karena didalam setiap adab itu terdapat faedah yang
banyak. Jika engkau menggunakannya dengan penghormatan, maka mata air
faedah-faedahnya akan terpancar bagimu dari dekat.
Kemudian bergaullah dengan makhluk Allah Ta'ala seperti percampuran air
dengan segala sesuatu, seraya memberikan hak segala sesuatu, jangan
berubah dari maknanya, dengan meyakini sabda Rosululloh SAW : "Perumpamaan orang Mukmin yang khusus adalah seperti air". Jadikanlah
kejernihanmu bersama Allah di dalam semua ketaatanmu seperti kejernihan air
ketika diturunkan dari langit, dan dinamai "yang bersih (thohuran)". Sucikanlah
hatimu dengan takwa dan yakin saat menyucikan anggota-anggota tubuhmu
dengan air. ( Shalat Ahli Makrifat hal. 131).
Sebuah penemuan terbaru tentang rahasia air oleh Masaru Emoto, membuktikan
bahwa air memiliki "kesadaran". Ia mampu merespon kata-kata bahkan pikiran
kita, baik positif maupun negatif. Ini membuktikan bahwa adanya keterkaitan
yang begitu erat antara alam dan jiwa kita.
Manusia itu sendiri sebenarnya air. Pada konsep terbentukmya manusia, telur
yang dibuahi 96 % nya adalah air. Setelah lahir 80 % tubuh seorang bayi adalah
air. Semakin tubuh manusia berkembang, prosentase air berkurang dan menetap
sampai batas 70 % ketika manusia mencapai usia dewasa. Dengan kata lain,
selama ini kita hidup sebagai air. Jadi sebenarnya manusia adalah air. ( True
Power of Water hal. 17 ) Sadarilah bahwa air yang begitu agung rahasianya diciptakan Allah Azza wa
Jalla sebagai wasilah melalui perenungan, "menghidupkan"

Perjalanan Terindah Karya Imam Sutrisno di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

kejernihan, kelembutan, kesucian, keberkahan dan kelembutan percampurannya.
23 Perjalanan Terindah Hidupkanlah lahir dengan kesucian, dengan berkahnya dijauhkan dari kemalasan, kelemahan dan rasa kantuk dalam diri. Hidupkanlah batin dengan
perenungan tentang tempat bermula (mabda'), tempat berakhir (muntaha'),
tempat kejadian (mansya') dan tempat kembali (marja').
Sebuah alinea yang begitu agung dan indah merupakan tujuan puncak dari
harapan para 'arif terdapat dalam Al Munajat asy Sya'baniyyah,
"Illahi, berilah aku keterputusan yang sempurna (dari segala sesuatu agar
dapat menghadap) kepada-Mu ; terangilah mata hati kami dengan kilau
pandangannya kepada-Mu hingga mata hati itu dapat membakar tabirtabir cahaya, lalu ia sampai pada mutiara keagungan, dan ruh kami
menjadi terikat pada kemuliaan kudus-Mu".
Bacaan & Gerakan dalam Wudhu
Niat Niat merupakan salah satu fardlu dalam Wudhu, dan Wudhu tidak akan sah
apabila tidak disertai dengan niat. Niat adalah kemauan dan keinginan hati untuk
berWudhu,sebagai wujud mentaati perintah Allah SWT.
Rasululloh SAW, bersabda : "Sesungguhnya amal perbuatan itu bergantung
pada niatnya, dan masing-masing orang bergantung pada niatnya. Barangsiapa
yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu bernilai karena
Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa yang hijrahnya itu karena dunia dan karena
seorang wanita yang akan dinikahinya, maka hijrahnya itu bernilai karena apa
yang ditujunya". (HR. Jamaah ; Fiqih Wanita hal. 44)
24 Perjalanan Terindah Membaca Basmallah Membaca basmallah merupakan sunnah dalam Wudhu. Sabda Rasulloh SAW :
"Tidak sah orang yang tidak berWudhu dan tidak sempurna Wudhu sesorang
yang tidak menyebut nama Allah (dalam berWudhu)" (HR. Ahmad, Abu Dawud,
dan Ibnu Majah). Hadits ini dha'if (lemah), dan karena banyaknya jalur periwayatan dari hadits ini,
sebagian ulama berpendapat untuk mengamalkannya (fadlail amal). (Fiqih
Wanita hal. 50) Membasuh Kedua Pergelangan Tangan
Membasuh kedua pergelangan tangan sebanyak tiga kali merupakan sunnah
dalam Wudhu. Hal ini berdasarkan Sabda Rasululloh SAW : "Aku pernah melihat
Rasululloh berWudhu , beliau mencuci kedua telapak tangannya sebanyak tiga
kali". (HR. Ahmad dan An Nasa'i).
