Pencarian

Claire 2

Claire Karya Phoebe Abigail Bagian 2


Sean sudah pernah mengalami penolakan-penolakan seperti ini. Tapi ia selalu
berhasil mendapatkan wanita yang menolaknya dengan berbagai cara. Semua wanita
itu hanya berpura-pura menolak dan pasti akan memberikan apapun yang Sean
inginkan jika saja Sean menunjukkan sedikit usaha. Sayangnya wanita yang satu ini
kelihatannya benar-benar tidak tertarik. Claire terlalu sibuk tentang kebenciannya
kepada Hadwin yang menjadi penyebab kehancuran hidupnya selama bertahuntahun.
Alasan yang membuatnya tidak ingin berdekatan dengan Ouray manapun
didunia ini seperti yang sudah di katakannya.
Sean mendesah sekali lagi. Ia bisa gila kalau membiarkan dirinya memikirkan
itu terus menerus. Sepertinya sudah saatnya mengakhiri acara mandi pagi. Sean
keluar dari Batubnya dengan santai lalu mengambil handuknya. Beberapa saat
kemudian ia sudah berdiri di depan cermin dengan pakaian santai yang lengkap. Ini
akhir minggu dan hari ini Sean akan berusaha menggoda Claire sekali lagi. Tidak
untuk yang terakhir, tentu saja. Sean tidak akan berhenti sebelum Claire jatuh ke
pelukannya. Membuat Claire mencintainya mungkin adalah sesuatu yang sulit, tapi
mereka bisa membuat kesepakatan bukan"
Kali ini Sean sengaja melewati kamar dimana Claire menginap. Ia ingin
menyapa Claire pagi ini. Sayangnya Claire tidak ada disana. Sejurus kemudian,
Sean mencari Claire dalam diam, dia tidak ingin memanggil-manggil nama Claire
karena itu bisa saja membuatnya malu karena terlalu mengkhawatirkan wanita itu.
Tidak butuh waktu lama, Sean menemukannya di dapur. Ia sedang memasak
bersama Mrs. Philarette. untuk beberapa waktu Sean hanya memperhatikannya dan
mendengar setiap pertanyaannya. Claire sangat cerewet, ia membuat Mrs. Philarette
kebingungan menjawab pertanyaan demi pertanyaan yang di lontarkannya. Sangat
mudah akrab dengan orang lain, sangat cantik dan &
Astaga, aku memikirkan hal itu lagi" Sean membatin. Ia harus segera
mendapatkan Claire, Sean tidak boleh membiarkan dirinya tersiksa terlalu lama
karena itu. Melihat seluruh gerak-gerik Claire adalah kesenangan tersendiri. Saat
Claire memegang Wortel, cukup untuk membuat Sean kembali berfantasi dan ia
harus merasa nyilu yang entah datang dari mana. Claire terlalu menggoda.
Sean" Mrs. Phillarete bertanya seakan-akan terkejut melihatnya.
Jelas saja begitu, Sean tidak pernah menginjak dapur selama ini dan ini adalah
kali pertama. Ia melakukan hal yang sepertinya tidak mungkin akan di lakukan
Sean seumur hidupnya. Ia pernah masuk
ke dapur itu sewaktu kecil dan itupun
hanya untuk mencari Mrs. Phillarette. Ingatan itu membuat Sean memandangi
seluruh sisi dapur dan menyadari kalau sudah terlalu banyak perubahan selama ini.
Awh! Teriakan mungil itu berasal dari mulut Claire.
Sean mungkin tidak akan pernah terbangun dari kenangan yang
menyerangnya jika saja bukan Claire yang berteriak. Ia tidak akan terlalu perduli.
Tapi sayangnya, Claire sudah mencuri perhatiannya dan wanita itu sedang terluka.
Claire sejak tadi bertindak seolah-olah dirinya tidak memperdulikan kedatangan
Sean, tapi melihat Claire mengiris jarinya sendiri, Sean nyaris tidak bisa
menyembunyikan senyum. Claire pasti gugup dengan kehadirannya. Sean
melangkah mendekati Claire yang menghisap jarinya lalu menarik tangan kirinya
untuk melihat jari mana yang terluka. Semula Claire menolak, tapi mereka tidak
akan berkelahi di depan orang-orang. Banyak pelayan di dapur saat itu dan Sean
baru menyadarinya. Tidak perlu, aku bisa mengurusinya sendiri. Claire berdesis sambil meringis.
Jangan pernah mengatakan itu, atau malam ini kau akan ku seret ke
ranjangku! Beberapa orang pelayan muda berusaha menyembunyikan tawa kecilnya saat
mendengar ucapan itu. Tentu saja mereka sangat tertarik dengan ucapan-ucapan
seperti itu. Dan Claire sepertinya juga cukup terpengaruh. Ia berdiam diri
mendengar kata-kata yang barusan keluar dari mulut Sean. Semburat darah kembali
terkumpul lalu mengalir dari ujung jari telunjuk Claire menuju telapak tangan,
lukanya tidak besar tapi menghasilkan banyak darah. Tidak ada ide lain yang bisa
terlintas di otak Sean selain menghisapnya. Tapi ia melakukannya dengan sikap
yang lebih sensual. Sean menjilati darah Claire yang sudah mengalir di telapak
tangan hingga akhirnya jari telunjuk Claire masuk ke dalam mulutnya. Sean
menghisap jari Claire bukan karena jari itu terluka, lebih kepada alasan ingin
memiliki pemiliknya, ia tidak berhenti melakukannya dan membuat Claire
bergindik beberapa kali. Sesaat kemudian Claire mendesah dan Sean melihat
betapa gairah gadis itu sudah terpancing. Mrs Philarette menyuruh para pelayan
yang berada di dapur untuk segera keluar begitu bisikan tentang Claire dan Sean
membahana. Sean Menyadari kalau dapur sudah sepi, ia melepaskan jari Claire dan
mendekat untuk menyentuh pipinya. Kau sangat bercita rasa Claire. Terlalu
sensitif dan mudah di pancing.
Seperti tersadar, Claire segera mendorong Sean menjauh darinya. Ia kembali
meneliti lukannya dan tidak ada lagi darah yang keluar. Mungkin Sean sudah
meghisap banyak darahnya. Yang tersisa hanya denyutan lemah, entah karena apa.
Mungkin karena Sean, atau memang karena lukanya. Semuanya menjadi tidak
begitu jelas lagi. Kau terlalu banyak komentar, Ouray!
Sean. Sean meralat ucapan Claire. panggil aku Sean, atau kekasihku, atau &
Tidak akan pernah. Kau terlarang untuk mengatakan sesuatu yang belum terjadi dengan sangat
yakin, Sayang. Karena kau bisa saja menyesali sumpahmu sendiri.
Seharusnya kau tau dimana tempat yang baik untuk melakukan hal bodoh
seperti tadi! Terlalu banyak pelayan yang melihat.
Bagaimana mungkin aku bisa berfikir panjang jika melihatmu terluka"
Claire menggigit bibirnya karena kehabisan kata-kata. Terlalu manis.
Kemarilah, Claire. Peluk aku, Aku akan berusaha menghilangkan rasa
sakitmu karena luka itu. Kau merasa nyeri, kan"
Aku tidak akan melakukan apapun yang bisa menyenangkanmu!
Ya, itu hanya untuk sementara ini. Setelah itu kau akan melakukan apapun
untuk menyenangkanku, bukan" Satu lagi, kau tidak perlu memikirkan pelayan
manapun karena & Karena mereka akan tutup mulut!
Karena mereka sudah memaklumiku dengan sangat sempurna. Seperti yang
pernah ku bilang. Tidak ada satu halpun yang bisa membuatmu bisa menolakku
berlama-lama. Kau akan segera jatuh dalam pelukanku dalam waktu singkat, Claire!
Claire terlihat berfikir lama. Sean tau kalau Claire memikirkan segala jenis
ancaman yang mungkin akan terjadi kepadanya. Tapi sikap seperti itu semakin
memperjelas Sean kalau Clai
re akan segera jatuh ke pelukannya. Tidak ada seorang
wanitapun yang bisa menolak Sean. Pada akhinya Claire akan takhluk kepadanya.
Apa kau akan terus melakukan ini sampai aku pergi dari sini" Suara Claire
terdengar tak bersemangat.
Mungkin kau tidak akan rela keluar dari rumah ini jika aku terus melakukan
hal ini! Kenapa kau terus menggodaku"
Karena kau menarik, alasan itu belum cukup" Percayalah, Claire. Tidak ada
satu wanitapun yang pernah ku lewatkan. Bahkan juga Coleen saat Hadwin
meninggalkannya. Kau benar-benar bajingan. Dia kakak iparmu, kan" Meskipun Hadwin bukan
saudara kandung & Dia terlalu cantik untuk disia-siakan dan di biarkan kesepian. Hadwin
sungguh malang karena melewatkan banyak wanita luar biasa dalam hidupnya.
Sean kembali mendekat kepada Claire. Meskipun wanita itu melangkah mundur
untuk menghindarinya, tapi Sean berhasil menggapai tangannya. Setelah ia yakin
kalau Claire tidak akan melepaskan diri, Sean berteriak memanggil Mrs. Philarette.
Wanita tua itu kembali masuk ke dalam ruangan dan memandang Sean menunggu
perintah. Siapkan obat secepatnya. Aku harus mengobati luka ini.
Claire membiarkan dirinya diseret Sean keruang tengah. Bukan karena ia
menyerah, tapi karena mungkin ia sedang berfikir bahwa Sean sama bajingannya
dengan dirinya. Jika Sean meniduri kakak iparnya, maka Claire bercinta dengan
suami sahabat dekatnya. Ia membenci Sean saat mengatakan hal seperti itu tadi,
tapi kemudian kebencian terhadap dirinya sendiri juga timbul. Claire benar-benar
termenung dan dia sama sekali tidak sadar saat Sean menarik tubuhnya untuk
duduk di sofa dan mengobati jarinya.
Lukamu akan segera membaik. Aku harap tidak ada bekas luka, wanita cantik
tidak seharusnya memiliki bekas luka!
Aku punya beberapa bekas luka asal kau tau! Jawab Claire datar.
Sean tersenyum. Karena apa" Kau pernah kecelakaan"
Karena aku tidak bisa mendapatkan satu laki-lakipun untuk mengeruk uang
mereka. Aku di cambuk dengan ikat pinggang dan ku harap kau tidak menyukai
itu. Kalau kau mengira aku akan menjauhimu karena itu, kau salah. Aku semakin
penasaran dan ingin melihatnya.
Claire membiarkan Sean merengkuh pipinya, memandang ke dalam matanya
membuat Claire merasa sangat hancur. Ia meleleh, Sean begitu tampan dan hangat.
Tapi segala ingatan tentang Hadwin kembali menyeruak. Bukan kebencian lagi, tapi
rasa kasihan. Hadwin sangat malang, Kecelakaan yang membuatnya menjadi mayat
hidup selama delapan tahun sudah membuatnya kehilangan istrinya dan wanita itu
beralih kepada Sean. Jika saja Hadwin tidak pergi bersamanya, mungkin semuanya
tidak akan seperti ini. Mungkin Hadwin akan hidup bahagia bersama dengan
wanita yang bernama Coleen itu.
Apa yang kau fikirkan" Sean berujar pelan.
Hadwin! Seandainya aku tidak ada dan Hadwin tidak pernah melarikan diri,
apakah kau akan tetap menggoda Coleen"
Kau sedang cemburu mendengar ucapanku tadi"
Tidak sama sekali Claire menjawab dengan sangat yakin. Sekarang apa yang
kau tawarkan sebagai jawaban"
Aku tidak pernah berhenti menggoda siapapun, sayang! Salahnya sendiri
karena tidak bisa menolakku.
Yah, aku sudah menduganya!
Sean tersenyum memandangnya dalam jarak yang begitu dekat. Ia bisa saja
mencium Claire sekarang, tapi Sean merasa harus menyimpannya untuk nanti.
Claire sedang tidak fokus, tidak memikirkannya. Kalau dia mencium Claire tapi
wanita itu tidak memikirkannya, Sean tidak akan memaafkan dirinya. Wanita itu
harus memikirkan Sean saat bersama dengan Sean. Bukan orang lain.
MAKAN, BERMALAS-MALASAN, NONTON TV, Claire benar-benar seperti berada
di rumah. Ia menikmati semuanya dengan sangat santai. Tentu saja ia harus
menikmati semuanya sebelum penghuni lain di rumah ini pulang dan menyiksanya.
Selanjutnya mungkin Claire akan di perlakukan seperti anak tiri, atau mungkin
Claire akan kehilangan kendali diri dan melawan. Apapun akan dia lakukan untuk
mempertahankan dirinya selama ini dan itu mungkin terjadi di rumah ini.
Dirinya dan Sean seringkali bertengkar, laki-laki itu
selalu mengganggunya seolah-olah mengganggu Claire adalah hobi yang membuatnya kecanduan. Claire
sudah melakukan banyak hal agar Sean berhenti, namun tidak ada satupun
usahanya yang berhasil. Pada akhirnya ia hanya akan memilih untuk berdebat
karena hanya dengan berdebat Claire bisa membentengi dirinya dari godaan Sean
Ouray. Pagi ini Sean Ouray sepertinya pulang lebih cepat. Seharusnya ia ada di
rumah saat mendekati malam pada hari-hari kerja, tapi untuk kali ini Laki-laki itu
pulang beberapa jam lebih cepat. Sean hanya menghilang untuk mengganti
pakaiannya sejenak lalu kembali mengganggu Claire yang sedang menonton TV.
Claire harus menghela nafas berkali-kali karena jelas kalau Sean tidak bermaksud
menonton televisi. Laki-laki itu malah sibuk menikmati aksinya, menonton Claire.
Hentikan! Claire menghempaskan majalah yang ada di tangannya ke atas
meja. Untungnya meja itu cukup kuat untuk tidak pecah dalam satu kali serangan.
Claire memandangi Sean dengan sangat galak dan harus mendengus karena laki-laki
itu tersenyum. Bagaimana ini" Aku juga sangat ingin berhenti. Tapi tidak bisa!
Kau bisa melakukan hal lain yang lebih berguna, membantu Mrs Philarette
menyiapkan makan malam misalnya!