Sebelum membasuh pergelangan tangan, bermunajatlah kepada Allah, "Ya
Allah, kami mohon anugerah dan barokah, dan kami berlindung kepadaMu dari
keburukan dan kehancuran"
Membasuh pergelangan tangan, merupakan upaya pembersihan dari segala
dosa-dosa yang telah dilakukan oleh tangan-tangan kita. Sadarilah dari
pergelangan tangan kita pernah tergores tinta - tinta syetan yang menghasilkan
nyanyian-nyanyian "syahwat", atau mungkin "pahatan-pahatan analisa manipulatif dalam penyusunan strategi keangkaramurkaan".
Sadarilah, sudah berapa banyak korban-koran dari esensi "tidak bersyukur" kita
atas anugerah Allah berupa "telapak tangan". Andaikan kita sekarang berumur
25 Perjalanan Terindah 30 tahun, sudah berapa lama kita "tidak mensyukuri" anugerah Allah ini. Padahal
30 tahun itu artinya 30 X 365 hari sama dengan 10.950 hari. Yakinkah kita ada
hari-hari yang bersih dari kejahatan kita lewat "telapak tangan" ini "
Renungkanlah. Ini belum kita hitung-hitung dosa yang kita perbuat lewat jarijemari kita.
Berkumur Tiga Kali Berkumur sebanyak tiga kali merupakan sunnah dalam Wudhu. Rasululloh
pernah bersabda : "Apabila engkau berWudhu maka berkumurlah" (HR. Abu
Dawud dengan Isnad shahih).
Mulut adalah alat dari mulut hati kita. Mulut kita banyak kotoran kata-kata,
banyak ucapan-ucapan berbusakan hawa nafsu dan syahwat kita, lalu mulut kita
adalah mulut syetan. Mulut kita lebih banyak menjadi lobang besar bagi lorong-lorong yang
beronggakan semesta duniawi. Yang keluar dan masuknya hanyalah hembusan
panasnya nafsu dan dinginnya hati yang membeku.
Betapa banyak dalil-dalil Al-Qur'an dan Hadits, betapa berlimpah ruahnya fatwa
amar ma'ruf nahi mungkar, tetapi karena keluar dari mulut yang kotor, hanyalah
berbau anyir dalam sengak hidung jiwa kita. Karena yang mendorong amar
ma'ruf nahi mungkarnya bukan Alllah, tetapi hasrat hawa nafsunya, lalu ketika
keluar dari jendela bibirnya, kata-kata indah hanyalah bau anyir najis dalam
hatinya. Sesungguhnya mulut-mulut itu sudah membisu, karena yang berkata
adalah hawa nafsu. Bermunajatlah kepada Allah, ketika berkumur, "Oh, Tuhan, masukkanlah padaku
tempat masuk yang benar, dan keluarkanlah diriku di tempat keluar yang benar,
26 Perjalanan Terindah dan jadikanlah diriku dari DiriMu, bahwa Engkau adalah Kuasa Yang
Menolongku". (Wudhu Kaum Sufi dalam www.sufinews.com)
Memasukkan dan Mengeluarkan Air dari Lobang Hidung
Dari Abu Huraira, bahwa Nabi SAW pernah bersabda : "Apabila salah seorang
diantara kalian berWudhu, maka hendaknya ia memasukkan air ke dalam rongga
hidungnya dan kemudian mengeluarkannya" (HR. Bukhari dan Muslim ; Fiqih
Wanita hal. 53). Disunnahkan ketika menghirup air di lakukan dengan kuat, kecuali jika dalam
keadaan berpuasa maka ia tidak mengeraskannya, karena di-khawatirkan air
masuk ke dalam tenggorokan. Rasulullah bersabda: "Keraskanlah di dalam
menghirup air dengan hidung, kecuali jika kamu sedang berpuasa". [Riwayat Abu
Daud dan dishahihkan oleh Albani dalam shahih Abu Dawud 629 ; Tata Cara
Wudhu dalam www.akmaliah.com)
Sadarilah, Hidung yang suka mencium aroma wewangian syahwat dunia, lalu
jauh dari aroma syurga. Hidung yang menafaskan ciuman mesra, tetapi
tersirnakan dari kemesraan ciuman hakiki di SinggasanaNya. Oh, Tuhan,
aromakan wewangian syurgaMu dan Engkau melimpahkan ridloMu"
Semburkan air itu dari hidungmu, sembari munajatkan, "Ya Allah, aku berlindung
kepadaMu dari aroma busuknya neraka, dan bau busuknya". (Wudhu Kaum Sufi
dalam www.sufinews.com) 27 Perjalanan Terindah Membasuh Muka Membasuh muka sekali merupakan fardlu, sedangkan tiga kali merupakan
sunnah. Batas membasuh muka adalah dari dahi tempat tumbuh rambut hingga
dagu, dan dari antara dua anak telinga kanan dan kiri menurut lebarnya. Air
Wudhu harus mengalir pada wajah, karena membasuh disini berarti mengalirkan.