Ini masih sangat siang untuk menyiapkan makan malam. Kau ingin mencaricari
alasan agar aku tidak bisa memandangmu" Semua orang sedang bermalasmalasan
pada jam segini dan hanya aku yang sibuk, menikmatimu dalam artian
yang, Yah &.tidak sebenarnya. Meskipun aku berharap aku bisa mengecapmu untuk
arti yang sebenarnya! Kau tidak bisa mencari wanita lain untuk menyalurkan hasratmu itu" Kau
sangat tampan dan pasti banyak wanita yang berharap bisa melakukan itu padamu!
Sean berpindah duduk ke sisi Claire, Claire harus menyesali ucapannya
tentang Sean yang tampan karena kata-kata itu menyebabkan Sean semakin
bersemangat untuk mendekatinya. Claire ingin melarikan diri, tapi Sean sudah
merengkuh pinggangnya cukup kuat meskipun hanya dengan satu tangan. Astaga,
Claire! Pinggangmu dalam sekali, aku seringkali membayangkan bagaimana
mengangkatnya saat kau duduk di atas pangkuanku!
Berhentilah berbicara tentang itu. Kenapa kau sangat suka membicarakan hal
yang vulgar kepadaku! Karena aku menginginkanmu. Kau tau itu. Sekarang jawab, benarkah aku
tampan menurutmu" Benarkah banyak wanita yang mengharapkan untuk bisa
bercinta denganku" Claire mulai di jalari rasa gugup. Ia berusaha menegakkan kepala dan
mengangkat wajahnya lalu mengeluarkan ekspresi tergalak yang pernah di
lakukannya. Setidaknya beberapa pelayan wanita mengatakan itu.
Dan kau termasuk kedalam salah satu wanita itu"
Kalau aku termasuk ke dalamnya, apakah aku akan menawarkan alternatif
untuk mencari perempuan lain"
Siapa tau, kau hanya takut jatuh cinta padaku!
Aku sudah lama berhenti mengharapkan cinta. Semenjak hal itu di renggut
dengan kejam dari takdirku.
Oh, Claire & Suara Sean terdengar makin lembut. Selanjutnya, Sean benarbenar
menjadikan kata-katanya tadi sebagai kenyataan. Dengan sedikit usaha dan
tenaga lebih, Sean menggenggam pinggang Claire dengan kedua tangannya dan
memindahkan wanita itu ke pangkuannya. Ia segera memandang Claire sebelum
gadis itu sempat berontak lalu mengucapkan sesuatu. Mengapa hanya ekspresiekspresi
seperti ini yang kulihat dari wajah cantikmu" Kau akan marah, lalu
bersedih, lalu berfikir dengan ekspresi sedih, tapi kau tidak pernah terlihat berfikir
kalau marah-marah. Lalu Sean tertawa, tawa itu benar-benar di luar rencananya.
Tapi ia berhasil mengalihkan perhatian Claire. Wanita itu tidak berontak seperti
biasa. Claire malah memandanginya dengan tatapan heran.
Menurutmu ada yang lucu" gumamnya.
Sean menggeleng. Tidak, aku hanya membayangkan saat kau marah-marah!
Jadi selama ini kau selalu menertawakanku kalau aku marah-marah!
Sudahlah, Aku tidak ingin membahas soal marah-marah. Katakan padaku,
apa yang bisa membuatmu tersenyum"
Banyak uang! Kau bohong. Kalau sebegitu cintanya kau dengan uang, kau tidak akan
menandatangani surat itu!
Claire menghela nafas. Bagaimana dengan kebebasan"
Mungkin & Ku rasa tidak! Claire meralat ucapannya sendiri. Selama aku bersama
Garrick, aku tidak pernah tersenyum dari hatiku yang paling dalam. Aku sudah
lama tidak melakukan itu, sudah lama tidak merasakan arti senyumku.
Kalau begitu, Demi Sean tersenyumlah!
Aku mana mungkin bisa tersenyum karena kau!
Kalau begitu bagamana demi nyonya Philarette"
Claire menggeleng. Demi Ned" Pohon pinus" Ikan-ikan di danau" Salju di atas bukit itu" Ayolah &
Kau memperlakukanku seperti anak kecil
Kau memang lebih kecil dariku. Berapa umurmu, Claire"
Tiga puluh sa & Dua puluh tujuh! Sean meralat ucapan Claire. Dia selalu meralat ucapan
orang lain. Kau tidak perlu berbohong tentang umurmu kepadaku. Itu bisa kau
lakukan kepada siapapun termasuk pada orang-orang di Denmark, tapi tidak
padaku! Claire memandang Sean sejenak lalu memalingkan wajahnya untuk tersenyum.
Entah mengapa ia sangat ingin tersenyum. Ini bukan karena Sean tentunya. Claire
rasa karena akhirnya ada seseorang yang tau usianya yang sebenarnya selain Hadwin
dan ibu angkatnya. Lihat! Kau bersinar seperti bintang kalau tersenyum!
Sudahlah, berhenti merayuku! Claire berdesis.
Dia tidak bisa menahannya lagi jika Sean terus menggodanya. Claire tetaplah
wanita biasa yang sangat sulit untuk menolak perlakuan seperti yang Sean lakukan.
Mungkin saja peratahanannya akan runtuh. Bukankah Claire tidak ingin


Claire Karya Phoebe Abigail di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

menyerahkan dirinya kepada laki-laki lagi" Setiap kali ia mencoba mencintai
seseorang, maka hal yang buruk selalu terjadi dalam hidupnya.
Kemesraan apa ini" Sebuah suara menyeruak ke setiap sendi ruangan. Claire memandang
seseorang berdiri di belakangnya. Secepat mungkin ia menjauh dari Sean dan
berdiri dengan perasaan tidak enak. Dua orang wanita berada disana, salah
seorangnya lebih muda di bandingkan dengan yang lain. Claire yakin mereka
adalah penghuni lain dari rumah ini. Istri dan ibu Sean.
Sean berdiri dengan santai lalu berbalik, wajahnya tersenyum saat melihat
kedua wanita itu. Secepat mungkin Sean menyongsong mereka dengan tangan
terkembang lalu memeluk bibinya dengan ekspresi penuh kerinduan. Aku kira
kalian masih akan di sana dua atau tiga hari lagi!
Kami punya firasat kalau kau membawa gundikmu kerumah! Yang lebih
muda berujar. Sean melirik Claire sekilas lalu tersenyum, gadis itu menunduk dalam
mendengar perkataan Coleen yang pastinya akan menyakitkan jika itu di tujukan
untuk wanita biasa. Tapi Sean yakin kalau Claire tidak mudah terluka. Benarkah
itu, Bibi" Darice Ouray tersenyum lalu menggeleng. Aku hanya tidak betah berlamalama
di rumah orang lain. Siapa wanita itu"
Ya, Coleen menyambar. Siapa dia" Sudah ku bilang, jangan pernah
membawa gundik ke rumah kecuali jika kau &
Dia istriku! Lalu Sean berusaha tampak menyesal. Maafkan aku Bibi, aku
tidak memberi tahu mengenai hal ini!
Darice memandangi Claire sekali lagi lalu kembali mengamati wajah Sean.
Kau melakukannya lagi, Sean" Kau menikah lagi dan tidak memberi tahu siapasiapa!
Kau keterlaluan! Aku tau, aku keterlaluan. Tapi aku merasa tidak yakin akan bertahan. Semua
pernikahanku hancur dalam waktu singkat, makanya aku merahasiakannya. Tapi
beberapa hari belakangan ini, aku tidak bisa meninggalkannya sendiri. Kemarin dia
sakit dan aku terpaksa membawanya kemari. Aku tidak akan bisa meninggalkannya
sendirian, Kan" Tidak, tentu saja kau tidak boleh meninggalkannya sendirian! Darice
bergumam lalu menoleh ke Claire. Nak, kemarilah!
Claire harus menahan nafasnya tak percaya. Ia fikir, Sean akan
memperkenalkannya sebagai simpanan Hadwin dan dia sudah pasrah akan
menerima caci maki. Tapi pada kenyataannya Sean mengaku kalau Claire adalah
istrinya. Claire tidak tau apakah ini akan menyelamatkannya atau malah
menjerumuskannya dalam bahaya yang akan di dapatnya dari Sean. Kata
melakukannya lagi yang tadi Darice katakan mengesankan kalau Sean bukan hanya
menikah sekali seumur hidupnya. Jadi dia sudah pernah menikah sebelumnya"
Ayolah, Nak! Jangan takut!
Ucapan Darice terdengar lembut dan melegakan. Ia memandang Coleen sesaat
dan wajah wanita itu sangat datar. Perlahan-lahan, Claire melangkah mendekati
Darice dan berhenti di hadapannya. Ia merasakan pandangan Darice yang tak biasa,
merasakan sentuhan telapak tangan Darice ke wajahnya. Claire merasakan kembali
kehadiran seorang ibu dalam hidupnya.
Istrimu sangat cantik! Ujar Darice kepada Sean, dan Sean menunduk penuh
ungkapan terima kasih untuk pujian itu. Darice lalu menyentuh wajah Claire
dengan kedua tangannya begitu menyadari kalau Claire tidak begitu tinggi seperti
Coleen. Siapa namamu, Nak"
Claire & Claire Corrina. Sean menambahkan. Ia menyisipkan nama Corrina untuk
mengesankan kalau Claire adalah seorang gadis Meksiko, Claire sudah memiliki
cirinya, kulitnya yang berkilau dan rambut gelapnya. Dan Sean yakin, tidak akan
ada seorangpun yang meragukan itu. Jika ia membiarkan Claire mengucapkan nama
Faustine, maka serumah akan riuh. Mereka mengenal Claire sebagai Nona Faustine.
Nama Faustine adalah musuh besar di rumah ini dan selalu di bicarakan dalam
mimik negatif. Claire memandang Sean sejenak lalu menoleh kepada Darice lagi. Ya, Claire
Corrina! Berapa umurmu" Claire memandang Sean lagi dan berharap sebuah bantuan datang kepadanya.
Ya, katakan saja usiamu. Kenapa masih ragu" Sean lalu menoleh kepada
Darice. Dia sedikit malu, Bibi. Usianya dua puluh tujuh tahun. Dia pasti sangat
gugup bertemu denganmu. Darice kelihatan agak kecewa, tapi ia memaksakan sebuah senyum ramah dan
berkata, Baiklah, kalau begitu kami akan membiarkannya beristirahat sampai
makan malam tiba. Sampai jumpa di meja makan! Darice tersenyum lagi.
KENAPA KAU BERBOHONG SEPERTI ITU" Claire mendesah keras. Firasat
buruknya benar-benar terjadi karena semua barang-barang miliknya di pindahkan
oleh Ned ke kamar Sean begitu sang asisten melihat ribut-ribut diruang tengah tadi.
Ia benar-benar serba salah, mengaku sebagai istri Sean dan terbebas dari segala hal
yang di takutinya atas perlakuan dua orang terdekat Hadwin yang lain. Tapi Sean
pasti tidak akan pernah melewatkan kesempatan apapun untuk bisa
mengganggunya. Meskipun begitu Claire merasa hal itu lebih baik bila di
bandingkan dengan bayangannya tentang di lempar kotoran setiap hari. Baiklah,
aku tidak akan bertanya tentang alasanmu lagi. Tapi beritahu aku, apa yang akan
kau lakukan dengan kebohongan ini"
Hanya berakting. Dan kalau kau bersedia, kita bisa benar-benar bertindak
seperti suami istri sungguhan!
Aku tidak sedang bercanda, Ouray!
Sean, sayang! Sean meralat lagi. Kau tidak mungkin memanggil suamimu
dengan sebutan Ouray, kan"
Claire memandang Sean kesal. Laki-laki itu berbaring dengan nyamannya di
atas ranjang dengan kedua telapak tangan bertumpu di kepala, ia hanya
memandangi Claire yang berdiri dengan tangan di pinggang dan terlihat sangat
kikuk. Claire sudah lelah berdiri, dia ingin duduk di ranjang itu dan berbicara
dengan Sean lebih dekat dari yang sekarang mereka lakukan. Tapi seharusnya Claire
tidak mengambil resiko. Kau sudah merencanakan ini" Tanya Claire lagi.
Sean menggeleng. Aku tidak bermaksud begitu. Kata-kata itu muncul begitu
saja ketika Coleen menyebutmu sebagai gundik. Kau bukan simpananku, kan" Atau
kau merasa begitu" Tentu saja tidak! Nah, kalau begitu diam dan nikmati saja!
Tapi apa yang akan ku katakan bila mereka bertanya macam-macam saat
makan malam nanti" Kau tidak perlu mengatakan apa-apa. Biarkan aku yang menjawab dan
tetaplah berpura-pura sebagai gadis yang malu-malu. Tapi aku tidak berharap kau
seperti itu di hadapanku. Aku tidak suka perempuan yang malu-malu!
Menyerah adalah pilihan yang tak terelakkan, mungkin ia akan mengikuti
segala permainan Sean ini. Bukankah dia akan membantu apa saja demi kelancaran
proses untuk mendapatkan harta warisan itu" Ia harus menyelesaikannya dan segera
pergi. Sean, Boleh aku masuk"
Sean dan Claire berpandangan. Suara itu milik Mrs, Philarette. Sean
mengangkat bahuny a menyerahkan semua keputusan di tangan Claire. Tidak ada
pilihan lain selain membuka pintu. Mrs Philarette memelukknya begitu pintu
terbuka, hal itu berhasil membuat Claire memandang Sean lagi.
Jadi kau adalah istri Sean" Pantas dia tidak memperbolehkanku
memanggilmu Nona. Patas kalau interaksi kalian selama ini begitu intim. Aku salah
sangka selama ini! Ucapan Mrs. Philarette pada akhirnya membuat Claire membenarkan ucapan
Sean beberapa waktu lalu kalau wanita itu akan tutup mulut tentang apa saja
meskipun itu mengganggunya. Jadi selama ini Mrs. Philarette terganggu dengan
segala kelakuan Claire dan Sean" Tidak, perlakuan Sean kepada Claire lebih
tepatnya. Aku juga heran karena dia menempatkanmu di kamar lain, sebenarnya aku
sudah menduga sejak semula kalau ada hubungan khusus di antara kalian! Mrs
Philarette melanjutkan ocehannya lagi.
Aku sengaja meletakkannya di kamar lain, Philly. Jika tidak, seisi rumah akan
terganggu dengan suara kami bercinta!