Firman Allah SWT : "Wahai orang - orang beriman, apabila kalian hendak
mengerjakan , maka basuhlah muka" (Al Maidah : 6)
Dengan menyucikan hatimu dengan air pengetahuan yang manfaat yang suci
dan menyucikan, baik itu bersifat pengetahuan syariat, maupun pengetahuan
hakikat, serta pengetahuan yang bisa menghapus seluruh penghalangpenghalang, hijab, antara dirinya dan Allah.
Faktanya setiap hari kita Wudhu' membasuh muka kita, tetapi wajah-wajah kita
tidak hadir menghadap Allah, tidak "Fa ainamaa tuwalluu fatsamma wajhullah?"
(kemana pun engkau menghadap, wajah hatimu menghadap arah Allah).
Kenapa wajah dunia, wajah makhluk, wajah-wajah kepentingan nafsu kita,
wajah-wajah semesta, wajah dunia dan akhirat, masih terus menghalangi
tatapmuka hati anda kepada Allah Ta'ala" Ini semua karena kebatilan demi
kebatilan, baik kebatilan dibalik wajah batil maupun kebatilan dengan selimut
wajah kebenaran, telah membatalkan Wudhu jiwa kita, dan sama sekali tidak kita
sucikan dengan air pengetahuan ma'rifatullah dan pengetahuan yang menyelamatkan dunia akhirat kita.
Hijab-hijab yang menutupi wajah jiwa kita untuk melihat Allah, sudah terlalu tua
untuk menjadi topeng hidup kita. Kita bertopeng kebusukan, bertopeng rekayasa,
bertopeng kedudukan dan ambisi kita, bertopeng fasilitas duniawi kita, bertopeng
28 Perjalanan Terindah hawa nafsu kita sendiri, bahkan bertopeng ilmu pengetahuan kita serta imajinasiimajinasi kita atau jubah-jubah agama sekali pun.
Lalu wajah kita bopeng, wajah ummat kita penuh dengan cakar-cakar nafsu kita,
torehan-torehan noda kita, flek-flek hitam nafsu kita, dan alangkah bangganya
kita dengan wajah-wajah kita yang dijadikan landasan syetan, yang begitu bebas
menarikan tangan-tangannya untuk melukis hati kita dengan tinta hitam yang
dipanggang di atas jahanam.
Karena wajah kita lebih senang berpaling, berselingkuh dengan dunia, berpesta
dalam mabuk syetan, bergincu dunia, berparas dengan olesan-olesan kesemuan
hidup, lalu memakai cadar-cadar hitam kegelapan semesta kemakhlukan.
Banyak orang yang mata kepalanya terbuka, tetapi matahatinya tertutup. Banyak
orang yang mata kepalanya tertutup, matahatinya terbuka. Banyak orang yang
matahatinya terbuka tetapi bertabur debu-debu kemunafikan duniawinya. Banyak
orang yang sudah tidak lagi membuka matahatinya, dan ia kehilangan Cahaya
Ilahi, lalu menikmati kepejaman matahatinya dalam kegelapan, yang menyangka
ia dalam kebenaran dan kenikmatan.
"Oh, Allah, bersihkan wajahkku dengan cahayaMu, sebagaimana di hari Engkau
putihkan wajah-wajah KekasihMu. Ya Allah janganlah Engkau hitamkan wajahku
dengan kegelapanMu, di hari, dimana Engkau gelapkan wajah-wajah musuhMu".
"Tuhan, sibakkan cadar hitamku dari tirai yang membugkus hatiku untuk
memandangMu, sebagaimana Engkau buka cadar para KekasihMu?" (Wudhu
Kaum Sufi dalam www.sufinews.com)
29 Perjalanan Terindah Membasuh Kedua Tangan, dari Ujung Jari hingga Siku
Membasuh kedua tangan satu kali wajib hukumnya, sedangkan tiga kali
merupakan sunnah. Firman Allah SWT : "Kemudian tangan kalian sampai ke
siku" (Al Maidah : 6)
Kedua tangan kita yang sering menggapai hasrat nafsu syahwat kita, berkiprah
di lembah kotor dan najis jiwa kita, sampai pada tahap siku-siku hakikat kita dan
manfaat agung yang ada di sana.
Tangan kita telah mencuri hati kita, lalu ruang jiwa kita kehilangan khazanah
hakikat Cahaya hati. Tangan nafsu kita telah mengkorupsi amanah-amanah Ilahi
dalam jiwa, lalu kita mendapatkan pundi-pundi duniawi penuh kealpaan dan
kemunafikan. Tangan-tangan kita telah merampas makanan-makanan kefakiran kita, kebutuhan hati kita, memaksa dan memperkosa hati kita untuk dijadikan
tunggangan liar nafsu kita. Tangan-tangan kita telah memukul dan menampar
wajah hati yang menghadap Allah, menuding muka-muka jiwa yang menghadap
Allah, merobek-robek pakaian pengantin yang bermahkotakan riasan indah para
Sufi. Maka basuhlah tanganmu dengan air kecintaan, dengan beningnya cermin
ma'rifat, dari mata air dari bengawan syurga.
Basuhlah tangan kananmu, sembari munajat:
"Oh, Allah..berikanlah Kitabku melalui tangan kananku, dan hitanglah amalku
dengan hitungan yang seringan-ringannya".
30 Perjalanan Terindah Basuhlah tangan kirimu dengan munajat:
"Oh, Allah, aku berlindung kepadaMu, dari pemberian kitabku dari tangan kiriku
atau dari belakang punggungku?"(Wudhu Kaum Sufi dalam www.sufinews.com)
Mengusap Kepala Pengertian mengusap disini adalah membasahi kepala dengan air. Firman Allah :
"Dan usaplah kepala kalian" (Al Maidah : 6)
Dari Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu Anhu diriwayatkan mengenai sifat Wudhu
Nabi SAW, dimana ia mengatakan :"Beliau mengusap kepalanya satu kali". (HR.
Abu Dawud, At Tirmidzi dan An Nasai dengan isnad shahih) (Fiqih Wanita ; 45)
Kepala kita telah bertabur debu-debu yang mengotori hati kita, memaksa hati kita
mengikuti selera pikiran kira, sampai hati kita bukan lagi menghadap kepadaNya,
tetapi menghadap seperti cara menghadap wajah di kepala kita, yaitu
menghadap dunia yang hina dan rendah ini.
Pada kepala kita yang sering menunduk pada dunia, pada wujud semesta,
tunduk dalam pemberhalaan dan perbudakan makhluk, tanpa hati kita menunduk
kepada Allah Ta'ala, kepada Asma-asmaNya yang tersembunyi dibalik semesta
lahir dan batin kita, lalu kepala kita memalingkan wajah hati kita untuk berpindah
ke lain wajah hati yang hakiki.
Mari kita usap dengan air Cahaya, agar wajah hati kita bersinar kembali, tidak
menghadap ke arah remang-remang yang menuju gelap yang berlapis gulita,
tidak lagi menengok pada rimba duniawi yang dipenuhi kebuasan dan liar
kebinatangannya. 31 Perjalanan Terindah Kepala-kepala kita sering menunduk pada berhala-berhala yang mengitari hati
kita. Padahal hati kita adalah Baitullah, Rumah Ilahi. Betapa kita sangat tidak
beradab dan bahkan membangun kemusyrikan, mengatasnamakan Rumah
Tuhan, tetapi demi kepentingan berhala-berhala yang kita bangun dari tonggaktonggak nafsu kita, lalu kita sembah dengan ritual-ritual syetan, imajinasiimajinasi, kebanggaan-kebanggan, lalu begitu sombongnya kepala kita terangkat
dan mendongak. Mari kita usap kepala kita dengan usapan Kasih Sayang Ilahi. Karena kepala kita
telah terpanggang panasnya neraka duniawi, terpanaskan oleh ambisi amarah
dan emosi nafsu syahwati, terjemur di hamparan mahsyar duniawi.
Sembari kita mengusap, mesti munajat: "Oh Allah, payungi kepalaku dengan
Payung RahmatMu, turunkan padaku berkah-berkahMu, dan lindungi diriku
dengan perlindungan payung ArasyMu, dihari ketika tidak ada lagi payung
kecuali payungMu. Oh, Tuhan".jauhkan rambutku dan kulitku dari neraka "
(Wudhu Kaum Sufi dalam www.sufinews.com)
Mengusap Daun Telinga Disunnahkan dalam berWudhu mengusap telinga, baik bagian dalam maupun
luar. Rasululloh SAW bersabda : "Didalam Wudhunya, Rasululloh mengusap
kepala dan kedua telinganya, yaitu bagian luar dan dalamnya. Beliau
memasukkan kedua jari (tangan kanan dan kiri) ke dalam lubang kedua
telinganya." (HR. Abu Dawud)
Telinga yang sering mendengarkan paraunya dunia, yang anda kira sebagai
kemerduan musik para bidadari syurga. Telinga yang berbisik kebusukan dan
kedustaan, telinga yang menikmati gunjingan demi gunjingan.