Claire berdelik, ia membuka matanya sebesar mungkin untuk menunjukkan
kalau ucapan Sean sama sekali tidak di sukainya. Tapi kelihatannya alasan itu
berhasil menenangkan hati Mrs. Philarette. Wanita itu tersenyum lagi.
Nyonya Darice memintaku memanggil kalian. Sudah saatnya makan malam!
Baiklah, kami akan segera datang! Akhirnya Claire mengeluarkan sepatah
kata juga. Mrs. Philarette mengangguk lalu keluar setelah sebelumnya menepuk-nepuk
bahu Claire. Ia menghilang, kehangatan pelukannya berganti dengan kehangatan
pelukan Sean. Secepat mungkin Claire berusaha menjauhkan Sean dari dirinya. Dia
sedang tidak ingin berteriak, Tapi pandangannya sudah cukup menyiratkan kalau
Claire tidak bisa menerima tindakan Sean barusan.
Aku hanya ingin memberi selamat! Gumam Sean membela diri. Aku harap
kau diam seperti itu saat menghadapi Darice dan Coleen di meja makan! Sean
menggapai tangan Claire untuk di gandeng, Claire menolak dan ia membuat Sean
memaksanya. Selanjutnya Claire harus merasakan genggaman keras itu sampai
mereka berada di meja makan dan duduk menghadapi Darice beserta menantunya.
Makan malam di mulai, bangku di kepala meja di biarkan saja kosong dan
Claire sama sekali tidak berani protes. Di rumah ini sama sekali tidak jelas siapa
yang menjadi kepala keluarga, Jika Hadwin masih hidup, mungkin pria itu yang
akan menempatinya. Mungkin Darice lebih berhak untuk duduk disana, tapi
mereka bisa saja membiarkan kursi itu tetap kosong untuk beberapa lama demi
menghormati kematian Hadwin.
Kau benar-benar tidak bisa mengurus istrimu dengan baik. Coleen mulai
dengan aksinya untuk memperkeruh suasana. Bagaimana mungkin kau
membiarkan istrimu memakai pakaian seperti itu.
Sean menoleh kepada Claire dan ia melihat Claire memandangi pakaiannya.
Claire hanya mengenakan T-shirt dan celana pendek seperti biasa. Itu pakaian
rumahannya dan ia sama sekali tidak menyangka kalau di rumah ini, hal sesepele
pakaianpun harus di komentari. Claire menggigit bibirnya, tapi Sean
segera menggenggam tangannya yang berada di atas meja sesaat lalu menoleh kepada
Darice. Sepertinya ia sedang menghindar untuk berbicara dengan Coleen. Sejak
awal, Sean selalu bertindak seolah-olah Coleen tidak begitu penting.
Aku juga ingin dia mengenakan gaun yang indah. Tapi, Bibi. Aku sudah
berusaha mengajaknya untuk membeli pakaian-pakaian itu dan dia selalu menolak.
Claire tidak mau menghabiskan uangku, dia terbiasa dengan pakaian seperti ini dan
aku mencintainya apa adanya. Aku sangat terharu karena dia tidak berfikir untuk
menghabiskan uangku seperti wanita kebanyakan! Sean melirik Coleen sejenak,
lalu Dia bahkan siap menyerahkan semua yang di milikinya untukku jika saja aku
menginginkannya. Darice memandang Claire dengan sangat berterima kasih, kebohongan Sean
berhasil. Sean kembali melanjutkan ucapannya. Ia hanya seorang perempuan dari
keluarga biasa, aku bertemu dengannya sudah sangat lama dan sekitar tiga bulan
yang lalu aku melamarnya, Claire sama sekali tidak mengenalku sebagai Ouray. Dia
bahkan marah saat mengetah
ui itu. Dia pernah mengatakan kalau dia tidak ingin
berdekatan lagi dengan Ouray manapun di muka bumi. Untuk kalimat yang
terakhir, Sean sama sekali tidak berbohong.
Benarkah" Darice akhirnya bergumam. Kenapa begitu"
Karena dia berharap memiliki keluarga biasa yang sederhana, Bibi. Dia marah
terlalu lama saat merasa di bohongi dan aku hampir gila karena itu.
Astaga, Sean! Akhirnya tiba juga hari dimana kau jatuh cinta! Sepertinya kau
sangat mencintai Claire dan aku senang akan hal itu. Aku harap yang kali ini untuk
selamanya. Aku menyesal tidak menghadiri pernikahan kalian.
Aku juga menyesal melakukan pernikahan tanpamu, Bibi!
Darice tersenyum lalu berbicara kepada Claire. Seperti apa keluargamu,
Claire" Claire terdiam sejenak, ia memandangi Sean setelah meminum segelas air
putih. Claire sama sekali tidak tau harus berbohong seperti apa. Tapi bukankah tadi
Sean sudah mengatakan kalau Claire berasal dari keluarga yang sangat sederhana"
Claire merasa kalau ia tidak perlu berbohong. Aku tinggal bersama ibuku di
Quebec. Delapan tahun yang lalu, ibuku meninggal dan aku akhirnya harus
berusaha hidup sendiri. Aku sangat menyayangi ibuku, dia satu-satunya keluarga
terbaik yang ku miliki. Sekarang kau juga memiliki aku! Sean menambahkan.
Ya, aku dan Coleen juga keluargamu sekarang. Lalu bagaimana caranya kau
bisa hidup" Jika saat ini usiamu dua puluh tujuh, itu artinya saat ibumu meninggal,
usiamu masih Sembilan belas tahun"
Aku sempat berfikir untuk mencari pekerjaan dan berkuliah tapi & Claire
menggantung ucapannya. Haruskah ia memberi tahu kepada Darice bahwa Claire
menjual rumah peninggalan ibu angkatnya dan membeli sebuah mobil tua untuk
menikmati hidupnya" Dia akan kehilangan kesan sebagai menantu yang baik jika
menceritakan itu. Tapi Claire beruntung, Sean segera memeluknya dan
menyembunyikan wajah Claire di kedalaman dadanya.
Oh, Claire. Aku tidak ingin kau mengingat itu. Desis Sean.
Apa yang terjadi" Dia di ambil oleh bibinya lalu di pekerjakan sebagai pembantu rumah tangga
di rumah-rumah orang kaya. Claire sangat menderita di masa mudanya. Ia bahkan
tidak pernah merasakan bagaimana bahagianya menjadi mahasiswa. Seharusnya saat
itu ia bersiap-siap untuk berkuliah. Tapi pekerjaan demi pekerjaan membuat Claire
hanya bisa bermimpi. Ucapan Sean terdengar nyata membuat Claire terbawa suasana dan
meneteskan air mata. Hal itu semakin meyakinkan Darice akan kebenaran cerita.
Claire segera menghapus air matanya begitu Sean melepaskan pelukannya. Sean
sudah memeluknya dua kali hari ini. Dia pasti akan berusaha mengambil
kesempatan lagi! Sudahlah, aku tidak ingin menjual cerita sedih! Claire berdesis.
Ya, tapi kita harus berterima kasih kepada bibimu itu. Jika bukan karena
kekejamannya kita tidak akan bertemu! Sean kemudian menoleh kepada bibinya.
Kau ingat dengan Rafael teman kuliahku dulu" Claire bekerja di rumahnya sebagai
pembantu rumah tangga. Saat itu aku melihat betapa perhatiannya Claire terhadap
pekerjaan rumah, ia masih sangat muda dan harus bekerja keras. Aku seringkali
mengikutinya dan mengetahui kalau Claire tidak hanya bekerja di rumah Rafael.
Dia juga mencuci piring di rumah-rumah makan Cinatown juga membagi-bagikan
pamphlet, aku sangat mengaguminya dan perlahan kami berteman. Tapi seharusnya
aku sadar kalau perhatianku sejak awal kepadanya bukanlah perhatian seorang
teman. Jika tidak, aku pastikan Claire sudah ku miliki sejak dulu dan aku tidak
perlu menyia-nyiakan banyak waktu dengan wanita lain. Aku tidak perlu mengalami
kegagalan pernikahan berkali-kali, dan &
Ya, sudahlah. Kau tidak perlu mengingat itu lagi Kau selalu sedih kalau
mengingat kegagalan pernikahanmu!
Sean mengangguk. Sekarang sudah saatnya ia mengakhiri semuanya. Baiklah
bibi, aku dan Claire tidak ingin merusak suasana makan kalian. Kami akan kembali
ke kamar dulu! Ya, baiklah! Sean kembali menggenggam tangan Claire dan menggandengnya menaiki
tangga menuju lantai atas. Dia berbohong dengan sukses dan hal itu berhasil
membuat merek a berdua tertawa begitu pintu kamar Sean terkunci. Claire
memegangi perutnya karena lelah menahan tawanya agar tidak terdengar sampai
keluar. Sean memang benar-benar aktor yang hebat.
Kau berbohong dengan sangat brilian Ouray!
panggil aku Sean! Sudah berapa kali aku memintamu! Sean menggeram.
Kau juga pantas di acungi jempol atas air matamu. Bibiku sangat perasa dan baik
hati. Dia tidak akan pernah mengungkit masa lalumu lagi setelah ini.
Ya, ini semua berkat aktingmu yang terasa sangat nyata. Aku bersumpah, kau
membuatku hampir meledak dan terisak karena cerita bohong itu! Claire tertawa
sejenak. Dan kau benar-benar sudah menikah" Berapa kali"
Tiga atau empat kali. Dan semuanya berakhir dalam waktu beberapa bulan.
Yang terakhir membuatku rugi besar. Ia membuatku membayar mahal sebagai uang
tutup mulut karena saat itu mantan istriku memergoki aku bercinta dengan Coleen.
Darice bisa jantungan mendengarnya. Dan kau lihat wajah Coleen tadi"
Claire tertawa lagi, wajah Coleen memang tidak bisa di lupakan. Ekspresi
wanita itu benar-benar menunjukkan ketidak menyangkaan yang besar saat Sean
mengucapkan kalau ia telah menyia-nyiakan hidupnya dengan banyak wanita selain


Claire Karya Phoebe Abigail di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Claire. Wanita itu pasti masih menyukai Sean.
Dia masih mengharapkanmu! ujar Claire di sela tawanya.
Tapi aku sudah bosan padanya. Dan ku harap wanita jalang sepertinya merasa
tersakiti karena menghianati saudaraku! Sean terdiam sejenak lalu memandang
Claire dalam. Aku senang melihatmu tertawa malam ini, Claire. Aku bersumpah
kalau kau sangat cantik. Wajah Claire tiba-tiba berubah masam. Ia beringsut menjauh dari Sean dan
bergumam tegas. Haruskah aku mengusirmu keluar kamar" Kita tidak mungkin
tidur di ranjang yang sama malam ini, Ouray!
KARENA SIKAP EGOISNYA, Sean terpaksa membiarkan Claire tidur di lantai
bermalam-malam belakangan. Ia berharap Claire merasa tidak nyaman dan
berpindah ke ranjang bersamanya. Tapi kelihatannya Claire cukup keras kepala
untuk tidak melakukan hal seperti itu. Gadis itu, entah mengapa terus bertahan
untuk tidak berada di dekatnya dan Sean harus kesal karena itu terus bertahan
hingga akhir minggu selanjutnya tiba. Claire ternyata tidak semudah yang di
duganya. Setiap kali Sean bangun, ia tidak akan menemukan Claire di kamar. Pagi
ini juga sama. Claire sudah berada entah dimana, mungkin bersama Mrs. Philarette
di kebun. Sean melangkah menuju kamar mandi dan membersihkan dirinya dengan
tidak bersemangat. Ia harus segera menemukan Claire sebelum waktu sarapan tiba.
Setelah mandi, Sean segera keluar dari kamarnya demi mencari Claire dan
membuat rencana untuk hari ini, juga untuk menggodanya lagi. Sean
menggelengkan kepalanya. Ia sangat menikmati tahapan demi tahapan untuk
mendapatkan Claire. Semua rencana Ned berhasil dengan brilian sejauh ini.
Sean! Sean terkejut. Ned sudah berada di hadapannya seperti Jin yang siap hadir saat
Sean memikirkannya kapan saja. Tapi ada yang aneh, Ned berbisik. Astaga, Ned &
Stt! Ned memberi isyarat kalau Sean harusnya mengecilkan suaranya. Di
lantai tiga, Coleen sedang menghasut bibi Darice tentang pernikahanmu! Ned
berbisik sangat pelan. Bukankah mereka di lantai tiga" Lalu mengapa Ned harus
berbisik di lantai dua"
Coleen mengatakan apa"
Sebaiknya kau melihatnya sendiri! Kurasa, mereka mengira kau berada di
sekitar Claire. Wanita itu sedang di halaman bersama Mrs. Philly!
Sean memutar matanya kesal. Ia melangkah menuju lantai tiga demi
mengetahui apa yang Coleen bicarakan. Wanita itu benar-benar berfikir akan
mendapatkannya setelah Hadwin meninggal" Sean memang suka bersenang-senang,
tapi dia tidak akan pernah berfikir untuk benar-benar menikahi Coleen setelah
Hadwin meninggal. Wanita itu pasti mengalami kekecewaan yang teramat sangat
saat mengetahui kalau Hadwin tidak mewariskan apapun kepadanya. Tentu saja
Hadwin harus seperti itu dan sekarang Sean menyetujuinya. Jika bukan karena
Hadwin, Sean tidak akan bertemu dengan Claire seperti yang terjadi saat ini.
Aku sudah bilang, Bu! Wanita itu tidak
cocok menjadi istri Sean. Suara
Coleen terdengar yakin. Ia mengucapkan kalimat itu terlalu keras tanpa
memperhitungkan jika ada seseorang yang mendengarnya. Coleen terlalu yakin
kalau semua orang di rumah ini akan tutup mulut dan pura-pura tidak perduli.
Tapi Sean beruntung memperkerjakan Ned. Pemuda itu selalu menyampaikan
apapu yang di dengarnya kepada Sean.
Dia cantik! Darice Ouray membantah.
Cantik saja tidak cukup, Bu! Dia selalu bergaul dengan pelayan. Memalukan
bukan" Dia di besarkan sebagai pelayan, sayang. Seharusnya kau mengerti dengan hal
itu. Lagi pula tidak masalah jika ada salah satu anggota keluarga kita yang perduli
dengan para pelayan itu. Claire menunjukkan sikap yang berbeda.