32 Perjalanan Terindah Telinga yang fantastik dengan mendengarkan indahnya musik duniawi, lalu
menutup telinga ketika suara-suara kebenaran bersautan. Amboi, kenapa
telingamu seperti telinga orang-orang munafik " Apakah anda lebih senang
menjadi orang-orang yang tuli telinga hatinya"
Munajatlah: "Oh Tuhan, jadikan diriku tergolong orang-orang yang mendengarkan ucapan


Perjalanan Terindah Karya Imam Sutrisno di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

yang benar dan mengikuti yang paling baik. Tuhan, perdengarkan telingaku
panggilan-panggilan syurga di dalam syurga bersama hamba-hambaMu yang
baik." (Wudhu Kaum Sufi dalam www.sufinews.com)
Membasuh Kedua Kaki Membasuh kaki dilakukan hingga mencapai kedua mata kaki. Firman Allah:
"Basuhlah kaki kalian sampai kedua mata kaki" (Al Maidah : 6)
Dari Ibnu Umar Radhiyallahu Anhu, dimana ia menceritakan : "Rasulullah pernah
tertinggal di belakang kami dalam suatu perjalanan. Pada saat itu kami telah
mengetahui datangnya waktu Ashar. Kemudian kami berWudhu dan membasuh
kedua kaki kami. Sembari melihat ke arah kami beliau berseru dengan suara
keras mengatakan, dua atau tiga kali ! Celaka bagi tumit-tumit (yang tidak kena
air) dari siksaan api neraka" (HR. Muttafaqun "Alaih dalam Fiqih Wanita hal. 47)
Kaki-kaki yang melangkahkan pijakannya ke alam dunia semesta, yang berlari
mengejar syahwat dan kehinaan, yang bergegas dalam pijakan kenikmatan dan
kelezatan pesonanya. Kaki-kaki yang sering terpeleset ke jurang kemunafikan dan kezaliman, terluka
oleh syahwat dan emosinya, oleh dendam, iri dan dengkinya, haruslah segera
33 Perjalanan Terindah dibasuh dengan air akhlaq, air yang berumber dari adab, dan bermuara ke
samudera Ilahiyah. Basuhlah kedua kakimu sampai kedua matakakimu. Agar langkah-langkahmu
menjadi semangat baru untuk bangkit menuju Allah, menapak tilas Jalan Allah,
secepat kilat melesat menuju Allah. Basuhlah dengan air salsabila, yang
mengaliri wajah semesta menjadi jalan lurus lempang menuju Tuhan. (Wudhu
Kaum Sufi dalam www.sufinews.com)
Tertib (Bersusun) Artinya mendahulukan yang dahulu dan mengakhirkan yang akhir. Firman Allah :
"Wahai orang-orang yang beriman, apabila kalian hendak mengerjakan , maka
basuhlah muka dan tangan kalian sampai ke siku. Kemudian sapulah kepala
kalian serta basuhlah kaki kalian sampai kedua mata kaki" (Al Maidah : 6 )
Wudhu merupakan sebuah proses pembersihan lahir dan batin, penyucian jiwa
di lembah Istighfar. Lihat Alur Proses Pembersihan dalam Wudhu
34 Perjalanan Terindah 35 Perjalanan Terindah Hikmah Wudhu Wudhu dan Kesehatan Kalau diperhatikan, anggota badan yang dibasuh ketika berWudhu adalah
anggota-anggota badan yang sering terbuka. Anggota badan kita yang terbuka
sangat rentan didatangi kuman, selain memang kulit kita dihuni oleh kumankuman yang normal keberadaannya, kuman-kuman yang bersifat simbiotik
mutualisme (keberadaannya membantu kulit misalnya dalam sistem pertahannan
tubuh) juga kuman-kuman simbiotik komensalisme (keberadaanya tidak
menimbulkan kerugian/penyakit) juga yang patogen potensial (opportunistic)
(kuman yang akan menimbulkan penyakit), kuman-kuman ini yang dikenal
dengan flora normal kulit.
Menurut ilmu bacteria (mikrobakteriology), 1 cm meter persegi dari kulit kita yang
terbuka bisa dihinggapi lebih 5 juta bakteri yang bermacam-macam. Bakteri ini
perkembangannya sangat cepat dan salah satu faktor yang paling mempengaruhi perkembangannya adalah keseimbangan asam-basa (pH). PH
permukaan kulit sangat berperan dalam memproteksi tubuh dan membatasi
perkembangan kuman yang akan menimbulkan penyakit.