Lalu baju-baju kumuhnya"
Bukankah Sean sudah mengatakan &
Iya, Tapi aku tidak melihat mereka bersikap selayaknya suami istri. Sean
selalu menggebu-gebu saat bersama istrinya yang lalu, tapi tidak dengan wanita ini.
Dia kelihatan sedang menjaga sikap &
Sial. Bisik Sean. Ia tau kalau Bibinya tidak akan menanggapi ocehan tak
berguna dari mulut Coleen. Tapi sikap Coleen itu bisa menunjukkan apa yang
terjadi antara dia dan Sean sebenarnya, wanita itu juga tampak tidak percaya
dengan kebenaran pernikahan Sean dan Claire. Sean berjingkat turun untuk
menyusul Claire di halaman. Ia harus membuat Coleen sengsara dengan kata-kata
bodohnya. Wanita itu harusnya berhenti mengganggu Sean, Sean tidak akan
pernah menjadikan Coleen sebagai pendamping hidupnya selamanya. Sean tidak
pernah berniat menjadikan siapapun sebagai pendamping hidupnya untuk
selamanya. Claire berada disana, sedang mengobrol bersama Mrs. Philarette yang sibuk
menyirami bunga. Gadis itu benar-benar suka meramaikan suasana dengan katakatanya,
Mrs. Philarette terlihat sangat riang setiap kali bersamanya. Dengan sedikit
Nekad, Sean menyelipkan tangannya di pinggang Claire dan memeluknya dari
belakang. Ia membuat Mrs. Philarette tersenyum dan bergerak agak menjauh. Claire
bergindik, ia harap dirinya sama sekali tidak kelepasan untuk mencaci maki Sean di
depan beberapa orang pelayan yang berkumpul di kebun. Claire lebih memilih
Memegangi tangan Sean agar tidak meraba tempat lain di tubuhnya. Dengan sedikit
geram Claire berbisik. Apa yang kau lakukan"
Aku merindukanmu! Hentikan! Bagaimana aku bisa berhenti kalau Bibi Darice dan Coleen memandang kita
dari lantai tiga jangan menoleh. Itu sangat berbahaya sayang! Sean mencium bahu
Claire sejenak. Lalu mengapa kau harus melakukan ini"
Coleen menghasut Bibi tentang pernikahan kita. Dan aku takut bibi mulai
curiga. Menurut mereka aku terlalu menjaga sikap saat bersamamu! Coleen
mungkin mulai curiga dengan kebenaran cerita kita. Aku juga sangat ceroboh saat
mengatakan kalau kita menikah tiga bulan yang lalu sedangkan saat itu aku masih
dalam proses perceraianku.
Artinya mereka memata-matai kita"
Lebih tepatnya Coleen memata-matai kita! Aku bersumpah Claire, aku tau
kalau bukan masalah besar bagimu jika mereka mengetahui identitasmu yang
sebenarnya, kau pasti sudah bersiap-siap untuk menghadapi itu. Tapi aku tidak
ingin Coleen terus menggangguku. Jika dia tau kalau kita tidak seperti yang kita
perlihatkan, maka habislah aku!
Sepertinya dia sangat berharap padamu!
Aku tidak pernah memberikan harapan apa-apa kepadanya. Dan satu hal,
rahasiaku yang seharusnya tidak ku beritahukan kepada siapa-siapa. Aku melihat
Coleen berbicara berdua di suatu hari saat Hadwin sembuh. Ku rasa seseorang
memberi tahunya tentang hubunganku dan Coleen. Saat itu Hadwin kelihatan
marah dan segera memanggil pengacara. Aku sudah tau kalau posisiku dalam surat
warisannya terancam. Hadwin pasti mewariskan semua hartanya kepadaku jika
bukan karena kejadian itu meskipun Coleen sesungguhnya lebih berhak. Jadi
Hadwin memilihmu sebagai penghambat ambisi Coleen, karena jika aku
mendapatkan harta itu, maka Coleen akan berusaha untuk menikah denganku.
Wanita itu pengincar harta Hadwin yang sebenarnya.
Dan apa bedanya dengan kau"
Aku" Aku melakukan semua i
ni atas kehendak Hadwin, dia bertanya
kepadaku secara langsung. Kau tau, aku dan Hadwin sangat dekat dan dia selalu
percaya kepadaku. Karena itu aku tidak pernah bermaksud membohonginya. Aku
menceritakan semuanya tentang hubunganku dan Coleen. Maka saat itu juga
Hadwin mengatakan kepadaku untuk mencari siapapun pewaris hartanya
selanjutnya dan membawa dia kerumah ini!
Astaga, jadi & Karena itulah, kau harus membantuku menjauhkan Coleen. Hadwin ingin
kau yang mendampingi bibiku, bukan wanita culas seperti Coleen. Coleen pasti
sudah bisa menebak kalau aku bisa mengurusi pemindahan harta itu dengan
mudah. Aku bisa saja membunuhmu dan harta itu akan segera pindah tangan
kepada pewaris berikutnya, yaitu aku. Tapi aku tidak mungkin membunuhmu. Aku
juga tidak akan membiarkannya berkuasa di rumah ini sehingga ia bisa bebas
menyakitimu. Coleen pasti sangat membencimu karena keberadaanmu sebagai
istriku sudah sangat mengganggunya!
Claire membalikkan tubuhnya perlahan dan memandang wajah Sean dengan
serius. Ia masih merasakan dekapan erat Sean di pinggangnya. Kau tidak sedang
berbohong seperti waktu makan malam itu kan"
Aku berani bersumpah untuk itu. Aku bahkan merasa lega karena aku tidak
sedang sendirian sekarang.
Kenapa kau tidak menceritakannya kepada bibimu"
Dan mengatakan kalau aku menghianati putranya" Aku akan hancur kalau
melihatnya hancur. Dia sudah seperti ibu kandungku. Darice merawatku semenjak
ibuku meninggal saat melahirkan aku. Semenjak itu aku dan Hadwin benar-benar
di besarkan selayaknya saudara serahim dan aku tidak mungkin merusak hati Darice
karena kecerobohanku tentang bersenang-senang!
Akuilah kalau sekarang kau sedang kena batunya! Claire berdesis
Tidak, jika saja aku tidak menjamah Coleen. Aku pastikan kalau saat itu
Coleen sengaja memancingku ke pelukannya. Rencananya sangat matang. Jika ia
berharap mendapatkan harta itu dari Hadwin, maka Coleen hanya bermimpi
karena Hadwin tidak mencintainya. Satu-satunya hal yang pasti adalah Hadwin
mencantumkan nama Sean dan Darice Ouray dalam wasiatnya. Maka satu-satunya
cara hanyalah membuat Hadwin segera kehilangan nyawa dan mewariskan hartanya
kepadaku dan Bibi. Bibi pasti akan segera memindah namakan harta itu atas
namaku, lalu Coleen akan memaksaku menikahinya dengan berbagai dalih yang
membuat bibiku percaya bahwa dialah yang pantas mendampingiku. Lalu dalam
waktu singkat & Dia akan membunuhmu"
Sean mengangguk, ia merapatkan pelukannya di pinggang Claire lalu
mencium bibirnya sejenak. Claire segera memalingkan wajahnya dan Sean
menatapnya heran. Aku fikir kau sudah mengerti!
Kau sedang mengambil kesempatan, Ouray!
Sean! Sean meralat lagi. Ya, kau tau bagaimana aku. Tapi ini bukan
untukku sendiri. Untuk kita bersama. Untuk mempertahankanmu di rumah ini
sampai batas waktunya tiba. Juga untuk membuat Coleen jera seandainya itu bisa!
Berapa kau membayar untuk ini!
Kau sudah punya harta yang berlimpah!
Tapi kau akan segera mengambilnya!
Ya, baiklah. Aku akan membuat hidupmu makmur setelah harta itu kembali
ke tanganku. Aku pastikan kalau kau akan menjadi wanita kalangan menengah ke
atas setelah berpisah dariku. Sekarang bagaimana"
Aku tidak menginginkan harta milik Ouray!
Aku akan memberikan hartaku yang tidak berkaitan dengan Ouray!
Claire tersenyum. Jangan terlalu sering melakukan ini Sean!
Ia mengucapkan nama Sean untuk pertama kali lalu melingkarkan tangannya
di leher laki-laki itu. Sesaat kemudian, Sean merasakan bibir Claire menyelimuti
bibirnya. Hangat dan lembut. Tapi seperti itu saja tentunya tidak cukup. Sean
adalah orang yang menggebu, dan ia tidak bisa memungkiri itu saat merasakan dada
Claire menempel di dadanya. Sean membayangkan sesuatu yang luar biasa. Ia
membelai punggung Claire dan berusaha menjejalkan lidahnya. Claire terpancing,
tentu saja. Dan tindakan Claire menghisap lidahnya membuat Sean tidak bisa
menahan diri untuk meremas pinggul Claire yang kenyal. Claire mengerang saat
merasakan gairah mulai memenuhi setiap ruas tubuh
nya. Terlalu mudah. Sean sesungguhnya selalu membuat Claire bergairah setiap laki-laki itu menggodanya.
Tapi selama ini Claire berusaha untuk menahan diri. Dia tidak punya alasan, dan
tidak ingin membuat cinta sebagai alasan. Sekarang Claire merasa kalau dia sudah
punya alasan untuk melakukan ini semua.
Demi Tuhan. Rasamu sangat nikmat, Claire! Sean berbicara dengan agak
keras, ia ingin siapapun yang ada disana mendengarnya.
Beberapa saat kemudian semuanya bebalik. Sean yang menguasai Claire. Ia
yang menjamah Claire lebih banyak. Kedua tangannya mengangkat pinggul Claire
sehingga wanita itu tidak lagi menginjak tanah. Ia benar-benar melayang karena
keterampilan Sean dalam hal seperti ini sangat memukau. Laki-laki itu mengenali
setiap ruas tubuh wanita seperti mengenali dirinya sendiri. Ia tau dimana dirinya
bisa membuat Claire mengerang, mendesah, merintih. Claire berusaha melepaskan
kendali yang sudah di kuasai oleh Sean. Jika tidak, ia bisa meledak dan mereka akan
bercinta di halaman saat itu juga. Dia tidak ingin hal itu terjadi. Claire mencapai
puncak pemikirannya saat merasakan bukti gairah Sean menonjok bagian bawah
perutnya. Jika tidak di lepaskan sekarang, maka mereka akan berakhir dengan
telanjang. Claire menjauhkan wajahnya dan itu belum cukup untuk membuat Sean
melepaskannya. Ia harus memegangi kedua belah pipi Sean dengan tanganya.
Sedikit keras tapi Sean pada akhirnya melepaskan Claire setelah menggigit bibir
bawah Claire dengan lemah.
Claire mencoba menenangkan nafasnya yang menggebu lalu memandangi
bagian bawah perutnya yang masih di tempeli oleh Sean. Sesaat kemudian Claire
memandang wajah Sean yang begitu dekat dengannya. Kau sangat mudah
terangsang, Ouray! Ya, kau cukup ahli dalam hal ini. Kau sangat agresif dan aku menyukainya.
Tapi aku yakin kalau kau juga sudah sangat basah! Sean mulai kembali meraba
Claire dan berusaha menelisip kedalam celananya.
Claire menolak dan menjauh. Kau tidak akan bisa membuktikan apa-apa!
Biarkan aku melakukannya & Sean tidak sanggup melanjutkan ucapannya
saat Claire melarikan diri darinya. Claire, kau tidak bia membohongi dirimu terus
menerus. Kau menginginkanku! Teriaknya. Dan langkah demi langkah Sean
berusaha menyamai Claire. Tidak butuh waktu lama untuk melihat Claire dan Sean
berkejar-kejaran di sekitar taman setelahnya. Pemandangan yang sungguh
menyakitkan hati untuk seseorang yang hanya bisa melihat dari kejauhan.
KAU DAN SEAN, sudah berapa lama kalian menikah" Coleen berusaha
tersenyum. Tapi nada suaranya terdengar sangat mengintimidasi.
Claire merasa beruntung karena pada malam sebelumnya, ia merasakan firasat
tentang ini sehingga memaksa Sean untuk memperbincangkan semuanya agar tidak
ada satupun dari ucapan mereka yang berbeda. Sean sangat bermalas-malasan saat
itu. Baginya Claire tidak harus mengatakan apa-apa. Cukup Sean yang berbohong.
Tapi di saat itu Claire beranggapan kalau hal itu sangat perlu, bisa saja Coleen atau
bibinya menarik Claire kedalam kamar mereka untuk bicara dan hari ini benarbenar
terbukti. Coleen membawakan pudding coklat sebagai pembuka saat ia
menyapa Claire yang selalu berdiam diri di kamar setiap kali Sean tidak ada di
rumah. Claire sama sekali kesulitan untuk menolak niat baik yang ia tau tidak tulus.
Tapi bukankah ia sedang berperan sebagai gadis lugu yang di nikahi oleh bajingan
seperti Sean" Ia harus terus berpura-pura tidak tau, berpura-pura mempercayai Sean
sepenuhnya. Hari itu Coleen benar-benar mengamati setiap sendi kamar itu seolah-olah dia
tidak pernah melihatnya. Jadi dimana selama ini mereka bercinta jika bukan di
kamar Sean" Seharusnya Claire tidak bertanya karena terlalu banyak kamar di
rumah ini. Beberapa hari yang lalu Claire menguping pembicaraan beberapa orang
pelayan yang menganggap Claire sangat tidak beruntung karena menikah dengan
laki-laki yang seringkali mendatangi iparnya untuk sekedar memuaskan hasrat
kelelakiannya. Lalu beberapa saat kemudian pembicaraan mereka berubah saat Mrs.
Philarette masuk kedapur. Claire yakin kalau semu
a pelayan tau tentang hubungan
Sean dan Coleen sebelumnya. Hanya saja mereka terbiasa untuk tidak terlihat dan
tidak bersuara sehingga rahasia itu masih amandan belum sampai di telinga Darice.
Setelah kejadian semi bercinta di halaman waktu itu, Claire juga beberapa kali
mendengar Coleen mengamuk di kamarnya. Mrs Philarette memintanya untuk
lebih berhati-hati karena saat itu Coleen terlihat sangat membencinya. Jika bukan
karena Mrs. Philarette yang mengantarkan pudding coklat itu, Claire yakin kalau ia
tidak akan menyentuhnya. Coleen bisa saja memasukkan sesuatu kesana. Tapi
sepertinya tidak. Jadi Claire tetap bisa ber-akting polos dan menyantap pudding
coklat itu secara perlahan.
Kau membuat semua ini sendiri" Claire berusaha untuk terlihat sangat
ramah. Ya, ku rasa kau berkhayal kalau mengira hal itu akan terjadi. Aku tidak akan
pernah memasak! Jawab Coleen. Jelas ia sedang berusaha keras untuk bersikap
lebih baik. Seandainya Claire tidak tau tentang segala kelicikannya, Claire pasti
tidak akan mendengar kejanggalan dari setiap nada irama yang di ucapkannya.
Ku rasa Mrs. Philarette yang membuat. Ini sangat enak, sungguh!
Apa alasanmu menikah dengan Sean" Benarkah kau tidak tau siapa Sean"
Claire memandang Coleen, berpura-pura tidak mengerti dengan kata-katanya.
Maksudmu kalau dia Ouray"
Kau cukup cerdas Claire. Tapi kalau kau berharap setumpuk harta saat


Claire Karya Phoebe Abigail di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

menikah dengan Sean, maka kau tidak akan mendapat apa-apa. Suamiku tidak
mewariskan apapun kepadanya. Ia hanya mengurusinya sampai pewarisnya di
temukan! Seseorang bernama Claudia Faustine.
Benarkah" Claire bergindik, ia mulai khawatir saat mendengar kambali nama
aslinya di sebut-sebut. Claire tidak akan meminta Coleen membahas tentang
Claudia Faustine jika dia tidak ingin kehilangan kendali dan menarik rambut
Coleen secara brutal. Setidaknya itulah caranya mempertahankan diri dalam
persaingan ketat di rumah bordil milik Geronimo. Aku tidak mengharapkan itu.
Aku sedang menata diri untuk hidup dalam lingkungan ini. Kau pasti tau kalau aku
selau kikuk jika berhadapan dengan orang kaya seperti kalian. Aku tidak ingin
hidup seperti ini selamanya. Aku harap setelah wanita itu di temukan, Sean
bersedia meninggalkan semua ini dan memulai hidup baru bersamaku!
Kau fikir Sean akan bersedia meninggalkan kesenangan-kesenangan itu"
Kesenangan" Sean selalu mengeluh tentang ini. Claire menyuap potongan
pudding yang sempat terlupakan. Ia menikmatinya, coklat membuat Claire merasa
lebih percaya diri untuk menghadapi Coleen. Ia memandang Coleen dengan
seksama. Sangat cantik, kulitnya kemerahan dan indah. Dia benar-benar wanita
yang hidup dalam gelimang perawatan mahal. Bukan hal aneh jika Sean sempat
tergoda untuk menidurinya. Sayangnya Sean Ouray sepertinya tidak akan
memberikan hatinya pada siapapun. Claire merasa sebersit rasa kecewa hadir di
hatinya mengingat itu. Tapi ia berusaha tersenyum lagi. Sejak awal Claire sudah
mencegah hatinya untuk berharap.
Kau tau kalau Sean sudah mempermainkan banyak wanita" Dia bahkan
sudah berkali-kali gagal menikah, Sean menganggap pernikahan adalah mainan!
Astaga! Claire pura-pura terkejut. Ia berusaha menampilkan mimik
tersinggung dalam raut wajahnya. Pada kenyataannya tentu saja Claire tidak perlu
merasa tersinggung. Sean memang seperti itu dan dia membicarakan pernikahannya
dengan sangat ringan seolah-olah pernikahannya sama seperti membeli dan
mengganti pakaian. Banyak wanita yang akan menyerahkan dirinya jika mendengar
iming-iming pernikahan dan Sean menggunakan iming-iming itu untuk melengkapi
kehendaknya yang tinggi. Claire rasa, wanita yang di iming-imingi oleh Sean selama
ini adalah wanita-wanita seperti Coleen. Mungkin semua istri Sean sebelumnya
bersikap mirip dengan Coleen.
Kau jangan tersinggung, Claire. Aku tidak bermaksud apa-apa! Aku hanya
ingin kau berhati-hati dengan laki-laki.
Aku sudah terlalu sering melakukannya.Gumam Claire dalam hati. Ia menanti
ucapan Coleen selanjutnya. Coleen tidak akan menyerah menghasutnya. Tentu saja,
ka rena setelah itu Coleen segera melanjutkan ucapannya.
Aku sudah terlalu lama sangat percaya kepada suamiku. Tapi kenyataannya,
Hadwin mecintai perempuan lain sampai akhir hayatnya. Aku berusaha untuk tetap
ada di sampingnya. Tapi, wanita itu bahkan berhasil membujuk suamiku untuk
mencantumkan namanya dalam harta warisan.
Pandangan Claire berubah tiba-tiba. Tentu saja Hadwin akan melakukan itu
jika ia tau istrinya berselingkuh dengan sepupunya. Jika Hadwin memang
merencanakan semua ini, termasuk memaksa Sean mencari Claudia Faustine yang
sebenarnya sudah mati bertahun-tahun lalu, Artinya Hadwin ingin semuanya
menjadi sulit. Hadwin pasti tau kalau Claire sangat membencinya, dan Hadwin
akan mengira kalau Claire akan mempersulit semua ini hingga Coleen menyerah.
Atau bisa saja Hadwin sudah mengira kalau Claire tidak menginginkannya, tapi
Sean akan berakting kalau Claudia Faustine bukanlah orang yang mudah di urus.
Claire menghela nafas. Ia tidak bisa melakukan hal ini lagi, ocehan Coleen
membuatnya merasa sangat lelah dan ingin tidur. Tapi Claire tidak mungkin
mengusir Coleen begitu saja. Aku sangat menyesal mendengar itu. Tapi ku rasa
Sean tidak begitu, aku sangat mempercayainya. Kegagalan dalam pernikahan juga
bukan keinginannya, ku rasa!
Apa kau tidak ingin mencari laki-laki baik sebagai suamimu, Claire" Kau bisa
menderita jika bersama Sean. Dia tidak akan mempertahankanmu seperti yang kau
harapkan! Mungkin benar. Itu akan terjadi. Kali ini ekspresi Claire sungguh-sungguh.
Tapi aku hanya akan berusaha menikmati semuanya sampai kami benar-benar
berpisah. Aku akan mengingatnya, mencintainya dan merindukannya seumur
hidupku. Coleen terdengar putus asa. Ia memandang Claire yang mungkin terlihat
sangat bodoh karena mencintai orang seperti Sean. Tapi Claire bukanlah orang
yang bodoh, Coleen yang terlihat seperti itu karena sudah gagal untuk menghasut
Claire Corrina untuk pergi dari hidup Sean Ouray. Jika saja Coleen segera keluar,
maka Claire pasti akan tertawa, tapi Coleen memandanginya terlalu lama, sangat
lama hingga kegugupan Claire menjalar kembali.
Aku tidak percaya kau sepolos ini Claire. Coleen menggeram. Kau berasal
dari belahan dunia mana" Bagaimana mungkin kau masih mempercayai bajingan
seperti Sean" Claire tidak menjawab sepatah katapun. Tidak perlu menjawab karena
perdebatan hanya akan semakin memperpanjang waktu Coleen untuk berada di
kamarnya. Claire masih ingin tidur, ingin menutup telinga dari segala kata-kata
penuh hasutan Coleen. Jika Coleen berfikir kalau Claire mudah di hasut, dia salah.
Claire terlalu lama hidup di dunia yang suram. Hasutan apapun sama sekali tidak
akan pernah berarti untuknya.
SEAN OURAY TERBANGUN LEBIH CEPAT dari biasanya. ia menggeliat
memandangi sinar mata hari yang masuk ke kamarnya dengan gamblang.
Semalaman, Sean hanya mendengar cerita dari Claire tentang hasutan-hasutan
Coleen kepadanya. Ternyata menikmati kecemburuan seorang perempuan sangat
menyenangkan. Coleen sepertinya tidak mengira kalau Sean dan Claire adalah
musuh yang lihai. Tidak, Claire-lah musuh yang lihai. Dan Sean berbahaya. Sean
tersenyum mengingat pemikirannya barusan.
Claire juga menggeliat, menarik perhatian Sean. Wanita itu memeluk
selimutnya dan masih tidur dengan nyaman di lantai. Kelihatannya Claire bahkan
pernah mengalami hal yang lebih buruk di bandingkan tidur di lantai sehingga
lantai menjadi tempat yang cukup nyaman untuknya saat ini. Sayang sekali Sean
tidak bisa menyentuhnya. Ia belum mendapat kesempatan lagi. Meskipun mereka
sudah pernah berciuman dengan sangat panas, Claire tetap sulit di jamah. Ia tidak
akan bersedia di sentuh kecuali untuk kesenangan Darice yang suka melihat
kemesraan mereka. Tapi sesuatu yang mendekati ciuman seperti waktu itu benarbenar
tidak terjangkau lagi oleh Sean. Dia tidak akan tahan dengan ini, seharusnya
ia bisa menaklukkan Claire karena Claire adalah wanita yang sangat mudah tersulut.
Tapi kenyataannya, Claire cukup hati-hati untuk tidak membuat dirinya di ganggu
dengan gairah apapun. Y ang perlu Sean lakukan hanya memancing gairahnya, maka
ia akan mendapatkan Claire. Tapi bagaimana caranya"
Tuhan, bagaimana cara medapatkannya" Sean membatin sambil mengangkat
tangannya dengan khidmat. Bunyi ponselnya mengejutkan Sean. Ia memandang
pesan dari Ned beberapa saat.
Ku dengar pagi ini Coleen menyuruh
Salah seorang pelayan dapur
Untuk mengambil pakaian kotor di kamarmu
Setelah itu Coleen meminta pelayan itu
Untuk melaporkan apa yang dia lihat
Kau harus membuat kejutan, Sean!
(Sender: Ned!) Sean mendesah. Coleen benar-benar curiga. Mungkin sosok yang selama ini
Claire tampilkan terlalu sempurna sehingga ketidak percayaan timbul di hati
Coleen. Wanita itu sampai bangun sepagi ini hanya untuk memata-matainya. Tapi
Sean tersenyum, jalan keluarnya sudah terbuka, jalan yang wajar yang bisa menyulut
hasrat Claire kepadanya. Psstt &, Claire! Sean mencoba membangunkan Claire. Gadis itu menggeliat,
mungkin mengira suara Sean adalah suara nyamuk. Claire, bangun! Bisikan Sean
kali ini lebih keras, tapi Claire masih tak bergeming. Pesan dari Ned masuk lagi.
Bersiap-siaplah bung! Pelayan itu bergerak dari dapur
Dalam waktu beberapa menit,
Ia akan sampai Di kamarmu/kalian Sender: Ned!) Claire belum juga terbangun. Sean melempar bantalnya dan ternyata itu
adalah senjata yang ampuh. Claire terbangun begitu benda itu menghantam
wajahnya. Ia terduduk dan melotot kepada Sean.
Apa yang kau lakukan" Jeritnya nyaring.
Sean langsung menempelkan jari telunjuk di depan bibirnya lalu memberi
isyarat agar Claire mendekat. Dengan perasaan yang masih kesal, Claire mendekat
dan bertolak pinggan dihadapannya. Sean menunjukkan pesan dari Ned kepada
Claire dan sikap kesal Claire sirna.
Sekarang ambillah bantal-bantal itu, Claire Tidak. Tidak perlu, singkirkan
saja selimutmu dan buka sedikit pintu kamar!
Apa yang sedang kau rencanakan"
Apa yang seharusnya di lihat seorang pelayan jika menyelinap ke kamar
pengantin baru" Dia akan mengetuk pintu Sean, sudah cukup jika aku berbaring di
ranjangmu. Dia harus melihat yang lebih luar biasa lagi, sayang! Aku ingin membuat
Coleen meradang! Bunyi ketukan langkah menaiki tangga mulai terdengar. Sean segera menarik
Claire ke ranjangnya dan memaksa untuk membuka T-shirtnya. Claire melotot tak
percaya. Sean benar-benar ingin memperlihatkan kemesraan di depan orang itu"
Claire lebih Shock lagi saat Sean sudah berhasil membuat tubuh bagian atasnya
benar-benar polos, ia menyelimuti Claire sebatas pinggang lalu memandangi Claire
sejenak saat wanita itu menyilangkan tangan untuk menyembunyikan payudaranya.
Ayolah, Kau tidak perlu bertindak seperti seorang perawan! bisik Sean. Suara
langkah semakin jelas dan sepertinya itu membuat keduanya semakin cemas.
Sekarang cium aku! Claire menatap Sean dengan ekspresi aku akan menghabisimu karena ini
sebelum ia melingkarkan lengannya di leher Sean. Beberapa saat kemudian mereka
berciuman lagi, sangat dalam sampai Claire tidak tau mengapa ia menjadi sangat
liar. Dalam waktu singkat, Sean sudah berhasil membuatnya mendesah saat puncak
payudaranya bergesekkan dengan dengan kulit Sean. Erangan kenikmatan
tergambar jelas dari kedalaman ciumannya dan sepertinya Sean sangat
menikmatinya. Puncak payudaranya bergelanyar dan mengeras dengan cepat,
terlebih saat Sean menyentuhnya. Sean benar-benar membuat Claire
rambutnya karena tersengal-sengal. Sean benar kalau Claire sangat sensitif. Sebuah
meremas sentuhan kecil bisa membuatnya bergairah dengan sangat cepat dan itu bisa saja
menjadi pembuka dari semuanya. Hari ini masih pagi, Tapi Sean berhasil membuat
Claire menjatuhkan tubuhnya di ranjang sekali lagi. Wanita itu merangkak di atas
tubuhnya, duduk di pinggangnya dan masih berusaha memberikan ciuman
terbaiknya. Rambut-rambut Claire menyentuh pipinya, beberapa menyusup ke
dalam telinga dan menambahkan sensasi nikmat yang tak terelakkan. Tiba-tiba,
Claire merasakan tubuhnya terhempas ke ranjang, Sean sedang membalasnya.
Sekarang laki-laki itu sudah berada di atasny
a dan menenggelamkan wajahnya
untuk menciumi leher Claire dengan cara-cara khusus yang memabukkan. Pintu
terbuka sedikit mengahasilkan bunyi klik yang sangat halus, Claire memperlebar
pandangannya dan melihat seseorang berdiri disana. Seorang gadis muda yang
pastinya datang karena permintaan Coleen. Begitu melihat tatapan Claire, gadis
muda itu menunduk dan segera pergi.