Ketika membasuh kulit dengan air, maka keseimbangan pH dan kelembaban itu
akan terkoreksi kembali dan diharapkan kembali normal. Kulit kita terdiri atas
beberapa lapisan, salah satunya adalah epidermis pada lapisan terluar (yang
mengadakan kontak langsung dengan lingkungan luar). Pada lapisan ini terdapat
lapisan sel tanduk (stratum corneum) yang selalu mengalami deskuamasi
(penggantian dan pembuangan sel-sel kulit mati pada stratum korneum) dan
kadang sel-sel kulit yang mati dan mengelupas itu akan menyumbat pori-pori
yang juga bermuara pada lapisan epidermis, hal inilah yg dapat menimbulkan
penyakit pada kulit. Ketika berWudhu, maka air akan membantu membuang
36 Perjalanan Terindah kotoran-kotoran, sisa-sisa sel kulit mati tadi dan meminimalisir jumlah kuman
pada permukaan kulit kita.
Menurut para ahli pada lembaga riset trombosis di London (Inggris), jika
seseorang selalu mandi atau membasuh anggota tubuhnya, maka akan
memperbaiki dan melancarkan sistem peredaran darah, air yang mengandung
elektrolit-elektrolit akan membuat pembuluh-pembuluh darah mengalami vasodilatasi (pelebaran) sehinggga memperlancar peredarannya.
Juga yang lebih penting adalah efek air pada tubuh kita, yaitu meningkatkan
produksi sel-sel darah putih (leukosit) yang sangat berperan penting dalam
system pertahanan tubuh (immunitas). Bahkan dari bunyi gemericik air dan
kesejukannya, saraf-saraf tubuh yang mengalami ketegangan akibat aktifitas
sebelumnya akan mengalami relaksasi juga mengembalikan kemampuan kerja
otot-otot tubuh kita. Ketika berwudhu, kita juga dianjurkan berkumur, bersiwak (gosok gigi),
membersihkan hidung, dan membersihkan sela-sela jari tangan dan kaki.
Rasulullah s.a.w. pernah mengingatkan kepada umatnya :"Alangkah baiknya
orang-orang yang mau menyela-nyela" Mereka bertanya: Siapa mereka wahai
Rasulullah" Beliau menjawab : Mereka adalah yang mau menyela-nyela dalam
wudhu dan dari makanan, dalam wudhu adalah dengan berkumur, menghisap air
hidung dan menyela-nyela jari-jemari mereka pada saat berwudhu, sedangkan
menyela-nyela gigi adalah membersihkannya dari bekas makanan.
Sesungguhnya yang paling menjengkelkan kedua malaikat (pencatat) adalah
ketika mereka melihat bekas makanan di sela-sela gigi mereka sedangkan
mereka mendirikan Shalat" (H.R. Ahmad dari Abu Ayub).
37 Perjalanan Terindah Kalau kita tahu, mulut dan hidung kita ini merupakan sarang bakteri berbahaya.
Bila kita tidak rajin membersihkannya bisa menimbulkan berbagai macam
penyakit. Bakteri-bakteri tersebut semakin subur oleh bekas-bekas makanan yang ada di
sela-sela gigi yang tidak kita bersihkan. Penelitian pernah membuktikan bahwa
90% dari mereka yang menderita kerusakan gigi, adalah karena keteledoran
dalam melakukan kebersihan mulut. Penyakit yang ditimbulkan oleh bakteri yang
ada di mulut kita tidak hanya mengancam gigi dan gusi, tetapi juga mengancam
sistem pencernaan kita, ini karena air liur yang kita telan berasal dari mulut.
Ada beberapa penyakit yang dapat disebabkan kurang diperhatikannya
kesehatan gigi dan mulut dan efeknya adalah timbul penyakit pada organ lain,
misalnya sinusitis causa kerusakan gigi (geraham atas). Akhirnya, marilah kita
senantiasa menjaga kebersihan dan kesehatan badan kita dengan rajin
berwudhu dengan air yang suci dan bersih, dan dengan tata cara yang benar.
(Dewan Asatidz dalam www.pesantrenvirtual.com)
Wudhu dan Titik Biologis Dalam sebuah artikel yang ditulis oleh Dr. Magomedov, asisten pada lembaga
General Hygiene and Ecology (Kesehatan Umum dan Ekologi) di Daghestan
State Medical Academy' dijelaskan bagaimana wudhu dapat menstimulasi/merangsang irama tubuh alami. Rangsangan ini muncul pada
seluruh tubuh, khususnya pada area yang disebut Biological Active Spots
(BASes) atau titik-titik aktif biologis. Menurut riset ini, BASes mirip dengan titiktitik refleksologi Cina.