Seharusnya semuanya berhenti, seharusnya selesai sampai disini. Tapi
sepertinya Sean tidak perduli dan beralih ke sisi tubuh Claire yang lain. Kedua
tangannya masih berusaha meremas payudara Claire dengan sangat berirama. Tidak
ada hal lain yang bisa Claire lakukan selain mendesah. Ia ingin berhenti tapi tidak
bisa. Tubuhnya tidak ingin kenikmatan berhenti smapai di situ saja. Tapi jika terus
seperti ini, Claire akan membuat Sean menakhlukkannya. Ia sedang merasakan
sesuatu di hatinya sekarang dan perasaan itu bisa saja terus berkembang jika
interaksi intim ini terus berlanjut. Claire ingin menjerit, meminta Sean berhenti
menggerayangi tubuhnya, meminta Sean berhenti melumat payudaranya. Tapi tidak
ada satu katapun yang berhasil keluar. Getar-getar halus sudah merasuk, dan Claire
hanya bisa terisak meratapi kegagalannya kali ini. Sean tidak perduli. Claire berduka
untuk ketidak perdulian Sean terhadap penderitaan hatinya.
Astaga, Sean! Setidaknya yakinkan kalau pintu kalian tertutup rapat!
Akhirnya Sean berhenti. Ia memandangi Darice Ouray yang berdiri di depan
pintu sambil menggeleng-geleng tak habis pikir. Claire segera menyembunyikan
tubuhnya di dalam pelukan Sean. Ia tidak berani memandangi Darice saat ini.
Bagaimana jika ada yang melihat" Darice melanjutkan ucapannya lagi.
Maaf . Aku tidak menyadari mengenai pintu itu!
Darice Ouray menghela nafas lalu menutup pintu. Sejenak suasana hening,
hingga isakan yang tertahan dari mulut Claire keluar. Terdengar jelas meskipun
sangat halus. Sean segera memandangi Claire yang berusaha menyembunyikan
wajahnya. Tidak, Claire tidak boleh menyembunyikan apa-apa darinya. Sean
berkeras untuk melihat Claire, ia memegangi dagu wanita itu keras-keras dan
melihat kedalam matanya. Claire mungkin menangis, mungkin juga ia sudah
berhasil menghapus airmatanya sehingga tidak sejumputpun noda basah ada di
wajahnya. Tapi wajah itu benar-benar sedang menggambarkan kemalangan yang
menghancurkan hati Sean. Claire bersedih" Sudah beberapa minggu belakangan ini
Claire selalu tertawa dan tersenyum. Bahkan ia merespon dengan sikap lucu saat
Sean menggodanya. Tapi saat ini Claire kembali seperti saat-saat pertamanya berada
di rumah ini. Kali ini bahkan lebih menyedihkan di bandingkan dengan yang biasa
Sean lihat. Ada apa" Sean mengendurkan genggamannya pada dagu Claire.
Claire sangat cengeng, ia kembali membenamkan wajahnya dalam pelukan
Sean dan menagis sejadi-jadinya. Jika begini Claire terdengar sangat manja. Sean
membalas pelukan Claire dan mengelus-elus punggungnnya. Ia merasakan kulit
Halus Claire seolah-olah memanjakan telapak tangannya. Claire tidak bicara
beberapa saat hingga ia bisa lebih tenang lalu menatap Sean lagi sejenak setelah
menghapus air matanya. Beberapa saat kemudian Claire menangkupkan kedua
telapak tangan pada payudaranya dan berusaha memakai pakaiannya kembali.
Claire, kau belum menjawab pertanyaanku. Ada apa"
Gagal melakukan Seks pada pagi hari bisa membuat seorang wanita tertekan.
Claire menjawab dengan itu. Ia berhasil membuat Sean tertawa.
Kalau begitu ayo kita lakukan sekarang!
Aku tidak bisa, Bibimu datang menjemput kita untuk sarapan. Kita harus
segera turun! Sean turun dari ranjang dan memeluk Claire dari belakang. Itu semua bisa
menunggu! ia berbisik dalam jarak yang sangat dekat di telinga Claire.
Claire menolak dan melepaskan dirinya dengan mudah dari pelukan Sean. Ia
sudah selesai mengenakan pakaiannya kembali lalu memandang Sean kesal. Claire
sudah kembali seperti semula. Aku sudah bilang kalau aku tidak mau berdekatan
dengan Ouray manapun. Jadi berhentilah menyerangku!
Tapi tadi, kita hampir saja berc
inta jika bibiku tidak datang. Seharusnya aku
mengunci pintu! Aku akan memastikannya lain kali!
Jangan terlalu berharap, Ouray. Kita tidak akan melakukannya lagi!
Apa" Sean terdegar sangat terkejut. Bagaimana dengan misi menjauhkan
Coleen dariku" Bagaimana dengan kelangsungan hidupmu sebagai istriku"
Aku ingin membatalkan perjanjian itu, Sean!
Lalu kau ingin memperkenalkan dirimu sebagai Claudia.. Sean memelankan
suaranya dan mendekatkan wajahnya kepada Claire untuk mengucapkan nama
Claudia Faustine. Dengan bisikan yang sangat halus.
Claire menjauhkan wajahnya seketika. Aku hanya ingin membatalkan
perjanjian tentang bermesraan di depan bibimu atau siapa saja yang berhubungan
dengan Coleen. Aku tidak butuh jaminan hidup apa-apa. Aku hanya perlu segera
keluar dari rumah ini dan tidak melihat Ouray manapun lagi sepanjang hayatku.
Kau berjanji untuk mempercepat proses pengalihan harta itu, kan" Sekarang
usahakanlah lebih maksimal lagi. Dan aku akan segera pergi!
Kenapa kau bersikap seperti ini"
Karena aku sudah bosan menjadi pelacur! Bermesraan denganmu, lalu
mendapat bayaran atau jaminan hidup sama saja dengan aku menjual diri &
Tapi melayani satu laki-laki dalam jangka waktu berbulan-bulan kedepan jauh
lebih baik daripada melayani lima orang laki-laki yang berbeda dalam semalam!
Sean mulai marah, Kau tidak sedang menjual dirimu padaku, kita begini karena
kau harus membantu segala hal untuk kelancaran proses &
Ya! Potong Claire. Kata-kata Sean mulai membuat emosinya meninggi Ya,
aku akan pergi sekarang. Dan aku akan berusaha membayar tiga ratus juta dolar itu
segera! Claire berjalan kelemari dan mulai mengeluarkan pakaiannya dari sana. Ia


Claire Karya Phoebe Abigail di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

membuat Sean frustasi, Claire juga tidak bisa menghindari kalau ia nyaris tidak bisa
mengendalikan diri. Ia nyaris menangis dan mengatakan kalau dia tidak bisa tinggal
karena Sean. Karena Claire mulai menaruh harapan yang mustahil. Dia tidak bisa
melakukannya. Claire tidak bisa membiarkan dirinya berharap karena itu pada
akhirnya hanya akan membuatnya merasa sakit. Claire sudah bosan tersakiti. Pergi
sekarang lebih baik, maka sakit hati yang dirasakannya akan lebih sedikit.
AKU AKAN PERGI SEKARANG. Dan aku akan berusaha membayar tiga ratus juta
dolar itu segera! Kata-kata itu akan membuat Claire menyesal. Begitu kata-katanya berakhir,
Sean langsung menyeretnya untuk mengurungnya di dalam kamar mandi yang
berada di kamar itu juga. Terpaksa, Sean tidak ingin melakukan hal itu. Ia tidak
ingin Claire pergi karena &
Sean mendesah, dia sendiri juga tidak mengerti karena apa. Mungkin karena
semuanya sudah terlanjur berjalan seperti ini. Seorang pelayan dan Darice melihat
kemesraan mereka berdua pagi ini. Lalu apa yang akan terjadi bila setelah itu terjadi
Claire malah berniat pergi" Rumah tangga mereka sangat labil. Itu yang akan orangorang katakan. Seakan tidak cukup, Sean juga mengunci kamarnya dari luar. Dia
tidak ingin seseorang masuk ke kamarnya dan meloloskan Claire. Wanita itu bisa
saja pergi tanpa sepengetahuannya. Di saat Darice bertanya apa yang sedang terjadi
karena ia melihat Claire tidak ikut sarapan maka Sean akan menjawab kalau Claire
kelelahan. Alasan yang logis setelah Darice menyaksikan apa yang mereka lakukan
hari ini. Darice fikir, Claire merasa malu karena wanita itu melihat Claire setengah
telanjang. Sean tertawa getir, Claire bahkan tidak akan perduli jika yang melihatnya
telanjang pagi ini adalah laki-laki.
Hal itu lebih baik bila di bandingkan Sean harus melihat Claire berjalan
menenteng tas pakaiannya di jalan kecil antara pohon-pohon pinus yang tinggi.
Tidak akan ada kendaraan umum di hari libur seperti sekarang. Memasuki bulan ke
tiga mengenal Claire, Sean harus mengakui kalau Claire mudah berubah-ubah. Ia
harap Claire berhenti memikirkan niatnya untuk pergi setelah hari ini terlewati.
Mau tidak mau, ia harus mengakui kalau rumah tanpa Claire akan sangat sepi.
Televisi di ruang tengah tidak menyala seperti biasanya. Dapur juga sangat hening
karena tidak ada yang menjejal
i Mrs. Philarette dengan pertanyaan seputar resep
masakan. Dan entah, hari ini Sean akan melihat Claire tertawa seperti biasanya atau
tidak. Sean fikir seks bisa meningkatkan suasana hati Claire menjadi lebih baik.
Ciuman panas mereka yang pertama cukup menunjukkannya. Selama beberapa
minggu setelah itu, Claire terlihat sangat ceria. Tapi sekarang Claire kembali ke
dirinya yang paling tidak Sean sukai. Ia masih tampak ceria saat bertolak pinggang
di hadapan Sean pagi ini. Masih ceria saat Sean menanggalkan pakaiannya, saat
mereka berciuman. Lalu apa yang terjadi sehingga tiba-tiba Claire menangis" Dia
punya trauma" Entahlah.
Suasana hati Sean semakin buruk saat Coleen menghampirinya di ruang kerja.
Wanita itu benar-benar membuat Sean kewalahan dengan sikapnya yang berubahubah.
Tidak, sebenarnya Claire juga berubah-ubah. Tapi Sean menyukai Claire.
Sean rasa, ia membenci Coleen bukan karena sikapnya yang berubah-ubah. Tapi
karena Coleen membuat Hadwin kecewa kepada Sean menjelang akhir hayatnya.
Hadwin tidak marah saat itu, Saat Sean mengakui kalau ada sesuatu antara dirinya
dan Coleen. Sean juga tidak pernah membela diri dengan mengatakan kalau
Coleen menggodanya. Tidak akan pernah. Lagi pula Hadwinlah orang yang paling
tau, seperti apa Sean Ouray. Sean hanya tidak suka melewatkan kesempatan jika ada
wanita yang mau melemparkan dirinya kedalam pelukan Sean. Meskipun begitu,
ekspresi kecewa Hadwin sama sekali tidak bisa di tutup-tutupi. Saat itulah Hadwin
memerintahkan Sean untuk mencari Claudia Faustine dengan keyakinan kalau
wanita itu akan mempersulit segala prosesnya. Tapi ternyata Claudia yang sudah
mengubah namanya menjadi Claire dengan sangat mudah menyerahkan harta itu
begitu saja. Sayangnya ia sudah membuat Sean tertarik dan mempertahankannya
meskipun seharusnya Sean membuangnya dan berpura-pura kalau Claudia tidak
bisa di temukan. Atau Hadwin sudah menduga kalau Sean akan tertarik kepada
Claire" Aku dengar kalian bercinta pagi ini! Desis Coleen, ia pura-pura memandangi
buku-buku di dalam rak dengan cermat.
Sean juga berpura-pura untuk tidak begitu perduli dengan keberadaannya.
Kau mengintip" Untuk apa aku mengintip" Bibi yang menceritakan kepadaku! Kau sampai
lupa menutup pintu" Atau sengaja ingin pamer"
Seorang pelayan membuka pintu tanpa mengetuknya terlebih dahulu.
Suasana hatiku sedang sangat baik, jadi aku tidak akan mempermasalahkannya.
Apa yang menarik dari dia, Sean"
Karena dia bukan istri kakakku. Atau setidaknya bukan wanita yang pernah
di nikahinya, dan bukan wanita yang dekat dengan bibiku sebagai menantunya!
Ekspresi Coleen berubah kaku. Ada amarah terselip dalam mimik wajahnya.
Coleen berusaha menahan ledakannya dan duduk di dekat Sean. Jadi karena aku
adalah istri Hadwin" Kau ingin meninggalkanku" Melupakan kesepakatan kita"
Kesepakatan apa" Malam itu sudah ku katakan padamu. Aku akan menjadikanmu pewaris jika
kau menikah denganku. Aku akan membuatmu kaya dalam limpahan harta yang
sejatinya akan menjadi milikmu. Dan malam itu kau mengatakan ya !
Aku mengatakan itu hanya karena ingin tidur denganmu. Jadi berhentilah
mengatakan itu sebagai kesepakatan. Kita tidak pernah punya kesepakatan apa-apa.
Yang terjadi di antara kita hanya kesenangan dan sudah berakhir. Aku sudah
menikah. Ya, dan kau akan meninggalkannya dalam satu atau dua bulan seperti yang
lainnya. Bagaimana kalau lebih lama"
Wajah Coleen memerah karena marah ia menghentakkan kakinya kelantai
meminta perhatian. Sean hanya melirik sejenak dan kembali membaca bukunya.
Bajingan kau, Sean! Kau ingin menguasai harta itu sendiri begitu kau
mendapatkannya! Darimana kau yakin aku sudah mendapatkannya" Kau fikir Aku sudah
menemukan Claudia Faustine"
Aku juga sedang menyelidiki tentang Claudia Faustine. Dan sejauh ini, kabar
yang ku terima adalah, dia sudah di umumkan mati setelah menghilang lebih dari
sepuluh tahun. Wanita itu sudah tidak ada lagi di dunia ini. Itu berarti kau
memiliki harta itu sekarang dan kau ingin menikmatinya sendiri
an! Sean menghela nafas lega. Ia fikir Coleen mengetahui siapa Claire sebenarnya.
Untung saja Claire punya kecendrungan untuk selalu terlihat dewasa, ia mengakui
dirinya sebagai Claire dan mengatakan kepada banyak orang kalau usianya tiga
tahun lebih tua dari usia yang sebenarnya. Setidaknya itu bisa menyamarkan jejak
Claudia Faustine. Identitas wanita itu berhenti sampai di Canada. Inilah akibat
mudahnya akses identitas palsu di Negara ini. Sebelum berpindah ke Denmark,
Hadwin sudah meresmikan nama Claire sesuai dengan hukum yang berlaku
sehingga Claudia Faustine benar-benar menghilang, terkubur bersama ibu
angkatnya di dalam tanah.
Ini harta keluarga! Akhirnya Sean membela diri. Aku tidak menikmatinya
sendirian. Aku juga tidak memilikinya sendirian. Aku hanya memegang saham yang
Hadwin miliki, jangan kau fikir mempunyai saham berarti sama dengan memiliki
semua harta Ouray. Kalau kau ingin bertindak seperti itu, maka kau harus meniduri
banyak Ouray di dunia ini!
Beraninya kau berkata seperti itu kepadaku!
Hentikanlah Coleen. Apapun rencanamu untuk memisahkan kami tidak
akan pernah berhasil. Karena baik aku maupun Claire akan tau kalau itu adalah
ulahmu. Coleen tertawa masam. Aku tidak perlu susah payah untuk itu. Kau akan
meninggalkannya sendiri suatu saat nanti. Aku tau siapa kau Sean!
Yah, mungkin begitu. Tapi aku pastikan kau bukan pilihan selanjutnya
setelah aku dan Claire berpisah. Aku sudah jera dengan akibat bermain-main
denganmu. Kau juga menghasut Claire kan" Dia tiba-tiba saja bertanya banyak hal
kepadaku. Aku rasa tindakanmu sudah sangat keterlaluan! Sean mengakhiri
ucapannya sambil melirik jam tangannya. Sudah sore, ia teringat kepada Claire yang
di kurungnya di kamar mandi. Apa kabar dengan wanita itu, mungkin dia sudah
pingsan karena kelaparan. Claire tidak sarapan pagi dan sudah melewatkan makan
siang. Kita sudahi pembicaraan hari ini. Aku harus melihat istriku di kamar!
Sean rasa, Coleen sudah cukup bijaksana dengan diam. Semula ia fikir,
Coleen akan mengancam Sean dan menceritakan semua yang terjadi di antara
mereka kepada Darice. Tapi Sean tau kalau Coleen juga tidak ingin terbuang dari
keluarga Ouray, dia pasti akan semakin hati-hati dalam bertindak. Sudahlah,
sekarang yang ada di otak Sean hanya Claire. Ia berjalan dalam ritme yang sangat
cepat demi melihat keadaan Claire. Setibanya di kamar, suasana benar-benar hening.
Pagi tadi Claire berteriak dan mencaci maki, Claire menunjukkan betapa jalangnya
dia melalui kata-kata dan tindakannya. Tapi kali ini tidak, mungkin Claire sudah
lelah, mungkin tenggorokannya sudah kering. Astaga, Sean benar-benar menyiksa
Claire seharian ini. Ia berusaha secepat mungkin menyambar pintu kamar mandi
dan melihat Claire tertidur disana. Begitu mendengar langkah kaki Sean, Claire
membuka matanya. Wanita itu cukup awas dan memandangi Sean dengan galak.
Aku fikir kau benar-benar tidur! Sean bergumam.
Claire segera berdiri dan berlari keluar, untungnya Sean segera mengganjal
pintu kamar mandi dengan kakinya saat menyadari kalau Claire ingin membalasnya
dengan cara yang sama. Claire menyerah, ia keluar dari kamar tanpa mengatakan
apa-apa, tanpa mengganti pakaiannya dan segera mendarat di dapur. Sean
mengikutinya saat berfikir Claire mungkin berniat melarikan diri meskipun tanpa
membawa apa-apa. Tapi ternyata, Claire memasak Spageti dalam porsi yang banyak
lalu melahapnya di tempat itu juga, masih di dalam wajan. Claire duduk di lantai
dan memilin-milin spagetinya dengan garpu, memasukkan ke mulutnya,
mengunyah-ngunyahnya beberapa saat dan menelannya dengan nikmat. Sean
merasa lega melihat kejadian itu, Claire hanya kelaparan dan tidak berniat pergi.
Ambilkan aku air! Perintahnya dengan mulut yang penuh.
Sean mengabulkan permintaannya dan menyajikan segelas air dingin di
hadapan Claire. Ia meneguk air putih yang berembun itu beberapa kali lalu kembali
makan dengan gaya jenaka. Claire membuat Sean tidak berhenti memandanginya.
Beberapa lama kemudian Claire mulai kehilangan ekspresi kelapar
annya dan kembali makan dengan cara yang sopan.
Ku fikir kau mau pergi! Akhirnya Sean berbicara.
Claire mengambil beberapa jumput Spageti dengan tangan kirinya dan
memasukkannya kedalam mulut. Sean kira dia tidak akan mendapat jawaban, tapi
setelah menelan suapannya yang barusan, Claire berkata dengan santai. Kau
mengurungku di kamar mandi seharian. Aku kedinginan, kelaparan &
Kenapa tidak berteriak saja minta makan"
Kau tidak ada di kamar, kan" Aku sudah melakukannya! Aku memintamu
memberikanku makanan meskipun aku harus menyantapnya di kamar mandi.
Kau sanggup makan di kamar mandi"
Aku bahkan pernah melakukan hal yang lebih menjijikkan dari itu!
Sean tersenyum. Kau tidak berfikir untuk pergi lagi, kan Claire" Aku tidak
akan membiarkan itu. Aku rasa tidak. Kelaparan hari ini membuatku membayangkan kelaparan
yang akan ku alami jika meninggalkan rumah ini.
Ya, kau bisa saja terpaksa memberikan tubuhmu pada anjing-anjing brengsek
di luar sana demi sepotong roti. Aku tidak akan membiarkan itu. Sudah ku bilang,
kan" Melayani satu laki-laki selama beberapa bulan lebih baik bila di bandingkan
melayani banyak laki-laki dalam semalam. Apa lagi dengan bayaran sepotong Roti.
Kau terlalu berharga untuk itu.
Claire meneguk air minumnya lebih banyak lalu menyodorkan sisa spagetinya
kepada Sean. Ia tidak suka mengungkit-ungkit masa lalunya untuk saat ini.
Habiskanlah, aku sudah tidak sanggup lagi! Perutku sudah penuh!
Kau mau menyuruhku menyantap makanan sisa"
Percayalah, kau harus mencoba makan makanan sisa sesekali, agar kau bisa
menghargai hidup. Tawa Sean meledak sejenak lalu memandang Claire lagi. Kau punya cara agar
aku tidak melupakanmu dengan mudah, Claire. Satu ciumanmu membuatku tidak
bisa berkonsentrasi di kantor karena yang ada dalam fikiranku hanya segera pulang
dan bertemu denganmu. Kau bisa bayangkan apa yang akan terjadi padaku setelah
pagi ini" Kau tidak tau apa yang ada di otakku setiap kali dirimu ikut serta di
dalamnya. Ya, Aku tau. Kau akan membayangkan bercinta denganku di atas Yacth, di
bawah sinar matahari, atau menelanjangiku di halaman belakang, lalu berlarian di
antara pohon pinus itu.. Astaga, kau bisa memikirkan hal itu" Bagaimana kau tau"
Claire mendesah. Kebanyakan laki-laki cabul sepertimu berfikiran sama dan
aku sudah terlalu sering mendengar ucapan laki-laki yang berharap bisa melihatku
bertelanjang sambil mengerjakan pekerjaan sehari-hari lalu bercinta di alam bebas!
Sean tersenyum lalu mengambil wajan yang berada di hadapan Claire. Ia
memakannya dan Claire terperangah. Sean benar-benar mau makan makanan sisa"
Kau tidak akan makan malam karena spageti ini, kan" Kalau begitu aku juga
tidak akan makan malam. Gumam Sean dengan mulut penuh.
COLEEN SEMAKIN MENUNJUKKAN BELANGNYA. Ia tidak segan lagi menyiksa
Claire tanpa kamuflase. Terkadang Coleen membuat Claire takut setelah
memasukkan es batu ke dalam minyak goreng saat Claire memasak. Untungnya
Claire cukup lihai melarikan diri agar tidak terpercik minyak panas. Claire juga
pernah jatuh dari tangga karena Coleen mendorongnya. Sejauh ini Claire masih
bisa bersabar. Ia hanya mengeluh seorang diri, bahkan tidak juga mengeluh kepada
Sean. Claire fikir saatnya belum tiba. Tapi saat Coleen nyaris membunuhnya karena
air dari pipa yang sering di gunakan untuk menyiram bunga berisi listrik
menyengatnya, Claire memutuskan untuk tidak membahayakan diri lagi dengan
bertemu Coleen. Claire mengurung diri di kamar merenungkan apa yang akan di
lakukannya. Apakah Coleen tidak takut Claire mengadukan semua perbuatannya
kepada Darice" Sayangnya Claire tidak melakukan itu. Sean sangat menyayangi
Darice dan sangat takut bila sedikit saja sikap yang salah menyinggung wanita itu.
Lagi pula Coleen pasti bisa berkelit, dia tidak akan melakukan hal itu jika tidak
yakin bisa membela dirinya.
Claire rasa dirinya tidak akan bisa menahan diri lebih lama untuk melawan
Coleen. Ia bukan orang yang lemah, terlebih kepada seseorang yang sama sekali
tidak pernah berbuat b aik kepadanya. Claire termenung sejenak, mungkin ia akan
benar-benar pergi" Claire membuka lemari dan mengeluarkan semua pakaiannya. Ia
melipatnya perlahan dan sangat rapi, berharap Sean segera pulang. Dan benar saja,
Sean segera pulang begitu mendapat telpon dari Ned tentang kejadian hari ini.
Semua pelayan itu mungkin tidak akan pernah memberi tahukan apa yang terjadi
kepada majikannya. Tapi mereka akan saling bergosip dan tidak canggung untuk
mengajak Ned ikut serta. Dan hari ini Ned menelpon Sean begitu mendapat
informasi naas itu. Sean sangat khawatir, terlebih saat melihat Claire mengemasi pakaiannya lagi.
Ia segera duduk di sisi Claire dan mengelurakan semua pakaian yang sudah Claire
masukkan ke dalam tas. Claire tidak boleh pergi karena hal ini. Melihat kelakuan
Sean itu, Claire menghela nafas lalu memandangnya.
Sebaiknya aku pergi. Coleen bisa menjadi pembunuh. Setiap kali ia
mengerjaiku dalam taraf bahaya yang bertambah.
Lalu kau ingin pergi karena ini"
Kau tidak pernah ada di rumah Sean. Aku takut lepas kendali dan itu akan
menyakiti Darice. Coleen adalah menantu dari anak satu-satunya dan Darice sangat
menyayangi Coleen. Kalau begitu aku berjanji akan melindungimu!
Sudahlah. Kau selalu mengatakan itu, tapi pada kenyataannya aku sudah
terjatuh dari tangga berkali-kali. Coleen juga sudah membuatku ketakutan
memakan makanan apapun di rumah ini.
Kau tidak pernah memberi tahu kepadaku. Harusnya kau melaporkan semua
hal yang Coleen lakukan kepadamu.
Lalu apa yang akan kau lakukan padanya" Kau tidak akan bisa melakukan
apapun yang bisa menyakiti bibimu, kan"
Aku bisa mengancam Coleen agar tidak melukaimu lagi.
Dia malah akan semakin brutal, Sean! Claire kembali memasukkan
pakaiannya kedalam tas lalu menguncinya rapt-rapat. Aku akan mencari tempat
tinggal di dekat sini. Dan jangan khawatir karena tagihan peginapan akan ku
kirimkan kepadamu. Sean tersenyum. Fikiran keruhnya perlahan-lahan mulai jernih. Setidaknya
Claire tidak bermaksud pergi darinya. Claire hanya menghindari Coleen dan
keributan. Ia tidak akan mengurung Claire di kamar mandi lagi. Sean terlalu
menyayangi Claire bila harus membiarkannya terkurung, kedinginan dan kelaparan.
Apalagi, musim gugur sudah datang. Tapi Sean juga tidak akan membiarkan Claire
pergi sendiri sampai ia yakin kalau Claire memiliki tempat tinggal yang layak dan


Claire Karya Phoebe Abigail di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

aman. Kemasi beberapa potong pakaianku juga. Sean berujar. Pakaian santai saja.
Aku tidak akan masuk kerja selama kita berpergian!
Kau akan ikut" Tentu saja. Bibiku tidak akan senang kalau kau hanya pergi sendirian. Dia
akan membunuhku kalau aku membiarkanmu pergi seorang diri.
Claire mengangguk. Ia kelihatan lebih bersemangat saat Sean mengatakan
akan pergi bersamanya. Astaga, pernikahan ini fiktif! Jika tidak, Claire yakin kalau
dirinya akan menjadi wanita yang paling bahagia di seluruh dunia. Sayangnya
semua yang Sean tawarkan hanya mimpi dan mungkin Claire tidak akan
memaksakan diri untuk tidak menikmatinya. Setidaknya, meskipun sementara ia
tau bagaimana rasanya memiliki seorang suami, memiliki mertua seperti Darice,
dan menyiapkan pakaian suaminya saat akan bepergian. Claire menyiapkan
semuanya dengan cepat. Ia juga menyiapkan pakaian yang akan Sean kenakan saat
bepergian bersamanya. Sebuah Jeans sudah membuat penampilan Sean tampak
lebih santai dan Sean benar-benar tampak gagah. Claire juga mengenakan pakaian
terbaiknya. Kali ini bukan celana pendek dan T-shirt lagi. Ia hanya mengenakan
Jeans Skinny yang panjangnya hanya beberapa senti di bawah lututnya di padu
dengan kemeja berwarna merah hati. Claire benar-benar tidak ingin terlihat jalang
saat bersama dengan Sean meskipun ia tau kalau Sean akan tetap menggodanya
dengan pakaian sopan seperti itu.