Bedanya, terang Dr. Magomedov, untuk menguasai titik-titik refleksi Cina dengan
tuntas paling tidak dibutuhkan waktu 15-20 tahun. Bandingkan dengan praktek
38 Perjalanan Terindah wudhu yang sangat sederhana. Keutamaan lainnya, refleksologi hanya berfungsi
menyembuhkan sedangkan wudhu sangat efektif mencegah masuknya bibit
penyakit. Menurut peneliti yang juga menguasai ilmu refleksologi Cina ini, 61 dari 65 titik
refleks Cina adalah bagian tubuh yang dibasuh air wudhu. Lima lainnya terletak
antara tumit dan lutut, di mana bagian ini juga, merupakan area wudhu yang
tidak diwajibkan. Sistem metabolisme tubuh manusia terhubung dengan jutaan syaraf yang
ujungnya tersebar di sepanjang kulit. Guyuran air wudhu dalam konsep
pengobatan modern adalah hidromassage alias pijat dengan memanfaatkan air
sebagai media penyembuhan.
Membasuh area wajah misalnya, pijatan air akan memberi efek positif pada
usus, ginjal, dan sistem saraf maupun reproduksi. Membasuh kaki kiri berefek
positif pada kelenjar pituitari, otak yang mengatur fungsi-fungsi kelenjar endokrin
(kelenjar yang bertugas mengatur pengeluaran hormon dan mengendalikan
pertumbuhan). Di telinga terdapat ratusan titik biologis yang akan menurunkan
tekanan darah dan mengurangi sakit.
Wudhu dan Pengobatan Medis
Mokhtar Salem dalam bukunya Prayers: a Sport for the Body and Soul (Olahraga
untuk jasmani dan Rohani) menjelaskan bahwa wudhu bisa mencegah kanker
kulit. Jenis kanker ini lebih banyak disebabkan oleh bahan-bahan kimia yang
setiap hari menempel dan terserap oleh kulit. Cara paling efektif mengenyahkan
risiko ini adalah membersihkannya secara rutin. Berwudhu lima kali sehari
adalah antisipasi yang lebih dari cukup.
39 Perjalanan Terindah Menurut Salem, membasuh wajah meremajakan sel-sel kulit muka dan
membantu mencegah munculnya keriput. Selain kulit, wudhu juga meremajakan
selaput lendir yang menjadi gugus depan pertahanan tubuh. Peremajaan
menjadi penting karena salah satu tugas utama lendir ibarat membawa contoh
benda asing yang masuk kepada dua senjata pamungkas yang sudah dimiliki,
manusia secara alami, yaitu limfosit T (sel T) dan limfosit B (sel B).
Keduanya bersiaga di jaringan limfoid dan sistem getah bening dan mampu
menghancurkan penyusup yang berniat buruk terhadap tubuh. Bayangkan jika
fungsi mereka terganggu. Sebaliknya, wudhu meningkatkan daya kerja mereka.
Pintu masuk lain yang tak kalah penting adalah lubang hidung. Dalam wudhu
disunatkan menghirup air dari hidung dan dikeluarkan lewat mulut. Cara ini
adalah penangkal efektif ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut), TBC, dan
kanker secara dini. (www.bisnis-syariah.com)
40 Perjalanan Terindah Pendahuluan Shalat Pengertian Shalat Secara etimologis, shalat berarti do"a seperti difirmankan Allah :
?!$#u" 3 ?"?"?; ?"s3y" y7s"4"n=|? ?"?) ( ?"?"?"n=t? ?e"|?u" $p"?5 "?"U?j.t"?"u" ?"?"??d"s??" Z"s%y"|? ?"?"?;"u"?"r& ?"?" ?"?{
??"?=t? ??"?"y"
"Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan dan mensucikan mereka dan Berdo"alah untuk mereka. Karena
sesunggunya do"a kalian itu menjadikan ketentraman bagi jiwa mereka ". ( At
Taubah : 103). Sedangkan menurut syara"
shalat adalah menyembah Allah Ta"ala dengan
beberapa perkataan dan perbuatan yang diawali dengan takbiratul ihram dan
diakhiri dengan salam, dan wajib melakukannya pada waktu-waktu yang telah
ditentukan. Rasululloh SAW bersabda : "Islam ditegakkan dia atas lima dasar,
syahadah (menyaksikan) bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad
adalah Rasululloh, mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan, dan
haji ke Baitullah bagi yang mampu menunaikannya." (HR. Bukhari ).