Sean hanya memperbolehkan Claire membawa sedikit pakaian. Claire dan
dirinya hanya berlibur. Sean menekankan kalau ia tidak pernah mengizinkan Claire
untuk pindah. Liburan ini juga Sean sebut sebagai liburan yang mungkin tidak akan
terlupakan dan penuh kenangan di antar
a mereka mengingat keberadaan Claire di
rumah itu sudah hampir mencapai batas waktu. Tiga bulan kedepan, Claire akan
pergi dan pemikiran itu membuat keduanya sedih.
Kenapa tiba-tiba" Darice melengking saat Sean menyatakan kehendaknya
utuk berlibur bersama Claire. Aku fikir rumahku membuatmu tidak nyaman,
Claire! Tidak. Claire mendesak. Tentu saja ini adalah tempat ternyaman yang
pernah aku datangi. Aku hanya merasa bosan.
Iya, dia merasa bosan karena tidak pernah mengerjakan apa-apa disini. Itu
katanya! Sean ikut campur.
Omong kosong. Istrimu mengerjakan semua pekerjaan rumah meskipun aku
melarangnya. Kau tidak pergi karena merasa di manfaatkan, Kan" Aku bersumpah
sudah jatuh hati padamu dan aku tidak ingin kau pergi.
Bibi, Aku dan istriku hanya berlibur untuk beberapa hari. Kami akan kembali.
Jadi simpan kesedihanmu itu. Semua pekerjaan ku serahkan kepada Ned dan kalian
bisa menelponku kapan saja jika terjadi sesuatu disini. Aku akan segera datang.
Lalu kemana kalian akan pergi"
Claire mengatakan dia akan mengikutiku kemana saja, tapi aku ingin
melihatnya mengenakan bikini. Mungkin ke British Columbia! Sean kemudian
tersenyum setelah mengutarakan kenakalannya. Darice kelihatan lebih lega
mendengarnya. Anggap saja kami sedang bulan madu kedua &
Ya, tentu saja. Aku berdoa agar kalian segera mendapatkan anak. Aku ingin
rumah ini ramai dengan keberadaan anak-anak.
Kali ini Sean tidak begitu merespon. Mereka tidak mungkin memiliki anak.
Pernikahan mereka hanya sebuah pernikahan fiktif. Sejenak kemudian Sean
berbicara samar. Kalau begitu kami pergi dulu.
Darice memberi anggukan bijaksana. Ia tersenyum saat melihat Sean
menggapai tangan Claire dan menggenggamnya erat. Mereka meninggalkan rumah
itu dan Sean sama sekali tidak menggunakan fasilitas apa-apa. Ia meninggalkan
semuanya dan pergi bersama Claire dengan angkutan umum. Kali ini mereka akan
benar-benar liburan, bulan madu, atau sejenisnya. Hal itu membuat Claire tertawa
di dalam bus yang mereka tumpangi. Sean memandangnya heran.
Kau menertawakan apa"
Aku menertawakan ucapanmu. Bulan madu apa" Kita belum menikah!
Lalu apa lagi yang bisa jadi alasan kita untuk pergi berdua"
Ya, baiklah. Tapi jangan harap kau bisa menyentuhku!
Kita lihat saja nanti. Juga melihatku mengenakan bikini.
Aku tidak akan membawamu ke British Columbia sayang! Aku ingin
mengajakmu melihat makam ibuku di Gass.
Claire diam tak bersuara untuk sejenak lalu bergumam. Aku sangat
tersanjung mendapat kehormatan itu!
INI RUMAHKU. Aku selalu pulang ke sini setiap libur sekolah saat ayahku
masih hidup! Sean bercerita saat mereka sarapan pagi di sebuah rumah tua di Gass.
Bukan sebuah rumah yang besar, tapi terasa sangat sejuk dalam suasana pedesaan
yang asri. Disana sini terdapat banyak foto kenangan yang mungkin tidak akan
pernah rela untuk di singkirkan. Tidak ada satupun foto Sean, seharusnya bisa di
mengerti karena sang ibu meninggal saat melahirkan Sean dan bocah malang yang
berada di hadapan Claire sekarang di besarkan bersama Hadwin di rumah besar itu,
di Calgary. Apa yang membuatmu ingin melihat makan ibumu"
Sebenarnya hari ini aku memang ingin pergi kemari sendirian, tapi karena
kau juga mengatakan ingin pergi, maka aku mengajakmu untuk ikut denganku saja.
Besok adalah hari ulang tahunku dan aku selalu merayakannya seorang diri disana
semenjak aku dan Hadwin berpisah karena dia pergi bersamamu ke Denmark.
Itu artinya sudah delapan kali kau merayakannya seorang diri"
Ini, baru yang kedelapan, sayang!
Ya, baiklah. Berarti besok kau ulang tahun"
Kau tidak memberiku selamat"
Untuk apa" Kau juga tidak pernah memberikan selamat untuk ulang
tahunku! Claire tersenyum lalu berkata lembut. Selamat ulang tahun, nak! Ibumu
pasti mengatakan itu. Lalu, kau mengatakannya dengan apa"
Entahlah, aku tidak suka ada kebahagiaan, setelah ini pasti ada kesedihan.
Kau terlalu pesimis. Selama ini kau selalu mengalami penderitaan karena
takut untuk menghadapi kesedihan
yang muncul setelah kebahagiaan begitu" Jadi
tidak ingin bahagia"
Jika yang di hadapi hanya kesedihan, maka harapan untuk mendapat
kebahagiaan besar sebagai ganti itu semua bisa menguatkanku. Aku tidak pernah
benar-benar bahagia, saat bersama siapapun yang ku punya hanya harapan untuk
mendapat kebahagiaan. Sayangnya sebelum harapan itu terwujud kebahagiaan itu
sudah pupus. Dan kau masih bisa bertahan hidup karena itu. Kau sangat hebat!
Ya, aku terlalu hebat. Karena itu penderitaanku sangat besar.
Kau terlalu sempurna, karena itu Tuhan ingin bersikap adil pada makhluknya
yang lain dengan memberikan sedikit penderitaan padamu.
Claire menyambut ucapan Sean dengan senyum. Terimakasih, Ouray!
Sean! laki-laki itu meralat lagi. Sudah lama kau tidak memanggilku dengan
sebutan Ouray. Aku tidak menyukai nama Ouray. Sungguh!
Kali ini Claire tertawa. Baiklah kalau begitu. Aku tidak akan pernah
memanggilmu Ouray lagi. Ya, tentu saja! Jangan lakukan itu. Jika ada orang yang bertanya siapa nama
suamimu, cukup katakan Sean saja!
Kau bukan suamiku! Tapi semua orang tau kalau kita sudah menikah. Tidak ada seorangpun yang
tau kalau kau dan aku hanya berpura-pura.
Ah, Ya! Ada satu hal yang membuatku penasaran. Mengapa kau berbohong
kepada bibimu" Kau bilang kita akan ke British Columbia. Apakah dia tidak suka
kalau kau datang kemari"
Bibiku tidak pernah tau kalau aku datang kemari. Aku juga tidak pernah
bermaksud membohonginya. Kita hanya menghindari Coleen karena wanita itu
pasti akan menysul ke British Columbia untuk memata-matai kita. Sayangnya saat
dia tiba disana, tidak ada satupun dari kita yang bisa di temuinya.
Licik! Sean terkekeh. Aku tidak suka di ganggu olehnya.
Dia sangat tergila-gila padamu! Claire mengambil piring makan Sean yang
sudah kosong lalu menumpuknya menjadi satu. Ia akan mencucinya, untuk sebuah
rumah yang di tinggalkan rumah ini terlalu bersih dan sempurna. Sean mengutus
orang untuk merawatnya dan ia rela membayar mahal untuk menjaga keaslian
rumah itu sewaktu-waktu. Fikiran Claire kembali kepada Coleen. Bagaimana jika
Coleen mengetahui kalau aku adalah Claudia Faustine dan dia pasti akan memberi
tahu bibimu. Saat itu terjadi, tamatlah riwayatku!
Bagi Canada, Claudia Faustine sudah mati. Kau keluar dari sini sebagai
Claire, kembali kemari juga sebagai Claire. Kau dan Hadwin berpisah selama
delapan tahun dan yah, setahu orang-orang, Claudia Faustine berusia tiga puluh
atau tiga puluh satu tahun. Jika bukan karena ucapan Hadwin aku tidak akan
mencarimu. Aku tau kalau Coleen sedang menyelidiki tentang Claudia Faustine
dan ia tidak akan menemukannya dalam waktu dekat, Sayang! Jadi kau bisa
bersantai sampai waktunya tiba. Sean meraih tangan Claire kembali. Tinggalkan
saja itu. Akan ada yang membersihkannya nanti. Ibuku sudah menunggu!
Tidak ada pilihan lain. Claire tidak bisa menolak sama sekali tentang
permintaan Sean untuk bertemu dengan ibunya. Atau lebih tepanya berkunjung ke
makam ibunya. Bunga-bunga kecil di semak-semak sepanjang jalan menuju
pemakaman itu menyemarakkan suasana. Claire tau Canada adalah kota yang
indah, tapi dia tidak pernah melihat makam seindah yang di lihatnya di Gass.
Begitu sampai di makam orang tua Sean, Claire di paksa untuk melihat makammakam
lain yang sama indahnya. Ada sebuah pohon besar yang melindungi makam
sehingga suasana pemakaman menjadi sangat teduh. Bunyi kicau burung membuat
makam terasa lebih menenangkan di bandingkan tempat wisata manapun.
Sean duduk disana, diantara makam kedua orang tuanya yang berdampingan.
Tangan-ngannya membersihkan rumput-rumput liar yang menyembul di sekitar
makam. Claire mendekat dan membantunya. Tidak sepatah katapun yang bisa di
dengarnya dari mulut Sean. Sean benar-benar diam dan membisu.
Kau tidak berbicara apa-apa" Seharusnya kau menceritakan sesuatu!
Menceritakan apa" Sean angkat bahu. Sepertinya ia memang tidak pernah
mengatakan apa-apa saat berada di makam kedua orang tuanya.
Katakan apa saja! Tentangmu" Kau boleh mengatakan apapun tentangku!
Umm, baiklah & Sea berdehem, ia sedang menyiapkan kata-katanya. Tapi
kemudian ucapan Sean tidak muncul, ia mungkin tidak tau harus mengatakan apa.
Selang beberapa saat, sepatah kata muncul mengawali semuanya. Ayah, ibu, wanita
seksi yang bersamaku ini adalah istriku. Yah, aku memang tidak pernah
mengatakan kalau aku pernah menikah kepada kalian. Tapi percayalah aku sudah
beberapa kali menikah sebelum dengannya. Ah, tidak. Aku dan dia tidak menikah.
Kami hanya berpura-pura. Claire sangat ingin tertawa mendengar ucapan Sean kepada kedua orang
tuanya. Semula Claire fikir, Sean juga akan membohongi kedua orang tuanya yang
sudah berada di alam lain. Tapi sepertinya, Sean tidak akan menciptakan
kebohongan apa-apa. Ia hanya tidak tau harus memulai dari mana.
Kami datang kemari dengan alasan ingin bulan madu kedua kepada bibi.
Tapi bibi malah mendoakan agar kami bisa segera memiliki anak setelah pulang.
Claire tertawa sepanjang jalan kalau mengingatnya. Ah, aku hampir lupa. Nama
perempuan ini Claire &ku rasa hanya Claire. Aku menambahkan nama Corrina
untuk menipu Bibi. Sean menoleh kepada Claire sesaat. Wanita itu
menyembunyikan tawanya. Apanya yang lucu"
Tidak, teruslah bicara! Sean berdesis. Baiklah, aku akan menceritakan siapa wanita ini sebenarnya.
Dia Claudia Faustine. Dia wanita yang pergi dengan Hadwin ke Denmark.
Harusnya aku berterimakasih padanya karena membawa Hadwin pergi, jika tidak,
aku tidak akan pernah merasa sendiri dan datang kesini untuk melarung rindu
kepada kalian. Sean diam sejenak lalu menatap Claire lekat-lekat. Ibu, wanita ini
membuatku ketergantungan kepadanya. Apa yang harus ku lakukan"
AKHIRNYA MEREKA BERAKHIR DI DANAU LOUISE. Tempat ini jelas tidak jauh
dari rumah keluarga Ouray karena dari rumah itu Claire juga bisa melihat
keindahan danau Louise dan Rocky Mounthain di belakangnya meskipun dari
kejauhan. Hari ini Claire benar-benar berhadapan dengan Danau Louise, bukan
hanya memandanginya dari balik jendela seperti biasa. Claire juga cukup tenang
karena saat ini Sean duduk di sampingnya, Bersama-sama memandangi danau di
sertai angin sepoi-sepoi yang menerbangkan beberapa jumput rambutnya. Ternyata
mereka sama sekali tidak pergi jauh, Untuk apa pergi jauh-jauh kalau ternyata ada
pemandangan indah di belakang rumah sendiri"
Claire memandangi Jam tangan yang bersandar di pergelangan tangan Sean
dengan seksama. Ia memiringkan kepalanya sejenak dan memandang Sean begitu
menyadari kalau laki-laki itu memperhatikannya. Claire berusaha tersenyum, ia
sangat berterima kasih karena Sean mengajaknya ke danau ini setelah mengunjungi
makam ibunya. Aku tidak suka kau terus-terusan melihat jam! Sean menggerutu sambil
melepas jam tangannya dan menyelipkan benda itu dalam-dalam ke saku celananya.
Sekarang sudah jam dua siang, aku berjanji kita akan pulang sebelum gelap!
Aku hanya ingin memastikan!
Memastikan kapan makan malam tiba" kau masih lapar" Masih ingin makan"
Kita sudah makan siang sebelum kemari, kan"
Tidak, aku tidak sedang ingin makan. Aku hanya kebingungan dan tidak tau
harus melakukan apa. Sean, kau tidak mengatakan apa-apa sejak tadi. Tidak
biasanya! Aku hanya mengenang. Dulu aku dan Hadwin sering kemari saat bolos
sekolah. Setelah tamat sekolah, aku dan dia membuat api unggun di sebrang sana!
Sean menunjuk kearah sebrang danau. Dia juga menemaniku ke makam orang
Memanah Burung Rajawali 21 Pedang Pusaka Naga Putih Karya Kho Ping Hoo Pendekar Guntur 25
^