Keutamaan Shalat Sesungguhnya Shalat yang diperintahkan Allah Ta"ala memiliki banyak sekali
keutamaan, diantaranya adalah : ( Abdullah Gymnastiar : Best of The Best )
41 Perjalanan Terindah 1. Shalat merupakan sarana khusus pertemuan hamba dengan Sang Khaliq.
Firman Allah SWT : ?"?" ?"??2?%?! n"4"n=??9$# ?"?%r&u" "?"?"?6??$$s? O$t"r& H"?) t?"s9?) I" ?!$# $t"r& ?"?_?"?)
"Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, Tidak ada Tuhan (yang haq) selain Aku,
maka sembahlah Aku dan dirikanlah untuk mengingatku". (Thaahaa : 14).
Sabda Rasululloh SAW : " Shalat adalah mi"rajnya seorang mukmin" (al
Hadits) 2. Shalat menjadi sarana pencarian atas problema kehidupan. Firman Allah
SWT : Firman Allah Allah SWT : ?"?"" t?"??9"??9$# y?t" ?!$# ?"?) 4 ?"4"n=??9$#u" ?9??9$$?/ (#"??"??tG?"$# (#"?"t"#u" z?"?%?!$# $y?""r'?"t"
"Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah shalat dan sabar sebagai
penolongmu,sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. ( Al
Baqarah : 153) 3. Membina Kedisiplinan Firman Allah : ?"?"" $Y?"?%?"?" $Y7"tF?. ?""?"?"?"?"?9$# "n"t? ?Mt"%x. n"4"n=??9$# ?"?) 4
"Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya bagi
orang-orang beriman." (An Nisa : 103)
4. Menjaga Kebersihan dan Kesehatan
Rasululloh SAW bersabda : "Perumpamaan shalat lima waktu seperti sebuah
sungai dekat pintu rumah seseorang yang airnya mengalir dan melimpah, dan
42 Perjalanan Terindah ia mandi di sungai itu lima kali setiap harinya, maka tidaklah kamu melihat
lagi kotorannya." (HR. Bukhari dan Muslim)
5. Mendapat Keunggulan Mental
Firman Allah SWT : ?"?" ?>"?=?)?9$# ?"?"y"??s" ?!$# ??2?"?/ ?"r& 3 ?!$# ?.?"?/ "?"?/"?=?% ?"?"u"??s"u" (#"?"t"#u" t?"?%?!$#
" (Yaitu) Orang " orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram
dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati
menjadi tenteram." ( Ar Ra"d : 28)
6. Mempermudah Rezeki Berkah
Firman Allah SWT : ?"" ... 4 ?=?tF?ts" ?" ?]?"ym ?"?" ?%?"?t"u" ?"" %[`t?"x" "?&?! "y?gs" ?!$# ?,"Gt" "t"u" ...
?" Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan
jalan keluar, dan memberi rezeki dari arah yang tiada disangka-sangka." ( Ath
Thalaq :2-3). Rasululloh SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah Ta"ala berfirman : "Wahai
Anak Adam ! Beribadahlah sepenuhnya kepadaKu, niscaya Aku penuhi
(hatimu yang ada ) di dalam dada dengan kekayaan dan Aku penuhi
kebutuhanmu. Jika tidak kalian lakukan, niscaya Aku penuhi tanganmu
dengan kesibukan dan tidak Aku penuhi kebutuhanmu." (HR. Ahmad,
Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Hakim).
7. Bukti Rasa Syukur Firman Allah SWT : ?"" ?tI?/F{$# u"?" " t"?"$x? H"?) ?"" ?pt?"$#u" y7?n/t?9 ?e"|?s? ?"" trO?"s3?9$# " "o"?"s???r& !$?"?)
43 Perjalanan Terindah "Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.
Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkorbanlah. Sesungguhnya


Perjalanan Terindah Karya Imam Sutrisno di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

orang-orang yang membecimu dialah yang terputus." (Al Kautsar : 1-3).
Sabda Rasulullah SAW : "Dari Aisyah ra, ia berkata, "Sesungguhnya Nabi
SAW selalu bangun untuk mengerjakan shalat malam hingga kedua kakinya
bengkak." Aisyah ra bertanya, "Wahai Rasululloh, mengapa engkau berbuat
demikian sedangkan Allah telah mengampuni semua dosamu, baik yang
telah lampau maupun yang akan datang ?" Beliau menjawab, "Apakah tidak
sepantasnya jika aku menjadi seorang hamba yang selalu bersyukur ?" (HR.
Bukhari dan Muslim). Kehadiran Hati Rasululloh SAW bersabda : "Sesungguhnya di dalam jasad ada suatu gumpalan,
bila gumpalan ini baik maka baik pula seluruh jasad dan apabila rusak maka
Anak Rajawali 4 Pedang Bengis Sutra Merah ( Tan Ceng In) Karya See Yan Tjin Djin Pengorbanan Sacrifice 1
^